PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh : Mugianto NIM: 121314024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Kedua orangtua “Mohtar dan Neliana”, adik-adik “Elma Nanda, Aryo Pradana dan Khalisa Apriliana” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan menyayangiku tiada henti.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya (Ar-Ra’d : 11) Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang (Bung Karno)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS XI IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK Mugianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan motivasi belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dan (2) peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian adalah motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan persentase. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan (1) motivasi belajar sejarah siswa, hal ini di tunjukkan dengan skor rata-rata motivasi belajar sejarah keadaan awal 70,38, meningkat pada siklus I menjadi 76 atau 5,62%, pada siklus II meningkat 82,39 atau 6,39%. (2) Prestasi belajar sejarah siswa meningkat baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai ratarata. Dari segi KKM sekolah dengan nilai 75, pada keadaan awal 14 siswa atau 44%, meningkat pada siklus I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75 atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88%.
.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
INCREASE MOTIVATION AND ACHIEVEMENT TO LEARN THE HISTORY THROUGH THE LEARNING MODEL OF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) THE STUDENTS OF CLASS XI IPS I SMA NEGERI NGAGLIK Mugianto Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 This research aims to describe: (1) increase of students’ motivation to learn history through Student Teams Achievement Division (STAD) learning model and (2) increase of students’ achievement to learn history through Student Teams Achievement Division (STAD) learning model. Researcher used a method of Classroom Action Research by Kurt Lewin, that includes the planning, action, observation, and reflection. The research subject are the 32 students of class XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik. The research object is the motivation and achievement to learn the history of student though Student Teams Achievement Division (STAD) learning model. Data was collected by using the research instrument. Data analysis using descriptive comparative analysis with percentages. The result of this result indicated that the students motivation to learn had increased toward the history during the application of learning model Student Teams Achievement Division (STAD). (1) The students’ motivation to learn history, that was shown by an average score of motivasion to learn the history of the initial state of 70,38 increased in the first cycle become 76 or 5,62%, on the second cycle increased 82,39 or 6,39%. (2) The student learning achievement of history increased both the KKM and the average of the value. In terms of school’s KKM was 75, the initial state of 14 student 44%, increased in the first cycle to 27 students or 81% and the second cycle increased to 30 students or 94%. In terms of the average score of learning history student achievement was the initial state 73.94, increased in the first cycle to 78.75, or 4.81%, on the second cycle increased 89.56, or 10.88%.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas XI IPS I Negeri 2 Ngaglik”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Sejarah. 3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan tulus meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan serta memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai. 4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma. 5. Pemerintah Kutai Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Ibu Martini yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk masuk ke dalam tim kerjasama Kutai Barat
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Darwito S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Dra Siti Aptinah, selaku guru mata pelajaran yang telah bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Seluruh siswa SMA Negeri 2 Ngaglik, khususnya siswa kelas XI IPS I. 10. Teman sesama peneliti yaitu Dewi Asmarawati Gulo dan Ignatus Galih Prasetyo yang telah mendukung dalam penelitian ini. 11. Kedua orangtuaku “Mohtar dan Neliana”, adik-adikku “Elma Nanda, Aryo Pradana dan Khalisa Aprilia” yang senantiasa mendukung mendoakanku dan menyayangiku tiada henti. 12. Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah dan temanteman jalur kerja sama Kutai Barat yang telah mendukung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca. Yogyakarta, 4 Oktober 2016 Penulis
Mugianto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4 C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4 D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4 E. Pemecahan Masalah ............................................................................... 5 F. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 G. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi ............................................................................................ 7 a. Pengertian motivasi ..................................................................... 7 b. Jenis-jenis Motivasi..................................................................... 8 2. Konsep Belajar .................................................................................. 9 3. Prestasi Belajar ................................................................................ 11 a. Penegertian Prestasi Belajar ...................................................... 11 b. Guna Prestasi Belajar ................................................................ 12 4. Teori Kontruktivisme ...................................................................... 13 5. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 14 a. Pengetian pembelajaran Kooperatif .......................................... 14 b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif ............................................ 15 c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................. 15 d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif............................. 16 e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ........................................... 16 f. Langkah-langkah Pembeljaran kooperatif ................................ 17 g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18 6. Metode pengajaran tipe STAD........................................................ 18 a. Pengertian pembelajaran tipe STAD ......................................... 18 b. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif........................................... 21 c. Komponen dan langkah-langkah STAD ................................... 22 7. Konsep Sejarah................................................................................ 23 8. Materi Pelajaran .............................................................................. 25 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 25 C. Kerangka Berfikir.................................................................................. 26 D. Hipotesis................................................................................................ 27
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 28 B. Setting Penelitian .................................................................................. 29 1. Tempat Penelitian............................................................................ 29 2. Waktu Penelitin .............................................................................. 29 C. Subjek Penelitian................................................................................... 29 D. Objek Penelitian .................................................................................... 30 E. Devinisi Operasional ............................................................................. 30 1. Motivasi .......................................................................................... 30 2. Belajar ............................................................................................. 30 3. Prestasi ............................................................................................ 30 4. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 31 5. Model STAD ................................................................................... 31 F. Variabel-variabel penelitian .................................................................. 32 G. Metode pengumpulan data .................................................................... 32 H. Instrumen pengumpulan data ................................................................ 33 I. Desain Penelitian ................................................................................... 36 J. Teknik Analisis data .............................................................................. 37 K. Prosedur penelitian ................................................................................ 45 L. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ...................................................................... 50 1. Observasi Pra Penelitian ................................................................. 50 2. Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 58 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 71 B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi ............................. 82 1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa .................................... 82 2. Komperasi motivasi Belajar Sejarah siswa ..................................... 86 3. Komperasi Prestasi Belajar Sejarah siswa ...................................... 90 C. Pembahasan ........................................................................................... 95
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................... 99 B. Saran .................................................................................................... 100 Daftar Pustaka ................................................................................................. 101 Lampiran ......................................................................................................... 103
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
: Proses Pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah siswa ................................................................. 30
Gambar II
: Bagan Siklus Penelitian ............................................................. 36
Gambar III : Diagram Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa ....................... 55 Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ........................ 57 Gambar V
: Diagram Motivasi Siklus I......................................................... 67
Gambar VI : Diagram Prestasi Siklus I .......................................................... 69 Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar siswa Siklus II ................................. 78 Gambar VIII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80 Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa ................... 89 Gambar X
: Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa..................... 94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Fase-fase Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ........................... 21
Tabel 2
: Penilaian kegiatan Belajar siswa .................................................. 38
Tabel 3
: Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 39
Tabel 4
: Analisis Tingkat Kegiatan Siswa ................................................. 39
Tabel 5
: Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa ............................. 40
Tabel 6
: Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 41
Tabel 7
: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa ..................................... 41
Tabel 8
: Keterangan Penilaian Acuan Patokan 1 ....................................... 42
Tabel 9
: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ....................................... 42
Tabel 10
: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa ............................... 44
Tabel 11
: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................... 45
Tabel 12
: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa ................................. 45
Tabel 13
: Indikator Keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar ................. 49
Tabel 14
: Data Obeservasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar ........ 51
Tabel 15
: Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ............................... 53
Tabel 16
: Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................ 54
Tabel 17
: Data Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .................................. 56
Tabel 18
: Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............... 57
Tabel 19
: Kegiatan Belajar Siswa ................................................................ 59
Tabel 20
: Data Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Siklus I ............ 63
Tabel 21
: Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 65
Tabel 22
: DataKategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ................. 66
Tabel 23
: Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................ 67
Tabel 24
: Data Persentase Belajar Siswa Siklus I ........................................ 69
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 25
: Data Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II ................... 74
Tabel 26
: Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II ......................................... 76
Tabel 27
: Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II .......................... 77
Tabel 28
: Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ........................................... 79
Tabel 29
: Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................................. 80
Tabel 30
: Analisi Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Penelitian dengan Siklus I ............................................................................ 82
Tabel 31
: Analisis Koparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I dengan Siklus II ........................................................................... 84
Tabel 32
: Analisis Komperatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra Penelitian Dengan Siklus I ........................................................... 86
Tabel 33
: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I Dengan Siklus II .......................................................................... 87
Tabel 34
: Komparatif Motivasi Belajar Siswa ............................................. 89
Tabel 35
: Analisis Komperatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 90
Tabel 36
: Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................ 92
Tabel 37
: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................... 92
Tabel 38
: Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................................. 93
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Lampiran 1a
: Surat ijin penelitian dari Universitas Sanata Dharma ........ 103
Lampiran 1b
: Surat Keterangan Selesai Penelitian ................................... 104
Lampiran 2
: Silabus ................................................................................ 105
Lampiran 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 122
Lampiran 5
: Kisi-kisi motivasi ............................................................... 156
Lampiran 6
: Angket motivasi ................................................................. 157
Lampiran 7
: Kisi-kisi soal siklus I .......................................................... 160
Lampiran 8
: Kisi-kisi soal siklus II ........................................................ 163
Lampiran 9
: Soal siklus I ........................................................................ 167
Lampiran 10
: Soal siklus II ...................................................................... 174
Lampiran 11
: Lembar jawaban ................................................................. 181
Lampiran 12a : Validitas Motivasi Prasiklus .............................................. 182 Lampiran 12b : Validitas Motivasi Siklus I.................................................. 183 Lampiran 12c : Validitas Motivasi Siklus II ................................................ 184 Lampiran 12d : Reliabilitas Motivasi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II ...... 185 Lampiran 13a : Validitas Prestasi Siklus I .................................................. 186 Lampiran 13b : Validitas Prestasi Siklus II .................................................. 187 Lampiran 13c : Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I dan Siklus II .................. 188 Lampiran 14
: Absensi Siswa ..................................................................... 189
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan
merupakan hal yang menentukan kualitas hidup di suatu
bangsa. Pemerataan pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pedidikan secara nasional. Peran pendidikan yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Maka pembaharuan pendidikan harus dilakukan, Ada tiga hal yang harus diamati, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas metode pembelajaran. Pendidikan menjadi hal utama yang penting dalam memperoleh kehidupan yang lebih layak bagi kehidupan warga negara. Maka dari itu pendidikan selalu diperbaharui oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengikuti perkembangan yang ada. Namun dengan adanya perkembangan zaman dan perubahan kurikulum dengan mengikuti arus kemajuan yang ada, ternyata belum diikuti oleh para pendidiknya, yaitu tenaga pengajar. Penggunaan
model
pembelajaran
yang
konvensional
dalam
prosesnya
mengakibatkan peserta didik kurang terlihat aktif mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran sejarah. Pesatnya perkembangan pendidikan membuat semakin dituntutnya peranan siswa, yang pertamanya guru sebagai pusat perhatian sekarang berbalik siswa yang menjadi pusat dan guru hanya sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri. dengan adanya perubahan mengenai peranan siswa menjadi aktif maka saat ini mulai bermunculan berbagai model-model pembelajaran yang muncul pada 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekarang ini sangat membantu di dalam meningkatkan motivasi siswa untuk melatih diri terbiasa dengan cara belajar yang mandiri tanpa harus tergantung pada guru dan bisa memperoleh keberhasilan. Guru bertugas sebagai pembimbing siswa antara lain sebagai penglola kelas, mediator, fasilitator serta sebagai evaluator untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar. Namun peran guru juga sangat penting peranannya saat di kelas. Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru.1 Menurut Degeng yang di kutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa daya tarik suatu mata pelajaran (pembelajaran) ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu sendiri dan kedua oleh cara mengajar guru.2 Kebanyakan guru dalam mengajar cenderung menghapal dan konvensional, serta peseerta didik juga pasif dalam belajar. Situasi belajar demikian membuat kurangnya keaktifan belajar sejarah. Oleh karena itu tugas profesional seorang guru adalah pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna.3 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik, mengalami kekurangaktifan siswa di dalam mengkuti proses belajar mengajar terlihat dari antusias siswa yang kurang seperti mengobrol, keluar masuk kelas, mengantuk bahkan ada yang tertidur, bermain handphone, dan mengganggu lain siswa lain. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I sangat kurang dan dengan motivasi yang
1
H. Isjoni dan Arif Ismail, Model-model Pembelajaran Mutakhir,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, Hlm 146 2 H. Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka, 2009, hal 1 3 Ibid, hlm 1-2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurang maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Model yang dipakai dalam pembelajaran juga kurang menarik karena medelnya hanya ceramah dan tanya jawab sehingga siswa menjadi bosan. Dengan model yang monoton akan membuat siswa bosan maka dibutuhkan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, seperti model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Ketidak berhasilan siswa ini dapat dilihat dengan rendahnya motivasi dan prestasi belajar sejarah. Model dalam mengajar mata pelajaran sejarah harus tepat agar dapat menarik simpati siswa. Model ini akan membantu proses belajar agar sampai pada tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu, pada masa sekarang perlu inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah di dalam kelas, yakni menggunakan model pembalajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembalajaran ini sangat berpusat pada kerja sama, tanggung jawab, kecepatan, serta persaingan sehat dalam memecahkan suatu masalah dan dilakukan secara berkelompok. Selain itu model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik untuk saling memahami, saling menghargai dan serta saling menghormati apabila terjadi perbedaan pendapat di antara mereka. Diharapkan dengan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah peserta didik.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1.
Peserta didik kurang aktif di dalam proses pembelajaran
2. Peserta didik menganggap pelajaran sejarah adalah pelajaran yang kurang menarik 3. Sebagian siswa kurang memiliki motivasi yang besar untuk belajar sejarah 4. Rendahnya prestasi belajar siswa C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada Penerapan Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik D. Rumusan Permasalahan Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik? 2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik?
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pemecahan Masalah Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran sejarah. Peneliti mengambil model pembalajaran tersebut dikarenakan model pembalajaran yang mudah diterapkan kepada siswa, membuat siswa aktif didalam kelas, toleransi dan lainlain. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas untuk: 1. Meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa pada Kelas XI I SMA Negeri 2 Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). 2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa pada kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik melalui penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). G. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan harapan dapat membantu memberikan wacana bagi para lembaga pendidikan atau sekolah, melihat berbagai model pembelajaran
yang dapat
digunakan untuk
pembelajaran sejarah di dalam kelas
5
menjalankan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagi Guru Penelitian yang dilakukan dengan metode Student Teams Achievement Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru-guru khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam penggunaan berbagai model-model pembelajaran yang bervariasi untuk menyampaikan meteri pembelajaran sejarah kepada peserta didik. 3. Bagi Siswa Meningkatkan motivasi belajar siswa dan memudahkan dalam mempelajari sejarah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sebagai wahana baru dalam proses belajar mengajar. 4. Bagi Peneliti Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
dan
wacana
mengenai
penggunaan
variasi
model-model
pembelajaran dalam pembelajaran sejarah. Selain itu dapat menjadi acuan ketika ingin menulis karya tulis ilmiah atau penelitian PTK.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai kajian teori dari beberapa sumber yang tersaji sebagai berikut: 1.
Motivasi
a.
Pengertian Motivasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan suatu kerena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatanya. Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diarikan sebagai “daya penggerak yang menjadi aktif” Motif menjadi aktif pada saat-saat tertetu, terutama bila kebutuhan unruk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi banyak memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah memiliki makna seperti motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs, drives, wants, imteres, desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan (needs) atau wujud perilaku mencapai tujuan4. Menurut Glaitman pengertian dasar motivasi ialah keadaan intern organism baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam 4
Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. PT Remaja Rosdakarya. Bandung . 2005. Hal 1-2
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya ada sesuatu yang dapat disaksikan. Mc Donald dalam Wasti Sumanto, memberikan pengertian motivasi yakni suatu perubahan tenaga dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai dengan dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Purwanto mengemukakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan. Ahmad Thanthowi, juga mengemukakan bahwa tindakan belajar yang bermotif dapat diakatakan sebagai tindakan belajar yang dilakukan oleh anak didik yang didorong oleh kebutuhan yang dirasakannya, sehingga tindakan itu dituju kearah suatu tujuan yang didiamkan. b. Jenis-Jenis Motivasi Woodworrh mengolongkan/membagi motif-motif menjadi tiga golongan, yakni: 1. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh. 2. Motif-motif darurat, yakni motif-motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Motif objetif, yakni motif yang mengarahkan kepada suatu objek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri. Sumadi Subrata
juga membedakan motif menjadi dua, yakni motif
ekstrinsik dan intrinsik 1. Motif ekstrinsik, yakni motif-motif yang berfungsinya karena adanya perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberitahu bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum ia dapat melamar pekerjaan, dan sebagainya. 2. Motif intrinsik, yaitu motif-motif yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Memang dalam arti individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendoronganya telah mencari buku-buku untuk dibacanya, orang yang rajin dan beranggung jawab tidak usah menanti komando sudah belajar secara sebaik-baiknya.5 2. Konsep Belajar Menurut pegertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Melalui interaksi
5
Ibid, hlm 6
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan lingkungan, seseorang dapat memperoleh perubahan tingkah laku sesuai kebuutuhannya sendiri, sehingga dapat menghasilkan perolehannya tersebut melalui tingkah lakunya setiap hari.6 Belajar hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Sedangkan Witherington (1952) menyebut bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanivestasikan sebagai suatu pola-pola respons yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan dan pemahaman. Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan beberapa hal menyangkut pengertian belajar sebagai berikut: a.
Belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus menerus berlangsung seumur hidup
b. Dalam belajar berarti terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen c. Hasil belajar ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. Terjadinya proses belajar dapat dipandang dari sisi kognitif sebagaimana dikemukakan Bigge yaitu hubungan dengan perubahan-perubahan tentang
6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Bineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm 2
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekuatan variabel-variabel hipotesis, kekuatan-kekuatan, asosiasi hubunganhubungan,kebiasaan dan kecendrungan perilaku. Belajar merupakan proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Belajar menurut Gagne, suatu proses dimana organism berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat tiga unsur pokok dalam belajar yaitu: (1) proses, (2) perubahan perilaku, dan (3) pengalaman.7 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar proses pembelajaran dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal, antara lain: 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniah yaitu kesehatan atau cacat tubuh. Faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan. 2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi: Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yaitu model pembelajaran, kurikulum, relasi guru Muhamamad Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran “ARIAS” (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014, hlm. 40 7
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan kehidupan masyarakat.8 b. Guna Prestasi Belajar Prestasi belajar berguna untuk mengukur prestasi atau hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran prestasi belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses pendidikan formal adalah suatu yang kompleks yang memerlukan waktu, dana dan usaha kerjasama berbagai pihak. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya berhasil mencapai tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor pendukung yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Betapa jelasnya suatu tujuan pendidikan yang telah digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan mustahil hasilnya dapat diketahui.9
8
Slameto, op. cit, hlm 54-71 Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Liberty. Yogyakarta. hal 11 9
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Teori Konstruktivisme (Contructivism) Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman 10. Menurut konstruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, tetapi dikonstruksi dari dalam diri seseorang. Muslich
mengemukakan, konstruktivisme adalah proses pembelajaran
yang menekankan terbangunnya pemahanan sendiri secara aktif, kreatif, produktif berdasarkan pengetahuan yang terdahulu dan dari pegalaman belajar yang bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian faktam konsep, dam kaidah yang siap dipraktikkan.Manusia harus mengkonstruksinya terlebih dahulu pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.Dalam konstruktivisme ada beberapa hal-hal sebagai berikut. 1.
Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya.
2. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengontruksi pengetahuan, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas penemuan (discovery). 3. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan 10
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad XII: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013,Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 270
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki. 5. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yaitu untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.11 Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda maka upayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda pula dan penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan. 12 Kategori tujuan dalam pembelajaran kooperatif: 1) Individual: keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri tidak dipengaruhi oleh orang lain. 2) Kompetitif: keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang lain (ada ketergantungan negatif). 3) Kooperatif: keberhasilan seseorang karena keberhasilan orang lain, orang tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendirian. 11 12
Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Hal 56 Ibid, hlm 57
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tipologi Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin yang di kutip Taniredja ada enam tipologi pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Tujuan kelompok, bahwa kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran Tim Siswa ini bisa serupa sertifikat atau rekognisi lainya yang diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Tanggung jawab individu, yang dilaksanakan dengan dua cara. Pertama dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata individu atau penilaian lainnya seperti dalam model pembelajaran siswa. Kedua, merupakan spesialisasi tugas. Cara kedua ini siswa diberi tanggung jawab khusus untuk sebagaian tugas kelompok. 3) Kesempatan sukses yang sama yang merupakan karakteristik unik metode pembelajaran tim siswa, yakni penggunaan skor yang memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya. 4) Kompetisi tim, sebagai sarana untuk motivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota timnya. 5) Spesialisasi tugas, tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masingmasing anggota kelompok. 6) Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok, metode ini akan mempercepat langkah kelompok.13 c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi dimana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut
Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugasnya. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. 13
Ibid, hlm 57-58
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, ras, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.14 d. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif peran guru sangat menentukan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif. Guru sebelumnya mesti merancang pembelajaran menurut model atau sturuktur pembelajaran kooperatif yang dipilih untuk mengaktivitaskan semua siswa dalam kelompok. Berkaitan dengan itu, aktivitas siswa dalam kerjasama dapat berjalan sebagai mana mestinya apabila mempunyai prosedur yang jelas untuk dilakukan oleh anggota-anggota dalam kelompok. Apabila aktivitas pembelajaran dapat menghubungkan anggota-anggota kelompok dan proses interaksi maka ia dapat bagi mewujudkan keterampilan kolaborasi siswa. Perkara ini mesti di usahakan oleh guru sejak awal pelaksanaan pembelajaran kooperatif sehingga siswa dari awal berupaya membina tingkah laku yang mengarah kepada keterampilan kolaborasi.15 e.
Prosedur Pembelajaran Kooperatif Menurut Ditnaga Dikti pada dasarnya kegiatan pembelajaran dipilahkan
menjadi empat langkah yaitu:
14 15
Ibid. Hlm.60. H. Isjoni dan Arif Ismail. op.cit. hal158
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Orientasi Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran kegiatan diawali dengan orientasi untuk memahami dan menyepakati bersama tentang apa yang akan dipelajari serta bagaimana strategi pembelajaranya. 2) Kerja Kelompok Pada tahap ini siswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berdiskusi, melakukan eksplorasi, observasi, percobaan, browsing lewat internet dan sebagainya. 3) Tes/Kuis Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semuannya telah mampu menguasai topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep yang dikaji. 4) Penghargaan Kelompok Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. 16 f. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Langkah-langkah cooperative learning menurut Stahl, Slavin yaitu: 1) Guru merancang rencana program pembelajaran . 2) Dalam aplikasi pembelajaran dikelas, guru merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa dalam nelajar secara bersama dalam kelompok-kelompok kecil. 3) Dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok, baik dalam
16
Taniredja, Tukiran, op. cit. hlm 60-62
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar berlangsung. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi guru sebagai moderator. 17 g. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif Ada banyak keuntungan dari pembelajaran kooperatif yaitu: 1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial 2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan. 3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial. 4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai–nilai sosial dan komitmen. 5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. 6) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 7) Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. 9) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif. 10) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. 11) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.18 6.
Metode Pembelajaran Tipe STAD
a.
Pengertian Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Slavin menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam belajar beranggotaan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis 17 18
Ibid, hlm 63 H Sugiyanto, op.cit, hal 43-44
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi tersebut, pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.19 Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD ini membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain : a. Perangkat Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajran, Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya. b. Menentukan Kelompok Kooperatif Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok yang lainnya relatif homogen. Apabila kemungkinan kelompok kooperatif perlu memperhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang relatif sama, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik yaitu. 1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai kepandaian dalam mata pelajaran sejarah. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuan dalam mata pelajaran sejarah dan digunakan dalam kelompok. 2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25% dari seluruh 19
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.2009 hal 68-69
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dari seluruh siswa rangking satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah diambil dari kelompok atas, dan kelompok bawah sebnyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. c. Menentukan Skor Awal Sekor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Sekor awal ini dapat berubah setelah ada kuis d. Pengaturan Tempat Duduk Pengaturan tempat duduk pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok20.
20
Ibid, hlm 69-70
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Fase-fase pembelajaran kooperatif21 Tabel 1: Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa Fase 2 Menyajikan/menyampaikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar Fase 4 Membimbing kelompok kerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan
21
Menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok (pemberian nilai)
Ibid, hlm. 70-71
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Komponen dan Langkah-langkah dalam Metode Pembelajaran STAD Menurut Slavin (2008) STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja kelompok (tim), sekor kemajuan individual, rekognisi (penghargaan) kelompok.22 a. Presentasi kelas (Class Presentation). Dalam STAD, materi pelajaran mulamula disampaikan dalam presentasi kelas. Metode yang digunakan biasanya dengan pembelajaran langsung atau diskusi kelas yang dipandu guru. Selama presentasi kelas, siswa benar-benar memperhatikan karena dapat membantu mereka dalam mengerjakan kuis individu yang juga akan menentukan nilai kelompok. b. Kerja kelompok (Teams Works) setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa yang heterogen. Fungsi utama dari kelompok adalah menyiapkan anggota kelompok agar mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menjelaskan materi
setiap
kelompok
mempelajari
dan
mendiskusikan
LKS,
membandingakan jawaban dengan teman kelompok dan saling membantu antar anggota jika ada yang mengalami kesulitan. Setiap saat guru mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok agar setiap anggota melakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya. c. Kuis (Quizzes). Setelah guru memberikan presentasi, siswa diberi kuis individu. Siswa tidak diperbolehkan membatu sama lain selama kuis berlangsung. Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan memahami nateri yang telah disampaikan.
22
Taniredja. Op. cit hal 116
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Peningkatan Nilai Individu (individual Improvement Score). Peningkatan nilai individu dilakukan untuk memberikan tujuan presentasi yang ingin dicapai jika siswa dapat berusaha keras dan hasil prestasi yang labih baik dari yang telah diperoleh sebelumnya. Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum pada kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar diperoleh dari ratarata tes atau kuis sebelumnya, selanjutnya siswa menyumbangkan nilai untuk kelompok berdasarkan peningkatan nilai individu yang diperoleh. e. Penghargaan kelompok (Team Recgnation). Kelompok mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain jika rata-rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. 7. Konsep Sejarah Sejarah merupakan bagian penting dalam hidup kita. Dengan sejarah kita bisa belajar banyak dan menjadi lebih baik. Maka sejarah sangatlah penting untuk dipelajari. Kata sejarah bersal dari bahasa Arab syajara berarti terjadi, syajarah berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, bahasa Inggris history23. Pohon dalam hal ini bisa dikaitkan dengan keluarga raja yang diibaratkan membentuk
sebuah
pohon
yang
bercabang
yang
melambangkan
keturunannya.Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara: (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu-ilmu lainnya, dan (4) perkembangan dalam metode
23
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang Pustaka, Yogyakarta, 1995, hlm. 1
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejarah. Perkembangan sejarah selalu berarti berubah bahwa sejarah selalu responsive terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi24. Kata syajarah ini mula-mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah sesuai dengan situasi masyarakat waktu itu yang terutama berorientasi pada penonjolan peranan para penguasa (raja), maka kebanyakan asal-usul yang ditulis waktu itu adalah kelompok orang-orang besar, sehingga kelihatan sekali sifat istanasentrisnya. Ini bisa dibandingkan dengan pengertian sejarah yang tumbuh di Eropa Barat, seperti kata history dalam bahasa Inggris yang sebernarnya berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya.25 Kalau pengertian ini dipandang secara luas maka sudah mengacu pada pengertian ilmu. I G Widja menyatakan bahwa sejarah sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri atau ditemukan pada masa sekarang.26 Pendapat ini memberi pengertian bahwa sejarah itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain. Dengan kata lain, sejarah itu harus disertai bukti-bukti yang kuat dan memiliki relevansi terhadap kehidupan manusia pada zaman sekarang.
24
Ibid, hlm. 22 I.G Widja, Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana, Semarang. 1988, hal. 8 26 Ibid, hlm. 8 25
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Materi Pelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Akar-akar Nasionalisme Indonesia KD 3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruh bagi masa kini 1) Materi pembelajaran Akar-akar nasionalisme Indonesia. b. Peristiwa Sekitar Proklamasi KD 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan arti penting bagi kehidupan berbagsa dan bernegara pada masa itu dan saat ini. 1) Materi pembelajaran Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Natalia Sri Purwati (2010) diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta setelah penerapan pendekatan Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan KKM 75 (sesuai KKM yang di tetapkan, diperoleh rata-rata 74,38, dimana nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 84,33 dan nilai terendahnya 65,58. Hasil penelitian Siska Usulu menunjukkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas X SMK Negeri I Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II yaitu 45,16% menjadi 93,55% atau rata-rata kelas 7,097 pada siklus I menjadi 8,258. Dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan dari sebelumnya yang dimana nilai belum mencapai KKM menjadi di atas KKM. Perubahan tersebut terjadi karena penerapan tipe pembelajaran STAD yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi, lebih aktif dari yang sebelumnya, dan hal inipun berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. C. Kerangka Berpikir Rendahnya motivasi peserta didik di dalam kelas mengakibatkan rendahnya prestasi belajar peserta didik, sehingga diperlukan metode yang mampu mengerakan peserta didik untuk aktif di dalam kelas. Salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena metode STAD menekankan adanya aktifitas dan interaksi antara peserta didik untuk saling mebantu dalam menguasai materi pembelajaran. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran yang menekankan pada aktifitas dan interaksi di antara peserta didik untuk saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Berdasarkan kerangka berfikir di atas, pembelajaran sejarah model pembelajaran kooperatif tipe STAD diyakini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, selain itu model pembelajaran ini akan mengembangkan kreativitas
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan pola pikir peserta didik dalam belajar. Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan bagan sebagai berikut:
Penerapan pembelajaran Model STAD
Pembelajaran sejarah
Meningkatnya motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa.
Proses Pembelajaran - Siswa aktif dalam kelas - Siswa akan siap belajar dalam setiap proses pembelajaran - Siswa bekerja sama dengan anggota kelompoknya dan memecahkan masalah yang diberikan oleh guru - Siswa saling berbagi pemikiran dengan proses pembelajaran - Siswa bertanya dan menjawab tentang materi pembelajaran
Gambar 1: Bagan Proses Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa.
D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori serta pelaksanaan, maka hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. 2. Penerapan model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas.27 Maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.28 Model PTK yang digunakan adalah model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah yaitu, (1) Perencanaan (Planing), (2) Tindakan (acting), (3) Obsevasi (observing), (4) Refleksi (relfkecting).29 PTK ini sangat bermanfaat untuk peneliti karena bisa melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menerap kan model pemebajaran yang lebih baik dan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Melalui PTK juga peneliti dapat berperan langsung di dalamnya sehingga peneliti bisa merasakan dan mengangamati seluruh proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru, peningkatan kualitas praktik pembelajaran dikelas secara terus mengingat masyarakat berkembang 27
Amirudin Hatibe, Meodologi Penelitian Tindakan Kelas, Suka Press, Yogyakarta, 2012, hlm. 13 Ibid, hlm. 14 29 Ibid, hlm. 18 28
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
secara cepat, peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran; sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran di dirinya; peningkatan mutu hasil melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan memngembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.30 Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik untuk mata pelajaran sejarah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 di semester II, yaitu pada bulan April 2016. Waktu penelitian disesuaikan dengan
kalender
akademik dari sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah dan guru mata pelajaran sejarah. Penentuan waktu ketika penelitian ini sangat pening karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan dua sikus yang membutuhkan proses pembelajaran yang efektif dikelas. C. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian tindakan kelas untuk mengatasi peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah menggunakan model pembelajaran Student 30
Kunandar, langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm.39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Teams-Achievement Division (STAD) adalah siswa kelas XI IPS 1 . Adapun jumlah siswa kelas XI IPS I adalah berjumlah 32 siswa. 18 siswi dan 14 siswa. D. Obyek Penelitian Obyek Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk berupa motivasi dan prestasi belajar siswa dengan materi “Akar-akar Nasionalisme Indonesia dan Pristiwa sekitar Proklamasi” E. Devinisi Operasional 1. Motivasi Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energy) sesorang yang dapat menimbukan dorongan yang membuat individu untuk melakukan suatu tindakan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsic) maupun dalam luar individu (motivasi ekstrinsik)31. 2.
Belajar Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.32 Aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman yang baru. 3.
Prestasi Prestasi
sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai. 31 32
Kompri, op. cit. hal 3 Slameto, op.cit, hlm 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Selain adanya perubahan tingkah laku, keberhasilan dalam pembelajaran juga dapat dilihat dari prestasi belajar atau hasil belajar dari siswa. Ditandai dengan hasil yang dicapai. Dalam hal ini hasil yang dicapai adalah nilai dari hasil proses pembelajaran 4. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus ketrampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill33. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada
struktur
dorongan
atau
tugas
yang
bersifat
kooperatif
sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interpedensi efektif di antara anggota kelompok34 5. Model STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran Kooperatiif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.35
33
Ibid, Hal 271. Taniredja, op.cit. hal 58 35 Trianto. Op.cit. hal 68-69 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
F. Variabel-variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (X) : Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) 2. Variabel terikat (Y) : Motivasi dan prestasi belajar sejarah G. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Obeservasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi awal keadaan kelas sebelum merepakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division maupun setelah penarapan model pembelajaran tersebut. 2. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengtahui hasil belajar siswa antara sebelum maupun sesudah pembelajaran berlangsung. 3. Koesioner Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner. angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. 4. Wawancara Untuk mendapakan data tentang tingkat keberhasilan penerapan kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiaran untuk mengumpulkan data agar kegiatan tesebut menjadi sistematis dan memudahkan dalam memperoleh data tersebut36 1. Alat pengumpulan data a) Observasi Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitif yang digunakan untuk melihat kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. b) Tes hasil belajar Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum dan susesudah diterapkannya model pembelajaran Student Teams Achievement Division. c) Kuesioner Kuesioner yang berupa lembar-lembar isian, yaitu kuesioner tertutup serta diukur menggunakan rating scala (skala bertingkat) 2. Validitas dan Reliabilitas a) Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah tes. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kreteria.37
36
Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian, Renika Cipta, Jakarta, hlm. 100 Suharsismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Akasara, Jakarta, 2013, hlm. 65 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrument maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson.
𝑟
𝑥𝑦 =
𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 }{𝑁∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 }
Keterangan: rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N
= jumlah siswa tes
XY
= jumlah perkalian antara X dengan Y
X2
= kuadrat dari X
Y2
= kuadrat dari Y
b) Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes. Konsep reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila peneliti sudah memahami konsep validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.38 Dalam mencari reliabilitas instrument, peneliti menggunakan rumus Spearman-Brown yakni dengan
𝑟
teknik belah dua.
11=
11 22 11 1+ 𝑟 22 2. 𝑟
Keterangan:
38
r1/21/2
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11
= koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Ibid, hlm. 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3. Hasil Uji Coba Instrumen a. Validitas Instrumen dinyatakan valid bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas, apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur. Berikut ini merupakan hasil pegujian validitas di lapangan. 1) Motivasi Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, dari 40 item instrumen yang valid berjumlah 39 item dan instrumen yang gugur berjumlah 1 item yaitu nomor 34. 2) Prestasi Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I dari 30 item instrumen yang valid berjumlah 23 item dan instrumen yang gugur berjumlah 7 yaitu nomor 4, 8, 11, 14, 16, 22, 23, dan 25, pada siklus II dari 30 item instrumen valid berjumlah 26 dan instrumen yang gugur berjumlah 4 yaitu nomor 7, 16, 22, dan 25. b. Reliabilitas Instrumen dinyatakan reliabel bila mencapai taraf signifikan 0,75 keatas, apabila instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan gugur. Berikut ini merupakan hasil pegujian reliabilitas di lapangan. 1) Motivasi Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada pra siklus tingkat reliabilitas instrumen adalah r = 894 atau signifikan = 0,995 dari 40 item. Pada siklus I tingkat reliabilitas instrumen adalah r = 945 atau signifikan =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
0,995 dari 40 item. Pada siklus II tingkat reliabilitas instrumen adalah r = 945 atau signifikan = 0,995 dari 40 item. 2) Prestasi Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, pada siklus I tingkat reliabilitas adalah r = 409 dan signifikan = 0,975. Pada siklus II tingkat reliabilitas adalah r = 641 atau signifikan = 0,975. Maka berdasarkan hasil di atas instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian. I. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini di adopsi dari Suharsimi Arikunto, ialah sebagai berikut:
Perencanaan Tindakan I
Perencanaan Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi
Siklus I
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan I
Perencanaan Tindakan II
Refleksi II
Motivasi dan prestasi belajar sejarah meningkat
Siklus II
Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan II
Gambar II : Bagan Rancangan Siklus Penelitian39 39
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas, Aditya Media, Yogyakarta, 2010, hlm. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
J. Teknik Analisis Data Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data adalah melakukan analisis data. Analisis data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Pada saat pengambilan data di lapangan melalui observasi tentang proses ataupun kegiatan pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat langsung menganalis mengenai hal yang diamati seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi antar siswa dengan siswa, interaksi guru dengan siswa dan lain sebagainya. Analisi data itu sendiri mempunyai peranan yang penting dalam penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu peneliti harus memahami analisis data dengan baik dan tepat agar manfaat penelitian mempunyai nilai ilmiah yang tinggi. Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mengumpulkan data yang berupa data kuantitatif dan data kualitatif. 1. Data Kuantitatif Analisis kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar, motivasi dan prestasi belajar siswa. Data observasi kegiatan belajar, motivasi dan prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patakan I).40 1) Data observasi kegiatan siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, maka data kegiatan belajar siswa dianalisis dengan menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian dalam penilaian, karena melalui kegiatan belajar siswa dapat menunjang 40
Suharsimi Arikunto, op cit. hlm. 67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa. Hal yang diamati berupa on task dan off task. On task meliputi mengikuti proses pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembehasan pembelajaran, mencatat hal-hal penting, mengerjakan tugas dengan baik, bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, bekerja sama dalam proses pembelajaran, mengemukakan pendappat di depan kelas dan mengambil giliran. Sementara off task meliputi mengobrol di dalam kelas, mengantuk di dalam kelas, bermain handphone, keluar masuk kelas dan kurang memperhatikan proses pembelajaran. 1) Menghitung nilai siswa Tabel 2 : Penilaian Kegiatan Belajar Siswa On task No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Aspek yang diamati Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik Siswa bertanya kepada guru Siswa membawa buku paket Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di depan kelas Siswa mengambil giliran
Jumlah
Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Off task No 1 2 3 4 5
Aspek yang diamati
Jumlah
Persentase
Siswa mengobrol dalam kelas Siswa banyak yang mengantuk Siswa sibuk bermain Handphone Siswa keluar masuk kelas Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
Nilai =
Σ Skor Perolehan x 100 Σ Skor Maksimal
N Σ Skor Perolehan Σ Skor Maksimal
= Nilai hasil pengamatan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang diamati
Tabel 3: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I Tingkat Kegiatan Belajar 90% - 100% 80% - 89% 70% - 79% 60% - 69% 0% - 59%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang
Tabel 4: Analisis Tingkat Kegiatan Belajar Siswa No 1 2 3 4 5
Skala Kegiatan Belajar Siswa 90-100 80-89 70-79 55-64 0-59
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang
Frekuensi
Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
a. Data motivasi belajar siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik Dalam penelitian ini, data motivasi belajar siswa baik keadaan awal sebelum tindakan, maupun data siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagaimana yang digunakan dalam pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Σ Skor Perolehan 𝑥 100 Σ Skor Maksimal
N Σ Skor Perolehan Σ Skor Maksimal
= Nilai hasil pengamatan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang dinilai
1) Tabel motivasi belajar siswa Untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap sebagai berikut: Tabel 5: Contoh Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa No
Pernyataan
Keterangan: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu-ragu S : Setuju S : Sangat Setuju
STS
TS
Pilihan R
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2) Menghitung tingkat motivasi belajar siswa Adapun cara untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut:41 a) Menentukan skala motivasi belajar siswa Tabel 6: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I Tingkat Motivasi 90% - 100% 80% - 89% 70% - 79% 60% - 69% 0% - 59%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang
b) Tabel tingkat motivasi belajar siswa Tabel 7: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa Skala Motivasi Siswa 90-100 80-89 70-79 55-64 0-59
No 1 2 3 4 5
F
Frek. Relatif %
Kriteria
Rata-rata
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang
b. Data prestasi belajar siswa kelas XI IPS Negeri 2 Ngaglik Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Nilai =
41
Σ Skor Perolehan x 100 Σ Skor Maksimal
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, hlm. 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
N Σ Skor Perolehan Σ Skor Maksimal
= Nilai hasil penilaian = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang dinilai
1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) dengan KKM 75. Berikut cara untuk menentukan tingkat prestasi belajar siswa: a) Menentukan skala prestasi belajar siswa Tabel 8: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I Tingkat Penguasaan 90% - 100% 80% - 89% 70% - 79% 60% - 69% 0% - 59%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Kurang
b) Tabel tingkat prestasi belajar siswa Tabel 9: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa No Skala Prestasi Siswa F Frek. Relatif % Kriteria Sangat Tinggi 1 90-100 Tinggi 2 80-89 Cukup 3 70-79 Kurang 4 55-64 Sangat Kurang 5 0-59
Rata-rata
2) Menghitung persentase Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui persentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
a) Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM N=
Jumlah siswa mencapai KKM x 100 Jumlah siswa keseluruhan
b) Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM N=
Jumlah siswa tidak mencapai KKM x 100 Jumlah siswa keseluruhan
2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif meruakan analisis yang dilakukan secara deskriktif yaitu untuk menjelaskan dan memaparkan data tentang suatu gejala yang diamati. Dalam penelitia ini akan dideskripsikan data tentang: a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. b. Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah. 3. Analisis Komparatif Pada penelitian ini, analisis komparatif yaitu membandingkan hasil pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa antara pra tindakan dengan pada saat tindakan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Analisis komparatif ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan kegiatan belajar, motivasi belajar, dan prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). a. Tabel analisis komparatif kegiatan belajar siswa Tabel 10: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
No 1 2 3 4 5
Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (On task) Kegiatan Selisih Keterangan Aspek yang diamati PP Skl I J % N T Te Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik Siswa bertanya kepada guru Siswa membawa buku paket Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di depan kelas Siswa mengambil giliran
Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (Off task) Kegiatan Selisih Keterangan Aspek yang diamati PP Skl I J % N T Te Siswa mengobrol dalam kelas Siswa banyak yang mengantuk Siswa sibuk bermain Handphone Siswa keluar masuk kelas Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
b. Tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa Tabel 11: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa Motivasi Selisih Keterangan Nama No Siswa PP Skl I J % N T Te 1 2 3 4 5
c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa Tabel 12: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus No.
Nama Nilai
1 2 3 4 5
Tuntas
Siklus I Tidak Tuntas
Nilai
Tuntas
Siklus II Tidak Tuntas
Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
AHK AD AI ASP CHB
K. Prosedur Penelitian Dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection). Adapun prosedur pelaksanaanya diuraikan sebegai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
1. Pra Siklus a) Permintaan Izin Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan kelas XI IPS 2 SMA Negeri Ngaglik dan Ketua Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma. b) Obeservasi Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan jumlah siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa sebelum dilakukan penelitian dan mengatahui model pembelajaran serta media yang digunakan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division. c) Menyusun Silabus Peneliti menyusun silabus untuk kegiatan pembelajaran. d) Menysun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP disusun sebanyak 4 kali dalam dua siklus. e) Mempersiapkan Media Pembelajaran Media yang akan digunakan peneliti adalah power point, gambar, film dokumenter dan papan tulis. f) Menyiapkan Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunaan instrumen yaitu soal test, lembar pengamatan siswa, dan lembar diskusi 2. Rencana Tindakan PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian dalam 4 tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati (observasi) dan reflksi. Tahap-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
tahap ini diterapkan di setiap siklus, dimana siklus yang dijalankan minimal dua siklus, dan PTK ini masih bisa dilanjutkan ke dalam siklus berikutnya jika hasilnya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan. a) Siklus 1 1) Perencanaan Dalam tahap ini, peneliti menyusun semua instrument yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian, seperti bahan bahan ajar maupun alat peraga yang dibutuhkan saat melakukan penelitian. 2) Tindakan Setelah
melakukan
perencanaan,
peneliti
malaksanakan
tindakan
penelitian di kelas. Dalam melaksanakan tindakan ini, pertama peneliti menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyampaikan materi pengantar, guru membagi siswa dalam kelompok, setiap siswa masuk kedalam kelompoknya masing-masing, guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok, setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan, guru memanggil setiap perwakilan kelompok untuk memprentasikan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kepada siswa lain memberikan tanggapan, kesimpulan 3) Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap kelompok, mengamati kerjasama kelompok dalam menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan ini dibantu dengan menggunakan instrument observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
4) Refleksi Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran maka peneliti memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Setelah dilakukan tes, peneliti mengetahui hasilnya dan hasil dari tes ini peneliti membuat rencana untuk perbaikkan pada siklus kedua dan menganalisis apa saja yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua. b) Siklus 2 Tahap-tahap dalam siklus yang kedua ini pada dasarnya sama dengan tahap yang dilakukan pada siklus yang pertama. Hanya saja tindakan pada siklus dua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan siklus satu. 1) Perencanaan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan merupakan renacana tindakan selanjutnya pada siklus kedua. 2) Pelaksanaan Guru mengimplementasikan model pembelajaran Student Teams Achievement Division berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. 3) Pengamatan Tim peneliti yaitu guru dan kolaborator, melakukan pengamatan terhadap akitivitas pembelajaran model Student Teams Achievement Division. 4) Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
L. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam melakukan perbaikan mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Berikut tabel indikator keberhasilan motivasi dan prestasi belajar siswa yaitu: Tabel 13: Indikator keberhasilan Motivasi dan Prestasi Belajar Variabel Motivasi Prestasi
Keadaan Awal 70,38% 44%
Siklus I 75% 75%
Siklus II 80% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA NEGERI 2 NGAGLIK pada Kelas XI IPS I pada mata pelajaran sejarah yang dilakukan pada dua siklus penelitian. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April dan 14 April 2016 dan siklus II dilaksanakan tanggal 21 April dan 26 April 2016. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar pada kelas XI IPS I. Kegiatan pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam 08.3010.30 WIB. Hasil observasi pra penelitian dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus I dan II akan diuraikan sebagai berikut. 1. Observasi Pra Penelitian Observasi pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam 08.30-10.30 WIB sesuai dengan jam pelajaran di kelas XI IPS I di SMA NEGERI 2 NGAGLIK. Guru mata pelajaran pada penelitian ini adalah Ibu Siti Aptinah. Observasi pra penelitian dilakukan pada hari selasa. 22 Maret 2016 pada jam ketiga dan keempat. Jumlah siswa kelas XI IPS I secara keseluruhan berjumlah 32 siswa, 18 siswi dan 14 siswa. Sebelum pelajaran dimulai beberapa siswa mengeluarkan buku pelajaran sejarah. Pada saat guru masuk kedalam kelas, guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar mereka sebelum pelajaran dimulai. Pada awal pembelajaran mereka memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting. Namun
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
keadaan tersebut tidak berlangsung lama karena ada beberapa siswa terlihat sibuk sendiri, mengobrol dengan temannya dan bermain HP. Pada saat guru menugaskan siswa membentuk kelompok para siswa terlihat bermalas-malasan. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok hanya beberapa kelompok yang aktif, kebanyakan para siswa asik mengobrol dengan temannya, sibuk sendiri, tidur-tiduran dan lain sebagainya. Kondisi kelas yang tidak kondusif mengganggu kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, terutama bagi siswa yang sungguh-sungguh serius mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru melakukan tanya jawab tentang materi yang didiskusikan hanya beberapa peserta didik yang mengajukan pertanyaan, namun semua siswa mendengarkan pada saat kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Untuk lebih jelasnya, hasil observasi kegiatan belajar siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dapat dilihat pada tabel berikut a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Tabel 14 : Data Hasil Observasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar Sejarah Siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik On task No Aspek yang diamati Jumlah Persentase 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 24 75 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 23 71 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 5 15 4 Siswa mencatat hal-hal penting 7 21,8 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 5 24 75 6 Siswa bertanya kepada guru 3 9,3 7 Siswa membawa buku paket 26 81,2 8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 4 12,5 9 10 11 12
Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di depan kelas Siswa mengambil giliran Siswa bertanya kelompok yang berprestasi
24
75
4
12,5
9 3
28,1 9,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
No 1 2 3 4 5
Off task Aspek yang diamati Siswa mengobrol dalam kelas Siswa banyak yang mengantuk Siswa sibuk bermain Handphone Siswa keluar masuk kelas Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
Jumlah 19 6 12 0
Persentase 59,3 18,7 37,5 0
8
25
Tabel 14 di atas menujukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan belajar selama mengikuti proses belajar berlangsung. Pada saat tindakan pertama semua siswa hadir mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti pembelajaran 24 siswa atau 75%, yang memperhatikan guru mengajar ada 23 siswa atau 71%, menanggapi pembahasan guru 5 siswa atau 15,6%, kerja sama dalam menjawab pertanyaan 24 siswa atau 75%, mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5%, siswa bekerja sama dalam proses pembelajaran 24 atau 75%, siswa berani mengemukakan pendapat 4 siswa atau 12,5% siswa mengambil giliran 9 siswa atau 28,1%, dan yang bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 3 siswa atau 9,3%. Selain itu pengamatan offtas siswa yang mengobrol di dalam kelas 19 siswa atau 59,3%, mengantuk di dalam kelas 6 atau 18,7%, bermain Handphone 12 siswa atau 37,5%, siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran 8 siswa atau 25%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil terhadap kegiatan belajar pada tindakan pertemuan pertama belum semuanya fokus dalam mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
b. Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba angket motivasi untuk mengetahui keadaan awal motivasi belajar sejarah siswa. Hasil angket motivasi belajar sejarah siswa dapat dilihat pada tabel. Untuk mengetahui keadaan awal motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan angket motivasi belajar sejarah siswa. Angket motivasi siswa sebagai berikut: Tabel 15 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Sejarah Siswa NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Skor
Nilai
169 138 152 157 141 134 136 152 135 133 119 139 136 154 143 157 139 143 140 154 132 118 136 159 144 155 138 118 121
84,50 69,00 76,00 78,50 70,50 67,00 68,00 76,00 67,50 66,50 59,50 69,50 68,00 77,00 71,50 78,50 69,50 71,50 70,00 77,00 66,00 59,00 68,00 79,50 72,00 77,50 69,00 59,00 60,50
NAMA AHK AD AI ASP CHB BCW CAG CA CLS DA DP DAP DCN DK DS DHI FA Ft FH FNA FYS GPT IJF IN IMH IN KW LJ VO
ST
Keterangan T S R
SR
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
30 YK 31 YC 32 YP Total Tertinggi Terendah Rata-rata
137 138 137 4504 169 118 140,75
68,50 69,00 68,50 2252 84,50 59,00 70,38
0
2
14
√ √ √ 14
2
Berdasarkan tabel 15 di atas diketahui bahwa keadaan motivasi belajar siswa dikategorikan kedalam kategori yaitu sangat tinggi (ST), Tinggi (T), sedang (S), rendah (R), dan sangat rendah (SR). hasil analisis data menunjukkan bahwa keadaan awal motivasi belajar siswa seluruhnya berada pada kategori sedang, nilai tertinggi pada keadaan awal motivasi belajar siswa terletak pada skor 169 dengan nilai sebesar 84,80, nilai terendah terletak pada skor 118 dengan nilai 59,00, sedangkan rata-rata keadaan awal motivasi belajar siswa sebesar 70,38. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum tercapainya dalam peningkatan motivasi siswa pada mata pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil keadaan awal motivasi belajar siswa diperoleh data sebagai berikut: Tabel 16 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa No
F
Frek Relatif %
1
Nilai Motivasi Belajar 90- 100
0
0
Sangat Tinggi
2
80 -89
2
6
Tinggi
3
70 – 79
14
44
Sedang
4
60 - 69
14
44
Rendah
5
0 -59
2
6
Sangat Rendah
32
100
Jumlah
Interprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Berdasarkan tabel 16 diatas, pada kategori tinggi ada 2 siswa atau 6 %, pada kategori sedang 14 siswa atau 44 % , kategori rendah 14 siswa atau 44 % dan sedangkan kategori sangat rendah 2 siswa atau 6 %. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan keadaan awal motivasi belajar siswa melalui diagram sebagai berikut:
0% 6% 6%
sangat tinggi tinggi
44%
44%
cukup rendah sangat rendah
Gambar III : Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa c. Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa Selain melakukan observasi terhadap tingkat motivasi siswa, peneliti juga melihat prestasi keadaan awal siswa, data tersebut diambil dari hasil mid semester genap siswa. Data prestasi belajar tersebut diperoleh berdasarkan pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Berikut disajikan kondisi awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I di SMA NEGERI 2 NGAGLIK. Tabel 17 : Data Kondisi awal Prestasi Belajar Siswa kelas XI IPS I Negeri 1 Ngaglik No
Nama Siswa
1 AHK 2 AD 3 AI 4 ASP 5 Chb 6 BCW 7 CAG 8 CA 9 CLS 10 DA 11 DP 12 DAP 13 DCN 14 DK 15 DS 16 DHI 17 FA 18 Ft 19 FH 20 FNA 21 FYS 22 GPT 23 IJF 24 IN 25 IMH 26 IN 27 KW 28 LJ 29 VO 30 YK 31 YC 32 YP Jumlah KKM Persentase Tertinggi Terendah Rata-rata
Nilai 77 70 78 68 77 72 73 79 77 76 78 70 74 78 72 74 67 78 71 71 77 74 73 75 76 74 74 76 77 68 70 72 2366 75
Ketuntasan Belajar Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 18 44
79 67 73,94
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Berdasarkan tabel 17 di atas kondisi awal prestasi belajar siswa kelas XI IPS I sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM berjumlah 14 siswa atau 44%, sedangkan sisiwa yang mendapat nilai di bawah KKM berjumlah 18 orang atau 56% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebelum tindakan penelitian, sebagian besar siswa kelas XI IPS I nilai pelajaran sejarah berada di bawah KKM yang di tentukan yaitu 75 Tabel 18 : Data Presentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa No
Nilai Tingkat RataPenugasan Frekuensi Persentase rata Prestasi belajar 90 - 100 0 0 80 -89 0 0 73,94 70 - 79 29 90,63 60 - 69 3 9,38 0 - 59 0 0
Kriteria
1 Sangat Tinggi 2 Tinggi 3 Cukup 4 Kurang 5 Sangat Kurang Jumlah
0%
0%
0% 9%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang 91%
Sangat Kurang
Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 11 April dan 14 Aprik pada pukul 08.30-10.30 WIB. Pada pertemuan pertama tanggal 11 April, dari 32 siswa semuanya hadir dalam mengikuti pelajaran, dan untuk pertemuan kedua pada tanggal 14 April sumua siswa hadir seperti pada pertemuan pertama. Materi pembelajaran tentang “Akar-akar nasionalisme di Indonesia dan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan” berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama: a. Perencanaan siklus I Pada tahap ini, dilakukan penyusunan tindakan berupa penyiapan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan dan perencanaanya adalah sebagai berikut: 1) Peneliti
membuat
perangkat
pembelajaran
yang
mencakup
rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa, hanhout, media pembelajaran dan tabel penilaian proses kegiatan belajar disajikan dalam uraian masing-masing perangkat pembelajaran: a) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP berisikan tentang rencana langkah-langkah proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD).
Peneliti menyusun RPP dengan berkonsultasi dengan dosen
pendamping. RPP dibuat tiap siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
b) Materi pembelajaran Materi pembelajaran mencakup
akar-akar nasionalisme yang ada di
Indonesia, peristiwa sebelum proklamasi, peristiwa sesudah proklamasi dan penegakan kedaulatan negara Indonesia. c) Lembar kerja siswa Peneliti membuat lembar kerja siswa yaitu berupa soal-soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama kelompok yang akan dipersentasikan di depan kelas. Selain itu peneliti juga membuat soal atau pertanyaan yang harus dikerjakan masing-masing siswa d) Media pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah papan tulis, gambar, power point dan film dokumenter. e) Tabel penilaian kegiatan belajar Untuk mengetahui kegiatan belajar kelas IX IPS I maka peneliti membuat tabel observasi sebagai berikut: Tabel 19 : Kegiatan Belajar Siswa On task No Aspek yang diamati Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 1 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran 4 Siswa mencatat hal-hal penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 6 Siswa bertanya kepada guru 7 Siswa membawa buku paket 8 Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 9 10
Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di
Jumlah
Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
11 12
depan kelas Siswa mengambil giliran Siswa bertanya kelompok yang berprestasi
Off task No Aspek yang diamati Siswa mengobrol dalam kelas 1 2 Siswa banyak yang mengantuk 3 Siswa sibuk bermain Handphone 4 Siswa keluar masuk kelas 5
Jumlah
Persentase
Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
Cara memperoleh persentase kegiatan belajar siswa sebagai berikut: 𝑁=
Skor Perolehan 100 32
3. Peneliti menyusun dan mempersiapkan pengumpulan data yaitu meliputi: a) Instrumen observasi terhadap kegiatan guru dalam kelas melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) b) Instrumen Observasi terhadap kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Divisions (STAD) c) Instrumen observasi terhadap kondisi kelas selama proses pembelajaran menggunakan
model
pembelajaran
Achievement Divisions (STAD)
kooperatif
tipe
Student
Team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
b. Tindakan siklus I Pada tahap ini pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Pada siklus ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Berikut diuraikan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama: 1) Tindakan Pertemuan 1 Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada tindakan pertama dilalukan pada hari selasa 11 April 2016, pada pukul 08.30-10.30 WIB. Materi yang dibahas pada tindakan pertama ini adalah tentang akar-akar nasionalisme di Indonesia. Pertemuan pertama diawali dengan peneliti mengucapkan salam dan menyapa siswa. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari. Siswa terlihat mendengarkan pertanyaan peneliti. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti. peneliti menjelaskan secara singkat tentang akar-akar nasionalisme yang ada di Indonesia. setelah menjelaskan kemudian siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri 5-6 orang, setiap kelompok menerima tugas atau pertanyaan untuk didiskusikan. Setelah didiskusikan dalam kelompok siswa bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar. Sebelum pelajaran berahir, peneliti bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
penutup peneliti merefleksikan kepada siswa terkait dengan materi yang sudah dipelajari. 2) Tindakan Pertemuan II Tindakan kedua pada siklus pertama dilakukan pada tanggal 14 April 2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Namun pada tindakan kedua ini peneliti melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Sehingga kekurangankekurangan pada pertemuan pertama diperbaiki dipertemuan kedua. Pada awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan menyapa siswa. Seperti pertemuan pertama peneliti memberikan apersepsi begitu juga pada pertemuan kedua peneliti memberikan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan sedikit materi tentang peristiwaperistiwa sebelum proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa
dibagi menjadi
dalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah dipersiapkan. Dalam diskusi kelompok terlihat siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikan di depan kelas, dan mempersilahkan kepada teman-teman kelompok lain untuk bertanya. Sebagian besar siswa terlihat aktif dalam berdiskusi. Setelah selesai tanya jawab peneliti mempersilahkan siswa untuk duduk kembali ke bangku masing-masing. Kemudian peneliti menarik kesimpulan tentang materi yang telah disimpulkan, pada saat memberi kesimpulan terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
siswa mulai berkemas-kemas menyimpan buku pelajaran sejarah. Pada bagian penutup tidak lupa memberi tugas dan merefleksikan kepada siswa. c. Observasi Kegiatan Belajar pada Siklus I Observasi mengenai kegiatan belajar secara umum dalam kegiatan pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Team Acheavement Division (STAD). Adapun hasil observasi terhadap kegiatan belajar pada siklus pertama diuraikan sebagai berikut: Tabel 20 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I On task No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Aspek yang diamati Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik Siswa bertanya kepada guru Siswa membawa buku paket Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di depan kelas Siswa mengambil giliran Siswa bertanya kepada kelompok yang berpresentasi
Jumlah 26 26 5 5 26 4 26 4 27 6 12 5
Persentase 81,25 81.25 15.625 15.625 81.25 12.5 81.25 12.5 84,375 18,75 37,5 15.625
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Off task No
Aspek yang diamati
Jumlah
Persentase
1.
Siswa mengobrol dalam kelas
15
46.875
2.
Siswa banyak yang mengantuk
4
12.5
3.
Siswa sibuk bermain Handphone
11
34.375
4.
Siswa keluar masuk kelas
0
0
5.
Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
7
21.875
Tabel 20 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar selama mengikuti proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I pertemuan kedua ini siswa hadir semua dalam tabel di atas terlihat siswa siap mengikuti pelajaran 26 orang atau 81,25%, memperhatikan penjelasan guru 26 siswa atau 81,25% menanggapi pembahasan 5 siswa atau 15,62%, mencatat hal-hal penting 5 siswa atau 15,62%, mengerjakan tugas 26 siswa atau 81,25%, bertanya kepada guru 4 siswa atau 12,5%, menjawab pertanyaan guru 4 siswa 12,5%, bekerjasama menjawab pertanyaan 27 siswa atau 84,37%, mengemukakan pendapat 6 siswa atau 18,75, mengambil giliran 12 siswa atau 37,5, dan bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 5 siswa atau 15,62%. Sedangkan yang offtas mengobrol dalam kelas 15 siswa atau 46,8%, mengantuk di dalam kelas 4 siswa atau 12,5%, bermain Handphone 11 siswa atau 34,3 dan yang kurang memperhatikan proses pembelajaran 7 siswa atau 21,8%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I pada pertemuan kedua sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Meski ada beberapa siswa yang belum mengikuti pelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
d. Motivasi belajar siswa Pelaksanaan siklus I peneliti tidak mengalami kendala yang cukup berarti, dikarenakan peneliti mampu menguasai ruangan dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga tidak ada siswa membuat gaduh diruangan kelas. Pengamatan motivasi dalam siklus I dilakukan dengan menggunakan koesioner. Koesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui perbandingan dengan keadaan awal sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) hasil dari koesioner siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 21 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus I NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA AHK AD AI ASP CHB BCW CAG CA CLS DA DP DAP DCN DK DS DHI FA FT FH FNA FYS GPT IJF IN
Skor 163 135 137 147 129 124 137 140 136 146 122 125 129 147 131 140 133 132 131 137 134 118 137 141
Nilai 93,1 77,1 78,3 84 73,7 70,9 78,3 80 77,7 83,4 69,7 71,4 73,7 84 74,9 80 76 75,4 74,9 78,3 76,6 67,4 78,3 80,6
ST √
Keterangan T S R √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
√ √
138 78,9 136 77,7 127 72,6 112 64 112 64 128 73,1 125 71,4 143 81,7 4272 2441,14 1 163 93,1 112 64 133,5 76
25 I M H 26 I N 27 K W 28 L J 29 V O 30 Y K 31 Y C 32 Y P Total Tertinggi Terendah Rata-rata
√ √ √ √ √ √ 7
20
3
Dari tabel 21 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil observasi kegiatan diperoleh data motivasi siswa sebagai berikut: Tabel 22 : Data Kategori Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa No 1
Nilai Motivasi Belajar 90- 100
F 1
Frek Relatif % 3
Interprestasi Sangat Tinggi
2
80 -89
7
22
Tinggi
3
70 - 79
21
66
Sedang
4
60 - 69
3
9
Rendah
5
0 -59
0
0
Sangat Rendah
32
100
Jumlah
Dari tabel 22 di atas dapat diketauhui bahwa kategori sangat tinggi 1 siswa dengan, kategori tinggi 7 siswa, kategori sedang 20 siswa dan kategori rendah ada 3 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan motivasi belajar sejarah siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan motivasi belajar siswa siklus I melalui diagram seperti berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
0% 3% 9%
22%
sangat tinggi tinggi cukup
66%
rendah sangat rendah
Gambar V : Diagram Motivasi Siklus I e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil pengamatan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yaitu berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama. Adapun prestasi belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Siswa AHK AD AI ASP CHB BCW CAG CA CLS
Nilai 80 82 84 62 78 76 78 89 80
Ketuntasan Ya √ √ √
Tidak
√ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
10 D A 11 D P 12 D A P 13 D C N 14 D K 15 D S 16 D H I 17 F A 18 Ft 19 F H 20 F N A 21 F Y S 22 G P T 23 I J F 24 I N 25 I M H 26 I N 27 K W 28 L J 29 V O 30 Y K 31 Y C 32 Y P Jumlah KKM Persentase Tertinggi Terendah Rata-rata
82 82 74 82 82 78 80 71 84 80 80 84 74 76 82 82 78 78 74 82 76 74 76 2520 75
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 27
5
81
19
89 62 78,75
Berdasarkan tabel 23 di atas menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27 siswa atau 81%, sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 5 siswa atau 19%. Rata-rata nilai pada siswa pada siklus I adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus I, lebih dari setengah siswa kelas XI IPS I nilai pelajaran sejarah berada di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 24: Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I Nilai Tingkat No
Kriteria
Penugasan
Frekuensi Persentase
Prestasi belajar 1
Sangat Tinggi
90 - 100
0
0
2
Tinggi
80 -89
17
53,12
3
Cukup
70 - 79
14
43,75
4
Kurang
60 - 69
1
3,12
5
Sangat Kurang
0 -59
0
0
32
100
Jumlah
Ratarata 78,75
0% 3% 0% Sangat Tinggi 44%
53%
Tinggi Cukup Kurang
Sangat Kurang
Gambar IV: Diagram Prestasi Siklus I f. Refleksi Siklus 1 Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran, hasil observasi dan prestasi belajar siswa berupa hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achenement Divisions (STAD). Refleksi terhadap proses pembelajaran dilakukan bersama sesama peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Berdasarkan refleksi yang dilakukann secara lisan oleh sesama teman peneliti maka dapat
disimpulkan bahawa proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisiaon (STAD) pada siklus I berjalan dengan baik, meski terdapat beberapa hambatan seperti menejeman waktu. Dalam hal menejeman waktu terkadang waktunya tidak sesuai dengan yang ditentukan atau yang telah dialokasikan. Ada juga beberapa anak yang masih bergurau dengan temannya disaat membagikan kelompok sambil malas-malas sehingga waktu berdiskusi menjadi berkurang. Pada pertemuan pertama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus satu ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IX IPS I SMA N 2 NGAGLIK. Pada awal pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Kerja sama dalam kelompok sangat diperlukan, sehingga dengan adanya kerjasama maka akan membawa hasil yang baik, keaktifan dari pihak guru maupun siswa sangat penting. Namun guru tidak sepenuhnya berinteraksi dengan siswa. Kembali kepada tujuan peneliti dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus 1 ini, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), mampu menunjukkan peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa, namun hasil yang diperoleh belum maksimal, secara umum hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
a)
Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) atau dengan kata lain masih terbiasa dengan metode ceramah.
b) Siswa masih pasif dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok dan hanya beberapa siswa yang aktif sehingga proses pelaksanaan diskusi kurang bisa membawa siswa untuk aktif berbicara mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan. c)
Siswa kebanyakan bergantung kepada Handphone ketika mengerjakan soal diskusi kelompok padahal di atas meja sudah tersedia buku paket atau LKS yang sebagian besar jawaban sudah ada di buku tersebut. Sebagaimana hasil observasi di atas setelah terlebih dahulu berdiskusi
dengan sesama peneliti, peneliti berinisiatif untuk melakukan perubahan dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), diharapkan akan lebih dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki disiklus II 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Penelitian siklus II didasarkan siklus I. siklus II juga dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis 21 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang dan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 26 April 2016 dengan jumlah siswa 32 orang. Tahap-tahap dalam kegiatan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dari siklus I, berikur disajikan tahap-tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus kedua: a. Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil identifikasi pada siklus I maka diadakan tindakan berikutnya, yaitu siklus II. Hal-hal yang dipersiapkan dalam siklus II hampir sama dengan siklus I. menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain menyusun perangkat pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan instrument pengumpulan data yang meliputi instrument obeservasi terhadap kegiatan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). b. Tindakan Siklus II Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I. pelaksanaan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 21-26 April 2016. Berikut uraian tindakan siklus kedua. 1) Tindakan Pertemuan I Tindakan pertama pada siklus kedua pada hari kamis 21 April 2016 yaitu pada pukul 12.15-13.45 WIB materi pembelajaran yang dipelajari pada tindakan pertama siklus kedua yaitu tentang peristiwa-peristiwa setelah proklamasi kemerdekaan. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa. Kemudian peneliti yang bertindak sekaligus sebagai guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada siswa terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
materi yang disampaikan pada minggu lalu. Kemudian peneliti yang akan diberikan sedikit gambaran tentang materi yang akan dipelajari berikutnya, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain peneliti menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari, kemudian peneliti membagi siswa kedalam kelompok, dan membagikan pada tiap kelompok masing-masing soal atau pertanyaan yang harus didiskusikan bersama kelompoknya. Setelah didiskusikan dengan anggota kelompoknya kemudian mereka mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung semua siswa terlihat aktif dan lebih serius dalam mengikuti pelajaran. 2) Tindakan Pertemuan II Tindakan kedua siklus kedua dilaksanakan pada selasa 26 April 2016. Materi yang dipelajari pada tindakan kedua ini yaitu tentang Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia. Pada kegiatan awal, peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang disampaikan pada minggu lalu. Selain itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran setelah itu peneliti memberikan gambaran sedikit tentang materi yang disampaikan. Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa kedalam kelompok untuk mendiskusikan soal-soal atau pertanyaan yang telah peneliti siapkan. Bersama kelompoknya siswa terlihat kerjasama untuk mendapatkan hasil yang baik. Setelah diskusi dengan dengan anggota kelompoknya, kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas. Siswa terlihat aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
mekikuti pembelajaran. Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, pada kegiatan penutup peneliti mengajak siswa menarik kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari, dan peneliti memberi refleksi secara tertulis dan tugas sebagai PR siswa. c.
Observasi Kegiatan Belajar Siklus II Observasi mengenai kegiatan belajar di dalam kelas secara umum dalam
kegiatan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Adapun hasil observasi siswa pada siklus kedua diuraikan sebagai berikut: Tabel 25 : Data Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II On task No
Aspek yang diamati
Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Siswa siap mengikuti proses ppembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik Siswa bertanya kepada guru Siswa membawa buku paket Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik Siswa aktif berkerja sama dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan pendapat di depan kelas Siswa mengambil giliran Siswa bertanya kepada kelompok yang berpresentasi
30 27 8 11 30 10 29 8
9. 10. 11. 12.
30 8 14 9
Persen tase 93,75 84,37 25 34,37 93,75 31,25 90,62 25 93,75 25 43,75 28,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Off task No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang diamati Siswa mengobrol dalam kelas Siswa banyak yang mengantuk Siswa sibuk bermain Handphone Siswa keluar masuk kelas Siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran
Jumlah 11 2 6 0 2
Perse ntase 34,37 6,25 18,75 0 6,25
Tabel 25 di atas menunjukkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data yang terkumpul dalam tabel di atas terlihat siswa yang siap mengikuti proses pembelajaran 30 siswa atau 93,75%, memperhatikan penjelasan guru 27 siswa atau 84,37%, menanggapi pembahasan pelajaran 8 siswa atau 25%, mencatat halhal penting 11 siswa atau 34,37%, mengerjakan tugas dengan baik 30 siswa atau 93,75%, bertanya kepada guru 10 siswa atau 31,25%, membawa buku paket 29 siswa atau 90,62%, menjawab pertanyaan guru dengan baik 8 siswa atau 25%, bekerjasama dengan kelompok 30 siswa atau 93,75%, mengemukakan pendapat 8 siswa atau 25%, siswa mengambil giliran 14 siswa atau 47,75% dan bertanya kepada kelompok yang berpresentasi 9 siswa 28,12%. Sedangkan yang kategori Offtas ialah mengobrol dalam kelas 11 siswa atau 34,37%, mengantuk 2 siswa atau 6,26%, bermain Handphone 6 siswa atau 18,75% dan siswa kurang memperhatikan proses pembelajaran 28,12%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap siswa pada tindakan pertemuan kedua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan semua siswa terlibat mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
d. Motivasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II Pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II dilakukan melalui cara pengamatan kegiatan belajar siswa dikelas. Pengamatan tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan unruk mengetahui perbandingan dengan siklus I. hasil dari siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 26 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
NAMA AHK AD AI ASP CHB BCW CAG CA CLS DA DP DAP DCN DK DS DHI FA Ft FH FNA FYS GPT IJF IN IMH IN KW
Skor
Nilai
166 149 167 149 129 152 141 160 123 164 127 131 151 168 137 171 125 138 151 142 125 112 150 152 153 153 116
94,86 85,14 95,43 85,14 73,71 86,86 80,57 91,43 70,29 93,71 72,57 74,86 86,29 96,00 78,29 97,71 71,43 78,86 86,29 81,14 71,43 64,00 85,71 86,86 87,43 87,43 66,29
Keterangan ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
28 29 30 31 32
LJ VO YK YC YP Total Tertinggi Terendah Rata-rata
73,71 129 87,43 153 74,86 131 81,14 142 89,71 157 4614 2636,6 171 97,71429 112 64 144,19 82,393
√ √ √
7
√ √ 13 10
2
0
Dari table 26 di atas dapat diketahui bahwa terdapat skor tertinggi pada siklus II yaitu terletak pada skor 171 dengan nilai 97,7 dan terendah terletak pada skor 112 dengan nilai 60,50. Pada siklus II terdapat 7 orang pada ketegori sangat tinggi, 13 siswa pada kategori tinggi, 10 siswa pada kategori sedang dan 2 siswa pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan motivasi yang baik dalam mengikuti pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus II ini siswa sudah baik dalam mengikuti proses pembelajaran terbukti dengan meningkatnya motivasi siswa yang terlihat jelas signifikan. Berikut hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II Tabel 27 : Data Kategori Motivasi Belajar Siswa Siklus II
1
Nilai Motivasi Belajar 90- 100
7
Frek Relatif % 22
2
80 -89
13
41
Tinggi
3
70 – 79
10
31
Sedang
4
60 - 69
2
6
Rendah
5
0 -59
0
0
Sangat Rendah
32
100
No
Jumlah
F
Interprestasi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Berdasarkan tabel 27 diatas, dapat diketahui bahwa dalam kategori sangat tinggi terdapat 7 siswa atau 22 %, kategori tinggi 13 siswa atau 41 %, kategori sedang 10 siswa atau 31 %, kategori rendah 2 siswa atau 6 % dan tidak ada siswa yang berada kategori sangat rendah. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan motivasi belajar siswa siklus II melalui diagram sebagai berikut:
0% 6%
22% sangat tinggi
31%
tinggi cukup 41%
rendah sangat rendah
Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II e. Prestasi Belajar Sejarah Siswa pada Siklus II Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA NEGERI 2 NGAGLIK diukur berdasarkan hasil penilaian proses dan hasil penilaian produk. Hasil penilaian proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap tugas-tugas siswa dan hasil pengamatan keterampilan kooperatif siswa. Sedangkan hasil penilaian produk yang berupa hasil ulangan atau tes yang dilakukan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus kedua. Adapun prestasi belajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel 28 :Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II No
Nama Siswa
1 AHK 2 AD 3 AI 4 ASP 5 Chb 6 BCW 7 CAG 8 CA 9 CLS 10 D A 11 D P 12 D A P 13 D C N 14 D K 15 D S 16 D H I 17 F A 18 Ft 19 F H 20 F N A 21 F Y S 22 G P T 23 I J F 24 I N 25 I M H 26 I N 27 K W 28 L J 29 V O 30 Y K 31 Y C 32 Y P Jumlah KKM Persentase Tertinggi Terendah Rata-rata
Nilai 90 96 74 80 88 86 88 90 88 96 94 98 92 96 84 72 88 92 90 84 94 98 94 92 90 96 86 86 90 96 88 90 2866 75
Ketuntasan Belajar Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 30 2 94 %
98 72 89,56
6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Berdasarkan tabel 28 di atas menunjukkan bawa pada siklus II yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %, sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 orang atau 6 %. Rata-rata nilai siswa pada silklus II adalah 89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada siklus II ditunjukkan dalam tabel persentase berikut. Tabel 29: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II No
Kriteria
1 Sangat Tinggi 2 Tinggi 3 Cukup 4 Kurang 5 Sangat Kurang Jumlah
Kriteria Prestasi belajar 90% - 100 % 80 % -89 % 70 % - 79 % 60 % - 69 % 0 % -59 %
0%
Frekuensi Persentase 19 11 2 0 0 32
59,37 34,37 6,25 0 0 100
Ratarata 89,56
0%
6% Sangat Tinggi 34%
Tinggi 60%
Cukup Kurang Sangat Kurang
Gambar VIII : Prestasi Belajar Siswa Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
f. Refleksi Siklus II Sama seperti siklus pertama, pada siklus kedua juga dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, hasil observasi, kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa. Pada siklus kedua pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) tidaklah luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) memberikan manfaat kepada siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu materi yang diberikan dapat dipahami, sedangkan hambatanya terkadang siswa merasa bosan karena selau berdiskusi kelompok, sementara ada siswa yang lebih senang kalau kerja secara individu. Selain terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, refleksi juga dilakukan terhadap kegiatan belajar dan prestasi siswa setelah mengunkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus kedua ini terlihat motivasi terlihat lebih baik terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata motivasi belajar siswa dibandingkan dengan siklus pertama. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperati tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa pada siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
B. Komparasi Kegiatan Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik 1. Komparasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Untuk melihat kegiatan belajar sejarah siswa sebelum dan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Acheavement Division (STAD), peneliti melakukan analisis komparatif terhadap kegiatan belajar sejarah sswa. Hasil analisis komparatif kegiatan belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri Ngaglik dapat dilihat tabel berikut: a. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dengan Siklus I Tabel 30: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Siklus dengan Siklus I On task Kegiatan Selisih Keterangan No Aspek yang diamati PP Skl I J % N T Te Siswa siap mengikuti proses 1 24 26 2 6,25 √ pembelajaran Siswa memperhatikan 2 23 26 3 9,37 √ penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan 3 5 5 0 0 √ pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting 4 7 5 2 6,25 √ Siswa mengerjakan tugas 5 24 26 2 6,25 √ dengan baik Siswa bertanya kepada guru 6 3 4 1 3,12 √ Siswa membawa buku paket 7 26 26 0 0 √ Siswa menjawab pertanyaan 8 4 4 0 0 √ guru dengan baik Siswa aktif berkerja sama 9 24 27 3 3,12 √ dalam proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan 10 4 6 2 6,25 √ pendapat di depan kelas 11 Siswa mengambil giliran 9 12 3 9,37 √ Siswa bertanya kepada 12 3 5 2 6,25 √ kelompok yang berpresentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5
Siswa tidak memperhatikan pembelajaran Siswa main handphone Siswa ribut di dalam kelas Siswa keluar masuk kelas Siswa tidur di dalam kelas
Off task Kegiatan PP Skl I
Selisih J %
Keterangan N T Te
19
15
4
12,5
√
6 12 0 8
4 11 0 7
2 1 0 1
6,25 3,12 0 3,12
√ √ √ √
Keterangan: PP : Pra Penelitian SKLI : Siklus I J : Jumlah % : Persentase N : Naik T : Turun Te : Tetap Dari tabel 30 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah kelas antara pra penelitian ke siklus I dari tabel on task, menunjukkan bahwa ada aspek yang mengalami penurunan yaitu mencatat hal-hal penting, sedangkan aspek lain seperti siswa siap mengikuti proses pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas dengan baik, bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan pendapat, mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan peningkatan. Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra siklus dengan siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek tidak memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam kelas dan tidur di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal positif dan penurunan dalam hal negatif. Dari hasil komparasi kegiatan belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal positif dan penurunan dalam hal negatif. b. Hasil Komparatif Kegiatan Belajar Sejarah Siswa antara Siklus I dengan Siklus II Tabel 31 : Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Siklus I dengan Siklus II On task Kegiatan Selisih Keterangan No Aspek yang diamati Skl I Skl II J % N T Te Siswa siap mengikuti proses 1 26 30 4 12,5 √ pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan 2 26 27 1 3,12 √ guru Siswa menanggapi pembahasan 3 5 8 3 9,37 √ pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting 4 5 11 6 18,75 √ Siswa mengerjakan tugas dengan 5 26 30 4 12,4 √ baik Siswa bertanya kepada guru 6 4 10 6 18,75 √ Siswa membawa buku paket 7 26 29 3 9,37 √ Siswa menjawab pertanyaan guru 8 4 8 4 12,4 √ dengan baik Siswa aktif berkerja sama dalam 9 27 30 3 9,37 √ proses pembelajaran Siswa berani mengemukakan 10 6 8 2 6,25 √ pendapat di depan kelas 11 Siswa mengambil giliran 12 14 1 3,12 √ Siswa bertanya kepada kelompok 12 5 9 4 12,4 √ yang berpresentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
No 1 2 3 4 5
Aspek yang diamati Siswa tidak memperhatikan pembelajaran Siswa main handphone Siswa ribut di dalam kelas Siswa keluar masuk kelas Siswa tidur di dalam kelas
Off task Kegiatan Selisih Skl I Skl II J %
Keterangan N T Te
15
11
4
12,5
√
4 11 0 7
2 6 0 2
2 6,25 6 18,75 0 0 1 3,12
√ √ √ √
Dari tabel 31 di atas merupakan hasil komparasi kegiatan belajar sejarah siswa antara siklus pertama dengan siklus kedua, On task menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam hal siswa siap mengikuti proses pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, menganggapi pembahasan, mengerjakan tugas dengan baik, bertanya kepada guru, membawa buku paket, menjawab pertanyaan guru, aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran, berani mengemukakan pendapat, mengambil giliran dan bertanya kepada kelompok menunjukkan peningkatan. Sementara dari hasil komparasi kegiatan belajar sejarah antara pra siklus dengan siklus pertama dari off task menunjukkan penurunan dalam aspek tidak memperhatikan pembelajaran, bermain handphone, siswa ribut di dalam kelas dan tidur di dalam kelas. Berdasarkan hasil komparasi antara siklus pertama dengan siklus kedua dalam hal on task menunjukkan peningkatan dan off task menunjukkan penurunan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan dalam hal on task dan penurunan dalam hal off task yang terjadi pada siklus kedua sangat menunjang terwujudnya peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa pada siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2. Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa Untuk melihat peningkatan motivasi belajar sejarah siswa sebelum dan setelah menggunakan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) akan disajikan di tabel berikut: Tabel 32: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Pra Penelitian dengan Siklus I No
Nama Siswa
1 AHK 2 AD 3 AI 4 ASP 5 CHB 6 BCW 7 CAG 8 CA 9 CLS 10 DA 11 DP 12 DAP 13 DCN 14 DK 15 DS 16 DHI 17 FA 18 Ft 19 FH 20 FNA 21 FYS 22 GPT 23 IJF 24 IN 25 IMH 26 IN 27 KW 28 LJ 29 VO 30 YK 31 YC 32 YP Jumlah Rata-rata Tertinggi Terendah
Motivasi PP Sik I 84,50 93,1 69,00 77,1 76,00 78,3 78,50 84 70,50 73,7 67,00 70,9 68,00 78,3 76,00 80 67,50 77,7 66,50 83,4 59,50 69,7 69,50 71,4 68,00 73,7 77,00 84 71,50 74,9 78,50 80 69,50 76 71,50 75,4 70,00 74,9 77,00 78,3 66,00 76,6 59,00 67,4 68,00 78,3 79,50 80,6 72,00 78,9 77,50 77,7 69,00 72,6 59,00 64 60,50 64 68,50 73,1 69,00 71,4 68,50 81,7 2252 2441,14 70,38 76 84,50 93,1 59,00 64
Selisih J % 8,6 8,6 8,1 8,1 2,3 2,3 5,5 5,5 3,2 3,2 3,9 3,9 10,3 10,3 4 4 10,2 10,2 16,9 16,9 10,2 10,2 1,9 1,9 5,7 5,7 7 7 3,4 3,4 1,5 1,5 6,5 6,5 3,9 3,9 4,9 4,9 1,3 1,3 10,6 10,6 8,4 8,4 10,3 10,3 1,1 1,1 6,9 6,9 0,2 0,2 3,6 3,6 5 5 3,5 3,5 4,6 4,6 2,4 2,4 13,2 13,2
Keterangan N T Te √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Keterangan: SikI : Siklus I SikII : Siklus II J : Jumlah % : Persentase N : Naik T : Turun Te : Tetap Tabel 32 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) mengalami peningkatan. Tabel 33: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa antara Siklus I dengan Siklus II Motivasi Selisih Keterangan No Nama Siswa Sik I Sik II J % N T Te 1 AHK 93,1 94, 0,9 0,9 √ 2 AD 77,1 85,1 8 8 √ 3 √ AI 78,3 95,4 17,1 17,1 4 ASP 84 85,1 1,1 1,1 √ 5 CHB 73,7 73,7 0 0 √ 6 BCW 70,9 86,8 15,9 15,9 √ 7 CAG 78,3 80,5 2,2 2,2 √ 8 CA 80 91,4 11,4 11,4 √ 9 CLS 77,7 70,2 7,5 -7,5 √ 10 D A 83,4 93,7 10,3 10,3 √ 11 D P 69,7 72,5 2,8 2,8 √ 12 D A P 71,4 74,8 3,4 3,4 √ 13 D C N 73,7 86,2 12,5 12,5 √ 14 D K 84 96 12 -12 √ 15 D S 74,9 78,2 3,3 3,3 √ 16 D H I 80 97,7 17,7 17,7 √ 17 F A 76 71,4 -4,6 4,6 √ 18 Ft 75,4 78,8 3,4 3,4 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
19 F H 20 F N A 21 F Y S 22 G P T 23 I J F 24 I N 25 I M H 26 I N 27 K W 28 L J 29 V O 30 Y K 31 Y C 32 Y P Jumlah Rata-rata Tertinggi Terendah
74,9 78,3 76,6 67,4 78,3 80,6 78,9 77,7 72,6 64 64 73,1 71,4 81,7 2441,14 76 93,1 64
86,2 81,1 71,4 64 85,7 86,8 87,4 87,4 66,2 73,7 87,4 74,8 81,1 89,7 2636,6 82,393 94 64
11,3 2,8 -5,2 -3,4 7,4 6,2 8,5 9,7 -6,4 9,7 23,4 1,7 9,7 8
11,3 2,8 -5,2 -3,4 7,4 6,2 8,5 9,7 -6,4 9,7 23,4 1,7 9,7 8
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan: SikI : Siklus I SikII : Siklus II J : Jumlah % : Persentase N : Naik T : Turun Te : Tetap Tabel 33 di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD), motivasi belajar sejarah siswa mengalami peningkatan. Namun jika dilihat secara perorangan ada beberapa siswa mengalami penurunan namun tidak mempengarugi keberhasilan pada siklus II ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sejarah siswa selama penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Tabel 34 : Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kondisi Awal
Skala Motivasi
Kriteria
1
90-100
Sangat Tinggi
2
80-89
Tinggi
3
70-79
Cukup
No
4 5
60-69
Kurang
0-59
Sangat Kurang
Jumlah
f
%
0
Ratarata
Siklus I f
%
0,0
1
2
6,3
14
43,8
14
Siklus II
Ratarata
f
%
3,1
7
23,3
7
21,9
13
43,3
21
65,6
10
33,3
43,8
3
9,4
2
6,7
2
6,3
0
0,0
0
0,0
32
100
100
32
100
70,38
32
76
70 60 50 40 30 20 10 0 Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat kurang
90-100
80-89
70-79
60-69
0-59
Kondisi Awal f
Kondisi Awal %
Siklus I f
Siklus I %
Siklus II f
Siklus II %
Gambar IX : Grafik Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Siswa
Ratarata
82,39 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
3.
Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Untuk melihat peningkatan prestasi belajar sejarah siswa sebelum dan
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Peneliti melakukan analisis komparatif seperti yang dilakukan motivasi. Berikut ini disajikan analisis komparatif prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik: Tabel 35 : Analisis Komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik Pra Siklus No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
AHK AD AI ASP Chb BC CAG CA CLS DA DP DPA DCN DK DS DHI FA Ft FH FN FYS GPT IJF IN IMH IN KW LJ
Nilai
Tuntas
77 70 78 68 77 72 73 79 77 76 78 70 74 78 72 74 67 78 71 71 77 74 73 75 76 74 74 76
√
Siklus I Tidak Tuntas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nilai
Tuntas
80 82 84 62 78 76 78 89 80 82 82 74 82 82 78 80 71 84 80 80 84 74 76 82 82 78 78 74
√ √ √
Siklus II Tidak Tunta s
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nilai
Tuntas
90 96 74 80 88 86 88 90 88 96 94 98 92 96 84 72 88 92 90 84 94 98 94 92 90 96 86 86
√ √
Tidak Tunta s
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
29 30 31 32
VO YK YC YP Jumlah
77 68 70 72 2366
Perentase Rata-rata
73,94
Tertinggi
79 67
Terendah
√ √ √ √ 14
18
44
56
82 76 74 76 2531
√ √ √ √ 26
6
81
19
90 96 88 90 2866
√ √ √ √
94
78,75
89,56
89
98
62
72
6
Berdasarkan tabel 35 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Pada pra peneliian rata-rata nilai sejarah siswa adalah 73,94 dengan nilai tertinggi 79 dan nilai terendah 67. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 14 siswa atau 44% dan jumlah siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 18 atau 56% Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklu pertama terjadi peningkatan, rata-rata nilai sejarah siswa disiklus pertama adalah 78,75, dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 62. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 26 siswa atau 81% dan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 6 siswa atau 19 % Pada siklus kedua, juga terjadi penningkatan rata-rata nilai sejarah siswa setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus kedua rata-rata nilai sejarah siswa 89,56, dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 72. Siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 30 atau 94% , sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM 2 siswa atau 6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat dilihat dari tabl berikut: Tabel 36 : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Keterangan Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Tuntas Tidak tuntas
Pra Penelitian 73,94 79 67 44% 56%
Siklus I 78,75 89 62 81 % 19 %
Siklus II 89,56 98 72 94 % 6%
Secara individu peningkatan prestasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 37 : Analisis komparatif Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama AHK AD AI ASP Chb BCW CAG CA CLS DA DP DAP DCN DK DS DHI FA Ft FH FNA FYS GPT IJF IN IMH
Prestasi awal SiklusI 77 80 70 82 78 84 68 62 77 78 72 76 73 78 79 89 77 80 76 82 78 82 70 74 74 82 78 82 72 78 74 80 67 71 78 84 71 80 71 80 77 84 74 74 73 76 75 82 76 82
Slsh
Ket
3 12 6 -6 1 4 5 10 3 6 4 4 8 4 6 6 4 6 9 9 7 0 3 7 6
Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Prestasi Siklus II 90 96 74 80 88 86 88 90 88 96 94 98 92 96 84 72 88 92 90 84 94 98 94 92 90
Selisih
Ket
10 14 -10 18 10 10 10 11 8 14 12 24 10 14 6 -8 17 8 10 4 10 24 18 10 8
Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
26 IN 27 KW 28 LJ 29 VO 30 YK 31 YC 32 YP Jumlah Rata-rata Tinggi Rendah
74 74 76 77 68 70 72 2366 73,94 79 67
4 4 -2 5 8 4 4
78 78 74 82 76 74 76 2520 78,75 89 62
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
18 8 12 8 20 14 14
96 86 86 90 96 88 90 2866 89,56 98 72
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Berdasarkan analisis komparatif prestasi belajar sejarah siswa secara individu menjunjukan bahwa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Achievement Division (STAD) pada siklus I dan II nilai yang diperoleh mengalami kenaikan dan penurunan. Secara lebih rinci meningkatnya prestasi pada pelajaran sejarah dari data awal sampai siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 38 : Komparasi Prestasi Belajar Sejarah dari Pra siklus, siklus I dan siklus II No
Skala Prestasi
1
90 - 100
2
80 - 89
3 4 5
70 – 79 60 – 69 0 -59 Jumlah
Kriteri a
Sangat Tinggi Tinggi Cukup
Kondisi awal F
%
0 0
F
%
0
0
0
0
17
53,12
29
90, 63
Kurang Tinggi
3
Sangat kurang
Ratarata
Siklus I
Siklus II Ratarata
F
%
19
59,37
11
34,37
Ratarata
78,75 14
43,75
2
6,25
9,3 8
1
3,12
0
0
0
0
0
0
0
0
32
100
32
100
32
100
73,94
89,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 f
%
f
Kondisi Awal
%
Siklus I
f
%
Siklus II
90-100 Sangat Tinggi
80-89 Tinggi
70-79 Cukup
60-69 Kurang
0-59 sangat kurang
Gambar X : Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Berdasarkan tabel 42 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata keadaan awal 73,94 pada siklus I meningkat menjadi 78,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 89,56. Serta dari kategori sangat tinggi terlihat pada kondisi awal dan siklus I 0 siswa, dan pada siklus II menjadi 19 siswa atau 59,37 %. Pada sekor tinggi terlihat pada kondisi awal 0 menjadi 17 atau 53,12% pada siklus I dan siklus II menjadi 11 siswa atau 34,37% . Pada kategori cukup tinggi terlihat pada kondisi awal 29 siswa atau 90,63,% pada siklus I dan siklus II menurun menjadi 2 siswa atau 6,25 %. Pada kategori kurang tinggi terlihat pada kondisi awal 3 siswa atau 9,38% menjadi 1 siswa atau 3, 12 % pada siklus I dan pada siklus II menurun menjadi 0. Pada kategori sangat kurang terlihat pada kondisi awal 0 menjadi 0 dan pada siklus I dan II juga tetap 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. C. Pembahasan Berdasarkan dekripsi pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya, maka pada bagian ini akan membahas mengenai indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu terlaksananya pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD). Persentase nilai rata-rata tes ahir siklus II lebih tinggi dari persentase niali ratarata tes akhir siklus I. Lebih jelasnya data hasil penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua, berikut disajikan hasil penelitian terhadap motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui secara langsung pada saat proses pembelaran di kelas. Pada siklus pertama dan siklus kedua motivasi bejar siswa mengalami peningkatan. Ini berarti penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena dalam pelaksanaan menekankan siswa untuk siap dalam proses pembelajaran seperti memperhatikan guru, mencatat, bertanya, menjawab pertanyaan, aktif, mengambil giliran, mengemukakan pendapat. Sementara dalam hal negatif terjadi penurunan terutama siswa tidak memperhatikan pembelajaran, ribut di dalam kelas, dan keluar masuk kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Peningkatan dalam kegiatan belajar siswa tersebut sangat mempengaruhi motivasi belajar sejarah siswa karena kegiatan belajar sisa selama pembelajaran berlangsung merupakan wujud motivasi belajar siswa. Pada pra siklus nilai ratarata motivasi belajar siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 70,38, sedangkan pada siklus pertama peneliti menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) meningkat menjadi 76. Pada siklus kedua nilai rata-rata adalah 82,39. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Terjadinya peningkatan motivasi belajar sejarah tersebut karena siswa sudah paham dengan langkah-langkah pembelajaran model Student Teams Achievement Division (STAD) dan siswa mulai merasakan nyaman dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Syaiful Bahri, tumbuhnya motivasi berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”.42 Peningkatan motivasi pda siklus pertama dan kedua tidak lepas dari kedua faktor tersebut. Peningkatan motivasi yang terjadi pada siklus kedua dapat disebabkan oleh faktor dari dalam siswa dan dari luar diri siswa. Faktor pendorong peningkatan motivasi belajar dalam diri siswa tersebut disebabkan oleh keinginan belajar yang terdapat dalam dirinya untuk aktif mengikuti pembelajaran. Sementara faktor pendorong di luar diri siswa tersebut disebabkan oleh cara mengajar yang tidak monoton, dan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) yang
42
Syaiful Bahri J, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
mengutamakan kerja sama antara siswa, sehingga dengan terjalinnya kerja sama yang baik antara siswa yang satu dengan siswa lainnya dapat merangsang keinginan untuk belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut. 2. Prestasi Belajar sejarah Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, pada pra penelitian atau sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) , hanya 14 siswa atau 44% yang nilainya mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75, siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 18 atau 58% dengan nilai rata-rata siswa pada pra penelitian adalah 73,94. Pada siklus pertama, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27 orang atau 81% sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 5 orang atau 19%. Adapun nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 78,75. Pada siklus kedua, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 %, sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 siswa atau 6%. Adapun nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus kedua adalah 89,56 % Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik ditandai dengan naiknya jumlah dan persentase siswa yang nilainya mencapai KKM. Selain itu peningkatan prestasi belajar sejarah siswa juga ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata dari pra penelitian adalah 73,94 pada siklus pertama rata-rata nilai siswa adalah 78,75 dan meningkat lagi pada siklus kedua nilai rata-rata siswa 89,56.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Tercapainya hasil belajar yang optimal tersebut, tidak terlepas dari banyak aspek yang mendukung selama proses pembelajaran dalam kelas. Selama proses pembelajran sejarah mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, peneliti telah menunjukkan dilakukan
menunjukkan
seorang
peneliti
tindakan-tindakan dalam
yang
pembelajaran
memang dengan
seharusnya
menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Selain itu juga dengan meningkatnya motivasi belajar sejarah siswa maka prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Semakin siswa aktif di dalam kelas maka prestasinya pun semakin meningkat karena siswa tersebut sangat kooperatif dalam mengikuti pembelajaran sejarah di kelas. Secara umum tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran koopereatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkat prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dikarenakan siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II maka penelitian tidak di lanjutkan ke siklus berikutnya, karena hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa pada keadaan awal adalah 70,38, kemudian setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama meningkat menjadi 76 atau 5,62% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,39 atau 3,9%. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-rata. Dari segi KKM sekolah dengan nilai 75, pada keadaan awal14 siswa atau 44% a, meningkat pada siklus I menjadi 27 siswa atau 81% dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau 94%. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75 atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88%
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu dipertimbangkan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa, yaitu: 1. Bagi Lembaga Pendidikan/Sekolah Penelitian yang dilakukan terhadap pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yang bertujuan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah, ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar sejarah. Untuk itu diharapkan bagi lembaga pendidikan atau sekolah untuk dapat mendukung setiap uapaya untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah. 2. Bagi Guru Guru disarankan untuk lebih berinisiatif dalam pengunaan berbagai macam model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, terutama model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) yang sudah diterapkan dalam penelitian ini. 3. Bagi Peserta Didik Dalam Proses pembelajaran diharapkan siswa untuk dapat lebih aktif dan tidak selalu berpatokan pada guru, agar kemampuan siswa semakin berkembang. Selain itu, siswa diharapkan berani untuk memberikan saran kepada guru jika proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan monoton sehingga membuat siswa kurang nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
DAFTAR PUSTAKA Amirudin Hatibe. 2012. Meodologi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Suka Press. Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty. I Gede Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: Satya Wacana. Isjoni dan Arif Ismail. 2008. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kompri. 2005. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kunandar.
2008.
langkah
Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Muhamad Hosnan. 2013. Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad XII: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia. Muhamad Rahman dan Sofan Amri. 2014. Model Pembelajaran “ARIAS” (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satifaction): Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka, Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung. PT. Remaja Roedakarya. Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor belajar yang mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta. Sugiono. 2009. Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suharsimi Arikunto. 2008. Managemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta. Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Akasara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Taniredja Tukiran dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Zaenal Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 NGAGLIK Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Kelas : XI Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa. 2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggungjawab, peduli, santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilainilai rela berkorban dan kerjasama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
3.1 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha untuk menentukan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa
KerajaanKerajaan Besar Indonesia pada Masa Kekuasaan Hindu-Buddha dan Islam Sistem pemerintahan , sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Mengamati: Membaca buku teks tentang sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Tugas: Membuat analisis mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia
Menanya: Menanya untuk mendapatkan klarifikasi dan perluasan bahan
Alokasi Waktu
16 jp
Sumber Belajar
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Sumber lain yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Kompetensi Dasar kini. 3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar Islam untuk menentukan faktor yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia pada itu dan masa kini. 4.1 Menyajikan warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain.
Materi Pembelajaran Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Sistem pemerintahan , sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar Islam di Indonesia yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat
Kegiatan Pembelajaran analisis mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Mengeksplorasi: Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar HinduBuddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, melalui bacaan dan sumber lain yang tersedia. Mengasosiasi: Menganalisis informasi dan data yang didapat dari bacaan dan sumber lain yang terkait mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar HinduBuddha dan Islam yang
Penilaian masa kini. Peserta didik boleh memilih salah satu pokok bahasan yang tercantum dalam Materi Pokok ini. Observasi: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai laporan tertulis hasil analisis mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Kompetensi Dasar 4.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar Islam di Indonesia yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain. 3.3 Menganalisis keterkaitan antara pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa
Materi Pembelajaran Indonesia masa kini.
Kegiatan Pembelajaran berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Mengomunikasikan: Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan dan atau media lain mengenai sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-Buddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Peristiwa di Eropa yang Berpengaruh terhadap Kehidupan Umat Manusia Pemikiran dan peristiwaperistiwa penting di Eropa antara lain:
Mengamati: Membaca buku teks tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini. Menanya: Menanya untuk mendapatkan
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tes: Menilai menganalisis tentang sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaankerajaan besar HinduBuddha dan Islam yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Tugas: Membuat karya tulis tentang salah satu pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa
16 jp
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Sumber/ media lain yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Kompetensi Dasar itu dan masa kini. 4.3 Membuat karya tulis tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri yang berpengaruh bagi Indonesia dan dunia.
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Merkantilism klarifikasi dan pendalaman e, pemahaman tentang pemikiran serta Renaissance, peristiwa-peristiwa penting di Reformasi Eropa antara lain: Merkantilisme, Gereja, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Revolusi Industri dan pengaruhnya Industri dan bagi kehidupan bangsa Indonesia pengaruhnya dan bangsa lain di dunia pada masa bagi itu dan masa kini. kehidupan bangsa Mengeksplorasikan: Indonesia dan Mengumpulkan data dan informasi bangsa lain di terkait dengan pemikiran dan dunia pada peristiwa-peristiwa penting di masa itu dan Eropa antara lain: Merkantilisme, masa kini. Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini, melalui bacaan dan sumber-sumber lainnya yang terkait sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peserta didik yang bersangkutan. Mengasosiasi: Menganalisis informasi dan data yang didapat dari bacaan dan sumber lain yang terkait mengenai
Penilaian Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini. Observasi : Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai karya tulis peserta didik tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini. Mengomunikasikan: Membuat karya tulis mengenai pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini.
3.4 Menganalisis keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini.
Revolusi Besar Mengamati: Dunia dan Membaca buku teks mengenai Pengaruhnya keterkaitan antara revolusi-revolusi Terhadap Umat besar dunia (Perancis, Amerika, Manusia Cina, Rusia dan Indonesia) dan Revolusikehidupan umat manusia pada masa revolusi besar itu dan masa kini. dunia (Perancis, Menanya:
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis tentang pemikiran dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara lain: Merkantilisme, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia pada masa itu dan masa kini. Tugas: Membuat tulisan dan atau media lain mengenai keterkaitan antara revolusirevolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan
20 jp
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Gambar Revolusi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Kompetensi Dasar 4.4 Menyajikan hasil analisis tentang revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) serta pengaruhnya terhadap kehidupan umat manusia dalam bentuk tulisan dan media lain.
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Amerika, Menanya untuk mendapatkan Cina, Rusia klarifikasi dan pendalaman dan pemahaman mengenai keterkaitan Indonesia) antara revolusi-revolusi besar dunia dan (Perancis, Amerika, Cina, Rusia kehidupan dan Indonesia) dan kehidupan umat umat manusia manusia pada masa itu dan masa pada masa itu kini. dan masa kini. Mengeksplorasi: Mengumpulkan data dan informasi mengenai keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini, melalui bacaan dan sumbersumber lainnya yang terkait, sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peserta didik. Mengasosiasi: Menganalisis informasi dan data yang didapat mengenai keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa
Penilaian kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Peserta didik memilih peristiwa yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukannya. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan dan atau media lain mengenai keterkaitan antara revolusirevolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat
Alokasi Waktu
Sumber Belajar revolusi besar dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran kini, melalui bacaan dan sumbersumber lainnya.
3.5 Menganalisis hubungan Ideologi, perkembangan fahamPerang Dunia faham besar seperti dan nasionalisme, Pengaruhnya liberalisme, sosialisme, terhadap demokrasi, Pan Gerakan Islamisme dengan Kemerdekaan gerakan nasionalisme di Asia dan di Asia-Afrika pada Afrika. masa itu dan masa kini. Perkembanga n faham4.5 Menyajikan hasil faham besar analisis tentang seperti
Penilaian
Sumber Belajar
manusia pada masa itu dan masa kini.
Mengomunikasikan: Membuat laporan dalam bentuk tulisan dan media lain mengenai keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini, melalui bacaan dan sumber-sumber lainnya.
Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis keterkaitan antara revolusi-revolusi besar dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan umat manusia pada masa itu dan masa kini.
Mengamati: Membaca buku teks mengenai hubungan perkembangan fahamfaham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
Tugas: Membuat tulisan dan atau media lain mengenai hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada
Menanya: Menanya untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman mengenai hubungan
Alokasi Waktu
12 jp
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Sumber lain yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Kompetensi Dasar hubungan perkembangan fahamfaham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika dalam bentuk tulisan dan media lain.
Materi Pembelajaran nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di AsiaAfrika pada masa itu dan masa kini.
Kegiatan Pembelajaran perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini. Mengeksplorasikan: Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan pertanyaan dan materi mengenai hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini, sesuai dengan pertanyaan yang diajukannya. Mengasosiasi: Menganalisis informasi dan data yang didapat dari bacaan dan sumber lain yang terkait mengenai hubungan perkembangan fahamfaham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada
Penilaian masa itu dan masa kini. Peserta didik membuat tulisan mengenai salah satu peristiwa yang dipilihnya. Observasi: mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan dan atau media lain mengenai hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
masa itu dan masa kini. Mengomunikasikan: Membuat laporandalam bentuk tulisan dan atau media lain mengenai hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
3.6 Menganalisis pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional. 4.6 Menyajikan hasil
Perang Dunia Mengamati: dan Membaca buku teks mengenai Kelembagaan pengaruh PD I dan PD II terhadap Dunia kehidupan politik, sosial-ekonomi Pengaruh PD dan hubungan internasional (LBB, I dan PD II PBB), pergerakan nasional dan terhadap regional. kehidupan politik, Menanya: sosial Menanya untuk mendapatkan
Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis hubungan perkembangan faham-faham besar seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini. Tugas: Membuat tulisan dan atau media lain mengenai pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosialekonomi dan hubungan internasional (LBB,
20 jp
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Sumber/media lain yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Kompetensi Dasar evaluasi tentang pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional dalam bentuk tulisan dan media lain.
Materi Pembelajaran ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional.
Kegiatan Pembelajaran klarifikasi dan pendalaman pemahaman mengenai pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional. Mengeksplorasi: Mengumpulkan informasi mengenai pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosialekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional, melalui bacaan serta sumbersumber lain yang terkait, sesuai dengan pertanyaannya. Mengasosiasi: Menganalisis informasi dan data yang didapat dari bacaan dan sumber lain yang terkait untuk menyimpulkan keterkaitan pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional.
Penilaian PBB), pergerakan nasional dan regional, sesuai dengan pilihannnya. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai tulisan dan atau media lain mengenai pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosialekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional. Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Mengomunikasikan: Menyajikan dalam bentuk tulisan dan atau media lain mengenai pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB).
3.7
3.8
Menganalisis pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosialbudaya, pendidikan dan agama serta perlawanan kerajaan Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme Barat. Menganalisis peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa itu dan masa kini.
Kebangkitan Heroisme dan Kesadaran Kebangsaan Pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia Sumpah Pemuda Pendudukan meliter Jepang di Indonesia. Akar-akar nasionalisme yang
Mengamati: Membaca buku teks dan mengamati sumber lain mengenai Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia. Menanya: Menanya untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman mengenai Imperialisme dan Kolonialisme Bartat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia, sesuai dengan pertanyaan yang diajukan peserta didik. Mengeksplorasi:
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
pengaruh PD I dan PD II terhadap kehidupan politik, sosial-ekonomi dan hubungan internasional (LBB, PBB), pergerakan nasional dan regional. Tugas: Membuat tulisan dan atau media lain mengenai salah satu pokok bahasan : Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan.
28 jp
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Sumber/media lain yang tersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
3.10 Menganalisis akarakar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini.
4.7
Menyajikan hasil evaluasi tentang pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosialbudaya, pendidikan dan agama serta perlawanan kerajaan Indonesia dalam
Materi Pembelajaran terkandung dalam Sarekat Islam, Indische Partij, dan Budi Oetomo,
Kegiatan Pembelajaran Mengumpulkan data atau informasi melalui bacaan dan sumber-sumber lain yang terkait mengenai Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia. Mengasosiasi: Menganalisis dan menyimpulkan pengaruh Imperialisme dan Kolonialisme Barat di Indonesia, peran Sumpah Pemuda bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia, kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer dan pendidikan pada zaman pendudukan Jepang, serta akar-akar nasionalisme Indonesia Mengomunikasikan: Menyajikan dalam bentuk tulisan dan atau media lain tentang kajian yang dilakukan pada kegiatan menanya dan mengexplorasi tentang: Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme
Penilaian Portofolio: Menilai tulisan dan atau media lain mengenai Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia. Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis mengenai Imperialisme dan Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan militer Jepang dan akar-akar nasionalisme Indonesia.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Kompetensi Dasar bentuk tulisan dan media lain. 4.8
Menyajikan hasil evaluasi penerapan semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan generasi muda Indonesia dan dalam kehidupan bernegara bangsa Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan atau media lain.
4.9
Membuat kliping tentang kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer dan pendidikan di Indonesia pada zaman pendudukan Jepang.
4.10 Menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukkan akarakar nasionalisme Indonesia seperti Sarekat Islam,
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indonesia.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Kompetensi Dasar Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan dan media lain. 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. 4.11 Menyajikan gambaran peristiwaperistiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual.
Materi Pembelajaran
Proklamasi Kemerdekaan sebagai Penegakan Hak Bangsa Indonesia Peristiwaperistiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini.
Kegiatan Pembelajaran
Mengamati: Membaca buku teks dan mengamati sumber lain mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Menanya: Menanya untuk mendapatkan klarifikasi dan pendalaman pemahaman mengenai peristiwaperistiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Mengeksplorasi: Mengumpulkan data dan informasi melalui bacaan dan sumber-sumber lain yang terkait mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa
Penilaian
Tugas: Membuat media gambar mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Observasi: Mengamati kegiatan peserta didik dalam proses pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: Menilai media gambar karya peserta didik tentang peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17
Alokasi Waktu
24 jp
Sumber Belajar
Buku Teks Pelajaran Sejarah Kelas XI Buku-buku lainnya Internet (jika tersedia) Gambargambar peristiwa proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Mengasosiasi: Menganalisis dan menyimpulkan mengenai peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Mengomunikasikan: Menyajikan dalam bentuk media gambar hasil penalaran mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini.
Penilaian Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. Tes: Menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis materi peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Nama Sekolah
: SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran
: Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester
: XI / Ganap
Materi Pokok
: Akar-Akar Nasionalisme
Alokasi Waktu
: 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 4.10 menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukan akar-akar nasionalisme Indonesia seperti Serikat Islam, Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan media lain. C. Indikator Pencapaian Kopetensi 1. Indikator KD pada KI-1 - Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Indikator KD pada KI-2 - Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini - Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang diberikan mengenai akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini. 3. Indikator KD pada KI-3 - Peserta didik mampu menjelaskan sebab-sebab munculnya akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
- Peserta didik mampu menganalisis peranan organisasi-organisasi seperti Sarekat Islam, Budi Oetomo, Indische Partij dan lainya dalam melahirkan nasionalisme di Indonesia - Peserta didik mampu menganalisis pengaruh akar-akar nasionalisme Indonesia bagi masa kini 4. Indikator KD pada KI-4 -
Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang berbagai peristiwa yang menunjukkan akar-akar nasionalisme Indonesia seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan maupun presentasi
D. Materi pembelajaran Akar-akar nasionalisme di Indonesia Budi Oetomo, Indische Partij, dan Sarekat Islam (terlampir) E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Kooperatif.
Metode Pembelajaran
: Obsevasi, membaca, Browsing, ceramah,
Tanya jawab, diskusi dan penugasan. Model Pembelajaran
:
Student Teams Achevmant Devision
(STAD) F. Media, Alat dan Bahan Media
: Papan tulis, Gambar.
Alat
: Laptop. Viewer, dan Spidol.
Bahan
: Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas Mengucapkan salam dan doa sebelum pembelajaran Menayakan kehadiran peserta didik (presensi) Menanyakan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
Mengamati a. Guru menayangkan gambar dari beberapa tokoh pergerakan nasional b. Guru menyampaikan materi pelajaran yang berkaitan dengan akar-akar nasionalisme
Menanya a. Setelah mengamati materi pelajaran siswa diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan.
Alokasi Waktu
10 Menit
60 Menit
Inti
Menalar/Mengeksplorasi Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi kelompok a. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok b. Setiap kelompok memilih satu topik dari 6 topik yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu mencari dan mendiskusikan topik-topik yang telah kelompok pilih. Topik diskusi kelompok: 1. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari organisasi Budi Utomo? (kel 1) 2. Jelaskan keputusan dalam keongres pertama dan hambatan dalam pergerakan organisasi Budi Utomo? (Kel 2) 3. Jelaskan latar belakang dan tujuan dari organisasi SDI? (Kel 3) 4. Jelaskan tujuan dari SI dan bagaimana perpercahan dari SI tersebut? (Kel 4) 5. Jelaskan latar belakang berdirinya Indische Partij dan program kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Penutup
organisasi tersebut? (Kel 5) 6. Jelaskan mengapa pendiri Indiche Partij dihukum ke negeri Belanda? (Kel 6) Mencoba/Mengasosiasikan a. Setiap kelempok mendiskusikan dan mengerjakan tugas yang telah diberikan b. Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok c. Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi kelompok Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan diskusi
Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang didapat hari ini Peserta didik membuat ringkasan dari topiktopik diatas sebaagai tugas lanjutan Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan hari ini
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap - Observasi b. Penilaian Pengetahuan - Penugasan - Tanya jawab - Observasi terhadap kegiatan diskusi
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
2. Instrumen Penilaian a. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok No
Nama
Mengkomunikasi
Mendengark
Berargument
Berkontrib
Jumlah
kan
an
asi
usi
Skor
1 2 3 4 Dst
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Baik Sekali : 4 Baik :3 Cukup :2 Kurang :1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
b. Instrument Penilaian Pengetahuan 1) Hasil Diskusi Aspek Penilaian No
Nama
Kelengkapan
Pemahaman
Jawaban
Materi Pelajaran
Jumlah
1 2 …
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut: Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎)
2) Soal Uji Kompetensi (Terlampir)
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di Indonesia.
Yogyakarta, 12 April 2016
Mugianto 121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran A. Materi Pelajaran 1.
Budi Utomo Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya. Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk Studiefounds. Gagasan Studiesfounds bertujuan untuk menghimpun dana guna memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi, namun tidak mampu melanjutnya studinya. Gagasan itu tidak terwujud, tetapi gagasan itu melahirkan Budi Utomo. Sarekat Islam Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni tahun 1911 berdirilah Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik dari Laweyan Solo. Organisasi Sarekat Dagang Islam berdasar pada dua hal berikut ini. a. Agama Islam. b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya). c. Atas
prakarsa
H.O.S.
Cokroaminoto,
nama Sarekat
Dagang
Islam kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ), dengan tujuan untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada pedagang saja. 2. Indiche Partij Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2) Nama Sekolah
: SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran
: Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester
: XI / Ganap
Materi Pokok
: Peristiwa-Peristiwa Sebelum Proklamasi
Alokasi Waktu
: 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.2 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. 4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual. C. Indikator Pencapaian Kopetensi 5. Indikator KD pada KI-1 -
Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara
6. Indikator KD pada KI-2 -
Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini
-
Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sebelum Proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Kemerdekaan pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini. 7. Indikator KD pada KI-3 -
Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan.
-
Perseta didik mampu menganalisis pembentukan BPUPKI, sidangsidang BPUPKI, PPKI,landasan dasar proklamasi kemerdekaan Indonesia, peristiwa menjelang proklamasi dan lainnya dalam melahirkan nasionalisme di Indonesia.
-
Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi bagi masa kini
8. Indikator KD pada KI-4 -
Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun presentasi.
D. Materi pembelajaran Peristiwa-Peristiwa Sebelum proklamasi Kemerdekaan (terlampir) E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan Model Pembelajaran
:
Student
Teams
Achevmant
Devision (STAD) F. Media, Alat dan Bahan Media
: Papan tulis, Gamabar
Alat
: Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan
: Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Inti
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas Mengucapkan salam dan doa sebelum pembelajaran Menayakan kehadiran peserta didik (presensi) Menanyakan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Mengamati c. Guru menjunjukan materi pelajaran yang berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa Sebelum Kemerdekaan Menanya b. Setelah mengamati materi pelajaran siswa diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan. Menalar/Mengeksplorasi Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi kelompok c. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok d. Setiap kelompok memilih satu topik dari 3 topik yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu mencari dan mendiskusikan topik-topik yang telah kelompok pilih. Topik diskusi kelompok: 1. Mengapa Jepang mau membentuk BPUPKI? 2. jelaskan keuntungan bangsa indonesia setelah sidang BPUPKI yang pertama dan yang kedua? 3. jelaskan secara singkat latar belakang pengamanan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok? 4. Jelaskan perbedaan pendapat antar golongan muda dan golongan toua 5. Jelaskan proses perumusan dan pengesahan teks proklamsi 6. Jelaskan secara singkat tentang detik-
Alokasi Waktu
10 Menit
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Penutup
detik kemerdekaan Indonesia? Mencoba/Mengasosiasikan 21 Setiap kelempok mendiskusikan dan mengerjakan tugas yang telah diberikan 22 Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok 23 Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi kelompok Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan diskusi
Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang didapat hari ini Peserta didik membuat ringkasan dari topiktopik diatas sebaagai tugas lanjutan Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan hari ini
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan 4. Teknik Penilaian c. Penilaian Sikap - Observasi d. Penilaian Pengetahuan - Penugasan - Tanya jawab - Observasi terhadap kegiatan diskusi
20 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
5. Instrumen Penilaian b. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok N o
Nama
Mengkomunikas
Mendengar
Berargume
Berkontri
Jumlah
ikan
kan
ntasi
busi
Skor
1 2 3 4 Dst
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Baik Sekali : 4 Baik :3 Cukup :2 Kurang :1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
c. Instrument Penilaian Pengetahuan 3) Hasil Diskusi Aspek Penilaian No
Nama
Kelengkapan
Pemahaman Materi
Jawaban
Pelajaran
1 2 3 …
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut: Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎)
4) Soal Uji Kompetensi
Jumlah
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
(Terlampir) 6. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di Indonesia.
Yogyakarta, 12 April 2016
Mugianto 121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran A. Materi pembelajaran 1. Pembentukan BPUPKI Pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang beliau memberikan hadiah “ulang tahun” kepada bangsa Indonesia, yaitu janji pemerintah Jepang berupa “kemerdekaan tanpa syarat”.Janji itu disampaikan kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di seluruh Jawa dan Madura),No. 23 dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia untuk berani mendirikan Negara Indonesia merdeka dihadapan musuh-musuh Jepang, yaitu sekutu termasuk kaki tangannya Nica (Natherland Indie Civil Administration) yang ingin mengembalikan kekuasaan koloninya di Indonesia.Bahkan Nica telah melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan Morotai. Tujuan Berdirinya BPUPKI Badan ini berdiri untuk merumuskan UUD, merumuskan falsafah Negara (Pancasila), yang dipersiapkan untuk digunakan dalam Negara Indonesia yang akan merdeka.Dengan mengadakan beberapa kali rapat. Sidang Sidang BPUPKI Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945) Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno. 2. PPKI PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang. 12 orang Jawa, 3 orang dari Sumatera, 3 orang dari Sulawesi, sedangkan Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Tionghua diwakili masing-masing 1 orang. PPKI secara simbolik dilantik oleh Jenderal Terauchi pada tanggal 9 Agustus 1945 dengan mendatangkan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat ke Dalat, Vietnam Selatan. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Dr. Moh. Hatta, dan penasihat Ahmad Soebardjo.Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara. Tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambah 6 orang lagi anggota yakni R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesumasumantri, dan Mr. Ahmad Soebardjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Dengan demikian, PPKI diambil alih oleh bangsa Indonesia dari badan bentukan Jepang menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri. PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 7 Agustus 1945, karena BPUPKI dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka, dan juga menolak adanya keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa menjelang Proklamasi A. Peristiwa Rengasdengklok Penyerahan Jepang kepada Sekutu menyebabkan reaksi yang berbeda di antara para tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para anggota PPKI, seperti Soekarno dan Hatta tetap menginginkan proklamasi dilakukan sesuai mekanisme PPKI. Alasannya kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih. Tetapi, golongan muda, seperti Tan Malaka dan Sukarni menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin. Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah Indonesia dalam keadaan vakum atau kekosongan kekuasaan. Pertentangan pendapat antara golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok. B. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran Soekarno Hatta. Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00. Setelah singgah di rumah masing-masing, mereka langsung menuju rumah kediaman Laksamada Maeda. Hal ini dilakukan karena pertemuan Soekarno dengan Mayjen Nishimura dalam rangka membahas Proklamasi Kemerdekaan yang akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 tidak membuahkan hasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3) Nama Sekolah
: SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran
: Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester
: XI / Ganap
Materi Pokok
: Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi
Kemerdekaan Alokasi Waktu
: 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan indikator 1.3 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. 4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual. C. Indikator Pencapaian Kopetensi 9. Indikator KD pada KI-1 -
Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara
10. Indikator KD pada KI-2 -
Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi Kemerdekaan dan pengaruhnya bagi masa kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
-
Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sesudah Proklamasi Kemerdekaan dan pengaruhnya bagi masa kini.
11. Indikator KD pada KI-3 -
Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa sesudah proklamasi kemerdekaan.
-
Peserta didik mampu menganalisis berita penyebarluasan proklamasi kemerdekaan Indonesia, rapat raksasa dilapangan Ikada, pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, tindakan heroic diberbagai daerah dan lainnya dalam melahirkan nasionalisme di Indonesia..
-
Peserta didik mampu menganalisis pengaruh peristiwa-peristiwa sesudah proklamasi bagi masa kini
12. Indikator KD pada KI-4 -
Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang peristiwa-peristiwa sesudah proklamasi kemerdekaan dalam bentuk tulisan maupun presentasi.
D. Materi pembelajaran 1. Peristiwa-Peristiwa Sesudah Proklamasi Kemerdekaan (terlampir) E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan Model Pembelajaran
:
Student
Teams
Devision (STAD) F. Media, Alat dan Bahan Media
: Papan tulis, Gamabar
Alat
: Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan
: Buku Paket, LKS dan Power Point
Achevmant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
G. Sumber Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas Mengucapkan salam dan doa sebelum pembelajaran Menayakan kehadiran peserta didik (presensi) Menanyakan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Mengamati Guru menjunjukan materi pelajaran yang berkaitan dengan Peristiwa-peristiwa Sesudah Kemerdekaan
Menanya Setelah mengamati materi pelajaran siswa diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi kelompok Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok Setiap kelompok memilih satu topik dari topik yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu mencari dan mendiskusikan topik-topik yang telah kelompok pilih. Topik diskusi kelompok: - Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia - Rapat Raksasa di Lapangan Ikada - Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX - Tindakan Heroik di Berbagai Daerah
Mencoba/Mengasosiasikan Setiap kelempok mendiskusikan dan mengerjakan tugas yang telah diberikan Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi kelompok
Inti
Alokasi Waktu
10 Menit
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Penutup
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan diskusi Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang didapat hari ini Peserta didik membuat ringkasan dari topiktopik diatas sebaagai tugas lanjutan Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan hari ini
20 Menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan 7. Teknik Penilaian e. Penilaian Sikap - Observasi f. Penilaian Pengetahuan - Penugasan - Tanya jawab - Observasi terhadap kegiatan diskusi 8. Instrumen Penilaian c. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok No
Nama
Mengkomunik asikan
Mendengar kan
Berargumen tasi
1 2 Dst
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Baik Sekali : 4 Baik :3 Cukup :2 Kurang :1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
Berkontri busi
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
d. Instrument Penilaian Pengetahuan 5) Hasil Diskusi No
Nama
Aspek Penilaian Kelengkapan Pemahaman Materi Jawaban Pelajaran
Jumlah
Skor
1 2 …
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut: Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎)
6) Soal Uji Kompetensi 9. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di Indonesia. Yogyakarta, 12 April 2016
Mugianto 121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran A. Peristiwa-Peristiwa Setelah Proklamasi 1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sesaat setelah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 selesai dibacakan, penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indoenesia gencar dilakukan agar berita kemerdekaan ini sampai ke seluruh pelosok di tanah air bahkan luar negeri. Berbagai upaya ditempuh untuk kepentingan ini. Baik melalui media seperti radio, koran, pamflet, coretan-coretan di dinding dan gerbong-gerbong kerata api (grafiti) maupun melalui lisan dari mulut ke mulut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh BPUPKI atau PPKI tetapi oleh setiap lapisan masyarakat di negeri ini, terutama dari kalangan pemuda. B. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada Dalam rangka memperingati 1 bulan terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 19 September 1945, presiden Soekarno memberikan pidato singkatnya di hadapan ribuan rakyat di Lapangan Ikada, Jakarta. Sementara itu, masyarakat dengan dipelopori para pemuda yang tergabung dalam ‘Komite Van Aksi’ menyelenggarakan rapat dan demonstrasi untuk membulatkan tekad dalam rangka 1 bulan merdekanya Indonesia. Pelaksanaan rapat raksasa di lapangan Ikada itu sekaligus menjadi bukti bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia. Walaupun harus berhadapan dengan tentara Jepang yang telah berjaga-jaga dengan senjata lengkap, rakyat tetap berkumpul di lapangan Ikada guna mendengarkan pidato presiden Soekarno. C. Sri Sultan HB IX setelah mendengar proklamasi telah dibacakan oleh dua proklamator Indonesia, yaitu Soekarno dan Hatta segera memberi ucapan selamat. Ucapan ini diberikan khususnya untuk Presiden Soekarno atas kemerdekaan Indonesia. Hal ini merupakan tindakan cepat yang prorepublik dan antipenjajah. Selanjutnya, ketegasan pernyataan Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII tentang dukungannya pada RI itu, dibuktikan dengan adanya amanat yang ditujukan kepada rakyat Yogyakarta. Amanat ini diumumkan pada tanggal 5 September 1945. Amanat ini mencakup tiga hal, yaitu : 1. Kerajaan Yogyakarta merupakan Daerah Istimewa dari Negara RI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
2. Semua urusan pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta dipegang oleh Sultan 3. Sultan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI D. Tindakan Heroik diberbagai Daerah Di seluruh daerah kakuasaan Republik indonesia terjadi perebutan kakuasaan, baik dilakukan dengan cara kekerasan maupun dilakukan dengan jalan perundingan. Semua itu dilakukan untul merebut daerahdaerah yang dikuasai oleh pasukan Jepang, sekaligus merebut persenjataannya. Daerah-daerah yang bergejolak itu adalah sebagai berikut. 1. Di Surabaya Selama bulan September 1945, terjadi perebutan senjata di arsenal (gudang mesiu) Don Bosco dan perebutan Markas pertahanan di Jawa Timur. Selain itu juga dilakukan perebutan atas pengkalan Angkatan Laut di Ujung beserta Markas Tentara Jepeng dan pabrik-pabrik yang besar di seluruh kota. Dan pada tanggal 22 September 1945,telah terjadi insiden bendera di hotel Yamato. Karena orang-orang Belanda bakas tawanan jepang menduduki hotel yamato itu dengan bantuan pasukan sekutu yang ditterjunkan di Gunung Sari. Keadaan itu memancing kemarahan pemuda indonesia. Hotel itupun langsung diserbu oleh para pemuda setelah permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera ditolak oleh Belanda. Para pemuda lalu memanjat atap hotel dan merobek warna biru pada bendera Belanda, jadi yang tertinggal hanya warna merah putihnya saja. 2. Di Yogyakarta Perebutan kekuasaan di Yogyakarta di lakukan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945. Dimulai pukul 10.00 pagi, semua pegawai instansi yang dikuasai Jepang, kompak melakukan mogok kerja. Mereka memaksa Jepang menyerahkansemua kantor yang dikuasainya pada Pemerintah Republik Indonesia. Usaha mereka berhasil, karena pada tanggal 27 September 1945, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah Republik Indonesia. 3. Di Semarang Pada tanggal 14 Oktober 1945, pemuda Indonesia melakukan pemindahan 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cipiring ke Semarang. Namun sayang, dalam perjalan menuju Semarang, sebagian dari tawanan berhasil melarikan diri dan minta perlindungan pada Batalion Kido.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Tentu saja para pemuda tidak mau tawanannya kabur begitu saja, mereka berusaha merebut tawanannya kembali bahkan mereka juga mengambil kantor pemerintahan Jepang di Indonesia. Namun, keesokanharinya pasukan Jepang melakukan penyerangan ke Semarang. Terjadilah pertempuran lima hari di Semarang. Banyaknya korban yang jatuh dalam pertempuran itu diperkirakan sebanyak 990 orang dari kedua belah pihak. 4. Di Sulawesi Selatan Dengan anggapan kalau tindakan Sam Ratulangi sebagai gubernur Sulawesi Selatan terlalu berhati-hati. Para pemuda pun mengorganisasi diri untuk merebut gedung-gedung yang dianggap penting seperti studio radio, tangsi militer, dan pos polisi. Kelompok yang dibuat para pemuda itu diberi nama kelompok Barisan Berani Mati. Pada tanggal 28 Oktober 1945, mereka bergerak menuju sasaran dan langsung melakukan pendudukan.
Yogyakarta, 12 April 2016
Mugianto 121314024
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 4)
Nama Sekolah
: SMA N 2 Ngaglik
Mata pelajaran
: Sejarah Peminatan
Kelas/ Semester
: XI / Ganap
Materi Pokok
: Penegakan Kedaulatan Negara Indonesi
Alokasi Waktu
: 2x45 Menit
A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan indicator 1.4 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai peradaban dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, cinta damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban, dan kerja sama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini. 4.11 menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan arinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual. C. Indikator Pencapaian Kopetensi 1. Indikator KD pada KI-1 -
Peserta didik dapat menunjukan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Indikator KD pada KI-2 -
Peserta didik menunjukan Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung jawab dalam kegiatan diskusi mengenai penegakan kedaulatan negara Indonesia dan pengaruhnya bagi masa kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
-
Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas yang diberikan mengenai penegakan kedaulatan negara Indonesia dan pengaruhnya bagi masa kini.
3. Indikator KD pada KI-3 -
Peserta didik mampu menjelaskan penegakan kedaulatan negara Indonesia
-
Peserta didik mampu menganalisis pembentukan komite nasional Indonesia pusat (KNIP), pembentukan kabinet pertama Republik Indonesia, pembentukan delapan provinsi wilayah republic Indonesia, pembentukan partai politik, badan-badan perjuangan dan pembentukan tentara keamanan.
4. Indikator KD pada KI-4 -
Peristiwa didik dapat membuat laporan tentang penegakan kedaulatan negara Indonesia dalam bentuk tulisan maupun presentasi.
D. Materi pembelajaran Penegakan Kedaulatan negara Indonesia (terlampir) E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Obsevasi, membaca, Browsing,
ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan Model Pembelajaran
:
Student
Teams
Achevmant
Devision (STAD) F. Media, Alat dan Bahan Media
: Papan tulis, Gamabar
Alat
: Laptop. Viewer, dan Spidol
Bahan
: Buku Paket, LKS dan Power Point
G. Sumber Pembelajaran Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok wajib LKS sejarah Mata Pelajaran Peminatan Ilme Pengetahuan Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Kegiatan
Deskripsi
Pendahuluan
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas Mengucapkan salam dan doa sebelum pembelajaran Menayakan kehadiran peserta didik (presensi) Menanyakan kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Mengamati d. Guru menjunjukan materi pelajaran yang berkaitan dengan Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia
Menanya c. Setelah mengamati materi pelajaran siswa diharapkan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan.
Menalar/Mengeksplorasi Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi kelompok e. Peserta didik dibagi kedalam 6 kelompok f. Setiap kelompok memilih satu topik dari 6 topik yang diberikan dan tugas setiap kelompok yaitu mencari dan mendiskusikan topik-topik yang telah kelompok pilih. Topik diskusi kelompok: - Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) - Pembentukan Kabinet Pertama Republik Indonesia - Pembentukan Delapan Provinsi Wilayah Republik Indonesia - Pembentukan Partai Politik - Badan-badan Perjuangan - Pembentukan Tentara Keamanan Mencoba/Mengasosiasikan Setiap kelempok mendiskusikan dan mengerjakan tugas yang telah diberikan Guru memanggil perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok
Inti
Alokasi Waktu
10 Menit
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Penutup
Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusi kelompok Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan diskusi Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang didapat hari ini Peserta didik membuat ringkasan dari topik-topik diatas sebaagai tugas lanjutan Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan hari ini
20 Menit
I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian g. Penilaian Sikap - Observasi h. Penilaian Pengetahuan - Penugasan - Tanya jawab - Observasi terhadap kegiatan diskusi 2. Instrumen Penilaian d. Penilaian sikap kegiatan diskusi dan presentasi kelompok No
Nama
Mengkomu
Mendengar
Berargume
Berkontri
Jumlah
nikasikan
kan
ntasi
busi
Skor
1 2 3 4 Dst
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Baik Sekali : 4 Baik :3 Cukup :2 Kurang :1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎)
𝒙 𝟏𝟎𝟎
e. Instrument Penilaian Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
7) Hasil Diskusi Aspek Penilaian No
Nama
Kelengkapan Jawaban
Jumlah
Skor
Pemahaman Materi Pelajaran
1 2 3 …
Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut: Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 =
𝜮 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟐𝟎𝟎)
8) Soal Uji Kompetensi ( Terlampir) 2) Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran
remedial
dilakasanakan
segera
setelah
diadakan
penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi.
Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai berbagai teori masuk dan berkembangnya kebudayaan dan agama Islam di Indonesia
Lampiran A. Materi Pembelajaran
A. Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya pemerintah pendudukan Jepang membentuk PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai). Sebanyak 21 anggota PPKI yang terpilih tidak hanya terbatas pada wakil-wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan Tentara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Keenambelas, tetapi juga dari berbagai pulau, yaitu : 12 wakil dari Jawa, 3 wakil dari Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang dari Kalimantan, seorang dari Sunda Kecil (Nusatenggara), seorang dari Maluku dan seorang lagi dari golongan penduduk Cina. Ir. Sukarno ditunjuk sebagai ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta ditunjuk sebagai wakil ketuanya. Sedangkan Mr. Ahmad Subardjo ditunjuk sebagai penasehatnya. B. Pembentukan Kabinet Pertama Kabinet Republik Indonesia pertama – Bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 telah menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara. Dan telah mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Presiden Republik Indonesia. Perjuangan berikutnya untuk mewujudkan kehidupan konstitusional maka pada tanggal 2 September 1945 Presiden membentuk Kabinet yang pertama, terdiri dari 16 Menteri. Bersamaan dengan itu, diangkat pula 8 Gubernur di 8 propinsi. Selanjutnya diangkat pula Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Sekretaris Negara dab Juru bicara Negara. Kabinet Republik Indonesia yang pertama, sesuai dengan sistem pemerintahan berdasarkan UUD 45, dipimpin oleh Presiden Soekarno. Adapun susunan Kabinet, para Gubernur dan pejabat lain yang diangkat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah 2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo 3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis 4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo 5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo 6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi 7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo 8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro 9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin 10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri 11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso 12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso 13. Menteri Negara : Wachid Hasjim 14. Menteri Negara : Dr.M. Amir 15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono 16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
C. Pembentukan Delapan Provinsi Sementara itu, sebagai Gubernur kedelapan Propinsi Republik Indonesia (RI), diangkat : 1. Mr. Teuku Mohammad Hassan : Sumatra 2. Sutardjo Kartohadikusumo : Jawa Barat 3. R. Pandji Soeroso : Jawa Tengah 4. R.A. Soerjo : Jawa Timur 5. Mr. I. Gusti Ktut Pudjo : Sunda Kecil 6. Mr. J. Latuharhary : Maluku 7. Dr. G.S.S.J. Ratulangie : Sulawesi 8. Ir. Pangeran Mohammad Noor : Kalimantan Seterusnya diangkat pula sebagai : 1. Ketua Mahkamah Agung : Mr. Dr. Kusumah Atmadja 2. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja 3. Sekretaris Negara : Mr. A.G. Pringgodigdo 4. Juru Bicara Negara : Soekardjo Wirjopranoto D. Pembentukan Partai Politik Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga kalinya serta menghasilkan keputusan antara lain pembentukan Partai Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai satusatunya partai politik di Indonesia (partai tunggal). Dalam perkembangannya timbul Maklumat tanggal 31 Agustus 1945 yang memutuskan bahwa gerakan serta persiapan Partai Nasional Indonesia ditunda serta segala kegiatan dicurahkan ke dalam Komite Nasiona E. Pembentukan Badan-Badan Perjuangan dan TNI Pada tanggal 22 Agustus 1945, Presiden Soekarno mengumumkan berdirinya Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pemerintah menegaskan bahwa BKR selain berfungsi sebagai badan penolong keluarga korban perang juga sebagai induk organisasi untuk memelihara keselamatan rakyat. Anggota BKR terdiri dari bekas anggota Peta, Heiho, Keibodan, Seinendan dan KNIL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
KISI-KISI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA Komponen Sikap N o
1.
Variabel
Indikato r
Motivasi merupakan Antusias penggerakkan (daya dorong suatu keinginan) seseorang Semanga (peserta didik) t untuk melakukan Kepuasa sesuatu, dalam n hal ini adalah belajar. Sehingga Inisiatif membuat peserta didik menjadi Perhatia mempuanyai n keingin untuk belajar. Rerevans i
TOTAL
Kognitif
Afektif
Konatif
Tot al
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
(-)
1
2
3
4
5
6
6
7
8
9
10
11
12
6
13
14
15
16
17
18
6
19
20
21
22
23
24
6
25
26
27
28
29
30
6
31
32
33
34
35
36
6
37
37
39
40
7
7
7
7
Prosentase
4
6
6
40
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Nama
:
No. Absen
:
Kelas/Jurusan
:
Petunjuk Pengisian 1) Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia. 2) Bacalah pernyataan – pernyataan dalam Kuisioner ini secara teliti dan cermat. 3) Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom pilihan. 4) Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil dari data ini bisa benar. 5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan. Keterangan :
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
SS
= Sangat Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
Pernyataan Saya merasa terdorong untuk membaca buku sejarah Saya kurang semangat untuk membaca buku sejarah Saya merasa terdorong untuk mengetahui sejarah bangsa Indonesia Saya kurang tertarik dalam mempelajari sejarah bangsa Indonesia Saya merasa terdorong untuk mempelajari nilainilai penting yang terdapat dalam pelajaran sejarah Saya kurang paham tentang nilai-nilai yang terdapat dalam pelajaran sejarah
Pilihan STS TS S
S S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
19.
20. 21. 22. 23.
24.
24.
Saya merasa terdorong untuk belajar sejarah karena dapat menumbuhkan nasionalisme Saya kurang semangat dalam belajar sejarah karena hanya mempelajari tentang masa lalu Saya merasa terdorong untuk membaca sumbersumber tetang sejarah Saya merasa membaca sumber-sumber tentang sejarah membosankan Saya merasa terdorong untuk selalu memahi pelajaran sejarah pada saat belajar Saya merasa sulit untuk mengerti pada saat penjelasan tentang pelajaran sejarah Saya merasa terdorong untuk menyelesaikan tugas pelajaran sejarah Saya merasa tugas sejarah sangat sulit untuk dikerjakan Saya merasa terdorong untuk mempelajari topik pelajaran selanjutnya karena saya menyukai pelajaran ini Saya merasa pelajaran sejarah dalam pembelajaranya membosankan dan tidak menarik Saya merasa pelajaran sejarah mengandung banyak informasi yang penting untuk dipelajari Saya merasa banyaknya informasi dalam pelajaran sejarah membuat saya sukar mengambil kesimpulan Saya merasa terdorong untuk membuat catatancatatan penting setelah mempelajari topik bahasan mengenai pelajaran sejarah Saya merasa pelajaran sejarah terlalu banyak mempelajari hal-hal yang sulit sehingga sulit untuk membuat catatan-catatan penting. Saya merasa terdorong untuk mengambil hikmah dari segala peristiwa sejarah yang terjadi Saya merasa peristiwa sejarah kurang penting karena sudah berlalu Saya merasa terdorong belajar sejarah karena menyenagkan bisa mengetahui berbagai perkembangan dunia Saya merasa tidak terlalu paham dengan berbagai perkembangan dunia yang termuat dalam pelajaran sejarah Saya merasa terdorong untuk mengetahui peranan tokoh-tokoh bangsa dengan membanca buku-buku sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33.
34.
35. 36. 37. 38. 39.
40.
Saya meresa bosan membaca biografi tentang para tokoh-tokoh dalam sejarah Saya merasa terdorong untuk selalu mencari kebenaran tetang sejarah masa lalu Saya merasa sejarah tidak perlu diungkap lagi kebenarannya Saya merasa terdorong untuk selalu aktif dalam setiap pembelajaran sejarah Saya merasa pasif dalam pembelajaran sejarah Saya merasa terdorong untuk beratanya kepada guru pada saat pelajaran sejarah Saya merasa kurang tertarik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran sejarah Saya merasa terdorong untuk maju kedepan kelas untuk menyampaikan pendapat saya tentang materi pelajaran sejarah Saya merasa takut bila dipanggil guru untuk menyampaikan pendapat saya tentang materi pelajaran sejarah Saya merasa terdorong untuk saling berbagi pemikiran saat diskusi kelompok pada pelajaran sejarah Saya merasa bila sudah memahami materi pelajaran tidak perlu berdiskusi dengan teman lagi Saya merasa terdorong untuk selalu mempelajari materi pelajaran sejarah sebelum guru ajarkan di sekolah Saya merasa belajar sejarah saat diajarkan di sekolah saja Saya merasa terdorong untuk langsung mengerjakan tugas pelajaran sejarah setelah pulang sekolah Saya merasa mengerjakan tugas sejarah nantinanti saja karena kurang penting dibanding pelajaran lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Nama Sekolah
: SMA Negeri 2 Ngaglik
Alokasi Waktu
: 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran
: Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial)
Jumlah Soal
: 30 Soal
Kelas/Semester
: XI/IPS
Penulis
:
No
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme 1. Budi Utomo Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruh bagi masa kini. 2. Serikat Islam
2. 3. 4.
Materi
Indikator Soal Siswa dapat menentukan haluan organisasi Budi Utomo Siswa dapat menyebutkan penyelenggaraan kongres pertama BU Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi BU dan menganlisis nilai yang dapat diambil Siswa dapat mengemukakan tujuan dibentuknya Serikat dagang Islam
Bentuk Tes
No. Soal
Tingka tan Soal
PG
1
C3
PG
2
C1
E
1
C4
PG
3
C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3. Indische Partij (PI)
3.11 Mengalisis peristiwaperistiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini
4. Pembentukan Bandan penyelidik usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Siswa dapat menyebutkan tokoh yang mengubah Serikat Dagang Islam menjadi Serikat Islam Siswa dapat menentukan tujuan dari serikat Islam Siswa dapat menyebutkan penyebab pecahnya Serikat Islam Siswa dapat menyebutkan tanggal berdirinya Indische Partij Siswa dapat menguraiakan program kerja Indiche Partij Siswa dapat menyebutkan tokoh pendiri Indiche Partij Siswa dapat menyebutkan organisasi pertama yang terang-terangan menyebut diri sebagai partai politik Siswa dapat menyebutkan kota di Jepang yang di bom oleh sekutu Siswa dapat menyebutkan tanggal dibentuknya BPUPKI Siswa dapat menyebutkan ketua BPUPKI Siswa dapat menentukan topik kedua pada pembahasan BPUPKI Siswa dapat mengemukakan tujuan panitia Sembilan Siswa dapat menganalisis Piagam Jakarta Siswa dapat menyebutkan tempat menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia siswa dapat menyebutkan radio yang mengumumkan tentang kekalahlan Jepang
PG
4
C1
PG
5
C3
PG
6
C1
PG
7
C1
PG
8
C2
PG
9
C1
PG
10
C1
PG
11
C1
PG
12
C1
PG
13
C1
PG
14
C3
PG
15
C2
E
2
C4
PG
16
C1
PG
17
C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30
Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
terhadap sekutu. siswa dapat menyebutkan Landasan Dasar Nasional dalam menentukan proklamasi kemerdekaan Siswa dapat menjelaskan Piagam Atlantik Siswa dapat menyebutkan rumah tempat pegasingan Soekarno dan Moh. Hatta Siswa dapat menganalsis hasil sidang PPKI Siswa dapat menjelaskan perdaan pendapat tentang Proklamasi antara golongan muda dan golongan muda Siswa dapat menyebutkan tokoh yang mengetik naskah proklamasi Siswa dapat menganalsis Rengasdengklok menjadi tempat pengasingan Soekarno dan Moh Hatta Siswa dapat megidentifikasi rumah yang menjadi tempat perumusan Siswa dapat menyebutkan penjahit bendera Merah Putih Siswa dapat menyebutkan tempat proklamasi Siswa dapat menyebutkan pengibar bendera pada saat Proklamasi
PG
18
C1
PG
19
C2
PG
20
C1
E
3
C4
E
4
C2
PG
21
C1
E
5
C4
PG
22
C2
PG
23
C1
PG
24
C1
PG
25
C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
KISI-KISI SOAL Nama Sekolah
: SMA Negeri 2 Ngaglik
Alokasi Waktu
: 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran
: Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial)
Jumlah Soal
: 30 Soal
Kelas/Semester
: XI/IPS
Penulis
: Mugianto
No
Kopetensi Inti Mengolah, menalar dan menyajikan daesuai kaidah
Kompetesi Dasar 3.11 Menganalisis peristiwa-
Materi Peristiwaperistiwa setelah
Indikator Siswa dapat menyebutkan nama surat kabar yang menyebarkan berita kemerdekaan Siswa dapat menyebutkan kantor berita yang dilarang
Bentuk
No soal
PG
1
PG
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
keilmuanlam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari dipelajarinya disekolah secara mandiri bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu mengunakan metode
peristiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam media visual
proklamasi kemerdeka an
Tindakan heroic diberbagai daerah
Penegakan Kedaulatan Negara Indonesia
oleh Jepang Siswa dapat menyebutkan inti pidato Presiden Soekarno dilapangan Ikada Siswa dapat menjelaskan latar belakang dipilihnya lapangan ikada sebagai rapat raksasa Siswa dapat memahami penyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX terhadap dukungan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Siswa dapat menyebutkan insiden bendera di Surabaya
Siswa dapat menyebutkan kelompok yang menyusun kekuatan di Sulawesi selatan Siswa dapat menganalisis tindakan Heroik pemuda di Surabaya Siswa dapat menyebutkan tanggal pemuda Bali merebut kekuasaan dari tangan Jepang. Siswa dapat menyebutkan halangan Angkatan Muda Indonesia di aceh Siswa dapat menyebutkan unsure konstitutif syarat berdirinya negara Siswa dapat menyebutkan unsure terbentuknya negara yang bersifat deklaratif siswa dapat menyebutkan ketua PPKI Siswa dapat menyebutkan hasil sidang PPKI yang pertama Siswa dapat menjelaskan hasil keputusan sidang PPKI Siswa dapat menyebutkan tempat berlangsungnya
PG
3
E
1
PG
4
PG
5
PG
6
E
2
PG
7
PG
8
PG
9
PG
10
PG PG
11 12
E
3
PG
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Pembentuk an Komite Nasional Indonesia
Pembentuk an kabinet Pertama Republik Indonesia Pembentuk an partai Politik
Pembentuk an Delapan Provinsi Wilayah Republik Indonesia BadanBadan Perjungan
sidang PPKI kedua Siswa dapat menjelaskan hasil dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 Siswa dapat menyebutkan isi maklumat presiden no X Siswa dapat menyebutkan hasil sidang KNIP pertama Siswa dapat menyebutkan isi Maklumat Pemerintah No 3 tanggal November 1945 Siswa dapat menyebutkan angota KNID Siswa dapat menyebutkan ketua Departeman Keamanan rakyat
E
4
PG
14
PG PG
15 16
PG PG
17 18
Siswa dapat menyebutkan maklumat pembentukan partai-partai politik Siswa dapat menyebutkan ketua departeman Kehakiman Siswa dapat menyebutkan ketua Mahkamah Agung
PG
19
PG
20
PG
21
siswa dapat menyebutkan perwakilan dari Provinsi Maluku
PG
22
Siswa dapat menganalisis latar belakang berdirinya BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat di ambil Siswa dapat menyebutkan tanggal pengumumaan berdirinya BKR, PNI dan KNIP
E
4
PG
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Pembentuk an tentara Keamanan
Siswa dapat menyebutkan Markas Komite Van Aksi Siswa dapat menganalisis dikeluarkanya Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945
PG E
24 5
Siswa dapat menyebutkan tanggal pemilihan pemimpin TKR yang baru
PG
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Mata Pelajaran Kelas/Jurusan Hari/Tanggal Waktu
: Sejarah Peminatan : XI/IPS : Selasa, 19 April 2016 : 90 Menit
Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruh bagi masa kini 3.11 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini I.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk nomor 1-25 1. Perhatikan sifat haluan organisasi di bawah ini! 1) Bidang Agama 2) Bidang Sosial 3) Bidang Ekonomi 4) Bidang Kebudayaan 5) Bidang Politik Berdasarkan data-data di atas, 3 bidang yang menjadi haluan organisasi Budi Utomo adalah nomor …. A. 1), 2), 3) B. 2), 3), 4) C. 3), 4), 5) D. 4), 5), 1) E. 5), 1), 2) 2. Kongres pertama Budi Utomo diselenggarakan pada bulan Oktober 1908 bertempat di …. A. Yogyakarta B. Semarang C. Jakarta D. Surabaya E. Bandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
3. Tujuan dari dibentuknya Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhudi adalah …. A. Melawan pemerinah Hindia Belanda B. Membentuk sebuah negara Islam C. Melakukan perlawanan terhadap monopoli China dalam perdaganan dan membentuk kemandirian ekonomi pengusaha bumiputra. D. Bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda dalam perdaganagan E. Mendukung komunisme 4. Sarekat Dagang Islam yang dibentuk oleh H. Samanhudi kemudian pada tahun 1912 diubah menjadi Sarekat Islam. Tokoh yang mengubah perkumpulan ini adalah …. A. Soekarno B. Ki Hajar Dewantoro C. Haji H.O.S. Tjokroaminoto D. Semaun E. Alimin 5. Perhatikan pernyataan di bawah ini ! 1) Mendukung pemerintah Hindia Belanda 2) Menjalankan usaha dagang pribumi 3) Melakukan perlawanan terbuka terhadap pemerintah Hindia Belanda 4) Memperbaiki pendapat yang keliru dalam praktik agama Iaslam Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan dari Sarekat Islam ditunjukkan oleh nomor …. A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 3) dan 4) D. 1) dan 3) E. 2) dan 4) 6. Dalam perkembanganya Sarekat Islam (SI) mengalami perpecahan sehingga muncul SI Merah dan SI Putih. Penyebab dari perpecahan tersebut adalah …. A. Rendanya semangat berorganisasi para anggota SI B. Perbedaan pendapat di antara anggota-anggota SI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
C. Sistem Organisasi yang kurang kuat D. Masuknya pengaruh komunis ke dalam SI E. Adanya praktik korupsi di dalam organisasi 7. Selain Budi Utomo dan Sarekat Islam, ada salah satu organisasi penting dalam menumbuhkan akar-akar nasionalisme Indonesia yaitu Indische Partij (IP) yang didirikan pada tanggal …. A. 21 Desember 1912 B. 22 Desember 1912 C. 23 Desember 1912 D. 24 Desember 1912 E. 25 Desember 1912 8. Perhatikan pernyaraan di bawah ini! 1) Menanamkan cita-cita persatuan nasional Indonesia 2) Mempererat hubungan dengan pemerintah Hindia Belanda 3) Memberanta segala bentuk tindakan yang membangkitkan kebencian antaragama dan ras 4) Mendukung adanya komunisme di Indonesia Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan program kerja dari Indische Partij adalah …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (1) dan (3) E. (2) dan (4) 9. Indische Patij didirikan oleh tiga tokoh penting yang disebut dengan “Tiga Serangkai”. Tokoh-tokoh tersebut adalah …. A. Ki Hajar Dewantaro, Douwes Deker, dan Soekarno B. H. Samanhudi, Cipto Mangunkusumo, dan H.O.S Tjokroaminoto C. Douwes Deker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara D. Cipto Mangunkusumo, Soekarno, dan Douwes Deker E. H. Samanhudi, H.O.S Tjokroaminoto, dan Soekarno 10. Organisai pertama yang terang-terangan meyebut sebagai partai politik pada masa pergerakan nasional yaitu …. A. Indische Partij B. Sarekat Dagang Islam C. Budi Utomo D. Jong Java E. Sarekat Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
11. Kekalahan Jepang terhadap sekutu ditandai dengan dibomnya dua kota di Jepang yang mengakibkan dampak yang luar biasa bagi Jepang. Nama kedua kota tersebut adalah …. A. Tokyo dan Kyoto B. Hiroshima dan Tokyo C. Nagasaki dan Kyoto D. Tokyo dan Osaka E. Hiroshima dan Nagasaki 12. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk lah Badan Penyelidikan Usuah-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang terbentuk pada tanggal …. A. 25 Mei 1945 B. 26 Mei 1945 C. 27 Mei 1945 D. 28 Mei 1945 E. 29 Mei 1945 13. Pada tanggal 29 April diumumkan pengangkatan pengurus BPUPKI, dan ketua terpilihnya adalah …. A. Ir. Soekarno B. Drs. Moh. Hatta C. Dr. K.R.T Radjiman Widyodingnrat D. Ichibangase E. Mr. Moh. Yamin 14. Sidang BPUPKI yang kedua yang dilangsungkan pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang …. A. rancangan undang-undang dasar B. rumusan dasar negara C. presiden dan wakil presiden D. naskah proklamasi kemerdekaan E. susunan lambaga negara 15. Dalam siding BPUPKI Pertama terbentuklah panitia kecil yang diebut Panitia Sembilan yang mempaunyai tugas untuk …. A. merancang dasar negara B. merancang Udang-Undang Dasar C. membentuk lembaga-lembaga negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
D. merancang teks proklamasi E. merancang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 16. Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia. Tokoh yang ditunjuk sebagai penasehat PPKI adalah …. A. A.A Maramis B. Wongsonegoro C. Ahmad Subarjo D. Singgih E. Agus Salim 17. Pada tanggal 15 Agustus 1945, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu. Berita tersebut dirahasiakan oleh tentara Jepang yang ada diwilayah Indonesia. Di bawah ini nama radio yang menyiarkan berita kekelahan Jepang terhadap sekutu adalah …. A. BBC B. Haiho C. Times D. RRI E. Prambors 18. Yang merupakan landasan dasar nasional Republik Indonesia dalam menentukan proklamasi kemerdekaan adalah …. A. Pancasila B. Bhinika Tunggal Ika C. Pembukaan UUD 1945 D. Demokrasi E. Reformasi 19. Perhatikan penyataan berikut: 1. Tidak ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli. 2. Hubungan kerjasama antar negara harus terjalin dengan baik 3. Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan bentuk pemerintahannya sendiri 4. Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas rasa dari rasa takut dan bebas dari kemiskinan. 5. Semua sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik mungkin Dari pernyataan diatas, yang merupakan isi Piagam Atlantik ditunjukkan oleh nomor ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
A. B. C. D. E.
(1), (2), (3) (2), (3), (4) (3), (4), (5) (4), (5), (1) (3), (1), (4)
20. Ketika diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno dan Moh Hatta di tempatkan di rumah milik warga keturunan Tionghoa yang bernama …. A. Laksamana Maeda B. Soe Hok Gie C. Zhang li D. Djiaw Kie Siong E. Wang Young 21. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi kemerdekaan adalah …. A. Sayuti Melik B. Sukarni C. Ahmad Subarjo D. Sudiro E. Sutan Syahrir 22. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut! 1) Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai Kermerdekaan 2) Lahirnya negara republik Indonesia 3) Indonesia terlepas belenggu penjajahan asing 4) Indonesia menjadi negara yang maju 5) Indonesia menjadi Macan Asia Makna adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ditunjukan pada nomor …. A. B. C. D. E.
1), 2) dan 3) 1), 3) dan 5) 1), 3) dan 4) 2), 3) dan 5) 1), 3) dan 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
23. Setelah pembacaan naskah proklamsi, acara dilanjutkan dengan pengibarkan bendara Merah Putih. Siapakah yang menjahit bendera Bedera Merah Putih tersebut …. A. Inggit Ganarsih B. Fatmawati C. Hartini D. Kartini Manoppo E. Haryati 24. Pengibaran bendera Merah Putih di halaman Gedung Pegangsaan Timur dilaksanakan oleh …. A. Syahrir dan Sayuti Melik B. Ahmad Subarjo dan Sukarni C. Latief dan Arifin D. Sudarsih dan Harsimi E. Suhud dan Latief 25. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsanakan di …. A. Jalan Pegangsaan Barat No. 45 B. Jalan Pegangsaan Barat No. 50 C. Jalan Pegangsaan Timur No. 56. D. Jalan Pegangsaan Timur No. 59 E. Jalan Pegangsaan Selatan No. 70. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas ! 1. Jelaskan tujuan organisasi Budi Utomo dan analsislah nilai apa yang dapat diambil dari organisasi Budi Utomo! 2. Panitia Sembilan menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Analsislah isi Jakarta Charter tersebut dan mengapa terjadi perubahan pada bagian pertama! 3. Jelaskan hasil sidang kedua PPKI 19 Agustus 1945! 4. Jelaskan pebedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan! 5. Analisislah mengapa rengasdengklok menjadi tempat pengasingan bagi Soekarno dan Moh Hatta!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Kaliurang Km. 1,2 Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375 Sleman 55581
Mata Pelajaran Kelas/Jurusan Hari/Tanggal Waktu
: Sejarah Peminatan : XI/IPS : Kamis, 28 April 2016 : 90 Menit
Kompetensi Dasar
3.12 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk nomor 1-25. 1. Perhatikan nama surat kabar berikut ini ! 1) Tjahaja 2) Kompas 3) Tempo 4) Soeara Asia Berdasarkan data-data di atas, surat kabar yang menyiarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah …. A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 1) dan 4) D. 3) dan 4) E. 1) dan 5) 2. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, berita tentang peristiwa penting ini segera menyebar luas ke seluruh negeri. Namun ada kantor berita yang dilarang Jepang untuk menyiarkan dan menyebarluaskan berita ini. Nama kantor berita tersebut adalah …. A. Domei B. Suara Fadjar C. RRI D. Kedaulatan Rakyat (KR) E. Ramayana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
3. Berikut ini adalah hasil pidato singkat Ir. Soekarno dalam rapat raksasa di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) adalah, kecuali …. A. Mememinta dukungan rakyat Indonesia B. Meminta rakyat agar mematuhi kebijakan pemerintah dengan disiplin C. Menyerang tentara Jepang yang menghalang-halangi rapat raksasa D. Meminta kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik Indonesia E. Memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Lapangan Ikada dengan tenang 4. Setelah berita Proklamasi Kemerdekaan tersebar di berbagai daerah, tanggapan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah …. A. Tetap memilih untuk menjadi kerajaan yang independen B. Menyatakan negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bergabung menjadi bagian dari RI C. Tidak ikut campur dengan apa yang sedang terjadi di Republik Indonesia D. Mendukung kemerdekaan Indonesia tanpa ikut bergabung di dalamnya E. Negri Ngayogyakarta bergabung dengan RI dan melebur sistem kerajaan. 5. Insiden Bendera adalah peristiwa yang terjadi karena tindakan orang-orang Belanda bekas tawanan tentara Jepang mengibarkan bendera belanda di suatu hotel di Surabaya. Akibatnya para pemuda Indonesia tersulut emosinya dan merobek bendera belanda yang warnanya biru sehingga tinggalah hanya warna merah dan putih saja. Nama hotel yang menjadi saksi bisu peristiwa pemting ini adalah …. A. Hotel Melati B. Hotel Surabaya C. Hotel Perdjuangan D. Hotel Yamato E. Hotel Benteng 6. Rombongan Dr Sam Ratulangi pada tanggal 19 Agustus 1945 datamg di Sapura Bulukumba, kemudian Sam Ratulangi menusun pemeritahan dan menegakan kedaulatan Indonesi namun di tentang oleh pemuda. Mengapa para pemuda menentang rombongan Dr. Sam Ratulangi …. A. Terlalu berhati-hati dalam mengambil tindakan B. Terlalu radikal melawan para penjajah C. Kebanyakan rembukan ketimbang tindakan D. Tidak bergerak sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
E. Sangat otoriter dalam megambil keputusan 7. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jepang masih menggangap mereka mempunyai kekuasaan di sana sehingga menimbulkan tindakan-tindakan Heorik di berbagai daerah. Di Bali, terdapat gerakan pemuda yang bertujuan untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang yang terjadi pada tanggal …. A. 13 Desember 1945 B. 14 Desember 1945 C. 15 Desember 1945 D. 16 Desember 1945 E. 17 Desember 1945 8. Pada tanggal 6 Oktober 1945, terdapat sekelompok pemuda dan tokoh masyarakat yang membentuk Angkatan Pemuda Indonesi (API). Dan pembentukan API ini terjadi di daerah …. A. Medan B. Palembang C. Surabaya D. Jakarta E. Aceh 9. Perhatikan unsur-unsur pembentuk negara di bawah ini! 1) Rakyat 2) Wilayah 3) Pemerintah yang berdaulat 4) Pengakuan dari negara lain Berdasarkan data di atas, yang merupakan 3 unsur pokok (konstitutif) syarat berdirinya sebuah negara adalah pada nomor … A. 1), 2), dan 3) B. 2), 3), dan 4) C. 3), 4) dan 1) D. 4), 1), dan 2) E. 3), 2), dan 4) 10. Berikut ini unsur pembentuk negara yang bersifat deklaratif adalah …. A. Rakyat B. Pemerintah yang berdaulat C. Pengakuan dari negara lain D. UUD E. Wilayah 11. Setelah dibubarkannya BPUPIK, kemudian dibentuk lah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh …. A. Ki Hajar Dewantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
B. Ir. Soekarno C. Ahmad Subarjo D. Moh. Hatta E. Otto Iskandardinata 12. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1) Mensahkan UUD 2) Menetapkan kementrian negara 3) Mengangkat presiden dan wakil presiden 4) Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi 5) Membentuk komite nasional Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan hasil dari sidang PPKI yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah …. A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 3) dan 4) D. 4) dan 5) E. 1) dan 3) 13. Berdasarkan pernyatan nomor 12, yang merupakan hasil dari sidang kedua PPKI adalah ditunjukkan oleh nomor …. A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 1) dan 3) D. 2) dan 4) E. 4) dan 5) 14. Pada tanggal 16 Oktober 1945, Wakil Presiden RI mengeluarkan Maklumat no. X. berikut ini yang merupakan isi dari maklumat tersebut adalah …. A. Pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional B. Merumuskan haluan politik negara C. Pemberian kekuasaan legislatif D. Membantu tugas para mentri E. Melakukan peyempurnaan UUD 15. Setalah terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan ini menyelenggarakan beberapa sidang. Berikut ini yang merupakan hasil dari sidang KNIP adalah …. A. Menetapkan dua belas kementrian yang membantu presiden B. Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi C. Membentuk badan keaman rakyar D. Mengusulkan kepada presiden supaya KNIP diberikan hak kekuasaan legislatif selama lembaga MPR/DPR belum terbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
E. Membentuk partai nasional 16. Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat No. 3 yang isinya tentang …. A. Anjuran pembentukan partai-partai politik B. Ajuran pembentukan badan keamanan C. Anjuran pembentukan kementrian negara D. Anjuran untuk merevisi UUD E. Anjuran pembentukan DPR/MPR 17. Secara resmi anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1925 di Gedung Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. Sisapakah yang menjadi ketua pada sidang KNIP pertama …. A. Kasman Singodimejo B. Mr. Ahmad Subarjo C. Abiskusno Cokrosuyono D. Wahid Hasyim E. Prof. Dr. Supomo 18. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946 dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. Siapakah yang menjadi ketua Departemen Keamanan rakyat …. A. R.A.A Riranatakusuma B. Otto Iskandardinata C. Mr. R.M Sartono D. Mr. Amir Syarifudin E. Supriadi 19. Berdasarkan usul BP-NIP menyetujuai pembentukan pembentukan partai-partai politik sebagai wadah pergerakan dan aspirasi rakyat Indonesia. Berikut ini yang merupakan tanggal persetujauan pembentukan partai-partai politik adalah …. A. Tanggal 3 November 1945 B. Tanggal 4 November 1945 C. Tanggal 5 November 1945 D. Tanggal 6 November 1945 E. Tanggal 7 November 1945 20. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946 dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. berikut ini yang menjadi ketua Departemen Kehakiman rakyat adalah …. A. Mr. Ahmad Subarjo B. Mr. Amir Syarifudin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
C. Prof. Dr Supomo D. Supriadi E. Wahid Hasyim 21. Bersamaan dengan penetapan delapan provinsi, maka di tetapkan pula empat alat perlengkapan negara lainnya. Dalam empat alat perlangkapan tersebut Dr. Kusumah Atmaja bertugas sebagai …. A. Juru bicara negara B. Sekretaris negara C. Bendahara Negara D. Ketua Mahkamah Agung E. Jaksa Agung 22. Berdasarkan keputusan PPKI tanggal 19 Agustus, maka Presiden menugaskan Mr. Ahmad Suba rjo dan kawan-kawan membentuk suatu panitia kecil. Tugas panitia kecil adalah membentuk departemen dan membeagi wilayah Indonesia ke dalam provinsi-provinsi. Berikut ini yang menjadi perwakilan provinsi Maluku adalah …. A. Teuku Moh. Hassan B. R. Panji Suroso C. R.A Suryo D. G.S.S.J. Ratulangi E. I Latuharhary 23. Pembentukan badan-badan perjuangan didasari oleh hasil keputusan PPKI tanggal 22 agustus 1945. Presiden melalui berpidato melalui pidato mengumumkan berdirinya BKR,PNI dan KNIP. Teanggal berapakah pengumuman tersebut …. A. 21 Agustus 1945 B. 22 Agustus 1945 C. 23 Agustus 1945 D. 24 Agustus 1945 E. 25 Agustsu 1945 24. Pembentukan BKR tidak berkalan mulus. Hal tersebut terjadi karena adanya keinginan untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat namun ditolak oleh pemerintah. Penolakan tersebut membuat membentuk Komite Van Aksi. Berikut ini yang merupakan markas Komite Van Aksi adalah …. A. Jalan Menteng No. 30 Jakarta B. Jalan Menteng No. 31 Jakarta C. Jalan Pahlawan No. 32 Surabaya D. Jalan Pahlawan No. 33 Surabaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
E. Jalan Pahlawan No. 34 Surabaya 25. Terbentuknya lascar-laskar perjuangan diberbagai daerah menyebabkan situasi keamanan Indonesia menjadi kacau. Hal tersebut diakibatkan tidak terkendalinya perlawanan melawan sekutu dan NICA. Maka dikeluarkanlah maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Tanggal berapakah dikeluarkannya maklumat tersebut …. A. 1 Oktober 1945 B. 2 Oktober 1945 C. 3 Oktober 1945 D. 4 Oktober 1945 E. 5 Oktober 1945 II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas ! 1. Analisislah hal-hal yang penting yang terjadi pada saat rapat besar di Lapangan Ikada dan sebutkan nilai yang perlu dicontoh dari hal tersebut! 2. Analisalah tindakan yang dilakukan para pemuda di Surabaya ketika insiden Bendera! dan sikap apa yang bisa dijadikan contoh sebagai generasi muda penerus bangsa? 3. Analisislah isi dari Piagam Jakarta, mengapa terdapat perbedaan pendapat mengenai bagian pertama isi dari piagam Jakarta? 4. Analisislah latar belakang berdirinya BKR dan nilai-nilai Universal yang dapat di ambil? 5. Analisislah mengapa dikeluarkanya Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
LEMBAR JAWABAN
Nama
Tanda Tangan
Kelas/Jurusan No. Absen
I. PILIHAN GANDA No
A
B
C
D
E
No
A
B
C
D
E
No
A
B
C
D
E
1
A
B
C
D
E
11
A
B
C
D
E
21
A
B
C
D
E
2
A
B
C
D
E
12
A
B
C
D
E
22
A
B
C
D
E
3
A
B
C
D
E
13
A
B
C
D
E
23
A
B
C
D
E
4
A
B
C
D
E
14
A
B
C
D
E
24
A
B
C
D
E
5
A
B
C
D
E
15
A
B
C
D
E
25
A
B
C
D
E
6
A
B
C
D
E
16
A
B
C
D
E
26
A
B
C
D
E
7
A
B
C
D
E
17
A
B
C
D
E
27
A
B
C
D
E
8
A
B
C
D
E
18
A
B
C
D
E
28
A
B
C
D
E
9
A
B
C
D
E
19
A
B
C
D
E
29
A
B
C
D
E
10
A
B
C
D
E
20
A
B
C
D
E
30
A
B
C
D
E
II. Uraian ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Keterangan : * = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Keterangan : * = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Reabilitas Motivasi Pra Siklus N % Cases Valid 31 96.9 a Excluded 1 3.1 Total 32 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .894 40
Reabilitas Motivasi Siklus I N % Cases Valid 32 100.0 a Excluded 0 0.0 Total 32 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .945 35 Reliabilitas Motivasi Siklus II N % Cases Valid 32 100.0 a Excluded 0 0.0 Total 32 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .945 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Keterangan : * = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Keterangan : * = Item soal yang gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Reliabilitas Prestasi Siklus I Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
32
100,0
Excludeda
0
,0
Total
32
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,409
26
Reliabilitas Prestasi Siklus II N % Valid 32 100,0 Cases Excludeda 0 ,0 Total 32 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items ,641 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191