PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KESESUAIAN ANTARA CARA MENGAJAR DAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP GAYA BELAJAR VAK (VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK) YANG DIMILIKI OLEH SISWA KELAS VIII A SMP INSTITUT INDONESIA YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Matematika Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Mariani Dian (121414046)
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jangan berpikir mengenai yang nanti. Kerjakan saja satu detik setiap kali dan engkau akan menikmati setiap detak itu sepanjang hidupmu” (Anthony de Mello SJ)
Karya ini ku persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbing serta menguatkanku dalam segala perkara. 2. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan kebebasan bagiku dalam memilih, tetapi tetap selalu membimbingku hingga sekarang 3. Ketiga adikku yang terkasih yang selalu mendukung dan memberikan masukan dengan cara mereka masing-masing 4. Semua teman-temanku yang selalu ada dan selalu menyemangatiku juga selalu memberikan masukan kepadaku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Mariani Dian. 2016. Analisis Kesesuaian antara Cara Mengajar dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Matematika terhadap Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial dan Kinestetik) Siswa Kelas VIII A SMP Institut Indonesia Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dan untuk mencari tahu apakah rancangan pelaksanaan pembelajaran matematika yang dibuat oleh guru dan cara guru dalam mengajar matematika sudah sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat apakah guru mengajar sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru. Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, studi pustaka dan pembagian angket. Observasi dan wawancara digunakan untuk melihat apakah cara mengajar guru sesuai dengan gaya belajar siswa. Observasi juga digunakan untuk melihat apakah cara mengajar guru sesuai dengan RPP. Studi pustaka dilakukan untuk melihat apakah RPP sesuai dengan gaya belajar siswa. Angket digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Gaya belajar yang dimiliki oleh siswa adalah gaya belajar visual,visual-kinestetik, visual-auditorial, auditorial, auditorial-kinestetik dan visual-auditorial-kinestetik. 2) Rencana Pembelajaran matematika yang dibuat oleh guru hanya mempertimbangkan gaya belajar auditorial yang dimiliki oleh siswa. 3) Cara guru mengajar sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dalam kelas. 4) Beberapa poin cara mengajar guru ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan RPP. Kata kunci: Matematika, rancangan pelaksanaan pembelajaran, cara mengajar, gaya belajar, visual, auditorial, kinestetik.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Mariani Dian. 2016. The Compatibility Analysis of the Lesson Plans and the Teacher’s Teaching Strategies with the Institut Indonesia Yogyakarta, VIII A Class Student’s VAK (Visual, Auditorial, Kinesthetic) Learning Styles. Mini Thesis. Yogyakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This research attemps to find out students learning styles and to find whether the mathematics lesson plans and the teacher’s teaching strategies compatible for students learning styles. Besides, this research attemps to find whether the teacher’s mathematics teaching strategiesare compatible with mathematics lesson plans those are planned by the teacher.
out are out the
This research used the descriptive-qualitative method. The techniques are used to collect the data by observation, interview, literature review and questionnaire. Observation and interview are used to see the compatibilty of the teacher’s teaching strategies and the student’s learning styles. The observation is also used to see the compatibilty of the teacher’s teaching strategies with the lesson plans. Literature review is used to find out whether the lesson plans are compatible with student’s learning styles. Questionnaire is used to see the student’s learning styles. The results of this research are: 1) The learning styles that students have in this class are visual, visual - kinesthetic, visual - auditorial, auditorial, auditorial kinesthetic and visual - auditorial - kinesthetic. 2) The lesson plans only considered the student’s auditorial learning styles. 3) The teacher’s teaching strategiesconsidered most of the students learning styles. 4) Some points of the teacher’s teaching strategies are compatible with the program of learning and some points are not compatible. Keywords: Mathematics, lesson plans, the teacher’s teaching strategies, learning styles, visual, auditorial, kinesthetic.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Proses penyusunan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dalam berbagai bentuk. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 3. Bapak Dr. Yansen Marpaung selaku dosen pembimbing yang sudah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Para dosen penguji, Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. dan Bapak Yosep Dwi Kristanto, M.Pd. yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis. 5. Bapak M. Parjiono, S.E. selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Institut Indonesia Yogyakarta, yang telah memberikan izin dan dukungan kepada penulis untuk melalukan penelitian di SMP Swasta Institut Indonesia Yogyakarta. 6. Bapak Martanto Adi P. S.Pd. selaku guru matematika di kelas VIII A yang selalu memberikan bantuan dan dukungannya bagi penulis selama melakukan penelitian. 7. Segenap siswa dan siswi kelas VIII A yang telah membantu terlaksananya penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Para Staf Sekertariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang selalu membantu dalam kegiatan pembelajaran penulis di Prodi Pendidikan Matematika. 9. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang sudah mendidik penulis dan mengajarkan banyak hal yang membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi. 10. Kedua orang tua penulis, Bapak Gisi dan Ibu Wellyuana yang selalu mendukung dan memberikan motivasi dalam segala bentuk kepada penulis. Saudara penulis, Ignasia Margi, Eaunggelia Triandi dan Gratio Nirvano yang selalu menyemangati penulis. 11. Para Sahabat, Andrias Pradah, Epifania Kurnia, Amelia Yulivania, Trifosa Ester, teman-teman dari Kos Pelangi, Dojo Aikido Universitas Sanata Dharma dan teman-teman Pendidikan Matematika Angkatan 2012. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan, terutama karena keterbatasan dan kekurangan penulis. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima dengan senang hati masukan yang membangun sehingga bermanfaat bagi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap supaya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ANALISIS KESESUAIAN ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3 D. Pembatasan Masalah .................................................................................... 3 E. Penjelasan Istilah .......................................................................................... 3 F.
Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................... 6 A. Pengertian Belajar ........................................................................................ 6 B. Gaya Belajar ................................................................................................. 7 1.
Sejarah Gaya Belajar ................................................................................ 7
2.
Definisi Gaya Belajar ............................................................................... 8
3.
Gaya Belajar VAK (Visual, Aditorial, Kinestetik) .................................. 9
C. Perkembangan Kognitif ............................................................................. 13 D. Perencanaan Proses Pembelajaran ............................................................. 21 E. Kompetensi Profesionalisme Guru ............................................................ 25 F.
Cara Mengajar ............................................................................................ 29
G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 30 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 31 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31 B. Subjek Penelitian........................................................................................ 31 C. Objek Penelitian ......................................................................................... 31 D. Data Penelitian ........................................................................................... 31 E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 32 F.
Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 33
G. Metode/Teknik Analisis Data .................................................................... 42 H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 44 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 44 B. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 49 C. Hasil dan Analisis Angket tentang Gaya Belajar Siswa ............................ 50 D. Analisis Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 139 E. Analisis Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru .......................... 145 F.
Analisis Kesesuaian Cara Mengajar dengan RPP .................................... 170
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 171 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 173 A. Kesimpulan .............................................................................................. 173 B. Saran ......................................................................................................... 175 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 176 LAMPIRAN ........................................................................................................ 180 A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................ 180 B. Angket Gaya Belajar Siswa ..................................................................... 205 C. Transkrip Percakapan dengan Guru ......................................................... 225 D. Dokumentasi Observasi ........................................................................... 234 E. Dokumentasi Pembagian dan Pengisian Angket ..................................... 236 F.
Dokumentasi Wawancara......................................................................... 238
G. Surat Izin Melakukan Penelitian .............................................................. 240
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Cara Guru Mengajar .................... 34 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kesesuaian Cara Mengajar Guru dengan RPP ................................................................................................ 35 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Analisis RPP ............................................................... 38 Tabel 3.4 Instrumen Analisis RPP ............................................................. 39 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Gaya untuk Melihat Gaya Belajar Siswa .......................................................................................................... 42 Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian ................................................. 44 Tabel 4.2 Hasil Angket Tertutup Siswa 1 .................................................. 50 Tabel 4.3 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 1 ............... 52 Tabel 4.4 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 1 ................................................................... 53 Tabel 4.5 Hasil Angket Tertutup Siswa 2 .................................................. 54 Tabel 4.6 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 2 ............... 56 Tabel 4.7 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan KinestetikSiswa 2 .................................................................... 58 Tabel 4.8 Hasil Angket Tertutup Siswa 3 .................................................. 59 Tabel 4.9 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 3 ............... 61 Tabel 4.10 Poin-Poin yang Bersesuaian dengn Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 3 ................................................................... 62 Tabel 4.11 Hasil Angket Tertutup Siswa 4 ................................................ 63 Tabel 4.12 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 4 ............. 65 Tabel 4.13 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 4 ............................................................. 66 Tabel 4.14 Hasil Angket Tertutup Siswa 5 ................................................ 67 Tabel 4.15 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 5 ............. 69 Tabel 4.16 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 5 ............................................................. 70 Tabel 4.17 Hasil Angket Tertutup Siswa 6 ................................................ 71 Tabel 4.18 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 6 ............. 73
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.19 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 6 ................................................................... 74 Tabel 4.20 Hasil Angket Tertutup Siswa 7 ................................................ 75 Tabel 4.21 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 7 ............. 77 Tabel 4.22 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 7 ............................................................. 78 Tabel 4.23 Hasil Angket Tertutup Siswa 8 ................................................ 79 Tabel 4.24 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 8 ............. 81 Tabel 4.25 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 8 ............................................................. 83 Tabel 4.26 Hasil Angket Tertutup Siswa 9 ................................................ 83 Tabel 4.27 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 9 ............. 85 Tabel 4.28 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 9 ............................................................. 87 Tabel 4.29 Hasil Angket Tertutup Siswa 10 .............................................. 88 Tabel 4.30 Hasil Angket Terbuka dan Analisis JawabanSiswa 10 ............ 89 Tabel 4.31 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 10 ........................................................... 91 Tabel 4.32 Hasil Angket Tertutup Siswa 11 .............................................. 92 Tabel 4.33 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 11 ........... 93 Tabel 4.34 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 11 ........................................................... 95 Tabel 4.35 Hasil Angket Tertutup Siswa 12 .............................................. 96 Tabel 4.36 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 12 ........... 97 Tabel 4.37 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 12 ........................................................... 99 Tabel 4.38 Hasil Angket Tertutup Siswa 13 ............................................ 100 Tabel 4.39 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 13 ......... 102 Tabel 4.40 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 13 ......................................................... 103 Tabel 4.41 Hasil Angket Tertutup Siswa 14 ............................................ 104 Tabel 4.42 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 14 ......... 106
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.43 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 14 ......................................................... 108 Tabel 4.44 Hasil Angket Tertutup Siswa 15 ............................................ 109 Tabel 4.45 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 15 ......... 110 Tabel 4.46 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 15 ......................................................... 112 Tabel 4.47 Hasil Angket Tertutup Siswa 16 ............................................ 113 Tabel 4.48 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 16 ......... 114 Tabel 4.49 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 16 ......................................................... 116 Tabel 4.50 Hasil Angket Tertutup Siswa 17 ............................................ 117 Tabel 4.51 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 17 ......... 118 Tabel 4.52 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 17 ......................................................... 120 Tabel 4.53 Hasil Angket Tertutup Siswa 18 ............................................ 121 Tabel 4.54 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 18 ......... 122 Tabel 4.55 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 18 ......................................................... 124 Tabel 4.56 Hasil Angket Tertutup Siswa 19 ............................................ 125 Tabel 4.57 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 19 ......... 126 Tabel 4.58 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 19 ......................................................... 128 Tabel 4.59 Hasil Angket Tertutup Siswa 20 ............................................ 129 Tabel 4.60 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 20 ......... 130 Tabel 4.61 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 20 ......................................................... 132 Tabel 4.62 Hasil Angket Tertutup Siswa 21 ............................................ 132 Tabel 4.63 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 21 ......... 134 Tabel 4.64 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 21 ......................................................... 136 Tabel 4.65 Analisis Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......... 139 Tabel 4.66 Hasil Observasi Cara Mengajar Guru .................................... 145 Tabel 4.67 Hasil Wawancara dengan Guru.............................................. 150 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.68 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Observasi ............................. 165 Tabel 4.69 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Wawancara .......................... 167 Tabel 4.70 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Observasi dan Wawancara... 168 Tabel 4.71 Analisis Kesesuaian Cara Mengajar Guru dengan RPP......... 170
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sering kali mendengar istilah gaya belajar dalam dunia pendidikan. Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi yang dia dapatkan. Semua orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Termasuk di dalam lingkungan sekolah, setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda pula. Oleh sebab itu, metode mengajar yang diterapkan oleh guru belum tentu bisa diterima dengan baik oleh tiap siswa. Bagi siswa yang gaya belajarnya sesuai dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru, proses belajar siswa tersebut akan berlangsung lebih efektif. Sedangkan siswa yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru, proses belajarnya bisa saja terhambat atau dia hanya mampu memperoleh sedikit informasi. Dalam pembelajaran matematika, tentu saja gaya belajar juga merupakan salah satu pertimbangan yang penting bagi guru dalam memilih metode yang digunakan untuk mengajar. Untuk
memilih
metode
yang
sesuai
untuk
mengajar
perlu
mempertimbangkan banyak hal seperti kondisi kelas, kondisi lingkungan kelas, jam pelajaran dan materi pelajaran. Selain aspek-aspek yang sudah disebutkan tersebut, ada aspek lain yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan, yaitu gaya belajar siswa. Untuk mempertimbangkan aspek gaya belajar ini, guru sebelumnya harus sudah mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswanya. Setelah itu baru guru dapat menentukan metode yang sekiranya cocok. Tetapi karena dalam satu kelas, gaya belajar tiap siswa belum tentu sama, maka metode pembelajaran yang digunakan oleh guru juga harus lebih bervariasi. Selain itu, guru juga harus mempertimbangkan kira-kira rencana kegiatan yang seperti apa saja yang sekiranya dapat mencakup seluruh gaya belajar siswa. Baik rencana kegiatan maupun metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar, semuanya harus dipersiapkan oleh guru dalam bentuk RPP. Sebelum guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
mengajar, guru harus membuat RPP. Dari sekian banyak metode dan rancangan kegiatan yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran, guru harus membuat pertimbangan yang sesuai dengan keadaan kelas, materi, jam pelajaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah gaya belajar siswa. Selain RPP, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara guru mengajar di dalam kelas. Cara guru mengajar juga mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. RPP yang disusun oleh guru memang merupakan panduan utama guru dalam mengajar, tetapi yang paling penting adalah bagaimana cara mengajar guru tersebut di dalam kelas, karena di dalam kelas guru tidak selalu bisa menerapkan rancangan kegiatan yang telah disusun di RPP. Di dalam kelas, tidak menutup kemungkinan bahwa reaksi siswa terhadap materi yang disampaikan tidak sama dengan yang diharapkan oleh guru. Dalam kondisi seperti itulah guru diharapkan dapat berimprovisasi sehingga proses pembelajaran dapat tetap berlangsung dengan baik. Gaya belajar sendiri memiliki banyak jenis. Salah satu jenis gaya belajar yang ada adalah VAK (Visual, auditorial dan kinestetik). Pada dasarnya masingmasing orang belajar dengan menggunakan modalitas visual, auditorial dan kinestetik. Akan tetapi pada tahapan tertentu kebanyakan orang cenderung menggunakan satu atau dua modalitas saja. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “ANALISIS RANCANGAN
KESESUAIAN
ANTARA
PELAKSANAAN
CARA
MENGAJAR
PEMBELAJARAN
DAN
MATEMATIKA
TERHADAP GAYA BELAJAR VAK (VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK) YANG DIMILIKI OLEH SISWA KELAS VIII A SMP INSTITUT INDONESIA YOGYAKARTA”
B. Rumusan Masalah 1. Gaya belajar seperti apakah yang dimiliki oleh siswa kelas VIII A SMP Institut Indonesia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2. Apakah RPP yang dirancang oleh guru sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa? 3. Apakah cara mengajar guru dikelas mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa? 4. Apakah guru mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dirancangnya?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas VIII A dalam mempelajari matematika. 2. Mendeskripsikan
apakah
perencanaan
mengajar
guru
sudah
mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki siswa. 3. Mendeskripsikan apakah cara mengajar guru sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa 4. Mendeskripsikan apakah guru mengajar dengan menggunakan RPP yang sudah dirancangnya.
D. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup masalah, diberikan pembatasan masalah yaitu “kesesuaian cara mengajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran guru dengan gaya belajar siswa kelas VIII A SMP Institut Indonesia”
E. Penjelasan Istilah 1. Analisis Analisis adalah penguraian suatu pokok bahasan terhadap bagianbagiannya yang kemudian ditelaah untuk mencari hubungan antar bagian guna memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti yang menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
2.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Rancangan
pelaksanaan
pembelajaran
adalah
rencana
kegiatan
pembelajaran tatap muka yang disusun untuk setiap kompetensi dasar (KD) dan dirancang untuk satu kali pertemuan atau lebih. 3.
Matematika Matematika adalah suatu penelaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu bahasa dan suatu alat. Dasar dari matematika adalah logika.
4.
Belajar Belajar adalah suatu proses dimana setelah melakukan proses terseut, orang yang belajar mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut bersifat relatif permanen dan tidak serta merta langsung terjadi seketika itu juga saat orang tersebut belajar.
5.
Gaya Belajar Siswa Gaya belajar adalah suatu cara yang kompleks dimana cara tersebut dianggap paling efektif untuk memperoleh suatu informasi.
6. Kognisi Kognisi adalah aktivitas mental yang meliputi penerimaan, pengolahan, penyimpanan, transformasi dan penerapan dari pengetahuan. Kognisi meliputi jangkauan yang luas dari proses mental jika dalam operasi kognitif
kita
menyimpannya,
menerima
beberapa
mentransformasikan
informasi, pengetahuan
mengolahnya, tersebut
dan
menerapkannya. 7. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem saraf yng kemudian dilengkapi denga pengalamanpengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
8. Gaya Kognitif Gaya kognitif adalah cara khas siswa dalam belajar yang meliputi pengolahan informasi, sikap terhadap informasi, maupun kebiasaan yang berhubungan dengan lingkungan belajar. 9. Kompetensi Profesionalisme Guru Kompetensi profesionalisme guru adalah kemampuan guru dalam menjalankan kewajiban-kewajiban terkait dengan profesi keguruannya secara bertanggung jawab. 10. Cara Mengajar Cara mengajar adalah jalan, aturan dan sistem yang diterapkan oleh seorang pengajar dalam mengorganisasi dan mengatur lingkungan belajar secara optimal supaya proses pembelajaran dapat berjalan secara lebih efektif.
F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu peneliti belajar memahami gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa dan peneliti dapat belajar untuk menyusun suatu rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Belajar Kimble (dalam Olson dan Hergenhahn, 2009) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan yang bersifat relatif permanen dalam sebagian besar tingkah laku ke arah yang lebih baik, sebagai hasil dari praktik yang berulang. Olson dan Hergenhahn (2009) mengatakan bahwa pertama, belajar ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku; dengan kata lain, hasil dari belajar selalu dapat diterjemahkan dalam tingkah laku yang dapat dilihat. Setelah belajar, orang yang belajar dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan sebelum belajar. Kedua, perubahan tingkah laku ini bersifat relatif permanen; artinya perubahan tingkah laku tidak bersifat sementara atau tetap. Ketiga, perubahan dalam tingkah laku tidak terjadi seketika itu juga saat mengalami pengalaman belajar. Walaupun begitu, ada potensi untuk untuk bertindak berbeda dari biasanya. Potensi untuk bertindak berbeda dari biasanya ini mungkin tidak diterjemahkan dalam tingkah laku sampai beberapa waktu. Keempat, perubahan dalam tingkah laku (atau potensi bertingkah laku baik) adalah hasil dari pengalaman atau praktik. Kelima, pengalaman atau praktik harus diperkuat; dalam arti, hanya beberapa respon yang mengarah pada penguatan yang akan dipelajari. Alsa (2005) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya. Upaya perubahan aspek lahiriah dan batiniah dalam proses belajar tersebut menurut bahasa Bloom (1956) meliputi tiga komponen; kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada aspek kognitif, potensi yang perlu dikembangkan adalah potensi berpikir para siswa dengan melatih mereka untuk memahami secara betul, menganalisis secara tepat, mengevaluasi berbagai masalah yang ada disekitarnya dan lain sebagainya. Sejak dini peserta didik perlu dilatih untuk mengoptimalkan potensi ini karena potensi berpikir ini bisa mengubah dunia sesuai dengan apa yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Pada aspek afektif, komponen-komponen yang perlu dikembangkan berkaitan dengan sikap dan nilai. Siswa perlu dilatih untuk peka dengan kondisi lingkungan disekitarnya sehingga mereka bisa memahami nilai-nilai dan etikaetika dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pada aspek psikomotorik, siswa perlu dilatih untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam aspek kognitif dan afektif dalam perilaku nyata dalam kehidupan sehari-harinya. Aspek psikomtorik ini akan mendorong para peserta didik melakukan perubahan perilaku dalam melakukan pergaulan di masyarakat. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk lebih adaptif (Kolb, 1984). Kegiatan-kegiatan seperti mengedipkan mata ketika ada debu beterbangan atau mengunyah dan menelan makanan bukan merupakan suatu proses belajar. Namun kegiatan-kegiatan yang perlu proses tertentu seperti ketika anak menggunakan komputer dengan software baru, seseorang yang bekerja keras menemukan penyelesaian, seseorang yang bertanya mengenai hal-hal yang baru, kemudian menjelaskan
sesuatu
dengan logika
yang lebih tepat, atau
mendengarkan secara lebih seksama, pengalaman-pengalaman inilah yang disebut dengan belajar (Santrock, 2006). Orstein dan Lasley (dalam Santrock, 2006) menjelaskan bahwa bagian utama dari belajar bukan suatu tindakan yang pasif dari seorang pembelajar, bukan juga hanya suatu reaksi dari stimulus, dan bukan pula menunggu suatu reward. Menurut Gage (1984, dalam Dahar, 1989) belajar adalah suatu proses di mana perubahan perilaku pada individu terjadi sebagai akibat pengalaman.
B. Gaya Belajar 1. Sejarah Gaya Belajar Koch (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012) menegaskan bahwa mulai tahun 1950an dan 1960an para peneliti mulai mengidentifikasi teori-teori belajar dan pengajaran yang kemudian mengarahkan para peneliti dan pendidik untuk lebih fokus pada tiap-tiap kemampuan individu dalam belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
beserta kebutuhannya sampai sekitar akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Gaya belajar individu merupakan suatu pergerakan utama di berbagai penelitian dalam bidang pendidikan. Jonassen dan Grabowski (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012) berpendapat bahwa satu perkembangan minat pada gaya kognitif merupakan bagian dari evolusi gaya belajar, yang secara umum cenderung memproses informasi pada situasi dan cara yang berbeda. Carbo, Dunn dan Dunn (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012) mengusulkan bahwa salah satu pengembangan utama dalam bidang pendidikan adalah identifikasi dan penelitian mengenai gaya belajar. Penelitian tentang gaya belajar telah dimulai sejak 1892 (Keefe, 1979). Kolb dan Kolb (2003) berpendapat bahwa gaya belajar menjadi salah satu faktor pokok di dalam mendapatkan efektivitas belajar. Koch (1998) menguraikan bahwa penelitian awal gaya belajar di dalam psikologi telah berdampak pada evolusi bidang gaya belajar. Cassidy (2004) mengatakan bahwa walaupun asal-usul gaya belajar telah ditelusuri lebih lanjut, penelitian mengenai gaya belajar telah dimulai dengan perkiraan secara konservatif pada lima dekade yang lalu. Selama periode tersebut intensitasnya bervariasi.
2. Definisi Gaya Belajar Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh tiap-tiap orang untuk berkonsentrasi pada proses dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Gaya belajar yang dimiliki oleh tiap orang berbeda-beda. Dengan demikian secara umum gaya belajar diasumsikan
mengacu
pada
kepribadian-kepribadian,
kepercayaan-
kepercayaan, pilihan-pilihan, dan perilaku-perilaku yang digunakan oleh individu untuk membantu mereka belajar dalam situasi yang telah dikondisikan. Gaya belajar dapat secara mudah digambarkan sebagai bagaimana orang-orang memahami dan mengingat informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
James dan Gardner (1995) berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para siswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari. Merriam dan Caffarella (1991) mendefinisikan gaya belajar yang populer di dalam pendidikan orang dewasa, yaitu karakteristik dalam memproses informasi, merasa dan bertindak di dalam situasi-situasi belajar. Definisi Keefe (1979) mengenai gaya belajar adalah “faktor-faktor kognitif, afektif dan fisiologis yang menyajikan beberapa indikator yang relatif stabil tentang bagaimana para siswa merasa, berhubungan dengan yang lain dan bereaksi terhadap lingkungan belajar”. Pengertian gaya belajar yang lain dikemukakan oleh Kinsella (dalam Lincold dan Rademacher, 2006) sebagai sebuah kemampuan genetis, walaupun dibantah oleh Prince, Dunn, Sanders dan Reid (dalam Lincold dan Rademacher, 2006) yang menyatakan bahwa gaya belajar dapat berubah, berkembang sesuai dengan usia pembelajaran. Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi (Hasrul, 2009). Gaya belajar bukan hanya tersusun dari sebuah aspek, ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekuensial, analitik, global yang melibatkan otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah ketika merespon sesuatu dari lingkungan belajar.
3. Gaya Belajar VAK (Visual, Aditorial, Kinestetik) Menurut Howard Gardner (1983), gaya belajar dapat dibagi menjadi gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Orangorang dengan gaya belajar visual cenderung mengandalkan kemampuan visualnya dalam belajar. Karena mereka mengandalkan kemampuan visualnya, mereka cenderung tidak mudah terganggu dengan pengaruh lingkungan disekitarnya. Orang-orang dengan gaya belajar auditorial mengandalkan kemampuan auditorialnya dalam belajar. Mereka cenderung lebih interaktif dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
visual, terutama dalam hal berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Orang-orang dengan gaya belajar kinestetik mengandalkan kemampuan kinestetiknya dalam belajar. Mereka yang bergaya belajar kinestetik umumnya juga lebih interaktif daripada orang-orang dengan gaya belajar visual. Pada umumnya orang-orang dengan gaya belajar kinestetik lebih banyak
berkomuniikasi
menggunakan
isyarat-isyarat
dan
perbuatan-
perbuatannya. Selain itu orang-orang dengan gaya belajar kinestetik umumnya belajar dengan mencoba (Halim, 2012). a. Visual Siswa yang bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indera mata (Halim, 2012). Orang yang memiliki gaya belajar visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman pengelihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Orang yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi yang menggunakan gambar sebagai alat bantu untuk memahami materi tersebut. Mereka juga memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempuyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Beberapa karakteristik orang-orang dengan gaya belajar visual adalah sebagai berikut: 1) Rapi dan teratur 2) Berbicara dengan cepat 3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik 4) Teliti terhadap detail 5) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi 6) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka 7) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
8) Mengingat dengan asosiasi visual 9) Biasanya tidak terganggu oleh keributan 10) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering kali meminta bantuan orang untuk mengulanginya. 11) Pembaca cepat dan tekun 12) Lebih suka membaca daripada dibacakan 13) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental mereka pasti tentang suatu masalah atau proyek 14) Lebih suka seni rupa daripada seni suara 15) Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih kata-kata (Hasrul, 2009) b. Auditorial Siswa yang bergaya belajar auditorial dapat dikenali dari ciri-cirinya yang lebih banyak menggunakan modalitas belajar dengan kekuatan indera pendengaran yakni telinga (Halim, 2012). Orang yang memiliki gaya belajar auditorial, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus untuk mengingatnya. Orang-orang dengan gaya belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca. Beberapa karakteristik orang-orang yang memiliki gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut: 1) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja 2) Mudah terganggu oleh keributan 3) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna suara 6) Merasa kesulitan dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita 7) Berbicara dengan irama yang terpola 8) Biasanya lebih suka musik daripada seni rupa 9) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 10) Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 11) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain 12) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya 13) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik (Hasrul, 2009)
c. Kinestetik Siswa yang bergaya belajar kinestetik dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu menggunakan modalitas belajar melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung (Halim, 2012). Orang-orang yang memiliki gaya belajar kinestetik mengharuskan orang yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja, ada beberapa karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua orang bisa melakukannya. Pertama, menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegang saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasi sebuah tim di samping kemampuan mengendalikan gerak tubuh. Tak jarang orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Selain karakteristik-kakteristik yang sudah disebutkan, masih ada beberapa karakteristik dari orang-orang dengan gaya belajar ini, yaitu: 1) Berbicara dengan perlahan 2) Lebih
menanggapi
perhatian
fisik
seperti
menyentuh
dan
menggunakan bahasa isyarat daripada berbicara 3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka 4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang 5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 6) Mempunyai perkembangan awal otot-otot tubuh yang lebih besar daripada teman-temannya pada umumnya 7) Belajar melalui manipulasi dan praktik 8) Menghapal dengan cara berjalan dan melihat 9) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 10) Banyak menggunakan isyarat tubuh 11) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama 12) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu 13) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi 14) Ingin melakukan segala sesuatu 15) Menyukai permainan yang menyibukkan (Hasrul, 2009)
C. Perkembangan Kognitif Beberapa perubahan yang penting dalam perkembangan seorang anak adalah perkembangan kognitif mereka. Piaget (1952) mengemukakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem syaraf dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Jean Piaget (dalam Syah, 1997), perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks. Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget adalah sebagai berikut: 1. Tahap Sensori Motorik (0-2 tahun) Selama dalam tahap perkembangan sensori motorik, kemampuan inteligensi yang dimiliki oleh seorang anak masih berbentuk sederhana, dalam arti masih didasarkan pada perilaku terbuka. Meskipun kemampuan inteligensi yang dimiliki oleh anak tersebut masih sederhana, tetapi kemampuan inteligensi ini merupakan kemampuan inteligensi yang paling dasar dan sangat penting karena menjadi fondasi untuk tipe-tipe intelegensi tertentu yang kelak akan dimiliki oleh anak tersebut. Inteligensi sensori motor dipandang sebagai inteligensi praktis yang berguna bagi anak usia 0-2 tahun untuk belajar berbuat terhadap stimulus yang diberikan dari lingkungan kepadanya sebelum ia mampu berpikir mengenai hal yang sedang ia perbuat. Menurut Muhibbin Syah (1997), ketika seorang bayi berinteraksi dengan lingkungannya, ia akan mengasimilasikan skema sensori motor sedemikian rupa dengan mengerahkan kemampuan akomodasi yang ia miliki hingga mencapai keseimbangan antara skema yang digunakan dengan lingkungan yang direspons. Skema sensori motor sendiri adalah sebuah atau serangkaian perilaku terbuka yang tersusun secara sistematis untuk merespons lingkungan (barang, orang, keadaan, kejadian). Setelah Piaget melakukan serangkaian eksperimen dan observasi terhadap subjek-subjek bayi, ia menyimpulkan bahwa bayi di bawah usia 18 bulan pada umumnya belum memiliki pengenalan terhadap object permanence. Dengan kata lain, benda apapun yang tidak ia lihat, tidak ia sentuh atau tidak ia dengar selalu dianggap tidak ada meskipun sesungguhnya benda tersebut ada di tempat lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Pada dasarnya, bayi sudah mengenal bahkan memahami objek-objek di sekitarnya meskipun hanya dengan skema sensori motor. Dengan skema sensori motor ini bayi mengenali benda-benda sebagai konfigurasikonfigurasi (gambaran bentuk sesuatu) sensori yang stabil. Konfigurasi itu oleh Piaget disebut tableaux atau tableu, yakni pemandangan tetap atau pertunjukan bisu. Sebagai contoh, sejak usia dua minggu, setiap bayi sudah mampu menemukan puting susu ibunya, dan selanjutnya ia belajar mengenal sifat, keadaan dan cara yang efektif untuk menghisap sumber makanan dan minumannya itu. Kemampuan pengenalan lewat upaya belajar tersebut tidak berarti ia mengerti bahwa susu ibunya merupakan organ atau bagian dari tubuh ibunya. Hal yang ia pahami adalah apabila benda tableau itu didekatkan, maka ia akan mengasimilasi dan mengakomodasikan skema sensori motornya untuk mencapai keseimbangan antara perilaku dan skema sensori motori. Dengan kata lain ia dapat memuaskan kebutuhannya. Dalam rentang usia antara 18 hingga 24 bulan, barulah kemampuan mengenal object permanence anak tersebut muncul secara bertahap dan sistematis, sehingga benda-benda seperti mainan atau orang-orang yang biasa berada disekitarnya akan ia cari jika ia memerlukannya. 2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun) Perkembangan ini bermula ketika anak telah memiliki penguasaan sempurna mengenai permanensi objek. Artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat maupun didengar lagi. Perolehan kemampuan berupa kesadaran terhadap eksistensi permanensi objek (ketetapan adanya benda) adalah hasil dari munculnya kapasitas kognitif baru yang disebut representasi atau gambaran mental. Representasi adalah sesuatu yang mewakili atau menjadi simbol atau wujud sesuatu yang lainnya. Representasi mental merupakan bagian penting dari skema kognitif yan memungkinkan anak berpikir dan menyimpulkan eksistensi sebuah benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada diluar pandangan, pendengaran atau jangkauan tangannya. Representasi mental juga memungkinkan anak untuk mengembangkan defarred-imitation (peniruan yang tertunda) yakni kapasitas meniru perilaku orang lain yang sebelumnya pernah ia lihat untuk merespon lingkungan. Perilaku-perilaku yang ditiru terutama perilaku-perilaku orang lain yang pernah dia lihat ketika orang tersebut merespon barang, orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Seiring dengan munculnya kapasitas deferred-imitation, muncul pula gejala insight-learning, yakni gejala belajar berdasarkan tilikan akal. Dalam hal ini, anak mulai mampu melihat situasi problematik, yakni memahami bahwa sebuah keadaan mengandung masalah, lalu berpikir sesaat. Setelah berpikir, ia memperoleh reaksi berupa pemahaman atau ilham spontan untuk memecahkan masalah versi anak-anak. Hal yang lain adalah pada tahap ini pengamatan dan pemahaman anak terhadap situasi lingkungan yang ia tanggapi sangat dipengaruhi oleh watak egocentrism (egosentrisme). Maksudnya anak tersebut belum bisa memahami pandangan-pandangan orang lain yang berbeda dengan pandangannya sendiri. Gejala egosentrisme ini disebabkan oleh masih terbatasnya conservation (konservasi/pengekalan), yakni operasi kognitif yang berhubungan dengan pemahaman anak terhadap aspek dan dimensi kuantitatif materi dalam lingkungan yang ia respons. Sebagai contoh, apabila dua buah gelas yang berkapasitas sama tetapi berbeda bentuk (yang satu pendek besar, sedangkan yang lain kecil tinggi) dituangi air dengan jumlah yang sama, maka anak cenderung akan menebak isi gelas yang tinggi lebih banyak daripada isi gelas yang pendek. Gejala tersebut
menunjukkan
bahwa
anak
tersebut
hanya
mampu
mengkonsentrasikan skema kognitifnya pada ketinggian bentuk air dalam gelas yang tinggi tersebut tanpa memperhitungkan kuantitas atau volume yang sama dalam gelas yang pendek tetapi besar. Inilah yang dimaksud sebagai keterbatasan konservasi. Skema kognitif sendiri adalah perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
tertutup berupa tatanan langkah-langkah kognitif (operation) yang berfungsi memahami hal yang tersirat atau menyimpulkan sesuatu dari lingkungan yang direspons. 3. Operasional (7-11 tahun) Dalam periode operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memperoleh tambahan kemampuan yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan ini berguna bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu kedalam sistem pemikirannya sendiri. Satuan langkah berpikir anak terdiri dari aneka ragam tatanan langkah yang masing-masing berfungsi sebagai skema kognitif yang dapat dibolak-balik atau ditukar dengan operasi-operasi lainnya. Satuan langkah berpikir anak tersebut yang menjadi dasar terbentuknya intelegensi intuitif. Menurut Piaget, intelegensi adalah proses, tahapan atau langkah operasional tertentu yang mendasari semua pemikiran dan pengetahuan manusia, di samping merupakan proses pembentukan pemahaman. Dalam operasi intelegensi anak yang sedang berada pada tahap operasional, terdapat sistem operasi kognitif yang meliputi: 1) Conservation; 2) Addition of classes; 3) Multiplication of classes. Conservation (konservasi/pengekalan) adalah kemampuan anak dalam memahami aspekaspek kumulatif materi, seperti volume dan jumlah. Anak yang mampu mengenali sifat kuantitatif sebuah benda akan tahu bahwa sifat kuantitatif benda tersebut tidak akan berubah secara sembarangan. Banyak cairan dalam sebuah bejana tidak akan berubah meskipun dituangkan kedalam bejana lain yang lebih besar ataupun lebih kecil. Begitu juga banyak benda-benda padat seperti bola pejal, tak akan berubah hanya karena mengubah tatanannya. Addition of classes (penambahan golongan benda) yakni kemampuan anak dalam memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang dianggap berkelas lebih rendah, seperti mawar dan melati yang kemudian dihubungkan dengan golongan benda yang berkelas lebih tinggi seperti bunga. Kemampuan ini juga meliputi kecakapan memilah-milah benda-benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
yang tergabung dalam sebuah benda yang berkelas tinggi menjadi bendabenda yang berkelas rendah, misalnya dari bunga menjadi mawar, melati dan seterusnya. Multiplication of classes (pelipatgandaan golongan benda) yakni kemampuan yang melibatkan pengetahuan mengenai cara mempertahankan dimensi-dimensi benda (seperti warna bunga dan tipe bunga) untuk membentuk gabungan golongan benda (seperti mawar merah, mawar putih dan seterusnya). Selain itu, kemampuan ini juga meliputi kemampuan memahami cara sebaliknya, yakni cara memisahkan gabungan golongan benda menjadi dimensi-dimensi tersendiri, misalnya warna bunga mawar terdiri dari merah, putih dan kuning. Piaget menyimpulkan bahwa pemahaman terhadap aspek kuantitatif materi, pemahaman terhadap penambahan golongan benda, dan pemahaman terhadap pelipatgandaan golongan benda merupakan ciri khas perkembangan kognitif anak berusia 7-11 tahun. Perolehan pemahaman tersebut diiringi dengan banyak berkurangnya egosentrisme anak. Artinya anak sudah mulai memiliki
kemampuan mengkoordinasi-pandangan
orang lain
dengan
pandangannya sendiri, dan memiliki persepsi positif bahwa pandangan adalah salah satu dari sekian banyak pandangan orang. Pada dasarnya perkembangan kognitif anak tersebut ditinjau dari sudut karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. Namun, masih ada keterbatasanketerbatasan kapasitas anak dalam mengkoordinasikan pemikirannya. Anakanak dalam rentang usia 7-11 tahun baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. 4. Operasional Formal (11-dewasa) Dalam perkembangan kognitif tahap akhir ini, seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasi baik secara simultan (serentak) maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif, yakni: 1) Kapasitas menggunakan hipotesis: 2) Kapasitas mennggunakan prinsip-prinsip abstrak. Dengan kapasitas menggunakan hipotesis (anggapan dasar), seorang remaja akan mampu berpikir hipotesis, yakni berpikir mengenai sesuatu khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon. Sedangkan dengan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak, remaja tersebut akan mampu mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak, seperti ilmu agama, ilmu matematika dan ilmu-ilmu abstrak lainnya dengan luas dan lebih mendalam. Seorang remaja pelajar yang telah berhasil menjalani tahap perkembangan operasional formal akan dapat memahami dan mengungkapkan prinsipprinsip abstrak. Prinsip-prinsip tersembunyi ini, pada gilirannya akan dapat mengubah perhatian-perhatian sehari-hari secara dramatis dengan pola yang terkadang sama sekali berbeda dari pola-pola perhatian sebelumnya. Teori tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget tentu saja tidak selalu berlaku sepenuhnya kepada anak. Tahapan-tahapan tersebut pada dasarnya merupakan garis besar yang berhubungan dengan kapasitas kognitif tertentu yang berkembang dalam diri anak dari masa ke masa. Piaget (dalam Dahar, 2011) menyatakan lima faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan kognitif yaitu sebagai berikut: 1. Kedewasaan (maturation) Perkembangan sistem saraf sentral, otak, koordinasi motorik dan manifestasi fisik lainnya mempengaruhi perkembangan kognitif. Walaupun kedewasaan atau maturasi merupakan faktor penting dalam perkembangan intelektual, maturasi tidak cukup menerangkan perkembangan intelektual ini. 2. Pengalaman Fisik (physical experience) Interaksi dengan lingkungan fisik digunakan anak untuk mengabstraksi berbagai sifat fisik benda-benda. Misalnya, bila anak menempatkan sebuah benda dalam air, kemudian ia melihat bahwa benda itu terapung. Pengalaman fisik ini meningkatkan kecepatan perkembangan anak sebab observasi bendabenda serta sifat-sifat benda tersebut membantu timbulnya pikiran yang lebih kompleks. 3. Pengalaman Logika Matematis (logical-mathematical experience) Selain pengalaman fisik ada pula pengalaman lain yang diperoleh anak, yaitu pada waktu ia mengkonstruksi hubungan-hubungan antara objek-objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Misalnya anak yang sedang menghitung berapa kelereng yang dimilikinya dan ia memiliki “sepuluh” kelereng. Konsep “sepuluh” bukannya sifat kelereng-kelereng itu, melainkan sifat konstruksi lain yang serupa, yang disebut pengalaman logika matematika. Proses konstruksi biasanya disebut abstraksi reflektif. Abstraksi reflektif berbeda dengan abstraksi empiris. Abstraksi empiris adalah dimana anak memperhatikan sifat fisik suatu benda dan tidak mengindahkan hal-hal lain. Misalnya waktu anak mengabstrak warna maka ia tidak memperdulikan hal-hal lainnya seperti massa dan bahan dasar benda. Sedangkan abstraksi reflektif melibatkan pembentukan hubungan-hubungan antara benda-benda, misalnya konsep “sepuluh” pada kelereng tidak terdapat pada kelereng. “sepuluh” hanya terdapat dalam kepala anak yang sedang menghitung kelereng tersebut. 4. Transmisi Sosial (social transmission) Pengetahuan yang diperoleh anak dari pengalaman fisik diabstraksi dari benda-benda fisik. Dalam hal logika matematika, pengetahuan dikonstruksi dari tindakan-tindakan anak terhadap benda-benda itu. 5. Proses Keseimbangan (equilibration) Ekuilibrasi
merupakan
kemampuan
untuk
mencapai
kembali
keseimbangan selama periode ketidakseimbangan. Ekuilibrasi mendorong adanya pertumbuhan intelektual. Kelima faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan kognitif anak yang dikemukakan oleh Piaget, pengaruhnya tidak selalu sama pada setiap anak. Kedewasaan, kemampuan anak untuk mengabstraksi sifat fisik benda-benda atau mengkonstruksi hubungan antara objek-objek dan kemampuan seorang anak dalam mencapai ekuilibrasi sangat mungkin berbeda, tergantung dari lingkungan tempat anak tersebut hidup baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat, juga tergantung dari kepribadian dari anak tersebut. Karena perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam perkembangan kognitif tersebut, anak akan memiliki perilaku kognitif yang berbeda. Dengan perilaku kognitif yang berbeda, maka anak juga secara tidak langsung memiliki gaya belajar yang berbeda pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
D. Perencanaan Proses Pembelajaran Dalam Permendikbud Nomor 41, Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), Indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Adapun uraian penjelasan dari masing-masing komponen menurut Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah sebagai berikut: 1. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetesi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun dibawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
lengkap dan sistematis agar pelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen RPP adalah: a. Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan. b. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. c. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. d. Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
e. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. f. Materi ajar Materi ajar memuat fakta. konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. g. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban mengajar. h. Metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI. i. Kegiatan pembelajaran 1) Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 3) Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. j. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian. k. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 3. Prinsip - Prinsip Penyusunan RPP a. Memperhatikan perbedaan individu siswa RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa. b. Medorong partisipasi aktif siswa Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat kepada siswa untuk mendorong
motivasi,
minat,
kreativitas,
inisiatif,
inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan dan remidi. e. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun
dengan
mengakomodasikan
pembelajaran
tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya. f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara integrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
E. Kompetensi Profesionalisme Guru Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan. Disamping berarti kemampuan, kompetensi juga berarti keadaan memenuhi syarat menurut ketentuan hukum (McLoad, 1989). Menurut Barlow (1985), kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajibankewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang piawai dalam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional. Dalam menjalankan kewenangan profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan yang bersifat psikologis, yang meliputi kompetensi kognitif, kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor. 1. Kompetensi Kognitif Guru Kompetensi kognitif merupakan kompetensi utama yang wajib dimiliki oleh setiap calon guru dan guru profesional. Kompetensi kognitif memuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
bermacam-macam pengetahuan baik yang bersifat deklaratif maupun yang bersifat prosedural. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan yang relatif statis-normatif dengan tatanan yang jelas dan dapat diungkapkan dengan lisan. Sedangkan pengetahuan prosedural pada dasarnya adalah pengetahuan praktis dan dinamis yang mendasari keterampilan melakukan sesuatu (Best, 1989; Anderson, 1990). Pengetahuan dan keterampilan kognitif dapat dikelompokkan kedalam dua kategori (Syah, 1997), yaitu: a. Ilmu pengetahuan kependidikan Menurut sifat dan kegunaannya, disiplin ilmu kependidikan terdiri atas dua macam, yaitu pengetahuan kependidikan umum dan pengetahuan kependidikan khusus. Pengetahuan kependidikan umum meliputi
ilmu
pendidikan,
psikologi
pendidikan,
administrasi
pendidikan dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan kependidikan khusus meliputi metode mengajar, metode khusus pengajaran materi tertentu, teknik evaluasi, praktik keguruan dan sebagainya. Secara singkat, pengetahuan kependidikan umum meliputi pengetahuann kependidikan yang tidak langsung berhubungan dengann proses belajar mengajar. Sedangkan ilmu pendidikan khusus langsung berhubungan dengan praktik pengelolaan proses belajar mengajar. b. Ilmu pengetahuan materi bidang studi Ilmu pengetahuan materi bidang studi meliputi semua bidang studi yang akan menjadi keahlian atau pelajaran yang akan diajarkan oleh guru. Dalam hal ini, penguasaan atas pokok-pokok bahasan materi pelajaran yang terdapat dalam bidang studi yang menjadi bidang tugas guru mutlak diperlukan. Penguasaan guru atas materi-materi bidang studi
itu
sebisanya
dikaitkan
langsung
dengan
pengetahuan
kependidikan khusus terutama sebagai metode khusus dan praktik keguruan. Jenis kompetensi kognitif lain yang juga perlu dimiliki seorang guru adalah kemampuan menggunakan strategi kognitif kepada para siswa agar dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
belajar secara efisien dan efektif (Lawson, 1991). Guru diharapkan mampu mengubah kebiasaan belajar siswa yang bermotif ekstrinsik menjadi bermotif intrinsik. Upaya ini perlu dilakukan, sebab siswa yang kebiasaan belajarnya bermotif ekstrinsik umumnya memandang belajar sebagai alat penangkal bahaya ketidaknaikan maupun ketidaklulusan saja. Dengan kata lain siswa tersebut belajar hanya untuk lulus saja. 2. Kompetensi Afektif Guru Kompetensi afektif guru bersifat tertutup dan abstrak, sehingga amat sulit untuk diidentifikasi. Kompetensi afektif meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi seperti cinta, benci, senang, sedih dan sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. Sikap dan perasaan diri meliputi:
a. Konsep diri dan harga diri guru Konsep diri guru adalah totalitas sikap dan persepsi seorang guru terhadap dirinya sendiri. Keseluruhan sikap dan pandangan tersebut dapat dianggap sebagai deskripsi kepribadian guru yang bersangkutan. Sementara itu harga diri guru dapat diartikan sebagai tingkat pandangan dan penilaian seorang guru mengenai dirinya sendiri berdasarkan prestasinya. Titik berat harga diri terletak pada penilaian atau taksiran guru terhadap kualitas dirinya sendiri yang merupakan bagian dari konsep diri. Guru yang memiliki konsep diri yang tinggi umumnya memiliki harga diri yang tinggi pula. Ia mempunyai keberanian mengajak dan mendorong serta membantu dengan sekuat tenaga agar siswa lebih maju. b. Efikasi diri dan efikasi kontekstual guru Efikasi guru adalah keyakinan guru terhadap kemampuannya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya. Keyakinan guru terhadap kemampuannya sebagai pengajar profesional bukan hanya dalam hal menyajikan materi pelajaran di depan kelas saja, melainkan juga dalam hal memanipulasi atau mendayagunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
keterbatasan ruang, waktu dan peralatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. c. Sikap penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain Sikap penerimaan terhadap diri sendiri adalah gejala afektif seorang guru dalam menilai dirinya sendiri, baik itu secara positif atau negatif, berdasarkan penilaian yang lugas atas bakat dan kemampuannya. Sikap penerimaan terhadap diri sendiri ini diiringi dengan rasa puas terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri guru tersebut. Sebagai pemberi layanan kepada siswa (sebagai pembantu dan pembimbing serta anutan kegiatan belajar siswa), guru diharapkan memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri, sebab kompetensi bersikap seperti ini akan cukup berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Burns (1991) menyimpulkan bahwa hanya orang yang berperasaan cukup positif terhadap dirinya (mencintai dan menghargai diri) saja yang mampu mengurangi kebutuhan dirinya (seperti kebutuhan atas pengakuan dan kekuasaan) untuk memenuhi layanan kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. Karenanya, antara sikap penerimaan terhadap diri sendiri dengan sikap penerimaan terhadap orang lain terdapat hubungan yang positif dan berarti. 3. Kompetensi Psikomotor Guru Kompetensi psikomotor guru meliputi segala keterampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugas-tugas selaku pengajar. Guru yang profesional memerlukan penguasaan prima atas sejumlah keterampilan psikomotorik yang langsung berkaitan dengan bidang studinya. Secara garis besar, kompetensi psikomotorik guru terdiri atas dua kategori, yaitu kecakapan fisik umum dan kecakapan fisik khusus. Kecakapan fisik yang umum direfleksikan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru seperti duduk, berdiri, berjalan, berjabat tangan dan sebagainya, yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas mengajar. Kecakapan fisik yang khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
meliputi keterampilan-keterampilan ekspresi verbal (pernyataan lisan) dan nonverbal (tindakan) tertentu yang direfleksikan guru terutama ketika mengelola proses pembelajaran.
F. Cara Mengajar Arifin (dalam Syah, 1997) mendefinisikan mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Nasution (dalam Syah, 1997) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi
atau
mengatur
lingkungan
sebaik-baiknya
dan
menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya ruang kelas, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium. dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cara diartikan sebagai jalan, aturan, sistem yang digunakan untuk melakukan sesuatu.Tardif (dalam Syah, 1997) mengemukakan bahwa cara mengajar adalah sekumpulan prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Secara harfiah cara berarti metode. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam metode mengajar, terdapat pula strategi mengajar.
Namun, berbeda dari strategi
mengajar, metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil yang dikehendaki. Artinya, dibandingkan dengan strategi, metode pada umumnya kurang berorientasi pada tujuan karena metode dianggap konsep yang lebih luas daripada strategi. Kemudian, strategi mengajar sendiri dapat diartikan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu (Syah, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
G. Kerangka Berpikir Berdasarkan penjelasan
teori,
maka
hubungan
antara
rancangan
pelaksanaan pembelajaran matematika dan gaya belajar siswa adalah sebagai berikut: Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru perlu mempertimbangkan aspek gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Guru diharapkan dapat memilih metode-metode pengajaran yang tidak bertolak belakang dengan gaya belajar yang dimiliki oleh para siswa. Untuk melihat gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, ada baiknya guru mengenali gaya kognitif siswanya. Memahami gaya kognitif yang dimiliki oleh siswa dapat memberikan gambaran kepada guru tentang gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. Dengan kegiatan pembelajaran yang lebih efisien dan situasi yang menyenangkan kemungkinan bahwa siswa akan mendapatkan hasil yang lebih baik juga cukup besar. Tetapi berhasil atau tidaknya seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran, tidak semata-mata ditentukan oleh sesuai atau tidaknya RPP yang sudah dia susun dengan standar-standar atau acuan-acuan yang berlaku. Hal yang lebih penting adalah apakah cara mengajar guru tersebut di dalam kelas benarbenar mempertimbangkan gaya belajar siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan teori dan kerangka berpikir maka peneliti mengajukan pemikiran sebagai berikut: Gaya belajar yang dimiliki oleh siswa merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan RPP dan kegiatan pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Muhadi (2011:6), penelitian pada dasarnya adalah penerapan metode ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif untuk mendeskripsikan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dan dengan data yang sudah diperoleh peneliti ingin mengetahui apakah RPP yang disusun oleh guru sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh para siswa. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan penelitian (Amirin, 1986 :92). Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah satu orang guru matematika dan 21 orang siswa kelas VIII A SMP Institut Indonesia, kemudian RPP dari guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas tersebut. C. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1989:92). Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah kesesuaian antara cara mengajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran guru terhadap gaya belajar siswa visual, auditorial dan kinestetik yang dimiliki oleh siswa. D. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, cara mengajar yang dimiliki oleh guru dan RPP yang disusun oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu menggunakan observasi dan wawancara untuk menentukan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa dan untuk melihat apakah RPP dan cara mengajar guru sudah mempertimbangkan gaya belajar siswa, kemudian juga melihat apakah guru mengajar sesuai dengan RPP yang dibuat atau tidak. 1. Observasi Menurut Nasution (dalam Sugiyono 2009), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan berbentuk data faktual mengenai dunia kenyataan. Data dikumpulkan dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas. Pada penelitian ini observasi dilakukan di kelas untuk melihat cara guru dalam mengajar matematika. Kemudian observasi juga dilakukan untuk melihat apakah cara mengajar guru sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh guru. 2. Studi Pustaka Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik (Purwono, 2012). Studi pustaka dilakukan untuk melihat apakah RPP yang sudah disusun oleh guru sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa yang ada di dalam kelas. 3. Angket Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban (Depdikbud, 1975). Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang didalamnya telah terdapat alternatif jawaban dan angket terbuka, yaitu angket yang tidak menggunakan pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
jawaban. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk melihat gaya belajar yang dimiliki oleh siswa yang ada di dalam kelas. 4. Wawancara Menurut Nazir (1988) wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
panduan
wawancara.
Wawancara
merupakan
metode
pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Lerbin, 1992 dalam Hadi, 2007). Pada penelitian ini wawancara dilakukan pada guru untuk memperkuat hasil observasi terhadap cara guru mengajar.
F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Peneliti Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh sebab itu peneliti harus divalidasi oleh pihakpihak tertentu yang dianggap ahli dalam bidang penelitian. Validasi terhadap peneliti meliputi: pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun secara logika (Sugiono, 2009:305). Peneliti perlu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas hasil penelitiannya (Sugiono, 2009:306). 2. Lembar Observasi Observasi dilakukan untuk melihat cara mengajar guru dikelas. Untuk mempermudah dalam proses, maka dibuat lembar observasi dengan kisi-kisi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Cara Guru Mengajar No Pernyataan Ya Tidak Deskripsi 1 Guru menggunakan metode yang bervariasi saat mengajar 2 Guru memberikan catatan dan latihan soal 3 Guru menyampaikan materi secara sistematis 4 Guru menyampaikan materi secara detail 5 Selama proses pembelajaran belangsung guru dapat melakukan komunikasi dengan baik kepada siswa 6 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat atau bertanya tentang materi 7 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengerjakan soal-soal baik secara mandiri atau bersama-sama 8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi secara mandiri 9 Guru membantu siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari 10 Guru sudah mempertimbangkan perbedaan karakteristik masing-masing siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru Kemudian untuk melihat apakah cara mengajar guru sudah sesuai atau belum dengan RPP yang sudah disusun, dibuat kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kesesuaian Cara Mengajar Guru dengan RPP No Pertanyaan Ya Tidak Deskripsi 1 Pembagian materi dan alokasi waktu mengajar guru di kelas sesuai dengan yang ada pada RPP 2 Metode mengajar yang digunakan oleh guru di dalam kelas sesuai dengan metode mengajar yang ada dalam RPP 3 Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas sesuai dengan rancangan kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP 4 Alat pembelajaran yang digunakan guru selama mengajar sesuai dengan alat pembelajaran yang ada dalam RPP 5 Sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru selama mengajar sesuai dengan sumber pembelajaran yang ada dalam RPP 6 Bentuk soal yang dikerjakan oleh siswa sama seperti bentuk soal yang ada dalam RPP 3. Panduan Wawancara Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada guru yang mengajar mata pelajaran matematika. Wawancara yang dilakukan kepada guru bertujuan untuk mengetahui apakah guru mempertimbangkan gaya belajar siswanya dalam menyampaikan materi pembelajaran. Untuk mempermudah dalam melakukan wawancara, maka dibuat panduan wawancara berupa sejumlah pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dan kemungkinan jawaban yang diberikan oleh guru.
Pertanyaan dan
kemungkinan jawaban yang diharapkan dari guru adalah sebagai berikut: Pewawancara: Metode apa saja yang bapak gunakan untuk mengajar? Guru: Saya menggunakan banyak metode, karena tidak setiap siswa cocok dengan satu metode mengajar saja Pewawancara: Setelah menjelaskan materi apakah bapak selalu memberikan contoh soal? Guru: Iya, karena tidak hanya cukup jika sekedar memberikan materi, tetapi konsep-konsep yang sudah diterima siswa juga perlu diperkuat dengan contoh dan latihan-latihan soal Pewawancara: Apakah siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan contoh soal yang bapak berikan? Atau contoh soal tersebut langsung dibahas bersama? Guru: Siswa saya berikan kesempatan untuk mengerjakan contoh soal tersebut supaya siswa juga belajar menemukan dan memecahkan suatu masalah secara mandiri. Setelah itu barulah contoh soal tersebut dibahas bersama-sama Pewawancara: Apakah saat mengajar, bapak tergantung pada RPP? Guru: Terkadang saya memang tergantung pada RPP terutama dalam penyampaian materi. Tetapi saya juga menyesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas Pewawancara: Baik dalam merancang RPP maupun mengajar hal-hal apa saja yang bapak pertimbangkan? Guru: Yang saya pertimbangkan pertama adalah alokasi waktu, kemudian metode mengajar dan gaya atau karakteristik setiap anak dalam menerima pelajaran Pewawancara: Setelah mengajar apakah biasanya bapak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri? Guru: Ya, saya terkadang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri, supaya saya sendiri juga tahu sampai dimana perkembangan belajar para siswa. Dari situ saya bisa tahu apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
cara saya dalam menyampaikan materi sudah baik atau malah membuat siswa semakin tidak mengerti Pewawancara: Apakah bapak pernah mencoba mengajar menggunakan alat peraga? Guru: Ya, pernah Pewawancara: Menurut bapak sendiri, apa tanggapan bapak tentang mengajar dengan menggunakan alat peraga? Guru: Menurut saya, alat peraga tentu saja sangat membantu. Yang pertama karena dengan adanya alat peraga siswa jadi tertarik untuk memperhatikan, karena ada sesuatu yang baru. Kedua, dengan adanya alat peraga siswa jadi lebih mudah memahami materi yang disampaikan, jika demikian konsep dari materi yang diajarkan tentu dapat tertanam dengan baik dalam ingatan siswa. Pewawancara: Bagaimana cara bapak untuk menyikapi gaya atau karakter dari tiap siswa yang berbeda dalam proses pembelajaran? Guru: Saya berusaha mendampingi satu persatu siswa saya supaya saya bisa melihat kemajuan dari tiap siswa selama proses pembelajaran. Selain itu dengan mendampingi para siswa satu persatu saya bisa melihat mana saja siswa yang cocok dan tidak cocok dengan suatu metode yang saya terapkan dalam mengajar Pewawancara: Apakah dalam mengajar bapak selalu menyampaikan materi dengan sistematis? Guru: Saya selalu berusaha untuk menyampaikan materi dengan sistematis. Karena, kalau tidak sistematis nanti kasihan siswanya jadi bingung. Nanti siswa karena bingung jadi enggan belajar. Kalau siswa enggan belajar, proses pembelajaran juga tidak akan berjalan dengan lancar. Selain itu dengan menyampaikan penjelasan secara sistemats, kembali lagi saya bisa mencari tahu apakah siswa sudah menguasai dasar-dasar atau konsep suatu materi Pewawancara: Bagaimana tanggapan bapak jika ada siswa yang sangat sering bertanya, tetapi yang ia tanyakan selalu hal-hal yang mendasar yang seharusnya ia sendiri sudah mengetahuinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Guru: Saya menanggapi positif anak tersebut. Karena dengan ia banyak bertanya, sedikit atau banyak pasti ia punya niat untuk mengetahui sesuatu. Jadi intinya walaupun ia sendiri tidak sadar, ia sudah punya niat untuk belajar. Buktinya dia mencari informasi dengan bertanya pada gurunya. Saya tidak mempersoalkan bahwa apa yang ia tanyakan seharusnya sudah dipelajari pada materi yang lalu, selama ia mau belajar. Saat ia bertanya saya berusaha agar ia sendiri lah yang menjawab pertanyaannya, saya hanya memberikan petunjuk-petunjuk, kemudian dia yang menghubungkan petunjuk-petunjuk tersebut sehingga ia sendiri dapat menyimpulkan jawabannya. Menurut saya dengan cara seperti ini solusi dari pertanyaan yang diajukan oleh siswa tersebut tidak akan mudah dilupakan, karena ia sendiri yang mencarinya dan menghubungkan petunjuk-petunjuk yang saya berikan dengan informasi lain, sehingga ia dapat menyimpulkan suatu solusi Pewawancara: Apakah biasanya setelah proses pembelajaran bapak mengajak para siswa untuk bersama-sama menyimpulkan tentang apa saja yang telah mereka pelajari? Guru: Iya, saya selalu berusaha mengajak siswa untuk menyimpulkan tentang apa saja yang sudah dipelajari. Tujuannya, kembali lagi, paling tidak saya bisa tahu sampai akhir materi mana siswa yang mengerti, mana siswa yang tidak
mengerti.
Bagi
siswa
yang
tidak
mengerti,
saya
bisa
mempertimbangkan metode lain supaya pada pembelajaran yang selanjutnya dapat lebih memahami. 4. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk melihat apakah RPP yang disusun oleh guru sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Untuk mempermudah analisis, maka dibuat kisi-kisi sebagai berikut.
Nomor 1-10
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Analisis RPP Pernyataan Ya Pernyataan yang menunjukkan bahwa RPP tersebut sesuai
Tidak
Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
untuk
gaya
belajar
visual
terkait
dengan
metode,
kegiatan
pembelajaran
dan
proses penilaian. 11-20
Pernyataan yang menunjukkan bahwa RPP tersebut sesuai untuk gaya belajar auditorial terkait
dengan
metode,
kegiatan
pembelajaran
dan
proses penilaian. 21-30
Pernyataan yang menunjukkan bahwa RPP tersebut sesuai untuk gaya belajar kinestetik terkait
dengan
metode,
kegiatan
pembelajaran
dan
proses penilaian.
Adapun bentuk instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi tersebut adalah sebagai berikut.
No 1 2
3
4
Tabel 3.4 Instrumen Analisis RPP Pernyataan Ya RPP menggunakan metode yang berorientasi pada kemampuan visual siswa Dalam rancangan pembelajaran siswa diberikan waktu untuk mencatat materi yang diajarkan Guru merencanakan untuk mengulang suatu konsep sampai siswa benar-benar mengerti (Dalam bentuk contoh soal atau latihan soal) Dalam perencanaan pembelajaran, kebanyakan cara dalam menyampaikan suatu materi adalah dengan cara ditulis di papan tulis atau ditampilkan dalam media lain
Tidak
Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
5
6
7
8 9
10
11
12 13
14
15
16 17
18 19
Dalam rencana pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca sendiri suatu materi sebelum menjelaskan dengan tujuan agar siswa lebih memahami materi tersebut Dalam RPP guru tampak merencanakan untuk menyiapkan situasi kelas yang kondusif untuk siswa agar dapat belajar sendiri-sendiri secara lebih berkonsentrasi Kebanyakan sumber belajar yang digunakan adalah buku dan catatan dari guru Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan materi secara sistematis Tugas-tugas yang diberikan bersifat individual atau dikerjakan masing-masing oleh para siswa Tugas yang diberikan biasanya menggunakan konsep yang sama, hanya penggunaan angka dan alur ceritanya saja yang diubah RPP menggunakan metode yang berorientasi pada kemampuan auditorial siswa Siswa diberikan kesempatan untuk mendengarkan guru menyampaikan materi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan suatu materi bersama-sama sebelum menjelaskan Guru menekankan proses pembelajaran pada diskusi, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa Sumber belajar biasanya tidak terpaku pada buku atau catatan, tetapi juga menggunakan sumber belajar yang berorientasi pada kemampuan auditorial siswa seperti video Guru mengulangi konsep pelajaran dengan menjelaskan ulang suatu materi Dalam rencana pembelajaran guru memperlihatkan usaha untuk berkomunikasi dengan baik kepada siswa Dalam rencana pembelajaran guru tampak berusaha untuk selalu mendampingi siswa Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru tampak lebih banyak menjelaskan daripada menulis dipapan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
20 21
22
23
24
25
26
27
28
29 30
Tugas-tugas yang dikerjakan menuntut adanya diskusi dan komunikasi antar siswa RPP menggunakan metode yang berorientasi pada kemampuan kinestetik siswa Metode yang digunakan oleh guru cukup bervariasi sehingga menghindari kebosanan siswa dalam proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sendiri suatu materi sebelum guru menjelaskan Dalam rencana pembelajaran guru menggunakan alat peraga untuk membantu kelancaran proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran, tampak bahwa siswa berpartisipasi secara aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti, berkaitan dengan proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan secara mandiri Dalam pembelajaran guru memberikan contoh penggunaan suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari Tugas-tugas yang diberikan oleh guru berbentuk proyek Tugas-tugas yang diberikan biasanya lebih bervariasi dan memerlukan penalaran yang baik untuk menyelesaikannya
5. Angket Angket digunakan untuk melihat gaya belajar yang dimiliki oleh tiap siswa dikelas secara garis besar. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan angket terbuka. Untuk mempermudah dalam membuat instrumen, maka dibuat kisi-kisi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Gaya untuk Melihat Gaya Belajar Siswa Angket Tertutup Nomor 1-10
Pernyataan Pernyataan
yang
Ya
Tidak
Keterangan
mengindikasikan
gaya belajar visual 11-20
Pernyataan
yang
mengindikasikan
gaya belajar auditorial 21-30
Pernyataan yang indikasikan gaya belajar kinestetik Angket terbuka
1
Pertanyaan tentang situasi yang ideal bagi siswa untuk belajar
2
Pertanyaan tentang cara belajar yang disukai siswa
3
Pendapat siswa tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga
4
Pilihan siswa terhadap cara belajar yang dominan dari gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik beserta alasannya
5
Komunikasi dan interaksi siswa dengan teman-temannya dalam belajar
6
Sikap siswa jika mengalami kesulitan dalam belajar
7
Bentuk catatan yang disukai oleh siswa
8
Hal-hal yang membuat siswa merasa bosan belajar matematika
9
Materi yang disukai dalam pelajaran Matematika beserta alasannya
10
Motivasi yang paling berpengaruh bagi siswa beserta alasannya
G. Metode/Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data. Reduksi data
diartikan
sebagai
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles dan Huberman, 1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian terdiri atas beberapa tahap, antara lain: 1. Persiapan Penelitian a. Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian di SMP Institut Indonesia kepada pihak Dinas Pendidikan dan pihak Kampus Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. b. Meminta ijin kepada guru di SMP Institut Indonesia untuk melakukan penelitian di kelas VII dan meminta RPP sebagai salah satu bahan penelitian. c. Membuat lembar observasi, panduan wawancara, instrumen analisis RPP dan angket untuk dibagikan kepada siswa. d. Melakukan validasi terhadap angket yang sudah disusun (Validasi ahli). 2. Pelaksanaan Penelitian dan Pengumpulan Data a. Melakukan observasi di kelas. b. Membagikan angket c. Melakukan wawancara kepada guru matematika. 3. Analisis Data dan Pembuatan Laporan Menganalisis hasil yang sudah didapat dari observasi, wawancara dan angket, serta menganalisis RPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Institut Indonesia, yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo. Penelitian dilakukan di kelas VIII A pada bulan September Oktober 2016. Tabel rincian pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
No
Tabel 4.1 Rincian Pelaksanaan Penelitian Waktu Kegiatan
1
10 September 2016
Observasi kegiatan pembelajaran I
2
13 September 2016
Observasi kegiatan pembelajaran II
3
17 September 2016
Pembagian Angket
4
17 September 2016
Wawancara dengan guru
Adapun pembahasan tentang pelaksanaan kegiatan penelitian secara lebih detail adalah sebagai berikut: 1. Observasi Kegiatan Pembelajaran I Observasi pertama dilakukan pada hari Sabtu, 10 September 2016, dari pukul 07.15 sampai 09.15 WIB (3 jam pelajaran). Pada awal kegiatan pembelajaran, guru melaksanakan remidial dan pengayaan. Siswa yang mengikuti pengayaan diminta untuk mengerjakan tugas di luar kelas, sedangkan siswa yang mengikuti remidial tetap di dalam kelas untuk mengerjakan soal remidial dengan didampingi oleh guru. Sistem pelaksanaan remidial adalah guru membahas soal ulangan yang sudah diberikan, kemudian memberikan soal yang persis sama cara mengerjakannya, tetapi angka-angkanya diganti. Siswa kemudian mengerjakan soal yang diberikan dengan batasan waktu tertentu. Beberapa siswa yang duduk di belakang terlihat asyik sendiri dan saat diminta untuk mengerjakan soal yang sudah diberikan, ada yang tidak mengerjakan sama sekali. Selama pelaksanaan remidial guru berusaha membuat suasana kelas menjadi lebih tenang, karena beberapa siswa menimbulkan keributan. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
berusaha mengkondisikan keadaan kelas dengan menegur secara langsung siswa yang menyebabkan keributan. Setelah mengadakan remidial (Selama kurang lebih 60 menit), guru melanjutkan pembahasan dengan materi baru, tentang menghitung nilai fungsi. Guru tidak memberikan penjelasan tentang materi tersebut, tetapi langsung memberikan contoh soal yang kemudian dibahas bersama dengan siswa. Selama membahas soal guru beberapa kali melemparkan pertanyaan kepada siswa terkait dengan soal yang diberikan dan siswa terlihat cukup antusias, karena banyak siswa yang menjawab pertanyaan guru, walaupun masih terkesan berebut dalam berbicara. Setelah membahas contoh soal, guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertnya, tetapi tidak ada satu siswa pun yang bertanya. Kemudian tanpa disuruh, sebagian besar siswa mencatat penjelasan guru yang ditulis di papan tulis. Setelah itu, guru memberikan soal dari LKS untuk dikerjakan oleh siswa. Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal tersebut, kemudian maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal di depan kelas. Sebagian besar siswa mengerjakan soal yang diberikan walaupun ada juga siswa yang asik sendiri dan mengganggu siswa lain. Guru tetap berusaha membuat suasana kelas menjadi kondusif dengan menegur siswa yang membuat keributan dan memindahkan tempat duduk siswa yang bersangkutan, agar keributan berkurang. Saat guru meminta siswa yang sudah selesai mengerjakan soal di depan kelas, tidak ada siswa yang mau maju secara suka rela. Kemudian guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju dan menuliskan jawabannya di papan tulis. Siswa yang ditunjuk kemudian maju dan mengerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan guru mengkonfirmasi hasil kerja siswa, dan beberapa siswa yang lain terlihat menyalin pekerjaan siswa tersebut. Guru kemudian memberikan menanyakan siapa saja siswa yang belum mengerti. Satu orang siswa mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia belum mengerti dan guru kemudian menjelaskan lagi bagian yang tidak dimengerti oleh siswa tersebut, selama siswa yang lain menyalin. Guru kemudian memberikan soal lagi dari LKS dan meminta siswa untuk maju mengerjakan didepan kelas lagi. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal tersebut terlebih dahulu sebelum maju kedepan kelas. Guru kemudian mendatangi para siswa satu persatu untuk melihat hasil kerja siswa. Terlihat bahwa saat guru mendatangi setiap siswa, beberapa siswa bertanya kepada guru. Saat guru memberukan penjelasan, beberapa siswa lainnya datang mengerumuni tempat guru menjelaskan. Ada juga siswa yang tidak mengerjakan, justru asyik bermain sendiri atau mengganggu temn-temannya yang lain. Saat para siswa sedang mengerjakan soal, guru mata pelajaran lain datang dan meminta guru untuk memberitahukan tugas mata pelajaran lain. Setelah guru memberitahukan tugas tersebut kepada para siswa, guru mengarahkan para siswa agar kembali mengerjakan soal yang sudah diberikan. Kemudian salah seorang siswa maju dengan inisiatifnya sendiri dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di papan tulis. Setelah itu guru mengkonfirmasi hasil kerja siswa. Sebagai penutup, guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah Oleh para siswa. Guru juga memberikan nasehat kepada siswa supaya selalu belajar, bukan hanya saat akan ulangan saja baru belajar. Selama mengajar guru tidak menggunakan alat bantu seperti LCD. Guru hanya memanfaatkan papan tulis dan LKS. 2. Observasi kegiatan Pembelajaran II Observasi kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 13 September 2016, pukul 10.50 sampai 12.10 WIB (2 jam pelajaran). Sebelum memulai proses pembelajaran guru memberi salam kepada siswa. Setelah itu guru langsung mengecek dengan mendatangi siswa satu persatu untuk melihat apakah siswa sudah mengerjakan atau belum. Banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga guru mengatakan bahwa siswa yang tidak mengerjakan tugas setelah jam pulang sekolah tetap berada didalam kelas untuk mengerjakan tugas tersebut, dan baru boleh pulang saat tugasnya sudah selesai dikerjakan. Selama kegiatan awal pembelajaran, siswa sangat ribut, bhkan ada siswa yang berlarian. Guru berusaha mengontrol suasana kelas dengan menegur para siswa yang membuat keributan, dan memindahkan beberapa siswa dari tempat duduknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Karena yang mengerjakan tugas sedikit, maka guru melanjutkan penyampaian materi. Guru mengulang kembali materi pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan contoh soal di papan tulis. Setelah selesai menuliskan contoh soal, guru mengajak siswa untuk bersama-sama membahas contoh soal tersebut. Sebagian besar siswa menyimak penjelasan guru dan ketika ditanya mereka menjawab bersama-sama. Beberapa siswa yang tidak menyimak asyik bermain sendiri di bangkunya masing-masing. Setelah selesai membahas contoh soal, guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, tetapi tidak ada siswa yang bertanya. Kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada dalam LKS. Guru kemudian meminta beberapa orang siswa untuk maju kedepan mengerjakan soal yang sudah diberikan. Guru meminta siswa untuk maju secara tegas, sehingga walaupun ada siswa yang tidak mau maju, guru tetap membujuk siswa untuk maju. Siswa yang maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan dibantu oleh guru dan sebagian besar siswa. Selama siswa maju kedepan guru terlihat mengarahkan agar tulisan siswa rapi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, tetapi tidak ada siswa yang mau bertanya. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat. Sebagian besar siswa mencatat, tetapi ada juga siswa yang tidak mencatat. Sambil menunggu siswa selesai mencatat, guru membagikan hasil remidial pada pertemuan sebelumnya. Guru kemudian melanjutkan pembelajaran dengan materi baru yaitu tentang bentuk fungsi. Sama seperti materi sebelumnya, guru tidak banyak menjelaskan, tetapi langsung memberikan contoh soal. Selama guru menuliskan contoh soal, suasana kelas mulai kurang terkontrol sehingga guru menegur siswa yang dianggap membuat keributan dan meminta siswa tersebut untuk pindah tempat duduk. Karena guru merasa bahwa pembahasan dari cotoh soal yang akan dibahasnya cukup panjang, maka guru meminta para siswa untuk menyimak dulu dan bertanya jika mereka tidak mengerti. Sambil guru menjelaskan pembahasan soal, guru bertanya kepada siswa apakah ada yang tidak mengerti. Ada siswa yang mengangkat tangan, menandakan jika dia tidak mengerti. Guru kemudian mengulangi penjelasannya dengan lebih pelan supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
siswa paham. Setelah selesai membahas contoh soal tersebut guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, tetapi tidak ada siswa yang bertanya. Kemudian guru memberikan kesempatan untuk mencatat dan sebagian besar siswa mencatat contoh soal serta pembahasannya yang sudah ditulis guru. Setelah dirasa bahwa siswa sudah selesai mencatat, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal dari LKS. Soal tersebut langsung dikerjakan didepan kelas, sehingga guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan kelas dan mengerjakan di depan kelas dengan bantuan guru. Sedangkan siswa lain yang tidak maju kedepan diminta untuk mengerjakan soal yang sama di dalam buku catatan masing-masing. Selama beberapa siswa maju kedepan kelas, guru berusaha mengkondisikan suasana kelas dan membantu siswa yang maju kedepan kelas. Selama membantu siswa, guru terlihat memperhatikan cara penulisan siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal di depan kelas, guru memberikan kesempatan untuk bertanya, tetapi tidak ada siswa yang bertanya. Kemudian siswa menyalin soal dan jawaban yang sudah dikerjakan teman-teman mereka didepan kelas. Siswa kemudian diminta untuk mengerjakan soal dari LKS lagi. Siswa diminta mengerjakan masing-masing di dalam catatan mereka. Jika siswa tidak mengerjakan maka siswaakan diminta maju kedepan lagi. Sambil siswa mengerjakan, guru melihat satu persatu cara siswa mengerjakan sambil membantu siswa mengerjakan. Beberapa siswa yang sudah selesai mengerjakan soal kemudian meminta guru memeriksa apakah pekerjaan mereka benar atau salah. Selama proses pembelajaran, guru tidak menggunakan media lain seperti LCD untuk membantu menyampaikan materi. Kemudian saat jam pulang, hanya beberapa siswa yang sudah mengerjakan tugas yang diizinkan pulang. Siswa lainnya tidak diizinkan pulang sampai mereka selesai mengerjakan tugas pertemuan sebelumnya yang belum mereka selesaikan. 3. Pembagian Angket bagi Siswa Pembagian angket dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016, pukul 09.30 sampai 10.10 WIB. Angket dibagikan kepada semua siswa kelas VIII A yang hadir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
4. Wawancara dengan Guru Wawancara dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016, setelah siswa selesai mengisi angket. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas VIII A. Wawancara dilakukan di ruang perpustakaan SMP Istitut Indonesia Yogyakarta.
B. Deskripsi Data Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016. Dari hasil pembagian angket tentang gaya belajar siswa didapatkan hasil siswa dengan gaya belajar visual sbanyak 1 orang, siswa dengan gaya belajar auditorial sebanyak 3 orang, siswa dengan gaya belajar visual - kinestetik sebanyak 3 orang, siswa dengan gaya belajar visual - auditorial sebanyak 4 orang, siswa dengan gaya belajar auditorial - kinestetik sebanyak 8 orang dan siswa yang memiliki gaya belajar visual - auditorial - kinestetik sebanyak 2 orang. Kemudian dari hasil analisis terhadap RPP diketahui bahwa RPP yang dibuat oleh guru hanya mempertimbangkan gaya belajar auditorial yang dimiliki siswa. Kemudian setelah dilakukan analisis observasi dan wawancara terhadap cara mengajar guru didapatkan hasil bahwa dalam mengajar guru sudah mempertimbangkan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik yang dimiliki oleh siswa, sehingga cara mengajar guru dianggap sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya untuk mengetahui apakah guru mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dirancang atau tidak, dilakukan observasi dan analisis terhadap cara mengajar guru yang kemudian disangkutkan dengan poin-poin yang berkaitan dengan
proses
pembelajaran
dalam
RPP.
Hasilnya
adalah
kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan bentuk soal yang digunakan oleh guru dalam mengajar sesuai dengan RPP. Sedangkan pembagian materi, alokasi waktu pembelajaran dan alat untuk melakukan pembelajaran kurang sesuai dengan RPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
C. Hasil dan Analisis Angket tentang Gaya Belajar Siswa Pembagian angket bertujuan untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswa satu persatu. Angket yang dibagikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu angket tertutup dengan pilihan ya, tidak dan keterangan. Kolom keterangan digunakan bagi siswa jika merasa ragu dengan jawaban ya atau tidak, serta untuk memperkuat jawaban siswa. siswa yang menjawab ya skornya 1, tidak skornya 0, dan jika siswa tidak mengisi dan menuliskan keterangan skornya 0,5. Sedangkan jawaban pada angket terbuka akan dioleh dan dikategorikan sebagai indikator sikap-sikap siswa yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Adapun dalam analisis angket terbuka terdapat keterangan seperti V (untuk indikator sikap gaya belajar visual), A (untuk indikator sikap gaya belajar auditorial) dan K(untuk indikator sikap gaya belajar kinestetik). Angket dibagikan kepada 21 orang siswa kelas VIII A. Adapun analisis dan penjelasan tentang masing-masing gaya belajar yang dimiliki oleh siswa adalah sebagai berikut. 1. Siswa 1 Tabel 4.2 Hasil Angket Tertutup Siswa 1 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan
√
3 4 5 6 7 8
9 10
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Jumlah
5
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 5 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 5 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial. Tabel 4.3 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 1 No 1
2
3
4
5
Pertanyaan Jawaban Siswa Analisis Situasi seperti apa yang kamu Kalau situasi sedang Terlihat bahwa dalam harapkan agar kamu dapat tenang dan tidak ribut proses pembelajaran belajar dengan baik? siswa cukup terpengaruh dengan kondisi kelasnya (A). Bagaimana caramu agar kamu Jangan bergurau dan Siswa lebih dapat lebih memahami suatu mendengarkan guru memprioritaskan materi dengan baik? mengajar suasana yang hening supaya ia dapat mendengarkan guru mengajar (A). Apa pendapatmu tentang menggunakan alat Siswa menunjukkan proses pembelajaran yang peraga justru lebih sikap yang positif menggunakan alat peraga? mudah daripada terhadap penggunaan Apakah lebih memudahkan dijelaskan alat peraga. Menurut atau justru lebih baik belajar siswa ia lebih mudah dengan cara yang biasa saja? belajar menggunakan alat peraga (K). Apakah kamu lebih suka Saya lebih suka Siswa lebih suka belajar dengan membaca dan mendengarkan karena mendengarkan guru mencatat, mendengarkan dan lebih jelas dan mudah menjelaskan karena berdiskusi atau mencoba dimengerti menurut siswa mengerjakan suatu soal? penjelasan guru lebih Mengapa? mudah dimengerti (A). Apakah kamu dapat belajar Saya merasa terganggu Siswa lebih memilih dengan baik jika bersama kalau bersama teman- belajar sendiri karena dengan teman-temanmu atau teman karena bergurau jika ia bekerja sebaliknya, kamu merasa dan tidak fokus dengan bersama temanterganggu? Mengapa? pembelajaran temannya ia menjadi tidak fokus. Berarti saat siswa ingin memperhatikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
6
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
Bertanya kepada guru dan menjelasan yang tidak dimengerti
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
Saat guru menerima telfon dan mengajarnya dan kalau menjelaskan cepat-cepat
9
Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa? Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
FPB dan KPK : karena mudah dipahami dan dimengerti Motivasi saya adalah orang lain dan memberikan saya motivasi agar lebih kuat
7
10
Saya lebih suka catatan yang ringkas karena kalau ringkas lebih cepat
menyampaikan materi, siswa cenderung kehilangan konsentrasi karena interaksi dengan teman-temannya (V). Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih bertanya kepada guru dan mendengarkan penjelasan dari guru (A). Siswa lebih memilih catatan yang ringkas karena lebih cepat dalam mencatat (A, K). Siswa merasa bosan saat guru sedang mengajar dan menerima telfon, kemudian siswa juga merasa bosan jika guru menjelaskan materi terlalu cepat (A, K). Siswa menyukai suatu materi yang mudah ia mengerti (A). Siswa lebih memilih motivasi dari orang lain karena menurutnya motivasi dari orang lain lebih kuat (A).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.4 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 1 Gaya Belajar Visual Siswa lebih memilih belajar sendiri daripada dengan teman-temannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Siswa lebih
Gaya Belajar Kinestetik Siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap penggunaan alat peraga Siswa lebih memilih catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
memprioritaskan suasana yang hening supaya dapat mendengarkan guru menjelaskan Siswa lebih suka mendengarkan guru menjelaskan
yang ringkas karena lebih cepat dalam mencatat
Siswa merasa bosan jika perhatian guru teralih kepada hal-hal lain saat guru mengajar dan jika guru menjelaskan terlalu cepat
Saat siswa mengalami kesulitan siswa lebih memilih bertanya dan mendengarkan penjelasan guru Siswa lebih memilih catatan yang ringkas karena lebih cepat dalam mencatat Siswa merasa bosan jika perhatian guru teralih kepada hal-hal lain saat guru mengajar dan jika guru menjelaskan terlalu cepat Siswa hanya menyukai materi yang ia anggap mudah untuk dimengerti Motivasi dari orang lain lebih kuat berpengaruh kepada siswa daripada motivasi dari dirinyasendiri
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar auditorial.
2. Siswa 2 Tabel 4.5 Hasil Angket Tertutup Siswa 2 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22
23
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
24 25 26 27
28
29 30
konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√ √ √ √
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√
8
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 3 poin. Gaya belajar kinestetik: 8 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Tabel 4.6 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 2 No 1
2
3
4
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Situasi yang tenang dapat kamu suatu
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Dengan mencatat dan Siswa dapat belajar menghapal rumus dengan mencatat dan menghafal rumus (V, K). Lebih baik tidak Siswa lebih memilih menggunakan alat cara mengajar guru peraga yang biasa saja (V).
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka Iya, karena lebih mudah Siswa lebih mudah belajar dengan membaca dan menghapal menghafal sehingga mencatat, mendengarkan dan orientasinya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
5
6
berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
Lebih suka belajar sendiri, karena biar tidak diajak rame
Bertanya pada guru, karena saya bisa lebih mudah mengetahui
7
Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas, sukai? Apakah catatan yang karena bisa menghemat rapi dan teratur atau catatan buku yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, Tidak ada, karena saya hal-hal seperti apakah yang suka pelajaran membuatmu merasa bosan? matematika Apa alasanmu?
9
Dalam pelajaran matematika, Aljabar, karena adakah materi yang kamu suka menghitung sukai? Kenapa?
10
Motivasi yang seperti apakah Motivasi diri sendiri, yang menurutmu lebih kuat karena lebih mudah berpengaruh? Apakah motivasi
saya
paling besar adalah membaca atau mencatat (K). Siswa lebih suka belajar sendiri, karena saat siswa tidak ingin diajak ribut oleh teman-temannya (V). Siswa lebih memilih bertanya kepada guru daripada bertanya kepada temantemannya. Dapat dilihat bahwa saat menghadapi kesulitan siswa menghindari diskusi dan cenderung langsung bertanya kepada guru (V). Siswa lebih suka catatan yang ringkas dengan alasan menghemat buku (A, K). Siswa tidak pernah merasa bosan belajar matematika, karena siswa menyukai pelajaran matematika. Jika siswa menyukai matematika, berarti kemungkinan besar siswa suka membaca materi dan berlatih mengerjakan soal berulang-ulang, karena sebagian besar cara guru mengajar adalah mengajak siswa membaca materi dan berlatih mengerjakan soal (V, K). Siswa mengatakan bahwa ia menyukai aljabar, karena ia suka menghitung (K). Siswa lebih memilih motivasi dari diri sendiri karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
menurut siswa lebih mudah. Lebih mudah disini dapat dibagi menjadi dua kemungkinan bahwa motivasi dari diri sendiri lebih mudah dimengerti atau lebih mudah dibentuk (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.7 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan KinestetikSiswa 2 Gaya Belajar Visual Siswa belajar dengan mencatat dan menghafal rumus Siswa lebih memilih cara mengajar guru yang biasa saja Siswa lebih suka belajar sendiri daripada bersama teman-temannya Siswa lebih memilih dibantu oleh guru daripada teman-temannya ketika menghadapi kesulitan dengan pertimbangan penjelasan guru lebih mudah dipahaminya Siswa menyukai pelajaran matematika dengan artian lain cara belajar siswa cocok dengan cara guru mengajar, yaitu membaca materi dan berlatih mengerjakan soal-soal Motivasi dari diri siswa lebih kuat berpengaruh daripada motivasi dari orang lain
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Siswa lebih suka catatan yang ringkas
Gaya Belajar Kinestetik Siswa belajar dengan mencatat dan menghapal rumus Siswa lebih mudah memahami suatu materi dengan menghafal Siswa lebih suka catatan yang ringkas Siswa menyukai pelajaran matematika dengan artian lain cara belajar siswa cocok dengan cara guru mengajar, yaitu membaca materi dan berlatih mengerjakan soal-soal Siswa menyukai suatu materi karena ia suka melakukan hitung-hitungan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - kinestetik.
3. Siswa 3 Tabel 4.8 Hasil Angket Tertutup Siswa 3 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut
√
3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
Tidak
Keterangan
Kadang-kadang √ √ √ Kadang-kadang √
Kadang-kadang Kadang-kadang 7 Kadang-kadang Kadang-kadang √ Kadang-kadang Kadang-kadang √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ Kadang-kadang √ Kadang-kadang
7 Kadang-kadang Kadang-kadang √ Kadang-kadang √ √ Kadang-kadang √
Kadang-kadang Kadang-kadang 5
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 5 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual-auditorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 4.9 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 3 No 1
2
3
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
kamu dapat kamu suatu
Jawaban Siswa Tenang dan tidak ributpada saat pelajaran dimulai a. Suasana yg baik b. Tenang
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
Kadang-kadang saya lebih enak mencatat materi dan mendengarkan penjelasan guru dari pada alat peraga Karena komunikasinya menjadi dekat dan lebih mengetahui hal-hal yang sangat penting
5
Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
Karena mereka tidak berkonsentrasi pada saat belajar. Suasana yg ribut membuat suasana jadi ribut dapat mengganggu konsentrasi
6
Saat kamu mengalami Karena biar kita bisa kesulitan dalam memahami lebih memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
7
Catatan seperti apa yang kamu Karena dapat di sukai? Apakah catatan yang pengertikan, dan dapat rapi dan teratur atau catatan dijelaskan
4
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa dapat memahami materi dengan baik saat suasana tenang, dengan kata lain siswa lebih mengandalkan pendengarannya untuk belajar (A). Siswa lebih suka mencatat dan mendengarkan penjelasan daripada meggunakan alat peraga (V, A). Alasan yang diberikan siswa mengandung arti yang positif tentang komunikasi sehingga kemungkinan besar siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan atau berdiskusi (A). Siswa sulit berkonsentrasi saat belajar jika bersama teman-temannya, karena temantemannya juga tidak berkonsentrasi. Kemungkinan besar siswa lebih memilih belajar sendiri (V). Jawaban yang diberikan siswa kurang jelas. Dapat dilihat bahwa siswa kurang mampu menuangkan pemikirannya kedalam kata-kata (V). Jawaban yang diberikan siswa kurang jelas. Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
yang ringkas? Mengapa?
8
9
10
dilihat bahwa siswa kurang mampu menuangkan pemikirannya kedalam kata-kata (V). Saat kamu belajar matematika, Pada saat menulis cara- Siswa merasa bosan hal-hal seperti apakah yang caranya saat menulis cara-cara membuatmu merasa bosan? penyelesaian dalam Apa alasanmu? soal matematika. Dapat dilihat bahwa siswa cenderung tidak suka menulis (A, K). Dalam pelajaran matematika, Tidak Siswa tidak menyukai adakah materi yang kamu pelajaran matematika sukai? Kenapa? tetapi tidak memberikan alasan, sehingga dapat dilihat sekali lagi bahwa siswa memiliki kesulitan untuk menyalurkan pemikirannya kedalam tulisan. Motivasi yang seperti apakah Ya Jawaban yang yang menurutmu lebih kuat diberikan siswa berpengaruh? Apakah motivasi kurang jelas. Dapat dari diri sendiri atau dari orang dilihat bahwa siswa lain, atau baik dari diri sendiri kurang mampu dan dari orang lain sama-sama menuangkan berpengaruh? Mengapa? pemikirannya kedalam kata-kata (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.10 Poin-Poin yang Bersesuaian dengn Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 3 Gaya Belajar Visual Siswa lebih suka mencatat dan mendengarkan daripada menggunakan alat peraga Siswa lebih memilih belajar sendiri daripada bersama teman-temannya Siswa memiliki kesulitan untuk mengungkapkan pemikirannya kedalam
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Siswa dapat memahami materi dengan baik jika keadaan lingkungan belajarnya tenang Siswa lebih suka mencatat dan mendengarkan daripada menggunakan alat peraga
Gaya Belajar Kinestetik Siswa cenderung tidak suka menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kata-kata, terlihat dari jawaban siswa yang kurang jelas Siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan atau berdiskusi Siswa cenderung tidak suka menulis
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual auditorial. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial.
4. Siswa 4 Tabel 4.11 Hasil Angket Tertutup Siswa 4 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru
√
3 4 5 6 7 8
9 10
11
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ 3 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 3 poin. Gaya belajar auditorial: 5 poin. Gaya belajar kinestetik: 5 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa masih belum dapat ditentukan. Tabel 4.12 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 4 No 1
Pertanyaan Jawaban Siswa Situasi seperti apa yang kamu Tenang, dan tidak harapkan agar kamu dapat ngomong sama temanbelajar dengan baik? temannya. Mendengarkan guru saat menjelaskan/nerangin
2
Bagaimana caramu agar kamu Mendengarkan saat dapat lebih memahami suatu guru menjelaskan dan materi dengan baik? mencatat apa yang guru catat di papan tulis
3
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja?
4
Apakah kamu lebih suka Karena membuat belajar dengan membaca dan mengerti dan mudah mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
5
Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu kesulitan dalam
Mending pake alat peraga supaya tahu dan bisa tahu kesalahannya dimana. Contohnya seperti IPA memakai alat peraga (tengkorak)
Baik mengerjakan dengan teman karena tidak membuat bosan dan bisa bermain
mengalami Tanya memahami supaya
pada teman tahu dimana
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan dan siswa belajar dengan mengandalkan kemampuan pendengarannya (A). Siswa belajar dengan mengandalkan pendengaran dan pengelihatannya (A, V). Siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap penggunaan alat peraga dan memberikan contoh penggunaan alat peraga dalam mata pelajaran lain (K). Jawaban yang diberikan siswa kurang jelas. Dapat dilihat bahwa siswa kurang mampu menuangkan pemikirannya kedalam kata-kata (V). Siswa lebih suka belajar bersama teman-temannya karena tidak membuat bosan dan siswa bisa bermain (A, K). Siswa lebih memilih bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
suatu materi, apa yang akan salahnya kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? 7
Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
9
Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
10
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
Catatan yang rapi dan ringkas Supaya mudah dimengerti dan mudah dibaca - Saat guru menjelaskan Karena guru matematikanya saat menjelaskan cepat-cepat dan tidak tanya apakah anda sudah mengerti! FPB dan KPK Karena mudah menghitungnya dan singkat tidak menggunakan rumus yang sulit Dari orang lain, karena bisa memberi suatu motivasi yang sangat baik
teman daripada kepada guru. Dapat dilihat bahwa siswa tidak terlihat menghindari diskusi (A). Siswa Lebih memilih catatan yang rapi dan ringkas supaya mudah dimengerti dan mudah dibaca (V, A, K). Siswa merasa bosan saat guru menjelaskan terlalu cepat dan tidak bertanya apakah siswa mengerti dengan penjelasan guru (A). Siswa menyukai materi karena perhitungannya lebih sederhana dan ia sendiri tidak merasa kesulitan (A). Siswa memilih motivasi dari orang lain karena menurutnya motivasi dari orang lain sangat baik baginya (A).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.13 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 4 Gaya Belajar Visual Siswa belajar dengan mengandalkan pendengaran dan pengelihatannya Siswa kesulitan untuk mengungkapkan pemikirannya kedalam kata-kata Siswa menyukai catatan yang rapi dan ringkas
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Siswa lebih suka belajar bersama teman-temannya karena tidak membuat bosan dan sambil belajar ia bisa bermain Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih bertanya kepada teman
Gaya Belajar Kinestetik Siswa belajar dengan mengandalkan pendengaran dan pengelihatannya Menurut siswa alat peraga membantu untuk mengetahui letak kesalahan siswa saat belajar Siswa lebih suka belajar bersama teman-temannya karena tidak membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
daripada bertanya kepada guru. Dengan artian siswa tidak menghindari terjadinya diskusi Siswa menyukai catatan yang rapi dan ringkas Siswa merasa bosan saat guru menjelaskan terlalu cepat tanpa bertanya apakah siswa sudah mengerti atau belum dengan materi yang dijelaskan Siswa menyukai materi yang sederhana dan mudah untuk dia pelajari Motivasi dari orang lain lebih kuat mempengaruhi siswa daripada motivasi dari dalam diri siswa.
bosan dan sambil belajar ia bisa bermain
Siswa menyukai catatan yang rapi dan ringkas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa masih belum dapat ditentukan, tetapi poin yang paling tinggi ada pada indikator gaya belajar auditorial dan kinestetik yaitu masing-masing 5 poin. Kesimpulannya siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
5. Siswa 5 Tabel 4.14 Hasil Angket Tertutup Siswa 5 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah
√
3 4 5
√ √ √
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26
satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang
√ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
27
28
29 30
darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√
4
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 4 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Tabel 4.15 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 5 No 1
2
3
4
5
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Dengan baik dan tenang dapat kamu Memperhatikan guru suatu yang sedang menerangkan
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar
Saya malah lebih suka lebih baik belajar cara biasa
Ya lebih enak membaca dan mencatat
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa lebih mengandalkan indera pendengarannya dalam menerima materi yang disampaikan (A). Siswa lebih suka belajar dengan cara yang biasa saja daripada menggunakan alat peraga (V). Siswa lebih suka membaca dan mencatat (V).
Saya tidak terganggu Konsentrasi
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
6
7
dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
9
Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
10
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
belajar dengan teman- tidak mudah teman terganggu (V, K).
Karena biar bisa Jawaban yang memahami suatu materi diberikan oleh siswa tidak jelas. Dapat dilihat bahwa siswa kesulitan menyalurkan pemikirannya kedalam bentuk kata-kata (V). Karena biar bagus Dari alasan yang diberikan siswa, kemungkinan besar siswa lebih memilih catatan yang rapi supaya enak dilihat (V). Menghitung Siswa bosan belajar matematika karena ada hitunghitungannya. Siswa tidak menyukai proses pembelajaran yang membuatnya mengalami kesulitan (A, K). Ada karena lebih tidak Siswa menyukai susah materi yang menurutnya tidak susah (A). Motivasi sendiri lebih Siswa lebih memilih baik motivasi dari dirinya sendiri karena menurutnya motivasi dari dirinya lebih baik (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.16 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 5 Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditorial Siswa lebih suka belajar Siswa mudah terganggu dengan cara yang biasa saja, dengan adanya keributan tanpa menggunakan alat
Gaya Belajar Kinestetik Konsentrasi siswa tidak mudah terganggu saat belajar bersama teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
peraga Siswa lebih suka belajar dengan cara membaca dan mencatat
Konsentrasi siswa tidak mudah terganggu saat belajar bersama temantemannya Siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya kedalam kata-kata Siswa lebih memilih catatan yang rapi supaya lebih enak dilihat Motivasi dari diri siswa lebih kuat brpengaruh daripada motivasi dari orang lain
temannya Siswa tidak menyukai kegiatan pembelajaran yang membuatnya merasa kesulitan
Siswa cenderung mengandalkan kemampuan auditorialnya untuk memahami suatu materi dengan baik Siswa tidak menyukai kegiatan pembelajaran yang membuatnya merasa kesulitan Siswa menyukai materi yang menurutnya mudah dipahami
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual kemudian gaya belajar auditorial. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial. 6. Siswa 6 Tabel 4.17 Hasil Angket Tertutup Siswa 6 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut
√
3 4 5 6
Tidak
√ √ √ √
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
28
29 30
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√
10
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 Gaya belajar auditorial: 8 Gaya belajar kinestetik: 10 Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.18 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 6 No 1
2
3
4
5
Pertanyaan Situasi seperti apa yang kamu harapkan agar kamu dapat belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar kamu dapat lebih memahami suatu materi dengan baik? Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja?
Jawaban Siswa Situasi tenang
Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
Mendengarkan, karena mendengarkan itu tdk lelah daripada menulis itu sangat lelah, menghabis-habiskan buku Lebih senang belajar Siswa lebih senang dengan teman-teman, belajar bersama karena bisa bercanda teman-temannya karena sambil belajar mereka bisa bercanda
Bersikap tenang
lebih mudah menggunakan alat peraga, lebih mudah dimengerti/dihafal
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa dapat belajar dengan baik jika ia bersikap tenang (V). Siswa lebih suka menggunakan alat peraga karena menurutnya dengan alat peraga suatu materi lebih mudah dimengerti atau dihafal (K). Siswa lebih suka mendengarkan karena menurutnya menulis itu melelahkan (A).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
6
7
8
9
10
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
(A). Siswa lebih memilih minta bantuan kepada guru daripada berdiskusi dengan teman-temannya saat ia mengalami kesulitan (V).
Meminta bantuan teman dan guru, bila kita tdk mengetahui dan malu bertanya kita akan tersesat di jalan seperti pepatah yang mengatakan malu bertanya sesat di jalan Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas, Siswa lebih menyukai sukai? Apakah catatan yang biar tidak lelah catatan yang ringkas rapi dan teratur atau catatan supaya tidak lelah yang ringkas? Mengapa? mencatat (A, K). Saat kamu belajar matematika, Nulis terus, dikit-dikit Siswa merasa bosan hal-hal seperti apakah yang ulangan sungguh belajar saat terlalu membuatmu merasa bosan? membosankan banyak menulis dan Apa alasanmu? Nonton film yuk ^ _^ ulangan. Kata-kata yang digunakan oleh siswa juga mengandung aksi untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu (A, K). Dalam pelajaran matematika, Pecahan, karena mudah Siswa menyukai suatu adakah materi yang kamu dimengerti materi karena materi sukai? Kenapa? tersebut menurutnya mudah dimengerti (A). Motivasi yang seperti apakah Diri sendiri dan orang Motivasi dari diri yang menurutmu lebih kuat lain, dan membuat kita sendiri dan dari orang berpengaruh? Apakah motivasi menjadi semangat lain sama dari diri sendiri atau dari orang berpengaruhnya bagi lain, atau baik dari diri sendiri siswa karena dan dari orang lain sama-sama keduanya membuat berpengaruh? Mengapa? siswa menjadi lebih bersemangat (K).
Dari analisis angket tertutup, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.19 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Auditorial, Visual dan Kinestetik Siswa 6 Gaya Belajar Visual Siswa dapat belajar dengan baik jika ia bersikap tenang Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih langsung meminta bantuan
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan daripada menulis
Gaya Belajar Kinestetik Siswa lebih suka belajar menggunakan alat peraga Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
guru daripada berdiskusi dengan teman-temannya Siswa lebih menyukai belajar bersama dengan teman-temannya
Kata-kata yang digunakan oleh siswa mengandung aksi untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu Motivasi dari dalam diri siswa dan dari orang lain sama berpengaruhnya bagi siswa
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
Siswa merasa bosan saat dalam proses pembelajaran terlalu banyak menulis Siswa menyukai suatu materi jika ia mudah mengerti materi tersebut
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
7. Siswa 7 Tabel 4.20 Hasil Angket Tertutup Siswa 7 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih
√
3 4 5 6 7 8
Tidak
Keterangan
Kadang-kadang √ √ √ Kadang-kadang √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29
banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
Kadang-kadang Kadang-kadang 7 Kadang-kadang Kadang-kadang √ Kadang-kadang Kadang-kadang √ √ Kadang-kadang √ Kadang-kadang 7 Kadang-kadang Kadang-kadang √ Kadang-kadang √ √ Kadang-kadang √
Kadang-kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
30
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
Kadang-kadang 5
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 5 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Tabel 4.21 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 7 No 1
2
3
4
5
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa Analisis kamu Tenang dan tidak ribut Siswa mudah dapat saat pelajaran dimulai terganggu dengan adanya keributan (A). kamu a. Suasana yang baik Siswa dapat belajar suatu b. Tenang dengan baik jika suasana disekitarnya tenang, sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa lebih mengandalkan pendengarannya dalam menerima materi yang disampaikan guru (A). Apa pendapatmu tentang Lebih memudahkan Siswa lebih suka proses pembelajaran yang belajar dengan cara belajar dengan cara menggunakan alat peraga? yang biasa saja yang biasa tanpa alat Apakah lebih memudahkan peraga (V). atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka Karena bisa sambil Dari alasan yang belajar dengan membaca dan melancarkan membaca diberikan siswa, mencatat, mendengarkan dan supaya bisa berdiskusi atau mencoba melancarkan mengerjakan suatu soal? membaca, Mengapa? kemungkinan siswa lebih suka belajar dengan membaca (V). Apakah kamu dapat belajar Lebih enak belajar Siswa lebih suka dengan baik jika bersama dengan teman karena belajar dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
6
7
8
9
10
dengan teman-temanmu atau kita dapat menanyakan supaya bisa sebaliknya, kamu merasa soal yang tidak bisa menanyakan soal yang terganggu? Mengapa? oleh teman tidak bisa dijawab. Artinya siswa tidak menghindari adanya diskusi (A). Saat kamu mengalami Meminta bantuan Saat mengalami kesulitan dalam memahami kepada guru karena kita kesulitan siswa suatu materi, apa yang akan biar bisa memahami dan cenderung bertanya kamu lakukan? Apakah kamu mengerjakan sendiri kepada guru kemudian tetap berusaha belajar sendiri mempelajari sendiri atau meminta bantuan teman bagian yang sulit (V). dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu Yang ringkas, karena Siswa lebih menyukai sukai? Apakah catatan yang kita dapat catatan yang ringkas rapi dan teratur atau catatan mempelajarinya dengan karena lebih mudah yang ringkas? Mengapa? mudah dipelajari (A, K). Saat kamu belajar matematika, Menulis materi, karena Siswa tidak suka hal-hal seperti apakah yang capek menulis materi karena membuatmu merasa bosan? membuatnya lelah (A, Apa alasanmu? K). Dalam pelajaran matematika, Tidak Siswa tidak menyukai adakah materi yang kamu pelajaran matematika, sukai? Kenapa? tetapi siswa tidak memberikan alasan sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikirannya (V). Motivasi yang seperti apakah Iya Jawaban yang yang menurutmu lebih kuat diberikan oleh siswa berpengaruh? Apakah motivasi tidak jelas sehingga dari diri sendiri atau dari orang dapat diasumsikan lain, atau baik dari diri sendiri siswa memiliki dan dari orang lain sama-sama kesulitan untuk berpengaruh? Mengapa? menyamaikan pemikirannya (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.22 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 7 Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditorial Siswa lebih suka belajar Siswa mudah terganggu dengan cara yang biasa saja, dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
tanpa menggunakan alat peraga Siswa lebih suka belajar dengan membaca
Saat mengalami kesulitan dalam belajar siswa lebih memilih bertanya kepada guru dan mempelajari sendiri bagian yang sulit tersebut Siswa mengalami kesulitan mengungkapkan pemikirannya kedalam kata-kata
mudah dipelajari Siswa mengandalkan kemampuan auditorialnya supaya dapat belajar dengan baik Siswa lebih suka belajar bersama teman-temannya karena bisa bertanya jika tidak mengerti cara mengerjakan suatu soal
Siswa tidak suka mencatat
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas agar mudah dipelajari Siswa tidak suka mencatat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual auditorial. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial.
8. Siswa 8 Tabel 4.23 Hasil Angket Tertutup Siswa 8 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum
√
3 4 5 6 7
Tidak
√ √ √ √ √
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27 28
29
Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
30
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ 6
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 6 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.24 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 8 No 1
2
3
4
5
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tidak ribut dapat kamu Menyimak suatu guru
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
penjelasan
Jika belajar menggunakan LCD saya kurang memahami lebih baik belajar dengan cara guru menjelaskan materi Karna lebih mudah memahami pembelajarannya
Apakah kamu dapat belajar Karena saya jika dengan baik jika bersama bersama dengan temandengan teman-temanmu atau teman bisa bertanya
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa dapat belajar dengan baik dengan menyimak penjelasan guru. Jika siswa menyimak penjelasan guru berarti siswa mengandalkan pendengarannya untuk menangkap apa yang disampaikan oleh guru (A). Siswa lebih suka guru menjelaskan materi daripada menggunakan media bantu seperti LCD (A). Jawaban yang diberikan oleh siswa tidak jelas. Kemungkinan besar siswa kurang teliti dalam membaca pertanyaan (A, K). Dari jawaban yang diberikan dapat diasumsikan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
sebaliknya, kamu merasa kalau tidak tahu terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu mengalami Karna jika kesulitan dalam memahami saya akan suatu materi, apa yang akan teman/guru kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
kesulitan bertanya
7
Catatan seperti apa yang kamu Lebih mudah sukai? Apakah catatan yang dipelajari rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, Menghitung sangat sulit hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
9
Dalam pelajaran matematika, Banyak, adakah materi yang kamu menantang sukai? Kenapa? dikerjakan
10
Motivasi yang seperti apakah Sama-sama yang menurutmu lebih kuat berpengaruh berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
untuk
karena untuk
memilih belajar bersama dengan teman-temannya karena ia bisa bertanya kepada mereka jika tidak tahu (A). Saat siswa mengalami kesulitan ia memilih bertanya kepada teman atau guru. Dapat dilihat bahwa siswa tidak menghindari diskusi dengan teman, dan juga ingin langsung mendapatkan jawab yang menurutnya pasti benar dengan bertanya kepada guru (K) Jawaban yang diberikan oleh siswa tidak jelas, kemungkinan besar siswa kurang teliti membaca pertanyaan (A, K). Siswa merasa bosan saat diminta menghitung karena baginya menghitung sangat sulit (K). Ada banyak materi yang disukai oleh siswa karena baginya soal-soal dari materimateri tersebut menantang untuk dikerjakan (V). Baik motivasi dari diri sendiri dan orang lain menurut siswa samasama berpengaruh bagi dirinya (K).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 4.25 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 8 Gaya Belajar Visual Siswa menyukai pelajaran matematika karena menurutnya soal-soal yang diberikan menantang untuk dikerjakan
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Siswa kurang teliti dalam membaca pertanyaan yang diberikan
Siswa dapat belajar dengan baik dengan mengandalkan kemampuan auditorialnya
Saat mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi siswa memilih bertanya kepada guru atau temannya Siswa kurang teliti membaca pertanyaan
Siswa lebih suka guru menjelaskan materi daripada menggunakan LCD Siswa kurang teliti dalam membaca pertanyaan yang diberikan Siswa dapat belajar bersama dengan teman-temannya
Siswa merasa bosan jika diminta melakukan hal yang menurutnya sulit Baik motivasi dari diri siswa dan dari orang lain sama-sama berpengaruh bagi dirinya
Siswa kurang teliti membaca pertanyaan Siswa merasa bosan jika diminta melakukan hal yang tidak ia suka
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
9. Siswa 9 Tabel 4.26 Hasil Angket Tertutup Siswa 9 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
23 24 25 26 27 28
29 30
Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ √ √ √ √ √ √ 7
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 5 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 7 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah auditorial - kinestetik. Tabel 4.27 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 9 No 1
2
3
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang dapat kamu Memahami suatu materi suatu
Apa pendapatmu tentang Lebih memudahkan proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja?
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Jawaban yang diberikan oleh siswa kurang jelas, kemungkinan siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Siswa bersikap positif terhadap penggunaan alat peraga. Menurutnya dengan alat peraga materi jadi lebih mudah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
(K). dengan Siswa lebih suka belajar dengan bantuan gambar artinya siswa lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar. Dengan adanya gambar otomatis siswa mengandalkan kemampuan visualnya untuk belajar (V). Jawaban yang diberikan oleh siswa masih kurang jelas karena terkesan ambigu. Kemungkinan besar siswa kurang teliti membaca pertanyaan (A, K). Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih meminta bantuan daripada belajar sendiri (K).
4
Apakah kamu lebih suka Lebih suka belajar dengan membaca dan gambar mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
5
Apakah kamu dapat belajar Lebih rame dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu mengalami Minta bantuan kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa? Saat kamu belajar matematika, Menghitung hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
7
8
9
Dalam pelajaran matematika, Gak ada adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas (A, K). Siswa merasa bosan saat diminta menghitung tapi tidak menyebutkan alasannya, sehingga dapat diasumsikan siswa mengalami kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Tidak ada materi yang disukai oleh siswa dalam belajar matematika, tapi siswa tidak menyebutkan alasannya, sehingga dapat diasumsikan siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
10
kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Siswa lebih memilih motivasi dari diri sendiri (V).
Motivasi yang seperti apakah Motivasi sendiri yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.28 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 9 Gaya Belajar Visual Siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya kedalam kata-kata Siswa lebih suka belajar dengan bantuan gambar Motivasi dari diri siswa lebih kuat dibandingkan dengan motivasi dari orang lain
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa kurang teliti membaca pertanyaan yang diberikan Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
Gaya Belajar Kinestetik Menurut siswa penggunaan alat peraga lebih memudahkan proses pembelajaran Siswa kurang teliti membaca pertanyaan yang diberikan Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih meminta bantuan baik dari guru maupun dari temantemannya Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan gaya belajar visual dan auditorial memiliki jumlah poin yang sama dan selisihnya tidak jauh berbeda dengan jumlah poin indikator gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa
memiliki ketiga gaya belajar
tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
10. Siswa 10 Tabel 4.29 Hasil Angket Tertutup Siswa 10 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut
√
Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar
√
3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
5 √ √ √ √ √ √ √ √
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ 6
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 5 poin. Gaya belajar kinestetik: 6 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Tabel 4.30 Hasil Angket Terbuka dan Analisis JawabanSiswa 10 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa Analisis kamu Setelah masuk kelas Siswa mudah dapat tidak berisik terganggu dengan adanya keributan (A). kamu Mencermati materi Agar dapat memahami suatu dengan baik suatu materi dengan baik siswa mencermati materi yang disampaikan dengan baik, dengan kata lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
3
4
5
6
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
Ya
Karena saya lebih suka Bahasa yang belajar agar berdiskusi digunakan oleh siswa enak kurang jelas tetapi dapat diasumsikan bahwa siswa lebih suka belajar dengan berdiskusi (V, A). Saya lebih enak belajar Siswa lebih senang bersama dengan teman- belajar bersama teman agar tidak bosan teman-teman supaya tidak bosan (A).
Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami Kalau saya kebingungan kesulitan dalam memahami minta bantuan guru atau suatu materi, apa yang akan teman kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
7
Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
siswa mengandalkan kemampuan visualnya untuk belajar (V). Menurut siswa belajar menggunakan alat peraga lebih memudahkan (K).
Saat mengalami kesuitan siswa memilih minta bantuan kepada guru atau teman-temannya. Siswa tidak menghindari terjadinya diskusi dengan temantemannya, tetapi siswa juga ingin mendapatkan jawaban yang menurutnya pasti benar dari sumber yang dapat dipercaya, yaitu gurunya sendiri (K). Karena saya akan tahu Jawaban yang kalau uji coba diberikan siswa kurang jelas, tetapi terlihat bahwa dalam belajar siswa pernah melakukan uji coba (K). Tidak akan saya Jawaban yang beralasan diberikan siswa tidak jelas dan bahasanya juga kurang dapat dimengerti (V).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
9
Dalam pelajaran matematika, Karena adakah materi yang kamu gampang sukai? Kenapa?
materinya Siswa menyukai suatu materi karena menurutnya materi tersebut gampang (A). Saya memilih motivasi Siswa lebih memilih dari dalam motivasi dari dalam dirinya sendiri daripadaO motivasi dari luar (V).
10
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.31 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 10 Gaya Belajar Visual Siswa mencermati materi yang disampaikan agar bisa memahami materi tersebut dengan baik Siswa kesulitan menyusun kata-kata untuk menyampaikan pemikirannya Motivasi dari dalam diri siswa lebih kuat berpengaruh daripada motivasi dari luar dirinya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Siswa lebih menyukai pembelajaran menggunakan alat peraga
Siswa lebih suka belajar dengan berdiskusi
Saat siswa mengalami kesulitan, siswa meminta bantuan baik kepada teman dan gurunya Siswa pernah belajar dengan uji coba
Siswa lebih suka belajar bersama teman-temannya daripada belajar sendiri Siswa menyukai materi yang menurutnya mudah dipahami saja
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial, tetapi jumlah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual dan kinestetik sama banyaknya dan selisihnya tidak jauh berbeda dengan poin-poin yang bersesuaian gaya belajar auditor. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
11. Siswa 11 Tabel 4.32 Hasil Angket Tertutup Siswa 11 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar
Ya √
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
21 22
23 24 25 26 27 28
29 30
Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 7 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.33 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 11 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang! dapat
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). kamu Memahami suatu materi Jawaban yang suatu yang diberikan oleh diberikan oleh siswa guru kurang jelas sehingga dapat terlihat bahwa siswa kesulitan mengutarakan pemikirannya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
3
4
5
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
Lebih memudahkan
Lebih suka gambar
dengan Siswa lebih suka belajar dengan bantuan gambar (V).
Lebih rame
6
Saat kamu mengalami Minta bantuan guru kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
7
Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa? Saat kamu belajar matematika, Menghitung hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
8
9
Dalam pelajaran matematika, Tidak ada adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
lebih detail (V). Menurut siswa alat peraga mempermudah siswa untuk memahami materi (K).
Jawaban yang diberikan oleh siswa kurang jelas sehingga terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan untuk mengungkapkan pemikirannya (V). Siswa lebih memilih meminta bantuan guru daripada bertanya kepada temantemannya. Terlihat bahwa siswa menghindari diskusi dan lebih memilih bertanya pada sumber yang pasti (V). Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas (A, K). Siswa merasa bosan saat belajar matematika karena menghitung, tetapi tidak diberikan keterangan lebih lanjut alasan mengapa siswa merasa bosan. Dapat diasumsikan bahwa siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Tidak ada materi yang disukai oleh siswa dalam belajar matematika, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
10
Motivasi yang seperti apakah Motivasi sendiri yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
tidak diberikan keterangan lebih lanjut alasan mengapa siswa merasa bosan. Dapat diasumsikan bahwa siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Siswa lebih memilih motivasi dari dalam dirinya sendiri dari pada dari orang lain (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.34 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 11 Gaya Belajar Visual Siswa kesulitan mengutarakan pemikirannya secara lebih detail Siswa lebih suka belajar dengan bantuan gambar Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih meminta bantuan guru daripada teman-temannya Motivasi dari dalam diri siswa lebih kuat mempengaruhi daripada motivasi dari luar
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Alat peraga mempermudah siswa memahami materi
Siswa menyukai catatan yang ringkas
Siswa menyukai catatan yang ringkas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, tetapi poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik jumlahnya sama dan selisihnya tidak berbeda jauh dengan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
12. Siswa 12 Tabel 4.35 Hasil Angket Tertutup Siswa 12 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut
Ya √
Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri
√
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
19 20
21 22
23 24 25 26 27 28
29 30
Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 8 poin. Gaya belajar kinestetik: 7 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.36 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 12 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami
Jawaban Siswa kamu Tenang dan nyaman dapat kamu Bertanya suatu teman/guru
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). kepada Agar dapat memahami suatu materi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
materi dengan baik?
3
4
baik siswa bertanya pada teman atau guru. Dengan kata lain saat bertanya siswa kemungkinan besar berdiskusi dengan teman dan mendengarkan penjelasan guru (A). Menggunakan alat Menurut siswa peraga menurut saya penggunaan alat lebih mudah peraga lebih memudahkan dalam belajar (K).
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka Saya menyukai kerja belajar dengan membaca dan kelompok bersama mencatat, mendengarkan dan teman-teman berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
5
Apakah kamu dapat belajar Saya lebih menyukai dengan baik jika bersama belajar bersama temandengan teman-temanmu atau teman sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
Saya akan minta bantuan kepada teman dan guru karena biar menjadi jelas
Siswa lebih menyukai bekerja dalam kelompok. Dengan kata lain siswa senang berdiskusi dan bekerja bersama temantemannya daripada bekerja sendiri (A). Siswa lebih suka belajar bersama teman-teman. Dengan kata lain siswa lebih suka berinteraksi dengan temantemannya (A). Saat mengalami kesulitan dalam belajar siswa lebih memilih minta bantuan daripada bekerja sendiri. Dibandingkan dengan meminta bantuan teman-temannya siswa lebih memilih minta bantuan kepada guru yang menurutnya sudah pasti mengerti, dengan kata lain saat siswa menghadapi kesulitan siswa menghindari diskusi dan menginginkan jawaban langsung dari guru (K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
7
8
9
10
Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
Yang saya sukai adalah catatan yang rapi dan teratur karena mudah untuk dipahami
Siswa lebih menyukai catatan yang rapi dan teratur karena ia lebih mudah memahaminya (V). Saat kamu belajar matematika, Menulis adalah hal yang Siswa merasa bosan hal-hal seperti apakah yang paling membosankan saat menulis (A, K). membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu? Dalam pelajaran matematika, Ada... Sangat menyukai Siswa menyukai adakah materi yang kamu materi itu... Karena materi yang sukai? Kenapa? sangat mudah untuk menurutnya mudah dipahami dipahami. Dengan kata lain siswa tidak menyukai materi yang tingkat kesulitannya melebihi kemampuannya (A). Motivasi yang seperti apakah Saya lebih menyukai Siswa lebih memilih yang menurutmu lebih kuat motivasi luar... Karena motivasi dari orang berpengaruh? Apakah motivasi lebih mudah untuk lain karena dari diri sendiri atau dari orang dipahami menurutnya ia lebih lain, atau baik dari diri sendiri mudah memahami dan dari orang lain sama-sama motivasi dari orang berpengaruh? Mengapa? lain (A).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.37 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 12 Gaya Belajar Visual Siswa menyukai catatan yang rapi dan teratur
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan Supaya memahami materi dengan baik siswa mengandalkan kemampuan auditorialnya Siswa menyukai kerja kelompok Siswa lebih menyukai belajar bersama temanteman daripada sendiri Siswa merasa bosan saat menulis Siswa menyukai materi yang menurunta mudah ia
Gaya Belajar Kinestetik Penggunaan alat peraga mempermudah siswa dalam memahami materi Saat mengalami kesulitan siswa meminta bantuan baik kepada guru maupun teman-temannya Siswa merasa bosan saat menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
pahami Motivasi dari orang lain lebih kuat pengaruhnya daripada motivasi dari dalam diri siswa
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial.
13. Siswa 13 Tabel 4.38 Hasil Angket Tertutup Siswa 13 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas
Ya √
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
14 15
16 17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ √
√
9
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 8 poin. Gaya belajar kinestetik: 9 poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.39 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 13 No 1
2
3
4
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
kamu dapat kamu suatu
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
5
Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
Jawaban Siswa Situasi tenang karena agar pelajarannya masuk dipikiran Bertanya kepada guru ketika terdapat kesulitan Setelah di kasih tau kemudian saya mempelajari dirumah Menurut saya, saya lebih suka belajar menggunakan alat peraga kita tahu letakletaknya Karena agar mudah dipahami
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Disekolah siswa bertanya kepada guru (A) kemudian dirumah materi yang sudah ia tanyakan dipelajari lagi (V). Siswa lebih suka belajar menggunakan alat peraga, karena bisa tahu letak-letak suatu bagian (K).
lebih Jawaban yang diberikan siswa kurang jelas. Dari sini dapat dilihat bahwa siswa kurang teliti membaca pertanyaan sehingga jawaban yang diberikan tidak sesuai (A, K). Merasa baik karena jika Siswa dapat belajar pelajaran apa yang dengan baik bersama tidak diketahui bisa teman-teman karena bertanya kepada teman, jika siswa merasa lalu bisa diajak kesulitan ia bisa bercanda dan bermain bertanya kepada temannya, selain itu ia juga bisa belajar sambil bermain dengan temannya (A, K). Meminta bantuan Siswa lebih memilih kepada guru karena jika meminta bantuan dengan guru lebih jelas daripada bekerja dan pasti, kalau sama sendiri, yang dimintai temen pun belum tentu bantuan oleh siswa benar apalagi belajar adalah guru karena sendiri lebih tidak akan menurutnya jika minta bisa bantuan teman belum tentu benar (V).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
7
8
9
10
Catatan seperti apa yang kamu Catatan ringkas karena Siswa lebih suka sukai? Apakah catatan yang agar tidak mudah catatan yang ringkas rapi dan teratur atau catatan lelah/capek supaya siswa tidak yang ringkas? Mengapa? mudah lelah karena mencatat (A, K). Saat kamu belajar matematika, Nulis terus, ulangan Yang membuat siswa hal-hal seperti apakah yang terus, gelisah, sampai merasa bosan adalah membuatmu merasa bosan? bosen karena belum karena mencatat terus Apa alasanmu? tentu bisa matematika menerus kemudian sering ulangan. Kemudian siswa juga merasa gelisah saat ulangan karena ia merasa belum tentu dapat menguasai materi (A, K). Dalam pelajaran matematika, Ada, karena saya tau Siswa menyukai adakah materi yang kamu cara-cara/perintah dari materi yang ia sendiri sukai? Kenapa? soal itu dan mudah sudah mengerti dimengerti caranya dan mudah dipahami (A). Motivasi yang seperti apakah Baik dari sendiri dan Menurut siswa yang menurutmu lebih kuat orang lain karena aku motivasi dari orang berpengaruh? Apakah motivasi yakin apa yang lain dan dirinya dari diri sendiri atau dari orang dikerjakan dengan niat sendiri sama-sama lain, atau baik dari diri sendiri diri sendiri pasti akan berpengaruh (K). dan dari orang lain sama-sama mudah tercapai/menjadi berpengaruh? Mengapa? semangat
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.40 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 13 Gaya Belajar Visual Siswa mempelajari lagi materi yang sudah disampaikan oleh guru di rumah Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih meminta bantuan guru karena menurut siswa lebih jelas daripada bantuan temannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Siswa kurang teliti membaca pertanyaan yang diberikan
Untuk memhami materi dengan baik saat disekolah guru bertanya kepada guru
Siswa menyukai belajar sambil bermain dengan teman-temannya
Siswa kurang teliti membaca pertanyaan yang diberikan
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Siswa dapat belajar dengan baik bersama temantemannya
Siswa merasa bosan saat diminta menulis terusterusan, kemudian ulangan terlalu sering Motivasi dari orang lain dan motivasi dari dalam diri siswa sama-sama berpengaruh
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
Siswa merasa bosan saat diminta menulis terusterusan, kemudian ulangan terlalu sering Siswa menyukai materi yang dianggapnya mudah untuk dimengerti saja
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinstetik. Menurut hasil dari angket siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
14. Siswa 14 Tabel 4.41 Hasil Angket Tertutup Siswa 14 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
23 24 25 26 27
28
29
Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
30
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
6
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 4 poin. Gaya belajar kinestetik: 6 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Tabel 4.42 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 14 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang dapat kamu Mengulangi lagi pada suatu saat belajar
3
Apa pendapatmu tentang Iya, karena dapat proses pembelajaran yang melihat bagian-bagian menggunakan alat peraga? dari benda tersebut Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja?
4
Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
5
6
Saat
kamu
Saya lebih suka mendengarkan lalu mencatat. Jika saya lupa mengingat saya bisa membuka catatan saya Saya lebih suka belajar sendiri. Jika bersama teman-teman bisa ribut dan mengganggu konsentrasi saya
mengalami Saya
akan
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Saat belajar siswa mengulangi lagi materi yang sudah disampaikan. Mengulangi bisa jadi membaca ulang atau menghapal (V, K). Menrut siswa alat peraga membantunya dalam belajar karena ia bisa melihat secara langsung bagianbagian dari alat peraga (K). Siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan kemudian mencatat (V, A).
Siswa lebih suka belajar sendri karena jika belajar dengan teman-temannya ia menjadi tidak fokus (V). meminta Siswa lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
7
8
9
10
Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
bantuan guru karena jawaban dan cara yang diberi guru lebih mutlak dari pada jawaban teman yang samarsamar benar atau tidaknya
mempertimbangkan minta bantuan langsung dari guru jika mengalami kesulitan karena menurutnya jawaban guru sudah pasti benar, sedangkan jika dibantu oleh teman belum tentu jawabannya benar (V). Siswa lebih memilih catatan yang rapi, karena ia kesulitan belajar dengan catatan yang ringkas (V).
Catatan yang rapi dan teratur karena saat saya membaca catatan saya jika catatan saya ringkas saya akan sulit belajar Saat kamu belajar matematika, Caranya rumit, kelas Selama pelajaran hal-hal seperti apakah yang berisik siswa merasa bosan membuatmu merasa bosan? jika cara mengerjakan Apa alasanmu? suatu soal dirasa rumit dan jika kelas berisik. Jadi siswa hanya tertarik dengan materi yang menurutnya mudah, kemudian siswa juga gampang terganggu dengan suasana kelasnya (A). Dalam pelajaran matematika, Tidak ada Tidak ada materi adakah materi yang kamu Karena matematika dalam matematika sukai? Kenapa? membuat saya pusing yang disukai oleh siswa. Siswa mengakui bahwa matematika membuatnya pusing. Siswa cukup terbuka dan tidak mengalami kesulitan mengungkapkan ekspresinya tentang matematika (A, K) Motivasi yang seperti apakah Dari orang lain Siswa lebih memilih yang menurutmu lebih kuat Karena saya pernah motivasi dari luar berpengaruh? Apakah motivasi membaca buku tentang karena ia pernah dari diri sendiri atau dari orang “Jokowi Presidenku” membaca sebuah buku lain, atau baik dari diri sendiri dan didalam buku yang cukup dan dari orang lain sama-sama tersebut banyak memotivasinya untuk berpengaruh? Mengapa? motivasi yang membuat belajar (A). saya semangat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.43 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 14 Gaya Belajar Visual Agar dapat memahami materi dengan baik siswa mengulangi lagi materi yang sudah disampaikan oleh guru Siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan, kemudian mencatat Siswa lebih suka belajar sendiri daripada bersama teman-temannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa lebih memilih meminta bantuan kepada guru dari pada temantemannya saat mengalami kesulitan Siswa lebih menyukai catatan yang rapi
Motivasi dari luar lebih mepengaruhi siswa daripada motivasi dari dalam dirinya
Siswa lebih suka belajar dengan mendengarkan, kemudian mencatat Siswa merasa bosan jika soal yang dikerjakannya dianggap terlalu sulit
Gaya Belajar Kinestetik Agar dapat memahami materi dengan baik siswa mengulangi lagi materi yang sudah disampaikan oleh guru Alat peraga membantu siswa dalam belajar Siswa cukup mampu mengekspresikan kesannya terhadap pelajaran matematika
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual kemudian gaya belajar auditorial. Walaupun poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar kinestetik memiliki jumlah paling sedikit, tetapi selisihnya dengan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial tidak jauh berbeda. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - kinestetik. . 15. Siswa 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Tabel 4.44 Hasil Angket Tertutup Siswa 15 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang
Ya √
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
23 24 25 26 27
28
29 30
lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√ √ √ √ √
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√
8
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 7 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 8 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.45 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 15 No 1
2
3
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang dan tidak ramai dapat kamu suatu
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga?
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Mendengarkan ketika Agar bisa memahami sedang diterangkan siswa mendengarkan ketika guru menjelaskan. Berarti siswa lebih mengandalkan pendengarannya (A). Biasa saja Siswa lebih memilih proses pembelajaran yang biasa saja, tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
4
5
6
Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
menggunakan peraga (V). Saya lebih menyukai membaca dan mencatat agar waktunya cepat selesai
Saya lebih suka belajar dengan teman-teman dari pada sendiri karena lebih seru dan asyik Meminta bantuan agar lebih jelas
7
Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas sukai? Apakah catatan yang karena tidak menghabisrapi dan teratur atau catatan habiskan buku yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
9
alat
Siswa lebih memilih belajar dengan membaca dan mencatat supaya menghemat waktu (V). Siswa lebih suka belajar bersama teman-teman, karena menurutnya lebih asyik (A). Siswa lebih memilih meminta bantuan daripada belajar sendiri saat ia mengalami kesulitan. Siswa tidak menyebutkan secara spesifik bantuan yang diinginkan dari siapa, sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa tidak keberatan dibantu oleh guru maupun temantemannya (K). Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas karena menurutnya lebih menghemat buku (A, K). Siswa merasa bosan saat terus-terusan disuruh menulis (A, K).
Saat disuruh nulis terus, karena menulis terus buku saya cepat habis dan tangan saya menjadi capek Dalam pelajaran matematika, Biasa aja karena Dari jawaban yang adakah materi yang kamu semuanya sama aja diberikan siswa, siswa sukai? Kenapa? membosankan merasa biasa saja dengan semua materi matematika, tidak membenci atau menyukai, tetapi alasan yang diberikan siswa menunjukkan ketidaktertarikan siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
10
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
matematika kurang karena siswa bosan. Sedangkan penyebab kebosanannya adalah karena selalu disuruh menulis (A, K). Dari orang lain, karena Siswa lebih memilih bisa membuat semangat motivasi dari orang dalam belajar dan lain karena segala hal menurutnya bisa membangkitkan semangat baik dalam belajar ataupun hal lain (A).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut Tabel 4.46 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 15 Gaya Belajar Visual Siswa memilih proses belajar yang biasa saja, tanpa menggunakan alat peraga
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa lebih menyukai belajar dengan cara membaca dan mencatat
Agar bisa memahami materi pelajaran dengan baik siswa mengandalkan kemampuan auditorialnya Siswa dapat belajar bersama dengan teman-temannya
Gaya Belajar Kinestetik Siswa lebih memilih meminta bantuan baik dari guru atau teman-temannya saat ia mengalami kesulitan dalam belajar Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas
Siswa merasa bosan saat disuruh menulis terus menerus
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas Siswa merasa bosan saat disuruh menulis terus menerus Motivasi dari orang lain lebih kuat mempengaruhi siswa
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
16. Siswa 16 Tabel 4.47 Hasil Angket Tertutup Siswa 16 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan teman-
Ya √
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
19 20
21 22
23 24 25 26 27 28
29 30
teman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 9 poin. Gaya belajar auditorial: 7 poin. Gaya belajar kinestetik: 9 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.48 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 16 No 1
2
Pertanyaan Jawaban Siswa Situasi seperti apa yang kamu Dengan baik dan tenang harapkan agar kamu dapat belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar kamu dipelajari berulang-
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
dapat lebih memahami suatu ulang materi dengan baik?
3
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja?
4
Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa? Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu? Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
5
6
7
8
9
memahami materi dengan baik jika materi yang sudah disampaikan dipelajari lagi berulang-ulang (V, K). lebih baik belajarnya Siswa menunjukkan sikap positif terhadap penggunaan alat peraga. Menurut siswa dengan adanya alat peraga siswa dapat belajar dengan lebih baik (K). dengan membaca dan Siswa lebih menulis supaya paham memahami jika belajar dan bisa dimengerti dengan membaca dan menulis (V).
Lebih paham teman rumah
Bertanya guru/teman
dengan Siswa memilih belajar dengan temannya, tetapi bukan teman teman belajar disekolah (A). kepada Jika mengalami kesulitan siswa lebih memilih bertanya kepada guru maupun teman-temannya (K).
Catatan yang ringkas
Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas (A, K).
Mencatat Karena banyak
Siswa merasa bosan jika mencatat jika materi yang dicatat banyak (A, K). Jawaban yang diberikan oleh siswa kurang jelas. Siswa juga tidak menambahkan keterangan lain sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa kesulitan mengungkapkan
Diterangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
10
pemikirannya (V). Motivasi yang seperti apakah Diri sendiri dan orang Menurut siswa yang menurutmu lebih kuat lain motivasi dari diri berpengaruh? Apakah motivasi sendiri dan dari orang dari diri sendiri atau dari orang lain sama-sama lain, atau baik dari diri sendiri berpengaruh baginya dan dari orang lain sama-sama (K). berpengaruh? Mengapa?
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.49 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 16 Gaya Belajar Visual Agar dapat memahami suatu materi dengan baik siswa mempelajari materi tersebut berulang-ulang Siswa lebih memahami jika belajar dengan membaca dan meulis Siswa kesulitan untuk mengungkapkan pemikirannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terpengaruh dengan adanya keributan
Siswa dapat belajar dengan baik bersama temantemannya Siswa menyukai catatan yang ringkas
Siswa bosan saat catatan yang diberikan teralu banyak
Gaya Belajar Kinestetik Agar dapat memahami suatu materi dengan baik siswa mempelajari materi tersebut berulang-ulang Penggunaan alat peraga membuat siswa belajar dengan lebih baik Saat mengalami kesulitan siswa lebih memilih bertanya kepada guru dan teman-temannya Siswa menyukai catatan yang ringkas Siswa bosan saat catatan yang diberikan teralu banyak Motivasi dari dalam diri siswa dan dari orang lain sama-sama berpengaruh
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar kinestetik, kemudian gaya belajar auditorial dan gaya belajar visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial - kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
17. Siswa 17 Tabel 4.50 Hasil Angket Tertutup Siswa 17 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut
Ya √
Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar
√
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
21 22
23 24 25 26 27 28
29 30
Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
6 √ √ √ √ √ √ √
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ √ 4
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 4 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Tabel 4.51 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 17 No 1
2
3
Pertanyaan Jawaban Siswa Situasi seperti apa yang kamu Suasana di kelas tidak harapkan agar kamu dapat brisik dan dapat belajar dengan baik? dikondisikan dengan baik walaupun ada guru atau tidak Bagaimana caramu agar kamu Mendengarkan dengan dapat lebih memahami suatu cermat dan fokus dalam materi dengan baik? memahami materi yang sedang di kerjakan Apa pendapatmu tentang Lebih baik belajar
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A).
Siswa dapat memahami suatu materi dengan mendengarkan (A). Siswa lebih suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
4
proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa?
dengan cara yang biasa belajar dengan cara saja yang biasa saja (V).
Karena apabila saya Jawaban yang sering begitu, saya diberikan oleh siswa dapat mengerjakan kurang jelas, karena semua tugas dengan dengan alasan yang sendiri diberikan siswa ada kemungkinan siswa menyukai belajar dengan ketiga cara tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bawa siswa kurang teliti menjawab pertanyaan yang diberikan (A, K). Saya tidak merasa Siswa tidak merasa terganggu kalau belajar terganggu belajar dengan teman-teman bersama temankarena dengan begitu temannya karena semua bisa belajar dan mereka bisa belajar bisa memahami soal dan memahami suatu bersama-sama materi bersama-sama (A). Yang saya lakukan Siswa memilih untuk adalah meminta meminta bantuan bantuan teman dan teman-teman atau guru. Karena saya bisa guru saat mengalami tahu dimana kesulitan kesulitan dalam saya mengerjakan soal belajar (K).
5
Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
6
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang ringkas sukai? Apakah catatan yang dan rapi sehingga rapi dan teratur atau catatan mudah dipahami yang ringkas? Mengapa?
7
8
9
10
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu? Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
Selalu menulis banyak dan selalu ulangan setiap hari Gurunya lucu dan kalau mengajar suka bikin ketawa terus
Motivasi yang seperti apakah Motivasi diri sendiri dan yang menurutmu lebih kuat dari orang lain
Siswa menyukai catatan yang ringkas tetapi juga rapi agar lebih mudah dipahami (V, A, K). Siswa merasa bosan saat terlalu banyak menulis dan ulangan (A, K). Siswa lebih fokus pada kepribadian guru dalam mengajar dari pada terhadap materi (A). Motivasi dari diri sendiri dan dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
lain menurut siswa sama kuatnya (K).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.52 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 17 Gaya Belajar Visual Siswa lebih suka belajar dengan cara yang biasa saja daripada menggunakan alat peraga Siswa menyukai catatan yang ringkas dan rapi
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik Siswa kurang teliti dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
Siswa dapat memahami materi dengan baik dengan mendengarkan
Siswa memilih untuk meminta bantuan guru atau teman-temannya saat mengalami kesulitan Siswa menyukai catatan yang ringkas dan rapi
Siswa kurang teliti dalam menjawab pertanyaan yang diberikan Siswa tidak merasa terganggu belajar bersama teman-temannya Siswa menyukai catatan yang ringkas dan rapi
Siswa merasa bosan saat terlalu banyak menulis Motivasi dari diri siswa dan dari orang lain sama-sama berpengaruh bagi siswa
Siswa merasa bosan saat terlalu banyak menulis Siswa lebih fokus pada kepribadian guru dalam mengajar daripada materi belajar
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar auditorial kemudian gaya belajar kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual auditorial. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar auditorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
18. Siswa 18 Tabel 4.53 Hasil Angket Tertutup Siswa 18 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah
√
3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
21 22
23 24 25 26 27 28
29 30
Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√ √ √ √ √ √ √
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ √ 4
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 4 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Tabel 4.54 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 18 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Dengan baik dan tenang dapat
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). kamu Memperhatikan guru Dari jawaban siswa suatu yang sedang dapat disimpulkan menerangkan bahwa untuk memahami suatu materi, siswa mengandalkan kemampuan auditorialnya (A).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
3
4
5
6
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa?
7
Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
8
Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
Saya malah lebih suka Siswa lebih suka lebih baik belajar belajar dengan cara dengan cara biasa yang biasa (V).
Ya lebih enak membaca Siswa lebih suka dan mencatat belajar dengan membaca dan mencatat (V).
Saya tidak terganggu Siswa tidak merasa belajar dengan teman- terganggu belajar teman mu dengan temantemannya (A). Karena biar bisa Jawaban yang memahami suatu materi diberikan siswa kurang jelas, kemudian susunan bahasa yang digunakan siswa juga kurang baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kesulitan dalam mengungkapkan pemikirannya kedalam kata-kata (V). Karena biar bagus Dari alasan yang diberikan oleh siswa dapat diasumsikan siswa lebih memilih catatan yang rapi daripada yang ringkas (V). Menghitung Siswa merasa bosan saat diminta menghitung. Siswa tidak menjelaskan alasannya secara lebih spesifik alasannya, tetapi dapat diasumsikan bahwa siswa mengalami kesulitan ketika menghitung sehingga siswa berusaha menghindari (A).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
9
10
Dalam pelajaran matematika, Ada, karena lebih tidak Siswa menyukai adakah materi yang kamu susa materi yang dapat dia sukai? Kenapa? pahami dengan mudah (A). Motivasi yang seperti apakah Motivasi diri sendiri Motivasi diri sendiri yang menurutmu lebih kuat lebih baik lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi mempengaruhi siswa dari diri sendiri atau dari orang daripada motivasi dari lain, atau baik dari diri sendiri orang lain (V). dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.55 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 18 Gaya Belajar Visual Siswa lebih suka belajar dengan cara yang biasa saja daripada menggunakan alat peraga Siswa lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat Siswa mengalami kesulitan dalam megungkapkan pemikirannya Siswa lebih memilih catatan yang rapi Motivasi dari diri siswa lebih kuat berpengaruh daripada motivasi dari orang lain
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Gaya Belajar Kinestetik
Untuk dapat memahami materi dengan baik siswa mengandalkan kemampuan auditorialnya Siswa tidak merasa terganggu belajar dengan teman-temannya Siswa merasa bosan saat melakukan sesuatu yang menurutnya sulit Siswa menyukai materi yang menurutnya tidak susah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual dan auditorial . Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - auditorial. Kesimpulannya aalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
19. Siswa 19 Tabel 4.56 Hasil Angket Tertutup Siswa 19 No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau
Ya √
Tidak
√
Keterangan Karena supaya belajar mudah Supaya lebih mudah melihat
√ √ √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
menggambar 21 22
23 24 25 26 27
28
29 30
Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
7
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 5 poin. Gaya belajar auditorial: 8 poin. Gaya belajar kinestetik: 7 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Tabel 4.57 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 19 No 1
2
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang dan tidak rame dapat kamu Mengamati suatu betul-betul
Analisis
Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). dengan Dari jawaban siswa dapat dilihat bahwa siswa mengandalkan kemampuan visualnya yaitu mengamati (V).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
3
4
5
6
7
Apa pendapatmu tentang proses pembelajaran yang menggunakan alat peraga? Apakah lebih memudahkan atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa?
Enak mendengarkan pembicaraan guru dan menggunakan alat peraga
Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa?
Karena jika soal itu sulit saya meminta bantuan pada guru/teman
Tidak karena saya lebih suka belajar santai dan mendengarkan penjelasan guru
Karena rame/kondisi kelas tidak tenang
Lebih enak catatan yg ringkas karena tidak usah mencatat lebih banyak
8
Saat kamu belajar matematika, Karena mencatat dan hal-hal seperti apakah yang menghitung membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu?
9
Dalam pelajaran matematika, Tidak karena saya tidak adakah materi yang kamu menyukai pelajaran sukai? Kenapa? matematika
Siswa merasa lebih nyaman mendengarkan guru berbicara sambil menggunakan alat peraga (A, K). Siswa lebih suka belajar dalam suasana santai dan mendengarkan penjelasan dari guru (A, K). Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh siswa dapat diasumsikan siswa lebih suka belajar sendiri daripada bersama temantemannya (V). Siswa lebih memilih untuk meminta bantuan baik pada guru maupun teman saat merasa kesulitan dalam proses belajar (K). Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas karena siswa tidak perlu mencatat terlalu banyak (A, K). Yang membuat siswa bosan belajar matematika adalah karena mencatat dan menghitung. Tampak bahwa siswa tidak suka mencatat dan siswa mengalami kesulitan dalam hitungan (A, K). Tidak ada materi yang disukai oleh siswa. Tampak bahwa siswa tidak menyukai pelajaran matematika karena mengalami kesulitan untuk menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
10
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
matematika (K). Kadang-kadang saya Siswa menambahkan membutuhkan motivasi kata “kadang-kadang” teman saya sehingga dari jawaban siswa tampak bahwa motivasi dari diri siswa lebih kuat daripada motivasi dari orang lain (V).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.58 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 19 Gaya Belajar Visual Siswa mengandalkan kemmpuan visualnya agar dapat memahami suatu materi dengan baik Siswa lebih memilih belajar sendiri daripada bersama teman-temannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa merasa lebih nyaman mendengarkan penjelasan guru dan menggunakan alat peraga Motivasi dari diri siswa Siswa lebih menyukai lebih kuat daripada motivasi catatan yang ringkas dari orang lain Siswa merasa bosan saat diminta mencatat dan mengalami kesulitan saat menghitung
Gaya Belajar Kinestetik Siswa merasa lebih nyaman mendengarkan penjelasan guru dan menggunakan alat peraga Siswa lebih memilih untuk meminta bantuan kepada guru dan teman-temannya saat mengalami kesulitan Siswa lebih menyukai catatan yang ringkas Siswa merasa bosan saat diminta mencatat
Siswa tertarik mempelajari apa yang ia suka
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar kinestetik, kemudian auditorial dan visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar auditorial - kinestetik. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar auditorial - kinestetik.
20. Siswa 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Tabel 4.59 Hasil Angket Tertutup Siswa 20 No 1
Pernyataan Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru
Ya √
2
Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
√
3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21
Tidak
Keterangan
√ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
22
23 24 25 26 27 28
29 30
Saya lebih suka belajar dengan metode yang lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 6
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 6 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 6 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Tabel 4.60 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 20 No 1
2
3
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Situasi tidak ribut dapat kamu Mencatat dan suatu menghafal materi yang diberi guru
Apa pendapatmu tentang Ya, karena alat peraga proses pembelajaran yang membuat belajar lebih menggunakan alat peraga? mudah
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). Siswa lebih mudah memahami suatu materi dengan mencatat dan menghafal materi yang diberikan oleh guru (V, K) Menurut siswa belajar menggunakan alat peraga mempermudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
4
5
6
7
8
9
10
Apakah lebih memudahkan siswa dalam atau justru lebih baik belajar memahami suatu dengan cara yang biasa saja? materi (K). Apakah kamu lebih suka Ya, karena supaya tidak Jawaban yang belajar dengan membaca dan malas belajar diberikan oleh siswa mencatat, mendengarkan dan kurang jelas dan berdiskusi atau mencoba susunan bahasa yang mengerjakan suatu soal? digunakan kurang baik Mengapa? sehingga terlihat bahwa siswa kesulitan mengungkapkan pemikirannya (V). Apakah kamu dapat belajar Tidak, karena belajar Siswa dapat belajar dengan baik jika bersama bersama dg teman- dengan baik bersama dengan teman-temanmu atau teman itu lebih baik dengan temansebaliknya, kamu merasa temannya (A). terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami Ya Jawaban yang kesulitan dalam memahami diberikan oleh siswa suatu materi, apa yang akan kurang jelas dan kamu lakukan? Apakah kamu terlalu singkat. tetap berusaha belajar sendiri Kemungkinan besar atau meminta bantuan teman siswa tidak mengamati dan gurumu? Mengapa? secara teliti pertanyaan yang diberikan (A, K). Catatan seperti apa yang kamu Catatan yang rapi, Siswa lebih memilih sukai? Apakah catatan yang supaya tidak buku tidak catatan yang rapi rapi dan teratur atau catatan kotor dengan alasan supaya yang ringkas? Mengapa? buku catatannya tidak kotor (V). Saat kamu belajar matematika, Saya tidak merasa Siswa tidak merasa hal-hal seperti apakah yang bosan dalam belajar bosan belajar membuatmu merasa bosan? matematika matematika. Berarti Apa alasanmu? siswa merasa tertantang dan selalu berusaha mempelajari suatu materi walaupun tingkat kesulitannya semakin tinggi (V, K). Dalam pelajaran matematika, Ada, semua materi saya Siswa menyukai adakah materi yang kamu suka semua materi sukai? Kenapa? matematika. Berarti siswa memiliki ketertarikan untuk mengetahui dan siswa menantang dirinya sendiri untuk belajar matematika (V, K). Motivasi yang seperti apakah Dari orang lain Motivasi dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
lain menurut siswa lebih kuat mempengaruhi dirinya (A).
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.61 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 20 Gaya Belajar Visual Siswa lebih mudah memahami suatu materi dengan mencatat dan menghafal materi yang diberikan Siswa mengalami kesulitan untuk mengungkapkan pemikirannya
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa lebih menyukai cattatan yang rapi
Motivasi dari orang lain lebih kuat mempengaruhi siswa daripada motivasi dari dirinya sendiri
Gaya Belajar Kinestetik Siswa lebih mudah memahami suatu materi dengan mencatat dan menghafal materi yang diberikan Belajar menggunakann alat peraga mempermudah siswa untuk memahami suatu materi Siswa selalu berusaha mempelajari suatu materi walaupun tingkat kesulitannya semakin tinggi
Siswa dapat belajar dengan baik bersama temantemannya
Siswa selalu berusaha mempelajari suatu materi walaupun tingkat kesulitannya semakin tinggi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual kemudian gaya beajar auditorial dan kinestetik. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual - auditorial - kinestetik.
21. Siswa 21 Tabel 4.62 Hasil Angket Tertutup Siswa 21 No
Pernyataan
Ya
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12 13 14 15
16
17 18 19 20
21 22
Saya selalu mencatat materi yang diberikan oleh guru Saat mencatat saya mengusahakan agar catatan yang saya buat rapi dan teratur Saya cenderung belajar dengan menghapal rumus dan suatu materi Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan bantuan gambar Saya lebih banyak berkomunikasi dengan salah satu atau beberapa teman dekat saja Saya tetap fokus saat belajar walaupun suasana kelas sedang ribut Saya sering kali mengalami kesulitan saat diminta untuk berbicara didepan umum Saya menyukai proses pembelajaran yang lebih banyak mencatat dan menggambar daripada menjelaskan atau berdiskusi Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri daripada berkelompok Saya memiliki kesulitan untuk menyampaikan pemikiran saya dalam bentuk kata-kata Jumlah Saya lebih suka mendengarkan penjelasan guru daripada mencatat Saya lebih suka proses belajar dengan menggunakan diskusi Saya dapat berkomunikasi dengan hampir semua teman di kelas Saya tidak memiliki kesulitan dalam mengingat penjelasan yang disampaikan oleh guru Saya lebih mudah mengingat suatu materi dengan mendengarkan penjelasan daripada mencatat atau melakukan uji coba Saya mudah terganggu dengan suasana kelas yang ribut
√
Saat berbicara saya berusaha agar teman-teman saya mengerti apa yang saya katakan Saya lebih mudah belajar dengan bantuan temanteman atau guru daripada belajar sendiri Saya memiliki kesulitan dalam menulis, tetapi saya dapat bercerita dengan lancar Saya tidak terlalu suka mencatat atau menggambar
√
Jumlah Saya lebih suka belajar matematika jika saya tahu kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari Saya lebih suka belajar dengan metode yang
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √
√ √ √
6 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
23 24 25 26 27
28
29 30
lebih bervariasi, tidak hanya ceramah atau mencatat Saya lebih suka belajar dengan menggunakan konsep, tidak menghapal rumus Saya memiliki kesulitan dalam menghapal suatu materi atau rumus tertentu Saya dapat belajar sendiri atau berdiskusi dengan teman-teman saya Saya sering kali merasa penasaran tentang darimana suatu rumus bisa terbentuk Saya lebih suka belajar dengan praktik daripada hanya teori
√ √ √ √ √
Saya cenderung mendekati orang yang saya ajak berkomunikasi, karena saya mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan jarak yang jauh Saya lebih suka belajar sambil bermain
√
Saya cenderung lebih memahami suatu materi dengan mengerjakan suatu contoh soal Jumlah
√
√
9
Dari angket tertutup diperoleh poin-poin yang bersesuaian dengan ketiga macam gaya belajar sebagai berikut. Gaya belajar visual: 9 poin. Gaya belajar auditorial: 6 poin. Gaya belajar kinestetik: 9 poin. Sehingga berdasarkan angket tertutup gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual - kinestetik. Tabel 4.63 Hasil Angket Terbuka dan Analisis Jawaban Siswa 21 No 1
2
3
Pertanyaan Situasi seperti apa yang harapkan agar kamu belajar dengan baik? Bagaimana caramu agar dapat lebih memahami materi dengan baik?
Jawaban Siswa kamu Tenang dan nyaman dapat
Analisis Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan (A). kamu Dipelajari berulang- Agar dapat memahami suatu ulang suatu materi dengan baik siswa mempelajari materi yang diberikan berulang-ulang (V, K). Apa pendapatmu tentang Lebih baik belajar Siswa lebih memilih proses pembelajaran yang dengan cara yg biasa belajar dengan cara menggunakan alat peraga? saja yang biasa saja (V) Apakah lebih memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
4
5
6
7
8
9
10
atau justru lebih baik belajar dengan cara yang biasa saja? Apakah kamu lebih suka belajar dengan membaca dan mencatat, mendengarkan dan berdiskusi atau mencoba mengerjakan suatu soal? Mengapa? Apakah kamu dapat belajar dengan baik jika bersama dengan teman-temanmu atau sebaliknya, kamu merasa terganggu? Mengapa? Saat kamu mengalami kesulitan dalam memahami suatu materi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu tetap berusaha belajar sendiri atau meminta bantuan teman dan gurumu? Mengapa? Catatan seperti apa yang kamu sukai? Apakah catatan yang rapi dan teratur atau catatan yang ringkas? Mengapa? Saat kamu belajar matematika, hal-hal seperti apakah yang membuatmu merasa bosan? Apa alasanmu? Dalam pelajaran matematika, adakah materi yang kamu sukai? Kenapa?
Motivasi yang seperti apakah yang menurutmu lebih kuat berpengaruh? Apakah motivasi dari diri sendiri atau dari orang lain, atau baik dari diri sendiri dan dari orang lain sama-sama berpengaruh? Mengapa?
Dengan membaca dan Siswa lebih menyukai menulis supaya paham belajar dengan dan bisa dimengerti membaca dan menulis (V).
Lebih paham teman rumah
dengan Siswa lebih paham saat belajar dengan temannya daripada belajar sendiri (A).
Meminta bantuan Siswa lebih memilih kepada guru biar lebih meminta bantuan paham kepada guru daripada kepada temannya saat ia mengalami kesulitan memahami suatu materi (V). Catatan yang rapi dan Siswa lebih menyukai teratur biar dibaca catatan yang rapi dan bagus teratur supaya mudah dibaca (V). Saat menerangkan Siswa merasa bosan saat guru hanya menerangkan suatu materi (V, K). Berhitung Siswa tidak menyebutkan materi yang ia sukai, tetapi siswa suka berhitung. Siswa juga tidak memberikan alasan kenapa ia suka menghitung sehingga tampak bahwa siswa kesulitan mengungkapkan pemikiranya mengenai alasan ia menyukai berhitung (V). Motivasi dari diri Motivasi dari diri sendiri siswa lebih kuat berpengaruh dari pada motivasi dari orang lain (V).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Dari analisis angket terbuka, didapatkan poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik sebagai berikut. Tabel 4.64 Poin-Poin yang Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik Siswa 21 Gaya Belajar Visual Agar dapat memahami suatu materi dengan baik siswa mempelajari materi tersebut berulang-ulang Siswa lebih memilih belajar dengan cara yang biasa saja
Gaya Belajar Auditorial Siswa mudah terganggu dengan adanya keributan
Siswa lebih memahami suatu materi saat belajar bersama temannya daripada sendiri
Gaya Belajar Kinestetik Agar dapat memahami suatu materi dengan baik siswa mempelajari materi tersebut berulang-ulang Siswa merasa bosan saat guru hanya menerangkan suatu materi
Siswa lebih suka belajar dengan membaca dan menulis Saat siswa mengalami kesulitan ia lebih memilih meminta bantuan guru daripada teman-temannya Siswa merasa bosan saat guru hanya menerangkan suatu materi Siswa kesulitan menyampaikan pemikirannya Motivasi dari dalam diri siswa lebih kuat berpengaruh daripada motivasi dari orang lain
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa poin-poin yang paling mendominasi adalah poin-poin yang bersesuaian dengan gaya belajar visual. Oleh sebab itu berdasarkan angket terbuka, gaya belajar yang dimiliki siswa adalah gaya belajar visual. Menurut hasil dari angket tertutup siswa memiliki ketiga gaya belajar tersebut. Kesimpulannya adalah siswa memiliki gaya belajar visual. Dari hasil analisis terhadap 21 orang siswa dalam kelas VIII A didapatkan hasil siswa dengan gaya belajar visual sebanyak 1 orang, siswa dengan gaya belajar auditorial sebanyak 3 orang, siswa dengan gaya belajar visual - auditorial sebanyak 4 orang, siswa dengan gaya belajar visual - kinestetik sebanyak 3 orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
siswa dengan gaya belajar auditorial kinestetik sebanyak 8 orang dan siswa dengan gaya belajar visual - auditorial - kinestetik sebanyak 2 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Analisis Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Analisis rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan untuk mengetahui apakah dalam merancang kegiatan pembelajaran guru baik secara langsung maupun tidak langsung sudah mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Adapun RPP yang dianalisis, disesuaikan dengan materi yang diberikan oleh guru saat peneliti melaksanakan observasi, yaitu pada standar kompetensi 1, tentang memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus, dengan kompetensi dasar: 1.1 Melakukan operasi aljabar 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya 1.3 Memahami relasi dan fungsi 1.4 Menentukan nilai fungsi. Adapun analisis yang dilakukan pada RPP adalah sebagai berikut. Tabel 4.65 Analisis Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No Pernyataan Ya Tidak Analisis 1 RPP menggunakan metode yang berorientasi v Dalam KD 1.1 sampai 1.4 salah satu metode yang pada kemampuan visual siswa digunakan adalah pemberian tugas 2 Dalam rancangan pembelajaran siswa diberikan v Dalam RPP tidak dijelaskan secara detail apakah siswa waktu untuk mencatat materi yang diajarkan diberikan kesempatan untuk mencatat materi ajar 3 Guru merencanakan untuk mengulang suatu v Pada setiap KD dalam kegiatan inti (Eksplorasi) guru konsep sampai siswa benar-benar mengerti menuliskan “Peserta didik dan guru secara bersama(Dalam bentuk contoh soal atau latihan soal) sama membahas contoh dalam buku paket”. Kemudian dalam kegiatan inti (Elaborasi) peserta didik selalu
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5
6
7
8
Dalam perencanaan pembelajaran, kebanyakan cara dalam menyampaikan suatu materi adalah dengan cara ditulis di papan tulis atau ditampilkan dalam media lain Dalam rencana pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca sendiri suatu materi sebelum menjelaskan dengan tujuan agar siswa lebih memahami materi tersebut Dalam RPP guru tampak merencanakan untuk menyiapkan situasi kelas yang kondusif untuk siswa agar dapat belajar sendiri-sendiri secara lebih berkonsentrasi Kebanyakan sumber belajar yang digunakan adalah buku yang digunakan guru Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan materi secara sistematis
v
v
v
diberikan kesempatan untuk mengerjakan latihan soal Tidak dituliskan secara eksplisit bahwa guru menuliskan materi pembelajaran di papan tulis
v
Tidak dituliskan secara eksplisit bahwa guru meminta siswa untuk membaca sendiri suatu materi sebelum guru menjelaskan
v
Usaha guru untuk menyiapkan situasi kelas yang kondusif untuk belajar sendiri-sendiri tidak tampak dalam RPP Dalam setiap KD pada bagian alat dan sumber belajar terlihat bahwa sumber belajar menggunakan buku paket Dalam setiap KD, guru menyampaikan materi dengan sistematis. Terlihat kegiatan inti (Eksplorasi) pada KD: 1.1 “Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menyelesaikan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatanpada bentuk aljabar...” 1.2 “Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya...”
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tugas-tugas yang diberikan bersifat individual atau dikerjakan masing-masing oleh para siswa
v
10
Tugas yang diberikan biasanya menggunakan konsep yang sama, hanya penggunaan angka dan alur ceritanya saja yang diubah RPP menggunakan metode yang berorientasi pada kemampuan auditorial siswa Siswa diberikan kesempatan untuk mendengarkan guru menyampaikan materi
v
11 12
13
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
v v
v
1.3 “Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai contoh relasi dan fungsi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, cara menyatakan relasi dan menentukan domain, kodomain, dan range suatu fungsi...” 1.4 “Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menghitung nilai fungsi dan menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui...” Dalam setiap KD terutama pada bagian penilaian hasil belajar, tidak dituliskan secara eksplisit bahwa siswa mengerjakan latihan soal secara berkelompok Dalam setiap KD ( pada bagian penilaian hasil belajar) soal-soal yang diberikan tidak terlihat menggunakan variasi dan konsep mengerjakannya pun sama Dalam setiap kompetensi dasar beberapa metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi Pada setiap KD, dalam kegiatan inti (Eksplorasi) dituliskan bahwa “Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai...”. Walaupun tidak dituliskan secara eksplisit tetapi dapat ditebak bahwa guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Dalam penggunaannya, ketiga metode ini sangat memungkinkan untuk guru memberikan penjelasan dalam penyampaian materi Tidak dituliskan secara eksplisit bahwa dalam proses
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
untuk membacakan suatu materi bersama-sama sebelum menjelaskan Guru menekankan proses pembelajaran pada diskusi, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa Sumber belajar biasanya tidak terpaku pada buku atau catatan, tetapi juga menggunakan sumber belajar yang berorientasi pada kemampuan auditorial siswa seperti video
v
v
16
Guru mengulangi konsep pelajaran dengan menjelaskan ulang suatu materi
v
17
Dalam rencana pembelajaran guru memperlihatkan usaha untuk berkomunikasi dengan baik kepada siswa
v
18
Dalam rencana pembelajaran guru tampak berusaha untuk selalu mendampingi siswa
v
19
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru tampak lebih banyak menjelaskan daripada menulis dipapan tulis
v
pembelajaran siswa diajak membaca suatu materi bersama-sama Pada setiap KD, dalam kegiatan inti (Eksplorasi) setelah menyampaikan materi, guru dan peserta didik bersama-sama mendiskusikan materi tersebut. Pada setiap KD dalam kegiatan inti (Eksplorasi) dituliskan “Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber” dan “Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain” Pada setiap KD dalam kegiatan inti (Konfirmasi) dituliskan “Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan dan isyarat...” Pada setiap KD terlihat bahwa guru merancang kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi dan tanya jawab setelah memberikan stimulus berupa pemberian materi Pada setiap KD dalam kegiatan inti (Konfirmasi) dituliskan bahwa guru “Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar” Pada setiap KD dalam kegiatan inti (Eksplorasi) guru lebih banyak menekankan diskusi dan tanya jawab, yang secara tidak langsung akan membuat guru menjelaskan suatu bagian materi, baik sedikit atau banyak. Selain itu salah satu metode yang digunakan
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tugas-tugas yang dikerjakan menuntut adanya diskusi dan komunikasi antar siswa
v
21
RPP menggunakan metode yang berorientasi pada kemampuan kinestetik siswa Metode yang digunakan oleh guru cukup bervariasi sehingga menghindari kebosanan siswa dalam proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sendiri suatu materi sebelum guru menjelaskan
v
Dalam rencana pembelajaran guru menggunakan alat peraga untuk membantu kelancaran proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran, tampak bahwa siswa berpartisipasi secara aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator
v
22
23
24
25
26
27
Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengerti, berkaitan dengan proses pembelajaran Dalam rencana pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
v
v
v
v
v
dalam setiap KD adalah metode ceramah sehingga dalam pemberian materi sedikit atau banyak guru pasti menjelaskan kepada siswa Tidak dituliskan secara eksplisit bahwa dalam mengerjakan latihan soal siswa mengerjakan secara berkelompok Guru tidak menuliskan metode lain selain ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas Metode yang digunakan oleh guru pada setiap KD sama dan terkesan monoton Pada setiap KD tidak dituliskan secara eksplisit bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami terlebih dahulu suatu materi sebelum guru menjelaskan Tidak dituliskan dalam RPP tentang adanya penggunaan alat peraga Pada setiap KD, dalam kegiatan inti (Elaborasi) dituliskan “guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok” Pada setiap KD, dituliskan bahwa salah satu metode yang digunakan adalah metode tanya jawab
Pada setiap KD, dalam kegiatan inti (Elaborasi) dituliskan “Memfasilitasi peserta didik melalui
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal-soal yang diberikan secara mandiri
28
Dalam pembelajaran guru memberikan contoh penggunaan suatu konsep dalam kehidupan sehari-hari
v
29
Tugas-tugas yang diberikan oleh guru berbentuk projek
v
30
Tugas-tugas yang diberikan biasanya lebih bervariasi dan memerlukan penalaran yang baik untuk menyelesaikannya
v
pemberian tugas, diskusi dan lain-lain...”. Selain itu dalam elaborasi, pada setiap KD tampak bahwa siswa selalu diminta mengerjakan latihan soal dan tidak disebutkan bahwa siswa mengerjakan soal secara berkelompok Pada setiap KD, dalam kegiatan inti (Eksplorasi) dituliskan “Materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru...”. Artinya siswa belajar dari alam Pada setiap KD, dalam bagian penilaian hasil belajar tidak dituliskan bahwa tugas yang diberikan adalah projek Pada setiap KD, dalam bagian penilaian hasil belajar, soal-soal yang ada cenderung merupakan soal-soal dasar
Dari pembahasan tentang RPP diatas, dapat dilihat bahwa dalam membuat RPP, gaya belajar yang paling dipertimbangkan oleh guru (baik secara sadar atau tidak) adalah gaya belajar auditorial, karena sebagian besar kegiatan belajar ditekankan pada diskusi dan tanya jawab. Dalam RPP juga tampak bahwa guru berusaha membuat proses pembelajaran yang kooperatif dan kolaboratif. Untuk gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik hanya beberapa poin saja yang dipertimbangkan.
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Analisis Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru 1. Hasil Observasi Cara Mengajar Guru di Kelas Observasi terhadap cara mengajar guru di kelas dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada hari Sabtu ( 10 September) dan hari Selasa (13 September). Observasi dilaksanakan selama guru mengajar di kelas VIII A. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut.
No
Pernyataan
1
Guru menggunakan metode yang bervariasi saat mengajar
2
Guru memberikan catatan dan latihan soal
Tabel 4.66 Hasil Observasi Cara Mengajar Guru Pertemuan 1 Ya Tidak Deskripsi Ya √ Dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah dan guru lebih banyak menuliskan materi didepan kelas. Setelah mencatat materi dan contoh soal guru menjelaskan contoh soal dan kemudian memberikan latihan soal √ Setelah menjelaskan suatu √ materi guru selalu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencatat, kemudian guru memberikan latihan soal
Tidak √
Pertemuan 2 Deskripsi Sebagian besar kegiatan pembelajaran sama seperti pada pertemuan pertama, namun dalam pertemuan kedua guru lebih banyak memberikan latihan soal
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencatat, kemudian guru memberikan latihan soal. Dalam pertemuan kedua kesempatan yang diberikan oleh guru lebih banyak
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
√
3
Guru menyampaikan secara sistematis
materi
4
Guru menyampaikan secara detail
materi
√
5
Selama proses pembelajaran belangsung guru dapat melakukan komunikasi dengan baik kepada siswa
√
Guru menyampaikan materi secara berurutan sesuai dengan yang ada dibuku. Kemudian saat menjelaskan contoh soal, guru menjelaskan tahap demi tahap dari contoh yang paling dasar sampai pada variasi dari soal tersebut Guru tidak menyampaikan materi secara detail, karena guru melewatkan pengertianpengertian fungsi, relasi, domain dan kodomain. Guru langsung fokus menjelaskan pada cara menghitung fungsi dan memberikan contoh soal tanpa memberikan pengenalan kepada siswa apa itu fungsi dan apa saja penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Saat guru mengajak siswa untuk menyimak penjelasan yang disampaikan oleh guru siswa menyimak walaupun ada beberapa siswa yang kurang begitu memperhatikan. Tetapi
√
√
√
karena guru tidak terlalu banyak menjelaskan materi Guru menyampaikan materi sesuai dengan yang ada di buku, yaitu melanjutkan kembali penyampaian materi dari pertemuan pertama, kemudian melanjutkan dengan memberikan contoh soal yang lebih rumit Dalam menjelaskan contoh soal, guru menjelaskan tahap demi tahap penyelesaian soal tersebut
Saat menjelaskan contoh soal, guru memberikan pertanyaanpertanyaan kecil yang direspon oleh siswa, walaupun siswa menjawab secara bersamaan. Saat guru memberikan
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak terjadi diskusi karena saat siswa diberikan kesempatan untuk bertanya atau berpendapat, tidak ada siswa yang menanggapi
6
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat atau bertanya tentang materi
√
Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat saat guru selesai menjelaskan
√
7
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengerjakan soal-soal baik secara mandiri atau bersamasama
√
√
8
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi secara mandiri
√
Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan secara mandiri setelah memberikan contoh soal. Walaupun begitu guru tetap mendampingi dan membantu para siswa yang terlihat kesulitan mengerjakan soal tersebut Secara tidak langsung saat guru meminta siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri, siswa secara tidak langsung juga mengkonstruksi pengetahuan yang ia peroleh
√
pertanyaan-pertanyaan kecil siswa menjawab. Selain itu guru juga terlihat berusaha berkomunikasi dengan mendatangi siswa satu persatu untuk membantu siswa mengerjakan latihan soal Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat saat guru selesai menjelaskan atau disela-sela guru menjelaskan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan secara mandiri. Tetapi untuk siswa yang bekerja didepan kelas guru membantu mengarahkan jika siswa terlihat mengalami kesulitan
Secara tidak langsung saat guru memberi kesempatan siswa untuk mencatat dan mengerjakan latihan siswa juga berusaha untuk memahami materi tersebut lewat mencatat dan mengerjakan
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Guru membantu siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari
√
10
Guru sudah mempertimbangkan perbedaan karakteristik masingmasing siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru
√
untuk mengerjakan soal tersebut secara mandiri Guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi dengan memberikan contoh soal dan latihan soal yang berkaitan dengan materi Guru secara tidak langsung mempertimbangkan karakteristik siswa dalam belajar karena guru berusaha mendampingi satu persatu siswa dalam kelas tersebut. Walaupun metode yang digunakan oleh guru tidak terlalu bervariasi tetapi cara guru mengajar cukup memperhatikan karakteristik siswa dalam kelas tersebut
latihan soal √
√
Guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi dengan memberikan contoh soal dan latihan soal yang berkaitan dengan materi Guru secara tidak langsung mempertimbangkan karakteristik siswa dalam belajar karena guru berusaha mendampingi satu persatu siswa dalam kelas tersebut. Walaupun metode yang digunakan oleh guru tidak terlalu bervariasi tetapi cara guru mengajar cukup memperhatikan karakteristik siswa dalam kelas tersebut
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
2. Hasil Wawancara dengan Guru Selain melakukan observasi terhadap gaya mengajar guru, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru dengan tujuan untuk mempertegas hasil observasi, mengingat observasi hanya dapat dilakukan sebanyak dua kali. Keterangan yang berhubungan dengan pembahasan adalah sebagai berikut: P : Pewawancara G : Guru. Adapun hasil wawancara beserta analisisnya adalah sebagai berikut.
P/G P
Tabel 4.67 Hasil Wawancara dengan Guru Hasil Wawancara Analisis Nah, yang pertama itu pak saya mau Guru mengatakan bahwa menanyakan, untuk di kelas delapan ini metode yang paling banyak metode yang paling banyak digunakan digunakan untuk mengajar oleh bapak untuk mengajar itu metode adalah yang bagaimana ya pak?
G
Hal
metode
tersebut
ceramah. bersesuaian
Kebanyakan ceramah. Diskusi kadang dengan
hasil
observasi
nggak jalan, ya tergantung materinya karena
selama
observasi
juga, karena kalau diskusi belum tentu guru jalan, kebanyakan ceramah
lebih
banyak
membahas contoh soal dan soal-soal yang dikerjakan oleh
siswa.
ceramah
sendiri
cocok
bagi
siswa
digunakan dengan
Metode
gaya
belajar
auditorial. P
O.. Terus pak kalau untuk yang di kelas Guru mengatakan bahwa delapan ini apakah bapak lebih sering saat mengajar dia tetap menggun...
Aa...
Masih
sering menggunakan
menggunakan banyak media seperti powerpointsebagai
media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
G
powerpoint gitu pak?
tambahan,
tetapi
Ya masih sering, tergantung materinya
materi-materi tertentu saja. Penggunaan
pada
powerpoint
sebagai media cocok bagi siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik karena pada
umumnya
media
powerpoint lebih menarik daripada
hanya
sekedar
tulisan di papan tulis dan dengan
adanya
media
proses pembelajaran jadi lebih bervariasi sehingga dapat
memperkecil
kemungkinan siswa bosan belajar karena media yang digunakan tidak menarik. P
Terus pak kalau dalam pembelajaran Guru selalu memberikan bapak selalu memberikan contoh soal?
contoh soal. Hal tersebut
G
Selalu, itu selalu
sesuai
P
Terus
apakah
sebelum
dengan
bapak observasi,
dimana
hasil guru
mengerjakan sendiri contoh soal itu, selalu memberikan contoh sebelum a... bersama-sama membahas soal dan dari contoh soal itu apakah siswa diberikan kesempat... tersebut guru menjelaskan Kesempatan
terlebih
dahulu cara
mengerjakannya.
mengerjakan atau langsung bersama- Memberikan contoh soal sama dibahas? G
Mmm...
Langsung
merupakan bersama-sama bentuk
salah
satu
penguatan
dalam
dibahas, karena kalau misalkan yang penyampaian materi. Selain namanya contoh karena baru awal itu
dengan
menjelaskan
materi melalui contoh soal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
kadang siswa tidak... Sama sekali tidak guru langsung memberikan menguasai
cara untuk menyelesaikan suatu persoalan tanpa harus menjelaskan secara panjang lebar.
Oleh
sebab
itu,
dengan cara tersebut, guru secara tidak langsung sudah mempertimbangkan
cara
belajar siswa dengan gaya belajar
kinestetik,
yang
mudah
bosan
jika
mendengarkan
penjelasan
yang terlalu panjang. P
Mm...iya. Terus ini pak, kalau saat Dalam mengajar
apakah
bapak
mengajar
itu tergantung pada RPP juga
tergantung... Sangat-sangat tergantung tergantung sama RPP atau tidak pak? G
pegangan.
tidak
P
Jadi...
bergantung
G
Otomatis RPP juga nggak menyimpang sehingga jauh dari buku
G
pada
buku
Hal
tersebut
Aa... Tergantung dengan RPP juga iya, menunjukkan bahwa guru dengan buku pegangan juga iya
P
guru
sepenuhnya pada saat
RPP,
mengajar
guru lebih melihat kondisi
Oh iya... Jadi dikombinasikan gitu ya kelas. Dari sini dapat dilihat pak?
bahwa
dalam
Bisa
secara tidak langsung saat guru
mengajar
berusaha
menyesuaikan
cara
mengajarnya dengan situasi kelas, guru sedikit atau banyak
pasti
akan
mengambil tindakan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
dengan sikap siswa. P
Terus pak kalau dalam mengajar yang Guru menekankan bahwa bapak pertimbangkan itu apa aja?
G
dalam mengajar ia harus
Aa...Kalau da... Saya dalam mengajar, benar-benar yang
saya
per...
saya materi
Yang
menguasai
supaya
pertimbangkan a... Ya yang jelas kalau menjelaskan me... materi harus saya kuasai ya, terus mendetail setelah saya menguasai materi saya Dari harus
bisa
menjelaskan
sini
bisa secara
kepada
anak.
dapat
dilihat
sedetail bahwa guru secara tidak
mungkin supaya anak mudah untuk langsung
sudah
menangkapnya, karena a...matematika, mempertimbangkan
cara
karena itu si anak kadang menganggap belajar siswa dengan gaya matematik itu pelajaran yang sulit. Jadi belajar momok bagi anak P
visual.
dengan gaya belajar visual
Oh iya... Aa... Terus pak kalau, kan tadi umumnya
memperhatikan
kalau dalam mengajar. Kalau dalam hal-hal
yang
membuat RPP nya itu apa aja pak yang Sedangkan dalam... Yang bapak pertimbangkan? G
Siswa
detail. dalam
pembuatan RPP guru lebih
Yang jelas yang saya pertimbangkan banyak mempertimbangkan pasti alokasi waktu, SK, KD, materi, alokasi waktu, SK, KD dan yang jelas harus sesuai
P
Kalau misalnya karakteristik siswanya Guru mengatakan bahwa itu apakah dipertimbangkan juga?
G
materi.
dalam menyusun RPP ia
Karakteristik siswa ya ada walaupun tidak sedikit lah gitu...
terlalu
mempertimbangkan karakteristik siswa. Dengan artin lain guru mengatakan bahwa
dia
mempertimbangkan belajar
siswa
kurang gaya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
pembuatan RPP. P
Oo... Terus pak kalau ini, apakah siswa Guru selalu memberikan tu diberikan... Setelah... Ini setelah latihan
soal
setelah
mengerjakan contoh soal gitu pak...
menjelaskan suatu materi.
G
Iya...hmm
Latihan
P
Jadi
apakah
siswa
soal
diberikan salah satu bentuk penguatan
kesempatan untuk mengerjakan soal setelah secara mandiri? G
merupakan
menerima
materi.
Dengan
suatu adanya
Iya, dan a...Sistemnya saya satu soal latihan soal secara tidak di... Langsung dikerjakan, tidak saya langsung
guru
telah
menga... Aa... Memberikan soal lima mempertimbangkan
gaya
atau sepuluh semuanya ditulis, kerjakan belajar visual yang dimiliki semua nanti cenderung anak tidak aktif. oleh
siswa.
Kemudian
Jadi satu-satu, satu soal kerjakan, satu dalam memberikan latihan soal kerjakan, walaupun membutuhkan soal guru memberikan soal waktu lama tapi lebih mengena sasaran. satu persatu, tidak langsung Seperti itu...
banyak.
Dengan
cara
tersebut,
guru
dapat
meminimalisir kemungkinan siswa malas mengerjakan soal karena terlalu banyak. Dari sini dapat dilihat bahwa secara tidak
langsung
guru
mempertimbangkan
gaya
belajar
yang
kinestetik
dimiliki oleh siswa. P
Iya. Aa...kalau selama dikelas delapan Guru mengatakan bahwa ia ini pak pernah mengajar menggunakan pernah alat peraga?
mengajar
menggunakan alat peraga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
G
Pernah, biasanya kalau bangun ruang
terutama
pada
materi
P
Bangun ruang...
bangun
G
Aa... Bangun ruang pakai alat peraga. guru alat peraga juga bisa
ruang.
Menurut
A... Terus itu juga aljabar juga bisa digunakan
dalam
pakai alat peraga misalkan ibu membeli menyampaikan
materi
misalkan dua bolpoin sa... dan tiga aljabar.
Dengan
menggunakan alat peraga
pensil misalnya. Bisa...
guru secara tidak langsung mempertimbangkan
gaya
belajar
yang
kinestetik
dimiliki oleh siswa, karena siswa dengan gaya belajar kinestetik umumnya lebih mudah
menerima
suatu
materi saat ada objek nyata yang digunakan. P
Oo...bisa. Terus pak, a... Tanggapan Guru menanggapi dengan bapak itu tentang proses pembelajaran positif
penggunaan
alat
menggunakan alat peraga itu apakah peraga, tetapi menurut guru lebih... Kalau untuk diterapkan di kelas saat
menjelaskan
delapan A itu apakah lebih ribet atau bagaimana malah mempermudah gitu pak? G
Aa...Sebenarnya
lebih
mempermudah.
Lebih
be...
proses
terbentuknya
suatu rumus menggunakan Lebih alat
peraga
siswa
akan
memudah... merasa kesulitan, karena
Cuma kalau a...rumus, sebenarnya itu penalaran siswa menurut kan...misalkan a...bukan... Mm... bukan guru masih belum mampu aljabar ya, yang mesti... Misalkan untuk sampai pada tahap bangun ruang, mencari rumus volume memproses balok, volume kerucut atau apa dan menjadi rumus. sebagainya, itu a... Sebenarnya a...
informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Prosesnya itu ada... Ada prosesnya sebelum ke... Ke finalnya, ke rumus sebenarnya
ada
prosesnya,
cuma
emang sengaja kalau di sini saya langsung ke rumus karena sama aja nanti anak malah ndak sampai itu. Misalkan... Biasanya kan misalkan rumus volume balok, panjang kali lebar kali tinggi. Kok bisa seperti itu? Sebenarnya ada prosesnya. Harusnya saya
mengajarkan
dari
prosesnya
sampai ketemu rumus itu, cuma sama aja,
kalau
dina...
Malah
membingungkan anak... P
Malah membingungkan anak... Oh ya. Guru
menitik
beratkan
Aa... Terus pak, ini cara belajarnya perhatiannya kepada siswa siswa di kelas kan beda-beda ya pak
yang
sering
membuat
G
Iya
keributan di dalam kelas.
P
Ada yang diem, ada yang belajarnya...
Hal tersebut juga terlihat
G
Kebanyakan ramainya...hehehe
selama proses
P
Ya... Kebanyakan belajar pakai diskusi Guru
observasi.
berusaha
menegur
atau ada yang belajar, baru mau siswa yang selalu membuat belajar kalau dia udah mengetahui keributan.
Cara
yang
Maksudnya digunakan
guru
cukup
contoh...
Apa
ya?
kegunaannya dalam kehidupan sehari- efektif bagi siswa dengan hari gitu
gaya belajar auditorial dan
G
Iya...iya
kinestetik,
P
siswa yang Nah cara bapak menyikapinya kalau walaupun siswa yang begitu karena berbeda-beda bergaya belajar auditorial
karena
itu gimana pak? Supaya siswa mau cenderung belajar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
belajar... G
diskusi dan siswa yang
Ya yang jelas anak yang cenderungnya bergaya belajar kinestetik ramai lebih saya perhatikan, lebih cenderung belajar dengan banyak
saya
dekati
Karena melakukan aktivitas fisik,
aja.
misalkan a... Anak yaitu cenderung suasana kelas juga harus kurang aktif, ramai, saya tempel terus, dapat selama
ini
selalu
saya
dikendalikan
oleh
dampingi. guru, karena terkadang jika
Otomatis didekati aja anak langsung dibiarkan saja siswa justru yang tadinya ngomong otomatis kan tidak belajar. langsung berubah, dia mau aktif. Yang sering, banyak pendekatan aja P
Terus itu bapak mendekati satu-satu Untuk
mengkondisikan
atau...
seluruh
G
Satu-satu
menggunakan
P
Satu-satu ya...
dengan mendekati seluruh
G
Tetap
satu-satu.
emang satu-satu
Tu...itu
siswa
guru
pendekatan
harusnya siswa satu persatu. Hal tersebut juga tampak dalam observasi,
terutama
saat
guru mengecek hasil kerja siswa,
guru
mendatangi
meja siswa satu persatu. Melalui pendekatan ini guru secara
tidak
langsung
mempertimbangkan belajar
auditorial
gaya dan
kinestetik, yang umumnya cenderung
selalu
berkomunikasi
ingin dan
diperhatikan. P
Aa... Kemudian pak, bapak kalau Guru mengakui bahwa saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menyampaikan materi apakah selalu menyampaikan sisematis gitu pak? G
Ya...sebagian
sebagian
materi
besar
aja menyampaikan
besarnya
guru materi
sebenarnya... Sebagian besar...
dengan
P
Sebagian besar...
tidak sampai terlalu detail.
G
Sampai detailnya ya ndak gitu lho...
Terlihat dalam observasi bahwa
sistematis
guru
juga
tetapi
tidak
banyka menjelaskan istilahistilah
seperti
fungsi.
bayangan
Tetapi,
menyampaikan
dengan materi
secara sistematis guru sudah mempertimbangkan
gaya
belajar visual yang dimiliki oleh siswa. P
Oh ya... Mm... Ini pak kalau misalnya Guru
memberikan
a... dikelas itu ada siswa yang bertanya, tanggapan
positif
bagi
sering banget bertanya sampai apa ya siswa yang mau bertanya, pak
ya,
maksudnya
proses walaupun yang ditanyakan
pembelajarannya pun jadinya agak adalah
hal-hal
yang
terganggu, karena yang dia... Dia seharusnya sudah dipelajari tanyakan itu hal-hal yang mendasar, pada
pembelajaran
yang
yang harusnya dipelajaran yang lalu lalu. Dalam observasi juga udah pernah ditanyakan. Tapi dia tetap terlihat bahwa guru selalu mau bertanya itu lho pak, tetap mau memberikan bertanya, tet... Dan dia menunjukkan bagi
siswa
kesempatan yang
ingin
kalau dia semangat belajar itu loh. Nah bertanya dan berpendapat. kalau yang kayak gitu menurut bapak Selain tanggapannya
kalau
sama
itu
bapak menjawab
apakah pasti akan bapak ladeni atau...
siswa.
guru
selalu
pertanyaan Secara
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
G
Saya tetap layani. Karena itu namanya langsung
guru
anak yang kritis. Toh walaupun seperti mempertimbangkan
gaya
itu nanti mengulur waktu itu ndak belajar yang dimiliki oleh masalah. Alasannya seperti itu, itu anak siswa dengan gaya belajar yang kritis, mereka mau tahu. Pelajaran auditorial dan kinestetik, mereka yang justru dengan adanya yang
jika
mengalami
bertanya seperti itu jadi nanti anak ada kesulitan
cenderung
perubahan. Yang tadinya cuek dengan bertanya. matematika jadi tahu. Oh ternyata seperti ini to matematika. Akhirnya jadi anak termotivasi, nanti ada perubahan ke
hal
yang
positif
terus
nanti
prestasinya jadi ada peningkatan P
Mm... Ya. Terus ini pak, a... Kalau Guru mengatakan bahwa ia setelah membahas materi itu apakah jarang
mengajak
siswa
siswa dibiasakan untuk membuat a... secara
langsung
untuk
kesimpulannya gitu pak? Membuat membuat
kesimpulan
rangkuman dari yang hari itu sudah tentang materi yang sudah mereka pelajari, setelah itu diakhir dipelajari pembelajaran... G
cuma saya jarang meng...anu, jarang proses seperti
akhir
pembelajaran. Tetapi guru
Iya saya mengakui harusnya seperti itu, sadar
menerapkan
di
itu.
bahwa
sebenarnya
tersebut
cukup
Harusnya penting, hanya saja guru
baiknya seperti itu. Cuma sekarang mempertimbangkan kondisi kadang PR aja kalau tidak betul-betul kelas. diperketat itu juga banyak yang nggak mengerjakan gitu. Ya baiknya harusnya seperti itu, cuma karena prakteknya kadang anu... P
Kalau ini pak, bapak setiap pertemuan Guru sering memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
itu apakah selalu memberikan PR ya tugas untuk dikerjakan di pak?
rumah oleh siswa. Dengan
G
Selalu
memberikan tugas untuk
P
Selalu...
dikerjakan di rumah guru
G
Bahkan ya pernah pun tidak menga... secara tidak langsung sudah Memberikan PR cuma sekali dua kali. mempertimbangkan Mungkin pas itu mungkin saya lupa belajar
visual
gaya dan
atau keburu-buru ada kegiatan apa gitu kinestetik. Dengan adanya tugas
loh. Sering tapi sering
siswa
diberikan
kesempatan melakukan
untuk pengulangan
konsep secara mandiri di rumah.
Sedangkan
bagi
siswa dengan gaya belajar auditorial yang cenderung mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya dapat menjadi pengendali, supaya siswa tetap ingat untuk belajar. P
Iya. Terus pak kalau bagi siswa yang Guru memberikan sanksi nggak mengerjakan PR itu tu biasanya kepada siswa yang tidak bapak a... Memberi sanksi seperti apa mengerjakan ya pak?
G
tugas
yang
diberikan dengan menahan
Saya memberi sanksi nanti saat jam siswa setelah jam pulang. pulang
a...
Siswa
tersebut
tidak Siswa baru diperbolehkan
diperbolehkan pulang dulu sebelum pulang
jika
mereka mengerjakan PR. Karena a... diberikan Hanya misalkan hanya sanksi misalkan diselesaikan. suruh keluar dari kelas mengerjakan di
tugas
yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
luar itu hal yang biasa tidak membikin anak jera. Kalau anak pulang ditahan pasti bikin jera. Yang namanya jamnya waktunya pulang anak pasti inginnya pulang P
Iya...hehe
G
Kalau misalkan anak nggak pulang kayak gitu pasti rasanya harus sudah gimana caranya wah gelisah seperti itu. Kayak itulah yang bikin...
Jadi kita
harus bikin ya... Mencari selah-selah biar anak jeranya dimana. Kalau seperti biasanya, udah suruh kerjakan di luar atau maju, dulu pernah saya terapkan maju tanpa membawa buku. Ya itu malah... Nanti malah akan memakan waktu banyak gitu. Kerjakan di
luar
saya
juga
susah
untuk
mengamati, di kelas juga ngamati siswa yang a... Di kelas ramai bahkan di luar nanti malah saya su... Malah double dua kali...hehehe P
Aa... Kemudian pak, untuk materi- Guru mengatakan bahwa ia materi a... Apakah sebelum bapak jarang meminta siswa untuk mengajar
itu
bapak
memberikan mempelajari secara mandiri
kesempatan dulu kepada siswa untuk suatu materi sebelum ia mempelajari terlebih dahulu materinya menjelaskan
karena
gitu?
mengingat
kondisi
G
Mm...
yang jika dibiarkan untuk
P
Atau siswa diberi kesempatan nggak belajar
secara
kelas
mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
secara mandiri mempelajari... G
malah
tidak
kondusif.
Harusnya iya, cuma mengingat kondisi Secara tidak langsung guru a... Anak sini beda dengan anak-anak sudah
mempertimbangkan
negeri. Anak negeri misalkan sudah gaya belajar auditorial yang dikasi misalkan silahkan dibaca dulu le dimiliki oleh siswa, karena gitu ya. Semuanya mau membaca kalau siswa dengan gaya belajar anak-anak yang negeri. Kalau sini, le ini konsentrasinya mudah baca di rumah aja ramai gitu ya. Ya terganggu,
sehingga
jika
harusnya seperti itu cuma ya karena dibiarkan memahami suatu kondisi seperti itu sih
materi
secara
mandiri,
kemungkinan siswa lebih banyak mendiskusikan hal lain diluar pelajaran cukup besar. P
Kemudian pak, untuk a... Sumber Guru
memberikan
belajar dari siswanya apakah bapak kebebasan
kepada
siswa
membatasi hanya buku ini ini ini aja untuk mencari sumber lain atau siswa boleh mencari sumber lain selain
buku
pegangan.
dari internet kah atau darimana gitu Secara tidak langsung guru pak? G
sudah
mempertimbangkan
Aa... Untuk sumber belajar ya saya gaya
belajar
visual,
pernah istilah e menerapkan kepada auditorial dan kinestetik. siswa bukan hanya pada satu buku, Secara visual siswa bisa silahkan boleh pakai buku yang lain mencari bahan seperti buku atau pakai internet atau yang jelas atau
artikel
lain
yang
karena saya tetep a... Yang saya betul- berkaitan dengan materi. betul itu tekankan ke anak namanya Secara auditorial siswa bisa matematika itu harus banyak latihan mencari
sumber
soal. Kamu punya banyak soal kamu mendengarkan
dengan
penjelasan
harus sering latihan soal itu. Bukan teman-temannya atau orang lain yang dianggap mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
buku paket aja, kadang LKS kan sudah menjelaskan selain guru. ada gitu. Karena dengan, justru dengan Secara LKS
itu
memudahkan
membantu
anak
anak,
fasilitas
kinestetik
bisa
untuk melalui objek-objek atau LKS peristiwa-peristiwa
yang
memudahkan anak untuk latihan soal terjadi disekitarnya
yang
dan saya juga merasa me... Dengan kemudian dikaitkan dengan adanya LKS merasa terbantu, karena sumber
pembelajaran
dengan adanya LKS bisa untuk ja... seperti buku atau penjelasan Aa... Dalam materi dalam LKS bisa guru. Selain itu, guru juga saya masukkan kedalam ujian tengah mengatakan semester, ujian akhir semester. Karena merasa
bahwa
terbantu
kenapa, karena dalam LKS itu setiap adanya
LKS
ia
dengan terutama
tahun berbeda. Kalau misalkan saya karena variasi soal yang ada membuat ujian tengah semester atau dalam LKS. Dalam artian ujian akhir semester masa setiap tahun lain dalam membuat soal sama terus, cuma diganti tanggalnya, guru
menekankan
pada
kan kelihatan. Ya kurang anu itu loh variasi dari soal tersebut, mbak. Kadang yang jelas selain bukan tidak hanya sekedar bentuk buku pegangan atau apa juga ada LKS soal yang persis sama dan walaupun
mungkin
ada...
Mungkin hanya
diganti
angka-
kalau disekolah negeri ditekankan tidak angkanya saja. Secara tidak boleh
menggunakan
LKS
karena langsung
guru
unsurnya jual beli tu ya. Jual beli mempertimbangkan terhadap siswa nanti dari LKS nanti belajar
visual
a... Oknum guru
karena
dianu... Meraup kinestetik,
sudah gaya dan siswa
keuntungan mungkin seperti itu, kalau dengan gaya belajar visual ba... Bahkan di negeri emang ketat. umumnya belajar dengan Kalau disini sebenarnya ya ketat cuma mengulang-ulang
konsep
ndak ndak begitu ketat karena... Dan sehingga
adanya
dengan
malah menurut saya kalau LKS bukan variasi soal dapat dilihat seperti itu. Malah LKS sama... Malah apakah
konsep
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
membantu banget, membantu banget diajarkan sudah benar-benar dalam proses belajar mengajar bagi dikuasai
atau
siswa dan juga guru. Kalau saya tadi Sedangkan untuk memudahkan untuk membuat soal dengan
belum.
bagi
siswa
gaya
belajar
dalam UTS mengambil dari situ, karena kinestetik, dengan adanya selalu berbeda setiap tahunnya isi LKS variasi itu
soal,
ia
bisa
mengembangkan cara yang sudah diketahui, kemudian dikaitkan dengan informasiinformasi
lain
untuk
mengerjakan mendapatkan solusinya. P
Kemudian ini pak, kalau kemarin itu Guru mengatakan bahwa sebelum pembelajaran yang bentuk proses
pembelajaran
fungsi ini yang kemarin itu operasi sebelum
observasi
aljabar ya pak ya?
menggunakan
G
Iya, aljabar
untuk
P
Operasi aljabar itu apakah bapak dalam menggunakan kayak powerpoint gitu materi
powerpoint
membantu
menyampaikan (Materi
atau media lain gitu pak atau hanya aljabar).
G
Powerpoint
awal-awal.
operasi Dengan
menggunakan
menulis...
guru
powerpoint
Misalkan sebagai media pembelajaran
aljabar seperti bentuk aljabar seperti guru
sudah
ini. Itu pakai powerpoint misalkan... Ya mempertimbangkan
gaya
tadi ibu membeli tiga pensil, dua... belajar visual yang dimiliki Dengan... Dan spidol, pensil dinyatakan oleh siswa, karena siswa x, spidol dinyatakan y. Saya pakai dengan gaya belajar visual powerpoint awal-awal. Tapi un... Terus lebih
mengandalkan
untuk pemfaktoran juga awal-awal pengelihatannya pemfaktoran juga pakai powerpoint
untuk
memahami materi. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
P
Pakai powerpoint. Terus tapi prosesnya adanya yang
lain
sama
ya
pak,
media
setelah powerpoint
berupa
kemungkinan
menjelaskan, memberi contoh soal terus siswa untuk melihat lebih ini...
besar daripada jika guru
G
Iya
hanya menulis di papan
P
Sama
tulis.
G
Iya, iya harusnya diskusi cuma ndak... Kadang nggak nggak berjalan kalau diskusi. Sebenarnya saya pinginnya setiap materi ada powerpoint, malah memudahkan saya untuk daripada saya menjelaskan
melihat
powerpoint
dengan menjelaskan di powerpoint tidak usah menulis, sudah ada di situ malah enak. Itu sebenarnya harus setiap materi ada powerpointnya itu
Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika sifatnya mempertegas apa yang dilakukan oleh guru di kelas selama mengajar, juga melengkapi bagian-bagian yang kurang selama proses observasi. Dari observasi yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut. Tabel 4.68 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Observasi Poin-poin yang Poin-poin yang Poin-poin yang Bersesuaian dengan Gaya
Bersesuaian dengan Gaya
Bersesuaian dengan Gaya
Belajar Visual
Belajar Auditorial
Belajar Kinestetik
Guru memberikan contoh Guru soal dan latihan soal
memberikan Guru tidak menjelaskan
penjelasan tentang contoh secara panjang lebar dan soal kepada siswa
langsung contoh soal
memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Guru
menyampaikan Guru selalu memberikan Guru
materi secara sistematis
kesempatan bertanya atau kesempatan kepada siswa berpendapat
bagi
para untuk
siswa Guru
memberikan
mencatat
memahami materi
berusaha Guru dapat melakukan Guru
berkomunikasi siswa
yang
cenderung kepada sebagian besar baik siswa
Guru
dapat
dengan komunikasi dengan baik berkomunikasi
pendiam
dan
kepada
dengan sebagian
besar siswa
memberikan Guru mendampingi siswa
kesempatan bagi siswa satu persatu dalam proses untuk
mengerjakan pembelajaran
latihan
soal
secara
mandiri Guru mendampingi siswa Guru satu persatu
meminta
siswa
untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal
Guru
memberikan
kesempatan
untuk
mencatat Guru
memberikan
kesimpulan, berupa soalsoal
yang
sudah
dikerjakan Guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas
Sedangkan dari hasil wawancara didapatkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Tabel 4.69 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Wawancara yang Poin-poin yang Poin-poin
Poin-poin
yang
Bersesuaian dengan Gaya Bersesuaian dengan Gaya Bersesuaian dengan Gaya Belajar Visual Guru
Belajar Auditorial
menggunakan Guru
media
lebih
Belajar Kinestetik banyak Guru selalu memberikan
powerpoint menggunakan
metode contoh soal
sebagai alat bantu untuk ceramah menyampaikan
materi-
materi tertentu Guru selalu memberikan Guru menyesuaikan cara Guru memberikan soal contoh soal
mengajarnya
dengan dan dibahas satu persatu
situasi di kelas Guru menyesuaikan cara Guru memberikan soal Guru pernah mengajar mengajarnya
dengan dan dibahas satu persatu
menggunakan alat peraga
situasi di kelas Guru menekankan bahwa Guru sebelum
mengajar
ia perhatiannya
harus menguasai materi siswa supaya
menitikberatkan Guru
yang
kepada perhatiannya cenderung siswa
dapat menciptakan keributan
menyampaikan
menitikberatkan
yang
kepada cenderung
menciptakan keributan
materi
tersebut secara detail Guru selalu memberikan Guru latihan soal
memberikan Guru
memberikan
tanggapan yang positif tanggapan yang positif bagi siswa yang aktif bagi siswa yang aktif bertanya
bertanya
Guru mendampingi siswa Guru memberikan tugas Guru memberikan tugas satu persatu dalam proses untuk pembelajaran Guru
dikerjakan
rumah
di untuk
siswa
di
rumah
menyampaikan Guru selalu mendampingi Guru
materi secara sistematis
dikerjakan
dalam
pembelajaran
memberikan
proses kebebasan kepada siswa untuk mencari sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
pembelajaran Guru memberikan tugas Guru untuk
dikerjakan
memberikan Guru
lebih
di kebebasan kepada siswa bentuk
rumah
menyukai
soal
yang
untuk mencari sumber bervariasi pembelajaran
Berikut ini adalah poin-poin yang diperoleh setelah menggabungkan hasil observasi dan wawancara. Tabel 4.70 Kesimpulan-Kesimpulan Hasil Observasi dan Wawancara Poin-poin yang Poin-poin yang Poin-poin yang Bersesuaian dengan Gaya
Bersesuaian dengan Gaya
Bersesuaian dengan Gaya
Belajar Visual
Belajar Auditorial
Belajar Kinestetik
Guru memberikan contoh Guru soal dan latihan soal
memberikan Guru tidak menjelaskan
penjelasan tentang contoh secara panjang lebar dan soal kepada siswa
langsung
memberikan
contoh soal Guru
menyampaikan Guru selalu memberikan Guru
materi secara sistematis
kesempatan bertanya atau kesempatan kepada siswa berpendapat
bagi
siswa Guru
mencatat
yang
dapat
cenderung kepada sebagian besar baik siswa
kepada
latihan
dengan sebagian
besar siswa
memberikan Guru mendampingi siswa Guru menyesuaikan cara
kesempatan bagi siswa satu persatu dalam proses mengajarnya untuk
dan
memahami materi
dengan komunikasi dengan baik berkomunikasi
pendiam Guru
para untuk
berusaha Guru dapat melakukan Guru
berkomunikasi siswa
memberikan
mengerjakan pembelajaran soal
dengan
situasi di kelas
secara
mandiri Guru mendampingi siswa Guru
meminta
siswa Guru
memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
satu persatu
untuk maju ke depan perhatian lebih kepada kelas mengerjakan soal
siswa
yang
cenderung
menciptakan keributan di kelas Guru
memberikan Guru menyesuaikan cara Guru
kesempatan
untuk mengajarnya
mencatat
memberikan
dengan tanggapan yang positif
situasi di kelas
kepada siswa yang aktif bertanya
Guru
memberikan Guru memberikan soal Guru pernah mengajar
kesimpulan, berupa soal- dan dibahas satu persatu
menggunakan alat peraga
soal
pada materi tertentu
yang
sudah
dikerjakan Guru meminta beberapa Guru
memberikan Guru sering memberikan
siswa untuk maju ke perhatian lebih kepada tugas untuk dikerjakan di depan kelas
siswa
yang
cenderung rumah oleh siswa
menciptakan keributan di kelas Guru
menggunakan Guru
memberikan Guru
memberikan
media berupa powerpoint tanggapan yang positif kebebasan kepada siswa sebagai alat bantu untuk kepada siswa yang aktif untuk mencari sumber menyampaikan
materi- bertanya
pembelajaran
materi tertentu Guru menyesuaikan cara Guru sering memberikan Guru mengajarnya
dengan tugas untuk dikerjakan di bentuk
situasi dikelas
rumah oleh siswa
bervariasi
Guru menekankan bahwa Guru selalu mendampingi sebelum
mengajar
ia siswa
dalam
harus menguasai materi pembelajaran supaya menyampaikan
lebih
dapat materi
proses
soal
menyukai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
tersebut secara detail Guru sering memberikan Guru
memberikan
tugas untuk dikerjakan di kebebasan kepada siswa rumah oleh siswa
untuk mencari sumber pembelajaran
Dari hasil observasi dan wawancara dapat dilihat bahwa guru sudah mempertimbangkan cara belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik, baik secara sadar atau tidak. Tetapi, gaya belajar yang paling dominan untuk dipertimbangkan adalah gaya belajar visual dan auditorial, sedangkan gaya belajar kinestetik, hanya tampak dalam beberapa poin saja.
F. Analisis Kesesuaian Cara Mengajar dengan RPP Untuk mengetahui apakah cara mengajar guru sudah sesuai dengan RPP yang dirancang atau belum, dibuat beberapa pertanyaan dengan tujuan membantu mempermudah untuk mengetahui bagian-bagian mana saja yang tidak sesuai dan yang sesuai dari cara mengajar guru dan RPP. Adapun hasil dari analisis adalah sebagai berikut. Tabel 4.71 Analisis Kesesuaian Cara Mengajar Guru dengan RPP No Pertanyaan Ya Tidak Deskripsi 1 Pembagian materi dan √ Dalam RPP materi tentang fungsi alokasi waktu mengajar dibagi menjadi dua, yaitu guru di kelas sesuai memahami relasi fungsi (3 JP) dengan yang ada pada dan menentukan nilai fungsi (2 RPP JP). Dalam mengajar guru tidak memberikan penjelasan tentang indikator memahami relasi fungsi sehingga materi dan alokasi waktu untuk mengajar tidak sesuai dengan yang ada di dalam RPP 2 Metode mengajar yang √ Saat mengajar guru menggunakan digunakan oleh guru di metode ceramah dan pemberian dalam kelas sesuai tugas. Guru juga memberikan dengan metode mengajar kesempatan bertanya ataupun yang ada dalam RPP berpendapat kepada siswa. Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
3
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru didalam kelas sesuai dengan rancangan kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP
√
4
Alat pembelajaran yang digunakan guru selama mengajar sesuai dengan alat pembelajaran yang ada dalam RPP Sumber pembelajaran yang digunakan guru selama mengajar sesuai dengan sumber pembelajaran yang ada dalam RPP
√
5
6
Bentuk soal yang dikerjakan oleh siswa sama seperti bentuk soal yang ada dalam RPP
√
√
dilihat bahwa metode guru mengajar dikelas sesuai dengan metode diskusi yang terdapat dalam RPP, walaupun metode diskusi tidak berjalan optimal dalam kelas tersebut. Dalam observasi pertama dan kedua terlihat bahwa guru langsung memulai proses pembelajaran dengan menjelaskan materi secara singkat, kemudian memberikan contoh soal dan latihan soal. Saat mengajar guru hanya menggunakan media papan tulis, sedangkan dalam RPP media yang digunakan adalah laptop, LCD dan OHP Saat mengajar guru menggunakan buku paket dan buku referensi lain yaitu buku LKS sehingga sumber belajar yang digunakan oleh guru sesuai dengan sumber pembelajaran yang ada dalam RPP Bentuk soal yang digunakan oleh guru diambil dari buku referensi dan buku paket, sehingga bentuk soal yang digunakan oleh guru sesuai dengan bentuk soal yang ada dalam RPP
Dari tabel di atas, diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran, sumber belajar dan bentuk soal yang digunakan oleh guru dalam mengajar sesuai dengan RPP. Sedangkan pembagian materi, alokasi waktu pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan alat untuk melaksanakan pembelajaran kurang sesuai dengan RPP. G. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari keterbatasan dalam penulisan selama menyusun skripsi, sehingga skripsi ini dapat dikatakan masih jauh dari sempurna. Hal tersebut terjadi karena adanya keterbatasan waktu pengambilan data, yaitu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
saat melakukan observasi. Peneliti hanya dapat melakukan observasi sebanyak dua kali untuk melihat cara guru mengajar di kelas, karena sekolah sudah memasuki masa-masa ujian tengah semester. Kemudian untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh siswa peneliti sangat bergantung pada hasil yang didapatkan dari pembagian angket kepada siswa. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa data yang sudah didapatkan masih belum sepenuhnya akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: 1. Dari hasil pembagian angket kepada 21 orang siswa, diperoleh data yaitu siswa dengan gaya belajar visual sebanyak 1 orang, siswa dengan gaya belajar auditorial sebanyak 3 orang, siswa dengan gaya belajar visualkinestetik sebanyak 3 orang, siswa dengan gaya belajar visual-auditorial sebanyak 4 orang, siswa dengan gaya belajar auditorial-kinestetik sebanyak 8 orang dan siswa yang memiliki gaya belajar visual-auditorialkinestetik sebanyak 2 orang. 2. Baik secara sadar ataupun tidak sadar, RPP yang disusun oleh guru hanya mempertimbangkan gaya belajar auditorial yang dimiliki oleh siswa. Hal tersebut terjadi dalam pemilihan metode pembelajaran guru cenderung menggunakan metode yang mengandalkan komunikasi. Selain itu dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang guru lebih banyaak menekankan proses pembelajaran hanya pada diskusi dan tanya jawab, padahal belum tentu setiap siswa merasa dapat menyerap informasi dengan maksimal melalui metode dan rancangan pembelajaran tersebut. 3. Dari hasil observasi dan wawacara yang dilakukan untuk mengetahui cara mengajar guru, didapatkan hasil akhir dimana secara sadar atau tidak dalam mengajar guru mempertimbangkan karakteristik siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Dalam mengajar guru tidak terlalu berpaku pada RPP. Selain itu metode diskusi yang ada dalam RPP tidak dapat diterapkan secara maksimal, sehingga guru berimprovisasi dengan memperbanyak ceramah dan tanya jawab tentang materi atau soal yang diberikan. Selain itu bentuk improvisasi yang lain adalah guru mendampingi siswa satu persatu saat siswa sedang mengerjakan latihan soal. Dalam wawancara guru juga mengatakan bahwa pada awal pembelajaran (tentang operasi aljabar) ia menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
media berupa lembar presentasi
dan memberikan contoh soal
menggunakan konteks kejadian sehari-hari. 4. Dari hasil observasi terhadap cara mengajar guru di kelas, jika dibandingkan dengan rancangangan pelaksanaan yang sudah disusun, diperoleh hasil bahwa metode pembelajaran, sumber pembelajaran yang digunakan dan bentuk soal yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang terdapat dalam rancangan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam RPP adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan pembagian tugas. Dari keempat metode tersebut hanya metode diskusi yang tidak berjalan dengan lancar, tetapi guru juga tetap mengusahakan agar para siswa dapat melakukan diskusi secara tertib. Sumber pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku referensi lain yang mendukung kegiatan pembelajaran. Dalam wawancara, guru juga mengatakan bahwa ia tidak membatasi buku referensi yang didapat oleh siswa, selama buku tersebut membantu proses belajar siswa. Bentuk soal yang dibahas dan dikerjakan oleh siswa dan bentuk soal yang ada dalam RPP sama-sama dikembangkan dari buku paket dan buku referensi yang berupa LKS (sebagian besar siswa memiliki LKS). Sedangkan untuk pembagian materi, alokasi waktu pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan alat pembelajaran yang digunakan, kurang sesuai dengan apa yang sudah dirancang. Untuk pembagian materi, selama mengajar ada beberapa materi yang dilewatkan oleh guru sehingga alokasi waktu pembelajaran juga berlangsung lebih cepat. Dalam kegiatan pembelajaran, bagian yang cukup sesuai hanya pada kegiatan inti (pada tahap elaborasi). Guru tidak memberikan pembukaan dan penutup. Dalam kegiatan pembelajaran juga tampak bahwa karena metode diskusi tidak berjalan dengan lancar guru melakukan beberapa improvisasi selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
B. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti memberikan saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai berikut: 1. Tiap siswa memiliki gaya belajar masing-masing dalam mengolah informasi yang sudah mereka dapatkan. Oleh sebab itu dalam mengajar guru harus mampu paling tidak mengenali gaya belajar yang sebagian besar dimiliki oleh siswa. Lebih baik lagi bila guru dapat mengenal gaya belajar yang dimiliki oleh para siswa satu persatu, karena walaupun ada siswa yang memiliki gaya belajar yang sama, belum tentu sifat-sifat yang ditunjukkan (yang mengindikasikan bahwa siswa memiliki gaya belajar tertentu) sama persis. 2. Dalam menyusun RPP guru jangan hanya menekankan pada pembagian materi
dan
alokasi
waktu
saja.
Ada
baiknya
guru
juga
mempertimbangkan dengan metode apa dan bagaimana sebaiknya suatu materi disampaikan, agar efektif untuk suasana kelas yang akan dihadapi. 3. Saat mengajar, guru memang dapat berimprovisasi dan menyesuaikan cara mengajarnya dengan suasana kelas jika ada suatu kondisi yang tidak diperkirakan terjadi. Tetapi ada baiknya apabila guru juga tetap menggunakan RPP sebagai acuan untuk mengajar. 4. Bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian dengan mengggunakan tema yang sama, ada baiknya melakukan untuk lebih banyak observasi supaya hasil yang didapat menjadi lebih akurat. Selain itu dalam membagikan angket, ada baiknya angket tersebut dibagikan lebih dari satu kali kepada siswa yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Supriyono, W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Allison C. W, and Hayes, J. (1996). The Cognitive Style Index: A Measure of Intuition-Analysis for Organisational Research. Journal of Management Studies, 33, 119 - 135. Alsa, A. (2005). Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar Berdasarkan Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta. Disertasi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pasca Sarjana Psikologi UGM. Amirin, T. M.(1986). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali. Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Surabaya: Bina Aksara. Barlow, D. L. (1985). Educational Psychology: The Teaching - Learning Process. Chicago: The Moody Bible Institute. Best, J. B. (1985). Cognitive Psychology (2nd ed).New York: Wet Publishing Company. Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Education Objectives: The Classification of Educational Goal, Hand Book 1, Cognitive Domain. London: Longman Green Ltd. BNSP. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP. Candiasa, I. M. (2002). Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Kognitif terhadap Kemampuan Memprogram Komputer. Desertasi (Tidak diterbitkan). Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Cassidy, S. (2004). Learning Styles: An Overview and Measures Educational Psychology. Educational Psychology.24(4), 419-444. Chaplin, J. P. (1972). Dictionary of Pshychology. New York: Dell Publishing Co. Inc Courant, R. and Robbins, H. (1996). What is Matmematics? An Elementary Approach to Ideas and Methods. New York: Oxford University Press. Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga. Djiwandono, S.E. W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Ghufroni, M. N dan Risnawita, R. (2012). Gaya Belajar, Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Halim, A. (2012). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang Kabupaten Langkat. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. 9 (2), 149 - 152. Hasrul. (2009). Pemahaman tentang Gaya Belajar. Jurnal MEDTEK . 1(2). James, W. B and Gardner, D.L. Learning Styles: Implications for Distance Learning. New Direction for Adult and Continuing Education no. 67 (fall 1995): 19-32. Johnson, D.A., and Rising, G.A. (1972). Guidilines for Teaching Mathematics (2nd
ed). Belmont: Wads worth Publishing co. Inc.
Jones, S. H., and Wright, M. (2011). Effect of Cognitive Style on Performance in Introductory Financial Accounting and The Decision to Major In Accounting. Global Perspectives on Accounting Education. 8, 7-26. Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.web.id/, diakses Desember 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Keefe, J. W. (1979). An Overview. In NASSP’s Student Learning Style: Diagnosis and Prescribing Program. Reston, VA: National Association of Secondary School Principals. Keefe, J. W. (1987). Learning Styke: Theory and Practice. Reston, VA : National Association of Secondary School Principal. Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tentang Standr Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Koch, K.R. (1998). The Relationship Between Measures of Intellectual Characteristics and Measures of Preceptual Modality Preference Using the WAIS. Rand MMPALT-II Test Instrument. (Doctoral dissertation, University of South Florida, United States, 1998). ProQuest Dissertations Database. Publication No. AAT 9842168. Lincoln, F. and Rademocher, B.(2006). Learning Styles of ESL Student in Comunity Colleges. Comunity College Journal of Research and Practice. 30 (5-6), 485-500. Matlin, Margaret W. (1998). Cognition (4th ed). USA: Harcourt Brace and Company. Merriam, S. B., and Caffarella, R. S. (1991). Learningin Adulthood. San Francisco, CA: Jossey-Bass McLoad, W. T (Managing Editor). (1989). The New Collins Dictionary and Thesaurus. Glassgow: William Collins Sons & Co Ltd. Miles, M. B. and Huberman, M. A. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Nasution, S. (1984). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Neisser, U. (1976). Cognitive Physchology. San Fransisco: W. H. Freeman. Olson, M. H. and Hergenhahn, B.R. (2009). An Introduction to Theories of Learning (8th ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Piaget, J. (1957). Logic and Psychology. New York: Basic Books. Purnowo. (2012). Data Arsip Perkuliahan.com, Seri 53: Apa Pengertian Studi Kepustakaan(http://www.perkuliahan.com/apa-pengertian-studikepustakaan/, diakses September 2016). Riding, R dan Rainer, S. (2002). Cognitive Style and Learning Strategies Understanding Style Differences in Learning and Behaviour. London: David Fulton Publishers. Santrock, J. W. (2006). Educational Psychology (3th ed). New York: McGrawHill. Sari, A. K. (2014). Analisis Karkteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan
2014. Jurnal Ilmiah Educatic. 1 (1), 8 - 10. Soemanto, W. (1984). Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pimpinan). Jakarta: Bina Aksara. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R& D). Bandung: Alfabeta Syah, M. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tanta. (2010). Pengaruh Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Cenderawasih. Jurnal Kependidikan Dasar. 1 (1), 14 - 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
LAMPIRAN A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
B. Angket Gaya Belajar Siswa 1. Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
2. Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
3. Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
4. Siswa 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
5. Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
C. Transkrip Percakapan dengan Guru
Pewawancara: Aa... Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih ya pak, karena sudah mau menyempatkan waktu untuk melakukan wawancara Guru: Oke, sama-sama... Pewawancara: Nah, yang pertama itu pak saya mau menanyakan, untuk di kelas delapan ini metode yang paling banyak digunakan oleh bapak untuk mengajar itu metode yang bagaimana ya pak? Guru: Kebanyakan ceramah. Diskusi kadang nggak jalan, ya tergantung materinya juga, karena kalau diskusi belum tentu jalan, kebanyakan ceramah Pewawancara: O.. Terus pak kalau untuk yang di kelas delapan ini apakah bapak lebih sering menggun... Aa... Masih sering menggunakan banyak media seperti powerpoint gitu pak? Guru: Ya masih sering, tergantung materinya Pewawancara: Tergantung materinya... Guru: Iya Pewawancara: Terus pak kalau dalam pembelajaran bapak selalu memberikan contoh soal? Guru: Selalu, itu selalu Pewawancara: Oh ya Guru: Itu selalu Pewawancara: Terus apakah sebelum bapak mengerjakan sendiri contoh soal itu, sebelum a... bersama-sama membahas itu apakah siswa diberikan kesempat... Kesempatan terlebih dahulu mengerjakan atau langsung bersama-sama dibahas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Guru: Mmm... Langsung bersama-sama dibahas, karena kalau misalkan yang namanya contoh karena baru awal kadang siswa tidak... Sama sekali tidak menguasai Pewawancara: Mm...iya. Terus ini pak, kalau saat mengajar apakah bapak itu tergantung... Sangat-sangat tergantung sama RPP atau tidak pak? Guru: Aa... Tergantung dengan RPP juga iya, dengan buku pegangan juga iya Pewawancara: Jadi... Guru: Otomatis RPP juga nggak menyimpang jauh dari buku Pewancara: Oh iya... Jadi dikombinasikan gitu ya pak? Guru: Bisa Pewawancara: Terus pak kalau dalam mengajar yang bapak pertimbangkan itu apa aja? Guru: Aa...Kalau da... Saya dalam mengajar, yang saya per... Yang saya pertimbangkan a... Ya yang jelas kalau me... materi harus saya kuasai ya, terus setelah saya menguasai materi saya harus bisa menjelaskan sedetail mungkin supaya anak mudah untuk menangkapnya, karena a...matematika, karena itu si anak kadang menganggap matematik itu pelajaran yang sulit. Jadi momok bagi anak Pewawancara: Oh iya... Aa... Terus pak kalau, kan tadi kalau dalam mengajar. Kalau dalam membuat RPP nya itu apa aja pak yang dalam... Yang bapak pertimbangkan? Guru: Yang jelas yang saya pertimbangkan pasti alokasi waktu, SK, KD, materi, yang jelas harus sesuai Pewawancara:
Kalau
dipertimbangkan juga?
misalnya
karakteristik
siswanya
itu
apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Guru: Karakteristik siswa ya ada walaupun sedikit lah gitu... Pewawancara: Oo... Terus pak kalau ini, apakah siswa tu diberikan... Setelah... Ini setelah mengerjakan contoh soal gitu pak... Guru: Iya...hmm Pewawancara: Jadi apakah siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal secara mandiri? Guru: Iya, dan a...Sistemnya saya satu soal di... Langsung dikerjakan, tidak saya menga... Aa... Memberikan soal lima atau sepuluh semuanya ditulis, kerjakan semua nanti cenderung anak tidak aktif. Jadi satu-satu, satu soal kerjakan, satu soal kerjakan, walaupun membutuhkan waktu lama tapi lebih mengena sasaran. Seperti itu... Pewawancara: Iya. Aa...kalau selama dikelas delapan ini pak pernah mengajar menggunakan alat peraga? Guru: Pernah, biasanya kalau bangun ruang Pewawancara: Bangun ruang... Guru: Aa... Bangun ruang pakai alat peraga. A... Terus itu juga aljabar juga bisa pakai alat peraga misalkan ibu membeli misalkan dua bolpoin sa... dan tiga pensil misalnya. Bisa... Pewawancara: Oo...bisa. Terus pak, a... Tanggapan bapak itu tentang proses pembelajaran menggunakan alat peraga itu apakah lebih... Kalau untuk diterapkan di kelas delapan A itu apakah lebih ribet atau malah mempermudah gitu pak? Guru: Aa...Sebenarnya lebih be... Lebih mempermudah. Lebih memudah... Cuma kalau a...rumus, sebenarnya itu kan...misalkan a...bukan... Mm... bukan aljabar ya, yang mesti... Misalkan bangun ruang, mencari rumus volume balok, volume kerucut atau apa dan sebagainya, itu a... Sebenarnya a... Prosesnya itu ada... Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
prosesnya sebelum ke... Ke finalnya, ke rumus sebenarnya ada prosesnya, cuma emang sengaja kalau di sini saya langsung ke rumus karena sama aja nanti anak malah ndak sampai itu. Misalkan... Biasanya kan misalkan rumus volume balok, panjang kali lebar kali tinggi. Kok bisa seperti itu? Sebenarnya ada prosesnya. Harusnya saya mengajarkan dari prosesnya sampai ketemu rumus itu, cuma sama aja, kalau dina... Malah membingungkan anak... Pewawancara: Malah membingungkan anak... Oh ya. Aa... Terus pak, ini cara belajarnya siswa di kelas kan beda-beda ya pak Guru: Iya Pewawancara: Ada yang diem, ada yang belajarnya... Guru: Kebanyakan ramainya...hehehe Pewawancara: Ya... Kebanyakan belajar pakai diskusi atau ada yang belajar, baru mau belajar kalau dia udah mengetahui contoh... Apa ya? Maksudnya kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari gitu Guru: Iya...iya Pewawancara: Nah cara bapak menyikapinya kalau siswa yang begitu karena berbeda-beda itu gimana pak? Supaya siswa mau belajar... Guru: Ya yang jelas anak yang cenderungnya ramai lebih saya perhatikan, lebih banyak saya dekati aja. Karena misalkan a... Anak yaitu cenderung kurang aktif, ramai, saya tempel terus, selama ini selalu saya dampingi. Otomatis didekati aja anak langsung yang tadinya ngomong otomatis kan langsung berubah, dia mau aktif. Yang sering, banyak pendekatan aja Pewawancara: Terus itu bapak mendekati satu-satu atau... Guru: Satu-satu Pewawancara: Satu-satu ya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Guru: Tetap satu-satu. Tu...itu harusnya emang satu-satu Pewawancara: Aa... Kemudian pak, bapak kalau menyampaikan materi apakah selalu sistematis gitu pak? Guru: Ya...sebagian besarnya aja sebenarnya... Sebagian besar... Pewawancara: Sebagian besar... Guru: Sampai detailnya ya ndak gitu lho... Pewawancara: Oh ya... Mm... Ini pak kalau misalnya a... dikelas itu ada siswa yang bertanya, sering banget bertanya sampai apa ya pak ya, maksudnya proses pembelajarannya pun jadinya agak terganggu, karena yang dia... Dia tanyakan itu hal-hal yang mendasar, yang harusnya dipelajaran yang lalu udah pernah ditanyakan. Tapi dia tetap mau bertanya itu lho pak, tetap mau bertanya, tet... Dan dia menunjukkan kalau dia semangat belajar itu loh. Nah kalau yang kayak gitu menurut bapak tanggapannya kalau sama bapak apakah pasti akan bapak ladeni atau... Guru: Saya tetap layani. Karena itu namanya anak yang kritis. Toh walaupun seperti itu nanti mengulur waktu itu ndak masalah. Alasannya seperti itu, itu anak yang kritis, mereka mau tahu. Pelajaran mereka yang justru dengan adanya bertanya seperti itu jadi nanti anak ada perubahan. Yang tadinya cuek dengan matematika jadi tahu. Oh ternyata seperti ini to matematika. Akhirnya jadi anak termotivasi, nanti ada perubahan ke hal yang positif terus nanti prestasinya jadi ada peningkatan Pewawancara: Mm... Ya. Terus ini pak, a... Kalau setelah membahas materi itu apakah siswa dibiasakan untuk membuat a... kesimpulannya gitu pak? Membuat rangkuman dari yang hari itu sudah mereka pelajari, setelah itu diakhir pembelajaran... Guru: Iya saya mengakui harusnya seperti itu, cuma saya jarang meng...anu, jarang menerapkan seperti itu. Harusnya baiknya seperti itu. Cuma sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
kadang PR aja kalau tidak betul-betul diperketat itu juga banyak yang nggak mengerjakan gitu. Ya baiknya harusnya seperti itu, cuma karena prakteknya kadang anu... Pewawancara: Kalau ini pak, bapak setiap pertemuan itu apakah selalu memberikan PR ya pak? Guru: Selalu Pewawancara: Selalu... Guru: Bahkan ya pernah pun tidak menga... Memberikan PR cuma sekali dua kali. Mungkin pas itu mungkin saya lupa atau keburu-buru ada kegiatan apa gitu loh. Sering tapi sering Pewawancara: Iya. Terus pak kalau bagi siswa yang nggak mengerjakan PR itu tu biasanya bapak a... Memberi sanksi seperti apa ya pak? Guru: Saya memberi sanksi nanti saat jam pulang a... Siswa tersebut tidak diperbolehkan pulang dulu sebelum mereka mengerjakan PR. Karena a... Hanya misalkan hanya sanksi misalkan suruh keluar dari kelas mengerjakan di luar itu hal yang biasa tidak membikin anak jera. Kalau anak pulang ditahan pasti bikin jera. Yang namanya jamnya waktunya pulang anak pasti inginnya pulang Pewawancara: Iya...hehe Guru: Kalau misalkan anak nggak pulang kayak gitu pasti rasanya harus sudah gimana caranya wah gelisah seperti itu. Kayak itulah yang bikin... Jadi kita harus bikin ya... Mencari selah-selah biar anak jeranya dimana. Kalau seperti biasanya, udah suruh kerjakan di luar atau maju, dulu pernah saya terapkan maju tanpa membawa buku. Ya itu malah... Nanti malah akan memakan waktu banyak gitu. Kerjakan di luar saya juga susah untuk mengamati, di kelas juga ngamati siswa yang a... Di kelas ramai bahkan di luar nanti malah saya su... Malah double dua kali...hehehe Pewawancara: Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Guru: Anu untuk tenaga itu ya, seperti itu. Jadi saya tahan untuk jam pulang suruh mengerjakan PR dulu, udah selesai baru silahkan pulang Pewawancara: Aa... Kemudian pak, untuk materi-materi a... Apakah sebelum bapak mengajar itu bapak memberikan kesempatan dulu kepada siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materinya gitu? Guru: Mm... Pewawancara:
Atau
siswa
diberi
kesempatan
nggak
secara
mandiri
mempelajari... Guru: Harusnya iya, cuma mengingat kondisi a... Anak sini beda dengan anakanak negeri. Anak negeri misalkan sudah dikasi misalkan silahkan dibaca dulu le gitu ya. Semuanya mau membaca kalau anak-anak yang negeri. Kalau sini, le baca di rumah aja ramai gitu ya. Ya harusnya seperti itu cuma ya karena kondisi seperti itu sih Pewawancara: Kemudian pak, untuk a... Sumber belajar dari siswanya apakah bapak membatasi hanya buku ini ini ini aja atau siswa boleh mencari sumber lain dari internet kah atau darimana gitu pak? Guru: Aa... Untuk sumber belajar ya saya pernah istilah e menerapkan kepada siswa bukan hanya pada satu buku, silahkan boleh pakai buku yang lain atau pakai internet atau yang jelas karena saya tetep a... Yang saya betul-betul itu tekankan ke anak namanya matematika itu harus banyak latihan soal. Kamu punya banyak soal kamu harus sering latihan soal itu. Bukan buku paket aja, kadang LKS kan sudah ada gitu. Karena dengan, justru dengan LKS itu membantu anak untuk memudahkan anak, fasilitas LKS memudahkan anak untuk latihan soal dan saya juga merasa me... Dengan adanya LKS merasa terbantu, karena dengan adanya LKS bisa untuk ja... Aa... Dalam materi dalam LKS bisa saya masukkan kedalam ujian tengah semester, ujian akhir semester. Karena kenapa, karena dalam LKS
itu setiap tahun berbeda. Kalau misalkan saya
membuat ujian tengah semester atau ujian akhir semester masa setiap tahun sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
terus, cuma diganti tanggalnya, kan kelihatan. Ya kurang anu itu loh mbak. Kadang yang jelas selain bukan buku pegangan atau apa juga ada LKS walaupun mungkin ada... Mungkin kalau disekolah negeri ditekankan tidak boleh menggunakan LKS karena unsurnya jual beli tu ya. Jual beli terhadap siswa nanti dari LKS nanti a... Oknum guru dianu... Meraup keuntungan mungkin seperti itu, kalau ba... Bahkan di negeri emang ketat. Kalau disini sebenarnya ya ketat cuma ndak ndak begitu ketat karena... Dan malah menurut saya kalau LKS bukan seperti itu. Malah LKS sama... Malah membantu banget, membantu banget dalam proses belajar mengajar bagi siswa dan juga guru. Kalau saya tadi untuk memudahkan untuk membuat soal dalam UTS mengambil dari situ, karena selalu berbeda setiap tahunnya isi LKS itu Pewawancara: Kemudian ini pak, kalau kemarin itu sebelum pembelajaran yang bentuk fungsi ini yang kemarin itu operasi aljabar ya pak ya? Guru: Iya, aljabar Pewawancara: Operasi aljabar itu apakah bapak menggunakan kayak powerpoint gitu atau media lain gitu pak atau hanya menulis... Guru: Powerpoint awal-awal. Misalkan aljabar seperti bentuk aljabar seperti ini. Itu pakai powerpoint misalkan... Ya tadi ibu membeli tiga pensil, dua... Dengan... Dan spidol, pensil dinyatakan x, spidol dinyatakan y. Saya pakai powerpoint awal-awal. Tapi un... Terus untuk pemfaktoran juga awal-awal pemfaktoran juga pakai powerpoint Pewawancara: Pakai powerpoint. Terus tapi prosesnya yang lain sama ya pak, setelah menjelaskan, memberi contoh soal terus ini... Guru: Iya Pewawancara: Sama Guru: Iya, iya harusnya diskusi cuma ndak... Kadang nggak nggak berjalan kalau diskusi. Sebenarnya saya pinginnya setiap materi ada powerpoint, malah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
memudahkan saya untuk daripada saya menjelaskan melihat powerpoint dengan menjelaskan di powerpoint tidak usah menulis, sudah ada di situ malah enak. Itu sebenarnya harus setiap materi ada powerpointnya itu Pewawancara: Iya, sudah pak, yang saya tanyakan cuma begitu aja dulu Guru: Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
D. Dokumentasi Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
E. Dokumentasi Pembagian dan Pengisian Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
F. Dokumentasi Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
G. Surat Izin Melakukan Penelitian