Daily N ws
Market Snapshot
Tuesday, 19 April 2011 “Risk comes from not knowing what you're doing.” ~Warren Buffet~
• Market Prediction Pada perdagangan hari Senin (18/4) Indeks Dow Jones ditutup turun 140 point (-1.14%) ke level 12,201.59 setelah Standard & Poor’s menurunkan kredit rating jangka panjang negara tersebut menjadi negatif. Minyak light sweet Nymex diperdagangkan di harga $107 per barel setelah China menaikkan tingkat suku bunganya yang mengisyarakatkan melemahnya permintaan dari negara tersebut. IHSG kemarin (18/4) ditutup turun 3 point (-0.09%) ke level 3,727.07. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp4 miliar dengan saham – saham yang banyak dijual a.l. ASII, PGAS, BMRI, BDMN dan BORN. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran sempit setelah pada perdagangan kemarin (18/4) IHSG melemah tipis dengan candlestick yang membentuk pola spinning top. Sementara dilihat dari pergerakan indikator tampak stochastic berpotensi untuk membentuk golden cross sementara RSI masih bergerak uptrend di area overbought. Namun, perlu diwaspadai melihat indikator MACD yang masih membentuk divergence negatif serta telah membentuk deathcross disertai histogram yang sudah memasuki area negatif. Pada perdagangan hari ini (19/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,697 – 3,749 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, BDMN, dan BBRI.
• News & Analysis ELSA KLBF
: Elnusa Targetkan Raup Pendapatan USD55 Juta : KLBF Incar Perusahaan Farmasi Asia Tenggara
LPKR
: Lippo Group Tambah Saham di LPKR US$ 52 Juta
SMCB : Holcim Bagikan Dividen Rp 178,19 Miliar
• Economic & Strategy Economy: 2 Bulan, Jumlah Transaksi Kartu Kredit Rp27 Triliun
• Chart in Focus
BDMN (BoW) BBRI (Spec Buy) BBCA (SoS)
UNVR (BoW) GGRM (Spec Buy) BJBR (SoS)
Major Indices JCI LQ-45
Close 3,727.07 667.87
Chg (3.44) (0.87)
Volume 2,396.38 988.83
Value 3,065.37 2,252.64
Chg % -0.09% -0.13%
Turnover (in Mn Rp.) JCI LQ-45 Market Cap (in Tn Rp.) Value 3,165,708.00 2,209,091.00
JCI LQ-45
Foreign Transaction (in Mn Rp.) Foreign JCI Top 5 Leading Movers
Buy 1.17
Sell 1.15
Close BBRI BBCA TLKM EXCL CPIN
IJ IJ IJ IJ IJ
6,250 7,400 7,350 5,850 1,950
Chg % 1.63 1.37 1.38 3.54 2.09
Close 54,400 6,700 3,925 2,225 6,300
Chg % -1.27 -1.47 -1.88 -2.2 -2.33
Net 0.02
JCI Top 5 Lagging Movers ASII IJ BMRI IJ PGAS IJ ADRO IJ BDMN IJ World Indexes NIKKEI HANGSENG KOSPI STI DOW JONES FTSE
Close 9,556.65 23,830.31 2,137.72 3,144.38 12,201.59 5,870.08
Chg % -0.36% -0.74% -0.13% -0.28% -1.14% -2.10%
Close 107 1,496 3,329 123 25,505 32,350
Chg % 0.24 0.01 -1.16 -0.32 -2.49 -2.27
Commodities WTI Crude ($/barrel) Gold 100 (USD/t oz) CPO (RM/MT) Coal Newc. (USD/MT) Nickel (USD/MT) Tin (USD/MT) source : Bloomberg
PER 17.29 12.81 13.04 11.09 14.03 14.39
News & Analysis
BRMS: Laba Bumi Mineral Berpotensi Flat PT Elnusa Tbk (ELSA) meluncurkan kapal seismik bersama mitranya CGGVeritas pada Minggu 17 April kemarin. Kapal seismik dari perusahaan nasional penyedia jasa terintegrasi di bidang hulu migas ini diyakini menjawab kebutuhan survei seismic marine di kawasan Asia Pasifik dengan fokus utama di Indonesia. Perseroan menangkap kesempatan terbaik untuk meraih pasar lokal maupun regional yang sangat potensial dengan target perolehan pendapatan dari bisnis seismic marine ini 2011 -2012 sebesar USD55 Juta. (okezone/lnd) Comment: Total pendapatan usaha Elnusa pada tahun 2010 adalah Rp4.2 triliun, meningkat 18.8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3.5 triliun. Apabila target pendapatan dari bisnis seismic marine tercapai sebesar USD55 juta dengan kurs nilai tukar sebesar Rp 8800 per dolar, maka akan berkontribusi sebesar kurang lebih Rp 484 miliar atau 11.5% dari total pendapatan pada tahun 2010. Ini adalah hal yang positif untuk Elnusa. Berdasarkan consensus di Bloomberg, 1 analyst merekomendasikan Buy, 2 analyst merekomendasikan Hold dengan target price setahun sebesar Rp 490.
ELSA
Open 300
High 305
Low 300
Close 305
Low 3,650
Close 3,675
KLBF
KLBF: KLBF Incar Perusahaan Farmasi Asia Tenggara PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjajaki akuisisi beberapa perusahaan farmasi pada tahun ini. Selain mengincar perusahaan lokal, produsen minuman energi Extra Joss ini membuka peluang akuisisi perusahaan farmasi di kawasan Asia Tenggara. "Pilihannya, kami bisa mengakuisisi produk atau perusahaan," kata Direktur KLBF Vidjongtius, di Jakarta , Senin (18/4). (Kontan/AA) Comment: Kami melihat bahwa rencana KLBF untuk mengakuisisi perusahaan farmasi di Asia Tenggara merupakan hal yang positif. Ketersediaan cash yang lebih dari cukup, fasilitas kredit perbankan yang belum digunakan, dan treasury stock dalam jumlah besar yang dapat dicairkan, menurut kami akan sangat mendukung implementasi rencana akuisisi KLBF tersebut. Kami menilai bahwa rencana akuisisi yang dilakukan sebaiknya dapat bersinergi dengan KLBF sehingga mendukung kinerja keuangan KLBF pada periode mendatang. Konsesus analis (Bloomberg) mencatat 7 rekomendasi beli, 9 rekomendasi tahan, dan 2 rekomendasi jual dengan target price Rp 3357.
Open 3,675
LPKR: Lippo Group Tambah Saham di LPKR US$ 52 Juta
LPKR
Lippo Group, melalui salah satu afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited membeli 652 juta lembar (3,02%) saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di pasar senilai US$ 52 juta. Atas pembelian itu, kepemilikan atas LPKR naik menjadi 25,02%. Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Senin (18/4/2011), pembelian saham telah dilakukan dalam lima hari sampai dengan Jumat 15 April 2011 dan telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Investasi lanjutan oleh pemegang saham pendiri LPKR ini menegaskan komitmen dan keyakinan terhadap pertumbuhan properti di Indonesia, yang diproyeksikan akan melebihi tingkat pertumbuhan PDB Indonesia. (Detik/bsms) Comment: Apabila menggunakan kurs 1USD=Rp 9000,- maka harga per lembar saham yang dibeli oleh Lippo Group adalah sebesar Rp 717/lembarnya dimana harga penutupan pada hari Jumat (15/04) adalah Rp.700. Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR secara khusus, melihat jumlah yang beredar di pasar saat ini masih lebih dari 55%. Namun indikasi dari penambahan kepemilikan ini menjawab prospek LPKR kedepannya yang lebih baik lagi/menjanjikan. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham LPKR ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 9 Hold: 1 Sell: 0 dan TP:
High 3,700
Open 700
High 730
Low 690
Close 720
Apabila menggunakan kurs 1USD=Rp 9000,- maka harga per lembar saham yang dibeli oleh Lippo Group adalah sebesar Rp 717/lembarnya dimana harga penutupan pada hari Jumat (15/04) adalah Rp.700. Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR secara khusus, melihat jumlah yang beredar di pasar saat ini masih lebih dari 55%. Namun indikasi dari penambahan kepemilikan ini menjawab prospek LPKR kedepannya yang lebih baik lagi/menjanjikan. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham LPKR ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 9 Hold: 1 Sell: 0 dan TP: 790.
SMCB
SMCB: Holcim Bagikan Dividen Rp 178,19 Miliar PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membagi dividen Rp 23 per lembar dari laba bersih di tahun buku 2010, senilai Rp 828 miliar. Dividen yang dibagikan setara 21,3% dari laba. Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (18/4/2011). Menurut Presiden Direktur Holcim Indonesia, Eamon Ginley, pembagian dividen rencananya akan dibayar pada Mei 2011. Dividen Rp 23 per lembar seta ra dengan Rp 178,19 miliar. Laba SMCB tahun lalu turun sebanyak 7,48% menjadi Rp 828 miliar, dari perolehan laba tahun 2009 lalu sebesar Rp 895 miliar. Sementara perseroan membukukan penjualan hampir Rp 6 triliun, termasuk penjualan di dalam negeri yang mengalami peningkatan 4% menjadi Rp 5,45 triliun. (detik/wsn) Comment: Dengan total dividen yang dibagikan sebesar Rp 178,19 miliar maka, Dividend Payout Ratio (DPR) perseroan saat ini sebesar 21,5 persen dengan dividend yield berdasarkan asumsi harga penutupan kemarin sebesar 1,08 persen. Manajemen perseroan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen ditengah menurunya laba bersih perseroan sebesar 7,48 persen dibanding tahun lalu. Penurunan tersebut juga ikut memengaruhi Earning per Share (EPS) perseroan dari sebelumnya sebesar Rp 117 menjadi Rp 108 atau menurun sebesar 7,69 persen. Sebagai informasi, perseroan menargetkan perolehan laba mendekati Rp 950 miliar pada tahun 2011, atau naik 5-6 persen dari laba tahun lalu. Peningkatan ini seiring dengan konsumsi semen nasional pada tahun ini yang sebesar 6 persen. Berdasarkan consensus analis, sebanyak 11 analis merekomendasikan buy, 7 analis merekomendasikan hold, dan tidak ada analis yang merekomendasikan sell dengan target price rata-rata sebesar Rp 2.424,33.
Open 3,925
High 3,975
Low 3,900
Close 3,975
Economic & Strategy
Economy: 2 Bulan, Jumlah Transaksi Kartu Kredit Capai Rp 27 Triliun Bank Indonesia (BI) mencatat total nilai transaksi kartu kredit sampai Februari 2011 mencapai Rp 27,2 triliun dengan volume t ransaksi mencapai 32,9 juta transaksi. Walau terjadi penurunan dibanding bulan sebelumnya, bank sentral menilai kasus meninggalnya nasabah kartu kredit Citibank Irzen Octa tidak akan mempengaruhi pemakaian kartu kredit secara umum ke depan. "Transaksi kartu kredit selama 2011 sampai Februari itu mencapai Rp 27,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 32,9 juta transaksi. Angka ini turun dibandingkan pada Januari 2011 yang sebesar Rp 13,98 triliun," ujar Deputi Gubernur BI, S Budi Rochadi kepada detikFinance di Jakarta, Senin (18/4/2011). Comment: naiknya jumlah kartu kredit ini menunjukkan masih tingginya tingkat konsumsi di dalam ini. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran bank yang gencar sekali dalam mengeluarkan kartu kredit tersebut. Penerimaan bunga dan administrasi oleh bank dapat terbilang cukup besar walaupun secara proporsi pendapatan belum menjadi yang utama, namun mengingat kejadian yang terjadi akhir – akhir ini, perlu kiranya bank mengatur peredaran kartu kredit ini agar nantinya tidak menjadi non-performing loan bagi bank sehingga membutuhkan suatu write-off.
Charts in Focus UNVR (BoW)
BDMN (BoW)
Level R1 R2 S1 S2
Price 6,400 6,550 6,150 6,050
Top Buyers NI AK DH DP
Volume 7,646 7,121 5,599 5,400
Top Sellers CS DR AI BK
Volume 23,430 9,888 6,686 3,401
Level R1 R2 S1 S2
Price 15,150 15,300 14,900 14,700
BBRI (Spec Buy)
Level R1 R2 S1 S2
Price 6,300 6,400 6,100 6,000
Top Buyers BK AK BW ZP
Volume 7,112 6,659 2,416 2,032
Top Sellers DX HG LG CG
Price 7,450 7,600 7,300 7,150
Top Buyers DX DB CS ML
Volume 6,033 3,640 3,412 1,489
Volume 1,778 966 261 171
Top Sellers RX AK BK ZP
Volume 1,884 863 576 574
GGRM (Spec Buy)
Volume 10,307 2,231 2,205 1,400
Level R1 R2 S1 S2
Price 41,000 41,200 40,500 40,200
BBCA (SoS)
Level R1 R2 S1 S2
Top Buyers AI DB ML NI
Top Buyers AK DB ML YU
Volume 194 115 89 56
Top Sellers RX BK ZP DR
Volume
Top Sellers KK MI EL YU
Volume 22,945 15,976 11,850 9,080
401 165 132 18
BJBR (SoS)
Top Sellers YU OD NI BJ
Volume 4,827 1,929 1,885 1,860
Level R1 R2 S1 S2
Price 1,410 1,440 1,330 1,300
Top Buyers CG YP AG OD
Volume 20,000 14,263 13,216 8,019
eTrading Research Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist Research Analyst : Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
M Wafi Banking
Teddy Dwitama
Sally Agustina
Linda Lauwira
Wisnu Karto
Research Support : Yessy Amelia
Utfi Humaya
Eva Puspawati
Nurul Tiffani
Fitri Purnamasari
Disclaimer: This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly discla im any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and emp loyees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any com pany mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.