Daily N ws
Market Snapshot
Tuesday, 10 May 2011 “Risk comes from not knowing what you're doing.” ~Warren Buffet~
• Market Prediction Pada perdagangan hari Senin (9/5) Indeks Dow Jones ditutup naik 45 point (+0.36%) ke level 12,684.68 menyusul kembali naiknya harga – harga sejumlah komoditas dunia. Minyak light sweet diperdagangkan di harga $102 per barel di Nymex menyusul aksi profit taking para investor yang menjual kontrak minyaknya. Rupiah kemarin (9/5) menguat 35 point ke level Rp8,553 per US Dollar sementara IHSG ditutup turun 13 (-0.34%) ke level 3,785.45. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 135.6 miliar dengan saham yang paling banyak di jual adalah BBRI, BUMI, BMRI, BDMN dan PTBA. Secara teknikal pelemahan IHSG berhasil tertahan oleh garis support MA20. Dilihat dari pergerakan indikator, terlihat indikator stochastic dan RSI masih bergerak downtrend sementara MACD bergerak downtrend dengan histogram yang semakin bergerak memanjang di area negatif. Pada perdagangan hari ini (10/5), IHSG diperkirakan berpotensi untuk kembali menguji garis support MA20 dengan pergerakan dikisaran 3,744 – 3,818. Sementara itu, saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. BISI, PTBA dan AALI .
• News & Analysis ADHI : Raih Kontrak USD131,9 Juta BRAU : Raih 2 Kontrak Penjualan dari China PANS : Bagi Dividen Rp80 per Saham UNTR : Menanti relokasi produksi Komatsu
Infrastructure: Asean Infrastructure Fund Beroperasi 2012 Industry: "Lebih Baik Premium Dinaikkan Jadi Rp5 Ribu/Liter"
• Chart in Focus BISI (Spec Buy) BRPT (SoS)
JCI LQ-45
Close 3,785.45 674.39
Chg (13.10) (3.22)
Volume 4,206.05 2,218.92
Value 3,246.77 2,569.82
Chg % -0.35% -0.48%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) JCI LQ-45
Value 3,215,303.00 2,230,512.00
Foreign Transaction (in Mn Rp.) Foreign JCI Top 5 Leading Movers
Buy 1.16
Sell 1.25
Close ADRO IJ CPIN IJ AALI IJ BSDE IJ ENRG IJ
2,325 1,910 23,750 910 172
Net (0.09)
Chg % 1.09 2.14 1.50 3.41 7.50
JCI Top 5 Lagging Movers Close BBRI IJ BBCA IJ BMRI IJ BDMN IJ INTP IJ
6,100 7,200 6,900 6,000 16,700
Chg % -1.61 -1.37 -1.43 -2.44 -1.76
World Indexes
• Economic & Strategy
PTBA (BoW)
Major Indices
NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 9,821.12 23,336.00 2,139.17 3,136.94 12,684.68 5,942.69
Chg % 0.27% 0.76% -0.39% 1.21% 0.36% -0.57%
Close 102 1,510 3,350 121 24,600 29,795
Chg % -0.89 -0.24 -0.18 -1.59 0.92 0.49
Commodities
TLKM (BoW) AALI (Trading Buy) HEXA (SoS)
WTI Crude ($/barrel) Gold 100 (USD/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (USD/MT) Nickel (USD/MT) Tin (USD/MT) source : Bloomberg
PER 17.17 12.30 13.05 10.56 13.95 14.13
News & Analysis
ADHI: Raih Kontrak USD131,9 Juta PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) pada awal kuartal II 2011 ini meraih kontrak pengerjaan proyek baru senilai total US$131,9 juta. Proyek Pembangunan Central Processing Plant (CPP) Area Gundih yang tergabung ke dalam Proyek Pengembangan Gas Jawa Bagian Timur (PPGJ) tersebut, merupakan bagian dari proyek engineering procurement constr uctions (EPC) bidang Oil & Gas. Demikan hal tersebut disampaikan Corporate Secretary ADHI Kurnadi Gularso dalam keterangan tertulis perseroan. (Media/bsms) Comment: Target perolehan kontrak baru yang diproyeksikan oleh ADHI di tahun 2010 adalah sebesar Rp. 9,127 triliun diluar proyek JO (Joint Operation) (menurut data yang dikutip dari Presentasi yang dilakuakan oleh ADHI, 3 Mar 2011) dengan total keseluruhan kontrak sebesar Rp. 19,1 triliun. Sebelumnya ADHI juga memperoleh kontrak yaitu proyek engineering procurement and construction (EPC) pembangkit listrik senilai Rp 3,2 triliun di Kalimantan Timur. Dari kedua proyek tersebut ADHI telah memperoleh nilai proyek baru sebesar Rp. 4,4 triliun (US$ 131,9 juta equivalent Rp. 1,2 trilliun dengan kurs USD/IDR 8.500) atau setara dengan 48% dari total yang ditargetkan. Pada penjelasan pers-nya tgl 15/03/2010, Corp. Sect. ADHI menyatakan optimis dapat memperoleh kontrak baru sebesar Rp. 11,5 triliun dengan Target Rp. 12,5 triliun berikut JO. Diharapakan apabila ADHI dapat mencapai target kontrak yang baru dengan asumsi 45-50% dari kesuluruhan total contract dapat menghasilkan pendapatan tahun 2011 in antara Rp. 8,6 – 9,6 triliun, yang dimana ini sesuai dengan target Persero. Menurut survey yang diperoleh Bloomberg untuk saham ADHI ini adalah sebagai berikut; Buy: 5 Hold: 1 Sell:0 dengan TP: 1050
Open 810
High 820
Low 800
Close 820
BRAU
BRAU: Raih 2 Kontrak Penjualan dari China PT Berau Coal Energy Tbk mengaku telah menandatangani dua kontrak perjanjian kerja sama dengan dua perusahaan Cina. Kontrak pertama yang ditandatangani adalah penjualan batubara sebanyak 1,5 juta ton per tahun dengan Huaneng Power. Kontrak ini berjangka waktu 5 tahun. Kontrak kedua adalah pengadaan batubara dengan volume yang sama untuk Zhusui berjangka waktu 3 tahun. Seluruh kontrak akan mulai berlaku pada tahun ini. (Vivanews/sly) Comment: Ditunjang oleh meningkatnya permintaan batubara China yang cukup tinggi dan dengan diperkirakannya harga batubara pada akhir tahun akan menguat berada pada level US$140 per ton, maka diharapkan dengan diraihnya kontrak ini akan meningkatkan penjualan BRAU. Kisaran harga batubara saat ini sekitar US$120 per ton. Sebagai informasi, pada kuartal I-2011, BRAU mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24,76% menjadi US$29,58 juta pada apabila dibandingkan dengan perolehan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu US$23,71 juta. Saat ini BRAU diperdagangkan dengan PER 23.91x dibawah rata PER industry sebesar 29.58x.
ADHI
Open 550
High 550
Low 540
Close 550
PANS
PANS: Bagi Dividen Rp80 per Saham PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) membagikan dividen sebesar Rp80 per saham, atau total sebesar Rp57,6 miliar."Kali ini kita membagikan dividen tunai sebesar Rp80 per lembar saham, di mana jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan dividen yang dibagikan perseroan tahun lalu yaitu sebesar Rp50 per lembar saham," ungkap Presiden Direktur Handrata Sadeli usai acara RUPST di Graha Niaga, Jakarta, Senin (9/5/2011). .(okezone/wsn) Comment: Dengan pembagian dividen sebesar Rp 57,6 miliar maka Dividen Payout Ratio (DPR) perseroan sebesar 24,05% dibandingkan dengan laba tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 239,5 miliar. Dengan pembagian dividen saham sebesar Rp 80 per saham maka dividend yield perseroan berdasarkan harga penutupan kemarin adalah sebesar 6,30% diatas rata-rata industri yang sebesar 1,16%. Sementara itu PER perseroan saat ini diperdagangakn sebesar 3,82.X dibawah rata-rata industry yang saat ini sebesar 11,47X.
Open 1,200
High 1,270
Low 1,200
Close 1,270
2010 yang tercatat sebesar Rp 239,5 miliar. Dengan pembagian dividen saham sebesar Rp 80 per saham maka dividend yield perseroan berdasarkan harga penutupan kemarin adalah sebesar 6,30% diatas rata-rata industri yang sebesar 1,16%. Sementara itu PER perseroan saat ini diperdagangakn sebesar 3,82.X dibawah rata-rata industry yang saat ini sebesar 11,47X.
UNTR
UNTR: Menanti relokasi produksi Komatsu Distributor alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) bakal kedatangan tamu besar. Djoko Pranoto, Presiden Direktur UNTR mengungkapkan, produsen alat berat asal Jepang Komatsu tengah mempertimbangkan relokasi seluruh produksinya di Jepang ke Indonesia. Selain bertujuan mengatasi gangguan distribusi akibat bencana tsunami dan gempa di Jepang, alasan lain Komatsu mer encanakan relokasi adalah potensi pasar alat berat di Asia Tenggara. (kontan/TD) Comment: Dengan dialokasikan nya pabrik komatsu ke Indonesia tentu nya akan memberikan dampak positif untuk UNTR. Isu mengenai terhambat nya pasokan alat berat dari Jepang dapat ditanggulangi dengan rencana ini. Sebanyak 4 dari 7 pabrik Komatsu di Jepang, dikabarkan rusak akibat gempa dan tsunami. Selain lancar nya distribusi alat berat, dengan dibangun nya pabrik di Indonesia juga akan mengurangi biaya pengiriman alat berat dari Jepang ke Indonesia. Berdasarkan data consensus di Bloomberg, UNTR mempunyai Target price di Rp24,850
Open 24,000
High 24,000
Low 23,300
Close 23,400
Economic & Strategy
Infrastructure: Asean Infrastructure Fund Beroperasi 2012 Negara-negara ASEAN sepakat membuat Lembaga Pembiayaan Infrastruktur ASEAN atau Asean Infrastructure Fund yang rencananya tahun depan sudah dapat beroperasi. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, dalam KKT ASEAN Summit ke-18 kemarin, salah satu yang dilaporkan dalam Asean Finance Minister yaitu mengenai kesiapan menyusun Asean Infrastructure Fund. Agus menambahkan, lembaga tersebut merupakan bentuk kerja sama negara -negara ASEAN bersama Asian Development Bank/ADB yang akan membuat suatu pendanaan untuk mendukung pembiayaan infrastruktur dengan total dana sebesar US$480 juta. Diharapkan akhir 2011 ini sudah bisa diformalkan, sehingga tahun 2012 sudah dapat beroperasi," kata Menkeu. (vivanews/btr) Comment: Inflasi memang masih menjadi ancaman serius bagi negara-negara yang perekonomiannya sedang berkembang. Lonjakan harga pangan dan komoditas merupakan kontributor terbesar bagi inflasi. Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB) inflasi yang dipicu oleh harga pangan di Negara-negara berkembang Asia mencapai 10% pada awal tahun ini. Jika kondisi ini berlanjut, diperkirakan sekitar 64 juta orang di negara berkembang Asia bisa terperosok ke dalam jurang kemiskinan ekstrem. Pertumbuhan ekonomi juga bisa terpangkas hingga menjadi 1,5% tahun ini. Diharapkan Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas dalam kebijakan moneter mampu membuat kebijakan prefentif untuk menahan laju inflasi yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi tersebut.
Industry: "Lebih Baik Premium Dinaikkan Jadi Rp5 Ribu/Liter" Cara menyikapi harga minyak mentah yang terus naik hingga diatas USD100 per barel adalah menaikan harga premium sekitar 10 persen, atau menjadi sekira Rp5.000 per liter. "Ada dua isu, pertama menaikan harga premium dan yang kedua kita kontrol subsu di tersebut, dan itu butuh waktu," ujar Anggota DPR Komisi VII Satya W Yudha, saat ditanyai wartawan di Hot el Grand Melia, Jakarta, Senin (9/5/2011). (Okezone/AA) Comment: Dalam menyikapi kenaikan harga minyak dunia, strategi yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi (premium) atau dengan membatasi penggunaan BBM bersubsidi tersebut. Op si pembatasan BBM bersubsidi akan membutuhkan prosedur, pengawasan dan waktu yang tidak singkat. Selain itu dengan pembatasan BBM bersubsidi akan mengarahkan masyarakat un tuk mengkonsumsi BBM non subsidi semisal pertamax yang notabene harganya mencapai Rp 9.000 per liter, dan pada gilirannya memicu laju inflasi. Opsi lain adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi (premium). Kami menilai bahwa opsi ini pun akan memicu laju inflasi. Bila harga premium setelah dinaikkan tidak melebihi harga pertamax, inflasinya tentu akan lebih kecil. Diharapkan pemerintah lebih cermat dalam menentukan kebijakan ini agar laju inflasi dapat terkendali dan deficit APBN yang berkaitan dengan kenaikan harga minyak duni a dapat diminimalisir.
Charts in Focus PTBA (BoW)
Level R1 R2 S1 S2
Price 22,000 22,400 21,450 21,200
Top Buyers CD BJ NI TP
Volume 913 350 181 150
TLKM (BoW)
Top Sellers AK BK DB RX
Volume 697 574 415 367
Level R1 R2 S1 S2
Price 7,750 7,850 7,450 7,300
BISI (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,640 1,670 1,590 1,550
Top Buyers OD XC IU LG
Volume 1,232 600 300 182
Price 1,090 1,130 1,040 1,010
Top Buyers AD FZ PD PF
Volume 980 665 592 400
Volume 6,000 2,568 2,172 501
Top Sellers ZP ML OD PC
Volume 3,157 3,058 1,870 606
AALI (Trading Buy)
Top Sellers DR CP NI KS
Volume 1,173 187 152 145
Level R1 R2 S1 S2
Price 24,000 24,200 23,500 23,250
BRPT (SoS)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers HG RX DX XL
Top Buyers DX KZ DB ML
Volume 851 268 140 121
Top Sellers YU OD NI CP
Volume
Top Sellers AR YP KK BZ
Volume
243 241 205 128
HEXA (SoS)
Top Sellers YU GI AI GR
Volume 1,129 1,053 920 280
Level R1 R2 S1 S2
Price 6,350 6,500 6,100 5,950
Top Buyers ML RX DP DH
Volume 1,489 308 148 40
384 326 178 131
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
M Wafi Banking
Teddy Dwitama
Sally Agustina
Linda Lauwira
Wisnu Karto
Research Support : Yessy Amelia
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change wit hout notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and emplo yees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.