Daily N ws
Market Snapshot
Tuesday, 31 January 2012 “Risk comes from not knowing what you're doing.”
• Market Prediction Pada perdagangan Senin (30/1) Indeks Dow Jones ditutup turun 7 poin (-0.05%) ke level 12,653.70 ditengah aksi para investor yang menunggu hasil negosiasi antara pemerintah Yunani dengan kreditor. Minyak light sweet diperdagangkan di level US$99.28 per barel menyusul naiknya jumlah pasokan minyak di AS. IHSG kemarin (30/1) ditutup turun 71 poin (-1.79%) ke level 3,915.16 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp773 miliar dengan saham yang paling banyak di jual a.l. BMRI, SMGR, ASII, TLKM dan INTP. Mata uang Rupiah terdepresiasi 14 poin ke level 8,990 per Dollar AS. Secara teknikal, IHSG terkoreksi dengan candlestick membentuk pola bearish marubozu kendati berhasil ditutup di atas garis supportnya di 3,907. Dari pergerakan indikator, perhatikan MACD yang membentuk deathcross dengan MACD histogram yang bergerak memanjang di area negatif. Pada perdagangan hari ini (31/1), IHSG diperkirakan akan melanjutkan koreksinya dan bergerak dikisaran 3,875-3,948 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. GJTL, BWPT dan ANTM.
~Warren Buffet~
Major Indices JCI LQ-45
Close 3,915.16 686.97
Chg (71.25) (15.65)
Volume 2,856.63 1,132.34
Value 3,574.86 2,876.80
Chg % -1.82% -2.28%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) Value 3,428,123.00 2,386,084.00
JCI LQ-45 Foreign Transaction (in Bn Rp.)
• News & Analysis
Foreign JCI Top 5 Leading Movers
GIAA
: Dapat SIUP, Citilink Jadi Anak Usaha Garuda
GZCO
: Siapkan Belanja Modal Rp350 Miliar
MTLA
: Recurring Income Rp181 Miliar
UNTR
: Penjualan Alat Berat Capai 8.467 Unit
Buy 1.31
Sell 2.07
Close EMTK IJ MAYA IJ SRAJ IJ BNII IJ PNBN IJ
3,700 1,700 455 460 820
Chg % 8.82 18.06 16.67 1.10 1.23
Close 77,100 19,600 6,650 7,950 16,850
Chg % -2.9 -4.39 -2.92 -1.85 -4.53
Net (0.76)
JCI Top 5 Lagging Movers
• Economy & Strategy Economy: Kenaikan Listrik & Pembatasan BBM Dorong Harga Barang
• Chart in Focus GJTL (Trading Buy) BWPT (Spec Buy) ANTM (Trading Sell)
ASII IJ UNVR IJ BMRI IJ BBCA IJ INTP IJ World Indexes
UNTR (Trading Buy) SSIA (SoS) BMTR (Trading Sell)
NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 8,827.92 20,160.41 1,949.88 2,888.29 12,653.72 5,671.09
Chg % 0.40% -1.66% 0.48% -0.96% -0.05% -1.09%
Close 99 1,734 3,126 119 21,305 23,975
Chg % 0.51 0.24 -0.37 3.62 -1.82 -1.74
Commodities
Imbauan untuk seluruh nasabah untuk segera membuka Investor Account. For mulir dapat diunduh di http://www.etrading.co.id/ atau hubungi Call Center kami di (021) 25531000. Nasabah belum memiliki rekening dana hingga akhir Januari 2012 akan dikenaka n penghentian transaksi sementara sampai Bapak/Ibu memiliki rekening dana sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
WTI Crude (US$/barrel) Gold 100 (US$/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (US$/MT) Nickel (US$/MT) Tin (US$/MT) source : Bloomberg
PER 17.40 9.14 21.36 7.17 13.03 10.24
News & Analysis
GIAA: Dapat SIUP, Citilink Jadi Anak Usaha Garuda PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk (GIAA) telah menyelesaikan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) bagi unit usahanya Citilink. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan proses spin off anak usahanya. Demikian disampaikan oleh Direktur Angkutan Udara Djoko Murjatmodjo. "Jadi tinggal mengurus AOC saja. Dengan AOC, maka Citilink akan memiliki nomor register pesawat sendiri, selama ini registernya masih terdaftar Garuda," ungkap Djoko. Menurutnya, ketika AOC didapatkan maka Citilink tinggal mengurus rute penerbangan baru. Dijadwalkan seluruh proses akan selesai di April 2012. Hingga Januari 2012, Citilink telah mengoperasikan 10 unit pesawat Boeing 737-300 dan Airbus A320. Pada 2012 akan dioperasikan 19 pesawat. Garuda sendiri kabarnya akan menyiapkan modal dasar Rp 1,72 triliun untuk Citilink. Modal itu berupa berupa lima unit pesawat B 737 -300 dan setoran tunai sekitar Rp 430 miliar. (detik/btr) Comment: Pertumbuhan penumpang LCC (Low Cost Carrier) di Indonesia lebih cepat daripada FSC (Full Services Carrier), walaupun margin keuntungan lebih rendah namun tingkat occupancy lebih tinggi. Bila Garuda menjadi pemain local satu-satunya di FSC maka di LCC, perseroan harus bersaing dengan maskapai yang lebih lama di segment ini seperti Lion Air ,Air Asia, dll. Namun kami cukup yakin dengan nama besar Garuda Indonesia, perseroan mampu bersaing. Hanya tidak terelakan akan terjadi kanibalisasi dalama arti sebagian penumpang FSC garuda akan beralih ke LCC, namun menurut kami impactnya tidak besar. Berdasarkan konsensus analis, 3 merekomendasikan Buy, 0 Hold dan 1 Sell dengan target price rata-rata Rp680 per lembar.
GIAA
Open 550
Low 540
Close 550
Low 275
Close 280
GZCO: Siapkan Belanja Modal Rp350 Miliar PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) tahun ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp350 miliar. Investor Relation PT Gozco Plantation Tbk Ferryan Syukri mengatakan, dana itu akan digunakan untuk biaya penanaman tanaman baru pada lahan seluas 5.000 hektar, biaya pemeliharaan TBM, biaya angsuran pembangunan pabrik kelapa sawit dan pelabuhan di anak perusahaan PT Golden Blossom Sumatra, serta biaya konstruksi bangunan kantor. "Dana belanja modal berasal dari kas internal," ujar Ferryan (kabarbisnis/sly) Comment: Kami menyambut positif rencana perseroan dalam menanam tanaman baru pada lahan seluas 5.000 hektar. Melalui penanaman dan pemeliharaan yang baik, perseroan akan menuai hasilnya dalam beberapa tahun kedepan. Dengan demikian kelangsungan kehidupan (going concern) perseroan tetap terjaga. Dana belanja modal yang berasal dari internal juga menandakan posisi keuangan perseroan yang cukup kuat. Saat ini GZCO diperdagangkan pada PE 7.48x dengan PE rata-rata industry sebesar 8.97x. Berdasarkan consensus analis bloomberg, 1 merekomendasikan Buy, 2 Hold. Dengan target harga ratarata sebesar Rp. 371.67.
High 560
MTLA: Recurring Income Rp181 Miliar PT Metropolitan Land Tbk, pengembang properti di bawah Grup Metropolitan, membukukan nilai pendapatan berkelanjutan atau recurring income sebesar Rp181 miliar pada tahun lalu. Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo menjelaskan a ngka tersebut merefleksikan kontribusi sehesar 34,5% terhadap total penjualan yang mencapai Rp718 miliar. (Bisnis/bsms)
GZCO
Open 285
High 285
kontribusi sehesar 34,5% terhadap total penjualan yang mencapai Rp718 miliar. (Bisnis/bsms) Comment: Perusahaan menjelaskan dalam paparan publiknya angka tersebut merefleksikan kontribusi sebesar 34,5% terhadap total penjualan yang mencapai Rp718 miliar, dimana pada tahun lalu kontribusi terbesar pendapatan masih berasal dari penjualan unit properti yang mencapai Rp537 miliar atau meningkat 97% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya. Perusahaan juga menjelaskan kontribusi terbesar dari proyek residensial adalah Metland Menteng sebesar 17% dan Metland Cileungsi 13%. Sementara itu, lanjutnya properti komersial kondotel Horison Seminyak Bali memberikan kontribusi sebesar 12%. Peningkatan pendapatan perusahaan tersebut sangat menjanjikan bagi perusahaan dimana “recurring income” tersebut menggambarkan kinerja Perusahaan yang tidak hanya mengandalkan penjualan unti property (One time sales) seperti pada umumnya developer dan dapat dijadakin proyeksi pendapatan berulang unutk beberapa tahun kemudian. Melihat dari kinerja penjualan MTLA berhasil meningkatakan Revenue sebesar 117% dan Income yang juga bertumbuh sangat signifikan sekitar Rp. 150 miliar, maka EPS MTLA dengan sekitar Rp. 20,- dengan P/E 11,4x dimana P/E rata-rata industrinya sekitar 23x.
MTLA
Open 215
High 220
Low 215
Close 220
UNTR: Penjualan Alat Berat Capai 8.467 Unit PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan alat berat sebesar 8.467 unit hingga 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya 5.404 unit. Demikian seperti dikutip dari situs perseroan, Sementara itu, penjualan batu bara perseroan mencapai 4,48 juta ton pada 2011 dibandingkan periode sama sebelumnya sebesar 3,05 juta ton yang berasal dari tambang PMM dan Tuah Turangga Agung (TTA). (inilah/wsn) Comment: Penjualan yang sebesar 8.467 unit ini sesuai dengan perkiraan perseroan yang sebelumnya memperkirakan total penjualan alat berat sepanjang 2011 sebesar 8.400 unit dengan dominasi penjualan alat berat untuk pertambangan. Sementara untuk peningkatan penjualan batubara pada tahun ini disebabkan oleh tambang Tuah Turangga Agung yang sudah dapat beroperasi penuh pada tahun ini. Sebagai informasi, hingga saat ini unit bisnis penjualan alat berat masih menjadi kontributor utama penapatan UNTR. Berdasarkan konsensus analis sebanyak 26 analis merekomendasikan buy, 2 hold, dan 1 sell dengan Target Price rata-rata sebesar Rp 30.540,91.
UNTR
Open 27,850
High 28,100
Low 27,350
Close 27,850
Economy & Strategy
Economy: Kenaikan Listrik & Pembatasan BBM Dorong Harga Barang Pemerintah mulai 1 April 2012 berencana melakukan dua kebijakan sekaligus yakni pembatasan konsumsi BBM subsidi dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 10%. Dampak paling cepat terasa akan diikuti oleh kenaikan harga berbaga i barang. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, jika dua kebijakan itu dibarengi, laju inflasi bisa bertambah 1,5% sampa i 2%. "Perencanaan dan kebijakan pemerintah di sektor energi yang tertuang dalam UU APBN 2012 memang b uruk. Pemerintah seperti tidak tahu prioritas mana yang harus diatasi terlebih dulu," kata Pri kepada detikFinance, Senin (30/1/2012). (Detik/AA) Comment: Kenaikian Tarif Dasar Listrik (TDL) dan pembatasan BBM bersubsidi yang akan diterapkan secara bersamaan menurut kami akan berdampak siginifikan pada laju inflasi. Pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikan TDL yang direncanakan sebesar 10% disatu sisi dapat mengurangi subsidi pada APBN. Namun disisi lain, laju inflasi yang tidak terkendali akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga (BI rate) dan pada gilirannya akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi (sektor riil). Ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global akibat krisis zona Eropa dan Amerika diharapkan pemerintah dan BI melalui kebijakan fiskal dan moneternya dapat memberikan prioritas pada ekonomi terutama sektor riil sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Charts in Focus
GJTL (Trading Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 3,000 3,050 2,850 2,800
Top Buyers CC ZP DB BS
Volume 3,594 2,905 1,258 257
Top Sellers EP CS YU CD
UNTR (Trading Buy)
Volume 2,306 2,006 1,587 635
Level R1 R2 S1 S2
Price 28,250 28,800 27,450 26,950
BWPT (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,270 1,300 1,210 1,180
Top Buyers YU ML IN XL
Volume 9,705 995 251 196
Top Sellers PO DR XA CP
Price 1,900 1,940 1,830 1,790
Top Buyers ZP PK DX YP
Volume 6,427 4,970 829 809
Top Sellers GR MI KC PD
Volume 3,007 386 265 246
Top Sellers CG DB RX DX
Volume 1,944 1,349 602 430
Top Sellers FZ ZP KI DH
Volume 25,638 6,896 5,911 5,514
SSIA (SoS)
Volume 2,837 1,407 879 830
Level R1 R2 S1 S2
Price 950 1,000 840 770
ANTM (Trading Sell)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers KZ CC KI ML
Top Buyers DB YP RX DR
Volume 16,000 12,938 10,000 8,445
BMTR (Trading Sell)
Volume 2,745 2,000 1,500 1,479
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,110 1,140 1,030 1,000
Top Buyers EP AK BF YU
Volume 4,277 2,222 1,500 1,430
Top Sellers ZP PD FS LS
Volume 5,300 1,678 620 478
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
Muhammad Wafi Banking
Sally Agustina Transportation
Linda Lauwira Plantation
Wisnu Karto Technical / Infrastructure Research Support : Irlanda Zatira
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the repor t or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees ma y have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company ment ioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2012.