PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE PADA TOPIK KUBUS DI KELAS VIII E SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : A.Dwi Purnama Sary 12 1414 020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus, Bapak Ibuku tercinta, Kakakku Mbak Denny dan Mas Heru, Sahabat sejatiku Venno, Sahabat dan teman-temanku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jadilah seperti mata air, bila dirimu air yang jernih, maka sekitarmu akan bersih. Tapi bila dirimu kotor, sekitarmu juga ikut kotor” (B.J Habibie)
“Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, dan Aku akan menyegarkan kamu” (Mat 11:28)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK A Dwi Purnama Sary. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pada Topik Kubus Di Kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan langkah-langkah prosedur Sugiyono dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan mengakomodasi teori Van Hiele. Komponenkomponen utama dalam pembelajaran berpola PPR adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Penelitian ini dilatarbelakangi untuk memenuhi kebutuhan guru berupa perangkat pembelajaran yang berfokus kepada meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran geometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan produk perangkat pembelajaran dan juga untuk mengetahui respon siswa dengan pembelajaran yang telah disusun menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP. Selain menggunakan 5 unsur PPR, didalam PPR juga terdapat unsur 3C (Competence. Conscience, dan Compassion). Penilaian 3C tersebut melalui lembar pengamatan. Langkah-langkah prosedur penelitian dan pengembangan dalam Sugiyono telah dimodifikasi oleh peneliti menjadi potensi dan masalah; pengumpulan data; desain produk; validasi desain; revisi desain; uji coba produk; dan revisi produk. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah silabus, RPP. LKS, bahan ajar, dan penilaian. Secara keseluruhan perangkat pembelajaran menggunakan 5 unsur dalam PPR yaitu konteks; pengalaman; refleksi; aksi; dan evaluasi. Tahap pengalaman PPR diakomodasi menggunakan 5 tahap berpikir Van Hiele yaitu informasi; orientasi terarah/ terpandu; eksplisitasi; orientasi bebas; dan integrasi. Perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti divalidasi dan diujicobakan. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele menunjukkan skor 3,93 dengan kategori yang baik, sedangkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran berlangsung menunjukkan skor 4,84 dan berada pada kategori yang sangat bagus, dan untuk hasil respon siswa menunjukkan skor 3,88 dengan kriteria yang baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti memiliki kualitas baik karena dari aspek competence menunjukkan siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 67,5% meningkat dari sebelumnya. Kemudian aspek conscience, hasil penelitian menunjukkan siswa yang memperoleh skor baik sebesar 2,94 dan yang memperoleh skor cukup baik sebesar 1,06 dari 35 siswa. Untuk aspek compassion, hasil penelitian menunjukkan siswa yang memperoleh skor baik 1,55 dan siswa yang memperoleh skor cukup baik sebesar 0,45 dari 35 siswa. Nilai dari ketiga aspek tersebut dapat dikatakan berhasil karena dapat menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran PPR. Kata kunci: kubus, penelitian pengembangan, perangkat pembelajaran, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), teori Van Hiele.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT A Dwi Purnama Sary. 2016. Developing Mathematics Learning Material Using Reflective Pedagogical Paradigm (RPP) which Accommodate Van Hiele’s Theory in Cube Topic in VIII E class of SMP N 1 Yogyakarta. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Science, Sanata Dharma University. This research was a research and development of learning material using Sugiyono’s Reflective Pedagogical Paradigm and accommodating Van Hiele’s theory. The main components of learning material based on RPP were context, experience, reflection, action, and evaluation. The background of this research was to complete teacher’s need which was learning material that focus on increasing student’s understanding in learning geometry. The aim of this research was to describe the process of developing learning material and know the student’s response towards the learning material that was designed by using RPP which also accommodated Van Hiele’s theory towards eight grade students of junior high school. Besides, RPP also used 3C components which were Competence. Conscience, and Compassion. The assessment of 3C used observation paper. The procedure of this research and development by Sugiyono had been modified that becomes potential and problem; collecting data, designing product, revising design, testing product, and revising product. The learning material which was developed in this research were syllabus, lesson plan, students’ worksheet, teaching material, and assessment. All of the learning material used 5 components in RPP which were context, experience, reflection, action, and evaluation. The experience stage was accommodated by using Van Hiele’s 5 steps of thinking which were information; guided orientation, free orientation, and integration. Learning material which had been designed by the researcher was validated and tested. The result of learning material validation which used RPP and accommodated Van Hiele’s theory 3,93 which was rated good, while the result of teacher observation in the teaching learning process showed 4,84 which was rated very good, and students’ response showed 3,88 which was rated good. The learning material which was developed by the researcher had good quality. It was also seen from the competence aspect that showed 67,5% students reached the completeness. Conscience aspect also showed that students who got good as many as 2,94 and the students who got good enough score were 1,06 of 35 students. In compassion aspect, the research showed that the students who got good score were 1,55 and the students who got good enough score were 0,45 of 35 students. The score of the three aspects could be concluded to be successful because it could develop the students to be better that was in line with PPR. Keyword: cube, learning instruments, research and development, Reflective Pedagogical Paradigm (RPP), Van Hiele theory
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis diberi kesempatan untuk dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pada Topik Kubus di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta” dari awal hingga akhir. Sungguh anugerah yang luar biasa bagi penulis dan melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 3. Bapak Beni Utomo, M.Sc. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dan bimbingan dengan baik dari awal penulisan hingga selesai. 5. Bapak Feby Sanjaya, M.Sc, Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc, dan Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd. selaku dosen ahli yang telah menjadi validator perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. 6. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd dan Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd, M.Sc selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji dan memberi saran bagi skripsi ini. 7. Kedua orang tua, Yohanes Sutarjo dan Maria Magdalena Ngadiyem yang tak henti-hentinya memberikan doa, motivasi dan dukungan bagi penulis. 8. Kakakku Denny Adventy Sary dan Agustinus Heru Wibowo yang selalu memberikan dukungan dan doa bagi penulis. 9. Sahabat sejatiku, Antonius Venosenatio Pamungkas yang selalu mendukung, mendampingi dan memberikan perhatian. 10. Teman bimbingan skripsi: Asih, Galuh, Raisa, Ella, Clara, Vita, Dian, Beby.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... iii PERSEMBAHAN ............................................................................................................ iv MOTTO ........................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................................... viii ABSTRACT....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8 C. Batasan Masalah ........................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9 E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 9 F. Batasan Istilah .............................................................................................. 10 G. Manfaat Penelitian........................................................................................ 11 H. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 13 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................... 20 A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 20 1. Hakekat Matematika .............................................................................. 20 2. Pembelajaran Matematika ...................................................................... 21 3. Hasil Belajar Matematika ....................................................................... 23 4. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ..................................................... 30 5. Teori Van Hiele ...................................................................................... 37
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Tinjauan Materi: Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus) ............................. 44 7. Perangkat Pembelajaran ......................................................................... 52 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 56 C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 59 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 62 A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 62 B. Setting Penelitian .......................................................................................... 63 C. Desain dan Prosedur Pengembangan............................................................ 64 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 70 1. Observasi ............................................................................................... 70 2. Wawancara............................................................................................. 70 3. Penyebaran Kuesioner ........................................................................... 71 4. Dokumentasi .......................................................................................... 71 5. Tes Hasil Belajar .................................................................................... 72 E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 72 1. Jenis data ................................................................................................ 72 2. Perangkat Pembelajaran ......................................................................... 72 3. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 81 a. Lembar Observasi ........................................................................... 81 b. Pedoman Wawancara ...................................................................... 87 c. Kuesioner ........................................................................................ 88 d. Soal Tes ........................................................................................... 90 e. Alat Perekam Suara dan Gambar .................................................... 92 F. Validitas Instrumen ...................................................................................... 92 G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 93 1. Analisis Data Kualitatif ......................................................................... 93 2. Analisis Data Kuantitatif ....................................................................... 93 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN .................................................................................................................. 101 A. Hasil Penelitian 1. Langkah-langkah yang dilakukan (modifikasi menurut Sugiyono) dalam Penelitian..................................................................................... 101
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hasil Analisis Data ................................................................................ 133 B. Pembahasan Penelitian ................................................................................. 141 1. Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan........................................ 141 2. Proses Pembuatan Perangkat Pembelajaran........................................... 145 3. Kualitas Perangkat Pembelajaran .......................................................... 152 4. Respon Siswa ......................................................................................... 160 5. Refleksi Uji Coba Produk ...................................................................... 161 C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 163 BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 164 A. Kesimpulan................................................................................................... 164 B. Saran ............................................................................................................. 167 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 168 LAMPIRAN..................................................................................................................... 170
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Silabus ............................................................................... 73 Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian RPP .................................................................................... 74 Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian LKS ................................................................................... 77 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Bahan Ajar......................................................................... 79 Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Tes Hasil Belajar ............................................................... 79 Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Penilaian Sikap Conscience dan Compassion ................... 80 Tabel 3.7 Lembar Observasi ............................................................................................ 82 Tabel 3.8 Pedoman Wawancara ....................................................................................... 88 Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa ................................................................... 89 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ..................................................................... 90 Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan (a) ................................................ 94 Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan (b) ................................................ 96 Tabel 3.13 Kriteria Skala Penilaian Observasi Guru ....................................................... 97 Tabel 3.14 Kriteria Skor Skala Respon Siswa ................................................................. 98 Tabel 3.15 Kategori Hasil Belajar Siswa ......................................................................... 99 Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................................... 106 Tabel 4.2 Hasil Revisi Desain Perangkat Pembelajaran .................................................. 107 Tabel 4.3 Hasil Revisi Desain Setelah Uji Coba Produk ................................................. 132 Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa ................................................................................... 135 Tabel 4.5 Hasil Penilaian Sikap Belarasa (Compassion) ................................................. 136 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Sikap Batin (Conscience) ....................................................... 138 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Observasi Pembelajaran Guru ................................................ 139 Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kuesioner Respon Siswa ........................................................ 140
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Format Silabus yang Menggunakan PPR dan Mengakomodasi
Teori Van Hiele ......................................................................................... 14 Gambar 1.2 Format RPP yang mengacu Silabus ........................................................ 16 Gambar 1.3 Format LKS disesuaikan dengan Tahapan RPP ........................................... 17 Gambar 1.4 Format yang Menggunakan PPR dan Mengakomodasi
Teori Van Hiele .................................................................................. 18 Gambar 1.5 Format Penilaian 3C (Competence, Conscience, Compassion) ................... 19 Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH .................................................................................... 45 Gambar 2.2 Diagonal Sisi AF .......................................................................................... 47 Gambar 2.3 Diagonal Ruang BH ..................................................................................... 47 Gambar 2.4 Bidang Diagonal ACGE .............................................................................. 48 Gambar 2.5 Sifat-sifat Kubus .......................................................................................... 49 Gambar 2.6 Jaring-Jaring Kubus ..................................................................................... 50 Gambar 2.7 Kubus Satuan ............................................................................................... 51 Gambar 4.1 Contoh Kubus dalam Kehidupan Sehari-hari............................................... 112 Gambar 4.2 Alat Peraga Menemukan Volume Kubus ..................................................... 114 Gambar 4.3 Kerangka Kubus ........................................................................................... 117 Gambar 4.4 Contoh Bungkus Makanan ........................................................................... 121 Gambar 4.5 Siswa Mengiris Bungkus Makanan menjadi Jaring-jaring .......................... 122 Gambar 4.6 Siswa Melakukan Percobaan Untuk Menemukan Rumus Volume Kubus .. 124 Gambar 4.7 Hasil Aksi Nyata Siswa................................................................................ 131 Gambar 4.8 Siswa Mengikuti Ulangan Harian Kubus ..................................................... 132
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan.................................................................................. 59 Bagan 2.2 Kerangka Berpikir........................................................................................... 61 Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D) ...................................................................................... 64 Bagan 3.2 Prosedur R&D yang Telah Dimodifikasi........................................................ 68
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Dosen ................................... 171 Lampiran 2. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru ..................................... 199 Lampiran 3. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ...................................................... 227 Lampiran 4. Silabus ......................................................................................................... 238 Lampiran 5. RPP .............................................................................................................. 245 Lampiran 6. LKS 1 .......................................................................................................... 261 Lampiran 7. LKS 2 .......................................................................................................... 268 Lampiran 8. Penilaian Tes Hasil Belajar ......................................................................... 276 Lampiran 9. Penilaian Conscience dan Compassion ....................................................... 280 Lampiran 10. Bahan Ajar ................................................................................................. 283 Lampiran 11. Penilaian Tes Hasil Belajar ....................................................................... 289 Lampiran 12. Hasil Penilaian Consciemce dan Compassion ........................................... 291 Lampiran 13. Lembar Observasi Guru ............................................................................ 295 Lampiran 14. Pedoman Wawancara yang digunakan ...................................................... 298 Lampiran 15. Transkipsi Uji Coba Produk I .................................................................... 303 Lampiran 16. Transkipsi Uji Coba Produk II .................................................................. 311 Lampiran 17. Hasil Observasi Uji Coba Produk.............................................................. 317 Lampiran 18. Transkipsi Wawancara Setelah Uji Coba Produk...................................... 321 Lampiran 19. Foto Penelitian ........................................................................................... 324 Lampiran 20. Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa .............................................................. 326 Lampiran 21. Hasil Remedial .......................................................................................... 328 Lampiran 22. Hasil Refleksi Siswa .................................................................................. 329 Lampiran 23. Hasil Jawaban Kuesioner Respon Siswa ................................................... 330 Lampiran 24. Jawaban LKS ............................................................................................ 331 Lampiran 25. Surat Sudah Melakukan Penelitian ............................................................ 337 Lampiran 26. Hasil Presentase Refleksi Siswa ................................................................ 338
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan istilah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan spesifikasi produk. A. Latar Belakang Manusia mempunyai kelebihan dibandingkan makhluk ciptaanNya yang lain, diantaranya adalah bahwa manusia dikaruniai akal. Kelebihan akal ini mendorong manusia untuk berpikir, mampu memahami baik dan buruk, benar dan salah sehingga manusia mempunyai derajat yang tinggi. Selain itu manusia juga mampu mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki untuk dapat melakukan perbuatan yang selaras dengan lingkungan serta mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal ini manusia membutuhkan suatu wadah yang akan mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki tersebut yaitu sebuah lembaga pendidikan. Pendidikan formal maupun nonformal adalah sarana penting untuk mengembangkan kerangka berpikir bagi manusia sehingga memperoleh kesuksesan. Hal ini disebabkan karena pendidikan berpengaruh dan berperan langsung terhadap perkembangan seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan yang sekedar berorientasi pada materi akan menghasilkan peserta didik yang hanya melihat pada hasil akhir saja yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berupa angka, sementara dari segi pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh masih dangkal. Salah satu mata pelajaran yang ada dalam dunia pendidikan adalah matematika yang membahas mengenai logika, bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa banyak menganggap matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti. Matematika menjadi momok tersendiri bagi siswa karena banyak rumus menghitungnya. Saat ini siswa cenderung hanya menghafal materi apa yang diberikan oleh gurunya sehingga kurang memahami apa yang menjadi inti sari dari materi yang diberikan. Pada kenyataannya matematika selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, namun banyak siswa kurang menyadari hal tersebut.
Banyak siswa yang
beranggapan matematika kurang berguna bagi kehidupan nyata. Hal itu menyebabkan siswa menjadi semakin sulit untuk memahami materi yang diberikan selanjutnya karena pada konsep awalnya sudah kesulitan, sehingga berakibat menurunnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Menurunnya hasil belajar siswa bukan semata-mata kesalahan siswa tetapi juga dapat karena kurang tepatnya dan/atau juga siswa mengalami kebosanan dengan model pembelajaran yang diberikan sehingga materi yang diberikan menjadi sulit dimengerti. Oleh karena itu, sebagai seorang guru dituntut untuk berpikir kreatif sehingga dapat
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat sebuah proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik minat siswa untuk belajar dan juga membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Geometri adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, dan ukuran-ukurannya. Geometri juga digunakan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Ilmuwan, arsitek, artis, insiyur, dan pengembang perumahan adalah sebagaian kecil contoh profesi yang menggunakan geometri secara reguler. Dalam kehidupan sehari-hari, geometri digunakan untuk mendesain rumah, taman, atau dekorasi (Van de Walle, 1990:269) Geometri sebenarnya sudah diajarkan sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar hal ini bertujuan karena geometri dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari, dalam berbagai profesi, dan juga dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Selain itu geometri juga dapat melatih kemampuan siswa untuk bernalar secara logis (logical reasoning) dan memberikan pemahaman pada siswa tentang adanya keterkaitan anatara matematika dengan alam sekitar. Tujuan pembelajaran geometri adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan untuk menunjang materi yang lain dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-argumen matematik (Budiarto, 2000: 439) Cara untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran geometri supaya dapat meningkatkan tahap berpikir siswa salah satunya dengan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teori Van Hiele. Pembelajaran menggunakan teori Van Hiele terdapat 5 tahap belajar anak dalam geometri, yaitu tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisi), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor). Tahap perkembangan berpikir siswa itu yang menjadikan acuan bagi guru untuk dapat melanjutkan pembelajaran ketahap selanjutnya sesuai dengan tahap perkembangan berpikir siswa dalam belajar geometri menurut teori Van Hiele. Pembelajaran
dikatakan
berhasil
dan
berkualitas
apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran (Mulyasa, 2003:32). Berdasarkan hasil pengamatan peneliti saat mengikuti Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SMP N 1 Yogyakarta proses pembelajaran pada saat ini umumnya siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas dan kemudian menyalinnya ke dalam buku tulis. Padahal pada saat proses pembelajaran siswa juga dituntut aktif agar terjalin interaksi dua arah antara guru dan siswa. Pengalaman peneliti selama menjalani PPL, terdapat perbedaan antara siswa yang aktif dalam proses
pembelajaran
dibandingkan
dengan
siswa
yang
kurang
memperhatikan penjelasan dari guru. Pada saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa terlihat aktif dengan penjelasan dari guru, dengan ikut menjawab maupun mengajukan pertanyaan. Adapun siswa yang hanya malas-malasan dan bercerita dengan temannya atau sibuk sendiri pada saat pembelajaran berlangsung.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode yang digunakan pada saat mengajar sangatlah penting dan berpengaruh pada kepribadian siswa. Metode dalam proses pembelajaran jika kurang tepat akan membuat siswa merasa cepat bosan dan/atau menjadi pribadi yang egois saat pembelajaran berlangsung. Menurut penelitian yang dilakukan Adheyanto (2012) yang meneliti sikap belajar siswa, minat belajar siswa dan prestasi belajar mata pelajaran IPS menggunakan PPR, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap belajar siswa kondisi awal: siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara signifikan, demikian juga pada nilai rata-rata minat belajar siswa, dan pada nilai rata-rata prestasi belajar siswa. Metode dalam proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Terdapat banyak alat atau model pembelajaran yang mampu memberikan jawaban dalam pemenuhan pembelajaran yang menanamkan sebuah nilai kehidupan dan membuat siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan Lolopayung (2011) mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis PPR. Hasil penelitian Lolopayung menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam aspek nilai kemanusiaan yang ditumbuhkan melalui pembelajaran berbasis PPR telah nampak dalam diri siswa sejak pertemuan pertama mulai dari awal pembelajaran ketika siswa mendemontrasikan pembagian kelompok, diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi telah terjadi kerja sama yang baik diantara siswa sebagai suatu nilai kemanusiaan yang diperjuangkan.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan artikel di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan metode Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam membuat siswa menjadi lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PPR merupakan polapikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Siswa diajak untuk memahami tahap pembelajaran dengan PPR yang saling berurutan, yaitu konteks → pengalaman → refleksi → aksi →evaluasi. Melalui dinamika polapikir tersebut membuat siswa diharapkan mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberitahu). Melalui refleksi diharapkan siswa yakin sendiri (bukan karenaa patuh pada tradisi atau peraturan). Melalui aksi, siswa berbuat dari kemauannya sendiri (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi). Pada sekolah menengah pertama kelas VIII terdapat materi yang membahas materi geometri yaitu bangun ruang sisi datar. Hasil wawancara awal dan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Yogyakarta sebagai tempat untuk melakukan penelitian, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran yang dialami guru yaitu mengenai pelaksanaan pembelajaran geometri,guru kurang menggunakan media yang menarik dan ketersediaan alat peraga yang terbatas mengakibatkan penggunaan alat peraga kurang maksimal.Kurangnya media yang menarik dan ketersediaan alat peraga yang terbatas membuat hasil belajar siswa kurang maksimal. Hal itu dilihat dari hasil nilai ulangan yang ketuntasannya hanya mencapai 54% atau 60% saja. Permasalahan ini terkait dengan kesulitan guru dalam menyampaikan materi geometri agar
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mudah diterima siswa serta kurangnya pemahaman siswa pada materi geometri. Salah satu materi bangun ruang sisi datar yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kubus. Kubus merupakan salah satu materi pembelajaran matematika yang cukup abstrak sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut, walaupun materi ini memiliki keterkaitan dengan lingkungan sekitar siswa. Bermula dari hasil observasi dan wawancara mengenai kebutuhan siswa
dan
guru,
penulis
tergerak
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran khususnya pada materi geometri dengan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Penilaian. Peneliti akan mengembangkan
perangkat
pembelajaran
dengan
menggunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele. Dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran matematika pada pokok bahasan
bangun
ruang
sisi
datar
khususnya
kubus
dengan
menggunakanParadigma Pedagogi Reflektif (PPR). Oleh karena itu, peneliti mengajukan judul penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA
PEDAGOGI
REFLEKTIF
(PPR)
YANG
MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE PADA TOPIK KUBUS DI KELAS VIII E SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA”.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran matematika, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu : 1. Guru berperan sebagai subjek dalam pelaksanaan pembelajaran 2. Guru merasa kesulitan membuat siswa tertarik dalam pembelajaran kubus. 3. Siswa masih sulit memahami materi kubus sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. 4. Selama proses pembelajaran keaktifan siswa belum maksimal 5. Kepribadian siswa kurang ditumbuhkembangkan dalam hal keaktifan siswa, siswa kurang percaya diri dengan dirinya sendiri, ketelitian pada saat mengerjakan tugas maupun ulangan, saling membantu dan saling menghargai satu sama lain. C. Batasan Masalah Telah diungkapkan di atas, bahwa geometri merupakan materi yang dianggap sulit oleh para siswa, khususnya bagi siswa menengah pertama. Berikut paparan batasan masalah yang diteliti di SMP Negeri 1 Yogyakarta, antara lain: 1.
Materi yang diajarkan pada kelas VIII disemester genap ini adalah bangun ruang sisi datar yang meliputi kubus, balok, prisma dan limas. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti subbab kubus.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dari guru dan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. 3. Perangkat
pembelajaran
menggunakan
Paradigma
yang
akan
Pedagogi
dikembangkan
Reflektif
(PPR)
dengan yang
mengakomodasi teori Van Hiele pada subbab kubus. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mencoba merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta? 2. Bagaimana kualitas dari perangkat pembelajaran materi kubus dalam pengembangannya menggunakan Paradigma
Pedagogi Reflektif
(PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta? 3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran materi kubus dengan menggunakan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
yang
mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas maka didapat tujuan penelitian ini adalah:
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menghasilkan perangkat pembelajaran kubus dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta. 2. Mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran materi kubus dalam pengembangannya menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele berdasarkan kriteria penilaian pengembangan produk yang dibagi menjadi empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik. 3. Mengetahui respon siswa dalam pembelajaran materi kubus dengan menggunakan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
yang
mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. F. Batasan Istilah Berdasarkan latar belakang diatas, untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami hasil penelitian ini, maka diperlukan batasan istilah sebagai berikut. 1. Hasil belajar adalah suatu perubahan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat dilihat dan diukur. 2. Teori Van Hiele adalah teori yang mengenai tingkat kualitas berpikir siswa dalam mempelajari geometri, dimana siswa dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan melewati tingkat yang lebih rendah terlebih dahulu. Dalam geometri, menurut van Hiele terdapat lima tingkat berpikir siswa yang utama yaitu: tahap 1 (visualisasi), tahap 2
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(analisis), tahap 3 (abtraksi), tahap 4 (deduksi formal) dan tahap 5 (rigor atau keakuratan) 3. Fase pembelajaran Van Hiele adalah fase dalam pembelajaran geometri untuk meningkatkan suatu tahap berpikir rendah ke tahap berpikir yang lebih tinggi melibatkan 5 fase, yaitu: informasi (information), orientasi terpadu (directed orientation), penjelasan (explication), orientasi bebas (free orientation), dan integrasi (integration). 4. Paradigma
Pedagogi
Reflektif
merupakan
polapikir
dalam
menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Terdapat 5 tahapan dalam paradigma pedagogi reflektif (PPR) adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. 5. Bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi yang membatasi bangun tersebut berupa bangun datar. Bangun ruang sisi datar yang dipelajari siswa kelas VIII SMP meliputi kubus, balok, prisma, dan limas. Namun, peneliti hanya meneliti bangun ruang sisi datar pada subbab kubus. 6. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi. 7. Perangkat pembelajaran adalah perangkat untuk mencapai suatu tujuan yang digunakan untuk proses pembelajaran meliputi silabus, RPP, penilaian, bahan ajar, LKS, dan soal ulangan.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat meliputi: 1. Pihak sekolah Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai cara mengembangkan pendidikan karakter berupa Paradigma Pedagogi Reflektif yang bermanfaat untuk proses pembelajaran. 2. Guru matematika Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru dapat menambah pengalaman
dari
keterlibatan
pengembangan
dan
pengujian
pembelajaran matematika berupa Paradigma Pedagogi Reflektif yang diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. 3. Siswa Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah matematika dalam materi materi bangun ruang sisi datar sub bab kubus dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif. Selain itu, sebagai pengalaman baru bagi siswa dalam belajar matematika sehingga mampu meningkatkan ketertarikan terhadap matematika. 4. Peneliti
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan adanya penelitian ini, peneliti mendapatkan pengalaman baru secara langsung tentang tahap pengembangan teori Van Hiele dan Paradigma Pedagogi Reflektif.Selain itu peneliti juga menambah wawasan dalam mencari dan mengembangkan teori Van Hiele ataupun Paradigma Pedagogi Reflektif untuk materi lainnya. 5. Pembaca Dengan adanya penelitian ini, dapat menjadi bahan informasi bagi yang ingin meneliti lebih lanjut untuk dapat mengembangkan penelitiannya. H. Spesifikasi Produk Penelitian
ini
menghasilkan
produk
yang
berupa
perangkat
pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, dan penilaian. Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai spesifikasi produk yang dikembangkan oleh peneliti. 1. Silabus Dalam
mengembangkan
silabus
disusun
dengan
mengakomodasi teori Van Hiele menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Silabus adalah sebuah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Adapun prinsipprinsip dalam pengembangan silabus yaitu ilmiah, relevan, sistematis, konsisten,
memadai,
aktual
dan
kontekstual,
fleksibel,
dan
menyeluruh. Silabus pengembangan ini terdapat perbedaan di dalamnya, yaitu dalam kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi fase pembelajaran Van Hiele dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berikut adalah format silabus yang peneliti susun.
Gambar 1.1 Format Silabus yang menggunakan PPR dan mengakomodasi Teori Van Hiele
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Komponen-komponen yang terdapat dalam pengembangan RPP terdiri dari: identitas, kompetensi dasar dan indikator, tujuan, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembalajaran, media, alat dan sumber belajar, kegiatan belajar, dan penilaian. RPP pengembangan berbeda dengan RPP pada umumnya, perbedaannya terdapat pada langkah-langkah pembelajaran. Langkahlangkah pembelajaran pada RPP ini menggunakan fase pembelajaran Van Hiele dikaitkan dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang memenuhi konsep Competence-Conscience-Compassion (3C). Pengembangan RPP dalam penelitian ini menggunakan format RPP dalam kurikulum 2006 namun pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan
format
kurikulum
2013.
Pada
langkah-langkah
pembelajarannya peneliti menggunakan fase pembelajaran Van Hiele yang meliputi (a) fase informasi, (b) fase orientasi terpadu, (c) fase eksplisitasi, (d) fase orientasi bebas, (e) fase integrasi. Berikut format RPP menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang peneliti susun.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : Standar Kompetensi : A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar C. Indikator 1. Competence 2. Conscience 3. Compassion D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence 2. Conscience 3. Compassion E. Model dan Metode Pembelajaran F. Alokasi Waktu G. Materi H. Alat I. Media Pembelajaran J. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Konteks 2. Pengalaman a. Fase Informasi b. Fase Orientasi Terarah/ Terpadu c. Fase Eksplisiti d. Fase Orientasi Bebas e. Fase Integrasi 3. Refleksi 4. Aksi 5. Evaluasi K. Sumber Pembelajaran L. Daftar Pustaka Yogyakarta, ............... Guru kelas
Peneliti
(.................)
(.................)
Kepala Sekolah (.................)
Gambar 1.2 Format RPP yang mengacu Silabus
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. LKS LKS yang dikembangkan mencakup pemodelan dengan menggunakan fase pembelajaran Van Hiele dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai panduan kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika. Berikut adalah komponen yang ada dalam LKS: identitas, indikator hasil belajar, petunjuk LKS dan kegiatan siswa. LKS ini mendukung pelaksanaan fase pembelajaran Van Hiele disertai dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berikut format LKS yang peneliti susun. LEMBAR KEGIATAN SISWA Satuan Pendidikan : Hari/Tanggal : Kelas/Semester : Alokasi Waktu : Kompetensi Inti : A. Indikator Hasil Belajar B. Petunjuk C. Kegiatan belajar Konteks ...... Pengalaman Kegiatan 1 Alat dan bahan : Petunjuk : Kegiatan 2 Alat dan bahan : Petunjuk : Refleksi ...... Aksi ......
Gambar 1.3 Format LKS yang disesuaikan dengan Tahapan RPP
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bahan Ajar Bahan ajar yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator dan tujuan yang ingin dicapai, konsep-konsep, fakta dan prosedur. Untuk mempermudah dalam memberikan materi, bahan ajar yang akan dikembangkan juga disertai dengan gambargambar dan alat peraga yang mendukung materi terkait. Bahan ajar yang digunakan berdasarkan tahap berpikir geometri Van Hiele pada siswa. Di bawah ini terdapat format bahan ajar yang dibuat oleh BAHAN AJAR Kelas/Semester Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator Tujuan
: : : : : Materi Pembelajaran
1. Konteks ...... 2. Pengalaman ...... 3. Refleksi ...... 4. Aksi ...... 5. Evaluasi ......
peneliti. Gambar 1.4 Format Bahan Ajar yang Menggunakan PPR dan mengakomodasi teroi Van Hiele
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penilaian Penilaian juga salah satu perangkat yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Pengembangannya mengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil belajar yang terdiri dari competence, conscience, dan compassion.
a. competence No Kriteria 1. 2. No.
Nama Siswa
b. conscience No Kriteria 1. 2. No
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Soal
Skor 4
Nama Siswa
Skor 3
Skor 1
Nilai
Skor 2
Kriteria
Skor 1
Total Skor
1. 2.
c. compassion No Kriteria 1. 2. No
Skor 4
Nama Siswa
Skor 3
Kriteria
Skor 2
Skor 1
Total Skor
1. 2. Gambar 1.5 Format Penilaian 3C (Competence, Conscience, Compassion)
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai kajian pustaka memuat teori-teori yang mendasari penelitian ini, kerangka berpikir dalam penelitian ini yang terkait dengan kajian pustaka, dan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. A. Kajian Pustaka 1. Hakekat Matematika Banyak orang menganggap matematika sebagai aritmatika atau berhitung, padahal antara keduanya terdapat perbedaan. Menurut Jhonson dan Myklebust (dalam Mulyono, 2010: 252), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berpikir. Berdasarkan pendapat tersebut matematika merupakan ilmu yang menggunakan bahasa simbolis dalam setiap pemecahan masalah sesuai dengan tingkatan berpikir siswa. Sejalan dengan pendapat di atas, Kline (dalam Widodo, 2002: 2) mengemukakan matematika adalah bahasa simbolis yang ciri utamanya adalah bukan hanya bagaimana cara berpikir deduktif, tetapi juga merupakan cara bernalar induktif. Hal ini menunjukkan cara berpikir matematika disesuaikan dengan pola berpikir peserta didik,
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
agar konsep matematika yang abstrak dapat dipahami secara wajar oleh peserta didik.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Djono (dalam Widodo, 2002: 2) menyebutkan ada tiga pengertian elementer matematika, yaitu: a. Matematika sebagai ilmu pengetahuan tentang bilangan dan ruang. b. Matematika sebagai studi ilmu pengetahuan tentang klasifikasi dan kontruksi sebagai struktur yang dapat diimajinasikan. c. Matematika sebagai kegiatan yang dilakukan oleh matematis. Menurut pengertian di atas matematika merupakan ilmu yang mendasari konsep bilangan dan struktur keruangan, serta segala aktifitas yang terkandung di dalamnya. Matematika tersusun melalui struktur dan pola yang abstrak, namun juga dapat dikonkritkan sesuai dengan
kebutuhan
pembelajaran.
Seseorang
dapat
dikatakan
matematis apabila dapat mengembangkan pola dan struktur dalam matematika. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pandangan tentang hakekat matematika lebih ditekankan pada metodenya daripada pokok persoalan matematika itu sendiri. Jadi hakekat matematika adalah pemikiran deduktif yang sesuai dengan pola pikir manusia (sistematis dan rasional) dengan tujuan mempermudah kehidupan manusia. 2. Pembelajaran Matematika Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang berbeda dalam pembelajaran tetapi dua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan satu
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama lain karena mempunyai kaitan yang erat. Belajar menunjuk apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar merujuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar (Nana Sudjana 2008: 28). Dua
konsep
tersebut
menjadi
terpadu
dalam
satu
kegiatan
pembelajaran, manakala terjadi interaksi antara guru dan peserta didik, atau peserta didik dan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. Interaksi guru dan peserta didik memegang peranan penting
dalam
proses
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran yang efektif. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik dalam belajar. Bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati dan Mujiono 2001: 157). Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan
belajar
dilakukan
oleh
peserta
didik.
Pembelajaran di dalamnya mengandung makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar mengajar (Susanto, 2013: 185). Berdasarkan kedua pendapat di atas pembelajaran merupakan proses belajar dan mengajar antara guru dan siswa yang terjalin komunikasi satu sama lain. Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-stuktur, dan hubungan-hubungan yang diatur menurut yang logis dan berkenaan
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan konsep-konsep abstrak (Herman Hudoyo, 1980: 11). Hal ini berarti pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi dalam mengaitkan simbol-simbol dan mengaplikasikannya ke dalam konsep matematika yang ada dalam situasi nyata. Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksi
pengetahuan
baru
sebagai
upaya
meningkatkan penguasaan terhadap materi Matematika (Susanto, 2013: 186). Berdasarkan pendapat di atas, tergambar bahwa kegiatan pembelajaran matematika dilakukan dengan sengaja, atas bimbingan guru untuk membahas suatu permasalahan. Guru harus mampu menumbuhkan minat dan aktivitas siwa dalam pembelajaran matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menggunakan metode dan pendekatan belajar yang tepat, agar tercipta suatu kegiatan mental yang tinggi meliputi proses aktif dari dalam diri siswa yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru dalam menyelesaikan masalah matematika. 3. Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Belajar Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berubah setiap waktu, oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, di mana di dalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan, dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan belajar seseorang siap menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Slameto (2013: 2) pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Ngalim Purwanto (2006: 85) mengemukakan bahwa: Belajar adalah tingkah laku yang mengalami perubahan yang relatif mantap melalui latihan atau pengalaman karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan. Perubahan tersebut meliputi perubahan pengetetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang melalui latihan dan pengalaman dalam interaksiknya dengan lingkungan yang selanjutnya dinamakan hasil belajar.
b. Pengertian Hasil Belajar Hasil
belajar
merupakan
bagian
terpenting
dalam
pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Semua perubahan dibidang-bidang
itu
merupakan
suatu
hasil
belajar
dan
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (W.S Winkel 2004: 56-57). Sehingga berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar baik berupa afektif, kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar berasal dari gabungan kata hasil dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1993: 343), hasil adalah sesuatu yang diperoleh atau didapat. Sedangkan belajar sendiri diartikan sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dalam usahanya mendapatkan ilmu atau kepandaian. Berdasar artian itu, maka hasil belajar merupakan
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sejalan dengan itu, menurut Bloom (Suprijono 2012: 5), hasil belajar atau tingkat kemampuan yang dapat dikuasai oleh siswa mencakup tiga aspek yaitu 1) Kemampuan Kognitif (Cognitive domaian) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa diukur dengan pikiran atau nalar. Kawasan ini terdiri dari: a) Pengetahuan (Knowledge), mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. b) Pemahaman (Comprehension), mengacu pada kemampuan memahami makna materi. c) Penerapan (Application), mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. d) Analisis
(Analysis),
mengacu
pada
kemampuan
menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Sintetis
(Synthesis),
mengacu
pada
kemampuan
memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. f) Evaluasi
(Evaluation),
mengacu
pada
kemampuan
memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. 2) Kemampuan Afektif (The affective domain) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral. Kawasan ini terdiri dari: a) Kemampuan
Menerima
(Receiving),
mengacu
pada
kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan respon terhadap stimulasi yang tepat. b) Sambutan (Responding), merupakan sikap siswa dalam memberikan respon aktif terhadap stimulus yang datang dari luar, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan partisipasi dalam suatu kegiatan. c) Penghargaan (Valving), mengacu pada penilaian atau pentingnya kita mengaitkan diri pada objek pada kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak memperhitungkan.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Pengorganisasian
(Organization),
mengacu
pada
penyatuan nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. e) Karakteristik nilai (Characterization by value), mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian
rupa,
sehingga
menjadi
milik
pribadi
(internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya. 3) Kemampuan Psikomotorik (The psikomotor domain) adalah kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang
melibatkan
fungsi
sistem
syaraf
dan
otot
(neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: a) Persepsi (Perseption), mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi
yang
tepat
antara
dua
perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciriciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. b) Kesiapan
(Ready),
mencakup
kemampuan
untuk
menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. c) Gerakan Terbimbing (Guidance response), mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakgerik, sesuai dengan contoh yang diberikan.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Gerakan yang Terbiasa (Mechanical response), mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerakgerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e) Gerakan Kompleks (Complexs response), mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat, dan efisien. f) Penyesuaian kemampuan
Pola untuk
Gerak
(Adjusment),
mengadakan
mencakup
perubahan
dan
penyesuaian pola gerak-gerik dengan kondisi setempat. g) Kreatifitas (Creativity), mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru atas dasar diri sendiri. Dari ketiga kemampuan ini dijadikan dasar sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang kemudian dijadikan
sebagai
dasar
dalam
menempuh
pembelajaran
selanjutnya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku, tingkah laku, sifat, maupun sikap yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam hal penguasaan materi yang dipelajari.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya dan hasil tersebut dapat digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila peserta didik sudah memahami materi dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. c. Pengertian Hasil Belajar Matematika Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika merupakan sebuah proses akhir belajar siswa setelah memahami dan menguasai sebuah pengetahuan atau ilmu matematika. Oleh karena itu, di dalam proses pembelajaran matematika seorang guru harus menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang baik. Sehingga pengetahuan atau ilmu dapat dipahami oleh peserta didik. Karena hasil belajar matematika adalah untuk membekali siswa pada pembelajaran matematika dalam kompetensi tertentu. Dengan kata lain, hasil belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa melalui suatu tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman serta penguasaan materi yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika dalam jangka waktu tertentu.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan salah satu cara yang dipilih oleh Yayasan Kanisius sebagai lembaga pendidikan kristiani
untuk
ikut
mewarnai
dinamika
pendidikan
untuk
mengembangkan pribadi peserta didik di lingkungan Yayasan Kanisius dengan
berdasar
pada
nilai-nilai
kristiani.
PPR
yang
diimplementasikan pada Yayasan Kanisius mengacu pada visi dan misi Yayasan Kanisius serta mendasarkan pada nilai-nilai yang ingin dikembangkan didalamnya meliputi kasih, disiplin, cerdas, berani, dan kejujuran. PPR diterapkan di setiap sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas yang berada dibawah Yayasan Kanisius pada tahun pelajaran 2010/2011. PPR yang pada mulanya digagas oleh Serikat Jesuit merupakan pola pikir dalam menumbuh kembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi kristiani atau pribadi yang memiliki nilai kemanusiaan (pedagogi reflektif). Pola pikirnya: dalam membentuk pribadi, peserta didik diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian peserta didik difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar peserta didik membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut (Subagya 2010:39). Pembelajaran
berpola
PPR
adalah
pembelajaran
yang
mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks siswa, sedangkan pengemabangan nilai-nilai kemanusiaan ditumbuhkembangkan melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi. Pembelajaran menggunakan PPR ini dikawal dengan evaluasi sebagai titik tolak untuk melanjutkan proses pembelajaran berikutnya. (Subagya 2010: 51). Melalui dinamika pola pikir tersebut peserta didik diharapkan mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberitahu). Melalui refleksi diharapkan peserta didik yakin sendiri (bukan karena patuh pada peraturan). Melalui aksi, peserta didik berbuat dari kemauannya sendiri bukan (karena ikut-ikutan atau karena takut sanksi). Pembentukan kepribadian ini diharapkan mampu membuat peserta didik memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat, melestarikan lingkungan hidup dan lebih menjamin kesejahteraan umum. Pengembangan pelaksanaan PPR terletak pada dasar dan tujuannya. Landasannya adalah materi pembelajaran dan tujuan berfokus pada kemanusiaan atau kekristianian yang lebih luas dari pada sekedar persaudaraan. Berikut 5 unsur dalam PPR.
a) Konteks
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks merupakan proses dalam siklus PPR dalam kegiatan guru yang didukung dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini siswa diajak untuk mencermati konteks-konteks yang terjadi dalam kehidupan dan ada pada diri siswa. Guru berperan sebagai penggali konteks kehidupan yang ada dalam diri siswa dan kemudian akan diamati sejauh mana pencapaian siswa akan perkembangan pribadi yang utuh pada materi yang akan dipelajarinya atau diajarkan (Subagya, 2010:43). Oleh karena itu, konteks dalam PPR dimulai dari pengalaman hidup peserta didik, memulai proses pembelajaran dengan pengalaman nyata menunjukkan adanya perhatian dan kepeduliaan terhadap peserta didik. b) Pengalaman Pengalaman merupakan proses dalam siklus PPR dimana siswa memahami materi yang diberikan secara mendalam dengan melibatkan seluruh kemampuan competence, conscience dan compassion.
Pengalaman
dalam
pembelajaran
sendiri
dibedakan atas pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung, sebagai berikut.
Pengalaman langsung Merupakan pengalaman yang benar-benar dialami oleh peserta didik. Proses pembelajaran langsung salah satunya dapat melalui diskusi kelompok. Keadaan tersebut dapat
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat peserta didik merasakan secara langsung materi yang diajarkan.
Pengalaman tak langsung Pengalaman tidak langsung dalam proses pembelajaran berarti proses yang menuntut peserta didik untuk berimajinasi untuk bisa mengerti dan menyelami materi pembelajaran. Pengalaman tidak langsung berupa kegiatan melihat, membaca atau mendengarkan. Proses pembelajaran menggunakan PPR, guru berperan
sebagai fasilitator untuk memberikan pengalaman pada peserta didik. Pengalaman yang diberikan melibatkan seluruh pikiran, hati, perasaan dan pribadi peserta didik. Pengalaman memungkinkan peserta didik dapat menemukan hal-hal baru yang sesuai maupun yang bertentangan dengan pengetahuan awal mereka. Sebagya (2010:51)
menyatakan dengan
pengalaman peserta didik dapat terdorong untuk mencari pemahaman
lebih
lanjut
dengan
menganalisis,
membandingkan, dan mengevaluasi sehingga membentuk peseta didik yang berpengetahuan secara utuh. c) Refleksi Refleksi merupakan proses menyimak kembali dengan penuh perhatian bahan belajar, pengalaman, ide, usul atau reaksi spontan agar mendapat makna secara mendalam (Subagya
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2010:54). Melalui refleksi, peserta didik dapat melewati tahap pemahaman, sehingga dapat mengamalkan nilai yang diperoleh dalam kehidupan nyata. Subagya (2010:57) menyatakan bahwa refleksi untuk peserta didik dituntun dengan pertanyaanpertanyaan dari guru, sehingga guru harus mampu merumuskan pertanyaan refleksi yang dapat menggugah batin peserta didik. Dengan berefleksi siswa diharapkan mampu memaknai proses pembelajaran, menangkap nilai-nilai positif yang ada dalam pembelajaran yang telah dilakukan dan mengalami perubahan pribadi yang lebih baik. d) Aksi Aksi dalam PPR merupakan komitmen pada kebaikan yang akan diwujudkan berdasar hasil refleksi yang telah dilakukan siswa.
Menurut
Subagya
(2010:61)
aksi
merupakan
pertumbuhan batin yang mencakup dua tahap, yaitu pilihanpilihan batin (hasil dari refleksi pengalaman) dan kemudian diwujudkan dalam aksi nyata, sebagai berikut.
Pilihan batin Pilihan ini didasari oleh keyakinan bahwa keputusan yang diambil benar dan dapat membawa pada pribadi yang lebih baik. Aksi dalam pilihan batin berupa kemauan dalam diri sendiri, perasaan, dan niat-niat yang telah ada dalam pikiran.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pilihan perwujudan aksi nyata Setelah niat-niat dirumuskan dan dioah dalam pikiran, peserta didik akan terdorong untuk berbuat secara konsisten sesuai dengan prioritas yang telah dibuatnya. Jika menemukan makna yang positif, maka perbuatan yang
dilakukan
akan
menjadi
kebiasaan
yang
menguntungkan bagi diri peserta didik. e) Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meninjau kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembelajaran dalam bentuk penilaian. Subagya (2010:63) menyatakan bahwa evaluasi akan menjadi efektif dan dapat menilai seberapa jauh perkembangan peserta didik jika dilakukan secara berkala. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan pada setiap akhir proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan bukan hanya pada penilaian soal melalui test (competence), namun juga penilaian terhadap compassion (sikap kepedulian siswa satu sama lain) dan
conscience (sikap yang ada dalam diri siswa seperti
ketelitiannya, kerja sama, jujur dan lain-lain). Selain memberikan refleksi untuk melihat kembali hal-hal yang sudah dilakukan selama pembelajaran berlangsung, ciri khas PPR adalah bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek competence,
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
compassion, dan conscience. Competence merupakan kemampuan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif (Subgaya 2010:23). Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal sehingga mampu mendapatkan nilai yang tinggi. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (Subagya 2010: 23). Ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur. Compassion merupakan aspek psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama (Subagya 2010:24). Tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa kepedulian, yang membuat peserta didik menyadari bahwa hubungan dengan sesama merupakan sesuatu hal yang penting. Oleh karena itu, aspek ini dapat diwujudkan dalam proses kerjasama antar peserta didik. Berdasarkan paparan di atas, Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan polapikir dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik. Terdapat 5 tahapan dalam paradigma pedagogi reflektif (PPR) adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. 5. Teori Van Hiele Van Hiele adalah seorang pengajar matematika Belanda yang telah mengadakan penelitian di lapangan, melalui observasi dan tanya
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawab. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat pemahaman siswa dalam mempelajari geometri, dimana siswa tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat yang lebih rendah. Teori Van Hiele ini dikembangkan secara lebih luas oleh pasangan suami-istri Pierre Van Hiele dan Dina Van Hiele-Geldof sekitar tahun 1954. Menurut Van Hiele, terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu: waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan (Erman Suherman, 51). Apabila ketiga unsur itu dikelola dengan baik, maka peningkatan kemampuan berpikir anak akan lebih tinggi. Berdasarkan ketiga unsur di atas yang pertama adalah unsur waktu, dalam proses pengajaran geometri akan berjalan dengan baik da teat jika sesuai dengan waktunya. Unsur yang kedua adalah materi pengajaran, siswa akan mudah memahami materi pelajaran jika materi yang disampaikan secara bertahap dan berurutan. Metode pembelajaran yang tepat akan membuat siswa lebih mudah dalam memahami dan menerima pelajaran yang diberikan. Jika dari ketiga unsur di atas bisa terpenuhi maka proses pembelajaran matematika pada materi geometri khususnya lingkaran akan berjalan dengan baik. Penelitian yang dilakukan Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri. Van Hiele (Walle 2008: 151-154) menjabarkan 5
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahapan, dari tahap 0 sampai tahap 4 yang tingkatannya sesuai dengan tahapan berpikir peserta didik secara berurutan, dalam teori Van Hiele yaitu visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi, dan akurasi yaitu sebagai berikut: 1. Tahap 0 Pengenalan (visualisasi) Pada tahap ini peserta didik mulai mengenali gambar-gambar geometri melalui pengamatan saja. Peserta didik memandang bangun geometri sebagai suatu keseluruhan. Peserta didik mampu mengenal nama-nama bangun namun belum dapat mnegetahui sifat dan masing-masing bangun maupun ciri-ciri dari setiap bangun (Walle 2008, 151-152). Contoh kegiatan peserta didik pada tahap ini diperlihatkan sebuah kubus maka peserta didik tersebut belum mengetahui sifat-sifat atau keteraturan yang dimiliki kubus. Peserta didik belum menyadari bahwa kubus memiliki sisi-sisi yang merupakan persegi, sisi-sisinya 6 buah, rusuknya ada 12 buah dan lain-lain. 2. Tahap 1 Analisis Pada tahap ini peserta didik sudah mampu mengenali sifat-sifat dari setiap bangun geometri, tetapi peserta didik belum mampu melihat hubungan antara bangun yang satu dengan yang lain. (Walle 2008, 152-153). Contohnya pada sebuah balok banyak sisinya ada 6 sedangkan banyak rusuknya ada 12 namun, ketika ditanya apakah balok itu kubus peserta didik belum dapat
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjawab karena belum mengetahui hubungan antara bangunbangun geometri. 3. Tahap 2 Pengurutan (Deduksi Informal) Pada tahap ini kemampuan peserta didik terhadap pemahaman geometri sudah lebih meningkat lagi (Walle 2008, 153-154). Peserta didik sudah mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, yang dikenal dengan berpikir deduktif, peserta didik juga sudah mampu mengurutkan. Namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh. Tahap pengurutan ini ada juga yang menyebut tahap abstraksi. Contoh kegiatan peserta didik pada tahap ini peserta didik sudah memahami pengurutan bangun-bangun geometri, misalnya kubus adalah balok, kubus dan balok adalah prisma, kubus, balok, prisma adalah limas. 4. Tahap 3 Deduksi Pada tahap ini cara berpikir deduktif siswa sudah mulai berkembang, tetapi belum maksimal. Peserta didik sudah mampu mengambil kesimpulan secara deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus (Walle 2008, 153-154). Peserta didik telah mengerti betapa pentingnya
peranan
unsur-unsur
yang
tidak
didefinisikan,
disamping unsur-unsur yang didefiniskan. Contoh kegiatan peserta didik pada tahap ini sudah mengetahui aksioma atau teorema
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai bangun ruang sisi datar, walaupun siswa belum mengerti mengapa hal tersebut berhubungan. 5. Tahap Akurasi/Rigor Pada tahap ini peserta didik mampu memahami aspek-aspek formal dari deduksi, seperti pembentukan dan perbandingan sistem matematika (Walle 2008, 153-154). Contoh kegiatan peserta didik pada tahap ini adalah peserta didik sudah mulai mampu menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahap akurasi ini merupakan tahap berpikir yang tinggi, rumit, dan kompleks. Oleh karena itu tidak mengherankan jika tidak semua anak, meskipun sudah duduk di bangku sekolah lanjutan atas, masih belum sampai pada tahap ini. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut teori Van Hiele terdapat 5 tahap perkembangan pemahaman siswa dalam belajar geometri, yaitu tahap 0 (pengenalan/visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2(pengurutan/deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (akurasi/keakuratan). Penerapan 5 tahap tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami geometri salah satunya materi kubus.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BENTUK
KETEPATAN analisis sistemsistem deduktif
VISUALISASI golongan-golongan bentuk
ANALISIS sifat-sifat bentuk
DEDUKSI sistem-sistem deduktif dari sifatsifat
DEDUKSI INFORMAL hubungan diantara sifat-sifat
Van Hiele menyebutkan ada beberapa fase pembelajaran dalam geometri, majunya satu tingkatan berpikir menuju tingkatan berpikir selanjutnya bergantung pada pengalaman setiap peserta didik, namun pengalaman belajar ini dapat pula menghambat kemajuan tingkat berpikir peserta didik jika ia menerima tahapan yang salah atau tidak semestinya (Nur’aeni, 158-159), fase-fase Van Hiele dapat digambarkan berikut ini. Fase
1
Informasi
(information):
Melalui
diskusi,guru
mengidentifikasi apa yang sudah diketahui peserta didik mengenai sebuah topik dan peserta didik menjadi berorientasi pada topik baru itu..Guru dan peserta didik terlibat dalam percakapan dan aktifitas mengenai
objek-objek,
pengamatan
dilakukan,
pertanyaan
dimunculkan dan kosakata khusus diperkenalkan. Siswa terbiasakan atau mengenali materi yang mereka telaah (misal, menelaah contoh dan bukan-contoh).
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fase 2 Orientasi terarah/ terpandu (Guded orientation): Peserta didik mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan berbagai hubungan yang berbeda dari jaringan yang akan dibentuk dengan menggunakan bahan seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkonstruksian. Guru memastikan bahwa peserta didik menjajaki konsep - konsep spesifik. Fase 3 Eksplisitasi (Explicitation): Peserta didik menggambarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai topik dengan kata-kata mereka sendiri. Guru membantu peserta didik dalam menggunakan kosa kata yang benar dan akurat. Guru memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan (misal, mengekspresikan sifat-sifat khusus/ ciri-ciri sebuah bentuk geometri). Fase 4 Orientasi bebas (Free orientation): Siswa belajar dengan tugas yang elbih rumit, untuk memecahkan soal/tugas yang lebih terbuka dengan menemukan caranya sendiri dalam hubunganhubungan topik yang telah dipelajari (misal, mengetahui ciri-ciri dari satu jenis bentuk, menyelidiki ciri-ciri tersebut pada bentuk baru, seperti balok) Fase 5 Integrasi (integration): Peserta didik meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan apa yang telah dipelajari kemudian merefleksikannya pada tindakan mereka dan memperoleh penelaahan gambaran akan hubungan jaringan yang baru terbentuk.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hubungan “objek-hasil” dari teori van Hiele diilustrasikan dalam bagan. Objek (ide-ide) harus dibentuk pada satu tingkatan sehingga hubungan antar objek-objek ini dapat menjadi pusat perhatian di tingkat berikutnya. Disamping konsep penting dalam teori ini, terdapat karakteristik tingkatan-tingkatan berpikir dalam Teori Van Hiele yang disampaikan oleh Crowley (1987:4) adalah sebagai berikut: 1. Tingkatan berpikir siswa tersebut bersifat rangkaian/berurutan. 2. Tiap tingkatan memiliki simbol dan bahasa tersendiri dalam penggunaannya. 3. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih terganting kepada pengalaman belajar, bukan kematangan atau usia seperti teori Piaget. 4. Seseorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam menjalani satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. 5. Siswa tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa melalui tingkatan sebelumnya. 6. Peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi pengetahuian siswa sebagai sesuatu yang krusial. Berdasarkan uraian di atas, teori Van Hiele adalah teori yang mengenai tingkat kualitas berpikir peserta didik dalam mempelajari geometri, dimana peserta didik dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan melewati tingkat yang lebih rendah terlebih dahulu. Dalam geometri, menurut van Hiele terdapat lima tingkat berpikir peserta
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik yang utama yaitu: tahap 1 (visualisasi), tahap 2 (analisis), tahap 3 (abtraksi), tahap 4 (deduksi formal) dan tahap 5 (rigor atau keakuratan). Dalam pembelajaran geometri untuk meningkatkan suatu tahap berpikir awal ke tahap berpikir yang lebih tinggi melibatkan 5 fase, yaitu: informasi (information), orientasi terpadu (directed orientation),
penjelasan
(explication),
orientasi
bebas
(free
orientation), dan integrasi (integration). 6. Tinjauan Materi : Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus) Jacobs (1947: 586) mengungkapkan polihedron adalah benda padat yang dibatasi oleh bidang-bidang yang saling berpotongan. Coxeter (1961: 148) mengemukakan bahwa polihedron (seperti contoh polihedron sisi-n di mana n adalah bilangan bulat) dapat digambarkan sebagai daerah yang dibatasi oleh bidang yang tertutup oleh jumlah garis berhingga, garis interior sepenuhnya berada pada satu sisi dari setiap garis. Sedangkan Marsigit (2009: 176) mengatakan bahwa bangun ruang merupakan bangun yang memiliki ruang yang dibatasi oleh beberapa sisi dan disebut juga dengan bangun tiga dimensi. Dudeja & Madhavi (2014:166) mengemukakan bahwa bangun ruang terbentuk dari bangun datar seperti segitiga, persegi, persegi panjang, poligon, lingkaran dan sebagainya. Rangkaian bangun datar tersebut menempati ruang dalam tiga dimensi, yaitu panjang, lebar dan tinggi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh bangun datar
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai sisi-sisinya, seperti bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, dan lain sebagainya. Materi yang digunakan peneliti dalam pengembangan perangkat ini adalah sebagai berikut. 1) Kubus
Gambar 2.1 Kubus ABCDEFGH Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi. Kubus diberi nama sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang alas kubus tersebut. Kubus merupakan bangun ruang sisi datar sehingga garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis putus-putus. 2) Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
a)
Sisi
Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan bidang batas atau bidang sisi atau sisi kubus. Sisi-sisi pada kubus sepasang-sepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE.
b)
Rusuk
Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Kubus
memiliki
12
rusuk
yang
sepasang-sepasang
berhadapan. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusukrusuk alas yaitu AB, BC, CD dan AD, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusuk-rusuk atas yaitu EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH.
c)
Titik Sudut Kubus
Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
d)
Diagonal Sisi
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Diagonal Sisi AF
Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal sisi. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG, dan FH. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk 𝑎 satuan panjang maka diagonal sisi kubus tersebut adalah 𝑎 √2 satuan panjang.
e)
Diagonal Ruang
Gambar 2.3 Diagonal Ruang BH
Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang dalam kubus dinamakan diagonal ruang. Kubus memiliki 4 diagonal ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk 𝑎satuan panjang maka diagonal ruang kubus tersebut adalah 𝑎√3 satuan panjang.
f)
Bidang Diagonal
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.4 Bidang Diagonal ACGE
Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan BCHE.
3) Sifat-sifat Kubus
Gambar 2.5 Sifat-sifat Kubus
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen b) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang c) Memiliki 8 titik sudut d) Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang e) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik f) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang kongruen 4) Jaring-jaring Kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus. Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
Gambar 2.6 (a) Jaring-jaring Kubus
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Luas Permukaan Kubus
Gambar 2.6 (b) Jaring-jaring Kubus Dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jarring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas persegi yang sama dan kongruen, maka, Luas permukaan kubus =6𝑥𝑟𝑥𝑟 = 6 𝑥 𝑟2 = 6𝑟 2 6) Volume Kubus
Gambar 2.7 Kubus Satuan Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan volume. Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk r dirumuskan sebagai berikut V = r x r x r = r3 Ket: r = panjang rusuk kubus Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi yang membatasi bagian dalam atau luar berbentuk bangun datar. Bangun ruang sisi datar yang dipelajari peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta yaitu kubus, balok, prisma dan limas. Materi yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah kubus. 7. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau saran yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Hal yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas yaitu serangkaian perangkat pembelajaran (Suhadi, 2008: 1).
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan disebut perangkat pembelajaran (Trianto, 2010: 201). Trianto juga mengungkapkan bahwa perangkat pembelajaran adalah
perangkat
yang digunakan
dalam
pengelolaan
proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta didik (LKS), bahan ajar, dan penilaian. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan untuk proses pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan penilaian. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut. a. Silabus Mulyasa (2009: 133) menyebutkan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas. Silabus merupakan penjabaran lebih rinci dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan suatu mata pelajaran (Mulyasa, 2009: 133). Sejalan dengan Mulyasa, menurut Trianto (2010: 201) silabus adalah rencana pembelajaran sederhana pada suatu mata pelajaran
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau
tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajara, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus
tersebut
digunakan
untuk
memudahkan
pembuatan RPP. Jadi, menurut pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
silabus
adalah
acuan
dalam
membuat
kerangka
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran atau tema tertentu. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP dapat dikatakan baik, jika memberikan petunjuk yang operasional tentang apa-apa yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran, dari awal guru masuk ke kelas sampai akhir pembelajaran. Dalam hal ini, RPP merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan dan memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. (Mulyasa, 2008: 154-155) Trianto (2010: 214) mengungkapkan RPP adalah pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Skenario kegiatan tersebut dibuat sesuai tujuan pembelajaran yang mengacu pada indikator. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
55
memiliki
komponen-komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penting yaitu standar inti, standar kompetensi, indikator, tujuan, materi
pokok,
langkah-langkah
pembelajaran,
sumber
pembelajaran, alat dan bahan, dan penilaian. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa RPP adalah acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk satu kali pertemuan atau lebih dalam setiap mata pelajaran. c. Lembar Kerja Peserta didik (LKS) Trianto (2010: 222) mengungkapkan bahwa LKS adalah panduan peserta didik yang berfungsi membantu peserta didik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran. LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai sarana pendukung pelaksanaan pembelajaran (Hidayat: 2013:8). Kegiatan-kegiatan di dalam LKS perlu disesuaikan dengan perkembangan peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami isi dari LKS tersebut. Maka dari itu kegiatan dalam LKS perlu dilaksanakan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman dalam membentuk kompetensi yang ingin dicapai. d. Bahan Ajar Bahan ajar adalah buku untuk memandu peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi, konsep-konsep, ataupun informasi-informasi yang berisi masalah kehidupan sehari-hari (Trianto, 2010: 227). Sedangkan, Hidayat (2013: 62)
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala hal yang ditawarkan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, bahan ajar adalah segala hal yang diberikan kepada peserta didik yang berupa materi, konsep, ataupun informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. e. Penilaian Sikap Siswa Concsiense dan Compassion Hidayat (2013: 119) mengungkapkan bahwa penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi. Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya. Penilaian merupakan proses memberi nilai berdasarkan hasil pengukuran dengan kualitas nilai tertentu. Guru dapat membuat rubrik dan kunci jawaban dengan pedoman penskoran dalam memberikan penilaian kepada proses dan hasil belajar peserta didik (Akbar, 2010: 88). Berdasarkan
pendapat-pendapat
diatas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa penilaian merupakan proses memberi nilai secara menyeluruh untuk mengukur seberapa jauh aspek pengetahuan dan sikap peserta didik.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan untuk mencapai tujuan dari setiap pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan penilaian. B. Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: a. Marini Fitriani dkk (2010), melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika
dengan
Pendekatan Kuantum di Kelas VIII SMP” yang menghasilkan suatu produk perangkat pembelajaran matematika untuk materi bangun ruang sisi datar yang terdiri dari RPP, buku siswa dan buku guru. Perangkat pembelajaran matematika yang disusun oleh Marini memiliki potensial efek terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi bangun ruang sisi datar, sebanyak 90% siswa mencapai nilai di atas KKM (62,6). Jumlah siswa yang mendapatkan hasil tesnya memenuhi KKM pada pertemuan pertama 89%, pada pertemuan kedua 94,4%, pertemuan ketiga 100%, pertemuan keempat 86,1% dan pertemuan kelima 80,6%, kemudian dirata-rata maka diperoleh hasil 90% siswa telah memenuhi KKM. b. Wulandari.
(2011),
melakukan
penelitian
yang
berjudul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori Van
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik pada Peserta didik Kelas VIII B SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG” yang menghasilkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dengan
mengakomodasi
teori
Van
Hiele
dan
pendekatan saintifik mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa dengan skor 3,39 dan juga dapat meningkatkan tahap berpikir siswa sebelum dan sesudah uji coba produk apabila ditulis dalam persentase siswa yang tahap berpikirnya tetap pada tahap visualisasi awalnya 7,7%, siswa yang tahap berpikirnya tetap pada tahap analisis awalnya 15,4%, kemudian dari siswa yang tahap berpikirnya visualisasi menjadi analisis sebesar 42,3%, serta siswa yang tahap berpikir semula pada tahap analisis menjadi tahap berpikir abstraksi sebesar 34,6%. Dapat
disimpulkan
dengan
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan dengan teori Van Hiele dapat meningkatkan tahap berpikir siswa yang tetap sebesar 23,1% dan siswa yang tahap berpikirnya menjasi lebih baik ada 76,9%. c. Adheyanto (2012), melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap Belajar, Minat Belajar Peserta didik, dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada Peserta didik Kelas V SD Kanisius Gayam” yang menghasilkan nilai rata-rata sikap belajar peserta didik pada kondisi awal: siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara signifikan, demikian juga pada nilai
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rata-rata minat belajar peserta didik dan pada nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik.
60
itriani (2010)
embangan Pembelajaran atika dengan an Kuantum di II SMP untuk katkan Hasil jar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adheynto (2012) Penggunaan Paradigma Pedagogi Reflektif Terhadap Peningkatan Sikap Belajar Siswa, Minat Belajar Siswa, dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran IPS Kelas V di SD Kanisius Gayam
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir Penelitian ini menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2006. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pembelajaran yang mengandalkan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi yang berjiwa kemanusiaan.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teori Van Hiele adalah teori yang mengenai tingkat kualitas berpikir peserta didik dalam mempelajari geometri, dimana peserta didik dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi dengan melewati tingkat yang lebih rendah terlebih dahulu. Dalam geometri, menurut van Hiele terdapat lima tingkat berpikir peserta didik yang utama yaitu: tahap 1 (visualisasi), tahap 2 (analisis), tahap 3 (abtraksi), tahap 4 (deduksi formal) dan tahap 5 (rigor atau keakuratan). Dalam meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap berpikir yang lebih tinggi Van Hiele mengajukan pembelajaran yang meliputi 5 fase, yaitu: informasi (information), orientasi terpadu (director orientation), penjelasan (explication), orientasi bebas (free orientation), dan integrasi (integration). Permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik saat ini adalah peserta didik dapat mengenal suatu bangun ruang tetapi belum dapat menjelaskan sifat-sifatnya secara detail dan kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau bertanya ketika belum memahami materi. Bahkan peserta didik dalam subbab kubus ini mengalami kesulitan dalam menganalisis jaring-jaring kubus menjadi sebuah kubus, hanya dapat menyebutkan salah satu bentuk jaring-jaring kubusnya, dan juga kesulitan dalam menggambar jaring-jaring kubus. Teori Van Hiele merupakan salah satu model pembelajaran yang menjelaskan tentang proses berpikir peserta didik dalam pembelajaran geometri. Dalam mengembangkan perangkat dalam penelitian ini yang mengakomodasikan teori Van Hiele tersebut pada topik kubus dengan
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran bagi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. Materi yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran adalah materi bangun ruang sisi datar subbab kubus. Hal ini dikarenakan peneliti akan menggunakan pembelajaran lingkaran sebelumnya menjadi kondisi untuk melihat pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, agar mengetahui kebutuhan guru dan siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran ini akan menggunakan pengembangan Sugiyono, namun telah dilakukan modifikasi karena adanya keterbatasan waktu dari peneliti. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk pengembangan perangkat pembelajaran antara lain (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, dan (7) revisi produk. Perangkat Pembelajaran
Hakekat Matematika
Paradigma Pedagogi Reflektif
Pembelajaran Matematika Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang Sisi Datar
Teori Van Hiele
(Kubus)
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini peneliti membahas tentang metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat mengakomodasikan tahap berpikir geometri Van Hiele pada materi bangun ruang sisi datar khususnya kubus dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta. Maka dari itu peneliti menggunakan metode “Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development”. Sugiyono
(2010:
407)
mengatakan
bahwa
Research
and
Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Agar dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat. Pengertian penelitian pengembangan juga diungkapkan oleh Sukmadinata (2011:164),
yaitu
suatu
proses
atau
langkah-langkah
untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Akibatnya dari dua
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah metode
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian
yang
proses
atau
langkah-langkah
bertujuan
untuk
menghasilkan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada. Penelitian R&D sudah banyak dipergunakan pada bidang pendidikan. Penelitian dan pengembangan ini tidak hanya sebatas membuat perangkat keras seperti pada bidang-bidang lain (contoh: teknik dan ilmu alam), namun pada bidang pendidikan dapat juga membuat perangkat lunak, meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan penilaian (Sugiyono, 2011: 297) B. Setting Penelitian Setting penelitian berisi tentang tempat, waktu, subjek dan objek penelitian, sebagai berikut. 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat dilaksanakannya uji coba produk. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Yogykarta pada tahun 2015/2016 semester 2. 2. Waktu Penelitian Waktu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini adalah selama empat bulan. Penelitian ini dimulai dari wawancara dan observasi kemudian dilanjutkan dengan uji coba produk yang telah disiapkan. Jadwal uji coba produk dilaksanakan pada bulan Maret 2016. 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta yang terdiri dari 35 siswa yang memiliki tingkat
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecerdasan yang relatif heterogen. Jumlah siswa perempuan adalah 18 orang siswa dan siswa laki-lakinya sejumlah 17 orang siswa. 4. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Perangkat pembelajaran diujicobakan untuk menyakinkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. C. Desain dan Prosedur Pengembangan Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah R&D. Berikut merupakan langkah-langkah untuk melakukan penelitian pengembangan menurut Sugiyono.
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produksi Masal
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi tidak sesuai. Masalah juga dapat dijadikan
potensi,
apabila
kita
dapat
mendayagunakannya.
Permasalahan yang ada dapat ditemukan melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya, masalah yang telah ditemukan dapat diatasi melalui R&D, sehingga dapat ditentukan suatu penanganan yang efektif. Maka dari itu, potensi dan masalah perlu ditunjukkan dengan data-data empirik yang masih up to date. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah ditemukan, selanjutnya perlu melakukan pengumpulan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ditemukan. 3. Desain Produk Desain produk merupakan alat yang diharapkan mampu mengatasi masalah yang telah ditemukan. Desain produk dalam bidang pendidikan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, buku ajar, media, perangkat pembelajaran, dan lain sebagainya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai suatu rancangan produk secara rasional. Dalam hal ini, validasi produk
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan dengan cara meminta bantuan beberapa ahli untuk melakukan penilaian terhadap rancangan produk baru yang telah dirancang. 5. Revisi Desain Revisi desain perlu dilakukan dengan tujuan agar memperbaiki kelemahan-kelemahan produk yang akan dihasilkan peneliti dan telah divalidasi oleh ahli. Revisi desain dilakukan oleh peneliti. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk tahap awal dilakukan pada kelompok terbatas. Pengujian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat lebih efektif dan efesien. 7. Revisi Produk Pada uji coba produk, kemungkinan dapat ditemukannya kelemahan atau kekurangan-kekurangan dari produk yang dibuat. Oleh karena itu, dilakukan revisi produk untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah revisi produk, desain produk akan diuji coba ke lapangan. 9. Revisi Produk Untuk terakhir kalinya revisi produk dilakukan, setelah produk di uji coba ke lapangan dan masih terdapat kekurangan-kekurangan. 10. Produk Masal
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembuatan produk masal akan dilakukan jika produk yang telah diujicobakan ke lapangan sudah efektif dan layak untuk diproduksi masal. Berdasarkan prosedur yang dikemukakan Sugiyono di atas, peneliti menggunakan prosedur tersebut untuk membuat pengembangan perangkat pembelajaran. Namun, penelitian ini dimodifikasi hanya sampai pada tahap Uji Coba Produk. Hal tersebut dikarenakan waktu yang dimiliki oleh peneliti sangat terbatas. R&D merupakan penelitian multi year yang berarti dibutuhkan waktu sampai tahunan, padahal materi bangun ruang sisi datar khususnya kubus diajarkan hanya pada semester genap tahun berikutnya. Selain itu, penelitian ini juga akan dilanjutkan oleh peneliti berikutnya. Prosedur pengembangan yang dilakukan juga telah mengalami modifikasi dengan menambahkan implementasi yang akan dilakukan oleh rekan sesama peneliti pada sampel terbatas guna menyakinkan bahwa perangkat yang telah dibuat dapat digunakan di sekolah dan nantinya dapat digunakan sebagai uji coba produk.Prosedur yang telah dimodifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Revisi Produk
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Bagan 3.2 Prosedur R&D yang Telah Dimodifikasi
1. Potensi dan Masalah Potensi dan masalah yang ditemukan oleh peneliti yaitu dengan cara melakukan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta, sedangkan wawancara hanya dilakukan kepada guru matematika di kelas tersebut untuk menemukan
dan
memperjelas
masalah
yang
muncul
dalam
pelaksanaan pembelajaran. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah ditemukan, peneliti mencari berbagai sumber dan menghubungkannya dengan masalah yang ada. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan
sebelumnya,
dengan
tujuan
sebagai
bahan
untuk
perencanaan desain produk. 3. Desain Produk Desain produk yang dikembangkan peneliti meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal ulangan dan penilaian pada materi bangun ruang
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sisi datar khususnya kubus. Perangkat pembelajaran yang dibuat dengan
menggunakan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
yang
mengakomodasi fase Van Hiele. 4. Validasi Desain Desain produk yang telah dikembangkan peneliti, kemudian di validasi oleh ahli untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat
diperangkat
yang
telah
dibuat.
Desain
yang
telah
dikembangkan divalidasi oleh 1 guru dan 1 dosen yang sesuai dengan bidangnya. 5. Revisi Desain Setelah divalidasi oleh ahli, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki produk yang terdapat kekurangan-kekurangannya. 6. Ujicoba Produk Produk yang telah direvisi kemudian diujicobakan. Hal ini dilakukan guna meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk, peneliti kembali melakukan revisi. Revisi dilakukan guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih terdapat dalam perangkat pembelajaran dan dilakukan berdasarkan masukan-masukan terhadap uji coba produk kepada siswa-siswi VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan tes hasil belajar. 1. Observasi Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2010: 203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai bilogis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pada saat mengamati dan ingatan. Selama
proses
pembelajaran
berlangsung
peneliti
melakukan
observasi yang menggunakan lembar observasi yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan PPR yang mengakodomasi fase Van Hiele, serta perilaku dan aktivitas yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tanpa mengganggu proses pembelajaran. Hasil dari observasi kemudian peneliti simpulkan dan memperoleh hasil berupa informasi kebutuhan siswa. 2. Wawancara Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data kebutuhan siswa. Menurut Esterberg (dalam Sugiyono 2011: 231) mengemukakan wawancara dapat didefinisikan sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Metode wawancara ini ditujukan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Peneliti melakukan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan dan model pembelajaran ini. 3. Penyebaran Kuesioner Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang telah diteliti. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti apa yang diharapkan dari responden. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner untuk melakukan validasi respon siswa. Respon siswa dilakukan bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah melakukan uji coba produk yang telah dibuat peneliti. Peneliti juga memvalidasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian dengan cara meminta bantuan ahli untuk mengisi lembar validasi. Dalam hal ini, para ahli kemudian akan memberi saran atas kekurangan-kekurangan yang ada dalam perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (Sugiyono, 2011:352). Kekurangan-kekurangan tersebut kemudian direvisi oleh peneliti sampai layak untuk diujicobakan dari ahli. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2011:240). Dokumen dapat berbentuk catatan atau
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gambar. Peneliti mengumpulkan informasi penting selama uji coba produk dengan video yaitu merekam proses pembelajaran. 5. Tes Hasil Belajar Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto: 193). Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar terlebih khusus kubus. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara dan kuesioner. 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis produk berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dengan pengembangan produk menggunakan PPR yang mengakomodasi fase Van Hiele. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi para ahli, uji respon siswa. 2. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti yaitu berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, ulangan dan penilaian sikap. Perangkat pembelajaran tersebut keseluruhannya menggunakan Paradigma
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele. Penilaian sikap dalam hal ini menggunakan 2C (Conscience dan compassion) dengan cara melakukan pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti divalidasi oleh para ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru. Berikut merupakan kisi-kisi validasi produk dalam hal ini adalah perangkat pembelajaran. Kisi-kisi Validasi Produk meliputi Validasi Silabus, RPP, LKS, Bahan Ajar, Penilaian Sikap Compassion dan Conscience, Tes Hasil Belajar
No.
Komponen Penilaian Silabus
1.
Kelengkapan unsur-unsur silabus
2.
Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator
3.
Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran
4.
Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa
5.
Tingkat kecakupan sumber belajar yang digunakan
6.
Ketepatan dalam memilih media
7.
Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator
8.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Silabus
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-kisi di atas merupakan panduan untuk menilai silabus yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi skor (5, 4, 3, 2, 1) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam menilai silabus yang akan digunakan. Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian RPP No
Indikator Penilaian RPP
A
Komponen RPP
1
Ketercukupan komponen-komponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi.
B
Identitas RPP
2
Kelengkapan identitas RPP
3
Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
C
Rumusan tujuan/ indikator
4
Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
5
Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur
6
Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar
7
Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar
8
Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
D
Pemilihan materi
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
10
Keakuratan atau kebenaran fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill
11
Keseuaian materi dengan perkembangan kognitif siswa
12
Penggunaan materiinquiri
13
Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi
14
Kedalaman materi (minimal mencapai indikator)
15
Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa
E
Metode pembelajaran
16
Kesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa
17
Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan.
F
Kegiatan pembelajaran
18
Terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sekitar
19
Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
20
Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
21
Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kegiatan konteks tampak dalam RPP
23
Kegiatan pengalaman tampak dalam RPP
24
Kegiatan refleksi tampak pada RPP
25
Kegiatan aksi ditumbuhkan pada RPP
26
Kegiatan evaluasi diterapkan pada RPP
G
Penutup
22
Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka
23
Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H
Pemilihan sumber belajar
24
Kesesuaiain sumber belajar dengan materi pembelajaran
25
Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran
26
Keefektifan penggunaan sumber belajar
27
Kecocokan sumber belajar dengan tingkat perkembangan fisik dan intelektual siswa
28
Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa
I
Penilaian hasil belajar
29
Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator
30
Kesesuaian butir instrumen dengan indikator
31
Keterwakilan setiap indikator
32
Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal
33
Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penilaian 34
Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia
J
Kebahasaan
35
Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia
36
Bahasa yang digunakan komunikatif
37
Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
Kisi-kisi dalam memvalidasi RPP diatas merupakan panduan untuk menilai RPP yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi skor (5, 4, 3, 2, 1) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam RPP yang menggunakan PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele. Melalui lembar validasi tersebut peneliti dapat mengetahui kekurangan yang ada dalam RPP. Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian LKS No I
Komponen Penilaian LKS FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi / gambar II
BAHASA 1. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4. Kejelasan petunjuk dan arahan 5. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan
III
ISI 1. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2. Kebenaran isi/ materi 3. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Kisi-kisi di atas merupakan panduan untuk menilai LKS yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi skor (5, 4, 3, 2, 1) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam menilai kekurangan yang ada dalam LKS supaya mengetahui LKS yang dibuat sudah memenuhi ketentuan yang ada.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 1.
Komponen Penilaian Bahan Ajar Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Materi Pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur
3.
Susunan materi pelajaran sistematis, logis dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
4.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana
5.
Menuliskan sumber bajan ajar Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Bahan Ajar Kisi-kisi di atas merupakan panduan untuk menilai bahan ajar yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi skor (5, 4, 3, 2, 1) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam menilai bahan ajar yang akan digunakan agar mengetahui bahan ajar yang disusun sudah berdasarkan 5 tahap PPR.
No.
Komponen Penilaian Tes Hasil Belajar
1.
Kesesuaian soal dengan indikator pencapaian hasil belajar
2.
Kejelasan petunjuk pengerjaan soal
3.
Kemungkinan soal dapat terselesaikan
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T 4.
Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah
a
bahasa Indonesia
b 5.
Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
e 6.
Rumusan kalimat soal komunikatif, menggunakan bahasa
l
yang
sederhana
bagi
siswa,
mudah
dipahami,
dan
menggunakan bahasa yang dikenal siswa. 3 .5 Kisi-kisi Penilaian Tes Hasil Belajar Kisi-kisi di atas merupakan panduan untuk menilai soal tes yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi tanda chek list (√) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam menilai soal tes yang akan digunakan agar mengetahui soal yang dibuat oleh peneliti dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. T ab
No.
el
1.
Kesesuaian soal dengan indikator pencapaian
3.
2.
Kejelasan petunjuk pengisian rubrik
6
3.
Kejelasan maksud kalimat yang diutarakan
Ki
4.
Kesesuaian
siki
Komponen Penilaian Sikap Conscience dan Compassion
bahasa
yang
digunakan
pada
pernyataan
pengamatan dengan kaidah bahasa Indonesia 5.
Kalimat pernyataan pengamatan tidak mengandung arti ganda
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
si Penilaian Sikap Conscience dan Compassion Kisi-kisi di atas merupakan panduan untuk menilai penilaian sikap pada aspek conscience dan compassion yang telah disusun oleh peneliti dengan cara memberi tanda chek list (√) pada kolom yang tersedia. Kisi-kisi di atas disusun berdasarkan kebutuhan dalam menilai sikap siswa yang akan digunakan. 3. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen
yang
digunakan
untuk
menilai
produk
yang
dikembangkan adalah lembar wawancara, lembar observasi, dan kuesioner. Lembar observasi juga digunakan selama uji coba produk dilaksanakan dengan maksud mengetahui sejauh mana perangkat yang dikembangkan dapat mencakup Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele. Lembar observasi yang digunakan juga sudah divalidasi oleh para ahli dan layak digunakan untuk melakukan penilaian. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada responden yang sudah divalidasi oleh para ahli. Kuesioner digunakan untuk mengetahui respon siswa setelah produk diujicobakan. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan skore pada kuesioner validasi para ahli serta respon siswa. Data kualitatif diperoleh berdasarkan hasol wawancara
dan
lembar
berlangsung. a. Lembar Observasi
84
pengamatan
selama
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman selama melakukan pengamatan guna memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati (Nana Sudjana: 1989:84). Dengan kata lain, lembar observasi ini dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar selama menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele, seperti tingkah laku siswa belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung agar data yang diperoleh lebih akurat. Adapun lembar observasi pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut.
NO
ASPEK YANG DIAMATI
I.
PRAPEMBELAJARAN
1.
Memeriksa
kesiapan
ruang,
SKOR
alat
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
pembelajaran, dan media 2.
Memeriksa kesiapansiswa
II.
MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks)
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Melakukan kegiatan apersepsi
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) 2.
Menyampaikan
kompetensi
yang
akan
dicapai dan rencana kegiatannya ( seperti menunujukkan kerangka limas) 3.
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi memberi
dengan contoh
kehidupan bentuk
sehari-hari limas
(
dengan
kehidupan sehari hari contohnya bangunan piramid) III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) A.
Penguasaan materi pelajaran
1.
Menunjukkan
penguasaan
materi
1
2
3
4
5
Mengaitkan materi dengan pengetahun lain
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
pembelajaran 2.
yang relevan 3.
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4.
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B.
Pendekatan/strategi pembelajaran
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion) 2
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
1
2
3
4
5
4
Melaksanakan
yang
1
2
3
4
5
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
pembelajaran
terkoordinasi 5
kontekstual 6
Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
Melaksanakan
pembelajaran
yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) 8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele
10
Melaksanakan
pembelajaran
yang
memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion)
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Melaksanakan
pembelajaran
yang
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
2
3
4
5
memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok 12
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri.
13
Melaksanakan
pembelajaran
yang
menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti
mempresentasikan
hasil
kerja
kelompok atau mengemukakan pendapat) 14
Melaksanakan memungkinkan mengeksplor
pembelajaran siswa atau
untuk menggali
yang dapat materi
pembelajaran secara detail. 15
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan.
C
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan
keterampilandalam
penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas, jaring-jaring,power point)
88
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menghasilkan
pesanyang
menarik
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) 3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa
untuk
menunjukkan
unsur-unsur
bangun ruang sisi datar) D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
1
2
3
4
5
pembelajaran 2
Merespons positif partisipasi siswa
1
2
3
4
5
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
dan siswa-siswa 4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
5
Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif
(seperti
berdiskusi
dalam
pembimbingan pembelajaran) 6
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E
Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Melakukan penilaian awal
1
2
3
4
5
2
Memantau kemajuan belajar (seperti melihat
1
2
3
4
5
perkembangan siswa melalui soal latihan) 3
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
1
2
3
4
5
4
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kompetensi Membuat
laporan
keterlaksanaan
diskriptif
pembelajaran
tentang dengan
menggunakan PPR F
Penggunaan bahasa
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2
Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar
3
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV
PENUTUP (Refleksi)
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari)
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
siswa B
Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi)
1
Memberikan tugas atau kegiatan tindaklanjut dari refleksi siswa Skor Total
Tabel 3.7 Kisi-kisi Lembar Observasi b. Pedoman Wawancara Wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar. Kelebihan wawancara ialah bisa kontak langsung dengan peserta didik sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Pada umumnya isi pedoman wawancara ini meliputi kendala apa saja yang dihadapi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele, sehingga dapat diperoleh solusi apa yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut, serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dihasilkan peneliti khususnya terkait dengan penerapan model pembelajaran tersebut yang ditinjau dari hasil belajar dan respon siswa. Pedoman wawancara untuk penelitian ini termasuk dalam jenis wawancara yang berstruktur. Adapun kisi-kisi wawancara sebagai berikut.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Indikator
No. Item
1.
Metode Pembelajaran
1,2,3,4
2.
Materi Pelajaran
5,6,7,8
3.
Pemanfaatan Alat Peraga
9.10.11.12.13,14
4.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 15,16,17
5.
Refleksi dan Aksi
18,19,20
Tabel. 3.8 Kisi-kisi Pedoman Wawancara c. Kuesioner Kuesioner yang digunakan adalah respon siswa dan lembar validasi perangkat pembelajaran. Respon siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana respon siswa setelah peneliti melakukan uji coba produk. Kuesioner respon siswa ini telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru termasuk dalam kategori sangat baik. Isi lembar kuesioner ini meliputi sikap siswa terhadap matematika, sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR dan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan PPR. Dengan memberi tanda ceklist (√) Pilihan jawaban lembar kuesioner yang diberikan: (a) STS = “Sangat Tidak Setuju”, (b) TS = “Tidak Setuju”, (c) S = “Setuju”, (d) SS = “Sangat Setuju”. Dalam penelitian ini, lembar kuesioner terdiri dari 40 pernyataan. Bentuk pernyataan yang disusun memuat 20 pernyataan positif dan 20 pernyataan negatif.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar validasi yang digunakan adalah lembar validasi perangkat pembelajaran. Jika perangkat pembelajaran telah dikatakan valid dan telah direvisi, maka peneliti siap untuk mengujicobakannya di kelas. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner respon siswa. Tabel 3.9 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa No . 1.
2.
3.
Aspek
Indikator
Sikap siswa Menunjukkan minat terhadap mata terhadap pelajaran matematika matematika Menunjukkan antusiasme terhadap mata pelajaran matematika Mengetahui manfaat mempelajari matematika Sikap siswa Menunjukkan minat terhadap terhadap pembelajaran matematika dengan pembelajaran pendekatan PPR PPR Menunjukkan antusiasme terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR Mengetahui manfaat mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR Keberhasilan Siswa mampu menguasai materi yang PPR diajarkan
Nomor pernyataan Positif Negatif 1, 25
3, 13
29, 31
21, 33
4, 35
20, 28
2, 9
7, 11
5, 30
14, 36
6, 10, 8, 23 26 22, 32
24,
15, 37
Siswa menunjukkan sikap conscience 16, saat pembelajaran 17, 38
12, 18, 40
Siswa menunjukkan sikap compassion 19, 34 saat pembelajaran
27, 39
d. Soal Tes
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tes hasil belajar ini dilakukan dalam penelitian digunakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi fase Van Hiele. Tes yang akan diberikan ini berbentuk soal essay dengan durasi pengerjaan selama 60 menit. Dalam penelitian ini, tes ini dilaksanakan pada saat materi yang diberikan sudah selesai diajarkan dan dikerjakan oleh siswa secara individu. Adapun kisi-kisi soal hasil belajar matematika sebagai berikut. Tabel 3.10 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar
: 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus serta bagian-bagiannya 5.2 Membuat jaring-jaring kubus 5.3 Menghitung
luas
permukaan
dan
volume kubus Tahap Berpikir
Indikator
No. Soal
Tahap pengenalan a. Menggunakan
94
sifat-sifat
yang
tidak
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(visualisasi)
eksak
dalam
mengkarateristikkan
e. A
menyortir
b. Ketidakmampuan untuk menggunakan
a
sifat-sifat
t
tersebut
mengetahui menerka
P
suatu bentuk
seperlunya bentuk,
untuk
misalnya
geometri
dengan
menggunakan sedikit petunjuk
e Tahap analisis r
a. Pendeskripsian suatu bentuk geometri
1
secara eksplisi dengan menggunakan
e
sifat bendanya
k
b. Siswa
a
mampu
2 menyelesaikan
soal
mengenai kubus
m Tahap abstraksi
Tahap u
dan
bentuk bangun ruang
l
S
mengidentifikasi,
Siswa dapat mengetahui bangun ruang
3
kubus yang berawal dari jaring-jaring kubus deduksi a. Siswa
dapat
menyelesaikan
penerapan
kubus
soal
formal a
mengenai
r
kehidupan
a
menggunakan definisi dan konsep yang
sehari-hari
dalam dengan
telah dimiliki. d
b. Pemahaman akan peran dari komponen
a
di dalam suatu ceramah matematika,
n
seperti aksioma, definisi, dalil dan bukti
95
4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar Alat perekam suara dan gambar ini berupa kamera untuk mengambil foto selama uji coba produk dan merekam suara. Data-data ini nanti akan ditranskipsikan sebagai data hasil pembelajaran uji coba produk yang dihasilkan.
F. Validitas Instrumen Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila sudah dilakukan validasi instrumen. Hal itu bertujuan agar produk yang kita buat sudah layak untuk digunakan pada saat pembelajaran. Berikut ini validasi yang dilakukan peneliti untuk melihat kevalidan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Validasi perangkat yang meliputi Silabus, RPP, LKS 1 dan 2, Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar, Lembar Observasi Aktivitas 2C (Compassion dan Consiencse). Silabus, RPP, LKS 1 dan 2, Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar, dan Lembar Observasi Aktivitas siswa diuji kesahihannya dengan penilaian pakar (expert judgment), yaitu oleh dosen ahli bidang geometri dan guru mata pelajaran matematika. 2. Validasi instrumen yang meliputi instrumen kuesioner respon siswa, Lembar Observasi Guru, dan Pedoman Wawancara. Validasi ini juga dilakukan kepada 1 dosen dan 1 guru mata pelajaran matematika. Pedoman wawancara diuji kesahihannya dengan menguji setiap item dengan teknik penilaian pakar, oleh dosen ahli bidang geometri.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kuesioner dan lembar observasi guru juga diuji kesahihannya oleh dosen ahli. G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi ataupun bahan-bahan lain. Analisis data yang digunakan oleh peneliti berupa kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah penjelasan mengenai analisis data kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian ini: 1. Analisis Data Kualitatif Data penelitian kualitatif diperoleh dari hasil wawancara pada kegiatan analisis kebutuhan yaitu tahap potensi dan masalah, dan setelah selesai melakukan uji coba produk. Hasil wawancara tersebut dideskripsikan secara kualitatif berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. 2. Analisis Data Kuantitatif Data penelitian kuantitatif diperoleh dari hasil validasi ahli, hasil respon siswa dan hasil sikap siswa. Berikut paparan mengenai penghitungan hasil validasi ahli, hasil respon siswa dan hasil sikap siswa. a. Hasil validasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat peneliti kemudian dihitung skor rata-ratanya dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang dibuat perlu divalidasi atau tidak. Skala penilaian yang terdapat dalam lembar validasi, terdiri dari lima pilihan untuk
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menilai kualitas perangkat pembelajaran. Dibawah ini merupakan kriteria penilaian produk pengembangan menurut Sukardjo (2008 :101) Tabel 3.11 Konversi Data Kualitatif ke Data Kuantitatif Skala Lima Interval Tingkat Pencapaian Kategori ̅̅̅ Sangat Baik 𝑋 > 𝑋𝑖 + 1,80 𝑆𝑏𝑖 ̅̅̅ ̅̅̅ Baik 𝑋𝑖 + 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 + 1,80 𝑆𝑏𝑖 ̅̅̅ 𝑋𝑖 − 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ ̅̅̅ 𝑋𝑖 + 0,60 𝑆𝑏𝑖 ̅̅̅ 𝑋𝑖 − 1,80 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ ̅̅̅ 𝑋𝑖 − 0,60 𝑆𝑏𝑖 ̅̅̅ − 1,80 𝑆𝑏𝑖 𝑋 ≤ 𝑋𝑖
Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Keterangan: 1
̅̅̅) Rerata ideal (𝑋𝑖
: 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 1
Simpangan Baku ideal (𝑆𝐵𝑖) :6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) 𝑋
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor minimal ideal
:1
̅̅̅) Rerata ideal (𝑋𝑖
:2 (5 + 1)
Simpangan Baku ideal (𝑆𝐵𝑖)
: 6 (5 - 1)
1
1
=3 = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, tidak baik. Jawaban: ̅̅̅ + 1,80 𝑆𝑏𝑖 Kategori sangat baik = 𝑋 > 𝑋𝑖 = 𝑋 > 3 + (1,80 . 0,67) = 𝑋 > 3 + (1,21) = 𝑋 > 4,21 Kategori baik
̅̅̅ + 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ ̅̅̅ =𝑋𝑖 𝑋𝑖 + 1,80 𝑆𝑏𝑖 = 3 + (0,60 . 0,67) < 𝑋 ≤ 3 + 1,80. 0,67) =3 + (0,40) < 𝑋 ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < 𝑋 ≤ 4,21
Kategori cukup
= ̅̅̅ 𝑋𝑖 − 0,60 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ ̅̅̅ 𝑋𝑖 + 0,60 𝑆𝑏𝑖 = 3 − (0,60 . 0,67) < 𝑋 ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 − (0,40) < 𝑋 ≤ 3 + (0,40) = 2,60 < 𝑋 ≤ 3,40
̅̅̅ − 1,80 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑋𝑖 ̅̅̅ − 0,60 𝑆𝑏𝑖 Kategori kurang baik = 𝑋𝑖 = 3 − (1,80 . 0,67) < 𝑋 ≤ 3 − (0,60 . 0,67) = 3 − (1,21) < 𝑋 ≤ 3 − (0,40) = 1,79 < 𝑋 ≤ 2,60
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kategori tidak baik
= 𝑋 ≤ ̅̅̅ 𝑋𝑖 − 1,80 𝑆𝑏𝑖 =𝑋 ≤ 3 − (1,80 . 0,67) = 𝑋 ≤ 3 − (1,21) = 𝑋 ≤ 1,79
Berdasarkan
perhitungan
tersebut,
diperoleh
konversi
data
kuantitatif menjadi kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria Skor Skala Lima Interval Tingkat Pencapaian 𝑋 > 4,21 3,40 < 𝑋 ≤ 4,21 2,60 < 𝑋 ≤ 3,40 1,79 < 𝑋 ≤ 2,60 1,0 ≤ 𝑋 ≤ 1,79
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Keterangan: X = Rata-rata Hasil data kuantitatif kemudian diubah menjadi data kualitatif berdasarkan kategori pada skala penilaian yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang baik (2), dan tidak baik (1) b. Lembar observasi guru dianalisis untuk memeriksa totalitas penerapan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
yang
mengakomodasi teori Van Hiele dalam pembelajaran. Hal-hal yang terlewat pada proses pembelajaran yang telah dilakukan, dievaluasi dan direfleksikan pada proses pembelajaran berikutnya. Data observasi diolah menggunakan skala penilaian rentan nilai (5. 4. 3. 2. 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dan pembelajaran yang berarti angka 5=sangat baik, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang baik 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1=sangat kurang baik (Sudjana 2009: 77-78) dengan cara melingkari nomor yang telah disediakan sebagai skala nilai. Setelah itu semua nilai diolah menggunakan rumus di bawah ini.
𝑃=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 100%
Kemudian, dikonversikan pada skala nilai dengan rentan seratus untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.13 Kriteria Skala Penilaian Observasi Guru Interval Tingkat Pencapaian 4,2 < 𝑋 ≤ 5,0 3,4 < 𝑋 ≤ 4,2 2,6 < 𝑋 ≤ 3,4 1,8 < 𝑋 ≤ 2,6 1,0 < 𝑋 ≤ 1,8
Kategori Sangat Bagus Bagus Netral Jelek Sangat jelek (Mustafa 2009: 149)
c. Hasil kuesioner respon siswa didapatkan dengan memberikan angket pertanyaan sejumlah 40 dengan 20 pertanyaan positif dan 20 pertanyaan negatif. Hasil respon siswa yang telah dibuat peneliti kemudian dihitung skor rata-ratanya dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat apakah siswa merasa tertarik dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat peneliti. Skala penilaian yang terdapat dalam lembar respon siswa, terdiri dari empat
pilihan
untuk
menilai
101
ketertarikan
siswa
terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang berlangsung. Dibawah ini merupakan cara 𝑓𝑜 siswa menghitung kuesioner dari respon 𝑃= × 100% 𝑁
Keterangan : 𝑓𝑜
= frekuensi tiap jawaban dari responden
𝑁
= jumlah responden
𝑃
= persentase frekuensi dari tiap jawaban
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terdapat kriteria penilaian hasil respon siswa menurut Mustafa (2009: 149) Tabel 3.14 Skor skala respon siswa Interval Tingkat Pencapaian (%) 3,4 < 𝑋 ≤ 4,0 2,8 < 𝑋 ≤ 3,4 2,2 < 𝑋 ≤ 2,8 1,6 < 𝑋 ≤ 2,2 1,0 < 𝑋 ≤ 1,6
Kategori Sangat Bagus Bagus Netral Jelek Sangat jelek
d. Hasil penilaian tes yang diberikan ke siswa setelah dilakukan pembelajaran. Tes dilakukan dengan memberikan soal ulangan mengenai materi yang sudah diberikan yaitu kubus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang kubus. Untuk mendeskripsikan data tentang keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa secara individual dalam sub bahasan yang digunakan dengan rumusan persentase berikut. 𝑁𝑃 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 × 2
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: NP
= Persentase ketuntasan individual
Berdasarkan hasil individual tersebut, terdapat kriteria hasil penilaian tes siswa sebagai berikut. Tabel 3.15 Kategori Hasil Belajar Siswa Interval Tingkat Pencapaian 90 − 100 81 − 89 75 − 80 51 − 74 0 − 50
Kategori Sangat Bagus Bagus Cukup Kurang Sangat kurang
Begitu pula untuk hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal dalam sub bahasan yang digunakan dengan rumus.
𝐾𝐾 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥ 75 × 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam mata pelajaran matematika yaitu 75. Secara individu, apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa tersebut dikatakan tuntas dalam pembelajaran dan juga dianggap mampu mengerjakan soal-soal tes yang diberikan oleh guru (peneliti). e. Hasil penilaian sikap siswa selama pembelajaran didapatkan dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil penilaian sikap siswa yang telah dibuat peneliti kemudian dihitung skor rata-ratanya dibandingkan dengan tabel
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kriteria penilaian untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang disusun peneliti dapat meningkatkan sikap siswa sesuai indikator yang ada. Skala penilaian yang terdapat dalam lembar penilaian sikap siswa, terdiri dari tiga pilihan untuk menilai. Berikut merupakan cara penghitungan penilaian sikap siswa menurut rumus Purwanto (2009).
𝑃=
𝑋 × 100% 𝑁
Keterangan : 𝑃
: Persentase yang diperoleh
𝑋
: Banyaknya responden yang termasuk didalamnya
𝑁
: Jumlah keseluruhan responden
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai hasil penelitian yang dilakukan mulai dari potensi masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk, kemudian pembahasan yang membahas mengenai hasil penelitian, kualitas produk yang dihasilkan, refleksi uji coba produk. A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan ini membahas mengenai (1) Langkah-langkah penelitian menurut Sugiyono meliputi potensi dan masalah; pengumpulan data; desain produk; validasi desain; revisi desain; uji coba produk, dan revisi produk, (2) Hasil analisis data meliputi hasil angket respon siswa, hasil observasi guru dan hasil penilaian sikap siswa. 1. Langkah-langkah yang dilakukan (modifikasi menurut Sugiyono) dalam Penelitian a. Potensi dan Masalah Potensi yang peneliti temukan pada saat observasi adalah tentang pembelajaran geometri yang penting untuk siswa kelas VIII SMP. Pembelajaran geometri yang dilakukan dapat membantu siswa dalam memahami macam-macam bangun ruang dan sifatsifatnya. Siswa yang memahami konsep geometri dengan baik dan benar maka mereka akan dengan mudah menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potensi yang ditemukan dalam diri siswa pada saat peneliti observasi adalah siswa sebenarnya merupakan siswa yang memiliki kecenderungan tuk menjadi siswa yang aktif, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki rasa bekerjasama yang baik satu sama lain pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan observasi, siswa terlihat lebih antusias jika pembelajaran dilaksanakan tidak hanya dengan ceramah. Siswa juga banyak yang mengajukan pertanyaan kepada guru dan menanggapi pernyataan guru, walaupun pertanyaan dan tanggapan yang dilontarkan terkadang masih di luar konteks pelajaran namun hal ini dapat menjadi potensi bagi siswa untuk aktif dan percaya diri dalam pembelajaran. Siswa juga sudah terlihat saling bekerjasama satu sama lain, jika terdapat temannya yang membutuhkan bantuan baik dalam materi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Masalah yang peneliti temukan adalah pada saat peneliti melakukan observasi, yaitu pembelajaran yang masih cenderung berpusat pada guru, guru sudah menggunakan pendekatan saintifik namun belum sepenuhnya diterapkan masih terlalu sering melakukan ceramah, masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi bangun ruang sisi datar terutama sifat-sifat dan jaring-jaringnya karena keterbatasan alat peraga sehingga membuat siswa tidak maksimal dalam pembelajaran,
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih terdapat siswa yang pasif saat proses pembelajaran (hanya siswa tertentu yang aktif, biasanya siswa yang memiliki prestasi yang tinggi di kelas). Selain
melakukan
observasi,
peneliti
juga
melakukan
wawancara dengan guru sebelum melakukan penelitian. Hasil wawancara menunjukkan guru masih mengalami kesulitan dalam mengajarkan mata pelajaran matematika khususnya materi bangun ruang sisi datar, sebagian siswa kesulitan dalam memahami materi bangun ruang sisi datar, serta guru juga membutuhkan perangkat pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan materi bangun ruang sisi datar. Sebelum peneliti melakukan wawancara ternyata guru belum mengerti mengenai teori Van Hiele dan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), namun guru tersebut bertanya sedikit mengenai pembelajaran yang akan dilakukan ke peniliti. Kemudian sisanya guru tersebut mencari tahu sendiri dan sedikit meminta referensi dari peneliti terkait dengan teori Van Hiele dan PPR tersebut. Sehingga guru tersebut langsung mempersiapkan diri terkait dengan apa yang akan digunakan dalam penelitian ini. Guru juga bersedia untuk mengajarkan perangkat pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengembangakan perangkat pembelajaran materi bangun
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ruang sisi datar (kubus) menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele.
b. Pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara guru, observasi
pembelajaran
di
kelas,
penyebaran
angket
dan
dokumentasi. Wawancara ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan dari guru serta melihat pembelajaran yang telah dilaksanakan dari segi guru. Hasil wawancara yang sudah dilaksanakan dengan guru matematika kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta, pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Guru masih jarang menggunakan media sebagai penunjang siswa dalam memahami materi dengan mudah dalam proses pembelajaran. Guru belum pernah menerapkan fase pembalajaran Van Hiele, bahkan guru belum mengenal teori Van Hiele. Mata pelajaran yang dinilai sulit diajarkan bagi guru adalah matematika khususnya dalam materi bangun ruang sisi datar ini. Guru sudah menggunakan pendekatan saintifik terkadang masih mengalami kendala saat diaplikasikan. Peneliti melakukan observasi di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta yang berjumlah 35 orang. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis kebutuhan serta melihat bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas tersebut, pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan saintifik dan cenderung masih bersifat konvensional. Pada saat guru memberikan penjelasan materi, terdapat siswa yang memperhatikan dan aktif, beberapa siswa ada yang menjadi pendengar, dan beberapa siswa lainnya tidak memperhatikan. Jika terdapat siswa yang sudah memahami materi, guru langsung melanjutkan materi tanpa memperhatikan siswa lainnya yang belum memahami materi. Dalam kelas tersebut memang terdapat beberapa siswa yang cepat dalam memahami materi dibanding siswa lainnya. Penyebaran kuesioner juga dilakukan peneliti ketika proses pembelajaran materi kubus yang diberikan sudah selesai. Penyebaran kuesioner ini dilakukan untuk uji respon siswa mengenai pembelajaran materi kubus. Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan alat perekam gambar dan suara untuk mendapatkan rekaman dan gambar saat uji coba produk. c. Desain produk Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui observasi, peneliti
mengembangkan
perangkat
pembelajaran
dengan
mengakomodasi teori Van Hiele menggunakan PPR pada materi bangun ruang sisi datar khusunya kubus.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Desain perangkat pembelajaran untuk materi kubus ini yang dibuat yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, dan penilaian. d. Validasi desain Desain perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti, desain tersebut divalidasi oleh ahli / expert dalam bidangnya terlebih dahulu. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti memenuhi indikator yang dikehendaki. Validasi desain peneliti ini dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman dan sesuai dengan bidangnya. Dalam penelitian ini, validasi dilakukan oleh 1 dosen dan 1 guru. hasil validasi menunjukkan skor rata-rata
4,17 artinya perangkat yang telah
dikembangkan termasuk kategori baik. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No.
Perangkat Pembelajaran
1. Silabus 2. RPP 3. LKS 1 4. LKS 2 5. Bahan Ajar 6. Tes Hasil Belajar 7. Conscience 8. Compassion Rata-rata Total
Dosen
Guru
3,88 3,75 3,46 4,15 4 3,36 3,50 3,67
4,5 4,57 4,46 4,15 4,6 3,36 3,71 3,75
110
RataRata Skor 4,19 4,19 3,96 4,15 4,3 3,36 3,71 3,71 3,93
Kriteria Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Revisi desain Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi berada dalam kategori baik, namun pada tahap ini peneliti tetap memperbaiki beberapa hal-hal dari perangkat pembelajaran berdasarkan petunjuk dari para ahli. Peneliti memperbaiki pada bagian silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan penilaian. Berikut adalah perbaikan yang telah dilaukan peneliti terhadap desain yang telah divalidasi. Tabel 4.2 Hasil Revisi Desain Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Silabus
Sebelum
RPP
Sesudah
Kurangnya huruf dalam kata yang ada pada silabus. Contohnya: “es Tertulis”. Kurang tepatnya kata sehingga mempunyai makna yang salah. Contohnya: “Mencari rumus luas permukaan kubus”. Kurang menuliskan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan peneliti. Kurang memunculkan PPRnya dalam kegiatan inti.
111
Kemudian peneliti mengubahnya menjadi “Tes Tertulis” Kemudian peneliti mengubahnya dengan “Menentukan rumus luas permukaan kubus”
Peneliti menambahkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Peneliti memperbaiki kalimat dalam kegiatan inti supaya PPRnya terlihat dalam rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh: dalam konteks masih terlihat seperti pembelajaran biasa “Guru meminta siswa menyebutkan contoh barangbarang di sekitarnya yang berbentuk kubus. (apersepsi) Contoh : Dadu, tempat kado, permainan rubic”
LKS
pembelajaran. Contoh: “(1). Melalui tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar. (2). Guru meminta siswa menyebutkan contoh benda di sekitarnya yang berbentuk kubus. Contoh : Dadu, tempat kado, permainan rubic. (3). Guru membawa beberapa bentuk bangun ruang sisi datar, kemudian siswa diminta memilih bangun yang merupakan kubus sesuai dengan pemahaman mereka.” Peneliti kurang Peneliti memperlihatkan memperbaiki dengan dalam LKS juga menambahkan menggunakan komponen 5 tahap tahap PPR. PPR dalam LKS. Contohnya: a. Konteks (contoh dalam kehidupan seharihari) b. Pengalaman - Kegiatan 1 -
112
Kegiatan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Bahan Ajar
Penilaian: a. Competence b. Compassion c. Conscience
Kegiatan 3
c. Refleksi ...... d. Aksi ...... e. Evaluasi ....... Kalimat yang Peneliti digunakan dalam memperbaiki dengan bahan ajar menyederhanakan kurang sederhana kalimat yang dan kurang jelas. digunakan agar Contohnya: mudah dipahami. bangun ruang Contohnya: yang dibatasi Kubus adalah oleh enam daerah bangun ruang yang persegi yang dibatasi oleh enam kongruen (sama daerah persegi. sebangun). Materi yang disusun juga kurang lengkap. Contohnya: Memiliki 1 diagonal sisi yang sama panjang. a. Competence Soal yang diberikan kurang relevan. Contoh “ukuran akuarium 12 cm”.
Peneliti melengkapi materi yang dirasa masih kurang. Contohnya: Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang.
a. Competence Peneliti memperbaiki soal sehingga menjadi relevan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengubah ukuran akuarium tersebut menjadi
113
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperbaiki satuan yang masih salah dalam pengetikan menjadi “cm”.
Satuan yang ditulis dalam soal dengan kunci jawaban berbeda. Contoh : pada soal sudah menggunaka n “cm”, namun pada kunci jawaban “dm” b. Compassion Kalimat yang digunakan pada indikator masih kurang sederhana.
b. Compassion Peneliti memperbaiki kalimat dalam indikator tersebut yang masih kurang sederhana sehingga menjadi mudah dipahami. c. Conscience Peneliti memperbaiki kalimat dalam indikator tersebut yang masih kurang sederhana sehingga menjadi mudah dipahami.
c. Conscience Kalimat yang digunakan pada indikator masih kurang sederhana.
Setelah
peneliti
melakukan
revisi,
seharusnya
peneliti
melakukan uji keterbacaan kepada beberapa siswa SMP. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap perangkat yang telah disusun oleh peneliti. Namun, dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji keterbacaan dikarenakan keterbatasan waktu. Berdasarkan hasil validasi dari ahli sudah baik,
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti sudah layak untuk diujicobakan. f. Uji coba produk Setelah peneliti melakukan revisi, selanjutnya produk yang telah dikembangkan peneliti siap untuk digunakan dalam uji coba produk. Produk tersebut digunakan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Uji coba produk ini dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa produk yang telah dibuat sudah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pada uji coba produk, siswa juga diminta untuk mengisi respon siswa yang berupa kuesioner. Hasil respon siswa tersebut menunjukkan skor 3,93 yang tergolong dalam kategori baik. Berikut merupakan paparan pelaksanaan
uji
coba
produk
yang
dilaksanakan
peneliti
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi Fase Pembelajaran Van Hiele. 1) Konteks Dalam konteks pada tahap Paradigma Pedagogi Reflektif ditunjukkan dari kegiatan guru memberikan pengertian kepada siswa mengenai bangun ruang sisi datar: kubus dalam kehidupan sehari-hari. a) Pertemuan 1 Guru memberikan pengertian kepada siswa dengan memberikan contoh benda nyata berbentuk kubus yang
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari. Pada hari itu guru menggunakan makanan ringan dan tempat kado yang memiliki kemasan berbentuk kubus seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Contoh Kubus dalam Kehidupan sehari-hari
Tahap konteks ini terlihat pada transkipsisi uji coba pembelajaran (no.15 − 56) pada pertemuan 1 yang mengenai unsur-unsur kubus. Keterangan: Guru :G SS : Semua Siswa Sn : Siswa ke-n Kn :Kelompok ke-n BS : Beberapa Siswa S : Siswa (Guru mengeluarkan beberapa contoh makanan dan tempat kado yang memiliki kemasan berbentuk kubus serta kerangka kubus) 15. G : “Sebelumnya ibu mau nanya, apa saja contoh benda yang berbentuk kubus di sekitar kalian?” 16. S : “itu bu, kotak kado” 17. G : “Ya, kotak kado bisa yaa. Ini ada beberapa contoh yang berbentuk kubus ya anak-anak” 18. BS : “Ya bu!” 19. G : “Ini ada broniz. Bentuknya kubus bukan ini kirakira?” 20. S1 : “Waaahh, enak kui buu!” 21. S2 : “Isinya masih ada gak bu?” 22. BS : “kubus bu” 23. G : “Kubus ya bentuknya? Setuju? Ini masih ada isinya!” 24. SS : “Setuju buuu!”
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. S3 : “Wahh, gek ono isine, boljug tuh. Hahahaha” 26. G : “Kemudian ini ada teh Tong Tji. Kubus bukan bentuknya? Masih ada isinya juga ini” 27. BS : “Kubus buu!” 28. G : “Yaaa benar. Ini kubus. Kemudian, ada bungkus dot. Kubus bukan ini?” 29. BS : “Kubus buu!” 30. S4 : “hahaha. Sopo kui sing gek ngempeng. Hahaha” 31. BS : “hahahaha” 32. G : “Ssstttt! Kemudian ini Ibu punya bungkus kado, berbentuk kubus bukan ini?” 33. BS : “Kubus bu!” 34. G : “Yakinnn? Kalau tutup kadonya dibuka apakah juga berbentuk kubus?” 35. BS : “Enggak buu..” 36. S5 : “Emang iya? Masih deh bu sepertinya.” 37. G : “Coba diukur. *nyebut nama* maju sini ukur bungkus kado ini” 38. S6 : “Ya bu. Kemudian, siswa tersebut maju dan mengukur kotak kado tersebut. 39. G : “Bagaimana? Apakah masih kubus?” 40. S6 : “Masih bu.” 41. G : “Jadi, walaupun tutup tempat kado ini dibuka, ternyata masih berbentuk kubus. Setuju?” 42. BS : “Setuju buuu!” 43. G : “Lalu, ibu punya ini tempat jam yaa, bangun kubus juga bukan ini?” 44. BS : “Bukan buu. Itu balokk!” 45. G : “Mengapa kalian bisa menyebut ini balok?” 46. BS : “Ya karena berbeda bu kalau dilihat-lihat” 47. G : “Lah kok kalau dilihat-lihat? Kalau ibu bandingkan dengan broniz ini? apakah tempat jam ini berbentuk kubus?” 48. BS : “Bukan bu. Itu balokk.” 49. G : “Kalian bisa menyebut ini balok (tempat jam) dan ini kubus (broniz). Mengapa?” 50. S3 : “Ya karena bentuknya bu.” 51. S5 : “Takdiiir buuu.” 52. S6 : “Sisinya bu beda” 53. G : “Ya coba Rudi berikan alasan mengapa kamu bisa menyebut ini balok dan ini kubus? Apa perbedaannya?” 54. S5 : “Aku bu? Itu bu, panjang sisinya beda bu” 55. G : “Ya benar yaa, salah satu perbedaannya panjang sisinya. Jadi, udah paham yaa, kan di SD dulu sudah pernah to? Mosok udah lupa” 56. SS : “Ingat buuu!!”
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Transkipsi uji coba pada pertemuan pertama ini mengacu pada konteks pembelajaran, yaitu siswa mengulang kembali pemahaman mengenai kubus yang sudah di pelajari di SD dan menyebutkan benda-benda di sekitar dan mulai dapat menyebutkan contoh dari kubus. b) Pertemuan 2 Guru mengecek pemahaman siswa dengan mengaitkan pekerjaan rumah berupa jaring-jaring kubus yang telah dibuat untuk menentukan rumus luas permukaan kubus. Kemudian,
guru
menggunakan
kubus
satuan
dan
tempatnya untuk menentukan rumus volume kubus.
Gambar 4.2 Alat Peraga Menemukan Volume Kubus
Tahap konteks juga terlihat pada transkipsi uji coba pembelajaran
(no.43-76)
pada
pertemuan
2
yang
membahas mengenai volume dan luas permukaan kubus : 5. G : “Kalian kemarin sudah diminta untuk membuat jaring-jaring kubus yaaa perkelompok?” 6. BS : “ya bu” 7. S1 : “aku belum tak gunting buuu!” 8. G : “Itu kan pekerjaan rumah kan kemarin ibu bilangnya? Kenapa tidak dikerjakan di rumah?” 9. S1 : “iya bu, Cuma tinggal digunting, bentar bu.”
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. G : “Yasudah. Baik, sudah masuk ke kelompok masing-masing kan?” 11. SS : “Sudah buu.” 12. G : “Sekarang amati jaring-jaring tersebut. Apakah bisa untuk menentukan rumus luas permukaan kubus?” 13. BS : “Bisa buu.” 14. S2 : “Bisa bu, kan itu ada 6 persegi bu” 15. G : “Ya betul. Kubus terdiri dari 6 persegi kalau dilihat dari jaring-jaringnya kan? Kemudian, setelah itu ada yang tahu lagi?” 16. S3 : “Itu bu, 6 persegi itu dikali sama rumus luas persegi bukan bu?” 17. G : “Yaa, jadi gimana biar jelas teman-temannya juga.” 18. S4 : “Oh iya itu bu. Paham, jadi to bu itu kan ada 6 persegi, kemudian di kali sama luas perseginya. Jadinya 6 dikali s kali s” 19. G : “Ya benar yaa. Jadi, kubus itu terdiri dari 6 persegi dan dari jaring-jaring ini bisa untuk menemukan rumus luas permukaan kubuss yaitu 6 dikali rusuk kali rusuk. Dalam kubus kita menyebut sisi kemarin apa?” 20. BS : “Rusuk bu” 21. G : “ya benar. Jadi, rumus luas permukaan kubus apa anak-anak?” 22. SS : “6 dikali rusuk kali rusuk” 23. G : “Yak. Kemudian, untuk volume kubus. Ibu ini punya kubus satuan dan tempatnya. Ada yang sudah tahu bagaimana cara menentukan rumus volume kubus?” 24. BS : “Belum buuu” 25. S6 : “Gimana itu bu?” 26. G : “Jadi, lewat kubus satuan yang besar ini yaa, kemudian kita masukan ke kotak yang besar ini, coba Rudi tolong bantu ibu.” 27. S7 : “saya bu? Yaa” 28. G : “yaa kamu!” [Kemudian setelah guru dan seorang siswa tersebut memasukan seluruh kubus satuan] 29. G : “Trimakasih Rud!” 30. S7 : “Sama-sama bu!” 31. G : “Jadi begini anak-anak, cara menghitung volumenya ini menggunakan rumus luas persegi panjang. Apa rumus luas persegi panjang ?” 32. SS : “panjang kali lebar kali tinggi” 33. G : “yaa benar, panjang disini ada berapa kubus satuan lebarnya berapa kubus satuan dan tinggi nya berapa kubus satuan?”
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34. BS : “3 satuan bu panjangnya, lebarnya juga 3 satuan, dan tingginya juga 3 satuan” 35. G : “Jadi, berapa?” 36. BS : “27 bu” 37. G : “yaa benar. Itu untuk mencari rumus volume kubus yaa, coba kalian diskusi dan simpulkan dengan kelompok kalian masing-masing” 38. SS : “Yaa buuu!”
Transkipsi uji coba produk no. (5 − 38) tersebut menunjukkan tahap konteks dalam pembelajaran. Siswa diminta untuk menentukan rumus luas permukaan dan volume kubus melalui jaring-jaring kubus dan tempat kubus satuan yang ada. Dalam hal ini, siswa sudah mulai bisa mengetahui kegunaan belajar luas permukaan dan volume kubus dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh dalam membungkus kado, dan menentukan bangun mana yang merupakan kubus di sekitarnya. 2) Pengalaman Dalam tahap pengalaman ini guru mengakomodasi dengan fase pembelajaran Van Hiele. Kegiatan guru dalam hal ini memberikan informasi kepada siswa mengenai unsur-unsur kubus. a) Fase Informasi (1) Pertemuan 1 Guru memberikan informasi melalui kerangka kubus dalam menjelaskan unsur-unsur kubus. Fase Informasi dalam hal ini terlihat pada transkipsi uji coba
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran pada pertemuan 1 yang membahas mengenai unsur-unsur kubus. [Guru membagi kelompok dan membawa kerangka kubus yang sudah ditandai menggunakan benang wol untuk membedakan unsur-unsur kubus] 58. G : “Ayo sekarang bagi kelompok dulu. Untuk yang namanya ibu panggil berdiri di depan dulu sini. Kelompok 1 : Andri, Alivia, Aji, siap di sini (Dekat jendela). Kemudian kelompok 2: situ (belakangnya kelompok 1), kelompok 3: sana (belakang kelompok 2), lalu kelompok 4: sini depan sini (depan tengah), kelompok 5: situ (belakang kelompok 4), kelompok 6: situ (belakang kelompok 5), selanjutnya kelompok 7: sini (dekat pintu masuk kelas), dan kelompok 8: situ (belakang kelompok 7).” [Kondisi kelas belum kondusif karena adanya pengelompokkan siswa tersebut] 59. G : “Sssstttt! Mohon perhatiannya! Ayo duduk anak-anak! Wesss husshh! Duduk duduk. Hening. Sudah dikelompoknya semua?” 60. SS : “Sudah bu!” [Guru mengeluarkan
kerangka kubus untuk menjelaskan unsur-unsur kubus]
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.3 Kerangka Kubus 61. 62. 63. 64. 65. 66.
67. 68. 69. 70.
71.
72.
73. 74. 75. 76. 77. 78. 79.
80. 81.
82. 83. 84. 85. 86. 87. 88.
S1 : “Waaahh apa itu buu?” G : “Apa ini namanya? Ada yang tahu?” S2 dan S4 : “kubus bu” G : “Kubus? Yakin?’ S5 : “Kerangka kubus bu!” G : “Ya, benar. Ini namanya kerangka kubus. Udah ya. Tolong perhatikan semuanya, yg pertama nanti kamu belajar bagian-bagian kubus. Rusuk sudah tahu? Sisi sudah tahu? Di sekolah dasar sudah dipelajari ya?” BS : “Ya bu. Sudah tahu” G : “yang mana yang disebut sisi?” S3 : “Itu bu, yang sebelah.” BS : “Itu bu, yang sebelah sebelah sini bu, yang berbentuk persegi (sambil memperagakan jarinya membuat persegi)” G : “Ya. Sisi itu yang sebelah sini yaa yang berbentuk persegi (sambil memperagakan pada kerangka kubus)” G : “Kemudian, yang belum kamu pelajari di Sekolah Dasar (SD) itu namanya garis, garis ini yang ada di sini namanya garis apa?” S5 : “Garis hitam putih” G : “Namanya apa anak-anak?” S6 : “Diagonal bu.” BS : “Diagonal” G : “Namanya apa?” SS : “Diagonaaaall” G : “Ya, diagonal. Tapi, karena di dalam kubus banyak garis, namanya nanti diagonalnya ada macam-macam. Yang pertama ini, karena dia didalam sisi/ bidang namanya diagonal bidang atau diagonal sisi. Yang namanya diagonal itu adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut pada suatu bidang. Kemudian, yang didalam ini, karena dia di dalam ruang diagonalnya, disebut apa?” S7 : “diagonal ruang” G : “Yak. Diagonal ruang. Yang harus kalian tahu, ternyata kita bisa gak mencari panjangnya diagonal sisi ini?” BS : “bisa bu.” G : “dengan apa?” BS : “Pythagoras” S8 : “Theorema bu.” G : “Theorema apa?” SS : “Theorema Pythagoras” G : “Kenapa? Karena diagonal sisi ini adalah sisi miringnya (hipotenusanya) dari sisi
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89. 90. 91. 92. 93. 94.
95. 96. 97. 98. 99. 100. 101.
102. 103.
104. 105. 106.
107.
108. 109.
(memperagakan dengan alat peraga). Kemudian untuk diagonal ruang, apakah kalian bisa mencarinya?” S9 : “bisa bu.” G : “bisa, tapi kamu tidak tahu? Mau tahu?” BS : “mau bu” G : “mau banget?” BS : “haha” G : “Kita lihat dulu, saya gambar dulu ya (guru menggambar di papan tulis). Coba perhatikan, kalau saya gambar ini, saya sedang menggambar apa ini?” S5 : “gambar gariss.” BS : “hahaha garis” S6 : “kubus buuuu” G : “gambar apa?” S10 : “persegi bu” BS : “Persegiiiiii” G : “Jika nanti kita gambar kubus, kalau kita gambar persegi dari salah satu bidang kubus, yang berada di depan terlebih dahulu biasanya, atau sisi di depan kita, ini namanya bidang frontal. Kalau semisal nanti terdapat kata frontal dalam LKS nanti, kalian tahu. Kalau ini pada Tong Tji ini, sisi frontalnya yang mana?” BS : “Tong Tji” G : “Ya, yang depan ini dan belakangnya. Bidang frontal itu bidang/ sisi yang sehadap dengan kita. Kalau kita tidak bisa melihat dari depan, yang di sebelah kanan kirinya. Jelas? Namanya bukan bidang frontal. Lain lagi. Jelas?” BS : “Jelas.” S : “Namanya apa bu?” G : “Namanyaaa bidang frontal dan bidang ortogonal” [Kemudian guru menggambar dari kubus pertama tadi menjadi bentuk kubus] G : “Mengapa saya menggambar titik-titik pada garis di kubus ini? Ada yang tahu mengapa saya menggambar garis ini putus-putus?” S7 : “Karena di belakang letaknya” G : “Iya karena di belakang letaknya dan tidak tampak dari depan, jadi saya buat titik-titik. Sekarang saya beri nama kubus ABCD.EFGH. sekarang kita buat diagonal ruang. Dengan menghubungkan titik E dan C, jadi diagonal ruangnya EC. Kemudian kita akan mencari panjangnya. Dengan cara bagaiamana? Kita buat menghubungkan titik A dengan C. Jadi ACE ini membentuk sebuah segitiga siku-siku. Jelas?
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110. 111. 112.
113.
Berarti kalau kita mencare CE. CE itu sama saja sisi miringnya pada sebuah segitiga. CE = AE + AC. Dan AC itu ternyata sisi miring dari segitiga ABC. Iya gak? AE = AB + BC. Berarti mencari CE= AB +AE+BC” G : “Ya sudah kerjakan sekarang!” BS : “Ya bu!” G : “Oh iya satu lagi belum dari unsur kubus, yaitu bidang diagonal. Yaitu suatu bangun datar yang berbentuk persegi yang ada di tengahtengahnya bangun kubus. Bidang diagonal ini hubungan dari 2 diagonal apa? Diagonal sisi yang sejajar dan rusuk yang sejajar, maka dari itu bisa membentuk bidang diagonal. Bidang diagonal yaa nyebutnya jangan diagonal bidang, berbeda. Kalimatnya Cuma dibalik begitu namun mempunyai arti yang berbeda, hati-hati ya anakanak. Ada 6 bidang diagonal yaa (dengan memperagakan banyaknya bidang diagonal) SS : “Ya buu”
Transkipsi uji coba pada pertemuan pertama dari no (58-113) menunjukkan bahwa siswa mengamati kerangka kubus yang dibawa oleh guru mengenai unsur-unsur
kubus.
Kemudian
siswa
membuat
hipotesis untuk mengisi LKS yang telah diberikan melalui hasil pengamatan. (2) Pertemuan 2 Fase informasi juga terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan 2 yang membahas mengenai luas permukaan dan volume kubus. Pada awal pembelajaran guru sudah memberikan sedikit pengetahuan
untuk
menentukan
rumus
luas
permukaan kubus dan rumus volume kubus. Jadi, pada saat fase informasi guru hanya membimbing 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedikit
pada
kelompok-kelompok
yang
belum
memahami. Transkip uji coba produk fase informasi ini dapat dilihat pada no. (12 − 38) di lampiran. b) Fase Orientasi Terarah/ Terpadu Tahap merancang percobaan, baik pertemuan-1 maupun pertemuan ke-2 guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS dari arahan yang sudah dilakukan sebelumnya dan guru memberikan bantuan seperlunya kepada siswa yang kesulitan memahami materi dengan cara berkeliling ke masing-masing kelompok. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu satu sama lain mengenai pemahaman isi dan penyelesaian masalah dalam LKS. Kemudian, siswa menuliskan hasil pengamatannya pada LKS yang diberikan guru. c) Fase Eksplisitasi (1) Pertemuan 1
Gambar 4.4 Contoh Bungkus Makanan
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam tahap melakukan percobaan untuk melakukan informasi
ini
siswa diminta untuk
membongkar bungkus makanan yang sebelumnya dibagikan oleh guru. Bungkus makanan tersebut diiris sesuai dengan petunjuk yang sudah ditentukan sebelumnya (berwarna hijau, kuning, merah dan biru). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat memahami bahwa bungkus makanan berbentuk kubus terdiri dari beberapa bangun datar persegi yang biasa disebut dengan jaring-jaring kubus. Berikut transkipsi uji
coba
produk
melakukan
percobaan
untuk
melakukan informasi. 114. G : “Oh iya anak-anak, tadi ibu sudah membagikan bungkus makanan berupa broniz dan sebuah carter kan? Semua kelompok sudah dapat kan?” 115. SS : “Sudah bu!” 116. S1 : “buat apa ini bu?” 117. G : “coba kalian iris bungkus makanan tersebut sesuai dengan garis-garis yang sudah ditentukan itu yang berwarna merah, biru, kuning dan hijau itu. Kemudian, kalian gambarkan pada kertas kotak-kotak yang sudah dibagikan tadi. Mengerti anakanak?” 118. SS : “Mengerti buu!”
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.5 Siswa Mengiris Bungkus Makanan menjadi Jaringjaring Kubus
(2) Pertemuan 2
Dalam tahap melakukan percobaan untuk mengumpulkan informasi ini kegiatan siswa adalah dengan mengamati jaring-jaring kubus dan alat peraga kubus satuan dalam menentukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Jaring-jaring kubus tersebut hasil buatan masing-masing kelompok sebagai tugas rumah. Kubus satuan juga dibagikan
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada siswa supaya siswa dapat lebih mengamati secara cermat dalam menentukan rumus volume kubus. Kemudian siswa dapat menuliskan dan mendeskripsikan cara menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus dari hasil pengamatan tersebut di LKS yang diberikan.
Gambar 4.6 Siswa Melakukan Percobaan Untuk Menemukan Rumus Volume Kubus
d) Fase Orientasi Pada tahap mengumpulkan dan menganalisis data ini terlihat dari kegiatan ketika guru memberikan waktu kepada siswa-siswanya untuk mempresentasikan hasil kerja mereka supaya dapat diketahui materi mana yang belum mereka pahami. Hal ini juga terlihat pada transkipsi uji coba pembelajaran pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusinya, pertemuan pertama pada no. 119 − 127 dan pertemuan kedua pada no. 39 − 50 sebagai berikut. (1) Pertemuan 1
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G : “Sudah yaa waktunya? Sudah selesai yaa?” BS : “Sudah bu.” S2 : “Bentar bu dikit lagi nanggung.” G : “Ayo udah, nanti jamnya keburu habis. Udah yaa? Sekarang semuanya perhatikan. Kalian akan membacakan hasil diskusi kalian. Coba nomor 1. Kelompok 3 jawab.” [Kemudian ada siswa yang berdiri mewakili kelompoknya 119. 120. 121. 122.
untuk mempresentasikan hasil diskusinya.] S3 : “Iyo poo shad?” S5 : “Iyoo buu. Percoyo oo buu.” G : “Setuju semua dengan jawaban Harshad?” BS : “Setuju buu.”\ G : “Ssssttttt! Iyaa benar jawaban kelompok 4. Trimakasih Harshad.” [Guru memilih kelompok selanjutnya untuk 123. 124. 125. 126. 127.
mepresentasikan hasil diskusi mereka]
Berdasarkan
transkipsi
uji
coba
mengumpulkan dan menganalisis data di atas, terlihat bahwa siswa juga melakukan kegiatan pada fase Van Hiele yang keempat yaitu fase Orientasi Bebas. Siswa yang telah mengumpulkan informasi dari kegiatan sebelumnya
kemudian
menganalisis
informasi
tersebut untuk menentukan apakah hal tersebut merupakan jawaban yang benar. (2) Pertemuan 2 39. G : “Sudah yaa waktunya? Sudah selesai belum?” 40. BS : “Sudah bu.” 41. S2 : “Bentar bu dikit lagi nanggung.” 42. G : “Ayo udah, nanti jamnya keburu habis. Udah yaa? Sekarang semuanya perhatikan. Kalian akan membacakan hasil diskusi kalian. Coba nomor 1. Kelompok 4 coba jawab.” [Perwakilan temannya dalam mempresentasikan hasil diskusinya]
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43. S3 : “yaa perkenalkan saya Muh Fajar, perwakilan dari kelompok 4. Disini saya ingin mempresentasikan hasil diskusi kami yang no.1, pada no.1 ini diminta untuk menentukan rumus luas permukaan kubus. Kubus terdiri dari 6 buah persegi.” 44. G : “6 semua kan?” 45. SS : “Ya bu!” 46. G : “Ayo Rud lanjut!” 47. S3 : “rumus luas persegi = s × s sehingga rumus luas permukaan kubus = 6×s × s. Jadi luas permukaan kubus adalah 6𝑠 2 . Sudah bu. Temanteman ada yang mau ditanyakan?” 48. SS : “Enggak Rud!” 49. G : “Setuju semua yaa?” 50. SS : “yaa buu!”
e) Fase Integrasi Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan mengenai apa saja yang diperoleh mengenai unsur-unsur kubus dan menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Hal tersebut juga terlihat pada transkipsi uji coba pembelajaran pada pertemuan 1 no. 159 − 179 dan pertemuan kedua no. 51 − 79 di bawah ini. (1) Pertemuan 1 159. G : “Ya anak-anak. Jawaban diskusi kalian benar semua yaa. Jikalau ada yang belum benar, dibenarkan sesuai dengan hasil diskusi kita tadi. Sekarang, hari ini kita sudah belajar apa aja yaa?” 160. SS : “Unsur-unsur kubus dan cara menghitung diagonal ruang dan diagonal bidang buuu.” 161. G : “Unsur-unsur kubus itu apa aja yaa?” 162. BS : “Diagonal sisi, rusuk, sisi, titik sudut, diagonal ruang dan bidang diagonal buu.” 163. G : “Ya betull. Rusuk itu jika dalam kubus ABCD.EFGH ini (yang ada di papan tulis) apa saja?” 164. SS:“AB, BC,CD,AD,EF,FG,GH,EH,AE,BF,CG dan DH. 165. G : “Yaa. Jadi ada berapa rusuk?”
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166. SS : “12 buu.” 167. G : “Kalau bidang diagonal apa saja dan ada berapa?” 168. BS : “6 buuu. ACGE, BDHF, ABGH, EFCD, BCHE, ADGF. Udah buu itu.” 169. G : “Yaa. Benar. Apa perbedaan bidang diagonal dengan diagonal bidang?” 170. BS : “Bidang diagonal berbentuk bidang bu. Diagonal bidang itu berbentuk garis.” 171. G : “Yaa. Contoh satu saja dari diagonal bidang apa? Dari kubus ini? (nunjuk kubus di papan tulis)” 172. BS : “Itu bu AG, BE” 173. G : “Yaa. Paham yaa? Untuk menghitung diagonal ruang bagaimana caranya?” 174. BS : “pakai teorema pythagoras buu.” 175. G : “Yaa, ini membentuk sebuah segitiga siku-siku yaa. Yak pintar semua. Sekarang kita akan melakukan refleksi yaa.”
(2) Pertemuan 2 51. G : “Yaa. Jawaban LKS sudah sama semua kan? Tidak ada yang mau bertanya lagi? Sudah paham semua?” 52. BS : “Tidak bu. Sudaaah pahamm.” 53. G : “Jadi, hari ini sudah belajar apa saja anakanak?” 54. SS : ‘Menentukan rumus luas permukaan dan volume kubus buu.” 55. G : “Yaaa. Bagaimana cara menemukan rumus luas permukaan kubus?” 56. BS : “Itu to bu, kubus itu ada 6 persegi, terus 6 persegi itu dikali luas perseginya” 57. G : “Ya. Luas persegi apa?” 58. BS : “sisi kali sisi” 59. G : “Jadi, rumus luas permukaan kubus apa?” 60. BS : “6 kali sisi kali sisi” 61. G : “hayoooo. Kalau di bangun ruang kubus sisi kita sebut apa?” 62. BS : “Oh iya ding bu. 6 dikali rusuk kali rusuk.” 63. G : “Yaa. Kemudian untuk menemukan volume kubus bagaimana?” 64. BS : “pakai ini bu, kubus satuan. Tinggi kali luas alas kubus” 65. G : “luas alas kubus bentuknya apa?” 66. SS : “persegi buu.” 67. G : “Yaa.. persegi. Jadi, rumus volume kubus apa?”
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
SS : “Rusuk kali rusuk kali tinggi buu.” G : “Tinggi dalam kubus juga bisa disebut rusuk tidak?” SS : “Bisa buu.” G : “Jadi volume kubusnya bagaimana?” SS : “Rusuk kali rusuk kali rusuk bu” G : “Yaa. Paham yaa? Adaa yang mau ditanyakan lagi?” SS : “Tidak buu.” G : “Baik. Sekarang kita melakukan refleksi yaa untuk pembelajaran hari ini.”
Berdasarkan
transkipsi
uji
coba
membuat
kesimpulan di atas, terlihat bahwa siswa juga melakukan kegiatan pada fase Van Hiele yang kelima yaitu fase Integrasi. Siswa yang telah mengumpulkan informasi dari kegiatan sebelumnya kemudian menganalisis informasi tersebut dan juga mempresentasikan hasil diskusinya lalu membuat kesimpulan bersama guru. Hal tersebut baik dilakukan agar guru juga mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran hari itu. 3) Refleksi Refleksi berarti menyimak kembali pengalaman yang sudah dialami seseorang sehingga mampu menangkap maknanya secara lebih mendalam. Kegiatan guru dalam tahap refleksi ini adalah memberi arahan kepada siswa untuk merefleksikan diri mengenai materi yang telah dipelajari pada hari itu. Refleksi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran. Guru meminta siswa merefleksikan diri dengan menuliskan pada selembar kertas sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan peneliti. Hasil refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran. Berikut bukti transkipsi uji coba melakukan refleksi untuk pertemuan 1 (𝑛𝑜. 176 − 179) dan untuk pertemuan kedua (𝑛𝑜. 76 − 77) a) Pertemuan 1 176. 177. 178.
179.
G : “anak-anak, sekarang ibu akan membagikan lembar refleksi” SS : “Haa? Apa itu buu?” G : “mbak tolong dibagikan yaa (meminta dua orang siswa membagikan). Tolong perhatikan di lembar itu terdapat beberapa pertanyaan kan? Nha kalian jawab sejujur-jujurnya. Supaya ibu tahu bagaimana perasaan kalian dan kalian mendapatkan apa dari pembelajaran hari ini yaa anak-anak. Paham?” BS : “Paham buu.”
b) Pertemuan 2 76. G : “anak-anak, sekarang ibu akan membagikan lembar refleksi pengerjaannya seperti pertemuan sebelumnya yaa? Paham kan?” 77. SS : “ya buuu”
4) Aksi Aksi
merujuk
pada
pertumbuhan
batin
seseorang
berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan dan juga pada manifestasi lahiriahnya. Tahap aksi dalam pembelajaran dapat terlihat pada transkipsi uji coba produk (no.189-192) untuk pertemuan I sedangkan pertemuan II (no.193-198). 1) Pertemuan pertama Kegiatan aksi pada pertemuan pertama ini, kegiatan guru adalah memberikan tugas rumah yang dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan kelompok belajar di sekolah.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas rumah yang diberikan adalah membuat jaring-jaring kubus sesuai dengan jaring-jaring yang telah ditentukan pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut kegiatan aksi guru terlihat pada transkipsi uji coba produk pada saat memberi arahan kepada siswa. 180. G : “Mohon perhatiannya anak-anak! Ibu akan memberikan pekerjaan rumah kepada kalian dikerjakan sesuai kelompok kalian masingmasing. Tugasnya yaitu membuat jaring-jaring kubus sesuai dengan bentuk jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok tadi, dengan panjang rusuknya 10cm ya.” 181. BS : “Ya buu. Dikumpul kapan bu?” 182. G : “Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, berarti hari Rabu yaa? Paham anakanak!” 183. SS : “Paham bu!”
Terlihat pada transkipsi di atas (no. 180-183), siswa diminta
untuk
dikumpulkan
membuat
pada
jaring-jaring
pertemuan
kubus
berikutnya.
Hal
yang ini
bertujuan untuk membuat siswa memahami bentuk bangun ruang berawal dari bangun datar. 2) Pertemuan kedua Kegiatan aksi pada pertemuan kedua ini, kegiatan guru adalah memberikan tugas rumah yang dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan kelompok belajar di sekolah. Tugas rumah yang diberikan adalah membuat jaring-jaring kubus sesuai dengan jaring-jaring yang telah ditentukan pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut kegiatan aksi
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru terlihat pada transkipsi uji coba produk (no.78-83) pada saat memberi arahan kepada siswa. 78. G : “Mohon perhatiannya anak-anak! Pekerjaan rumahnya, tolong dengarkan baikbaik! Ini dikerjakan sesuai kelompok kalian masing-masing. Tugasnya yaitu dari jaringjaring kubus yang telah kalian buat itu dibentuk menjadi sebuah benda/ barang yang bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari, semisal dadu dan lain sebagainya yaa. Kemudian, deskripsikan dari awal kalian buat benda itu sampai kegunaan barang itu untuk apa. Mengerti anak-anak?” 79. BS : “Haaaa? Gimana itu bu?” 80. S1 : “Dikumpul kapan bu?” 81. G : “Jadi to, kalau kalian buat misal dadu, gimana cara bikinnya dan kegunaannya apa dalam kehidupan sehari-hari, ceritakan di selembar kertas yaa anak-anak. Dikumpulkan waktu kalian akan ulangan besok hari selasa yaa tanggal 29 Maret pulang sekolah. Ini tugasnya sebagai tiket untuk mengikuti ulangan” 82. BS : “Paham bu!” 83. S2 : “ah bu Tika ki, aneh-aneh aja tugasnya”
Gambar 4.7 Hasil Aksi Nyata Siswa
5) Evaluasi Evaluasi berarti menilai kemajuan akademis dan menilai
kemajuan
pembentukan
pribadi
siswa
secara
menyeluruh. Peneliti dalam tahap evaluasi ini mengevaluasi
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dengan mengadakan ulangan harian untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi kubus yang diberikan sebelumnya.
Gambar 4.8 Siswa Mengikuti Ulangan Harian Kubus
g. Revisi produk Uji coba produk yang dilakukan peneliti, ditemukan kelemahan
atau
kekurangan
dari
produk
perangkat
pembelajaran yang dibuat. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan revisi produk. Revisi produk terletak pada kalimat yang masih kurang tepat dalam LKS. Tabel 4.3 Hasil Revisi Desain Setelah Uji Coba Produk Perangkat
Sebelum
Sesudah
Pembelajaran LKS
Perbaikan
pada
Kalimat yang kurang
kalimat yang diulang-
tepat diperbaiki.
ulang secara terus-
Contoh:
menerus.
memiliki sebuah jam.
Contoh:
Budi
memiliki sebuah ......
136
Panjang
Budi
rusuk
jam
Budi 8 cm. Berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panjang rusuk ... Budi
luas permukaan jam
8 cm. Berapa luas
Budi?
permukaan ... Budi?
2. Hasil Analisis Data a. Hasil Validasi oleh Ahli 1) Perangkat Pembelajaran Perangkat
pembelajaran
yang dikembangkan
oleh
peneliti meliputi silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan tes hasil belajar. Keseluruhan perangkat pembelajaran tersebut telah divalidasi oleh para ahli dan sudah layak digunakan untuk uji coba produk. Perangkat pembelajaran divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru mata pelajaran matematika. Adapun hasil dari validasi silabus dari dosen mendapatkan skor 3,88 dan dari guru mendapatkan skor 4,5, kemudian dirata-rata memperoleh 4,19 dan berada pada kategori yang baik. Untuk hasil dari validasi RPP dari dosen memperoleh skor sebesar 3,75 dan dari guru sebesar 4,62, kemudian dirata-rata memperoleh skor 4,19 dan berada pada kategori yang baik. Hasil validasi LKS dari dosen memperoleh skor 3,46 dan dari guru sebesar 4,46, kemudian dirata-rata memperoleh skor 3,96 dan berada pada kategori yang baik. Lalu, untuk hasil validasi bahan ajar memperoleh skor dari dosen sebesar 4 dan dari guru sebesar 4,6, kemudian dirata-rata sehingga diperoleh skor 4,3 dan berada pada kategori sangat
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik. Hasil validasi Tes Hasil Belajar dari dose 3,96 dan dari guru memperoleh 3,36, kemudian dirata-rata mencapai skor 3,36 dan termasuk dalam kategori cukup baik. Untuk hasil validasi Conscience dan Compassion dari dosen sebesar 3,50 dan 3,67, dari guru sebesar 3,71 dan 3,75 kemudian dirata-rata menjadi 3,61 dan 3,71 dan berada pada kategori yang baik. Selanjutnya seluruh hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut diratarata dan memperoleh skor 3,93 sebesar
dan berada pada
kategori baik (lihat pada halaman 107) 2) Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti yaitu pedoman wawancara, lembar observasi guru dan lembar kuesioner respon siswa. Keseluruhan instrumen tersebut menerapkan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. Instrumen pembelajaran tersebut sudah divalidasi oleh 2 orang dosen dengan hasil yang valida dan layak digunakan untuk uji coba produk. Hasil validasi instrumen secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. b. Hasil Belajar Siswa 1) Tes Hasil Belajar Penelitian yang dilakukan peneliti ini menggunakan PPR yang berdasarkan 3C yaitu competence, compassion dan conscience. Competence
138
berarti pengetahuan, dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti
mengadakan
ulangan
harian
untuk
mengetahui
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dapat dipahami dan diterima
dengan baik oleh siswa, peneliti mengadakan tes
belajar siswa sebagai bahan evaluasi setelah pembelajaran selesai. Peneliti memberikan soal tes sebanyak 5 soal essay untuk seluruh kelas VIII E. Berikut merupakan perolehan penilaian competence dan untuk lebih lengkap masing-masing siswa dapat dilihat di lampiran. Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa No.
1.
Interval Tingkat Pencapaian 90 < 𝑛 ≤ 100
2. 3. 4.
80 < 𝑛 ≤ 90 74 < 𝑛 ≤ 80 51 < 𝑛 ≤ 74
5.
0 < 50
Kriteria
Sangat Bagus Bagus Cukup Kurang Bagus Sangat Kurang Bagus
Jumlah
Hasil Belajar Siswa (%) 42,8
Jumlah Siswa
8,6 14,3 31,4
3 5 11
2,9
1
100
35
15
Berdasarkan hasil penghitungan di atas terlihat bahwa semua siswa sejumlah 35 orang siswa mengikuti ulangan harian ini. Siswa yang mendapatkan hasil di atas KKM dapat dikatakan tuntas sebanyak 23 orang siswa (65,7%) dan masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 12 orang siswa (34,3%). 2) Penilaian Sikap (Conscience dan Compassion)
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian sikap siswa yang dilakukan peneliti yaitu penilaian compassion dan conscience. a) Data penilaian compassion Penilaian sikap compassion dilakukan peneliti dengan melakukan berlangsung
pengamatan kepada
selama
siswa
proses
kelas
pembelajaran
VIII
E
dengan
menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. Sikap yang ingin dikembangkan peneliti dalam proses pembelajaran yaitu agar siswa dapat saling membantu satu sama lain dan saling menghargai satu sama lain. Peneliti memberikan penilaian sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat.
Dibawah
ini
terdapat
perolehan
penilaian
compassion dan untuk penilaian sikap masing-masing siswa dapat dilihat di lampiran 12. Tabel 4.5 Hasil Penilaian Sikap Belarasa (Compassion) No.
Sikap yang dikembangkan
1.
Saling Membantu Persentase Saling Menghargai Persentase
2.
Perolehan Penilaian (%) Kurang Cukup Baik Baik Baik 11 24 siswa siswa 0,31 0,69 5 siswa 30 siswa 0,14 0,86
Berdasarkan penghitungan di atas, terlihat bahwa sudah menunjukkan hasil yang baik dan dapat mencapai
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tujuan yang diinginkan. Dalam tabel di atas, terlihat bahwa masih terdapat siswa memperoleh hasil yang cukup baik dalam membantu temannya maupun dalam kelompok namun belum konsisten (31%) dan masih juga terdapat siswa memperoleh hasil yang cukup baik dalam menghargai temannya kelompok lain maupun kelompoknya sendiri (14%) karena pada saat diamati oleh peneliti siswa tersebut masih kuat mempertahankan pendapatnya dan enggan untuk menerima pendapat teman-temannya. Dalam tabel di atas pula terlihat bahwa terdapat siswa yang memperoleh hasil yang baik karena sudah mau membantu teman-teman di luar kelompok maupun dalam kelompok secara konsisten (69%) dan terdapat pula siswa yang sudah bisa menghargai argumen dari teman luar kelompok maupun kelompoknya sendiri secara konsisten (86%). Menurut paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dapat menumbuhkembangkan sikap saling menghargai dan saling membantu antar sesama terhadap
dirinya
sendiri
menjadi
lebih
baik
dari
sebelumnya. b) Data penilaian conscience Penilaian sikap conscience dilakukan peneliti dengan melakukan
pengamatan
141
selama
proses
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berlangsung kepada siswa-siswa kelas VIII E dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. Sikap yang ingin dikembangkan dalam proses pembelajaran yaitu agar siswa dapat bekerjasama dalam kelompok maupun satu sama lain, dapat bertanggung jawab terhadap tugas
yang
telah
diberikan,
teliti
dengan
hasil
pengerjaannya, dan dapat percaya diri dengan pendapat maupun hasil pengerjaannya. Peneliti memberikan penilaian sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat. Berikut merupakan perolehan penilaian conscience dan untuk penilaian sikap masing-masing siswa dapat dilihat di lampiran 12. Tabel 4.6 Hasil Penilaian Sikap Batin (Comscience) No.
1. 2. 3. 4.
Sikap yang dikembangkan Percaya Diri Persentase Teliti Persentase Bertanggungjawab Persentase Bekerjasama Persentase
Perolehan Penilaian (%) Kurang Cukup Baik Baik Baik 10 siswa 25 siswa 0,29 0,71 16 siswa 19 siswa 0,46 0,54 35 siswa 1 11 siswa 24 siswa 0,31 0,69
Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa siswa sudah menunjukkan hasil yang baik dan dapat mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dicapai. Namun, masih terdapat siswa dalam mengungkapkan
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendapat, teliti dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dan bekerjasama dengan sesama kelompok masih terlihat egoisnya termasuk ke dalam kategori yang cukup baik. Disisi lain juga sudah terlihat banyak siswa dapat mengungkapkan pendapat dengan baik, terdapat pula siswa yang sudah teliti dengan pekerjaannya sendiri maupun pekerjaan temannya dan membantu temannya yang kurang teliti tersebut, bekerja sama dengan baik antar teman maupun
kelompok,
dan
keseluruhan
siswa
sudah
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Menurut paparan di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran
yang
disusun
peneliti
dapat
menumbuhkembangkan sikap percaya diri, ketelitian, bekerja sama dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri menjadi lebih baik dari sebelumnya. c. Hasil Observasi Pembelajaran oleh Guru Pengamatan kegiatan guru dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 10 aspek untuk pertemuan I dan II yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele. Adapun yang menjadi acuan dalam menilai setiap aspek yang diamati dalam kegiatan guru yaitu dengan menggunakan kriteria sebagai berikut Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Kurang
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Baik (2), Sangat Kurang Baik (1). Berikut hasil perhitungan observasi guru pada saat pembelajaran berlangsung. Tabel 4.7 Hasil Penilaian Observasi Pembelajaran Guru Perolehan Penilaian Perpertemuan I 4,82
Rerata (dalam %)
II 4,86
4,84
Berdasarkan tabel di atas observasi kegiatan guru pada pertemuan I dan II dapat dilihat bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata penilaian secara keseluruhan sebesar 4,84. Hasil penghitungan observasi guru lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 17. d. Hasil Respon Siswa Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang disusun peneliti dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para siswa. Kuesioner respon siswa terdiri dari 40 pernyataan dengan 20 pernyataan positif dan 20 pernyataan negatif. Kuesioner respon siswa dibagikan bertujuan untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang peneliti susun memenuhi kebutuhan yang diperlukan siswa. Berikut hasil penghitungan respon siswa yang dilakukan peneliti. Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kuesioner Respon Siswa No. 1.
Aspek Sikap
siswa
Perhitungan Skor Jumlah
144
SS 70
Pilihan Jawaban S TS STS 302 44 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap matematika
2.
3.
Jumlah x Skala Penilaian
Jumlah Total Rerata Sikap siswa Jumlah terhadap Jumlah x Skala pembelajaran Penilaian dengan PPR Jumlah Total Rerata Keberhasilan Jumlah pembelajaran Jumlah x Skala menggunakan Penilaian PPR Jumlah Total Rerata Jumlah Keseluruhan
280
1208
176
12
67 268
1676 3,99 362 49 1448 196
5 20
79 316
1932 3,94 339 36 1356 144
2 8
1824 3,72 3.88
B. Pembahasan 1. Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan Produk yang telah selesai diujicobakan dan direvisi telah menjadi bentuk prototype. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai perangkat pembelajaran dan prosesnya. a. Silabus Peneliti menyusun silabus dengan mengacu pada model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Silabus ini dibuat untuk satu topik yaitu pada materi bangun ruang sisi datar. Komponen dari silabus ini adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, karakter, penilaian, alokasi waktu dan media pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam silabus yang disusun juga memuat pembelajaran menggunakan PPR dan teori Van Hiele. Indikator, karakter dan penilaian pada
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
silabus tersebut memuat aspek competence, conscience,
dan
compassion. Indikator dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan penilaian yang dilakukan peneliti berdasarkan indikator yang ada. Supaya dapat lebih dipahami peneliti melampirkan silabus yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu lampiran 1. Silabus yang dikembangkan peneliti juga telah divalidasi oleh para ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru. Hasil dari validasi silabus ini dapat dilihat pada (halaman 105) Hasil dari validasi silabus menunjukkan skor 4,19 dengan kategori baik (lampiran 1 dan lampiran 2) b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
yang
dikembangkan peneliti mengacu pada silabus yang telah disusun sebelumnya. Materi yang disusun dalam RPP adalah kubus. RPP tersebut
memiliki
indikator-indikator
competence, conscience,
pembelajaran
pada
dan compassion. Langkah-langkah
pembelajaran dalam RPP menunjukkan pembelajaran PPR yang dilaksanakan dengan teori Van Hiele. Agar lebih jelasnya mengenai RPP ini secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2 RPP yang telah dihasilkan dari penelitian ini telah divalidasi oleh ahli. Skor dari validasi tersebut adalah 4,19 menunjukkan kategori baik (dilihat pada halaman 105).
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada uji coba produk peneliti menggunakan lemar observasi untuk melihat keterlaksanaan tahapan pembelajaran sesuai dengan produk. Pelaksanaan RPP ini sudah baik dan dapat dilihat pada hasil observasi pada lampiran 17 Tahap pembelajaran PPR telah nampak pada proses pembelajaran begitu pula teori Van Hiele sudah di dalamnya. Transkipsi uji coba produk juga telah dibuat oleh peneliti yang berisi kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Transkipsi uji coba produk ini ada pada lampiran 15 dan lampiran 16. c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan oleh peneliti dibuat berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran. LKS dibuat semenarik mungkin sehingga siswa dapat memahami dengan mudah dan mendukung proses pembelajaran. Kegiatan pada LKS ini menuntun siswa untuk belajar sesuai dengan PPR yang mengakomodasi fase Van Hiele terutama dalam tahap pengalaman. Peneliti melampirkan LKS yang digunakan dalam pembelajaran pada lampiran 1 LKS yang digunakan juga divalidasi oleh para ahli dengan skor 3,96 dan 4,15 (LKS 1 dan LKS 2) dan menunjukkan kategori yang baik, terlihat pada lampiran 1 dan lampiran 2.
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bahan Ajar Bahan ajar meliputi materi-materi pembelajaran kubus. Bahan ajar menggunakan bahasa yang sederhana dengan tujuan suapaya dapat dipahami, dan dibuat menarik juga disertai dengan gambar-gambar
yang
mendukung
isi
materi.
Bahan
ajar
dikembangkan dengan berdasarkan tujuan pembelajaran, memuat fakta, dan konsep. Bahan ajar ini disusun mendukung materi yang diajarkan sesuai dengan PPR yang mengakomodasi fase Van Hiele. Bahan ajar yang telah diujicobakan juga telah divalidasi oleh dosen yang ahli dengan skor mencapai 4,3 dan menunjukkan kategori sangat baik. Bahan ajar dan hasil validasinya dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 3. e. Penilaian Penilaian untuk siswa ini disusun berdasarkan dengan tujuan pembelajaran. Penilaian digunakan untuk menilai aspek competence, conscience, dan compassion sesuai dengan aspek pada Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Penilaian dilakukan ketika peneliti melakukan uji coba produk. Peneliti menggunakan rubrik penilaian untuk setiap aspek siswa. Penilaian ini juga telah divalidasi oleh para ahli dengan memperoleh hasil valid dan dapat digunakan dengan sedikit revisi pada kalimat-kalimat pernyataan agar dapat dipahami dengan mudah.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada
aspek
competence
(pengetahuan)
peneliti
menggunakan tes hasil belajar (ulangan harian) untuk melihat tahap berpikir Van Hiele. Soal yang dibuat telah mempresentasikan 5 tahap dalam Van Hiele dan telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika di kelas VIII E. Hasil dari validasi tes hasil belajar ini termasuk ke dalam kategori yang sudah valid dan dapat digunakan dengan sedikit revisi agar kalimat-kalimat yang digunakan mudah dipahami. Hasil analisis jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2. 2. Proses Pembuatan Perangkat Pembelajaran Proses penelitian menggunakan Sugiyono dalam mngembangkan perangkat pembelajaran. Langkah-langkah pengembangan tersebut dimodifikasi peneliti sehingga menjadi tujuh langkah. a. Potensi dan Masalah Dalam menemukan potensi dan masalah yang terdapat dalam kelas VIII E peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta, sedangkan wawancara hanya dilakukan ke guru matematika kelas VIII E guna mendukung hasil observasi. Setelah menemukan potensi dan masalah yang ada di kelas VIII E tersebut berdasarkan
hasil
observasi
dan
wawancara
yang
telah
dilaksanakan, peneliti dapat mulai menyusun rancangan perangkat pembelajaran sesuai kebutuhan. Instrumen yang digunakan untuk
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendukung penelitian yaitu pedoman wawancara juga telah divalidasi oleh ahli dan berada pada kategori sangat baik sehingga instrumen tersebut dapat digunakan (lampiran 3). Hasil dari wawancara dengan guru secara keseluruhan adalah guru memerlukan perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada geometri dalam proses pembelajaran (lampiran 18). Hasil observasi pembelajaran di kelas menunjukkan
bahwa
masih
cenderung
guru
melakukan
pembelajaran secara konvensional walaupun sudah menggunakan pendekatan saintifik. b. Pengumpulan data Selanjutnya peneliti mencari berbagai informasi atau sumber yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada guna untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah melaksanakan observasi dan wawancara,
peneliti
kemudian
mengembangkan
perangkat
pembelajaran yang menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi fase Van Hiele pada materi bangun ruang sisi datar kubus. Dalam hal ini, peneliti menggunakan instrumen yang meliputi pedoman wawancara, lembar observasi pada analisis kebutuhan, lembar observasi pada saat uji coba produk, angket uji respon siswa, dan dokumentasi yang berupa foto dan video hasil penelitian dan transkipsi uji coba produk.
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Desain produk Setelah data terkumpul dan informasi atau sumber telah ditemukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan guru dan siswa, peneliti kemudian menyusun perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus (lampiran 4), RPP (lampiran 5), LKS (lampiran 6 dan 7), Bahan Ajar (lampiran 8), dan Penilaian (lampiran 9). d. Validasi desain Desain produk yang telah disusun oleh peneliti, selanjutnya divalidasi oleh ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru matematika. Peneliti memberikan desain produk tersebut disertai dengan lembar validasi kepada para ahli. Hal yang dinilai oleh para ahli yaitu perangkat pembelajaran tersebut apakah sudah menekankan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi Fase Van Hiele dan juga apakah perangkat pembelajaran tersebut sudah layak untuk digunakan. Hasil validasi yang telah dilaksanakan oleh para ahli memperoleh hasil 3,93 dan menunjukkan kategori baik (halaman 105) e. Revisi desain Kemudian dilihat dari hasil validasi oleh para ahli peneliti menemukan
adanya
kekurangan-kekurangan
dan
komentar-
komentar yang diberikan untuk perangkat pembelajaran yang telah disusun
oleh
peneliti.
151
Selanjutnya
peneliti
memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekurangan-kekurangan dan menerapkan masukan-masukan yang diberikan oleh para ahli, supaya perangkat pembelajaran yang disusun layak untuk digunakan. f. Uji coba produk Setelah peneliti merevisi desain produk, selanjutnya peneliti mengujicobakan perangkat tersebut guna menyakinkan bahwa perangkat pembelajaran yang disusun telah layak digunakan untuk pembelajaran di kelas. Uji coba produk dilakukan pada 35 siswa kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Guru pengampu matematika kelas VIII E yang mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran ini. Dalam pembelajaran yang dilakukan guru telah terlihat menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi Fase Van Hiele. 1) Konteks Kegiatan guru dalam tahap ini adalah memberikan pengertian
kepada
siswa
mengenai
pentingnya
belajar
matematika untuk kehidupan sehari-hari. Pembelajaran materi kubus ini, guru memberikan contoh dalam kehidupan seharihari dengan membawa beberapa contoh bungkus makanan yang berbentuk kubus, sehingga siswa mengetahui kegunaan pembelajaran kubus ini erat kaitannya dalam kehidupan seharihari.
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pengalaman Kegiatan guru dalam tahap ini adalah memberikan informasi kepada siswa mengenai unsur-unsur dalam kubus dan tahap ini juga diakomodasikan dengan fase Van Hiele, yaitu sebagai berikut a) Fase Informasi; b) Fase Orientasi Terarah/ Terpadu; c) Fase Eksplisitasi; d) Fase Orientasi; e) Fase Integrasi. 3) Refleksi Refleksi berarti menyimak kembali pengalaman yang sudah dialami seseorang sehingga mampu menangkap maknanya secara lebih mendalam. Kegiatan guru dalam tahap ini adalah mengajak
siswa
untuk
merefleksikan
diri
mengenai
pembelajaran yang telah diterima siswa pada hari itu. Refleksi ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Guru biasanya melakukan refleksi dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran pada hari itu. Semua pertanyaan sudah terjawab oleh siswa, rata-rata siswa menjawab senang dan merasa puas karena pembelajaran kubus ini menggunakan PPR. Kebanyakan siswa merasa senang
dan
puas
karena
guru
dalam
pembelajaran
menggunakan media yang menarik dan menyediakan alat peraga yang diberikan ke siswa, sehingga siswa dapat lebih
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mudah dalam memahami konsep-konsep matematika yang abstrak. Kemudian, dari refleksi
ini
juga siswa menjawab
pertanyaan dalam hal sikap batin (conscience) dan sikap belarasa (compassion)yang didapat dari pembelajaran hari itu. Kebanyakan siswa menjawab nilai yang dapat diambil setelah mengikuti pembelajaran kubus ini adalah a) siswa semakin percaya diri dalam mengemukakan pendapat karena dituntut untuk menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus sendiri menggunakan alat peraga, maka dari situ siswa dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing. Hal tersebut juga masuk dalam sikap belarasa (compassion)aspek saling menghargai pendapat sesama teman;b) siswa merasa dapat bekerjasama dengan baik antar teman kelompok, hal ini terbukti dari lembar pengamatan karena mereka semua mengerjakan dan memecahkan masalah dalam soal bersamasama. Hal tersebut juga masuk dalam sikap belarasa (conscience) aspek saling membantu satu sama lain dalam kelompok maupun di luar kelompok (dapat dilihat di lampiran 22).
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Aksi Kegiatan guru dalam tahap ini adalah memberikan tugas kepada siswa untuk membuat benda yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk dengan kubus. Pada pertemuan pertama siswa diminta untuk membuat jaringjaring kubus sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan pada saat pembelajaran, untuk digunakan pada pertemuan kedua dalam menemukan rumus luas permukaan kubus. Pada pertemuan kedua siswa ini siswa berkreasi sendiri dengan membuat benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berbentuk kubus, yaitu tabungan, tempat tisu, dan tempat aksesoris.
Melalui
aksi
ini
siswa
menyadari
bahwa
mempelajari kubus juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. 5) Evaluasi Tahap evaluasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemajuan akademis dan sikap siswa yang dinilai berdasarkan 3C (Competence, Conscience, Compassion). Competence dilihat dari hasil belajar siswa berupa ulangan harian kubus yang telah diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII E. Conscience dilihat dari hasil pengamatan peneliti berdasarkan 4 aspek yang diteliti, yaitu percaya diri, teliti, bekerjasama dalam kelompok dan
bertanggungjawab.
Compassion
dilihat
dari
hasil
pengamatan peneliti berdasarkan 2 aspek yang diteliti, yaitu
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saling menghargai pendapat satu sama lain dan saling membantu satu sama lain baik dalam kelompok maupun di luar kelompok. Pembelajaran tersebut juga terlihat dari lembar observasi yang dilakukan pada uji coba produk tersebut dalam lampiran 17. Pada uji coba produk ini peneliti juga melakukan dokumentasi berupa video, kemudian peneliti menranskipkan pada sebuah transkipsi pembelajaran (lampiran 15 dan lampiran 16). g. Revisi produk Setelah melakukan uji coba produk, peneliti masih perlu memperbaiki pada produk yang telah diujicobakan. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi tersebut selanjutnya akan diimplementasikan oleh peneliti selanjutnya. 3. Kualitas Perangkat Pembelajaran a. Validasi oleh Ahli 1) Perangkat Pembelajaran Perangkat yang dikembangkan peneliti mencakup silabus, RPP, LKS, bahan ajar, penilaian dan soal tes belajar. Silabus yang disusun peneliti menggunakan pembelajaran PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. Terdapat kekurangan dalam silabus ketika divalidasikan kepada validator, yaitu kurangnya huruf dalam penulisan dan kurang tepatnya kata sehingga menjadi salah makna. Kemudian RPP yang dikembangkan
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti mengacu pada silabus. RPP pengembangan berbeda dengan RPP pada umumnya, perbedaannya terdapat pada langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP ini menggunakan fase pembelajaran Van Hiele yang dikaitkan dengan PPR yang memenuhi konsep 3C. RPP yang disusun
juga
masih
terdapat
kekurangan
yaitu
kurang
menuliskan tujuan dari pembelajaran yang dilakukan dan kurang memunculkan PPR dalam kegiatan inti. LKS yang dikembangkan peneliti disesuaikan dengan tahapan dalam RPP. Bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan indikator dan tujuan
yang
ingin
dicapai,
dalam
bahan
ajar
juga
memperlihatkan unsur PPR. Penilaian yang dikembangkan peneliti berfokus pada aspek 3C, dalam penilaian juga memperlihatkan
unsur-unsur
pembelajaran.
Oleh
karena
pembelajaran
yang
masih
diperbaiki
oleh
peneliti
PPR itu,
diterapkan
keseluruhan
terdapat sehingga
dalam perangkat
kekurangan, menjadi
segera
perangkat
pembelajaran yang layak digunakan saat uji coba produk. 2) Instrumen Pembelajaran Penelitian yang dilakukan juga menggunakan instrumen yaitu pedoman wawancara, lembar observasi dan kuesioner respon siswa. Pedoman wawancara dilaksanakan sebelum dilakukannya uji coba produk meliputi tahap potensi dan
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah, dan setelah dilakukannya uji coba produk. Wawancara dilakukan sebelum uji coba produk bertujuan untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan oleh guru dan siswa.
Wawancara
dilakukan
setelah
uji
coba
produk
dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pendapat, komentar dan saran dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti oleh guru. Lembar observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dan melalui lembar pengamatan. Kuesioner respon siswa dilaksanakan pada saat materi kubus selesai dilaksanakan, guna untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kubus. Secara keseluruhan ketiga instrumen tersebut telah valid dan sudah layak di ujicobakan. b. Hasil Belajar 1) Tes Hasil Belajar Siswa Peneliti melakukan tes belajar siswa dengan memberikan soal tes yang sudah diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII E berjumlah 35 orang siswa. Perolehan ketuntasan tes hasil belajar siswa menunjukkan 67,5% atau sama saja dengan 23 orang siswa dari 35 siswa dan dikatakan berhasil. Dikatakan berhasil dikarenakan persentase ketuntasan siswa meningkat dari hasil persentase ketuntasan sebelum materi kubus.
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Penilaian Sikap Conscience dan Compassion Untuk melihat aspek conscience dan compassion pada siswa peneliti menggunakan rubrik penilaian yang juga telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru. Adapun indikator-indikator yang telah dibuat oleh peneliti untuk menilai siswa. Berikut penjabaran penilaian conscience dari hasil observasi. a) Percaya diri Dalam sikap percaya diri sudah terlihat dari beberapa siswa mempunyai rasa percaya diri yang baik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa dapat dikategorikan baik karena sudah memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau mengerjakan hasil pekerjaannya di depan maupun
di
kelompok
pembelajaran berlangsung.
belajarnya
selama
proses
Hasilnya dapat dilihat pada
lampiran 12. Namun, masih terdapat juga siswa yang masih belum percaya diri pada saat pembelajaran. Siswa dapat dikategorikan mempunyai rasa percaya diri yang cukup karena siswa tersebut sudah menunjukkan adanya usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan di depan maupun di kelompok belajarnya namun bukan dari inisiatif dirinya sendiri selama proses pembelajaran berlangsung. Hasilnya dapat dilihat pada (halaman 133 dan 155).
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan dengan hasil penilaian sikap percaya diri tersebut
(lampiran
12.),
maka
proses
pembelajaran
menggunakan Pardigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi fase Van Hiele dapat dikatakan berhasil karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dari dalam diri siswa sendiri, tanpa paksaan untuk membuat siswa tersebut patuh terhadap guru. b) Teliti Ketelitian masih diperlukan dalam diri siswa karena masih terdapat siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan tugas diberikan. Hal ini terlihat pada saat mengerjakan LKS dan mengerjakan soal ulangan. Biasanya siswa kurang teliti pada saat menghitung hasil dari sebuah operasi hitung dan satuannya, kekurangan-kekurangan pada saat mengerjakan soal itu juga dapat mempengaruhi nilai siswa tersebut. Selisih antara siswa yang mempunyai ketelitian sukup baik dengan yang sudah teliti dalam mengerjakan soal-soal sangat sedikit, hal ini dapat terlihat dalam lampiran 12. Siswa dikatakan cukup teliti dalam mengerjakan soal-soal karena sudah menunjukkan adanya usaha untuk mencoba memecahkan masalah yang diberikan, namun masih terdapat sedikit kesalahan. Siswa dapat dikatakan sudah teliti
dalam
mengerjakan
160
soal-soal
karena
sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan dalam pemecahan masalah secara runtut sesuai dengan perintah dan tidak ada kesalahan dalam menghitung. Berdasarkan hasil penilaian ketelitian siswa, maka proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena dapat meningkatkan ketelitian siswa dalam menyelesaikan soalsoal yang diberikan guru dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 12. c) Bekerjasama Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti sudah melihat bahwa beberapa siswa dapat melakukan kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Siswa dapat dikatakan sudah baik dalam bekerjasama karena sudah menunjukkan untuk mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama secara terus-menerus dan konsisten pada saat berkelompok. Siswa juga dapat dikatakan cukup baik dalam bekerjasama karena sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten pada saat berkelompok. Berdasarkan pemaparan di atas, pembelajaran dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan rasa kerjasama antar siswa. Hal ini terlihat pada lembar pengamatan sikap yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran.
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Bertanggungjawab Hasil
observasi
dari
lembar
pengamatan
yang
dilakukan peneliti sikap bertanggung jawab yang ada pada diri siswa sudah menunjukkan hasil yang baik. Seluruh siswa sudah melakukan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini terlihat dalam lampiran 12.
Siswa
dapat
dikatakan
mempunyai
sikap
bertanggungjawab yang baik karena menunjukkan usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada saat berdiskusi maupun pekerjaan rumah secara terus-menerut dan konsisten. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi fase Van Hiele dapat dikatakan berhasil karena
meningkatkan
rasa
bertanggungjawab
siswa
terhadap tugas yang diberikan. Berikut penjabaran dari penilaian compassion yang dilakukan oleh peneliti. a) Saling Membantu Peneliti melakukan observasi pada lembar pengamatan sikap untuk menilai sikap saling membantu antar siswa dengan yang lainnya, terutama dalam hal berdiskusi. Dalam hal ini masih terdapat siswa yang masih belum melakukan
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap saling membantu temannya, dapat dilihat pada lampiran 12. Siswa dapat dikatakan cukup baik dalam membantu temannya karena sudah ada usaha untuk mencoba membantu memecahkan masalah, namun siswa tersebut belum konsisten. Siswa dapat dikatakan dalam kategori baik dalam membantu temannya karena sudah menunjukkan usaha untuk membantu memecahkan masalah dan siswa tersebut sudah konsisten. Berdasarkan hasil pengamatan sikap tersebut, maka pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena dapat membuat siswa saling membantu antar siswa dengan yang lainnya
terutama
dalam
hal
berdiskusi
pada
saat
pembelajaran berlangsung. b) Saling Menghargai Pada saat peneliti melakukan observasi melalui lembar pengamatan sikap saling menghargai terlihat bahwa siswa sudah dapat menghargai pendapat temannya dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang masih mempertahankan pendapat maupun argumen dari dalam dirinya. Siswa dapat dikatakan baik dalam menghargai pendapat
temannya
karena
siswa
tersebut
sudah
menunjukkan adanya upaya untuk mendengarkan pendapat temannya secara terus-menerus dan hal itu sudah konsisten.
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa juga dapat dikatakan cukup baik dalam menghargai pendapat
temannya
karena
siswa
tersebut
sudah
menunjukkan adanya upaya untuk mendengarkan pendapat temannya namun hal itu belum konsisten. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena dapat meningkatkan rasa saling menghargai dari dalam diri siswa terhadap pendapat maupun argument temannya. 3) Observasi Pembelajaran Guru Setiap pembelajaran yang berlangsung dalam penelitian dibutuhkan suatu lembar observasi pembelajaran yang ditujukan kepada guru. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perangkat pembelajaran yang disusun peneliti dapat memenuhi kebutuhan guru dan diterapkan perangkat yang disusun
oleh peneliti.
Lembar observasi ini berupa lembar pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Lembar observasi yang disusun oleh peneliti sudah divalidasi, sehingga dapat digunakan pada saat uji coba produk. Berdasarkan penghitungan hasil observasi pembelajaran guru dikatakan memiliki kriteria yang sangat baik karena dapat mengelola kelas dengan sangat baik
yang
pembelajarannya
berdasarkan
PPR
dan
mengakomodasi teori Van Hiele. Berarti dalam hal ini guru
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mampu menerapkan perangkat pembelajaran dengan metode baru yang sebelumnya belum pernah diterapkan dalam kelasnya. 4. Respon Siswa Setelah proses pembelajaran berlangsung yang telah dilakukan oleh peneliti, selanjutnya peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran yang dibuat tersebut dapat memenuhi kebutuhan siswa. Peneliti memberikan kuesioner guna mengetahui perasaan dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang berlangsung. Pembagian kuesioner ini dilakukan setelah materi yang diberikan sudah selesai. Hasil kuesioner respon siswa ini adalah 3,88 dan termasuk dalam kategori yang bagus. Hasil respon siswa dapat dilihat di halaman 136 dan 137 . Selain melihat respon siswa dari hasil kuesioner, peneliti juga melihat dari hasil refleksi yang guru berikan. Hasil refleksi pada pertemuan pertama maupun kedua, dari 35 siswa menjawab bahwa dengan menggunakan alat peraga untuk menentukan rumus dapat meningkatkan rasa percaya diri sebesar 31% pada pertemuan pertama dan 25% pada pertemuan kedua; dan lebih memahami materi yang diberikan guru sebesar 22% pada pertemuan pertama dan 34% pada pertemuan kedua. Kemudian, beberapa siswa juga merasa dengan menggunakan alat peraga dapat membuat siswa lebih teliti dalam menentukan rumus sebesar 14% pada pertemuan pertama dan 17% pada pertemuan kedua; dengan berkelompok siswa juga merasa dapat saling membantu (bekerjasama) antar sesama teman sebesar 14% pada
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertemuan pertama, namun pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang berpendapat bahwa dengan berkelompok dapat membantu mereka untuk saling bekerjasama; dan siswa merasa lebih memiliki rasa bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sebesar 17% pada pertemuan pertama dan 22% pada pertemuan kedua. Hasil presentase respon siswa melalui refleksi dapat dilihat di lampiran 26. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa menerima dengan baik pembelajaran yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. 5. Refleksi Uji Coba Produk Desain produk yang diujicobakan oleh peneliti adalah produk yang menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) nampak pada kegiatan pembelajarannya yang menggunakan tahapan-tahapan pada PPR yaitu guru melakukan konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam konteks, kegiatan guru yaitu mengecek pemahaman siswa mengenai kubus yang sebelumnya telah dipelajari di Sekolah Dasar (SD) dan memberikan contoh benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus supaya siswa dapat lebih menangkap materi kubus dengan mudah. Kemudian dalam konteks guru juga memberikan
motivasi
agar
siswa
lebih
memahami
kegunaan
mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tahap pengalaman, dalam hal ini guru mengakomodasikan dengan fase Van
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hiele, yang mencakup fase Informasi, fase Orientasi Terarah/Terpandu, fase Eksplisitasi, fase Orientasi Bebas dan faseIntegrasi. Tahap pengalaman dalam pembelajaran, kegiatan guru lebih memfokuskan kepada siswa untuk memecahkan permasalahan dalam LKS yang diberikan guru. Kemudian untuk refleksi kegiatan guru adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuangkan perasaan dan apa saja yang didapat setelah mengikuti pembelajaran hari itu. Siswa diminta untuk menuliskan pada selembar kertas yang dituntun dengan beberapa pertanyaan yang sudah disusun oleh guru. Selanjutnya untuk kegiatan aksi, dalam hal ini guru memberikan aksi kepada siswa berupa pekerjaan rumah kepada siswa dan pekerjaan rumah tersebut kemudian dideskripsikan pada selembar kertas sebagai prasyarat untuk mengikuti ulangan harian. Evaluasi dalam tahap PPR ini kegiatan guru yaitu memberikan soal ulangan harian guna mengetahui pemahaman siswa dalam materi kubus yang sudah diberikan. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) telah terlihat selama pembelajaran berlangsung, begitu pula dengan pendekatan inkuiri yang mengakomodasi fase Van Hiele. Keterlaksanannya dalam pembelajaran sebesar 4,84%. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan ketika guru mengajar menggunakan perangkat pembelajaran yang disusun peneliti, dengan 45 indikator dalam lembar observasi memperoleh hasil 4,84 dan berada pada kategori yang sangat
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagus. Peneliti juga menyajikan transkipsi uji coba produk guna menjelaskan pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh. Sebelum pembelajaran dilakukan dengan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti guru cenderung menggunakan konvensional walaupun guru menggunakan pendekatan saintifik dan guru juga belum memperlihatkan benda-benda nyata sebagai penunjang siswa dalam pembelajaran supaya siswa lebih memahami kegunaan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat pada pembelajaran sebelumnya yaitu materi lingkaran. Setelah pembelajaran ini dilakukan siswa lebih mudah dalam menangkap materi yang diberikan, berperan aktif dan juga siswa merespon dengan baik selama pembelajaran berlangsung. C. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan keterbatasan penelitian yaitu sebagai berikut. 1. Pembelajaran yang berlangsung terkesan terburu-buru karena waktu yang dialokasikan belum sesuai dengan yang terlaksana. 2. Alokasi waktu tiap topik yang direncanakan guru kurang, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terkesan mempunyai waktu yang sempit.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran selama peneliti melakukan penelitian. A. Kesimpulan 1. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta dilakukan dengan langkahlangkah: a. Potensi dan Masalah, dilakukan dengan melakukan observasi pembelajaran guru dan wawancara kepada guru. b. Pengumpulan Data, menggunakan lembar observasi guru, lembar wawancara dan lembar kuesioner respon siswa untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan siswa dan guru. c. Desain Produk, produk yang disusun peneliti berupa perangkat pembelajaran meliputi 1) silabus yang dibuat mencakup materi kubus yang menggunakan aspek PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele, 2) RPP yang dibuat mengacu pada silabus, 3)LKS disesuaikan dengan tahapan RPP, 4) Bahan Ajar, mencakup unsur PPR yang dilengkapi dengan alat peraga, dan 5) Penilaian
3C
(Competence,
Conscience,
Compassion),
yang
menggunakan: a) Soal tes (Competence), b) Lembar pengamatan sikap batin (Conscience), dan c) Lembar pengamatan sikap bela rasa (Compassion), d. Validasi Desain, dilakukan ahli (3 dosen dan 1 guru
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika), e. Revisi Desain, berdasarkan masukan dari para ahli, f. Uji Coba Produk, dilaksanakan terhadap 35 orang siswa SMP N 1 Yogyakarta, dan g. Revisi Produk, berdasarkan hasil uji coba. Peneliti
melakukan
validasi
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan kepada 1 dosen dan 1 guru. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele untuk memenuhi segala kebutuhan guru dan siswa berada pada kategori yang valid yaitu baik dengan skor 3,93. Valid berarti perangkat yang disusun oleh peneliti dapat diujicobakan. Demikian juga validitas untuk instrumen lembar kuesioner, pedoman wawancara dan lembar observasi juga telah berada pada kategori valid dan dapat digunakan. 2. Kualitas perangkat pembelajaran kubus dalam pengembangannya menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa telah memenuhi kriteria yang sangat baik, berdasarkan a. Validasi oleh para ahli 1) Perangkat Pembelajaran, divalidasi ahlinya (1 dosen dan guru matematika) menunjukkan hasil baik dengan perolehan skor 3,93 dan layak digunakan.
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Instrumen
Pembelajaran,
divalidasi
ahlinya
(2
dosen)
menunjukkan bahwa instrumen yang disusun telah valid dan layak digunakan. b. Hasil Belajar Siswa 1) Tes belajar siswa (Competence) menunjukkan bahwa 23 orang siswa (67,5%) telah mencapai ketuntasan KKM dan 12 orang siswa (32,5%) belum mencapai ketuntasan KKM. Bagi siswa yang belum tuntas, peneliti melakukan remedial hingga 2 kali sampai nilai siswa tersebut mencapai KKM yang telah ditentukan. 2) Penilaian Sikap a) Sikap batin (Conscience), persentase sikap conscience berada dalam kriteria baik dengan persentase sikap percaya diri siswa sebesar 0,71, sikap ketelitian siswa sebesar 0,54, sikap bertanggung jawab secara keseluruhan siswa sudah melakukannya dengan sangat baik dan sikap bekerjasama anatar sesama anggota kelompok sebesar 0,69. b) Sikap belarasa (Compassion), sesuai perhitungan persentase sikap compassion dalam setiap pembelajaran diperoleh bahwa rata-rata persentase berada dalam kriteria baik dengan persentase sikap saling membantu sesama teman maupun dalam kelompok sebesar 0,69 dan sikap saling menghargai pendapat antar sesama teman sebesar 0,86.
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Observasi guru, hasil perhitungan persentase observasi guru diperoleh bahwa rata-rata
persentase berada dalam tahap
kriteria sangat bagus dengan perolehan nilai 4,84. c. Respon siswa, rata-rata persentase berada dalam tahap kriteria sangat bagus dengan perolehan skor 3,88. Hal tersebut juga terlihat dari hasil refleksi siswa yang merasa senang dan puas dengan pembelajaran yang disusun oleh peneliti. B. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti memberi saran kepada guru yaitu: 1. Sebaiknya guru perlu memperhatikan waktu pada saat mengajar, sehingga waktu yang sudah dialokasikan dapat berjalan sesuai dengan rencana. 2. Alokasi waktu pembelajaran sebaiknya perlu disesuaikan dengan kompleksitas topik, agar jika harus remidi tersedia waktu untuk mengadakan remedial.
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adheyanto, Nicodemus Yordan. 2012. Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Pendagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. PGSD-FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Akbar dan Sriwijaya. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Malang: Cipta Media. Arikunto, Suharsimi.1990.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Coxeter, H. SM.1968.Introduction to Geometry. New York: John Wiley and Sons. Inc. Cronbach. 1963. Educational Pshycology. New York: Harcout Brace & World, Inc. Dimyati, Mudjiono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dudeja, Ved & V. Madhavi. 2014. Jelajah Matematika SMP. Jakarta: Yushistira. Herman Hudoyo.1980.Teori Belajar Untuk Pengajaran Matematika. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru (P3G) Depdikbud. Hidayat, Sholeh.2013.Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Konstekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghaila Indonesia. Lolopayung, Agata. 2011. Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif di Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Skripsi. PGSD-FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Marini Fitriani, dkk. 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kuantum di Kelas VIII SMP”. http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/311. (diakses pada 23 Februari pukul 19:23) Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira. Nur’aeni, E. 2008. Teori Van Hiele dan Komunikasi Matematika Sekolah Dasar (Apa, Mengapa dan Bagaimana). Dosen Pendidikan Sekolah Dasar. UPI Kampus Tasikmalaya.
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mulyasa, E. 2009. Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Mustafa EQ, Zainal. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumental. Yogyakarta: Graha Ilmu. Oemar, Hamalik.2003.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M,. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT. Bina Aksara. Sudjana, Nana.2012. Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Suyono, dkk. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implikasinya dalam Kurikulum Tingkat Stuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Yustina Friska Happy Wulandari. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar Dengan Pendekatan Saintifk Pada Siswa Kelas VIII B SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Van De Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga. Winkel, W.S. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Dosen a. Silabus
HASIL VALIDASI SILABUS No.
Komponen Penilaian
Skor 1
1 Kelengkapan unsurunsur silabus 2 Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator 3 Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran 4 Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa 5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 6 Ketepatan dalam memilih media 7 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indicator 8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
2
3
4 1
5
1
1
1
1
1 1
1
0
0
1
7
0
0
0
3 31 3,88
28
0
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. HASIL VALIDASI RPP No
Indikator
A 1
Komponen RPP Ketercukupan komponenkomponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi. Identitas RPP Kelengkapan identitas RPP Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rumusan tujuan/ indikator Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan materi Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa Metode pembelajaran Kesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa
B 2 3
C 4
5 6 7
8 D 9
10 11 12
E 13
1
Skala Penilaian 2 3 4 1
1 1
1
1 1 1
1
1
1 1 1
1
179
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F 15
16
17 18 19 20 21 22 G 23 24
H 25 26 27 28
I 29 30 31 32
Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan. Kegiatan pembelajaran Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan konteks tampak dalam RPP Kegiatan pengalaman tampak pada RPP Kegiatan refleksi tampak pada RPP Kegiatan aksi ditumbuhkan pada RPP Kegiatan evaluasi diterapkan pada RPP Penutup Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pemilihan sumber belajar Kesesuaiain sumber belajar dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran Keefektifan penggunaan sumber belajar Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa Penilaian hasil belajar Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator Kesesuaian butir instrumen dengan indikator Keterwakilan setiap indikator Keberadaan dan kejelasan
1
1
1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
34 J 35
36 37
petunjuk pengerjaan soal Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik penilaian Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1
1
1 1
0 0
181
1 2
8 24 138 3,73
28 112
0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. LKS 1
HASIL VALIDASI LKS 1 No.
Aspek yang Dinilai
Skala Penilaian 1
I
II
FORMAT 1.Kejelasan pembagian materi 2.Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3.Tampilan LKS yang menarik 4.Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5.Pengaturan ilustrasi / gambar BAHASA 1.Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia
2
3
4 1 1
1 1 1
1
1
2.Kesederhanaan struktur kalimat 3.Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4.Kejelasan petunjuk dan arahan 5.Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III
5
1 1 1
ISI 1.Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2.Kebenaran isi/ materi
1
1
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
0 0
186
1 2
5 15 45 3,46
7 28
0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. LKS 2
HASIL VALIDASI LKS 2 No.
Aspek yang Dinilai
Skala Penilaian 1
I
2
3
FORMAT 1.Kejelasan pembagian materi 2.Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3.Tampilan LKS yang menarik 4.Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
1 1 1
BAHASA 1.Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 2.Kesederhanaan struktur kalimat 3.Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
1 1 1
4.Kejelasan petunjuk dan arahan 5.Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III
5
1 1
5.Pengaturan ilustrasi / gambar II
4
1 1
ISI 1.Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2.Kebenaran isi/ materi 3.Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
188
1 1 1
0 0
0 0
0 6 0 24 54 4,15
6 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Bahan Ajar
HASIL VALIDASI BAHAN AJAR No
Komponen Penilaian
1
2
Skor 3
4
5
1 Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2 Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur 3 Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 4 Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana 5 Menuliskan sumber bahan ajar Jumlah
1
0
0
0
4
0
Jumlah x skala penilaian
0
0
0
20
0
1
1
1
1
Jumlah total Rerata
20 4,00
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Tes Hasil Belajar (Competence)
HASIL VALIDASI TES
No. Soal
Validitas Isi
Bahasa dan Penulisan Soal
SV
V √ √ √ √
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
4
7
0
0
0
4
7
0
0
16
21
0
0
0
16
21
0
0
1a 1b 1c 1d 2
3a 3b 3c 3d 4 5
CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3,36
3,36 3,36
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Penilaian Sikap Batin (Conscience)
HASIL VALIDASI CONSCIENCE No.
Pernyataan Pengamatan
Validitas Isi SV
V
CV
KV
Bahasa dan Penulisan TV
SDP
DP
CDP
PERCAYA DIRI
1
2
3
Kurang baik jika siswa sama sekali tidak mengutarakan pendapat atau diminta maju untuk mengerjakan soal di papan tulis dalam proses pembelajaran
1
1
Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan soal namun bukan inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran
1
1
Baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau maju mengerjakan soal dipapan tulis atas inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran BERTANGGUNG JAWAB Kurang baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha mencoba ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi Baik jika sudah menunjukkan usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi secara konsisten
1
1
1
1
1
1
1
TELITI
195
1
KDP
TDP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurang baik jika masih terdapat banyak kesalahan dalam memecahkan masalah
1
1
Cukup baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mencoba memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan Baik jika sudah menunjukkan usaha dalam mengerjakan soal secara cermat sesuai dengan perintah dan memperoleh hasil yang tepat BEKERJASAMA (dalam kelompok)
4
Kurang baik jika masih terlihat mengerjakan tugas yang diberikan secara individual Cukup baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten Baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama-sama dan konsisten. Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total
1
1
1
1
1
0 0
1
1
1
1
1
8 32
2 6
2 4
0 0
0 0
3,5
Rerata
2 6 3,5
3,50
196
8 32
2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Penilaian Sikap Belarasa (Compassion)
HASIL VALIDASI COMPASSION No .
Pernyataan Pengamatan
Validitas Isi
SV SALING MEMBANTU Kurang baik jika siswa tidak bersedia membantu temannya dalam memecahkan masalah Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada 1 usaha untuk mencoba membanu teman dalam memecahkan masalah, namun belum konsisten Baik jika sudah menunjukkan usaha yang konsisten untuk membantu teman dalam memecahkan masalah SALING MENGHARGAI Kurang baik jika siswa terlihat memaksakan pendapatnya di dalam kelompok Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan upaya mendengarjan 2 pendapat teman, namun belum konsisten. Baik jika sudah menunjukkan upaya yang konsisten dalam mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total
V
CV
Bahasa dan Penulisan
KV
TV
SDP
DP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4 16
2 6
0 0
0 0
3,67
6 24
0 0
0 0
0 0
4 3,67
201
TDP
1
0 0
Rerata
KDP
1
1
0 0
CDP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Oleh Guru a. Silabus
HASIL VALIDASI SILABUS No. Komponen Penilaian
Skor 1
2
3
4 1
1 Kelengkapan unsurunsur silabus 2 Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator 3 Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran 4 Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa 5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 6 Ketepatan dalam memilih media 7 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indicator 8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
204
5
1 1 1
1
1 1
1
0 0
0 0
0 0 36 4,50
4 16
4 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. RPP
HASIL VALIDASI RPP No A 1
B 2 3
C 4
5
6
7
8 D 9
10
11 12
Indikator
1
Komponen RPP Ketercukupan komponenkomponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi. Identitas RPP Kelengkapan identitas RPP Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rumusan tujuan/ indikator Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan materi Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa
Skala Penilaian 2 3 4
5
1
1 1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E 13
14
F 15
16
17
18 19 20 21 22 G 23 24
H 25 26 27 28
Metode pembelajaran Kesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan. Kegiatan pembelajaran Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan konteks tampak dalam RPP Kegiatan pengalaman tampak pada RPP Kegiatan refleksi tampak pada RPP Kegiatan aksi ditumbuhkan pada RPP Kegiatan evaluasi diterapkan pada RPP Penutup Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pemilihan sumber belajar Kesesuaiain sumber belajar dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran Keefektifan penggunaan sumber belajar Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I 29 30 31 32 33
34 J 35
36 37
Penilaian hasil belajar Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator Kesesuaian butir instrumen dengan indikator Keterwakilan setiap indikator Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik penilaian Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah
0
0
0
14
23
Jumlah x skala penilaian
0
0
0
56
115
1 1 1 1 1
1
1
1 1
Jumlah total
171
Rerata
4,62
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. LKS 1
HASIL VALIDASI LKS 1 No.
Aspek yang Dinilai
Skala Penilaian 1
I
2
3
4
FORMAT 1.Kejelasan pembagian materi
5 1
2.Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3.Tampilan LKS yang menarik
1
1
4.Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5.Pengaturan ilustrasi / gambar II
1 1
BAHASA 1.Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia
1
1
2.Kesederhanaan struktur kalimat 3.Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
1
4.Kejelasan petunjuk dan arahan 5.Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III
1 1
ISI 1.Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2.Kebenaran isi/ materi
1 1
3.Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
0 0
211
0 0
0 0 58 4,46
7 28
6 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. LKS 2
HASIL VALIDASI LKS 2 No .
Aspek yang Dinilai
Skala Penilaian 1
I
II
III
2
3
4
5
FORMAT 1.Kejelasan pembagian materi
1
2.Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3.Tampilan LKS yang menarik
1
4.Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5.Pengaturan ilustrasi / gambar
1
1
1
BAHASA 1.Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia
1
2.Kesederhanaan struktur kalimat
1
3.Kalimat soal tidak mengandung arti ganda
1
4.Kejelasan petunjuk dan arahan
1
5.Sifat komunikatif bahasa yang digunakan ISI 1.Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2.Kebenaran isi/ materi 3.Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1 1 1
0 0
213
0 0
0 0 54 4,15
6 24
6 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Bahan Ajar
HASIL VALIDASI BAHAN AJAR No
Komponen Penilaian
1 Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2 Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur 3 Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 4 Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana 5 Menuliskan sumber bahan ajar Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
Skor 2 3
4
5 1
1
1
1
1
0
0
0
2
3
0
0
0 23 4,60
8
15
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f.
Tes Hasil Belajar (Competence)
HASIL VALIDASI TES
Validitas Isi
No. Soal
1a 1b 1c 1d 2
3a 3b 3c 3d
SV √
CV KV TV SDP
√ √ √
DP √ √ √
CDP KDP
TDP
√ √
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √
4 5
Jumlah Jumlah x skala penilaia n Jumlah total Rerata
V
Bahasa dan Penulisan Soal
5
6
0
0
0
0
4
7
0
0
25
24
21
0
0
0
16
21
0
0
3,36
3,36 3,36
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Penilaian Sikap Batin (Conscience)
HASIL VALIDASI CONSCIENCE No.
1
Pernyataan Pengamatan PERCAYA DIRI Kurang baik jika siswa sama sekali tidak mengutarakan pendapat atau diminta maju untuk mengerjakan soal di papan tulis dalam proses pembelajaran Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan soal namun bukan inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran Baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau maju mengerjakan soal dipapan
SV
Validitas Isi V CV KV TV
Bahasa dan Penulisan SDP DP CDP KDP TDP
1
1
1
1
1
1
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3
tulis atas inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran BERTANGGUNG JAWAB Kurang baik 1 jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi Cukup baik 1 jika menunjukkan sudah ada usaha mencoba ambil bagian dalam menyelesaika n tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi Baik jika sudah menunjukkan usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaika n tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi secara konsisten TELITI
1
1
1
1
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kurang baik 1 jika masih terdapat banyak kesalahan dalam memecahkan masalah Cukup baik 1 jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mencoba memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan Baik jika 1 sudah menunjukkan usaha dalam mengerjakan soal secara cermat sesuai dengan perintah dan memperoleh hasil yang tepat BEKERJASAMA (dalam kelompok) Kurang baik 1 jika masih terlihat mengerjakan tugas yang diberikan secara individual
222
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cukup baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersamasama, namun belum konsisten Baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama-sama dan konsisten. Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1
1
1
0
9
3
0
0
0
8
4
0
0
36
9
0
0
0
32
12
0
3,75
3,67 3,71
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Penilaian Sikap Belarasa (Compassion)
HASIL VALIDASI COMPASSION No.
Pernyataan Pengamatan
Validitas Isi SV
SALING MEMBANTU Kurang baik jika siswa tidak bersedia membantu temannya dalam memecahkan masalah Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada 1 usaha untuk mencoba membantu teman dalam memecahkan masalah, namun belum konsisten Baik jika sudah menunjukkan usaha yang konsisten untuk membantu teman dalam memecahkan masalah SALING MENGHARGAI Kurang baik jika siswa terlihat memaksakan pendapatnya di dalam kelompok Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan upaya mendengarjan 2 pendapat teman, namun belum konsisten. Baik jika sudah menunjukkan upaya yang konsisten dalam mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya Jumlah 0 Jumlah x skala penilaian 0 Jumlah total
V
CV
Bahasa dan Penulisan
KV
TV
SDP
DP
1
1
1
1
CDP
1
TDP
0 0
0 0
1
1
1
1
1
1
1
5 20
KDP
1 3
0 0
0 0
0 0
3,83
Rerata
2 6 3,67
3,75
228
4 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran a. Pedoman Wawancara 1) Sebelum Uji Coba Produk untuk Mengetahui Kebutuhan Siswa dan Guru
HASIL VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA No. A
1
B 2 C
3
D
4
5
Skala Penilaian 1 2 3 4 Komponen pedoman wawancara Ketercukupan komponenkomponen pedoman wawancara sebagai penunjang penelitian Identitas pedoman wawancara Kelengkapan identitas pedoman wawancara Rumusan Indikator
5
1
1
Kesesuaian rumusan pedoman wawancara dengan tujuan penelitian
1
Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif
1
1
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kejelasan bahasa yang digunakan 6 sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
0 0
232
0 0
0 0 29 4,83
1 4
5 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Setelah Uji Coba Produk
HASIL VALIDASI PEDOMAN WAWANCARA No. A
Skala Penilaian 1 2 Komponen pedoman wawancara Indikator
1
Ketercukupan komponenkomponen pedoman wawancara sebagai penunjang penelitian
B
Identitas pedoman wawancara
2
Kelengkapan identitas pedoman wawancara
C
Rumusan
3
Kesesuaian rumusan pedoman wawancara dengan tujuan penelitian
D
4
5
3
4
5
1
1
1
Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif
1
1
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah
Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
0
0
0
1
5
0
0
0 29 4,83
4
25
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Lembar Observasi
VALIDASI PEDOMAN OBSERVASI No A
1
B 2 C
3
D
4
5
Indikator
1
Skala Penilaian 2 3 4
Lembar Observasi Ketercukupan komponenkomponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran
5
1
Identitas lembar Observasi Kelengkapan identitas lembar observasi Rumusan Kesesuaian rumusan lembar observasi dengan tujuan penelitian Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan mudah dipahami
1
1
1
1
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kejelasan bahasa yang digunakan 6 sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
0 0
0 0
0 0 26 4,33
4 16
2 10
c. Kuesioner Respon Siswa
VALIDASI PEDOMAN KUESIONER No A
1
B 2 C
3
D
Indikator
Skala Penilaian 2 3 4
1
Lembar Observasi Ketercukupan komponenkomponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran Identitas Lembar Observasi Kelengkapan identitas lembar observasi Rumusan Kesesuaian rumusan lembar observasu dengan tujuan penelitian Kebahasaan
238
1
1
1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketepatan bahasa yang digunakan 4 dalam kaidah bahasa indonesia Bahasa yang digunakan 5 mudah dipahami Kejelasan bahasa yang digunakan 6 sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1
1
0 0
0 0
239
0 0 24 4,00
6 24
0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. RPP yang mengacu pada Silabus RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 1 Yogyakarta
Kelas/ Semester
: VIII/ 2
Materi Pokok
: Bangun Ruang Sisi Datar
Topik
: Kubus
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 5 jam pelajaran (2
pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagianbagiannya serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus serta bagian-bagiannya 5.2 Membuat jaring-jaring kubus 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus
C. Indikator 1. Competence a. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus c. Menggambar kubus d. Membuat jaring-jaring kubus e. Menentukan luas permukaan kubus f. Menentukan volume kubus
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus h. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 2. Conscience a. Teliti dalam memecahkan permasalahan yang diberikan. b. Percaya diri berbicara di depan umum c. Mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas 3. Compassion a. Bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari. b. Bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur kubus b. Siswa mampu menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus c. Siswa mampu menggambar kubus d. Siswa mampu membuat jaring-jaring kubus e. Siswa mampu menentukan luas permukaan kubus f. Siswa mampu menentukan volume kubus g. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus h. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 2. Conscience a. Siswa mampu teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan.
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Siswa mampu percaya diri berbicara di depan umum c. Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Siswa mampu bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas 3. Compassion a. Siswa bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari. b. Siswa bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Ajar Bangun Ruang Sisi Datar : KUBUS Dalam materi ajar akan membahas: Konteks Berisi ajakan bagi siswa untuk mengenal bangun kubus dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman Materi yang akan dipelajari adalah sebagai berikut. 1. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi. 2. Unsur-unsur kubus Sebuah kubus memiliki unsur-unsur yang meliputi a. Sisi Kubus b. Rusuk Kubus c. Titik Sudut Kubus d. Diagonal Sisis Kubus e. Diagonal Ruang Kubus f. Bidang Diagonal Kubus
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Sifat-sifat kubus a. Semua sisi kubus berbentuk persegi yang kongruen. b. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang. c. Setiap diagonal sisi pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang. d. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang. e. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegi panjang. 4. Jaring-jaring kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar (sisi-sisi yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus. Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Luas permukaan kubus Untuk mencari luas permukaan kubus, dengan menghitung luas persegi yang sama dan kongruen, maka Luas Permukaan Kubus = 6 × r × r
6. Volume kubus Untuk menghitung volume kubus, dengan menghitung luas alas dikalikan tinggi dari kubus tersebut, maka Volume Kubus = r × r × r
Refleksi Berisi arahan agar siswa : 1. Melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini. 2. Menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas dan dikumpulkan. Aksi Berisi arahan agar siswa :
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar serta refleksi sepanjang pelajaran hari ini 2. Membuat jaring-jaring kubus 3. Membuat benda berbentuk kubus yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Contoh : kotak tisu, tempat kado, keranjang pernak-pernik Evaluasi Berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan pemahaman masing-masing siswa
F. Nilai Kemanusiaan percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
G. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran
: Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) mengakomodasi Teori Van Hiele
Model Pembelajaran
: Inquiri
Metode Pembelajaran
: Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Presentasi
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan pertama 80 menit (2 jam pelajaran) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, meminta salah 5 menit seorang siswa untuk memimpin doa, menanyakaan kabar dan mengecek kehadiran siswa 2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus 10 menit Konteks 1. Melalui tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh benda di sekitarnya yang berbentuk kubus. Contoh : Dadu, tempat kado, permainan rubic.
3. Guru membawa beberapa bentuk bangun ruang sisi datar, kemudian siswa diminta memilih bangun yang merupakan kubus sesuai dengan pemahaman mereka.
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motivasi Guru memberi motivasi kepada siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : untuk dapat mengenali sebuah benda dikatakan kubus.
Pengalaman 1. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang dan membagikan LKS 1 2. Guru memperkenalkan bangun kubus dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru membimbing siswa mengidentifikasi unsur-unsur kubus. Inti
1. Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 1. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman isi LKS 1. 2. Guru memberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS pada kelompok yang mengalami kesulitan. 3. Siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan terkait dengan kubus pada LKS-1
Menyajikan Pertanyaan/ Masalah dan membuat hipotesis (van Hiele fase Informasi) (15 menit) Merancang percobaan (van Hiele fase Orientasi terarah/terpadu) (10 menit)
1. Siswa secara berkelompok membongkar Melakukan kubus dengan cara mengiris bagian rusuk percobaaan kubus sesuai petunjuk pada LKS 1 untuk melakukan informasi (van Hiele fase Eksplisitasi) (10 menit)
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Masing-masing siswa menggambarkan jaring-jaring yang terbentuk sesuai petunjuk pada LKS 1 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/pekerjaannya. 2. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
Mengumpulkan dan menganalisis data (van Hiele fase Orientasi Bebas) (10 menit) 1. Siswa bersama-sama dengan guru membuat Membuat rangkuman unsur-unsur kubus kesimpulan (van 2. Guru memberi kesempatan siswa untuk Hiele fase mengkonfirmasi materi yang telah Integrasi) didiskusikan. (5 menit)
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Setiap kelompok diberikan perolehan penghargaan berkaitan dengan aktivitas kelompok.
Penutup
Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan 15 menit memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran (refleksi individu dituliskan dalam kertas) 1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? 4) Apakah yang kalian bisa simpulkan dari pertemuan pembelajaran hari ini? Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan? (ditulis dalam kertas secara individu) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat sebuah jaring-jaring kubus secara berkelompok Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pertemuan kedua 120 menit (3 jam pelajaran) Kegiatan Waktu Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, meminta 5 menit salah seorang siswa untuk memimpin doa, menanyakaan kabar dan mengecek kehadiran siswa 2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus 10 menit Konteks 1. Melalui tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa mengenai materi unsur-unsur dan jaring-jaring kubus yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru melakukan apersepsi dengan meminta siswa mengamati jaring-jaring kubus yang telah dibuat di rumah dan menemukan rumus luas permukaan kubus. 3. Guru membawa bangun berupa kubus satuan untuk menemukan rumus volume kubus.
Motivasi Guru memberi motivasi kepada siswa
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang kegunaan dan manfaat mempelajari luas permukaan dan volume kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : untuk menghitung luas permukaan tempat kado, untuk menghitung volume aquarium berbentuk kubus.
Inti
Pengalaman 1. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang dan membagikan LKS 2 2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi jaring-jaring kubus untuk menentukan luas permukaan kubus. 3. Guru membimbing siswa untuk menentukan volume kubus dengan menggunakan kubus satuan.
Menyajikan Pertanyaan/ Masalah dan membuat hipotesis (van Hiele fase Informasi) (15 menit)
1. Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 2. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman isi LKS 2. 2. Guru memberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS 2 pada kelompok yang mengalami kesulitan. 3. Siswa secara berkelompok mengerjakan permasalahan terkait dengan kubus pada LKS-2
Merancang percobaan (van Hiele fase Orientasi terarah/terpandu) (25 menit)
1. Secara berkelompok, siswa mengamati jaring-jaring dan menemukan rumus luas permukaan kubus. 2. Secara berkelompok, siswa mengamati alat peraga kubus satuan dan menemukan rumus volume kubus. 3. Masing-masing siswa menuliskan rumus permukaan dan volume berdasarkan percobaan.
Melakukan percobaaan untuk melakukan informasi (van Hiele fase Eksplisitasi) (20 menit)
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penutup
1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/pekerjaannya. 2. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 1. Siswa bersama-sama dengan guru membuat rangkuman tentang luas permukaan dan volume kubus 2. Memberi kesempatan siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan. 1. Setiap kelompok diberikan perolehan penghargaan berkaitan dengan aktivitas kelompok. 2. Guru memberikan siswa soal untuk latiahan di rumah. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 1) Bagaimana perasaanmu mengikti pembelajaran hari? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? 4) Apakah yang kalian bisa simpulkan dari pertemuan pembelajaran hari ini? Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan
254
Mengumpulkan dan menganalisis data (van Hiele fase Orientasi bebas) (20 menit) Membuat kesimpulan (van Hiele faseIntegrasi) (10 menit)
(15 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nilai kemanusiaan? (ditulis alam kertas secara individu) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat bangun kubus secara individu yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
I. Media Pembelajaran a. White board dan spidol b. Benda berbentuk kubus dan balok c. Gambar bangun ruang sisi datar d. Alat peraga kubus (kerangka, bangun kubus (benda nyata), jaringjaring) J. Penilaian 1. Teknik Penilaian : tes tertulis (uraian), pengamatan 2. Bentuk Instrumen (terlampir) : soal dan kunci jawaban dan rubrik penilaian 3. Prosedur Penilaian No 1.
1. a. b.
c. d. e. f.
Aspek yang dinilai Competence Mengidentifikasi unsurunsur kubus Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus Menggambar kubus Membuat jaring-jaring kubus Menentukan luas permukaan kubus Menentukan volume
255
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Waktu Penilaian Hasil dari tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g.
h.
2.
2. a.
b. c.
d. 3.
3. a.
b.
kubus Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus Menyelesaika masalah yang berkaitan dengan volume kubus Conscience Teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan. Percaya diri berbicara di depan umum Bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok Bertanggungjawab menyelesaikan tugas Compassion Bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari. Bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari.
256
Pengamatan
Saat menyelesaikan soal-soal latihan (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
Pengamatan
Saat pembelajaran dan saat diskusi serta dari hasil refleksi dan niat aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K. Sumber Bahan a. Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional b. Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional c. Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
Yogyakarta, ............................. Mengetahui, Guru Kelas
Peneliti,
Maria Roostika
A. Dwi Purnama Sary
NIP 19730618 2006 04 2 012
NIM 121414020
Kepala Sekolah,
Tyas Ismullah, S.Pd NIP 19591017 198103 1 006
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. LKS (1) yang disesuaikan dengan Tahapan RPP
LEMBAR KERJA SISWA (1) Nama
1.
Anggota
2.
Kelompok
3.
(No. absen)
4. 5.
Tujuan
Competence 1. Siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama setiap sudutnya 2. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus 3. Siswa dapat menggambarkan jarring-jaring kubus Conscience 1. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan 2. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok Compassion 1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran. 2. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu sama lain dalam proses pembelajaran.
Waktu
1 x 40 menit
Alat dan bahan Bangun kubus, dan lembar kerja Petunjuk
1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
Konteks 1. Mengingat kembali mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar (SD). 2. Menyebutkan contoh benda-benda di sekitarnya yang berbentuk kubus serta mengetahui kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda-benda kubus dalam kehidupan sehari-hari: a. Bungkus makanan ringan “broniz” yang berbentuk menyerupai dadu, dimana pada tiap sisinya terdapat poin-poin 1-6.
b. Bungkus dot anak kecil “Huki”
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Bungkus “Teh Tong Tji”
d. Rubik
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengalaman
Kegiatan 1 Tujuan : siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus Isilah bagian-bagian yang kosong!
1. Bangun di atas bernama 2. Bangun di atas mempunyai
sisi,
yaitu 3. Bangun di atas mempunyai
rusuk,
yaitu 4. Bangun di atas mempunyai
titik sudut,
yaitu 5. Bangun di atas mempunyai
diagonal sisi,
yaitu 6. Bangun di atas mempunyai
diagonal ruang,
yaitu 7. Bangun di atas mempunyai
bidang diagonal,
Yaitu
Kegiatan 2 Tujuan : siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama setiap sudutnya
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah-langkah : 1. Gambarlah sisi kubus bagian depan (bidang frontal ABFE) dengan ukuran 5 cm × 5 cm. (Bidang Frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar) 2. Lukislah bidang frontal bagian belakang, karena bidang frontal belakang terletak di belakang maka terdapat rusuk yang tidak terlihat. Berilah garis putus-putus untuk rusuk yang tidak terlihat. 3. Lengkapi gambar tersebut dengan memberi nama di setiap sudutnya. (dibagikan kertas berpetak)
Dalam kegiatan ini, kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik!
1. Dari kubus ABCD.EFGH di atas, bila panjang rusuk AB adalah 5 cm maka hitunglah: a) Panjang HG b) Panjang AC c) Panjang AG 2. Perhatikan kubus ABCD.EFGH . a)
Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE dan AD
b)
Tentukanlah sisi-sisi yang sejajar dengan ABCD, ADHE, ABFE
Jawab
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… …………………………………
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan 3 Tujuan : siswa dapat menggambar jaring-jaring kubus Langkah : 1. Berilah nama tiap titik sudut dari kubus yang diberikan oleh guru. 2. Setelah itu irislah kubus sesuai tanda yang ada pada bangun kubus sampai terbuka. 3. Setelah dibuka diperoleh jaring-jaring kubus, gambarlah bentuk jaringjaringnya. 4. Berilah nama sudut pada jaring-jaring yang sesuai dengan sudut kubus semula.
(dibagikan kertas berpetak)
Refleksi 5) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 6) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 7) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus?
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8) Apakah yang kalian bisa simpulkan dari pertemuan pembelajaran hari ini? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .......................................................
Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ........................................................................................................................ pekerjaan rumah : Buatlah sebuah jaring-jaring kubus dengan rusuk berukuran 10 cm secara berkelompok menggunakan kertas berwarna, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing.
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............................................
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. LKS (2) yang disesuaikan dengan RPP
LEMBAR KERJA SISWA (2) Nama
6.
Anggota Kelompok (No. absen)
7. 8. 9. 10.
Tujuan
Competence 4. Siswa dapat menentukan luas permukaan kubus 5. Siswa dapat menentukan volume kubus 6. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume kubus Conscience 3. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan 4. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok Compassion 3. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran. 4. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu sama lain dalam proses pembelajaran.
Waktu
1 x 40 menit
Alat dan bahan Jaring-jaring kubus, peraga kubus satuan dan lembar kerja Petunjuk
3. Kerjakan LKS ini secara berkelompok
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
Konteks 1. Mengingat kembali mengenai materi unsur-unsur dan jaring-jaring kubus yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Mengamati jaring-jaring kubus yang telah dibuat di rumah untuk mententukan rumus luas permukaan. 3. Menggunakan kubus satuan untuk menentukan rumus volume kubus.
Pengalaman
Kegiatan 1 Pada kegiatan ini kita akan menemukan luas permukaan kubus. Perhatikan gambar jaring-jaring kubus berikut :
Kubus terdiri dari ………………… buah persegi.
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rumus luas persegi = …… x ……. Sehingga luas permukaan kubus = …….. x …………. x……….. = ………… luas permukaan kubus =
Kegiatan 2 Pada kegiatan ini kita akan menemukan volume kubus. Perhatikan gambar kubus berikut :
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b dan (c) akan diisi kubus satuan. Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (b) ? (tuliskan cara memperolehnya) ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
................................................................................................................................................ ....................... Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (c) ? (tuliskan cara memperolehnya) ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ....................... Sehingga untuk menghitung volume kubus kita bisa menghitung banyaknya kubus satuan yang mengisi kubus tersebut. atau dengan cara lain, untuk menentukkan volume (V) kubus, kita cari dulu luas alas kubus (LA) lalu dikalikan dengan tinggi (t). Luas alas kubus = ... × ... = ...... dan t = r, maka rumusan volume kubus sebagai berikut. V = …× ... = (… × ...) × ... = ......... volume kubus =
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan 3 Pada kegiatan ini kita akan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume kubus. Kerjakan soal-soal berikut dengan teliti: 1. Lengkapi tabel berikut ini ! No
Panjang rusuk kubus
Luas permukaan kubus
Volume kubus
1.
8 cm
……… cm2
…. cm3
2.
…… cm
1200 cm2
…. cm3
3.
….. m
…. m2
8000 m3
4.
10 dm
…… dm2
…. dm3
….. m
…. m2
5.
.... m3
Jawab: ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ......................................................................
Aku adalah ...... Aku biasanya digunakan sebagai ......... ......... untuk sekolah, bangun pagi, les, dan waktunya istirahat.
2.
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Budi memiliki sebuah ....... Setiap malam sebelum tidur, Budi selalu menyalakan alarm supaya besok paginya Budi dapat bangun pagi dan tidak terlambat berangkat sekolah. Panjang rusuk ......... Budi berukuran 8 cm. Berapa luas permukaan .............. Budi? 3. Ani ingin memberikan kado untuk Winda yang sedang berulangtahun. Ani sudah memiliki kado sebagai hadiah yang berbentuk kubus. Jika panjang rusuk kotak kado Ani adalah 22 cm, berapa volume kotak kado tersebut?
4. Bak
mandi
Arman
berbentuk
kubus. Bak tersebut berisi air sampai penuh dan berisi 140,608 liter air. Tentukanlah panjang rusuk bak mandi Arman tersebut! (dalam cm)
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Luas alas sebuah kardus yang berbentuk kubus 2500 cm2.Tentukan panjang rusuk dan luas permukaan kardus tersebut!
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Refleksi 9) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 10) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 11) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? 12) Apakah yang kalian bisa simpulkan dari pertemuan pembelajaran hari ini? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .......................................... pekerjaan rumah : Buatlah sebuah benda dari jaring-jaring kubus yang telah dibuat sebelumnya, menjadi benda yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. (contoh : tempat pernak-pernik)
Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Penilaian Tes Hasil Belajar (Competence)
Instrumen Penilaian Hasil Belajar 1. Perhatikan gambar berikut W T
V U
S P
R Q
Sebutkan bidang diagonal, diagonal ruang, titik sudut dan sisi dari kubus tersebut! 2. Sebuah kawat sepanjang 960 cm akan dibuat kubus. Tentukan panjang rusuknya jika dibuat kubus-kubus dengan panjang rusuknya 10 cm. Berapakah banyak kubus yang dapat dibuat? 3. Perhatikan gambar berikut
Tentukanlah nomor-nomor berapakah yang harus dihilangkan agar dapat menjadi sebuah jaring-jaring kubus. 4. Vian mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang rusuk 150 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap 10.000 cm2 menghsbiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak cat yang digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut?
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm. Akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima perenam dari tinggi akuarium itu. Tentukan volume air di dalam akuarium tersebut!
Jawaban No
Jawaban
Skor
1.
Sisi : PQRS, TUVW, PQUT, QRVU, 2 RSWV, SPTW Titik sudut : P, Q, R, S, T, U, V, W
2
Diagonal ruang : SU dan WQ & PV dan 3 TR Bidang diagonal : PRVT, PQVW, 3 TSRU, TQRW, PUVS dan QSWU 2.
Diketahui : 1. kawat sepanjang 960 cm
2
2. panjang rusuk kubus 10 cm Ditanya : Banyak kubus yang dibuat?
3
Jawab : Panjang rusuk total untuk 1 kubus = 12 x 10 cm = 120 cm
3
Banyak kubus yang terbentuk = 960 cm : 120 cm = 8 buah
2
Jadi, banyak kubus yang dapat dibuat sebanyak 8 buah 3.
a. 1, 6
2
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3
4
c. 3, 5
2
d. 1, 3
2
Diketahui :1. panjang rusuk kubus 150 cm 2. satu kaleng cat dapat
2
untuk mengecat 10.000 cm2 Ditanya : berapa banyak cat yang diguanakan? Jawab :
3
Luas permukaaan kubus =6xsxs = 6 x 150 cm x 150 cm = 135.000 cm2
3
Banyak cat yang digunakan = 135.000 cm2 : 10.000 cm2 = 5 kaleng cat
2
Jadi, banyaknya cat yang digunakan adalah 13,5 kaleng 5.
Diketahui
:
a. Akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm b. Akuarium berisi air tingginya tinggi akuarium Ditanya
5 6
dari 2
:
a. Volume air di dalam akuarium Jawab
:
Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih dahulu Tinggiair
=
5 6
× tinggi kubus
278
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
= 6 × 72 = 60 cm Volumeair
=𝑠×𝑠×𝑠 = 72 × 72 × 60 = 8640 𝑐𝑚3
Jadi, volume air di dalam akuarium tersebut adalah 8.640 𝑐𝑚3
NP = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 × 2
279
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Penilaian Tes Hasil Belajar (Competence)
Instrumen Penilaian Hasil Belajar 6. Perhatikan gambar berikut W T
V U
S P
R Q
Sebutkan bidang diagonal, diagonal ruang, titik sudut dan sisi dari kubus tersebut! 7. Sebuah kawat sepanjang 960 cm akan dibuat kubus. Tentukan panjang rusuknya jika dibuat kubus-kubus dengan panjang rusuknya 10 cm. Berapakah banyak kubus yang dapat dibuat? 8. Perhatikan gambar berikut
Tentukanlah nomor-nomor berapakah yang harus dihilangkan agar dapat menjadi sebuah jaring-jaring kubus. 9. Vian mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang rusuk 150 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap 10.000 cm2 menghsbiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak cat yang digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut?
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10.
Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm.
Akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima perenam dari tinggi akuarium itu. Tentukan volume air di dalam akuarium tersebut!
Jawaban No
Jawaban
Skor
1.
Sisi : PQRS, TUVW, PQUT, QRVU, 2 RSWV, SPTW Titik sudut : P, Q, R, S, T, U, V, W
2
Diagonal ruang : SU dan WQ & PV dan 3 TR Bidang diagonal : PRVT, PQVW, 3 TSRU, TQRW, PUVS dan QSWU 2.
Diketahui : 1. kawat sepanjang 960 cm
2
2. panjang rusuk kubus 10 cm Ditanya : Banyak kubus yang dibuat?
3
Jawab : Panjang rusuk total untuk 1 kubus = 12 x 10 cm = 120 cm
3
Banyak kubus yang terbentuk = 960 cm : 120 cm = 8 buah
2
Jadi, banyak kubus yang dapat dibuat sebanyak 8 buah 3.
a. 1, 6
2
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3
4
c. 3, 5
2
d. 1, 3
2
Diketahui :1. panjang rusuk kubus 150 cm 2. satu kaleng cat dapat
2
untuk mengecat 10.000 cm2 Ditanya : berapa banyak cat yang diguanakan? Jawab :
3
Luas permukaaan kubus =6xsxs = 6 x 150 cm x 150 cm = 135.000 cm2
3
Banyak cat yang digunakan = 135.000 cm2 : 10.000 cm2 = 5 kaleng cat
2
Jadi, banyaknya cat yang digunakan adalah 13,5 kaleng 5.
Diketahui
:
c. Akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm d. Akuarium berisi air tingginya tinggi akuarium Ditanya
5 6
dari 2
:
b. Volume air di dalam akuarium Jawab
:
Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih dahulu Tinggiair
=
5 6
× tinggi kubus
282
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
= 6 × 72 = 60 cm Volumeair
=𝑠×𝑠×𝑠 = 72 × 72 × 60 = 8640 𝑐𝑚3
Jadi, volume air di dalam akuarium tersebut adalah 8.640 𝑐𝑚3
NP = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 × 2
283
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Penilaian Sikap Batin (Conscience) dan Belarasa (Compassion) A. Penilaian Conscience Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya diri, tanggung jawab, kerja sama dan teliti Indikator perkembangan sikap PERCAYA DIRI a. Kurang baik jika siswa sama sekali tidak mengutarakan pendapat atau diminta maju untuk mengerjakan soal di papan tulis dalam proses pembelajaran b. Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan soal namun bukan inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran c. Baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau maju mengerjakan soal dipapan tulis atas inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran Indikator perkembangan sikap BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi) a. Kurang baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi b. Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha mencoba ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi c. Baik jika sudah menunjukkan usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi secara konsisten. Indikator perkembangan sikap TELITI a. Kurang baik jika masih terdapat banyak kesalahan dalam memecahkan masalah b. Cukup baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mencoba memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Baik jika sudah menunjukkan usaha dalam mengerjakan soal secara cermat sesuai dengan perintah dan memperoleh hasil yang tepat Indikator perkembangan sikap KERJASAMA (dalam diskusi) a. Kurang baik jika masih terlihat mengerjakan tugas yang diberikan secara individual b. Cukup baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten c. Baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama-sama dan konsisten. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan No
Nama
Percaya Diri
Tanggung
Teliti
Kerjasama
Jawab KB
CB
B
KB CB
B
KB CB
B
1. 2. 3. 4. 5. 6. B = Baik
CB = Cukup Baik
KB = Kurang Baik
B. Penilaian Compassion Indikator : 1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. a. Kurang baik jika siswa tidak bersedia membantu temannya dalam memecahkan masalah b. Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba membanu teman dalam memecahkan masalah, namun belum konsisten
285
KB CB
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Baik jika sudah menunjukkan usaha yang konsisten untuk membantu teman dalam memecahkan masalah 2. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. a. Kurang baik jika siswa terlihat memaksakan pendapatnya di dalam kelompok b. Cukup baik jika siswa sudah menunjukkan upaya mendengarjan pendapat teman, namun belum konsisten. c. Baik jika sudah menunjukkan upaya yang konsisten dalam mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan No
Nama
Saling Membantu
Saling Menghargai
KB
KB
1. 2. 3. 4. 5. 6. B = Baik
CB = Cukup Baik
KB = Kurang Baik
286
CB
B
CB
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Bahan Ajar yang disesuaikan dengan Tahapan RPP BAHAN AJAR
A. Konteks Guru memberikan contoh benda-benda yang berbentuk kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : permainan rubik, kotak kado, kotak makanan, plastisin B. Pengalaman Guru memfasilitasi siswa belajar materi dengan menggunakan model pembelajaran inquiri dan fase van Hiele berbantu alat peraga. Materi sebagai berikut : 7) Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi. Kubus diberi nama sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang alas kubus tersebut. Kubus merupakan bangun ruang sisi datar sehingga garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis putus-putus. 8) Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai berikut: g)
Sisi Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan bidang batas atau bidang sisi atau sisi kubus. Sisi-sisi pada kubus sepasang-
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE. h)
Rusuk Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Kubus memiliki 12 rusuk yang sepasang-sepasang berhadapan. Rusukrusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk alas yaitu AB, BC, CD dan AD, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusuk-rusuk atas yaitu EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH.
i)
Titik Sudut Kubus Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
j)
Diagonal Sisi
Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal sisi. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG, dan FH. Jika sebuah kubus dengan panjang
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rusuk a satuan panjang maka diagonal sisi kubus tersebut adalah satuan panjang. k)
Diagonal Ruang
Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang dalam kubus dinamakan diagonal ruang. Kubus memiliki 4 diagonal ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk a satuan panjang maka diagonal ruang kubus tersebut adalah l)
satuan panjang.
Bidang Diagonal
Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan BCHE.
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9) Sifat-sifat Kubus
1)
Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen
2)
Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
3)
Memiliki 8 titik sudut
4)
Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang
5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik 6) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang kongruen 10) Jaring-jaring Kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus. Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11) Luas Permukaan Kubus
Dari gambar di atas terlihar suatu kubus beserta jarring-jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas persegi yang sama dan kongruen, maka, Luas permukaan kubus = 6 x rx r = 6 x r2 = 6r2 12) Volume Kubus
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan volume. Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk z dirumuskan sebagai berikut
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V = r x r x r = r3 r = panjang rusuk kubus
C. Refleksi Guru
mengajak
siswa
untuk
berefleksi,
dengan
memberikan
pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 13) Bagaimana perasaanmu? Berikan alasan! 14) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 15) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? 16) Apakah yang kalian bisa simpulkan dari pertemuan pembelajaran hari ini? D. Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 2) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan?(ditulis alam kertas secara individu) 3) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat jaringjaring kubus secara individu. (pertemuan pertama) 4) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat bagun kubus yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari (pertemuan kedua)
Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Hasil Penilaian Tes Hasil Belajar (Competence)
ANALISA HASIL EVALUASI BELAJAR MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KELAS/SEMESTER JUMLAH SOAL JUMLAH PESERTA
No
: Matematika 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya : VIII E/ 2 : 5 Uraian : 35 Siswa SKOR TERCAPAI
NAMA SISWA
Jumlah
1
2
3
4
5
Skor
% Keter-
Ketuntasan
capaian YA TIDAK
1
ADELINA DIFTA
10
10
10
10
10
50
100,000
√
2
AJI PRAKOSO
8
6
10
10
8
42
84,000
√
3
ALFINA NUR ROKHMAH
10
10
10
10
10
50
100,000
√
4
ALIFIA ZAHRA PRAMESTI
10
10
10
10
8
48
96,000
√
5
ALLANIS MOURENA
10
5
2
10
6
33
66,000
6
ANDREA MAHARANI
10
10
10
10
10
50
100,000
√
7
ANDRI SEPTIYA PRATAMA
7
8
10
10
10
45
90,000
√
8
ANGGARA PRADANA
7
3
1
1
4
16
32,000
9
AULIA WAN TOTOEN
4
10
6
5
5
30
60,000
10
DANDY ANNAFI
10
10
10
10
5
45
90,000
√
11
EDELWEISS MAHESWARI
7
10
10
10
4
41
82,000
√
12
FARIS ALIF ADITYA
10
10
10
10
5
45
90,000
√
13
FIRMANSYAH ISMUDION
8
10
8
10
3
39
78,000
√
14
GALIH ARDIAN
2
7
10
2
10
31
62,000
15
10
10
8
4
6
38
76,000
√
10
10
8
4
6
38
76,000
√
17
HAFIDH FIRNAS IDHAM KATON WAHYU LINTANG IFADA NURCITA
4
10
8
10
6
38
76,000
√
18
INTAN CHAYA
10
10
6
5
6
37
74,000
√
19
JEANY LATIFA
10
4
4
8
1
27
54,000
√
20
KIKI SALWA LARASATI
10
10
2
3
3
28
56,000
√
21
MAWQUF ULUL HARSHAD
4
4
10
6
6
30
60,000
√
22
MUH ADIKKA
10
4
10
1
6
31
62,000
√
23
MUH FAJAR
10
10
10
10
10
50
100,000
√
24
MUH RAFI
10
10
8
10
10
48
96,000
√
25
ODHISTA MAHARANI
10
10
6
10
10
46
92,000
√
26
RADEN MUH ZUFAR
2
10
10
10
4
36
72,000
16
293
√
√ √
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
RAIHAN ADI PANGESTU
7
10
10
10
7
44
88,000
√
28
RANI DZAKYA
10
10
8
10
8
46
92,000
√
29
RUDI PRASETYO
7
10
3
10
5
35
70,000
30
SALSABILA MAYSA
10
10
8
10
10
48
96,000
31
SUPRIYATI YULI ASTUTI
5
6
8
8
4
31
62,000
32
SYAFA FITRANANDA
10
10
10
10
10
50
100,000
√
33
TARISSA WIDHI
10
10
10
10
10
50
100,000
√
34
VIJNA PUTRI
10
10
6
10
10
46
92,000
√
3
38
76,000
√
35
YUSUF FARAS
10
10
5
10
80,00 JUMLAH SKOR
292
307
275
287
239
JML SKOR IDEAL
350
350
350
350
350
% SKOR TERCAPAI
83,43
87,71
78,6
82
68,3
1. HASIL ANALISA : a. Banyak siswa yang telah tuntas : 23 orang Persentase banyak siswa yang tuntas belajar : 80 % b. Ketuntasan klasikal : tercapai 2. KESIMPULAN : a. Perlu perbaikan soal no. : b. Perlu perbaikan siswa no : 5, 8, 9, 14, 18, 19, 20, 21, 22, 26, 29, 31
294
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Hasil Penilaian Sikap Batin (Conscience) dan Belarasa (Comppasion) PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA Jalan Cik Di Tiro No.29 Telpon 560232 Fax 552977 Yogyakarta 55223
HASIL PENGAMATAN SIKAP SISWA CONSCIENCE dan COMPASSION Mata Pealajaran Nama Guru Pengampu Kelas/ Semester Jenis Penilaian Materi
: MATEMATIKA : Maria Roostika, S.Pd. : VIII E/2 : Sikap Conscience dan Compassion : KUBUS CONSCIENCE
No.
Nama Siswa
Percaya Diri KB
1 2 3 4 5 6
ADELINA DIFTA AJI PRAKOSO ALFINA NUR ROKHMAH ALIFIA ZAHRA PRAMESTI ALLANIS MOURENA ANDREA MAHARANI
CB √
B √ √ √ √ √
Teliti KB CB
B √ √ √
√ √ √
Bekerjasama KB CB B √ √ √ √ √ √
295
Bertanggungjawab KB CB B √ √ √ √ √ √
COMPASSION Saling Membantu Saling Menghargai KB CB B KB CB B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
√
ANDRI SEPTIYA PRATAMA ANGGARA PRADANA
√ √ √
AULIA WAN TOTOEN DANDY ANNAFI' EDELWEISS MAHESWARI FARIS ALIF ADITYA
√ √
GALIH ARDIAN HAFIDH FIRNAS IFADA NURCITA JEANY LATIFA
√ √ √ √ √ √
MUH ADIKKA MUH FAJAR MUH RAFI ODHISTA MAHARANI RADEN MUH ZUFAR
√
RANI DZAKYA RUDI PRASETYO SALSABILA MAYSA SUPRIYATI YULI ASTUTI
√ √
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
RAIHAN ADI
√ √ √
√
√
MAWQUF ULUL HARSHAD
√ √ √ √ √ √
√
KIKI SALWA LARASATI
√ √
√ √
√ √
INTAN CHAYA
√ √
√ √
√ √ √
FIRMANSYAH ISMUDION
IDHAM KATON
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √
296
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 33 34 35
√
SYAFA FITRANANDA TARISSA WIDHI VIJNA PUTRI
YUSUF FARAS TOTAL
√ √ √ 0,29 0,71
√ √
√ √
√ √ 0,46 0,54
√ √ 0,31 0,69
√ √ √ √
√
√
√
1
√ √ 0,31 0,686
√
0,143
Daftar Pustaka
Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
297
√ √ 0,8571
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Lembar Observasi Guru LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PPR YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE Sekolah Kelas Jam ke Pokok Bahasan/topik Guru Hari, tanggal
: : : : : :
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keasaan yang Anda amati
NO I. 1. 2. II. 1.
2. 3.
III. A. 1. 2. 3. 4. B. 1
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapansiswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya ( seperti menunujukkan kerangka limas) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk limas dengan kehidupan sehari hari contohnya bangunan piramid) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion)
298
SKOR 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 C 1 2 3 4
D 1 2 3 4 5 6 E
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas, jaring-jaring,power point) Menghasilkan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)
299
1
2
3
4
5
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4
F 1 2 3 IV A 1
2 B 1
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Membuat laporan diskriptif tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR dan metode GI Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindaklanjut dari refleksi siswa Skor Total
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Yogyakarta, .............................. 2016 Observer,
(.....................................................)
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Pedoman Wawancara yang digunakan PENILAIAN PEDOMAN WAWANCARA
Materi
: Bangun Ruang Sisi Datar
Kelas/ Semester : VIII / 2 Tujuan
:
1. Mengetahui proses pembelajaran didalam kelas 2. Mengetahui problematika yang dialami oleh Bapak/Ibu maupun siswa 3. Sebagai instrumen penelitian
RUMUSAN PEDOMAN WAWANCARA A. Pendekatan/Strategi Pembelajaran Metode yang digunakan Keterkaitan materi dalam kehidupan sehari-hari B. Materi Pelajaran Pemahaman siswa terhadap materi C. Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar Keefektifan penggunaan alat peraga D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Sistem penilaian
PETUNJUK 1.
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cheklist () pada kolom nilai yang sesuai dengan
penilaian
Bapak/Ibu. 2.
Jika menurut Bapak/Ibu terdapat kekurangan pada pedoman wawancara yang telah disusun, Bapak/ Ibu dimohon untuk menuliskan saran/masukan sebagai bahan perbaikan pedoman wawancara pada lembar saran yang disediakan.
3.
Makna skala penilaian adalah sebagai berikut. 301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 = Sangat Baik
3 = Cukup baik
1
=
Sangat
Kurang Baik 4 = Baik
2 = Kurang Baik
Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar validasi ini, diucapkan terima kasih. No.
Aspek yang diamati
Skor 1
A.
Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apa metode yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) 2. Adakah
kesulitan
yang
ditemui
ketika
Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? 5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? 6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dingaitkan dengan kehidupan sehari-hari? B.
Materi Pelajaran 7. Bagaimana
pemahaman
siswa
mengenai
pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas)? 8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok?
302
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira- kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Prisma dan Limas? 11. Dari materi pengertian limas, melukis limas beraturan, luas permukaan limas dan volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? 12. Berdasarkan pertanyaan nomor 11 mengapa siswa kesulitan dalam memahami materi tersebut? 13. Bagaimana
pemahaman
siswa
mengenai
pengertian dan unsur-unsur Limas? 14. Bagaimana
pemahaman
siswa
tentang
perbedaan dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas? 15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas? 16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma
dan
limas
dengan
tepat
saat
mengerjakan soal? C.
Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar 17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar?
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaringjaring (kubus, balok, prisma dan limas)? Jika ada, biasanya dibagian apa? 19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? 20. Apakah
alat
peraga/sumber
belajar
yang
belajar
yang
digunakan sudah efektif? 21. Apakah
alat
peraga/sumber
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan limas)? 23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 24. Kapan
penggunaan
alat
peraga
tersebut
digunakan: a. Pada
awal
menjelaskan
unsur-unsur
Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas) b. Setiap tatap muka D.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu
(tugas,
ulangan,
kuis,
keaktifan)? 26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, psikomotorik)?
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab diawal pelajaran? 28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? 29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya? 30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain? 31. Apakah diakhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran? 32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran?
305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15 Transkip Pembelajaran Pertemuan I Tanggal 18 Maret 2016 Keterangan: Guru
:G
SS
: Semua Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
BS
: Beberapa Siswa
S
: Siswa
[Pagi hari mereka berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran] 1. G: “Selamat pagi anak-anak! Kemarin sudah saya beritahu bahwa hari ini kita akan 2. 3. 4. 5.
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. 13.
belajar ... tolong perhatikan semuanya. itu si salsa sudah siap mulai pembelajaran?” S: “Sudah bu!” G: “sudah siap semuaa? Siap belum ini pembelajarannya dimulai?” SS: “siap buu!” G: “Oke, saya lanjutkan yaa. Kemarin saya sudah memberitahu bahwa hari ini kita akan masuk bab baru yaa yaitu bangun ruang sisi datar. Kemudian disini ada standar kompetensinyaa dari bangun ruang sisi datar yaitu memahami sifat-sifat dari kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya. Yang pertama kita akan mempelajari kubus dulu yaaa?” SS: “ya buu!” G: “Kemudian, ada kompetensi dasarnya yaitu mengidentifikasi sifat-sifat kubus serta bgaian-bagiannya dan membuat jaring-jaring kubus. Lalu, tujuan dari pembelajaran kubus hari ini terdapat 3C, C yang pertama yaitu Competence (pengetahuan) tujuannya adalah (1) peserta didik dapat mengidentifikasi unsurunsur kubus (2) . Peserta didik dapat Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus (3) Peserta Didik dapat menggambar kubus (4)Peserta Didik dapat membuat jaring-jaring kubus. C yang kedua yaitu Conscience (sikap batin) tujuannya adalah (1) peserta didik mampu teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan (2) peserta didik mampu percaya diri berbicara di depan umum (3) Peserta didik mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok (4) peserta didik mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas. Kemudian untuk C yang ketiga yaitu Compassion (sikap bela rasa) adalah (1) peserta didik bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (2)peserta didik bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya saya mau tanya kalian dulu dari SD apa dari TK?” S : “Playgroup buu” G : “SD nya pernah belajar bangun ruang ini?” S: “Pernah bu” G: “Yang kalian pelajari apa saja? Masih ingat?” SS :”Kubus, balok, limas, prisma, kerucut, tabung” G :”Kerucut, tabung itu untuk kita pelajari nanti kelas 9, di kelas 8 kita mempelajarinya yang sisinya datarnya dulu. Jadi, ada kubus, balok, limas dan prisma. Bisa gak kalian menyebutkan benda disekitar kalian yang kubus, balok, limas dan prisma?”
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. BS: “penghapuss bu, kardus, kotak p3k buuu.” 15. G : “yaa benar semua dan itu balok semua yaa. Sekarang ibu mau nanya, apa saja contoh benda yang berbentuk kubus di sekitar kalian?” 16. S : “itu bu, kotak kado” 17. G : “Ya, kotak kado bisa yaa. Ini ada beberapa contoh yang berbentuk kubus ya anak-anak” 18. BS : “Ya bu!” 19. G : “Ini ada broniz. Bentuknya kubus bukan ini kira-kira?” 20. S1 : “Waaahh, enak kui buu!” 21. S2 : “Isinya masih ada gak bu?” 22. BS : “kubus bu” 23. G : “Kubus ya bentuknya? Setuju? Ini masih ada isinya!” 24. SS : “Setuju buuu!” 25. S3 : “Wahh, gek ono isine, boljug tuh. Hahahaha” 26. G : “Kemudian ini ada teh Tong Tji. Kubus bukan bentuknya? Masih ada isinya juga ini” 27. BS : “Kubus buu!” 28. G : “Yaaa benar. Ini kubus. Kemudian, ada bungkus dot. Kubus bukan ini?” 29. BS : “Kubus buu!” 30. S4 : “hahaha. Sopo kui sing gek ngempeng. Hahaha” 31. BS : “hahahaha” 32. G : “Ssstttt! Kemudian ini Ibu punya bungkus kado, berbentuk kubus bukan ini?” 33. BS : “Kubus bu!” 34. G : “Yakinnn? Kalau tutup kadonya dibuka apakah juga berbentuk kubus?” 35. BS : “Enggak buu..” 36. S5 : “Emang iya? Masih deh bu sepertinya.” 37. G : “Coba diukur. *nyebut nama* maju sini ukur bungkus kado ini. ngukurnya pakai apa? Pengga?” 38. S6 : “Ya bu”. 39. SS : “ris bu!”
Kemudian, siswa tersebut maju dan mengukur kotak kado tersebut. 40. G
: “Bagaimana? Apakah masih kubus?” 41. S6 : “Kalau dibuka tutupnya kubus bu, tapi kalo ditutup dia lebih sedikit ukurannya.” 42. G : “ternyata ketika ditutup ukurannya beda panjang sisinya, tapi kalau dibuka ini berbentuk kubus. Jadi, ketika ditutup kotak kado ini bukan kubus yaa. Setuju?” 43. BS : “Setuju buuu!” 44. G : “Lalu, ibu punya ini tempat jam yaa, bangun kubus juga bukan ini?” 45. BS : “Bukan buu. Itu balokk!” 46. G : “Mengapa kalian bisa menyebut ini balok?” 47. BS : “Ya karena berbeda bu kalau dilihat-lihat” 48. G : “Lah kok kalau dilihat-lihat? Kalau ibu bandingkan dengan broniz ini? apakah tempat jam ini berbentuk kubus?” 49. BS : “Bukan bu. Itu balokk.” 50. G : “Kalian bisa menyebut ini balok (tempat jam) dan ini kubus (broniz). Mengapa?” 51. S3 : “Ya karena bentuknya bu.” 52. S5 : “Takdiiir buuu.” 53. S6 : “Sisinya bu beda”
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54. G : “Ya coba Rudi berikan alasan mengapa kamu bisa menyebut ini balok dan ini kubus? Apa perbedaannya?” 55. S5 : “Aku bu? Itu bu, panjang sisinya beda bu” 56. G : “Ya benar yaa, salah satu perbedaannya panjang sisinya. Jadi, udah paham yaa, kan di SD dulu sudah pernah to? Mosok udah lupa” 57. SS : “Ingat buuu!!” 58. G : “Ayo sekarang bagi kelompok dulu. Untuk yang namanya ibu panggil berdiri di depan dulu sini. Kelompok 1 : Andri, Alivia, Aji, siap di sini (Dekat jendela). Kemudian kelompok 2: situ (belakangnya kelompok 1), kelompok 3: sana (belakang kelompok 2), lalu kelompok 4: sini depan sini (depan tengah), kelompok 5: situ (belakang kelompok 4), kelompok 6: situ (belakang kelompok 5), selanjutnya kelompok 7: sini (dekat pintu masuk kelas), dan kelompok 8: situ (belakang kelompok 7).”
[Kondisi kelas belum kondusif karena adanya pengelompokkan siswa tersebut] 59. G : “Sssstttt! Mohon perhatiannya! Ayo duduk anak-anak! Wesss husshh! Duduk duduk. Hening. Sudah dikelompoknya semua?” 60. SS : “Sudah bu!”
[Guru mengeluarkan kerangka kubus untuk menjelaskan unsur-unsur kubus] 61. S1 : “Waaahh apa itu buu?” 62. 63. 64. 65. 66.
67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79.
80.
G : “Apa ini namanya? Ada yang tahu?” S2 dan S4 : “kubus bu” G : “Kubus? Yakin?’ S5 : “Kerangka kubus bu!” G : “Ya, benar. Ini namanya kerangka kubus. Udah ya. Tolong perhatikan semuanya, yg pertama nanti kamu belajar bagian-bagian kubus. Rusuk sudah tahu? Sisi sudah tahu? Di sekolah dasar sudah dipelajari ya?” BS : “Ya bu. Sudah tahu” G : “yang mana yang disebut sisi?” S3 : “Itu bu, yang sebelah.” BS : “Itu bu, yang sebelah sebelah sini bu, yang berbentuk persegi (sambil memperagakan jarinya membuat persegi)” G : “Ya. Sisi itu yang sebelah sini yaa yang berbentuk persegi (sambil memperagakan pada kerangka kubus)” G : “Kemudian, yang belum kamu pelajari di Sekolah Dasar (SD) itu namanya garis, garis ini yang ada di sini namanya garis apa?” S5 : “Garis hitam putih” G : “Namanya apa anak-anak?” S6 : “Diagonal bu.” BS : “Diagonal” G : “Namanya apa?” SS : “Diagonaaaall” G : “Ya, diagonal. Tapi, karena di dalam kubus banyak garis, namanya nanti diagonalnya ada macam-macam. Yang pertama ini, karena dia didalam sisi/ bidang namanya diagonal bidang atau diagonal sisi. Yang namanya diagonal itu adalah garis yang menghubungkan dua titik sudut pada suatu bidang. Kemudian, yang didalam ini, karena dia di dalam ruang diagonalnya, disebut apa?” S7 : “diagonal ruang”
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81. G : “Yak. Diagonal ruang. Yang harus kalian tahu, ternyata kita bisa gak mencari panjangnya diagonal sisi ini?” 82. BS : “bisa bu.” 83. G : “dengan apa?” 84. BS : “Pythagoras” 85. S8 : “Theorema bu.” 86. G : “Theorema apa?” 87. SS : “Theorema Pythagoras” 88. G : “Kenapa? Karena diagonal sisi ini adalah sisi miringnya (hipotenusanya) dari sisi (memperagakan dengan alat peraga). Kemudian untuk diagonal ruang, apakah kalian bisa mencarinya?” 89. S9 : “bisa bu.” 90. G : “bisa, tapi kamu tidak tahu? Mau tahu?” 91. BS : “mau bu” 92. G : “mau banget?” 93. BS : “haha” 94. G : “Kita lihat dulu, saya gambar dulu ya (guru menggambar di papan tulis). Coba perhatikan, kalau saya gambar ini, saya sedang menggambar apa ini?” 95. S5 : “gambar gariss.” 96. BS : “hahaha garis” 97. S6 : “kubus buuuu” 98. G : “gambar apa?” 99. S10 : “persegi bu” 100. BS : “Persegiiiiii” 101. G : “Jika nanti kita gambar kubus, kalau kita gambar persegi dari salah satu bidang kubus, yang berada di depan terlebih dahulu biasanya, atau sisi di depan kita, ini namanya bidang frontal. Kalau semisal nanti terdapat kata frontal dalam LKS nanti, kalian tahu. Kalau ini pada Tong Tji ini, sisi frontalnya yang mana?” 102. BS : “Tong Tji” 103. G : “Ya, yang depan ini dan belakangnya. Bidang frontal itu bidang/ sisi yang sehadap dengan kita. Kalau kita tidak bisa melihat dari depan, yang di sebelah kanan kirinya. Jelas? Namanya bukan bidang frontal. Lain lagi. Jelas?” 104. BS : “Jelas.” 105. S : “Namanya apa bu?” 106. G : “Namanyaaa bidang frontal dan bidang ortogonal”
[Kemudian guru menggambar dari kubus pertama tadi menjadi bentuk kubus] 107.G : “Mengapa saya menggambar titik-titik pada garis di kubus ini? Ada yang tahu mengapa saya menggambar garis ini putus-putus?” 108. S7 : “Karena di belakang letaknya” 109. G : “Iya karena di belakang letaknya dan tidak tampak dari depan, jadi saya buat titik-titik. Sekarang saya beri nama kubus ABCD.EFGH. sekarang kita buat diagonal ruang. Dengan menghubungkan titik E dan C, jadi diagonal ruangnya EC. Kemudian kita akan mencari panjangnya. Dengan cara bagaiamana? Kita buat menghubungkan titik A dengan C. Jadi ACE ini membentuk sebuah segitiga sikusiku. Jelas? Berarti kalau kita mencare CE. CE itu sama saja sisi miringnya pada sebuah segitiga. CE = AE + AC. Dan AC itu ternyata sisi miring dari segitiga ABC. Iya gak? AE = AB + BC. Berarti mencari CE= AB +AE+BC” 110. G : “Ya sudah kerjakan sekarang!” 111. BS : “Ya bu!”
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112. G : “Oh iya satu lagi belum dari unsur kubus, yaitu bidang diagonal. Yaitu suatu bangun datar yang berbentuk persegi yang ada di tengah-tengahnya bangun kubus. Bidang diagonal ini hubungan dari 2 diagonal apa? Diagonal sisi yang sejajar dan rusuk yang sejajar, maka dari itu bisa membentuk bidang diagonal. Bidang diagonal yaa nyebutnya jangan diagonal bidang, berbeda. Kalimatnya Cuma dibalik begitu namun mempunyai arti yang berbeda, hati-hati ya anak-anak. Ada 6 bidang diagonal yaa (dengan memperagakan banyaknya bidang diagonal) 113. SS : “Yaa buu!”
[guru berkeliling untuk mengecek bagaimana siswa mengerjakan dan mengecek juga jika terdapat siswa yang belum paham] 114.G
: “Oh iya anak-anak, tadi ibu sudah membagikan bungkus makanan berupa broniz dan sebuah carter kan? Semua kelompok sudah dapat kan?” 115. SS : “Sudah bu!” 116. S1 : “buat apa ini bu?” 117. G : “coba kalian iris bungkus makanan tersebut sesuai dengan garis-garis yang sudah ditentukan itu yang berwarna merah, biru, kuning dan hijau itu. Kemudian, kalian gambarkan pada kertas kotak-kotak yang sudah dibagikan tadi. Mengerti anak-anak?” 118. SS : “Mengerti buu!”
[kemudian, tibalah saatnya untuk mempresentasikan hasil diskusi anak-anak] 119.G : “Sudah yaa waktunya? Sudah habis selesai yaa?” 120. BS : “Sudah bu.” 121. S2 : “Bentar bu dikit lagi nanggung.” 122. G : “Ayo udah, nanti jamnya keburu habis. Udah yaa? Sekarang semuanya perhatikan. Kalian akan membacakan hasil diskusi kalian. Coba nomor 1. Kelompok 4 jawab.”
[Kemudian ada siswa yang berdiri mempresentasikan hasil diskusinya]
mewakili
kelompoknya
untuk
123.S3 : “Iyo poo shad?” 124. S5 : “Iyoo buu. Percoyo oo buu.” 125. G : “Setuju semua dengan jawaban Harshad?” 126. BS : “Setuju buu.” 127. G : “Ssssttttt! Iyaa benar jawaban kelompok 4. Trimakasih Harshad. Kemudian selanjutnya kelompoknya Dion, panjang HG berapaa?” 128. S6 : “panjangnya 5cm buu!” 129. G : “yaa 5 cm. setuju semua yaaa?” 130. SS : “setuju buu!” 131. G : “Kemudian, yang b. Panjang AC, kelompoknya Faris. Ayo berapa panjang AC?” 132. S7 : “5√2” 133. G : “caranya?” 134. S7 : “caranya AB2 + BC2 = AC2” 135. G : “iya. AB nya berapa?” 136. S7 : “5 cm” 137. G : “BC nya berapa?” 138. S7 : “5 cm juga”
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139. G : “hasilnya √50ya?” 140. S7 : “hasilnyaa 5√2” 141. G : “yaaa. Kemudian, untuk yang c. Panjang AG dibaca kelompoknya Rani” 2
142. S8 : “panjang AG = GC2 + CA2 = 25 + 5√2 ” 2
143. G : “yaa. 25 + 5√2 jadi gimana? 144. S8 : “iyaa buu.”
[guru menulis cara siswa dipapan tulis] 145.G : “panjang 𝐴𝐺2 = 𝐺𝐶2 + 𝐶𝐴2 . Sekarang GC itu panjang sisinya yaa. Panjang CA nya panjang apa?” 146. S8 : “sisi miring” 147. G : “iya sisi miring dan panjang diagonal. Berarti GC 5cm, Caranya 5√2. Dikuadratkan yaa jangan lupa. 5 dikuadratkan 25. 5 akar dua dikuadratkan berapa? 148. BS : “50” 149. G : “Yaa 50. Berarti hasilnya berapa?” 150. BS : “75” 151. G : “ya benar 75. Sekarang nomer 2 yang a. Panjang rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE, dan AD. Kelompok 1 coba jawabannya” 152. S9 : “yang sejajar dengan AB adalah DC, EF, dan HG. Kemudian untuk yang sejajar dengan AE adalah BF, GC, dan HD. Kemudian untuk yang sejajar dengan AD adalah BC, FG, dan EH buu” 153. G : “yaa benar yaa anak-anak” 154. S8 : “yaa” 155. G : “sekarang 2b. Sisi-sisi yang sejajar dengan ABCD, ADHE, ABFE. Coba kelompoknya kiki. Yoo apa?” 156. S9 : “sisi yang sejajar dengan ABCD adalah EFGH, kmudian untuk yang sejajar dengan ADHE adalah BCGF, kemudian untuk yang sejajar dengan ABFE adalah DCGH buu” 157. G : “yaa benar yaa anak-anak. Sama semua jawabannya?” 158. SS : “yaa buu. Samaa”
[Guru memberikan kesimpulan kepada siswa setelah presentasi dilakukan] 159.G
: “Ya anak-anak. Jawaban diskusi kalian benar semua yaa. Jikalau ada yang belum benar, dibenarkan sesuai dengan hasil diskusi kita tadi. Sekarang, hari ini kita sudah belajar apa aja yaa?” 160. SS : “Unsur-unsur kubus dan cara menghitung diagonal ruang dan diagonal bidang buuu.” 161. G : “Unsur-unsur kubus itu apa aja yaa?” 162. BS : “Diagonal sisi, rusuk, sisi, titik sudut, diagonal ruang dan bidang diagonal buu.” 163. G : “Ya betull. Rusuk itu jika dalam kubus ABCD.EFGH ini (yang ada di papan tulis) apa saja?” 164. SS : “ AB, BC, CD, AD, EF,FG,GH,EH,AE,BF,CG dan DH. 165. G : “Yaa. Jadi ada berapa rusuk?” 166. SS : “12 buu.” 167. G : “Kalau bidang diagonal apa saja dan ada berapa?” 168. BS : “6 buuu. ACGE, BDHF, ABGH, EFCD, BCHE, ADGF. Udah buu itu.” 169. G : “Yaa. Benar. Apa perbedaan bidang diagonal dengan diagonal bidang?” 170. BS : “Bidang diagonal berbentuk bidang bu. Diagonal bidang itu berbentuk garis.”
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171. G : “Yaa. Contoh satu saja dari diagonal bidang apa? Dari kubus ini? (nunjuk kubus di papan tulis)” 172. BS : “Itu bu AG, BE” 173. G : “Yaa. Paham yaa? Untuk menghitung diagonal ruang bagaimana caranya?” 174. BS : “pakai teorema pythagoras buu.” 175. G : “Yaa, ini membentuk sebuah segitiga siku-siku yaa. Yak pintar semua. Sekarang kita akan melakukan refleksi yaa.”
[Guru meminta siswa merefleksikan pembelajaran hari ini] 176.G : “anak-anak, sekarang ibu akan membagikan lembar refleksi” 177. SS : “Haa? Apa itu buu?” 178. G : “mbak tolong dibagikan yaa (meminta dua orang siswa membagikan). Tolong perhatikan di lembar itu terdapat beberapa pertanyaan kan? Nha kalian jawab sejujur-jujurnya. Supaya ibu tahu bagaimana perasaan kalian dan kalian mendapatkan apa dari pembelajaran hari ini yaa anak-anak. Paham?” 179. BS : “Paham buu.”
[Guru menjelaskan aksi kepada siswanya] 180.G
: “Mohon perhatiannya anak-anak! Ibu akan memberikan pekerjaan rumah kepada kalian dikerjakan sesuai kelompok kalian masing-masing. Tugasnya yaitu membuat jaring-jaring kubus sesuai dengan bentuk jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok tadi, dengan panjang rusuknya 10cm ya.” 181. BS : “Ya buu. Dikumpul kapan bu?” 182. G : “Dikumpulkan pada pertemuan berikutnya, berarti hari Rabu yaa? Paham anak-anak!” 183. SS : “Paham bu!” 184. G : “Baik anak-anak, pembelajaran hari ini cukup sampai disini. Sekarang kalian bisa istirahat. Selamat pagi! “ 185. SS : “Selamat pagi bu.”
312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Transkipsi Pembelajaran Pertemuan II Tanggal 23 Maret 2016 [Pagi hari mereka berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pelajaran] 1. G : “Selamat pagi anak-anak! Sudah bisa dimulai yaa pelajaran hari ini? Sudah siap semua yaa?” 2. SS : “ya bu Sudah!” 3. G : “Kemarin ada tugas yaa? Membuat jaring-jaring kubus?” 4. SS : “Ya bu” 5. G : “Kalian kemarin sudah diminta untuk membuat jaring-jaring kubus yaaa perkelompok?” 6. BS : “ya bu” 7. S1 : “aku belum tak gunting buuu!” 8. G : “Itu kan pekerjaan rumah kan kemarin ibu bilangnya? Kenapa tidak dikerjakan di rumah?” 9. S1 : “iya bu, Cuma tinggal digunting, bentar bu.” [Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok sesuai hari sebelumya]
10. G : “Yasudah. Baik, sudah masuk ke kelompok masing-masing kan?” 11. SS : “Sudah buu.” 12. G : “Sekarang amati jaring-jaring tersebut. Apakah bisa untuk menentukan rumus luas permukaan kubus?” 13. BS : “Bisa buu.” 14. S2 : “Bisa bu, kan itu ada 6 persegi bu” 15. G : “Ya betul. Kubus terdiri dari 6 persegi kalau dilihat dari jaring-jaringnya kan? Kemudian, setelah itu ada yang tahu lagi?” 16. S3 : “Itu bu, 6 persegi itu dikali sama rumus luas persegi bukan bu?” 17. G : “Yaa, jadi gimana biar jelas teman-temannya juga.” 18. S4 : “Oh iya itu bu. Paham, jadi to bu itu kan ada 6 persegi, kemudian di kali sama luas perseginya. Jadinya 6 dikali s kali s” 19. G : “Ya benar yaa. Jadi, kubus itu terdiri dari 6 persegi dan dari jaring-jaring ini bisa untuk menemukan rumus luas permukaan kubuss yaitu 6 dikali rusuk kali rusuk. Dalam kubus kita menyebut sisi kemarin apa?” 20. BS : “Rusuk bu” 21. G : “ya benar. Jadi, rumus luas permukaan kubus apa anak-anak?” 22. SS : “6 dikali rusuk kali rusuk” 23. G : “Yak. Kemudian, untuk volume kubus. Ibu ini punya kubus satuan dan tempatnya. Ada yang sudah tahu bagaimana cara menentukan rumus volume kubus?” 24. BS : “Belum buuu” 25. S6 : “Gimana itu bu?” 26. G : “Jadi, lewat kubus satuan yang besar ini yaa, kemudian kita masukan ke kotak yang besar ini, coba Rudi tolong bantu ibu.” 27. S7 : “saya bu? Yaa” 28. G : “yaa kamu!” [Kemudian setelah guru dan seorang siswa tersebut memasukan seluruh kubus satuan]
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. G : “Trimakasih Rud!” 30. S7 : “Sama-sama bu!” 31. G : “Jadi begini anak-anak, cara menghitung volumenya ini menggunakan rumus luas persegi panjang. Apa rumus luas persegi panjang ?” 32. SS : “panjang kali lebar kali tinggi” 33. G : “yaa benar, panjang disini ada berapa kubus satuan lebarnya berapa kubus satuan dan tinggi nya berapa kubus satuan?” 34. BS : “3 satuan bu panjangnya, lebarnya juga 3 satuan, dan tingginya juga 3 satuan” 35. G : “Jadi, berapa?” 36. BS : “27 bu” 37. G : “yaa benar. Itu untuk mencari rumus volume kubus yaa, coba kalian diskusi dan simpulkan dengan kelompok kalian masing-masing” 38. SS : “Yaa buuu!” [Guru berkeliling untuk mengamati kegiatan siswa dalam melakukan percobaan untuk mengumpulkan informasi dalam LKS] [Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok] 39. 40. 41. 42.
G : “Sudah yaa waktunya? Sudah selesai belum?” BS : “Sudah bu.” S2 : “Bentar bu dikit lagi nanggung.” G : “Ayo udah, nanti jamnya keburu habis. Udah yaa? Sekarang semuanya perhatikan. Kalian akan membacakan hasil diskusi kalian. Coba nomor 1. Kelompok 4 coba jawab.”
[Perwakilan temannya dalam mempresentasikan hasil diskusinya] 43. S3 : “yaa perkenalkan saya Muh Fajar, perwakilan dari kelompok 4. Disini saya ingin mempresentasikan hasil diskusi kami yang no.1, pada no.1 ini diminta untuk menentukan rumus luas permukaan kubus. Kubus terdiri dari 6 buah persegi.” 44. G : “6 semua kan?” 45. SS : “Ya bu!” 46. G : “Ayo Rud lanjut!” 47. S3 : “rumus luas persegi = s × s sehingga rumus luas permukaan kubus = 6× s × s. Jadi luas permukaan kubus adalah 6𝑠 2 . Sudah bu. Teman-teman ada yang mau ditanyakan?” 48. SS : “Enggak Rud!” 49. G : “Setuju semua yaa?” 50. SS : “yaa buu!” [seluruh siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok pekerjaan LKS]
51. 52. 53. 54. 55. 56. 57.
[setelah seluruh siswa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka, guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini] Yaa. Jawaban LKS sudah sama semua kan? Tidak ada yang mau bertanya lagi? Sudah paham semua?” BS : “Tidak bu. Sudaaah pahamm.” G : “Jadi, hari ini sudah belajar apa saja anak-anak?” SS : ‘Menentukan rumus luas permukaan dan volume kubus buu.” G : “Yaaa. Bagaimana cara menemukan rumus luas permukaan kubus?” BS : “Itu to bu, kubus itu ada 6 persegi, terus 6 persegi itu dikali luas perseginya” G : “Ya. Luas persegi apa?”
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
BS : “sisi kali sisi” G : “Jadi, rumus luas permukaan kubus apa?” BS : “6 kali sisi kali sisi” G : “hayoooo. Kalau di bangun ruang kubus sisi kita sebut apa?” BS : “Oh iya ding bu. 6 dikali rusuk kali rusuk.” G : “Yaa. Kemudian untuk menemukan volume kubus bagaimana?” BS : “pakai ini bu, kubus satuan. Tinggi kali luas alas kubus” G : “luas alas kubus bentuknya apa?” SS : “persegi buu.” G : “Yaa.. persegi. Jadi, rumus volume kubus apa?” SS : “Rusuk kali rusuk kali tinggi buu.” G : “Tinggi dalam kubus juga bisa disebut rusuk tidak?” SS : “Bisa buu.” G : “Jadi volume kubusnya bagaimana?” SS : “Rusuk kali rusuk kali rusuk bu” G : “Yaa. Paham yaa? Adaa yang mau ditanyakan lagi?” SS : “Tidak buu.” G : “Baik sekarang kita melakukan refleksi yaa untuk pembeljaran hari ini”
[Guru melakukan Refleksi] 76. G: “anak-anak, sekarang ibu akan membagikan lembar refleksinya yaa,
pengerjaannya seperti pertemuan sebelumnya. Sudah jelas semua kan? 77. SS: “yaa buuu” [Guru memberikan arahan aksi nyata siswa] 84. G : “Mohon perhatiannya anak-anak! Pekerjaan rumahnya, tolong dengarkan baik-baik! Ini dikerjakan sesuai kelompok kalian masing-masing. Tugasnya yaitu dari jaring-jaring kubus yang telah kalian buat itu dibentuk menjadi sebuah benda/ barang yang bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari, semisal dadu dan lain sebagainya yaa. Kemudian, deskripsikan dari awal kalian buat benda itu sampai kegunaan barang itu untuk apa. Mengerti anak-anak?” 85. BS : “Haaaa? Gimana itu bu?” 86. S1 : “Dikumpul kapan bu?” 87. G : “Jadi to, kalau kalian buat misal dadu, gimana cara bikinnya dan kegunaannya apa dalam kehidupan sehari-hari, ceritakan di selembar kertas yaa anak-anak. Dikumpulkan waktu kalian akan ulangan besok hari selasa yaa tanggal 29 Maret pulang sekolah. Ini tugasnya sebagai tiket untuk mengikuti ulangan” 88. BS : “Paham bu!” 89. S2 : “ah bu Tika ki, aneh-aneh aja tugasnyaa” [Waktu pembelajaran sudah selesai, guru mengakhiri pembelajaran] 90. G : “Anak-anak sekian dulu yaa pembelajaran hari ini. jangan lupa belajar buat hari selasa tanggal 29 besok ulangan lhooo. Selamat pagi” 91. SS : “yaaa buuu!!! Selamat pagi buuuuu”
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan PPR PertemuanI
NO I. 1. 2. II.
1.
2.
3.
III. A. 1. 2. 3. 4. B.
1
2
ASPEK YANG DIAMATI
1
2
SKOR 3
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi(Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya ( seperti menunujukkan kerangka limas) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk kubus dengan kehidupan sehari hari contohnya dadu) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
316
4
5
√ √
√
√
√
√ √ √ √
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 5 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
C
1
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas, jaring-jaring,power point)
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√
√
√
√
317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
3
4
D 1 2 3 4
5
6 E 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A 1
Menghasilkan pesan yang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsurunsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa
√ √
√
√ √
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
√ √
√ √
Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan
√
√ √ √
√ √ √
√
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)
2 B 1
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindaklanjut dari refleksi siswa
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
√
√
0 0
0 0
0 0 212 4,82
8 32
36 180
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan PPR Pertemuan II
NO
SKOR
ASPEK YANG DIAMATI 1
I. 1. 2. II.
1.
2.
3.
2
3
4
5
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi(Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya (seperti menunujukkan kerangka limas) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk kubus dengan kehidupan sehari hari contohnya dadu)
√ √
√
√
√
III.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman)
A.
Penguasaan materi pelajaran
319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. 2. 3. 4. B.
1
2
3 4 5 6
7
8
9
10
11
12
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri.
√
320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
15
C
1
2
3
4
D 1
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan.
√
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas, jaringjaring,power point) Menghasilkan pesan yang menarik (penggunaan jaringjaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsurunsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons siswa
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
5
√
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
2
4
√
positif
√
√ √
√
√
partisipasi √ √
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)
√
√
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E
Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)
1
Melakukan penilaian awal
2 3 4 F
√ √
Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
√ √ √
Penggunaan bahasa
IV
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi)
A
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 2 3
1
2
√ √ √
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
√ √
B
Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi)
1
Memberikan tugas atau kegiatan tindaklanjut dari refleksi siswa
√
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total
0 0
0 0
0 0 219 4,86
Rerata
322
6 24
38 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Transkipsi Hasil Wawancara Setelah Uji Coba Dilaksanakan Keterangan: G : Guru P : Pewawancara 1. P : “Kira-kira pendapat Ibu bagaimana tentang pembelajaran PPR kemarin?” 2. G : “Menurut saya, sesuai banget dengan kebutuhan siswa, dibandingkan dengan kurikulum 13. Contoh dalam k13 itu kan ada ketrampilan, tapi gak diminta untuk membuat, namun dalam PPR ini benar-benar diminta untuk membuatnya, misal benda balok, ya anak diberi tugas untuk membuat balok sekreatif mungkin. Itu si mbak menurut saya lebih baik PPR daripada menggunakan k13” 3. P : “Ada kesulitan tidak ketika melakukan pembelajaran PPR ini?” 4. G : “kesulitannya hanya di alat peraga, kalau PPR ini kan harus menyiapkan alat peraga yang sekomplit mungkin. Kalau perangkat kan sudah biasa. Namun, ketika siswa dikasih alat peraga terus bisa merefleksikan dan ini cenderung ke nyata, kemudian kita harus benar-benar mencari benda yang ada di kehidupan sehari-hari, guru kadang-kadang malas seperti itu. Contoh untuk prisma segienam, guru harus mencari bungkus makanan segienam tersebut, nha itu malesnya disitu, repot kan mbak?” 5. P: “Oh iya ya bu. Kemudian, bagaiamana respon siswa menurut ibu?” 6. G : “Ya respon siswa, senang mbak. Karena disitu siswa benar-benar melihat benda nyata, tidak abstrak” 7. P : Pertanyaan selanjutnya, ketika proses pembelajaran menggunakan PPR ini sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari ya bu ya?” 8. G : “Ya iya mbak. Sudah” 9. P : “Kemudian, bagaimana ibu mengawali konteks untuk mengawali materi yang diajarkan?” 10. G : “Yaa, biasanya siswa akan lebih tertarik mbak jika kita mengkaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, supaya anak tahu berguna mempelajari materi bangun ruang sisi datar" 11. P : “Ketika masuk ke materi, materi yang diajarkan kira-kira sudah masuk ke PPR belum ya Bu?” 12. G : “Iyaa sudah mbakk. Karena kan materinya tentang bangun ruang sisi datarkan hidup to mbak, bisa dikaitkan ke kehidupan sehari-hari dengan membuat aksi nyata sebagai tugas. Coba kalau pelajarannya garis mbak, gak bisa seperti itu. Hehe”
323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. P : “Apakah siswa menerima penyampaian materi yang diajarkan oleh Ibu?” 14. G : “Ya menerima mbak. Responnya juga bagus dan sudah mengerjakan aksi dengan baik, bisa merefleksikan apa yang mereka buat” 15. P : “Jadi, sudah bisa disimpulkan siswa mencapai tujuan dari PPR ya bu?” 16. G : “ya sudah mbak dengan melihat responnya” 17. P : “Kira-kira kendala yang dialami pada saat proses pembelajaaran apa ya bu?” 18. G : “Kendalanya kemarin saya sempat dengar ada siswa yang mengatakan “bu, ini kalau kayak gini pasti kita suruh buat tugas lagi...” tiap minggu mereka suruh buat to mbak? Hanya itu si mbak, banyak tugasnya, untung ini tugas per kelompok yaa mbak, kalau perseorangan bisa mati kutu, karena tugasnya kan banyak gak Cuma matematika mbak. Gitu aja” 19. P : “Alat peraga yang digunakan apakah sudah efektif?” 20. G : “Sudah efektif mbak. Hanya saja saya kaget dengan pelajaran prisma, alat peraganya kami terjadi miss komunikasi si mbak. Galuh tidak menemui saya dulu, jadi ketika masuk kelas beda persepsi, Galuh maunya ini, saya njelaskannya ini, yang lainnya sesuai mbakk. Begitu mbak.” 21. P : “Untuk sumber belajarnya apakah sudah sesuai bu?” 22. G : “Sudah mbakk. Sudah bagus semua” 23. P : “Apakah alat peraga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran bu?” 24. G : “Sudah mbak.” 25. P : “Apakah alat peraga yang digunakan sudah mampu menarik keaktifan siswa bu?” 26. G : “Sudah mbakk.” 27. P : “Apakah guru mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian conscience dan compassion?” 28. G : “Nha itu mbak. Itu kalau semisal gurunya cuma satu dan LK nya perlu pemikiran yang berat, itu tidak sempat untuk melakukan penelitian itu mbak. Kemarin karena dibantu mbak-mbaknya, jadi kan ada yang ngenilai hal itu. Kalau saya sendiri yaa repot mbak, gak sempat anak ini sikapnya gimana. Gitu mbak” 29. P : “Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penelitian hasil belajar?” 30. G : “Enggak mbak, karena sudah sering dilakukan, yang utama itu hanya menilai sikap siswa satu per satu mbak.” 31. P : “Oooo iya yaa bu. Ribet itu. Kemudian, apakah siswa mengalami kesulitan mengenai hasil belajar?” 32. G : “Bisa dibilang sukses mbak. Karena ” 33. P : “Ooo iya bu.” Aapakah ada peningkatan dari nilai ulangan?”
324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34. G : “Ya meningkat mbakk. Kalau biasanya di rata-rata gak terlalu tinggi, kalau ini kan lumayan.” 35. P : “Apakah siswa dapat melaksanakan refleksi pembelajaran?” 36. G : “Kan siswa ditanya gimana perasaannya setalah mengikuti pembelajaran. rata-rata siswa kan menjawab senang to mbak?” 37. P : “Iya bu” 38. G : “Nha sebenarnya satu si mbak, kurang ada pertanyaannya yang begini, kalu jawabnya senang mau gimana kelanjutannya? Keinginan si anak itu lho mbak untuk pembelajaran ke depannya, supaya guru juga bisa merefleksikan. Contoh, kalau pembelajaran begini kurangnya apa? Kan nanti siswa memberi masukan. Jadi, refleksi itu bukan hanya dari siswa, namun dari guru juga mbak. Supaya kedepannya ada perubahan jika ada kekurangan. Gitu mbak” 39. P : “Kemudian, apakah guru memberikan arahan untuk membuat aksi?” 40. G : “Ya mbak sudah. Namun, saya gak ikut campur dalam pemikiran siswa mau membuat apa? Itu pemikiran mereka sendiri.” 41. P : “Ooo iya bu. Apakah siswa memanfaatkan aksi yang sudah dibuat memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari?” 42. G : “Untuk hal itu, saya tidak tahu mbak, karena saya kan tidak mengawasi satu-per satu to mbak siswanya apa sudah menggunakan atau belum. Gitu mbakk.” 43. P : “Oooo oiya bu. Sekian dulu wawancaranya, trimakasih atas waktunya bu.”
325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19.
326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20. Jawaban Tes Belajar Siswa
328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21. Hasil Nilai Remedial
330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22. Hasil Refleksi Siswa
331
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23. Hasil Jawaban Kuesioner Siswa
332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24.
333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25. Surat Penelitian
337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 26.
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA Jalan Cik Di Tiro No.29 Telpon 560232 Fax 552977 Yogyakarta 55223
HASIL REFLEKSI SISWA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Nama Guru Pengampu : Maria Roostika, S.Pd. Kelas/ Semester : VIII E/2 Materi : KUBUS
No. 1 2 3 4 5
No. 1 2 3 4
PERTEMUAN I Sikap yang Dapat Dipetik Percaya Diri Bertanggung Jawab Teliti Bekerjasama Lebih Memahami TOTAL
Jumlah
PERTEMUAN II Sikap yang Dapat Dipetik Percaya Diri Bertanggung Jawab Teliti Lebih Memahami TOTAL
11 6 5 5 8
Total 0.314286 0.171429 0.142857 0.142857 0.228571
35
1
Jumlah 9 8 6 12 35
338
Total 0.25714 0.22857 0.17143 0.34286 1