Daily N ws
Market Snapshot
Wednesday, 15 February 2012 “Risk comes from not knowing what you're doing.”
• Market Prediction Pada perdagangan Selasa (14/2) Indeks Dow Jones ditutup naik 4 poin (+0.03%) ke 12,878.30 menanggapi langkah Yunani yang akan mengurangi jumlah anggaran belanja negaranya. Minyak light sweet diperdagangkan di level US$100.90 per barel di New York setelah data penjualan retail di AS tercatat lebih rendah dari estimasi semula. IHSG kemarin (14/2) ditutup turun 9 poin (-0.23%) ke level 3,952.82 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp43 miliar dengan saham yang paling banyak di jual a.l. BBCA, BBRI, ASII, ADRO dan BMRI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 35 poin ke level 9,049 per Dollar AS. Secara teknikal, IHSG gagal melanjutkan penguatannya dan terkonsolidasi dengan resistance terdekat saat ini berada 3,988. Indikator stochastic masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara MACD kembali bergerak downtrend dengan histogram yang memasuki area negatif. Pada perdagangan hari ini (14/2), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dan akan bergerak dikisaran 3,909-4,001 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG dan ANTM.
~Warren Buffet~
Major Indices JCI LQ-45
Close 3,952.82 688.17
Chg (9.09) (2.04)
Volume 2,728.55 1,237.75
Value 3,071.98 2,437.32
Chg % -0.23% -0.30%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) Value 3,464,818.43 2,372,923.65
JCI LQ-45 Foreign Transaction (in Bn Rp.)
• News & Analysis
Foreign JCI Top 5 Leading Movers
ASRI : Marketing Sales Tembus Rp 1 Triliun BDMN : Raup Laba Bersih Rp3,3 Triliun BNGA : CIMB Niaga Jaga CAR 13 Persen
• Economy & Strategy
Close PGAS IJ ASII IJ SCMA IJ INTP IJ TLKM IJ
3,650 73,700 9,400 17,800 6,900
Close
• Chart in Focus ITMG (Trading Buy) CPIN (Trading Sell)
Sell 2.01
Net (0.06)
Chg % 2.82 0.48 7.43 1.71 0.73
JCI Top 5 Lagging Movers
Economy: Kepemilikan Asing pada Obligasi Negara Naik
ANTM (Spec Buy)
Buy 1.95
BBCA BBRI BMRI ISAT INCO
IJ IJ IJ IJ IJ
7,400 6,700 6,250 5,450 3,575
Chg % -2.63 -2.19 -1.57 -3.54 -2.72
World Indexes
TLKM (Spec Buy) SMCB (SoS) JSMR (Trading Sell)
NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 9,052.07 20,917.83 2,002.64 2,987.41 12,878.28 5,899.87
Chg % 0.59% 0.15% -0.15% 0.37% 0.03% -0.10%
Close 101 1,720 3,113 116 20,155 24,350
Chg % 0.17 -0.02 1.12 -2.10 -1.95 -2.60
Commodities
Imbauan untuk seluruh nasabah untuk segera membuka Investor Account. For mulir dapat diunduh di http://www.etrading.co.id/ atau hubungi Call Center kami di (021) 25531000. Nasabah belum memiliki rekening dana hingga akhir Januari 2012 akan dikenakan penghentian transaksi sementara sampai Bapak/Ibu memiliki rekening dana sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
WTI Crude (US$/barrel) Gold 100 (US$/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (US$/MT) Nickel (US$/MT) Tin (US$/MT) source : Bloomberg
PER 22.77 9.48 21.95 8.68 13.20 10.85
News & Analysis
ASRI: Marketing Sales Tembus Rp 1 Triliun PT Alam Sutera Realty Tbk memproyeksikan nilai prapenjualan (marketing sales) perseroan menembus Rp1 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Prediksi tersebut disampaikan Direktur Utama Alam Sutera Tri Ramadi. "Sepanjang tahun ini kami menargetkan nilai prapenjualan mencapai Rp3,5 triliun atau naik sekitar 20 persen dari realisasi prapenjualan tahun lalu sebesar Rp2,8 triliun," kata Tri Ramadi di Jakarta. (Indopos/bsms) Comment: Pasar properti yang menggeliat menebalkan optimisme pengelola ASRI. Kendati tahun 2012 baru memasuki bulan kedua, ASRI sudah merevisi target marketing sales menjadi Rp 3,5 triliun, naik dari sebelumnya yaitu Rp 3 triliun atau 20% lebih tinggi dari perolehan tahun sebelumnya. Optimisme ini memnag banyak ditopang oleh faktor makroekonomi yang sangat mendukung saat ini ditambah peningkatan kesejahteraan masyarakat khusunya kelas menengah. Melihat dari kinerja Perusahaan dari laporan/publikasi yang kami peroleh sebelumnya, ASRI dapat memperoleh Pendapatan sebesar Rp. 1,5 triliun dengan proyeksi laba bersih Rp. 608 miliar. Dengan harga penutupan di Rp.580,dan EPS Rp. 34,- maka harga saham ASRI ini diperdagangkan dengna P/E 17x, dimana P/E average industri adalah 19x. Kami melihat prospek dari saham properti ini masih memiliki potensi yang lebih besar lagi mengingat Inflasi dan suku bunga yang cukup rendah. Dengan proyeksi Marketing Sales Rp. 3,5 triliun maka bisa diproyeksikan secara awal, Pendapatan ASRI bisa mencapai Rp.1,875 triliun, Laba Bersih berkisar Rp. 760-800 miliar, dengan hasil EPS nya adalah Rp. 39,-, dengan P/E 17x maka harga saham ASRI ini adalah Rp.658,-. Sementara itu Bloomberg memberikan hasil sebagai berikut untuk saham ini, Buys:12 Holds:1 Sells:1 dan Target Price : Rp.440- 610.
ASRI
Open 580
High 590
Low 570
Close 580
BDMN: Raup Laba Bersih Rp3,3 Triliun PT Bank Danamon Indonesia Tbk meraup laba bersih setelah pajak konsolidasi (NPAT) sebesar Rp 3,336 triliun untuk tahun 2011, atau 16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,883 triliun. Peningkatan NPAT ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market dan usaha kecil dan menengah (UKM) serta pertumbuhan dalam fee income. Danamon juga berhasil melaksanakan penawaran saham terbatas (rights issue) di tahun 2011, yang menguatkan permodalan untuk melanjutkan perkembangan bisnisnya. (kompas/wf) Comment: Pertumbuhan laba bersih perusahaan ini tergolong baik karena berada diatas estimasi semula. Pertumbuhan industri kredit yang diperkirakan semakin naik menyusul semakin rendahnya tingkat suku bunga bank sentral pada tahun ini juga semakin membuat outlook bisnis perusahaan semakin baik pada tahun ini kendati tentu saja ada tantangan mengenai ketersediaan dana untuk melakukan pembiayaan. Hal ini dikarenakan sektor perbankan akan sedikit mengalami kesulitan dalam memperoleh pendanaan menyusul turunnya tingkat bunga bank sentral tersebut. Perusahaan saat ini diperdagangkan pada PE 16.62x dengan PE industri 15.30x. Berdasarkan konsensus analis, 13 merekomendasikan Buy, 14 Hold dan 8 Sell dengan target harga rata-rata Rp5,023 per lembar.
BDMN
Open 4,500
High 4,525
Low 4,475
Close 4,475
BNGA: CIMB Niaga Jaga CAR 13 Persen Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Arwin Rasyid, mengatakan, bank yang dia pimpin tetap menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR)pada kisaran 13 persen pasca penurunan suku bunga Bank Indonesia (SBI) dan bunga penjaminan LPS. "Kami menjaga CAR pada kisaran 13 persen, jumlah itu cukup agar bank dapat tumbuh Rp25 triliun tahun ini, jadi kami belum akan melakukan apa -apa," kata Arwin pada pembukaan cabang CIMB Niaga terbaru di Pondok Indah. (Antara/AA) Comment: Komitmen BNGA untuk menjaga CAR pada kisaran 13% menurut kami merupakan hal yang positif. Ditengah penurunan BI rate sebesar 25 basis point menjadi 5,75% dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang juga menurunkan suku bunga dana masyarakat yang dijamin pemerintah untuk bank umum menjadi 6 persen, kompetisi antar bank yang menawarkan bunga lebih tinggi daripada suku bunga LPS bukanlah hal yang baru. Untuk menjaga rasio CAR, selain dengan memberikan sukubunga yang menarik hendaknya diikuti pula dengan pelayanan, jaringan, produk yang baik, kecanggihan fitur dan kenyamanan bertransaksi. Selain itu, alternative yang dapat diambil BNGA untuk mempertahankan CARnya adalah melalui peningkatan profit diluar penyaluran kredit semisal transaksi forex, remittance, dan action based lainnya. Sebagai informasi, per September 2011, total dana pihak ketiga BNGA tercatat sebesar Rp126,3 triliun, naik 18 persen dibanding periode yang sama pada 2010 yang sebesar Rp106,6 triliun sementara untuk penyaluran kredit 2011 mencapai Rp121,71 triliun atau naik 26 persen dibanding September 2010.
BNGA
Open 1,170
High 1,170
Low 1,120
Close 1,130
Economy & Strategy
Economy: Kepemilikan Asing pada Obligasi Negara Naik Kepemilikan pihak asing atas obligasi negara atau surat berharga negara (SBN) mengalami kenaikan signifikan pada awal 2012 yang berlanjut hingga Februari. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, per Desember 2011, jumlah SBN yang dimiliki asing mencapai Rp 222,86 triliun. Sementara per Januari 2012 mencapai Rp 235,97 triliun. Jumlah tersebut stabil hingga awal Februari 2012 di mana per 3 Februari mencapai Rp 235,22 triliun, per 9 Februari mencapai Rp 234,90 triliun dan per 10 Februari mencapai Rp 235,66 triliun. (investor/btr) Comment: Dampak dari investment grade yang diberikan pada Indonesia mulai terasa dari peningkatan kepemilikan asing pada SBN serta menurunnya yield SPN (surat perbendaharaan Negara) yang mencapai 1.6%. Hal ini serta terkendalinya inflasi yang membuat bank sentral berani menurunkan SBI, semua kondisi ini akan berdampak positif pada cost of fund baik pemerintah secara langsung dan swasta s ecara tidak langsung, namun hal ini juga menjadi ancaman bila asing keluar dari Indonesia, akan berdampak lebih besar pada perekono mian bila dana tersebut menjadi Penanaman Modal Langsung (FDI). Untuk pasar saham hal ini juga menjadi katalis positif, dengan rendahnya SBI sebagai suku bunga acuan tanpa resiko (risk free rate) akan meningkatkan valuasi saham.
Charts in Focus
TLKM (Spec Buy)
ANTM (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 2,000 2,075 1,890 1,850
Top Buyers KZ ZP DX DB
Volume 9,200 6,529 2,896 2,100
Top Sellers IF YU YP CP
Volume 3,160 2,365 2,334 2,146
Level R1 R2 S1 S2
Price 7,050 7,200 6,750 6,600
ITMG (Trading Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 41,550 42,500 39,500 38,650
Top Buyers CG ML ZP CC
Volume 413 400 353 179
Top Sellers BK YU FG DB
Price 2,800 2,875 2,725 2,650
Top Buyers BK HD KZ EL
Volume 15,697 2,000 1,984 700
Top Sellers YU DX KS ZP
Volume 21,697 4,984 4,883 1,942
Top Sellers YU ID BQ BZ
Volume 15,658 7,666 1,752 1,672
Top Sellers RX OD NI BD
Volume 2,312 580 578 350
SMCB (SoS)
Volume 430 324 177 98
Level R1 R2 S1 S2
Price 2,400 2,475 2,300 2,250
CPIN (Trading Sell)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers RX DX CS AK
Top Buyers YU DX AK KI
Volume 2,008 1,465 746 299
JSMR (Trading Sell)
Volume 14,673 1,654 1,344 576
Level R1 R2 S1 S2
Price 4,725 4,825 4,500 4,400
Top Buyers KZ YU RX DX
Volume 4,700 1,725 1,529 462
Top Sellers CS BK SH DB
Volume 3,200 1,926 1,800 1,000
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
Muhammad Wafi Banking
Sally Agustina Transportation
Linda Lauwira Plantation
Wisnu Karto Technical / Infrastructure Research Support : Irlanda Zatira
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates includ ed in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation t o, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2012.