22 Maret 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
BMRI bagikan dividen Rp 261,44 per lembar BBTN bidik 15.000 karyawan kemenhub jadi nasabah KPR BNLI perbaiki kualitas aset BBRI siap pangkat bunga kredit mengikuti penurunan BI rate BBRI dan GIAA co-branding kartu debit GIAA raih penghargaan “Indonesia Green Company BTEK akan rights issue Rp5,3 triliun TCID raih kenaikan laba 209% di 2015 KAEF bidik penjualan konsolidasi Rp 5,75 triliun Laba MPPA turun 66,96% YoY di 2015 Laba MARI naik 98,34% YoY pada 2015 SMGR siap tarik pinjaman Rp2 triliun CINT raih laba Rp28,34 miliar di 2015 LINK alami kenaikan laba bersih 14,66% per Desember DEFI alami penurunan laba jadi Rp622,32 juta PSKT mengalami kenaikan rugi di 2015 APLN andalkan proyek yang ada MMLP alami penurunan laba jadi Rp114,41 miliar Anak usaha SCBD tengah menjajaki pinjaman USD 1,45 miliar NIRO ekspansi 10 mal baru
Sinyalemen teknikal masih mengkonfirmasikan Support Level 4865/4845/4825positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikasi tersebut terkonfirmasi baik dari leading Resistance Level 4905/4925/4945 dan lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic Major Trend mengkonfirmasikan positif bagiDown indeks. Demikian halnya lagging Minor Trend Up dan MA20, mensinyalkan positif. indikator jangka pendek yakni MA5
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4885.163 852.589
-0.545 +0.487
6,220.27 2,798.30
6,499.33 5,159.70
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (21/03), IHSG ditutup turun tipis sebanyak 0.54 poin (0.01%) ke level 4.885,16. Dari global, sahamsaham Wall Street naik pada hari Jumat (18/03) dimana market mendapat angin segar setelah The Fed memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga. Ditambah lagi, IMF beranggapan masa depan perekonomian global masih akan terus bergantung pada kebijakan suku bunga rendah dimana Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), kebijakan suku bunga negatif akan efektif menolong kesembuhan ekonomi dunia seperti Suku bunga negatif yang ditetapkan oleh bank sentral di Jepang dan Eropa untuk memerangi deflasi, dinilai baik untuk ekonomi global. Dengan demikian, IMF mendorong negara-negara di dunia menerapkan suku bunga negatif, agar perekonomian dunia bisa keluar dari perlambatan. Bank Sentral Eropa (ECB), Bank sentral Jepang (BoJ) serta bank sentral Swedia, Denmark dan Swiss, telah menerapkan suku bunga negatif pada tahun lalu dalam upaya memacu bank-bank komersial mendorong lebih banyak dana-dana surplus mereka ke dalam perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak pengeluaran dan investasi . Ditambah lagi, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, yang menaikkan suku bunga pada Desember, mengatakan pada hari pekan lalu bahwa Fed sedang memantau pengalaman suku bunga negatif di negara-negara lain. Dari regional, indeks Jepang Nikkei 225 tutup dikarenakan libur nasional. Sedangkan indeks Hong Kong Hangseng ditutup naik tipis 55,74 poin (0.06%) ke level 20.684,15 dan indeks Shanghai Composite naik 63,67 poin (2,15%) ke level 3.018,8. Semua mata tertuju kepada negara Tiongkok dimana kendati mendukung kebijakan suku bunga negatif, IMF menilai prospek pertumbuhan ekonomi dunia berpeluang membaik seiring ada harapan pemulihan dari China dimana IMF memberikan pernyataan bahwa IMF berpotensi menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negeri tembok raksasa itu. Saat ini, IMF memprediksi ekonomi China akan tumbuh 6,3% tahun ini. IMF menambahkan, perekonomian China akan terangkat lewat kebijakan reformasi ekonomi dan stimulus. Pekan lalu, Perdana Menteri China optimistis negaranya tahun ini bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% – 7%. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentative mixed.
Penurunan harga minyak mentah dunia menghentikan laju indeks bursa global ke zona positif pada Senin. Harga minyak mentah dunia jenis WTI turun 1,95% ke US$ 38,67, Brent turun 1,48% ke US$ 40,59. Penurunan harga minya dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan setelah pembatasan produksi negara produsen tidak tercapai. Pelemahan harga minyak mensinyalkan bahwa recovery harga minyak dunia masih akan terbatas meskipun wacana pemangkasan produksi minyak oleh para produsen masih tetap diupayakan. Pelambatan ekonomi dunia dan over supply bisa kembali membebani recovery harga minyak dunia. Fluktuasi di pasar minyak diperburuk dengan pelemahan komoditas sehingga menekan pertumbuhan Cina. Hal ini mengguncang pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, kekhawatiran prospek pertumbuhan global akibat Federal Reserve pada pekan lalu belum berencana menaikkan suku buga di masa depan. Ditengah kondsi ekonomi global yang tengah dihadapi perlambatan, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas Bi rate untuk, sebagai upaya mendorong perekonomian. BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Selain itu, BI menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman dan suku bunga fasilitas deposito masing-masing sebesar 25 basis poin. Seiring perlambatan ekspor dan penurunan harga komoditas, pemerintah mendesak BI untuk mengikuti langkah pelonggaran bank sentral lainnya di dunia dan menambah stimulus moneter guna menopang perekonomian. IHSG mencatatkan kenaikan sepanjang pekan lalu, bersamaan dengan apresiasi Rupiah. Namun, pada Senin kemarin rupiah tertekanan oleh sentimen dari penurunan harga minyak. Sebelumnya, dolar AS sempat tertekan setelah pengumuman FOMC meeting yang mengambil keputusan untuk tidak menaikan Fed rate. Para investor akan mencermati serangkaian indikator ekonomi AS di pekan ini sebagai clue terhadap kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Data GDP, durable good orders, home sales serta pernyataan dari beberapa anggota federal reserve seperti James Bullard, Dennis Lochart, Jeffery Lackers, Charles Evans dan Patrick Harker. Dari dalam negeri, laporan laba perusahaan akan dinantikan pelaku pasar. Katalis positif bagi pasar saham Indonesia, sebagian dari indeks bursa saham utama Asia hari ini di buka menguat, membuka peluang bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
22 March 2016
22 March 2016 Bank Mandiri (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 30% dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 20,3 triliun, atau setara Rp 6,1 triliun atau Rp 261,44 per lembar. Bank Permata (BNLI) memilih untuk tidak terlalu agresif dalam ekspansi bisnis tahun ini. Naiknya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tahun lalu membuat BNLI memilih untuk fokus memperbaiki kualitas aset kreditnya pada 2016. BNLI menyatakan rasio NPL gross dan net tahun lalu masing-masing naik dari 1,70% dan 0,63% pada 2014 menjadi 2,74% dan 1,40% pada 2015. Hal ini didorong oleh penurunan kredit dalam kredit komersial di berbagai sektor industri. Untuk mencegah hal tersebut kembali terulang di tahun ini, BNLI menerapkan strategi close monitoring yang lebih intensif. BNLI akan melakukan langkah preventif dengan pendekatan ke nasabah secara lebih aktif agar bisa dilakukan restructuring atau rescheduling kredit sedini mungkin. Bank Tabungan Negara (BBTN) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyepakati kerja sama dalam penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan di lingkungan Kemenhub. Kerja sama ini diharapkan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Kerja sama yang dilakukan yakni dalam bentuk penyediaan mesin ATM dan pembukaan fasilitas kantor outline di Kantor Kemenhub. Namun demikian, perseroan berharap agar kerja sama ini bisa lebih dari hal itu. BBTN berharap bisa menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi para pegawai negeri di lingkungan Kemenhub. Hal ini dilakukan lantaran BTN memiliki core business yang kuat di sektor perumahan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap untuk menurunkan suku bunga kreditnya mengikuti kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 6,75%. Penyesuaian suku bunga dievaluasi perseroan setiap bulan. Namun untuk menurunkan suku bunga kredit, BBRI juga perlu menurunkan suku bunga deposito terlebih dahulu sebagai salah satu bentuk efisiensi perbankan. Setelah bunga deposito turun, dengan sendirinya suku bunga kredit juga akan turun. Yang jadi patokan perseroan sekarang adalah secara bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito, atau pindah dari bunga mahal ke bunga murah, ke tabungan atau ke giro, kemudian juga melakukan efisiensi dalam operasional cost. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Syariah telah menjalin hubungan kerjasama dengan 80 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka pemaksimalan pembangunan manusia. Secara nasional BRI Syariah telah bekerjasama dengan 80 perguruan tinggi seluruh Indonesia. 80 perguruan tinggi tersebut yaitu Perguruan Tinggi Islam Negeri, misalkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, perguruan tinggi negeri umum atau naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta perguruan tinggi swasta. Kerjasama yang dibangun oleh BRI Syariah dengan perguruan tinggi meliputi bidang pembangunan manusia, yaitu dengan memberikan bantuan dan kerjasama kurikulum perguruan tinggi. BRI Syariah juga bekerjasama dengan perguruan tinggi yang berdampak pada kemudahan mahasiswa dalam melakukan transaksi baik pembayaran SPP dan lainnya yang menjadi kewajiban mahasiswa. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bekerja sama dengan Garuda Indonesia (GIAA) meluncurkan corporate branding debit card. Peluncuran co-branding debit card ini merupakan salah satu langkah sinergi yang bertujuan untuk meningkatkan performa masing-masing BUMN, agar layanan yang diberikan kepada
pelanggan dapat semakin optimal, serta memberikan manfaat positif dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Garuda Indonesia (GIAA) maskapai flag carrier Indonesia untuk ketiga kalinya menerima penghargaan "Indonesia Green Company 2015" dari SWA Network. Penghargaan itu merupakan yang ketiga kalinya diterima Garuda Indonesia sejak tahun 2013. Peraihan penghargaan Indonesia Green Company ini sejalan dengan program perusahaan dalam upaya konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan. Garuda Indonesia menjalankan berbagai program sebagai bagian dari komitmennya untuk menjadi "Green Company" yang mewujudkan lingkungan sehat, disamping juga meminimalisasi kerusakan lingkungan serta secara berkelanjutan menjaga kelangsungan alam. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berniat mengakuisisi perusahaan industri kakao PT Golden Harvest Cocoa Indonesia Rp5,3 triliun. BTEK menuturkan persaingan di industri pengelolaan hutan dan hutan tanaman industri (HTI) semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk mendiversifikasi unit usaha dengan menambah unit usaha pengolahan kakao yang memiliki pabrik di Serang, Banten dan berorientasi pasar ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat. Adapun, nilai pasar PT Golden Harvest Cocoa Indonesia ditaksir US$224,08 juta atau setara Rp3,09 triliun. Adapun total dana yang harus dikeluarkan BTEK untuk mengakuisisi 100% aset dan saham PT Golden Harvest Cocoa Indonesia mencapai Rp5,3 triliun. Semen Indonesia (SMGR) berencana menarik pinjaman perbankan senilai Rp2 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan belanja modal pada 2016. Belanja modal perusahaan mencapai Rp7 triliun pada 2016. Rp5 triliun akan ditarik dari kas internal. Pegunaan dana pinjaman tersebut tidak khusus untuk suatu proyek, melainkan serangkaian proyek yang dimiliki oleh SMGR. Perusahaan menginformasikan sejumlah bank telah menyatakan komitmennya untuk memberikan pinjaman. Terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol akibat kebakaran pabrik aerosol pada pertengahan tahun lalu, membuat kinerja penjualan Mandom Indonesia (TCID) sepanjang 2015 hanya tumbuh 0,3% dari Rp2,30 triliun menjadi Rp2,31 triliun.Perusahaan menyatakan bahwa kondisi ekonomi domestic dan global yang belum kondusif, kebakaran yang terjadi di area produksi aerosol memberikan dampak signifikan pada kinerja perusahaan. Penjualan sebesar Rp2,31 triliun terdiri dari penjualan domestik Rp1,69 triliun dan penjualan ekspor Rp618,11 miliar. Penjualan domestic tercatat tumbuh 5,6%, sedangkan ekspor menurun 11,95%. Penurunan penjualan ekspor merupakan dampak dari terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol. Hal tersebut dikarenakan produk aerosol berkontribusi sebesar 17% terhadap penjualan ekspor. Beban pokok tercatat naik jadi Rp1,43 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp1,41 triliun. Laba bruto turun menjadi Rp877,91 miliar dibandingkan laba bruto tahun sebelumnya Rp897,29 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp659,23 miliar dari beban sebelumnya Rp640,77 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp218,68 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp256,51 miliar. Namun penghasilan lain-lain bersih naik jadi Rp364,44 miliar dibandingkan beban lain-lain bersih tahun sebelumnya yang Rp15,06 miliar. Hal itu membuat laba sebelum pajak naik tajam menjadi Rp583,12 miliar dibandingkan laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp241,44 miliar. Meski pertumbuhan penjualan naik tipis, laba bersih Mandom Indonesia (TCID) mencatatkan laba bersih sebesar Rp544,47
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
22 March 2016
22 March 2016 miliar atau tumbuh 209,7% dibandingkan dengan 2014 yang tercatat Rp175,82 miliar. Pertumbuhan laba itu sebagian besar dikontribusikan oleh laba dari penjualan tanah, bangunan kantor dan pabrik di Sunter, Jakarta Utara. Kimia Farma (KAEF) membidik penjualan secara konsolidasi tahun ini sebesar Rp 5,75 triliun atau naik 18,39% YoY. Perseroan optimis mencapai target tersebut karena didukung ekspansi bisnis garam industri dan gerai apotik baru. Target penjualan konsolidasi diproyeksikan berasal dari penjualan produk sebesar Rp 1,76 triliun atau tumbuh 35,64% YoY. Adapun penjualan Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) pada 2016 ditargetkan tumbuh 21,17% YoY menjadi Rp 2,4 triliun. Untuk penjualan Kimia Farma Apotek (KFA) tahun ini menetapkan target hingga Rp 3,18 triliun atau tumbuh 14,84% YoY. Adapun pada 2016, KAEF menargetkan laba bersih sebesar Rp 268,37 miliar atau tumbuh 6,09% YoY. Matahari Putra Prima (MPPA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 66,96% YoY hingga Desember 2015 menjadi Rp 182,99 miliar. Penjualan bersih mengalami kenaikan menjadi Rp 13,93 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 13,59 triliun. Mahaka Radio Integra (MARI) membukukan laba bersih sebesar Rp 32,21 miliar pada 2015 atau meningkat 98,34% YoY. Pendapatan bersih naik menjadi Rp 101,99 miliar dari tahun sebelumnya Rp 95,05 miliar. Chitose International (CINT) alami kenaikan laba bersih per Desember 2015 sebesar 13,40% menjadi Rp28,34 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp25,09 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan penjualan bersih naik jadi Rp315,22 miliar dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp286,46 miliar dan laba kotor meningkat menjadi Rp105,28 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp94,70 miliar. Sedangkan beban usaha naik menjadi Rp65,09 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya Rp57,32 miliar membuat laba usaha hanya naik tipis menjadi Rp40,18 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp37,38 miliar. Sedangkan penghasilan lain-lain diraih Rp575,16 juta dari beban lain-lain tahun sebelumnya Rp624,07 juta membuat laba sebelum pajak tercatat meningkat menjadi Rp40,76 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp36,75 miliar. Total aset per Desember 2015 mencapai Rp382,80 miliar naik dari total aset per Desember 2014 yang Rp370,17 miliar. Link Net (LINK) alami kenaikan laba bersih sebesar 14,66 persen per Desember 2015 menjadi Rp639,52 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp557,71 miliar. Laporan keuangan perseroan menyebutkan pendapatan naik jadi Rp2,56 triliun dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp2,13 triliun dan laba usaha naik jadi Rp934,76 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp837,26 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan naik jadi Rp856,40 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp755,91 miliar. Grahamas Adisentosa, anak usaha Danayasa Arthatama (SCBD), tengah menjajaki pinjaman jangka panjang hingga sebesar USD 1,45 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun gedung tertinggi di Indonesia, Signature Tower Jakarta. Tenor pinjaman ini diharapkan selama 13 tahun dan akan dicari melalui special purpose vehicle (SPV). Dalam penggalangan dana ini ada klausul yang membatasi loan to value ratio di bawah 60%.
mengakuisisi 7-10 mal baru pada tahun ini. Perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 1-1,5 triliun untuk ekspansi tersebut. Perseroan membutuhkan dana minimal sebesar Rp 150 miliar per mal. NIRO akan menggunakan dana hasil pelepasan (divestasi) saham anak usahanya untuk ekspansi di sektor mal. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan EBITDA sebesar 40% YoY. Agung Podomoro Land (APLN) akan mengandalkan sejumlah proyek yang ada (existing) untuk menaikkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales yang ditargetkan Rp3 triliunRp3,5 triliun pada tahun ini. Tahun ini, APLN menargetkan prapenjualan lebih tinggi 20-40% dari realisasi sepanjang 2015 sebesar Rp2,5 triliun. APLN akan meneruskan proyek existing, antara lain Podomoro Golf View. Proyek tersebut merupakan kawasan hunian vertical yang digarap di atas lahan seluas 40 hektare. APLN akan membangun 37 menara dan saat ini perusahaan telah memasarkan tiga menara berkapasitas 2.700 unit. Sampai saat ini, penjualan tahap pertama mencapai 50%. Mega Manunggal Property (MMLP) alami penurunan laba bersih sebesar 60 persen per Desember 2015 menjadi Rp114,41 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp286,40 miliar. Laporan keuangan perseroan menyebutkan pendapatan tercatat alami kenaikan menjadi Rp163,49 miliar dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang Rp141,91 miliar. Beban pokok naik menjadi Rp16,06 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp13,08 miliar dan laba kotor naik jadi Rp147,43 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp128,83 miliar. Laba operasi naik tipis menjadi Rp121,67 miliar dari laba operasi tahun sebelumnya yang Rp114,21 miliar. Pendapatan lainlain turun tajam jadi Rp9,32 miliar dibandingkan pendapatan lainlain tahun sebelumnya Rp195,14 miliar membuat laba sebelum pajak turun jadi Rp131 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp309,36 miliar. Red Planet Indonesia (PSKT) meraih kenaikan pendapatan per Desember 2015 menjadi Rp66,48 miliar dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang Rp52,96 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan beban langsung naik jadi Rp17,92 miliar dari beban langsung tahun sebelumnya yang Rp16,42 miliar dan laba kotor naik jadi Rp48,56 miliar dibandingkan laba kotor tahun sebelumnya Rp36,54 miliar. Sementara beban umum dan administrasi naik jadi Rp99,52 miliar dari beban Rp59,40 miliar membuat rugi operasi naik jadi Rp50,95 miliar dari rugi operasi tahun sebelumnya yang Rp22,86 miliar. Beban lain-lain naik jadi Rp29,59 miliar dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang Rp17,15 miliar dan rugi sebelum pajak naik jadi Rp80,54 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp40,01 miliar. Danasupra Erapasific (DEFI) alami penurunan laba tahun berjalan menjadi Rp622,32 juta per Desember 2015 dibandingkan laba tahun berjalan periode sama tahun sebelumnya yang Rp4,49 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan pendapatan perseroan turun tajam menjadi Rp3,93 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya yang Rp8,81 miliar terutama karena anjloknya pendapatan lain-lain menjadi Rp667,9 juta dari Rp6,04 miliar tahun sebelumnya. Jumlah beban naik tipis menjadi Rp2,76 miliar dari jumlah beban tahun sebelumnya yang Rp2,66 miliar. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp1,16 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp6,15 miliar.
Nirvana Development (NIRO) berencana membangun atau DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
22 March 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
41.60 1.81 1244.31 8770.00 16900.00 52.00 53.95 685.00 2590.50 619.50 740.72
0.08 -0.02 0.62 110.00 0.00 -10.40 -9.41 5.00 47.00 -3.50 -0.68
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
53 0.02
17,298 340
Change (IDR) -322 30
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17623.87 4808.87 6184.58 3159.28 1972.96 20684.15 4885.16 16724.81 1718.36 2880.69
Change %Day %YTD 0.12 1.14 0.28 -3.96 -0.08 -0.92 2.16 -14.71 2.68 -18.32 0.06 -5.61 -0.01 6.36 -1.25 -12.13 0.12 1.53 -0.90 -0.07
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 34.50 -28.14 -0.80 -21.98 -58.72 -35.02 -3.79 -1.20 0.00
Market Cap (USD Bn) 5,286.3 7,533.4 1,544.8 3,911.6 3,029.3 1,683.2 394.6 2,685.4 250.4 293.9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.12 0.01 0.73 0.76 1.44 0.15 0.25 0.09
Change -0.0002 -0.0011 0.0000 -0.0012 -0.0004 0.0000 -0.0003 -0.0001 0.0000
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.75 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 3.01 2.88 3.29 3.00 1.73 1.67 1.40 1.28 3.14 2.77 1.04 0.98 2.54 2.31 1.44 1.35 1.74 1.65 1.10 1.06
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,151.50 14,769.79 117.22 9,654.82 9,960.49 18,897.26 2,028.14 3,239.09 11.30
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16.12 14.43 20.29 17.23 16.58 14.10 12.84 11.44 23.76 20.50 10.98 9.86 16.94 14.68 17.32 15.08 16.46 15.24 13.15 12.46
February-16 0.42 4.42 -0.09 104.54 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.05 0.51 0.17 0.07 0.07 2.69
SBI January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
22 March 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 23 Mar 23 Mar 24 Mar 24 Mar 24 Mar 25 Mar 25 Mar 25 Mar
Agenda US New Home Sales US New Home Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Durable Goods Orders US GDP Annualized QoQ US GDP Price Index US Personal Consumption
Expectation Naik menjadi 502 ribu dari 494 ribu Naik menjadi 1.6% dari -9.2% Naik menjadi 268 ribu dari 265 ribu Turun menjadi 2220 ribu dari 2235 ribu Turun menjadi -2.5% dari 4.7% Tetap 1.0% Tetap 0.9% Tetap 2.0%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TOWR INDF BBCA PGAS BMRI EMTK TLKM BDMN SCMA ADRO
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
4100 7100 13775 2655 10150 9900 3470 4125 3155 705
Index pt
5.13 3.27 0.55 1.92 0.50 2.06 0.29 2.48 1.94 3.68
Stock
1.93 1.87 1.73 1.15 1.09 1.07 0.95 0.90 0.83 0.76
Price
UNVR CPIN BYAN MIKA AKRA PWON LPPF MEGA AMRT LINK
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
44000 3470 7500 2500 7125 520 18000 2700 535 3945
Index pt
-1.01 -3.61 -6.25 -3.85 -3.72 -3.70 -1.37 -3.57 -2.73 -3.19
-3.24 -2.01 -1.57 -1.38 -1.03 -0.91 -0.69 -0.65 -0.59 -0.37
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
22 March 2016 22 March 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 1.48 122.53 $0.0019
BBYB BBNI BSSR
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 17 Mar-16 17 Mar-16 22 Mar-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA ---
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 100,000.00 50.00
EX Date 18 Mar-16 18 Mar-16 23 Mar-16
Recording 22 Mar-16 22 Mar-16 28 Mar-16
Payment 08 Apr-16 13 Apr-16 15 Apr-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI MERK TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Tender Offer
CUM Date -TBA 04 Apr’16 28 Mar’16 07 Apr’16 04 May’16 15 May’16 -- --
EX Date TBA TBA 05 Apr’16 29 Mar’16 08 Apr’16 09 May’16 16 May’16 -- --
Trading Period TBA TBA 11 Apr – 09 May’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 18 Mar’16 02 Mar – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten SDPC BJBR SDRA BBRI LPCK AISA LPKR BBTN BIMA ITMG MERK BNLI MFMI LPLI LPPS KARW ABDA JSMR FMII NIKL CSAP ANTM
AGM/EGM RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST
Date
Agenda
22-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 28-Mar-16 28-Mar-16 29-Mar-16 29-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 30-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2016 2222March March 2016
WSKT
TRADING BUY
S1
R1
2000
2020
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 2,189 2,200 2,189
WSKT Upward Sloping Channel
S2
1980
Closing Price
R2
2040 2,010 2,100 2,010 2,010 2,000 1,969
2010
1,961.25 1,961.25 1,900 1,955.63 1,955 1,932.5 1,800 1,880 1,798.43 1,700
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
1,600
Prediksi
• Trading range Rp 2000-Rp 2040
September October November December 2016 February WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 78.81, Stochastic %K = 77.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2010, take Profit Rp 2040
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.15 10.07 73.18 1933
Sinyal Negatif Positif Positif Positif
1969
Positif
March
WSKT - MACD (5,3) = -15.12, Signal() = -12.49
80 78.8056 78.8056 90.0 80.0 77.9167 70.0 60.0 77.9167 50.0 40.0 30.0 20.0 20 30.0 20.0 -12.4914 10.0 0.0 28,384,30 -10.0 -15.1174 -20.0 -30.0 73.1806 80.0 60.0 59.4322 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 28,384,30 -60.0 -21.2121
WSKT - TSI(3,5,3) = 73.18, Volume() = 28,384,300.00
WSKT - William's % R(14) = -21.21, Volume() = 28,384,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INDF
TRADING BUY
S1
R1
6975
7200
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
INDF Upward Sloping Channel
S2
6750
Closing Price
R2
8,070 7,833.33 7,833.33 7,800
7425
7,500 7,250 7,200 7,165
7100
7,132.5 7,100 6,600 7,100 7,100 7,000 6,091.35 6,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
5,400
• Harga berada dalam area lower band 4,800
Prediksi
• Trading range Rp 6975-Rp 7200
September October November December 2016 February INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 21.67, Stochastic %K = 16.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7100, take Profit Rp 7200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.08 -26.08 -36.09 7133 7165
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
INDF - MACD (5,3) = 51.20, Signal() = 50.38
INDF - TSI(3,5,3) = -36.09, Volume() = 14,135,900.00
INDF - William's % R(14) = -67.86, Volume() = 14,135,900.00
March
80 100.0 90.0 21.672 80.0 70.0 60.0 21.672 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 16.7619 51.2014 180.0 120.0 16.7619 60.0 50.3761 0.0 -60.0 -120.0 14,135,90 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -28.1936 -40.0 14,135,90 -60.0 -80.0 -36.0945 -67.8571
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 2222March March 2016
LSIP
TRADING BUY
S1
1635
R1
1700
S2
1570
R2
1765
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,745 1,694 1,800 1,692.5 1,660 1,700 1,660 1,660 1,600 1,655 1,623 1,500 1,623 1,543.75 1,400 1,387.51
LSIP Upward Sloping Channel
1660 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,300
• RSI berada dalam area netral
1,200 1,100
• Harga berada dalam area netral
1,000
Prediksi
• Trading range Rp 1635-Rp 1700
September October November December 2016 February LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 63.66, Stochastic %K = 44.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1660, take Profit Rp 1700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 84.62 21.42 21.87 1544 1694
AKRA
TRADING BUY
S1
R1
7000
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
7350
March
LSIP - MACD (5,3) = -1.19, Signal() = -10.44
LSIP - TSI(3,5,3) = 21.87, Volume() = 11,452,000.00
LSIP - William's % R(14) = -36.49, Volume() = 11,452,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 8,389.83 8,237.5 7,950 8,400 7,918.33 7,918.33 7,918.33 7,800 7,656.25 7,600 7,556.25 7,200 7,425 7,125 7,125 6,600 7,125
AKRA Wedge
S2
6650
Closing Price
R2
7700
7125 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
900 80 63.6595 90.0 80.0 63.6595 70.0 60.0 50.0 44.6798 40.0 30.0 20.0 10.0 44.6798 0.0 20 30.0 -1.18768 20.0 10.0 0.0 -10.0 -10.4428 -20.0 -30.0 11,452,00 -40.0 36.2642 80.0 60.0 40.0 20.0 21.874 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 11,452,00 -80.0 -36.4865
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
6,000
• Harga berada dalam area lower band 5,400
Prediksi
• Trading range Rp 7000-Rp 7350
September October November December 2016 February AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 14.80, Stochastic %K = 14.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7125, take Profit Rp 7350
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 17.87 -73.84 -54.50 7656 7425
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
AKRA - MACD (5,3) = 93.95, Signal() = 70.52
AKRA - TSI(3,5,3) = -54.50, Volume() = 10,022,000.00
AKRA - William's % R(14) = -95.00, Volume() = 10,022,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
March
80 100.0 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 14.8031 40.0 30.0 20.0 14.8031 10.0 93.9475 100.0 14.4268 70.5235 50.0 0.0 14.4268 -50.0 -100.0 -150.0 80.0 10,022,00 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 10,022,00 -40.0 -44.7809 -95 -54.4983
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 2222March March 2016
SMRA
TRADING BUY
S1
1680
R1
1750
S2
1650
R2
1780
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 1,705 1,705 1,800 1,697.73 1,697.73 1,700 1,697.73 1,677 1,600 1,651.25 1,630 1,615.5 1,500 1,575 1,492.76 1,400
SMRA Upward Sloping Channel
1705 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
Prediksi
1,300
• RSI berada dalam area overbought
1,200
• Harga berada dalam area upper band
1,100
• Trading range Rp 1680-Rp 1750
September October November December 2016 February SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 80.83, Stochastic %K = 78.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1705, take Profit Rp 1750
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
BISI
Posisi 81.23 14.44 70.46 1616 1677
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
1,000 80.8253 80.8253 80 100.0 90.0 80.0 78.43 70.0 60.0 50.0 78.43 40.0 30.0 20.0 20 10.0 40.0 -13.3685 20.0 0.0 -14.186 22,225,20 -20.0 -40.0 70.4561 80.0 60.0 59.4857 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 22,225,20 -60.0 -80.0 -21.2121
March
SMRA - MACD (5,3) = -14.19, Signal() = -13.37
SMRA - TSI(3,5,3) = 70.46, Volume() = 22,225,200.00
SMRA - William's % R(14) = -21.21, Volume() = 22,225,200.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY
S1
1735
R1
1835
Trend Grafik
S2
1695
R2
1875
BISI Broadening Wedge Bullish Breakout
Closing Price
Major
Up
Minor
Up 1,768.89 1,768.89 1,800 1,743 1,695 1,660 1,600 1,575 1,565.25
1795 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,332.95
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,200 1,096.43 1,096.43 1,000
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1735-Rp 1835 September October November December 2016 February BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 85.26, Stochastic %K = 82.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1795, take Profit Rp 1835
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 92.68 36.21 58.92 1565 1743
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BISI - MACD (5,3) = -25.88, Signal() = -26.39
BISI - TSI(3,5,3) = 58.92, Volume() = 693,300.00
BISI - William's % R(14) = -10.39, Volume() = 693,300.00
March
800 85.2587 85.2587 82.0104 90.0 80.0 82.0104 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 60.0 40.0 20.0 -25.8762 0.0 693,300 -20.0 -26.3932 -40.0 63.3553 100.0 80.0 60.0 58.9217 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 693,300 -80.0 -10.3896
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
22 March 2016 22 March 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
17700 1660 1920
17700 1660 1920
17575 1700 1900
17300 1570 1860
17575 1635 1900
17850 1700 1940
18125 1765 1980
Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif
19550 1795 1945
14000 1335 1715
Trading Buy 6825 PTBA 705 ADRO Trading Sell 1000 MEDC Trading Sell Trading Buy 1840 INCO Trading Buy 470 ANTM Trading Buy 785 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 985 WTON Trading Sell 10450 SMGR Trading Buy 20750 INTP Trading Sell 1100 SMCB
6825 705 1000 1840 470 785
6950 685 980 1865 477 800
6350 650 935 1765 455 750
6650 685 980 1815 466 775
6950 720 1025 1865 477 800
7250 755 1070 1915 488 825
Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Positif Positif
7225 800 1060 2045 480 805
4350 565 670 1375 335 530
985 10450 20750 1100
1000 10350 20925 1080
950 10175 19825 1025
975 10350 20375 1080
1000 10525 20925 1135
1025 10700 21475 1190
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif
1040 11175 20850 1140
930 9925 18750 900
7450 620
7450 620
7525 610
7225 590
7375 610
7525 630
7675 650
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7525 695
6200 480
7100 60800 44000 1300
7100 60800 44000 1300
7200 59875 44600 1285
6750 57975 42450 1255
6975 59875 43525 1285
7200 61775 44600 1315
7425 63675 45675 1345
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif
7575 67375 47800 1370
6175 57500 38625 1250
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1910 1910 BSDE Trading Sell 3860 3860 PTPP Trading Sell 2645 2645 WIKA Trading Buy 2760 2760 ADHI Trading Buy 2010 2010 WSKT
1890 3845 2625 2795 2040
1845 3805 2565 2685 1980
1890 3845 2625 2740 2000
1935 3885 2685 2795 2020
1980 3925 2745 2850 2040
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif
1920 4015 2760 2840 2045
1655 3645 2425 2475 1765
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2655 PGAS Trading Sell 5500 JSMR Trading Buy 6000 ISAT Trading Buy 3470 TLKM
2655 5500 6000 3470
2625 5425 6100 3485
2575 5250 5650 3415
2625 5425 5875 3450
2675 5600 6100 3485
2725 5775 6325 3520
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
2760 6250 6200 3510
2395 5200 4700 3140
10150 11150 5375 13775 1790
10300 11425 5225 13900 1805
10000 10900 5225 13400 1725
10100 11075 5325 13650 1765
10200 11250 5425 13900 1805
10300 11425 5525 14150 1845
Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
10400 12300 5675 13925 1790
9175 10425 4880 12875 1365
15675 1680
15950 1700
15350 1610
15550 1655
15750 1700
15950 1745
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
17300 1875
14475 1635
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Sell
21-03-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Sell Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 10150 BMRI Trading Buy 11150 BBRI Trading Sell 5375 BBNI Trading Buy 13775 BBCA Trading Buy 1790 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 15675 UNTR Trading Buy 1680 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.