PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH POSISI TEMPAT DUDUK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DAN BANGUN RUANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Grace Nindita Pranamya Hastri NIM : 121414092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH POSISI TEMPAT DUDUK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DAN BANGUN RUANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Grace Nindita Pranamya Hastri NIM : 121414092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yeremia 17:7 “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Yakobus 2:26b “...demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” Skripisi ini kupersembahkan untuk 1. Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan kasih-Nya telah menutun saya pada setiap proses pembuatan skripsi ini. 2. Bapak, Ibu, Pakdhe, Budhe, Tante, Om, Kakak dan Adik saya yang terus menyemangati,mendoakan, mendengar keluh kesah saya dalam pembuatan skripsi ini. 3. Sahabat-sahabat saya Riris, Edith, Winda, Dennis, Anton, Dedy, Yovita yang selalu menyemangati dan mendukung saya dalam setiap proses pembuatan skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Grace Nindita Pranamya Hastri, 121414092. 2016. “Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang”. Skirpsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi; (2) Apakah posisi tempat duduk memengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan lingkaran dan bangun ruang. Penelitian metode deskriptif kualitatif, yang dilengkapi dengan data kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 21 siswa. Pengumpulan data motivasi belajar adalah berupa observasi, instrumen kuesioner dan wawancara. Sedangkan pengumpulan data hasil belajar adalah instrumen soal. Uji validitas instrumen menggunakan uji validitas pakar yaitu dosen pembimbing dan guru mata pelajaran matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII C masuk dalam kategori sedang pada skala 50-75 sebanyak 11 orang. (1) Penelitian ini juga menunjukkan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh posisi tempat duduk. Hal tersebut terlihat pada hasil wawancara dan hasil pada tiap pernyataan angket yang menyatakan bahwa siswa nyaman dan mendorong siswa untuk belajar. (2) Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh posisi tempat duduk. Hal tersebut dapat terlihat pada hasil wawancara dan hasil pada tiap pernyataan kuesioner yang menyatakan bahwa siswa nyaman dalam proses belajar dan berdampak pada hasil belajar. Posisi tempat duduk yang dilakukan adalah yang mempertimbangkan di depan, belakang, samping kiri atau samping kanan membuat siswa nyaman dan tidak nyaman. Namun ada siswa yang motivasi belajarnya dipengaruhi oleh posisi tempat yang mempertimbangkan personal. Berdasarkan hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk yang mempertimbangkan di depan, belakang, samping kiri atau kanan memengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa secara positif dan negatif.
Kata kunci : Posisi Tempat Duduk, Motivasi Belajar, Hasil Belajar.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Grace Nindita Pranamya Hastri, 121414092. 2016. “The Effect of Seating Position on motivation and learning result of Grade 8 Students in SMP Santo Aloysius Turi year 2015/2016 in Circle and Geometry Topic. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics Education and Science. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aims to investigate (1) Does seating position effect students of Grade 8 of SMP Santo Aloysius Turi learning motivation; (2) Does seating position effect learning result of Grade 8 students of SMP Aloysius Turi in circle and geometry topics? This research descriptive qualitative method supported by quantitative and qualitative data. The object of this research is 8 C class which consisted of 21 students. The data on students’ motivation is collected using observation, questionnaire and interview. Furthermore, the learning result date is taken from a set of comprehensive test. This research is also validated by expert from the lecturer and the teacher of mathematics. The results of this study shows that the students' motivation in class VIII C can be categorized into fair level on scale 50-75 as many as 11 people. (1) This study shows that the learning motivation is affected by seating position This result is emphasized through the result of interviews and questionnaire. (2) The study also shows that the learning results are also influenced by seating position change. This can be proved by the interview and also questioners result. The changes in seating position is based on the students’ comfort and uncomfortable. However, there are some changes in seating position which formed from students’ personal perspective. Thus, it can be concluded that the changes in seating position affect students’ learning motivation and learning result in a positive and negative.
Keywords : Seating Position, Students Motivation, Students’ Learning Result
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perubahan Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Lingkaran Dan Bangun Ruang”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung pada penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti ucapkan kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika 3. Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M. Si, selaku dosen pembimbing peneliti yang telah sabar membimbing dan menuntun saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap Dosen Pendidikan Matematika yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 5. Segenap staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah membantu dalam pembuatan surat untuk penelitian dan selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 6. Kepala SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 D. Pembatasan Masalah .................................................................. 6 E. Penjelasan Istilah ....................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar ....................................................................................... 9 B. Motivasi Belajar.......................................................................... 10 C. Hasil Belajar ............................................................................... 14 D. Hubungan Secara Teoritis Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ........................................................................................ . 18 E. Penelitian yang Relevan ............................................................. 18 F. Lingkaran ................................................................................... 20
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Bangun Ruang ........................................................................... 29 H. Kerangka Berpikir ...................... ................................................ 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 44 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 44 C. Subyek dan Objek Penelitian ...................................................... 45 D. Bentuk Data ............................................................................... 45 E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ................................. 45 1. Metode Pengumpulan Data ................................................. 45 2. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 47 F. Metode/Teknis Analisis Data ..................................................... 54 1.
Validitas Instrumen ............................................................. 54
2.
Reliabilitas Instrumen .......................................................... 55
3.
Uji Coba Instrumen ............................................................. 56
4.
Analisis Instrumen Angket .................................................. 58
5.
Analisis Hasil Belajar .......................................................... 59
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................ 60 1.
Persiapan dan Perencanaan .................................................. 60
2.
Pelaksanaan ........................................................................ 61
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 62 B. Penyajian Data .......................................................................... 66 1. Tes Hasil Belajar Siswa ....................................................... 66 2. Angket ................................................................................ 67 3. Wawancara ......................................................................... 70 C. Analisis Data .............................................................................. 70 1. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa dan Wawancara Siswa Kelas VIII C .............. 70
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C ......................... 86 D. Kelemahan Penelitian ................................................................ 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 98 B. Saran .......................................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 101 LAMPIRAN ............................................................................................. 104
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa....................................................................... 48 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa.............................................. 49 Tabel 3.3 Pernyataan Angket................................................................................ 50 Tabel 3.4 Skor Tiap Pernyataan............................................................................ 50 Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara............................................................................. 51 Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Soal........................................................................ 52 Tabel 3.7 Interpretasi TingkatValiditas................................................................. 55 Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Reliabilitas............................................................ 56 Tabel 3.9 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar.................................................. 57 Tabel 3.10 Skala Pendekatan Sturges (Zainal Mustafa, 2009)............................. 59 Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar.......................................................................... 59 Tabel 4.1 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Soal............................................... 67 Tabel 4.2 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Angket ......................................... 69 Tabel 4.3 Kriteria Motivasi Siswa (Zainal Mustafa, 2009).................................. 70 Tabel 4.4 Kategori Hasil Belajar Pada Sub Bab Lingkaran ................................. 87 Tabel 4.5 Kategori Hasil Belajar Pada Sub Bab Bangun Ruang.......................... 87 Tabel 4.6 Keterangan Hasil Belajar...................................................................... 88
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lingkaran dan bagian-bagiannya...................................................... 20 Gambar 2.2 Sudut Pusat........................................................................................ 22 Gambar 2.3 Hubungan Antara Sudut Pusat dengan Panjang Busur dan Luas Juring ...................................................................................... 22 Gambar 2.4 Panjang Busur................................................................................... 23 Gambar 2.5 Luas Juring........................................................................................ 23 Gambar 2.6 Luas Tembereng................................................................................ 24 Gambar 2.7 Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring.................. 24 Gambar 2.8 Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling ..................................... 24 Gambar 2.9 Sudut Keliling yang Menghadap Diameter Lingkaran..................... 25 Gambar 2.10 Sudut-sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama............. 25 Gambar 2.11 Menghitung Panjang Garis Singgung dari Sebuah Titik di Luar Lingkaran.......................................................................... 26 Gambar 2.12 Garis Singgung Persekutuan Luar................................................... 27 Gambar 2.13 Garis Singgung Persekutuan Dalam Lingkaran.............................. 27 Gambar 2.14 Panjang Sabuk Lilitan..................................................................... 28 Gambar 2.15 Unsur-unsur Kubus......................................................................... 29 Gambar 2.16 Diagonal Sisi Kubus........................................................................ 30 Gambar 2.17 Bidang Diagonal Kubus.................................................................. 30 Gambar 2.18 Luas Bidang Diagonal Kubus......................................................... 31 Gambar 2.19 Diagonal Ruang Kubus................................................................... 31 Gambar 2.20 Bagian-bagian Balok....................................................................... 31
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.21 Diagonal Sisi Balok......................................................................... 32 Gambar 2.22 Bidang Diagonal Balok................................................................... 33 Gambar 2.23 Luas Bidang Diagonal Balok.......................................................... 33 Gambar 2.24 Diagonal Ruang Balok ................................................................... 34 Gambar 2.25 Jaring-jaring Kubus......................................................................... 34 Gambar 2.26 Jaring-jaring Balok.......................................................................... 35 Gambar 2.27 Limas............................................................................................... 37 Gambar 2.28 Prisma Tegak................................................................................... 38 Gambar 2.29 Jaring-Jaring Limas......................................................................... 38 Gambar 2.30 Jaring-Jaring Prisma Tegak Alas Segitiga...................................... 38 Gambar 2.31 Volume Prisma Tegak..................................................................... 40 Gambar 4.1 Denah Posisi Tempat Duduk............................................................. 63
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Soal ........................................................ 105 Lampiran 2 Soal Pretest dan Kunci Jawaban ............................................ 107 Lampiran 3 Soal Postest dan Kunci Jawaban ............................................ 114 Lampiran 4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar .......................................... 121 Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................... 123 Lampiran 6 Transkip Wawancara ............................................................... 126 Lampiran 7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa .................................. 141 Lampiran 8 Hasil Pretest Siswa ................................................................. 149 Lampiran 9 Hasil Postest Siswa ................................................................. 153 Lampiran 10 Validitas Instrumen Soal ....................................................... 157 Lampiran 11 Foto ...................................................................................... 159 Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 161 Lampiran 13 Uji Validitas Kuesioner Kelas Uji Coba Kelas VIII B ............ 163 Lampiran 14 Validasi Instrumen Tes .......................................................... 168
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika ingin melakukan sesuatu pasti ada suatu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu itu. Dorongan yang dimaksud tersebut adalah motivasi diri. Menurut Sugeng Paranto (1987:3) motivasi merupakan daya atau usaha yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Jadi ketika seseorang melakukan suatu perilaku atau tindakan, maka seseorang tersebut ada motivasi tertentu mengapa ia melakukan tindakan itu seperti untuk memenuhi suatu kebutuhan. Menurut Sugeng Paranto (1981:7) kaum behavioris berpandangan bahwa motivasi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (ekstrinsik). Dalam hal ini lingkungan belajar yang terstruktur dengan baik dapat memotivasi siswa sehingga mereka dapat dan mau belajar. Mereka mau belajar karena adanya dorongan dari luar dirinya yaitu dari lingkungannya yang berupa iklim dan struktur kelas yang memberikan peluang terjadinya belajar. Kaum kognitif psikologis berpandangan lain, sumber dorongan motivasi bukan terletak di luar tetapi sudah berada di dalam diri siswa secara natural (instrinsik), dalam hal ini guru tinggal menggugah dan menggalakannya. Motivasi memegang peranan dalam belajar seperti dikemukakan oleh W.S. Winkel (2014:172), pertama, motivasi merupakan daya 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Seperti yang dikatakan oleh W.S. Winkel (2014) kadar motivasi yang lebih tinggi dapat menghasilkan taraf prestasi yang lebih tinggi pula, lebih-lebih pada siswa yang berkemampuan terbatas. Beberapa penelitian tentang hasil belajar menunjukkan bahwa motivasi merupakan faktor yang memengaruhi hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Nana Sudjana,1990:3). Meskipun motivasi memengaruhi proses dan hasil belajar, hal tersebut sering kali kurang diperhatikan guru dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Guru hanya menyampaikan materi saja, kurang memerhatikan bagaimana motivasi siswanya dalam mengikuti mata pelajaran, khususnya matematika. Hal yang menyebabkan guru tidak memerhatikan motivasi belajar siswa adalah kurangnya pengetahuan guru tentang kebutuhan siswa di sekolah yang menyangkut motivasi dalam belajar seperti fisiologis, rasa aman, rasa terima, rasa dilindungi, rasa diakui, rasa dicintai dari guru dan sesamanya belum terpenuhi (Sugeng Paranto,1981:4). Sehingga dalam proses KBM guru tidak dapat memenuhi kebutuhan siswa di kelas atau guru hanya dapat memenuhi beberapa kebutuhan siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Menurut Winkel (2014:57), belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung
kelihatan,
tanpa
orang
itu
melakukan
sesuatu
yang
menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang telah belajar. Berdasarkan pengalaman peneliti yang pernah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada kelas VII dan VIII di SMP Santo Aloysius Turi, peneliti melihat pembelajaran yang berlangsung sudah baik seperti kondisi kelas yang mendukung, sikap guru yang tegas, perlengkapan dalam pembelajaran seperti buku-buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siswa) membantu proses belajar mengajar di kelas. Namun, dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, dan terdapat beberapa siswa yang tidak konsentrasi dalam mengikuti proses KBM seperti beberapa siswa yang sedang sibuk dengan dirinya sendiri, atau melakukan aktivitas lain yang membuat siswa tidak antusias dalam proses KBM. Sikap siswa seperti ini berdampak terhadap hasil belajar siswa. Ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), peneliti mengajar di kelas VII. Sebelum dan ketika peneliti mengajar, peneliti mengamati siswa ketika diberi tugas untuk bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
sebagian besar siswa mengerjakan dengan teman sebangkunya. Namun ada beberapa siswa
yang
mengerjakannya
tidak dengan teman
sebangkunya. Hal tersebut dapat disebabkan karena siswa kelas VII masih masa peralihan dari SD ke SMP. Ketika siswa masuk kelas VII, mereka belum saling mengenal, sehingga mendorong siswa mencari teman sebanyak-banyaknya. Hal berbeda terjadi ketika peneliti melakukan observasi di kelas VIII. Ketika guru memberikan tugas untuk berdiskusi atau bekerja sama dengan teman sebangkunya, sebagian besar siswa mengerjakan bukan dengan teman sebangkunya. Tetapi mengerjakan dengan teman yang dianggapnya cocok. Selain itu, ada beberapa siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya. Hal demikian disebabkan karena siswa kelas VIII sudah mengenal beberapa temannya yang dianggap cocok. Selain itu, terlihat pula ketika siswa sedang mengerjakan tugas dari guru. Dalam mengerjakan latihan soal, guru memerintahkan bahwa dikerjakan dengan teman sebangkunya. Hal ini bertujuan agar kelas tetap kondusif dan menghemat waktu dalam mengerjakan latihan soal. Karena jika tidak demikian, maka akan banyak siswa yang mengerjakan dengan teman yang tidak sebangku dan berakibat kelas tidak kondusif. Namun, perintah guru tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengerjakan bukan dengan teman sebangkunya. Meskipun masih ada beberapa siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya. Hal tersebut terjadi entah karena siswa bosan atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
nyaman dengan teman sebangkunya. Sikap siswa seperti ini bisa disebabkan karena motivasi siswa terhadap pelajaran matematika kurang dan kenyamanan antara sesama teman. Karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan agar siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik untuk mencapai hasil belajar yang baik pula. Berdasarkan hasil observasi di SMP Santo Aloysius Turi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi pada pokok bahasan lingkaran dan bangun ruang sisi datar Tahun Ajaran 2015/2016. B. Rumusan Masalah 1. Apakah posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi? 2. Apakah posisi tempat duduk memengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah kondisi lingkungan fisik siswa seperti posisi tempat duduk siswa dapat memengaruhi motivasi belajar siswa kelas kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Untuk mengetahui apakah kondisi lingkungan fisik siswa seperti posisi tempat duduk siswa dapat memengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran matematika. D. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan, maka peneliti membatasi masalah tersebut sebagai berikut: 1. Penelitian difokuskan pada motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika pada pokok bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang. 2. Subjek penelitian Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi dan dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. E. Penjelasan Istilah Istilah-istilah yang berkaitan tentang penelitian diatas perlu ditegaskan. Berikut istilah-istilahnya : 1. Motivasi Menurut Sugeng Paranto (1981:3) motivasi adalah daya atau usaha yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. 2. Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri
siswa
yang
menimbulkan
kegiatan
belajar,
menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Pembahasan motivasi dan motivasi belajar meliputi sejumlah unsur yang relevan bagi lahirnya dan bertahannya motivasi itu. Di antara unsur itu ada yang bersifat internal dan mental; ada pula yang bersifat eksternal. Aneka unsur internal dan mental yang akan diuraikan meliputi enam topik, yaitu kebutuhan dan motivasi; harapan akan sukses dan motivasi; keadaan terangsang dan motivasi; pencarian sebab dan motivasi;
kaitan
antara
keberhasilan
dan
keyakinan
tentang
kemampuan; serta kesimpulan bagi tenaga pengajar. Terdapat pula unsur eksternal yang memengaruhi kadar motivasi belajar siswa yang diatur sedemikian rupa sehingga berdampak positif seperti : risiko yang melekat pada tugas belajar tertentu; suasana di dalam kelas; harapan tenaga pengajar terhadap siswa; berbagai tindakan instruksional untuk membangkitkan motivasi belajar. 3. Belajar Menurut Heri Rahyubi (2014:3) belajar memilki pengertian memeroleh pengetahuan atau
menguasai
pengetahuan
melalui
pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. 4. Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Nana Sudjana,1990:3). F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan peneliti. 1. Bagi siswa Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika khususnya pada bab Lingkaran dan bab Bangun Ruang terhadap posisi tempat duduk siswa. 2. Bagi guru a. Guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. b. Guru dapat memberikan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Dapat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar dengan melihat motivasi eksternal salah satunya posisi tempat duduk. 3. Bagi peneliti Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam melihat berbagai masalah pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar Menurut Heri Rahyubi (2014:3) belajar memiliki pengertian memperoleh
pengetahuan
atau
menguasai
pengetahuan
melalui
pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar adalah
proses
transformasi
ilmu
guna
memeroleh
kompetensi,
keterampilan, dan sikap untuk membawa perubahan yang lebih baik. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan suatu sistem dan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Hergenhahn dan Olson (dalam Heri Rahyubi,2014:3) belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku yang merupakan hasil dari pengalaman dan tidak dicirikan oleh kondisi diri yang sifatnya sementara seperti yang disebabkan oleh sakit, kelelahan, atau obat-obatan. Hampir sama dengan Hergenhahn dan Olson, menurut Mayer (dalam Heri Rahyubi,2014:3), belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan dan perilaku seseorang yang disebabkan oleh pengalaman.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Menurut Winkel, belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang telah belajar. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, menurut peneliti definisi belajar
adalah
perubahan
perilaku
dan
pengetahuan
seseorang
berdasarkan pengalaman yang didapatnya. B. Motivasi Belajar Menurut W.S. Winkel (2014:172) motivasi belajar ialah daya penggerak yang terdapat pada diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan mengarah pada kegiatan belajar tersebut untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar sangat berpengaruh dalam memberikan semangat belajar siswa, karena jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa tersebut juga akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Sugeng Paranto (1981:3) motivasi merupakan daya atau usaha yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Menurut Crupley dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran (Eveline
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Siregar,2011) motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu. Pengertian ini bermakna jika seseorang melihat suatu manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh, maka ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut.Menurut Crupley dalam buku Eveline Siregar (2011:49), motivasi juga dapat dijelaskan sebagai perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Ames dalam buku Eveline Siregar (2011:49) menjelaskan motivasi dari pandangan kognitif. Menurut pandangan ini, motivasi merupakan sebagai cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, seorang siswa yang berpikir bahwa ia mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan akan termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti lebih menyoroti definisi motivasi belajar menurut Sugeng Paranto (1981:3) adalah suatu upaya atau usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Maslow, ada lima kebutuhan dasar manusia. Kelima kebutuhan tersebut adalah : kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan keamanan dan rasa terjamin (safety or security needs), kebutuhan sosial (social needs), kebutuhan ego (esteem needs) dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs). Menurut Ali Imron dalam buku Eveline Siregar (2011:53) pada buku Belajar dan Pembelajaran, mengemukakan enam unsur atau faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
memengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut. a. Cita-cita Cita-cita merupakan salah satu faktor yang memengaruhi motivasi belajar. Dilihat dari kenyataannya bahwa seseorang yang memiliki cita-cita pasti akan memiliki motivasi yang tinggi pula. Hal ini dapat terjadi ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung. Misalnya, ketika seseorang yang memiliki cita-cita ingin menjadi dokter, maka ia akan mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran dengan sunguh-sungguh yang berhubungan dengan cita-citanya yaitu dokter, hal ini juga dapat terjadi dengan cita-cita lainnya. b. Kemampuan pembelajar Kemampuan
pembelajar
juga
menjadi
faktor
lain
yang
memengaruhi motivasi belajar. Karena jika seseorang memiliki kemampuan di bidang tertentu, maka belum tentu ia memiliki kemampuan pada bidang lainnya. Hubungan antara kemampuan pembelajar dan motivasi belajar akan terlihat ketika seseorang memiliki kemampuan pada bidang tertentu. Ketika seseorang menyadari bahwa ia memiliki kemampuan pada bidang tertentu maka akan memengaruhi motivasi belajarnya, yaitu ia akan lebih mengasah kemampuannya pada bidang tersebut. c. Kondisi pembelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Kondisi pembelajar juga menjadi faktor yang memengaruhi motivasi belajar. Kondisi tersebut dapat diamati dari keadaan fisik dan psikis seseorang. Jika keadaan fisik seseorang sedang tidak sehat atau sedang kelelahan maka motivasi belajar akan mengalami penurunan dalam melakukan aktivitas belajar atau aktivitas lainnya. Begitupun ketika keadan fisik seseorang sedang sehat maka motivasi belajar juga akan meningkat dengan baik. Selain dapat dilihat dari keadaan fisik seseorang, dapat diamati pula dari keadaan psikis seseorang. Ketika psikis seseorang sedang tidak bagus atau sedang stress maka motivasi belajar akan mengalami penurunan dalam aktivitas belajar. Sedangkan, ketika psikis seseorang sedang bagus atau menyenangkan maka motivasi belajar juga akan meningkat. d. Kondisi lingkungan pembelajar Kondisi lingkungan pembelajar juga menjadi faktor yang memengaruhi motivasi belajar dapat diamati dari segi lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Jika lingkungan sosial sekitar pembelajar seperti teman sepermainannya, keluarga, teman sebangku membuat tidak nyaman atau tidak mendukung pembelajar, maka motivasi belajar pembelajar juga akan mengalami penurunan. Begitupun sebaliknya, jika kondisi lingkungan sosial pembelajar mendukung dalam pembelajaran, maka motivasi belajar pembelajar akan meningkat. Selain itu, dapat diamati dari segi lingkungan fisik sekitar pembelajar seperti lingkungan di dalam ruang kelas, metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
yang digunakan guru. Jika hal tersebut tidak mendukung atau tidak membuat nyaman maka motivasi belajar pembelajar akan menurun, begitupun sebaliknya. e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran Faktor dinamisasi juga juga menjadi faktor yang memengaruhi motivasi belajar. Hal ini dapat diamati dari sejauh mana upaya untuk mendinamisasikan proses pembelajaran. Upaya tersebut seperti media pembelajaran yang mendukung, bahan pelajaran, susasana belajar dan sebagainya yang dapat mendukung proses pembelajaran di kelas. Jika upaya-upaya tersebut dinamis maka motivasi belajar seseorang meningkat. Sehingga semakin dinamis upaya-upaya tersebut maka semakin meningkat motivasi belajar siswa, begitupun sebaliknya. f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar. C. Hasil Belajar Menurut W.S Winkel (2014) hasil belajar adalah kemampuan seseorang yang telah diperoleh melalui belajar.Hasil belajar siswa pada dasarnya mencakup perubahan tingkah laku dalam bidang kogintif, afektif dan psikomotoris(Nana Sudjana,1990:3). Menurut ahli yang sama, hasil belajar kognitif dibagi menjadi beberapa tipe hasil belajar: a) Tipe hasil belajar: Pengetahuan Pengetahuan yang dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Tipe hasil belajar ini termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
kognitif tingkat rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat dasar untuk tipe hasil belajar berikutnya. b) Tipe hasil belajar: Pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman adalah menerapkan sesuatu yang sudah didapat
untuk
menghasilkan
sesuatu
yang
baru.
Misalnya
menjelaskan sesuatu dengan kalimatnya sendiri dari yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari contoh yang sudah disebutkan sebelumnya. c) Tipe hasil belajar: Aplikasi Tipe hasil belajar aplikasi adalah penggunaan ide, teori atau penunjuk teknis yang sudah didapat lalu dipraktekkan atau diterapkan pada situasi nyata yang baru. d) Tipe hasil belajar: Analisis Tipe hasil belajar analisis adalah tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari tipe hasil belajar sebelumnya dan berhubungan dengan hasil belajar sebelumnya. Pada tipe hasil belajar ini seseorang diharapkan mempunyai kemampuan menangkap pemahaman dengan baik dan dapat memahami proses, cara kerja dan memahami sistematikanya. e) Tipe hasil belajar: Sintesis Tipe hasil belajar sintesis adalah menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Seseorang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
memiliki pikiran sintesis adalah seseorang yang berpikir secara divergen atau bercabang. Seseorang yang memiliki pemikiran tersebut biasanya pemecahan masalah atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berpikir sintesis merpakan salah satu jalan untuk membuat orang menjadi kreatif. Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang ingin dicapai dalam pendidikan karena seseorang dengan berpikir tersebut dapat menemukan atau menciptakan sesuatu. Kreativitas juga dilakukan dengan berpikir secara divergen. f) Tipe hasil belajar : Evaluasi Tipe hasil belajar evaluasi adalah penilaian terhadap sesuatu yang dapat diamati dari segi tujuan, cara kerja dan lain-lain. Pada tipe hasil belajar ini diperlukan kriteria atau standar tertentu agar dalam penilaian terdapat suatu patokan untuk memberi evaluasi. Dapat disimpulkan bahwa dalam hasil belajar kognitif dibagi menjadi beberapa tipe hasil belajar. Tipe-tipe hasil belajar tersebut merupakan tahap-tahapan dari seseorang ketika menerima pengetahuan dari dasar hingga tahapan yang paling tinggi. Tahapan-tahapan tersebut saling memengaruhi satu dengan yang lain. Hasil belajar dalam ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar ini dapat diamati dari segi tingkah laku siswa seperti disiplin, motivasi belajar, menghargai sesama dan guru dan sebagainya. Selain itu dapat diamati pula dari segi perasaan, minat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
keinginan dan lain-lain. Jadi guru dalam proses pembelajaran tidak hanya melihat nilai siswa saja namun sikap siswa juga. Hasil belajar psikomotoris dapat diamati dari segi keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini berhubungan dengan keterampilan seseorang setelah ia mendapat pengalaman belajarnya. Misalnya, siswa dapat memberi contoh lain selain yang sudah disebutkan oleh guru. Jadi guru dapat melihat hasil belajar dengan mengamati keterampilan siswa setelah mendapat pengalaman belajar tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengamati hasil belajar siswa dalam bidang kognitif yaitu tentang pengetahuan yang mencakup beberapa tipe hasil belajar. Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana (1990) dapat dibedakan menjadi penilain tes dan penilaian non tes. Penilaian tes tersebut dapat dibagi menjadi penilaian tes secara lisan, penilaian tes secara tertulis (tes dilakukan dengan tertulis) dan penilaian tes tindakan (dapat diamati dari bentuk tindakan siswa). Sedangkan penilain bukan non tes meliputi observasi, kuesioner, wawancara dan lain-lain. Jadi dalam penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi penilain tes dan penilaian non tes. Kedua penilaian tersebut saling berpengaruh dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
D. Hubungan Secara Teoritis Antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar. Menurut Sardiman (2012:85) pada buku Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar bahwa hasil belajar akan menjadi baik ketika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil juga pelajaran tersebut. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan keadaan tingkatan usaha belajar bagi para siswa. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena didorong oleh motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik pula. Jadi dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. . E. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan permasalahan yang peneliti ambil yaitu beberapa jurnal seperti: Pertama,Jurnal yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo ditulis oleh Firdaus Daud. Pada jurnal tersebut penulis jurnal ingin melihat faktor internal yaitu berupa kecerdasan emosional dan motivasi belajar siswa biologi apakah memengaruhi hasil belajar Biologi siswa. Jurnal tersebut menyimpulkan salah satunya bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar biologi siswa SMA Negeri di kota Palopo. Selain itu kecerdasan emosional terhadap hasil belajar juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
mengalami pengaruh positif dan signifikan. Kesimpulan ini dilihat dari nilai yang telah dianalisis. Kedua, jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsing Kabupaten Kendal. Pada jurnal tersebut penulis jurnal ingin melihat metode pembelajaran yang digunakan oleh guru apakah sudah baik atau belum. Selain itu, juga melihat apakah metode pembelajaran tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pada jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi dan metode pembelajaran tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII. Dari kedua jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dapat memengaruhi hasil belajar siswa. Ketiga, skripsi yang berjudul Kenyamanan Belajar Siswa Di Kelas IV SD Negeri Se-Kecamatan Pakualaman Tahun Ajaran 2014/2015 oleh Luthfiana Ambarsari. Pada skripsi tersebut peneliti ingin melihat kenyamanan belajar siswa SD tersebut dengan kondisi di lingkungan dalam dan luar bagaimana. Pada skripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa siswa yang nyaman dan tidak nyaman belajar di kelas. Sebagian kondisi lingkungan yang di dalam maupun yang di luar kelas masih ada yang kurang baik. Faktor yang membuat siswa tidak nyaman belajar di kelas adalah kondisi lingkungan dalam dan luar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
F. Lingkaran 1. Lingkaran dan Bagian-bagiannya. Menurut Tasari J. Dris (2011,124) lingkaran adalah
kedudukan
titik-titk
sebidang
B
yang O
berjarak sama terhadap satu titik tertentu. Titik tertentu tersebut disebut titik pusat lingkaran.Pada gambar 2.1 lingkaran mempunyai beberapa bagian, seperti : a. ̅̅̅̅ adalah diameter lingkaran,
P
a
b
C
A Gambar 2.1 Lingkaran dan bagianbagiannya
b. ̅̅̅̅, ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ adalah jari-jari, c. ̅̅̅̅ adalah tali busur, d. Bidang a adalah juring, dan e. Bidang b adalah tembereng. Kurva lengkung ̂ , ̂ , dan ̂ merupakan busur lingkaran. ̅̅̅̅ yang tegak lurus tali busur BC adalah apotema. Apotema merupakan garis tegak lurus yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran. Panjang diameter dilambangkan dengan d, sedangkan panjang jari-jari dilambangkan dengan r. Hubungan antara diameter dan jarijari adalah sebagai berikut. atau Jadi dapat didefiniskan diameter sebagai ruas garis yang menghubungkan 2 titik pada lingkaran yang melalui titik pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Sedangkan, jari-jari menurut ST. Negoro dan B. Harahap (1982:202) adalah semua ruas garis antara pusat dan sembarang titik pada lingkaran. 2. Besaran-Besaran pada Lingkaran a. Keliling Lingkaran Keliling lingkaran adalah panjang lintasan yang melintasi garis lengkung lingkaran dan panjangnya bergantung pada jarijari lingkaran. Keliling lingkaran
. Karena
jadi :
Keliling lingkaran
Jadi keliling lingkaran b. Luas Daerah Lingkaran Karena
, maka luas daerah lingkaran menjadi:
(
Jadi, luas daerah lingkaran diameter dan
atau 3,14.
)
dengan r = jari-jari, d =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
c. Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring 1) Pengertian Sudut Pusat Sudut yang terbentuk oleh dua buah ruas garis jari-jari lingkaran yang menghadap busur yang kecil dan terletak pada pusat lingkaran disebut
O
sudut pusat lingkaran. A
Perhatikan Gambar 2.2 di samping yang menghadap busur ̂ yang kecil adalah sudut pusat lingkaran.
B
Gambar 2.2 Sudut Pusat
2) Hubungan Antara Sudut Pusat dengan Panjang Busur dan Luas Juring Perhatikan Gambar 2.3 di D
C
samping
ini.
Setiap
lingkaran
O
O
berlaku semakin besar sudut pusat maka semakin besar panjang busur
A
B
Gambar 2.3 Hubungan Antara Sudut Pusat dengan Panjang Busur dan Luas Juring
dan
semakin
juringnya.
besar
Sebaliknya,
juga
luas
semakin
kecil sudut pusat maka semakin
kecil panjang busur dan semakin kecil juga luas juringnya. 3) Perhitungan Panjang Busur Pada Gambar 2.4 sudut pusat AOB adalah dihadapan sudut pusat
adalah sudut pusat lingkaan. Besar (sudut siku-siku). Panjang busur keliling. Karena satu putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
besar sudutnya
C
, maka panjang
busur
keliling B
O
lingkaran. Panjang
D
E
busur
A Gambar 2.4 A Panjang Busur
4) Perhitungan Luas Juring Menurut ST. Negoro dan B.
C
Harahap B
juring
adalah daerah yang dibatasi oleh
D
O
(1982:204)
dua jari-jari dan satu busur pada E A A Gambar 2.5 Luas Juring
suatu lingkaran. Pada Gambar 2.5 luas juring AOB =
luas
daerah lingkaran. Luas juring AOB =
luas lingkaran
Jika besar sudut pusat AOE = sama dengan
maka luas juring AOE
luas lingkaran. Secara umum dapat ditulis
sebagai berikut. Luas juring AOE =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
5) Perhitungan Luas Tembereng. Menurut ST. Negoro dan B. Harahap
(1982:514)
O
tembereng
adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur pada sebuah lingkaran. Pada Gambar 2.6
A A
B
Gambar 2.6 Luas Tembereng
di samping, daerah yang diarsir merupakan tembereng. Luas tembereng = Luas juring AOB – Luas 6) Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring Perhatikan Gambar 2.7 , maka di
C
D
dapat O B A A Gambar 2.7 Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur dan Luas Juring
7) Hubungan Sudut Pusat dan Sudut C
Keliling Pada Gambar 2.8 di samping
O
adalah sudut pusat lingkaran
B A Gambar 2.8 Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling A
dan
adalah
sudut
keliling
lingkaran. Sudut pusat = 2
sudut keliling
atau sudut keliling =
sudut pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
8) Sifat-Sifat Sudut Keliling a) Sudut
Keliling
yang
Menghadap B
Diameter Lingkaran.
A
Pada Gambar 2.9, AC adalah O
diameter lingkaran dengan titik O pusat lingkaran. Besar sudut AOC = (sudut lurus). sudut
keliling
yang
adalah menghadap
C A Gambar 2.9 Sudut Keliling Yang Menghadap Diameter Lingkaran
diameter AC. Besar sudut keliling yang menghadap diameter adalah siku-siku ( b) Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama Pada Gambar 2.10, sudut keliling dan
adalah B
adalah sudut
pusat yang menghadap busur sama O
yaitu busur ̂ . Sehingga berlaku . Selain itu, pada gambar tersebut terlihat pula merupakan dan
sudut
keliling
dimana
C A A Gambar 2.10 Sudutsudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
adalah sudut keliling yang menghadap
busur yang sama yaitu busur ̂ .
D A
Sudut keliling yang
menghadap busur yang sama adalah sama besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3. Panjang Garis Singgung. 1) Cara menghitung Panjang Garis Singgung dari Sebuah Titik di
d O
Luar Lingkaran.
r B A
Terbentuk segitiga siku-siku OBA
yang
siku-siku
di
B
berdasarkan sifat garis singgung. Dengan
menggunakan
dalil
j A
A A
Gambar 2.11 Menghitung Panjang Garis Singgung dari Sebuah Titik di Luar Lingkaran
Pythagoras, panjang AB dapat ditentukan. (
(
(
atau √
Dengan j : panjang garis singgung : jarak pusat lingkaran O ke titik A : jari-jari lingkaran. 2) Cara
Menghitung
Garis
Singgung
Persekutuan
Dua
Lingkaran. a) Garis Singgung Persekutuan Luar Jarak antara dua titik singgung diperoleh dengan menggunakan dalil Pythagoras sebagai berikut. Perhatikan
pada gambar di atas. , dan
(
(
(
, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
(
(
(
√(
(
Jika jarak antara kedua pusat lingkaran d, jari-jari lingkaran M adalah R dan jari-jari lingkaran N adalah r,
R A
maka:
A AC
jA
M
(
,
R
N A A
d A
√
B
k A
Ar A
dengan R >r Dengan j = panjang
N A Gambar 2.12 Garis Singgung Persekutuan Luar
garis singgung persekutuan luar.
b) Garis Singgung Persekutuan Dalam Lingkaran Pada Gambar 2.13, garis j
P
B r O
R
d B Q A
di titik A dan lingkaran Q di
Gambar 2.13 Garis Singgung Persekutuan Dalam Lingkaran
garis singgung lingkaran P
A A C k R
k menyinggung lingkaran P
titik B. Sehingga AB adalah
dan Q. Lalu ̅̅̅̅ adalah jarak pusat
kedua
tersebut. Pada
berlaku dalil Pythagoras.
( Karena
(
( , maka
lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
(
(
(
Jika jarak kedua pusat lingkaran j, jari-jari lingkaran P adalah R dan jari-jari lingkaran Q adalah r, maka (
√
, dengan R >r.
Dengan l = panjang garis singgung persekutuan dalam. 3) Panjang Sabuk Lilitan D
C
M
N
Jika kedua lingkaran yang mempunyai jari-jari sama secara berturut-turt adalah
R
dan
r,
dan
lingkaran tersebut terdapat dua
garis
singgung
A A
B Gambar 2.14 A Panjang Sabuk Lilitan
persekutuan luar seperti pada Gambar 2.14. Maka panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran minimal adalah AB+CD+2 keliling
lingkaran atau sama dengan 2 kali
panjang garis singgung persekutuan luar+keliling lingkaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa panjang sabuk yang dibutuhkan untuk mengikat dua lingkaran yang berjari-jari sama adalah 2 kali panjang garis singgung persekutuan luar + keliling lingkaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk r = a maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
(
Panjang sabuk lilitan minimal = (
Dengan a = jari-jari lingkaran 1 (R) atau jari-jari lingkaran 2 (r), dengan R = r. G. Bangun Ruang 1. Kubus dan Balok a. Bagian-Bagian Kubus 1) Sisi, Rusuk, dan Titik Sudut Menururt Tasari J. Dris (2011:166) Hampir sama dengan pengertian sisi pada bangun datar. Perbedaanya adalah pada bangun datar sisi berupa garis, sedangkan pada bangun ruang sisi yang dimaksudkan berupa bidang/bangun datar. Perhatikan daerah yang diarsir pada gambar 2.15, yaitu BCGF. Bidang BCGF merupakan salah satu sisi dari kubus ABCD.EFGH. Perhatikan
bagian
kubus H
yang lain (Gambar 2.15) yaitu garis AB. Garis AB merupakan tempat
demikian disebut rusuk.
Titik sudut
F
E
pertemuan/perpotongan
sisi ABFE dan ABCD. Garis yang
G
D A
C rusuk
B
Gambar 2.15 Unsurunsur Kubus
sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Perhatikan salah satu bagian kubus yang lain lagi (gambar 13), misalnya titik B merupakan tempat pertemuan rusuk AB, BC, dan BF. Titik B disebut titik sudut kubus ABCD.EFGH. 2) Diagonal Sisi Kubus Telah
diketahui
bahwa D
sebelumnya berbentuk berbentuk panjang
bahwa pesergi. persegi.
AB
=
sisi
kubus
Jadi,
ABFE
Kita a
cm.
C
A
misalkan
B
Gambar 2.16 Diagonal Sisi Kubus
Dengan
menggunakan dalil Pythagoras akan kita peroleh
√ √ 3) Bidang Diagonal Kubus H
Dari Gambar
2.17
di
G F
E
samping, kita peroleh bahwa: D
AB = rusuk kubus A
BG = diagonal sisi kubus Jadi,
ABGH
persegi panjang.
berbentuk
C B
Gambar 2.17 Bidang Diagonal Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
H
G
Kita misalkan AB = a cm, maka BG = √ cm sehingga kita peroleh
√ cm
Luas persegi panjang ABGH= B
A a cm
Gambar 2.18 Luas Bidang Diagonal Kubus
√ √ Jadi, luas ABGH adalah
√
.
4) Diagonal Ruang Kubus H
Perhatikan Gambar 2.19 di atas.
G F
E
Garis EC berada di dalam ruang kubus ABCD.EFGH. Garis yang demikian dinamakan diagonal ruang kubus. Jadi,
D
C B
A
Gambar 2.19 Diagonal Ruang Kubus
garis DF merupakan diagonal ruang kubus ABCD.EFGH. b. Bagian-bagian Balok 1) Sisi, Rusuk, dan Titik Sudut Perhatikan
rusuk
daerah yang diarsir dari balok
H
ABCD.EFGH
yaitu
bidang
BCGF.
Bidang ini merupakan salah satu sisi balok.
F
E
pada gambar di atas, Titik sudut
G
D A
B Gambar 2.20 Bagian-bagian Balok
C
Sisi Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Perhatikan garis EF pada gambar di atas. Garis GH merupakan salah satu rusuk balok ABCD.EFGH. Pada balok tersebut terdapat tiga pasang rusuk yang sejajar, yaitu: a. ̅̅̅̅
̅̅̅̅
̅̅̅̅
̅̅̅̅
b. ̅̅̅̅
̅̅̅̅
̅̅̅̅
̅̅̅̅
c. 2) Diagonal Sisi Balok Sama kubus,
seperti
balok
Diagonal sisi H
juga
G F
E
mempunyai
diagonal
sisi.
panjang
Namun
diagonal sisi pada balok
D A Diagonal sisi
B
Diagonal sisi C l
Gambar 2.21 Diagonal Sisi Balok
tidak semuanya sama panjang.
p
t
Perhatikan
Gambar 2.21. Garis BE, BG, dan EG merupakan diagonal sisi balok ABCD.EFGH. Kita misalkan panjang balok (AB) = p, lebar balok (BC) = l, dan tinggi (CG) = t. Dari Gambar 2.21 di atas, kita peroleh E
F t
A
p
B
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
F
G t
B
√
C
l
H
G l
E
3)
√
F
p
Bidang diagonal Balok Pada
Gambar
G
H
2.22
F
E
terlihat daerah yang diarsir, D
yaitu ACGE dibatasi oleh dua diagonal sisi (̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ) dan
Gambar 2.22 Bidang Diagonal Balok
dua rusuk (̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ ). Bidang ACGE
merupakan
C B
A
bidang G
E
diagonal balok ABCD.EFGH. Bidang ACGE berbentuk persegi panjang seperti pada
A
Gambar 2.23, sehingga kita
√
C
Gambar 2.23 LuasBidang Diagonal Balok
peroleh: Luas persegi panjang ACGE = (√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4) Diagonal Ruang Balok ̅̅̅̅ berada di dalam balok ̅̅̅̅
ABCD.EFGH.
dinamakan
H F
E
diagonal ruang balok. ̅̅̅̅
G
merupakan
diagonal
D
C
B A Gambar 2.24 Diagonal Ruang Balok
bidang diagonal ACGE. Dengan menggunakan dalil Pythagoras, dapat diperoleh
̅̅̅̅ merupakan diagonal sisi balok dengan panjang (√
, maka (√
√ c. Jaring-jaring Kubus dan Balok i. Jaring-Jaring Kubus H H
H
F
E
D A
G
G
C
E
D
A
C
B
B E F Gambar 2.25 Jaring-jaring Kubus
G
F
H
E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
ii. Jaring-jaring Balok H H
G
H
G C
D
G
H
F
E
D
C
E
A
B
E
F
B
A
F
Gambar 2.26 Jaring-jaring Balok
d. Luas Permukaan Kubus dan Balok Luas permukaan kubus merupakan jumlah luas keenam persegi tersebut. Jika kita misalkan panjang rusuk kubus adalah s cm, maka Luas permukaan kubus (
Sedangkan jaring-jaring balok juga terdiri atas 6 persegi panjang. Jadi,
luas permukaan balok
dapat
dicari dengan
menjumlahkan luas keenam persegi panjang tersebut. Jika kita misalkan p = panjang balok, l = lebar balok, dan t = tinggi balok, maka Luas permukaan balok =
(
( (
(
E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Luas permukaan balok = ( e.
Volume Kubus dan Balok
i. Volume Kubus Untuk mencari volume kubus kita dapat menggunakan kubus satuan, yaitu dengan panjang rusuk 1 cm. Sehingga volume kubus satuan sebesar 1
.
Dengan V = volume kubus; s = panjang rusuk kubus. ii. Volume Balok Untuk mencari volume balok dapat digunakan kubus satuan yang dipakai untuk mencari volume kubus. Tedapat balok yang tersusun atas 12 kubus satuan sehingga volume balok tersebut adalah
. Balok tersebut dapat diuraikan sebagai berikut,
panjang balok terdiri dari 6 kubus satuan, panjang balok 6 cm. Lalu lebar balok terdiri atas 2 kubus satuan, sehingga lebar balok 2 cm. Tinggi balok terdiri atas 1 kubus satuan, sehingga tingga balok 1 cm. Diperoleh hubungan sebagai berikut :
Sehingga volume balok:
Dengan p = panjang, l = lebar, t = tinggi, dan V = volume balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Limas dan Prisma Tegak
T
1. Bagian-Bagian Limas dan Prisma Tegak.
D C
i. Bagian-Bagian Limas O
Perhatikan limas segi empat
T.ABCD
A
di
B Gambar 2.27 Limas
samping ini. T adalah titik puncak limas. Bidang ABCD adalah bidang alas. Jarak T ke titik perpotongan diagonal bidang alas ABCD disebut tinggi limas. Segitiga-segitiga TAB, TBC, TCD, dan TDA disebut sisi-sisi tegak, sedangkan ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅ , dan ̅̅̅̅ adalah rusuk-rusuk tegak limas. TAC dan TBD adalah bidang-bidang
diagonal.
Diagonal
sisi
atau
diagonal
bidangnya hanya terdapat pada sisi alas, yaitu AC dan BD. Dengan demikian, limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah sisi alas dan sisi-sisi tegak yang berupa segitita yang satu titik sudutnya dari sisi-sisi tegak tersebut saling bertemu. Nama limas diberikan sesuai dengan alasnya. Jika alasnya berupa segi-n maka limas tersbut merupakan limas segi-n. Jika panjang rusuk alas segi-n sama panjang, maka limas tersebut merupakan limas segi-n beraturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
ii.
Bagian-Bagian Prisma Tegak F
Gambar prisma di samping ini D
E
merupakan prisma segitiga ABC.DEF. sisi ABC dan DEF kongruen dan C
sejajar.
Dari
kedua
sisi
tersebut
A
kemudian ditarik garis lurus yang menghubungkan
titik
sudut
B Gambar 2.28 Prisma Tegak
yang
bersesuaian. Permberian nama suatu prima berdasarkan bentuk sisi alas atau sisi atas. Pada prisma di atas, sisi alas dan sisi atas prisma bebentuk segitiga sehingga prisma merupakan prisma segitiga. iii. Jaring-Jaring Limas dan Prisma Tegak T
E
C
E
A
T
A
E
D
F
B B T Gambar 2.29 Jaring-jaring Limas alas Segitiga
C
A B
Gambar 2.30 Jaring-Jaring Prisma Tegak alas Segitiga
2. Besaran-Besaran pada Limas dan Prisma Tegak i. Luas Permukaan Limas Luas permukaan limas = luas alas + luas semua sisi tegak.
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
ii. Luas Permukaan Prisma Tegak. Luas permukaan prisma = luas sisi alas + luas sisi atas + luas selubung (sis-sisi tegak) =
(luas sisi atas) + luas selubung
Luas selubung = AB t + BC t + AC t =(AB + BC + AC) t = (keliling alas) t Luas permukaan prisma = 2 (luas bidang alas) + luas selubung = (2
luas alas)+(keliling alas
tinggi) iii. Volume Limas Volume Limas =
Karena
=
volume kubus
dan
, maka
Dengan V = volume limas; = luas alas limas; = sisi; T = tinggi limas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
iv. Volume Prisma Tegak Untuk
menghitung
volume
prisma
tegak
menggunakan sebuah balok H
G
ABCD.EFGH
F
E
yang
dipotong sepanjang diagonal D A
C
B Gambar 2.31 Volume Prisma Tegak
sisi ̅̅̅̅ secara tegak lururs ke bawah. Sehingga didapat dua buah bangun ruang yang
kongruen dengan alas segitiga yaitu prisma segitiga BAD.FEH dan BCD.FGH. Volume prisma =
Dengan demikian, volume prisma ditulis
Dengan V : volume prsima; : luas alas prsima; t = tinggi prisma. H. Kerangka Berpikir Melihat dari latar belakang penelitian bahwa masih banyak ditemukan permasalahan yang menyangkut motivasi belajar siswa. Beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
adalah ketidakseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu dengan berbicara dengan teman sebangkunya, tidak mendengarkan guru, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Namun ada beberapa siswa yang memerhatikan guru pada saat proses pembelajaran. Hal-hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa motivasi yang ada didalam diri siswa tersebut ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas. Motivasi yang kurang dalam mengikuti proses pembelajaran akan berdampak pada hasil belajar mereka nanti. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diperlukan beberapa faktor yang memengaruhi motivasi, seperti yang dikemukakakan oleh Ali Imron. Peranan motivasi belajar sangat penting dalam memengaruhi hasil belajar. Namun hal ini sering kali kurang diperhatikan guru dalam KBM. Terkadang guru kurang memerhatikan motivasi siswa dalam KBM. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan guru tentang kebutuhan siswa di sekolah yang menyangkut motivasi dalam belajar seperti fisiologis, rasa aman, rasa terima, rasa dilindungi, rasa diakui, rasa dicintai
dari
guru
dan
sesamanya
belum
terpenuhi
(Sugeng
Paranto;1981). Sehingga dalam proses KBM guru belum bisa memenuhi beberapa kebutuhan siswa di kelas. Berdasarkan pengalaman peneliti di SMP Santo Aloysius Turi dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada kelas VII dan VIII, peneliti melihat bagaimana proses KBM berlangsung. Dalam proses KBM, terdapat siswa yang tidak memerhatikan guru karena melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
aktivitas masing-masing yang tidak berhubungan dengan mata pelajaran yang sedang berlangsung di kelas. Sikap siswa seperti ini dapat berdampak pada hasil belajar siswa. Selain itu, terlihat pula ketika siswa sedang mengerjakan tugas dari guru. Dalam mengerjakan tugasnya, guru memerintahkan bahwa dikerjakan dengan teman sebangkunya. Hal ini bertujuan agar kelas tetap kondusif dan menghemat waktu dalam mengerjakan tugas. Karena jika tidak demikian, maka akan banyak siswa yang mengerjakan dengan teman yang tidak sebangku dan berakibat kelas tidak kondusif. Namun, perintah guru tersebut tidak dilaksanakan dengan baik oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengerjakan bukan dengan teman sebangkunya. Meskipun masih ada beberapa siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya. Hal tersebut terjadi entah karena siswa bosan atau tidak nyaman dengan teman sebangkunya. Sikap siswa seperti ini bisa disebabkan karena motivasi siswa terhadap pelajaran matematika kurang dan kenyamanan antara sesama teman. Karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan agar siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik untuk mencapai hasil belajar yang baik pula.Melihat hal ini, peneliti ingin meningkatkan motivasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu faktor kondisi lingkungan pembelajar berupa merubah posisi tempat duduk siswa seperti yang dikemukakan oleh Ali Imron. Jika kondisi lingkungan belajar mendukung dalam pembelajaran maka motivasi belajar siswa juga akan meningkat. Secara teoritis jika motvasi belajar meningkat maka hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
belajar siswa pun meningkat. Peneliti berharap dengan adanya pemberian faktor tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan akan berpengaruh juga terhadap meningkatnya hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menguraikan teori secara sistematis (bukan hanya sekedar pendapat para pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Bogdan dan Taylor dalam buku Basrowi dan Suwandi (2008:1) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Peneliti akan mendeksripsikan pengaruh posisi tempat duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Data kualitatif dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, dan mengedarkan instrumen angket. Data kuantitatif dapat diperoleh melalui hasil belajar dan hasil angket. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Santo Aloysius Turi. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
C. Subyek dan Objek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah 21 siswa kelas VIII semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 2. Obyek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah hubungan posisi tempat duduk dengan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. D. Bentuk Data 1. Data Motivasi Belajar Siswa Data motivasi belajar diperoleh melalui observasi yang berupa catatan peneliti dan dokumentasi ketika proses pembelajaran. Selain itu, data motivasi belajar juga berupa wawancara dan angket tentang motivasi belajar untuk mendukung data dari hasil observasi. 2. Data Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh dengan melihat hasil belajar siswa melalui hasil ulangan harian bab tertentu. E. Metode dan Instrumen Pengumpulan data : 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, pemberian angket, wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
a. Observasi Menurut Nasution (1998) dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (Sugiyono,2010:310) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Marshall (1995) dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (Sugiyono,2010:310) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran matematika di kelas yang akan diteliti dan pengamatan ini dilakukan melalui pengamatan langsung dengan menggunakan alat indera dan akan didokumentasikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas sebelum di ubah posisi tempat duduknya. b. Pemberian Angket Menurut Sugiyono (2010:199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan
atau
pernyataan
tertutlis
kepada
responden untuk dijawabnya. Angket berisi beberapa pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari subyek yang akan diteliti. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk mencari pengaruh posisi tempat duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
c. Pemberian Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2006:150) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap suatu materi sejauh mana. Kegiatan tersebut dilakukan ketika materi satu bab sudah selesai. d. Wawancara Wawancara menurut Esterberg dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (Sugiyono,2010:319) adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehinga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Metode ini utuk melengkapi data yang sudah didapat melalui observasi dan pemberian angket tentang pengaruh posisi tempat duduk siswa terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa matematika di SMP Santo Aloysius Turi. 2. Instrumen Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk menjawab rumusan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
a. Non Tes 1) Lembar observasi Peneliti melakukan observasi atau mengamati objek yaitu kelas yang akan diteliti secara langsung dan dicatat dalam lembar observasi. Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa No
Aspek yang Diamati
Pernyataan Ya
1
2
3
4
5
6
7
Siswa siap mengikuti pembelajaran matematika seperti mempersiapkan buku matematika Siswa aktif dalam pembelajaran matematika Siswa memerhatikan guru ketika pembelajaran matematika berlangsung Siswa bertanya dengan guru atau teman jika ada kesulitan dalam pembelajaran matematika Siswa tidak melakukan aktivitas lain selain memerhatikan guru ketika pembelajaran berlangsung Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
2) Lembar Angket Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar dalam pembelajaran matematika. Berikut ini merupakan kisi-kisi angket tentang motivasi belajar siswa: Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
A. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi intrinsik Nomor Indikator Sub. Indikator 1 Mengetahui Memerhatikan guru yang di depan persiapan siswa dalam Mempersiapkan buku dan mengikuti perlengkapan lain dalam pelajaran proses matematika pembelajaran Menjaga sikap ketika guru sudah matematika mulai masuk kelas
2
3
5
6
Mengetahui sikap siswa dalam mengikuti proses pembalajaran matematika
Nomor Angket 1,7 3,9
6,10
Mempersiapkan diri sebelum menghadapi ulangan atau kuis
2,4
Bertanya dengan guru atau teman jika ada materi yang belum paham Memerhatikan guru ketika sedang menjelaskan materi
5,8
Mengerjakan Ulangan Harian maupun Ujian lainnya. Sikap ketika dihadapkan dengan permasalahan dari soal Mengulang materi yang diperoleh dari sekolah.
13,15
Mengetahui sikap siswa dalam menghadapi perlajaran matematika ketika di rumah B. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik Mengetahui Pengaruh buku panduan seperti LKS reaksi siswa atau Buku Paket terhadap siswa terhadap Tindakan siswa terhadap nilai jelek pelajaran dan baik matematika Mengetahui Pengaruh dari lingkungan (teman) sikap siswa terhadap pelajaran matematika
11,16
12,14 17,20
19 18,21 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
7.
terhadap pelajaran matematika Mengetahui sikap siswa terhadap perubahan tempat duduk
Sikap siswa untuk memperoleh nilai matematika yang baik
24
Sikap siswa terhadap pelajaran matematika sebelum posisi tempat duduk Sikap siswa terhadap pelajaran matematika setelah posisi tempat duduk
23,25
Setiap pilihan jawaban angket memiliki skor yang berbeda. Perbedaan skor tersebut dapat dilihat dari kriteria pernyataan menurut skala likert: i.
Untuk pernyataan yang bersifat positif 1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=Setuju, 4= Sangat Setuju.
ii.
Untuk pernyataan yang bersifat negatif 1= Sangat Setuju, 2=Setuju, 3= Tidak Setuju, 4= Sangat Tidak Setuju. Tabel 3.3 Pernyataan Angket
Pernyataan Positif 1, 3, 6, 2, 5, 11, 13, 12, 17, 18, 19, 21, 22, 23
Pernyataan Negatif 4, 7, 8, 9, 10, 14, 15, 16, 20, 24, 25
Tabel 3.4 Skor Tiap Pernyataan Pernyataan Positif Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1
Pernyataan Negatif Sangat Setuju = 1 Setuju = 2 Tidak Setuju = 3 Sangat Tidak Setuju = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3) Lembar Wawancara Subyek yang akan di wawancara adalah siswa-siswa yang kelasnya sudah diteliti dan dipilih secara acak. Langkah ini dilakukan setelah siswa telah mengisi angket. Wawancara digunakan untuk memperkuat dari hasil angket yang telah dikerjakan oleh siswa-siswa. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara A. Pertanyaan Terkait angket Nomor Indikator Sub. Indikator 1
2
Mengetahui Penyebab siswa tidak konsisten konsisten terhadap jawaban jawaban siswa B. Pertanyaan Terkait Hasil Belajar Mengetahui proses siswa menyelesaikan soal
Sikap siswa ketika mengerjakan soal dan sebelum mengerjakan soal Langkah-langkah dalam mengerjakan soal Lingkaran dan Bangun Ruang
Nomor Angket 1
2,3 4,5,6
C. Pertanyaan Terkait Posisi Tempat Duduk 3
Mengetahui sikap siswa terkait posisi tempat duduk
Merasa nyaman/tidak nyaman dengan posisi tempat duduk Posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar
7,8
Posisi tempat duduk memengaruhi hasil belajar matematika
10
9
b. Tes Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes tertulis yang berupa pilihan ganda terdiri dari 10 soal. Tes ini berisi dua materi yang berbeda dan diberikan ketika sub bab materi sudah selesai. Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
yang berbeda tersebut adalah Lingkaran dan Bangun Ruang. Melalui hasil tes ini, peneliti ingin melihat hubungan antara hasil belajar dan motivasi belajar yang dimiliki setiap siswa. Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Soal No
1.
2.
3.
Kompetensi Dasar
Indikator
Jumlah Soal
Nomer Soal
Tuntutan
1
10
C2 (Pemahaman)
Menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama. Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng Menggunak an hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah2x
1
5
C1 (Pengetahuan)
3
1,2,4
C2 (Pemahaman)
1
3
C2 (Pemahaman)
Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar(3,4)
2
6,7,8,9
C2 (Pemahaman)
Bab Lingkaran 4.2 menghitung Menghitung keliling dan keliling dan luas luas lingkaran. lingkaran 4.3. Memahami relasi dan fungsi
4.5.Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
4.
5.
6.
Bab Bangun Ruang 5.1. Membuat Mengidentifika jaringsi sifat-sifat jaring kubus, balok, kubus prisma dan dan limas serta balok bagianMenyebu bagiannya. tkan unsurunsur kubus, balok, prisma, dan limas Menyebu tkan rusukrusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal. 5.2. Membuat Membuat jaring-jaring jaringkubus, balok, jaring prisma, dan prisma limas. tegak dan limas tegak 5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Menghit ung luas permuka an kubus, balok, prisma dan limas
1
5
C2 (Pemahaman)
2
1,3
C1 (Pengetahuan)
1
2
C1 (Pengetahuan)
1
4
C2 (Pemahaman)
2
6,10
C2 (Pemahaman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Menghit ung volume kubus, balok, prisma, limas.
3
7,8,9
C2 (Pemahaman)
F. Metode/Teknis Analisis Data 1. Validitas Instrumen Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur terhadap apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2010:177) terdapat beberapa pengujian validitas instrumen, salah satunya experts judgement (pendapat para ahli). Pada instrumen yang sudah disusun menurut aspek-aspek yang ingin diukur, maka tahap selanjutnya dapat dikonsultasikan kepada para ahli. Dalam hal ini, para pakar diminta menyampaikan pendapatnya terkait instrumen yang telah disusun, apakah dalam penyusunan instrumen sudah sesuai atau belum dengan apa yang hendak diukur. Agar dalam penulisan instrumen dapat tersusun dengan baik dan dapat digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, validitas instrumen hasil belajar dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika kelas VIIIC. Sedangkan validitas instrumen angket dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi. Selanjutnya instrumen angket diuji coba kelayakannya kepada siswa yang setara dengan siswa yang akan diukur motivasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Untuk menentukan validitas angket motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan teknik korelasi product-moment dari Pearson sebagai berikut:
√{
}{
}
Keterangan: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = banyaknya siswa = skor butir = skor total Menurut
Asep
Jihad
dan Abdul
interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi
Haris (2013:180) digunakan kirteria
Nurgana (Ruseffendi, 1994:144) berikut ini: Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Validitas Nilai r
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
2. Reliabilitas Instrumen Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:180) reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Reliabilitas instrumen pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
ini diperoleh dengan mengolah data hasil uji coba instrumen angket dengan menggunakan rumus Alpha. (
)(
)
Rumus mencari varians Keterangan : = banyaknya butir soal =jumlah varians skor tiap item = varians skor total = skor total Interpretasi nilai
mengacu pada pendapat Guilford
(Ruseffendi, 1991b:191) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2013:181): Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Realibilitas
Interpretasi Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
3. Uji Coba Instrumen Sebelum mengujikan lembar instrumen kepada subyek penelitian, peneliti menguji lembar instrumen yaitu angket motivasi belajar kepada subyek lain yang setara dengan subyek penelitian. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
coba angket dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April 2016 di kelas VIII B. i.
Uji Validitas Butir
validitas
dikatakan
valid
jika
. Hasil perhitungan validitas uji coba angket
motivasi belajar VIII B terdapat pada lampiran 11. Tabel 3.9 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Butir Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0,442 0,503 0,555 0,749 0,559 0,432 0,598 0,615 0,419 0,739 0,441 0,481 0,664 0,468 0,419 0,457 0,475 0,419 0,431 0,417 0,680 0,610 0,460 0,662 0,424
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Berdasarakan tabel di atas, terlihat bahwa semua butir item dinyatakan valid. Sehingga instrumen angket motivasi belajar dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. ii.
Uji Realibilitas Uji reliabilitas pada instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang konsisten. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas, reliabilitas angket motivasi belajar siswa VIII B adalah 0,886.
4. Analisis Instrumen Angket Peneliti menggunakan skala Pendekatan Sturges (Zainal Mustafa,2009) untuk menganalisis kriteria motivasi belajar siswa. Kriteria dalam skala likert dibagi menjadi tiga, yaitu rendah (R), sedang (S), dan tinggi (T). Menggunakan Skor Total (TX): Skor Maksimum = Skor Minimum = Range (jarak) = Banyaknya kategori = 3 Interval setiap kategori adalah :
Jadi skor untuk setiap kategori dapat dilihat tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Keterangan : A = skor minimum yang diperoleh B = skor maksimum yang diperoleh Kriteria ditentukan sebagai berikut: Tabel 3.10 Skala Pendekatan Sturges (Zainal Mustafa,2009) Kriteria
Interval
Rendah (R) Sedang (S) Tinggi (T)
5. Analisis Hasil Belajar Peneliti menganalisis hasil belajar siswa dengan melihat nilai siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut, peneliti menganalisis dengan
membagi siswa berdasarkan kriteria hasil belajar untuk
melihat sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru yaitu lingkaran dan bangun ruang sisi datar. Kriteria hasil belajar dirumuskan menurut Eko Putro Widoyoko (2009:238). Berikut pedoman kriteria hasil belajar siswa: Tabel 3.11 Kriteria Hasil Belajar Rumus ̅
Klasifikasi Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
̅
̅
Tinggi
̅
̅
Sedang
̅
̅
Rendah
̅
Sangat Rendah
Keterangan : ̅ (rerata ideal) = (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) (simpangan baku ideal) = (skor maksimum ideal-skor minimum ideal) = skor empiris G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian dan Keseluruhan Dalam melaksanakan penelitian terdiri dari beberapa tahap sebelum melakukan penelitian, yaitu : 1. Persiapan dan Perencanaan Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal : a. Seperti membuat surat izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. b. Membuat kesepakatan dengan guru mata pelajaran mengenai kelas dan waktu yang akan digunakan untuk penelitian. c. Menyusun
instrumen
yang
akan
digunakan
melaksanakan penelitian dan mevalidasi kepada pakar.
pada
saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2. Pelaksanaan a. Observasi Dalam observasi peneliti mengamati kelas yang akan dijadikan subyek penelitian. Dalam hal ini peneliti mengamati keadaan kelas ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilaksanakan sebelum posisi tempat duduk diubah dan setelah diubah. b. Tes Tertulis. Tes tertulis dilaksanakan ketika pertemuan untuk satu bab sudah selesai disampaikan. Tes ini bisa disebut dengan ulangan harian. c. Pemberian Angket Setelah melaksanakan observasi dan pemberian tes tertulis maka peneliti membagikan angket kepada siswa-siswa yang akan dijadikan subyek penelitian. d. Wawancara Wawancara dilakukan setelah pemberian angket. Subyek yang akan diwawancarai dipilih dua perwakilan siswa secara acak dari tiap kriteria pada motivasi belajar. Selain itu peneliti juga melihat dari hasil angket yang telah diberikan, yaitu berupa tidak konsisten jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016 di SMP Santo Aloysius Turi yang mengikut sertakan 21 siswa kelas VIII C yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Kelas VIII C mendapatkan mata pelajaran matematika dua kali dalam satu minggu. Pada pembelajaran tersebut, beberapa minggu sekali wali kelas mengubah posisi tempat duduk siswa. Hal ini dilakukan agar pembelajaran di kelas tidak monoton. Posisi tempat duduk yang dilakukan oleh wali kelas menggunakan metode mengular. Jadi posisi tempat duduk bergantian satu kursi ketika berubah. Posisi tempat duduk ini dapat bergeser ke belakang, ke depan, ke samping kanan atau ke belakang. Tergantung pada posisi tempat duduk awal siswa dimana. Namun, ada siswa yang posisi tempat duduknya tidak berpindah jauh dari tempat duduk awalnya. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor dari siswa tersebut, misalnya karena penglihatannya kurang ketika duduk jauh sehingga harus duduk di depan. Penjelasan metode mengular dapat dijelaskan juga dengan menggunakan peta di bawah ini:
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Papan Tulis Pintu
Tempat duduk Guru
Gambar 4.1 Denah Posisi Tempat Duduk
Peta di atas merupakan denah posisi tempat duduk dengan metode mengular. Guru menggunakan metode tersebut karena agar semua siswa merasakan tempat duduk di depan, belakang, di samping kiri atau kanan. Dengan demikian siswa mendapat perlakuan yang adil dalam posisi tempat duduk, karena tidak memandang bulu. Metode tersebut dapat memengaruhi siswa jika siswa duduk di depan karena dapat fokus pada pembelajaran, hal ini dikemukakan oleh wali kelas VIII C. Posisi tempat duduk sebelum diubah pada sub bab lingkaran dari tanggal 7 Maret – 21 Maret 2016, dan pada sub bab bangun ruang sisi datar (setelah diubah posisi tempat duduk) dari tanggal 1 April – 15 April 2016. Langkah awal dalam penelitian peneliti mengambil data dengan melakukan beberapa tahap, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
1. Observasi Observasi sudah dilakukan ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Pada saat PPL peneliti mengamati siswa dalam mengerjakan permasalahan soal atau berdiskusi pasti menanyakan dengan teman satu bangku atau teman yang ada di depan, belakang atau di samping. Namun, ada beberapa siswa ketika diberikan suatu permasalahan dia hanya mengerjakan sendiri saja entah karena sudah bisa atau tidak nyaman dengan teman satu bangku atau teman di sekitarnya, atau faktor lainnya. Pada penelitian ini, peneliti kembali melakukan observasi yang kedua kalinya. Peneliti ingin melihat hal yang sama dengan subyek yang berbeda yang akan diteliti. Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi sebelum posisi tempat duduk berubah dan sesudah posisi tempat duduk berubah. Peneliti merubah posisi tempat duduk siswa dengan bantuan guru mata pelajaran sekaligus wali kelas. Posisi tempat duduk diubah ketika memasuki materi yang baru. 2. Pemberian Soal Peneliti memberikan soal pilihan ganda mengenai materi Lingkaran dan Bangun Ruang Sisi Datar (Balok, Kubus, Limas, Prisma) ke siswa sebelum dan sesudah posisi tempat duduk diubah. Namun, sebelum soal diberikan kepada subyek peneliti, terlebih dahulu divalidasi oleh pakar yaitu dosen dan guru mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Pemberian soal lingkaran dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016. Lalu pemberian soal bangun ruang sisi datar dilaksanakan pada tanggal 21 April 2016. 3. Pemberian Angket Setelah memberikan soal, peneliti melakukan uji instrumen angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Langkahnya hampir sama dengan ketika memberikan soal ke siswa, terlebih dahulu angket divalidasi oleh pakar dan di uji coba dengan subyek lain yang setara dengan subyek penelitian yaitu kelas VIII B. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016. Setelah diketahui instrumen angket tersebut valid dan reliabel, maka instrumen angket tersebut dapat diujikan kepada subyek penelitian. Pelaksanaan uji angket kepada subyek kelas VIII C pada tanggal yang sama seperti diberikan soal pada sub bab bangun ruang sisi datar yaitu tanggal 21 April 2016. 4. Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang mewakili kriteria motivasi yang sudah ditentukan. Selain itu peneliti juga memilih 4 siswa untuk wawancara berdasarkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah posisi tempat duduk diubah. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui penjelasan siswa dalam menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
angket
dan
membantu
penilaian
siswa.
Kegiatan
tersebut
dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2016 pada waktu jeda istirahat. 5. Analisis Data Menurut Sugiyono (2010) terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskripstif, dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pada statistik deskriptif penyakian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. B. Penyajian Data 1. Tes Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar yang telah dilaksanakan mengenai materi Lingkaran dan Bangun Ruang Sisi Datar (Balok, Kubus, Limas dan Prisma). Hasil penyelesaian tes tersebut terdiri dari 10 soal pilihan ganda terdapat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 4.1 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Soal No. Abs Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Rata-rata
Skor Sub Bab Lingkaran
Sub Bab Bangun Ruang
30 20 20 60 50 40 20 50 70 10 20 0 30 50 20 0 30 70 10 20 60 32,381
70 10 70 70 60 60 50 90 50 50 50 40 70 80 70 30 70 60 30 60 90 58,571
2. Angket Instrumen angket diberikan ketika siswa sudah mengikuti pembelajaran Sub Bab Lingkaran dan Sub Bab Bangun Ruang Sisi Datar. Pada instumen angket terdapat 25 butir item mengenai motivasi belajar dan posisi tempat duduk. Tiap-tiap pernyataan terdapat pernyataan positif dan negatif dan tiap-tiap pernyataan mempunyai skor masing-masing. Menurut teori jika motivasi belajar tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi. Hal ini juga terlihat pada pernyataan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
menyangkut motivasi belajar matematika. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan mempunyai hasil belajar yang tinggi pula. Selain itu, terdapat pula siswa yang mengisi perasaan ketika posisi tempat duduk sebelum diubah (Sub Bab Lingkaran) dan setelah diubah (Sub Bab Bangun Ruang Sisi Datar) yaitu apakah siswa merasa nyaman atau tidak nyaman. Hal tersebut dapat dihubungkan dengan pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil skor pengisian instrumen angket oleh 21 siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 4.2 Skor Setiap Siswa Pada Instrumen Angket
No. Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 Skor Total
1 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3
2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
69 63
3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3
5 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4
8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4
68 63
68
63 68 64
10 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
11 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
Butir Item 12 13 14 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 2 1 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3
73 73
72
61 61
9 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4
59
Total 15 16 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
17 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
18 19 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 1 3 2 3 2 3 2 4 3 1 1 4 2 4 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2
20 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 4 3 3 4 4
21 22 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3
23 1 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3
24 25 4 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2
68 80 73 81 73 63 82 69 72 75 72 54 78 76 77 74 84 82 75 86 87
60 67
57
66 41
62
65 64
54
65 50
1579
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3. Wawancara Wawancara dilakukan 1 tahap yaitu ketika tahap pemberian soal dan angket sudah selesai. Pada wawancara ini untuk mengetahui penjelasan dari hasil angket dan pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Peneliti memilih subyek yang akan diwawancara dengan memilih secara acak pada tiap kategori. Hasil transkip wawancara disajikan pada lampiran. C. Analisis Data 1. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Motivasi Belajar Siswa dan Wawancara Siswa Kelas VIII C. Dari hasil skor angket di atas siswa dapat dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut (Zainal Mustafa, 2009): Tabel 4.3 Kriteria Motivasi Siswa (Zainal Mustafa,2009) Kriteria Rendah (R)
Siswa -
Jumlah Siswa -
Sedang (S)
S1, S3, S5, S6, S8, S9, S10, S11, S12, S16, S19 S2, S4, S7, S13, S14, S15, S17, S18, S20, S21
11
Tinggi (T)
10
Pada tabel 4.3 terlihat pada kategori sedang (S) terdapat 11 siswa. Sedangkan pada kategori tinggi (T) terdapat 10 siswa. Jumlah siswa yang paling banyak pada kategori-kategori tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
adalah kategori sedang (s) sebanyak 11 siswa. Motivasi belajar secara umum kelas VIII C termasuk pada kategori Sedang (S). Peneliti melakukan wawancara terhadap dua siswa yang mewakili tiap kriteria motivasi belajar seperti pada tabel 4.3. Pada tabel 4.3 terlihat bahwa tidak ada siswa yang memenuhi kriteria rendah. Melihat hal tersebut peneliti mengambil dua siswa per kriteria sedang dan tinggi. Peneliti memilih subyek untuk dilakukan wawancara secara acak yaitu pada kategori sedang (S) subyek yang akan diwawancarai adalah subyek S12 dan S6. Sedangkan untuk kategori tinggi peneliti memilih subyek untuk diwawancarai adalah subyek S21 dan S14. Peneliti akan melihat apakah motivasi siswa yang masuk kategori sedang dan tinggi dipengaruhi oleh posisi temapat duduk. Untuk mencari penyebab motivasi belajar siswa masuk dalam kategori sedang maka dapat dilihat dari wawancara berikut: Keterangan : P = Peneliti 1) S12 = Siswa absen 12 P = “oh ya waktu posisi tempat duduk lingkaran, kamu inget gak? Kayanya kamu dibelakang deh.” S12 = “iya” P = “nyaman gak?” S12 = “enggak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
P = “kenapa gak nyaman?” S12 = “soalnya ngajak ngobrol terus rame, nanti dimarahin ama guru” P = “kalo posisi tempat duduk bangun ruang sendiri ya?” S12 = “iya” P = “tapi kamu ngrasa nyaman?” S12 = “iya mbak” P = “kenapa nyaman?” S12 = “soalnya sendiri lebih enak, bebas gitu” P = “itu posisi tempat duduknya dimana?” S12 = “nomer 2 dari belakang.” P = “nyaman gak posisinya kaya gitu? Buat lihat ke arah papan tulis jelas?” S12 = “nyaman. jelas kok” P = “posisi tempat duduk dari Sub Bab Lingkaran ke Sub Bab Bangun Ruang micu kamu buat belajar matematika gak sih? Diubah-ubah gitu kamu jadi semangat apa enggak?” S12 = “kadang tuh tergantung ama orang yang disebelahnya. Kalo sekitar ngajak rame ya jadi gak konsen kebawa rame.” P = “sekitar itu depan, belakang, samping kanan sama samping kiri ya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
S12=”iya” Dari wawancara di atas S12 merasa tidak nyaman ketika posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran (sebelum diubah) karena teman sebelahnya mengajak berbicara ketika pelajaran. Hal itu membuat S12 tidak nyaman karena nanti akan dimarahi oleh guru. Namun, S12 merasa nyaman ketika Sub Bab Bangun Ruang (setelah diubah) karena ia duduk sendiri dan merasa lebih bebas. Lalu untuk posisi tempat duduk seperti di depan, belakang atau samping S12 tidak mempermasalahkannya. Ia hanya
terpengaruh
oleh
teman
sebelahnya.
Dari
hasil
pengamatan peneliti, S12 terlihat tenang ketika posisi tempat duduk pada Sub Bab Bangun Ruang yaitu tenang ketika guru menjelaskan materi di depan dan mengerjakan tugas meskipun nilainya tidak terlalu baik. Hal tersebut terlihat dari hasil pengamatan di bawah ini: a) Sub Bab Lingkaran 1) Pengamatan a. S12 mengobrol ketika KBM. b) Sub Bab Bangun Ruang 1) Pengamatan a. S12 mau mengerjakan tugas, dan tenang ketika KBM berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Dari hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa S12 ketika duduk dengan teman sebelahnya tidak tenang atau mengobrol ketika KBM. Sedangkan ketika S12 duduk sendiri, ia lebih tenang dalam memerhatikan guru maupun dalam mengerjakan tugas. Namun di sisi lain, dapat dilihat dari hasil angket dimana S12 dalam menjawab beberapa pernyataan mendapat skor rendah dari tiap pernyataan. Terlihat pada hasil angket S12 pada pernyataan item nomer 9 dan 13 seperti di bawah ini. 9.
Di atas meja saya tidak ada buku pelajaran matematika ketika guru mata pelajaran matematika masuk ke kelas.
13.
Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian dengan kemampuan sendiri
Pada pernyataan nomer 9, S12 menjawab setuju terlihat pada tabel 4.2 yang artinya ia tidak mempersiapkan buku pelajaran matematika ketika guru sudah masuk ke kelas. Lalu pada pernyataan 13, S12 menjawab tidak setuju yang artinya S12 mengerjakan ulangan harian bukan dengan kemampuan sendiri atau menyontek hasil temannya. Meskipun demikian, motivasi S12 masuk dalam kategori sedang, nilai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
belajarnya meningkat dari 0 menjadi 40, hasil belajarnya pada sub bab lingkaran masuk kategori sangat rendah dan hasil belajarnya pada sub bab bangun ruang masuk kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar S12. Namun tidak semua aspek dapat terpengaruh oleh posisi tempat duduk seperti posisi tempat duduk yang mengular. Aspek pada S12 yang terpengaruh ketika posisi tempat duduk yaitu S12 mendengarkan ketika guru menjelaskan materi di depan dan mengerjakan tugas. Namun, aspek-aspek tersebut nilainya tidak terlalu baik. Ternyata posisi di depan, belakang atau samping tidak memengaruhi motivasi S12. Ternyata motivasi S12 dipengaruhi oleh dengan siapa teman di sebelahnya.
Jadi posisi tempat
duduk yang
mempertimbangkan personal dapat memengaruhi motivasi S12. 2) S6 = Siswa absen 6 S = Teman sebelah S6 pada Sub Bab Lingkaran T = Teman sebelah S6 pada Sub Bab Bangun Ruang P = “kamu nyaman gak ama posisi pas lingkaran?” S6 = “misal S gak ngerjain, dia nyontek-nyontek gitu.” P = “kamu nyaman gak ama posisi itu?” S6 = “kadang-kadang. Jadi misal saya lagi pengen gak ingin di contek ya saya gak nyaman. Tapi kalo lagi pengen bekerja sama ya nyaman-nyaman aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
P = “trus waktu bangun ruang kmren nyaman gak posisi tempat duduknya?” S6 = “oh sama si T. Enggak nyaman” P = “knapa gak nyaman?” S6 = “misal ada tugas dari guru suruh berkeja sama, itu gak ada percakapan dia diem aja, maunya hasilnya doang” P = “berarti kamu gak nyaman yang Bab Bangun Ruang? Itu posisinya kamu dimana?” S6 = “di tengah” P = “nyaman gak?” S6 = “iya” P = “kalau posisi tempat duduknya pas lingkaran kamu posisi nya dimana?” S6 = “di depan pojok” P = “enak gak? Nyaman?” S6 = “enggak” P = “trus menurutmu posisi yang enak itu dibagian mana?” S6 = “nomer dua ke belakang” P = “menurutmu posisi tempat duduk memicu kamu buat semangat belajar matematika gak?” S6 = “iya kalo ama temen yang bisa ngajarin.” Dari wawancara di atas S6 merasa nyaman ketika posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran (sebelum diubah) karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
T dan S6 sama-sama ingin menyontek. Namun, ketika S6 sedang tidak ingin dicontek atau bekerja sama, S6 merasa tidak nyaman. Selain itu, S6 merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran yaitu di depan pojok. Lalu pada Sub Bab Bangun Ruang (setelah diubah) S6 merasa tidak nyaman karena T teman sebelahnya ketika diberi tugas oleh guru untuk bekerja sama, T tidak mau bekerja sama tetapi hanya mau hasilnya saja. Selain itu, S6 merasa nyaman juga dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Bangun Ruang yaitu di tengah. Namun disisi lain, dapat dilihat dari hasil angket dimana S6 dalam menjawab beberapa pernyataan mendapat skor rendah dari tiap pernyataan. Terlihat pada hasil angket S6 pada pernyataan item nomer 5 dan 13 seperti di bawah ini. 5.
Saya akan bertanya dengan guru atau dengan teman yang sudah paham tentang materi matematika yang belum saya pahami.
13.
Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian dengan kemampuan sendiri
Pada pernyataan nomer item 5, S6 menjawab tidak setuju terlihat pada Tabel 4.2 yang artinya bahwa S6 tidak akan bertanya dengan guru atau teman yang sudah paham tentang materi matematika yang belum S6 mengerti. Lalu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
pernyataan nomer item 13 seperti di atas. S13 menjawab tidak setuju yang artinya S6 mengerjakan ulangan harian tidak dengan kemampuan sendiri atau menyontek hasil temannya. Namun, motivasi S6 masuk dalam kategori sedang, nilai hasil belajarnya meningkat dari 40 menjadi 60, hasil belajarnya pada sub bab lingkaran masuk kategori sedang, dan pada sub bab bangun ruang masuk kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar S6 seperti posisi tempat duduk dan dengan siapa teman sebelahnya. Hal tersebut dapat terlihat pada wawancara di atas. Terlihat bahwa pada Sub Bab Lingkaran S6 merasa nyaman dengan teman sebelahnya namun merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduk. Sedangkan, pada Sub Bab Bangun Ruang S6 merasa tidak nyaman dengan teman sebelahnya namun merasa nyaman dengan posisi tempat duduknya. Ternyata motivasi S6 dipengaruhi oleh posisi tempat duduk dan teman di sebelahnya. Jadi posisi tempat duduk yang mempertimbangakan di depan, belakang atau samping dan personal dapat memengaruhi motivasi S6. 3) S21 = Siswa absen 21 P= “kamu inget Sub Bab Lingkaran posisi tempat duduknya nyaman gak kaya gitu?” S21= “iya inget. Nyaman “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
P= “nyamannya kenapa?” S21= “teman yang di sekitar mendukung jadi bisa fokus” P= “trus waktu Bangun Ruang inget gak posisinya? Nyaman gak?” S21= “biasa aja” P= “gak senyaman pas Lingkaran?” S21= “temen-temen sampingnya ngajakin main.” P= “jadi kamu ngarasa terganggu, gak fokus gitu ya?” S21= “iyaa” P= “kalo buat pembelajarn enak? Kelihatan ke papan tulisnya?” S21= “iyaa” P = “waktu itu kamu duduk dimana?” S21 = “di pojok depan.” P = “itu waktu sub bab bangun ruang ya?” S21 = “iya” P = “kalau posisi tempat duduk waktu Sub Bab Lingkaran kamu di mana?” S21 = “di pojok nomer dua dari depan” P = “nyaman gak?” S21 = “iya nyaman” P = “kenapa nyaman?” S21 = “lihat ke papan tulis jelas”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
P= “berarti posisi tempat duduk mendukung kamu buat semangat belajar matematika terus tergantung ama kondisi dan situasinya ya?” S21= “iyaa” Dari wawancara di atas S21 merasa nyaman pada Sub Bab Lingkaran (sebelum diubah) karena teman yang disekitarnya mendukung dalam pembelajaran. Sehingga S21 dapat fokus dalam pembelajaran. Lalu pada Sub Bab Bangun Ruang S21 merasa tidak nyaman, karena teman yang disekitarnya mengajaknya bermain sehingga S21 merasa terganggu dan menjadi tidak fokus. Selain itu, S21 merasa nyaman juga dengan posisi tempat duduknya yaitu pada posisi di pojok depan. Terlihat juga pada hasil angket pada pernyataan yang terkait dengan posisi tempat duduk seperti di bawah ini. 23.
Saya nyaman dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran.
25.
Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Bangun Ruang
Pada pernyataan 23 menjawab setuju yang artinya nyaman dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Sedangkan pada pernyataan 25 menjawab tidak setuju yang artinya nyaman dengan posisi tempat duduk pada Sub Bab Bangun Ruang. Namun disisi lain, dapat dilihat dari hasil angket dimana S21 dalam menjawab beberapa pernyataan mendapat skor rendah dari tiap pernyataan. Terlihat pada hasil angket S21 pada nomer item 19 seperti berikut. 19.
Ketika belajar di sekolah atau di rumah saya hanya perlu buku panduan (buku paket) untuk mendukung proses belajar saya
Pada pernyataan nomer item 19, S21 menjawab tidak setuju yang artinya bahwa S21 ketika belajar di sekolah atau di rumah membutuhkan buku panduan (buku paket) yang lain untuk mendukung proses belajarnya. Motivasi S21 masuk dalam kategori tinggi, nilai hasil belajarnya meningkat dari 60 menjadi 90 dan hasil belajarnya pada sub bab lingkaran dan bangun runag masuk kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar S21 seperti posisi tempat duduk dan dengan siapa teman sebelahnya. Hal tersebut terlihat pada wawancara di atas. Terlihat bahwa pada Sub Bab Lingkaran S21 merasa nyaman dengan teman sebelahnya dan posisi tempat duduknya. Sedangkan, pada Sub Bab Bangun Ruang S21 merasa tidak nyaman dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
sebelahnya namun merasa nyaman pada posisi tempat duduknya. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket S21 yang menjawab nyaman terhadap posisi tempat duduk pada Sub Bab Lingkaran dan Bangun Ruang. Ternyata motivasi S21 dipengaruhi oleh teman di sebelahnya dan posisi tempat duduknya. Jadi posisi tempat duduk yang mempertimbangkan di depan, belakang atau samping dan personal memengaruhi motivasi S21. 4) S14 = Siswa absen 14 P = “waktu Sub Bab Lingkaran kamu inget gak posisi tempat duduknya?” S14 = “iya ingat” P = “posisi kaya gitu membuatmu nyaman dalam pembelajaran di kelas gak?” S14 = “enggak.” P = “kenapa enggak nyaman?” S14 =“karena teman sebelahnya sering mengajak ngobrol terus lihat ke papan tulis agak jauh.” P = “memangnya kamu duduk dimana?” S14 = “nomer dua dari belakang” P = “oh gitu. Terus kenapa teman yang sering mengajak ngobrol membuat kamu gak nyaman?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
S14 = “soalnya nanti gak fokus terus nanti dimarahin ama bu guru” P = “waktu duduk sub bab Bangun Ruang kamu inget? Nyaman gak?” S14 = “Iya nyaman” P = “kenapa nyaman?” S14 = “teman sebelahnya gak terlalu banyak ngobrol, jadi bisa lebih fokus.” P = “kalau untuk lihat ke papan tulis jelas gak?” S14 = “enggak terlalu jelas” P = “posisi tempat dudukmu masih di belakang ya?” S14 = “iya” P = “jadi menurutmu posisi tempat duduk membuat mu semangat belajar matematika gak?” S14 = “iya kak” Dari wawancara di atas S14 merasa tidak nyaman ketika Sub Bab Lingkaran (sebelum diubah) karena teman sebelahnya mengajak bicara pada saat pembelajaran dan posisi untuk lihat ke papan tulis terlalu jauh. Lalu pada Sub Bab Bangun Ruang (setelah diubah) S14 merasa nyaman karena teman sebelahnya tidak mengajaknya berbicara sehingga S14 dapat fokus dalam pembelajaran. Untuk posisi tempat duduk pada Sub Bab Bangun Ruang S14 masih merasa tidak nyaman. Namun disisi lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
dapat dilihat dari hasil angket dimana S14 dalam menjawab beberapa pernyataan mendapat skor rendah dari tiap pernyataan. Terlihat pada hasil angket S14 pada nomer item 6 dan 13 seperti berikut.
6.
Saya akan tenang memerhatikan guru mata pelajaran matematika jika beliau sudah masuk ke kelas.
13.
Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian dengan kemampuan sendiri
Pada pernyataan nomer 6 dan 13, S14 menjawab tidak setuju yang artinya ia tidak tenang memerhatikan guru mata pelajaran matematika jika guru sudah masuk ke kelas dan tidak mengerjakan soal ulangan harian dengan kemampuan sendiri atau menyontek hasil temannya. Namun, motivasi S14 masuk dalam kategori tinggi, nilai hasil belajarnya meningkat dari 50 menjadi 80, hasil belajarnya pada sub bab lingkaran masuk kategori tinggi dan pada sub bab bangun ruang masuk kategori sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk memengaruhi motivasi belajar S14 seperti posisi tempat duduk dan dengan siapa teman sebelahnya. Hal tersebut terlihat pada wawancara di atas. Terlihat bahwa S14 pada Sub Bab Lingkaran merasa tidak nyaman dengan teman sebelahnya dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
nyaman dengan posisi tempat duduknya pula. Sedangkan pada Sub Bab Bangun Ruang S14 merasa nyaman dengan teman di sebelahnya namun tidak nyaman dengan posisi tempat duduknya. Ternyata motivasi S14 dipengaruhi oleh posisi tempat duduk yang mempertimbangkan di depan, belakang atau samping dan dengan siapa teman di sebelahnya. Jadi posisi tempat duduk yang mempertimbangkan posisi tempat duduk dan personal dapat memengaruhi motivasi S14. Hasil wawancara di atas terlihat bahwa setiap siswa mempunyai jawabannya sendiri. Terdapat siswa yang menjawab nyaman atau tidak nyaman. Menurut Ali Imron (1996:103) mengemukakan
bahwa
yang
menentukan
motivasi
belajar
seseorang selain faktor individu, juga ada faktor lingkungan salah satunya lingkungan pembelajar. Lingkungan pembelajar terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Menurut Ronald L. Partin (2009:14) pengaturan tempat duduk termasuk dalam lingkungan fisik kelas. Lingkungan fisik adalah tempat di mana siswa belajar yang dapat membuat siswa nyaman atau tidak. Hal tersebut berpengaruh terhadap motivasi belajar karena jika tempat belajarnya teratur, tertata rapi maka akan mendorong seseorang bergairah untuk belajar, begitupun sebaliknya. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pembelajar yaitu salah satunya pengaturan tempat duduk dapat membuat siswa nyaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
dalam mengikuti proses pembelajaran. Kenyamanan siswa tersebut dapat mendorong siswa untuk belajar. Jadi dapat disuimpulkan pengaturan tempat duduk yang memerhatikan di depan, belakang, samping kiri atau kanan dan teman sebelahnya memengaruhi motivasi belajar siswa. 2. Analisis dan Pembahasan Pengaruh Posisi Tempat Duduk Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C Data hasil belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: i.
Pada Sub Bab Lingkaran ̅
(
) (
)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat ditentukan rentang sebagai berikut: Tabel 4.4 Kategori Hasil Belajar Pada Sub Bab Lingkaran Rumus
Klasifikasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
Frekuensi 4 3 4 6
Sangat Rendah
4
Siswa S4,29,S18,S21 S5,S8,S14 S1,S6,S13,S17 S2,S3,S7,S11, S15,S20 S10,S12,S16,S19
Presentase 19,05% 14,29% 19,05% 28,57% 19,05%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
ii.
Pada Sub Bab Bangun Ruang ̅
(
(
)
)
Berdasarkan perhitungan di atas dapat ditentukan rentang sebagai berikut: Tabel 4.5 Kategori Hasil Belajar Pada Sub Bab Bangun Ruang
Rumus
Klasifikasi
Frekuensi
Siswa
Presentase
Sangat tinggi Tinggi
3
S8,S14,S21
14,29%
10
47,62%
Sedang
4
S1,S3,S4,S5,S6, S13,S15,S17,S1 8,S20 S7,S9,S10,S11
Rendah
3
S12,S16,S19
14,28%
Sangat Rendah
1
S2
4,76%
19,05%
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor siswa pada hasil belajar siswa. Pada tabel 4.6 di bawah terlihat bahwa ada beberapa anak yang mengalami peningkatan, penurunan maupun tetap pada skor hasil belajar dari Sub Bab Lingkaran dan Sub Bab Bangun Ruang Sisi Datar. Selain itu, dapat dilihat juga beberapa siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
sudah tuntas memenehi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Tabel 4.6 Keterangan Hasil Belajar Siswa No. Abs
Kriteria KKM
Keterangan
Bab
Bab Bangun
Lingkaran
Ruang
1
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Menurun 10 skor
2
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 50 skor
3
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 10 skor
4
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 10 skor
5
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 10 skor
6
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 20 skor
7
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 30 skor
8
Tidak Tuntas
Tuntas
Meningkat 40 skor
9
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Menurun 20 skor
10
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 40 skor
11
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 30 skor
12
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 40 skor
13
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 40 skor
14
Tidak Tuntas
Tuntas
Meningkat 30 skor
15
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat50 skor
16
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 30 skor
17
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 40 skor
18
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 10 skor
19
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 20 skor
20
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Meningkat 40 skor
21
Tidak Tuntas
Tuntas
Meningkat 30 skor
21 siswa
18 siswa
Meningkat = 19 siswa
-
3 siswa
Menurun = 2 siswa
Tidak Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Dari tabel di atas terlihat ketika posisi tempat duduk diubah, hasil belajar mengalami peningkatan yaitu sebanyak 19 siswa hasil belajarnya meningkat. Selain itu dapat dilihat pula dari hasil belajar siswa memenuhi KKM atau tidak. Pada Bab Lingkaran sebanyak 21 siswa tidak tuntas atau tidak memenuhi KKM dan tidak ada siswa yang tuntas. Sedangkan pada Bab Bangun Ruang sebanyak 18 siswa tidak tuntas dan sebanyak 3 siswa tuntas. Dilihat dari KKM, siswa yang tuntas meningkat yaitu dari 0 menjadi 3 siswa dan siswa yang tidak tuntas menurun yaitu dari 21 menjadi 18 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari rata-rata per kelas tersebut. Pada Sub Bab Lingkaran yaitu sebelum posisi tempat duduk diubah rata-rata kelasnya rata-rata siswa mendapatkan skor 32,381 dan pada Sub Bab Bangun Ruang Sisi Datar yaitu sesudah posisi tempat duduk diubah rata-rata siswa mendapatkan skor 58,571. Rata-rata kelas hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 26,190. Peningkatan hasil belajar kelas dipengaruhi oleh posisi tempat duduk siswa. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang mewakili tiap-tiap kriteria motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 1) P = “waktu ngerjain ulangan, posisinya nyaman gak?” S21 = “nyaman kok.” P = “itu kamu posisinya dimana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
S21 = “didepan kak.” P = “paling depan kah?” S21 = “iya kak” P = “posisi tersebut buat kamu nyaman dalam ngerjain ulangan gak?” S21 = “nyaman aja.” P = “kenapa nyaman?” S21 = “lebih fokus kak. Soalnya depannya kan papan tulis gak terganggu ama kegiatan teman yang lain.” P = “kegiatan teman yang kaya gimana?” S21 = “ya kegiatan teman waktu ngerjain ulangan kaya ada yang udah mau selesai ngerjain. Itu bikin jadi keburuburu” P = “itu waktu Sub Bab Bangun Ruang ya?” S21 = “iya” P = “jadi posisi itu mendukung kamu dalam ngerjain ulangan ya?” S21 = “iya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
P = “terus posisi tempat duduk untuk teman yang disebelahnya gimana waktu ngerjain ulangan?” S21 = “ya gak kenapa-kenapa kak.” P = “gak kenapa-kenapa gimana?” S21 = “ya udah kita ngerjain sendiri-sendiri.” P = “temen sebelahmu mendukung kamu dalam ngerjain ulangan?” S21 = “iya kan ngerjain sendiri-sendiri jadinya tenang.” P = “kalo pas Sub Bab Lingkaran, posisi tempat duduknya nyaman?” S21 = “nomer dua dari depan.” P = “posisi tersebut mendukung kamu dalam ngerjain ulangan gak?” S21 = “enggak” P = “kenapa gak nyaman?” S21 = “ya itu liat temennya udah selesai jadi terganggu. Jadi pengen buru-buru selesai juga” P = “trus teman sebelahnya gimana waktu ngerjain? Mendukung kamu dalam ngerjain ulangan gak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
S21 = “agak terganggu” P = “kenapa terganggu?” S21 = “sebelahnya ribut tanya sana sini gitu” S21 mendapatkan nilai dari 60 menjadi 90 dan masuk dalam kategori motivasinya tinggi, nilai hasil belajarnya meningkat dari 60 menjadi 90 dan hasil belajarnya pada sub bab lingkaran dan bangun ruang masuk kategori sangat tinggi. Dari wawancara di atas terlihat S21 merasa tidak nyaman ketika posisi duduknya pada Sub Bab lingkaran dan dengan teman sebelahnya. Sedangkan ketika Sub Bab Bangun Ruang, S21 merasa nyaman dengan posisi tempat duduk dan teman yang disebelahnya. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
posisi
tempat
duduk
yang
mempertimbangkan di depan, belakang atau samping dan teman yang disebelahnya mendukung S21 dalam mengerjakan ulangan harian. 2) S6 = Siswa 6 P = “waktu ngerjain ulangan posisinya nyaman gak?” S6 = “iya nyaman ” P = “kenapa nyaman?” S6 = “jauh ama guru enak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
P = “kenapa enak?” S6 = “ya gak takut ama gak gugup gitu ama guru kalo jauh.” P = “posisinya dimana?” S6 = “paling belakang” P = “kalo ama temen sebelahnya?” S6 = “ya biasa aja.” P = “biasanya gimana?” S6 = “ya sama-sama lagi sibuk ngerjain soal ya udah jadinya gak tanya-tanya” P = “itu waktu lingkaran ya?” S6 = “iya kak” P = “trus kalo pas bangun ruang posisinya nyaman gak buat ngerjain ulangan?” S6 = “enggak” P = “kenapa gak nyaman?” S6 = “temannya berisik waktu ngerjain” P = “berisiknya kenapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
S6 = “ya itu kaya minta ajarin gitu. Padahal aku juga belum tentu bisa hehe” P = “tapi posisinya nyaman?” S6 = “nyaman kok” P = “dimana posisinya?” S6 = “masih dibelakang, Cuma geser satu bangku” P = “nyamannya kenapa?” S6 = “ya itu masih jauh ama guru jadinya gak gugup ama takut” S6 mendapatkan nilai dari 70 menjadi 50, masuk dalam kategori motivasinya sedang, hasil belajarnya pada sub bab ligkaran masuk kategori sedang dan pada sub bab bangun ruang masuk kategori tinggi. Dari wawancara di atas terlihat S6 merasa nyaman ketika posisi duduknya pada Sub Bab lingkaran dan dengan teman sebelahnya. Sedangkan ketika Sub Bab Bangun Ruang, S6 merasa nyaman dengan posisi tempat duduk. Namun tidak merasa nyaman dengan posisi tempat duduk yang mempertimbangkan personal. Jadi dapat disimpulkan bahwa posisi tempat duduk yang mempertimbangkan di depan, belakang
atau
samping
dan
teman
yang
mendukung S6 dalam mengerjakan ulangan harian.
disebelahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Dari hasil wawancara di atas terhadap siswa yang mengalami peningkatan dan penurunan terhadap hasil belajar terlihat bahwa posisi
tempat
duduk
memengaruhi
mereka
dalam
proses
mengerjakan ulangan harian. Secara umum, posisi tempat duduk memengaruhi hasil belajar siswa yang mempertimbangkan di belakang, depan atau samping dan personal. Ada yang posisi tempat duduk mendukung namun teman sebelahnya tidak mendukung, begitupun sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan Syaiful Bahri Djamarah
(2010:204) yang mengatakan bahwa
pengaturan tempat duduk termasuk dalam uraian pada masalah penataan ruang kelas. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan bahwa tempat duduk memengaruhi siswa dalam belajar seperti bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa, maka siswa akan dapat belajar dengan tenang. Pada skripsi yang berjudul Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Yogyakarta disusun oleh Bayu Winarno menyatakan bahwa lingkungan belajar memengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan belajar yang baik mampu mendukung proses belajar siswa di kelas. Lingkungan belajar terbentuk melalui kondisi lingkungan fisik, pengaruh teman belajar dan wawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
teknologi merupakan bagian dari proses belajar. Menurut Ronald L. Partin (2009:14) pengaturan tempat duduk termasuk dalam lingkungan fisik kelas. Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa (2014:45) mengemukakan bahwa ruang kelas memengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Ruang kelas yang nyaman perlu diciptakan agar siswa tidak merasa bosan sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak optimal. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pembelajar yaitu salah satunya pengaturan tempat duduk dapat membuat siswa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Kenyamanan siswa tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa. Jadi dapat disuimpulkan pengaturan tempat duduk yang memerhatikan di depan, belakang, samping kiri atau kanan memengaruhi hasil belajar siswa. D. Kelemahan Penelitian Kelemahan utama dalam penelitian ini adalah adanya beberapa siswa dalam menjawab instrumen angket tidak valid. Hal tersebut berakibat berkurangnya siswa yang akan diwawancarai oleh peneliti. Selain itu, kurangnya waktu dalam wawancara mengakibatkan wawancara kurang maksimal karena waktu yang mendekati ujian semester genap di sekolah. Kelemahan lainnya adalah pemberian angket kepada siswa hanya satu kali bersamaan dengan pelaksanaan pemberian soal pada Sub Bangun Ruang. Hal tersebut membuat siswa harus mengingat posisi tempat duduk pada Sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Bab Lingkaran yang sudah terlewati karena pada angket terdapat pernyataan terkait posisi tempat duduk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 yang pembelajaran matematika dengan kondisi lingkungan fisik siswa seperti posisi tempat duduk tergolong sedang. Hal tersebut terlihat pada skor total dan kriteria angket motivasi belajar serta dapat dilihat juga pada hasil kuesioner siswa tiap pernyataan. Selain itu, dari hasil wawancara terlihat bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh posisi tempat duduk yang mempertimbangkan di depan, belakang atau samping dan dengan siapa teman sebelahnya. Terlihat ada siswa yang merasa nyaman dan tidak nyaman dengan posisi tempat duduk. Hal tersebut berakibat pada aspek-aspek angket motivasi siswa yang berdampak pada motivasi siswa dalam belajar seperti salah satunya tidak memperhatikan guru ketika guru sudah masuk kelas. 2. Hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 yang pembelajaran matematika dengan kondisi
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
lingkungan fisik siswa seperti posisi tempat duduk yang memperhatikan posisi di depan, belakang, samping kiri atau samping kanan, mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat pada skor setiap siswa pada instrumen soal. Terlihat bahwa pada sebelum posisi tempat duduk diubah atau pada Sub Bab Lingkaran siswa yang tidak tuntas 21 siswa dan tidak ada siswa yang tuntas. Sedangkan setelah posisi tempat duduk diubah atau pada Sub Bab Bangun Ruang terdapat 18 siswa yang tidak tuntas, 3 siswa tuntas, 19 siswa mengalami peningkatan dan 2 siswa menurun pada hasil belajar. Rata-rata kelas meningkat dari sebelum diubah sebesar 32,381 dan setelah diubah sebesar 58,571. Selain itu, dari hasil wawancara terlihat bahwa hasil belajar mereka dipengaruhi oleh posisi tempat duduk seperti ada siswa merasa tidak nyaman dengan posisi tempat duduk waktu mengerjakan soal ujian yang berakibat siswa tidak optimal dalam mengerjakan soal ujian. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan merubah posisi tempat duduk terdapat beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru Mata Pelajaran Matematika a. Merubah posisi tempat duduk yang lebih bervariasi agar siswa tidak bosan dengan posisi tempat duduk yang monoton. b. Guru harus melihat sekeliling siswa yang dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa seperti lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
siswa yaitu lingkungan fisik siswa agar dapat mendukung pembelajaran siswa di kelas 2. Peneliti Selanjutnya a. Peneliti selanjutnya bisa meneliti pengaruh lingkungan belajar siswa yang lainnya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa seperti contoh lingkungan fisik lainnya. b. Peneliti selanjutnya bisa meneliti posisi tempat duduk berpengaruh terhadap aspek psikologis lainnya selain motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA A.M. Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Ambarsari, Luthfiana. 2015. Kenyamanan Belajar Siswa Di Kelas IV SD Negeri Se-Kecamatan Pakualaman Tahun Ajaran 2014/2015. SKRIPSI: Universitas Negeri Yogyakarta. Astuti, Wiwin Wiji, FX. Sukardi, Partono. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP PGRI 16 Brangsong Kabupaten Kendal. Economic Education
Analysis
Journal.
Vol.
1,
No.
2.
1-6.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/540/587 (Diakses 1 Mei 2016) Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualittatif. Jakarta: PT Rineka Cipta Daud, Firdaus. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ)dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP). Vol. 19, No. 2. 243255.http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-danpembelajaran/article/view/3475/626 (Diakses 7 September 2016) Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya J. Dris, Tasari. 2011. MATEMATIKA: Jilid 2 unutk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2014. MANAJEMEN KELAS (Classroom Management)
Guru
Profesional
yang
Inspriatif,
Kreatif,
Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung: Penerbit Alfabeta Negoro, ST., dan B. Harahap. 1982. ENSIKLOPEDIA MATEMATIKA. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia Mustafa, Zainal EQ. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Paranto, Sugeng. 1981. Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Partin, Ronald L. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di dalam Kelas, Edisi Ke-2, Jilid 1. Jakarta Barat: PT Indeks Rahyubi, Heri. 2014. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Musa Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Siregar, Eveline, dkk. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Winarno, Bayu. 2012. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Yogyakarta. SKRIPSI: Universitas Negeri Yogyakarta. Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Lampiran 1
Kisi-kisi Instrumen Soal
N o 1.
2.
3.
4.
Kompetensi Dasar
Indikator
Bab Lingkaran 4.2 menghitung Menghitung keliling dan keliling dan luas luas lingkaran. lingkaran 4.3. Memahami relasi dan fungsi
4.5.Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
Menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama. Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng Menggunak an hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah2x
Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar(3,4) Bab Bangun Ruang 5.1. Membuat Mengidentifikas jaringi sifat-sifat jaring kubus, balok, kubus
Jumlah Soal
Nomer Soal
Tuntutan
1
10
C2 (Pemahaman)
1
5
C1 (Pengetahuan)
3
1,2,4
C2 (Pemahaman)
1
3
C2 (Pemahaman)
2
6,7,8,9
C2 (Pemahaman)
1
5
C2 (Pemahaman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Lampiran 1
prisma dan limas serta bagianbagiannya.
5.
5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas.
6.
5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
dan balok
Menyebu tkan unsurunsur kubus, balok, prisma, dan limas Menyebu tkan rusukrusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal. Membuat jaringjaring prisma tegak dan limas tegak
2
1,3
C1 (Pengetahuan)
1
2
C1 (Pengetahuan)
1
4
C2 (Pemahaman)
Menghit ung luas permuka an kubus, balok, prisma dan limas
2
6,10
C2 (Pemahaman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Lampiran 2
Hari/tanggal
: Kamis, 10 Maret 2016
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Lingkaran
Alokasi Waktu
: 40 Menit
Nama : ......................................... Kelas/No. Abs: .........................................
1. Luas juring AOB adalah dan , maka diameter lingkaran adalah .... a. 6 cm c. 15 cm b. 11,5 cm d. 18,6 cm 2. Suatu lingkaran mempunyai panjang busur AB = 22 cm. Jika , maka jari-jari lingkaran adalah ... a. 40 cm c. 45 cm b. 42 cm d. 50 cm C 3. Perhsatikan gambar di samping. adalah ... a. b. O A c. d. 4. Panjang jari-jari sebuah lingkaran di bawah ini adalah 12 cm dan , maka luas juring OPQ adalah ... P a. 6,28 cm c. 75 cm b. 73,56 cm d. 75,36 cm O
5. Perhatikan gambar di bawah ini. a. b. O c. K d. J
adalah ...
L
Q
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Lampiran 2
6. Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran yang memiliki jarijari 31 cm dan cm adalah 21 cm. Jika jarak keuda pusat lingkaran tersebut adalah 29 cm, maka nilai adalah ... a. 11 cm c. 19 cm b. 18 cm d. 20 cm 7. Q R S P
T
Perhatikan gambar di atas. Jika diketahui RP = 5 cm, SQ = 3 cm dan RS = 17 cm maka panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran di atas adalah ... a. 15 cm c. 30 cm b. 25 cm d. 35 cm 8. Jari-jari lingkaran luar suatu segitiga adalah 3 cm. Jika panjang sisi-sisi segitiga 5 cm, 6 cm dan 8 cm, maka luas segitiga adalah ... a. c. b. d. 9. Jari-jari lingkaran dalam segitiga ang mempunyai sisi 13 cm, 13 cm dan 10 cm adalah ... a.
c.
b.
d.
10. Sebuah roda memiliki jari-jari 35 cm. Untuk mencapai jarak 440 m, berapa kalikah roda itu harus berputar? a. 2 kali c. 200 kali b. 20 kali d. 2000 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Lampiran 2
KUNCI JAWABAN PRETEST
1. Diketahui : Luas juring AOB adalah 7,85 besar sudut AOB = Ditanya : diameter lingkaran? Jawab : luas juring =
(a) 2. Diketahui : panjang busur AB = 22 cm =
Ditanya : jari-jari lingkaran?
Jawab : Panjang busur =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Lampiran 2
(b) 3. Diketahui : Besar Ditanya : besar Jawab :
dan
menghadap busur yang sama, yaitu busur AB
maka
(a) 4. Diketahui: Panjang jari-jari sebuah lingkaran adalah 12 cm = Ditanya: luas juring OPQ? Jawab : luas juring =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Lampiran 2
(d) 5. Diketahui: O K
L
J
Ditanya : Besar
?
Jawab :
karena sudut keliling (
diameter adalah
(c)
) yang menghadap
6. Diketahui : Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran yang memiliki jari-jari 31 cm dan
cm adalah 21 cm
jarak kedua pusat lingkaran tersebut adalah 29 cm Ditanya : nilai ? Jawab: √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Lampiran 2
(a) 7. Diketahui : RP = 5 cm, SQ = 3 cm dan PQ = 17 cm
Ditanya: maka panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran? Jawab: √ √ √ (a) 8. Diketahui: Jari-jari lingkaran luar suatu segitiga adalah 3 cm panjang sisi-sisi segitiga 5 cm, 6 cm dan 8 cm Ditanya: luas segitiga? Jawab :
(d) 9. Diketahui: panjang sisi-sisi segitiga 13 cm, 13 cm dan 10 cm Ditanya: Jari-jari lingkaran dalam segitiga? Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Lampiran 2
(d) 10. Diketahui: Sebuah roda memiliki jari-jari 35 cm Ditanya: Untuk mencapai jarak 440 m berapa kalikah roda itu harus diputar? Jawab:
Banyak roda berputar
kali (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Lampiran 3
Hari/tanggal
: Senin, 2 Mei 2016
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: BangunRuangSisiDatar
AlokasiWaktu
: 40 Menit
Nama : Kelas : No. Abs : 1. Pada bangun ruang kubus mempunyai diagonal ruang, bidang diagonal dan titik sudut berturut-turut sebanyak... a. 2 diagonal ruang, 6 bidang diagonal dan 8 titik sudut b. 2 diagonal ruang, 4 bidang diagonal dan 8 titik sudut c. 4 diagonal ruang, 6 bidang diagonal dan 8 titik sudut. d. 4 diagonal ruang, 8 bidang diagonal dan 8 titik sudut 2. Balok ABCD.EFGH di bawah ini mempunyai diagonal ruang seperti, kecuali... G H a. HB E F b. GA c. EC D C d. HF B A 3. Pada limas segi-3 di samping memillki sisi, titik sudut dan rusuk berturut-turut sebanyak... a. 4 sisi, 3 titik sudut dan 6 rusuk b. 4 sisi, 4 titik sudut dan 6 rusuk c. 3 sisi, 4 titik sudut dan 5 rusuk d. 3 sisi, 4 titik sudut dan 6 rusuk 4. Bangun di samping merupakan... a. Jaring-jaring limas segiempat b. Jaring-jaring prisma segilima c. Jaring-jaring prisma segitiga d. Jaring-jaring balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Lampiran 3
5. Pada jaring-jaring kubus di bawah ini terdapat sisi yang diarsir merupakan alas. Persegi yang merupakan sisi atap (tutup kubus) adalah nomor ...
1
2
3
4
5
a. b. c. d.
1 2 5 6
6
6. Jika panjang salah satu diagonal ruang kubus √ , maka volume kubus dan luas permukaan kubus berturut-turut adalah ... a. dan c. dan b. dan d. dan 7. Jika diketahui luas permukaan balok ,panjang balok tersebut 12 cm, dan tinggi 7 cm ,maka lebar balok dan volume balok berturut-turut adalah.. a. dan c. dan b. dan d. dan 8. Diketahui limas segiempat beraturan T.PQRS yang mempunyai volume dan luas alas 196 . T Berapa tinggi limas adalah... a. b. c. S R d. P
Q
9. Sebuah prisma yang mempunyai alas segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisinya 7 cm, 25 cm dan tinggi prisma tersebut 28 cm. Berapakah volume prisma segitiga siku-siku... a. c. b. d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Lampiran 3
10. Ani ingin membuat kerangka balok dari kawat dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 10 cm dan tinggi 14 cm. Jika panjang kawar tersebut 7,2 m maka banyak model kerangka balok yang dapat dibuat adalah... a. 2 c. 5 b. 4 d. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Lampiran 3
KUNCI JAWABAN POSTEST 1. Jawab: 4 diagonal ruang, 6 bidang diagonal dan 8 titik sudut (c) 2. d. HF G
H
Karena HF bukan diagonal ruang
F
E
tapi diagonal bidang.
D
C B
A
3. Limas segi-3 memiliki 4 sisi, 4 titik sudut dan 6 rusuk (b)
4. Jaring-jaring di samping adalah jaringjaring prisma segilima (b)
5. Persegi yang merupakan sisi atap (tutup kubus) adalah nomer 2(b)
1
2
3
4
6
6. Diketahui: panjang salah satu diagonal ruang kubus √ Ditanya : volume kubus dan luas permukaan kubus?
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Lampiran 3
Jawab: =
cm
Luas permukaan kubus =
(d) 7. Diketahui: luas permukaan balok panjang balok tersebut 12 cm, dan tinggi 7 cm Ditanya : lebar balok dan volume balok? Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 Lampiran 3
(c) 8. Diketahui : limas segiempat beraturan T.PQRS yang mempunyai volume dan luas alas 196 Ditanya : tinggi limas? Jawab :
(d) 9. Diketahui : prisma yang mempunyai alas segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisinya 7 cm, 25 cm dan tinggi prisma tersebut 28 cm Ditanya : volume prisma segitiga siku-siku? Jawab :
(c) 10. Diketahui : Ani ingin membuat kerangka balok dari kawat dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 10 cm dan tinggi 14 cm panjang kawar tersebut 7,2 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Lampiran 3
Ditanya : banyak model kerangka balok yang dapat dibuat? Jawab : jumlah semua rusuk
Banyak kerangka yang dapat dibuat =
(d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Lampiran 4
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
A. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi intrinsik Nomor Indikator Sub. Indikator 1 Mengetahui Memperhatikan guru yang di depan persiapan siswa dalam Mempersiapkan buku dan mengikuti perlengkapan lain dalam pelajaran proses matematika pembelajaran Menjaga sikap ketika guru sudah matematika mulai masuk kelas
2
3
Mengetahui sikap siswa dalam mengikuti proses pembalajaran matematika
Nomor Angket 1,7 3,9
6,10
Mempersiapkan diri sebelum menghadapi ulangan atau kuis
2,4
Bertanya dengan guru atau teman jika ada materi yang belum paham Memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan materi
5,8
Mengerjakan Ulangan Harian maupun Ujian lainnya. Sikap ketika dihadapkan dengan permasalahan dari soal Mengulang materi yang diperoleh dari sekolah.
13,15
Mengetahui sikap siswa dalam menghadapi perlajaran matematika ketika di rumah B. Pertanyaan yang termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik 5 Mengetahui Pengaruh buku panduan seperti LKS reaksi siswa atau Buku Paket terhadap siswa terhadap Tindakan siswa terhadap nilai jelek pelajaran dan baik matematika 6 Mengetahui Pengaruh dari lingkungan (teman) sikap siswa terhadap pelajaran matematika terhadap Sikap siswa untuk memperoleh nilai pelajaran matematika yang baik matematika 7. Mengetahui Sikap siswa terhadap pelajaran sikap siswa matematika sebelum perubahan posisi terhadap tempat duduk
11,16
12,14 17,20
19 18,21 22 24 23,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 Lampiran 4
perubahan tempat duduk
Sikap siswa terhadap pelajaran matematika setelah perubahan posisi tempat duduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Lampiran 5
KUESIONER UNTUK MENGUKUR TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
Petunjuk pengisian angket : 1. Bacalah secara cermat setiap pernyataan yang telah tersedia 2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai dengan jawabanmu. 3. Jawablah dengan jujur dan jangan terpengaruh dengan orang lain. 4. Berilah tanda centang ( ) pada kolom jawaban yang kamu anggap sesuai dengan jawabanmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Lampiran 5
Nama : Kelas : No. Abs:
Kuesioner Untuk Mengukur Tingkat Motivasi Belajar Siswa. Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No
Pernyatan
1.
Saya memperhatikan guru mata pelajaran matematika ketika beliau menjelaskan materi di kelas Saya akan membaca ulang materi yang akan digunakan untuk ulangan harian. Semua buku pelajaran matematika saya sudah siap di meja ketika guru mata pelajaran matematika masuk ke kelas. Saya tidak akan membaca ulang materi yang akan digunakan untuk ulangan harian. Saya akan bertanya dengan guru atau dengan teman yang sudah paham tentang materi matematika yang belum saya pahami. Saya akan tenang memperhatikan guru mata pelajaran matematika jika beliau sudah masuk ke kelas. Saya tidak memperhatikan guru mata pelajaran matematika ketika beliau menjelaskan materi di kelas Saya malu bertanya dengan guru atau dengan teman yang sudah paham tentang materi matematika yang belum saya pahami Di atas meja saya tidak ada buku pelajaran matematika ketika guru mata pelajaran matematika masuk ke kelas.
2. 3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
Pilihan Jawaban SS S TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Lampiran 5
10.
11.
12.
13. 14.
15. 16. 17. 18.
19.
20.
21.
22.
23. 24
25.
Saya akan tetap sibuk dengan diri sendiri ketika guru mata pelajaran matematika sudah masuk kelas. Saya akan memperhatikan guru mata pelajaran matematika ketika beliau menjelaskan materi agar saya dapat mengerti Ketika saya sudah selesai mengerjakan soalsoal, saya akan mengecek kembali jawaban saya Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian dengan kemampuan sendiri Ketika saya sudah selesai mengerjakan soalsoal, saya tidak akan mengecek kembali jawaban saya Saya mengerjakan soal-soal ulangan harian dengan bertanya teman Saya sibuk sendiri ketika guru mata pelajaran matematika menjelaskan materi Saya akan membuka dan mengulang kembali materi pelajaran matematika ketika di rumah Ketika mendapat nilai jelek pada ulangan mata pelajaran matematika, saya akan berusaha berlatih lebih giat lagi agar ulangan berikutnya mendapat nilai yang lebih baik Ketika belajar di sekolah atau di rumah saya hanya perlu buku panduan (buku paket) untuk mendukung proses belajar saya Saya akan pergi bermain dan tidak akan membuka dan mengulang kembali materi pelajaran matematika ketika di rumah Ketika mendapat nilai baik pada ulangan mata pelajaran matematika, saya akan belajar lebih giat lagi untuk mempertahankan nilai Saya akan mementingkan belajar ketika besok ada ulangan matematika daripada bermain dengan teman Saya nyaman dengan posisi tempat duduk pada sub bab Lingkaran. Saya tidak akan berlatih menyelesaikan soal dan bertanya kepada teman atau guru jika ada materi yang susah ketika menjelang ulangan harian Saya tidak nyaman dengan posisi tempat duduk pada sub bab Bangun Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 Lampiran 6
HASIL REKAP WAWANCARA 1. S12 = Siswa absen 12 P= Peneliti. P= “Semisal hari ini diberitahu oleh guru kalo bsok ulangan matematika, terus kamu ngapain aja hari ini?” S12= “liat dulu besok materinya apa dulu. Kalo mudah ya baca bentar trus udah.” P= “kalo materinya susah?” S12= “kalo materinya susah ya tanya ama temen yang pinter misalnya ke Satrio atau ke siapa gitu. Nanti minta diajarin, kalo udah paham ya udah selesai.” P= “belajar bareng gitu?” S12= “iya” P= “terus waktu kamu ngerjain soal matematika perasaanmu gimana? Entah itu yang susah, entah itu yang mudah.” S12= “kalo gak bisa ya gimana ya, males gitu. Kalo misalnya bisa ya semangat aja” P= “kalo misalnya gak bisa gitu berarti kamu langsung nyerah gitu?” S12= “ya coba-coba dulu trus kalo bener-bener gak bisa ya ngasal atau nyontek.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Lampiran 6
P= “berarti perasaanmu gimana? Seneng, gelisah ya tergantung situasi tadi itu ya?” S12= “ya gampang emosi sih.” P= “emosinya kenapa?” S12= “ya gara-gara gak bisa” P= “kalo gak bisa kamu langsung emosi marah? Tapi kalo misalnya bisa?” S12= “kalo bisa ya dikerjain aja” P= “waktu lingkaran kenapa kamu gak bisa ngerjain? Hasilnya kamu kaya gini hlo. (sambil menunjukkan hasil belajar lingkaran). Waktu itu udah dikasih tau sama guru mata pelajaran matematika kan?” S12= “iya sudah. waktu itu saya tidur.” P= “kamu kenapa tidur? Males? Gak bisa atau?” S12= “sebenarnya bisa tapi waktu itu lagi gak enak badan lagi flu.” P= “trus yang bangun ruang lumayan, ngisi beberapa. Terus di bangun ruang juga kenapa hanya beberapa saja yang diisi? Cuma bener 4. Perasaanmu gimana waktu ngerjain bangun ruang?” S12= “gak bisa” P= “kenapa gak bisa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Lampiran 6
S12= “kan biasanya kalo besoknya ada ulangan malamnya tanya temen, besok ada ujian apa. Tapi kmren bilangnya gak ada, ya sudah saya gak belajar gak ngapa2in. Kalo ada pr atau ulangan masih baca2. Kmren itu satu kelas yang diasrama lupa.” P= “tapi udah di kasih tau ama guru nya kan?” S12= “iyaa” P= “tapi sebenernya kamu bisa bangun ruang gak?” S12= “bisa.” P= “tapi cuma karena kurang persiapan aja?” S12= “iya” P= “waktu ngerjain soal matematika kamu mikirin apa?” S12= “kadang kalo lagi ngerjain terus gak bisa, pikiran nya langusng kemanamana, langsung emosi” P= “karena gak bisa ya, tapi kalo bisa kamu semangat?” S12= “iya mbak” P = “oh ya waktu posisi tempat duduk lingkaran, kamu inget gak? Kayanya kamu dibelakang deh.” S12 = “iya” P = “nyaman gak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Lampiran 6
S12 = “enggak” P = “kenapa gak nyaman?” S12 = “soalnya ngajak ngobrol terus rame, nanti dimarahin ama guru” P = “kalo posisi tempat duduk bangun ruang sendiri ya?” S12 = “iya” P = “tapi kamu ngrasa nyaman?” S12 = “iya mbak” P = “kenapa nyaman?” S12 = “soalnya sendiri lebih enak, bebas gitu” P = “itu posisi tempat duduknya dimana?” S12 = “nomer 2 dari belakang.” P = “nyaman gak posisinya kaya gitu? Buat lihat ke arah papan tulis jelas?” S12 = “nyaman. jelas kok” P = “Perubahan posisi tempat duduk dari Sub Bab Lingkaran ke Sub Bab Bangun Ruang micu kamu buat belajar matematika gak sih? Diubah-ubah gitu kamu jadi semangat apa enggak?” S12 = “kadang tuh tergantung ama orang yang disebelahnya. Kalo sekitar ngajak rame ya jadi gak konsen kebawa rame.” P = “sekitar itu depan, belakang, samping kanan sama samping kiri ya?” S12=”iya” 2. S6= Siswa absen 6 S = Teman sebelah S6 pada Sub Bab Lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 Lampiran 6
T = Teman sebelah S6 pada Sub Bab Bangun Ruang P= “misal hari ini di kasih tau besok ulangan matematika, apa yang kamu lakuin hari ini?” S6= “ya belajar. kalo misal lagi belajar trus udah ke ganggu udah gak bisa konsen lagi. Misal ikiut-ikutan ama yang lain main. Jadi udah keganggu dulu” P= “tapi kalo gak ada yang ngajakin main kamu belajar?” S6= “iya” P= “misalnya hari ini kamu diajak main ama temenmu, trus kamu dirumah belajar baca-baca gitu gak?” S6= “Cuma bentar, yang penting2 aja” P= “trus waktu kamu ngerjain ulangan matematika apa yang kamu rasain?” S6= “gelisah. Jadi saya takut kalo ada soal yang gak bisa jadi takut saya aja yang nilainya jelek” P= “itu perasaan karena kamu gak bisa atau karena kamu takut hasil akhirnya jelek?” S6= “kadang karena soal yang susah gak bisa.” P= “trus waktu lingkaran kamu nilainya 40, kamu belajar apa enggak?” S6= “enggak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Lampiran 6
P= “kenapa gak belajar?” S6= “males” P= “males kenapa? Karena males buka buku lagi, baca-baca lagi atau?” S6= “kalo saya pelajarannya susah rasanya males ngerjain lagi.” P= “ trus waktu yang bangun ruang lumayan naik. Itu yang bangun ruang kamu belajar apa enggak?” S6= “belajar” P= “menurutmu susah gak?” S6= “ada yang susah ada yang enggak” P= “trus kenapa waktu lingkaran kamu gak belajar pas bangun ruang kamu belajar?” S6= “lagi mood-mood an. Lagi enak aja” P= “tergantung suasana ya?” S6= “iya” P = “kamu nyaman gak ama posisi pas lingkaran?” S6 = “misal S gak ngerjain, dia nyontek-nyontek gitu.” P = “kamu nyaman gak ama posisi itu?” S6 = “kadang-kadang. Jadi misal saya lagi pengen gak ingin di contek ya saya gak nyaman. Tapi kalo lagi pengen bekerja sama ya nyaman-nyaman aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 Lampiran 6
P = “trus waktu bangun ruang kemarin nyaman gak posisi tempat duduknya?” S6 = “oh sama si T. Enggak nyaman” P = “kenapa gak nyaman?” S6 = “misal ada tugas dari guru suruh berkeja sama, itu gak ada percakapan dia diem aja, maunya hasilnya doang” P = “berarti kamu gak nyaman yang bab bangun ruang? Itu posisinya kamu dimana?” S6 = “di tengah” P = “nyaman gak?” S6 = “iya” P = “kalau posisi tempat duduknya pas lingkaran kamu posisi nya dimana?” S6 = “di depan pojok” P = “enak gak? Nyaman?” S6 = “enggak” P = “trus menurutmu posisi yang enak itu dibagian mana?” S6 = “nomer dua ke belakang” P = “menurutmu perubahan posisi tempat duduk memicu kamu buat semangat belajar matematika gak?” S6 = “iyaa kalo ama temen yang bisa ngajarin.” 3. S21= siswa absen 21 P= “waktu kamu ngerjain ulangan perasaan mu gimana?” S21= “ya kalo pas ngerjain itu santai, tapi kalo udah ketemu soal yang susah itu takut”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 Lampiran 6
P= “trus waktu kamu menghadapi soal matematika ada rasa males gitu gak?” S21= “biasa aja” P= “itu karena kamu suka matematika?” S21= “iya” P= “waktu lingkaran kamu dapet 60, belajar apa enggak?” S21= “enggak” P= “kenapa enggak? Padahal udah di kasih tau ama guru nya kan?” S21= “iya” P= “kenapa gak belajar?” S21= “malam nya lupa, malah belajar materi yang lain” P= “kok bisa gitu kenapa?” S21= “lupa” P= “kamu ngerjain matematika yang kamu pikirin itu apa?” S21= “takut hasilnya” P= “kamu inget Sub Bab Lingkaran posisi tempat duduknya nyaman gak kaya gitu?” S21= “iya inget. Nyaman “ P= “nyamannya kenapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 Lampiran 6
S21= “teman yang di sekitar mendukung jadi bisa fokus” P= “trus waktu bangun ruang inget gak posisinya? Nyaman gak?” S21= “biasa aja” P= “gak senyaman pas lingkaran?” S21= “temen-temen sampingnya ngajakin main.” P= “jadi kamu ngarasa terganggu, gak fokus gitu ya?” S21= “iyaa” P= “kalo buat pembelajarn enak? Kelihatan ke papan tulisnya?” S21= “iyaa” P = “waktu itu kamu duduk dimana?” S21 = “di pojok depan.” P =”itu waktu sub bab bangumn ruang ya?” S21= “iya” P= “kalau posisi tempat duduk waktu Sub Bab Lingkaran kamu di mana?” S21= “di pojok nomer dua dari depan.” P= “nyaman gak?” S21= “iya nyaman” P= “kenapa nyaman?” S21= “lihat ke papan tulis jelas.” P= “berarti perubahan posisi tempat duduk mendukung kamu buat semangat belajar matematika terus tergantung ama kondisi dan situasinya ya?” S21= “iyaa” P = “waktu ngerjain ulangan, posisinya nyaman gak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 Lampiran 6
S21 = “nyaman kok.” P = “itu kamu posisinya dimana?” S21 = “didepan kak.” P = “paling depan kah?” S21 = “iya” P = “posisi tersebut buat kamu nyaman dalam ngerjain ulangan gak?” S21 = “nyaman aja.” P = “kenapa nyaman?” S21 = “lebih fokus. Soalnya depannya kan papan tulis gak terganggu ama kegiatan teman yang lain.” P = “kegiatan teman yang kaya gimana?” S21 = “ya kegiatan teman waktu ngerjain ulangan kaya ada yang udah mau selesai ngerjain. Itu bikin jadi keburu-buru” P = “itu waktu Sub Bab Bangun Ruang ya?” S21 = “iya” P = “jadi posisi itu mendukung kamu dalam ngerjain ulangan ya?” S21 = “iya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 Lampiran 6
P = “terus posisi tempat duduk untuk teman yang disebelahnya gimana waktu ngerjain ulangan?” S21 = “ya gak kenapa-kenapa kak.” P = “gak kenapa-kenapa gimana?” S21 = “ya udah kita ngerjain sendiri-sendiri.” P = “temen sebelahmu mendukung kamu dalam ngerjain ulangan?” S21 = “iya kan ngerjain sendiri-sendiri jadinya tenang.” P = “kalo pas Sub Bab Lingkaran, posisi tempat duduknya nyaman?” S21 = “nomer dua dari depan.” P = “posisi tersebut mendukung kamu dalam ngerjain ulangan gak?” S21 = “enggak” P = “kenapa gak nyaman?” S21 = “ya itu liat temennya udah selesai jadi terganggu. Jadi pengen buru-buru selesai juga” P = “trus teman sebelahnya gimana waktu ngerjain? Mendukung kamu dalam ngerjain ulangan gak?” S21 = “agak terganggu” P = “kenapa terganggu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 Lampiran 6
S21 = “sebelahnya ribut tanya sana sini gitu” 4. S14= siswa abs 14 P= “waktu tes yang kakak laksanain Sub Bab Lingkaran kamu dapat 50, kamu belajar enggak?” S14= “iya belajar” P= “terus kenapa hasilnya 50?” S14= “waktu ngerjain blank, ama lupa kak” P= “trus waktu bangun ruang kamu lumayan dapet 80 salah 2 aja. Itu kamu belajar?” S14= “iya belajar” P= “misalnya hari ini dikasih tau ama guru kalo besok ulangan matematika, apa yang kamu lakuin sekarang?” S14 = “ya buka buku kalo lagi pengen belajar, pelajarin materi buat ulangan besok.” P = “kalo gak pengen belajar kamu gak belajar?” S14 = “iya mnbak” P = “terus waktu kamu ngerjain soal matematika apa yang kamu rasain?” S14 = “takut”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 Lampiran 6
P = “takut kenapa?” S14 = “takut gak bisa dan hasilnya jelek” P = “waktu Sub Bab Lingkaran kamu inget gak posisi tempat duduknya?” S14 = “iya ingat” P = “posisi kaya gitu membuatmu nyaman dalam pembelajaran di kelas gak?” S14 = “enggak.” P = “kenapa enggak nyaman?” S14 =“karena teman sebelahnya sering mengajak ngobrol terus lihat ke papan tulis agak jauh.” P = “memangnya kamu duduk dimana?” S14 = “nomer dua dari belakang” P = “oh gitu. Terus kenapa teman yang sering mengajak ngobrol membuat kamu gak nyaman?” S14 = “soalnya nanti gak fokus terus nanti dimarahin ama bu guru” P = “waktu duduk Sub Bab Bangun Ruang kamu inget? Nyaman gak?” S14 = “Iya nyaman” P = “kenapa nyaman?” S14 = “teman sebelahnya tidak terlalu banyak ngobrol, jadi bisa lebih fokus.” P = “kalau untuk lihat ke papan tulis jelas gak?” S14 = “enggak terlalu jelas” P = “posisi tempat dudukmu masih di belakang ya?” S14 = “iya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Lampiran 6
P = “jadi menurutmu perubahan posisi tempat duduk membuat mu semangat belajar matematika gak?” S14 = “iya” 5. S9 = Siswa 9 P = “waktu ngerjain ulangan posisinya nyaman gak?” S9 = “iya nyaman ” P = “kenapa nyaman?” S9 = “jauh ama guru enak” P = “kenapa enak?” S9 = “ya gak takut ama gak gugup gitu ama guru kalo jauh.” P = “posisinya dimana?” S9 = “paling belakang” P = “kalo ama temen sebelahnya?” S9 = “ya biasa aja.” P = “biasanya gimana?” S9 = “ya sama-sama lagi sibuk ngerjain soal ya udah jadinya gak tanya-tanya” P = “itu waktu lingkaran ya?” S9 = “iya kak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 Lampiran 6
P = “trus kalo pas bangun ruang posisinya nyaman gak buat ngerjain ulangan?” S9 = “enggak” P = “kenapa gak nyaman?” S9 = “temannya berisik waktu ngerjain” P = “berisiknya kenapa?” S9 = “ya itu kaya minta ajarin gitu. Padahal aku juga belum tentu bisa hehe” P = “tapi posisinya nyaman?” S9 = “nyaman kok” P = “dimana posisinya?” S9 = “masih dibelakang, Cuma geser satu bangku” P = “nyamannya kenapa?” S9 = “ya itu masih jauh ama guru jadinya gak gugup ama takut”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 141
HASIL KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Siswa Nomer Absen 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 143
2. Siswa Nomer Absen 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 145
3. Siswa Nomer Absen 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 147
4. Siswa Nomer Absen 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 Lampiran 8
HASIL PRETEST SISWA 1. Siswa Nomer Absen 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 Lampiran 8
2. Siswa Nomer Absen 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 Lampiran 8
3. Siswa Nomer Absen 21
4. Siswa Nomer Absen 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 Lampiran 9
HASIL POSTEST SISWA
1. Siswa Nomer Absen 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 Lampiran 9
2. Siswa Nomer Absen 6
3. Siswa Nomer Absen 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 Lampiran 9
4. Siswa Nomer Absen 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 10
157
VALIDITAS INSTRUMEN SOAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 10
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 Lampiran 11
FOTO 1. Pembelajaran Lingkaran
2. Pembelajaran Bangun Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 Lampiran 11
3. Uji Pretest
4. Uji Kuesioner dan Postest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 Lampiran 12
Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 Lampiran 13 UJI VALIDITAS KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA UJI COBA KELAS VIII B
Nomer Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 jumlah
∑
1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 71
2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 65
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 78
4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 74
5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 72
6 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 68
7 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 72
∑
8 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 65
9 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 76
10 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 72
11 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 77
Butir Item 12 13 14 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 65 70 67
15 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 72
16 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 70
17 3 2 4 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 62
18 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 76
∑
19 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 1 2 3 2 4 50
20 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 71
21 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 71
22 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 73
23 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 4 3 63
24 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 68
25 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 61
Y 92 75 85 81 95 80 75 76 84 94 80 78 75 75 92 90 66 89 82 82 83 1729
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 Lampiran 13 ∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
Dengan menggunakan rumus :
√{
}{
}
Maka diperoleh hasil sebagai berikut: Butir Item 1 2 3 4
0,442 0,503 0,555 0,749
Keterangan Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 Lampiran 13 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0,559 0,432 0,598 0,615 0,419 0,739 0,441 0,481 0,664 0,468 0,419 0,457 0,475 0,419 0,431 0,417 0,680 0,610 0,460 0,662 0,424
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 Lampiran 13 UJI RELIABILITAS KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII B
1. Variansi Total
2. Variansi Butir Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 Lampiran 13 ∑ 3. Reliabilitas instrumen ( (
)( )(
) )
( Kategori sedang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 Lampiran 14
VALIDASI INSTRUMEN TES
A. Judul Skripsi Pengaruh Perubahan Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang. B. Kriteria Validasi Soal 1. Ketepatan dalam menggunakan kata atau bahasa 2. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator 3. Soal tidak menimbulkan penafsiran ganda 4. Kejelasan yang diketahui dan ditanyakan C. Standar Kompetensi 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. D. Kompetensi Dasar 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran. 4.3. Memahami relasi dan fungsi 4.4. Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran 4.5.Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga E. Instrumen Tes Indikator soal
Nomor Soal Bab Lingkaran
menghitung keliling dan luas lingkaran
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 Lampiran 14
Menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama. Menentukan panjang busur, luas juring dan luas tembereng.
5
Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar(3,4)
3
1,2,4
6,7,8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 Lampiran 14
Penilaian Umum : Kesimpulan Penelitian secara umum terhadap instrumen* a. Layak digunakan b. Layak digunakan dengan perbaikan c. Tidak layak digunakan Komentar/Saran : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... *lingkari pilihan jawaban Yogyakarta, Maret 2016 Validator
____________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 Lampiran 14
VALIDASI INSTRUMEN TES
A. Judul Skripsi Pengaruh Perubahan Posisi Tempat Duduk Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Pokok Bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang. B. Kriteria Validasi Soal 1. Ketepatan dalam menggunakan kata atau bahasa 2. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator 3. Soal tidak menimbulkan penafsiran ganda 4. Kejelasan yang diketahui dan ditanyakan C. Standar Kompetensi 5.
Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya
D. Kompetensi Dasar 5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya. 5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. 5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. E. Instrumen Tes Indikator soal
Nomor Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 Lampiran 14
Bab Bangun Ruang Membuat jaring-jaring kubus dan balok
5
Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas
1,3
Menyebutkan rusuk- rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal. Membuat jaring-jaring prisma tegak dan limas tegak
2
Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas
6,10
Menghitung volume kubus, balok, prisma, limas.
7,8,9
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 Lampiran 14
Penilaian Umum : Kesimpulan Penelitian secara umum terhadap instrumen* d. Layak digunakan e. Layak digunakan dengan perbaikan f. Tidak layak digunakan Komentar/Saran : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... *lingkari pilihan jawaban Yogyakarta, Maret 2016 Validator
____________________