PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE POKOK BAHASAN BALOK DI KELAS VIII E SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh: Clara Prasetyawati Prabaningrum NIM: 121414031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tua dan keluarga Sahabat dan teman-teman tercinta Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Yeremia 17:7
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa Roma 12:12
The best preparation for tomorrow is doing your best today H. Jackson Brown, Jr
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Clara Prasetyawati Prabaningrum. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pokok Bahasan Balok di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini adalah penelitian yang mengembangkan perangkat pembelajaran matamatika materi balok dengan mengunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan mengakomodasi teori Van Hiele. Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran matematika masih cenderung hanya menekankan aspek kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan produk yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika topik balok yang menggunakan PPR mengakomodasi teori Van Hiele. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Sugiyono, yang meliputi: (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk dan (7) Revisi Produk. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS, Tes, dan penilaian sikap. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan tes. Hasil validasi perangkat pembelajaran adalah 4,14 termasuk dalam kategori Baik sedangkan kuesioner respon siswa terhadap proses prmbelajaran PPR mengakomodasi teori Van Hiele memperoleh hasil 123,91 termasuk dalam kategori Bagus. Kata kunci: Perangkat pembelajaran, PPR, Teori Van Hiele, Balok
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Clara Prasetyawati Prabaningrum. 2016. Developing Mathematics Learning Set by Using Reflective Pedagogy Paradigm that Accomodates the Theory of Van Hiele in the Subject of Rectangular Solid for Grade VIII E Negeri 1 State Senior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Educiation, Sanata Dharma University. The study was a study that developed a mathematics learning set for the subject of rectangular solid by using the Reflective Pedagogy Paradigm and by accomodating the theory of Van Hiele. The background of the study was that the mathematics learning that still inclined to emphasize the cognitive aspect only. The objective of the study was to generate a product design that might be used for facilitating the mathematics learning in the subject of rectangular solid that used Reflective Pedagogic Paradigm and that accomodated the theory of Van Hiele. The researcher implemented the research and development procedures that had been developed by Sugiyono and these procedures included: (1) Potentials and Problems, (2) Data Gathering, (3) Product Design, (4) Design Validation, (5) Design Revision, (6) Product Testing and (7) Product Revision. The learning sets that had been developed were the syllabus, the lesson plans, the learning materials, the students’ practice sheet, the test and the attitude assessment. The subjects in the study were the students of Grade VIII E in the Negeri 1 Junior High School Yogyakarta. Then, the objects of the study were all of the learning sets that had been developed by the researcher. The data gathering techniques that the researcher implemented were observation, questionnaire, interview and test. The results of learning sets validation was equal to 4.14 and, therefore, the learning sets belonged to the Good categorty. Then, the results of questionnaire analysis on the students’ response toward the Reflective Pedagogy Paradigm that accomodated the theory of Van Hiele was equal to 123.91 and belonged to the Good category. Keyword: Learning sets, Reflective Pedagogy Paradigm, Theory of Van Hiele
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan penyertaanNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pokok Bahasan Balok di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta” ini dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Dr. Hongki Julie, M.Si,. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
3.
Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
4.
Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, semangat, dan sumbangan pemikiran dari awal penulisan skripsi hingga selesai.
5.
Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc., Feby Sanjaya, M.Si., dan Niluh Sulistyani M.Pd., selaku dosen ahli yang telah bersedia menjadi validator instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
6.
Dra. Y. Niken Ssasanti selaku Kepala SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan baik.
7.
Maria Roostika, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta yang telah bersedia untuk menjadi validator perangkat pembelajaran sekaligus mengujicobakan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Siswa kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta yang telah terlibat aktif selama proses penelitian.
9.
Kedua orang tua, Prasetyo Sinung Widodo S.Pd dan Fransisca Erlina Sulistyawati, S.Pd yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis.
10. Adikku Destian Prasanto yang selalu menemani dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi. 11. Pak Neo dan Bu Tutik yang selalu menyemangati dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi. 12. Sahabat-sahabat terkasih yang selalu memberikan semangat dan motivasi bagi peneliti: Dina, Malla, Christin, Maria, Sekar, Lita, Rara, Galuh, Lina, Seli, Rika, Ika, Mbak Anas. 13. Teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi: Vita, Ela, Dhian, Raisa, Agnes, Asih, Galuh, dan Beby. 14. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan dukungan bagi peneliti. 15. Semua pihak yang telah banyak berjasa dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mnegharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang....................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 6 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 G. Batasan Istilah ....................................................................................... 9 H. Spesifikasi Produk ................................................................................. 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II Landasan Teori ........................................................................................ 16 A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 16 1. Pembelajaran Matematika ................................................................ 16 2. Pengembangan ................................................................................. 19 3. Paradigma Pedagogi Reflektif ......................................................... 24 4. Teori Van Hiele ................................................................................ 30 5. Balok ................................................................................................ 35 6. Perangkat Pembelajaran ................................................................... 41 7. Hasil Belajar ..................................................................................... 45 B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 47 C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 49
BAB III Metode Penelitian .................................................................................. 51 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 51 B. Setting Penelitian .................................................................................. 52 C. Prosedur Pengembangan ...................................................................... 53 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 55 E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 58 F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 72
BAB IV Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Keterbatasan Penelitian ................... 81 A. Hasil Penelitian...................................................................................... 81 B. Pembahasan ........................................................................................... 123 1. Pengembangan Perangkat .......................................................... 125 2. Pengembangan Perangkat .......................................................... 129 3. Respon Guru dan Siswa ............................................................ 142 C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 146
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V Penutup.....................................................................................................................147 A. Kesimpulan..............................................................................................147 B. Saran........................................................................................................148
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 151 LAMPIRAN .............................................................................................................. 154
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tabel 3.8. Tabel 3.9. Tabel 3.10. Tabel 3.11. Tabel 3.12. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Tabel 4.10.
Halaman Kubus Satuan untuk Menemukan Volume Balok .................................... 40 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Desain Produk .................... 60 Kisi-kisi Penilaian Sikap dan Perilaku Siswa Conscience dan Compassion............................................................................................... 63 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ................................................................ 64 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan ................................ 66 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Produk ........................ 67 Kisi-kisi Tes Geometri Balok ................................................................... 69 Kisi-kisi Angket Validasi Produk ............................................................. 70 Kriteria Penilaian Kualitas ........................................................................ 75 Kriteria Skor Skala Lima .......................................................................... 77 Tabel Pedoman Penskoran Angket Respon Siswa ................................... 78 Kriteria Respon Siswa .............................................................................. 79 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar ........................................................ 80 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................... 99 Revisi Desain Perangkat Pembelajaran .................................................... 100 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk ...................................................... 102 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk ...................................................... 122 Presentase Kelulusan Ulangan Harian ...................................................... 132 Presentase Nilai Ulangan Harian .............................................................. 133 Presentase Kelulusan Remidiasi Pertama ................................................. 133 Presentase Nilai Remidiasi Pertama ......................................................... 134 Presentase Kelulusan Remidiasi Kedua.................................................... 135 Presentase Nilai Remidiasi Kedua ............................................................ 135
Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15. Tabel 4.16.
Penilaian Sikap Ketelitian Siswa .............................................................. 136 Penilaian Sikap Percaya Diri Siswa .......................................................... 137 Penilaian Sikap Kerjasama Siswa ............................................................. 138 Penilaian Sikap Tanggung Jawab Siswa................................................... 139 Penilaian Sikap Saling Membantu Siswa ................................................. 140 Penilaian Sikap Saling Menghargai Siswa ............................................... 141
Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Bagan 2.1.
Skema Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono ........................ 21
Gambar 2.2. Balok ABCD.EFGH .................................................................................. 38 Gambar 2.3. Jaring- jaring Balok ABCD.EFGH ........................................................... 38 Gambar 2.4. Jaring- jaring Balok ABCD.EFGH ........................................................... 39 Gambar 2.5. Jaring- jaring Balok ................................................................................... 39 Bagan
3.1. Skema Penelitian dan Pengembangaan ..................................................... 53
Gambar 4.1. Guru dan Siswa Berdiskusi Tentang Kegunaan Balok dalam Kehidupan Sehari-hari ............................................................................... 106 Gambar 4.2. Guru dan Siswa Menemukan Unsur-unsur Balok Menggunakan Kerangka Balok. ........................................................................................ 108 Gambar 4.3. Guru dan Siswa Mengidentifikasi Jaring-jaring Balok ............................ 116 Gambar 4.4. Siswa
Menemukan
Rumus
Volume
Balok
dengan
Menggunakan Alat Peraga Kubus Satuan ................................................. 118
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Surat Keterangan Sudah Penelitian Hasil Validasi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Hasil Validasi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Hasil Validasi Kuesioner Hasil Validasi Pedoman Observasi Hasil Observasi Proses Pembelajaran Hasil Scanning Lembar Validasi Instrumen Penelitian Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Hasil Scanning Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran Hasil Olah Data Kuesioner Respon Siswa Silabus RPP Bahan Ajar Lembar Kegiatan Siswa Soal THB dan Pedoman Penskoran Penilaian Conscience dan Compassion Wawancara Analisis Kebutuhan Hasil Observasi Pembelajaran Awal Hasil Scanning LKS Siswa Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Harian Balok Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Remedial Balok Hasil Scanning Refleksi Siswa Transkripsi Uji Coba Produk Wawancara Guru Setelah Uji Coba Produk Wawancara Siswa Daftar Nilai Siswa Hasil Penilaian Conscience dan Compassion Hasil Scanning Kuesioner Respon Siswa Gambar Penelitian
xvii
154 155 158 159 160 161 166 183 190 243 244 250 261 270 280 285 288 290 294 305 306 309 312 322 324 327 328 344 348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memliki peran yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak terlepas dari pendidikan. Sebab pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Seseorang dapat mengetahui banyak hal atau berwawasan luas melalui pendidikan. Seseorang yang berwawasan luas dapat menentukan langkah terbaik mengambil suatu tindakan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang bahkan sangat rumit untuk dihadapi. Pendidikan membuat seseorang menjadi unggul dalam berbagai bidang keilmuan, selain itu dapat membentuk karakter-karakter yang kreatif, inovatif dan memiliki keterampilan-keterampilan yang ahli dalam berbagai macam bidang pekerjaan. Masalah utama yang terjadi pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah sekolah lebih cenderung mementingkan aspek kecerdasan otak saja. Banyak program pendidikan yang hanya berpusat pada kecerdasan akal atau Intelligence Quotient (IQ) saja, padahal aspek kecerdasan lain juga diperlukan dalam pribadi seseorang seperti mengembangkan kecerdasan emosi, sosial, 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
spiritual, linguistik, kinestetis dan interpersonal. Guru sangat berperan dalam mengembangkan kecerdasan siswa agar siswa mampu mengelola aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan baik. Oleh karena itu sebaiknya guru dituntut untuk dapat mengembangkan pribadi siswa agar siswa menjadi pribadi yang utuh dan berintegritas. Guru tidak hanya meningkatkan nilai akademik saja dalam menerapkan suatu pembelajaran, melainkan juga harus meningkatkan sikap yang baik dan kepedulian terhadap sesama. Kondisi yang terjadi di SMP Negeri 1 Yogyakarta guru
tidak
pernah
mengajak
siswa
untuk
merefleksikan
pengalaman
pembelajaran yang telah dipelajari. Hal tersebut membuat siswa kurang mampu memaknai pembelajaran dan nilai yang diajarkan seperti nilai kerjasama, tanggung jawab, peduli, saling menghargai dan saling menolong. Penelitian ini menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), yang menekankan pada pengembangan aspek kompetensi (competence), suara hati (conscience), dan kepedulian (compassion). Menurut Subagya (2008: 39) PPR merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Pribadi kemanusiaan adalah pribadi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan seperti persaudaraan, solidaritas, kerja sama, dll. Pola pikir tersebut berupa siswa diberi pengalaman tentang nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan selanjutnya siswa difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Melalui dinamika polapikir tersebut, siswa diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
mengalami sendiri (bukan hanya mendapat informasi karena diberitahu). Refleksi diharapkan dapat membuat siswa yakin pada diri sendiri (bukan karena patuh pada tradisi atau peraturan). Aksi diharapkan dapat membuat siswa memiliki inisiatif (bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi). Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sedemikian rupa sehingga siswa nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan bersama yang lebih adil, bersaudara, bermartabat, melestarikan lingkungan hidup, dan lebih menjamin kesejahteraan umum. Paradigma Pedagogi Reflektif memberikan pengalaman persaudaraan kepada siswa. Pengalaman persaudaraan dapat melalui kerjasama kelompok maupun pengalaman pribadi atau individu. Peneliti menggunakan pengalaman kerjasama kelompok karena guru kurang mengembangkan kegiatan diskusi dan presentasi pada siswa sedangkan kerjasama kelompok lebih mudah dilaksanakan, dan lebih cepat tampak hasilnya. Kerjasama kelompok diharapkan dapat menumbuhkembangkan persaudaraan, solidaritas antarteman, dan saling menghargai yang merupakan aspek-aspek kemanusiaan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari persoalaan matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting diajarkan kepada siswa. Namun kenyataannya banyak siswa yang kurang mengerti arti penting matematika bagi kehidupan, sehingga siswa kurang berminat dan kurang termotivasi
dalam
mempelajari
matematika.
Menurut
pengalaman
dan
pengamatan yang dilakukan peneliti, matematika cukup sulit dipahami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
siswa karena memiliki objek yang bersifat abstrak dan membutuhkan penalaran yang cukup tinggi untuk memahami konsep-konsep, sehingga perlu menerapkan pembelajaran yang tepat guna membantu pemahaman dan penguasaan materi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Hal tersebut disebabkan karena strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Kurangnya pemahaman pada konsep geometri di sekolah diduga karena pembelajaran geometri tidak mempertimbangkan tingkat perkembangan siswa dan bahan pembelajaran geometri tidak sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Menurut Khotimah (2013: 10), salah satu teori yang dapat untuk digunakan dalam pembelajaran geometri adalah teori Van Hiele. Teori Van Hiele membagi tahapan berpikir siswa dalam tahap visualisasi, tahap analisis, tahap deduksi informal, tahap deduksi dan rigor. Sedangkan tahapan dalam pembelajaran Van Hiele membagi dalam tahap inquiri, tahap orientasi terarah, tahap uraian, tahap orientasi bebas dan tahap integrasi. Materi geometri yang dibahas di SMP kelas VIII adalah materi bangun ruang sisi datar. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru di SMP Negeri 1 Yogyakarta, sebagai tempat untuk melakukan penelitian, ditemukan beberapa permasalahan yang sering dialami dalam proses pembelajaran yaitu mengenai pelaksanaan pembelajaran geometri menggunakan media yang terbatas. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
tersebut juga didukung oleh guru yang tidak menyampaikan materi secara lengkap sehingga membuat siswa kurang memahami materi secara detail. Balok merupakan materi dasar dalam mempelajari geometri karena materi balok digunakan untuk mempelajari materi selanjutnya dan materi ini memiliki keterikatan dengan lingkungan sekitar siswa sehingga siswa harus benar-benar memahami materi balok. Namun berdasarkan hasil wawancara, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang digunakan untuk menyelesaikannya, bahkan sering terjadi siswa tidak tahu darimana harus memulai menyelesaikan soal tersebut. Materi ini menjadi semakin sulit dipahami oleh siswa apabila penyampaiannya tidak menggunakan pembelajaran yang menarik, dan efektif. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele. Siswa mempelajari geometri melalui fase belajar dalam geometri yang telah dikembangkan Van Hiele. Hal ini bertujuan agar siswa secara bersama-sama mengkaji mengenai bangun-bangun geometri dari bentuk maupun sifat yang dimiliki bangun tersebut. Selain itu, siswa juga bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang lebih komplek. Selain latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti juga mengacu pada penelitian dari Wulandari tahun 2015 tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Kalibawang yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Selain itu, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari Kurnianingsih tahun 2015 tentang Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion Siswa X-5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pokok Bahasan Balok di Kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran matematika, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu: 1. Alat peraga yang digunakan guru masih terbatas, hanya seputar kerangka bangun ruang. 2. Guru langsung menjelaskan materi serta kurang mengembangkan kegiatan diskusi dan presentasi pada siswa. 3. Siswa kesulitan mempelajari materi geometri dan memahami konsep materi sehingga hanya sekedar menghafalkan rumus. 4. Siswa tidak mampu merefleksikan proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
5. Guru hanya menggunakan aspek kognitif sehingga aspek lain kurang dikembangkan.
C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti pada kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain: 1. Penelitian
ini
menggunakan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
yang
mengakomodasi teori Van Hiele; 2. Peneliti mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan cara diskusi kelompok menggunakan alat peraga; 3. Bidang kajian terbatas pada materi dan soal pada materi balok dan dampak penggunaannya dalam proses pembelajaran.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran materi balok dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele? 2. Bagaimana kualitas dari perangkat pembelajaran materi balok dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
3. Bagaimana respon guru dan siswa terhadap pembelajaran materi balok dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele?
E. Tujuan penelitian Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran materi
balok
dengan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
yang
mengakomodasi teori Van Hiele. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas dari perangkat pembelajaran materi balok dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. 3. Untuk mendeskripsikan respon guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran materi balok dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat meliputi: 1.
Pihak sekolah Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai cara mengembangkan pendidikan karakter berupa Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang bermanfaat untuk proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Guru matematika Guru dapat menambah pengalaman dari keterlibatan pengembangan dan pengujian pembelajaran matematika berupa PPR yang diharapkan mampu memperluas wawasan dan pengetahuan guru mengenai pendekatan yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. 3. Siswa Siswa dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika dalam materi bangun ruang sisi datar sub bab balok dengan teori Van Hiele. Selain itu, sebagai pengalaman baru bagi siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan PPR sehingga mampu meningkatkan ketertarikan terhadap matematika. 4. Peneliti Peneliti
mendapatkan
pengalaman
baru
secara
langsung
tentang
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele dan PPR. Selain itu peneliti juga menambah wawasan dalam mencari dan mengembangkan teori Van Hiele ataupun PPR untuk materi lainnya. 5. Pembaca Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi yang ingin meneliti lebih lanjut untuk dapat mengembangkan penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
G. Batasan Istilah Agar tidak menimbulkan penafsiran ganda ataupun kesalahpahaman akan maksud dan isi dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang digunakan, yaitu: 1. Paradigma pedagogi reflektif adalah pola pikir yang membentuk pribadi siswa menjadi pribadi yang menumbuhkan nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang dimaksud seperti persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, kerja sama. 2. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tahap-tahap berpikir siswa dalam mempelajari geometri. 3. Balok adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi yang masing-masing berbentuk persegi panjang yang setiap sepasang-sepasang sejajar dan kongruen. 4. Penelitian Pengembangan adalah metode penelitian yang merancang, mengembangkan
produk
dan
menguji
keefektifan
produk
lalu
disempurnakan sehingga dihasilkan produk yang terbaik dan dapat digunakan oleh sekolah.
H. Spesifikasi Produk Produk yang dihasilkan berbentuk perangkat pembelajaran berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, dan penilaian. Berikut adalah penjelasan mengenai spesifikasi produk yang peneliti kembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1. Silabus Silabus yang dikembangkan oleh peneliti berpedoman pada silabus yang ada di sekolah dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan fase Van Hiele untuk materi balok. Perbedaan silabus ini adalah dalam kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi fase pembelajaran Van Hiele, menggunakan PPR. Di bawah ini merupakan format silabus yang peneliti susun. SILABUS PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi KD
Materi
: : : : :
Kegiatan Pembelajaran
Sumber belajar
Konteks Pengalaman Refleksi Aksi Evaluasi
Karakter
Indikator
Penilaian
Waktu
Media
Consience Compassion
:
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP yang dirancang oleh peneliti terdiri dari 2 pertemuan. Perbedaan RPP yang
dikembangkan
peneliti
dengan
RPP
lainnya
adalah
pada
langkah-langkah pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP ini menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif menggunakan dengan fase pembelajaran Van Hiele pada kegiatan inti. Dalam penelitian ini, 5 komponen dari Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu konteks, pengalaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
refleksi, aksi dan evaluasi yang akan dikemas dalam 3 tahap kegiatan pembelajaran, yakni pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes, mencakup aspek competence, concsiece dan compassion. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: : : : :
A. Kompetensi Inti B. Kompetensi Dasar C. Indikator 1. Competence / Pengetetahuan 2. Consience / Suara Hati 3. Compassion / Kepedulian pada orang lain D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence / Pengetetahuan 2. Consience / Suara Hati 3. Compassion / Kepedulian pada orang lain E. Materi Pembelajaran F. Nilai Kemanusiaan G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran H. Strategi Pembelajaran/Sekenario 1. Konteks 2. Pengalaman a. Fase informasi b. Fase orientasi terarah atau terpadu c. Fase eksplisitasi d. Fase orientasi bebas e. Fase integrasi 3. Refleksi 4. Aksi 5. Evaluasi I. Media Pembelajaran J. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran K. Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
3. LKS LKS ini dikembangkan dengan berdasarkan teori Van Hiele sebagai acuan kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika. LKS dirancang dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif, dimana LKS dapat memfasilitasi siswa untuk dapat menemukan konsep materi secara mandiri dan selanjutnya membagikannya pada teman yang lain. LKS ini digunakan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga setiap pertemuan menggunakan berdasarkan indikator. LEMBAR KEGIATAN SISWA Materi Pelajaran Alokasi Waktu Alat Peraga Anggota Kelompok
: : : :
A. Petunjuk B. Tujuan C. Kegiatan belajar Konteks Pengalaman Refleksi Aksi Evaluasi
4. Bahan ajar
Bahan ajar yang dirancang dibuat berdasarkan kompetensi dasar, indikator dan tujuan yang ingin dicapai, konsep-konsep, dan fakta yang faktual. Bahan ajar juga dikembangkan dengan Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasi teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
BAHAN AJAR Konteks Pengalaman Balok Unsur-unsur balok Sifat-sifat balok Jaring-jaring balok Luas Permukaan balok Volume balok Refleksi Aksi Evaluasi
5. Penilaian Penilaian dirancang berdasarkan penilaian dalam Paradigma Pedagogi Reflektif, dimana terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence dilihat dari tes tertulis yang diberikan pada siswa seperti tes hasil belajar. Penilaian conscience dan compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas. a. No
Competence Nama
1
2
Kriteria 3
4
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b.
No
conscience Nama
1. 2.
.............................. ..............................
No
Nama
1. 2.
.............................. ..............................
No
Nama
1. 2.
.............................. ..............................
No
Nama
1. 2.
.............................. ..............................
B
SB
Tanggung jawab TB KB C B
SB
Teliti TB KB
C
B
SB
Kerjasama TB KB
C
B
SB
compassion
c.
No
1. 2.
Nama
........... ...........
Keterangan: TB = Tidak Baik KB = Kurang Baik C
Percaya Diri TB KB C
= Cukup
B = Baik SB = Sangat Baik
Saling Membantu
Saling Menghargai
T B
T B
K B
C B S B
K B
C B S B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan landasan teori, yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pembahasan tentang teori-teori yang mendukung, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir.
A. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Matematika Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Artinya pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Menurut Susanto (2013: 185), pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Pembelajaran mengandung makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar mengajar. Belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan sebagai subyek yang menerima pelajaran sedangkan mengajar berorientasi
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa di dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti
menyimpulkan
bahwa
pembelajaran
merupakan
proses
komunikasi (interaksi) dan kerjasama antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan perolehan ilmu pengetahuan serta pembentukan sikap dan karakter. Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika, dipandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing. Menurut Susilo (2001: 54) matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan amat pesat, baik dari materi maupun kegunaanya. Sehingga dalam pembelajarannya harus mempertimbangkan perkembangan-perkembangannya, baik dimasa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-kemungkinan untuk masa depan. Matematika yang dipelajari di sekolah terdiri atas materi-materi matematika yang menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta berpadu pada perkembangan IPTEK. Fungsi mata pelajaran matematika sebagai alat, pola pikir dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika. Guru ataupun pengelola pendidikan matematika diharapkan untuk mengetahui fungsi matematika agar dapat memahami adanya hubungan antara matematika dengan berbagai ilmu lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dalam kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya siswa diharapkan dapat melihat berbagai contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan kerja maupun kehidupan sehari-hari. Namun harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah. Menurut Susanto (2013: 85) matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan akan aplikasi matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-hari tapi dalam dunia kerja dan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Peneliti menyimpulkan bahwa matematika memiliki arti yang luas dan dapat ditinjau dari segala sudut karena matematika dapat memasuki seluruh segi kehidupan manusia. Matematika adalah alat, pola pikir dan ilmu atau pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memecahkan masalah mata pelajaran lain, kehidupan kerja maupun kehidupan sehari-hari,
serta
memberikan
pengetahuan dan teknologi.
dukungan
dalam
pengembangan
ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Menurut Susanto (2013: 186) pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang telah dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas
berpikir
siswa,
serta
dapat
meningkatkan
kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Berdasarkan pengertian pembelajaran dan matematika, peneliti membuat kesimpulan bahwa pembelajaran matematika adalah proses komunikasi (interaksi) dan kerjasama antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan perolehan ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah dan memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembentukan sikap dan karakter.
2. Pengembangan Menurut Sukmadinata (2008: 164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan
produk
yang
telah
ada,
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di dalam keras, tetapi dapat juga berbentuk perangkat lunak (software). Produk perangkat lunak dalam pendidikan yang dimaksud seperti berikut pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
di kelas, perpustakaan atau laboratorium ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan evaluasi dan lain-lain. Menurut Sugiyono (2011: 407) penelitian pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu dapat dilakukan dengan menganalisis kebutuhan lalu membuat suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Setyosari (2010: 207) menyatakan penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Tujuan dari penelitian pengembangan adalah ingin menilai perubahan-perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah metode penelitian untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji keefektifan produk tersebut setelah itu disempurnakan sehingga dihasilkan produk yang terbaik. Menurut Sugiyono (2011: 408) langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk yang dimaksud, adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Gambar 2.1 Skema Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono a.
Potensi dan masalah Penelitian ini dapat berawal adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai tambah pada produk yang diteliti. Masalah adalah penyimpangan antara kondisi yang diharapkan dan keadaan yang terjadi. Masalah juga dapat dijadikan sebagai potensi, apabila dapat mendayagunakannya. Potensi dan masalah dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik, data tersebut tidak harus dicari sendiri melainkan dapat berdasarkan laporan penelitian orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b.
Pengumpulan data Setelah menemukan potensi dan masalah langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan berbagai data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti mengkaji ruang lingkup produk, kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya. Pengumpulan data juga diperlukan untuk
mengetahui
langkah-langkah
yang
paling
tepat
serta
batasan-batasan dalam pengembangan produk. c.
Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian bermacam-macam. Produk yang dikembangkan dalam pendidikan dapat berupa perangkat keras seperti alat bantu pembelajaran, buku, modul atau paket belajar, dan perangkat lunak seperti program-program pendidikan dan pembelajaran, model-model pendidikan, kurikulum, implementasi, evaluasi, dll. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan.
d.
Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Namun validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran tenaga ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
belum berdasarkan fakta lapangan. Setiap pakar atau tenaga ahli diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan keunggulannya. e.
Perbaikan Desain Setelah desain produk diketahui kelemahannya, selanjutnya kelemahan tersebut direvisi atau diperbaiki oleh peneliti yang menghasilkan produk tersebut.
f.
Uji Coba Produk Desain produk yang telah divalidasi dan direvisi selanjutnya dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Uji coba tahap awal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keefektifan dan keefisienan desain produk yang telah dibuat.
g.
Revisi Produk Jika desain produk diujicobakan pada sampel yang terbatas masih terdapat kelemahan maka peneliti kembali melakukan perbaikan agar desain produk dapat diterapkan dalam lingkup yang lebih luas.
h.
Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian tahap awal sudah dilakukan perbaikan, maka selanjutnya desain produk dapat diterapkan dalam untuk lingkup yang luas. Namun dalam pelaksanaan uji coba pemakaian, peneliti tetap harus menilai untuk mengetahui kekurangan atau hambatan yang muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
i.
Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Pada tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi, memperbaiki serta menyempurnakan desain produk agar desain produk dapat diproduksi secara masal.
j.
Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk memproduksi masal maka peneliti dapat menyampaikan hasil pengembangan (proses, prosedur, program atau produk) kepada para pengguna atau professional melalui forum pertemuan, menuliskan dalam jurnal, buku atau handbook.
3. Paradigma Pedagogi Reflektif Menurut Subagya (2008: 39) Paradigma Pedagogi Reflektif diartikan sebagai pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan kepribadian siswa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Pola pikir dalam membentuk pribadi kemanusiaan yakni siswa diberi pengalaman suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, selanjutnya siswa difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Menurut Suparno (2015: 18) Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pedagogi bukan hanya sekedar metode pembelajaran. Pedagogi diartikan sebagai cara guru mendampingi siswa sehingga siswa dapat mengembangkan pribadi secara utuh. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan refleksi sebagai unsur pokok di dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Karena pada saat refleksi siswa menyimak kembali pengalaman pada saat pembelajaran lalu siswa dapat mengambil sikap yang memiliki nilai kemanusiaan dan berbuat sesuai dengan sikap-sikap tersebut. Hal ini yang membedakan PPR dengan pola pikir pendidikan yang selama ini terjadi, yang menganggap bahwa setelah siswa diberitahu atau dinasehati siswa akan mengubah perilakunya. Peneliti menyimpulkan bahwa paradigma pedagogi reflektif adalah pola pikir
yang
membentuk
kepribadian
siswa
menjadi
pribadi
yang
menumbuhkembangkan dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang dimaksud seperti persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, kerja sama, dll. Menurut Suparno (2015: 21) terdapat lima unsur dalam pelaksanaan pembelajaran PPR yaitu sebagai berikut: a.
Konteks Konteks merupakan pengenalan pembelajaran yang diangkat dan dikembangkan oleh guru agar siswa menyadari pentingnya nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
kemanusiaan. Tujuan pelaksanaan konteks adalah membantu guru dalam menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman pembelajaran agar siswa dapat menarik makna dari pembelajaran. Kegiatan konteks dapat berupa pengisisan kuesioner, pretes, tanya jawab maupun berbagi pengalaman. b.
Pengalaman Berdasarkan konteks-konteks yang telah dikenal pada tahap sebelumnya, guru mengajak siswa untuk menemukan, mengungkapkan, menggunakan dan mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan ilmu yang dipelajari. Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman langsung maupun pengalaman tak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang dialami oleh siswa sendiri baik di dalam maupun diluar kelas yang berkaitan dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari. Pengalaman tidak langsung adalah pengalaman yang diperoleh siswa (tidak dialami sendiri) dari mendengar, membaca, dan melihat melalui media. Selanjutnya guru memberi sugesti agar siswa mempergunakan imajinasi mereka untuk mendengar cerita, melihat gambar, bermain peran, atau melihat tayangan film/video. Melalui kegiatan, siswa menemukan pengetahuan baru dari guru maupun siswa lain dan diharapkan siswa mampu menumbuhkan nilai kemanusiaan seperti persaudaraan, solidaritas, saling membantu, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
c.
Refleksi Refleksi merupakan unsur pokok yang harus ada di dalam pelaksanaan pembelajaran PPR karena refleksi merupakan tahapan penghubung antara pengalaman dan tindakan. Refleksi dilakukan dengan cara menyimak kembali pengalaman pada saat pembelajaran lalu siswa dapat mengambil sikap yang memiliki nilai kemanusiaan dan berbuat sesuai dengan sikap-sikap tersebut. Melalui refleksi, siswa memaknai nilai yang terkandung dalam pengalamannya dan diharapkan siswa membentuk pribadi sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu. Guru membimbing dan memfasilitasi siswa dengan pertanyaan agar siswa dapat merefleksikan pengalaman dan merencanakan tindakan sesuai dengan nilai kemanusiaan.
d.
Aksi Aksi dapat dilakukan siswa dengan membangun niat dalam memaknai hasil pembelajaran untuk mewujudkan niat tersebut berdasarkan pengalaman dan hasil refleksinya. Setelah siswa membangun niat dan memaknai pengalaman belajar, siswa membentuk pribadinya menjadi pribadi
yang
yakin
dan
berinisiatif
untuk
berkomitmen
dalam
mengamalkan nilai kemanusiaan. Peran guru disini membimbing dan memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
membangun niat dan bertindak sesuai dengan pengalaman belajar dan hasil refleksinya. e.
Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam pembelajaran. Kemampuan yang dievaluasi tidak hanya terletak pada kemampuan kognitif melalui soal-soal ulangan, melainkan kemampuan non akademik lewat pengukuran nilai-nilai kehidupan siswa. Adanya evaluasi membuat siswa mampu melihat perkembangan dirinya dalam pemahaman pola pikir, sikap dan tindakan sosial. Untuk menumbuhkan nilai kemanusiaan dapat disesuaikan dengan
konteks pembelajaran siswa, lalu memberi siswa pengalaman suatu nilai kemanusiaan, kemudian memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa merefleksikan pengalaman tersebut, selanjutnya membuat pertanyaan aksi agar siswa melakukan niatan untuk berbuat sesuai nilai yang dikembangkan. Terakhir dilakukan evaluasi dari segi intelektual siswa, perubahan pola pikir, sikap dan perilaku siswa. Menurut Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP USD) (2012: 39) pembelajaran berbasis PPR mengarahkan siswa untuk meningkatkan aspek competence, conscience dan compassion. Competence mencakup kompetensi pengetahuan, ketrampilan, kognitif, ketrampilan psikomotor
dan
ketrampilan
memecahkan
masalah.
Conscience
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
compassion mencakup sikap, perilaku dan nilai. Berikut ini merupakan pengertian dari 3C (competence, conscience dan compassion) menurut Subagya (2008: 23). a.
Competence (pengetahuan) Competence yaitu tingkat kecerdasan yang dinilai dalam mengerjakan evaluasi sehingga memperoleh skor yang tinggi (kognitif), ketrampilan siswa yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran (psikomotorik). Aspek competence mengharapkan siswa dapat berkembang kompetisinya supaya dapat menjadi siswa yang cerdas dan pandai dalam sisi akademik.
b.
Conscience (suara hati) Conscience merupakan aspek yang menekankan suara hati yang digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia terutama bagi siswa dalam hal mengembangkan karakter diri. Suara hati digunakan untuk mengetahui bagaimana seseorang bersikap atas apa yang dilakukannya untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah, dan diharapkan seseorang tersebut akan memilih sesuatu yang benar.
c.
Compassion (bela rasa) Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Compassion (bela rasa) sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk mengasah kepekaan sosial pada kehidupan masyarakat. Bela rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
pada proses pembelajaran lebih ditunjukkan pada sikap siswa untuk dapat saling membantu satu sama lain apabila ada kesulitan dalam pembelajaran dan menghargai pendapat dan perbedaan antar manusia. 3C (Competence, Conscience dan Compassion) dianggap sebagai sebuah keterpaduan yang harus dikembangkan oleh siswa supaya dapat menjadi pribadi yang berkembang secara utuh baik perstasi maupun suara hati dan bela rasa. Siswa juga memadukan perkembangan unsur kognitif, psikomotorik dan afektif. Competence mengandung unsur kognitif dan psikomotorik. Conscience dan compassion mengandung unsur afektif.
4. Teori Van Hiele Teori Van Hiele pertama kali dikembangkan oleh Pierre Marie van Hiele dan Dina Van Hiele-Geldof, mereka mengadakan penelitian di lapangan melalui observasi dan tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya telah diakui secara internasional tahun 1950-an. Menurut Safrina (2014: 9) teori Van Hiele menjelaskan mengenai perkembangan berpikir siswa melalui tahap-tahap kognitif dalam belajar geometri. Mereka berpendapat bahwa siswa mengalami perkembangan kemampuan berpikir dalam mempelajari geometri. Selain mengemukakan
mengenai
tahap-tahap
perkembangan
kognitif
dalam
memahami geometri, teori Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
berkaitan dengan pembelajaran geometri. Teori yang dikemukakan Van Hiele antara lain adalah sebagai berikut: Tiga unsur yang utama pembelajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran dan metode penyusun yang apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan berpikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya. Agar siswa memahami geometri, kegiatan belajar siswa harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan atau taraf berpikir siswa sehingga siswa dapat memperkaya pengalaman dan berpikirnya. Menurut teori van Hiele, (dalam Walle, 2008: 151) siswa melalui lima tahap pemahaman berpikir dalam belajar geometri sebagai berikut: a. Tahap Pengenalan Tahap ini siswa mulai belajar mengenai suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya itu. Contoh kegiatan siswa pada tahap pengenalan, siswa sudah mengerti balok itu seperti CPU namun belum mengetahui sifat-sifatnya. Sehingga ketika guru memberikan pertanyaan “apakah panjang diagonal ruang bangun balok sama panjang?” siswa belum dapat menjawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b. Tahap Analisis Tahap ini siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat bangun geometri yang diamatinya dan mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada benda geometri itu seperti pada sebuah balok banyak sisinya ada 6 buah, sedangkan banyak rusuknya ada 12. Seandainya guru menanyakan apakah kubus itu balok? Siswa belum dapat menjawab pertanyaan tersebut karena siswa belum memahami hubungan antara balok dan kubus. c. Tahap Pengurutan Tahap ini siswa sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. Siswa sudah memahami pengurutan bangun-bangun geometri. Misalnya, siswa sudah mengetahui kubus itu adalah balok. Pada tahap ini siswa sudah mulai mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih belum berkembang baik. Karena masih pada tahap awal siswa masih belum mampu memberikan alasan yang rinci ketika ditanya mengapa panjang diagonal ruang bangun balok itu sama. d. Tahap Deduksi. Tahap ini siswa sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan secara deduktif atau khusus. Siswa pada tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan, di samping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
teorema. Siswa belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh karena itu, pada tahap ini siswa belum dapat menjawab pertanyaan “mengapa sesuatu itu disajikan teorema atau dalil”. e. Tahap Keakuratan. Tahap terakhir adalah tahap keakuratan yang merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri. Siswa sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian dan memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Tahap ini memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu, jarang atau hanya sedikit sekali siswa yang sampai pada tahap berpikir ini sekalipun siswa tersebut sudah berada di tingkat SMA. Menurut Nur’aeni (2010: 32), kemajuan tahap pemahaman geometri naik ke tahapan berikutnya memerlukan lima fase pembelajaran. Kemajuan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya lebih bergantung pada pegalaman pembelajaran daripada usia. Ketika pembelajaran geometri, siswa sendiri yang menentukan waktu untuk naik ke tahapan yang lebih tinggi. Meskipun demikian, siswa tidak akan mencapai kemajuan tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, maka ditetapkan fase-fase pembelajaran yang menunjukkan tujuan belajar siswa dan peran guru dalam mencapai tujuan belajar. Kelima fase menurut Nur’aeni (2010: 32) adalah fase informasi, orientasi terarah, eksplisitasi, orientasi bebas dan integrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
a. Fase Informasi Guru dan siswa menggunakan tanya-jawab atau diskusi mengenai suatu topik sambil guru mengidentifikasi tentang apa yang sudah diketahui siswa dan bagaimana siswa berorientasi dengan topik tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) guru mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik yang dibahas, (2) guru mempelajari petunjuk yang muncul dalam rangka menentukan pembelajaran yang diambil. b. Fase Orientasi Terarah atau Terpadu Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat maupun objek-objek yang telah disiapkan guru. Alat-alat ini menjelaskan topik yang dipelajari lalu siswa dapat merespon manfaat alat tersebut. Guru memastikan bahwa siswa mempelajari topik tersebut dengan spesifik. c. Fase Eksplisitasi Siswa mengekspresikan atau meggambarkan apa yang telah dipelajari mengenai topik bahasan dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri. Guru membantu siswa dalam menggunakan kosa kata maupun istilah matematika yang relevan. d. Fase Orientasi Bebas Siswa menerapkan hubungan-hubungan yang sedang dipelajari untuk menyelesaikan masalah, menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
berupa tugas yang memerlukan banyak langkah. Siswa memperoleh pengalaman dalam memecahkan soal dan menyelesaikan tugas dengan cara mereka sendiri. e. Fase Integrasi Siswa meninjau kembali, meringkas serta mengintegrasikan apa yang telah dipelajari. Guru dapat membantu siswa dalam membuat kesimpulan dengan melengkapi apa yang telah dipelajari siswa. Hal ini penting, tetapi kesimpulan ini tidak menunjukkan sesuatu yang baru. Setelah selesai fase kelima ini, maka tingkat pemikiran yang baru tentang topik itu dapat tercapai. Pada umumnya, hasil penelitian di Amerika Serikat dan negara lainnya menetapkan bahwa tingkat-tingkat dari Van Hiele berguna untuk menggambarkan perkembangan konsep geometrik siswa dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Peneliti menyimpulkan bahwa teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tahap berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Terdapat lima tahap pemahaman geometri yaitu tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan keakuratan. Untuk meningkatkan suatu tahap pemahaman geometri ke tahap yang lebih tinggi Van Hiele menjelaskan terdapat 5 fase yaitu: informasi, orientasi terpadu, eksplisitasi, orietasi bebas dan intregasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
5. Balok Menurut Slavin & Crisoniso (2015: 168) balok adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk persegi panjang dan tingginya tegak lurus dengan alas. Menurut Marsigit (2009: 192) balok adalah sebuah prisma segiempat beraturan yang bidang alasnya berbentuk persegi panjang. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang batas berbentuk persegi panjang yang masing-masing dinamakan bidang sisi atau sisi balok. Menurut Marsigit (2009:192) sebuah balok memiliki unsur-unsur antara lain sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal. Berikut ini merupakan penjelasan dari unsur-unsur balok dan pengertiannya menurut Nurmeidina (2014: 132-134): a.
Sisi adalah daerah yang membatasi bagian luar dengan bagian dalam dari suatu bangun ruang. Balok mempunyai tiga pasang sisi, yang masing-masing pasang berbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan ukurannya.
b.
Rusuk adalah perpotongan dua sisi yang berupa ruas garis. Sebuah balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk- rusuk tersebut terbagi dalam tiga bagian yang masing- masing terdiri atas empat rusuk yang sejajar dan sama panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
c.
Titik Sudut adalah perpotongan tiga rusuk. Sebuah balok mempunyai 8 titik sudut.
d.
Diagonal Sisi adalah garis (bukan rusuk) yang menghubungkan dua titik sudut dalam satu bidang. Balok mempunyai 12 buah diagonal sisi. Diagonal sisi pada balok tidak semuanya mempunyai panjang yang sama, bergantung pada ukuran sisi balok tersebut.
e.
Diagonal Ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama.
f.
Bidang Diagonal adalah suatu bidang yang menghubungkan rusuk- rusuk berhadapan sejajar, serta terletak pada sisi yang berbeda. Menurut Madhavi (2014: 166) balok mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan bangun lain. Berikut ini merupakan sifat- sifat balok menurut Madhavi (2014: 166): a.
Mempunyai 6 buah sisi yang terdiri dari 3 pasang sisi yang bentuk dan ukurannya sama (kongruen).
b.
Mempunyai 12 rusuk yang terdiri dari 3 kelompok rusuk- rusuk yang sama panjang dan sejajajar.
c.
Mempunyai 8 titik sudut.
d.
Mempunyai 12 diagonal sisi, namun panjang diagonal sisi pada suatu balok tidak sama, bergantung pada letak diagonal sisi tersebut.
e.
Mempunyai 4 diagonal ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
f.
Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang, namun bidang diagonal suatu balok tidak sama, bergantung pada letak bidang diagonal tersebut. Jaring-jaring balok adalah sebuah bidang datar yang terbentuk dari
sebuah
balok
yang
dipotong
menurut
rusuk-rusuknya.
Jika
balok
ABCD.EFGH yang terbuat dari karton diiris sepanjang rusuk- rusuk AE, DH, BF, CG, EF, dan HG kemudian direbahkan sisi- sisinya, maka akan diperoleh jaring- jaring balok seperti terlihat pada gambar di bawah ini. E
G
H I D
C B A Gambar 2.2 Balok ABCD.EFGH
Gambar 2.3 Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Gambar 2.4 Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh permukaan (bidang) pada bangun ruang tersebut. Untuk menentukan luas permukaan balok, perlu diketahui banyak bidang pada balok dan bentuk dari masing- masing bidang tersebut. t p l
E t
l
p
t
Gambar 2.5 jaring-jaring balok Gambar diatas terlihat bahwa jaring-jaring balok terdiri atas 6 persegi panjang. Jadi, luas permukaan balok merupakan jumlah luas keenam persegi panjang tersebut. Misalkan: p = panjang balok, l = lebar balok dan t = tinggi balok, maka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Luas permukaan balok = luas sisi atas + luas sisi bawah + luas sisi depan + luas sisi belakang + luas sisi kanan + luas sisi kiri = ( p × l ) +( p × l ) + ( p × t ) + ( p × t ) + ( l × t ) + ( l × t ) =2(p×l)+2(p×t)+2(l×t) = 2 ( p l + p t + l t) Jadi, luas permukaan balok adalah 2 ( p l + p t + l t) Volume adalah isi dari bangun-bangun ruang. Volume diukur dalam satuan kubik. Untuk memperoleh rumus volume balok, kita menggunakan kubus satuan. Kubus satuan merupakan kubus yang digunakan untuk menghitung volume balok. Cara memperoleh rumus dan menghitug rumus volume balok adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kubus Satuan Untuk Menemukan Volume Balok Balok
Panjang
Lebar
Tinggi
Banyak Kubus
4 kubus satuan 4 kubus satuan
2 kubus satuan 3 kubus satuan
1 kubus satuan 1 kubus satuan
4 kubus satuan
3 kubus satuan
2 kubus satuan
24 = 4 × 3 × 2
24 kubus satuan
4 kubus satuan
4 kubus satuan
3 kubus satuan
48 = 4 × 4 × 3
48 kubus satuan
8=4×2×1 12 = 4 × 3 × 1
Volume 8 kubus satuan 12 kubus satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel di atas menunjukkan bilangan-bilangan pada kolom volume = hasil kali bilangan pada kolom panjang, lebar, dan tinggi. Dengan demikian, volume balok = panjang × lebar × tinggi .
6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa
penyusunan
perangkat
pembelajaran
merupakan
bagian
dari
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), instrument evaluasi atau tes hasil belajar, media pembelajaran, serta buku ajar siswa (Ibrahim, 2003:3). Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan
alat-alat
peraga/parktikum
yang
akan
digunakan,
mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, semua ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa sebagai petunjuk dan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti membahas mengenai perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar yang berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), bahan ajar, media pembelajaran, dan penilaian. a.
Silabus Trianto
(2010:
209)
Silabus
merupakan
salah
satu
produk
pengembangan kurikulum berisikan garis-garis besar materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan rancangan penilaian. Dengan kata lain silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi
dan
kompetensi
dasar
ke
dalam
materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. b.
RPP Trianto
(2010:
214)
mengemukakan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara
itu,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
adalah
penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai. Rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dimaksud
adalah
rencana
pelaksanaan pembelajaran berorientasi pembelajaran terpadu yang menjadi pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar. c.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Menurut Trianto (2010: 222) Lembar Kegiatan Siswa adalah panduan yang digunakan oleh siswa untuk menyelidiki dan memecahkan masalah. Komponen dalam LKS terdiri atas: indikator hasil belajar, petunjuk LKS, kegiatan belajar siswa. LKS dirancang dengan menerapkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif, dimana LKS dapat memfasilitasi siswa untuk dapat menemukan konsep materi secara mandiri dan selanjutnya membagikannya pada teman yang lain. LKS ini akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga pada setiap pertemuan menggunakan LKS dengan kegiatan yang berbeda-beda berdasarkan indikator.
d.
Bahan ajar Menurut Trianto (2010: 227) Bahan ajar merupakan buku panduaan untuk siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi, konsep, dan informasi mengenai masalah kehidupann sehari-hari. Bahan ajar digunakan sebagai panduan siswa untuk belajar di kelas maupun secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
mandiri. Materi ajar berisi istilah materi pelajaran, tujuan belajar, uraian materi yang harus dipelajaran, bagan atau gambar, kegiatan percobaan menggunakan alat dan bahan, uji kompetensi dan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bahan ajar merupakan pedoman yang berisi tentang materi, konsep maupun informasi yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. e.
Penilaian Menurut Sudjana (2009: 3) penilaian merupakan proses memberikan attau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan nilai atau kriteria tertentu. Penilaian dapat dibedakan menjadi dua yaitu penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar. Penilaian proses merupakan pemberian nilai saat proses kegiatan belajar mengajar sedangkan penilaian hasil merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Penilaian dapat dijadikan sebagai tolok ukur sejauh mana keefektifan dan keefisienan program dalam mencapai tujuan pembelajaran dan perubahan tingkah laku siswa. Penilaian tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan, tetapi sebagai bahan dalam melakukan perbaikan program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
7. Hasil Belajar Menurut Susanto (2015: 5) hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Karena belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh perubahan perilaku dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Widyoko (2014: 19) penilaian hasil belajar siswa di sekolah mencakup aspek kompetensi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dilakukan secara seimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi siswa terhadap standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian hasil belajar, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan-perubahan
yang
dimiliki
siswa
setelah
menerima
pengalaman belajarnya. Perubahan-perubahan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi atau penilaian yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
sendiri. Susanto (2015: 12) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: a. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yang mempengaruhi
kemampuan
belajarnya.
Faktor
internal
meliputi:
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor eksternal yaitu factor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor eksternal meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tes hasil belajar menurut Trianto (2007: 76) adalah butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajarmengajar, tes ini dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingindicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya serta lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa. Cara menilai hasil belajar matematika bisa menggunakan tes. Maksud tes yang utama adalah mengukur hasil belajar yang dicapai oleh seseorang yang belajar matematika. Di samping itu tes juga dipergunakan untuk menentukan seberapa jauh pemahaman terhadap materi yangtelah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
B. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Volume Kubus dan Balok Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” oleh Budi Astuti tahun 2015 Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, bahan ajar, dan penilaian. Kualitas produk yang dihasilkan memperoleh skor 3,44 dengan kriteria sangat baik.
2.
Penelitian
yang
berjudul
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik pada siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang”
oleh
Langkah-langkah
Yustina dalam
Friska
Happy
mengembangkan
Wulandari
tahun
2015.
perangkat
pembelajaran
menggunakan pengembangan menurut Sugiyono. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian adalah silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan penilaian dengan hasil skor validasi 3,29 dengan kategori sangat tinggi. Hasil respon siswa menunjukkan skor 3,39 dengan menunjukkan kategori sangat baik. 3.
Penelitian yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Pada Pembelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Compassion Siswa X-5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta” oleh Nurul Kurnianingsih tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada akhir siklus I dan II mengalami peningkatan sebesar 63 pada awal siklus I dan akhir siklus II meningkat menjadi 79. Berdasarkan hasil ketiga penelitian yang dipaparkan tersebut, relevansi terhadap penelitian ini adalah dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan mengakomodasi teori Van Hiele.
C. Kerangka Berpikir Pendidikan memliki peran yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia.
Dewasa
ini,
pendidikan
formal
(sekolah)
lebih
cenderung
mementingkan aspek kecerdasan akal saja sedangkan aspek kecerdasan lain cenderung diabaikan. Peran guru untuk siswa tidak hanya meningkatkan nilai akademik saja, melainkan juga harus meningkatkan sikap yang baik dan kepedulian terhadap sesama. Untuk itu perlu adanya suatu treatment agar siswa mampu memaksimalkan kecerdasan akal, emosional, sosial dan spiritual. Oleh karena itu peneliti menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), yang menekankan pada aspek kompetensi (competence), suara hati (conscience), dan kepedulian (compassion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Materi geometri pada pelajaran matematika cenderung dianggap susah oleh siswa. Cara mengatasi kesulitan siswa dan mengembangkan kemampuan siswa dalam geometri, diantaranya dengan menggunakan teori Van Hiele. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tahap berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Terdapat lima tahap pemahaman geometri dalam teori Van Hiele yaitu tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan keakuratan. Teori Van Hiele menjelaskan terdapat 5 fase untuk meningkatkan pemahaman geometri, yaitu: informasi, orientasi terpadu, eksplisitasi, orietasi bebas dan intregasi. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat mengakomodasi teori Van Hiele pada materi balok dengan menggunakan PPR di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Hal ini dikarenakan peneliti ingin menghasilkan produk yang diharapkan dapat membantu siswa dalam kelancaran dan pemahaman proses pembelajaran serta menerapkan nilai-nilai yang diajarkan. Pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan guru. Peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan memodifikasi pengembangan menurut Sugiyono. Langkah-langkah pengembangan yang disusun oleh peneliti antara lain potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas secara lengkap jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data instrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011:407) penelitian pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu dapat dilakukan dengan menganalisis kebutuhan lalu membuat suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan rancangan produk yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika topik balok yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
B. Setting Penelitian 1.
Subjek penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. Kelas VIII E adalah kelas yang terdiri dari 35 siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang relatif heterogen. Kelas tersebut dipilih atas rekomendasi guru kelas VIII E.
2.
Objek penelitian Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti. Perangkat pembelajaran yang diujicobakan untuk meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan tempat dilaksanakannya uji coba produk. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Cik Di Tiro No.29 Yogyakarta tahun pelajaran 2015/2016.
4.
Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu bulan Februari 2016 sampai bulan Juli 2016. Penelitian dimulai dari observasi dan wawancara hingga diakhiri ujian skripisi pada bulan Agustus 2016. Jadwal uji coba produk dilaksanakan pada bulan April 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
C. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan produk yang digunakan memodifikasi penelitian Research and Development menurut Sugiyono. Peneliti hanya menggunakan tujuh dari sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Langkah-langkah pelaksanaan strategi yang dilakukan untuk menghasilkan produk, yaitu:
Bagan 3.1 Skema Penelitian dan Pengembangaan 1.
Potensi dan Masalah Peneliti menemukan potensi dan masalah dengan cara wawancara dan observasi. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta, sedangkan wawancara dilakukan dengan guru untuk menemukan dan memperjelas masalah yang muncul dalam pembelajaran.
2.
Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan langkah lanjutan dari potensi dan masalah yang ditemukan. Setelah menemukan masalah, peneliti mencari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
sumber untuk mengatasi masalah. Informasi yang telah didapat tersebut dapat digunakan untuk menentukan langkah dalam menemukan solusi dari masalah. Hal ini bertujuan sebagai bahan untuk perencanaan desain produk. 3.
Desain produk Desain produk yang disusun dalam penelitian dan pengembangan berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan suatu masalah yang dipecahkan. Desain produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan penilaian pada materi bangun ruang sisi datar. Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan dengan mengakomodasi teori Van Hiele dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif.
4.
Validasi desain Desain produk yang telah dikembangkan, kemudian divalidasi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada. Tujuan dilakukan validasi adalah untuk memperbaiki kelemahan produk supaya lebih bermutu. Validasi tersebut dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman. Produk yang dibuat divalidasi oleh 1 guru dan 1 dosen yang sesuai dengan bidangnya.
5.
Revisi desain Setelah divalidasi oleh para ahli, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki kekurangan produk. Kelemahan produk tersebut kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
diperbaiki oleh peneliti dengan tujuan agar produk lebih bermutu dan berkualitas. Produk yang direvisi meliputi lima bagian prototipe perangkat pembelajaran yaitu silabus, bahan ajar, penilaian, RPP dan LKS. 6.
Uji coba produk Perangkat pembelajaran yang telah direvisi kemudian diujicobakan. Uji coba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas VIII E di SMP Negeri 1 Yogyakarta.
7.
Revisi produk Revisi produk terus dilakukan jika terdapat kelemahan dalam produk tersebut, tujuan dilakukan revisi produk adalah supaya produk yang dihasilkan dapat
digunakan dengan maksimal.
Revisi
dilakukan
berdasarkan masukkan-masukkan terhadap uji coba produk di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta apabila masih terdapat kekurangan dalam perangkat pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek yang diteliti (Widoyoko, 2014: 64). Teknik ini digunakan untuk melihat dan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang obyek yang diteliti. Peneliti melakukan observasi guru dengan melakukan pengamatan dan pencatatan setiap kejadian yang mendetail yang dilakukan oleh guru. Peneliti melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui aktivitas siswa dan melihat apakah siswa menerapkan nilai-nilai yang diajarkan oleh guru. Peneliti melakukan observasi kepada guru dan siswa melalui pengamatan langsung dan menuliskan apa yang terjadi dalam lembar pengamatan. Pengisian lembar pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung oleh observer. Peneliti juga menggunakan catatan anekdotal yaitu catatan tentang gejalagejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian. 2. Kuesioner Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data yang berupa lembaran berisi sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami (Trianto, 2010: 265). Bentuk kuesioner yang dilakukan peneliti berupa kuesioner tertutup, dimana responden (siswa) tinggal memilih jawaban yang disediakan. Kuesioner respon siswa yang dilakukan setelah peneliti melakukan uji coba produk. Kuesioner ini digunakan untuk melihat sejauh mana respon siswa terhadap perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang berupa komunikasi langsung antara pencari data dengan sumber untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari respoden yang lebih mendalam dengan catatan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2014: 194). Pengumpulan data dengan metode wawancara hanyalah sebagai pelengkap informasi yang belum didapat melalui kegiatan observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada guru sebanyak dua kali pada saat sebelum dan setelah melakukan penelitian guna untuk melengkapi hasil observasi pada potensi dan masalah yang terjadi di kelas dan mengetahui respon guru secara langsung terhadap desain produk. Wawancara kepada siswa dilakukan setelah melakukan penelitian untuk melengkapi hasil observasi dan kuesioner siswa secara langsung terhadap desain produk. 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2011: 240). Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. Dokumen dalam penelitian ini berupa video dan rekaman wawancara ketika melakukan uji produk. Melalui cara ini dimaksudkan peneliti memperoleh data belajar siswa, keadaan kelas, kondisi siswa dan pengalaman guru. Data yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
diperoleh kemudian diolah menjadi transkripsi data yang terdapat pada lampiran 23-25 (halaman 312-326). 5. Tes Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian (Trianto, 2010: 264). Tes adalah cara yang digunakan
untuk
mengukur
competence
(pengetahuan)
siswa
dan
menggunakan penugasan kemudian dilakukan penilaian dan pengamatan. Penugasan diberikan di akhir kegiatan pembelajaran dan tes dalam penelitian ini dilakukan di akhir materi. Bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian yang diberikan sesuai indikator materi.
E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berupa angka yang jelas dan tidak menuntut interpretasi mendalam. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berupa pertanyaan-pertanyaan fakta yang menuntut interpretasi. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Sementara data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi, hasil validasi para ahli dan uji respon siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Trianto (2010: 260), instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi lebih mudah dan sistematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan angket respon siswa, alat perekam suara dan gambar, dan soal ulangan. a.
Lembar observasi Peneliti melakukan observasi sebanyak dua kali yaitu observasi untuk melihat potensi dan masalah serta observasi keterlaksanaan desain produk. Tujuan observasi untuk melihat potensi dan masalah adalah untuk melihat potensi dan masalah secara umum. Potensi dan masalah dilihat dengan cara observasi guru dan observasi siswa. Lembar observasi tersebut tidak divalidasi oleh ahli karena lembar observasi yang digunakan terdapat dalam Pedoman PPL USD sehingga dianggap sudah valid. Observasi guru secara umum terdapat 17 pernyataan dengan dua alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak” serta 37 pernyatan dengan 4 alternatif jawaban. Pada observasi siswa secara umum terdapat 5 pernyataan dengan dua alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Tujuan observasi keterlaksanaan desain produk mengetahui sejauh mana guru menggunakan perangkat yang dikembangkan dapat mengakomodasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
PPR dan terapan pemahaman fase Van Hiele. Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,33 dan masuk dalam kategori sangat baik menurut Widoyoko (tabel 3.9 halaman 80). Observasi keterlaksanaan desain produk terdapat 43 pernyataan dengan 5 alternatif jawaban. Skala penilaian lembar observasi keterlaksanaan desain produk menggunakan skor 1-5 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Desain Produk NO I. 1 2 II. 1 2
3 III. A. 1 2 3 4 B. 1 2 3 4
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus) Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya ( seperti menunujukkan kerangka balok) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk balok dengan kehidupan sehari hari contohnya kardus makanan) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence,conscience,compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 C 1 2 3 4 D 1 2 3 4 5 6 E 1 2 3 4 F 1 2
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (conscience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dan menumbuhkan sikap peduli dalam kelompok (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga : kerangka balok, jaring-jaring, kubus satuan) Memberikan pesan yang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan balok) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur balok) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
3 IV A 1
2 B 1
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi balok dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
Peneliti melakukan observasi kepada siswa untuk melihat nilai kemanusiaan yang diterapkan siswa. Nilai kemanusiaan tersebut merupakan penilaian afektif siswa yang berupa penilaian conscience dan compassion. Penilaian conscience merupakan aspek yang erat yang menekankan suara hati, terutama untuk memahaman mengenai nilainilai teliti, percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab. Penilaian Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Penilaian conscience dan compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas dengan menggunakan rubrik penilaian. Kriteria penilaian menggunakan Skala penilaian sikap dan perilaku siswa dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom skor. Kriteria pemberian penilaian skor 1-5 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik. Berikut ini merupakan kisi-kisi penilaian sikap dan perilaku siswa Conscience dan Compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Sikap dan Perilaku Siswa (Conscience dan Compassion) CONSCIENCE 1. PERCAYA DIRI Berani mengutarakan pendapat dalam kelompok maupun kelas Berani membahas materi di depan kelas Berani mengkoreksi atau memberi masukan jika ada sesuatu yang kurang tepat 2. BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi) Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai tugasnya Mau mempertanggungjawabkan pekerjaannya 3. TELITI Mampu menyelesaikan masalah dengan cermat dan runtut Mampu mengkoreksi sesuatu yang kurang tepat ketika membahas materi 4. KERJASAMA (dalam diskusi) Berniat dan berusaha mengerjakan tugas bersama-sama Berniat dan berusaha mengajak teman kelompok untuk berdiskusi ketika membahas materi COMPASSION 1. SALING MEMBANTU Membantu teman dalam memecahkan masalah Membantu sesama tanpa ragu-ragu 2. SALING MENGHARGAI Mendengarkan pendapat orang lain Menerima pendapat orangt lain Tidak memaksakan pendapatnya
b.
Angket (kuesioner) Kuesioner respon siswa digunakan untuk melihat sejauh mana respon siswa setelah peneliti melakukan uji coba produk. Angket yang digunakan berupa angket tertutup, yaitu dalam angket tersebut telah disediakan alternatif jawabannya sehingga siswa tinggal memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kuesioner ini telah divalidasi oleh 1 dosen dan memperoleh hasil 4,00 termasuk dalam kategori baik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 40 pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan positif dan 20 pertanyaan negatif dengan opsi jawaban disusun dalam skala SS (Sangat setuju), S (Setuju), TS (Tidak setuju), dan STS (Sangat tidak setuju). Berikut ini merupakan kisi-kisi kuesioner keterlaksanaan uji coba produk. Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa No.
1.
2.
3.
Aspek
Indikator
Nomor pernyataan Positif Negatif Sikap siswa Menunjukkan minat terhadap mata 1, 25 3, 13 terhadap pelajaran matematika matematika Menunjukkan antusiasme terhadap 29, 31 21, 33 mata pelajaran matematika Mengetahui manfaat mempelajari 4, 35 20, 28 matematika Sikap siswa Menunjukkan minat terhadap 2, 9 7, 11 terhadap pembelajaran matematika dengan pembelajaran pendekatan PPR dengan Menunjukkan antusiasme terhadap 5, 30 14, 36 pendekatan pembelajaran matematika dengan PPR pendekatan PPR Mengetahui manfaat mengikuti 6, 10, 8, 24, pembelajaran matematika dengan 23 26 pendekatan PPR Keberhasilan Siswa mampu menguasai materi 22, 32 15, 37 pendekatan yang diajarkan PPR Siswa menunjukkan sikap 16, 12, 18, conscience saat pembelajaran 17, 38 40 Siswa menunjukkan sikap 19, 34 27, 39 compassion saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
c.
Pedoman wawancara Pedoman wawancara dengan guru digunakan ketika peneliti ingin mengetahui potensi dan masalah dan mengetahui keterlaksanaan desain produk setelah guru melakukan uji coba produk. Pedoman wawancara potensi dan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai yang ingin ditanyakan kepada guru untuk melihat potensi dan masalah terkait proses pembelajaran, kesulitan siswa, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru, materi dan alat peraga, serta sistem penilaian. Pedoman wawancara uji coba produk berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai keterlaksanaan desain produk yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan kurang lebih sama mengenai proses pembelajaran, kesulitan guru, kesulitan siswa, penyampaian materi dan alat peraga serta penilaian proses dan hasil belajar. Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan kategori layak digunakan dengan sedikit revisi. Pedoman wawancara analisis kebutuhan telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,75 termasuk dalam kategori sangat baik (lihat lampiran 7 halaman 166) menurut tabel 3.9 halaman 77. Pedoman wawancara guru setelah uji coba produk telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,33 termasuk dalam kategori sangat baik (lihat lampiran 7 halaman 166) menurut tabel 3.9 halaman 77. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar wawancara keterlaksanaan desain produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan A.
B.
C.
Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apakah metode yang digunakan oleh guru saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) 2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? 5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah implementasinya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? 6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari? Materi Pelajaran 7. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok? 8. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira- kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 9. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Prisma dan Limas? 10. Subbab manakah dari materi Limas yang sulit dipahami siswa? 11. Mengapa siswa kesulitan dalam memahami subbab tersebut? 12. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Limas? 13. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas? 14. Apakah guru menggunakan alat peraga (jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? 15. Apakah guru mengajak siswa untuk membuat jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan limas)? 16. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan limas)? Jika ada, biasanya dibagian apa? 17. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas? 18. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal? Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 19. Apakah guru sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? JIka belum, mengapa? 20. Apakah media pembelajaran/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 21. Apakah media pembelajaran/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 22. Apakah penggunaan media pembelajaran/sumber belajar melibatkan siswa? 23. Apakah penggunaan media pembalajaran/sumber belajar mampu menumbuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
D.
keceriaan dan antusiasme siswa saat pembelajaran berlangsung? 24. Kapan penggunaan media pembelajaran/sumber belajar tersebut digunakan, pada saat awal subbab (kubus, balok, prisma dan limas) ketika guru menjelaskan sifatsifatnya atau setiap pertemuan menggunakan meskipun masih dalam subbab yang sama? Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh guru? 26. Apakah guru sudah melakukan penilaian authentic? 27. Apakah guru pernah melakukan penilaian awal? 28. Apakah guru memantau kemajuan belajar siswa? 29. Sudahkan guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi? Jika sudah, apa contohnya? 30. Apakah penilaian akhir sesuai dengan kompetensi? 31. Apakah penilaian bersifat transparan dan reflektif?
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Produk
No
Aspek yang diamati
A.
Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Adakah kesulitan yang Bapak/Ibu temui ketika menggunakan pendekatan PPR? 2. Bagaimana respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan PPR? 3. Apakah proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? 4. Bagaimana Bapak/Ibu menyampaikan konteks untuk mengawali materi yang akan diajarkan? Materi Pelajaran 5. Apakah materi yang diajarkan kepada siswa sudah sesuai dengan pendekatan PPR? 6. Apakah siswa dapat menerima penyampaian bahan yang diajarkan Bapak/Ibu? 7. Apakah siswa mampu mencapai tujuan dalam PPR? 8. Adakah kendala yang dialami oleh siswa saat proses pembelajaran? Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 9. Apakah alat peraga yang digunakan sudah efektif? 10. Apakah sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 11. Apakah alat peraga yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 12. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 13. Apakah penggunaan alat peraga mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 14. Apakah penggunaan sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? Penilaian Proses dan Hasil Belajar
B.
C.
D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
E.
15. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian conscience dan compassion (seperti ketelitian, percaya diri, bertanggung jawab, dan bekerjasama)? 16. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar (competence)? 17. Apakah siswa mengalami kesulitan saat tes hasil belajar (competence)? Refleksi dan Aksi 18. Apakah siswa dapat merefleksikan kegiatan pembelajaran? 19. Apakah Bapak/Ibu memberikan arahan untuk melakukan aksi setelah pembelajaran berakhir? 20. Apakah siswa memanfaatkan aksi yang sudah dibuat dalam kehidupan sehari-hari?
d.
Alat perekam suara dan gambar Alat perekam gambar dan suara ini berupa kamera untuk mengambil video dan merekam suara selama uji coba produk. Data-data ini nanti akan ditranskripkan sebagai data hasil pembelajaran uji coba produk yang dihasilkan.
e.
Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeproleh dan menganalisis tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi dalam mengambil keputusan. Penilaian dikembangkan menjadi 3 instrumen yaitu penilaian competence, conscience dan compassion. Penilaian tersebut serupa dengan penilaian kognitif, psikomotorik dan afektif. Competence mengandung unsur kognitif dan psikomotorik. Conscience dan compassion mengandung unsur afektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1)
Penilaian Competence Penilaian Competence menggunakan butir soal atau instrument soal unuk mengukur hasil belajar siswa (competence) berupa soal uraian. Tes hasil belajar bertujuan untuk memperoleh data tentang penguasaan materi yang diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat berbasis PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele mengenai materi balok. Berikut adalah kisi-kisi dari tes geometri balok yang diberikan. Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Geometri Balok KD Mengidentifikasi sifat balok
Indikator
Soal
Mengidentifikasi Bangun balok: bagian dan sifat a. Diagonal sisi balok b. Diagonal ruang c. Bidang diagonal Membuat jaring- Menentukan dan Jaring-jaring balok jaring dan melukis melukis jaringbalok jaring balok Luas permukaan Menentukan luas Penerapan luas dan volume balok permukaan balok permukaan balok dalam kehidupan sehari-hari Menentukan Penerapan volume volume balok balok dalam kehidupan sehari-hari
f.
No Soal 1.a 1.b 1.c 2
3
4
Lembar validasi Lembar validasi yang digunakan yaitu lembar validasi perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan penilaian. Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
pembelajaran (produk awal yang telah didesain). Instrumen penelitian ini sudah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika. Lembar validasi berisi komponen penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan produk yang dibuat. Pengisian lembar penilaian perangkat pembelajaran dalam bentuk checklist yang disertai saran serta kesimpulan penilaian secara umum. Skala penilaian ini menggunakan skor 1-5 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik. Jika perangkat pembelajaran telah dikatakan valid dan telah direvisi, maka peneliti siap untuk mengujicobakannya di kelas. Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Validasi Produk NO KOMPONEN PENILAIAN SILABUS 1 2 3 4
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa 5 Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan 6 Ketepatan dalam memilih media 7 Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indicator 8 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku NO KOMPONEN PENILAIAN RPP A Komponen RPP 1. Ketercukupan komponen-komponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi. B Identitas RPP 2. Kelengkapan identitas RPP 3. Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. C Rumusan tujuan/ indikator 4. Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
5. 6. 7. 8. D 9.
Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan materi Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 10. Keakuratan atau kebenaran fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill 11. Keseuaian materi dengan perkembangan kognitif siswa 12. Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi 13. Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) 14. Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa E Metode pembelajaran 15. Kesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa 16. Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan. F Kegiatan pembelajaran 17. Terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sekitar 18. Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. 19. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 20. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 21. Kegiatan konteks tampak dalam pembelajaran 22. Kegiatan pengalaman tampak pada pembelajaran 23. Kegiatan refleksi tampak pada pembelajaran 24. Kegiatan aksi ditumbuhkan pada pembelajaran 25. Kegiatan evaluasi diterapkan pada pembelajaran G Penutup 26. Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka 27. Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. H Pemilihan sumber belajar 28. Kesesuaiain sumber belajar dengan materi pembelajaran 29. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 30. Keefektifan penggunaan sumber belajar 31. Kecocokan sumber belajar dengan tingkat perkembangan fisik dan intelektual siswa 32. Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa I Penilaian hasil belajar 33. Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator 34. Kesesuaian butir instrumen dengan indikator 35. Keterwakilan setiap indikator 36. Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
37. Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik penilaian 38. Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia J Kebahasaan 39. Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia 40. Bahasa yang digunakan komunikatif 41. Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda NO KOMPONEN PENILAIAN BAHAN AJAR 1 Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 2 Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur 3 Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 4 Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana 5 Menuliskan sumber bahan ajar NO KOMPONEN PENILAIAN LKS I FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi / gambar II BAHASA 6. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 7. Kesederhanaan struktur kalimat 8. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 9. Kejelasan petunjuk dan arahan 10. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan III ISI 11. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 12. Kebenaran isi/ materi 13. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele
F.
Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif apabila data yang diperoleh berbentuk gambar atau wawancara. Data kualitatif kemudian dipilah-pilah menjadi sesuatu yang dapat dikelola, mensintesiskan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
yang penting dan apa yang dipelajari dan menemukan informasi apa yang diperoleh. Analisis dilakukan terhadap data yang diperoleh dari kuesioner, tes, observasi dan wawancara yang telah diperoleh. Analisis kuantitatif yaitu apabila data yang dikumpulkan berupa angka yang dihitung menggunakan analisis statistik untuk memperoleh skor atau rata-rata dari aspek yang diteliti. Teknik analisis data yang dilakukan untuk mengatahui kualitas produk pengembangan perangkat pembelajaran. Analisis data dilaukan dengan dua cara yaitu: 1.
Analisis data kualitatif Data penelitian kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hasil wawancara tersebut dideskripsikan secara kualitatif berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Sedangkan hasil observasi dideskripsikan sesuai indikator-indikator pengamatan. a.
Hasil wawancara Hasil
wawancara
dianalisis
dengan
cara
kualitatif
yaitu
mendeskripsikan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru dan siswa kemudian menjadi kesimpulan secara umum. b.
Observasi Hasil observasi dianalisis dengan cara kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan dengan guru dan siswa kemudian menjadi kesimpulan secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
2. Analisis data kuantitatf Data penelitian kuantitatif diperoleh dari hasil observasi, hasil validasi oleh ahli, hasil angket respon siswa dan penilaian. Data penelitian tersebut diuraikan masing-masing menurut hasil yang diperoleh. a.
Hasil observasi Hasil observasi dianalisis dengan cara kuantitatif yaitu diperoleh berdasarkan skala yang sudah terdapat pada instrument penilaian. Penilaian lembar observasi keterlaksanaan desain produk memuat 43 pertanyaan dengan skala penilaian 1-5. Nilai maksimal yang dicapai adalah 215. Penelitian hasil observasi bermanfaat untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Skala penilaian lembar observasi keterlaksanaan desain produk menggunakan skala dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik.
b.
Hasil validasi oleh ahli Hasil validasi oleh ahli dianalisis dengan cara kuntitaif yaitu diperoleh berdasarkan skala yang sudah terdapat pada instrument penilaian. Validasi dilakukan oleh 1 dosen ahli dan 1 guru matematika. Validasi tersebut mencakup perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan penilaian) dan instrumen (observasi, kuesioner dan wawancara). Pada tahap ini, data skor penilaian validasi telah ditabulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
kemudian dihitung rata-ratanya untuk setiap aspek. Rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan tersebut dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. ̅= 𝑥
∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑛
Keterangan: ̅ 𝑥
= rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan produk
∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 = jumlah skor tiap aspek penilaian kevalidan produk
𝑛
= jumlah butir penilaian tiap aspek penilaian kevalidan produk
Selanjutnya rata-rata skor tiap aspek yang telah didapat dinyatakan dalam nilai kualitatif. Cara yang digunakan untuk menyatakan rata-rata skor tiap aspek dalam nilai kualitatif adalah dengan membandingkan dengan kriteria penilaian kualitas tertentu. Kriteria penilaian kualitas yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam menurut Widoyoko (2009: 234). Penilaian kualitas perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika minimal kualifikasi tingkat kepraktisan yang diperoleh adalah baik Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Kualitas Interval Rata-rata Skor 𝑥 > 𝑥̅𝑖 + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅ + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 𝑥 ≤ 𝑋̅𝑖 − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖
Klasifikasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Keterangan: 𝑥̅𝑖
= rata-rata ideal 1
= 2 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) 𝑠𝑏𝑖
= simpangan baku ideal 1
= 6 (skor maksimum ideal - skor minimum ideal) 𝑥
= skor empiris
Penelitian ini menggunakan skor maksimal ideal 5 dan skor minimal ideal 1. Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh pedoman dalam menyatakan rata-rata skor tiap aspek menjadi data kualitatif dengan menerapkan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal
: 2 (5 + 1) = 3
1
1
Simpangan baku ideal : 6 (5 - 1) = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik Penyelesaian: Kategori sangat baik
: 𝑥 > 𝑋̅𝑖 + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 : 𝑥 > 3 + (1,8 × 0,67)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
: 𝑥 > 3 + 1,21 : 𝑥 > 4,21 Kategori baik
̅ + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 : 𝑥
: 3 + 0,6 × 0,67 < 𝑥 ≤ 3 + (1,8 × 0,67) : 3 + 0,4 < 𝑥 ≤ 3 + 1,21 : 3,4 < 𝑥 ≤ 4,21 Kategori cukup baik : 𝑥̅𝑖 − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 : 3 − (0,6 × 0,67) < 𝑥 ≤ 3 + (0,6 × 0,67) : 3 − 0,4 < 𝑥 ≤ 3 + 0,4 : 2,6 < 𝑥 ≤ 3,4 Kategori kurang baik : 𝑥̅𝑖 − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 − 0,6 × 𝑠𝑏𝑖 : 3 − (1,8 × 0,67) < 𝑥 ≤ 3 − (0,6 × 0,67) : 3 − 1,21 < 𝑥 ≤ 3 − 0,4 : 1,79 < 𝑥 ≤ 2,6 Kategori sangat kurang : 𝑥 ≤ 𝑥̅𝑖 − 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 : 𝑥 ≤ 3 − (1,8 × 0,67) : 𝑥 ≤ 3 − 1,21 : 𝑥 ≤ 1,79 Tabel 3.9 Kriteria Skor Skala Lima Interval Rata-rata Skor 𝑥 > 4,2 3,4 < 𝑥 ≤ 4,2 2,6 < 𝑥 ≤ 3,4 1,8 < 𝑥 ≤ 2,6 𝑥 ≤ 1,8
Klasifikasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Setelah mengetahui tabel pedoman perubahan rata-rata skor, maka peneliti melakukan penghitungan rata-rata skor total penilaian produk. Langkah yang terakhir yaitu membandingkan rata-rata skor total dengan kriteria penilaian kualitas lembar validasi produk. Produk dikatakan valid jika memenuhi klasifikasi minimum baik. c.
Hasil angket respon siswa Hasil angket respon siswa dinilai berdasarkan respon siswa terhadap perangkat yang dikembangkan pada desain produk yang telah diujikan saat uji coba produk. Tabel 3.10 Tabel Pedoman Penskoran Angket Respon Siswa Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Pilihan jawaban
Setelah melakukan penskoran langkah selanjutnya adalah menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa berdasarkan bobot jawaban pada setiap pernyataan. Untuk menghitung skor total jawaban semua siswa pada setiap item pernyataan yaitu dengan mengalikan banyaknya siswa dengan skor pada setiap jawaban item pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
1) Skor total item pernyataan positif adalah jumlah dari: (jumlah siswa menjawab SS x 4) + (jumlah siswa menjawab S x 3) + (jumlah siswa menjawab TS x 2) + (jumlah siswa menjawab STS x 1). 2) Skor total item pernyataan negatif adalah jumlah dari: (jumlah siswa menjawab SS x 1) + (jumlah siswa menjawab S x 2) + (jumlah siswa menjawab TS x 3) + (jumlah siswa menjawab STS x 4) Analisis data respon siswa terhadap pembelajaran matematika dapat dihitung dengan skor total yang diperoleh masing-masing siswa. Hasil respon siswa yang diperoleh, kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria respon siswa menurut (Mustafa, 2009 : 149), yaitu: Tabel 3.11 Kriteria Respon Siswa Skor 137-160 113-136 89-112 65-88 41-64
Kriteria Sangat Bagus Bagus Netral Jelek Sangat Jelek
Kriteria respon siswa tersebut diperoleh dari perhitungan pendekatan sturges sebagai berikut: Menggunakan skot total (TX) Skor maksimum = 4 x 40 = 160 Skor minimum = 1 x 40 = 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Range (jarak) = 160 – 40 = 120 Banyak kategori = 5 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
Panjang kelas setiap kategori adalah 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 = d.
120 5
= 24
Hasil penilaian Presentase penilaian hasil belajar siswa untuk menentukan kualifikasi interpretasi data digunakan pedoman sebagai berikut: 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 (𝑛) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑥 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Berikut ini adalah pedoman yang digunakan untuk menentukan interprestasi data ketuntasan belajar menurut Widoyoko (2009: 242): Tabel 3.12 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Presentase Ketuntasan 100-81 80-61 60-41 40-21 20-0
Klasifikasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas secara lengkap tentang hasil penelitian yang mecakup tentang penjelasan proses pengembangan, dan diskripsi kualitas perangkat pembelajaran serta untuk menjawab tiga pertanyaan tentang 1) pengembangan perangkat pembelajaran materi bangun ruang sisi datar (balok) dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele, 2) kualitas dari perangkat pembelajaran materi bangun ruang sisi datar (balok) dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele, 3) respon guru dan siswa terhadap pembelajaran materi bangun ruang sisi datar (balok) dengan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele. A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan ini dilakukan peneliti dengan prosedur pengembangan Sugiyono, yang telah dimodifikasi sehingga penelitian ini hanya sampai revisi produk setelah uji coba produk pada sampel terbatas. Prosedur pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Penelitian pengembangan terlebih dahulu dilakukan dengan analisis kebutuhan di kelas VIII E di SMP N 1 Yogyakarta. Analisis kebutuhan ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen dalam penelitian
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
ini menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta untuk mencari menemukan informasi mengenai potensi dan masalah yang muncul dalam pembelajaran,
sedangkan
wawancara
dilakukan
dengan
guru
untuk
memperjelas hasil observasi. Berdasarkan data observasi dan wawancara yang diperoleh, peneliti dapat melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan serta memanfaatkan potensi siswa. Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 kelas VIII E di SMP N 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat bahwa siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi serta aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat ketika siswa memahami penjelasan terlebih dahulu dan jika belum paham siswa tidak malu bertanya kepada guru. Namun disamping itu peneliti juga menemukan masalah yaitu siswa kurang mampu merefleksikan dan mengevaluasi proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan dan aspek afektif siswa kurang dikembangkan pada proses pembelajaran.
Selain
itu,
guru
terkadang
merasa
kesulitan
dalam
mengkondisikan kelas karena kebanyakan siswa cenderung aktif dan banyak bertanya meskipun hal yang ditanyakan tidak berkaitan dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran ini menggunakan kurikulum 2006 tetapi proses pembelajarannya sudah mulai menggunakan pendekatan saintifik. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
demikian, terlihat jika pendekatan saintifik belum dilakukan dengan baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Wawancara dilakukan dengan guru matematika kelas VIII E di SMP N 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara tersebut guru menggunakan pendekatan saintifik namun belum sepenuhnya terlaksana karena kegiatan diskusi dan presentasi belum maksimal. Di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta ada beberapa siswa yang masih kurang dalam memahami materi sehingga harus diberi perhatian khusus untuk memahami materi dan untuk melanjutkan ke pembahasan selanjutnya. Proses pembelajaraan yang dialami siswa sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa namun dalam mewujudkan hal tersebut guru mengalami kesulitan dalam membuat LKS yang berbeda-beda sesuai tingkat perkembangan siswa. Selanjutnya guru juga sudah mengaitkan proses pembelajaran dengan kehidupan di sekitar siswa, sehingga siswa sudah terbiasa untuk mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Materi yang dinilai sulit diajarkan bagi guru adalah materi bangun ruang sisi datar. Siswa masih kesulitan dalam mengaitkan hubungan antara bangun ruang sisi datar. Guru juga menyampaikan bahwa alat peraga yang digunakan guru masih terbatas, sehingga alat peraga hanya digunakan oleh guru dan beberapa siswa yang ingin mencoba saja sedangkan siswa lain hanya memperhatikan. Guru mengatasi kendala keterbatasan alat peraga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
dialami oleh siswa dengan cara siswa ditugaskan untuk membuat alat peraga seperti jaring-jaring bangun ruang. Hal tersebut direspon oleh siswa meskipun jaring-jaring yang dibuat masih seadanya.
2. Pengumpulan data Pengumpulan data diperoleh dari potensi dan masalah yang peneliti temukan. Data diperoleh dari hasil wawancara guru, observasi aktivitas guru di kelas, aktivitas siswa di kelas. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas untuk melihat pembelajaran yang telah dilaksanakan dari sudut pandang guru. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta untuk menemukan dan memperjelas masalah yang muncul dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penelti dapat menemukan beberapa potensi siswa dan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang dilakukan. Potensi tersebut diantaranya mayoritas siswa tergolong siswa yang aktif, mau bertanya dan kritis ketika menanggapi sesuatu. Hal ini nampak saat banyak siswa yang sering menjawab pertanyaan guru, siswa berani bertanya mengenai materi yang belum paham, siswa berani menyampaikan kritikan jika terdapat sesuatu yang kurang tepat. Siswa terbiasa mengaitkan materi dengan kehidupan di sekitarnya sehingga hal ini akan memudahkan proses pembelajaran. Namun ada beberapa siswa yang masih kurang mampu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
memahami materi sehingga harus diberi perhatian khusus untuk memahami materi dan untuk melanjutkan ke pembahasan selanjutnya. Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami materi bangun ruang sisi datar. Siswa tidak memiliki kendala yang berarti dalam sifat-sifat bangun ruang sisi datar, hanya saja siswa masih merasa kesulitan dalam melukis bangun ruang sisi datar, membedakan dalam menghitung luas permukaan maupun volume bangun ruang sisi datar dan memahami keterikatan antara bangun ruang sisi datar. Guru juga menyampaikan bahwa alat peraga yang digunakan guru masih terbatas, sehingga tidak semua siswa dapat memanfaatkan alat peraga yang tersedia. Untuk mengatasi kendala tersebut guru memberi tugas siswa untuk membuat alat peraga seperti jaring-jaring bangun ruang. Guru sudah menggunakan penilaian kognitif, afektif dan psikomototrik hanya saja guru masih kurang dalam menilai afektif dan psikomotorik karena guru masih merasa kebingungan dalam membuat rubrik dan skala penilaiannya. Siswa masih kurang dilatih untuk merefleksikan dan mengevaluasi proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan dan aspek afektif siswa kurang dikembangkan pada proses pembelajaran. Saat peneliti mengadakan wawancara awal dengan guru, peneliti menanyakan mengenai pengetahuan Paradigma Pedagogi Reflektif dan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Van Hiele yang digunakan ketika proses pembelajaran. Namun guru masih merasa asing dengan PPR maupun teori Van Hiele. Selanjutnya peneliti menjelaskan rangkuman PPR dan teori Van Hiele agar menambah wawasan guru dan guru dapat mempersiapkan diri saat mengajar di dalam kelas.
3. Desain Produk Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, maka peneliti merancang pembelajaran
menggunakan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
dengan
mengakomodasi teori Van Hiele pada materi bangun ruang sisi datar topik balok. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Adapun desain produk perangkat pembelajaran matematka yang dibuat peneliti berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan penilaian. Berikut ini merupakan paparan dari perangkat pembelajaran tersebut. a
Silabus Silabus yang dikembangkan oleh peneliti berpedoman pada silabus yang ada di sekolah dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan fase Van Hiele untuk materi balok. Silabus ini terdiri dari standar
kompetensi,
kompetensi
dasar,
materi
pokok,
kegiatan
pembelajaran, karakter, indikator, penilaian yang berupa teknik, bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
dan instrumen, alokasi waktu, sumber belajar. Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan silabus pada lampiran 11 (halaman 244). Indikator dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan melihat dari standar kompetensi dan kompetensi dasar serta mempertimbangkan nilainilai kemanusiaan yang dikembangkan siswa (competence, conscience dan compassion). Indikator tersebut untuk mengukur atau mengobservasi perilaku siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran pada silabus ini menggunakan tata cara pelaksanaan PPR (konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi) yang mengakomodasi fase pembelajaran Van Hiele. Guru membimbing siswa untuk mengembangkan karakter-karakter conscience (percaya diri, tanggung jawab, ketelitian dan kerja sama) dan compassion (saling membantu dan saling menghargai) pada diri siswa. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan berdasarkan indikator. Setiap indikator yang dikembangkan menjadi 3 aspek penilaian yaitu competence mengandung unsur kognitif dan psikomotorik dan conscience serta compassion mengandung unsur afektif. Peneliti menggunakan beberapa buku sebagai sumber belajar yang digunakan untuk menyusun silabus dan kegiatan pembelajaran seperti buku Matematika untuk SMP Kelas VIII dari Wilson dan Sukino, Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VIII Semester 2 dari M.Cholik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Sugijono, dan Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP dari Rahmatya Nurmeidina. Alat dan bahan yang dipersiapkan untuk menunjang proses pembelajaran antara lain slide proyektor/LCD, laptop, LKS, balok, kerangka balok, jaring-jaring balok, kubus satuan dan kotak transparan yang berbentuk balok. b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP disusun untuk setiap pertemuan yang terdiri dari dua rencana pembelajaran, masing-masing dirancang selama 80 menit. Kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar. Pola pembelajaran ini menggunakan PPR yaitu pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang disesuaikan dengan konteks siswa, yang dikembangkan melalui dinamika pengalaman, refleksi dan aksi kemudian diakhiri dengan evaluasi. Peneliti merancang RPP dengan berpedoman pada silabus yang telah dibuat. RPP yang dikembangkan memiliki komponen yang terdiri dari: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, nilai kemanusiaan, pendekatan dan metode pembelajaran, alokasi waktu, skenario pembelajaran, alat dan media pembelajaran, sumber pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan RPP pada lampiran 12 (halaman 250). Identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan silabus yang telah dibuat oleh peneliti. Untuk tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan indikator dengan melihat dari standar kompetensi dan kompetensi dasar serta mempertimbangkan nilainilai kemanusiaan yang dikembangkan siswa (competence, conscience dan compassion). Penelitian ini tidak menggunakan pendekatan, model ataupun metode pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dan mengakomodasi teori Van Hiele dengan diskusi kelompok dan tanya jawab berbantu alat peraga untuk menumbuhkembangkan pribadi siswa. Perbedaan RPP yang dikembangkan peneliti dengan RPP lainnya adalah
pada
langkah-langkah
pembelajarannya.
Langkah-langkah
pembelajaran pada RPP ini menerapkan PPR menggunakan dengan fase pembelajaran Van Hiele pada kegiatan inti. Penelitian ini menggunakan 5 komponen dari PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi yang akan dikemas dalam 3 tahap, yakni pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Berikut ini merupakan tahap-tahap kegiatan pembelajaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
1)
Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan guru menunjukkan perwujudan dari PPR yang berupa konteks yang dikemas dalam apersepsi dan motivasi. Kegiatan pendahuluan ini bertujuan untuk mengingatkan siswa pada materi yang sudah dipelajari sebelumnya lalu mengajak siswa untuk melihat contoh atau aplikasi balok dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk memancing rasa ingin tahu siswa mengenai balok dan kaitannya dengan bangun ruang sisi datar yang lain. Selain itu, juga untuk memotivasi siswa agar tertarik mengikuti proses pembelajaran karena aplikasi balok banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan pendahuluan, guru juga menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pencapaian dari kegiatan pembelajaran, rencana kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan didampingi oleh guru serta nilai-nilai afektif yang dicapai dari proses pembelajaran ini.
2)
Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru menunjukkan perwujudan atau implementasi dari PPR yang berupa pengalaman yang mengakomodasi fase Van Hiele berbantu alat peraga dengan tujuan agar siswa dapat memahami
konsep
balok.
Kegiatan
ini
diantaranya
guru
menunjukkan benda berbentuk balok yang dapat digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya siswa diminta untuk memberikan pendapatnya atau dapat menyebutkan contoh aplikasi balok yang lain dalam kehidupan sehari-hari, hal ini diharapkan dapat menarik rasa ingin tahu siswa. LKS diharapkan membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik dan tidak hanya sekedar dihafalkan. LKS dikerjakan secara kelompok agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dalam kelompok. Hal ini dapat ditunjukkan dengan saling membantu satu dengan yang lain. Di akhir proses diskusi, siswa
diberikan
kesempatan
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusinya sedangkan siswa yang lain diperbolehkan untuk menanggapi. Guru memfasilitasi siswa untuk membahas hasil diskusi, mengoreksi jika ada kesalahan dalam pengerjaan. 3)
Penutup Pada kegiatan penutup guru menunjukkan perwujudan atau implementasi dari paradigma pedagogi reflektif yang berupa refleksi, aksi dan evaluasi. Kegiatan ini meliputi guru mengajak siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran yang sudah dilakukan dengan menemukan nilai kemanusiaan yang didapatkan dalam pengalaman. Sebagai aksi, siswa juga diajak untuk membuat, merancang, dan menghasilkan benda yang berbentuk balok yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai evaluasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
dapat memberikan tugas pada siswa mengenai materi balok agar siswa mengaplikasikan pengetahuan dan rumus untuk mengerjakan berbagai soal yang terkait dalam masalah balok. Untuk menunjang proses pembelajaran, peneliti menggunakan beberapa buku sebagai sumber belajar, alat dan bahan ajar yang sudah dijelaskan dalam silabus. Sistem penilaian dikembangkan menjadi 3 instrumen penilaian competence, conscience dan compassion. Mengenai prosedur penilaian dijelaskan lebih lanjut pada tahap penilaian. c
Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS dikembangkan dengan berdasarkan teori Van Hiele sebagai acuan kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan PPR. LKS digunakan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga pada setiap pertemuan menggunakan LKS dengan kegiatan yang berbeda-beda berdasarkan indikator yang dikerjakan secara kelompok. Struktur LKS terdiri dari: judul, identitas siswa (nama anggota kelompok, kelas, dan presensi); waktu; alat peraga yang digunakan; tujuan kegiatan; petunjuk umum pengerjaan; langkah kegiatan; dan kesimpulan. Petunjuk umum pengerjaan dan langkah kegiatan disusun dengan bahasa yang tidak ambigu sehingga siswa dapat memahami instruksinya. Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan LKS 1 dan 2 pada lampiran 14 (halaman 270).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lembar kerja siswa pada pertemuan pertama menjelaskan tentang sifat-sifat, unsur-unsur dan jaring-jaring balok. Pada tahap konteks, siswa membahas bagian-bagian dan sifat-sifat balok serta diajak untuk menggali nilai kemanusiaan yang nampak pada keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap pengalaman mengakomodasi fase Van Hiele, pada tahap ini siswa masih membahas bagian-bagian dan sifat-sifat balok. Fase informasi terlihat saat siswa menggali informasi untuk mencari sisi, titik sudut dan rusuk. Fase orientasi terarah atau terpadu siswa mengetahui ciri-ciri dan dapat menyebutkan diagonal sisi, diagonal ruang serta bidang diagonal dengan menggunakan kerangka balok. Fase eksplisitasi membahas jaring-jaring balok dimana siswa diminta untuk membongkar balok dengan cara mengiris bagian rusuk balok. Fase orientasi bebas siswa mengambar jaring-jaring yang telah diiris pada kertas berpetak. Fase yang terakhir adalah fase integrasi, siswa meninjau kembali dan meringkas materi yang telah dipelajari. Refleksi dilakukan siswa dengan menuliskan perasaan, nilai kemanusiaan serta manfaat setelah mempelajari materi pada lembar refleksi yang telah diberikan guru. Aksi dapat berupa niat atau rencana yang dilakukan siswa setelah mempelajari materi, setelah itu siswa membuat benda berbentuk balok yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
evaluasi berisikan rangkuman materi yang siswa tulis berdasarkan pemahaman siswa. LKS pada pertemuan kedua menjelaskan tentang luas permukaan dan volume balok. Kegiatan pembelajaran memuat tata cara pelaksanaan PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Tahap konteks nampak ketika siswa mengaitkan banyak kertas kado minimal yang dibutuhkan untuk membungkus sebuah kado dengan luas permukaan balok. Tahap ini siswa juga diajak untuk menggali nilai kemanusiaan yang nampak pada keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari. Fase informasi pada Van Hiele yang terlihat dalam siswa menggali
informasi
dengan
melihat
jaring-jaring
balok
untuk
menemukan luas permukaan balok. Selanjutnya pada tahap pengalaman siswa masih membahas luas permukaan balok. Pada fase orientasi terarah atau terpadu siswa menemukan rumus luas permukaan balok dengan menggunakan jaring-jaring balok. Fase eksplisitasi pada LKS membahas volume balok dengan mencermati alat peraga kubus satuan yang dimasukkan kedalam kotak transparan hingga penuh lalu menemukan rumus volume balok. Fase orientasi bebas, siswa mengerjakan latihan soal dengan materi luas permukaan dan volume balok. Pada fase integrasi, siswa meninjau kembali materi yang telah dipelajari serta membahas latihan soal yang telah dikerjakan. Refleksi dilakukan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
dengan menuliskan perasaan, nilai kemanusiaan serta manfaat setelah mempelajari materi pada lembar refleksi yang telah diberikan guru. Aksi dapat berupa niat atau rencana yang dilakukan siswa setelah mempelajari materi, setelah itu siswa membuat benda berbentuk balok yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Tahap evaluasi berisikan rangkuman materi yang siswa tulis berdasarkan pemahaman siswa.
d
Bahan Ajar dan Media pembelajaran Bahan ajar dikembangkan dengan Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasi teori Van Hiele. Bahan ajar memuat konteks, pengalaman, evaluasi, refleksi dan aksi. Tahap konteks berisi ajakan bagi siswa untuk mengenal bangun balok dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari balok dalam kehidupan sehari-hari. Tahap pengalaman berisi kegiatan yang mempelajari materi balok, unsur-unsur, sifat-sifat, jaring-jaring, luas permukaan balok dan volume balok. Tahap refleksi berisi arahan agar siswa melakukan refleksi dan menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas dan dikumpulkan. Tahap aksi berisi arahan agar siswa menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar, membuat jaringjaring balok, serta membuat benda berbentuk balok yang dapat berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
untuk kehidupan sehari-hari. Tahap terakhir yaitu evaluasi berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan pemahaman masing-masing siswa. Media yang digunakan dalam pembelajaran materi balok adalah power point dan gambar-gambar benda berbentuk balok. Power point digunakan untuk menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, motivasi, apersepsi maupun kaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Power
point
membuat
siswa
lebih
mudah
untuk
berkonsentrasi dan memahami materi sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran. Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran materi balok adalah balok, kerangka balok, jaring-jaring balok, kubus satuan dan kotak transparan yang berbentuk balok. Balok digunakan sebagai contoh benda konkret yang dipelajari. Kerangka balok digunakan untuk menemukan unsur-unsur dan sifat-sifat pada balok. Jaring-jaring balok digunakan untuk menemukan rumus luas balok. Kubus satuan dan kotak transparan yang berbentuk balok digunakan untuk menemukan rumus volume balok. Sumber belajar yang dipakai oleh peneliti berasal dari berbagai sumber, baik dari guru, buku maupun internet. Sumber buku yang digunakan oleh peneliti yaitu Matematika untuk SMP Kelas VIII dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Wilson dan Sukino, Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VIII Semester 2 dari M.Cholik dan Sugijono, Paradigma Pedagogi Reflektif dari Subagya, van Hiele. Sumber belajar dari internet yang digunakan oleh peneliti yaitu Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP dari Rahmatya Nurmeidina. Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan bahan ajar pada lampiran 13 (halaman 261). e
Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dirancang berdasarkan penilaian dalam PPR dan indikator. Setiap indikator yang dikembangkan menjadi 3 instrumen penilaian competence, conscience dan compassion. Penilaian tersebut serupa dengan penilaian kognitif, psikomotorik dan afektif. Competence mengandung unsur kognitif dan psikomotorik. Conscience dan compassion mengandung unsur afektif. Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan penilaian competence pada lampiran 15 (halaman 280) serta conscience dan compassion pada lampiran 16 (halaman 285). Penilaian competence dilihat dari tes tertulis berbentuk tes uraian yang diberikan pada siswa. Tes hasil belajar ini dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal. Tes ini digunakan untuk mengetahui tahap berpikir siswa sesuai tahap berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
geometri Van Hiele mengenai materi balok. Soal tes yang dibuat sebanyak 4 butir berupa soal uraian. Keempat soal tersebut telah disesuaikan dengan indikator-indikator dalam silabus. Penilaian conscience dan compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas dengan menggunakan rubrik penilaian. Penilaian conscience merupakan aspek yang erat yang menekankan suara hati, terutama untuk memahaman mengenai nilai-nilai teliti, percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab. Penilaian Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Aspek ini merupakan aspek dalam PPR yang menekankan sikap saling menolong dan saling menghargai. Kriteria penilaian conscience dan compassion terlampir dalam lampiran 16 (halaman 285).
4. Validasi Desain Desain perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan perlu diujicobakan. Desain tersebut perlu divalidasi oleh ahli terlebih dahulu sebelum diujicobakan. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui perangkat pengajaran yang disusun menjadi valid dan layak untuk diimpelmentasikan. Dalam penelitian ini, validasi dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman yaitu 1 dosen dan 1 guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran DOSEN GURU RATA-RATA KRITERIA 4 4.38 4.19 Baik SILABUS 3.56 4.46 4.01 Baik RPP 3.6 4.8 4.2 Baik BAHAN AJAR 3.38 4.54 3.96 Baik LKS PENILAIAN 3.5 4.5 4 Baik Competence 3.5 4.5 4 Baik 4 4.55 4.27 Sangat Baik Conscience 4 3.8 3.9 Baik 4.4 4.5 4.45 Sangat Baik Compassion 4.4 4.4 4.4 Sangat Baik TOTAL
4.14
Baik
Hasil validasi menunjukkan skor rata-rata 4.14. Artinya perangkat yang telah dikembangkan termasuk kategori BAIK sesuai dengan tabel 3.8 hal 75. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sudah dirancang oleh peneliti layak untuk diujicobakan pada saat penelitian. Untuk lebih jelasnya peneliti melampirkan hasil validasi perangkat pembelajaran terdapat pada lampiran 8 (halaman 183)
5. Revisi Desain Setelah divalidasi oleh para ahli, peneliti melakukan revisi untuk memperbaiki produk yang diketahui kekuranganya. Kelemahan produk tersebut kemudian diperbaiki oleh peneliti dengan tujuan produk akan lebih bermutu. Produk yang direvisi meliputi empat bagian prototipe perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
pembelajaran yaitu bahan ajar, penilaian, RPP dan LKS. Tujuan revisi desain adalah untuk memperbaiki produk supaya lebih bermutu dan berkualitas. Tabel 4.2 Revisi Disain Perangkat Pembelajaran Perangkat Sebelum Pembelajaran Belum menyampaikan aspek Silabus conscience dan compassion pada kolom karakter.
Karakter: Percaya diri, Tanggung jawab,Ketelitian, Kerja sama, Saling membantu dan Saling menghargai
RPP
Terdapat kalimat yang kurang tepat pada bagian kegiatan pembelajaran. ‘Guru melibatkan siswa-siswa untuk mengetahui dan menyebutkan unsur-unsur balok dengan menggunakan kerangka balok’
Bahan Ajar
Terdapat beberapa gambar yang belum jelas dan beberapa gambar belum ada keterangan. Terdapat kalimat yang kurang tepat pada bagian konteks dan terdapat gambar yang kurang sesuai dengan pembelajaran.
LKS
‘Bagaimana cara mengukur luas permukaan kertas kado yang dibutuhkan?’
Penilaian Competence
Terdapat soal yang tidak sesuai dengan kenyataan. ‘Sebuah bak kamar mandi berukuran panjang 120 cm, lebar 100 cm, dan tingginya 80
Sesudah Menambahkan keterangan aspek conscience dan compassion pada kolom karakter. Karakter: -Consience (Percaya diri, Tanggung jawab, Ketelitian, dan Kerja sama) -Compassion (Saling membantu, Saling menghargai) Memperbaiki kalimat menjadi lebih efektif dan sesuai dengan komponen yang dimaksud. ‘Siswa menggali informasi untuk mengetahui dan menyebutkan unsur-unsur balok dengan menggunakan kerangka balok’ Memperbaiki gambar dan menambahkan keterangan pada gambar. Kalimat pada konteks dibuat lebih efektif agar lebih mudah dipahami oleh siswa dan mengganti gambar yang lebih sesuai dengan bahasan dalam LKS. ‘bagaimana cara mengukur luas permukaan minimal kertas kado yang dibutuhkan?’ Mengganti soal yang lebih sesuai dengan kenyataan. ‘Sebuah bak kamar mandi berukuran panjang 150 cm, lebar 120 cm, dan tingginya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
cm. Bak tersebut diisi air yang debitnya: 12 liter/menit. Berapa waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh’ Penilaian Concsience
Terdapat skala penilaian yang kurang jelas ‘Kurang baik jika setengahsetengah dan belum konsisten dalam mengerjakan tugas yang diberikan secara bersama-sama’
Penilaian Compassion
Terdapat skala penilaian yang kurang jelas ‘Sangat baik jika sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya’
90 cm. Bak tersebut diisi air yang debitnya: 12 liter/menit. Berapa waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh’ Memperbaiki dan memperjelas skala penilaian Kurang baik jika ada usaha untuk mengerjakan tugas kelompok secara bersamasama namun masih diingatkan oleh guru ataupun teman lain Memperbaiki dan memperjelas skala penilaian ‘Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk membantu teman dalam memecahkan masalah dengan konsisten’
6. Ujicoba produk Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli kemudian direvisi sesuai dengan masukan dan kritik yang diberikan oleh para ahli/vaidator. Setelah peneliti melakukan revisi, selanjutnya perangkat pembelajaran diujicobakan di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Uji coba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa produk yang dibuat telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas VIII E di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Tujuan dari uji produk untuk meyakinkan bahwa produk yang telah dibuat layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Uji coba terbatas dilakukan sebanyak 5 kali yakni 2 kali pembelajaran, 1 kali ulangan harian balok dan 2 kali ulangan remedial. Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
dilakukan dengan alokasi waktu 4 jam perlajaran x 40 menit. Sedangkan untuk ulangan harian dan remedial alokasi waktunya 60 menit. Adapun jadwal pelaksanaan uji coba terbatas adalah sebagai berikut. Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk No 1 2 3 4 5
Hari / Tanggal Rabu, 30 Maret 2016 Jumat, 1 April 2016 Selasa, 12 April 2016 Rabu, 27 April 2016 Rabu, 4 Mei 2016
Waktu Jam 1-2 Jam 1-2 Sepulang sekolah Sepulang sekolah Jam 1-2
Materi Unsur dan jaring-jaring balok Luas permukaan dan volume balok Ulangan harian balok Remedial 1 balok Remedial 2 balok
Uji coba produk perangkat pembelajaran dilakukan agar guru lebih memahami desain produk yang telah dibuat dan dapat menerapkannya secara langsung. Sedangkan peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana produk yang digunakan guru sesuai dengan rancangan peneliti. Berikut ini merupakan keterangan kegiatan pembelajaran di dalam kelas Pertemuan pertama a. Konteks Guru mengajak siswa mengingat kembali mengenai materi bangun datar persegi, persegi panjang serta materi sebelumnya tentang kubus dan menyatakan bahwa materi tersebut akan berkaitan dengan pelajaran yang akan dipelajari. Sebelumnya telah disediakan powerpoint oleh peneliti untuk menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, motivasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
apersepsi maupun kaitan dengan kehidupan sehari-hari, namun karena kondisi proyektor tidak memungkinkan untuk digunakan sehingga penjelasan tersebut disampaikan secara lisan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan dan cakupan materi tentang unsur-unsur dan jaring-jaring balok pada pertemuan 1 secara lisan. Dalam kegiatan motivasi siswa diajarkan nilai kepedulian lingkungan yaitu menyimpan, membuat ataupun menggunakan sesuatu dari bahan daur ulang agar mengurangi produksi sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Tahap konteks terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan pertama yang membahas mengenai motivasi, apersepsi, tujuan pembelajaran. :”Kalian dulu waktu SD pernah membahas mengenai balok, masih ingat kan? Coba sebutkan benda yang berbentuk balok yang ada di lingkungan sekolah Masih ingat kan pelajaran balok?” 2. S4 : “Almari” 3. S5 :”Speaker” 4. S6 :”Kotak obat” 5. S7 :”Ini bu, LCD.” 6. S8 :“Tempat tisu” 7. S9 :“Kardus handphone” 8. G :“Iya, ternyata banyak sekali benda yang berbentuk balok di lingkungan sekitar kita.” 9. Guru menunjukkan contoh kardus berbentuk balok. 10. G :”Barang-barang seperti kardus ini sebenarnya dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk menyimpan, membuat ataupun agar mengurangi produksi sampah dan membuang sampah pada tempatnya.” 11. S10 :”Kayak apa contohnya bu?” 12. G :”Contohnya saja tempat pensil kalian dapat memanfaatkan 1. G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
13. S11 14. S12 15. S13 16. G
dari bungkus bekas makanan lalu dihias terus bisa jadi tempat pensil.” :”Kreatif yaa” :”Wah pasti lucu tuh.” :”Bisa dicoba dirumah itu.” :”Iya, kalian bisa coba dirumah selain hemat juga jadi kreatif.”
Transkripsi uji coba pada petemuan pertama mengindikasikan adanya kegiatan Paradigma Pedagogi Reflektif tahap konteks, yaitu siswa mengamati cotoh yang dijelaskan oleh guru mengenai balok, mengaitkan dengan bendabenda di sekitar dan menyebutkan contoh balok. Dari pembelajaran tersebut siswa dapat mengetahui contoh yang ada di lingkungan sekitar serta mengetahui manfaat dari balok. b. Pengalaman Pelaksanaan pengalaman dalam paragdigma pedagogi reflektif tampak pada kegiatan inti. Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan, yaitu guru menjelaskan materi secara singkat tentang balok. Guru menggunakan metode diskusi untuk menyampaikan materi yang diajarkan. Siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience (percaya diri, tanggung jawab, teliti dan kerja sama) serta sikap compassion (saling mebantu dan saling menghargai) dengan menggunakan metode diskusi. Pelaksanaan pengalaman mengakomodasi fase Van Hiele berbantu alat peraga dengan tujuan agar siswa dapat memahami konsep bangun ruang sisi datar topik balok. 1) Fase Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Fase informasi dalam tahapan pembelajaran Van Hiele ditunjukkan dari kegiatan guru memberikan informasi kepada siswa berupa contoh balok dalam kehidupan nyata. Pada hari itu guru menggunakan benda-benda yang berbentuk balok yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya siswa diminta untuk membawa benda yang berbentuk balok yang ada di sekitar siswa untuk menggali informasi unsur-unsur balok. Guru membentuk siswa dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang dan masing-masing kelompok diberikan LKS 1. Pengalaman fase informasi terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan 1 yang akan membahas informasi mengenai unsur-unsur balok. 43. G : “Kemarin kalian diminta untuk membawa benda yang berbentuk balok, sekarang tolong sebutkan benda yang sudah kamu bawa dari rumah.” 44. S14 : “Tempat tisu” 45. S15 : “Kardus handphone” 46. S16 : “Kardus makanan.” 47. Siswa menunjukkan dan menyebutkan benda yang berbentuk balok seperti kardus makanan, kardus handphone, kardus pasta gigi, tempat tisu dll 48. G :“Tentunya sangat banyak benda yang berbentuk balok yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.” 49. S17 :”Banyak banget bu, ini saya sampai bawa tiga.” 50. G :”Wah semangat sekali Dion, untuk dapat membuat tempat seperti itu, kalian perlu mengetahui panjang, lebar dan tinggi balok. Sekarang ibu membagi kalian dalam kelompok untuk belajar unsur dan jaring-jaring balok dengan menggunakan lembar kerja, kemudian kita diskusikan.”.” 51. S :”OK.” 52. G :”Anak-anak apakah kalian sudah masuk dalam kelompok masing-masing?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
53. S :”Sudah Bu.” 54. G :”Nah jika sudah, silakan perhatikan benda berbentuk balok yang sudah kalian bawa dari rumah dan LKS yang sudah dibagikan.” 55. BS :”Siap Bu.” 56. G :”Bagian-bagian apa saja yang ada pada balok yang kalian miliki?” 57. K1 :”Rusuk, titik sudut, sisi.”
Gambar 4.1 Guru dan Siswa Berdiskusi Tentang Kegunaan Balok dalam Kehidupan Sehari-hari 2) Fase Orientasi Terarah Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 1. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman LKS 1. Alat peraga yang digunakan siswa berupa kerangka balok dan menggunakan benda yang berbentuk balok yang sudah dibawa dari rumah untuk mempermudah menemukan unsur-unsur dan sifat-sifat balok. Siswa diberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS pada kelompok yang mengalami kesulitan. Selama mengerjakan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
siswa banyak mengajukan pertanyaan pada guru. Pada tahap ini ditekankan karakter kerjasama, teliti dan tanggung jawab yang nampak ketika siswa berdinamika kelompok untuk menyelesaikan LKS. Guru tetap membimbing siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Siswa juga banyak bertanya kepada guru mengenai jawaban yang kurang jelas bagi mereka. Pengalaman fase orientasi terarah terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan pertama yang akan membahas mengenai mencari dan menemukan unsur-unsur dan sifat-sifat balok dengan menggunakan alat peraga. 58. Siswa melakukan diskusi secara berkelompok untuk mengidentifikasi bagian-bagian balok dengan panduan LKS kegiatan 1, balok dan kerangka balok. 59. G :”Silakan kalian secara berkelompok berdiskusi dan mengidentifikasi bagian balok.” 60. S18 : “Bu cari panjang diagonal sisi itu a√2?” 61. K2 : “Itu kan kalau kubus” 62. S18 : “Beda ya bu, trus rumusnya gimana?” 63. G : “Iya, karena panjang rusuk kubus berbeda.” 64. K2 : “Cara mencarinya pakai Pythagoras kan, bu?” 65. G : “Tepat sekali, coba dihitung menggunakan Pythagoras tiap sisinya sama apa tidak?” 66. K2 : “Gak sama ya, bu, kan ada 3 sisi yang beda ukurannya.”
Selama mengerjakan LKS siswa banyak berdisukusi dan tidak malu bertanya pada guru mengenai jawaban yang kurang jelas bagi mereka. Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan rumus panjang diagonal sisi, diagonal ruang maupun bidang diagonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Gambar 4.2 Guru dan Siswa Menemukan Unsur-unsur Balok Menggunakan Kerangka Balok 3) Fase Eksplisitasi Siswa secara berkelompok membongkar balok dengan cara mengiris bagian rusuk balok lalu menggambarkan jaring-jaring sesuai petunjuk pada LKS 1. Alat peraga yang digunakan siswa berupa balok yang dipotong sehingga membentuk jaring-jaring balok. Siswa diberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS pada kelompok yang mengalami
kesulitan.
Selama
mengerjakan
LKS
siswa
banyak
mengajukan pertanyaan pada guru. Pada tahap ini ditekankan karakter percaya diri, kerjasama, teliti dan tanggung jawab yang nampak ketika siswa bedinamika kelompok untuk menyelesaikan LKS Pengalaman
fase
eksplisitasi
terlihat
pada
transkripsi
uji
coba
pembelajaran pada pertemuan 1 dalam melakukan kegiatan membongkar balok lalu menggambarkannya pada kertas berpetak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
67. G : “Apakah kalian sudah selesai mengidentifikasi bagian dan unsur balok?” 68. SS : “Sudah Bu.” 69. G : “Ya baik. Bagaimana apakah kalian menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi unsur-unsur balok?” 70. BS :”Ada Bu. Kami awalnya kesulitan dalam menentukan banyak bidang diagonal balok dan rumusnya bu.” 71. G : “Nah kalau diagonal sisi dan diagonal ruang sudah paham belum?” 72. S : “Sudah bu” 73. S19 : “Bu saya sudah menggunting balok yang saya bawa, tapi kok beda bentuknya sama punyanya Faris.” 74. G : “Balok memang mempunyai 54 jaring-jaring yang berbeda bentuknya namun jika dijadikan bangun tetap jadi bangun balok.” 75. S20 : “Wah banyak sekali ya bu, ini saya potongnya juga beda sama Faris dan Salsa.” 76. K3 : “Setelah di potong jadi jaring-jaring trus digambar, bu?” 77. G : “Iya, kalau sudah gambarkan jaring-jaring itu di kertas berpetak.” 78. S21 : “Ukurannya gimana bu? Kan punya saya jaring-jaringnya besar banget. Gak cukup ini.” 79. G : “Ukurannya menyesuaikan kertas berpetak saja, asalkan gambarnya sama.” 80. K3 : “Terimakasih bu” 4) Fase Orientasi Bebas Fase orientasi bebas pada pertemuan pertama terlihat dari kegiatan prsesntasi hasil diskusi mengenai pengertian, unsur-unsur, jaring-jaring balok yang telah dipelajari dengan menggunakan kerangka dan jaringjaring balok yang dilakukan oleh siswa. Pada tahap ini ditekankan karakter percaya diri yang nampak ketika siswa diminta untuk mepresentasikan jawaban di depan kelas. 81. Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan dan dikumpulkan di akhir pembelajaran sebagai evaluasi. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
memberikan arahan saat siswa akan menyusun laporan sehingga siswa mudah menyusun laporan diskusi tersebut. 82. G :”Anak-anak jika kalian sudah selesai mengerjakan LKS, maka selanjutnya laporan tersebut silakan dipresentasikan. Ibu akan memilih kelompok secara random untuk mempresentasikan hasil diskusinya.” 83. S :”Oke siap Bu.” 84. G :”Oke kesempatan diberikan pada kelompok 4.” 85. Kemudian kelompok 4 maju untuk menjelaskan diagonal ruang dengan menggunakan kerangka balok. 86. G : “Coba kalian tunjukkan ke teman-teman ada berapa diagonal ruang pada balok?” 87. K4 : “Ada 4 bu. Satu, dua, tiga, empat.” Siswa menunjukkan diagonal ruang menggunakan kerangka balok. 88. G : “Panjang tiap diagonal ruang itu sama apa beda?” 89. BS : “Sama,” 90. G : “Sama apa beda anak-anak?” 91. S22 : “Beda bu” 92. K4 : “Eh sama ya, kan panjang, lebar, tinggi yang berhadapan kan sama?” 93. G : “Makasih kelompok 4, siapa yang setuju dengan jawaban kelompok 4?” 94. Beberapa siswa mengangkat tangannya menyatakan persetujuan. 95. G : “Iya, panjang diagonal pada diagonal ruang memiliki panjang yang sama.” 96. Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa yang lain boleh untuk memberikan tanggapan yang berupa peertanyaan, mengkonfirmasi, melengkapi jawaban ataupun informasi yang berkaitan dengan materi tersebut. Saat kelompok lain presentasi, kelompok yang tidak presentasi memperhatikan jawabanya dan melakukan penilaian pada laporan tersebut, dengan menandai jawaban yang kurang tepat. Berdasarkan transkripsi uji coba fase orientasi bebas diatas, terlihat bahwa siswa membahas LKS yang sudah dikerjakan dan siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 5) Fase integrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Siswa diberi kesempatan untuk mengkonfirmasikan materi yang telah didiskusikan. Guru membimbing siswa untuk menarik rangkuman mengenai pembelajaran unsur balok dan jaring-jaring balok. Pada tahap ini ditekankan karakter percaya diri yang nampak ketika siswa menanyakan dan mengkonfirmasi materi yang belum dimengerti. Siswa sudah berani mengutarakan hal yang belum dia ketahui sehingga dapat menambah informasi baru. : “Anak-anak tadi kita telah belajar apa saja?” : “Unsur-unsur dan jaring-jaring,” : “Ada berapa bidang diagonal pada balok, Dandy?” : “Ada enam bu.” : “Benar sekali Dandi, apa ada pertanyaan dari materi yang sudah kita pelajari?” 102. S7 : “Bu diagonal bidang dan bidang diagonal itu sama apa beda?” 103. G : “Pertanyaan yang bagus Raihan, jadi diagonal bidang itu suatu bidang yang menghubungkan rusuk- rusuk yang berhadapan kalau bidang diagonal itu diagonal atau garis yang menghubungkan dua titik sudut dalam satu bidang tapi bukan rusuk.” 104. Guru menjelaskan perbedaan diagonal bidang dan bidang diagonal dengan menggunakan kerangka balok. 105. BS : “Jadi kalau bidang diagonal itu bentuknya garis?” 106. SS : “Berarti bidang diagonal itu diagonal sisi bu?” 107. G : “Tepat sekali anak-anak.” c Refleksi 97. G 98. BS 99. G 100. S15 101. G
Refleksi terihat ketika guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari dengan menemukan nilai-nilai kemanusiaan dan makna dari materi balok dan dinamika pembelajaran yang terjadi. Guru memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
panduan pertanyaan refleksi supaya siswa lebih mudah untuk mengambil nilai dan maknanya. Siswa berefleksi selama pembelajaran dengan menuliskan pengalaman yang telah dirasakan dengan menuliskan hasil pengalamannya di kertas. 108. Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 109. G : “Anak-anak setelah kalian mempelajari balok hari ini kalian diminta untuk menuliskan perasaan kalian waktu mengikuti pelajaran, serta manfaat dari mempelajari bangun balok tadi. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran?” 110. SS : “Menyenangkan bu.” 111. BS : “Menambah pengetahuan baru.” 112. BS : “Pelajarannya santai tapi bisa dipahami.” 113. G : “Nilai kemanusiaan apa saja yang diperoleh?” 114. S8 : “Kerja sama, kekompakan” 115. S13 : “Tanggung jawab.”
d Aksi Guru membimbing siswa untuk menggali nilai kemanusiaan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran hari ini dengan memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman hari ini. Siswa diberi tugas untuk memanfaatkan balok yang telah dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 116. Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan materi yang mereka peroleh dari proses pembelajaran. 117. G : “Setelah mempelajari balok, apa manfaat yang kalian dapatkan?” 118. S5 : “Mengetahui manfaat penggunaan balok.” 119. S9 : “Ternyata balok banyak digunakan di lingkungan sekitar.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
120. G : “Sudah mengerti unsur-unsur dan jaring-jaring balok?” 121. SS : “Mengerti bu.” 122. G : “Sekarang tugas kalian membuat jaring-jaring balok menggunakan kertas asturo. Jaring-jaring tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu kita dalam menemukan rumus luas permukaan balok.” 123. BS : “Ukurannya berapa bu?” 124. G : “Panjang 15 cm, lebar 10 cm dan tingginya 8 cm.”
e Evaluasi Pada kegiatan evaluasi guru dan siswa membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan serta nilai kemanusiaan yang didapatkan dalam pengalaman. Di akhir pembelajaran guru menyampaikan pesan untuk mempelajari materi dan mengamalkan nilai kemanusiaan yang telah didapatkan dalam pengalaman 125. Siswa mengumpulkan LKS hasil diskusi selain itu, guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi. 126. G: “Jadi hari ini kita sudah belajar apa saja anak-anak?” 127. SS : “Jaring-jaring balok” 128. BS : “Unsur-unsur balok juga bu.” 129. G : “Apa saja unsur-unsur balok?” 130. SS : “Sisi, titik sudut, rusuk, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal.”
Pertemuan kedua a. Konteks Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai unsur-unsur dan jaring-jaring balok. Sebelumnya telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
disediakan powerpoint oleh peneliti untuk menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, motivasi, apersepsi maupun kaitan dengan luas permukaan dan volume balok, namun karena kondisi proyektor tidak memungkinkan untuk digunakan sehingga penjelasan tersebut disampaikan secara lisan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan dan cakupan materi tentang luas permukaan dan volume balok pada pertemuan 2 secara lisan. Untuk memotivasi siswa, guru menjelaskan kepada siswa bahwa untuk dapat memanfaatkan kardus bekas untuk keperluan lain, misalnya kardus sepatu tersebut setelah dilapisi dengan kertas kado dapat digunakan menjadi tempat tisu. Konteks terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan kedua yang membahas mengenai motivasi, apersepsi, tujuan pembelajaran. 6. G 7. BS 8. G
9. BS
: “Langsung kita mulai pelajaran saja, ya, masih ingat kemarin kita belajar apa?” : “Unsur-unsur dan jaring-jaring balok.” : “Hari ini kita akan melanjutkan materi kemarin tentang menemukan luas dan permukaan balok. Proyektornya sudah bisa digunakan?” : “Masih belum bisa, bu.”
: “Yasudah ibu bacakan saja kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.” 11. Guru membacakan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. 12. G : “Kemarin ibu lihat ada yang membawa kardus susu, kardus sepatu, kardus tersebut sebenarnya dapat digunakan jadi benda yang lebih bermanfaat lho. Ada yang pernah memanfaatkan kardus bekas?” 13. S1 : “Bungkus kado” 14. S2 : “Celengan” 10. G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
15. S3 16. G 17. S4
18. SS 19. G
20. SS
: “Dulu pernah bikin pigura dari kardus bekas bu.” : “Nah banyak sekali manfaat dari kardus bekas yang kita dapat.” : “Coba diperhatikan dulu, yang akan kita pelajari hari ini adalah menemukan rumus dan menghitung luas permukaan serta volume balok. Untuk jaring-jaring sudah kita pelajari pada pertemuan kemarin kan ya?” : ”Iya Bu.” : ”Oke selajutnya kalian akan mengerjakan dalam kelompok lagi seperti kemarin, sekarang silahkan kalian masuk ke kelompok masing- masing” : “Siap Bu”
Transkripsi uji coba pada petemuan kedua mengindikasikan adanya kegiatan konteks, yaitu siswa mengamati cotoh yang dijelaskan oleh guru mengenai balok, mengaitkan dengan benda-benda di sekitar dan menyebutkan contoh balok. Dari pembelajaran tersebut siswa dapat mengetahui contoh yang ada di lingkungan sekitar serta mengetahui manfaat dari balok. b. Pengalaman 1) Fase informasi Siswa menunjukkan jaring-jaring balok yang telah dibuat dirumah serta mengidentifikasi jaring-jaring balok. Selanjutnya siswa menemukan informasi untuk menentukan luas permukaan balok. Selama siswa mengerjakan LKS, siswa banyak bertanya kepada guru mengenai informasi jaring-jaring balok. Guru membimbing siswa untuk menemukan rumus luas permukaan balok dan siswa berusaha untuk mencari tahu cara untuk menemukan rumus luas permukaan balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Gambar 4.3 Guru dan Siswa Mengidentifikasi Jaring-jaring Balok Pengalaman pada fase informasi terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan 2 yang membahas informasi mengenai luas permukaan balok. 21. Guru meminta siswa untuk masuk dalam kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya dan masing-masing kelompok diberikan LKS 2. 22. G : “Kemarin kalian diberi tugas untuk membuat jaring-jaring balok, sudah kalian buat dirumah kan?” 23. SS : “Sudah Bu.” 24. G : “Coba tunjukan jaring-jaring tersebut.” 25. Guru berkeliling dan siswa menunjukan jaring-jaring yang sudah dibuat dari rumah. 26. G : “Ibu sudah melihat jaring-jaring yang sudah kalian buat, jaring-jaring tersebut akan kita gunakan untuk menemukan konsep luas permukaan balok. Balok memiliki berapa sisi?” 27. BS :“Enam bu” 28. G :”Dari jaring-jaring yang sudah kalian bawa, kalian dapat menentukan luas permukaan balok. Ada yang tau bagaimana menemukan luas permukaan balok?” 29. BS :”Gimana yaaa?” 30. S5 :“Sisi-sisinya dijumlahkan.” 31. S6 :”Cuman 6 berarti?” 32. G :”Masih kurang, ada pendapat lain?” 33. S7 :”Jumlah sisi-sisinya dijumlahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
34. S8 :”Weh pie kuwi?” 35. S9 :”Luas sisi-sisinya dijumlahkan.” 36. S10 :”Iyaaa luas 6 sisi trus dijumlahkan.” 37. G :“Iya, benar cara mencari luas permukaan balok yaitu menjumlahkan luas keenam persegi panjang tersebut.” 2) Fase orientasi bebas Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 2. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman LKS 2. Siswa mencermati alat peraga kubus satuan yang dimasukkan kedalam kotak transparan hingga penuh. Pada fase ini siswa diminta untuk menemukan volume balok seperti menentukan banyak kubus satuan yang dimasukkan ke dalam kotak transparan. Siswa mengamati alat peraga kubus satuan dan menemukan rumus volume balok. Guru tetap membimbing siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Siswa juga banyak bertanya kepada guru mengenai jawaban yang kurang jelas bagi mereka.
Gambar 4.4 Siswa Menemukan Rumus Volume Balok dengan Menggunakan Alat Peraga Kubus Satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Pengalaman pada fase orientasi terarah terlihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan 2 yang membahas mengenai mencari dan menemukan volume balok dengan menggunakan alat peraga. 38. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan pada LKS kegiatan 2 dengan memperagakan dengan alat peraga yang dipersiapakan untuk guru. 39. K1 : “Bu, ini apa gunanya kotak-kotak di wadah ini?” 40. G : “Itu untuk menemukan volume balok” 41. K1 : “Wah bisa ya, bu?” 42. K1 : “Gimana caranya?” 43. G : “Coba kalian cermati, wadah itu berbentuk balok. Untuk mencari rumus volume balok berarti kalian harus memenuhi isi dari wadah tersebut.” 44. K1 : “Isinya kubus kotak-kotak ini, bu?” 45. G : “Iya, kalian sudah mengenal panjang, lebar dan tinggi. Berdasarkan pengetahuan yang sudah kalian pelajari, coba kalian penuhi wadah balok tersebut untuk menemukan volume balok.” 3) Fase eksplisitasi Siswa menuliskan rumus permukaan dan volume berdasarkan percobaan. Jika ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan maka guru memberikan bimbingan dan arahan, guru juga memberikan arahan kepada siswa untuk mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Siswa juga dilatih peduli terhadap teman yang belum memahami pelajaran yang diajarkan. 46. S10 : “Bu Tika, kok bisa menemukan rumus volume dengan menggunakan kubus satuan?” 47. K2 : “Kan tadi kita udah coba bareng-bareng, Dan.” 48. S10 : “Tadi aku gak perhatiin hehe.” 49. K2 : “Piye to Dan, tadi kita udah suruh coba bareng kok.” 50. G : “Volume itu apasih?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
51. K2 : “Volume itu isi, ya bu?” 52. G : “Benar anak-anak, volume itu isi dari wadah ini. Jika kalian sudah mengisi penuh wadah, dengan memperhatikan panjang lebar dan tingginya coba kalian jumlahkan kubus satuan yang masuk dalam wadah.” 53. K2 : “Oh jadi panjang, lebar dan tingginya dijumlahkan?” 54. S11 : “Loh kok dijumlahkan? Bukannya dikalikan ya bu?” 55. G : “Iya, Dika, kalau panjang, lebar dan tingginya di kalikan tapi kalau kubus satuannya dijumlahkkan.” 56. S11 : “Oh paham bu, jadi rumus volume itu panjang X lebar X tinggi.” 57. Siswa menuliskan penemuaan rumus volume balok secara runtut di papan tulis. Lalu siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompoknya dengan jawaban yang ada di papan tulis. 58. Setelah selesai melakukan percobaan tersebut, ada perwakilan kelompok yang menuliskan dan memahami penemuan rumus balok dari percobaan yang sudah dilakukan dengan bahasa mereka sendiri. Guru memotivasi siswa untuk saling mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam hal pembelajaran ini, siswa diajak untuk menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap teman dan lingkungan sekitarnya. 4) Fase orientasi bebas Fase orientasi bebas pada pertemuan 2 terlihat dari kegiatan presentasi hasil diskusi mengenai luas permukaan dan volume balok serta penyelesaian masalahnya. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi
yang
disajikan,
meliputi:
bertanya,
mengkonfirmasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Pada tahap ini ditekankan karakter percaya diri yang nampak ketika siswa diminta untuk mepresentasikan jawaban di depan kelas. 59. Siswa menjelaskan hasil pekerjaannya di depan kelas. 60. K3 : “Cara menemukan rumus luas balok adalah menjumlahkan luas seluruh permukaan pada jaring-jaring balok ini.” 61. K4 : “Kalau sudah berbentuk balok gimana? Bukan jaring-jaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
lagi?” 62. G : “Siapa yang mau mencoba menjawab pertanyaan kelompok 4?” 63. K5 : “Saya bu” 64. G : “Iya coba perwakilan kelompok 5, Rani.” 65. S12 : “Bangun balok kalo dibongkar menjadi jaring-jaring balok, nah jadi sama saja cara mencari luas permukan balok dengan menjumlahkan luas sisi-sisi balok.” 66. G : “Tepat Rani, sebenarnya cara menghitung permukaan balok sama saja dengan menghitung luas permukaan pada jaringjaring balok.” 5) Fase integrasi Fase integrasi pada pertemuan 2 terlihat dari kegiatan membahas soal latihan yang sudah dikerjakan mengenai luas permukaan dan volume balok serta penyelesaian masalahnya. Guru dan siswa membuat rangkuman tentang pembelajaran hari ini. 67. Guru mengajak siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada bagian akhir dari LKS 2 dan membahasnya bersama dengan kelompok lain. 68. G : “Anak-anak coba perhatikan pekerjaan yang sudah kerjakan teman-temanmu, ada yang beda apa tidak?” 69. K6 : “Bu kami belum tau cara merubah satuan liter menjadi volume.” 70. G : “Kalian dulu sudah pernah mempelajarinya waktu SD kan” 71. K6 : “Lupa bu hehe.” 72. G : “Gimana caranya merubah liter ke volume?” 73. S13 : “Liter itu dm3 kan bu?” 74. G : “Iya, Raihan.” 75. K6 :“Berarti cara hitung volume bak mandi itu kecepatan airnya dijadiin dm3?” 76. G : “Betul sekali, jadi satuan kecepatan air kan liter sedangkan volume itu dm3 trus kecepatan airnya dijadiin satuan volume baru dibagi antara volume air dengan kecepatan air per menit baru ditemukan waktu yang diperlukan untuk mengisi air.” 77. K6 : “Owalah gitu to”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
78. G :” Oke, bagaimana yang lain apakah masih ada pertanyaan dari materi balok?” 79. BS :”Sejauh ini belum Bu.” 80. G :”Belum itu karna sudah benar-benar paham atau malah bingung apa yang mau ditanyakan?” 81. S14 :”InsyaAllah paham kok Bu.” 82. G :”Wah oke berarti udah pada siap ulangan balok nih..” c. Refleksi 83. Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 84. G : “Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran?” 85. K7 : “Senang bu, alat peraganya menarik.” 86. S15 : “Mengasah kreatifitas.” 87. G : “Nilai apa saja yang diperoleh?” 88. S16 : “Berani menjawab eh percaya diri bu.” 89. S17 : “Membantu teman yang belum paham.” 90. S18 : “Tekun berlatih.” d. Aksi 91. Guru memberi tugas kebada siswa berupa aksi atau perbuatan yang berupa membuat benda berbentuk balok yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. 92. G :”Anak-anak untuk aksi dari pembelajaran balok kalian secara berkelompok diminta untuk membuat barang berbentuk balok yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.” 93. K1 :”Waah apa dong Bu?” 94. G : “Banyak sekali, setelah mempelajari balok, apa manfaat yang kalian dapatkan?” 95. S19 : “Mengetahui manfaat penggunaan balok.” 96. S20 : “Ternyata balok banyak digunakan di lingkungan sekitar.” 97. G : “Ternyata banyak sekali manfaat balok dalam kehidupan sehari-hari, sekarang tugas kalian membuat benda yang berbentuk balok dari kertas astro. Coba kalian manfaatkan pengetahuan kalian dengan mengolah kertas asturo mejadi benda yang berbentuk balok yang bermanfaat.” 98. S21 : “Seperti kotak pensil, bu?” 99. G : “Iya, kan banyak sekali contoh benda yang berbentuk balok.” 100. S22 : “Kotak obat juga bisa ya bu” 101. G :”Oyaa jangan lupa selain mengumpulkan hasil karya tersebut, kalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
juga menyertakan laporannya.” 102. S22 :”Lalu kapan bu pengumpulannya?” 103. G :”Pengumpulannya besok bersamaan dengan saat kalian ulangan harian balok. Oleh karena itu, masih cukup waktunya untuk kalian membuatnya.” e. Evaluasi 104. 105. 106. 107. 108. 109.
Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai balok. Guru: “Jadi hari ini kita sudah belajar apa saja anak-anak?” Siswa: “Luas permukaan dan volume balok” Guru: “Bagaimana rumus luas permukaan dan volume balok?” Siswa: “luas permukaan 2 ( p l + p t + l t)” Siswa: “volume p x l x t”
7. Revisi produk Revisi produk akan terus dilakukan jika terdapat kelemahan dalam produk tersebut, tujuan dilakukan revisi produk adalah supaya produk yang dihasilkan dapat digunakan dengan maksimal. Revisi dilakukan berdasarkan masukkan-masukkan terhadap uji coba produk di kelas VIII E di SMP Negeri 1 Yogyakarta apabila masih terdapat kekurangan dalam perangkat pembelajaran. Siswa mengisi kuesioner respon siswa pada uji coba produk. Hasil respon siswa tersebut menunjukkan skor yang tergolong kategori baik. Berikut paparan pelaksanaan uji coba produk yang telah dilaksanakan. Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk No 1 2 3 4 5
Hari / Tanggal Rabu, 30 Maret 2016 Jumat, 1 April 2016 Selasa, 12 April 2016 Rabu, 27 April 2016 Rabu, 4 Mei 2016
Waktu Jam 1-2 Jam 1-2 Sepulang sekolah Sepulang sekolah Jam 1-2
Materi Unsur dan jaring-jaring balok Luas permukaan dan volume balok Ulangan harian balok Remedial 1 balok Remedial 2 balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
B. Pembahasan Bagian ini membahas mengenahi hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada sesuai sesuai pertanyaan penelitian yang telah dibuat peneliti sebelumnya.
Peneliti
melakukan
penelitian
pengembangan
perangkat
pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori van Hiele pada materi balok kelas VIII. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Sugiyono untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Akan tetapi, penelitian yang digunakan oleh peneliti hanya sampai tahap uji coba produk karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas VIII E di SMP N 1 Yogyakarta pada tanggal 30 Maret dan 1 April 2016 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua pertemuan, sedangkan pertemuan ketiga untuk ujian selanjutnya petemuan keempat dan kelima dilaksaakan remediasi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan selama 2x40 menit setiap pertemuannya. Karena keterbatasan waktu, pemberian soal tes akhir dilaksanakan di luar jam belajar pada tanggal 12 April 2016 dengan waktu 1x40 menit. Pelaksanaan remedial dilaksanakan diluar jam belajar pada tanggal 28 April 2016 peneliti memberikan remidal karena masih terdapat 11 siswa yang tidak tuntas dalam tes akhir materi balok, dan remedi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2016 dengan jumlah siswa sebanyak 3 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin melihat secara langsung pengembangan pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif mengakomodasi teori Van Hiele pada bateri bangun ruang sisi datar pokok bahasan balok. Guru matematika bertindak sebagai pelaksana uji coba produk karena guru ingin mengetahui dan mempraktikan secara langsung produk yang telah dibuat oleh peneliti. Selama pembelajaran peneliti bertindak sebagai observer untuk mengamati guru dan siswa dalam melakasanakan pembelajaran berlangsung. Obsever sudah mengetahui pembelajaran menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan teori Van Hiele. Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penelitian pengembangan Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasi teori Van Hiele ada materi balok kelas VIII untuk menjawab rumusan masalah yang ada terkait tiga pertanyaan penelitian. 1. Pengembangan perangkat Peneliti
menggunakan
langkah-langkah
pengembangan
menurut
Sugiyono, tetapi peneliti memodifikasi penelitian ini sehingga hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan. a. Potensi dan masalah Peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk menemukan potensi dan masalah di kelas VIII di SMPN 1 Yogyakarta. Observasi dilakukan di kelas VIII E SMPN 1 Yogyakarta, sedangkan wawancara dilakukan dengan guru untuk mendukung hasil observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 17 (halaman 288). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat menemukan potensi dan masalah yang dimiliki siswa. Potensi yang ada di kelas VIII E SMPN 1 Yogyakarta adalah siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi serta aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat ketika siswa belum paham materi siswa tidak malu bertanya kepada guru. Sedangkan masalah yang dihadapi oleh siswa di kelas VIII E SMPN 1 Yogyakarta adalah alat peraga yang digunakan guru masih terbatas dan siswa kurang mampu merefleksikan dan mengevaluasi proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan. Setelah peneliti memperoleh potensi dan masalah di kelas VIII E SMPN 1 Yogyakarta berdasarkan observasi dan wawancara, selanjutnya peneliti mulai merancang desain perangkat pembelajaran. b. Pengumpulan data Selanjutnya peneliti mencari berbagi informasi atau sumber yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Berdasarkan potensi dan masalah yang ada, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele pada materi bangun ruang sisi datar topik balok. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi pada analisis kebutuhan, observasi pada uji coba produk, soal tes akhir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
kuesioner respon siswa, lembar validasi dan dokumentasi yang berupa video hasil penelitian serta rekaman wawancara. c. Desain produk Berdasarkan
hasil
observasi
dan
wawancara,
maka
peneliti
merancang pembelajaran menggunakan Paradigma pedagogi reflektif dengan mengakomodasi teori Van Hiele pada materi bangun ruang sisi datar topik balok. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Adapun desain produk perangkat pembelajaran matematka yang dibuat peneliti berupa silabus (lampiran 11 halaman 244), RPP (lampiran 12 halaman 250) bahan ajar (lampiran 13 halaman 261), Lembar Kerja Siswa (lampiran 14 halaman 270), dan penilaian. d. Validasi desain Desain produk yang telah dibuat oleh peneliti kemudian divalidasi oleh ahli yaitu yang sudah berpengalaman yaitu 1 dosen dan 1 guru. Hal yang
dinilai
dalam
validasi
tersebut
adalah
apakah
perangkat
pembelajaran yang dirancang sudah mengakomodasi teori Van Hiele dengan Paradigma Pedagogi Reflektif, apakah peilaian sudah sesuai dengan aspek competence, conscience dan compassion dan apakah perangkat tersebut layak untuk digunakan. Hasil validasi menunjukan kategori dengan skor 4.14 dengan kategori Baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77 (lampiran 8 halaman 183).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
e. Revisi desain Setelah melakukan validasi desain, terdapat beberapa perangkat yang perlu diperbaiki. Untuk itu, peneliti memperbaiki perangkat pembelajaran sesuai masukkan-masukkan yang diberikan oleh para ahli. Hal ini bertujuan agar perangkat pembelajaran menjadi lebih bermutu dan berkualitas. Peneliti tidak melakukan uji keterbacaan karena tidak menemukan subjek yang sudah membahas materi balok. Namun peneliti sudah melaksanakan validasi oleh para ahli sehingga soal tes akhir sudah layak digunakan untuk siswa. f. Uji coba produk Desain yang sudah direvisi diujcobakan untuk meyakinkan bahwa pembelajaran yang dibuat layak digunakan. Uji coba produk dilakukan oleh 35 siswa di kelas VIII E SMPN 1 Yogyakarta. Guru matematika kelas VIII E bertindak sebagai pelaksana uji coba produk dengan mengajarkan materi balok menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Paradigma Pedagogi Reflektif dan fase Van Hiele telah terlihat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut terlihat dari observasi yang dilakukan pada saat uji coba produk. Pada uji coba produk juga dilakukan dokumentasi berupa video kemudian ditranskripsikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
g. Revisi produk Setelah uji coba produk dilakukan, peneliti masih perlakukan perbaikan karena terdapat beberpa kekurangan yang ada pada produk perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi tersebut menjadi bentuk prototype.
2. Kualitas perangkat pembelajaran Produk yang telah selesai diujicobakan dan direvisi telah menjadi bentuk prototype. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai prototype perangkat pembeajaran dan prosesnya. a. Silabus Silabus dibuat dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan fase Van Hiele untuk materi bangun ruang sisi datar topik balok dan menjelaskan karakter competence, conscience dan compassion Silabus yang dikembangkan juga telah divalidasi ole para ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru. Hasil dari validasi silabus ini menunjukkan skor 4.19 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77 (lampiran 8 halaman 183). b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang untuk 2 kali pertemuan. Materi yang dikembangkan dalam RPP adalah Balok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Langkah-langkah pembelajaran pada RPP ini menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif menggunakan dengan fase pembelajaran Van Hiele pada kegiatan inti. Penelitian ini memuat 5 komponen dari Paradigma pedagogi reflektif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi yang akan dikemas dalam 3 tahap kegiatan pembelajaran, yakni pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup RPP yang dikembangkan juga telah divalidasi oleh para ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru. Hasil dari validasi RPP ini menunjukkan skor 4.01 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77 (lampiran 8 halaman 183). Peneliti menggunakan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan tahapan pembelajaran sesuai dengan produk pada uji coba produk. Pelaksanaan RPP ini sudah baik hal ini dapat dilihat pada hasil observasi uji coba produk pada (lampiran 6 halaman 161). Selain itu peneliti juga membuat uji coba produk yang berisi kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Transkripsi uji coba produk ini ada pada lampiran 23 halaman 312. c. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS digunakan untuk menunjang proses pembelajaran sebagai panduan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. LKS ini dikembangkan dengan berdasarkan teori Van Hiele dan Paradigma Pedagogi Reflektif. RPP yang dikembangkan juga telah divalidasi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
para ahli yaitu 1 dosen dan 1 guru. Hasil dari validasi LKS ini menunjukkan skor 3.96 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77 (lampiran 8 halaman 183). d. Bahan Ajar Bahan ajar digunakan untuk mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berisi tentang materi bangun ruang sisi datar topik balok. Bahan ajar yang telah divalidasi oleh para ahli dengan memperoleh skor 4.2 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77 (lampiran 8 halaman 183). Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dilihat lebih lengkapnya pada lampiran 13 halaman 261. e. Penilaian Penilaian
dibuat
berdasarkan
tujuan
pembelajaran.
Penilaian
dirancang berdasarkan penilaian dalam Paradigma pedagogi reflektif, dimana terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence dilihat dari tes tertulis yang diberikan pada siswa. Soal tes yang dibuat sebanyak 4 butir berupa soal uraian yang merepresentasikan tahap berpikir siswa berdasarkan Teori Van Hiele. Tes bangun ruang sisi datar ini telah divalidasi oleh para ahli yang memperoleh skor 4 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
77 (lampiran 8 halaman 183). Penilaian dan hasil jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran 26 halaman 327). Penilaian conscience dan compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas pada saat uji coba produk. Penilaian conscience merupakan aspek yang erat yang menekankan suara hati, sedangkan penilaian Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Hasil validasi penilaian conscience dan compassion ini dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 183. Penilaian conscience dan compassion siswa dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 285. Penilaian conscience ini telah divalidasi oleh para ahli memperoleh skor 4,09 dengan kategori baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77. Penilaian compassion ini telah divalidasi oleh para ahli memperoleh skor 4,43 dengan kategori sangat baik sesuai dengan tabel 3.9 halaman 77. Kualitas belajar juga dapat diukur dengan hasil belajar siswa selama pembelajaran yangt terdapat 3 aspek penilaian yaitu competence, conscience, dan compassion. Ketiga aspek ini dirancang berdasarkan penilaian dalam paradigma pedagogi reflektif yang telah disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
a.
Aspek competence Untuk mengetahui penilaian competence dapat dilihat pada tes tertulis yang diberikan pada siswa. Soal tes yang dibuat sebanyak 4 butir berupa soal uraian. Materi yang digunakan dalam pengambilan tes ini adalah balok. Hasil tes digunakan untuk mengetahui tahap berpikir siswa sesuai tahap berpikir geometri Van Hiele mengenai materi balok. Berikut rincian hasil perhitungan nilai akhir pada tes tertulis. 1) Ulangan Harian Ulangan harian dilaksanakan pada tanggal Selasa, 12 April 2016 di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Sebanyak 35 siswa yang mengikuti ulangan harian materi balok. Berikut ini merupakan daftar nilai tes tertulis siswa materi balok: Tabel 4.5 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Kriteria TUNTAS REMEDI TOTAL
Jumlah Siswa 24 11 35
Persentase 68,6% 31,4 100%
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase ketuntasan siswa saat ulangan harian balok. Siswa yang sudah tuntas atau mencapai KKM sebanyak 24 siswa atau 68,6% dengan kategori baik berdasarkan tabel 3.12 halaman 80. Siswa yang belum tuntas atau remedi sebanyak 11 siswa atau 31,4% (lampiran 26 halaman 327).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Tabel 4.6 Persentase Nilai Ulangan Harian Kriteria Jumlah Siswa Persentase 96-100 5 14.29% 91-95 5 14.29% 86-90 8 22.89% 81-85 0 0% 75-80 6 17.14% <75 11 31.4%% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase nilai siswa saat ulangan harian balok. Siswa yang mendapat nilai 96-100 sebanyak 5 siswa atau 14,29%. Siswa yang mendapat nilai 91-95 sebanyak 5 siswa atau 14,29%. Siswa yang mendapat nilai 86-90 sebanyak 8 siswa atau 22,89%. Tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 81-85. Siswa yang mendapat nilai 75-80 sebanyak 6 siswa atau 31,4%. 2) Remedi Pertama Remedi pertama kali dilaksanakan pada tanggal Rabu, 27 April 2016 di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Sebanyak 11 siswa yang mengikuti remedi materi balok. Berikut ini merupakan daftar nilai remedi pertama siswa materi balok: Tabel 4.7 Persentase Ketuntasan Remedi Pertama Kriteria TUNTAS REMEDI TOTAL
Jumlah Siswa 8 3 11
Persentase 72,7% 27,3 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase ketuntasan siswa saat remedi pertama balok. Jumlah total siswa yang masih harus remedi adalah 11 orang. Siswa yang sudah tuntas atau mencapai KKM sebanyak siswa atau 72,7% dengan kategori baik berdasarkan tabel 3.12 halaman 80. Siswa yang belum tuntas atau masih remedi sebanyak 3 siswa atau 27,3%. Tabel 4.8 Persentase Nilai Remedi Pertama Kriteria Jumlah Siswa Persentase 96-100 2 18,2% 91-95 2 18,2% 86-90 1 9% 81-85 1 9% 75-80 2 18,2% <75 3 27,3% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase nilai siswa saat remedi pertama balok. Siswa yang mendapat nilai 96-100 sebanyak 2 siswa atau 18,2%. Siswa yang mendapat nilai 91-95 sebanyak 2 siswa atau 18,2%. Siswa yang mendapat nilai 86-90 sebanyak 1 siswa atau 9%. Siswa yang mendapat nilai antara 81-85 sebanyak 1 siswa atau 9%. Siswa yang mendapat nilai 75-80 sebanyak 3 siswa atau 27,3%. 3) Remedi Kedua Remedi kedua kali dilaksanakan pada tanggal Rabu, 4 Mei 2016 di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. Sebanyak 3 siswa yang mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
remedi materi balok. Berikut ini merupakan daftar nilai remedi kedua siswa materi balok: Tabel 4.9 Persentase Ketuntasan Remedi Kedua Kriteria TUNTAS REMEDI TOTAL
Jumlah Siswa 3 0 3
Persentase 100% 0% 100%
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase ketuntasan siswa saat remedi kedua balok. Jumlah total siswa yang masih harus remedi adalah 3 orang. Siswa yang sudah tuntas atau mencapai KKM sebanyak siswa atau 100% dengan kategori sangat baik berdasarkan tabel 3.12 halaman 80. Namun semua siswa sudah tuntas semua atau mencapai KKM sehingga tidak perlu adanya remedi lagi. Tabel 4.10 Persentase Nilai Remedi Kedua Kriteria 96-100 91-95 86-90 81-85 75-80 <75 TOTAL
Jumlah Siswa
Persentase
0 0% 1 33,3% 1 33,3% 1 33,3% 0 0% 0 0% 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan tentang persentase nilai siswa saat remedi kedua balok. Tidak ada siswa yang mendapat nilai 96-100. Siswa yang mendapat nilai 91-95 sebanyak 1 siswa atau 33,3%. Siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
mendapat nilai 86-90 sebanyak 1 siswa atau 33,3%. Siswa yang mendapat nilai antara 81-85 sebanyak 1 siswa atau 33,3%. Tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah 80. b.
Aspek conscience Penilaian conscience merupakan aspek yang tekankan suara hati, terutama untuk memahamani mengenai nilai-nilai teliti, percaya diri, kerja sama dan tanggung jawab. Aspek conscience juga dinilai pada saat di dalam kelas dengan menilai sikap dan perilaku siswa. Aspek conscience diukur menggunakan kuesioner yang diberikan saat akhir pembelajaran. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima. Penilaian conscience dan compassion dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 285. 1) Penilaian ketelitian Penilaian ketelitian dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap ketelitian disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.11 Penilaian Sikap Ketelitian Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 3 8,6% Cukup Baik 25 71,4% Baik 7 20% Sangat Baik 0 0% TOTAL 35 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Tabel tersebut menjelaskan penilaian ketelitian siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik maupun sangat baik dalam aspek ketelitian. Sebanyak 3 siswa atau 8,6% yang berkelakuan cukup baik dalam pembelajaran. Sebanyak 25 siswa atau 71,4% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. Sebanyak 7 siswa atau 20% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. 2) Penilaian percaya diri Penilaian percaya diri dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap percaya diri disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.12 Penilaian Sikap Percaya Diri Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 0 0% Cukup Baik 25 71,4% Baik 10 28,6% Sangat Baik 0 0% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan penilaian sikap percaya diri siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik, kurang baik maupun sangat baik dalam aspek percaya diri. Sebanyak 25 siswa atau 71,4% yang berkelakuan cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
baik dalam pembelajaran. Sebanyak 10 siswa atau 28,6% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. 3) Penilaian kerja sama Penilaian kerja sama dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap kerja sama disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.13 Penilaian Sikap Kerja Sama Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 0 0% Cukup Baik 16 45,7% Baik 19 54,3% Sangat Baik 0 0% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan penilaian sikap kerja sama siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik, kurang baik maupun sangat baik dalam aspek kerja sama. Sebanyak 16 siswa atau 45,7% yang berkelakuan cukup baik dalam pembelajaran. Sebanyak 19 siswa atau 54,3% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. 4) Penilaian tanggung jawab Penilaian tanggung jawab dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
tanggung jawab disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.14 Penilaian Sikap Tanggung Jawab Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 3 8,6% Cukup Baik 20 57,1% Baik 8 22,9% Sangat Baik 4 11,4% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan penilaian sikap tanggung jawab siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik dalam aspek tanggung jawab. Sebanyak 3 siswa atau 8,6% yang berkelakuan kurang baik dalam pembelajaran. Sebanyak 20 siswa atau 57,1% yang berkelakuan cukup baik dalam pembelajaran. Sebanyak 8 siswa atau 22,9% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. Sebanyak 4 siswa atau 11,4% yang berkelakuan sangat baik dalam pembelajaran. c.
Aspek compassion Penilaian Compassion merupakan aspek afektif yang dikembangkan sebagai kemampuan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan. Aspek ini merupakan aspek dalam PPR yang menekankan sikap saling menolong dan saling menghargai. Penilaian conscience dan compassion dapat dilihat pada lampiran 27 halaman 328.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
1) Penilaian saling membantu Penilaian saling membantu dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap saling membantu disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.15 Penilaian Sikap Saling Membantu Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 0 0% Cukup Baik 13 37,1% Baik 22 62,9% Sangat Baik 0 0% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan penilaian sikap saling membantu siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik, kurang baik maupun sangat baik dalam aspek saling membantu. Sebanyak 13 siswa atau 37,1% yang berkelakuan cukup baik dalam pembelajaran. Sebanyak 22 siswa atau 62,9% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. 2) Penilaian saling menghargai Penilaian saling menghargai dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian sikap dan perilaku siswa di kelas. Hasil penilaian sikap saling menghargai disajikan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Tabel 4.16 Penilaian Sikap Saling Menghargai Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tidak Baik 0 0% Kurang Baik 0 0% Cukup Baik 13 37% Baik 19 54,2% Sangat Baik 3 8,8% TOTAL 35 100%
Tabel tersebut menjelaskan penilaian sikap saling menghargai siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran materi balok. Tidak ada siswa yang berkelakuan tidak baik dan kurang baik dalam aspek saling membantu. Sebanyak 13 siswa atau 37% yang berkelakuan cukup baik dalam pembelajaran. Sebanyak 19 siswa atau 54,2% yang berkelakuan baik dalam pembelajaran. sebanyak 3 siswa atau 8,8% yang berkelakuan sangat baik dalam pembelajaran.
3. Respon guru dan siswa a. Respon Guru 1) Respon guru saat pembelajaran Berdasarkan hasil observasi secara keseluruhan guru terlihat sudah mampu menerapkan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele. Hal itu terlihat dari guru sudah melaksanakan dengan baik aspek-aspek penilaian yang diamati oleh peneliti (Lampiran 6 halaman 161).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Terlihat dari lembar observasi, guru sudah melakukan aktivitas di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar sesuai dengan desain produk. Guru sudah melakukan kegiatan prapembelajaran seperti memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media serta kesiapan siswa dengan cara mengingatkan kebersihan kelas, mengingatkan tugas dari pertemuan sebelumnya, serta mengabsen siswa. Selanjutnya guru membuka
pembelajaran
dengan
melakukan
kegiatan
apersepsi,
menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.guru juga sudah menunjukkan penguasaan terhadap materi pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
indikator
yang
akan
dicapai
(competence,
conscience,
compassion). Pelaksanaan pembelajaran tidak berlebih atau cukup dari waktu yang telah dialokasikan. Guru sudah menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media seperti kerangka balok, jaring-jaring dan kubus satuan. Namun guru tidak menggunakan power point karena proyektor kelas tersebut sedang rusak. Bahasa yang digunakan guru cenderung santai dan sering menggunakan bahasa daerah. 2) Respon guru saat wawancara Peneliti kembali melakukan wawancara setelah uji coba produk agar peneliti mengetahui kendala, manfaat, dan respon yang dialami oleh guru (lampiran 24 halaman 322). Menurut pendapat guru, pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang mengakomodasi teori Van Hiele mirip dengan kurikulum 2013 tetapi kurikulum 2013 tidak menggunakan refleksi. Dahulu guru mengalami kesulitan saat pengadaan alat peraga karena guru merasa kesusahan dalam menyiapkan alat peraga dalam jumlah banyak. Sekarang guru merasa alat peraga yang digunakan pada saat penelitian digunakan sudah efektif, sudah bagus dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga dapat memancing antusiasme siswa. Kendala yang dialami guru saat menilai conscience dan compassion seperti menilai ketelitian dan tanggung jawab siswa. Guru memberi masukan kepada peneliti agar siswa diberi pertanyaan tentang keinginannya mengikuti pembelajaran yang semacam apa. Hal ini dapat digunakan refleksi juga oleh guru sehingga yang melakukan refleksi bukan hanya murid saja.
b. Respon siswa
1) Respon siswa pada saat pembelajaran Siswa terlihat senang dan antusias saat pembelajaran balok berlangsung. Saat melakukan kegiatan pengalaman siswa terlihat saling membantu dan saling menghargai satu dengan yang lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan siswa saling berdisukusi membagi tugas dan mengambil peran dalam kegiatan kelompok. Ada yang berperan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
sekretaris, ada yang mencari materi yang berkatian di buku, ada yang membongkar balok utuk mengetahui jaring-jaring balok, ada pula yang menggambar jaring-jaring balok pada kertas berpetak. Selain itu, siswa semangat dalam berdiskusi menemukan rumus luas permukaan dan volume balok yang difasilitasi dengan alat peraga. Ketika ada salah satu kelomok presentasi, kelompok lain menghargai dengan mendengarkan dan mencermati presentasi tersebut. Seletah dipersilahkan guru untuk menyampaikan pendapatnya, siswa terlihat aktif dan mulai menanggapi presentasi kelompok jika memiliki jawaban yang berbeda atau ingin melengkapi jawaban dari kelompok yang baru saja presentasi. Pada saat menuliskan refleksi, siswa nampak antusias karena siswa dapat menuliskan pengalaman dan perasaan saat pembelajaran. Hasil refleksi sangat menyenangkan bagi peneiti karena rata-rata siswa merasa senang saat pembelajaran berlangsung dan siswa paham dengan materi yang diajarkan. Saat mengisi kuesiner siswa terlihat bersungguh-sungguh dan tidak mengeluhkan apapun. Berdasartkan data penghitungan kuesioner yang telah diisi oleh siswa, rata-rata respon siswa terhadap pelajaran balok adalah 123,91% dengan kategori skala bagus. Hal ini menunjukkan bahwa siswa merespon pembelajaran balok dengan baik. Kuesioner respon siswa dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
sedangkan hasil olah data kuesioner respon siswa dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 243. 2) Respon siswa melalui wawancara Setelah pembelajaran berakhir, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas VIII E SMP 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Hal itu disebabkan karena pembelajaran yang menyenangkan dan santai. Siswa dapat memahami materi dengan mudah karena siswa merasa tertarik dengan alat peraga yang diperagakan oleh guru dan masing-masing siswa dapat
mencoba
alat peraga tersebut.
Sebelumnya siswa jarang
menggunakan alat peraga karena keterbatasan alat, namun sekarang siswa bisa mencoba, bereksperimen dan mempraktikan alat tersebut secara langsung. Siswa merasa tertantang dan berekspresi ketika guru meminta siswa untuk membawa benda berbentuk balok, hal tersebut mendorong imajinasi siswa untuk memikirkan benda-benda berbentuk balok. Siswa membawa beraneka macam benda berbentuk balok, bahkan ada yang membawa lebih dari satu benda. Siswa diberi tugas sebagai aksi untuk membuat jaring-jaring balok, pada tugas kali ini siswa tidak merasa kesulitan karena siswa sudah pernah dilatih untuk menggambar jaringjaring kubus. Tugas kelompok kedua yang diberikan kepada siswa yaitu siswa membuat aksi berupa membuat benda berbentuk balok yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Siswa membuat macammacam benda yang berbentuk balok seperti tempat tisu, kotak pensil, kotak obat dan lain-lain. Sebenarnya mereka ingin lebih bereksperimen membuat tugas tersebut namun karena keterbatasan waktu sehingga siswa membuat tugas aksi menjadi lebih sederhana. Secara keseluruhan siswa merasa senang dan paham dengan pembelajaran yang diberikan karena banyak aspek yang mendukung, siswa menjadi semakin solid dengan teman sekelas karena kebersamaan yang dilakukan. Transkripsi wawacara siswa dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 324.
C. Keterbatasan Penelitian Dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran balok, terdapat beberapa keterbatasan penelitian diantaranya: 1. Media yang berupa power point dan gambar-gambar tidak dapat ditayangkan karena di kelas tersebut proyektornya rusak dan peneliti baru mengetahui pada saat pelaksanaan uji coba karena kelas tersebut bukan kelas biasanya. 2. Penelitian ini hanya diberi waktu 2 jam pelajaran x 2 pertemuan sehingga ulangan harian dan remedi harus dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. 3. Siswa yang nilainya kurang dari KKM tidak diberi kesempatan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
mengulang kembali pembelajaran materi balok sehingga mengakibatkan ada siswa yang masih harus remedi setelah remedi pertama. 4. Peneliti tidak melakukan uji keterbacaan karena peneliti tidak menemukan subjek lain yang sudah pernah mempelajari materi balok sehingga peneliti hanya menggunakan validasi oleh para ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengembangan perangkat pembelajaran terdiri dari 7 tahap, berikut ini merupakan penjelasan tahap tersebut: a. Peneliti menemukan potensi dan masalah melalui observasi dan wawancara kepada guru dan siswa di SMP N 1 Yogyakarta. b. Peneliti mengumpulkan data c. Peneliti membuat desain produk untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa berupa silabus, (1) Silabus dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan fase Van Hiele untuk materi balok. (2) RPP dengan menggunakan PPR dan fase Van Hiele untuk materi balok. (3) LKS dengan berdasarkan fase Van Hiele dan menerapkan PPR secara berkelompok. (4) Bahan ajar dengan menerapkan PPR. (5) Penilaian dirancang menggunakan PPR dengan 3 aspek penilaian competence yang mengandung unsur kognitif dan psikomotorik, conscience dan compassion yang mengandung unsur afektif.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
d. Desain produk yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli yaitu 1 guru dan 1 dosen dengan hasil skor 4,14 kategori baik. e. Revisi desain dilakukan setelah validasi desain agar desain produk lebih bermutu dan berkualitas. f. Uji coba produk dilakukan oleh 35 siswa dan 1 guru sebagai pelaksana uji coba di kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta. g. Revisi produk masih dilakukan karena terdapat beberapa keurangan pada saat melakukan uji coba produk. 2. Kualitas dari perangkat pembelajaran memperoleh skor 4,14 dengan kategori baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus memperoleh skor 4,19 (baik), rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor 4,01 (baik), lembar kerja siswa memperoleh skor 3,96 (baik), bahan ajar memperoleh skor 4,2 (baik), penilaian dibagi menjadi 3 aspek yaitu competence (pengetahuan) memperoleh skor 4,00 (baik), conscience (suara hati) memperoleh skor 4,09 (baik) dan compassion (bela rasa) memperoleh skor 4,19 (baik). Kualitas perangkat pembelajaran juga diperlihatkan dari hasil uji coba 35 siswa di SMP N 1 Yogyakarta, persentase ketuntasan siswa terhadap materi balok yaitu 69% atau sebanyak 24 siswa yang dinyatakan tuntas dan 31% atau sebanyak 11 siswa yang diyatakan tidak tuntas atau remedi dengan nilai ketuntasan 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Remedi dilakukan sebanyak dua kali hingga semua siswa mencapai nilai minimal ketuntasan. 3. Penelitian ini mendapat respon siswa dengan nilai 3,1 dengan kategori sangat baik. Sedangkan guru tertarik terhadap pengembangan perangkat ini dan berminat untuk menggunakannya pada materi lain.
B. SARAN Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti memberi saran kepada guru dan peneliti selanjutnya yaitu: 1. Guru Perlu adanya pelatihan kepada guru supaya guru dapat menerapkan pembelajaran yang didesain oleh peneliti 2. Peneliti selanjutnya Sebelum melakukan uji coba peneliti perlu mempersiapkan produk secara detail agar pada saat melakukan uji coba dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat sampai tahap revisi produk. Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan sampai tahap produk masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. 2010. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. Malang: ElHikmah. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar : dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Dudeja, Ved & V. Madhavi. 2014, Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Eko Putro Widoyoko. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamzah, Ali. 2014. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hamzah, Ali. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Khotimah, Husnul. 2013. Mengaitkan Hasil Belajar Geometri Dengan Teori Van Hiele. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Muhassanah, Nur’aini dkk. Analisis Ketrampilan Geometri Siswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Berdasarkan Tingkat Berfikir Van Hiele. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. http://jurnal.fkip.uns.ac.id (diakses pada 13 Maret 2016, pukul 10:46) Mustafa, Zainal. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nana Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur’aeni, E. 2008. Teori Van Hiele dan Komunikasi Matematika (Apa, Mengapa, dan Bagaimana). Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPI Kampus Tasikmalaya. Nur’aeni, E. 2010. Pengembangan Kemampuan Komunikasi Geometris Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Teori Van Hiele. Jurnal Sang Guru: Vol. 1 No 2 : UPI Kampus Tasikmalaya. Nurmeidina, Rahmatya. 2014. Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP. Yogyakarta: UNY. P3MP-LPM USD. 2012. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: USD. Safrina, Khusnul. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele. Jurnal Didaktik Matematika. Universitas Syiah Kuala. http://scholar.google.co.id (diakses pada 26 Februari 2016, pukul 15:09) Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Slavin, Steve & Ginny Crisonino. 2005. Geometry, A Self-Teaching Guide. USA: John Wiley & Sons, Inc. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :Alfabeta. Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di SD. Yogyakata: P4TK. Suharjana, Agus. 2009. Geometri Datar dan Bidang. Yogyakata: P4TK. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta :Erlangga. Suparno, Paul. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah : Suatu Tindakan Umum. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Bergaya PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKSI (PPR). Yogyakarta :Universitas Sanata Dharma. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :Prenada Media Group. Tim
MGMP Matematika SMP Kab. Sleman. 2015. Materi Pengayaan MATEMATIKA Untuk SMP/MTs. Yogyakarta : CV. MeDaSejati.
Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JPMIPA UPI Tim Penerbit Kanisius. 2008. Paradigma Pedagogi Refleksi. Yogyakarta : PENERBIT KANISIUS. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implikasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta :Bumi Aksara. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Van De Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Mengajar. Yogyakarta : Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran 1 Surat Keterangan Sudah Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Lampiran 2 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan No A
Aspek yang diamati Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Metode apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)
1
Skor 2 3 4
1
2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut?
1
3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran tersebut?
1
4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran yang diberikan?
1
5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? 6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? B
5
1
1
Materi Pelajaran 7. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)? 8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan kubus dan balok?
1
1
9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam kubus dan balok? Jika iya, kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan prisma dan limas? 11. Dari materi pengertian limas, melukis limas beraturan, luas permukaan limas dan volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? 12. Berdasarkan pertanyaan no 11 mengapa siswa kesulitan dalam memahami materi tersebut?
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
C
13. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur limas?
1
14. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari kubus, balok, prisma, dan limas?
1
15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas?
1
16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal?
1
Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar 17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring-jaring dan kerangka ((kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar?
1
18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaringjaring (kubus, balok, prisma, dan limas)? Jika ada, biasanya di bagian apa?
1
19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa?
1
20. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif?
1
21. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa?
1
22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaring-jaring (Kubus, balok, prisma, dan limas)? 23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung?
1
1
24. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a) Pada saat menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (kubus, balok, prisma dan limas) b) Setiap tatap muka D
1
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, keaktifan)? 26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, psikomotorik)?
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab di awal pelajaran?
1
28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa?
1
29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya?
1
30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain?
1
31. Apakah di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran?
1
32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1 0
0
1
0
0
3 152 4.75
6 2 4
25 12 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Skala Penilaian 1 2 3 4 5
No
Indikator
A
Komponen pedoman wawancara
1
Ketercukupan komponen-komponen pedoman wawancara sebagai penunjang penelitian
B 2 C
Identitas pedoman wawancara Kelengkapan identitas pedoman wawancara Rumusan
3
Kesesuaian rumusan pedoman wawancara dengan tujuan penelitian
D
Kebahasaan
4
Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia
1
5
Bahasa yang digunakan komunikatif
1
6
Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1
1
1 0 0
0 0
0 4 0 16 26 4.33
2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Lampiran 4 Hasil Validasi Kuesioner No
Indikator
Skala Penilaian 1 2 3 4 5
A
Lembar Observasi
1
Ketercukupan komponen-komponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran
1
B 2 C
Identitas Lembar Observasi Kelangkapan identitas lembar observasi Rumusan
1
3
Kesesuaian rumusan lembar observasu dengan tujuan penelitian
1
D
Kebahasaan
4
Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia
1
5
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
1
6
Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
1
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
0 0
0 0
0 6 0 24 24 4.00
0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Lampiran 5 Hasil Validasi Pedoman Observasi No A 1 B 2 C 3 D 4 5 6
Indikator
1
Skala Penilaian 2 3 4 5
Lembar Observasi Ketercukupan komponen-komponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran
1
Identitas lembar Observasi Kelengkapan identitas lembar observasi Rumusan Kesesuaian rumusan lembar observasi dengan tujuan penelitian Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan mudah dipahami Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1 1 1 1 1 0 0
0 0
0 4 0 16 26 4.33
2 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Lampiran 6 Hasil Observasi Proses Pembelajaran 1. Pertemuan 1 (Rabu, 30 Maret 2016) NO I 1 2 II
ASPEK YANG DIAMATI
1
PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti: kubus)
2
Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya (seperti menunjukkan kerangka balok)
3
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk limas dengan kehidupan seharihari contohnya tempat tisu)
III
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman)
A
1
Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai (competence, conscience, compassion)
2
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
1 2 3 4 B
3 4 5 6 7
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: percaya diri, tanggung jawab, teliti, kerja sama (conscience)
8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut Van Hiele
1
2
SKOR 3 4
5 1 1
1
1
1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
10
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: saling membantu dan saling menghargai (compassion)
11
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri
12
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat)
1
1
1
13
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.
1
14
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berpikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
1
C 1
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga: kerangka balok, jaring-jaring, dan power point)
2
Memberikan pesan yang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan balok)
3 4 D 1 2 3 4 5 6 E 1
1 1 1
Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur balok)
1
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
1 1 1 1
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)
1
Menumbuhkan keceriaaan dan antusiasme siswa dalam belajar
2
Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)
3 4 F
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Pengunaan bahasa
1
1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 1 2 3 IV A 1 2 B 1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)
1 1
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
1
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1
1
1 0 0
0 0
2 17 6 68 194 4.51
24 120
3
5
2. Pertemuan 2 (Jumat, 15 April 2016) SKOR 1 2
NO
ASPEK YANG DIAMATI
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
1
2 II
Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks)
1
1
Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti: balok)
2
Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya (seperti menunjukkan kerangka balok)
1
3
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk balok dengan kehidupan seharihari contohnya tempat tisu)
1
III A 1 2 3
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4
1
1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 4 B
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran
1
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai (competence, conscience, compassion)
2
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
3 4 5 6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: percaya diri, tanggung jawab, teliti, kerja sama (conscience)
1
8
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
1
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut Van Hiele
1
10
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: saling membantu, saling menghargai (compassion)
1
11
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri
1
12
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat)
1
13
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.
1
14
Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berpikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan
1
C
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga: kerangka limas, jaring-jaring, dan power point)
1
2
Memberikan pesan yang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar)
1
3
Menggunakan media secara efektif dan efisien
1
4
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar)
1
1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 D 1 2
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa
1 1
3
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
1
4
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
1
5
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)
1
6
Menumbuhkan keceriaaan dan antusiasme siswa dalam belajar
1
E 1
Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal
2
Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)
3 4 F 1 2 3 IV A
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Pengunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)
1
2
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
1
B
Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi)
1
Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
1 1 1 1 1 1 1
1 0 0
0 0
0 9 0 36 206 4.79
34 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Lampiran 7 Hasil Scanning Lembar Validasi Instrumen Penelitian 1. Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
2. Pedoman Wawancara a. Analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
b. Setelah Uji Coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
3. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran 8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran 1. Silabus Komponen Penilaian Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan
0 0 0 0
0 0 0 0
Skor 3 0 0 0 0
0
0
0
1
1
Ketepatan dalam memilih media Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
0 0
0 0
0 0
2 2
0 0
0
0
0
2
0
1 1 2 3 4 5 6 7 8
2
0 0 67 4.19
4
5
2 1 2 1
0 1 0 1
0 0
0 0
13 52
1
Skala Penilaian 2 3 4
3 15
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran No A 1 B 2 3 C 4 5 6 7 8 D 9
Indikator Komponen RPP Ketercukupan komponen-komponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi. Identitas RPP Kelengkapan identitas RPP Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rumusan tujuan/ indikator Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan materi Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan
5
0
0
0
2
0
0 0
0 0
0 1
1 0
1 1
0
0
0
1
1
0
0
0
2
0
0 0
0 0
0 0
1 1
1 1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
10 11 12 13 14 E 15 16 F 17 18 19 20 21 22 23 24 25 G 26 27 H 28 29 26 30 31 I 32 33 34 35 36 37 J 38
skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Keakuratan atau kebenaran fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill Keseuaian materi dengan perkembangan kognitif siswa Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa Metode pembelajaran Kesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan. Kegiatan pembelajaran Terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sekitar Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan konteks tampak dalam pembelajaran Kegiatan pengalaman tampak pada pembelajaran Kegiatan refleksi tampak pada pembelajaran Kegiatan aksi ditumbuhkan pada pembelajaran Kegiatan evaluasi diterapkan pada pembelajaran Penutup Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Pemilihan sumber belajar Kesesuaiain sumber belajar dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran Keefektifan penggunaan sumber belajar Kecocokan sumber belajar dengan tingkat perkembangan fisik dan intelektual siswa Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa Penilaian hasil belajar Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator Kesesuaian butir instrumen dengan indikator Keterwakilan setiap indikator Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik penilaian Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia
0
0
1
1
0
0 0 0 0
0 0 0 0
1 0 0 0
0 2 2 1
1 0 0 1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1
0 1 1 1 1 0
0 0
0 0
0 0
2 2
0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 1
2 1 0 1
0 1 1 0
0
0
0
2
0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
2 1 2 1 1
0 1 0 1 0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 39 40
Bahasa yang digunakan komunikatif Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
0 0
0 0
0 1
1 1
1 0
18 54 325 3.96
44 176
0 0
0 0
1
Skala Penilaian 2 3 4
19 95
3. LKS No. I
II
III
Aspek yang Dinilai FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi / gambar BAHASA 1. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4. Kejelasan petunjuk dan arahan
5
0 0
0 0
0 0
2 1
0 1
0 0 0
0 0 0
0 0 1
1 1 0
1 1 1
0
0
1
1
0
0 0 0
0 0 0
1 1 1
1 1 1
0 0 0
5. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan 0 ISI 1. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 0
0
1
0
0
1
1
2. Kebenaran isi/ materi 3. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
0 0
1 1
1 0
0 1
0 0
0 0
0 0
1
8 24 103 3.96
11 44
7 35
4
5
4. Bahan Ajar No 1
Komponen Penilaian Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran
1 0
Skor 3
2 0
0
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 yang akan dicapai Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana Menuliskan sumber bahan ajar Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
2 3 4 5
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0 0
0 0
0 0
2 1
0 1
0 0
0 0
2 6 42 4.20
4 16
4 20
5. Penilaian a. Penilaian Competence No. Soal 1 2 3 4
Indikator Mengidentifikasi bagian dan sifat balok Menentukan dan melukis jaring-jaring balok
Validitas Isi
Bahasa dan Penulisan Soal
SV V CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP 1
1
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
1
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
Jumlah
2
5
0
0
0
2
5
0
1
0
Jumlah X skala
10 20 0
2
0
10
20
0
2
0
Menentukan luas permukaan balok Menentukan volume balok
Jumlah total
64
Rerata
4
b. Penilaian Conscience Validitas Isi No.
Pernyataan Pengamatan
SV
V
CV
KV
Bahasa dan Penulisan TV SDP DP CDP KDP TDP
PERCAYA DIRI
1
Tidak baik jika masih terlihat 1 banyak kesalahan dalam memecahkan masalah (langkahlangkahnya); Kurang baik jika sesekali ada usaha 1 untuk mencoba memecahkan masalah namun tidak cermat dalam pengerjaannya
1
1
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 Cukup baik jika menunjukkan 1 sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dalam proses pembelajaran namun masih ragu Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan di depan namun bukan inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran
3
1
1
2
2
Sangat baik jika memiliki inisiatif 2 sendiri untuk mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan dengan semangat dalam proses pembelajaran BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi)
2
Tidak baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan acuh tak acuh pada saat berdiskusi Kurang baik jika sesekali ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan namun masih acuh tak acuh pada saat berdiskusi
2
1
2
2
2
1
Cukup baik jika menunjukkan 1 sudah ada usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tugas namun terkadang masih acuh tak acuh pada saat berdiskusi
1
1
1
1
Baik jika menunjukkan sudah sering menunjukkan usaha untuk mencoba ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi
2
2
Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada saat berdiskusi dengan konsisten TELITI Tidak baik jika masih terlihat banyak 1 kesalahan dalam memecahkan masalah (langkah-langkahnya)
2
2
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 Kurang baik jika sesekali ada usaha 1 untuk mencoba memecahkan masalah namun tidak cermat dalam pengerjaannya Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba memecahkan masalah namun belum cermat dalam pengerjaannya Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengerjakan secara cermat dalam memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan
1
1
1
1
1
2
Sangat baik jika menunjukkan sudah 1 mengerjakan dengan cermat sesuai perintah dan memperoleh hasil yang akurat
1
1
2
1
1
1
1
1
1
KERJASAMA (dalam diskusi)
4
Tidak baik jika tidak ada usaha untuk 1 mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama Kurang baik jika ada usaha untuk mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama namun masih diingatkan oleh guru ataupun teman lain. Cukup baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama namun masih mendominasi Baik jika sudah menunjukkan usaha 2 untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten Sangat baik jika sudah menunjukkan 1 usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama dengan konsisten
2
2
2
2
2
1
1
1
Jumlah
17
18
5
0
0
14
20
6
0
0
jumlah X skala
85
72
15
0
0
70
80
18
0
0
jumlah total
340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 Rerata
4.25
c. Penilaian Compassion No.
Pernyataan Pengamatan
Validitas Isi Bahasa dan Penulisan SV V CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP
SALING MEMBANTU Tidak baik jika siswa tidak bersedia 1 membantu teman dalam memecahkan masalah Kurang baik jika siswa kurang 1 bersedia membantu teman dalam memecahkan masalah Cukup jika siswa ragu-ragu 1 1 membantu teman dalam memecahkan masalah Baik jika siswa sudah menunjukkan 1 ada usaha untuk mencoba membantu teman, namun belum konsisten Sangat baik jika sudah menunjukkan 1 adanya usaha untuk membantu teman dalam memecahkan masalah dengan konsisten SALING MENGHARGAI Tidak baik jika siswa tidak 1 mendengarkan pendapat teman dan memaksakan pendapatnya di dalam kelompok Kurang baik jika siswa tidak 1 mendengarkan pendapat teman atau memaksakan pendapatnya di dalam kelompok 2 Cukup jika siswa terlihat terpaksa mendengarkan dan mengikuti pendapat teman Baik jika siswa sudah menunjukkan 1 mau mendengarkan pendapat teman, namun belum konsisten Sangat baik jika sudah menunjukkan 1 mau mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya Jumlah 9 jumlah X skala 45 jumlah total Rerata
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
8 40
12 48
11 0 44 0
0 0
0 0
177 4.425
0 0
0 0
0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran 9 Hasil Scanning Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran 1. Validator 1 a. Sialbus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
c. Bahan Ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
d. Lembar Kegiatan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
e. Penilaian 1) Competence atauTes Hasil Belajar (THB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
2) Conscience (Suara Hati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
3) Compassion (Bella Rasa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
2. Validator 2 a. Silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224 c. Bahan Ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225 d. Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228 e. Penilaian Tes Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231 f.
Penilaian Sikap Conscience
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238 g. Penilaian Sikap Compassion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
Lampiran 10 Hasil Olah Data Kuesioner Respon Siswa Sis wa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4
6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
7 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 1
8 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
9 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4
1 0 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
1 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4
1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3
1 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4
1 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4
1 6 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
1 7 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
1 8 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
1 9 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
Pertanyaan 2 2 2 0 1 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 rata-rata
2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
2 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
2 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
2 6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4
2 7 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
2 8 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4
2 9 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4
3 0 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4
3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4
3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 7 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4
3 8 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
3 9 3 4 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2
4 0 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4
Total 121 149 116 118 116 115 129 118 114 114 114 119 135 120 125 118 113 118 117 112 142 154 126 122 125 117 151 119 117 116 117 127 141 108 154 123.9 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
Lampiran 11 SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 5.1Mengidentifika si sifat-sifat balokserta bagianbagiannya
: SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA : VIII : Matematika : 2 (dua) : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
BagianKonteks bagian dan Siswa mengingat sifat- sifat kembali materi balok, sebelumnya tentang kubus dan menyatakan kaitannya dengan balok Siswa menyebutkan contoh bendabenda yang berbentuk balok dalam kehidupan sehari-hari Pengalaman Siswa mencermati bangun balok
Penilaian Karakter Consience Percaya diri, Tanggung jawab, Ketelitian, dan Kerja sama Compassio n Saling membantu Saling menghargai
Indikator Menyebutkan bagian-bagian balok: rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal. Menyebutkan sifat-sifat balok.
Tekni k Tes
Bentu k Tes uraian
Instrumen Sebutkan dan jelaskan bagianbagian balok beserta jumlahnya
Alokas i Waktu (JP) 1
Media Pembelajara n LKS, Balok, Kerangka balok, dan PPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menyebutkan bagian-bagian dan sifat- sifat balok. Competence Siswa membahas, membentuk atau menyusun berbagai jaringjaring balok Siswa mengamati jaringjaring balok untuk menemukan konsep luas permukaan balok.
5.2 Membuat jaring-jaring balok
Jaringjaringbalo k
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume balok
Luas Competence permukaa Konteks n dan Siswa mengingat volume kembali materi balok sebelumnya mengenai unsurunsur, jaringjaring dan luas permukaan balok Pengalaman Siswa membahas, cara menemukan dan
Consience Percaya diri, Tanggung jawab, Ketelitian, dan Kerja sama Compassio n Saling membantu Saling menghargai Consience Menyebutkan Percaya rumus luas diri, permukaan Tanggung balok jawab, Menentukan Ketelitian, luas permukaan dan balok Kerja sama Menyelesaikan masalah sehariCompassio hari yang n berkaitan Saling dengan luas membantu permukaan Saling balok
Tes
Tes uraian
Menggamba r jaringjaringbalok dengan pola berbeda
1
LKS, Balok, dan Jaring-jaring balok
Tes
Tes uraian
Sebutkan rumus luas permukaan balok jika panjang, lebar, dan tingginya berukuran x, y dan z cm.
2
Jaring-jaring balok, kubus satuan, kotak transparan berbentuk balok , dan LKS
Sebutkan rumus volume: Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
menghitung luas permukaan balok Siswa membahas, cara menemukan dan menghitung volume balok Siswa berlatih menentukan luas, volume ataupun unsur lainnya yang berkaitan dengan balok Guru memperlihatkan kubus satuan yang dimasukkan ke dalam kotak transparan berbentuk balok. Lalu siswa mengamati kotak transparan untuk menemukan konsep volume balok Refleksi Guru mengajak siswa menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam
menghargai Menyebutkan rumus volume balok Menentukan volume balok Menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan volume balok
dengan panjang, lebar dan tingginya berukuran x, y dan z cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
kertas dan dikumpulkan Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari dengan menemukan nilai-nilai dan makna dari materi balok dan dinamika pembelajaran yang terjadi Aksi Guru meminta Siswa menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar Guru meminta siswa membuat jaring-jaring balok Guru meminta siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
merencanakan hal yang akan dilakukan berdasarkan nilai kemanusiaan dari pengalaman pembelajaran Guru memberi tugas pada siswa untuk membuat benda yang berbentuk balok yang dapat digunakan dalam kehidupan seharihari Guru meminta siswa untuk membuat laporan berdasarkan balok yang telah dibuat siswa . Evaluasi Guru mengajak siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
pemahaman masing-masing siswa Guru meminta siswa membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan
Sumber belajar: Simangunsong, Wilson dan Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Adinawan, M.Cholik dan Sugijono. 2013. Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga. Nurmeidina, Rahmatya. 2014. Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP. Yogyakrta: UNY. Subagya, Y. 2008. Paradigma Pedagogi Refektif Alternatif Menuju Idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta: Kanisius. Van De Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA
Kelas/Semester
: VIII/2 (dua)
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Bangun Ruaang Sisi Datar
Topik
: Balok
Waktu
: 2 x 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar 5.1. Mengidentifikasi sifat-sifat balokserta bagian-bagiannya 5.2. Membuat jaring-jaring balok 5.3. Menghitung luas permukaan dan volume balok
C. Indikator 1. Competence / Pengetetahuan a. Mengidentifikasi sifat-sifat dan unsur-unsur balok b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok c. Menggambar balok d. Membuat jaring-jaring balok e. Menentukan luas permukaan balok f. Menentukan volume balok g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan balok h. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
2. Consience / Suara Hati a. Teliti dalam menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok b. Teliti dalam menggambar balok dan jaring-jaringnya c. Percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaannya d. Mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok e. Mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas 3. Compassion / Kepedulian pada orang lain a. Bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan 1. Competence / Pengetetahuan a. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat dan unsur-unsur balok b. Siswa dapat menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok c. Siswa dapat menggambar balok d. Siswa dapat membuat jaring-jaring balok e. Siswa dapat menentukan luas permukaan balok f.
Siswa dapat menentukan volume balok
g. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume balok h. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume balok 2. Consience / Suara Hati a.
Siswa dapat menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok dengan teliti
b.
Siswa dapat menggambar balok dan jaring-jaringnya dengan teliti
c.
Siswa
dapat
menyampaikan
pendapat
dan
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya dengan percaya diri d.
Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok
e.
Siswa mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
3. Compassion / Kepedulian pada orang lain a. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
E. Materi Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar : BALOK Dalam materi ajar akan membahas: Konteks Berisi ajakan bagi siswa untuk mengenal bangun balok dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari balok dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman Berisi kegiatan yang akan mempelajari materi 1.
Balok Adalah
2.
Unsur-unsur balok Sebuah kubus memiliki unsur-unsur yang meliputi
3.
a.
Sisi balok
b.
Rusuk balok
c.
Titik sudut balok
d.
Diagonal sisi balok
e.
Diagonal ruang balok
f.
Bidang diagonal balok
Sifat-sifat balok a. Jumlah sisi ada 6 buah yang berbentuk persegi panjang b. Mempunyai 3 kelompok sisi yang saling sejajar c. Mempunyai 8 titik sudut d. Mempunyai 12 rusuk yang memiliki 3 ukuran berdasarkan panjang, lebar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
tinggi, setiap ukuran memiliki panjang yang sama e. Mempunyai 3 kelompok rusuk yang saling sejajar f.
Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang
g. Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang. 4.
Jaring-jaring balok
5.
Luas permukaan balok Cara mencari luas permukaan balok adalah menghitung semua luas sisisisinya atau semua luas jaring-jaringnya. Luas Permukaan Balok = 2 ((p × l) + (l × t) + (p × t))
6.
Volume balok Cara mencari volume balok adalah menentukan satu balok satuan yang dijadikan acuan untuk balok yang lain. Volume Balok = p x l x t
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan fase van Hiele berbantu alat peraga.
Refleksi Berisi arahan agar: 1. Melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini. 2. Menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas dan dikumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
Aksi Berisi arahan agar siswa : 1. Menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar serta refleksi sepanjang pelajaran hari ini 2. Membuat jaring-jaring balok 3. Membuat benda berbentuk balok yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Contoh : kotak tisu, tempat kado, celengan Evaluasi Berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan pemahaman masing-masing siswa
F. Nilai Kemanusiaan Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
G. Pendekatan dan metode pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif Metode pembelajaran: Diskusi kelompok Tanya jawab
H. Strategi Pembelajaran/Sekenario PERTEMUAN PERTAMA 120 menit (3 jam pelajaran) NO 1
KEGIATAN PENDAHULUAN a. Guru memberi salam, berdoa (apabila jam pertama) dan mengajak siswa untuk memeriksa kebersihan kelas. b. Guru mengecek kehadiran siswa, dan menanyakan alasan siswa yang tidak hadir. Siswa dan guru bersama-sama mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit supaya cepat sembuh. c. Apersepsi Guru mengingatkan siswa mengenai bangun datar persegi dan persegi panjang dan menyatakan bahwa materi tersebut akan berkaitan dengan pelajaran yang akan dipelajari
ALOKASI WAKTU / NILAI KEMANUSIAAN (10 menit) Bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255 d.
2
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus Konteks e. Motivasi Guru menunjukkan kardus berbentuk balok dan gambar tempat sampah (berbentuk balok) menanyakan kepada siswa bentuk bangun apakah itu? Untuk dapat membuat wadah seperti itu kita perlu mengetahui panjang rusuk dan luas permukaannya. Untuk mengetahui panjang sisi atau luas permukaan terlebih dahulu siswa perlu mempelajari bagian-bagian balok. Dalam kegiatan motivasi ini siswa juga diajarkan nilai kepedulian lingkungan yaitu membuat sesuatu dari bahan daur ulang agar mengurangi produksi sampah dan membuang sampah pada tempatnya. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan nilai kemanusiaan KEGIATAN INTI Pengalaman Van Hiele fase informasi c. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang dan membagikan LKS 1 d. Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan pertanyaan, apa saja benda-benda di sekitar kita yang berbentuk balok? e. Guru memperkenalkan bangun balok dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan pertanyaan kepada siswa, sebenarnya mengapa kita harus mempelajari materi balok f. Guru melibatkan siswa-siswa untuk mengetahui dan menyebutkan unsur-unsur balok dengan menggunakan kerangka balok Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu g. Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 1. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman LKS 1 h. Guru memberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS pada kelompok yang mengalami kesulitan. i. Siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan terkait dengan balok pada LKS 1 Van Hiele fase eksplisitasi f. Siswa secara berkelompok membongkar balok dengan cara mengiris bagian rusuk balok sesuai petunjuk pada LKS 1 g. Masing-masing siswa menggambarkan jaring-jaring yang terbentuk sesuai petunjuk pada LKS 1 Van Hiele fase orientasi bebas h. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai pengertian, unsur-unsur dan jaring-jaring balok yang telah dipelajari dengan menggunakan kerangka balok dan
(10 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
(20 menit) Kerja sama Ketelitian
Bertanggung jawab
Percaya diri (20 menit) Kerja sama, ketelitian Kerja sama, ketelitian Bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama (15 menit) Kerja sama, bertanggung jawab Ketelitian, percaya diri (20 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256 jaring-jaring balok Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Van Hiele fase integrasi k. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini l. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan. PENUTUP a. Setiap kelompok diberikan perolehan penghargaan berkaitan dengan aktivitas kelompok. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 1) Bagaimana perasaanmu? Berikan alasan 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat diambil dari pembelajaran materi balok? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari balok? Aksi Guru membimbing siswa untuk menggali nilai kemanusiaan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran hari ini dengan memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman hari ini 1) Niat atau rencana tindakan yang akan saya lakukan setelah mendapatkan pengalaman pembelajaran materi balok topik sifat-sifat, unsur-unsur dan jaringjaring balok 2) Siswa ditugaskan untuk membuat jaring-jaring balok berukuran sedang dengan menggunakan kertas asturo Evaluasi Guru dan siswa membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan serta nilai kemanusiaan yang didapatkan dalam pengalaman Guru menyampaikan pesan untuk mempelajari materi dan mengamalkan nilai kemanusiaan yang telah didapatkan dalam pengalaman i.
3
Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama (10 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama
Percaya diri (5 menit) Bertanggung jawab, ketelitian
(5 menit) Percaya diri, bertanggung jawab
(5 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama
PERTEMUAN KE DUA 80 menit (2 jam pelajaran)
NO 1
KEGIATAN PENDAHULUAN a. Guru memberi salam, berdoa (apabila jam pertama) dan
ALOKASI WAKTU / NILAI KEMANUSIAAN (5 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257 mengajak siswa untuk memeriksa kebersihan kelas. Guru mengecek kehadiran siswa, dan menanyakan alasan siswa yang tidak hadir. Siswa dan guru bersama-sama mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit supaya cepat sembuh. Konteks c. Apersepsi Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai unsur-unsur balok d. Motivasi Guru memperlihatkan kardus bekas sepatu yang berbentuk balok apabila kardus akan dibungkus dengan kertas kado, maka luas kertas kado paling sedikit yang diperlukan untuk membungkus adalah luas permukaan kemasan makanan tersebut. Guru juga menjelaskan kepada siswa bahwa kita dapat memanfaatkan kardus bekas untuk keperluan lain, misalnya kardus kemasan biskuit tersebut setelah dilapisi dengan kertas kado dapat digunakan menjadi tempat tisu. e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, nilai kemanusiaan dan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus KEGIATAN INTI Pengalaman Van Hiele fase informasi a. Guru meninta siswa masuk dalam kelompok seperti pertemuan sebelumnya, menunjukkan jaring-jaring balok yang telah dibuat oleh siswa dan membagi LKS 2 b. Berdasarkan jaring-jaring balok yang telah dibuat oleh siswa pada pertemuan sebelumnya, siswa diajak mengidentifikasi jaring-jaring balok untuk menentukan luas permukaan balok. Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu c. Secara berkelompok, siswa mengamati jaring-jaring balok dan menemukan rumus luas permukaan balok. d. Secara berkelompok, siswa mengamati alat peraga kubus satuan dan menemukan rumus volume balok. e. Masing-masing siswa menuliskan rumus permukaan dan volume berdasarkan percobaan. Van Hiele fase eksplisitasi f. Secara berkelompok, siswa mengaplikasikan pengetahuan dan rumus untuk mengerjakan berbagai soal yang terkait dalam masalah balok g. Siswa diajak menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume balok b.
2
h.
Jika ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan maka guru memberikan bimbingan dan arahan, guru juga memberikan arahan kepada siswa untuk mengajari teman
Bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
(10 menit) Percaya diri
Bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
Kerja sama
(10 menit) Kerja sama
Ketelitian
(10 menit) Kerja sama, ketelitian Kerja sama, ketelitian Bertanggung jawab (15 menit) Kerja sama, ketelitian Ketelitian, kerja sama, percaya diri, bertanggung jawab Kerja sama, bertanggung jawab, percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258 sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam pembelajaran ini siswa juga dilatihkan peduli terhadap teman yang belum memahami pelajaran yang diajarkan. Van Hiele fase orientasi bebas i. Siswa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai luas permukaan dan volume balok serta penyelesaian masalahnya. j. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
3
Van Hiele fase integrasi k. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini l. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan. PENUTUP Refleksi Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari dengan menemukan nilainilai dan makna dari materi balok dan dinamika pembelajaran yang terjadi Guru memberi panduan pertanyaan refleksi supaya siswa lebih mudah untuk mengambil nilai dan maknanya. Aksi Siswa bisa diberikan panduan pertanyaan aksi seperti: sumbangan apa yang akan kamu berikan untuk masyarakat dan negara agar lebih baik? Siswa diberi tugas untuk memanfaatkan balok yang telah dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang diajarkan serta nilai kemanusiaan yang didapatkan dalam pengalaman Guru menyampaikan pesan untuk mengamalkan nilai kemanusiaan yang telah didapatkan dalam pengalaman dan mempelajari materi serta mengingatkan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan mengenai balok
(10 menit) Ketelitian, kerja sama, percaya diri, bertanggung jawab Ketelitian, kerja sama, percaya diri, bertanggung jawab (10 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama
(5 menit) Bertanggung jawab, ketelitian
(5 menit) Percaya diri, bertanggung jawab
(5 menit) Percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian, kerja sama
I. Media Pembelajaran a.
White board dan spidol
b. Benda berbentuk balok c.
Gambar balok
d. Alat peraga balok (kerangka, bangun balok (benda nyata), jaring-jaring)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
J. Sumber, Alat dan Bahan Pembelajaran a. Sumber Dewi N dan Tri W, (2008), BSE Matematika VIII SMP dan Mts hal 212-214, Jakarta: Pusbuk Depdiknas Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga b. Alat White Board, LCD, Laptop c. Bahan Spidol, video, kerangka balok, susunan kubus, lembar kerja
K. Penilaian 1. Teknik Penilaian : tes tertulis (uraian), pengamatan 2. Bentuk Instrumen (terlampir) : soal dan kunci jawaban dan rubrik penilaian 3. Prosedur Penilaian No
Aspek yang dinilai
1.
Competence / Pengalaman a. Mengidentifikasi unsur-unsur balok b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok c. Menggambar balok d. Membuat jaring-jaring balok e. Menentukan luas permukaan balok f. Menentukan volume balok g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan balok h. Menyelesaika masalah yang berkaitan dengan volume balok Conscience / Suara hati a. Teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan. b. Percaya diri berbicara di depan umum c. Bekerjasama dalam memecahkan
2.
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Tes Tertulis
Hasil dari tes tertulis
Pengamatan
Saat menyelesaikan soal-soal latihan (baik individu maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
3.
persoalan bersama kelompok d. Bertanggungjawab menyelesaikan tugas Compassion / Peduli a. Bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
kelompok) dan saat diskusi Pengamatan
Saat pembelajaran dan saat diskusi serta dari hasil refleksi dan niat aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
Lampiran 13 BAHAN AJAR
A. Konteks Guru memberikan contoh benda-benda yang berbentuk balok dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : kotak makanan, speaker, kardus sepatu, kulkas, CPU.
B. Pengalaman Guru memfasilitasi siswa belajar materi dengan menggunakan pendekatan PPR yang mengakomodasi fase Van Hiele berbantu alat peraga. Materi sebagai berikut : 1. Balok Balok adalah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang yang masing- masingnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
Gambar (a) adalah kotak yang berbentuk balok. G
H E
F
D A
C B
Gambar (b) adalah balok yang diberi nama balok ABCD.EFGH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
2. Unsur- unsur Balok
a.
Sisi Sisi adalah daerah yang membatasi bagian luar dengan bagian dalam dari suatu bangun ruang. Balok mempunyai tiga pasang sisi, yang masingmasing pasang berbentuk persegi panjang yang sama bentuk dan ukurannya. Sisi balok dapat dikelompokkann dalam dua bagian yaitu:
Sisi datar, terdiri atas sisi alas (ABCD) dan sisi atas (EFGH) yang saling sejajar.
Sisi tegak, terdiri atas sisi depan (ABFE) sejajar dengan sisi belakang (DCGH), sisi kiri (ADHE) sejajar dengan sisi kanan (BCGF).
b.
Rusuk Rusuk adalah perpotongan dua sisi yang berupa ruas garis. Sebuah balok mempunyai 12 rusuk. Rusuk- rusuk tersebut terbagi dalam tiga bagian yang masing- masing terdiri atas empat rusuk yang sejajar dan sama panjang. Bagian pertama terdiri atas rusuk- rusuk terpanjang, yaitu rusuk AB, DC, EF, dan HG, bagian ini disebut panjang balok. Bagian kedua terdiri atas rusuk- rusuk tegak, yaitu AE, BF, CG, dan DH, bagian ini disebut tinggi balok. Bagian ketiga terdiri atas rusuk- rusuk miring (rusuk nonfrontal), yaitu AD, BC, EH, dan FG, bagian ini disebut lebar balok.
c.
Titik Sudut Titik sudut adalah perpotongan tiga rusuk. Sebuah balok mempunyai 8 titik sudut. Titik-titik sudut balok adalah titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
d.
Diagonal Sisi
Diagonal sisi adalah garis (bukan rusuk) yang menghubungkan dua titik sudut dalam satu bidang. Balok mempunyai 12 buah diagonal sisi. Diagonal sisi pada balok tidak semuanya mempunyai panjang yang sama, bergantung pada ukuran sisi balok tersebut. Dari gambar terlihat bahwa balok ABCD.EFGH mempunyai 12 buah diagonal sisi, yaitu AF, BE, CH, DG, AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG, dan CF. Untuk mencari panjang diagonal sisi, menggunakan
Teorema
Pythagoras, diperoleh hubungan berikut. C
D
AC2 = AB2 + BC2
l A
B p F
E
AF2 = AB2 + BF2
t A
B
p
H
E
AH2 = AD2 + DH2
t A
l
D
Dengan demikian, diperoleh bahwa panjang diagonal sisi pada suatu balok tidak sama, bergantung pada letak diagonal sisi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
e.
Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama. Dari gambar terlihat bahwa balok ABCD.EFGH mempunyai 4 buah diagonal ruang yaitu AG, BH, CE, dan DF. Panjang diagonal CE dapat kamu tentukan sebagai berikut. CE2 = AC2 + AE2 AC merupakan diagonal sisi balok ABCD.EFGH. Nilai dari AC2 adalah AC2 = AB2 + BC2 = p2 + l2. Sehingga,
Jadi, panjang diagonal ruang CE adalah
dengan p, l,
dan t berturut- turut adalah panjang, lebar, dan tinggi balok ABCD.EFGH. Dengan demikian, diagonal- diagonal ruang pada suatu balok sama panjang.
f.
Bidang Diagonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
Bidang diagonal adalah suatu bidang yang menghubungkan rusukrusuk berhadapan sejajar, serta terletak pada sisi yang berbeda. Dari gambar terlihat bahwa balok ABCD.EFGH mempunyai 6 buah bidang diagonal yaitu ABGH, DCFE, BCHE, AFGD, ACGE, dan DBFH. Untuk mencari luas bidang diagonal CDEF, terlebih dahulu harus mencari panjang CF dengan menggunakan teorema pythagoras CF2 = BC2 + BF2
Luas bidang diagonal CDEF dapat dicari dengan rumus persegi panjang yakni: Luas CDEF = CD × CF Dengan demikian, diperoleh bahwa bidang diagonal suatu balok tidak sama, bergantung pada letak bidang diagonal tersebut.
3. Sifat- sifat Balok G
H E
F
D A
a.
C B
Mempunyai 6 buah sisi yang terdiri dari 3 pasang sisi yang bentuk dan ukurannya sama(kongruen).
b.
Mempunyai 12 rusuk yang terdiri dari 3 kelompok rusuk- rusuk yang sama panjang dan sejajajar.
c.
Mempunyai 8 titik sudut (titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H).
d.
Mempunyai 12 diagonal sisi, namun panjang diagonal sisi pada suatu balok tidak sama, bergantung pada letak diagonal sisi tersebut (AF, BE, CH, DG, AC, BD, EG, FH, AH, DE, BG, dan CF).
e.
Mempunyai 4 diagonal ruang (AG, BH, CE, dan DF).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
f.
Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang, namun bidang diagonal suatu balok tidak sama, bergantung pada letak bidang diagonal tersebut (ABGH, DCFE, BCHE, AFGD, ACGE, dan DBFH).
4. Jaring-jaring Balok Jaring- jaring balok adalah sebuah bidang datar yang terbentuk dari sebuah balok yang dipotong menurut rusuk- rusuknya. Jika balok ABCD.EFGH yang terbuat dari karton diiris sepanjang rusuk- rusuk AE, DH, BF, CG, EF, dan HG kemudian direbahkan sisi- sisinya, maka akan diperoleh jaring- jaring balok seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
(a) balok
(b) Balok dengan beberapa sudut terpotong H H E
G
D
C
A
B
E
F
(c) Jaring- jaring balok
G
H E
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
5. Luas Permukaan Balok Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh permukaan (bidang) pada bangun ruang tersebut. Untuk menentukan luas permukaan balok, perlu diketahui banyak bidang pada balok dan bentuk dari masing- masing bidang tersebut. Kemudian kita gunakan rumus- rumus luas bangun datar yang telah dipelajari, yaitu luas persegi panjang.
t p l t
l
p
t
Dari gambar diatas terlihat bahwa jaring-jaring balok terdiri atas 6 persegi panjang. Jadi, luas permukaan balok merupakan jumlah luas keenam persegi panjang tersebut. Jika kita misalkan: p = panjang balok, l= lebar balok dan t= tinggi balok, maka: Luas permukaan balok = luas sisi atas + luas sisi bawah + luas sisi depan + luas sisi belakang + luas sisi kanan + luas sisi kiri = ( p × l ) +( p × l ) + ( p × t ) + ( p × t ) + (l×t)+(l×t) =2(p×l)+2(p×t)+2(l×t) = 2 ( p l + p t + l t) Jadi, luas permukaan balok adalah 2 ( p l + p t + l t)
6. Volume Balok Volume adalah isi dari bangun- bangun ruang. Volume diukur dalam satuan kubik. Untuk memperoleh rumus volume balok , kita menggunakan kubus satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Balok
Panjang
4 kubus satuan
4 kubus satuan
4 kubus satuan
4 kubus satuan
Lebar
Tingg
Banyak Kubus
Volu
i
me
2
1
8
kubus
kubus
8=4×2 ×1
satuan satuan 3
1
kubus
kubus
satuan 12 12 = 4 × 3 × 1
satuan satuan 3
2
kubus
kubus
3
kubus
kubus
kubus satuan 24
24 = 4 × 3 × 2
satuan satuan 4
kubus
kubus satuan 48
48 = 4 × 4 × 3
satuan satuan
kubus satuan
Pada tabel di atas, bilangan- bilangan pada kolom ke-6= hasil kali bilangan pada kolom ke-2, ke-3, dan ke-4. Dengan demikian, volume balok = panjang × lebar × tinggi .
C. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, melalui refleksi siswa diharapkan meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalaman. Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 1) Bagaimana perasaanmu? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi balok ini? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari balok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
D. Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan?(ditulis alam kertas secara individu). 2) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat jaring-jaring balok secara individu. (pertemuan pertama). 3) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat balok yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari (pertemuan kedua).
E. Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
Daftar Pustaka
Adinawan, M.Cholik dan Sugijono. 2013. Matematika untuk SMP/ MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Erlangga. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira. Simangunsong, Wilson dan Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Nurmeidina, Rahmatya. 2014. Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP. Yogyakrta: UNY. Van De Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
Lampiran 14 LEMBAR KERJA SISWA
A. LKS 1
LKS 1 Materi: sifat-sifat, unsur-unsur dan jaring-jaring balok Waktu: 2 x 40 menit Alat peraga: balok, kerangka balok, jaring-jaring balok
Nama Kelompok:
Petunjuk: 1. Semua anggota kelompok harus saling bekerja sama 2. Kerjakanlah LKS ini dengan sungguh-sungguh dan kumpulkan tepat waktu 3. Apabila ada hal-hal yang belum dimengerti, tanyakanlah atau carilah dari sumber lain. 4. Bantulah temanmu yang masih kesulitan dalam memahami pelajaran ini Tujuan: 1. Competence / Pengetetahuan a. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat dan unsur-unsur balok b. Siswa dapat menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal balok c. Siswa dapat menggambar balok d. Siswa dapat membuat jaring-jaring balok 2. Consience / Suara Hati a. Teliti dalam memecahkan permasalahan yang diberikan. b. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan percaya diri c. Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Siswa mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas 3. Compassion / Kepedulian pada orang lain a. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran b. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Konteks
Bagian-bagian dan sifat-sifat balok 1. Perhatikan gambar dan ilustrasi berikut. “Buanglah sampah pada tempatnya”, kalimat anjuran tersebut sering kita temukan di tempat-tempat umum. Agar lingkungan menjadi bersih dan sehat perlu kesadaran dan kepedulian kita semua. Berbentuk apakah bak sampah tersebut? 2. Selain kotak sampah di atas, benda apa saja di sekitarmu yang berbentuk seperti bangun diatas? _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Pengalaman
3. Perhatikan model balok tersebut dan jawablah pertanyaan di bawah ini bersama dengan teman sekelompokmu. a.
Berapa banyak sisi balok tersebut? __________________________________ Tuliskan sisi apa saja! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
b.
Berapa banyak rusuk balok tersebut? ________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
Tuliskan rusuk apa saja! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ c.
Berapa banyak titik sudut balok tersebut? _____________________________ Tuliskan titik-titik sudutnya apa saja! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
d.
Berapa banyak diagonal sisi balok tersebut? ____________________________________________
Apakah panjang diagonal sisi tiap sisi sama? Jelaskan mengapa! Jika tidak sebutkan ada berapa diagonal sisi yang berbeda! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Tuliskan diagonal-diagonal sisinya apa saja! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Tentukan panjang BG, AF dan EG ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
e.
Berapa banyak diagonal ruang balok tersebut?
_____________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Apakah panjang diagonal pada diagonal ruang memiliki panjang yang sama? Jelaskan alasanmu! Jika tidak sebutkan ada berapa diagonal ruang yang berbeda! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Tuliskan diagonal-diagonal ruangnya apa saja! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Tentukan panjang EC! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
f.
Berapa banyak bidang diagonal balok tersebut? _____________________________________________
Apakah bidang diagonal tersebut berpasangan, sama dan sebangun? Jika tidak, sebutkan ada berapa diagonal sisi yang berbeda! ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
Tuliskan bidang diagonalnya apa saja? ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
Tentukan luas bidang diagonal ABGH!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________
Jaring-jaring balok 1.
Perhatikan gambar berikut!
Ibu memesan snack di sebuah toko camilan untuk syukuran ulang tahun adik. Makanan dibungkus di dalam kotak makanan seperti gambar diatas. Setelah selesai makan, kotak makan tersebut tidak dibuang, tapi disimpan untuk didaur ulang. Kamu diminta untuk membantu membuka rangkaian kotak tersebut untuk memudahkan penyimpanan. Pola kotak makanan tersebut merupakan bentuk bangun datar dari kotak makanan yang berbentuk balok yang telah digunting beberapa rusuknya. Disebut apakah pola irisan balok tersebut dalam matematika? 2. Cobalah membuat jaring-jaring balok dari kardus bekas berbentuk balok yang kamu bawa. Caranya: Guntinglah tiga buah rusuk alas dan atasnya serta satu buah rusuk tegaknyakemudian rebahkan pada bidang datar. Usahakan dalam kelompokmu mengiris/menggunting baloknya dari rusuk yang berbeda agak memperoleh bentuk jaring-jaringyang berbeda pula. Kemudian gambarkan semua bentuk jaring-jaring yang kaliandapatkan pada kertas berpetak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
3. Ukurlah jaring-jaring balokmu, berilah keterangan ukuran balok tersebut pada gambar jaring-jaringyang dibuat. Ukurlah gambar balok sesuai dengan kertas berpetak yang disediakan.Tunjukkan pula yang mana panjang, lebar dan tinggi balok.
B. LKS 2
LKS 2 Materi: Luas Permukaan dan Volume balok Waktu: 2 x 40 menit Alat peraga: jaring-jaring Sekolah balok, kubus satuan
Nama Kelompok:
Petunjuk: 5. Semua anggota kelompok harus saling bekerja sama 6. Kerjakanlah LKS ini dengan sungguh-sungguh dan kumpulkan tepat waktu 7. Apabila ada hal-hal yang belum dimengerti, tanyakanlah atau carilah dari sumber lain. 8. Bantulah temanmu yang masih kesulitan dalam memahami pelajaran ini Tujuan: 4. Competence / Pengetetahuan e. Siswa dapat menentukan luas permukaan balok f. Siswa dapat menentukan volume balok g. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan balok h. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume balok 5. Consience / Suara Hati e. Teliti dalam memecahkan permasalahan yang diberikan. f. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan percaya diri g. Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok h. Siswa mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas 6. Compassion / Kepedulian pada orang lain c. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran d. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses Konteks pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
LUAS PERMUKAAN BALOK Perhatikan gambar dan ilustrasi berikut. Alya akan memberikan kado untuk ulang tahun Mira. Kado yang akan diberikan telah dimasukkan kedalam kotak yang berbentuk balok seperti pada gambar disampung. Jika Alya akan membungkus kado tersebut dengan kertas kado, bagaimana cara mengukur luas permukaan minimal kertas kado yang dibutuhkan?
Sebelum menjawab permasalahan di atas, marilah kita lakukan kegiatan di bawah ini untuk menemukan luas permukaan balok. 1. Perhatikan gambar di samping, gambar apakah itu? 2. Berbentuk bangun datar apakah sisi balok? 3. Balok memiliki ___ pasang sisi yang memiliki bentuk dan berukuran sama. Pengalaman Dari gambar diatas terlihat bahwa jaring-jaring balok terdiri atas 6 persegi panjang. Jadi, luas permukaan balok merupakan jumlah luas keenam persegi panjang tersebut. Jika kita misalkan p = panjang balok, l = lebar balok dan t = tinggi balok maka Luas permukaan balok = luas sisi ................ + luas sisi ............... + luas sisi ............... + luas sisi ................ + luas sisi ................ + luas sisi ................ = (............ X ..........) + (............ X ..........) + (............ X ..........) + (............ X ..........) + (............ X ..........) + (............ X ..........) = = Jadi luas permukaan balok adalah ................................. Luas Permukaan Balok =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
Volume Balok SMP Negeri 1 Yogyakarta akan mengadakan acara ulang tahun sekolah dan makan bersama seluruh warga SMP Negeri 1 Yogyakarta. Damar bertugas untuk mengangkut nasi kotak. Untuk memudahkan dalam pengangkutan, kotak nasi berukuran 15 cm × 20 cm × 8 cm dimasukkan dalam kardus bekas air mineral berukuran 30 cm × 20cm × 24cm, jika nasi kotak berjumlah 120 buah. Bagaimana cara menentukan banyaknya kardus seperti pada permasalahan di atas? Sebelum menjawab permasalahan di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini untuk menemukan volume balok.
(a)
(b)
(c)
1. Perhatikan gambar balok (gambar (a)) di atas. Apabila kita mengisi balok tersebut dengan kubus satuan. Berapa Banyak kubus satuan yang diperlukan untuk memenuhi bagian alas balok (gambar (b))? 2. Berapa banyak lapisan kubus satuan yang digunakan untuk mengisi penuh balok pada gambar? Banyak lapisan kubus satuan merupakan tinggi balok. Jadi, berdasarkan gambar tersebut berapa satuan ukuran tinggi balok? Berapa satuan ukuran panjang balok? Berapa satuan ukuran lebar balok? 3. Berapa banyak kubus satuan yang diperlukan untuk memenuhi balok besar pada gambar (c)? Lengkapilah tabel di bawah ini. Balok
Panjang
Lebar
Tinggi
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
Banyak Kubus
Volume
... x ... x ... = ...
… kubus satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278 … kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
… kubus satuan
... x ... x ... = ...
… kubus satuan
... x ... x ... = ...
… kubus satuan
... x ... x ... = ...
… kubus satuan
Volume Balok =
Latihan Soal 1. Diki ingin membuat sebuah jaring-jaring balok dari plastik transparan dengan ukuran panjang 25cm, lebar 20cm, dan tinggi 10 cm. Berapa luas plastik yang dibutuhkan untuk membuat jaring-jaring balok tersebut? 2. Berapakah lebar balok, jika diketahui luas permukaannya 856 cm2, panjang 14 cm dan tinggi 12 cm? 3. Bak kamar mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang 90 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm. Jika bak itu diisi air yang mengalir dengan kecepatan rata-rata 3 liter per menit, berapa lamakah bak tersebut akan penuh berisi air? 4. Kotak permen berukuran 20 cm x 6 cm x 3 cm diisi permen berukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm. Berapa banyak permen yang dibutuhkan untuk memenuhi kotak tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
Refleksi 1. 2.
Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi balok? 3. Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari balok? ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ____________________________________ Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan? ________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ ____________________________________________________________ Pekerjaan rumah :manfaatkan balok yang telah dibuat untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan kumpulkan pada pertemuan selanjutnya
Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masingmasing!
________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________ _________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
Lampiran 15
Soal THB dan Pedoman Penskoran (Competence) Kisi-kisi ulangan harian balok KD Mengidentifikasi sifat balok
Indikator Soal Mengidentifikasi Bangun balok: bagian dan sifat a. Diagonal sisi balok b. Diagonal ruang c. Bidang diagonal Membuat jaring- Menentukan dan Jaring-jaring balok jaring dan melukis melukis jaringbalok jaring balok Luas permukaan Menentukan luas Penerapan luas dan volume balok permukaan balok permukaan balok dalam kehidupan sehari-hari Menentukan Penerapan volume volume balok balok dalam kehidupan sehari-hari
No Soal 1.a 1.b 1.c 2
3
4
SOAL ULANGAN HARIAN COMPETENCE
1. Perhatikan gambar balok di bawah ini.
a. Berapa jumlah diagonal sisi pada balok di atas? Sebutkan ! b. Berapa jumlah diagonal ruang pada balok di atas? Sebutkan ! c. Berapa jumlah bidang diagonal pada balok di atas? Sebutkan ! 2. Di antara rangkaian- rangkaian persegi panjang berikut, mana saja yang merupakan jaring- jaring balok? Gambarkan! a.
b.
c.
d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
3. Wulan akan membungkus kado berisi sebuah buku untuk adiknya yang berulang tahun. Jika panjang, lebar dan tinggi buku berturut-turut adalah 20 cm, 13,5 cm dan 2,5 cm. Berapa luas permukaan buku yang akan ditutupi kertas kado? 4.
Sebuah bak kamar mandi berukuran panjang 150 cm, lebar 120 cm, dan tingginya 90 cm. Bak tersebut diisi air yang debitnya: 12 liter/menit. Berapa waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh ?
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN
No
Penyelesaian
Skor Total Skor
1.
a. Banyak diagonal sisi pada balok di atas adalah 12 buah
5
Diagonal sisi tersebut: KP, OL, PM, LQ, NQ, RM, ON, KR, OQ, RP, KM, dan LN b. Banyak diagonal ruang pada balok di atas adalah 4
5
buah
15
Diagonal ruang tersebut : KQ, LR, MO dan NP. c. Banyak bidang diagonal pada balok di atas adalah 6
5
buah Bidang diagonal tersebut : KNPQ, LMOR, OPMN, RQKL, KOMQ, dan LPNR 2.
a. 5
10 d.
3.
5
Diketahui= Panjang = 20 cm Lebar = 13,5 cm
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
Tinggi = 2,5 cm Ditanyakan= Luas permukaan buku?
1 1
Jawab= L. permukaan buku = 2 ( pl + pt + lt )
1
= 2 (20×13,5 + 20×2,5 + 13,5×2,5 )cm 1 = 2 ( 270 + 50 + 33,75 )cm2
1
= 2 × 353,75 cm2
2
= 707,5 cm2
2
Jadi, luas permukaan buku yang akan ditutupi kertas kado 1 adalah 707,5 cm2 . 4.
Diketahui= Panjang = 150 cm
1
Lebar = 120 cm Tinggi = 90 cm Ditanyakan= Waktu yang diperlukan hingga bak penuh?
1
Jawab= Volume bak kamar mandi = p × l × t
1
= 150 cm × 120 cm × 90 cm
1
= 1.620.000 cm3
2
= 1.620 dm3
1
= 1.620 liter
1
15
Debit rata- rata setiap menitnya 12 liter volume Waktu = debit
1
1.620l = 12l / m
2
= 135 menit
1
= 2 jam 15 menit
1
Jadi, waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh 2 adalah 135 menit atau 2 jam 15 menit. Total
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283 REMEDIASI 1
1. Perhatikan gambar balok di bawah ini. Z
Y
W
X
V
U T
S A
a. Berapa jumlah diagonal sisi pada balok di atas? Sebutkan ! b. Berapa jumlah diagonal ruang pada balok di atas? Sebutkan ! c. Berapa jumlah bidang diagonal pada balok di atas? Sebutkan ! 2. Di antara rangkaian- rangkaian persegi panjang berikut, manakah yang merupakan jaring- jaring balok? a.
c.
b.
b.
d.
. 3. Yohana akan membungkus kado berisi sebuah buku untuk adiknya yang berulang tahun. Jika panjang, lebar dan tinggi buku berturut-turut adalah 18 cm, 12,5 cm dan 2,5 cm. Berapa luas permukaan buku yang akan ditutupi kertas kado? 4. Sebuah bak kamar mandi berukuran panjang 130 cm, lebar 80 cm, dan tingginya
75 cm. Bak tersebut diisi air yang debit rata- rata 12 liter/menit. Berapa waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284 REMEDIASI 2
1. Perhatikan gambar balok di bawah ini. G
H E
F
D
C B
A
a. Berapa jumlah diagonal sisi pada balok di atas? Sebutkan ! b. Berapa jumlah diagonal ruang pada balok di atas? Sebutkan ! c. Berapa jumlah bidang diagonal pada balok di atas? Sebutkan ! 2. Di antara rangkaian- rangkaian persegi panjang berikut, mana saja yang merupakan jaring- jaring balok? Gambarkan! a.
b.
c.
d.
3. Wulan akan membungkus kado berisi sebuah buku untuk adiknya yang berulang tahun. Jika panjang, lebar dan tinggi buku berturut-turut adalah 20 cm, 15 cm dan 25 cm. Berapa luas permukaan buku yang akan ditutupi kertas kado? 4. Sebuah bak kamar mandi berukuran panjang 150 cm, lebar 100 cm, dan tingginya
120 cm. Bak tersebut diisi air yang debitnya: 12 liter/menit. Berapa waktu yang diperlukan bak hingga berisi air penuh?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
Lampiran 16 Penilaaian Conscience dan Compasion
A. PENILAIAN CONSCIENCE Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya diri, tanggung jawab, kerjasama dan teliti Indikator perkembangan sikap PERCAYA DIRI a. Tidak baik jika sama sekali tidak mengutarakan pendapat dan diminta mengerjakan didepan tidak mau dalam proses pembelajaran; b. Kurang baik jika tidak mengutarakan pendapat atau diminta mengerjakan didepan tidak mau dalam proses pembelajaran; c. Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dalam proses pembelajaran namun masih ragu; d. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat dan bersedia mengerjakan di depan namun bukan inisiatif sendiri dalam proses pembelajaran; e. Sangat baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat dan mengerjakan di depan dengan semangat dalam proses pembelajaran.
Indikator perkembangan sikap BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi) a. Tidak baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan acuh tak acuh pada saat berdiskusi; b.
Kurang baik jika sesekali ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan namun masih acuh tak acuh pada saat berdiskusi;
c.
Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tugas namun terkadang masih acuh tak acuh pada saat berdiskusi;
d.
Baik jika menunjukkan sudah sering menunjukkan usaha untuk mencoba ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi;
e.
Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada saat berdiskusi dengan konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
Indikator perkembangan sikap TELITI a.
Tidak baik jika masih terlihat banyak kesalahan dalam memecahkan masalah (langkah-langkahnya);
b.
Kurang baik jika sesekali ada usaha untuk mencoba memecahkan masalah namun tidak cermat dalam pengerjaannya;
c.
Cukup baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba memecahkan masalah namun belum cermat dalam pengerjaannya;
d.
Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengerjakan secara cermat dalam memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan;
e.
Sangat baik jika menunjukkan sudah mengerjakan dengan cermat sesuai perintah dan memperoleh hasil yang akurat.
Indikator perkembangan sikap KERJASAMA (dalam diskusi) a.
Tidak baik jika tidak ada usaha untuk mengerjakan tugas kelompok secara bersamasama;
b.
Kurang baik jika ada usaha untuk mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama namun masih diingatkan oleh guru ataupun teman lain;
c.
Cukup baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mengerjakan tugas secara bersama-sama namun masih mendominasi;
d.
Baik jika sudah menunjukkan usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten
e.
Sangat baik jika sudah menunjukkan usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama dengan konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
B. PENILAIAN COMPASSION Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah saling membantu dan saling menghargai Indikator perkembangan sikap SALING MEMBANTU 1.
Tidak baik jika siswa tidak bersedia membantu teman dalam memecahkan masalah;
2.
Kurang baik jika siswa kurang bersedia membantu teman dalam memecahkan masalah;
3.
Cukup jika siswa ragu-ragu membantu teman dalam memecahkan masalah;
4.
Baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba membantu teman, namun belum konsisten;
5.
Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk membantu teman dalam memecahkan masalah dengan konsisten;
Indikator perkembangan sikap SALING MENGHARGAI 1.
Tidak baik jika siswa tidak mendengarkan pendapat teman dan memaksakan pendapatnya di dalam kelompok;
2.
Kurang baik jika siswa tidak mendengarkan pendapat teman atau memaksakan pendapatnya di dalam kelompok;
3.
Cukup jika siswa terlihat terpaksa mendengarkan dan mengikuti pendapat teman;
4.
Baik jika siswa sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman, namun belum konsisten;
5.
Sangat baik jika sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
LAMPIRAN 17
Wawancara Analisis Kebutuhan
Daftar Pertanyaan Metode apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran tersebut? Apakah pembelajaaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)? Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok? Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? Dari materi pengertian Balok, melukis Balok, luas permukaan Balok dan volume Balok. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? Berdasarkan pertanyaan no 10 mengapa siswakesulitan dalam memahami materi tersebut? Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Balok? Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari kubus, balok, prisma, dan limas? Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas? Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas dengan tepat saat
Jawaban Metodenya dengan alat peraga, berdiskusi, sesekali menggunakan pendekatan saintifik, dan pemberian tugas yang berbeda-beda. Guru harus mengkondisikan kelas dengan ekstra. Efektif karena siswa mau membaca materi secara pribadi baru bertanya. Siswa merasa senang sekali. Sudah sesuai, karena guru pernah memberikan siswa LKS dengan 3 jenis sesuai kemampuan siswa. Iya dalam soal-soal dan pengantar materi. Sudah baik, siswa lumayan memahami materi tersebut. Tidak. Siswa sudah mampu membedakan kubus dengan balok. Tidak, akan tetapi siswa masih kesulitan menentukan bidang diagonal dari kubus maupun balok. Melukis Balok dan pembuktian volume Balok.
Siswa mengalami kesulitan dalam melukis balok karena perlu imajinasi Sudah paham, hanya beberapa siswa belum dapat menentukan bidang diagonal. Hubungan antara bangun ruang sisi datar belum paham. Siswa kurang memahami konsep volume bangun ruang. Sudah paham, namun ada beberapa siswa yang masih salah dalam menggunakan rumus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289 mengerjakan soal? Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring-jaring dan kerangka (Kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaringjaring (kubus, balok, prisma, dan limas)? Jika ada, biasanya di bagian apa? Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaring-jaring (Kubus, balok, prisma, dan limas)? Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, balok, prisma, dan limas)? b. Setiap tatap muka Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, dan keaktifan)? Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotorik)? Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab diawal pelajaran? Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya? Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain? Apakah di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran? Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran?
Setiap kali pembelajaran.
Siswa kurang kreatif dalam pembuatan jaringjaring sehingga hanya meniru yang sudah ada di buku. Sudah memahami.
Iya sudah efektif. Iya, siswa menjadi senang dan mudah dalam memahami materi. Iya, untuk nilai keterampilan siswa.
Iya tetapi alat peraga masih terbatas.
Setiap tatap muka.
Tugas rumah, ulangan, dan latihan.
Kesusahan dalam membuat rublik penilaian afekif. Sering, hanya saja mayoritas siswa tidak siap jika diadakan pretest. Iya. Sudah, membuat jaring-jaringbangun ruang untuk memahami pembuktian luas permukaan . Selalu dikembalikan. Sudah, hanya secara lisan. Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290 LAMPIRAN 18 Hasil Observasi Pembelajaran Awal
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM Sekolah Kelas Jam ke Pokok Bahasan/topik Guru Pamong Hari, tanggal
: SMP Negeri 1 Yogyakarta : VIII E : 1 dan 2 : Kubus : Ibu Roostika : 23 Maret 2016
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar: 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati! NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
BUTIR-BUTIR SASARAN Guru membuka pelajaran Guru mengabsen/menyebut nama Suara guru jelas Guru memakai media Guru memakai alat peraga Guru sering bertanya kepada siswa Pertanyaan guru diajukan ke perorangan Pertanyaan guru diajukan kepada kelas Guru memanfaatkan penguatan Guru memberi tugas rumah Sikap guru serius Sikap guru santai Guru menulis di papan tulis Guru umumnya duduk di kursi Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah Guru membuat rangkuman pelajaran Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut : a. setiap indikator/tujuan pembelajaran b. sekelompok indikator/tujuan pembelajarn
YA
TIDAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS Sekolah Kelas Jam ke Pokok Bahasan/topik Guru Pamong Hari, tanggal
: SMP Negeri 1 Yogyakarta : VIII E : 1 dan 2 : Kubus : Ibu Roostika : 23 Maret 2016
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keasaan yang Anda amati
NO I. 1. 2. II. 1. 2. 3. III. A. 1. 2. 3. 4. B. 1 2 3 4 5 6 C 1 2 3
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien
SKOR 1 1
2 2
4 4
5 5
1 1
2 2
4 4
5 5
1
2
4
5
1 1 1 1
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1
2
4
5
1
2
4
5
1 1 1 1
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 1 1
2 2 2
4 4 4
5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
4 D 1 2 3 4 5 6 E 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A 1 2 3 B 1 2
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 Merespons positif partisipasi siswa 1 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 1 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 1 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 1 Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal 1 Memantau kemajuan belajar 1 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 1 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 1 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 Memberikan arahan untuk melakukan aksi 1 Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 remedi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian 1 pengayaan Skor Total
2
4
5
2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
2 2 2
4 4 4
5 5 5
2 2 2
4 4 4
5 5 5
2
4
5
2
4
5
128
Berdasarkan observasi Anda, tuliskanlah hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai calon guru (Gunakan kertas tersendiri seperlunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS SECARA UMUM Sekolah Kelas Jam ke Pokok Bahasan/topik Guru Pamong Hari, tanggal
: SMP Negeri 1 Yogyakarta : VIII E : 1 dan 2 : Kubus : Ibu Roostika : 23 Maret 2016
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar: 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati! NO 1 2 3 4 5
BUTIR-BUTIR SASARAN Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa menanggapi pembahasan pelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik
YA
TIDAK
Petunjuk Pengisisan: Pada kolom “Pelaksanaan: beri tanda √ pada subkolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pada kolom “Keterangan” tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kegiatan yang diamati Siswa siap mengikuti pelajaran Siswa menjawab setiap pertanyaan guru Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan Siswa memperhatikan guru yang mengajar Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik Siswa aktif dalam diskusi Siswa memperhatikan penjelasan teman Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius Kelompok dapat bekerja dengan baik Siswa mengajukan pertanyaan Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguhsungguh
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294 LAMPIRAN 19 Hasil Scanning LKS Siswa 1. LKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300 2. LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305 LAMPIRAN 20 Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Harian Balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306 LAMPIRAN 21 Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Remedial Balok 1.
Remedial 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307 2.
Remedial 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309 LAMPIRAN 22 Hasil Scanning Refleksi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312 LAMPIRAN 23 Transkrip Uji Coba Produk
Pertemuan Pertama 30 April 2016 Keterangan: Guru : G
SS
: Semua Siswa S
BS
: Beberapa Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
: Siswa
1. [ketua kelas mengetuk meja untuk memimpin teman-temannya mengucapkan selamat pagi kepada guru] 2. S :”Selamat pagi, Bu Tika!!” 3. G :”Selamat Pagi. Yok siapa hari ini yang nggak masuk?” 4. S1 :”Nihil yang ngga masuk, Bu.” 5. G :”Masuk semua?” 6. BS :”Iya Bu.” 7. G :”Sebelum kita mulai pelajaran, sudah ada yang piket belum ini?” 8. S2 :”Udah, Bu.” 9. G :”Dibersihin lagi mejanya, kotoran dibawah meja biar belajarnya nyaman” 10. (siswa membersihkan kelas dan membuang sampah yang ada di loker) 11. G :”Oke. Yok, sudah bisa dimulai pembelajaranya?Kemarin semua udah ulangan kubus toh?” 12. BS :”Udah.” 13. G :”Di sini siapa yang belum ulangan kubus?” 14. BS :”Rafi Bu, Rafi…” 15. G :”Rafi kemarin nggak masuk?” 16. S2 :”Umroh bu.” 17. G :”Oke pada hari ini kita akan belajar bentuk bangun ruang yang lain, kemarin kita sudah belajar apa?” 18. BS :”Kubus..” 19. G :”Yaaak, kubus.Sekarang kita melanjutkan materi. Ada yang sudah tau hari ini kita belajar apa?” 20. S3 :”Balok, kan bu?” 21. G :”Benar sekali, Faris. Anak-anak hari ini kita akan belajar mengenai balok.” 22. [Guru dibantu oleh peneliti menyiapkan powerpoint dan gambar-gambar yang akan diberikan pada siswa sebagai awalan konteks, namun karena viewer sedang rusak sehingga media] 23. G :”Karena viewer-nya rusak jadi kita tidak bisa melihat media yang sudah disiapkan.” 24. BS :”Yaah” 25. G :”Yasudah ibu bacakan saja KD, indikator dan tujuan pembelajarannya.” 26. [Guru membacakan Kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313
Konteks :”Kalian dulu waktu SD pernah membahas mengenai balok, masih ingat kan? Coba sebutkan benda yang berbentuk balok yang ada di lingkungan sekolah Masih ingat kan pelajaran balok?” 28. S4 : “Almari” 29. S5 :”Speaker” 30. S6 :”Kotak obat” 31. S7 :”Ini bu, LCD.” 32. S8 :“Tempat tisu” 33. S9 :“Kardus handphone” 34. G :“Iya, ternyata banyak sekali benda yang berbentuk balok di lingkungan sekitar kita.” 35. [Guru menunjukkan contoh kardus berbentuk balok.] 36. G :”Barang-barang seperti kardus ini sebenarnya dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat untuk menyimpan, membuat ataupun agar mengurangi produksi sampah dan membuang sampah pada tempatnya.” 37. S10 :”Kayak apa contohnya bu?” 38. G :”Contohnya saja tempat pensil kalian dapat memanfaatkan dari bungkus bekas makanan lalu dihias terus bisa jadi tempat pensil.” 39. S11 :”Kreatif yaa” 40. S12 :”Wah pasti lucu tuh.” 41. S13 :”Bisa dicoba dirumah itu.” 42. G :”Iya, kalian bisa coba dirumah selain hemat juga jadi kreatif.” 27. G
Pengalaman Van Hiele fase informasi 43. G : “Kemarin kalian diminta untuk membawa benda yang berbentuk balok, sekarang tolong sebutkan benda yang sudah kamu bawa dari rumah.” 44. S14 : “Tempat tisu” 45. S15 : “Kardus handphone” 46. S16 :“Kardus makanan.” 47. [siswa menunjukkan dan menyebutkan benda yang berbentuk balok seperti kardus makanan, kardus handphone, kardus pastagigi, tempat tisu dll] 48. G :“Tentunya sangat banyak benda yang berbentuk balok yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.” 49. S17 :”Banyak banget bu, ini saya sampai bawa tiga.” 50. G :”Wah semangat sekali Dion, untuk dapat membuat tempat seperti itu, kalian perlu mengetahui panjang, lebar dan tinggi balok. Sekarang ibu membagi kalian dalam kelompok untuk belajar unsur dan jaring-jaring balok dengan menggunakan lembar kerja, kemudian kita diskusikan.”.” 51. S :”OK.” 52. G :”Anak-anak apakah kalian sudah masuk dalam kelompok masing-masing?” 53. S :”Sudah Bu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314
54. G 55. BS 56. G 57. K1
:”Nah jika sudah, silakan perhatikan benda berbentuk balok yang sudah kalian bawa dari rumah dan LKS yang sudah dibagikan.” :”Siap Bu.” :”Bagian-bagian apa saja yang ada pada balok yang kalian miliki?” :”Rusuk, titik sudut, sisi.” Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu
58. [siswa melakukan diskusi secara berkelompok untuk mengidentifikasi bagianbagian balok dengan panduan LKS kegiatan 1, balok dan kerangka balok] 59. G :”Silakan kalian secara berkelompok berdiskusi dan mengidentifikasi bagian balok.” 60. S18 : “Bu cari panjang diagonal sisi itu a√2?” 61. K2 : “Itu kan kalau kubus” 62. S18 : “Beda ya bu, trus rumusnya gimana?” 63. G : “Iya, karena panjang rusuk kubus berbeda.” 64. K2 : “Cara mencarinya pakai Pythagoras kan, bu?” 65. G : “Tepat sekali, coba dihitung menggunakan Pythagoras tiap sisinya sama apa tidak?” 66. K2 : “Gak sama ya, bu, kan ada 3 sisi yang beda ukurannya.” Van Hiele fase eksplisitasi : “Apakah kalian sudah selesai mengidentifikasi bagian dan unsur balok?” : “Sudah Bu.” : “Ya baik. Bagaimana apakah kalian menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi unsur-unsur balok?” 70. BS :”Ada Bu. Kami awalnya kesulitan dalam menentukan banyak bidang diagonal balok dan rumusnya bu.” 71. G : “Nah kalau diagonal sisi dan diagonal ruang sudah paham belum?” 72. S : “Sudah bu” 73. S19 : “Bu saya sudah menggunting balok yang saya bawa, tapi kok beda bentuknya sama punyanya Faris.” 74. Guru : “Balok memang mempunyai 54 jaring-jaring yang berbeda bentuknya namun jika dijadikan bangun tetap jadi bangun balok.” 75. S20 : “Wah banyak sekali ya bu, ini saya potongnya juga beda sama Faris dan Salsa.” 76. K3 : “Setelah di potong jadi jaring-jaring trus digambar, bu?” 77. G : “Iya, kalau sudah gambarkan jaring-jaring itu di kertas berpetak.” 78. S21 : “Ukurannya gimana bu? Kan punya saya jaring-jaringnya besar banget. Gak cukup ini.” 79. G : “Ukurannya menyesuaikan kertas berpetak saja, asalkan gambarnya sama.” 80. K3 : “Terimakasih bu” 67. G 68. SS 69. G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315
Van Hiele fase orientasi bebas 81. [Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan dan dikumpulkan di akhir pembelajaran sebagai evaluasi. Guru memberikan arahan saat siswa akan menyusun laporan sehingga siswa mudah menyusun laporan diskusi tersebut] 82. G :”Anak-anak jika kalian sudah selesai mengerjakan LKS, maka selanjutnya laporan tersebut silakan dipresentasikan. Ibu akan memilih kelompok secara random untuk mempresentasikan hasil diskusinya.” 83. S :”Oke siap Bu.” 84. G :”Oke kesempatan diberikan pada kelompok 4.” 85. Kemudian kelompok 4 maju untuk menjelaskan diagonal ruang dengan menggunakan kerangka balok. 86. Guru : “Coba kalian tunjukkan ke teman-teman ada berapa diagonal ruang pada balok?” 87. K4 : “Ada 4 bu. Satu, dua, tiga, empat.” Siswa menunjukkan diagonal ruang menggunakan kerangka balok. 88. G : “Panjang tiap diagonal ruang itu sama apa beda?” 89. BS : “Sama,” 90. G : “Sama apa beda anak-anak?” 91. S22 : “Beda bu” 92. K4 : “Eh sama ya, kan panjang, lebar, tinggi yang berhadapan kan sama?” 93. G : “Makasih kelompok 4, siapa yang setuju dengan jawaban kelompok 4?” 94. Beberapa siswa mengangkat tangannya menyatakan persetujuan. 95. Guru : “Iya, panjang diagonal pada diagonal ruang memiliki panjang yang sama.” 96. [Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa yang lain boleh untuk memberikan tanggapan yang berupa peertanyaan, mengkonfirmasi, melengkapi jawaban ataupun informasi yang berkaitan dengan materi tersebut. Saat kelompok lain presentasi, kelompok yang tidak presentasi memperhatikan jawabanya dan melakukan penilaian pada laporan tersebut, dengan menandai jawaban yang kurang tepat] Van Hiele fase integrasi 97. G 98. BS 99. G 100. S15 101. G 102. S7 103. G yang
: “Anak-anak tadi kita telah belajar apa saja?” : “Unsur-unsur dan jaring-jaring,” : “Ada berapa bidang diagonal pada balok, Dandy?” : “Ada enam bu.” : “Benar sekali Dandi, apa ada pertanyaan dari materi yang sudah kita pelajari?” : “Bu diagonal bidang dan bidang diagonal itu sama apa beda?” : “Pertanyaan yang bagus Raihan, jadi diagonal bidang itu suatu bidang
menghubungkan rusuk- rusuk yang berhadapan kalau bidang diagonal itu diagonal atau garis yang menghubungkan dua titik sudut dalam satu bidang tapi bukan rusuk.” 104. [Guru menjelaskan perbedaan diagonal bidang dan bidang diagonal dengan menggunakan kerangka balok.]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316
105. BS 106. SS 107. G
: “Jadi kalau bidang diagonal itu bentuknya garis?” : “Berarti bidang diagonal itu diagonal sisi bu?” : “Tepat sekali anak-anak.”
Refleksi 108. [Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.] 109. Guru: “Anak-anak setelah kalian mempelajari balok hari ini kalian diminta untuk menuliskan perasaan kalian waktu mengikuti pelajaran, serta manfaat dari mempelajari bangun balok tadi. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran?” 110. SS : “Menyenangkan bu.” 111. BS : “Menambah pengetahuan baru.” 112. BS : “Pelajarannya santai tapi bisa dipahami.” 113. G : “Nilai kemanusiaan apa saja yang diperoleh?” 114. S8 : “Kerja sama, kekompakan” 115. S13 : “Tanggung jawab.” Aksi 116. [Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan materi yang mereka peroleh dari proses pembelajaran] 117. Guru: “Setelah mempelajari balok, apa manfaat yang kalian dapatkan?” 118. S5 : “Mengetahui manfaat penggunaan balok.” 119. S9 : “Ternyata balok banyak digunakan di lingkungan sekitar.” 120. G : “Sudah mengerti unsur-unsur dan jaring-jaring balok?” 121. SS : “Mengerti bu.” 122. G : “Sekarang tugas kalian membuat jaring-jaring balok menggunakan kertas asturo. Jaring-jaring tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu kita dalam menemukan rumus luas permukaan balok.” 123. BS : “Ukurannya berapa bu?” 124. G : “Panjang 15 cm, lebar 10 cm dan tingginya 8 cm.” Evaluasi 125. [Siswa mengumpulkan LKS hasil diskusi selain itu, guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi.] 126. G: “Jadi hari ini kita sudah belajar apa saja anak-anak?” 127. SS : “Jaring-jaring balok” 128. BS : “Unsur-unsur balok juga bu.” 129. G : “Apa saja unsur-unsur balok?” 130. SS : “Sisi, titik sudut, rusuk, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317
Pertemuan Kedua, 1 April 2016 Keterangan: Guru : G
SS
: Semua Siswa
BS
: Beberapa Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
S: Siswa
1. [ketua kelas mengetuk meja untuk memimpin teman-temannya mengucapkan selamat pagi kepada guru] 2. S :”Selamat pagi, Bu Tika!!” 3. G :”Selamat Pagi anak-anak. Siapa hari ini yang nggak masuk?” 4. S1 :”Masuk semua bu.” 5. G :”Nah ruang kelas itu seperti ini, bersih biar nyaman buat belajar. Konteks : “Langsung kita mulai pelajaran saja, ya, masih ingat kemarin kita belajar apa?” 7. BS : “Unsur-unsur dan jaring-jaring balok.” 8. G :“Hari ini kita akan melanjutkan materi kemarin tentang menemukan luas dan permukaan balok. Viewer-nya sudah bisa digunakan?” 9. BS : “Masih belum bisa, bu.” 10. G : “Yasudah ibu bacakan saja kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.” 11. [Guru membacakan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.] 12. G : “Kemarin ibu lihat ada yang membawa kardus susu, kardus sepatu, kardus tersebut sebenarnya dapat digunakan jadi benda yang lebih bermanfaat lho. Ada yang pernah memanfaatkan kardus bekas?” 13. S1 : “Bungkus kado” 14. S2 : “Celengan” 15. S3 :“Dulu pernah bikin pigura dari kardus bekas bu.” 16. G : “Nah banyak sekali manfaat dari kardus bekas yang kita dapat. 17. S4 : “Coba diperhatikan dulu, yang akan kita pelajari hari ini adalah menemukan rumus dan menghitung luas permukaan serta volume balok. Untuk jaringjaring sudah kita pelajari pada pertemuan kemarin kan ya?” 18. SS :”Iya Bu.” 19. G :”Oke selajutnya kalian akan mengerjakan dalam kelompok lagi seperti kemarin, sekarang silahkan kalian masuk ke kelompok masing-masing” 20. SS : “Siap Bu” 6. G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318
Pengalaman Van Hiele fase informasi 21. Guru meminta siswa untuk masuk dalam kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya dan masing-masing kelompok diberikan LKS 2. 22. G : “Kemarin kalian diberi tugas untuk membuat jaring-jaring balok, sudah kalian buat dirumah kan?” 23. SS : “Sudah Bu.” 24. G : “Coba tunjukan jaring-jaring tersebut.” 25. Guru berkeliling dan siswa menunjukan jaring-jaring yang sudah dibuat dari rumah. 26. G : “Ibu sudah melihat jaring-jaring yang sudah kalian buat, jaring-jaring tersebut akan kita gunakan untuk menemukan konsep luas permukaan balok. Balok memiliki berapa sisi?” 27. BS :“Enam bu” 28. G :”Dari jaring-jaring yang sudah kalian bawa, kalian dapat menentukan luas permukaan balok. Ada yang tau bagaimana menemukan luas permukaan balok?” 29. BS :”Gimana yaaa?” 30. S5 :“Sisi-sisinya dijumlahkan.” 31. S6 :”Cuman 6 berarti?” 32. G :”Masih kurang, ada pendapat lain?” 33. S7 :”Jumlah sisi-sisinya dijumlahkan” 34. S8 :”Weh pie kuwi?” 35. S9 :”Luas sisi-sisinya dijumlahkan.” 36. S10 :”Iyaaa luas 6 sisi trus dijumlahkan.” 37. Guru :“Iya, benar cara mencari luas permukaan balok yaitu menjumlahkan luas keenam persegi panjang tersebut.” Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu 38. [Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan pada LKS kegiatan 2 dengan memperagakan dengan alat peraga yang dipersiapakan untuk guru] 39. K1 : “Bu, ini apa gunanya kotak-kotak di wadah ini?” 40. G : “Itu untuk menemukan volume balok” 41. K1 : “Wah bisa ya, bu?” 42. K1 : “Gimana caranya?” 43. G : “Coba kalian cermati, wadah itu berbentuk balok. Untuk mencari rumus volume balok berarti kalian harus memenuhi isi dari wadah tersebut.” 44. K1 : “Isinya kubus kotak-kotak ini, bu?” 45. G : “Iya, kalian sudah mengenal panjang, lebar dan tinggi. Berdasarkan pengetahuan yang sudah kalian pelajari, coba kalian penuhi wadah balok tersebut untuk menemukan volume balok.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319
Van Hiele fase eksplisitasi 46. S10 : “Bu Tika, kok bisa menemukan rumus volume dengan menggunakan kubus satuan?” 47. K2 : “Kan tadi kita udah coba bareng-bareng, Dan.” 48. S10 : “Tadi aku gak perhatiin hehe.” 49. K2 : “Piye to Dan, tadi kita udah suruh coba bareng kok.” 50. G : “Volume itu apasih?” 51. K2 : “Volume itu isi, ya bu?” 52. G : “Benar anak-anak, volume itu isi dari wadah ini. Jika kalian sudah mengisi penuh wadah, dengan memperhatikan panjang lebar dan tingginya coba kalian jumlahkan kubus satuan yang masuk dalam wadah.” 53. K2 : “Oh jadi panjang, lebar dan tingginya dijumlahkan?” 54. S11 : “Loh kok dijumlahkan? Bukannya dikalikan ya bu?” 55. G : “Iya, Dika, kalau panjang, lebar dan tingginya di kalikan tapi kalau kubus satuannya dijumlahkkan.” 56. S11 : “Oh paham bu, jadi rumus volume itu panjang X lebar X tinggi.” 57. [menuliskan penemuaan rumus volume balok secara runtut di papan tulis. Lalu siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompoknya dengan jawaban yang ada di papan tulis] 58. [Setelah selesai melakukan percobaan tersebut, ada perwakilan kelompok yang menuliskan dan memahami penemuan rumus balok dari percobaan yang sudah dilakukan dengan bahasa mereka sendiri. Guru memotivasi siswa untuk saling mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam hal pembelajaran ini, siswa diajak untuk menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap teman dan lingkungan sekitarnya].
Van Hiele fase orientasi bebas 59. [Siswa menjelaskan hasil pekerjaannya di depan kelas] 60. K3 : “Cara menemukan rumus luas balok adalah menjumlahkan luas seluruh permukaan pada jaring-jaring balok ini.” 61. K4 : “Kalau sudah berbentuk balok gimana? Bukan jaring-jaring lagi?” 62. Guru: “Siapa yang mau mencoba menjawab pertanyaan kelompok 4?” 63. K5 : “Saya bu” 64. G : “Iya coba perwakilan kelompok 5, Rani.” 65. S12 : “Bangun balok kalo dibongkar menjadi jaring-jaring balok, nah jadi sama saja cara mencari luas permukan balok dengan menjumlahkan luas sisisisi balok.” 66. G : “Tepat Rani, sebenarnya cara menghitung permukaan balok sama saja dengan menghitung luas permukaan pada jaring-jaring balok.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320
Van Hiele fase integrasi 67. [Guru mengajak siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada bagian akhir dari LKS 2 dan membahasnya bersama dengan kelompok lain] 68. G : “Anak-anak coba perhatikan pekerjaan yang sudah kerjakan temantemanmu, ada yang beda apa tidak?” 69. K6 : “Bu kami belum tau cara merubah satuan liter menjadi volume.” 70. G : “Kalian dulu sudah pernah mempelajarinya waktu SD kan” 71. K6 : “Lupa bu hehe.” 72. G : “Gimana caranya merubah liter ke volume?” 73. S13 : “Liter itu dm3 kan bu?” 74. G : “Iya, Raihan.” 75. K6 :“Berarti cara hitung volume bak mandi itu kecepatan airnya dijadiin dm3?” 76. G : “Betul sekali, jadi satuan kecepatan air kan liter sedangkan volume itu dm3 trus kecepatan airnya dijadiin satuan volume baru dibagi antara volume air dengan kecepatan air per menit baru ditemukan waktu yang diperlukan untuk mengisi air.” 77. K6 : “Owalah gitu to” 78. G :” Oke, bagaimana yang lain apakah masih ada pertanyaan dari materi balok?” 79. BS :”Sejauh ini belum Bu.” 80. G :”Belum itu karna sudah benar-benar paham atau malah bingung apa yang mau ditanyakan?” 81. S14 :”InsyaAllah paham kok Bu.” 82. G :”Wah oke berarti udah pada siap ulangan balok nih..” Refleksi 83. [Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.] 84. G : “Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran?” 85. K7 : “Senang bu, alat peraganya menarik.” 86. S15 : “Mengasah kreatifitas.” 87. G : “Nilai apa saja yang diperoleh?” 88. S16 : “Berani menjawab eh percaya diri bu.” 89. S17 : “Membantu teman yang belum paham.” 90. S18 : “Tekun berlatih.”
Aksi 91. [Guru memberi tugas kebada siswa berupa aksi atau perbuatan yang berupa membuat benda berbentuk balok yang berguna dalam kehidupan sehari-hari ] 92. G :”Anak-anak untuk aksi dari pembelajaran balok kalian secara berkelompok diminta untuk membuat barang berbentuk balok yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321
:”Waah apa dong Bu?” : “Banyak sekali, setelah mempelajari balok, apa manfaat yang kalian dapatkan?” 95. S19 : “Mengetahui manfaat penggunaan balok.” 96. S20 : “Ternyata balok banyak digunakan di lingkungan sekitar.” 97. G : “Ternyata banyak sekali manfaat balok dalam kehidupan sehari-hari, sekarang tugas kalian membuat benda yang berbentuk balok dari kertas astro. Coba kalian manfaatkan pengetahuan kalian dengan mengolah kertas asturo mejadi benda yang berbentuk balok yang bermanfaat.” 98. S21 : “Seperti kotak pensil, bu?” 99. G : “Iya, kan banyak sekali contoh benda yang berbentuk balok.” 100. S22 : “Kotak obat juga bisa ya bu” 101. G :”Oyaa jangan lupa selain mengumpulkan hasil karya tersebut, kalian juga menyertakan laporannya.” 102. S22 :”Lalu kapan bu pengumpulannya?” 103. G :”Pengumpulannya besok bersamaan dengan saat kalian ulangan harian balok. Oleh karena itu, masih cukup waktunya untuk kalian membuatnya.” 93. K1 94. G
Evaluasi 104. [Siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai balok] 105. Guru: “Jadi hari ini kita sudah belajar apa saja anak-anak?” 106. Siswa: “Luas permukaan dan volume balok” 107. Guru: “Bagaimana rumus luas permukaan dan volume balok?” 108. Siswa: “luas permukaan 2 ( p l + p t + l t)” 109. Siswa: “volume p x l x t”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322
Lampiran 24 Wawancara Guru Setelah Uji Coba Produk Keterangan: P : Peneliti
G
: Guru
1. P :”Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran PPR kemarin?” 2. G :”menurut saya, pembelajaran kemarin mirip dengan kurikulum 2013 tetapi jika kurikulum 2013 tidak menggunakan refleksi. Pembelajaran PPR, siswa benar-benar dilatih keterampilannya seperti diminta membuat suatu barang yang berbentuk limas sehingga siswa tahu tentang limas.” 3. P :”Apakah kesulitan yang Ibu rasakan saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan PPR?” 4. G :”Kendalanya mungkin tentang pengadaan alat peraga Mbak, kalau perangkat pembelajaran bisa dipersiapkan lebih dulu. Masalahnya saya pribadi terkadang kesusahan dalam menyiapkan alat peraganya.” 5. P :”Menurut Ibu bagaimana tentang materi yang diajarkan kemarin apakah sudah sesuai dengan pembelajaran berpola PPR?” 6. G :”Sudah Mbak, kalau bangun ruang kan dekat dengan kehidupan siswa jadi siswa dimudahkan dalam memahami materi dan membuat aksi.” 7. P :”Apakah siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru?” 8. G :”Iya Mbak, terbukti dari respon mereka baik dan aksi pun mau membuat benda yang berbentuk limas dengan baik.” 9. P :”Sudahkah siswa dapat mencapai tujuan dari pembelajaran PPR ini Bu?” 10. G :”Ya sudah Mbak.” 11. P :”Selanjutnya menurut Ibu kendala yang dialami siswa saat mengikuti pembelajaran berpola PPR kemarin apa?” 12. G :”Menurut saya, siswa mengalami kesulitan saat membuat aksi, hanya saja untungnya aksi dibuat dalam kelompok.” 13. P :”Apakah alat peraga yang digunakan sudah efektif Bu?” 14. G :”Saya liat alat peraga yang kemarin digunakan sudah efektif, sudah bagus dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga dapat memancing antusiasme siswa.” 15. P :”Jika mengenai LKS, power point yang digunakan bagaimana Bu?” 16. G :”Sudah bagus, sudah layak digunakan dan anak-anak juga suka.” 17. P :”Adakah kesulitan yang Ibu rasakan saat melakukan pembelajaran untuk menumbuhkan sikap conscience dan compassion?” 18. G :”Saya merasakan kesulitan untuk memperhatikan sikap siswa seperti ketelitian dan kecermatan saat proses pembelajaran berlangsung. Apalagi jika materi yang diajarkan merupakan yang sulit seperti menjelaskan bidang diagonal dan diagonal ruang.” 19. P :”Apakah guru kesulitan dalam menyampaikan materi?” 20. G :”Ya enggaklah Mbak, lagian materinya sudah diulang-ulang.” 21. P :”Menurut Ibu apakah siswa kesulitan dalam menerima materi jika dilihat hasil belajarnya?” 22. G :”Menurut saya tidak Mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323 23. P :”Bagaimana perbandingan nilai siswa pada ulangan limas dengan materi yang lain?” 24. G :”Menurut saya, nilai mereka pada ulangan limas meningkat daripada saat ulangan materi lain Mbak.” 25. P :”Bagaimana refleksi yang dilakukan oleh siswa?” 26. G :”Refleksi dari siswa sudah bagus Mbak, apalagi mereka senang mengikuti proses pembelajaran kemarin hanya saja siswa tidak ditanyai tentang keinginannya mengikuti pembelajaran yang semacam apa. Hal ini kan dapat digunakan refleksi juga oleh guru.” 27. P :”Apakah Ibu sudah memberikan arahan pada siswa saat melakukan aksi?” 28. G :”Ya sudah Mbak, namun masih terbatas karena siswa melakukannya dirumah sehingga saya hanya memantau perkembangannya di sekolah.” 29. P :”Saya rasa sudah lengkap infomasi yang Ibu berikan. Terimakasih Bu.” 30. G :”Iya sama-sama. Sukses ya Mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324 Lampiran 25
Wawancara Siswa Keterangan P : Peneliti
S1
: Siswa pertama (Dikka)
S2 : Siswa kedua (Faris)
S3
: Siswa ketiga (Supriyati)
S : Semua Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
P :”Silakan kalian perkenalkan diri terlebih dahulu.” S1 :”Namaku Dikka.” S2 :”Namaku Faris.” S3 :”Aku Supriyati .” P :”Nah gini, kemarin kalian sudah mengikuti pembelajaran bangun ruang sisi datar kan? Mulai dari apa saja? Coba sebutkan! S1 :”Iyaa, dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas.” P :”Kalau bagian saya kemarin kan bangun ruang balok, kira-kira kalian masih ingat tidak pembelajaran balok yang seperti apa? Atau menggunakan alat peraga seperti apa?” S3 :”hmmm itu yang kardus..” P :”Oke baik, selanjutnya Faris mungkin kamu masih ingat ciri khas yang lain dari pembelajaran balok?” S2 :”Itu yang menggunakan kubus kecil-kecil.” P :”Kubusnya digunakan untuk apa pada pembelajaran balok kemarin?” S2 :”Kubus dipakai untuk menentukan rumus volume balok.” P :”Lalu bagaimana proses refleksinya?” S1 :”Proses refleksinya menjawwab pertanyaan tentang pembelajaran balok.” P :”Selanjutnya menurut kalian pembelajaran balok yang kemarin kita lakukan dengan pembelajaran matematika yang biasa dilakukan oleh Bu Tika ada bedanya atau tidak?” S :”Ada Mbak.” P :”Nah bedanya seperti apa?” S3 :”Kalau pembelajaran balok yang kemarin itu banyak menggunakan alat peraga.” P :”Ada lagikah yang membuat asyik?” S2 :”Kita bisa belajar dalam kelompok jadi lebih seru Mbak.” P :”Dikka, apakah mempunyai pendapat yang lain?” S1 :” Yaa lebih seru Mbak soalnya kita dikasih alat peraga jadi kita bisa mencoba langsung dan membuktikan rumusnya. Selain itu, kita jadi mempunyai bayangan tentang materi yang sedang dipelajari.” S2 :”Oiyaa kita juga disuruh membuat balok gitu, Mbak.” S1 :”Heem Mbak, dengan begitu kita jadi lebih kreatif.” P :”Terus gimana menurut Supriyati?” S3 :”Ya sependapat sama Dikka Mbak, kalau ada alat peraganya jadi kita mudah dalam membayangkan bagian-bagian dari bangun ruang tersebut.” P :”Kemarin kalian membuat aksi apa?” S1 :”Membuat tempat pensil.” S2 :”Kelompokku bikin tempat tisu.” P :”Pada pembuatan aksi kalian diminta untuk bekerja dalam kelompok, apakah kalian benar-benar mengerjakan dalam kelompok?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325 31. S1 :”Iya dong Mbak, cuman kemarin ada salah satu anggota kelompok kami yang tidak ikut pembuatan jadi dia mendapat bagian untuk finishing.” 32. P :”Oke bagus kalau gitu, nah kemarin kelompok Supriyati kelihatan kurang maksimal dalam pembuatan aksi lalu apakah ada kendala?” 33. S3 :”Kendalanya diajakin kerja kelompok pada nggakmau, terus bingung mau membuat apa karna sibuk.” 34. P :”Lha memangnya kamu sekelompok ada kesibukan apa?” 35. S3 :”Sibuk pulang sekolah udah sore-sore terus.” 36. P :”Oalah begitu, selanjutnya menurut kalian bagaimana LKS yang saya rancang? Kalimat perintah pada LKS mudah dipahami tidak?” 37. S1 :”Lumayan kok Mbak.” 38. S3 :”Iya gampang Mbak.” 39. S2 :”Sebenernya aku seneng sama LKS yang Mbak buat, karena dengan LKS itu kita diajarin buat step by step jadi lebih paham tentang materinya. Biasanya kalau guru lain kan cuman langsung ke rumusnya jadi ngerti nggak ngerti harus dingerti-in.” 40. P :”Pada saat mengerjakan LKS apakah kalian benar-benar kerja kelompok?” 41. S3 :”Enggaaak..” 42. S1 :”Kalau kami ngerjain LKSnya dibagi-bagi Mbak, jadi semua punya bagiannya masing-masing nanti kalau ada yang tidak bisa menyelesaikan baru dikerjakan bersama. Selain itu, kita juga saling mengoreksi pekerjaan teman Mbak jadi semua bisa selesai dengan baik.” 43. P :”Oke sip, itu berarti kalian sudah bekerja sama dengan baik. Kalau kelompokmu bagaimana Faris kok tidak bekerja dalam kelompok?” 44. S2 :”Ada anak yang mempengaruhi anak lain untuk males-malesan Mbak.” 45. P :”Siapa?” 46. S2 :”Aulia.” 47. P :”Emang Aulia gimana?” 48. S2 :”Jadi dia enggak mau kerja kelompok pas buat aksi, jadi membuat yang lain males nggak peduli sama kerjaannya.” 49. P :”Kalau begitu, bagaimana dengan teman-teman yang lain?” 50. S2 :”Yang lain kesannya juga enggak peduli Mbak jadi susah diajak kerja bareng.” 51. P :”Selama pembelajaran, apakah kalian merasakan ada nilai kerja sama dengan teman?” 52. S :”Ada Mbak.” 53. P :”Lalu adakah kegiatan yang membuat kalian lebih teliti, tanggung jawab, percaya diri?” 54. S1& S2:”Ada..” 55. S3 :”Kalau percaya dirinya lumayan, Mbak.” 56. P :”Mengapa kamu merasa lumayan Dek?” 57. S3 :”Jadi misalnya ada kelompok yang ditunjuk mesti temen sekelompoknya saling melempar kesempatan gitu.” 58. P :”Oh jadi temen-temen belum merasa percaya diri gitu ya untuk menyampaikan pendapat.” 59. S1 :”Yaa kadang ada takut-takut jawab gitu Mbak, takut kalau jawabannya salah. Ya aku sebisa mungkin jawab setahuku.” 60. P :”Oke, untuk ulangan balok kemarin siapa yang tidak remedi?” 61. S1 :”Aku, Mbak.” 62. P :”Yaa Dikka, lalu yang lain bagaimana?” 63. S2 :”Remediiiiiii..” 64. S3 :”Aku juga remedi.” 65. P :”Kenapa kalian bisa remedi?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82.
83.
S3 :”Aku salah memahami soal, Mbak.” P :”Nah menurut kalian bagaimana soal ulangan limas kemarin?” S1 :”Menurutku gampang.” P :”Gampang yang bagaimana? Bisa tolong dijelaskan?” S1 :”Soal ulangan balok kemarin jumlahnya sedikit, lalu soal yang dikeluarkan juga sesuai dengan apa yang sudah diajarkan tetapi aku merasa tidak teliti.” P :”Lalu soal manakah yang kamu merasa kesulitan saat mengerjakan?” S3 :”Soal no 4 yang menghitung volume air trus dipindah ke satuan liter.” P :”Bagian mana yang kamu rasa sulit?” S3 :”Aku paham maksud soalnya Mbak, cuman aku lupa kalau volume jadi liter itu gimana.” P :”Oke, kalau Faris kendala apa yang membuat remedi?” S2 :”Aku kurang paham maksud nomor 2, itu suruh milih jaring-jaring balok terus digambar mbak? Temen-temen juga bingung soal nomor 2.” P :”Oh itu, iya, kalian tinggal pilih jawaban mana yang merupakan jaring-jaring balok lalu kalian gambar jaring-jaring tersebut.” S3 :”Aku awalnya bingung mbak, kok ada dua jawaban di nomor 2 itu ternyata jaringjaring balok banyak jenisnya.” P :”Lalu bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran ini?” S1 :”Senang Mbak, karena kita tidak dipaksakan langsung ngerti materinya tetapi kita juga melakukan secara langsung step by step jadi lebih paham.” P :”Kalian merasa terbebani tidak dengan aksi?” S1 :”Sebenernya ya ribet mbak, karena tidak harus menyiapkan alat dan bahannya lalu pas mengerjakan bareng-bareng ada aja kendalanya seperti lupa bawa alatnya, terus keterbatasan bahan tapi kita seneng melakukkannya.” P :”Oke, terimakasih ya waktunya semoga pembelajaran kemarin bisa membuat kalian lebih paham materi balok dan semakin menyadari jika matematika memiliki banyak kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327 LAMPIRAN 26 Daftar Nilai Siswa (Competence)
NOMOR NILAI SISWA 1 1 15 2 9 3 13 4 15 5 15 6 15 7 11 8 4 9 12 10 10 11 15 12 14 13 12 14 7 15 15 16 11 17 12 18 15 19 12 20 12 21 11 22 11 23 3 24 14 25 11 26 13 27 14 28 15 29 11 30 15 31 13 32 15 33 15 34 15
2 10 2 10 10 10 10 10 4 10 10 9 8 10 6 6 10 10 10 8 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10
3 9 8 9 6 10 9 9 6 6 6 9 9 9 4 9 11 4 10 6 6 9 8 6 9 8 3 9 10 9 9 4 9 9 8
4 15 11 14 14 13 13 14 5 4 14 14 4 14 14 4 13 14 5 4 11 14 10 14 11 9 9 14 14 15 10 5 14 14 14
TOTAL
KET
98 60 92 90 96 94 88 38 64 80 94 70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94
Lulus Remedi Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Remedi Remedi Lulus Lulus remedi Lulus remedi remedi Lulus Lulus Lulus Remedi Lulus Lulus Lulus Remedi Lulus Lulus Remedi Lulus Lulus Lulus Lulus remedi Lulus Lulus Lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328 35 Total rata-rata
7 427 12.20
8 318 9.09
6 271 7.74
8 389 11.11
58 2810 80.29
remedi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329 A. VALIDITAS Nomor Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Soal 1
2
3
15 9 13 15 15 15 11 4 12 10 15 14 12 7 15 11 12 15 12 12 11 11 3 14 11 13 14 15 11 15 13 15 15 15 7
10 2 10 10 10 10 10 4 10 10 9 8 10 6 6 10 10 10 8 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 8
9 8 9 6 10 9 9 6 6 6 9 9 9 4 9 11 4 10 6 6 9 8 6 9 8 3 9 10 9 9 4 9 9 8 6
4 15 11 14 14 13 13 14 5 4 14 14 4 14 14 4 13 14 5 4 11 14 10 14 11 9 9 14 14 15 10 5 14 14 14 8
Skor Total 98 60 92 90 96 94 88 38 64 80 94 70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330 Validasi soal no 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X 15 9 13 15 15 15 11 4 12 10
X^2 225 81 169 225 225 225 121 16 144 100
Y 98 60 92 90 96 94 88 38 64 80
Y^2 9604 3600 8464 8100 9216 8836 7744 1444 4096 6400
11
15
225
94
8836 1410
9.48156956
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
14 12 7 15 11 12 15 12 12 11 11 3 14 11 13 14 15 11 15 13 15 15 15 7
196 144 49 225 121 144 225 144 144 121 121 9 196 121 169 196 225 121 225 169 225 225 225 49
70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 88
4900 8100 3844 4624 8100 6400 6400 3600 6084 7744 6084 3844 7744 5776 4624 8836 9604 8100 7744 4096 9216 9216 8836 7744
210.5778835
Kesimpulan
XY 1470 540 1196 1350 1440 1410 968 152 768 800 980 1080 434 1020 990 960 1200 720 936 968 858 186 1232 836 884 1316 1470 990 1320 832 1440 1440 1410 616
∑X = 347 ∑X^2= 4427 ∑Y= 2314 ∑Y^2= 190748 ∑XY= 28564 rxy
0.676
valid
: instrument soal THB no 1 valid karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Dimana 0.676 > 0.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331 Validasi no 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
X 10 2 10 10 10 10 10 4 10
X^2 100 4 100 100 100 100 100 16 100
10 11
10 9
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
8 10 6 6 10 10 10 8 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 8
Kesimpulan
Y
Y^2 9604 3600 8464 8100 9216 8836 7744 1444 4096
XY 980 120 920 900 960 940 880 152 640
100 80 81 94
6400 8836
800 846
64 100 36 36 100 100 100 64 100 100 100 64 100 100 81 100 100 100 100 100 100 100 100 64
4900 8100 3844 4624 8100 6400 6400 3600 6084 7744 6084 3844 7744 5776 4624 8836 9604 8100 7744 4096 9216 9216 8836 7744
560 900 372 408 900 800 800 480 780 880 780 496 880 760 612 940 980 900 880 640 960 960 940 704
98 60 92 90 96 94 88 38 64
70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 88
∑X = 260 ∑X^2= 2446 ∑Y= 2314 ∑Y^2= 190748 ∑XY= 21366 rxy
0.740
3.964328181 210.5778835 valid
: instrument soal THB no 1 valid karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Dimana 0.740> 0.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332 Validasi no 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X 9 8 9 6 10 9 9 6 6 6
X^2 81 64 81 36 100 81 81 36 36 36
11
9
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
9 9 4 9 11 4 10 6 6 9 8 6 9 8 3 9 10 9 9 4 9 9 8 6
Kesimpulan
Y 98 60 92 90 96 94 88 38 64 80
Y^2 9604 3600 8464 8100 9216 8836 7744 1444 4096 6400
XY 882 480 828 540 960 846 792 228 384 480
81
94
8836
846
4.026159334
81 81 16 81 121 16 100 36 36 81 64 36 81 64 9 81 100 81 81 16 81 81 64 36
70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 88
4900 8100 3844 4624 8100 6400 6400 3600 6084 7744 6084 3844 7744 5776 4624 8836 9604 8100 7744 4096 9216 9216 8836 7744
630 810 248 612 990 320 800 360 468 792 624 372 792 608 204 846 980 810 792 256 864 864 752 528
210.5778835
∑X = ∑X^2= ∑Y= ∑Y^2= ∑XY=
226 1878 2314 190748 18532
rxy
0.591
valid
: instrument soal THB no 1 valid karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Dimana 0.591> 0.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333 Validasi no 4 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X 15 11 14 14 13 13 14 5 4 14
X^2 225 121 196 196 169 169 196 25 16 196
11
14
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4 14 14 4 13 14 5 4 11 14 10 14 11 9 9 14 14 15 10 5 14 14 14 8
Kesimpulan
Y 98 60 92 90 96 94 88 38 64 80
Y^2 9604 3600 8464 8100 9216 8836 7744 1444 4096 6400
XY 1470 660 1288 1260 1248 1222 1232 190 256 1120
196
94
8836
1316
14.76337693
16 196 196 16 169 196 25 16 121 196 100 196 121 81 81 196 196 225 100 25 196 196 196 64
70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 88
4900 8100 3844 4624 8100 6400 6400 3600 6084 7744 6084 3844 7744 5776 4624 8836 9604 8100 7744 4096 9216 9216 8836 7744
280 1260 868 272 1170 1120 400 240 858 1232 780 868 968 684 612 1316 1372 1350 880 320 1344 1344 1316 704
210.5778835
∑X = ∑X^2= ∑Y= ∑Y^2= ∑XY=
324 4048 2314 190748 26912
rxy
0.655
valid
: instrument soal THB no 1 valid karena 𝑟𝑥𝑦 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Dimana 0.655> 0.334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334
B. RELIABILITAS Variansi soal no 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
X 15 9 13 15 15 15 11 4 12 10 15 14 12 7 15 11 12 15 12 12 11 11 3 14 11 13 14 15 11 15 13 15 15 15 7 427
X^2 225 81 169 225 225 225 121 16 144 100 225 196 144 49 225 121 144 225 144 144 121 121 9 196 121 169 196 225 121 225 169 225 225 225 49 5545
S1^2
9.59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335
Variansi soal no 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
X 10 2 10 10 10 10 10 4 10 10 9 8 10 6 6 10 10 10 8 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 8 318
X^2 100 4 100 100 100 100 100 16 100 100 81 64 100 36 36 100 100 100 64 100 100 100 64 100 100 81 100 100 100 100 100 100 100 100 64 3010
S2^2
3.45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336 Variansi soal no 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
X 9 8 9 6 10 9 9 6 6 6 9 9 9 4 9 11 4 10 6 6 9 8 6 9 8 3 9 10 9 9 4 9 9 8 6 271
X^2 81 64 81 36 100 81 81 36 36 36 81 81 81 16 81 121 16 100 36 36 81 64 36 81 64 9 81 100 81 81 16 81 81 64 36 2237
S3^2
3.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337 Variansi soal no 4 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total
X 15 11 14 14 13 13 14 5 4 14 14 4 14 14 4 13 14 5 4 11 14 10 14 11 9 9 14 14 15 10 5 14 14 14 8 389
X^2 225 121 196 196 169 169 196 25 16 196 196 16 196 196 16 169 196 25 16 121 196 100 196 121 81 81 196 196 225 100 25 196 196 196 64 4825
S4^2
14.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
2
3
15 9 13 15 15 15 11 4 12 10 15 14 12 7 15 11 12 15 12 12 11 11 3 14 11 13 14 15 11 15 13 15 15 15 7
10 2 10 10 10 10 10 4 10 10 9 8 10 6 6 10 10 10 8 10 10 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 8
9 8 9 6 10 9 9 6 6 6 9 9 9 4 9 11 4 10 6 6 9 8 6 9 8 3 9 10 9 9 4 9 9 8 6
4 15 11 14 14 13 13 14 5 4 14 14 4 14 14 4 13 14 5 4 11 14 10 14 11 9 9 14 14 15 10 5 14 14 14 8
y 98 60 92 90 96 94 88 38 64 80 94 70 90 62 68 90 80 80 60 78 88 78 62 88 76 68 94 98 90 88 64 96 96 94 58 2810 S^t
y^2 9604 3600 8464 8100 9216 8836 7744 1444 4096 6400 8836 4900 8100 3844 4624 8100 6400 6400 3600 6084 7744 6084 3844 7744 5776 4624 8836 9604 8100 7744 4096 9216 9216 8836 3364 233220 217.63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339
Soal 1 2 3 4 total
varians 9.59 3.45 3.96 14.33 31.33
r11
1.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340
LAMPIRAN 27 Penilaian Conscience dan Compassion
1. Conscience NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NAMA SISWA
Percaya Diri TB
KB
C
B
ADELINA DIFTA AJI PRAKOSO ALFINA NUR ROKHMAH ALIFIA ZAHRA PRAMESTI
ANDRI SEPTIYA ANGGARA PRADANA AULIA WAN TOTOEN DANDY PRADANA
1 1 1 1 1
JEANY LATIFA KIKI SALWA LARASATI
B
SB
TB
KB
C
Kerja Sama B
1 1 1 1 1 1
1 1 1
1
C
B
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
SB 1 1
1
1 1 1
1
KB
1
1
1 1 1 1
TB
1 1
1 1
1
SB
1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Teliti
1 1
1
HAFIDH FIRNAS
INTAN CHAYA
C
1
GALIH ARDIAN
IFADA NURCITA
KB
1
FIRMANSYAH ISMUDION
IDHAM KATON
TB
1 1 1
EDELWEISS MAHESWARI FRIS ALIF ADITYA
SB 1
ALLANIS MOURENA ANDREA MAHARANI
Tanggung Jawab
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
MAWQUF ULUL HARSHAD
1 1 1
MUH ADIKKA MUH FAJAR MUH RAFI ODHISTA MAHARANI RADEN MUH ZUFAR RAIHAN ADI RANI DZAKYA RUDI PRASETYO SALSABILA MAYSA SUPRIYATI YULI ASTUTI SYAFA FITRANANDA TARISSA WIDHI VIJNA PUTRI
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
10
20
1 1
1
1 1 1 1
1 1 1 1 8
1 1 1 1
1
1 1 1 1 1 3
1 1 1 1
1
1 1 1
1 25
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
YUSUF FARAS TOTAL
1
4
3
25
1 7
16
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342 Compassion NO
NAMA SISWA
1 2
ADELINA DIFTA AJI PRAKOSO ALFINA NUR ROKHMAH ALIFIA ZAHRA PRAMESTI ALLANIS MOURENA ANDREA MAHARANI ANDRI SEPTIYA ANGGARA PRADANA AULIA WAN TOTOEN DANDY PRADANA EDELWEISS MAHESWARI FRIS ALIF ADITYA FIRMANSYAH ISMUDION GALIH ARDIAN HAFIDH FIRNAS IDHAM KATON IFADA NURCITA INTAN CHAYA JEANY LATIFA KIKI SALWA LARASATI MAWQUF ULUL MUH ADIKKA MUH FAJAR MUH RAFI ODHISTA MAHARANI RADEN MUH ZUFAR RAIHAN ADI RANI DZAKYA RUDI PRASETYO SALSABILA MAYSA SUPRIYATI YULI ASTUTI SYAFA FITRANANDA TARISSA WIDHI
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Saling Membantu Saling Menghargai TB KB C B SB TB KB C B SB 1 1 1 1 1
1
1
1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1
1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343 34 35
VIJNA PUTRI YUSUF FARAS TOTAL
1 0
1 0 13 22
0
0
1 1 3 19 13
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344 LAMPIRAN 28 Hasil Scanning Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 348 LAMPIRAN 29 Gambar Penelitian Gambar Pembelajaran Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349 Gambar Pembelajaran Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350 Gambar aksi siswa