PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i
PERBANDINGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR FISIKA, KETERLIBATAN DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : YULIANA BUIK NIM : 081424004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Diberkatilah Orang Yang Mengandalkan Tuhan, Yang Menaruh Harapan Pada Tuhan Yer, 17. 7
Adalah mungkin untuk menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah, tetapi itu membuatnya tanpa rasa; itu membuatnya tanpa arti, seperti jika anda menjelaskan simfony Beethoven sebagai variasi dari tekanan udara. Albert Einstein
TERIMA KASIH
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii ABSTRAK PERBANDINGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR FISIKA, KETERLIBATAN DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK Yuliana Buik Universitas Sanata Dharma 2013 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah, (3)Keterlibatan siswa SMP PL dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, (4) Respon siswa SMP PL terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD, (5) Perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran alat-alat optik dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode ceramah. Penelitian dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A dan VIII C yang masing-masing berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu : Pembelajaran menggunakan metode STAD dan Metode Ceramah, Tes Prestasi, Pengisian Angket dan Pengamatan Keterlibatan Siswa. Tes prestasi yang diberikan berupa tes esay yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi alat optik. Pengisian angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode STAD dan Ceramah. Pengamatan digunakan untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan metode STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 60% siswa memenuhi KKM dan 40% siswa tidak memenuhi standar KKM (2) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah adalah 69% memenuhi KKM dan 31% tidak memenuhi standar KKM. (3) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 34 (dari 43) siswa yang selalu hadir saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 21 siswa. (4) Respon siswa terhadap metode STAD dan metode ceramah sama-sama baik. Terdapat 30 (dari 44 siswa, 3 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 (dari 43 siswa, 1 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah. (5) Tidak ada perbedaan prestasi antara pembelajaran dengan menggunakan STAD dan metode ceramah. Hasil perhitungan statistik menunjukkan p = .917 > α = .005, maka tidak signifikan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii
ABSTRACT Comparison of Physics Learning Achievement, Involvement, and Students' Response, between Cooperative Learning Method type STAD and Lecture Method to 8th Grade Students of Pangudi Luhur I Junior High School Yogyakarta in Optical Instruments Subject
Yuliana Buik Universitas Sanata Dharma 2013 The purposes of this study were to determine: (1) Pangudi Luhur Junior High School students' achievement in learning optical instruments using cooperative learning method type STAD, (2) Pangudi Luhur Junior High School students' achievement in learning optical instruments using lecture method, (3) Pangudi Luhur Junior High School students' involvement in learning optical instruments using cooperative learning method type STAD, (4) Pangudi Luhur Junior High School students' response in learning optical instruments using cooperative learning method type STAD, (5) Learning achievement difference in optical instruments subject between cooperative learning method type STAD and lecture method. The study was conducted in April and May 2012 at Pangudi Luhur I Junior High School Yogyakarta. Samples of this study were students from class VIII A and VIII C, represented each by 40 students. Datas collection conducted in 4 stages : learning using STAD and lecture method, achievement test, questionnaire completion, and observation of students' involvement. Achievement tests given was in the form of an essay test that aimed to determine the students' understanding of the optical instrument subject. Completion of questionnaire conducted to study the response of students to STAD and lecture method. Observation was used to determine students' involvement in learning using the STAD method. The results showed that: (1) Pangudi Luhur I Junior High School students' achievement in learning optical instruments using cooperative learning method type STAD were 60% students meet KKM and 40% students didnt meet KKM standard. (2) Pangudi Luhur Junior High School students' achievement in learning optical instruments using lecture method were 69% students meet KKM and 31% students didnt meet KKM standard. (3) The students' involvement in learning using STAD method was good. Based on data from 34 students who were always present at the observation, there were 21 students willing to be involved. (4) Students' response to the STAD and Lecture Method was equally good. There were 30 or 75 % students that gave good response to the STAD Method and 27 or 60% students that gave good response to the Lecture Method. (5) There was no difference between learning achievement using STAD and Lecture Method. The results of statistical calculations showed p = .917 > α = not significant.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix
KATA PENGANTAR Pujian dan syukur yang berlimpah, penulis haturkan ke hadirat Allah yang maha Kuasa atas kebesaran kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Perbandingan antara Prestasi Belajar Fisika, Keterlibatan dan Respon Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada Pokok Bahasan Alat Optik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata DharmaYogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyelesaian skripsi ini karena karya kasih Tuhan yang penulis terima dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada : 1.
Prof . Dr. Paul Suparno, S.J., MST, selaku dosen Pembimbing, yang sangat sabar dan penuh semangat, teliti, perhatian dan kritis mendampingi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2.
Drs. A. Atmadi, M. Si, selaku ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Sanata
DharmaYogyakarta. 3.
Semua dosen Pendidikan Fisika yang telah memperkaya penulis dengan berbagai disiplin ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x
4.
Br. Valentinus Naryo FIC, M.Pd selaku Kepala SMP Pangudi Luhur I, Yogyakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
5.
BapakTarjo dan Bapak Yuli, selaku guru Bidang Studi Fisika Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I, Yogyakarta yang dengan semangat membantu dan mendukung penulis dalam penelitian.
6.
Segenap staf guru dan karyawan, serta siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam penelitian.
7.
Pak Sugeng, Mbak Heni dan Mas Arif, selaku karyawan sekretariat JPMIPA yang dalam kesibukan tetap setia melayani penulis berkaitan dengan administrasi tugas-tugas studi.
8.
Suster-Suster Misi Adorasi dari Santa Familia MASF Indonesia, yang telah memberikan penulis kesempatan untuk memperkaya pengalaman, ilmu pengetahuan, serta mendukung saya dengan doa, kasih, dan perhatian agar tetap semangat dalam perutusan studi.
9.
Para saudari sekomunitas Dawung Wetan Surakarta; Sr. Euphrasia, Sr. Petronela, Sr. Margareti,
Sr. Vianey, dan teman-teman di asrama, terima
kasih ya atas segala dukungan doa, kasih, perhatian, dan kritikan yang telah membuat penulis setia untuk menyelesaikan tugas perutusan studi. 10. Bapak,
Mamadan
adik-adik
tercinta,
yang
selalu
mendoakan,
memperhatikan, dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi
11. Enggar, Leo dan Mitha yang telah setia menemani penulis dalam melakukan penelitian. 12. Seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2008 terima kasih untuk segala dukungan yang penulis alami bersama kalian selama studi. 13. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kasih Tuhan menyertai anda semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Yogyakarta, 21 Februari 2013 Penulis,
Yuliana Buik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xix
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Permasalahan
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB II KAJIAN TEORI
7
A. Metode Pembelajaran Kooperatif
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
7
2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
8
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
10
4. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
11
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
14
B. Student Team Achievment Division (STAD) 1. Komponen-Komponen STAD
15 16
a. Presentasi di Kelas
16
b. Tim
17
c. Kuis
18
d. Skor Kemajuan Individual
18
e. Rekognasi Tim
18
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif C. Metode Ceramah
19 20
1. Pengertian Metode Ceramah
20
2. Sifat Metode Ceramah
21
3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ceramah
22
D. Prestasi Belajar
23
E. Alat-alat Optik
24
1. Mata dan Kamera
24
2. Lup dan Mikroskop
33
3. Teropong dan Periskop
36
F. Kaitan Teori dengan Penelitian BAB III METODOLOGI
39 39
A. Desaign Penelitian
39
B. Subyek Penelitian
39
C. Waktu dan Tempat Penelitian
39
D. Treatment
40
E. Instrumen
45
F. Validitas
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv
G. Metode Analisis yang Digunakan
49
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA
54
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
54
B. Data Penelitian
55
1. Tes Prestasi, Respon dan Keterlibatan Siswa dengan menggunakan Metode STAD
57
2. Tes Prestasi Siswa dan Respon Siswa dengan menggunakan Metode Ceramah C. Perhitungan Statistik
58 60
1. Tes Prestasi Siswa dengan menggunakan Test T untuk 2 group independen 2. Keterlibatan Siswa dengan menggunakan Metode STAD
60 63
3. Angket Respon Siswa dengan menggunakan Metode STAD dan Ceramah D. Analisis
64 64
BAB V PENUTUP
67
A. Kesimpulan
67
B. Saran
68
C. Keterbatasan Penelitian
68
DAFTAR PUSTAKA
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Surat Izin Melakukan Penelitian
72
Lampiran 2
: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
73
Lampiran 3
: RPP Metode STAD
74
Lampiran 4
: RPP Metode Ceramah
80
Lampiran 5
: Soal Tes Prestasi
85
Lampiran 6
: Kunci Jawaban Tes Prestasi
89
Lampiran 7
: Lembar Kerja Siswa
93
Lampiran 8
: Kunci Jawaban LKS
108
Lampiran 9
: Kuis – kuis
115
Lampiran 10
: Kunci Jawaban Kuis
117
Lampiran 11 : Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa
119
Lampiran 12 : Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD
122
Lampiran 13 : Angket Respon Siswa Terhadap Metode Ceramah
124
Lampiran14
126
: Contoh Pengisian Kuis – kuis
Lampiran 15 : Contoh Pengisian Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi
Lampiran 16 : Contoh Pengisian Angket Respon Siswa
Lampiran 17
Terhadap Metode Ceramah
129
: Contoh Pengisian Tes Prestasi
130
Lampiran 18 :Dokumentasi Penelitian
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kemiripan Antara Kamera Dan Mata
32
Tabel 2. Daftar Peringkat Siswa
40
Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Prestasi
45
Tabel 4. Tes Prestasi
46
Tabel 5. Uraian Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
47
Tabel 6. Skor Tiap Item Soal
49
Tabel 7. Perolehan Nilai Siswa
50
Tabel 8. Klasifikasi Skor Berdasarkan KKM
51
Tabel 9. Rentang Interval Keterlibatan
52
Tabel10. Rentang Interval Angket
53
Tabel 11. Jadwal Penelitian dan Proses Pengumpulan Data
54
Tabel 12. Tes Prestasi dan Respon Siswa
56
Tabel 13. Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa
57
Tabel 14. Tes Prestasi dan Respon Terhadap Metode Ceramah
58
Tabel 15. Hasil Klasifikasi Skor Berdasarkan KKM dan Persentase Kelas Tabel 16. Perbandingan Antara Prestasi Belajar Dengan Menggunakan
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xviii
Metode STAD dan Metode Ceramah
61
Tabel17. Pengamatan Keterlibatan Siswa terhadap metode STAD
63
Tabel 18. Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD
63
Tabel 19. Angket Respon Siswa Metode Ceramah
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagian-bagian Mata
5
Gambar 2. Kamera dan Bagian-bagiannya
31
Gambar 3. Pembentukan Bayangan pada Kamera
32
Gambar 4. Lup dan Pembentukan Bayangan
34
Gambar 5. Mikroskop dan Bagian-bagiannya
35
Gambar 6. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
36
Gambar 7. Pembentukan Bayangan pada Teropong
37
Gambar 8. Teropong Pantul Astronomi
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat modern dewasa ini mengharapkan pendidikan yang baik dan mengharuskan adanya pendidik yang profesional. Menurut UU no. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar,
membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai,
dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Guru profesional merupakan sebuah faktor yang menentukan pendidikan yang berkualitas karena guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Rusman, 2010: 59). Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya tidak sekedar mentransfer ilmu melainkan menjadi manajer balajar yang baik bagi anak didiknya. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menciptakan suatu keadaan atau lingkungan belajar yang memadai agar siswa dapat menemukan pengalaman-pengalaman nyata dan terlibat langsung dengan alat dan media yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Hal senada juga dijelaskan dalam teori konstruktivisme yang juga menekankan bahwa siswa harus membangun sendiri pengetahuannya. Menurut pandangan konstruktivisme anak secara aktif membangun pengetahuan dengan cara terus menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru (Slavin dalam Trianto 2010: 74). Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki tujuan utama yaitu memberikan pengetahuan kepada anak didiknya sebagai produk dan proses. Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah bahwa sistem pembelajaran saat ini lebih menekankan produk dari pada proses. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika sehingga usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri (Suparno, 2007:2). Kunci kesuksesan siswa dalam belajar fisika adalah pada kemampuan memahami tiga hasil pokok fisika yaitu konsep (pengertian), hukum atau azasazas, dan teori-teori.Hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah komunikasi antara guru dan siswa di mana dengan komunikasi ini diharapkan mereka saling membantu.Selama ini pembelajaran fisika masih sebatas menghafalkan fakta, prinsip atau teori saja.Menurut Nur dan Wikandari dalam Trianto (2010), untuk itu perlu dikembangkan suatu pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. Menurut Mulyasa (2003: 41) agarsiswa belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat sehingga siswa mempunyai motivasi belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
tinggi.Salah satu konsep strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran kooperatif (cooperatif learning).Strategi ini merupakan salah satu strategi yang akhir-akhir ini mendapat sorotan utama bahkan dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan strategi cooperatif learning mampu meningkatkan prestasi belajar siswa bahkan secara khusus dalam pembelajaran fisika. Model pembelajaran kooperatif dibedakan dalam beberapa tipe, antara lain; STAD (Student Teams Achievement Divisions), Jigsaw, Jigsaw II,Team Assisted Individualization (TAI), Teams Game Tournament (TGT),Group Investigation (GI) dan metode struktural . Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti PPL, peneliti merasa pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang oleh sebagian siswa menjadi pelajaran yang berat dan sulit dipahami.Bahkan ada yang merasa tidak penting belajar fisika.Tentu saja ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor penyebabnya adalah cara penyajian meteri oleh guru yang cenderung monoton dan guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajarannya. Hal inilah yang mendorong peneliti memilih menerapkan metode pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran fisika. Materi optik adalah salah satu kajian fisika yang mencakup Mata dan Kamera, Lup dan Mikroskop dan alat-alat optik lainnya. Pada kurikulum IPA SMP/MTS 2004/ KTSP materi ini diberikan kepada siswa kelas VIII pada semester 2 dan Standar Kompetensi (SK) 6 yaitu memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Keseluruhan penjabaran di atas melahirkan sebuah gagasan untuk melakukan upaya mengatasi permasalahan pembelajaran fisika yang dapat meningkatkan prestasi belajar fisika.Upaya yang ingin diterapkan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif.Metode STAD dikembangkan Robert Slavin dan rekan-rekannya di Universitas John Hopkins.Metode ini dipandang sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, paling tua dan paling banyak diaplikasikan. STAD merupakan model yang paling baik untuk guru yang baru memulai menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin 2005:143). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan metode ini dalam pembelajaran fisika di SMP Pangudi Luhur I. Berdasarkan observasi, peneliti menemukan bahwa metode ini belum diterapkan di SMP Pangudi Luhur I. Pada umumnya guru-guru fisika di sekolah ini, masih sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran
fisika
yang dianggap praktis dan tidak
membutuhkan waktu yang lebih banyak. Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti memilih judul : “Perbandingan antara
Prestasi
Belajar
Fisika,
Keterlibatan
dan
Respon
Siswadengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas VIIISMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada Pokok Bahasan Alat Optik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Rumusan Permasalahan Masalahyang dapat diangkat berdasarkan latar belakang di atas adalah : 1.
Bagaimana prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif STAD?
2.
Bagaimana prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah?
3.
Bagaimana keterlibatan siswa SMP PL dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?
4.
Bagaimana respon/tanggapan siswa SMP PL terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD?
5.
Metode pembelajaran manakah (STAD dan ceramah) yang lebih baik digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mempelajari alat-alat optik?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2.
Mengetahui prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah.
3.
Mengetahui keterlibatan siswa SMP PL dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
4.
Mengetahui respon/tanggapan siswa SMP PL terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD.
5.
Mengetahui perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran alat-alat optik dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode ceramah.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi
sekolah:hasil
penelitian
ini
sebagai
bahan
masukan
untuk
mengembangkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk pembelajaran fisika. 2.
Bagi guru: penelitian ini sebagai sumbangan untuk memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran untuk mata pelajaran fisika.
3.
Bagi siswa: penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu menumbuhkan keaktifan dan interaksi saat pembelajaran, motivasi belajar dan minat siswa sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar fisika.
4.
Bagi Penelitian Pendidikan Fisika: penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk penelitian berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran Kooperatif 1.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah bentuk pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling berinteraksi mencapai tujuan pembelajaran. Slavin (dalam Rusman 2010: 201), mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran ini merupakan interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru. Guru cukup berperan sebagai menjadi fasilitator bagi siswa. Metode pembelajaran kooperatif merupakan sebuah metode pembelajaran yang
sudah
banyak
digunakan
bahkan
dianjurkan
oleh
para
ahli
pendidikan.Metode pembelajaran kooperatif ini dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Hal ini didasarkan pada penelitian Piaget yang pertama dan dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak (Ratna dalam Rusman 2010:201) Menurut Rusman (2010:206) ada dua komponen pembelajaran kooperatif, yakni: tugas kerja sama dan struktur insentif kerja sama. Tugas kerja sama berkenaan dengan suatu hal yang menyebabkan anggota kelompok kerja sama dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Sedangkan struktur insentif kerja sama merupakan suatu hal yang membangkitkan motivasi siswa untuk melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Johnson & Johnson dalam Anita Lie (2008: 7) mengatakan bahwa ada banyak data yang menunjukkan bahwa suasana kooperatif menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan penyesuaian psikologis daripada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.
2.
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie (2008: 31), untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran kooperatif ada lima unsur yang harus diterapkan antara lain: a. Saling Ketergantungan Positif Dalam belajar bersama keberhasilan suatu penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh setiap anggota kelompok.Oleh karena itu ada ketergantungan antar anggota dalam kelompok. Setiap anggota hendaknya mendapatkan tugas sesuai kemampuan masing-masing. Hendaknya setiap anggota memiliki kesanggupan untuk saling membantu dan menciptakan kerja sama yang baik dalam kelompok. Unsur
ini
menunjukkan
bahwa
dalam
belajar
bersama
ada
dua
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan kedua menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menumbuhkan rasa memiliki dalam diri setiap anggota, mengusahakan agar setiap anggota mendapat penghargaan yang sama, membagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
rata tugas kepada setiap anggota dan menciptakan suasana saling mendukung, melengkapi, terikat dan berhubungan antar siswa dalam tim. b. Tanggung Jawab Perseorangan Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota kelompok, maka masing-masing anggota perlu bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh kelompok kepadanya. Pertanggungjawaban ini akan nampak bila dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Untuk itu setelah belajar bersama setiap anggota harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. c. Tatap Muka Unsur ini sangat penting untuk mengembangkan interaksi interpersonal antar anggota kelompok. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota. d. Komunikasi Antar Anggota Ketrampilan berkomunikasi perlu dilatih, maka guru harus membekali siswa dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi yang baik. Tentu saja dibutuhkan proses yang panjang agar siswa dapat menjadi komunikator yang baik. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dari guru untuk melatih dan terus melatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
e. Evaluasi proses kelompok Evaluasi dilakukan untuk melihat proses kerja sama dalam kelompok dan hasil kerja sama siswa agar tercipta kerja sama yang baik dan efektif.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Kindsvater dkk, dalam Suparno (2007:135), pembelajaran kooperatif memiliki tujuan antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama kelompok yang memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar menjadi tujuan utama, sehingga masing-masing mendapatkan hasil positif. b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat siswa lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif siswa yang lemah akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai. Sedangkan dengan belajar bersama ini justru yang lemah dibantu untuk maju. c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar, hubungan antar siswa makin akrab dan kerja sama antar mereka akan semakin lebih baik. d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara belajar ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, dan belajar bersama dengan teman daripada sendirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
4.
Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif
a.
JIGSAW Metode pembelajaran ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-
rekannya (1978). Dalam metode ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 anggota dengan karakteristik yang heterogen. Setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari satu bagian dari materi yang disampaikan oleh guru dan bertanggungjawab untuk mempelajari materi tersebut. Kemudian setiap siswa menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain dengan topik yang sama. Selanjutnya para siswa kembali ke kelompok asal untuk mengajar kembali sesama anggota yang lain mengenai materi yang telah dipelajari bersama tersebut. Setelah berdiskusi dalam kelompok, para siswa dievaluasi secara individu mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Keunggulan
metode
pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw
adalah
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain. Keunggulan yang lain adalah meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. b.
Teams Game Tournament (TGT) Metode ini dirancang dan dikembangkan oleh Slavin dan De Vries pada
tahun 1990. Dalam metode ini siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan empat sampai enam orang yang merupakan campuran menurut tingkat akademik, kinerja, jenis kelamin dan suku. Metode TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
tutor bagi sesamanya serta mengandung unsur permainan dan penguatan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif ini memungkinkan siswa untuk dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan yang sehat dan keterlibatan belajar. Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu penggunaan waktu yang relatif lama dan biaya yang besar, serta jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai maka pembelajaran kooperatif tipe TGT tak dapat berjalan dengan baik. c.
Group Investigation (GI)
Dasar-dasar metode GI dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya diperluas dan diperbaiki oleh Sharn dan kawan-kawan dari universitas Tel Aviv. Metode GI melibatkan siswa sejak perencanaan awal baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut siswa untuk berkemampuan yang baik dalam komunikasi dan ketrampilan proses memiliki kelompok. Dalam metode ini para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif. Para siswa dibebaskan untuk memilih anggotanya sendiri dengan jumlah empat hingga lima siswa. Kelompok ini kemudian memilih topiktopik dari bab yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-topik ini menjadi tugas-tugas pribadi dan melakukan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok. Secara umum langkah-langkah metode GI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
adalah seleksi topik, merencanakan kerja sama, implementasi, analisis dan sintesis, penyajian hasil akhir dan evaluasi. d.
Team Accelerated Instruction (TAI)
Metode kooperatif tipe TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual yang dirancang khusus bagi siswa yang belum siap untuk menerima materi yang lebih kompleks atau mendalam. Pada metode ini, tim belajar terdiri atas tiga sampai empat orang yang memiliki kemampuan berbeda dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja yang baik. e.
Numbered Head Together (NHT) Metode NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berkomunikasi secara aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas siswa. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjas sama mereka. Langkah-langkah pembelajaran metode NHT adalah; siswa dibagi dalam kelompok yang heterogen dan setiap siswa mendapatkan nomor, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, kelompok memutuskan jawaban yang dianggap benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini, dan terakhir adalah guru memanggil satu nomor dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. f.
Think Pair Share (TPS) TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan tipe pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola pikir siswa.Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
samadengan orang lain. Dalam tipe ini tim belajar siswa terdiri atas tiga sampai empat orang. Keunggulan dari TPS adalah optimalisasi partisipasi siswa.Bila dibandingkan dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, maka metode ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Langkah-langkah metode TPS adalah guru menyajikan materi secara klasikal, menyampaikan persoalan kepada siswa, dan siswa berpasangan dengan teman sebangku, presentase kelompok, kuis individual, membuat skor perkembangan tiap siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan. g.
Student Team Achievment Division (STAD) Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Unsur-unsur penting dalam STAD adalah guru menyajikan pelajaran, siswa bekerja dalam tim, kemudian seluruh siswa diberikan tes mengenai materi yang telah dipelajari. Pada saat tes siswa diminta untuk bekerja sendiri. Pembahasan selengkapnya mengenai STAD akan dibicarakan pada sub bab berikut.
5.
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
a.
Keunggulan : 1) Menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari sesama tim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain 3) Membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari keterbatasannya dan menerima segala perbedaan. 4) Membantu siswa untuk semakin memupuk rasa tanggungjawab dalam diri siswa. 5) Dengan interaksi dengan sesama tim, siswa dapat meningkatakan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. b.
Kelemahan: 1) Siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi akan merasa terhambat oleh sesamanya yang memiliki tingkat kemampuan akademik rendah. 2) Penggunaan waktu yang relaitif lama, serta jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai maka pembelajaran kooperatif tak dapat berjalan dengan baik.
B. Student Team Achievment Division(STAD) Metode STAD dikembangkan Robert Slavin dan rekan-rekannya di Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, paling tua dan paling banyak diaplikasikan. STAD merupakan model yang paling baik
untuk guru yang baru memulai
menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin 2005: 143).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
1.
Student Team Achievment Division (STAD) terdiri atas lima komponen utama, antara lain:
a.
Presentasi di kelas Langkah awal yang dilakukan oleh guru adalah menyampaikan materi dalam
bentuk presentasi di kelas.Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru.Namun guru harus dapat menyampaikan prensentasi ini dengan metode STAD. Presentasi materi oleh guru menurut Good, Grows dan Ebmeir (dalam Indriyani, 2009: 12) mencakup tiga hal yaitu : 1) Pembukaan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari itu dan alasan mengapa hal itu dipelajari. Guru bisa membangkitkan keingintahuan siswa dengan menggunakan
permasalahan
dalam
kehidupan
sehari-hari
atau
dengan
demonstrasi yang mengundang pertanyaan. Guru membahas ketrampilan materi atau prasyarat yang diperlukan dalam pembelajaran secara singkat. 2) Pengembangan Presentasi Dalam meyampaikan materi diusahakan agar materi tidak menyimpang dari materi yang diujikan. Guru harus memfokuskan pada makna bukan sekedar hafalan. Secara aktif demonstrasikan konsep-konsep atau ketrampilan-ketrampilan dengan menggunakan alat bantu visual, alat peraga dan lain-lain. Presentasi dapat dilakukan sebagai berikut :
Guru mengakses pemahaman siswa dengan mengajukan banyak pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Guru selalu menjelaskan mengapa suatu jawaban benar dan mengapa suatu jawaban salah, kecuali jika memang tidak jelas.
Segera melanjutkan materi, jika siswa telah menangkap pengertian dari materi yang disampaikan.
3) Latihan Terbimbing Latihan terbimbing dapat dilakukan sebagai berikut : Guru meminta siswa mengerjakan soal atau membahas pertanyaan yang diberikan. Guru meminta siswa untuk menyiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Guru memanggil anggota tim secara acak untuk menyajikan kesepakatan jawaban tim mereka. Hal ini penting agar seluruh siswa menyiapkan jawaban atas pertanyaan guru kemudian guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa. b.
Tim Tim adalah komponen penting dalam STAD dan terdiri dari empat atau lima
siswa yang mewakili seluruh komponen kelas yaitu akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Fungsi utama tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benarbenar belajar dan terutama mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk mempelajari lembar-lembar kegiatan atau materi lainnya. Hal yang biasanya terjadi dalam tim adalah melakukan pembahasan permasalahan bersama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan konsep apabila terdapat kesalahan konsep oleh anggota tim. Pada setiap poin, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. c.
Kuis
Kuis dilaksanakan setelah para siswa belajar bersama dalam tim. Dalam kuis ini para siswa mengerjakan secara sendiri-sendiri dan tidak boleh saling membantu.Setiap
siswa
bertanggungjawab
untuk
dirinya
sendiri
dalam
menyelesaikan kuis.Kuis ini diadakan untuk mengukur pengetahuan yang diperoleh siswa setelah belajar bersama. Kuis ini merupakan tanggung jawab individual yang dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk memberi penjelasan dengan baik kepada sesama tim dan membantu keberhasilan tim. d.
Skor Kemajuan individual
Ide dibalik skor kemajuan individual ini adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan sumbangan poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini. e.
Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan bentuk penghargaan apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Ada empat macam tingkat penghargaan yang diberikan dan didasarkan pada ratarata skor tim dengan kategori sebagai berikut : 1) 0 ≤ x ≤ 5 tanpa predikat 2) 5 ≤ x ≤ 15 dengan predikat Tim baik 3) 15 ≤ x ≤ 25 dengan predikat Tim hebat 4) 25 ≤ x ≤ 30 dengan predikat Tim super
2.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Trianto (2009: 70), menyatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam fase atau langkah. Fase-fase pembelajaran itu antara lain: a.
Fase 1: menyampaikan dan memotivasi siswa. Kegiatan guru adalah menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
b.
Fase 2: menyajikan atau menyampaikan informasi. Kegiatan guru adalah menyajikan semua informasi kapada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
c.
Fase 3: mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. Kegiatan guru adalah menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
d.
Fase 4: membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Kegiatan guru adalah membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. e.
Fase 5: evaluasi Kegiatan guru adalah mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
f.
Fase 6: memberikan penghargaan Kegiatan guru adalah mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
C. Metode Ceramah 1.
PengertianMetodeCeramah Suparno (2007: 160) mengatakan bahwa metode ceramah adalah model
pembelajaran di mana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan dengan prinsip atau bahan fisika kepada siswa. Metode ini dikenal juga dengan nama metode konvensional dan merupakan metode yang masih sering dipakai. Hal ini dikarenakan metode ini dirasa sebagai metode yang mudah diterapkan. Dalam metode ini guru menyajikan materi, siswa memperhatikan guru berbicara sambil membuat catatan kecil mengenai materi yang dikatakan oleh guru. Proses pembelajaran seperti ini masih menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran (teacher centered). Sagala (dalam Tanireja, dkk. 2011: 45) mengatakan bahwa agar ceramah menjadi metode yang baik hendaknya diperhatikan hal-hal berikut; 1.
digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2.
dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru;
3.
dipakai jika khalayaknya telah mampu menerima informasi melalui kata-kata;
4.
sebaiknya diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat-alat visual lainnya;
5.
sebelum ceramah dimulai sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah.
2.
Sifat Metode Ceramah
Menurut Sagala (dalam Tanirejo, dkk 2011: 47), sifat-sifat metode ceramah yaitu: a. Tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang tajam, b. Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keberaniannya dalam mengemukakan pendapat; c. Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh pendengarnya, apalagi digunakan kata-kata asing, d. Kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil, karena tarafberpikir anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret. Dalam penelitian ini metode ceramah akan disajikan dalam bentuk ceramah dengan kombinasi metode yang bervariasi atau dapat juga disebut ceramah interaktif. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif (presentasi, tanya jawab dan latihan soal). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Menurut Suparno (2007: 160), ceramah interaktif memiliki unsur-unsur sebagai berikut: a. Ceramah oleh guru b. Diselingi pertanyaan, diskusi dan mengerjakan soal c. Agar ceramah menarik perlu digunakanmedia lain pula seperti power point dan disesuaikan dengan konteks siswa dengan berbagai contoh yang sesuai d. Bicara keras, jelas, sistematis, menarik siswa
3.
Keunggulan dan Kelemahan Metode Ceramah
Kendati dikenal sebagai metode konvensional dan kurang konstruktivis, metode ceramah tetap memiliki keunggulan, yaitu guru dapat menguasai seluruh kelas dan organisasi kelas sederhana. Sedangkan kelemahan metode ceramah adalah: a. guru kesulitan mengetahui sejauh mana siswa-siswa telah mengerti materi yang disampaikan, b. siswa dapat memberi pengertian yang lain dari apa yang sesungguhnya dimaksudkan oleh guru, c. untuk penyampaian bahan yang mempunyai struktur yang kompleks dan abstrak, penggunaan metode ceramah juga tidak tepat. d. untuk tujuan belajar yang berupa kognitif tingkat tinggi seperti kemampuan analisis, sintesis, evaluasi dan tujuan yang berupa keterampilan, metode ceramah tidak efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
D. Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan Daryanto (2011: 160), menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Dengan demikian prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dan perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Kemajuan dan perkembangan tersebut terbentuk melalui sebuah proses belajar. Hal ini senada dengan Winkel (1996: 14 )yang mengatakan bahwa proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam ranah pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Bentuk perubahan ini nampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan olah siswa terhadap pertanyaan, persoalan dan tugas yang diberikan oleh guru. Evaluasi terhadap hasil belajar siswa dilakukan oleh guru dengan menggunakan alat evaluasi seperti tes atau kuis. Melalui kuis siswa dituntut untuk menunjukkan prestasi belajar tertentu, dan hasil yang dicapai siswa menjadi petunjuk untuk guru melihat perkembangan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar fisika pada dasarnya merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar fisika itu sendiri. Hasil interaksi ini menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar dalam fisika antar individu yang satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Dalam penelitian ini prestasi belajar dapat dilihat dalam perolehan skor siswa ketika mengikuti tes prestasi.
E. Alat-alat Optik Materi tentang alat-alat optik ini diambil dari buku IPA Fisika untuk SMP kelas VIII karangan Marten Kanginan, Fisika (Buku Kerja Siswa) karangan Kristinawati,
EM,
dkk
dan
Materi Ajar
Alat
Optik
dalam http://e-
dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=2 97.
1.
Mata dan Kamera
a.
Mata 1) Bagian-bagian mata
Gambar 1. Bagian-bagian Mata o
Kornea: bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi selaput bening dan melindungi permukaan mata dari kontak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dengan udara luar. Fungsi utama kornea (selaput bening) adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala retina. Kornea juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata. o
Aquoeus humor (cairan): Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
o
Lensa: bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa dapat disebut lensa kristalin/lensa mata. Lensa kristalin merupakan lensa mata yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal.
o
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan. Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen pada irislah yang menentukan warna mata.
o
Pupil: berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris dan sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju retina. Pupil dapat mengecil dan membesar seperti fungsi diafragma pada kamera. Pupil akan membuka dan menutup secara otomatis bergantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar. o
Retina: merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada kamera.
o
Bintik kuning: tempat terbentuknya bayangan agar bayangan terlihat jelas.
2) Proses Pembentukan Bayangan pada Mata dan Daya Akomodasi Mata
Ketika sinar dari benda masuk ke dalam mata melalui pupil, lensa membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil. Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya. Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu yang disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik
terjauh/Punctum
Remotum
(PR)
dan
titik
terdekat/Punctum
Proximum (PP). Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada diantara kedua titik tersebut. Jarak antara lensa mata dengan retina disebut jarak bayangan (S1) selalu tetap.Jarak benda (S0) yang dilihat oleh mata dapat berubah-ubah. Jarak fokus lensa mata dapat diubah-ubah dengan cara mengubah-ubah kelengkungan lensa mata. Ini dilakukan oleh otot siliar. Ketika mata melihat benda yang dekat, otot-otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
atau jarak fokus lensa mata lebih mata lebih kecil dan bayangan jatuh tepat di retina. Ketika melihat benda yang jauh, otot siliar mengendur (relaks), sehingga mata lebih pipih dan jarak fokus lebih besar, dan bayangan jatuh tepat pada retina. Daya untuk membuat lensa mata lebih cembung atau lebih pipih sesuai dengan jarak benda yang dilihat mata agar bayangan jatuh tepat di retina disebut dengan daya akomodasi mata.
3) Kelainan pada Mata dan Cara Menanggulanginya Mata normal (Emetropi): memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga/∞ dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar. a) Rabun jauh (Miopia) Miopia memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm. Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung), sehingga bayangan yang terjadi kabur. Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya (lensa divergen) atau lensa cekung/lensa negatif. b) Rabun dekat (Hipermetropia): Rabun dekat memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm. Penderita kelainan ini tidak mampu melihat benda dekat.Ini disebabkan kemampuan lensa untuk menebal berkurang. Agar dapat melihat jelas bendabenda pada jarak baca normal maka cacat mata ini perlu dibantu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
menggunakan lensa yang dapat mengumpulkan berkas cahaya (lensa konvergen) atau lensa cembung/lensa positif. c) Mata tua (Presbiopia): Mata tua memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) > 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi.Ini disebabkan kemampuan mata untuk menebal dan memipih berkurang. Penderita cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa bifocal atau kaca mata yang berfungsi rangkap baik untuk melihat benda jauh maupun benda dekat. d) Astigmatisma Cacat mata dimana penderita tidak dapat melihat dengan baik garis-garis vertikal dan garis horisontal secara bersamaan. Hal ini disebabkan kornea mata tidak berbentuk bola dan penderita dapat ditolong dengan lensa silindris. Contoh soal: (1)Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa yang harus digunakan? Penyelesaian : Penderita rabun jauh melihat benda-benda yang sangat jauh pada jarak kurang dari tak berhingga. Ini berarti S = ∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas maka lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di depan lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh. Jadi; S1 : - (titik jauh penderita rabun jauh) = -200 cm Jarak fokus lensa dihitung dengan rumus lensa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
1
+
1 1 = 1
1 1 1 + = ∞ −200 0 +
1 1 = → −200
= −200
Sedangkan kekuatan lensa P : =
1 → −200 =
= −200
= −2
1 1 = − −2 2
(2)Dua orang memiliki kelainan mata dengan ciri-ciri berbeda hendak membeli kaca mata. Tentukanlah kekuatan kaca mata untuk masing-masing
orang
tersebut (dalam dioptri) jika diketahui: Orang I mempunyai titik dekat 22 cm, ingin dapat membaca dengan baik Orang II bermata miopi, titik dekatnya 30 cm, ingin dapat melihat bendabenda yang sangat jauh Penyelesaian: Jarak baca normal adalah 25 cm. Karena titik dekat orang I adalah 200 cm maka So = 25 cm dan S1 = -200 cm. 1
+
1 1 = 1
1 1 1 + = 25 −200 8 1 1 − = 200 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
7 1 = 200 =
200 7
= 0,28
Sedangkan P: 1 1 1 7 = = = = = 3,5 2/7 2 Agar orang kedua dapat melihat benda-benda yang sangat jauh berarti So = ∞ dan titik dekat 30 cm berarti S1 = -30 cm. 1
+
1 1 = 1
1 1 1 + = ~ −30 0 +
1 1 = −30
= −30
= 0,3
Sedangkan P: =
1
=
1
=
1 = −3,3 −0,3
b. Kamera Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak bayangan (S1).
Gambar 2. Kamera dan bagian-bagiannya
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari: Lensa cembung, Film, Diafragma, Aperture.
Pembentukan bayangan pada kamera:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Gambar 3. Pembentukan Bayangan pada Kamera
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil. Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah ukuran aperturenya.
Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa. Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.
So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus lensa
Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada retina/film. Perbedaannya adalah mata menggunakan daya akomodasi sedangkan kamera menggunakan pergeseran lensa. Kemiripan antara kamera dan mata adalah:
Tabel 1. Kemiripan antara Kamera dan Mata
Kamera
Mata
Keterangan
Lensa
Lensa
Lensa cembung
Diafragma
Iris
Mengatur besar kecilnya lubang cahaya
Aperture
Pupil
Lubang tempat masuknya cahaya
Film
Retina
Tempat terbentuknya bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
(3) Lup dan Mikrosokop a.
Lup
Lup/kaca pembesar memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak
lebih
besar.
Bayangan
yang
dibentuk
oleh
lup
memiliki
sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.
Gambar 4. Lup dan pembentukan bayangan
Ada dua cara menggunakan lup yaitu:
1) Dengan cara mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembungcembungnya). Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
diperhatikan adalah: bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata/Punctum Proksimum (PP), benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa, sifat bayangan; maya, tegak dan diperbesar.
2) Dengan cara mata tidak berakomodasi Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalahlup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga, benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f) b.
Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil atau mikro agar tampak lebih besar dan jelas. Berikut ini adalah gambar mikroskop dan bagian-bagiannya :
Gambar 5.Mikroskop dan bagian-bagiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler. Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Sifat bayangan pada mikroskop secara keseluruhan; maya, terbalik dan diperbesar.
=
Perbesaran mikroskop pada adalah:
Mata berakomodasi :
Mata tak berakomodasi :
=
=
+ 1
Lukisan jalannya sinar pada mikroskop:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Gambar 6. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Keterangan : Sob : jarak benda lensa obyektif (m)
S’ob : jarak bayangan lensa obyektif (m)
(4) Alat-alat Optik Lain a.
Teropong
Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat bendabenda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler. Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi : 1) Teropong bias astronomi Teropong astronomi atau teropong bintang digunakan untuk mengamati obyekobyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Pembentukan bayangan pada teropong dan sifat-sifat bayangannya.
Gambar 7. Pembentukan bayangan pada teropong Panjang teropong : =
Perbesaran teropong :
+ =
2) Teropong Pantul Astronomi Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah.Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Gambar 8. Teropong Pantul Astronomi b.
Periskop
Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam. Kegunaan periskop adalah untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di bawah permukaan air. Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung obyektif dan dua buah prisma sikusiku sama kaki (memiliki 3 sudut: 450, 450 dan 900), dan sebuah lensa cembung okuler. F. Kaitan Teori dengan Penelitian Dalam penelitian ini teori digunakan sebagai dasar untuk : 1.
Membuat treatment penelitian yaitu metode pembelajaran fisika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2.
Membuat instrumen penelitian berupa test prestasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
3.
Menganalisis data yang diperoleh kemudian memperoleh bukti apakah pembelajaran dengan STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini berupa
penelitian komparatif kausal. Disebut kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa angka-angka yang akan diolah dengan statistik untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa, keterlibatan siswa dalam kerja kelompok danrespon siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perbandingan prestasi belajar siswa akan dilihat berdasarkan tes prestasi, keterlibatan siswa dilakukan pengamatan oleh penelitidan respon siswa terhadap metode diukur berdasarkan angket yang disebarkan.
B.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIC SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta, sejumlah 87 siswa.
C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan April dan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
D.
Treatment
1.
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam penelitian ini treatment yang akan digunakan adalah kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Alat-alat Optik. Proses pembelajarannya sebagai berikut: a. Persiapan 1) Materi yang digunakan berupa buku teks, LKS serta sumber-sumber terbitan lainnya atau materi yang dibuat oleh guru. 2) Menempatkan siswa ke dalam tim Penempatan siswa ke dalam tim diatur sebagai berikut; tiap tim terdiri atas level yang kinerjanya meliputi semua level dari yang rendah, sedang dan tinggi, dan membagi rata level kinerja sedang dari semua tim yang ada di kelas. Guru membuat daftar peringkat siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah berdasarkan nilai ujian tengah semester yang sudah berlangsung antara tanggal 5-10 Maret 2012. Sebagai contoh ditunjukkan dalam tabel 2 berikut : Tabel2. Daftar Peringkat Siswa Peringkat Siswa berprestasi tinggi
Nama Tim
1
A
2
B
3
C
4
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
5
E
6
F
7
G
8
H
9
I
Siswa berprestasi
10
I
sedang
11
H
12
G
13
F
14
E
15
D
16
C
17
B
18
A
19
A
20
B
21
C
22
D
23
E
24
F
25
G
26
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
27
I
Siswa berprestasi rendah 28
I
29
H
30
G
31
F
32
E
33
D
34
C
35
B
36
A
Tiap tim harus terdiri atas empat anggota jika memungkinkan, sehingga jumlah siswa yang ada di kelas dibagi ke jumlah tim yang akan dibentuk. Misalnya jika di kelas ada 36 siswa maka guru akan membentuk sembilan tim yang masing-masing beranggotakan empat orang. b.
Jadwal Kegiatan STAD terdiri atas sebuah siklus instruksi kegiatan regular, sebagai berikut: 1) Pengajaran Waktu: 1-2 JP Gagasan Utama: menyampaikan pembelajaran Materi yang dibutuhkan : Rencana pembelajaran 2) Belajar Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Waktu: 1-2 JP Gagasan Utama: siswa-siswa belajar bersama dalam tim mereka untuk menguasai materi. Materi yang dibutuhkan : dua lembar kegiatan untuk tiap tim dan dua lembar jawaban untuk tiap tim. 3) Tes (Ujian) Waktu: 1 JP Gagasan Utama: kuis individual Materi yang dibutuhkan : satu kuis tiap anak Mengingat kuis dilaksanakan pada akhir pertemuan dan membutuhkan waktu 10-15 menit, maka peneliti menyiapkan dua butir soal untuk setiap kali kuis. Soal kuis dapat dilihat padalampiran 9 halaman116. 4) Rekognasi Tim Gagasan Utama: menghitung skor kemajuan individual dan skor tim dan memberikan sertifikat atau bentuk-bentuk penghargaan lainnya. c.
Pembelajaran dengan RPP danLKS dapat dilihat pada lampiran no. 3hal. 75 dan no. 7 hal.94. 1. LKS (Lembar Kerja Siswa) LKS merupakan panduan belajar bagi siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan topik Alat-alat Optik. Soal-soal latihan yang tercantum dalam LKS dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
LKS yang digunakan adalah sebagai berikut : Diskusi 1 1) Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan matamu? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. LKS lengkap dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 94.
2.
Metode Ceramah
Metode ceramah ini digunakan sebagai pembanding dengan metode kooperatif tipe STAD, apakah ada perbedaan terhadap prestasi siswa menggunakan metode ceramah dengan metode kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah pembelajaran metode ceramah yang digunakan adalah berupa pengajaran oleh guru, tanya jawab antar guru dan siswa dan siswa mengerjakan soal. Kendati metode ceramah sebagai pembanding, instrumen penelitian dan metode analisis datanya sama seperti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD. RPP untuk pembelajaran dengan metode ceramah dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
E.
Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi, lembar observasi siswa dan angket. Tes prestasi dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif mengenai pemahaman siswa mengenai pembelajaran alat-alat optik. Lembar observasi digunakan untuk melihat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Angket untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap metode STAD dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1.
Tes Prestasi
Soal-soal pada tes prestasi ini disusun berdasarkan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi alat-alat optik.Tujuan dari tes ini adalah mengetahui pemahaman siswa mengenai alat-alat optiksetelah mengikuti pembelajaran dengan metode STAD dan metode ceramah. Soal disusun berdasarkan indikator pembelajaran supaya dapat terdistribusi merata. a.
Kisi – kisi Penyusunan Soal Tes Prestasi Pada tabel 3 berikut disajikan kisi-kisi penyusunan soal pretes : Tabel3. Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi Berdasarkan Tujuan Pembelajaran Materi
Tujuan Pembelajaran
Nomor Soal
Pokok Alat
Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optic
1
Optik
Menggambar bentuk bayangan pada retina
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Menjelaskan
beberapa
cacat
mata
serta
cara
3, 4
menolong cacat mata
b.
Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optic
5
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup
6
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop
7
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong
8,9
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop
10
Contoh soal tes prestasi Tabel 4. Tes Prestasi No. 1.
Tujuan Pembelajaran
Soal Tes Prestasi
Menjelaskan fungsi
1. Sebutkan bagian-bagian mata sebagai alat
bagian-bagian mata
optik dan jelaskan fungsi tiap-tiap bagian!
sebagai alat optik.
(Skor : 5)
Soal tes prestasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 88. 2.
Lembar Pengamatan Perilaku Siswa
Lembar pengamatan digunakan untuk melihat keaktifan dan keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berikut ini adalah Tabel Format Pengamatan Perilaku Berkarakter dan uraian Format Pengamatan Perilaku Berkarakter yang kemudian dijabarkan dalam setiap siswa dengan contoh perincian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 5. Uraian Format Pengamatan Perilaku Berkarakter Kode
Aspek-aspek yang diamati
siswa A1
A
B
C
D
Jumlah E
F
Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A2 A3
Keterangan : Format Pengamatan Perilaku Berkarakter : A : Ketekunan, B : Ketelitian, C : Antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, D : Mendengarkan pendapat orang lain, E : Kesediaan mengemukakan pendapat, F : mengambil kesimpulan Rincian poin : 1 :Memerlukan Perbaikan 2 : Menunjukkan Kemajuan, 3 : Memuaskan dan 4 :Sangat Baik.
3.
Angket Respon Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Angket ini digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap ketertarikan, perasaan senang dan kemudahan yang diperoleh dalam memahami materi, suasana belajar dan cara guru menerapkan metode pembelajaran. Contoh angket respon sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe STAD Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VIII/II
Hari/tanggal
: ………………….
Bahan Kajian
: Alat-alat Optik
Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik dan 4 = sangat baik No 1.
Uraian Bagaimana pendapat kalian mengenai :
Skala Penilaian Tidak senang
Senang
a. LKS b. Kelompok c. Cara guru mengajar d. Kuis Angket selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 ,halaman125. F.
Validitas Untuk validitas instrumen yang digunakan validitas isi (content validity).
Menurut Suparno (2007: 68) validitas isi mengukur apakah instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Dengan demikian diperlukan pemeriksaan kembali terhadap instrumen
yang digunakan angket
respon siswa terhadap metode pembelajaran STAD dan angket ketrampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
kooperatif di kelas. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan instrumen tes tertulis yang mencakup indikator pembelajaran pada materi alat-alat optik. Pengujian validitas dilakukan dengan cara mendiskusikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing, untuk mengetahui apakah instrumen ini layak digunakan dalam penelitian ini.
G.
Metode Analisis yang Digunakan Setelah memperoleh data-data dalam penelitian maka dilakukan analisis
data. 1.
Analisis terhadap Tes Prestasi dilakukan dengan Tiga Tahap yaitu :
a.
Penskoran Tujuan analisis ini adalah untuk memberikan bobot pada setiap pilihan
siswa. Untuk memperoleh data hasil tes prestasi, diawali dengan membuat penskoran pada setiap item soal dan menentukan skor maksimum untuk semua jawaban siswa, sebagaimana ditampilkan dalam tabel 6berikut : Tabel6. Skor Tiap Item Soal Nomor Soal
Skor tiap item soal
1
5
2
10
3
10
4
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
5
5
6
10
7
5
8
10
9
10
10
5
Skor Maksimal
80
Kemudian skor tes prestasi yang diperoleh dihitung sebagai berikut : Skor tes prestasi = (skor yang diperoleh/80) x 100................... (100) Hasil penskoran ini kemudian dituliskan dalam tabel 7 berikut ini : Tabel 7. Perolehan Nilai Siswa Kode Siswa
Skor
1 2 3 4 5
b.
Klasifikasi berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan Sekolah Standar KKM : ≥ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 8. Klasifikasi Skor Berdasarkan KKM KKM No.
Persentase (%)
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
(siswa)
(siswa)
(siswa)
(siswa)
Kelas STAD
..........
............
Kelas
..................
.................
Ceramah
Persentase:
c.
/
100 %
Menggunakan Test-T untuk 2 group yang independen.
Tujuan analisis ini adalah untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan signifikan antara kelas yang diajar dengan metode STAD dan metode ceramah.
2.
Lembar Pengamatan Perilaku/Keterlibatan Siswa
Tujuan analisis pengamatan perilaku/keterlibatan siswa adalah untuk mengetahui bagaimana pengamatan perilaku/keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. a. Analisa Pengamatan Perilaku/Keterlibatan Siswa : 1) Jumlah butir perilaku : 6 2) Jumlah pilihan skor : 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4 3) Poin minimal: 6 x 1 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
4) Poin maksimal : 6 x 4 = 24 b. Klasifikasi tanggapan :
1) Menentukan interval skor : =
= 4,5 ≈ 5
2) Rentang interval disajikan dalam tabel 9 berikut : Tabel9. Rentang Interval Keterlibatan Interval
Keterangan
6 – 10
sangat tidak terlibat
11 – 15
tidak terlibat
16 – 20
Terlibat
21 – 25
sangat terlibat
c. Rata-rata keseluruhan kelas :
3.
Angket Tujuan
analisis
angket
adalah
untuk
mengetahui
bagaimana
respon/tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode ceramah. a.
Analisa angket : 1) Jumlah butir soal angket : 11 2) Jumlah pilihan jawaban : 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3) Poin minimal: 11 x 1 = 11 4) Poin maksimal : 11 x 4 = 44 b.
Klasifikasi tanggapan :
1) Menentukan interval skor : =
= 8,25 ≈ 8
2) Rentang intervaldisajikan dalam tabel 10 berikut : Tabel10. Rentang Interval Angket Interval
Keterangan
11 – 18
sangat rendah
19 – 26
Rendah
27 – 34
Tinggi
35 – 44
sangat tinggi
c.
Rata-rata keseluruhan kelas :
d.
Standar Deviasi :
=
∑(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Data diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti selama 6 kali pertemuan, 1 kali pertemuan 2 x 40 menit, dengan pokok bahasan Alat Optik. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan metode ceramah. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan metode STAD terdiri atas presentasi oleh guru, belajar dalam tim, kuis dan pemberian penghargaan. Jadwal penelitian dan proses pengumpulan dan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 11. Jadwal Penelitian dan Proses Pengumpulan Data Jumlah Siswa
Kelas Siswa
yang hadir
VIII A
44
44
44
40
42
43
Siswa yang
Waktu Kegiatan
Pelaksanaan
tidak hadir 4
2
1
Mempelajari indikator 1 dan 2 Mempelajari indikator 3 dan 4 Mempelajari indikator 5 dan 6
Rabu, 11 April 2012 Sabtu, 14 April 2012 Rabu, 18 April 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Kamis, 3 44
VIII C
43
43
39
1
4
Tes Prestasi
Mempelajari indikator 1
Mei 2012 Rabu, 9 Mei 2012
Mempelajari Jumat, 11 43
2
2
indikator 2 Mei 2012 Kuis 1 Mempelajari Rabu, 16
43
41
2
indikator 3 Mei 2012 dan 4 Mempelajari Jumat, 18
43
38
5
indikator 5 dan 6 Mei 2012 Kuis 2
43
40
3
Tes prestasi
Sabtu, 19 Mei 2012
B.
Data Penelitian
1.
Data Tes Prestasi, Respon Siswa dan Keterlibatan Siswa dengan Menggunakan Metode STAD
a.
Tes Prestasi dan Respon Siswa Berikut ini disajikan tabel tes prestasi dan respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 12. Tes Prestasi dan Respon Siswa
No. Siswa
Nilai
Respon terhadap Metode
1
83
18
2
69
29
3
75
29
4
78
32
5
85
33
6
65
33
7
100
33
8
91
22
9
66
20
10
88
30
11
65
29
12
70
33
13
64
33
14
91
25
15
80
29
16
69
28
17
88
35
18
84
33
19
75
33
20
56
32
21
81
29
22
93
28
23
80
31
24
93
22
25
79
30
26
73
37
27
73
31
28
73
27
29
75
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
30
79
23
31
96
36
32
65
32
33
66
27
34
56
28
35
75
31
36
78
31
37
91
30
38
69
34
39
64
27
40
90
25 1177
Keterangan : 3 siswa tidak hadir.
b.
Data Pengamatan Keterlibatan Siswa Tabel 13. Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa
No.
Kode Siswa
Aspek-aspek yang diamati P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A1 A2 A3 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1
A 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4
P2 B 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4
A 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
Total P3
B 4 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4
A 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
B 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
Rata-rata
A
B
A
B
12 11 9 12 11 9 8 12 11 10 9 12
12 11 9 12 10 9 7 11 10 10 8 12
4,00 3,67 3,00 4,00 3,67 3,00 2,67 4,00 3,67 3,33 3,00 4,00
4,00 3,67 3,00 4,00 3,33 3,00 2,33 3,67 3,33 3,33 2,67 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
2.
D2 D3 D4 D5 E1 E2 E3 F1 F2 F3 F4 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 I1 I2 I3 I4
4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2
3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4
4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3
4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 1 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3
Data Tes Prestasi dan Respon terhadap Metode Ceramah Tabel 14. Tes Prestasi dan Respon terhadap Metode Ceramah No.Siswa
Nilai
Respon terhadap Metode
1
63
27
11 10 9 10 12 11 9 11 11 9 6 11 11 12 11 11 11 11 11 10 9 9 10 9
11 8 10 9 11 8 8 11 9 5 6 11 10 10 10 11 11 9 12 10 10 8 9 9
3,67 3,33 3,00 3,33 4,00 3,67 3,00 3,67 3,67 3,00 2,00 3,67 3,67 4,00 3,67 3,67 3,67 3,67 3,67 3,33 3,00 3,00 3,33 3,00
3,67 2,67 3,33 3,00 3,67 2,67 2,67 3,67 3,00 1,67 2,00 3,67 3,33 3,33 3,33 3,67 3,67 3,00 4,00 3,33 3,33 2,67 3,00 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2
75
21
3
46
35
4
84
29
5
93
29
6
79
29
7
59
30
8
57
31
9
70
24
10
47
27
11
91
22
12
81
27
13
66
32
14
65
30
15
95
29
16
79
36
17
96
28
18
86
25
19
81
24
20
74
23
21
84
27
22
75
28
23
85
24
24
89
16
25
68
30
26
78
31
27
79
16
28
84
25
29
81
28
30
91
27
31
72
32
32
95
31
33
65
28
34
85
27
35
86
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
36
96
27
37
80
28
38
68
17
39
74
24
40
80
25
41
76
27
42
90
32 1162
C.
Perhitungan Statistik
1.
Tes Prestasi a.
Klasifikasi berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan Sekolah yaitu Standar KKM : ≥ 75 untuk mata pelajaran fisika. Berikut ini pada tabel 15, hasil klasifikasi skor berdasarkan KKM dan persentase kelas. Tabel 15. HasilKlasifikasi Skor Berdasarkan KKMdan Persentase Kelas KKM No.
Persentase Tidak
Tuntas
Tidak Tuntas (%)
Tuntas Kelas STAD
24 siswa
16 siswa
Kelas 29 siswa Ceramah
13 siswa
Tuntas (%) 60 %
40 %
69 %
31 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
b.
Menggunakan Test – T untuk 2 group independen Perhitungan ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dan metode ceramah. Berikut ini pada tabel 16 adalah hasil perhitungan satatistik perbandingan prestasi belajar antara kedua metode. Tabel 16. Perbandingan Antara Prestasi Belajar Dengan Menggunakan Metode STAD dan Metode Ceramah
Group Statistics Kode Skor
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
40
77.28
11.082
1.752
2
40
77.55
12.525
1.980
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Std. Mean
Error
Sig. (2- Differenc Differen F Skor
Equal
.215
Sig.
T
.644 -.104
df
tailed)
e
ce
Lower
Upper
78
.917
-.275
2.644
-5.539
4.989
-.104 76.8
.917
-.275
2.644
-5.541
4.991
variances assumed Equal variances not assumed
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Dari tabel perhitungan di atas diketahui t = -. 104, p = .917 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hal ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran dengan metode STAD dan metode ceramah. 2.
Keterlibatan Siswa dengan Menggunakan Metode STAD
Pada bab 3, diuraikan jumlah butir soal keterlibatan ada 6 item, namun dalam pelaksanaan penelitian yang dapat diamati hanya 2 butir. Hal ini dikarenakan kekurangan tenaga yang mengamati, sehingga peneliti hanya dapat menganalisa 2 butir keterlibatan. a.
Analisa keterlibatan kelas STAD : 1) Jumlah butir soal keterlibatan: 2 2) Jumlah pilihan jawaban: 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4 3) Poin minimal: 2 x 1 = 2 4) Poin maksimal: 2 x 4 = 8
b.
Klasifikasi Tanggapan :
Menentukan interval skor :
= c.
8 − 2 = 1,5 ≈ 2 4
Rentang interval :
Jumlah siswa yang hadir selama 3 kali pengamatan ada 36 (dari 43) siswa, maka data yang diambil adalah dari 36siswa tersebut.Pada tabel 17 berikut adalah hasil pengamatan keterlibatan siswa terhadap metode STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel17. Pengamatan Keterlibatan Siswa Terhadap Metode STAD Interval
Keterangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
2–3
sangat tidak terlibat
-
0%
4–5
tidak terlibat
3
8,3 %
6–7
Terlibat
27
75 %
8–9
sangat terlibat
6
16,67 %
Maka kesimpulan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metdode STAD adalah baik. 3.
Angket Respon Perhitungan statistik angket respon ini untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran STAD dan metode ceramah.
a.
Analisa Angket STAD Tabel 18. Angket Respon Siswa terhadap Metode STAD Interval
Keterangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
11 – 18
sangat rendah
1
2,5 %
19 – 26
Rendah
6
15 %
27 – 34
Tinggi
30
75 %
35 – 44
sangat tinggi
3
7,5 %
1) Rata-rata
keseluruhan
29,425 ≈ 29
kelas
:
=
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2) Standar Deviasi :
=
∑(
)
∑(
=
)
=
= 4,28 ≈ 4
Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode STAD adalah baik. b.
Analisa Angket Ceramah : Tabel 19. Angket Respon Siswaterhadap Metode Ceramah Interval
Keterangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
11 – 18
sangat rendah
3
7,5 %
19 – 26
Rendah
11
27,5 %
27 – 34
Tinggi
24
60 %
35 – 44
sangat tinggi
2
5%
1) Rata-rata
keseluruhan
kelas
:
=
=
27,02 ≈ 27 2) Standar Deviasi : =
=
∑(
)
∑(
)
=
= 4,37 ≈ 4
Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode ceramah adalah baik.
D.
Analisis Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu ingin melihat perbandingan prestasi
belajar antara pembelajaran alat-alat optik
dengan metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kooperatif
tipe STAD dan metode ceramah maka analisis yang dilakukan
terhadap data penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 60% siswa memenuhi KKM dan 40% siswa tidak memenuhi standar KKM. Sedangkan prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah adalah 69% memenuhi KKM dan 31% tidak memenuhi standar KKM. Berdasarkan perhitungan statistik, tidak ada perbedaan prestasi belajar antara penerapan kedua metode pembelajaran tersebut. Hal ini dibuktikan dengan data statistik dimana p = .917 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini belum sesuai dengan teori yang dikemukan pada kajian teori. Peneliti menganalisa beberapa faktor yang dapat menyebabkan tidak ada pebedaan prestasi antara pembelajaran dengan metode STAD dan ceramah. Faktor-faktor tersebut antara lain : (1)
Pembelajaran dengan metode STAD membutuhkan lebih banyak waktu, namun karena peneliti masih minim pengalaman mengajar dan diberikan waktu 3 kali pertemuan maka pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal.
(2)
Ada dua komponen penting dalam metode STAD yang belum dilaksanakan oleh peneliti yaitu Skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Peneliti hanya sekali memberikan penghargaan kepada tim. Sedangkan skor kemajuan individu sama sekali belum dilakukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
(3)
Data yang diperoleh dari lembar pengamatan keterlibatan menunjukkan bahwa hanya 36 siswa yang selalu hadir (kelas STAD). Namun peneliti belum mengklasifikasi siswa-siswa yang hadir tersebut menunjukkan prestasi yang baik atau tidak. Hal ini juga berpengaruh terhadap tes prestasi. Dapat terjadi bahwa siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah siswa yang beberapa kali tidak hadir pada saat pembelajaran. Maka membutuhkan analisa lanjutan untuk membandingkan perbedaan prestasi antara kedua kelas yang diteliti ini. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 36 (dari 43) siswa yang selalu hadir saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 27 siswa atau sebesar 75%. Pengamatan dilakukan selama tiga kali pertemuan, kemudian dirata-ratakan. Poin pengamatan yang disiapkan peneliti ada 6 jenis. Namun pada saat pelaksanaan penelitian, hanya dua butir yang bisa diamati. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah pengamat yaitu dua orang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengamatan yang baik terhadap semua butir yang disiapkan peneliti. Sedangkan untuk respon siswa terhadap kedua metode pembelajaran samasama baik. Terdapat 30 atau 75 % (dari 44 siswa, 3 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 atau 60 % (dari 43 siswa, 1 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka peneliti
menyimpulkan : 1.
Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaranalat-alat optik dengan metode STAD adalah 60% siswa memenuhi KKM dan 40% siswa tidak memenuhi standar KKM.
2.
Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramahadalah 69% memenuhi KKM dan 31% tidak memenuhi standar KKM.
3.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan metode STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 36(dari 43) siswa yang selalu hadir saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 27 atau 75 % siswa.
4.
Respon siswa terhadap metode STAD dan metode ceramah samasama baik, namun dengan persentase yang berbeda. Terdapat 30 atau 75 % siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 atau 60 % siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah. Perbedaan presentase ini menunjukkan bahwa metode STAD lebih membantu siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
5.
Pembelajaran alat optik dengan menggunakan metode STAD tidak menunjukan perbedaan prestasi yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode ceramah. Hasil perhitungan statistik menunjukkan p = .917 > α = 0.05 maka tidak signifikan.
B.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mengusulkan : 1.
Bagi Peneliti : Peneliti dapat meneliti dengan metode STAD pada pokok bahasan yang berbeda.
2.
Bagi peneliti selanjutnya : Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang berbeda dengan materi yang berbeda pula.
3.
Bagi Sekolah : Bagi para guru fisika di sekolah, diharapkan dapat menerapkan metode STAD pada pokok bahasan yang berbeda.
C.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian yang dijumpai peneliti dalam penelitian ini yaitu : 1.
Ada dua komponen penting dalam metode STAD yang belum dilaksanakan oleh peneliti yaitu Skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Peneliti hanya sekali memberikan penghargaan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
tim. Sedangkan skor kemajuan individu sama sekali belum dilakukan oleh peneliti. 2.
Waktu
pembelajaran
yang
relatif
singkat,
sehingga
tidak
memungkinkan peneliti untuk menerapkan metode STAD secara maksimal. Hal ini terjadi karena materi Alat Optik merupakan pokok bahasan terakhir dalam semester ini dan guru kelas masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pokok-pokok bahasan lain yang belum selesai. 3.
Terbatasnya jumlah pengamat yaitu dua orang, tidak memungkinkan untuk
melakukan
pengamatan
yang
baik
terhadap
semua
butirpengamatan yang disiapkan peneliti. 4.
Soal-soal yang digunakan peneliti dalam tes prestasi lebih berupa hafalan, sehingga hal ini lebih memberi pengaruh bagi kelas ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. 2008. Learning to Teach.Yogyakarta: PustakaPelajar Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, edisiketiga. _________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, Tahun 2006, tentang Standard Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kanginan, Marten. IPA Fisikauntuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga Kristinawati, EM, dkk. Fisika, Buku Kerja Siswa. Semarang :Yayasan Pangudi Luhur Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning.Jakarta : PT Grasindo Mulyasa, E.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Rosda Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:RajawaliPers Sanjaya, Wina. 2006. StrategiPembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka Suparno,
Paul.
2004.
Teori
Inteligensi
Ganda
dan
Aplikasinya
di
Sekolah.Yogyakarta: Kanisisus. _____________. 2007. Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP dan MT. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ______________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyatno. 2009.Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Pustaka Tanireja,T, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Innovatif. Bandung: Alfabeta Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Innovatif Progresif. Jakarta: Kencana ______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: BumiAksara Usman, Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda Wean, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Innovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Pangudi Luhur
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VII (Delapan)/ 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 6.
Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
B. Kompetensi Dasar 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari C. Indikator 1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik 2. Menggambar bentuk bayangan pada retina 3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata 4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik 5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik 6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : mikroskop, berbagai jenis teropong, dan periskop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat : 1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik 2. Menggambar bentuk bayangan pada retina 3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata 4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik 5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup 6. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop 7. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong 8. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop E. Materi Pembelajaran : Alat-alat Optik F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP) No. 1
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Alokasi waktu 5 menit
Salam Pembuka Menyampaikan tujuan pembelajaran 2
Kegiatan Inti Guru memberikan tes tertulis/pretes kepada siswa Presentasi Materi Guru menyajikan informasi tentang mata dan kamera melalui presentase power point
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Guru menjelaskan cara belajar dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Guru membagi siswa dalam kelompok belajar kooperatif Percobaan Guru
membimbing
tiap-tiap
kelompok
bekerja sesuai LKS 1 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mengajak siswauntuk mempelajari LKS Diskusi Guru memberi informasi bila dibutuhkan siswa 3
Penutup
7 menit
Guru mengajak siswa berdiskusi secara kalsikal mengenai rangkuman pembelajaran hari ini Guru
memberikan
penghargaan
kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran hari ini dan selanjutnya memberikan tugas rumah kepada siswa
Pertemuan 2 (2 JP) No. 1
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Alokasi waktu 5 menit
Salam Pembuka Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru membagikan hasil kuis dari pertemuan sebelumnya 2
Kegiatan Inti
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Presentasi Materi Guru menyajikan informasi tentang lup, dan mikroskop melalui presentase power point Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Percobaan Guru
membagikan
alat-alat
yang
akan
digunakan dalamk percobaan kepada tiap kelompok Guru
membimbing
tiap-tiap
kelompok
bekerja sesuai LKS 2 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Diskusi Guru mengajak siswa untuk mempelajari dan mengerjakan LKS Guru memberi informasi bila dibutuhkan siswa 3
Penutup
20 menit
Guru mengajak siswa berdiskusi secara kalsikal mengenai rangkuman pembelajaran hari ini Guru memberikan kuis kepada siswa Guru
memberikan
penghargaan
kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran hari ini dan selanjutnya memberikan tugas rumah kepada siswa
Pertemuan 3 (2 JP) No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1
Pendahuluan
5 menit
Salam Pembuka Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru membagikan hasil kuis dari pertemuan sebelumnya 2
Kegiatan Inti
35 menit
Presentasi Materi Guru menyajikan informasi tentang teropong dan periskop melalui presentase power point Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Diskusi Guru mengajak siswa untuk mempelajari dan mengerjakan LKS Guru memberi informasi bila dibutuhkan siswa 3
Penutup
40 menit
Guru mengajak siswa berdiskusi secara kalsikal mengenai rangkuman keseluruhan mengenai pembelajaran optik Guru memberikan postes kepada siswa Guru
memberikan
penghargaan
kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka dalam pembelajaran hari ini Guru menyebarkan angket kepada siswa Guru menyampaikan kata-kata penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
H. Sumberdan Media: 1. Buku siswa IPA Fisika SMP kelas VII semester II karangan Marten Kanginan 2. BKS karangan tim guru Yayasan Pangudi Luhur 3. LKS Siswa 4. Power Point I. Penilaian : Penilaian menggunakan instrumen penilaian sebagai berikut : 1. Tes tertulis 2. Tes Unjuk Kerja : dengan menggunakan LKS 3. Observasi : dengan menggunakan lembar pengamatan keterlibatan siswa
Yogyakarta : 25 Maret 2012 Peneliti
Yuliana Buik NIM : 081424004
Mengetahui : Dosen Pembimbing Penelitian
Prof. Dr. Paul Suparno, SJ.MST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Pangudi Luhur
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VII (Delapan)/ 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari B. Kompetensi Dasar 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari C. Indikator 1. Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik 2. Menggambar bentuk bayangan pada retina 3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata 4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik 5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik 6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : mikroskop, berbagai jenis teropong, dan periskop. D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat : 1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik 2. Menggambar bentuk bayangan pada retina 3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta cara menolong cacat mata 4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik 5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup 6. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop 7. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong 8. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop E. Materi Pembelajaran : Alat-Alat Optik F. Metode Pembelajaran : Ceramah Interaktif G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP) No. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu
1
5 menit
Pendahuluan Salam Pembuka Menyampaikan tujuan pembelajaran
2
Kegiatan Inti Guru memberikan tes tertulis/ pretes kepada siswa Guru menyampaikan materi mengenai mata dan kamera dengan presentasi power point Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan mengerjakan LKS Peserta didik (dibimbing oleh guru)
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
mendiskusikan pengertian alat-alat optik, prinsip kerja mata dan kamera. 3
Penutup
5 menit
Guru mengajak siswa untuk merangkum pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah
Pertemuan 2 (2 JP) No. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu
1
5 menit
Pendahuluan Salam Pembuka Guru
mengajak
siswa
untuk
mereview
pembelajaran sebelumnya Menyampaikan tujuan pembelajaran 2
Kegiatan Inti
70 menit
Guru menyampaikan materi mengenai lup dan mikroskop dengan presentasi power point Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan mengerjakan LKS Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan prinsip kerja lup dan mikroskop 3
Penutup Guru mengajak siswa untuk merangkum pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah
Pertemuan 1 (2 JP)
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
No. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu
1
5 menit
Pendahuluan Salam Pembuka Menyampaikan tujuan pembelajaran
2
Kegiatan Inti Guru
menyampaikan
35 menit materi
mengenai
teropong dan periskop dengan presentasi power point Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan mengerjakan LKS Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian prinsip kerja teropong dan periskop 3
Penutup
40 Menit
Guru mengajak siswa untuk merangkum pembelajaran hari ini dan pembelajaran tentang alat-alat optik yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Guru memberikan posttes kepada siswa
H. Sumber dan Media: 5. Buku siswa IPA Fisika SMP kelas VII semester II karangan Marten Kanginan 6. BKS karangan tim guru Yayasan Pangudi Luhur 7. LKS Siswa 8. Power Point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
I. Penilaian : Penilaian menggunakan instrumen penilaian :Tes tertulis
Yogyakarta : 25 Maret 2012 Peneliti
Yuliana Buik NIM : 081424004
Mengetahui : Dosen Pembimbing Penelitian
Prof. Dr. Paul Suparno, SJ.MST.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lampiran 5 Tes Prestasi Nama
: ……………………………..
No. Absen
: ……………………………..
Hari/tgl
: ………………………………
Kejakan dengan teliti soal-soal di bawah ini dan tuliskan jawaban anda pada tempat yang telah disediakan! 2. Sebutkan bagian-bagian mata sebagai alat optik dan jelaskan fungsi tiap-tiap bagian! (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada mata dan sebutkan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan! (Skor : 10) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………..……………………………………… 4. Sebutkan dan jelaskan tiga macam cacat mata yang anda ketahui serta bagaimana cara menolongnya! (Skor : 10) ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 5. Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa yang harus digunakan? (Skor : 10) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 6. Sebutkan bagian-bagian kamera dan jelaskan fungsi bagian-bagian tersebut! (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 7. Sebuah lensa cembung dengan jarak fokus 10 cm. Berapa perbesaran yang dihasilkan jika pengamat melakukan dengan : a. mata berakomodasi (skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… b. mata tak berakomodasi (skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 8. Mengapa kita harus menggunakan mikroskop yang disusun oleh dua buah lensa cembung untuk melihat benda-benda yang sangat kecil misalnya bakteri, virus dan sebagainya? Mengapa tidak menggunakan lup saja yang hanya disusun oleh sebuah lensa cembung? (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 9. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian teropong bintang dan teropong bumi yang anda ketahui! (Skor : 10) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 10.
Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 150
cm dan lensa okuler 10 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat bendabenda langit yang sangat jauh. Tentukan berapakah panjang teropong dan perbesaran yang dihasilkan! (Skor : 10) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………. 11.
Sebutkan beberapa alat optik lain (selain mata, kamera, lup, mikroskop
dan teropong) yang anda ketahui dan jelaskan fungsi dari masing-masing alat tersebut. (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes Prestasi Total No
Pembahasan
Skor Skor
1.
a. Lensa : membiaskan sinar untuk menghasilkan
1
5
bayangan yang tajam dan tepat pada retina b. Pupil : tempat/jalan masuknya cahaya c. Iris : mengatur besar kecilnya lubang
1
diafragma
1
d. Kornea : menerima dan meneruskan cahaya serta melindungi lensa mata
1
e. Retina : sebagai layar untuk menangkap
2.
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
1
a. Proses pembentukan bayangan pada mata :
5
6
benda bayangan 2F
F
O
F
2F
b. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata,
1
terbalik dan diperkecil 3.
Macam-macam cacat mata : a. Rabun jauh/miopi : cacat mata dimana
2
penderita tidak dapat melihat benda-benda yang jauh dengan jelas, karena kemampuan mata untuk memipih berkurang. Penderita ditolong dengan lensa yang mampu menyebarkan cahaya yaitu lensa cekung. b. Rabun dekat/hipermetropi : cacat mata dimana
2
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
penderita tidak dapat melihat benda-benda yang dekat dengan jelas, karena kemampuan mata untuk menebal berkurang. Penderita ditolong dengan lensa yang mampu menguncupkan berkas cahaya sebelum masuk ke mata yaitu lensa cembung. c. Mata tua /presbiopi : cacat mata yang tidak
2
mampu melihat dengan jelas baik benda dekat mupun jauh, karena kemampuan mata untuk memipih dan mencupkan cahaya berkurang. Penderita dapat ditolong dengan menggunakan lensa bifokal atau kacamata yang berfungsi rangkap. 4.
Penyelesaian :
10
Untuk rabun jauh diketahui : So = ∞
1
S1 : - 200 cm
1
Maka F = 1
+
1 1 = 1
1 1
1 1 1 + = ∞ −200 0 +
1 1 = → −200
1
= −200 3
Sedangkan kekuatan lensa P : =
5.
1 → = −200 −200 1 1 = = − −2 2
2 = −2
Bagian-bagian kamera : a. Lensa : tempat terbentuknya bayangan
1
b. Diafragma : mengatur banyak sedikitnya
1
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
cahaya yang masuk c. Aperture : tempat masuknya cahaya
1
d. Plat film : menangkap bayangan yang dibentuk
1
oleh lensa 6.
Diketahui : f = 10 cm
10
Ditanya : a. M untuk mata berakomodasi : 5 = =
+ 1
25 + 1 10
= 2,5 + 1 = 3,5 b. M untuk mata tak berakomodasi : = 5
25 = 10 = 2,5 7.
Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup hanya 20 kali, sehingga dengan perbesaran ini kita balum tentu dapat melihat organisme renik seperti bakteri atau virus sehingga diperlukan mikroskop yang
menggunakan
dua
buah
lensa
untuk
meningkatkan perbesaran bayangan dari benda yang diamati. 8.
a. Teropong bintang : alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh di ruang angkasa. Tersusun oleh 2 lensa positif yaitu lensa obyektif dan lensa okuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
b. Teropong bumi : alat yang digunakan untuk melihat benda jauh di permukaan bumi. Teropong bumi tersusun atas 3 buah lensa positif, yaitu lensa obyektif, lensa pembalik dan lensa okuler. 9.
Penyelesaian : = 150
Diketahui :
= 150 Ditanyakan : a. Panjang teropong : = 150
=
+
+ 15 =
b. Perbesaran teropong : = 10.
a. Episkop
:
150 15 alat
= 165
= 10 yang
digunakan
untuk
memproyeksikan gambar tak tembus cahaya pada sebuah layar b. Diaskop
:
alat
memproyeksikan
yang gambar
digunakan diapositif
untuk atau
gambar tembus cahaya pada layar. c. Epidiaskop : alat yang dapat dipergunakan untuk memproyeksikan benda tak tembus cahaya dan benda tembus cahaya. d. Periskop : teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam untk ,engintai kapalkapal musuh atau melihat benda-benda di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di permukaan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 7 LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) Sekolah
: SMP Pangudi Luhur
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VII (Delapan)/ 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari B. Kompetensi Dasar 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari C. Indikator 7. Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik 8. Menggambarkan pembentukan bentuk bayangan pada retina 9. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata 10. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik 11. Menjelaskan konsep Lup sebagai alat optik 12. Menjelaskan cara kerja Mikroskop 13. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan seperti berbagai jenis teropong dan periskop D. Materi Pembelajaran : Alat-alat Optik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
E. Petunjuk : Kegiatan belajar akan dilaksanakan dalam kelompok. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam kelompok adalah percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data, menjawab pertanyaan mempelajari uraian, mempelajari contoh soal dan latihan soal. Keberhasilan kelompok adalah tanggungjawab anda.Kerjakanlah setiap kegiatan dalam LKS ini dengan sungguh-sungguh untuk menentukan prestasi belajar anda.Semua jawaban dituliskan pada LKS ini sesuai tempat yang telah disediakan. F. Kegiatan Belajar 1. Mata dan Kamera Tujuan : Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik Menggambarkan pembentukan bentuk bayangan pada retina Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik
G. Diskusi 1 2) Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan matamu? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 3) Gambarkan pembentukan bayangan pada mata dan sebutkan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan ! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 4) Mengapa penderita rabun dekat dapat melihat benda jauh dengan sangat jelas tetapi tidak demikian melihat benda untuk benda yang dekat? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….. 5) Mengapa penderita rabun jauh ditolong dengan menggunakan lensa negatif? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
6) Seorang penderita rabun dekat memiliki titik dekat 100 cm dan titik jauh di tak berhingga. a) Dapatkah ia melihat dengan jelas sebuah benda pada jarak 1000 cm, 150 cm, dan 25 cm. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….. b) Jika ia ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm), berapakah jarak fokus dan kekuatan lensa yang harus dipakainya? ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
7) Perhatikan gambar berikut! a. b.
a) Gambar (a.) merupakan cacat ……………………………………………… b) Jelaskan pembentukan bayangan pada cacat mata ini! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………… c) Gambar (b.) merupakan cacat mata ………………………………………… d) Jelaskan pembentukan bayangan pada cacat mata ini! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 8) Lengkapi tabel berikut : (berilah tanda √ pada mata dan kamera sesuai dengan bagian-bagian yang dimiliki) No.
Bagian-bagian utama
1.
Retina
2.
Lensa
3.
Kornea
Mata
Kamera
Fungsi ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............ ………………………………… …………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
4.
Difragma
5.
Iris
6.
Aperture
4
Pupil
5
Plat film
6
Kornea
…………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… …………………………............. ………………………………… ………………………………… ………………………….............
H. Kegiatan 1 : Mengetahui Prinsip Kerja Kamera Melalui Percobaan Tujuan : dapat menjelaskan prinsip kerja kamera melalui percobaan Alat dan bahan : layar, penggaris 100 cm, lensa cembung, dan lilin sebagai benda. Langkah Kerja : 1. Susunlah alat seperti gambar berikut :
Layar
lensa cembung Lilin
Jarak bayangan (S1)
jarak benda (S0)
Gambar Percobaan Cermin 2. Buatlah jarak benda terhadap lensa So= 30 cm dan jarak bayangan 15 cm, kemudian amatilah sifat bayangan yang terjadi dan tuliskan dalam tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
3. Lakukan seperti langkah 2 sampai memperoleh 4 data dengan mengubahubah jarak benda dan jarak bayangan sesuai tabel dibawah ini. Dari empat percobaan, lengkapilah tabel berikut! Tabel Hasil Percobaan Prinsip Kerja Kamera No. Jarak
1
benda
So Jarak Bayangan S1 Sifat-sifat Bayangan
(cm)
(cm)
30
15
………….,
……………,
……………….. 2
40
………….,
……………,
……………….. 3
50
………….,
……………,
……………….. 4
60
………….,
……………,
……………….. a) Dari data tersebut, maka bayangan benda bersifat ………..….., …..………, dan …………………. b) Kesimpulan : Jadi prinsip kerja kamera adalah……………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
LKS 02
1. Lup dan Mikroskop Percobaan Cara kerja Lup Tujuan : dapat menjelaskan prinsip kerja lup melalui percobaan Alat dan bahan : buku, dan empat buah lensa cembung.
Mata
f = 5 cm
buku
1. Lengkapilah tabel berikut sesuai ukuran lensa cembung yang anda gunakan! Tabel Hasil Percobaan Cara Kerja Lup No. Jarak fokus (cm)
Jarak Benda (cm)
Sifat-Sifat bayangan
1
4
……………, …………….,
5
……………………….. 2
10
8
……………, ……………., ………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
3
10
10
……………, ……………., ………………………..
4
15
15
……………, ……………., ………………………..
2. Apa perbedaan percobaan 1 dan 2 dengan percobaan 3 dan 4? Jelaskan! 1. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan ……………………………………… Alasan :………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 2. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan ……………………………………… Alasan :………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 3. Seseorang yang bermata normal menggunakan lup yang jarak titik apinya 5 cm. Hitunglah perbesaran angulernya jika : a. Mata berakomodasi maksimum ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... .............................................................................................................................. b. Mata tidak berakomodasi ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................................................. 4. Mengapa untuk melihat benda-benda sangat kecil seperti bakteri digunakan mikroskop yang disusun oleh dua buah lensa cembung? Mengapa tidak digunakan lup yang hanya disusun oleh sebuah lensa cembung? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................................................... 5. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian utama pada mikroskop serta sifat bayangan yang dihasilkan! a. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
………………………………………………………………………….......... .......................................................................................................................... b. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….......... .......................................................................................................................... 6. Gambarlah pembentukan bayangan pada mikroskop! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... .........................................................................................................…………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………............................................... ..............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
LKS 03 2. Teropong dan Periskop 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teropong, serta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan! a. …………………………….. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................……………………………… ………………………………………………………………………………...… …........................................................................................................................... b. …………………………….. ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................…………………… ………………………………………………………………………………… …………………................................................................................................... c. …………………………….. ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................…………………… ………………………………………………………………………………… ……………........................................................................................................... 2. Jelaskan prinsip kerja Periskop! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................…………………… ………………………………………………………………………………… ……………........................................................................................................... 3. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 50 cm dan lensa okuler 5 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda-benda langit yang sangat jauh. Tentukan berapakah panjang teropong dan perbesaran yang dihasilkan jika pengamat menggunakan mata tidak berakomodasi! ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………........................... ............................................................................................……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
4. Sebutkan jenis-jenis alat optik lain (selain mata, kamera, lup, mikroskop, teropong dan periskop) dan fungsinya masing-masing! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………........................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 8 KUNCI LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) I. Diskusi 1 9) Karena di tempat gelap pupil membesar supaya lebih banyak cahaya masuk ke mata sedangkan di tempat terang pupil mengecil supaya cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit dan tidak membuat silau. 10)
Proses pembentukan bayangan pada mata :
benda bayangan 2F
F
O
F
2F
Sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperkecil 11)
Karena titik dekat penderita rabun dekat lebih jauh sehingga menyebabkan
bayangan terbentuk di belakang retina dan benda ynga dekat tidak dapat terlihat dengan jelas. 12)
Karena sifat dari lensa negatif atau lensa cekung adalah menyebarkan
cahaya, dan pada penderita rabun jauh diperlukan lensa yang menyebarkan cahaya sebelum masuk ke mata sehingga berkas cahaya sejajar difokuskan tepat di retina. 13)
Penyelesaian :
Pendrita rabun jauh melihat benda-benda yang sngat jauh pada jarak tak berhingga. Ini berarti S = ∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di depan lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh. Jadi; S1 : - (titik jauh penderita rabun jauh) = -200 cm Jara fokus lensa dihitung dengan rumus lensa : 1
∞
+
+
1 1 = 1
=
0 +
= →
= −200
Sedangkan kekuatan lensa P : = = 14)
1 → −200
= −200
= −2
=−
Gambar
e) Gambar (a.) merupakan cacat mata miopi/rabun jauh f) Pada cacat mata rabun jauh berkas cahaya yang sejajar difokuskan di depan retina, sehingga bayangan yang terjadi kabur. g) Gambar (b.) merupakan cacat mata hipermetropia/rabun dekat h) Pada cacat mata rabun dekat, berkas cahaya dari benda dekat difokuskan di belakang retina sehingga bayangan yang terjadi kabur. 15)
Lengkapi tabel berikut : No.
Bagian-bagian utama
Mata
1.
Retina
√
2.
Lensa
√
Kamera
Fungsi Sebagai layar tempatterbentuknya bayangan
√
Membentuk bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
3.
Kornea
4.
Difragma
5.
Iris
6.
Aperture
√
Melindungi lensa mata √
√
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk Mengatur pupil Mengatur intensitas cahaya yang
√
masuk Menebal dan menipiskan lensa
7.
√
Pupil
mata Menangkap bayangan yang 8.
√
Plat film
dibentuk oleh lensa Melindungi bayangan dalam 9.
√
Kornea
mata yang sangat sensitif
J. Kegiatan 1 : Mengetahui Prinsip Kerja Kamera Melalui Percobaan Tabel Hasil Percobaan Prinsip Kerja Kamera Jarak benda So
Jarak Bayangan
(cm)
S1 (cm)
1
30
15
Nyata, terbalik dan diperkecil
2
40
13,3
Nyata, terbalik dan diperkecil
3
50
12,5
Nyata, terbalik dan diperkecil
4
60
12
Nyata, terbalik dan diperkecil
No.
Sifat-sifat Bayangan
c) Dari data tersebut, maka bayangan benda bersifat nyata, terbalik dan diperkecil d) Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Jadi prinsip kerja kamera adalah benda yang difoto harus terletak pada jarak lebih jauh dari dari dua kali jarak fokus lensa kamera yang dipakai sehingga bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil dapat tertangkap oleh kamera.
K. Lup Tabel Hasil Percobaan Cara Kerja Lup No. Jarak fokus (cm)
Jarak Benda (cm)
Sifat-Sifat bayangan
1
5
4
Maya, tegak, dan diperbesar
2
10
8
Maya, tegak, dan diperbesar
3
10
10
Maya, tegak, dan diperbesar
4
15
15
Maya, tegak, dan diperbesar
7. Perbedaan antara percobaan 1 dan 2 dengan percobaan 3 dan 4: 3. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum Karena pada percobaan 1 dan 2 jarak benda yang digunakan selalu lebih kecil dari jarak fokus.Hal ini berarti benda berada di antara titik fokus lensa dan titik optik lensa. 4. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan mata tak berakomodasi Karena pada percobaan 3 dan 4 jarak benda sama dengan jarak fokus. Hal ini berarti benda berada tepat di titik fokus (f) 8. Penyelesaian : c. Mata berakomodasi maksimum :
=
+ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
=
+ 1 = 5 + 1 = 6
d. Mata tidak berakomodasi :
= =
25 = 5 5
L. Mikroskop 1. Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup hanya 20 kali. Dengan perbesaran tersebut kita belum dapat melihat organisme renik seperti bakteri atau virus. Maka diperluakan dua lensa untuk meningkatkan perbesaran bayangan pada benda-benda renik. 2. Bagian-bagian utama pada mikroskop serta sifat bayangan yang dihasilkan : a. Lensa obyektif Lensa obyektif berada dekat dengan benda dan menghasilkan bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. b. Lensa okuler Lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler.Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.Bayangan yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
M.
Teropong dan Periskop
1. Macam-macam teropong, serta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan : a. Teropong Bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Teropong
bintang
terdiri
atas
dua
lensa
cembung,
sebagaimana
mikroskop.Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam.Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Bayangan akhir yang terbentuk oleh teropong bintang dan mikroskop sifatnya sama, yaitu : maya, terbalik, diperbesar b. Teropong Bumi Yaitu teropong untuk mengamati benda-benda di permukaan bumi dari jarak jauh. Teropong ini mempunyai 3 lensa cembung yaitu lensa obyektif (lensa yang dekat dengan benda) , lensa pembalik (untuk membalik bayangan), dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata) Bayangan akhir yang terbentuk oleh teropong bumi bersifat : maya, tegak, diperbesar c. Teropong Panggung Yaitu teropong untuk mengamati pertunjukan dari jarak jauh. Teropong ini terdiri atas lensa cembung ( lensa obyektif ), sedang lensa okulernya berupa lensa cekung. Bayangan akhir yang terbentuk oleh teropong panggung bersifat : maya, tegak, diperbesar. 2. Diketahui :
= 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
= 5 Ditanyakan : c. Panjang teropong :
=
+ = 50
= 10
= 55
=
d. Perbesaran teropong : =
+ 5
3. Prinsip kerja Periskop Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam.Kegunaan periskop adalah untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di bawah permukaan air. Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung obyektif dan dua buah prisma siku-siku sama kaki (memiliki 3 sudut: 450, 450 dan 900), dan sebuah lensa cembung okuler. 4. Macam-macam alat optik a. Episkop : alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar tak tembus cahaya pada sebuah layar b. Diaskop : alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif atau gambar tembus cahaya pada layar. c. Epidiaskop : alat yang dapat dipergunakan untuk memproyeksikan benda tak tembus cahaya dan benda tembus cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 9 KUIS 1 Nama
:
No. Absen/kelompok : Hari/ tgl
:
1. Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan matamu? (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………… 2. Sebutkan dan jelaskan 2 macam cacat mata dan cara menanggulanginya! (Skor : 10) a. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………….. b. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
……………………………………………………………………………… ……………………………………… 3. Tuliskan bagian-bagian utama pada kamera dan fungsinya. (Skor : 5) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………...............
KUIS 2 Nama/ no. Absen
:
Kelompok :
Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 150 cm dan lensa okuler dengan jarak fokus 10 cm. Tentukan : a. Panjang teropong …………………………………………..……………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………… b. Perbesaran teropong ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 10 Jawaban Kuis 1
1. Karena di tempat gelap pupil membesar supaya lebih banyak cahaya masuk ke mata sedangkan di tempat terang pupil mengecil supaya cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit dan tidak membuat silau. (Skor : 25) 2. Dua macam cacat mata dan cara menanggulanginya : (Skor : 50) a. Rabun Jauh ( Miopi ) Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm).Titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga). Bila mata ini melihat langsung benda, maka bayangan benda akan jatuh di depan retina. Cara menolongya:Rabun jauh dapat ditolong dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina. b. Rabun Dekat ( hipermetropi ) Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga).Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm). Bila mata ini melihat langsung benda, maka bayangan benda akan jatuh di belakang retina. Cara menolongnya yaitu:Cacat mata hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina. 3. Bagian-bagian utama pada kamera dan fungsinya. (Skor : 25) Bagian-bagian pada kamera : a. Lensa, berfungsi untuk memfokuskan bayangan, b. Diafragma, berfungsi sebagai pengatur cahaya yang masuk, c. Film, berfungsi untuk merekam bayangan benda.
Jawaban kuis 2
1. benda harus diletakkan agar pengamat dapat menggunakan lup, jika : a. dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum maka benda diletakkan di antara O dan F b. dilakukan dengan mata tak berakomodasimaka benda diletakkan tepat di titik api/fokusnya lensa 2. Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup hanya 20 kali. Dengan perbesaran tersebut kita belum dapat melihat organisme renik seperti bakteri atau virus. Maka diperlukan dua lensa untuk meningkatkan perbesaran bayangan pada benda-benda renik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 11 Pengamat 1…. Tabel Pengamatan Keterlibatan Siswa Hari/ tgl : Pengamatan 16 Mei 2012 NIS No.
Aspek-aspek yang diamati
Jumlah skor
(nomor induk a siswa)
1.
A1
2.
A2
3.
A3
4.
A4
5.
A5
6.
B1
7.
B2
8.
B3
9.
B4
10.
B5
11.
C1
12.
C2
13.
C3
b
c
d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
14.
C4
15.
C5
16.
D1
4
4
17.
D2
4
4
18.
D3
4
3
19.
D4
3
3
D5
4
3
20.
E1
4
4
21.
E2
4
3
22.
E3
3
3
23.
E4
24.
E5
25.
F1
26.
F2
27.
F3
28.
F4
29.
F5
30.
G1
4
4
31.
G2
4
4
32.
G3
4
3
33.
G4
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
34.
G5
35.
H1
4
4
36.
H2
4
4
37.
H3
4
3
38.
H4
4
4
39.
H5
3
3
40.
I1
41.
I2
42.
I3
43.
I4
44.
I5
Keterangan : 1. Jenis-jenis Keterlibatan : a :Bertanya pada guru atau teman, b : Menjawab pertanyaan secara lisan, c : Mengerjakan di papan tulis, d : mengambil kesimpulan berdasarkan percobaan 2. Kriteria Skor : 1 = Memerlukan Perbaikan 2 = Menunjukkan Kemajuan 3 = Memuaskan 4 = sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 12 Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode Kooperatif Tipe STAD Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas/Semester
: VIII/II
Hari/tanggal
: ………………….
Bahan Kajian
: Alat-alat Optik
Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik dan 4 = sangat baik No 2.
Uraian
Skala Penilaian Tidak
Bagaimana pendapat kalian mengenai :
senang
Senang
e. LKS f. Kelompok g. Cara guru mengajar h. Kuis 3.
Bagaimana pendapat kalian mengenai?
Tidak baru
Baru
1. Materi yang diajarkan 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3. Kerja kelompok 4. Cara guru mengajar 4.
Bagaimana pendapat kalian mengenai buku siswa (panduan belajar)
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
1. Materi pelajaran mudah dipahami 2. Bahasanya jelas 3. Penampilannya menarik 4. Gambarnya membantu untuk memahami materi 5.
Apakah kalian berminat untuk mengikuti kegiatan belajar seperti yang telah kalian iktui saat ini?
6.
Bagaimana menurut anda tentang bimbingan yang diberikan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung?
7.
Kegiatan secara berkelompok membantu anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 13 Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode Ceramah
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Nama
: ……………………………
Kelas/Semester
: VIII/II
Hari/tanggal
: ……………………………
Bahan Kajian
: Alat-alat Optik
Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 = baik dan 4 = sangat baik No 8.
Uraian Bagaimana pendapat kalian mengenai? (suka, tidak suka)
Skala Penilaian 1
2
3
4
1
2
3
4
5. Materi yang diajarkan 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) 7. Kerja kelompok 8. Cara guru mengajar 9.
Bagaimana pendapat kalian mengenai LKS (baik,tidak baik) 5. Materi pelajaran mudah dipahami 6. Bahasanya jelas 7. Penampilannya menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
8. Gambarnya membantu untuk memahami materi 10.
Apakah kalian berminat untuk mengikuti kegiatan belajar seperti yang telah kalian ikuti saat ini?
11.
Bagaimana menurut anda tentang bimbingan yang diberikan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung?
12.
Kegiatan secara berkelompok /belajar mandiri membantu anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 14 Contoh Pengisian Kuis – kuis
Keterangan : siswa bebas memilih salah satu nomor yang akan dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 15 Contoh Pengisian Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran 16 Contoh Pengisian Angket Respon SiswaTerhadap Metode Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Lampiran 17 Contoh Pengisian Tes Prestasi (Ceramah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Contoh Pengisian Tes Prestasi (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran 18
DOKUMENTASI