Daily N ws
Market Snapshot
Monday, 26 March 2012 “Risk comes from not knowing what you're doing.”
• Market Prediction Pada perdagangan Jumat lalu (23/3) Indeks Dow Jones ditutup naik 34.59 poin (+0.27%) ke 13,080.73 meskipun di tengah berita negatif dari Eropa serta buruknya penjualan rumah di AS. Minyak light sweet diperdagangkan pada level US$107 per barel, ditengah rilisnya data manufaktur dan peningkatan pembelian konsumen di AS yang memberikan signal bahwa permintaan minyak di AS akan kian meningkat. IHSG kamis (22/3) ditutup naik 5 poin (+0.13%) ke level 4,041.56 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp 269.76 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, ASII, BBNI, ASRI dan BUMI. Mata uang Rupiah terdepresiasi Ke 9,189 per Dollar AS. Secara teknikal, pada perdagangan Kamis (22/3) IHSG berhasil melanjutkan penguatannya dengan Resistance terdekat saat ini berada di level 4065. Sementara dari pergerakan indikator, Stochastic berpotensi membentuk golden cross dengan RSI yang bergerak uptrend. Pada perdagangan Senin (26/3), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 4004-4065 . Sementara itu, sahamsaham yang dapat diperhatikan a.l. HEXA, BSDE, dan AALI.
• News & Analysis AKRA : Jual Sorini, AKR Corporindo Raup Laba Rp611,6 M BORN : Anak Usaha Borneo Mendapat Pinjaman $350 Juta BWPT : BW Plantation Akuisisi Prima Cipta Selaras INTA
: Intraco-CNHTC Investasi US$ 100 Juta
IMAS
: Laba Indomobil Tumbuh 73,9%
• Economy & Strategy Economy: Demi Pertumbuhan, Alokasi Belanja Modal 2013 Naik
• Chart in Focus HEXA (Spec Buy) AALI (Trading Buy) AISA (SoS)
Investment Idea: Indika Energy (INDY)
BSDE (BoW) MNCN (Spec Buy) KRAS (Trading Buy)
~Warren Buffet~
News & Analysis
AKRA: Jual Sorini, AKR Corporindo Raup Laba Rp611,6 M
AKRA
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan kenaikan laba neto inti yang dapat diatribusikan kepada perusahaan sebesar 96,7 persen menjadi Rp611,6 miliar pada tahun 2011 dibandingkan dengan Rp310,9 miliar pada 2010. Perusahaan melaporkan pertumbuhan yang tinggi untuk pendapatan konsolidasian sebesar Rp18,806 triliun selama tahun 2011, lebih tinggi 82,2 persen daripada pendapatan sejumlah Rp10,321 triliun selama tahun 2010.(okezone/wsn) Comment: Pendapatan perseroan yang sebesar Rp 18,806 triliun ini masih in line dengan proyeksi kami yang memperkirakan pendapatan AKRA untuk tahun 2011 ini sebesar Rp 18,225 triliun atau hanya 3,2 % diatas proyeksi kami. Namun, untuk pencapaian laba bersih AKRA tahun ini berada 15,6% di atas proyeksi kami. Kami memperkirakan pendapatan dan laba bersih AKRA untuk tahun 2012 sebesar Rp 21,194 triliun dan Rp 678 miliar masing-masing meningkat sebesar 12,7% dan 10,8% dibandingkan tahun 2011. Berdasarkan consensus Bloomberg, merekomendasikan 10 buy, 4 hold, dengan target price sebesar Rp 3.837,-
Open 3,975
BORN: Anak Usaha Borneo Mendapat Pinjaman $350 Juta
BWPT: BW Plantation Akuisisi Prima Cipta Selaras
Open 830
PT BW Plantation Tbk (BWPT) telah mengakuisisi mayoritas saham PT Prima Cipta Selaras (PCS) pekan lalu. Perseroan menargetkan lahan perusahaan perkebunan yang baru diakuisisinya di Kalimantan Timur tersebut mulai beroperasi tahun depan. Sekretaris Perusahaan BWPT Kelik Irwantono mengatakan, perseroan pada 21 Maret 2012 telah melakukan penandatanganan jual beli saham PT PCS. BWPT dalam aksi korporasi tersebut mengakuisisi 962.805 lembar saham atau sebesar 99,99% senilai Rp175 miliar. “Sumber dana untuk akuisisi tersebut berasal dari kas internal perusahaan,” kata dia (sindo/sly) Comment: BWPT gencar melakukan perluasan lahan melalui akuisisi lahan-lahan baru. Melalui penambahan lahan baru yang didukung peningkatan produksi CPO maka akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan. Ditunjang dengan kenaikan harga minyak yang terus meningkat, maka sebagai energy alternative, permintaan CPO juga akan meningkat, dimana saat ini CPO memiliki harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan minyak. Hal ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak dalam industry ini. Peningkatan permintaan akan mendorong kenaikan harga CPO. Kenaikan harga yang ditunjang dengan peningkatan hasil produksi akan mendorong pendapatan perseroan. Berdasarkan consensus Bloomberg, merekomendasikan 12 buy, 3 hold, dengan target price sebesar Rp 1.623,-
Low 3,900
Close 3,925
BORN
PT. Asmin Koalindo Tuhup (AKT), anak perusahaan Borneo Lumbung Energy & Metal (BORN) mendapat fasilitas pembiayaan sebesar $350 juta dari First Gulf Bank (FGB) yang berasal dari emirat arab). Fasilitas pembiayaan ini akan dipakai untuk modal kerja terkait export batubara. AKT belum lama ini menandatangani MOU dengan PT. Krakatau Steel dimana AKT akan menyuplai cooking coal sebanyak 900 ribu ton pertahun. (investordaily/btr) Comment: Fasilitas pembiayaan ini juga dipakai dalam rangka meningkatkan produksi BORN secara keseluruhan menjadi 5 juta ton dari tahun lalu yang ‘hanya’ 3.23 juta ton. Kami menilai target produksi perseroan masih reasonable. Pada saat ini PER perseroan 8.4 X bila target produksi tercapai PER perseroan bisa mencapai 6 X, kami melihat valuasi saham secara PER masih menarik, apalagi PER rata-rata industry untuk ekspektasi tahun 2012 sebesar 10 X.
High 3,975
High 840
Low 830
Close 840
BWPT
Open 1,690
High 1,690
Low 1,600
Close 1,610
yang ditunjang dengan peningkatan hasil produksi akan mendorong pendapatan perseroan. Berdasarkan consensus Bloomberg, merekomendasikan 12 buy, 3 hold, dengan target price sebesar Rp 1.623,-
INTA: Intraco-CNHTC Investasi US$ 100 Juta PT Intraco Penta Tbk (INTA) bersama China National Heavy Truc k Company (CNHTC) akan membangun pabrik perakitan truk merek Sinotruk di Indonesia. Nilai investasinya sekitar US$ 100 juta. Intraco dan CNHTC telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Beijing, Tiongkok, Jumat (23/3). MoU tersebut ditandatangani saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke Tiongkok. (Investor/AA) Comment: Kerjasama INTA dan CNHTC untuk membangun pabrik perakitan (assembling) truk merek Sinotruk menurut kami merupakan hal yang positif. Kerjasama dengan nilai investasi mencapai USD 100 juta tersebut dilakukan INTA melalui anak usahnaya PT Intraco Penta Wahana (IPW) dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama CNHTC. Pabrik tersebut akan merakit truk berat untuk menjawab permintaan pasar Indonesia dan ASEAN. Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat selesai tepat waktu sehingga akan secara signifikan meningkatkan kinerja keuangan INTA kedepannya. Sebagai informasi, sampai dengan September 2011 INTA berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 78 miliar. Sedangkan selama tahun 2010, INTA berhasil membukukan pendapatan Rp 1,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 83 miliar.
INTA
Open 920
IMAS: Laba Indomobil Tumbuh 73,9% PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) membukukan laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp812,97 miliar pada tahun 2011. Tumbuh 73,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp446,8 miliar. Demi kian dikutip dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Jakarta kamis pekan lalu. Naiknya laba perseroan terutama lantaran penghasilan bersih perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp15,8 triliun ibandingkan periode sebelumnya Rp10,9 triliun. Laba kotor perseroan juga tercatat naik Rp1,99 triliun dari sebelumnya Rp1,4 triliun. Laba usaha juga tumbuh jadi Rp1,03 triliun, dari sebelumnya Rp488,57 miliar. Di sisi lain, jumlah aset perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp12,9 triliun pada tahun 2 011 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,98 triliun. (okezone/gm) Comment: IMAS bertumbuh melampaui perkiraan di tahun 2011 dengan kenaikan laba bersih IMAS bertumbuh 91,11% pada tahun 2011 yaitu senilai Rp 970,89 miliar dari posisi 2010 yang sebesar Rp 508,02 miliar dan pendapatan sepanjang tahun 2011 yang mencapai Rp 15,77 triliun. Jumlah itu tumbuh 44,29% dari pendapatan 2010 senilai Rp 10,93 triliun. Kami melihat prospek yang baik kedepannya dikarenan pertumbuhan ini mendorong anggaran belanja modal (capex) untuk tahun 2012 yang dianggarkan sebesar Rp800 miliar. Penggunaan ini akan digunakan untuk pembukaan 20 showroom. Mayoritas kebutuhan capex untuk tahun 2012 akan ditutupi dengan kas internal perushaan. Perlu diketahui sejalan dengan pertumbuhan laba yang signifikan IMAS akan membagikan sejumlah deviden tahun ini. Konsensus analis Bloomberg merekomendasikan Buy:7, Hold:0, dan Sell:1 dengan target harga Rp16.108,-.
High 930
Low 910
Close 920
Low 14,500
Close 15,150
IMAS
Open 14,550
High 15,250
Economy & Strategy Economy: Demi Pertumbuhan, Alokasi Belanja Modal 2013 Naik Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2012 belum selesai. Kendati demikian,
pemerintah sudah mulai menghitung target asumsi makro 2013 mendatang. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas Armida S. Alisjahbana mengatakan, dana tambahan untuk pembangunan infrastruktur akan diperbesar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada tahun depan. Dalam rencana ker ja pemerintah 2013 disebutkan dana belanja modal itu sebesar Rp 180,2 triliun atau naik sebesar Rp 32,2 triliun dibandingkan dalam APBN 2012. (kontan/an) Comment: Kami melihat pertumbuhan pembangunan infrastruktur merupakan hal yang cukup penting dalam agenda pembangunan perekonomian di Indonesia. Peningkatan dana ini berarti merupakan hal yang positif, sebab yang menjadi kendala selama ini oleh investor asing yang ingin menanam kan modal nya di Indonesia adalah buruk nya infrastruktur yang ada. Meskipun cost labor di Indonesia adalah cukup rendah, biaya transportasi dan operating expense cukup besar di sini bila di bandingkan di negara saingan seperti China dan India, dan lagi hal ini di akibatkan buruk nya infrastruktur. mengenai pertumbuhan ekonomi sampai 7%, kami melihat akan sulit di capai, karena inflasi yang diperkirakan tinggi, akan meningkatkan interest rate dan menghambat kredit dan akhirnya konsumsi. Sedangkan dampak perkembangan infrastruktur akan terasa setelah nya, dalam artian ada nya time lag dari saat perencanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, kenaikan GDP karena government spending akan di offset oleh p enurunan konsumsi, sebelum akhirnya dampak multiplier effect pembangunan akan menaikkan GDP.
Investment Idea:
Indika Energy (INDY) Why we like this company ? •
Bisnis inti perseroan dalam bidang energy, jasa energy dan infrastruktur energy. Dimana kebutuhan akan energy akan selalu meningkat. Produksi batubara perseroan melalui anak perusahannya kideco meningkat dengan rata-rata majemuk (CAGR) 12.24% pertahun
•
Kinerja Perseroan dimana dalam 5 tahun terakhir (sampai 2010), pendapatan, laba operasi dan laba bersih perseroan meningkat rata-rata secara majemuk masing-masing 46.7%; 41.9% dan 47.78%.
•
Kinerja pendapatan dan laba operasi perseroan pada 9M11 meningkat masing-masing 24 .26% dan 46.65% sementara net profit relatif flat dikarenakan adanya peningkatan biaya pinjaman
•
Pada kuartal pertama tahun ini perseroan akan membukukan keuntungan dari penjualan 32,7 juta (32,5%) saham PTRO sebesar 738 milyar. Sehingga diprediksi pada 1Q12 perseroan akan mendapatkan laba bersih 1 trilliun atau meningkat 277% dibanding 1Q11. Dengan asumsi laba bersih perseroan pada tahun 2012 dapat mencapai 2 tril liun (estimasi konsesus analis 1,8 trilliun belum memasukan laba dari divestasi petrosea) maka diprediksi laba persaham menjadi 383. Dengan harga saat ini 2600 maka PER perseroan menjadi 6.78 X sementara rata -rata industry hanya 10,5 X, dengan memakai PER industry harga perseroan seharusnya 4.000/saham
•
Perseroan rajin membayar dividend dimana untuk tahun buku 2008,2009 dan 2010 rasio pembayaran dividen perseroan masing masing mencapai 40%; 50% dan 50%.
•
Pada harga saat ini selain dari PER yang masih murah juga harga saat ini dibawah harga IPO pada tahun 2008 yakni sebesar Rp. 2950.
Charts in Focus
BSDE (BoW)
HEXA (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 11,500 11,900 10,700 10,200
Top Buyers KK PD DR YP
Volume 3 2 0 1
Top Sellers YU AK YP ZP
Volume 2 1 1 1
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,260 1,300 1,200 1,160
AALI (Trading Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 22,000 22,500 21,100 20,600
Top Buyers YU EP IH BW
Volume 1,508 142 115 64
Top Sellers RX YP YJ AG
Price 560 600 490 470
Top Buyers RX CD KK AO
Volume 8,000 3,557 2,757 1,655
Volume 25,530 21,989 6,500 3,534
Top Sellers CS CC ML SH
Volume 23,618 17,303 5,325 4,970
MNCN (Spec Buy)
Volume 1,345 199 69 50
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,980 2,025 1,850 1,790
AISA (SoS)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers YU DX YO EP
Top Buyers AK KZ HD YU
Volume 14,086 11,258 5,892 3,996
Top Sellers AI EP ZP CG
Volume 23,697 13,609 3,199 2,297
KRAS (Trading Buy)
Top Sellers KI FZ AZ DR
Volume 3,140 2,775 2,646 2,620
Level R1 R2 S1 S2
Price 920 950 840 800
Top Buyers ZP NI YP BJ
Volume 3,792 2,073 1,533 1,500
Top Sellers CC XL IN CP
Volume 2,327 2,001 2,000 1,168
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
Muhammad Wafi Banking
Anthony Alexander
Sally Agustina Transportation
Grady Wijaya
Wisnu Karto Technical / Infrastructure Research Support : Fitri Purnamasari
Eva Puspawati
Utfi Humaya
Irlanda Zettira
Hafni Lulu
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims , proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in r eliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their office rs and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2012.