PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI TRANSFORMASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP NEGERI 2 WEDI TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: Lusia Devi Astuti NIM : 121414021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
IF YOU CAN IMAGINE IT, YOU CAN DO IT -WALT DISNEY-
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus, Bunda Maria atas segala berkat, kasih, penyertaan, serta mukjizatNya Papi, Yoseph Kasdi, dan Mami Chatarina Sri Suyati, yang selalu setia memberi dukungan dan kasih sayang Teteh Elisabeth Kurnia Martikasari, Mas Dominikus Arif Budi Prasetyo, Dik Leonardus Euler Alfaro Prasetyo dan Adik Martinus Novian Prasetyantomo, yang setia mendukung dan menguatkanku Sahabat-sahabat yang setia mendukung, mendoakan dan menghibur Almamater, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Lusia Devi Astuti (NIM: 121414021). 2016. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Materi Transformasi dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 di Kelas VII SMP Negeri 2 Wedi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogayakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016 (2) hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wedi dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah 1 orang guru kelas VII dan 35 siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi Klaten. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, rekaman video, wawancara, dan tes tertulis. Hasil observasi dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Video pembelajaran dianalisis secara kualitatif dengan membuat transkrip video, reduksi data, dan kategorisasi data. Hasil wawancara dianalisis untuk mengetahui kendala yang dialami guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik. Jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui kategori prestasi siswa dan strategi siswa dalam menyelesaikan soal. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan telah sesuai RPP sebesar 72,7%. Guru telah mempersiapkan pembelajaran sesuai langkah-langkah pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Namun, pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 masih kurang maksimal, terutama pada tahap menanya dan mengolah informasi/ mengasosiasi/ menalar. Aktivitas siswa dalam pembelajaran juga masih perlu ditingkatkan agar lebih sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan santifik Kurikulum 2013 (2) Hasil belajar siswa menunjukkan kategori tinggi, yaitu dengan rata-rata 81. Namun, hasil belajar terbatas pada soal-soal rutin sehingga tidak dapat digunakan untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa. Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Pendekatan Saintifik, Kurikulum 2013, Transformasi, Hasil Belajar
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Lusia Devi Astuti (NIM: 121414021). 2016. Analysis of the implementation of the mathematical learning of material transformation with the scientific approach to Kurikulum 2013 at the seventh grade of SMP Negeri 2 Wedi academic year 2015/2016. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Education and Natural Sciences, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to know: (1) The implementation of the mathematical learning with the scientific approach to Kurikulum 2013 at the seventh grade of SMP Negeri 2 Wedi academic year 2015/2016 (2) student’s learning outcomes at the seventh grade of SMP Negeri 2 Wedi in learning material transformation with scientific approach to curriculum 2013 academic year 2015/2016. This is a descriptive research with quantitative and qualitative approaches. The research participants are teacher of 7th grade and 35 students of class VII A of SMP Negeri 2 WediKlaten. This research was done in March to April 2016. The data was gathered through observation, video recording, interview, and written tes. The result of the observation was analyzed in quantitative and qualitative. The video learning was analyzed in qualitative by creating video transcript, data reduction, and data categorization. The result of the interview was analyzed in order to find out the obstacles experienced by teachers and students in mathematical learning with ascientific approach. The result of the written tes was analyzed in quantitative and qualitative in order to find out the category of student’s achievement and student's strategy in solving the problem. The results are (1) The learning has been implemented according to the lesson plan which reaches up to 72,7%. The teacher has prepared learning steps which in accordance with the scientific approach which is observing, questioning, associating, experimenting, and networking. Nevertheless, the implementation of the mathematical learning with a scientific approach to curriculum 2013 is still insufficient especially in asking and associating steps. Student’s activity in learning also needs to be improved in order to be more in accordance with the learning steps of ascientific approach to Kurikulum 2013 (2) Student’s learning outcome indicates the high category with an average 81. However, the learning outcomes limited to routine questions so that it cannot be used to figure out student’s ability in critical thinking. Keywords: Mathematical Learning, Scientific Approach, Kurikulum 2013, transformation, learning outcomes
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan hambatan, akan tetapi, berkat dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung, diantaranya: 1. Bapak Hongki Julie, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma 2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing akademik 3. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu selama penyusunan skripsi ini 4. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. dan Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M.Si. 5. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma atas segala pelayanan dan bimbingan selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma 6. Ibu Agnes Martini, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 2 Wedi yang telah memberikan kesempatan serta izin untuk melakukan penelitian
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Isbakdiyati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi atas bimbingan dan kerjasamanya 8. Siswa-siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi yang telah membantu sebagai subyek penelitian 9. Keluarga tercinta, Papi, Mami, Teteh, Dek Yayan, Mas Arif, Dek Leo, atas segala dukungan, bimbingan, doa, waktu dan tenaga, serta kasih sayang yang telah dicurahkan 10. Bastanta Bernardus, atas segala dukungan, semangat, dan doa yang diberikan 11. Sahabat-sahabat semua, Gita, Cela, Dieta, Eva, Yaya, Galuh, Ceha, Raisa, Pepe, Ika, Rika, Dedi atas segala bantuan, dukungan dan semangat yang diberikan 12. Teman-teman teman-teman PPL dan P.Mat 2012 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di karya selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………...………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………....………… ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… iv HALAMAN KEASLIAN KARYA ……………………………………... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………………………………………………….
vi
ABSTRAK ………………………………………………………………
vii
ABSTRACT ………………………………………………………….…..
viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..
ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………
xv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………
1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………..
4
C. Pembatasan masalah ………………………………………..
5
D. Rumusan masalah …………………………………………..
5
E. Tujuan Penelitian …………………………………………..
6
F. Manfaat Penelitian ………………………………………....
6
G. Batasan Istilah …………………………………………..….
7
H. Sistematika Penulisan …………………………………..….
8
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis …………………………………………………......
11
B. Belajar dan Hasil Belajar …………………………………...
12
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembelajaran Matematika ………………………………....
14
D. Kurikulum 2013 ………………………………………..…..
18
E. Pendekatan Pembelajaran ………………………….....……
22
F. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 ……………...…..…
24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………
53
B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………..
54
C. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………
54
D. Data Penelitian ………………………………………………
55
E. Metode Pengumpulan Data ………………………………....
55
F. Instrumen Penelitian ………………………………………..
58
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ……………
64
H. Metode Analisis Data ……………………………………….
66
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan penelitian ………………………………………
76
B. Data Penelitian ………………………………………………
83
C. Analisis Data ………………………………………………..
84
D. Pembahasan …………………………………………………
119
E. Keterbatasan Penelitian …………………………………….
162
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………
164
B. Saran ………………………………………………………..
166
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...
169
LAMPIRAN …………………………………………………………….
173
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Kisi-kisi Penelaahan RPP ……………………………….. 58
Tabel 3.2
: Kisi-kisi Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ……………………………. 59
Tabel 3.3
: Kisi-kisi Aktivitas Siswa dalam Pembelajar dengan Pendekatan Saintifik …………………………..... 60
Tabel 3.4
: Kisi-kisi Wawancara dengan Guru ……………………... 61
Tabel 3.5
: Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa …………………….. 61
Tabel 3.6
: Kisi-kisi Soal Tertulis ………………………………........ 62
Tabel 3.7
: Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ……………….. 64
Tabel 3.8
: Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ……………….. 65
Tabel 3.9
: Kriteria Penilaian Hasil Telaah RPP ……………………. 67
Tabel 3.10
: Kategori Kesesuaian Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 ……….... 68
Tabel 3.11
: Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 ………..... 70
Tabel 3.12
: Rubrik Perbandingan RPP dengan Pelaksanaan ………... 71
Tabel 3.13
: Tabel Predikat Capaian Hasil Belajar Siswa …………..... 71
Tabel 4.1
: Hasil Telaah RPP …………………..………………….... 85
Tabel 4.2
: Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Pendahuluan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan ..…...
Tabel 4.3
88
: Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Inti Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan ……………..... 89
Tabel 4.4
: Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Penutup Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan ………………... 90
Tabel 4.5
: Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 …………. 92 Tabel 4.6
: Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama …………………………..…………. 94
Tabel 4.7
: Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua …………………………..………….... 95
Tabel 4.8
: Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ketiga …………………………..…………... 97
Tabel 4.9
: Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Keempat …………………………..……..….. 98
Tabel 4.10
: Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I …………………..…………. 100
Tabel 4.11
: Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II …………..………………… 100
Tabel 4.12
: Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III ……………………………. 100
Tabel 4.13
: Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV ………………..………….. 101
Tabel 4.14
: Tabel Predikat Capaian Hasil Belajar Siswa ………….
Tabel 4. 15
: Predikat Ketercapaian Hasil Belajar Siswa
112
Secara Keseluruhan …………………………..……….... 112 Tabel 4.16
: Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Kedudukan Suatu Titik/ bangun Datar pada Koordinat Cartesius dan Menggambar Bangun Datar pada Bidang Koordinat ….…………..………..………… 114
Tabel 4.17
: Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Pencerminan …………………………..………………… 115
Tabel 4.18
: Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Translasi ……………………………………….………… 116
Tabel 4.19
: Predikat Ketercapaian Indikator Memiliki Keterampilan untuk Mengerjakan Soal Pengembangan tentang Translasi …………………….………..………….. 118
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
: Koordinat Kartesius ..…… ……………………………... 50
Gambar 4.1
: Jawaban S8 untuk soal nomor 1 ..…..………………….... 104
Gambar 4.2
: Jawaban S1 untuk soal nomor 2……..…………...…….... 105
Gambar 4.3
: Jawaban S22 untuk soal nomor 2 ……..……...………...... 105
Gambar 4.4
: Jawaban S2 untuk soal nomor 3 ..…..………………….... 106
Gambar 4.5
: Jawaban S22 untuk soal nomor 3…..……………….….... 106
Gambar 4.6
: Jawaban S6 untuk soal nomor 4 .…..……………….….... 107
Gambar 4.7
: Jawaban S22 untuk soal nomor 5 .…..………………...... 108
Gambar 4.8
: Jawaban S30 untuk soal nomor 5..…..………………….. 108
Gambar 4.9
: Jawaban S27 untuk soal nomor 6 ..…..…………………. 109
Gambar 4.10 : Jawaban S1untuk soal nomor 7 ………………………… 110 Gambar 4.11 : Jawaban S26 untuk soal nomor 7..…..…………………. 110 Gambar 4.12 : Jawaban S5 untuk soal nomor 8 ……..…………………. 111
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A A.1
Surat Ijin Penelitian ……………………………………………… L1
A. 2
Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ………………. L2
A. 3
Validitas Soal Tes Uji Coba ……………………………………… L3
A. 4
Reliabilitas Soal Tes Uji Coba …………………………………… L15
LAMPIRAN B B. 1
Lembar Telaah RPP ……………………………………………… L17
B. 2
Lembar Observasi Pembelajaran ………………………………… L20
B. 3
Lembar Observasi Aktivitas Siswa ……………………………… L26
B. 4
Lembar Wawancara ……………………………………………… L28
B. 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………… L31
B. 6
Soal Tes ………………………………….………………………. L57
B. 7
Nilai Soal Tes ..…………………………………………………..
L61
LAMPIRAN C C. 1
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ……………………… L59
C. 2
Transkrip Video Pembelajaran …………………………………… L65
C. 3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa ………………………………… L100
C.4
Keterlaksanaan Pembelajaran (Perbandingan RPP dengan Pelaksanaan) ……………………….. L102
C. 5
Transkrip Wawancara …………………………………………..
C. 6
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 1 ………………………… L129
C. 7
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 2 ………………………… L137
C. 8
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 3 ………………………… L143
C. 9
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 4 ………………………… L149
L122
C. 10 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 5 ………………………… L155
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 11 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 6 ………………………… L164 C. 12 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 7 ………………………… L180 C. 13 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 8 ………………………… L185
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perubahan merupakan hal yang harus terjadi dalam bidang pendidikan. Pada tahun 2013, di Indonesia terjadi pergantian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian
autentik
untuk
mencapai
kompetensi
sikap,
kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan secara terintegrasi. Orientasi pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 adalah untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif (Abdul Majid & Chaerul Rochman, 2014). Hal itu guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban
dan
martabat
bangsa.
Pada
tahun
ajaran
2015/2016,
sekolah/madrasah diberikan kebebasan memilih untuk tetap melanjutkan Kurikulum 2013, atau kembali ke KTSP. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, perlu adanya perubahan mindset dari metodologi pembelajaran pola lama menuju metodologi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Oleh karena itu, guru yang berada di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 perlu memahami penerapan pendekatan dan strategi pembelajaran sesuai dengan standar proses Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang harus digunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Pembelajaran dengan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, dan tidak hanya bergantung pada guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta, diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramal, menjelaskan, dan menyimpulkan (Hosnan, 2014). Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru masih diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang sesuai dengan kondisi semakin bertambah dewasa atau tinggi kelas peserta didik. Apabila sekolah memutuskan untuk melaksanakan Kurikulum 2013, atau menjadi sekolah percontohan dalam melaksanakan Kurikulum 2013, pembelajaran haruslah menggunakan pendekatan saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013. Peneliti menemukan fakta di lapangan, bahwa ada beberapa sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 namun tidak menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pendekatan saintifik pada pembelajarannya. Bahkan terkadang pembelajaran dilakukan secara konvensional tanpa ada perubahan yang berarti dengan diterapkannya Kurikulum 2013 di sekolah tersebut. SMP Negeri 2 Wedi Klaten merupakan sekolah yang terletak di perbatasan Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten dengan Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah sekolah yang tidak terletak di pusat kota, tetapi menjadi sekolah percontohan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Peneliti merasa sekolah ini menarik untuk diteliti lebih lanjut karena sekolah ini telah melaksanakan Kurikulum 2013 dari tahun 2013. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi yang telah menerapkan Kurikulum 2013, dijelaskan bahwa sebagian besar pembelajaran matematika telah menggunakan pendekatan saintifik. Meskipun sekolah telah menggunakan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013, pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik masih terasa sulit dan belum dapat maksimal. Hal itu disebabkan oleh pemahaman guru tentang implementasi pendekatan saintifik masih kurang mendalam, partisipasi siswa masih kurang terlibat dalam pembelajaran, dan sarana penunjang yang dirasa masih kurang di sekolah ini. Sarana penunjang dalam hal ini misalnya ketersediaan LCD di sekolah yang terbatas. Jadwal penggunaan LCD antara para guru yang terkadang bertabrakan membuat para guru memilih untuk tidak menggunakan LCD proyektor pada pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Materi transformasi digunakan dalam penelitian ini karena materi ini merupakan materi yang baru bagi kelas VII. Materi transformasi merupakan materi kelas VII yang ada dalam Kurikulum 2013 dan tidak ada pada materi kelas VII pada KTSP. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Melihat fakta
di lapangan tersebut, penelitian ini dilaksanakan untuk
melihat pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sesuai Kurikulum 2013 dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran saintifik sesuai Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Wedi. Tujuan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat terlihat dari hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan Kurikulum 2013 terdiri dari 3 aspek, yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Berdasarkan pemikiran itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berjudul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Materi Transformasi dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 di Kelas VII SMP Negeri 2 Wedi Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah 1. SMP Negeri 2 Wedi telah melaksanakan Kurikulum 2013 dari tahun ajaran 2013/2014, tetapi guru matematika masih merasa kesulitan dalam menggunakan pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Wedi telah menggunakan pendekatan saintifik, tetapi pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik masih kurang maksimal.
C. Pembatasan Masalah 1. Penelitian ini dibatasi pada pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di kelas VIIA SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016. 2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam ranah Kurikulum 2013, yang dibatasi pada aspek pengetahuan. Materi transformasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi transformasi kelas VII Kurikulum 2013 dengan sub materi bidang koordinat, translasi dan refleksi.
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016 yang menerapkan Kurikulum 2013? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik di SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016 yang menerapkan Kurikulum 2013?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016 yang menerapkan Kurikulum 2013. 2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wedi dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik tahun ajaran 2015/2016 yang menerapkan Kurikulum 2013.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru a. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhdap ketercapaian pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika. b. Dengan adanya hasil evaluasi, guru diharapkan dapat lebih memahami pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika c. Guru
diharapkan
mengembangkan
dapat metode
lebih
kreatif
pembelajaran
dalam yang
memilih selaras
dan
dengan
pendekatan saintifik. 2. Bagi Sekolah a. Penelitian ini dapat memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan pendekatan saintifik. b. Sekolah dapat lebih baik lagi dalam menciptakan fungsinya sebagai tempat pendidikan dan pembinaan bagi siswa dalam hal pemikiran ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Bagi Peneliti Peneliti dapat lebih memahami tentang bagaimana melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika.
G. Batasan Istilah 1. Analisis Analisis adalah proses penyelidikan dan kegiatan memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus yang sedang terjadi. 2. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah suatu proses pembangunan makna dan pemahaman yang melibatkan siswa secara aktif, dimana proses ini dirancang guru sebagai usaha untuk membantu siswa mencapai perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan tentang matematika. 3. Kurikulum 2013 Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 diorientasikan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. 4. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara untuk memulai pembelajaran agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
5. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang melatarbelakangi metode pembelajaran sehingga mampu melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. 6. Transformasi Transformasi T di bidang adalah fungsi satu-satu dari himpunan titik dalam bidang Euclides kepada himpunan yang sama 7. Hasil Belajar Hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengamatan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada aspek pengetahuan/ kognitif dan keterampilan.
H. Sistematika Penulisan Bagian-bagian dalam laporan skripsi ini antara lain: 1. Bagian Pembuka Bagian awal skripsi memuat beberapa halaman yang menunjang kelengkapan leporan skripsi yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman pernyataan keaslian karya, abstrak, lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian isi memuat hal-hal inti dalam penulisan skripsi, seperti: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang informasi umum dalam skripsi,
seperti: latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penelitian. Hal-hal yang
dibahas dalam landasan teori antara lain: analisis, belajar dan hasil belajar, pembelajaran matematika, Kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran, pendekatan saintifik Kurikulum 2013. BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan aspek-aspek metodologi penelitian yang merupakan gambaran mengenai jalannya penelitian. Aspek-aspek yang dimaksud antara lain: jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, validitas dan reliabilitas instrument penelitian, metode analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
BAB IV
PELAKSANAA PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang jalanya pelaksanaan penelitian, penyajian data penelitian, analisis data dan penyajian hasil analisis, pembahasan hasil analisis, dan keterbatasan penelitian. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya 3. Bagian Akhir Bagian akhir skripsi memuat hal-hal yang bersifat melengkapi penulisan
skripsi,
seperti
daftar
pustaka
dan
lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis Analisis menurut Rangkuti (2009) adalah kegiatan memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang terjadi. Dalam melakukan suatu analisis diperlukan kerangka analisis kasus sebagai berikut: 1. Memahami situasi dan informasi yang ada 2. Memahami permasalahan yang terjadi, baik secara umum maupun spesifik 3. Menciptakan atau memberikan berbagai alternative penyelesaian 4. Evaluasi pilihan alternative dan pilih yang terbaik serta memberikan berbagai kemungkinan yang terjadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 2011) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya). Menurut Kamus Matematika (Roy Hollands, 1983), analisis adalah peristiwa pemisahan ke dalam bagian-bagian. Dari definisi analisis yang telah dikemukakan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis adalah proses penyelidikan dan kegiatan memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus yang sedang terjadi.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
B. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar Belajar merupakan berlangsung dalam
suatu aktivitas mental atau psikis, yang
interaksi
aktif
dengan
lingkungan,
yang
menghasilkan sejumlah perubahan yang relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2009). Menurut Slameto (2010), belajar adalah
suatu
proses
usaha
yang
pada
hakikatnya
dilakukan seseorang
untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya sendiri
dalam
interaksinya dengan
lingkungan. Menurut Sudjana (2010), belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan
pengetahuan,
pemahaman,
sikap
dan
tingkah
laku,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar. Dari pendapat para ahli tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam
interaksi
aktif
dengan
lingkungan untuk
memperoleh perubahan tingkah laku seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka (W. Winkel, 1989). Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran. Hamalik (2008) berpendapat bahwa hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut
dapat
diartikan
sebagai
terjadinya
peningkatan
dan
pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Dari pengertian hasil belajar yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat berupa perubahan kemampuan siswa, misalnya dari yang tidak bisa menjadi bisa. Strategi jawaban yang dituliskan siswa dalam menjawab soal-soal dapat dilihat untuk mengukur perubahan kemampuan siswa. Perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
kemampuan ini dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa. C. Pembelajaran Matematika 1. Hakikat Matematika Matematika berasal dari akar kata mathema artinya pengetahuan, mathamein artinya berpikir atau belajar. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2008), matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Matematika adalah cara atau metode berpikir dan bernalar, bahasa lambang yang dapat dipahami oleh semua bangsa berbudaya (Sukardjono, 2008). Menurut Ali Hamsah dan Muhlisrarini (2014), matematika memiliki aspek teori dan aspek terapan atau praktis dan penggolongannya atas matematika murni, matematika terapan dan matematika sekolah. Umumnya matematika dikenal sebagai ilmu yang abstrak dan memiliki sedikit bentuk yang berasal dari realita lingkungan manusia. Pengertian matematika tidak didefinisikan secara mudah dan tepat, mengingat ada banyak fungsi dan peranan matematika terhadap bidang studi yang lain. Menurut Sri Anitah (dalam Ali Hamsah dan Muhlisrarini, 2014), ada beberapa definisi tentang matematika yaitu: a. Matematika adalah cabang pengetahuan eksak dan terorganisasi b. Matematika adalah ilmu tentang keluasaan atau pengukuran dan letak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
c. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubunganhubungannya d. Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis e. Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada observasi (induktif) tetapi diterima generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif. f. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema. g. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan tebagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Menurut Ismail, dkk. (dalam Hamzah dan Muhlisrarini, 2014), matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungan, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur, dan alat. Berdasarkan beberapa definisi matematika yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu deduktif yang membahas masalah aljabar, logika, analisis dan geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2. Pembelajaran Pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ada terkandung empat komponen pembelajaran yaitu: interaksi peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal yakni pendidikan di sekolah, sebagian besar terjadi di kelas dan lingkungan sekolah. Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004). Menurut Winkel dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara (2010), pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Berdasarkan
beberapa
pengertian
pembelajaran
yang
telah
dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk memperoleh suatu perubahan baru dengan memperhitungkan kejadian-kejadian yang dialami individu.
3. Pembelajaran Matematika Menurut Ali Hamzah dan Muhlisrarini (2014), pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif peserta didik di dalamnya. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Menurut Demunth (dalam Ismail dkk, 2004) pembelajaran matematika berorientasi
pada empat hal.
Pertama, pembelajaran matematika
berorientasi pada matematika formal. Pengertian-pengertian seperti hubungan, fungsi, kelompok, vektor, diperkenalkan dan dimasukkan dengan definisi dan dihubungkan satu sama lain dalam suatu sistem yang susun secara deduktif. Kedua, pembelajaran matematika berorientasi pada dunia sekeliling. Titik tolaknya adalah tema yang diambil dari jangkauan pengalaman belajarnya. Pelajaran mempunyai tugas mematematiskan keadaan sekeliling. Ketiga, pembelajaran matematika sebagai sitem dimana pelajarnya dilatih untuk menemukan sesuatu secara mandiri. Keempat, pembelajaran matematika berorientasi pada matematika sebagai alat. Dalam konsep ini kesiapan menjadi menonjol, dan hanya digunakan sebagai kesiapan teknis. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006, pembelajaran matematika bertujuan untuk: a. Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah e. Memiliki
sikap
menghargai
kegunaan
matematika
dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses pembangunan makna dan pemahaman yang melibatkan siswa secara aktif, dimana proses ini dirancang guru sebagai usaha untuk membantu siswa mencapai perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan tentang matematika.
D. Kurikulum 2013 1. Orientasi Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 Menurut Yunus Abidin (2014), kompetensi yang diharapkan dimiliki sumber daya manusia saat ini lebih dititikberatkan pada kompetensi berpikir dan komunikasi. Kompetensi berpikir artinya bahwa diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
sumber daya manusia memiliki pengatahuan yang luas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berpikir kreatif. Kompetensi komunikasi artinya bahwa sumber daya manusia hendaknya mempunyai kemampuan berkomunikasi dalam rangka bekerja sama dan menyampaikan ide-ide kritis kreatifnya. Menurut Morocco (dalam Yunus Abidin, 2013), pada abad ke-21 minimalnya ada empat kompetensi belajar yang harus dikuasai yakni kemampuan pemahaman yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi. Trilling dan Fadel (dalam Yunus Abidin, 2013) menjelaskan bahwa keterampilan utama yang harus dimiliki dalam konteks abad ke-21 adalah keterampilan belajar dan berinovasi. Keterampilan ini berkenaan dengan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan kemampuan untuk beraktivitas dan berinovasi. Oleh karena itu, proses pembelajaran hendaknya diorientasikan untuk membekali siswa dengan ketiga keterampilan tersebut, disambung dengan pengetahuan keilmuan tertentu. Berdasarkan kompetensi abad ke-21 yang telah dikemukakan beberapa ahli
di
atas,
Kemdikbud
melakukan
sejumlah
terobosan
guna
meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal tersebut adalah memberlakukan Kurikulum 2013. Pemberlakuan Kurikulum 2013 ditujukan untuk menjawab tantangan zaman terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
pendidikan yakni untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif, serta berkarakter. Menurut Yunus Abidin (2014), pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 diorientasikan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi.
2. Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 Berdasarkan orientasi pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013, terdapat sejumlah elemen kurikulum yang berubah. Beberapa perubahan elemen tersebut antara lain standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Ditinjau dari elemen standar lulusan, standar lulusan Kurikulum 2013 menekankan adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Perubahan ini selanjutnya tertuang dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Ditinjau dari standar proses, sasaran pembelajran dalam Kurikulum 2013 mencakup pengembangan ranah sikap, keterampilan, pengetahuan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Pembelajaran tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam pembelajaran, guru bukanlah sumber belajar satu-satunya. Pada dimensi sikap, sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pembiasaan aktivitas, dan teladan. Perubahan ini selengkapnya tertuang dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses. Pada elemen standar penilaian, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran, kompetensi muatan, kompetensi program, dan proses. Sejalan dengan ruang lingkup ini, teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian dalam konteks Kurikulum 2013 adalah penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan. Secara lengkap, perubahan standar penilaian ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian. Secara teoritis, Kurikulum 2013 menganut dua hal, yaitu pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat, dan pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang menuntut siswa belajar melalui serangkaian pengalaman bekerja ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 dilakukan dengan berlandaskan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang dipadu dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
E. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran merupakan tiga istilah dalam pembelajaran yang sering dianggap sama walaupun sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Menurut hirarki proses pembelajaran, pendekatan berada pada tingkat tertinggi yang kemudian diwujudkan ke dalam metode-metode, dan metode ini diwujudkan dalam teknik (Yunus Abidin, 2014). Selain ketiga istilah tersebut, adapula istilah lain dalam pembelajaran, seperti model dan strategi pembelajaran. Model pembelajaran berada pada lingkup terluar ketiga istilah tersebut. Dalam sebuah model pembelajaran termuat pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Menurut Yunus Abidin (2014), pendekatan bisa diartikan sebagai cara pandang filosofis terhadap suatu
objek tertentu
yang dipercayai
tanpa harus dibuktikan lagi
kebenarannya. Berdasarkan pengertian ini, pendekatan merupakan aksiomaaksioma
yang
mendeskripsikan
telah
diyakini
hakikat
apa
kebenarannya yang
akan
dan
diajarkan
berfungsi dan
untuk
bagaimana
mengajarkannya. Para ahli memandang pendekatan pembelajaran sebagai seperangkat asumsi yang paling berkaitan dan bersangkutan dengan hakikat belajar, hakikat mengajar, hakikat disiplin ilmu yang dipelajari. Menurut Purwoto (2003), pendekatan pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran
adalah cara pandang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
membelajarkan peserta didik melalui pusat perhatian tertentu (Sa’dun Akbar, 2013).
Berdasarkan
perkembangan
filsafat
pendidikan,
pendekatan
pembelajaran di antaranya terdiri atas: pendekatan behavioristik, pendekatan kognitivistik, dan pendekatan kostruktivistik. Menurut Yunus Abidin (2014), pendekatan
pembelajaran
berfungsi
sebagai
panduan
dasar
tentang
mengajarkan sesuatu dan bagaimana sesuatu itu dapat dipelajari dengan mudah. Pendekatan pembelajaran akan menjadi pedoman bagi proses pembelajaran sekaligus akan memberikan sejumlah tahapan proses belajarmengajar yangs semestinya dilakukan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Ciri khas pendekatan pembelajaran menurut Yunus Abidin (2014) adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan pembelajaran bersifat aksiomatis 2. Pendekatan pembelajaran lahir dari sejumlah asumsi, teori, atau prinsip tertentu 3. Pendekatan
pembelajaran
akan
melahirkan
sejumlah
metode
pembelajaran 4. Pendekatan pembelajaran memberikan pedoman terhadap metode pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah suatu cara untuk memulai pembelajaran agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
F. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 1. Pendeketan Saintifik/ Ilmiah (Scientific Approach) a. Pengertian Pendeketan Saintifik/ Ilmiah (Scientific Approach) Sains adalah suatu proses pengumpulan struktur deskriptif tentang alam yang saling berhubungan (Peter Kosso, 2011). Menurut Abdul Majid & Chaerul Rochman (2014), pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Dalam memahami metode ilmiah dibutuhkan pemahaman tentang hubungan dari informasi-informasi
secara
luas.
Informasi-informasi
tersebut
diperoleh dari hasil observasi dan teori. Dalam membuktikan suatu teori, bagian-bagian informasi yang diperoleh akan saling dihubungan satu sama lain. Pada abad ke-19, para peneliti mulai mengintegrasikan aspek yang paling penting dari metode induktif dan deduktif dalam teknik baru, yaitu metode induktifdeduktif, atau dikenal dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan ini berbeda dari penalaran induktif karena menggunakan hipotesis. Sebuah hipotesis adalah pernyataan yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang belum pasti dianggap benar. Hal ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi pengamatan harus dilakukan untuk
menyelidiki
pertanyaan.
Pendekatan
ilmiah
umumnya
digambarkan sebagai metode untuk memperoleh pengetahuan. Peneliti bergerak secara induktif dari pengamatan untuk menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
hipotesis dan kemudian secara deduktif dari hipotesis ke implikasi logis dari hipotesis tersebut. Atas dasar bukti yang diperoleh, peneliti menerima atau menolak hipotesis. Penggunaan hipotesis adalah perbedaan utama antara pendekatan ilmiah dan penalaran induktif. Dalam penalaran induktif, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu kemudian mengatur informasi yang diperoleh. Dalam pendekatan ilmiah, peneliti menentukan akibat/ kesimpulan yang diperoleh apabila hipotesis itu benar dan kemudian melakukan percobaan
sistematis
untuk
mengkonfirmasi
(atau
gagal
mengkonfirmasi) hipotesis.
b. Langkah-langkah Pendekatan Santifik Menurut Pirsig (dalam Donald Ary, dkk., 2010), ada lima langkah dari penyelidikan ilmiah, yaitu: 1) Identifikasi masalah. Langkah pertama adalah menyadari atau menemukan bahwa ada masalah. Masalah yang ditemukan dapat melibatkan pertanyaan tentang sesuatu, perbedaan dalam temuan, atau kesenjangan dalam pengetahuan. 2) Pernyataan masalah Langkah berikutnya adalah mengklarifikasi masalah. Peneliti menetapkan lebih spesifik lagi tentang jangkauan masalah yang telah diidentifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3) Perumusan hipotesis Peneliti merumuskan hipotesis tentang solusi yang mungkin dari masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. 4) Prediksi konsekuensi Langkah selanjutnya, peneliti
memprediksi konsekuensi dari
setiap hipotesis. Maksud dari konsekuensi di sini adalah hasil apa yang diperoleh jika data yang dikumpulkan mendukung hipotesis. 5) Pengujian hipotesis. Peneliti mengumpulkan data objektif untuk menguji setiap hipotesis yang telah dirumuskan. Jika data mendukung, maka hipotesis tersebut diterima sebagai penjelasan yang masuk akal. Jika data tidak mendukung, maka hipotesis ditolak. Dalam Muri Yusuf (2014), ada lima langkah pendekatan saintifik yang dikemukakan oleh John Dewey, yaitu: 1) Adanya kebutuhan yang dirasakan Pada tahap ini, peneliti merasakan adanya kebutuhan dan kesulitan. Kesulitan itu dapat berupa kesulitan dalam penyesuaian alat dengan tujuan, kesulitan dalam menemukan ciri khas tertentu suatu objek, atau mungkin juga ada kesulitan dalam menjelasan kejadian yang tidak diduga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2) Merumuskan masalah Adanya masalah yang bersumber dari situasi dan kondisi lingkungan, kemudian dinyatakan lagi lebih spesifik sehingga dapat diperinci lebih tuntas, jelas dan dapat diukur. 3) Merumuskan hipotesis/ pertanyaan Pada langkah ini, peneliti mengajukan kemungkinan jawaban sementara atau pertanyaan yang dapat menjelaskan permasalahan yang
dikemukakan.
Kemungkinan
jawaban
sementara
itu
hendaklah berpijak pada teori yang ada sehingga terkaan yang bersifat sementara itu dapat menggiring ke kesimpulan final. 4) Melaksanakan pengumpulan data Dalam
membuktikan
hipotesis
yang
telah
dirumuskan
sebelumnya, perlu dicari dan dikumpulkan bukti, informasi, dan data yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dikaji. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menemukan bagaimana jawaban yang ada dari informasi yang dikumpulkan dan dikaitkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. 5) Menarik kesimpulan Bagian ini adalah membuktikan hipotesis yang dirumuskan atau pertanyaan yang hendak dijawab dihubungkan dengan informasi yang telah dikumpulkan. Pembuktan ini untuk melihat apakah perkiraan sementara diterima atau ditolak. Pada tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
berikutnya adalah mengambil kesimpulan dan merumuskan implikasi yang didapat dari penelaahan yang dilakukan. Menurut Stephen S. Carey (2011), metode saintifik terdiri dari 3 langkah, yaitu, observasi, pengusulan penjelasan, pengujian/ percobaan. Metode saintifik diawali dengan pengamatan yang cermat, apabila ditemukan sesuatu yang tidak dipahami, maka perlu dibuat suatu hipotesis dan perlu dicari cara untuk menguji hipotesis tersebut. 1) Observasi Langkah awal dalam metode ilmiah adalah observasi/ pengamatan. Dalam pengamatan, peneliti menemukan suatu fenomena dari faktafakta
yang sedang diselidiki. Mendapatkan fakta-fakta dapat
membantu
peneliti
untuk
membangun
penjelasan
baru
dan
memberikan petunjuk dalam tahap selanjutnya. Dalam observasi yang cermat peneliti mampu menentukan suatu hal yang menarik dan cukup membingungkan sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut. Dalam metode ilmiah, observasi memliki tiga peran yaitu: a) Observasi memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi dan fokus pada fakta-fakta yang relevan tentang fenomena yang diteliti b) Apa yang peneliti amati dapat memberikan petunjuk tentang apa yang dapat menjelaskan suatu fenomena c) Data pengamatan dapat memberikan bukti untuk dapat menentukan apakah berbagai penjelasan berhasil atau gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2) Pengusulan Penjelasan Menjelaskan sesuatu adalah untuk memperkenalkan serangkaian faktor yang mengungkapkan bagaimana atau mengapa suatu hal dapat menjadi suatu kasus yang patut untuk diteliti. Dua konsep yang terkait erat dengan penjelajasan adalah teori dan hipotesis. Karakteristik penjelasan hipotesis adalah tentatif dan belum terbukti. Oleh karena itu, hipotesis dapat berubah dari seusatu yang samar menjadi sesuatu yang lebih rinci. Tipe teori dalam ilmu pengetahuan adalah keluasan dan kedalaman kekuatan penjelasan yang dipaparkan. Teori cenderung struktur yang lebih umum dan mampu menjelaskan berbagai variasi dari fenomena. Selain itu, teori sering berisi aturan yang telah dikonfirmasi dan prinsip-prinsip yang mengungkapkan fenomena yang cukup beragam.
3) Pengujian/ Percobaan Ada dua langkah yang dilakukan dalam menguji kebenaran penjelasan yang telah diusulkan sebelumnya. Pertama, peneliti perlu mencari konsekuensi dari penjelasan, yaitu sesuatu yang seharusnya terjadi apabila penjelasan yang diajukan telah terbukti kebenarannya. Kemudian, peneliti melakukan percobaan yang dirancang untuk menentukan kebenaran dari hasil yang diprediksi. Jika peneliti mendapatkan hasil sesuai dengan hasil prediksi, maka peneliti memiliki alasan yang kuat untuk percaya bahwa penjelasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
diajukan sebelumnya adalah benar. Jika peneliti gagal untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan, peneliti dapat menjelaskan beberapa alasan sehingga terjadi kesalahan atau mungkin peneliti perlu mengubah penjelasan awal yang diusulkan.
2. Pendekatan Saintik Kurikulum 2013 Dalam Kemdikbud (2013), pendekatan ilmiah (scientific) berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Menurut Hosnan (2014) pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengimunikasikan konsep yang ditemukan. Menurut pandangan Barringer (dalam Yunus Abidin, 2014), pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Pembelajaran akan melibatkan siswa dalam kegiatan memecahkan masalah yang kompleks melalui kegiatan curah gagasan, berpikir
kreatif,
melakukan
aktivitas
penelitian,
dan
membangun
koseptualisasi pengetahuan. Dari pendapat beberapa ahli tentang pendekatan saintifik tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah konsep dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
melatarbelakangi metode pembelajaran sehingga mampu melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
a. Esensi Pendekatan Ilmiah dalam Kurikulum 2013 Dalam Kemdikbud (2013), pendekatan pembelajaran ilmiah menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan
perkembangan
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan peserta didik. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknikteknik investigasi atau beberapa fenomena datau gejala, memperoleh pengetahuan baru. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Menurut Hosnan (2014), pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Berpusat pada siswa 2) Melibatkan
keterampilan
proses
secara
sains
dalam
mengonstruksi konsep, hukum, dan prinsip 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa 4) Dapat mengembangkan karakter siswa Menurut Sudarwan (dalam Abdul Majid, 2014) pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, penjelasan tentang suatu kebenaran. Dalam Kemdikbud (2013), proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Substansi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. 4) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5) Mendorong
dan
menginspirasi
peserta
didik
mampu
memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Majalah Forum Kebijakan Ilmiah yang terbit di Amerika pada tahun 2004 (dalam Abdul Majid, 2014), menyatakan bahwa pembelajaran ilmiah mencakup strategi pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses berpikir dan penggunaan metode yang teruji secara ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Penerapan pembelajaran dalam pendekatan ilmiah (dalam Abdul Majid, 2014) harus memenuhi tiga prinsip utama yaitu: 1)
Belajar siswa aktif Dalam hal ini termasuk inquiry based learning atau belajar berbasis
penelitian,
cooperative
learning
atau
belajar
berkelompok dan belajar berpusat pada siswa. 2)
Assessment Assessment berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar.
3)
Keberagaman Mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, termasuk keunikan dari dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.
c. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Hosnan (2014) adalah sebagai berikut: 1) Untuk
meningkatkan
kemampuan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
intelek,
khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik 3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan 4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi 5) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide 6) Untuk mengembangkan karakter siswa
d. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Beberapa
prinsip
pendekatan
saintifik
dalam
kegiatan
pembelajaran (Hosnan, 2014) adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran berpusat pada siswa 2) Pembelajaran membentuk students self concept 3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme 4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip 5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa 6) Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
melatih
kemampuan dalam komunikasi 7) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
e. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 Menurut Kemdikbud (2013), poses pembelajaran pada kurikulum 2013
untuk
pendekatan
semua saintifik,
jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan
meliputi:
menggali
informasi
melalui
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaringan. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara procedural, namun, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah. Proses pembelajaran ilmiah menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Hosnan, 2014). Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan
ilmiah,
ranah sikap
meliputi
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang mengapa. Ranah keterampilan meliputi transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang bagaimana. Ranah pengetahuan meliputi transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Langkah-langkah pokok pembelajaran dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 adalah mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan (Kemdikbud, 2013). Penjelasan langkah-langkah pembelajaran disajikan sebagai berikut: 1) Mengamati atau Observasi Observasi adalah menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi (Ridwan Abdullah Sani, 2014). Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 disampaikan bahwa dalam kegiatan mengamati hendaknya guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca sehingga melibatkan peserta didik secara langsung. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta
didik,
sehingga
proses
pembelajaran
memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan belajar yang dapat dilakukan dalam tahapan mengamati menurut Kemdikbud (2014) adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat dengan atau tanpa alat. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. Dalam
Kemdikbud
(2013),
kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini: a) Menentukan objek apa yang akan diobservasi b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi c) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder d) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi e) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
f) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran mengupayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut. Ada beberapa macam observasi (Kemdikbud, 2013), yaitu: a) Observasi biasa (common observation). Pada
observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta
didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. b) Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Mereka juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
c) Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian
antropologi
khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini: a) Observasi berstruktur Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru. b) Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, tidak ditentukan secara baku mengenai apa yang harus diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran menurut Kemdikbud (2013) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
a) Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran. b) Banyak atau sedikit serta homogenitas atau heterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan heterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi
itu
dilakukan. Sebelum obsevasi
dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan. c) Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat,
direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat
catatan atas perolehan observasi.
2) Menanya Menurut
Kemdikbud
(2013),
guru
yang
efektif
mampu
menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula guru membimbing atau memandu peserta didik belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didik, ketika itu pula guru mendorong peserta didik itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Kegiatan belajar yang dapat dilaksanakan dalam rangka tahapan menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (Kemdikbud, 2014). Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh
tanggapan
verbal.
Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat dalam bentuk
pernyataan,
asalkan
keduanya
menginginkan tanggapan verbal. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses menanya adalah kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang diperlukan untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat (Kemdikbud, 2014). Fungsi bertanya menurut Kemdikbud (2013) adalah sebagai berikut: a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. b) Mendorong
dan
menginspirasi
peserta
didik
untuk
aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. c) Mendiagnosis
kesulitan
belajar
peserta
didik
sekaligus
menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya. d) Menstrukturkan
tugas-tugas
dan
memberikan
kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. f) Mendorong
partisipasi peserta
didik
dalam
berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. i) Melatih
kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain. Kriteria pertanyaan yang baik menurut Kemdikbud (2013) adalah sebagai berikut: a) Singkat dan jelas b) Menginspirasi jawaban c) Memiliki fokus d) Bersifat probing atau divergen e) Bersifat validatif atau penguatan f) Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang g) Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif h) Merangsang proses interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3) Mengasosiasi/ Mengolah informasi/ Menalar Menurut Mulyasa (2014), kemampuan mengolah informasi atau analisis melalui melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan suatu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan. Dalam Kemdikbud (2013), istilah
menalar
dalam
kerangka
proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran yang dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah
menalar
yang
dimaksud
merupakan
padanan
dari
associating, bukan merupakan terjemahan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
asosiasi
atau
pembelajaran
pembelajaran
merujuk
beragam
dan
kemudian
ide
asosiatif.
pada
Istilah
kemampuan
mengasosiasikan beragam
memasukannya
menjadi
penggalan
asosiasi
dalam
mengelompokkan peristiwa
untuk
memori. Selama
mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan
antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan
waktu. Menurut Kemdikbud (2014), kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam tahapan mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar antara lain: a) Mengolah informasi yang telah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. b) Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat
bertentangan.
yang
berbeda
sampai
pendapat
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses menalar menurut Kemdikbud (2014) adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif dan dedkutif dalam menyimpulkan.
4) Mencoba/ Mengumpulkan Informasi Menurut Daryanto (2014), untuk memperoleh hasil belajar yang nyata, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar, yaitu sikap, keterampilan,
dan
pengetahuan. Tahap mencoba menjadi wadah bagi siswa untuk membiasakan
diri
berkreasi
dan
berinovasi
menerapkan
dan
memperdalam pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari bersama guru. Pengalaman mencoba akan melatih siswa dalam mengasah pola pikir, sikap, dan kebiasaan memecahkan masalah. Kurikulum 2013 secara eksplisit menyiapkan siswa agar terampil memecahkan
masalah
masalah
melalui
penataan
kompetensi
kompetensi dasar matematika yang dipelajari siswa (Kemdikbud, 2013). Aplikasi
pengembangan
aktivitas
pembelajaran
untuk
meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
a) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas, dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hirarkis, dimulai dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada sesuatu yang dapat diukur dan diamati e) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki f) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata h) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan
5) Mengkomunikasikan Menurut Daryanto (2014), pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah siswa pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
pola. Hasil tersebut disampaikan di depan kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik. Kegiatan
mengkomunikasikan
dalam
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,
adalah
menyampaikan
hasil
pengamatan,
kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar (Kemdikbud, 2014).
G. Transformasi Transformasi T di bidang adalah fungsi bijektif dari himpunan titik dalam bidang Euclides ke himpunan yang sama. Ada dua macam transformasi yaitu transformasi isometrik dan dilatasi (Ensiklopedia Matematika, 2010). Transformasi isometri adalah transformasi yang mempertahankan jarak (panjang suatu garis). Transformasi isometri terdiri dari translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), dan rotasi (perputaran). Materi transformasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi transformasi kelas VII SMP semester 2 pada Kurikulum 2013. Adapun submateri yang dibahas adalah sistem koordinat kartesius, refleksi (pencerminan), dan translasi (pergeseran). Sub-materi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
1. Koordinat Kartesius Cartesius atau Cartesian adalah sebutan yang diberikan kepada seorang ahli filsafat bangsa Prancis bernama Rene Descartes. Rene telah memperkenalkan suatu suatu sistem penggunaan titik pada bidang, yaitu setiap titik pada bidang dihubungkan dengan sepasang bilangan real. Sistem ini dikenal sebagai sitem koordinat Kartesius (Ensiklopedia Matematika, 2010). Dalam menentukan letak suatu titik digunakan dua ruas garis yang disebut sumbu. Sumbu pertama adalah sumbu mendatar (horizontal) dan biasanya dinamakan sumbu X. Sumbu kedua adalah sumbu tegak (vertical) dan biasanya dinamakan sumbu Y. Kedua sumbu ini berpotongan tegak lurus satu sama lain. Titik perpotongannya disebut titik asal atau titik pangkal atau titik nol. Pada kedua garis itu diberi skala yang mewakili pasangan berurut dari bilangan real. Pada sumbu X, di sebelah kanan 0 ditempatkan bilangan-bilangan positif, dan di sebelah kiri dari 0 diletakkan bilangan-bilangan negatif. Pada sumbu Y, di atas 0 ditempatkan bilangan-bilangan positif dan di bawah 0 diletakkan bilangan-bilangan negatif. Tiap titik pada bidang dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang disebut absis titik itu. Titik yang dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu y disebut sebagai ordinatnya. Absis dan ordinat mewakili pasangan bilangan (pasangan berurut) yang disebut koordinat. Koordinat titik pangkal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
dinyatakan dengan pasangan berurut (0,0), dibaca absis titik pangkal adalah 0, dan ordinatnya juga 0.
y
x
Gambar 2.1 Koordinat Kartesius Koordinat titik A tersebut adalah (2,3) yang berarti absis titik itu adalah 2 satuan dan ordinatnya adalah 3 satuan. Absis 2 satuan artinya, pada sumbu X bergerak dari titik 0 ke 2 satuan ke kanan. Ordinat 3 satuan artinya, pada sumbu Y bergerak dari titik 0 ke 3 satuan ke atas.
2. Refleksi atau Pencerminan Pencerminan dalam arti geometri disebut juga refleksi. Bayangan yang dihasilkan dari pencerminan diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Tentukan lebih dahulu sumbu cerminnya atau sumbu simetrinya b. Tarik garis tegak lurus pada sumbu cermin dari tiap-tiap sudut bangun (titik) yang hendak dibuat bayangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
c. Jarak antara titik sudut bangun dengan titik sudut bayangannya harus sama terhadap sumbu cermin. (Ensiklopedia Matematika, 2010). Pencerminan yang dipelajari dalam materi transformasi kelas VII semester 2 Kurikulum 2013 adalah pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, titik asal O (0,0), garis x = y, garis x = - y, garis x = h, garis y = k, dimana h dan k adalah bilangan real. a. Pencerminan terhadap sumbu x Sumbu x
A (𝑥 , 𝑦)
A’ (𝑥 , −𝑦)
b. Pencerminan terhadap sumbu y Sumbu y
A’ (−𝑥 , 𝑦)
A (𝑥 , 𝑦)
c. Pencerminan terhadap titik asal O(0,0) O(0,0)
A (𝑥 , 𝑦)
A’ (−𝑥 , −𝑦)
d. Pencerminan terhadap garis garis x = y x=y
A’ ( 𝑦, 𝑥)
A (𝑥 , 𝑦)
e. Pencerminan terhadap garis garis x = - y x=-y
A’ (−𝑦, −𝑥)
A (𝑥 , 𝑦)
f. Pencerminan terhadap garis garis x = k x=k
A’ (2𝑘 − 𝑥, 𝑦)
A (𝑥 , 𝑦)
g. Pencerminan terhadap garis garis y = h y=h
A (𝑥 , 𝑦)
A’ (x, 2ℎ − 𝑦)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
3. Translasi atau Pergeseran Translasi atau pergeseran adalah pemindahan suatu titik di dalam bidang tertentu pada jarak dan arah yang sama. Untuk menentukan suatu translasi diperlukan dua hal, yaitu arah mana translasi itu bergerak, dan jarak perpindahan itu. Rumus translasi (Susanta, 1990) adalah sebagai berikut: Misalkan x, y, a, dan b adalah bilangan real, maka translasi titik A (x , y) dengan menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b, sedemikian diperoleh titik A’ (𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏), secara notasi diperoleh A (𝑥 , 𝑦)
T (a,b)
A’(𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskripif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif digunakan oleh peneliti karena peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian, yaitu pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik, tanpa memberikan perlakuan khusus terhadapat peristiwa tersebut, dan tidak terikat pada hipotesis atau variabel tertentu. Dalam penelitian ini digunakan pula pendekatan kuantitatif sebagai pendukung dalam mengolah hasil dari pelaksanaan pendekatan saintifik dan mengolah hasil belajar siswa. Menurut Juliansyah Noor (2011), pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Menurut Juliansyah Noor (2011), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana apa adanya pada saat penelitian berlangsung. Menurut Lehman dalam Muri Yusuf (2014), penelitian deskriptif kuantitatif
adalah
salah
satu
53
jenis
penelitian
yang
bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan usaha sadar dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan/ atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena.
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru matematika di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wedi. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi.
C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian
: SMP Negeri 2 Wedi
Alamat
: Pasung, Wedi, Klaten, Jawa Tengah
Waktu Penelitian
: Februari – Juli 2016
Penelitian di Sekolah : Maret - April 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
D. Data Penelitian Berikut adalah data yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Data Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Data Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 berupa RPP yang telah dibuat oleh guru, transkrip
video
pembelajaran,
hasil
observasi
pelaksanaan
pembelajaran, hasil observasi aktivitas siswa, dan hasil keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran. 2. Data Hasil Tes Belajar Siswa Data hasil tes belajar siswa berupa uraian jawaban siswa yang diperoleh dari pemberian tes tertulis hasil belajar yang diisi oleh siswa.
E. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi/ Pengamatan Menurut Ngalim Purwanto (2009), pengamatan adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Peneliti melakukan observasi untuk menyajikan gambaran realistis perilaku atau kejadian, menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia, dan evaluasi. Bungin dalam Juliansyah Noor (2011), mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
yaitu observasi partisipasi, tidak terstruktur, dan kelompok tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, karena peneliti menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan dimana peneliti terlibat dengan keseharian responden. Keseharian dalam penelitian ini adalah keseharian responden dalam mengajar salah satu kelas VII di SMP Negeri 2 Wedi. Observasi dalam penelitian ini dipersiapkan secara sistematis tentang hal apa yang akan diamati waktu pengamatan, dan tempat pengamatan. Observasi yang dilakukan meliputi deskripsi kegiatan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di salah satu kelas VII SMP Negeri 2 Wedi.
2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengambilan data penelitian dengan bertatap muka secara langsung dengan responden yang diteliti (Juliansyah Noor, 2011). Wawancara merupakan alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (depthinterview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara denagn informan atau orang yang diwawancarai, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi.
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah proses pengumpulan dokumen. Dokumen adalah sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi (Juliansyah Noor, 2011). Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto. Sifat utama data ini adalah tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan dokumentasi pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
4. Tes Tertulis Tujuan dari adanya tes tertulis adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Tes tertulis diikuti oleh seluruh siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi yang telah mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013.
F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pengumpulan data sebagai sarana untuk mendapatkan data yang diperlukan. Instrumen yang digunakan berupa instrument observasi, dan wawancara. Berikut adalah rincian penjelasan tentang instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti: 1. Instrumen Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Instrumen ini diadaptasi dari instrumen penelaahan RPP dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penelaahan RPP No.
Kisi-kisi
Butir pernyataan
1.
Identitas Mata Pelajaran
A:1
2.
Perumusan Indikator
B: 1, 2, 3
3.
Pemilihan Materi Ajar
C: 1, 2
4.
Pemilihan Sumber Belajar
D: 1, 2, 3, 4
5.
Pemilihan Media Pembelajaran
E: 1, 2, 3
6.
Model Pembelajaran
F: 1
7.
Skenario Pembelajaran
G: 1, 2, 3, 4
8.
Penilaian
H: 1, 2, 3, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Instrumen Observasi Instrumen observasi berupa poin-poin pernyataan yang disusun dengan memperhatikan dasar teori yang berhubungan dengan hal yang diteliti. Instrumen ini digunakan selama peneliti melakukan observasi proses belajar mengajar di kelas. Dalam penyusunan instrumen observasi, peneliti mengadaptasi rubrik penilaian terhadap pembelajaran dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Pendidikan
dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik No.
Kisi-kisi
Butir pernyataan
1.
Apersepsi dan motivasi
1, 2, 3, 4
2.
Penyampaian kompetensi dan rencana 5, 6 kegiatan
3.
Kegiatan inti
7, 8, 9, 10
4.
Penerapan strategi pembelajaran yang 11 sampai 17 mendidik
5.
Penerapan pendekatan saintifik
18 sampai 35
6.
Pemanfaatan sumber belajar/ media 36 sampai 40 dalam pembelajaran
7.
Pelibatan
peserta
pembelajaran
didik
dalam 41 sampai 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
No. 8.
Kisi-kisi
Butir pernyataan
Penggunaan bahasa yang benar dan 46 sampai 47 tepat dalam pembelajaran
9.
Penutupan pembelajaran
48 sampai 51
Tabel 3.3 Kisi-kisi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik No. 1.
Kisi-kisi Keterlibatan
siswa
Butir pernyataan dalam 1 sampai 12
pendekatan saintifik 2.
Keterlibatan
siswa
dalam 13, 14
pemanfaatan sumber belajar dan pembelajaran,
serta
media
pembelajaran 3.
Interaksi antar peserta didik, dan 15, 16 antara peserta didik dengan guru
4.
Sikap antusias peserta didik 17, 18 dalam pembelajaran
5.
Sikap tanggung jawab peserta 19, 20 didik dalam tugas dan tes
3. Instrumen Wawancara Instrumen wawancara berupa poin-poin pertanyaan yang disusun dengan memperhatikan dasar teori yang ada dan fakta di lapangan yang berhubungan dengan hal yang diteliti. Instrumen wawancara dibuat untuk memperkuat data observasi. Berikut merupakan kisi-kisi instrumen wawancara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru No. 1.
Kisi-kisi Persiapan
Butir pertanyaan
guru
pelaksanaan
dalam 1, 2, 3
pembelajaran
matematika dengan pendekatan saintifik 2.
Keterlibatan
siswa
dalam 4
pembelajaran 3.
Pelaksanaan
pembelajaran 5, 6, 7, 8, 9
matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik 4.
Kesulitan yang dialami guru dan 10,11,12 siswa
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
matematika
dengan pendekatan saintifik
Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa No
Kisi-kisi
Butir pertanyaan
1
Keaktivan siswa di kelas
1
2
Aktivitas siswa terkait tahap- 2, 3, 4, 5, 6 tahap pembelajaran matematika dengan
pendekatan
saintifik
(5M) 3
Kemampuan
siswa
dalam 7
mempelajari materi transformasi dengan
pendekatan
Kurikulum 2013
saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
No 4
Kisi-kisi
Butir pertanyaan
Manfaat yang dirasakan siswa 8 setelah
mempelajari
materi
transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 5
Kesulitan
siswa
pembelajaran
dalam 9 matematika
dengan pendekatan saintifik
4. Soal Tes Tertulis Soal tes tertulis terdiri dari 8 soal uraian yang akan dikerjakan oleh siswa selama 80 menit. Berikut adalah kisi-kisi soal tes tertulis materi transformasi:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tertulis Materi : Transformasi Kompetensi Dasar : 3.8 Mendeskripsikan lokasi benda dalam koordinat Cartesius. 3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi) menggunakan objek-objek geometri. 4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi) dalam memecahkan permasalahan nyata. No Indikator Soal 1. 3.7.1 Menentukan kedudukan Diketahui titik A (4,3), suatu titik/ bangun datar B(-2,3), C(-2,-1), D(4,-1). pada koordinat Cartesius a. Gambarkan titik-titik 3.7.2 Menggambar bangun tersebut ke dalam bidang datar pada bidang koordinat! koordinat b. Hubungkan titik A, B, C,D. Bangun datar apakah yang terbentuk?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
2
3
4
5
6
7
8
3.9.1
Menentukan hasil pencerminan
Diketahui titik A (-3,-2). Tentukan bayangan dari titik A apabila: a. Direfleksikan terhadap sumbu x! b. Direfleksikan terhadap sumbu y! Diketahui titik B (3,-5). Tentukan bayangan dari titik B apabila: a. Direfleksikan terhadap garis y = x! b. Direfleksikan terhadap garis y = - x! Diketahui titik P (5,2). Tentukan bayangan dari titik P apabila: a. Direfleksikan terhadap garis x = 5! b. Direfleksikan terhadap garis y = - 3 ! 3.9.2 Menentukan hasil translasi Titik A (4,-1) ditranslasikan 3 (pergeseran) sejauh ( ) kemudian 1 2 ditranslasikan sejauh ( ). 2 Tentukan bayangan dari titik A! Sebuah segitiga ABC dengan titik A (3,5), B (2,-1), C (4,7) 2 ditranslasikan sejauh ( ). 4 Siswa memiliki keterampilan Titik A (-2,5) ditranslasikan 𝑎 dalam mengerjakan soal oleh ( ) menghasilkan 𝑏 pengembangan dari translasi bayangan A’ (4,6). Tentukan nilai a dan b! Titik A (x,y) ditranslasikan 2 sejauh ( ) menghasilkan 1 bayangan A’ (8,3). Tentukan nilai x - 2y!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Validitas Tes Hasil Belajar Validitas adalah taraf sampai di mana suatu alat ukur (tes) mampu mengukur apa yang hendak diukur (Masidjo, 1995). Taraf validitas empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien validitas (𝑟𝑥𝑦 ). Koefisien validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00. Untuk menghitung koefisien validitas suatu tes, digunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson, sebagai berikut: 𝑟𝑥𝑦 =
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
Xi = Skor butir ke- i, i = 1, 2, 3, … n Yi = Skor total n = banyaknya data
Interpretasi dari koefisien korelasi dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 negative – 0,20 Sumber: Masidjo (1995)
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2. Reliabilitas Tes Hasil Belajar Reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995). Taraf reliabilitas dinyatakan dalam suatu koefisian reliabilitas, yaitu rtt. Koefisisen reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes dipakai rumus Koefisien Alpha sebagai berikut: ∑ 𝑆𝑖2 𝑛 𝑟𝑡𝑡 = 𝛼 = [ ] [1 − ] 𝑛−1 𝑆𝑡2 Keterangan: rtt : koefisien reliabilitas 𝑆𝑖2 : Jumlah variansi skor tiap soal 𝑆𝑡2 : Variansi total n
: Jumlah item
Tabel 3.8 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 negative – 0,20 Sumber: Masidjo (1995)
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
H. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif Penelitian menggunakan analisis data kuantitatif dalam mendukung analisis data kualitatif. Data yang akan dianalisis secara kuantitatif adalah hasil penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik, validitas dan reliabilitas soal ulangan harian guna melihat kemampuan siswa setelah mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik. a. Penelaahan RPP RPP materi transformasi kelas VII yang telah dibuat oleh guru akan ditelaah secara kuantitatif. Hasil telaah dari RPP akan diberi skor, dimana pemberian skor ini mengacu pada rubrik penilaian telaah RPP pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Penilaian telaah RPP tersebut adalah sebagai berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100% 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Hasil Telaah RPP Perolehan presentase rata-rata Keterangan 90 ≤ Nilai ≤ 100 Amat Baik 75 ≤ Nilai < 90 Baik 60 ≤ Nilai < 75 Cukup Nilai < 60 Kurang Sumber: Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi Hasil dari kegiatan observasi pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik di kelas VII pada materi Transformasi akan diberi skor untuk mengetahui ketercapaian pendekatan saintifik yang dilakukan. Proses pemberian dan penghitungan skor dilakukan dalam setiap tahapan pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup). Pemberian skor ini mengacu pada panduan penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Penilaian ketercapaian tersebut adalah sebagai berikut: Ketercapaian tahap pendahuluan (T1) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 1 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 1
× 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Ketercapaian tahap inti (T2) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 2
× 100%
Ketercapaian tahap penutup (T3) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 3 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 3
× 100%
Presentase ketercapaian pelaksanaan pendekatan saintfik adalah sebagai berikut: Ketercapaian (K) =
𝑇1+𝑇2+𝑇3 3
Untuk merepresentasikan presentase yang diperoleh, digunakan kriteria kesesuaian tahapan pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kategori Kesesuaian Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Perolehan presentase rata-rata Keterangan 90 ≤ T1/T2/T3/K ≤ 100 Amat Baik 75 ≤ T1/T2/T3/K < 90 Baik 60 ≤ T1/T2/T3/K < 75 Cukup T1/T2/T3/K < 60 Kurang Sumber: Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran Hasil dari kegiatan observasi aktivitas siswa kelas VII A selama pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
materi
transformasi
ketercapaian
akan
pendekatan
diberi
skor
untuk
mengetahui
saintifik
yang
dilakukan.
Proses
pemberian dan penghitungan skor dilakukan sesuai dalam tahap pendekatan
saintifik
(mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan). Pemberian skor ini mengadaptasi pada panduan penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber
Daya
Manusia
Pendidikan
dan
Kebudayaan
dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Penilaian aktivitas siswa tersebut adalah sebagai berikut: Ketercapaian aktivitas siswa dalam mengamati (M1) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖 × 100% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖
Ketercapaian aktivitas siswa dalam menanya (M2) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑦𝑎
× 100%
Ketercapaian aktivitas siswa dalam mengumpulkan informasi (M3) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Ketercapaian aktivitas siswa dalam mengasosiasi (M4) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
× 100%
Ketercapaian aktivitas siswa dalam mengkomunikasikan (M5) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ′𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100%
Ketercapaian aktivitasketerlibatan siswa dalam pembelajaran (A) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
′ 𝑦𝑎′ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛
× 100%
Presentase ketercapaian aktivitas siswa dalam pelaksanaan pendekatan saintfik adalah sebagai berikut: Ketercapaian (K) =
𝑀1+𝑀2+𝑀3+𝑀4+𝑀5+𝐴 6
Untuk merepresentasikan presentase yang diperoleh, digunakan kriteria kesesuaian tahapan pembelajaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 3.11 Kategori Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Perolehan presentase rata-rata Keterangan 90 ≤ K ≤ 100 Amat Baik 75 ≤ K < 90 Baik 60 ≤ K < 75 Cukup K < 60 Kurang Sumber: Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
d. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam melihat keterlaksanaan RPP, perlu dibuat perbandingan antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi menggunakan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 Rubrik perbandingan yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.12 Rubrik Perbandingan RPP dengan Pelaksanaan Tahapan kegiatan
RPP
Keterangan(Terlaksana/ Tidak)
Pendahuluan Inti Penutup
Untuk mengetahui presentase keterlaksanaan RPP digunakan perhitungan sebagai berikut: Keterlaksanaan =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
e. Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa akan ditentukan predikat ketercapaiannya berdasarkan pedoman capaian kompetensi pada Kurikulum 2013, sebagai berikut: Tabel 3.13 Tabel Predikat Capaian Hasil Belajar Siswa Skor Predikat 86% ≤ Total ≤ 100% Sangat Baik 71% ≤ Total < 86% Baik 56% ≤ Total < 71% Cukup 0% ≤ Total < 56% Kurang Sumber: Pedoman Penilaian Kurikulum 2013
2. Analisis Data Kualitatif a. Analisis Data Menggunakan Model Miles and Huberman Setelah memperoleh presentase ketercapaian pelaksanaan pendekatan saintifik, catatan dalam lembar observasi akan diuraikan untuk memperoleh hal-hal yang mendalam terkait pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik. Penguraian catatan dalam lembar observasi dan hasil kemampuan siswa dalam mempelajari materi transformasi dengan menggunakan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 mengacu pada teori analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Tahapan analisis data menurut model Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2012) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
1) Reduksi Data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara
dimana
kesimpulan
akhir
dapat
digambarkan
dan
diverifikasikan (Emzir, 2010). Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Pada awal, misalnya melalui kerangka konseptual, permasalahan, pendekatan pengumpulan data yang diperoleh. Selama pengumpulan data misalnya, membuat ringkasan, kode, mencari tema-tema, menulis memo, dan lain-lain (Basrowi dan Suwandi, 2008). Fungsi reduksi data
adalah
menajamkan,
menggolongkan,
mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bias ditarik. Dalam proses reduksi ini peneliti benarbenar mencari data yang benar-benar valid. Ketika peneliti menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui. 2) Penyajian Data Model didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang memperbolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan (Emzir, 2010). Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
kesimpulan.
Dalam
proses
penyajian
data,
peneliti
mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi suatu kategori. 3) Penarikan Kesimpulan Menurut Sugiyono (2007), kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan dalam tahap awal telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel dan terpercaya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Andi Prastowo, 2014). Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diselidiki menjadi jelas. Temuan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles and Huberman (Nusa Putera, 2011) adalah sebagai berikut: 1) Seluruh catatan lapangan dibagi ke dalam paragraph (boleh juga dibagi ke dalam kalimat) 2) Setelah dibagi ke dalam paragraph, diberi pengkodean sesuai dengan kategorinya 3) Semua kategori atas semua catatan lapangan yang telah diberi pengkodean disatukan ke dalam suatu kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
4) Berbagai
kategori
itu
dicari
keterkaitannya
untuk
mendapatkan makna yang holistic 5) Dibuat kesimpulan akhir b. Hasil Wawancara Hasil wawancara antara peneliti dengan guru dan siswa akan diuraikan sebagai pendukung hasil observasi dan untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam pelaksanaan pendekatan saintifik, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika. Data hasil wawancara dengan guru dan siswa dianalisis secara kualitatif dengan cara: 1) Membuat transkripsi dari hasil rekaman suara selama proses wawancara 2) Mendeskripsikan dan menganalisis hasil wawancara guna mengetahui kesulitan yang dialami guru dan siswa dalam pelaksanaan pendekatan saintifik c. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa akan dianalisis secara kuantitatif untuk mengatahui predikat ketercapain hasil belajar siswa dan secara kualitatif untuk mengetahui strategi penyelesaian yang dilakukan siswa dalam memperoleh jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama berisi pelaksanaan penelitian. Sub bab kedua berisi analisis data telaah rencana pelaksanaan pembelajaran, data observasi pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik, data wawancara guru dan siswa, serta data data hasil belajar siswa. Sub bab ketiga berisi pembahasan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifikdan hasil belajar siswa.
A. Pelaksanaan Penelitian Negeri 2 Wedi adalah salah satu sekolah menengah pertama yang menjadi sekolah percontohan di Kabupaten Klaten untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013. Guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII adalah Ibu Isbakdiyati, S.Pd. Beliau mengampu seluruh kelas VII di SMP Negeri 2 Wedi yang berjumlah enam kelas, sekaligus menjadi wali kelas VII E. Penelitian berlangsung pada pembelajaran materi transformasi khususnya sub materi bidang koordinat, refleksi dan translasi yang dilaksanakan selama lima kali pertemuan, dengan total 13 jam pelajaran. Penelitian dilakukan pada satu sekolah, satu guru dan satu kelas yaitu kelas VII A. Hal ini dimaksudkan supaya penelitian lebih fokus dan mendalam dalam mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tahap selanjutnya adalah peneliti menelaah RPP yang telah dibuat oleh guru. Telaah RPP ini dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian RPP yang telah dibuat oleh guru dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Setelah melakukan telaah RPP, peneliti kemudian membuat tes evaluasi belajar siswa. Tes ini akan digunakan untuk melihat profil kemampuan siswa, yaitu aspek kognitif dan keterampilan. Sebelum tes diujikan, peneliti melakukan uji coba tes pada 20 siswa kelas VIII A. Uji coba tes dilaksanakan pada jam pulang sekolah, pada hari Rabu, 30 Maret 2016. Uji coba tes dilakukan pada kelas VIII A dengan pertimbangan bahwa kelas VIII A telah mengikuti pembelajaran transformasi dan memiliki karakteristik siswa yang sama karena berada pada sekolah yang sama. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Hasil validitas uji coba tes dapat dilihat pada lampiran A. 3, sedangkan untuk hasil reliabilitas soal tes dapat dilihat pada lampiran A.4. Pengambilan
data
pelaksanaan
pembelajaran
matematika
materi
transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, yang terbagi menjadi 4 kali pertemuan untuk penyampaian materi dan 1 kali pertemuan untuk melaksanakan ulangan harian. Pengambilan data berlangsung pada tanggal 23 Maret 2016, 28 Maret 2016, 30 Maret 2016, 11 April 2016, dan 13 April 2016. Wawancara dengan guru dan siswa dilaksanakan pada hari Senin, 18 April 2016. Wawancara dengan guru berlangsung di ruang guru, dan wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
dengan siswa berlangsung di ruang tunggu sekolah. Wawancara telah dilakukan peneliti dan dan direkam dalam bentuk video dan rekaman suara. Dari pertemuan pertama hingga kelima, peneliti dapat menganalisis pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi, khususnya koordinat kartesius, refleksi dan translasi di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi. Selain itu, peneliti juga membandingkan antara RPP yang telah dibuat oleh guru dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Secara garis besar, proses pembelajaran dipaparkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Pembelajaran pertemuan pertama berlangsung pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016. Pertemuan pertama diikuti oleh 32 siswa dari 35 siswa di kelas VII A. Pertemuan pertama berlangsung selama 3 jam pelajaran, dimana 1 jam pelajaran adalah 40 menit. Pertemuan pertama digunakan untuk membahas tentang bidang koordinat. Siswa diajak untuk mengingat tentang pengertian bidang koordinat dan bagaimana menggambar suatu titik pada bidang koordinat. Pembelajaran berlangsung mengikuti langkahlangkah
pendekatan
saintifik
Kurikulum
2013.
Kemudian
guru
membagikan LKS yang berisi rangkuman materi dan latihan soal. Selanjutnya, siswa bekerja dalam kelompom kecil yang berisi 4 siswa per kelompok untuk mengerjakan latihan soal. Kelompok yang telah selesai mengerjakan kemudaian menuliskan jawaban di papan tulis. Guru dan siswa lain menanggapi jawaban di papan tulis, kemudian guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
mengonfirmasi kebenaran jawaban siswa. Pembelajaran diakhiri dengan tes evaluasi tertulis. Tes evaluasi tertulis dilakukan guna mengetahui tingkat pemahaman siswa pada sub materi bidang koordinat. Jawaban dari tes evaluasi tertulis yang telah dikerjakan oleh siswa kemudian dikoreksi bersama dengan cara saling bertukar lembar jawab. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui kemampuannya dan dapat semakin memahami materi.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua Pembelajaran pertemuan kedua berlangsung pada hari Senin, 28 Maret 2016. Pembelajaran kedua diikuti oleh 34 siswa dari 35 siswa kelas VII A. Pembelajaran kedua berlangsung selama 2 jam pelajaran, di mana satu jam pelajaran adalah 40 menit. Pertemuan kedua digunakan untuk membahas tentang pencerminan atau refleksi. Materi yang dibahas adalah memahami konsep pencerminan, pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, titik pangkal (0,0), dan terhadap garis y = x. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan apersepsi tentan bercermin dan guru membawa cermin ke kelas agar siswa semakin mudah dalam memahami pencerminan. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan metode tanya jawab dan diskusi kelompok. Dalam mengerjakan latihan soal siswa berkerja dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang setiap kelompoknya. Kelompok secara bergantian menuliskan jawaban di papan tulis. Guru dan siswa lain bersama-sama menanggapi jawaban di papan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
tulis, kemudian guru mengonfirmasi jawaban siswa. Pembelajaran ditutup dengan pemberian PR dan penyampaian rencana kegiatan pada pertemuan selanjutnya agar siswa dapat mempersiapkan diri sebelumnya. 3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga Pembelajaran pertemuan ketiga berlangsung pada tanggal 30 Maret 2016. Pembelajaran berlangsung selama 3 jam pelajaran dan diikuti oleh 32 siswa. Pembelajaran ketiga digunakan untuk melanjutkan tetang materi pencerminan dengan sub materi pencerminan terhadap garis y = -x, garis yang sejajar dengan sumbu x, garis yang sejajar dengan sumbu y. Pembelajaran diawali dengan mengingat tentang materi pada pertemuan yang lalu. Kegiatan inti berlangsung dengan metode Tanya jawab dan diskusi. Siswa berdiskusi dalam mengerjakan latihan soal yang ada di LKS. Kemudian, siswa sebagai perwakilan kelompok secara bergantian mengkomunikasikan jawabannya di papan tulis. Guru dan siswa lain menanggapi jawaban tersebut, dan dikonfirmasi kebenarannya oleh guru. Pembelajaran diakhriri dengan pemberian tes evaluasi tertulis oleh guru. Jawaban dari tes evaluasi tertulis langsung dikoreksi dan dibahas, guna mengetahui tingkat pemahaman siswa dan menambah pemahaman siswa. Tidak lupa guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
4. Pembelajaran Pertemuan Keempat Pembelajaran pertemuan keempat berlangsung pada hari Senin, 11 April 2016. Pembelajaran yang diikuti oleh 35 siswa ini berlangsung selama 2 jam pelajaran. Materi yang dibahas adalah translasi atau pergeseran. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan apersepsi berupa kejadian yang melibatkan translasi pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab. Setelah tanya jawab tentang materi pembelajaran, guru mengajak siswa untuk menyimpulkan tentang rumus translasi. Agar siswa semakin memahami materi, guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam mengerjakan latihan soal. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan kelompok mengkomunikasikan jawabannya di pappan tulis. Guru dan siswa lain menanggapi jawaban di papan tulis, sekaligus mengonfirmasi kebenaran jawaban tersebut. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian informasi tentang ulangan harian pada pertemuan yang akan dating dengan materi bidang koordinat, pencerminan, dan translasi.
5. Pembelajaran Pertemuan Kelima Pertemuan kelima berlangsung pada hari Rabu, 13 April 2016. Agenda pada pertemuan kelima adalah ulangan harian yang berlangsung selama 2 jam pelajaran dan diikuti oleh 33 siswa kelas VII A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Setelah pembelajaran dan ulangan telah selesai, peneliti melakukan wawancara
dengan
guru
dan
siswa.
Wawancara
dimaksudkan
untuk
mengonfirmasi apa yang telah diobservasi oleh peneliti, untuk mengetahui kendala-kendala transformasi
yang
dengan
dialami
guru
dalam
pendekatan saintifik
melaksanakan
Kurikulum
pembelajaran
2013, dan
untuk
mengonfirmasi aktivitas siswa dikelas. Wawancara berlangsung pada hari Kamis, 20 April 2016.
B. Data Penelitian Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama lima kali pertemuan pembelajaran dan wawancara kepada siswa dan guru, peneliti telah memperoleh data-data yang akan dianalisis. Berikut adalah data-data yang diperoleh: 1. Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Data RPP dapat dilihat pada lampiran B. 6. 2. Data Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Materi Transformasi dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 a. Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat dilihat pada lampiran C. 1. (tabel per pertemuan yang saintifik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
b. Transkrip Video Pelaksanaan Pembelajaran Transkrip video pelaksanaan pembelajaran
matematika materi
transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat dilihat pada lampiran C2. c. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data hasil obeservasi aktivitas siswa di kelas selama pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dapat dilihat pada lampiran C. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
3. Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Data keterlaksanaan RPP pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat dilihat dalam lampiran C.4. 4. Data Hasil Wawancara Transkrip dari hasil rekaman wawancara antara peneliti dengan guru dan siswa dapat dilihat dalam lampiran C. 5. 5. Data Jawaban pada Hasil Tes Siswa Data jawaban hasil tes tertulis yang dikerjakan oleh siswa dapat dilihat dalam lampiran C. 6.
C. Analisis Data 1. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran a. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP yang telah dibuat oleh guru kemudian ditelaah secara kuantitatif sesuai dengan instrumen penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil dari telaah RPP adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Tabel 4.1 Hasil Telaah RPP No
Komponen RPP
A. Identitas Mata Pelajaran 1. Satuan pendidikan, kelas, semester, program/ program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan B. Perumusan Indikator Kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3. Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan C. Pemilihan Materi Ajar 1. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 2. Kesesuaian dengan alokasi waktu D. Pemilihan Sumber Belajar 1. Kesesuaian dengan KI dan KD 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik E. Pemilihan Media Pembelajaran 1. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 Tidak Kurang Sudah Ada Lengkap Lengkap
Tidak sesuai
Sesuai sebagian
Sesuai seluruhnya
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
No 2.
Komponen RPP
Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik F. Model Pembelajaran 1. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik G. Skenario Pembelajaran 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas 2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik 3. Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi H. Penilaian 1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik 2. Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi 3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal 4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal. Jumlah Skor
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3
60
Pernyataan-pernyataan tersebut diberi skor sesuai pada tabel di atas, kemudian diketahui jumlah skor yaitu 60. Jumlah skor ini menandakan jumlah skor kesesuaian RPP yang telah dibuat guru dengan RPP pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
diberi skor, kemudian ditentukan presentase dari kesesuaian RPP dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik seperti berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100% 66
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
60 × 100% 66
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 91 % Setelah diperoleh presentase kesesuain RPP yang dibuat guru yaitu 91%, maka sesuai dengan kategori penilaian, dapat ditentukan bahwa RPP yang dibuat oleh guru telah sesuai dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik Kurikulum 2013, denga kategori amat baik.
b. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Secara Kuantitatif Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dianalisis secara kuantitatif sederhana untuk melihat presentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Tahapan pembelajaran dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup (Kemdikbud, 2013). Berikut ini adalah hasil analisis pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/ 2016 yang terbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
menjadi 3 bagian secara kuantitatif. Hasil analisis ini berdasarkan data pada lampiran C. 1.
1) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian apersepsi dan motivasi, dan bagian penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan. Berikut ini disajikan table pemaparan data kesesuaian antara pelaksanaan dengan instrument penilaian pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik pada kegiatan pendahuluan secara kuantitatif.
Tabel 4.2 Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Pendahuluan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan
No
Aspek
1
Apersepsi dan Motivasi
2
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan Jumlah Presentase (%) Rata-rata (%)
Kesesuaian pertemuan ke1 2 3 4
Skor Maks.
3
3
1
1
4
1
0
0
0
2
4 67
3 1 50 17 37,75
1 17
6
Apabila dilihat secara rata-rata dari 4 kali pertemuan, pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 bagian pendahuluan di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi memperoleh presentase kesesuaian dengan panduan pelaksanaan pendekatan saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
sebesar 37,75%. Presentase pelaksanaan ini termasuk dalam kategori Kurang.
2) Kegiatan Inti Kegiatan Inti terdiri dari 6 aspek yang dijabarkan dalam table berikut:
Tabel 4.3 Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Inti Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan
No 1 2
3 4
5 6
Aspek Penguasaan materi pelajaran Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik Penerapan pendekatan saintifik Pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran Jumlah Presentase (%) Rata-rata (%)
Kesesuaian pertemuan ke1 2 3 4
Skor Maks.
4
4
3
4
4
6
6
6
7
7
11
11
10
11
18
3
3
3
5
5
5
5
5
4
5
2
2
2
2
2
31 76
31 29 76 71 75,25
32 78
41
Apabila dilihat rata-rata dari 4 kali pertemuan, pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
bagian inti di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi memperoleh presentase kesesuaian dengan panduan pelaksanaan pendekatan saintifik sebesar 75,25%. Presentase pelaksanaan ini termasuk dalam kategori baik.
3) Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri dari 4 indikator, yang akan dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Perolehan Skor dan Presentase Kesesuaian Tahap Penutup Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik pada Setiap Pertemuan dan Keseluruhan
No 1
Aspek Penutup Pembelajaran Jumlah Presentase (%) Rata-rata (%)
Kesesuaian pertemuan ke1 2 3 4 4 4 100
2
4
2 4 50 100 68,75
Skor Maks.
1
4
1 25
4
Apabila dilihat rata-rata dari 4 kali pertemuan, pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 bagian penutup di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi memperoleh presentase kesesuaian dengan panduan pelaksanaan pendekatan saintifik sebesar 68,75%. Presentase pelaksanaan ini termasuk dalam kategori cukup. Dari keseluruhan pembelajaran materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 diperoleh rata-rata kesesuaian pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada tahap pendahuluan sebesar 37,75 %, pada tahap inti sebesar 75,25%, pada tahap penutup sebesar 68,75%. Rata-rata kesesuaian pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik selama 4 kali pertemuan adalah sebagai berikut: 37,75 + 75,25 + 68,75 = 60,58 % 3 Jadi, secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Wedi termasuk dalam kategori cukup dengan presentase kesesuaian sebesar 60,58%.
c. Analisis Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Secara Kuantitatif Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dianalisis secara kuantitatif untuk melihat presentase aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pendekatan pendekatan saintifik. Berikut ini adalah hasil analisis ketercapaian aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 secara kuantitatif di SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/ 2016 yang terbagi menjadi 6 bagian. Hasil analisis ini bedasarkan data pada lampiran C. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
pTabel 4.5 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
No 1
Aspek Mengamati Presentase (%)
Pertemuan 1
2
3
4
Maks
3
4
4
4
4
75
100
100
100
Rata-rata 2
Menanya Presentase (%)
93, 75 % 0
0
0
0
0
0
0
0
Rata-rata 3
Mengumpulkan Informasi Presentase (%)
0% 1
1
1
1
100
100
100
100
Rata-rata 4
Mengasosiasi Presentase (%)
Mengkomunikasikan Presentase (%)
2
2
2
2
100
100
100
100
Aktivitas siswa secara umum Presentase (%) Rata-rata
2
100 % 1
1
1
1
100
100
100
100
Rata-rata 6
1
100 %
Rata-rata 5
4
1
100 % 7
6
7
3
87,5
75
87,5
37,5
8
71,9%
Setelah diperoleh presentase ketercapaian aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, baik dari tahaptahap pembelajaran dengan pendekatan saintifik maupun keteribatan siswa secara umum, maka dapat ditarik kesimpulan ketercapaian aktivitas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
selama pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik yaitu dengan melakukan perhitungan sebagai berikut: Ketercapaian (K) = = =
𝑀1+𝑀2+𝑀3+𝑀4+𝑀5+𝐴 6
93,75+0+100+100+100+71,9 6 465,65 6
= 77, 6 %
Jadi, siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi telah terlibat dalam pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 sebesar 77,6 %. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa siswa telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran saintifik yang telah dipersiapkan oleh guru dengan kategori baik.
d. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran Secara Kualitatif Setelah melakukan transkripsi video, peneliti kemudian membuat topik-topik data guna menentukan kategori data. 1) Penentuan Topik-topik Data Topik data merupakan rangkuman dari transkrip data yang mengandung makna tertentu untuk diteliti. Topik data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Tabel 4.6 Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama No Topik Data 1 Guru mengaitkan materi transformasi dengan kehidupan sehari-hari 2 Guru memfasilitasi siswa untuk mengamati 3 Guru memancing siswa untuk bertanya 4 Guru mengajukan pertanyaan menantang kepada siswa Guru memfasilitasi peserta didik untuk 5 mengumpulkan sejumlah informasi 6 Guru mengarahkan siswa agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubungkan data/informasi yang diperoleh. 7 Guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda 8 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya 9 Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan pembelajaran 10 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar 11 Guru membantu siswa menyelesaikan permasalahan di LKS 12 Guru memberikan tes tertulis 13 Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan 14 Guru mengajak siswa untuk memberikan apresiasi terhadap pekerjaan temannya di papan tulis 15 Guru memberi penguatan pada jawaban siswa 16 Guru mampu menguasai kelas 17 Siswa melakukan pengamatan dalam
Bagian Data A: 1 – 5 A : 10 – 36, 53-54 A: 76, 77, 109 A: 119 A: 55-65, 72-75, 93102 A: 141,143, 147
A: 152
A: 153, 154, 195 A: 54
A: 54, 109,110
A: 153 A: 207 A: 208
A: 162-163
A: 162, 167 A: 52, 163 A: 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
No 18 19 20 21 22
Topik Data pembelajaran Siswa mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok Siswa mengkomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok di papan tulis Siswa dan guru menanggapi jawaban di papan tulis Guru bersama dengan siswa menyimpulkan tentang materi bidang koordinat di akhir pembelajaran
Bagian Data A: 55-65, 72-75, 93102 A: 153 A: 153 A: 123-124 A: 197-206
Tabel 4.7 Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua No Topik Data Guru mengajak siswa mengingat materi 1 pertemuan yang lalu 2 Guru mengaitkan materi pencerminan dengan kehidupan sehari-hari 3 Guru memfasilitasi siswa untuk mengamati 4 5 6 7
8
9
Bagian Data B: 11-27 B: 28-33
B: 33-40, 55-56, 6768, 192-142, 157-160 173-178 Guru memancing siswa untuk bertanya B: 201 Guru mengajukan pertanyaan B: 34, 36, 38, 41, 43, menantang kepada siswa 179, 195,197, Guru memfasilitasi siswa untuk B: 69-84, 129-146 mengumpulkan informasi Guru mengarahkan siswa agar dapat B: 56-60, 73, 78, 143mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau 146, 161-162, 179menghubungkan data/informasi yang 181, 197-198, diperoleh. Guru memfasilitasi peserta didik untuk B: 63, 65, 97, 103mengolah informasi maupun fakta-fakta 110, 147-148, 165yang telah dikumpulkan menjadi sebuah 166, 199-200 rumusan kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan Guru memfasilitasi siswa untuk B: 203-205 menerapkan (mengembangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
No
10 11
12
13 14
15 16
17 18
19 20 21 22
Topik Data memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan pembelajaran Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar Guru membantu siswa menyelesaikan permasalahan di LKS Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan PR Guru memberi penguatan pada jawaban siswa Siswa mengamati dalam pembelajaran
Bagian Data
B: 206 B: 56 -57, 115
B: 170, 179, 186
B: 205 B: 223
B: 211
B: 33-40, 55-56, 6768, 192-142, 157-160 173-178 Siswa mengumpulkan informasi selama B: 69-84, 129-146 pembelajaran Siswa menarik kesimpulan dalam B: 63, 65, 97, 103pembelajaran 110, 147-148, 165166, 199-200 Siswa mengerjakan soal latihan dalam B: 205 kelompok Siswa mengkomunikasikan jawaban B: 206 hasil diskusi kelompok di papan tulis Siswa aktif menjawab pertanyaan guru B: 42-54, 72-151 Siswa dan guru menanggapi jawaban di B: 207 – 222 papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Tabel 4.8 Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ketiga No Topik Data Guru mengajak siswa untuk mengingat 1 materi pertemuan yang lalu 2 Guru memfasilitasi siswa untuk mengamati 3 Guru memancing siswa untuk bertanya 4 Guru mengajukan pertanyaan menantang kepada siswa Guru memfasilitasi siswa untuk 5 mengumpulkan informasi 6 Guru mengarahkan siswa agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubungkan data/informasi yang diperoleh. 7 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengolah informasi maupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan 8 Guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda 9 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaannya 10 Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan pembelajaran 11 Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar 12 Guru membantu siswa menyelesaikan permasalahan di LKS 13 Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan PR 14 Guru memberi penguatan pada jawaban siswa 15 Guru memberikan tes evaluasi
Bagian Data C: 1 – 15 C: 16, 29, 81, 83-86, C: 79 C: 50, 69, 117, C: 17-28, 30-38, 101112, C: 29, 38-47, 113123,
C: 65, 69-76, 123163,
C: 226
C: 227 C: 16, 29
C: 82, 36-37, 41, 5051, 53 C: 226 C: 297
C: 245 C: 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
No Topik Data 16 Siswa mengamati dalam pembelajaran 17 Siswa mengumpulkan informasi dalam pembelajaran 18 Siswa menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang dikumpulkan 19 Siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok 20 Siswa mengkomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok di papan tulis 21 Siswa dan guru menanggapi jawaban di papan tulis
Bagian Data C: 29-49 C: 17-28, 30-38, 101112 C: 69-76, 123-163, C: 226 C: 227 C: 228-287
Tabel 4.9 Topik Data Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Keempat No Topik Data Guru menciptakan pembelajaran yang 1 kontekstual Guru mengajak siswa untuk mengingat 2 pembelajaran pada pertemuan yang lalu 3 Guru memfasilitasi siswa untuk mengamati 4 Guru memancing siswa untuk bertanya Guru memberikan pertanyaan 5 menantang kepada siswa Guru memfasilitasi siswa untuk 6 mengumpulkan informasi 7 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengolah informasi maupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan 8 Guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda 9 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaannya 10 Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan
Bagian Data D: 20-26 D: 9-18 D: 19, 29-42, D: 101, 143, D: 43, 99 D: 35-80 D: 83-85, 99-100
D: 102, 132
D: 103, 132 D: 19, 29, 33 ,102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
No 11
12 13
14 15 16 17 18 19 20
Topik Data pembelajaran Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar Guru membantu siswa menyelesaikan permasalahan di LKS Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan/PR Guru memberi penguatan pada jawaban siswa Siswa mengamati dalam pembelajaran Siswa mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Siswa aktif selama pembelajaran Siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok Siswa mengkomunikasikan jawaban hasil diskusi kelompok di papan tulis Siswa dan guru menanggapi jawaban di papan tulis
Bagian Data D: 96, 103,133
D: 102, 132 D: 145-148
D: 53, 85 D: 29-42 D: 35-80 D: 91, 96, 103, 133 D: 102, 132 D: 103, 132 D: 134-142
2) Penentuan Kategori Data Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam sekelompok data. Proses membandingkan topik data yang satu dengan lainnya dapat menghasilkan kategori-kategori data. Penentuan topic data dalam hal ini adalah menentukan gagasan yang mewakili hal yang sama dalam sekelompok topic data. Kategori data langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 disajikan dalam bentuk tabel. Hasil kategorisasi data ini berdasarkan topik-topik data dalam tabel 4.6 sampai dengan tabel 4.9 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Tabel
4.10
Kategori
Data
Langkah-langkah
Pelaksanaan
Pembelajaran Pertemuan I No 1 2
3
Kategori Data Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti a. Mengamati b. Menanya c. Mengumpulkan informasi d. Mengasosiasi e. Mengkomunikasikan Kegiatan Penutup
Bagian Topik Data TDLP I : 1 TDLP I : 2, 17 TDLP I : 3-4 TDLP I : 5, 18 TDLP I : 6-7, 19 TDLP I : 8, 19, 20 TDLP I : 12, 13
Tabel 4.11 Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II No 1 2
3
Kategori Data Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti a. Mengamati b. Menanya c. Mengumpulkan informasi d. Mengasosiasi e. Mengkomunikasikan Kegiatan Penutup
Bagian Topik Data TDLP II: 1-2 TDLP II: 3, 16 TDLP II: 4-5 TDLP II: 6, 17, 21 TDLP II: 7-9,13,18,19 TDLP II: 11, 15, 20, 21, 22 TDLP II: 14
Tabel 4.12 Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III No 1 2
Kategori Data Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti a. Mengamati b. Menanya
Bagian Topik Data TDLP III: 1 TDLP III: 2, 16 TDLP III: 3-4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
No
Kategori Data c. Mengumpulkan informasi d. Mengasosiasi e. Mengkomunikasikan
3
Kegiatan Penutup
Bagian Topik Data TDLP III: 5, 17 TDLP III: 6-8, 18, 19 TDLP III: 9, 19, 20, 21, 14 TDLP III: 13, 15
Tabel 4.13 Kategori Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV No 1 2
3
Kategori Data Kegiatan prndahuluan Kegiatan inti a. Mengamati b. Menanya c. Mengumpulkan informasi d. Mengasosiasi e. Mengkomunikasikan Kegiatan Penutup
Bagian Topik Data TDLP IV: 1-2 TDLP IV: 3, 15 TDLP IV: 4-5 TDLP IV: 6, 16, 17 TDLP IV: 7-9, 18 TDLP IV: 10, 14, 18, 19, 20 TDLP IV: 14
Keterangan: TDLP I
: Topik Data Langkah Pembelajaran Pertemuan I
TDLP II
: Topik Data Langkah Pembelajaran Pertemuan II
TDLP III
: Topik Data Langkah Pembelajaran Pertemuan III
TDLP IV
: Topik Data Langkah Pembelajaran Pertemuan IV
e. Analisis Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dari hasil perbandingan antara RPP dengan pelaksanaan diperoleh beberapa langah kegiatan yang tidak terlaksana. Berikut adalah hasil analisis keterlaksanaan RPP di setiap pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
1) Pertemuan Pertama Dari tabel perbandingan antara RPP dan pelaksanaan dalam lampiran C.4, dapat diketahui presentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama secara keseluruhan, yaitu 75%. Presentase keterlaksanaan
kegiatan
pendahuluan
adalah
75%.
keterlaksanaan RPP pada tahap inti adalah 78,6%.
Presentase
Pada kegiatan
penutup, ada 6 tahapan kegiatan. Presentase keterlaksanaan RPP pada kegiatan penutup adalah 66,7%.
2) Pertemuan Kedua Dari tabel perbandingan antara RPP dan pelaksanaan dalam lampiran C. 4, dapat diketahui presentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan kedua secara keseluruhan, yaitu 77,5%. Pada tahap pendahuluan terlaksana 80%. Presentase keterlaksanaan RPP pada tahap inti adalah 81,25%. Presentase keterlaksanaan RPP pada kegiatan penutup adalah 50%.
3) Pertemuan Ketiga Dari tabel perbandingan antara RPP dan pelaksanaan di lampiran C. 4, dapat diketahui presentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan ketiga secara keseluruhan, yaitu 84,6%. Pada tahap pendahuluan terlaksana 66,7%. Presentase keterlaksanaan RPP pada tahap inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
adalah 88,9 %.
Ada 5 tahapan kegiatan dalam kegiatan penutup.
Presentase keterlaksanaan RPP pada kegiatan penutup adalah 80%.
4) Pertemuan Keempat Dari tabel perbandingan antara RPP dan pelaksanaan pada lampiran C.4, dapat diketahui presentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan keempat secara keseluruhan, yaitu 53,6%. Pada tahap pendahuluan terlaksana 14,3%. Presentase keterlaksanaan RPP pada tahap inti adalah 75%.
Ada 4 tahapan kegiatan dalam kegiatan
penutup. Presentase keterlaksanaan RPP pada kegiatan penutup adalah 50%.
f. Analisis Jawaban Tes Siswa Berdasarkan deskripsi jawaban siswa pada lampiran C. 6 sampai dengan C. 13, dapat diketahui beberapa strategi siswa yang muncul dalam menyelesaikan tes evaluasi (ulangan harian) yang telah dilaksanakan sebagai berikut: 1) Soal Nomor 1 Dari jawaban-jawaban siswa yang muncul, sebagian besar siswa telah menjawab dengan benar dalam menentukan letak titiktitik koordinat. Namun, masih ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan pada menggambarkan suatu titik pada bidang koordinat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
yaitu, siswa terbalik dalam menentukan absis dan ordinat, seperti dapat terlihat pada jawaban siswa berikut:
Gambar 4.1 Jawaban S8 untuk soal nomor 1 Siswa tersebut masih salah dalam menentukan absis dan ordinat suatu titik koordinat, namun, siswa tersebut tetap dapat menentukan bangun datar yang terbentuk, yaitu persegi panjang dikarenakan bangun datar yang terbentuk apabila setiap titiknya terbalik antara absis dan ordinat, tetap merupakan persegi panjang. Pada jawaban siswa yang lain, adapula siswa yang salah dalam menggambarkan titik-titik koordinat yang diketahui, sehingga menentukan bangun datar yang terbentuk merupakan suatu jajar genjang.
2) Soal Nomor 2 Dalam menjawab soal nomor 2, hampir keseluruhan siswa menjawab dengan cara langsung menuliskan jawaban, tanpa menyertakan
langkah-langkah
pengerjaan.
Siswa
cenderung
menghafalkan rumus-rumus pencerminan yang telah dipelajari, dan langsung menerapkannya dalam soal. Soal yang dimunculkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
merupakan soal rutin, sehingga membuat siswa langsung menuliskan jawabannya, seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 4.2 Jawaban S1 untuk soal nomor 2 Hal ini mengakibatkan siswa kurang memaknai tentang makna
pencerminan,
karena
yang
diujikan
terbatas
pada
penggunaan rumus. Kesalahan siswa yang muncul adalah terbalik dalam menjawab pencerminan terhadap sumbu x dan terhadap sumbu y. Kesalahan ini terjadi karena siswa cenderung menghafalkan rumus tanpa memaknainya. Pada soal nomor 2, ada 2 siswa yang menjawab dengan cara menggambarkan pada bidang koordinat, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 4.3 Jawaban S22 untuk soal no 2 Siswa tersebut menentukan bayangan hasil pencerminan terhadap sumbu y dan sumbu x dengan menggambarkan pada bidang koordinat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak hanya menghafalkan rumus, tetapi juga memahami makna pencerminan terhadap sumbu x dan sumbu y.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
3) Soal Nomor 3 Dalam menjawab soal nomor 3, siswa mengerjakan dengan cara langsung menuliskan jawaban. Hal ini dikarenakan siswa cenderung menghafalkan rumus tanpa memaknainya. Soal ulangan harian yang merupakan soal rutin membuat siswa menjawab dengan hafalan rumus, seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 4.4 Jawaban S2 untuk soal nomor 3 Kesalahan siswa yang muncul adalah terbalik dalam menjawab pencerminan terhadap garis y = x dan terhadap garis y = -x. Kesalahan ini terjadi karena siswa cenderung menghafalkan rumus tanpa memaknainya. Dalam menjawab nomor 4, ada 1 orang siswa yang menjawab dengan cara menggambarkan titik-titik pada bidang koordinat, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 4.5 Jawaban S22 untuk soal nomor 3 Siswa tersebut melakukan kesalahan dalam menentukan bayangan yang terbentuk, karena siswa langsung menarik titik asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
sesuai garis y = x dan y = -x. siswa tersebut tidak menggambarkan garis cerminnya, yaitu y = x dan y = -x terlebih dahulu.
4) Soal Nomor 4 Dalam menjawab soal nomor 4, ada beberapa siswa yang menjawab dengan menuliskan langkah-langkah pengerjaan, seperti tampak dalam gambar berikut:
Gambar 4.6 Jawaban S6 untuk soal nomor 4 Siswa
yang
langsung
menuliskan
jawaban,
cenderung
melakukan kesalahan, yaitu terbalik antara rumus bayangan dari pencerminan terhadap garis x = h dan garis y = k. Siswa yang telah menjawab
dengan
menuliskan
langkah-langkah
menjawab,
melakukan kesalahan yaitu salah dalam menentukan rumus awal menentukan bayangan hasil pencerminan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cenderung menghafalkan rumus dan kurang memaknai konsep pencerminan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
5) Soal Nomor 5 Dalam soal nomor 5, ada 2 strategi yang diperoleh. Pertama, siswa menjawab dengan cara langsung menjumlahkan besar translasi sehingga langsung diketahui letak bayangan hasil pencerminan. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar 4.7 Jawaban S22 untuk soal nomor 5 Strategi kedua adalah siswa menjawab dengan cara melakukan dua kali translasi, seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 4.8 Jawaban S30 untuk soal nomor 5 Sebagian besar siswa menjawab dengan strategi yang kedua. Strategi kedua ini merupakan strategi yang digunakan oleh guru dalam membahas latihan soal yang sejenis dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan, siswa masih cenderung mengikuti langkah pengerjaan yang pernah dibahas, dan kurang kreatif dalam mengeksplorasi alternatif cara menjawab.
6) Soal Nomor 6 Dalam menjawab soal nomor 6, siswa menjawab dengan cara menggambarkan titik yang diketahui ke dalam bidang koordinat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Dalam menentukan hasil translasi, siswa mentranslasikan setiap titiknya dengan cara menggambar. Dalam menentukan hasil translasi dengan cara menggambar, ada siswa yang melakukan kesalahan dalam menentukan pergeseran yang terjadi, misalnya dalam menggeser x sebesar a, siswa justru melakukan pergeseran dengan menggeser x sejauh b. Siswa yang telah menggambar titiktitik awal pada bidang koordinat, ada pula yang menentukan hasil translasi dengan cara menambahkan titik asal dengan besar translasi, seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.9 Jawaban S27 untuk soal nomor 6 Hal ini menunjukkan ada siswa yang masih menghafal rumus translasi tanpa memaknainya, sehingga ketika menentukan hasil translasi dengan gambar, siswa merasa kebingungan. Dari berbagai jawaban siswa tersebut, ada 3 siswa yang dapat menarik kesimpulan jawaban dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat mengerjakan soal dengan sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
7) Soal Nomor 7 Dalam mengerjakan soal nomor 7, siswa mengerjakan dengan menuliskan langkah penyelesaiannya, meskipun belum begitu sistematis. Ada 2 strategi jawaban siswa yang muncul. Pertama, siswa menggunakan rumus awal translasi yaitu, x’ = x + a dan y’ = y + b, kemudian siswa melakukan manipulasi aljabar untuk memperoleh nilai a dan b, seperti tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 4.10 Jawaban S1 untuk soal nomor 7 Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak hanya menghafal cara menentukan besar translasi, tapi menemukan jawaban dari rumus translasi, kemudian memanipulasi aljabar sehingga diperoleh besar translasi yang ditanyakan. Strategi yang kedua, siswa langsung melakukan perhitungan dengan cara mengurangkan titik akhir dengan titik awal, seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.11 Jawaban S26 untuk soal nomor 7 Dalam hal ini, siswa hanya menghafalkan rumus seperti yang telah di bahas pada pembelajaran di kelas. Dalam melakukan perhitungan, masih ada siswa yang melakukan kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
operasi penjumlahan bilangan bulat. Pada soal nomor 7, ada 8 siswa yang menarik kesimpulan jawaban dengan tepat. Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang dapat menjawab dengan sistematis, yaitu dengan menuliskan langkah-langkah pengerjaan dan menarik kesimpulan jawaban.
8) Soal Nomor 8 Pada jawaban soal nomor 8, semua siswa menjawab dengan strategi yang sama, yaitu dengan langsung mengurangkan titik akhir dengan besar translasi, sehingga diperoleh titik awal, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 4.12 Jawaban S5 untuk soal nomor 8 Hal
ini
menunjukan
bahwa
siswa
menggunakan
cara
pengerjaan yang dibahas pada pembelajaran. Siswa kurang mengeksplorasi alternatif-alternatif penyelesaian masalah yang mungkin. berdasarkan jawaban-jawaban siswa, ada 9 siswa yang menarik kesimpulan jawaban dengan tepat. Hal ini menunjukkan ada beberapa siswa yang menjawab secara sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
g. Analisis Hasil Belajar Siswa Data jawaban tes tertulis siswa kemudian dianalisis secara kuantitatif, menggunakan kategori sebagai berikut:
Tabel 4.14 Tabel Predikat Capaian Hasil Belajar Siswa Skor Predikat 86% ≤ Total ≤ 100% Amat Baik 71% ≤ Total < 86% Baik 56% ≤ Total < 71% Cukup 0% ≤ Total < 56% Kurang Sumber: Pedoman Penilaian Kurikulum 2013 1) Predikat Ketercapaian Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan Berdasarkan hasil tes ulangan harian, diperoleh predikat ketercapaian hasil belajar siswa dalam mempelajari materi transformasi sebagai berikut:
Tabel 4. 15 Predikat Ketercapaian Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan No. Presensi 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14
Skor Total
Nilai
Predikat
18 15 19 18 20 21 10 20 13 17 10 19 19
86 71 90 86 95 100 48 95 62 81 48 90 90
AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK CUKUP BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
No. Presensi 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Skor Total
Nilai
Predikat
12 10 20 12 21 16 14 18 18 19 20 18 20 15 19 21 16 19 17 14
57 48 95 57 100 76 67 86 86 90 95 86 95 71 90 100 76 90 81 67
CUKUP KURANG AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK BAIK CUKUP AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK BAIK CUKUP
2) Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Kedudukan Suatu Titik/ bangun Datar pada Koordinat Cartesius dan Menggambar Bangun Datar pada Bidang Koordinat Soal nomor 1a dan 1b digunakan untuk melihat ketercapaian siswa dalam indikator menentukan kedudukan suatu titik/ bangun datar pada koordinat Cartesius dan menggambar bangun datar pada bidang koordinat. Predikat ketercapaian hasil belajar siswa pada indikator tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Tabel
4.16
Predikat
Ketercapaian
Indikator
Menentukan
Kedudukan Suatu Titik/ bangun Datar pada Koordinat Cartesius dan Menggambar Bangun Datar pada Bidang Koordinat No. Presensi 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1a 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1b 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Total 5 5 4 5 5 5 2 5 3 5 2 5 5 1 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
Presentase (%) 100 100 80 100 100 100 40 100 60 100 40 100 100 20 20 100 40 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 100 100 100
Predikat AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG KURANG AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
3) Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Pencerminan Soal nomor 2a sampai dengan 4b digunakan untuk mengetahui ketercapaian siswa dalam indikator menentukan hasil pencerminan. Predikat ketercapaian hasil belajar siswa pada indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Pencerminan No. Presensi
2a
2b
3a
3b
4a
4b
Total
PresenTase
1 2 3 4 5
0 1 1 1 1
0 1 1 1 0
1 0 1 1 1
1 0 1 0 1
1 0 1 0 1
0 0 0 0 1
3 2 5 3 5
50 33.3 83.3 50 83.3
6
1
1
1
1
1
1
6
100
8 9 10 11 12 13
0 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0
2 5 5 3 2 4
33.3 83.3 83.3 50 33.3 66.7
14
1
1
1
1
1
1
6
100
15 16 18 19
1 0 1 0
1 0 1 0
1 1 1 1
1 1 1 1
1 0 1 1
0 0 0 0
5 2 5 3
83.3 33.3 83.3 50
20
1
1
1
1
1
1
6
100
21 22 23
0 1 1
0 1 1
1 0 1
1 0 0
1 0 0
0 0 0
3 2 3
50 33.3 50
Predikat KURANG KURANG BAIK KURANG BAIK AMAT BAIK KURANG BAIK BAIK KURANG KURANG CUKUP AMAT BAIK BAIK KURANG BAIK KURANG AMAT BAIK KURANG KURANG KURANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No. Presensi
2a
2b
3a
3b
4a
4b
Total
PresenTase
24 25 26 27
0 1 1 0
0 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 0
1 1 1 1
0 0 0 0
3 5 5 3
50 83.3 83.3 50
28
1
1
1
1
1
1
6
100
29
0
1
1
1
0
0
3
50
30
1
1
1
1
1
1
6
100
31
1
1
1
1
1
1
6
100
32 33 34 35
0 1 0 1
0 1 0 1
1 1 1 1
0 1 0 0
1 0 1 0
0 0 0 0
2 4 2 3
33.3 66.7 33.3 50
Predikat KURANG BAIK BAIK CUKUP AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG CUKUP KURANG KURANG
4) Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Translasi Soal nomor 5 dan 6 digunakan untuk mengetahui ketercapaian siswa dalam indikator menentukan hasil translasi (pergeseran). Predikat ketercapaian hasil belajar siswa pada indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Predikat Ketercapaian Indikator Menentukan Hasil Translasi No. Presensi 1 2 3 4 5 6
5
6
Total
Presentase
Predikat
2 0 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3
5 3 5 5 5 5
100 60 100 100 100 100
AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
No. Presensi 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
5)
5
6
Total
Presentase
Predikat
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
0 3 0 2 0 3 3 3 1 3 0 3 2 3 3 3 2 3 3 3 0 3 3 3 3 3 1
2 5 2 4 2 5 5 5 2 5 2 5 3 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3
40 100 40 80 40 100 100 100 40 100 40 100 60 100 100 100 80 100 100 100 40 100 100 100 100 100 60
KURANG AMAT BAIK KURANG BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK CUKUP
Predikat Ketercapaian Indikator Memiliki Keterampilan untuk Mengerjakan Soal Pengembangan tentang Translasi Soal nomor 7 dan 8 digunakan untuk mengetahui ketercapaian siswa dalam indikator memiliki keterampilan dalam mengerjakan
soal
pengembangan
dari
translasi.
Predikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
ketercapaian hasil belajar siswa pada indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19 Predikat Ketercapaian Indikator Memiliki Keterampilan untuk Mengerjakan Soal Pengembangan tentang Translasi No. Presensi 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
7
8
Total
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 0 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 1 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1
5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 3 1 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 3
Presentase (%) 100 100 100 100 100 100 80 100 60 100 80 100 60 20 100 100 100 100 100 40 100 100 100 100 100 80 100 60
Kategori AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK CUKUP AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK CUKUP KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK KURANG AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK BAIK AMAT BAIK CUKUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No. Presensi 31 32 33 34 35
7
8
Total
2 2 2 2 1
3 3 3 3 2
5 5 5 5 3
Presentase (%) 100 100 100 100 60
Kategori AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK AMAT BAIK CUKUP
D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dan mengetahui hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Materi Transformasi dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Dalam analisis data bagian d telah dibuat kategori-kategori data. Kategori-kategori data tersebut akan dibahas dalam bagian ini.
a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, diperoleh kategori data yaitu, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan inti dibagi menjadi
5
subkategori
mengumpulkan mengkomunikasikan.
data,
informasi,
yaitu
mengamati,
mengasosiasi/menalar,
menanya, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
1) Kegiatan Pendahuluan Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan pendahuluan dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
67
%.
pada kegiatan
pendahuluan pertemuan pertama adalah 75 %. Pembelajaran pertemuan pertama diawali dengan salam dari guru yang dijawab oleh siswa, kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Pada kegiatan pendahuluan, guru tidak mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan, padahal langkah ini ada dalam RPP. Berdasarkan dari data wawancara dengan guru dan siswa, guru tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena guru kurang terbiasa untuk memotivasi siswa di awal pembelajaran. Guru hanya menanyakan semangat siswa dan kurang terlihat dalam menumbuhkan motivasi siswa di awal pembelajaran. Di awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari materi. Hal ini tampak dalam cuplikan transkrip berikut: G
SB G B
: “Yang akan kita bahas adalah transformasi. Di sini akan kita mulai tentang koordinat kartesius. Untuk koordinat kartesius, anak-anak dalam mempelajari koordinat kartesius sangat penting sekali karena ini penting untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, anak-anak sudah pernah melihat permainan catur itu ya” : “Nggih” : “Arahnya, arahnya kemana aja itu?” : “Kiri, kanan, maju, mundur, gitu nggih?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Dari percakapan di atas, terlihat bahwa siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru tentang masalah kontekstual. Siswa juga dapat menjawab dengan tepat tentang arah permainan catur yang berhubungan dengan bidang koordinat. Namun, ketika memasuki materi bidang koordinat, siswa masih merasa kebingungan. Kebingungan siswa terlihat dari sikap siswa yang cenderung diam ketika guru menanyakan tentang garis mendatar atar horizontal pada sumbu koordinat. Hal ini membuat guru perlu menjelaskan ulang tentang komponen pada sumbu koordinat terlebih dahulu. Dalam kegiatan pendahuluan, guru mendemonstrasikan kegiatan yang berhubungan dengan bidang koordinat. Guru meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas, kemudian guru memberikan instruksi agar siswa maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri. Kegiatan pendahuluan pada pertemuan pertama telah berhasil mempersiapkan siswa ke dalam suasana siap belajar. Siswa tampak siap dalam belajar dan suasana kelas tenang sehingga tercipta suasana kondusif dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti Secara
kuantitatif,
kesesuaian
pelaksanaan
kegiatan
inti
dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah 76 %. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada kegiatan inti pertemuan
pertama adalah 78,6%. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan pertama secara kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
a) Mengamati Kegiatan pengamatan mengedepankan pengamatan langsung pada objek yang akan dipelajari sehingga siswa mendapatkan mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tingkat perkembangan siswa (Hosnan, 2014). Dalam kegiatan inti pembelajaran pertama, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengamati dalam pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk mengamati pergerakan seorang siswa di depan kelas, kemudian tugas siswa yang lain adalah menghubungkan pergerakan siswa di depan dengan materi bidang koordinat seperti yang terlihat dari cuplikan transkrip berikut: G : “Coba maju dua langkah, mbak” [Mengatakan, kepada siswi yang berada di depan kelas] G : “Kalo maju ke depan gini, merupakan sumbu apa?” SB : “Sumbu y” G : “Sumbu y, kalau maju berarti tandanya?” SS : “Positif” Dari cuplikan transkrip video di atas terlihat bahwa siswa telah mengamati dengan cermat sehingga mendapatkan informasi yang diperoleh untuk pembelajaran. Guru juga menyediakan LKS yang akan diamati oleh siswa untuk memperoleh informasi mengenai bidang koordinat. LKS yang dibuat oleh guru berisi ringkasan materi tentang bidang koordinat dan latihan soal untuk dikerjakan oleh siswa. Siswa mengamati LKS secara berkelompok. Hal yang diamati oleh siswa dari LKS adalah bagian ringkasan materi bidang koordinat, yang berisi tentang pengertian sistem koordinat kartesius, dan cara menentukan titik pada bidang koordinat. Pengamatan LKS dilakukan agar siswa memahami tentang definisi Koordinat Kartesius, komponen dalam sumbu kartesius (absis dan ordinat), dan menentukan titik dalam bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
koordinat. Ketika siswa mengamati LKS, guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dalam mengamati dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan. Pengamatan LKS berlangsung secara singkat karena informasi yang ada di LKS telah dikumpulkan oleh siswa dalam metode tanya jawab. Dalam kegiatan mengamati, guru kurang maksimal dalam memanfaatkan LKS yang telah disediakan. Sebaiknya LKS diamati oleh siswa pada saat awal pembelajaran sehingga siswa mengumpulkan informasi dari LKS terlebih dahulu. Hal ini akan memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran karena siswa telah diingatkan terlebih dahulu tentang materi bidang koordinat di Sekolah Dasar.
b) Menanya Dalam memberikan pengantar sebelum kegiatan mengamati, guru meminta siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan. Pertanyaan bisa berupa rasa ingin tahu siswa akan sesuatu yang belum dipahami dan ingin dipahami. Selama kegiatan mengamati, siswa tidak menemukan pertanyaan dan kesulitan, atau sesuatu yang ingin diketahui lebih lanjut, sehingga siswa tidak mengajukan pertanyaan. Guru berusaha memancing siswa untuk bertanya dengan meminta siswa untuk bertanya apapun, dan hasilnya siswa tetap tidak menanyakan suatu hal, seperti tampak pada transkrip video berikut: G : “Ada kesulitan? Silakan tanya nggih” [Guru berjalan ke arah siswa, untuk berinteraksi dengan siswa] G : “Nggak ada?” [Guru menunggu respon siswa dan memancing siswa untuk bertanya] G : “Jadi titik A itu mempunyai absis berapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Pada pembelajaran pertama, guru menggunakan metode tanya jawab. Guru mengharapkan siswa terbiasa dengan pertanyaan, sehingga dapat membuat pertanyaan ketika pembelajaran. Guru berusaha memancing siswa untuk bertanya kembali dengan cara guru mengajukan pertanyaan menantang kepada siswa. Pertanyaan menantang yang dimaksud adalah pertanyaan yang memungkinkan siswa untuk bernalar, bukan sekedar jawaban benar/salah ataupun ya/tidak. Contoh pertanyaan menantang yang diajukan oleh guru adalah sebagai berikut: G SS G SS
: “Jadi misalnya ini titik (-3,1), ini menghitungnya darimana?” : “Pangkal koordinat” : “Ke arah mana?” : “Kiri”
Aktivitas bertanya dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Metode pembelajaran dengan tanya jawab merupakan pendorong dan pembuka yang baik untuk memancing siswa dalam mengajukan pertanyaan. Dalam pembelajaran hari pertama, siswa masih terlihat pasif dalam bertanya, bahkan tidak ada satu pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Cara guru memancing siswa untuk bertanya adalah dengan mengajukan pertanyaan. Hal ini membuat proses menanya didominasi oleh guru. Dalam kegiatan menanya, guru dapat memberikan pancingan kepada siswa selain dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Guru dapat memberikan arahan kepada siswa tentang hal-hal yang dapat dijadikan pertanyaan. Guru dapat meminta siswa memperhatikan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
hal, misalnya titik yang terletak tepat di sumbu x, kemudian guru meminta siswa untuk bertanya, dan bukan guru yang mengajukan pertanyaan kepada siswa. Hal ini akan membuat siswa terpancing untuk memiliki rasa ingin tahu sehingga dapat mengajukan pertanyaan.
c) Mengumpulkan informasi Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/ aktivitas wawancara dengan narasumber, dan sebagainya. Pada pembelajaran hari pertama, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi dengan baik. Pengumpulan informasi dalam pembelajaran pertemuan pertama berlangsung selama proses tanya jawab antara guru dengan siswa. Siswa mengumpulkan informasi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan dari guru. Siswa terlihat aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dengan bantuan pengetahuan siswa saat duduk di bangku Sekolah Dasar tentang bidang koordinat, dan informasi dari LKS. Proses pengumpulan informasi terlihat dalam cuplikan transkrip berikut: G SS G SS G SS G SS G SS
: “Jadi misalnya ini titik (-3,1), ini menghitungnya darimana?” : “Pangkal koordinat” : “Ke arah mana?” : “Kiri” : “Berapa langkah?” : “Tiga” : “Kemudian dilanjutkan ke arah mana?” : “ Atas” : “Berapa langkah?” : “Satu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Dengan metode tanya jawab, guru dapat memastikan bahwa siswa mengumpulkan materi
sesuai
dengan
materi
yang dibahas.
Dalam
mengumpulkan informasi, bantuan guru masih sangat dominan. Guru dapat mencoba agar siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber secara mandiri agar siswa dapat menemukan makna pembelajaran secara lebih mendalam dan tidak hanya menunggu bantuan dari guru.
d) Mengolah Informasi atau Menalar atau Mengasosiasi Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Hal ini menekankan bahwa peserta didik harus lebih aktif daripada guru (Hosnan, 2014). Proses pembelajaran pada hari pertama telah menggambarkan bahwa guru dan peserta didik adalah pelaku aktif pembelajaran. Dalam proses pengumpulan informasi dengan metode tanya jawab, siswa memperoleh berbagai informasi tentang menentukan titik dalam bidang koordinat. Namun, guru tidak mengajak siswa untuk menyimpulkan informasi yang diperoleh, misalnya, menyimpulkan bagaimana menentukan titik dalam bidang koordinat kartesius. Hal ini menyebabkan informasi yang diperoleh siswa tidak diolah untuk menjadi suatu simpulan. Dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik, proses penalaran untuk memperoleh simpulan sangatlah penting. Dengan proses menalar, siswa dapat mengelompokkan informasi yang diperoleh, mengaitkan informasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
pengetahuan sebelumnya, sehingga siswa dapat memperoleh suatu simpulan akan pengetahuan baru maupun pengetahuan tambahan. Aktivitas siswa pada pertemuan pertama masih belum menunjukkan proses menalar dalam mengelompokkan informasi yang diperoleh, dan mengaitkan informasi dengan pengetahuan sebelumnya. Dalam proses mengasosiasi, guru juga mengajak siswa untuk menerapkan informasi yang telah dipahami dalam rangka menjawab latihan soal secara klasikal. Aktivitas ini menunjukkan bahwa guru telah memfasilitasi siswa dalam mengolah informasi. Siswa terlihat lancar dalam menentukan titik pada bidang koordinat. Meskipun siswa tidak menarik suatu simpulan tentang bidang koordinat, siswa tampak tidak menemukan kesulitan dalam menerapkan informasi yang diperoleh dari proses tanya jawab. Selanjutnya, guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mengerjakan laihan soal di LKS dengan cara diskusi kelompok. Proses diskusi berlangsung kondusif, siswa berdiskusi dengan tertib dan guru berkeliling ke setiap kelompok untuk membantu siswa apabila menemukan kesulitan.
e) Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan adalah kegiatan siswa untuk membentuk jaringan pada kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan, secara lisan, tertulis maupun media lainnya (Hosnan, 2014). Dalam pembelajaran hari pertama, guru memfasilitasi siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
mengkomunikasikan jawaban dari latihan soal secara tertulis. Perwakilan kelompok menuliskan jawaban di papan tulis. Guru telah mempersiapkan agar setiap kelompok dapat mengkomunikasikan jawabannya di papan tulis. Siswa terlihat antusias dalam mengkomunikasikan jawaban. Hal ini terlihat dari respon siswa ketika guru menyebutkan salah satu kelompok untuk menjawab di papan tulis, siswa langsung bersedia untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Hal yang dikomunikasikan oleh siswa masih terbatas pada jawaban singkat/ hasil jawaban akhir saja. Guru dapat meminta siswa untuk menuliskan langkah-langkah pengerjaan/ strategi penyelesaian masalah sehingga siswa dapat mengetahui bahwa ada berbagai cara untuk menyelesaikan satu soal. Hal ini akan membuat siswa menjadi siswa yang kreatif dalam menjawab. Setelah siswa menuliskan jawaban di papan tulis, guru mengajak semua siswa untuk mengonfirmasi jawaban-jawaban yang ada di papan tulis. Siswa lain terlihat aktif dalam mengonfirmasi jawaban di papan tulis. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cukup baik ketika guru menanyakan apakah siswa setuju
dengan
jawaban
di
papan
tulis
atau
tidak.
Dalam
tahap
mengkomunikasikan hasil diskusi, guru telah memfasilitasi siswa dengan baik, dan siswa telah mampu berkomunikasi secara tertulis dengan baik.
3) Kegiatan Penutup Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan penutup dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
100
%.
pada kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
penutup pertemuan pertama adalah 66,7 %. Kegiatan penutup yang tidak terlaksana adalah: 3.1)
Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasilhasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung
3.2)
Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, faktor penghambat terlaksananya kegiatan tersebut adalah manajemen waktu yang kurang diperhitungkan oleh guru. Waktu pembelajaran telah habis sebelum kegiatan selesai dilaksanakan. Di akhir pembelajaran pertemuan pertama, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan tentang apa yang dipelajari pada hari tersebut. Selanjutnya, pembelajaran pertemuan pertama diakhiri dengan pemberian soal tes evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran hari pertama. Setelah siswa selesai mengerjakan selama 15 menit, guru kemudian meminta siswa untuk menukarkan jawabannya dengan teman sebelah, kemudian guru dan siswa bersama-sama mengkoreksi jawaban tes evaluasi. Hal ini bertujuan agar siswa semakin paham tentang materi dan siswa langsung dapat mengetahui kemampuannya ketika mempelajari sistem koordinat kartesius. Di akhir pembelajaran, guru memberikan arahan kepada siswa untuk pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
selanjutnya, yaitu pencerminan, seperti tampak dalam cuplikan percakapan berikut: G : “Untuk pertemuan selanjutnya, dipelajari tentang refleksi atau pencerminan nggih?” SS : “Nggih”
b. Pertemuan Kedua Materi pelajaran pada pertemuan kedua adalah refleksi atau pencerminan. Pencerminan yang dibahas adalah pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, titik asal O(0,0), dan garis y = x.
1) Kegiatan Pendahuluan Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan pendahuluan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sebesar 50 %. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan pendahuluan pertemuan kedua adalah 81,25 %. Kegiatan pendahuluan yang tidak terlaksana adalah kegiatan guru bersama dengan siswa membahas
PR
pada
pertemuan
yang
lalu.
Faktor
penghambat
terlaksananya tahapan tersebut adalah guru tidak terbiasa untuk membahas PR ketika siswa tidak bertanya. Guru menganggap siswa tidak menemukan kesulitan apabila siswa tidak mengajukan pertanyaan. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada pertemuan kedua secara kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam kepada siswa, yang ditanggapi oleh siswa secara bersama-sama. Di awal pembelajaran siswa terlihat antusias dan semangat. Hal ini terlihat dari cuplikan transkrip berikut: G SS G SS G SS
: “Ass. Wr. Wb.” : “Wass. Wr. Wb.” : “Selamat siang” : “Selamat siang” : “Masih semangat?”; : “Masih” Selanjutnya, guru juga menanyakan kelengkapan siswa, apakah ada siswa
yang tidak hadir. Setelah itu, guru mengawali pembelajaran dengan apersepsi. Guru meminta siswa untuk mengingat materi tentang bidang koordinat pada pertemuan yang lalu, karena materi tersebut akan digunakan dalam mempelajari pencerminan pada bidang koordinat. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk menemukan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan pencerminan. Guru memberikan kegiatan sehari-hari yang dilakukan siswa yang berkaitan dengan refleksi/ pencerminan yang tampak dalam cuplikan berikut:
G : “Jadi anak-anak, dalam kehidupan sehari-hari anak-anak tidak asing lagi tentang pencerminan. Kalau mau berangkat ke sekolah, anakanak mesti bercermin terlebih dahulu. Untuk apa to itu?” [beberapa siswa menjawab tetapi tidak terlalu jelas dan lantang suaranya] G : “Bercermin untuk melihat bayangan kamu, ya gak?” SB : “Nggih”
Guru juga menghadirkan cermin kecil agar siswa lebih mudah dalam mempelajari pencerminan dan sifat-sifat bayangan pada pencerminan. Di awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengamati bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar, karena hal ini akan berguna dalam mempelajari pencerminan pada bisang koordinat. G SB G SB G SB G
: “Coba, sifat-sifat bayangannya gimana?” : “Terbalik” : “Terbalik? Jarak benda dengan bayangan gimana?” : “Sama” : “Sama nggih? Bayangannya gimana? Maya nggih?” : “Nggih” : “Bayangan dengan bendanya sama tidak besarnya? Sama nggih. Nah, sekarang jarak benda mbak’e dengan bayangan ini gimana? sama nggih. Terus, nanti kalau kita tarik suatu garis, garisnya selalu gimana?” [Guru mengambil penggaris untuk mengilustrasikasn hasil bayangan dari cermin datar agar memudahkan siswa dalam memahami materi pencerminan]
2) Kegiatan Inti Secara
kuantitatif,
pembelajaran
kesesuaian
menggunakan
pelaksanaan
pendekatan
kegiatan
saintifik
inti
adalah
dengan 76
%.
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan inti pertemuan kedua adalah 81, 25 %. Kegiatan inti yang tidak terlaksana adalah: 2.1)
Siswa bertanya tentang jenis bayangan yang terbentuk dari cermin datar, bisa juga siswa menanyakan bayangan yang terbentuk dari cermin cekung (dari sendok misalnya)
2.2)
Siswa lain menjawab pertanyaan temannya
2.3)
Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu x
2.4)
Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
2.5)
Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap titik asal O(0,0)
2.6)
Siswa menanya dengan kata kunci, koordinat bayangan, sumbu koordinat, dan titik asal.
Selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan kedua secara kualitatif.
a) Mengamati Dalam observasi yang cermat pada metode ilmiah, peneliti mampu menentukan suatu hal yang menarik dan cukup membingungkan sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut (Stephen S. Carey, 2011). Peneliti dalam konteks pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah siswa.
Aktivitas
mengamati
pada
pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan saintifik diharapkan pula dapat dilakukan dengan cermat, sehingga siswa mampu menemukan sesuatu yang belum jelas dan perlu dipelajari lebih lanjut. Pada pertemuan kedua, guru memfasilitasi siswa untuk mengamati sumber belajar yaitu buku paket. Buku paket sebagai bahan pengamatan telah dimiliki oleh siswa, sehingga tahap mengamati dapat berjalan dengan lancar. Dalam kegiatan mengamati, guru tidak menyiapkan suatu kegiatan khusus agar siswa dapat mengamati secara mendalam. Kegiatan mengamati juga berlangsung sangat singkat. Dalam mengamati secara singkat ini, siswa tampak kurang mampu menemukan suatu hal yang belum jelas untuk dipelajari lebih lanjut lagi. Siswa juga masih kurang mampu menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
sesuatu untuk dicatat dalam catatan-catatan kecil untuk ditanyakan. Kegiatan mengamati yang singkat ini membuat esensi mengamati kurang dapat dirasakan oleh siswa. Guru telah memfasilitasi siswa untuk mengamati, yaitu dengan mengamati sumber belajar, namun dalam kegiatan mengamati, guru tidak memberikan rambu-rambu/ petunjuk kepada siswa tentang apa yang diamati. Kegiatan mengamati masih terbatas pada pengamatan di dalam kelas dan tanpa pedoman yang jelas. Dalam kegiatan mengamati guru dapat membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok diberikan tugas untuk mengamati sifat bayangan dengan cermin datar. Kemudian, setiap kelompok dapat saling bertukar informasi hasil pengamatan dalam memperkaya ilmu. Ketika siswa diberi kesempatan untuk mengamati lebih cermat, maka siswa dapat memperoleh lebih mendalam dengan menemukan sendiri.
b) Menanya Kegiatan menanya sangat penting untuk meningkatkan keingintahuan dalamp diri siswa dan mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar sepanjang hayat (Ridwan Abdullah Sani, 2014). Kegiatan menanya kurang terlihat dalam pembelajaran kedua. Siswa tampak kurang memiliki rasa ingin tahu dalam pencerminan. Siswa hanya mengikuti alur yang dibuat oleh guru dan cenderung pasif dalam bertanya. Namun begitu, guru telah memfasilitasi siswa menanya dengan cara meminta kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan ketika ada hal yang belum jelas. Guru berusaha memancing siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
untuk bertanya dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Kurang nampaknya kegiatan menanya dapat disebabkan karena siswa kurang mendalam dalam mengamati, sehingga siswa kurang dapat menemukan apa yang sebenarnya ingin siswa ketahui. Siswa juga tampak kurang memiliki inisiatif dalam mengungkapkan secara lisan. Dalam melatih siswa untuk menanya, guru dapat menggunakan metode inkuiri Suchman. Guru menampilkan suatu fenomena bercermin dari video orang yang sedang bercermin. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mengajukan satu pertanyaan secara bergantian. Guru hanya menjawab ya/ tidak. Kemudian, guru memunculkan fenomena yang lebih mengarahkan siswa untuk mengamati lebih mendalam sehingga siswa mampu mengajukan pertanyaan yang bermakna. Pertanyaan bermakna adalah pertanyaan yang tidak memiliki jawaban mutlak, melibatkan siswa dan guru dalam upaya menjawab pertanyaan, terkait dengan permasalahan nyata yang dihadapi siswa, terkait dengan pengetahuan awal siswa, menggunakan kata bagaimana atau mengapa.
c) Mengumpulkan informasi Dalam pembelajaran pertemuan kedua, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi dengan metode tanya jawab. Guru mengajukan pertanyaan kemudian siswa menjawab. Namun, proses metode tanya jawab terlihat kurang maksimal. Dalam menentukan sifat-sifat bayangan hasil pencerminan, guru kurang memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi secara mandiri dan justru guru memberi tahu sifat-sifat bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
hasil pencerminan. Dalam proses Tanya jawab, apabila siswa tidak menjawab pertanyaan guru, guru kemudian menjelaskan jawabannya kepada siswa. Hal ini membuat pembelajaran tampak seperti metode ceramah, meskipun guru telah berusaha untuk menciptakan suasana tanya jawab, seperti terlihat pada cuplikan transkrip berikut: G
: “Coba nanti letak bayangan garis AB nanti terletak dimana? Jadi A’ nya terletak dimana nanti? Di sini kita tarik ke bawah nggih, kalo ini kita buat jaraknya sama nggih? Kalau kita tarik ke bawah sama, harus betul-betul apa? Tegak. Ini bayangan titik A. kemudian titik B juga kita tarik ke bawah tegak lurus garis l. Maka, bayangannya mana? Jadi bayangan garis AB, kalau kita cerminkan terhadap garis l, maka bayangannya adalah A’B’. Caranya gimana? Jaraknya selalu sama dan tegak lurus. Nah, itu pencerminan terhadap suatu garis.” [Guru menggambarkan titik A’ dan B’, dan garis A’B’ di papan tulis]
Proses metode tanya jawab yang tampak dalam pembelajaran hari kedua adalah sebagai berikut: G : “Coba misalnya kita mempunyai titik di sini. Titik B di sini. Titik B ini mempunyai koordinat berapa?” SB : “( -3, 4)” G : “( -3, 4) nggih, coba nanti letak bayangannya dimana?” SB : “( -3, -4)” SB : “(-3, -4)” G: “Kita tarik dari sini nggih. Kita buat sama nggih. Jadi nanti letak bayangannya adalah di sini nggih. B’ dengan koordinat berapa?” SB : “( -3, -4)” Proses pengumpulan informasi dilakukan di dalam kelas dengan arahan dari guru. Siswa mengumpulkan informasi berdasarkan jawaban yang siswa ajukan dalam menjawab pertanyaan guru dan juga dari penjelasan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Dalam mengumpulkan informasi, guru juga melibatkan siswa secara aktif, baik secara jawaban lisan maupun menggambar di papan tulis. Metode utama yang digunakan dalam membantu siswa melaksanakan kegiatan penyelidikan/ memperoleh informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan. Pada tahap akhir pengumpulan informasi, guru perlu melakukan koordinasi agar siswa dapat menyampaikan informasi yang dikumpulkannya (Ridwan Abdullah Sani, 2014). Dalam tahap mengumpulkan informasi pada pembelajaran kedua, guru telah memfasilitasi siswa dengan baik, sehingga siswa dapat memperoleh informasi yang beragam. Namun, bantuan guru dalam pembelajaran terlihat masih terlalu dominan dan metode Tanya jawab kurang dapat dilaksanakan secara maksimal. Guru dapat mencoba agar siswa mengumpulkan informasi secara mandiri dalam kelompok. Misalnya, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba mencerminkan suatu benda dengan menggunakan penggaris dan cermin, kemudian siswa diminta untuk menuliskan hal-hal yang diperoleh dalam proses menjawab pertanyaan sifatsifat banyangan hasil pencerminan. Guru hanya memberikan pedoman pertanyaan yang dibagikan dalam kelompok kemudian siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan tersebut. Proses pengumpulan informasi dapat dilakukan di perpustakaan atau di laboratorium komputer, sehingga siswa dapat memperoleh infromasi dari berbagai sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
d) Mengasosiasi Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan satu informasi dengan informasi yang lain, dan mengambil kesimpulan dari pola yang diberikan (Ridwan Abdullah Sani, 2014). Dalam mengasosiasi, guru memberi bantuan kepada siswa untuk menemukan suatu pola dalam menentukan hasil pencerminan. Guru membimbing siswa dengan melihat informasi yang telah diperoleh, kemudian guru menanyakan pola apa yang dapat siswa ketahui. Dalam pembelajaran kedua, siswa tampak belum mampu mengasosiasi secara mandiri. Bantuan guru masih sangat dominan. Guru perlu mengulang informasi sebelumnya untuk menemukan suatu kesimpulan. Meskipun informasi sebelumnya telah diulang, siswa belum mampu untuk mengungkapkan suatu kesimpulan. Akhirnya, guru memberikan kesimpulan kepada siswa tentang rumus menentukan suatu hasil pencerminan. Hal ini tampak dalam transkrip video berikut ini: G SB G
SB G SB
: “Jadi kalau suatu titik kita cerminkan terhadap apa?” : “x” : “Maka yang berubah apanya? Yang berubah y. Ini absis, ini ordinat. Atau yang berubah y. y-nya berubah, yo? Berubahnya gimana? Positif jadi negatif, negatif jadi positif, yang berubah itu nggih. Kalau misalnya ada titik ini, x-nya tetep nggih, yang berubah apanya?” [Guru memberikan jawaban pertanyaannya kepada siswa karena siswa pasif menjawab] : “y” : “Jadi titik (x, y) kita cerminkan terhadap sumbu x, maka bayangannya dimana?” : “(x, -y)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Dalam pembelajaran kedua ini, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengolah informasi, karena telah memanggil informasi-informasi sebelumnya dan mengajak siswa menemukan suatu pola. Namun, siswa tampak masih kebingungan untuk mengungkapkan suatu kesimpulan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat memberikan bantuan dalam bentuk LKS, sehingga siswa berusaha menuliskan suatu pola yang diperoleh. Dalam membuat kesimpulan, guru dapat memfasilitasi siswa dengan berdiskusi dengan kelompoknya. Dalam kegiatan mengasosiasi, siswa juga diharapkan mampu untuk menerapkan informasi dan kesimpulan yang diperoleh ke dalam soal latihan. Siswa mengerjakan latihan soal secara berkelompok. Dalam berdiskusi menyelesaikan latihan, siswa terlihat antusias dan saling membantu. Setiap siswa terlihat aktif dalam berdiskusi dan mencari jawaban yang tepat berdasarkan
pengetahuan
yang
telah
diperoleh
sebelumnya.
Dalam
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh, siswa tampak tidak mengalami kesulitan. Ketika siswa berdiskusi, guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dan memberikan bantuan kepada kelompok yang menemukan kesulitan.
e) Mengkomunikasikan Bekerja sama dalam kelompok merupakan salah satu cara membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan dan komunikasi (Ridwan Andullah
Sani,
2014).
Guru
telah
memfasilitasi
siswa
untuk
mengkomunikasikan gagasan secara lisan dan tertulis dengan baik. Komunikasi secara lisan dilakukan siswa dengan diskusi dalam kelompok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
kelompok kecil. Komunikasi secara tertulis dilakukan ketika siswa menuliskan jawaban kelompok di papan tulis. Dalam diskusi secara klasikal, siswa masih kurang berani untuk mengungkapkan gagasan secara mandiri. Siswa cenderung menjawab bersama sama dan dengan suara yang pelan. Hal ini disebabkan rasa kepercayaan diri siswa akan jawaban atau gagasannya masih kurang. Guru dapat membangun kepercayaan diri siswa dengan melatih siswa untuk terbiasa dengan komunikasi secara lisan secara individu.
3) Kegiatan Penutup Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan penutup dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
50
%.
pada kegiatan
penutup pertemuan kedua adalah 50 %. Kegiatan pendahuluan yang tidak terlaksana adalah: 3.1)
Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan guru mengonfirmasi tanggapan siswa
3.2)
Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini
Proses penarikan kesimpulan dilakukan guru dan siswa setiap selesai membahas satu sub materi (misalnya menyimpulkan pencerminan terhadap sumbu x), akan tetapi guru tidak mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut secara keseluruhan di akhir jam pembelajaran. Faktor penghambat terlaksananya kedua kegiatan di atas adalah guru dan siswa belum terbiasa dengan adanya tahap penarikan kesimpulan menyeluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
dan refleksi di akhir pembelajaran. Waktu pembelajaran yang kurang mencukupi untuk kegiatan penarikan kesimpulan bersama dan refleksi juga menjadi kendala pelaksanaan kedua kegiatan tersebut. Selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan penutup pada pertemuan kedua secara kualitatif. Pembelajaran pertemuan kedua ditutup dengan pemberian pekerjaan rumah dan pemberian informasi tentang agenda kegiatan pada pertemuan selanjutnya, yaitu melanjutkan pencerminan terhadap sumbu y = -x, x = h, dan y = k dan seterusnya. Hal ini nampak dalam cuplikan transkrip video berikut: G
: “Yok PRnya, nanti ada PR nggih. Halaman 127, kamu kerjakan nomor 1 dan 3. Lalu besok kita pelajari refleksi y = -x, x = h, dan y = k nggih.”
Dalam kegiatan penutup, guru tidak melakukan penarikan kesimpulan bersama dengan siswa dan tidak mengadakan refeksi pembelajaran pada hari tersebut, dikarenakan waktu pembelajaran yang tidak mencukupi.
c. Perteman Ketiga Pembelajaran pertemuan ketiga digunakan untuk melanjutkan materi pencerminan, yaitu pencerminan terhadap garis y = -x, x = h, dan y = k.
1) Kegiatan Pendahuluan Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan pendahuluan dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
17
%.
pada kegiatan
pendahuluan pertemuan ketiga adalah 66,7 %. Kegiatan pendahuluan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
tidak terlaksana adalah kegiatan guru bersama dengan siswa membahas PR pada pertemuan yang lalu. Faktor penghambat terlaksananya kegiatan tersebut adalah tidak adanya pertanyaan yang diajukan oleh siswa membuat guru tidak membahas PR pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada pertemuan ketiga secara kualitatif. Guru mengawali pembelajaran dengan salam pembuka, kemudian mengajak siswa untuk mengingat materi pada pertemuan yang lalu. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak melupakan materi sebelumnya, sehingga ketika ulangan harian, siswa dapat lebih siap dalam hal materi, seperti tampak dalam cuplikan transkrip video berikut: G
:Mari kita lanjutkan kemarin sampai pada apa? Pencerminan terhadap apa?” : “Y sama dengan X” : “Ya Y sama dengan X (menulis di papan tulis). Coba ini titik A dua koma tiga kita cerminkan terhadap garis Y sama dengan X. Coba bayangannya nanti berapa koordinatnya?” : “Tiga koma dua”
B G
SS
Dalam kegiatan pendahuluan, guru telah mempersiapkan siswa dengan baik agar siswa siap menerima pembelajaran. Siswa terlihat tenang dan suasana kelas kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
2) Kegiatan Inti Secara
kuantitatif,
pembelajaran
kesesuaian
menggunakan
pelaksanaan
pendekatan
kegiatan
saintifik
inti
adalah
dengan 71
%.
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
pertemuan ketiga adalah 88,9 %. Kegiatan pendahuluan yang tidak terlaksana adalah: 2.1)
Siswa bertanya apabila menemui kesulitan ketika memahami contoh 3.10
2.2)
Siswa mempresentasikan jawabannya
Selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan ketiga secara kualitatif.
a) Mengamati Dalam Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 disampaikan peserta didik melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membacar sehingga melibatkan peserta didik secara langsung. Pada pembelajaran pertemuan ketiga, guru telah mempersiapkan siswa untuk mengamati. Guru memfasilitasi siswa untuk mengamati sumber belajar berupa buku paket yang telah dimiliki oleh setiap siswa. Pengamatan yang dilakukan dimaksudkan untuk mengamati bagaimana mencerminkan suatu bangun datar terhadap garis y = -x. Guru meminta siswa untuk mengamati apa yang terjadi pada setiap titik-titik tesebut. Dalam mengamati pada pertemuan ketiga, siswa telah dapat malakukan pengamatan dengan baik. Siswa dapat melakukan pengamatan menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi dengan cara membaca. Hal ini tampak dalam respon siswa yang baik ketika guru menanyakan informasi yang diperoleh siswa. Guru memastikan siswa telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
melakukan pengamatan dengan cara mereview informasi yang telah diperoleh siswa. Hal ini tampak dalam cuplikan transkrip berikut: : “Ya titik K koordinatnya adalah satu koma min lima. Disini nggih?” SB : “Nggih” G : “Kemudian akan kita cerminkan pada garis apa itu?” SB : “Y sama dengan min X” G : “Coba kita bayangannya nanti gimana? Coba [menunjuk salah seorang siswa untuk maju]” SB : “(-1,5)” [kemudian salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menentukan bayangannya] Dengan melihat respon siswa yang aktif dalam proses tanya jawab, guru dapat G
menentukan bahwa siswa telah terlibat aktif dalam kegiatan mengamati karena siswa telah menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi.
b) Menanya Dalam pembelajaran ketiga, guru kurang memfasilitasi siswa untuk mengajukan pertanyaan. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya hanya ketika meminta siswa untuk bertanya ketika menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang belum jelas. Siswa kurang difasilitasi dalam menemukan suatu hal yang ingin diketahui dalam pembelajaran. Rasa ingin tahu sangat penting untuk dibangun sejak dini. Respon siswa terhadap kesempatan bertanya yang diberikan oleh guru masih terlihat pasif. Siswa masih cenderung diam dan tidak mengajukan pertanyaan. Kegiatan menanya pada pembelajaran ketiga didominasi oleh guru. Proses menanya yang kurang terlihat dalam pembelajaran kedua ini disebabkan karena guru kurang memfasilitasi dan menmotivasi siswa dalam bertanya. Siswa tampak belum dapat berinisiatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
(atas kemauan sendiri) dalam menanya. Bahkan ketika telah disediakan wadah untuk bertanya, siswa masih tetap diam.
c) Mengumpulkan informasi Proses pengumpulan informasi dalam implementasi pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat terlaksana melalui aktivitas belajar berikut: siswa aktif dalam mengumpulkan informasi dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber, guru menampung semua pendapat siswa dan membimbing siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat, dan siswa mencatat fenomena yang terjadi dengan baik dan tepat, sehingga siswa mampu berpikir cermat dan kritis (Kemdikbud, 2014). Dalam kegiatan mengumpulkan informasi pada pertemuan ketiga, guru mengajak siswa untuk berdiskusi dengan metode tanya jawab dan ceramah. Sama seperti pada pertemuan kedua, apabila siswa tidak merespon pertanyaan guru, guru kemudian memberikan jawaban dan penjelasan kepada siswa. Hal ini akan membuat siswa kurang mampu mengumpulkan informasi secara mandiri sehingga pembelajaran terkesan menggunakan metode ceramah. Dalam kegiatan mengumpulkan informasi guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Kemudian, setiap siswa diberikan tugas untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber tentang materi yang telah menjadi tugas kelompoknya. Sesudah mengumpulkan informasi, setiap kelompok dapat diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan informasi yang diperoleh, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
setiap kelompok saling melengkapi informasi dan pembelajaran menjadi lebih bervariasi.
d) Mengolah Informasi atau Menalar atau Mengasosiasi Proses mengolah informasi atau menalar atau mengasosiasi dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan beberapa aktivitas belajar berikut: siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, siswa menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, guru mengetahui perannya beserta siswa dalam kegiatan mengelola informasi, dan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan observasi sampai mengolah informasi. Kegiatan mengolah informasi pada pertemuan ketiga dilaksanakan secara klasikal. Guru meminta siswa untuk menemukan pola dari letak-letak bayangan yang telah ditentukan dengan cara menggambar. Dalam menentukan letak bayangan hasil pencerminan terhadap garis y = -x, siswa berperan aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pada pertemuan ketiga ini, siswa lebih inisiatif dan aktif dalam menarik kesimpulan mengenai pencerminan terhadap garis y = -x. Dalam menarik kesimpulan mengenai hasil pencerminan terhadap garis x = k, siswa terlihat kesulitan dan kebingungan dalam menentukan pola yang terbentuk. Guru berusaha membuat siswa mampu menyimpulkan secara mandiri dengan cara mengulang informasi dan membantu siswa melihat polapola yang ada. Namun, siswa masuh terlihat pasif, sehingga guru memberikan kesimpulan kepada siswa. Dalam menyimpulkan pencerminan terhadap garis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
y = h, siswa telah mampu untuk mengungkapkan gagasan tentang kesimpulan yang diperoleh. Proses mengolah informasi yang dilakukan oleh siswa pada pertemuan ketiga adalah menemukan pola dalam menentukan bayangan hasil pencerminan. Siswa dapat mengolah informasi dengan lebih mudah apabila sebelumnya ada informasi yang mirip. Dalam memfasilitasi siswa mengolah informasi, guru masih terlihat dominan dan menggunakan metode ceramah apabila siswa tidak mengungkapkan kesimpulan yang diperoleh. Dalam menyiasati hal ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih mandiri bagi siswa. Dalam pembelajaran klasikal, ada banyak hal yang membuat siswa pasif dalam mengungkapkan gagasan. Guru dapat membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberikan panduan agar mampu mengolah informasi, misalnya dengan hasil akhir suatu kesimpulan tentang menentukan bayangan apabila suatu titik dicerminkan terhadap garis y = -x. Bekerja dalam kelompok memungkinkan siswa untuk lebih leluasa dalam mengungkapkan gagasan. Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan mengolah informasi/ menalar/ mengasosisai
dapat
berupa
aktivitas
menerapkan
(mengembangkan,
memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan ke persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda. Guru telah memfasilitasi siswa dalam menerapkan pemahaman ke dalam soal yang sejenis. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil agar siswa lebih aktif dalam menerapkan pemahamannya. Aktivitas ini berjalan dengan tertib dan kondusif. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
tampak aktif dalam menyelesaikan soal dalam kelompok, guru juga berkeliling ke setiap kelompok untuk memastikan bahwa setiap kelompok telah menjalankan tugasnya.
e) Mengkomunikasikan Kegiatan mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dapat terlaksana dalam aktivitas belajar sebagai berikut: siswa menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari dan mengolah informasi, siswa menyampiakan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya, dan guru dan siswa mengangaapi kesimpulan/ jawaban yang diberikan oleh siswa. Pada pembelajaran pertemuan ketiga, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengkomunikasikan gagasan dan jawaban. Guru memfasilitasi siswa dalam mengkomunikasikan jawaban terlihat ketika guru mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada siswa, meminta siswa menggambar ke depan (papan tulis), dan ketika siswa bekerja dalam kelompok. Guru memfasilitasi siswa mengkomunikasikan jawaban ketika siswa menuliskan jawaban di papan tulis. Dalam mengkomunikasikan jawaban, siswa hanya menuliskan hasil akhir tanpa disertai proses penyelesaiannya ataupun strategi penyelesaiannya. Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru menuliskan aktivitas siswa mempresentasikan jawabannya. Dalam RPP, guru telah mencoba untuk melibatkan siswa secara aktif dengan komunikasi lisan, namun, melihat realita bahwa siswa belum mampu untuk mengungkapkan pertanyaan, guru merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
hal ini belum mampu untuk dilaksanakan oleh siswa, sehingga aktivitas tersebut tidak digunakan.
3) Kegiatan Penutup Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan penutup dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
100
%.
pada kegiatan
penutup pertemuan ketiga adalah 80 %. Kegiatan pendahuluan yang tidak terlaksana adalah adalah siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini. Faktor penghambat terlaksananya kegiatan di atas adalah keterbatasan waktu pembelajaran. Ketika waktu pembelajaran telah usai, guru belum sempat untuk mengajak siswa berefleksi tentang pembelajaran pada hari tersebut. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan penutup pada pertemuan ketiga secara kualitatif. Di akhir pembelajaran, guru memberikan tes evaluasi kepada siswa. Jumlah soal adalah 6 soal yang berisi tentang pencerminan terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = - x, garis x = h, dan y = k. siswa diberikan waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk emnyelesaikan soal post-tes tersebut. Setelah selesai, siswa diminta untuk menukarkan lembar jawaban dengan teman di meja sebelahnya. Hal ini dilakukan karena guru akan mengajak siswa untuk membahas dan mengoreksi jawaban tes evaluasi yang telah dikerjakan tadi. Proses pembahasan soal post tes dilakukan dengan melibatkan siswa secara aktif. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan jawaban dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
pekerjaan yang dikoreksinya. Kemudian guru mengajak siswa lain untuk mengonfirmasi jawaban tersebut. Selanjutnya, guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa, sehingga siswa mengetahui jawabn yang benar. Setelah pembahasan jawaban, guru meminta siswa untu memberikan skor terhadap pekerjaan yang dikoreksi, dengan begitu, guru dan siswa dapat mengetahui kemampuan siswa dalam mempelajari pencerminan. Pembelajaran diakhiri dengan penyampaian agenda pada pertemuan yang akan datang, yang nampak dalam cuplikan transkrip video berikut ini: G
: “Ya, jadi itu mengenai pencerminan. Untuk pertemuan minggu depan, dipersiapkan materi translasi atau pergeseran”
Dalam penutupan pembelajaran, guru tidak sempat mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dan merefleksikan pembelajaran pada hari tersebut, karena
waktu
pembelajaran
yang
telah
habis.
Dalam
pelaksanaan
pembelajaran, guru perlu melakukan perbaikan dalam mengelola waktu pembelajaran, agar rencana kegiatan yang telah dibuat dapat dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang telah disiapkan.
d. Pertemuan Keempat 1) Kegiatan Pendahuluan Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan pendahuluan dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
17
%.
pada kegiatan
pendahuluan pertemuan keempat adalah 14,3 %. Kegiatan pendahuluan yang tidak terlaksana adalah . Pada tahap kegiatan pendahuluan hanya satu tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
kegiatan saja yang terlaksana. Guru melakukan banyak improvisasi pembelajaran demi menyesuaikan dengan suasana kelas dan siswa. Hal ini dikarenakan keterbatasan LCD yang ada. Dari ketersediaan LCD yang ada di sekolah, hanya ada 1 LCD yang dapat digunakan, dan LCD tersebut sedang digunakan untuk kegiatan lain. Sehingga guru tidak menggunakan LCD untuk pembelajaran. Suasana pembelajaran juga terlihat tidak kondusif dikarenakan adanya perubahan jam pelajaran. Pembelajaran matematika pada jam ke-7 dan ke-8 dirasa kurang efektif dalam pembelajaran karena siswa terlihat mengantuk dan tidak antusias. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan pendahuluan pada pertemuan keempat secara kualitatif. Kegiatan pembelajaran pertemuan keempat diawali dengan guru memberi salam kepada siswa dan menanyakan kehadiran siswa. Guru juga menanyakan tentang semangat siswa dalam belajar seperti terlihat dalam transkrip berikut: G : “Assalamualaikuam Wr. Wb.” SS : “Walaikumsalam Wr. Wb.” G : “Selamat siang” SS : “Siang” G : “Masih semangat?” SS : “Masih” G : “Ada yang tidak hadir?” SS : “Nihil” Setelah itu, guru mengajak siswa untuk
mengingat tentang
pencerminan agar siswa tidak melupakan materi yang diperoleh sebelumnya dan siswa lebih siap dalam menerima pembelajaran. Di awal pembelajaran, siswa terlihat semangat dan antusias. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cepat dan lantang pada kegiatan apersepsi. Suasana kelas yang tercipta pun kondusif untuk pelaksanaan kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
mengajar. Siswa terlihat telah siap dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam mempersiapkan siswa di awal pembelajaran, guru telah mampu untuk menciptakan suasana siap belajar dan sikap siswa yang siap menerima pembelajaran. Dari pertemuan pertama sampai dengan keempat, guru dapat menciptakan suasana awal pembelajaran dengan baik.
2) Kegiatan Inti Secara
kuantitatif,
pembelajaran
kesesuaian
menggunakan
pelaksanaan
pendekatan
kegiatan
saintifik
inti
adalah
dengan 78
%.
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan inti pertemuan inti adalah 75 %. Kegiatan inti yang tidak terlaksana adalah: 2.1)
Setelah mengamati, siswa mengungkapkan apa yang diperoleh dari pengamatan tadi
2.2)
Siswa mencoba mengkomunikasikan gambar 3.13 dan 3.14 dengan kata-katanya sendiri
2.3)
Siswa menanyakan apa yang ingin diketahuinya tentang translasi/ pergeseran pada bidang koordinat.
2.4)
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang jawaban dari pertanyaanpertanyaan tersebut
Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan keempat secara kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
a) Mengamati Kegiatan mengamati pada pertemuan keempat dilaksanakan di dalam kelas. Obyek yang diamati oleh siswa adalah buku paket pelajaran matematika yang telah dimiliki oleh setiap siswa. Tidak ada kendala yang muncul dalam kegiatan mengamati. Guru telah dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati selama pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan siswa telah dapat melaksanakn kegiatan mengamati seperti yang telah dipersiapkan oleh guru. Namun, pelaksanaan kegiatan mengamatai masih terlihat
kurang
mendalam
dan
bervariasi.
Siswa
masih
kurang
melaksanakan pengamatan yang cermat. Dari pelajaran pertama hingga keempat, kegiatan mengamati dilakukan di dalam kelas. Guru dapat lebih kreatif lagi dalam melaksanakan kegiatan mengamati. Guru dapat memanfaatkan taman sekolah dan lapangan untuk dijadikan objek pengamatan. Dalam materi translasi misalnya, siswa dapat diberi tugas untuk mengamati kegiatan yang ada di sekitar sekolah yang ada hubungannya dengan pergeseran. Guru juga dapat mennghadirkan permainan catur di dalam kelas, sehingga siswa dapat mencermati translasi dengan lebih cermat dan mendalam. Dengan cara pengamatan yang bervarisasi, siswa akan lebih antusias dalam pembelajaran dan mengurangi rasa mengantuk dan bosan ketika mempelajari matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
b) Menanya Dalam pembelajaran pertemuan keempat, siswa tidak mengajukan pertanyaan di depan kelas. Guru memancing siswa untuk bertanya dengan mengajukan pertanyaan. Dalam 4 kali pembelajaran, guru telah berusaha untuk memancing untuk bertanya, namun siswa tetap tidak mengajukan pertanyaan. Dalam tahapan menanya, guru perlu mengkomunikasikan kepada siswa pentingnya menanya. Guru perlu menekankan kepada siswa bahwa dengan bertanya, siswa menunjukkan rasa ingin tahunya akan sesuatu
yang
akan
dipelajarinya,
bukan
justru
menunjukkan
ketidaktahuannya. Rasa kepercayaan diri siswa perlu dibangun dalam kegiatan menanya. Siswa terkadang mersa minder ketika akan mengajukan pertanyaan. Siswa mengatakan bahwa budaya yang ada adalah ketika siswa mengajukan pertanyaan, teman-teman kelas akan mengatakan bahwa dirinya bodoh karena tidak paham. Guru perlu membangun pengertian yang positif tentang tahapan menanya, sehingga budaya menganggap penanya sebagai orang yang bodoh tidak berkembang. Siswa perlu dilatih untuk membuat pertanyaan. Terkadang ketika siswa ingin menanyakan
suatu
hal,
siswa
merasa
kebingungan
bagaimana
menyampaikan hal itu kepada orang lain. Siswa perlu belatih bagaimana membuat pertanyaan, membangun keberanian untuk bertanya, dan siswa perlu menemukan sesuatu hal yang ingin ditanyakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
c) Mengumpulkan informasi Dalam tahap mengumpulkan informasi pertemuan keempat, guru telah memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi dengan baik. Proses pengumpulan informasi dilakukan dilakukan oleh siswa selama proses tanya jawab dengan guru di dalam kelas. Siswa mencatat hal-hal penting yang akan digunakan untuk menarik suatu kesimpulan. Proses pengumpulan informasi berlangsung di dalam kelas. Hal yang menarik dari pertemuan keempat adalah, siswa mengumpulkan informasi tidak hanya saat tanya jawab secara klasikal, tetapi juga ketika dalam kelompok kecil. Guru meminta siswa untuk berkelompok dalam menjawab suatu permasalahan yang diberikan. Dalam hal ini, siswa diberikan kebebasan untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan menggunakan berbagai sumber belajar yang dimiliki. Guru memantau aktivitas dan membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dengan cara berkeliling ke kelompokkelompok. Dalam
implementasi
pendekatan
saintifik
pada
pembelajaran
matematika, guru dapat menciptakan kegiatan yang beragam untuk aktivitas mengumpulkan informasi, sehingga siswa dapat mengumpulkan informasi dari mana saja. Guru dapat menciptakan pembelajaran di luar kelas misalnya di perpustakaan, laboratorium komputer maupun dari lingkungan sekitar sekolah, sehingga pembelajaran menjadi bervariasi dan siswa dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
d) Mengasosiasi/ Menalar/ Mengolah Informasi Dalam pembelajaran pertemuan keempat, siswa mengolah informasiinformasi yang telah dikumpulkan dari proses tanya jawab dan diskusi. Proses penalaran dilakukan di dalam kelompok-kelompok kecil. Guru membantu siswa dalam proses penalaran/ asosiasi/ mengolah informasi dengan berkeliling ke setiap kelompok. Kegiatan ditindaklanjuti dengan aktivitas siswa mengajukan jawabannya. Jawaban yang diusulkan siswa ini masih belum tentu kebenarannya. Guru dan siswa lain akan mengonfirmasi jawaban secara bersama-sama. Hal ini tampak dalam transkrip berikut ini: G
S G
: “Yok kita bahas jawaban temanmu. Ada titik B, kemudian sudah diketahui bayangannya. Untuk mencari besarnya translasi, maka bagaimana caranya?” : “Bayangan dikurangi asal” : “Ya betul, a didapat dari 1 – 4 = - 3, b dapat dari 3 – 5, sehingga diperoleh a = -3 , b = -2. Betul nggih?”
Dalam transkrip tersebut tampak bahwa guru memberikan suatu masalah kepada kelompok siswa, kemudian siswa mengajukan jawaban atas masalah tersebut. Guru dan siswa lain mengonfirmasi kebenaran jawaban siswa tersebut. Kegiatan ini selaras dengan aktivitas metode ilmiah menurut Stephen S. Carey (2011), yaitu peneliti menguji kebenaran dari penjelasan yang diajukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
e) Mengkomunikasikan Secara keseluruhan, kegiatan mengkomunikasikan telah terlaksana dalam
setiap
pertemuan.
Guru
memfasilitasi
siswa
untuk
memgkomunikasikan jawaban dan pendapatnya dengan baik. Siswa mengungkapkan pendapatnya pada diskusi kelompok dan dalam pembelajaran secara klasikal di kelas. Komunikasi yang dilakukan oleh siswa masih dominan pada komunikasi tertulis. Dalam kegiatan mengkomunikasikan jawabannya, guru juga memberi kesempatan siswa atau kelompok lain untuk mengungkapkan jawaban atau cara yang berbeda. Guru bersikap terbuka terhadap pendapat siswa yang beragam. Hal ini tampak dalam cuplikan transkrip video berikut ini: G : “Ada yang punya jawaban lain? Semua sama? Yok, kita tanggapi hasil pekerjaan temanmu. Apabila titik A (2,3) menjalani translasi sejauh (1,2). Berarti titik (2,3) kita geser ke mana dulu?” [Siswa tidak menanggapi, menandakan bahwa siswa tidak memiliki alternatif jawaban lain] Aktivitas mengkomunikasikan gagasan maupun jawaban secara lisan masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat terlaksana misalnya dengan aktivitas
mempresentasikan
strategi
penyelesaian
masalah/
soal.
Komunikasi secara lisan akan membuat siswa melatih kepercayaan diri akan gagasannya dan membantu siswa dalam merangkai kata-kata sehingga gagasan yang masih ada dalam angan-angan dapat tersampaikan ke orang lain dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
3) Kegiatan Penutup Secara kuantitatif, kesesuaian pelaksanaan kegiatan penutup dengan pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
adalah
Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
25
%.
pada kegiatan
penutup pertemuan keempat adalah 50 %. Kegiatan penutup yang tidak terlaksana adalah: 3.1)
Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan guru mengonfirmasi jawaban siswa
3.2)
Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini
Faktor penghambat terlaksananya kegiatan di atas adalah waktu pembelajaran yang tidak cukup untuk menarik kesimpulan bersama dan merefleksikan pembelajaran pada hari tersebut. Pada bagian selanjutnya, akan dibahas pelaksanaan kegiatan penutup pada pertemuan keempat secara kualitatif. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan arahan kepada siswa tentang pelaksanaan ulangah harian pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan keempat, guru tidak mengajak siswa untuk melakukan refleksi dan menarik kesimpulan pembelajaran pada hari tersebut. Pada kegiatan penutup, perlu dilaksanakan kegiatan refleksi pembelajaran. Hal ini guna mengetahui perasaan apa yang dialami siswa, kendala yang ditemui oleh siswa, dan apakah siswa merasa cocok dengan pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru. Dengan adanya refleksi, guru dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Kegiatan menarik kesimpulan di akhir pembelajaran perlu dilakukan di setiap pertemuannya. Hal ini bertujuan agar siswa mendapatkan intisari pembelajaran. Kegiatan ini juga dapat digunakan oleh guru untuk memantapkan pengetahuan siswa yang telah diperoleh selama pembelajaran. Dalam kegiatan penutup, kegiatan refleksi dan penarikan kesimpulan tidak pernah dilaksanakan oleh guru, meskipun telah dipersiapkan dalam RPP. Hal ini dikarenakan waktu pembelajaran yang tidak mencukupi. Guru perlu lebih memperhatikan alokasi waktu pembelajaran, agar kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik, demi terciptanya pembelajaran yang lebih baik lagi.
1. Hasil Belajar Siswa Secara kuantitatif, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa 57,6% siswa telah mencapai predikat amat baik dalam tes tertulis materi transformasi. Siswa yang memperoleh kategori baik sebesar 18,2%. Siswa yang memperoleh predikat cukup sebesar 15,1% dan siswa yang mecapai predikat kurang adalah sebesar 9,1%. Berikut akan dibahas hasil belajar siswa dalam mempelajari materi transformasi secara kuantitatif dan kualitatif untuk setiap indikator. a. Indikator: Siswa dapat menentukan kedudukan suatu titik/ bangun datar pada koordinat Cartesius dan menggambar bangun datar pada bidang koordinat Secara kuantitatif, siswa yang mencapai predikat amat baik untuk indikator 1 adalah 75,7%. Siswa yang mencapai predikat baik sebesar 6,1%. Siswa yang mencapai predikat cukup sebesar 3% dan siswa yang mencapai predikat kurang adalah sebesar 15,1%. Berdasarkan jawaban siswa, siswa mengerjakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
cara menggambar sumbu koordinat terlebih dahulu, kemudian menentukan titiktitik yang diketahui. Ada 6 siswa yang masih kebingungan dalam menggambarkan titik, yaitu siswa masih kurang tepat dalam menentukan absis atau ordinat dari suatu titik, hal ini membuat siswa salah dalam menjawab bangun datar yang terbentuk dari empat titik yang diketahui. Dalam menjawab bangun datar yang terbentuk, masih ada 1 siswa yang tidak dapat membedakan persegi panjang dan persegi.
b. Indikator: Siswa dapat menentukan hasil pencerminan suatu titik terhadap sumbu x, sumbu y, garis y = x, garis y = -x, garis x = h, dan garis y = k. Secara kuantitatif, siswa yang mencapai predikat amat baik untuk indikator 2 adalah 18,2%. Siswa yang mencapai predikat baik sebesar 24,2%. Siswa yang mencapai predikat cukup sebesar 12,1% dan siswa yang mencapai predikat kurang adalah sebesar 45,4%. Berdasarkan strategi siswa dalam menjawab, sebagian besar siswa menjawab soal nomor 2 dan 3 dengan langsung menuliskan jawaban tanpa menuliskan langkah penyelesaian. Siswa cenderung langsung menggunakan rumus hasil pencerminan. Sebagian besar siswa mengerjakan dengan menuliskan jawaban singkat. Pada soal nomor 2, ada 2 strategi jawaban siswa yang muncul, yaitu 1) siswa menentukan hasil pencerminan dengan cara langsung menggunakan rumus pencerminan terhadap sumbu x dan terhadap sumbu y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
2) siswa menentukan hasil pencerminan dengan cara menggambarkan titiktitik pada bidang kartesius, kemudian mencerminkannya terhadap sumbu x dan terhadap sumbu y. Pada soal nomor 3, ada 2 strategi jawaban yang muncul, yaitu: 1) siswa menentukan hasil pencerminan dengan cara langsung menggunakan rumus pencerminan terhadap garis y = x dan garis y = -x. 2) siswa menentukan hasil pencerminan dengan cara menggambar pada bidang kartesius Pada soal nomor 4, ada 7 siswa yang menjawab dengan cara menuliskan langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari bayangan hasil pencerminan. Dalam menjawab soal nomor 2 sampai dengan 4, semua siswa menjawab dengan cara langsung menggunakan rumus pencerminan. Dari berbagai jawaban siswa yang muncul, tidak ada siswa yang menarik kesimpulan jawaban.
c. Indikator: Siswa dapat menentukan hasil translasi (pergeseran) suatu titik Secara kuantitatif, siswa yang mencapai predikat amat baik untuk indikator 3 adalah 66,6%. Siswa yang mencapai predikat baik sebesar 6,1%. Siswa yang mencapai predikat cukup sebesar 9,1% dan siswa yang mencapai predikat kurang adalah sebesar 18,2%. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 5, diperoleh 2 strategi siswa dalam menjawab, yaitu: 1) Siswa menentukan titik akhir dengan cara melakukan dua kali translasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
2) Siswa menjumlahkan vector translasi terlebih dahulu, lalu menentukan titik akhir Pada soal nomor 5, tidak ada siswa yang menarik kesimpulan jawaban. Pada jawaban soal nomor 6, semua siswa menjawab dengan cara menggambarkan titik awal terlebih dahulu pada bidang koordinat. Ada 2 strategi siswa dalam menentukan titik akhir hasil translasi, yaitu: 1) Siswa menggambarkan pada bidang koordinat untuk menentukan titik akhir 2) Siswa langsung menambahkan setiap titik asal dengan vector translasi Dari jawaban-jawaban siswa yang diperoleh, ada 3 siswa yang menarik kesimpulan jawaban dengan tepat.
d. Indikator:
Siswa
memiliki
keterampilan
dalam
mengerjakan
soal
pengembangan dari materi translasi Secara kuantitatif, siswa yang mencapai predikat amat baik untuk indikator 4 adalah 72,7%. Siswa yang mencapai predikat baik sebesar 9,1%. Siswa yang mencapai predikat cukup sebesar 12,1% dan siswa yang mencapai predikat kurang adalah sebesar 6,1%. Pada soal nomor 7, ada 2 strategi siswa dalam menjawab, yaitu: 1) Siswa menggunakan rumus awal translasi yaitu, x’ = x + a dan y’ = y + b, kemudian siswa melakukan manipulasi aljabar untuk memperoleh nilai a dan b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
2) Siswa langsung melakukan perhitungan dengan cara mengurangkan titik akhir dengan titik awal Dari jawaban-jawaban siswa yang diperoleh, ada 8 siswa yang menarik kesimpulan jawaban dengan tepat. Pada jawaban soal nomor 8, semua siswa menjawab dengan strategi yang sama, yaitu dengan langsung mengurangkan titik akhir dengan vector translasi, sehingga diperoleh titik awal. Dari jawaban-jawaban siswa, ada 9 siswa yang menarik kesimpulan jawaban dengan tepat.
2. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian terletak pada wawancara dan soal tes hasil belajar. Keterbatasan terkait wawancara adalah hasil wawancara tidak dapat digunakan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan waktu wawancara yang sudah memungkin untuk diadakan wawancara lanjutan
untuk
mengetahui
apakah
pembelajaran
matematika
mempengaruhi hasil belajar siswa terkait aspek kognitif/ pengetahuan. Keterbatasan penelitian terkait dengan hasil belajar adalah soal-soal evaluasi hasil belajar yang diujikan masih terbatas pada soal rutin, sehingga tidak dapat dilihat kemampuan berpikir kritis yang dicapai oleh siswa. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran dan latihan soal yang diberikan dalam pembelajaran terbatas pada soal-soal rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian yang dilaksanakan pada kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran yang dilakukan selama empat kali pertemuan berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana karena keterbatasan waktu dan respon siswa yang kurang mendukung. Hasil presentase keterlaksanaan pembelajaran yang dihitung sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu sebesar 72,7 %. Pembelajaran diawali dengan salam dan apersepsi materi untuk mempersiapkan siswa dalam awal pembelajaran. Secara keseluruhan, guru telah menerapkan pembelajaran saintifik dengan lima langkah, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mongolah informasi/ menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Secara keseluruhan, kegiatan menanya dan mengolah informasi masih kurang maksimal dalam empat kali pembelajaran yang dilakukan. Aktivitas tersebut kurang tampak dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian tes evaluasi pembelajaran, pembahasan, dan penyampaian agenda pada pertemuan selanjutnya. Dalam
perencanaan
pembelajaran,
guru
telah
merencanakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan baik
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
dan lengkap dalam memunculkan langlah-langkah pendekatan saintifik, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Namun, dalam pelaksanaan, guru kurang dapat memberikan pancingan kepada siswa agar melaksanakan langah-langkah saintifik yang dilakukan. Hal ini menyebabkan guru lebih dominan dalam melaksanakan langkahlangkah pendekatan saintifik. Guru terlihat siap dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan siswa masih belum siap sepenuhnya dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik. 2. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik memperoleh rata-rata nilai 81. Presentase hasil belajar siswa dengan predikat amat baik sebesar 57,6 %, presentase hasil belajar siswa dengan predikat baik sebesar 18,2 %, presentase hasil belajar siswa dengan predikat cukup sebesar 15,1 %, dan presentase hasil belajar siswa dengan predikat kurang sebesar 9,1 %. Sebagian besar siswa belum menjawab dengan sistematis, dan masih ada siswa yang kurang teliti. Hasil belajar siswa yang tinggi ini belum pasti menggambarkan kemampuan berpikir kritis siswa seperti yang ada dalam pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Hal ini disebabkan karena soal tes masih terbatas soal rutin yang bukan merupakan soal kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
B. Saran Saran yang dapat peneliti sumbangkan sehubungan dengan penelitian analisis pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 2 Wedi tahun ajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut: 1. Bagi Calon Guru Calon guru dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien bagi guru dan siswa. 2. Bagi Guru a. Guru diharapkan dapat lebih kreatif lagi dalam memfasilitasi dan melibatkan siswa dalam langkah-langkah pembelajaran dengan
pendekatan
saintifik,
sehingga
pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik sungguh terimplementasikan di sekolah dengan baik. b. Guru
diharapkan
dapat
melakukan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan pembelajaran di kelas agar dapat mengetahui penghambat pelaksanaan pembelajaran saintifik Kurikulum 2013 di kelas dan dapat menciptakan suatu penyelesaian dari kendala yang ada. c. Aktivitas dalam kegiatan mengamati dapat ditingkatkan dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, dimana setiap kelompok diberikan tugas untuk mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
suatu hal secara cermat. Guru perlu menjelaskan rambu-rambu dalam kegiatan mengamati yang akan dilakukan. Kemudian, setiap kelompok saling bertukar informasi hasil pengamatan guna memperkaya ilmu. d. Aktivitas dalam kegiatan menanya dapat ditingkatkan dengan cara menggunakan metode inkuiri Suchman. Langkah pertama, guru menampilkan suatu fenomena yang berkaitan dengan materi.
Setiap
kelompok
diberikan
kesempatan
untuk
mengajukan satu pertanyaan secara bergantian, dan guru hanya menjawab ya/tidak, kemudian, guru memunculkan fenomena yang lebih mengarahkan siswa untuk mengamati lebih mendalam sehingga siswa mampu mengajukan pertanyaan yang bermakna. e. Aktivitas
kegiatan
menggumpulkan
informasi
dapat
ditingkatkan dengan kegiatan mengumpulkan informasi di luar kelas, misalnya di perpustakaan, di laboratorium komputer maupun di lingkungan sekolah lainnya. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dapat lebih bervariatif lagi selain menggunakan metode tanya jawab dan melalui buku teks. f. Aktivitas kegiatan mengolah informasi/ menalar/ mencoba dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kemandirian siswa dalam menalar. Guru dapat membuat LKS yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
dikerjakan siswa dalam kelompok dalam rangka mengolah informasi dan meminimalkan bantuan guru. g. Aktivitas
pada
kegiatan
mengkomunikasikan
dapat
ditingkatkan dengan aktivitas komunikasi secara lisan. Siswa mengkomunikasikan secara lisan strategi jawaban yang digunakan dan tidak hanya jawaban akhir saja. Hal ini akan membantu siswa dalam meningkatkan kepercayaan diri dalma mengungkapkan gagasannya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat melakukan beberapa hal berikut, misalnya: a. penelitian dengan tema pengaruh pembelajaran matematika pendekatan saintifik Kurikulum 2013 terhadap prestasi atau hasil belajar siswa. b. penelitian dengan menggunakan soal-soal kontekstual untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika pendekatan saintifik Kurikulum 2013. c. penelitian
tentang
analisis
faktor-faktor
penghambat
pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik
Kurikulum
mengatasinya.
2013,
disertai
dengan
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Remaja Rosdakarya Abdul Majid. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media. Akbar Sa’dun. Instrumen Perangkat Pembelajaran. 2013. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Ali Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Andi Prastowo.2014. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press. BSNP. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Daryanto.
2014.
Pendekatan
Pembelajaran
Saintifik
Kurikulum
2013.
Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Donald Ary, et al. 2010. Introduction to Research in Education (8th ed). Canada: Wadsworth Cengage Learning.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Himpunan Perundang-undangan RI tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2008. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Beserta Penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia Ismail, dkk. 2003. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Juliansyah Noor. 2011. Metode Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta:
Prenada Media Group.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Materi Pelatihan Guru: Implementasi Kurikulum 201 (SMP/MTs.: Matematika). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia.
2013.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia.
2013.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian
Pendidikan
Permendikbud
dan
No.
Kebudayaan
81A
Tahun
Republik 2013
Indonesia.
tentang
2013.
Implementasi
Kurikulum.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Negoro, St. dan B. Harahap. 2010. Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia. Ngalim Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nusa Putra. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses Dan Aplikasinya. Jakarta: Indeks. Nusa Putera. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses & Aplikasi. Jakarta: Indeks. Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Peter Kosso. 2011. A Summary of Saintific Method. London New York: Springer Dordrecht Heidelberg. Purwoto. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ridwan Abdullah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Roy Hollands. 1983. Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Stephen S. Carey. 2011. A Beginner’s Guide to Scientific Method, Fourth Edition. Wadsworth, Cengage Learning. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: ALFABETA. Sukardjono. 2001. Filsafat dan Sejarah Matematika. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Surya Dharma. 2004. Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya. Jakarta: Program Pascasarjana FISIP. Susanta. 1990. Geometri Transformasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. W. S. Winkel. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. W.S. Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Yunus Abidin. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama. Yunus Abidin. 2013. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L1
LAMPIRAN A A.1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L2
A. 2
Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L3
A. 3
Validitas Soal Tes Uji Coba
1. Uji Validasi Butir Soal Nomor 1a NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 3 4 4 1 2 4 4 1 2 1 3 1 2 4 2 4 3 4 4 2 55
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 48 80 72 11 16 48 80 8 32 5 51 9 32 84 32 80 57 72 84 30 931
X2 9 16 16 1 4 16 16 1 4 1 9 1 4 16 4 16 9 16 16 4 179
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,804316 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 1a memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L4
2. Uji Validasi Butir Soal Nomor 1b NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 16 20 18 0 8 12 20 0 16 0 17 0 0 21 0 20 19 18 21 15 241
X2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,619078 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 1b memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L5
3. Uji Validasi Butir Soal Nomor 2a NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 16 20 18 11 0 0 20 0 16 0 0 9 16 21 0 20 19 18 21 15 240
X2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,595978 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 2a memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L6
4. Uji Validasi Butir Soal Nomor 2b NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 11
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 16 20 18 0 0 0 20 0 16 0 17 0 0 21 16 0 0 18 21 15 198
X2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 11
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,631959 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 2b memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L7
5. Uji Validasi Butir Soal Nomor 3a NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 10
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY
X2
0 20 0 11 0 0 20 0 16 0 0 0 16 21 16 20 19 0 21 0 180
0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 10
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,571629 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 1a memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L8
6. Uji Validasi Butir Soal Nomor 3b NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY
X2
0 20 0 0 0 0 20 0 16 0 17 0 16 21 16 20 19 18 21 15 219
0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,764923 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 3b memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L9
7. Uji Validasi Butir Soal Nomor 4a NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY
X2
0 20 18 11 8 0 20 8 16 0 17 0 16 21 16 20 19 18 21 0 249
0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,47671 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 4a memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L10
8. Uji Validasi Butir Soal Nomor 4b NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 16 20 18 0 0 12 0 0 0 0 17 9 16 21 16 20 19 18 21 0 223
X2 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,534868 Atas dasar taraf signifikansi 5% untuk N = 20 dituntut 𝑟𝑥𝑦 = 0,444. Koefisien validitas yang diperoleh adalah 𝑟𝑥𝑦 = 0,534868 𝑟𝑥𝑦 = 0,534868 > 0,444 Jadi, taraf validitas soal nomor 4b ternyata signifikan pada taraf signifikansi 5% dan termasuk cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L11
9. Uji Validasi Butir Soal Nomor 5 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 2 2 1 2 1 2 2 1 2 0 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 31
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 32 40 18 22 8 24 40 8 32 0 34 0 16 42 16 40 38 36 42 30 518
X2 4 4 1 4 1 4 4 1 4 0 4 0 1 4 1 4 4 4 4 4 57
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,691521 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 5 memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L12
10. Uji Validasi Butir Soal Nomor 6 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 2 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 50
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 32 60 54 22 8 12 60 16 32 15 51 18 48 63 48 60 57 36 63 45 800
X2 4 9 9 4 1 1 9 4 4 9 9 4 9 9 9 9 9 4 9 9 134
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,552309 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 6 memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L13
11. Uji Validasi Butir Soal Nomor 7 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 2 2 2 1 0 1 2 1 2 0 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 32
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 32 40 36 11 0 12 40 8 32 0 34 9 32 42 32 40 38 36 42 30 546
X2 4 4 4 1 0 1 4 1 4 0 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 60
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,900063 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 7 memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L14
12. Uji Validasi Butir Soal Nomor 8 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
X
Y 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 49
𝑟𝑥𝑦 =
16 20 18 11 8 12 20 8 16 5 17 9 16 21 16 20 19 18 21 15 306
XY 48 40 54 22 16 24 60 16 32 5 34 27 48 63 48 60 57 36 63 30 783
X2 9 4 9 4 4 4 9 4 4 1 4 9 9 9 9 9 9 4 9 4 127
Y2 256 400 324 121 64 144 400 64 256 25 289 81 256 441 256 400 361 324 441 225 5128
𝑛.∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖 )(∑ 𝑌𝑖 ) √𝑛.∑ 𝑋𝑖 2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 .√𝑛.∑ 𝑌𝑖 2 −(∑ 𝑌𝑖 )2
𝑟𝑥𝑦 = 0,597981 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.7, diperoleh bahwa soal nomor 8 memiliki tingkat koefisien korelasi yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L15
A. 4
Reliabilitas Soal Tes Uji Coba Variansi Tiap Soal
𝑆𝑖2 =
∑ 𝑋–
(∑ 𝑋𝑖 )2 𝑛 𝑛
2 𝑆1𝑎 = 1,3875 2 𝑆1𝑏 = 0,21 2 𝑆2𝑎 = 0,21 2 𝑆2𝑏 = 0,2475 2 𝑆3𝑎 = 0,25 2 𝑆3𝑏 = 0,24 2 𝑆4𝑎 = 0,1875 2 𝑆4𝑏 = 0,2275
𝑆52 = 0,4475 𝑆62 = 0,45 𝑆72 = 0,44 𝑆82 = 0,3475
𝑆𝑖2 = 4,645
𝑆𝑡2 =
∑ 𝑌𝑖2 –
= 22,31
(∑ 𝑌𝑖 )2 𝑛 𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L16
𝑛 𝑆𝑖2 ] [1 − 2 ] 𝑟𝑡𝑡 = [ 𝑛−1 𝑆𝑡 = 0,833471 Apabila dibandingkan dengan tabel Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi pada tabel 3.8, diperoleh bahwa soal tes uji coba memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L17
LAMPIRAN B B. 1
Lembar Telaah RPP Lembar Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No
Komponen RPP
Hasil penelaahan dan skor 1
A.
1.
Identitas Mata Pelajaran
2
3
Tidak
Kurang
Sudah
Ada
Lengkap
Lengkap
Tidak
Sesuai
Sesuai
sesuai
sebagian
seluruhnya
Satuan pendidikan, kelas, semester, program/ program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan
B.
1.
Perumusan Indikator
Kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD
2.
Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
3.
Kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
C.
Pemilihan Materi Ajar
1.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L18
2.
Kesesuaian dengan alokasi waktu
D.
Pemilihan Sumber Belajar
1.
Kesesuaian dengan KI dan KD
2.
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3.
Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
E.
Pemilihan Media Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
2.
Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
3.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
F.
Model Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
G.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas
2.
Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L19
saintifik 3.
Kesesuaian penyajian dengan sistematika materi
4.
Kesesuaian alokasi waktu dengan cakupan materi
H.
Penilaian
1.
Kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian autentik
2.
Kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi
3.
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4.
Kesesuaian pedoman penskoran dengan soal.
Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L20
B. 2
Lembar Observasi Pembelajaran Lembar Observasi Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik Aspek yang diamati Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1
Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran
2
Guru mengajukan pertanyaan menantang
3
Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
4
Guru mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan 5
Guru menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
6
Guru menyampaiakan rencana kegiatan misalnya individual, kerja kelompok, melakukan observasi Kegiatan Inti
7
Guru mampu menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
8
Guru mampu mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata
9
Guru mampu menyampaikan
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L21
pembahasan materipembelajaran dengan tepat 10
Guru mampu menyampaikan materi secara sistematis
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11
Guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
12
Guru memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
13
Guru melaksanakan pembelajaran yang runtut
14
Guru mampu menguasai kelas
15
Guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
16
Guru melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
17
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Penerapan pendekatan saintifik Mengamati 18
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengamati
19
Guru menentukan objek pengamatan sesuai dengan KD yang dipelajari
20
Guru menentukan aspek-aspek yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L22
perlu diamati oleh peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran 21
Guru menyampaikan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik selama kegiatan pengamatan
22
Guru memberikan pengantar yang dapat menarik minat siswa untuk mengamati sumber belajar yang disediakan guru.
Menanya 23
Guru memberikan bantuan dan melatih siswa agar dapat mengajukan pertanyaan.
24
Guru mendorong, memancing, dan menantang peserta didik untuk bertanya dengan memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana
25
Guru memberikan kejelasan ramburambu kepada para siswa tentang materi pertanyaan yang harus diajukan oleh peserta didik (relevansi dengan tujuan pembelajaran, pertanyaan yang kompleks)
26
Guru menampung dan menyeleksi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditentukan
27
Guru menetapkan pertanyaan yang layak untuk didiskusikan kemungkinankemungkinan jawabannya
Mencoba/ mengumpulkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L23
28
Guru merancang, mempersiapkan, menentukan, dan menyediakan sumbersumber belajar lanjutan.
29
Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah diajukan
Mengasosiasi/ mengolah/ menalar 30
Guru mengarahkan siswa agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubunghubungkan data/informasi yang diperoleh.
31
Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk-bentuk hubungan logis agar siswa menghasilkan simpulan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
32
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengolah informasi maupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan
33
Guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda
Mengkomunikasikan 34
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L24
35
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan hasil kegiatan belajar kepada orang lain secara lisan atau tertulis
Pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran 36
Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan pembelajaran
37
Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
38
Guru menghasilkan pesan yang menarik
39
Guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan pembelajaran
40
Guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran 41
Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
42
Guru merespon positif pastisipasi peserta didik
43
Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
44
Guru menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
45
Guru menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L25
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 46
Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar
47
Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan penutup Penutup pembelajaran 48
Guru melakukan refleksi atau kesimpulan dengan melibatkan peserta didik
49
Guru memberikan tes secara lisan atau tertulis
50
Guru mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
51
Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L26
B. 3
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar Observasi terhadap aktivitas peserta didik
No
Aktivitas Peserta didik
Mengamati 1
Peserta didik mampu mengamati dalam pembelajaran
2
Peserta didik mengamati objek pengamatan sesuai dengan KD yang dipelajari
3
Peserta didik mengamati aspek-aspek yang perlu diamati oleh peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran
4
Peserta didik mengikuti serangkaian kegiatan pengamatan yang telah dirancang oleh guru
Menanya 5
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari hal-hal yang ditemukan selama proses pengamatan
6
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari kata kunci yang diajukan oleh guru
7
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan yang kompleks (bukan menuntut jawaban ya/tidak)
8
Peserta didik mampu bersikap santun dalam mengajukan pertanyaan
Mencoba/ mengumpulkan data 9
Peserta didik mengumpulkan sejumlah informasi atau fakta dalam rangka menjawab pertanyaan dari permasalahan yang diajukan sebelumnya.
Mengasosiasi/ mengolah/ menalar 10
Peserta didik mengolah informasi/fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L27
kesimpulan, sesuai dengan masalah yang diajukan sebelumnya. 11
Peserta didik menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan ke persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda
Mengkomunikasikan 12
Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan orang lain secara jelas dan komunikatif secara lisan atau tertulis
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran 13
Peserta didik memanfaatkanan sumber belajar dan pembelajaran
14
Peserta didik berpartisipasi dalam pemanfaatan media pembelajaran
15
Peserta didik berpartisipasi aktif melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
16
Peserta didik menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
17
Peserta Didik menunjukkan sikap antusias dalam belajar
18
Peserta didik melakukan refleksi atau kesimpulan dengan melibatkan peserta didik
19
Peserta didik menyelesaikan tes secara lisan atau tertulis
20
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L28
B. 4
Lembar Wawancara
Narasumber: Guru 1) Hal-hal apa saja yang anda siapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran? 2) Bagaimana alur pembelajaran yang ibu lakukan? 3) Metode pembelajaran apa yang anda gunakan untuk memancing keaktivan siswa? 4) Bagaimana bentuk keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar ? 5) Bagaimana aktivitas siswa ketika mengamati? (apakah mengikuti instruksi yang ada?, bagaimana ibu memastikan bahwa siswa mengamati sesuai dengan instruksi?) 6) Apakah siswa dapat mengajukan pertanyaan? Bagaimana memancing agar siswa bisa bertanya? (apabila siswa tetap tidak mau bertanya bagaimana?) 7) Bagaimana aktivitas siswa ketika mencoba/ mengumpulkan data? 8) Bagaimana siswa mengasosiasi/ mengolah informasi yang telah diperoleh? Apakah siswa dapat menyimpulkan sendiri?
9) Bagaimana cara siswa mengomunikasikan hasil pekerjaan? Apakah siswa mengkomunikasikan secara lisan atau tertulis? (lebih banyak lisan/ tertulis? Mengapa?) 10) Apa kesulitan siswa (yang anda amati) dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013? 11) Kesulitan apa yang ditemui dalam melaksanakan pembelajaran transformasi menggunakan pendekatan saintifik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L29
12) (konfirmasi mengapa ada tahapan aktivitas yang belum terlaksana? Jika ada)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L30
Narasumber: Siswa 1) Bagaimana keaktifan kalian di kelas? 2) Apa kesulitan yang kalian hadapi selama mempelajari transformasi? 3) Apakah kalian mengetahui pendekatan saintifik? Apabila mengetahui, apa itu pendekatan saintifik? 4) Menurut kalian, bagaimana cara guru mengajar? 5) Apakah cara mengajar guru bervariasi? 6) Apakah kalian melakukan kegiatan 7) Apakah cara mengajar guru berbeda dari cara mengajar guru pada saat kalian duduk di sekolah dasar (SD) ? 8) Bagaimana pemahaman kalian terhadap
materi transformasi?
Kalau
dipresentasekan berapa persen memahami materi? 9) Adakah manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi transformasi, baik dari segi materi maupun proses pembelajarannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L31
B. 5
RPP RENCANA PE LAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Negeri 2 Wedi
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII / 2
Materi Pokok
: Transformasi
Sub Materi
: Bidang Koordinat, Refleksi,
Translasi Alokasi Waktu
: 5 × 40 menit
A. Kompetensi Inti 1.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
1.3
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
1.4
Mencoba,
mengolah,
dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L32
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar: 1.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab,responsif, dan tidak mudah menyerahdalam memecahkan masalah. 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar. 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitassehari-hari. 3.7 Mendeskripsikan lokasi benda dalam koordinat Cartesius. 3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi) menggunakan objek-objek geometri. 4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi) dalam memecahkan permasalahan nyata. Indikator Pencapaian Kompetensi: Peserta didik diharapkan dapat: 1.1.1 Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika 1.1.2 Serius dalam mengikuti pembelajaran matematika 2.2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, aktif dalam kerja kelompok 2.2.2 Mementingkan kepentingan kelompok daripada kepentingan sendiri 2.2.3 Menghargai keputusan kelompok untuk mencapai tujuan 2.2.4 Mendorong orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan 3.7.1 Menjelaskan pengertian koordinat 3.7.2 Menentukan kedudukan suatu titik/ bangun datar pada koordinat Cartesius 3.7.3 Menggambar bangun datar pada bidang koordinat 3.9.1 Menentukan hasi refleksi (pencerminan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L33
3.9.2 Menentukan hasil translasi (pergeseran) 4.6.1 Menyelesaikan permasalahan nyata yang berhubungan dengan refleksi 4.6.2 Menyelesaikan permasalahan nyata yang berhubungan dengan translasi C. Materi Pembelajaran Koordinat Cartesius Translasi Translasi
atau
pergeseran
adalah
suatu
transformasi
yang
memindahkan setiap titik pada sebuah bidang berdasarkan jarak dan arah tertentu. Misalkan x, y, a, dan b adalah bilangan real, translasi titik A (x, y) dengan T(a,b) adalah menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b, sedemikian hingga diperoleh A’(x + a, y +
b),
secara
notasi
dilambangkan
dengan:
Refleksi Refleksi atau pencerminan adalah satu jenis transformasi yang memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan mengggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang dipindahkan.
Rotasi Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan suatu titik ke titik lain dengan perputaran terhadap titik pusat tertentu. Rotasi terhadap titik O(0,0) sebesar 90 dirumuskan dengan:
Dilatasi Dilatasi atau perubahan skala adalah suatu transformasi yang memperbesar atau memperkecil bangun tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi dengan pusat O(0,0) dan faktor skala k dan dilatasi dengan pusat P(p,q) dan faktor skala k.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L34
D. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik (scientific)
Model
: Kooperatif
Metode
: Diskusi, Tanya jawab, dan Penugasan.
E. Alat dan Sumber Pembelajaran Alat
: LCD, LKS, Penggaris, buku milimeter blok
Sumber
: Buku Siswa Matematika kelas VII Kemendikbud
2013 F. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (3 JP) Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru memberi salam dan salah satu siswa memimpin doa 10 menit bersama. 2. Guru
mengondisikan
kelas,
agar
kondusif
untuk
mendukung proses pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis dan merapikan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan. 3. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan. 4. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari Inti
Mengamati
100
1.
Siswa mengamati tentang koordinat Cartesius
menit
2.
Siswa mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pengertian koordinat, misalnya gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L35
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan di peta, radar pesawat terbang, permainan catur, dll 3.
Siswa mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan koordinat Cartesius.
Menanya 1. Siswa menanya bagaimana menggambar di koordinat kartesius? Menggali Informasi 3.10 Guru membagikan LKS 3.11 Siswa mengamati LKS tentang sistem koordinat kartesius 3.12 Guru mengajak siswa untuk menggali informasi tentang koordinat kartesius 3.13 Siswa mengerjakan latihan soal di LKS agar lebih paham 3.14 Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan soal dalam LKS. Mengasosiasi 1. Merumuskan cara menggambar suatu koordinat di bidang kartesius 2. Membahas atau mengenal sistem koordinat lainnya (missal koordinat polar) Mengkomunikasikan 1. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka 2. Siswa lain menanggapi jawaban temannya
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L36
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
3. Guru mengonfirmasi jawaban siswa Penutup
1. Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan 10 menit guru mengonfirmasi tanggapan siswa 2. Guru memberikan PR kepada siswa 3. Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini 4. Siswa mengerjakan post test 5. Guru menginfokan agenda pada pertemuan yang akan datang kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L37
Pertemuan 2 (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif 10 menit untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru bersama dengan siswa membahas PR pada pertemuan yang lalu
Guru
memberikan
memahami
Refleksi
motivasi dan
tentang
pentingnya
mengaitkannya
dalam
kehidupan sehari-hari. Apersepsi:
Guru menanyakan kepada siswa “pernahkah bercermin?”
Guru menampilkan video anak kecil sedang bercermin/ guru membawa cermin ke dalam kelas.
Inti
Siswa mengamati apa yang dilakukan anak kecil tesebut, 60 menit bagaimana sifat bayangan yang tampak pada video tersebut, dan lain-lain. Siswa melihat bayangan yang dihasilkan di cermin. Siswa bertanya tentang jenis bayangan yang terbentuk dari cermin datar, bisa juga siswa menanyakan bayangan yang terbentuk dari cermin cekung (dari sendok misalnya). Siswa lain menjawab pertanyaan temannya Guru mengonfirmasi jawaban siswa Guru mengajak siswa menggali informasi tentang sifat bayangan yang dihasilkan oleh refleksi suatu garis. Siswa mengamati dan menggali informasi dari contoh 3.1 dan contoh 3.2 Guru mengajak siswa memahami tentang refleksi pada bidang koordinat. Refleksi pada sumbu x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L38
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Siswa mengamati contoh 3.3 halaman 103 Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu x Siswa menggali informasi dari contoh 3.3 halaman 103 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari pencerminan terhadap sumbu x Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap sumbu x Refleksi pada sumbu y Siswa mengamati contoh 3.4 halaman 103 Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu y Siswa menggali informasi dari contoh 3.4 halaman 103 dengan me mbaca, diskusi, atau tanya jawab Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari pencerminan terhadap sumbu y Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap sumbu y Refleksi terhadap titik O(0,0) Siswa mengamati contoh 3.5 halaman 104 Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap titik asal O(0,0) Siswa menggali informasi dari contoh 3.5 halaman 104 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab Siswa menggambarkan hasil pencerminan suatu titik terhadap titik asal O(0,0)
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L39
Kegiatan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap titik asal O(0,0)
Refleksi terhadap sumbu y=x
Siswa menggambarkan garis y=x
Siswa mengamati contoh 3.6 pada halaman 104
Siswa menanya dengan kata kunci, koordinat bayangan, sumbu koordinat, dan titik asal.
Siswa menggali informasi dari contoh 3.6 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab
Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan jika suatu titik direfleksikan terhadap garis y=x
Siswa
mengerjakan
latihan
soal dari LKS
secara
berkelompok Siswa mengomunikasikan hasil pekerjaannya Guru dan siswa lain menanggapi jawaban siswa tersebut Guru mengonfirmasi jawaban siswa. Penutup
6. Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan 10 menit guru mengonfirmasi tanggapan siswa 7. Guru memberikan PR kepada siswa 8. Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini 9. Guru menginfokan agenda pada pertemuan yang akan datang kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L40
Pertemuan ke-3 (3 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif 10 menit untuk berlangsungnya pembelajaran.
Guru bersama dengan siswa membahas PR pada pertemuan yang lalu
Apersepsi:
Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang cara menentukan bayangan suatu titik yang direfleksikan terhadap sumbu x, terhadap sumbu y dan terhadap titik O(0,0), terhadap garis y=x
Inti
Refleksi terhadap garis y=-x
100
Siswa membuat garis y=-x
menit
Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari titik yang direfleksikan terhadap garis y=-x
Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap garis y=-x
Refleksi terhadap garis yang sejajar sumbu x
Siswa menggambarkan contoh garis yang sejajar dengan sumbu x
Siswa mengamati contoh 3.10
Siswa bertanya apabila menemui kesulitan ketika memahami contoh 3.10
Siswa menggali informasi dari contoh 3.10 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab
Siswa menggambarkan hasil pencerminan suatu titik terhadap garis yang sejajar sumbu x
Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap garis yang sejajar dengan sumbu x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L41
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Refleksi terhadap sumbu y
Siswa menggambarkan contoh garis yang sejajar dengan
Alokasi Waktu
sumbu y
Siswa mengamati contoh 3.11
Siswa bertanya apabila menemui kesulitan ketika memahami contoh 3.11
Siswa menggali informasi dari contoh 3.11 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab
Siswa menggambarkan hasil pencerminan suatu titik terhadap garis yang sejajar sumbu y
Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap garis yang sejajar dengan sumbu
Siswa mengerjakan latihan soal dari LKS secara berkelompok
Penutup
Siswa mempresentasikan jawabannya
Siswa lain dan guru menanggapi jawaban siswa tersebut
Guru mengonfirmasi jawaban siswa
Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan 10 menit guru mengonfirmasi tanggapan siswa
Guru memberikan PR kepada siswa
Siswa mengerjakan post-test
Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L42
Pertemuan 4 (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru mengajak siswa untuk membahas PR pada 10 menit pertemuan yang lalu
Apersepsi:
Guru memberikan semangat kepada siswa dalam belajar matematika
Guru mengajak siswa mengamati translasi dalam kehidupan sehari-hari
Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas
Guru menentukan titik awal siswa
Guru meminta siswa berjalan 3 langkah ke depan
Guru menyajikan Video Paskibraka
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa yg dilakukan oleh siswa dan apa yang diperoleh dari video tersebut.
Inti
Setelah mengamati, siswa mengungkapkan apa yang 60 menit diperoleh dari pengamatan tadi.
Guru mengonfirmasi apa itu translasi
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh 3.12 di halaman 111 buku siswa
Siswa mencoba mengomunikasikan gambar 3.13 dan 3.14 dengan kata-katanya sendiri
Siswa menanyakan apa yang ingin diketahuinya tentang translasi/ pergeseran pada bidang koordinat.
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
Guru mengajak siswa menggali informasi
Siswa mengamati gambar 3.15 halaman 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L43
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru mengajak siswa memahami makna dari gambar pergeseran tersebut
Siswa mengamati gambar 3.16
Guru menanyakan berapa pergeseran yang dialami oleh bidang tersebut.
Siswa mengamati contoh 3.15 dan gambar 3.19
Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang jawaban dari contoh 3.15 tersebut.
Guru memastikan apakah siswa telah memahami tentang konsep translasi atau belum
Siswa mengerjakan latihan soal secara kelompok (diskusi), latihan 3.2 halaman 116
Penutup
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
Siswa lain dan guru menanggapi jawaban siswa tersebut
Guru mengonfirmasi jawaban siswa
Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan 10 menit guru mengonfirmasi jawaban siswa
Guru memberikan PR kepada siswa
Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini
Guru menginfokan agenda pertemuan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L44
Pertemuan ke-5 (3 JP) Ulangan Harian Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru mengajak siswa untuk membahas PR pada 10 menit pertemuan yang lalu
Apersepsi:
Guru memberikan semangat kepada siswa dalam belajar matematika
Inti
1 jam pelajaran pertama
100
Siswa secara berkelompok mengerjakan latihan soal dari menit LKS
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
Siswa lain dan guru menanggapi jawaban siswa tersebut
Guru mengonfirmasi jawaban siswa
2 jam pelajaran selanjutnya siswa mengerjakan Ulangan Harian 1 Penutup
Siswa mengumpulkan lembar jawaban ulangan
Guru menginfokan agenda pertemuan selanjutnya
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L45
G. Penilaian No. Kompetensi 1.
KI 1 dan
Teknik
Instrumen
Keterangan
Observasi
Lembar observasi
Terlampir
Tes tertulis
Pilihan ganda
Terlampir
Uraian
Tugas (mandiri
KI 2 2.
KI 3
atau kelompok) 3.
KI 4
Proyek
Terlampir
Lembar laporan tugas praktik
Lembar laporan tugas proyek
Lampiran Penilaian KI 1 INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR OBSERVASI) A. Petunjuk Umum 1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. Observasi
merupakan
teknik
penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrument yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1:
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L46
B. Petunjuk Pengisian Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap spiritual peserta didik.Caranya, guru memberitanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. 4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan. 3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukannya. 2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukannya. 1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya. C. Lembar Observasi Kelas
: ….
Semester
: ….
TahunAjaran
: ….
Periode Pengamatan
: Tanggal … s.d. ….
No
Aspek Pengamatan
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan .
3
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi.
4
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.
5
Melaksanakan ibadah keseharian baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan sesuai dengan agama yang dianutnya. Jumlah Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L47
Lembar Observasi
2 3
4
5
Keterangan
1
Nilai
Peserta Didik
Rerata Skor
No.
Pengamatan
Nama
Jumlah
Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst
Guru Mata Pelajaran
Isbakdiyati, S. Pd. NIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L48
Penilaian KI 2 INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL (LEMBAR OBSERVASI) A. Petunjuk Umum 1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
Sikap
sosial yang dikembangkan pada Kompetensi Inti 2 di jenjang SMP/MTs meliputi: a. jujur b. kreatif c. disiplin d. tanggung jawab e. toleransi f. gotong royong g. santun h. responsif i.
pro aktif
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai. B. Petunjuk Pengisian Secara periodik, misalnya 1 atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian sikap sosial peserta didik.Caranya, guru memberitanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap sosial yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut. 4 = selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan. 3 = sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukannya. 2 = kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukannya. 1 = tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L49
Guna memudahkan penilian, guru dapat membaca indikator tiap-tiap aspek sosial sebagai berikut. Tabel Daftar Deskripsi Indikator Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator Tidak menyontek dalam
1. Jujur adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
mengerjakan ujian/ulangan. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang
pekerjaan.
lain tanpa menyebutkan sumber). Mengungkapkan perasaan apa adanya. Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan. Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. Menghasilkan ide/karya
2. Kreatif Kemampuan
seseorang
untuk
melahirkan sesuatu yang baru,
inovatif yang dipublikasikan/dipasarkan.
baik berupa gagasan maupun
Menghasilkan ide/karya inovatif
karya nyata, baik dalam bentuk
untuk kalangan sendiri/ skala
karya baru maupun kombinasi
kecil.
dengan hal-hal yang sudah ada, yang
belum
sebelumnya.
pernah
ada
Memodifikasi dan menggabungkan beberapa ide/karya untuk menghasilkan gagasan/karya baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L50
Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator Mencoba membuat ide/karya dari contoh yang sudah ada.
3. Disiplin adalah tindakan yang
Datang tepat waktu.
menunjukkan perilaku tertib dan
Patuh pada tata tertib atau aturan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
bersama/ sekolah. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
4. Tanggungjawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
Melaksanakan tugas individu dengan baik. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan. Tidak menyalahkan/menuduh
lingkungan (alam, sosial dan
orang lain tanpa bukti yang
budaya), negara dan Tuhan Yang
akurat.
Maha Esa.
Mengembalikan barang yang dipinjam. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Menepati janji. Tidak menyalahkan orang lain untuk kesalahan tindakan kita sendiri. Melaksanakan apa yang pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L51
Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator dikatakan tanpa disuruh/diminta.
5. Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan.
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya. Dapat menerima kekurangan orang lain. Dapat mememaafkan kesalahan orang lain. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain. Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik. Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru.
6. Gotongroyong adalah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas.
Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan. Bersedia membantu orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L52
Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator tanpa mengharap imbalan. Aktif dalam kerja kelompok. Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain. Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
7. Santun adalah sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain.
Menghormati orang yang lebih tua. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur. Tidak meludah di sembarang tempat. Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain. Bersikap 3S (salam, senyum, sapa). Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain. Memperlakukan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L53
Sikap dan Pengertian
Contoh Indikator sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan.
8. Responsif
Tanggap terhadap kerepotan
Adalah kesadaran akan tugas
pihak lain dan segera
yang harus dilakukan dengan
memberikan solusi dan atau
sungguh-sungguh. Kepekaan
pertolongan.
yang tajam dalam menyikapi
berbagai hal yang dihadapinya dan kepahaman makna
kegiatan sekolah dan/atau social.
tanggungjawab yang harus dipikul adalah ciri utama kepribadiannya. 9. Pro aktif
Berperan aktif terhadap berbagai Bergerak cepat dalam melaksanakan tugas/kegiatan.
Berfikir lebih maju terhadap segala hal.
Berinisiatif dalam bertindak
Adalah sikap seseorang yang
terkait dengan
mampu membuat pilihan dikala
tugas/pekerjaan atau sosial.
mendapatkan stimulus.
Seseorang yang bersikap proaktif mampu memberi jeda antara
peluang yang ada.
datangnya stimulus dengan keputusan untuk memberi
Mampu memanfaatkan Memiliki motivasi untuk terus maju dan berkembang.
Fokus pada hal-hal yang
respon. Pada saat jeda tersebut
memungkinkan untuk diubah
seseorang yang proaktif dapat
atau diperbaik.
membuat pilihan dan mengambil respon yang dipandang terbaik bagi dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L54
C. Lembar Observasi Kelas
: ….
Semester
: ….
TahunAjaran
: ….
Periode Pengamatan
: Tanggal … s.d. ….
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst Klaten,
Maret 2016
Guru Mata Pelajaran Matematika
Isbakdiyati, S.Pd. NIP.
Nilai
Rerata Skor
Jumlah
Pro aktif
Responsif
Ket.
Santun
Gotong Royong
Toleransi
Didik
Jujur
a
Disiplin
Pesert
Kreatif
No
Sikap
Tanggung Jawab
Nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L55
B. 6 Soal Tes Soal Ulangan Harian 1. Diketahui titik A (4,3), B(-2,3), C(-2,-1), D(4,-1). a. Gambarkan titik-titik tersebut ke dalam bidang koordinat! b. Hubungkan titik A, B, C,D. Bangun datar apakah yang terbentuk? 2. Diketahui titik A (-3,-2). Tentukan bayangan dari titik A apabila: a. Direfleksikan terhadap sumbu x! b. Direfleksikan terhadap sumbu y! 3. Diketahui titik B (3,-5). Tentukan bayangan dari titik B apabila: a. Direfleksikan terhadap garis y = x! b. Direfleksikan terhadap garis y = - x! 4. Diketahui titik P (5,2). Tentukan bayangan dari titik P apabila: a. Direfleksikan terhadap garis x = 5! b. Direfleksikan terhadap garis y = - 3 ! 3 5. Titik A (4,-1) ditranslasikan sejauh ( ) kemudian ditranslasikan sejauh 1 2 ( ). Tentukan bayangan dari titik A. 2 6. Sebuah segitiga ABC dengan titik A (3,5), B (2,-1), C (4,7) ditranslasikan 2 sejauh ( ). Tentukan bayangan yang terbentuk! 4 𝑎 7. Titik A (-2,5) ditranslasikan oleh ( ) menghasilkan bayangan A’ (4,6). 𝑏 Tentukan nilai a dan b! 2 8. Titik A (x,y) ditranslasikan sejauh ( ) menghasilkan bayangan A’ (8,3). 1 Tentukan nilai x - 2y!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L56
Kunci Jawaban 1. a.
1. b. persegi panjang 2. Titik A (-3,-2), bayangan dari titik A, apabila a. Direfleksikan terhadap sumbu x, A’ terletak di (-3, 2) b. Direfleksikan terhadap sumbu y, A’ terletak di (3, -2) 3. Titik B (3,-5), bayangan dari titik B, apabila a. Direfleksikan terhadap sumbu y=x, B’ terletak di (-5, 3) b. Direfleksikan terhadap sumbu y=-x, B’ terletak di (5, -3) 4. Titik P (5, 2), bayangan dari titik P apabila a. Direfleksikan terhadap sumbu x = 5, P’ terletak di (5,2) b. Direfleksikan terhadap sumbu y = -3, P’ terletak di (5, -8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L57
3 5. Titik A (4,-1) ditranslasikan sejauh ( ) menghasilkan bayangan (7, 0), 1 2 kemudian ditranslasikan sejauh ( ) menghasilkan (9,2). Bayangan 2 dari titik A adalah (9,2) 6. Sebuah segitiga ABC dengan titik A (3,5), B (2,-1), C (4,7) 2 ditranslasikan sejauh ( ) menghasilkan A’(5,9), B’(4,3), C’(6,11) 4
𝑎 7. Titik A (-2,5) ditranslasikan oleh ( ) menghasilkan bayangan A’ 𝑏 (4,6). Tentukan nilai a dan b! -2 + a = 4 a=6 5+b=6 b=1 2 8. Titik A (x,y) ditranslasikan sejauh ( ) menghasilkan bayangan A’ 1 (8,3). Tentukan nilai x - 2y! x+2=8 x=6 y+1=3 y=2 x + 2y = 6 - 2.2 = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L58
B. 7
Nilai Soal Tes
No 1a 1b 2a 1 4 1 0 2 4 1 1 3 3 1 1 4 4 1 1 5 4 1 1 6 4 1 1 8 1 1 0 9 4 1 1 10 3 0 1 11 4 1 0 12 1 1 0 13 4 1 1 14 4 1 1 15 1 0 1 16 1 0 0 18 4 1 1 19 1 1 0 20 4 1 1 21 4 1 0 22 4 1 1 23 4 1 1 24 4 1 0 25 4 1 1 26 4 1 1 27 4 1 0 28 4 1 1 29 4 1 0 30 4 1 1 31 4 1 1 32 4 0 0 33 4 1 1 34 4 1 0 4 1 1
2b 3a 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
3b 4a 4b 5a 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 0 0 2 1 1 0 2 1 1 0 2 1 1 0 2 1 0 0 2 1 0 0 2 1 1 1 2 1 1 0 2 1 0 0 1 1 1 0 2 1 1 0 2 1 1 1 2 1 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 1 1 0 2 1 1 0 2 1 1 0 2 0 1 0 2 1 1 1 2 1 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 2 0 1 0 2 1 0 0 2 0 1 0 2 0 0 0 2
6 3 3 3 3 3 3 0 3 0 2 0 3 3 3 1 3 0 3 2 3 3 3 2 3 3 3 0 3 3 3 3 3 1
7 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 0 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2
Skor Nilai 18 86 15 71 19 90 18 86 20 95 21 100 10 48 20 95 13 62 17 81 10 48 19 90 19 90 12 57 10 48 20 95 12 57 21 100 16 76 14 67 18 86 18 86 19 90 20 95 18 86 20 95 15 71 19 90 21 100 16 76 19 90 17 81 14 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L59
LAMPIRAN C C. 1
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Lembar Observasi Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik Aspek yang diamati
Pertemuan
Pendahuluan
1
2
3
4
x
x
X
x
x
X
X
X
x
X
X
X
x
X
X
x
Apersepsi dan Motivasi 1
Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran
2
Guru mengajukan pertanyaan menantang
3
Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran
4
Guru mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
5
Guru menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
6
Guru menyampaiakan rencana kegiatan misalnya individual, kerja kelompok, melakukan observasi Kegiatan Inti
7
Guru mampu menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
8
Guru mampu mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L60
nyata 9
Guru mampu menyampaikan
pembahasan materipembelajaran dengan tepat 10
Guru mampu menyampaikan materi secara sistematis
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik 11
Guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
12
Guru memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
13
Guru melaksanakan pembelajaran yang runtut
14
Guru mampu menguasai kelas
15
Guru melaksanakan pembelajaran yang
X
x
X
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
bersifat kontekstual 16
Guru melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
17
dengan alokasi waktu yang direncanakan Penerapan pendekatan saintifik Mengamati 18
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengamati
19
Guru menentukan objek pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L61
sesuai dengan KD yang dipelajari 20
Guru menentukan aspek-aspek yang
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
perlu diamati oleh peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran 21
Guru menyampaikan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik selama kegiatan pengamatan
22
Guru memberikan pengantar yang dapat menarik minat siswa untuk mengamati sumber belajar yang disediakan guru. Menanya
23
Guru memberikan bantuan dan melatih siswa agar dapat mengajukan pertanyaan.
24
Guru mendorong, memancing, dan menantang peserta didik untuk bertanya dengan memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana
25
Guru memberikan kejelasan ramburambu kepada para siswa tentang materi pertanyaan yang harus diajukan oleh peserta didik (relevansi dengan tujuan pembelajaran, pertanyaan yang kompleks)
26
Guru menampung dan menyeleksi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditentukan
27
Guru menetapkan pertanyaan yang layak untuk didiskusikan kemungkinan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L62
kemungkinan jawabannya Mencoba/ mengumpulkan informasi 28
Guru merancang, mempersiapkan,
x
x
x
x
x
X
X
x
menentukan, dan menyediakan sumbersumber belajar lanjutan. 29
Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan sejumlah informasi dalam rangka menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah diajukan Mengasosiasi/ mengolah/ menalar
30
Guru mengarahkan siswa agar dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubunghubungkan data/informasi yang diperoleh.
31
Guru memberikan penjelasan mengenai bentuk-bentuk hubungan logis agar siswa menghasilkan simpulan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
32
Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengolah informasi maupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan
33
Guru memfasilitasi siswa untuk menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L63
Mengkomunikasikan 34
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
X
mengomunikasikan hasil pekerjaannya 35
Guru memberi kesempatan peserta didik untuk menyampaikan hasil kegiatan belajar kepada orang lain secara lisan atau tertulis
Pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran 36
Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan pembelajaran
37
Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
38
Guru menghasilkan pesan yang menarik
x
X
X
39
Guru melibatkan peserta didik dalam
x
X
x
pemanfaatan sumber belajar dan pembelajaran 40
Guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
41
Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
42
Guru merespon positif pastisipasi peserta didik
43
Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
44
Guru menunjukkan hubungan antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L64
pribadi yang kondusif 45
Guru menumbuhkan keceriaan atau
x
x
X
x
X
x
antusiasme peserta didik dalam belajar Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 46
Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar
47
Guru menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Kegiatan penutup Penutup pembelajaran
48
Guru melakukan refleksi atau kesimpulan dengan melibatkan peserta didik
49
Guru memberikan tes secara lisan atau tertulis
50
Guru mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
51
Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L65
C. 2
Transkrip Video Pembelajaran
TRANSKRIP VIDEO PERTEMUAN PERTAMA Rabu, 23 Maret 2016 Keterangan: G : Guru S : Siswa SS : Semua Siswa SB : Sebagian Siswa B : Guru bersama siswa A. 1. G : “Yang akan kita bahas adalah transformasi. Di sini akan kita mulai tentang koordinat kartesius. Untuk koordinat kartesius, anak-anak dalam mempelajari koordinat kartesius sangat penting sekali karena ini penting untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, anak-anak sudah pernah melihat permainan catur itu ya” 2. SB : “Nggih” 3. G : “Arahnya, arahnya kemana aja itu?” 4. B : “Kiri, kanan, maju, mundur, gitu nggih? 5. G : “Bentuknya L juga biasa nggih? Nah itu nanti akan kita bahas mengenai koordinat kartesius. Mungkin di SD anak-anak sudah sedikit mempelajari tentang koordinat kartesius. Anak-anak sudah mengenal garis mendatar? Atau disebut garis apa itu?” [Siswa terlihat kebingungan dan tidak menjawab pertanyaan guru] 6. G : “Mendatar adalah garis horizontal” 7. SB : “Horizontal” [Siswa mengatakan bersama ketika guru mengatakan horizontal] 8. G : “Sedangkan yang ke atas tegak itu?” 9. SS : “Vertikal” 10. G : “Jadi anak-anak, kalo misalnya ya, misalnya kita ambil salah satu anak” [Guru melihat ke sekeliling kelas untuk mencari anak agar maju ke depan] 11. G : “Silakan untuk maju, yok mbak.” [Guru menunjuk salah satu siswi untuk maju ke depan kelas. Siswa yang ditunjuk langsung mau untuk maju ke depan kelas tanpa mengelak] 12. G : “Coba anak-anak ini, berada di sini nggih. Anak ini bisa geser dengan sesuai arah, misalnya geser ke kanan, maju, ke belakang, ke kiri, gitu nggih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L66
13. SB : “Nggih” 14. G : “Coba kalau misalnya dari mbaknya ini, ini kita misalkan titik koordinat. Gesernya dengan melihat itu ya, kotak ubin di lantai itu ya, supaya itu ya, persis seperti papan berpetak. Iya, to?” 15. SS : “Nggih” 16. G : “Coba sekarang silakan mbak geser ke kanan 2 langkah” [siswi yang di depan kelas memperagakan apa yang diperintahkan oleh guru] 17. G : “Gesernya pas sesuai ubin keramik itu nggih, 2 langkah. Kalo pada koordinat kartesius, itu kalau geser ke arah kanan kiri itu, menunjukkan sumbu x apa sumbu y?” 18. SB : “Sumbu x” 19. G : “Sumbu x ya?. Ini gesernya kemana” 20. SB : “Ke kanan” 21. G : “Kalo ke kanan berarti x nya gimana?” 22. B : “Positif” 23. G : “Coba maju dua langkah, mbak” [Mengatakan, kepada siswi yang berada di depan kelas] 24. G : “Kalo maju ke depan gini, merupakan sumbu apa?” 25. SB : “Sumbu y” 26. G : “Sumbu y, kalau maju berarti tandanya?” 27. SS : “Positif” 28. G : “Positif nggih?. Nah, sekarang ke kiri tiga langkah, mbak” 29. G : “Itu yang diitung apanya? y atau x nya?” 30. SS : “x” 31. G : “Positif apa negatif?” 32. SS : “Negatif” 33. G : “Kemudian silakan kamu mundur ke belakang 4 langkah. Nah, ini yang dihitung apanya? y apa x?” 34. SS : “y” 35. G : “Positif apa negatif?” 36. SS : “Negatif” 37. G : “Kalo kita akan meletakkan suatu titik pada bidang koordinat, nanti dengan cara apa? Kita buat sumbu mendatar dan sumbu vertical. Nah, pas perpotongan antara sumbu vertical dengan sumbu horizontal merupakan titik koordinat. Jadi, nanti arah pergerakan mbaknya nati bias kita gambar ke bidang koordinat. Sudah jelas?” 38. SB : “Jelas” 39. G : “Jadi kalau y nya ke atas?” 40. SS : “Positif”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L67
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
G SS G SS G SS G SS G SS G
52. G
53. G 54. G
55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.
G SB G SS G SS G SS G SS B
66. G 67. SS 68. G
69. SS 70. G
: “Yang ke bawah?” : “Negatif” : “Yang ke kanan?” : “Positif” : “Yang ke kiri?” : “Negatif” : “Jadi, x arahnya kemana?” : “Ke kanan dan ke kiri” : “Kalo y arahnya?” : “Ke atas dank e bawah” :“Jadi, untuk mempelajari bidang koordinat tujuannya apa? Tujuannya agar kalian bisa menentukan titik koordinat pada bidang koordinat” : “Yok, anak-anak silakan berkelompok empat-empat.” [Siswa berpindah tempat untuk berkelompok. Selanjutnya guru membagikan LKS ke setiap kelompok] : “Sekarang kamu cermati LKS biar lebih jelas” [Siswa mengamati LKS secara berkelompok] : “Coba sekarang kamu lihat di LKS. Jadi, di sini untuk pengertian koordinat kartesius, kamu cermati dulu. Nanti kalo ada kesulitan ditanyakan.” : “Jadi disitu ada titik koordinat. Gambarnya ke arah mana?” : “Kiri” : “Kiri?” : “Kanan” : “Kanan nggih. Berapa langkah?” : “Dua” : “Kemudian y nya 3. Kita lanjutkan ke mana?” : “Ke atas” : “berapa langkah?” : “Tiga : “Jadi mempunyai titik koordinat (2,3)” [Guru sambil menggambar di papan tulis] : “Perpotongan sumbu x dan sumbu y ini kita namakan pangkal ...?” : “Koordinat” : “Untuk mengetahui titik mempunyai titik koordinatnya berapa, menghitungnya dari pangkal koordinat. Jadi kalo misalnya, dari pangkal koordinat ke arah kanan berarti x nya … ? ” : “Positif” : “Kalo x nya ke kiri negatif, nggih?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L68
71. 72. 73. 74. 75. 76.
SB G SB G SS G
77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89.
G SB G SS G SS G SS G SS G SS G
90. B 91. G 92. SB 93. G 94. SB 95. G 96. SB 97. G 98. SB 99. G 100. SS 101. G 102. SB 103. G 104. SB 105. G
: “Nggih” : “Y nya ke atas berarti?” : “Positif” : “Kemudian y kea rahbawah?” : “Negatif” : “Coba dilihat di materi, anak-anak mengalami kesulitan apa tidak? Kalau ada, ditanyakan saja. Tidak?” [Guru menunggu respon siswa dan tidak ada respon] : “Ada kesulitan nggak?” : “Tidak bu” : “Jadi misalnya ini titik (-3,1), ini menghitungnya darimana?” : “Pangkal koordinat” : “Ke arah mana?” : “Kiri” : “Berapa langkah?” : “Tiga” : “Kemudian dilanjutkan ke arah mana?” : “ Atas” : “Berapa langkah?” : “Satu” : “Berarti di sini nggih. Ini mempunyai koordinat berapa?” [Guru sambil menggambarkan] : “(-3, 1)” : “Kemudian kita melihat disitu titik berapa itu?” : “(2, 3)” : “Berarti dari pangkal koordinat itu arahnya gimana?” : “Ke kanan” : “Berapa langkah?” : “Dua” : “Kemudian ke arah mana?” : “Atas” : “Berapa langkah?” : “Tiga” [Guru sambil menggambarkan di papan tulis] : “Ya, jadi koordinatnya?” : “(2,3)” : “Dua ini menghitungnya dari pangkal koordinat. Karena positif, maka menghitungnya ke ?” : “Kanan” : “Tiga ini menghitungnya juga dari pangkal koordinat. Karena positif maka ke ?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L69
106. SB : “Atas” 107. G : “Yang depan ini biasanya disebut absis. Yang belakang namanya ordinat. Jadi titik (2,3) ini mempunyai absis 2 dan ordinat 3, maka mempunyai koordinat ?” 108. B : “(2,3)” 109. G : “Ada kesulitan? Silakan tanya nggih” [Guru berjalan ke arah siswa, untuk berinteraksi dengan siswa] 110. G : “Nggak ada?” [Guru menunggu respon siswa dan memancing siswa untuk bertanya] 111. G : “Jadi titik A itu mempunyai absis berapa?” 112. SS : “Dua” 113. G : “Ordinat berapa?” 114. SS : “Tiga” 115. G : “Koordinat berapa?” 116. SS : “(2,3)” 117. G : “Oke, sudah jelas semuanya?” 118. SS : “Sampun” 119. G : “Sekarang saya yang tanya. Misalnya, saya meletakkan titik disini. Berapa koordinatnya?” 120. SB : “(0,6)” 121. G : “Berapa?” 122. SS : “(0,6)” 123. G : “Berarti x = 0, y = 6 ? Betul gak? Yang sebelah sana gimana? Betul apa salah yang itu? Kamu punya pendapat gimana? Yok, coba dilihat jawaban temannya di papan tulis benar apa salah?” [Guru menunjuk siswa untuk mengonfirmasi jawaban. Guru mendekati siswa agar semakin jelas terdengar jawaban siswa tersebut] 124. G : “Yok, bener apa salah?” [siswa tidak ada tanggapan, sehingga guru mengulang pertanyaannya] 125. SB : “Salah” 126. G : “Salahnya dimana? Yang 0 apanya? x atau y?” 127. SB : “y nya” 128. G : “Coba lihat titiknya lagi. Ini kan titiknya terletak di sumbu x kan ya, jadi tidak ke atas, tidak ke bawah. Jadi hanya ke kanan, ke kanan berapa ini?” 129. SB : “6” 130. G : “y nya 0, tidak ke atas, tidak ke bawah, jadi itu (0,6) terbalik ya, seharusnya berapa?” 131. SB : “(6,0)” 132. G : “Sekarang berkelompok ya” [Guru membagi nomor kelompok]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L70
133. G
: “Kalau tidak ke kiri tidak ke kanan yang 0 apanya?” [Guru teringat akan suatu hal, kemudian kembali mengajak diskusi terlebih dahulu, sebelum bekerja dalam kelompok] 134. SS : “x” 135. G : “Jadi titik ini koordinatnya?” 136. SS : “(0,5)” 137. G : “Coba sekarang kita meletakkan disini, berapa koordinatnya?” 138. S : “(0,-4)” 139. G : “Ada yang punya pendapat lain?” 140. S : “(-4, 0) 141. G : “Coba kalau titiknya di sini, yang tidak geser apanya?” 142. SB : “ke kanan ke kirinya” 143. G : “Berarti tidak ke kanan tidak ke kiri ya? Apanya yang 0 kalau tidak ke kanan maupun ke kiri?” 144. SB : “x yang 0” 145. G : “x nya 0, brarti nanti koordinatnya (0,…). Lalu ini titiknya digesernya ke bawah sejauh 4, jadinya ordinat -4. Maka titik ini koordinatnya ?” 146. SB : “(0, -4)” 147. G : “Anak-anak, biasanya ketika menentukan koordinat titik yang terletak di sumbu x, atau sumbu y memang terkadang salah. Kamu lihat saja misalnya titik disini, ini yang tidak bergerak x-nya apa ynya? Y yo?” 148. SB : “Y” 149. G : “Ini kan tidak ke atas, tidak ke bawah. Jadi titik ini hanya ke kiri. Oke sudah?” 150. SB : “Mpun” 151. G : “Titik ini berapa koordinatnya?” 152. SB : “(3, 0)” 153. [Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal secara berkelompok. Ketika siswa berkelompok, guru berkeliling untuk memantau kegiatan siswa dan membantu siswa dalam diskusi kelompok. Kemudian, guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk mengerjakan di papan tulis. Guru dan siswa bersama-sama mengonfirmasi jawaban di papan tulis] 154. G : “Titik C mempunyai koordinat berapa?” 155. SB : “(-2, 7)” 156. G : “Setuju?” 157. SB : “Setuju” 158. G : “Titik D mempunyai koordinat berapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L71
159. SB 160. G 161. SB 162. G
163. G 164. SB 165. G 166. SB 167. G 168. G 169. SB 170. G 171. SS 172. G 173. SB 174. G 175. SB 176. G 177. SB 178. G 179. SS 180. G 181. SS 182. G 183. SS 184. G 185. SS 186. G 187. SB 188. G 189. SB 190. G 191. SB 192. G 193. SB
: “(-5, 5)” : “Setuju?” : “Setuju” : “Betul nggih. Yok bisa memberikan applause untuk temannya” [hanya sebagian sedikit siswa yang bertepuk tangan sebagai apresiasi untuk hasil pekerjaan temannya] : “Tepuk tangannya bersama-sama nggih. Selanjutnya, titik E. Titik E mempunyai koordinat berapa? ” : “(-7, 1)” : “Setuju?” : “Setuju” : “Betul nggih? Betul” [Guru mengajak siswa untuk memberikan applause terhadap hasil pekerjaan siswa yang benar tersebut] : “Titik F, titik F mempunyai koordinat berapa?” : “(-8, 3)” : “Titik F mempunyai koordinat (-8, 3), setuju?” : “Tidak” : “Tadi kelompok berapa ini yang menjawab tadi?” : “Kelompok 6” : “Yok, kelompok 6 coba kamu lihat. Titik F mempunyai koordinat (8,3). Setuju?” : “Tidak” : “Setujunya berapa?” : “(-8, -3)” : “Setuju?” : “Setuju” : “Yok dilihat, titik H mempunyai koordinat berapa?” : “(1, -6)” : “Setuju?” : “Setuju” : “Betul ya?” : “Nggih” : “Titik J mempunyai koordinat berapa?” : “(6, -4)” : “ Setuju?” : “Setuju” : “Titik K?” : “(7, -2)” : “Trus titik yang belum tadi? Titik I ya? Berapa?” : “(4, -7)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L72
194. G : “Setuju?” 195. SB : “Setuju” 196. G : “Kemudian, gambarkan titik berikut pada bidang koordinat” [Siswa melanjutkan mengerjakan LKS. Guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan] 197. G : “Sudah nggih? Sekarang kita bisa mengambil kesimpulan untuk koordinat, apabila kita meletakkan titik pada bidang koordinat. Kalau sumbu x positif, dari pangkal koordinat, arahnya kemana? 198. SB : “Ke kanan” 199. G : “Kalau negatif arahnya kemana?” 200. SB : “Ke kiri” 201. G : “Untuk sumbu y arahnya kemana?” 202. SB : “Ke atas dan ke bawah” 203. G : “Kalau ke atas nanti nilainya?” 204. SB : “Positif” 205. G : “Kalau ke bawah nanti nilainya?” 206. SB : “Negatif” 207. G : “Sekarang saya beri soal, dikerjakan jangan contekan. Kerjakan sendiri-sendiri” [Siswa mengerjakan post-test secara mandiri. Pembelajaran ditutup dengan membahas soal post-test] 208. G : “Untuk pertemuan selanjutnya, dipelajari tentang refleksi atau pencerminan nggih?” 209. SS : “Nggih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L73
TRANSKRIP VIDEO PERTEMUAN KEDUA Senin, 28 Maret 2016 Keterangan: G : Guru S : Siswa (individu) SS : Semua Siswa SB : Sebagian Siswa B : Guru bersama siswa B. 1. G 2. SS 3. G 4. SS 5. G 6. SS 7. G 8. SS 9. G 10. SS 11. G
12. G
13. G 14. SB 15. G 16. SB 17. G 18. SB 19. G 20. SS 21. G 22. SS
: “Ass. Wr. Wb.” : “Wass. Wr. Wb.” : “Selamat siang” : “Selamat siang” : “Masih semangat?” : “Masih” : “Ada yang tidak hadir? Siapa?” : “Anggista” : “Kenapa?” : “Sakit” : “Baik, kita lanjutkan tentang transformasi. Sebelumnya, saya bertanya tentang meletakkan titik pada bidang koordinat, masih ingat nggih? Petak-petaknya keliatan nggak dari belakang?” [Guru menuju ke papan tulis berpetak] : “Coba kalau kita meletakkan titik disini, titik A, ya. Coba titik A mempunyai koordinat berapa, mas? Lainnya diam ya” [Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab] : “Yok, yang sini berapa koordinat titk A?” [Guru menunjuk siswa di bagian sisi yang lain] : “(4, -2)” : “(4, -2). Sudah betul?” : “Betul” : “Titik di sini berapa?” : “(2, -2)” : “Titik di sini?” : “(7, -2)” : “Titik di sini?” : “(-2, -2)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L74
23. G 24. SB 25. G 26. SB 27. G
28. G
29. G 30. SB 31. G 32. SB 33. G
34. G 35. SB 36. G 37. SB 38. G 39. SB 40. G
41. G 42. SB 43. G
: “Yang selalu sama apanya?” : “ -2” : “ -2, nggih? Berarti y nya selalu?” : “Sama” : “Jadi anak-anak masih ingat ya tentang koordinat. Sekarang kita mulai lanjutkan tentang transformasi yaitu refleksi. Kata lainnya pencerminan, sama nggih. Sekarang yang B nggih, kemarin yang A tentang koordinat” [Guru sambil menuliskan judul sub materi hari ini di papan tulis] : “Jadi anak-anak, dalam kehidupan sehari-hari anak-anak tidak asing lagi tentang pencerminan. Kalau mau berangkat ke sekolah, anak-anak mesti bercermin terlebih dahulu. Untuk apa to itu?” [beberapa siswa menjawab tetapi tidak terlalu jelas dan lantang suaranya] : “Bercermin untuk melihat bayangan kamu, ya gak?” : “Nggih” : “Ya, ini saya bawakan cermin. Ini cermin apa ini? Ada cermin datar, ada cermin cembung, cermin cekung” [Guru mengeluarkan cermin kecil] : “Datar” : “Ini cermin datar. Yang akan kita pelajari adalah cermin datar. Ya kalau kamu bercermin, coba” [Guru mengarahkan cermin ke beberapa siswi agar siswi dapat melihat bayangannya] : “Coba, sifat-sifat bayangannya gimana?” : “Terbalik” : “Terbalik? Jarak benda dengan bayangan gimana?” : “Sama” : “Sama nggih? Bayangannya gimana? Maya nggih?” : “Nggih” : “Bayangan dengan bendanya sama tidak besarnya? Sama nggih. Nah, sekarang jarak benda mbak’e dengan bayangan ini gimanasama nggih. Terus, nanti kalau kita tarik suatu garis, garisnya selalu gimana?” [Guru mengambil penggaris untuk mengilustrasikasn hasil bayangan dari cermin datar agar memudahkan siswa dalam memahami materi pencerminan] : “Misalkan ini sebarang cermin nggih. Kita letakkan benda di sini. Terus bayangannya nanti gimana?” : “Kanan” : “Misalkan itu sebagai cerminnya nggih? Kita akan bercermin. Tadi titiknya di sini, akan kita cerminkan terhadap garis ini. Coba letak bayangannya nanti dimana? Piye carane? Yo, carane piye? Caranya gimana? Yo, gimana nanti bayangannya? Yo, carane piye?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L75
44. G 45. B 46. G 47. SB 48. G 49. SB 50. G
: “Jarak bayangan dengan jarak benda kan …” : “Sama” : “Apa ngukurnya gini?” : “Bukan” : “Gimana?” : “Tegak lurus” : “Ya, betul-betul tegak lurus. Ini harus bener-bener tegak lho, ini membentuk sudut siku-siku.” [Guru menunjuk sudut siku-siku pada penggaris segitiga yang digunakan untuk menggambar] 51. G : “Ini kita ukur, ini kita tarik begini, ini harus betul-betul tegak lurus. Ini kita perpanjang ke sana (ke kanan), terus kita ukur sama jaraknya. Jadi, kalau kamu bercermin, gambar kamu, kamu dengan bayangan kamu, jaraknya selalu apa?” 52. SB : “Sama” 53. G : “Kalau kita tarik garis, garis ini selalu tegak … ?” 54. SB : “Tegak lurus” 55. G : “Bisa kamu lihat pada buku paketmu masing-masing, halaman 117. Coba kamu lihat halaman 117” [Guru mengambil buku paket di atas meja guru dan membuka halaman 117] 56. G : “Pencerminan terhadap suatu garis. Jadi misalnya kita meletakkan suatu titik, yaitu titik A , di sini akan kita cerminkan terhadap garis, misalnya ini garis l , tadi sifat-sifat pencerminan: jarak benda dengan bayangan sama, kalau kita tarik garis selalu tegak lurus. Ini untuk pemcerminan terhadap suatu garis. Coba kamu lihat pada halaman 117. Kamu lihat contoh 3.1 dan gambar 3.3 itu kamu lihat” 57. G : “Ini ada titik p kemudian kita cerminkan terhadap garis apa itu, l nggih? Maka bayangannya dapat kamu lihat disitu. Jarak benda dengan bayangannya gimana itu? Sama nggih? Lalu, kalau kita tarik ini betulbetul tegak lurus. Coba kamu lihat contoh 3.1. 3.1 kamu lihat, itu ada garis AB, direfleksikan terhadap garis apa itu? l nggih. Direfleksikan terhadap garis l maka nanti bayangannya dapat kamu lihat caranya gimana? Dari titik A kita tarik kemana itu? Kita tarik kemana itu? Pada gari l itu, bayangannya adalah A’, B’. Untuk mendapatkan A’ gimana caranya? Yo, piye carane?” 58. G : “Itu ada garis AB nggih. Misalnya, ini ada garis AB. Akan kita cerminkan terhadap garis l, ini terhadap garis dulu ya, ini akan kita cerminkan terhadap garis l.” [Guru menggambarkan garis AB di papan tulis dengan penggaris] 59. G : “Coba nanti letak bayangan garis AB nanti terletak dimana? Jadi A’ nya terletak dimana nanti? Di sini kita tarik ke bawah nggih, kalo ini kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L76
buat jaraknya sama nggih? Kalau kita tarik ke bawah sama, harus betulbetul apa? Tegak. Ini bayangan titik A. kemudian titik B juga kita tarik ke bawah tegak lurus garis l. Maka, bayangannya mana? Jadi bayangan garis AB, kalau kita cerminkan terhadap garis l, maka bayangannya adalah A’B’. Caranya gimana? Jaraknya selalu sama dan tegak lurus. Nah, itu pencerminan terhadap suatu garis.” [Guru menggambarkan titik A’ dan B’, dan garis A’B’ di papan tulis] 60. G : “Itu ada segitiga. Coba bangun segitiga itu apabila kita cerminkan terhadap garis l , terus bayangannya dimana? Yok coba salah satu anak tolong maju ke depan” [siswa tampak tidak ada yang mau maju ke depan kelas] 61. G : “Udah jelas? Jelas belum?” 62. SB : “Sudah” [lalu kemudian ada salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menggambarkan bayangan segitiga tersebut] 63. G : “Ya, coba kamu lihat bayangannya. Ya, jadi apabila bangun ini kita cerminkan terhadap suatu garis, maka bayangannya adalah, misalnya ini segitiga ABC nggih, berarti ini bayangannya adalah A’, B’, dan C’. Saged? Dong nggih?” 64. SB : “Nggih” 65. G : “Jadi nanti jarak A ke garis cermin, dengan A’ ke garis cermin, semua titik kamu tarik ke garis l, dan menariknya harus betul-betul tegak lurus. [Guru menggambarkan garis bantu putus-putus agar siswa mampu memaknai dalam menarik tegak lurus terhadap suatu garis] 66. G : “Sudah jelas belum? Untuk pencerminan terhadap suatu garis. Sekarang kita lanjutkan pencerminan pada bidang koordinat. Nah, sekarang refleksi terhadap bidang koordinat. Refleksi atau pencerminan itu sama nggih. Nah kita lanjutkan yang pertama refleksi terhadap sumbu x” [Guru menuliskan judul “Refleksi terhadap bidang koordinat”] 67. G : “Bisa dilihat pada halaman 119. Itu refleksi terhadap sumbu x,pada bidang koordinat. ” [Guru membawa buku paket matematika] 68. G : “Dapat kamu cermati dalam halaman 119 coba” [siswa mengamati halaman 119. Guru menggambar di papan tulis berpetak sumbu koordinat] 69. G : “Letakkan titik A di sini. Titik A ini mempunyai koordinat berapa? Misalnya kita mempunyai titik A, titik A itu koordinatnya berapa? [siswa nampak pasif dalam menjawab, sehingga guru mengulangi pertanyaan] 70. SB : “(3,2)” 71. G : “Coba titik A itu (3,2) akan kita cerminkan terhadap sumbu x, terus nanti letak bayangannya dimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L77
72. SB : “(3, -2)” 73. G : “Ini kita tarik jadi ini letak bayangan titik A’ yaitu A’ dengan koordinat berapa?” 74. SB : “(3, -2)” 75. G : “Coba misalnya kita mempunyai titik di sini. Titik B di sini. Titik B ini mempunyai koordinat berapa?” 76. SB : “( -3, 4)” 77. B : “( -3, 4)” 78. G : “( -3, 4) nggih, coba nanti letak bayangannya dimana?” 79. SB : “( -3, -4)” 80. G : “Berapa?” 81. SB : “(-3, -4)” 82. G : “Kita tarik dari sini nggih. Kita buat sama nggih. Jadi nanti letak bayangannya adalah di sini nggih. B’ dengan koordinat berapa?” 83. SB : “( -3, -4)” 84. G : “( -3, -4). Ini apabila kita cerminkan terhadap sumbu x” 85. G : “Coba sekarang kamu lihat. Tadi titik A. Titik A tadi koordinatnya berapa? (3, ?)” 86. SB : “2” 87. G : “Apabila kita cerminkan terhadap sumbu x ya, maka bayangannya adalah berapa tadi?” 88. B : “(3, -2)” 89. G : “Kemudian titik B tadi berapa?” 90. SB : “( -3, 4)” 91. G : “(-3, 4) kita cerminkan terhadap sumbu x , bayangannya berapa?” 92. SB : “( -3, -4)” 93. G : “Coba misalnya ini titik C nggih, titik C misale (2, -5), misale. Ini kita cerminkan terhadap sumbu apa?” 94. SB : “x” 95. G : “ Berapa? Berapa ini kira-kira” 96. SB : “(2,5)” 97. G : “(2,5) nggih? Bisakah kamu mencari bayangan apabila dicerminlan terhadap sumbu x tanpa gambar? Bisa nggih? Yo, misale ( -5, 8) misale, akan kita cerminkan terhadap sumbu x, maka bayangannya adalah?” 98. SB : “( -5, -8)” 99. G : “Coba bayangane pira mas?” [Guru menunjuk siswa untuk menjawab] 100. S : “( -5, -8)” 101. G : “ ( -5, ? )” 102. SB : “ -8” 103. G : “(-5, -8). Jadi kalau suatu titik kita cerminkan terhadap apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L78
104. SB : “x” 105. G : “Maka yang berubah apanya? Yang berubah y. Ini absis, ini ordinat. Atau yang berubah y. y-nya berubah, yo? Berubahnya gimana? Positif jadi negatif, negatif jadi positif, yang berubah itu nggih. Kalau misalnya ada titik ini, x-nya tetep nggih, yang berubah apanya?” [Guru memberikan jawaban pertanyaannya kepada siswa karena siswa pasif menjawab] 106. SB : “y” 107. G : “Wes mudeng? Mudeng to?” 108. SB : “Nggih” 109. G : “Jadi titik (x, y) kita cerminkan terhadap sumbu x, maka bayangannya dimana?” 110. SB : “(x, -y)” 111. G : “Ya, (x, -y). Mpun jelas nggih? Sekarang kita lanjutkan refleksi terhadap sumbu y. Sumbu y yang mana?” [Guru menuliskan judul “Refleksi terhadap sumbu y” di papan tulis] 112. SB : “Yang tegak” 113. G : “Yang tegak nggih. Coba kamu cermati di situ. Ini ada titik A nggih?” 114. SB : “Nggih” 115. G : “Titik A nggih, itu salah cetak. Bukan B. Yang pencerminan terhadap sumbu y yang halaman 119. Itu ada titik, titik apa itu? Titik A itu (3, ?)? 2 nggih? (3,2). Dicerminkan terhadap apa itu? ” 116. SB : “y” 117. G : “Terhadap y nggih. Terhadap sumbu y. Maka bayangannya adalah A’ tadi menjadi berapa itu?” 118. SB : “( -3, 2)” 119. G : “(-3, 2). Yo dilihat semuanya pada buku paket halaman berapa itu?” 120. SB : “Nggih” 121. G : “119. Titik A, koordinatnya berapa itu? (3,2) akan kita cerminkan terhadap sumbu apa itu?” 122. SB : “y” 123. G : “Disitu bayangannya berapa itu?” 124. SB : “(-3,2)” 125. G : “( -3, 2). Kemudian titik apalagi itu? 126. SB : “B” 127. G : “Berapa koordinatnya? 128. SB : “(1, -3)” 129. G : “(1, -3) kita cerminkan terhadap sumbu y. Bayangannya berapa itu?” 130. SB : “( -1, -3)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L79
131. G 132. 133. 134. 135.
SB G SB G
136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149.
SB G SB G SB G SB G SB G SB G SB G
150. 151. 152. 153. 154. 155. 156.
G S G S G SB G
157. G
158. SB 159. G 160. S 161. G
: “( -1, -3). Coba kamu cermati itu. Titik itu kalau dicerminkan terhadap sumbu y, yang berubah apanya?” : “y” : “y? yang berubah apanya?” : “x” : “x? yang berubah depan to ini? Lha nek dicerminkan terhadap sumbu y yang berubah apanya? x” : “x” : “Positif jadi apa?” : “Negatif” : “Yang belakang?” : “Tetap” : “Tetap nggih?” : “Nggih” : “Jadi misalnya C ( -3, -5) dicerminkan terhadap sumbu y” : “(3, -5)” : “Berapa?” : “(3, -5)” : “Jadi kalau D (x, y) dicerminkan terhadap sumbu y nanti D’ (-x, ?)?” : “y” : “Ya, itu kalau kita cerminkan terhadap sumbu y. Udah nggih? Ada kesulitan? Tidak nggih?” [Tidak ada respon dari siswa] : “Udah jelas?” : “Udah” : “Sekarang refleksi terhadap apa” : “Titik asal” : “Titik Asal atau pangkal …?” : “Pangkal koordinat” : “Refleksi terhadap titik asal, yaitu (0,0)” [Guru sambil menuliskan judul “Refleksi terhadap titik asal (0,0)”] : “Kamu lihat pada halaman 120. Titik A (3,2). Kemudian kita cerminkan terhadap titik asal, ini. Terus gimana, bayangannya gimana? Ini kita tarik ke sana ya. Kita tarik. Berapa? ( -3, -2). Kemudian kita letakkan titik B, titik B berapa itu? (3, -1) gini nggih? Letak bayangannya dimana? ” : “( -3, 1)” : “Jadi kalau terhadap titik titik asal, titik A (3,2) dicerminkan terhadap titik pangkal jadi berapa bayangannya?” : “( -3, -2)” : “Kemudian titik B (3, -1) bayangannya berapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L80
162. 163. 164. 165.
S G S G
166. 167. 168. 169.
S G SB G
170. G
171. 172. 173. 174. 175. 176. 177.
G SB G SB G B G
178. S 179. G
180. G
181. 182. 183. 184.
SB G SB G
185. SB 186. G
: “( -3, 1)” : “Anak-anak bisa mengambil kesimpulan?” : “Bisa” : “Bisa. Kalau titik (x, y) dicerminkan terhadap titik asal bayangannya berapa?” : “( -x, -y)” : “Ada kesulitan nggak?” : “Tidak ada” : “Tidak? Ya, oke kalo gitu. Sekarang pencerminan terhadap garis y = x nggih?” [Guru sambil menuliskan judul di papan tulis] : “Yo anak-anak, siapa yang ingin membantu saya membuat garis y = x ? Yo garise piye y = x ? jadi, ordinatnya sama dengan absisnya. Yok siapa, tolong dibuatkan coba. Garis y = x, bisa nggak?” [Seorang siswi secara sukarela maju ke depan untuk menggambarkan garis y = x] : “Yok, coba kamu lihat. Kita akan membuat garis y = apa?” : “x” : “Garis y = x. Kamu lihat pada halaman 121. Di situ ada titik apa itu? ” : “K, L, M, N” : “K-nya berapa itu titik K?” : “(1, 3)” : “Ya, titik K adalah (1,3). Kemudian titik K ini akan kita cerminkan terhadap garis y = apa?” : “x” : “Yo, titik K’ terletak dimana? Di situ dapat kamu lihat, bayangannya dimana itu? Yo, letak bayangannya dimana? Terhadap garis y = x ini lho ya. Berapa? Coba mas, kamu buat mas.” [Siswa mencoba mengungkapkan pendapat tetapi suara sangat pelan, sehingga guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab] : “Udah betul bayangannya? Ini kan harus jaraknya sama nggih, ditarik tegak lurus terhadap garis, jadi letak bayangannya disitu nggih. Kemudian kita letakkan titik L. L berapa koordinatnya?” : “( -3, 3)” : “(-3, 3) di sini nggih?” : “Nggih” : “Kemudian dicerminkan terhadap garis y = x. Coba letak bayangannya dimana?” : “(3,-3)” : “Yok, coba kamu mbak” [Guru menunjuk salah satu siswi untuk menggambarkan L’. Salah seorang siswi menggambarkan bayangannya di papan tulis]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L81
187. G
188. SB 189. G 190. 191. 192. 193.
SB G S G
194. SB 195. G 196. SB 197. G 198. SB 199. G 200. 201. 202. 203.
SB G SB G
204. SB 205. G
206. G 207. G 208. SB 209. G 210. SB 211. G 212. G
: “Yak, caranya kita tarik garis dari titik ini ke sini nggih? Jaraknya selalu sama dan tegak lurus. Ya, ini terhadap garis y = x. Jadi refleksi terhadap garis y = x, misalnya tadi titik K nggih, titik K tadi berapa? ” : “(1,3)” : “(1,3) nggih. Dicerminkan terhadap garis y = x, maka bayangannya tadi dimana?” : “(3,1)” : “Kemudian titik L tadi berapa?” : “(-3,3)” : “( -3, 3) dicerminkan terhadap garis y = x, maka bayangannya terus jadi gimana?” : “(3, -3)” : “(3, -3). Tanpa gambar bisakah kamu mencari dan meletakkan bayangan?” : “Bisa” : “Misale, titik M ( -5,10) akan kita cerminkan terhadap garis y = x. Bayangannya dimana?” : “(10, -5)” : “Kalau kita letakkan titik N (x,y) dicerminkan terhadap garis y = x, maka bayangannya dimana?” : “(y,x)” : “Kira-kira sudah jelas belum? Ada kesulitan?” : “Tidak” : “Kalau tidak ada, sekarang silakan berkelompok seperti biasanya. Anak-anak bawa LKS ini tidak?” : “Bawa” : “Yok sekarang kerja kelompok” [Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS dalam kelompok. Guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan. Kemudian perwakilan kelompok mengerjakan soal di papan tulis] : “Yok silakan maju titik A, titik B, titik C, titik D.” [Siswa mengkomunikasikan jawabannya di papan tulis] : “Titik A (1,1) direfleksikan terhadap sumbu y, bayangannya A’(-1,1). Betul?” : “Betul” : “Titik B (6, -2) direfleksikan terhadap sumbu y, bayangannya B’(-6,-2). Betul?” : “Betul” : “Ya, betul. Yang berubah x nya ya” : “Titik C (4,6) direfleksikan terhadap sumbu y, bayangannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L82
213. SB 214. G 215. G 216. 217. 218. 219.
SB G SS G
220. SB 221. G 222. SB 223. G
C’(-4,6). Betul?” : “Betul” : “Jadi D (x,y) dicerminkan terhadap sumbu y bayangannya (-x,y)” : “Yok sekarang lihat pekerjaan kelompok 6. Titik A (-1,-4) dicerminkan terhadap garis y = x, bayangannya A’(4, -1), betul?” : “Tidak” : “Yang betul berapa?” : “(-4,-1)” : “Titik B (4,-2) dicerminkan terhadap garis y = x, bayangannya B’(-2,4), betul?” : “Betul” : “Yok lihat pekerjaan temanmu. Titik C (5,2) apabila dicerminkan terhadap garis y = x menghasilkan C’(2,5), betul?” : “Betul” : “Yok PRnya, nanti ada PR nggih. Halaman 127, kamu kerjakan nomor 1 dan 3. Lalu besok kita pelajari refleksi y = -x, x = h, dan y = k nggih.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L83
TRANSKRIP VIDEO PERTEMUAN KETIGA Rabu, 30 Maret 2016 Keterangan: G : Guru S : Siswa SS : Semua Siswa SB : Sebagian Siswa B : Guru bersama siswa C. 1.
G
: “Mari kita lanjutkan kemarin sampai pada apa? Pencerminan terhadap apa?” 2. B : “Y sama dengan X” 3. G : “Ya Y sama dengan X (menulis di papan tulis). Coba ini titik A dua koma tiga kita cerminkan terhadap garis Y sama dengan X. Coba bayangkan nanti berapa koordinatnya?” 4. SS : “Tiga koma dua” 5. G : “Acungkan jari salah satu” [Guru melihat sekeliling kelas untuk menunjuk anak yang akan menjawab] 6. G : “Yak…berapa?” 7. S : “Tiga koma dua” 8. G : “Tiga koma dua (sambil menulis di papan tulis). Betul?” 9. SS : “Betul” 10. G : “Coba satu lagi (sambil menulis di papan tulis). Sekarang kamu liat titik B min lima koma empat kita cerminkan terhadap garis Y sama dengan X, maka bayangannya adalah… Yok mbak berapa jawabannya? [Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab] 11. S : “Empat koma min lima” 12. G : “Empat koma min lima (sambil menulis di papan tulis) . Betul?” 13. SS : “Betul” 14. G : “Sudah jelas nggih?” 15. SS : “Sudah” 16. G : “Sekarang kita lanjutkan pencerminan terhadap garis Y sama dengan min X. Coba anak-anak bisa mencermati pada buku paket halaman seratus dua puluh. 17. G : “Sekarang kita akan mencerminkan suatu titik atau suatu bangun ke garis Y sama dengan min X. Bagaimana kamu membuat garis Y sama dengan min X? Jadi kalau garis Y sama dengan min X,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L84
30.
31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
mestinya kamu meletakkan titik-titik dulu ya. Titik- titik yang memenuhi garis Y sama dengan min X, ini kalau titik X kita ambil satu terus Y nya berapa supaya garis itu persamaannya adalah Y sama dengan min X? X nya kita ambil satu, Y nya berapa? (siswa tidak ada yang menjawab) X nya satu Y nya berapa? 18. SB : “Min satu” 19. G : “Min satu. Kan Y sama dengan min X, berarti kita meletakkan titiktitik yang memenuhi persamaan ini dulu ya. Satu koma?” 20. SS : “Min satu” 21. G : “Dua koma?” 22. SS : “Min dua” 23. G : “Tiga koma?” 24. SS : “Min tiga” 25. G : “Min satu koma?” 26. SS : “Satu” 27. G : “Min dua koma?” 28. SS : “Dua” 29. G : “Dan seterusnya ya. Nah titik-titik ini lalu kita hubungkan (menghubungkan titik-titik yang ada di papan tulis). Garis ini memenuhi persamaan Y sama dengan min X. Sekarang kamu perhatikan pada gambar 3.9. Ini ada bangun. Bangun apa itu? (siswa diam tidak menjawab)” G : “Bangunnya adalah bangun KLMN. Keempat titik itu kita hubungkan, kemudian akan kita cerminkan terhadap garis Y sama dengan min X. Coba titik K. K itu koordinatnya berapa itu?” SS : “Satu koma min lima” G : “Ya titik K koordinatnya adalah satu koma min lima. Disini nggih?” SB : “Nggih” G : “Kemudian akan kita cerminkan pada garis apa itu?” SB : “Y sama dengan min X” G : “Coba kita bayangannya nanti gimana? Coba [menunjuk salah seorang siswa untuk maju]” SB : “(-1,5)” [kemudian salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mennentukan bayanganya] G : “Titik K(1,-5) dicerminkan terhadap y = -x. coba salah satu syarat pencerminana apa?” [Siswa diam] G : “Titik asal ke garis, dan bayangan ke garis jaraknya sama nggih. Kemudian apalagi? Titik asal dan garis terhadap cermin ini nanti gimana? Tegak lurus ya? Nah coba lihat yang di papan tulis sudah betul belum?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L85
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53.
54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68.
SB : “Belum” G : “Yo, coba bayangannya gimana?” [guru menunjuk siswa lain untuk menggambarkan bayangan titik K] G : “Sekarang coba kita lihat. Jarak titik K ke garis, dengan K’ ke garis sama tidak?” SB : “Sama” G : “Tegak lurus apa gak?” SB : “Nggih” G : “Jadi bayangannya betul di sini nggih? Berapa?” SB : “(5,-1)” G : “Yo, selanjutnya titik L koordinatnya berapa?” SB : “(-2,3)” G : “Kita cerminkan terhadap garis y = -x. Letak bayangannya dimana? Yo, kamu letakkan bayangannya” [Guru menunjuk salah satu siswa] G : “Bayangannya adalah L’ (-3,2). Ada yang punya pendapat yang lain?” S : “(3,-2)” G : “Boleh ya kalau punya pendapat yang lain. Coba kamu letakkan di papan tulis L’nya” [siswa menggambarkan di papan tulis alteratif jawabannya] G : “Coba sekarang kita lihat yang L’(3,-2). Yang setuju siapa?” [Tidak ada siswa yang setuju] G : “Ini kita lihat apa L’ ini apakah menunjukkan hasil cerminan dari (2,3)? Ini kalau L’ di sini, sama saja ini tidak bercermin nggih?” SB : “Nggih” G : “Coba sekarang kamu lihat, jarak bayangan dengan titik asal sama tidak?” SB : “Sama” G : “Tegak lurus tidak?” SB : “Tegak lurus” G : “Berarti ini betul apa salah?” S : “Betul” G : “Jadi, bayangan L adalah L’ (-3,2) nggih” SB : “Nggih” G : “Sekarang, coba tanpa menggambar. Misalnya titik (15, -20) dicerminkan terhadap garis y= -x. Bayangannya dimana? S : “(20,-15)” G : “Setuju?” SB : “Setuju”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L86
69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81.
82. 83. 84. 85. 86. 87.
88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
G : “Nah sekarang, misalnya, (x,y), apabila kita cerminkan terhadap terhadap garis y= -x, bayangannya dimana?” SB : “(y, -x)” [Siswa terlihat kebingungan] G : “(1, -5) bayangannya jadi (5,-1). 1 jadi apa?” SB : “-1” G : “-5 jadi apa?” SB : “5” G : “Jadi kalau (x,y) dicerminkan terhadap garis y= -x, jadi apa?” SB : “(-y, -x)” G : “Sudah jelas?” SB : “Sudah” G : “Ada pertanyaan?” SB : “Tidak” G : “Kalau tidak ada, sekarang kita lanjutkan ke refleksi terhadap garis yang sejajar sumbu x. Kamu cermati buku halaman 125” siswa maju menggambarkan garis yang sejajar terhadap sumbu x si papan tulis. G : “Sekarang coba buatkan garis yang sejajar sumbu x” [salah satu siwa menggambarkan ke papan tulis] G : “Coba kamu lihat, X ini nggih. Y ini nggih. Kita membuat garis sejajar sumbu X. Misalnya dibuat seperti ini sejajar sumbu X nggak?” SS : “Nggih” G : “Kalau ini?” SS : “Nggih” G : “Garis yang sejajar sumbu X itu kamu lihat letak-letak koordinatnya. Misalnya kita disini, ini koordinat berapa tho ini? [sambil menunjuk sebuah titik koordinat yang tergambar di papan tulis]” SB : “Nol koma dua” G : “Disini?” SB : “Satu koma dua” G : “Disini?” SB : “Dua koma dua” G : “Disini?” SB : “Tiga koma dua” G : “Disini?” SB :“Empat koma dua” G : “Yang sama apanya?” SB : “Y” G : “Yang sama Y nya tho? SB : “Nggih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L87
101.
102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123.
124. 125. 126. 127. 128. 129. 130.
G : “Nah berarti garis ini mempunyai persamaan Y sama dengan dua. Nah sekarang kalau misalnya kita meletakkan suatu titik. Misalnya disini. Berapa koordinatnya?” SS : “Tiga koma empat” G : “Kalau misalnya akan kita cerminkan ke garis Y sama dengan dua, gimana bayangannya? Mestinya kita tarik nggih dari titik asal ke X” SB : “Nggih” G : “Ditarik tegak lurus, diteruskan sampai jarak yang sama nggih. Sampai koordinat berapa ini?” SB : “Tiga koma nol” G : “Coba kita coba lagi. Kalau titik disini koordinatnya berapa?” SS : “Min tiga koma satu” G : “Coba bayangannya berapa?” SS : “Min tiga koma tiga” G : “Min tiga koma tiga. Disini nggih?” SS : “Nggih” G : “Sekarang kamu liat yang tetap apane? ” SB : “X” G : “X nya nggih? Kalau Y nya berubah” SB : “Nggih” G : “Tadi titik A dengan koordinat tiga koma empat, kita cerminkan pada garis Y sama dengan dua, maka bayangannya adalah berapa?” SB : “Tiga koma nol” G : “Sekarang titik B tadi berapa?” SB : “Min tiga koma satu” G : “Dicerminkan terhadap garis Y sama dengan dua, maka bayangannya?” SB : “Min tiga koma tiga” G : “Ini yang tidak berubah X nya nggih, yang berubah Y nya, dari empat jadi nol, dan dari satu jadi tiga. Gimana kesimpulannya? Bisa nggak mengambil kesimpulan. Gimana hayo?” G : “Coba misalnya kita meletakkan lima koma tiga. Ini akan kita cerminkan pada garis Y sama dengan 2. Disini nggih?” SB : “Nggih” G : “Bayangannya disini nggih?” SB : “Nggih” G : “Berapa?” SB : “Lima koma satu” G : “Gimana kesimpulannya? Coba kamu liat, ini disini empat, disini berapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L88
131. 132. 133. 134. 135. 136.
SB G SB G SB G
137. 138. 139. 140.
SB G SB G
141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150.
SB G SB G SS G SB G SB G tulis] SB : “Nggih” G : “Paham tidak ni ?” SB : “Paham” G : “Jadi misalnya D (a,b) kita cerminkan terhadap garis y = h. H itu berapa saja bias nggih. Maka nanti bayangane nanti piye carane? Yang tetap apanya?” SB : “a” G : “a tetap nggih?” SS : “Nggih” G : “Terus belakang gimana? SB : “Dua kali H kurangi B” G : “Jadi kalau kita cerminkan terhadap garis y = h, yang tetap apanya?. Yang berubah apanya?” S : “Absis tetap, ordinat berubah bu” G : “Berubahnya gimana? SB : “ Ini y kalikan dua kurangi b?” G : “Sudah jelas?”
151. 152. 153. 154.
155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164.
: “ Nol” : “Kalau kita liat jaraknya empat kali nggih?” : “Nggih” : “Jaraknya dua sama dua, jadinya empat nggih?” : “Nggih” : “Ini dicerminkan terhadap garis Y sama dengan dua, jaraknya nanti lipat dua kali nggih? Iya tho? Dua kali dua berapa?” : “Empat” : “Kalau mulainya dari empat berarti kita kurangi berapa?” : “Empat” : “Tadi kan dua kali dua sama dengan empat, jadi empat dikurangi empat. Seperti itu nggih?” : “Nggih” : “Coba yang ini, dua kali dua sama dengan?” : “Empat” : “Dikurangi satu berapa?” : “Tiga” [Guru sambil menunjuk di papan tulis] : “Tiga nggih?” : “Nggih” : “Selanjutnya dua kali dua lagi berapa?” : “Empat” : “Empat dikurangi tiga, satu nggih?” [menunjuk tulisan di papan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L89
165. 166.
S G
167. 168.
S G
169. 170.
SB G
171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.
SB G S G SB G SB G SB G
181.
G
182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191.
S G SB G SB G S G SB S
: “Sudah” : “Diingat-ingat. Yang berubah absisnya. Ya, misalnya kita punya titik lagi, A (-8, -3) dicerminkan terhadap y = 5, A’ dimana?” : “(-8, )” : “Yo, bayangannya berapa itu? Ada yang (-8,7), ada yang (-8, 13). Yok kamu lihat itu. Siapa yang (-8,7), angkat tangan? Siapa yang (-8, 13), angkat tangan? Yang tidak angkat tangan?” [Siswa yang setuju dengan jawaban di papan tulis mengangkat tangannya] : “Bingung” : “Yok, kamu lihat ini rumusnya. Ini menggantikan 2 yang tadi nggih. 2 x 5 = ?” : “10” : “Dikurangi berapa?” : “ -3” : “Menjadi 10 + 3 nggih?” : “Nggih. 13 bu” : “Jadi yang betul (-8, ?)” : “ -13” : “Sudah jelas?” : “Sudah” : “Kalau sudah, begitu ya untuk pencerminan terhadap garis sejajar sumbu x, misalnya garis y = 2, ya. Sekarang kita lanjutkan refleksi terhadap garis sejajar sumbu y. Coba saya minta tolong buatkan garis sejajar sumbu y. Ayok siapa yang mau bantu saya?” [Salah satu siswi menggambarkan garis yang sejajar sumbu y di papan tulis] : “Kamu lihat itu, garis itu sejajar sumbu y ya? Sekarang kita lihat koordinat titik-titik yang terletak pada garis ini. Ini koordinatnya berapa? ” : “ (3,1)” : “Ini berapa?” : “(3,2)” : “Ini berapa?” : “(3,3)” : “Yang sama apanya?” : “x” : “x nya berapa?” : “3. Berarti, garis ini mempunyai persamaan” : “x = 3”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L90
192.
G
193. 194.
SB G
195. 196. 197.
G SB G
198. 199.
S G
200.
G
201. 202. 203. 204.
SB G SB G
205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212.
SB G SB G SB G SB G
213. 214. 215. 216. 217. 218.
S G SB G S G
: “Lha sekarang misalny kita meletakkan suatu titik, kemudian akan kita cerminkan terhadap garis x = 3. Misalnya kita meletakkan titik di sini. Titik A ini koordinatnya berapa itu?” : “(1,3)” : “Coba kamu cerminkan terhadap garis x = 3, letak bayangannya dimana? Yok maju yok, silakan siapa yok” [Salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menggambarkan letak A’] : “Ada yang punya pendapat yang lain?” : “Tidak, bu. Sama” : “Ya, kita cek dulu jaraknya sama atau tidak. Jarak ini dengan ini sama nggih? Jarak titik asal dan bayangan terhadap garis cermin sama, dan tegak lurus. Jadi, titik A kalau kita cerminkan terhadap garis x = 3 hasilnya A’ (5,3), dah betul nggih?” : “Nggih” : “Yok sekarang coba misalkan titik B (2,-3) dicerminkan terhadap garis x = 3, bayangannya dimana?” [Salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menjawab di papan tulis] : “Ya, coba kamu lihat. Titik asal dengan bayangan jaraknya sama atau tidak? Tegak lurus tidak?” : “Iya bu” : “Berarti ini betul apa salah?” : “Betul” : “Ya sekarang kita lihat, kita bias mengambil suatu kesimpulan. Tadi titik A berapa tadi?” : “(1,3)” : “Dicerminkan terhadap garis x = 3, bayangannya dimana?” : “(5,3)” : “Titik B berapa?” : “(2, -3)” : “Dicerminkan terhadap x = 3, bayangannya dimana?” : “(4, -3)” : “Coba kita lihat , kalau kita cerminkan terhadap garis x = 3, yang tetap apanya?” : “y” : “x-nya berubah ya, berubahnya gimana?” : “3 kali 2 kurangi 1” : “Apa berlaku untuk B?” : “Ya” : “Jadi misalnya, titik C (20, 15), tanpa memakai gambar, dicerminkan terhadap garis x = 3, bayangannya di mana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L91
219. 220. 221. 222.
223. 224. 225. 226.
227. 228.
229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249.
S G S G
: “(-14, 15)” : “2 kali 3 = 6, dikurangi 20” : “- 14” : “Sekarang kita bias mengambil suatu kesimpulan apabila titik D (a,b) kita cerminkan terhadap garis x = k misalkan, coba nanti bayangannya di mana?” SB : “(k dikali 2 dikurangi a, b)” G : “Ya, jadi (2k-a, b). Betul nggih. Oke, jelas semuanya?” SB : “Sampun jelas” G : “Yo, sekarang berkelompok seperti biasanya yo. Kerjakan latihan di LKS ya” [Siswa berkelompok untuk mengerjakan latihan soal di LKS. Guru berkeliling selama siswa berdiskusi kelompok]. G : “Yang sudah selesai ditulis jawabannya di depan yo” [Perwakilan kelompok mengerjakan si papan tulis] G : “Yo kita lihat. Titik A (-2, -3) dicerminkan terhadap garis apa? Y sama dengan apa?” [Siswa tidak merespon pertanyaan guru, sehingga guru menanyakan berkali-kali pertanyaan yang sama] S : “ –x” G : “Tadi titiknya berapa?” S : “(2, 3)” G : “Terus bayangannya menjadi berapa?” S : “(-2, 3)” G : “Benar apa salah? Yok, kegiatan 4 nomor 4 kamu lihat semuanya yok” G : “Titik B berapa?” S : “(6, -1)” G : “Dicerminkan terhadap garis y sama dengan apa?” S : “ –x” G : “Bayangannya dimana itu?” S : “(1,6)” G : “Betul apa salah?” SB : “Salah” G : “Yang betul bayangannya berapa untuk A’?” SB : “(-3, -2)” G : “Ya, betul. Kemudian untuk B’ nya yang betul berapa?” SB : “(1, -6)” G : “Sekarang (-5, 2) dicerminkan terhadap garis y = -x, bayangannya dimana?” S : “(-2, 5)” G : “Betul? Betul tidak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L92
250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270.
271. 272. 273. 274. 275. 276. 277. 278. 279. 280. 281.
S : “Betul” G : “Ya, betul nggih. Kemudian P (a,b) dicerminkan terhadap garis y = -x, bayangannya di mana?” SB : “ (-b, -a)” G : “Sekarang nomor 5. Dicerminkan terhadap apa itu?” S : “Garis x = 3” G : “Tadi yang berubah apanya?” SB : “x” SB : “y” G : “Yang berubah x ya? Coba lihat gambar ini. Ini garis x = 3, yang tetap apanya?” S : “y” G : “Yang berubah?” S : “x” G : “Yok kamu lihat disitu tadi berapa?” S : “(7, -2)” G : “Dicerminkan terhadap garis x = 3 nggih? 2 kali 3 sama dengan 6, dikurangi 7?” S : “1” G : “Betul?” S : “Betul” G : “(1, -3) betul?” S : “Betul” G : “Kemudian P (a,b) dicerminkan terhadap garis x = 3, b-nya tetap, jadinya (2 kali 3 dikurangi a, b). Coba sekarang nomor 6, dicerminkan terhadap y = 2. Yang berubah apanya?” S : “y” G : “A (3,2) dicerminkan terhadap garis y = 2. 3-nya tetap. 2 kali 2 berapa? 4 dikurangi (-2), 4 – (-2) hasilnya?” S : “6” G : Berarti bayangannya (3, 6) betul?” S : “Betul” G : “Kemudian ini titik P (a,b) dicerminkan terhadap garis y = 2, bayangannya dimana?” S : “(a, 2.2 – b)” G : “Coba kita lihat lagi. Ada ralat ya ini ya. Untuk x = h ya ini ya. Jadi ini tadi x = apa?” S : “h” G : “Jadi setelah dicerminkan terhadap x = h, bayangannya dimana?” S : “(2h – a, b)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L93
282. 283. 284. 285. 286. 287. 288.
289. 290. 291. 292. 293. 294. 295.
296. 297.
G : “kemudian ini kita lanjutkan. P (a, b) dicerminkan terhadap garis y = apa ini?” S : “h” G : “Maka bayangannya dimana?” SB : “(a, 2h –b)” G : “Betul nggih?” SB : “Nggih” G : “Yok, sekarang kembali ke tempat duduk masing-masing, kita akan mengerjakan soal mandiri dulu” [Guru menuliskan soal di papan tulis, kemudian siswa langsung menjawab di kertas masing-masing] G : “Nomor 1. Titik A (-2,3) itu kita cerminkan terhadap sumbu x. Kalau kita cerminkan terhadap sumbu x, yang tetap apanya?” SB : “x” G : “x-nya tetap? Yang berubah apa?” SB : “y” G : “x-nya tetap, y-nya berubah, jadi bayangannya adalah berapa?” SB : “(-2,-3)” G : “Ya betul. Yang salah dicoret yok. Yok kita lihat nomor 2, Yok perhatikan nomor 2. Semuanya perhatikan soal nomor 2. Titik B (-3,5) dicerminkan terhadap garis y = x, bayangannya adalah?” [Guru mengajak siswa untuk membahas soal post-test] G : “Yo, siapa yang betul semua angkat tangan?” [Siswa mengangkat tangan] G : “Ya, jadi itu mengenai pencerminan. Untuk pertemuan minggu depan, dipersiapkan materi translasi atau pergeseran”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L94
TRANSKRIP VIDEO PERTEMUAN KEEMPAT Senin, 11 April 2016 Keterangan: G : Guru S : Siswa SS : Semua Siswa SB : Sebagian Siswa B : Guru bersama siswa D. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
20.
1.G : “Assalamualaikuam Wr. Wb.” SS : “Walaikumsalam Wr. Wb.” G : “Selamat siang” SS : “Siang” G : “Masih semangat?” SS : “Masih” G : “Ada yang tidak hadir?” SS : “Nihil” G : “Kemarin sampai pada refleksi. Kita mengingat sebentar tentang refleksi. Titik P misalnya (2,3), kita cerminkan terhadap sumbu x, maka bayangannya adalah berapa? Silakan angkat tangan. Berapa mbak?” S : “(2,-3)” G : “Betul nggih. Nah, sekarang titik P (-3,5) dicerminkan terhadap sumbu y. Yok, Aldi, bayangannya dimana?” S : “(3, 5)” G : “Jadi nanti kalau dicerminkan terhadap sumbu x yang tetap apa?” SB : “x” G : “Yang tetap x nggih. Y-nya berubah tanda nggih? Kalau dicerminkan terhadap sumbu y yang tetap apanya?” SB : “y” G : “Yang berubah x-nya ya? Berubah tanda nggih?” SB : “Nggih” G : “Sekarang kita lanjutkan ke translasi. Coba kamu lihat paket halaman 129. Coba kamu cermati gambar 3.12. Ada gambar apa itu?” SB : “Drum-band”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L95
21. G
22. SB 23. G 24. S 25. G 26. SB 27. G 28. S 29. 30. 31. 32. 33.
G S G S G
34. SB 35. G
36. S 37. G
38. 39. 40. 41.
SB G SB G
42. SB 43. G
: “Kalau kamu melihat drum-band, itu orang-orangnya bias geser nggih? Bisa pindah tempat dengan cara mungkin kadang maju, mundur, mungkin kanan, kiri. Gitu nggih?” : “Nggih” : “Nah, untuk pergeseran, kalau misalnya kita berbaris begitu, lalu bergeser, arahnya sama tidak? Jaraknya sama tidak?” : “Sama” : “Jadi kalau kita memindahkan sesuatu, dengan arah sama, jaraknya juga sama, maka itu dinamakan apa?” : “Translasi” : “Jadi, translasi itu apa?” : “Pergeseran titik atau garis, atau bangun dengan jarak dan arah yang sama” : “Coba kamu lihat di gambar 3.12. Itu ada segitiga apa itu? ” : “Segitiga siku-siku” : “Segitiga siku-siku apa?” : “ABC” : “Segitiga siku-siku ABC itu di gambar 3.13 menjadi A’, B’, C’, yang ukuran dan bentuknya sama seperti ABC, Berarti segitiga ABC itu mengalami apa?” : “Pindah tempat” : “Coba kamu lihat pada halaman sebaliknya. Bagaimana untuk menentukan letak bangun setelah menjalani translasi? Sekarang bisa kamu cermati pada halaman 130. Itu segitiga ABC ditranslasikan sejauh berapa? Bagaimana cara mengetahuinya?” : “A pindah ke A’, terus diukur bu” : “Ya, A pindah ke A’ dengan jarak tertentu, arahnya juga tertentu. Ya, sekarang kamu lihat kalau B pindah ke B’, dan C pindah ke C’, arahnya sama tidak dengan arah A pindah ke A’?” : “Sama” : “Jaraknya sama tidak?” : “Sama” : “Jadi, C ke C’ kalau kita hubungkan, ini juga arahnya sama, jaraknya sama”. Begitu juga B ke B’. Iya atau tidak?” : “Ya, bu.” : “Kalau kita tarik garis AA’, BB’,CC’, pasti ketiga garis tersebut sejajar. Sekarang coba kita lihat, segitiga ABC ini akan kita translasikan, tetapi ini belum pada bidang koordinat ya. Segitiga ABC ini akan kita geser sehingga letak titik A di sini. Gimana caranya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L96
44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
S G S G S G S G
52. SB 53. G
54. 55. 56. 57.
SB G SB G
58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69.
SS G S G SB G SS G SB G SB G
70. SB 71. G 72. SB
: “Digaris bu” : “Ya, kita tarik A ke A’. Kemudian C ke C’, gimana caranya?” : “Digaris juga” :“Menarik garisnya gimana? Sembarang?” :“Tidak” : “Terus gimana nariknya?” : “Sejajar” : “Ya, sejajar dengan jarak dan arah yang sama. Kalau misalnya ini jaraknya sekian, C ke C’ juga sekian dan sejajar dengan AA’. Menggambar supaya sejajar gimana? Kalau kamu punya penggaris segitiga ada dua, kita tarik sejajar begini ya. Lalu gimana BB’? ” : “Ditarik sejajar juga” : “Ya, kita tarik sejajar dengan AA’, dan CC’ ya. Maka bayangannya dimana? Tinggal dihubungkan saja ya titik-titiknya menjadi segitiga A, B’, C’. Nah, itu ya pergeseran. Arahnya sama dan jaraknya sama. Sekarang kita lanjutkan translasi pada bidang koordinat. Coba kamu cermati contoh 3.15. Ini suatu bangun yang kita letakkan pada bidang koordinat. Titik apa saja itu?” : “D, E, F, G” : “Titik D koordinatnya berapa?” : “(1,2)” : “D mengalami translasi sejauh berapa supaya menghasilkan bayangan (-4,1). Titik D menjalani translasi kemana dulu ini? ” : “Ke kiri” : “Berapa langkah?” : “5” : “Kalau ke kiri berarti negatif ya” : “Ya” : “Kemudian ke mana?” : “Ke bawah” : “Berapa langkah?” : “3” : “Kalau ke bawah berarti?” : “Negatif” : “Berarti perindahannya (-5,-3). Coba lihat ini. Titik D (1,2) ditranslasikan sejauh (-5,-3). Itu maksudnya x-nya digeser sejauh berapa? : “-5” : “y-nya digeser sejauh berapa?” : “-3”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L97
73. G 74. 75. 76. 77. 78. 79.
SB G SB G SB G
80. SS 81. G 82. SB 83. G 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91.
S G SB G SB G SB G
92. 93. 94. 95. 96.
G SB G SB G
97. G 98. SB 99. G 100. SB 101. G
: “Bayangannya adalah (-4, -1). Sekarang titik E koordinatnya berapa?” : “(3,1)” : “Ditranslasikan sejauh (-5,-3) menghasilkan bayangan di mana?” : “(-2,-2)” : “Kemudian titik F, berapa koordinatnya?” : “(4, -1)” : “Menjalani translasi sejauh (-5,-3) menghasilkan bayangan di mana?” : “(-1,-4)” : “Coba kamu cermati di situ masing-masing titiknya, satu per satu. Apakah kamu bisa tanpa gambar untuk mencari bayangannya?” : “Bisa” : “Misale yok, P (20,15) ditranslasikan sejauh (-5,4). Coba bayangannya di mana?” : “(15,11)” : “Betul. Jadi titik awal ditambah dengan besar perpindahannya ya?” : “Ya” : “Sudah paham?” : “Sudah” : “Ada pertanyaan?” : “Tidak” : “Yok,sekarang coba ini. Titik A (2,3) menjalani translasi sebesar (-5,-3) bayangannya di mana?” [Guru menunjuk salah satu siswi untuk mengerjakan di papan tulis] : “2 + (-5) = berapa?” : “-3” : “3 + (-3) = berapa?” : “0” : “Satu soal lagi ya. B (-3,5), menjalani translasi sebesar (2,3) maka bayangannya dimana?” [Guru menunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan di papan tulis] : “Bayangannya adalah (-1,8). Betul?” : “Betul” : “Caranya gimana? Misalnya kita punya P(x,y) ditranslasikan sejauh (a,b) maka bayangannya bagaimana?” : “(x +a, y + b)” : “Ada kesulitan? Silakan tanya ya” [Guru berjalan ke arah siswa, untuk berinteraksi dengan siswa]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L98
102. G
103. G 104. G
105. SB 106. G 107. S 108. G 109. SB 110. G 111. SB 112. G 113. SB 114. G 115. SB 116. G 117. SB 118. G 119. SB 120. G 121. SB 122. G 123. SB 124. G 125. SB 126. G 127. SB
: “Yok, sekarang kita berkelompok ya. Kerjakan LKS halaman 44. Kamu letakkan titik A, di situ sudah ada sumbu x, sumbu y. sekarang semuanya letakkan titik A (2,3). Kemudian ditranslasikan sejauh (1,2). Kemudian dilanjutkan translasi sejauh (-5,3). Tentukan bayangan titik A setelah menjalani 2 kali translasi. Yok, silakan didiskusikan dulu dengan teman sekelompoknya.” [Siswa bekerja dalam kelompok. Guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan] : “Silakan kelompok siapa yang mau maju” [Salah satu siswi langsung mengangkat tangannya] : “Ada yang punya jawaban lain? Semua sama? Yok, kita tanggapi hasil pekerjaan temanmu. Apabila titik A (2,3) menjalani translasi sejauh (1,2). Berarti titik (2,3) kita geser ke mana dulu?” [Siswa tidak menanggapi, menandakan bahwa siswa tidak memiliki alternative jawaban lain] : “Kanan” : “Berapa langkah?” : “Satu” : “Terus ke mana?” : “Atas” : “Berapa langkah?” : “Dua” : “Berarti A’ berapa?” : “(3,5)” : “Lalu dilanjutkan ke translasi (-5,3). Berarti A’ kamu geser ke mana?” : “Ke kiri” : “Berapa langkah” : “Lima” : “Selanjutnya geser ke mana?” : “Ke atas” : “Berapa langkah?” : “Tiga” : “Lalu, bayangan dari A’, yaitu A’’ di mana?” : “(-2, 8)” : “Yang lainnya sudah?” : “Sudah” : “Coba sekarang, bisakah tanpa gambar kamu mencari bayangannya apabila ditranslasikan sampai 2 kali?” : “Bisa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L99
128. G 129. SB 130. G 131. SB 132. G
133. G 134. G
135. S 136. G 137. SB 138. G
139. G 140. SB 141. G 142. SB 143. G 144. SB 145. G 146. SB 147. G 148. SB
: “Gimana caranya?” : “((2 + 1 + (-5)) , (3 + 2 + 3))” : “Sudah jelas?” : “Sudah bu” : “Sekarang coba kerjakan soal ini. Titik B (4,5) ditranslasikan sejauh T (a,b) menghasilkan bayangan di B’ (1,3). Tentukan nilai a dan b!. Yok coba didiskusikan dengan kelompoknya” [Siswa berdiskusi sementara guru berkeliling untuk memantau aktivitas siswa dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan] : “Yok, silakan maju ke depan alah satu kelompok” [salah satu siswi berinisiatif mengajukan diri tanpa ditunjuk] : “Yok kita bahas jawaban temanmu. Ada titik B, kemudian sudah diketahui bayangannya. Untuk mencari besarnya translasi, didapat darimana?” : “Bayangan dikurangi asal” : “Ya Betul, a didapat dari 1 – 4 = - 3, b didapat dari 3 – 5, sehingga diperoleh a = -3 , b = -2. Betul nggih?” : “Nggih” : “Nah, sekarang kalau misalnya yang ditanyakan 2a + b bagaimana?” [Salah satu siswi maju ke depan untuk mengerjakan di papan tulis] : “2 dikalikan (-3) + (-2) bener nggih?” : “Nggih” : “Hasilnya (-8) bener nggih?” : “Nggih” : “Siapa yang masih belum jelas? Ada pertanyaan? ” : “Tidak” : “Nah, kalau tidak ada pertanyaan, besok rabu kita ulangan nggih?” : “Materinya apa bu?” : “Materinya dari bidang koordinat sampai hari ini, translasi. Dipersiapkan ya” : “Nggih bu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L100
C. 3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Lembar Observasi terhadap aktivitas peserta didik
No
Aktivitas Peserta didik
Pertemuan
Mengamati 1
Peserta didik mampu mengamati dalam
1
2
3
4
x
x
x
x
X
x
x
x
X
x
x
x
X
x
x
x
X
pembelajaran 2
Peserta didik mengamati objek pengamatan sesuai dengan KD yang dipelajari
3
Peserta didik mengamati aspek-aspek yang perlu diamati oleh peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran
4
Peserta didik mengikuti serangkaian kegiatan pengamatan yang telah dirancang oleh guru Menanya
5
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari hal-hal yang ditemukan selama proses pengamatan
6
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan dari kata kunci yang diajukan oleh guru
7
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan yang kompleks (bukan menuntut jawaban ya/tidak)
8
Peserta didik mampu bersikap santun dalam mengajukan pertanyaan Mencoba/ mengumpulkan data
9
Peserta didik mengumpulkan sejumlah informasi atau fakta dalam rangka menjawab pertanyaan dari permasalahan yang diajukan sebelumnya. Mengasosiasi/ mengolah/ menalar
10
Peserta didik mengolah informasi/fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L101
kesimpulan, sesuai dengan masalah yang diajukan sebelumnya. 11
X
X
x
X
Peserta didik menunjukkan hubungan antar pribadi
X
X
x
X
x
X
Peserta didik menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan ke persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda Mengkomunikasikan
12
Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil pekerjaannya di depan orang lain secara jelas dan komunikatif secara lisan atau tertulis Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
13
Peserta didik memanfaatkanan sumber belajar dan pembelajaran
14
Peserta didik berpartisipasi dalam pemanfaatan media pembelajaran
15
Peserta didik berpartisipasi aktif melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
16
yang kondusif 17
Peserta Didik menunjukkan sikap antusias dalam belajar
18
Peserta didik melakukan refleksi atau kesimpulan dengan melibatkan peserta didik
19
Peserta didik menyelesaikan tes secara lisan atau tertulis
20
Peserta didik mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L102
C.4
Keterlaksanaan Pembelajaran (Perbandingan RPP dengan Pelaksanaan) Perbandingan antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi Tahun Ajaran 2015/2016
Pertemuan ke-1 Hari/ Tanggal : Rabu, 23 Maret 2016 Waktu Tahap Pelaksanaan
: 07.00 – 08.50
RPP
5. Guru memberi salam dan salah satu siswa memimpin doa bersama. 6. Guru mengondisikan kelas, agar kondusif untuk mendukung proses pembelajaran dengan cara meminta peserta didik membersihkan papan tulis dan merapikan Pendahuluan tempat duduk, menyiapkan buku pelajaran dan buku referensi yang relevan serta alat tulis yang diperlukan. 7. Guru mengajak peserta didik untuk proaktif dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
Terlaksana Ya
Tidak
Catatan
Terlaksana sebagian. Siswa menyiapkan buku pelajaran, dan buku-buku yang relevan. Guru menanyakan kehadiran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L103
8. Guru memberi penjelasan tentang cakupan materi yang akan dipelajari
JUMLAH
3
Terlaksana dengan baik. Guru menjelaskan kompetnsi setelah mempelajari materi ini. 1
Mengamati
Inti
1. Siswa mengamati tentang koordinat Cartesius di LKS 2. Siswa mencermati permasalahan seharihari yang berkaitan dengan pengertian koordinat, misalnya gambar di peta, radar pesawat terbang, permainan catur, dll. 3. Siswa mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan koordinat Cartesius. Menanya 1. Siswa menanya bagaimana menggambar di koordinat kartesius?
Terlaksana
Guru memberitahu kepada siswa tentang penggunaan bidang koordinat dalam kehidupan sehari-hari
Guru memancing siswa untuk mengingat tentang permainan catur
Siswa tidak mengajukan pertanyaan, sehingga guru lebih banyak bertanya, dengan tujuan agar siswa menanya. Guru bertanya tentang bagaimana unsureunsur dalam koordinat kartesius dan bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L104
menggambarkan titik pada bidang kartesius? Menggali Informasi 1. Guru membagikan LKS 2. Siswa mengamati LKS tentang sistem koordinat kartesius 3. Guru mengajak siswa untuk menggali informasi tentang koordinat kartesius 4. Siswa mengerjakan latihan soal di LKS
5. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan latihan soal dalam LKS Mengasosiasi
3.
4.
Merumuskan cara menggambar suatu koordinat di bidang kartesius
Membahas atau mengenal sistem koordinat lainnya (misal koordinat polar) Mengkomunikasikan
Siswa mengerjakan dalam kelompok diskusi berisi 4 orang per kelompok
Guru memancing siswa untuk berpendapat tentang bagaimana menggambar suatu koordinat di bidang kartesius Tidak terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L105
4.
5.
Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka Siswa lain menanggapi jawaban temannya
6.
Guru mengonfirmasi jawaban siswa JUMLAH 1. Siswa mengerjakan tes evaluasi
Penutup
2. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
11
3
Terlaksan. Hasil dari test evaluasi langsung dikoreksi bersama sehingga dapat diketahui siswa yang masih mengalami kesulitan
Tidak terlaksana. Perwakilan kelompok menuliskan jawaban di papan tulis Guru mengajak siswa untuk menanggapi jawaban siswa lain di papan tulis. Guru berperan lebih dominan daripada siswa Terlaksana dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L106
4. Memberi tugas rumah atau pekerjaan rumah 5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 6. Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. JUMLAH
Terlaksana. Guru meminta siswa untuk mempelajari tentang refleksi atau pencerminan.
4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L107
Perbandingan antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi
Pertemuan ke-2 Hari/ Tanggal : Senin, 28 Maret 2016 Waktu Tahap Pelaksanaan
: Jam ke- 5 sampai jam ke-6 RPP 1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.
2. Guru bersama dengan siswa Pendahuluan membahas PR pada pertemuan yang lalu 3. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami Refleksi dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apersepsi:
Terlaksana Ya Tidak
Catatan Terlaksana. Guru meminta siswa untuk mengambil kapur dan membersihkan sampah yang berserakan di sekitar meja dan kursinya. Guru juga meminta siswa untuk membersihkan papan tulis agar dapat digunakan dengan baik.
Motivasi tidak diberikan. Tetapi guru mengaitkan refleksi dengan kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L108
Inti
1. Guru menanyakan kepada siswa “pernahkah bercermin?” 2. Guru menampilkan video anak kecil sedang bercermin/ guru membawa cermin ke dalam kelas. JUMLAH 1. Siswa mengamati apa yang dilakukan anak kecil tesebut, bagaimana sifat bayangan yang tampak pada video tersebut, dan lainlain. 2. Siswa melihat bayangan yang dihasilkan di cermin. 3. Siswa bertanya tentang jenis bayangan yang terbentuk dari cermin datar, bisa juga siswa menanyakan bayangan yang terbentuk dari cermin cekung (dari sendok misalnya). 4. Siswa lain menjawab
4
1
Siswa mengamati bayangan yang dihasilkan dari proses bercermin dengan cermin yang telah dibawa oleh guru
Terlaksana
Tidak terlaksana. Guru yang menanyakan tentang bagaimana hasil bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar?
Tidak terlaksana. Yang terlaksana siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L109
pertanyaan temannya 5. Guru mengonfirmasi jawaban siswa 6. Guru mengajak siswa menggali informasi tentang sifat bayangan yang dihasilkan oleh refleksi suatu garis. 7. Siswa mengamati dan menggali informasi dari contoh 3.1 dan contoh 3.2 8. Guru mengajak siswa memahami tentang refleksi pada bidang koordinat Refleksi pada sumbu x 9. Siswa mengamati contoh 3.3 halaman 103 10. Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu x 11. Siswa menggali informasi dari contoh 3.3
menanggapi pertanyaan guru secara klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L110
halaman 103 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab 12. Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari pencerminan terhadap sumbu x 13. Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap sumbu x Refleksi pada sumbu y 14. Siswa mengamati contoh 3.4 halaman 103 15. Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap sumbu y 16. Siswa menggali informasi dari contoh 3.4 halaman 103 dengan membaca, diskusi, atau
Terlaksana. Siswa menyimpulkan dengan bimbingan guru melalui penemuan terbimbing
Tidak ada pertanyaan dari siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L111
tanya jawab 17. Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari pencerminan terhadap sumbu y 18. Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap sumbu y Refleksi terhadap titik O(0,0) 19. Siswa mengamati contoh 3.5 halaman 104 20. Siswa menanyakan hal yang belum diketahui tentang menentukan bayangan apabila suatu titik direfleksikan terhadap titik asal O(0,0) 21. Siswa menggali informasi dari contoh 3.5 halaman 104 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab 22. Siswa menggambarkan hasil
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Tidak ada pertanyaan yang muncul dari siswa
Terlaksana
Terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L112
pencerminan suatu titik terhadap titik asal O(0,0) 23. Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap titik asal O(0,0) Refleksi terhadap sumbu y=x 24. Siswa menggambarkan garis y=x 25. Siswa mengamati contoh 3.6 pada halaman 104 26. Siswa menanya dengan kata kunci, koordinat bayangan, sumbu koordinat, dan titik asal. 27. Siswa menggali informasi dari contoh 3.6 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab 28. Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan jika suatu titik direfleksikan terhadap garis y=x
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Tidakada pertanyaan dari siswa
Terlaksana
Terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L113
29. Siswa mengerjakan latihan soal dari LKS secara berkelompok 30. Siswa mengomunikasik an hasil pekerjaannya 31. Guru dan siswa lain menanggapi jawaban siswa tersebut
32. Guru mengonfirmasi jawaban siswa JUMLAH 1. Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan guru mengonfirmasi tanggapan siswa 2. Guru memberikan PR kepada siswa Penutup 3. Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini 4. Guru menginfokan agenda pada pertemuan yang akan datang kepada siswa JUMLAH
Terlaksana. Siswa mengkomunikasikan dengan cara tertulis di papan tulis Terlaksana. Guru mengajak siswa lain untuk menanggapi jawaban siswa lain. Guru meminta siswa mengganti jawabannya apabila terjadi kesalahan pengerjaan Terlaksana
26
6 Kesimpulan dilakukan di setiap bahasan. Tidak ada kesimpulan akhir yang dibahas bersama
Terlaksana Tidak terlaksana
2
Terlaksana
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L114
Perbandingan antara rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi
Pertemuan ke-3 Hari/ Tanggal : Rabu, 30 Maret 2016 Waktu
: Jam ke-1 sampai jam ke-3
Tahap Pelaksanaan
Pendahuluan
RPP 1. Guru
Terlaksana Ya Tidak
Terlaksana. Kelas telah dalam keadaan kondusif untuk pembelajaran
mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran. 2. Guru bersama dengan siswa membahas PR pada pertemuan yang lalu Apersepsi: 1. Guru mengajak siswa mengingat kembali tentang cara menentukan bayangan suatu titik yang direfleksikan terhadap sumbu x, terhadap sumbu y dan terhadap titik O(0,0), terhadap garis y=x JUMLAH 2 Refleksi terhadap garis y=-x 1. Siswa membuat garis y=-x
Catatan
Inti
1 Terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L115
2. Siswa menggambarkan bayangan yang dihasilkan dari titik yang diref leksikan terhadap garis y=-x 3. Siswa menyimpulkan Terlaksana. Bantuan hasil pencerminan guru masih sangat terhadap garis y=-x dominan Refleksi terhadap garis yang sejajar sumbu x 4. Siswa menggambarkan contoh garis yang sejajar dengan sumbu x 5. Siswa mengamati contoh 3.10 6. Siswa bertanya Siswa tidak apabila menemui mengajukan kesulitan ketika pertanyaan memahami contoh 3.10 7. Siswa menggali Terlaksana informasi dari contoh 3.10 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab 8. Siswa Terlaksana menggambarkan hasil pencerminan suatu titik terhadap garis yang sejajar sumbu x 9. Siswa Terlaksana. Bantuan menyimpulkan guru dalam menarik hasil pencerminan kesimpulan masih terhadap garis yang sangat dominan sejajar dengan sumbu x Refleksi terhadap sumbu y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L116
10. Siswa menggambarkan contoh garis yang sejajar dengan sumbu y 11. Siswa mengamati contoh 3.11 12. Siswa menggali informasi dari contoh 3.11 dengan membaca, diskusi, dan tanya jawab 13. Siswa menggambarkan hasil pencerminan suatu titik terhadap garis yang sejajar sumbu y 14. Siswa menyimpulkan hasil pencerminan terhadap garis yang sejajar dengan sumbu 15. Siswa mengerjakan latihan soal dari LKS secara berkelompok 16. Siswa mempresentasikan jawabannya
17. Siswa lain dan guru menanggapi jawaban siswa tersebut
Terlaksana. Guru mengajak siswa menyimpulkan, tetapi bantuan guru masih sangat dominan
Tidak terlaksana. siswa mengkomunikasikan jawaban secara tertulis di papan tulis Terlaksana. Guru mengajak siswa lain untuk mengonfirmasi jawaban yang telah dituliskan oleh siswa lain di papan tulis. Siswa menanggapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L117
18. Guru mengonfirmasi jawaban siswa JUMLAH 1. Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan guru mengonfirmasi tanggapan siswa 2. Guru memberikan PR kepada siswa 3. Siswa mengerjakan tes evaluasi
secara klasikal. Terlaksana
16
2
Penarikan kesimpulan dilakukan di setiap akhir pembahasan.
Terlaksana. Hasil tes evaluasi langsung dikoreksi sehingga dapat diketahui siswa yang masih merasa kesulitan. Guru meminta siswa yang masih kesulitan untuk mengerjakan ulang di papan tulis dengan bimbingan guru sebagai cara untuk meningkatkan pemahaman siswa
Penutup
4. Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya JUMLAH
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L118
Perbandingan antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan pembelajaran matematika materi transformasi di kelas VII A SMP Negeri 2 Wedi
Pertemuan ke-4 Hari/ Tanggal : Senin, 11 April 2016 Waktu
: Jam ke-7 sampai jam ke-8
Tahap Pelaksanaan
Pendahuluan
RPP
1. Guru mengajak siswa untuk membahas PR pada pertemuan yang lalu Apersepsi: 1. Guru memberikan semangat kepada siswa dalam belajar matematika 2. Guru mengajak siswa mengamati translasi dalam kehidupan sehari-hari 3. Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas 4. Guru menentukan titik awal siswa 5. Guru meminta siswa berjalan 3 langkah ke depan 6. Guru menyajikan Video Paskibraka 7. Guru menanyakan kepada siswa tentang
Terlaksana Ya Tidak
Catatan
Terlaksana, yaitu dengan barisan kelompok marching band
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L119
Inti
apa yg dilakukan oleh siswa dan apa yang diperoleh dari video tersebut. JUMLAH 1. Setelah mengamati, siswa mengungkapkan apa yang diperoleh dari pengamatan tadi. 2. Guru mengonfirmasi apa itu translasi 3. Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh 3.12 di halaman 111 buku siswa 4. Siswa mencoba mengkomunikasikan gambar 3.13 dan 3.14 dengan kata-katanya sendiri 5. Siswa menanyakan apa yang ingin diketahuinya tentang translasi/ pergeseran pada bidang koordinat. 6. Guru mengajak siswa berdiskusi tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut 7. Siswa mengamati gambar 3.15 halaman 113 8. Guru mengajak siswa memahami makna dari gambar pergeseran tersebut 9. Siswa mengamati gambar 3.16
1
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L120
Penutup
10. Guru menanyakan berapa pergeseran yang dialami oleh bidang tersebut. 11. Siswa mengamati contoh 3.15 dan gambar 3.19 12. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku tentang jawaban dari contoh 3.15 tersebut. 13. Siswa mengerjakan latihan soal secara kelompok (diskusi), latihan 3.2 halaman 116 14. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya 15. Siswa lain dan guru menanggapi jawaban siswa tersebut 16. Guru mengonfirmasi jawaban siswa JUMLAH 1. Siswa diminta menyimpulkan hasil temuan barunya, dan guru mengonfirmasi jawaban siswa 2. Guru memberikan PR kepada siswa 3. Siswa merefleksikan pembelajaran pada hari ini 4. Guru menginfokan agenda pertemuan selanjutnya
12
4
Terlaksana. Agenda selanjutnya adalah Ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L121
Harian JUMLAH
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L122
C. 5
Transkrip Wawancara
Narasumber: Guru P
: Peneliti
G
: Guru
E. 1. P
: “Hal-hal apa saja yang anda siapkan sebelum pelaksanaan
pembelajaran?” 2. G
: “RPP, silabus, karena ini transformasi, jadi saya meminta ke kepala sekolah untuk ditambah papan tulis berpetak mbak.
3. P
: “Bagaimana alur pembelajaran yang ibu lakukan?”
4. G
: “Sesuai kurikulum 2013 mbak, ada pendahuluan, inti, penutup. Saya juga mengikuti 5M, mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengkomunikasikan”
5. P
: “Metode pembelajaran apa yang anda gunakan untuk memancing keaktifan siswa?”
6. G
: “Metode diskusi dan Tanya jawab mbak”
7. P
: “Bagaimana bentuk keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar?” 8. G
: “Dalam diskusi kelas, Tanya jawab, maju ke depan untuk membantu guru, misalnya menggambarkan garis y = x, juga dalam mengerjakan latihan soal di papan tulis”
9. P
: “Bagaimana aktifitas siswa ketika mengamati? (apakah mengikuti instruksi yang ada?, bagaimana ibu memastikan bahwa siswa mengamati sesuai dengan instruksi?)
10. G
: “Pada dasarnya siswa telah dapat mengamati mbak. Mengamati buku, video, juga mengamati lingkungan sekitar sesuai yang saya arahkan. Saya memastikan siswa mengamati dengan cara berkeliling untuk berkomunikasi langsung dengan siswa secara personal.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L123
11. P
: “Apakah siswa dapat mengajukan pertanyaan? Bagaimana memancing agar siswa bisa bertanya? (apabila siswa tetap tidak mau bertanya bagaimana?)
12. G
: “Siswa disini memang belum terbiasa untuk mengungkapkan gagasan begitu mbak. Jika diberi kesempatan untuk bertanya, siswa kurang inisiatif dan kurang dapat berpikir kreatif dalam bertanya. Saya sudah seringkali memancing siswa untuk bertanya, tetapi hasilnya siswa malah tetap hening begitu. Akhirnya saya yang bertanya kepada siswa supaya siswa terbiasa dengan berbagai jenis pertanyaan, dengan tujuan agar siswa mampu untuk menciptakan pertanyaan. Karena dengan bertanya, menunjukkan rasa ingin tahu siswa. Mungkin ada siswa yang telah membaca materi selanjutnya, sehingga timbul rasa penasarannya, sehingga lebih siap dalam bertanya. Lalu, pernah siswa mengatakan kepada saya bahwa apabila bertanya, kadang justru diledekin sama teman-teman yang lain. Hal ini membuat siswa malu dan kadang minder untuk bertanya.”
13. P
: “Bagaimana aktivitas siswa ketika mencoba/ mengumpulkan
data?” 14. G
: “Siswa lebih sering mengumpulkan data dari buku mbak. Biasanya buku paket. Informasi-informasi yang dicari yang ada hubungannya dengan materi dan tentunya untuk menjawab pertanyaan yang seharusnya diajukan siswa. Tapi karena kadang tidak ada pertanyaan yang muncul dari siswa, saya jadi yang bertanya dan siswa mengumpulkan informasi dari sumber yang tersedia untuk menjawab pertanyaan yang saya ajukan.
15. P
: “Bagaimana siswa mengasosiasi/ mengolah informasi yang telah diperoleh? Apakah siswa dapat menyimpulkan sendiri?”
16. G
: “Siswa mengolah informasi dengan diskusi kemudian siswa juga menerapkan informasi yang diperoleh. Untuk proses penarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L124
kesimpulan, siswa belum mampu untuk menyimpulkan sendiri. Masih perlu banyak bantuan guru dan pancingan dari guru. 17. P
: “Bagaimana cara siswa mengomunikasikan hasil pekerjaan? Apakah siswa mengkomunikasikan secara lisan atau tertulis? (lebih banyak lisan/ tertulis? Mengapa?)”
18. G
: “Siswa sudah mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya mbak. Lebih banyak secara tertulis. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa untuk berkomunikasi secara lisan. Siawa masih merasa kurang percaya diri. Saya mengamati, siswa itu sebenarnya mampu
untuk
mengungkapkan
jawabannya
secara
lisan
(mempresentasikan begitu) tapi kadang siswa bingung untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan.” 19. P
: “Apa kesulitan siswa (yang anda amati) dalam mempelajari materi transformasi dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013?
20. G
: “Siswa kurang inisiatif mbak, misalnya dalam bertanya. Siswa juga kurang mampu untuk mengungkapkan gagasan secara lisan. Untuk materi sebenarnya tidak terlalu kesulitan siswanya, karena setiap saya Tanya, jawabnya sudah paham. Hasil post-test juga bagus-bagus. Tapi ya itu, nanti begitu sudah mid atau UKK siswa bingung lagi, karena banyak materinya, bingung rumusnya yang mana, kadang juga lupa rumus. Siswa masih cenderung mudah untuk menghafal mbak.
21. P
: “Kesulitan apa yang ditemui dalam melaksanakan pembelajaran transformasi menggunakan pendekatan saintifik?
22. G
: “Dalam pembelajaran seluruhnya, kadang respon dari siswa itu mbak. Ketika saya ingin siswa bertanya, tapi tidak ada siswa yang bertanya. Tapi untuk keaktifan siswa sudah baik mbak, siswa sudah inisiatif dalam mengajukan diri menjawab di depan tanpa dipaksa. Sarana dan prasarana juga menjadi kendala mbak, misalnya papan berpetak itu harus saya minta diadakan dulu, baru ditambahkan di sekolah. Lalu LCD mbak. LCD di sini ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L125
beberapa, tetapi yang berfungsi baik hanya 1. Jadi kadang ketika mau menggunakan, berbarengan dengan guru lain, harus mengalah salah satu, atau booking dulu dari jauh hari biar ga dipake. Kadang ruang kelas itu tidak kondusif mbak. Karena menggunakan kurikulum 2013, kadang suara dari kelas sebelah itu terlalu gaduh dalam bermain atau berdiskusi, sehingga membuat suara saya kurang jelas terdengar.” 23. P
: “Ketika ada PR mengapa jarang dibahas bu?
24. G
: “Menurut saya PR itu pekerjaan di rumah. Jadi menambah latihan siswa. Bila siswa bertanya, berarti ada kesulitan PRnya, kalau tidak, berarti tidak ada kesulitan mbak. Terkadang saya juga lupa untuk membahas PR mbak kalau tidak ada siswa yang bertanya.”
25. P
: “Ketika mengkomunikasikan jawaban, mengapa tidak dicoba untuk secara lisan seperti presentasi begitu bu? Supaya siswa belajar berbicara di depan umum?”
26. G
: “Karena masih sulit mengungkapkan pendapat mbak, ketika ditanya saja sedikit yang menjawab. Sehingga kadang justru buang-buang waktu kalau nunggu siswa mau untuk menjelaskan ke teman-temannya. Tapi nanti akan saya coba ketika tidak mengajar kelas 7.”
27. P
: “Kegiatan menyimpulkan dan refleksi sebagian besar tidak terlaksana, mengapa ya bu?”
28. G
: “Karena waktu yang tidak cukup mbak. Sudah bel, tapi untuk materi saja cukup, sedangkan untuk menyimpulkan dan refleksi sudah habis duluan waktunya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L126
Narasumber: Siswa F. 1. P
: “Bagaimana keaktifan kalian di kelas?”
2. S1
: “Saya jarang aktif mbak, maju juga jarang kalo ga ditunjuk”
3. S2
: “Saya biasanya maju gitu mbak. Kadang ditunjuk, kadang maju
sendiri kalo bisa” 4. S3
: “Saya jarang mbak, biasanya kalo ditunjuk aja”
5. P
: “Apa kesulitan yang kalian hadapi selama mempelajari
transformasi?” 6. S1
: “Ngantuk, bosen, suara gurunya kurang keras mbak sampe
belakang, kadang lupa materi sebelumnya” 7. S2
: “Ngantuk, tapi jelasinnya mudah dimengerti”
8. S3
: “Ngantuk mbak kalo siang-siang, saya kurang bias memahami
bahasa ibunya mbak” 9. P
: “Apakah kalian mengetahui pendekatan saintifik? Apabila
mengetahui, apa itu pendekatan saintifik?” 10. S1
: “Nggak tahu mbak”
11. S2
: “Nggak tahu juga mbak”
12. S3
: “Nggak tahu juga mbak”
13. P
: “Menurut kalian, bagaimana cara guru mengajar?”
14. S1
: “Biasa aja mbak, diskusi, kelompok-kelompok gitu”
15. S2
: “Bosen mbak, tapi pas diskusi seru”
16. S3
: “Enak mbak, ada diskusi kelompok, jadi bias Tanya temen-temen,
saling ngajarin” 17. P
: “Apakah cara mengajar guru bervariasi?”
18. S1
: “Tidak mbak”
19. S2
: “Tidak mbak”
20. S3
: “Sama aja mbak tiap pertemuan kayak gitu”
21. P
:
“Apakah kalian
melakukan kegiatan
pembelajaran? 22. S1
: “Mengamati gambar di buku itu mbak”
mengamati dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L127
23. S2
: “Mengamati atau mencermati gitu mbak biasanya disuruh guru”
24. S3
: “Kalo disuruh mengamati ya mengamati mbak”
25. P
:
“Apakah
kalian
melakukan
kegiatan
menanya
dalam
pembelajaran? 26. S1
: “Gak pernah nanya mbak”
27. S2
: “Sama mbak, ga pernah tanya”
28. S3
: “Saya juga belum pernah bertanya mbak”
29. P
: “Apakah kalian melakukan kegiatan mengumpulkan informasi
dalam pembelajaran?” 30. S1
: “Mengumpulkan informasi tu gimana mbak?”
31. P
: “Seperti membaca dari buku, mengumpulkan informasi dari
oenjelasan guru, lalu nanti untuk itarik kesimpulannya?” 32. S1
: “Oh iya mbak, biasanya Bu Is Tanya jawab mbak pas ngajar, jadi
ya kita mengumpulkan informasi dari situ.” 33. S2
: “Sama mbak”
34. S3
: “Pas penjelasan Bu Is mbak, diperhatikan trus nanti dicatet”
35. P
: “Apakah kalian melakukan kegiatan mencoba soal baru atau
menerapkan materi untuk mengerjakan soal dalam pembelajaran? 36. S1
: “Selalu mbak kalau itu, biasanya di kelompok, trus dibahas
bareng” 37. S2
: “Selalu mbak, kelompokan gitu, trus nanti kadang ada tes juga”
38. S3
: “Selalu ada latihan soal mbak, PR juga selalu dikasih”
39. P
: “Apakah kalian melakukan kegiatan mengkomunikasi dalam
pembelajaran? 40. S1
: “Biasanya maju ke depan gmbak, nulis jawaban, trus nanti
dibahas bareng 41. S2
: “Ya gitu mbak, sama kayak gitu”
42. S3
: “Nulis ke papan tulis mbak”
43. P
: “Apakah cara mengajar guru berbeda dari cara mengajar guru
pada saat kalian duduk di sekolah dasar (SD)?” 44. S1
: “Dulu di SD gak ada diskusi-diskusi mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L128
45. S2
: “Sama aja mbak, dulu di SD sering diskusi-diskusi kelompok
juga” 46. S3
: “Lebih banyak diskusi kelompok mbak sekarang”
47. P
: “Bagaimana pemahaman kalian terhadap materi transformasi?
Kalau dipresentasekan berapa persen memahami materi?” 48. S1
: “Lumayan mbak. Ya 70 % mbak”
49. S2
: “Lumayan mbak, 85 %”
50. S3
: “Lumayan mbak, 75 %”
51. P
: “Adakah manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi
transformasi, baik dari segi materi maupun proses pembelajarannya?” 52. S1
: “Jadi lebih bisa tentang transformasi”
53. S2
: “Bisa tahu transformasi mbak” 54. S3 : “Bisa tambah pinter mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 6 No 1
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 1 Jawaban
Deskripsi Jawaban Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
2
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
3
Siswa salah dalam menggambarkan 3 titik pada bidang kartesius Siswa tidak menghubungkan titik-titik koordinat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
L129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
5
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
6
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa tidak menghubungkan titik-titik koordinat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
7 8
9
L130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Siswa salah dalam menggambarkan 2 titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa salah dalam menyebutkan bangun datar yang terbentuk
11
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
12
Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
L131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
14
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
15
Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa salah dalam menyebutkan bangun datar yang terbentuk
16
Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa tidak menyebutkan bangun datar yang terbentuk
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
17 18
L132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Siswa salah dalam menggambarkan 3 titik pada bidang kartesius Siswa menghubungkan titik-titik koordinat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
20
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
21 22
23
L133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
25
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
26
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
27
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
L134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
29
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
30
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
31
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
L135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa tidak menyebutkan bangun datar yang terbentuk
33
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
34
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
35
Siswa menggambarkan titik-titik pada bidang kartesius dengan benar Siswa menghubungkan titik-titik koordinat dengan tepat Siswa mampu menyebutkan bangun datar yang terbentuk dengan benar
L136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 7 No 1
2
3
4
5
6
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 2 Jawaban Siswa
Deskripsi Jawaban Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar
L137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 8
9
10
11
12
13
Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar
L138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
16
17 18
19
20
21 22
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa mampu salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x
L139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
24
25
26
27
28
dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar
L140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31
32
33
34
Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x menggunakan gambar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan menggunakan gambar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y
L141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y dengan benar
L142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 8 No 1
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 3 Jawaban Siswa
2
3
4
5
Deskripsi Jawaban Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar
L143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
7 8
9
10
11
12
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap
L144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
15
16
17 18
sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar
L145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
20
21 22
23
24
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa menggunakan gambar untuk menentukan hasil pencerminan Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar
L146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
27
28
29
30
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar
L147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
32
33
34
35
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = x dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap sumbu y = - x
L148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 9 No 1
Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 4 Jawaban Siswa
2
3
4
5
Deskripsi Jawaban Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar
L149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
7 8
9
10
Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar
Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3
L150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
13
14
15
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3
L151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
17 18
19
20
21 22
Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menggunakan gambar dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x =5 dan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan
L152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
24
25
26
27
terhadap garis y = -3 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan
L153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
29
30
31
32
terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 dengan benar Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar
L154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34
35
Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa menuliskan langkah menjawab menggunakan rumus hasil pencerminan terhadap garis x = h dan y = k Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3
Siswa mampu menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis x = 5 Siswa salah dalam menentukan hasil pencerminan terhadap garis y = -3
L155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 10 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 5 No 1
Jawaban
2
3
4
Deskripsi Jawaban Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa salah dalam menentukan hasil translasi pertama Siswa salah dalam menentukan hasil translasi kedua Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua
L156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
6 7 8
9
10
dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama
L157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
13
14
dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama
L158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17 18
19
dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa salah dalam menentukan hasil translasi kedua Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama
L159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
21 22
23
24
dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menjumlahkan besar translasi terlebih dahulu Siswa mampu menentukan hasil translasi dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua
L160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
27
28
dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menjumlahkan hasil translasi terlebih dahulu Siswa mampu menentukan hasil translasi dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar
L161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31 32
33
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua
L162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara mentranslasikan sebanyak dua kali Siswa mampu menentukan hasil translasi pertama dengan benar Siswa mampu menentukan hasil translasi kedua dengan benar
L163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 11 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 6 No 1
Jawaban Siswa
Deskripsi Jawaban Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar Siswa menari kesimpulan jawaban dengan benar
L166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
7 8
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan benar
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa tidak menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
L167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa salah dalam menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
L168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
13
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa salah dalam menentukan hasil translasi titik A dengan besar translasi (2,4) Siswa mampu menentukan hasil translasi dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menggambarkan titiktitik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa tidak menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
17 18
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketaui pada bidang koordinat Siswa tidak menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
20
21
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa tidak menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa salah dalam menentukan hasil translasi titik A dengan besar translasi (2,4) Siswa mampu menentukan hasil translasi titik B dan C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Siswa menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
23
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik yang diketahui Siswa salah dalam menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
24
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
Siswa menentukan hasil translasi dengan menggambarkan pada bidang koordinat Siswa salah dalam menentukan hasil translasi dari titik A dengan besar translasi (2,4) Siswa mampu menentukan hasil translasi dari titik A dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
28
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
Siswa menggambarkan titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa tidak menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
32
33
Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar Siswa menentukan hasil translasi dengan cara menggambar pada bidang kartesius Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
L177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
Siswa menggambarkan titik-titik yang diketahui pada bidang koordinat Siswa mampu menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4) dengan benar
Siswa salah dalam menggambarkan titik-titik yang diketahui Siswa salah dalam menentukan hasil translasi titik A, B, C dengan besar translasi (2,4)
L178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 12 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 7 No 1
2
Jawaban Siswa
Deskripsi Jawaban Siswa mencari vektor translasi dengan menggunakan rumus translasi, kemudian melakukan manipulasi aljabar Siswa mampu menentukan vektor translasi (a,b) dengan benar
3
4
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
L179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
6
7 8
9
10
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa salah dalam menentukan vektor translasi Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
L180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
13
14
15
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa salah dalam menentukan vektor translasi dengan benar
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa salah dalam menentukan vektor translasi Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
L181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
17 18
19
20
21
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
L182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
24
25
26
27
28
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa salah dalam menentukan vektor translasi Siswa salah dalam menarik kesimpulan
L183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31
32
33
34
35
Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa menarik kesimpulan dengan tepat Siswa menentukan vektor translasi (a,b) dengan cara mengurangkan hasil translasi dengan titik awal. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar Siswa tidak menuliskan langkah yang ditempuh dalam menentukan vector translasi. Siswa mampu menentukan vektor translasi dengan benar
L184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. 13 Deskripsi Jawaban Siswa Soal Nomor 8 No 1
2
Jawaban
3
Deskripsi Jawaban Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
L185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5
6
7 8
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
L186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10
11
12
13
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa tidak menentukan titik awal Siswa tidak menentukan nilai x-2y
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat
L187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15 16
17 18
19
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa salah dalam menentukan titik awal Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
L188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
21
22
23 24
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa salah dalam menentukan titik awal Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
25
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar
L189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
28
29
30
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa salah dalam menentukan titik awal Siswa salah dalam menentukan nilai x-2y Siswa salah dalam menarik kesimpulan
L190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
32
33
34
35
Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa menentukan nilai x-2y dengan benar Siswa menarik kesimpulan jawaban dengan tepat Siswa menentukan titik awal dengan cara mengurangkan titik akhir dengan vektor translasi Siswa menentukan titik awal dengan benar Siswa tidak menentukan nilai x-2y
L191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L192