Daily N ws
Market Snapshot
Thursday, 3 March 2011 “Invest a few moments in thinking. It will pay good interest.”
• Market Prediction Pada perdagangan hari Rabu (2/3) Indeks Dow Jones ditutup naik 8 point (+0.07%) ke level 12,066.80 menyusul membaiknya jumlah tingkat penyerapan kerja AS yang melebihi estimasi semula. Sementara IHSG kemarin (2/3) ditutup turun 26 point (-0.75%) ke level 3,486.20 menyusul kembali naiknya harga minyak yang menjadi sentimen negatif bagi kebanyakan bursa global. Asing pada kemarin (2/3) tercatat melakukan net sell sebesar Rp17 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah sektor energy dan mining. Secara teknikal IHSG terlihat masih dalam fase konsolidasi dengan indicator stochastic dan MACD masih menunjukan kecenderungan menguat. Pada perdagangan hari ini (3/3) IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,432 – 3,547 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. BBTN, LSIP, dan JSMR.
• News & Analysis ADMF : Pefindo Naikkan Peringkat Adira Finance ISAT : Laba Indosat Tergerus 56,8% ke Rp 647,2 Triliun TBLA
: Pendapatan Tembus Rp 3 Triliun
TBIG
: Fitch Ratings Tetapkan Peringkat Tower Bersama “BB”
• Economic & Strategy
JCI LQ-45
Close 3,486.20 618.62
Chg (26.42) (4.12)
Volume 2,762.81 1,679.30
Value 3,144.64 2,636.79
Chg % -0.76% -0.67%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) Value 2,955,129.00 2,045,879.00
JCI LQ-45
Foreign Transaction (in Mn Rp.) Foreign JCI Top 5 Leading Movers
Buy 1.52
Sell 1.62
Close 6,500 5,950 300 6,350 1,450
Chg % 0.78 0.85 5.26 0.79 2.11
7,350 3,575 2,350 44,200 8,450
Chg % -2 -2.72 -3.09 -3.6 -2.31
BBCA IJ BMRI IJ BTEL IJ BDMN IJ BBTN IJ
Net (0.10)
JCI Top 5 Lagging Movers Close TLKM PGAS ADRO ITMG SMGR
IJ IJ IJ IJ IJ
World Indexes
Commodity: Harga Minyak Mentah Tembus 100 Dollar AS Energy: Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Dimulai April IPO: Indovision Siap Lepas Saham 30 Persen
NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 10,492.38 23,048.66 1,928.24 3,027.51 12,066.80 5,914.89
Chg % -2.43% -1.49% -0.57% -1.31% 0.07% -0.35%
Close 102 1,434 3,562 130 28,600 31,600
Chg % 0.19 -0.06 -0.08 4.34 -0.61 -1.86
Commodities
• Chart in Focus JSMR (Spec Buy) BBTN (Trading Buy) BUMI (SoS)
Major Indices
PGAS (Spec Buy) LSIP (Trading Buy) ITMG (Trading Sell)
WTI Crude ($/barrel) Gold 100 (USD/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (USD/MT) Nickel (USD/MT) Tin (USD/MT) source : Bloomberg
PER 19.09 13.57 14.00 11.37 13.89 13.55
News & Analysis
ADMF: Pefindo Naikkan Peringkat Adira Finance PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dan obligasinya dari "idAA" menjadi "idAA+" dengan outlook stabil. Dalam keterangan persnya, Pefindo menyatakan, kenaikan peringkat ini salah satunya didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar yang kuat di bisnis pembiayaan sepeda motor dan mobil. Pada 2010, perseroan mencatatkan pangsa pasar sebesar 15,7% dalam pembiayaan sepeda motor baru atau meningkat dibanding 2009 yang sebesar 13,2%. Sedangkan pangsa pasar pembiayaan mobil baru tumbuh signifikan dari 3,4% pada 2009 menjadi 5,2% pada periode yang sama. (Investor/TD) Comment: Adira Finance merupakan perusahaan pembiayaan konsumen yang terbesar di Indonesia, yang mempunyai lebih dari 350 jaringan usaha di seluruh Indonesia. Kontribusi ADMF pada tahun 2010 mencapai sepertiga dari laba Danamon yang mencatat kenaikan laba sebesar 88% dibandingkan tahun 2009. Kenaikan peringkat ADMF menunjukan kuat nya posisi perusahaan sebagai sebuah perusahaan Financing. Hal ini antara lain didukung dengan besar nya kredit yang diberikan oleh Adira yang mencakup segala merk, dan kendaraan baru atau bekas. Laba bersih ADMF pada tahun 2010 ini pun meningkat 21% dibandingkan tahun 2009. Pertumbuhan kredit Adira untuk tahun 2011 ini akan bergantung pada stabil nya suku bunga, kebijakan pajak dan pembatasan BBM Subsidi. Konsensus Bloomberg untuk TP ADMF adalah Rp 11950, dengan 1 merekomendasikan BUY.
ADMF
Open 10,600
High 10,600
Low 10,600
Close 10,600
ISAT: Laba Indosat Tergerus 56,8% ke Rp 647,2 Triliun PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami penurunan laba bersih sebesar 56,8% di 2010 menjadi Rp647,2 miliar dibanding perolehan 2009 sebesar Rp1,49 triliun. Dalam laporan keuangan Perseroan yang disampaikan ke BEI, Rabu (2/3) dijelaskan penurunan laba bersih di 2010 ini dipicu penurunan pendapatan usaha sebesar 16,7% menjadi Rp3,77 triliun dibanding periode 2009 sebesar Rp4,52 triliun. Perseroan juga akan melakukan pembayaran dipercepat atas fasilitas kredit BCA (Rp1,3 triliun), fasilitas kredit DBS (Rp400 miliar) dan fasilitas kredit Mandiri (Rp900 miliar). Selain itu Perseroan berencana melunasi obligasi dolar AS jatuh tempo 2010 sebesar US$234 juta, pelunasan awal obligasi dolar AS jatuh tempo pada tahun 2012 sebes ar US$109 juta dan pembayaran obligasi rupiah jatuh tempo pada tahun 2010 sebesar Rp640 miliar. (detik/wsn) Comment: Berita ini merupakan kabar negatif bagi perseroan, penurunan Laba bersih yang menurun sebesar 56,8% menjadi Rp 647,2 miliar dibanding tahun 2009, jauh dari ekspektasi analis yang memperkirakan laba bersih perseroan sebesar Rp 966,59 miliar. Penurunan ini menyebabkan laba bersih persaham juga turun sebesar 56,8% menjadi Rp119,1 yang disebabkan menurunnya laba atas kurs, meningkatnya beban pendanaan dan peningkatan beban penyusutan dan amortisasi.amortisasi. Kami menyambut positif langkah perseroan yang akan mempercepat pembayaran fasilitas kredit dan pelunasan obligasi karena hal ini akan mengurangi beban hutang perseroan dengan catatan perseroan melakukan pembayaran dengan pendanaan yang berasal dari internal kas perusahaan atau berasal dari sumber dana dengan cost of fund yang lebih murah. Berdasarkan konsensus analis sebanyak 11 analis merekomendasikan buy, 6 analis merekomendasikan hold, dan 4 analis merekomendasikan sell dengan target harga rata-rata adalah sebesar Rp 6.438,597.
ISAT
Open 5,050
High 5,050
Low 5,000
Close 5,000
TBLA: Pendapatan Tembus Rp 3 Triliun PT Tunas Baru Lampung Tbk CTBLA) membukukan pendapatan (belum audit) sebesar Rp 3 triliun pada 2010. Pendapatan tersebut meningkat 7,756 dibandingkan 2009 senilai Rp 2,78 triliun. Wakil Presiden Direktur Tunas Baru Lampung Sudarmo Tasmin mengatakan, pendapatan tahun lalu ditopang oleh peningkatan harga dan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO), palm kernel oil(PKO), dan minyak goreng. Tahun ini, Sudarmo menargetkan peningkatan pendapatan dan laba sebesar 20%, dengan asumsi harga penjualan untuk ketiga komoditas perseroan naik 25%. Tunas Lampung berencana mengembangkan usahanya dengan memperluas kebun sawit dan membangun pabrik tahun ini. Perseroan menyiapkan total dana Rp 581 miliar. Dana tersebut berasal dari pinjaman bank dan kas internal. (Investor/lnd) Comment: Pendapatan TBLA pada kuartal IV-10 mencapai Rp1 triliun, lebih tinggi 40,7% daripada pendapatan pada kuartal III-10. Presentasi kenaikan pendapatan melebihi kenaikan kuartal III-10 dari kuartal II-10 yang sebesar 19,6%. Kenaikan harga(average selling price) CPO pada kuartal IV-10 yang cukup drastis memang mendorong banyak pendapatan perusahaan CPO. Harga rata – rata CPO pada kuartal IV-10 mencapai RM3.230,73 lebih tinggi 27,5% dari harga rata – rata CPO pada kuartal III-10 sebesar RM 2.534,14. Secara yoy harga CPO pada akhir tahun 2010 lebih tinggi 40,2% dari harga CPO pada akhir tahun 2009. Harga komoditas CPO yang diperdagangkan di Malaysia pada 1 Maret kemarin ada di level RM 3.619 atau USD 1.189,93, dan harga rata – rata CPO pada dua bulan tahun 2011 adalah RM 3.795,87 atau 17% lebih tinggi dari harga rata – rata kuartal IV-10. Dengan asumsi bahwa kenaikan asp (average selling price) CPO akan menopang kenaikan pendapatan perusahaan, maka dapat diperkirakan bahwa pendapatan perusahaan CPO pada kuartal I-11 juga akan meningkat.
TBLA
Open 400
High 400
Low 395
Close 395
Low 2,325
Close 2,375
TBIG: Fitch Ratings Tetapkan Peringkat Tower Bersama “BB” Fitch Ratings telah menetapkan peringkat BB atas risiko kredit jangka panjang mata uang asing maupun Rupiah dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan outlook stabil. Dalam edarannya tertanggal 21 Februari 2011, Fitch menyatakan bahwa peringkat TBI menc erminkan kualitas portofolio dari penyewanya, yaitu sekitar 60% dari Pendapatan dan EBITDA Perseroan didapatkan dari empat perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom, dengan peringkat “BB+”/Stabil), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel, dengan peringkat “BBB –“/Stabil), PT Indosat Tbk (Indosat, dengan peringkat “BBB“/Stabil) dan PT XL Axiata Tbk (XL, dengan peringkat “BB”/Stabil). (inil ah/TD) Comment: Peringkat yang diberikan oleh Fitch mencerminkan outlook yang positif ke perusahaan tersebut ke depan nya. Stabil nya cash flow, prospek perusahaan, tinggi nya demand akan layanan tower, dan kontrak-kontrak jangka panjang yang mereka miliki adalah beberapa nilai plus dari TBIG. Saat ini emiten bekerja sama hamper dengan semua layanan operator seluler yang ada di Indonesia seperti Telkom Flexi, Telkomsel, Indosat, Mobile 8, Bakrie Telecom, Three, Excelcom, dan AXIS. Untuk mengembangkan bisnis nya, TBIG berencana untuk mengakuisisi dan membangun menara baru sampai 2 tahun ke depan. Tahun 2011 ini perusahaan berencana untuk membagikan dividend sebesar Rp 125 Miliar dari hasil usaha 2010. Target Price consensus untuk Bloomberg adalah Rp3250, dengan 2 rekomendasi BUY.
TBIG
Open 2,375
High 2,375
Economic & Strategy
Commodity: Harga Minyak Mentah Tembus 100 Dollar AS Harga minyak di pasar Asia, Rabu (2/3), kembali berada di atas 100 dollar AS seiring kekhawatiran pasar terhadap terus berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah. Harga minyak Kontrak New York untuk pengiriman April, yang dikenal sebagai West Texas Intermediate (WTI), naik 59 sen menjadi 100,22 dollar AS per barrel. Adapun minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman April nai k 58 sen menjadi 116,00 dollar AS per barrel. (kompas/lnd) Comment: Kenaikan harga minyak lebih dipengaruhi oleh situasi di Timur Tengah daripada pemulihan ekonomi global. Maka kenaikan ini lebih bersifat sementara karena lebih dipacu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak karena ketegangan di Libya yang berpotensi menyebar ke Iran, negara penghasil minyak terbanyak keempat di dunia. Kenaikan harga minyak akan memberatkan pemerintah Indon esia karena subsidi BBM. Namun Indonesia adalah juga salah satu exporter terbesar komoditas batu bara, timah dan minyak sawit (CPO). Kenaikan harga minyak akan mendorong harga komoditas lainnya terutama batu bara yang merupakan substitusi dari minyak untuk s ektor manufaktur. Sektor – sektor yang akan diuntungkan oleh kenaikan minyak mentah adalah sektor pertambangan terutama batu bara.
Energy: Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Dimulai April Pemerintah tidak lagi dapat berkelit untuk menunda pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, Tim Kajia n Pembatasan BBM bersubsidi menyatakan pembatasan bisa dilakukan di April. Ketua Tim Kajian Pembatasan BBM Bersubsidi Anggito Abimanyu mengimbau agar pemerintah tetap melaksanakan pembatasan pada April. Alasannya pada bulan tersebut akan terjadi deflasi. "Pemerintah sebaiknya menerima, karena April itu bulan deflasi. Saya rasa sudah cukup matang," ungkap Anggito kala ditemui di Hotel Nikko, Thamrin, Jakarta, Rabu (3/2/2011). (Okezone/AA) Comment: Kami melihat bahwa pembatasan BBM bersubsidi yang direncakan dimulai Ap ril 2011 merupakan langkah yang tepat. Hal ini hendaknya didukung dengan kesiapan yang mantap sehingga tidak meninmbulkan masalah baru dalam teknis penyelenggaraannya. Sekalipun dimulai pada masa deflasi, dampak dari pembatasan BBM bersubsidi tersebut menu rut kami akan mendorong laju inflasi. Untuk menahan laju inflasi akibat pembatasan BBM bersubsidi, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan ekonomi lain seperti kebijakan dibidang perpajakan, import dan pengembangan sektor riil.
IPO: Indovision Siap Lepas Saham 30 Persen PT MNC Sky Vision, pengelola stasiun televisi berbayar Indovision dan Top TV, berencana melepas saham kepada publik sebesar 2 5-30 persen. Pelepasan saham melalui mekanisme penawaran umum perdana atau i nitial public offering (IPO) akan dilakukan tahun ini. Perseroan berencana menunjuk UBS dan Morgan Stanley sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Selama 2010, MNC Sky Vision mampu meningkatkan jumlah pelanggan sebesar 26 persen dari 479.394 menjadi 604.234 pelanggan. Sekitar 516.055 adalah pelanggan Indovision dan sisanya sebanyak 88.179 merupakan pelanggan Top TV. MNC Sky Vision juga mengklaim dapat mempertahankan dominasi pada industri televisi berbayar dengan pangsa pasar hingga 78 persen yang terdiri atas Indovision 67 persen dan Top TV 11 persen. Comment: Prospek dari tv cable atau tv berbayar ini cukup baik dikarenakan tingkat penetrasi yang masih rendah (dibawah 2%) dan peningkatan kemakmuran. Pertumbuhan pendapatan akan besar walaupun mulai banyak pesaing. Yang menjadi pertanyaan adalah pada harga berapa IPo tersebut apakah ditawarkan dengan harga yang relative murah.
Charts in Focus PGAS (Spec Buy)
JSMR (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 3,350 3,475 3,150 3,025
Top Buyers YU RX YP BD
Volume 11,871 4,801 1,268 650
Top Sellers BW NI KZ BK
Volume 3,998 3,636 3,101 2,870
Level R1 R2 S1 S2
Price 3,650 3,775 3,475 3,375
BBTN (Trading Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,470 1,500 1,420 1,380
Top Buyers RX AK CP KZ
Volume 20,000 11,381 5,446 5,100
Top Sellers DP CC DX CD
Price 2,875 2,775 3,100 3,200
Top Buyers CS LG DB HD
Volume 46,671 5,482 5,389 3,950
Volume 10,122 7,766 6,008 5,247
Top Sellers ML AK BK FS
Volume 38,381 34,057 8,355 4,701
LSIP (Trading Buy)
Volume 20,000 7,129 6,040 5,011
Level R1 R2 S1 S2
Price 2,375 2,500 2,200 2,100
BUMI (SoS)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers RO YP NI LG
Top Buyers PK HP BW GR
Volume 3,863 3,579 3,000 2,560
Top Sellers DX BJ YJ KI
Volume 5,947 1,580 1,270 1,251
ITMG (Trading Sell)
Top Sellers BW DR ML AK
Volume 13,736 10,354 8,773 6,473
Level R1 R2 S1 S2
Price 44,850 45,500 43,650 42,800
Top Buyers YP NI DX CC
Volume 721 574 516 459
Top Sellers YU KZ AK PK
Volume 3,221 1,658 712 269
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
M Wafi Banking
Teddy Dwitama
Sally Agustina
Linda Lauwira
Wisnu Karto
Research Support : Yessy Amelia
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in rela tion to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the r eport or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.