Daily N ws
Market Snapshot
Thursday, 21 April 2011 “Risk comes from not knowing what you're doing.” ~Warren Buffet~
• Market Prediction Pada perdagangan Rabu (20/4) Indeks Dow Jones ditutup naik 186 point (+1.52%) ke level 12,453.54 menyusul keluarnya data penjualan rumah yang melebihi estimasi semula serta naiknya saham – saham produsen komoditas. Minyak light sweet Nymex menyusul melemahnya mata uang US Dollar meningkatkan permintaan akan komoditas, terutama minyak. IHSG kemarin (20/4) ditutup menguat 62 point (+1.66%) ke level 3,794.76, level tertinggi IHSG selama satu tahun terakhir. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp442 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, TLKM, BBRI, INDF dan INTP. Secara teknikal, IHSG telah menembus level support kuatnya di 3,782 dengan bentuk full candle yang diikuti dengan naiknya volume yang menunjukkan bahwa pasar setuju dengan pergerakan hari ini. Berdasarkan indikator, stochastic masih menunjukkan pergerakan menuju area over buy, sementara RSI meskipun berada di garis over buy masih belum melakukan deathcross. Pada perdagangan hari ini (21/4) diperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 3,752 – 3,824 dengan saham yang dapat diperhatikan a.l. INTP, BBRI dan ASII.
• News & Analysis
Major Indices JCI LQ-45
Close 3,794.76 682.20
Chg 62.11 13.57
Volume 5,208.52 3,023.20
Value 5,331.48 4,414.80
Chg % 1.64% 1.99%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) JCI LQ-45
Value 3,223,337.00 2,256,573.00
Foreign Transaction (in Mn Rp.) Foreign JCI Top 5 Leading Movers
Buy 1.79
Sell 1.41
Close BMRI IJ BBRI IJ ASII IJ TLKM IJ BBCA IJ
7,100 6,600 55,150 7,800 7,550
Net 0.39
Chg % 5.97 5.60 2.80 1.96 1.34
JCI Top 5 Lagging Movers
BBRI BMRI
: Laba Bersih BRI Ditaksir Rp4 Triliun : Kredit Infrastruktur BMRI Capai Rp42 Triliun
PTPP
: Kantongi kontrak EPC di Sumatra Selatan
Close BUMI IJ BNII IJ KLBF IJ BJBR IJ ICBP IJ
3,300 610 3,625 1,330 5,350
Chg % -1.49 -1.61 -1.36 -2.92 -0.93
ADRO : Siap Akuisisi Tambang Baru World Indexes
• Economic & Strategy Economic: BKPM: Realisasi Investasi Meningkat 27,3%
• Chart in Focus
INTP (SoS) BDMN (BoW) ASII (Trading Buy)
ISAT (SoS) BBRI (Spec Buy) UNVR (Trading Sell)
NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 9,606.82 23,896.10 2,169.91 3,165.80 12,453.54 6,022.26
Chg % 1.76% 1.60% 2.23% 1.29% 1.52% 2.13%
Close 112 1,502 3,293 123 26,400 32,650
Chg % 0.11 -0.02 -0.15 -0.32 4.35 0.77
Commodities WTI Crude ($/barrel) Gold 100 (USD/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (USD/MT) Nickel (USD/MT) Tin (USD/MT) source : Bloomberg
PER 17.39 12.84 13.23 11.20 14.25 14.73
News & Analysis
BBRI: Laba Bersih BRI Ditaksir Rp4 Triliun
profit) terbesar masih dari kredit," jelasnya.(okezone/wsn) Comment: Apabila prediksi laba bersih sebesar Rp 4 triliun pada kuartal I-2011 tersebut benar, maka hal ini merupakan suatu prestasi dari manajamen perseroan yang patut diapresiasi. Laba sebesar Rp 4 triliun tersebut di atas ekspektasi para analis yang memperkirakan laba bersih BBRI pada kuartal ini sebesar Rp 3,161 triliun. Sebagai informasi, Pada Kuartal I-2010 tercatat perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,15 triliun. Sehingga jika angka Rp 4 triliun tersebut dapat tercapai pada kuartal ini, maka laba bersih BBRI tercatat meningkat sebesar 86,04% dibanding periode yang sama dibanding tahun lalu. Berdasarkan consensus para analis sebanyak 25 analis merekomendasikan buy, 4 analis merkomendasikan hold, dan 1 analis merekomendasikan sell dengan Target price di Rp 6828,50.
BBRI
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sofyan Basir menargetkan net profit sebesar Rp4 triliun pada kuartal I-2011. "Mudahmudahan bisa, sekitar itu (Rp4 triliun)," ungkap Sofyan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (20/4/2011). Dia menlanjutkan angka tersebut bukanlah angka pasti, namun hanya perkiraan dari dia. "Nanti kalau Rp4 triliun, saya besok ditegur Bapepam," tambahnya.Selain itu dia mengungkapkan net profit tersebut kebanyakan masih berasal dari kredit dan bukan fee based income. "(Net
Open 6,300
High 6,600
Low 6,300
Close 6,600
BMRI
BMRI: Kredit Infrastruktur BMRI Capai Rp42 Triliun PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan komitmennya dalam pembangunan infrastruktur. Hingga saat ini, kredit untuk infrastruktur di BMRI telah melebihi Rp42 triliun. "Sampai saat ini kita yang sudah komitmen untuk bermacam-macam, infrastruktur lebih Rp42 triliun," ungkap Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi, saat ditemui di sela acara Inacraft 2011, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2011). (Okezone/AA) Comment: Kami melihat bahwa penyaluran kredit BMRI untuk infrastruktur yang hingga saat ini mencapai Rp42 triliun merupakan hal yang positif. Pembangunan infrastruktur diharapkan secara signifikan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagi BMRI, jika kredit infrastruktur ini didukung dengan penyaluran kredit di sektor lain akan meningkatkan kinerja keuangannya melalui pendapatan bunga. Namun demikian diharapkan BMRI tetap memperhatikan penerapan manajemen risiko sehingga kualitas kredit yang tercermin dalam rasio NPL dapat terkendali. Berdasarkan consensus analis 24 merekomendasikan Buy, 3 Hold dan 0 Sell dengan target harga rata – rata Rp7,822.
Open 6,750
High 7,100
Low 6,750
Close 7,100
PTPP
PTPP: Kantongi kontrak EPC di Sumatra Selatan PT PP Tbk (PTPP) semakin mantap untuk terjun ke proyek Engineering Procurement Construction (EPC). Apalagi, perusahaan konstruksi pelat merah tersebut telah memenangkan tender dan menandatangani kontrak proyek Sewa Beli (Build Own Operate AndTransfer/BOT) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Talang Duku di kabupaten Musi, Sumatera Selatan. Proyek yang di dapat PTPP pada 24 Maret lalu masuk dalam wilayah kerja PT PLN Pembangkit Bagian Selatan. Dalam proyek ini, PTPP telah menunjuk perusahaan joint ventur e yaitu PT Muba Daya Pratama. Muba Daya Pratama ini adalah konsorsium antara PTPP bersama dengan PT Bangun Energy Resources (BER), PT Navigat Energy, SCN-Lavalin, dan General Electric yang memasok turbin pembangkit. Proyek PLTG ini diperkirakan bernilai US$ 59 juta dengan tarif Rp 470 per Kwh. Targetnya, proyek ini akan selesai selama enam bulan dan pembangunannya sudah dimulai di April ini . (kontan/bsms)
Open 690
High 690
Low 660
Close 690
juta dengan tarif Rp 470 per Kwh. Targetnya, proyek ini akan selesai selama enam bulan dan pembangunannya sudah dimulai di April ini. (kontan/bsms) Comment: Dengan target kontrak baru (diluar Joint Operation) yang ditetapkan sebesar Rp. 15,6 triliun dan Pendapatan sebesar Rp. 8,5 triliun, maka berita tersebut akan memberikan reaksi yang positif terhadap investor, ditambah lagi dengan barunya diadakan Infrastructure Conference yang menjadi katalis terbesar dalam rencana pembangunan sector infrastructure di Indonesia. Rencana pemerintah untuk anggaran pembangunan di sector infrsatruktur sebesar Rp 1.230 triliun juga memberikan keyakinan bagi perusahaan konstruksi seperti PTPP dalam mencapai target kontrak barunya (1,3% dari total proyek yang dianggarkan oleh pemerintah). Dengan bentuk BOT (Built Operating Transfer) PTPP juga memperoleh keuntungan akan “recurring Income” dari penjualan listrik sebesar Rp. 470/Kwh, sesuai dengan porsi saham sebagi pembagi dari total pendapatan proyek di PLTG ini. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham PTPP ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 1 Hold: 1 Sell: 0 dan TP: 810
ADRO
ADRO: Siap Akuisisi Tambang Baru Ekspansi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kian gencar. Guna menambah cadangan batubara, perusahaan tambang ini memasti kan akan mengakuisisi dua hingga tiga tambang batubara tahun ini. ADRO tengah mengincar tambang di kawasan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan serta Sumatra Selatan. "Kami sedang penjajakan dengan tiga hingga empat perusahaan," beber Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, Selasa (20/4). (kontan/wf)
Open 2,225
High 2,275
Low 2,225
Close 2,250
Comment: Rencana ADRO untuk meningkatkan produksi ini merupakan hal yang positif, terlebih rencana akuisisi ini diikuti oleh rencana refinancing utang ADRO yang akan jatuh tempo. Dengan refinancing utang maka ADRO akan memiliki sejumlah dana yang sebelumnya dialokasikan untuk pelunasan utang tersebut. Dan dengan akuisisi ini tentu saja akan meningkatkan kapasitas produksi batubara perusahaan sekaligus pendapatan perusahaan. Hal ini akan semakin baik dengan semakin meningkatnya harga batubara dunia. P/E ADRO saat ini berada di level 30.25x dengan rata - rata industri sebesar 32.38x. Berdasarkan konsensus analis, 21 merekomendasikan Buy, 5 Hold dan 2 Sell dengan target harga rata - rata Rp2,767 per lembar.
Economic & Strategy
Economic: BKPM: Realisasi Investasi Meningkat 27,3% Realisasi investasi kuartal I/2011 mencapai Rp53,6 triliun atau meningkat 27,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp42,1 triliun. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Azhar Lubis mengatakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp14,1 trilun atau meningkat 110,4% dibandingkan dengan kuartal I 2010. Peningkatan signifikan juga terjadi pada penanaman modal asing (PMA) yaitu sebesar Rp39,5 triliun atau 11,6%. (bisnis/sly) Comment: rencana pemerintah untuk meningkatkan efisiensi kinerja 142 BUMN ini patut diberi apresiasi mengingat ketahan pangan dan harga kebutuhan primer merupakan kebutuhan dasar dan katalis dalam pembentukan nilai inflasi. Namun yang perlu diperhatikan adalah koordinasi antar masing – masing BUMN agar dapat bersinergi dengan baik. BUMN sudah ada sejak dulu, namun fakta mengatakan bahwa ketahan pangan tak pernah terbentuk dan masyarakat kecil selalu dikorbankan. Import bahan pangan masih terus berlangsung dengan alasan bahwa produksi pangan domestik tidak mencukupi kebutuhan konsumsi domestik itu sendiri. Kalau sudah seperti itu, apakah sebenarnya fungsi dari BUMN? Hal ini adalah salah satu pekerjaan rumah pemerintah dalam mengoptimalisasikan kinerja BUMN sehi ngga tingkat inflasi dapat ditekan dan industri dalam negeri dapat bersaing dengan industry luar negeri sehi ngga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kondusif dan merata.
Charts in Focus ISAT (SoS)
INTP (SoS)
Level R1 R2 S1 S2
Price 17,800 17,900 17,400 17,200
Top Buyers AK CS DB ZP
Volume 2,904 1,560 1,318 629
Top Sellers CC DH YU DX
Volume 1,643 621 533 369
Level R1 R2 S1 S2
Price 5,500 5,600 5,350 5,250
BDMN (BoW)
Level R1 R2 S1 S2
Price 6,400 6,550 6,150 6,050
Top Buyers ZP DR CD SS
Volume 3,208 2,766 1,144 1,093
Price 55,500 55,900 54,800 54,250
Top Buyers ZP CS RX IF
Volume 2,790 796 516 446
Volume 10,312 1,951 855 556
Top Sellers DR NI DB DX
Volume 4,972 3,024 1,856 1,461
BBRI (Spec Buy)
Top Sellers AK CS RX YU
Volume 7,175 6,285 5,930 640
Level R1 R2 S1 S2
Price 6,650 6,800 6,500 6,300
ASII (Trading Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers CS YU KI ZP
Top Sellers BK LG YP BJ
Top Buyers DB DR AK CG
Volume 21,219 11,880 11,839 8,000
Top Sellers OD PD NI CS
Volume 9,362 8,406 8,267 6,721
UNVR (Trading Sell)
Volume 3,313 812 164 117
Level R1 R2 S1 S2
Price 15,400 15,500 15,100 14,900
Top Buyers CS AK BJ DX
Volume 947 778 350 324
Top Sellers ZP HP LG DR
Volume 847 800 658 399
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
M Wafi Banking
Teddy Dwitama
Sally Agustina
Linda Lauwira
Wisnu Karto
Research Support : Yessy Amelia
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in rela tion to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the r eport or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.