PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh: Missi Prasanti (061334012)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini kepada My Lord Jesus Christ Bapak, Ibu serta Mamih dan Akung Terkasih My Lovely Sister “Kadwi Mentari” Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Kerjakan apa yang kau yakini tinggalkan apa yang kau ragukan Yakinlah apa yang kau lakukan akan berhasil..
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA Missi Prasanti Universitas Sanata Dharma 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XF di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada semester I tahun ajaran 2010/2011. Pengumpulan data dengan pengamatan, kuesioner, dan tes. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil pengumpulan data berdasarkan pengamatan pada siklus I menunjukkan komponen keseriusan siswa belajar 55%, mengerjakan tugas 76%, siswa mencatat materi yang sudah dipelajari 58%, siswa mendengarkan dan memperhatikan 69%, mengemukakan pendapat 48%, perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran 76%, siswa tidak mengantuk di kelas 62%. Pada siklus II menunjukkan komponen keseriusan siswa belajar 70%, mengerjakan tugas 89%, siswa mencatat materi yang sudah dipelajari 66%, siswa mendengarkan dan memperhatikan 72%, mengemukakan pendapat 55%, perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran 79%, siswa tidak mengantuk di kelas 83%. Hasil pengumpulan data berdasarkan kuesioner menunjukkan peningkatan motivasi belajar sebanyak 41%. 2) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I peningkatan hasil belajar siswa mencapai 75,86% dari keseluruhan siswa sebanyak 22 siswa. Sedangkan pada siklus II peningkatan hasil belajar siswa mencapai 89,65% dari keseluruhan siswa sebanyak 26 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena telah memenuhi target.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW TO IMPROVE THE STUDENTS’ MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF ECONOMY SUBJECT APPLIED IN THE XF GRADE OF TWO BOPKRI SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA Missi Prasanti Sanata Dharma University 2011 This research aims to know the students’ improvement in motivation and learning achievement through the implementation of cooperative learning type jigsaw in Economy subject. This research applied a classroom action research implemented in two cycles. The subjects of this research were the first semester of XF students of Two BOPKRI Senior High School Yogyakarta 2010/2011 academic year. The data were gathered through observation, questionnaire, and test. The results of this research are: 1) the implementation of cooperative learning type jigsaw could improve students’ motivation. The data gathered from cycle I shows that the students’ learning seriousness is 55%, students’ task accomplishment is 76%, students who wrote the learning material are 58%, students who listened and paid attention are 69%, students who expressed their opinions are 48%, students’ feeling during the lesson is 76%, students who were not sleepy in the class are 62%. On the cycle II, the students’ learning seriousness is 70%, students’ task accomplishment is 89%, students who wrote the learning material are 66%, students who listened and paid attention are 72%, students who expressed their opinions are 55%, students’ feeling during the lesson is 79%, students’ who were not sleepy in the class are 83%. The data gathered through questionnaire show that the students’ learning motivation improved by 41%. 2) Cooperative learning type jigsaw could improve the students’ learning achievement. On cycle I, the improvement of the students’ learning achievement is 75, 86% from the total of 22 students. Meanwhile, on cycle II, the improvement of the students’ learning achievement is 89, 65% from the total of 26 students. The result of this research shows that the implementation of cooperative learning type jigsaw could improve students’ learning achievement.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Mahakasih atas rahmat dan berkatNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar, selama menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang dengan caranya masing-masing telah berpartisipasi,
memberikan
nasehat
dan
semangat
untuk
memperlancar
penyusunannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, pengorbanan tenaga dan pikiran sejak awal hingga selesainya skripsi ini. 5. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan. 6. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. 7. Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd., selaku guru mitra penelitian yang telah bekerjasama dan membantu serta membimbing peneliti dalam melakukan penelitian. 8. Siswa-siswi kelas XF selaku subyek dalam penelitian. 9. Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku, adikku Tari, mamih dan akung tercinta. Terimakasih atas segala nasehat, pengorbanan, doa, dukungan serta kasih sayang yang telah diberikan selama ini. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…. ...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................... vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT ..................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .................................................................................
x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
3
C. Batasan Masalah...............................................................................
3
D. Rumusan Masalah ............................................................................
4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian ............................................................................
4
F. Manfaat Penelitian............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ..............................................................................
6
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................
6
2. Pembelajaran Kooperatif ..............................................................
7
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw........................................... 13 4. Motivasi Belajar ........................................................................... 15 5. Hasil Belajar................................................................................. 19 B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................ 23 C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian................................................................................. 25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 25 C. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………………..
25
D. Prosedur Penelitian........................................................................... 26 E. Siklus Penelitian Tindakan Kelas...................................................... 29 F. Instrumen Penelitian ......................................................................... 30 G. Pengumpulan dan Analisis Data ....................................................... 32
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.............................. 37 B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................ 40 C. Sistem Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ............................. 42 D. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .......................................... 43 E. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .......................................... 47 F. Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ....................... 56 G. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................. 60 H. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ............ 61 I. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi Lain ................................ 64
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian.......................................................................... 66 1. Observasi Pendahuluan............................................................... 66 a. Observasi Guru ..................................................................... 67 b. Observasi Siswa.................................................................... 67 c. Observasi Kelas .................................................................... 69 2. Siklus Pertama ............................................................................ 71 a. Perencanaan .......................................................................... 71 b. Tindakan............................................................................... 75 c. Observasi .............................................................................. 78 d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............................................ 85 e. Refleksi ................................................................................ 86 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Siklus Kedua .............................................................................. 94 a. Perencanaan .......................................................................... 94 b. Tindakan............................................................................... 97 c. Observasi .............................................................................. 101 d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa ............................................ 107 e. Refleksi ................................................................................ 109 B. Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw .............................. 117
BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 124 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 125 C. Saran ................................................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 127 LAMPIRAN ...............................................................................................
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Indikator Tingkat Keberhasilan Motivasi................................ 33
Tabel 5.1
Analisis Motivasi Belajar Siswa Pra Penelitian ....................... 68
Tabel 5.2
Aktivitas Guru Pada Siklus I .................................................. 79
Tabel 5.3
Pengamatan Siswa Pada Siklus I ........................................... 81
Tabel 5.4
Pengamatan Kelas Pada Siklus I ............................................. 82
Tabel 5.5
Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ..................................... 85
Tabel 5.6
Refleksi Guru Pada Siklus I.................................................... 86
Tabel 5.7
Refleksi Siswa Pada Siklus II ................................................. 88
Tabel 5.8
Indikator Tingkat Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I.......... 90
Tabel 5.9
Daftar Nilai Siswa Pada Siklus I............................................. 92
Tabel 5.10
Aktivitas Guru Pada Siklus II ................................................. 102
Tabel 5.11
Pengamatan Siswa Pada Siklus II ........................................... 104
Tabel 5.12
Pengamatan Kelas Pada Siklus II............................................ 105
Tabel 5.13
Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II .................................... 108
Tabel 5.14
Refleksi Guru Pada Siklus II .................................................. 109
Tabel 5.15
Refleksi Siswa Pada Siklus II ................................................. 111
Tabel 5.16
Indikator Tingkat Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ........ 113
Tabel 5.17
Daftar Nilai Siswa Pada Siklus II ........................................... 115
Tabel 5.18
Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa .......................... 117
Tabel 5.19
Indikator Keberhasilan Motivasi Belajar................................. 119
Tabel 5.20
Daftar Nilai Siswa .................................................................. 121 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 30
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ............. 132
Lampiran 1b
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............ 140
Lampiran 2a
Materi Pelajaran Siklus I ..................................................... 145
Lampiran 2b
Materi Pelajaran Siklus II .................................................... 151
Lampiran 3a
Ulangan Harian I ................................................................. 154
Lampiran 3b
Ulangan Harian II Soal A .................................................... 155
Lampiran 3c
Ulangan Harian II Soal B .................................................... 156
Lampiran 4a
Soal Ulangan Siklus I ......................................................... 157
Lampiran 4b
Soal Ulangan Siklus II ......................................................... 160
Lampiran 5a
Kunci Jawaban Ulangan Harian I ........................................ 163
Lampiran 5b
Kunci Jawaban Ulangan Harian II Soal A............................ 167
Lampiran 5c
Kunci Jawaban Ulangan Harian II Soal B ............................ 168
Lampiran 6a
Kunci Jawaban Ulangan Siklus I ......................................... 169
Lampiran 6b
Kunci Jawaban Ulangan Siklus II ........................................ 170
Lampiran 7
Lembar Observasi Kegiatan Guru........................................ 172
Lampiran 7a
Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ........................... 174
Lampiran 7b
Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II.......................... 176
Lampiran 8
Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas ................................. 178
Lampiran 8a
Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas Siklus I..................... 180
Lampiran 8b
Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas Siklus II ................... 182
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
Instrumen Penilaian Siswa dalam Kelompok ....................... 184
Lampiran 9a
Instrumen Penilaian Siswa dalam Kelompok Pada Siklus I ................................................................................ 185
Lampiran 9b
Instrumen Penilaian Siswa dalam Kelompok Pada Siklus II............................................................................... 186
Lampiran 10a Kuesioner Sebelum Penelitian ............................................. 187 Lampiran 10b Kuesioner Sesudah Penelitian .............................................. 189 Lampiran 11a Analisis Tingkat Motivasi Belajar Pada Pra Penelitian......... 192 Lampiran 11b Analisis Tingkat Motivasi Belajar Pada Siklus I .................. 193 Lampiran 11c Analisis Tingkat Motivasi Belajar Pada Siklus II ................. 194 Lampiran 12a Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian ........... 195 Lampiran 12b Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ..................... 197 Lampiran 12c Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II.................... 199 Lampiran 13a Instrumen Pengamatan terhadap Guru. ................................ 201 Lampiran 13b Instrumen Pengamatan terhadap Siswa. ............................... 202 Lampiran 13c Instrumen Pengamatan terhadap Kondisi Kelas. .................. 203 Lampiran 14a Instrumen Pengamatan terhadap Guru Pada Pra Penelitian ...................................................................... 204 Lampiran 14b Instrumen Pengamatan terhadap Siswa Pada Pra Penelitian ...................................................................... 206 Lampiran 14c Instrumen Pengamatan terhadap Kondisi Kelas Pada Pra Penelitian ...................................................................... 208 Lampiran 15a Instrumen Pengamatan terhadap Guru Pada Siklus I ............ 210 xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15b Instrumen Pengamatan terhadap Siswa Pada Siklus I........... 212 Lampiran 15c Instrumen Pengamatan terhadap Kondisi Kelas Pada Siklus I ................................................................................ 214 Lampiran 16a Instrumen Pengamatan terhadap Siswa Pada Siklus II ......... 216 Lampiran 16b Instrumen Pengamatan terhadap Guru Pada Siklus II ........... 218 Lampiran 16c Instrumen Pengamatan terhadap Kondisi Kelas Pada Siklus II............................................................................... 220 Lampiran 17
Instrumen Refleksi Guru ..................................................... 222
Lampiran 17a Instrumen Refleksi Guru Siklus I......................................... 223 Lampiran 17b Instrumen Refleksi Guru Siklus II ....................................... 224 Lampiran 18
Instrumen Refleksi Siswa .................................................... 225
Lampiran 18a Instrumen Refleksi Siswa Siklus I ....................................... 227 Lampiran 18b Instrumen Refleksi Siswa Siklus II ...................................... 228 Lampiran 19
Lembar Pengamatan terhadap Kelas .................................... 233
Lampiran 19a Lembar Pengamatan terhadap Kelas Pada Siklus I ............... 234 Lampiran 19b Lembar Pengamatan terhadap Kelas Pada Siklus II.............. 235 Lampiran 20
Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa........................... 236
Lampiran 20a Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian ...................................................................... 237 Lampiran 20b Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ..... 238 Lampiran 20c Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II .... 239 Lampiran 21a Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa ...................................... 240 Lampiran 21b Daftar Nilai Siswa ............................................................... 242 xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22a Pedoman Wawancara Siswa ................................................ 244 Lampiran 22b Hasil Wawancara Siswa ...................................................... 245 Lampiran 23a Pedoman Wawancara Responden Guru Mitra ...................... 246 Lampiran 23b Hasil Wawancara Guru........................................................ 247
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di Sekolah Menengah Atas (SMA) mencakup mata pelajaran ekonomi dan akuntansi. Dalam kegiatan belajar mengajar untuk pelajaran ekonomi, banyak siswa mengalami kesulitan dalam proses belajarnya. Kesulitan belajar para siswa tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal itu berasal dari dalam diri siswa tersebut dan faktor eksternal yang berasal dari luar kondisi siswa tersebut. Banyaknya siswa yang mengeluh tentang materi ekonomi yang disampaikan kurang jelas dan agar bahan materi pembelajaran dapat dipahami siswa, guru harus menentukan metode pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu seringkali ditemukan fakta di kelas bahwa peserta didik merasa bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Salah satu penyebab terjadinya kondisi pembelajaran tersebut adalah metode yang digunakan guru kurang inovatif karena pada umumnya guru menggunakan metode ceramah pada setiap pertemuan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan pendekatan dan metode tertentu. Penggunaan suatu pendekatan dan metode dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, salah satunya adalah siswa. Dalam proses belajar mengajar peran siswa juga sangat penting karena motivasi
siswa
akan sangat
berpengaruh terhadap
jalannya
proses
pembelajaran dan siswa tidak terpaku pada satu sumber informasi yaitu guru. Berdasarkan pengamatan peneliti di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta umumnya guru belum menggunakan metode dan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan keterlibatan seluruh siswa. Sebagian besar siswa memiliki perhatian yang rendah terhadap proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan tidak dimilikinya hasrat dan kebutuhan untuk belajar karena di dalam kelas dijumpai siswa yang bersikap acuh tak acuh, bermain handphone, ataupun asyik mengobrol dengan teman diluar materi pelajaran pada saat guru sedang menjelaskan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Seringnya rasa malu siswa yang muncul saat berkomunikasi dengan guru membuat kondisi kelas menjadi tidak aktif dan motivasi siswa berkurang sehingga menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk menimbulkan komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa dengan rekannya. Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan adalah tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengangkat suatu penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada proses belajar mengajar. Fokus penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Yang dimaksud dengan motivasi adalah keinginan siswa dan perasaan siswa untuk mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kegiatan belajar mengajar yang terwujud dalam perilaku belajar siswa. Sementara yang dimaksud dengan hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
D. Rumusan Masalah 1. Apakah
ada
peningkatan motivasi
belajar
siswa
dalam
proses
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pelajaran ekonomi? 2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pelajaran ekonomi?
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
F. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi kepustakaan serta dapat dijadikan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya di Universitas Sanata Dharma. 2. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi guru pada umumnya. Khususnya guru mata pelajaran ekonomi dalam memperbaiki penyampaian materi pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pentingnya upaya meningkatkan pencapaian keterampilan, hasil belajar dan motivasi belajar untuk mencapai prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi. 4.
Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis dapat menerima wawasan yang lebih luas tentang model-model pembelajaran serta dapat memberikan bekal bagi penulis untuk terjun ke dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintropeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup profesional untuk selanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek penalaran; keterampilan, pengetahuan hubungan sosial maupun aspek-aspek lain yang bermanfaat bagi anak didik untuk menjadi dewasa. Ada tiga pengertian yang dapat diterapkan (Suharsimi Arikunto, 2006:3): a. Penelitian Penelitian berhubungan dengan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan Tindakan berhubungan dengan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c. Kelas Pengertian ruang kelas tidak terkait hanya pada ruang kelas, tetapi mengandung pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
2. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Lungdren, 1994): 1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama.” 2) Para siswa harus memiliki tanggungjawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. 4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggungjawab di antara para anggota kelompok. 5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. 6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar. 7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Menurut Thompson (1995), pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran sains. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 orang siswa, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Pada
pembelajaran
kooperatif
diajarkan
keterampilan-
keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Beberapa ciri dari pembelajaran kooepratif adalah; (1) setiap anggota memiliki peran, (2) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (3) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (4) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, (5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (1995), yaitu penghargaan
kelompok,
pertanggungjawaban
individu,
dan
kesempatan yang sama untuk berhasil. 1. Penghargaan kelompok Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. 2. Pertanggungjawaban individu Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua
anggota
kelompok.
Pertanggungjawaban
tersebut
menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya. 3. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
c. Tipe Pembelajaran Kooperatif Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8) yang diantaranya adalah: 1. Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual. 2. Teams Games Tournaments (TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok. 3. Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD. 4. Learning Together Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. 5.
Group Investigation Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada
anggota
kelompok
yang
lain.
Langkah-langkah
untuk
melaksanakan jigsaw (Isjoni, 2007) adalah sebagai berikut: a. Pilihlah materi pelajaran yang akan dibagi menjadi beberapa bagian (segmen) b. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa 50 sementara jumlah segmen ada 5, maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses telah selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi pelajaran yang berbeda-beda. d. Setiap kelompok mengirimkan anggota-anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. f. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 1. Keuntungan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw a. Dapat melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar b. Dapat meningkatkan kemandirian siswa belajar dan motivasi berpikir. c. Dapat mengembangkan keterampilan, kreatifitas dan kemampuan untuk bekerja secara bersama (sikap sosial dan demokrasi). 2. Kelemahan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw a. Memerlukan pengorganisasian kelas yang lebih mantap b. Membutuhkan waktu yang banyak yang harus dipersiapkan oleh siswa c. Gagasan/ide/nilai sekelompoknya
tambah
tergantung
dari
kawan-kawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Motivasi Belajar Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi: kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan (Suryabrata, 1984:72). Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar pada mahasiswa harus diperkuat terus menerus agar mahasiswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi. Namun motivasi dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya hasil belajar menjadi rendah. Menurut Sardiman (2007:88), Motivasi belajar dapat dibedakan dalam dua jenis, masing-masing adalah: a. Motivasi belajar dari dalam diri siswa (motivasi belajar intrinsik) Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri idividu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain tetapi atas dasar kemauan sendiri. Siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik biasanya memiliki kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru dengan baik, rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi yang diberikan, berbagai gangguan
yang
ada
disekitarnya
tidak
dapat
mempengaruhi
perhatiannya. Selain itu motivasi belajar intrinsik ini juga timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
karena adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan akan belajar dan harapan akan cita-cita. Perlu juga diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu, satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak akan mungkin menjadi ahli. b. Motivasi belajar dari luar diri siswa (motivasi belajar ekstrinsik). Jenis motivasi belajar ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu karena adanya rangsangan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Sebagai contoh seorang siswa belajar karena ada rangsangan dari guru misalnya memberikan dorongan, arahan,, hadiah, dan sejenisnya. Oleh karena itu, motivasi belajar ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar diri individu. Indikator siswa yang memiliki motivasi belajar dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung yakni bergairah, senang, ceria, siap menerima pelajaran baru, suka tantangan, suka mengerjakan soal, dan mampu berargumentasi. Menurut Mudjiono, ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: 1) Cita-cita/aspirasi pembelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu di dalam hidupnya, termasuk pembelajar. Cita-cita atau aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita dan aspirasi tersebut, seseorang tetap berusaha semaksimal mungkin karena hal tersebut berkaitan dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar seseorang. 2) Kemampuan pembelajar Kemampuan manusia satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Menuntut seseorang sebagaimana orang lain dari bingkai penglihatan demikian tentulah tidak dibenarkan. Sebab, orang yang mempunyai kemampuan rendah akan sangat susah menyerupai orang yang mempunyai kemampuan tinggi. Dan sebaliknya orang yang berkemampuan tinggi, akan menjadi malas jika dituntut sebagaimana mereka yang berkemampuan rendah. 3) Kondisi pembelajar Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan kondisi psikologisnya. Dua macam kondisi ini, fisik dan psikologis, umumnya saling mempengaruhi satu sama lain. Bila sesorang kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sangatlah jelas dan sering dirasakan oleh siapapun, jika kondisi fisik dalam keadaan lelah, umumnya motivasi belajar seseorang akan menurun. Sebaliknya jika kondisi fisik berada dalam keadaan bugar dan segar, motivasi belajar bisa meningkat. 4) Kondisi lingkungan belajar Dalam lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk belajar sebagaimana orang lain. Ia, secara sadar atau tidak, terekayasa untuk belajar. Jika pada lingkungan tersebut belajar sudah menjadi budaya, maka para penghuni lingkungan tersebut bisa terbawa ke dalam budaya belajar. Jelaslah kiranya, bahwa lingkungan
sosial
berpengaruh
terhadap
motivasi
belajar
seseorang. 5) Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran Unsur-unsur
dinamis
belajar
pembelajaran
turut
mempengaruhi motivasi belajar pembelajar. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar b) Bahan belajar dan upaya penyediaannya c) Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya d) Suasana belajar dan upaya pengembangannya e) Kondisi subjek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah
belajar.
Guru
yang
sungguh-sungguh
dalam
membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajaran.
5. Hasil Belajar Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris. Menurut Sujana (1989: 3) bahwa penilaian berfungsi sebagai alat ukur dalam proses belajar mengajar dan dasar menyusun laporan kemajuan belajar siswa pada orang tua, sedangkan tujuan penilaian adalah untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan siswa, mengetahui keberhasilan pendidikan dan pengajaran agar siswa mempunyai aspek intelektual, sosial, emosional, moral dan keterampilan, menentukan tindak lanjut hasil penilaian dan memberikan pertanggung jawaban pada orang tua dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian ini adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotoris. Menurut Bloom dalam Buku Sujana (1989: 23) aspek kognitif terdiri atas enam bagian yaitu: a. Kognitif 1. Ingatan atau pengetahuan Yang dimaksud dengan ingatan atau hafalan ialah tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengetahui atau mengenal konsep, fakta dan istilah. Dalam hal ini responden hanya dituntut untuk mnyebutkan kembali (ingatan) atau menghafal. 2. Pemahaman Yang dimaksud dengan pemahaman ialah kemampuan yang mengharapkan responden mampu memahami arti atau konsep, situasi dan fakta yang diketahuinya. 3. Penerapan Yang dimaksud dengan penerapan ialah kemampuan yang mengharapkan
responden
dituntut
untuk
menerapkan
atau
menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya; dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis. 4. Analisis Yang dimaksud dengan analisis ialah kemampuan yang mampu menguraikan suatu situasi tertentu ke dalam komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
atau unsur pembentukannya. Dapat berupa kemampuan untuk memahami, menguraikan, proses terjadinya sesuatu. 5. Sintesis Yang dimaksud dengan sintesis ialah penyatuan unsurunsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh dan dituntut responden kreatif. 6. Evaluasi Yang dimaksud dengan evaluasi adalah responden diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu kegiatan penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, dan gagasannya. b. Afektif Aspek afektif terdiri dari lima aspek yaitu: 1. Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi control dan seleksi gejala rangsangan dari luar. 2. Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Penilaian Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4. Organisasi Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai. 5. Karakteristik Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. c. Psikomotoris Hasil belajar psikomotiris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek yaitu: 1. Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) 2. Keterampilan pada gerakan dasar 3. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan audity dan motoris 4. Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan 5. Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Istiqomah dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Model Cooperatif Learning Type Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem” (2008), menemukan bahwa proses belajar mengajar dengan metode diskusi model cooperative learning jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara aktif. Pada aktifitas siswa terdapat peningkatan dan hasil angket siswa terhadap pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw mendapatkan respon yang positif. Matilda
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Peningkatan
Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ekonomi” (2008), menemukan bahwa pada siklus I, hasil penelitiannya adalah bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran ekonomi pada tingkat partisipasi belajar siswa berfluktuasi. Pada tingkat motivasinya menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sementara pada tingkat prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran ekonomi dalam penelitian ini belum dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Kerangka Berfikir Beberapa penelitian menunjukkan keberhasilan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, serta dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Selain itu, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan lingkungan belajar di mana siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Siswa melakukan interaksi sosial untuk mempelajari materi yang diberikan kepadanya, dan bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya. Jadi, siswa dilatih untuk berani berinteraksi dengan teman-temannya. Berdasarkan kerangka berfikir yang dikutip dari pendapat para ahli dan dari hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993 :44). Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober dan November tahun 2010 2. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XF di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi.
D. Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masingmasing siklus terdiri dari empat langkah : 1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 2. Tindakan,
yaitu
pelaksanaan
rencana
tindakan
sebagai
upaya
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : a. Siklus pertama. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus pertama meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1) Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yaitu: a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, materi, lembar observasi dan instrumen refleksi. b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : (1) Lembar observasi guru dalam proses pembelajaran. (2) Instrumen pengamatan kelas. (3) Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok. (4) Instrumen refleksi. 2) Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a) Guru bidang studi ekonomi bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa. b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok
terdiri
dari
4-6
anggota/siswa
yang
memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
karakteristik yang heterogen. Dalam satu kelompok masing-masing siswa kemudian diberi nama orang pertama, orang kedua, sampai kelima. Kemudian orang pertama dari masing-masing kelompok berkumpul dan membentuk kelompok yang diberi nama kelompok ahli. Setelah itu diberikan materi untuk berdiskusi dan selanjutnya diberikan kuis untuk mengukur pemahaman siswa. c) Observasi Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Motivasi siswa dapat dilihat dengan
melihat
kemauan
siswa
untuk
mengikuti
proses
pembelajaran (kuesioner) dan kemampuan mengerjakan lembar kerja
yang
diberikan.
Pengamatan
juga
direkam
dengan
menggunakan video camcorder . d)
Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap hasil belajar siswa. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu : 1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan
dalam
pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Refleksi
pada
akhir
siklus
pertama,
digunakan
29
untuk
mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing- masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. b. Siklus kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan dengan bekerja sama antara guru dan peneliti sebagai observer. Menurut Zainal Aqib (2006:31) Alur Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Identifikasi masalah
Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Observasi
Perencanaan Ulang Refleksi
Observasi
Tindakan
Dan seterusnya
F. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan instrumen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
a. Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam rangka penerapan tindakan perbaikan yang direncanakan. b. Grouping Dalam pelaksanaan model pembelajaran tipe jigsaw ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang yang dibagi secara heterogen. 2. Tindakan Tindakan ini merupakan penerapan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Instrumen yang dilakukan meliputi: a. Motivasi Belajar Pengukuran motivasi belajar ini diukur dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diisi oleh siswa setelah keseluruhan proses pembelajaran selesai yaitu setelah kuis. b. Hasil Belajar Pengukuran hasil belajar dilakukan dengan mengadakan kuis. Soalsoal yang terangkum dalam kuis mencakup tentang keseluruhan materi yang diajarkan pada hari itu. 3. Observasi Observasi dilakukan sendiri dengan meneliti kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kelas. Instrumen yang diperlukan mengacu pada Bergerman, 1992 dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok yaitu instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student). 4. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar refleksi guru dan lembar refleksi siswa.
G. Pengumpulan dan Analisis Data Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumen, dan materi. Selain itu peneliti juga menggunakan tes untuk mengukur daya serap siswa. 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagaimana adanya. 2. Analisis komparatif Analisis komparatif dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Untuk melihat peningkatan motivasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
hasil belajar siswa yaitu dengan membandingkan tingkat motivasi dan tingkat hasil belajar siswa pada siklus pertama dan siklus kedua. Tabel 3.1 Indikator Tingkat Keberhasilan Motivasi dalam Proses Pembelajaran Komponen
Situasi Awal (%)
Target (%)
Indikator Keberhasilan
Siswa serius dalam belajar
24
70
Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
41
70
Siswa mau mencatat apa yang telah dipelajari Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan
17
70
41
70
Siswa mau mengemukakan ide dan pendapatnya
21
70
Jumlah siswa yang mengemukakan ide dan pendapat
Siswa terlihat senang mengikuti proses pembelajaran
34
70
Jumlah siswa yang senang mengikuti pembelajaran
Siswa tidak mengantuk (menguap dan meletakan kepala di atas meja)
66
90
Jumlah siswa yang tidak mengantuk
Siklus I (%)
Deskriptor
Siklus II (%) Jumlah siswa yang belajar dengan serius Jumlah siswa yang mengerjakan tugas Jumlah siswa yang mencatat materi pelajaran Jumlah siswa yang mendengarkan dan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Untuk pengukuran hasil belajar dilakukan dengan mengadakan tes setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran tipe jigsaw. Jika nilai siswa menjadi lebih baik berarti hasil belajar siswa meningkat. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika memenuhi target yang telah ditentukan yaitu sebesar 70%. Menurut Trianto (2007) teknik penilaian pada model pembelajaran tipe Jigsaw terdiri dari tiga bagian yaitu : 1) Skor dasar Skor dasar = total skor : frekuensi 2) Skor tes terkini Tes dikerjakan secara individu, skor diperoleh setelah siswa mengerjakan tes yang diberikan guru. 3) Skor perkembangan Skor perkembangan diperoleh jika tes yang diberikan guru hasilnya dapat melewati skor dasar yang dimiliki setiap siswa. Contoh panduan skor perkembangan: Nilai kuis
Nilai tambah
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
5
10 poin dibawah sampai 1 poin dibawah skor dasar
10
Sampai 10 poin di atas skor dasar
20
Lebih dari 10 poin sampai 15 poin di atas skor dasar
30
Pekerjaan sempurna
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rata-rata individu : 5-10
: kurang baik
15-20
: cukup baik
21-25
: baik
Lebih dari 25 : sangat baik Dari ketiga bagian skor tersebut memperlihatkan seberapa tinggi tingkat kenaikan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada proses belajar mengajar. Teknik penilaian juga diperoleh dari referensi skripsi milik Istiqomah (2008) dengan judul penelitian “Implementasi Model Cooperatif Learning Type Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem” Proses pengumpulan data, analisis data, dan pembagian tugas disajikan dalam tabel berikut ini: No 1
2
3
Kegiatan
Output
Petugas
Penyusunan
Rencana Pembelajaran dengan Peneliti
perangkat
model pembelajaran kooperatif dan guru
pembelajaran
tipe jigsaw
Pemetaan
Kelompok-kelompok
kemampuan siswa
heterogen berjumlah 4-5 siswa
Penyusunan
Instrumen observasi
Guru
Peneliti
instrumen pengumpulan data 4
Pelajaran
ekonomi Kegiatan membaca, diskusi,
dengan
model pembahasan, dan kuis
pembelajaran kooperatif
tipe
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
jigsaw 5
Observasi
kegiatan Motivasi
belajar mengajar
mengikuti
siswa kegiatan
dalam Peneliti belajar
mengajar 6
Analisis data
Motivasi
dan
hasil
belajar Peneliti
tindakan
pada Peneliti
siswa 7
Refleksi data
Dampak motivasi
dan
hasil
belajar
siswa 8
Implementasi siklus Tindakan kedua
perbaikan
dan Peneliti
dampaknya pada peningkatan motivasi siswa
dan
hasil
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI ( Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan, tepatnya pada tanggal 18 Desember 1945. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan dengan motivasi, cita-cita dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai perwujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa penjajahan Belanda, di Yogyakarta sudah terdapat lembaga pendidikan Kristen yaitu sekolah-sekolah Zending yang diusahakan gereja-gereja Nederland dan Vereneging Scholen yang diusahakan perkumpulan-perkumpulan di luar gereja. Sekolah-sekolah Zending di Yogyakarta pada umumnya siswanya adalah anak-anak golongan pribumi, sedangkan Vereneging Scholen menyelenggarakan 4 macam sekolah yaitu: HIS, ELS, HCS dan MCS. Lulusan HIS yang berbahasa pengantar Belanda pada waktu itu mendapat penilaian lebih tinggi dibandingkan sekolah-sekolah yang memakai
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pengantar bahasa Jawa atau Melayu. Sekolah-sekolah HIS yang setingkat dengan itu yang terdapat di Yogyakarta misalnya: 1) HIS Bintaran Wetan. 2) HIS Bintaran Kulon. 3) KWS Gondolayu. 4) Christelijke Mulo Schol di Kotabaru (sekarang SMA BOPKRI 1). 5) Christelijke Huishound Schol di Jl. Jend. Sudirman (sekarang SMA BOPKRI 2). Pada awal tahun 1943 Jepang memaksa sekolah-sekolah swasta dinegerikan, guru-guru yang bersedia menjadi pegawai negeri boleh mengajar terus. Sekolah-sekolah Kristen sepakat bernaung di bawah panji Perkumpulan Persekolahan Masehi (PPM). Agar sekolah-sekolah tersebut dapat diatur dengan baik, dipilih dan diangkat seorang pengampu yaitu Dr. Sumardi. Pada masa perang kemerdekaan, umat Kristiani tidak mau ketinggalan,
mereka
turut
berjuang
menegakkan
dan
mengisi
kemerdekaan. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) didirikan pada 11 Maret 1945. Dalam konggres yang pertama di Surakarta, diputuskan didirikan lembaga pendidikan dengan nama BOPKRI, dengan Ketua Umum IP. Simanjuntak dan penulis Pujo Suseno. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan di Yogyakarta pada 18 Desember 1945 dengan akte notaris: RM. Wiranto, 11 Mei 1946. Adapun asas dan tujuan BOPKRI adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1) Dasar pendidikan BOPKRI adalah kitab suci yaitu firman Tuhan. 2) Turut setia dengan pemerintah dalam usaha mempertinggi derajat Bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan kebudayaan. 3) Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara Republik Indonesia dengan usaha-usaha mendirikan segala macam sekolah baik yang memberikan pendidikan umum maupun kejuruan. Dalam Clash II pada 19 Desember 1948, Belanda berhasil menduduki Yogyakarta. Yayasan BOPKRI telah menutup seluruh sekolahnya baik SR, SGTK, SMP maupun SMA BOPKRI. Kemudian pada Februari 1948, sekelompok kecil guru-guru Kristen berkumpul di balai
Pertemuan
Kristen
(BPK)
sekarang
Galeria
Mall
untuk
membicarakan nasib sekolah-sekolah BOPKRI yang menghasilkan kebulatan tekat: “Kita bertanggung jawab kepada Tuhan atas pendidikan yang bercirikan Kristen, sekolah-sekolah BOPKRI harus dilanjutkan kehadirannya”. Pada 29 Juni 1949 Belanda angkat kaki dari Yogyakarta, Pemerintah RI kembali ke Ibu Kota Yogyakarta. Sri Sultan HB. IX selaku Menteri Negara Koordinator Keamanan, pada 5 Juli 1949 menyerukan agar semua sekolah di buka kembali. BOPKRI menanggapi dengan antusias. Diadakan pembentukan BOPKRI baru dengan ketua: Drs. Sudarmono dan Penulis merangkap Bendahara: S. Subanu. Dari sekolah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sekolah yang dibuka kembali antara lain adalah SMU BOPKRI 2 Yogyakarta yang ada di jalan Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta. Sebagai tonggak sejarah BOPKRI Yogyakarta, setelah mengalami pasang surut, pada tanggal 1 Agustus 1949 dinyatakan sebagai hari lahir SMU BOPKRI 2 Yogyakarta. Hingga sekarang ini, setelah diakreditasi sebanyak dua kali akhirnya pada tahun 1977 SMU BOPKRI 2 Yogyakarta memperoleh status disamakan. Sejak awal berdiri hingga sekarang SMU BOPKRI 2 Yogyakarta sudah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak Sembilan kali, beliau-beliau tersebut adalah: 1) Margono Paulus (1949 – 1957). 2) Nathanael Daljoeni (1957 – 1963). 3) Eghbert Daniel Yohanes (1963 – 1969). 4) Drs. Widiatmoko Br (1970 – 1971). 5) Purwanto, B.A. (1971 – 1974). 6) Widiarso (1975 – 1977). 7) Drs. Tukidjo, W.S (1977 – 1995). 8) Drs. S. Supadiyono (1995 – 2003). 9) Drs. Priyanto (2003 – 2007).
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi Menjadi sekolah yang berkualitas dalam bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan berdasarkan ajaran kasih Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Misi a. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, b. Meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar, c. Mempertahankan dan meningkatkan disiplin sivitas akademika, d. Meningkatkan prestasi akademis dan non akademis, e. Mendorong sivitas akademika untuk meningkatkan kualitas budi pekerti, f. Mewujudkan
ajaran
kasih
di
lingkungan
sekolah
maupun
masyarakat. 3. Tujuan Sekolah a. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas 1) Pendidikan umum merupakan Pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 2) Mempunyai orientasi ke depan yang berupa tujuan pendidikan yaitu mengembangkan multi kecerdasan kepada peserta didik yang heterogen baik dengan cara klasikal maupun program pembelajaran individual (PPI) yang sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 dan PP 19 Tahun 2005. b. Tujuan Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1) Meningkatkan
kecerdasan
dan
pengetahuan,
dengan
melaksanakan tertib belajar sehingga mampu menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
ilmu pengetahuan, berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Membentuk
kepribadian
yang
berkualitas
dengan
melaksanakan ajaran kasih Tuhan sehingga memiliki kecerdasan emosional, spiritual, sosial dan berkepribadian santun. 3) Meningkatkan kecakapan untuk menjadi pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu hidup mandiri. 4) Mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang berkualitas
sehingga
dapat
berkomunikasi
dengan
lingkungan dan berkompetisi di era global.
C. Sistem Pendidikan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 Tahun 1990, lama pendidikan sekolah menengah umum adalah 3 tahun. Sistem semester telah diterapkan kembali pada tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu: semester ganjil dan semester genap. Sistem pendidikan SMA merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di SMA. Unsur-unsur pendidikan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Sumber Daya Manusia Yang terdiri dari tenaga pendidikan dan tenaga administratif. 2. Kurikulum Yang terdiri dari Kurikulum Berbasis Kompetensi dan non KBK 3. Peserta Didik Yaitu siswa-siswi yang mengikuti proses mengajar di sekolah. 4. Infrastruktur Meliputi sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah seperti laboratorium, perpustakaan, ruang kelas dan lain-lain. 5. Lingkungan Pendidikan Pihak-pihak di luar sekolah yang mempengaruhi kegiatan belajar sekolah yaitu masyarakat yang menggunakan jasa pendidikan.
D. Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Mata Pelajaran Muatan mata pelajaran yang diberikan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat pada standar isi: a) Kelas X Kurikulum Kelas X terdiri dari 16 Mata Pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b) Kelas XI dan XII Bahasa Kurikulum Kelas XI dan XII program Bahasa terdiri dari 14 Mata Pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. c) Kelas XI dan XII IPA Kurikulum Kelas XI dan XII program IPA terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. d) Kelas XI dan XII IPS Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
2. Muatan Lokal Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas serta potensi daerah termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun, satuan pendidikan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Muatan lokal yang dipilih SMA BOPKRI 2 yaitu: a. Bahasa Jawa Bertujuan untuk mengembangkan kompetensi berbahasa jawa serta untuk melestarikan bahasa Jawa. Disisi lain diharapkan juga peserta didik dengan berbahasa jawa dapat memiliki etika sopansantun yang baik. b. Batik Memperkenalkan
keterampilan batik agar dapat melestarikan
kekayaan budaya lokal. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh
tenaga
pendidik.
Pengembangan
diri
bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing konselor, tenaga pendidik, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuker. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan, belajar dan pengembangan karir peserta didik. Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
didik dalam mengembangkan: a. Bakat b. Minat c. Kreativitas d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan e. Kemampuan kehidupan keagamaan f. Kemampuan sosial g. Kemampuan belajar h. Wawasan dan perencanaan karir i. Kemampuan pemecahan masalah j. Kemandirian Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik. Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen a. Pelayanan Konseling b. Ekstrakulikuler: 1) Jurnalistik 2) Seni Musik/Band 3) English Club
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4) Kepramukaan 5) Futsal 6) Karate 7) Basket 8) Karya Ilmiah Remaja/KIR 9) Peleton Inti 10) Modern dance Setiap peserta didik dipersilahkan untuk memilih 1 jenis pengembangan diri/Ekstrakurikuler yang ada di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan pengembangan diri di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.
E. Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 1. Struktur Organisasi Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bernaung dibawah Yayasan BOPKRI Yogyakarta dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Sekolah mempunyai personil yang cukup mendukung seperti karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dari segi organisatorik yang bernaung di bawah Yayasan BOPKRI secara terstruktur tampak dari satu orang kepala sekolah, kepala tata usaha, dan empat orang wakil kepala sekolah. Selain itu, itu guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan wali kelas turut berperan aktif sehingga semua aturan sekolah dapat terwujud dengan baik. Yayasan BOPKRI Yogyakarta
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Kepala Tata Usaha
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kesiswaan
Wakasek Hukermas
Koordinator BP/BK
Wakasek Sarana Prasarana
Litbang
Dewan Guru
Siswa
Sumber : Surat Keputusan Kepala SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Wewenang dari Tugas masing-masing unsur a. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator dan supervisor, pemimpin atau leader inovator, motivator. 1) Kepala Sekolah selaku Educator Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. 2) Kepala Sekolah selaku Manajer Kepala sekolah selaku manajer bertugas: Menyusun Perencanaan, kegiatan,
mengorgainsaikan
mengkoordinasikan
pengawasan, menentukan
melakukan kebijakan,
kegiatan, kegiatan,
mengarahkan melaksanakan
evaluasi
terhadap
mengadakan
rapat,
kegiatan, mengambil
keputusan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur administrsasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana,
keuangan/RAPBS,
mengatur
OSIS,
mengatur
hubungan sekolah dengan instasi terkait. 3) Kepala Sekolah selaku administrator Kepala menyelenggarakan
selaku
administrator administrasi
bertugas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, keuangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
perpustakaan, laboratorium, ruang kesenian atau katrampilan, bimbingan konseling, UKS, OSIS, gedung serba guna, gudang, dan 7K. 4) Kepala sekolah selaku supervisor Kepala
sekolah
menyelenggarakan mengajar,
selaku
supervisor
kegiatan
supervisor
mengenai:
bimbingan
bertugas
proses
konseling,
belajar kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instasi terkait, sarana dan prasarana, kegiatan OSIS, kegiatan 7K 5) Kepala sekolah selaku pemimpin Kepala
sekolah
sebagai
pemimpin
harus
dapat
dipercaya, jujur dan bertanggung jawab, memahami kondisi guru, karyawan dan siswa, memiliki visi dan memahami misi sekolah, mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah, membuat, mencari dan memilih gagasan baru. 6) Kepala sekolah sebagai innovator Kepala sekolah sebagai innovator bertugas melakukan pembaharuan dibidang kegiatan belajar mengajar, bimbingan konseling, ekstrakurikuler, pengadaan, melaksakan pembinaan guru serta karyawan, mengadakan pembaharuan dalam menggali sumber daya di BP3 dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
7) Kepala sekolah sebagai motivator Kepala sekolah sebagai motivator bertugas untuk mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja, mengatur ruang
kantor
yang
konduktif
untuk
kegiatan
belajar
mengajar/BK, mengatur ruang laboratorium yang kondktif untuk praktikum, mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar, mengatur halaman sekolah yag sejuk dan teratur, menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan, menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan, menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah. b. Wakil Kepala Sekolah 1) Urusan Kesiswaan Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan akademis, yang bertugas menangani atau mengatur semua hal yang berkaitan dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah dengan tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur dan aman. Di samping mengatur siswa dalam kegiatan
belajarnya,
urusan
kesiswaan
juga
bertugas
membangun sikap mental yang baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tugas Wakasek Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan
lain
seperti
urusan
Ekstrakurikuler,
Bimbingan
Konseling, urusan Kurikulum, Wali kelas, dan lain sebagainya sehingga diharapkan semuanya berjalan secara sinergi demi tercapainya tujuan pembelajaran. 2) Urusan Kurikulum Tugas-tugasnya sebagai berikut: a). Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru, jadwal pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan UAS/UN, kriteria persyaratan naik kelas atau lulus / tidak lulus dan laporan pengajaran secara berkala. b). Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program pelajaran, menyediakan daftar buku acuan guru dan siswa serta menyusun laporan secara berkala. 3) Urusan Sarana dan Prasarana Tugas
pembagian
Sarana
dan
Prasarana
adalah
merencanakan/optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang sudah
dimiliki
sekolah,
pembangunan
gedung
beserta
perlengkapannya, belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi barang sekaligus pemeliharaannya. Sedangkan tugas lainnya adalah menyusun program kesejahteraan
pegawai
dan
melaksanakan
tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kerumahtanggaan. Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian lain yang terkait agar dapat terlaksana dengan lancar. 4) Urusan Humas Tugas utama urusan Humas SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah membangun komunikasi yang harmonis dengan komunitas pendukung, misalnya instansi pemerintah, perguruan tinggi, orang tua/wali, gereja, kepolisian, alumni, dan lain-lain. c. Tata Usaha 1) Bagian Personalia Bagian ini bertugas mengurus gaji guru dan karyawan sekolah, pengusulan kenaikan golongan, pangkat, pensiun, dan lain-lain.
Bagian
personalia
juga
mempunyai
tugas
memberikan laporan kepada kepala sekolah yang kemudian dilaporkan kepada kanwil dan yayasan serta instruksi-instruksi untuk membuat laporan-laporan yang ditugaskan oleh kanwil dan yayasan. 2) Bagian Statistik Bagian ini mempunyai tugas mencatat dan memberi laporan mengenai jumlah guru, pegawai, siswa, dan jumlah kelas.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Bagian Absensi Bagian
ini
mempunyai
tugas
mencatat
dan
mengarsipkan data siswa baru. 4) Bagian Agenda surat-surat Bagian ini bertugas menerima SPP dan memberi tanda bukti pembayaran. 5) Bagian Penggajian Bertugas membuat konsep gaji guru dan pegawai yang ditujukan ke bendahara sekolah serta mengambil di BPD. 6) Tenaga Keperpustakaan a) Menambah koleksi buku. b) Menerima saran dan permintaan para pengunjung menginventaris buku baru. c) Membubuhi cap perpustakaan. d) Menjaga koleksi-koleksi buku. e) Menjilid buku. f) Melakukan penagihan bagi peminjam buku yang tidak mengembalikan buku tepat waktu. g) Membuat laporan kegiatan perpustakaan sekolah. 7) Pesuruh atau Prakarya a) Membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah. b) Memelihara tanaman sekolah. c) Memperbaiki inventaris sekolah yang rusak ringan.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Mengatur surat-surat dinas. e) Menyediakan minuman untuk para guru dan karyawan 8) Keamanan atau Satpam a) Membantu
keamanan
dalam
penyetoran
atau
pengambilan uang di bank. b) Mengatur parkir. c) Mengawasi siswa yang keluar sekolah pada jam pelajaran berlangsung. d. Bimbingan dan Konseling 1) Menyusun program pelaksanaan bimbingan konseling. 2) Melakukan koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar. 3) Memberikan layanan bimbingan kepada siswa. 4) Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan konseling. 5) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling. 6) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. 7) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling. 8) Mengikuti laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling. e. Dewan Guru 1) Menyusun program dan pengembangan mata pelajaran sejenis. 2) Mengkoordinasikan penggunaan ruang sarana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3) Mengkoordinasikan kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis. 4) Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar.
F. Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Sumber daya manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta saat ini berjumlah 53 orang guru, dan 32 karyawan. Dari 53 guru dengan rincian sbagai berikut: 1. Tenaga Edukatif No Nama guru 1 Sri Rahayuningsih S.Pd NIP: 19500802 198803 2 001 2 Drs. A.Edy Krismanto NIP: 19590528 198903 1 002 3 S. Sunu N, SH, S.Pd. M.Hum. NIP: 19610730 198303 1 007 4 Nanto Fier Atmana, SE NIP :19610730 198303 1 007 5 Drs. Wahyu Santosa NIP : 19590831 198803 1 005 6 Drs. FX. Catur Setya NIP : 19611203 198903 1 009 7 Dra. Rr.Sri Esti Budi S NIP : 19641127 199003 2 007 8 Dra. J.Ambarningrum NIP : 19650825 199003 2 008 9 Dra. Maria Goreti Sri N NIP : 19620401 199203 2 004 10 Dra. D.Sri Ismayawati NIP: 19591031 108703 2 002 11 Rr. Ariatmi Puji H, S.Pd. NIP: 19650325 199003 2 003
Bidang studi Biologi Biologi Bahasa Inggris Ekonomi Fisika Bahasa Indonesia Matematika Matematika Sejarah Bahasa Inggris Bahasa Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
14 15
Dra. Purwantini NIP: 19660527 200701 2 001 Hanindito Hario H, S.Pd. NIP : 19720618 200801 1 006 Drs. IGN. Supata (GTY) Dra. Sunarningsih (GTY)
16
Drs. Edi Sutrisna (GTY)
17
Drs. Risman Purwanto (GTY)
18 19 20 21 22
Drs. Agus.T. Wuryatmaja (GTY) Dra. Arina Rahayu (GTY) Paulus Kristriyanto, M.Pd. (GTY) Dra. Istiana (GTY) Sri Sulastri, S.Pd. (GTY)
23 24 25 26 27 28 29 30 31
Drs.Totok Murjianto (GTY) Raksita, S.Pak.(GK) Dra. Prapti Wijayanti (GK) Drs. Priyo Cahyono (GK) Dra.Kristiana P (GK) Tito Margus Cahyo, B.Sc (GK) IGT. Mujiono, S.Pd. (GTT) Dra. Suprihatiningsih (GTT) Muncar Tyas Palupi, M.Hum (GTT)
32
Soeryaningsih, S.Pd. (GTT)
33
Endah Nursinta, S.Pd. (GTT)
34 35 36
YM.Susilowati, S.Th. (GTT) Desy Miranti S.,S.Pd. (GTT) Maria Rini Wahyuni , S.Pd. (GTT)
37 38 39
Sumaryono (GTT) Ita Hermayanti A., S.Pd. (GTT) Indras Retno W., S.Pd. (GTT)
13
57
Pend. Kewarganegaraan Penjaskes Fisika Pengembangan Diri/BP/BK Pengembangan Diri/BP/BK Pengembangan Diri/BP/BK Sosiologi Ekonomi Seni Budaya Biologi Bahasa Indonesia Seni Peran Penjaskes Pend. Agama Geogfrafi Sejarah Antropologi Sosiologi TIK Bahasa Inggris Geografi Bahasa Indonesia, Sastra Indonesia, Seni Peran Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Sastra Indonesia Pend. Agama Kimia Bahasa Indonesia Sastra Indonesia Kimia Bahasa Inggris Pend.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Agustinus Wuryanto, S.Pd. (GTT) Dwi Ariani Astuti, S.Pd (GTT) A. Narwastujati, S.Pd.,S.Si (GTT) Lusia Septin Murti, S.Pd. (GTT) Drs. Purnomo (GTT) Nuning Praptiria utami, S.Pd. (GTT) Ruwi Suharyano (GTT) Surwanto, S.Sn. (GTT) Saryono, S.Pd. (GTT) Titus Gunarto, S.Komp. (GTT) Elizabeth Anna Susanti K, S.Pd. (GTT) Nathalia Kusumasetyarini, S.Pd. (GTT) C. Rinda Marlita Gahayu,S.S. (GTT) Henny Rahma Dwiyanti, S.Pd. (GTT)
58
Kewarganegaraan Matematika Kimia Bahasa Jepang Bahasa Jepang Seni Budaya Ekonomi Seni Budaya Bahasa Jawa Batik TIK Matematika Matematika Bahasa Jepang Batik
2. Tata Usaha No Nama 1 Didik Prasetyo NIY: 014730174 2 Drs. Suhardono NIY 014550112 3 Subariah, B.Sc NIY 014550041 4 Sulastri, S.Si. NIY 014360056 5
6
7 8
Jabatan dan tugas pokok Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian Staf TU, Urusan kearsipan dan dokumen sekolah Staf TU, Urusan Gaji, honorarium dan pembukuan sekolah Staf TU, Tendik kesiswaan, data statistik sekolah dan pembantu pembukuan keuangan sekolah St.JokoSulaksono, Staf TU, urusan pengetikan dan arsip A.Md surat keluar NIY 014700186 Suryatmadji Staf TU, Tendik kurikulum, presensi siswa, karyawan dan guru, pengadaan dan setor-ambil uang di bank Sundari Staf TU, urusan buku induk, legalisasi, tendik hukermas Dwi Staf TU, urusan pembukuan keuangan Sumunarningsih, dan SPP S.E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 10
59
Tri Astutining Staf TU, urusan sarana dan prasaran, surat Rahayu masuk dan rumah tangga R.Aj. Prastyati Reseptionis
3. Petugas Pelaksana No Nama 1 Ester Heri Subiyakti NIY 014550088 2 Bambang Siswanto NIY 014550097 3 Sri Lestari Etik 4 Sugeng Riyanto, S.TP. 5 Kuncoro Mustikaning Negoro 6 Daniel Swastika Aditya Aji 7 Anis Dwi Atmoko 8 Ester Tri Harsiwi 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bidang Tugas Petugas Perpustakaan Petugas Perpustakaan Petugas Perpustakaan Laboran Lab. Kimia Laboran Lab. Biologi Laboran Lab. Fisika
Laboran Lab. Komputer Laboran Lab. Bahasa dan Tendik WMN Dian Kristiawan Laboran Lab. Multimedia Ilyasi Adyantoro, ST Pelaksana Ruang audio visual dan Laboran Lab. Musik Sumadi Urusan UKS Purwosarjono Budiyono Staf TU, urusan Foto copy Wahyu Dewi Urussan toko cempaka Widyaningsih Ani Haryatun Petugas Koperasi siswa Supardi Pekarya NIY 014950119 Pariman Pekarya NIY 014730231 Ngadani Pekarya Mujiyono Pekarya Efrayim Andrianus Satpam Nugroho Satrio Mustikaning Satpam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 22
Prajurit Joko Mulyono Sunarto
60
Satpam Petugas parkir
G. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Siswa-siswi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 secara keseluruhan berjumlah 529 siswa. Dengan rincian sebagai berikut : Kelas XA XB XC XD XE XF XG XH XI BAHASA XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4 XII BAHASA XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPA 3 XII IPA 4 XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII IPS 4 JUMLAH
Laki-laki 10 13 13 11 14 17 11 13 2 16 16 15 20 14 16 5 11 10 9 6 16 16 22 18 308
Perempuan 11 9 9 9 7 12 9 8 7 9 9 11 7 12 8 5 7 8 9 11 14 14 7 11 221
Jumlah 21 22 22 20 21 29 20 21 9 25 25 36 27 26 24 10 18 18 18 17 30 30 29 29 529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sudirman no 87 Yogyakarta, menempati area tanah seluas 4.250 meter persegi dan memiliki kondisi fisik yang baik. Selain itu, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menempati lokasi yang strategis karena terletak di pinggir jalan raya. 1. Kondisi Bangunan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki bangunan yang tergolong permanen, yang terdiri dari lantai satu, dua, dan tiga yang dipergunakan untuk : a) Ruang Kepala Sekolah b) Ruang Wakil Kepala Sekolah c) Ruang Komite Sekolah d) Ruang guru e) Ruang Tata Usaha f) Ruang Kelas g) Ruang Inventaris dan Keuangan h) Ruang Tamu i) Ruang Piket j) Ruang Laboratorium Bahasa k) Ruang Laboratorium Komputer l) Ruang Laboratorium Multi Media m) Ruang Laboratorium Kimia n) Ruang Laboratorium Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
o) Ruang Laboratorium Fisika p) Ruang Laboratorium IPS q) Ruang Laboratorium AVA r) Ruang Studio Musik s) Ruang Perpustakaan dan Ruang Baca t) Ruang Bimbingan dan Konseling u) Ruang Ibadah Kristen dan Non Kristen v) Ruang OSIS w) Ruang UKS x) Ruang Gudang y) Ruang Koperasi Karyawan z) Ruang Koperasi siswa 2. Halaman Sekolah Halaman SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong cukup luas. Halaman sekolah ini digunakan untuk tempat parkir, lapangan upacara, dan lapangan olahraga (basket, futsal, volley). 3. Pagar Sekolah Pagar sekolah terbuat dari tembok dan besi dengan pintu gerbang berwarna coklat. 4. Kamar kecil Kamar mandi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tergolong permanen. Kamar mandi yang dimiliki berjumlah ± 6 ruang, yang terdiri dari kamar mandi untuk siswa laki-laki, siswi perempuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
untuk guru serta karyawan. Kamar mandi ini memiliki air yang cukup dan bersih. 5. Kantin SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki kantin yang cukup bersih dan makanan yang dijual cukup bervariasi, bergizi, dan harga relatif terjangkau oleh para siswa-siswi. 6. Ruang Kelas SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mempunyai ukuran ± 7 x 8 meter, ventilasi cukup, cahaya cukup, bersih dan rapi, serta terdapat hiasan dinding seperti figura presiden dan wakil presiden, sumpah pemuda, jam dinding, dan papan absensi siswa. 7. Keadaan Fasilitas Belajar Fasilitas belajar yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain papan tulis, meja dan kursi siswa-siswi yang cukup nyaman untuk belajar. 8. Kantor Kantor yang tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain kantor kepala sekolah, guru, bimbingan dan konseling (BK), dan tata usaha (TU). 9. Alat Penunjang Pendidikan Alat penunjang pendidikan tersedia di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta antara lain kalender akademik, jadwal pelajaran, dan jadwal piket siswa-siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
10. Sumber Belajar Sumber
belajar
yang
dimiliki
antara
lain
kurikulum,
perpustakaan, laboratorium, buku paket, dan majalah dinding.
I. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan instansi lain meliputi: 1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Wilayah Kota SMA
BOPKRI
2
Yogyakarta
memberikan
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Dinas Pendidikan wilayah kota. 2. Hubungan sekolah dengan Orang Tua/Wali murid Hubungan kerjasama SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan orang tua siswa atau wali murid dianggap sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di sekolah ini. 3. Hubungan antar Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain yang sederajat dalam berbagai bentuk kerjasama, antara lain kerjasama dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat sekitar Hubungan SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar tampak dalam bentuk hubungan yaitu ikut melibatkan masyarakat sekitar dalam hal keamanan pada saat sekolah menyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah. 5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam hal Expo Universitas yang rutin diadakan setiap tahun, penerimaan mahasiswa baru dan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas XF di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada mata pelajaran ekonomi dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 November 2010 dan siklus II pada tanggal 19 November 2010. Sebelum penelitian tersebut, peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pendahuluan (pra penelitian). Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kelas XF tersebut. Pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010 pada jam kedua yaitu jam 07.45-08.30 WIB. Berikut adalah uraian hasil observasi pendahuluan dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada masing-masing siklus: 1. Observasi pendahuluan Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Oktober 2010 pada jam kedua (pukul 07.45-08.30). Guru mitra dalam penelitian adalah Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd sebagai guru ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas XF secara keseluruhan adalah 31 siswa, namun beberapa siswa sudah keluar sehingga siswa yang masih aktif ada 29 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Materi yang dipelajari pada observasi pendahuluan ini adalah pelaku ekonomi. Dalam kegiatan
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pendahuluan ini ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa dan kondisi kelas. Berikut ini adalah uraian hasil observasi pendahuluan: a. Observasi guru Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam dan memeriksa
kesiapan
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran.
Pada
pertemuan hari ini, materi pelajaran yang diberikan guru adalah mengenai pelaku ekonomi. Pembelajaran yang dilaksanakan guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk memancing siswa memahami pelajaran. Namun terkadang saat guru menjelaskan materi, suara guru tidak begitu terdengar hingga belakang sehingga siswa-siswa yang duduk di belakang cenderung sibuk sendiri dan ramai. Selain itu kurangnya ketegasan guru dalam menegur siswa yang ramai membuat siswa semakin menjadi-jadi dan semakin tidak memperhatikan. Guru menutup pelajaran tanpa menarik kesimpulan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan guru selama pembelajaran dapat dilihat pada catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran). b. Observasi siswa Sebelum memulai pembelajaran, siswa terlebih dahulu menyiapkan diri dan alat-alat yang diperlukan untuk mengikuti pembelajaran hari ini. Pada awal pembelajaran, siswa masih terlihat memperhatikan penjelasan guru namun pada pertengahan pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
siswa mulai terlihat bosan dan ada beberapa siswa yang terlihat mengantuk dan ada juga siswa yang asyik dengan kegiatannya sendiri seperti asyik bermain handphone, mengobrol di luar pelajaran, ada juga yang sibuk mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Selain itu di sela-sela pembelajaran ada beberapa siswa yang berjalan-jalan di kelas dan keluar masuk kelas sehingga mengganggu siswa lain yang sedang memperhatikan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan dalam belajar karena dalam diri siswa tidak
ada
dorongan
untuk
berhasil.
Kegiatan
siswa
selama
pembelajaran dapat dilihat pada catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran). Selain melakukan observasi langsung terhadap siswa, peneliti membagikan
kuesioner.
Motivasi
belajar
siswa
selanjutnya
dideskripsikan berdasarkan PAP II. Berikut adalah hasil analisis motivasi siswa pada pra penelitian: Tabel 5.1 Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian Skala Motivasi
Frekuensi
Belajar Siswa
Frekuensi
Kriteria
Relatif
69 – 80
1
3%
Sangat tinggi
60 – 68
8
28%
Tinggi
54 – 59
8
28%
Cukup
48 – 53
10
34%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa pada pra penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 3%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 28%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 28%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 34%, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw termasuk dalam kriteria kurang. c. Observasi kondisi kelas Suasana kelas cukup kondusif terlihat dari kebanyakan siswa sudah siap belajar, walaupun masih ada beberapa siswa yang ramai. Namun pada saat siswa sudah merasa bosan mengikuti pelajaran, kondisi kelas mulai tidak kondusif karena siswa yang lain tidak mau mendengarkan, mereka malah asyik dengan kegiatan masing-masing dan mengobrol dengan teman-temannya sehingga kelas menjadi sangat ramai.
Sedangkan
guru
asyik
dengan
penjelasannya
tanpa
memperhatikan siswa-siswa yang duduk di belakang dan membuat kegaduhan. Dalam hal ini guru tidak memberikan teguran atau sangsi sehingga siswa semakin menjadi-jadi dan kelas sulit terkendali sampai akhirnya jam pelajaran selesai. Pada akhir pelajaran guru tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
memberikan kesimpulan. Kondisi kelas selama pembelajaran dapat dilihat pada catatan anekdotal hasil observasi kondisi kelas (lampiran). Berdasarkan hasil observasi terhadap guru, siswa, dan kelas, berikut ini disajikan hasil dari observasi pendahuluan. Selama proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada metode-metode tersebut memang sudah baik diterapkan pada kegiatan pembelajaran namun jika penggunaan metode tersebut digunakan secara rutin akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa. Kurangnya pengawasan guru menyebabkan ada beberapa siswa yang berjalan-jalan dan mengobrol di dalam kelas. Hal tersebut memperlihatkan rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Dari permasalahan tersebut, peneliti berkolaborasi dengan guru mitra bermaksud menerapkan suatu model pembelajaran alternatif di samping metode ceramah dan tanya jawab, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam model pembelajaran ini siswa diminta untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok yang telah dibentuk. Di dalam kelompok tersebut diharapkan siswa akan saling berinteraksi dalam memecahkan soal-soal latihan dan dengan adanya kegiatan diskusi diharapkan akan mendorong siswa untuk lebih bersemangat lagi dalam belajar. Selain dapat memotivasi siswa, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum menggunakan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah cukup baik dan dapat mencapai batas nilai minimum yang telah ditentukan oleh guru yaitu 70 akan tetapi ada juga yang memperoleh nilai di bawah batas nilai minimum yang telah ada. 2. Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 November 2010 pada jam ke tiga dan empat. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada hari Jum’at sehingga jumlah waktu bersih yang digunakan untuk pembelajaran hanya 2 x 40 menit yaitu pukul 08.20-09.55 WIB. Pembelajaran selesai pada pukul 09.55 karena terpotong jam istirahat selama 15 menit. Materi pembelajaran pada siklus pertama adalah permintaan dan penawaran. Materi pembelajaran dibawakan oleh guru mitra yaitu Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd dan peserta pembelajaran adalah siswa kelas XF semester I tahun ajaran 2010/2011. Jumlah siswa pada kelas XF adalah 29 siswa. Namun siswa yang aktif hadir adalah 27 siswa karena 2 orang siswa lain absen. Pada siklus pertama ini siswa yang hadir sebanyak 22 siswa. Adapun model pembelajaran kooperatif yang diterapkan adalah tipe jigsaw. Berikut ini uraian penerapan model pembelajaran tersebut pada siklus pertama: a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang dilakukan pada siklus pertama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), handout, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Kuis. Berikut ini diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran: (a). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru mitra bersama-sama membuat RPP. RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber dan media pembelajaran. Semua dibuat secara rinci dan sistematis. (b). Materi Materi
pada
pertemuan
siklus
pertama
adalah
permintaan dan penawaran. Peneliti dan guru mitra bersamasama membuat handout. Isi handout mencakup materi permintaan dan penawaran. Handout ini akan dibagikan kepada masing-masing siswa setelah pembagian kelompok dan digunakan pada saat pembelajaran. (c). Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mitra dan peneliti bekerjasama membuat LKS yang meliputi pertanyaan yang harus didiskusikan oleh siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dalam kelompok ahli dan menjelaskan di dalam kelompok asal yang nantinya akan dipresentasikan di kelas. (d). Kuis Soal kuis pada siklus pertama terdiri dari 10 pertanyaan dalam
bentuk
pilihan
ganda.
Soal-soal
kuis
disusun
berdasarkan saran dan persetujuan guru mitra. Kuis tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal peneliti dan guru mitra mengidentifikasi data awal tentang karakteristik siswa berdasarkan kemampuan akademiknya dari hasil ulangan yang sebelumnya pernah dilakukan guru. Masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang yang terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Kelompok ini disebut kelompok asal. Kemudian masing-masing anggota kelompok akan menomori dirinya dengan nomor 1-4 dan mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda. Selanjutnya siswa yang memiliki nomor yang sama dan pertanyaan yang sama dengan kelompok asal lainnya, berkumpul menjadi satu kelompok. Siswa yang memiliki nomor 1, berkumpul dengan siswa lain yang bernomor 1 dari kelompok asal lainnya. Demikian seterusnya sampai dengan siswa yang memiliki nomor 4. Kelompok ini disebut kelompok ahli, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
terdiri dari kelompok ahli 1, kelompok ahli 2, kelompok ahli 3, dan kelompok ahli 4. 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data dan penelitian ini meliputi: (a). Lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Instrumen ini mencakup antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, interaksi guru dengan siswa, keterlibatan guru dalam
pembelajaran
kelompok,
keterampilan
guru
memotivasi siswa dalam belajar kelompok maupun mandiri. (b). Instrumen pengamatan kelas. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, kerjasama antar siswa, sumber belajar, kelengkapan kelas, dan kedisiplinan. (c). Instrumen penilaian proses belajar kelompok. Cakupan instrument ini yaitu penilaian terhadap konsentrasi siswa, keaktifan siswa, pembagian tugas, menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi serta menghargai saran dan pendapat teman. (d). Instrumen terhadap guru (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan
untuk
mengetahui
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(e).
75
Instrumen terhadap siswa (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan
untuk
mengetahui
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. (f). Instrumen terhadap kondisi kelas (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan untuk mengetahui kondisi kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. b. Tindakan Pada tahap ini, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Penyampaian prosedur pelaksanaan Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran tipe jigsaw. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam kelompok yang disebut kelompok asal. Kemudian masing-masing anggota kelompok mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda-beda. Selanjutnya siswa yang mendapat pertanyaan yang sama dengan kelompok asal lainnya bergabung dan membentuk kelompok yang disebut kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli siswa diminta untuk berdiskusi membahas pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompoknya hasil dari diskusi bersama kelompok ahlinya. Selama guru menyampaikan prosedur pelaksanaan, suasana kelas kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kondusif. Hal ini disebabkan siswa masih bingung dan kurang jelas dengan kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti. 2) Pembagian kelompok Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Jumlah kelompok asal yang dibentuk adalah 7 kelompok dengan anggota 4-5 orang. Pada tahap ini, guru membacakan nama-nama kelompok beserta anggota-anggotanya. Selama pembentukan kelompok asal, suasana agak ramai karena ada beberapa siswa yang merasa kurang puas dengan anggota kelompoknya. Setelah siswa berkumpul pada kelompok asal, kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli. Suasana menjadi tidak kondusif karena siswa kebingungan mencari kelompok ahlinya. Namun guru segera membantu sehingga semua siswa dapat berkumpul dengan kelompok ahlinya masing-masing. 3) Diskusi Setelah pembagian kelompok selesai, kemudian guru membagikan handout sebagai bahan materi dan meminta siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang telah didapatkan oleh masing-masing kelompok ahli dan setiap siswa mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Pada kelompok ahli 1 mendapatkan pertanyaan tentang pengertian permintaan
dan penawaran,
kelompok ahli 2 mendapatkan pertanyaan tentang faktor-faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, kelompok ahli 3 mendapatkan pertanyaan tentang kurva permintaan dan penawaran, dan kelompok ahli 4 mendapatkan pertanyaan tentang hukum permintaan dan penawaran. Selama berdiskusi suasana cukup terkendali, hanya ramai karena setiap siswa saling bertukar pendapat. Namun sesekali ada beberapa siswa yang berbicara di luar materi diskusi. Pada saat diskusi berlangsung, guru selalu mendampingi, memotivasi, dan memantau siswa. Apabila ada siswa yang mengalami kesulitan, guru akan membantu siswa memecahkan masalah tersebut. Setelah diskusi di dalam kelompok ahli selesai, siswa diminta untuk kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan begitu, masing-masing siswa menerima dan memberikan informasi dari siswa lain. 4) Pembahasan Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan siswa membahas masalah yang telah didiskusikan siswa dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok ahli akan mendapat giliran untuk presentasi. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Namun semua siswa setuju atas hasil diskusi yang dipresentasikan sehingga tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tanggapan atau pendapat yang berbeda dari kelompok lain. Reaksi dari masing-masing kelompok yang ditunjuk presentasi sangat beragam. Ada yang dengan antusias mempresentasikan hasil diskusinya, ada yang presentasi sambil diselingi dengan gurauan, dan ada juga yang kaku dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Meskipun begitu, secara keseluruhan presentasi pada siklus pertama ini dapat berjalan lancar. 5) Kuis Setelah presentasi selesai, untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami pelajaran, guru mengadakan kuis selama 15 menit setelah sesi pembahasan berlangsung. Guru membagikan soal kuis, kemudian siswa diminta mengerjakan secara individu. Namun masih ada beberapa siswa yang melirik jawaban temannya. Walaupun begitu, kuis dapat berlangsung dengan lancar dan terkendali. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) pada siklus pertama dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal guru membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran. Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 5.2 Aktivitas Guru Pada Siklus I No 1 2
3 4 5
6
7
8
9
10
11
12
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok jigsaw Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok jigsaw Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya untuk meningkatkan hasil kerja kelompok Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran yang sedang dilakukan Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar kelas dan mengawasi siswa dari luar ruangan kelas Guru berinteraksi dengan berdiri didepan kelas dengan memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan Guru membiarkan siswa untuk berkeliling ke kelompok lainnya sehingga kelas menjadi kacau
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaan masing-masing sehingga suasana menjadi kaku
80
Tabel di atas menunjukan aktivitas guru di kelas selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus pertama. Secara keseluruhan guru mampu melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan baik. Tampak dalam tabel bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran
kooperatif,
guru
mengorganisasikan
bahasan
permintaan dan penawaran yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit, guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok baik itu kelompok asal maupun kelompok ahli, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama di dalam kelompoknya sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran dan pendapat di dalam diskusi, guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya agar meningkatkan hasil kerja kelompok, guru mengobservasi kegiatan kelompok dan memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik, guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga terjadi interaksi dengan siswa untuk membantu siswa jika mengalami kesulitan. Guru sempat terlibat percakapan yang serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain, namun hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
tersebut masih dapat terkendali. Dalam siklus pertama ini masih banyak siswa yang bingung dengan prosedur pelaksanaannya sehingga guru harus menjelaskan kembali prosedurnya di dalam kelompok. Waktu yang dimiliki guru cukup banyak karena seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga guru dapat lebih berkonsentrasi dalam mengamati jalannya diskusi. 2) Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan oleh peneliti sejak awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.3 Aktivitas Siswa Pada Siklus I Keterangan 1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 2. Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif 3. Mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 5. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Ya
Tidak
Tabel di atas menunjukan aktivitas siswa di dalam kelompok. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti terhadap
beberapa siswa di dalam kelompok dapat diketahui bahwa ketika di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dalam kelompok seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi, siswa juga mengikuti kegiatan diskusi secara aktif dan mengambil giliran serta berbagi tugas dalam mengerjakan tugas. Dalam mengerjakan tugas, siswa mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Pada saat diskusi berlangsung, siswa saling menuangkan gagasan dan pendapat untuk menjawab pertanyaan, siswa lain yang mendengarkan dapat menghargai saran dan pendapat teman satu kelompoknya. 3) Pengamatan terhadap kelas Pengamatan terhadap kelas dilaksanakan oleh peneliti sejal awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.4 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus I No
A
Aspek yang Diamati
Skor
Nilai
Pengamatan
Kategori
1. Pembauran
4
Sangat baik
2. Kepuasan
3
Baik
3. Demokrasi
4
Sangat baik
4. Kepekaan
3
Baik
5. Kepedulian
3
Baik
6. Kekompakan
4
Sangat baik
7. Persaingan
3
Baik
Hubungan/kerja sama antar siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Motivasi tinggi B
3
Baik
3
Baik
3
Baik
3
Baik
1. Ada sanksi/teguran
3
Baik
2. Pembelajaran
2
Cukup
83
Lingkungan kelas : 1.Perangkat
pembelajaran
tersedia lengkap 2.Terorganisir dengan baik dan efisien 3.Aktif dan produktif C
Tata Tertib :
berjalan
tertib Skor Rata-rata
3,15
Nilai Kategori
Baik
Keterangan : Skor 4 3 2 1 0
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jelek
Tabel di atas menunjukkan bahwa suasana di kelas XF sudah mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian skor rata-rata 3,15 yang dikategorikan baik. Berdasarkan pengamatan peneliti pada aspek pembauran mendapat skor 4 karena pada setiap minggu siswa selalu berganti tempat duduk sehingga siswa dapat duduk bergantian dengan teman yang satu dengan teman lainnya. Oleh karena itu, siswa dapat mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
lebih dekat dengan semua siswa di kelas. Aspek kepuasan mendapat skor 3 karena dari hasil pengisian refleksi rata-rata siswa menikmati kerja tim mereka. Aspek demokrasi mendapat skor 4 karena masing-masing siswa memberikan kontribusi dalam kegiatan diskusi. Aspek kepekaan diberi skor 3 karena siswa memiliki kepedulian untuk membantu temannya yang merasa kesulitan dalam memahami materi. Aspek kekompakan mendapat skor 4 karena hubungan antar siswa baik dan tidak adanya pengelompokan antar siswa. Aspek persaingan diberi skor 3 karena siswa dapat bersaing secara sehat. Aspek motivasi mendapat skor 3 karena rata-rata memiliki motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Aspek lingkungan kelas masing-masing diberi skor 3 karena perangkat pembelajaran sudah tersedia di kelas. Kelas terorganisir dengan baik dan suasana kelas cukup aktif dan produktif. Aspek tata tertib yang terdiri dari aspek sanksi/teguran diberi skor 3 karena ada sanksi/teguran dari guru jika siswa mengganggu
jalannya
kegiatan
pembelajaran
dan
aspek
pembelajaran diberi skor 2 karena pembelajaran belum sepenuhnya berjalan tertib. Terkadang siswa masih gaduh dan siswa sulit diatur. Namun hal tersebut masih tetap terkendali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Sebagai salah satu bentuk penanda bahwa seseorang termotivasi dalam belajar adalah adanya keinginan dan kesadaran untuk belajar. Berikut ini disajikan analisis terhadap motivasi belajar pada siklus I berdasarkan data kuesioner. Deskripsi motivasi belajar disajikan berdasarkan PAP II: Tabel 5.5 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Skala Motivasi
Frekuensi
Belajar Siswa
Frekuensi
Kriteria
Relatif
69 – 80
4
14%
Sangat tinggi
60 – 68
10
34%
Tinggi
54 – 59
8
28%
Cukup
48 – 53
0
0%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat kurang
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa pada pra penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 14%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 34%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 28%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 0%, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw termasuk dalam kriteria tinggi. e. Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Refleksi dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar dan sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat sebagai berikut: 1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 5.6 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I No 1
2
Uraian Penilaian guru tentang komponen pembelajaran a. Materi ajar b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
Komentar
a. Baik b. Baik c. Baik d. Baik e. Baik f. Baik g. Cukup Kondusif h. Mandiri, Kelompok i. Mendengarkan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasikan ideidenya.
Selama kerja kelompok siswa: a. Ya a. Mendengarkan orang lain b. Ya b. Mengajukan pertanyaan c. Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
5
c. Mengorganisasikan ideidenya d. Mengorgnisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
87
d. Ya e. Tidak f. Tidak
Siswa aktif Lebih mudah memahami materi
Suasana KBM menjadi ramai Persiapan membutuhkan waktu
Ya
Tabel di atas menunjukkan kesan guru mitra terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kesan guru mitra terhadap pembelajaran ini sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari komponen pembelajaran yang sebagian besar termasuk ke dalam kategori baik. Siswa juga mendukung kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini terlihat dari cara siswa yang ikut aktif dalam kerja kelompok tidak mengacaukan kegiatan dan melamun. Selain itu siswa juga mendapat keuntungan untuk lebih
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aktif dan mudah memahami materi yang dipelajari dan berminat mengikuti kembali kegiatan pembelajaran seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama. Namun, ada pula hambatan yang dihadapi yaitu suasana belajar yang terkadang menjadi ramai dan kurangnya waktu dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 5.7 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I Skala penilaian % No
Aspek yang diamati
1.
Bagaimana pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini: a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
SS
S
TS
STS
36,36 45,45 27,27 13,63 4,55 18,18
63,64 50 72,73 63,64 77,27 54,55
0 4,55 0 18,18 18,18 13,63
0 0 0 4,55 0 13,63
Berminat 2.
3.
Apakah Anda berminat untuk mengikuti KMB berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan
68,18
Tidak berminat 31,82
Ya
Tidak
95,45 77,27
4,55 22,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.Mengorganisasikanide-ide saya d.Mengorganisasikan kelompok e. Melamun f. Mengacaukan kegiatan
4.
5.
81,82
18,18
90,91 22,73 9,09
9,09 77,27 90,91
89
Komentar Keuntungan yang saya peroleh Pembelajaran menarik dalam pembelajaran dengan Lebih memahami materi menggunakan perangkat model Dapat bertukar ide, pembelajaran kooperatif tipe pendapat dan bekerja sama Jigsaw. Komentar Hambatan yang saya temui, Ada teman yang tidak aktif selama mengikuti kegiatan Suasana ramai pembelajaran dengan Adanya beda pendapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Tabel di atas menunjukkan kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I. Kesan siswa terhadap komponen kegiatan belajar mengajar cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 36,36% siswa sangat setuju dan 63,64% siswa setuju terhadap materi ekonomi yang dipelajari. Selanjutnya sebanyak 45,45% siswa sangat setuju dan 50% siswa setuju terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS). 27,27% siswa sangat setuju dan 72,73% siswa setuju terhadap materi ajar. 13,63% siswa sangat setuju dan 63,63% siswa setuju terhadap suasana kelas. 4,55% siswa sangat setuju dan 77,27% siswa setuju terhadap penampilan guru. 18,18% siswa sangat setuju dan 54,55% siswa setuju dengan keterampilan kooperatif yang dilatihkan. Sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
besar siswa (68,18%) mengaku berminat untuk mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pertemuan selanjutnya. Sedangkan untuk kegiatan kerja kelompok, sebanyak 95,45% siswa mau mendengarkan orang lain, sebanyak 77,27% siswa mengajukan
pertanyaan,
sebanyak
81,82%
siswa
mengorganisasikan ide-idenya dalam kelompok, sebanyak 90,91% siswa mengorganisasikan kelompok, sebanyak 77,27% siswa tidak mengacaukan kegiatan dan sebanyak 90,91% siswa tidak melamun ketika mengikuti pembelajaran. Keuntungan yang diperoleh dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut para siswa adalah pembelajaran menjadi menarik, lebih memahami materi, dapat bertukar ide, pendapat dan saling bekerja sama. Sedangkan hambatan yang dihadapi para siswa adalah suasana kelas menjadi agak ramai, adanya perbedaan pendapat antar teman dan ada beberapa siswa yang tidak aktif. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I, indikator yang telah dicapai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut: Tabel 5.8 Indikator Tingkat Keberhasilan Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I No
Komponen yang diobservasi
Frekuensi
Persentase (%)
Target (%)
1
Siswa serius dalam belajar
16
55
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru Siswa mau mencatat apa yang telah dipelajari Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan Siswa mau mengemukakan ide dan pendapatnya
22
76
70
17
58
70
20
69
70
14
48
70
6
Siswa terlihat mengikuti pembelajaran
senang proses
22
76
70
7
Siswa tidak mengantuk (menguap dan meletakan kepala di atas meja)
18
62
90
3 4 5
91
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus I tampak bahwa persentase tertinggi terletak pada keterlibatan siswa menggerjakan tugas dan perasaan senang siswa mengikuti pembelajaran. Hal tersebut disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam memahami materi bagiannya. Dengan memahami materi dan memiliki perasaan senang dalam belajar, maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi yang menjadi bagiannya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan persentase untuk indikator lainnya masih belum memenuhi target. Hal tersebut dikarenakan siswa belum begitu paham mengenai pembelajaran yang sedang dilakukan sehingga siswa masih tampak bingung
dan
pendapatnya.
siswa
masih
merasa
malu
untuk
mengemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Untuk keberhasilan dalam mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.9 Daftar Nilai Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran Kelas Materi Pelajaran No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: Ekonomi : XF : Permintaan dan Penawaran
Nama Siswa
L/ P
Skor Dasar
Alexander Zambrud K Almeria Vista Dewi Andrian Hartanto Salim Anugerah Yusuf Ayu Panca Febriyana Carolus Novianto P Christia Larasati Daniel Joan Andika Elisabeth Kanthi Swasti Fransiska Kumala Sari Fabian Priyandaru Gabriel Kevin Garvin Chandra Isa Lintang Manik Kusuma Kartika Hening Pratiwi Kristiana Dwi Purnamasari Mayra Gita Pratiwi
L
50
Skor Siklus I -
P
66
L
Skor Keterangan Perkembangan -
-
-
-
-
72
70
10
Kurang baik
L P
50 77
-
-
-
L
60
80
30
Sangat baik
P L
65 69
70 70
20 20
Cukup baik Cukup baik
P
66
70
20
Cukup baik
P
82
80
10
Kurang baik
L
64
-
-
-
L L L
66 75 66
70 90 70
20 30 20
Cukup baik Sangat baik Cukup baik
P
62
90
30
Sangat baik
P
83
80
10
Kurang baik
P
70
80
20
Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29
Prajody Kenedy Ridho Sianturi Rizal Firmanda Risky Hendrianto Fauzi M Sendy Intania Hermastuti Stephanus Irfan Setyawan Tiffania Evananda S. Titus Dwi Perdana Yesema Osita Mori Yohanes Wahyu Tri K Yonathan Widiyanto Yulinda Kingkin Naomi
93
L L L L
80 85 67 35
100 90 -
30 20 -
Sangat baik Cukup baik -
P
79
80
20
Cukup baik
L
73
90
30
Sangat baik
P
85
70
5
Kurang baik
L
81
80
10
Kurang baik
P
76
80
20
Cukup baik
L
73
75
20
Cukup baik
L
69
70
20
Cukup baik
P
71
80
20
Cukup baik
Tabel di atas menunjukkan perolehan skor siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perkembangan nilai siswa dapat dilihat dari peningkatan skor dasar ke skor terkini. Skor dasar diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas XF. Target pencapaian keberhasilan hasil belajar siswa ditentukan sebesar 70% berdasarkan ketuntasan belajar. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75,86% dari keseluruhan siswa yang hadir sebanyak 22 siswa. 12 siswa mendapat skor perkembangan 20 poin, 5 siswa mendapat skor perkembangan 30 poin, 4 siswa mendapat skor perkembangan 10 poin dan 1 siswa mendapat skor perkembangan 5 poin. Maka peningkatan hasil belajar siswa telah mencapai target.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Siklus II Siklus kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 November 2010 pada jam ketiga dan keempat yaitu pukul 08.20-09.55 WIB. Jumlah waktu bersih yang digunakan adalah 2 x 40 menit. Siklus kedua ini dilakukan berdasarkan hasil analisis dan permasalahan serta diskusi dengan guru mitra terkait dengan pemecahan masalah dalam siklus pertama. Materi yang dipelajari pada siklus kedua ini adalah pasar barang. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd. Jumlah siswa XF yang hadir adalah 26 siswa dan siswa yang tidak hadir sebanyak 3 orang. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe jigsaw pada siklus kedua: a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang dilakukan pada siklus kedua: 1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), handout, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Kuis. Berikut ini diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran: (a). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru mitra bersama-sama membuat RPP. RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP berisi standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber dan media pembelajaran. Semua dibuat secara rinci dan sistematis. (b). Materi Materi
pada
pertemuan
siklus
pertama
adalah
permintaan dan penawaran. Peneliti dan guru mitra bersamasama membuat handout. Isi handout mencakup materi permintaan dan penawaran. Handout ini akan dibagikan kepada masing-masing siswa setelah pembagian kelompok dan digunakan pada saat pembelajaran. (c). Lembar Kerja Siswa (LKS) Guru mitra dan peneliti bekerjasama membuat LKS yang meliputi pertanyaan yang harus didiskusikan oleh siswa di dalam kelompok ahli dan menjelaskan di dalam kelompok asal yang nantinya akan dipresentasikan di kelas. (d). Kuis Soal kuis pada siklus pertama terdiri dari 10 pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda dan 3 pertanyaan dalam bentuk essay.
Soal-soal
kuis
disusun
berdasarkan
saran
dan
persetujuan guru mitra. Kuis tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal peneliti dan guru mitra mengidentifikasi data awal tentang karakteristik siswa berdasarkan kemampuan akademiknya dari hasil ulangan yang sebelumnya pernah dilakukan guru. Masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang yang terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Kelompok ini disebut kelompok asal. Kemudian masing-masing anggota kelompok menomori dirinya dengan nomor 1-4 dan mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda. Selanjutnya siswa yang memiliki nomor yang sama dan pertanyaan yang sama dengan kelompok asal lainnya, berkumpul menjadi satu kelompok. Siswa yang memiliki nomor 1, berkumpul dengan siswa lain yang bernomor 1 dari kelompok asal lainnya. Demikian seterusnya sampai dengan siswa yang memiliki nomor 4. Kelompok ini disebut kelompok ahli, yang terdiri dari kelompok ahli 1, kelompok ahli 2, kelompok ahli 3, dan kelompok ahli 4. 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data dan penelitian ini meliputi: (a). Lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Instrumen ini mencakup antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, interaksi guru dengan siswa, keterlibatan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam
pembelajaran
kelompok,
keterampilan
97
guru
memotivasi siswa dalam belajar kelompok maupun mandiri. (b). Instrumen pengamatan kelas. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, kerjasama antar siswa, sumber belajar, kelengkapan kelas, dan kedisiplinan. (c). Instrumen penilaian proses belajar kelompok. Cakupan instrumen ini yaitu penilaian terhadap konsentrasi siswa, keaktifan siswa, pembagian tugas, menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi serta menghargai saran dan pendapat teman. (d). Instrumen terhadap guru (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan
untuk
mengetahui
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. (e).
Instrumen terhadap siswa (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan
untuk
mengetahui
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. (f). Instrumen terhadap kondisi kelas (catatan anekdotal). Lembar ini digunakan untuk mengetahui kondisi kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. b. Tindakan Pada tahap ini, peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1) Penyampaian prosedur pelaksanaan Sebelum
memulai
pelajaran,
guru
terlebih
dahulu
menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran tipe jigsaw. Dibandingkan dengan siklus pertama, pada siklus kedua ini guru menyampaikan prosedur pembelajaran lebih singkat sehingga dapat mempersingkat waktu. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam kelompok yang disebut kelompok asal. Kemudian masingmasing anggota kelompok mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda-beda. Selanjutnya siswa yang mendapat pertanyaan yang sama dengan kelompok asal lainnya bergabung dan membentuk kelompok yang disebut kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli siswa diminta untuk berdiskusi membahas pertanyaan yang diberikan. Selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompoknya hasil dari diskusi bersama kelompok ahlinya. Jika dibandingkan dengan siklus pertama, dalam siklus kedua siswa lebih cepat menangkap maksud penjelasan dari guru sehingga guru tidak perlu menjelaskan berulang-ulang apa yang diperintahkan. 2) Pembagian kelompok Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal pada siklus kedua ini sudah dilakukan guru bersama peneliti pada tahap awal pembelajaran. Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
kelompok asal yang dibentuk adalah 7 kelompok dengan anggota 4-5 orang. Pada tahap ini, guru membacakan kembali nama-nama kelompok beserta anggota-anggotanya. Setelah siswa bergabung dengan kelompok asal kemudian guru mempersilahkan masingmasing siswa membentuk kelompok ahli. Pada siklus kedua, siswa lebih cepat untuk bergabung dengan kelompok asal maupun membentuk kelompok ahli dibandingkan dengan siklus pertama. Namun suasana menjadi kurang kondusif karena ada beberapa siswa yang tidak hadir pada siklus pertama dan pada pertemuan ini mengikuti siklus kedua bingung mencari kelompok asal dan kelompok ahlinya. Dalam hal ini guru segera membantu siswa yang belum menemukan kelompok asal dan kelompok ahlinya. 3) Diskusi Setelah pembagian kelompok selesai, kemudian guru membagikan handout sebagai bahan materi dan meminta siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang telah didapatkan oleh masing-masing kelompok ahli dan setiap siswa mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Selama berdiskusi suasana cukup terkendali, hanya ramai karena setiap siswa saling bertukar pendapat. Namun sesekali ada beberapa siswa yang berbicara di luar materi diskusi. Pada saat diskusi berlangsung, guru mendampingi, memotivasi, dan memantau siswa. Berbeda dengan siklus pertama, siklus kedua ini guru tidak berkeliling melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pekerjaan masing-masing kelompok. Namun apabila ada siswa yang
mengalami
kesulitan,
guru
akan
membantu
siswa
memecahkan masalah tersebut. Setelah diskusi di dalam kelompok ahli selesai, siswa diminta untuk kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan begitu, masing-masing siswa menerima dan memberikan informasi dari siswa lain. Jalannya diskusi pada siklus kedua ini lebih lama dibandingkan dengan siklus pertama, hal ini dikarenakan soal diskusi yang dirasa siswa lebih sulit dibandingkan dengan siklus pertama. Tetapi diskusi dapat berlangsung tertib, siswa dapat lebih fokus terhadap jalannya diskusi dan tidak banyak mengobrol di luar materi diskusi. 4) Pembahasan Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan siswa membahas masalah yang telah didiskusikan siswa dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Reaksi dari beberapa kelompok yang ditunjuk presentasi sangat beragam. Ada yang dengan antusias mempresentasikan hasil diskusinya, ada yang presentasi sambil diselingi dengan gurauan, dan ada juga yang kaku dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Apabila dibandingkan dengan siklus pertama, presentasi pada siklus kedua ini sudah lebih baik namun dengan alokasi waktu yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menyebabkan siswa tidak mendapat kesempatan untuk menanggapi jawaban temannya dan hanya beberapa kelompok saja yang mempresentasikan hasil diskusinya. 5) Kuis Setelah presentasi selesai, untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami pelajaran, guru mengadakan kuis selama 15 menit setelah sesi pembahasan berlangsung. Guru membagikan soal kuis, kemudian siswa diminta mengerjakan secara individu. Berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua ini soal kuis ditambah dengan soal essay namun dikarenakan waktu yang terbatas sehingga tidak semua soal essay dikerjakan tetapi hanya satu nomor saja. Walaupun demikian, kuis pada siklus kedua dapat terlaksana dengan lancar. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) pada siklus pertama dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal guru membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran. Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5.10 Aktivitas Guru Pada Siklus II No 1 2
3 4 5
6
7
8
9
10
11
12
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok jigsaw Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok jigsaw Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya untuk meningkatkan hasil kerja kelompok Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran yang sedang dilakukan Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar kelas dan mengawasi siswa dari luar ruangan kelas Guru berinteraksi dengan berdiri didepan kelas dengan memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan Guru membiarkan siswa untuk berkeliling ke kelompok lainnya sehingga kelas menjadi kacau
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaan masing-masing sehingga suasana menjadi kaku
103
Tabel di atas menunjukan aktivitas guru di kelas selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus pertama. Secara keseluruhan guru mampu melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan baik. Tampak dalam tabel bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran
kooperatif,
guru
mengorganisasikan
bahasan
permintaan dan penawaran yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit, guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok baik itu kelompok asal maupun kelompok ahli, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama di dalam kelompoknya sehingga siswa dapat saling bertukar pikiran dan pendapat di dalam diskusi, guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya agar meningkatkan hasil kerja kelompok, guru mengobservasi kegiatan kelompok dan memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik, guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga terjadi interaksi dengan siswa untuk membantu siswa jika mengalami kesulitan. Berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua ini siswa sudah memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
jigsaw sehingga guru tidak perlu menjelaskan kembali prosedurnya di dalam kelompok. 2) Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilaksanakan oleh peneliti sejak awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.11 Aktivitas Siswa Pada Siklus II Keterangan
Ya
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 2. Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif 3. Mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 5. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Tidak
Tabel di atas menunjukan aktivitas siswa di dalam kelompok. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti terhadap
beberapa siswa di dalam kelompok dapat diketahui bahwa ketika di dalam kelompok seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi, siswa juga mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, siswa tidak mengambil giliran serta berbagi tugas dalam mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
tugas karena hampir semua siswa mengerjakan soal yang sama. Dalam mengerjakan tugas, siswa mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Pada saat diskusi berlangsung, siswa saling menuangkan gagasan dan pendapat untuk menjawab pertanyaan, siswa lain yang mendengarkan dapat menghargai saran dan pendapat teman satu kelompoknya. 3) Pengamatan terhadap kelas Pengamatan terhadap kelas dilaksanakan oleh peneliti sejak awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.12 Instrumen Pengamatan Kelas Siklus II No
A
Aspek yang Diamati
Skor
Nilai
Pengamatan
Kategori
1. Pembauran
4
Sangat baik
2. Kepuasan
3
Baik
3. Demokrasi
3
Baik
4. Kepekaan
3
Baik
5. Kepedulian
3
Baik
6. Kekompakan
4
Sangat baik
7. Persaingan
3
Baik
8. Motivasi tinggi
3
Baik
3
Baik
Hubungan/kerja sama antar siswa :
B
Lingkungan kelas : 1.Perangkat
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tersedia lengkap 2.Terorganisir dengan baik
3
Baik
3
Baik
1. Ada sanksi/teguran
3
Baik
3. Pembelajaran
2
Cukup
dan efisien 3.Aktif dan produktif C
Tata Tertib :
berjalan
tertib Skor Rata-rata
3,08
Nilai Kategori
Baik
Keterangan : Skor 4 3 2 1 0
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jelek
Tabel di atas menunjukkan bahwa suasana di kelas XF sudah mendukung kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian skor rata-rata 3,08 yang dikategorikan baik. Berdasarkan pengamatan peneliti pada aspek pembauran mendapat skor 4 karena pada setiap minggu siswa selalu berganti tempat duduk. Aspek kepuasan mendapat skor 3 karena dari hasil pengisian refleksi rata-rata siswa menikmati kerja tim mereka. Aspek demokrasi mendapat skor 3 karena tidak semua siswa memberikan kontribusi dalam kegiatan diskusi. Aspek kepekaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
diberi skor 3 karena siswa memiliki kepedulian untuk membantu temannya yang merasa kesulitan dalam memahami materi. Aspek kekompakan mendapat skor 4 karena hubungan antar siswa baik dan tidak adanya pengelompokan antar siswa. Aspek persaingan diberi skor 3 karena siswa dapat bersaing secara sehat. Aspek motivasi mendapat skor 3 karena rata-rata memiliki motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Aspek lingkungan kelas masingmasing diberi skor 3 karena perangkat pembelajaran sudah tersedia di kelas seperti papan tulis, spidol, penghapus, kursi, meja dan lain sebagainya. Kelas terorganisir dengan baik dan suasana kelas cukup aktif dan produktif. Aspek tata tertib yang terdiri dari aspek sanksi/teguran diberi skor 3 karena ada sanksi/teguran dari guru jika siswa mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan aspek pembelajaran diberi skor 2 karena pembelajaran belum sepenuhnya berjalan tertib. Berbeda dengan siklus I, pencapaian skor pada siklus II lebih rendah karena adanya penurunan skor pada aspek demokrasi karena kurangnya kontribusi siswa dalam kegiatan diskusi. d. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Sebagai salah satu bentuk penanda bahwa seseorang termotivasi dalam belajar adalah adanya keinginan dan kesadaran untuk belajar. Berikut ini disajikan analisis terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
motivasi belajar pada siklus I berdasarkan data kuesioner. Deskripsi motivasi belajar disajikan berdasarkan PAP II: Tabel 5.13 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Skala Motivasi
Frekuensi
Belajar Siswa
Frekuensi
Kriteria
Relatif
69 – 80
7
24%
Sangat tinggi
60 – 68
12
41%
Tinggi
54 – 59
6
21%
Cukup
48 – 53
1
3%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat kurang
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa pada pra penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 24%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi adalah 41%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 21%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 3%, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw termasuk dalam kriteria tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
e. Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Refleksi dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar dan sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat sebagai berikut: 1) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 5.14 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II No 1
2
Uraian Penilaian guru tentang komponen pembelajaran a. Materi ajar b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan Selama kerja kelompok siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ideidenya d. Mengorgnisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
Komentar
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Kondusif Mandiri, Kelompok Mendengarkan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasikan ideidenya.
a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak f. Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
5
Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
110
Siswa aktif Lebih mudah memahami materi
Suasana KBM menjadi ramai Persiapan membutuhkan waktu cukup lama
Ya
Tabel di atas menunjukkan kesan guru mitra terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kesan guru mitra terhadap pembelajaran ini sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari komponen pembelajaran yang sebagian besar termasuk ke dalam kategori baik. Siswa juga mendukung kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini terlihat dari cara siswa yang ikut aktif dan berpartisipasi dalam kerja kelompok tidak mengacaukan kegiatan dan melamun. Selain itu siswa juga mendapat keuntungan untuk lebih aktif dan mudah memahami materi yang dipelajari dan berminat mengikuti kembali kegiatan pembelajaran seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama. Sama seperti siklus I, suasana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
belajar yang terkadang menjadi ramai dan kurangnya waktu dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menjadi hambatan yang dihadapi pada kegiatan siklus II . 2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 5.15 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II Skala penilaian % No
1.
2.
3.
Aspek yang diamati
SS
S
Bagaimana pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini: a. Topik/materi yang dipelajari 7,69 92,31 b. LKS 15,38 80,77 c. Materi Ajar 11,54 88,46 d. Suasana Kelas 7,69 65,38 e. Penampilan Guru 0 92,31 f. Ketrampilan kooperatif yang 11,54 80,77 dilatihkan Berminat Apakah Anda berminat untuk mengikuti KMB berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c.Mengorganisasikan ide-ide saya d.Mengorganisasikan kelompok e. Melamun f. Mengacaukan kegiatan
TS
STS
0 3,85 0 26,9 2 7,69
0 0 0 0 0 0
Tidak berminat
80,77
19,23
Ya
Tidak
100 84,62 84,62
0 15,38 15,38
84,62
15,38
7,69 3,85
92,31 96,15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
5.
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang telah dilakukan.
112
Komentar Pembelajaran menarik Menjadi tertarik dengan pelajaran ekonomi Dapat bekerja sama Dapat bertukar pendapat untuk menyelesaikan masalah Komentar Suasana kelas ramai Ada teman yang tidak aktif Ada perbedaan pendapat Waktu kurang
Tabel di atasi menunjukkan kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus II. Kesan siswa terhadap komponen kegiatan belajar mengajar cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 7,69% siswa sangat setuju dan 92,31% siswa setuju terhadap materi ekonomi yang dipelajari. Selanjutnya sebanyak 15,38% siswa sangat setuju dan 80,77% siswa setuju terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS). 11,54% siswa sangat setuju dan 88,46% siswa setuju terhadap materi ajar. 7,69% siswa sangat setuju dan 65,38% siswa setuju terhadap suasana kelas. 92,31% siswa setuju terhadap penampilan guru. 11,54% siswa sangat setuju dan 80,77% siswa setuju dengan keterampilan kooperatif yang dilatihkan. Sebagian besar siswa (80,77%) mengaku berminat untuk mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pertemuan selanjutnya. Sedangkan untuk kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
kerja kelompok, sebanyak 100% siswa mau mendengarkan orang lain, sebanyak 84,62% siswa mengajukan pertanyaan, sebanyak 84,62% siswa mengorganisasikan ide-idenya dalam kelompok, sebanyak 84,62% siswa mengorganisasikan kelompok, sebanyak 92,31% siswa tidak mengacaukan kegiatan dan sebanyak 96,15% siswa tidak melamun ketika mengikuti pembelajaran. Keuntungan yang
diperoleh
dalam
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut para siswa adalah pembelajaran menjadi menarik dan tertarik dengan pelajaran ekonomi, dapat bertukar ide, pendapat dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan hambatan yang dihadapi para siswa adalah suasana kelas menjadi agak ramai, adanya perbedaan pendapat antar teman, ada beberapa siswa yang tidak aktif dan waktu yang terbatas. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II, indikator yang telah dicapai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut: Tabel 5.16 Indikator Tingkat Keberhasilan Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II No
Komponen yang diobservasi
Frekuensi
Persentase (%)
Target (%)
1
Siswa serius dalam belajar
20
70
70
2
Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
26
89
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Siswa mau mencatat apa yang telah dipelajari Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan Siswa mau mengemukakan ide dan pendapatnya
19
66
70
21
72
70
16
55
70
6
Siswa terlihat mengikuti pembelajaran
senang proses
23
79
70
7
Siswa tidak mengantuk (menguap dan meletakan kepala di atas meja)
24
83
90
4 5
114
Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus II tampak bahwa persentase tertinggi terletak pada hampir semua indikator dan mencapai target yang ditentukan.
Hal
tersebut
disebabkan
karena
setiap
siswa
mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam memahami materi bagiannya. Dengan memahami materi, maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi yang menjadi bagiannya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan persentase terendah terletak pada indikator mencatat materi yang dipelajari dan mengemukakan pendapat. Hal tersebut dikarenakan siswa sebelumnya sudah mendapatkan handout sehingga beberapa siswa malas mencatat hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan materi dari penjelasan guru dan dalam hal mengemukakan pendapat kemungkinan siswa masih malu atau sudah setuju dengan jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Untuk keberhasilan dalam mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 5.17 Daftar Nilai Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran Kelas Materi Pelajaran No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
: Ekonomi : XF : Pasar Barang
Nama Siswa
L/ P
Skor Dasar
Skor Perkembangan
Keterangan
50
Skor Siklus II -
Alexander Zambrud K Almeria Vista Dewi Andrian Hartanto Salim Anugerah Yusuf Ayu Panca Febriyana Carolus Novianto P Christia Larasati Daniel Joan Andika Elisabeth Kanthi Swasti Fransiska Kumala Sari Fabian Priyandaru Gabriel Kevin Garvin Chandra Isa Lintang Manik Kusuma Kartika Hening Pratiwi Kristiana Dwi Purnamasari Mayra Gita Pratiwi
L
-
-
P
66
70
20
Cukup baik
L
72
85
30
Sangat baik
L P
50 77
80
20
Cukup baik
L
60
100
30
Sangat baik
P L
65 69
70 75
20 20
Cukup baik Cukup baik
P
66
80
30
Sangat baik
P
82
80
10
Kurang baik
L
64
65
20
Cukup baik
L L L
66 75 66
75 90 75
20 30 20
Cukup baik Sangat baik Cukup baik
P
62
80
30
Sangat baik
P
83
85
20
Cukup baik
P
70
85
20
Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29
Prajody Kenedy Ridho Sianturi Rizal Firmanda Risky Hendrianto Fauzi M Sendy Intania Hermastuti Stephanus Irfan Setyawan Tiffania Evananda S. Titus Dwi Perdana Yesema Osita Mori Yohanes Wahyu Tri K Yonathan Widiyanto Yulinda Kingkin Naomi
116
L L L L
80 85 67 35
100 95 75 -
30 20 20 -
Sangat baik Cukup baik Cukup baik -
P
79
95
30
Sangat baik
L
73
100
30
Sangat baik
P
85
70
5
Kurang baik
L
81
85
20
Cukup baik
P
76
80
20
Cukup baik
L
73
75
20
Cukup baik
L
69
80
30
Sangat baik
P
71
80
20
Cukup baik
Tabel di atas menunjukkan perolehan skor siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Perkembangan nilai siswa dapat dilihat dari peningkatan skor dasar ke skor terkini. Skor dasar pada siklus II sama dengan siklus I yaitu hasil dari rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas XF pada mata pelajaran ekonomi. Target keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus II sama seperti pada siklus I yaitu sebesar 70%. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II mencapai 89,65% dari keseluruhan siswa yang hadir sebanyak 26 siswa. 15 siswa mendapat skor perkembangan 20 poin, 9 siswa mendapat skor perkembangan 30 poin, 1 siswa mendapat skor perkembangan 10 poin dan 1 siswa mendapat skor perkembangan 5 poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Analisis Komparatif Tingkat Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Sebagai salah satu bentuk penanda bahwa seseorang termotivasi dalam belajar adalah adanya keinginan dan kesadaran untuk belajar. Berikut ini disajikan secara ringkas hasil analisis data kuesioner pada pra penelitian, siklus I, dan siklus II yang dideskripsikan berdasarkan PAP II: Tabel 5.18 Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa 69 – 80 60 – 68 54 – 59 48 – 53 0 – 47
Kriteria Motivasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat kurang
Pra Penelitian 3% 28% 28% 34% 0%
Siklus I 14% 34% 28% 0% 0%
Siklus II 24% 41% 21% 3% 0%
Tabel di atas menunjukkan analisis motivasi belajar siswa pada masa pra penelitian, siklus I, dan siklus II. Dari data tersebut tampak bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada masa pra penelitian atau sebelum penerapan model pembelajaran jigsaw persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah 3%, setelah menggunakan model pembelajaran jigsaw persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi pada siklus I meningkat menjadi 14% dan pada siklus II meningkat menjadi 24%. Persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi pada pra penelitian adalah 28%, setelah menggunakan metode pembelajaran jigsaw persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi pada siklus I meningkat menjadi 34% dan pada siklus II meningkat menjadi 41%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup adalah 28%, setelah menggunakan metode pembelajaran jigsaw persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria cukup pada siklus I tidak mengalami perubahan yaitu tetap sebesar 28% dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 21%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang adalah 34%, setelah menggunakan metode pembelajaran jigsaw persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria kurang pada siklus I menurun menjadi 0% dan pada siklus II meningkat menjadi 3%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat kurang adalah 0%, baik setelah atau sebelum menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran ekonomi memberi dampak meningkatnya motivasi belajar siswa kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan kriteria sangat tinggi sebesar 24% dan dengan kriteria tinggi sebesar 41%. Adapun indikator tingkat keberhasilan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap motivasi belajar siswa disajikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 5.19 Indikator Tingkat Keberhasilan Motivasi dalam Proses Pembelajaran Komponen
Situasi Awal (%)
Target (%)
Indikator Keberhasilan Siklus I (%)
Siklus II (%)
Deskriptor
Siswa serius dalam belajar
24
70
55
70
Jumlah siswa yang belajar dengan serius Jumlah siswa yang mengerjakan tugas
Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru
41
70
76
89
Siswa mau mencatat apa yang telah dipelajari Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan
17
70
58
66
Jumlah siswa yang mencatat materi pelajaran
41
70
69
72
Jumlah siswa yang mendengarkan dan memperhatikan
Siswa mau mengemukakan ide dan pendapatnya
21
70
48
55
Jumlah siswa yang mengemukakan ide dan pendapat
Siswa terlihat senang mengikuti proses pembelajaran
34
70
76
79
Jumlah siswa yang senang mengikuti pembelajaran
Siswa tidak mengantuk (menguap dan meletakan kepala di atas meja)
66
90
62
83
Jumlah siswa yang tidak mengantuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel di atas menunjukkan tingkat keberhasilan motivasi belajar siswa pada masing-masing siklus. Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa pada indikator keseriusan belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 55% dan siklus II sebesar 70%. Hal ini disebabkan siswa semakin tertarik untuk belajar sehingga siswa lebih serius untuk mengikuti pembelajaran. Peningkatan indikator keterlibatan siswa mengerjakan tugas pada siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 89%. Hal ini disebabkan rasa tanggung jawab siswa untuk memahami materi yang didapatnya. Pencapaian indikator siswa mencatat materi yang telah didapat pada siklus I sebesar 58% dan siklus II sebesar 66%. Hal ini disebabkan siswa sudah mendapatkan handout sehingga siswa malas mencatat. Pencapaian indikator siswa mau mendengarkan dan memperhatikan pada siklus I sebesar 69% dan siklus II sebesar 72%. Kemauan siswa mengemukakan ide dan pendapatnya pada siklus I sebesar 48% dan siklus II sebesar 55%. Hal ini dikarenakan siswa malu untuk berpendapat atau siswa sudah setuju dengan pendapat teman lainnya. Siswa senang mengikuti pembelajaran pada siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 79%. Hal ini disebabkan siswa merasa tertarik dengan proses pembelajaran yang mereka lakukan. Siswa tidak mengantuk pada siklus I sebesar 62% dan siklus II 83%. Dengan demikian, proses pembelajaran menggunakan tipe jigsaw terhadap motivasi belajar siswa dikategorikan berhasil karena telah mencapai target yang ditentukan. Meskipun pada siklus I belum semua mencapai target namun pada tindakan siklus II sebagian telah mencapai target.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari naiknya nilai evaluasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran jigsaw. Berikut ini disajikan tabel hasil belajar siswa berdasarkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw: Tabel 5.20 Daftar Nilai Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran Kelas No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
: Ekonomi : XF
Nama Siswa
L/ P
Skor Dasar
Skor Siklus II -
Rata-rata Skor Perkembangan*
Keterangan
50
Skor Siklus I -
Alexander Zambrud K Almeria Vista Dewi Andrian Hartanto Salim Anugerah Yusuf Ayu Panca Febriyana Carolus Novianto P Christia Larasati Daniel Joan Andika Elisabeth Kanthi Swasti
L
-
-
P
66
-
70
10
Kurang baik
L
72
70
85
20
Cukup baik
L
50
-
-
-
-
P
77
-
80
10
Kurang baik
L
60
80
100
30
Sangat baik
P
65
70
70
20
Cukup baik
L
69
70
75
20
Cukup baik
P
66
70
80
25
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29
Fransiska Kumala Sari Fabian Priyandaru Gabriel Kevin Garvin Chandra Isa Lintang Manik Kusuma Kartika Hening Pratiwi Kristiana Dwi Purnamasari Mayra Gita Pratiwi Prajody Kenedy Ridho Sianturi Rizal Firmanda Risky Hendrianto Fauzi M Sendy Intania Hermastuti Stephanus Irfan Setyawan Tiffania Evananda S. Titus Dwi Perdana Yesema Osita Mori Yohanes Wahyu Tri K Yonathan Widiyanto Yulinda Kingkin Naomi
122
P
82
80
80
10
Kurang baik
L
64
-
65
10
Kurang baik
L L
66 75
70 90
75 90
20 30
Cukup baik Sangat baik
L
66
70
75
20
Cukup baik
P
62
90
80
30
Sangat baik
P
83
80
85
15
Cukup baik
P
70
80
85
25
Baik
L
80
100
100
30
Sangat baik
L L L
85 67 35
90 -
95 75 -
20 10 -
Cukup baik Kurang baik -
P
79
80
95
25
Baik
L
73
90
100
30
Sangat baik
P
85
70
70
5
Kurang baik
L
81
80
85
15
Cukup baik
P
76
80
80
20
Cukup baik
L
73
75
75
20
Cukup baik
L
69
70
80
25
Baik
P
71
80
80
20
Cukup baik
*Rata-rata skor = Skor perkembangan siklus I + skor perkembangan siklus II : 2
Tabel di atas menunjukan tingkat keberhasilan hasil belajar siswa sesuai dengan pelaksanaan tindakan. Target keberhasilan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
berdasarkan ketuntasan belajar yaitu sebesar 70%. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai di atas batas minimum sebanyak 22 siswa atau 75.86% dari keseluruhan siswa. Kemudian pada siklus II siswa yang mendapat nilai di atas batas minimum sebanyak 25 siswa atau 89,65%. Pada siklus II dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran jigsaw. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya target yang menunjukkan bahwa dalam hal keseriusan belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai target (siklus I sebesar 55% dan siklus II sebesar 70%). Keterlibatan siswa mengerjakan tugas mengalami peningkatan dan mencapai target (siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 89%). Siswa mencatat materi yang telah didapat mengalami perbaikan namun belum mencapai target (siklus I sebesar 58% dan siklus II sebesar 66%). Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan telah mencapai target (siklus I sebesar 69% dan siklus II sebesar 72%). Kemauan siswa mengemukakan ide dan pendapatnya belum mencapai target (siklus I sebesar 48% dan siklus II sebesar 55%). Siswa senang mengikuti pembelajaran telah mencapai target (siklus I sebesar 76% dan siklus II sebesar 79%). Siswa tidak mengantuk mengalami peningkatan namun belum mencapai target (siklus I sebesar 62% dan siklus II 83%). 2. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 75,86%, siklus II sebesar 89,65%. Hal ini menunjukkan ada peningkatan untuk hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B. Keterbatasan Penelitian 1. Materi
yang
diterapkan
pada
setiap
siklus
berbeda
sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa pada pra penelitian, siklus I, dan siklus II. 2. Waktu pelaksanaan dalam penerapan model pembelajaran tipe jigsaw kurang memadai. Seharusnya dalam penerapan model pembelajaran ini membutuhkan waktu 80 menit, sedangkan waktu yang ditempuh adalah 70 menit karena adanya jeda waktu istirahat sehingga siswa memerlukan kesiapan untuk memulai pelajaran setelah istirahat.
C. Saran Adapun saran bagi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya persiapan yang matang dan komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti untuk menghindari adanya penyimpanganpenyimpangan pelaksanaan tindakan dari skenario pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Pentingnya
mengalokasikan
waktu
secara
tepat
dalam
proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah dialokasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3. Ketepatan dalam memilih model pembelajaran kooperatif. Peneliti perlu memilih model pembelajaran yang tepat agar permasalahan yang ada di kelas dapat teratasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Diakses dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakankelas-part-ii/ Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Dewi Salma Prawiradilaga. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Drs. Ign Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Drs. Isjoni, M.Si, dkk. 2007. Pembelajaran Visioner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Imron Fauzi. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV Di Mima Miftahul Huda Puger-Jember. Diakses dari http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/12/ Istiqomah. 2008. Implementasi Model Cooperatif Learning Type Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem. Skripsi tidak diterbitkan. Ciamis: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh: Ciamis. Matilda Mety Ga’a. 2008. Peningkatan Partisipasi, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta. Sardiman AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Slavin, Robert E. 1995. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks. Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali Tantra, D.K. 2006. Konsep Dasar dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Pelatihan Dosen LPTK. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti. Diknat. Trianto.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukstivistik. [On-line].Tersedia:http://yenicerahmah.blogspot.com/2011/04/modelpembelajaran-zigsaw.html
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I
Nama Sekolah
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
:X/I
Standar Kompetensi
: 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
Kompetensi Dasar
: 3.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran 3.2 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Indikator
:
1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran. 2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. 3. Menggambar kurva permintaan dan penawaran. 4. Mendeskripsikan hukum permintaan dan hukum penawaran. 5. Memberikan contoh penerapan hukum permintaan dan penawaran dalam kehidupan di masyarakat.
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran. 2. Siswa mampu mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. 3. Siswa mampu menggambar kurva permintaan dan penawaran. 4. Siswa mampu mendeskripsikan hukum permintaan dan penawaran. 5. Siswa mampu memberikan contoh penerapan hukum permintaan dan penawaran dalam kehidupan di masyarakat. 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Permintaan dan Penawaran a.
Pengertian permintaan Secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus).
b. Pengertian Penawaran Dalam
ilmu
ekonomi
penawaran
diartikan
kesediaan
penjual
untuk
menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan periode atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan keadaan ceteris paribus. 2. Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran a. Faktor yang mempengaruhi permintaan Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan permintaan antara lain:
Harga Barang Lain yang Mempunyai Hubungan Erat. Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga barang lain yang mempunyai hubungan erat berubah. Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa saling menggantikan) atau barang komplementer (barang yang bisa saling melengkapi).
Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang dihasilkan. Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan meningkat dan sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu barang menurun maka permintaan terhadap barang tersebut menurun.
Pendapatan Masyarakat (Income/Yield) Pendapatan masyarakat merupakan cermin atau gambaran daya beli masyarakat, sehingga akan mempengaruhi permintaan barang atau jasa baik dari segi kuantitas atau kualitas. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah Penduduk Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan bertambahnya permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar secara potensial jelas akan mampu menambah permintaan.
Intensitas Kebutuhan Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa yang diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen tidak akan menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi jika barang tersebut masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung menunda permintaan terhadap barang tersebut.
b. Faktor yang mempengaruhi penawaran Beberapa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi penawaran suatu produk antara lain:
Harga Barang Lain Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena menurunnya harga barang yang lain. Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung turun maka perusahaan akan mengurangi produksi barang yang harganya turun (tas kulit) dan menambah produksi barang yang harganya relatif tetap (sepatu).
Biaya Produksi Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika biaya produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung naik, sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya akibatnya jumlah penawaran pun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya produksi turun, produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan mampu menambah jumlah penawaran.
Harga Sumber Daya Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa tertentu akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Jika harga sumber daya mengalami penurunan dengan sendirinya biaya produksi cenderung menurun. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tingkat Teknologi yang Digunakan Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya tehnologi baru dalam proses produksi biasanya akan membawa perubahan-perubahan kuantitas maupun kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan atau efisiensi. Penggunaan teknologi yang lebih efisien jelas akan mampu menurunkan biaya produksi yang pada gilirannya akan mampu menambah jumlah barang yang diproduksi sehingga penawarannya pun akan bertambah.
3. Hukum Permintaan dan Penawaran a. Hukum permintaan Hukum permintaan terutama dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhan sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Berdasarkan pernyataan itulah maka muncul hukum permintaan yang menyatakan “ Jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apabila naik, pada periode tertentu “. b. Hukum penawaran Isi dari hukum penawaran menyatakan bahwa “ Jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat apabila harga naik dan akan berkurang jika harga turun”. Hukum penawaran dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Pada harga barang atau jasa rendah ternyata hanya produsen yang efisien saja yang mampu menjual. Produsen seperti ini mampu menghemat biaya produksi. Akibatnya, harga pokok barang dan jasa hasil produksinya rendah sehingga harga jual pun dapat ditekan.
Pada harga tinggi, produsen yang kurang efisien pun dapat menjual hasil produksinya dengan laba yang dapat diharapkan. Akibatnya akan timbul sekian banyak hasil produksi yang ditawarkan kepada konsumen.
Bagi penjual, semakin tinggi harga, semakin banyak keuntungan yang mereka terima, terlebih jika kuantitas yang dapat dijual semakin banyak.
4. Kurva Permintaan dan Penawaran a. Kurva Permintaan Kurva permintaan merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Berikut contoh kurva permintaan:
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Situasi
Harga Per Kg (Rp)
A B C D E F G
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
Jumlah Telur yang Diminta (Kg) 2 3 4 5 6 7 8
Kurva Permintaan P
D
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000 D 0
2
3
4
5
6
7
8
Q
Dari grafik kurva permintaan di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan akan barang tersebut. b. Kurva Penawaran Kurva penawaran sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Berikut contoh kurva penawaran:
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Situasi
Harga Per Kg (Rp)
A B C D E F G
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
Jumlah Telur yang Ditawarkan (Kg) 2 4 6 8 10 12 14
Kurva Penawaran P (Price) 9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
0
2
4
6
8
10
12
14
Q
(Quantity)
Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva penawaran pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang positif atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak penawaran akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran akan barang tersebut.
C. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Strategi Pembelajaran No.
Materi
Alokasi waktu (menit)
1. Kegiatan awal.
(5)
a. Guru menyampaikan salam pembuka.
1
b. Guru melakukan presensi pada siswa dan memeriksa kesiapan
2
siswa. c. Guru melakukan apersepsi.
1
d. Guru menyampaikan informasi tentang materi dan tujuan
1
pembelajaran yang akan dipakai. 2. Kegiatan inti.
(69)
a. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing
2
kelompok terdiri dari 4-5 orang. b. Guru meminta siswa berkumpul bersama masing-masing kelompok ahli untuk membahas dan berdiskusi tentang materi
10
yang telah dibagikan. c. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan saling menjelaskan tentang apa yang mereka peroleh dari kelompok
20
ahli. d. Guru memberikan soal diskusi
2
e. Guru membahas hasil diskusi dengan memberi kesempatan
10
kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. f. Siswa lain memberi tanggapan atas jawaban temannya
5
g. Guru memberikan kuis dan siswa mengerjakan
20
3. Kegiatan akhir. a. Guru
dan
(6) siswa
melakukan
refleksi
terhadap
model
5
pembelajaran tipe jigsaw yang telah dilaksanakan. b. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup
138
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II
Nama Sekolah
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas / Semester
:X/I
Standar Kompetensi
: 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
Kompetensi Dasar
: 3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Indikator
:
1. Mendeskripsikan pengertian pasar barang. 2. Mendeskripsikan berbagai bentuk-bentuk pasar barang (pasar output).
A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian pasar barang. 2. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai bentuk-bentuk pasar barang (pasar output).
B. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Pasar Barang Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Dalam pasar komoditi, barang yang diperjualbelikan adalah barang/komoditi yang laku dijual di pasar dunia/internasional, misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau, karet, emas, perak, tembaga, dan lainnya. 2. Bentuk-bentuk Pasar Barang (Pasar Output) Berdasarkan bentuknya (struktur penjual), khususnya untuk pasar output dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu : 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pasar Persaingan Sempurna ( Perfect Competition ) Pasar Persaingan Sempurna diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Harga bagi penjual hanya sebagai datum (sudah ada, produsen tinggal mengambil harga yang berlaku di pasar). Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna:
Jumlah pembeli dan penjual banyak
Barang yang diperjualbelikan bersifat homogeny
Sumber produksi bebas bergerak
Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
Pembeli dan penjual bebas masuk keluar pasar
Tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan harga
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ( Imperfect Competition ) Pasar Persaingan Tidak Sempurna sering diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak, tetapi dalam pasar tersebut ada satu atau beberapa penjual yang dominan sehingga penjual dominan tersebut bisa mempengaruhi harga atau dalam pasar itu ada satu atau beberapa pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Pasar persaingan tidak sempurna masih bisa dibedakan lagi, yaitu :
Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah pasar produk di mana hanya terdapat satu penjual saja dalam
industri
tersebut
dan
untuk
produknya
tidak
tersedia
barang
pengganti/substitusi. Oleh karena pada pasar ini penjualnya hanya ada satu saja dan produknya tidak ada barang pengganti maka bagi konsumen tentunya tidak ada pilihan lain. Pembentukan harga dalam pasar ini tidak lagi ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara penjual/produsen dan pembeli/konsumen, tetapi harga ditentukan oleh produsen (produsen sebagai price maker/pembuat harga).
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah pasar di mana terdapat beberapa penjual (beberapa penjual yang dimaksud sering antara dua sampai belasan penjual) dalam pasar suatu produk tertentu. Kadang kala ada yang membedakan untuk pasar di mana hanya ada dua penjual saja disebut dengan pasar Duopoli, yang lebih dari dua penjual (dalam pengertian beberapa) disebut dengan pasar Oligopoli.
Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat banyak penjual (produsen) sehingga ada unsur persaingan tetapi produknya dapat dibedakan (differentiated product) sehingga ada kemampuan penjual untuk mempengaruhi harga.
C. Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
D. Strategi Pembelajaran No.
Materi
Alokasi waktu (menit)
1. Kegiatan awal.
(5)
a. Guru menyampaikan salam pembuka.
1
b. Guru melakukan presensi pada siswa dan memeriksa kesiapan
2
siswa. c. Guru melakukan apersepsi.
1
d. Guru menyampaikan informasi tentang materi dan tujuan
1
pembelajaran yang akan dipakai. 2. Kegiatan inti.
(69)
a. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing
2
kelompok terdiri dari 4-5 orang. b. Guru meminta siswa berkumpul bersama masing-masing kelompok ahli untuk membahas dan berdiskusi tentang materi 142
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang telah dibagikan. c. Guru memberikan soal diskusi
2
d. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan saling
20
menjelaskan tentang apa yang mereka peroleh dari kelompok ahli. e. Guru membahas hasil diskusi dengan memberi kesempatan
10
kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. f. Siswa lain memberi tanggapan atas jawaban temannya
5
g. Guru memberikan kuis dan siswa mengerjakan
20
3. Kegiatan akhir. a. Guru
dan
(6) siswa
melakukan
refleksi
terhadap
model
5
pembelajaran tipe jigsaw yang telah dilaksanakan. b. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup
E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar a. Supriyanto. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: CV HaKa MJ. b. Gilarso, T. 2003 . Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius. c. Handout 2. Media Pembelajaran a. Lembar Kerja Siswa b. Perlengkapan Tulis c. Instrumen Refleksi d. Soal Kuis
143
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2a
Materi Siklus I Permintaan dan Penawaran Pengertian Permintaan Pengertian permintaan dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Pengertian sehari-hari permintaan sering hanya diartikan sebagai jumlah barang yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen. Dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu tidak sekedar keinginan (want) dari konsumen, melainkan permintaan terhadap sejumlah barang akan berarti jika memang konsumen menuntut untuk dipenuhinya keinginan tersebut atau sampai pada taraf kebutuhan (need yaitu keinginan yang menuntut untuk segera dipenuhi), berarti perlu didukung oleh daya beli. Dari uraian diatas, maka secara sederhana permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Secara lengkap permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dengan asumsi faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Sekarang ini kita beranggapan bahwa perubahan harga produk itu sendiri yang akan mempengaruhi jumlah produk yang diminta (dalam hal ini berarti faktor-faktor lain dianggap konstan/asumsi ceteris paribus berlaku). Perubahan harga produk hanya akan menyebabkan perubahan jumlah produk yang diminta, perubahan ini hanya terjadi dalam satu kurva atau disepanjang kurva. Adapun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perubahan permintaan antara lain: a. Harga Barang Lain yang Mempunyai Hubungan Erat. Jumlah permintaan suatu barang bisa berubah bila harga barang lain yang mempunyai hubungan erat berubah. Harga barang lain yang mempunyai hubungan erat bisa berupa barang substitusi (barang yang bisa saling menggantikan) atau barang komplementer (barang yang bisa saling melengkapi). Barang substitusi adalah dua barang yang dalam penggunaannya bisa saling menggantikan. Contoh: Daging Sapi dengan Daging Ayam. Ketika harga daging sapi naik, maka masyarakat/konsumen akan cenderung mengurangi volume permintaan barang yang harganya naik dan menggantikannya dengan barang yang harganya relatif tetap. Jadi dalam hal ini jika daging sapi harganya mengalami kenaikkan, sementara daging ayam harganya tetap maka permintaan akan daging sapi mengalami penurunan dan permintaan daging ayam akan mengalami kenaikkan. Dalam hal ini konsumen akan mengganti konsumsi barang yang harganya naik (daging sapi) dengan barang substitusinya (daging ayam), sehingga masyarakat masih bisa menikmati daging. Barang komplementer adalah dua barang yang dalam penggunaannya akan efektif bila digunakan secara bersama-sama. Contoh: Kopi dengan Gula Pasir atau Mobil 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
c.
d.
e.
Diesel dengan Solar. Dalam kasus ini contohnya naiknya harga kopi akan bisa menyebabkan turunnya permintaan akan gula pasir, walaupun harga gula pasir relatif tetap. Atau naiknya harga solar bisa menyebabkan turunnya permintaan akan mobil jenis diesel. Selera/Taste Masyarakat terhadap barang/produk yang dihasilkan. Selera atau cita rasa konsumen terhadap suatu barang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut juga akan meningkat dan sebaliknya jika selera masyarakat terhadap suatu barang menurun maka permintaan terhadap barang tersebut menurun. Contoh, selera masyarakat terhadap suatu barang yang berhubungan dengan mode. Model pakaian/celana panjang yang sedang trend saat ini adalah celana yang relatif ketat, maka jumlah permintaan model celana ini cenderung meningkat. Sebaliknya model pakaian yang sudah ketinggalan (out of date) seperti model rok mini atau model longgar, jumlah permintaannya cenderung menurun atau berkurang. Pendapatan Masyarakat (Income/Yield) Pendapatan masyarakat merupakan cermin atau gambaran daya beli masyarakat, sehingga akan mempengaruhi permintaan barang atau jasa baik dari segi kuantitas atau kualitas. Untuk barang normal, jika pendapatan masyarakat naik maka permintaan akan barang tersebut cenderung naik dan sebaliknya jika pendapatan masyarakat turun maka permintaan akan barang tersebut juga cenderung turun. Tetapi untuk barang inferior sebaliknya, yaitu jika pendapatan masyarakat naik/bertambah justru permintaan akan barang tersebut semakin berkurang. Jumlah Penduduk Pertambahan jumlah penduduk cenderung menyebabkan bertambahnya permintaan, walaupun tidak selalu demikian. Jumlah penduduk yang besar secara potensial jelas akan mampu menambah permintaan. Lebih-lebih jika jumlah penduduk yang besar jika disertai dengan kesempatan kerja yang luas maka pada gilirannya akan lebih banyak orang yang menerima pendapatan. Penerimaan pendapatan akan menambah daya beli yang pada gilirannya akan menambah permintaan. Intensitas Kebutuhan Mendesak tidaknya kebutuhan seseorang terhadap suatu barang/jasa yang diinginkan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang/jasa tersebut. Jika suatu barang masuk kategori kebutuhan primer maka konsumen tidak akan menunda permintaan terhadap barang tersebut, tetapi jika barang tersebut masuk kategori kebutuhan sekunder, maka konsumen cenderung menunda permintaan terhadap barang tersebut.
Hukum Permintaan Hukum permintaan terutama dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhan sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah, mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemuas kebutuhan mempunyai nilai guna 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (utilitas) masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan nilai guna benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsi. Berdasarkan pernyataan itulah maka muncul hukum permintaan yang menyatakan “ Jumlah barang dan jasa yang diminta akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apabila naik, pada periode tertentu “. Kurva Permintaan Dari skedul/daftar permintaan berikut ini kita dapat membuat kurva permintaan. Berikut ini contoh Daftar/Skedul permintaan akan telur per bulan dalam kg dari permintaan: Situasi
Harga Per Kg (Rp)
A B C D E F G
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
Jumlah Telur yang Diminta (Kg) 2 3 4 5 6 7 8
Kurva permintaan sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva permintaan yang bisa digambar dari daftar skedul di atas: P (Price)
D
9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
0 (Quantity)
D
2
3
4
147
5
6
7
8
Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari grafik kurva permintaan di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva permintaan pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi permintaan akan barang tersebut. Hal ini terjadi karena pada harga yang tinggi banyak pembeli yang sebenarnya berminat membeli barang tersebut menjadi tidak mampu membeli sehingga permintaan terhadap barang tersebut menjadi berkurang/sedikit. Sebaliknya pada harga yang rendah, pembeli yang sebelumnya tidak mampu membeli, menjadi mampu membeli sehingga pada harga yang rendah permintaan terhadap barang cenderung banyak atau mengalami kenaikan. Pengertian Penawaran Dengan memahami konsep permintaan maka kita tidak akan kesulitan untuk memahami konsep penawaran, karena pembahasan konsep penawaran pada dasarnya hanya kebalikan dari konsep permintaan. Kalau permintaan merupakan kegiatan ekonomi yang dilihat dari sudut konsumennya, maka penawaran dilihat dari sudut produsen atau penjualnya. Dalam ilmu ekonomi penawaran diartikan kesediaan penjual untuk menjual/menyerahkan berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Waktu tertentu menunjukkan periode atau saat tertentu dan kondisi tertentu menunjukkan keadaan ceteris paribus. Faktor-faktor yang mempegaruhi penawaran Seperti halnya pada permintaan maka penawaranpun dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selama keadaaan ceteris paribus berlaku, maka perubahan harga barang hanya mempengaruhi jumlah produk yang ditawarkan (terjadi dalam satu kurva/sepanjang kurva), tidak mempengaruhi/menggeser kurva penawarannya. Beberapa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi penawaran suatu produk antara lain: a. Harga Barang Lain Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena menurunnya harga barang yang lain. Misalkan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang yaitu sepatu dan tas kulit, kalau harga tas kulit cenderung turun maka perusahaan akan mengurangi produksi barang yang harganya turun (tas kulit) dan menambah produksi barang yang harganya relatif tetap (sepatu). b. Biaya Produksi Biaya produksi berkaitan langsung dengan penentuan harga jual. Jika biaya produksi mengalami kenaikan maka harga barang akan cenderung naik, sehingga produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya akibatnya jumlah penawaran pun akan berkurang. Sebaliknya jika biaya produksi turun, produsen akan menambah jumlah produksi sehingga akan mampu menambah jumlah penawaran.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Harga Sumber Daya Harga sumber daya atau input (faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa tertentu akan berpengaruh terhadap biaya produksi. Jika harga sumber daya mengalami penurunan dengan sendirinya biaya produksi cenderung menurun. Turunnya biaya produksi akan menyebabkan pada harga output/hasil yang sama produsen akan mampu menjual lebih banyak, dengan kata lain penawaranya akan bertambah. Dan sebaliknya bila harga input mengalami kenaikan maka biaya produksi juga akan mengalami kenaikkan, oleh karena itu pada harga output yang sama produsen cenderung akan menjual/menawarkan barang dalam jumlah yang lebih sedikit atau penawarannya akan berkurang. d. Tingkat Teknologi yang Digunakan Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya tehnologi baru dalam proses produksi biasanya akan membawa perubahan-perubahan kuantitas maupun kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan atau efisiensi. Penggunaan teknologi yang lebih efisien jelas akan mampu menurunkan biaya produksi yang pada gilirannya akan mampu menambah jumlah barang yang diproduksi sehingga penawarannya pun akan bertambah. Hukum Penawaran Isi dari hukum penawaran menyatakan bahwa “ Jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat apabila harga naik dan akan berkurang jika harga turun”. Hukum penawaran dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Pada harga barang atau jasa rendah ternyata hanya produsen yang efisien saja yang mampu menjual. Produsen seperti ini mampu menghemat biaya produksi. Akibatnya, harga pokok barang dan jasa hasil produksinya rendah sehingga harga jual pun dapat ditekan. b. Pada harga tinggi, produsen yang kurang efisien pun dapat menjual hasil produksinya dengan laba yang dapat diharapkan. Akibatnya akan timbul sekian banyak hasil produksi yang ditawarkan kepada konsumen. c. Bagi penjual, semakin tinggi harga, semakin banyak keuntungan yang mereka terima, terlebih jika kuantitas yang dapat dijual semakin banyak. Kurva Penawaran Dari skedul/daftar penawaran berikut ini kita dapat membuat kurva penawaran. Berikut ini contoh Daftar/Skedul penawaran akan telur per bulan dalam kg dari penawaran: Situasi
Harga Per Kg (Rp)
A B C
9000 8500 8000 149
Jumlah Telur yang Ditawarkan (Kg) 2 4 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D E F G
7500 7000 6500 6000
8 10 12 14
Kurva penawaran sendiri merupakan garis yang menghubungkan berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Berikut kurva penawaran yang bisa digambar dari daftar/skedul di atas : P (Price) 9000 8500 8000 7500 7000 6500 6000
0 (Quantity)
2
4
6
8
10
12
14
Q
Dari grafik kurva penawaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa bentuk kurva penawaran pada umumnya memiliki kemiringan (slope) yang positif atau bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva semacam ini mempunyai makna bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak penawaran akan barang tersebut, demikian juga sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin rendah penawaran akan barang tersebut. Hal demikian terjadi karena pada harga yang tinggi banyak penjual yang mampu menjual barangnya sehingga penawaran barang tersebut menjadi bertambah. Sebaliknya pada harga yang rendah penjual/produsen yang tidak efisien atau yang biaya produksinya relatif tinggi menjadi tidak mampu menawarkan produknya, sehingga pada harga yang rendah penawaran terhadap barang tersebut cenderung mengalami penurunan atau berkurang.
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2b
Materi Siklus II Pasar Barang 1. Pengertian Pasar Barang Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Dalam pasar komoditi, barang yang diperjualbelikan adalah barang/komoditi yang laku dijual di pasar dunia/internasional, misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau, karet, emas, perak, tembaga, dan lainnya. 2. Bentuk-bentuk Pasar Barang (Pasar Output) Berdasarkan bentuknya (struktur penjual), khususnya untuk pasar output dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu : a. Pasar Persaingan Sempurna ( Perfect Competition ) Pasar Persaingan Sempurna diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Harga bagi penjual hanya sebagai datum (sudah ada, produsen tinggal mengambil harga yang berlaku di pasar). Contoh kongkrit bentuk pasar yang paling mendekati pasar persaingan sempurna adalah pasar barang-barang atau komoditi makanan pokok, seperti pasar beras. pasar tradisional, yang terdapat berbagai jenis barang seperti wortel, kentang, cabai, bawang, dan lain-lain. Masing-masing penjual tidak dapat menentukan harga karena harga yang menentukan adalah pasar yaitu dari banyaknya jumlah penawaran dan permintaan. Apabila salah satu di antara banyak penjual-penjual wortel yang menjual wortelnya di atas harga pasar, maka tentu wortelnya tidak akan laku, karena pembeli akan mencari penjual wortel lain yang menjual sesuai harga pasar. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna: Jumlah pembeli dan penjual banyak Dalam pasar persaingan sempurna ini, pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masingmasing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen Konsumen menganggap bahwa barang yang diperjualbelikan sama mutunya. Atau paling tidak, konsumen tidak dapat membedakan antara barang satu dengan lainnya. Sumber produksi bebas bergerak Sumber produksi, seperti bahan baku ataupun tenaga modal bebas bergerak, bebas berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, kemanapun yang menguntungkan.
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan waktu barang-barang yang diperjualbelikan. Pembeli dan penjual bebas masuk keluar pasar Pembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap suatu barang atau jasa. Tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan harga Dalam pasar persaingan sempurna ini, tidak ada campur tangan pemerintah dalam menentukan harga. Akibatnya, harga barang atau jasa betul-betul terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar. b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna ( Imperfect Competition ) Cermati contoh ilustrasi berikut. Pada suatu pasar terdapat sebuah perusahaan minyak yang memiliki tenaga kerja yang cukup banyak. Hal tersebut memengaruhi harga minyak di pasar. Ilustrasi tersebut menggambarkan bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Pasar Persaingan Tidak Sempurna sering diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak, tetapi dalam pasar tersebut ada satu atau beberapa penjual yang dominan sehingga penjual dominan tersebut bisa mempengaruhi harga atau dalam pasar itu ada satu atau beberapa pembeli yang bisa mempengaruhi harga. Pasar persaingan tidak sempurna masih bisa dibedakan lagi, yaitu : Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah pasar produk di mana hanya terdapat satu penjual saja dalam industri tersebut dan untuk produknya tidak tersedia barang pengganti/substitusi. Oleh karena pada pasar ini penjualnya hanya ada satu saja dan produknya tidak ada barang pengganti maka bagi konsumen tentunya tidak ada pilihan lain. Pembentukan harga dalam pasar ini tidak lagi ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik antara penjual/produsen dan pembeli/konsumen, tetapi harga ditentukan oleh produsen (produsen sebagai price maker/pembuat harga). Dewasa ini bentuk pasar monopoli sudah jarang sekali. Di Indonesia pasar monopoli dikenal pada Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perusahaan Air Minum (PDAM). Pasar Oligopoli Pasar Oligopoli adalah pasar di mana terdapat beberapa penjual (beberapa penjual yang dimaksud sering antara dua sampai belasan penjual) dalam pasar suatu produk tertentu. Kadang kala ada yang membedakan untuk pasar di mana hanya ada dua penjual saja disebut dengan pasar Duopoli, yang lebih dari dua penjual (dalam pengertian beberapa) disebut dengan pasar Oligopoli. Pasar oligopoli sebagai suatu bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang dijual bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam masyarakat Indonesia. Beberapa contoh perusahaan/produsen yang berada pada pasar oligopoli antara lain pada produk/barang seperti pada industri semen, misalnya ada Semen Gresik, Semen 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Holcim, Semen Indocement dan ada Semen Cibinong. Pada industri sepeda motor, misalnya ada Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Vespa, Sanex, Tossa dan lainnya. Pada produk elektronik kita melihat ada Sony, Toshiba, National, Samsung dan lainlain. Sedangkan pada produk jasa misalnya pada industri jasa penerbangan di Indonesia, ada Garuda, Merpati, Pelita, Bouroq, Mandala, Lion, Adam Air dan lainnya.
Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat banyak penjual (produsen) sehingga ada unsur persaingan tetapi produknya dapat dibedakan (differentiated product) sehingga ada kemampuan penjual untuk mempengaruhi harga. Misalnya, Pernahkah kalian minum air minum dalam kemasan (AMDK) atau air mineral? Merk apa yang kalian minum? Aqua, Zam, Aquaria, Vit, Ades, atau merk yang lain lagi atau bahkan air mineral “isi ulang”? Sebagaimana kita ketahui produsen air minum dalam kemasan atau produsen air minum isi ulang sekarang ini boleh dikatakan jumlahnya banyak, dimasing-masing daerah ada produk AMDK baik menggunakan merk-merk lokal ataupun yang menggunakan merk-merk berskala lebih luas ataupun depot-depot pengisian ulang. Siapa konsumen air minum dalam kemasan? Kita ketahui bahwa sekarang sangat banyak orang/masyarakat yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan/air mineral, tidak saja ketika dalam perjalanan, bahkan dirumah pun untuk minum sehari-hari orang sudah menggunakan AMDK yang tersedia dalam galon besar. Dari berbagai produk di atas, samakah harganya atau kualitasnya? Kalau kalian amati mungkin kalian akan menemukan ada yang berharga sangat murah seperti air mineral isi ulang, tetapi ada yang berharga sangat mahal seperti Aqua. Kalau kita amati sebenarnya produk air mineral (AMDK) boleh dikatakan relatif homogen, tetapi karena adanya berbagai merk dan cara promosi yang berbeda-beda maka dalam versi konsumen produk air mineral menjadi dapat dibedakan (dalam hal merk, imej ataupun kualitas).
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3a
Ulangan Harian
Materi Kelas Semester
: Masalah Manusia di Bidang Ekonomi :X :I
1. Bandingkan antara sistem ekonomi tradisional dengan sistem ekonomi pasar! 2. Sebutkan dan jelaskan penyebab kelangkaan sumber daya dan barang/jasa! 3. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas! 4. Coba tuliskan contoh dari opportunity cost! 5. Bagaimana ketersediaan faktor produksi tenaga kerja dan sumber daya alam di Indonesia, jelaskan!
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3b Ulangan Harian Materi Kelas Semester
: Ilmu ekonomi :X :I
Soal A 1. Istilah oikonomia berasal dari bahasa… 2. Oikos berarti… 3. Hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi disebut… 4. Metode pengambilan keputusan untuk hal-hal yang umum berdasarkan kesimpulan yang bersifat khusus, disebut metode… 5. Masalah perekonomian yang merupakan masalah jangka panjang, yaitu… 6. Dengan mempelajari ekonomi seseorang dapat menghargai pendapat, sikap politik dan pilihan orang lain. Hal ini berarti ilmu ekonomi bermanfaat untuk… 7. Tuntutan kenaikan upah pekerja akan berakibat pada naiknya harga jual produk di pasar, dan mendorong semua pengusaha untuk menaikkan harga produknya. Hal tersebut akan menimbulkan masalah perekonomian. Yaitu… 8. Teori ekonomi yang mempelajari bagian-bagian dari perekonomian, seperti penawaran dan permintaan disebut… 9. Suatu peristiwa yang muncul menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain, hal ini tidak berlaku sebaliknya, disebut hubungan… 10. Siklus kegiatan perusahaan yang naik-turun bisa mempengaruhi… 11. Suatu ringkasan transaksi yang menunjukan aliran pembayaran dari negaranegara lain ke dalam negeri dan dari luar negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu, disebut… # Sebutkan masalah-masalah utama yang dihadapi suatu perekonomian: 12. … 13. … 14. … 15. … 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3c Ulangan Harian Materi Kelas Semester
: Ilmu ekonomi :X :I
Soal B 1. Dalam ekonomi, nomos berarti… 2. Nama seorang ahli ekonomi dari Amerika Serikat, yang mendefinisikan ilmu ekonomi, dalam bukunya yang berjudul economics, adalah… 3. Dengan mempelajari ekonomi, pikiran seseorang akan terarah kepada hal-hal yang rasional. Hal ini berarti ilmu ekonomi bermanfaat untuk… 4. Metode pengambilan keputusan untuk hal-hal yang khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum, disebut metode… 5. Hubungan yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain, dalam ekonomi disebut hubungan… 6. Circulair flow diagram termasuk contoh dalam … ekonomi 7. Teori ekonomi yang mempelajari persoalan ekonomi secara keseluruhan, disebut… 8. Kenaikan harga barang impor dapat mendorong naiknya harga barang yang sama di dalam negeri, hal ini bisa memicu terjadinya… 9. Asumsi yang sering dipakai dalam ekonomi adalah ceteris paribus, yang berarti… 10. Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah… 11. Hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi disebut… # Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi: 12. … 13. … 14. … 15. …
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4a
Soal Ulangan Siklus I Materi Kelas Semester
: Permintaan dan Penawaran : XF :I
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban paling benar! 1. Kurva permintaan memiliki kemiringan atau slope… a. Negatif b. Positif c. Lurus d. Mendatar e. Menurun 2. Salah satu faktor penentu permintaan yang dominan adalah… a. Pendapatan masyarakat b. Harga barang itu sendiri c. Harga barang substitusi d. Harga barang komplementer e. Selera masyarakat 3. Permintaan adalah… a. Jumlah pembelian oleh konsumen b. Jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar c. Jumlah barang dan jasa yang dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu d. Jumlah barang dan jasa yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga dan waktu e. Jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen 4. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Pernyataan ini berlaku untuk… a. Penawaran b. Permintaan c. Produksi 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Persediaan e. Permintaan dan penawaran 5. Bentuk kurva permintaan memanjang dari kiri atas ke kanan bawah artinya… a. Semakin tinggi harga semakin banyak pembelian b. Semakin rendah harga semakin rendah pembelian c. Semakin tinggi harga semakin rendah pembelian d. Semakin rendah harga semakin tinggi pembelian e. Semakin tinggi permintaan akan semakin tinggi pula penawaran 6. Permintaan merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh… a. Masyarakat produsen b. Masyarakat konsumen c. Masyarakat buruh d. Masyarakat produsen dan konsumen e. Masyarakat pemilik faktor produksi 7. Penawaran adalah… a. Jumlah pembelian oleh konsumen b. Jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar c. Jumlah barang dan jasa yang dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu d. Jumlah barang dan jasa yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga dan waktu e. Jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh produsen 8. Menurut hukum penawaran.. a. Penawaran bertambah jika harga turun b. Penawaran bertambah jika harga naik c. Penawaran tetap jika harga naik d. Penawaran berkurang jika harga naik e. Penawaran tetap jika upah turun 9. Kurva permintaan sebuah produk biasanya akan bergeser ke kanan, akibatnya… a. Penurunan harga produksi tersebut b. Penurunan penawaran 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Peningkatan pendapatan konsumen d. Penurunan harga barang substitusi dari produk tersebut e. Peningkatan harga barang komplementer 10. Perhatikanlah tabel di bawah ini! Situasi A B C D E
Harga per Kg Rp 3.000 Rp 2.700 Rp 2.500 Rp 2.250 Rp 2.000
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dibuatkan grafik.. a. P
Q
b. P
Q
c. P
Q
d. P
Q
e. P
Q
159
Jumlah Permintaan 20 40 60 80 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4b
Soal Ulangan Siklus II Materi Kelas Semester
: Pasar Barang : XF :I
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban paling benar! 1. Bentuk atau susunan pasar ditentukan oleh… a. Jumlah pembeli b. Jumlah penjual c. Tingkat harga d. Tingkat persaingan e. Tingkat harga dan persaingan 2. Pasar di mana seorang penjual bisa menjual berapapun produk yang dihasilkannya tanpa mempengaruhi kuantitas pasar secara keseluruhan termasuk dalam pasar… a. Persaingan sempurna b. Persaingan monopolistik c. Oligopoli d. Duopoli e. Monopoli 3. Bentuk campur tangan pemerintah dalam pasar persaingan sempurna dapat berwujud… a. Pemberian subsidi pada perusahaan kecil b. Pemberian subsidi pada perusahaan besar c. Pemberian subsidi pada perusahaan besar dan kecil d. Pemberian subsidi pada konsumen kecil e. Pemberian subsidi pada konsumen potensial 4. Perusahaan Aqua di Indonesia adalah contoh perusahaan… a. Persaingan sempurna b. Persaingan monopolistik 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Oligopoli d. Duopoli e. Monopoli 5. Monopoli dapat disebabkan oleh beberapa faktor, kecuali… a. Hak Eksklusif b. Adanya kesamaan produk c. Pemberian hak paten d. Produsen menguasai bahan baku e. Produsen menguasai teknologi 6. Untuk mengatasi dampak negatif dari monopoli, pemerintah mengambil tindakan-tindakan berikut, kecuali… a. Subsidi b. Pajak c. Penerapan harga eceran tertinggi d. Operasi pasar e. Mendirikan perusahaan tandingan 7. Jika pasar dikuasai oleh pembeli tunggal, maka pasar tersebut dinamakan… a. Oligopoli b. Oligopsoni c. Monopoli d. Monopsoni e. Duopoli 8. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pasar monopoli adalah… a. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya b. Harga barang ditentukan oleh pasar c. Tidak ada campur tangan pemerintah d. Penjual dan pembeli mengetahui informasi/keadaan pasar e. Produsen sebagai price taker
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Apabila beberapa perusahaan menguasai penjualan atas suatu produk/barang, keadaan ini disebut… a. Monopoli b. Duopoli c. Oligopoli d. Oligopsoni e. Persaingan monopolistik 10. Jika suatu produk yang dihasilkan oleh produsen dapat dianggap sejenis tetapi dapat dibedakan karena berbeda bentuk, merk, kemasan atau kualitas merupakan ciri dari pasar… a. Persaingan sempurna b. Persaingan monopolistik c. Oligopoli d. Duopoli e. Monopoli
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat! 1. Apa yang kalian ketahui tentang (a) price setter/maker, (b) Imperfect Competition, (c) bursa komoditi, dan (d) differentiated product? 2. Sebutkan 4 ciri-ciri pasar persaingan sempurna? 3. Apakah yang dimaksud dengan pasar monopoli?
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5a Kunci Jawaban Ulangan Harian
Materi : Masalah manusia di bidang ekonomi 1. Sistem ekonomi tradisional : a. Belum ada pembagian kerja yang jelas dalam masyarakat. b. Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter. c. Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang berlaku. d. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga. e. Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan. f. Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran. Sistem ekonomi pasar : a. Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh perseorangan. b. Orang bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri. c. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan harapan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. d. Campur tangan negara ditiadakan/dibatasi. e. Ada persaingan antarpengusaha. 2. Penyebab kelangkaan sumber daya dan barang/jasa: a. Perbedaan Letak Geografis Sumber daya alam tersebar tidak merata di muka bumi. Ada daerah yang kaya akan minyak, ada yang tidak. Ada daerah yang subur, ada yang gersang. Perbedaan ini menyebabkan kelangkaan sumber daya alam dan untuk mendapatkan sumber daya yang tidak terdapat di daerahnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. b. Cepatnya Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksi barang dan jasa akan menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dibandingkan persediaan barang dan jasa. 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kemampuan Produksi Kemampuan faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Misalnya, tenaga kerja manusia juga membutuhkan masa istirahat, sakit, ataupun cuti. Selain itu, mesinmesin produksi bekerja dengan kapasitas tertentu. d. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama Perkembangan teknologi di berbagai negara tidak sama. Di Negara maju, perkembangan teknologi berlangsung cukup cepat. Sedangkan di negara berkembang, perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Hal ini karena ada kecenderungan untuk meniru gaya hidup di negara maju. e. Bencana Alam Bencana alam merupakan faktor yang berada di luar dugaan manusia. Namun, sering bencana alam terjadi karena ulah manusia yang kurang menjaga keseimbangan alam. Manusia mengambil kekayaan alam tanpa memerhatikan kelestariannya. Bencana alam menyebabkan rusaknya sumber daya yang ada, baik korban jiwa maupun rusaknya berbagai sumber daya ekonomi seperti bangunan usaha dan mesin-mesin produksi. 3. Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas: a. Sifat alami manusia Sudah menjadi sifat alami manusia untuk tidak cepat puas pada segala sesuatu yang sudah dimilikinya. Ketika sudah mendapatkan sesuatu maka akan muncul kebutuhan lainnya seiring dengan situasi dan kondisi. b. Tingkat pendapatan Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang semakin banyak kebutuhan hidupnya. Misalnya, kebutuhan seorang pengusaha kaya berbeda dengan kebutuhan para karyawannya. c. Lingkungan Alam Untuk dapat bertahan hidup maka manusia selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dan kebutuhan hidupnya dengan keadaan alam 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekitarnya. Kebutuhan hidup di daerah dingin akan berbeda dibandingkan dengan kebutuhan hidup di daerah tropis, baik dari segi makanan, pakaian maupun perumahan. d. Lingkungan sosial Secara naluriah manusia mempunyai kebiasaan meniru tingkah laku orang lain sehingga jumlah dan jenis kebutuhan hidupnya juga akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. e. Kemajuan teknologi informasi Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan kepada seseorang untuk mendapatkan informasi sekaligus membeli suatu barang. Hal tersebut dapat mendorong bertambahnya kebutuhan seseorang. f. Agama dan kepercayaan Perbedaan agama dan kepercayaan yang dianut seseorang mengakibatkan timbulnya berbagai macam kebutuhan yang berbeda sesuai dengan norma agama yang dianutnya. g. Akulturasi budaya Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan hidup seseorang baik kebudayaan sendiri maupun kebudayaan yang datangnya dari luar. Hal ini menyebabkan terbentuknya pola perilaku dan kebiasaan yang berbeda yang akan menimbulkan berbagai macam kebutuhan. h. Perdagangan internasional Adanya perdagangan internasional menimbulkan terjadinya aliran barang dari luar negeri yang dapat mendorong peningkatan kebutuhan hidup. 4. Opportunity Cost atau Biaya peluang adalah biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ketika seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya maka alternatif yang tidak dipilihnya itulah yang menjadi biaya peluang. Contoh: jika seorang pekerja mengambil salah satu kesempatan atau peluang untuk melakukan suatu produksi maka secara bersamaan dia akan kehilangan peluang untuk melakukan produksi pada bidang lain. 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Faktor yang menunjukkan kemajuan ekonomi suatu negara yaitu tersedianya sumber daya manusia (tenaga kerja) dan sumber daya alam. Ketersediaan tenaga kerja di Indonesia sudah baik yaitu peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia yang sering dilakukan dengan cara peningkatan kesehatan dan pendidikan. Selain itu di Indonesia memiliki ketersediaan akan sumber daya alam yang besar dan hal tersebut adalah modal awal dan sekarang tinggal pengolahannya saja.
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5b Kunci Jawaban Ulangan Harian
Materi : Ilmu ekonomi Soal A 1. Yunani 2. Rumah tangga 3. Hukum ekonomi 4. Metode Induktif 5. Masalah pertumbuhan 6. Bersikap demokratis 7. Masalah kemiskinan 8. Teori nilai pasar 9. Hubungan sebab akibat (kausal) 10. Harga 11. Neraca Pembayaran 12. Masalah kemiskinan 13. Masalah keterbelakangan 14. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja 15. Masalah kekurangan modal
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5c Kunci Jawaban Ulangan Harian
Materi : Ilmu ekonomi Soal B 1. Mengatur 2. Adam Smith 3. Memecahkan masalah 4. Metode deduktif 5. Hubungan fungsional 6. Pelaku ekonomi 7. Teori ekonomi makro 8. Inflasi 9. Semua keadaan diluar (yang bersangkut-paut dengan isi hukum ekonomi yang bersangkutan) tetap tidak berubah 10. Sumber daya manusia 11. Hukum ekonomi 12. Produksi 13. Permintaan masyarakat 14. Harga 15. Uang
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6a Kunci Jawaban Ulangan Siklus I 1. A. Negatif 2. A. Harga barang itu sendiri 3. A. Jumlah barang dan jasa yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga dan waktu 4. A. Penawaran 5. C. Semakin tinggi harga semakin rendah pembelian 6. B. Masyarakat konsumen 7. C. Jumlah barang dan jasa yang dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu 8. B. Penawaran bertambah jika harga naik 9. C. Peningkatan pendapatan konsumen 10. B. P
Q
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6b Kunci Jawaban Ulangan Siklus II
I. Pilihan Ganda 1. D. Tingkat persaingan 2. A. Persaingan sempurna 3. C. Pemberian subsidi pada perusahaan besar dan kecil 4. B. Persaingan monopolistik 5. B. Adanya kesamaan produk 6. D. Operasi pasar 7. D. Monopsoni 8. A. Produk yang dijual tidak ada produk substitusinya 9. C. Oligopoli 10. B. Persaingan monopolistik
II. Essay 1. a. Price setter/maker adalah pembuat harga b. Imperfect Competition adalah pasar persaingan tidak sempurna c. Bursa komoditi adalah suatu pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. d. Differentiated product adalah perbedaan corak barang 2. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna: a. Jumlah pembeli dan penjual banyak b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen c. Bebas keluar masuk pasar d. Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasar secara sempurna e. Faktor produksi bebas bergerak f. Tidak ada campur tangan pemerintah
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pasar monopoli adalah pasar produk di mana hanya terdapat satu penjual saja dalam industri tersebut dan untuk produknya tidak tersedia barang pengganti/substitusi.
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7
8
: : : :
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok jigsaw Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok jigsaw Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya untuk meningkatkan hasil kerja kelompok Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok 172
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10
11
12 13 14
Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran yang sedang dilakukan Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja dibelakang mejanya, keluar kelas dan mengawasi siswa dari luar ruangan kelas Guru berinteraksi dengan berdiri didepan kelas dengan memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan Guru membiarkan siswa untuk berkeliling ke kelompok lainnya sehingga kelas menjadi kacau Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaan masing-masing sehingga suasana menjadi kaku Yogyakarta, ………………………… Guru
Observer
(……………………)
(……………………..)
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2
3 4 5 6 7
8
: Jumat, 12 November 2010 : Ekonomi : XF : Missi Prasanti
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit
Ya
Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok jigsaw Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok jigsaw Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya untuk meningkatkan hasil belajar kelompok Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok 174
Tidak
Catatan Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif Guru menyampaikan materi mengenai permintaan dan penawaran Guru membagi kelompok siswa Guru memberi motivasi siswa agar terlibat dalam diskusi Siswa diberi kesempatan untuk saling bekerja sama Guru mendorong siswa untuk saling bekerja sama Guru memberikan pengawasan terhadap semua kelompok Guru berinteraksi dengan semua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7b Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Hari/Tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7
8
: Jumat, 19 November 2010 : Ekonomi : XF : Missi Prasanti
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok jigsaw Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok jigsaw Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya untuk meningkatkan hasil belajar kelompok Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok 176
Ya
Tidak
Catatan Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kooperatif Guru menyampaikan materi mengenai pasar barang Guru membagi siswa ke dalam kelompok Guru memberi motivasi siswa agar terlibat dalam diskusi Siswa diberi kesempatan untuk saling bekerja sama Guru mendorong siswa untuk saling bekerja sama Guru memberikan pengawasan terhadap semua kelompok Guru berinteraksi dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran Nama Pengamat : Tanggal dan Waktu Observasi: Obyek yang Diamati : Kelas : Tujuan Observasi : No Deskriptor 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal-usul yang berbeda 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan didalam kelompok 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang terbaik 11 Banyak siswa yang bertanya pada guru jika menghadapi kesulitan 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan 178
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 15 16 17
18 19 20
Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah Kelas terorganisir dengan baik Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk kelompok
Yogyakarta, ………………………… Guru
Observer
(……………………)
(……………………..)
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 8a Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran Nama Pengamat : Missi Prasanti Tanggal dan Waktu Observasi: Jumat, 12 November 2010 Obyek yang Diamati : Siswa/Keadaan kelas Kelas : XF Tujuan Observasi : Mengetahui keadaan kelas No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal-usul yang berbeda 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan didalam kelompok 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang terbaik 11 Banyak siswa yang bertanya pada guru jika menghadapii kesulitan 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan 14 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik 180
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 8b Instrumen Pengamatan Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran Nama Pengamat : Missi Prasanti Tanggal dan Waktu Observasi: Jumat, 19 November 2010 Obyek yang Diamati : Siswa/Keadaan kelas Kelas : XF Tujuan Observasi : Mengetahui keadaan kelas No Deskriptor Ya 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal-usul yang berbeda 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan didalam kelompok 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang terbaik 11 Banyak siswa yang bertanya pada guru jika menghadapii kesulitan 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan 14 Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik 182
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Instrumen Penilaian Terhadap Siswa Penilaian Proses Belajar Kelompok Hari/Tanggal : Siklus : Keterangan 1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
Ya
Tidak
Catatan
2. Mengikuti kegiatan diskusi secara aktif
3. Mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 5. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Guru
Observer
(…………………...)
(…………………)
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 9a
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 9b
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10a (Sebelum)
KUESIONER PENELITIAN
Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara dengan memberi tanda centang ( ) dari pertanyaan/pernyataan di bawah ini: Keterangan Jawaban : SS = Sangat setuju
STS
= Sangat tidak setuju
S
TS
= Tidak setuju
= Setuju
No
Pernyataan
SS
1
Ada kesadaran diri untuk belajar
2
Ada rasa senang dalam belajar
3
Saya belajar giat setiap meningkatkan prestasi
4
Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai yang lebih baik
5
Saya tertarik untuk mempelajari materi pelajaran ekonomi
6
Saya belajar ketika besok ada ujian
7
Saya malu bila nilai saya jelek
8
Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya mendapat nilai yang lebih baik dari saya
9
Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru dan teman
10
Saya mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh
hari
187
untuk
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Saya langsung meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa saya berusaha terlebih dahulu untuk mengerjakan sendiri
12
Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos
13
Belajar adalah kebutuhan tiap siswa
14
Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah sebagai ganjaran dari usaha belajar
15
Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam belajar
16
Ada keinginan mendapat simpati dari orang tua sehingga giat belajar
17
Ada keinginan mendapat simpati dari guru dan teman-teman sehingga giat belajar
18
Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai
19
Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong
20
Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
Keterangan: Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Item pernyataan negatif : 4, 6, 8, 11, 19
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10b (Setelah)
KUESIONER PENELITIAN
Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan saudara dengan memberi tanda centang ( ) dari pertanyaan/pernyataan di bawah ini: Keterangan Jawaban : SS = Sangat setuju
STS
= Sangat tidak setuju
S = Setuju
TS
= Tidak setuju
No
Pernyataan
SS
1
Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
2
Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
3
Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
4
Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai yang lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
5
Saya tertarik untuk mempelajari materi pelajaran ekonomi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
6
Saya belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan model pembelajaran 189
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kooperatif tipe jigsaw 7
Saya malu bila nilai saya jelek setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
8
Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya mendapat nilai yang lebih baik dari saya setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
9
Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan guru dan teman setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
10
Saya mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
11
Saya langsung meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa saya berusaha terlebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
12
Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah membolos setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
13
Belajar adalah kebutuhan tiap siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
14
Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah sebagai ganjaran dari usaha belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
15
Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Ada keinginan mendapat simpati dari orang tua sehingga giat belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
17
Ada keinginan mendapat simpati dari guru dan teman-teman sehingga giat belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
18
Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
19
Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
20
Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Keterangan: Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Item pernyataan negatif : 4, 6, 8, 11, 19
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11a Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Pra Penelitian Pernyataan terdiri dari 20 item penyataan Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 80 Skor terendah yang mungkin tercapai = 20 Perhitungan data setiap variabel = Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) 1)
20 + 81% (80-20)
= sangat tinggi
2)
20 + 66% (80-20)
= tinggi
3)
20 + 56% (80-20)
= cukup
4)
20 + 46% (80-20)
= kurang
5)
Dibawah 48
= sangat kurang
Penilaian Acuan Patokan II Skala Motivasi Belajar Siswa
Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kriteria
69 – 80
1
3%
Sangat tinggi
60 – 68
8
28%
Tinggi
54 – 59
8
28%
Cukup
48 – 53
10
34%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat Kurang
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11b Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I Pernyataan terdiri dari 20 item penyataan Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 80 Skor terendah yang mungkin tercapai = 20 Perhitungan data setiap variabel = Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) 6)
20 + 81% (80-20)
= sangat tinggi
7)
20 + 66% (80-20)
= tinggi
8)
20 + 56% (80-20)
= cukup
9)
20 + 46% (80-20)
= kurang
10)
Dibawah 48
= sangat kurang
Penilaian Acuan Patokan II Skala Motivasi Belajar Siswa
Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kriteria
69 – 80
4
14%
Sangat tinggi
60 – 68
10
34%
Tinggi
54 – 59
8
28%
Cukup
48 – 53
0
0%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat Kurang
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11c Analisis Tingkat Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II Pernyataan terdiri dari 20 item penyataan Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 80 Skor terendah yang mungkin tercapai = 20 Perhitungan data setiap variabel = Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) 11)
20 + 81% (80-20)
= sangat tinggi
12)
20 + 66% (80-20)
= tinggi
13)
20 + 56% (80-20)
= cukup
14)
20 + 46% (80-20)
= kurang
15)
Dibawah 48
= sangat kurang
Penilaian Acuan Patokan II Skala Motivasi Belajar Siswa
Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kriteria
69 – 80
7
24%
Sangat tinggi
60 – 68
12
41%
Tinggi
54 – 59
6
21%
Cukup
48 – 53
1
3%
Kurang
0 – 47
0
0%
Sangat Kurang
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12a Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian Nama Alexander zambrud k Almeria vista dewi Andrian Hartanto salim Anugerah yusuf Ayu panca febryana Carolus novianto p Christia larasati Daniel Joan andika Elisabeth kanthi swasti Fransiska kumala sari Fabian priyandaru Gabriel kevin Garvin chandra Isa lintang manik kusuma Kartika hening pratiwi Kristiana dwi purnamasari Mayra gita pratiwi Prajody kenedy Ridho sianturi Rizal firmanda Risky hendrianto fauzi m
1 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3
4 2 2 2 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4
5 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
6 3 3 3 1 2 4 2 2 1 2 3 3 2
7 2 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 2 4
8 2 3 4 2 1 3 4 2 4 3 2 2 3
9 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2
10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3
11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
12 1 1 4 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3
13 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4
14 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3
15 3 1 2 3 1 1 2 3 2 2 3 3 4
16 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 4
17 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4
18 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3
19 3 1 3 2 2 1 3 1 4 2 3 1 3
20 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4
3 4 3 3 4 3
3 4 3 1 3 1
3 4 4 2 2 3
2 3 3 3 4 2
3 3 3 2 3 2
2 2 3 2 3 3
4 3 4 3 4 2
3 3 2 3 4 3
3 3 3 2 3 3
3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 4 2
4 3 3 4 3 3
4 4 4 3 4 3
3 2 2 4 4 3
3 3 3 1 4 1
2 3 2 2 3 3
2 3 2 3 3 3
3 3 3 2 4 3
2 2 1 3 2 1
3 3 3 3 4 3
195
Jumlah 53 48 65 56 53 53 59 59 63 59 49 49 66 0 58 61 58 52 69 50 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sendy intania hermastuti Stephanus Irfan setyawan Tiffania evananda s Titus dwi perdana yesema osita mori Yohanes wahyu tri k Yonathan widiyanto Yulinda kingkin naomi Jumlah
3 3 3 3 3 3 3 3 83
3 4 3 3 3 3 3 3 78
3 3 3 2 2 3 2 3 76
3 4 3 3 3 4 3 3 81
4 3 3 3 3 3 3 2 75
2 4 1 3 2 2 1 2 63
4 3 3 2 4 3 3 2 82
3 2 3 2 3 4 3 2 75
Keterangan: Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Item pernyataan negatif : 4, 6, 8, 11, 19
196
3 3 4 3 3 3 3 3 79
3 4 3 3 3 3 2 4 83
3 3 3 3 3 3 3 3 79
4 3 4 3 4 2 3 3 83
3 3 4 2 2 2 4 4 89
3 2 3 3 4 2 2 3 79
3 3 3 2 2 3 3 2 66
4 3 2 3 3 3 3 3 76
3 3 2 3 3 4 3 3 74
3 4 3 2 3 3 2 3 78
2 2 2 2 2 4 1 3 58
4 3 3 3 2 4 3 4 88
63 62 58 53 57 61 53 58 1545
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12b Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Nama Alexander zambrud k Almeria vista dewi Andrian Hartanto salim Anugerah yusuf Ayu panca febryana Carolus novianto p Christia larasati Daniel Joan andika Elisabeth kanthi swasti Fransiska kumala sari Fabian priyandaru Gabriel kevin Garvin chandra Isa lintang manik kusuma Kartika hening pratiwi Kristiana dwi purnamasari Mayra gita pratiwi Prajody kenedy Ridho sianturi Rizal firmanda Risky hendrianto fauzi m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
3
3
3
3
2
3
2
4
4
4
3
4
3
4
2
4
4
4
4
4
3 3 3 3 3
3 4 3 2 3
3 4 3 3 3
4 3 3 4 3
3 3 3 3 3
3 3 2 3 3
2 3 3 3 3
3 3 2 2 3
3 4 3 4 2
3 3 3 3 3
3 2 4 2 3
3 3 4 3 3
3 4 3 3 3
3 3 4 3 2
4 3 4 4 3
3 3 4 4 3
3 3 4 2 2
3 3 3 2 2
2 3 2 2 3
3 3 3 3 4
4 3 3 4 3 4 4 3
3 3 3 4 3 4 4 3
4 3 2 4 3 4 4 3
3 2 2 3 3 3 3 4
2 3 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 4 3 2 3 3
3 2 2 3 3 3 3 3
2 3 2 3 3 4 3 3
4 3 2 4 3 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4
2 3 3 4 3 4 4 4
3 3 4 4 3 4 3 3
3 3 3 3 2 2 3 3
2 4 4 4 3 2 4 3
3 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 4 3 2 3 3
2 3 2 3 3 4 4 3
4 4 2 4 3 2 3 4
3 3 3 4 3 4 4 3
197
Jumlah 0 0 67 0 0 60 63 63 58 57 0 60 60 55 72 59 64 69 64 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sendy intania hermastuti Stephanus Irfan setyawan Tiffania evananda s Titus dwi perdana yesema osita mori Yohanes wahyu tri k Yonathan widiyanto Yulinda kingkin naomi Jumlah
4 4 3 4 3 3 3 4 74
4 3 3 3 3 3 3 4 71
4 3 3 4 3 3 4 3 73
3 4 3 3 3 4 4 3 70
4 3 4 4 3 4 4 4 73
4 3 3 3 3 3 3 4 68
3 2 2 3 3 3 4 3 64
4 2 3 3 3 4 4 2 64
Keterangan: Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Item pernyataan negatif : 4, 6, 8, 11, 19
198
3 3 3 4 2 3 3 4 68
4 3 3 3 2 3 3 3 69
4 3 3 4 3 4 4 3 71
4 3 3 4 2 2 2 3 70
4 2 3 4 3 3 3 3 71
3 3 2 4 3 2 2 4 64
4 3 3 3 3 3 4 4 73
3 3 2 3 3 3 3 3 66
3 4 2 4 2 3 3 4 67
3 3 3 3 3 2 2 3 63
3 2 3 3 2 2 2 4 63
3 3 3 4 3 2 2 3 70
71 59 57 70 55 59 62 68 1372
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12c Analisis Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Nama Alexander zambrud k Almeria vista dewi Andrian Hartanto salim Anugerah yusuf Ayu panca febryana Carolus novianto p Christia larasati Daniel Joan andika Elisabeth kanthi swasti Fransiska kumala sari Fabian priyandaru Gabriel kevin Garvin chandra Isa lintang manik kusuma Kartika hening pratiwi Kristiana dwi purnamasari Mayra gita pratiwi Prajody kenedy Ridho sianturi Rizal firmanda Risky hendrianto fauzi m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
4 3
3 3
4 4
4 3
4 3
2 4
4 2
3 4
3 4
4 4
3 4
4 4
4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3
4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2
4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3
3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2
3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4
3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3
3 4 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3
3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2
3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3
2 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3
3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4
3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4
3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
199
Jumlah 0 69 67 0 64 66 57 58 58 60 63 53 62 56 69 60 65 72 70 60 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sendy intania hermastuti Stephanus Irfan setyawan Tiffania evananda s Titus dwi perdana yesema osita mori Yohanes wahyu tri k Yonathan widiyanto Yulinda kingkin naomi Jumlah
4 3 3 4 3 4 4 4 92
4 3 3 4 3 4 4 3 91
4 3 3 4 3 3 4 4 90
4 3 3 3 3 4 4 4 83
4 2 3 3 3 3 3 3 77
3 2 2 3 4 4 3 2 75
4 2 2 3 3 3 3 4 82
3 3 2 4 3 4 4 2 78
Keterangan: Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Item pernyataan negatif : 4, 6, 8, 11, 19
200
4 3 3 3 2 3 3 4 81
3 3 3 4 3 3 4 2 80
4 3 3 3 4 3 4 3 85
4 3 3 4 3 3 4 3 87
3 2 3 4 4 2 4 3 82
4 2 2 4 3 2 3 4 78
3 4 3 3 3 3 4 2 79
3 3 2 3 3 2 3 3 79
4 3 2 4 3 2 3 3 78
4 2 3 3 3 3 2 3 79
4 2 3 3 2 2 3 3 72
4 3 3 4 3 3 4 3 86
74 54 54 70 61 60 70 62 1634
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13a Instrumen Pengamatan Terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: : : : : :
Yogyakarta, …………………………… Guru
Observer
(…………………….)
(…………………….)
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13b Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: : : : : :
Yogyakarta, …………………………… Guru
Observer
(…………………….)
(…………………….)
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13c Instrumen Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: : : : : :
Yogyakarta, …………………………… Guru
Observer
(…………………….)
(…………………….)
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14a Instrumen Pengamatan Terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Kamis, 14 Oktober 2010 : 1 jam pelajaran (45 menit) : Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd. : X F Semester I : Mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran
Sebelum memulai pelajaran guru memberikan salam dan mengabsen siswa untuk memastikan semua siswa telah masuk kelas karena pelajaran sebelumnya adalah pelajaran olahraga dan biasanya masih ada beberapa siswa yang berganti pakaian. Sebelum pelajaran dimulai guru bertanya mengenai tugas yang diberikan minggu lalu untuk memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan agar siswa diingatkan kembali mengenai pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran yang dilaksanakan guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Pada pertemuan hari ini guru menjelaskan mengenai pelaku ekonomi. Dalam hal mengajar, metode guru sudah baik namun terkadang saat guru menjelaskan suara tidak begitu terdengar hingga belakang sehingga siswasiswa yang duduk dibelakang cenderung ramai seperti mengobrol, bermain handphone, bahkan ada yang bermain internet dan membuka website yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Selain itu kurangnya ketegasan guru dalam menegur siswa yang ramai membuat siswa semakin menjadi-jadi dan semakin tidak memperhatikan. Jika siswa tidak mendengarkan guru hanya mengambil tindakan untuk diam sejenak hingga siswa diam. Untuk pertemuan hari ini siswa 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14b Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Kamis, 14 Oktober 2010 : 1 jam pelajaran (45 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran
Sebelum memulai pelajaran siswa diabsen terlebih dahulu dan mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Sebelum mengikuti pelajaran para siswa mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengikuti pembelajaran. Pada awal pembelajaran, siswa masih terlihat memperhatikan penjelasan guru namun pada pertengahan pelajaran siswa mulai terlihat bosan dan ada beberapa siswa yang terlihat mengantuk dan ada juga siswa yang asyik dengan kegiatannya sendiri seperti asyik bermain handphone, mengobrol diluar pelajaran, ada juga yang sibuk mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Selain itu disela-sela pembelajaran ada siswa yang ijin keluar masuk, sehingga kegiatan pembelajaran agak terganggu. Namun saat guru mendiamkan siswa, siswa mau mendengarkan kembali walaupun masih ada siswa yang berjalan-jalan dikelas padahal guru sedang serius menjelaskan. Ketika siswa diberikan kesempatan untuk bertanya, tidak ada siswa yang bertanya tetapi ketika guru berkeliling untuk memastikan semua siswa sudah mengerjakan, siswa baru mau bertanya sehingga guru
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14c Instrumen Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Kamis, 14 Oktober 2010 : 1 jam pelajaran (45 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran
Kondisi kelas pada dasarnya sudah memadai untuk proses pembelajaran. Ruangan kelas sudah cukup bersih dengan ventilasi yang cukup. Di dalam kelas terdapat 2 papan tulis white board, 1 meja dan kursi guru, serta meja dan kursi yang dapat digunakan oleh 29 siswa. Selain itu kelas dilengkapi dengan 1 jam dinding, kalender, serta foto-foto presiden dan wakil presiden. Pada pertemuan hari ini jumlah siswa yang hadir sebanyak 27 siswa dan 2 siswa lainnya tidak hadir. Suasana kelas cukup kondusif terlihat dari kebanyakan siswa sudah siap belajar, walaupun masih ada beberapa siswa yang ramai. Namun pada saat guru memulai pelajaran, ada siswa yang tidak mau mendengarkan, mereka malah asyik dengan kegiatan masing-masing dan mengobrol dengan teman-temannya sehingga kelas menjadi sangat ramai. Siswa mulai tertib kembali ketika guru sudah mendiamkan tetapi hal ini tidak berlangsung lama, siswa mulai ribut kembali saat mereka sudah merasa bosan. Dalam hal ini guru tidak memberikan teguran atau sangsi sehingga siswa semakin menjadi-jadi dan ramai sampai akhirnya jam
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15a Instrumen Pengamatan Terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 12 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd. : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus I
Guru memasuki kelas dan menyapa siswa. Kemudian guru memeriksa kesiapan siswa dan mencatat kehadiran siswa dalam buku presensi. Pada awal kegiatan guru menyampaikan kegiatan apa yang akan dilaksanakan hari ini dan guru mulai menjelaskan mengenai proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan metode jigsaw. Kemudian sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan hari ini yaitu tentang permintaan dan penawaran. Sebelum masuk ke materi, guru membagikan handout agar siswa bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Kemudian guru meminta siswa untuk berkumpul ke dalam kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya dan mereka juga diminta untuk membentuk kelompok ahli. Setelah kelompok ahli terbentuk, guru membagi materi kepada masing-masing kelompok ahli untuk dibahas dan mendiskusikan dengan kelompoknya. Pada kegiatan ini guru melakukan pendekatan kepada masing-masing kelompok untuk memberikan motivasi agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya. Setelah semua siswa selesai mengerjakan, guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15b Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 12 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus I
Sebelum memulai pelajaran siswa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengikuti pembelajaran. Ketika guru mulai menyampaikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini, siswa diam mendengarkan. Mereka terlihat tertarik dengan kegiatan hari ini karena siswa belum pernah mengikuti pelajaran dengan menggunakan metode jigsaw tersebut sehingga mereka penasaran dan antusias. Setelah guru menyampaikan kegiatan hari ini, siswa diminta untuk berkumpul bersama kelompoknya. Saat siswa diminta untuk berkumpul, kegaduhan muncul karena mereka mencari-cari siapa saja anggota kelompoknya. Setelah mereka berkumpul, siswa diminta untuk membentuk kelompok ahli. Keributan pun terjadi karena siswa bingung bagaimana membentuk kelompok ahli, tetapi guru segera membantu para siswa sehingga mereka dapat berkumpul dalam kelompok ahlinya. Mereka diberikan materi dan soal diskusi oleh guru. Pada saat berdiskusi mereka terlihat saling berpendapat dan mengungkapkan ide serta gagasan mereka masingmasing sehingga kelas menjadi ramai namun hal itu karena siswa mau untuk mengikuti dan aktif dalam belajar. Walaupun sesekali mereka terlihat mengobrol 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15c Instrumen Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 12 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus I
Kondisi kelas pada dasarnya sudah mendukung dengan fasilitas yang ada. Sebelum pelajaran dimulai kondisi kelas sangat ribut namun ketika guru sudah masuk dan siap memulai pelajaran suasana menjadi tenang. Namun pada saat pembagian kelompok, kelas menjadi ramai karena siswa ribut mencari kelompoknya dan berpindah tempat duduk. Ketika mereka telah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, kelas menjadi kondusif kembali tetapi saat mereka mulai berdiskusi kelas menjadi ramai kembali karena para siswa saling beradu pendapat dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka mengenai materi diskusi. Setelah selesai berdiskusi dari masing-masing kelompok mulai mempresentasikan hasil diskusi mereka. Siswa lain yang tidak presentasi kebanyakan mereka memperhatikan dengan baik walaupun masih ada saja siswa yang mengobrol dan tidak memperhatikan. Setelah presentasi selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan mengadakan evaluasi. Evaluasi berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa yang berani mencontek temannya. Sebelum menutup pelajaran, guru tetap tidak memberikan 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16a Instrumen Pengamatan Terhadap Guru (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 19 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Ibu Rina Dwi Astuti, S.Pd. : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus II
Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam. Guru mulai mencatat kehadiran siswa di buku presensi. Sebelum memulai pelajaran guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk
mengikuti pelajaran hari ini.
Kemudian guru
menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan hari ini metode yang digunakan dalam pembelajaran masih sama yaitu metode jigsaw. Sebelum para siswa masuk ke dalam kelompok mereka, guru menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan dibahas yaitu mengenai pasar barang. Pada sesi ini guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi pasar barang tersebut. Selanjutnya siswa diminta untuk kembali membentuk kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam pembentukan kelompok asal dan ahli, guru tetap membantu mereka. Setelah mereka berkumpul di kelompoknya masing-masing, guru mulai membagikan handout dan materi diskusi. Guru meminta siswa mendiskusikan soal-soal yang sudah diberikan kepada masing-masing kelompok. Setelah mereka selesai berdiskusi, guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada sesi berikutnya setelah mereka presentasi, guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16b Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 19 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus II
Sebelum pelajaran dimulai, siswa mempersiapkan diri. Siswa menyapa dan menanggapi sapaan guru. Kemudian siswa dipresensi untuk memastikan semua siswa sudah hadir di kelas. Setelah dipresensi, siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. pada awalnya siswa merasa tidak tertarik mengikuti kegiatan belajar namun pada saat para siswa diminta untuk bergabung dengan kelompok asal dan membentuk kelompok ahli, mereka mulai bersemangat kembali. Kemudian setelah siswa bergabung dengan kelompok ahlinya, mereka diminta untuk berdiskusi dan membahas materi yang telah dibagikan. Mereka terlihat antusias dan saling mengemukakan ide serta pendapatnya sehingga suasana kelas menjadi ramai namun tetap dalam pengawasan guru sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik dan jika mereka mengalami kesulitan, mereka akan bertanya kepada guru. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, mereka diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Setelah presentasi selesai, guru mulai membagikan soal evaluasi dan siswa diminta untuk mengerjakannya secara 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16c Instrumen Pengamatan Terhadap Kondisi Kelas (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lamanya Observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat Kelas Tujuan Observasi
: Missi Prasanti : Jumat, 19 November 2010 : 2 jam pelajaran (80 menit) : Seluruh siswa kelas X F : X F Semester I : Mengetahui kondisi pembelajaran pada siklus II
Keadaan kelas sebelum pelajaran dimulai sangat ramai dan beberapa siswa masih sibuk mencatat pelajaran lain ketika guru sudah masuk kelas. Suasana kembali tenang ketika guru mulai membahas materi pelajaran hari ini. Namun ketika pembagian kelompok asal, suasana ramai kembali karena mereka harus berpindah tempat duduk dan pada saat mereka membentuk kelompok ahli terjadi keributankeributan kecil. Dalam hal ini guru membantu siswa dalam membentuk kelompok ahli sehingga keadaan kelas bisa sedikit terkendali. Setelah mereka berkumpul dengan kelompok ahli, suasana kembali kondusif dan siswa mendengarkan petunjuk dari guru untuk memulai jalannya diskusi. Tetapi setelah soal diskusi dibagikan, kelas menjadi ramai kembali namun kelas ramai karena mereka saling mengungkapkan pendapat untuk menyelesaikan soal diskusi. Kemudian setelah diskusi selesai mereka diminta untuk presentasi dan setelah mereka presentasi siswa diminta untuk kembali ke tempat mereka masing-masing dan suasana menjadi ramai kembali sampai pada saat soal evaluasi akan dibagikan kelas tetap ramai karena ada beberapa siswa yang 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Nama : Hari/Tanggal : Siklus : No 1
2
3
4
5
Uraian Penilaian guru tentang komponen pembelajaran a. Materi ajar b. Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci Soal f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan Selama kerja kelompok siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorgnisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan 222
Komentar
a b c d e f g h i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 17a
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 17b
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw No. urut/Nama No. urut anggota kelompok Pokok Bahasan Hari/Tanggal Kelas
: : : : : Skala penilaian %
No
Aspek yang diamati Sangat Setuju
1.
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Bagaimana pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini: a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
2.
3.
Berminat
Tidak berminat
Ya
Tidak
Apakah Anda berminat untuk mengikuti KMB berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-ide saya d. Mengorganisasikan kelompok e. Melamun f. Mengacaukan kegiatan Komentar
4.
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komentar 5.
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang telah dilakukan.
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18a Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siklus I Skala penilaian % No
Aspek yang diamati
1.
Bagaimana pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini: a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
2.
3.
4.
5.
Apakah Anda berminat untuk mengikuti KMB berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c.Mengorganisasikanide-ide saya d.Mengorganisasikan kelompok e. Melamun f. Mengacaukan kegiatan
SS
S
36,36 63,64 45,45 50 27,27 72,73 13,63 63,64 4,55 77,27 18,18 54,55 Berminat
TS
STS
68,18
0 0 4,55 0 0 0 18,18 4,55 18,18 0 13,63 13,63 Tidak berminat 31,82
Ya
Tidak
95,45 77,27 81,82 90,91 22,73 9,09
4,55 22,73 18,18 9,09 77,27 90,91
Komentar Keuntungan yang saya peroleh dalam Pembelajaran menarik pembelajaran dengan menggunakan Lebih memahami materi perangkat model pembelajaran kooperatif Dapat bertukar ide, tipe Jigsaw. pendapat dan bekerja sama Komentar Hambatan yang saya temui, selama Ada teman yang tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dengan Suasana ramai menggunakan model pembelajaran Adanya beda pendapat kooperatif tipe Jigsaw seperti yang telah dilakukan.
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18b Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II Skala penilaian % No
Aspek yang diamati
1.
Bagaimana pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini: a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
2.
3.
Apakah Anda berminat untuk mengikuti KMB berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c.Mengorganisasikan ide-ide saya d.Mengorganisasikan kelompok e. Melamun f. Mengacaukan kegiatan
4.
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
5.
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw seperti yang telah dilakukan. 228
SS
S
TS
STS
7,69 92,31 15,38 80,77 11,54 88,46 7,69 65,38 0 92,31 11,54 80,77 Berminat
0 0 3,85 0 0 0 26,9 0 2 0 7,69 0 Tidak berminat
80,77
19,23
Ya
Tidak
100 0 84,62 15,38 84,62 15,38 84,62 15,38 7,69 92,31 3,85 96,15 Komentar Pembelajaran menarik Menjadi tertarik dengan pelajaran ekonomi Dapat bekerja sama Dapat bertukar pendapat untuk menyelesaikan masalah Komentar Suasana kelas ramai Ada teman yang tidak aktif Ada perbedaan pendapat Waktu kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19 Lembar Pengamatan terhadap Kelas
Hari/tanggal
:
Waktu
:
Kelas
:
No
Aspek yang Diamati
A
Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. Pembauran 2. Kepuasan 3. Demokrasi 4. Kepekaan 5. Kepedulian 6. Kekompakan 7. Persaingan 8. Motivasi tinggi Lingkungan kelas : 1.Perangkat pembelajaran tersedia lengkap 2.Terorganisir dengan baik dan efisien 3.Aktif dan produktif Tata Tertib : 1. Ada sanksi/teguran 2. Pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Nilai Kategori
B
C
Keterangan : Skor 4 3 2 1 0
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jelek
233
Skor Pengamatan
Nilai Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19a Lembar Pengamatan terhadap Kelas
Hari/tanggal
: Jumat, 12 November 2010
Waktu
: 08.20 – 09.55
Kelas
: XF
No
Aspek yang Diamati
A
Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. Pembauran 2. Kepuasan 3. Demokrasi 4. Kepekaan 5. Kepedulian 6. Kekompakan 7. Persaingan 8. Motivasi tinggi Lingkungan kelas : 1.Perangkat pembelajaran tersedia lengkap 2.Terorganisir dengan baik dan efisien 3.Aktif dan produktif Tata Tertib : 1. Ada sanksi/teguran 2. Pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Nilai Kategori
B
C
Keterangan : Skor 4 3 2 1 0
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jelek
234
Skor Pengamatan
Nilai Kategori
4 3 4 3 3 4 3 3
Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik
3 3 3
Baik Baik Baik
3 2
Baik Cukup 3,15 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19b Lembar Pengamatan terhadap Kelas
Hari/tanggal
: Jumat, 19 November 2010
Waktu
: 08.20 – 09.55
Kelas
: XF
No
Aspek yang Diamati
A
Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. Pembauran 2. Kepuasan 3. Demokrasi 4. Kepekaan 5. Kepedulian 6. Kekompakan 7. Persaingan 8. Motivasi tinggi Lingkungan kelas : 1.Perangkat pembelajaran tersedia lengkap 2.Terorganisir dengan baik dan efisien 3.Aktif dan produktif Tata Tertib : 1. Ada sanksi/teguran 2. Pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Nilai Kategori
B
C
Keterangan : Skor 4 3 2 1 0
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jelek
235
Skor Pengamatan
Nilai Kategori
4 3 3 3 3 4 3 3
Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik
3 3 3
Baik Baik Baik
3 2
Baik Cukup 3,08 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa
No
Hari/tanggal
:
Waktu
:
Kelas
:
Komponen yang diobservasi
Frekuensi
Persentase (%)
1
Siswa serius dalam belajar
2
Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk guru Siswa mau mencatat apa yang telah dipelajari Siswa mau mendengarkan dan memperhatikan Siswa mau mengemukakan ide dan pendapatnya
3 4 5 6
Siswa terlihat senang mengikuti proses pembelajaran
7
Siswa tidak mengantuk (menguap dan meletakan kepala diatas meja)
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20a
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20b
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20c
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21a Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran Kelas
: Ekonomi : XF
No. Nama Siswa Urut 1 Alexander Zambrud K
UL. Harian 1 68
UL. Harian 2 33
Rata-rata UL. Harian 50
2
Almeria Vista Dewi
72
60
66
3
Andrian Hartanto S
75
68
72
4
Anugerah Yusuf
72
29
50
5
Ayu Panca Febriyana
78
76
77
6
Carolus Novianto P
70
50
60
7
Christia Larasati
72
58
65
8
Daniel Joan Andika
80
58
69
9
Elisabeth Kanthi S
73
58
66
10
Fransiska Kumala Sari
81
83
82
11
Fabian Priyandaru
70
58
64
12
Gabriel Kevin
72
61
66
13
Garvin Chandra
78
72
75
14
Isa Lintang Manik K
74
58
66
15
Kartika Hening Pratiwi
72
52
62
16
Kristiana Dwi Purnamasari
86
79
83
17
Mayra Gita Pratiwi
70
70
70
18
Prajody Kenedy
79
82
80
19
Ridho Sianturi
82
88
85
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Rizal Firmanda
71
63
67
21
Risky Hendrianto Fauzi M
70
-
35
22
Sendy Intania Hermastuti
82
77
79
23
Stephanus Irfan Setyawan
70
75
73
24
Tiffania Evananda S.
88
82
85
25
Titus Dwi Perdana
75
86
81
26
Yesema Osita Mori
78
74
76
27
Yohanes Wahyu Tri K
79
66
73
28
Yonathan Widiyanto
72
66
69
29
Yulinda Kingkin Naomi
72
70
71
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21b Daftar Nilai Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Mata Pelajaran Kelas No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
: Ekonomi : XF
Nama Siswa
L/P
Skor Dasar 50
Skor Siklus I -
Skor Siklus II -
Alexander Zambrud K Almeria Vista Dewi Andrian Hartanto Salim Anugerah Yusuf Ayu Panca Febriyana Carolus Novianto P Christia Larasati Daniel Joan Andika Elisabeth Kanthi Swasti Fransiska Kumala Sari Fabian Priyandaru Gabriel Kevin Garvin Chandra Isa Lintang Manik Kusuma Kartika Hening Pratiwi Kristiana Dwi Purnamasari
L P
66
-
L
72
L
Skor Keterangan Perkembangan -
-
70
10
Kurang baik
70
85
20
Cukup baik
50
-
-
-
-
P
77
-
80
10
Kurang baik
L
60
80
100
30
Sangat baik
P
65
70
70
20
Cukup baik
L
69
70
75
20
Cukup baik
P
66
70
80
25
Baik
P
82
80
80
10
Kurang baik
L
64
-
65
10
Kurang baik
L L
66 75
70 90
75 90
20 30
Cukup baik Sangat baik
L
66
70
75
20
Cukup baik
P
62
90
80
30
Sangat baik
P
83
80
85
15
Cukup baik
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29
Mayra Gita Pratiwi Prajody Kenedy Ridho Sianturi Rizal Firmanda Risky Hendrianto Fauzi M Sendy Intania Hermastuti Stephanus Irfan Setyawan Tiffania Evananda S. Titus Dwi Perdana Yesema Osita Mori Yohanes Wahyu Tri K Yonathan Widiyanto Yulinda Kingkin Naomi
P
70
80
85
25
Baik
L
80
100
100
30
Sangat baik
L L L
85 67 35
90 -
95 75 -
20 10 -
Cukup baik Kurang baik -
P
79
80
95
25
Baik
L
73
90
100
30
Sangat baik
P
85
70
70
5
Kurang baik
L
81
80
85
15
Cukup baik
P
76
80
80
20
Cukup baik
L
73
75
75
20
Cukup baik
L
69
70
80
25
Baik
P
71
80
80
20
Cukup baik
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22a Pedoman Wawancara Wawancara dengan Siswa sesudah Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Tujuan Responden
: Memperoleh informasi mengenai kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw : Siswa
No Hal yang ditanyakan 1. Bagaimana kesan anda terhadap kegiatan yang baru 2. saja kamu ikuti? Bila jawaban kamu salah atau kurang tepat, apakah setelah dibimbing dengan pertanyaan3. pertanyaan lain kamu dapat memperbaiki jawabanmu? Bagaimana menurut kamu cara 4. belajar dalam kelompok seperti yang baru saja dilakukan? Apakah belajar dengan model 5. pembelajaran tipe jigsaw, lebih membimbing kamu dalam berpikir atau memahami sesuatu? Apa saran kamu untuk perbaikan cara belajar melalui metode diskusi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
244
Tanggapan
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22b
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23a Pedoman Wawancara Responden Guru Mitra Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
1. Bagaimana
pendapat
Ibu
tentang
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan metode Jigsaw? 2. Menurut pendapat Ibu bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw? 3. Menurut Ibu, apa manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan metode pembelajaran Jigsaw? 4. Menurut Ibu kendala apa saja yang dihadapi selama proses pembelajaran menggunakan tipe Jigsaw? 5. Apakah Ibu berminat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lagi?
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23b
247