PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KETERLIBATAN SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII C SMP TARAKANITA MAGELANG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : FRANSISCA SITI SUDARYATI NIM : 081414017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KETERLIBATAN SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII C SMP TARAKANITA MAGELANG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : FRANSISCA SITI SUDARYATI NIM : 081414017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Supaya
berhasil
aku tidak boleh
takut gagal,
takut gagal inilah yang selalu membuatku tidak berani mencoba menghasilkan
Karya Agung”
“Rencana-Mu bagiku hari depan penuh harapan, rencana-Mu indah bagiku..” (Metamorfosis)
Penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, karya ini khusus kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku tercinta, Kakak-kakaku tercinta, Ponakanku tercinta Marcel, Lia, Tyas, Clarissa, Romo Elias atas dukungan semangat dan doanya selalu, Sahabat-sahabatku Tya, Elsa, Prima, Silvi, Shinta, Dian, Siska, Kikid, Adhi, frater Hendy, Tito dan semua sahabat yang selalu membawa kekompakan dan keceriaan serta persaudaraan yang indah
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Fransisca Siti Sudaryati, 2012. Keterlibatan Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras di Kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan tingkat keterlibatan siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, serta pengaruh pembelajaran tersebut terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema Pythagoras. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif dibantu dengan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dengan pokok bahasan teorema Pythagoras. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang yang berjumlah 34 siswa. Instrumen dalam penelitian ini meliputi dua instrumen yaitu instrumen tes yang berupa tes kemampuan awal, kuis, dan tes evaluasi. Instrumen non tes meliputi instrumen keterlaksanaan RPP, lembar observasi keterlibatan siswa, wawancara, dan transkrip video. Sebelum digunakan, semua instrumen telah divalidasi baik dengan uji pakar maupun uji butir. Setelah melalui tahap validasi, dinyatakan bahwa semua instrumen memenuhi syarat yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan rata-rata keterlaksanaan RPP sebesar 95,825%. (b) tingkat keterlibatan siswa tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil keterlibatan siswa dalam kelompok, sebesar 42,86% kelompok memiliki tingkat keterlibatan tinggi, 28,57% kelompok tingkat keterlibatannya sedang, dan 28,57% kelompok tingkat keterlibatannya rendah. (c) pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes kemampuan awal siswa yang rata-rata kelasnya hanya 30,96, sedangkan pada tes evaluasi, rata-ratanya mencapai 62,69. Tes evaluasi menunjukkan bahwa 44,12% siswa hasil belajarnya baik, 35,29% hasil belajarnya cukup, dan sebesar 20,59% hasil belajarnya kurang. (d) keterlibatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II meliputi siswa memperhatikan dan menanggapi ketika guru menjelaskan (tahap presentasi kelas), siswa menanggapi arahan guru dalam proses kelompok, siswa berdiskusi dalam kelompok asal, berdiskusi dalam kelompok ahli, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengajukan pendapat, menanggapi pendapat, berdiskusi dalam kelompok, membantu teman, mendapat perhatian dari guru, siswa mengerjakan soal kuis, siswa menanggapi ketika guru memberikan penguatan dan kesimpulan. Kata kunci : Jigsaw II, keterlibatan, hasil belajar, teorema Pythagoras.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Fransisca Siti Sudaryati, 2012. Students Involvement in Application of Cooperative Learning Model Type Jigsaw II to Improve Learning Result of Students in main subject: Pythagorean Theorem in Class VIIIC SMP Tarakanita Magelang. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Education and Science, Faculty of Teacher Training and Educational Science Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research is aimed to know the learning process, the involvement level of students in the cooperative learning model type Jigsaw II, and the effects of this learning toward students’ learning result in the main subject: Pythagorean theorem. This research is classified into decriptive-qualitative research supported with a quantitative research. This research had been done on the first semester of the academic year 2012/2013 with the main subject: Pythagorean theorem. The subjects of this research are the students of Class C of the grade VIII in SMP Tarakanita Magelang and there are 34 students in the class. The instruments of this research consist of two instrument, they are test instrument such as begining competency test, quizzes, and the evaluation test. The non-test instruments include the realization of lesson planning, students involvement observation sheet, interview, and video transcript. Prior to the use in the research, all instruments were validated with expert judgement and item validation. Having done through the validation all instruments are considered passing the required conditions. The result of this research show that (a) the learning process goes well with the average of the realization of the lesson planning is about 95,825%. (b)the students in involvement level is consider high. This can be seen from the percentage of the students involvement result is in group is 42,86% group has a high involvement level, 28,57% group has medium involvement level, and 28,57% group has low involvement level. (c)the learning process with cooperative model type Jigsaw II has positive impact to the students’ learning result. From the begining competency test, the average score of this class is only 30,96 while in the evaluation test show that the average score of the students is 62,69. The evaluation test show that 44,12% of the students have high result, 35,29% have medium result, and 20,59% have low result. (d)the involvement of the students in this cooperative learning model type Jigsaw II includes students’ attentive attitude and students’ responses when the teacher is giving explanation (class presentation part), students’ responds towards teacher’s instruction in the group’s process, discussion in the initial group, discussion in the expert group, asking question, answering question, sharing their opinion, responds mate’s opinion, groups discussion, helping classmate, getting teacher’s attention (toward group work), doing the quizzes and responding to the teacher when confirming the answers.. Key word: Jigsaw II, involvement, the learning result, Pythagorean theorem
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, dukungan, doa, dan motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, diantaranya: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Kepala Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA; 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika; 4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing akademik; 5. Drs. Sukardjono, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini; 6. Dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis, sehingga penulis mendapat banyak pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan mengolah data penelitian; 7. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma, yang telah membimbing, membantu, serta memberikan ilmunya selama belajar di Universitas Sanata Dharma;
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Dra. Caecilia Ayu Larasati, selaku Kepala SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2011/2012, yang telah memberikan kesempatan serta izin untuk mengadakan observasi sebelum memulai penelitian; 9. Drs. Yustinus Sudaryanto, selaku Kepala SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012/2013, yang telah memberikan kesempatan serta izin untuk melakukan penelitian; 10. Alb. Heru Wicaksono, S.Pd. dan Lucia Tri Harjanti, S.Pd., selaku guru matematika di SMP Tarakanita Magelang, yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan bantuan selama proses penelitian; 11. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang tahun ajaran 2012/2013, yang telah membantu penulis selama penulis melakukan penelitian; 12. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku, serta ponakan-ponakanku tercinta, atas dukungan, doa, semangat, dan cinta kasih yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini; 13. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2008 yang telah banyak membantu penulis selama penulis menyelesaikan skripsi ini; 14. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Yogyakarta, 10 Desember 2012 Penulis
Fransisca Siti Sudaryati 081414017
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………… v ABSTRAK …………………………………………………………… vi ABSTRACT ………………………………………………………….. vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………… viii KATA PENGANTAR ………………………………………………… ix DAFTAR ISI ………………………………………………………..... xi DAFTAR TABEL …………………………………………………..... xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….... xvi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….... xvii BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………. 1 A. Latar Belakang …………………………………………………… 1 B. Id e nt ifikas i Ma sa lah.... ............. ............ ……………….. 5 C. Pembatasan Masalah …………………………………………….... 5 D. Rumusan Masalah ………………………………………………... 6 E. Tujuan Penelitian ………………………………………………..... 6 F. Batasan Istilah ……………………………………………….......... 7 G. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 9
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………............... 11` A. Landasan Teori ………………………………………………....... 11 1. Makna Belajar …………………………………………......... 11 2. Pembelajaran Matematika …………………………………... 13
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Keterlibatan Siswa …………………………………………... 14 4. Model Pembelajaran………………………………………… 16 5. Pembelajaran Kooperatif……………………………………. 19 6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw …………….... 26 7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II……………………. 29 8. Hasil Belajar …………………………………………........... 33 9. Teorema Pythagoras ………………………………………… 34 B. Kerangka Berpikir………………………………………………… 42
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………..……… 44 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………. 44 B. Wa ktu d a n T emp at P enelit ian. …… ……… ……………….. 45 C. Subyek dan Obyek Penelitian.…….……………………………... 45 D. Variabel Penelitian ............………………………………………. 45 E. Teknik Pengumpulan Data ……..………………………………… 46 F. Instrumen Penelitian…………………………...…………………. 49 G. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………. 61 H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 63
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN…………………… 70 A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………………. 70 B. Penyajian Data……………………………………………………. 82 C. A na lis i s d an P emb a has an. ..… ………… … ……………….. 97 1. Analisis Keterlaksanaan RPP ………………………………. 97 2. Analisis Data Keterlibatan Siswa ………………………….. 103 3. Analisis Data Hasil Belajar………………………………… 107 4. Analisis Korelasi Hasil Belajar dan Keterlibatan Siswa …... 111 5. Analisis Data Pembelajaran ……………………………….. 112 a. Transkripsi Rekaman Video……………………………. 112 b. Penentuan Topik Data ………………………………… 112
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Penentuan Kategori Data………………………………. 119 6. Analisis Hasil Wawancara ………………………………… 137 D. Keterbatasan Penelitian ………………………………………… 140 BAB V. PENUTUP……………………………………………………... 142 A. Kesimpulan …………………………………….. ……………...... 142 B. S ar an … ……… …………. ....… …… … …… ……………….143
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 145 LAMPIRAN…………………………………………………………… 147
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Mengenal Teorema Pythagoras …………………………………. 34 Tabel 3.1 Kisi- kisi Soal Tes Kemampuan Awal ………………………….. 49 Tabel 3.2 Kisi- kisi Soal Tes Evaluasi …………………………………...... 51 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Keterlaksanaan RPP ………………………. 53 Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Kelompok ........... 56 Tabel 3.5 Kriteria Perhitungan Peningkatan Skor Individu ………………… 65 Tabel 3.6 Kriteria Penghargaan Kelompok …………………………………. 66 Tabel 4.1 Pembagian Kelompok Heterogen ………………………………… 71 Tabel 4.2 Penghargaan Kelompok …………………………………………... 81 Tabel 4.3 Keterlaksanaan RPP Pertemuan I……… ………………………… 82 Tabel 4.4 Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ……………………………….. 84 Tabel 4.5 Keterlaksanaan RPP Pertemuan III ………………………………. 85 Tabel 4.6 Keterlaksanaan RPP Pertemuan IV ……………………………..... 87 Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Tingkat Keterlibatan Siswa Berdasarkan Kelompok …………………………………………………… 89 Tabel 4.8 Perhitungan Jenis Keterlibatan Siswa ……………………………. 91 Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Awal …………………………………….. 92 Tabel 4.10 Hasil Kuis pada Masing-masing Pertemuan ……………………. 93 Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Belajar Siswa …………………………………… 95 Tabel 4.12 Kriteria Tingkat Keterlibatan Kelompok ………………………. 104 Tabel 4.13 Persentase Tingkat Keterlibatan Kelompok ……………………. 104 Tabel 4.14 Tingkat Keterlibatan Masing-masing Siswa …………………… 105
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.15 Kriteria Keterlibatan Masing-masing Siswa …………………… 106 Tabel 4.16 Jumlah Masing-masing Jenis Keterlibatan Siswa Dalam Kelompok …………………………………………... 106 Tabel 4.17 Kriteria Hasil Belajar Siswa ………………………………....... 109 Tabel 4.18 Kriteria Hasil Belajar Siswa dan Jumlah Siswa pada Evaluasi …………………………………………......... 110 Tabel 4.19 Perbandingan Tes Kemampuan Awal dan Tes Evaluasi …………………………………………..... 111 Tabel 4.20 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa Pertemuan I…………....... 112 Tabel 4.21 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa Pertemuan II …………..... 114 Tabel 4.22 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa Pertemuan III ………....... 116 Tabel 4.23 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa Pertemuan IV ………….... 118 Tabel 4.24 Kategori-Sub Kategori Keterlibatan Siswa …………………...... 120
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Halaman Gambar 2.1 Mengenal Teorema Pythagoras ………………………………... 34 Gambar 2.2 Segitiga Siku-siku ABC ……………………………………….. 36 Gambar 2.3 Segitiga Siku-siku ABC dan PQR …………………………….. 36 Gambar 2.4 Segitiga Siku-siku ABC ………………………………………... 39 Gambar 2.5 Persegi Panjang ABCD ……………………………………….... 40 Gambar 2.6 Contoh Soal 2 …………………………………………………… 41 Grafik 4.1 Tingkat Keterlibatan Siswa dalam Kelompok …………………... 104 Grafik 4.2 Tingkat Keterlibatan Masing-masing Siswa …………………….. 106 Grafik 4.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa ……………………………………... 110 Grafik 4.4 Perbandingan Tes Kemampuan Awal dan Tes Evaluasi ………... 111
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN A ……………………………………………………................ 148 A1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 …………………………………… 149 A2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 …………………………………… 163
LAMPIRAN B ……………………………………………………................. 174 B1. Lembar Kerja Siswa 1 ……………………………………………………. 175 B2. Lembar Kerja Siswa 2 ……………………………………………………. 179 B3. Lembar Kerja Siswa 3 ……………………………………………………. 184 B4. Lembar Kerja Siswa 4 ……………………………………………………. 187
LAMPIRAN C ……………………………………………………................. 190 C1. Soal Tes Kemampuan Awal ……………………………………………… 191 C2. Soal Uji Coba Tes Evaluasi ………………………………………………. 192 C3. Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba …………………………………. 195 C4. Soal Tes Evaluasi ……………………………………………………........ 212 C5. Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Kelompok ……………… 215 C6. Soal Kuis 1 ……………………………………………………................. 216 C7. Soal Kuis 2 ……………………………………………………................. 217 C8. Soal Kuis 3 ……………………………………………………................. 218 C9. Soal Kuis 4 ……………………………………………………................. 219
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D …………………………………………………….................. 220 D1. Transkripsi Video Pertemuan 1 …………………………………………. 221 D2. Transkripsi Video Pertemuan 2 …………………………………………. 228 D3. Transkripsi Video Pertemuan 3 …………………………………………. 235 D4. Transkripsi Video Pertemuan 4 …………………………………………. 240
LAMPIRAN E ………………………………………………….................... 245 E1. Transkripsi Hasil Wawancara …………………………………………… 246
LAMPIRAN F ………………………………………………….................... 255 F1. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Kemampuan Awal ………………….. 256 F2. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Evaluasi …………………………….. 258 F3. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis 1 ……………………………………. 267 F4. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis II ……………………………………. 268 F5. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis III …………………………………… 270 F6. Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis IV …………………………………… 272
LAMPIRAN G …………………………………………………...................... 274 G1. Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 ……………………………………….... 275 G2. Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 ………………………………………... 278 G3. Contoh Hasil Pengerjaan LKS 3 ……………………………………….... 282 G4. Contoh Hasil Pengerjaan LKS 4 ……………………………………….... 284
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN H …………………………………………………..................... 286 H1. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Tes Kemampuan Awal ...........................…….. 287 H2. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Evaluasi …………………. 289 H3. Kunci Jawaban LKS 1 ………………………………………………...... 292 H4. Kunci Jawaban LKS 2 ………………………………………………….... 295 H5. Kunci Jawaban LKS 3 ………………………………………………….... 298 H6. Kunci Jawaban LKS 4 ………………………………………………….... 300 H7. Kunci Jawaban Soal Kuis 1 ………………………………………………. 303 H8. Kunci Jawaban Soal Kuis 2 ………………………………………………. 304 H9. Kunci Jawaban Soal Kuis 3 ………………………………………………. 305 H10. Kunci Jawaban Soal Kuis 4 ……………………………………………... 306 H11. Perhitungan Penghargaan Kelompok …………………………………... 307 H12. Daftar Penghargaan Kelompok ……………………………………….... 312
LAMPIRAN I …………………………………………………....................... 313 I1. Lembar Pengamatan ………………………………………………........... 314 I2. Hasil Dokumentasi …………………………………………………........... 321
LAMPIRAN J …………………………………………………...................... 322 J1. Surat Izin Penelitian …………………………………………………......... 323 J2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………………………... 324
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting didalam kehidupan kita sebagai manusia. Dalam pendidikan itu terjadi proses belajar yang menyebabkan pengetahuan manusia bertambah. Belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 1991). Di dalam proses belajar diperlukan suatu sikap yang dapat memacu kita untuk lebih maju. Begitu pula pendidikan di sekolah menuntut para siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan para siswa mampu meraih prestasi yang baik pula. Keaktifan siswa sangat diperlukan karena sudah bukan jamannya lagi dimana siswa hanya memperoleh pengetahuan dari guru. Setiap siswa dituntut untuk mampu mencari dan membangun pengetahuannya sendiri dari berbagai sumber dan fasilitas pendukung lain yang ada. Namun kenyataan di lapangan, masih banyak guru yang menerapkan sistem lama yaitu proses pembelajaran terpusat pada guru, sehingga siswa-siswa hanya pasif mendengarkan apa yang diberikan oleh guru tanpa ada rasa ingin tahu darimana pengetahuan itu berasal.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Matematika merupakan ilmu yang bagi sebagian orang dipandang sebagai ilmu yang sulit. Karena itu, diperlukan keterampilan dari guru untuk
dapat
mengembangkan
pembelajaran
matematika
yang
menyenangkan dan membuat siswa merasa senang dan tertarik untuk belajar matematika. Dewasa ini, banyak model-model pembelajaran bermunculan yang kemudian diterapkan oleh guru agar siswa terpacu untuk belajar secara aktif dikelas. Tidak hanya itu saja, model tersebut menawarkan berbagai kelebihannya masing-masing yang tidak dimiliki pada model konvensional. Ini membuat siswa semakin terpacu untuk aktif belajar di kelas. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif yaitu sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Slavin, 2005). Dalam pembelajaran kooperatif ini ada berbagai tipe, salah satunya tipe Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan ke dalam tim beranggota 4-6 orang yang disebut kelompok asal. Kemudian kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai keahliannya dan kemudian kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk saling bertukar informasi (Suyatno, 2009). Guru yang baik selalu mencoba melakukan usaha untuk membuat kelas menjadi menarik sehingga minat siswa untuk belajar menjadi tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Guru berusaha untuk peduli terhadap siswanya, memahami karakter masing-masing siswa akan membuat siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar (John W. Santrock, 2009). Dalam proses pembelajaran dikelas, tidak hanya interaksi dengan guru saja yang diperlukan namun interaksi dengan teman sebaya juga tak kalah penting. Antar teman sebaya diharapkan terjadi interaksi yang baik sehingga dapat saling bekerja sama ketika memahami suatu materi tertentu. Menurut Vygotsky (John W. Santrock, 2009) disamping guru, teman sebaya berpengaruh penting terhadap perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif dapat mempercepat perkembangan anak. Belajar dengan teman sebaya akan lebih memudahkan siswa dalam menangkap suatu materi, karena apabila dengan teman akan merasa lebih enak dan tidak akan merasa sungkan untuk bertanya bila belum paham mengenai materi yang diajarkan. Di sekolah yang saya amati, waktu itu sedang belajar mengenai materi segitiga. Guru menerapkan pembelajaran kelompok sewaktu belajar tentang materi sifat-sifat segitiga. Guru meminta siswa untuk memilih anggota kelompoknya sendiri yang berjumlah 4-5 siswa, setelah itu didalam kelompok saling berdiskusi untuk mencari sifat-sifat dari segitiga tersebut. Dari proses tersebut sudah nampak adanya saling diskusi antar siswa dalam kelompok, namun siswa-siswa masih cenderung individual mereka mengerjakan sendiri dan hanya sesekali bertanya dengan teman atau guru. Siswa yang tingkat belajarnya lebih tinggi pasti akan diandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
oleh siswa yang kurang, sehingga tidak ada saling kerjasama antara siswa yang lebih bisa dan kurang bisa. Ini berakibat pada pemahaman materi selanjutnya,
yaitu siswa
yang prestasinya baik akan bertambah
pengetahuan sementara yang kurang akan semakin tidak bisa karena kurang pengetahuan. Pengelompokan siswa juga berpengaruh terhadap proses diskusi, dimana siswa yang hasil belajarnya baik pasti akan memilih teman yang rata-rata sama dengan prestasinya. Ini akan menyebabkan adanya kesenjangan diantara kelompok-kelompok tersebut. Ketika guru mengajak siswa untuk berdiskusi kelas, beberapa siswa terlihat aktif dan antusias terhadap proses diskusi. Namun masih banyak siswa yang tidak terlibat aktif, ada siswa yang masih malu-malu atau segan untuk ikut menjawab pertanyaan dari guru. Mereka memilih untuk diam atau sibuk dengan urusannya sendiri. Sehingga kompetensi yang ingin dicapai kadang belum sesuai begitu kata guru ketika kami mengadakan wawancara. Keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, dirasa masih kurang. Siswa yang aktif hanya yang itu-itu saja, yaitu siswa yang memang memiliki prestasi baik mampu mengemukakan pendapatnya ketika guru mengajak siswa berdiskusi kelas. Sedangkan untuk siswa yang lain hanya diam dan ikut-ikut saja. Siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran cenderung akan bekerja sendiri, tidak berusaha untuk membantu teman yang merasa kesulitan. Begitu pula saat ada siswa yang merasa kesulitan, cenderung hanya akan diam karena merasa malu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
bertanya kepada teman yang lebih bisa. Itulah sebabnya peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang keterlibatan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah 1. Perlunya model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Kurangnya interaksi antar teman sebaya ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas, kemungkinan disebabkan karena siswa cenderung masih individualis dan belum percaya kepada kemampuan teman sebayanya. 3. Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II karena dirasa kurang efektif dan memakan banyak waktu.
C. Pembatasan Masalah Dari sekian banyak masalah yang telah diidentifikasi, karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan teorema Pythagoras untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah
proses
pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan Teorema Pythagoras? 2. Bagaimanakah tingkat
keterlibatan
siswa
dalam
pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan teorema Pythagoras? 3. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema Pythagoras?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan Teorema Pythagoras. 2. Tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan teorema Pythagoras. 3. Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
F. Batasan Istilah Peneliti merasa perlu untuk memberikan penegasan istilah–istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Belajar Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap (W.S Winkel, 1991). 2. Pembelajaran Menurut Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Udin S. Winataputra, 2008). 3. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dilakukan individu dengan teori logika deduktif yang berkenaan dengan hubungan-hubungan yang bebas dari isi materi hal-hal yang ditelaah sehingga terjadi perubahan perilaku dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu tentang matematika (Herman Hudojo, 1988). 4. Keterlibatan Siswa Menurut Surayin (Novi Indriani, 2007) keterlibatan adalah suatu keadaan seseorang ikut berperan secara aktif dalam suatu kegiatan. Keterlibatan siswa
yaitu
siswa harus berbuat sesuatu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
memperoleh ilmu yang mereka cari. Keterlibatan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, berdiskusi dalam kelompok, memberikan pendapat, menanggapi pendapat, dan membantu teman. 5. Model Pembelajaran Menurut Soekamto (Nurulwati, 2000) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. 6. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang pada dasarnya menggalakkan siswa belajar bersama-sama dalam suatu kelompok kecil yang heterogen, dimana setiap siswa saling bekerja sama dan membantu dalam mempelajari materi pelajaran (Tukiran, ). 7. Jigsaw II Jigsaw II adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif, dimana semua siswa membaca semua materi terlebih dahulu. Selanjutnya dibentuk kelompok asal dimana setiap siswa dalam kelompok mendapat tugas belajar yang berbeda-beda. Setiap anggota dari kelompok yang mendapat tugas belajar masalah yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang materi tersebut. Kelompok ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
disebut kelompok ahli. Kemudian tim ahli kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan apa yang telah dipelajari dan didiskusikan dalam kelompok ahli untuk diajarkan kepada kelompok asalnya masingmasing (Slavin, 2005). 8. Hasil belajar Hasil belajar adalah hasil perubahan mental pada diri siswa. Ada tiga jenis perubahan, yaitu perubahan kognitif, perubahan motivasi, dan perubahan tingkah laku (Soeitoe, 1982). 9. Teorema Pythagoras Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut, yaitu pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi. Materi ini merupakan salah satu pokok bahasan matematika yang disampaikan di kelas VIII.
G. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Merupakan wahana untuk belajar membuat karangan ilmiah dan belajar berpikir secara sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan variasi bagi guru matematika dan para calon guru matematika dalam memilih model pembelajaran yang sesuai, terutama dalam peningkatan keterlibatan siswa. 3. Bagi Fakultas Dapat digunakan sebagai khazanah ilmu pengetahuan dan sebagai tambahan wawasan bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. LANDASAN TEORI 1. Makna Belajar Menurut Winkel (1991) belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara konstan dan berbekas. Menurut Herman Hudojo (1988) belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku ini menjadi tetap tidak berubah lagi dengan modifikasi yang sama. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses aktif dari seorang individu untuk berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang bersifat konstan. Menurut Slameto (2002:2) pengertian belajar secara psikologis merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Menurut Jean Piaget (Bambang Riadi, 2010) belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Piaget (Suherman, 2001: 39) membedakan tahap-tahap perkembangan berpikir keruangan seseorang ke dalam empat tahap yaitu: a.
Tahap sensori motor (anak usia 0 – 2 tahun) Pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra).
b. Tahap pra operasional (anak usia 2 – 7 tahun) Menurut Mairer (Suherman, 2001:40) tahap pra operasional adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkret, yaitu berupa tindakan-tindakan kognitif seperti mengklasifikasikan obyek, menata letak benda menurut urutan tertentu, dan membilang. c. Tahap operasional konkret (anak usia 7 – 12) Anak-anak yang berada dalam tahap ini umumnya sudah berada di Sekolah Dasar. Pada tahap ini, anak telah memahami operasi logis dengan
bantuan
benda-benda
konkret.
Anak
sudah
mampu
mengelompokkan benda, mengikat definisi walaupun belum tepat, tetapi belum mampu menguasai simbol verbal serta ide-ide abstrak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d.
Tahap operasi formal (anak usia 12 tahun keatas) Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak. Penalaran yang terjadi dengan struktur kognitifnya telah mampu menggunakan simbol-simbol, ideide, abstraksi, dan generalisasi. Dalam penelitian ini, subyek penelitian berada dalam tahap operasi
formal. Siswa kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang rata-rata berumur 13 tahun.
2. Pembelajaran Matematika Pembelajaran biasanya didefinisikan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman (Driscoll, 2000 dalam Slavin. 2005).
Menurut Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Udin S. Winataputra, 2008). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), matematika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bilangan-bilangan, berpikir logis, dan algoritma yang berguna dalam pemecahan masalah sehari-hari. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan usaha guru dalam mengajarkan ilmu matematika sehingga siswa dapat berpikir secara logis, kritis, kreatif, analitis, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
tercipta suatu pembelajaran dimana didalamnya terkandung usaha untuk mengaktifkan siswa tidak hanya terpusat pada guru.
3. Keterlibatan Siswa Keterlibatan siswa bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimjati dan Mudjiono (1994:56-60), keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya untuk memberi kesempatan siswa untuk aktif mencari, memproses dan mengelola perolehan belajar (dalam wwww.belajarpsikologi.com). Sedangkan menurut
Herman
(1991),
keterlibatan
adalah
suatu
proses
yang
mengikutsertakan setiap siswa secara serempak dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar, siswa harus terlibat aktif dalam membangun pemahaman konsep/ prinsip matematika. Oleh karena itu, dalam proses belajar siswa harus diberi waktu yang memadahi untuk membangun makna dan pemahaman, sekaligus membangun keterampilan dari pengetahuan yang telah diperolehnya. Berdasarkan uraian diatas, keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika adalah suatu proses seseorang ikut berperan secara aktif dan serempak dalam suatu kegiatan belajar mengajar demi membangun pemahaman konsep/ prinsip matematika. Untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, guru dapat melakukannya dengan: keterlibatan secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
siswa baik secara individual maupun secara kelompok, penciptaan peluang yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumber luar kelas atau sekolah serta upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan hasil pembelajaran. Partisipasi siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi atau terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar terdahulu, para murid diharuskan tunduk dan patuh pada peraturan dan prosedur yang kaku yang justru membatasi keterampilan berpikir kreatif. Dalam belajar, siswa-siswa cenderung disuruh menghapal daripada mengeksplorasi, bertanya, atau bereksperimen. Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan. Namun pembelajaran saat ini, masih ada yang menggunakan metode lama, guru hanya berceramah
dan siswa-siswa mendengarkan. Sehingga siswa
menjadi pasif dan dapat menghambat perkembangan aktivitas siswa. Dalam proses pembelajaran matematika, mencoba atau mengerjakan sesuatu sangatlah besar peranannya bagi seorang pebelajar (Silberman, 1996:4). Siswa akan mudah merekam pengetahuan dalam otaknya dengan mengerjakan latihan soal. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
hanya mengerjakan latihan soal, namun perlu juga bertanya kepada guru dan teman serta secara aktif mencari pengetahuan dari sumber belajar lain. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan keterlibatan siswa adalah aktivitas siswa dalam berpendapat, baik dalam kelompok maupun di dalam kelas. Keterlibatan siswa dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, berdiskusi dalam kelompok, memberikan tanggapan, menanggapi pendapat, membantu teman.
4. Model Pembelajaran Menurut Joice (Trianto, 2009) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lainlain. Selanjutnya, Joyce (Trianto, 2009) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Adapun Soekamto, dkk (Triyanto, 2009:22) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur
yang
sistematis
dalam
mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak (Trianto, 2009) bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru untuk mengajar. Dari kedua pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran
merupakan
suatu
kerangka
berpikir
yang
mengarahkan para pendidik (guru) untuk merancang suatu proses pembelajaran yang baik dan terencana demi tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Kardi dan Nur, (Trianto, 2011:23) istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain: 1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta dan pengembangnya. 2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai) 3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, 4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Macam-macam model pembelajaran: 1. Model pembelajaran klasikal Model pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran yang kita lihat sehari-hari. Pada model ini, guru mengajar sejumlah peserta didik yang kemampuannya dianggap relatif sama dalam sebuah ruangan. Dengan demikian kondisi belajar peserta didik secara individual baik menyangkut minat dan kecepatan belajar sulit untuk diperhatikan oleh guru. Sehingga pembelajaran dengan model seperti ini tidak dapat melayani kebutuhan belajar peserta didik secara individu (Suherman, 2001). 2. Model pembelajaran individual Model pembelajaran individual adalah model yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri tempat, waktu, dan kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian. Model pembelajaran ini menawarkan solusi terhadap masalah peserta didik yang beraneka ragam (Suherman, 2001). 3. Model pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama antar siswa pada kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (PLPG Rayon 38.2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5. Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Menurut Solihatin
dan Rahardjo
(Slavin,2005:56)
pembelajaran
kooperatif
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa pada kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan
dan
keterampilan
dalam
rangka
mencapai
tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004) adalah: a. Saling Ketergantungan Positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling
ketergantungan
menyelesaikan
tugas,
saling
ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran dan saling ketergantungan hadiah. b. Interaksi Tatap Muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok, sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya. c. Akuntabilitas Individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena
itu
tiap
anggota
kelompok harus memberikan
sumbangan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. d. Keterampilan Menjalin Hubungan antar Pribadi Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam
menjalin
hubungan
antar
pribadi
tidak
hanya
diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
(Slavin,1994).
Model
pembelajaran
kooperatif
dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting (Ibrahim, 2000) yaitu: a. Hasil Belajar Akademik Dalam belajar kooperatif, meskipun mencakup beragam tujuan sosial juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Para ahli berpendapat bahwa metode ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b. Penerimaan terhadap Perbedaan Individu Tujuan lain metode pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. c. Pengembangan Keterampilan Sosial Tujuan penting ketiga dari model pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa sebab saat ini masih banyak anak muda kurang memiliki keterampilan sosial.
Menurut Gulley dalam Jack Rgibb (1960) model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak keuntungan diantaranya: 1. Anggota-anggota kelompok mempunyai lebih banyak sumber belajar daripada individual. 2. Anggota kelompok sering terstimulus oleh anggota yang lain. 3. Kelompok lebih mungkin menghasilkan keputusan yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
4. Komitmen anggota kelompok mungkin merasa lebih kuat. 5. Partisipasi dapat meningkatkan pemahaman personal dan sosial. Sementara itu kelemahan dari model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1. Diskusi dapat memakan banyak waktu. 2. Diskusi dapat menekan keyakinan. 3. Diskusi dapat sia-sia. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif adalah: 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta memotivasi siswa. 2. Guru menyajikan informasi kepada siswa. 3. Guru menginformasikan pengelompokan siswa. 4. Guru membimbing, memotivasi, serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar. 5. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6. Guru memberi penghargaan hasil belajar baik secara individu maupun kelompok. (sumber: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 38, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Ada beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif, antara lain (Trianto, 2009): 1. STAD ( Student Team Achievement Divisions) STAD dikembangkan oleh Slavin yaitu merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang sederhana. Ide dasar yang melatar belakangi adalah untuk memotivasi siswa dalam usahanya memahami dan mendalami materi yang telah disampaikan oleh guru melalui kerja kelompok. Pembelajaran ini menekankan kerja sama setiap individu dalam tim dan dalam tipe ini terdapat persaingan antar tim untuk mendapatkan tim yang terbaik. Dengan adanya persaingan itu, maka setiap anggota tim benar-benar berusaha memahami apa yang ditugaskan oleh guru, sehingga setiap siswa dapat menjawab semua pertanyaan ketika diberi kuis. Hasil kuis tiap siswa memberi sumbangan terhadap keberhasilan tiap kelompok. Tipe ini menggunakan langkah pembelajaran di kelas dengan menempatkan siswa ke dalam tim-tim, dimana masingmasing tim terdiri dari empat siswa. Selanjutnya guru memberi tugas kepada tim untuk dikerjakan oleh tim. Anggota tim yang tahu jawaban dari tugas tersebut menjelaskan kepada anggota lainnya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti. Pada waktu evaluasi, guru memberikan pertanyaan kepada seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
siswa dan ketika menjawab, siswa tidak boleh saling membantu. 2. Jigsaw Tipe ini menekankan pada tanggung jawab setiap anggota kelompok terhadap penguasaan bagi dirinya sendiri maupun bagi siswa lain, karena dalam tipe ini penguasaan materi setiap anggota kelompok dipengaruhi oleh anggota yang lain dapat dikatakan bahwa dalam metode ini terdapat ketergantungan yang positif antar siswa. Dalam tipe Jigsaw tidak ada persaingan
antar
kelompok.
Tiap
anggota
kelompok
bertanggung jawab terhadap setiap penguasaan materi yang ditugaskan
guru
dengan
sebaik-baiknya.
Siswa
yang
bertanggung jawab terhadap komponen yang sama membentuk kelompok baru yang dinamakan “kelompok ahli”. Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli, masing-masing siswa kembali ke kelompoknya masing-masing yaitu “kelompok asal” dan masing-masing siswa wajib menjelaskan kepada anggota kelompoknya materi yang telah mereka diskusikan di kelompok ahli. Dengan demikian seluruh siswa dapat memahami semua komponen yang diberikan oleh guru. 3. Investigasi Kelompok ( Group Investigation) Group Investigation (investigasi kelompok) adalah metode pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa bekerja di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki topik tertentu yang telah ditentukan terlebih dahulu. Tipe ini merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Setelah memilih topik, setiap kelompok membuat rencana kegiatan pembelajaran dan kemudian melaksanakannya. Akhirnya,
setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya. 4. Team Games Tournament (TGT) TGT dikembangkan oleh Vries, Edwards, dan Slavin (1987,1995). Dalam TGT, guru juga menggunakan presentasi kelas dan siswa bekerja dalam kelompok. Proses pembelajaran TGT hampir sama dengan pembelajaran dalam tipe STAD. Perbedaanya dalam TGT, kuis individu diganti turnamen yang diadakan seminggu sekali. Dalam turnamen, tim beranggota tiga orang anggota yang mempunyai kemampuan setara.
6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw yang dikembangkan
oleh
Elliot
Aronson
dan
rekan-rekannya
(1978).
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Jigsaw cocok digunakan untuk semua kelas atau tingkatan (Anita Lie,2007:69).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Dalam metode kooperatif tipe Jigsaw terdapat ketergantungan positif antar siswa. Ketergantungan positif yang dimaksud adalah keberhasilan setiap siswa menguasai materi, tergantung dari penguasaan materi dan kemampuan siswa lain menyampaikan materi. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki tiga tipe yaitu sebagai berikut: a.
Jigsaw I Tipe Jigsaw I tidak hanya menekankan tanggung jawab setiap siswa terhadap penguasaan materi siswa lain dalam satu kelompok, tetapi juga siswa dituntut bertanggung jawab terhadap siswa lain diluar kelompoknya. Hal ini nampak dari presentasi kelompok ahli dalam diskusi kelas. Dengan diskusi tersebut diharapkan siswa yang kurang memahami materi dalam diskusi kelompok asal dapat bertanya lebih jelas lagi kepada kelompok ahli. Demikian pula sebaliknya, kelompok ahli dapat menerima masukan dari siswa kelompok yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I ini, siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing beranggota 4-6 siswa. Kelompok tersebut selanjutnya disebut kelompok asal. Materi dibagi dalam beberapa bagian dan dibagikan kepada setiap siswa dalam kelompok asal sehingga setiap siswa mempelajari satu bagian dari materi tersebut. Semua siswa dengan bagian pelajaran yang sama berdiskusi bersama dalam sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
kelompok yang disebut kelompok ahli. Setelah selesai berdiskusi dalam kelompok ahli, mereka kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan bagian yang dipelajari masing-masing kepada temannya dalam kelompok asal tersebut. Kemudian masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya dalam diskusi kelas (Slavin, 1994). b.
Jigsaw II Dalam tipe Jigsaw II, semua siswa diharapkan mengetahui garis besar materi secara keseluruhan sebelum kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Dengan memahami garis besar materi pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memahami dan menyampaikan sub bagian materi yang diterimanya serta lebih mudah dalam menangkap sub bagian materi yang disampaikan oleh siswa lain. Dalam Jigsaw II tidak terdapat presentasi kelompok atau diskusi kelas. Tipe Jigsaw II merupakan pendekatan model pembelajaran dimana semua siswa membaca semua materi terlebih dahulu. Selanjutnya dibentuk kelompok
asal dimana setiap siswa dalam kelompok
tersebut mendapat tugas belajar yang berbeda-beda. Setiap anggota dari kelompok yang mendapat tugas belajar yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang materi tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Kemudian tim ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
apa yang telah dipelajari dan didiskusikan dalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya (Slavin, 1994). c.
Jigsaw III Tipe Jigsaw III ini menekankan proses dimana setiap siswa memperoleh pengetahuan dari berbagai sudut pandang. Dalam Jigsaw III, diskusi kelompok baik kelompok asal maupun dalam kelompok ahli membahas materi yang sama. Dengan demikian, setiap siswa diharapkan memperoleh penjelasan materi dari sudut pandang yang berbeda-beda. Jigsaw III adalah pengembangan dari Jigsaw I dan II, namun dalam Jigsaw III materi tidak dibagi dalam beberapa bagian. Semua materi dibahas
dalam
kelompok,
kemudian
masing-masing
anggota
kelompok membentuk kelompok baru dan membahas materi yang sama dengan materi yang mereka bahas dalam kelompok sebelumnya.
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Menurut
Ahmad
Noor
Fatirul,
2008
http://trimanjuniarso.Fileswordpress.com/ mengemukakan bahwa: a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang setiap anggota bertanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompoknya. b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Tujuan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II sebagai berikut: 1) Membantu
siswa
mencapai
hasil
belajar
optimal
dan
mengembangkan keterampilan sosial siswa. 2) Mengembangkan interaksi sosial dan bekerja sama dalam pemecahan masalah. c. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II 1) Banyak siswa menjadi aktif dengan bertanya, mengemukakan pendapat dan bekerjasama dalam kelompok. 2) Dalam berdiskusi, siswa dapat menghargai, menerima pendapat orang lain dan tidak menyalahkan orang lain tanpa data yang kuat. d. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II belum banyak diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Kebanyakan pengajar enggan menerapkan sistem kerja sama di dalam kelas karena beberapa alasan. Alasan utamanya sebagai berikut: 1) Kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok karena hanya beberapa anggota kelompok saja yang benarbenar memecahkan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2) Banyak siswa yang tidak senang disuruh bekerja sama dengan siswa yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompok mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa berkecil hati ditempatkan dalam kelompok dengan siswa yang lebih pandai. e. Usaha Untuk Mengatasi Kelemahan Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw II Untuk mengatasi kelemahan pembelajaran koopertif tipe Jigsaw II dapat dilakukan perencanaan sebagai berikut: 1) Pengelolaan kelas yang baik oleh guru dan guru merencanakan tugas yang baik yaitu dengan membuat lembar kerja siswa (LKS) yang mudah dipahami siswa. 2) Setiap siswa dapat memahami permasalahan-permasalahan yang akan dipecahkan dalam kelompok merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok. f. Kegiatan-kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Menurut Slavin (2008: 241) jadwal kegiatan Jigsaw II ini terdiri dari kegiatan-kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) Membaca Para siswa menerima topik ahli (topik yang digunakan ketika berdiskusi dalam kelompok ahli) lalu siswa membaca materi untuk menemukan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2) Diskusi kelompok ahli Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota
kelompok
asal
yang
berbeda,
ditugaskan
untuk
mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya. Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli. 3) Laporan tim Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Para ahli kembali ke dalam kelompok asal mereka masing-masing untuk menjelaskan toipk-topik mereka kepada teman satu timnya. 4) Tes Para
siswa
mengerjakan
kuis-kuis
individual
yang
mencakup semua topik. 5) Penghargaan Kelompok Kelompok mendapatkan sertifikat penghargaan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individu. Menghitung skor yang didapat masing-masing kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapat siswa di dalam kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Selanjutnya berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok.
8. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil perubahan mental pada diri siswa. Ada tiga jenis perubahan, yaitu: a. Perubahan kognitif, terdiri dari pengetahuan atau cara melihat atau mengerti sesuatu. b. Perubahan motivasi, yakni perubahan motif, tujuan, dan minat. c. Perubahan tingkah laku, yang berbeda dengan dua perubahan terdahulu, karena perubahan tingkah laku dapat dilihat oleh orang lain. Perubahan kognitif, motivasi, dan tingkah laku berinteraksi artinya mereka saling mempengaruhi satu sama lain (Soeitoe, 1982:83). Proses pembelajaran siswa disekolah akan menghasilkan perubahan- perubahan didalam diri siswa. Perubahan itu berupa perubahan kemampuan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap siswa. Hasil yang dicapai siswa dalam proses belajar matematika adalah hasil belajar matematika siswa. Pengukuran hasil belajar berguna untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program pendidikan untuk memberikan bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh siswa. Pengukuran merupakan suatu deskripsi kuantitatif tentang keadaan sesuatu hal sebagaimana adanya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
tentang perilaku yang tampak pada seseorang atau tentang prestasi yang ditunjukkan oleh seseorang (Winkel, 1983:315). Dalam penelitian ini, hasil belajar matematika diukur dengan menggunakan tes hasil belajar yang berupa tes evaluasi pada akhir proses pembelajaran.
9. Teorema Pythagoras 1. Mengenal Teorema Pythagoras Ilustrasinya sebagai berikut:
Gambar 2.1 (i)
(ii)
(iii)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Dari gambar diatas dapat dihitung luas persegi pada tiap sisi segitiga, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Pembuktian Teorema Pythagoras Luas daerah persegi pada salah satu sisi siku-siku
Gambar
(i) (ii) (iii)
Luas daerah persegi pada sisi siku-siku yang lain
9 36 25
16 64 144
Luas daerah persegi pada sisi miring
25 100 169
Jumlah luas daerah persegi pada kedua sisi siku-siku 25 100 169
Dari tabel diatas terlihat bahwa luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi. Tidak hanya dengan cara seperti diatas untuk dapat mengenal pembuktian Teorema Pythagoras, ada banyak cara yang lain seperti dengan luasan setengah lingkaran dan lain sebagainya. Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi.
2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan b panjang sisi miring, sedangkan a dan c panjang sisi siku-sikunya, maka berlaku: =
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
A
=
+
=
−
b c B
= a
−
C
Gambar 2.2 Catatan: pada segitiga ABC: Sisi dihadapan sudut A dinyatakan dengan Sisi dihadapan sudut B dinyatakan dengan Sisi dihadapan sudut C dinyatakan dengan
3. Kebalikan Teorema Pythagoras Perhatikan gambar... (i). Misalkan segitiga ABC dengan panjang sisisisinya AB=c cm, BC=a cm, dan AC= b cm, dan diketahui …….( ) Akan dibuktikan bahwa segitiga ABC siku-siku di B A
P b
c
B
a (i)
c
C Gambar 2.3
Q
q
a (ii)
R
=
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Pada gambar ....(ii), segitiga PQR siku-siku di Q dengan panjang PQ=c cm, QR= a cm, dan PR= q cm. Karena segitiga PQR siku-siku, maka =
berlaku
+
....(ii) (berdasarkan teorema Pythagoras).
Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh: =
+
=
Karena b bernilai positif, maka b=q Jadi segitiga ABC dan segitiga PQR memiliki sisi-sisi yang sama panjang. Menurut teorema sisi, sisi, sisi, maka dapat disimpulkan bahwa segitiga ABC dan segitiga PQR kongruen. Selain sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, sudut-sudut yang bersesuaian pun sama besar. Dengan demikian, ∠
=∠
= 90°. Jadi, segitiga ABC adalah segitiga siku-
siku dengan sudut siku-siku di B. Hal ini menunjukkan bahwa kebalikan teorema Pythagoras benar. Dari kebalikan teorema Pythagoras, dapat diketahui apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya.
Dalam segitiga ABC berlaku kebalikan teorema Pythagoras, yaitu: Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di A
Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di B
Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Catatan: Pada segitiga ABC: Sisi di hadapan sudut A dinyatakan dengan a Sisi di hadapan sudut B dinyatakan dengan b Sisi di hadapan sudut C dinyatakan dengan c Kebalikan teorema Pythagoras: Apabila kuadrat sisi terpanjang/ sisi miring dalam sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya, maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku, dengan sudut siku-siku berada di hadapan sisi terpanjang ( sisi miring/ hypotenusa). Kebalikan teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Pada suatu segitiga berlaku: a. Jika kuadrat salah satu sisi sama dengan jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. b. Jika kuadrat setiap sisi kurang dari jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. c. Jika kuadrat salah satu sisi lebih dari jumlah kuadrat dua sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul.
4. Tripel Pythagoras Bilangan- bilangan asli a, b, dan c yang memenuhi hubungan +
=
disebut bilangan tripel Pythagoras.
Bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Contoh: 3, 4, 5 6, 8, 10 9, 12 15 5, 12, 13 dan lain-lain Jika a, b, dan c adalah tripel Pythagoras, maka ma, mb dan mc juga merupakan tripel Pythagoras. Tetapkan dua bilangan asli m dan n yang memenuhi m> n. Hasil dari perhitungan nilai: m2-n 2, 2mn, dan m2+n2 merupakan Tripel Pythagoras atau tigaan Pythagoras. 5. Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku untuk Sudut Istimewa, Penggunaan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar serta Penggunaanya dalam Kehidupan Sehari-hari Penggunaan
teorema
Pythagoras
berikutnya
adalah
untuk
menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya merupakan sudut istimewa. Sudut-sudut istimewa itu adalah 30o, 45 0, dan 600. Pada setiap segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 300, panjang sisi dihadapannya sama dengan setengah dari panjang hypotenusa (sisi miring). Pada segitiga ABC, sudut B = 90 o, sudut A = 600 diperoleh perbandingan AB: AC: BC = 1: 2 : √3 atau c: b: a = 1 : 2 : √3 dengan:
A
Sisi a menghadap sudut A (sudut A= 60 0) b
c
B
Sisi b menghadap sudut B (sudut B = 900) a
Gambar 2.4
C
Sisi c menghadap sudut C (sudut C = 300)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Selain dimanfaatkan pada segitiga siku-siku, teorema Pythagoras juga digunakan pada bangun datar dan bangun ruang, misalnya digunakan untuk menghitung panjang diagonal suatu persegi/ persegi panjang, untuk menghitung panjang diagonal ruang suatu kubus/ balok, untuk menghitung panjang diagonal ruang suatu kubus/ balok, dan dapat digunakan untuk perhitungan lain yang bersangkutan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh 1: Perhatikan gambar dibawah ini D
C 10 cm
A
p
6 cm
Gambar 2.5
B
Panjang diagonal persegi panjang ABCD adalah 10 cm. Jika lebarnya 6 cm, berapakah panjangnya? Penyelesaian: Misal panjang persegi panjang ABCD = p, maka berdasarkan teorema Pythagoras: AB2 = BD2 − AD2 p2 = 102 – 62 Ingat:
−
− ( + )( − ), maka dapat dituliskan sebagai berikut:
= (10 + 6)(10 − 6)
= 4 × √4
= (16)(4)
=4×2
=4 ×4
= 8 Jadi panjang persegi panjang yaitu 8 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Contoh 2: Seorang anak kecil menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 100 meter. Tinggi anak 1 meter. Jarak antara telapak kaki anak dengan titik tepat berada di bawah layang-layang adalah 60 meter. Hitunglah ketinggian layanglayang! Sketsa:
D
100 m
Gambar 2.6
E
C 60 m B
A
Diketahui: DE = 100 m, AB = 60 m, AE = 1 m Ditanya: Tinggi layang-layang (BD) ? Jawab: AE = BC = 1 m, AB = CE = 60 m. Dicari panjang CD terlebih dahulu dengan menggunakan teorema Pythagoras: .
=
−
= √6400
.
=(
−
.
= (100 − 60)(100 + 60)
=
.
= (40)(160)
= 1 + 80
.
= 6400
= 81
)(
+
)
Jadi, tinggi layang-layang adalah 81 meter.
= 80 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Sumber: 1. Tampomas, Husein. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Pertama. Yudistira 2. Puspitawati, Lily.P.Y.,dkk, Modul Matematika SMP Kelas VIII. Yogyakarta
B. KERANGKA BERPIKIR Dari landasan teori diatas, kita dapat melihat bahwa keberhasilan suatu proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat keterlibatan siswa. Tanpa adanya peran dari siswa, maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya usaha perbaikan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Salah satu usaha yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah pengembangan pembelajaran yang menekankan interaksi teman sebaya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh setiap siswa dalam memahami materi dan menjelaskan materi pada teman. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini meminta siswa untuk berani bertanya, mengajukan pendapat, dan membantu teman dalam memahami materi dan mengerjakan soal, jika kegiatan tersebut tidak dilakukan artinya selama proses belajar mengajar tidak terjadi interaksi dengan teman maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
kegagalan akan dialami kelompoknya, jadi setiap siswa merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya. Penempatan siswa dalam kelompok ahli dan kelompok asal memungkinkan siswa terlibat aktif dalam diskusi dan saling komunikasi. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir maka diharapkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, siswa dapat semakin terlibat dalam mempelajari prinsip atau konsep matematika serta berinteraksi dengan teman sebayanya sehingga hasil belajar didalam proses belajar mengajar khususnya di SMP Tarakanita Magelang dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif dibantu dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,dll.,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Lexy J.Moleong,2007:6). Dalam penelitian ini, penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan keterlibatan dan hasil belajar siswa yang diketahui dari hasil observasi, tes hasil belajar, transkripsi video proses pembelajaran, dan wawancara. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa serta keterlibatan siswa yang berupa skor.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 1) Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Mei sampai bulan Agustus 2012. 2) Tempat penelitian adalah SMP Tarakanita Magelang.
C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN 1. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang yang berjumlah 34 siswa serta guru (Peneliti bertindak sebagai guru). 2. Obyek penelitian adalah keterlibatan siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
D. VARIABEL PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan keterlibatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini, akan digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Observasi/ Pengamatan Keterlibatan siswa diamati oleh 5 observer yang kemudian dicatat pada lembar pengamatan sesuai dengan jenis keterlibatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran matematika berlangsung. Sementara untuk instrumen keterlaksanaan RPP, diamati oleh 2 observer yang bertugas mengamati jalannya proses pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan poin pada keterlaksanaan RPP atau belum dengan memberi tanda cek () pada poin terlaksana atau tidak masing-masing poin keterlaksanaan pada lembar observasi. Sebelumnya telah dilakukan latihan pengisian instrumen selama 2 kali pertemuan dimana 2 observer mengamati satu kelompok yang sama, lalu dari kedua observer itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
ditentukan kriteria yang sama untuk tiap poin keterlibatan. Misalnya seperti siswa mengajukan pertanyaan, yang dimaksud adalah siswa bertanya baik kepada guru maupun kepada sesama teman dengan pertanyaan yang mengacu pada pembelajaran matematika bukan pertanyaan lain yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran. 2. Data Tes Kemampuan Awal, Kuis, dan Tes Evaluasi Kuis diperoleh dari soal-soal tentang teorema Pythagoras yang sudah dipelajari, berisi satu atau dua soal yang diberikan di akhir proses pembelajaran. Kuis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa tentang pokok bahasan yang telah dipelajari pada setiap pertemuan. Hasil dari nilai kuis tersebut digunakan dalam perhitungan peningkatan nilai kelompok untuk penghargaan kelompok. Sementara itu tes kemampuan awal dilaksanakan sebelum proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berisi soal-soal dari pokok bahasan yang telah dipelajari di kelas VII. Tes evaluasi dilakukan sekali di akhir rangkaian proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Soal-soal tes evaluasi berupa soal tentang pokok bahasan teorema Pythagoras yang telah dipelajari dengan mengacu pada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan pengaruhnya terhadap keterlibatan, dan hasil belajar siswa. Wawancara ini dilakukan pada beberapa siswa yang terpilih yang keterlibatannya baik dan sebagian siswa yang keterlibatannya masih kurang. Wawancara digunakan sebagai pendukung dan pendalaman dari hasil observasi. Wawancara juga dilakukan terhadap beberapa siswa yang terpilih dari tes hasil belajar (siswa yang mendapat skor tinggi dan skor rendah). Wawancara ini digunakan untuk memperkuat dan memperdalam pengaruh metode Jigsaw II terhadap hasil belajar siswa dan faktor yang mempengaruhinya. Wawancara dilakukan diluar jam pelajaran. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa foto dan rekaman video tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dilakukan di kelas VIII C yang kemudian ditranskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
F. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tes memiliki sifat mengukur sedangkan non tes memiliki sifat menghimpun. Tes terdiri atas beberapa jenis diantaranya tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan, sedangkan non tes terdiri dari angket, observasi, wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penilaian, studi dokumentasi, dan sebagainya. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrumen Tes Meliputi tes kemampuan awal, hasil kuis, dan tes evaluasi. a. Tes Kemampuan Awal Tes ini dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II dimulai. Materi yang dipakai adalah materi yang pernah diajarkan di kelas VII. Kisi-kisi soalnya sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Awal
No 1.
2.
Kompetensi Dasar
Indikator
Bilangan Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
Menghitung kuadrat dan pengkat tiga serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga bilangan bulat
Aljabar
Menggunakan sifat
Jenjang Kemampuan dan Kesukaran Soal Penge- PemaPenetahuan haman rapan
Banyak Soal
Jumlah (%)
1 (soal no.1)
-
-
1
25%
-
1
-
1
25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3.
Melakukan operasi pada bentuk aljabar
perkalian bentuk aljabar untuk menyelesaikan soal.
Geometri Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menerapkan keliling luas dan bangun segitiga dan segiempat dalam kehidupan seharihari.
(soal no.3)
Jumlah
-
-
2 (soal no.2 dan no.4)
1
1
2
2
50%
4
100%
b. Kuis Individu Kuis individu dilaksanakan selama empat kali di setiap akhir proses pembelajaran, yang terdiri dari satu atau dua soal. Tujuannya untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan pada tiap pertemuan, juga sebagai poin peningkatan skor kelompok untuk menentukan penghargaan kelompok. Contoh soal kuis: 1. Daftar
bilangan
berikut
ini
apakah
merupakan
tripel
Pythagoras? a. 8, 12, 7 b. 8, 8√2, 8 2. Diketahui belah ketupat ABCD dengan sudut BAD = 600 dan panjang AB= 6 cm. Hitunglah luas belah ketupat tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
c. Tes Evaluasi Tes evaluasi diberikan pada pertemuan terakhir pembelajaran. Tes tertulis tersebut berupa soal-soal uraian yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan pokok bahasan teorema Pythagoras. Adapun kisi-kisi soal tertulis dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi No.
1.
Kompetensi Dasar
Indikator Pembelajaran
Menggunakan teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisisisi segitiga siku-siku
a.Membuktikan teorema Pythagoras.
b.Menghitung panjang sisi segitiga sikusiku jika dua sisi lain diketahui. c.Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisisisinya. d.Menentukan tripel
Jenjang kemampuan dan kesukaran soal Penge- Pema- Penetahuan haman rapan 1 (no 1a)
Banyak soal
Jumlah
-
1 (no 1b)
-
1
6,25%
-
1 (no 2)
-
1
12,5%
1 (no 3)
-
-
1
12,5%
6,25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pembelajaran
Jenjang kemampuan dan kesukaran soal Penge- Pema- Penetahuan haman rapan
Banyak soal
Jumlah
Pythagoras 2.
Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
a.Menghitung panjang diagonal pada bangun datar.
1 (no 4)
1 (no 8)
2
25%
b.Menyelesaikan masalah seharihari dengan menggunakan teorema Pythagoras
1 (no 6)
2 (no 5, 7)
3
37,5%
8
100%
Total
2. Instrumen Non Tes a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP ini disusun oleh peneliti dengan mengacu pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang didalamnya berisi langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru ketika mengajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 3.3 Lembar pengamatan keterlaksanaan RPP RPP Bagian Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen yang disebut kelompok asal masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa. 4. Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan model kooperatif. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan LKS pada masingmasing kelompok. Tugasnya memahami materi dan membagi soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing individu. 2. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk kemudian membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Kemudian saling berdiskusi memecahkan pesoalan. 3. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 4. Guru meminta siswa untuk kembali ke
Terlaksana
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
RPP
Terlaksana
Tidak
kelompok asal dan mensharingkan jawaban mereka masing-masing. Tugas individu adalah menjelaskan tentang penyelesaian soal yang telah di kerjakan kepada anggota kelompok asal. (LKS dikumpulkan) Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis. 3. Guru mengucapkan salam penutup
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS disusun oleh peneliti sebagai bahan aktivitas siswa di kelas ketika mengikuti proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Isi dari LKS ini meliputi materi dan soal evaluasi. c. Observasi Keterlibatan Siswa Dalam
observasi
keterlibatan
siswa,
digunakan
tabel
keterlibatan siswa. Tabel keterlibatan siswa diisi oleh peneliti dan beberapa pengamat pada saat melakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar saat berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
dalam kelompok asal. Pengamatan dilakukan selama 25 menit. Setiap 5 menit sekali, observer menuliskan jumlah siswa pada masing-masing kolom keterlibatan. Jenis keterlibatan dalam kelompok asal: 1) Mengajukan Pertanyaan Kegiatan mengajukan pertanyaan yang dimaksud adalah kegiatan siswa bertanya tentang materi pelajaran baik kepada guru maupun dengan sesama teman. 2) Menjawab Pertanyaan Kegiatan yang dimaksud adalah siswa mampu memberikan jawaban/ solusi dari suatu permasalahan yang dialami sesama siswa baik dalam satu kelompok atau lain kelompok mengenai materi pelajaran. 3) Berdiskusi dalam Kelompok Berdiskusi dalam kelompok yaitu kesediaan siswa untuk bekerja sama dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan permasalahan dengan anggota kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
4) Memberikan Pendapat Memberikan pendapat adalah kegiatan siswa menanggapi pendapat teman dalam memahami materi maupun dalam menyelesaikan soal dalam diskusi kelompok ahli. 5) Menanggapi Pendapat Kegiatan yang dimaksud adalah siswa mampu memberikan tanggapan tentang pendapat yang diajukan oleh teman lain dalam menyelesaikan/ memecahkan persoalan. 6) Membantu Teman Membantu
teman
adalah
kesediaan
siswa
untuk
menjelaskan kepada teman yang masih mengalami kesulitan, baik dalam memahami materi, soal maupun cara penyelesaian persoalan. Tabel 3.4 Lembar pengamatan keterlibatan siswa dalam kelompok Menit keJenis keterlibatan 5 1.Mengajukan pertanyaan 2.Menjawab pertanyaan
10
15
20
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Menit keJenis keterlibatan 5
10
15
20
25
3.Berdiskusi dalam kelompok 4.Memberikan pendapat 5.Menanggapi pendapat 6.Membantu teman
Selain
menggunakan
tabel
keterlibatan
siswa,
peneliti
menggunakan rekaman video untuk melengkapi hasil pengamatan tentang keterlibatan siswa. Hal-hal yang akan direkam dalam penelitian ini adalah: 1. Situasi kelas ketika guru mengawali kegiatan belajar. 2. Situasi kelas ketika pembagian siswa dalam beberapa kelompok asal. 3. Situasi kelas ketika siswa berkumpul dalam kelompok ahli. 4. Diskusi masing-masing kelompok ahli secara bergantian. 5. Diskusi masing-masing kelompok asal secara bergantian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
d. Wawancara Wawancara
dilakukan
terhadap
siswa
dengan
tujuan
mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang telah diterapkan dan pengaruhnya terhadap keterlibatan siswa selama siswa mengikuti proses pembelajaran serta kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi sehingga dapat dilihat kesulitan yang dialami siswa dalam materi Pythagoras. Wawancara dalam penelitian ini digolongkan dalam jenis wawancara terstruktur, dimana pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaanpertanyaan yang akan diajukan (Lexy J.Moleong, 2007:190). Wawancara dilakukan pada siswa-siswa yang terpilih berdasarkan observasi keterlibatan dan tes hasil belajar. Siswa yang terpilih yaitu siswa
yang
memiliki
keterlibatan
tinggi
dan
siswa
yang
keterlibatannya masih kurang, begitu pula wawancara tes hasil belajar dilakukan pada siswa yang hasil tes tertulisnya baik dan siswa yang hasil tes tertulisnya kurang, sehingga peneliti bisa memperoleh gambaran secara langsung mengenai keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
1. Wawancara pendapat siswa dan pengaruhnya terhadap keterlibatan siswa Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan aktivitas siswa sehari-hari dalam keluarga serta selama mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II. Adapun pertanyaan dalam wawancara antara lain: a. Dirumah tinggal dengan siapa? b. Kapan kamu belajar sewaktu dirumah? Les atau tidak? c. Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran matematika seperti kemarin? d. Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran? e. Saat berdiskusi di kelompok ahli, apakah kamu mau berdiskusi dengan teman satu kelompokmu? f. Pernahkan kamu mengajukan pendapat baik saat berada di kelompok asal maupun di kelompok ahli? g. Bila ada teman yang kesulitan, apakah kamu membantunya? Dan bagaimana cara kamu membantu temanmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
h. Bila kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi atau dalam pemecahan masalah, kepada siapa kamu akan bertanya? Mengapa? i.
Apakah
pembelajaran
seperti
model
kemarin
dapat
membantumu semakin terlibat dalam proses pembelajaran dan meningkatkan interaksimu dengan temanmu? Pertanyaan wawancara berkembang sesuai dengan jawaban siswa saat wawancara berlangsung. 2.
Wawancara
kemampuan
siswa
terhadap
materi
Teorema
Pythagoras Pedoman
wawancara
mengacu
pada
berupa
jawaban
pertanyaan-pertanyaan
masing-masing
siswa
yang dalam
menyelesaikan soal tes tertulis. Adapun pertanyaan dalam wawancara antara lain: a. Apakah dengan metode Jigsaw II dapat memudahkan kamu dalam memahami materi? b. Apakah dari soal evaluasi kemarin ada soal yang kamu anggap sulit? Jika ada yang mana? Dan mengapa kamu anggap sulit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
c. Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal kemarin? Coba kamu ceritakan. Pertanyaan wawancara berkembang sesuai dengan jawaban siswa saat wawancara berlangsung.
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Validitas Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Instrumen tes disusun berdasarkan materi yang dipelajari siswa dan melihat silabus dan RPP yang akan diterapkan. Kemudian alat ukur (tes) haruslah diteliti dengan meminta pendapat dari ahli baik dosen maupun guru serta mengujicobakannya pada siswa yang berada di kelas berbeda yang bukan merupakan subyek penelitian. Hasil uji coba tes kemudian dihitung dan dianalisis untuk mengetahui valid tidaknya item soal menggunakan korelasi product moment dari Pearson dengan rumus : ∑
= { ∑
− (∑
− (∑
)(∑ )
) }−{ ∑
− (∑ ) }
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = skor butir ke-i , i=1,2,3,…,n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
= skor total N = banyaknya data Suatu soal dikatakan valid atau baik jika nilai koefisien korelasinya ≥ 0,3 , sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai koefisien korelasinya < 0,3. 2. Reliabilitas Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Ign.Masidjo, 1995:209). Taraf reliabilitas dinyatakan dalam suatu koefisien reliabilitas yaitu Dalam
penelitian
ini,
reliabilitas
.
instrumen
dihitung
dengan
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut ( Ign.Masidjo, 1995): =
−1
1−
∑
dimana: = reliabilitas yang dicari = jumlah soal yang dipakai ∑
= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total
Harga
yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan
interpretasi reliabilitas sebagai berikut: 0,80 <
≤ 1,00
: sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
0,60 <
≤ 0,80
: tinggi
0,40 <
≤ 0,60
: sedang
0,20 <
≤ 0,40
: rendah
0,00 <
≤ 0,20
: sangat rendah
H. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Analisis Keterlaksanaan RPP Keterlaksanaan RPP dihitung berdasarkan seberapa persen kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Perhitungan untuk mencari persentasenya sebagai berikut: =
ℎ ℎ
ℎ
× 100%
Apabila dalam melaksanakan proses pembelajaran kegiatan yang direncanakan dalam RPP telah terlaksana lebih dari atau sama dengan 80% maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berjalan/ terlaksana dengan baik. 2. Analisis Data Keterlibatan Siswa Tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini dianalisis dari lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Proses analisis data keterlibatan siswa dilakukan dengan pemberian skor pada setiap jenis keterlibatan yang tertera dalam lembar pengamatan keterlibatan siswa. Data dari masing-masing pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
dijumlahkan menjadi satu kemudian dihitung berdasarkan nilai kelompok, kemudian dianalisis dengan perhitungan skala Likert. Sehingga data keterlibatan siswa berupa data kelompok, dengan aturan sebagai berikut: A = nilai keterlibatan tertinggi B = nilai keterlibatan terendah C = A-B, sehingga didapat tiga kriteria keterlibatan yaitu:
Rendah: B < x ≤ B+ C
Sedang: B+ C < x ≤ B+ C
Tinggi: B+ C < x ≤ B+ C
(Sumber: Riduwan, 2008) 3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa a. Hasil Tes Kemampuan Awal Hasil tes kemampuan awal dianalisis untuk dibandingkan nilai rata-ratanya dengan hasil tes evaluasi untuk menunjukkan adakah peningkatan hasil belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
b. Hasil Kuis Individu Hasil dari kuis yang telah dikerjakan oleh masing-masing individu, kemudian dihitung berdasarkan perolehan nilai masingmasing individu dengan melihat seberapa besar peningkatannya dari nilai tes kemampuan awal, kemudian digabungkan dalam satu kelompok, dan dicari rata-ratanya dari kelompok tersebut. Kelompok yang memperoleh hasil tertinggi akan menjadi pemenang dari penghargaan ini. Menghitung skor peningkatan yang besarnya ditentukan berdasar apakah skor kuis lebih rendah, sama, atau lebih tinggi dari skor dasarnya, dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Perhitungan Peningkatan Skor Individu Kriteria
Skor peningkatan
Nilai kuis turun lebih dari 10 poin dibawah skor dasar
5
Nilai kuis turun 1 sampai dengan 10 poin dibawah skor dasar
10
Nilai kuis sama dengan skor dasar sampai dengan naik 10 poin diatas skor dasar Nilai kuis lebih dari 10 poin diatas skor dasar
30
Nilai kuis mendapat nilai sempurna misalnya 100 tanpa memperhatikan skor dasar
20
30
(Slavin, 2005:159-160)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Merekognisi Prestasi Tim: Tiga
macam
tingkatan
penghargaan
diberikan
disini.
Penghargaan tersebut didasarkan pada rata-rata skor tim dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Pengahargaan Kelompok Kriteria (Rata-rata Tim) 15 20 25
Penghargaan Good Team Great Team Super Team
(Slavin,2005:80) c. Hasil Tes Evaluasi Tes evaluasi dilaksanakan pada akhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Hasil evaluasi siswa dianalisis berdasarkan skala Likert 3, dengan ketentuan sebagai berikut: A = nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa pada tes evaluasi B = nilai terendah yang dicapai oleh siswa pada tes evaluasi C = A-B, sehingga didapat tiga kriteria hasil belajar yaitu:
Rendah: B < x ≤ B+ C
Sedang: B+ C < x ≤ B+ C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tinggi: B+ C ≤ x ≤ B+ C
(Sumber: Riduwan, 2008) 4. Analisis Korelasi Keterlibatan dan Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui adanya korelasi antara katerlibatan dan hasil belajar siswa maka diadakan perhitungan statistik, yaitu dengan uji normalitas dan uji t. a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dipakai untuk menganalisis apakah pada data keterlibatan dan hasil belajar siswa memenuhi sebaran kurva normal. Apabila
terbukti
normal
maka
selanjutnya
dapat
dilakukan
perhitungan uji t untuk mengetahui korelasi antara keterlibatan dan hasil belajar siswa tersebut. b. Uji t Sebelum dilakukan uji t pertama harus dicari dahulu nilai rrank dengan rumus:
rrank = 1dengan Di= |
∑ (
)
− | dan n= banyaknya subyek (unit).
X= keterlibatan siswa, Y=hasil belajar siswa. Statistik uji untuk rrank: (
t= (
)
, dengan v =n – 2,
)
(Sumber: Agus Irianto, 2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
5. Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Data dalam penelitian dianalisis melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Transkripsi Rekaman Video Pembelajaran Proses transkripsi merupakan penyajian kembali segala sesuatu yang tampak dalam hasil rekaman video berupa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II selama empat kali pertemuan dalam bentuk narasi tertulis. b. Penentuan Topik-topik Data Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topiktopik data, peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian, yaitu bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan pengaruh keterlibatan terhadap hasil belajar
siswa.
Berdasarkan
makna-makna
tersebut,
peneliti
membandingkan bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya, dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data. c. Kategorisasi Data Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topiktopik data satu sama lain sehingga menghasilkan suatu kategorikategori data. Topik-topik data yang mempunyai kesamaan kandungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut selanjutnya disebut sebagai kategori data. Pengelompokan topik-topik data menghasilkan kategorikategri data yang bersesuaian. Dalam penelitian ini, kategori data berdasarkan pada tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. 6. Analisis Hasil Wawancara Hasil wawancara akan dibahas secara deskriptif. Wawancara berfungsi sebagai instrumen untuk menggali dan memperdalam informasi dari subyek selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan proses wawancara dengan guru, observasi terhadap proses pembelajaran di kelas, dan tes kemampuan awal. Observasi dilakukan selama lebih dari sepuluh kali di empat kelas yang berbeda, mulai dari bulan Mei-Juni 2012 di kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D, dilanjutkan bulan Agustus 2012 di kelas VIII C sebagai subyek penelitian untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika berlangsung. Penelitian dilakukan setelah subyek naik ke kelas VIII karena peneliti mengadakan observasi di akhir semester genap dan hampir bertepatan dengan tes kenaikan kelas. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan pengambilan data pada saat subyek telah naik ke kelas VIII. Peneliti memutuskan untuk memakai pokok bahasan teorema Pythagoras karena saat peneliti melakukan observasi di kelas VII, guru memberikan pokok bahasan tambahan yaitu tentang dasar teorema Pythagoras. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melihat bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam penggunaannya sehingga peneliti merasa tertarik
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
untuk menggunakan pokok bahasan itu pada penelitian di tingkat selanjutnya yaitu di kelas VIII. Diharapkan siswa akan lebih mudah dalam menangkap materi dengan model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui karakteristik siswa di SMP Tarakanita Magelang dan juga bagaimana guru mengajarkan matematika di sekolah. Tahap selanjutnya yaitu peneliti membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran beserta soal tes kemampuan awal dan soal evaluasi berdasarkan pertimbangan para pakar, yaitu guru dan dosen pembimbing. Setelah itu, peneliti melaksanakan tes kemampuan awal di kelas VIII C pada tanggal 2 Agustus 2012 untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal siswa tentang berbagai materi yang pernah diajarkan di kelas VII. Hasil dari tes kemampuan awal ini digunakan sebagai dasar penilaian untuk peningkatan nilai kelompok dan juga dipakai dalam pembagian kelompok heterogen seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Pembagian Kelompok Heterogen 1.
Kelompok Descartes a. Siswa 11 b. Siswa 29 c. Siswa 13 d. Siswa 16
2.
Kelompok Einstein a. Siswa 19 b. Siswa 15 c. Siswa 21 d. Siswa 14 e. Siswa 18 Kelompok Bernoulli a. Siswa 10 b. Siswa 3 c. Siswa 22 d. Siswa 26
3.
5. Kelompok Archimedes a. Siswa 2 b. Siswa 6 c. Siswa 5 d. Siswa 27 e. Siswa 32 6. Kelompok Pascal a. Siswa 7 b. Siswa 34 c. Siswa 17 d. Siswa 25 e. Siswa 1 7. Kelompok Euclides a. Siswa 30 b. Siswa 24 c. Siswa 9 d. Siswa 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
e. Siswa 20 Kelompok Newton a. Siswa 23 b. Siswa 4 c. Siswa 8 d. Siswa 33 e. Siswa 28
72
e. Siswa 12
Peneliti juga melakukan uji coba soal evaluasi di kelas VIII D yang berjumlah 33 siswa pada tanggal 30 Agustus 2012 untuk menguji validitas dan reliabilitas soal. Kelas VIII D dipilih karena kelas tersebut telah selesai mempelajari materi tentang Teorema Pythagoras. Hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran C. Proses pengambilan data penelitian dilakukan selama lima kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran, yaitu proses pembelajaran materi empat kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk tes evaluasi. Pertemuan 1,2,3, proses pembelajaran berlangsung selama 2x 35 menit karena bertepatan dengan bulan puasa. Sementara untuk pertemuan keempat dan tes evaluasi berlangsung selama 2 x 40 menit. Dan wawancara siswa dilakukan setelah rangkaian proses pembelajaran serta tes evaluasi terlaksana. Tujuan wawancara ini untuk mengetahui bentuk keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan Teorema Pythagoras. Secara garis besar proses tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Agustus 2012, diikuti oleh 34 siswa kelas VIIIC. Pada pertemuan ini dibahas mengenai pembuktian Teorema Pythagoras serta cara mencari panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 1) Kegiatan Pendahuluan Sebelum memulai pembelajaran, peneliti terlebih dahulu membagikan
call
card
kepada
masing-masing
siswa
berdasarkan nomor presensi. Lalu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti. Dengan menggunakan Power Point, peneliti mengingatkan kembali tentang materi luas segitiga yang telah dipelajari di kelas VII semester II. Siswa menanggapi peneliti dengan cara menjawab secara bersama-sama maupun secara individu. Setelah itu, peneliti membagikan
LKS
dan
meminta
siswa
untuk
duduk
berkelompok mempelajari materi berdasarkan kelompoknya masing-masing. Ada tujuh kelompok yang telah dibagi secara heterogen. 2) Diskusi Kelompok Setelah dibagi LKS, masing-masing berkumpul dalam kelompok yang disebut kelompok asal dan mendiskusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
materi serta soal yang akan dikerjakan oleh masing-masing individu. Setelah di kelompok asal dilakukan pembagian tugas pengerjaan soal, kemudian masing-masing saling berkumpul berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Masing-masing kelompok ahli mengerjakan satu soal. Masing-masing individu harus menguasai pemecahan soal tersebut untuk kemudian dibagikan kepada teman-temannya di kelompok asal. Peneliti kemudian mengarahkan para siswa untuk berkumpul kembali di kelompok asal. Tugas masing-masing siswa adalah menjelaskan kepada anggota kelompoknya tentang pemecahan masing-masing soal (ada 5 butir soal). Selama berdiskusi, peneliti berkeliling dan memfasilitasi jalannya pembelajaran. 3) Kegiatan Penutup Setelah diskusi kelompok selesai, peneliti memberikan penguatan
tentang
materi
yang
telah
dipelajari.
Lalu
dilanjutkan dengan pemberian kuis untuk dikerjakan secara individu. Kuis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa tentang materi yang telah dipelajari serta untuk mengetahui peningkatan/ penurunan nilai yang telah diperoleh sebelumnya pada tes kemampuan awal untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menyumbangkan atau malah mengurangi poin kelompok. LKS dikumpulkan kepada peneliti. 2. Pembelajaran Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012. Pada pertemuan ini di bahas mengenai cara penentuan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan serta cara menentukan tripel Pythagoras. 1) Kegiatan Pendahuluan Peneliti membagikan call card terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran. Lalu peneliti memulai pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta model pembelajaran yang akan dipakai seperti sebelumnya yaitu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Kemudian peneliti memulai materi dengan mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pembuktian teorema Pythagoras dan cara mencari panjang sisi bila panjang dua sisi lain diketahui. Lalu peneliti meminta siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya masing-masing seperti pertemuan sebelumnya (berdiskusi dalam kelompok asal). Peneliti juga membagikan LKS untuk masing-masing siswa. Tugas didalam kelompok adalah mempelajari materi yang ada di LKS selama 10 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2) Diskusi Kelompok Setelah masing-masing siswa mendapat LKS, mereka mulai berdiskusi di dalam kelompok asal, yaitu mendiskusikan materi tentang kebalikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras. Lalu setelah dirasa paham, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok ahli mendiskusikan cara pemecahan masing-masing soal. Ada 5 kelompok yang masingmasing membahas satu soal dan masing-masing individu di dalam kelompok harus tahu cara penyelesaian soalnya agar dapat menjelaskan kepada anggota kelompok asalnya masingmasing. Setelah
berkumpul
dalam
kelompok
ahli
dan
mengerjakan soal-soal sesuai dengan keahlian masing-masing, maka peneliti meminta siswa untuk berkumpul kembali dalam kelompok asal. Tugas di dalam kelompok adalah menjelaskan kepada teman satu kelompok tentang cara penyelesaian soal yang telah dikerjakan di kelompok ahli. Peneliti memfasilitasi jalannya diskusi dengan berkeliling dan membantu bila ada kelompok yang masih kurang paham. Lalu setelah semua nomor selesai didiskusikan maka peneliti meminta siswa untuk duduk kembali ke tempatnya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3) Kegiatan Penutup Setelah diskusi kelompok selesai, dilanjutkan dengan penguatan tentang materi oleh peneliti. Lalu guru memberikan soal kuis yang berisi 1 soal yang berkaitan dengan materi pada pertemuan tersebut. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa tentang materi yang telah dipelajari. Peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan LKS masing-masing. 3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Agustus 2012 mulai dari pukul 07.00-08.10 WIB. Dalam pertemuan ini dibahas materi tentang perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa. Pembelajaran diikuti oleh 33 siswa kelas VIII C. 1) Kegiatan Pendahuluan Sebelum memulai pelajaran, peneliti terlebih dahulu membagikan call card kepada masing-masing siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran serta model pembelajaran yang dipakai yaitu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Peneliti mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya dengan meminta siswa menjawab berbagai pertanyaan terkait materi sebelumnya
baik
secara
bersama-sama
maupun
individu. Siswa menjawab setiap pertanyaan dengan antusias. Lalu peneliti membagikan LKS kepada masing-masing siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan meminta siswa untuk berkumpul menurut kelompok asalnya. 2) Kegiatan Kelompok Siswa berkumpul dalam kelompok asal, masing-masing mendiskusikan materi tentang perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa. Dalam diskusi ini, banyak siswa yang bertanya kepada peneliti karena masih merasa bingung dengan penjelasan yang ada dalam LKS. Lalu peneliti mulai sedikit menerangkan sambil meminta siswa untuk mencari dari sumber lain. Setelah dirasa paham, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok ahli mendiskusikan
pemecahan
masalah
dari
masing-masing
persoalan. Banyak kelompok yang masih merasa kesulitan dalam materi ini. Setelah mencoba mengerjakan, dari hasil pengamatan peneliti, siswa dapat mengerjakan persoalan yang diberikan. Peneliti meminta siswa untuk kembali ke kelompok asalnya masing-masing dan menjelaskan langkah pemecahan masalah masing-masing nomor kepada anggota kelompoknya. Dalam diskusi ini, peneliti memfasilitasi jalannya diskusi dengan berkeliling antar kelompok. Apabila ada yang kesulitan, peneliti berusaha menjelaskan di dalam kelompok masing-masing. Setelah selesai diskusi dalam kelompok asal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
peneliti meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing. 3) Kegiatan Penutup Peneliti memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. Lalu guru memberikan kuis yang berisi satu soal untuk dikerjakan secara individu. Di akhir pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan LKS. 4. Pembelajaran Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Agustus 2012, setelah libur Idul Fitri. Dalam pertemuan akan dibahas tentang materi penggunaan Teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran diikuti oleh 31 siswa kelas VIII C. 1) Kegiatan Pendahuluan Sebelum memulai materi, peneliti membagikan call card kepada masing-masing siswa. Lalu peneliti sedikit menjelaskan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya serta menjelaskan model yang akan dipakai dalam proses pembelajaran masih sama seperti sebelumnya. Lalu peneliti membagikan LKS kepada masingmasing siswa untuk dikerjakan. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk berkumpul di dalam kelompok asal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2) Diskusi Kelompok Tugasnya di dalam kelompok adalah mempelajari materi di buku paket, mengulang materi sebelumnya sebelum mengerjakan soal selama 10 menit. Lalu peneliti meminta siswa
untuk
berkumpul
dalam
kelompok
ahli
dan
mendiskusikan pemecahan masing-masing soal selama 15 menit. Setelah itu siswa diminta untuk kembali ke kelompok asal
dan
menjelaskan
kepada
masing-masing
anggota
kelompoknya. Setelah diskusi kelompok selesai, peneliti meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya masingmasing. 3) Kegiatan Penutup Setelah peneliti menginstruksikan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. Ada 2 siswa yang bertanya karena masih merasa kesulitan dalam mencari panjang diagonal ruang pada bangun ruang. Setelah dirasa paham, peneliti kembali mengulang dari materi awal yaitu pembuktian teorema Pythagoras sampai materi akhir yaitu tentang penerapan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari, sebelum diadakan tes evaluasi pada pertemuan
selanjutnya.
Setelah
dirasa
paham,
peneliti
memberikan kuis yang berisi dua soal dan dikerjakan selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
15 menit. Lalu peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan LKS masing-masing. 5. Pembelajaran Pertemuan Kelima Pertemuan ke-V dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 September 2012. Pada pertemuan ini dilaksanakan tes evaluasi. Tes evaluasi ini bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi teorema Pythagoras dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Tes evaluasi dikerjakan secara individu dan peneliti memberi peringatan agar tidak saling bekerjasama dalam mengerjakan tes. Setelah tes evaluasi selesai, peneliti juga memberikan penghargaan kelompok kepada masing-masing kelompok berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan peningkatan hasil kuis individu pada masingmasing kelompok. Penghargaan tiap kelompok ditunjukkan dalam tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Penghargaan Kelompok No.
Nama Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Descartes Archimedes Pascal Euclides Newton Einstein Einstein
Rata-rata Kelompok 25,94 25,75 24,5 24,25 23,25 23,25 19,5
Penghargaan Super Team Super Team Great Team Great Team Great Team Great Team Good Team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Wawancara Siswa Setelah peneliti selesai mengoreksi hasil tes evaluasi dan menghitung keterlibatan siswa dalam kelompok, maka peneliti memutuskan ada 5 siswa yang akan diwawancara berdasarkan hasil tersebut. Ada dua siswa yang nilai evaluasinya tinggi namun tingkat keterlibatan kelompoknya rendah dan tiga siswa yang nilai tes evaluasinya rendah namun tingkat keterlibatan dalam kelompoknya tinggi. Wawancara dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 12 dan 15 September 2012.
B. PENYAJIAN DATA Setelah melaksanakan penelitian, peneliti mendapatkan data-data yang akan dianalisis. Adapun data-data tersebut antara lain: 1. Data Keterlaksanaan RPP Berikut merupakan daftar tabel keterlaksanaan RPP selama empat kali proses pembelajaran yaitu: a. Pertemuan Pertama Tabel 4.3 Tabel Keterlaksanaan RPP Pertemuan I RPP
Terlaksana
Bagian Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan
perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
Terlaksana
heterogen yang disebut kelompok asal masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa. 4. Guru menjelaskan dengan singkat proses
pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan model kooperatif. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan LKS pada masing-
masing kelompok. Tugasnya memahami materi dan membagi soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing individu. 2. Guru memberikan instruksi kepada siswa
untuk kemudian membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Kemudian saling berdiskusi memecahkan pesoalan. 3. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya
diskusi. 4. Guru meminta siswa untuk kembali ke
kelompok asal dan mensharingkan jawaban mereka masing-masing. Tugas individu adalah menjelaskan tentang penyelesaian soal yang telah di kerjakan kepada anggota kelompok asal. (LKS dikumpulkan) Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan.
83
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
84
Terlaksana
2. Guru memberikan kuis.
3. Guru mengucapkan salam penutup
Jumlah
12
Tidak
0
b. Pertemuan Kedua Tabel 4.4 Keterlaksanaan RPP Pertemuan ke-II RPP
Terlaksana
Tidak
Bagian Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan
perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok
heterogen yang disebut kelompok asal masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa. 4. Guru menjelaskan dengan singkat proses
pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan model kooperatif. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan LKS pada masing-
masing kelompok. Tugasnya memahami materi dan membagi soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing individu. 2. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk kemudian membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
Terlaksana
85
Tidak
saling berdiskusi memecahkan pesoalan. 3. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya
diskusi. 4. Guru meminta siswa untuk kembali ke
kelompok asal dan mensharingkan jawaban mereka masing-masing. Tugas individu adalah menjelaskan tentang penyelesaian soal yang telah di kerjakan kepada anggota kelompok asal. (LKS dikumpulkan) Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis.
3. Guru mengucapkan salam penutup
Jumlah
10
2
Terlaksana
Tidak
c. Pertemuan Ketiga Tabel 4.5 Keterlaksanaan RPP Pertemuan ke-III RPP Bagian Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan
perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok
heterogen yang disebut kelompok asal masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
86
Terlaksana
Tidak
4. Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan model kooperatif.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan LKS pada masing-
masing kelompok. Tugasnya memahami materi dan membagi soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing individu. 2. Guru memberikan instruksi kepada siswa
untuk kemudian membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Kemudian saling berdiskusi memecahkan pesoalan. 3. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya
diskusi. 4. Guru meminta siswa untuk kembali ke
kelompok asal dan mensharingkan jawaban mereka masing-masing. Tugas individu adalah menjelaskan tentang penyelesaian soal yang telah di kerjakan kepada anggota kelompok asal. (LKS dikumpulkan) Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis.
3. Guru mengucapkan salam penutup
Jumlah
12
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
d. Pertemuan Keempat Tabel 4.6 Keterlaksanaan RPP Pertemuan ke-IV RPP
Terlaksana
Bagian Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan
perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok
heterogen yang disebut kelompok asal masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa.
4. Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang dilaksanakan yaitu
dengan model kooperatif. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Guru memberikan LKS pada masing-
masing kelompok. Tugasnya memahami materi dan membagi soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing individu. 2. Guru memberikan instruksi kepada siswa
untuk kemudian membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. Kemudian saling berdiskusi memecahkan pesoalan. 3. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya
diskusi. 4. Guru meminta siswa untuk kembali ke kelompok asal dan mensharingkan jawaban mereka masing-masing. Tugas individu
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
88
Terlaksana
Tidak
adalah menjelaskan tentang penyelesaian soal yang telah di kerjakan kepada anggota kelompok asal. (LKS dikumpulkan) Kegiatan Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis.
3. Guru mengucapkan salam penutup
Jumlah
12
0
2. Data Keterlibatan Siswa Berikut ini merupakan hasil pengamatan tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika pada empat kali pertemuan sesuai dengan hasil pengamatan observer pada lampiran F. Pengamatan dilakukan terhadap masing-masing kelompok pada setiap pertemuan. Observer mulai melakukan pengamatan ketika siswa-siswa telah berkumpul dalam kelompok asal mendiskusikan hasil pemecahan soal setelah berdiskusi di kelompok ahli. Sehingga data yang didapat berupa data kelompok. Hal ini dilakukan karena saat berada di dalam kelompok ahli, siswa dianggap sudah bisa menyelesaikan persoalan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Tingkat Keterlibatan Siswa Berdasarkan Kelompok a.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Keterlibatan Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
b. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1 8 5 7 2 3 2 Jumlah
Pertemuan ke2 3 7 8 5 6 8 6
4 7 7 10
2 2 1
4 2 2
2 1 4
Jumlah 30 23 31 10 8 9 111
Kelompok Einstein Jenis Keterlibatan
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
c. No.
Kelompok Descartes
1 8 5 14 6 5 1 Jumlah
Pertemuan ke2 3 7 8 5 4 17 14
4 9 5 14
5 5 5
3 2 2
4 2 2
Pertemuan ke2 3 7 6 5 7 9 7
4 4 3 10
3 3 2
4 3 6
Jumlah 32 19 59 18 14 10 152
Kelompok Bernoulli Jenis Keterlibatan
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
1 5 3 10 4 2 5 Jumlah
4 2 3
Jumlah 22 18 36 15 10 16 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1 7 6 9 8 6 2 Jumlah
Pertemuan ke2 3 5 5 5 3 16 12
4 5 5 17
5 4 4
5 5 2
9 5 6
Jumlah 22 19 54 27 20 14 156
Kelompok Archimedes
Jenis Keterlibatan Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
f. No.
Kelompok Newton Jenis Keterlibatan
e.
90
1 7 4 14 3 2 1 Jumlah
Pertemuan ke2 3 7 6 5 4 11 12
4 5 5 16
10 2 8
9 3 5
3 2 1
Pertemuan ke2 3 5 5 5 4 20 9
4 6 4 16
4 4 5
2 2 5
Jumlah 25 18 53 25 9 15 145
Kelompok Pascal Jenis Keterlibatan
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
1 7 4 11 4 4 3 Jumlah
5 2 4
Jumlah 23 17 56 15 12 17 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
91
Kelompok Euclides Jenis Keterlibatan
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
1 3 4 9 5 4 3 Jumlah
Pertemuan ke2 3 6 4 5 4 13 14
4 6 4 13
4 5 4
6 3 4
3 4 1
Jumlah 19 17 49 18 16 12 131
Tabel 4.8 Perhitungan Jenis Keterlibatan Siswa Jenis Keterlibatan 1.Mengajukan pertanyaan
Descartes
Einstein
Pascal
Archimedes
Bernoulli
Newton
Euclides
Jumlah
30
32
23
25
22
22
19
173
2.Menjawab pertanyaan
23
19
17
18
18
19
17
131
3.Berdiskusi dalam kelompok
31
59
56
53
36
54
49
338
4.Memberikan pendapat
10
18
15
25
15
27
18
128
5.Menanggapi pendapat
8
14
12
9
10
20
16
89
6.Membantu teman
9
10
17
15
16
14
12
93
3. Data Tes Siswa Hasil belajar siswa yang berupa tes tertulis meliputi tes kemampuan
awal
yang
dilakukan sebelum
rangkaian proses
pembelajaran berlangsung, kuis individu dilaksanakan pada setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pertemuan dan tes evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran materi Teorema Pythagoras berakhir. a. Tes Kemampuan Awal Tes kemampuan awal dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2012 yang telah divalidasi oleh pakar yaitu dosen pembimbing dan guru. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Awal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31
Nilai 55 15 17,5 25 30 17,5 12,5 25 27,5 15 15 50 32,5 40 20 32,5 27,5 55 12,5 85 27,5 30 10 22,5 40 35 37,5 45 15 10 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 32. 33. 34.
Nama Siswa Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Rata-rata Standar Deviasi
93
Nilai 70 40 20 30,96 17,33
b. Kuis Individu Hasil kumulatif dari 4x kuis digunakan sebagai perhitungan untuk
penghargaan tiap-tiap kelompok. Berikut ini merupakan
tabel hasil kuis individu pada masing-masing pertemuan: Tabel 4.10 Hasil Kuis pada Masing-masing Pertemuan No.
Nilai kuis Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
1.
90
100
60
80
2.
50
60
20
50
3.
20
20
10
0
4.
20
60
20
50
5.
80
70
40
65
6.
20
50
40
60
7.
20
50
40
50
8.
100
100
40
60
9.
90
70
20
0
10.
20
50
20
55
11.
100
50
20
30
12.
100
20
40
60
13.
100
60
20
30
14.
20
60
40
60
15.
80
80
10
60
16.
70
50
40
60
17.
30
50
10
40
18.
100
100
10
60
19.
100
100
40
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
94
Nilai kuis Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
20.
80
100
50
100
21.
50
20
10
50
22.
80
50
40
60
23.
20
20
40
60
24.
70
60
40
50
25.
100
60
80
60
26.
20
100
0
30
27.
100
50
10
60
28.
20
20
10
45
29.
80
100
40
60
30.
10
50
30
40
31.
90
60
30
60
32.
100
100
80
65
33.
50
100
10
40
34.
70
20
10
5
c. Tes Evaluasi Belajar Setelah proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II pada materi teorema Pythagoras selesai dilaksanakan, maka diadakan tes evaluasi belajar pada pertemuan ke-V yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 September 2012. Banyak soal ada 8 berbentuk uraian dan nomor 1 berisi dua soal a dan b. Evaluasi
dilaksanakan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kemampuan siswa dan bagaimana hasil belajar siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II pada materi teorema Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut merupakan tabel hasil evaluasi belajar siswa, yaitu: Tabel 4.11 Evaluasi Belajar Siswa No.
Nama Siswa
Nilai
1.
Siswa 1
95,16
2.
Siswa 2
40,32
3.
Siswa 3
12,90
4.
Siswa 4
54,84
5.
Siswa 5
58,06
6.
Siswa 6
56,45
7.
Siswa 7
66,93
8.
Siswa 8
69,35
9.
Siswa 9
19,35
10.
Siswa 10
22,58
11.
Siswa 11
53,22
12.
Siswa 12
83,87
13.
Siswa 13
87,10
14.
Siswa 14
75,81
15.
Siswa 15
74,19
16.
Siswa 16
69,35
17.
Siswa 17
58,06
18.
Siswa 18
87,10
19.
Siswa 19
70,97
20.
Siswa 20
100
21.
Siswa 21
30,64
22.
Siswa 22
72,58
23.
Siswa 23
56,45
24.
Siswa 24
45,16
25.
Siswa 25
83,87
26.
Siswa 26
79,03
27.
Siswa 27
56,45
28.
Siswa 28
59,68
29.
Siswa 29
74,19
30.
Siswa 30
33,87
31.
Siswa 31
72,58
32.
Siswa 32
93,55
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Nama Siswa
Nilai
33.
Siswa 33
96,77
34.
Siswa 34
20,97
Rata-rata
62,69
Standar Deviasi
23,62
96
4. Data Pembelajaran Data
penelitian
berupa
transkripsi
rekaman
video
untuk
mengetahui keterlibatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Proses pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, sebagai berikut: 1.
Pertemuan I
: Presentasi kelas, diskusi kelompok, tes
individu. 2. Pertemuan II
: Presentasi kelas, diskusi kelompok, tes
individu. 3. Pertemuan III
: Presentasi kelas, diskusi kelompok, tes
individu. 4. Pertemuan IV
: Presentasi kelas, diskusi kelompok, diskusi
kelas, tes individu. Transkripsi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D. 5. Data Wawancara Hasil wawancara setelah proses pembelajaran yang berupa transkripsi dapat dilihat pada lampiran E.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama 5 kali pertemuan pembelajaran dan wawancara terhadap siswa, peneliti telah memperoleh data-data
seperti diatas yang akan dianalisis. Berikut ini
merupakan penjabaran dari analisis data pada bab B, yaitu: 1. Analisis Keterlaksanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Analisis instrumen dapat dilakukan apabila lebih dari sama dengan 80% peserta didik mengikuti pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. a. Keterlaksanaan RPP Proses pembelajaran dikatakan berhasil/ terlaksana dengan baik bila lebih dari 80% dari RPP telah terlaksana. 1) Pertemuan Pertama Pada
pertemuan
pertama,
semua
aspek
yang
direncanakan pada RPP terlaksana seluruhnya sehingga persentasenya dapat dihitung: 12
Persentase keterlaksanaan = 12 × 100% =100% Sehingga dapat dikatakan proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II telah terlaksana dengan amat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, tidak semua aspek dalam RPP terlaksana dikarenakan keterbatasan waktu seperti peneliti tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang
belum
paham
diakhir
proses
pembelajaran
dikarenakan waktu yang terbatas. Sehingga perhitungannya: 10
Persentase keterlaksanaan =12 × 100% = 83,3% Hanya 83,3% aspek yang terlaksana. Namun demikian, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik karena > 80% terlaksana. 3) Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga semua aspek dapat terlaksana, sehingga dapat dihitung: Persentase keterlaksanaan =
12 × 100% 12
=100% Sehingga dapat dikatakan proses pembelajaran berjalan dengan amat baik. Walaupun waktu juga terbatas namun peneliti berusaha memaksimalkan waktu yang ada, sehingga semua kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Begitu pula dengan para siswa, karena sudah mulai terbiasa
dengan pola pembelajaran
yang diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
sehingga mereka langsung tahu apa yang harus dilakukan ketika mengikuti proses pembelajaran. 4) Pertemuan Keempat Pada
pertemuan
keempat,
semua
aspek
dapat
terlaksana, karena waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah kembali seperti semula yaitu 2x40 menit, sehingga peneliti tidak merasa tergesa-gesa ketika mengajar dan dapat lebih mendalam dalam mengajarkan suatu materi, sehingga diharapkan seluruh siswa dapat menangkap materi yang diajarkan dengan baik. Keterlaksanaan RPP pada pertemuan ini adalah: 12
Persentase keterlaksanaan= 12 × 100% = 100% Sehingga proses pembelajaran yang terjadi dikatakan berjalan dengan amat baik. Kesimpulan yang didapat dari keterlaksanaan RPP selama 4 kali pertemuan hampir semua terlaksana dengan amat baik, hanya satu pertemuan yang tidak semua aspek dalam RPP terlaksana. Namun begitu proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini dikatakan telah berjalan dengan baik, dengan rata-rata persentase sebesar 95,825%, lebih dari standar yang ditetapkan yaitu 80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Kegiatan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II meliputi: 1) Membaca Setelah guru menyampaikan presentasi kelas, siswa berkumpul dalam kelompok asal sesuai instruksi dari guru. Mereka
mendiskusikan
tentang
materi
yang
sedang
dipelajari. Siswa membaca materi dari LKS yang telah diberikan dan saling mendiskusikannya. Langkah ini sesuai dengan pengertian pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, dimana setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar. Dengan membaca materi maka masingmasing siswa akan lebih paham tentang cara penyelesaian soal yang nanti akan dikerjakan di kelompok ahli. 2) Diskusi Kelompok Ahli Setelah siswa berkumpul dalam kelompok asal membaca materi dan mengadakan pembagian kerja, maka siswa berkumpul dalam kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli ini mereka saling berdiskusi memecahkan persoalan yang ada sesuai dengan keahliannya masing-masing. Ini sesuai dengan pengertian pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yaitu masing-masing mengajarkan
anggota kelompok ahli harus mampu bagian
materi
tersebut
kepada
anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kelompok asalnya. Sehingga tugas didalam kelompok ahli adalah menguasai materi agar dapat mengajarkannya kepada anggota kelompok asal. Maka tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yaitu mengembangkan interaksi sosial dan bekerjasama dalam pemecahan masalah dapat tercapai. Dalam diskusi ini, hampir semua kelompok aktif saling berdiskusi ketika memecahkan persoalan. Apabila merasa kesulitan, ada yang langsung bertanya kepada guru. 3) Laporan Tim Setelah pemecahan persoalan dilakukan di kelompok ahli, maka siswa berkumpul kembali dalam kelompok asal. Di dalam kelompok ini mereka saling berdiskusi dan melaporkan hasil pemecahan persoalan/ penemuan mereka kepada anggota tim. Dalam kelompok inilah terjadi saling diskusi, siswa saling bertanya, menjawab pertanyaan, mengungkapkan maupun menanggapi pendapat, membantu teman. Pengamatan oleh observer dilakukan pada saat kegiatan ini berlangsung. Dari kegiatan diatas, banyak siswa menjadi aktif dengan bertanya, mengemukakan pendapat, bekerjasama dalam kelompok, dan ketika berdiskusipun siswa dapat saling menghargai satu sama lain. Hal ini sesuai dengan tujuan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, yaitu membantu siswa
mencapai
hasil
belajar
mengembangkan keterampilan
yang
sosial.
optimal
Sehingga
dan tujuan
pembelajaran kooperatif secara umum dapat tercapai. 4) Tes Setelah proses diskusi kelompok selesai, masingmasing individu mengerjakan soal kuis yang berisi satu atau dua soal. Kuis ini dilakukan selama empat kali pertemuan. Hasil ini sangat berpengaruh pada peningkatan nilai kelompok. Semua siswa mengerjakan dengan baik. Sehingga elemen-elemen
pembelajaran
kooperatif
seperti
yang
dikemukakan oleh Anita Lie yaitu salah satunya akuntabilitas individual dapat tercapai. 5) Penghargaan Kelompok Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, masing-masing kelompok mendapat penghargaan sesuai dengan peningkatan kenaikan skor kelompok. Dan kelompok yang menjadi juara dalam pembelajaran ini adalah kelompok Descartes, karena rata-rata kenaikan mereka paling tinggi diantara yang lain. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif menyebabkan adanya saling ketergantungan positif diantara anggota dalam meraih prestasi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sesuai dengan elemen-elemen pembelajaran koopertif yang dikemukakan oleh Anita Lie. 2. Analisis Data Keterlibatan Siswa Dari hasil pengamatan tiap kelompok (lihat tabel 4.7), masingmasing skor dalam tiap kelompok dijumlahkan lalu dihitung menurut aturan skala Likert 3. 1. Descartes = 111 2. Einstein
= 152
3. Bernoulli = 117 4. Newton
= 156
5. Archimedes= 145 6. Pascal
= 140
7. Euclides
= 131
Kriteria tingkat keterlibatan siswa ditentukan dengan aturan skala Likert 3, sebagai berikut: A= jumlah terbesar= 156 B= jumlah terkecil = 111 C= A-B = 45 Dari perhitungan diatas dapat diperoleh kriteria tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika, yaitu: a. Rendah= B < x ≤ B+ C= 111< x ≤ 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
b. Sedang = B+ C < x ≤ B+ C = 126 < x ≤ 141 c. Tinggi = B+ C ≤ x ≤ B+C= 141 < x ≤ 156 Sehingga dapat diperoleh kriteria tingkat keterlibatan siswa dalam masing-masing kelompok, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.12 Kriteria Tingkat Keterlibatan Kelompok No.
Nama Kelompok
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Descartes Einstein Bernoulli Newton Archimedes Pascal Euclides
Kriteria Keterlibatan Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang
Tabel 4.13 Persentase Tingkat Keterlibatan Kelompok No. 1. 2. 3.
Kriteria Keterlibatan Tinggi Sedang Rendah
Jumlah Kelompok 3 2 2
Persentase 42,86% 28,57% 28,57%
Grafik 4.1 Tingkat Keterlibatan Siswa dalam Kelompok
Jumlah
Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tingkat keterlibatan masing-masing individu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.14 Tingkat Keterlibatan Masing-masing Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34
Tingkat Keterlibatan Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang Rendah Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 4. 15 Kriteria Keterlibatan Masing-masing Siswa No. 1. 2. 3.
Kriteria Keterlibatan Tinggi Sedang Rendah
Jumlah Siswa 15 10 9
Persentase 44,12% 29,41% 26,47%
Grafik 4.2 Tingkat Keterlibatan Masing-masing Siswa
Tingkat Keterlibatan Siswa Jumlah Siswa
20
15
15
9
10
10 5 0 rendah
sedang
tinggi
Kriteria
Perhitungan tingkat keterlibatan siswa berdasarkan jenis keterlibatan,
dengan
cara
menjumlahkan
masing-masing
jenis
keterlibatan dari tujuh kelompok tersebut. Ada 6 jenis keterlibatan. Perhitungannya yaitu dari masing-masing jenis keterlibatan pada setiap kelompok dijumlahkan sehingga didapatkan jumlah dari masingmasing jenis keterlibatan seperti tabel 4.8 diatas. Tabel 4.16 Jumlah Masing-masing Jenis Keterlibatan Siswa dalam Kelompok No. Jenis Keterlibatan Jumlah 1. Mengajukan 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Keterlibatan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berdiskusi dalam kelompok Memberikan pendapat Menanggapi pendapat Membantu teman
107
Jumlah 131 338 128 89 93
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah dari jenis keterlibatan nomor 3 yaitu berdiskusi dalam kelompok adalah yang paling tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan berdiskusi dalam kelompok merupakan bentuk keterlibatan yang paling banyak dilakukan
oleh
siswa
dalam
kelompok.
Sementara
kegiatan
menanggapi pendapat merupakan jenis keterlibatan yang jumlahnya paling rendah. Hal ini menandakan bahwa kegiatan menanggapi pendapat siswa lain jarang dilakukan oleh siswa dalam diskusi kelompok di kelas. Dari data transkripsi video juga dapat dilihat indikasi tersebut, dimana siswa jarang mengemukakan pendapat. Siswa-siswa cenderung bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari pada mengemukakan pendapat. 3. Analisis Data Hasil Belajar a. Analisis Tes Kemampuan Awal Berdasarkan tabel 4.9 diatas, diperoleh data sebagai berikut: Nilai tertinggi : 85 Nilai terendah : 10 Rata-rata
: 30,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Standar deviasi : 17,33 b. Analisis Nilai Kuis Individu Hasil kuis individu digunakan dalam perhitungan nilai peningkatan kelompok, dapat dilihat pada lampiran H. c. Analisis Tes Evaluasi Belajar Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 12,90. Sedangkan rata-rata nilai evaluasi adalah 62,69. Kriteria hasil belajar dan jumlah siswa pada tiap kriteria pemahaman dalam tabel diatas dapat diringkas sebagai berikut: Untuk menentukan kriteria hasil belajar, dihitung dengan menggunakan skala Likert 3 dengan perhitungan sebagai berikut: Rata-rata kelas= 62,69 Standar deviasi = 23,62 B= Nilai terendah = 12,90 A= Nilai tertinggi = 100 C= (100-12,90):3 = 29,03 Kriteria hasil belajar: a. Kurang berada pada rentang 12,90 < x ≤ 41,93 b.
Cukup berada pada rentang 41,93 < x ≤ 70,96
c.
Tinggi berada pada rentang 70,96 ˂ x ≤ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.17 Kriteria Hasil Belajar Siswa No.
Nama Siswa
Nilai
Kriteria Hasil Belajar
1.
Siswa 1
95,16
Baik
2.
Siswa 2
40,32
Kurang
3.
Siswa 3
12,90
Kurang
4.
Siswa 4
54,84
Cukup
5.
Siswa 5
58,06
Cukup
6.
Siswa 6
56,45
Cukup
7.
Siswa 7
66,93
Cukup
8.
Siswa 8
69,35
Cukup
9.
Siswa 9
19,35
Kurang
10.
Siswa 10
22,58
Kurang
11.
Siswa 11
53,22
Cukup
12.
Siswa 12
83,87
Baik
13.
Siswa 13
87,10
Baik
14.
Siswa 14
75,81
Baik
15.
Siswa 15
74,19
Baik
16.
Siswa 16
69,35
Cukup
17.
Siswa 17
58,06
Cukup
18.
Siswa 18
87,10
Baik
19.
Siswa 19
70,97
Baik
20.
Siswa 20
100
Baik
21.
Siswa 21
30,64
Kurang
22.
Siswa 22
72,58
Baik
23.
Siswa 23
56,45
Cukup
24.
Siswa 24
45,16
Cukup
25.
Siswa 25
83,87
Baik
26.
Siswa 26
79,03
Baik
27.
Siswa 27
56,45
Rendah
28.
Siswa 28
59,68
Kurang
29.
Siswa 29
74,19
Baik
30.
Siswa 30
33,87
Kurang
31.
Siswa 31
72,58
Baik
32.
Siswa 32
93,55
Baik
33.
Siswa 33
96,77
Baik
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Nama Siswa
Nilai
Kriteria Hasil Belajar
34.
Siswa 34
20,97
Kurang
110
Tabel 4.18 Kriteria Hasil Belajar Siswa dan Jumlah Siswa pada Tes Evaluasi: Kriteria
Interval Nilai
Jumlah Siswa
Persentase
Baik
70,97 – 100
15
44,12%
Cukup
41,94 – 70,96
12
35,29%
Kurang
12,90 – 41,93
7
20,59%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas hasil tes evaluasi siswa memenuhi kriteria baik, yaitu 15 siswa atau 44,12% dari jumlah seluruh siswa. Terdapat 12 siswa atau 35,29% yang memenuhi kriteria cukup, serta terdapat 7 siswa atau 20,59% yang memenuhi kriteria kurang. Grafik 4.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa
15 12 Jumlah
7
Kriteria
Apabila dibandingkan dengan tes kemampuan awal, dapat dilihat terjadi kenaikan yang sangat signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.19 Perbandingan Tes Kemampuan Awal dan Tes Evaluasi
Tes Kemampuan Awal
Tes Evaluasi
Rata-rata: 30,96
Rata-rata: 62,69
Standar Deviasi: 17,33
Standar Deviasi: 23,62
Grafik 4.4 Perbandingan Tes Kemampuan Awal dan Tes Evaluasi
80
62.69
60 40
30.96 17.33
20
23.62
0 rata-rata
standar deviasi
tes kemampuan awal
tes kemampuan akhir
4. Analisis Korelasi Hasil Belajar dan Keterlibatan Siswa Untuk mengetahui korelasi antara hasil belajar dan keterlibatan siswa, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas terhadap masingmasing data. Perhitungan normalitas dapat dilihat pada lampiran C. Setelah terbukti bahwa kedua data tersebut memenuhi sebaran kurva normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji t dengan terlebih dahulu mencari rrank nya. Dari data diatas didapat rrank sebesar 0,765 sehingga thitung= 37, 975. Hasil tersebut dibandingkan dengan t tabel sebesar 2,034. Sehingga thitung > t tabel , maka dapat disimpulkan antara hasil belajar dan keterlibatan siswa memiliki korelasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sangat tinggi atau dapat pula dikatakan korelasinya sangat signifikan. Perhitungannya dapat dilihat pada lampiran C. 5. Analisis Data Pembelajaran a. Transkripsi Rekaman Video Transkripsi merupakan proses penyajian kembali suatu kejadian kedalam bentuk narasi tertulis. Pada setiap pembelajaran, semua situasi, kondisi ditulis sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa adanya pengurangan atau penambahan. Untuk melihat transkripsi pada masing-masing pertemuan dapat dilihat pada lampiran D. b. Penentuan Topik-topik Data Topik-topik data berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Topik-topik data yang terkait ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.20 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pertemuan I Kode I.1
I.2
I.3
I.4
Topik-topik Data Siswa mendengarkan saat peneliti (sebagai guru) menjelaskan metode Jigsaw II. Siswa memperhatikan saat guru mengingatkan materi sebelumnya yang pernah dipelajari yaitu tentang luas segitiga. Siswa menanggapi/ menjawab saat guru bertanya mengenai materi prasyarat yaitu tentang segitiga siku-siku dan luas segitiga. Siswa mendengarkan petunjuk guru ketika guru memberikan instruksi saat memasuki tahap berkelompok.
Bagian Transkripsi (I/5-9)
(I/10-13)
(I/ 14-42)
(I/ 42)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode I.5 I.6 I.7
I.8 I.9
I.10 I.11
I.12 I.13
I.14 I.15
I.16 I.17 I.18 I.19 I.20 I.21 I.22
I.23
Topik-topik Data Siswa menerima LKS 1 untuk didiskusikan. Siswa diberi batasan waktu ketika berdiskusi dalam kelompok Siswa diberi kesempatan dalam kelompok asal untuk saling berdiskusi tentang materi yang dipelajari serta pembagian soal untuk dikerjakan oleh masing-masing individu dalam kelompok. Siswa mendiskusikan materi dalam kelompok asal. Siswa bertanya kepada siswa lain ketika belum paham tentang materi yang dipelajari. Siswa menjawab pertanyaan siswa yang belum paham tentang materi. Siswa mendengarkan saat guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok ahli, memecahkan masing-masing persoalan. Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli. Siswa dalam kelompok bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah. Siswa menanggapi penjelasan guru ketika menerangkan didalam kelompok. Siswa mendengarkan saat guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok asal, menjelaskan persoalan kepada anggota kelompok. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok asal. Siswa menjelaskan kepada anggota kelompoknya yang belum paham. Siswa mengungkapakan pendapatnya saat berdiskusi dalam kelompok asal. Siswa bertanya kepada teman sebaya mengenai hal yang belum dipahami. Siswa menjelaskan kepada teman yang bertanya. Siswa menanggapi pekerjaan teman. Siswa saling bertanya (mengecek) apakah anggota kelompok sudah paham atau belum. Siswa menegur anggota kelompok yang tidak memperhatikan.
113
Bagian Transkripsi (I/ 42) (I/ 42, 64, 141) (I/43-59)
(I/ 53-59) (I/ 54-56)
(I/ 55-60) (I/ 64)
(I/ 68-77) (I/ 78-136)
(I/ 98-100) (I/140-141)
(I/145- 208) (I/ 152-158) (I/ 169-171) (I/ 145-150) (I/ 152-158) (I/ 169) (I/ 191-192)
(I/ 75-76)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode I.24 I.25 I.26
I.27 I.28
I.29
Topik-topik Data Siswa menanggapi ketika guru bertanya tentang pemahaman materi. Siswa menanggapi ketika guru memberikan penguatan. Siswa menanggapi dengan bertanya setelah guru dan siswa membuat kesimpulan. Siswa menjawab saat guru bertanya tentang materi yang baru saja dipelajari. Siswa mendengarkan instruksi dari guru untuk mengerjakan soal kuis sebagai evaluasi. LKS dikumpulkan.
114
Bagian Transkripsi (I/ 210) (I/ 215-219) (I/ 225)
(I/ 227- 236) (I/ 237-238)
(I/ 240)
Tabel 4.21 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pertemuan II Kode II.1
Topik-topik Data Siswa
memperhatikan
Bagian Transkripsi
saat
guru
(II/ 4-10)
mengingatkan materi sebelumnya yang pernah dipelajari yaitu tentang luas segitiga. II.2
Siswa menanggapi/ menjawab ketika
(II/ 11-46)
guru mengingatkan mereka pada materi sebelumnya, yaitu tentang bunyi teorema Pythagoras dan cara mencari panjang sisi bila dua sisi yang lain diketahui. II.3
Siswa mendengarkan arahan guru saat
(II/ 3)
mengingatkan metode yang akan dipakai, yaitu masih sama dengan pertemuan sebelumnya. II.4
Siswa
menerima
LKS
2
untuk
(II/ 47)
guru
(II/ 47, 59)
didiskusikan. II.5
Siswa
mendengarkan
petunjuk
ketika guru memberikan instruksi saat memasuki tahap berkelompok. II.6
Siswa
diberi
batasan
waktu
berdiskusi dalam kelompok
ketika
(II/ 59, 71)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kode
Topik-topik Data
Bagian Transkripsi
II.7
Siswa diberi kesempatan dalam kelompok
(II/ 60-68)
asal untuk saling berdiskusi tentang materi yang dipelajari serta pembagian soal untuk dikerjakan oleh masingmasing individu dalam kelompok. II.8
Siswa
yang
kurang
memperhatikan
(II/ 40-42)
ditegur oleh guru. II.9
Siswa mendengarkan saat guru meminta
(II/ 71)
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok ahli,
memecahkan
masing-masing
persoalan. II.10
Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli.
(II/ 72-83)
II.11
Siswa dalam kelompok bertanya kepada
(II/ 84-86)
guru ketika mengalami kesulitan dalam memecahkan persoalan kelompok. II.12
Siswa
menanggapi
ketika
guru
(II/ 88-116)
memberikan penjelasan tentang kesulitan yang dialami didalam kelompok. II. 13
Siswa mendengarkan saat guru meminta
(II/ 117-118)
siswa untuk kembali ke kelompok asal. II.14
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok
(II/ 120-206)
asal. II.15
Siswa
menjelaskan
kepada
anggota
(II/ 124-133)
kelompoknya yang belum paham. II.16
Siswa mengungkapkan pendapatnya saat
(II/ 142)
berdiskusi dalam kelompok asal. II.17
Siswa bertanya kepada teman sebaya
(II/ 130-134)
mengenai hal yang belum dipahami. II.18
Siswa menjawab pertanyaan teman ketika
(II/ 63-68)
ada yang bertanya. II.19
Siswa menanggapi pekerjaan teman.
II.20
Siswa saling bertanya (mengecek) apakah
(II/ 147-148) (II/ 206)
anggota kelompok sudah paham/ belum. II.21
Siswa bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum dipahami di akhir
(II/ 213)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
116
Topik-topik Data
Bagian Transkripsi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
(II/ 214-226)
pertemuan. II.22
ketika ada siswa yang bertanya. II.23
Siswa mendengarkan instruksi dari guru
(II/ 226-229)
untuk mengerjakan soal kuis sebagai evaluasi. II.24
LKS dikumpulkan
(II/ 231)
Tabel 4.22 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pertemuan III Kode
Topik-topik Data
Bagian Transkripsi
III.1
Siswa menerima callcard yang dibagikan
(III/ 3-4)
oleh guru. III.2
Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika
guru
mengingatkan
(III/ 8-11)
kembali
tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
yaitu
tentang
kebalikan
teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras. III.3
Siswa
menanggapi
penjelasan
guru
(III/ 12-13)
dengan maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan guru untuk mengingat materi sebelumnya. III.4
Siswa mendengarkan penjelasan guru bahwa
proses
pembelajaran
(III/ 6)
masih
menggunakan metode Jigsaw II. III.5
Siswa mendengarkan penjelasan guru
(III/ 5)
tentang tujuan pembelajaran. III.6
Siswa menanggapi/ menjawab penjelasan
(III/ 16-21)
guru tentang materi sebelumnya. III.7
Siswa menerima LKS 3.
III.8
Siswa
mendengarkan
(III/ 24) petunjuk
guru
(III/ 24)
ketika guru memberikan instruksi saat memasuki tahap berkelompok. III.9
Siswa
diberi
batasan
waktu
ketika
(III/24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Topik-topik Data
Bagian Transkripsi
berdiskusi dalam kelompok. III.10
Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi
(III/ 27-28)
dalam kelompok asal mendiskusikan materi. III.11
Siswa mendengarkan penjelasan guru didalam
kelompok
ketika
(III/ 32-53)
anggota
kelompok tidak paham tentang materi. III.12
Siswa
menanggapi
ketika
guru
(III/ 33-53)
menjelaskan materi didalam kelompok. III.13
Siswa
mendengarkan
ketika
guru
(III/ 54)
memberikan instruksi untuk berkumpul dalam kelompok ahli. III.14
Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli.
III.15
Siswa bertanya kepada teman ketika
(III/ 58-67) (III/ 69)
belum paham tentang soal yang harus dipecahkan. III.16
Siswa menjawab pertanyaan teman yang
(III/ 92- 95)
belum paham tentang materi. III.17
Siswa mendengarkan penjelasan guru
(III/ 70-81)
ketika kelompok ahli bertanya tentang pemecahan soal. III.18
Siswa
mendengarkan
instruksi
guru
(III/ 84)
ketika harus kembali lagi ke kelompok asal. III.19
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok
(III/ 85-109)
asal. III.20
Siswa
menjelaskan
kepada
anggota
(III/ 105)
Siswa mengungkapkan pendapatnya saat
(III/ 94)
kelompoknya yang belum paham. III.21
berdiskusi dalam kelompok asal. III.22
Siswa bertanya kepada teman sebaya
(III/ 104)
mengenai hal yang belum dipahami. III.23
Siswa
menanggapi
ketika
guru
(III/ 114-120)
Siswa mendengarkan instruksi dari guru
(III/ 121-123)
memberikan penguatan. III.24
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Topik-topik Data
118
Bagian Transkripsi
untuk mengerjakan soal kuis sebagai evaluasi.
Tabel 4.23 Topik-topik Data Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pertemuan IV Kode
Topik-topik Data
Bagian Transkripsi
IV.1
Siswa menerima callcard yang dibagikan
(IV/ 2)
oleh guru. IV.2
Siswa menerima LKS 4.
IV.3
Siswa
diberi
batasan
(IV/ 4-5) waktu
ketika
(IV/ 7, 14)
berkumpul
(IV/ 10-13)
berdiskusi IV.4
Siswa
diberi
kesempatan
dalam kelompok asal, mendiskusikan materi dan pembagian tugas pengerjaan soal. IV.5
Siswa mendengarkan instruksi dari guru
(IV/ 14-15)
untuk berkumpul dalam kelompok ahli. IV.6
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok
(IV/ 17-24)
ahli. IV.7
Siswa bertanya kepada guru ketika belum
(IV/ 28)
paham tentang persoalan yang harus dipecahkan. IV.8
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
(IV/ 29-35)
ketika dalam kelompok ada hal yang belum dipahami. IV.9
Siswa memberikan tanggapan ketika guru
(IV/ 32-33)
menjelaskan materi dalam kelompok. IV.10
Siswa mendengarkan instruksi dari guru untuk
kembali
kelompok
asal,
berpindah
(IV/ 37)
dalam
mendiskusikan
pemecahan masing-masing soal. IV.11
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok
(IV/ 41-61)
asal. IV. 12
Siswa
menjelaskan
kepada
anggota
(IV/ 61)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Topik-topik Data
119
Bagian Transkripsi
kelompoknya yang belum paham. IV.13
Siswa mengungkapkan pendapatnya saat
(IV/ 53)
berdiskusi dalam kelompok asal. IV.14
Siswa bertanya kepada teman sebaya
(IV/ 60)
mengenai hal yang belum dipahami. IV.15
Siswa menjawab pertanyaan teman yang
(IV/ 61)
belum paham tentang materi. IV.16
Siswa menanggapi pekerjaan teman.
(IV/ 48)
IV.17
Siswa saling bertanya (mengecek) apakah
(IV/ 51)
anggota kelompok sudah paham/ belum. IV.18
Siswa
menanggapi
ketika
guru
(IV/ 75-98)
memberikan penguatan tentang materi. IV.19
Siswa ditegur oleh guru karena tidak
(IV/ 101)
mendengarkan. IV.20
Siswa
menanggapi
penjelasan
guru
(IV/ 98-100)
dengan menjawab pertanyaan lemparan dari guru. IV.21
Siswa menjawab saat guru bertanya
(IV/ 149-160)
tentang materi yang baru saja dipelajari IV.22
Siswa
diingatkan
bahwa
pertemuan
(IV/ 172)
selanjutnya akan diadakan evaluasi. IV.23
Siswa mendengarkan instruksi dari guru
(IV/ 165-167)
untuk mengerjakan soal kuis sebagai evaluasi.
c. Penentuan Kategori Data Berdasarkan topik-topik data yang telah dipaparkan diatas, proses analisis selanjutnya yaitu menggabungkan topik-topik data yang mempunyai kesamaan kandungan makna. Adapun kategorikategori data keterlibatan siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, terangkum dalam tabel 4.7 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 4.24 Kategori-Sub Kategori Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II No. 1.
Kategori Kategori:
Siswa
menanggapi
Topik Data
memperhatikan
ketika
guru
dan
melaksanakan
presentasi kelas. Sub kategori: 1.1 Siswa memperhatikan penjelasan guru. 1.1.1 Siswa mendengarkan penjelasan guru
(I.1, II.3, III.4)
tentang model pembelajaran yang akan diterapkan. 1.1.2 Siswa mengingat materi yang pernah
(I.2, II.1, III.3)
dipelajari dengan bimbingan guru. 1.2 Siswa menanggapi penjelasan guru. 1.2.1 Siswa menanggapi ketika guru bertanya
tentang
materi
yang
(I.3, II.2, III.3,6)
sudah
dipelajari. 1.2.2 Siswa menjawab soal yang diajukan
(III.3, IV.17)
guru. 2.
Kategori:
Siswa
melaksanakan
diskusi
kelompok Sub kategori: 2.1 Siswa menanggapi arahan/ petunjuk guru
(I.4, II.5, III.8)
dalam proses kelompok. 2.2 Siswa berdiskusi dalam kelompok. 2.2.1
Siswa
berdiskusi
materi
dan
(I.6, II.6, III.9, IV.3)
2.2.2 Siswa berdiskusi dalam kelompok
(I.10, II.9, III.9, IV.5)
pembagian tugas dalam kelompok asal.
ahli. 2.2.3 Siswa berdiskusi dalam kelompok asal.
(I.14, II.13, III.16, IV.10)
2.3 Siswa menanggapi proses pembelajaran 2.3.1 Siswa mengajukan pertanyaan 2.3.1.1 Siswa bertanya kepada teman 2.3.1.2 Siswa bertanya kepada guru/ peneliti
(I.8, II.16, III.19, IV.13) (I.11, II.10,19, III.14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Kategori
121
Topik Data
2.3.2 Siswa menjelaskan kepada teman yang kurang paham
(I.18, II.14, III.18, IV.12)
2.3.3 Siswa menjawab pertanyaan 2.3.3.1 Siswa menjawab pertanyaan
(I.9, II.17, III.15, IV.15)
teman 2.3.3.2 Siswa menjawab pertanyaan
(I.26, II.20, IV.20)
guru 2.3.4 Siswa mengemukakan pendapat
(I.17, II.15, III.20, IV.13)
2.3.5 Siswa menanggapi hasil pekerjaan
(I.20, II.17, IV.16)
anggota kelompok 2.4 Siswa mendapat perhatian dari guru 2.4.1 Siswa diarahkan dalam pembelajaran
(I.13, II.11, III.10,16, IV.8)
2.4.2 Siswa ditegur oleh guru 2.4.3 Siswa
diberi
penjelasan
(II.17, IV.19) ketika
mengalami kesulitan
(I.13, II.11, 20, III.10,6, IV.7)
2.4.4 Siswa diberi batasan waktu untuk
(I.6, II.6, III.9, IV.3)
berdiskusi 2.4.5 Siswa mengumpulkan hasil kerja ketika
(I.29, II.24)
waktu habis 3.
Kategori: Siswa melaksanakan evaluasi 3.1
Siswa
menanggapi
ketika
guru
(I.25,26, III.23, IV.21)
memberikan penguatan tentang materi. 3.2 Siswa menanggapi ketika guru memberi
(I.28, II.23, III.24,
petunjuk/ arahan tentang pengerjaan soal kuis.
IV.24)
Berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, kegiatan pembelajaran pada materi teorema Pythagoras, terbagi dalam tiga bagian yaitu presentasi kelas oleh guru, diskusi kelompok, dan tes individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Berikut ini akan dijelaskan Kategori-Subkategori yang telah dipaparkan diatas: 1) Siswa menanggapi ketika guru mengadakan presentasi kelas. Dalam tahap ini meliputi: a. Siswa memperhatikan penjelasan guru Selama
pembelajaran,
memberikan
perhatian
siswa saat
terlihat guru
antusias
menjelaskan
dalam ataupun
memberikan pengarahan. Hal ini meliputi: a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang model yang diterapkan, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan siswa mendengarkannya dengan penuh perhatian. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan satu, dialog 5-6 dan 9-10 sebagai berikut:
5.P
:”Belum belajar kog sudah bilang susah lho. Nah, hari ini kita akan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.” 6. BS :” Apa itu mbak?” 9. P :”Jadi nanti ada dua kali perpindahan kelompok. Yang pertama, nanti kita akan berkelompok yang dinamakan kelompok asal. Dalam kelompok asal kalian akan berdiskusi tentang materi yang dipelajari dan pembagian soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing anak. Lalu setelah itu kumpul dalam kelompok ahli. Tugasnya mengerjakan masingmasing soal. Jadi ada 5 kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan satu soal. Setelah itu kembali lagi ke kelompok asal anggotanya berlima. Tugasnya menjelaskan kepada teman kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
tentang masing-masing soal yang telah dipecahkan oleh masing-masing anak. Begitu?!” 10. SS :”Iya”
b) Siswa mengingat materi yang pernah dipelajari dengan bimbingan guru. Sebelum membahas materi baru yaitu tentang teorema Pythagoras, siswa mengingat materi yang pernah dipelajari yaitu tentang segitiga terutama segitiga siku-siku dengan bimbingan guru. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan satu, dialog ke- 11-13 sebagai berikut:
11. P : “Nah, sebelum berkelompok saya akan mengingatkan dulu tentang luas segitiga dulu itu waktu di ajar Pak Heru masih ingat ndak?” 12. BS :”Lupa mbak..” 13. BS :”Iya, ingat mbak..”
b. Siswa menanggapi penjelasan guru Selain memperhatikan, siswa juga menanggapi penjelasan guru yang meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
1. Siswa menanggapi guru ketika guru bertanya tentang materi yang sudah dipelajari. Saat presentasi kelas, siswa tidak hanya memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang sudah dipelajari, tetapi juga menanggapinya dengan antusias. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan dua, dialog ke-4-14 sebagai berikut:
4. P
:”Sebelum melanjutkan materi, kita akan mengingat dulu tentang materi yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang pembuktian Teorema Pythagoras dan cara mencari sisi yang lain bila dua sisi diketahui pada segitiga siku-siku itu to?” 5. SS :”Iya Mbak..” 6. P :”Masih ingat, sudah lupa, atau blas nggak dong?” 7.BS :”Ingat...” 8.BS :”Lupa..” 9.P :”Lha ada yang inget tapi ada yang lupa tu terus piye?”(Siswa diam) 10.P :”Baik, kita ingat-ingat dulu ya, kemarin saat mengerjakan kuis hasilnya banyak yang kurang tepat je. Teorema Pythagoras itu mengatakan apa, terus kesimpulannya apa?” 11.BS :”Luas persegi pada sisi miring sama dengan sisi...”(sambil terbata-bata) 12.P :”Sama dengan apa? (sambil menggambar dipapan tulis) Kalau ada luasan persegi ini berarti apa? Luas persegi pada sisi miring sama dengan?” 13.BS :”Luas persegi..” 14.P :”Luas persegi yang apa? (sambil menunjuk gambar) kan ada dua persegi to ini”
2. Siswa menjawab soal yang diajukan guru tentang materi yang sudah dipelajari. Ketika presentasi kelas, seringkali guru mengajukan soal untuk mengajak siswa mengingat materi sebelumnya dan siswa dengan berani menjawabnya baik dengan katakata maupun mengerjakan dipapan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan kedua, dialog ke- 45-47 sebagai berikut:
44. P :”Perhatikan lagi sekarang, kemarin di kuis banyak yang salah di mengakarkan kuadrat gini (sambil menunjuk ke Power Point) kalau diminta mencari akar biar ketemu x diapakan? Kemarin ada yang menulis seperti ini (sambil menulis dipapan tulis) 17 kuadrat- 15 kuadrat = 2 kuadrat = 4, itu gimana? Benar tidak?” (beberapa siswa diam, lalu ada satu siswa menunjukkan jari tangan) 45. S1 :”Itu kan 17 kuadrat sama dengan 289 terus dikurangi 15 kuadrat sama dengan 225 kan hasile 64 to, berarti x nya akar dari 64= 8.” 46. P :”Iya bagus, seperti yang dibilang Alvin tadi ya, kalau mencari x itu masing-masing dihitung kuadratnya dulu/ dipangkatkan baru ditarik akar kuadratnya begitu. Kalau kayak tadi itu jangan ditiru lagi ya! Harus dihitung satu-satu dulu. Baiklah kalau sudah jelas, sekarang kumpul menurut kelompoknya seperti kemarin. Akan saya bagi LKS yang kedua seperti ini, (sambil menunjukkan LKS) hari ini kita akan belajar tentang kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras.”
2) Siswa melaksanakan diskusi kelompok
Dalam tahap ini meliputi: a. Siswa menanggapi arahan/ petunjuk guru dalam proses
kelompok. Ketika guru memberi arahan dalam proses kelompok maupun persiapan kelompok, siswa menanggapinya dengan antusias, mereka langsung berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing, baik saat berkelompok dalam kelompok ahli maupun di kelompok asal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan tiga, dialog ke 24-25 sebagai berikut:
24. P :” Baik, sekarang akan saya bagikan LKSnya dilihat dan dipelajari dulu. Sekarang kumpul menurut kelompok asalnya. Waktunya 10 menit ya..” 25. SS :”Ya” (Siswa-siswa mulai berpindah tempat duduk untuk berkumpul dalam kelompok asal)
b.
Siswa berdiskusi dalam kelompok Dalam proses pembelajaran, siswa melaksanakan tahap diskusi kelompok. Siswa antusias dan bersemangat dalam berdiskusi guna memecahkan permasalahan dalam materi teorema Pythagoras. Dalam dikusi kelompok ini meliputi: i.
Diskusi Kelompok Asal Dalam
diskusi
ini,
masing-masing
kelompok
mendiskusikan tentang materi yang dipelajari beserta dengan pembagian tugas masing-masing individu dalam pemecahan persoalan sesuai materinya masingmasing seperti yang ada di dalam LKS. Sub kategori ini diperlihatkan dalam transkrip pada pertemuan pertama, dialog ke-44-61, sebagai berikut:
44. S24 :”Piye to ne aku gak dong.” 45. S12 :”Itu mbok baca dulu, aku yo agak bingung hehehe....” 46. S24 :”Halah podho wae...Sek yo tak ke belakang dulu mules ne..” 47. S12,31,9:”huuuu....payah Nathan..” 48. S31 :”Yo wes gini, tu diliat aku ngerjake nomer piro?” 49. S12 :”Tu lho, Timo kamu nggarap nomer 1, Nathan nomer 2, aku nomer 5, Vale kamu nomer 4, trus Eva nomer 3.” 50. S9 :”Susah itu piye, aku ndak isa..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
51. S12 :”Nanti nggarape bareng-bareng og, iso takon sek..” 52. S30 :”Nanti ulangan Ekonomi to?Aku lum belajar e..Nanti ajarin ya Grace kamu kan isa to?” 53. S31 :”Malah Ekonomi, tu piye le nggarap soalmu..huuuu..nanti dimarahi mbake lho..” (S30 tersenyum sambil melihat LKS) 54. S12 :”Wes dibaca sek tu ada titik-titik diisi sek.” 55. S9 :”Grace, ini isine apa?” 56. S12 :”Mmmm...sek itu gambare kan persegi to trus ada 4 segitiga kecil sama persegi lagi miring didaleme.” 57. S24 :”Iyo trus diapake?” 58. S31 :”Sek to Than, kamu tu Grace kan isa..” 59. S12 :”Berarti kan persegi sing didalem itu sama aja persegi sing gedhe dikurangi 4 segitiga siku-siku itu to?” 60. S24 :”Iyo..terus berarti kan luase persegi gedhe itu sisi kali sisi to, lha itu kog ditambah?” (sambil menunjuk gambar persegi di LKS) 61. S12 :”Bentuknya kan udah dalam satuan luas, makannya ndak perlu dikuadratkan langsung ditambah.”
ii.
Diskusi dalam Kelompok Ahli Setelah berdiskusi dalam kelompok asal, siswa bergabung di dalam kelompok ahli untuk memecahkan persoalan
berdasarkan
materi
masing-masing.
Terbentuk lima kelompok ahli dan masing-masing kelompok ahli akan memecahkan satu persoalan. Siswa dengan penuh antusias mencari cara penyelesaian persoalan tersebut saling bekerja sama sehingga soal dapat terpecahkan dengan baik. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan keempat dialog ke-17-24 sebagai berikut: 17. S4 :”Ini kan berarti jaraknya 4m (sambil menunjuk LKS) terus dikuadratke to, berapa?” 18. S15 :”Pythagoras. 42+ 52” 19. S24 :”16+25 = 41”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
20. S4 :”Panjang tali kawat baja berarti diakar. Akar 41 (sambil menuliskannya di LKS).” 21. S3 :”Mana pinjem, liat.” 22. S24 :”Ah kowe, nggarape dhewe..” 23. S3 :”Huh..” 24. S4 :”Ni” (sambil memberikan LKSnya untuk disalin oleh yang lain).
iii.
Diskusi dalam Kelompok Asal Setelah berkumpul dalam kelompok ahli, masingmasing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing. Dalam kelompok asal, siswa saling
berdiskusi,
masing-masing
siswa
mempresentasikan jawaban yang telah dipecahkan bersama di kelompok ahli. Lalu siswa yang lain mendengarkan, memberikan tanggapan, atau bertanya bila masih kurang paham tentang pokok persoalan yang dijelaskan siswa yang lain. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan ketiga, dialog ke-87-99, sebagai berikut: 87. S12 :”Nomer satu ya, Tius kamu to sing ngerjain?” 88. S30 :”Iyo, sek bentar carane lupa.” 89. S24 :”Malah lupa.” 90. S30 :”Kamu wae to sing nerangke. Aku ndak isa.” 91. S24 :”Lha aku ndak ngerti apa-apa je.” 92. S12 :”Gini, AF=1/2 AB to. AB=12 cm, berarti AF=1/2x12= 6.” 93. S24 :”CF=AF3= 63.” 94. S24 :”Nomer 2 itu pake perbandingan yand ditanya/ yang diketahui= perbandingan yang ditanya/ perbandingan yang diketahui.” 95. S31 :”Ha??Piye carane?” 96. S24 :”Nek 450 tu panjange a=c. Nek a=12, c juga 12 trus b itu 122. Ni liat LKSku” (sambil menyodorkan LKS). 97. S24 :”Va, nomer 3 pake perbandingan tadi to?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
98. S9 :”Iyo, nek diketahui p=6 nek nyari q, q/p=3/1, berapa tu?” 99. S24 :”q/6=3/1 berarti q=63.”
c. Siswa menanggapi proses pembelajaran Dalam proses pembelajaran, siswa tanggap dan penuh perhatian, mereka ingin saling belajar satu sama lain, saling membantu
dalam
memahami
suatu
materi
ataupun
menyelesaikan persoalan. Banyak hal yang dilakukan oleh siswa dalam menanggapi proses pembelajaran, antara lain: 1. Siswa Mengajukan Pertanyaan Selama proses pembelajaran siswa seringkali merasa kesulitan baik dalam memahami materi maupun dalam penyelesaian persoalan maka dari itu akan timbul suatu keinginan untuk bertanya yang meliputi: a.Siswa Bertanya Kepada Teman Ketika siswa mengalami kesulitan, dia tidak akan segan-segan untuk bertanya kepada teman anggota kelompoknya sehingga timbulah suatu interaksi yang disebut interaksi teman sebaya, seperti yang terlihat pada petikan transkrip pertemuan kedua, dialog ke-120.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120. S1
130
:”Yo dari nomer satu.. Edo, piye carane?”
b.Siswa Bertanya pada Guru Selain bertanya pada teman, siswa juga bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Hal ini dijadikan sebagai latihan agar siswa lebih berani dan tidak takut/ segan bertanya pada guru. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan kedua, dialog ke-84.
84. S13 85. P
:”Mbak mau tanya..” :”Bingung yang mana?”
2. Siswa Menjelaskan kepada Teman yang Kurang Paham Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa saling membantu satu sama lain, antara lain dengan menjelaskan pada teman yang belum paham/ kurang memahami persoalan. Siswa saling berbagi dan berusaha agar semua anggota kelompok dapat memahami materi dengan baik. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan ketiga, dialog ke-104-109, sebagai berikut: 104. S2 105. S32
:”Val, aku terangke sing nomer 3.” :”Ni lho, nek p= 6 sudute disini 600 (sambil menunjukkan gambar) berarti perbandingane sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106. S2 107. S32 108. S2 109. S32
131
didepan sudut 60 itu a3, nek sisi didepan sudut 300 berarti panjangnya a, trus sing r= 2a. Nek a ne 6 berarti q berapa?” :”Emmmm....” :”Ni lho, kan q= a3, berarti q=103 cm. Trus r berapa?” :”6 x 2= 12.” :”Iyo, kayak gitu.”
3. Siswa Menjawab Pertanyaan Dalam menanggapi proses pembelajaran, siswa dengan penuh perhatian menjawab pertanyaan yang meliputi: a.Siswa Menjawab Pertanyaan Teman Selama diskusi kelompok, siswa anggota kelompok saling bekerjasama dan menghargai satu sama lain dengan cara menjawab pertanyaann yang diajukan oleh teman anggota kelompoknya. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan pertama, dialog ke-153156, sebagai berikut: 153. S32 :”Gini lho, kan ada 3 persegi to itu mbuktike sing segitiga didaleme persegi tu siku-siku po ndak. Nah sing merah luase berapa?” 154. S5 :”Berarti kan sisi kali sisi to?” 155. S32 :”Iya, trus berapa hasile? Kan 3 kali 3 to ada 9, trus sing kuning berapa?” 156. S5 :” 4 kali 4 to? Ada 16”
b.Siswa menjawab pertanyaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Selain menjawab pertanyaan dari teman, siswa juga dengan berani menjawab pertanyaan guru. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan ketiga, dialog ke-69-73, sebagai berikut:
69. S32 :”Mbak Sisca, ini carane piye to? Malah bingung nek pakai perbandingan.” 70. P :”Coba dilihat, jumlah sudut dalam segitiga berapa?” 71. 72. S32 :”1800” 73. P :”Sekarang coba dihitung ini, siku-siku dimana?” 74. S32 :” Sudut D 900 berarti siku-siku.”
4. Siswa Mengemukakan Pendapat Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di LKS,
siswa
saling
bekerjasama
dan
saling
mengungkapkan pendapat. Mereka saling menghargai pendapat satu sama lain, dan berusaha untuk mendapat penyelesaian terbaik dalam tugas kelompok. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pertemuan pertama, dialog ke-167-171, sebagai berikut: 167. S32 :”Itu tinggal dikurangke to.” 168. S5 :”Berarti 20 dikurangi 4 hasile 16 ngono (sambil menunjuk gambar di LKS)” 169. S6 :”Iyo, ojo dikuadratke kan kui uwis luas bentuke.” 170. S27 :”Bukane dikuadratke yo? Kan berarti nggoleki x to 400 dikurangi 16 to?” 171. S32 :”Yo ora, kuwi wis luasan persegi kabeh sing b yo tinggal ditambah, kan sisi miringe sing digoleki.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
5.Siswa Menanggapi Hasil Pekerjaan Anggota Kelompok Dalam
diskusi
kelompok,
baik
saat
diskusi
kelompok asal maupun diskusi kelompok ahli, siswa saling peduli satu sama lain antara lain dengan menanggapi hasil pekerjaan anggota kelompok. Siswa saling memberikan tanggapan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan keempat, dialog ke-194-198 sebagai berikut: 194. S1 :”Nomer 5 ni” (menunjukkan LKSnya) 195. S25 :”Nomer a itu segitiga lancip to?” 196. S1 :”Iya, nek sisi terpanjang lebih dari jumlah sisi lainnya berarti segitiga tumpul, nek lebih kecil segitiga lancip, nek sama siku-siku.” 197. S7 :”Ras, ini 62= 36 lho, kog 34?” 198. S25 :”Owh iyo” (sambil tersenyum dan mulai menghapus jawabannya di LKS dan kemudian menggantinya).
d.Siswa Mendapat Perhatian dari Guru Dalam proses pembelajaran siswa mendapat perhatian dari guru, diantaranya: 1) Siswa diarahkan dalam pembelajaran Dalam pembelajaran, siswa dipantau oleh guru dan selalu diingatkan maupun diarahkan dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan kedua dialog ke-3-5, sebagai berikut:
45. P :”Hari ini kita masih akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II kayak pertemuan sebelumnya ya. Call cardnya silakan dipakai dulu.” 46. P :”Sebelum melanjutkan materi, kita akan mengingat dulu tentang materi yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang pembuktian Teorema Pythagoras dan cara mencari sisi yang lain bila dua sisi diketahui pada segitiga siku-siku itu to?” 47. SS :”Iya Mbak..”
2) Siswa ditegur oleh guru Ketika siswa ramai dikelas, guru segera menegur siswa yang bersangkutan agar tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran, sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam memperhatikan penjelasan materi. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan kedua, dialog ke- 40-42, sebagai berikut:
40. P :”Ya bagus, kalau c yang di cari diketahui a dan b berarti c sama dengan akar dari a kuadrat di tambah apa? Coba Edo?” 41. S5 : (sambil tersenyum karena baru ngobrol dengan temannya lalu diam) 42. P :”Apa? Ngobrolnya nanti ya kalau dah istirahat, perhatikan dulu sekarang.”
3) Siswa diberi penjelasan ketika mengalami kesulitan Dalam menyelesaikan permasalahan, terkadang siswa mengalami kesulitan. Guru dengan penuh perhatian berkeliling
memfasilitasi
jalannya
diskusi
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
membimbing siswa yang mengalami kesulitan, sehingga dapat lebih lancar dalam menyelesaikan soal. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan kedua, dialog ke- 85-89, sebagai berikut:
86. P :”Bingung yang mana?” 87. S5 :”Ini lho Mbak” (sambil menunjukkan kertas coretcoretan dan LKS). 88. P :”Coba semua dengarkan, lihat ini (menunjukkan LKS) kan kalo ini sisinya dicoret kayak gini berarti apa?” (Anggota kelompok diam) 89. P :”Berarti apa? Sisinya sama panjang to. Berarti nek ini sama ini (menunjukkan gambar) panjangnya sama namane segitiga apa?” 90. S5 :”Sama sisi”
4) Siswa diberi batasan waktu untuk berdiskusi Dalam melaksanakan proses kelompok, siswa diberi batasan
waktu
dalam
berdiskusi,
agar
proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan pertama, dialog ke- 65-66, sebagai berikut: 65. P :”Sekarang kumpul menurut warna callcardnya yang sama, dibaca itu didepan tugasnya ngerjakan nomer berapa. 10 menit lagi waktunya, nek ndak bisa boleh tanya ya. Pokoknya semua harus bisa terus nanti kembali lagi ke kelompok asalnya terus njelasin sama temen-temen kelompoknya ya..” 66. BS :”ya mbak..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
5) Siswa mengumpulkan hasil kerja ketika waktu habis Ketika waktu pembelajaran sudah selesai, siswa diminta untuk segera mengumpulkan hasil pekerjaannya tersebut. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan ketiga, dialog kedua, dialog ke- 229-232, sebagai berikut:
229. P :”Mulai dikerjakan sendiri-sendiri ya, jangan nyonto temannya sampai bel ya.” 230. (Bel berbunyi) 231. P :”Sudah ya, sekarang dikumpulkan sama LKSnya juga ke depan.” 232. (Setelah selesai kuis, guru mengucapkan salam penutup)
3) Siswa Melaksanakan Evaluasi Dalam tahap ini meliputi: a. Siswa menanggapi ketika guru memberikan penguatan tentang materi Diakhir proses pembelajaran, guru memberikan penguatan materi terlebih dahulu sehingga siswa merasa yakin dengan jawaban kelompoknya masing-masing. Sub kategori ini diperlihatkan dalam petikan transkrip pada pertemuan ketiga, dialog ke- 113-120, sebagai berikut: 113. P :”Baik, masih pada bingung ya yang materi ini?” 114. BS :”Iya..” 115. P :”Baik, saya ulang lagi ya. Kalo ada segitiga ini (Peneliti mulai menggambar di papan tulis) sisi dihadapan sudut 600 besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
a3, kalau sisi didepan sudut 300, perbandingan sisinya a dan sisi didepan sudut 900 perbandingannya 2a. Jadi kalau ni besarnya 20 cm, maka sisi dihadapan sudut 300 berapa?” 116. BS :”10 cm” 117. P :”Benar, 10 cm, kalau sisi dihadapan sudut 600 berapa?” 118. BS :”103” 119. P :”Nah sudah jelas to?” 120. BS :”Lumayan.”
b. Siswa menanggapi ketika guru memberi petunjuk/ arahan tentang pengerjaan soal kuis Kuis
dilaksanakan
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kemampuan siswa tentang suatu materi, yang berupa satu atau dua soal dan dikerjakan hanya dalam waktu 10 menit sebelum pembelajaran berakhir. Sub kategori ini diperlihatkan dalam transkripsi pada pertemuan pertama, dialog ke- 239-240, sebagai berikut: 239. P :”Kerjakan pada kertas itu langsung, waktunya sampai bel ya.” 240.SS :”Iya..”
6. Analisis Hasil Wawancara Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa dimana peneliti sebagai pewawancara memilih informan atas dasar pertimbangannya sendiri dimana informan adalah mewakili atau berciri tertentu. Metode ini disebut Judgement sampling. Dalam hal ini peneliti memilih lima siswa berdasarkan tingkat keterlibatan kelompok yang rendah dan hasil belajar yang tinggi serta tingkat keterlibatan yang tinggi namun hasil belajarnya rendah atau dikatakan diskonkordan (bertentangan). Hasil transkrip wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Berikut merupakan rangkuman hasil wawancara: 1. Siswa yang tingkat keterlibatannya rendah namun hasil belajarnya tinggi Berdasarkan hasil wawancara, siswa yang memiliki tingkat keterlibatan rendah namun hasil belajar tinggi memilki beberapa kelemahan diantaranya mereka memang kurang berpartisipasi dalam kelompok. Ataupun mengerjakan persoalannya sendiri jarang untuk berbagi ataupun bertanya dengan teman anggota kelompok karena merasa sudah bisa /paham. Ada pula yang merasa malu/ tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan idenya. Disamping itu selain kendala dari dalam diri siswa sendiri juga dari anggota kelompoknya, misalnya saat berdiskusi dalam kelompok, semua anggota kelompok cenderung pasif tidak saling berdiskusi yang mengakibatkan tingkat keterlibatan kelompok rendah. Namun ketika mengerjakan soal evaluasi mereka memiliki kemampuan yang lebih dibanding anggota kelompoknya yang lain. Sub topik ini dapat dilihat pada transkrip wawancara siswa 1 dan siswa 2: Siswa 1 P S1 P S1 P S1 P S1
:”Nah itu kan kelompok, waktu kumpul kelompok ahli saat mengerjakan satu soal itu, dikelompok kalian melakukan apa saja?” :”Berdiskusi, tapi ada yang ikut dan ada beberapa yang tidak ikut.” :”Kamu ikut tidak?” :”Ikut, sama Indah.” :”Kalau sama teman, kamu sering bertanya tidak?” :”Tanya” :”Tentang apa?” :”Tentang beberapa nomor yang sulit.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
P S1 P S1
:”Sering bertanya dengan guru tidak?” :”Jarang” :”Kenapa?” :” Soalnya kalau tanya, kadang-kadang kalau ada yang tidak tahu kalau dijelasin didepan malah tambah bingung.”
P S1 P S1
:”Terus ketika bertanya sama teman atau guru, merasa malu tidak?” :”kadang-kadang malu, kadang-kadang tidak.” :”Kenapa malu?” :”Soalnya kurang..kurang..mmmm..nggak deket.”
Siswa 2 P S2 P S2 P S2 P S2
:”Waktu berdiskusi dalam kelompok sering mengajukan pendapat tidak?” :”Kadang-kadang.” :”Kalau teman ada yang berpendapat, kamu menanggapi tidak?” :”Kadang-kadang.” :”Terus waktu yang ulangan itu, bisa tidak?” :”Bisa” :”Berarti semua bisa to?” :”Ya ada, dikit yang agak bingung.”
2. Siswa yang tingkat keterlibatannya tinggi namun hasil belajar rendah Berdasarkan hasil wawancara, keterlibatan dalam kelompok tinggi disebabkan karena siswa yang bersangkutan memang aktif terlibat dalam proses diskusi namun dari hasil belajarnya kurang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah diantaranya karena siswa kurang belajar ataupun siswa kurang paham akan materi tersebut. Bisa juga terjadi didalam kelompok, teman-teman anggota kelompok aktif namun siswa itu cenderung ikut saja padahal dia belum paham akan suatu materi namun tidak berani untuk mengungkapkan kesulitannya dihadapan teman-teman kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Berikut petikan wawancara dengan ketiga siswa yang memiliki kriteria seperti diatas: Siswa 4 P S4 P S4 P S4 P S4
:”Setiap malem belajar ndak?” :”Ya kadang-kadang.” :”Kalau mau ulangan baru belajar ya?” :”hehehehe...” :”Kalau ada tugas dikerjakan tidak?” :”Ya dikerjakan kadang-kadang.” :”Tenane?hehehe..” :”Ya kalau ingat dikerjain, kalau nggak ya tanya temen di kelas.”
Siswa 5 P S5 P S5 P S5
:”Kalau dirumah sering belajar tidak? Dengan siapa biasa belajar?” :”Kadang-kadang Mbak, malah sering disuruh ngajarin adik.” :”Berarti ndak tiap hari belajar ya?” :”Hehehe..” :”Kalau ada PR dikerjakan tidak?” :”Kadang-kadang, kalau lupa ya dikerjakan di sekolah..hehehehe..”
D. KETERBATASAN PENELITIAN Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dalam pengambilan data saat penelitian, antara lain sebagai berikut: 1. Waktu pembelajaran yang kurang karena bertepatan dengan bulan puasa. Waktu normal 1 jam pembelajaran adalah 40 menit, namun karena bulan puasa sehingga dikurangi hanya 35 menit setiap satu jam pembelajaran. Maka peneliti kurang bisa memaksimalkan waktu dengan baik, proses pembelajaran tergesa-gesa agar satu rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dapat terlaksana. 2.
Karena ruang kelas yang terbatas, maka peneliti tidak bisa memaksimalkan jumlah observer untuk mengamati keterlibatan siswa. Hanya lima observer yang dapat ditampung padahal ada tujuh kelompok yang harus diamati. Karena hal tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan observasi kelompok. Padahal dengan cara
tersebut
kemungkinan
data
yang
diperoleh
kurang
mendeskripsikan hasil keterlibatan masing-masing individu karena pengamatannya secara umum dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang, dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII C telah terlaksana dan berjalan dengan baik, dibuktikan dari analisis keterlaksanaan RPP. Dari empat kali pertemuan didapatkan hasil bahwa 3 kali pertemuan terlaksana dengan amat baik yaitu keterlaksanaan RPP mencapai 100% dan hanya satu kali pertemuan yang keterlaksanaan RPP nya hanya 84,6%. Dengan rata-rata keterlaksanaan sebesar 95,825% > 80%, maka proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw II telah terlaksana dengan baik. 2. Tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Jigsaw II memiliki kriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai keterlibatan masing-masing kelompok selama empat kali pertemuan. Dari tujuh kelompok, ada 3 kelompok yang memiliki kriteria tinggi, 2 kelompok kriterianya sedang, dan 2 kelompok kriterianya rendah. Atau bila dijadikan bentuk persen maka persentase kelompok yang keterlibatannya tinggi sebesar 42,86%, kriteria sedang sebesar 28,57% dan rendah sebesar 28,57%. 3. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dapat dilihat dari hasil tes kemampuan awal yang telah dilakukan, ada banyak siswa yang nilainya dibawah rata-rata kelas sebesar 30,95. Siswa yang mencapai nilai diatas rata-rata kelas, hanya ada 14 siswa. Sedangkan sisanya ada 20 siswa memiliki nilai dibawah rata-rata kelas. Untuk hasil evaluasi belajar, rata-rata kelas
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
sebesar 62,69 lebih tinggi dibandingkan dengan tes kemampuan awal. Dalam persen dapat dikatakan sebesar 44,12% siswa berada pada kriteria hasil belajar yang baik, 35,29% cukup, dan sisanya sebesar 20,59% kurang. Sehingga dapat dikatakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Tarakanita Magelang mengalami peningkatan. 4. Keterlibatan yang dilakukan siswa dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II meliputi siswa memperhatikan dan menanggapi penjelasan guru (tahap presentasi kelas); siswa menanggapi arahan/ petunjuk guru dalam proses berkelompok, berdiskusi dalam kelompok ahli, berdiskusi dalam kelompok asal, bertanya,
menjawab pertanyaan,
memberi penjelasan/ membantu teman,
memberikan pendapat, menanggapi pendapat, menanggapi pekerjaan teman, dan mendapat perhatian dari guru. 5. Dari hasil perhitungan statistik, didapatkan bahwa terjadi hubungan yang sangat signifikan antara keterlibatan dan hasil belajar siswa. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya keterlibatan siswa, maka hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan.
B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti agar penelitian mendatang lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat diterapkan pada mata pelajaran lain ataupun pokok bahasan lainnya. 2. Perlu adanya persiapan yang matang dalam merencanakan pembelajaran serta penguasaan teknik yang baik sebelum pelaksanaan pembelajaran, karena sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu bagi penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
selanjutnya, diharapkan lebih memperhatikan persiapan dalam merencanakan agar proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana. 3. Perlu adanya strategi yang dapat membuat siswa aktif berdiskusi dalam kelompok-kelompok, tidak hanya ikut-ikut saja. Guru juga perlu menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri siswa sehingga siswa tidak merasa malu ketika harus bekerja kelompok dengan siswa yang mempunyai prestasi lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M.Cholik. Sugijono. Ruhadi. 2010. Basis Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga. Arends, Richard.I. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi ketujuh, Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Baharuddin, H. dan Wahyuni Nur Esa. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: R-ruzz Media. Budhiani, Fransiska Karindra. 2008. Keefektifan Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw I pada Penyelesaian Masalah Matematika yang Berkaitan dengan Nilai Ekstrim Fungsi di SMA N 3 Klaten. USD: Skripsi. Dimyati. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Irianto, Agus.H. 2004. Statistik. Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Masidjo, Ign. 2004. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya. Noor
Fatirul, Ahmad. 2008. Cooperative Learning. (Sumber: http://trimanjuniarso.Fileswordpress.com/, diakses tanggal 4 Oktober 2012)
Nuharini, Dewi dkk.2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 38 Universitas Sanata Dharma Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa. 2011. Modul Matematika Pendidikan dan Latihan Guru Profesi (PLPG).
Purwanti, Placidius. 2005. Pengaruh Model Pembelajaran Matematika dengan Teori Intelegensi Ganda pada Pokok Bahasan Pecahan terhadap Minat, Sikap, dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas IV SD Kanisius Sumber, Dukun, Magelang. USD: Skripsi. Puspitawati, Lily.P.Y.,dkk. Modul Matematika SMP Kelas VIII. Yogyakarta. Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung: PT. Alfabeta. Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. Septama, Yosevina Evrin. 2011. Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif tipe “ Think Pair Square” pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras.USD: Skripsi. Slavin, Robert.E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Slavin, Robert. E. 1995. Cooperative Learning, Theory Research, and Practice. Second Edition. Massachussetts: A Simon and Schuster Company. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyanto, H. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sukino, Simangunsong, Wilson. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Tampomas, Husein.2006.Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Pertama. Yudistira. Winataputra, Udin. S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A Lampiran A1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I Lampiran A2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
LAMPIRAN A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I SEKOLAH
: SMP TARAKANITA MAGELANG
MATA PELAJARAN
: MATEMATIKA
KELAS / SEMESTER
: VIII/ I
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 3.1. Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku. Alokasi waktu
: 4 x 35 menit (2 pertemuan)
Indikator
:
1. Membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Menentukan apakah dua segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan. 4. Menentukan tripel Pythagoras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan: 1. Siswa mampu membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Siswa mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Siswa mampu menentukan apakah dua segitiga merupakan segitiga sikusiku atau bukan. 4. Siswa mampu menentukan tripel Pythagoras.
B. Materi Pembelajaran TEOREMA PYTHAGORAS 1. Mengenal Teorema Pythagoras Ilustrasinya sebagai berikut:
(i)
(ii)
(iii)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Dari gambar diatas dapat dihitung luas persegi pada tiap sisi segitiga, dah hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar (i) (ii) (iii)
Luas daerah persegi pada salah satu sisi siku-siku
Luas daerah persegi pada sisi siku-siku yang lain
Luas daerah persegi pada sisi miring
9 36 25
16 64 144
25 100 169
Jumlah luas daerah persegi pada kedua sisi siku-siku 25 100 169
Dari tabel diatas terlihat bahwa luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi. Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi. 2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan b panjang sisi miring, sedangkan a dan c panjang sisi siku-sikunya, maka berlaku: =
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
A
=
+
=
−
= B
−
C Catatan: pada segitiga ABC: Sisi dihadapan sudut A dinyatakan dengan Sisi dihadapan sudut B dinyatakan dengan Sisi dihadapan sudut C dinyatakan dengan
3. Kebalikan Teorema Pythagoras Perhatikan gambar... (i). Misalkan segitiga ABC dengan panjang sisisisinya AB=c cm, BC=a cm, dan AC= b cm, dan diketahui
=
Akan dibuktikan bahwa segitiga ABC siku-siku di B A
P b
a
q c
B
a (i)
C
Q
a (iii)
R
+
…….( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Pada gambar ....(ii), segitiga PQR siku-siku di Q dengan panjang PQ=c cm, QR= a cm, dan PR= q cm. Karena segitiga PQR siku-siku, maka berlaku =
+
....(ii) (berdasarkan teorema Pythagoras).
Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh: =
+
=
Karena b bernilai positif, maka b=q Jadi segitiga ABC dan segitiga PQR memiliki sisi-sisi yang sama panjang. Dengan melihat bahwa sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka sudut-sudut bersesuaian yang diapitnya pun sama besar.
Sehingga
dapat dikatakan bahwa segitiga ABC dan segitiga PQR kongruen. Dengan demikian, ∠
=∠
= 90°. Jadi, segitiga ABC adalah segitiga siku-
siku dengan sudut siku-siku di B. Hal ini menunjukkan bahwa kebalikan teorema Pythagoras benar. Dari kebalikan teorema Pythagoras, dapat diketahui apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Dalam segitiga ABC berlaku kebalikan teorema Pythagoras, yaitu: Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di A
Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di B
Jika
=
+
, maka segitiga ABC siku-siku di C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Catatan: Pada segitiga ABC: Sisi di hadapan sudut A dinyatakan dengan a Sisi di hadapan sudut B dinyatakan dengan b Sisi di hadapan sudut C dinyatakan dengan c Kebalikan teorema Pythagoras: Apabila kuadrat sisi terpanjang/ sisi miring dalam sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya, maka segitiga itu disebut segitiga siku-siku, dengan sudut siku-siku berada di hadapan sisi terpanjang ( sisi miring/ hypotenusa). Kebalikan teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Pada suatu segitiga berlaku: a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
4. Tripel Pythagoras Bilangan- bilangan asli a, b, dan c yang memenuhi hubungan =
+
disebut bilangan tripel Pythagoras.
Bilangan asli sama dengan bilangan bulat positif. Contoh: 3, 4, 5 6, 8, 10 9, 12 15 5, 12, 13 dan lain-lain Jika a, b, dan c adalah tripel Pythagoras, maka ma, mb dan mc juga merupakan tripel Pythagoras. Tetapkan dua bilangan asli m dan n yang memenuhi m> n. Hasil dari perhitungan nilai: m2-n2, 2 mn, dan m2+ n2 merupakan Tripel Pythagoras atau tigaan Pythagoras.
C. Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Kooperatif tipe Jigsaw II Metode
: Diskusi, tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Pertemuan 1( Alokasi waktu 70 menit) a. Bagian Pendahuluan ( Alokasi waktu : 10 menit ) 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru mengkondisikan dan menyiapkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 3. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok heterogen dengan banyak anggota masing-masing lima siswa yang disebut kelompok asal. 4. Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. 5. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat membuktikan teorema Pythagoras dan menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
b. Kegiatan Inti (Alokasi waktu :50 menit) 1. Guru membagikan LKS yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan pembuktian teorema Pythagoras dan menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
2. Siswa diminta untuk memahami LKS tersebut di dalam kelompok asal dan diadakan pembagian pengerjaan soal. Masing-masing siswa dalam kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal. 3. Siswa kemudian diminta untuk berkumpul dalam kelompok yang disebut
kelompok
Pengelompokkan
ahli
siswa
untuk
membahas
berdasarkan
soal
kesamaan
tersebut.
soal
yang
dikerjakan. 4. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 5. Siswa kemudian diminta kembali berkumpul di kelompok asal dan saling bertukar pikiran maupun pendapat (siswa saling bertukar jawaban, bekerja sama menguasai materi dan membantu teman yang belum paham, serta membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok). 6. LKS dikumpulkan.
c. Bagian Penutup (Alokasi waktu: 10 menit) 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis. 3. Guru mengucapkan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
2. Pertemuan II ( Alokasi waktu 70 menit ) a. Bagian Pendahuluan ( 10 menit ) 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar. 3. Guru meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok asal sama seperti pertemuan sebelumnya. 4. Guru menjelaskan dengan singkat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. 5. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat menentukan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan serta dapat menentukan tripel Pytagoras. 6. Guru memgingatkan siswa tentang materi sebelumnya.
b. Bagian Inti (Alokasi waktu : 50 menit) 1.
Guru membagikan LKS yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan menentukan apakah suatu segitiga sikusiku atau bukan serta dapat menentukan tripel Pytagoras.
2.
Siswa diminta untuk memahami LKS tersebut di dalam kelompok asal dan diadakan pembagian pengerjaan soal. Masing-masing siswa dalam kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
3.
Siswa kemudian diminta untuk berkumpul dalam kelompok yang disebut
kelompok
Pengelompokkan
ahli
siswa
untuk
membahas
berdasarkan
soal
kesamaan
tersebut.
soal
yang
dikerjakan. 4.
Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi.
5.
Siswa kemudian diminta kembali berkumpul di kelompok asal dan saling bertukar pikiran maupun pendapat (siswa saling bertukar jawaban, bekerja sama menguasai materi dan membantu teman yang belum paham, serta membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok).
6.
LKS dikumpulkan.
c. Bagian Penutup (Alokasi waktu: 10 menit) 1.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan.
2.
Guru memberikan kuis.
3.
Guru mengucapkan salam penutup.
E. Sumber/ Acuan 1. Nuharini, Dewi dkk.2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
2. Tampomas, Husein.2006.Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Pertama: Yudistira.
F. Media Papan tulis, spidol, LKS, alat peraga Pythagoras.
G. Penilaian Hasil Akhir Teknik Penilaian: keterlibatan siswa di kelas melalui observasi. Bentuk Instrumen: 1. Hitunglah luas daerah yang ditandai (?) pada gambar berikut ini! a.
b.
2
20 cm
18 m2 ?
?
2
4 cm
2
10 m
2. Segitiga ABC siku-siku di C dengan panjang AB= 10 cm, panjang BC= 8 cm. Hitunglah panjang AC! 3. Diberikan gambar suatu taman. Panjang dinding taman 5 m dan panjang pagar tanaman 13 m. Berapakah panjang pagar kawat taman tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Jawaban: 1. Luas persegi miring= luas persegi besar + luas persegi kecil .................. skor 1 a. 20 = 4 + ? ..........skor 1...................... b. b. ? = 18 + 10 maka ? = 20-4 = 16 cm2........skor 1......... maka ? = 28 m2
2. A 10 cm
Panjang AC? AB2= AC2 + CB2...skor 1
B
8 cm
C
102= AC2 + 82....skor 1 100 = AC2 + 64..skor 0,5 AC2 = 100-64.....skor 1 AC2 = 36 ....skor 0,5 AC =36 = 6 cm...skor 1
3. Pagar tanaman A
Pagar kawat
Dinding taman B
Panjang kawat = AB=?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
AC2 = AB2 + BC2...skor 1
AB2 = (13 – 5) (13 + 5)....skor 1
132 = AB2 + 52
AB2 = (8)(18)
AB2 = 132 - 52....skor 1
AB2 = 144 maka AB = 12...skor 1
Jadi panjang pagar kawat adalah 12 m. Total skor: 12
Rumus Penilain:
×
Magelang, 30 Juli 2012 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Lucia Tri Harjanti
Peneliti
Fransisca Siti Sudaryati NIM.081414017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II SEKOLAH
: SMP TARAKANITA MAGELANG
MATA PELAJARAN
: MATEMATIKA
KELAS / SEMESTER
: VIII/ I
Standar Kompetensi : 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 3.1. Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema Pythagoras. Alokasi waktu
: 4 x 35 menit (2 pertemuan)
Indikator
: 1.Menghitung panjang diagonal pada bangun datar. 2.Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras.
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan: 1. Siswa mampu menghitung panjang diagonal pada bangun datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
2. Siswa mampu menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras. B. Materi Pembelajaran Perbandingan Sisi-sisi Segitiga Siku-siku untuk Sudut Istimewa, Penggunaan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar serta Penggunaanya dalam Kehidupan Sehari-hari Penggunaan teorema Pythagoras berikutnya adalah untuk menentukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya merupakan sudut istimewa. Sudut-sudut istimewa itu adalah 30o, 450, dan 600. Pada setiap segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 300, panjang sisi dihadapannya sama dengan setengah dari panjang hypotenusa (sisi miring). Pada segitiga ABC, sudut B = 90o, sudut A =600 ,sudut C=300 diperoleh perbandingan AB: AC: BC = 1:2:3 atau c: b: a = 1 : 2 : 3 dengan:
A
Sisi a menghadap sudut A (sudut A= 600) b
Sisi b menghadap sudut B (sudut B = 900)
c
B
a
C
Sisi c menghadap sudut C (sudut C = 300)
Selain dimanfaatkan pada segitiga siku-siku, teorema Pythagoras juga digunakan pada bangun datar dan bangun ruang, misalnya digunakan untuk menghitung panjang diagonal suatu persegi/ persegi panjang, untuk menghitung panjang diagonal ruang suatu kubus/ balok, untuk menghitung panjang diagoanl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
ruang suatu kubus/ balok, dan dapat digunakan untuk perhitungan lain yang bersaangkutan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh 1: Perhatikan gambar dibawah ini D
C 10 cm
A
p
6 cm
B
Panjang diagonal persegi panjang ABCD adalah 10 cm. Jika lebarnya 6 cm, berapakah panjangnya? Penyelesaian: Misal panjang persegi panjang ABCD = p, maka berdasarkan teorema Pythagoras: AB2 = BD2 − AD2 p2 = 102 – 62 Ingat:
−
− ( + )( − ), maka dapat dituliskan sebagai berikut:
= (10 + 6)(10 − 6)
= 4 × √4
= (16)(4)
=4×2
= 4 ×4
=8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Jadi panjang persegi panjang yaitu 8 cm. Contoh 2: Seorang anak kecil menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 100 meter. Tinggi anak 1 meter. Jarak antara telapak kaki anak dengan titik tepat berada di bawah layang-layang adalah 60 meter. Hitunglah ketinggian layang-layang! Sketsa:
D
100 m
E
C 60 m B
A
Diketahui: DE = 100 m, AB = 60 m, AE = 1 m Ditanya: Tinggi layang-layang (BD) ? Jawab: AE = BC = 1 m, AB = CE = 60 m. Dicari panjang CD terlebih dahulu dengan menggunakan teorema Pythagoras: .
=
−
= √6400
.
=(
−
.
= (100 − 60)(100 + 60)
=
.
= (40)(160)
= 1 + 80
.
= 6400
= 8 , tinggi layangan = 8 m
)(
+
)
= 80 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
C. Metode Pembelajaran Model pembelajaran: kooperatif tipe Jigsaw II Metode: tanya jawab, diskusi kelompok asal dan kelompok ahli. D. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Ketiga ( Alokasi waktu 70 menit) a. Bagian Pendahuluan (10 menit) 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok asal seperti pertemuan sebelumnya. 3. Guru menjelaskan dengan singkat teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan dapat menghitung perbandingan sisi segitiga pada sudut-sudut istimewa serta dapat menghitung panjang diagonal pada bangun datar.
b. Bagian Inti (Alokasi Waktu : 50 menit) 1. Guru membagikan LKS yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku pada sudut istimewa serta menghitung panjang diagonal pada bangun datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
2. Siswa diminta untuk memahami LKS tersebut di dalam kelompok asal dan diadakan pembagian pengerjaan soal. Masing-masing siswa dalam kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal. 3. Siswa kemudian diminta untuk berkumpul dalam kelompok yang disebut kelompok ahli untuk membahas soal tersebut. Pengelompokkan siswa berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. 4. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 5. Siswa kemudian diminta kembali berkumpul di kelompok asal dan saling bertukar pikiran maupun pendapat (siswa saling bertukar jawaban, bekerja sama menguasai materi dan membantu teman yang belum paham, serta membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok). 6. LKS dikumpulkan.
c.Bagian Penutup (Alokasi waktu: 10 menit) 1.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan.
2.
Guru memberikan kuis.
3.
Guru mengucapkan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
2.Pertemuan Keempat (Alokasi Waktu: 70 menit) a. Kegiatan Pendahuluan (Alokasi waktu: 10 menit) 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru meminta siswa untuk berkumpul dalam kelompok asal seperti pertemuan sebelumnya. 3. Guru menjelaskan dengan singkat teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras. 5. Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya.
b. Bagian Inti (Alokasi Waktu : 50 menit) 1.
Guru membagikan LKS yang berisikan aktivitas siswa dan soal yang berhubungan dengan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku pada sudut istimewa serta menghitung panjang diagonal pada bangun datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
2.
Siswa diminta untuk memahami LKS tersebut di dalam kelompok asal dan diadakan pembagian pengerjaan soal. Masing-masing siswa dalam kelompok bertanggung jawab terhadap satu soal.
3. Siswa kemudian diminta untuk berkumpul dalam kelompok yang disebut kelompok ahli untuk membahas soal tersebut. Pengelompokkan siswa berdasarkan kesamaan soal yang dikerjakan. 4. Guru berkeliling dan memfasilitasi jalannya diskusi. 5. Siswa kemudian diminta kembali berkumpul di kelompok asal dan saling bertukar pikiran maupun pendapat (siswa saling bertukar jawaban, bekerja sama menguasai materi dan membantu teman yang belum paham, serta membuat kesepakatan jawaban sebagai jawaban kelompok). 6. LKS dikumpulkan. c.Bagian Penutup (Alokasi waktu: 10 menit) 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan. 2. Guru memberikan kuis. 3. Guru mengucapkan salam penutup.
E. Alat / Media Pembelajaran Papan tulis, gambar kontekstual, LKS, materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
F. Sumber Belajar Sukino, Simangunsong, Wilson. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. G.Penilaian Teknik penilaian :Observasi terhadap keterlibatan siswa dikelas dan kelompok menggunakan lembar observasi siswa. Bentuk instrumen : 1. B
Perhatikan segitiga BAC siku-siku di A pada gambar di samping Jika AC = 3 m dan sudut CAB = 450, hitung panjang AB, BC! 450
A
C
2. Panjang dan lebar sebuah persegi panjang masing-masing adalah 40 cm dan 9 cm. Tentukan panjang diagonalnya. 3. Dua buah kapal menempuh pelayaran dari E ke W dan E ke B seperti pada gambar berikut. Berapakah jarak kedua kapal itu? U W
B
12 mil
17 mil E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Penyelesaian: 1. a. AB = c, menghadap sudut C = 450...................................skor 1 AC = b = 3m, menghadap sudut B = 900- 450 = 450.......skor 1 Hal ini berarti AB= AC = 3 m.........................................skor 1 c. BC = a menghadap sudut A = 900...................................skor 1 AC = b = 3 m, menghadap sudut B = 450.......................skor 1 Berdasarkan perbandingan sisi-sisi segitiga BAC, diperoleh: AC : BC = 1 :2 maka BC = AC2 = 32......................skor 1 Jadi panjang BC = 32 m...............................................skor 1
2. A
B
Panjang diagonal CB = ? 9 cm
C
40 cm
D
CB2 = CD2 + DB2 = 402 + 92 ..........skor 1 CB2 = 1600 + 81...........................Skor 1 CB2 = 1681, CB = 41 cm.............skor 1
3. Jarak kapal W ke kapal B adalah ? WB2 = WE2 + EB2...................................... skor 1 WB2 = 122 + 172 WB2 = 144 + 289.........................................skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
WB2 = 433, maka WB = 433.....................skor 1 Total skor: 13 Penilaian:
× 10
Magelang, 30 Juli 2012 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Lucia Tri Harjanti
Peneliti
Fransisca Siti Sudaryati NIM.081414017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B Lampiran B1: Lembar Kerja Siswa (LKS) I Lampiran B2: Lembar Kerja Siswa (LKS) II Lampiran B3: Lembar Kerja Siswa (LKS) III Lampiran B4: Lembar Kerja Siswa (LKS) IV
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
LAMPIRAN B.1
LEMBAR KERJA SISWA 1 Indikator
: - Membuktikan Teorema Pythagoras - Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui
Tujuan
: - Siswa dapat membuktikan teorema Pythagoras - Siswa dapat menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui : :
Nama Nama kelompok
MATERI Untuk menentukan Teorema Pythagoras, dapat digunakan gambar di bawah ini yaitu pada luas persegi dan b P a B Q luas segitiga siku-siku. a
b
c
C
c
A
c
c b
a
S
b
D a
R
Dari persegi PQRS dengan panjang sisi (a + b) dibuat empat segitiga siku-siku, dan terbentuk persegi ABCD. Untuk menentukan luas persegi ABCD dapat dicari dengan
Luas persegi PQRS dikurangi 4 kali luas segitiga :
Luas ABCD cxc cxc c2
= (……. + ……)2 – 4 x ( ½ x …… x b ) = a2+ b2 + 2ab - ……………. = ………….. = …………..
. uraian di atas diperoleh hubungan antara a, b, c yang merupakan sisi-sisi Pada segitiga siku-siku dengan b c sebagai sisi miring (hipotenusa) serta a dan b merupakan sisi-sisi tegak segitiga yang dikenal sebagai Dalil Pythagoras
c
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Dapat pula dengan cara sebagai berikut: Perhatikan gambar di samping! Segitiga siku-siku mempunyai sebuah persegi pada setiap sisinya. Persegi pada sisi miring merupakan persegi terbesar.
A
Hubungan ketiga persegi itu disebut Dalil Pythagoras, yaitu : Luas persegi A pada Hipotenusa = jumlah luas persegi lainnya Hubungan di atas dapat ditulis lebih singkat lagi, menjadi: Dalam segitiga siku-siku berlaku:
Kuadrat Hipotenusa (sisi terpanjang) = jumlah kuadrat dua sisi lainny
c2=a2+b 2
LATIHAN AWAL 1.
Hitunglah luas daerah masing-masing bangun persegi di bawah ini.
a.
b.
Gambar a. b.
Luas daerah persegi pada salah satu sisi siku-siku … …
Luas daerah persegi pada sisi siku-siku yang lain … …
Luas daerah persegi pada sisi miring 25 …
Jumlah luas daerah persegi pada kedua sisi siku-siku … …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
2.
Hitunglah luas daerah yang ditandai (x) pada gambar berikut ini!
a. 20 cm
Jawab: Luas persegi pada sisi miring = L persegi salah satu siku-siku + L persegi sisi siku-siku lain 20 cm2 = 4 cm2 + x x = ……….. - ………….. x = ……….. cm2
2
X 4 cm
2
Jawab:
b. 18 m2 X 10 m2
c.
52 cm
2
Jawab: X
64 cm
3.
2
Pada ∆ ABC, c merupakan hypotenusa, a dan b merupakan sisi-sisi tegaknya. Salin dan lengkapilah tabel berikut ini!
a b c
2 3 ...
6 … 9
... 15 17
6 8 ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
4.
Hitunglah panjang sisi yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini.
a.
Jawab :
x
102 = x2 + ……….. ……. = …………
x
10 cm
x2 = ………… x = …………
Jawab : b.
40 cm
5.
Hitunglah panjang sisi tegak yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini!
Jawab :
C
AC2 = ……..2 + BC 2 …….2 = ……..2 + BC2
13 cm
BC2 = ……… - ………. B
BC2 = ………
12 cm
BC = ………
A M
Jawab :
4 cm 8 cm K L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
LAMPIRAN B.2 LEMBAR KERJA SISWA 2 Indikator
: - Menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan - Menentukan tripel Pythagoras
Tujuan
: - Siswa dapat menentukan apakah suatu segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan - Siswa dapat menentukan tripel Pythagoras
Nama Nama kelompok
: :
MATERI A.
Kebalikan Dalil Pythagoras
Dalil Pythagoras menyatakan hubungan antara panjang setiap sisi sebuah segitiga siku-siku. Perhatikan segitiga siku-siku CBA dengan C = 900. Berikut ini:
A b C
c2 = a2 + b2
c
b2 = c2 – a2 a
B
a2 = c2 – b2
Kebalikan Dalil Pythagoras Kebalikan teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Pada suatu segitiga ABC di atas berlaku: a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku.
c2 = a2 + b2
b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip.
c2 < a2 + b2 c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul.
c2 > a 2 + b 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Contoh Soal 1.
Diketahui sisi segitiga yaitu 6 cm, 5 cm, dan 7 cm, apakah segitiga tersebut siku-siku? Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. 72 = 62 + 52 Ternyata 49 < 36 + 25 Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 7 cm, 6 cm, 5 cm bukan merupakan segitiga siku-siku, melainkan segitiga lancip.
2.
Misal panjang sisi segitiga yang diketahui 13 cm, 12 cm, dan 5 cm. apakah segitiga tersebut siku-siku? Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …… = …... + ....... Ternyata …………………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 13 cm, 12 cm, 5 cm merupakan segitiga ……………………
B.
Tripel Pythagoras Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang tepat untuk menyatakan ukuran panjang dari hipotenusa dan sisi-sisi yang lain. 2
2
2
Bilangan-bilangan asli a, b, dan c yang memenuhi hubungan c = a + b disebut bilangan tripel Pythagoras.
Cara mendapatkan tripel Pythagoras dapat menggunakan rumus: − , , dan Dengan langkah: Tetapkan dua bilangan a dan b, kemudian hitunglah masing-masing nilai − , + . Hasil perhitungannya merupakan Tripel Pythagoras. Contoh Soal: Salin dan lengkapilah tabel berikut! No 1. 2. 3. 4.
2 3 4 4
1 1 2 3
− 3 … … …
4 … … …
+ 5 … … …
Tripel Pythagoras 3, 4, 5 … … …
+ , dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
LATIHAN AWAL 1.
Dari tiga triple berikut, manakah yang merupakan triple Pythagoras? a. 5, 12, 13 Jawab: 5, 12, 13 2 13 = ...... 2 2 5 + 13 = ……. + ……. 2
2
2
13 ……. 5 + 13 Jadi, 5, 12, 13 ………………………. b. 8, 16, 17
2.
Jawab:
Tentukan jenis ∆ ABC berikut! a. AB = 10 cm, BC = 6 cm, dan AC = 8 cm Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …… = …... + ....... Ternyata …… …… …………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga ……………………
b. AB = 6 cm, BC = 5 cm, AC = 3 cm Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …… = …... + ....... Ternyata …… …… …………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 6 cm, 5 cm, 3 cm merupakan segitiga ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
3.
Tentukan nilai x agar triple bilangan berikut ini merupakan triple Pythagoras! a. x, x, dan 20 Jawab:
x, x, 20 202 = ……… + ……… 202 = …………. ……. = 202 x2 = ………….
x b. 4x, 5x, dan 40
4.
= ………….
Jawab:
Apakah tiga bilangan yang disajikan berikut ini merupakan triple Pythagoras? a. 10, 20, dan √3
Jawab: 10, 20, √3 202 = ...... 102 +( √3)2 = ……. + ……. 202 ……. 102 + ( √3)2 Jadi, 10, 20, √3 ……………………….
b. 6, 6√2, dan 6 Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
5.
Tentukan jenis ∆ PQR berikut! a. PQ = 10 cm, QR = 9√2 cm, dan PR = 6 cm
Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. 102 = …... + ....... Ternyata …… …… …………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga ……………………
b. PQ = 12√3 cm, QR = 4 cm, dan PR = 5√2 cm
Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …… = …... + ....... Ternyata …… …… …………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga ……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
LAMPIRAN B.3 LEMBAR KERJA SISWA 3 Indikator
: - Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa - Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku
Tujuan
: - Siswa dapat menghitung perbandingan sisi-sisi segituga siku-siku dengan sudut istimewa - Siswa dapat menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku
Nama Nama kelompok
: :
MATERI 1.
Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku untuk sudut istimewa a.
Perbandingan sisi-sisi segitiga khusus sudut 300 dan 600 pada segitiga siku-siku Jika suatu segitiga sisi-sisinya berbanding 2a : a√3 : a atau 2: √3 : 1, maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku dengan sudut 900 menghadap sisi terpanjang (hipotenusa) 2a, sudut 600 menghadap sisi siku-siku terpanjang a√3, sudut 300 menghadap sisi siku-siku terpendek a. 30
0
2a a√3 60
0
a
b. Perbandingan sisi-sisi segitiga khusus sudut 450 Jika suatu segitiga sisi-sisinya berbanding a√2 : a : a atau √2 : 1: 1, maka segitiga itu adalah segitiga siku-siku sama kaki dengan sudut 900 menghadap sisi terpanjang (hipotenusa) a√2, dan sudut 450 menghadap sisi siku-sikunya a.
a√2 45
45
0
a
0
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
LATIHAN AWAL 1. Diberikan ∆ABC sama sisi dengan panjang sisinya 12 cm. hitunglah garis tinggi CF! C Jawab: 0 Menurut perbandingan sisi segitiga khusus sudut 60 , kita memperoleh: AF = AC = …….. CF = AF √3 = …….
0
60 A
B
F
Jadi panjang garis tinggi CF adalah ……….. cm
2. Salin dan lengkapilah tabel berikut ini!
a 12 √6 …
b … … …
c … … 4√2
3. Salin dan lengkapi tabel berikut!
p 6 … …
q … 8√3 …
r … … 7
4. Dari gambar di bawah ini, ∆ACD siku-siku di C, AB = 20 cm, DAC = 300, dan DBC = 600. Hitunglah panjang CD! D
300 A Jawab:
600 B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
5. Dari gambar dibawah ini. CD = 12 cm, CBD = 450, dan CAD = 300. Hitunglah BC, AB, BD, dan D
12 cm
45 C
Jawab:
0
30 B
0
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 LAMPIRAN B.4
LEMBAR KERJA SISWA 4 Indikator
: Menerapkan Teorema Pythagoras pada bangun datar, bangun ruang dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. : Peserta didik mampu menerapkan teorema Pythagoras pada bangun datar, bangun ruang, dan dalam kehidupan sehari-hari. : :
Tujuan
Nama Nama kelompok LATIHAN AWAL
1. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB = 16 cm dan AC = 30 cm. Tentukan panjang sisi belah ketupat itu! C
Jawab:
D
B
A
2. Sebuah tiang listrik, agar berdiri tegak ditahan oleh tali kawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang listrik adalah 5 m dan tinggi tiang listrik adalah 4 m, maka tentukanlah panjang tali kawat baja minimal yang dibutuhkan! 4m
Tali kawat baja Tiang listrik
5m
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
3. Perhatikanlah gambar di bawah ini menunjukkan dinding sebuah rumah. Panjang sisi AB = 6 m, AD = 4 m, BC = 6 m. tentukanlah sisi panjang C CD. D 4m
(a)
A
6m dinding 6m
(b)
E
2m
4m
B
Jawab:
4. Sebuah pesawat terbang kearah utara dengan jarak 80 km kemudian ke timur sejauh 150 km. hitunglah jarak pesawat tersebut dari tempat semula! Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
5. Kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk = 10 cm Hitunglah: H a. Panjang diagonal sisi kubus BE b. Panjang diagonal ruang kubus E Jawab: a. Panjang diagonal sisi kubus BE2 = …… + …… =……. + …… = …… BE = √… …
F G
D
C
A
B
Jadi panjang diagonal sisi kubus adalah ……. cm E
b. Panjang diagonal ruang kubus CE2 = ……+ …… = ……+ …… = …… CE = √… …
A
Jadi panjang diagonal ruang kubus adalah ……. cm
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C Lampiran C1: Tes Kemampuan Awal Lampiran C2: Soal Uji Coba Tes Evaluasi Lampiran C3: Validitas dan Reliabilitas Soal Evaluasi Lampiran C4: Soal Evaluasi Lampiran C5: Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa Lampiran C6: Soal Kuis Pertemuan I Lampiran C7: Soal Kuis Pertemuan II Lampiran C8: Soal Kuis Pertemuan III Lampiran C9: Soal Kuis Pertemuan IV Lampiran C10: Analisis Korelasi Keterlibatan dan Hasil Belajar
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
LAMPIRAN C.1
SOAL TES KEMAMPUAN AWAL 1. Dengan menggunakan sifat selisih kuadrat, hitunglah: a. 632 – 572 = ….. b. 52 x 28 = …..
2. Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang kaki yang sama 13 m, panjang sisi ketiga 10 m. Jika taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp 60.000/m2, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan!
3. Diberikan a = 12 dan b = 8. Dengan cara memfaktorkan, hitunglah: a. 3 (a2 – b 2) + 4( a2 + 2ab + b 2) b. (a – b) (a2 – 2ab + b2)
4. Ada sebuah papan peluncur yang disandarkan pada suatu tembok yang tingginya 15 m. Tony ingin bermain papan luncur, karena itu dia harus menaiki sebuah tangga yang disandarkan pada tembok tersebut dengan tinggi yang sama. Jarak tembok dengan kaki tangga adalah 8 m, dan jarak tembok dengan ujung papan peluncur adalah 20 m. Berapakah panjang tangga dan papan peluncur tersebut?
tangga
15 m
8m
Papan peluncur
20 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
LAMPIRAN C.2 SOAL UJI COBA
Nama
:
Kelas/ No. Absen
:
1. Perhatikan gambar! a.Apakah memenuhi bukti teorema Pythagoras? 15 m
b.Hitunglah nilai x! x 3 km
14 m
21 m
Jawab:
2. Sebuah segitiga panjang sisi-sisinya 15 cm, 8 cm, dan 17 cm. Apakah segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku? Jika iya mengapa? Berapakah hypotenusanya? Jawab:
8 km
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
3. Apakah tiga bilangan 10, 20, 3 merupakan tripel Pythagoras? Mengapa? Jawab:
4. Panjang dan lebar sebuah persegi panjang masing-masing adalah 40 cm dan 9 cm. Tentukan panjang diagonalnya! Jawab:
5. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah balok dengan ukuran 8 cm, 6 cm, dan 4 cm. Hitunglah:H G a. Panjang AC E 4 cm F b. Panjang AG D C A Jawab:
6 cm 8 cm
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
6. Puncak pohon D terlihat oleh pengamat A dengan sudut elevasi 30 o, dan pengamat B dengan sudut elevasi 60o. Hitunglah tinggi pohon CD, jarak AD dan BD. AB= 20 m, BC= 10 m D Jawab:
60o
30o
A
20 m
B
10 m
C
7. Sebuah pesawat, terbang ke arah utara dengan jarak 80 km kemudian ke timur sejauh 150 km. Hitunglah jarak pesawat tersebut dari tempat semula! Jawab:
8. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB=10 cm dan AC=24 cm. Tentukan panjang sisi serta keliling belah ketupat tersebut! C Jawab:
D
B
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
LAMPIRAN C.3 VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA Daftar Nilai Hasil Uji Coba No.
Nomor Butir 5
1
2
3
4
1
4
3
3
3
2
4
2
3
3
3
4
1,5
0,5
0,5
5
4
1
0,5
1,5
0,5
6
5
2,5
1,5
1,5
3
6
6
0,5
1
2
0,5
7
4
3
3
3
8
0,5
1
0,5
9
4
3
10
4
2
11
4
12
Skor Total
6
7
8
5,5
0,5
3,5
3,5
26
6
1
4
4
27
0
3
3,5
18
0,5
0,5
4
14,5
2
4
3,5
24
5
4
3,5
3,5
20
6
1
4
4
28
0,25
6
0,5
4
3,5
16,25
1,5
3
4
0,5
2,5
2
20,5
3
1
5
3
3,5
3,5
25
2
3
3
1
1
3
0,5
17,5
4
1,5
0,5
2
4,5
0
3
3,5
19
13
4
3
3
3
4
0,5
1,5
2,5
21,5
14
4
0,5
0,5
3
5
1
3,5
3
20,5
15
0,5
0,5
0,5
0,5
6
3
3,5
4
18,5
16
3
0,5
3
0,5
5
1
3
3,5
19,5
17
3
2
3
3
5
1
0,5
1
18,5
18
0,5
0
0,5
0,5
1
0
2
1,5
6
19
3
0,5
1,5
3
0,5
2
0,5
0,5
11,5
20
4
2
3
3
6
2,5
4
4
28,5
21
4
0,5
0,5
3
6
3
4
4
25
22
0,5
2
3
0,5
2
2
2
2
14
23
0,5
3
2
0,5
6
4
4
3,75
23,75
24
4
2
3
3
0,5
1,5
0,5
0,5
15
25
4
3
3
3
6
2
4
4
29
26
0,5
0,5
1,5
0,5
4
0
3
3,5
13,5
27
3
2
1
1
6
4
4
4
25
28
4
2
3
3
5
2
1,5
3
23,5
29
3
3
3
3
6
4
3
1
26
30
4
2
2
0,5
6
0,5
0,5
2
17,5
31
0,5
0,5
0,5
0,5
5
0
0,5
1
8,5
32
4
0,5
3
1,5
6
2
3
3
23
33
0,5
1
0,5
1
5
3
3
3,5
17,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
A. VALIDITAS SOAL PER ITEM 1. Validitas Soal No. 1 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item No.1 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
4
26
16
676
104
2
4
27
16
729
108
3
4
18
16
324
72
4
1
14,5
1
210,25
14,5
5
2,5
24
6,25
576
60
6
0,5
20
0,25
400
10
7
4
28
16
784
112
8
0,5
16,25
0,25
264,0625
8,125
9
4
20,5
16
420,25
82
10
4
25
16
625
100
11
4
17,5
16
306,25
70
12
4
19
16
361
76
13
4
21,5
16
462,25
86
14
4
20,5
16
420,25
82
15
0,5
18,5
0,25
342,25
9,25
16
3
19,5
9
380,25
58,5
17
3
18,5
9
342,25
55,5
18
0,5
6
0,25
36
3
19
3
11,5
9
132,25
34,5
20
4
28,5
16
812,25
114
21
4
25
16
625
100
22
0,5
14
0,25
169
7
23
0,5
23,75
0,25
564,0625
11,875
24
4
15
16
225
60
25
4
29
16
841
116
26
0,5
13,5
0,25
182,25
6,75
27
3
25
9
625
75
28
4
23,5
16
552,25
94
29
3
26
9
676
78
30
4
17,5
16
306,25
70
31
0,5
8,5
0,25
72,25
4,25
32
4
23
16
529
92
33
0,5
17,5
306,25
8,75
Y =14273,875
XY=1983
Total
X=91
(X)2= 8281
Y=661,5
0,25 2
X =326,5
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
(Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(1983) − (91)(661,5) {(33)(326,5) − (8281)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
65439 − 60196,5 (10774,5 − 8281)(471037,875 − 437582,25) =
5242,5 (2493,5)(33455,625) =
= 0,574 0,574 ≥ 0,3, maka soal nomor 1 dikatakan
≥ 0,3
Karena valid.
5242,5 9133,543
2. Validitas soal no.2 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 2 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
3
26
9
676
78
2
2
27
4
729
54
3
1,5
18
2,25
324
27
4
0,5
14,5
0,25
210,25
7,25
5
1,5
24
2,25
576
36
6
1
20
1
400
20
7
3
28
9
784
84
8
1
16,25
1
264,0625
16,25
9
3
20,5
9
420,25
61,5
10
2
25
4
625
50
11
2
17,5
4
306,25
35
12
1,5
19
2,25
361
28,5
13
3
21,5
9
462,25
64,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
No.
X
Y
X2
Y2
XY
14
0,5
20,5
0,25
420,25
10,25
15
0,5
18,5
0,25
342,25
9,25
16
0,5
19,5
0,25
380,25
9,75
17
2
18,5
4
342,25
37
18
0
6
0
36
0
19
0,5
11,5
0,25
132,25
5,75
20
2
28,5
4
812,25
57
21
0,5
25
0,25
625
12,5
22
2
14
4
169
28
23
3
23,75
9
564,0625
71,25
24
2
15
4
225
30
25
3
29
9
841
87
26
0,5
13,5
0,25
182,25
6,75
27
2
25
4
625
50
28
2
23,5
4
552,25
47
29
3
26
9
676
78
30
2
17,5
4
306,25
35
31
0,5
8,5
0,25
72,25
4,25
32
0,5
23
0,25
529
11,5
33
1
17,5
306,25
17,5
Y =14273,875
XY=1169,75
Total
X=53
1
Y=661,5
2
X =115
2
(X)2= 2809 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(1169,75) − (53)(661,5) {(33)(115) − (2809)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
38601,75 − 35059,5 (3795 − 2809)(471037,875 − 437582,25) =
3542,25 (986)(33455,625)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
=
Karena valid.
3542,25 5743,452
= 0,617 0,617 ≥ 0,3, maka soal nomor 2 dikatakan
≥ 0,3
3. Validitas soal no. 3 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 3 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
3
26
9
676
78
2
3
27
9
729
81
3
0,5
18
0,25
324
9
4
1,5
14,5
2,25
210,25
21,75
5
1,5
24
2,25
576
36
6
2
20
4
400
40
7
3
28
9
784
84
8
0,5
16,25
0,25
264,0625
8,125
9
1,5
20,5
2,25
420,25
30,75
10
3
25
9
625
75
11
3
17,5
9
306,25
52,5
12
0,5
19
0,25
361
9,5
13
3
21,5
9
462,25
64,5
14
0,5
20,5
0,25
420,25
10,25
15
0,5
18,5
0,25
342,25
9,25
16
3
19,5
9
380,25
58,5
17
3
18,5
9
342,25
55,5
18
0,5
6
0,25
36
3
19
1,5
11,5
2,25
132,25
17,25
20
3
28,5
9
812,25
85,5
21
0,5
25
0,25
625
12,5
22
3
14
9
169
42
23
2
23,75
4
564,0625
47,5
24
3
15
9
225
45
25
3
29
9
841
87
26
1,5
13,5
2,25
182,25
20,25
27
1
25
1
625
25
28
3
23,5
9
552,25
70,5
29
3
26
9
676
78
30
2
17,5
4
306,25
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
No.
X
Y
X2
Y2
XY
31
0,5
8,5
0,25
72,25
4,25
32
3
23
9
529
69
33
0,5
17,5
306,25
8,75
Y =14273,875
XY=1374,125
Total
X=64
0,25 2
Y=661,5
2
X =161,5
(X)2= 4096 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(1374,125) − (64)(661,5) {(33)(161,5) − (4096)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
45346,125 − 42336 (5329,5 − 4096)(471037,875 − 437582,25) 3010,125
=
(1233,5)(33455,625) =
Karena valid.
≥ 0,3
3010,125 6423,98
= 0,469 0,469 ≥ 0,3, maka soal nomor 3 dikatakan
4. Validitas soal no. 4 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 4 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
3
26
9
676
78
2
3
27
9
729
81
3
0,5
18
0,25
324
9
4
0,5
14,5
0,25
210,25
7,25
5
3
24
9
576
72
6
0,5
20
0,25
400
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
No.
X
Y
X2
Y2
XY
7
3
28
9
784
84
8
0,25
16,25
0,0625
264,0625
4,0625
9
3
20,5
9
420,25
61,5
10
1
25
1
625
25
11
3
17,5
9
306,25
52,5
12
2
19
4
361
38
13
3
21,5
9
462,25
64,5
14
3
20,5
9
420,25
61,5
15
0,5
18,5
0,25
342,25
9,25
16
0,5
19,5
0,25
380,25
9,75
17
3
18,5
9
324,25
55,5
18
0,5
6
0,25
36
3
19
3
11,5
9
132,25
34,5
20
3
28,5
9
812,25
85,5
21
3
25
9
625
75
22
0,5
14
0,25
169
7
23
0,5
23,75
0,25
564,0625
11,875
24
3
15
9
225
45
25
3
29
9
841
87
26
0,5
13,5
0,25
182,25
6,75
27
1
25
1
625
25
28
3
23,5
9
552,25
70,5
29
3
26
9
676
78
30
0,5
17,5
0,25
306,25
8,75
31
0,5
8,5
0,25
72,25
4,25
32
1,5
23
2,25
529
34,5
33
1
17,5
1
306,25
17,5
Total
X=60,25
Y=661,5
X2=156,0625
Y2=14273,875
XY=1316,9375
(X)2= 3630,0625 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(1316,9375) − (60,25)(661,5) {(33)(156,0625) − (3630,0625)}{(33)(14273,875) − (437582,25)}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
=
43458,9375 − 39855,375 (5150,0625 − 3630,0625)(471037,875 − 437582,25) =
3603,5625 (1520)(33455,625) =
= 0,505 0,505 ≥ 0,3, maka soal nomor 4 dikatakan
≥ 0,3
Karena valid.
3603,5625 7131,0974
5. Validitas soal no. 5 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 5 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
5,5
26
30,25
676
143
2
6
27
36
729
162
3
5
18
25
324
90
4
6
14,5
36
210,25
87
5
6
24
36
576
144
6
5
20
25
400
100
7
6
28
36
784
168
8
6
16,25
36
264,0625
97,5
9
4
20,5
16
420,25
82
10
5
25
25
625
125
11
1
17,5
1
306,25
17,5
12
4,5
19
20,25
361
85,5
13
4
21,5
16
462,25
86
14
5
20,5
25
420,25
102,5
15
6
18,5
36
342,25
111
16
5
19,5
25
380,25
97,5
17
5
18,5
25
342,25
92,5
18
1
6
1
36
6
19
0,5
11,5
0,25
132,25
5,75
20
6
28,5
36
812,25
171
21
6
25
36
625
150
22
2
14
4
169
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
X2
Y2
XY
23,75
36
564,0625
142,5
15
0,25
225
7,5
6
29
36
841
174
26
4
13,5
16
182,25
54
27
6
25
36
625
150
28
5
23,5
25
552,25
117,5
29
6
26
36
676
156
30
6
17,5
36
306,25
105
31
5
8,5
25
72,25
42,5
32
6
23
36
529
138
33
5
17,5
25
306,25
87,5
Total
X=156
Y=661,5
X2 =834
Y2 =14273,875
XY=3326,25
No.
X
Y
23
6
24
0,5
25
(X)2= 24336 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(3326,25) − (156)(661,5) {(33)(834) − (24336)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
109766,25 − 103194 (27522 − 24336)(471037,875 − 437582,25) =
6572,25 (3186)(33455,625) =
Karena valid.
≥ 0,3
6572,25 10324,225
= 0,637 0,637 ≥ 0,3, maka soal nomor 5 dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
6. Validitas soal no.6 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 6 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
0,5
26
0,25
676
13
2
1
27
1
729
27
3
0
18
0
324
0
4
0,5
14,5
0,25
210,25
7,25
5
2
24
4
576
48
6
4
20
16
400
80
7
1
28
1
784
28
8
0,5
16,25
0,25
264,0625
8,125
9
0,5
20,5
0,25
420,25
10,25
10
3
25
9
625
75
11
1
17,5
1
306,25
17,5
12
0
19
0
361
0
13
0,5
21,5
0,25
462,25
10,75
14
1
20,5
1
420,25
20,5
15
3
18,5
9
342,25
55,5
16
1
19,5
1
380,25
19,5
17
1
18,5
1
342,25
18,5
18
0
6
0
36
0
19
2
11,5
4
132,25
23
20
2,5
28,5
6,25
812,25
71,25
21
3
25
9
625
75
22
2
14
4
169
28
23
4
23,75
16
564,0625
95
24
1,5
15
2,25
225
22,5
25
2
29
4
841
58
26
0
13,5
0
182,25
0
27
4
25
16
625
100
28
2
23,5
4
552,25
47
29
4
26
16
676
104
30
0,5
17,5
0,25
306,25
8,75
31
0
8,5
0
72,25
0
32
2
23
4
529
46
33
3
17,5
9
306,25
52,5
Total
X=53
Y=661,5
X2=140
Y2=14273,875
XY=1169,875
(X)2= 2809 (Y)2= 437582,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ ) (33)(1169,875) − (53)(661,5)
=
{(33)(140) − (2809)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
38605,875 − 35059,5 (4620 − 2809)(471037,875 − 437582,25) =
3546,375 (1811)(33455,625) =
≥ 0,3
Karena valid.
3546,375 7783,838
= 0,456 0,456 ≥ 0,3, maka soal nomor 6 dikatakan
7. Validitas soal no.7 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 7 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
3,5
26
12,25
676
91
2
4
27
16
729
108
3
3
18
9
324
54
4
0,5
14,5
0,25
210,25
7,25
5
4
24
16
576
96
6
3,5
20
12,25
400
70
7
4
28
16
784
112
8
4
16,25
16
264,0625
65
9
2,5
20,5
6,25
420,25
51,25
10
3,5
25
12,25
625
87,5
11
3
17,5
9
306,25
52,5
12
3
19
9
361
57
13
1,5
21,5
2,25
462,25
32,25
14
3,5
20,5
12,25
420,25
71,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
No.
X
Y
X2
Y2
XY
15
3,5
18,5
12,25
342,25
64,75
16
3
19,5
9
380,25
58,5
17
0,5
18,5
0,25
342,25
9,25
18
2
6
4
36
12
19
0,5
11,5
0,25
132,25
5,75
20
4
28,5
16
812,25
114
21
4
25
16
625
100
22
2
14
4
196
28
23
4
23,75
16
564,0625
95
24
0,5
15
0,25
225
7,5
25
4
29
16
841
116
26
3
13,5
9
182,25
40,5
27
4
25
16
625
100
28
1,5
23,5
2,25
552,25
35,25
29
3
26
9
676
78
30
0,5
17,5
0,25
306,25
8,75
31
0,5
8,5
0,25
72,25
4,25
32
3
23
9
529
69
33
3
Total
X=90
17,5 Y=661, 5
9 X2=297, 5
306,25 Y2=14273,87 5
52,5 XY=1954, 5
(X)2= 8100 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(1954,5) − (90)(661,5) {(33)(297,5) − (8100)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
64498,5 − 59535 (9817,5 − 8100)(471037,875 − 437582,25) =
4963,5 (1717,5)(33455,625)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
=
Karena valid.
4963,5 7580,2398
= 0,655 0,655 ≥ 0,3, maka soal nomor 7 dikatakan
≥ 0,3
8. Validitas soal no. 8 Tabel Persiapan untuk Menghitung Validitas Item Nomor 8 No.
X
Y
X2
Y2
XY
1
3,5
26
12,25
676
91
2
4
27
16
729
108
3
3,5
18
12,25
324
63
4
4
14,5
16
210,25
58
5
3,5
24
12,25
576
84
6
3,5
20
12,25
400
70
7
4
28
16
784
112
8
3,5
16,25
12,25
264,0625
56,875
9
2
20,5
4
420,25
41
10
3,5
25
12,25
625
87,5
11
0,5
17,5
0,25
306,25
8,75
12
3,5
19
12,25
361
66,5
13
2,5
21,5
6,25
462,25
53,75
14
3
20,5
9
420,25
61,5
15
4
18,5
16
342,25
74
16
3,5
19,5
12,25
380,25
68,25
17
1
18,5
1
342,25
18,5
18
1,5
6
2,25
36
9
19
0,5
11,5
0,25
132,25
5,75
20
4
28,5
16
812,25
114
21
4
25
16
625
100
22
2
14
4
196
28
23
3,75
23,75
14,0625
564,0625
89,0625
24
0,5
15
0,25
225
7,5
25
4
29
16
841
116
26
3,5
13,5
12,25
182,25
47,25
27
4
25
16
625
100
28
3
23,5
9
552,25
70,5
29
1
26
1
676
26
30
2
17,5
4
306,25
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
No.
X
Y
X2
Y2
XY
31
1
8,5
1
72,25
8,5
32
3
23
9
529
69
33
3,5
17,5
306,25
61,25
Y =14273,875
2009,438
Total
X=94,25
12,25 2
Y=661,5
X =315,8125
2
(X)2= 8883,0625 (Y)2= 437582,25 Data diatas dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ 2 − (∑ )2 ∑ 2 − (∑ )
=
(33)(2009,438) − (94,25)(661,5) {(33)(315,8125) − (8883,0625)}{(33)(14273,875) − (437582,25)} =
66311,454 − 62346,375 (10421,8125 − 8883,0625)(471037,875 − 437582,25) =
3965,079 (1538,75)(33455,625) =
= 0,553 0,553 ≥ 0,3, maka soal nomor 8 dikatakan
≥ 0,3
Karena valid.
3965,079 7174,9455
B. RELIABILITAS INSTRUMEN TABEL ANALISIS ITEM UJI COBA Nomor Butir
No.
skor total
kuadrat
1
2
3
4
5
6
7
8
skor total
1
4
3
3
3
5,5
0,5
3,5
3,5
26
676
2
4
2
3
3
6
1
4
4
27
729
3
4
1,5
0,5
0,5
5
0
3
3,5
18
324
4
1
0,5
1,5
0,5
6
0,5
0,5
4
14,5
210,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Nomor Butir
No.
skor total
kuadrat
1
2
3
4
5
6
7
8
5
2,5
1,5
1,5
3
6
2
4
3,5
24
skor total 576
6
0,5
1
2
0,5
5
4
3,5
3,5
20
400
7
4
3
3
3
6
1
4
4
28
784
8
0,5
1
0,5
0,25
6
0,5
4
3,5
16,25
264,0625
9
4
3
1,5
3
4
0,5
2,5
2
20,5
420,25
10
4
2
3
1
5
3
3,5
3,5
25
625
11
4
2
3
3
1
1
3
0,5
17,5
306,25
12
4
1,5
0,5
2
4,5
0
3
3,5
19
361
13
4
3
3
3
4
0,5
1,5
2,5
21,5
462,25
14
4
0,5
0,5
3
5
1
3,5
3
20,5
420,25
15
0,5
0,5
0,5
0,5
6
3
3,5
4
18,5
342,25
16
3
0,5
3
0,5
5
1
3
3,5
19,5
380,25
17
3
2
3
3
5
1
0,5
1
18,5
342,25
18
0,5
0
0,5
0,5
1
0
2
1,5
6
36
19
3
0,5
1,5
3
0,5
2
0,5
0,5
11,5
132,25
20
4
2
3
3
6
2,5
4
4
28,5
812,25
21
4
0,5
0,5
3
6
3
4
4
25
625
22
0,5
2
3
0,5
2
2
2
2
14
196
23
0,5
3
2
0,5
6
4
4
3,75
23,75
564,0625
24
4
2
3
3
0,5
1,5
0,5
0,5
15
225
25
4
3
3
3
6
2
4
4
29
841
26
0,5
0,5
1,5
0,5
4
0
3
3,5
13,5
182,25
27
3
2
1
1
6
4
4
4
25
625
28
4
2
3
3
5
2
1,5
3
23,5
552,25
29
3
3
3
3
6
4
3
1
26
676
30
4
2
2
0,5
6
0,5
0,5
2
17,5
306,25
31
0,5
0,5
0,5
0,5
5
0
0,5
1
8,5
72,25
32
4
0,5
3
1,5
6
2
3
3
23
529
33
0,5
1
0,5
1
5
3
3
3,5
17,5
306,25
Jumlah kuadrat jumlah
91
53
64
60,25
156
53
90
94,25
661,5
14303,88
326,5
115
159,5
156,0625
834
=
( )
=
∑
140
−
297,5
315,8125
2273,688
(∑ )
91 33 = 326,5 − 250,9394 = 75,5606 = 2,2897 33 33 33
326,5 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
( )
( )
( )
=
=
( )
( )
64 33 = 159,5 − 124,121 = 35,379 = 1,0721 33 33 33
159,5 −
60,25 33 = 156,0625 − 110,002 = 46,0605 33 33 33 = 1,3958
156,0625 −
156 834 − 33 834 − 737,455 96,545 = = = = 2,9256 33 33 33
( )
( )
=
53 33 = 115 − 85,121 = 29,879 = 0,9054 33 33 33
115 −
53 140 − 33 140 − 85,121 54,879 = = = = 1,663 33 33 33
90 297,5 − 33 297,5 − 245,455 52,045 = = = = 1,5771 33 33 33
=
94,25 33 = 315,8125 − 269,184 = 46,6285 33 33 33 = 1,413
315,8125 −
Jumlah variansi semua item: = 2,2897 + 0,9054 + 1,0721 + 1,3958 + 2,9256 + 1,663 + 1,5771 + 1,413 = 13,2417 Variansi Total: 661,5 14303,88 − 33 = 14303,88 − 13260,068 = 1043,812 ( ) = 33 33 33 = 31,631 Dimasukkan ke dalam rumus Alpha: (∑ ) = 1− −1 ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
8 13,2417 1− 8−1 31,631 8 = {1 − 0,4186} 7 = 1,143 × 0,5814 = 0,6645
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
LAMPIRAN C.4 SOAL EVALUASI
Nama
:
Kelas/ No. Absen
:
1. Perhatikan gambar! a.Apakah memenuhi bukti teorema Pythagoras? 15 m
b.Hitunglah nilai x! x 3 km
14 m
21 m
8 km
Jawab:
2. Sebuah segitiga panjang sisi-sisinya 15 cm, 8 cm, dan 17 cm. Apakah segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku? Jika iya mengapa? Berapakah hypotenusanya? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
3. Apakah tiga bilangan 10, 20, 3 merupakan tripel Pythagoras? Mengapa? Jawab:
4. Panjang dan lebar sebuah persegi panjang masing-masing adalah 40 cm dan 9 cm. Tentukan panjang diagonalnya! Jawab:
5. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah balok dengan ukuran 8 cm, 6 cm, dan 4 cm. Hitunglah:H G c. Panjang AC E 4 cm F d. Panjang AG D C A Jawab:
6 cm 8 cm
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
6. Puncak pohon D terlihat oleh pengamat A dengan sudut elevasi 30o, dan pengamat B dengan sudut elevasi 60 o. Hitunglah tinggi pohon CD, jarak AD dan BD. AB= 20 m, BC= 10 m D Jawab:
60o
30o
A
B
20 m
10 m
C
7. Sebuah pesawat, terbang ke arah utara dengan jarak 80 km kemudian ke timur sejauh 150 km. Hitunglah jarak pesawat tersebut dari tempat semula! Jawab:
8. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB=10 cm dan AC=24 cm. Tentukan panjang sisi serta keliling belah ketupat tersebut! C
D
Jawab:
B
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
LAMPIRAN C.5 Lembar pengamatan keterlibatan siswa dalam kelompok Nama Kelompok : Anggota
:1. 2. 3. 4. 5. Menit ke-
Jenis keterlibatan 5
10
15
20
25
1.Mengajukan pertanyaan 2.Menjawab pertanyaan 3.Berdiskusi dalam kelompok 4.Memberikan pendapat 5.Menanggapi pendapat 6.Membantu teman Jenis keterlibatan dalam kelompok ahli 1) Mengajukan Pertanyaan adalah kegiatan siswa bertanya tentang materi pelajaran baik kepada guru maupun dengan sesama teman. 2) Menjawab Pertanyaan adalah siswa mampu memberikan jawaban/ solusi dari suatu permasalahan yang dialami sesama siswa baik dalam satu kelompok atau lain kelompok mengenai materi pelajaran. 3) Berdiskusi dalam kelompok yaitu kesediaan siswa untuk bekerja sama dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan permasalahan dengan anggota kelompoknya 4) Memberikan Pendapat adalah kegiatan siswa menanggapi pendapat teman dalam memahami materi maupun dalam menyelesaikan soal dalam diskusi kelompok ahli. 5) Menanggapi Pendapat adalah siswa mampu memberikan tanggapan tentang pendapat yang diajukan oleh teman lain dalam menyelesaikan/ memecahkan persoalan. 6) Membantu teman yaitu kesediaan siswa untuk menjelaskan kepada teman yang masih mengalami kesulitan, baik dalam memahami materi, soal maupun cara penyelesaian persoalan.
Tanggal: Observer:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216 LAMPIRAN C.6 KUIS 1 Nama
:
Kelas/ No. Absen
:
1. Hitunglah luas segitiga dalam satuan luas! Jawab:
2. Gunakan Teorema Pythagoras untuk menghitung nilai x pada gambar berikut! 15
Jawab:
17
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217 LAMPIRAN C.7 SOAL KUIS 2 1. Untuk tigaan bilangan berikut ini, 8, 12, dan 7, apakah merupakan tripel Pythagoras? 2. Sisi-sisi segitiga berukuran 8 cm, 82 cm, dan 8 cm. Tentukanlah jenis segitiga tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218 LAMPIRAN C.8 KUIS 3 Nama
:
Kelas/ No. Absen
:
Diketahui belah ketupat ABCD dengan ∠ luas belah ketupat itu! D
A
Jawab:
C
B
= 600 dan AB= 6 cm. Hitunglah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219 LAMPIRAN C.9 KUIS 4 Nama
:
Kelas/ No. Absen
:
1. H
G F
E
Diketahui balok ABCD.EFGH, panjang AB= 12 cm, AD= 9 cm, dan DH= 18 cm. Hitunglah panjang BD dan HB!
18 cm
D
C 9 cm
A
12 cm
B
Jawab:
2. Seorang anak berada pada jarak 40 m dari kaki sebuah gedung. Ia melihat puncak gedung dengan sudut elevasi 60o. Hitunglah tinggi gedung tersebut! Jawab: tinggi gedung 60
anak 40 m
o
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D Lampiran D1: Transkrip Video Pertemuan I Lampiran D2: Transkrip Video Pertemuan II Lampiran D3: Transkrip Video Pertemuan III Lampiran D4: Transkrip Video Pertemuan IV
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
LAMPIRAN D.1 Transkrip Video Pertemuan I Hari, tanggal Waktu Keterangan : P SS BS BK Sn
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
: Rabu, 8 Agustus 2012 :07.00-08.10 : Peneliti (sebagai guru) : Semua Siswa : Beberapa Siswa : Beberapa siswa dalam kelompok : Siswa ke-n , n= 1,2,3,.....34
Pembelajaran diawali dengan pemberian salam. P : “Hari ini kita akan belajar tentang Teorema Pythagoras bersama saya, masih ingat to jadi ndak usah perkenalan lagi ya?hehe..” SS :”Iya mbak" BS :”Asik deh, tapi jangan susah-susah ya kak!” P :”Belum belajar kog sudah bilang susah lho. Nah, hari ini kita akan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.” BS :” Apa itu mbak?” P :” Tenang dulu, jangan pada ribut. Jadi nanti saya bagi callcard seperti ini (sambil menunjukkan callcard). Nanti kalian belajar berkelompok ya, saya tidak akan menerangkan tapi kalian harus aktif lho.” BS :” Asik...” P :”Jadi nanti ada dua kali perpindahan kelompok. Yang pertama, nanti kita akan berkelompok yang dinamakan kelompok asal. Dalam kelompok asal kalian akan berdiskusi tentang materi yang dipelajari dan pembagian soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing anak. Lalu setelah itu kumpul dalam kelompok ahli. Tugasnya mengerjakan masing-masing soal. Jadi ada 5 kelompok, masing-masing kelompok mengerjakan satu soal. Setelah itu kembali lagi ke kelompok asal anggotanya berlima. Tugasnya menjelaskan kepada teman kelompoknya tentang masing-masing soal yang telah dipecahkan oleh masing-masing anak. Begitu?!” SS :”Iya” P : “Nah, sebelum berkelompok saya akan mengingatkan dulu tentang luas segitiga dulu itu waktu di ajar Pak Heru masih ingat ndak?” BS :”Lupa mbak..” BS :”Iya, ingat mbak..” P :”Bagus kalau ada yang masih ingat. Nah, coba sekarang diingat lagi (sambil menunjuk Power Point). Kalau ada segitiga ini, (segitiga siku-siku ABC) untuk mencari luas segitiga gimana caranya?” SS :”Setengah kali AB kali BC...” P :”Bagus, masih inget to? Tingginya mana? Banyak yang masih pada bingung lho tentang tinggi.” BS :”AB...” P :” Bener AB?” BS :”Bener...” P :” Coba nek sekarang segitiganya kayak ini, (sambil menunjuk Power Point) cara mencari luas segitiga piye?” BS :”Setengah kali DE kali FG”. P :”Yakin? Tingginya apa?” SS :”FG..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
24. P :”Oke, bagus kalo masih pada ingat. Sekarang kalau segitiga ini (menunjuk ke Power Point) alasnya mana terus tingginya mana? Coba Edo (menunjuk salah satu siswa untuk menjawab)” 25. S1 : “Alasnya AB, tingginya (diam sejenak) CD..eh salah CB dink mbak..” 26. P :”Yakin??” (S1 diam) 27. P :”Coba yang lain ada yang bisa membantu?” (Salah satu anak tunjuk jari) 28. S32 :”Kak, itu alasnya AD” 29. P :”Coba yang lain dilihat bersama-sama alasnya yang mana?” 30. BS :”AD kak..” 31. P :”Kenapa AD?” 32. S32 :”Itu siku-siku (sambil menunjuk gambar).” 33. P :”Sekarang satu lagi, ini alasnya mana terus tingginya mana?” 34. BS :”Alasnya PR tingginya QS”. 35. P :”Oke, tu kalian masih pada ingat. Sekarang yang dimaksud dengan garis tinggi itu apa?” 36. BS :”Garis yang siku-siku”. 37. P :”Siku-siku piye?” 38. S1 :”Siku-siku di alas..” 39. P :”Oke, bagus...jadi garis tinggi itu garis pada segitiga yang tegak lurus alas. Dong gak?” 40. SS :”Iya mbak..” 41. P :”Oke berarti nek yang gambar tiga tadi, nek DB garis putus-putus berarti alasnya AB atau AD?” 42. SS :”AD..” 43. P :”Bagus masih pada inget, pokoknya inget alas itu tidak mesthi dibawah bisa di samping miring tergantung siku-sikunya dimana gitu. Nah, sekarang diliat itu (menunjuk ke Power Point) sekarang duduk menurut kelompoknya ya..cari tempat yang enak. Tugasnya mbaca materi yang ada di LKS (sambil menunjukkan LKS). Setelah itu nanti kumpul kelompok lagi berdasarkan warna callcardnya ya..dibaca itu yang warna apa mengerjakan soal nomer berapa gitu (menunjuk ke Power Point). Waktunya 10 menit ya..(Sambil membagi LKS).” (Pengamatan kelompok Euclides) (Dalam kelompok mereka mulai berkumpul dan berdiskusi) 44. S24 :”Piye to ne aku gak dong.” 45. S12 :”Itu mbok baca dulu, aku yo agak bingung hehehe....” 46. S24 :”Halah podho wae...Sek yo tak ke belakang dulu mules ne..” 47. S12,31,9:”huuuu....payah Nathan..” 48. S31 :”Yo wes gini, tu diliat aku ngerjake nomer piro?” 49. S12 :”Tu lho, Timo kamu nggarap nomer 1, Nathan nomer 2, aku nomer 5, Vale kamu nomer 4, trus Eva nomer 3.” 50. S9 :”Susah itu piye, aku ndak isa..” 51. S12 :”Nanti nggarape bareng-bareng og, iso takon sek..” 52. S30 :”Nanti ulangan Ekonomi to?Aku lum belajar e..Nanti ajarin ya Grace kamu kan isa to?” 53. S31 :”Malah Ekonomi, tu piye le nggarap soalmu..huuuu..nanti dimarahi mbake lho..” (S30 tersenyum sambil melihat LKS) 54. S12 :”Wes dibaca sek tu ada titik-titik diisi sek.” 55. S9 :”Grace, ini isine apa?” 56. S12 :”Mmmm...sek itu gambare kan persegi to trus ada 4 segitiga kecil sama persegi lagi miring didaleme.” 57. S24 :”Iyo trus diapake?” 58. S31 :”Sek to Than, kamu tu Grace kan isa..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
59. S12 :”Berarti kan persegi sing didalem itu sama aja persegi sing gedhe dikurangi 4 segitiga siku-siku itu to?” 60. S24 :”Iyo..terus berarti kan luase persegi gedhe itu sisi kali sisi to, lha itu kog ditambah?” (sambil menunjuk gambar persegi di LKS) 61. S12 :”Bentuknya kan udah dalam satuan luas, makannya ndak perlu dikuadratkan langsung ditambah.” (10 menit kemudian) 62. P :”Sudah ya?” 63. BS :”Sudah....” 64. BS :”Belum..” 65. P :”Sekarang kumpul menurut warna callcardnya yang sama, dibaca itu didepan tugasnya ngerjakan nomer berapa. 10 menit lagi waktunya, nek ndak bisa boleh tanya ya. Pokoknya semua harus bisa terus nanti kembali lagi ke kelompok asalnya terus njelasin sama temen-temen kelompoknya ya..” 66. BS :”ya mbak..” 67. (Mulai berkelompok untuk mendiskusikan penyelesaian soal masing-masing nomer yang menjadi tugas mereka) 68. (Peneliti berkeliling untuk memfasilitasi jalannya diskusi) (Pengamatan kelompok ahli 4) 69. S13 :”Ayo digarap, piye ki carane?” 70. S25 :”Nomer papat to?” 71. S16 :”Iyo, iso ora? Takon mbak Sisca po?” 72. S13 :”Sek coba sek, ni lho kan segitigane sama kaki tu lho dicoret-coret (sambil menunjuk gambar) berarti kan panjange sama to..” 73. S27 :”Iyo, trus piye? Sing a berarti kui 10 kuadrat to sama dengan x kuadrat ditambah apa?” 74. S26 :”Tu semua dikuadratke berarti kan ditambah x kuadrat juga (sambil menuliskan hasil penyelesaian di LKS) piro hasile?” 75. S16 :”Hasile x pangkat empat to? Alfin, digarap to malah ngobrol..” 76. S14 :”Sek to..ki lho Edo ngganggu wae...” 77. S16 :”Berarti kan 10 kuadrat 100 to terus sama dengan x pangkat papat, terus piye?” 78. S13 :”Takon waelah bingung ki..” (Mereka tunjuk jari untuk bertanya kepada peneliti) 79. S13 :”Mbak tanya yang nomer empat itu kayak gini ndak?”(sambil menunjukkan hasil pekerjaannya di LKS) 80. P :”Walah, yakin kayak gini po ngerjainnya?” 81. S27 :”Bingung je Mbak..” 82. P :”Coba dibaca tadi materinya dah dibaca belum?Ada kog..” 83. S13 :”Udah Mbak tapi masih bingung..hehe..(sambil tersenyum)” 84. P :”Coba dilihat gambarnya, itu segitiga apa?” 85. S13 :”Segitiga siku-siku..” 86. S16 :”Segitiga sama kaki..” 87. P :”Hayo segitiga siku-siku atau sama kaki?” 88. S27 :”Dua-duanya mbak..kan itu sisinya sama.” 89. P :”Oke, ini namanya segitiga siku-siku samakaki ya,ayo diperhatikan.” 90. S26 :”Berarti kan nek ini x kuadrat (sambil menunjuk gambar segitiga) yang miring sini juga x kuadrat to kan panjange sama.” 91. P :”Iya bener banget, tapi ni kenapa hasile x pangkat 4?hayo, ngitungnya darimana?” 92. S16 :”Hehehe...nggak tau mbak..” 93. P :”Ya coba diitung, nek misale ada segitiga siku-siku samakaki gini berarti berlaku apa?” (Semua anggota kelompok diam) 94. P :”Coba dibuka LKSnya halaman satu...kan ada apa itu?” 95. S13 :”Teorema Pythagoras.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
96. P :”Bener, jadi diingat-ingat ya nek ada segtiga siku-siku itu untuk mencari sisi lain yang belum diketahui dipakai rumus Pythagoras. Jelas?” 97. BK :”Iya Mbak..” 98. P :”Nah, berarti ini sudah bener kalo sisinya sama panjang x dan x berarti piye?” 99. S14 :”10 kuadrat sama dengan x kuadrat ditambah x kuadrat gitu mbak?” 100. P :”Nah tu bisa, terus? Kalo x kuadrat di tambah x kuadrat berapa hasilnya?” 101. S16 :”x pangkat empat mbak..” 102. S14 :” 2x mbak...” 103. P :”Hayo berapa? Nek misalnya a ditambah a hasile berapa?” 104. S16 :”2a” 105. P :”Berarti nek x kuadrat tambah x kuadrat berapa? Nek x kuadrat di kali x kuadrat itu baru x pangkat empat karena kalo pangkat dikalikan berarti pangkatnya yang di jumlahkan. Nek penjumlahan piye?Pangkate kan tetap. Berapa jadinya?” 106. S27 :”Owh..2x pangkat dua mbak..” 107. P :”Nah itu bisa, kalo 2x pangkat 3 ditambah 3x pangkat 3 berapa?” 108. S16 :”5x pangkat 6?” 109. P :”Itu kalau perkalian pangkatnya ditambah, kalau di jumlah ingat pangkatnya tetap cuma yang konstanta (angka) didepannya yang dijumlahkan.” 110. S14 :”5x pangkat 3 to mbak?” 111. P :”Nah itu bisa. Berarti kan dikuadratkan maka 100 sama dengan 2x kuadrat, berarti x kuadrat berapa? 112. S26 :”100 dibagi 2 to..jadinya 50.” 113. P :”Bener, terus piye? Kan dah ketemu x kuadrat terus nyari x diapakan?” 114. S14 :”Dicari akar itu to mbak?” 115. P :”Iya bener, berapa akar 50?” 116. S27 :”25” 117. P :”Wey? 25 darimana?” 118. S26 :”5 Mbak..” 119. P :”Hmmm..blm pernah diajari ya cara mencari akar sederhana?” 120. BK :”Belum Mbak..” 121. P :”Kan kalau akar 25 kan 5, akar 9 berapa?” 122. S14 :”3” 123. P :”Oke, nek 50 itu berapa kali berapa yang faktornya bisa ditarik akar?” (Semua anggota kelompok diam) 124. P :”Kan ada 1 kali 50 belum bisa ditarik akar to, terus berapa kali?” 125. S16 :”2 kali 25” 126. P :”Nah, 25 kan bisa ditarik akar to?Berapa akarnya?” 127. S16 :”5” 128. P : (sambil menuliskan dikertas) kan berarti akar dari 25 dikali dua to sama aja akar 25 dikali akar 2. Terus berapa ne (menunjuk ke tulisan)?” 129. S14 :”5” 130. P :”Oke. 5 to, trus akar 2 bisa ditarik akarnya gak?” 131. S26 :”Gak bisa.” 132. P :”Akar dua itu ada hasilnya 1 koma sekian gitulah pokoknya hasilnya komakoma to biar sederhana jadi penyelesaiannya cuma 5 akar dua gitu. Jelas?” 133. BK :”Iya mbak..” 134. S27 :”Berarti yang nomer b juga sama caranya kayak gini?” 135. P :”Iya sama, tapi kalau nggak bisa narik akar yang sederhana ya ditulis apaadanya begitu?” 136. BK :”Iya.makasih mbak.” 137. P :”Sama-sama.” (15 menit kemudian) 138. P :”Sudah ya?” 139. BS :”Belum..” 140. BS :”Sudah..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
141. P :”Nah kalau sudah sekarang langsung kembali ke kelompoknya masing-masing sesuai nama kelompoknya tadi ya?” (Kemudian siswa-siswa langsung berkumpul kembali ke kelompok asal diiringi suara yang agak gaduh karena harus memindahkan kembali kursi-kursinya untuk duduk menurut kelompoknya masing-masing) 142. P :”Sudah di kelompoknya masing-masing to? Tugasnya sekarang menjelaskan apa yang sudah dikerjakan tadi di kelompok ahli kepada temannya terus nanti LKSnya dikumpulkan ya. Waktunya 25 menit.” (Peneliti berkeliling memfasilitasi jalannya diskusi) (Pengamatan kelompok Archimedes) 143. P :”Ayo dijelaskan itu sama temennya gimana cara ngerjainnya.” 144. S32 :”Lha ini ada yang belum selesai je Mbak.” 145. P :”Ya sambil dijelasin dulu dari awal gak papa.” 146. S32 :”Yo dari nomer satu, kamu to Hary..piye ki carane?” 147. S2 :”Yo kui tinggal diitung luase bangun sing kotak-kotak persegi terus dijumlah.” 148. S6 :”Ndelok kene..” (sambil memindahkan LKSnya dan mulai menyalin) 149. S27 :”Karo dipahami ora nyalin wae Do...” 150. S6 :”Mengko sek, kan dicatet sek ben iso dong.” 151. S32 :”Dong nggak nomer satu?” 152. S5 :”Bingung..Val, jelaske to..” 153. S32 :”Gini lho, kan ada 3 persegi to itu mbuktike sing segitiga didaleme persegi tu siku-siku po ndak. Nah sing merah luase berapa?” 154. S5 :”Berarti kan sisi kali sisi to?” 155. S32 :”Iya, trus berapa hasile? Kan 3 kali 3 to ada 9, trus sing kuning berapa?” 156. S5 :” 4 kali 4 to? Ada 16” 157. S32 :”Iyo, terus sing miring itu luase berapa? Kan 5 kali 5 to 25. Nah terus dibandingke, jumlahe kan yang persegi merah luase 9 nek ditambah luase kuning berapa?” 158. S5 :”Sing kuning kan 16 to?” 159. S32 :”Iyo, trus nek ditambahke berapa hasile? Kan 9 ditambah 16 berapa? 25 to, berarti sama hasile mbek sing persegi miring to? Berarti siku-siku segitiga ne.” 160. S5 :”Owh..iyo..dong.” 161. S2 :”Sing nomer loro piye Do?” 162. S32 :”Itu yo hampir sama mbek sing nomer satu to?” 163. S6 :”Iyo...” 164. S27 :”Piye? Njileh Do..” 165. S6 :”Kowe yo meh nyalin to? (sambil tersenyum)” 166. S27 :”Daripada ora dong..” 167. S32 :”Itu tinggal dikurangke to.” 168. S5 :”Berarti 20 dikurangi 4 hasile 16 ngono(sambil menunjuk gambar di LKS)?” 169. S6 :”Iyo, ojo dikuadratke kan kui uwis luas bentuke.” 170. S27 :”Bukane dikuadratke yo? Kan berarti nggoleki x to 400 dikurangi 16 to?” 171. S32 :”Yo ora, kuwi wis luasan persegi kabeh sing b yo tinggal ditambah, kan sisi miringe sing digoleki.” (Beberapa siswa dalam kelompok menyalin hasil pekerjaan masing-masing) 172. S6 :”Sing c yo tinggal dikurangke, sing sisi miring dikurangi sisi sing sampinge hasile 64-52 piro? 12 to.” 173. S2 :”Mumet yo, sing iki nomer telu piye? Dikuadratke to?” 174. S27 :”Iyo, (sambil menunjuk soal di LKS) berarti kan kui 4 ditambah 9 to hasile 13 berarti c jawabane 13 to?” 175. S5 :”Salah, kui kan iseh kuadrat nek nggoleki c berarti kan diakar to? Hasile tetep akar 13.” 176. S2 :”Akar 13 piro?” 177. S5 :”Nek digoleki nganggo kalkulator iso...ditulis wae akar 13 ngono.” 178. S27 :”Nggoleki sing b hasile piro?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
179. S5 :”Dikurangi wae to c kuadrat di kurangi a kuadrat terus di akar to?” 180. S27 :”Yoh..” (S6 malah ngobrol sendiri dengan teman anggota kelompok lain) 181. S5 :”Sekar, sing nomer 4 piye?” 182. S32 :”Nomer lima sek wae ya? Edo, dengerin to. Tak bilangke Mbak Sisca nek ribut wae..” 183. S6 :”Iyo..sek to..” 184. S32 :”Itu pake Pythagoras lagi, yang sisi miring dikurangi sisi samping gitu-gitu thok og gampang.” 185. S27 :”Berarti nek nyari BC tu 13 kuadrat berapa? 13 kali 13, sek tak itung sek..” 186. S2 :”169” 187. S27 :”Iyo 169, terus dikurangi 12 kuadrat kan 144 hasile berapa?” 188. S5 :”25” 189. S27 :”BC=5” (sambil menuliskannya di LKS) 190. S32 :”Nek sing KL kan itu susah diakar jadi masih pake bentuk akar ya?” 191. S5 :”64-16 = 48, berarti akar 48?” 192. S32 :”Iya.. Udah to, jelas?!” 193. S27 :”Iyo..Nomer 4 belum.. sama pake Pythagoras tapi itu kan segitiga samakaki jadi panjange sama sing x nya.” 194. S5 :”Ini x ditambah x gitu pa kog jadi x kuadrat?”(sambil menunjuk gambar) 195. S27 :”Ora, mau mbake bilang kan itu sisinya x sama x to kan berarti semua dikuadratke. Sing 10 kuadrat =100 terus x kuadrat di tambah x kuadrat to?” (sambil menuliskannya di LKS) 196. S5 :”Terus x kuadrat sama dengan 100 gitu?” 197. S27 :”Yo nggak, kan x kuadrat ditambah x kuadrat hasile 2x kuadrat to trus sama dengan 100 berarti x kuadrat berapa?” 198. S32 :”200 to?” 199. S27 :”Kog 200? Kan berarti 100 dibagi 2 to nek nyari x kuadrat=50.” 200. S5 :”Berarti x=akar 50.” 201. S27 :”Iyo, akare berapa?” 202. S32 :”6 koma...” 203. S27 :”Nek dijadike koma iya, tadi dah diajari nyari akar sing sederhana. Cari faktore 50 sing isa ditarik akar nek 5 kali 10 kan gak ada akar sing isa ditarik tu bilangane bulat to? Berapa coba?” 204. S32 :”25 kali 2” 205. S27 :”Iya, kan akare 25 berapa? 5 to, terus yang akar 2 tetep. Ditulise kan sama wae akar 50 sama dengan akar 25 di kali 2 = akar 25 kali akar 2= 5 kali akar 2= 5 akar 2 gitu.” (sambil menulis coret-coretan di kertas) 206. S32 :”Owh iya dong, berarti nek yang akar 48 tadi berapa ya?” 207. S27 :”hmmmm..8 kali 6 tapi ndak isa ditarik akar..” 208. S32 :”16 kali 3 isa to? Berarti 4 kali akar 3= 4 akar 3.” 209. S27 :”Iya bener, berarti sing nomer 4 KL=4 akar 3.” (Anggota kelompok sudah mulai ramai karena sudah selesai menerangkan) (Peneliti masih berkelililing sambil mengamati jalannya diskusi) (Setelah 25 menit) 210. P :”Semua sudah selesai menerangkan kepada temannya to? Kalo ditanya nanti bisa ya?!” 211. BS :”Iya, sudah..” 212. P :”Baiklah, sekarang saya akan memberikan sedikit kesimpulan sebelum nanti kuis ya?” 213. BS :”Waduh..jangan..” 214. BS :”Jangan susah-susah Mbak..” 215. P :”Ya, hari ini kita telah mempelajari tentang pembuktian teorema Pythagoras jika ada 3 persegi yang luas persegi yang satu bila dijumlahkan dengan luas persegi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
lain maka hasilnya akan sama dengan luas dari persegi yang paling besar. Berarti kalau ada hubungan seperti itu segitiga yang terbentuk merupakan segitiga apa?” 216. BS :”Segitiga siku-siku..” 217. P :”Benar sekali, jadi jika ada segitiga siku-siku seperti ini (sambil menggambar di papan tulis) maka untuk mencari c jika a dan b diketahui?” 218. BS :”c kuadrat= a kuadrat ditambah b kuadrat.” 219. P :”c sama dngan...” 220. BS :”akar a kuadrat + b kuadrat.” 221. P :”Kalau mencari a jika b dan c diketahui?” 222. BS :”a= ...” 223. BS : “akar c kuadrat dikurangi akar b kuadrat.” 224. P :”Kalau mencari b jika a dan c diketahui?” 225. BS :”b= akar c kuadrat dikurangi akar a kuadrat.” 226. S32 :”Mbak, kalau misalnya sisinya koma-koma gitu, nek nyari akare kan susah tu trus nyarinya gimana?” 227. P :”Tergantung pembuat soalnya, kalau angkanya susah dicari pasti diketahui dulu atau boleh pakai kalkulator. Tapi jarang seperti itu.” 228. P :”Kalau ada segitiga siku-siku dengan panjang x,y,z” (sambil menggambar segitiga siku-siku dipapan tulis) “Teorema Pythagorasnya bagaimana?” 229. (Ada siswa yang tunjuk tangan) 230. P :”Apa Van?” 231. S14 :”x kuadrat ditambah z kuadrat = y kuadrat.” 232. P :”Betul tidak?” 233. SS :”Betul” 234. P :”Ya, sisi miringnya mana?” 235. SS :”y” 236. P :”Sisi siku-sikunya?” 237. Ss :”x dan z” 238. P :”Bagus, sudah jelas ya, sekarang kita kuis.” 239. P :”Kerjakan pada kertas itu langsung, waktunya sampai bel ya.” 240. SS :”Iya..” 241. P :”LKSnya juga dikumpulkan.” (setelah selesai kuis, langsung salam penutup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
LAMPIRAN D.2 Transkrip Video Pertemuan II Hari, tanggal Waktu Keterangan : P SS BS BK Sn
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
: Sabtu, 11 Agustus 2012 :08.10-09.35 : Peneliti (sebagai guru) : Semua Siswa : Beberapa Siswa : Beberapa siswa dalam kelompok : Siswa ke-n , n= 1,2,3,.....34
(Pembelajaran diawali dengan pemberian salam) (Peneliti membagikan callcard) P :”Hari ini kita masih akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II kayak pertemuan sebelumnya ya. Call cardnya silakan dipakai dulu.” P :”Sebelum melanjutkan materi, kita akan mengingat dulu tentang materi yang telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu tentang pembuktian Teorema Pythagoras dan cara mencari sisi yang lain bila dua sisi diketahui pada segitiga siku-siku itu to?” SS :”Iya Mbak..” P :”Masih ingat, sudah lupa, atau blas nggak dong?” BS :”Ingat...” BS :”Lupa..” P :”Lha ada yang inget tapi ada yang lupa tu terus piye?” (Siswa diam) P :”Baik, kita ingat-ingat dulu ya, kemarin saat mengerjakan kuis hasilnya banyak yang kurang tepat je. Teorema Pythagoras itu mengatakan apa, terus kesimpulannya apa?” BS :”Luas persegi pada sisi miring sama dengan sisi...”(sambil terbata-bata) P :”Sama dengan apa? (sambil menggambar dipapan tulis) Kalau ada luasan persegi ini berarti apa? Luas persegi pada sisi miring sama dengan?” BS :”Luas persegi..” P :”Luas persegi yang apa? (sambil menunjuk gambar) kan ada dua persegi to ini” BS :”Jumlah luas persegi.” P :”Benar, jumlah luas persegi. Dimana perseginya? Kalau ini siku-siku”(sambil menggambar dipapan tulis) BS :”Di yang siku-siku itu.” P :”Siku-sikunya ada berapa?” BS :”Dua..” P :”Iya benar, ada dua ya..ini dan ini (sambil menunjuk gambar).” (Suasana kelas agak ribut) P :”Oke, dengarkan dulu semuanya sekarang. Liat di depan itu, kalau misalnya ada segitiga ABC siku-siku kayak gini (sambil menunjuk ke Power Point) cara mencari panjang sisi miring AC piye kalau AB dan BC diketahui?” SS :”AC= akar kuadrat dari AB kuadrat ditambah BC kuadrat.” P :”Bagus itu masih pada ingat. Nek misalnya yang diketahui AC, disuruh nyari AB, BC diketahui?” BS :”AB kuadrat = AC kuadrat di kurangi BC kuadrat.” BS :”AB kuadrat = AC kuadrat di tambah BC kuadrat.” P :”Hayo, ditambah atau dikurangi?” (Sebagian siswa diam) BS :”Dikurangi Kak..” P :”Iya, bagus..dikurangi ya, bukan ditambah karena sisi miring/ sisi terpanjang sudah diketahui. Terus AB cara nyarinya gimana kan tadi masih bentuk kuadrat?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. 30. 31. 32.
33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
46. 47.
48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
60.
229
BS :”Diakar..” P :”Ditarik akar kuadrat. Baik, kalau nyari BC?” SS :”Akar kuadrat dari AC kuadrat dikurangi AB kuadrat..” P :”Bagus, tu masih pada ingat. Sekarang kalau segitinga siku-sikunya diketahui sisi-sisinya panjangnya a,b, dan c cara nyari panjang b piye kalau sisi c dan a diketahui?” (Diam sejenak) BS :”b kuadrat sama dengan c kuadrat di kurangi a kuadrat.” P :”Dikurangi atau ditambah?” BS :”Dikurangi..” P :”Iya, dikurangi. Abis itu terus diapakan?” BS :”Ditarik akar..” P :”Iya, b = akar kuadrat dari c kuadrat dikurangi a kuadrat. Kalau dicari a diketahui b dan c? Coba Nathan” S.. :”a kuadrat sama dengan c kuadrat dikurangi b kuadrat, terus diakar Kak..” P :”Ya bagus, kalau c yang di cari diketahui a dan b berarti c sama dengan akar dari a kuadrat di tambah apa? Coba Edo?” S5 : (sambil tersenyum karena baru ngobrol dengan temannya lalu diam) P :”Apa? Ngobrolnya nanti ya kalau dah istirahat, perhatikan dulu sekarang.” (Siswa-siswa terdiam) P :”Oke, sudah jelas ya?” SS :”Sudah...” P :”Perhatikan lagi sekarang, kemarin di kuis banyak yang salah di mengakarkan kuadrat gini (sambil menunjuk ke Power Point) kalau diminta mencari akar biar ketemu x diapakan? Kemarin ada yang menulis seperti ini (sambil menulis dipapan tulis) 17 kuadrat- 15 kuadrat = 2 kuadrat = 4, itu gimana? Benar tidak?” (beberapa siswa diam, lalu ada satu siswa menunjukkan jari tangan) S1 :”Itu kan 17 kuadrat sama dengan 289 terus dikurangi 15 kuadrat sama dengan 225 kan hasile 64 to, berarti x nya akar dari 64= 8.” P :”Iya bagus, seperti yang dibilang Alvin tadi ya, kalau mencari x itu masingmasing dihitung kuadratnya dulu/ dipangkatkan baru ditarik akar kuadratnya begitu. Kalau kayak tadi itu jangan ditiru lagi ya! Harus dihitung satu-satu dulu. Baiklah kalau sudah jelas, sekarang kumpul menurut kelompoknya seperti kemarin. Akan saya bagi LKS yang kedua seperti ini, (sambil menunjukkan LKS) hari ini kita akan belajar tentang kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras.” P :”Terus nek ada gini (menuliskan di papan tulis) 2 dikuadratkan hasilnya berapa?” (siswa terdiam) S32 :”Akar 4” P :”Iya akar 4 berapa?” SB :”2” P :”2 to, berarti nek 3 dikuadratkan?” BS :”akar 9” P :”akar 9 atau berapa?” SB :”3” P :”Oke 3 berarti nek ada akar dikuadratkan hasilnya bilangan itu sendiri, akarnya hilang ya..” SB :”Iya kak..” (Peneliti dibantu observer dan guru membagikan LKS) P :”Semua sudah dapat LKSnya to? Sekarang didalam kelompok tugasnya membaca dan memahami materi pada halaman satu dan dua itu ya, yang ada titiknya diisi didiskusikan dengan temannya.. Waktunya 10 menit. Yo yang tenang.” (Peneliti berkeliling untuk memfasilitasi jalannya diskusi) (Ketika peneliti berkeliling, banyak siswa yang masih bingung dan bertanya) (Pengamatan kelompok Bernoulli) S3 :”Piye ki le nggarap? Kon ngopo to?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
61. S22 :”Diwoco sek to..” (S20 mulai mengerjakan di LKS) 62. S22 :”Luck, caranya piye?” 63. S20 :”Nek sing nomer 2 itu kan tinggal diisi nek sing sisi terpanjange kan 13 to berarti 13 kuadrat= 169 terus disini (sambil menunjuk ke LKS) 12 kuadrat ditambah 5 kuadrat to hasile kan 144+ 25 = 169. Sama itu hasile berarti segitiga siku-siku.” 64. S10 :”Pinjem sini.” (Anggota kelompok menyalin LKS yang sudah dikerjakan S20) 65. S26 :”Nek ini piye? (menunjuk LKS yang berupa tabel).” 66. S20 :”Sek tak liat, (mengambil LKS dan melihat) nek sing ini kog isa 3?” 67. S26 :”Owh ini lho, kan ada a 2 trus b ne kan 1 to trus diitung kayak rumus diatase itu kali.” 68. S20 :”Bener..” (10 menit kemudian) 69. P :”Sudah semua ya diskusinya?” 70. BS :”Belum...” 71. P :”Ya, nanti didiskusikan lagi, sekarang kumpul menurut warna callcardnya mengerjakan soal-soal seperti yang kemarin itu. Yang bertugas nomer satu mengerjakan nomer satu waktunya 10 menit ya dan harus mudeng nanti untuk presentasi ke temn kelompoknya.” (Kelas menjadi ramai karena pergantian kelompok) (Pengamatan Kelompok ahli mengerjakan nomor 3) 72. S9 :”Cepet digarap cah..(karena pada sibuk ngobrol).” 73. S21 :”Piye carane?(sambil bermalas-malasan)” 74. S8 :”20 kuadrat= x ditambah x (sambil menulis di LKS). 20 kuadrat= x kuadrat.” 75. S13 :”Gitu po? Kayake kemarin gak gitu..” 76. S8 :”Terus piye?” 77. S5 :”Kemarin aku diterangin sama Mbaknya tu kan gini (sambil menulis dikertas corat-coret) 20 kuadrat berapa?” 78. S13 :”400” 79. S5 :”Terus kan ini juga dikuadratke to x kuadrat ditambah x kuadrat hasile 2x kuadrat.” 80. S13 :”Ho’o” 81. S5 :”Ini dibagi ini (sambil menunjuk dengan jari). Nyari akar 200 berapa?” 82. S13 :”20” 83. S5 :”Hehe..paling.. Aku yo bingung, tanya wae (mengacungkan tangan untuk bertanya).” (Peneliti mendekati kelompok) 84. S13 :”Mbak mau tanya..” 85. P :”Bingung yang mana?” 86. S5 :”Ini lho Mbak (sambil menunjukkan kertas coret-coretan dan LKS).” 87. P :”Coba semua dengarkan, lihat ini (menunjukkan LKS) kan kalo ini sisinya dicoret kayak gini berarti apa?” (Anggota kelompok diam) 88. P :”Berarti apa? Sisinya sama panjang to. Berarti nek ini sama ini (menunjukkan gambar) panjangnya sama namane segitiga apa?” 89. S5 :”Sama sisi” 90. S13 :”Ngawur, samakakai to Mbak?” 91. P :”Iya bener, segitiganya sama kaki. Nek sama kaki kan ini dilambangkan panjangnya x to disuruh nyari x itu berapa kan?” 92. BK :”Iya” 93. P :”Kalo ini segitiga siku-siku (sambil menunjuk gambar di LKS) berarti berlaku apa?” (Anggota kelompok diam) 94. P :”Kita belajar apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
95. BK :”Teorema Pythagoras.” 96. P :”Kalo segitiganya siku-siku berarti berlaku Dalil/ Teorema Pythagoras. Nah ini kan panjangnya sama. Dah bener ni (menunjuk coret-coretan). Tinggal nyari akarnya 200 berapa gitu kan?” 97. S9 :”20 Mbak?” 98. P :”Hayo berapa? (sambil menulis di coret-coretan) Gini, pertama nyari faktorfaktornya dari 200 itu berapa kali berapa aja?” 99. S5 :”10 kali 20” 100. P :”Salah satu ada yang bisa ditarik akar kuadrat langsung tidak? Cari yang paling sederhana, berapa?” (Hening sejenak) 101. S9 :”100 kali 2” 102. P :”Nah itu bisa, 100 akar kuadratnya berapa?” 103. BK :”10” 104. P :”Kan akar 200 = akar kuadrat dari 100 dikali 2 to berarti bisa gini to?(sambil menulis di kertas coret-coretan).” 105. BK :”Iya” 106. P :”Berarti kan hasilnya jadi 10 akar 2.” 107. S13 :”Gitu boleh Mbak?” 108. P :”Iya, cari akar yang paling sederhana. Kalau di kalkulator bisa tapi nanti hasilnya koma-koma itu to. Sekarang kalo mencari akar 75 piye caranya?” 109. S13 :”Kayak tadi Mbak?” 110. P :”Iya, 75 itu berapa kali berapa yang salah satunya bisa ditarik akar langsung?” 111. S5 :”Bentar Mbak (sambil berpikir)” 112. S9 :”Mmmmm...3 kali 25” 113. P :”Iya, bagus. Berarti kan akar kuadrat dari 75 = akar kuadrat dari 3 kali 25 = akar 3 kali akar 25 berapa?” 114. S9 :”5” 115. P :”Kan berarti akar 3 (sambil menulis di kertas coret-coretan) kali 5 = 5 akar 3 gitu. Jelas nggak?” 116. BK :”Iya Mbak..makasih.” (Sepuluh menit kemudian) 117. P :”Sudah ya semua, sekarang kembali lagi ke kelompoknya yang awal tadi ya!” (Suasana kelas ramai lagi karena masing-masing siswa berpindah kelompok) 118. P :”Tugasnya sama seperti kemarin ya, sudah tahu to? Menjelaskan ke teman satu kelompoknya waktunya sampai itu ya di angka 4.” 119. BS :”Iya..” (Lalu mereka mulai berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, kelas menjadi ramai kembali oleh suara masing-masing siswa dalam kelompok) (Observasi kelompok Pascal) 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130.
S1 :”Yo dari nomer satu.. Edo, piye carane?” S7 :”Mengko sek, aku yo lali hehehe..” S17 :”Ivan, kamu wae sing nerangke ben jelas soale aku ndak dong e..” S25 :”Ho’o” S1 :”Nomer satu yo, sing a kan ini ada 5, 12, 13 to (sambil menunjuk soal) diliat sisi sing paling panjang berapa?” S34 :”13” S1 :”Dikuadratke, 13 kuadrat berapa?” S17 :”Emmm...169 bukan?” S7 :”Iyo kui salah (menunjuk ke soal) kudune 5 kuadrat ditambah 12 kuadrat to 25 ditambah 144. Piro kui?” S1 :”169” S25 :”Terus itu sing titik-titik diisi apa? (sambil menunjuk ke soal)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172.
232
S1 :”Itu sing hasil penjumlahane dikuadratke sama ndak sama 13 kuadrat?” S25 :”Sama” S1 :”Berarti ini sama dengan (menunjuk ke soal) tripel Pythagoras.” S7 :”Iki nomer b yo podho to?” S1 :”Sing paling panjang kan 17 to berarti 17 kuadrat piro?” S25 :”Tak itung dulu..17 kali 17 to? (sambil menghitung dikertas coret-coretan) 289” S1 :”16 kuadrat ditambah 8 kuadrat.” S7 :”256+64 = 320. Bedo jawabane.” S1 :”Berarti bukan tripel Pythagoras.” S17 :”Bener-bener. Dong aku. Sing nomer 2 piye?” S1 :”Aldi sing nggarap. Terangke Di..” S34 :”Mau diajari Mbake to podho karo nomer siji kae dipilih sing paling panjang kan berarti 10 to terus ditulis neng kene (sambil menunjuk lembar LKS) 10 kuadrat = 8 kuadrat ditambah 6 kuadrat to. Podho ra hasile?” S17 :”Podho kan 100= 64+36.” S34 :”Berarti nek podho kan segitigane siku-siku. Diwalik kuwi LKSe ada kog (sambil menunjuk ke LKS).” S17 :”Owh iyo dink..bener-bener. Sing nomer b yo podho to?” S1 :”(menunjuk LKS) 62=36, 25+9=36” S34 :”25+9=34 yo, entuk seko ndi 36?” S1 :”sing 62 kan 36. Berarti bukan tripel. (Melihat jawaban yang ditulis oleh Laras) 2 2 Itu 5 + 3 berapa? Kog 36?” S34 :”9 + 25 = 34 yo, seko ndi kui 36?” S1 :”Sing a 82 tu berapa?” S17 :”64 ini” (Laras tersenyum dan tersipu malu dan mulai menulis dan membenarkan jawabannya di LKS) S17 :” Nomer 3 aku. Berarti x2 ditambah x2 to jadi 2x2 (sambil menunjuk ke LKS). Sisi terpanjang 202=400. 400=2x2, x2=200 x=akar dari 200” S1 :”102” S1 :”Sing b dilihat (menunjuk LKS milik Laras) 402 berapa?” S17 :”1600” S1 :”Jangan langsung ditambah, 42 berapa?” S34 :”16 +25= 41” S1 :”4x pangkat berapa?” S25 :”2” S1 :”4x2 berapa?” S15 :”16” S1 :”16x pangkat berapa?” S15 :”pangkat 2” S1 :”5x2 berapa?” S15 :”emmmm...25x.” S1 :”25x pangkat berapa?” S15 :”Owh, 25x pangkat 2” S1 :”Ditambahke berapa? 16+25?” S15 :”41” S1 :”41x2, x2 nya 100/41, terus diakar. (melihat jawaban yang ditulis oleh Laras) akar itu” S34 :”O...iyo...salah ki (menunjuk LKSnya sendiri).” (Anggota kelompok menyalin pekerjaan masing-masing di LKS)
173. S1 174. S34
:”Yo, nomer lima.” :”Nomer 4 sek.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
175. S1 :”Tripel Pythagoras itu to, sisi yang terpanjang= jumlah sisi yang lainnya. Berarti kan 20 kuadrat = 400, 10 kuadrat 100 ditambah akar 3 kuadrat tu hasile 3. 100+3= 103.” 176. S25 :”Bingung” 177. S1 :’Ini lho (sambil menunjukkan LKSnya) 202= 400, trus 102+ 32. 102= 100, 3 dikuadratkan itu akare ilang jadi hasile 3. Terus ditambahke 100+3=103.” 178. S34 :”Piye-piye?” 179. S1 :”202=400, 102=100, 32= 3, nek akar dikuadratke itu akare ilang. 100+3=103. Berarti sama ndak itu?” 180. S34 :”Beda” 181. S1 :”Nek yang tripel kan harus sama to. Berarti tripel Pythagoras bukan?” 182. S34 :”Bukan” 183. S7 :”Piye Ras?” 184. S25 :”Ne lho (sambil menunjukkan LKS) 202 = 400, 102+32= 100 ditambah akar 3 nek dikuadratke jadi 3. Berarti 100+3= 103. Kan ndak sama itu 400 sama 103 jadi bukan tripel Pythagoras.” 185. S7 :”Ya-ya..” 186. S34 :”Sing b?” 187. S1 :”Sisi paling panjang kan 62, dikuadratke berapa? 6x6 kan 36 x 2 2, 36 kali 2 berapa?” 188. S34 :”72 (sambil menuliskannya di LKS)” 189. S1 :”62+ 62 berapa? 36+36?” 190. S34 :”72” 191. S1 :”Sama ndak itu?” 192. S34 :”Sama” 193. S1 :”Berarti tripel Pythagoras.” 194. S1 :”Nomer 5 ni (menunjukkan LKSnya)” 195. S25 :”Nomer a itu segitiga lancip to?” 196. S1 :”Iya, nek sisi terpanjang lebih dari jumlah sisi lainnya berarti segitiga tumpul, nek lebih kecil segitiga lancip, nek sama siku-siku.” 197. S7 :”Ras, ini 62= 36 lho, kog 34?” 198. S25 :”Owh iyo, (sambil tersenyum dan mulai menghapus jawabannya di LKS dan kemudian menggantinya).” 199. S34 :”922 piro?” 200. S1 :”92 berapa? 81 to, trus 22= 2, 81 x2 berapa? 201. S34 :”81 x 2 (menghitung di kertas) 162.” 202. S1 :”102= 100, 62= 36 + 162 berapa?’ 203. S34 :”198” 204. S1 :”Lebih besar ato lebih kecil?” 205. S34 :”Lebih kecil” 206. S1 :”Tandane gini < (sambil menuliskannya di LKS). Segitiga lancip. Udah dong semua to?” 207. BK :”Iya” 208. (Setelah 25 menit) 209. P :”Sudah selesai semuanya ya diskusinya?” 210. SS :”Sudah” 211. P :”Oke, sekarang ada yang mau ditanyakan dulu tidak?” 212. (Siswa-siswa diam) 213. S16 : (Tunjuk jari) “Kak, mau tanya yang nomer 5 itu ada 92 dikuadratkan hasilnya gimana? Masih bingung.” 214. P :”Oke, pertanyaan bagus. Ada yang sudah tau?” 215. S32 :”Dikuadrarkan to hasile 162” 216. P :”Ya, caranya gini coba perhatikan (kelas mulai gaduh), 922= dikuadratkan sendiri-sendiri dulu biar tidak bingung ya. 92 berapa?” 217. SS :”81”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226. 227. 228. 229. 230. 231. 232.
234
P :”Terus 2 2 berapa? Kayak yang tadi diajarkan.” SS :”2” P :”Bagus, nah tinggal dikali aja to 81 x 2 berapa?” SS :”162” P :”162 ya?! Sekarang kalau ini, yang b (menunjuk ke LKS) 1232=? Coba Ivan maju” S14 : (menuliskan jawaban di papan tulis 122= 144, 32= 3, 144 x 3= 432) P :” Coba dilihat, benar tidak?” BS :”Benar” P :”Iya, benar seperti itu ya caranya. Sekarang kembali ke tempat duduknya masing-masing kita akan kuis lagi.” (Siswa-siswa mulai berpindah dan kembali ke tempat duduknya masing-masing) (Guru membagi soal kuis, berisi 2 soal) P :”Mulai dikerjakan sendiri-sendiri ya, jangan nyonto temannya sampai bel ya.” (Bel berbunyi) P :”Sudah ya, sekarang dikumpulkan sama LKSnya juga ke depan.” (Setelah selesai kuis, guru mengucapkan salam penutup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
LAMPIRAN D.3 Transkrip Video Pertemuan III Hari, Tanggal
: Rabu, 15 Agustus 2012
Waktu
: 07.00 – 08.10
Keterangan : P SS BS BK Sn
: Peneliti (sebagai guru) : Semua Siswa : Beberapa Siswa : Beberapa siswa dalam kelompok : Siswa ke-n , n= 1,2,3,.....34
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
(Pembelajaran diawali dengan pemberian salam) (Peneliti membagikan call card sebelum memulai pelajaran) P :” Oke, semua sudah dapat call cardnya to?” SS :”Sudah” P : “ Sekarang kita akan mempelajari tentang perbandingan sisi-sisi segitiga sikusiku dengan sudut-sudut istimewa. Tujuan dari pembelajaran ini agar kita dapat menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku pada sudut istimewa itu sendiri.” P :”Kita masih akan belajar berkelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ya.” SS :”Iya” P :”Sekarang sebelum kumpul berkelompok, kita mengulang dulu materi yang kemarin tentang kebalikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras.” P :”Kalau ada masing-masing diketahui panjang sisi-sisinya 5, 8, 12 itu merupakan tripel Pythagoras atau bukan caranya bagaimana?” BS :”Sisi terpanjangnya dikuadratkan terus yang lain juga sama.” P :” Bagus, saya minta satu orang maju mengerjakan didepan. Emmm.. Princessa coba.” S26 : (Dengan malu-malu mulai mengerjakan di depan kelas) 122= 144, 82+52= 64+25 = 89 122≠ 8 2+5 2, bukan tripel pythagoras. P :”Iya, bagus seperti ini ya caranya. Kalau segitiga itu siku-siku atau bukan caranya gimana?” BS :”Sama” P :”Iya, kalau yang tadi itu termasuk segitiga apa?” BS :”Segitiga tumpul” BS :”Segitiga lancip” P :”Hayo, segitiga tumpul atau lancip? Coba dilihat di LKS yang kemarin di bawa to?” BS :”Segitiga tumpul” P :”Kenapa tumpul? Kog bukan lancip? Atau malah siku-siku?” BS :”Itu sisi yang paling panjang nggak sama dengan jumlah yang lainnya.” P :”Oke, jadi segitiga yang panjangnya ini (menunjuk ke papan tulis) itu segitiga tumpul karena panjang sisi yang terpanjang/ sisi miring/ hypotenusa bila dikuadratkan hasilnya lebih besar dari hasil jumlah kuadrat sisi lain yaitu 8 kuadrat dan 5 kuadrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33. 34.
35. 36.
begitu. Kalau segitiga lancip kebalikannya yang sisi miring kuadrat itu lebih kecil. Jelas?” SS :” Jelas” P :” Baik, sekarang akan saya bagikan LKSnya dilihat dan dipelajari dulu. Sekarang kumpul menurut kelompok asalnya. Waktunya 10 menit ya..” SS :”Ya” (Siswa-siswa mulai berpindah tempat duduk untuk berkumpul dalam kelompok asal) (Pengamatan kelompok Newton) S23 :”Dhewe kon ngopo iki?” S16 :”Mau lho kowe ra ngrungoke neh. Ki lho dipelajari, aku yo ra dong bingung....” S28 :”Tanya Kakaknya aja. Kak mau tanya (Sambil mengacungkan jari).” P :”Ada apa?” S28 :”Mau tanya, ini maksudnya gimana? (Sambil menunjuk ke LKS)” P :”Owh..kan itu dalam segitiga khusus, maksudnya punya sudut-sudut 300, 600, 0 dan 45 , berlaku perbandingan panjang sisi-sisi seperti itu (menunjuk LKS). Itu yang segitiga atas kan besar sudutnya kalau dalam segitiga jumlah sudutnya berapa?” S16 :”1800” P :”Iya benar, 1800 berarti dalam segitiga itu jumlah sudutnya ada 1800. Berarti berlaku perbandingan sisi-sisi sudut istimewa yaitu ini (menunjuk gambar) sisi dihadapan sudut siku-siku besarnya 2a, sisi dihadapan sudut 300 besarnya a dan sisi dihadapan sudut 600 panjang sisinya a3, a itu panjang sisinya ya. Jelas nggak?” SK :”Enggak” P :”Ya contohnya gini, pinjam kertasnya (mulai menuliskan di kertas) kalau ada segitiga ini (menggambar segitiga) 300, 600, siku-sikunya disini:
10 cm 60
Berarti panjang sisi dihadapan sudut 60 0 berapa?”
0
30
37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53.
236
0
(Siswa diam) P :”Perbandingan dihadapan sudut siku-siku berapa?” S16 :”2a” P :”2a, berarti a berapa?” S28 :”1/2 2a” P :”Iya, setengah 2a berapa?” (Siswa diam) P :”a itu kan panjang sisi, berarti di gambar tadi 2a nya berapa?” S28 :”10” P :”Iya 10, berarti a berapa?” S16 :”5” P :”Nah..a= 5, terus sisi dihadapan sudut 600?” S23 :”a3” P :”Berapa itu?” S16 :”53” P :”Iya, seperti itu ya..” BK :”Ya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
54. P :”Sudah ya? Sekarang kita berkumpul dalam kelompok ahli, tugasnya mengerjakan soal sesuai dengan nomer pengerjaan masing-masing seperti kemarin ya.” 55. SS :”Iya” 56. (Siswa mulai berpindah tempat duduk dan berkumpul bersama kelompok ahli masingmasing) 57. (Pengamatan ahli 3) 58. S13 :”Ayo dikerjain.” 59. S8 :”Bingung aku.” 60. S13 :”Kalau diketahui p, ini di gambar berarti perbandingannya yang p itu 1, yang q 3, terus r = 2.” 61. S22 :”p itu sing a, berarti q= 63, r = 12” 62. S13 :”Iyo (Sambil mengerjakan di LKS).” 63. (Observasi kelompok ahli 5) 64. S32 :”Ini piye to? AB= 20, ini kan a3 to (menunjuk gambar di LKS).” 65. S1 :”Iyo, mosok pakai luas segitiga?” 66. S32 :”Nek pake perbandingan berarti ini CD= a, AC=a3.” 67. S1 :”hmmmm...BD=2CB, AD=2 CD.” 68. (S32 mengacungkan jari untuk bertanya kepada peneliti). 69. S32 :”Mbak Sisca, ini carane piye to?Malah bingung nek pakai perbandingan.” 70. P :”Coba dilihat, jumlah sudut dalam segitiga berapa?” 71. S32 :”1800” 72. P :”Sekarang coba dihitung ini, siku-siku dimana?” 73. S32 :” Sudut D 900 berarti siku-siku.” 74. P :”Kalau siku-siku maka kalau di putar gini (sambil memutar gambar yang ada di LKS) Kalau sini 300 berarti perbandingannya berapa?” 75. S32 :”BD nya a, AB=2a, AD= a3.” 76. P :”Berarti BD berapa panjangnya?” 77. S32 :”Owh cuma gitu to. BD berati setengah AB= 10, AD=103.” 78. P :”BC dan CD?” 79. S32 :”BC=setengah BD= 5, CD= 53.” 80. P :”Sudah jelas ya?” 81. S32 :”Oke, makasih Mbak.” 82. (Banyak kelompok yang masih bertanya karena bingung dengan materinya). 83. (15 menit kemudian) 84. P :”Sudah selesai ya semua? Sekarang kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan jawabannya masing-masing ya.” 85. (Siswa mulai kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan jawaban mereka masingmasing). 86. (Pengamatan kelompok Euclides) 87. S12 :”Nomer satu ya, Tius kamu to sing ngerjain?” 88. S30 :”Iyo, sek bentar carane lupa.” 89. S24 :”Malah lupa.” 90. S30 :”Kamu wae to sing nerangke. Aku ndak isa.” 91. S24 :”Lha aku ndak ngerti apa-apa je.” 92. S12 :”Gini, AF=1/2 AB to. AB=12 cm, berarti AF=1/2 x 12= 6.” 93. S24 :”CF=AF3= 63.” 94. S24 :”Nomer 2 itu pake perbandingan yang ditanya/ yang diketahui= perbandingan yang ditanya/ perbandingan yang diketahui.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
95. S31 :”Ha??Piye carane?” 96. S24 :”Nek 450 tu panjange a=c. Nek a=12, c juga 12 trus b itu 122. Ni liat LKSku (sambil menyodorkan LKS).” 97. S24 :”Va, nomer 3 pake perbandingan tadi to?” 98. S9 :”Iyo, nek diketahui p=6 nek nyari q, q/p=3/1, berapa tu?” 99. S24 :”q/6=3/1 berarti q=63.” 100. (Pengamatan kelompok Archimedes) 101.S32
:”Nomer 4 nyari BC dulu to, (sambil menunjukkan LKSnya) nek disini sudute 450 berarti BC=CD, CD=12 berarti BC=12, BD= 122, AD= 2 x CD, AD=24 to.”
102. S5
:”Nomer 5?”
103. S32
:”Segitiga ABD siku-sikune di sudut D nek AB=20 kan sisi miringe 20cm to, berarti AD= 103, BD=10 cm.”
104. S2
:”Val, aku terangke sing nomer 3.”
105. S32
:”Ni lho, nek p= 6 sudute disini 600 (sambil menunjukkan gambar) berarti perbandingane sisi didepan sudut 60 itu a3, nek sisi didepan sudut 300 berarti panjangnya a, trus sing r= 2a. Nek a ne 6 berarti q berapa?”
106. S2
:”Emmmm....”
107. S32
:”Ni lho, kan q= a3, berarti q=103 cm. Trus r berapa?”
108. S2
:”6 x 2= 12.”
109. S32
:”Iyo, kayak gitu.”
110. ( 25 menit kemudian) 111. S32
:”Sudah selesai ya?”
112. BS
:”Sudah”
113. P
:”Baik, masih pada bingung ya yang materi ini?”
114. BS
:”Iya..”
115. P
:”Baik, saya ulang lagi ya. Kalo ada segitiga ini (Peneliti mulai menggambar di papan tulis) sisi dihadapan sudut 600 besarnya a3, kalau sisi didepan sudut 300, perbandingan sisinya a dan sisi didepan sudut 900 perbandingannya 2a. Jadi kalau ni besarnya 20 cm, maka sisi dihadapan sudut 300 berapa?”
116. BS
:”10 cm”
117. P
:”Benar, 10 cm, kalau sisi dihadapan sudut 600 berapa?”
118. BS
:”103”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119. P
:”Nah sudah jelas to?”
120. BS
:”Lumayan.”
121. P
:”Sekarang kembali ke tempat duduknya masing-masing kita kuis lagi ya.”
122. (Siswa- siswa mulai berpindah kembali ke tempat duduknya masing-masing). 123. P
:”Ini soalnya dikerjakan sampai bel ya, jangan lupa tulis nama dan nomor absennya.”
124. (Setelah bel berbunyi siswa mulai mengumpulkan hasil kuisnya dan Peneliti mengucapkan salam penutup)
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
LAMPIRAN D.4 Transkrip Video Pertemuan ke IV Hari, Tanggal : Rabu, 29 Agustus 2012 Waktu
: 07.00 – 08.10
Keterangan : P SS BS BK Sn
: Peneliti (sebagai guru) : Semua Siswa : Beberapa Siswa : Beberapa siswa dalam kelompok : Siswa ke-n , n= 1,2,3,.....34
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
(Peneliti mengucapkan salam pembuka) P : “Saya bagikan dulu ya call cardnya dipakai lagi.” P :”Hari ini kita akan belajar tentang penerapan teorema Pythagoras.” (Peneliti membagikan LKS) P :”Sudah dapat semua to LKSnya? Sekarang kumpul menurut kelompok asalnya. Didiskusikan dan diingat-ingat lagi materi dari LKS 1 sampai LKS 3. “ (Siswa-siswa mulai berpindah tempat duduk untuk berkumpul dalam kelompok asal). P :”Waktunya 15 menit ya, silakan berdiskusi.” (Siswa mulai berdiskusi, namun ada pula yang malah asyik ngobrol sendiri). (Pengamatan kelompok Newton) S16 :”Ayo digarap, sek dibagi dulu alfin ngerjain nomer 1, Dara nomer 2, Ellen nomer 3, aku nomer 4, Tatiana nomer 5.” S28 :”Nomer 1 gampang banget tu.” S23 :”Iyo, kamu kan pinter.” S28 :”Ya, ndak gitu. Kan tinggal pake panjang diagonal itu. Stengahe berapa terus pake Pythagoras.” P :”Sudah ya, sekarang berkumpul dalam kelompok ahli mengerjakan masingmasing soal waktunya 15 menit.” (Siswa-siswa mulai berkumpul dalam kelompok ahli) (Pengamatan ahli 2) S4 :”Ini kan berarti jaraknya 4m (sambil menunjuk LKS) terus dikuadratke to, berapa?” S15 :”Pythagoras. 42+ 52” S24 :”16+25 = 41” S4 :”Panjang tali kawat baja berarti diakar. Akar 41 (sambil menuliskannya di LKS).” S3 :”Mana pinjem, liat.” S24 :”Ah kowe, nggarape dhewe..” S3 :”Huh..” S4 :”Ni (sambil memberikan LKSnya untuk disalin oleh yang lain).” (Pengamatan ahli 5) P :”Sudah bisa to?” S32 :”Iya bisa, ne lagi ngerjain yang nomer 4 hehehe..” P :”Okey..”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
29. S20 :”Kak tanya, kalau misalnya nyari diagonal CE tu pake diagonal EG ditambah GC gitu boleh ndak?” 30. P :”Iya boleh, pakai Pythagoras dulu ya, jangan langsung ditambahkan.” 31. S20 :”Iya, Pythagoras maksude hehehe..” 32. S1 :”AC sama AE juga bisa to?” 33. S20 :”O..iya.” 34. P :”Sudah jelas kan ya?” 35. BK :”Iya” 36. (Setelah 15 menit) 37. P :”Sudah semua ya? Sekarang kita kembali ke kelompok asal terus dijelaskan dengan temannya. Jangan lupa nanti LKSnya dikumpulkan.” 38. (Siswa-siswa berkumpul kembali dalam kelompok asal yang terdiri atas 5 siswa) 39. (Pengamatan kelompok Bernoulli) 40. P :”Ayo pada dijelasin sama teman-teman kelompoknya.” 41. S20 :”Nomer satu kan dicari sisi miring to berarti dicari sek itu setengah diagonale.” 42. S26 :”8 sama 15 (sambil menulis di LKSnya)” 43. S20 :”64+ 225= 289. Akare 17 cm.” 44. (Siswa yang lain mulai menuliskannya di LKS sesuai penjelasan dari S20) 45. S3 :”Luck, kayak gini to (menunjukkan hasil pekerjaannya di LKS)” 46. S20 :”Iyo. Kamu ngerjain nomer dua to? Liat sini, bener ndak?” 47. S3 :” Kayak gini to (menunjukkan LKSnya).” 48. S20 :”Ni tali kawat bajanya kan masih dalam kuadrat nek hasile 41. Diakar to, jadine akar 41 gitu.” 49. S3 :”Owh, tadi kayake di kerjain gini.” 50. S20 :”Yo ndak gitu, kudu dicari akare dulu baru ketemu panjang kawate.” 51. S20 :”Nomer 3 dah isa to?” 52. S22 :”Akar 40 to?” 53. S20 :”Iya, disederhanake jadine berapa tu. Hmm.. 4 x 10 berarti 2 akar 10.” 54. S26 :”Bentar tak tulis dulu, sabar (menuliskannya di LKS).” 55. S20 :”Sing nomer 4 hamipr sama kayak nomer 2 to nyari sisi miringe.” 56. S26 :”Ini to? (menunjukkan LKSnya).” 57. S20 :”Iya” 58. S3 :”Mana pinjem.” 59. S26 : (menyodorkan LKSnya) 60. S26 :”Nomer 5 piye? Aku ndak mudeng.” 61. S20 :”Sing ini (memperlihatkan gambar di LKS dengan menunjuk pakai jari) nyari panjang diagonal BE dulu to. 102+ 102= 200 to. Ditarik akar jadine 102. Terus diagonal CE= diagonal BE ditambah BC. 1022+ 102= 200+ 100= 300. Diakar hasile 103.” 62. (Setelah 25 menit) 63. P :”Sudah semua ya? Sekarang kembali ke tempat duduknya masing-masing.” 64. S34 :”Kuis ya?” 65. P :”Bentar tak terangin dulu.” 66. (setelah siswa berpindah ke tempat duduknya masing-masing) 67. P :”Sudah ya, sekarang dengarkan, kita ulang materi dari awal ya, pasti dah pada lupa to?” 68. (Suasana kelas masih agaak ramai) 69. P :”Ayo diem dulu, didengarkan sebelum ulangan.” 70. BS :”Ha?? Ada ulangan kak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
71. P :”Iya, hari sabtu besuk ulangan materinya dari LKS 1 sampai ini ya.” 72. BS :”Yang faktorisasi aljabar kapan kak?” 73. P :”Nanti dengan Bu Lusi, kan materinya belum selesai to. Sekarang perhatikan ke depan. (Peneliti mulai menulis di papan tulis) 74. P :” Dari LKS 1, kalau ada segitiga ini (menggambar segitiga) siku-siku di B, maka mencari panjang sisi masing-masing. Jika diketahui AB dan BC maka mencari AC bagaimana?” 75. SS :”AC2= AB2+ BC2” 76. P :” AC panjangnya?” 77. BS :”AC ditarik akar.” 78. BS :”AC= akar AB2+ BC2” 79. P :”Iya dicari akarnya ya. AC itu apa?” 80. SS :”Sisi miring” 81. P :”Iya, sisi miring atau apa?” 82. (Semua siswa terdiam) 83. P :”Coba dibuka LKSnya. Bawa to?” 84. BS :”Hypotenusa” 85. P :”Iya, AC itu sisi miring atau Hypotenusa atau sisi yang paling panjang ya.” 86. P :”Kalau diketahui sisi miring AC, dan sisi BC, cara mencari AB?” 87. SS :”AB2= AC2- BC2” 88. P :”Iya terus AB?” 89. SS :”Diakar” 90. P :”Iya dicari akarnya ya. Terus kalau BC yang dicari?” 91. SS :”BC2= AC2- AB2” 92. P :”Iya, terus ditarik akar. Masih ingat ya?” 93. SS :”Iya” 94. P :”Sekarang kalau cara menarik akar. Misalnya akar 40 itu berapa?” 95. BS :”20” 96. P :”20? 20 kuadrat berapa?” 97. BS :”400” 98. S32 :”2 akar 10” 99. P :”iya, Valerie coba jelaskan teman-temannya.” 100. S32 :” Kan 40 itu diakar = 4 x 10 to 4 diakar kan 2 trus nek 10 kan ndak isa diakar.” 101. P :”Ya, terima kasih. Bukan gak bisa diakar tapi nilainya bukan bilangan bulat, koma-koma gitu. Ayo didengarkan dulu jangan ribut sendiri nanti ndak bisa lho” 102. P :”Oke, sekarang kalau penjumlahan akar-akar bagaimana? Kalau ada 2 + 32 hasilnya berapa?” 103. (Siswa terdiam) 104. S20 :”42” 105. P :”Iya, benar kan itu 2 itu sebenarnya 12 to ditambah 32= 1+3 berapa?” 106. SS :”4” 107. P :”Iya. Lalu ditambah 2 begitu. Kalau ini (menuliskannya di papan tulis) 2+3 berapa?” 108. (Siswa diam) 109. P :”karena akarnya berbeda, disini 2 dan ini 3 (sambil menunjuk ke papan tulis) berarti akarnya tidak sejenis. Berarti tidak bisa dijumlahkan. Diingat-ingat ya. Kalau pengurangan juga sama, misalnya 45 - 35= berapa?” 110. BS :” 5” 111. P :”Iya, benar seperti itu ya. Kalau perkalian beda lagi misalnya 2 x 5, berapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
112. BS :”10” 113. P :”Pakai akar tidak?” 114. BS :”Iya” 115. P :”Jadinya 10 ya. Jadi kalau perkalian itu akarnya jadi bergabung to terus angka didalam akar dikalikan begitu. Contoh lagi, 10 x 2 berapa?” 116. BS :” 20” 117. P :”Benar, 20 atau berapa?” 118. BS :”25” 119. P :”Lagi, kalau 23 x 32 berapa?” 120. (Siswa terdiam) 121. P :”Berapa? 2 x 3 terus yang akar2 juga di kalikan. Dikelompokkan dulu gitu.” 122. BS :”66” 123. P :”Sudah bisa ya? Sekarang yang LKS 2 ada apa saja ya? Kebalikan teorema atau dalil Pythagoras to.” 124. P :”Kalau misalnya ada segitiga dengan panjang sisi 4 cm, 5 cm, dan 6 cm. Segitiga apa yang terbentuk? Cara mencarinya gimana?” 125. BS :”Pakai Pythagoras.” 126. P :”Iya, berarti sisi terpanjangnya mana?” 127. BS :”6 cm” 128. P :”Berarti gimana mencarinya?” 129. BS :”62= 36, 42+52= 16 +25= 41.” 130. P :”Sama tidak itu?” 131. BS :”Beda” 132. P :”Kalau beda berarti segitiga apa? Coba dibuka LKSnya?” 133. BS :”Sgitiga lancip.” 134. P :”Iya, segitiga lancip kalau apa?” 135. BS :”Sisi miring kuadrat kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain.” 136. P :” Kalau tumpul?” 137. BS :”Kuadrat sisi miring lebih besar dari jumlah kuadrat sisi yang lain.” 138. P :”Kalau siku-siku?” 139. BS :”Jumlahnya sama.” 140. P :”Oke, sekarang kalau Tripel Pytagoras? Coba Edo” 141. S5 :”Apa?” 142. P :”Segitiga ini tripel Pythagoras bukan?” 143. S5 : (diam sejenak) “Bukan” 144. P :”Kenapa bukan?” 145. S5 :”Karena hasilnya berbeda.” 146. P :”Hasil mana? Hmmm..ya-ya.. berarti kesimpulannya kalau segitiga itu siku-siku merupakan tripel Pythagoras atau bukan?” 147. BS :”Iya.” 148. P :”Sekarang tentang materi hari ini, tentang apa?” 149. BS :”Panjang sisi sudut-sudut istimewa.” 150. P :”Oke, sekarang kalau sudut-sudut istimewa. Ada gambar segitiga ini (Peneliti menggambar segitiga di papan tulis). Siku-siku di B, sudut A 600, sudut C 300 maka perbandingan sisi-sisinya berapa?” 151. BS :”a,a3, 2” 152. P :”Dimana yang a? Didepan sudut berapa a?” 153. BS :”300” 154. P :”Yang a3 didepan sudut berapa?” 155. BS :”60” 156. P :”Kalau 2a?” 157. BS :”Sudut siku-siku” 158. P :”Kalau mau dihapal perbandingan sisinya ya dilihat saja sudutnya, kalau sudutnya kecil sendiri berarti perbandingan panjang sisinya yang paling kecil. Makin besar sudutnya maka perbandingan sisinya juga makin besar begitu ya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
159. P :” yang 450 sudah jelas kan? Perbandingannya cuma a, a, dan a2.” 160. SS :”Iya” 161. P :”Ada yang mau ditanyakan lagi?” 162. SS :”Tidak” 163. P :”Sudah jelas to?” 164. SS :”Sudah” 165. P :”Kalau soal cerita kayak tadi bagaimana? Jangan lupa kalau butuh gambar ya digambar aja gitu. Oke, kalau tidak ada yang mau ditanyakan lagi sekarang kita kuis. Masih ada waktu 10 menit.” 166. (Guru membagikan soal kuis) 167. P :”Waktunya sampai bel ya. Dikerjakan sendiri-sendiri.” 168. (10 menit kemudian) 169. P :”Sudah selesai ya? Sudah bel, sekarang dikumpulkan.” 170. BS :”Sudah” 171. BS :”Belum” 172. P :”Silakan semua dikumpulkan ke depan. Terus jangan lupa hari sabtu ulangan dari LKS 1 sampai LKS 4 ya. Dipelajari dulu. LKSnya dikumpulkan, besuk saya bagi lagi.” 173. (Guru mengucapkan salam penutup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E Lampiran E1: Transkrip Wawancara Siswa
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
LAMPIRAN E.1 Transkripsi Wawancara Siswa 1 P : “Selamat siang, maaf saya meminta waktunya sebentar untuk wawancara ya.” S1 :”Selamat siang, iya nggak apa-apa Kak.” P :”Oke, nama lengkap kamu siapa?” S1 :”Princessa Deanera” P :”Iya, saya panggil Princessa ya?” S1 :”Iya Kak.” P :”Rumahnya dimana?” S1 :”Di jalan Sunan Kalijaga nomer 13.” P :”Orang tua pekerjaannya apa?” S1 :”Kalau ayah pekerja swasta, kalau mama ibu rumah tangga.” P :”Punya adik atau kakak?” S1 :”Punya dua-duanya.” P :”Dua-duanya adik? Eh.. ” S1 :”Punya adik sama kakak.” P :”Owh iya. Kakaknya cowok? Masih SMA atau sudah kuliah?” S1 :”Masih SMA.” P :”Kalau dirumah sering belajarnya sama siapa?” S1 :”Sama Papa” P :”Owh, diajari gitu ya?” S1 :”Iya” P :”Nggak pernah belajar sama kakak atau adik?” S1 :”Jarang, paling kalau disuruh mama ngajari adik.” P :”Kalau kakak?” S1 :”Nggak pernah, suka males kalau ditanya.” P :”Owh, gitu ya, les juga tidak?” S1 :”Iya” P :”Lesnya apa?” S1 :”Matematika sama Fisika” P :”Privat atau apa?” S1 :”Kayak bimbingan belajar” P :”Seminggu berapa kali?” S1 :”Kalau Fisika satu kali, matematika satu kali.” P :”Kamu suka matematika ndak?” S1 :”Suka” P :”Kenapa suka?” S1 :”Emmm..hitungannya matematika lebih gampang dari fisika.” P :”Kemarin waktu belajar sama saya senang tidak?” S1 :”Ada yang suka, ada yang nggak” P :”Kalau yang suka kenapa, kalau yang tidak suka kenapa?” S1 :”Suka karena ada soal-soal yang mudah, yang nggak suka karena ada soal yang susah.” P :”Nah itu kan kelompok, waktu kumpul kelompok ahli saat mengerjakan satu soal itu, dikelompok kalian melakukan apa saja?” S1 :”Berdiskusi, tapi ada yang ikut dan ada beberapa yang tidak ikut.” P :”Kamu ikut tidak?” S1 :”Ikut, sama Indah.” P :”Kalau sama teman, kamu sering bertanya tidak?” S1 :”Tanya” P :”Tentang apa?” S1 :”Tentang beberapa nomor yang sulit.” P :”Sering bertanya dengan guru tidak?” S1 :”Jarang”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
P :”Kenapa?” S1 :” Soalnya kalau tanya, kadang-kadang kalau ada yang tidak tahu kalau dijelasin didepan malah tambah bingung.” P :”Owh, jadi kamu lebih sering bertanya dengan teman ya?” S1 :”Iya” P :”Waktu di dalam kelompok kemarin saat berkumpul di kelompok asal yang lima orang itu, kan menjelaskan masing-masing soal to. Kamu menjelaskan tidak?” S1 :”Menjelaskan, tapi ada beberapa yang tidak ndengerin.” P :” Owh..temen dekatnya siapa?” S1 :”Aku temen deketnya, teman sebangku.” P :”Jadi, kamu jarang tanya sama guru ya, pasti sama teman?” S1 :”Iya” P :”Terus ketika bertanya sama teman atau guru, merasa malu tidak?” S1 :”kadang-kadang malu, kadang-kadang tidak.” P :”Kenapa malu?” S1 :”Soalnya kurang..kurang..mmmm..nggak deket.” P :”Waktu berkelompok itu kamu pernah mengajukan pendapat tidak?” S1 :”Pernah, kalau ada beberapa yang saya salah nanya ke temen, nanti temen tanya ke kelompok lainnya.” P :”terus yang waktu ulangan kemarin kamu merasa kesulitan tidak?’ S1 :”Ada yang sulit, ada yang nggak.” P :”Yang sulit nomor berapa?” S1 :”Yang pohon itu lho kak, yang perbandingan sisi-sisi dalam sudut.” P :”Owh yang sudut-sudut istimewa itu?” S1 :”Iya” P :”Coba diingat-ingat lagi, kalau ada segitiga ini (menggambar segitiga) perbandingan panjang sisinya berapa? Kalau didepan sudut 600?” S1 :”a3” P :”Terus yang ini? (sambil menunjukkan gambar dengan jari)” S1 :”Ini 2a, ini a (sambil menunjuk gambar)” P :”Nah itu bisa, terus kalau sini (menunjuk gambar) 10, berarti sini? Terus sisi miringnya juga berapa?” S1 :”Ini 103, terus yang sisi miring 20 cm.” P :”Benar, terus nek yang segitiga ini sudutnya 300. Panjang perbandingan sisi didepan sudut 300?” S1 :”a, berarti ini 203 ya? Aduh..gampang ya, nyesel yang kemarin..” P :”Tu kan bisa lho.” S1 :”hehehe..” P :”Ada yang sering bertanya sama kamu tidak? Misalnya dia tidak bisa begitu, terus kamu njawab tidak?” S1 :”Kadang dijawab kalau misalnya aku tahu, tapi kalau nggak tahu ya bilang nggak tahu gitu.” P :”Owh, ya sudah kalau begitu. Terima kasih banyak ya atas waktunya.” S1 :”Sama-sama kak.” Siswa 2 P S2 P S2 P S2 P S2 P
:”Halo, selamat siang nama lengkapnya siapa?” :”Nama saya,Kintan” :”Rumahnya dimana?” :”Rumah saya Jalan Kemuning no.5” :”Orang tua pekerjaannya apa?” :”Kalau papa TNI AD, kalau mama buka usaha sendiri.” :”Terus kalau dirumah sama siapa?” :”Kalau mama, biasanya sama mama.” :”Punya adik atau kakak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
S2 :”Punya adik dua” P :”Sering belajar sama adik tidak?” S2 :”Biasanya kalau adik ada PR, mama atau papa belum pulang saya yang ngajarin.” P :”Owh ya, terus kalau dirumah tiap malam belajar tidak?” S2 :”Belajar” P :”Belajar apa?” S2 :”Mmmm, belajar yang pasti belajar yang untuk besuk pagi yang akan dipelajari.” P :”Ikut les tidak?” S2 :”Kalau les, dari kelas VII ndak.” P :”Berarti belajar sendiri ya?” S2 :”Iya.” P :”Terus kalau misalnya ada kesulitan dalam pelajaran gitu kalau dirumah bertanya dengan siapa?” S2 :”Kalau papa pulang sama papa, kalau mama pulang duluan ya sama mama.” P :”Kamu suka matematika ndak?” S2 :”Dikit” P :”Kog dikit?” S2 :”Karena matematika itu banyak menghitung, soalnya saya agak gak suka.” P :”Kemarin waktu belajar berkelompok-kelompok gitu senang tidak?” S2 :”Seneng banget.” P :”Sebelumnya pernah berkelompok-kelompok tidak?” S2 :”Pernah” P :”Kemarin dapat kelompok apa?” S2 :”Waktu itu kelompok Descartes.” P :”Teman-teman satu kelompok siapa saja?” S2 :”James, Gio, Theo, sama saya.” P :”Terus waktu diskusi kelompok asal, sebelum mengerjakan soal di kelompok ahli apa yang kalian lakukan?” S2 :”Ya cuma ngomong-ngomong aja nebak-nebak soal gitu.” P :”Kalau misalnya merasa kesulitan bagaimana mengatasi kesulitan itu?” S2 :”Tanya sama guru yang mengajar.” P :”Kalau sama teman sering bertanya tidak?” S2 :”Sering” P :”Lebih enak bertanya dengan guru atau dengan teman?” S2 :”Kadang-kadang sama teman, kadang-kadang sama guru.” P :”Kenapa?” S2 :”Soalnya kalau sama guru itu lebih jelas, sama teman juga jelas c tapi kadang-kadang suka nggak nyambung.” P :”Berarti lebih merasa tenang kalau bertanya dengan guru ya.” P :”Waktu kumpul dikelompok ahli, kamu terlibat ikut mengerjakan soal tidak?” S2 :”Iya” P :”Kelompoknya kan cuma beranggota 4 orang, kamu ikut terlibat dalam mengerjakan ke 5 soal itu tidak?” S2 :”Iya, kami mengerjakan soal masing-masing terus nanti dibahas bareng-bareng.” P :”Kalau yang nomer 5?” S2 :”Kami tanya kepada ahli yang mengerjakan nomor lima.” P :”Terus ketika semua sudah menegerjakan jatah nomornya masing-masing, kamu menjelaskan kepada teman kelompok tidak tentang cara pengerjaan soal yang kamu kerjakan di kelompok ahli?” S2 :”Iya menjelaskan.” P :”Terus kalau misalnya ada teman yang merasa kesulitan, kamu biasanya bagimana?” S2 :”Ya menjelaskan lagi, kalau nggak bisa ya tanya.” P :”Terus waktu yang ulangan itu, bisa tidak?” S2 :”Bisa” P :”Berarti semua bisa to?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
S2 :”Ya ada, dikit yang agak bingung.” P :”Waktu berdiskusi dalam kelompok sering mengajukan pendapat tidak?” S2 :”Kadang-kadang.” P :”Kalau teman ada yang berpendapat, kamu menanggapi tidak?” S2 :”Kadang-kadang.” P :”Owh..ya sudah. Terima kasih banyak ya sudah meluangkan waktu, maaf jadi mengganggu.” S2 :”Iya, sama-sama Kak.”
Hasil belajar rendah P :”Selamat siang, namanya siapa?” S3 :”Panggil saja Dara.” P :”Rumahnya dimana?” S3 :”Di Koda” P :”Tinggalnya sama siapa?” S3 :”Sama mama sama Ayah.” P :”Punya adik atau kakak?” S3 :”Enggak, anak tunggal.” P :”Owh, sering kesepian ndak kalau cuma sendiri?” S3 :”hehehe..ya kadang-kadang.” P :”Terus ikut les tidak?” S3 :”Iya, ikut les.” P :”Lesnya apa?” S3 :”Matematika sama Fisika.” P :”Dalam satu minggu berapa kali lesnya?” S3 :”Satu minggu 3 kali.” P :”Waktu kemarin belajar sama saya kan pakai kelompok-kelompok gitu, dalam menjelaskan mudeng tidak?” S3 :”Mudeng.” P :”Sering tanya tidak?” S3 :”Tanya sama guru.” P :”Kalau tanya sama teman?” S3 :”Ya, cuma kadang-kadang aja.” P :”Pas dalam kelompok itu, kamu ikut mengerjakan atau cuma nyonto temannya?” S3 :”Ikut ngerjain.” P :”Kan kemarin waktu ulangan ada 8 soal, kamu merasa kesulitan tidak? Nomer berapa?” S3 :”Iya, yang nomer 6 ini nyari jarak AD itu maksudnya C nya apa apanya?.” P :”Coba kita lihat (bersama-sama melihat lembar soal) Ini kan ada ABCD, kalau sudut disini 300 berarti perbandingannya ini berapa?” (menunjuk ke gambar) (Terdiam lama) P :”Ini kan 300, berarti perbandingan ini berapa? Ingat yang waktu kemarin itu lho.Sisi miring perbandingannya 2a, Maka yang sisi ini berapa? S3 :”Iya, yang sisi CD 3, yang sisi AB= a” P :”Ini?” (menunjuk sisi AC) S3 :”a” P :”Kalau diketahui sisi miringnya mencari sisi lain yang belum diketahui gimana?” (diam lama) P :”Kalau AD kan sisi miring berarti perbandingan panjang sisinya kan tadi itu 2a, nek yang diketahui sudutnya ini 300 disini (menunjuk gambar). Berarti CD berapa? AC berapa perbandingan sisinya?” (diam) S3 :”CD itu setengahnya AD ya? Berarti a.” P :”Iya bener, CD perbandingannya a. trus AC berapa?” S3 :”30”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
P :”Bener disitu 30m tapi perbandingannya berarti akar?” S3 :”akar 30” P :”Perbandingannya AC= akar 3. Sekarang dicari dulu Cdnya pakai sudut yang 60o nek BC 10 m CD berapa?” S3 :”60 x 10” P :”Hmmm..gini kan ada segitiga dengan sudutnya 60o, kayak tadi (sambil menggambar) berarti ini perbandingannya berapa?” (Diam) P :”Sisi miring selalu 2a, berarti sini berapa?” S3 :”Hmmmm... a” P :”Nah benar sekali, disini a, trus yang satunya ini (menunjuk ke gambar)?” S3 :”4-1= 3. Akar 3.” P :”Benar akar 3, sekarang CD berapa?” (Diam lagi) S3 :”Nek BD kan 2a berarti 2x 10= 20.” P :”Iya, BD= 20m. CD? Kan a akar 3 berarti? A=10” S3 :”Owh..10 akar 3.” P :”Nah gitu, jadi CD= 10 akar 3, BD=20. Terus sekarang AD berapa?” S3 :”2a, berarti 2 x 30= 60.” P :”Bukan, kan perbandingannya AC itu a akar 3. Yang a mana kalau sudunya disini 300. Sisi dihadapan sudut terkecil berarti panjangnya?” S3 :”Paling kecil” P :”Kalau paling kecil berarti berapa tadi?” S3 :”Owh berarti 10 akar 3 kali 2 to? 20 akar 3.” P :”Nah berarti AD= 20 akar 3 to.” S3 :”Iya..” P :”Sudah jelas?” S3 :”Lumayan kak..” P :”Pokonya selalu diinget aja kalau ada segitiga istimewa seperti ini, perbandingan sisi dihadapan sudut yang paling kecil berarti perbandingannya a nek didepan sudut 60 perbandingannya a akar 3. Nek sisi miring kan didepan sudut 90 berarti 2a gitu.” S3 :”Iya..makasih kak.” P :”Oke, ada yang lain mau ditanyakan?” S3 :”Tidak kak.” P :”Kalau dirumah gitu belajarnya berapa jam setiap hari? Ato cuma waktu mau ulangan saja belajarnya?” S3 :”Setiap hari, kalau dirumah kan pulang sekolah terus les sama temen. Pas nunggu itu sama temen nanti belajar dulu bareng-bareng gitu nek ndak tau trus tanya sama guru les.” P :”Nek ada PR gitu dikerjain gak?” S3 :”Iya, dikerjain biasanya malemnya itu. Nek ndak tau tanya papa atau telepon temen.” P :”Oke kalau begitu cukup sampai disini saja. Terima kasih banyak ya atas waktunya.” S3 :”Sama-sama kak.” P :”Selamat siang” S3 :”Selamat siang.” Siswa 4 P S4 P S4 P S4 P S4
:”Selamat siang.” :”Selamat siang mbak.” :”Nama lengkapnya siapa?” :”Marcellinus Yoga Andhika Pratama” :”Oke, panggilannya siapa?” :”Yoga Mbak” :”Oke, Yoga rumahmu dimana?” :”Di Kalikambang”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
P :”Dirumah tinggalnya sama siapa?” S4 :”Sama kakek, nenek, pakdhe dan budhe” P :”Bapak ibu?” S4 :”Kalau bapak sudah almarhum, kalau ibu kerja.” P :”Punya adik atau kakak ndak?” S4 :”Punya adik satu” P :”Owh, punya adik satu. Adiknya masih kecil atau?” S4 :”Udah sekolah” P :”Owh udah sekolah, terus kalau belajar biasanya bagaimana?” S4 :”Ya sendiri-sendiri gitu.” P :”Setiap malem belajar ndak?” S4 :”Ya kadang-kadang.” P :”Kalau mau ulangan baru belajar ya?” S4 :”hehehehe...” P :”Kalau ada tugas dikerjakan tidak?” S4 :”Ya dikerjakan kadang-kadang.” P :”Tenane?hehehe..” S4 :”Ya kalau ingat dikerjain, kalau nggak ya tanya temen di kelas.” P :”Sok ikut les atau belajar sendiri?” S4 :”Ndak ikut les” P :”Pas yang kemarin di kelas itu, seneng ndak pake cara belajar yang kelompok-kelompok gitu?” S4 :”Malah asyik” P :”Malah asyik? Nangkap materinya nggak?” S4 :”Nangkep, tapi yo kadang-kadang temen pada njelasine ndak dong” P :”Terus sok tanya ndak? Kalau tanya malu ndak?” S4 :”Yo malu, tapi yo gimana.” P :”Nggak takut salah?” S4 :”Ndak” P :”Trus pas diskusi kelompok asal itu kamu ngapain aja?” S4 :”Ndengerin temen yang nerangin.” P :”Kamu memberikan pendapat nggak?” S4 :”Yo kadang-kadang.” P :”Nek misale ada yang ndak bisa terus tanya kamu, apa yang kamu lakukan?” S4 :”Kalau aku bisa tak jawab tapi kalau ndak ya tanya temen laine gitu.” P :”Terus ini, kemarin kan soalnya ini to. Yang ngerasa ndak bisa nomer berapa?” S4 :”Yang itu lho nomer 6” P :”Owh yang ini (menunjuk soal), ini kan pakai perbandingan sudut-sudut istimewa itu. Masih ingat ndak?” S4 :”Hehehe..” P :”Malah ketawa, lupa ya?” S4 :”Iya” P :”Pohonnya letaknya disini, sudutnya berapa itu?” S4 :”300” P :”Kalau disini?” (menunjuk gambar) S4 :”600” P :”Kita cari yang didepan 600 dulu. Perbandingannya berapa hayo?” (Diam lama) P :”Kalau disini 600 berarti disini kan a, terus yang lainnya?” (Diam) S4 :”Yang miring dua kalinya ini to Mbak?” (menunjuk ke gambar) P :”Nah tu masih ingat, berarti yang disamping ini tinggi pohonnya a akar 3 ya” S4 :”Ya” P :”Tak gambarin segitiga ini kan sudute nek 450 perbandingane berapa ini?” (diam sejenak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
S4 :”Ini a trus ini juga a (sambil menunjuk gambar) trus ini miringnya 2a.” P :”Miringnya a akar 2 no” S4 :”Owh iya” P :”Kalau ini yang sudutnya 600?” S4 :”miringnya 2a, sini a, sini a akar 3” P :”Oke, sekarang kembali ke soal ini kan panjnagnya a akar 3, kalau a nya 10 berarti a akar 3 berapa?” (Diam lama) P :”a= 10, maka a akar 3= ?” (diam lama) P :”berapa?” P :”Berarti a di kali akar 3 to sama aja?” S4 :”Iya” P :”a=10 berati 10 dikali?” S4 :”Akar 3” P :”Berapa?” S4 :”10 akar 3” P :”Nah berarti tinggi pohon 10 akar 3. Terus nek yang sisi miringnya?” S4 :”2a to berarti 2 kali 10 gitu?” P :”Iya, bener berarti BD panjangnya 20 m. Yang lain juga sama tinggal dicari perbandingannya saja.” S4 :”Ya” P :”Terus yang lain ada kesulitan lagi ndak? Tak tes aja nek ada segitiga siku-siku ini (menggambar segitiga) dengan panjang sisi a, b, c. Rumus Pythagoras yang berlaku piye?” S4 :”Hmmmm....(diam)” P :”Hayo apa?” S4 :”hehehe...” P :”Sisi miringnya mana?” S4 :”c” P :”c2 sama dengan?” S4 :”hehehe..” P :”Lupa ya? Diingat-ingat terus itu teorema Pythagoras” S4 :”Iya” P :”c2= a2ditambah?” S4 :”b2” P :”Jadi c2 =?” S4 :”a2+b2” P :”c= akar dari a2+ b2 ya. Diingat-ingat terus itu. Nek a piye cara nyarinya?” S4 :”a2= b2+ c2” P :”Ditambah atau dikurangi hayo?” S4 :”hehehe..” P :”Itu dikurangi, a kuadrat= c kuadrat – b kuadrat. Kalau nyari b juga sama terus diakar gitu ya.” S4 :”Iya mbak” P :”Yasudah, terima kasih banyak ya.” S4 :”Sama-sama mbak” Siswa 5 P S5 P S5 P S5 P
:”Selamat siang, namanya siapa?” :” Hari Mbak” :”Oke, Hari rumahnya mana?” :”Koda Jaya Mbak” :”Kalau dirumah tinggal dengan siapa?” :”Ada bapak, ibu dan adik.” :”Bapak pekerjaannya apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
S5 :”Wiraswasta” P :”Kalau ibu?” S5 :”Dirumah aja” P :”Kalau dirumah sering belajar tidak? Dengan siapa biasa belajar?” S5 :”Kadang-kadang Mbak, malah sering disuruh ngajarin adik.” P :”Berarti ndak tiap hari belajar ya?” S5 :”Hehehe..” P :”Kalau ada PR dikerjakan tidak?” S5 :”Kadang-kadang, kalau lupa ya dikerjakan di sekolah..hehehehe..” P :”Oke, trus kemarin dengan model pembelajaran Jigsaw II yang saya pakai itu, kamu senang tidak belajar seperti itu?” S5 :”Senang Mbak, malah enak” P :”Enaknya kenapa?” S5 :”Bisa belajar sama temen, dijelasin gitu” P :”Memang kalau dengan guru tidak dijelasin?” S5 :”Ya di jelasin, tapi kan kalau sama temen bisa minta diulang kalau belum mudeng.” P :”Kalau guru ndak pernah ngulang?” S5 :”Ngulang tapi kan harus bilang dulu, malu sama yang pinter hehe..” P :”Oke. Trus waktu dikelompok asal yang itu apa saja yang kamu lakukan?” S5 :”Njelasin ke temen-temen” P :”Sebelum njelasin kan ada kumpul mbahas materi to, itu ngapain aja?” S5 :”Owh yang pertama itu, ya mbagi nomer soal ngerjain nomer berapa gitu. Trus ngobrol hehehe..” P :”Pas di kelompok ahli kamu ikut ngerjain atau cuma nurun temannya? Kan ada tujuh orang waktu itu.” S5 :”Iya, aku ikut ngerjain. Tapi ya cuma tanya caranya gimana gitu, nggak bisa.” P :”Trus waktu dikelompok asal kamu njelasin sama temenmu ndak?” S5 :”Iya, njelasin” P :”Temenmu ada yang memberikan komentar tidak?” S5 :”Jarang” P :”Kamu menanggapi gak sewaktu temenmu menjelaskan tentang persoalan tiap nomor soal?” S5 :”Iya, kadang soalnya tanya-tanya gitu biar mudeng hehehe..” P :”Kalau ada teman yang bertanya sama kamu, apa yang kamu lakukan?” S5 :”Ya dijelasin kalau bisa, kalau ndak ya suruh tanya temen yang lain.” P :”Pernah tanya sama guru tidak?” S5 :”Jarang” P :”Ketika kamu belum paham tentang materi, apa yang akan kamu lakukan?” S5 :”Tanya sama temennya.” P :”Berarti dengan pembelajaran berkelompok seperti kemarin itu memudahkan tidak dalam menangkap materi?” S5 :”Iya, bisa tanya banyak sama teman.” P :”Sekarang tentang soal evaluasi yang kemarin itu bisa semua to?” S5 :”Tidak, ada yang ndak bisa.” P :”Nomer berapa yang ndak bisa?” S5 :”Semua..hehehehe..” P :”Lha kog semua piye?” S5 :”Nomer 5 itu lho” P :”Kan pernah diajarkan bentuk seperti itu to?” S5 :”hehehe..bingung” P :”Kamu mengerjakannya bagaimana?” S5 :”Nyari AC dulu to? Terus abis itu AG yang dicari.” P :”Nah itu bisa, nyari AC caranya bagaimana?” S5 :”82+ 62= 64+34=100” P :”Jadi AC?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
S5 :”10” P :”Oke,trus yang AG?” S5 :”Emmm..82+ 42 to?” P :”Lha kog bisa 8? AG itu apa?” S5 :”Garis” P :”Iya garis, tapi garis apa?” S5 :”Emmm...”(diam lama) P :”Namanya diagonal ruang. AG itu diagonal ruang kalau AC diagonal bidang. Diingatingat ya.” S5 :”Ya” P :”Berarti AG berapa? Kan tadi AC dah ketermu” (Diam lama) P :”Ini lho (sambil menunjuk gambar) kalau mencari panjang AG, yang siku-siku disudut mana dalam segitiga ACG?” S5 :”Sudut C” P :”Iya bener sudut C. Maka berlaku apa? Kan segitiganya siku-siku?” S5 :”Pythagoras” P :”Benar sekali, berabrti AG2=?” S5 :”Owh..102+ 42” P :”Iya bener, berapa itu?” S5 :”116” P :”jadi AG akar 116 ya?” S5 :”Iya” P :”Diingat-ingat kalau mencari diagonal ruang dilihat dulu segitiga yang terbentuk.Yasudah belajar lebih rajin lagi ya. Terima kasih atas waktunya.” S5 :”Sama-sama Mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F Lampiran F1: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Kemampuan Awal Lampiran F2: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Evaluasi Lampiran F3: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis I Lampiran F4: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis II Lampiran F5: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis III Lampiran F6: Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis IV
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F.1
Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Kemampuan Awal
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN F.2 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Tes Evaluasi
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F.3 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis I
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F.4 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis II
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F.5 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis 3
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F.6 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Kuis 4
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G Lampiran G1: Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 Lampiran G2: Contoh Hasil Pengerjaan LKS II Lampiran G3: Contoh Hasil Pengerjaan LKS III Lampiran G4: Contoh Hasil Pengerjaan LKS IV
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN G.1
Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G.2 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G.3 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 3
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN G.4 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 4
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN H Lampiran H1: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Tes Kemampuan Awal Lampiran H2: Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Evaluasi Lampiran H3: Kunci Jawaban LKS 1 Lampiran H4: Kunci Jawaban LKS 2 Lampiran H5: Kunci Jawaban LKS 3 Lampiran H6: Kunci Jawaban LKS 4 Lampiran H7: Kunci Jawaban Soal Kuis 1 Lampiran H8: Kunci Jawaban Soal Kuis 2 Lampiran H9: Kunci Jawaban Soal Kuis 3 Lampiran H10: Kunci Jawaban Soal Kuis 4 Lampiran H11: Perhitungan Penghargaan Kelompok Lampiran H12: Daftar Penghargaan Kelompok
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287 LAMPIRAN H.1 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Tes Kemampuan Awal 1. Dengan menggunakan sifat selisih kuadrat, maka: a. 632 – 572 = (63 – 57) (63 + 57) = 6 x 120= 720 ......................... 2 b. 52 x 28 = (40+12) (40 – 12) = 40 2 – 122= 1600 + 144= 1744.......3
2. Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang kaki yang sama 13 m, panjang sisi ketiga 10 m. Jika taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp 60.000/m2, hitunglah keseluruhan biaya yang diperlukan! Jawab: untuk mencari t= tinggi dapat dicari dengan rumus Pythagoras: 13 = 5 + 13 cm
169 = 25 +
..........1/2
169 − 24 =
............1/2
13 cm
t
144 = 5m
......1
5m
,
= √144 = 12
......1
Luas segitiga= ½ x alas x tinggi = ½ x 10 x 12 = 60 m2.....1 Maka biaya yang diperlukan adalah: 60 m2 x Rp 60.000/ m2= Rp 3.600.000...1
3. Diberikan a = 12 dan b = 8. Dengan cara memfaktorkan, hitunglah: a. 3 (a2 – b 2) + 4( a2 + 2ab + b 2) = 3(a-b) (a+b) + 4(a+b)2 ..............1 = 3(12-8) (12 + 8) + 4(12+8)........1/2 =3(4)(20) + 4(20).........1/2 =240+80 = 320..............1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
b. (a – b) (a2 – 2ab + b2)= (a-b) (a-b)2 .......1 = (12-8) (12-8)2 = (4) (4)2= 64.......1 4. Ada sebuah papan peluncur yang disandarkan pada suatu tembok yang tingginya 15 m. Tony ingin bermain papan luncur, karena itu dia harus menaiki sebuah tangga yang disandarkan pada tembok tersebut dengan tinggi yang sama. Jarak tembok dengan kaki tangga adalah 8 m, dan jarak tembok dengan ujung papan peluncur adalah 20 m. Berapakah panjang tangga dan papan peluncur tersebut?
tangga
Jawab:
15 m
8m
Panjang tangga misalkan p
Papan peluncur
20 m
misalkan panjang papan peluncur= r
Dengan rumus Pythagoras: p2= 82+ 152 .........................1..............
r2= 202+ 15 2
p2= 64 + 225..................1/2....................
r2= 400 + 225
p2= 289
r2= 625
p= 17 m.......................1................
r = 25 m
jadi panjang tangga= 17 m
jadi panjang papan peluncur= 25 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
`
LAMPIRAN H.2 Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Soal Evaluasi 1. Perhatikan gambar di bawah ini, ketentuan seperti dalam gambar. Carilah panjang x! a. b. 15 m x
x
3 km 21 m 8 km
Jawab:
a. 212= 152+ x2 b. x2= 8 2+ 32 441= 225 + x2 ........1.......... x2= 64 + 9 x2= 441- 225 x2=73 x2= 216 ................1............... x= 73 km x= 14 cm jumlah skor bila benar= 4
2. Sebuah segitiga panjang sisi-sisinya 15 cm, 8 cm, dan 17 cm. Apakah segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku? Jika iya mengapa? Berapakah hypotenusanya? Jawab: 15, 8, 17 Sisi terpanjang= 17 cm maka 172= 289..........1 152+82= 225 + 64= 289...........1 Jadi merupakan segitiga siku-siku, karena kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain. Hypotenusanya adalah 17 cm...........1 Jumlah skor bila benar: 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
3. Apakah tiga bilangan 10, 20, 3 merupakan tripel Pythagoras? Mengapa? Jawab: Sisi terpanjang = 20 maka 202= 400......1 102+ 32= 100 + 3= 103........1
Jadi panjang 202≠ 102+ 3 2 maka bukab merupakan tripel Pythagoras......1 Jumlah skor bila benar = 3
4. Panjang dan lebar sebuah persegi panjang masing-masing adalah 40 cm dan 9 cm. Tentukan panjang diagonalnya! Jawab: p
9 cm
P2= 402+ 92...........1 P2= 1600 + 81......1
40 cm
P2= 1681.......0,5 P= 41 cm..........0,5
Jumlah skor bila benar= 3
5. Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah balok dengan ukuran 8 cm, 6 cm, dan 4 cm. Hitunglah:H G a. Panjang AC E 4 cm F b. Panjang AG D C A
6 cm 8 cm
B
Jawab: a. AC2= AB2+ BC2........0,5 b. AG2= AC2+ CG2............0,5 2 2 2 AC = 8 + 6 .............0,5 AG2= 102+ 42..............0,5 AC2= 64 + 36...........0,5 AG2= 100+ 16...............0,5 AC2= 100................0,5 AG2= 116...................0,5 AC = 10..................1 AG= 116 = 229........1 Jumlah skor bila benar = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
6. Puncak pohon D terlihat oleh pengamat A dengan sudut elevasi 30 o, dan pengamat B dengan sudut elevasi 60o. Hitunglah tinggi pohon CD, jarak AD dan BD. AB= 20 m, BC= 10 m D Jawab: Tinggi pohon CD= BC3= 103 m................1 Jarak AD= 2 x CD= 2 x 103= 203 m..........1
A
Jarak BD = 2 x BC = 2 x 10= 20 m............1
60o
30o
B
20 m
10 m
C
Jumlah skor bila benar= 4
7. Sebuah pesawat, terbang ke arah utara dengan jarak 80 km kemudian ke timur sejauh 150 km. Hitunglah jarak terpendek pesawat tersebut dari tempat semula! Jawab:
150 km
U
T
80 km
q2= 1502+ 802..........1 q2= 22500 + 6400.......1
q
q2= 28900...........1 q= 170............1 maka jarak terpendek pesawat dari tempat semula adalah 170 km. Jumlah skor bila benar= 4
8. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB=10 cm dan AC=24 cm. Tentukan panjang sisi serta keliling belah ketupat tersebut! C
Jawab: Misalkan titik potong kedua diagonal adalah titik O maka DO = 5 cm dan CO= 12 cm.
D
B
A
CD2= DO2 + CO2 .....0,5 keliling belah ketupat: CD2= 52+ 122.......0,5
= 4 x sisi
CD2= 25 + 144...1
= 4 x 13 = 52 cm........1
CD2= 169....0,5 CD= 13 cm...0,5
jumlah skor bila benar= 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292 LAMPIRAN H.3
Kunci Jawaban LKS 1 1.
Hitunglah luas daerah masing-masing bangun persegi di bawah ini.
a.
b.
Gambar a. b.
2.
Luas daerah persegi pada salah satu sisi siku-siku 3x3= 9 5x5= 25
Luas daerah persegi pada sisi siku-siku yang lain 4x4= 16 12x12= 144
Luas daerah persegi pada sisi miring 25 13x13= 169
Jumlah luas daerah persegi pada kedua sisi siku-siku 9+16= 25 25+144= 169
Hitunglah luas daerah yang ditandai (x) pada gambar berikut ini!
a. 20 cm
2
X 4 cm
2
b. 18 m2 X 10 m
2
Jawab: Luas persegi pada sisi miring = L persegi salah satu siku-siku + L persegi sisi siku-siku lain 20 cm2 = 4 cm2 + x x = 20 cm2 - 4 cm2 x = 16 cm2
Jawab: Luas persegi pada sisi miring = L persegi salah satu siku-siku + L persegi sisi sikusiku lain x = 18 cm2 + 10 cm2 x = 28 cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
52 cm
c.
2
Jawab: Luas persegi pada sisi miring = L persegi salah satu siku-siku + L persegi sisi sikusiku lain 64 cm2 = 52 cm2 + x x = 64 cm2 - 52 cm2 x = 12 cm2
X
64 cm
3.
2
Pada ∆ ABC, c merupakan hypotenusa, a dan b merupakan sisi-sisi tegaknya. Salin dan lengkapilah tabel berikut ini!
a b c Jawab: 1. 2. 3. 4. 4.
2 3
= 22 + 32 , 2 = 92 − 62 2 = 17 2 − 15 2 2 = 6 2 + 82 2
6 √ 9
8 15 17
6 8 10
= √4 + 9 = √13 = √81 − 36 = 3√5 = √289 − 225 = 8 = √36 + 64 = 10
Hitunglah panjang sisi yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini.
a.
Jawab :
x
102 = x2 + ……x2….. 100 = …2x2………
x
10 cm
x2 = ……50…… x = …√50 = 5√2………
Jawab : b.
40 cm y y
402= y2+y2 1600= 2y2 y2=800 y=√800 = 20√2 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
5.
Hitunglah panjang sisi tegak yang belum diketahui pada segitiga-segitiga berikut ini!
Jawab :
C
AC2 = AB2 + BC 2 132 = 122 + BC2
13 cm
BC2 = 169 - 144 B 12 cm
BC2 = 25 cm2 BC = 5 cm
A
Jawab : LM2 = MK2 + KL 2 M 4 cm
82 = 42 + KL2 KL2 = 64 - 16 8 cm
K L
KL2 = 48 cm2 KL = 4√3 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295 LAMPIRAN H.4
Kunci Jawaban LKS 2 1.
Dari tiga triple berikut, manakah yang merupakan triple Pythagoras? a. 5, 12, 13 Jawab: 5, 12, 13 2 13 = 169 2 2 5 + 12 =25 + 144 =169 2 2 2 13 = 5 + 12 Jadi, 5, 12, 13 merupakan tripel Pythagoras b. 8, 16, 17
Jawab: 8, 16, 17 2 17 = 289 2 2 8 + 16 =64 + 256 =320 2 2 2 17 < 8 + 16 Jadi, 8, 16, 17 bukan merupakan tripel Pythagoras
2.
Tentukan jenis ∆ ABC berikut! a. AB = 10 cm, BC = 6 cm, dan AC = 8 cm Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …102… = ….82.. + ...62.... Ternyata 100…… =…64+36… …………… Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga ……siku-siku………………
b. AB = 6 cm, BC = 5 cm, AC = 3 cm Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. …62… = …52... + ...32.... Ternyata …36… > 25+9 Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 6 cm, 5 cm, 3 cm merupakan segitiga …………tumpul…………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
3.
Tentukan nilai x agar triple bilangan berikut ini merupakan triple Pythagoras! a. x, x, dan 20 Jawab:
x, x, 20 202 = ……x2… + …x2…… 400 = ……2x2……. …x2…. = 200
x b. 4x, 5x, dan 40
=√200 = 10√2
Jawab: 4x, 5x, 40 2 2 2 40 =(4x) + (5x) 2 2 1600= 16x + 25x 2 1600= 41x 2
X= X=
4.
Apakah tiga bilangan yang disajikan berikut ini merupakan triple Pythagoras? a. 10, 20, dan √3
Jawab: 10, 20, √3 202 = ..400.... 102 +( √3)2 = …100…. + …3…. 202 …>…. 102 + ( √3)2 Jadi, 10, 20, √3 ……bukan tripel Pythagoras
b. 6, 6√2, dan 6 Jawab: 6, 6√2, 6 (6√2)2= 62+ 62 72 = 36 + 36 (6√2)2= 62 + 62 Jadi, 6, 6√2, 6 merupakan tripel Pythagoras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
5.
Tentukan jenis ∆ PQR berikut! a. PQ = 10 cm, QR = 9√2 cm, dan PR = 6 cm
Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan.
Ternyata
102 = …(9√2)2... + ....62... …100… …<… …162 + 36
Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga lancip.
b. PQ = 12√3 cm, QR = 4 cm, dan PR = 5√2 cm
Jawab : Kita selidiki apakah kuadrat sisi terpanjang sama dengan kuadrat sisi yang lain atau bukan. (12√3)2 =(5√2)2 + 42 Ternyata 432 > 50 +16 Jadi untuk segitiga dengan panjang sisi 10 cm, 6cm, 8 cm merupakan segitiga tumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
LAMPIRAN H.5 Kunci Jawaban LKS 3 1. Diberikan ∆ABC sama sisi dengan panjang sisinya 12 cm. hitunglah garis tinggi CF! C Jawab: Menurut perbandingan sisi segitiga khusus sudut 600, kita memperoleh: AF = AC 0
=
60 A
B
F
× 12 = 6
CF = AF √3 = 63 Jadi panjang garis tinggi CF adalah 63 cm
2. Salin dan lengkapilah tabel berikut ini!
a 12 √6 4
b 12 √6 4
C 122 √12 4√2
c b 45
a
3. Salin dan lengkapi tabel berikut!
p 6 8 3,5
q 6√3 8√3 3,5√3
r 12 16 7
0
600
r
p 300 q
4. Dari gambar dibawah ini. CD = 12 cm, CBD = 450, dan CAD = 300. Hitunglah BC, BD, dan AD! D
12 cm 45
0
C
30
0
B
Jawab:
BC= CD= 12 cm BD= CD2= 122 AD= 2 x CD = 2 x 12= 24
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
5. Dari gambar di bawah ini, ∆ACD siku-siku di C, AB = 20 cm, DAC = 300, dan DBC = 600. Hitunglah panjang BD, AD, CB, danDCD!
600
300 A
C
B
Jawab:
Segitiga ABD siku-siku di D maka: Panjang BD = ½ AB karena AB sisi miring= 10 cm Panjang AD = BD 3= 103 cm Panjang CB = ½ BD = ½ x10= 5 cm Panjang CD = 53 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300 LAMPIRAN H.6
Kunci Jawaban LKS 4 1. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing DB = 16 cm dan AC = 30 cm. Tentukan panjang sisi belah ketupat itu! C
Jawab:
D
B
A
Misalkan titik tengahnya O maka DO= 8 cm, CO= 15cm. CD2= CO2+ DO2 CD2= 152+82 CD2= 225 + 64= 289 CD= 17 cm Jadi panjang sisi belah ketupat adalah 17 cm.
2. Sebuah tiang listrik, agar berdiri tegak ditahan oleh tali kawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang listrik adalah 5 m dan tinggi tiang listrik adalah 4 m, maka tentukanlah panjang tali kawat baja minimal yang dibutuhkan! 4m
Tali kawat baja Tiang listrik
5m
Jawab: Misal tali kawat baja dilambangkan dengan b, maka: b2= 52+ 42 b2= 25 + 16 b2= 41 b= 41 cm Jadi panjang kawat baja minimal yang dibutuhkan adalah 41 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
3. Perhatikanlah gambar di bawah ini menunjukkan dinding sebuah rumah. Panjang sisi AB = 6 m, AD = 4 m, BC = 6 m. tentukanlah sisi panjang C CD. D 4m
A
(a)
6m
E 6m
dinding 6m
(b)
B
Jawab: CE= 6- 4 = 2 m CD2= DE2+ CE2 CD2= 62+22 CD2= 36 + 4= 40 CD= 40 = 2 10 cm Jadi panjang sisi CD adalah 210 cm.
4. Sebuah pesawat terbang kearah utara dengan jarak 80 km kemudian ke timur sejauh 150 km. hitunglah jarak terpendek pesawat tersebut dari tempat semula! Jawab:
U
T
misalkan jarak terpendek dilambangkan dengan x
x2= 802+ 1502 x2= 6400 + 22500 x2= 27900 x= 170 km jadi jarak terpendek pesawat tersebut dari tempat semula adalah 170 km.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
5. Kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk = 10 cm Hitunglah: H a. Panjang diagonal sisi kubus BE b. Panjang diagonal ruang kubus E
G F
Jawab: a. Panjang diagonal sisi kubus BE2 = …102… + …102… =…100…. + …100… = …200… BE = √… 200 … = 10√2
D A
C B
Jadi panjang diagonal sisi kubus adalah …10√2…. cm b. Panjang diagonal ruang kubus CE2 = …BE2…+ …BC2… = …10√22…+ …102… = …300… CE = √… 300 … = 10√3 cm
E
B
Jadi panjang diagonal ruang kubus adalah …10√3…. cm
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
LAMPIRAN H.7 Kunci Jawaban Kuis 1 1. Hitunglah luas segitiga dalam satuan luas! Jawab: Luas
= ½ x alas x tinggi =½x8x5 =4x5 = 20 satuan luas
2. Gunakan Teorema Pythagoras untuk menghitung nilai x pada gambar berikut! 15
Jawab: 17 = 15 + 289 = 225 +
17
x
289 − 225 = 64 = = √64 = 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
LAMPIRAN H.8 Kunci Jawaban Soal Kuis 2 1. Untuk tigaan bilangan berikut ini, 8, 12, dan 7,apakah merupakan tripel Pythagoras? Jawab: 12 2 = 144 82+ 72= 64+ 49 = 113 144 ≠ 64 + 49 144 ≠ 113 Jadi bukan merupakan tripel Pythagoras karena kuadrat sisi terpanjang tidak sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain. 2. Sisi-sisi segitiga berukuran 8 cm, 82 cm, dan 8 cm. Tentukanlah jenis segitiga tersebut! Jawab: 822 = 128 82+82= 64 + 64= 128 Jadi 822= 82+82, sehingga segitiga yang terbentuk adalah segitiga siku-siku karena kuadrat sisi terpanjang = jumlah kuadrat sisi yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305 LAMPIRAN H.9 Kunci Jawaban Soal Kuis 3 Diketahui belah ketupat ABCD dengan ∠ luas belah ketupat itu! D
= 600 dan AB= 6 cm. Hitunglah
Jawab: AB=AD=DC=CB= 6 cm
A
C
Misal titik tengahnya O maka perbandingan sisi-sisi pada sudut istimewa segitiga tersebut adalah: A
AD= 2a maka 6 = 2a, a= 3 6 cm
a B
O
a3
D
Luas belah ketupat
OA= 3 cm OD= a3= 33 cm = ½ x d1 x d2 = ½ x (2 x OA) x (2 x OD) = ½ x 6 x 63 = 183 cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306 LAMPIRAN H.10
Kunci Jawaban Soal Kuis 4 H
G
1. F E
Diketahui balok ABCD.EFGH, panjang AB= 12 cm, AD= 9 cm, dan DH= 18 cm. Hitunglah panjang BD dan HB!
18 cm
D
C 9 cm
A
B
12 cm
Jawab: =
+
=
+
= 12 + 9
= 15 + 18
= 144 + 81
= 225 + 324
= 225
= 549
= √225 = 15
= √549 = 3√61
2. Seorang anak berada pada jarak 40 m dari kaki sebuah gedung. Ia melihat puncak gedung dengan sudut elevasi 60o. Hitunglah tinggi gedung tersebut! Jawab: a= 40 m tinggi gedung 60
anak 40 m
a3
2a
o
60
a
0
tinggi gedung = a3= 403 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307 LAMPIRAN H.11 SKOR PENGHARGAAN KELOMPOK Pertemuan 1 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34
Nilai Awal 55 15 17,5 25 30 17,5 12,5 25 27,5 15 15 50 32,5 40 20 32,5 27,5 55 12,5 85 27,5 30 10 22,5 40 35 37,5 45 15 10 40 70 40 20
Nilai Kuis 90 50 20 20 80 20 20 100 90 20 100 100 100 20 80 70 30 100 100 80 50 80 20 70 100 20 100 20 80 10 90 100 50 70
Poin Kemajuan 30 30 20 10 30 20 20 30 30 20 30 30 30 5 30 30 20 30 30 10 30 30 20 30 30 5 30 5 30 20 30 30 20 30
Nilai Awal 55 15 17,5 25 30 17,5 12,5 25
Nilai Kuis 100 60 20 60 70 50 50 100
Poin Kemajuan 30 30 20 30 30 30 30 30
Pertemuan ke 2 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
Nama Siswa Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34
Nilai Awal 27,5 15 15 50 32,5 40 20 32,5 27,5 55 12,5 85 27,5 30 10 22,5 40 35 37,5 45 15 10 40 70 40 20
Nilai Kuis 70 50 50 20 60 60 80 50 50 100 100 100 20 50 20 60 60 100 50 20 100 50 60 100 100 20
Poin Kemajuan 30 30 30 20 30 30 30 30 30 30 30 30 10 30 20 30 30 30 30 5 30 30 30 30 30 20
Nilai Awal 55 15 17,5 25 30 17,5 12,5 25 27,5 15 15 50 32,5 40 20 32,5 27,5 55 12,5 85 27,5
Nilai Kuis 60 20 10 20 40 40 40 40 20 20 20 40 20 40 10 40 10 10 40 50 10
Poin Kemajuan 20 20 10 10 20 30 30 30 10 20 20 10 5 20 10 20 5 5 30 5 5
Pertemuan ke 3 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309
Nama Siswa Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34
Nilai Awal 30 10 22,5 40 35 37,5 45 15 10 40 70 40 20
Nilai Kuis 40 40 40 80 0 10 10 40 30 30 80 10 10
Poin Kemajuan 20 30 30 30 5 5 5 30 30 10 20 5 10
Nilai Awal 55 15 17,5 25 30 17,5 12,5 25 27,5 15 15 50 32,5 40 20 32,5 27,5 55 12,5 85 27,5 30 10 22,5 40 35 37,5 45 15 10 40 70 40 20
Nilai Kuis 80 50 0 50 65 60 50 60 0 55 30 60 30 60 60 60 40 60 60 100 50 60 60 50 60 30 60 45 60 40 60 65 40 0
Poin Kemajuan 30 30 5 30 30 30 30 30 5 30 30 20 10 30 30 30 30 20 30 30 30 30 30 30 30 10 30 20 30 30 30 10 10 5
Pertemuan ke 4 Nama Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
Berdasarkan masing-masing kelompok, dapat dihitung peningkatan nilainya sebagai berikut: 1. Kelompok Descartes Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 11 30 Siswa 13 30 Siswa 16 30 Siswa 29 30 Total skor tim 120 Rata-rata tim 30 Rata-rata akhir 25,94
Pertemuan 2 30 30 30 30 120 30
Pertemuan 3 20 5 20 30 75 18,75
Pertemuan 4 30 10 30 30 100 25
2. Kelompok Pascal Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 1 30 Siswa 7 20 Siswa 17 20 Siswa 25 30 Siswa 34 30 Total skor tim 130 Rata-rata tim 26 Rata-rata akhir 24,5
Pertemuan 2 30 30 30 30 20 140 28
Pertemuan 3 20 30 5 30 10 95 19
Pertemuan 4 30 30 30 30 5 125 25
3. Kelompok Archimedes Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 2 30 Siswa 5 30 Siswa 6 20 Siswa 27 30 Siswa 32 30 Total skor tim 140 Rata-rata tim 28 Rata-rata akhir 25,75
Pertemuan 2 30 30 30 30 30 150 30
Pertemuan 3 20 20 30 5 20 95 19
Pertemuan 4 30 30 30 30 10 130 26
Pertemuan 2 30 30 20
Pertemuan 3 10 30 30
Pertemuan 4 30 30 30
4. Kelompok Newton Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 4 10 Siswa 8 30 Siswa 23 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
Anggota Tim Siswa 28 Siswa 33 Total skor tim Rata-rata tim Rata-rata akhir
Pertemuan 1 20 20 100 20 23,25
Pertemuan 2 20 30 130 26
Pertemuan 3 30 5 105 21
Pertemuan 4 30 10 130 26
5. Kelompok Bernoulli Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 3 20 Siswa 10 20 Siswa 20 10 Siswa 22 30 Siswa 26 5 Total skor tim 85 Rata-rata tim 17 Rata-rata akhir 19,5
Pertemuan 2 20 30 30 30 30 140 28
Pertemuan 3 10 20 5 20 5 60 12
Pertemuan 4 5 30 30 30 10 105 21
6. Kelompok Euclides Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 9 30 Siswa 12 30 Siswa 24 30 Siswa 30 20 Siswa 31 30 Total skor tim 140 Rata-rata tim 28 Rata-rata akhir 24,25
Pertemuan 2 30 20 30 30 30 140 28
Pertemuan 3 10 10 30 30 10 90 18
Pertemuan 4 5 20 30 30 30 115 23
7. Kelompok Einstein Anggota Tim Pertemuan 1 Siswa 14 5 Siswa 15 30 Siswa 18 30 Siswa 19 30 Siswa 21 30 Total skor tim 125 Rata-rata tim 25 Rata-rata akhir 23,25
Pertemuan 2 30 30 30 30 10 130 26
Pertemuan 3 20 10 5 30 5 70 14
Pertemuan 4 30 30 20 30 30 140 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312
LAMPIRAN H.12
SUPER TEAM KELOMPOK DESCARTES Giovanni Christian A. Theodorus Bima S. Irene Kintan V.L James Michael Tejo
Dalam Rangka Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I Lampiran I1: Lembar Pengamatan Lampiran I2: Dokumentasi Selama Penelitian
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I.1 Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN I.2 Dokumentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Gambar Siswa saling berdiskusi dalam kelompok ahli
Gambar Siswa berdiskusi dalam kelompok asal
Gambar Guru meminta siswa mengerjakan pekerjaannya di
Gambar siswa mengerjakan soal kuis
depan kelas
Gambar siswa memperhatikan penjelasan guru saat memberikan penguatan
Guru memfasilitasi jalannya diskusi dengan berkeliling kelas
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN J Lampiran J1: Surat Izin Penelitian Lampiran J2: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN J.1 Surat Izin Penelitian
323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN J.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
324