PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII D SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: STEPANI ELSA NIM: 121414038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DALAM ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSENii PEMBIMBIN G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Pandanglah hari ini, kemarin sudah menjadi mimpi. Dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan” -Alexander Pope-
“Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” -1 Tesalonika 5:18-
Dengan terselesaikannya skripsi saya ini, saya mengucap syukur pada Tuhan Yesus yang selalu menyertai dan memberkati saya Dan saya persembahkan skripsi ini bagi Bapak Robertus Ahian dan Ibu Asiat atas kasih dan kepercayaannya Juga bagi adik tercinta, Fernanda Winda Dapot Soritua Manurung yang selalu mendukung dan menyemangati Serta sahabat-sahabat terkasih
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2016 Penulis,
Stepani Elsa
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Stepani Elsa NIM
: 121414038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 28 Juli 2016 Yang menyatakan,
Stepani Elsa
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Stepani Elsa. 2016. Analisis Kesalahan dan Perilaku Pemecahan Masalah Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Matematika Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar, 2) mendeskripkan penyebab terjadinya siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar, 3) mendeskripsikan perilaku pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan dilakukan pada bulan Februari-Juli 2016. Data diperoleh dari hasil tes tertulis materi bangun ruang sisi datar dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 3 jenis kesalahan yang ditemukan dalam tes tertulis, yaitu kesalahan data, kesalahan definisi atau teorema dan kesalahan teknis. Kesalahan data yang terjadi sebesar 5,26%, kesalahan definisi sebesar 53,26% sedangkan kesalahan teknis 34,21%. Penyebab terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut adalah ketidaktelitian siswa membaca soal, siswa kurang memahami soal, siswa kurang memahami konsep materi, dan ketidaktelitian pada perhitungan. Sedangkan perilaku pemecahan masalah yang ditemukan pada penelitian ini ada 4, yaitu MBA-full context, DTA-limited context, DTA-proficient dan DTA-not proficient. Perilaku pemecahan masalah MBA-full context yang ditunjukan sebesar 6,45%, DTA-limited context sebesar 19,35%, DTA-proficient sebesar 41,94% dan DTA-not proficient sebesar 32,26%. Kata kunci: Analisis Kesalahan, Perilaku Pemecahan Masalah, Bangun Ruang Sisi Datar
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Stepani Elsa. 2016. Error Analysis and Students Problem Solving Behavior of in Doing Polyhedron Word Problems in Grade VIII D Junior High School number 4 Yogyakarta in the Academic Year of 2015/2016. Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This research aimed to 1) describe students errors in solving polyhedron word problems, 2) describe students errors causes factors in solving polyhedron word problems, 3) describe students problem solving behavior in doing polyhedron word problems. This research used the qualitative descriptive method. The subject of this research was students of Junior High School Number 4 Yogyakarta grade VIII D in the academic year of 2015/2016 and conducted on February-July 2016. The data was gained from written test and interview. The result of this research showed that there are three types of error that were found in written test, which are misused data, distorted definition or theorem and technical error. Percentages of each error are 5,26% misused data, 53,26% distorted definition and 34,21% technical error. The cause errors are inaccuracy of problems reading, lack of problems understanding, lack of mathematics material concept understanding and inaccuracy in calculation. Whereas, the problem solving behavior that was showed in this research are MBA-full context, DTA-limited context, DTA-proficient and DTA-not proficient. Problem-solving behavior MBAfull context indicated rate of 6.45 % , DTA-limited context at 19.35% , DTAproficient at 41.94 % and DTA-not proficient at 32.26 %.
Keywords: Error Analysis, Problem Solving Behavior, Polyhedron
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Syukur dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, pendampingan, rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan
skripsi
ini
tidak
terlepas
dari
bantuan,
kerjasama,
dukungan/motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini praktikan mengucapkan limpah terimakasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph, D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
3.
Bapak Drs. Th. Sugiarto, M. T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, membimbing, memberi kritik dan saran serta memberi semangat yang bermanfaan bagi penulis.
4.
Ibu Yuniari, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.
5.
Ibu Mediarita Dwikartini, S. Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas VIII, memberi bimbingan dan mendukung penulis selama penelitian.
6.
Keluarga tercinta yaitu Bapak Robertus Ahian, Ibu Asiat dan Fernanda Winda yang selalu mencurahkan doa, cinta, perhatian, dan motivasi sehingga pendidikan dan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
7.
Dapot Soritua Manurung yang tiada hentinya memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
8.
Sahabat penulis yaitu, David, Selviani Rumapea, Syf. Apriyanti N H, Nurul Maulidia, Veronika Rita, Krsesnsia Aprilla, Fransisca Putri Wulandari, Agnes Dwi Purnama Sary, Yoanna Nungki Rianda, Benedikta Norma Enda K. H, Riandika Ratnasari, Cindy, Andita Prastiti, Malvin Choco, Nanda Ayu Pujiningtyas dan Maria Angelika.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Teman-teman pendidikan matematika 2012 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan mendukung penulis dari awal perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
10. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, doa serta motivasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penuls mengharapkan saran dan kritik yang membangun, Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 28 Juli 2016 Penulis,
Stepani Elsa
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
SKRIPSI ............................................................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................... vi PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vi ABSTRAK ....................................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
C.
Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3
D.
Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
E.
Batasan Istilah ....................................................................................................... 4
F.
Sistematika Penulisan ........................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 7 A.
Analisis Kesalahan ................................................................................................ 7
B.
Tahapan Kesalahan Menurut Newman .............................................................. 7
C.
Kategori Kesalahan .............................................................................................. 9
D.
Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan ............................................... 11
E.
Perilaku Pemecahan Masalah ............................................................................ 13
F.
Bangun Ruang Sisi Datar ................................................................................... 20
G. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar ............................................................... 27 H. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 28 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 30
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A.
Jenis Penelitian .................................................................................................... 30
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 30
C.
Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................. 30
D.
Bentuk Data ......................................................................................................... 31
E.
Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 31
F.
Instrumen Penelitian .......................................................................................... 32
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ........................................................... 34 H. Teknik Analisis Data........................................................................................... 38 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................................. 39 A.
Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................... 39
B.
Tabulasi Data ...................................................................................................... 40
C.
Analisis Data ........................................................................................................ 50
D.
Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 66
E.
Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 70 A.
Kesimpulan .......................................................................................................... 70
B.
Saran .................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 73
LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-proficient ……………..………. 15 Tabel 2.2. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-not proficient ……………..…... 15 Tabel 2.3. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-limited context…….………….... 16 Tabel 2.4. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-full context ………………........ 17 Tabel 2.5. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-justification.………………….... 18 Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Diagnostik ……………………..……………………... 32 Tabel 3.2. Indikator Wawancara untuk Kesalahan dan Penyebab Kesalahan…………………………………….................…..…………………... 33 Tabel 3.3. Indikator Wawancara untuk Perilaku Pemecahan Masalah ……….... 33 Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas …………………………….... 35 Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas ………………………….... 35 Tabel 3.6. Hasil Tes Uji Coba ……………………..…………………………... 36 Tabel 3.7. Validitas Item Soal…………………...……………………………... 37 Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian…………………………..... 39 Tabel 4.2. Hasil Tes Diagnostik………………………………………………... 41 Tabel 4.3. Data Kesalahan-kesalahan Siswa………………………………….... 42 Tabel 4.4. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa………………. 45 Tabel 4.5.Data Wawancara dengan Siswa…………………………………….... 46 Tabel 4.6. Data Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa….... 49 Tabel 4.7. Penggolongan Jenis Kesalahan dan Tahapan Kesalahan………….... 50 Tabel 4.8. Rangkuman Kualitas Jawaban Siswa……………………………….. 54
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9. Rekapitulasi dan Persentase Kesalahan yang Dilakukan Siswa…….. 56 Tabel 4.10. Rekapitulasi Kesalahan yang dilakukan Per Soal………………….. 56 Tabel 4.11. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa……………... 57 Tabel 4.12. Rekapitulasi dan Persentase Perilaku Pemecahan Masalah……….. 62 Tabel 4.13. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kesalahan Siswa………….... 62 Tabel 4.14. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa……………………………………………………………………………. 65
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Alur Proses Identifikasi Perilaku Pemecahan Masalah… 19 Gambar 2.2. Kubus ABCD.EFGH……………………………………………... 20 Gambar 2.3. Jaring-jaring Kubus ABCD.EFGH……………………………….. 22 Gambar 2.4. (a) Kubus Satuan, (b) Kubus Satuang dengan Rusuk 2 Satuan…... 23 Gambar 2.5. Balok ABCD.EFGH……………………………………………… 23 Gambar 2.6. Jaring-jaring Balok ABC.EFGH………………………………….. 26 Gambar 2.7. (a) Balok Satuan, (b) Balok Satuan dengan Ukuran 6 x 2 x 1 cm... 27
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.1. Soal Uji Coba Penelitian……………………………………….. 75 Lampiran A.2. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Uji Coba…………... 77 Lampiran A.3. Rekap Hasil Tes Uji Coba……………………………………… 79 Lampiran A.4. Validitas dan Realiabilitas Tes Uji Coba………………………. 81 Lampiran B.1. Soal Tes Diagnostik……………………………………………. 84 Lampiran B.2. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Tes Diagnostik……. 86 Lampiran B.3. Rekap Hasil Tes Diagnostik Siswa…………………………….. 88 Lampiran B.4. Transkrip Wawancara………………………………………….. 89 Lampiran B.5. Hasil Pekerjaan Siswa…………………………………………. 102 Lampiran C.1. Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma………… 107 Lampiran C.2. Surat Izin Penelitian oleh Dinas Perizinan Kota Yogyakarta…..108 Lampiran C.3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………………... 109
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Konsep dasar hingga konsep yang kompleks dipelajari di setiap jenjang pendidikan tersebut, karena materinya saling berhubungan dari setiap jenjang yang lebih rendah ke jenjang yang lebih tinggi. Konsep-konsep dasar yang telah dipelajari akan selalu diperlukan untuk memahami konsep yang lebih kompleks. Akan tetapi, jika konsep dasar yang telah dipelajari tidak dapat dipahami dengan baik, maka akan sulit untuk memahami konsep yang lebih kompleks, karena itu banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun demikian semua orang harus mempelajarinya karena sarana untuk memecahkan masalah kehidupan seharihari (Mulyadi, 2008: 174). Faktor di atas menjadi salah satu penyebab guru sering menemukan siswa yang mengalami kesulitan pada saat mengikuti pelajaran matematika. Hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang menjadi rendah Hasil survey Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012 Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara yang di survey dengan nilai matematika 375 dari nilai 500 yang menjadi standar nilai internasional. Sedangkan hasil survei dari World Bank yang melibatkan paling sedikit 12 negara di Asia, menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat 12 dan paling rendah di Asia. Dari hasil kedua survey ini tentu dapat dilihat bahwa jika dibandingkan dengan Negara lain, prestasi Indonesia sangat rendah terlebih pada pelajaran matematika. (Febrialdi Rusli Umar Ali, 2016) Oleh karena prestasi belajar siswa yang rendah dan kesulitan belajar ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah diagnosis dan remediasi. Dalam dunia pendidikan kata diagnosis diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi, meneliti sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar siswa (Mulyadi, 2008). Diagnosis yang dapat dilakukan adalah dengan menganalisis hasil pekerjaan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa sehingga dapat ditemukan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Setelah guru melakukan diagnosis kemudian akan ditentukan perilaku-perilaku pemecahan masalah yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan. Perilaku pemecahan masalah dapat memberikan gambaran perilaku siswa pada proses penyelesaian masalah dalam bentuk soal. Permasalahan atau soal yang dapat diberikan guru dalam menganalisis hasil pekerjaan siswa dapat berbentuk soal cerita. Pada saat siswa mengerjakan soal cerita, siswa dapat memberikan gambaran penguasaan siswa terhadap konsep suatu materi, yaitu melalui daya nalar dan penyelesaian soal cerita tersebut. Soal cerita biasanya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa harus melewati proses penafsiran soal, proses penyelesaian hingga menemukan penyelesaian soal cerita tersebut. Salah satu materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah bangun ruang sisi datar. Penerapan konsep-konsep materi bangun ruang sisi datar sering digunakan dalam menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Melalui proses penyelesaian yang dilakukan siswa guru dapat menganalisis kesalahan dan perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Kemudian guru melakukan remediasi sesuai dengan analisis kesalahan dan perilaku pemecahan masalah pada hasil pekerjaan siswa dan di kemudian hari siswa tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pengalaman peneliti melakukan remedial di SMP Negeri 4 Yogyakarta pada perkuliahan Diagnosis, Remedial dan Pengayaan dalam Pembelajaran Matematika di kelas VII pada materi segitiga dan segiempat menunjukan banyak siswa yang masih mengalami kesulitan. Padahal materi segitiga dan segiempat merupakan materi dasar yang akan digunakan pada materi bangun ruang sisi datar. Hasil remedial ini mengindikasikan siswa juga mengalami kesulitan pada materi bangun ruang sisi datar. Berdasarkan permasalahan di atas memungkinkan terjadinya kesalahankesalahan yang beragam saat siswa mengerjakan soal-soal cerita mengenai bangun ruang sisi datar, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berjudul “Analisis Kesalahan dan Perilaku Pemecahan Masalah Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Matematika Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. 1. Apa sajakah jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta? 2. Apa sajakah penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta? 3. Bagaimana perilaku pemecahan masalaha siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai beriku. 1. Mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta. 2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta. 3. Mendeskripsikan
perilaku
pemecahan
masalaha
siswa
dalam
menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Pada penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui apa saja kesalahankesalahan yang dilakukannya saat mengerjakan soal cerita bangun ruang sisi data serta penyebabnya dan perilaku-perilaku pemecahan masalah yang mereka lakukan, sehingga siswa menjadi lebih teliti pada saat menyelesaikan soal cerita karena telah mengetahui letak kesalahannya 2. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika Pada penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mata pelajaran matematika
mengetahui apa saja kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa saat mengerjakan soal cerita dan penyebabnya serta perilaku pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar, sehingga dapat mengatasinya dengan memilih metode yang tepat pada saat mengajar atau menyusun program remediasi materi bangun ruang sisi datar. 3. Bagi Peneliti Melalui hasil penelitian ini, penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan baru dalam dunia pendidikan yang nantinya akan sangat bermanfaat sebagai sebagai calon guru. Hasil peneltian ini membantu penulis untuk lebih memahami kesalahan siswa dan perilaku pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar.
E. Batasan Istilah Pada penelitian ini penulis membatasi istilah-istilah sebagai berikut. 1. Analisis Kesalahan Analisis
kesalahan
adalah
penyelidikan
terhadap
kesalahan
dan
penyeledikan perilaku pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perilaku Pemecahan Masalah Perilaku pemecahan masalah merupakan perilaku pada aspek intelektual atau pada aspek kognitif siswa saat menyelesaikan pemecahan suatu masalah. 3. Bangun Ruang Sisi Datar Bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi yang membatasi bagian dalam atau luar berbentuk bidang datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok. 4. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar Soal cerita bangun ruang sisi datar adalah soal matematika yang permasalahannya terdapat di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok. Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 merupakan sebuah penelitian
yang berupaya untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan dan penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa mengerjakan soal cerita matematika bangun ruang sisi datar.
F. Sistematika Penulisan Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan terori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan yaitu analisis kesalahan, kesalahan menurut Newman, kategori kesalahan, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan, perilaku pemecahan masalah, bangun ruang sisi datar dan soal cerita bangun ruang sisi datar. Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrument penelitian, uji validitas dan realibilitas penelitian dan teknik analisi data.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan pelaksanaan penelitian, tabulasi data, hasil analisis data dan pembahasan. Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan saran-saran peneliti.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Kesalahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya), sedangkan kesalahan adalah kekeliruan, perbuatan yang salah (melanggar hukum dan sebagainya). Pada penelitian ini analisis kesalahan yang dimaksud adalah penyelidikan terhadap kesalahan dan penyeledikan perilaku pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar.
B. Tahapan Kesalahan Menurut Newman Tahapan kesalahan Newman diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia. Dalam tahapan ini, Newman menyarankan lima kegiatan spesifik sebagai suatu yang krusial untuk membantu menemukan letak kesalahan yang terjadi pada pekerjaan siswa ketika siswa menyelesaikan suatu masalah berbentuk soal cerita. Menurut Newman (1977, dalam Parmjit Singh, 2010), kesalahan dalam mengerjakan soal matematika dibedakan menjadi lima tipe kesalahan, yaitu reading error (kesalahan membaca), comprehension error (kesalahan memahami), transformation error (kesalahan dalam transformasi), process skills error (kesalahan dalam keterampilan memproses), dan encoding error (kesalahan penulisan). 1. Reading error (kesalahan membaca) Kesalahan membaca adalah kesalahan yang terjadi pada siswa saat membaca soal. Soal matematika menuntut kemampuan membaca untuk memecahkannya. Terlebih jika soal tersebut berbentuk soal cerita, siswa harus membaca dengan benar seluruh soal agar mendapat informasi dan memahami soal untuk diselesaikan.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Comprehension error (kesalahan memahami) Kesalahan memahami adalah kesalahan yang terjadi ketika siswa dapat membaca soal dengan baik dan benar tetapi siswa tidak dapat mengerti apa yang ia butuhkan. Sehingga siswa gagal dalam menyelesaikan permasalahan pada soal tersebut. 3. Transformation error (kesalahan dalam transformasi) Kesalahan transformasi adalah kesalahan yang terjadi ketika siswa sudah dapat memahami permasalahan dari soal yang diberikan tetapi siswa tidak dapat memilih pendekatan atau metode, misalnya operasi atau konsep yang sesuai dalam menyelesaikan soal. 4. Proses skills error (kesalahan dalam keterampilan memproses) Kesalahan dalam keterampilan proses adalah kesalahan yang terjadi pada saat siswa melakukan proses perhitungan. Siswa dapat memahami dan mententukan pendekatan atau metode yang sesuai untuk pemecahan masalah akan tetapi siswa gagal pada proses perhitungan. Kesalahan ini merupakan akibat dari kurangnya pemahaman siswa tentang simbol, nilai tempat, perhitungan dan lain sebagainya. 5. Encoding error (kesalahan penulisan) Kesalahan penulisan adalah kesalahan yang terjadi karena ketidaktelitian dalam menulis. Walaupun siswa dapat mengerjakan soal dengan benar, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa salah menuliskan jawaban akhirnya yang dapat berupa notasi atau satuan. Tahapan kesalahan menurut Newman ini membantu peneliti untuk menemukan kesalahan siswa sesuai dengan tahap penyelesaian pada soal, sehingga dapat diketahui pada tahap mana siswa mengalami kesalahan. Tahapan kesalahan ini juga nantinya membantu peneliti untuk mengidentifikasi perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada saat menyelesaikan permasalahan dalam bentuk soal cerita.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kategori Kesalahan Menurut Hadar (1987) terdapat 6 kategori kesalahan yang terjadi pada saat siswa menyelesaikan soal matematika, yaitu Misused data (kesalahan data), Misinterpreted language (kesalahan menginterpretasi data), logically invalid inference (kesalahan menyimpulkan secara logis), distorted theorem or definition (penyimpangan teorema atau definisi), unverified solution (kesimpulan yang tidak di verifikasi) dan technical error (kesalahan teknis). Keenam kategori kesalahan tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Misused data (kesalahan data) Kesalahan
data
merupakan
kesalahan
dimana
terdapat
ketidaksesuaian antara data yang diberikan pada soal dan pada perhitungan serta penggunaan data yang diperoleh. Karakteristik utama dari kategori ini adalah sebagai berikut. a. Menambahkan data asing yang tidak berhubungan dengan soal b. Mengabaikan data yang diperlukan untuk penyelesaian dan mengganti informasi yang kurang dengan data yang tidak sesuai c. Menambahkan syarat-syarat yang tidak diperlukan pada soal, misalnya menambahkan syarat “harus dibuktikan”, “harus dihitung” dan lain sebagainya. d. Ketidaksesuaian informasi dengan teks atau soal, misalnya menggunakan tinggi segitiga sebagai solusi pada masalah yang berhubungan dengan garis berat segitiga. e. Memaksakan syarat yang tidak sesuai dengan teks atau soal, misalnya memaksakan sifat garis bagi sudut pada sembarang garis melalui titik sudut. f. Menggunakan nilai dari suatu variabel untuk variabel lain g. Kesalahan menyalin data yang diketahui dalam lembar kerja 2. Misinterpreted language (kesalahan menginterpretasi data) Pada kesalahan menginterpretasi data, siswa melakukan kesalahan pada saat mengartikan suatu pernyataan pada soal ke bentuk simbolik
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika.
Berikut
merupakan
karakteristik
dari
kesalahan
menginterpretasikan data. a. Menterjemahkan pernyataan dalam Bahasa sehari-hari ke dalam Bahasa atau persamaan matematika dengan arti yang berbeda b. Mengganti simbol matematika dengan simbol lain yang artinya berbada c. Salah mengartikan grafik 3.
Logically invalid inference (kesalahan menyimpulkan secara logis) Pada kategori kesalahan menyimpulkan secara logis, kesalahan yang terjadi pada menyimpulkan informasi yang diberikan atau informasi sebelumnya. Karakteristik kategori ini adalah sebagai berikut. a. Salah menyimpulkan pernyataan matematika, misalnya pada pembilang logika. Siswa salah menggunakan kata “semua” atau “beberapa”. b. Membuat pembuktian yang salah secara logika
4. Distorted theorem or definition (penyimpangan teorema atau definisi) Penyimpangan teorema atau definisi merupakan penyimpangan prinsip, aturan, teorema atau definisi, dengan karakterisik sebagai berikut. a. Menggunakan sebuah teorema yang tidak sesuai dengan masalah pada soal b. Menggunakan sifat distributif pada fungsi atau operasi yang tidak dapat di distributifkan c. Tidak tepat atau teliti dalam mengutip definisi, teorema atau rumus. 5. Unverified solution (kesimpulan yang tidak di verifikasi) Pada kesalahan ini, langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan benar akan tetapi pada hasil akhir tidak sesuai degan masalah yang ada pada soal dan merupakan bukan penyelesaian soal tersebut. 6. Technical error (kesalahan teknis) Kesalahan teknis meliputi kesalahan perhitungan, memindahkan data dari tabel, dan manipulasi aljabar dasar,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal disebabkan oleh kemampuan yang dimiliki, seperti pemahaman siswa tentang definisi, teorema, sifat, rumus dan proses pengajaran. Selain itu juga bisa disebabkan oleh kurangnya tingkat penguasaan materi, kecerobohan dan juga kondisi kesiapan siswa dalam belajar. Kesalahan-kesalahan ini harus segera diselesaikan agar siswa tidak mengulangi kesalahan lagi dan jika kekeliruan siswa dibiarkan tanpa penjelasan yang benar dari guru, ada kemungkinan siswa akan menganggap benar kesalahan tersebut. Dengan demikian, analisa tehadap kesalahan ini harus dilakukan agar setelah diketahui bagian-bagian kesalahan tersebut dan diklasifikasikan dapat dibuat suatu upaya untuk mengatasi kesalahan-kesalahan ini. Upaya tersebut bisa merupakan program remidiasi atau pembelajaran yang diarahkan pada perbaikan kesalahankesalahan tersebut.
D. Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan Faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada saat menyelesaikan permasalahan matematika dapat berupa faktor kognitif dan faktor non kognitif. Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Faktor kognitif Menurut Suwarsono (1982) faktor kognitif adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa dalam memproses atau mencerna materi matematika ke dalam pikiran. Faktor kognitif siswa melakukan kesalahan merupakan faktor penyebab kesalahan siswa menyelesaikan permasalahan matematika yang berasal dari kurangnya kemampuan intelektual siswa dalam memproses pengetahuan matematika yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan matematika misalnya kurangnya pengetahuan siswa mengenai teori atau konsep matematika yang digunakan, kesulitan memahami soal, kurang terampil menggunakan atau menerapkan materi yang sebelumnya telah dipelajari, kurang terampil menggabungkan konsep-konsep matematika untuk menyelesaikan soal dan lain sebagainya.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Faktor non kognitif Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat menyelesaikan suatu permasalahan matematika pada umumnya disebabkan karena siswa mengalami kesulitan belajar. Menurut Burton (1952, dalam M. Entang 1984: 13-14), terdapat beberapa faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa. a. Faktor yang berasal dari diri siswa, antara lain: (1) kelemahan secara fisik seperti suatu pusat susunan syaraf yang tidak berkembang atau penyakit menahun, (2) kelemahan secara mental yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga pendidikan seperti kelemahan mental dan yang nampaknya kelemahan mental (kurang minat, kebimbangan, kurang usaha, aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat, kelelahan dan sebagainya), (3) kelemahan-kelemahan emosional seperti terdapatnya rasa tidak nyaman, penyesuaian yang salah terhadap orang-orang situasi dan tuntutan orang tua dan lingkungan serta rasa pobia, (4) kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-sikap yang salah seperti banyak melakukan aktivitasyang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan sekolah, malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab, sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran dan gugup, (5) tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan seperti tidak mampu membaca, berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar untuk sesuatu bidang yang sedang diikutinya secara sekuensial, memiliki kebiasaan dan cara bekerja yang salah. b. Faktor yang terletak diluar diri siswa (situasi sekolah dan masyarakat) seperti kurikulum yang seragam, bahan dan buku yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-perbedaan
individu,
12
ketidaksesuaian
standard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
administratif
(sistem
pengajaran,
penilaian,
pengelolaan
kegiatan dan pengalaman belajar mengajar), terlalu berat beban belajar (siswa) dan atau mengajar (guru), terlalu besar populasi siswa dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegiatan di luar dan sebagainya, terlalu sering pindah sekoalh atau program, tinggal kelas dan sebagainya, kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan (dasar asal) sebelumnya, kelemahan kondisi rumah tangga (pendidikan, status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial psikologis dan sebagainya, terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler dan kekurangan makan (gizi). Faktor penyebab kesalahan siswa
menyelesaikan permasalahan
matematika yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor-faktor kognitif, yaitu penyebab kesalahan dari proses berpikir dan kemampuan intelektual siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
E. Perilaku Pemecahan Masalah Pada pemecahan suatu masalah, yang terpenting selain hasil atau penyelesaian masalah adalah proses. Dalam proses pemecahan masalah siswa harus mempunyai cara berpikir, kebiasaan dan keingntahuan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Pape (2004) mengamati dan menggambarkan perilaku siswa ketika menyelesaikan soal cerita matematika mulai dari membaca ulang, menyimpulkan, menanyakan dan mentransformasikan
struktur-struktur
kalimat
untuk
meningkatkan
pemahaman mereka. Jadi perilaku yang diamati pada penelitian ini adalah perilaku siswa saat mengerjakan soal cerita matematika secara sistematis. Menurut Pape (2004) perilaku pemecahan masalah matematika dikategorikan menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan mengartikan langsung (Direct Translation Approach/DTA) dan pendekatan bermakna (Meaning-Base Approach/MBA). Kemudian DTA (Direct
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Translation Approach/DTA) dikelompokkan menjadi tiga pendekatan, yaitu Direct
Translation
Approach-proficient
(DTA-proficient),
Direct
Translation Approach-not proficient (DTA-not proficient) dan Direct Translation Approach-limited context (DTA-limited context), sedangkan MBA (Meaning-Base Approach) dikelompokkan menjadi dua pendekatan, yaitu Meaning-Base Approach-full context (MBA-full context) dan Meaning-Base Approach-justification (MBA-justification). 1. Pendekatan dengan mengartikan langsung (Direct Translation Approach/DTA) Pendekatan dengan mengartikan langsung (Direct Translation Approach/DTA) siswa dikarakteristikan dengan kurangnya bukti dalam mentrasformasikan informasi masalah (misalnya menuliskan hal-hal yang diketahui dari soal), menggunakan konteks dalam penyelesaian masalah dan menghubungkan unsur-unsur dari masalah yang diketahui. Proses pemecahan masalah dilakukan langsung tanpa menggunakan konteks permasalahan. Kemudian agar lebih jelas pengelompokan perilaku penyelesaian ini dikelompokan menjadi tiga, yaitu. a. Direct Translation Approach-proficient (DTA-proficient) Pada
DTA-proficient
secara
otomatis
dan
efisien
mentransformasikan masalah ke perhitungan matematis tanpa membaca kembali permasalahan yang diberikan. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan akan tetapi tidak memberikan urutan atau sistematika dari informasi yang diberikan, pengunaan konteks selama perhitungan, walaupun jawaban akhir dapat dinyatakan dalam konteks masalah. Contoh soal diambil dari Pape (2004): (1) Parhmark menjual 120 botol air minum per hari. (2) Penjualan tersebut sama dengan dua kali penjualan yang dilakukan Waldbaums setiap harinya. (3) Berapa banyak botol air minum yang dijual Waldbaus selama lima hari?
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.1. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-proficient Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku - Membaca seluruh kalimat soal 1. Menyelesaikan permasalahan secara - Secara langsung melakukan langsung perhitungan tanpa membaca kembali 2. Tidak menyatakan konteks masalah soal atau mengacu pada masalah pada penyelesaian atau perhitungan - Siswa: “Pertama, 120 dibagi 2 sama 3. Tidak membaca ulang dengan 60. Kemudian 60 dikali 5; 5 4. Tidak membaca kembali sebelum dikali 0; 5 dikali 6” perhitungan - Tidak menyatakan jawabannya 5. Tidak ada penjelasan pada perhitungan
Sumber: Pape (2004) b. Direct
Translation
Approach-not
proficient
(DTA-not
proficient) Pada DTA-not proficient siswa kurang terampil atau kesulitan membaca masalah, memahami masalah, memilih pendekatan atau metode penyelesaian masalah dan melakukan perhitungan. Siswa dengan perilaku DTA-not proficient ragu-ragu atau tidak dapat melakukan perhitunggan menuju solusi masalah. Perhitungan yang dilakukan
kurang
bermakna
atau
hanya
berfungsi
untuk
menyelesaikan tugas. Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku pemecahan masalah pada DTA-not proficient yang dilakukan siswa. Tabel 2.2. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-not proficient Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku - membaca seluruh kalimat soal 1. Ragu-ragu dan kesulitan melakukan - menyatakan akan membaca perhitungan kembali 2. Membaca kembali tanpa - membaca kembali seluruh kalimat mentranformasikan pada operasi soal tetapi tidak mencatat matematika informasi 3. Konteks masalah tidak digunakan pada - membaca kembali seluruh kalimat proses atau perhitungan soal 4. Membaca kembali tetapi tidak diikuti - menghitung 120 dikali 2 dengan perhitungan dan tidak - Siswa : “Oke. 120 dikali 2 sama mempertimbangkan penggunaan konteks dengan 240” 5. Tidak membaca kembali sebelum - Mengacu pada masalah sebentar perhitungan dan menghitung 240 dikali 5 6. Tidak ada penjelasan pada perhitungan - Tidak menyatakan jawaban
Sumber: Pape (2004)
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Direct Translation Approach-limited context (DTA-limited context) Pada DTA-limited context siswa langsung menterjemahkan unsur-unsur yang diketahui dari permasalahan untuk perhitungan tetapi penggunaan konteks masalah dan hasil terbatas. Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku pemecahan masalah pada DTA-limited context yang dilakukan siswa. Tabel 2.3. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-limited context Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku - membaca seluruh kalimat soal 1. Memberikan konteks masalah yang - secara langsung ke perhitungan mendukung perhitungan tetapi terbatas dengan menyebutkan “dua kali” pada satu kata - menyatakan jawaban awal “botol per 2. Pembacaan ulang diikuti dengan hari” perhitungan secara langsung yang - menghitung 60 x 5, merujuk pada mungkin berupa penggunaan konteks masalah dengan menyebutkan “hari” masalah - menjawab dengan konteks “dalam 5 3. Konteks masalah mungkin dinyatakan hari” pada jawaban 4. Mungkin terdapat penjelasan yang terbatas pada jawaban
Sumber: Pape (2004) 2. Pendekatan bermakna (Meaning-Base Approach/MBA) Pada pendekatan bermakna (Meaning-Base Approach/MBA) ditandai dengan 3 perilaku utama yaitu perilaku siswa yang menemukan informasi masalah, penggunaan konteks, penjelasan dan atau pembenaran operasi matematika. Siswa menuliskan informasi yang diberikan dengan konteks masalah dan menyatakan jawaban yang menunjukan
pemahaman atau relevannya permasalahan terhadap
masalah yang diberikan. Kemudian MBA dikelompokan menjadi dua, yaitu. a. Meaning-Base Approach-full context (MBA-full context) Pada MBA-full context siswa membaca, mencatat masalah dan menuliskan urutan sesuai dengan konteks masalah yang digunakan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam proses perhitungan. Pada jawaban akhir tidak disertai dengan justifikasi pada langkah-langkah penyelsaianya. Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku pemecahan masalah pada MBA-full context yang dilakukan siswa. Tabel 2.4. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-full context Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku - membaca seluruh kalimat soal 1. Memberikan konteks masalah yang - membaca kembali kalimat pertama dan mendukung perhitungan mencatat informasi (memisalkan 2. Pembacaan ulang diikuti dengan Pathmark sebagai pm) perhitungan secara langsung dengan - membaca kembali kalimat kedua hingga penggunaan konteks masalah “Waldbaums”. Menghitung 120 x 2 3. Konteks masalah mungkin tetapi tidak yakin dengan jawabannya dinyatakan pada jawaban - membaca kembali kalimat kedua dan 4. Pembacaan ulang diikuti dengan fokus pada “sama dengan dua kali” perhitungan dan mendukung - kemudian menghitung pembagian 120/2 perhitungan dan hasilnya dinyatakan dalam konteks 5. Terdapat penjelasan jawaban tetapi masalah tidak ada pembenaran - Siswa: “Untuk mengetahui banyaknya botol air minum yang dijual Waldbaums per hari, kita harus membagi 120 dengan 2, yaitu 60 per hari” - membaca kembali kalimat ketiga - Siswa: “kemudian kita mengalikan 60 dengan 5 untuk mengetahui banyaknya botol air minum yang dijual Waldbaums dalam 5 hari” - menghitung 60 x 5 - Siswa: “60 x 5 = 300, Waldbaums menjual 300 botol air minum dalam 5 hari” - Menyatakan jawaban dengan konteks
Sumber: Pape (2004) b. Meaning-Base Approach-justification (MBA-justification) Pada MBA-justification siswa berperilaku sama dengan MBAfull context, yang membedakan pada saat perhitungan siswa memberikan justifikasi di setiap langkah. Menurut KBBI, justifikasi adalah putusan (alasan, pertimbangan). Pada penelitian ini justifikasi diartikan sebagai alasan atau fakta yang mendasari langkah penyelesaian soal yang dilakukan siswa.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku pemecahan masalah pada MBA-justification yang dilakukan siswa. Tabel 2.5. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-justification Kegiatan Siswa - membaca seluruh kalimat soal - membaca kembali kalimat petama dan mencatat informasi dengan kalimat utuh - Siswa: “Pathmark menjual 120, 1 hari” - membaca kembali kalimat kedua, mencatat informasi dan menghitung 120/2 - Siswa: “Jadi 120 botol yang di jual Pathmark dibagi 2, maka 120 botol tersebut 2 kali banyaknya yang dijual Waldbaums” - menyatakan langkah-langkah perhitungan secara verbal - Siswa: “Waldbaums menjual 60 botol dalam sehari, dikalikan 5 karena yang ditanyakan adalah penjualan dalam 5 hari” - kemudian menuliskan Waldbaums menjual 60 botol = 1 hari 60 botol x 5 hari = 300 botol - menyatakan jawaban dengan konteks
Detail karakteristik perilaku 1. Memberikan konteks masalah mendukung perhitungan 2. Pembacaan ulang diikuti dengan perhitungan secara langsung dengan penggunaan konteks masalah 3. Konteks masalah mungkin dinyatakan pada jawaban 4. Pembacaan ulang diikuti dengan perhitungan dan mendukung perhitungan 5. Terdapat penjelasan dan pembenaran pada jawaban
Sumber: Pape (2004) Pembenaran yang dilakukan siswa dapat terlihat pada perhitungan siswa. Pada tabel 2.5, pertama-tama siswa menghitung 120 dibagi 2 dengan pembenaran “120 tersebut 2 kali banyaknya yang di jual Walbaums”. Kemudian siswa melanjutkan dengan mengalikan 60 dengan 5 dengan pembenaran, “karena yang ditanyakan adalah penjualan dalam 5 hari”. Para proses perhitungan siswa tersebut memberikan pembenaran pada setiap langkah penyelesaian.
Bila dibuat sebuat diagram alur, proses identifikasi perilaku pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram alur berikut.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diagram 2.1. Diagram Alur Proses Identifikasi Perilaku Pemecahan Masalah Hasil Pekerjaan Siswa Koreksi sesuai rubrik penilaian
Pemecahan masalah sesuai konteks masalah dan pembenarannya
YA
MBA-justification
` TIDAK
Pemcahan masalah sesuai konteks
YA
Konteks masalah terbatas
TIDAK
MBA-full context
YA
TIDAK
DTA-limited context Siswa mengalami kesulitan
YA
DTA-not proficient
TIDAK
Perilaku pemecahan masalah
DTA-proficient
Proses identifikasi perilaku pemecahan masalah akan dimulai dari hasil pekerjaan siswa, kemudian di identifikasi kesulitan, penggunaan konteks masalah dan penjelasan pada hasil dan proses penyelesaian masalah sehingga dapat teridentifikasi perilaku pemecahan masalah siswa. Perilaku pemecahan masalah siswa mengerjakan soal cerita matematika menunjukan perilaku pada aspek intelektual siswa. Setelah diketahui bagian-bagian dari aspek kognitif kesalahan siswa, maka nantinya akan membantu guru dalam menentukan model dan program remediasi bagi siswa yang mengalami kesulitan.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Bangun Ruang Sisi Datar Bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi ruang dibatasi oleh bidang datar (Husein Tampomas :2007). Bangun ruang sisi datar terdiri dari kubus, balok, prisma dan limas. 1. Kubus Kubus merupakan bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh enam daerah persegi (Husein Tampomas :2007 dengan revisi). Kubus dinamai berdasarkan titik-titik sudutnya.
Gambar 2.2. Kubus ABCD.EFGH Bangun di atas merupakan kubus ABCD.DEFG. a. Kubus ABCD.DEFG memiliki bagian-bagian sebagai berikut (Husein Tampomas :2007). 1) Sisi Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan bidang batas atau bidang sisi atau sisi kubus. Sisi-sisi pada kubus sepasang-sepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE. 2) Rusuk Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Kubus memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk ̅̅̅̅ , 𝐵𝐶 ̅̅̅̅ , 𝐶𝐷 ̅̅̅̅ dan 𝐴𝐷 ̅̅̅̅, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan alas yaitu 𝐴𝐵
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rusuk-rusuk atas yaitu ̅̅̅̅ 𝐸𝐹 , ̅̅̅̅ 𝐹𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐺𝐻 dan ̅̅̅̅ 𝐻𝐸 . Sedangkan yang lain ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅. dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu ̅̅̅̅ 𝐴𝐸 , 𝐵𝐹 𝐶𝐺 dan 𝐷𝐻 3) Titik sudut kubus Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. 4) Diagonal sisi Diagonal
sisi
adalah
ruas
garis
pada
bidang
yang
menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu ̅̅̅̅ 𝐴𝐹 , ̅̅̅̅ 𝐵𝐸 , ̅̅̅̅ 𝐵𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐶𝐹 , ̅̅̅̅ 𝐶𝐻, ̅̅̅̅ 𝐷𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐷𝐸 , ̅̅̅̅ 𝐴𝐻 , ̅̅̅̅ 𝐴𝐶 , ̅̅̅̅ 𝐵𝐷, ̅̅̅̅ 𝐸𝐺 , dan ̅̅̅̅ 𝐹𝐻 . Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk 𝑟 satuan panjang maka diagonal sisi kubus tersebut adalah 𝑟√2 satuan panjang. 5) Diagonal ruang Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada bidang yang sama. Kubus memiliki 4 diagonal ruang yaitu ̅̅̅̅ 𝐸𝐶 , ̅̅̅̅ 𝐹𝐷, ̅̅̅̅ 𝐺𝐴, dan ̅̅̅̅ 𝐻𝐵. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk a satuan panjang maka diagonal ruang kubus tersebut adalah 𝑎√3 satuan panjang. 6) Bidang diagonal Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan BCHE.
b. Jaring-jaring kubus Jika sebuah kubus dipotong sepanjang beberapa rusuk tertentu, kemudian dibuka sehingga keenam sisinya membentuk rangkaian enam buah persegi kongruen yang terletak sebidang maka bangun yang terjadi itu disebut jarring-jaring dari kubus tersebut.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika kubus ABCD.EFGH diiris sepanjang rusuk ̅̅̅̅ 𝐴𝐸 , ̅̅̅̅ 𝐴𝐷, ̅̅̅̅ 𝐹𝐵, ̅̅̅̅ 𝐸𝐹 , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅, kemudian dibuka dan dibentangkan, maka 𝐶𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐺𝐻 , dan 𝐷𝐻 membentuk bangun datar seperti pada gambar dibawah ini. (J. Dris, 2011).
Gambar 2.3. Jaring-jaring Kubus ABCD.EFGH Bangun yang di atas disebut jaring-jaring kubus. Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. Sebuah kubus memiliki lebih dari satu jaring-jaring yang berbeda. c. Luas permukaan kubus Luas permukaan kubus adalah luasan seluruh bidang sisi pada permukaan kubus.
Jaring-jaring kubus terdiri atas 6 persegi yang
merupakan sisi kubus. Jika, panjang rusuk kubus adalah r cm, maka Luas Permukaan Kubus = 6 x Luas Persegi = 6 x (𝑟 x 𝑟) = 6 x 𝑟2 = 6𝑟 2 d. Volume kubus Menentukan volume sebuah kubus ABCD.EFGH yang panjang rusuknya r, berarti akan dicari bilangan yang menunjukan banyaknya satuan volume yang tepat mengisi bagian ruang yang ditempati kubus ABCD.EFGH tersebut.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.4. (a) Kubus Satuan, (b) Kubus Satuan dengan Rusuk 2 Satuan Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan volume. Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk 𝑟 dirumuskan sebagai berikut V = r x r x r = r3 r = panjang rusuk kubus 2. Balok Balok adalah suatu bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh enam daerah persegi panjang (Husein Tampomas :2007 dengan revisi). Balok dinamai berdasarkan titik-titik sudutnya.
Gambar 2.5. Balok ABCD.EFGH a. Balok ABCD.DEFG memiliki bagian-bagian sebagai berikut (Husein Tampomas :2007). 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Sisi Daerah-daerah persegi panjang pada balok dinamakan bidang batas atau bidang sisi atau sisi balok. Sisi-sisi pada balok sepasangsepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE. 2) Rusuk Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Balok memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ alas yaitu ̅̅̅̅ 𝐴𝐵 , 𝐵𝐶 𝐶𝐷 dan ̅̅̅̅ 𝐴𝐷, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusuk-rusuk atas yaitu ̅̅̅̅ 𝐸𝐹 , ̅̅̅̅ 𝐹𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐺𝐻 dan ̅̅̅̅ 𝐻𝐸 . Sedangkan yang lain ̅̅̅̅ dan 𝐷𝐻 ̅̅̅̅ , 𝐶𝐺 ̅̅̅̅. dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu ̅̅̅̅ 𝐴𝐸 , 𝐵𝐹 3) Titik sudut balok Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut balok. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Balok memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. 4) Diagonal sisi Diagonal
sisi
adalah
ruas
garis
pada
bidang
yang
menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama. Balok memiliki 12 diagonal sisi yaitu ̅̅̅̅ 𝐴𝐹 , ̅̅̅̅ 𝐵𝐸 , ̅̅̅̅ 𝐵𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐶𝐹 , ̅̅̅̅, 𝐷𝐺 ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅, 𝐴𝐶 ̅̅̅̅ , 𝐵𝐷 ̅̅̅̅ , dan 𝐹𝐻 ̅̅̅̅ , 𝐸𝐺 ̅̅̅̅. Panjang diagonal sisi balok 𝐶𝐻 𝐷𝐸 , 𝐴𝐻 ̅̅̅̅) = p, lebar tidak semuanya sama. Kita misalkan panjang balok (𝐴𝐵 ̅̅̅̅ ) = l, dan tinggi balok (𝐵𝐹 ̅̅̅̅ ) = t. maka: balok (𝐵𝐶
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Diagonal ruang Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada bidang yang sama. Balok ̅̅̅̅ , 𝐷𝐹 ̅̅̅̅, dan 𝐻𝐵 ̅̅̅̅ , 𝐺𝐴 ̅̅̅̅ . Garis 𝐷𝐹 ̅̅̅̅ memiliki 4 diagonal ruang yaitu 𝐸𝐶 merupakan salah satu diagonal ruang balok yang terletak pada bidang BDHF, maka: ̅̅̅̅ 𝐷𝐹 2 = ̅̅̅̅ 𝐷𝐵 2 + ̅̅̅̅ 𝐵𝐹 2 ̅̅̅̅ merupakan diagonal sisi balok dengan panjang (√𝑝2 + 𝑙 2 ), 𝐷𝐵 maka
̅̅̅̅̅̅ 𝐷𝐹 2 = (√𝑝2 + 𝑙 2 ) + 𝑡 2 = 𝑝2 + 𝑙 2 + 𝑡 2 ̅̅̅̅ 𝐷𝐹
= √𝑝2 + 𝑙 2 + 𝑡 2
6) Bidang diagonal Bidang diagonal suatu balok adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu balok. Balok memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan BCHE. b. Jaring-jaring balok Jika sebuah balok dipotong sepanjang beberapa rusuk tertentu, kemudian dibuka sehingga keenam sisinya membentuk rangkaian enam daerah persegi panjang yang terletak pada sebuah bidang maka bangun datar yang terjadi itu disebut jaring-jaring dari balok tersebut.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika balok ABCD.EFGH diiris sepanjang rusuk ̅̅̅̅ 𝐴𝐸 , ̅̅̅̅ 𝐸𝐻 , ̅̅̅̅ 𝐹𝐵, ̅̅̅̅ 𝐸𝐹 , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ , kemudian dibuka dan dibentangkan, maka membentuk 𝐶𝐺 , ̅̅̅̅ 𝐺𝐻 dan 𝐷𝐻 bangun datar seperti pada gambar dibawah ini (J. Dris, 2011)
Gambar 2.6. Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH Bangun yang diatas disebut jaring-jaring balok. Jaring-jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun balok. Sebuah balok memiliki lebih dari satu jaring-jaring yang berbeda. c. Luas permukaan balok Untuk menentukan luas permukaan balok, balok mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan sebangun, yaitu 1) Sisi ABCD sama dan sebangun dengan sisi EFGH; 2) Sisi ADHE sama dan sebangun dengan sisi BCGF; 3) Sisi ABFE sama dan sebangun dengan sisi DCGH. Akibatnya diperoleh luas permukaan ABCD = luas permukaan EFGH = 𝑝 × 𝑙 luas permukaan ADHE = luas permukaan BCGF = 𝑙 × 𝑡 luas permukaan ABFE = luas permukaan DCGH = 𝑝 × 𝑡 Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga pasang sisi yang saling kongruen pada balok tersebut. Luas permukaan balok dirumuskan sebagai berikut. Luas Permukaan Balok = 2(𝑝 × 𝑙) + 2(𝑙 × 𝑡) + 2(𝑝 × 𝑡) = 2{( 𝑝 × 𝑙) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡)}
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Volume balok Menentukan volume balok ABCD.EFGH yang panjang rusuk-rusuk ̅̅̅̅ 𝐴𝐵 = p, ̅̅̅̅ 𝐴𝐷 = l, dan ̅̅̅̅ 𝐴𝐸 = t, berarti dicari batasan yang menunjukan banyaknya kubus satuan volume yang dapat mengisi bagian ruang yang ditempati oleh balok ABCD.EFGH tersebut.
(J. Dris, 2011) Gambar 2.7. (a) Balok Satuan, (b) balok Satuan dengan Ukuran 6 x 2 x 1 cm Perhatikan gambar (a) yang merupakan balok yang tersusun dari 6 kubus satuan, sehingga volume valok tersebut 6 cm3. Balok (b) tersusun atas 12 kubus satuan sehinggan volume balok tersebut 12 cm3. Untuk menemukan rumus volume balok, kita perhatikan ukuran balok tersebut. Panjang balok terdiri atas 6 kubus satuan, panjang balok 6 cm Lebar balok terdiri atas 2 kubus satuan, lebar balok 2 cm Tinggi balok terdiri atas 1 kubus satuan, tinggi balok 1 cm. Karena telah diketahui volume balok (b) = 12 cm3. Maka diperoleh hubungan volume balok dan ukuran balok, yaitu 12 =6x2x1 Jadi, diperoleh rumus volume balok (𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 ) dengan ukuran (𝑝 x 𝑙 x 𝑡) adalah sebagai berikut. (𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 ) = panjang x lebar x tinggi = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡
G. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar Menurut Zamal Abidin (1989: 10) soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Soal cerita pada umumnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penyajian soal dengan soal cerita merupakan upaya untuk menerapkan suatu konsep matematika pada kehidupan sehari-hari.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal cerita, kemudian melakukan perhitungan sesuai dengan konteks masalah. Soal cerita melatih para siswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian), serta prinsipprinsip atau rumus-rumus dalam geometri yang telah dipelajari. Selain itu keterampilan siswa dalam memecahkan masalah juga dituntut agar penyelesaian yang ditemukan benar dan sesuai konteks masalah. Dengan demikian, soal cerita bangun ruang sisi datar adalah soal matematika yang permasalahannya terdapat di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok.
H. Kerangka Berpikir Analisis kesalahan dilakukan untuk menyelediki kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika serta penyebab terjadinya kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa. Analisis kesalahan ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar. Bangun ruang sisi datar merupakan materi matematika kelas VIII yang dipelajari pada semester 2. Soal tes matematika yang diberikan berbentuk soal cerita yang berkait dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari tahu kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan tes diagnostik yang berupa soal cerita dan penyebab terjadinya kesalahan melalui wawancara. Perilaku pemecahan masalah siswa akan dianalisis dari pekerjaan siswa dengan memperhatikan tahapan Newman dan dikelompokkan menurut perilaku pemecahan masalah Pape, yaitu DTA-proficient, DTA-not proficient, DTAlimited context, MBA-full context dan MBA-justification. Jika pada penelitian yang dilakukan oleh Puji Savvy Dian Faizati, dkk (2014) pada soal cerita perbandingan, menemukan bahwa perilaku pemecahan masalah pada siswa berkemampuan rendah cenderung pada kategori DTA dengan subkategori 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perilaku yang bervariasi maka pada penelitian ini akan teliti perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada soal cerita matematika bangun ruang sisi datar. Sehingga dapat diketahui perilaku siswa pada ranah kognitif atau perilaku yang ditinjau dari aspek-aspek intelektual siswa pada saat mengerjakan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar. Perilaku pemecahan masalah yang dianalisis merupakan tindak lanjut dari analisis kesalahan yang telah dilakukan peneliti. Kesalahan yang dominan yang teridentifikasi dengan kesalahan menurut Hadar akan di analisis perilakunya sehingga dapat diketahui proses kognitif dan pemahaman siswa membaca masalah pada soal cerita bangun ruang sisi datar.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif mempunyai tujuan umum untuk menemukan pengetahuan tentang bidang ilmu tertentu. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu (Margono, 2010: 8). Metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data-data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneiti tidak berusaha menghitung atau mengkualifikasikan data kualitatif yang telah yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka (Afrizal, 2015: 13). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menganalisis kesalahan, penyebab kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika dengan mengumpulkan data atau informasi (lisan dan tulisan) yang kemudian disusun secara sistematis, dijelaskan dan dianalisis.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Yogyakarta di Jalan Hayam Wuruk Nomor 10 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. 2. Waktu penelitian berlangung pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Februari-Juli 2016
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta sebanyak 31 siswa, sedangkan objek penelitian ini adalah jenis-jenis kesalahan dan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyebab terjadinya kesalahan serta perilaku siswa mengerjakan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar.
D. Bentuk Data Pada penelitian ini terdapat dua macam data yang akan dikumpulkan dan diolah oleh peneliti, yaitu kesalahan dan perilaku pemecahan masalah yang di dapatkan dari hasil pekerjaan siswa mengerjakan
tes diagnostik dan penyebab siswa
melakukan kesalahan yang di dapatkan dari wawancara beberapa siswa.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah metode tes dan wawancara. 1. Metode tes diagnostik Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan) (Nana Sudjana, 2012: 35). Tes yang diujikan dalam bentuk soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar. Tes ini bertujuan sebagai tes diagnostik untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Data dari hasil tes didapatkan setelah pekerjaan siswa dikoreksi dan dilakukan skoring berupa kesalahan-kesalahan dan perilaku siswa dalam memecahkan soal cerita bangun ruang sisi datar 2. Metode wawancara Pada penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode wawancara. Wawancara adalah suatu proses interaksi komunikasi yang dilakukan setidaknya oleh dua orang, atas dasar kesediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam proses memahami (Haris Herdiansyah, 2013: 31). 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode ini digunakan untuk mengetahui kesalahan, penyebab terjadinya kesalahan dan mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah yang merupakan tindak lanjut dari analisis kesalahan yang telah dilakukan Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang mengalami kesalahan lebih banyak dari siswa lain karena kesalahan yang dilakukan bervariasi. Wawancara dilakukan peneliti menggunakan media perekam suara dan pedoman wawancara. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau yang dipergunakan untuk mengumpulkan data (Afrizal, 2015 : 134). Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan ada dua, yaitu lembar tes diagnostik dan lembar wawancara. 1. Lembar tes diagnostik Lembar soal tes diagnostik dalam bentuk soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar. Kisi-kisi soal tes diagnostik dapat dilihat pada tabel dan disusun sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar. Lembar soal tes diagnostik dapat dilihat pada lampiran B.1. Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Diagnostik Kompetensi Dasar: Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Nomor Soal Menggunakan rumus untuk menhitung 2a,3a,5a, luas permukaan kubus dan balok 8a Menggunakan rumus untuk 1a,4a,6a, menghitung volume kubus dan balok 7a Menyelesaikan permasalahan sehari2b,3b,5b hari yang berkaitan dengan luas ,8b permukaan kubus dan balok Menyelesaikan permasalahan sehari1b,4b,6b hari yang berkaitan dengan volume ,7b kubus dan balok Indikator
1. 2. 3.
4.
2. Lembar pedoman wawancara Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan wawancara semi terstruktur di mana peneliti diberi kebebasan sebebas-bebasnya dalam
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertanya dalam memilih alur dan setting wawancara. Pada wawancara semi terstruktur tidak ada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, peneliti hanya mengandalkan guideline wawancara sebagai pedoman penggalian data. Pada wawancara semi terstruktur tidak ada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, peneliti hanya mengandalkan guideline wawancara sebagai pedoman penggalian data (Haris Herdiansyah, 2013:66). Wawancara jenis ini memungkinkan mencakup ruang lingkup lebih besar guna keperluan merangkum pendapat dan jawaban responden. Tabel 3.2. Indikator Wawancara untuk Kesalahan dan Penyebab Kesalahan 1)
2)
3)
4)
Indikator pertanyaan Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus dan balok Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus dan balok Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan luas permukaan kubus dan balok Menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan volume kubus dan balok
1. 2.
3.
4.
Pertanyaan wawancara Menanyakan bagian yang dirasa sulit bagi siswa. Menanyakan alasan mengapa soal dianggap sulit dan letak kesulitannya. Menanyakan proses atau langkah-langkah pengerjaan soal. Menanyakan alasan jawaban siswa yang demikian.
Tabel 3.3. Indikator Wawancara untuk Perilaku Pemecahan Masalah Indikator pertanyaan Pertanyaan wawancara Perilaku pemecahan masalah yang 1. Meminta siswa menjelaskan ditinjau dari DTA-proficient, DTA-not permasalahan pada soal cerita proficient, DTA-limited context, MBA- 2. Meminta siswa menjelaskan full context dan MBA-justification penyelesaian soal cerita secara keseluruhan (langkah-langkah penyelesaian) 3. Menanyakan siswa apakah membaca ulang soal cerita
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, maka akan dikembangkan pertanyaan situasional yang berkaitan dengan indikator wawancara pada tabel 3.2 dan tabel 3.3. G. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian Suatu alat penelitian harus memiliki kualitas yang baik dengan memenuhi dua hal, yaitu ketepatannya atau validitasnya dan ketepatan atan keajengan atau reliabilitas. 1. Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilai terhadap konsep yang dinilai sehingga menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana Sudjana, 2012: 12). Terdapat tiga macam validitas ,yakni validitas isi, validitas konstruk dan validitas kriteria. Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilai dalam mengukur isi yang seharusnya (Nana Sudjana, 2012: 13) yang dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Pengujian validitas kedua variabel dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson dengan taraf signifikansi 5% , dengan rumus sebagai berikut. 𝑟𝑋𝑌 =
𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 }{𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 }
Keterangan: 𝑛
: Jumlah subyek
(∑𝑋)
: Jumlah skor Mean
(∑𝑌)
: Jumlah skor Total
(∑𝑋𝑌)
: Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
𝑟𝑋𝑌
: Koefisien korelasi antara X dan Y
Setelah diperoleh koefisien korelasi antara X dan Y, maka dilakukan penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan menunjukan nilai korelasi tersebut berdasarkan tabel berikut ini.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien Korelasi Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Antara 0,00 sampai dengan 0,20
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 1989) 2. Reliabilitas instrumen Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai, artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Nana Sudjana, 2012: 16). Reliabilitas sering diartikan juga sebagai taraf. Untuk mengetahui reliabilitas pada soal tes digunakan rumus Alpha. 𝑟11 = [
𝑘 ∑𝜎𝑏 2 ] [1 − ] 𝑘−1 𝜎𝑡 2
Keterangan. 𝑟11
: Reliabilitas
𝑘
: banyaknya soal
∑𝜎𝑏 2 : jumlah varian skor tiap-tiap soal 𝜎𝑡 2
: varians soal
Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas Reliabilitas Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Antara 0,00 sampai dengan 0,20
Interpretasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 1989) 3. Hasil pengujian tes diagnostik Soal yang telah dirancang oleh peneliti berjumlah 8 soal, sesuai dengan kisi-kisi soal yang dibuat. Persiapan penelitian dilakukan dengan mempersiapkan tes diagnostik untuk dilakukan uji coba. Uji coba soal tes diagnostik dilakukan pada kelas VIII C dengan jumlah siswa 33 siswa. Setelah dilakukan uji coba didapatkan data sebagai berikut.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.6. Hasil Tes Uji Coba No
Nama Siswa
1 S1 2 S2 3 S3 4 S4 5 S5 6 S6 7 S7 8 S8 9 S9 10 S10 11 S11 12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21 22 S22 23 S23 24 S24 25 S25 26 S26 27 S27 28 S28 29 S29 30 S30 31 S31 32 S32 33 S33 JUMLAH PESERTA TES
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 2 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 33
Nomor Soal 3 4 5 6 Skor Yang Dicapai Siswa 0 0 8 0 8 10 10 12 12 8 10 10 12 12 8 10 10 12 12 8 0 0 8 0 8 10 10 12 12 8 10 10 12 12 8 10 10 10 12 8 10 10 6 12 8 10 10 12 2 0 10 10 12 12 6 10 10 12 2 8 10 6 12 0 0 10 10 0 12 8 10 10 12 12 8 0 0 10 0 8 10 10 12 12 8 10 10 10 12 8 10 10 12 0 0 10 10 12 12 6 0 0 10 0 8 10 10 12 6 6 10 10 8 12 8 10 10 12 12 8 10 10 12 12 8 10 10 8 12 8 10 10 12 0 8 10 10 2 12 8 10 6 12 12 0 10 10 12 12 8 10 10 12 12 8 10 2 10 12 8 10 10 12 12 8
2
7
8
Jumlah Skor*
Nilai Ujian
10 10 2 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 0 10 4 10 4 10 10 10 6 10 6 10 10 10 10 8 10 2 10 10
0 12 12 12 12 12 12 12 12 0 12 12 0 0 12 0 12 12 0 12 0 12 12 12 12 12 12 12 2 12 12 12 12
36 84 76 84 48 84 84 72 78 44 74 74 48 50 84 32 84 76 42 82 38 72 80 80 84 80 72 74 60 84 76 74 84
42.86 100.00 90.48 100.00 57.14 100.00 100.00 85.71 92.86 52.38 88.10 88.10 57.14 59.52 100.00 38.10 100.00 90.48 50.00 97.62 45.24 85.71 95.24 95.24 100.00 95.24 85.71 88.10 71.43 100.00 90.48 88.10 100.00
ORANG
* Skor total 84 Uji coba soal tes dilakukan pada soal-soal yang telah disusun oleh penulis. Soal yang diberikan berupa soal cerita sebanyak 8 soal dengan setiap soalnya terdiri dari soal (a) dan soal (b) serta dikerjakan dalam waktu 80 menit. Siswa yang mengikuti uji coba soal tes berjumlah 33 siswa.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis yang digunakan untuk mengetahui validitas tiap butir soal adalah menggunakan rumus korelasi product moment. Proses perhitungan dilampirkan pada lampiran A.3 dan A.4. Tabel 3.7. Validitas Item Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Koefisien Korelasi Product Moment 0,32 0,69 0,70 0,23 0,78 0,46 0,12 0,89
Keterangan Soal Valid Soal Valid Soal Valid Soal Tidak Valid Soal Valid Soal Valid Soal Tidak Valid Soal Valid
Pada tabel validitas item soal di atas, dapat dilihat bahwa dari 8 soal yang diuji cobakan ternyata terdapat 6 soal valid dan 2 soal tidak valid. Data di dapat setelah dilakukan skoring terhadap hasil pekerjaan siswa sebanyak dua kali, tujuannya agar pengoreksi konsisten dalam pemberian skor di setiap soal. Reliabilitas soal ditentukan dengan rumus Alpha dan setelah dilakukan perhitungan didapatkan reliabilitas soal (𝑟11) sebesar 0,69. Dari besarnya reliabilitas ini dapat disimpulkan bahwa reliabilitas soal tes tinggi. Penulis juga dengan analisis soal uji coba dari segi tingkat kesukaran Semua soal uji coba dikategorikan soal yang mudah. Setelah dilakukan analisis pada soal uji coba, maka penulis menggunakan semua soal yang valid (soal nomor 4 dan 7 tidak digunakan). Pada kisi-kisi yang memuat indikator soal nomor 4 dan 7 telah diwakilkan oleh nomor soal yang lain. Tingkat kesulitan soal secara keseluruhan rendah atau soal mudah, hal ini juga menjadi pertimbangan penulis karena soal tes diagnostik digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada materi yang diujikan. Peneliti menggunakan 6 soal yang valid sebagai instrument penelitian. Keenam soal yang digunakan peneliti tidak mengubah kisi-kisi soal pada tabel 3.1. Indikator soal juga tidak berubah karena keenam soal yang digunakan sesuai dengan indikator yang telah dibuat pada tabel 3.1
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Teknik Analisis Data Data yang akan di analisis pada penelitian ini adalah lembar hasil pekerjaan tes diagnostik dan transkrip hasil wawancara. Soal tes diagnostik sebelumnya akan diuji coba terhadap siswa yang merupakan bukan subjek penelitian, agar dapat ditentukan soal yang sesuai dengan fungsiya dan baik untuk dipakai sebagai soal tes untuk kelas yang menjadi subjek penelitian. Setelah mendapat lembar hasil pekerjaan siswa, peneliti akan mengoreksi hasil pekerjaan siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang telah disiapkan. Kemudian data yang berupa skor siswa diurutkan agar dapat dipilih siswa yang memiliki skor rendah untuk dianalisis dan dikategorikan kesalahannya. Siswa yang memiliki kesalahan yang bervariasi akan diwawancarai. Wawancara dilakukan mencari penyebab siswa melakukan kesalahan pada saat mengerjakan soal cerita berdasarkan pedoman wawancara yang dikembangkan peneliti pada saat penelitian berlangsung. Hasil rekaman wawancara dengan siswa akan dibuat transkrip wawancaranya. Kemudian poin-poin transkrip wawancara yang merupakan poin penting yang mengungkapkan penyebab siswa melakukan kesalahan digunakan sebagai data yang akan diverifikasi untuk disimpulkan penyebab siswa melakukan kesalahan. Wawancara juga diarahkan untuk mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah terutama pada kesalahan-kesalahan yang dominan terjadi. Sehingga dari poin-poin transkrip wawancara dapat ditelusuri perilaku dan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang sisi datar.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tahapan persiapan dan tahapan pengambilan data. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar pokok bahasan kubus dan balok. Setelah instrumen penelitian siap, maka dilakukan pengambilan data yaitu pengambilan data tes diagnostik di kelas VIII D dengan jumlah siswa 31 siswa dan wawancara dengan siswa VIII D. Berikut adalah tabel urutan pelaksanaan penelitian. Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelakasanaan Penelitian No. 1
Kegiatan
Waktu
Pertemuan dengan Guru Matematika dan Wakil Maret 2016 Kepala Sekolah bidang kurikulum
2
Uji Coba test
13 April 2016
3
Pelaksanaan test
16 April 2016
4
Wawancara siswa
27, 28, 30 April 2016
Kegiatan-kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Pertemuan dengan guru matematika dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Pada bulan Maret 2016 peneliti beberapa kali ke SMP Negeri 4 Yogyakarta dengan tujuan untuk menanyakan kesediaaan guru dan sekolah untuk menjadi tempat penelitian. Pada pertemuaan dengan guru matematika di sekolah peneliti juga menanyakan materi yang berkaitan dengan penelitian seperti perkiraan waktu penelitian, subjek penelitian.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Coba Soal yang digunakan untuk pengambilan data, harus dipastikan soal sesuai dengan fungsi soal. Soal diuji cobakan untuk mengetahui kelayakan soal sebagai alat pengukur pemahaman siswa. Setelah diuji cobakan soal akan dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Terdapat 6 soal yang valid dari 8 soal yang diuji cobakan oleh peneliti dan keseluruhan soal memiliki reliabilitas yang tinggi. Kelas uji coba dipilih kelas VIII C karena memiliki tingkat kemampuan yang hampir sama dengan kelas yang di jadikan subjek penelitian yaitu kelas VIII D. 3. Pelaksanaan Tes Pelaksanaan tes dilakukan pada tanggal 16 April 2016 pada kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui jenisjenis kesalahan yang dilakukan siswa dan perilaku pemecahan masalah siswa pada materi bangun ruuang sisi datar pokok bahasan kubus dan balok. Hasil tes menunjukan terdapat 19 siswa yang memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 78 dan terdapat 12 siswa yang belum mencapai KKM. Siswa-siswa yang belum mencapai nilai KKM akan diwawancarai 9 siswa. Pemilihan siswa ini dilakukan berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa. 4. Wawancara Wawancara dilakukan pada tanggal April 2016 dan dilakukan pada siang hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan siswa sehingga peneliti dapat mengetahui penyebab terjadinya kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa. Peneliti juga meminta siswa untuk mengerjakan kembali beberapa soal tes yang pernah mereka kerjakan kemudian meminta siswa menjelaskan proses pengerjaannya.
B. Tabulasi Data 1. Data hasil tes Berikut adalah hasil tes diagnostik siswa kelas VIII D.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2. Hasil Tes Diagnostik Nomor Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 38 39 30 31
Identitas Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2
3
6 6 0 0 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2 10 10 10 10 10 0 0 0 0 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 Jumlah Peserta
4 12 12 12 12 12 12 12 12 6 12 8 12 12 12 12 2 0 12 4 12 12 12 0 12 12 12 12 12 12 12 12
5
6 8 8 8 6 8 8 8 8 8 0 8 8 0 6 8 6 0 8 6 8 8 8 8 6 8 8 8 8 8 0 8
12 6 12 0 0 12 12 12 12 0 12 12 8 0 12 0 0 12 6 12 12 12 0 12 12 12 12 12 8 0 12
Jumlah Skor* 54 36 62 48 30 62 62 62 56 42 58 62 32 48 62 8 9 62 42 62 62 62 34 60 62 62 62 62 58 22 42
Nilai 87.10 58.06 100.00 77.42 48.39 100.00 100.00 100.00 90.32 67.74 93.55 100.00 51.61 77.42 100.00 12.90 14.52 100.00 67.74 100.00 100.00 100.00 54.84 96.77 100.00 100.00 100.00 100.00 93.55 35.48 67.74 31.00
*Skor maksimal soal 62
2. Data Kesalahan-kesalahan Siswa Data kesalahan-kesalahan siswa ditabulasikan dari hasil pekerjaan siswa terhadap tiap soal yang salah dan berikut merupakan data yang diperoleh peneliti.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3. Data Kesalahan-kesalahan Siswa No. Soal 1
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa
Jumlah Siswa
S13
2 S16
2
S1
S2
S5, S16, S31
8 S13
S30
3
S1 9
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa
Jumlah Siswa
S2
S5, S16, S31
S19, S23
S30
. 4
S9
S11
7
S16
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa
Jumlah Siswa
S19
S23
5
Tidak ada jawaban
S10 S13
S19
4
S30
6
Tidak ada jawaban
S10 S2
11
S4, S5, S14, S16, S17, S30
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
Jumlah Siswa
Identitas Siswa S13
S19
S23
3. Data Perilaku Pemecahan Masalah Siswa Selain data kesalahan siswa, peneliti juga mentabulasikan perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa melalui hasil pekerjaan siswa dan berikut data perilaku pemecahan masalah siswa. Tabel 4.4. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa Jumlah Siswa
Kegiatan siswa
Identitas Siswa
Siswa langsung melakukan perhitungan tanpa mengalami kesulitan pada saat memahami masalah, memilih metode penyelesaian atau melakukan perhitungan. Siswa langsung melakukan perhitungan akan tetapi masih mengalami kesulitan pada pemahaman masalah, pemilihan metode penyelesaian masalah, atau pada perhitungan. Siswa langsung melakukan perhitungan dengan konteks masalah terbatas pada menuliskan informasi yang diketahui pada
S1, S3, S7, S9, S10, S11, S12, S20, S21, S24, S25, S26, S28
13
S2, S5, S13, S14, S16, S17, S19, S23, S30, S31
10
S4, S6, S18, S22, S27, S29
6
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal atau menyatakan perhitungan dengan konteks masalah Siswa menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan sesuai dengan konteks soal. Kemudian pada jawaban akhir dinyatakan pada konteks soal.
S8, S15
2
4. Data Wawancara dengan Siswa Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa, wawancara dilakukan untuk menemukan penyebab kesalahan yang siswa lakukan dan memverifikasi perilaku pemecahan masalah siswa. Berikut data wawancara dengan siswa yang dilakukan peneliti. Tabel 4.5. Data Wawancara dengan Siswa No. soal 1
2
Identitas Cuplikan wawancara siswa S16 pada (7) P : jadi soalnya membahas tentang luas transaksi permukaan atau volume? 6 (8) S16 : volume mbak. (9) P : terus yang ditanya itu lebar, gimana tuh? (siswa diam) (10) P : kalau gitu rumus volumenya apa? (siswa diam) (11) P : kenapa diam? Ingat? (12) S16 : bingung mbak (13) P : bingung apanya? Bingung yang mana rumusnya? (14) S16 : iya mbak S2 pada (10) S2 : luas kertas kartonnya mbak transaksi (11) P : oke yang dicari luas kertas karton. Terus 5 kenapa bisa kamu menggunakan rumus 6 kali s? (12) S2 : luas kubus itu 6 s kuadrat (13) P : 6 s kuadrat. Lha ini kenapa jadi 6 s? (14) S2 : gak konsen mbak P : gak konsen? Berarti lupa rumus nih? (15) S2 : iya mbak S5 pada (4) S5 : ya berarti pake s kali s mbak transaksi (5) P : kenapa pake s kali s 4 (6) S5 : yak an, yang ditanya luas kubus (7) P : s kali s itu luas apa? (8) S5 : luas kubus (9) P : luas kubus atau luas persegi? (10) S5 : aaa luas persegi (11) P : kalau luas kubusnya? (12) S5 : 12 kali s (13) P : hah? 12 kali s? satu buah kubus dibatasi berapa bidang persegi? (14) S5 : enam
46
Dugaan Kesalahan Siswa Siswa lupa rumus volume balok
Siswa salah mengutip rumus permukaan kubus
Siswa belum mengerti konsep luas permukaan kubus sehingga tertukar dengan luas persegi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. soal
Identitas siswa
Cuplikan wawancara (15) P (16) S5
Dugaan Kesalahan Siswa
: maka harusnya? : 6 kali s kuadrat
3
S16 pada (58) P : sekarang ini pake apa nyelesaikannya? transaksi (59) S16 : balok, eh.. 6 (60) P : bentuknya apa dari soal? (61) S16 : kubus mbak (62) P : jadi menyelesaikannya pake rumus apa? (siswa diam) (63) P : nah kan yang ditanya luas triplek yang diperlukan, berarti kamu mencari apa? (64) S16 : luas permukaan (65) P : iya benar, jadi kenapa pake luas permukaan? (66) S16 : ya karena yang ditanya luasnya mbak (67) P : luas permukaan kubus apa? (siswa diam)
Siswa lupa luas permukaan kubus
3
S23 pada (13) S23 : ini rumusnya benar kan mbak? transaksi (14) P : iya benar, terus? Bagian mana? 2 (15) S23 : gak tau (16) P : coba 6 dikali 625? (siswa menghitung) (17) S23 : salah hitung mbak
Siswa kurang teliti pada perhitungan
4
S19 pada (14) P : 940 itu maksudnya apa? transaksi (15)S19 : luas permukaannya 3 (16) P : sekarang kita cocokan dengan jawabanmu di no 4, lihat salahnya dimana? (17) S19 : ini mbak (menunjuk pada perhitungan 20 kali 10 sama dengan 300) (18) P : yang benar yang mana? (19) S19 : yang ini (menunjuk pada pekerjaan yan baru diselesaikan) (20) P : kenapa bisa salah? (21) S19 : gak teliti, takut waktunya habis
Siswa kurang teliti pada perhitungan
4
S16 pada (100) P : apa perintah soalnya? transaksi (101) S16 : menentukan luas permukaan 6 (102) P : apa yang harus kamu lakukan setelah itu? (siswa diam) (103) P : paham gak maksud dari luas permukaan yang dimaksud di soal? (siswa diam)
Siswa belum paham konsep luas permukaan dan rumusnya
4
S23 pada (siswa menlanjutkan mengerjakan dan menuliskan transaksi L = 4 (p.l + p.t + l.t)) 2 (21) S23 : aku bingung mbak (22) P : dibaca lagi soalnya, gak usah buru-buru (23) S23 : gak tau mbak (24) P : oke bingung kita mulai dari apa yang diketahui, yang ditanya
Siswa belum paham konsep luas permukaan balok sehingga hanya menghapal rumus
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. soal
Identitas siswa
Cuplikan wawancara
Dugaan Kesalahan Siswa
(25) S23 : yang ditanyakan luasnya, maka kita cari tinginya dulu. Eh ini aku gak baca soal, ini tinginya setengah panjang jadi 10. (melanjutkan menghitung). Bener gak sih? Eh ini ada empatnya lupa. Bener gak mbak? (26) P : sekarang jelaskan ke aku kenapa caranya seperti itu dan perhitunganya bagaimana? Kenapa kamu menyelesaikan dengan rumus itu? Hasilnya maksudnya bagaimana? (27) S23 : karena rumusnya memang ini. 5
S16 pada (162) P : nah ini kan soalnya kubus, ini tentang tansaksi volume atau luas permukaan? 6 (163) S16 : volume (164) P : karena? (165) S16 : ini ada “dapat terisi penuh” (166) P : sekarang ini rumusnya gimana? Kan yang ditanya bukan volumenya (siswa diam)
Siswa belum paham konsep volume kubus
6
S30 pada (31) P : iya dek. Jadi kenapa jawaban tes kemarin transaksi kamu menggunakan volume balok? 1 (32) S30 : kurang teliti baca soal
6
S2 pada (39) P tansaksi 5 (40) S2
Siswa tidak membaca soal dengan teliti sehingga salah memilih metode penyelesaian Siswa kurang teliti pada perhitungan
(41) P (42) S2 (43) P (44) S2 (45) P (46) S2 6
: coba lihat punyamu, rumusnya udah bener? : iya udah mbak, rumusnya udah bener kan mbak? : iya udah bener. Berarti udah paham ya maksud soalnya apa? : iya mbak. : coba bandingkan kenapa bisa salah : bagian ini mba, 20 kali 10 kan 200 disitu 300 : berarti gimana nih? Kurang teliti? : iya mbak, gak konsen
S16 pada (156) S16 : pake luas permukaan balok mbak transaksi (157) P : ini jawabanmu kemarin. Ini kenapa bisa 6 langsung dikalikan semua? (158) S16 : asal jawab mbak, buru-buru mbak
48
Siswa terburuburu sehingga tidak memahami soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut data wawancara peneliti terhadap perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Tabel 4.6. Data Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa Identitas Cuplikan wawancara siswa S21 pada (siswa mengerjakan soal luas permukaan transaksi balok) 7 (siswa membaca soal, kemudian langsung menuliskan rumus dan melakukan perhitungan) (7) P : coba jelaskan kenapa seperti itu jawabanya (8) S21 : ya memang pake luas permukaan mbak (9) P : kenapa pake luas permukaan gak volume aja? (10) S21 : soalnya ini tentukan luas kertas kado minimal mbak dengan udah diketahui panjang lebar tingginya. Jadi gak mungkin volume (11) P : emang apa yang membedakan volume sama luas permukaan? (12) S21 : kalo volume itu isi semuanya balok. Kalau luas permukaan itu permukaannya aja (13) P : maksudnya luas bidang yang membatasinya ya? (14) S21 : iya mbak (15) P : hasilnya 1120 cm persegi, kalo dikembalikan ke konteks soal itu apa maksudnya? (16) S21 : luas permukaannya mbak, eh apa sih mbak maksudnya (17) P : kalau dari soalnya ini lho, coba lihat (18) S21 : oh ini luas kertas kado minimal S26 pada (3) P : sekarang coba jelaskan kenapa transaksi mengerjakannya dengan luas 8 permukaan dan jelaskan perhitungannya! (4) S26 : intan kan mau membungkus kado, ini ukurannya. Kenapa pake luas permukaan? Kan kalo volume itu mencakup isinya, kalau luas permukaan itu permukaannya aja (5) P : maksudnya 1120 itu apa? (6) S26 : luas permukaannya (7) P : kalau dikembalikan ke soal itu apa? (8) S26 : itu ukuran kertas kado intan S6 pada (3) S6 : ini kan mau membungkus kado, transaksi makanya pake luas permukaan 9 (4) P : kenapa gak volume aja?
49
Dugaan Perilaku Pemecahan Masalah Ketika menerima soal siswa langsung membaca soal dan mengerjakan soal dengan luas permukaan balok dan menemukan jawaban akhir yang benar tanpa menuliskan konteks soal
Ketika menerima soal siswa langsung membaca soal dan mengerjakan soal dengan luas permukaan balok dan menemukan jawaban akhir yang benar tanpa menuliskan konteks soal
Ketika menerima soal siswa langsung membaca soal dan mengerjakan soal dengan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5) S6
: ya luas permukaan, karna kalo bungkus kado kan luarnya aja (6) P : emang kalo volume gimana? (7) S6 : volume itu isinya (8) P : berarti ini 1120 hasilnya? Maksudnya apa? (9) S6 : luas permukaan, luas kertanya yang buat bungkus kadonya. (menuliskan jawaban beserta konteks masalah pada soal)
permukaan balok dan menemukan jawaban akhir yang benar. Kemudian menuliskan konteks soal setelah ditanya oleh peneliti
C. Analisis Data 1. Analisis hasil tes Analisis hasil tes dilakukan pada soal diagnostik yang telah diuji coba sebelumnya, tes dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang sering terjadi pada saat siswa mengerjakan soal cerita bangun ruang sisi datar pada pokok bahasan kubus dan balok. Berikut ini adalah tabel kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada soal serta tabel rekapitulasi untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengalami kesalahan pada tiap jenis kesalahanya dan tahapan yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan. Berikut merupakan tabel penggolongan jenis kesalahan dan tahapan siswa melakukan kesalahan yang dianalisis dari tabel 4.3. Tabel 4.7. Penggolongan Jenis Kesalahan dan Tahapan Kesalahan No. Soal 1
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa S13
S16
2
S1
50
Jenis Kesalahan Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi (kurang tepat mengutip rumus) Kesalahan teknis (salah hitung)
Tahapan Kesalahan
kesalahan dalam transformasi
kesalahan dalam transformasi
kesalahan dalam keterampilan memproses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa S2
S5, S16, S31
Jenis Kesalahan Kesalahan menggunakan teorema atau definisi (salah mengutip rumus) Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
Tahapan Kesalahan kesalahan dalam transformasi
kesalahan dalam transformasi
S13 Kesalahan teknis (salah memindahkan data)
S30
3
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam keterampilan memproses
kesalahan dalam transformasi
S1
S2
S5, S16, S31
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi (salah mengutip rumus)
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
S19, S23
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
4
Identitas Siswa S30
Jenis Kesalahan
Tahapan Kesalahan
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan data (mengabaikan beberapa data)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan data (mengabaikan beberapa data, menambahkan data asing)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
S9
S11
S16
S19
S23
5
Tidak ada jawaban
S10
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Contoh Kesalahan
Identitas Siswa S13
Jenis Kesalahan
Tahapan Kesalahan
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
Kesalahan teknis (salah hitung)
kesalahan dalam keterampilan memproses
S30
6
Tidak ada jawaban
S10 S2
S4, S5, S14, S16, S30
S13
S19
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Soal
Identitas Siswa S23
Contoh Kesalahan
Jenis Kesalahan
Tahapan Kesalahan
Kesalahan menggunakan teorema atau definisi
kesalahan dalam transformasi
Setelah mengelompokan jenis kesalahan dan tahapan kesalahan siswa, peneliti merangkum keseluruhan kesalahan yang dilakukan siswa pada tiap nomor soal yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8. Rangkuman Kualitas Jawaban Siswa Identitas Siswa S1
1 Benar
S2
Benar
S3 S4
Benar Benar
S5
Benar
S6 S7 S8 S9
Benar Benar Benar Benar
S10
2 Kesalahan teknis (salah hitung) Kesalahan menggunak an teorema atau definisi (salah mengutip rumus) Benar Benar
Nomor Soal 3 4 Kesalahan Benar teknis (salah hitung) Kesalahan Benar menggunak an teorema atau definisi (salah mengutip rumus) Benar Benar Benar Benar
5 Benar
6 Benar
Benar
Kesalahan teknis (salah hitung)
Benar Benar
Benar
Benar
Benar Benar Benar Benar
Benar
Benar Benar Benar Kesalahan teknis (salah hitung) Benar
Benar Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar Benar Benar Benar
Kesalahan teknis (salah hitung) Benar
Kesalahan teknis (salah hitung) Benar
Tidak ada jawaban Benar
Tidak ada jawaban Benar
Benar
Benar
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar Benar Benar Benar
Benar
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar Benar Benar Kesalahan teknis (salah hitung) Benar
S11
Benar
Benar
S12
Benar
Benar
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Identitas Siswa S13
1 Kesalahan mengguna kan teorema atau definisi Benar
2 Kesalahan teknis (salah memindahk an data)
3 Benar
Benar
Benar
Benar Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
S18 S19
Benar Kesalahan mengguna kan teorema atau definisi (kurang tepat mengutip rumus) Benar Benar
S20 S21 S22 S23
Nomor Soal 4 Benar
5 Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
6 Kesalahan teknis (salah hitung)
Benar
Benar
Benar Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
Benar Kesalahan data (mengabaika n beberapa data)
Benar Benar
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
Benar Benar
Benar Kesalahan teknis (salah hitung)
Benar Benar p
Benar Kesalahan teknis (salah hitung)
Benar Benar Benar Benar
Benar Benar Benar Benar
Benar Benar Benar Kesalahan teknis (salah hitung)
Benar Benar Benar Benar
S24 S25 S26 S27 S28 S29
Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Benar Benar Benar Benar Benar Benar
Benar Kesalahan data (mengabaika n beberapa data, menambahk an data asing) Benar Benar Benar Kesalahan menggunaka n teorema atau definisi Benar Benar Benar Benar Benar Benar
S30
Benar
Benar
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
Benar
S31
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Kesalahan menggunak an teorema atau definisi
Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar
Benar Benar Benar Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar Benar Benar Benar Benar Kesalahan teknis (salah hitung) Kesalahan menggunak an teorema atau definisi Benar
S14
S15 S16
55
Benar
Benar Benar Benar Benar Benar Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut merupakan tabel rekapitulasi dan persentase kesalahan yang dilakukan siswa. Tabel 4.9. Rekapitulasi dan Persentase Kesalahan yang dilakukan Siswa No. Soal
Kesalahan Data
Jumlah Siswa 2 2
1. 2. 3. 4. 5. 6. TOTAL
(%) Siswa 6.45 5.26
Kesalahan Teorema Definisi Jumlah Siswa 2 5 5 1 2 6 21
Kesalahan Teknis
Tidak Menjawab
Jumlah Siswa 3 4 2 4 13
Jumlah Siswa 1 1 2
atau (%) Siswa 6.45 16.13 16.13 3.23 6.45 19.35 55.26
(%) Siswa 9.68 12.90 6.45 12.90 34.21
(%) Siswa 3.23 3.23 5.26
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi kesalahan siswa pada tiap soal tes diagnostik. Tabel 4.10. Rekapitulasi Kesalahan yang Dilakukan Per Kesalahan No.
Jenis Kesalahan
Identitas Siswa
No. Soal
1.
Kesalahan Data
S16, S19
4
2.
Kesalahan Teorema atau Defiisi
S13, S16
1
S2, S5, S16, S30, S31
2
S2, S5, S16, S30, S31
3
S23
3.
Kesalahan Teknis
S13, S30
4
S44, S5, S14, S16,
5
S23, S30
6
S1, S9, S13
2
S1, S11, S19, S23
3
S9, S11
4
S2, S13, S19, S29
6
Selain menganalisis kesalahan yang siswa lakukan, dari hasil tes juga akan dianalisis perilaku pemecahan masalah. Berikut ini adalah tabel yang perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada soal serta tabel rekapitulasi untuk megetahui banyaknya siswa pada tiap kategori perilaku pemecahan masalah.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa Siswa (S)
No. Soal
Ditanya
Diketahui
Konteks masalah
Jawaban Akhir
Penjelasan
Alasan
1
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
√
√
-
-
2
-
-
√
√
-
-
3
-
-
√
√
-
-
4
-
-
√
√
-
-
5
-
-
√
√
-
-
6
-
-
√
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
√
√
-
-
2
√
√
√
√
-
-
3
√
√
√
√
-
-
4
√
√
√
√
-
-
5
√
√
√
√
-
-
6
√
√
√
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
3
4
5
6
7
57
Kategori perilaku pemecahan masalah
DTA-proficient
DTA-not proficient
DTA-proficient
DTA-limited context
DTA-not proficient
DTA-limited context
DTA-proficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa (S)
8
9
10
11
12
13
No. Soal
Ditanya
Diketahui
Konteks masalah
Jawaban Akhir
Penjelasan
Alasan
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
√
√
√
-
2
√
√
√
√
√
-
3
√
√
√
√
√
-
4
√
√
√
√
√
-
5
√
√
√
√
√
-
6
√
√
√
√
√
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
-
√
-
-
2
√
√
-
√
-
-
3
√
√
-
√
-
-
4
√
√
-
√
-
-
5
√
√
-
√
-
-
6
√
√
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
58
Kategori perilaku pemecahan masalah
MBA-full context
DTA-proficient
DTA-proficient
DTA-proficient
DTA-proficient
DTA-not proficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa (S)
14
15
16
17
18
19
20
No. Soal
Ditanya
Diketahui
Konteks masalah
Jawaban Akhir
Penjelasan
Alasan
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
√
√
√
-
2
-
-
√
√
√
-
3
-
-
√
√
√
-
4
-
-
√
√
√
-
5
-
-
√
√
√
-
6
-
-
√
√
√
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
√
√
-
-
3
-
-
√
√
-
-
4
-
-
√
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
√
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
59
Kategori perilaku pemecahan masalah
DTA-not proficient
MBA-full context
DTA-not proficient
DTA-not proficient
DTA-limited context
DTA-not proficient
DTA-proficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa (S)
21
22
23
24
25
26
No. Soal
Ditanya
Diketahui
Konteks masalah
Jawaban Akhir
Penjelasan
Alasan
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
√
√
-
-
2
√
√
√
√
-
-
3
√
√
√
√
-
-
4
√
√
√
√
-
-
5
√
√
√
√
-
-
6
√
√
√
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
√
√
√
-
3
-
-
√
√
√
-
4
-
-
-
√
-
-
60
Kategori perilaku pemecahan masalah
DTA-proficient
DTA-limited context
DTA-not proficient
DTA-proficient
DTA-proficient
DTA-proficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa (S)
27
28
29
30
31
No. Soal
Ditanya
Diketahui
Konteks masalah
Jawaban Akhir
Penjelasan
Alasan
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
√
√
-
-
2
√
√
√
√
-
-
3
√
√
√
√
-
-
4
√
√
√
√
-
-
5
√
√
√
√
-
-
6
√
√
√
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
√
√
-
-
3
-
-
√
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
1
√
√
√
√
-
-
2
√
√
√
√
-
-
3
√
√
√
√
-
-
4
√
√
√
√
-
-
5
√
√
√
√
-
-
6
√
√
√
√
-
-
1
√
√
-
√
-
-
2
√
√
-
√
-
-
3
√
√
√
√
-
-
4
√
√
-
√
-
-
5
√
√
-
√
-
-
6
√
√
-
√
-
-
1
-
-
-
√
-
-
2
-
-
-
√
-
-
3
-
-
-
√
-
-
4
-
-
-
√
-
-
5
-
-
-
√
-
-
6
-
-
-
√
-
-
Kategori perilaku pemecahan masalah
DTA-limited context
DTA-proficient
DTA-limited context
Setelah mengetahui perilaku pemecahan masalah yang dilakukan tiap siswa maka dapat dilakukan rekapitulasi dan perhitungan persentasi pada tiap kategori perilaku pemecahan masalah.
61
DTA-not proficient
DTA-not proficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12. Rekapitulasi dan Persentase Perilaku Pemecahan Masalah yang dilakukan Siswa Kategori Pape
Jumlah Siswa
Persentase (%)
DTA-proficient
13
41.94
DTA-not proficient
10
32.26
DTA-limited context
6
19.35
MBA-full context
2
6.45
MBA-justification
-
-
2. Analisis hasil wawancara Siswa yang diwawancarai adalah siswa orang yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan miniman (KKM) dan memiliki kesalahan yang bervariasi. Wawancara untuk mengungkap penyebab kesalahan siswa ini dilakukan pada 6 orang siswa yang berdasarkan kesalahannya dapat mewakili siswa lain yang belum mencapai KKM. Selain 6 orang siswa yang belum memenuhi KKM ini, peneliti juga memilih 3 orang dengan hasil pekerjaan bervariasi untuk mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah yang dilakukannya pada proses menyelesaikan soal cerita. Berikut ini adalah analisis hasi wawancara terhadap 6 orang siswa yang nilainya dibawah KKM. Tabel 4.13. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kesalahan Siswa No. soal 1
Identitas siswa S16
Hasil Tes
Dari perkerjaan siswa diatas dapat dilihat siswa melakukan kesalahan pada saat mengubah rumus volume balok untuk menghitung lebar balok. 2
S2
Analisis Hasil Wawancara Dari hasil wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan pada pemilihan rumus, siswa bingung dengan rumus yang ada dan tidak mengingat seluruh rumus dengan baik. Dari hasil wawancara siswa mengaku tidak berkonsentrasi saat mengerjakan soal. Saat di minta mengerjakan soal
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. soal
Identitas siswa
S5
3
Hasil Tes
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat jenis yang sama (mengenai siswa salah dalam mengutip rumus luas luas permukaan kubus) permukaan kubus. siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami hingga menemukan hasilnya. Dari hasil wawancara, siswa melakukan kesalahan pada pemilihan penyelesaian Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat metode karena belum mengerti siswa salah memilih metode penyelesaian, seharusnya siswa menyelesaikan dengan konsep luas permukaan luas permukaan kubus, tetapi siswa kubus sehingga tertukar dengan luas persegi menyelesaikannya dengan luas persegi.
S16
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa salah memilih metode penyelesaian, seharusnya siswa menyelesaikan dengan luas permukaan kubus, tetapi siswa menyelesaikannya dengan luas persegi. 3
Analisis Hasil Wawancara
S23
Dari hasil wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan karena siswa ragu-ragu dengan metode penyelesaian yang akan digunakannya dan siswa juga belum paham mengenai konsep luas permukaan sehingga saat disoal ditanyakan luas tripleks, siswa langsung menhitung luas persegi. Dari hasil wawancara diketahui siswa melakukan kesalahan hitung pada operasi perkalian karena siswa kurang teliti pada perhitungan
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan hitung pada operasi perkalian. 4
S19
Setelah diwawancarai diketahui bahwa siswa melakukan kesalahan hitung karena siswa kurang teliti pada perhitungan dan terburu-buru pada saat menghitung Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan hitung pada operasi perkalian.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. soal 4
Identitas siswa S16
Hasil Tes
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan saat memasukan data yang digunakan untuk perhitungan. Data yang di gunakan siswa tidak lengkap. 4
S23
Analisis Hasil Wawancara Setelah diwawancarai, diketahui bahwa siswa sudah paham jika soal diselesaikan dengan luas permukaan balok, tetapi siswa belum paham konsep luas permukaan dan rumusnya. Sehingga siswa kurang lengkap memasukan data pada perhitungan. Setelah diwawancarai diketahui siswa melakukan kesalahan pada menuliskan rumus permukaan balok karena siswa belum paham konsep luas permukaan balok sehingga hanya menghapal rumus.
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan pada menuliskan rumus luas permukaan balok. 5
S16
Pada jawaban siswa ini, memang siswa dapat menjawab soal dengan benar, akan tetapi peneliti menanyakan kejelasan jawaban siswa 6
S30
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan memilih metode penyelesaian. 6
S2
64
Dari hasil wawancara, ternyata siswa tidak tahu rumus volume yang dilakukan, siswa juga tidak mengerti perhitungan soal hingga didapatkan rusuk kubus. Diduga siswa mencontek jawaban temannya. Setelah diwawancarai diketahui siswa melakukan kesalahan memilih metode penyelesaian karena siswa tidak membaca soal dengan teliti sehingga salah memilih metode penyelesaian Setelah diwawancarai diketahui siswa melakukan kesalahan pada operasi perkalian karena tidak teliti melakukan perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. soal
Identitas siswa
Hasil Tes
Analisis Hasil Wawancara
Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat siswa melakukan kesalahan hitung. Siswa salah pada operasi perkalian 6
S16
Dari jawaban siswa diatas dapat dilihat dapat disimpulkan dua hal yaitu siswa langsung mengalikan nilai dari yang diketahui atau siswa salah memahami soal yang seharusnya dihitung luas permukaannya
Setelah siswa diwawancarai ternyata memang siswa terburuburu mengerjakan soal tersebut sehingga tidak memahami maksud soal dengan baik.
Selain 6 orang diatas, peneliti juga mewawancarai 3 orang untuk mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah yang dilakukannya. Tabel 4.14. Hasil Analisis Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa Identitas siswa
Hasil pekerjaan siswa (hasil pekerjaan diambil salah satu soal)
S21
Dari jawaban siswa diatas, dapat dilihat siswa langsung melakukan perhitungan tanpa mengalami kesulitan dan jawaban akhirnya benar
S26
Dari jawaban siswa diatas, dapat dilihat siswa langsung melakukan perhitungan kemudian jawaban akhir dinyatakan sesuai konteks masalah pada soal.
65
Hasil analisis perilaku pemecahan masalah dari wawancara Setelah diwawancarai dan mengerjakan soal yang hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya, ternyata siswa memang tidak mengalami kesulitan dalam proses pengerjaannya, seperti memahami masalah, memilih metode penyelesaian hingga pada perhitungan. Pada jawaban akhir siswa mampu menjelaskan maknanya atau jawaban akhir dapat siswa nyatakan dalam konteks soal tetapi tidak ditulis pada hasil pekerjaan. Setelah dilakukan wawancara dan mengerjakan soal, siswa tetap langsung melakukan perhitungan dan pada jawaban akhir tidak dinyatakan sesuai dengan konteks masalah. Siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam memahami masalah, memilih metode penyelesaian dan pada perhitungan. Hanya saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Identitas siswa
Hasil analisis perilaku pemecahan masalah dari wawancara Sedangkan pada nomor berbeda hasil siswa tidak menyatakan jawaban pekerjaan siswa sebagai berikut. akhir pada konteks masalah. Hasil pekerjaan siswa (hasil pekerjaan diambil salah satu soal)
Dapat dilihat pada pekerjaan siswa ini, jawaban akhir tidak dinyatakan sesuai dengan konteks soal. S6
Setalah dilakukan wawancara dan mengerjakan soal, siswa langsung melakukan perhitungan dan pada jawaban akhir tidak dinyatakan sesuai dengan konteks masalah. Akan tetapi setelah peneliti menanyakan maksud dari jawaban akhir yan didapat siswa, siswa menuliskan dapat dilihat pada jawaban siswa diatas, jawabannya kembali beserta siswa menuliskan informasi yang diketahui konteks masalah. dari soal dan yang ditanyakan pada soal
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasan terhadap kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kesalahan yang paling banyak terjadi pada saat siswa menyelesaikan soal cerita matematika adalah kesalahan menggunakan teorema atau definisi yang kemudian diikuti oleh kesalahan teknis. Dari 6 soal yang diujikan pada siswa terdapat 21 kesalahan menggunakan metode atau definisi, 13 kesalahan teknis, 2 kesalahan data dan 2 soal tidak dijawab. Kemudian dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 6 orang siswa, diketahui penyebab siswa melakukan kesalahan pada saat menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar pada pokok bahasan kubus dan balok, sebagai berikut.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
Siswa belum memahami materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok. Sehingga siswa bingung memilih metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan soal.
b. Kurangnya pemahaman terhadap materi juga menyebabkan siswa cenderung menghapal rumus yang ada, sehingga saat siswa lupa dengan rumus, siswa bingung dan melakukan kesalahan. c. Tidak teliti membaca soal, sehingga ada informasi pada soal yang terlewat atau ditambahkan oleh siswa d. Kurangnya pemahaman terhadap soal, sehingga melakukan kesalahan pada memilih metode untuk menyelesaikan soal e. Tidak teliti melakukan perhitungan. Pada pengerjaan soal sebagian besar kesalahan perhitungan pada operasi perkalian.
2. Pembahasan terhadap perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa Hasil analisis kesalahan menurut Hadar menunjukan kesalahan terbanyak pada soal cerita adalah kesalahan teorema atau definisi. Pada hasil wawancara juga menunjukan hal yang sama (pada tabel 4.13), sebagian besar kesalahan siswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi. Perilaku pemecahan masalah yang ditunjukan siswa dalam penelitian ini adalah DTA-proficient, DTA-not proficient, DTA-limited context dan MBA-full context. Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat siswa yang menunjukan perilaku DTA-proficient sebanyak 13 siswa, DTA-not proficient sebanyak 10, DTAlimited context sebanyak 6 siswa dan MBA-full context sebanyak 2 siswa. Siswa dengan perilaku DTA-proficient langsung melakukan perhitungan tanpa mengalami kesulitan pada saat memahami masalah, memilih penyelesaian masalah atau pada perhitungan. Jawaban akhir yang didapat dari proses perhitungan benar, akan tetapi tidak dinyatakan kembali pada konteks soal padahal jawaban akhir dapat dinyatakan sesuai dengan konteks soal. Padahal dari hasil wawancara diketahui bahwa siswa dapat menyatakan konteks soal secara verbal. Pada proses perhitungan pun tidak ada penjelasan yang mendukung atau konteks masalah yang sesuai dengan soal.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa dengan perilaku DTA-limited context berperilaku hampir sama dengan siswa dengan perilaku DTA-proficient. Akan tetapi siswa menuliskan beberapa konteks soal. Konteks soal tersebut dituliskan dalam bentuk keterangan soal yang sesuai konteks soal atau jawaban yang dinyatakan sesuai konteks. Konteks yang dituliskan atau dinyatakan oleh siswa terbatas atau tidak begitu jelas. Sedangkan siswa dengan perilaku MBA-full context memaknai setiap informasi yang diperolehnya dari soal. Siswa menuliskan informasi yang diketahui hingga yang ditanyakan sesuai dengan konteks soal. Pada proses perhitungan pun siswa tidak mengalami kesulitan. Siswa dapat menemukan jawaban akhir yang benar dan menyatakan jawabanya dalam konteks soal dengan jelas. Pada siswa dengan perilaku DTA-not proficient, siswa menunjukan beberapa kesalahan yang disebabkan karena kesulitan siswa memahami masalah, memilih metode penyelesaian atau pada perhitungan Dari kategori perilaku pemecahan masalah yang ditemukan peneliti, peneliti menyimpulkan bahwa kesalahan sebagian besar dilakukan siswa dengan perilaku DTA-not proficient. Analisis yang telah dilakukan peneliti terhadap perilaku pemecahan masalah mengungkapkan proses kognitif dan pemahaman siswa pada saat menyelesaikan soal cerita matematika. Pada perilaku DTA-not proficient siswa kurang mampu atau ragu-ragu memahami masalah pada soal sehingga bingung
memilih metode penyelesaiannya. Hal ini menunjukan
bahwa konsep materi yang diketahui oleh siswa belum benar-benar dipahaminya. Dengan demikian, guru dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dapat menentukan apakan metode pembelajaran yang dilakukan guru sudah efektif atau belum bagi seluruh siswa. Selain itu jika diperlukan suatu upaya remedial, guru juga dapat menyusun pembelajaran remedial yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menemukan keterbatasan pada penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Peneliti tidak melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan guru, sehingga mengalami kendala menduga penyebab siswa melakukan kesalahan. Padahal kesalahan siswa dapat disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas. 2. Pada saat uji coba tes dan tes pengambilan data, waktu yang diberikan peneliti terlalu banyak sehingga siswa yang menyelesaikan soal lebih cepat berpotensi membantu temannya yang belum selesai atau mengalami kesulitan. Upaya yang dilakukan agar untuk mengatasi hal ini adalah peneliti bersama dengan guru mengawasi siswa pada saat mengerjakan soal terutama pada saat tes pengambilan data. 3. Soal tes tertulis yang diberikan kurang kontekstual sehingga soal tidak terlalu mengekplorasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam bentuk soal cerita. 4. Peneliti tidak membagikan hasil penelitian di dalam kelas sehingga hanya siswa yang diwawancara yang mendapat manfaat. 5. Pada teori perilaku pemecahan masalah terdapat subkategori yang perbedaannya tidak begitu jelas. Hal ini menyebabkan peneliti sedikit mengalami kesulitan dalam menganalisis data perilaku pemecahan masalah untuk dikatagorikan.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan kesalahankesalahan siswa mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar pada pokok bahasan kubus dan balok adalah sebagai berikut. 1. Kesalahan data Kesalahan data yang terjadi sebesar 5,26 % dari seluruh kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan data yang terjadi yaitu siswa mengabaikan data yang diketahui dan menambahkan data asing yang tidak diketahui pada soal. Kesalahan ini terjadi dikarenakan ketidaktelitian siswa dalam membaca soal. 2. Kesalahan teorema atau definisi Kesalahan teorema atau definisi yang terjadi sebesar 53,26 % dari seluruh kesalahan yang terjadi. Kesalahan teorema atau definisi meliputi ketidaktepatan siswa mengutip suatu definisi atau teorema (rumus) dan ketidaksesuaian teorema (rumus) yang digunakan dengan masalah pada soal. Kesalahan ini disebabkan karena siswa kurang memahami soal dan atau siswa kurang memahami konsep materi, pada penelitian ini, siswa kurang memahami konsep luas permukaan dan volume suatu bangun ruang. 3. Kesalahan teknis Kesalahan teknis yang terjadi sebesar 34,21 % dari seluruh kesalahan yang terjadi. Kesalahan teknis yang terjadi yaitu kesalahan siswa dalam melakukan operasi dasar perhitungan seperti perkalian dan penjumlahan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktelitian siswa pada saat melakukan perhitungan. Selain menyimpulkan kesalahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan, peneliti juga menyimpulkan perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Perilaku pemecahan masalah yang ditunjukan siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. MBA-full context Perilaku pemecahan masalah MBA-full context yang ditunjukan siswa sebesar 6,45 %. Siswa dengan perilaku MBA-full context memaknai proses pemecahan masalah sesuai dengan konteks masalah pada soal dan tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. 2. DTA-limited context Perilaku pemecahan masalah DTA-limited context yang ditunjukan siswa sebesar 19,35 %. Siswa dengan perilaku DTA-limited context memaknai proses pemecahan masalah dengan konteks masalah yang terbatas atau tidak begitu jelas. 3. DTA-proficient Perilaku pemecahan masalah DTA-proficient yang ditunjukan siswa sebesar 41,94 %. Siswa dengan perilaku DTA-proficient tidak mengalami kesulitan dalam proses pemecahan masalah, akan tetapi perhitungan dan hasil yang di dapatkan tidak bermakna karena tidak dinyatakan sesuai dengan konteks masalah pada soal. 4. DTA-not proficient Perilaku pemecahan masalah DTA-not proficient yang ditunjukan siswa sebesar 32,26 %. Siswa dengan perilaku DTA-not proficient menunjukan kesalahan-kesalahan karena mengalami kesulitan dalam meyelesaikan soal.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan peneliti diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Untuk guru mata pelajaran matematika a. Guru diharapkan melakukan penanaman konsep materi dengan baik dan secara runtut. Agar ketika siswa menemukan masalah siswa dapat memahami masalah dan menyelesaikan masalah. b. Guru diharapkan memberi lebih banyak latihan soal yang bervariasi agar keterampilan siswa dalam memahami dan menyelesaikan masalah meningkat dan melatih ketelitian siswa melakukan operasi hitung.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Guru diharapkan membiasakan siswa mengerjakan soal cerita secara urut dari mencatat informasi yang diketahui hingga memaknai proses pemecahan dan hasil jawaban siswa. 2. Untuk penelitian selanjutnya a. Dari hasil penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya merancang dan melakukan program remediasi untuk mengatasi kesalahankesalahan yang dilakukan siswa. b. Penelitian selanjutnya juga dapat merancang suatu pembelajaran yang mengarahkan pola perilaku siswa agar lebih memaknai permasalahan dan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. c. Soal tertulis dibuat lebih kontekstual agar pada proses analisis perilaku pemecahan masalah, peneliti lebih mudah untuk mengkategorikan perilaku pemecahan masalah.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Afrizal M. A. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada: Jakarta Dewi Nurharini & Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta Febrialdi
Rusli
Umar Ali. Siswa Indonesia peringkat
65 dari 65 negara.
http://www.kompasiana.com/www.febrialdiali.blogspot.com/siswa-indonesiaperingkat-64-dari-65-negara-tapi-paling-bahagia-didunia_552b89306ea83485098b4595. diakses pada 10 ferbruari 2016 Hadar, Movshovitz, N., Zaslavsky, O., & Shlomo Inbar. 1987. An Empirical Classification Model For Errors In High School Mathematics. Journal For Research In Mathematics Education, 18 : 3-14. Haris Herdiansyah. 2013. Wawancara, Observasi dan Focus Groups: sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Rajawali Pers: Jakarta J. Dris & Tasari. 2011. Matematika 2. Pusat Kurikulum Perbukuan: Jakarta Husein Tampomas. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Kedua 2B. Jakarta: Yudistira Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar-mengajar. 2012. Remaja Rosdakarya: Bandung Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta Mulyadi. Diagnosis Kesulitan Belajar. 2008. Nuha Litera: Yogyakarta Pape, Stephen J. 2004. Middle School Children’s Problem-Solving Behavior: A Cognitive Analysis from a Reading Comprehension Perspective. Journal For Research In Mathematics Education, 35: 187-219 Parmjit Singh., Arba Rahman., & Sian Teoh. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Primary Four Pupils Errors on Written Mathematical Tasks: A Malaysian Perspective. Procedia Social and Behavioral Science, 8: 264-271 Puji Savvy. D. F., Toto Nusantara., & Abdul Qohar,. 2014. Analisis Kesalahan dan Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa Kelas VII-C MTS Darul Huda Pasuruan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Mata Pelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional TEQIP. Malang: Universitas Negeri Malang
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. 1989. Bina Aksara: Jakarta Suwarsono, S. 1982. Penggunaan Metode Analisa Faktor Sebagai Suatu Pendekatan untuk Memahami Sebab-sebab Kognitif Kesulitan Belajar Anak dalam Matematika. Yogyakarta: IKIP USD. Zamal Abidin. 1989. Studi Tentang Prestasi Siswa Kelas VI SD Negeri di Kodya Banda Aceh dalam Menyelesaikan Soal Hitungan dan Soal Cerita. Tesis. Malang : PPs IKIP Malang
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A.1. Soal uji coba penelitian TES TERTULIS MATA PELAJARAN : MATEMATIKA POKOK BAHASAN : KUBUS DAN BALOK KELAS : VIII WAKTU : 60 MENIT PETUNJUK PENGERJAAN SOAL: a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas anda pada kolom yang tersedia pada lembar jawab b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian selengkap dan sejelas mungkin bukan hasil akhirnya saja. c. Kerjakan semua soal, diperbolehkan menyelesaikan soal tidak urut tetapi tuntas pada tiap nomornya. d. Periksa kembali jawaban anda SOAL: 1. Sebuah mainan berbentuk balok volumenya 140 cm3. Diketahui panjang mainan 7 cm dan tinggi mainan 5 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan lebar mainan tersebut? b. Tentukanlah lebar mainan tersebut! 2. Bu Reza membuat kue berbentuk kubus dengan panjang rusuk 20 cm. Bu Reza akan memasukkan kue tersebut ke dalam kardus. Bu Reza akan membuat kardus sendiri menggunakan kertas karton. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza? b. Berapa luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza? 3. Amir akan membuat kotak tisu berbentuk kubus menggunakan tripleks. Diketahui panjang rusuk kotak tersebut 25 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas tripleks yang diperlukan Amir? b. Berapa luas tripleks yang diperlukan Amir? 4. Rudi mempunyai akuarium berukuran 200 cm, lebar 8 dm dan tinggi 0,75 m. Rudi akan mengisi setengah akuarium dengan air. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan banyak air ya diisi oleh Rudi?
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Berapa banyak air yang diisi oleh Rudi? 5. Sebuah kotak kayu berbentuk balok. Panjang kotak kayu 20 cm, lebar kotak kayu 9 cm dan tinggi kotak kayu setengah panjang kotak kayu. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung luas permukaan kotak kayu tersebut? b. Tentukan luas permukaan kotak kayu tersebut! 6.
Diketahui sebuah kotak makanan berbentuk kubus dan dapat terisi hingga penuh dengan 512 𝑐𝑚3 nasi. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan panjang rusuk kotak makanan tersebut? b. Tentukanlah panjang rusuk kotak makanan tersebut!
7. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 12 cm. Akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima per enam dari tinggi akuarium itu. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan volume air di dalam akuarium tersebut? b. Tentukanlah volume aor di dalam akuarium tersebut! 8. Intan akan membungkus kadonya dengan kertas kado. Kado intan berbentuk balok berukuran 20 cm ×10 cm ×12 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut? b. Tentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut!
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A.2. Kunci jawaban dan rubrik penilaian soal uji coba No 1
2
3
4
5
Kunci Jawaban
Bobot
a.
Menggunakan rumus volume balok, yaitu 𝑉=𝑝 × 𝑙 × 𝑡 b. 𝑉=𝑝 × 𝑙 × 𝑡 140 = 7 × 𝑙 × 5 140 = 35 𝑙 140 𝑙= =4 35 Jadi, lebar mainan tersebut adalah 4 cm a. Menggunakan rumus luas permukaan kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 b. 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 𝐿𝑝 = 6 × 202 𝐿𝑝 = 6 × 400 𝐿𝑝 = 2400 Jadi, luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza adalah 2400 𝑐𝑚2 a. Menggunakan rumus luas permukaan kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 b. 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 𝐿𝑝 = 6 × 252 𝐿𝑝 = 6 × 625 𝐿𝑝 = 3750 Jadi, luas tripleks yang di perlukan Amir adalah 3750 𝑐𝑚2 a. Menggunakan rumus volume balok, yaitu 𝑉=𝑝 × 𝑙 × 𝑡 b. Ukuran balok diubah menjadi satuan yang sama terlebih dahulu: Panjang = 200 cm = 20 dm Lebar = 8 dm Tinggi = 0,75 m = 7,5 dm
2 2 2
10
2 2 2 2 2 2
10
2 2 2 2 2
10
2 2
2 12
𝑉 = 20 × 8 × 7,5 𝑉 = 1200 𝑑𝑚3 Karena Rudi akan mengisi air akuarium setengah, 1 maka 𝑉 = 2 × 1200 = 600 𝑑𝑚3
2 2
Jadi, isi akuarium Rudi adalah 600 𝑑𝑚3 a. Menggunakan rumus luas permukaan balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) b. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡) 𝐿𝑝 = 2 (20.9 + 20.10 + 9.10) 𝐿𝑝 = 2 (180 + 200 + 90) 𝐿𝑝 = 2 (470)
2
77
Skor Soal Skor Maks
2
2 2 2 2
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
𝐿𝑝 = 940 Jadi,luas permukaan kotak kayu tersebut adalah 940 𝑐𝑚2 a. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu 𝑉 = 𝑟3 b. 𝑉 = 𝑟3 512 = 𝑟 3 3
7
8
𝑟 = √512 = 8 Jadi, panjang rusuk kotak makanan tersebut adalah 8 cm a. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu 𝑉 = 𝑟3 b. 𝑉 = 𝑟3 𝑉 = 123 𝑉 = 1728 Karena akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima perenam tinggi akuarium tersebut, maka 5 𝑉 = 6 × 1728 = 1440 Jadi, volume air di dalam akuarium tersebut adalah 1440 𝑐𝑚3 a. Menggunakan rumus luas permukaan balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) b. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 𝐿𝑝 = 2 (20.10 + 20.12 + 10.12) 𝐿𝑝 = 2 (200 + 240 + 120) 𝐿𝑝 = 2 (560) 𝐿𝑝 = 1120 Jadi, luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungku kado tersebut adalah 1120 𝑐𝑚2
2 2 2 2
2 2 2 2 10 2
2 2 2 2 2 2
12
2
JUMLAH SKOR
78
8
2
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA UMUM
Lampiran A.3. Rekap hasil tes uji coba NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER/TAHUN PELAJARAN NAMA TES MATERI POKOK
: : : : :
TANGGAL TES KKM
SKOR Skor maksimum
SMP Negeri 4 Yogyakarta Matematika VIII C / 1 / 2015-2016 Tes Uji Coba Kubus dan Balok
: Rabu, 13 April 2016 : 78
PEDOMAN PENYEKORAN Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 10
10
10
12
12
8
Jumlah Skor
Skala Nilai
8
10
12
84
100
6
7
8
Jumlah Skor
Nilai Ujian
Nomor Soal No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
Skor Yang Dicapai Siswa 1
Adelyta
10
0
0
8
0
8
10
0
36
42.86
2
Alifah
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
3
Andreas
10
10
10
12
12
8
2
12
76
90.48
4
Asha
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
5
Audhyta
10
0
0
8
0
8
10
12
48
57.14
6
Aura
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
7
Bethari
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
8
Daniel Biting
10
10
10
10
12
8
0
12
72
85.71
9
Daniel Christian
10
10
10
6
12
8
10
12
78
92.86
10
Dicky
0
10
10
12
2
0
10
0
44
52.38
11
Diega
2
10
10
12
12
6
10
12
74
88.10
12
Nico
10
10
10
12
2
8
10
12
74
88.10
13
Fatihat
10
10
6
12
0
0
10
0
48
57.14
14
Faza
10
10
10
0
12
8
0
0
50
59.52
15
Fidei
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
16
Gregorius
10
0
0
10
0
8
4
0
32
38.10
17
Heni
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Intan
10
10
10
10
12
8
4
12
76
90.48
19
Isnaini
0
10
10
12
0
0
10
0
42
50.00
20
Kevin
10
10
10
12
12
6
10
12
82
97.62
21
Kurnia
10
0
0
10
0
8
10
0
38
45.24
22
Leonardus
10
10
10
12
6
6
6
12
72
85.71
23
Maydivani
10
10
10
8
12
8
10
12
80
95.24
24
Maylina
10
10
10
12
12
8
6
12
80
95.24
25
Putri
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
26
Rosa
10
10
10
8
12
8
10
12
80
95.24
27
Saraswati
10
10
10
12
0
8
10
12
72
85.71
28
Sasa
10
10
10
2
12
8
10
12
74
88.10
29
Satrya
10
10
6
12
12
0
8
2
60
71.43
30
Stevanus
10
10
10
12
12
8
10
12
84
100.00
31
Yoseph
10
10
10
12
12
8
2
12
76
90.48
32 33
Zajida Rio JUMLAH PESERTA TES
10
10
2
10
12
8
10
12
10
10
10
12
12
8
10
12
74 84
88.10 100.00
33
ORANG
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A.4. Validitas dan reliabilitas tes uji coba Identitas siswa U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31 U32 U33 total
X 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 2 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 302
SOAL NO 1 XY 𝑋2 100 340 100 840 100 740 100 840 100 460 100 840 100 840 100 720 100 780 0 0 4 148 100 740 100 480 100 500 100 840 100 340 100 840 100 740 0 0 100 820 100 380 100 700 100 780 100 800 100 840 100 800 100 720 100 740 100 540 100 740 100 760 100 740 100 840 3004 21228
X 0 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 290
SOAL NO 2 XY 𝑋2 0 0 100 840 100 740 100 840 0 0 100 840 100 840 100 720 100 780 100 440 100 740 100 740 100 480 100 500 100 840 0 0 100 840 100 740 100 420 100 820 0 0 100 700 100 780 100 800 100 840 100 800 100 720 100 740 100 540 100 740 100 760 100 740 100 840 2900 21160
SOAL NO 3 X 𝑋 2 XY 0 0 0 10 100 840 10 100 740 10 100 840 0 0 0 10 100 840 10 100 840 10 100 720 10 100 780 10 100 440 10 100 740 10 100 740 6 36 288 10 100 500 10 100 840 0 0 0 10 100 840 10 100 740 10 100 420 10 100 820 0 0 0 10 100 700 10 100 780 10 100 800 10 100 840 10 100 800 10 100 720 10 100 740 6 36 324 10 100 740 10 100 760 2 4 148 10 100 840 274 2676 20160
X 8 12 12 12 8 12 12 10 6 12 12 12 12 0 12 10 12 10 12 12 10 12 8 12 12 8 12 2 12 12 12 10 12 342
SOAL NO 4 𝑋 2 XY 64 272 144 1008 144 888 144 1008 64 368 144 1008 144 1008 100 720 36 468 144 528 144 888 144 888 144 576 0 0 144 1008 100 340 144 1008 100 740 144 504 144 984 100 380 144 840 64 624 144 960 144 1008 64 640 144 864 4 148 144 648 144 888 144 912 100 740 144 1008 3820 23872
PILIHAN GANDA SOAL NO 5 X 𝑋 2 XY 0 0 0 12 144 1008 12 144 888 12 144 1008 0 0 0 12 144 1008 12 144 1008 12 144 864 12 144 936 2 4 88 12 144 888 2 4 148 0 0 0 12 144 600 12 144 1008 0 0 0 12 144 1008 12 144 888 0 0 0 12 144 984 0 0 0 6 36 420 12 144 936 12 144 960 12 144 1008 12 144 960 0 0 0 12 144 888 12 144 648 12 144 888 12 144 912 12 144 888 12 144 1008 286 3356 21848
81
X 8 8 8 8 8 8 8 8 8 0 6 8 0 8 8 8 8 8 0 6 8 6 8 8 8 8 8 8 0 8 8 8 8 226
SOAL NO 6 𝑋 2 XY 64 272 64 672 64 592 64 672 64 368 64 672 64 672 64 576 64 624 0 0 36 444 64 592 0 0 64 400 64 672 64 272 64 672 64 592 0 0 36 492 64 304 36 420 64 624 64 640 64 672 64 640 64 576 64 592 0 0 64 592 64 608 64 592 64 672 1772 16188
X 10 10 2 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 0 10 4 10 4 10 10 10 6 10 6 10 10 10 10 8 10 2 10 10 272
SOAL NO 7 XY 𝑋2 100 340 100 840 4 148 100 840 100 460 100 840 100 840 0 0 100 780 100 440 100 740 100 740 100 480 0 0 100 840 16 136 100 840 16 296 100 420 100 820 100 380 36 420 100 780 36 480 100 840 100 800 100 720 100 740 64 432 100 740 4 152 100 740 100 840 2576 18904
X 0 12 12 12 12 12 12 12 12 0 12 12 0 0 12 0 12 12 0 12 0 12 12 12 12 12 12 12 2 12 12 12 12 302
SOAL NO 8 XY 𝑋2 0 0 144 1008 144 888 144 1008 144 552 144 1008 144 1008 144 864 144 936 0 0 144 888 144 888 0 0 0 0 144 1008 0 0 144 1008 144 888 0 0 144 984 0 0 144 840 144 936 144 960 144 1008 144 960 144 864 144 888 4 108 144 888 144 912 144 888 144 1008 3604 23196
Y 34 84 74 84 46 84 84 72 78 44 74 74 48 50 84 34 84 74 42 82 38 70 78 80 84 80 72 74 54 74 76 74 84 2268
𝑌2
1156 7056 5476 7056 2116 7056 7056 5184 6084 1936 5476 5476 2304 2500 7056 1156 7056 5476 1764 6724 1444 4900 6084 6400 7056 6400 5184 5476 2916 5476 5776 5476 7056 164808
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8
N(∑xy) 700524 698280 665280 787776 720984 534204 623832 765468
(∑x)(∑y) 684936 657720 621432 775656 648648 512568 616896 684936
{N(∑xy)}-{(∑x)(∑y)} 15588 40560 43848 12120 72336 21636 6936 80532
N(∑x²) 99132 95700 88308 126060 110748 58476 85008 118932
(∑x)² 91204 84100 75076 116964 81796 51076 73984 91204
N(∑x²)-(∑x)² 7928 11600 13232 9096 28952 7400 11024 27728
𝑟𝑋𝑌 = No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Koefisien Korelasi Product Moment 0,32 0,69 0,70 0,23 0,78 0,46 0,12 0,89
N(∑y²) 5438664 5438664 5438664 5438664 5438664 5438664 5438664 5438664
(∑y)² 5143824 5143824 5143824 5143824 5143824 5143824 5143824 5143824
N(∑y²)-(∑y)² 294840 294840 294840 294840 294840 294840 294840 294840
𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 }{𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 } Keterangan
Soal Valid Soal Valid Soal Valid Soal Tidak Valid Soal Valid Soal Valid Soal Tidak Valid Soal Valid
82
{N(∑x²)-(∑x)²}*{N(∑y²)-(∑y)²} 2337491520 3420144000 3901322880 2681864640 8536207680 2181816000 3250316160 8175323520
√{N(∑x²)-(∑x)²}*{N(∑y²)-(∑y)²} 48347.61 58482.00 62460.57 51786.72 92391.60 46709.91 57011.54 90417.49565
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Tes Nomor Soal 1
=
0.69
Tingkat Kesukaran Indeks Tafsiran 0.92 Soal Mudah
Memiliki reliabilitas yang tinggi Daya Beda Indeks Tafsiran 0.18 Daya Beda Jelek
2
0.88
Soal Mudah
0.25
Daya Beda Kurang Baik
3 4 5
0.83 0.86 0.72
Soal Mudah Soal Mudah Soal Mudah
0.35 0.12 0.57
Daya Beda Cukup Baik Daya Beda Jelek Daya Beda Cukup Baik
6
0.86
Soal Mudah
0.27
Daya Beda Kurang Baik
7 8
0.82 0.76
Soal Mudah Soal Mudah
0.05 0.49
Daya Beda Jelek Daya Beda Cukup Baik
83
Status Soal Soal Diperbaiki Soal Diterima tapi Diperbaiki Soal Diterima Baik Soal Diperbaiki Soal Diterima Baik Soal Diterima tapi Diperbaiki Soal Diperbaiki Soal Diterima Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.1. Soal tes diagnostik TES TERTULIS MATA PELAJARAN : MATEMATIKA POKOK BAHASAN : KUBUS DAN BALOK KELAS : VIII WAKTU : 60 MENIT PETUNJUK PENGERJAAN SOAL: a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas anda pada kolom yang tersedia pada lembar jawab b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian selengkap dan sejelas mungkin bukan hasil akhirnya saja. c. Kerjakan semua soal, diperbolehkan menyelesaikan soal tidak urut tetapi tuntas pada tiap nomornya. d. Periksa kembali jawaban anda SOAL: 1. Sebuah mainan berbentuk balok volumenya 140 cm3. Diketahui panjang mainan 7 cm dan tinggi mainan 5 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan lebar mainan tersebut? b. Tentukanlah lebar mainan tersebut! 2. Bu Reza membuat kue berbentuk kubus dengan panjang rusuk 20 cm. Bu Reza akan memasukkan kue tersebut ke dalam kardus. Bu Reza akan membuat kardus sendiri menggunakan kertas karton. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza? b. Berapa luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza? 3. Amir akan membuat kotak tisu berbentuk kubus menggunakan tripleks. Diketahui panjang rusuk kotak tersebut 25 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas tripleks yang diperlukan Amir? b. Berapa luas tripleks yang diperlukan Amir? 4. Sebuah kotak kayu berbentuk balok. Panjang kotak kayu 20 cm, lebar kotak kayu 9 cm dan tinggi kotak kayu setengah panjang kotak kayu. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung luas permukaan kotak kayu tersebut?
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tentukan luas permukaan kotak kayu tersebut! 5.
Diketahui sebuah kotak makanan berbentuk kubus dan dapat terisi hingga penuh dengan 512 𝑐𝑚3 nasi. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan panjang rusuk kotak makanan tersebut? b. Tentukanlah panjang rusuk kotak makanan tersebut!
6. Intan akan membungkus kadonya dengan kertas kado. Kado intan berbentuk balok berukuran 20 cm ×10 cm ×12 cm. a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut? b. Tentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut!
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.2. Kunci jawaban dan rubrik penilaian soal uji tes diagnostik No 1
2
3
4
5
Kunci Jawaban
Bobot
c.
Menggunakan rumus volume balok, yaitu 𝑉=𝑝 × 𝑙 × 𝑡 d. 𝑉=𝑝 × 𝑙 × 𝑡 140 = 7 × 𝑙 × 5 140 = 35 𝑙 140 𝑙= =4 35 Jadi, lebar mainan tersebut adalah 4 cm c. Menggunakan rumus luas permukaan kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 d. 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 𝐿𝑝 = 6 × 202 𝐿𝑝 = 6 × 400 𝐿𝑝 = 2400 Jadi, luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza adalah 2400 𝑐𝑚2 c. Menggunakan rumus luas permukaan kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 d. 𝐿𝑝 = 6𝑟 2 𝐿𝑝 = 6 × 252 𝐿𝑝 = 6 × 625 𝐿𝑝 = 3750 Jadi, luas tripleks yang di perlukan Amir adalah 3750 𝑐𝑚2 c. Menggunakan rumus luas permukaan balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) d. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡) 𝐿𝑝 = 2 (20.9 + 20.10 + 9.10) 𝐿𝑝 = 2 (180 + 200 + 90) 𝐿𝑝 = 2 (470) 𝐿𝑝 = 940 Jadi,luas permukaan kotak kayu tersebut adalah 940 𝑐𝑚2 c. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu 𝑉 = 𝑟3 d. 𝑉 = 𝑟3 512 = 𝑟 3 3
6
𝑟 = √512 = 8 Jadi, panjang rusuk kotak makanan tersebut adalah 8 cm c. Menggunakan rumus luas permukaan balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡)
86
Skor Soal Skor Maks
2 2 2
10
2 2 2 2 2 2
10
2 2 2 2 2
10
2 2 2 2 2 2
12
2 2 2 2 2 2
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 𝐿𝑝 = 2 (20.10 + 20.12 + 10.12) 𝐿𝑝 = 2 (200 + 240 + 120) 𝐿𝑝 = 2 (560) 𝐿𝑝 = 1120 Jadi, luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungku kado tersebut adalah 1120 𝑐𝑚2 d.
2 2 2 2 2
JUMLAH SKOR
87
12
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.3. Rekap hasil tes diagnostik siswa Nomor Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 38 39 30 31
Identitas Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2
3
6 6 0 0 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2 10 10 10 10 10 0 0 0 0 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 0 0 0 Jumlah Peserta
88
4 12 12 12 12 12 12 12 12 6 12 8 12 12 12 12 2 0 12 4 12 12 12 0 12 12 12 12 12 12 12 12
5
6 8 8 8 6 8 8 8 8 8 0 8 8 0 6 8 6 0 8 6 8 8 8 8 6 8 8 8 8 8 0 8
12 6 12 0 0 12 12 12 12 0 12 12 8 0 12 0 0 12 6 12 12 12 0 12 12 12 12 12 8 0 12
Jumlah Skor* 54 36 62 48 30 62 62 62 56 42 58 62 32 48 62 8 9 62 42 62 62 62 34 60 62 62 62 62 58 22 42
Nilai 87.10 58.06 100.00 77.42 48.39 100.00 100.00 100.00 90.32 67.74 93.55 100.00 51.61 77.42 100.00 12.90 14.52 100.00 67.74 100.00 100.00 100.00 54.84 96.77 100.00 100.00 100.00 100.00 93.55 35.48 67.74 31.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.4. Transkrip wawancara Nomor Transakasi 1
Isi Transkrip (1) P
(2) S30 (3) P (4) S30 (5) P (6) S30
(7) P (8) S30 (9) P (10) S30 (11) P (12) S30 (13) P (14) S30
(15) P (16) S30 (17) P (18) S30 (19) P
(20) S30 (21) P
(22) S30 (23) P (24) S30 (25) P (26) S30 (27) P (28) S30 (29) P (30) S30
: ini adalah hasil pekerjaan kamu kemarin, skor kamu 22 dari 62 skor maksimal. Kesalahanmu ada pada soal nomor 2,3,5 dan 6. Sekarang coba kamu kerjakan soal ini. : (Siswa mengerjakan soal yang diberikan). Ini berarti pake luas permukaan balok kan mbak? : coba dikerjakan dulu. : mbak aku coret-coret dulu gak papa ya : iya gak papa. coba jelaskan pada aku kenapa kamu menghitungnya menggunakan luas permukaan ini? : karena intan akan membungkus kado dengan kertas kado yang berbentuk balok yang berukuran 20, 10 dan 12. Tentukan luas kertas kado minimal untuk membungkus kado. Nah saya menggunakan rumus luas permukaan karena ada ukurannya 20, 10 dan 12. : oke. Sekarang gini, kamu paham gak kenapa menghitungnya menggunakan luas permukaan balok? : karena ditanyakan luas kertas kado. : jadi luas pembungkusnya gitu? : iya mbak : sekarang lihat, dengan soal yang sama kemarin kamu menghitung volumenya. Kenapa di sini bisa volume? Jadi yang benar yang mana? : sepertinya luas permukaan karena kan yang ditanyakan luas bukan volume : Sekarang ayo kita cek perhitungannya. Bagian ini apa? (peneliti menunjuk pada rumus yang digunakan siswa) : rumusnya 2 dikali dalam kurung panjang kali lebar ditambah lebar kali tinggi ditambah panjang kali tinggi (tulisan siswa: 2(p.l) + (l.t) + (p.t)). : Apa ini benar caranya? : Benar : Sekarang gini kalau kamu punya 2(p.l) + (l.t) + (p.t), pada langkah kedua kamu masukan nilainya. Nah pada langkah ketiga ini gimana? : Dijumlahkan dulu baru dikali 2 : nah sekarang gini, kalau ini kamu tulis 2(p.l) + (l.t) + (p.t) kan ya? Bukannya seharusnya 2 hanya dikalikan dengan p.l ? karena setelahnya ada operasi penjumlahan? : (siswa diam) : jika kamu mau seperti ini, jumlahan 200 +120 + 240 dikali 2 maka harus ada tanda kurung lagi jadi seperti ini (peneliti menulis: 2(p.l) + (l.t) + (p.t))). Agar 2 mengalikan pada jumlahannya sedangkan pada pekerjaanmu 2 ini mengali pada (p.l) aja. : berarti entar 20.10 = 200 baru dikali 2? : iya, nah kalau seperti ini nanti pada (l.t) gak kamu kali 2 lagi. Nah berarti rumus kamu ini udah benar belum? : salah : salah apanya? : salah menempatkan kurungnya dan perhitungannya : cara perhitungannya benar, salahnya kamu menuliskan rumusnya : soalnya dibuku juga seperti ini caranya mbak : caranya benar dek, hanya penulisan rumusnya kamu salah. Coba setelah ini kamu cek di buku : jadi kalau misalnya 2(p.l) + (l.t) + (p.t), duanya hanya mengali dengan (p.l) ya mbak? Setelahnya tidak dikali 2?
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31) P
2
: iya dek. Jadi kenapa jawaban tes kemarin kamu menggunakan volume balok? (32) S30 : kurang teliti baca soal (33) P : kamu kalau mengerjakan soal berapa kali biasanya baca soalnya? (34) S30 : Cuma sekali atau dua kali gitu (35) P : oke, terima kasih ya dek (1) P : halo dek, kemarin soalnya susah gak? (2) S23 : gak tau mbak, ya gitu (3) P : maksudnya? (4) S23 : susah susah gampang mbak (5) P : yang susahnya gimana? (6) S23 : (siswa diam) (7) P : sekarang lihat skormu adalah 34 dari skor maksimal 62. Jadi kita lihat salahnya dimana. (8) S23 : iya mbak (9) P : no 1, 2 benar. Nomor 3 skornya gak maksimal. Coba dilihat soal dan pekerjaannya, salahnya dimana (siswa membaca soal dan mencocokan penyelesaiannya) (10) P : apa yang membuat kamu salah? (11) S23 : gak tau (12) P : coba baca lagi soalnya (siswa membaca soal lagi) (13) S23 : ini rumusnya benar kan mbak? (14) P : iya benar, terus? Bagian mana? (15) S23 : gak tau (16) P : coba 6 dikali 625? (siswa menghitung) (17) S23 : salah hitung mbak (18) P : nah ketahuan kan salahnya. Kemudian no 4 dan no 6. Ini jenis soal yang sama. Coba kerjakan soal ini! (siswa mengerjakan soal yang diberikan peneliti yaitu soal no 4) (19) S23 : rumusnya sama kayak tadi kan mbak? (menunjuk pada hasil tes) (20) P : lanjutkan dulu aja (siswa menlanjutkan mengerjakan dan menuliskan L = 4 (p.l + p.t + l.t)) (21) S23 : aku bingung mbak (22) P : dibaca lagi soalnya, gak usah buru-buru (23) S23 : gak tau mbak (24) P : oke bingung kita mulai dari apa yang diketahui, yang ditanya (25) S23 : yang ditanyakan luasnya, maka kita cari tinginya dulu. Eh ini aku gak baca soal, ini tinginya setengah panjang jadi 10. (melanjutkan menghitung). Bener gak sih? Eh ini ada empatnya lupa. Bener gak mbak? (26) P : sekarang jelaskan ke aku kenapa caranya seperti itu dan perhitunganya bagaimana? Kenapa kamu menyelesaikan dengan rumus itu? Hasilnya maksudnya bagaimana? (27) S23 : karena rumusnya memang ini. (28) P : kenapa yang ini? Kan pasti ada hubungannya dengan soalnya. (29) S23 : kan yang ditanya luas permukaan, nah rumus luas permukaan kayak gini mbak (30) P : sekarang lihat rumusnya apakah benar? Dan jelaskan perhitunganmu itu gimana caranya? (31) S23 : 4 dikali (p.l + p.t + l.t). panjangnya kan 20, lebarnya 9 dan tingginya setengah panjangnya itu 10. Jadi 180 + 200 + 90, dijumlahkan lalu dikali 4
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(32) P
3
: ini kan perhitungannya sudah dijumlahkan lalu dikali 4 dan dapat hasilnya. Kemudian balik lagi ke rumusnya. Apakah benar (p.l + p.t + l.t) dikali 4? (33) S23 : iya mbak. (34) P : coba sekarang kan ini balok (peneliti menggambar balok), ada panjang, lebar dan tinggi. Sebenarnya luas permukaan itu maksudnya apa? Luasan bidang yang membatasi balok kan? (35) S23 : iya mbak (36) P : berartikan ada persegi panjang sebanyak 6 bidang. Bagian alas sama dengan tutupnya, maka luasanya 2(p.l). bagian depan sama dengan belakang luasanya apa? Panjang dikali? (37) S23 : panjang dikali tinggi (38) P : ada berapa bidang yang sama dengan ini? (39) S23 : dua (40) P : berarti? (41) S23 : 2(p.t) (42) P : Bagian kiri? (43) S23 : lebar kali tinggi, ada 2 (44) P : jadinya? (45) S23 : 2(l.t) (46) P : jadi asal rumusnya dari jumlah luasan ini, jadi seharusnya gimana? (47) S23 : berarti 2 mbak. Salah (48) P : jadi salahnya tau ya? Kenapa bisa menuliskan 4? (49) S23 : seingetku 4. Cuma ngira-ngira lupa. (50) P : jadi hasilnya 940 ini apa? (51) S23 : hasil luas permukaan (52) P : artinya luasan dari apa? (53) S23 : permukaannya atau sisinya (54) P : sebelumnya sudah tau atau baru tau makna dari luas permukaannya? (55)S23 : lupa mbak (56) P : kita lihat perhitungannya ya (57) P : nah ini matematis cara perhitungannya udah bener, tapi rumus awalnya salah (58) S23 : oh iya mbak (59) P : terima kasih ya dek’ (1) P : halo dek, gimana? Kemarin soalnya susah gak? (2) S19 : lumayan mbak (3) P : kamu itu dapet skor 42 dari 62 skor maksimal. Nah no 1, 2 udah benar pada nomor 3 belum bisa maksimal skornya. Coba kamu baca lagi ini soalnya, apa yang buat kamu salah (4) S19 : pake luas permukaan kubus, 6 kali sisi kuadrat (5) P : berarti udah benar ya, coba dari perhitungannya? (siswa menghitung ulang) (6) S19 : benar 25 kuadrat itu 625. Wah salah (7) P : gimana salahnya? (8) S19 : mengalikan 6 dengan 625. Kurang teliti mbak hehe (9) P : kemudian di no 4, 5, 6 juga ada kesalahan. Secara kesuluruhan gak salah. (10) S19 : iya mbak, mesti ngitungnya yang kurang teliti. (11) P : coba kamu kerjakan soal ini (siswa mengerjakan ulang soal no. 4) (12) P : coba sekarang kamu jelaskan kenapa kamu menggunakan rumus luas permukaan, perhitungannya dan hasilnya ini maksudnya apa? (13) S19 : sebuah kotak kayu berbentuk balok, panjang kotak kayu 20 cm, lebarnya 9 dan tinggi kotak kayu setengah panjangnya. Tentukan luas
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
permukaan kotak kayu! Karena yang ditanya luas permukaan. Luas permukaan balok 2 dikali (p.l)+(l.t)+(p.t). panjang 20, lebar 9, tinggi 10, trs dijumlahin hasil perkaliannya 20 kali 9 itu 180 ditambah 90 ditambah 200 dikali 2 jadi 940 (14) P : 940 itu maksudnya apa? (15) S19 : luas permukaannya (16) P : sekarang kita cocokan dengan jawabanmu di no 4, lihat salahnya dimana? (17) S19 : ini mbak (menunjuk pada perhitungan 20 kali 10 sama dengan 300) (18) P : yang benar yang mana? (19) S19 : yang ini (menunjuk pada pekerjaan yan baru diselesaikan) (20) P : kenapa bisa salah? (21) S19 : gak teliti, takut waktunya habis (22)P : padahal kan waktunya banyak kemarin. Nah berarti jawabanya yang baru kamu kerjakan ini apa? (23) S19 : 940 itu luas permukaan baloknya mbak. (24) P : kamu kesulitan gak memahami soal-soal yang kemarin? Maksud dari soalnya? (25) S19 : sudah tau mbak (26) P : jadi gak sulit menentukan penyelesaian soalnya ya. Pernah bingung gak dari soal itu yang dicari apa? Misalnya antara luas permukaan atau volume? (27) S19 :lumayan bisa mbak kana da luasnya gitu. (28) P : oke dek, terima kasih ya (1) P : halo dek, ini pekerjaan kamu kemarin. Skornya 30 dari skor maksimal 62. Soalnya susah gak sih? (2) S5 : enggak sih mbak sebenarnya, Cuma gak mau mikir hehe (3) P : salahnya di no 2, 3 dan no 6. Coba dibaca soal no 2. (siswa membaca soal kembali) (4) S5 : ya berarti pake s kali s mbak (5) P : kenapa pake s kali s (6) S5 : yak an, yang ditanya luas kubus (7) P : s kali s itu luas apa? (8) S5 : luas kubus (9) P : luas kubus atau luas persegi? (10) S5 : aaa luas persegi (11) P : kalau luas kubusnya? (12) S5 : 12 kali s (13) P : hah? 12 kali s? satu buah kubus dibatasi berapa bidang persegi? (14) S5 : enam (15) P : maka harusnya? (16) S5 : 6 kali s kuadrat (17) P : jadi sudah tau kan salahnya dimana? (18) S5 : aku kira gini mbak, kalo luas permukaan 6 kali s kuadrat. Aku kira s itu luas kertasnya gitu (19) P : kan maksud soalnya itu luas kertasnya supaya bisa dibuat kubus, sama aja dengan luas permukaan kubus. Sudah tau kan salahnya dimana (20) S5 : iya mbak (21) P : coba sekarang no 3. (membaca soal) (22) S5 : sama mbak salahnya (23) P : nah sekarang no 6 (membaca soal no 6) (24) S5 : sama juga mbak pake luas permukaan balok
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(25) P : kenapa di pekerjaan kemarin mencari volume? (26) S5 : kemarin males ngerjainnya mbak (27) P : yaudah deh, coba kerjakan soal ini. (mengerjakan ulang soal no 4) (28) P : coba jelaskan kenapa pake luas permukaan balok, perhitungannya seperti apa? (29) S5 : karena disoalnya yang ditanya luas kertas kado, makanya pake luas permukaan. (30) P : kamu bisa gak menbedakan maksud dari luas permukaan dan volume itu seperti apa? (31) S5 : bisa. Kalo volume itu keseluruhan kotaknya kalau luas permukaan Cuma permukaannya doing (32) P : berarti maksudnya bidang-bidang yang membatasi gitu? (33) S5 : iya mbak (34) P : sebenarnya sudah ngerti ya? (35) S5 : iya mbak, waktu itu males aja (36) P : ini perhitungannya gimana nih? (37) S5 : ini tapi belum tau benar atau salah mbak. (38) P : iya coba jelaskan dulu (39) S5 : kan kalau luas permukaan itu 2 kali (p.t)+(p.l)+(l.t). ya bisa dibalikbaliklah kata bu Rita. Terus masukan nilainya panjang 20, tinggi 12 dan lebar 10. Aku lupa maksud 2 itu apa. Jadi 20 kali 12 itu 240, tambah 20 kali 10 itu 200, tambah 10 kali 12 itu 120 karena lebar sama tinggi. Terus 240 tambah 200 tambag 120, kemudian 2 dikali 560 sama dengan 1120 cm kuadrat. (40) P : jadi 1120 ini adalah luas? (41) S5 : luas permukaan kertas kado (42) P : ada yang bingung dari perhitungannya? (43) S5 : enggak ada mbak (44) P : kalo soal cerita berapa kali kamu membaca soalnya? (45) S5 : sekali, kalau gak dong dua kali, pokoknya sampe dong. Kalau untuk ulangan gitu biasanya yang penting aku garis bawahi gitu, biar teliti (46) P : oke deh, makasih ya dek (1) P : halo dek, ini hasil pekerjaanmu kemarin. Skornya 36 dari skor maksimal 62. Kemarin soalnya susah gak? (2) S2 : lupa soalnya mbak (siswa melihat kembali soal) (3) P : ada 6 soal tentang luas permukaan dan volume kubusdan balok (4) S2 : lumayan mbak (5) P : terus kesulitannya dibagian mana? (6) S2 : ngapalin rumus-rumusnya mbak (7) P : berarti dari rumusnya susah dihapalin ya? Kalu membedakan tiap soal diselesaikan dengan luas permukaan atau volumesulit gak? (8) S2 : iya mbak, masih bingung kadang. (9) P : oke kalau gitu kita cek ya hasil pekerjaanmu kemarin. Yang salah di nomer 2, 3 sama nomor 6 yang gak dapat poin maksimal. Sekarang nomor 2 dan 3 kamu mengerjakan dengan cara yang sama, ayo cob abaca kembali soalnya yang nomor 2 (membaca soal nomor 2) (10) S2 : luas kertas kartonnya mbak (11)P : oke yang dicari luas kertas karton. Terus kenapa bisa kamu menggunakan rumus 6 kali s? (12) S2 : luas kubus itu 6 s kuadrat (13) P : 6 s kuadrat. Lha ini kenapa jadi 6 s? (14) S2 : gak konsen mbak
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15) P : gak konsen? Berarti lupa rumus nih? (16) S2 : iya mbak (17) P : seharusnya berapa nih? Seharusnya gimana penyelesaiannya (peneliti memberi kertas untuk menghitung ulang) (18) S2 : iya kan ini 6 s kuadrat, 6 kali 20 kuadra, berarti 6 kali 400 sama dengan 2400 (19) P : jauh ya jawabannya? (20) S2 : iya mbak (21) P : jadi ini sebenarnya kamu kok bisa gitu? (22) S2 : gak konsen mbak. (23) P : lupa juga? (24) S2 : iya mbak (25) P : terus ini kamu paham gak kenapa ini rumusnya 6 s kuadrat? Kenapa kamu pake rumus ini? Kan ini rumus luas permukaan kubus sedangkan disoal yang ditanyakan luas kertas karton. Kenapa bukan volume? (26) S2 : ya kan kalau volume itu isinya. (27) P : nah berarti gak begitu kesulitan memahami soalnya kan? (28) S2 : iya mbak (29) P : luas permukaan kan berarti luasan bidang batas-batas bangun nya kan? (30) S2 : iya mbak (31) P : coba sekarang yang nomor 3 (siswa membaca kembali soal nomor 3 dan mengerjakan ulang) (32) S2 : luas tripleks, sama mbak (33) P : sama? Apanya yang sama? (34) S2 : caranya. (35) P : berarti kesalahannya sama ya? (36) S2 : iya mbak (37) P : yang terakhir nih, soal nomor 6 (siswa membaca dan mengerjakan soal nomor 6) (38) S2 : ini pake rumus luas permukaan mbak (39) P : coba lihat punyamu, rumusnya udah bener? (40) S2 : iya udah mbak, rumusnya udah bener kan mbak? (41) P : iya udah bener. Berarti udah paham ya maksud soalnya apa? (42) S2 : iya mbak. (43) P : coba bandingkan kenapa bisa salah (44) S2 : bagian ini mba, 20 kali 10 kan 200 disitu 300 (45) P : berarti gimana nih? Kurang teliti? (46) S2 : iya mbak, gak konsen (47) P : coba kamu kerjakan soal ini lagi (siswa mengerjakan soal luas permukaan kubus) (48) S2 : jawabannya 1120 mbak (49) P : 1120 apa? (50) S2 : 1120 cm kuadrat (51) P : coba jelaskan kenpa menyelesaikannya dengan luas permukaan kemudian perhitungannya seperti apa? Terus hasilnya itu maksudnya seperti apa? (52) S2 : kan luas pembungkus kado gitu, makanya luas permukaan. (53) P : apa bukan volume dek? (54) S2 : enggak mbak, kan gak sama isinya (55) P : oh jadi maksudmu luasan bidang yang membatasinya ya? Oke coba jelaskan itu perhitungannya gimana? (56) S2 : ini 2 kali dalam kurung (p.l + p.t + l.t), terus masukan nilainya. (57) P : oh iya, terus yang dioperasikan bagian mana dulu? (58) S2 : yang dalam kurung mbak, dijumlahkan terus dikali 2 mbak
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(59) P (60) S2 (61) P (62) S2 (63) P (64) S2 (65) P (66) S2 (67) P
6
: maksud dari 1120 ini apanya? : berarti kertas kartonnya mbak : oh luas kertas karton ya maksudnya? : iya mbak : sulit gak secara keseluruhan? : gampang gampang susah mbak : maksudnya? : ya ngapalin rumusnya susah mbak, suka kebalik-balik : berarti secara keseluruhan gak terlalu mengalami kesulitan ya, Cuma rumusnya yang kebalik-balik sama kurang teliti (68) S2 : iya mbak (69) P : oke makasih ya dek (1) P : halo dek, gimana kemarin soalnya susah gak? (2) S16 : lumayan mbak (3) P : nah ini skornya hanya 8 dari 62 lho. Hampis seluruh soal salah, jadi akan aku konfirmasi jawabannya. Sebenarnya kamu kesulitan gak di materi ini? (4) S16 : kurang hapal rumus aja mbak (5) P : kalau membedakan mana soal yang menyelesaikannya dengan luas permukaan atau volume gitu susah gak? (siswa diam) (6) P : bingung ya? Oke kalau gitu kita lihat jawaban kamu kemarin. Mulai dari nomor 1 (siswa membaca soal nomor 1) (7) P : jadi soalnya membahas tentang luas permukaan atau volume? (8) S16 : volume mbak. (9) P : terus yang ditanya itu lebar, gimana tuh? (siswa diam) (10) P : kalau gitu rumus volumenya apa? (siswa diam) (11) P : kenapa diam? Ingat? (12) S16 : bingung mbak (13) P : bingung apanya? Bingung yang mana rumusnya? (14) S16 : iya mbak (15) P : jadi volume balok itu panjang kali lebar kali tinggi. Ingat gak rumusnya? (16) S16 : iya ingat mbak. (17) P : kemudian yang ditanya lebar balok. Gimana caranya supaya kita dapatkan lebar baloknya dari sini? (siswa diam) (18) P : coba sekarang kita masukan nilai yang sudah diketahui pada soal. Berarti? (19) S16 : volumenya 140. (20) P : panjangnya diketahui? (21) S16 : iya mbak, 7 (22) P : lebarnya? (23) S16 : 5 (24) P : kok 5, kan di soal ini kita mencari lebar balok. (25) S16 : itu tinggi mbak (26) P : lebarnya kita tulis tetap l yaa. Setelah dimasukan nilai yang sudah diketahui gimana nih? (27) S16 : dibagi 2 (28) P : apa yang dibagi 2? Kan gak ada angka 2 di sini (29) S16 : oh iya (30) P : yang mana dlu kita kerjakan, dari ruas kiri atau kanan?
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31) S16 (32) P (33) S16 (34) P
: kiri mbak : oke yang kiri ada 140, terus diapain? : dibagi 7 mbak : oke 140 dibagi 7 sama dengan… yang ruas kanan tujuhnya masih gak? (35) S16 : enggak (36) P : kalau 5? (37) S16 : masih. (38) P : berarti 140 dibagi 7? (39) S16 : 20 (40) P : 20 sama dengan 5 kali lebar. Setelah itu? (41) S16 : 20 bagi 5? (42) P : iya benar, jadi berapa? (43) S16 : 4 sama dengan 5 kali lebar (44) P : 5 dari mana? (45) S16 : oh ya, lebar sama dengan 4 mbak (46) P : operasi kayak gini bingung bagian mana? (47) S16 : bingung kalo yang ditanya lebar atau tinggi atau panjang gitu (48) P : tapi kamu bisa bedakan gak panjang itu yang mana, tinggi yang mana? (48) S16 : bisa mbak (49) P : sekarang kita lihat jawabanmu, disini bisa lebar sama dengan volume 𝑣 dibagi tinggi dikali panjang (𝑙 = . 𝑝). kok bisa seperti ini? Kan ini dari 𝑡 rumus volume kamu jadikan lebar samadengan gitu. Coba kita lihat benar gak. Kan dari volume sama dengan p kali lkali t. nah l sama dengan (50) S16 : v dibagi (p kali l). (51) P : nah ini punya kamu tanda kalinya, harusnya panjangnya dikali dengan lebar di penyebut ini kan? (52) S16 : iya mbak (53) P : bearti salah transformasi rumusnya kan? Sekarang paham salahnya dimana? (54) S16 : iya mbak (55) P : jadi kamu kenapa bisa salah? (56) S16 : bingung rumusnya gitu mbak (57) P : sekarang kita lihat nomor 2 dan 3, itu soalnya tipenya sama. Kamu coba soal nomor 3 (siswa membaca soal) (58) P : sekarang ini pake apa nyelesaikannya? (59) S16 : balok, eh.. (60) P : bentuknya apa dari soal? (61) S16 : kubus mbak (62) P : jadi menyelesaikannya pake rumus apa? (siswa diam) (63) P : nah kan yang ditanya luas triplek yang diperlukan, berarti kamu mencari apa? (64)S16 : luas permukaan (65) P : iya benar, jadi kenapa pake luas permukaan? (66) S16 : ya karena yang ditanya luasnya mbak (67) P : luas permukaan kubus apa? (siswa diam) (68) P : nah sekarang gini, bedanya luas permukaan dan volume itu apa? Bagian mana yang dihitung? (siswa diam)
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(69) P
: misalnya kita punya sebuah kubus, nah kubus itu dibatasi oleh bidang-bidang kan ya? Bidang apa? (70) S16 : persegi (71) P : ada berapa bidang yang membatasi? (72) S16 : 8… eh 6 mbak (73) P : berarti kubus itu kan bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang yang berbentuk persegi. Nah luas permukaan ini maksudnya adalah luasan bidang-bidang yang membatasi kubusnya. Jadi luasan seluruhnya ini apa? (74) S16 : 6 kali 25. (75) P : kenapa 6 kali 25? (siswa diam) (76) P : kan kalau luasan seluruhnya itu ada 6 persegi, jadi 6 kali luas persegi. Luas persegi apa rumusnya? (77) S16 : sisi kali sisi atau sisi kuadrat (78) P : karena dikubus tadi ada 6 persegi yang membatasi, maka luas permukaannya apa? (79) S16 : 6 kali s kuadrat (80) P : sekarang kita lihat jawabanmu. Ini menggunakan rumus sisi kali sisi. Berarti kalau sis kali sisi baru ngitung apa? (81) S16 : luas persegi (82) P : sedangkan pada kubus ada 6 kan perseginya. Jadi harusnya? (83) S16 : 6 kali s kuadrat (84) P : waktu itu kenapa pake rumus luas persegi? (85) S16 : karna kan yang ditanya luas mbak (86) P : oh jadi gak ngerti kalo itu luas kubus gimana ya. Coba dihitung hasilnya berapa (87) S16 : berarti ini 6 kali 25 kali 25 ya mbak? (88) P : iya. Sisi itu kan kalau di bangun ruang nanti disebut rusuk. Coba untuk nomor 3. (siswa membaca dan menghitung soal nomor 3 dengan benar) (89) S16 : 3750 centimeter kubik ya mbak, eh centimeter persegi (90) P : kalau ngitung suka ragu ya? Coba jelaskan itu hasilnya gimana? (91) S16 : 3750 centimeter persegi ini adalah luas keseluruhan dari kubusnya (92) P : kenapa awalnya menuliskan satuan centimeter kubik? (93) S16 : ragu-ragu mbak (94) P : kalau yang pangkat 2 (persegi) itu luasan, nah kalau yang pangkat 3 (kubik) itu? (siswa diam) (95) P : volume ya. Jadi kenapa bisa salah di tipe soal ini? (96) S16 : dirumusnya (97) P : kenapa rumusnya? (98) S16 : hanya menghitung luas perseginya (99) P : coba sekarang nomor 4? (siswa membaca soal nomor 4) (100) P : apa perintah soalnya? (101) S16 : menentukan luas permukaan (102) P : apa yang harus kamu lakukan setelah itu? (siswa diam) (103) P : paham gak maksud dari luas permukaan yang dimaksud di soal? (siswa diam) (104) P : luas permukaan disoal ini sebenarnya sama aja kayak yang di soal sebelumnya itu, berarti kita menentukan seluruh luasan triprek yang akan dibuat menjadi kota berbentuk balok. Coba diingat rumusnya? (siswa diam)
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(105) P
: tadi kan kalo kubus kita dapatka 6 kali s kuadrat karena ada 6 bidang berbentuk persegi. Nah gimana kalau balok? (siswa diam) (106) P : berartikan luas bidang depan, belakang, alas, atas, kiri dan kanan. Coba yang alas ini luasnya apa? (siswa diam) (107) P : ini bentuk alasnya apa? (108) S16 : persegi panjang (109) P : luasnya? (110) S16 : p kali l (111) P : nah terus bagian kanan ini bentuknya apa? (112) S16 : persegi (113) P : persegi atatu persegi panjang? (114) S16 :eh persegi panjang mbak (115) P : nah berarti yang p.l tadi kita tambahkan dengan apa ini luasnya? (116) S16 : l.t (117) P : terus yang bagian kiri ini? (118) S16 : l. t juga (119) P : kalau bagian depan? Luasnya? (120) S16 : p kali t (121) P : yang mana lagi yang belum? Kan ini bidangnya ada 6, yang sudah kita cari ada 4. Yang mana lagi yang belum? Alas, kanan, kiri, depan sudah (122) S16 : belakang mbak (123) P : apa luasnya? (124) S16 : p kali t (125) P : satu lagi bagian mana yang belum? (siswa diam) (126) P : atasnya udah belum? (127) S16 : oh iya (128) P : apa luasnya? (129) S16 : p kali l (130) P : sekarang kita lihat, p kali I ada 2, p kali t ada 2 dan l kali t ada 2. Jadi? (131) S16 : 2 p.l + 2 l.t + 2 p.t (132) P : kalau aku tulis seperti ini bisa? 2 (p.l + p.t + l.t) (133) S16 : bisa mbak (134) P : nah ini berarti rumus luas permukaannya. Coba itu perhitungannya gimana? (siswa mengerjakan soal nomor 4) (135) S16 : mbak, ini dikali kan? (menunjuk pada rumus) (136) P : ini kan tadi luasan, maksudnya panjang kali lebar. (137) P : jadi gimana hasilnya? (138) S16 : 940 cm persegi (139) P : coba jelaskan cara perhitungannya. Pertama apa dulu yang kamu hitung, setelah itu yang mana. (140) S16 : ini kan panjang kali lebar ditambah 9 kali 10 ditambah 20 kali 10. Semuanya ditambahkan terus dikali 2. (141) P : jadi 940 ini apa? (142) S16 : luas permukaan kotak kayu. (143) P : kamu masih belum terlalu paham ya? (144) S16 : iya mbak, belum paham rumusnya gitu (145) P : memahami soalnya juga? (146) S16 : di rumusnya mbak
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(147) P
7
: berarti gak masalah ya sama pemahaman soalnya. Oke sekarang baca soal nomor 6. Ini gimana cara menyelesakannya? Luas permukaan atau volume? (membaca soal) (148) S16 : luas permukaan, karena yang ditanya luas kertas kado (149) P : oh ya coba kita cek perkerjaanmu yang nomor 4 tadi. Nah ini rumusnya udah bener. (150) S16 : ada yang kurang, harusnya itu p.l ini masih dikali sama 12 (151) P : kenapa kemarin gak dikali? Kamu gak ngerti maksud rumusnya? (152) S16 : gak konsen mbak (153) P : waktu itu ngerti gak maksud dari p.t ini adalah panjang kali tinggi? (154) S16 : udah tau dari dulu mbak (155) P : oke kita ke nomor 6. (Membaca soal no 6) (156) S16 : pake luas permukaan balok mbak (157) P : ini jawabanmu kemarin. Ini kenapa bisa langsung dikalikan semua? (158) S16 : asal jawab mbak, buru-buru mbak (159) P : kalau yang ditanya volume itu gimana sih maksudnya? Karna kan dari tadi soalnya berhubungan dengan luas kertas atau luas triplek (siswa diam) (160) P : kalau luas permukaan kan luas bidang yang membatasi bangun itu, kalau volume itu isinya dek. Jadi intinya kalo volume itu, dalam satu balok yang kita ketahui ukurannya kita mau cari tau banyak isinya. (161) P : oke ini terakhir, nomor 5. Coba baca soalnya (siswa membaca soal nomor 5) (162) P : nah ini kan soalnya kubus, ini tentang volume atau luas permukaan? (163) S16 : volume (164) P : karena? (165) S16 : ini ada “dapat terisi penuh” (166) P : sekarang ini rumusnya gimana? Kan yang ditanya bukan volumenya (siswa diam) (167) P : kita mulai mengerjakannya kayak nomor 1 ya. Rumus volumenya apa? (168) S16 : sisi kali sisi, eh.. (169) P : nah kan tadi kalo volume balok p kali l kali t. pada kubus kan panjang nya itu s, lebarnya s dan tingginya s. maka volumenya? (170) S16 : s kali s kali s atau s pangkat 3. (171) P : volume samadengan s pangkat 3. 512 samadengan s pangkat 3. Nah yang ditanya s kan? Gimana caranya? (172) S16 : 512 dibagi 3 (173) P : apa bedanya kalau ada 512 = 3 s, kan berarti s samadengan 512 bagi 3. Sedangkan disoal itu pangkat (174) P : kalau r kuadrat sama dengan 4, r samadengan? (175) S16 : 8, ehh 2. Berarti itu akar pangkat 3 dari 512 (176) P : berarti r sama dengan? (siswa menghitung mencoba beberapa bilangan dipangkatkan 3) (177) S16 : rusuknya 8 cm mbak (178) P : bingung dimana? (179) S16 : rumusnya mbak (180) P : perhitungannya gimana? (181) S16 : itu juga mbak kalau keburu (182) P : makasih ya dek (1) P : halo dek, kemarin inget gak ngerjain soal apa? (2) S21 : soal balok, kubus mbak
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3) P
8
9
: sebenarnya dari hasil kemarin kamu gak ada masalah, hasilnya bagus. Tapi penelitian aku ini bukan hanya fokus pada hasilnya tapi prosesnya juga, mau siswanya bisa atau belum bisa. Jadi aku mau tau proses kamu mengerjakan soal cerita (4) P : ini kerjakan dengan langkah yang runtun, penjelasan juga. Beri penjelasan jika diperlukan (5) S21 : aduh mbak aku lupa (6) P : ayo dicoba dulu aja (siswa mengerjakan soal luas permukaan balok) (siswa membaca soal, kemudian langsung menuliskan rumus dan melakukan perhitungan) (7) P : coba jelaskan kenapa seperti itu jawabanya (8) S21 : ya memang pake luas permukaan mbak (9) P : kenapa pake luas permukaan gak volume aja? (10) S21: soalnya ini tentukan luas kertas kado minimal mbak dengan udah diketahui panjang lebar tingginya. Jadi gak mungkin volume (11) P : emang apa yang membedakan volume sama luas permukaan? (12) S21: kalo volume itu isi semuanya balok. Kalau luas permukaan itu permukaannya aja (13) P : maksudnya luas bidang yang membatasinya ya? (14) S21: iya mbak (15) P : hasilnya 1120 cm persegi, kalo dikembalikan ke konteks soal itu apa maksudnya? (16) S21: luas permukaannya mbak, eh apa sih mbak maksudnya (17) P : kalau dari soalnya ini lho, coba lihat (18) S21: oh ini luas kertas kado minimal (19) P : ada kesulitan gak? (20) S21: gak mbak, soalnya gampang kok (21) P : oke dek, makasih yaaa (1) P : halo dek. Oke dari hasil pekerjaanmu kemarin gak ada masalah mengerjakannya dan nilainya juga udah bagus. Tapi di penelitian aku ini bukan hanya mau meneliti hasil pekerjaanmu, tapi prosesnya juga. Nah sekarang tolong kerjakan soal ini dengan langkah-langkah yang urut, jika pada prosesnya ada yang perlu kamu jelaskan tolong tuliskan penjelasannya ya (siswa mengerjakan soal) (2) S26 : sudah mbak (3) P : sekarang coba jelaskan kenapa mengerjakannya dengan luas permukaan dan jelaskan perhitungannya! (4) S26 : intan kan mau membungkus kado, ini ukurannya. Kenapa pake luas permukaan? Kan kalo volume itu mencakup isinya, kalau luas permukaan itu permukaannya aja (5) P : maksudnya 1120 itu apa? (6) S26 : luas permukaannya (7) P : kalau dikembalikan ke soal itu apa? (8) S26 : itu ukuran kertas kado intan (9) P : oke, makasih ya dek (1) P : halo dek, Oke dari hasil pekerjaanmu kemarin gak ada masalah mengerjakannya dan nilainya juga udah bagus. Tapi di penelitian aku ini bukan hanya mau meneliti hasil pekerjaanmu, tapi prosesnya juga. Nah sekarang tolong kerjakan soal ini dengan langkah-langkah yang urut, jika pada prosesnya ada yang perlu kamu jelaskan tolong tuliskan penjelasannya ya (siswa mengerjakan soal)
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2) P
: nah coba sekarang kamu jelaskan kenapa menyelesaikannya denga luas permukaan dan maksud dari hasilnya 1120 itu apa! (3) S6 : ini kan mau membungkus kado, makanya pake luas permukaan (4) P : kenapa gak volume aja? (5) S6 : ya luas permukaan, karna kalo bungkus kado kan luarnya aja (6) P : emang kalo volume gimana? (7) S6 : volume itu isinya (8) P : berarti ini 1120 hasilnya? Maksudnya apa? (9) S6 : luas permukaan, luas kertanya yang buat bungkus kadonya. (menuliskan jawaban beserta konteks masalah pada soal) (10) P : oke dek, makasih yaa
P S30 S23 S19 S5 S2 S16 S21 S26 S6
: Peneliti : Siswa nomor 30 : Siswa nomor 23 : Siswa nomor 19 : Siswa nomor 5 : Siswa nomor 2 : Siswa nomor 16 : Siswa nomor 21 : Siswa nomor 26 : Siswa nomor 6
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B. 5. Hasil Pekerjaan Siswa
S8
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S27
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S7
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S17
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.1. Surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.2. Surat izin penelitian oleh dinas perizinan kota Yogyakarta
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.3. Surat keterangan telah melakukan penelitian
109