PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Feronika Asih Agustin NIM: 121414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Feronika Asih Agustin NIM: 121414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, atas semua berkat dan rahmat-Nya Bunda Maria, atas bimbingannya Romo van Lith, atas doa dan teladannya Almarhum Bapak di Surga, atas semua perjuangannya Ibuku, atas cinta yang luar biasa Mbak Mimin dan Gatik, atas kasih yang tak terkira Sahabat dan teman-teman, atas perhatian dan dukungannya
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Terjadilah padaku, menurut kehendak-Mu” (Bunda Maria)
“Suatu kenyataan bahwa aku tidak sendiri”
(Van Lith Angkatan 19)
“Lepaskan rantai yang membelenggu, nyalakan api dan lenteramu” (Barasuara)
“When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it” (Paulo Choelho)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN DATA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Juli 2016
Feronika Asih Agustin NIM: 121414019
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Feronika Asih Agustin
Nomor Mahasiswa
: 121414019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “IMPLEMENTASI
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya maupun memberikan royalty pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 27 Juli 2016 Yang menyatakan,
Feronika Asih Agustin
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Feronika Asih Agustin, 2016, Implementasi Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada Topik Kubus yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang mengimplementasikan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: proses implementasi perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif, pencapaian competence, conscience, compassionsiswa, dan hasil kuesioner respon siswa. Peneliti menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi: silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan instrumen penilaian. Selain itu peneliti juga menggunakan perangkat penelitian berupa panduan wawancara, lembar observasi, dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 4,5 dengan kategori sangat baik. Dinamika PPR yang meliputi: konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi telah terlaksana. Hasil ulangan menunjukkan 41,94% siswa tuntas KKM, sedangkan hasil ulangan remedi menunjukkan adanya peningkatan yakni 75% siswa berhasil tuntas. Hasil pencapaian conscience didapatkan bahwa 51,61% siswa memiliki kepercayaan diri yang baik, 58% siswa menunjukkan sikap bertanggungjawab yang baik, 35,5% siswa sudah memiliki ketelitian yang baik, dan 58,1% siswa memiliki sikap kerjasama yang baik. Pencapaian compassion diperoleh hasil bahwa 58,1% siswa menunjukkan sikap saling membantu yang baik, dan sebanyak 58,1% siswa menunjukkan sikap saling menghargai yang baik. Hasil kuesioner siswa menunjukkan skor rata-rata total 1156 yang termasuk dalam kategori baik.
Kata kunci:implementasi perangkat pembelajaran matematika, Paradigma Pedagogi Reflektif, teori Van Hiele
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Feronika Asih Agustin, 2016, The Implementation of Mathematics Teaching Aids using Reflective Pedagogy Paradigm in teaching Cubes Topic which Accomodates Van Hiele’s Theory in Class VIII A, SMP Kanisius Kalasan, Academic Year of 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education Major, Faculty of Education, Sanata Dharma University.
It is a descriptive qualitative research which implementing mathematics teaching aid using Reflective Pedagogy Paradigms which accommodates Van Hiele’s theory that has been developed by the previous researcher. The purpose of this research is to describe the process of mathematics teaching aid implementation using Reflective Pedagogy Paradigm, students’ achievement in competence, conscience, compassion and students’ questionnaire responses. The researcher used the teaching aid elaboration which has been experimented by the previous researcher. The teaching aids were including: syllabus, Lesson Plan, worksheet, and assessment instrument. The research instrument were including interview guide, observation sheet, and questionnaire. The conclusion can be drawn from the research shows that the implementation of the study is in the average score of 4.5, which can be described as very good. The Reflective Pedagogy Paradigm dynamics which include: the context, experience, reflection, action, and evaluation has been implemented. The test result shows that 41.94% of the students passed the standard, meanwhile the retest taken shows the increase until 75% of students can pass the standard. The Conscience achievement shows that 51,61% students have a good confidence, 58% of students take a good responsibility. 35,5% of students already has a good accuracy, and 58.1% of students can cooperate well. The Compassion competence shows that 58.1% of students were able to help each other out, and 58.1% of students value each other well. The students questionnaire shows the average score of 1156, which is categorized as good. Key words:the implementation of math teaching aids, Van Hiele’s theory, Reflective Pedagogy Paradigm
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih, penyertaan, dan berkat yang selalu dilimpahkan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga ahkir. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mengalami berbagai pengalaman dan tantangan, namun karena dukungan, motivasi dan bantuan dari banyak pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis dengan tulus ingin mengucapkan
terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mendukung penulis dari awal penulisan skripsi hingga selesai. 5. Ibu Veronica Fitri Rianasari, M.Sc., Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., dan Bapak Febi Sanjaya, M.Sc. selaku dosen ahli yang telah menjadi validator instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 6. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. dan Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd,. M.Sc. selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji dan memberi saran bagi penulisan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak Yusup Indrianto Purwito, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Kanisius Kalasan yang telah bersedia memberikan izin untuk mengadakan penelitian. 8. Ibu Ag. Kurnia Pancarini, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan yang telah bersedia membantu penelitian ini. 9. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan yang telah membantu sebagai subyek penelitian. 10. Agnes Dwi Purnama Sary, selaku peneliti yang produk perangkat pengembangannya digunakan dalam penelitian ini. 11. Kedua orang tua, Almarhum Bapak Martinus Suwarno atas teladan hidup yang diberikan dan Ibu Maria Goreti Wartinah yang tak henti-hentinya memberikan doa, semangat dan dukungan bagi penulis. 12. Kedua kakak, Fransisca Kartini Dyah Utami, S.Pd.dan Agatha Wahyu Wigati, S.Pd. yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis. 13. Keluarga besar Suparman Wongsodiharjo yang telah memberikan dukungan dan dorongan demi kelancaran penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma. 14. Teman dan sahabat: Rosalia Wenita, Dipna Videlia Putsanra, Elisabeth Oktaviari D, Trisona Agustina, Dita Anggraini untuk waktu bercerita dan dukungannya. 15. Teman-teman angkatan sembilan belas yang telah memberikan inspirasi dan dukungan agar penulis menyelesaikan skripsi ini. 16. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Agnes, Dian, Galuh, Vita, Ela, Clara, Raisa dan Bebi atas semua kerjasamanya.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 yang telah memberikan berbagai pengalaman selama berjuang di Pendidikan Matematika. 18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penelitian ini. Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan di kemudian hari. Akhirnya, peneliti mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 27 Juli 2016 Peneliti
Feronika Asih Agustin
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBINGError! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN .................................... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN DATA ......................................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................. vii ABSTRAK ................................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii BAB IPENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A.
Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B.
Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C.
Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D.
Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E.
Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F.
Batasan Istilah ................................................................................................ 8
G.
Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IILANDASAN TEORI ...................................................................................... 10 A.
Kajian Pustaka ............................................................................................. 10
1.
Mengajar dan Belajar Matematika ............................................................... 10
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Proses Mengajar dan Belajar Matematika ...................................................................................... 11
3.
Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif .................................................... 12
4.
Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................................... 13
5.
Teori Van Hiele ............................................................................................ 17
6.
Tinjauan Materi : Kubus .............................................................................. 21
7.
Perangkat Pembelajaran ............................................................................... 26
B.
Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30
C.
Kerangka Berpikir ........................................................................................ 31
BAB IIIMETODE PENELITIAN .............................................................................. 34 A.
Jenis Penelitian............................................................................................. 34
B.
Setting Penelitian ......................................................................................... 35
C.
Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 36
D.
Instrumen Penelitian .................................................................................... 37
E.
Validitasi Instrumen ..................................................................................... 42
F.
Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 44
G.
Teknik Analisis Data .................................................................................... 46
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 51 A.
Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 51
B.
Analisis Data ................................................................................................ 56
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
Pembahasan .................................................................................................. 63
1.
Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) .................................... 63
2.
Deskripsi Pencapaian Competence, Conscience, dan Compassion Siswa ... 84
3.
Deskripsi Respon Siswa ............................................................................... 89
D.
Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 90
BAB VPENUTUP ...................................................................................................... 91 A.
Kesimpulan .................................................................................................. 91
B.
Saran ............................................................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 94 LAMPIRAN ............................................................................................................... 96
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................................... 38 Tabel 3.2 Lembar Observasi ....................................................................................... 39 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa .............................................................. 41 Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Ulangan ................................................................................ 42 Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Penelitian............................................................ 43 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Instrumen Penelitian ...................................................... 43 Tabel 3.7 Tabel Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 44 Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran ........................................ 48 Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Respon Siswa ................................................................. 49 Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Respon Siswa ............................................................... 49 Tabel 4.1 Jadwal Pengamatan/Observasi Guru .......................................................... 52 Tabel 4.2 Data Keterlaksaan Implementasi Perangkat Pembelajaran......................... 57 Tabel 4.3 Hasil Ulangan Harian Kubus ...................................................................... 58 Tabel 4.4 Hasil Analisis per Indikator ........................................................................ 59 Tabel 4.5 Hasil Ulangan Harian Kubus ...................................................................... 59 Tabel 4.6 Hasil Analisis per Indikator ........................................................................ 60 Tabel 4.7 Penilaian Conscience .................................................................................. 61 Tabel 4.8 Penilaian Compassion ................................................................................. 62 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Respon Siswa ........................................................ 62
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus ...................................................................................................... 22 Gambar 2.2 Diagonal Sisi ........................................................................................... 23 Gambar 2.3 Diagonal Ruang ....................................................................................... 23 Gambar 2.4 Bidang Diagonal...................................................................................... 24 Gambar 2.5 Jaring-jaring kubus .................................................................................. 25 Gambar 2.6 Visualisasi Volume Kubus ...................................................................... 25 Gambar 4.1 Contoh benda berbentuk kubus ............................................................... 65 Gambar 4.2 Contoh benda berbentuk balok................................................................ 65 Gambar 4.3 Alat peraga mencari rumus volume kubus(digunakan oleh peneliti)...... 68 Gambar 4.4 Alat peraga mencari rumus volume kubus(digunakan oleh siswa) ......... 69 Gambar 4.5 Alat peraga berbentuk kubus ................................................................... 72 Gambar 4.6 Siswa mengiris kubus sesuai dengan tandanya ....................................... 73 Gambar 4.7 Siswa menggunakan alat peraga ............................................................. 78
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 .............................................................................................................. 97 Lampiran A.2 ............................................................................................................ 104 Lampiran A.3 ............................................................................................................ 116 Lampiran A.4 ............................................................................................................ 120 Lampiran A.5 ............................................................................................................ 130 Lampiran A.6 ............................................................................................................ 135 Lampiran A.7 ............................................................................................................ 138 Lampiran A.8 ............................................................................................................ 139 Lampiran A.9 ............................................................................................................ 142 Lampiran A.10 .......................................................................................................... 144 Lampiran A.11 .......................................................................................................... 146 Lampiran B.1 ............................................................................................................ 149 Lampiran B.2 ............................................................................................................ 151 Lampiran B.3 ............................................................................................................ 157 Lampiran B.4 ............................................................................................................ 168 Lampiran B.5 ......................................................................................................... 170 Lampiran B.6 ............................................................................................................ 173 Lampiran B.7 ............................................................................................................ 174 Lampiran B.8 ............................................................................................................ 177 Lampiran B.9 ............................................................................................................ 180 Lampiran B.10 .......................................................................................................... 183
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.11 .......................................................................................................... 184 Lampiran B.12 .......................................................................................................... 185 Lam
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IB.13 .................................................................................................................. 188
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar, mereka telah mengenal matematika sebagai pelajaran wajib, kemudian berlanjut hingga mereka duduk di Sekolah Menengah Atas. Semakin tinggi tingkat pendidikan siswa maka semakin kompleks pula materi yang dipelajari, sehingga membuat minat siswa untuk mempelajarinya pun menurun. Hal tersebut dapat terlihat dengan sikap malas siswa untuk mempelajari matematika.
Guru
mata
pelajaran
matematika
yang
cenderung
menggunakan metode yang monoton juga dapat menjadi penyebab siswa tidak menyukai pelajaran matematika.Suwarsono (2010) mengungkapkan hal tersebut dapat terjadi karena banyak guru matematika sudah merasa berpuas diri dengan cara pembelajaran yang dilakukan selama ini yakni hanya mengandalkan pemaparan teori (rumus-rumus dan formula), tanpa memperhatikan ilustrasi melalui gambar (visual) atau menghubungkan dengan realitas hidup sehari-hari. Padahal matematika sangat dekat dengan kehidupan siswa seharihari, banyak hal yang tanpa disadari berkaitan dengan matematika. Belajar matematika
dapat
melatih
siswa
untuk
menyelesaikan
masalah,
menuliskan gagasannya, bertanya ataupun memberikan penjelasan untuk
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
apa langkah berikutnya harus dikerjakan (Hudojo: 1988). Hal tersebut jika dilakukan terus menerus akan menjadi bekal siswa dalam menghadapi masalah walaupun bukan masalah tentang matematika. Salah satu solusi untuk meningkatkan minat siswa dan memberikan variasi cara pembelajaran adalah dengan Paradigma Pedagogi Reflektif. Paradigma ini memberikan lebih dari sebuah teori, melainkan juga sebuah sarana praktis dan sebuah perangkat efektif untuk meningkatkan cara guru mengajar dan siswa belajar (Subagja: 2010). Proses belajar dalam PPR mengikuti siklus konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evalusi. Melalui pedagogi ini pula mampu memberikan pandangan bahwa pendidikan bukan hanya untuk mengedepankan kognitif saja, melainkan untuk lebih mengasah afektif siswa. Pengembangan afektif dalam pembelajaran dapat terlihat dengan siswa memiliki rasa tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, mampu berkata dan bertindak dengan jujur, bijaksana dalam mengambil keputusan, kreatif, kritis dan lain-lain. Pembelajaran matematika di SMP Kanisius Kalasan telah menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis PPR, namun dalam pelaksanaannya masih belum nampak jelas dinamikadinamika dalam pembelajaran dengan PPR. Hal ini disampaikan langsung oleh guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Kanisius Kalasan sebagai tempat penelitian, bahwa sampai saat ini guru masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran dengan PPR sehingga lebih memilih menerapkan pembelajaran yang sudah biasa digunakan. Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
observasi yang dilakukan peneliti saat proses pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tidak tampak bahwa guru melakukan pembelajaran PPR secara utuh. Guru tidak nampak memberikan konteks untuk menggali pengetahuan siswa di awal pembwelajaran. Kegiatan pengalaman nampak terlihat siswa belajar dan menyelesaikan persoalan dalam kelompok tutor sebaya dengan bimbingan guru. Beberapa siswa terlihat kurang merespon pembelajaran dengan baik dan lebih memilih melakukan kegiatan lainnya sehingga membuat suasana kelas menjadi ramai. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, kegiatan refleksi dilakukan minimal satu bulan sekali di luar jam pelajaran dengan cara siswa menulis dalam buku refleksi pribadi. Refleksi yang dituliskan mengenai proses yang telah dialami saat pembelajaran semua mata pelajaran selama satu bulan, meliputi perasaan yang dialami siswa dan perilaku yang dilakukan siswa. Selanjutnya untuk kegiatan aksi tidak tampak dilakukan sedangkan kegiatan evaluasi dilakukan guru dengan mengadakan ulangan harian untuk melihat kemampuan kognitif siswa. Geometri yang merupakan salah satu cabang matematika perlu diajarkan kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan mempelajari geometri memiliki kegunaan antara lain: melatih daya tanggap keruangan (spatial ability)siswa,melatih kemampuan menalar siswa secara logis, memberi pemahaman kepada siswa mengenai keterkaitan matematika dengan alam nyata, selain itu memberi pemahaman kepada siswa mengenai struktur (susunan) ilmu matematika yang formal aksiomatis. (Suwarsono: 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Sebagai contoh ruangan kelas yang menjadi tempat mereka belajar merupakan salah satu penggunaan geometri di lingkungan kehidupan siswa, contoh lain penggunaan geometri dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk kemasan makanan yang sering dijumpai siswa. Walaupun terdapat banyak contoh yang dekat dengan lingkungan sehari-hari siswa, namun hal tersebut masih kurang dieksplorasi oleh guru sehingga siswa masih merasa kesulitan untuk mempelajari geometri. Terdapat materi yang membahas geometri yaitu bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, limas) yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran matematika di SMP Kanisius Kalasan, ditemukan beberapa
permasalahan
yang
dialami
guru
dalam
pelaksanaan
pembelajaran mengenai materi bangun ruang sisi datar. Beberapa permasalahan tersebut adalah sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memvisualisasikan bangun ruang sisi datar tersebut, dan juga masih kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Ada beberapa teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam geometri, diantaranya teori Van Hiele tentang tahap-tahap perkembangan kemampuan geometris pada siswa.
Teori tersebut membahas mengenai tingkatan-tingkatan
dalam pemikiran geometris yang dimulai dengan visualisai, analisis, deduksi informal, deduksi, dan ketepatan (rigor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus menggunakan teori Van Hiele di kelas VIII yang sudah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif lebih lanjut bagi pelaksanaan pembelajaran dengan PPR sehingga dapat berjalan dengan lebih optimal. Berdasarkan berbagai alasan tersebut, penelitian ini dibuat dengan judul “Implementasi Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada Topik Kubus yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Guru masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga belum terlaksana dengan maksimal. 2. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang monoton. 3. Siswa masih kesulitan dalam memvisualisasikan bangun ruang sisi datar. 4. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan volume pada bangun ruang sisi datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
5. Penilaian yang dilakukan masih sebatas untuk melihat kemampuan kognitif siswa. 6. Siswa masih kurang menunjukkan respon yang baik saat pembelajaran berlangsung. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penelitian ini dibatasi
pada
penerapan
perangkat
pembelajaran
matematika
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016 dan dengan menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya di SMP Negeri 1 Yogyakarta yang meliputi: silabus, RPP, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana pencapaian competence, conscience, compassion dalam implementasi perangkat pembelajaran matematika menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016? 3. Bagaimana respon siswa kelas VIII A setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele?
E. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mendeskripsikan proses keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016. 2. Mendeskripsikan pencapaian competence, conscience, compassion dalam implementasi perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016. 3. Mendeskripsikan respon siswa kelas VIII A setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
F. Batasan Istilah Batasan istilah dalam perumusan masalah di atas bertujuan agar tidak terjadi penafsiran ganda terhadap istilah yang digunakan. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: 1. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah suatu pola pikir yang mempunyai tujuan untuk menumbuhkembangkan kristiani/kemanusiaan siswa melalui konteks, pengalaman yang dialami langsung oleh siswa, refleksi siswa berdasarkan pengalaman, aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan, dan selanjutnya melakukan evaluasi. 2. Teori Van Hiele adalah teori yang menjelaskan tingkatan-tingkatan pemikiran yang diterapkan dalam mempelajari geometri, tingkatantingkatan tersebut bertahap, untuk sampai ke tingkat berikutnya siswa harus menguasai pemikiran geometri yang cocok pada tingkatan sebelumnya. 3. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi, nama sebuah kubus sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang atas kubus tersebut. 4. Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran yang meliputi: silabus, RPP, bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian. 5. Competence merupakan kemampuan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif, kemampuan kognitif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal sehingga mampu mendapatkan nilai yang tinggi. 6. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani, ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur 7. Compassion merupakan aspek psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama, tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa kepedulian dan dapat diwujudkan dalam proses kerjasama antar peserta didik.
G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. a. Bagi Guru Melalui hasil penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran matematika mampu lebih mendalami pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga dapat mengupayakan dan menerapkan pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif secara maksimal. b. Bagi Siswa Melalui penelitian ini, diharapkan dapat melatih siswa dalam mengembangkan kompetensi secara utuh (Competence), mengasah kepekaan dan ketajaman hati (Conscience) dan terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama (Compassion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
c. Bagi Peneliti Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menjadi pengalaman dan bekal bagi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan paradigma pedagogi reflektif saat peneliti memasuki dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1.
Mengajar dan Belajar Matematika Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Hal ini berkenaan dengan ide-ide/ konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Dalam hal ini berarti, mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu (Hudojo, 1988). Mengajar adalah suatu kegitan dimana pengajar menyampaikan pengetahuan/ pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik dengan tujuan pengetahuan tersebut dipahami peserta didik. Dapat dilihat bahwa mengajar itu suatu kegiatan yang melibatkan pengajar dan peserta didik. Peserta didik diharapkan belajar karena adanya intervensi pengajar. Sehingga dalam mengajar matematika, pengajar harus menguasai bahan matematika yang diajarkan (Hudojo, 1988). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar dan belajar matematika merupakan dua kegiatan yang saling mempengaruhi dan melibatkan pengajar serta peserta didik. Dengan proses belajar matematika yang baik, siswa akan dapat memahami
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
matematika dengan baik dan mudah untuk mempelajari materi matematika selanjutnya.
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Proses Mengajar dan Belajar Matematika Menurut Hudojo (1988), proses mengajar dan belajar dapat terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: a. Peserta Didik Kegagalan dan keberhasilan belajar sangat tergantung kepada peserta didik. Hal ini meliputi kemampuan dan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar matematika, kondisi fisiologis peserta didik dan juga kondisi psikologis seperti perhatian, pengamatan, intelegensi dan sebagainya. b. Pengajar Pengajar melaksanakan kegiatan mengajar sehingga proses belajar diharapkan dapat berlangsung efektif. Kemampuan pengajar dalam menyampaikan matematika dan sekaligus menguasai materi yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar. Kepribadian, pengalaman dan motivasi pengajar dalam mengajar matematika juga berpengaruh terhadap efektifitas proses belajar. c. Pra Sarana dan Sarana Pra sarana seperti ruangan yang sejuk dan bersih dengan tempat duduk yang nyaman biasanya lebih memperlancar terjadinya proses belajar. Demikian pula sarana yang lengkap seperti adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
buku teks dan alat bantu belajar merupakan fasilitas belajar yang penting. d. Penilaian Penilaian dipergunakan di samping untuk melihat bagaimana hasil
belajarnya,
tetapi
juga
untuk
melihat
bagaimana
berlangsungnya interaksi antara pengajar dan peserta didik. Fungsi penilaian dapat meningkatkan kegiatan belajar sehingga diharapkan memperbaiki hasil belajar. Di samping itu, penilaian juga mengacu pada proses belajar yakni bagaimana langkah-langkah berpikir peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika. 3.
Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif Menurut Subagja (2010), Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah
suatu
pendekatan
yang
dilaksanakan
pengajar
untuk
mendampingi siswanya dalam pembentukan pribadi secara penuh dan mendalam yang menjunjung nilai kemanusiaan. Keunggulan PPR adalah menjadikan para siswa dan guru saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh (competence), saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (conscience) dan saling terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesame (compassion). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan polapikir dalam
menumbuhkembangkan
pribadi
siswa
menjadi
pribadi
kristiani/kemanusiaan (Tim Redaksi Kanisius: 2008). Hal tersebut dilakukan dengan memberikan siswa pengalaman, kemudian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
difasilitasi dengan pertanyaan agar mampu merefleksikan pengalaman tersebut, dan selanjutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa mampu membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai-nilai yang baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PPR adalah
suatu
pola
pikir
yang
mempunyai
tujuan
untuk
menumbuhkembangkan kristiani/kemanusiaan siswa melalui konteks, pengalaman yang dialami langsung oleh siswa, refleksi siswa berdasarkan pengalaman, aksi, dan selanjutnya melakukan evaluasi.
4.
Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan proses belajar dengan mengikuti siklus: konteks, pengalaman, reflektif, aksi, dan evaluasi. a. Konteks Konteks berarti “dunia kehidupan” yang membentuk situasi terjadinya proses pembelajaran. Demi terselenggaranya kedalaman proses belajar maka pendidik maupun anggota-anggota lain dari komunitas sekolah perlu memperhatikan konteks yang mencakup empat hal yakni konteks nyata dari kehidupan siswa; konteks sosio-ekonomi, politik dan kebudayaan; suasana kelembagaan sekolah atau pusat belajar, dan pengertian-pengertian yang dibawa seorang siswa ketika memulai proses mengajar (Subagja, 2010: 4548). Konteks dalam pembelajaran merupakan tahap awal yang membentuk siswa untuk belajar. Guru perlu memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
konteks dari setiap siswa agar pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kemampuan siswa. b. Pengalaman Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat pemahaman kognitif bahan yang disimak yang juga memuat unsur afeksi yang dihayati oleh pelajar. Pengalaman dapat didapat secara langsung atau secara tidak langsung. Pengalaman secara langsung bisa berlangsung lewat pembicaraan atau diskusi, penelitian dalam laboratorium kegiatan lintas alam, proyek pelayanan, mengambil bagian dalam olah raga, dan sebagainya. Sedangkan pengalaman secara tidak langsung lewat pengalaman pengganti seperti simulasi, role playing, pemakaian audio-visual, dan sebagainya yang dapat membantu (Subagja, 2010: 52-53). Pengalaman merujuk pada kegiatan yang mengembangakan kemampuan kognitif siswa (competence). Guru dapat membuat variasi pengalaman dengan menggunakan berbagai model pembelajaran dan juga macammacam alat peraga sesuai materi yang diajarkan. c. Refleksi Refleksi berarti: menyimak kembali penuh perhatian bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan supaya dapat menangkap maknanya lebih mendalam. Proses untuk memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi dapat dilakukan dengan: memahami kebenaran yang dipelajari secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
lebih baik, mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami dalam menelaah sesuatu, memperdalam pemahaman tentang implikasi-implikasi bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, berusaha menemukan makna bagi diri pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari kebenaran dan sebagainya, dan memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya sikapnya terhadap orang lain (Subagja, 2010: 55-56). Refleksi merupakan suatu kegiatan pribadi yang diharapkan dapat melatih siswa untuk mengasah kepekaan dan ketajaman hati (conscience). Hasil kegiatan ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. d. Aksi Aksi
menunjuk
pada
pertumbuhan
batin
seseorang
berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan dan juga pada manifestasi lahiriahnya. Aksi ini mencakup dua langkah yakni pilihan batin dan pilihan secara lahir. Pilihan-pilihan batin yang dimaksudkan adalah makna yang telah tertangkap oleh pelajar dan dianggap merupakan suatu kebenaran yang dapat dijadikan pegangan. Pilihan yang dinyatakan secara lahir merupakan perbuatan nyata pelajar yang terdorong oleh makna hidup telah menjadi keyakinan baru (Subagja, 2010: 61-62). Kegiatan aksi diharapkan dapat melatih siswa untuk lebih terlibat dalam kehidupan bersama dengan orang lain (compassion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
e. Evaluasi Pedagogi Reflektif tidak hanya bermaksud mewujudkan pembentukan yang mencakup kemajuan akademik namun yang menjadi fokus perhatian adalah pertumbuhan pelajar yang menyeluruh sebagai pribadi demi sesama. Sehingga evaluasi berkala perkembangan pelajar dalam sikap, prioritas-prioritas, dan kegiatan-kegiatan selaras dengan sikap menjadi orang demi orang lain (man for others), amat penting. Penilaian menyeluruh ini kiranya tidak perlu dilakukan sesering menguji kemajuan studi, tetapi perlu direncanakan (Subagja, 2010:
63-65). Selain
memberikan refleksi untuk melihat kembali hal-hal yang sudah dilakukan selama pembelajaran berlangsung, ciri khas PPR adalah bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek competence, compassion, dan conscience. Competence merupakan kemampuan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif (Subgaya 2010:23). Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal sehingga mampu mendapatkan nilai yang tinggi. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (Subagya 2010: 23). Ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan tauran yang berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur. Compassion merupakan aspek psikomotorik yang berupa tindakan konkret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
maupun batin disertai bela rasa bagi sesama (Subagya 2010:24). Tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa kepedulian, yang membuat peserta didik menyadari bahwa hubungan dengan sesama merupakan sesuatu hal yang penting. Oleh karena itu, aspek ini dapat diwujudkan dalam proses kerjasama antar peserta didik. Tes, ulangan, ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai seberapa jauh pengetahuan (competence) yang sudah dikuasai dan diperoleh pelajar. Sedangkan observasi perilaku siswa di kelas dapat dilakukan utuk menilai conscience dan compassion.
5.
Teori Van Hiele Walle (2008) menjabarkan tingkatan-tingkatan pemikiran geometris menurut teori Van Hiele yakni visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi, dan ketepatan. a. Level 0 : Visualisasi Visualisasi merupakan level saat siswa mulai mengenal dan mengamati bentuk-bentuk dalam geometri. Setelah mengamati bentuk-bentuk
tersebut,
diharapkan
siswa
mampu
mengelompokkan ke dalam kelas-kelas dengan melihat kemiripan bentuknya. Dengan membuat pengelompokkan bentuk-bentuk, siswa mulai berimajinasi tentang bentuk-bentuk yang tergolong dalam kelompok tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
b. Level 1 : Analisis Siswa pada level analisis dapat menyatakan semua bentuk yang terdapat dalam satu kelompok. Dengan memfokuskan pada satu kelompok bentuk, siswa dapat berpikir tentang bagaimana sebuah bentuk tersebut terbentuk. Sehingga pada level ini para siswa mulai mengerti bahwa sebuah kumpulan bentuk tergolong serupa berdasarkan sifat/ciri-cirinya. Siswa pada level ini akan menyebutkan sifat-sifat dari bentuk sebanyak mungkin untuk mengenali sebuah bentuk. c. Level 2 : Deduksi Informal Siswa mulai dapat berpikir tentang sifat-sifat objek geometri tanpa batasan dari objek-objek tertentu, mereka dapat membuat hubungan di antara sifat-sifat tersebut. Bentuk-bentuk dapat digolongkan hanya dengan menggunakan pencirian yang minim dengan pemahaman “jika-maka”. d. Level 3 : Deduksi Level ini ditunjukkan dengan siswa mampu meneliti bukan hanya sifat-sifat bentuk saja. Siswa pada tingkat ini mampu bekerja dengan pernyataan-pernyataan abstrak tentang sifat-sifat geometris dan membuat kesimpulan lebih berdasarkan pada logika daripada naluri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
e. Level 4 : Ketepatan Objek-objek perhatian pada level ini adalah sistem dasarnya sendiri, bukan hanya penyimpulannya dalam sistem. Hasil pemikiran pada level ini berupa perbandingan dan perbedaan di antara berbagai sistem-sistem geometri dasar. Berdasarkan penjabaran di atas, teori Van Hiele merupakan teori yang menjelaskan tingkatan-tingkatan pemikiran yang diterapkan dalam mempelajari geometri. Tingkatan-tingkatan tersebut bertahap, untuk sampai ke tingkat berikutnya siswa harus menguasai pemikiran geometri pada tingkatan sebelumnya. Pengalaman geometri merupakan faktor tunggal terbesar dalam mempengaruhi
perkembangan
tingkatan-tingkatan
tersebut.
Sejumlah pengalaman dapat mempermudah (atau menghambat) kemajuan dalam satu tingkat ke satu tingkat yang lebih tinggi. Tahapan model pembelajaran Van Hiele sebagai berikut: a. Informasi Melalui diskusi, guru mengidentifikasi segala hal yang sudah ataupun yang belum diketahui oleh siswa mengenai sebuah topik (Nur’aeni: 2010, 32). Guru melibatkan siswa dalam percakapan atau aktifitas mengenai objek-objek dengan melakukan
pengamatan,
memunculkan
pertanyaan,
dan
memperkenalkan kosakata khusus. Kegiatan tersebut untuk mengetahui pengetahuan dan bagaimana siswa menafsirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
bahasa yang terkandung dalam topik tersebut serta menjelaskan mengapa siswa mempelajari topik tersebut. b. Orientasi Terpadu Siswa mulai mempelajari objek-objek pembelajaran dan tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat dan teliti seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkontruksian (Nur’aeni: 2010, 32). Siswa menerka topik secara aktif melalui tugas yang telah disusun oleh guru untuk mengenali objek-objek dari mana ideide
geometri
diabstrakkan.
Guru
memastikan
siswa
mempelajari konsep-konsep spesifik. c. Eksplisitasi Siswa menggambarkan objek-objek yang telah dipelajari (seperti ciri-ciri bentuk geometri) dengan menggunakan bahasa sendiri
(Nur’aeni:
2010,
32).
Selanjutnya
guru
memperkenalkan istilah geometri yang berkaitan dan mengajak siswa menggunakan dalam perkataan dan penulisan geometri. d. Orintasi Bebas Siswa diarahkan untuk menerapkan hubungan-hubungan yang sedang dipelajari untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri (Nur’aeni: 2010, 32). Siswa mengaplikasikan apa yang telah dipelajari untuk menerapkan tugas kompleks yang memerlukan strategi penyelesaian yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
e. Integrasi Siswa meringkas dan mengintegrasikan apa yang telah dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objekobjek dan relasi-relasi (Nur’aeni: 2010, 32). Pada tahap ini siswa telah memperoleh pemikiran baru untuk topik yang dipelajari dan dapat mengulangi fase-fase tersebut di tahap pemikiran selanjutnya. 6.
Tinjauan Materi : Kubus Dalam penelitian ini, materi yang akan dipelajari adalah bangun ruang sisi datar pada sub-bab Kubus. Materi ini merupakan salah satu materi geometri yang dipelajari di SMP kelas VIII semester genap. Materi kubus yang dipelajari adalah sebagai berikut: a. Pengertian Kubus Kubus adalah suatu bangun yang dibatasi oleh enam bidang datar yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun (Ensiklopedia Matematika, 2011). Menurut Marsigit, kubus merupakan suatu prisma segi empat beraturanyang semua sisi tegak dan alasnya berbentuk persegi. Sehingga dapat disimpulkan kubus adalah bangun ruang sisi datar yang dibatasi oleh enam daerah persegi. Kubus diberi nama sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang atas kubus tersebut. Kubus merupakan bangun ruang sehingga garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis putus-putus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai berikut: 1) Sisi
H E
G
F
D
A
C
B
Gambar 2.1 Kubus Daerah persegi pada kubus dinamakan bidang sisi atau sisi kubus. Salah satu sisi dinamakan bidang alas, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE. 2) Rusuk Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk alas yaitu AB, BC, CD dan AD, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusukrusuk atas yaitu EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
3) Titik Sudut Kubus Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H. 4) Diagonal Sisi Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal sisi. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG, Gambar 2.2 Diagonal Sisi
panjang rusuk tersebut adalah
dan FH. Jika sebuah kubus dengan
satuan panjang maka diagonal sisi kubus satuan panjang.
5) Diagonal Ruang Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang dalam kubus dinamakan diagonal ruang. Kubus memiliki 4 diagonal
Gambar 2.3 Diagonal Ruang
ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk ruang kubus tersebut adalah
satuan panjang maka diagonal
satuan panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
6) Bidang Diagonal Bidang
diagonalsuatu
kubus
adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang
suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal
yaitu
ACGE,
BDHF,
Gambar 2.4 Bidang Diagonal
ABGH,
DCFE, ADGF, dan BCHE. c. Sifat-sifat Kubus Sebuah kubus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen 2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang 3) Memiliki 8 titik sudut 4) Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang 5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik 6) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang kongruen d.Jaring-jaring Kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
G
H
H
G
D
C G F
F
E
H E
B F
Gambar 2.5 Jaring-jaring kubus
e. uas Permukaan Kubus Dari gambar 2.5 di atas terlihat suatu kubus beserta jaringjaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus dengan menghitung luas seluruh persegi yang ada, maka : Luas permukaan kubus f. Volume Kubus
Gambar 2.6 Visualisasi Volume Kubus
Gambar (a) merupakan kubus satuan yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Gambar (b) merupakan kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan volume. Gambar (c) merupakan kubus yang memiliki panjang rusuk 3 satuan panjang. Kubus tersebut juga akan diisi kubus satuan, banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 27 kubus satuan. Dengan ukuran (3 x 3 x 3) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 27 satuan volume. Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk
7.
dirumuskan sebagai berikut.
Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 96) berpendapat bahwa Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar dan mengajar meliputi : silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian. a.
Silabus Menurut Trianto (2009: 96) silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Mulyasa (2009: 133) mengungkapkan silabus merupakan penjabaran lebih rinci dari Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar dan hasil belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan
suatu
mata
pelajaran.
Silabus
adalah
rancangan
pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat (Majid, 2009: 38-39). Menurut pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah seperangkat rencana pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang memuat kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar. b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Trianto (2010: 108) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Hosnan (2014: 99) mengungkapkan bahwa RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
untuk mengarahlan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa RPP adalah pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih dalam upaya mencapai kompetensi dasar. c.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2010: 111).
d.
Bahan Ajar Trianto (2010: 112) mengungkapkan bahwa buku siswa adalah buku panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi, konsep-konsep, informasi, dan contoh masalah
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Hidayat
(2013:62)
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berupa bahan tulis maupun bahan tidak tertulis (Majid, 2009: 173).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. e.
Instrumen Penilaian Trianto
(2010)
mengungkapkan
bahwa
penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa. Sejalan dengan hal tersebut, Abdul Majid (2009: 186-187) mengungkapkan penilaian adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada peserta didik. Standar Nasional Pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas (Mulyasa, 2009: 208).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka disimpulkan bahwa instrumen penilaian merupakan instrumen yang digunakan dalam proses mengukur seberapa jauh siswa belajar dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai implementasi PPR dalam pembelajaran kubus menggunakan teori Van Hiele merupakan hal yang relatif baru, sehingga sumber penelitian yang relevan yang diperoleh masih sedikit. Berikut penelitian relevan yang sesuai dengan implementasi PPR dan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan teori Van Hiele. Penelitian pertama mengenai implementasi PPR; berupa skripsi (skripsi: tidak diterbitkan) berjudul “Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif pada Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII SMP N 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016” yang dilakukan oleh Trisnaningsari (2015). Penelitian ini menunjukkan keefektifan penerapan dengan nilai signifikasi dalam uji-t pada perbedaan nilai post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,77. Penelitian kedua mengenai pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan teori Van Hiele; berupa skripsi (skripsi: tidak diterbitkan) berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang” yang dilakukan oleh Wulandari (2015). Penelitian ini menghasilkan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
perangkat pembelajaran yang memiliki skor rerata 3,29 dengan kategori sangat baik. Kedua penelitian tersebut mendasari peneliti untuk meneliti implementasi PPR dalam pembelajaran kubus dengan menggunakan teori Van Hiele pada kelas VIII. Relevansi dari penelitian tersebut adalah pada penelitian pertama telah meneliti implementasi PPR pada pembelajaran keterampilan berdiskusi siswa kelas VIII. Hasil penelitian menunjukkan keefektifan yang baik bagi kelas ekperimen dibandingkan dengan kelas control sehingga peneliti menggunakan PPR dalam pembelajaran matematika pada materi kubus. Pada penelitian kedua teori Van Hiele digunakan sebagai dasar pengembangan perangkat pembelajaran geometri dalam materi prisma dan limas pada siswa SMP. Perangkat yang dihasilkan termasuk dalam kategori sangat baik. Peneliti mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa SMP namun dalam materi kubus. Berdasarkan dua penelitian tersebut peneliti menerapkan perangkat pembelajaran menggunakan PPR pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII.
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran matematika saat ini dirasakan terlalu monoton sehingga banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Selain itu, banyak guru masih belum mengaitkan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari dan juga belum menanamkan pendidikan sikap pada pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut hasil observasi di SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Kanisius Kalasan, pembelajaran matematika yang dilaksanakan belum menunjukkan pelaksanaan PPR dengan maksimal. Di sisi lain, banyak siswa masih kesulitan dalam mempelajari materi geometri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Kanisius Kalasan, sebagian siswa masih kesulitan dalam memvisualisasikan bangun ruang yang dimaksud. Paradigma pedagogi reflektif yang melalui lima langkah yang saling berkesinambungan, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi
diharapkan
dapat
membuat
siswa
mengalami
sendiri
pembelajaran sehingga tidak hanya menerima ilmu dari guru.Selain mengembangkan kemampuan kognitif pembelajaran dengan paradigma ini juga diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai kemanusiaan siswa. Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri. Teori ini memuat lima tingkat berpikir. Sedangkan untuk meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap yang lebih tinggi Van Hiele mengajukan pembelajaran yang melibatkan 5 langkah yaitu: informasi, orientasi terpadu, penjelasan, orientasi bebas, dan integrasi. Melalui tingkat berpikir yang berurutan diharapkan siswa lebih mudah dalam mempelajari materi geometri. Oleh sebab itu, peneliti menerapkan perangkat pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang telah diujicoba oleh peneliti sebelumnya di SMP Negeri 1 Yogyakarta dalam pembelajaran kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII A SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Kanisius Kalasan. Melalui penelitian ini diharapkan antusias siswa dalam mempelajari matematika khususnya pada topik kubus meningkat. Selain itu, melalui pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif sekaligus kemampuan sosial siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk
mendeskripsikan
implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR pada topik kubus yang menggunakan teori van Hiele untuk siswa kelas VIIII SMP Kanisius Kalasan. Perangkat pembelajaran yang digunakan merupakan perangkat yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.Oleh sebab itu, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung (Trianto, 2011: 197). Menurut Moleong (2009: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif pada topik kubus. Peneliti berusaha mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran dengan Paradigma
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Pedagogi Reflektif pada topik kubus di kelas VIII A SMP Kanisiun Kalasan. B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki dengan tingkat kecerdasan yang relatif heterogen. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah implementasi perangkat pembelajaran yang
telah
dikembangkan
oleh
peneliti
sebelumnya
yaitu
menggunakan pendekatan PPR dalam pembelajaran kubus dengan menggunakan teori van Hiele. Perangkat pembelajaran tersebut telah digunakan dalam pembelajaran uji coba yang dilakukan di SMP Negeri 1 Yogyakarta. 3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamat di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta pada tahun ajaran 2015/2016 semester II. 4. Waktu Penelitian Peneliti menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan yakni dari bulan Maret 2016 sampai bulan Juli 2016. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara pada bulan Maret 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dilanjutkan pelaksanaan pembelajaran pada bulan April 2016 hingga diakhiri ujian skripsi pada bulan Juli 2016. C. Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. 1. Wawancara Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran materi bangun ruang sisi datar dan proses pelaksanaan pembelajaran PPR di sekolah. Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013: 231) wawancara didefinisikan sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan. 2. Observasi Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Menurut Sugiyono (2013: 145), observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusisa, proses kerja, gejala-gejala alam. Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan informasi karakteristik siswa kelas VIII A, proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dan juga informasi mengenai implementasi perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3. Penyebaran Kuesioner Menurut Sugiyono (2013: 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa setelah implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele . 4. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013: 240). Dokumen dalam penelitian ini berupa
rekaman
video
saat
proses
pembelajaran
yang
telah
ditanskripsikan. D. Instrumen Penelitian 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan analisis implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran kubus dengan menggunakan teori van Hiele berdasarkan transkripsi video pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, hasil penilaian competence, conscience, compassion siswa dan kuesioner respon siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar observasi, dan lembar kuesioner. a. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman ketika peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai proses pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi datar datar. Kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan disajikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No 1. 2. 3. 4.
Indikator Pendekatan/strategi pembelajaran Materi pelajaran Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Pemilainaian proses dan hasil belajar
No Item 1-6 7-16 17-24 25-32
Kisi-kisi tersebut selanjutnya digunakan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan wawancara. Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh ahli yakni dosen. b. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai panduan untuk melihat proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk melihat
karakteristik
siswa
secara
umum
serta
melihat
keterlaksanaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran bersama guru mata pelajaran. Selain itu, lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
observasi juga digunakan peneliti untuk mengamati implementasi PPR pada topik kubus dengan menggunakan teori van Hiele. Lembar observasi yang digunakan disajikan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Lembar Observasi NO I. 1. 2. II. 1.
2. 3.
III. A. 1. 2. 3. 4. B. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapansiswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk bangun ruang dalam kehidupan sehari hari) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
13
14
15 C 1 2 3 4
D 1 2 3 4 5 6 E 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A 1
2 B 1
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media Menghasilkan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli yakni dosen. Lembar observasi tersebut diisi oleh observer dengan memberi skor untuk setiap pernyataan antara 1 sampai 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c. Kuesioner Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner respon siswa. Kuesioner respon siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana respon siswa setelah implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele. Kisikisi kuesioner respon siswa disajikan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa No 1.
2.
3.
Aspek
Indikator
Nomor pernyataan Positif Negatif minat 1, 25 3, 13 pelajaran
Sikap siswa Menunjukkan terhadap terhadap mata matematika matematika Menunjukkan antusiasme terhadap mata pelajaran matematika Mengetahui manfaat mempelajari matematika Sikap siswa Menunjukkan minat terhadap terhadap pembelajaran pembelajaran matematika dengan PPR dengan PPR Menunjukkan antusiasme terhadap pembelajaran matematika dengan PPR Mengetahui manfaat mengikuti pembelajaran matematika dengan PPR Keberhasilan Siswa mampu menguasai implementasi materi yang diajarkan PPR Siswa menunjukkan sikap conscience saat pembelajaran Siswa menunjukkan sikap compassion saat pembelajaran
29, 31
21, 33
4, 35
20, 28
2, 9
7, 11
5, 30
14, 36
6, 10, 8, 24, 23 26 22, 32
15, 37
16, 17, 12, 18, 38 40 19, 34
27, 39
Kuesioner respon siswa tersebut telah divalidasi oleh ahli yakni dosen. Lembar tesebut diisi oleh setiap siswa dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
d. Alat perekam suara dan gambar Alat perekam gambar dan suara ini berupa kamera untuk mengambil video selama proses pembelajaran berlangsung. Datadata tersebut kemudian ditranskripsikan sebagai data hasil pembelajaran. e. Soal ulangan Instrumen tes ini digunakan untuk menguji kemampuan siswa pada materi kubus setelah siswa mengikuti pembelajaran kubus dengan implementasi PPR. Jenis soal yang digunakan adalah soal uraian. Kisi-kisi soal ulangan disajikan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Ulangan No 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Mengidentifikasi unsur-unsur kubus Menentukan panjang rusuk kubus Membuat jarring-jaring kubus Menentukan luas permukaan kubus Menentukan volume kubus
Jenis Soal Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian
No Soal 1 2 3 4 5
Instrumen tersebut telah divalidasi oleh dosen. Kisi-kisi tersebut kemudian digunakan untuk dasar membuat soal ulangan untuk siswa.
E. Validitasi Instrumen Validitasi instrumen digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Validitasi yang akan digunakan dalam penelitian ini diuji dengan penilaian pakar (expert judgment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman wawancara, lembar observasi dan kuesioner respon siswa. Validasi dilakukan oleh ahli yang sudah berpengalaman yakni oleh dosen. Hasil validasi kemudian dihitung skor rata-ratanya dan dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Hasil validasi tersebutdisajikan pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Penelitian No 1. 2. 3.
Instrumen Pedoman Wawancara Lembar Observasi Kuesioner Respon Siswa
Skor rata-rata (MX) 4,33 4,33 4,00
Untuk menentukan kriteria penilaian instrumen penelitian digunakan pendekatan skor rata-rata (
) (dalam Mustafa, 2009: 150)
dengan perhitungan sebagai berikut. Skor maksimum = 5 Skor minimum = 1 Range (jarak) = 5 – 1 = 4 Banyaknya kategori = 5 Interval setiap kategori adalah :Range / kategori = 4/ 5 = 0,8 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Instrumen Penelitian Interval tingkat pencapaian 4,2 ≤ 5,0 3,4 ≤ 4,2 2,6 ≤ 3,4 1,8 ≤ 2,6 1,0 ≤ 1,8
= Skor rata-rata
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Berdasarkan tabel kriteria di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pedoman wawancara termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil validasi lembar observasi termasuk dalam kriteria sangat baik sedangkan hasil validasi kuesioner respon siswa termasuk dalam kriteria baik. Sehingga ketiga instrumen tersebut layak digunakan untuk melakukan penelitian. F. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini menggunakan instrumen pembelajaran berupa perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya, yakni Agnes Dwi Purnama Sary (2016), di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. 1. Kualitas perangkat pembelajaran kubus dalam pengembangannya menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa telah memenuhi kriteria yang sangat
baik,
berdasarkan
validasi
oleh
para
ahli.
Perangkat
Pembelajaran divalidasi oleh ahlimenunjukkan hasil baik dengan perolehan skor 4,17 dan layak digunakan. Hasil validasi tersebut disajikan pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Tabel Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Dosen Guru Rata-rata Kategori Pembelajaran skor 1. Silabus 3,73 4,70 4,22 Sangat Baik 2. RPP 3,83 4,57 4,20 Baik 3. Bahan Ajar 4,00 4,60 4,30 Sangat Baik 4. LKS 1 3,46 4,46 3,96 Baik 5. LKS 2 3,80 4,53 4,17 Baik Rata-rata Total 4,17 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Hasil refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakandi SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah sebagai berikut. a. Desain
produk
yang
diujicobakan
adalah
produk
yang
menggunakan PPR dengan tahapan-tahapan yaitu: guru menggali konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam konteks, guru mengecek pemahaman siswa mengenai kubus
yang
sebelumnya telah dipelajari di Sekolah Dasar (SD) dan memberikan contoh benda-benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk kubus. Guru juga memberikan motivasi agar siswa lebih menyadari kegunaan mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tahap pengalaman, guru menggunakan fase Van Hiele. Tahap pengalaman ini guru lebih memfokuskan kepada siswa untuk memecahkan permasalahan dalam LKS yang diberikan guru. Kemudian untuk refleksi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuangkan perasaan dan apa saja yang didapat setelah mengikuti pembelajaran hari itu. Siswa diminta untuk menuliskan pada selembar kertas yang dituntun dengan beberapa pertanyaan yang sudah disusun oleh guru. Selanjutnya untuk kegiatan aksi, guru memberikan tugas berupa pekerjaan rumah untuk membuat benda yang berbentuk kubus dan hasilnya dideskripsikan pada selembar kertas sebagai prasyarat untuk mengikuti ulangan harian. Evaluasi dalam tahap PPR ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
yaitu guru memberikan soal ulangan harian guna mengetahui pemahaman siswa dalam materi kubus yang sudah diberikan. b. Pembelajaran PPR telah terlaksana sesuai RPP yang telah dibuat. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan ketika guru mengajar menggunakan perangkat pembelajaran yang disusun peneliti, dengan 45 indikator dalam lembar observasi memperoleh hasil 4,82 dan berada pada kategori yang sangat bagus. c. Sebelum pembelajaran dilakukan dengan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti guru cenderung menggunakan konvensional walaupun guru menggunakan pendekatan saintifik dan guru juga belum memperlihatkan benda-benda nyata sebagai penunjang siswa dalam pembelajaran supaya siswa lebih memahami kegunaan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat pada pembelajaran
sebelumnya
yaitu
materi
lingkaran.
Setelah
pembelajaran ini dilakukan siswa lebih mudah dalam menangkap materi yang diberikan, berperan aktif dan juga siswa merespon dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Respon siswa memperoleh skor rata-rata 3,88dan berada dalam kriteria sangat bagus. G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan meyusun secara sistematis data
yang diperoleh
dari wawancara,
observasi,
kuesioner dan
implementasi perangkat pembelajaran. Analisis data yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
dalam penelitian ini berupa analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. 1. Analisis data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara kepada guru mata pelajaran matematika dan video pembelajaran. Data wawancara kepada guru mata pelajaran matematika dan data dari video pembelajaran kemudian ditranskripsi dan dideskripsikan untuk menggambarkan bagaimana pembelajaran berlangsung. 2. Analisis data kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi implementasi perangkat pembelajaran, hasil kuesioner respon siswa, dan hasil ulangan siswa. Kemudian data tersebut masing-masing dianalisis untuk mengetahui hasil penelitian secara keseluruhan. a. Hasil Observasi Implementasi Perangkat Pembelajaran Hasil observasi implementasi perangkat pembelajaran kemudian dihitung skor rata-ratanya dan dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat keterlaksanaan perangkat pembelajaran
secara
umum.
Penentuan
kriteria
penilaian
keterlaksanaan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan skor rata-rata (
) (dalam Mustafa, 2009: 150) dengan
perhitungan sebagai berikut. Skor maksimum = 5 Skor minimum = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Range (jarak) = 5 – 1 = 4 Banyaknya kategori = 5 Interval setiap kategori adalah : Range / kategori = 4/ 5 = 0,8 Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran Interval tingkat pencapaian 4,2 3,4 2,6
≤ 5,0 ≤ 4,2 ≤ 3,4
Kategori Sangat Baik Baik Cukup
1,8
≤ 2,6
Kurang Baik
1,0
≤ 1,8
Tidak Baik
= Skor rata-rata b. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa Data hasil kuesioner respon siswa terdiri dari 20 item pernyataan positif dan 20 item pernyataan negatif. Setiap pernyataan tersedia empat pilihan jawaban, dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Masing-masing alternatif jawaban diberi skor, item positif “sangat setuju” mendapat skor 4, “setuju” mendapat skor 3, “tidak setuju” mendapat skor 2, “sangat tidak setuju” mendapat skor 1. Sedangkan item negatif “sangat setuju” mendapat skor 1, “setuju” mendapat skor 2, “tidak setuju” mendapat skor 3, “sangat tidak setuju” mendapat skor 4. Jumlah skor respon siswa yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian respon siswa. Kriteria penilaian respon siswa ditentukan dengan pendekatan skor total ( Mustafa, 2009: 149) dengan perhitungan sebagai berikut.
) (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
1) Aspek 1 Skor maksimum = 372 x 4 = 1488 Skor minimum = 372 x 1 = 372 Range (jarak) = 1488 – 372 = 1116 Banyaknya kategori = 4 Interval setiap kategori = Range / kategori = 1116 / 4 = 279 Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Respon Siswa Interval tingkat pencapaian 1209
≤ 1488
Kategori Sangat Baik
930 651
≤ 1209 ≤ 930
Baik Kurang Baik
372
≤ 651
Tidak Baik
= Skor total 2) Aspek 2 dan 3 Skor maksimum = 434 x 4 = 1736 Skor minimum = 434 x 1 = 434 Range (jarak) = 1736 – 434 = 1302 Banyaknya kategori = 4 Interval setiap kategori = Range / kategori = 1302 / 4 = 325,5 Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Respon Siswa Interval tingkat pencapaian 1410,5 1085 759,5 434
≤ 1736
Kategori Sangat Baik
≤ 1410,5
Baik
≤ 1085
Kurang Baik
≤ 759,5
= Skor total
Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
c. Data Hasil Ulangan Siswa Hasil belajar siswa yang berupa hasil ulangan siswa dihitung skornya kemudian dinilai dengan ketentuan sebagai berikut. Nilai akhir = Perolehan skor × 2 Kemudian nilai siswa dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), apabila nilai siswa belum mencapai KKM maka siswa harus mengikuti ulangan remedi. d. Data Penilaian Consciensedan Data Penilaian Compassion Penilaian conscience dan penilaian compassion yang berupa checklist hasil pengamatan kemudian dihitung persentase banyaknya siswa untuk setiap sikap yang dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang beralamat di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah implementasi perangkat pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran kubus menggunakan teori Van Hiele. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016, yaitu pada bulan Maret-Juli 2016. Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di kelas VIII. Atas pertimbangan kepala sekolah dan guru matematika yang mengajar kelas VIII, peneliti diperbolehkan untuk melakukan penelitian di kelas VIII A. Setelah itu, peneliti melakukan observasi pada guru matematika SMP Kanisius Kalasan saat mengajar. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran matematika berlangsung, cara guru mengajar, karakteristik siswa secara umum dan juga pelaksanaan pembelajaran menggunakan PPR yang dilaksanakan oleh guru. Observasi dilaksanakan sebanyak empat kali dan jadwal observasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 4.1 Jadwal Pengamatan/Observasi Guru No 1
Kegiatan Pembelajaran Latihan soal materi lingkaran
Hari, Waktu Tempat Tanggal Rabu, 2 Jam pelajaran Ruang Maret 2016 1-2 kelas VIII B Rabu, 2 Jam pelajaran Ruang Maret 2016 3-4 kelas VIII A Kamis, 3 Jam pelajaran Ruang Maret 2016 1-2 kelas VIII B
2
Latihan soal materi lingkaran
3
Penjelasan dan latihan soal materi garis singgung lingkaran Penjelasan dan Kamis, 3 Jam latihan soal materi Maret 2016 3-4 garis singgung lingkaran
4
pelajaran Ruang kelas VIII A
Saat kegiatan observasi dilaksanakan peneliti memfokuskan pengamatan pada aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar seperti kegiatan pra pembelajaran; membuka pembelajaran (konteks); kegiatan inti pembelajaran (pengalaman) yang meliputi penguasaan materi pembelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar, penggunaan bahasa; dan penutup yang meliputi refleksi dan rangkuman pembelajaran. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran mengenai metode yang dilakukan guru dalam mengajar materi bangun ruang sisi datar, hambatan yang dialami dalam mengajar materi bangun ruang sisi, dan mengenai implementasi PPR yang dilaksanakan di sekolah. Wawancara dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2016, dimulai pukul 12:46 WIB dan berahkir pada pukul 13.30 WIB di ruang UKS SMP Kanisius Kalasan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan tersebut, peneliti mengetahui bahwa SMP Kanisius Kalasan menggunakan KTSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
yang dipadukan dengan PPR. Metode dan teknik yang digunakan oleh guru dalam mengajar disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diberikan. Umumnya, metode dan teknik yang digunakan guru adalah tutor sebaya, tanya jawab, dan penugasan. Pada materi bangun ruang sisi datar, guru menggunakan alat peraga berupa kerangka bangun dan contoh jaring-jaring. Berdasarkan pengalaman guru, saat mempelajari materi bangun ruang sisi datar siswa mengalami kesulitan memvisualisasikan bentuk bangun ruang sisi datar dan kesulitan memahami rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa-siswi kelas VIII A saat ini cenderung bervariasi. Terdapat siswa terlihat aktif saat pembelajaran dan memperoleh nilai yang baik di akhir pembelajaran serta sebagian lagi masih kurang berpartisipasi aktif saat pembelajaran dengan nilai yang masih kurang baik pula. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru ketika mengajar di kelas. Proses pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan pertemuan pembelajaran sebanyak 4 kali yang masing-masing berlangsung selama dua jam pelajaran. Setelah itu dilakukan pembagian kuesioner kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kubus menggunakan PPR. Secara garis besar proses tersebut dipaparkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 12 April 2016. Pertemuan pertama ini diikuti oleh 29 siswa dari 31 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
kelas VIII A. Konteks pembelajaran dilaksanakan di awal pertemuan yang bertujuan untuk menggali pengetahuan siswa mengenai pengertian kubus dan contoh benda nyata yang berbentuk kubus. Selanjutnya proses pengalaman dilakukan dengan siswa diberikan permasalahan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS 1) agar siswa mampu mengkontruksi sendiri pengetahuannya berkaitan dengan konsep unsur-unsur kubus dan jaring-jaring kubus. Siswa diajak untuk berdiskusi dalam kelompok dan mencari penyelesaian masalah. Setelah itu, salah satu kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya. Di akhir pelajaran, siswa diminta menuliskan refleksi sesuai dengan pertanyaan penuntun. Hasil refleksi terkumpul 26 lembar dari 29 siswa yang hadir. Siswa juga diajak untuk melakukan aksi sebagai tugas rumah yakni membuat jaring-jaring kubus yang dikerjakan bersama kelompok. 2. Pembelajaran Pertemuan Kedua Pembelajaran pertemuan kedua ini dilaksanakan pada 13 April 2016 yang diikuti 30 siswa dari 31 siswa kelas VIII A. Pada pertemuan ini, konteks siswa digali dengan mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya serta menggunakan tugas aksi sebagai alat peraga. Pengalaman dilaksanakan siswa dengan bekerja dalam kelompok untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya tentang konsep luas permukaan dan volume kubus dengan bantuan alat peraga. Setelah itu, salah satu kelompok diminta untuk menyampaikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
diskusinya. Di akhir pelajaran, siswa diminta menuliskan refleksi sesuai pertanyaan penuntun. Hasil yang terkumpul sebanyak 22 lembar refleksi dari 30 siswa yang hadir. Siswa diajak pula untuk melakukan aksi sebagai tugas rumah yakni membuat benda berbentuk kubus yang berguna bagi kehidupan sehari-hari yang dikerjakan bersama kelompok. Hasil yang terkumpul sebanyak 5 buah tabungan berbentuk kubus. 3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga dan Pembagian Kuesioner Pembelajaran pertemuan ketiga ini dilaksanakan untuk evaluasi pembelajaran
sebelumnya
atau
ulangan
harian.
Pembelajaran
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2016 yang diikuti oleh 31 siswa kelas VIII A. Evalusi berjalan dengan baik, siswa mengerjakan 5 soal esai dalam waktu 80 menit. Setelah ulangan, siswa diberikan kuesioner dan diminta untuk mengisi secara pribadi.
Hasil kuesioner ini
digunakan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran kubus menggunakan PPR. 4. Pembelajaran Pertemuan Keempat Pembelajaran pertemuan keempat ini dilaksanakan untuk ulangan remedi yang diikuti oleh semua siswa. Hal ini dilaksanakan karena siswa yang mencapai nilai KKM tidak mencapai 50% total siswa.Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 yang diikuti 28 siswa dari 31 siswa kelas VIII A. Siswa mengerjakan 5 soal esai dalam waktu 80 menit. Pelajaran remedi tidak diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
peneliti karena waktu yang terbatas, namun sebelum ulangan remedi dilaksanakan siswa telah mengerjakan latihan soal bersama guru mata pelajaran. B. Analisis Data Setelah melaksanakan penelitian yang diadakan selama empat kali pertemuan pembelajaran, peneliti telah memperoleh data-data yang kemudian dianalisis. Data implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR berupa video pembelajaran dan lembar observasi pembelajaran. Data video pembelajaran dianalisis secara kualitatif dengan diubah menjadi transkripsisi video. Sedangkan data hasil observasi dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung skor rata-ratanya kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian keterlaksanaan. Data penilaian competence berupa data jawaban ulangan harian dan ulangan remedi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan menghitung persentase ketuntasan siswa secara klasikal dan ketuntasan untuk setiap nomor. Data penillaian conscience dan compassion berupa checklist hasil pengamatan kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung persentase banyaknya siswa untuk setiap aspek sikap yang dinilai. Data respon siswa berupa hasil kuesioner yang kemudian dianalisis secara kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan menghitung skor total respon siswa kemudian dibandingkan dengan tabel klasifikasi penilaian respon. 1. Analisis data implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR a. Keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Pengamatan
keterlaksanaan
implementasi
perangkat
pembelajaran dengan PPR dilakukan oleh 2 observer selama proses pembelajaran di kelas VIII A. Perhitungan keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR dengan menghitung skor rata-rata kemudian membandingkan dengan kriteria penilaian keterlaksanaan (lihat tabel 3.8). Hasil tersebut disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Keterlaksaan Implementasi Perangkat Pembelajaran No 1. 2.
Pertemuan kePertemuan pertama Pertemuan kedua
Berdasarkan
Skor rata-rata 4,5 4,5
data
di
atas
Kriteria penilaian Sangat Baik Sangat Baik
dapat
diketahui
bahwa
keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran dengan menggunakan
PPR
pada
pertemuan
pertama
dan
kedua
menunjukkan skor rata-rata yang sama yakni 4,5. Sehingga didapat kesimpulan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan termasuk dalam kategori sangat baik(lihat tabel 3.8). b. Transkripsi Rekaman Video Transkripsi merupakan proses penyajian kembali suatu kejadian ke bentuk narasi tertulis. Pada setiap pembelajaran semua situasi kondisi pembelajaran ditulis sesuai keadaan sebenarnya. Hasil transkripsi dari pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat pada lampiran B.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2. Analisis data hasil belajar siswa a.
Data Ulangan Harian Kubus Ulangan kubus diikuti oleh 31 siswa VIII A. Siswa mengerjakan 5 soal esai yang masing-masing soal memiliki skor maksimal 10. Perhitungan nilai akhir ulangan adalah dengan mengalikan dua total skor yang diperoleh. Hasil ulangan siswa secara sederhana dapat dilihat dalam tabel 4.4, sedangkan nilai ulangan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.4. Tabel 4.3 Hasil Ulangan Harian Kubus No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Nilai 88 N ≤ 100 76 N ≤ 88 64 N ≤ 76 52 N ≤ 64 40 N ≤ 52
Banyak Siswa 3 orang 7 orang 8 orang 5 orang 8 orang
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 3 siswa yang mendapat nilai pada interval 88 ˂ N ≤ 100. Sedangkan paling banyak siswa mendapat nilai pada interval 40 ˂ N ≤ 52 dan 64 ˂ N ≤ 76 yang masing-masing terdapat 8 siswa. Selanjutnya hasil analisis skor tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 4.4 Hasil Analisis per Indikator No Soal
Indikator
Jumlah Skor
Jumlah Skor Maks
Persentase Ketuntasan (%)
1.
Mengidentifikasi unsurunsur kubus
219
310
70,65
2.
Menentukan rusuk kubus
panjang
225
310
72,58
3.
Membuat kubus
jaring-jaring
222
310
71,61
4.
Menentukan permukaan kubus
luas
190
310
61,30
5.
Menentukan kubus
volume
215
310
69,35
Berdasarkan table 4.4, persentase ketuntasan paling tinggi adalah untuk soal nomor 2 yakni 72,58%. Sedangkan soal nomor 4 merupakan soal dengan persentase ketuntasan paling rendah yakni 61,30%. b.
Data Remedi Kubus Ulangan kubus diikuti oleh 31 siswa VIII A. Siswa mengerjakan 5 soal esai yang masing-masing soal memiliki skor maksimal 10. Perhitungan nilai akhir ulangan adalah dengan mengalikan dua total skor yang diperoleh. Hasil remedi siswa secara sederhana dapat dilihat dalam tabel 4.5, sedangkan nilai ulangan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.6. Tabel 4.5 Hasil Ulangan Harian Kubus No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Nilai 88 N ≤ 100 76 N ≤ 88 64 N ≤ 76 52 N ≤ 64 40 N ≤ 52
Banyak Siswa 5 orang 12 orang 8 orang 2 orang 1 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai remedi yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai ulangan. Banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM menjadi berkurang. Terdapat 5 siswa yang mendapat nilai pada interval 88 ˂ N ≤ 100. Sedangkan paling banyak siswa mendapat nilai pada interval 76 ˂ N ≤ 88yakni sebanyak 8 siswa. Selanjutnya hasil analisis skor tiap indikator dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4.6 Hasil Analisis per Indikator No Soal
Indikator
Jumlah Skor
Jumlah Skor Maks
Persentase Ketuntasan (%)
unsur-
229
280
81,79
jaring-jaring
239
280
85,36
1.
Mengidentifikasi unsur kubus
2.
Membuat kubus
3.
Menentukan kubus
volume
215
280
76,79
4.
Menentukan rusuk kubus
panjang
220
280
78,57
5.
Menentukan permukaan kubus
luas
206
280
73,57
Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan paling tinggi sama dengan hasil ulangan yakni untuk soal nomor 2. Sedangkan soal nomor 4 merupakan soal dengan persentase ketuntasan paling rendah. c.
Data Penilaian Conscience Penilaian
conscience
dilakukan
dengan
melakukan
pengamatan kepada siswa-siswa kelas VIII A selama proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR. Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah percaya diri, tanggung jawab, kerja sama dan teliti. Peneliti kemudian memberikan penilaian sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat. Berikut merupakan perolehan penilaian conscience, sedangkan penilaian sikap untuk masing-masing siswa secara lengkap dapat dlihat pada lampiran B.10. Tabel 4.7 Penilaian Conscience Perolehan Penilaian No 1. 2. 3. 4.
Sikap
Kurang Baik
Percaya diri Bertanggungjawab Teliti Bekerja sama
8 siswa 9 siswa 13 siswa 10 siswa
Baik 16 siswa 18 siswa 11 siswa 18 siswa
Sangat Baik 7 siswa 4 siswa 7 siswa 3 siswa
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar siswa memiliki sikap percaya diri, bertanggungjawab dan bekerjasama yang baik. Sedangkan untuk sikap teliti sebagian besar siswa masih terlihat kurang baik. d. Data Penilaian Compassion Penilaian
compassion
dilakukan
dengan
melakukan
pengamatan kepada siswa-siswa kelas VIII A selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR. Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah saling membantu dan saling menghargai. Peneliti kemudian memberikan penilaian sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat. Berikut merupakan perolehan penilaian compassion sedangkan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
sikap untuk masing-masing siswa secara lengkap dapat dlihat pada lampiran B.11. Tabel 4.8 Penilaian Compassion Perolehan Penilaian No 1. 2.
Sikap Saling membantu Saling menghargai
Kurang Baik 5 siswa 9 siswa
Baik 18 siswa 18 siswa
Sangat Baik 8 siswa 4 siswa
Berdasarkan tabel 4.8, sebagian besar siswa memiliki sikap saling membantu yang baik. Sedangkan sikap saling menghargai sebagian besar siswa juga sudah menunjukkan sikap yang baik. 3. Analisis Data Respon Siswa Kuesioner respon siswa diisi oleh 31 siswa kelas VIII A yang mengikuti pembelajaran dengan implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR. Perhitungan hasil respon siswa dengan menghitung skor total, selanjutnya skor total tersebut dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian respon (lihat tabel 3.9). Hasil perhitungan skor untuk setiap aspek disajikan pada tabel 4.9, sedangkan skor setiap pernyataan secara lengkap disajikan pada lampiran B.12. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Respon Siswa No. 1.
2.
Aspek
Perhitungan Skor
Sikap siswa terhadap matematika
Jumlah Jumlah x Skala penilaian Jumlah total Kategori Penilaian Jumlah Jumlah x Skala penilaian Jumlah Total Kategori Penilaian
Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR
Pilihan Jawaban SS S TS STS 73 182 90 27 292
546
180
27
59
1045 Baik 239 109
22
236
717
22
1193 Baik
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
3.
Keberhasilan implementasiP PR
Jumlah Jumlah x Skala penilaian Jumlah total Kategori Penilaian
69
244
101
20
276
732
202
20
1230 Sangat Baik
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sikap siswa terhadap matematika memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam kategori baik respon (lihat tabel 3.9, halaman 47). Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR memiliki total skor 1193 yang berarti sikap tersebut termasuk kategori baik. Sedangkan menurut siswa untuk keberhasilan implementasi PPR memiliki skor 1230 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. C. Pembahasan 1. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti kepada guru, siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika belum menunjukkan pelaksanaan PPR secara maksimal. Metode pembelajaran yang digunakan menggunakan metode tutor sebaya, yaitu dengan mengerjakan latihan soal secara berkelompok dengan satu orang sebagai tutor dan cenderung siswa hanya belajar mandiri tanpa diberi penguatan. Pemanfaatan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran pun belum maksimal. Proses pembelajaran seperti ini tentu saja membuat siswa cepat bosan dan peran serta siswa pun cenderung pasif. Kegiatan Refleksi yang merupakan salah satu ciri khas pelaksanaan PPR jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
dilakukan. Menurut guru, kegiatan refleksi saat ini tidak dilaksanakan setiap akhir pembelajaran namun dilaksanakan satu bulan sekali dengan cara siswa menuliskan refleksi di dalam buku refleksinya masing-masing. Tahap kedua dari penelitian ini adalah peneliti melakukan pembelajaran di kelas VIII A pada sub materi kubus dengan implementasi perangkat pembelajaran yang menggunakan PPR. Dalam penelitian ini, pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali yakni pada pertemuan pertama membahas mengenai pengertian kubus, unsur-unsur kubus serta jaring-jaring kubus sedangkan untuk pembelajaran kedua membahas tentang luas permukaan kubus dan volume kubus. Selanjutnya pada pertemuan ketiga diadakan evaluasi atau ulangan harian kubus dan untuk pertemuan kempat diadakan ulangan remedi. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 80 menit. Berikut merupakan paparan pelaksanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan PPR yang telah dilaksanakan. 1. Konteks Dalam PPR konteks berarti “dunia kehidupan” yang membentuk situasi
terjadinya
proses
pembelajaran.
Demi
terselenggaranya
kedalaman proses belajar maka pendidik maupun anggota-anggota lain dari komunitas sekolah perlu memperhatikan konteks yang mencakup empat hal yakni konteks nyata dari kehidupan siswa; konteks sosioekonomi, politik dan kebudayaan; suasana kelembagaan sekolah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
pusat belajar; dan pengertian-pengertian yang dibawa seorang siswa ketika memulai proses mengajar (Subagja, 2010: 45-48). a. Pertemuan pertama Peneliti menggali pengertian siswa tentang kubus dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kemampuan awal siswa menyebutkan benda-benda nyata yang berbentuk kubus. Kemudian peneliti menunjukkan beberapa kemasan makanan dan barang seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Contoh benda berbentuk kubus
Gambar 4.2 Contoh benda berbentuk balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Proses konteks dalam pertemuan ini terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan pertama (No. 11-32). Keterangan P
: Peneliti
SS
: Semua Siswa
BS
: Beberapa Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
S
: Siswa
: “Coba sekarang sebutkan, benda nyata yang bentuknya kubus apa saja?” S1 : “Dadu” P : “Iya dadu, apa lagi?” S2 :“Rubik.” P : “Benar Rubik, ada lagi?” [Peneliti mengeluarkan beberapa contoh kemasan makanan yang memiliki kemasan berbentuk kubus dan balok] P : “Sekarang saya punya beberapa benda, silakan kalian sebutkan benda ini termasuk kubus atau tidak ya. Ini kubus bukan?” [Sambil menunjukkan kemasan The Tjongjie] BS :”Iya” P : “Baik, kalau yang ini kubus bukan?” [Sambil menunjukkan bungkus Broniz] BS : “Iya” P : “Kalau yang ini bentuknya apa?” [Sambil menunjukkan bungkus dot] BS : “Kubus” P : “Baik. Kalau yang ini apa bentuknya?” [Sambil menjukkan kotak kado] BS : “Itu kubus” P : “Lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?” [Sambil menunjukkan bungkus Good Day] BS : “Enggak” P : “Baik, satu lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak? [Sambil menunjukkan tempat jam] BS : “Enggak” P : “Nah sekarang, kenapa kalian bias menyebutkan benda benda tadi kubus atau bukan, apa alasannya?” S3 : “Gak tahu” P : “Untuk yang lain, kenapa benda ini bisa kalian sebut kubus?”[Sambil menunjukkan bungkus teh tjongjie dan bungkus broniz] S4 : “Karena panjangnya rusuknya sama”
11. P 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
32.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Transkripsi
pembelajaran
pada
pertemuan
pertama
mengindikasikan telah terdapat proses konteks, yakni menggali pengertian dan pengetahuan yang sudah dibawa oleh siswa ketika memulai pembelajaran ini. Siswa mampu menyebutkan beberapa benda dalam kehidupan nyata yang termasuk bentuk kubus. Siswa juga mampu mengelompokkan benda yang berbentuk kubus atau bukan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Transkrip pembelajaran pertemuan pertama (No 11-32) tersebut sekaligus memperlihatkan adanya fase pertama dalam tahapan pembelajaran Van Hiele yakni informasi. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi segala hal yang sudah ataupun yang belum diketahui oleh siswa seperti yang dikemukakan (Nur’aeni: 2010). b. Pertemuan kedua Konteks pertemuan kedua ini, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Hal ini terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No. 18-34) yang membahas mengenai unsurunsur kubus. : “Kita ingat pelajaran kemarin dulu ya, kubus memiliki berapa titik sudut?” 19. S2 : ”Enam” 20. P : “Berapa titik sudut dalam sebuah kubus?” 21. BS : “Delapan” 22. P : ”Benar, lalu sisi dalam kubus ada berapa?” 23. BS : ”Enam” 18. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
: ” Ya, selanjutnya diagonal sisinya ada berapa?” : ”Enam” : ”Dua belas” : ”Berapa diagonal sisinya?” : ”Dua belas” : ”Lalu kalau diagonal ruang kubus ada berapa?” : ”Empat” : ”Ya, apa lagi unsurnya? Ada yang belum disebutkan?” 32. S6 : ”Bidang diagonal” 33. P : “Iya bidang diagonal. Ada berapa bidang diagonalnya?” 34. S6 : “Enam” 24. P 25. S3 26. S4 27. P 28. BS 29. P 30. S5 31. P
Berdasarkan transkripsi di atas, beberapa siswa masih mengingat materi pelajaran pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk mengamati jaring-jaring kubus untuk menemukan rumus luas permukaan, serta membawa alat peraga kubus yang berisi kubus satuan untuk menemukan rumus volume seperti pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Alat peraga mencari rumus volume kubus (digunakan oleh peneliti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Gambar 4.4 Alat peraga mencari rumus volume kubus (digunakan oleh siswa)
Proses konteks juga terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No 35-52) yang mengajak siswa untuk menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. : “Selanjutnya kalau kemarin kita punya sebuah kubus lalu kita bongkar akan membentuk apa?” 36. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 37. P : “Hayo membentuk apa? Tugas yang kalian buat di rumah itu apa namanya” 38. BS : ”Jaring-jaring” 39. P : ”Iya jaring-jaring. Nah, kalau dari jarring-jaring itu kita bisa menentukan rumus apa? Rumus luas?” 40. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 41. P : ”Kita bisa menentukan apa? Luas apa?” 42. S7 : ”Permukaan” 43. P : ”Ya benar, dari jaring-jaring itu kita bisa menentukan rumus luas permukaan. Coba nanti kalian cari bersama kelompok bagaimana rumus luas permukaan dari sebuah kubus?Selanjutnya, selain luas permukaan apa lagi yang biasa kita tentukan dari sebuah bangun ruang? Ada yang tahu, kita bisa cari rumus apa lagi?” 44. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 45. [Peneliti mengeluarkan alat peraga volume berupa bangun kubus yang diisi kubus satuan] 46. P : ”Kalau bangun ruang berarti memiliki ruangan ya, nah kalau kita akan menghitung ruangan itu berarti kita harus mencari apa?” 47. S8 : ”Volume” 35. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
: ”Iya benar volume. Bagaimana cara menentukan volume kubus itu?” 49. S9 : “Gak tau” 50. P : ”Gak tahu, Oke, Ayo kita cari tahu ya. Coba perhatikan yang saya bawa ini. Di sini saya punya satu buah kubus, nah saya akan mengisi kubus ini dengan memasukkan kubus satuanyang kecil-kecil ini. [Sambil memegang kubus satuan dan memasukkan ke dalam kubus besar] Akan saya isi kubus ini sampai penuh ya. Sekarang bagaimana kita tahu berapa kubussatuan yang kita butuhkan untuk mengisi kubus besar ini sampai penuh?” 51. S10 : “Tinggal dihitung kubus kecilnya” 52. P : ”Dihitung satu-satu kubusnya? Memakan waktu lama dong. Nah kita nanti akan mancari bagaimana rumus untuk mencari volume kubus sehingga nanti kalau tidak ada alat peraga ini pun masih bisa untuk menghitung ya. Oke sekarang kalian selidiki bagaimana rumus volume kubus. Silakan kalian kerjakan LKSnya bersama kelompok, kalau ada yang belum jelas bisa ditanyakan ke saya” 48. P
Transkripsi pembelajaran di atas memperlihatkan konteks yang digali oleh peneliti dengan bantuan alat peraga. Siswa menggunakan alat peraga untuk mendapatkan pengetahuan untuk mengerjakan permasalahan selanjutnya. Alat peraga tersebut memudahkan mereka mendapatkan pengetahuan untuk memahami materi mengenai luas permukaan dan volume kubus ini. Transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No. 35-52) tersebut sekaligus memperlihatkan adanya fase pertama dalam tahapan pembelajaran Van Hiele yakni informasi. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi segala hal yang sudah ataupun yang belum diketahui oleh siswa seperti yang dikemukakan Nur’aeni (2010). Siswa mampu untuk mengingat dan menyebutkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
2. Pengalaman Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat pemahaman kognitif bahan yang disimak yang juga memuat unsur afeksi yang dihayati oleh pelajar (Subagja, 2010: 52-53). a. Pertemuan pertama Dalam kegiatan pengalaman ini, peneliti membagi dalam enam kelompok untuk mengerjakan LKS. Lembar Kerja Siswa tersebut berisi pertanyaan untuk menyelidiki unsur-unsur kubus dan jaring-jaring serta latihan soal mengenai unsur-unsur kubus. Satu kelompok terdiri dari 5-6 anggota yang telah ditentukan oleh peneliti. Selama mengerjakan LKS beberapa siswa mengajukan pertanyaan
pada
peneliti
yang
terlihat
pada
transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 70-77): 70. S16 : “Mbak, ini langsung diisi di sini kan?” 71. P : “Iya, silakan langsung diisi di kertas itu saja” 72. [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKSnya. Peneliti berkeliling memperhatikan siswa-siswa] 73. K1 : “Mbak, ini berarti disebutin namanya semuanya ya?” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1 No 2] 74. P : “Iya, kalian sebutkan namanya satu per satu, perhatikan penulisan nama untuk sisi ya, harus disebutkan searah ya.” 75. K1 : ” Jadi gimana mbak, ABCD gitu?” 76. P : “Iya begitu benar, kalau ABDC kurang tepat. Gimana sudah paham?” 77. K1 : “Oh gitu ya ya” Transkripsi di atas menunjukkan fase kedua dalam tahapan pembelajaran Van Hiele yaitu orientasi terpadu. Pada tahap ini siswa mulai mempelajari objek-objek secara cermat dan teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
seperti yang dikemukakan Nur’aeni (2010). Hal ini terlihat dengan siswa mulai aktif bertanya untuk lebih mengenal objek yang dipelajari. Selanjutnya peneliti membagikan alat peraga kubus yang nantinya dibongkar oleh siswa sehingga membentuk jaring-jaring seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.5 Alat peraga berbentuk kubus Kegiatan siswa untuk membongkar kubus dan menemukan jaring-jaring kubus terlihat pada transkripsi
pembelajaran
pertemuan pertama (No. 95-107): 95. [Peneliti membagikan bangun kubus dan cutter untuk masing-masing kelompok] 96. P : “Coba perhatikan semua ya, untuk kegiatan 4 silakan kalian iris kubus sesuai tanda yang warna-warni itu ya, hati-hati ya memakai cutternya. Setelah itu lanjutkan kegiatan sesuai langkah yang sudah ada ya” 97. K4 : ”Seperti ini mbak?” 98. P : “Iya, silakan diiris sampai garisnya putus” [Peneliti memberikan contoh dalam mengiris kubus] 99. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi ribut]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
100. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengiris kubus] 101. K6 : ”Mbak, ini ngasih namanya gimana?” 102. P : “Sudah terbuka kubusnya? Kalau kubusnya terbuka gitu, jadi apa sekarang? 103. K6 : “Jaring-jaring” 104. P : ”Ya benar, nah sekarang silakan beri nama sesuai titik sudut semula” 105. [K6 masih terlihat bingung] 106. P : ”Tadi kan sebuah kubus pasti punya nama setiap sudutnya, kalau dibuka seperti ini nama sudutnya jadi dimana aja?” [Sambil memegang kubus yang telah berbentuk jaring-jaring] 107. K6 : “Oh gitu ya ya mudeng”
Gambar 4.6 Siswa mengiris kubus sesuai dengan tandanya
Selanjutnya mempresentasikan
peneliti hasil
meminta pekerjaan
siswa
untuk
bersama
teman
kelompoknya. Peneliti meminta kelompok mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya namun setelah ditunggu beberapa saat tidak ada kelompok yang bersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
sehingga peneliti harus menunjuk setiap kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Kegiatan
presentasi
ini
terlihat
pada
transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 113-133). 113. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan presentasikan hasil pekerjaan kalian bersama kelompok. Untuk kegiatan 1 no 1-3 ada yang mau mempresentasikan pekerjaannya?” 114. [Siswa tidak menanggapi, suasana menjadi ribut] 115. P : ”Baik, akan saya tunjuk saja ya. Silakan kelompok satu mempresentasikan kegiatan 1 No. 1-3, kelompok yang lain silakan mendengarkan dengan baik, kalau ada jawaban yang berbeda boleh ditanyakan” 116. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 117. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih kelompok satu, sampai di sini apakah ada pertanyaan?” 118. BS : ”Tidak” [Sebagian siswa tidak menanggapi] 119. P : “Sekarang dilanjutkan ke kegiatan 1 no 4-5, silakan kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya” 120. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 121. P : “Teman-teman yang lain silakan perhatikan teman yang sedang presentasi ya, hargai teman yang sedang berbicara. Untuk jawaban dari kelompok 2 sudah benar ya, terimakasih kelompok 2” 122. P :“Lanjut ke kegiatan 1 No. 6-7, silakankelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya” 123. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 124. P : “Setuju dengan jawaban kelompok 3?” 125. BS : “Setuju” 126. P : “Sudah benar jawabannya, terimakasih kelompok 3” 127. P :“Selanjutnya ke kegiatan 3 no 1, silakan kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
128. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 129. P : “Baik, terimakasih kelompok 4. Untuk no 1 b dan c kita gunakan rumus Phytagoras ya, apakah ada pertanyaan?” 130. BS : “Tidak” 131. P : “Untuk yang terakhir kegiatan 3 no 2, silakan kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya” 132. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 133. P : “Baik sudah benar ya jawabannya, terimakasih kelompok 5.” Transkripsitersebutmenunjukkan bahwa siswa kurang berinisiatif untuk mempresentasikan hasil pekerjaan bersama kelompok sehingga peneliti harus memilih kelompok untuk prsentasi.
Saat
presentasi
berlangsung
siswa
kurang
menghargai teman yang sedang presentasi hal ini terlihat dengan mereka cenderung terlihat mengobrol dengan teman lainnya. Kegiatan presentasi ini memperlihatkan terjadi fase ketiga dari tahapan pembelajaran Van Hiele yaitu eksplisitasi. Siswa
menyatakan
apa
yang
telah
dipelajari
dengan
menggunakan bahasa sendiri(Nur’aeni: 2010). Siswa telah melakukan persentasi dan menyatakan apa yang telah dipelajari walaupun antusias siswa dalam presentasi dan mendengarkan presentasi masih kurang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
b. Pertemuan kedua Kegiatan pengalaman ini diawali dengan peneliti membagi dalam enam kelompok yang sama dengan pertemuan pertama untuk mengerjakan LKS. Lembar Kerja Siswa tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa dapat menemukan rumus luas permukaan dan rumus volume kubus. Selama mengerjakan LKS beberapa siswa mengajukan pertanyaan pada peneliti yang terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No. 57-66): 57. K1 : ”Mbak ini gimana? Tinggal diisi kaya gini?” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1] 58. P : ”Iya benar, jadi kalau rumus luas permukaan kubus apa?” 59. K1 : ”6 dikali sisi dikali sisi” 60. P : ”Kemarin kita belajar kalau sisi kubus itu yang mana?” [Sambil memegang kubus satuan] 61. K1 : ”Yang itu” [Sambil menunjuk sisi kubus] 62. P : ”Nah semua luasan ini kan kalau sisi, padahal yang kamu maksud yang mana? Hanya garis yang membatasi kan? Kalau begitu namanya apa kemarin kalau dalam kubus?” 63. K1 : ” Oh rusuk ya mbak?” 64. P : ”Iya benar rusuk. Bagaimana bisa membedakangak?” 65. K1 : ”Iya mbak bisa, Jadi rumusnya 6 dikali rusuk dikalirusuk ya?” 66. P : ”Iya sip benar. Oke dilanjutkan ya mengerjakannya, semua ikut belajar ya” Kemudian untuk membantu siswa menemukan rumus volume kubus, peneliti membagikan alat peraga kubus yang berisi kubus satuan untuk setiap kelompok. Kegiatan siswa dalam menemukan rumus volume kubus dengan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
peneliti terlihat pada trasnkrip pembelajaran pertemuan kedua (No. 69-88). 69. K3 : ”Kegiatan 2 mbak, Ini maksutnya gimana mbak?” 70. P :”Kalian tulis bagaimana cara memperolehbanyaknya kubus satuan yang harus dimasukkan menjadi isinya. Kalau yang b ada berapa kubus satuan?” 71. K3 : ”Delapan” 72. P : ”Bagaimana caranya?” 73. K3 : ”Dihitung, ini kan dua, dua, dua, dua jadi ada delapan” 74. P : ”Ya bagus, kalau yang gambar c kalian bias perhatikan kubus ini sama kan? [Sambil memegang alat peraga volume] 75. K3 : “Oh ya, sama” 76. P : ”Kalau ini ada berapa kubus satuan?” 77. K3 : ”Dua puluh tujuh, soalnya tadi dah ngitung” 78. P : ”Oh dihitung ya, nanti kalau kubusnya lebih besar, dihitung juga? Lama dong. Coba sekarang perhatikan, kita bisa menghitung volumenya dengan mengalikan luas alas dengan tingginya, sekarang ukuran kubus ini berapa?” 79. K3 : ”Tiga ya?” 80. P : ”Iya benar tiga, nah kalau begitu alasnya tiga dikali tiga lanjut dikalikan lagi dengan tiga sebagai tingginya, jadi berapa?” 81. K3 : ”Dua puluh tujuh” 82. P : ”Iya benar, Tadi itu tiga ukuran apanya to?” 83. K3 : ”Rusuknya ya?” 84. P : ”Iya rusuk, berarti sekarang kalau untuk kubus sembarang berarti bagaimana rumusnya?” 85. K3 : ”Rusuk dikai rusuuk dikali rusuk. Gitu?” 86. P : ”Iya sip benar. Bagaimana masih ada pertanyaan?” 87. K3 : ”Oh ya ya mudeng” 88. P : “Oke silakan dilanjutkan lagi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Gambar 4.7 Siswa menggunakan alat peraga Siswa berusaha mencari tahu bagaimana cara untuk menemukan rumus luas permukaaan dan volume kubus dengan bantuan alat peraga. Peneliti tetap membimbing siswa agar dapat menemukan jawaban yang benar. Selanjutnya mempresentasikan
peneliti hasil
meminta
pekerjaan
siswa
untuk
bersama
teman
kelompoknya. Namun masih sama seperti pertemuan sebelumnya siswa kurang inisiatif untuk mengajukan diri mempresentasikan pekerjaannya sehingga peneliti harus menunjuk
setiap
kelompok
secara
bergantian
untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Kegiatan pesentasi ini terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan pertama (No. 102-121). 102. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan presentasikan hasil pekerjaan kalian bersama kelompok. Silakan kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
mempresentasikan kegiatan 1, kelompok yang lain silakan mendengarkan teman yang sedang presentasi ya” 103. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 104. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih kelompok satu. Jadi rumus untuk mencari luas permukaan kubus adalah 6 dikali rusuk dikali rusuk. Selanjutnya silakan kelompok dua membacakan jawaban kegiatan 2” 105. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 106. P :”Ayo dong dengarkan temanya dulu. Terimakasih kelompok 2, jawabannya benar ya, rumus untuk mencari volume kubus adalah rusuk kali rusuk kali rusuk atau rusuk pangkat tiga. Baik, sampai di sini ada pertanyaan?” 107. BS :”Tidak” 108. P :”Baik, kita lanjutkan ya, tapi sekali lagi silakan dengarkan teman yang sedang bicara ya, kelompok 3 silakan bacakan jawaban kegiatan 3 no 1” 109. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 110. P : ”Adakah jawaban yang berbeda dengan kelompok 3?” 111. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti] 112. P : ”Baik, sudah benar ya jawaban dari kelompok 3 terimakasih, selanjutnya silakan kelompok 4 membacakan jawaban kegiatan no 2 dan 3?” 113. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 114. P : ”Terimakasih kelompok 4, setuju semua dengan kelompok 4? 115. BS : ”Setuju” 116. P : ”Selanjutnya silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan no 4?” 117. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan] 118. P :”Oke terimakasih kelompok 5, jawabannya sudah benar.Berikutnya yang terakhir silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan no 5?” 119. [Wakil kelompok 6 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
120. P :”Oke jawabannya benar terimakasih kelompok 6. Semuanya sudah dibahas ya, apakah masih ada pertanyaan?” 121. BS:”Tidak”
3. Refleksi Refleksi berarti: menyimak kembali penuh perhatian bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan supaya dapat menangkap maknanya lebih mendalam (Subagja, 2010: 55-56). a. Pertemuan pertama Siswa diminta untuk menuliskan hasil refleksi sesuai dengan pertanyaan
yang
telah
disiapkan
oleh
peneliti
di
akhir
pembelajaran. Namun tidak semua siswa yang hadir pada pertemuan pertama mungumpulkan lembar hasil refleksinya. Hasilnya terkumpul 26 lembar refleksi dari 29 siswa yang hadir. Hal tersebut terjadi karena suasana kelas yang sedikit gaduh saat pergantian jam pelajaran sehingga peneliti tidak dapat mengecek siswa yang belum mengumpulkan lembar refleksi. Contoh lembar refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran B.8. b. Pertemuan kedua Setelah pembelajaran hari kedua berahkir, siswa diminta untuk menuliskan refleksi sesuai pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Namun tidak semua siswa yang hadir pada pertemuan kedua
mungumpulkan
lembar
hasil
refleksinya.
Hasilnya
terkumpul 22 lembar refleksi dari 30 siswa yang hadir. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
terjadi karena suasana kelas yang sedikit gaduh saat pergantian jam pelajaran sehingga peneliti tidak dapat mengecek siswa yang belum mengumpulkan lembar refleksi. Contoh lembar refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran B.9. 4. Aksi Aksi menunjuk pada pertumbuhan batin seseorang berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan dan juga pada manifestasi lahiriahnya (Subagja, 2010: 61-62). a. Pertemuan pertama Kegiatan aksi berupa tugas rumah yang dikerjakan bersama kelompok
untuk
membuat
jaring-jaring
kubus.
Peneliti
menjelaskantugas aksi pada akhir pertemuan pertama seperti terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan pertama (No. 138-140). 138. P : “Selanjutnya, silakan kalian tulis refleksikalian selama mengikuti pembelajaran hari ini sesuai pertanyaan yang sudah ada. Lalu untuk aksi di rumah silakan per kelompok membuat jaring-jaring kubus sesuai bentuk jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok tadi, dengan rusuknya berukuran 10 cm ya. Hasilnya silakan dibawa pada pertemuan besok pagi ya.” 139. SB : ”Hah besok? Jangan besok mbak” 140. P : “Besok saja, gampang kok bikin jarring-jaringnya. Oke. Silakan kalian isi lembar refleksinya” Tugas aksi dikumpulkan pada pertemuan berikutnya yakni pertemuan kedua. Peneliti mengecek hasil tugas aksi siswa seperti terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No.1016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
10. P : “Baik, sudah berada di kelompoknya masing-masing ya. Silakan kalian keluarkan tugas aksi kemarin untuk membuat jaring-jaring kubus, sudah dibuat kan?” 11. BS : “Belum mbak” 12. P :“Lho kok belum, semuanya belummengerjakan?” 13. K2 : “Sudah mbak” 14. K5 : “Sudah ini mbak” 15. P : “Oke, bagus untuk kelompok yang sudahmengerjakan, untuk yang belum mengerjakan silakan nanti tugasnya tetap dikerjakan” 16. BS : ” Iya mbak” Transkripsi di atas menunjukkan hanya beberapa kelompok saja yang mengerjakan tugas aksi sesuai yang telah diinstruksikan pada pertemuan sebelumnya. Dari enam kelompok hanya 3 kelompok saja yang mengerjakan tugas aksi pertama ini. Hal ini kemudian ditelusuri oleh peneliti dengan melakukan wawancara bebas kepada beberapa siswa. Menurut mereka, alasan tidak mengerjakan tugas aksi karena mereka kurang berkomunikasi dengan teman kelompok yang lain, selain itu masalah waktu yang hanya berselang satu hari dari pemberian tugas sehingga mereka tidak sempat mengerjakannya juga menjadi alasan mereka tidak mengerjakan tugas aksi. b. Pertemuan kedua Kegiatan aksi pada pertemuan ini berupa tugas rumah untuk membuat benda-benda yang bermanfaat berbentuk kubus yang dikerjakan bersama kelompok. Peneliti menjelaskantugas aksi pada
pertemuan
kedua
seperti
terlihat
pembelajaran pertemuan kedua (No. 127).
pada
transkripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
127. P : “Iya silakan isi lembar refleksinya. Untuk tugas aksinya silakan kalian buat benda berbentuk kubus yang berguna untuk kehidupan sehari-hari misalnya tabungan, tempat kado, atau tempat pernak-pernik. Supaya kalian tidak lupa lagi sudah saya bagikan kertas kecil itu silakan dicermati dan dikerjakan bersama kelompok ya, jangan sampai tidak mengerjakan lagi ya.” Pengumpulan tugas aksi kedua ini berselang satu minggu dari pemberian tugas aksi. Dari enam kelompok hanya ada 4 kelompok saja yang mengumpulkan tugas aksi kedua ini. Peneliti kemudian menyelediki dengan menanyakan kepada beberapa siswa mengenai alasan mereka tidak mengerjakan tugas aksi kedua ini. Mereka menyebutkan bahwa komunikasi antar anggota kelompok tidak terjalin dnegan baik, sehingga hanya siswa yang rajin yang mau mengerjakan. 5. Evaluasi Tes, ulangan, ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai seberapa jauh pengetahuan yang sudah dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh pelajar. Evaluasi berkala mendorong pengajar maupun pelajar memperhatikan pertumbuhan intelektual dan juga apakah ada kekurangan-kekurangan yang perlu ditangani. Pedagogi Reflektif tidak hanya
bermaksud
mewujudkan
pembentukan
yang
mencakup
kemajuan akademik namun yang menjadi focus perhatian adalah pertumbuhan pelajar yang menyeluruh sebagai pribadi demi sesama (Subagja, 2010: 63-65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Pada pembelajaran ini evaluasi berupa ulangan harian mengenai kubus untuk menilai seberapa jauh pengetahuan yang sudah dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh siswa. Ulangan harian berupa 5 soal esai yang dikerjakan siswa selama 80 menit dan diikuti oleh 31 siswa kelas VIII A . Hasil dari ulangan harian kubus ini ternyata masih belum baik, nilai sebagian siswa masih belum mencapai
KKM
sehingga
diadakan
ulangan
remedi
untuk
memperbaiki nilai siswa. Ulangan remedi berupa 5 soal esai yang dikerjakan siswa selama 80 menit dan diikuti oleh 28 siswa dari 31 siswa kelas VIII A. Hasil dari ulangan harian siswa ini dibahas secara lengkap pada sub bab berikutnya.
2.
Deskripsi Pencapaian Competence, Conscience, dan CompassionSiswa a.
Competence Pencapaian kompetensi ini ditunjukkan dari hasil ulangan kubus yang telah dikerjakan oleh siswa. Hasil ulangan kubus menunjukkan 13 siswa (41,94% ) mendapat nilai di atas nilai KKM, sedangkan 18 siswa (58,06%) mendapat nilai di bawah nilai KKM. Secara lebih rinci seperti yang tertera pada tabel 4.5 terlihat bahwa 61,3% siswa telah berhasil mencapai indikator menentukan luas permukaan kubus, sebanyak 69,35% siswa telah mencapai indikator untuk menentukan volume kubus, kemudian sebanyak 70,65%
siswa
telah
berhasil
mencapai
indikator
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
mengidentifikasi unsur-unsur kubus, selanjutnya siswa telah berhasil mencapai indikator membuat jaring-jaring kubus sebanyak 72,58% dan siswa yang telah berhasil mencapai indikator menentukan panjang rusuk kubus sebanyak 72,58%. Peneliti dan guru mata pelajaran memutuskan untuk mengadakan ulangan remedi yang diikuti oleh seluruh siswa karena hasil ulangan menunjukkan lebih dari 50% siswa belum mencapai nilai KKM. Sebelum melaksanakan ulangan remedi, peneliti tidak melakukan pembelajaran remedi terlebih dahulu dikarenakan
waktu
yang
tidak
mencukupi.
Namun
saat
pembelajaran dengan guru, guru memberikan latihan soal untuk siswa agar siswa menjadi lebih paham mengenai materi kubus. Soal remedi dibuat sesuai indikator ulangan kubus. Hasil ulangan remedi menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan hasil ulangan kubus. Dari 28 siswa yang mengikuti ulangan remedi, terdapat 7 siswa (25%) yang nilainya masih belum mencapai KKM. Hal ini berarti 14 siswa (75%) berhasil tuntas dalam ulangan remedi ini. Secara lebih rinci seperti yang tertera pada tabel 4.7 bahwa sebanyak 73,57% siswa telah berhasil mencapai indikator menentukan luas permukaan kubus, sedangkan 76,79% siswa telah berhasil mencapai indikator menentukan volume kubus, lalu sebanyak 78,57% siswa berhasil mencapai indikator menentukan panjang rusuk kubus, selanjutnya siswa yang berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
mencapai indikator mengindentifikasi unsur-unsur kubus sebanyak 81,79% dan siswa yang berhasil mencapai indikator membuat jaring-jaring kubus sebanyak 85,36%. b. Conscience Pencapaian kompetensi ini ditunjukkan dengan hasil penilaian conscience siswa yang didapat dengan mengamati aktivitas
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan PPR. Sikap yang diamati dan dinilai yaitu percaya diri, bertanggungjawab, teliti dan kerjasama. Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan bahwa terdapat 8 siswa (25,8%) kurang memiliki sikap percaya diri hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak mengutarakan pendapat saat pembelajaran dan presentasi, sebanyak 16 siswa (51,61%) memiliki kepercayaan diri yang baik hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah berusaha untuk mengutarakan pendapat saat pembelajaran dan beberapa sudah bersedia presentasi walaupun masih menunggu arahan dari peneliti, sedangkan sisanya sebanyak 7 siswa (22.5%) terlihat sangat percaya diri hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah berinisiatif untuk mengutarakan pendapat dalam pembelajaran tanpa diminta oleh peneliti. Selanjutnya untuk sikap bertanggungjawab terlihat terdapat 9 siswa (29%) kurang bertanggungjawab hal ini diperlihatkan dengan siswa tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan juga dalam berdiskusi, sebanyak 18 siswa (58%) menunjukkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
bertanggungjawab yang baik hal ini terlihat dari siswa sudah berusaha ambil bagian dalam mengerjakan tugas dan dalam berdiskusi namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 4 siswa (13%) sangat bertanggungjawab hal ini terlihat dengan siswa sudah konsisten ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Berikutnya untuk sikap teliti sebanyak 13 siswa (42%) kurang teliti hal ini ditunjukkan dengan masih banyak terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, sebanyak 11 siswa (35,5%) memiliki ketelitian yang baik terlihat dari siswa sudah berusaha mengerjakan soal secara runtut namun masih terdapat sedikit kesalahan, sedangkan sisanya sebanyak 7 siswa (22,5%) sangat teliti hal ini diperlihatkan dengan siswa sudah mengerjakan soal sesuai dengan perintah dan memperoleh hasil yang tepat. Untuk sikap yang terakhir terlihat bahwa sebanyak 10 siswa (32,3%) kurang menunjukkan sikap kerjasama hal ini telihat dari siswa kurang terlibat dalam mengerjakan tugas dan lebih banyak bekerja secara individual dalam menyelesaikan tugas kelompok, sebanyak 18 siswa (58,1%) memiliki sikap kerjasama yang baik hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah berusaha mengerjakan tugas bersama-sama dalam kelompok namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 3 siswa (9,7%) sangat baik dalam bekerjasama hal ini diperlihatkan dengan siswa terus konsisten berusaha mengerjakan tugas bersama-sama dengan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
c. Compassion Pencapaian kompetensi ini ditujukkan dengan hasil penilaian compassion yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan
pengamatan
selama
siswa
mengikuti
proses
pembelajaran. Sikap dalam kompetensi ini lebih kepada sikap yang berhubungan dengan orang lain di sekitarnya, sehingga dalam pembelajaran ini sikap yang diamati dan dinilai adalah sikap saling membantu dan sikap saling menghargai. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil bahwa 5 siswa (16,1%) menunjukkan kurang baik dalam sikap saling membantu hal ini terlihat dari siswa kurang bersedia untuk membantu teman dalam memecahkan masalah, sebanyak 18 siswa (58,1%) menunjukkan sikap saling membantu yang baik hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah berusaha membantu teman namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 8 siswa (25,8%) menunjukkan memiliki sikap saling membantu yang sangat baik hal ini diperlihatkan dengan siswa menunjukkan usaha untuk membantu teman dalam memecahkan masalah. Selanjutnya untuk sikap saling menghargai diperoleh hasil bahwa sebanyak 9 siswa (29%) menunjukkan sikap kurang baik dalam menghargai hal ini diperlihatkan dengan siswa memaksakan pendapat mereka dan tidak mendengarkan pendapat dari teman lainnya, sebanyak 18 siswa (58,1%) menunjukkan sikap saling menghargai yang baik yang ditunjukkan dengan siswa mau mendengarkan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
teman namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 4 siswa (12,9%) menunjukkan sikap saling menghargai yang sangat baik hal ini terlihat dengan siswa mau untuk mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya. 3.
Deskripsi Respon Siswa Kuesioner respon siswa diisi oleh 31 siswa kelas VIII yang mengikuti pembelajaran dengan implementasi PPR. Kuesioner tersebut terdiri dari 20 item pernyataan positif dan 20 item pernyataan negatif. Setiap pernyataan tersedia empat pilihan jawaban, dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Alternatif jawaban yang disediakan yakni “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Hasil kuesioner menunjukkan pada aspek pertama yakni sikap terhadap matematika memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam kategori baik. Aspek tersebut terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Aspek kedua mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR yang terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Hasil kuesioner pada aspek ini memiliki total skor 1193 yang berarti respon siswa tersebut termasuk kategori baik. Selanjutnya menurut siswa untuk aspek ketiga mengenai keberhasilan implementasi PPR memiliki skor 1230 sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Aspek ketiga ini terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa respon siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
mengimplementasi paradigma pedagogi reflektif termasuk dalam kategori baik. D. Keterbatasan Penelitian Selama proses penelitian
inidilaksanakan, terdapat
beberapa
keterbatasan yang dialami peneliti antara lain. 1. Observasi pembelajaran hanya dilakukan oleh satu orang observer untuk masing-masing pertemuan. 2. Alat peraga yang digunakan hanya satu untuk setiap kelompok sehingga siswa kurang maksimal dalam menggunakan. 3. Penilaian conscience dan compassion hanya dilakukan pada saat siswa beraktifitas selama pembelajaran di kelas. 4. Pembahasan
hasil
pencapaian
competence,
conscience
dan
compassionhanya dilakukan untuk setiap aspek, belum membahas hubungan keseluruhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV mengenai implementasi perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topic kubus yang menggunakan teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016, dapat disimpulkan: 1.
Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran matematika dengan PPR pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan skor rata-rata yakni 4,5 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Seluruh dinamika dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi terlaksana
sesuai
perangkat
pembelajaran
yang
digunakan.
Pembelajaran diawali dengan konteks yakni menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi). Pengalaman dilakukan dengan siswa mengerjakan LKS dalam kelompok menggunakan alat peraga. Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir pertemuan dengan siswa mengisi
lembar
refleksi.
Selanjutnya
aksi
dilakukan
dengan
mengerjakan tugas rumah bersama dengan kelompok membuat produk sesuai materi. Dinamika diakhiri dengan melakukan evaluasi pembelajaran yaitu siswa mengerjakan ulangan harian.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
2. Pencapaian Competence ditunjukkan dari hasil ulangan yakni 41,94% siswa mendapat nilai di atas nilai KKM, sedangkan 58,06% siswa mendapat nilai di bawah nilai KKM. Ulangan remedi yang diikuti oleh 28 siswa, terdapat 75% siswa yang tuntas dan 25%siswa yang masih belum mencapai KKM. Hasil pencapaian Conscience didapatkan bahwa 51,61% siswa memiliki kepercayaan diri yang baik, 58% siswa menunjukkan sikap bertanggungjawab yang baik,35,5% siswa sudah memiliki ketelitian yang baik,dan 58,1% siswa memiliki sikap kerjasama yang baik. Pencapaian compassion diperoleh hasil bahwa 58,1% siswa menunjukkan sikap saling membantu yang baik, dan sebanyak 58,1% siswa menunjukkan sikap saling menghargai yang baik. 3. Hasil kuesioner pada aspek pertama yakni sikap terhadap matematika memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam kategori baik. Aspek kedua mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR memiliki total skor 1193 dan termasuk kategori baik. Selanjutnya untuk aspek ketiga mengenai keberhasilan implementasi PPR memiliki skor 1230 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Sehingga secara keseluruhan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran yang mengimplementasi paradigma pedagogi reflektif termasuk dalam kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
B. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti memberi saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Matematika Guru matematika dapat menggunakan perangkat pembelajaran yang mengimplementasikan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk materi-materi
matematika
lainnya
untuk
melatih
siswa
mengembangkan kemampuan dalam belajar materi melainkan juga mengenai kemampuan sosial dengan orang lain. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti diharapkan menyiapkan observer lebih dari satu orang untuk melakukan observasi penelitian agar data yang didapat lebih akurat. Selain itu, penggunaan alat peraga juga harus disesuaikan dengan banyak siswa sehingga siswa dapat menggunakan secara maksimal. Sedangkan untuk penilaian conscience dan compassion sebaiknya dilakukan tidak hanya pada saat siswa beraktifitas selama pembelajaran di kelas saja tetapi juga pada saat siswa mengerjakan tugas di rumah. Selanjutnya pembahasan hasil pencapaian competence, conscience dan compassion sebaiknya sekaligus membahas hubungan hasil pencapaian semua aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Dwi Agnes. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (Ppr) Yang Mengakomodasi Teori Van Hiele Pada Topik Kubus Di Kelas Viii E Smp Negeri 1 Yogyakarta. Skripsi Strasa Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Herman Hudoyo, 1988. Teori Belajar Matematika. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Hidayat Shaleh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Moleong, Lexy. 2009. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Nur’aeni, E. 2008. Teori Van Hiele dan Komunikasi Matematika Sekolah Dasar (Apa, Mengapa dan Bagaimana). Dosen Pendidikan Sekolah Dasar. UPI Kampus Tasikmalaya.
Okti Trisnaningsari. 2015. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif pada Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII SMP N 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Subagja, J. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif; Mendampingi Peserta Didik Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Kedua 2B. Jakarta: Yudhistira.
Tim Redaksi Kanisius. 2008. Paradigma pedagogi Reflektif Alternatif Solusi Menuju Idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implikasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Walle, John A. 2007. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wulandari, Yustina. 2015.Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Zaenal Mustafa. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
LAMPIRAN A
1. Silabus 2. RPP 3. Bahan Ajar 4. LKS 5. Instrumen Penilaian 6. Pedoman Wawancara 7. Validasi Pedoman Wawancara 8. Lembar Observasi 9. Validasi Lembar Observasi 10. Kuesioner Respon Siswa 11. Validasi Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A.1 SILABUS
Sekolah
: SMP KANISIUS KALASAN
Kelas
: VIII
Mata Pelajaran
: Matematika
Semester
: 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, kubus, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar
MateriPo kok
Kegiatan Pembelajaran
5.1Mengidenti fi-kasi sifatsifat kubusserta bagianbagiannya
Bagian- Competence Consience bagian Percaya diri, Konteks dan sifat- Siswa mengingat Tanggung sifat kembali materi jawab, kubus, Ketelitian, sebelumnya tentang kubus dan dan Kerja sama menyatakan kaitannya dengan Compassion Saling kubus membantu Siswa
Karakter
Indikator
Penilaian
Teknik Menyebutkan Tes bagian-bagian kubus: rusuk, sisi, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal. Menyebutkan sifat-sifat kubus.
Bentuk Tes uraian
Instrumen Sebutkan dan jelaskan bagianbagian kubus beserta jumlahnya
Alokasi Waktu (JP) 1
Media Pembelajaran LKS, Kubus, Kerangka kubus, dan PPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebutkan contoh bendabenda yang berbentuk kubus dalam kehidupan Pengalaman Siswa mencermati bangun kubus dalam kehidupan sehari-hari. Siswa menyebutkan bagian-bagian dan sifat- sifat kubus. 5.2 Membuat JaringCompetence jaring-jaring jaringkub Siswa kubus us membahas, membentuk atau menyusun berbagai jaringjaring kubus Siswa mengamati jaringjaring kubus untuk menemukan
Saling menghargai
Consience Percaya diri, Tanggung jawab, Ketelitian, dan Kerja sama Compassion Saling membantu Saling
Tes
Tes uraian
Menggamb 1 ar jaringjaringkubus dengan pola berbeda dari bungkus makanan yang diiris siswa
LKS, Kubus, dan Jaring-jaring kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsep luas permukaan kubus. 5.3 Luas Competence Menghitung permukaa Konteks luas n dan Siswa mengingat permukaan dan volume kembali materi volume kubus kubus sebelumnya mengenai unsurunsur, jaringjaring dan luas permukaan kubus Pengalaman Siswa membahas, cara menemukan dan menghitung luas permukaan kubus Siswa membahas, cara menemukan dan menghitung volume kubus Siswa berlatih menentukan luas, volume ataupun unsur lainnya yang berkaitan
menghargai Consience Percaya diri, Tanggung jawab, Ketelitian, dan Kerja sama Compassion Saling membantu Saling menghargai
Tes Menyebutkan rumus luas permukaan kubus Menentukan luas permukaan kubus Menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan luas permukaan kubus Menyebutkan rumus volume kubus Menentukan volume kubus Menyelesaikan masalah seharihari yang berkaitan dengan volume kubus
Tes uraian
Sebutkan 2 rumus luas permukaan kubus jika panjang, lebar, dan tingginya berukuranx cm. Sebutkan rumus volume: Kubus dengan panjang, lebar dan tingginya berukurany cm
Jaring-jaring kubus, kubus satuan, kotak transparan berbentuk kubus , dan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kubus Guru memperlihatkan kubus satuan yang dimasukkan ke dalam kotak transparan berbentuk kubus. Lalu siswa mengamati kotak transparan untuk menemukan konsep volume kubus Refleksi Guru mengajak siswa menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas dan dikumpulkan Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atas materi yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipelajari dengan menemukan nilainilai dan makna dari materi kubus dan dinamika pembelajaran yang terjadi Aksi Guru meminta Siswa menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar Guru meminta siswa membuat jaring-jaring kubus Guru meminta siswa untuk merencanakan hal yang akan dilakukan berdasarkan nilai kemanusiaan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalaman pembelajaran Guru memberi tugas pada siswa untuk membuat benda yang berbentuk kubus yang dapat digunakan dalam kehidupan seharihari Guru meminta siswa untuk membuat laporan berdasarkan kubus yang telah dibuat siswa . Evaluasi Guru mengajak siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan pemahaman masing-masing siswa
Sumber Bahan Ajar: a. Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional b. Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional c. Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
Mengetahui, Kepala Sekolah
(........................................)
Yogyakarta, 17 Maret 2016 Guru Mata Pelajaran
(........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Lampiran A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMP Kanisius Kalasan
Kelas/ Semester
: VIII/ 2
Materi Pokok
: Bangun Ruang Sisi Datar
Topik
: Kubus
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 4 jam pelajaran (2
pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagianbagiannya serta menentukan ukurannya B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus serta bagian-bagiannya 5.2 Membuat jaring-jaring kubus 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus C. Indikator 1. Competence a. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus c. Menggambar kubus d. Membuat jaring-jaring kubus e. Menentukan luas permukaan kubus f. Menentukan volume kubus g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus h. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 2. Conscience a. Teliti dalam memecahkan permasalahan yang diberikan b. Percaya diri berbicara di depan umum c. Mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
3. Compassion a. Bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari b. Bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur kubus b. Siswa mampu menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus c. Siswa mampu menggambar kubus d. Siswa mampu membuat jaring-jaring kubus e. Siswa mampu menentukan luas permukaan kubus f. Siswa mampu menentukan volume kubus g. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus h. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 2. Conscience a. Siswa mampu teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan b. Siswa mampu percaya diri berbicara di depan umum c. Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Siswa mampu bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas 3. Compassion a. Siswa bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan seharihari b. Siswa bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Ajar Bangun Ruang Sisi Datar : KUBUS Dalam materi ajar akan membahas: Konteks Berisi ajakan bagi siswa untuk mengenal bangun kubus dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman Materi yang akan dipelajari adalah sebagai berikut. 1. Pengertian Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
2. Unsur-unsur kubus Sebuah kubus memiliki unsur-unsur yang meliputi a. Sisi Kubus b. Rusuk Kubus c. Titik Sudut Kubus d. Diagonal Sisis Kubus e. Diagonal Ruang Kubus f. Bidang Diagonal Kubus 3. Sifat-sifat kubus a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen b. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang c. Memiliki 8 titik sudut d. Memiliki 1 diagonal sisi yang sama panjang e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik f. Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang kongruen 4. Jaring-jaring kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar (sisi-sisi) yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus. Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
5. Luas permukaan kubus Untuk mencari luas permukaan kubus, dengan menghitung luas persegi yang sama dan kongruen, maka Luas Permukaan Kubus = 6 × r × r 6. Volume kubus Untuk menghitung volume kubus, dengan menghitung luas alas dikalikan tinggi dari kubus tersebut, maka Volume Kubus = r × r × r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Refleksi Berisi arahan agar siswa : 1. Melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini. 2. Menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas dan dikumpulkan. Aksi Berisi arahan agar siswa : 1. Menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan pengalaman belajar serta refleksi sepanjang pelajaran hari ini 2. Membuat jaring-jaring kubus secara berkelompok 3. Membuat benda berbentuk kubus yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari. Contoh : kotak tisu, tempat kado, keranjang pernak-pernik Evaluasi Berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan pemahaman masing-masing siswa F. Nilai Kemanusiaan percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama G. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) mengakomodasi Teori Van Hiele Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Presentasi H. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan pertama 80 menit (2 jam pelajaran) Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pembelajaran 1. Guru mengucapkan salam, 5 menit meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa, menanyakaan kabar dan mengecek kehadiran siswa 2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
10 menit Konteks 1. Melalui tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar. 2. Guru meminta siswa menyebutkan contoh benda di sekitarnya yang berbentuk kubus. Contoh : Dadu, tempat kado, permainan rubik. 3. Guru membawa beberapa bentuk bangun ruang sisi datar, kemudian siswa diminta memilih bangun yang merupakan kubus sesuai dengan pemahaman mereka. Motivasi Guru memberi motivasi kepada siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : untuk dapat mengenali sebuah benda dikatakan kubus.
Inti
Pengalaman 1. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang dan membagikan LKS 1 2. Guru memperkenalkan bangun kubus dalam kehidupan sehari-hari. 3. Guru membimbing siswa mengidentifikasi unsurunsur kubus.
(van Hiele fase Informasi) (15 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
1. Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 1. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman isi LKS 1. 2. Guru memberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS pada kelompok yang mengalami kesulitan. 3. Siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan terkait dengan kubus pada LKS-1 1. Siswa secara berkelompok membongkar kubus dengan cara mengiris bagian rusuk kubus sesuai petunjuk pada LKS 1 2. Masing-masing siswa menggambarkan jaringjaring yang terbentuk sesuai petunjuk pada LKS 1 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/pekerjaannya. 2. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 1. Siswa bersama-sama dengan guru membuat rangkuman unsur-unsur kubus 2. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan.
(van Hiele fase Orientasi terarah/terpadu) (10 menit)
(van Hiele fase Eksplisitasi) (10 menit)
(van Hiele fase Orientasi Bebas) (10 menit)
(van Hiele fase Integrasi) (5 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Penutup
Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses 15 menit pembelajaran (refleksi individu dituliskan dalam kertas) 1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan? (ditulis dalam kertas secara individu) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat sebuah jaring-jaring kubus dengan panjang rusuk 10 cm, secara berkelompok Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
2. Pertemuan kedua 80 menit (2 jam pelajaran) Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam, 5 menit meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa, menanyakaan kabar dan mengecek kehadiran siswa 2. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai. 4. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan dalam silabus 10 menit Konteks 1. Melalui tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa mengenai materi unsurunsur dan jaring-jaring kubus yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru melakukan apersepsi dengan meminta siswa mengamati jaring-jaring kubus yang telah dibuat di rumah dan menemukan rumus luas permukaan kubus. 3. Guru membawa bangun berupa kubus satuan untuk menemukan rumus volume kubus. Motivasi Guru memberi motivasi kepada siswa tentang kegunaan dan manfaat mempelajari luas permukaan dan volume kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : untuk menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Inti
luas permukaan tempat kado, untuk menghitung volume aquarium berbentuk kubus. Pengalaman 1. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang dan membagikan LKS 2 2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi jaringjaring kubus untuk menentukan luas permukaan kubus. 3. Guru membimbing siswa untuk menentukan volume kubus dengan menggunakan kubus satuan. 1. Siswa memahami perintah kerja dan pertanyaan yang diajukan dalam LKS 2. Melalui diskusi kelompok, siswa saling membantu memberi pemahaman isi LKS 2. 2. Guru memberi bantuan seperlunya dalam memahami maksud LKS 2 pada kelompok yang mengalami kesulitan. 3. Siswa secara berkelompok mengerjakan permasalahan terkait dengan kubus pada LKS 2 1. Secara berkelompok, siswa mengamati jaring-jaring dan menemukan rumus luas permukaan kubus. 2. Secara berkelompok, siswa mengamati alat peraga kubus satuan dan menemukan rumus volume kubus. 3. Siswa menuliskan rumus permukaan dan volume berdasarkan percobaan. 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/pekerjaannya. 2. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang
(van Hiele fase Informasi) (15 menit)
(van Hiele fase Orientasi terarah/terpandu) (10 menit)
(van Hiele fase Eksplisitasi) (10 menit)
Mengumpulkan dan menganalisis data (van Hiele fase Orientasi bebas) (10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Penutup
disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 1. Siswa bersama-sama (van Hiele faseIntegrasi) dengan guru membuat (5 menit) rangkuman tentang luas permukaan dan volume kubus 2. Memberi kesempatan siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 1) Bagaimana perasaanmu mengikti (15 menit) pembelajaran hari? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan? (ditulis alam kertas secara individu) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
membuat bangun kubus secara berkelompok yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: kotak tisu, celengan, kotak pernakpernik. Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
I. Media Pembelajaran a. White board dan spidol b. Benda berbentuk kubus dan balok c. Gambar bangun kubus dan gambar jarring-jaringnya d. Alat peraga kubus (kerangka, bangun kubus (benda nyata), jaringjaring) J. Penilaian 1. Teknik Penilaian : tes tertulis (uraian), pengamatan 2. Bentuk Instrumen (terlampir) : soal dan kunci jawaban dan rubrik penilaian 3. Prosedur Penilaian No Aspek yang dinilai Teknik Waktu Penilaian Penilaian 1. Tes Tertulis Hasil dari tes 1. Competence a. Mengidentifikasi tertulis unsur-unsur kubus b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus c. Menggambar kubus d. Membuat jaring-jaring kubus e. Menentukan luas permukaan kubus f. Menentukan volume kubus g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan kubus h. Menyelesaika masalah yang berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
2.
3.
volume kubus 2. Conscience a. Teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan. b. Percaya diri berbicara di depan umum c. Bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok d. Bertanggungjawab menyelesaikan tugas 3. Compassion a. Bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengamatan
Saat menyelesaikan soal-soal latihan (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
Pengamatan
Saat pembelajaran dan saat diskusi serta dari hasil refleksi dan niat aksi
K. Sumber Bahan d. Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional e. Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional f. Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran A.3 BAHAN AJAR Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Materi Pokok Topik Mata Pelajaran Alokasi Waktu
: SMP Kanisius Kalasan : VIII/ 2 : Bangun Ruang Sisi Datar : Kubus : Matematika : 4 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Konteks Guru memberikan contoh benda-benda yang berbentuk kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : permainan rubik, kotak kado, kotak makanan, plastisin B. Pengalaman Guru memfasilitasi siswa belajar materi dengan menggunakan model pembelajaran inquiri dan fase van Hiele berbantu alat peraga. Materi sebagai berikut : 1. Pengertian Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi. Kubus diberi nama sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang atas kubus tersebut. Kubus merupakan bangun ruang sisi datar sehingga garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis putus-putus. 2. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai berikut: 1) Sisi
2)
Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan bidang batas atau bidang sisi atau sisi kubus. Sisi-sisi pada kubus sepasang-sepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE. Rusuk Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Kubus memiliki 12 rusuk yang sepasang-sepasang berhadapan. Rusukrusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk alas yaitu AB, BC, CD dan AD, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusuk-rusuk atas yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
3)
4)
EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain dinamakan rusukrusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH. Titik Sudut Kubus Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Diagonal Sisi Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal sisi. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu AF, BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG, dan FH. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk a satuan panjang maka diagonal sisi kubus tersebut adalah satuan panjang.
5)
Diagonal Ruang
6)
Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang tidak sebidang dalam kubus dinamakan diagonal ruang. Kubus memiliki 4 diagonal ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika sebuah kubus dengan panjang rusuk a satuan panjang maka diagonal ruang kubus tersebut adalah satuan panjang. Bidang Diagonal Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan BCHE.
3. Sifat-sifat Kubus
1) 2) 3) 4)
Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen Memiliki 12 rusuk yang sama panjang Memiliki 8 titik sudut Memiliki 1 diagonal sisi yang sama panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di satu titik 6) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang kongruen 4. Jaring-jaring Kubus Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus. Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
5. Luas Permukaan Kubus
Dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jaringjaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus dengan menghitung luas seluruh persegi yang ada, maka : Luas permukaan kubus = 6 x rx r = 6 x r2 = 6r2 6. Volume Kubus
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
(2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan volume. Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk r dirumuskan sebagai berikut V = rx r x r = r3 C. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran. 4) Bagaimana perasaanmu? Berikan alasan! 5) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 6) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? D. Aksi Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 2) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan?(ditulis alam kertas secara individu) 3) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat jaringjaring kubus secara berkelompok. (pertemuan pertama) 4) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat bagun kubus yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari (pertemuan kedua) E. Evaluasi Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman masing-masing.
Daftar Pustaka Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA (1) Nama Anggota Kelompok (No. Presensi)
1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan
Competence
1. Siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama setiap sudutnya 2. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus 3. Siswa dapat menggambarkan jaring-jaring kubus
Conscience
1. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan 2. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok
Compassion
Waktu Alat dan bahan Petunjuk
1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran. 2. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu sama lain dalam proses pembelajaran. 1 x 45 menit Bangun kubus, dan lembar kerja 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Konteks 1. Mengingat kembali mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar (SD). 2. Menyebutkan contoh benda-benda di sekitarnya yang berbentuk kubus serta mengetahui kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda-benda kubus dalam kehidupan sehari-hari: a.
d. Rubik
Bungkus makanan ringan “broniz” yang berbentuk menyerupai dadu, dimana pada tiap sisinya terdapat poin 16. b. Bungkus dot anak kecil “Huki”
c. Bungkus “Teh Tong Tji”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Pengalaman
Kegiatan 1 Tujuan : siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus Isilah bagian-bagian yang kosong!
1. Bangun di atas bernama _____________________ 2. Bangun di atas mempunyai __________ sisi, yaitu __________________________________________________ 3. Bangun di atas mempunyai __________ rusuk, yaitu __________________________________________________ 4. Bangun di atas mempunyai
__________ titik sudut,
yaitu ___________________________________________________ 5. Bangun di atas mempunyai
__________ diagonal sisi,
Yaitu __________________________________________________ 6. Bangun di atas mempunyai
__________ diagonal ruang,
Yaitu __________________________________________________ 7. Bangun di atas mempunyai
__________ bidang diagonal,
yaitu __________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Kegiatan 2 Tujuan : siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama setiap sudutnya Langkah-langkah : 1. Gambarlah sisi kubus bagian depan (bidang frontal ABFE) dengan ukuran 5 cm × 5 cm. (Bidang Frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar) 2. Lukislah bidang frontal bagian belakang. Berilah garis putus-putus untuk rusuk yang tidak terlihat. 3. Lengkapi gambar tersebut dengan memberi nama di setiap sudutnya. (dibagikan kertas berpetak)
Kegiatan 3
Dalam kegiatan ini, kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik!
1. Dari kubus ABCD.EFGH di atas, bila panjang rusuk AB adalah 5 cm maka hitunglah: a) Panjang HG b) Panjang AC c) Panjang AG 2. Perhatikan kubus ABCD.EFGH . a) Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE dan AD b) Tentukanlah sisi-sisi yang sejajar dengan ABCD, ADHE, ABFE
Kegiatan 4 Tujuan : siswa dapat menggambar jaring-jaring kubus Langkah : 1. Berilah nama tiap titik sudut dari kubus yang diberikan oleh guru. 2. Setelah itu irislah kubus sesuai tanda yang ada pada bangun kubus sampai terbuka. 3. Setelah dibuka diperoleh jaring-jaring kubus, gambarlah bentuk jaring-jaringnya. 4. Berilah nama sudut pada jaring-jaring yang sesuai dengan sudut kubus semula. (dibagikan kertas berpetak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Refleksi Pertemuan Pertama Nama : No Presensi : Refleksi 1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................... ................................................. Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................. Pekerjaan Rumah : Buatlah sebuah jaring-jaring kubus dengan rusuk berukuran 10 cm secara berkelompok menggunakan kertas berwarna, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
LEMBAR KERJA SISWA (2) 1.
Nama Anggota Kelompok
2.
(No. Presensi)
3. 4. 5.
Tujuan
Competence
1. Siswa dapat menentukan luas permukaan kubus 2. Siswa dapat menentukan volume kubus 3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume kubus
Conscience
1. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan 2. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok
Compassion
Waktu Alat dan bahan Petunjuk
1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran. 2. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu sama lain dalam proses pembelajaran. 1 x 45 menit Jaring-jaring kubus, peraga kubus satuan dan lembar kerja 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Konteks 1. Mengingat kembali mengenai materi unsur-unsur dan jaring-jaring kubus yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Mengamati jaring-jaring kubus yang telah dibuat di rumah untuk mententukan rumus luas permukaan. 3. Menggunakan kubus satuan untuk menentukan rumus volume kubus. Pengalaman
Kegiatan 1 Pada kegiatan ini kita akan menemukan luas permukaan kubus. Perhatikan gambar jaring-jaring kubus berikut :
Kubus terdiri dari ………………… buah persegi. Rumus luas persegi = …… x ……. Sehingga luas permukaan kubus = …….. x …………. x……….. = ………… luas permukaan kubus =
Kegiatan 2 Pada kegiatan ini kita akan menemukan volume kubus. Perhatikan gambar kubus berikut :
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b dan (c) akan diisi kubus satuan. Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (b) ? (tuliskan cara memperolehnya) Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (c) ? (tuliskan cara memperolehnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Sehingga untuk menghitung volume kubus kita bisa menghitung banyaknya kubus satuan yang mengisi kubus tersebut. atau dengan cara lain, untuk menentukkan volume (V) kubus, kita cari dulu luas alas kubus (LA) lalu dikalikan dengan tinggi (t). Luas alas kubus = ... × ... = ...... dan t = r, maka rumusan volume kubus sebagai berikut. V = …× ... = (… × ...) × ... = ......... volume kubus =
Kegiatan 3 Pada kegiatan ini kita akan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume kubus. Kerjakan soal-soal berikut dengan teliti: 1. Lengkapi tabel berikut ini ! No Panjang rusuk kubus Luas permukaan kubus Volume kubus 2 1. 7 cm ……… cm …. cm3 2 2. …… cm 600 cm …. cm3 3. ….. m …. m2 8000 m3 2 4. 10 dm …… dm …. dm3 2 5. ….. m …. m 125 m3 2. Budi memiliki sebuah jam. Setiap malam sebelum tidur, Budi selalu menyalakan alarm supaya besok paginya Budi dapat bangun pagi dan tidak terlambat berangkat sekolah. Panjang rusuk jam Budi berukuran 8 cm. Berapa luas permukaan jam Budi?
3. Ani ingin memberikan kado untuk Winda yang sedang berulangtahun. Ani sudah memiliki kado sebagai hadiah yang berbentuk kubus. Jika panjang rusuk kotak kado Ani adalah 22 cm, berapa volume kotak kado tersebut?
4. Bak mandi Arman berbentuk seperti dalam gambar di samping. Bak tersebut berisi sampai penuh dan berisi 140,608 liter air. Tentukanlah rusuk bak mandi Arman tersebut! (dalam cm)
kubu air panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
5. Luas alas sebuah kardus yang berbentuk kubus 2500 cm2.Tentukan panjang rusuk dan luas permukaan kardus tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Refleksi Pertemuan Kedua
Nama
:
No Presensi
:
1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus? 3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ....................................................................... ................................................................ Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ...............................................................................
............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... .................................... Pekerjaan Rumah : Buatlah sebuah jaring-jaring kubus dengan rusuk berukuran 10 cm secara berkelompok menggunakan kertas berwarna, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ............................................................................... ...........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran A.5
Instrumen Penilaian Hasil Belajar A. Penilaian Competence Ulangan harian 1. Perhatikan gambar berikut W T
V U
S P
R Q
Sebutkan sisi, titik sudut,bidang diagonal dan diagonal ruang dari kubus tersebut! 2. Sebuah kawat sepanjang 960 cm akan dibuat kubus. Tentukan banyaknya kubus yang terbentuk jika panjang rusuknya 10 cm! 3. Perhatikan gambar berikut Tentukanlah nomor-nomor berapakah yang harus dihilangkan agar dapat menjadi sebuah jaringjaring kubus.
4. Vian mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang sebuah rusuknya 150 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap 10.000 cm2 menghabiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak kaleng cat yang digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut? 5. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm. Akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima perenam dari tinggi akuarium itu. Tentukan volume air (dalam cm) di dalam akuarium tersebut! No 1.
2.
Jawaban Bidang diagonal : PRVT, PQVW, TSRU, TQRW, PUVS dan QSWU Diagonal ruang : SU dan WQ & PV dan TR Titik sudut : P, Q, R, S, T, U, V, W Sisi : PQRS, TUVW, PQUT, QRVU, RSWV, SPTW Diketahui : 1. kawat sepanjang 48 dm 2. panjang rusuk kubus 1 dm Ditanya : Banyak kubus yang dibuat? Jawab : Panjang rusuk total untuk 1 kubus = 12 x 10 dm
Skor 3 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
3.
4.
5.
= 120 dm Banyak kubus yang terbentuk = 960 dm : 120 dm = 8 buah a. 1, 6 b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3 c. 3, 5 d. 1, 3 Diketahui :1. panjang rusuk kubus 50 cm 2. satu kaleng cat dapat untuk mengecat 300 cm2 Ditanya : berapa banyak cat yang diguanakan? Jawab : Luas permukaaan kubus =6xsxs = 6 x 150 cm x 150 cm = 135.000 cm2 Banyak cat yang digunakan = 135.000 cm2 : 10.000cm2 = 13,5 kaleng cat Diketahui : a. Akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm b. Akuarium berisi air tingginya dari tinggi akuarium Ditanya : a. Volume air di dalam akuarium Jawab : Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih dahulu Tinggiair = tinggi kubus
Volumeair
= 72 = 60 cm = = 72 x 72 x 60
4
4 2 4 2 2
5
5
5
5
= 311.040
Ulangan Remedi 1. Perhatikan gambar berikut
Sebutkan sisi, R titik sudut, diagonal sisi dan diagonal ruang dari kubus di samping!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
2. Perhatikan gambar berikut Tentukanlah nomor berapakah yang harus dihilangkan agar dapat menjadi sebuah jaring-jaring kubus.
3. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 78 cm. Akuarium tersebut berisi air yang tingginya empat perenam dari tinggi akuarium itu. Tentukan volume air di dalam akuarium tersebut! 4. Sebuah kawat sepanjang 576 cm akan dibuat kubus. Tentukan banyaknya kubus yang terbentuk jika panjang rusuknya 8 cm! 5. Doni mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang rusuk 50 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap 10.000 cm2 menghabiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak kaleng cat yang digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut? No 1.
2.
3.
Jawaban Sisi : KLMN, OPQRS, KLPO, NMQR, LMQP, KNRO Titik Sudut : K, L, M, N, O, P, Q, R, S Diagonal Sisi : KP, OL, LQ, PM, MR, NQ, KR, ON, KM, NL, OQ, PR Diagonal Ruang : KQ, RL, OM, PN a. 1, 6 b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3 c. 3, 5 d. 1, 3 Diketahui : c. Akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 78 cm d. Akuarium berisi air tingginya 4/3 dari tinggi akuarium Ditanya : b. Volume air di dalam akuarium Jawab : Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih dahulu Tinggiair = 4/3 x tinggi kubus = 4/3 x 78 = 52 cm Volumeair = = 78 x 78 x 52 = 316.386
Skor 3 3 2 2 2 4 2 2
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
4.
5.
Diketahui : 1. kawat sepanjang 576 Cm 2. panjang rusuk kubus 8cm Ditanya : Banyak kubus yang dibuat? Jawab : Panjang rusuk total untuk 1 kubus = 12 x 8dm = 96 cm Banyak kubus yang terbentuk = 576 dm : 96 dm = 6 buah kubus Diketahui :1. panjang rusuk kubus 50cm 2. satu kaleng cat dapat untuk mengecat 1.000 cm2 Ditanya : berapa banyak cat yang diguanakan? Jawab : Luas permukaaan kubus =6xsxs = 6 x 50 cm x 50 cm = 15.000 cm2 Banyak cat yang digunakan = 15.000 cm2 : 1.000cm2 = 1,5 kaleng cat
5
5
5
5
B. Penilaian Conscience Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya diri, tanggung jawab, kerja sama dan teliti Indikator perkembangan sikap PERCAYA DIRI a. Kurang baik jika sama sekali tidak mengutarakan pendapat atau diminta mengerjakan didepan tidak mau dalam proses pembelajaran b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat atau diminta mengerjakan di depan masih malu-malu dalam proses pembelajaran c. Sangat baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan dengan semangat dalam proses pembelajaran Indikator perkembangan sikap BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi) a. Kurang baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat berdiskusi c. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada saat berdiskusi secara terus-menerus dan sudah konsisten. Indikator perkembangan sikap TELITI a. Kurang baik jika masih terdapat banyak kesalahan dalam memecahkan masalah (langkah-langkahnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengerjakan secara runtut dalam memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit kesalahan c. Sangat baik jika menunjukkan sudah mengerjakan sesuai perintah dan memperoleh hasil yang tepat. Indikator perkembangan sikap KERJASAMA (dalam diskusi) a. Kurang baik jika masih terlihat mengerjakan tugas yang diberikan secara individual b. Baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten c. Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama
No
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan Nama Percaya Diri Tanggung Teliti Jawab KB B SB KB B SB KB B SB
Kerjasama KB
B
SB
1. 2. 3. dst SB= sangat baik
B= baik
KB=kurang baik
C. Penilaian Compassion Indikator : 1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. a. Kurang baik jika siswa kurang bersedia membantu teman dalam memecahkan masalah b. Baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba membantu teman, namun belum konsisten c. Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mebantu teman dalam memecahkan masalah 2. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. a. Kurang baik jika siswa terlihat memaksakan pendapatnya di dalam kelompok b. Baik jika siswa sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman, namun belum konsisten c. Sangat baik jika sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran A.6 PEDOMAN WAWANCARA Materi : Bangun Ruang Sisi Datar Kelas/ Semester : VIII / 2 Tujuan : 1. Mengetahui proses pembelajaran didalam kelas 2. Mengetahui problematika yang dialami oleh Bapak/Ibu maupun siswa 3. Sebagai instrumen penelitian RUMUSAN PEDOMAN WAWANCARA A. Pendekatan/Strategi Pembelajaran Metode yang digunakan Keterkaitan materi dalam kehidupan sehari-hari B. Materi Pelajaran Pemahaman siswa terhadap materi C. Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar Keefektifan penggunaan alat peraga D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Sistem penilaian No.
Aspek yang diamati
A.
Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Apa metode yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) 2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? 5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? 6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dingaitkan dengan kehidupan seharihari? Materi Pelajaran 7. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang
1
B.
Skor 2 3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
C.
Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas)? 8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok? 9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira- kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Prisma dan Limas? 11. Dari materi pengertian limas, melukis limas beraturan, luas permukaan limas dan volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? 12. Berdasarkan pertanyaan nomor 11 mengapa siswa kesulitan dalam memahami materi tersebut? 13. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Limas? 14. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas? 15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas? 16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal? Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar 17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? 18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan limas)? Jika ada, biasanya dibagian apa? 19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? 20. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 21. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
D.
membuat jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan limas)? 23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 24. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas) b. Setiap tatap muka Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, keaktifan)? 26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, psikomotorik)? 27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab diawal pelajaran? 28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? 29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya? 30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain? 31. Apakah diakhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran? 32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran? Paingan, ................... 2016 Validator,
(..............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lampiran A.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran A.8 LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PPR Sekolah Kelas Jam ke Pokok Bahasan/topik Guru Hari, tanggal
: : : : : :
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keasaan yang Anda amati NO I. 1. 2. II. 1.
2. 3.
III. A. 1. 2. 3. 4. B. 1 2 3 4 5 6
ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapansiswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, dan prisma) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk bangun ruang dalam kehidupan sehari hari) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (competence, consience, compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
SKOR 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
7 8 9 10 11 12 13
14 15 C 1 2 3 4
D 1 2 3 4 5 6 E 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut teori Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap peduli, kerja sama (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media Menghasilkan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1
2
3
4
5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
1
2 B 1
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa Skor Total
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Yogyakarta, .............................. 2016 Pengamat,
(.....................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Lampiran A.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran A.10 KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR DENGAN PENDEKATAN PPR Nama : …………………………… Nomor Presensi :……………
Petunjuk: 1. Tulislah nama dan no presensi pada isian yang tersedia 2. Bacalah pernyataan di bawahinidenganteliti, jikaadapernyataan yang kurangjelastanyakanlah. 3. Berilahtandachecklist ( ) pada salah satu kolom yang berisi pernyataan yang paling sesuai dengan pendapatmu. 4. Jawablah dengan jujur tanpa pengaruh orang lain 5. Periksa kembali jawabmu sebelum lembar kuisioner ini dikumpulkan 6. Jawaban pada kuisioner ini tidak akan mempengaruhi nilai
Keterangan: SS S Setuju No .
1 2 3 4 5 6 7 8 9
: Sangat Setuju : Setuju
TS STS
: Tidak Setuju : Sangat Tidak
Pernyaatan
Saya lebih suka pelajaran matematika daripada pelajaran yang lain Saya merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran matematika seperti ini Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang membosankan Konsep matematika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Saya merasa termotivasi untuk belajar matematika setelah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Pembelajaran matematika seperti ini memudahkan saya untuk memahami materi Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini sama saja dengan pembelajaran matematika yang biasa dilakukan Pembelajaran matematika seperti ini membuat materi semakin susah dipahami Saya lebih memilih (tertarik) pembelajaran matematika seperti ini daripada pembelajaran matematika biasa
Pilihan Jawaban S S T S S S T S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Pembelajaran matematika seperti ini dapat menumbuhkan keberanian saya untuk mengemukakan pendapat Saya merasa bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran matematika seperti ini Saya merasa tetap ceroboh meskipun sudah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Saya jarang mengerjakan tugas matematika Saya merasa tegang dan tertekan selama mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung dengan penjelasan guru Pembelajaran matematika seperti ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri saya untuk berbicara di depan umum Saya merasa terlatih untuk teliti dan cermat dalam menyelesaikan soal Saya merasa minder saat bekerja sama dalam kelompok Saya semakin peduli terhadap teman selama mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Matematika tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Saya merasa terpaksa saat mengikuti pembelajaran matematika karena matematika merupakan salah satu pelajaran wajib Saya tertantang untuk menemukan konsep materi saat mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Hasil dari pembelajaran matematika seperti ini dapat saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari Pembelajaran matematika seperti ini tidak bermanfaat bagi saya Bagi saya matematika adalah pelajaran yang menyenangkan Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini kurang sesuai dengan yang saya harapkan Saya kurang peduli dengan teman selama berdiskusi dalam kelompok Saya merasa pelajaran matematika tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang ditunggu-tunggu Saya selalu mengulang materi di rumah setelah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Saya tekun saat mengerjakan tugas matematika Saya merasa lebih mudah menyelesaikan soal setelah mengikuti pembelajaran seperti ini Bagi saya, waktu terasa lama saat mengikuti pembelajaran matematika Saya mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok setelah mengikuti pembelajaran seperti ini Konsep matematika berkaitan dengan ilmu lain yang berguna dalam kehidupan sehari-hari Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini membingungkan Saya merasa kurang dapat menyelesaikan soal Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini dapat melatih kerja keras untuk menyelesaikan tugas Saya merasa lebih nyaman bekerja sendiri daripada bersama kelompok Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung pada teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran A.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
LAMPIRAN B
1. Hasil Olah Data Wawancara Kepada Guru 2. Hasil Oleh Data Observasi Keterlaksanaan PPR 3. Transkripsi Video Pembelajaran 4. Contoh Pekerjaan LKS 1 5. Contoh Pekerjaan LKS 2 6. Analisis Ulangan Harian 7. Contoh Pekerjaan Ulangan Harian Siswa 8. Analisis Ulangan Remedi 9. Contoh Pekerjaan Remedi Siswa 10. Refleksi Pertemuan 1 11. Refleksi Pertemuan 2 12. Penilaian Conscience 13. Penilaian Compassion 14. Analisis Respon Siswa 15. Contoh Hasil Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran B.1 HASIL WAWANCARA Materi
: Bangun Ruang Sisi Datar
Narasumber
: Ag. Kurnia
Tujuan : 1. Mengetahui proses pembelajaran didalam kelas 2. Mengetahui problematika yang dialami oleh Bapak/Ibu maupun siswa 3. Sebagai instrumen penelitian No. A.
Pertanyaan
Jawaban Narasumber
Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1.
Apa metode yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat Untuk mengajar saya menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? cenderung memakai tutor (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) sebaya
Mereka cenderung 2. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau senang, karena sudah strategi pembelajaran yang diberikan? biasa mereka bisa memilih teman kelompok Iya, biasanya saat 3. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah pengenalan saya dingaitkan dengan kehidupan sehari-hari? membawa gambar atau barang yang biasa mereka bawa. B.
Materi Pelajaran 4. Apakah siswa kesulitan dalam memahami Kalau diagonal sisi siswa diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal tidak mengalami dalam Kubus dan Balok? kesulitan, diagonal ruang yang siswa masih bingung memahami biasanya saya memakai alat peraga Biasanya siswa masih 5. Dari materi pengertian kubus, melukis kubus terbalik-balik memahami beraturan, luas permukaan limas dan volume luas permukaan dan limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami volume oleh siswa? Siswa masih kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
6. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan membedakan prisma dan dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas? limas, harus ada contoh benda nyata dahulu C.
Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar 7. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat iya, biasanya saya peraga(jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok, menggunakan kerangka prisma, dan limas) dalam menjelaskan materi bangun untuk pengenalan Bangun Ruang Sisi Datar? Iya, saya biasanya 8. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk memberi tugas untuk membuat jaring- jaring(kubus, balok, prisma dan menggambar jaringjaring limas)?
D.
9. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: c. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Saya gunakan saat perkenalan saja Limas) d. Setiap tatap muka Penilaian Proses dan Hasil Belajar 10. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Tugas iya, ulangan sudah Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, keaktifan)? psti, kadang-kadang saya juga memberi kuis Sudah, biasanya saya 11. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian mengamati perilaku siswa (kognitif, afektif, psikomotorik)? sebagai nilai selain nilai ulangan 12. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, Kadang-kadang saja tanya jawab diawal pelajaran? 13. Apakah diakhir pembelajaran, siswa diajak untuk Kegiatan refleksi sekarang dilakukan di ahkir bulan merefleksikan kegiatan pembelajaran? untuk semua pelajaran dengan siswa menulis di buku refleksinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Lampiran B.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Lampiran B.3 TRANSKRIP PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama 12 April 2016
Keterangan P
: Peneliti
SS
: Semua Siswa
BS
: Beberapa Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
S
: Siswa
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
[P memasuki kelas] P : “Selamat pagi anak-anak.” SS : “Selamat pagi bu.” P : “Perkenalkan nama saya Feronika Asih Agustin, silakan panggil saya Bu Asih. Nah saya juga ingin tahu nama kalian, silakan nanti kalian tulis nama kalian di nametag yang akan saya bagikan dan silakan dipakai selama pembelajaran ini.” [Peneliti membagikan nametag, suasana kelas belum kondusif] P : ”Kalau sudah silakan ditulisi nama kalian, silakan dipakai nametagnya.Kita mulai pelajarannya ya.” BS : “Iya” [BS menuliskan nama, suasana kelas masih belum kondusif] P : “Sudah ya. Sekarang mohon semua perhatikan dulu ya. Hari ini kita Akan belajartentang bangun ruang sisi datar. Untuk materi yang pertama kita akan belajar tentang kubus. Apakah kalian pernah belajar tentang kubus?” BS : “Sudah” P : “Coba sekarang sebutkan, benda nyata yang bentuknya kubus apa saja?” S1 : “Dadu” P : “Iya dadu, apa lagi?” S2 :“Rubik.” P : “Benar Rubik, ada lagi?” [Peneliti mengeluarkan beberapa contoh kemasan makanan yang memiliki kemasan berbentuk kubus dan balok]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
17. P : “Sekarang saya punya beberapa benda, silakan kalian sebutkan benda Ini termasukkubus atau tidak ya. Ini kubus bukan?” [Sambil menunjukkan kemasan The Tjongjie] 18. BS :”Iya” 19. P : “Baik, kalau yang ini kubus bukan?” [Sambil menunjukkan bungkus Broniz] 20. BS : “Iya” 21. P : “Kalau yang ini bentuknya apa?” [Sambil menunjukkan bungkus dot] 22. BS : “Kubus” 23. P : “Baik. Kalau yang ini apa bentuknya?” [Sambil menjukkan kotak kado] 24. BS : “Itu kubus” 25. P : “Lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?” [Sambil MenunjukkanBungkusGood Day] 26. BS : “Enggak” 27. P : “Baik, satu lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?’ [Sambil Menunjukkantempat jam] 28. BS : “Enggak” 29. P : “Nah sekarang, kenapa kalian bisa menyebutkan benda-benda tadi Kubus ataubukan, apa alasannya?” 30. S3 : “Gak tahu” 31. P : “Untuk yang lain, kenapa benda ini bisa kalian sebut kubus?” [Sambil Menunjukkanbungkus teh tjongjie dan bungkus broniz] 32. S4 : “Karena panjangnya rusuknya sama” 33. P :”Baik, ada lagi alasannya? Kenapa bisa kalian sebut kubus?” 34. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti, beberapa asik mengobrol] 35. P : “Oke, sekarang kita akan bekerja dalam kelompok ya, pembagian Kelompoknyaakan saya bacakan silakan didengarkan baik-baik tidak akan saya ulangi” 36. [Peneliti membacakan nama siswa berdasarkan kelompok, siswa berpindah tempat sesuai kelompoknya, kemudian peneliti membagikan LKS untuk masing-masing kelompok] 37. P : “Sudah dalam kelompoknya semua ya. Baik, silakan perhatikan ke Depanlagi. Jadikalau dalam sebuah kubus terdapat unsur-unsur apa saja? Ada yang bisa menyebutkan?” 38. [Siswa tidak merespon pertanyaan peneliti] 39. P : “Ada yang sudah pernah mempelajari kubus?” 40. BS : “Sudah” 41. P : “Kubus itu punya apa aja?” 42. S5 : “Rusuk” 43. P : “Mana yang dinamakan rusuk? Coba tunjukkan.” [Sambil MenunjukkanKerangkakubus] 44. S6 : “Yang itu” [Sambil menunjuk kerangka kubus]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
: “Iya benar, yang ini” [Sambil menunjukkan rusuk dari kerangka kubus]Nah, kalaudalam kubus rusuknya pasti sama panjang.” P : “Selanjutnya unsur yang lain apa lagi? S7 : “Sisi” P : “Ya benar, ada berapa sisi dalam kubus? BS : “Enam” P : “Iya benar, apa lagi unsurnya?” S8 : “Titik sudut” P : “Oke titik sudut. Titik sudut itu pertemuan dari berapa rusuk? S9 : “Tiga” P : “Apa lagi unsurnya?” S10 : “Diagonal sisi” P : “Diagonal sisi itu yang mana?” [Sambil menunjukkan kerangka kubus] S11 : “Yang warna merah” P : “Iya benar. Jadi diagonal sisi adalah diagonal yang berada pada sisi. Untuk sebuahkubus ada berapa diagonal sisi?” S12 : “Enam” P : “Apakah benar? Coba sekarang kalau ada 6 sisi dalam kubus dan satu Sisiada 2diagonal sisi berarti ada berapa diagonal sisi dalam kubus?” S13 : “Duabelas” P : “Benar, selanjutnya mana yang disebut diagonal ruang?” S14 : “Itu, yang warna biru” P : “Iya benar, diagonal ruang adalah diagonal yang berada di dalam Ruang yangmenghubungkan dua titik sudut. Unsur yang terakhir apa namanya? S15 : “Bidang diagonal” P : ”Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk dan Dua diagonalsisi. Nah sudah kita bahas semua unsurnya. Sudah jelas atau masih ada pertanyaan?” BS : “Jelas” P : “Baik, selanjutnya silakan kalian kerjakan kegiatan satu, jangan lupa Tulis namaanggota kelompoknya dulu ya. Nanti kalau ada yang kurang jelas bisa ditanyakan ke saya ya” [Siswa mulai mengerjakan LKS bersama kelompoknya] S16 : “Mbak, ini langsung diisi di sini kan?” P : “Iya, silakan langsung diisi di kertas itu saja” [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKSnya. Peneliti berkeliling memperhatikan siswa-siswa] K1 : “Mbak, ini berarti disebutin namanya semuanya ya?” [Sambil MenunjukLKSKegiatan 1 No 2] P : “Iya, kalian sebutkan namanya satu per satu, perhatikan penulisan Namauntuk sisiya, harus disebutkan searah ya.” K1 : ” Jadi gimana mbak, ABCD gitu?”
45. P 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
61. 62. 63. 64.
65. 66.
67. 68.
69. 70. 71. 72. 73. 74. 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
76. P : “Iya begitu benar, kalau ABDC kurang tepat. Gimana sudah paham?” 77. K1 : “Oh gitu ya ya” 78. [Peneliti mendatangi kelompok 2 yang menyalin jawaban dari buku pegangan siswa] 79. P : ”Ayo bukunya dimasukkan dulu, kerjakan bersama kelompok saja” 80. K2 : “Mau liat gambarnya kok mbak” 81. P : “Itu di LKS sudah ada gambarnya juga kok” 82. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain] 83. K4 :”Mbak ini gambarnya di kertas yang kotak-kotak ini?” [Sambil MenunjukLKSkegiatan 2] 84. P : “Iya, gambarnya di kertas itu, perhatikan ukurannya ya dan jangan Lupaberi namatiap sudutnya ya” 85. [Peneliti mendatangi kelompok 5 yang terlihat sibuk mengobrol] 86. P : “Sudah sampai mana mengerjakannya?” 87. K5 : “Sampai sini” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1 no 5] 88. P : “Ayo dilanjutkan dulu mengerjakannya, ngobrolnya nanti lagi, Kelompoklain sudahsampai kegiatan 2 lho” 89. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi cukup ribut] 90. K1 : ”Mbak ini ngerjainnya kaya gini gak?” [Sambil memperlihatkan pekerjaan kegiatan3] 91. P : ”Itu pakai rumus Phytagoras, masih ingat tidak?” 92. K1 : ”Oh yang akar-akar gitu ya mbak?” 93. P : “Iya, Coba dihitung dulu, yang lain juga ikut menghitung ya.” 94. K1 : “Iya mbak” 95. [Peneliti membagikan bangun kubus dan cutter untuk masing-masing kelompok] 96. P : “Coba perhatikan semua ya, untuk kegiatan 4 silakan kalian iris kubus sesuai tandayang warna-warni itu ya, hati-hati ya memakai cutternya. Setelah itu lanjutkan kegiatan sesuai langkah yang sudah ada ya” 97. K4 : ”Seperti ini mbak?” 98. P : “Iya, silakan diiris sampai garisnya putus” [Peneliti memberikan ContohDalammengiris kubus] 99. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi ribut] 100. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengiris kubus] 101. K6 : ”Mbak, ini ngasih namanya gimana?” 102. P : “Sudah terbuka kubusnya? Kalau kubusnya terbuka gitu, jadi apa sekarang? 103. K6 : “Jaring-jaring” 104. P : ”Ya benar, nah sekarang silakan beri nama sesuai titik sudut semula” 105. [K6 masih terlihat bingung] 106. P : ”Tadi kan sebuah kubus pasti punya nama setiap sudutnya, kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
dibuka seperti ininama sudutnya jadi dimana aja?” [Sambil memegang kubus yang telah berbentuk jaring-jaring] 107. K6 : “Oh gitu ya ya mudeng” 108. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi ribut] 109. P : “Apakah sudah selesai semua?” 110. SS : “Belum lah mbak” 111. P : “Yasudah silakan fokus mengerjakan lagi, waktu mengerjakannya tinggal15 menitlagi ya.” 112. [Peneliti mengecek pekerjaan setiap kelompok, beberapa sudah selesai, sebagian lagi masih banyak yang belum dikerjakan] 113. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan presentasikan hasilpekerjaan kalian bersama kelompok. Untuk kegiatan 1 no 1-3 ada yang mau mempresentasikan pekerjaannya?” 114. [Siswa tidak menanggapi, suasana menjadi ribut] 115. P : ”Baik, akan saya tunjuk saja ya. Silakan kelompok satu mempresentasikan kegiatan1 no 1-3, kelompok yang lain silakan mendengarkan dengan baik, kalau ada jawaban yang berbeda boleh ditanyakan” 116. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 117. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih kelompoksatu,sampai di sini apakah ada pertanyaan?” 118. BS : ”Tidak” [Sebagian siswa tidak menanggapi] 119. P : “Sekarang dilanjutkan ke kegiatan 1 no 4-5, silakan kelompok 2 Mempresentasikanhasil pekerjaannya” 120. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 121. P : “Teman-teman yang lain silakan perhatikan teman yang sedang presentasi ya, hargaiteman yang sedang berbicara. Untuk jawaban dari kelompok 2 sudah benar ya, terimakasih kelompok 2” 122. P : “Lanjut ke kegiatan 1 no 6-7, silakan kelompok 3 mempresentasikan Hasilpekerjaannya” 123. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 124. P : “Setuju dengan jawaban kelompok 3?” 125. BS : “Setuju” 126. P : “Sudah benar ya jawabannya, terimaksih kelompok 3” 127. P :“Selanjutnya ke kegiatan 3 no 1, silakan kelompok 4 mempresentasikanHasilpekerjaannya” 128. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 129. P : “Baik, terimakasih kelompok 4. Untuk no 1 b dan c kita gunakan rumusPhytagorasya, apakah ada pertanyaan?” 130. BS : “Tidak” 131. P :“Untuk yang terakhir kegiatan 3 no 2, silakan kelompok 5 mempresentasikan hasilpekerjaannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
132. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 133. P : “Baik sudah benar ya jawabannya, terimakasih kelompok 5.” 134. [Peneliti membagikan lembar refleksi untuk masing-masing siswa] 135. S16 : “Ini apa mbak? Refleksi?” 136. S17 : “ Ini diisi mbak?” 137. P : “Selanjutnya, silakan kalian tulis refleksi kalian selama mengikuti Pembelajaranhari ini sesuai pertanyaan yang sudah ada. Lalu untuk aksi di rumah silakan per kelompok membuat jaring-jaring kubus sesuai bentuk jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok tadi, dengan rusuknya berukuran 10 cm ya. Hasilnya silakan dibawa pada pertemuan besok pagi ya.” 138. SB : ”Hah besok? Jangan besok mbak” 139. P : “Besok saja, gampang kok bikin jaring-jaringnya. Oke. Silakan kalian isiLembarrefleksinya” 140. [Sebagian siswa mengisi lembar refleksi dengan serius, sebagian lagi hanya menyalin hasil refleksi milik teman] 141. P : ”Hayo isi sesuai refleksi masing-masing ya. Untuk yang sudah selesai, Kertasrefleksinya silakan dikumpulkan, hasil pekerjaan LKSnya juga silakan dikumpulkan sekalian” 142. [Bel tanda pelajaran telah usai] 143. P : “Kita lanjutkan pembelajaran besok lagi ya tentang luas permukaan danVolumekubus. Silakan kalian pelajari dulu di rumah, jangan lupa kerjakan tugas aksinya di rumah. Baik, selamat pagi semua. Terimakasih” 144. BS : “Selamat pagi, terimakasih mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
TRANSKRIP PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama 13 April 2016
Keterangan P
: Peneliti
SS
: Semua Siswa
BS
: Beberapa Siswa
Sn
: Siswa ke-n
Kn
: Kelompok ke-n
S
: Siswa
1. 2. 3. 4.
[P memasuki kelas] P : “Selamat pagi anak-anak.” SS : “Selamat pagi bu.” P : “Hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran mengenai kubus, tapi sebelumnya silakan kalian duduk sesuai dengan kelompok yang kemarin sudah terbentuk.” 5. S1 : ”Ya, kelompoknya ganti aja Mbak, milih sendiri aja kelompoknya” 6. P : “Tidak usah, kelompoknya sama dengan kemarin saja, ayo silakan kalian berkumpul bersama dengan kelompoknya” 7. [Siswa tidak langsung berpindah tampat sesuai kelompoknya, sebagian malah sibuk mengobrol sehingga suasana kelas menjadi gaduh] 8. P :”Ayo dipercepat berpindahnya, saya akan hitung sampai 10 semuanya sudah berada di kelompoknya: 9. [Peneliti berhitung sampai 10, siswa mulai berpindah tempat sesuai kelompoknya, suasana mulai terkendalikan] 10. P : “Baik, sudah berada di kelompoknya masing-masing ya. Silakan kalian keluarkan tugas aksi kemarin untuk membuat jaring-jaring kubus, sudah dibuat kan?” 11. BS : “Belum mbak” 12. P : “Lho kok belum, semuanya belum mengerjakan?” 13. K2 : “Sudah mbak” 14. K5 : “Sudah ini mbak” 15. P : “Oke, bagus untuk kelompok yang sudah mengerjakan, untuk yang belum mengerjakan silakan nanti tugasnya tetap dikerjakan” 16. BS : ” Iya mbak” 17. [Peneliti membagikan LKS untuk masing-masing kelompok] 18. P : “Kita ingat pelajaran kemarin dulu ya, kubus memiliki berapa titik sudut?” 19. S2 : ”Enam” 20. P : “Berapa titik sudut dalam sebuah kubus?” 21. BS : “Delapan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
: ”Benar, lalu sisi dalam kubus ada berapa?” : ”Enam” : ” Ya, selanjutnya diagonal sisinya ada berapa?” : ”Enam” : ”Dua belas” : ”Berapa diagonal sisinya?” : ”Dua belas” : ”Lalu kalau diagonal ruang kubus ada berapa?” : ”Empat” : ”Ya, apa lagi unsurnya? Ada yang belum disebutkan?” : ”Bidang diagonal” : “Iya bidang diagonal. Ada berapa bidang diagonalnya?” : “Enam” : “Selanjutnya kalau kemarin kita punya sebuah kubus lalu kita bongkar akan membentuk apa?” 36. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 37. P : “Hayo membentuk apa? Tugas yang kalian buat di rumah itu apa namanya” 38. BS : ”Jaring-jaring” 39. P : ”Iya jaring-jaring. Nah, kalau dari jarring-jaring itu kita bisa menentukan rumus apa? Rumus luas?” 40. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 41. P : ”Kita bisa menentukan apa? Luas apa?” 42. S7 : ”Permukaan” 43. P : ”Ya benar, dari jaring-jaring itu kita bisa menentukan rumus luas permukaan. Coba nanti kalian cari bersama kelompok bagaimana rumus luas permukaan dari sebuah kubus? Selanjutnya, selain luas permukaan apa lagi yang biasa kita tentukan dari sebuah bangun ruang? Ada yang tahu, kita bisa cari rumus apa lagi?” 44. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti] 45. [Peneliti mengeluarkan alat peraga volume berupa bangun kubus yang diisi kubus satuan] 46. P : ”Kalau bangun ruang berarti memiliki ruangan ya, nah kalau kita akan menghitung ruangan itu berarti kita harus mencari apa?” 47. S8 : ”Volume” 48. P : ”Iya benar volume. Bagaimana cara menentukan volume kubus itu?” 49. S9 : “Gak tau” 50. P : ”Gak tahu, Oke, Ayo kita cari tahu ya. Coba perhatikan yang saya bawa ini. Di sini saya punya satu buah kubus, nah saya akan mengisi kubus ini dengan memasukkan kubus satuan yang kecilkecil ini. [Sambil memegang kubus satuan dan memasukkan ke dalam kubus besar] Akan saya isi kubus ini sampai penuh ya. Sekarang bagaimana kita tahu berapa kubus satuan yang kita butuhkan untuk mengisi kubus besar ini sampai penuh?” 51. S10 : “Tinggal dihitung kubus kecilnya” 22. P 23. BS 24. P 25. S3 26. S4 27. P 28. BS 29. P 30. S5 31. P 32. S6 33. P 34. S6 35. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
: ”Dihitung satu-satu kubusnya? Memakan waktu lama dong. Nak kita nanti akan mancari bagaimana rumus untuk mencari volume kubus sehingga nanti kalau tidak ada alat peraga ini pun masih bisa untuk menghitung ya. Oke sekarang kalian selidiki bagaimana rumus volume kubus. Silakan kalian kerjakan LKSnya bersama kelompok, kalau ada yang belum jelas bisa ditanyakan ke saya” 53. [Peneliti membagikan alat peraga volume untuk masing-masing kelompok, dan siswa mulai mengerjakan LKS bersama kelompok] 54. P : ”Jangan lupa tulis nama anggota kelompoknya dulu ya” 55. BS : ”Iya mbak” 56. [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKS dan menggunakan alat peraga. Peneliti berkeliling memperhatikan siswa-siswa] 57. K1 : ”Mbak ini gimana? Tinggal diisi kaya gini?” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1] 58. P : ”Iya benar, jadi kalau rumus luas permukaan kubus apa?” 59. K1 : ”6 dikali sisi dikali sisi” 60. P : ”Kemarin kita belajar kalau sisi kubus itu yang mana?” [Sambil memegang kubus satuan] 61. K1 : ”Yang itu” [Sambil menunjuk sisi kubus] 62. P : ”Nah semua luasan ini kan kalau sisi, padahal yang kamu maksud yang mana? Hanya garis yang membatasi kan? Kalau begitu namanya apa kemarin kalau dalam kubus?” 63. K1 : ” Oh rusuk ya mbak?” 64. P : ”Iya benar rusuk. Bagaimana bisa membedakan gak?” 65. K1 : ”Iya mbak bisa, Jadi rumusnya 6 dikali rusuk dikali rusuk ya?” 66. P : ”Iya sip benar. Oke dilanjutkan ya mengerjakannya, semua ikut belajar ya” 67. [Peneliti mendatangi kelompok 3] 68. P : ”Sudah sampai mana?” 69. K3 : ”Kegiatan 2 mbak, Ini maksutnya gimana mbak?” 70. P : ”Kalian tulis bagaimana cara memperoleh banyaknya kubus satuan yang harus dimasukkan menjadi isinya. Kalau yang b ada berapa kubus satuan?” 71. K3 : ”Delapan” 72. P : ”Bagaimana caranya?” 73. K3 : ”Dihitung, ini kan dua, dua, dua, dua jadi ada delapan” 74. P : ”Ya bagus, kalau yang gambar c kalian bisa perhatikan kubus ini sama kan? [Sambil memegang alat peraga volume] 75. K3 : “Oh ya, sama” 76. P : ”Kalau ini ada berapa kubus satuan?” 77. K3 : ”Dua puluh tujuh, soalnya tadi dah ngitung” 78. P : ”Oh dihitung ya, nanti kalau kubusnya lebih besar, dihitung juga? Lama dong. Coba sekarang perhatikan, kita bisa menghitung volumenya dengan mengalikan luas alas dengan tingginya, sekarang ukuran kubus ini berapa?” 79. K3 : ”Tiga ya?” 52. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
: ”Iya benar tiga, nah kalau begitu alasnya tiga dikali tiga lanjut dikalikan lagi dengan tiga sebagai tingginya, jadi berapa?” 81. K3 : ”Dua puluh tujuh” 82. P : ”Iya benar, Tadi itu tiga ukuran apanya to?” 83. K3 : ”Rusuknya ya?” 84. P : ”Iya rusuk, berarti sekarang kalau untuk kubus sembarang berarti bagaimana rumusnya?” 85. K3 : ”Rusuk dikai rusuuk dikali rusuk. Gitu?” 86. P : ”Iya sip benar. Bagaimana masih ada pertanyaan?” 87. K3 : ”Oh ya ya mudeng” 88. P : “Oke silakan dilanjutkan lagi” 89. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi cukup ribut] 90. P : ”Ayo dikerjakan dulu LKSnya, semua ikut mengerjakan supaya paham, jangan hanya satu dua orang saja yang mengerjakan” 91. [Peneliti mendatangi kelompok 5 yang terlihat asik mengobrol] 92. P : ”Sudah sampai mana?” 93. K5 : ”Sampai sini.” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 3 no 1] 94. P : ”Dilanjutkan dulu, masih banyak yang belum dikerjakan lho” 95. K5 : ”Gantian nih ngerjainnya, aku terus yang ngerjain” 96. P : ”Dikerjakan bareng-bareng dong, ada kesulitan?” 97. K5 : ”Ah iya mbak iya, gak ada kok” 98. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengerjakan kegiatan 3, siswa menjadi ribut] 99. P : ”Waktu mengerjakan tinggal 10 menit lagi ya, setelah itu kalian presentasikan jawabannya” 100. S11 : ”Belum lho mbak, bentar to” 101. [Peneliti mengecek pekerjaan setiap kelompok, beberapa sudah selesai, sebagian lagi masih banyak yang belum dikerjakan] 102. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan presentasikan hasil pekerjaan kalian bersama kelompok. Silakan kelompok 1 mempresentasikan kegiatan 1, kelompok yang lain silakan mendengarkan teman yang sedang presentasi ya” 103. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 104. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih kelompok satu. Jadi rumus untuk mencari luas permukaan kubus adalah 6 dikali rusuk dikali rusuk. Selanjutnya silakan kelompok dua membacakan jawaban kegiatan 2” 105. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu memperhatikan] 106. P :”Ayo dong dengarkan temanya dulu. Terimakasih kelompok 2, jawabannya benar ya, rumus untuk mencari volume kubus adalah rusuk kali rusuk kali rusuk atau rusuk pangkat tiga. Baik, sampai di sini ada pertanyaan?” 107. BS :”Tidak” 80. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
:”Baik, kita lanjutkan ya, tapi sekali lagi silakan dengarkan teman yang sedang bicara ya, kelompok 3 silakan bacakan jawaban kegiatan 3 no 1” 109. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 110. P : ”Adakah jawaban yang berbeda dengan kelompok 3?” 111. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti] 112. P : ”Baik, sudah benar ya jawaban dari kelompok 3 terimakasih, selanjutnya silakan kelompok 4 membacakan jawaban kegiatan no 2 dan 3?” 113. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya] 114. P : ”Terimakasih kelompok 4, setuju semua dengan kelompok 4? 115. BS : ”Setuju” 116. P : ”Selanjutnya silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan no 4?” 117. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan] 118. P : ”Oke terimakasih kelompok 5, jawabannya sudah benar. Berikutnya yang terakhir silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan no 5?” 119. [Wakil kelompok 6 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan] 120. P :”Oke jawabannya benar terimakasih kelompok 6. Semuanya sudah dibahas ya, apakah masih ada pertanyaan?” 121. BS :”Tidak” 122. P : ”Untuk pertemuan selanjutnya besok hari Selasa kita akan ulangan ya, bahannya dari dua pertemuan kita ini dari mulai unsur-unsur kubus, luas permukaan dan volume. Silakan hasil LKSnya dikumpulkan dulu besok pagi akan saya bagikan kembali. Sampai sini apa ada pertanyaan?” 123. BS : ”Tidak” 124. P : ”Baik sebelum menutup pembelajaran hari ini, seperti kemarin silakan kalian tulis refleksi sesuai pertanyaan yang sudah ada” 125. [Peneliti membagikan kertas refleksi dan kertas tugas aksi] 126. S12 : “Halah refleksi lagi mbak?” 127. P : “Iya silakan isi lembar refleksinya. Untuk tugas aksinya silakan kalian buat benda berbentuk kubus yang berguna untuk kehidupan sehari-hari misalnya tabungan, tempat kado, atau tempat pernakpernik. Supaya kalian tidak lupa lagi sudah saya bagikan kertas kecil itu silakan dicermati dan dikerjakan bersama kelompok ya, jangan sampai tidak mengerjakan lagi ya.” 128. [Sebagian siswa mengisi lembar refleksi dengan serius, sebagian lagi hanya menyalin hasil refleksi milik teman] 129. P : “Tulis sesuai refleksi kalian masing-masing ya. Lembar refleksi yang sudah diisi boleh dikumpulkan. Kita lanjutkan pembelajaran besok hari Selasa dengan agenda ulangan ya. Selamat siang. Terimakasih.” 108. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
130. [Bel tanda pelajaran telah usai]
Lampiran B.4 ANALISIS HASIL ULANGAN SISWA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Kode Siswa
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 Jumlah Skor Jumlah Skor Maks
1 9 6 6 6 5 7 4 5 6 9 8 9 7 5 8 9 7 6 8 6 9 9 9 8 5 6 9 7 8 9 4 219 310
Skor yang Diperoleh 2 3 4 7 8 3 5 6 3 3 6 3 10 7 10 10 7 3 10 7 10 7 8 9 8 7 9 10 7 9 8 8 8 7 9 3 7 8 3 3 8 3 3 4 4 10 7 10 7 8 10 7 10 9 4 4 4 8 7 8 10 7 4 7 3 3 7 7 9 7 8 3 7 7 8 7 10 10 10 9 3 7 8 3 6 3 3 10 7 10 10 10 10 3 7 3 225 222 190 310 310 310
5 7 6 5 10 10 10 7 8 9 8 5 5 5 4 10 6 10 5 7 5 3 6 7 8 10 5 5 5 10 10 4 215 310
Jumlah Skor Nilai 34 26 23 43 35 44 35 37 41 41 32 32 26 20 45 40 43 23 38 32 25 38 34 38 42 33 32 24 45 49 21
68 52 46 86 70 88 70 74 82 82 64 64 52 40 90 80 86 46 76 64 50 76 68 76 84 66 64 48 90 98 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Presentase Ketuntasan 70.65 72.58 71.61 61.29 69.35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Lampiran B.5
CONTOH PEKERJAAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran B.6 ANALISIS HASIL REMEDI SISWA Skor yang Diperoleh Jumlah Skor Nilai 1 2 3 4 5 1 S2 8 8 7 6 5 34 68 2 S3 7 8 7 8 8 38 76 3 S4 8 10 9 9 9 45 90 4 S5 8 10 9 8 8 43 86 5 S6 10 8 8 9 8 43 86 6 S7 4 7 7 8 7 33 66 7 S8 7 8 5 7 6 33 66 8 S9 10 10 5 8 5 38 76 9 S10 6 10 10 9 9 44 88 10 S11 8 10 6 9 5 38 76 11 S12 8 9 9 9 9 44 88 12 S13 10 10 9 9 9 47 94 13 S14 8 4 5 9 8 34 68 14 S15 10 8 9 9 9 45 90 15 S16 7 8 8 8 8 39 78 16 S18 10 5 5 5 5 30 60 17 S19 10 9 8 9 8 44 88 18 S20 10 9 10 6 4 39 78 19 S21 6 9 5 5 5 30 60 20 S22 8 8 8 8 10 42 84 21 S23 9 4 5 3 3 24 48 22 S24 8 10 8 8 8 42 84 23 S26 5 10 7 8 8 38 76 24 S27 8 10 9 9 8 44 88 25 S28 8 8 8 8 7 39 78 26 S29 10 9 9 9 9 46 92 27 S30 10 10 10 10 10 50 100 28 S31 8 10 10 7 8 43 86 Jumlah Skor 229 239 215 220 206 Jumlah Skor Maks 280 280 280 280 280 Presentase Ketuntasan 81.79 85.36 76.79 78.57 73.57 No
Kode Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran B.7
CONTOH PEKERJAAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Lampiran B.8 CONTOH REFLEKSI SISWA PADA PERTEMUAN PERTAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran B.9 CONTOH REFLEKSI SISWA PADA PERTEMUAN KEDUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran B.10 PENILAIAN CONSCIENCE
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31
Percaya Diri KB B SB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tanggung Jawab KB B SB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
KB √ √ √
Teliti B SB
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kerjasama KB B SB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Lampiran B.11 PENILAIAN COMPETENCE
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Kode Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31
Saling membantu KB
B √ √
SB
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Saling menghargai KB B SB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran B.12 ANALISIS RESPON SISWA ASPEK 1: Sikap Siswa terhadap Matematika No 1 3 4 13 20 21
25 28 29 31 33 35
Pernyaatan Saya lebih suka pelajaran matematika daripada pelajaran yang lain Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang membosankan Konsep matematika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Saya jarang mengerjakan tugas matematika Matematika tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Saya merasa terpaksa saat mengikuti pembelajaran matematika karena matematika merupakan salah satu pelajaran wajib Bagi saya matematika adalah pelajaran yang menyenangkan Saya merasa pelajaran matematika tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang ditunggu-tunggu Saya tekun saat mengerjakan tugas matematika Bagi saya, waktu terasa lama saat mengikuti pembelajaran matematika Konsep matematika berkaitan dengan ilmu lain yang berguna dalam kehidupan sehari-hari Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
Pilihan Jawaban SS S TS STS 1
14
12
4
4
16
6
5
7
22
2
5
19
7
9
14
7
1
8
14
6
3
10
10
10
1
9
19
3
7
9
12
3
4
13
13
1
2
11
9
9
7
21
3
73 292
182 90 546 180 1045 2,81
27 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
ASPEK 2: Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Dengan PPR No 2 5
6 7
8 9
10
11 14 23 24 26 30 36
Pernyaatan Saya merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran matematika seperti ini Saya merasa termotivasi untuk belajar matematika setelah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Pembelajaran matematika seperti ini memudahkan saya untuk memahami materi Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini sama saja dengan pembelajaran matematika yang biasa dilakukan Pembelajaran matematika seperti ini membuat materi semakin susah dipahami Saya lebih memilih (tertarik) pembelajaran matematika seperti ini daripada pembelajaran matematika biasa Pembelajaran matematika seperti ini dapat menumbuhkan keberanian saya untuk mengemukakan pendapat Saya merasa bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran matematika seperti ini Saya merasa tegang dan tertekan selama mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Hasil dari pembelajaran matematika seperti ini dapat saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari Pembelajaran matematika seperti ini tidak bermanfaat bagi saya Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini kurang sesuai dengan yang saya harapkan Saya selalu mengulang materi di rumah setelah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini membingungkan Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
Pilihan Jawaban SS S TS STS 1
22
7
3
21
7
3
19
9
2
20
8
1
5
13
11
2
5
12
13
1
5
16
9
1
5
17
8
1
5
18
5
3
5
22
3
1
12
15
4
1
13
7
5
5
13
10
3
2
18
8
3
59 236
239 109 717 218 1193 2.78
1
22 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
ASPEK 3: Keberhasilan Implementasi PPR No
Pernyaatan
12
Saya merasa tetap ceroboh meskipun sudah mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung dengan penjelasan guru Pembelajaran matematika seperti ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri saya untuk berbicara di depan umum Saya merasa terlatih untuk teliti dan cermat dalam menyelesaikan soal Saya merasa minder saat bekerja sama dalam kelompok Saya semakin peduli terhadap teman selama mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Saya tertantang untuk menemukan konsep materi saat mengikuti pembelajaran matematika seperti ini Saya kurang peduli dengan teman selama berdiskusi dalam kelompok Saya merasa lebih mudah menyelesaikan soal setelah mengikuti pembelajaran seperti ini Saya mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok setelah mengikuti pembelajaran seperti ini Saya merasa kurang dapat menyelesaikan soal Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini dapat melatih kerja keras untuk menyelesaikan tugas Saya merasa lebih nyaman bekerja sendiri daripada bersama kelompok Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung pada teman Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata
15 16
17 18 19 22
27 32 34
37 38
39 40
Pilihan Jawaban SS S TS STS 3
12
15
1
3
14
12
2
4
12
12
3
5
22
4
8
22
1
3
24
3
4
17
10
5
16
8
4
20
7
5
17
9
3
17
6
8
18
5
8
18
3
2
6
15
6
4
69 276
244 101 732 202 1230 2.83
1
2
5
20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran B.13 CONTOH HASIL KUESIONER RESPON SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193