PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PR FLEKSIBEL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN GLB DAN GLBB DIBANDINGKAN DENGAN MODEL PR BIASA PADA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : Ratna Dwi Astuti NIM : 061424021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “HIDUP SELALU SAJA PUNYA JALAN UNTUK MEMPERKUAT SEMUA PENILAIANKU YANG TERBURUK TENTANG DIRIKU”
Dengan penuh cinta kasih kupersembahkan karya sederhana ini untuk : Bapa yang selalu menyertai ku Bunda Maria yang penuh cinta kasih Kedua orang tua ku yang tercinta : FX. Widodo Hari dan Ibu Anastasya Suyati Kakak-kakak ku tercinta Agnes Wiwid dan Adreas Serta sahabat-sahabat ku
Natallia Hilius, Rudyanto, Miranda, Lia, dan Desy
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK EFEKTIVITAS PR FLEKSIBEL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN GLB DAN GLBB DIBANDINGKAN DENGAN MODEL PR BIASA PADA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 / 2011 Oleh : RATNA DWI ASTUTI NIM. 061424021 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas PR fleksibel dalam meningkatkan motivasi dan prestasi dibandingkan dengan model PR biasa dalam hal : (1) peningkattan hasil belajar siswa dan (2) motivasi siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XB (25 siswa) sebagai kelas eksperiment dan kelas XC (25 siswa) sebagai kelas kontrol. Data hasil peningkattan pembelajaran fisika dianalisis dengan menggunakan test-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tobs>tcrit (197,714 >1,684). Sehingga tobs adalah signifikan dan dapat disimpulkan model PR fleksibel efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan GLB dan GLBB. Hasil analisis data motivasi siswa menunjukkan bahwa jumlah siswa dalam masing-masing kriteria tingakt motivasi adalah
5 siswa atau 20% dari siswa tergolong dalam
kategori yang memiliki motivasi sangat tinggi, 18 siswa atau 72% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi tinggi, 2 siswa atau 8% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi sedang.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFECTIVENESS OF FLEXIBLE HOMEWORK IN IMPROVING MOTIVATION AND ACHIEVEMENT OF PHYSICS LEARNING IN THE TOPIC OF GLB AND GLBB COMPARE WITH COMMON HOMEWORK MODEL AS SEEN IN THE STUDENTS OF CLASS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTAACADEMIC YEAR 2010/2011 BY: RATNA DWI ASTUTI NIM. 061424021 The purpose of this research is to find out the effectiveness of flexible homework in improving motivation and achievement compare with common homework model in the matter of: (1) students’ learning result improvement (2) students’ motivation. The population of this research is all students of class X SMA Santa Maria Yogyakarta. Whereas the sample of this research is students of class XB (25 students) as an experimental class and class XC (25 students) as a controlling class. The data of physics learning improvement result is analyzed by using test-t. The result of this research shows that tobs > terit (197,714 > 1,684). Therefore, tobs is significant and it can be concluded that flexible homework model is effective to improve students’ learning achievement in the topic of GLB and GLBB. The data analysis result of students’ motivation shows that student amount in each motivation level criteria is 5 students or 20% of very high-motivation student category, 18 students or 72% of high-motivation student category, 2 students or 8% of medium high-motivation student category.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak hal yang harus dihadapi selama penulisan skripsi ini, karena kasih Bapa yang mampu membangkitkan semangat penulis untuk terus berusaha dan tidak menyerah. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat selesai tanpa bimbingan, dukungan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapa dan Bunda Maria yang selalu senantiasa menyertai dan menuntunku. 2. Kedua orang tua ku yang tercinta FX. Widodo Hari dan Anastasya Suyati yang selalu mendoakan. 3. Kakak-kakakku yang tercinta Agnes Wiwid Setyawati, Andreas dan Wian Apriyani Dewi yang memberikan motivasi dan doa. 4. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah, memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabat ku 4 ksatria (Miranda Tan, Rudyanto, Cicilia Mamman, Desy) atas kasih sayang dan dukungan kalian selama ini. 6. Natallia Hilius atas kasih sayang dan dukungannya selama ini. 7. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuan. 8. Drs. Domi Saverinus, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuan. 9. Romo Paul, Pak Kartika, Pak Atmadi, Pak Rohandi dan semua staff dosen yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membagikan ilmu yang sangat luar biasa. 10. Seluruh siswa SMA Santa Maria yang telah membantu. 11. Ibu Sutilah sebagai Guru Fisika di SMA Santa Maria yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Teman-teman pendidikan fisika angkatan 2006 atas kebersamaannya. 13. Semua staff karyawan Universitas Sanata Dharma (Pak Nardjo, Pak Sugeng, Mbk Heni) atas semua bantuannya selama ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini, yang banyak membantu selama saya berada di yogyakarta tercinta ini. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun demikian, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dunia pendidikan.
Yogyakarta,………………
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................... vii ABSTRACT ............................................................................ viii KATA PENGANTAR .............................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xiv DAFTAR TABEL BAB I. PENDAHULUAN .......................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4 D. Hipotesis ................................................................................. 5 E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5 F. Batasan Masalah ..................................................................... 6
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. DASAR TEORI............................................................. 7 A. MOTIVASI BELAJAR FISIKA ............................................ 7 1. Pengertian Motivasi ........................................................... 7 2. Motivasi Belajar Fisika....................................................... 8 3. Tipe-Tipe Motivasi ........................................................... 10 4. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 11 5. Hubungan Antara Peran Guru dan Motivasi Belajar ................................................................ 11 B. PRESTASI BELAJAR FISIKA ........................................... 12 1. PENGERTIAN BELAJAR .............................................. 12 2. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR ........................... 13 C. METODE PEMBELAJARAN ............................................. 14 D. PEKERJAAN RUMAH (PR)............................................... 15 E. PR FLEKSIBEL ................................................................... 16 1. Pengertian PR Fleksibel ................................................... 16 2. Penggunaan PR Fleksibel ................................................. 17 3. Karakteristik Pembelajaran dengan PR Fleksibel...................................................................... 17 4. Tujuan Pembelajaran dengan Model PR Fleksibel..................................................................... 17 5. Keunggulan dan Kelemahan PR Fleksibel ........................................................................... 18 6. Hasil Penelitian Sejenis .................................................... 18 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. KERANGKA BERIKIR ....................................................... 21 G. HIPOTESIS PENELITIAN.................................................. 21 H. GLB DAN GLBB................................................................. 22 1. Gerak Lurus Beraturan .................................................... 22 1.1 Pengertian dan Contoh Gerak .................................... 22 1.2 Besaran-besaran Pada Gerak Lurus ........................... 22 2. Gerak Lurus Beraturan ..................................................... 24 3. Gerak Lurus Berubah Beraturan ....................................... 26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................. 28 A. Desain Penelitian .................................................................. 28 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 28 D. Treatmen............................................................................... 28 E. Instrumen Penelitian ............................................................. 29 1. Pekerjaan Rumah(PR) ...................................................... 29 2. Tes Awal (Pretest) ............................................................ 29 3. Tes akhir (Posttest) ........................................................... 31 4. Wawancara ....................................................................... 31 5. Angket/Kuisioner ............................................................. 31 6. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa ...................................................................... 32 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................... 33 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. VALIDITAS ......................................................................... 34 G. DESAIN PENELITIAN ....................................................... 35 H. METODE ANALAISIS DATA ........................................... 38 1. Motivasi Siswa Terhadap Fisika ...................................... 38 2. Prestasi Belajar Siswa....................................................... 40 3. Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Dalam Mengerjakan PR Fleksibel dan PR Biasa..................................................................... 45 BAB IV. DATA DAN ANALISIS ........................................... 48 A. DESKRIPTIF PELAKSANAAN PENELITIAN ................ 48 B. DATA DAN ANALISIS ...................................................... 50 1. Data Kelas Kontrol ........................................................... 50 a. Kuisioner Motivasi....................................................... 50 b. Prestasi Belajar ............................................................ 53 c. PR Biasa ....................................................................... 61 2. Data Kelas Treatmen ........................................................ 65 a. Kuisioner Motivasi....................................................... 65 b. Prestasi Belajar ............................................................ 68 c. PR Fleksibel ................................................................. 75 C. PENGUJIAN PERBEDAAN MEAN .................................. 79 D. PEMBAHASAN .................................................................. 80
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. PENUTUP ................................................................... 85 A. Kesimpulan........................................................................... 85 B. Saran ..................................................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 87
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Pr dan jawabban PR Fleksibel .......................................... 90 Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara ............................................... 100 Lampiran 3 Kuisioner Motivasi Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Treatmen ............................................................ 101 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 106 Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest ......................................................... 115 Lampiran 6 Transkip Wawancara Kelas Treatmen .................................... 118 Lampiran 7 Transkip Wawancara Kelas Kontrol....................................... 124 Lampiran 8 Jawabban PR Fleksibel Siswa Lampiran 9 Jawabban PR Biasa Siswa Lampiran 10 Jawabban Pretest Siswa untuk Kelas Treatmen Lampiran 11 Jawabban Pretest Siswa untuk Kelas Kontrol Lampiran 12 Jawabban Posttest Siswa untuk Kelas Treatmen Lampiran 13 Jawabban Posttest Siswa untuk Kelas Kontrol Lampiran 14 Kuisioner Motivasi Kelas Treatmen Lampiran 15 Kuisioner Motivasi Kelas Kontrol
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Uraian .................................................................. 30 Table 3.2. Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Fisika............................... 32 Tabel 3.3. Pemberian Skor Kuisioner .......................................................... 39 Tabel 3.4. Skor Jawabban Kuisioner Motivasi ............................................ 39 Tabel 3.5. Kriteria Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika dengan PR Fleksibel .................................................................... 39 Tabel 3.6 Jumlah Siswa dalam Tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Kontrol XC .......... 40 Tabel 3.7. Kriteria Pemberian Skor ............................................................. 40 Tabel 3.8. Skor Pretest dan Posttest Siswa untuk Tiap Bobot Soal ............. 42 Tabel 3.9. Persentase Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest tiap Soal untuk Kelas XC ............................................................ 42 Tabel 3.10. Nilai Siswa untuk Pretest dan Posttest ...................................... 42 Tabel 3.11. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR baik PR Fleksibel Dan PR Biasa untuk Setiap Tingkatan ...................................... 45 Tabel 3.12. Tingkat Pemahaman Siswa untuk Setiap Soal dari tiap Tingkatan ................................................. 46 Tabel 3.13. Jumlah PR Fleksibel yang Dikerjakan Setiap Siswa Kelas XB.............................................................. 46 Tabel 3.14. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel ...... 47 Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Treatmen XB ................... 48 xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol XC...................... 49 Tabel 4.3. Skor Kuisioner Kelas Kontrol XC .............................................. 51 Tabel 4.4. Persentase Jumlah Siswa dalam Setiap Kategori Tingkat Motivasi Pada Kelas Kontrol XC ............................................................... 52 Tabel 4.5. Jumlah Siswa dalam tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Kontrol XC ................................................... 52 Tabel 4.6. Kriteria Pemberian Skor ............................................................. 53 Tabel 4.7. Hasil Pretest Siswa Kelas XC untuk Tiap Bobot Soal ................ 54 Tabel 4.8. Hasil Posttest Siswa Kelas XC untuk Tiap Bobot Soal .............. 55 Tabel 4.9. Persentse Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest Tiap Soal untuk Kelas XC ........................................................... 56 Tabel 4.10. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol................................... 58 Tabel 4.11. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Biasa untuk Setiap Tingkatan ............................................................. 61 Tabel 4.12. Tingkat Pemahaman Siswa dalam Mengerjakan PR Biasa pada Setiap Soal dari tiap Tingkatan ......................................... 62 Tabel 4.13. Jumlah PR Biasa yang dikerjakan Setiap Siswa Kelas XC ...... 64 Tabel 4.14. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Biasa ............ 65 Tabel 4.15. Skor Kuisioner Kelas Treatmen XB ......................................... 65 Tabel 4.16. Persentase Jumlah Siswa dalam Setiap Kategori Tingkat Motivasi pada Kelas Treatmen XB ........................................... 66 Tabel 4.17. Jumlah Siswa dalam tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Treatmen XB............................... 67 xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.18. Hasil Pretest Siswa Kelas XB untuk Tiap Bobot Soal .............. 68 Tabel 4.19. Hasil Posttest Siswa Kelas XB untuk Tiap Bobot Soal ............ 69 Tabel 4.20. Persentase Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest Tiap Soal untuk Kelas XB......................................................... 71 Tabel 4.21. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Treatmen ................................ 73 Tabel 4.22. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel Untuk Setiap Tingkatan............................................................. 75 Tabel 4.23. Tingkat Pemahaman Siswa dalam Mengerjakan PR Fleksibel Pada Setiap Soal dari tiap Tingkatan0 ...................................... 76 Tabel 4.24. Jumlah PR Fleksibel yang dikerjakan Setiap Siswa Kelas XB . 78 Tabel 4.25. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel ...... 79 Tabel 4.26. Persentase Jumlah Siswa dalam Masing-Masing Kriteria Tingkat Motivasi pada Kelas Kontrol XC dan Kelas Treatmen XB ...... 81
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Belajar merupakan suatu hal pokok yang melekat pada peserta didik. Peserta didik disini mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai Perguruan Tinggi. Makin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh maka pelajar akan mempunyai beban belajar yang bertambah pula. Beban tersebut menjadi mudah apabila siswa memiliki kesadaran akan arti penting dan hasil yang diperoleh dari belajar yang dilaksanakan. Hasil yang baik dicapai siswa dengan usaha-usaha yang maksimal dan strategi yang tepat. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi kebiasaan cara belajar juga berpengaruh pada hasil yang diinginkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmani, psikologis dan kelelahan, faktor lain adalah faktor ekstern contohnya keluarga, sekolah, serta masyarakat. Setiap anak mempunyai karakteristik yang beragam. Salah satu anak dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami berbagai kesulitan, sedangkan tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
psikologis, sosiologis maupun fisiologis sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapai berada di bawah semestinya. Fisika adalah salah satu mata pelajaran ataupun mata kuliah pada satuan pendidikan. Fisika sudah diajarkan dari SD, SMP, walaupun masih tergabung dalam mata pelajaran IPA terpadu, kemudian dilanjutkan ke jenjang SMA, terutama yang mengambil jurusan IPA. Pelajaran fisika pada kebanyakan siswa merupakan momok dan tidak banyak yang suka. Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam ujian nasional, hal inilah yang membuat semua pihak, termasuk para pengelola lembaga pendidikan formal berpikir praktis sehingga pembelajaran di buat ngebut, dengan mengedepankan penyelesaian soal-soal ujian nasional (Wijilestari, 2009). Pembelajaran fisika mestinya didesain dengan baik, sehingga siswa bisa tertarik dengan fisika. Kenyataannya proses belajar mengajar fisika disekolah, siswa hanya diberikan definisi-definisi, setelah itu langsung pada contoh-contoh, sehingga peserta didik hanya memperoleh catatan-catatan yang berupa simbol dan rumusrumus saja, tidak ada aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berakibat pada siswa yang apabila mereka diberi soal yang berbeda dengan contoh-contoh atau soal latihan cenderung membuat kesalahan. Selain itu, rendahnya minat belajar fisika dapat disebabkan karena banyak guru mengajarkan fisika dengan materi dan metode yang kurang menarik. Prestasi merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Belajar fisika memerlukan suatu strategi yang tepat supaya hasil yang dicapai maksimal dan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Mengatasi fobia bahwa fisika adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pelajaran yang sulit memang tidak mudah, peran guru disini sangatlah penting dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. Guru harus dapat memilih metodemetode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran fisika. Salah satu tugas guru dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran melalui Tugas Pekerjaan Rumah (PR). Dimana tujuan pemberian tugas rumah ini adalah agar siswa tetap belajar dirumah dan dapat memanfaatkan waktu di luar jam pelajaran sekolah. PR didefinisikan sebagai berikut. Siswa ditugaskan untuk menyelesaikan soal-soal dari buku teks yang dipilih dan dikumpulkan satu mingu kemudian. Pekerjaan rumah ini kemudian dikoreksi dan diberi nilai dan dikembalikan kepada siswa satu mingu berikutnya. Untuk kelas yang memiliki jumlah siswa yang banyak, guru kemungkinan hanya membahas beberapa soal. Penyelesaian semua soal diberikan kepada siswa setelah pekerjaan tersebut dikembalikan sehingga siswa diharapkan dapat mengevaluasi soal-soal yang tidak mereka mengerti. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di The Ohio State University menunjukan bahwa metode PR tradisional memiliki efek negatif terhadap motivasi beberapa siswa. Memberikan penyelesaian soal-soal setelah pekerjaan rumah dikumpulkan tidak begitu baik karena siswa merasa mereka tidak mempunyai waktu untuk mempelajari kembali tugas yang diberikan sebelumnya karena mereka harus mengerjakan tugas yang diberikan berikutnya. Beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siswa mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah dapat menyelesaikan semua soal sebelum waktu pengumpulannya dan bukan berusaha untuk memahaminya. Oleh karena itu maka peneliti mengembangkan model PR dimana PR seharusnya dipandang sebagai pembelajaran bukan alat penilaian. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan selama siswa mengerjakan PR adalah dengan memberikan jawaban yang baik dari soal-soal yang diberikan sebelum hari pengumpulan dan memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat memilih soal-soal yang akan mereka kerjakan. Model seperti itu yang disebut dengan PR fleksibel (Bao,L & Stonebraker, 2002). Hal inilah yang membuat peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dari pengembangan PR tradisional menjadi PR fleksibel yaitu tentang “ Efektivitas PR Fleksibel pada Pokok Bahasan GLB dan GLBB dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika dibandingkan dengan PR Biasa pada Siswa Kelas X SMA Santa Maria YOGYAKARTA”. B. Rumusan Masalah Apakah penggunaan PR fleksibel efektif pada pembelajaran fisika pokok bahasan GLB dan GLBB dalam peningkatan motivasi dan prestasi siswa dibandisngkan dengan PR biasa ? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran fisika pada pokok bahasan GLB dan GLBB dengan model PR fleksibel dalam hal peningkatan motivasi dan prestasi dibandingkan dengan model PR biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Hipotesis Penggunaan model PR Fleksibel efektif meningkatkan motivasi dan Prestasi siswa. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak: 1. Bagi Guru a. Melalaui metode ini kirannya dapat membantu dalam proses belajar mengajar sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung monoton (lebih bervariatif dan menyenangkan). b. Penelitian ini juga diharapkan dapat meringankan tugas seorang guru sebagai pengajar. 2. Bagi Siswa a. Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar fisika. b. Diharapkan juga melalui penelitian ini dapat membantu siswa untuk dapat menyelesaikan sendiri tugas-tugas yang telah diberikan tanpa harus bertanya kepada guru. 3. Bagi Peneliti a. Peneliti dapat mengetahui seberapa efektifnya hasil penelitian yang akan dilaksanakan. b. Peneliti dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa melalui metode yang digunakan sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Peneliti memiliki pengetahuan tambahan tentang pembelajaran fisika dan cara-cara untuk mengatasi kesulitan dalam menerapkan metode yang di gunakan. F. Batasan Masalah Ruang gerak yang dibatasi akan membuat suatu penelitian menjadi lebih jelas dan spesifik. Oleh karena itu, peneliti memberi batasan istilah untuk menghindari persepsi yang salah dalam penelitian ini. Batasan istilahnya adalah sebagai berikut. a. Dalam proses belajar mengajar peneliti hanya mengajar fisika dengan materi yang digunakan yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). b. Penelitian
ini
dilaksanakan
di
SMA
SANTA
MARIA
YOGYAKARTA khusus siswa kelas X semester 1. Khusus siswa kelas X hanya diambil 2 kelas yaitu 1 kelas yang akan digunakan peneliti sebagai variabel kontrol dan 1 kelas lagi dengan diberikan treatment. c. Hasil belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah nilai yang dicapai siswa pada tes. Aspek yang dinilai yaitu tentang pemahaman siswa dan ketrampilan siswa dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II LANDASAN TEORI A. MOTIVASI BELAJAR FISIKA 1. PENGERTIAN MOTIVASI Motivasi bukan hanya berperan dalam belajar di sekolah, melainkan juga dalam bidang-bidang kehidupan yang lain. Adapun beberapa pendapat tentang pengertian motivasi sebagai berikut. Winkel (1996:169) mengatakan bahwa, Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Suprijono (2009:163) motivasi belajar adalah proses memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Menurut Martin dan Briggs dalam Made, Wena (2009:32), motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan atau tingkah laku. Motivasi dalam pandangan behavioris (dalam Winkel:171) mengatakan bahwa, daya penggerak pada seseorang untuk berperilaku tertentu guna memperoleh efek yang diinginkan daya pengerak itu dapat menjadi sesuatu yang stabil pada seseorang sebagai akibat dari suatu proses belajar selama jangka waktu yang lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dari berbagai pengertian motivasi yang disebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam masing-masing individu untuk melakukan perubahan tingkah laku dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi tidak hanya suatu energi yang menggerakkan siswa untuk mengalami perubahan tingkah laku saja, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan pada proses aktivitas siswa kepada tujuan belajarnya. Motivasi ini membuat siswa bisa lebih nyaman dalam kegiatan belajarnya, karena dalam belajar siswa tidak merasa adanya paksaan dari pihak lain. 2. MOTIVASI BELAJAR FISIKA Motivasi belajar fisika adalah kekuatan yang mendorong atau menarik siswa untuk belajar fisika atau melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar fisika. Siswa dikatakan memiliki motivasi belajar fisika bila ada keinginan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar fisika dan bila sudah melakukan kegiatan tersebut ia dapat mempertahankan kegiatan tersebut dalam waktu relatif lama dan melakukannya dengan kesungguhan dan kosentrasi (Kartika Budi, 1987:39). Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk menunjukan tingkat motivasi belajar fisika siswa antara lain penentuan pilihan, ketekunan dan kesungguhan, keinginan untuk mencapai sukses dan sikap atau perasaannya (Kartika Budi, 1987:40). Sardiman (1986) dalam Sulistyarini (2008: 13) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacammacam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah, serta terlibat aktif dalam proses belajar. Dari kedua pendapat itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar fisika siswa dapat ditunjukan dengan penentuan pilihan atau minat terhadap fisika, ketekunan belajar fisika, sikap dan perasaan pada fisika, dan keinginan mencapai kesuksesan pada pelajaran fisika. Penentuan pilihan kegiatan dapat menjadi indikasi motivasi belajar siswa. Karena dalam keadaan bebas siswa tentu akan memilih kegiatan yang mereka senangi dan minati. Bila siswa dihadapkan pada beberapa pilihan kegiatan dan mereka memilih kegiatan belajar mengajar fisika, maka itu merupakan petunjuk bahwa motivasi belajar fisika mereka tinggi. Indikator-indikator yang menunjukan ketekunan dan ketahanan yaitu kesungguhan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar fisika. Mudah tidaknya mereka memusatkan perhatian pada kegiatan yang sedang dilakukan, mudah tidaknya
perhatian
terganggu
oleh
kegiatan-kegiatan
lain,
kemampuan
menggunakan seluruh daya dan kemampuannya, mudah tidanya putus asa bila menghadapi kesulitan, mudah tidanya merasa bosan pada apa yang sedang dilakukan, dapat tidaknya melakukan kegiatan dalam waktu yang cukup lama dan kegigihan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sikap dan perasaan senang atau tidak senang terhadap fisika, bagaimana sikap perasaan dan perasaan siswa terhadap fisika, materi atau topik pelajaran fisika, secara lebih rinci adalah bagaimana sikap dan perasaan siswa bila diberikan tugas rumah (PR), apakah menarik, menyenangkan dan merasa tertantang atau membosankan. Indikasi motivasi mencapai kesuksesan antara lain harapan akan hasil yang akan dicapai, keyakinan akan keberhasilannya, keyakinan akan kemampuannya, besarnya keinginan untuk memperoleh hasil baik, kepuasan akan hasil yang pernah dialami, rangkaian sukses yang pernah dialami, keinginan untuk selalu lebih baik dari teman-temannya dan besar usaha untuk memperoleh sukses. 3. TIPE-TIPE MOTIVASI a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik, yaitu keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengrjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik, yaitu adalah motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar, tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. FUNGSI MOTIVASI BELAJAR Sardirman (1996:84) mengemukakan fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut : a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau pendorong usaha untuk pencapaian prestasi.
b.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Sebagai contoh : seorang siswa yang giat belajar untuk mendapatkan prestasi yang baik.
c.
Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan mana yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Contoh : seorang siswa yang akan mengadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 5. HUBUNGAN ANTARA PERAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Salah satu tugas pengajar di sekolah adalah membangkitkan motivasi belajar itu pada siswa, terutama motivasi untuk memperkaya diri sendiri sebagai sasaran utama. Motivasi belajar dapat dipandang sebagai ciri kepribadian yang agak stabil atau sebagai keadaan mental yang berlaku pada saat tertentu. Secara ideal melalui riwayat pengalaman belajar yang ternyata memeperkaya diri, siswa
secara
berangsur-angsur
mengembangkan
sifat
kepribadian
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mencirikannya sebagai orang yang selalu ingin memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala mental. Dalam kenyataan yang dihadapai oleh tenaga pengajar dari awal pendidikan dasar sampai dengan akhir pendidikan menengah , banyak sekali siswa belum sepenuhnya memliki motivasi belajar untuk memperkaya diri sendiri. Oleh karena itu, seorang guru ingin mengusahakan dua hal, yaitu melibatkan siswa dalam proses belajar-mengajar dan melalui keterlibatan yang berkesinambungan itu secara berangsur-angsur menumbuhkan dorongan tetap untuk mengembangkan diri melalui studi (Winkel, 1996). B. PRESTASI BELAJAR FISIKA 1. PENGERTIAN BELAJAR Kata belajar sudah tidak asing lagi kita dengar. Dari siswa kesil sampai dengan siswa dewasa dapat mendefinisikan kata belajar. Seperti pada umumnya, bila siswa kecil ditanya arti kata belajar sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa belajar sama dengan mengerjakan PR. Untuk menjelaskan pengertian belajar, muncul pendapat dari para ahli tentang pengertian belajar tersebut. Pandangan mengenai belajar yang dikemukakan oleh Sudjana dalam Henny Christine (2004:39), mengemukakan bahwa belajar adalah Suatu perubahan yang terus menerus dari perilaku yang timbul sebagai hasil dari persyaratan atau kondisi. Gestalt memandang belajar sebagai pengembangan pemahaman. Pemahaman terjadi apabila seseorang berusaha mencapai tujuannya. Soemanto dalam Henny Christine (2004:40), menyatakan belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
latihan atau pengalaman. Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia. Uno (2009:22) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Agus, Suprijono (2009: 163), belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik penguatan motivasi yang dilandasi tujuan tertentu. Dari berbagai pengertian belajar yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang ada dalam diri individu atau siswa atas dasar pengalaman dan latihan yang berupa perubahan pengertian, keterampilan, kecakapan, atau pun sikap. Atau suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. 2. PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang kemudian di nyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes sejumlah materi pelajaran tertentu. Prestasi belajar berupa nilai akan di dapat siswa setelah menjalani tes Prestasi Belajar, yang dilaksanakan secara formal, tertib dan terencana. Nilai tes prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
juga berguna sebagai sarana peningkatan motivasi belajar. Pengalaman menunjukan bahwa siswa akan lebih giat belajar apabila akan diadakan tes. Kemampuan berprestasi merupakan suatu bentuk proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilann belajar. Siswa menunjukan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentranfer hasil belajar. C. METODE PEMBELAJARAN Menurut Hamalik, Oemar (1983), dalam pembelajaran ada dua pihak utama yang menentukan keberhasilan suatu pembelajaran yakni guru dan siswa sendiri; keaktifan siswa mutlak diperlukan dan peran guru juga tidak dapat diabaikan. Di dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, tentu saja seorang guru selalu ingin agar ia berhasil dalam mengajarnya. Semua ilmu pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan yang di ajarkan kepada siswa diharapkan dapat diterima, dicamkan, diingat, dan direproduksi oleh siswanya. Untuk memperoleh hasil tujuan pembelajaran yang telah ditentukan bukanlah pekerjaan yang mudah. Siswa bukan sekedar sehelai kertas putih yang dapat ditulisi semau pengajarnya atau sebuah botol kosong yang siap di isi sekehendak pengisinya. Mengajarkan suatu bahan pelajaran dengan baik menuntut dari guru suatu usaha yang memerlukan pengorganisasian yang matang dari semua komponen dalam suatu situasi mengajar. Komponen-komponen itu antatara lain; tujuan, materi, metode, perlengkapan pelajaran dan evaluasi. Dalam semua kegiatan pembelajaran, metode mengajar juga memegang peranan yang terpenting. Tanpa metode mengajar yang tepat seluruh proses dan hasil belajar akan sia-sia belaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lainnya adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok atau klasikal, agar pelajaran itu tetap diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. D. PEKERJAAN RUMAH (PR) Dalam pengertian yang sederhana, Pekerjaan rumah (PR) dapat diartikan sebagai salah satu bentuk model pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kelemahan metode-metode lain seperti ceramah, diskusi dan lain-lain. Dalam hal pemahaman para siswa terhadap materi pelajaran. model ini sangat efektif guna mendorong para siswa belajar di luar jam sekolah, baik perorangan maupun kelompok, sebab secara terpaksa ataupun tidak, mereka berkewajiban melaksanakannya. Jika tidak mereka akan mendapat nilai yang rendah. Pekerjaan rumah pun dapat menjadi intraksi antara orang tua dengan anak ataupun guru dengan murid. PR yang diberikan untuk murid bermanfaat untuk anak belajar mempunyai rasa tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Namun banyak kendala yang sering dialami para orang tua dan guru dalam mengatasi anak yang tidak mau atau malas mengerjakan pekerjaan rumah. Kebanyakan anak lebih memilih bermain sepulang dari sekolah atau menonton televisi. Efektivitas pekerjaan rumah (PR) ini pernah dibuktikan di Singapura pada tahun 1993 keberhasilan siswanya adalah nomor satu di dunia dalam bidang matematika dan sains. Apa yang membuat mereka berhasil, ternyata jawabannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sangat sederhana. Para siswa disana sangat rajin mengerjakan PR di bawah bimbingan gurunya. Guru memiliki dedikasi yang tinggi untuk membuat soal dan memeriksa PR anak didiknya. Setiap minggu guru-guru menghabiskan waktu 10 jam untuk membuat soal PR, setiap siswa menghabiskan waktu 4,6 jam perhari untuk
mengerjakan
PR.
(http://www.scribd.com/doc/7943689/PengaruhPemberianPrDalamMeningkatkanKemampuan-Belajar-Matematika). E. PR FLEKSIBEL 1. PENGERTIAN PR FLEKSIBEL Pekerjaan rumah (PR) merupakan suatu model pembelajaran dimana guru memberikan suatu tugas, kemudian siswa harus mempertanggung jawabkan hasil tugas tersebut (http://www. Metode-metode mengajar-pre-test. Com). Sedangkan fleksibel menurut kamus besar bahasa indonesia adalah mudah menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi ; luwes. Dari pengertian diatas baik tentang pengertian PR dan fleksibel sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa PR fleksibel adalah suatu metode yang diberikan oleh guru dengan memberikan tugas berupa soal-soal kepada siswa untuk dapat dikerjakan di rumah. Dari soal-soal yang diberikan siswa dapat memilih sendiri soal yang akan dikerjakan, sehingga untuk setiap siswa dapat mengerjakan soal yang berbeda-beda. Selain itu juga, siswa bebas untuk memilih apakah akan mengerjakan semua soal atau hanya mengerjakan soal sesuai target yang telah ditentukan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. PENGGUNAAN PR FLEKSIBEL Penggunaan model PR fleksibel ini dengan mengasumsikan bahwa siswa sudah dewasa dan bertanggung jawab sehingga mereka mau berusaha untuk memahami materinya dan mendapatkan nilai yang baik dan PR seharusnya dipandang sebagai alat pembelajaran bukan alat penilaian. 3. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DENGAN PR FLEKSIBEL Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran model PR fleksibel adalah sebagai berikut : a. Siswa dalam dirinya harus menyadari bahwa mereka sudah dewasa dan bertanggung jawab sehingga mereka mau berusaha untuk memahami materinya dan mendapatkan nilai yang baik. b. Siswa harus mempunyai asumsi bahwa PR bukan dipandang sebagai alat penilaian tetapi sebagai alat pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa ciri-ciri atau karakteristik dari pembelajaran metode PR fleksibel adalah sebagai berikut: a. Siswa sebagai individu harus memiliki motivasi b. Siswa mengerjakan semua soal yang diberikan dan memahaminya dengan baik. 4. TUJUAN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PR FLEKSIBEL Tujuan utama dari model PR fleksibel ini adalah untuk meningkatkan fungsi PR sebagai alat pembelajaran bagi siswa. Usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan yang diterima siswa selama mereka mengerjakan PR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dilakukan dengan memberikan jawaban yang baik dari soal-soal yang diberikan sebelum hari pengumpulan. 5. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PR FLEKSIBEL a. Keunggulan model PR fleksibel 1. Siswa dalam mengerjakan tugas lebih santai dan lebih termotivasi untuk mengerjakan PR 2. Jawaban yang diberikan dimaksudkan untuk mengganti peran seorang tutor. b. Kelemahan model PR fleksibel 1. Siswa dapat begitu saja menyalin semua jawaban yang diberikan 6. HASIL PENELITIAN SEJENIS Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pendekatan di The Ohio State University. Penelitian pertama dilaksanakan pada musim semi tahun 2002 dikelas fisika modern berbasis kalkulus untuk siswa teknik tahun pertama (85 siswa). Setiap PR terdiri dari 30 soal dari buku teks. Siswa diberi kebebasan untuk memilih 10 soal yang akan dikerjakan dan kemudian dikumpulkan. Skor dari PR ini memberikan sumbangan 7% dari nilai siswa. Setiap soal diberi label A, B, atau C yang menunjukkan tingkat kesulitannya. Siswa diberitahukan bahwa jika mereka dapat menyelesaikan soal level A dengan usaha mereka sendiri maka mereka berkemungkinan untuk mendapat nilai A di kelasnya. Selain itu, siswa juga diberitahukan bahwa 30% - 40% soal ujian mirip atau bahkan identik dengan soal-soal PR. Peneliti berharap bahwa ini dapat meningkatkan motivasi siswa dan siswa yang mengerjakan semua soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diberikan dan memahaminya dengan baik (sekitar 360 soal untuk satu masa pembelajaran) akan sangat berhasil di kelas. Peneliti mendapatkan bahwa banyak siswa yang mengerjakan lebih dari yang diminta untuk dikumpulkan. Penelitian kedua dilaksanakan pada musim gugur tahun 2002 di dua kelas mekanika dasar berbasis kalkulus untuk siswa tahun pertama (350 siswa). Kebanyakan rancangan, tujuan, dan pemberitahuan sama dengan yang dilakukan pada penelitian pertama. Pada penelitian ini, setiap PR terdiri dari 20 soal dari buku teks, yang dibagi menjadi dua grup. Jawaban untuk Grup I diberikan tiga atau empat hari sebelum PR dikumpulkan. Jawaban lengkap untuk Grup II tidak diberikan sampai PR dikumpulkan. Untuk minggu-minggu genap, peneliti memberikan petunjuk penyelesaian untuk semua soal Grup II. Untuk mingguminggu ganjil tidak diberikan petunjuk. Siswa diminta untuk mengumpulkan sepuluh soal setiap minggu, yang terdiri minimal terdiri dari 5 soal dari Grup II. Pada penelitian kedua ini, soal-soal juga diberi label A, B, atau C. Pembagian soal ke dalam Grup I dan Grup II dilakukan sedemikian sehingga soal-soal dalam kedua Grup tersebut memiliki hubungan yang dekat dalam isi dan konteks. Idenya adalah untuk mendorong siswa mempelajarai soal-soal Grup I dengan benar (sehingga mereka dapat memahami fisika yang ada dalam soal tersebut) dan kemudian menggunakan apa yang mereka pelajari untuk meyelesaikan soal-soal Grup II. Penelitian ketiga dilaksanakan pada musim gugur tahun 2003 di kelas fisika dasar berbasis kalkulus untuk siswa teknik (230 siswa). Penerapannya hampir sama dengan penelitian kedua. Dalam penelitian ketiga ini, tidak diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
petunjuk penyelesaian dan sebagai tambahan soal-soal buku teks, peneliti memasukkan soal-soal kaya konteks yang mirip dengan yang dikembangkan oleh Physics Education Research Group di University of Minnesota. Soal-soal yang dikembangkan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Soal-soal tersebut cukup menantang sehingga satu orang siswa merasa sulit untuk menyelesaikannya tetapi tidak begitu menantang jika dikerjakan bersama-sama.
2.
Soal-soal tersebut terstruktur sehingga dalam kelompok siswa dapat menentukan arah penyelesaian soal tersebut.
3.
Soal-soal tersebut relevan dengan kehidupan siswa.
4.
Soal-soal tersebut tidak bergantung pada kemampuan siswa untuk memikirkan trik-trik tertentu dan juga tidak menjenuhkan secara matematis.
Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali reaksi siswa mengenai metode PR fleksibel, yaitu wawancara, survei web, dan statistik PR. Wawancara memberikan banyak informasi mengenai komentar siswa tentang metode PR tradisional dan metode PR fleksibel. Hasil wawancara ini digunakan untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada saat survey untuk memperoleh data statistik yang banyak. Hasil ujian dan hasil survey konseptual juga digunakan sebagai data dalam analisis. Metode lainnya, seperti survey web dan statistik PR digunakan untuk menentukan pola dari kelakuan siswa. (Bao,L & Stonebraker, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
F. KERANGKA BERPIKIR 1. Hubungan antara Model PR Fleksibel dengan Motivasi Siswa dalam belajar fisika. Model PR fleksibel kirannya dapat memberikan pengaruh yang positif bagi siswa sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif pula terhadap motivasi siswa. Dengan adanya pengaruh yang positif sehingga siswa memiliki semangat dan motivasi dalam belajar fisika. 2. Hubungan antara Model PR Fleksibel dengan Prestasi Belajar Siswa dalam belajar fisika. Model PR fleksibel kirannya akan memberikan pengaruh pada prestasi belajar fisika siswa. Karena apabila siswa memberikan pandangan yang positif tentang model PR fleksibel, berarti model PR fleksibel ini memang baik digunakan untuk memabantu proses belajar mengajar fisika. Dengan demikian, kirannya siswa akan semakin tekun belajar fisika. Sehingga prestasi belajar fisikanya juga akan semakin optimal. G. HIPOTESIS PENELITIAN Sesuai dengan dugaan-dugaan di atas, maka ada dua hipotesis dalam penelitian ini. 1. Terdapat hubungan yang positif antara model PR fleksibel dengan motivasi belajar fisika pada siswa kelas X SMA Santa Maria. 2. Terdapat hubungan yang positif antara model PR fleksibel dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas X SMA Santa Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
H. GLB dan GLBB 1. GLB 1.1 Pengertian dan Contoh Gerak Mengingat kembali pengertian gerak, suatu benda dapat dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu acuan tertentu. Misalnya, gerak buah apel jatuh dari tangkainya, gerak pelari, mobil, bola sepak, begitu juga gerak bumi dan bulan merupakan contoh gerak dalam kehidupan sehari-hari. 1.2 Besaran-Besaran pada Gerak Lurus Untuk mengatakan benda bergerak atau diam harus dengan acuan tertentu. Dalam pembahasan gerak tidak disebut acuan, mungkin karena diasumsikan acuannya adalah bumi. Bila seseorang sedang naik pesawat terbang dan pesawat terbang dalam keadaan stabil, bila ia tidak melihat keluar (awan, bumi), maka ia tidak merasa bergerak, karena posisi terhadap pesawat tidak berubah. Padahal terhadap bumi penumpang tersebut bergerak bersama pesawat dengan kecepatan cukup besar. Jadi penumpang tersebut terhadap pesawat tidak bergerak, tetapi bergerak bersama pesawat terhadap bumi. Apakah benda dalam keadaan bergerak bersifat relative, bergantung acuannya. Benda yang diam terhadap acuan tertentu dapat bergerak terhadap acuan lain. Seseorang yang berdiri diam di tengah lapangan, ia diam terhadap lapangan (bumi), tetapi ia bergerak bersama bumi terhadap matahari. Konsep yang dipakai untuk mendeskripsikan gerak adalah posisi, lintasan, jarak tempuh, perpindahan, laju, kecepatan dan percepatan. Besaran-besaran pada gerak lurus adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Posisi adalah titik dimana benda berada terhadap acuan tertentu. b. Lintasan adalah tempat posisi titik-titik yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak. c. Jarak tempuh ( s ) adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu, dengan satuan meter ( m ). d. Perpindahan
adalah perubahan posisi suatu benda dalam selang
waktu tertentu, dengan satuan meter ( m ). e. Kelajuan adalah besaran yang tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan termasuk besaran skalar. Perlu diketahui bahwa kelajuan termasuk besaran skalar yang nilainya selalu positif. Alat untuk mengukur kelajuan adalah spidometer. f. Kecepatan adalah besaran yang bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk besaran vektor. Untuk gerak dalam satu dimensi, arah kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau negatif. Sebagai contoh, jika kita tetapkan arah ke timur sebagai arah positif, maka kecepatan mobil 60 km/jam ke timur cukup ditulis +60 km/jam dan kecepatan mobil 60 km/jam ke arah barat cukup ditulis 60km/jam. Alat ukur kecepatan adalah velocitometer. Dari contoh menunjukkan bahwa kecepatan sesaat adalah kelajuan sesaat beserta dengan arah geraknya. g. Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh dengan selang waktu untuk menempuhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Jarak tempuh maupun selang waktu termasuk besaran skalar, maka kelajuan rata-rata juga termasuk besaran skalar. h. Kecepatan
rata-rata
didefinisikan
sebagai
hasil
bagi
antara
perpindahan dengan selang waktunya.
Karena perpindahan adalah besaran vektor dan selang waktu adalah besaran skalar, maka kecepatan rata-rata termasuk besaran vektor, sehingga arahnya harus dinyatakan. Untuk perpindahan dalam satu dimensi sepanjang sumbu X, kecepatan rata-rata (diberi lambang
) dan dinyatakan dengan persamaan : ∆ ∆
2 2
1 1
i. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap detik. Percepatan ratarata didefinisikan sebagai berikut : ∆ ∆
Sedangkan percepatan sesaatnya : lim∆
∆ 0∆
atau dapat ditulis dengan symbol :
2. Gerak Lurus Beraturan Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan dapat diganti dengan kelajuan. Dengan demikian, gerak lurus beraturan dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap. Bila kecepatan v, maka dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
. , karena v konstan (tetap), yaitu nilainya tetap
selang waktu t :
kapanpun, grafik v – t merupakan garis lurus sejajar sumbu t.
v
t
dengan persamaan: . v.t pada grafik merupakan luas persegi panjang yang panjangnya t, lebar (tinggi) v. Dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh (besar perpindahan) dapat dinyatakan dengan (diwakili oleh) luas daerah di bawah grafik v – t. Bila yang dipermasalahkan adalah jarak tempuh dan besarnya perpindahan, hasilnya hanya ditentukan oleh posisi awal dan posisi akhir, dimanapun posisi awal, apakah di titik pangkal atau tidak tetapi bila dipermasalahkan adalah letak (posisi) akhir, maka posisi awal menentukan.
A
0
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Untuk membedakan, posisi akhir, terhadap acuan (titik pangkal) dinyatakan dengan X, sedangkan jarak tempuh dengan x. Posisi awal (A) di titik t = 0, X = 0. . ,
Jarak tempuh = besar perpindahan = panjang AB. .
Posisi akhir benda di A
0 Ka
B
XO
Posisi awal (A) di titik yang jaraknya besar perpindahan = panjangnya AB,
dari titik pangkal. Jarak tempuh = .
Posisi akhir benda di :
.
Seandainya ada GLB vertical, maka : 1. Jarak tempuh (besar perpindahan) 2. Posisi akhir : a. Posisi awal di titik pangkal (di titik 0), b. Posisi awal di
.
.
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus dengan percepatan tetap, Kecepatannya berubah, Yang beraturan adalah perubahan kecepatan yaitu dalam selang waktu yang sama perubahan kecepatannya sama. Perubahan kecepatan setiap detik disebut percepatan. Pada gerak satu dimensi mendatar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bila analisis dimulai saat benda mulai bergerak (saat mulai analisis,
0,
0), setelah benda bergerak selama t detik dari 1 2
awal, benda mencapai kecepatan
2
Bila analsis dimulai saat benda telah mencapai kecepatan tertentu 0, kecepatannya adalah
(saat mulai menganalisis, yaitu saat 0 ),
27
maka
0
0
1 2
2
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dan studi kasus. Kuantitatif karena data yang diperoleh adalah data dalam bentuk angka atau skor. Data dalam bentuk angka atau skor akan dianalisis dengan statistik test-T. sedangkan studi kasus pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian yang hanya berlaku pada subjek yang diteliti. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian
: SMA Santa Maria Yogyakarta
2. Waktu penelitian
: 12 September – 26 November
C. Populasi dan Sampel penelitian Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-C (26 siswa) sebagai kelas kontrol dan X-B (26 siswa) sebagai kelas treatmen. D. Treatment Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subjek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2007:51). Treatment yang digunakan pada kelas yang diberi perlakuan khusus adalah model pembelajaran fisika dengan PR Fleksibel pada pokok bahasan GLB dan GLBB. Sedangkan treatment yang digunakan pada kelas kontrol adalah PR yang sudah biasa diberikan. Pokok bahasan GLB dan GLBB diberikan di kelas X Sekolah Menengah Atas. Model PR Fleksibel dapat dilihat pada lampiran hal 88-91.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2007:102), sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:126), instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa alat bantu dalam instrumen PR, test, kuisioner dan wawancara. Sedangkan instrumen pembelajaran yang digunakan adalah RPP. 1. Pekerjaan Rumah (PR) Instrumen pekerjaan rumah (PR) pada penelitian ini dimaksudkan oleh peneliti untuk mengetes kompetensi siswa sejauh mana siswa mengusai bahan dan sejauh mana motivasi siswa dalam mengerjakan PR yang ditugaskan. Bentuk PR yang digunakan berupa soal essay. PR berbentuk pertanyaan yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu sulit, sedang, mudah, dan selain itu pada PR tersebut akan diberikan jawaban dari beberapa soal dengan tujuan dapat membantu siswa untuk mengerjakan soal-soal yang lain tanpa harus bertanya kepada teman maupun guru jika mengalami kesulitan. Pemberian soal dalam bentuk essay dengan tujuan agar dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami soal-soal tersebut. Pada penelitian ini PR akan diberikan 1 kali, yaitu setelah siswa menerima materi gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. 2. Test Awal (Pretest) Test awal (pretest) diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kegiatan pembelajaran atau digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang telah dimiliki siswa mengenai GLB dan GLBB. Soal dalam tes awal berupa 6 soal uraian. Isi pokok tes adalah materi-materi dalam pokok bahasan GLB dan GLBB. Soal-soal yang diberikan berupa soal-soal pemahaman konsep dan bagaimana penggunaan konsep yang tepat dalam menyelesaikan soal GLB dan GLBB. Pada tabel 3.1 dapat dilihat kisi-kisi soal uraian yang digunakan. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Uraian Tingkat Kesulitan Sukar
Sedang
Mudah
Soal Menentukan kapan dan dimana dua buah benda yang bergerak saling bertemu. Perbandingan posisi Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh sisi-sisi segitiga Menentukan percepatan suatu benda Menentukan waktu suatu benda. Menentukan percepatan suatu benda
No Soal 1 2 3 4 5 6
Contoh dari pretest adalah sebagai berikut : 1) Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak 10 detik, maka panjang jalan yang ditempuh = 230 meter dan kecepatannya pada saat itu adalah 105 dm/sekon. Berapakah percepatannya? 2) Suatu partikel dianggap bergerak dengan kelajuan tetap mengelilingi sebuah segitiga sama kaki dengan alas 10 cm dan sisi yang lainnya 20 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitung waktu yang diperlukan untuk menempuh sisi-sisi sgitiga itu? Lembar soal pretest secara lengkap dapat dilihat pada lampiran hal 115.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Test Akhir (Posttest) Test akhir (posttest) dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dalam penelitian selesai dilaksanakan. Test akhir dimaksudkan oleh peneliti untuk mengetes sejauh mana, siswa benar-benar memahami dan mengerjakan sendiri PR fleksibel yang telah diberikan dibanding dengan tes awal. Jumlah soal dan isi tes akhir sama dengan tes awal. 4. Wawancara Wawancara adalah semacam kuisioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan (Suparno, P, 2007:62). Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terpimpin yaitu dengan menyiapkan beberapa daftar pertanyaan lengkap. Lembar wawancara secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman 98. 5. Angket atau Kusioner Angket atau Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, P, 2007:62). Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner langsung tertutup yakni kuisioner yang disertai dengan pernyataan dan pilihan jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dinilai paling sesuai dengan dirinya. Motivasi belajar fisika berdasarkan tinjauan pustaka bab II, dapat ditunjukan dengan ketekunan dan ketahanan belajar fisika, sikap dan perasaan pada fisika, dan keinginan mencapai kesuksesan pada pelajaran fisika. Indikator tersebut ditunjukan pada tabel 3.2 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Fisika Aspek motivasi Belajar fisika Ketekunan ketahanan fisika
Nomor item pernyataan
Indikator
Jumlah
dan Hasrat dan keinginan berhasil demi belajar mencapai prestasi yang baik 2, 3, 8 Menginterpretasikan menyelesaikan soal Keseriusan
dalam
Partisipasi
15, 16, 17 18, 19 20, 21, 22, 23
Sikap dan perasaan Ketertarikan siswa terhadap fisika senang atau tidak 10, 11, 12, senang terhadap 13, 14 fisika Keinginan untuk Usaha yang dilakukan dalam 1, 4, 7 mencapai sukses mencapai tujuan belajar Kebutuhan siswa dalam belajar 5 Harapan dan cita-cita masa depan
6, 9
Kuisioner motivasi siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran halaman 99-103. 6. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa Dalam penelitian ini untuk mengetahui prestasi belajar fisika adalah melalui nilai kognitif yang diperoleh dari siswa yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian ini dan nilai kognitif yang diperoleh dari siswa yang diberi treatment. Adapun nilai kognitif yang akan digunakan adalah nilai test yang diberikan setelah penelitian selesai dan nilai kognitif yang akan digunakan dari siswa yang diberi treatment adalah nilai pretest yang diberikan sebelum penelitian dilakukan dan nilai tes yang diberikan setelah penelitian dan pemberian treatment selesai dilakukan.
3 3 2 4 5 3 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Selain silabus, dalam mengajar guru harus mempunyai pegangan yang digunakan untuk mengontrol jalannya kegiatan pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini berisi rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Format RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah
:
Kelas
:
Semester
:
Alokasi Waktu
:
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar
:
Materi Pokok
:
Indikator Hasil Belajar : Strategi Pembelajaran : Kegiattan Pembelajaran No 1 2 3
:
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Kegiatan inti Kegiatan akhir
Sumber Belajar
:
Penilaian
:
(RPP dapat dilihat pada lampiran hal 106)
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Validitas Validitas adalah ukuran menunjukan tingkat kevalidan suatu instrument. Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi, Arikunto, 2006: 168). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah Content Validity (Validitas isi) yaitu isi dari instrument yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item test sungguh mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, Paul, 2007 : 68). Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulanya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno, Paul, 2007 : 67-68). Kuisioner motivasi siswa dikembangkan dari indikator-indikator seperti tampak pada tabel 3.2 item pernyataan pada kuisioner disesuaikan dengan indikator setiap bagian yang akan diukur, pada penelitian ini, kuisioner tidak di ujicobakan, namun sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing. Soal pretest dan posttest untuk mengukur prestasi siswa dalam ranah kognitif pada pokok bahasan gerak lurus. Materi yang diberikan pada pokok bahasan gerak lurus adalah gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Soal pretest dan posttest terdiri dari 6 soal uraian yang sama yaitu masing-masing soal tentang menghitung waktu dan percepatan suatu benda, menghitung kapan dan dimana dua benda saling bertemu, mencari perbandingan posisi, mencari waktu yang dibutuhkan untuk menempuh sisi segitiga. Soal-soal tersebut diambil dari soalsoal PR yang diberikan. Format soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.1 soal-soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pretest dan postest tersebut diharapkan dapat menunjukan prestasi belajar fisika siswa sesungguhnya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu wawancara pada kelas yang diberi treatment dan kelas kontrol. Wawancara yang diberikan pada kelas treatment bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa tertarik dan merasa terbantu dengan metode PR fleksibel yang diberikan sedangkan wawancara yang diberikan pada kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pendapat siswa tentang PR yang sudah biasa diberikan dan untuk mengetahui apakah mereka menginginkan suatu model PR yang baru. G. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas PR fleksibel dalam meningkatkan prestasi dan motivasi dalam pokok bahasan GLB dan GLBB pada siswa SMA Santa Maria Yogyakarta. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti melakukan analisis terhadap jawaban tes siswa dalam menyelesaikan soal dan melakukan wawancara serta pengisian kuisioner motivasi dengan siswa. Berikut ini adalah desain penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ( diagram 1) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pretest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Mengajar GLB dan GLBB
Mengajar GLB dan GLBB
PR Fleksibel
PR Biasa Posttest Kusioner Wawancara Test-t
Dari diagram 1 desain penelitian diatas, hal pertama yang dilakukan adalah menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini berupa soal pretest dan posttest, soal PR, kuisioner dan wawancara. Soal pretest dan posttest terdiri dari 6 butir soal uraian dengan pokok bahasan GLB dan GLBB. Kemudian soal tes ini diujikan ke siswa kelas XB dan XC SMA Santa Maria Yogyakarta. Pretest dilaksanakan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama soal pretest di ujikan ke siswa XB pada tanggal 5 Oktober 2010 pada pukul 10.15-11.15 di ruang XB sebanyak 25 siswa. Setelah dilakukan pretest peneliti melanjutkan dengan mengajar materi GLB pada pukul 11.15-11.45 diruang kelas XB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pertemuan kedua siswa kelas XC pada tanggal 7 Oktober 2010 pukul 10.1511.15 diruang kelas XC sebanyak 26 siswa. Setelah dilakukan pretest peneliti melanjutkan dengan mengajar materi GLB pada pukul 11.15-11.45 diruang kelas XC. Setelah melakukan pretest diperoleh data pretest berupa jawaban siswa dalam menyelesaikan soal. Soal posttest dilaksanakan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama posttest diujikan ke siswa XB pada tanggal 26 Oktober pada pukul 10.15-11.45 diruang kelas XB sebanyak 26 siswa. Pertemuan kedua siswa kelas XC pada tanggal 28 Oktober pukul 10.15-11.45 WIB diruang kelas XC sebanyak 25 siswa, total siswa yang mengikuti tes sebanyak 50 siswa. Setelah dilakukan tes baik pretest maupun posttest diperoleh data tes berupa jawaban siswa dalam menyesaikan soal. Data tes tersebut dianalisis untuk mendapatkan tingkat prestasi siswa yang dilihat melalui hasil pretest dan posttest. Setelah mendapatkan data prestasi siswa, langkah selanjutnya adalah memberikan kuisioner motivasi pada tanggal 26 Oktober pada siswa kelas XB dan pada tanggal 28 Oktober pada siswa kelas XC setelah memberikan kuisioner langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara terhadap siswa pada tanggal 27 Oktober sampai 30 Oktober. Pedoman wawancara dari hasil tes yang telah diujikan sebelumnya kepada siswa yang bersangkuttan. Wawancara dilakukan pada siswa yang diberi treatment dan siswa yang tidak diberi treatment, jumlah siswa yang diwawancara sebanyak 6 siswa pada kelas treatment dan 6 siswa pada kelas kontrol. hasil wawancara dianalisis dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
membuat transkip data hasil wawancara. Dari data wawancara juga diperoleh pendapat mereka tentang PR (pekerjaan rumah). H. Metode Analisis Data 1. Motivasi Siswa Terhadap Fisika Motivasi siswa terhadap pelajaran fisika melalui pembelajaran yang menggunakan PR Fleksibel diperoleh dari angket siswa. Angket ( kuisioner) adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti (Nasution, 2007 ; 128). Dalam pelaksanaannya peneliti memberikannya secara langsung dan dalam pengisian angket juga dibawah pengawasan peneliti. Untuk mengetahui apakah siswa lebih termotivasi terhadap pelajaran fisika melalui pembelajaran dengan model PR Fleksibel maka peneliti memberikan angket kepada siswa lalu menganalisis data dengan tahapan sebagai berikut : A. Peneliti menentukan skor setiap butir soal yang diajukan dalam kuisioner. Pada penelitian ini menggunkan 23 butir pernyataan tentang motivasi. Motivasi terhadap pelajaran fisika dengan menggunakan PR Fleksibel diperoleh melalui kuisioner. Untuk mengetahui motivasi tersebut peneliti menganalisis hasil jawaban kuisioner dari siswa dengan langkah sebagai berikut : 1. Menentukan skor untuk setiap butir soal kuisoner motivasi yang diberikan kepada siswa yang telah dibagi dalam pernyataan positif dan negatif. Kriteria untuk setiap butir soal adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.3 Pemberian Skor Kuisioner Skor Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS)
Peryataan positif 4 3 2 1
Pernyataan negatif 1 2 3 4
B. Memberikan skor dari jawaban siswa. Jumlah item 23 dengan demikian skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 23 x 4 = 92. Seluruh skor yang diperoleh siswa di catat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.4 Skor Jawaban Kuisioner Motivasi Kode siswa
Item Kuisioner 1, 2, 3,…, 23
Jumlah Skor
C. Membagi lima kriteria tentang motivasi. Setiap kriteria di beri interval (%) sesuai dengan tingkat motivasi. Persentase minat siswa terhadap pelajaran fisika : %
Tabel 3.5 Kriteria Motivasi Siswa Terhadap Pelajaran Fisika dengan PR Fleksibel Interval Skor (%) 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 < 21
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Sedang kurang Sangat kurang
D. Untuk mengetahui jumlah skor yang paling banyak dipilih oleh siswa dapat dilihat pada tebel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.6. Jumlah Siswa dalam Tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Kontrol XC Jumlah Siswa pada Tiap Skor 1 2 3 4
Item 1 2
Sedangkan untuk menggali reaksi siswa mengenai model PR fleksibel apakah siswa lebih termotivasi dalam belajar fisika dengan model PR fleksibel dilakukan wawancara. Analisis dilakukan dengan cara membuat transkip data hasil wawancara. 2. Prestasi Belajar Siswa Pertama, soal pretest dan posttest yang masing-masing terdiri dari 6 soal dinilai. Skor maksimum untuk masing-masing soal yang benar di sesuaikan dengan bobot soal. Kriteria pemberian skor ditetapkan seperti tabel 3.7. Tabel 3.7. Kriteria Pemberian Skor Bobot Soal Sukar Sedang Mudah
Skor Maksimum 15 10 5
No. Soal 1,2 3,4 5,6
Pemberian skor disesuaikan dengan jawaban siswa yaitu sempurna tidaknya jawaban. Penskoran hasil tes menggunakan kriteria penilaian yang telah dibuat. Kriteria yang dibuat adalah sebagai berikut : a) Soal dalam Kategori Sulit, bernilai : 0 3 4-9
: Jika tidak menuliskan jawabban sama sekali : Jika siswa menjawab tetapi sama sekali salah : Jika ada pola pengerjaan dan mengarah benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
10-14 : Jika ada kesalahan perhitungan tetapi siswa sudah mengerjakan dengan langkah-langkah yang benar 15
: Jika jawabban benar sempurna
b) Soal dalam Kategori Sedang 0 2
: Jika tidak menuliskan jawabban sama sekali : Jika siswa menjawab tetapi sama sekali salah
3-8
: Jika ada pola pengerjaan dan mengarah benar
9
: Jika ada kesalahan perhitungan tetapi siswa sudah mengerjakan dengan langkah-langkah yang benar
10
: Jika jawabban benar sempurna
c) Soal dalam Kategori Mudah 0
: Jika tidak menuliskan jawabban sama sekali
1
: Jika menjawab tetapi sama sekali salah
2
: Jika ada pola pengerjaan dan mengarah benar
4
: Jika ada kesalahan perhitungan tetapi siswa sudah mengerjakan dengan langkah-langkah yang benar
5
: Jawabban benar sempurna
Kedua, untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis skor pretest dan posttest, maka peneliti membuat tabel daftar skor pretest dan posttest siswa untuk tiap soal seperti dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.8. Skor Pretest dan Posttest Siswa untuk Tiap Bobot Soal Skor untuk tiap bobot soal Sukar Sedang Mudah 1 2 3 4 5 6
Kode Siswa
Total Skor
Nilai= %
Jumlah Setelah diperoleh skor pretest dan posttest, peneliti kemudian membuat skor rata-rata pretest dan posttest untuk dianalisis selanjutnya dengan tabel berikut. Tabel 3.9. Persentase Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest Tiap Soal untuk Kelas XC Klasifikasi Bobot Soal 1 Sukar No. 1 dan 2 2 Sedang 3 No. 3 dan 4 4 Mudah 5 No. 5 dan 6 6
Bobot Soal
Skor rata-rata Pretest Posttest
Kenaikan Skor %
Ketiga, untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan model PR Fleksibel, peneliti membuat daftar tabel nilai pretest dan postest dengan tabel sebagai berikut: Tabel 3.10. Nilai Siswa Untuk Pretest dan Postest
Kelas Kontrol (y)
Kelas Eksperiment (x) Subj ek
Skor Pretes t (x1)
Skor Postes t (x2)
Dx = x1-x2
Dx2
Subj ek
Skor Pretes t (y1)
Skor Postest (y2)
Dy = y1-y2
Dy2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∑
43
∑
Keterangan : X
: kelas treatmen
Y
: kelas kontrol
D
: perbedaan skor pretest - posttest
Setelah memberikan skor pada hasil pretest dan postest, kemudian dengan menggunakan analisis statistik, yaitu test-t peneliti ingin menunjukkan apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan model PR Fleksibel. Test-t ini digunkan untuk mengetes dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok yang ditest dua kali, yaitu pada pretest dan posttest. Rumus T test dari Paul Suparno (2007:97) dimana sampel dalam penelitian berjumlah 25 orang. Adapun rumus Test-t : |
| ∑
∑
Dimana :
: rata-rata skor pretest
: rata-rata skor postest
D
: perbedaan antara score tiap subyek (Xi1-Xi2)
N
: jumlah pasang skor
Df
: N-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah
diperoleh
nilai
tobs kemudian
dibandingkan
tcritikal dalam tabel – t dengan level 0,05. Jika tobs >
tcritikal
tcritikal
44
dengan
maka signifikan,
artinya ada perubahan yang signifikan dan terjadi peningkatan. Keempat, apabila terdapat peningkatan hasil belajar pada masing-masing kelompok, maka dilanjutkan dengan pengujian perbedaan mean. Pengujian perbedaan mean dihitung dengan rumus uji t (S. Arikunto, 2010) dengan N1=N2. Dinyatakan dengan hipotesa : Hipotesa : Ho : µ1 = µ2 Ho : µ1 = µ2 Level signifikan α = 0,05 (one tailed/satu ekor) d.b
= (Nx+Ny – 2)
dengan : ∑
∑
Keterangan : MDX
: rata-rata perbedaan skor pretest-posttest kelas treatmen
MDy
: rata-rata perbedaan skor pretest-posttest kelas kontrol
Nx
: jumlah siswa kelas treatmen
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ny
: jumlah siswa kelas kontrol
SDX
: standar deviasi perbedaan skor pretest-posttest kelas treatmen
SDY
: standar deviasi perbedaan skor pretest-posttest kelas kontrol
Kesimpulan dapat diambil berdasarkan hasil tobs. Jika diperoleh tobs lebih besar dari tcrit, maka dapat dikatakan bahwa antara kelas treatmen (dengan model PR fleksibel) dan kelas kontrol (model PR biasa) itu signifikan, berarti bahwa kedua kelompok itu memang berbeda hasilnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model PR fleksibel lebih efektif daripada model PR biasa. 3. Analisis Tingkat Pemahaman Siswa dalam mengerjakan PR Fleksibel dan PR biasa Pertama, untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah hasil pengerjaan PR yang diberikan baik PR Fleksibel maupun PR biasa. Data ini didistribusikan dalam tabel kualifikasi pemahaman konsep untuk setiap siswa yang diteliti dan untuk setiap tingkatan soal. Klasifikasi pemahaman konsep ini dibagi dalam 3 macam yaitu Paham, Tidak Paham, dan Kurang Lengkap. Sebelum mengklasifikasi tingkat pemahaman setiap siswa terlebih dahulu menentukan jumlah siswa yang mengerjakan PR baik PR Fleksibel dan PR biasa. Peneliti membuat tabel jumlah siswa yang mengerjakan PR dan tabel tingkat pemahaman siswa dengan tabel sebagai berikut Tabel 3.11. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR baik PR Fleksibel dan PR Biasa untuk Setiap Tingkatan Kode Soal dan Nomor Soal Kode siswa
A 1
2
3
B 4
5
6
1
2
3
C 4
5
6
1
2
3
4
5
6
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 Dst. Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa untuk masing-masing soal dari tiap tingkattan data dimasukkan dalam tabel berikut dengan mengklasifikasi pemahaman konsep yang dibagi menjadi 3 macam yaitu paham, Tidak Paham, dan Kurang Lengkap : Tabel 3.12. Tingkat Pemahaman Siswa untuk Setiap Soal dari Tiap Tingkatan Tingkat Pemahaman Siswa
Kode siswa
A 1
2
3
B 4
5
6
1
2
3
C 4
5
6
1
2
3
4
5
6
1 2 Dst. Keterangan : Paham (P), Tidak Paham (TP), Kurang Lengkap (KL) Kedua, setelah menentukan jumlah siswa yang mengerjakan PR fleksibel dan PR biasa untuk setiap soal dan menentukan tingkat pemahaman siswa dalam mengerjakan PR fleksibel dan PR biasa pada setiap soal dari tiap tingkatan, maka selanjutnya menentukan jumlah PR fleksibel dan PR biasa yang dikerjakan setiap siswa pada tabel berikut. Tabel 3.13.. Jumlah PR Fleksibel yang Dikerjakan Setiap Siswa Kelas XB No 1 2
Nama
Jumlah
Ketiga, setelah menentukan jumlah PR fleksibel dan PR biasa yang dikerjakan oleh siswa maka selanjutnya peneliti menentukan presentase jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
siswa yang mengerjakan PR fleksibel dan PR biasa dengan menggunakan tabel berikut. Tabel 3.13. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel Jumlah Soal yang Dikerjakan
Jumlah Siswa
Persentase (%)
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A. DESKRIPTIF PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini mengambil data dari kelas XB dan XC SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA. Masing-masing siswa kelas XB dan XC SMA SANTA MARIA berjumlah 26 orang, tetapi pada waktu penelitian dilaksanakan ada 1 orang siswa dari masing-masing kelas yang absen sehingga sampel yang terkumpul dari masing-masing kelas sebanyak 25 siswa. Sebelum memberikan PR Fleksibel pada kelas XB dan PR biasa pada kelas XC peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan belajar mengajar. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar peneliti mempersiapkan terlebih dahulu instrument pembelajaran yaitu berupa RPP yang dapat dilihat pada lampiran. Validitas
penyusunan
instrument
pembelajaran
dilakukan
dengan
mengkonsultasikan pada dosen pembimbing. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Treatmen XB Tanggal
Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
5 oktober 2010 10.15 – 11.45 12 oktober 2010 10.15 – 11.45
Pretest dan memasuki materi GLB Melanjutkan materi GLB dan GLBB
19 oktober 2010 10.15 – 11.45
Melanjutkan materi GLBB memberikan PR Fleksibel
26 oktober 2010 10.15 – 11.45
Ulangan dan membagikan kuisioner
dan
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2.Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol XC Tanggal
Waktu Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
7 oktober 2010
10.15 – 11.45
Pretest dan memasuki materi GLB
14 oktober 2010 10.15 – 11.45
Melanjutkan materi GLB dan GLBB
21 oktober 2010 10.15 – 11.45
Melanjutkan
materi
GLBB
dan
memberikan PR biasa 28 oktober 2010 10.15 – 11.45
Ulangan dan membagikan kuisioner
Siswa diberi tes awal (pretest) yang terdiri dari 6 soal uraian dengan alokasi waktu selama 60 menit. Sub pokok bahasan yang dipelajari yaitu mengenai GLB dan GLBB. Sebelum memberikan model PR Fleksibel dan PR biasa kepada siswa, terlebih dahulu peneliti melaksanakan proses belajar mengajar dengan materi ajar yang digunakan dalam penelitian yaitu GLB dan GLBB. Setelah pemberian materi GLB dan GLBB selesai, peneliti memberikan PR Fleksibel dan PR biasa pada siswa. PR diberi waktu selama satu minggu. Untuk PR Fleksibel, pemberian jawaban dari beberapa soal diberikan 3 hari terhitung dari awal pemberian PR tersebut. Sebelum membagikan PR Fleksibel pada kelas treatment peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa mereka diminta untuk mengerjakan 10 soal dari 18 soal yang tersedia dan memilih nomor mana saja yang akan mereka kerjakan dan peneliti juga menginformasikan bahwa soal dari PR tersebut terdiri dari 3 tingkatan yaitu sulit, sedang, dan mudah namun alangkah lebih baik jika kalian dapat mengerjakan semua soal yang ada. Dan peneliti juga menyampaikan kepada siswa bahwa hal yang paling penting adalah mereka dapat mengerjakan PR Fleksibel itu tanpa bantuan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Setelah 3 hari terhitung dari awal pemberian PR Fleksibel pada kelas treatment peneliti memberikan jawaban dari beberapa soal PR Fleksibel. Namun sebelum membagikan jawaban, peneliti menyampaikan bahwa dengan diberi jawaban ini bukan berarti kalian dapat langsung menyalinnya tetapi kalian harus dapat mengerjakan terlebih dahulu. Setelah kalian mengerjakan lalu cocokkan dengan jawaban yang ada. Selain itu juga peneliti menyampaikan bahwa, harapan dengan diberikannya jawaban dari beberapa soal PR Fleksibel agar siswa dapat mengerjakan soal yang lain dari PR tersebut karena soal-soal dari PR Fleksibel tersebut merupakan soal-soal yang mirip. Setelah PR dikumpulkan baik pada kelas kontrol dan kelas treatment peneliti mengadakan tes. Tes terdiri dari 6 soal uraian. Soal tes akhir yang diberikan sama dengan soal Pretest yaitu terdiri dari 6 soal uraian dimana soal-soal tes tersebut diambil dari beberapa soal PR yang diberikan. B. DATA DAN ANALISIS Data yang diperoleh dari penelitian berupa skor kuisioner, wawancara, PR, nilai pretest dan posttest. Berikut adalah data-data hasil penelitian. 1. Data Kelas Kontrol a. Kuisioner pada Kelas Kontrol XC Pada penelitian ini, untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pelajaran Fisika setelah diberi PR biasa melalui angket atau kuisioner yang diberikan kepada siswa. Berikut adalah tabel data Skor kuisioner atau angket kelas kelas kontrol XC.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3.Skor Kuisioner Kelas Kontrol XC No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa AGATHA C. PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D ANNA MARIA AYU N. NINGSIH BRIGITTA JUNIARI SARASWATI CAROLINA GALUH CATHARINA LANA. A CATHERINE PAMELA FELITA ELISABETH J TRI. W EVA OKTAVINI FRANSISCA A. PRATIWI FRANSISCA K HELENA A. WALILO IVANNA VALENCIA JATU LAKSMITAVIRA JEIN EPI. H. T MARIA JOVIAL W. S MARIA K. ENDITA MARIA R. RENYAA MARIA VALENTINA PUSPITA KURNIATI RA DIANA NUR KUMALASARI RIMA KHARISMA ROHANA. P THERESIA YULIANA
Setelah
mengetahui
tingkat
motivasi
Skor 69 70 56 61 52 54 75 56 62 56 72 64 52 63 74 50 62 54 62 55
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang
63
Tinggi
51 57 74 48
Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sedang
masing-masing
siswa,
maka
selanjutnya dihitung persentase jumlah siswa dalam tingkat motivasi melalui interval. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat motivasi yang paling banyak dimiliki siswa seperti tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.4. Persentase Jumlah Siswa dalam setiap Kategori Tingkat Motivasi pada Kelas Kontrol XC Kategori
Interval
Jumlah siswa
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Kurang Sangat Kurang
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 < 21
3 15 7 0 0
Persentase (%) Jumlah Siswa 12 60 28 0 0
Pada tabel 4.4 nampak bahwa 12% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi sangat tinggi dalam belajar fisika dengan model PR biasa dan 60% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi tinggi dengan model PR biasa sedangkan 28% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi sedang dengan model PR biasa. Untuk mengetahui jumlah skor yang paling banyak dipilih oleh siswa dapat dilihat pada tebel 4.5 berikut. Tabel 4.5. Jumlah Siswa dalam Tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Kontrol XC Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 0 0 0 0 0 2 1 11 2 1 2 4 4 1
Jumlah Siswa pada Tiap Skor 2 3 4 0 11 13 5 14 6 1 14 10 6 15 4 0 17 7 10 11 2 9 14 1 6 6 0 9 13 1 15 2 7 14 7 2 15 6 0 12 9 0 10 13 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah
1 1 4 0 8 0 0 0 0 42
18 19 10 13 9 12 11 1 2 207
3 3 9 10 8 10 11 19 17 247
53
2 2 2 2 0 3 3 4 6 73
Pada tabel 4.6 diatas diketahui bahwa untuk skor tertinggi
(skor 3)
sebanyak 247. Hal ini menunjukkan model PR biasa pada kelas kontrol memiliki jumlah motivasi siswa yang tinggi. b. Prestasi Belajar Siswa pada Kelas Kontrol XC Nilai prestasi siswa pada kelas kontrol diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Untuk menentukan nilai akhir pretest dan posttest dengan menggunkan perhitungan sebagai berikut : % Hasil pretest dan posttest pada kelas XC untuk setiap soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6. Kriteria Pemberian Skor Bobot Soal
Skor Maksimum
No. Soal
Sukar
15
1,2
Sedang
10
3,4
Mudah
5
5,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.7. Hasil Pretest Siswa Kelas XC untuk Tiap Bobot Soal No 1 2 3 4 5 6
Kode Siswa
Skor untuk tiap bobot soal Sukar Sedang Mudah 1 2 3 4 5 6 3 3 0 0 0 1 3 3 2 2 1 1 3 3 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 3 0 0 2 0 0
AGATHA C. PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D ANNA MARIA AYU N. NINGSIH BRIGITTA JUNIARI 0 SARASWATI CAROLINA GALUH 3 CATHARINA LANA. A 3 CATHERINE PAMELA 3 FELITA ELISABETH J TRI. W 0 EVA OKTAVINI 0 FRANSISCA A. 3 PRATIWI FRANSISCA K 3 HELENA A. WALILO 3 IVANNA VALENCIA 0 JATU LAKSMITAVIRA 3 JEIN EPI. H. T 0 MARIA JOVIAL W. S 3 MARIA K. ENDITA 3 MARIA R. RENYAA 3 MARIA VALENTINA 0 PUSPITA KURNIATI MEGANANDA. S 3 RA DIANA NUR 3 KUMALASARI RIMA KHARISMA 3 ROHANA. P 0 THERESIA YULIANA 3 54 Jumlah
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Total Skor
Nilai=
7 12 6 6 5
11,66 20 10 10 8,33
%
0
2
0
0
0
2
3,33
3 0
2 0
0 0
0 0
0 0
8 3
13,33 5
0
2
2
0
1
8
13,33
3 0
2 2
2 2
1 0
0 1
8 5
13,33 8,33
3
2
2
0
0
10
16,66
0 3 0 0 0 3 0 3
0 2 2 0 0 0 0 0
0 0 2 0 2 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 0 0
3 8 5 3 3 7 3 6
5 13,33 8,33 5 5 11,66 5 10
0
2
0
0
0
2
3,33
0
0
0
0
1
4
6,66
0
0
0
0
1
4
6,66
0 0 0 30
0 0 2 22
0 0 0 16
0 1 0 4
0 1 0 8
3 2 5 134
5 3,33 8,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.8. Hasil Posttest Siswa Kelas XC untuk Tiap Bobot Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kode Siswa
Skor untuk tiap bobot soal Sukar Sedang Mudah 1 2 3 4 5 6
Total Skor
AGATHA CLARATIRA 3 3 2 2 0 1 11 PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P 3 3 2 2 1 1 12 ANNA. D 3 3 2 2 1 1 12 ANNA MARIA 3 3 8 2 1 1 18 AYU N. NINGSIH 3 3 0 0 0 0 6 BRIGITTA JUNIARI 9 3 8 2 1 1 24 SARASWATI CAROLINA GALUH 3 3 2 2 1 1 12 CATHARINA LANA. A 3 3 2 0 0 0 8 CATHERINE PAMELA 9 3 2 2 0 1 17 FELITA ELISABETH JOETE TRI. 3 3 2 2 0 1 11 W EVA OKTAVINI 3 0 2 0 1 1 7 FRANSISCA A. PRATIWI 3 3 10 2 1 1 20 FRANSISCA K 3 0 2 2 0 1 8 HELENA 9 3 2 2 1 1 18 IVANNA VALENCIA 3 9 2 2 1 1 18 JATU LAKSMITAVIRA 3 0 2 0 1 1 7 JEIN EPI. H. T 3 0 2 0 1 1 7 MARIA JOVIAL W. S 3 3 2 2 1 0 11 MARIA K. ENDITA 15 0 10 2 1 1 29 MARIA R.RENYAAN 9 3 2 0 1 0 15 MARIA V. P. KURNIATI 3 3 2 2 1 1 12 MEGANANDA. S 9 3 2 0 0 1 15 RA DIANA NUR. K 3 3 2 2 1 1 12 RIMA KHARISMA 3 3 2 2 0 0 10 ROHANA. P 15 3 8 0 0 1 27 THERESIA YULIANA 9 3 10 2 0 1 25 129 66 90 36 16 20 357 Jumlah *siswa no 22 tidak masuk dalam perhitungan karena tidak mengikuti test yang ditentukan.
Nilai= %
18,33 20 20 30 10 40 20 13,33 28,33 18,33 11,66 33,33 13,33 30 30 11,66 11,66 18,33 48,33 25 20 25 20 16,66 45 41,66 dihari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setelah menentukan skor untuk setiap soal, maka selanjutnya menentukan persentase kenaikan skor rata-rata tiap bobot soal untuk masing-masing soal pretest dan posttest. Hal tersebut dilakukan dengan menjumlahkan skor tiap bobot pada masing-masing soal dan menghitung rata-ratanya. Kemudian hasil skor ratarata untuk setiap bobot masing-masing soal pretest dan posttest dibandingkan dan ditentukan persentasenya. Hasil skor rata-rata tiap bobot soal untuk masingmasing soal pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9. Persentase Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest Tiap Soal untuk Kelas XC Klasifikasi Bobot Soal 1 Sukar No. 1 dan 2 2 Sedang 3 No. 3 dan 4 4 Mudah 5 No. 5 dan 6 6
Bobot Soal 15 15 10 10 5 5
Skor rata-rata Pretest Posttest 2,16 5,16 1,2 2,64 0,88 3,6 0,64 1,44 0,16 0,64 0,32 0,8
Kenaikan Skor % 20 9,6 27,2 8 9,6 9,6
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui persentase kenaikan skor rata-rata tiap tingkatan soal untuk masing-masing soal pretest dan posttest. Untuk soal nomor 1 dan nomor 2 termasuk dalam tingkatan sukar. Berdasarkan tabel untuk soal nomor 1 diketahui skor rata-rata pretest 2,16 dan skor rata-rata posttest 5,16 sehingga kenaikan skor rata-rata untuk soal sukar nomor 1 adalah 3. Sedangkan untuk soal nomor 2 diketahui skor rata-rata pretest 1,2 dan skor rata-rata posttest 2,64 sehingga skor rata-rata untuk soal sukar nomor 2 adalah 1,44. Skor maksimum untuk soal nomor 1 dan 2 adalah 15. Dengan demikian, skor rata-rata untuk kategori soal sukar pada nomor 1 dan nomor 2 meningkat 14,8%. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menunjukan bahwa siswa dalam mengerjakan soal dengan tingkatan sukar mengalami peningkatan dengan menggunkan model PR biasa. Untuk soal nomor 3 dan 4 termasuk dalam kategori soal sedang. Skor maksimum untuk soal nomor 3 dan nomor 4 adalah 10. Skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 3 meningkat 27,2%, pada soal nomor 4 meningkat 8%. Dengan demikian, skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 3 dan 4 meningkat 17,6%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dalam kategori sedang meningkat setelah belajar dengan menggunakan model PR biasa. Untuk soal nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal mudah. Skor maksimum untuk soal nomor 5 dan nomor 6 adalah 5. Skor rata-rata untuk kategori soal mudah pada nomor 5 meningkat 9,6%, pada soal nomor 6 meningkat 9,6%. Dengan demikian, skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 5 dan 6 meningkat 9,6%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dalam kategori mudah meningkat setelah belajar dengan menggunakan model PR biasa. Berdasarkan analisis pada tabel 4.9 dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran dengan PR biasa pada pokok bahasan GLB dan GLBB juga dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Kemudian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan GLB dan GLBB dengan menggunakan model PR biasa di ukur melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. Hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dengan analisis statistik yaitu dengan T-test. Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependent, atau salah satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest. Analisis pretest dan posttest pada kelas kontrol XC dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10. Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol XC No 1
Nama Siswa
Skor
Skor
Pretest Y1
posttest Y2
11,66
18,33
-6,67
20
20
0
10
20
-10
100
10
30
-20
400
Dy2
Dy = Y1-Y2
44,4889
3
AGATHA CLARATIRA PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D
4
ANNA MARIA
5
AYU N. NINGSIH
8,33
10
-1,67
2,7889
6
BRIGITTA JUNIARI SARASWATI CAROLINA GALUH
3,33
40
-36,67
1344,6889
13,33
20
-6,67
44,4889
5
13,33
-8,33
69,3889
13,33
28,33
-15
225
13,33
18,33
-5
25
8,33
11,66
-3,33
11,0889
16,66
33,33
-16,67
277,8889
13
FRANSISCA A. PRATIWI FRANSISCA K
5
13,33
-8,33
69,3889
14
HELENA
13,33
30
-16,67
277,8889
15
IVANNA VALENCIA
8,33
30
-21,67
469,5889
16
5
11,66
-6,66
44,3556
17
JATU LAKSMITAVIRA JEIN EPI. H. T
5
11,66
-6,66
44,3556
18
MARIA JOVIAL W. S
11,66
18,33
-6,67
44,4889
19
MARIA K. ENDITA
5
48,33
-43,33
1877,4889
2
7 8 9 10 11 12
CATHARINA LANA. A CATHERINE PAMELA FELITA ELISABETH JOETE TRI. W EVA OKTAVINI
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
MARIA R.RENYAAN
10
25
-15
21
3,33
20
-16,67
277,8889
22
MARIA V. P. KURNIATI RA DIANA NUR. K
6,66
20
-13,34
177,9556
23
RIMA KHARISMA
5
16,66
-11,66
135,9556
24
ROHANA. P
3,33
45
-41,67
1736,3889
25
THERESIA YULIANA
-33,33
1110,8889
59
225
Jumlah
8,33 223,27
41,66 594,94
-371,67
9036,4559
Pτ
8,9308
23,7976
-14,8668
361,458236
a. Menguji peningkattan hasil belajar dengan model PR biasa ,
,
,
,
N = 25 , (∑ , Df = N-1= 25-1 = 24
,
Analisis : |
|
∑
∑ |
,
|
, ,
|
| Treal
, , = 6,1459
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tcritikal (two tailed test), dengan level signifikan 0,05. Pada penelitian ini diperoleh Treal = 6,1459. karena Treal yang diperoleh adalah 6,1459 lebih besar dari Tcritikal = 2,069 maka signifikan. Oleh karena itu pembelajaran fisika dengan model PR biasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan GLB dan GLBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Pekerjaan Rumah (PR) pada Kelas Kontrol Hasil pekerjaan rumah (PR) yang akan di analisis pada PR biasa kelas kontrol XC. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.11. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Biasa untuk Setiap Tingkatan Kode Soal dan Nomor Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A
Nama Siswa
B
C
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
AGATHA CLARATIRA PRATIWI √
√
-
√
√
-
√
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ -
-
√ √
√ -
√ √ √ -
√ √ -
√ √ -
√
√ √ -
√ √ √ -
√ √ -
√ √
-
√ √ √ -
-
-
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ -
√ √ √ -
√ √ -
√ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ -
√ √ √ √ -
√
√
√
√
‐
‐
‐
‐
√
√
‐
‐
√
√ √
√ √ √
√ √ √
√
√ ‐
‐
-
√ √ √
√
‐
-
√
‐
√ √ √ ‐
‐
‐
‐
‐
-
AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D ANNA MARIA AYU N. NINGSIH BRIGITTA JUNIARI SARASWATI CAROLINA GALUH CATHARINA LANA. A CATHERINE PAMELA FELITA ELISABETH JOETE TRI. W EVA OKTAVINI FRANSISCA A. PRATIWI FRANSISCA K
‐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
√ √ √ √ √ √
HELENA IVANNA VALENCIA JATU LAKSMITAVIRA JEIN EPI. H. T MARIA JOVIAL W. S MARIA K. ENDITA MARIA R.RENYAAN MARIA V. P. KURNIATI RA DIANA NUR. K RIMA KHARISMA ROHANA. P THERESIA YULIANA
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ -
-
√ √ √ √ - -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ - -
√ ‐
-
62
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
√
√
√
√
√
√
√
√
‐
‐
‐
‐
‐
‐
√
√
√
√
√
√
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
-
√ - -
√ √ - -
√ √ -
√ √ - -
√ √ -
√ √ - -
√ √ -
Tabel 4.12. Tingkat Pemahaman Siswa dalam Mengerjakan PR Biasa pada Setiap Soal dari Tiap Tingkatan Kode Soal dan Nomor Soal No
1 2 3 4 5 6
A
Nama Siswa AGATHA CLARATIRA PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D ANNA MARIA AYU N. NINGSIH BRIGITTA JUNIARI
3
B
1
2
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
TP
TP TP TP TP -
P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TP P P P P
TP P P P
P P
P -
TP P P -
TP TP -
TP P -
P -
TP P P -
TP TP -
TP P P -
TP P -
TP P -
TP -
TP TP TP
4
P P TP P
5
C
TP TP -
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SARASWATI TP TP TP TP TP TP P CAROLINA GALUH 7 P P TP P CATHARINA LANA. A 8 P P TP P TP P CATHERINE PAMELA 9 FELITA P P TP ELISABETH JOETE TRI. 10 W P P 11 EVA OKTAVINI P P P P 12 FRANSISCA A. PRATIWI P P 13 FRANSISCA K TP TP TP 14 HELENA P P P P 15 IVANNA VALENCIA P P P P 16 JATU LAKSMITAVIRA KL P 17 JEIN EPI. H. T P P TP TP 18 MARIA JOVIAL W. S P TP P 19 MARIA K. ENDITA P P TP P 20 MARIA R.RENYAAN KL P 21 MARIA V. P. KURNIATI P P P P 22 RA DIANA NUR. K P P P P 23 RIMA KHARISMA P P P P 24 ROHANA. P P P TP 25 THERESIA YULIANA Keterangan : Paham (P), Tidak Paham (TP), Kurang Lengkap (KL)
63
TP TP TP TP TP TP TP -
-
-
-
‐
TP TP
-
TP
-
TP TP TP -
P P TP TP P TP P P P P -
P P TP P P P P P KL P P -
TP TP -
TP P P P P -
P P TP P P P P P P -
P TP TP TP P TP P P -
P P TP P P P P P P -
TP TP TP TP -
TP TP TP -
P P TP P P P P P -
TP P TP P P P P P P -
TP TP TP TP TP TP -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Setelah menentukan jumlah siswa yang mengerjakan PR biasa untuk setiap soal dan menentukan tingkat pemahaman siswa dalam mengerjakan PR biasa pada setiap soal dari tiap tingkatan, maka selanjutnya menentukan jumlah PR biasa yang dikerjakan setiap siswa dan menentukan persentase jumlah siswa yang mengerjakan PR biasa. Penentuan persentase dilakukan dengan menjumlahkan banyaknya siswa yang mengerjakan 10 soal PR biasa, mengerjakan semua soal Pr biasa yaitu terdiri dari 18 soal, mengerjakan 11-17 soal PR biasa dan mengerjakan kurang dari 10 soal PR biasa. Hasil jumlah PR biasa yang dikerjakan siswa dan persentase jumlah siswa yang mengerjakan PR fleksibel dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.13. Jumlah PR biasa yang Dikerjakan Setiap Siswa Kelas XC No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama AGATHA CLARATIRA PRATIWI AGUSTINA ENDANG. P ANNA. D ANNA MARIA AYU N. NINGSIH BRIGITTA JUNIARI SARASWATI CAROLINA GALUH CATHARINA LANA. A CATHERINE PAMELA FELITA ELISABETH JOETE TRI. W EVA OKTAVINI FRANSISCA A. PRATIWI FRANSISCA K HELENA IVANNA VALENCIA JATU LAKSMITAVIRA JEIN EPI. H. T MARIA JOVIAL W. S MARIA K. ENDITA MARIA R.RENYAAN MARIA V. P. KURNIATI
Jumlah 5 10 6 16 5 5 13 4 8 9 10 13 2 14 14 6 10 4 13 4 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 23 24 25
65
6 9 12 3
RA DIANA NUR. K RIMA KHARISMA ROHANA. P THERESIA YULIANA
Tabel 4.14. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Biasa Jumlah Soal yang Dikerjakan 10 11-17 18 <10
Jumlah Siswa
Persentase (%)
4 7 0 14
16 28 0 56
Pada tabel nampak bahwa jumlah siswa yang mengerjakan soal PR biasa dengan jumlah soal yang dikerjakan 10 soal sebanyak 16%, yang mengerjakan 1117 soal sebanyak 28%, jumlah siswa yang mengerjakan semua soal 18 sebanyak 0%, dan yang mengerjakan kurang dari 10 soal sebanyak 56%. 2. Data Kelas Treatment XB A. Kuisioner Pada Kelas Treatmen Pada penelitian ini, untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pelajaran Fisika setelah diberi PR fleksibel melalui angket atau kuisioner yang diberikan kepada siswa. Berikut adalah tabel data Skor kuisioner atau angket kelas kelas treatment XB. Tabel 4.15. Skor Kuisioner Kelas Treatment XB No 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa AGUSTINA ANINDITA. N AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA ANGGITASARI TRIANA CICILIA EVI. K
Skor 74 68 56 78 68 72
Kategori Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Setelah
mengetahui
tingkat
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
65 78 65 71 69 73 64 68 76 66 72 66 65 67 61 54 77 65 84
CIAFRITA. C. ADHISTY CYNTHIA CECILIA DANI ANINGTYAS SARI DEBBY INDAH KARINA ERNA OKTAVIANI CIPTO MOERTI FRANCISKA MAYA E. I FRANSISKA YUSI PRATIWI FREDERICA CNYTHA A IVANA ANGGRAINI DJAFAR JORDYNA LAURENCIA DINA D. R MARIA ROSA MIRIP MERRY CHRISTINE RUMERE MONIKA ATIN NATALIA HILLIUS SEKAR YUDHANING PERTIWI TAN SIEN NIE VICA YULIANA PANITIS WAHYU HADI motivasi
66
masing-masing
siswa,
maka
selanjutnya dihitung persentase jumlah siswa dalam tingkat motivasi melalui interval. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat motivasi yang paling banyak dimiliki siswa seperti tabel berikut. Tabel 4.16. Persentase Jumlah Siswa dalam setiap Kategori Tingkat Motivasi pada Kelas Treatmen XB Kategori
Interval
Jumlah siswa
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Kurang Sangat Kurang
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 < 21
5 18 2 0 0
Persentase (%) Jumlah Siswa 20 72 8 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pada tabel 4.16 nampak bahwa 20% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi sangat tinggi dalam belajar fisika dengan model PR fleksibel dan 72% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi tinggi dengan model PR fleksibel sedangkan 8% dari siswa tergolong dalam kategori yang memiliki motivasi sedang dengan model PR fleksibel Untuk mengetahui jumlah skor yang paling banyak dipilih oleh siswa dapat dilihat pada tebel 4.17 berikut. Tabel 4.17. Jumlah Siswa dalam Tiap Skor Pilihan pada Kuisioner Motivasi Belajar pada Kelas Treatment XB Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Jumlah
Jumlah Siswa pada Tiap Skor 1 2 3 4 0 0 14 10 0 4 9 12 0 1 11 13 0 3 16 6 0 2 11 12 0 5 13 7 0 2 16 7 5 8 10 2 0 3 12 10 0 5 18 2 0 8 16 0 1 6 17 1 0 7 16 2 0 10 13 2 0 6 16 3 0 7 15 3 2 10 8 3 0 6 16 3 2 9 11 3 0 5 12 8 0 3 18 4 1 0 16 6 0 1 13 11 11 111 317 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tabel 4.17 diatas diketahui bahwa untuk skor tertinggi
68
(skor 3)
sebanyak 317. Hal ini menunjukkan model PR fleksibel pada kelas treatmen memiliki jumlah motivasi siswa yang tinggi. B. Prestasi Belajar Siswa pada Kelas Treatmen XB Nilai prestasi siswa pada kelas treatment diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Untuk menentukan nilai akhir pretest dan posttest dengan menggunkan perhitungan sebagai berikut : % Hasil pretest dan posttest pada kelas XC untuk setiap soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.18. Hasil Pretest Siswa Kelas XB untuk Tiap Bobot Soal Skor untuk tiap bobot soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Siswa AGUSTINA ANINDITA. N AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA ANGGITASARI TRIANA CICILIA EVI. K CIAFRITA. C. ADHISTY CYNTHIA CECILIA DANI ANINGTYAS SARI DEBBY INDAH KARINA ERNA OKTAVIANI CIPTO MOERTI FRANCISKA MAYA E. I FRANSISKA YUSI PRATIWI
Total Skor
Nilai =
6 1 0
1 5
1,66 8,33
0
0
3
5
0
0
0
3
5
0
2
1
0
3
5
0 3 3 0 0
0 0 0 0 0
0x 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 0 1 0 0
1 3 4 3 0
1,66 5 6,66 5 0
0
0
0
0
0
1
1
1,66
0
0
0
0
0
1
1
1,66
3
0
0
0
0
0
3
5
Sukar
Sedang
Mudah
1 0 3
2 0 0
3 0 2
4 0 0
5 0 0
3
0
0
0
3
0
0
0
0
0 0 0 3 0
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
69
FREDERICA CNYTHA A 0 0 0 0 1 1 2 3,33 IVANA ANGGRAINI 0 3 2 0 0 0 5 8,33 DJAFAR JORDYNA 0 0 0 0 0 1 1 1,66 LAURENCIA DINA D. R 3 0 2 0 0 1 6 10 MARIA ROSA MIRIP 0 0 0 0 0 0 0 0 MERRY CHRISTINE 3 3 0 0 0 0 6 10 RUMERE MONIKA ATIN 0 3 2 0 0 0 5 8,33 NATALIA HILLIUS 3 0 0 0 0 1 4 6,66 NOVELLIA CHANDRA SEKAR YUDHANING 0 0 0 0 0 1 1 1,66 PERTIWI TAN SIEN NIE 3 0 2 0 0 1 6 10 VICA YULIANA PANITIS 0 0 0 0 0 0 0 0 WAHYU HADI 0 0 0 0 0 1 1 1,66 27 15 8 2 2 12 68 Jumlah *siswa no 22 tidak masuk dalam perhitungan karena tidak mengikuti pretest yang diberikan. Tabel 4.19. Hasil posttest siswa kelas XB untuk tiap bobot soal No
Nama Siswa
1
AGUSTINA ANINDITA. N AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA C BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA A. TRIANA CICILIA EVI. K CIAFRITA. C. ADHISTY CYNTHIA CECILIA DANI ANINGTYAS SARI DEBBY INDAH KARINA
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor untuk tiap bobot soal Sukar Sedang Mudah 1 2 3 4 5 6
Total Skor
Nilai= %
15
9
10
0
1
1
36
60
15
3
10
9
1
1
39
65
15
0
2
10
2
1
30
50
9
3
2
0
0
1
15
15
3 15
0 9
0 10
0 0
1 1
0 1
4 36
6,66 60
15
15
10
10
5
1
56
93,33
15
1
9
8
1
5
39
65
3
3
2
2
1
1
12
20
0
3
2
2
1
1
9
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ERNA OKTAVIANI CIPTO MOERTI FRANCISKA MAYA E. I FRANSISKA YUSI PRATIWI FREDERICA CNYTHA A IVANA ANGGRAINI DJAFAR JORDYNA LAURENCIA DINA D. R MARIA ROSA MIRIP MERRY CHRISTINE RUMERE MONIKA ATIN NATALIA HILLIUS NOVELLIA. C SEKAR Y. PERTIWI TAN SIEN NIE VICA YULIANA PANITIS WAHYU HADI Jumlah
70
15
3
0
0
0
0
18
30
15
9
10
0
1
1
36
60
15
0
2
10
4
1
32
53,33
3
3
10
0
0
0
16
26,66
9
15
10
10
5
5
54
90
15
9
8
8
1
4
45
75
15
5
10
10
1
1
42
70
15
15
10
8
4
4
56
93,33
9
15
10
0
1
1
36
60
15 15 9 3 15
3 15 0 0 15
10 10 0 2 10
10 8 0 0 2
1 5 0 0 1
1 5 0 1 1
40 58 9 6 44
66,66 96,66 15 10 73,33
3
0
2
0
0
0
5
8,33
15 26 7
15 16 7
10 16 2
8 10 7
2
1
51
85
39
34
776
Setelah menentukan skor untuk setiap soal, maka selanjutnya menentukan persentase kenaikan skor rata-rata tiap bobot soal untuk masing-masing soal pretest dan posttest. Hal tersebut dilakukan dengan menjumlahkan skor tiap bobot pada masing-masing soal dan menghitung rata-ratanya. Kemudian hasil skor ratarata untuk setiap bobot masing-masing soal pretest dan posttest dibandingkan dan ditentukan persentasenya. Hasil skor rata-rata tiap bobot soal untuk masingmasing soal pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.20. Persentase Kenaikan Skor pada Hasil Pretest dan Posttest Tiap Soal untuk Kelas XB Klasifikasi Bobot Soal 1 Sukar No. 1 dan 2 2 Sedang 3 No. 3 dan 4 4 Mudah 5 No. 5 dan 6 6
Bobot Soal 15 15 10 20 5 5
Skor rata-rata Pretest Posttest 1,8 10,68 0,6 6,68 0,4 6,48 0,08 4,28 0,08 1,56 0,48 1,36
Kenaikan Skor % 59,2 40,53 60,8 42 29,6 17,6
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui persentase kenaikan skor rata-rata tiap tingkatan soal untuk masing-masing soal pretest dan posttest. Untuk soal nomor 1 dan nomor 2 termasuk dalam tingkatan sukar. Berdasarkan tabel untuk soal nomor 1 diketahui skor rata-rata pretest 1,8 dan skor rata-rata posttest 10,68 sehingga kenaikan skor rata-rata untuk soal sukar
nomor 1 adalah 8,88.
Sedangkan untuk soal nomor 2 diketahui skor rata-rata pretest 0,6 dan skor ratarata posttest 6,68 sehingga skor rata-rata untuk soal sukar nomor 2 adalah 6,08. Skor maksimum untuk soal nomor 1 dan 2 adalah 15. Dengan demikian, skor ratarata untuk kategori soal sukar pada nomor 1 dan nomor 2 meningkat 49,865%. Hal ini menunjukan bahwa siswa dalam mengerjakan soal dengan tingkatan sukar mengalami peningkatan dengan menggunkan model PR fleksibel. Untuk soal nomor 3 dan 4 termasuk dalam kategori soal sedang. Skor maksimum untuk soal nomor 3 dan nomor 4 adalah 10. Skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 3 meningkat 60,8%, pada soal nomor 4 meningkat 42%. Dengan demikian, skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 3 dan 4 meningkat 51,4%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dalam mengerjakan soal dalam kategori sedang meningkat setelah belajar dengan menggunakan model PR fleksibel. Untuk soal nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal mudah. Skor maksimum untuk soal nomor 5 dan nomor 6 adalah 5. Skor rata-rata untuk kategori soal mudah pada nomor 5 meningkat 29,6%, pada soal nomor 6 meningkat 17,6%. Dengan demikian, skor rata-rata untuk kategori soal sedang pada nomor 5 dan 6 meningkat 23,6%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dalam kategori mudah meningkat setelah belajar dengan menggunakan model PR fleksibel. Berdasarkan analisis pada tabel 4.20 dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran dengan PR fleksibel pada pokok bahasan GLB dan GLBB dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Kemudian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan GLB dan GLBB dengan menggunakan model PR fleksibel di ukur melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. Hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dengan analisis statistik yaitu dengan Ttest. Tes ini digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependent, atau salah satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest. Analisis pretest dan posttest pada kelas treatment XB dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.21. Hasil Pretest dan Posttest No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa
Skor Pretest X1 1,66 8,33
Skor posttest X2 60 65
DX = X1-X2 -58,34 -56,67
DX2 3403,5556 3211,4889
AGUSTINA ANINDITA. N AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY 5 BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M 5 BRIGITA ANGGITASARI 5 TRIANA CICILIA EVI. K 1,66 CIAFRITA. C. ADHISTY 5 CYNTHIA CECILIA 6,66 DANI ANINGTYAS SARI 5 DEBBY INDAH KARINA 0 ERNA OKTAVIANI CIPTO 1,66 MOERTI FRANCISKA MAYA E. I 1,66 FRANSISKA YUSI 5 PRATIWI FREDERICA CNYTHA A 3,33 IVANA ANGGRAINI 8,33 DJAFAR JORDYNA 1,66 LAURENCIA DINA D. R 10 MARIA ROSA MIRIP 0 MERRY CHRISTINE 10 RUMERE MONIKA ATIN 8,33 NATALIA HILLIUS 6,66 SEKAR YUDHANING 1,66 PERTIWI TAN SIEN NIE 10 VICA YULIANA PANITIS 0 WAHYU HADI 1,66 Jumlah 113,26
73,33 8,33 85 1348,29
-63,33 -8,33 -83,34 -1235,03
4010,6889 69,3889 6945,5556 80352,5093
Pτ
53,9316
-49,4012
3214,100372
4,5304
50
-45
2025
15
-10
100
6,66
-1,6
2,56
60 93,33 65 20 15
-58,4 -88,33 -58,34 -15 -15
3410,56 7802,1889 3403,5556 225 225
30
-28,34
803,1556
60
-58,34
3403,5556
53,33
-48,33
2335,7889
26,66
-23,33
544,2889
90
-81,67
6669,9889
75 70 93,33
-73,34 -60 -93,33
5378,7556 3600 8710,4889
60
-50
66,66 96,66
-58,33 -90
3402,3889 8100
10
-8,34
69,5556
2500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Menguji peningkattan hasil belajar dengan model PR fleksibel ,
,
,
,
N = 25 , (∑ , Df = N-1= 25-1 = 24
,
Analisis : |
|
∑
∑ |
,
|
, ,
, |
|
, ,
Treal = 8,7012 Tcritikal (two tailed test), dengan level signifikan 0,05. Pada penelitian ini diperoleh Treal = 8,7012. karena Treal yang diperoleh adalah 8, 7012 lebih besar dari Tcritikal = 2,069 maka signifikan. Oleh karena itu, terbukti bahwa pembelajaran fisika dengan model PR fleksibel dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan GLB dan GLBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Pekerjaan Rumah (PR) Kelas Treatment XB Hasil pekerjaan rumah (PR) yang akan di analisis pada PR fleksibel kelas treatment XB. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel. 4.22. Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel untuk Setiap Tingkatan. Kode Soal dan Nomor Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A
Nama Siswa
B
C
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
AGUSTINA ANINDITA. N
√
√
-
√
-
-
√
-
√
√
-
-
√
√
√
√
-
-
AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA ANGGITASARI TRIANA CICILIA EVI. K CIAFRITA. C. ADHISTY CYNTHIA CECILIA DANI ANINGTYAS SARI DEBBY INDAH KARINA ERNA OKTAVIANI CIPTO MOERTI FRANCISKA MAYA E. I FRANSISKA YUSI PRATIWI FREDERICA CNYTHA A
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ -
√ √ -
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ -
√ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ -
‐
√ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
IVANA ANGGRAINI DJAFAR JORDYNA LAURENCIA DINA D. R MARIA ROSA MIRIP MERRY CHRISTINE RUMERE MONIKA ATIN NATALIA HILLIUS SEKAR Y. PERTIWI TAN SIEN NIE VICA YULIANA PANITIS WAHYU HADI
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ - √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
76
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √
Tabel 4.23. Tingkat Pemahaman Siswa dalam Mengerjakan PR Fleksibel pada Setiap Soal dari Tiap Tingkatan. Kode Soal dan Nomor Soal No
A
Nama Siswa
1 1 2 3 4 5
2
3
B 4
5
6
1
2
C
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
AGUSTINA ANINDITA. N
P
P
-
P
-
-
P
-
P
P
-
-
P
P
P
P
-
-
AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA ANGGITASARI
P -
P P
-
P P
TP -
-
P P
P -
-
-
TP -
P
P P
P -
P
KL -
P
-
P TP
P -
-
P -
-
-
TP -
TP -
P -
P -
TP -
TP -
P P
P P
P -
P -
P P
P TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRIANA P P P P 6 CICILIA EVI. K P P P P 7 CIAFRITA. C. ADHISTY P TP P TP P P 8 CYNTHIA CECILIA P TP 9 DANI ANINGTYAS SARI 10 DEBBY INDAH KARINA P P P P ERNA OKTAVIANI CIPTO 11 MOERTI P P TP 12 FRANCISKA MAYA E. I TP TP P 13 FRANSISKA YUSI PRATIWI P KL TP TP 14 FREDERICA CNYTHA A KL P P P 15 IVANA ANGGRAINI DJAFAR P P P TP P P TP 16 JORDYNA TP P P TP P 17 LAURENCIA DINA D. R P P P P P 18 MARIA ROSA MIRIP TP P TP P TP P P 19 MERRY CHRISTINE RUMERE P P P P P 20 MONIKA ATIN P P TP P TP P P 21 NATALIA HILLIUS TP P TP P 22 SEKAR Y. PERTIWI P KL P KL P 23 TAN SIEN NIE P KL TP TP P 24 VICA YULIANA PANITIS P P TP P TP P P 25 WAHYU HADI Keterangan : Paham (P), Tidak Paham (TP), Kurang Lengkap (KL)
P P TP P P P TP P P P P
P P P P
P P P P P P P P P
77
TP P
TP -
P P P P -
P P P P P
P P P TP P
P P -
P P -
P P TP -
-
TP P P TP TP P
TP TP P P TP TP TP
P P P P P P P P P
P P P P P P P P P P P
P P P P P TP P P P P
P P P P P P P P P
P P P P TP TP P P P P
P P P P P P P
TP P TP P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Setelah menentukan jumlah siswa yang mengerjakan PR fleksibel untuk setiap soal dan menentukan tingkat pemahaman siswa dalam mengerjakan PR fleksibel pada setiap soal dari tiap tingkatan, maka selanjutnya menentukan jumlah PR fleksibel yang dikerjakan setiap siswa dan menentukan persentase jumlah siswa yang mengerjakan PR fleksibel. Penentuan persentase dilakukan dengan menjumlahkan banyaknya siswa yang mengerjakan 10 soal PR fleksibel, mengerjakan semua soal PR fleksibel yang terdiri dari 18 soal, mengerjakan lebih dari 10 soal PR fleksibel dan kurang dari 10 soal PR fleksibel. Hasil jumlah PR fleksibel yang dikerjakan siswa dan persentase jumlah siswa yang mengerjakan PR fleksibel dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.24. Jumlah PR Fleksibel yang Dikerjakan Setiap Siswa Kelas XB No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama AGUSTINA ANINDITA. N AGUSTINA NITA DWI. K ANGELA CHRISENDY BAWIMBANG ANNISYA LARASATY. M BRIGITA ANGGITASARI TRIANA CICILIA EVI. K CIAFRITA. C. ADHISTY CYNTHIA CECILIA DANI ANINGTYAS SARI DEBBY INDAH KARINA ERNA OKTAVIANI CIPTO MOERTI FRANCISKA MAYA E. I FRANSISKA YUSI PRATIWI FREDERICA CNYTHA A IVANA ANGGRAINI DJAFAR JORDYNA LAURENCIA DINA D. R MARIA ROSA MIRIP MERRY CHRISTINE RUMERE MONIKA ATIN NATALIA HILLIUS
Jumlah 10 10 7 15 5 7 10 15 6 3 8 10 7 8 15 17 10 12 12 11 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 23 24 25
79
6 10 9 18
SEKAR Y. PERTIWI TAN SIEN NIE VICA YULIANA PANITIS WAHYU HADI
Tabel 4.25. Persentase Jumlah Siswa yang Mengerjakan PR Fleksibel Jumlah Soal yang Dikerjakan 10 11-17 18 <10
Jumlah Siswa
Persentase (%)
6 7 2 10
24 28 8 40
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui banyaknya jumlah soal PR fleksibel yang dikerjakan oleh siswa yang dikategorikan dalam banyaknya siswa yang mengerjakan soal yaitu mengerjakan 10 soal PR fleksibel, mengerjakan 11-17 soal PR fleksibel, atau dapat mengerjakan seluruh soal PR fleksibel yang berjumlah 18 dan kurang dari 10 soal PR fleksibel yang diminta. Pada tabel nampak bahwa jumlah siswa yang mengerjakan soal PR fleksibel sesuai yang diminta yaitu mengerjakan 10 soal sebanyak 24%, yang mengerjakan 11-17 soal PR fleksibel sebanyak 28%, jumlah siswa yang mengerjakan semua soal (18) sebanyak 8%, dan yang mengerjakan kurang dari 10 soal sebanyak 40%. C. Pengujian Perbedaan Mean untuk Mengetahui Model PR Fleksibel atau PR Biasa yang Lebih Efektif Berdasarkan hasil analisis hasil belajar tampak bahwa model PR fleksibel dan model PR biasa sama-sama menunjukkan hasil yang signifikan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih tepat dilakukan pengujian perbedaan mean untuk kedua kelas. Dengan persamaan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∑
80
∑
Dengan ∑
∑
∑
80352,5093
∑
∑
∑
9036,4559
1235,03 2 371,67 2
19340,545 3510,912
1235,03
14,8668
19340,545 3510,912 1 25 25 2 25
1 25
197,714
Dari tabel diketahui harga tcrit dengan d.b = 48 adalah 1,684. Dengan demikian tobs > tcrit (197,714 >1,684). Sehingga tobs adalah signifikan dan dapat disimpulkan bahwa eksperimen yang dilakukan mempunyai pengaruh terhadap kelas treatmen atau dengan kata lain model PR fleksibel lebih efektif dari pada model PR biasa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan GLB dan GLBB. D. PEMBAHASAN a. Motivasi Belajar Siswa Untuk mengetahui jumlah siswa dalam tingkat motivasi yang paling banyak dimiliki baik pada kelas treatment dan kelas kontrol dapat dilihat pada tebel 4.26 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.26. Persentase Jumlah Siswa dalam Masing-masing Kriteria Tingkat Motivasi pada Kelas Kontrol XC dan Kelas Treatment XB
Kategori
Interval
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Kurang Sangat Kurang
81 - 100 61 - 80 41 - 60 21 - 40 < 21
Persentase (%) Jumlah Siswa pada Kelas Kontrol 12 60 28 0 0
Persentase (%) Jumlah Siswa pada Kelas Treatment 20 72 8 0 0
Dari tabel diatas baik pada kelas treatment dan kelas kontrol dapat kita lihat bahwa kelas yang diberi treatment dan kelas kontrol memiliki jumlah siswa dalam tingkat motivasi sangat tinggi, tinggi, dan sedang berbeda. kelas yang diberi treatment 20% dari siswa tergolong sangat tinggi dan kelas kontrol 12% dari siswa tergolong sangat tinggi. Hal ini artinya kelas yang diberi treatment (dengan model PR fleksibel) persentase jumlah siswa dalam tingkat motivasi sangat tinggi berbeda dengan kelas kontrol. Sedangkan, kelas diberi treatment 72% dari siswa tergolong memiliki motivasi tinggi dan kelas kontrol 60% tergolong memiliki motivasi tinggi. Hal ini artinya kelas yang diberi treatment (dengan model PR fleksibel) persentase jumlah siswa dalam tingkat motivasi tinggi berbeda dengan kelas kontrol. Dan kelas diberi treatment 8% dari siswa tergolong memiliki motivasi sedang dan kelas kontrol 28% tergolong memiliki motivasi sedang. Hal ini artinya kelas yang diberi treatment (dengan model PR fleksibel) persentase jumlah siswa dalam tingkat motivasi sedang berbeda dengan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan siswa memiliki motivasi yang tinggi yaitu siswa masuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi. Jika dilihat dari kedua kelas baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kelas treatment dan kelas kontrol hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kelas treatment paling banyak terdapat pada skor 3 (317) dengan kategori tinggi dan juga pada kelas kontrol skor 3 (247) adalah skor tertinggi. Hal ini artinya kedua kelas memiliki motivasi yang tinggi. Namun jika dilihat dari jumlah total skor pilihan pada kuisioner motivasi belajar skor 3 kelas treatment memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan tingkat motivasi tersebut juga dapat diketahui hasilnya dalam mengerjakan PR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelas treatment memiliki jumlah persentase lebih banyak mengerjakan soal-soal PR fleksibel dengan persentase sebagai berikut mengerjakan 10 soal sebanyak 24%, yang mengerjakan 11-17 soal sebanyak 28%, jumlah siswa yang mengerjakan semua soal (18) sebanyak 8%, dan yang mengerjakan kurang dari 10 soal sebanyak 40% dan untuk kelas kontrol persentase jumlah soal PR biasa yang dikerjakan 10 soal sebanyak 16%, yang mengerjakan 11-17 soal sebanyak 28%, jumlah siswa yang mengerjakan semua soal (18) sebanyak 0%, dan yang mengerjakan kurang dari 10 soal sebanyak 56%. Hal ini menunjukkan bahwa model PR fleksibel mempengaruhi tingkat motivasi yang dimiliki siswa dilihat dari hasil PR yang dikerjakan. Pada kelas treatment yang mengerjakan PR fleksibel kurang dari 10 soal sebanyak 40% dan untuk kelas kontrol yang mengerjakan PR biasa kurang dari 10 soal sebanyak 56%. Hal ini juga dapat dilihat Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan model PR fleksibel dari 6 sampel yang diambil yaitu siswa yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
nilai baik, sedang, dan rendah yaitu Siswa yang mendapat nilai baik cenderung untuk memilih mengerjakan terlebih dahulu setelah itu mereka mencocokkan dengan jawabban yang telah ada. Siswa yang mendapat nilai sedang cenderung melihat jawabban yang ada untuk mengetahui cara-cara pengerjaannya kemudian mencoba kembali untuk mengerjakannya sendiri, tetapi ada juga yang mengerjakan terlebih dahulu kemudian mencocokkan dengan jawabban yang ada. Siswa yang mendapat nilai rendah cenderung untuk langsung menyalin jawabban yang ada.(transkip wawancara dapat dilihat pada lampiran) b. Prestasi Belajar Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran fisika dengan model PR fleksibel pada pokok bahasan GLB dan GLBB efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XB (kelas eksperimen). Hal ini ditunjukkan dengan perolehan dari treal > tcrit (8,7012>2,069). Begitu pula dengan hasil pembelajaran di kelas XC (kelas kontrol) dengan PR biasa. Dari hasil analisis diperoleh bahwa model PR biasa juga efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan dari treal > tcrit (6,1459>2,069). Karena kedua kelas yang menggunakan model pembelajaran yang berbeda sama-sama menunjukkan adanya peningkattan hasil belajar, maka untuk menunjukkan model yang lebih efektif, analisis dilanjutkan dengan pengujian perbedaan mean dari masingmasing kelas. Dari hasil analisis diperoleh bahwa tobs > tcrit (197,714 >1,684). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model PR fleksibel lebih efektif daripada model PR biasa dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan GLB dan GLBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Model PR fleksibel lebih efektif daripada model PR biasa hal ini disebabkan model PR fleksibel mempunyai keunggulan sebagai berikut : a. Dari soal-soal tersebut siswa diberi jawabban dari beberapa soal dengan harapan sebelum siswa melihat jawabban yang diberikan siswa dapat mengerjakan terlebih dahulu, kemudian dicocokan dan dari jawabban tersebut juga diharapkan siswa dapat mengerjakan soal-soal yang lainnya. Disamping mempunyai keunggulan, model PR fleksibel mempunyai beberapa kelemahan antara lain : a. Siswa dapat begitu saja menyalin semua jawabban yang diberikan Meskipun model PR fleksibel lebih efektif dari pada model PR biasa, model PR biasa tidak lah buruk untuk diterapkan, hanya saja harus diperhatikan jumlah soal dan tingkat kesulitan soal yang akan diberikan sesuai dengan kondisi siswa. Dengan penelitian ini, diharapkan model PR fleksibel dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena dalam penelitian ini sudah terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan prestasi siswa guru tidak boleh merasa bosan untuk menerangkan kembali materi apabila diperlukan dan menyiapkan atau menambah soal-soal latihan untuk siswa yang lebih bervariatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil analisis yang datanya diperoleh dari 4 kali pertemuan pembelajaran, berikut ini dikemukakan kesimpulan-kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan : 1. Pembelajaran fisika pada pokok bahasan GLB dan GLBB dengan model PR fleksibel lebih efektif dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan model PR biasa. 2. Penggunaan PR fleksibel lebih meningkatkan siswa bermotivasi tinggi dibandingkan PR biasa. B. SARAN Kepada para pembaca, peneliti memberi saran-saran sebagai berikut : 1. Model pembelajaran dengan PR fleksibel dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika khususnya pada pokok bahasan GLB dan GLBB karena
terbukti
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
dan
dapat
meningkatkan motivasi siswa. Bagi para pembaca yang berminat dapat mencoba menerapkan model ini pada pokok bahasan lain dengan lebih baik. 2. Dalam memberikan soal level A, B, dan C diusahakan dengan jumlah yang seimbang sesuai dengan keperluan. 3. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat membuat soal-soal yang lebih relevan dengan kehidupan siswa dan soal-soal tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bergantung pada kemampuan siswa untuk memikirkan trik-trik tertentu dan juga tidak menjenuhkan secara matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi V. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Yogyakarta: Rineka Cipta. Bao, L. & Stonebraker, S. 2002. Physics Education Research Section. Columbus : Ohio. Christine, Henny. 2004. Hubungan AQ dan Prestasi Belajar. Jurnal PsikoEdukasi Vol 2 No 1. Hal 34-46. Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito. http://www.
Metode-metode
mengajar-pre-test.
com.
diunduh
tanggal
15/4/2010. http://www.scribd.com/doc/7943689/Pengaruh-Pemberian-Pr-DalamMeningkatkan-Kemampuan-Belajar-Matematika.
diunduh
tanggal
15/4/2010. Kartika, Budi. 1987. Konsep : Pembentukkan dan penanamannya. Sumbangan Terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Marthen, Kanginan. 2003. Fisika 2000 jilid 1 A. Jakarta:Erlangga. Nasution, S. 2007. Metode Research. Jakarta. Bumi aksara. Sardirman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sulistyarini, Maria Dewi. 2008. Pengaruh Motivasi Belajar, Kepercayaan Diri dan Keaktifan Siswa di dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Ranah Kognitif serta Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta pada Sub Pokok Bahasan Gaya Antar Partikel Zat. Skripsi: USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. B.Bandung. Alfabetta. Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suprijono,Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Surya, Yohanes. 1989. Fisika 1. Jakarta:Intan Pariwara. Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta. Bumi Aksara. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara. Wijilestarioop.blogspot.com/pembelajaran fisika 17 Januari 2010. Diunduh 8/3/2010. Winkel, W. 1996. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta:Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 1 : SOAL PR
FLEXIBLE HOMEWORK
SOAL A 1) Dua buah benda A dan B mula‐mula berjarak 120 meter satu sama lain. Benda A dan B masing‐masing bergerak dengan kecepatan 8 m/detik dan 4 m/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika A dan B bergerak saling berhadapan dan mereka berangkat pada waktu bersamaan ? 2) Perhatikan gambar : A B P 120 meter Q Benda A dan B mula‐mula berjarak 120 meter satu sama lain. Benda A dan B masing‐masing bergerak dengan kecepatan 8 m/detik dan 4 m/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika A dan B berjalan searah dan berangkat bersamaan, seperti nampak pada gambar ? 3) Tiga partikel A dan, B, dan C bergerak lurus beraturan masing‐masing dengan kecepatan 20 cm/sekon, 30 cm/sekon dan 25 cm/sekon. Ketiga partikel itu berangkat dari titik yang sama, 0. Partikel A berangkat lebih dahulu di susul B 5 detik kemudian. Setelah 8 detik kemudian partikel C menyusul. Berapa detik setelah B berangkat jarak antara A dan B 500 cm. hitung perbandingan posisi C dengan posisi A? 4) Dua orang anak Bejo dan Paijo mula‐mula berjarak 120 meter satu sama lain. Bejo dan Paijo masing‐masing bergerak dengan kecepatan 8 meter/detik dan 4 meter/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika Bejo dan Paijo bergerak saling berhadapan dan Paijo berangkat 12 sekon lebih dahulu ? 5) 2 partikel A dan B bergerak dengan kecepatan tetap sepanjang garis PQ = 1500 meter. A bergerak dari titik P dengan kecepatan 10 m/s dan berangkat 10 sekon lebih dahulu dari B yang bergerak dengan kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
15 m/s. setelah tiba di Q, partikel B memutar dan kembali ke P dengan kecepatan tetap. Dimana B menyusul A? 6) 3 orang anak Andi, Tono, dan Budi yang sedang melakukan GLB Andi bergerak dengan kecepatan 10 cm/s, Tono bergerak dengan kecepatan 20 cm/s dan Budi bergerak dengan kecepatan 15 cm/s. Andi, Tono dan Budi berangkat dari titik yang sama, Andi berangkat lebih dulu dan kemudian disusul oleh Tono 2 detik kemudian. Setelah 5 detik kemudian Budi menyusul. Setelah Tono berlari jarak antara Andi dan Tono 50 cm. berapakah perbandingan posisi antara Budi dan Andi ?
SEMANGAT
SOAL B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1) Suatu partikel dianggap bergerak dengan kelajuan tetap mengelilingi sebuah segitiga sama kaki dengan alas 10 cm dan sisi yang dalamnya 20 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitung waktu yang diperlukan untuk menempuh sisi‐sisi sgitiga itu? 2) Sebuah titik bergerak beraturan menurut keliling segitiga sama kaki yang alasnya 8 cm dan sisi lainnya 16 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk menempuh tiap‐tiap segitiga itu ? 3) Suatu mobil yang mula‐mula bergerak dengan kecepatan 10 m/detik, kemudian mobil itu tiba‐tiba direm, dan berhenti setelah 2 detik. Hitunglah perlambatan mobil tersebut? Setelah berapa meter, mobil berhenti? 4) Sebuah bemo bergerak dengan kecepatan 54 km/jam. Tiba‐tiba motor tersebut di rem mendadak dan berhenti setelah 2 sekon. Hitung jarak yang ditempuh bemo tersebut selama pengereman? 5) Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 20 m/detik. Setelah menempuh jarak 480 m kecepatannya menjadi 12 m/detik. Berapakah percepatan benda tersebut ? 6) Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak 10 detik, maka panjang jalan yang ditempuh = 230 m dan kecepatannya pada saat itu ialah 105 dm/detik. Berapakah percepatannya?
SEMANGAT SOAL C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
1) Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 10 meter/sekon, tiba‐tiba mobil tersebut di rem sehingga mengalami perlambatan 5 meter/s2. Jarak yang ditempuh mobil sampai berhenti adalah ? 2) Sebuah kereta api exspres mula‐mula bergerak dengan kecepatan tetap 108 km/jam. Tiba‐tiba di rem mendadak dengan perlambatan 10 meter/detik2. Jarak yang ditempuh kereta sampai berhenti adalah? 3) Hitung percepatan sebuah benda yang mula‐mula diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 meter dalam waktu 5 sekon ? 4) Hitung percepatan sebuah benda yang mula‐mula diam dan dalam waktu 5 detik kemudian menempuh jarak 25 meter ? 5) sebuah becak bergerak dengan kecepatan 67 km/jam. Tiba‐tiba becak di rem mendadak dan beberapa saat kemudian becak pun berhenti. Jarak yang ditempuh becak selama pengereman adalah 15 meter. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk berhenti setelah pengereman ? 6) sebuah mobil jeep bergerak dengan kecepatan 17 km/jam setelah menempuh jarak 0,5 km. tiba‐tiba mobil direm sehingga mengalami perlambatan kecepatan dan kecepatannya jeep menjadi 12 km/jam. Hitung waktu pengereman ?
SEMANGAT JAWABBAN DARI PR FLEKSIBEL
BEBERAPA JAWABAN DARI SOAL‐SOAL PR FLEKSIBEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Catatan buat kelas XB : • kalian pasti bisa. Usahakan dalam mengerjakan PR jangan dulu melihat jawaban yang ada, tetapi kerjakan dulu lalu cocokan dengan jawaban yang ada. • Jawaban yang ada disini digunakan agar kalian dapat mengerjakan soal‐ soal yang lain, yang mirip dengan soal yang telah diberi jawaban. • Jadi….usahakan untuk mengerjakan dulu. Oke, semangat ya….! SOAL A : 2). Perhatikan gambar : Benda A dan B mula-mula berjarak 120 meter satu sama lain. Benda A dan B masing-masing bergerak dengan kecepatan 8 m/detik dan 4 m/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika A dan B berjalan searah dan berangkat bersamaan, seperti nampak pada gambar ? A
B 120 meter
Analisa : A P
B 120 m
Q
Benda A : VA = 8 m/detik Benda : VB = 4 m/ detik SoA = 0 SoB = 120 tA = tB = t (berangkat bersamaan) Syarat bertemu : SA = SB SoA + VA . t = SoB + VB . t 0 + 8t = 120 + 4t 4t = 120 t = 30 detik SA = So + VA . t = 0 + 8 . 10 = 80 m Jawab : mereka bertemu setelah 30 detik berjarak 240 m dari titik P 4). Dua orang anak Bejo dan Paijo mula-mula berjarak 120 meter satu sama lain. Bejo dan Paijo masing-masing bergerak dengan kecepatan 8 meter/detik dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
meter/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika Bejo dan Paijo bergerak saling berhadapan dan Paijo berangkat 12 sekon lebih dahulu ? Analisa : A P
120m
B Q
Benda A : So = 0 VA = 8 m/detik Benda B : So = 120 VB = -4 m/detik (arahnya ke kiri) tB = tA+12 (B berangkat 12 detik lebih dulu) syarat bertemu : SA = SB SoA + VA.tA = SoB + VB. tB 0 + 8tA = 120 – 4 (tA+12) 8tA = 120 – 4 tA – 48 12tA = 72 tA = 6 detik SA = SoA + VA. tA = 0 + 8.6 = 48 m Jawab : mereka bertemu 6 detik setelah A berangkat sejauh 48 m dari titik P 6). 3 orang anak Andi, Tono, dan Budi yang sedang melakukan GLB Andi bergerak dengan kecepatan 10 cm/s, Tono bergerak dengan kecepatan 20 cm/s dan Budi bergerak dengan kecepatan 15 cm/s. Andi, Tono dan Budi berangkat dari titik yang sama, Andi berangkat lebih dulu dan kemudian disusul oleh Tono 2 detik kemudian. Setelah 5 detik kemudian Budi menyusul. Setelah Tono berlari jarak antara Andi dan Tono 50 cm. berapakah perbandingan posisi antara Budi dan Andi ? Analisa: C B A Sandi = 0 Stono= 0 Sbudi= 0 Stono = SAndi +50 tAndi = ttono + 2 Vandi = 10 m/s ttono = ttono Vtono = 20 m/s tbudi = ttono - 5 ditanyakan : Sbudi / Sandi ?
Vbudi = 15 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Stono = SAndi +50 (So)tono + Vtono ttono = (So)andi + Vandi tAndi + 50 0 + 20 ttono = 0+ 10(ttono + 2) +50 20 ttono = 10 ttono +70 ttono = 70/10 =7s ttono Sandi = (So)andi + Vandi tAndi = 0 + 10 (ttono + 2) =10(7+2) =70 + 20 = 90 cm Sbudi = (So)budi+ Vbudi tbudi = 0 + 15 (ttono – 5) =15(7 – 5) =105 – 75 = 30 cm Jawab : Sehingga Sbudi / Sandi adalah 30/90 = 1/3 . SOAL B : 1). Suatu partikel dianggap bergerak dengan kelajuan tetap mengelilingi sebuah segitiga sama kaki dengan alas 10 cm dan sisi yang lainnya 20 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk menempuh sisi-sisi segitiga itu? Analisa : •
Menggambarkan segitiga yang dimaksud
•
Pada rumus S = So + v.t besaran harga mutlak v.t menyatakan jarak yang ditempuh oleh partikel tersebut
•
Besar jarak ini adalah sama dengan keliling segitiga yaitu 10 + 20 + 20 = 50 cm
Data : S = 50 cm t = 10 s Ditanyakan : tAB, tBC, tCA?
B 20 cm
20 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A
10 cm
96
C
Δs = v. t v = Δs/t = 50 /10 = 5 cm/s tAB = AB/ v = 20 / 5 = 4 s tBC = BC / v = 20/ 5 = 4 s tCA = CA / v = 10 / 5= 2 s 3). Suatu mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/detik, kemudian mobil itu tiba-tiba direm, dan berhenti setelah 2 detik. Hitunglah perlambatan mobil tersebut! Setelah berapa m, mobil berhenti? Data : So = 0 Vo = 10 m/detik V
= 0 (mobil berhenti)
t
= 2 detik
Ditanyakan : hitung perlambatan mobil? Setelah berapa m, mobil berhenti? jawab : v
= vo + at
0
= 10 + 2a
2a = -10 a
= -5 m/ detik2 (tanda (-) menunjukan perlambatan)
S
= So + Vot + ½ at2 = 0 + 10. 2 + ½ (-5). 22 = 20 – 10
S
= 10 m
6). Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak 10 detik, maka panjang jalan yang ditempuh = 230 m dan kecepatannya pada saat itu ialah 105 dm/ detik. Berapakah percepatannya? Data : t S
= 10 detik = 230 m
So = 0 V
= 105 dm/detik = 10,5 m/detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Jawab :V = Vo + at 10,5= Vo + 10 a Vo = 10,5 – 10 a S
= So + Vo t + ½ at2
230 = 0 + (10,5 – 10 a). 10 + ½ a . 102 230 = 105 – 100 a + 50 a 230 = 105 – 50 a 50 a = 105 -230 a
= -125 / 50 = -2,5 m/detik2 ( benda diperlambat)
SOAL C : 1). Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 10 m/sekon, tiba-tiba mobil tersebut di rem sehingga mengalami perlambatan 5 m/ sekon2. Jarak yang ditempuh mobil sampai berhenti adalah ? Data : Vo = 10 m/s a = -5 m/ sekon2 Ditanyakan : S ? Jawab : V2 = Vo2 – 2 aS 0
= (10 m/s)2- 2 (5) S
S
= 100 m2/s2/ 10 m/s2
S
= 10 m
3). Hitung percepatan sebuah benda yang mula-mula diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 m dalam waktu 5 s ? Data : Vo = 0m/s t
=5s
So = 0 S
= 30 m
Ditanyakan : a? Jawab :S
= So + Vo t + ½ at2
S
= 0 + 0 + ½ at2
a
= 2S/ t2 = 2.30/52 = 2,4 m/s2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5). Sebuah becak bergerak dengan kecepatan 67 km/jam tiba-tiba becak di rem mendadak dan beberapa saat kemudian becakpun berhenti. Jarak yang ditempuh becak selama pengereman adalah 15 meter. Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk berhenti setelah pengereman? Data : Vo = 67 km/jam = 67000/3600 = 18,61 m/s S
= 15 m
Vt = 0 (becak berhenti) Vt = Vo + at a
= Vt – Vo/t
Ditanyakan : waktu yang dibutuhkan untuk berhenti setelah pengereman? Jawab :S
= So + Vot + ½ a t2
15 m = 0+(18,61) t + ½ (Vt-Vo/t) t2 15 m
= (18,61) t + ½ (0 – 18,61) t
15 m = (18,61) t – (18,61/2)t 15m
= (18,61) t – (9,3)t
15m = 9,3 t t
= 15/ 9,3 = 1,61 s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
lampiran 2 : DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Wawancara kelas Treatment 1) Apa anda senang dan tertarik dengan pelajaran fisika? 2) Setiap belajar apakah anda selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik? 3) Apakah setiap diberikan test atau PR fisika anda akan berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus? 4) Apakah anda lebih suka mengerjakan PR fisika sendiri atau bersama teman-teman ? Berikan alasannya? 5) Apakah anda akan berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan? 6) Ketika akan mengerjakan PR fleksibel tersebut, apakah anda selalu melihat jawaban yang sudah ada atau anda melihat setelah mengerjakan terlebih dahulu atau anda melihat lalu mencoba untuk mengerjakan kembali? 7) Bagaimana menurut anda dengan model PR yang diberikan dapat membantu anda? 8) Setelah mendapat PR fleksibel anda cenderung memilih model PR fleksibel atau PR yang sudah biasa diberikan ? WAWANCARA UNTUK YANG TIDAK DIBERI TREATMENT 1) Apa anda senang dan tertarik dengan pelajaran fisika? 2) Saat diberikan PR apakah anda mengerjakan dengan sungguh-sungguh
atau asal-asalan ? 3) Apakah waktu diberikan PR anda mengalami kesulitan ? bagaimana cara
mengatasinya ? 4) Apakah dengan PR yang sudah biasa diberikan anda sudah merasa puas
atau ada harapan dari anda sehingga sekolah dapat mengembangkan PR yang sudah biasa diberikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3 : KUISIONER MOTIVASI Motivasi Berprestasi Kelas Treatment Nama
:
Kelas/No. Absen
:
Pertanyaan-pertanyaan
berikut
merupakan
suatu
pertanyaan
yang
berhubungan dengan motivasi untuk berprestasi dalam mengikuti pelajaran fisika. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat kalian dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut : SS (Sangat Setuju) S (Setuju) TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
:4 :3 :2 :1
No
Pernyataan
SS
1.
Saya akan bertanya kepada guru bila saya belum memahami materi fisika yang diajarkan.
2.
Saya
mengerjakan
tugas
rumah
(PR)
karena
keinginan saya sendiri, bukan karena disuruh orang 3.
tua. Jika saya memperoleh nilai fisika yang tinggi, maka
4
akan memacu belajar saya. Bila nilai tugas dan ulangan fisika saya buruk, tidak sesuai dengan harapan, saya akan menambah waktu
5.
belajar agar dapat memperbaikinya. Saya berusaha meraih nilai fisika dengan sebaik-
6.
sebaiknya dalam setiap tugas dan ulangan. Saya tekun belajar fisika agar dapat mencapai cita-
7.
cita yang saya inginkan
8.
Saya belajar fisika untuk mencapai keberhasilan.
9.
Saya mengerjakan PR jika dikumpulkan.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Saya rajin belajar fisika agar dapat mempersiapkan masa depan yang saya cita-citaka No
Pernyataan
SS
10. Setelah diberikan PR fleksibel oleh guru saya berniat untuk segera mengerjakannya. 11. Pada saat mengerjakan PR fleksibel saya tidak langsung melihat jawaban yang ada. 12. Saya merasa malas belajar fisika bila harus mengerjakan PR fleksibel. 13. Pelajaran fisika akan terasa membosankan bila harus mengerjakan PR yang diberikan. 14. Dengan diberi PR fleksibel tidak mempengaruhi motivasi saya untuk lebih giat belajar fisika. 15. Saya mengerjakan PR fleksibel secara jujur 16. Saya menyelesaikan PR fleksibel tanpa melihat pekerjaan teman. 17. Dalam
mengerjakan
PR
fleksibel
saya
tidak
menyelesaikan soal sesuai dengan target. 18. Saya mengerjakan PR fleksibel dengan sungguh19. sungguh. Bila ada hambatan dalam mengerjakan PR fleksibel 20. saya
sudah
tidak
bersemangat
lagi
untuk
menyelesaikannya. 21. Dalam mengerjakan PR fleksibel saya berusaha untuk menyelesaikan soal melebihi target yang 22. ditentukan. Dalam mengerjakan PR fleksibel saya selalu melihat 23. kembali hasil pekerjaan saya. Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya merasa
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tidak perlu menyelesaikan PR fleksibel melebihi target yang ditentukan. Karena PR fleksibel yang diberikan sama, saya tidak perlu
mengerjakan,
biar
teman
saya
yang
mengerjakan. Kelas Kontrol Motivasi Berprestasi Nama
:
Kelas/No. Absen
:
Pertanyaan-pertanyaan
berikut
merupakan
suatu
pertanyaan
yang
berhubungan dengan motivasi untuk berprestasi dalam mengikuti pelajaran fisika. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat kalian dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut : SS (Sangat Setuju) :4 S (Setuju) :3 TS (Tidak Setuju) :2 STS (Sangat Tidak Setuju) : 1 No Pernyataan 1.
SS
Saya akan bertanya kepada guru bila saya belum memahami materi fisika yang diajarkan.
2.
Saya
mengerjakan
tugas
rumah
(PR)
karena
keinginan saya sendiri, bukan karena disuruh orang 3.
tua. Jika saya memperoleh nilai fisika yang tinggi, maka
4
akan memacu belajar saya. Bila nilai tugas dan ulangan fisika saya buruk, tidak sesuai dengan harapan, saya akan menambah waktu
5.
belajar agar dapat memperbaikinya. Saya berusaha meraih nilai fisika dengan sebaik-
6.
sebaiknya dalam setiap tugas dan ulangan.
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Saya tekun belajar fisika agar dapat mencapai cita7.
cita yang saya inginkan
8.
Saya belajar fisika untuk mencapai keberhasilan.
9.
Saya mengerjakan PR jika dikumpulkan. Saya rajin belajar fisika agar dapat mempersiapkan masa depan yang saya cita-citakan
No
Pernyataan
SS
10. Setelah diberikan PR oleh guru saya berniat untuk segera mengerjakannya. 11. Pada saat mengerjakan PR saya selalu berusaha untuk menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan orang lain 12. Saya
merasa
malas
belajar
fisika
bila
harus
13. mengerjakan PR. Pelajaran fisika akan terasa membosankan bila harus 14. mengerjakan PR yang diberikan. Dengan diberi PR tidak mempengaruhi motivasi saya 15. untuk lebih giat belajar fisika. 16. Saya mengerjakan PR secara jujur 17. Saya menyelesaikan PR tanpa melihat pekerjaan teman Dalam mengerjakan PR saya tidak menyelesaikan soal 18. sesuai dengan target. 19. Saya mengerjakan PR dengan sungguh-sungguh. Bila ada hambatan dalam mengerjakan PR saya sudah 20. tidak bersemangat lagi untuk menyelesaikannya. Dalam
mengerjakan
PR
saya
berusaha
untuk
21. menyelesaikan soal melebihi target yang ditentukan. Dalam mengerjakan PR saya selalu melihat kembali
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22. hasil pekerjaan saya. Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya merasa 23. tidak perlu menyelesaikan PR melebihi target yang ditentukan. Karena PR yang diberikan sama, saya tidak perlu mengerjakan, biar teman saya yang mengerjakan.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 4 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Kelas Semester Alokasi waktu
: SMA SANTA MARIA :X : I (satu) : 2x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika B. Kompetensi Dasar : • Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan •
Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan
•
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar
C. Materi Pokok : Gerak Lurus Beraturan D. Indikator hasil belajar : • Menyimpulkan karakteristik gerak lurus beraturan (GLB) •
Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLB dalam bentuk persamaan dan mengunakannya dalam pemecahan masalah.
E. Strategi Pembelajaran : Ceramah siswa aktif
: Guru menjelaskan, diselingi pertanyaan dan
mengerjakan soal. Discovery
: Guru memberikan kebebasan siswa untuk
menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat mengerti secara mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan I : No 1.
Kegiatan Pembelajaran Membuka Pelajaran : Salam dan absensi siswa
Alokasi Waktu 15 menit
Menjajagi konsep awal siswa tentang GLB dengan memberikan pertanyaan. No
Kegiatan Pembelajaran
2.
Kegiatan Inti : Dari pertanyaan mengarahkan
Alokasi Waktu tersebut
siswa
guru
untuk
dapat
10 menit
membangun
konsep tentang gerak lurus beraturan beserta
10 menit
contoh. Guru menjelaskan grafik kecepatan dan posisi GLB
40 menit 15 menit
Guru menjelaskan tentang kinematika gerak
5 menit
lurus beraturan beserta contoh soal Siswa
mengerjakan
soal
dapat
secara
bersama-sama dengan siswa lain Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
3.
Menutup pelajaran : Guru bersama-sama
dengan
siswa
merangkum pelajaran yang telah dipelajari.
5
menit
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
G. Sumber Belajar • Kanginan.Marthen.2007.FISIKA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga. •
Kartika, Budi. 2008. Konsep – Konsep dan Ide Alternatif Pembelajarannya.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
•
Taranggono, Agus. 2002. FISIKA Ia untuk kelas X. Jakarta : Bumi Aksara.
H. Penilaian 1. Teknik
: individu, tertulis, dan penugasan
2. Bentuk instrument : essay, tugas rumah. 3. Instrumen
: terlampir
Lampiran : •
Membangun konsep awal siswa dengan memberikan pertanyaan: 1. Sebutkan definisi gerak lurus 2. Sebutkan besaran-besaran yang berkaitan dengan gerak lurus 3. Nyatakan dalam m/s : (a) 36 km/jam (b) 45 km/jam
•
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap. Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan bisa diganti dengan kelajuan. Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
•
Grafik kecepatan dan posisi GLB Bagaimana grafik kecepatan terhadap waktu ? Karena kecepatan pada suatu benda yang melakukan GLB selalu tetap, maka grafik kecepatan
terhadap
waktu
(grafik
v-t)
berbentuk garis lurus sejajar sumbu waktu, t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
108
Bagaimana grafik posisi terhadap waktu ? Memberikan pertanyaan : Andi sedang mengendarai motor dengan kecepatan tetap 40 km/jam. Ini berarti tiap jam motor menempuh jarak 40 km. dari pernyataan tersebut isilah kolom yang kosong pada tabel : Tabel . Pergerakan motor dengan kecepatan tetap 40 km./jam
Waktu (jam )
0
1
Posisi (km)
0
40
2
3
4
5
6
Buatlah grafik posisi terhadapa waktu dari tabel. Grafik posisi terhadap waktu (s vs t) untuk benda yang menempuh GLB ternyata berbentuk garis lurus miring ke atas melalui titik asal O(0,0), seperti pada gambar di bawah. Makin curam garis itu makin besar kecepatannya. s
t •
Kinematika Gerak Lurus Beraturan ∆
∆ , ∆
, ∆ ∆
Karena dalam GLB kecepatan adalah konstan, maka kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan atau kelajuan konstan sesaat v. ∆ ∆
Dimana : Δs : perpindahan atau jarak Δs = s – s0 dan Δt = t – t0
∆
∆
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Dengan demikian : Δs = vt Atau : s-s0 = vt s = s0 + vt •
Contoh soal Sebuah mobil sedan yang sedang melaju 90 km/jam berada 100 m di belakang sebuah jip yang sedang melaju 75 km/jam. Berapa detik diperlukan sedan untuk menyusul jip? Dimana sedan menyusul jip?
Analisis :
sedan
v1= 90 km/jam
jip
s
v2 = 75 km/jam
j d=100m
P Δs2
Δs1 Sedan memiliki posisi awal di S dan jip memiliki posisi awal di J nampak pada gambar. Jika kita tetapkan dua titik acuan: titik acuan sedan berimpit dengan S dan titik acuan Jip berimp[it dengan J, maka syarat sedan menyusul jip adalah : SP – JP = SJ Δs1 – Δs2 = d Dengan Δs1 = jarak tempuh sedan = v1t1 Δs2 = jarak tempuh jip = v2t2 Δs1 - Δs2 = d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
v1t1 - v2t2 = 100 m misalkan t1 = t2 = t maka (90 km/jam) t – (75 km/jam) t = 0,1 km 90 t – 75 t = 0,1 jam 15 t = 0,1 jam ,
,
3600
24
Δs1 =SP = v1t = (90 km/jam)(0,1/15 jam) = 0,6 km = 600 m Jawab : jadi, sedan menyusul jip setelah 24 detik dan setelah menempuh jarak 600m. •
Soal soal 1) Tarno mengendarai motor pitung dengan kecepatan tetap 15 m/. tentukan : a. Jarak yang ditempuh tarno setelah berjalan 4 s dan 5 s b. Lamanya berjalan untuk menempuh jarak 3 km V (m/s) 2)
5
0 2 4 t(s) Sebuah benda bergerak, ditunjukan pada grafik kecepatan vs waktu. Hitung berapa jarak yang ditempuh benda setelah bergerak selama. a. 4 sekon b. 10 sekon c. 1 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama Sekolah Kelas Semester Alokasi waktu
111
: SMA SANTA MARIA :X : I (satu) : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika B. Kompetensi Dasar : • Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan •
Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan
•
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar
C. Materi Pokok : Gerak Lurus Berubah Beraturan D. Indikator hasil belajar : • Menyimpulkan karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB). •
Menerapkan besaran-besaran fisika dalam GLBB dalam bentuk persamaan dan mengunakannya dalam pemecahan masalah.
E. Strategi Pembelajaran : Ceramah siswa aktif
: Guru menjelaskan, diselingi pertanyaan dan
mengerjakan soal. Discovery
: Guru memberikan kebebasan siswa untuk
menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat mengerti secara mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
F. Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan I.
Pendahuluan •
Mengucapakan salam.
•
Apersepsi
Alokasi Waktu 15 menit
9 Mengingatkan kembali siswa materi pertemuan sebelumnya. •
Motivasi Bagaimana karakteristik dari gerak lurus berubah beraturan (GLBB)?
II.
Kegiatan Inti •
Guru bersama dengan siswa membangun
60 menit
konsep tentang gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan persamaan pada gerak lurus beraturan. III.
Penutup •
Guru bersama dengan siswa merangkum materi
10 menit
yang telah dipelajari. •
Guru memberikan tugas (PR) dimana Pr yang diberikan terdiri dari tiga tingkatan yaitu soal A sulit, soal B sedang, dan soal C mudah. Pemberian jawaban dari beberapa soal PR akan diberikan 3 hari setelah pemberian PR.
G. Sumber Belajar • Kanginan.Marthen.2007.FISIKA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
113
Kartika, Budi. 2008. Konsep – Konsep dan Ide Alternatif Pembelajarannya.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
•
Taranggono, Agus. 2002. FISIKA Ia untuk kelas X. Jakarta : Bumi Aksara.
I. Penilaian 4. Teknik
: individu, tertulis, penugasan, dan keaktifan siswa.
5. Bentuk instrument : essay, tugas rumah. 6. Instrumen
: terlampir
Lampiran Materi Pembelajaran Gerak Lurus Berubah Beraturan Beraturan • Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus dengan percepatan tetap. •
Kecepatannya berubah. Yang beraturan adalah perubahan kecepatan yaitu dalam selang waktu yang sama perubahan kecepatannya sama.
•
Perubahan kecepatan setiap detik disebut percepatan.
•
Pada gerak satu dimensi mendatar :
Bila analisis dimulai saat benda mulai bergerak (saat mulai analisis,
0,
0), setelah benda bergerak selama t detik dari 1 2
awal, benda mencapai kecepatan
2
Bila analsis dimulai saat benda telah mencapai kecepatan tertentu 0, kecepatannya adalah
(saat mulai menganalisis, yaitu saat 0 ),
maka
0
0
1 2
2
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5 : SOAL TES PRETEST 3) Perhatikan gambar : A B P 120 meter Q Benda A dan B mula‐mula berjarak 120 meter satu sama lain. Benda A dan B masing‐masing bergerak dengan kecepatan 8 m/detik dan 4 m/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika A dan B berjalan searah dan berangkat bersamaan, seperti nampak pada gambar ? 4) 3 orang anak Andi, Tono, dan Budi yang sedang melakukan GLB Andi bergerak dengan kecepatan 10 cm/s, Tono bergerak dengan kecepatan 20 cm/s dan Budi bergerak dengan kecepatan 15 cm/s. Andi, Tono dan Budi berangkat dari titik yang sama, Andi berangkat lebih dulu dan kemudian disusul oleh Tono 2 detik kemudian. Setelah 5 detik kemudian Budi menyusul. Setelah Tono berlari jarak antara Andi dan Tono 50 cm. berapakah perbandingan posisi antara Budi dan Andi ? 5) Suatu partikel dianggap bergerak dengan kelajuan tetap mengelilingi sebuah segitiga sama kaki dengan alas 10 cm dan sisi yang lainnya 20 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitung waktu yang diperlukan untuk menempuh sisi‐sisi sgitiga itu? 6) Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak 10 detik, maka panjang jalan yang ditempuh = 230 meter dan kecepatannya pada saat itu adalah 105 dm/sekon. Berapakah percepatannya? 7) sebuah becak bergerak dengan kecepatan 67 km/jam. Tiba‐tiba becak di rem mendadak dan beberapa saat kemudian becak pun berhenti. Jarak yang ditempuh becak selama pengereman adalah 15 meter. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk berhenti setelah pengereman ? 8) Hitung percepatan sebuah benda yang mula‐mula diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 meter dalam waktu 5 sekon ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
POSTTEST • • •
Sebelum mengerjakan, baca soal terlebih dahulu dan kerjakan dengan baik dan teliti. Jangan lupa menuliskan Nama dan No Absensi pada lembar jawabban, ok. Selamat Bekerja, SUKSES!
9) Perhatikan gambar : A B P 120 meter Q Benda A dan B mula‐mula berjarak 120 meter satu sama lain. Benda A dan B masing‐masing bergerak dengan kecepatan 8 m/detik dan 4 m/detik. Kapan dan dimana mereka bertemu jika A dan B berjalan searah dan berangkat bersamaan, seperti nampak pada gambar ? 10) 3 orang anak Andi, Tono, dan Budi yang sedang melakukan GLB Andi bergerak dengan kecepatan 10 cm/s, Tono bergerak dengan kecepatan 20 cm/s dan Budi bergerak dengan kecepatan 15 cm/s. Andi, Tono dan Budi berangkat dari titik yang sama, Andi berangkat lebih dulu dan kemudian disusul oleh Tono 2 detik kemudian. Setelah 5 detik kemudian Budi menyusul. Setelah Tono berlari jarak antara Andi dan Tono 50 cm. berapakah perbandingan posisi antara Budi dan Andi ? 11) Suatu partikel dianggap bergerak dengan kelajuan tetap mengelilingi sebuah segitiga sama kaki dengan alas 10 cm dan sisi yang lainnya 20 cm. waktu untuk mengelilingi segitiga itu 10 detik. Hitunglah waktu yang diperlukan untuk menempuh sisi‐sisi segitiga itu? 12) Sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan. Setelah bergerak 10 detik, maka panjang jalan yang ditempuh = 230 meter dan kecepatannya pada saat itu adalah 105 dm/sekon. Berapakah percepatannya? 13) sebuah becak bergerak dengan kecepatan 67 km/jam. Tiba‐tiba becak di rem mendadak dan beberapa saat kemudian becak pun berhenti. Jarak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
ditempuh becak selama pengereman adalah 15 meter. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk berhenti setelah pengereman ? 14) Hitung percepatan sebuah benda yang mula‐mula diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 meter dalam waktu 5 sekon ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 6 : TRANSKIP HASIL WAWANCARA KELAS TREATMENT (XB) 1) Peneliti
: kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Ivanna
: suka..
Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
Ivanna
: iyalah….
Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
Ivanna
: iya..
Peneliti
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
Ivanna
: sendiri, ya lebih tenang, bisa konsen dan lebih ngerti
Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Ivanna
: ya tergantung kalau memeang benar-benar susah ya nanyak temen
Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Ivanna
:ya ada yang ngeliat dulu baru ngerjain sendiri, ada juga yang ngerjain dulu baru liat
Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Ivanna
:ngebantu, ya ngebantu….
Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Ivanna
:PR biasa aja, karena PR fleksibel kan..boleh milih tu ngerjainnya yang mana ya..bisa jadi anak-anak jadi males..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Peneliti
118
: kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Nattalie
: gak terlalu si….
Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
Nattalie
: iya
Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
Nattalie : iya, berusaha untuk dapet nilai yang bagus.. Peneliti
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
Nattalie : sendiri, bisa kosentrasi kalau sendiri.. Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Nattalie : ya..tetap berusaha.. Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Nattalie :gak ngeliet, soalnya aku ngerjain dulu.. Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Nattalie :ngebantu juga, karna soalnya ada yang sulit juga bervariasi kan… Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Nattalie :PR yang baru dikasih.. 3) Peneliti
: kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Ayu hadi : suka soalnya pengen masuk IPA.. Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Ayu hadi : serius si…tapi ya gak serius-serius banget… Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
Ayu hadi : o..pasti.. Peneliti
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
Ayu hadi : sendiri, karena lebih enak aja.. Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Ayu hadi : ya berusaha, nyari di buku apa nanyak temen.. Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Ayu hadi :ada yang ngeliet dulu abis itu coba ngerjain sendiri, ada juga yang gak ngeliet tapi terus di cocokkan.. Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Ayu hadi :ngebantu, karena soanya banyak, kan juga soalnya tu bervariasi.. Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Ayu hadi :PR fleksibel lebih menantang untuk dikerjakan.. 4) Peneliti
: kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Tan sien : ya kalau bisa ya seneng…tapi kalau susah ya agak pusing.. Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
Tan sien : ya iyalah kak..pengen masuk jurusan IPA.. Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tan sien : iya.. Peneliti
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
Tan sien : sendiri, enak aja… Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Tan sien : pertama si berusaha tapi..terus-terus gak bisa ya coba nanyak ketemen rumusnya.. Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Tan sien :pertama si..aku liet soal..terus aku liet jawabbannya dulu untuk ngeliet carannya…terus aku ngerjain sendiri… Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Tan sien :ngebantu banget, karna kan…ada cara-caranya di kunci jawabban jadi aku bisa belajar.. Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Tan sien :lebih seneng yang kakak kasih karna ada carannya di kunci jawabban jadi aku bisa belajar tanpa nanyak ke guru.. 5) Peneliti
: kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Sekar
: nggak, susah..
Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
Sekar
: punya…
Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
Sekar
: asal-asalan aja..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti
121
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
Sekar
: bareng ma temen, ada yang ngebantuin..
Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Sekar
: biarin aja…mutung…
Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Sekar
:salin…
Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Sekar
:ya ngebantu…
Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Sekar 6) Peneliti Angela
:yang dari mbak… : kamu senang atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ? : gimana ya mbk…, suka si tergantung dari gurunya juga..cara ngampunya…,ya lumayan suka si..
Peneliti
:Setiap belajar apakah kamu selalu mempunyai keinginan yang keras untuk mendapat prestasi yang baik?
Angela
: jelasnya ada…
Peneliti
: Apakah setiap diberikan test atau PR fisika selalau berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik?
Angela
: sebenernya ada si…punya keinginan buat dapat nilai bagus..
Peneliti
: Kalau ngerjain PR lebih suka sendiri atau bareng-bareng dengan teman? Berikan alasannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Angela
122
: kalau aku si..lebih seneng sendiri kalau sendiri tu..lebih enak wae..mbak..
Peneliti
: Apakah kamu tetap berusaha untuk mengerjakan PR walaupun soal-soalnya sukar untuk diselesaikan?
Angela
: kalau bisa mah ya dikerjain..tapi kalau gak bisa ya asal-asallan…
Peneliti
: Waktu ngerjain PR fleksibel tersebut, apa kamu mengerjakan dulu baru ngeliat jawabbannya atau liat dulu baru ngerjain atau liat dan langsung jiplak?
Angela
:aku liat dulu ya sudah…akhirnya liat semua..akhirnya jiplak
Peneliti
: Apakah dengan model PR yang diberikan dapat membantu kamu?
Angela
:ya ngebantu…
Peneliti
: menurut kamu sendiri lebih cenderung untuk memilih Flexsible homework atau PR yang biasa dikasih ?
Angela
:yang dari mbak…soalnya kan ada jawabbannya terus ada yang sulit ada yang nggak..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 7 : TRANSKIP HASIL WAWANCARA KELAS KONTROL (XC) 1) Peneliti
: kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Rohana P : suka, apalagi sekarang udah SMA mulai suka. Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Rohana P : serius, gak asal-asalan juga. Peneliti : terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ? Rohana P : ya kan…ada panduan tu dicatatan ya nyari-nyari rumus-rumus yang ada dicatatan. Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Rohana P : pengennya dikembangkan lagi, juga gurunyanya ngejelasinnya detail dan PR nya kalau bisa dikasih panduannya biar siswanya bisa ngerjain. 2) Peneliti
: kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Dita
: lumayan, soalnya tergantung kalau diajarinnya cepet ya males...
Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Dita
: ya serius si tapi ya gak terlalu serius.
Peneliti
: terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Dita
: liat buku.
Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Dita 3) Peneliti
: gak si, ya gitu aja. : kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Helena
: lumayan, tapi soal perhitungannya gak bisa.
Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Helena
: ada juga si yang serius tapi kalau udah bosen ya udah males.
Peneliti
: terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ?
Helena
: nanyak temen.
Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Helena 4) Peneliti Rosa
: maunya si ada soal juga dikasih contoh, biar jelas. : kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ? : sebenarnya gak suka karna pelajarannya menyulitkan apalagi rumus-rumusnya.
Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Rosa
: asal-asalan karena sulit.
Peneliti
: terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Rosa
: nanyak temen.
Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Rosa 5) Peneliti
: ya…kalau bisa solanya dikasih contoh dulu. : kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Jein
: nggak, sulit si,,,,
Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Jein
: nggak serius juga, soalnya kalau dah gak bisa jadi males.
Peneliti
: terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ?
Jein
: nanyak temen.
Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Jein
: nggak, PR kayak biasanya aja ya biasa kayak kemarin barusan dikasih.
7) Peneliti
: kamu seneng atau tertarik nggak dengan pelajaran fisika ?
Ayu. N
: nggak si….
Peneliti
:waktu kamu mengerjakan PR yang saya berikan apakah kamu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh atau hanya asal-asalan?
Ayu. N
: ya…serius si.
Peneliti
: terus gimana waktu kamu mengerjakan PR itu mengalami kesulitan nggak, terus gimana caranya kamu mengatasinya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ayu. N
: suruh ngajarin temen.
Peneliti
: selama sekolah sering dikasih PR kan, menurut kamu apa PR yang sudah biasa dikasih perlu dikembangkan lagi nggak?
Ayu. N
126
: kalau bisa PR nya itu dikasih contoh dalam soalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI