PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS KELAS VIII-B SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Selpa Wiwit Kurniawati NIM : 121414115
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS KELAS VIII-B SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Selpa Wiwit Kurniawati NIM : 121414115
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: Allah SWT yang senantiasa mendampingi setiap waktuku. Bapak Suwito, Ibu Ninik Kurniawati dan Adiku Seno Ajie Phion Kurniawan yang selalu mendoakan, mencintai, menyayangi, dan mendukung aku. Keluarga Besar yang ada di Magelang yang terus mendukung dan mendoakan aku. Dosen-dosen Pendidikan Matematika 2012. Sahabat-sahabat Pendidikan Matematika 2012. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Sesiapa yang keluar mencari ilmu dan ia berniat akan mengamalkan dengan ilmunya niscaya ilmunya memberi manfaat akan dia, walaupun hanya sedikit ilmu yang dicapainya.” (Abul Hasan Al-Wa’izh)
"Melalui kesabaran, seseorang dapat meraih lebih dari pada melalui kekuatan yang dimilikinya." (Edmund Burke)
Urusan kita dalam kehidupan bukanlah mendahului orang lain, tetapi maju mendahului diri sendiri. (Stuart B. Johnson)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Selpa Wiwit Kurniawati (121414115). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas Kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2016. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada kelas tersebut dalam materi bangun ruang sisi datar limas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Subyek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir, Sleman. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart yang mencakup perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus dimana setiap siklusnya terdiri dari 3 pertemuan. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pre-test, post-test, observasi dan kuesioner. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, hasil belajar dan motivasi siswa mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan belajar siswa aspek kognitif siklus I sebesar 10% dan pada siklus II meningkat sebesar 65% sehingga persentase ketuntasan siswa menjadi 75%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 39,4 pada siklus I menjadi 75,9 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar afektif siklus I sebesar 75% siswa tergolong kategori tinggi, dan pada siklus II meningkat menjadi 100% siswa tergolong kategori tinggi. Hasil ketercapaian motivasi pada siklus I sebesar 65% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi kemudian ketercapaian motivasi pada siklus II meningkat menjadi 85% siswa tergolong dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.
Kata kunci: motivasi, hasil belajar, pembelajaran kooperatif, snowball throwing, bangun ruang, sisi datar, limas.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Selpa Wiwit Kurniawati (121414115). The Application of Snowball Throwing Cooperative Learning Type In Improving Students Motivation and Learning Result In Geometry Flat Side of The Pyramid Material Grade VIII-B of SMP Budi Mulia Minggir Sleman School Year 2015/2016. Thesis, Mathematics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta, 2016. This research aims to increase the students motivation and learning result of that class in geometry flat sides of the pyramid material by using cooperative learning models of type Snowball Throwing. The main target of this study is twenty students in grade VIII-B of SMP Budi Mulia Minggir, Sleman. This study uses the research model of Kemmis and Mc Taggart which includes planning, action, observation, and reflection. This research was conducted in two cycle with three meetings in each cycle. The data collection gathered from the pre-test and post-test results, observation and questionnaires. The students results of study and motivations have increased after the Snowball Throwing applied. The result shows that the students percentage in mastering the cognitive aspects of the first cycle is 10% and in the cycleII is increasing to 65% so that the total percentage is 75%.The improvement can also be seen in the average grade which increases from 39.4 in the first cycle to 75,9 in the second cycle. While the percentage of the first cycle of affective learning results is 75% of the students classified as high category, and the second cycle increase into 100% of students classified as high category. The motivation achievement results in the first cycle is 65% of students classified in the category of high and highest then the motivation achievement on the second cycle increase in to 85% of students classified in the category of high and highest.
Keywords: motivation, result of the study, cooperative learning, snowball throwing, geometry, flat sides, pyramid.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas Kelas VIIIB SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan peran serta berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Allah SWT yang selalu mendampingi, memberikan perlindungan dan berkat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi. 2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika. 5. Bapak Dr. Yansen Marpaung selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, kritik, saran, serta arahan dengan sabar dan teliti kepada penulis selama penyusunan dan penyelesaian skripsi. 6. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis. 7. Para karyawan dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak HB. Sartana, S.Pd. selaku Kepala SMP Budi Mulia Minggir, Sleman, Yogyakarta. 9. Ibu Naniek Praptiwidiyati, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian. 10. Segenap Guru dan Karyawan di SMP Budi Mulia Minggir, Sleman, Yogyakarta yang telah membantu penulis ketika melaksanakan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. 11. Siswa-siswi kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir, Sleman, Yogyakarta selaku subyek dalam penelitian ini, yang telah banyak membantu dan berpartisipasi selama pelaksanaan penelitian. 12. Kedua orang tua terkasih, Bapak Suwito dan Ibu Ninik Kurniawati yang senantiasa mendoakan, mencintai, menyayangi, dan memotivasi, serta adiku tercinta Seno Ajie Phion Kurniawan yang selalu membantu, mendukung, dan mendoakan kepada penulis selama menempuh studi. 13. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika 2012 terutama kelas C yang telah memberi pengalaman, semangat, dan motivasi kepada penulis. 14. Sahabat-sahabat ketika kuliah Dian, Asri, Sasi, Litta, Yovita, Selly, Venta, Indah Widya, Risa, Ririn, sahabat-sahabat ketika SMP Defirra, Sheirly dan Arif, serta sahabat-sahabat ketika SMA Meylisa dan Lydia yang selalu ada disaat suka dan duka memberi semangat tiada henti kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 15. Teman spesial Bartolomeus Delfian Wicaksono A.Md. yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan memberikan semangat kepada penulis. 16. Teman-teman kos Griya Amada Mba Sepen, Mba Eki, Yanti, Venta, Risa, dan Ririn yang sudah banyak membantu dan memberi semangat kepada penulis. 17. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ..........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vii PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS . vii ABSTRAK ........................................................................................................ viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .........................................................................................x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ..............................................................................................xv DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ......................................................................................... 6 D. Batasan Istilah ............................................................................................. 7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 22 F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 22 BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................24 A. Belajar ........................................................................................................ 24 B. Pembelajaran ............................................................................................. 27 C. Motivasi Belajar ........................................................................................ 27 D. Hasil Belajar .............................................................................................. 30 E. Pembelajaran Kooperatif .......................................................................... 31
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.............................. 32 G. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Snowball Throwing .......................... 33 H. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Turunan Fungsi Aljabar Dengan Snowball Throwing ............................................................ 36 I. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 37 J. Kerangka Berpikir Penelitian ................................................................... 39 K. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas dengan Snowball Throwing ................................................. 41 L. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................43 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 43 B. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................. 46 C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 46 D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 46 E. Variabel Penelitian .................................................................................... 47 F. Rancangan Penelitian ................................................................................ 47 G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 50 H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 61 I. Validitas Instrumen .................................................................................... 68 J. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................72 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 72 B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 73 C. Analisis Data ............................................................................................. 83 D. Pembahasan ............................................................................................... 87 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................98 A. Kesimpulan ................................................................................................ 98 B. Saran ........................................................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................101
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................51 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Awal ....................................52 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Akhir ...................................55 Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi ................................................................60 Tabel 3.5 Kriteria Skor Ketuntasan Individu .................................................62 Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Lembar Observasi ........................................64 Tabel 3.7 Kriteria Persentase Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif terhadap Pembelajaran ....................................................................................65 Tabel 3.8 Pedoman Penskoran .........................................................................67 Tabel 3.9 Kriteria Motivasi Belajar .................................................................68 Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan ..................................................................70 Tabel 4.1 Hasil Pre-test Siswa ...........................................................................73 Tabel 4.2 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa ..............................................74 Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus I .............78 Tabel 4.4 Hasil Post-Test Siklus I .....................................................................78 Tabel 4.5 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus II ............80 Tabel 4.6 Hasil Post-Test Siklus II ....................................................................81 Tabel 4.7 Perbandingan Post-Test Siklus I dan Siklus II ...............................85 Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ........................................................................87 Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir .....................88
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................40 Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...........................44 Gambar 4.6 Grafik Persentase Motivasi Awal Siswa .....................................84 Gambar 4.7 Grafik Persentase Motivasi Akhir Siswa ...................................85 Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Motivasi Akhir Siswa ......................................................................................89 Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketercapaian Motivasi Awal dan Motivasi Akhir.................................................................................90 Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Nilai Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II ............................................................................................92 Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II .....................................................................................92 Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Persentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II ..........................................................95 Gambar 4.13 Grafik Ketercapaian Persentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II .......................................................................96
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kubus ............................................................................................14 Gambar 1.2 Balok .............................................................................................15 Gambar 1.3 Prisma ...........................................................................................16 Gambar 1.4 Limas ............................................................................................17 Gambar 1.5 Limas Berdasarkan Bentuk Alasnya ..........................................18 Gambar 1.6 Limas Beraturan dan Sembarang ..............................................18 Gambar 1.7 Bidang Sisi Limas .........................................................................19 Gambar 1.8 Rusuk Limas .................................................................................19 Gambar 1.9 Titik Sudut Limas.........................................................................20 Gambar 1.10 Diagonal Bidang Limas ..............................................................20 Gambar 1.11 Bidang Diagonal Limas ..............................................................21 Gambar 4.1 Siswa berdiskusi dalam mengerjakan LDS ...............................75 Gambar 4.2 Ketua kelompok sedang mendengarkan penjelasan dari peneliti dan anggota kelompok berdiskusi mengerjakan LDS ...76 Gambar 4.3 Siswa mengerjakan post-test siklus I ..........................................77 Gambar 4.4 Siswa membuat soal untuk kegiatan Snowball Throwing siklus II........................................................................................................82 Gambar 4.5 Siswa mengerjakan soal yang telah ditukar dengan kelompok lain ....................................................................................................82
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ........................................................ 105 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................107 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................117 Lampiran 4 : Lembar Diskusi Siswa Unsur Limas .................................126 Lampiran 5 : Lembar Diskusi Siswa Luas Permukaan Limas...............130 Lampiran 6 : Lembar Diskusi Siswa Volume Limas ...............................135 Lampiran 7 : Lembar Diskusi Siswa Luas Permukaan dan SnowballThrowing ...............................................................137 Lampiran 8 : Lembar Diskusi Siswa Volume Limas dan SnowballThrowing ...............................................................138 Lampiran 9 : Kunci Jawaban LDS Unsur Limas ....................................139 Lampiran 10 : Kunci Jawaban LDS Luas Permukaan .............................143 Lampiran 11 : Kunci Jawaban LDS Volume Limas .................................148 Lampiran 12 : Kunci LDS Siklus I ..............................................................149 Lampiran 13 : Kunci Jawaban LDS Siklus II ............................................150 Lampiran 14 : Kisi-kisi Soal Post-test Siklus I ...........................................151 Lampiran 15 : Soal Post-test Siklus I...........................................................153 Lampiran 16 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Post-test Siklus I .................................................................................156 Lampiran 17 : Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II ..........................................158 Lampiran 18 : Soal Post-test Siklus II .........................................................160 Lampiran 19 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Post-test Siklus II ................................................................................161 Lampiran 20 : Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................163 Lampiran 21 : Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir .....................166 Lampiran 22 : Kuesioner Motivasi Awal....................................................171 Lampiran 23 : Kuesioner Motivasi Akhir ..................................................174 Lampiran 24 : Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa .....................................178
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ......................................180 Lampiran 26 : Lembar Observasi Siswa Siklus II .....................................182 Lampiran 27 : Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II ...............184 Lampiran 28 : Tabel Hasil Motivasi Awal .................................................185 Lampiran 29 : Tabel Hasil Motivasi Akhir ................................................186 Lampiran 30 : Sampel Hasil Kognitif Post-test I........................................187 Lampiran 31 : Sampel Hasil Kognitif Post-test II ......................................191 Lampiran 32 : Sampel Soal Snowball Throwing Siklus I ..........................195 Lampiran 33 : Sampel Soal Snowball Throwing Siklus II .........................196 Lampiran 34 : Sampel Kuesioner Motivasi Awal ......................................197 Lampiran 35 : Sampel Kuesioner Motivasi Akhir.....................................200 Lampiran 36 : Sampel Lembar Diskusi Siswa Unsur Limas ....................203 Lampiran 37 : Sampel Lembar Diskusi Siswa Luas Permukaan Limas .206 Lampiran 38 : Sampel Lembar Diskusi Siswa Volume Limas .................211 Lampiran 39 : Sampel Lembar Diskusi Snowball Throwing Siklus I ......213 Lampiran 40 : Sampel Lembar Diskusi Siswa Snowball Throwing Siklus II ...........................................................................................214 Lampiran 41 : Kisi-kisi Soal Pre-test ..........................................................215 Lampiran 42 : Soal Pre-test ..........................................................................217 Lampiran 43 : Kunci Jawaban Soal Pre-test ..............................................219 Lampiran 44 : Surat Izin Observasi dan Penleitian ..................................222 Lampiran 45 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .........223
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan kita. Pendidikan memiliki efek langsung yaitu mendapatkan pengetahuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian dan Kebudayaan, 2011) Pendidikan adalah proses, cara perbuatan mendidik. Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang digunakan, dan juga adanya minat dari siswa itu sendiri. Peran guru sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar yang ditetapkan dalam kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan mendayagunakan potensi yang mereka miliki. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi siswa antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar kondusif dan memberikan bimbingan pada saat kegiatan belajar (Sardiman, 2004).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Sebagai fasilitator dan motivator, guru yang merupakan salah satu unsur kependidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 2007). Guru selalu menginginkan bahwa tujuan pengajarannya berhasil. Maksudnya bahwa materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik bahkan dipahami oleh siswanya. Oleh karena itu seorang guru harus mempunyai kemampuan mengajar yaitu kemampuan yang tidak hanya menyampaikan materi saja kepada siswanya, tetapi bagaimana agar siswa dapat tertarik, aktif dan semangat dalam memahami materi yang diajarkan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mata pelajaran. Menurut teori Gestalt dalam Susanto (2013), belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, keluarga, dan lingkungan. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila mengoptimalkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan
kemampuan yang
dimiliki oleh masing-masing siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara memotivasi siswa baik motivasi dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dengan tujuan dapat merangsang agar siswa aktif dan antusias dalam proses pembelajaran, sebagai contoh penggunaan metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe seperti: jigsaw, team games tournament, number head together, snowball throwing, dan lain sebagainya. Hasil observasi dan wawancara di SMP Budi Mulia Minggir Sleman, menyatakan bahwa kurangnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika, salah satu penyebabnya adalah siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran, siswa tidak mengerjakan soal yang diberikan guru, metode pembelajaran matematika yang monoton sehingga gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika sangat rendah. Siswa yang termotivasi dan ingin berprestasi akan mempersiapkan diri sebelum proses pembelajaran dimulai, misalnya siswa mempersiapkan buku, alat tulis, dan lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut maka tercetuslah sebuah gagasan dari peneliti bahwa seorang guru perlu menentukan metode pembelajaran yang tepat agar mencapai tujuan yang diharapkan. Metode pembelajaran yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
itu maksudnya metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur dan saling berinteraksi satu sama lain secara aktif, dan efektif melalui sebuah model pembelajaran yang disebut kooperatif. Penggunan model pembelajaran kooperatif di sekolah memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan berorientasi pada optimalnya kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif melalui dukungan guru dan siswa dalam pembelajaran. Selain kelebihan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan. Menurut Lie (2010) banyak pengajar hanya membagi siswa dalam kelompok lalu memberi tugas kepada siswa lalu diminta untuk menyelesaikan tanpa pedoman mengenai cara penyelesaian tugas tersebut. Akibatnya, siswa merasa ditinggal sendiri dansiswa merasa bingung karena tidak ada pedoman untuk menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, model pembelajaran kooperatif menuntut kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan mengawasi proses kerjasama dalam belajar yang dilakukan oleh siswa. Profesioanlisme guru dalam menggunakan model pembelajaran tersebut sangat menentukan kesadaran siswa untuk mengikuti pembelajaran melalui strategi kelompok. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi datar. Snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok, yang diwakili ketua kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Kisworo, 2008), dan penilaian akhir berupa tes tertulis. Melempar disini maksudnya adalah menukar kertas berisi soal yang telah dibuat siswa ke siswa lain untuk diselesaikan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas Kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
C. Batasan Masalah Agar dapat menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut. 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan banyak siswa 20 orang. 2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP b. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu luas permukaan permukaan dengan Standar Kompetensi: Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya c. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam mempelajari bangun ruang sisi datar yang diukur melalui angket/kuisioner yang diberikan kepada siswa. d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dan aspek afektif, aspek kognitif diketahui melalui hasil tes tertulis dalam bentuk soal essai sebanyak 8 soal, sedangkan aspek afektif diketahui melalui lembar observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
D. Batasan Istilah 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku. Maksutnya adalah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, yang belum terampil menjadi terampil. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari (Suprijono, 2009). Dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan dalam konteks ini adalah guru dengan siswanya, sehingga terjadi interaksi antara keduanya.
2. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang jenisnya berkelompok yang lebih dipimpin oleh guru, dimana guru memberikan masalah-masalah, pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok-kelompok siswa yang telah dibentuk. Diakhir kegiatan berkelompok biasanya guru memberi tugas yang harus diselesaikan. Pembelajaran kooperatif menekankan pada keterlibatan siswa secara lebih aktif baik secara fisik maupun mental.
3. Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan pembelajaran dimana siswa di kelas dibentuk menjadi beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
dan masing-masing memiliki ketua. Masing-masing ketua berkumpul dengan guru untuk dijelaskan materi yang akan dibahas pada hari tersebut, setelah itu ketua kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan guru. Selanjutnya, anggota kelompok membuat soal beserta jawabannya dan soal dibentuk menjadi sebuah bola menyerupai bola salju yang akan ditukar ke kolmpok lain dengan melemparnya. Kelompok yang menerima soal tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada dalam gelindingan bola, begitu seterusnya.
4. Motivasi Menurut Sardiman (2008) motivasi berawal dari kata “motif” , diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagau daya penggerak dari dalam dan dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan (Arikunto, 2010). Menurut Sardiman (2008) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Menurut Uno (2007) motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi instrinsik dapat ditimbulkan dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
saat pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motivasi keberhasilan mencapai sasaran. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya rangsangan dari luar (Siregar dan Hartini, 2011). Motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri siswa berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain (Hamalik, 2003). Pada aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan dimasa mendatang (Djamarah,2011). b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik, yaitu (Uno, 2007): a. Anak didik Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya. a. Metode Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan dalam kependidikan. b. Bimbingan Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis. c. Pengetahuan yang luas Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya. d. Profesionalisme guru dalam profesinya Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang keluar dari dalam diri sesorang untuk melakukan sesuatu agar tujuan yang diinginkan tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
5. Hasil Belajar Menurut Suprijono (2011), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Suprijono, 2011) hasil belajar berupa: 1)
Informasi verbal
2)
Keterampilan intektual
3)
Strategi kognitif
4)
Keterampilan motorik
5)
Sikap Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989). Dari beberapa pendapat tersebut, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
6.
Bangun Ruang Sisi Datar Nur (2012) dalam bukunya yang berjudul Asiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar mendefinisikan bahwa bangun ruang adalah suatu bangun tiga dimensi yang memiliki volume atau isi. Sedangkan bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang memiliki sisi berbentuk datar (bukan sisi lengkung). Bagian-bagian sebuah bangun ruang dijelaskan sebagai berikut. 1. Bidang sisi Yakni bidang/sisi pada bangun ruang yang membatasi wilayah antara ruang satu dengan ruang lainnya. 2. Rusuk Yakni pertemuan dua bidang sisi berupa ruas garis. 3. Titik sudut Yakni titik hasil pertemuan dua rusuk atau lebih pada sebuah bangun ruang. 4. Diagonal sisi Yakni garis yang merupakan diagonal dari sisi pada bangun ruang tersebut. 5. Bidang diagonal Yakni bidang datar yang terbentuk dari diagonal sisi dan rusuk. 6. Diagonal ruang Yakni garis yang merupakan diagonal dari sebuah bidang diagonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Macam-macam bangun ruang sisi datar: a. Kubus Kubus adalah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan memiliki rusuk-rusuk yang sama panjang.
Gambar 1.1 Kubus Kubus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Banyak bidang sisi pada kubus ada 6 yang berbentuk persegi dengan ukuran panjang dan luas yang sama. 2) Mempunyai 8 titik sudut. 3) Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang. 4) Semua sudutnya siku-siku. 5) Mempunyai 12 diagonal sisi dengan ukuran yang sama panjang. 6) Mempunyai 4 diagonal ruang dengan ukuran yang sama panjang. 7) Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang.
b. Balok Balok adalah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya dimana setiap sisinya berbentuk persegi panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Gambar 1.2 Balok Balok memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1)
Mempunyai 6 bidang sisi berbentuk persegi panjang.
2)
Balok memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang.
3)
Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran yang sama panjang.
4)
Memiliki 8 titik sudut.
5)
Seluruh sudut pada balok adalah siku-siku.
6)
Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
7)
Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama panjang.
8)
Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
c.
Prisma Prisma adalah bangun ruang yang memiliki alas dan atap yang sama bentuk dan ukurannya. Semua sisi tegak prisma berbentuk persegi panjang. Jenis prisma bermacam-macam sesuai dengan alas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dan atapnya. Misalnya adalah prisma segiempat (biasa disebut balok), prisma segitiga, prisma trapesium, dan lain-lain.
Gambar 1.3 Prisma Segitiga dan Prisma Segilima Sebuah prisma memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen. 2) Setiap sisi samping prisma berbentuk persegi panjang. 3) Prisma memiliki rusuk tegak. 4) Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang sama.
d. Limas Limas adalah bangun ruang yang terdiri dari bidang alas dan bidang sisi tegak yang berbentuk segitiga. Ada berbagai macam limas. Contohnya, limas segiempat, limas segitiga, limas segilima, dan lainlain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Gambar 1.4 Limas Segitiga Sebuah limas segi-n memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Alasnya berbentuk segi-n. 2) Memiliki banyak sisi dengan rumus n+1 3) Memiliki banyak titik sudut dengan rumus n+1 4) Memiliki banyak rusuk dengan rumus 2n
7. Bangun Ruang Sisi Datar Limas Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga, segiempat, atau segilima) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak limas disebut titik puncak limas (Nuharini, 2008). Seperti halnya prisma, limas juga diberi nama berdasarkan bentuk bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas tersebut dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas berbentuk segilima beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segilima beraturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Gambar 1.5 Limas Berdasarkan Bentuk Bidang Alasnya Berdasarkan bentuk alas dan sisi-sisi tegaknya limas dapat dibedakan menjadi limas segi-n beraturan dan limas segi-n sembarang seperti gambar berikut.
Gambar 1.6 Limas Beraturan dan Sembarang
Nur (2012) dalam bukunya dalam yang berjudul Asiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar menyebutkan bagian-bagian limas sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
1. Bidang sisi limas
Gambar 1.7 Bidang Sisi Limas Limas segilima diatas memiliki 6 bidang sisi, yaitu: TPQ, TQR, TRS, TSO, TOP, dan OPQRS. 2. Rusuk Limas
Gambar 1.8 Rusuk Limas Limas segilima memiliki 10 rusuk, yaitu: TO, TP, TQ, TR, TS, OP, PQ, QR, RS, dan SO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3. Titik Sudut
Gambar 1.9 Titik Sudut Limas Limas segilima memiliki 6 titik sudut, yaitu: T, Q, P, Q, R, dan S. 4. Diagonal Bidang
Gambar 1.10 Diagonal Bidang Limas Limas segilima memiliki 5 diagonal bidang, yaitu: OQ, QR, OR, PS, PR, dan QS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
5. Bidang Diagonal
Gambar 1.11 Bidang Diagonal Limas Limas segilima memiliki 5 bidang diagonal, yaitu: TOQ, TOR, TPS, TPR dan TQS. Selain bagian-bagian dari limas Nur (2012:47) menyebutkan ciri-ciri limas sebagai berikut. 1) Alasnya berbentuk segi-n. 2) Memiliki banyak sisi dengan rumus n+1 3) Memiliki banyak titik sudut dengan rumus n+1 4) Memiliki banyak rusuk dengan rumus 2n Luas permukaan limas adalah jumlah semua luas bidang sisi pada limas. Jadi cara mencari luas permukaan limas sebagai berikut. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑠 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 Selain luas permukaan limas juga memiliki volume. Cara mencari volume limas sebagai berikut. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 =
1 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII di SMP Budi Mulia Minggir Sleman melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi turunan bangun ruang sisi datar kelas VIII di SMP Budi Mulia Minggir Sleman melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, terutama terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa. Serta secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran matematika yang berupa pergeseran dari pembelajaran yang tidak hanya mementingkan hasil menuju pembelajaran tetapi juga mementingkan prosesnya. b. Manfaat Praktis 1. Guru bidang studi a. Membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika. b. Meningkatkan matematika.
keterampilan
guru
dalam
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
c. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang sistem pembelajaran dan juga sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Siswa a. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, serta berani mengemukakan pendapat dalam suatu proses pembelajaran matematika. b. Meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika. c. Meningkatkan hasil belajar dan menambah pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika. 3. Peneliti Untuk
mendapatkan
pengetahuan
dan
pengalaman
dalam
menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing yang diterapkan langsung pada ruang kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2007). Proses perubahan dari belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu (Winkel, 2004). Woolfolk (1990) menyatakan bahwa belajar adalah proses yang terjadi ketika pengalaman menyebabkan perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan atau perilaku dalam seorang individu. Secara umum dapat dikatakan bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi dari belum tahu menjadi tahu, yang belum mengerti menjadi mengerti, intinya perubahan tersebut mengarah ke tujuan yang lebih baik. Sadirman A.M. (2007) dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar mengemukakan tujuan belajar ada 3 jenis yaitu: a. Untuk mendapatkan pengetahuan Kemampuan berpikir tidak akan berkembang jika tidak ada pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterlampilan. c. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi benar-benar sebagi pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
2. Prinsip Belajar Menurut Suprijono (2009), terdapat 3 prinsip belajar yaitu: a) Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari. 2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. 3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. 4) Positif atau berakumulasi. 5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. 6) Permanen atau tetap 7) Bertujuan dan terarah. 8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
b) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
3. Tujuan Belajar Menurut Suprijono (2009) tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk
dicapai
dengan
tindakan
instruksional.
Bentuknya
berupa,
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Menurut Sardiman A.M. (2007) tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu: 1. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan keampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. 2. Pemahaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
3. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan bepikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
B. Pembelajaran Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari (Suprijono, 2009). Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Susanto, 2013).
C. Motivasi Belajar Motivasi adalah proses umum dimana perilaku dimulai dan diarahkan menuju sebuah tujuan (Woolfoolk, 1990). Suprijono (2009) dalam bukunya mengatakan bahwa motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat, belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dalam kegitan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2007). Pada dasarnya motivasi belajar adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk mencapai sesuatu. Motivasi muncul ditandai dengan
adanya
perubahan
tingkah
laku
seseorang.
Motivasi
dapat
menumbuhkan percaya diri, semangat, dsb. Menurut Sardiman (2008) motivasi berawal dari kata “motif” , diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan (Arikunto, 2010). Menurut Sardiman (2008) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya mtoivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Menurut Sardiman (2008), motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena benarbenar ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi seoarang terdidik dan berpengetahuan.
Jadi memang motivasi itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
muncul dari kesadaran diri sendiri untuk mencapai tujuan, bukan sekedar simbol atau seremonial. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi
ekstrinsik
adalah
motif-motif yang
aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh sesorang itu belajar, karena tahu bahwa besok pagi akan diadakan ulangan harian dengan harapan mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji oleh orang tua, atau temannya. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang keluar dari dalam diri sesorang untuk melakukan sesuatu agar tujuan yang diinginkan tercapai.
D. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013). Menurut Suprijono (2011), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Suprijono, 2011) hasil belajar berupa: 1) Informasi verbal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2) Keterampilan intektual 3) Strategi kognitif 4) Keterampilan motorik 5) Sikap Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989). Dari beberapa pendapat tersebut, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
E. Pembelajaran Kooperatif Menurut Suprijono (2009) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaiakan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh (Hizbullah,2011). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang
ditentukan,
yang
selanjutnya
masing-masing
murid
menjawab
pertanyaan dari bola yang diperolehnya. Maksud dari “dilempar” itu sendiri ialah menukar ide atau soal yang telah dibuat ke orang lain untuk diselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
G. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Snowball Throwing Model Snowball Throwing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran model Snowball Throwing menurut Suprijono (Hizbullah, 2011) diantaranya: “(1) Melatih kedisiplinan murid; dan (2) Saling memberi pengetahuan”. Sedangkan menurut Safitri (2011) kelebihan model Snowball Throwing antara lain :
1. Melatih kesiapan murid dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan. 2. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok. 3. Dapat
membangkitkan
keberanian
murid
dalam
mengemukakan
pertanyaan kepada teman lain maupun guru. 4. Melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. 5. Merangsang murid mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. 6. Dapat mengurangi rasa takut murid dalam bertanya kepada teman maupun guru. 7. Murid akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
8. Murid akan memahami makna tanggung jawab. 9. Murid akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial,budaya, bakat dan intelegensia. 10. Murid akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Selain itu, model ini juga memiliki kelemahan sebagaimana yang dirumuskan oleh Suprijono (Hizbullah, 2011) diantaranya: “(1) Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar murid; dan (2) Kurang efektif digunakan untuk semua materi pelajaran”. Tetapi kelemahan dalam penggunaan metode ini dapat tertutupi dengan cara: 1. Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemontrasikan secara singkat dan jelas disertai dengan aplikasinya. 2. Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan. 3. Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi. 4. Memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda. 5. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam melaksanakan Model Snowball Throwing sebagaimana dikemukakan Suprijono (Hizbullah, 2011) adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua
kelompok
untuk
memberikan
penjelasan
tentang
materi
pembelajaran. 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya. 4. Kemudian masing-masing murid diberi satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu murid ke murid yang lain selama kurang lebih 5 menit. 6. Setelah tiap murid mendapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 7. Guru bersama dengan murid memberikan kesimpulan atas meteri pembelajaran yang diberikan. 8. Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penilaian pemahaman muridakan materi pembelajaran. 9. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan tugas di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
H. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas Dengan Snowball Throwing Materi bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang diajarkan di bangku SMP kelas VIII. Pembelajaran yang menarik akan memotivasi siswa untuk mengikuti dinamika kelas. Motivasi akan mempengaruhi hasil belajar. Jika pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan terkesan monoton, maka akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa dan tidak ada gairah untuk mengikuti pembelajaran sehingga mereka tidak menyerap dengan baik materi yang telah disampaikan oleh guru dikelas. Oleh karena itu pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan menggunakan snowball throwing diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Setitit (2015) dalam penelitiannya dengan judul “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia” menemukan bahwa ada peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok,Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia.
Kusuma
(2015)
dalam
penelitiannya
berjudul
“penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem” juga menunjukkan bahwa motivasi siswa yang diketahui dari kuisioner yang diisi oleh siswa terjadi peningkatan persentase motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 59,37% menjadi 81,25%. Persentasi motivasi siswa yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang dibuat oleh peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata adalah 78,75 meningkat pada siklus II yaitu 82,5.
I. Penelitian yang Relevan 1. Setitit (2015) dalam penelitiannya dengan judul “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia” menemukan bahwa ada peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok,Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia. 2. Puspa, dkk (2013) dalam penelitiannya dengan judul “pengaruh model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Di Gugus Sri Kandi Kecamatan Denpasar Timur” menemukan bahwa Berdasarkan hasil analisis data terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran IPA dengan materi Cahaya pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hasil analisis penelitian yang menunjukkan thitung = 2,562 > ttabel = 2,000 dan didukung oleh perbedaan skor rata–rata yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
antara siswa yang mendapat treatment model pembelajaran Snowball Throwing yaitu X = 83,50 >X 71,20 pembelajaran konvesional. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD di Gugus Sri Kandi Kecamatan Denpasar Timur 2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.
Model
pembelajaran
Snowball
Throwing
sebaiknya
dikembangkan dan dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah agar pembelajaran berkualitas dan hasil belajar siswa optimal. 3. Intan (2015) dalam penelitiannya berjudul “penerapan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem” dapat dilihat bahwa motivasi siswa yang diketahui dari kuisioner yang diisi oleh siswa terjadi peningkatan persentase motivasi dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 59,37% menjadi 81,25%. Persentasi motivasi siswa yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang dibuat oleh peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk ratarata adalah 78,75 meningkat pada siklus II yaitu 82,5. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 59,37% meningkat pada siklus II menjadi 100% tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
J. Kerangka Berpikir Penelitian Metode pembelajaran merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam memahami konsep yang diberikan oleh guru. Setitit (2015) dalam penelitiannya dengan judul “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia” menemukan bahwa ada peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia. Oleh karena itu peneliti akan menerapkannya kepada siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada materi bangun ruang sisi datar. Dalam hal ini, peneliti akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Diharapkan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi turunan fungsi. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dituangkan dalam bagan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Siswa Kelas VIII-B
Observasi Awal
Hasil Observasi: 1. Model pembelajaran kurang bervariasi 2. Pembelajaran membosankan 3. Motivasi siswa masih kurang dalam pelajaran matematika
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
Motivasi Siswa
Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
K. Analisis Hubungan Karakteristik Materi Bangun Ruang Sisi Datar Limas dengan Snowball Throwing Materi bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang diajarkan di bangku SMP kelas VIII. Pembelajaran yang menarik akan memotivasi siswa untuk mengikuti dinamika kelas. Motivasi akan mempengaruhi hasil belajar. Jika pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan terkesan monoton, maka akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa dan tidak ada gairah untuk mengikuti pembelajaran sehingga mereka tidak menyerap dengan baik materi yang telah disampaikan oleh guru dikelas. Oleh karena itu pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan menggunakan Snowball Throwing diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Setitit (2015) dalam penelitiannya dengan judul “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia” menemukan bahwa ada peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta pada materi sistem hormon manusia.
Kusuma
(2015)
dalam
penelitiannya
berjudul
“penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem” juga menunjukkan bahwa motivasi siswa yang diketahui dari kuisioner yang diisi oleh siswa terjadi peningkatan persentase motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 59,37% menjadi 81,25%. Persentasi motivasi siswa yang termasuk ke dalam tinggi ini sudah mencapai target yang dibuat oleh peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata adalah 78,75 meningkat pada siklus II yaitu 82,5.
L. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar limas kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar limas kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari siklus I dan siklus II, masingmasing siklus memiliki 4 tahapan yaitu sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan adalah suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi hasil pelaksanaan prapenelitian/refleksi awal. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan. c. Observasi Observasi
adalah
pengamatan
atas
pelaksanaan
proses
pembelajaran di kelas secara bersamaan (simultan) sebagai peneliti dan observasi terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
d. Refleksi Refleksi adalah rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data guna ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Siklus I Perencanaann
pelaksanaan& Observasi
Refleksi
Siklus II Perencanaan
pelaksanaan& Observasi
Tindak Lanjut
Refleksi
PTK paling sedikit dilaksanakan dua siklus dan setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu: (a) Perencanaan (planning) , (b) Pelaksanaan (acting), (c) Observasi (observation), dan (d) Refleksi (reflection). Sesudah satu siklus selesai dilaksanakan, khususnya sesudah ada refleksi, maka akan disusun perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
ulang untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Perencanaan adalah tahap yang dilakukan peneliti ketika akan memulai tindakannya Pada tahap ini peneliti membuat panduan yang menggambarkan (a) apa yang harus dilakukan oleh siswa, (b) kapan dan berapa lama dilakukan, (c) dimana dilakukan, (d) peralatan atau sarana apa saja yang diperlukan, (e) jika sudah selesai apa tindakan selanjutnya. Tahap pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Pada tahap ini peneliti harus memperhatikan hal-hal: (a) apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar, (c) bagaimanakah situasi proses tindakan, (d) apakah siswa melaksanakan dengan bersemangat, (e) bagaimana hasil keseluruhan dari tindakan tersebut. Tahap observasi adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan. Pengamatan dilakukan oleh orang lain, yaitu pengamat yang diminta oleh peneliti untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan apa yang dilakukan oleh siswa maupun peristiwanya. Tahap refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah dilakukan oleh peneliti maupun siswanya. Hal yang sangat penting diperhatikan peneliti dalam PTK adalah bahwa seluruh siswa harus dilibatkan dalam refleksi ini. Mereka diminta untuk mengingat kembali peristiwa yang terjadi ketika pelaksanaan tindakan, ditanya senang atau tidak, diminta pendapat dan usul-usul untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Refleksi ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana peneliti melakukan PTK dan bagaimana tindak lanjut dari refleksi tersebut. Hasil refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki perencanaan untuk siklus berikutnya.
B. Subyek dan Obyek Penelitian Peneliti memilih subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman.
C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Budi Mulia Minggir Sleman yang terletak di Sendang Rejo, Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55562, sedangkan waktu pengambilan data dilaksanakan selama 3 minggu yakni dari 11 April 2016 - 3 Mei 2016.
D. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 40 siswa. b. Sampel Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir, Sleman, Yogyakarta sebanyak 20 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
E. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas
: Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing 2. Variabel terkait
: Motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
bangun ruang sisi datar limas
F. Rancangan Penelitian 1. Rancangan Penelitian Siklus I a. Perencanaan 1) Peneliti mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran matematika kelas VIII-B di sekolah dan menetapkan menggunakan metode Snowball Throwing. 2) Peneliti menentukan materi pokok pada kompetensi dasar yang bermasalah. 3) Menyusun format pengumpulan data objektif sekolah. 4) Menyusun Instrumen
kisi-kisi yang
soal
dan
digunakan
instrumen adalah
penelitian.
penilaian
tes,
angket/kuesioner serta lembar observasi. 5) Mengumpulkan data objektif sekolah. Lembar observasi digunakan
untuk
mengetahui
penerapan
model
pembelajaran Snowball Throwing dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siwa selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
berlangsung pada siklus I dan II, sedangkan angket diberikan pada akhir siklus I dan II. 6) Menyusun silabus, RPP 7) Membuat LKS, media pembelajaran yaitu powerpoint, dan media pelaksanaan Snowball Throwing berupa kertas yang berisi soal-soal.
b. Pelaksanaan Tindakan 1) Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa 2) Peneliti
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan
perangkat pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP. Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing i.
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
ii.
Guru membentuk kelompok–kelompok dan memanggil masing–masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
iii.
Masing–masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing–masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
iv.
Kemudian masing–masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. v.
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit.
vi.
Setelah
siswa
mendapat
satu bola/satu
pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. vii.
Evaluasi
viii.
Penutup.
3) Melakukan penilaian atau tes siklus pertama 4) Kegiatan akhir untuk menarik simpulan, pemberian tugas, dan informasi materi pembelajaran selanjutnya. c. Obsevasi a) Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran materi bangun ruang sisi datar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing. Hal-hal yang perlu diobservasi adalah:
Suasana belajar atau kondisi pada saat belajar mengajar
Keterlibatan siswa saat proses belajar mengajar
Kesungguhan siswa saat proses belajar mengajar
b) Peneliti melakukan pengumpulan data tentang motivasi belajar siswa dengan menggunakan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
d. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengulas kembali proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, sehingga diketauhi pencapaian ketuntasan motivasi dan hasil belajar. 2. Rancangan Penelitian Siklus II Hasil analisa akan dijadikan bahan dalam penelitian kegiatan siklus II. Langkah-langkah siklus II prinsipnya sama dengan siklus I hanya saja yang berbeda terletak pada materi dan soal-soal yang digunakan ketika Snowball Throwing berlangsung. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan.
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpilkan data penelitian. Tanpa instrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan (Sanjaya, 2011). Instrumen sebagai alat untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu instrumen pembelajaran dan intrumen pengumpulan data. a. Instrumen Pembelajaran 1) Silabus 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
3) Lembar Kerja Siswa (LKS) b. Instrumen Pengumpulan Data Tabel 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Alat Jenis data
Sumber
Cara analisis
data
data
pengambilan data
1. Motivasi
Kuisioner
Belajar Analisis 2. Hasil Belajar
Tes Siswa
Kuantitatif dan
3. Aktivitas siswa Kualitatif selama
proses
pembelajaran
Lembar observasi
1) Instrumen test Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Tes yang digunakan adalah soal pretest dan post-test. Pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran sebelum melakukan treatment Snowball Throwing yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan tindakan. Sedangkan post-test dilaksanakan pada akhir pembelajaran di setiap siklus untuk mengetahui pemaham siswa setelah pelaksanaan tindakan. Bentuk tes yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
penelitian ini adalah tes essai. Jumlah soal pretest dan post-test masingmasing 8 soal 2) Instrumen non tes Teknik nontes yang digunakan peneliti adalah dengan pengamatan langsung atau observasi dan angket (kuesioner). Kuesioner Metode ini merupakan metode pengumpulan data kualitatif berupa pemberian lembar kuesioner berisi pernyataan-pernyataan yang harus diisi siswa sesuai kondisi yang dialami. Angket atau kuesioner merupakan serangkaian (daftar) pernyataan tertutup yang ditujukan kepada peserta didik mengenai masalah-masalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapat tanggapan dari siswa. Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa dan diminta untuk mengisi sejumlah pernyataan yang paling menggambarkan motivasi belajar matematika siswa dengan memberikan tanda check-list (√) pada kolom yang telah disediakan. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Awal Nomor Pernyataan No.
Aspek
Indikator
Siswa senang Keinginan siswa
mempelajari
dalam belajar
matematika.
Positif
Negatif
1
2
1.
Siswa mempelajari
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
materi apabila akan diadakan ulangan harian. Siswa belajar
3
matematika karena keinginan sendiri, bukan karena disuruh orang lain. Siswa membentuk
10
kelompok belajar untuk belajar matematika. Siswa mengumpulkan Kesungguhan
tugas tepat waktu.
dalam belajar
Siswa mencatat hal-hal
12
18
2. 13
penting yang disampaikan oleh guru. Siswa menambahkan
14
waktu belajar ketika nilai ulangan buruk agar dapat memperbaikinya. Siswa memahami materi yang
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
disampaikan oleh guru. Siswa dapat
20
19
4
5
menyelesaikan ketika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas maupun menyelesaikan soalsoal matematika. Siswa bertanya kepada teman atau guru bila belum memahami materi pelajaran matematika yang 3.
Keingintahuan
dijelaskan. Siswa berusaha
7
mencari informasi dari sumber lain selain buku cetak ketika belajar matematika. Siswa menanggapi
9
materi yang 4.
Keaktifan disampaikan oleh guru. Siswa bekerjasama
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
ketika belajar kelompok. Siswa memperhatikan
15
ketika guru menerangkan materi. Siswa berbicara dengan
16
teman/ngobrol ketika guru menerangkan 5.
materi.
Perhatian
Siswa sering
17
mengantuk ketika belajar matematika. Jumlah
12
8
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi Belajar Akhir Nomor Pernyataan No.
Aspek
Indikator Positif Siswa tertarik jika guru matematika mengajar
Keinginan siswa 1.
dengan menggunakan dalam belajar metode snowball throwing.
Negatif 3, 9, 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Setelah menerima
16
18
pembelajaran matematika menggunakan metode snowball throwing siswa berminat untuk mempelajarinya kembali pokok bahasan yang telah disampaikan. Dalam belajar matematika
1, 19
menggunakan metode snowball throwing siswa selalu berusaha menguasai materinya secara mendalam. Belajar matematika
14
Kesungguhan 2.
dengan menggunakan dalam belajar metode snowball throwing, dapat meningkatkan nilai matematika siswa. Siswa berdiskusi kelompok dengan sungguh-sungguh.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Siswa mencatat hal-hal
4
20
penting ketika berdiskusi. Dalam pembelajaran
8
matematika menggunakan metode snowball throwing siswa berusaha menemukan konsep matematika sendiri. Siswa termotivasi untuk
13
giat belajar dalam pembelajaran matematika menggunakan metode snowball throwing Siswa dapat
11
menyelesaikan ketika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas maupun menyelesaikan soal-soal matematika. Pada saat pembelajaran dengan metode snowball throwing berlangsung
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
siswa mengikuti langkah demi langkah proses pembelajarannya. Sebelum kegiatan
2
pembelajaran menggunakan metode snowball throwing siswa terlebih dahulu membaca topik atau bahan yang akan digunakan dalam 3.
Keingintahuan
proses pembelajaran. Siswa bertanya kepada
7
guru jika ada hal yang kurang jelas berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode snowball throwing. Dalam pembelajaran matematika menggunakan 4.
Keaktifan
metode snowball throwing siswa mengungkapkan gagasan/ide saya yang
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Siswa menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa bekerjasama ketika
15
belajar kelompok. Siswa
6
memperhatikanpenjelasan guru tentang konsep awal yang digunakan dalam menerapkan metode 5.
Perhatian
snowball throwing. Siswa berbicara dengan teman/ngobrol ketika guru menerangkan materi. Siswa sering mengantuk ketika belajar matematika. Jumlah
Observasi
11
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Dalam penelitian ini, observer akan mengamati hasil belajar siswa dalam kelompok, pada setiap siklus dan menilainya dengan mengisi lembar pengamatan (terlampir) selama proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran tipe Snowball Throwing. Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi
No.
Aspek
Indikator
Nomor Pernyataan Positif
Negatif
1
-
3
-
4
-
5
-
7
-
9
-
8
-
6
-
Siswa tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan 1.
Keinginan siswa
metode snowball throwing.
dalam belajar
Siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode snowball throwing. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan
2.
Kesungguhan dalam belajar
teliti dalam mengerjakan LDS. Siswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Siswa kritis menanggapi
3.
Keingintahuan
pendapat teman untuk mencari informasi. Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok.
4.
Keaktifan
Siswa menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi. Siswa dapat bekerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dalam kelompok. Siswa memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dengan 5.
snowball throwing yang
Perhatian
2
-
10
-
10
-
dijelaskan oleh guru/praktikan. Siswa menghargai pendapat teman ketika berdiskusi. Jumlah
Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengumpulan peninggalan tertulis seperti arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian ini atau pengumpulan data berupa foto kegiatan yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.
H. Teknik Analisis Data a. Hasil Belajar Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 2 aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Setiap ranah memiliki penilaian yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar pada aspek kognitif peneliti berpedoman pada hasil tes tertulis dalam bentuk soal uraian. Sedangkan untuk mengetahui tingkat hasil belajar aspek afektif peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
berpedoman pada lembar observasi. Perhitungan hasil belajar pada setiap aspek sebagai berikut: 1) Aspek Kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada aspek kognitif menggunakan tes tertulis. Adapun teknik penskoran adalah sebagai berikut: a) Ketuntasan Individu Setiap siswa dikatakan tuntas dalam proses pembelajarannya jika memperoleh nilai ≥ 75 (KKM). Tes kognitif dilaksanakan setiap akhir siklus yang ditunjukkan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun rumus untuk mengetahui ketuntasan individual sebagai berikut: =
1
Tabel 3.5 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu
Keterangan
≤ 74 dari KKM
Tidak Tuntas
≥ 75 dari KKM
Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
=
∑ ∑
b) Ketuntasan Klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 75% dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut: =
1
1
Keterangan: KK
: ketuntasan klasikal
n1
: jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
n2
: jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya siswa)
2) Aspek Afektif Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek afektif digunakan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari 10 pernyataan yang diisi oleh observer sesuai aktivitas kelompok yang diamati pada setiap siklus pembelajaran. Penilaian hasil belajar aspek afektif dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek afektif yang diperoleh. Skor yang diperoleh dari lembar observvasi digunakan untuk menentukan berapa besar tanggapan dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Adapun pedoman pengisian skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
lembar observasi hasil belajar aspek afektif siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Lembar Observasi Kelompok dengan jumlah anggota 5 siswa
Kategori Jika sebanyak 4-5 siswa kelompok melakukan aspek pada lembar observasi. Jika sebanyak 3 siswa kelompok melakukan aspek pada lembar observasi.
Skor dalam seperti dalam seperti
Jika sebanyak 2 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi. Jika hanya 1 siswa dalam kelompok melakukan aspek seperti pada lembar observasi.
5
4
2
1
Hasil penskoran akan dirata-rata dan rata-rata persentase aspek afektif siswa dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari persentase tertinggi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh siswa berdasarkan pengamatan dari observer. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase skor hasil observasi kelompok sebagai berikut: p=
1
Keterangan: p
= persentase skor hasil observasi kelompok siswa
q
= jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
r
= skor maksimal (total skor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Adapun kriteria persentase skor hasil belajar ranah afektif siswa dengan lima kategori yaitu kategori sangat tinggi dengan rentang persentase 80% sampai 100%, kategori tinggi dengan rentang persentase 60% sampai 80%, kategori sedang dengan rentang persentase 40% sampai 60%, kategori rendah dengan rentang persentase 20% sampai 40%, dan kategori sangat rendah dengan rentang persentase 0% sampai 20%. Kriteria hasil persentase ranah afektif siswa terhadap pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.7 Kriteria Persentase Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif terhadap Pembelajaran Persentase (%) 80 p ≤ 100 60 p ≤ 80 40 p ≤ 60 20 p ≤ 40 0 ≤ p ≤ 20 Sumber : Arikunto, 2010
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Setelah data observasi siswa secara kelompok diperoleh, kemudian menentukan persentase jumlah kelompok siswa dengan hasil belajar minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut:
Persentase =
∑ ∑
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Sehingga peneliti dapat menentukan kesimpulan berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif selama mengikuti proses pembelajaran lebih atau sama dengan 70% termasuk dalam kategori tinggi.
b. Kuesioner/Angket Motivasi Belajar Arikunto (2010) menyatakan bahwa angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden maksutnya adalah data atau laporan tentang pribadi responden tersebut. Angket dalam penelitian ini berupa daftar-daftar butir pernyataan yang dibagikan kepada responden atau dalam hal ini adalah siswa dan dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dan metode pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Kuesioner ini terdiri dari 20 item pernyataan. Tiap pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Empat alternatif jawaban untuk pernyataan positif antara lain sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1, tidak setuju (ST) dengan skor 2, setuju (S) dengan skor 3, sangat setuju (SS) dengan skor 4. Empat alternatif jawaban untuk pernyataan negatif antara lain sangat tidak setuju (STS) dengan skor 4, tidak setuju (ST) dengan skor 3, setuju (S) dengan skor 2, sangat setuju (SS) dengan skor 1. Adapun pedoman penskoran kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Pernyataan
Positif
Negatif
Jawaban
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Skor
4
3
2
1
1
2
3
4
Sumber : Arikunto, 2010 =
1
Hasil skoring tersebut kemudian dianalisis menggunakan perhitungan motivasi belajar siswa perindividu, yaitu jumlah skor yang diperoleh (∑S) dibagi skor maksimal (M) dan dikali seratus persen. Bila dituliskan dalam persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: K=
∑
1
Keterangan: K
= persentase ketercapaian motivasi
∑s
= jumlah skor maksimal yang diperoleh
M
= skor maksimal Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan penggolongan skor
motivasi belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Adapun kriteria motivasi belajar siswa dengan lima kriteria yaitu kriteria sangat tinggi dengan rentang persentase
80% sampai 100%, kriteria tinggi dengan rentang
persentase 60% sampai 80%, kriteria sedang dengan rentang persentase 40% sampai 60%, kriteria rendah dengan rentang persentase 20% sampai 40%, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
kriteria sangat rendah dengan rentang persentase 0% sampai 20%. Berikut adalah tabel kriteria motivasi belajar siswa: Tabel 3.9 Kriteria Motivasi Belajar Kelas Interval (%) 80 KI ≤ 100 60 KI ≤ 80 40 KI ≤ 60 20 KI ≤ 40 0 ≤ KI ≤ 20 Sumber : Arikunto, 2010
Kriteria Motivasi Belajar Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing, peneliti menghitung pencapaian motivasi belajar awal dan akhir berdasarkan banyaknya siswa yang tergolong dalam kategori tinggi maupun sangat tinggi. KM = (
∑ +∑
1
Keterangan: KM
= ketercapaian motivasi
∑a
= jumlah siswa dalam kategori tinggi
∑b
= jumlah siswa dalam kategori sangat tinggi
n
= banyaknya siswa
I. Validitas Instrumen Validitas instrumen dilakukan untuk menguji keabsahan dan instrumen yang telah dibuat dapat digunakan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Instrumen yang akan di validasi yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1. Instrumen Tes Validitas instrument tes dilakukan dengan mempertimbangkan isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur
isi
yang
seharusnya.
Artinya,
tes
tersebut
mampu
mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk. Selanjutnya, akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpulan data (Sudjana, 2010). Tenik validitas pakar (expert judgment) dilakukan peneliti dengan meminta bantuan guru mata pelajaran dan dosen pembimbing untuk menelaah konsep materi instrumen tes prestasi belajar siswa, sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian sesuai dengan keadaan siswa di sekolah yang bersangkutan. 2. Intrumen Nontes Validitas instrumen nontes yang meliputi kuisioner, dan observasi siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi. Selanjutnya, akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya untuk menilai apakah instrumen yang telah dibuat memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data (Sudjana, 2010).
J. Indikator Keberhasilan Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan Indikator Aspek
Instrumen
Kondisi Awal Sebelum
Target
Penelitian Skor ratarata kelas
21,6
Hasil
Persentase hasil
Belajar
Post-test I
Siswa
dan
Ranah
Post-test II
belajar kognitif %pencapaian KKM
Kognitif
0% siswa
siswa yang
yang
mencapai KKM ≥
mencapai
75 sebanyak 75%
KKM % sikap siswa
Belum
Persentase hasil
Terukur
belajar ranah
Hasil
afektif siswa Lembar
Belajar
selama mengikuti Observasi
Siswa
proses Siswa
Ranah
pembelajaran siswa
Afektif
mencapai 70% dengan kategori tinggi
Motivasi
Kuesioner
Belajar
sebelum
Siswa
dan
Motivasi belajar
Belum
Peningkatan
Terukur
motivasi belajar siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Indikator Aspek
Instrumen
Kondisi Awal Sebelum
Target
Penelitian sesudah
mengikuti proses
tindakan
belajar mengajar ≥ 70% termasuk dalam kategori tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing pada materi bangun ruang sisi datar limas ini telah dilaksanakan pada siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir, Sleman pada 11 April - 3 Mei 2016. Pada penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang kemudian diolah menjadi data deskriptif. Data diperoleh dari hasil lembar kuisioner, observasi dan hasil tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing siklus dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Untuk mengetahui motivasi awal, siswa diberi kuisioner mengenai motivasi siswa dalam belajar matematika, sedangkan untuk mengetahui motivasi akhir siswa terhadap model pembelajaran yang telah diterapkan, siswa diberi kuisioner pada akhir pertemuan siklus II. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing siswa diberi soal pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan soal post-test setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
B. Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari empat tahap yaitu rancangan kegiatan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, soal post-test serta kunci jawaban dan lembar observasi untuk siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 21, 23, dan 26 April 2016 di kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Sebelum melakukan pembelajaran siklus I, pada tanggal 19 April 2016 telah dilakukan pre-test mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi treatment Snowball Throwing dan pengisian kuisioner motivasi awal siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika sebelumnya. Tabel 4.1 Hasil Pre-test Siswa No. 1. 2. 3.
Hasil Pre-test Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Nilai 21,6 38,8 7,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 4.2 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa
Kategori
Skor (%)
Persentase Motivasi Awal Siswa
Sangat Tinggi
80 < S ≤ 100
15%
3
Tinggi
60 < S ≤ 80
50%
10
Sedang
40 < S ≤ 60
15%
3
Rendah
20 < S ≤ 40
5%
1
Sangat Rendah
0 ≤ S ≤ 20
15%
3
100%
20
Kriteria
Jumlah
Banyak Siswa
Setelah melaksanakan pre-test, maka pertemuan selanjutnya akan diadakan kegiatan pembelajaran siklus I dan setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I diikuti oleh seluruh siswa, sedangkan pertemuan terakhir diikuti oleh 18 siswa dikarenakan sakit sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Pada awal pembelajaran peneliti memberi salam kepada siswa, mengecek kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran, kemudian peneliti memberi apersepsidengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari. Pada tahap inti pembelajaran, peneliti membagi siswa dalam 4 kelompok diskusi yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota. Setiap kelompok diberi LKS mengenai unsur-unsur pada limas dan siswa mengerjakan LKS secara berkelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok. Siswa berdikusi dan mengerjakan LKS dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Gambar 4.1 Siswa berdiskusi dalam mengerjakan LDS
Setelah siswa berdiskusi kemudian peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mengerjakan di papan tulis dan kelompok lainnya menanggapi, setelah itu peneliti memberi tugas untuk membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan kedua siswa dibentuk dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anggota dan pada pertemuan ini model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing akan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok bertujuan untuk menimbulkan motivasi siswa dengan cara bersaing secara positif. Setiap kelompok memiliki ketua yang nanti akan memandu jalannya Snowball Throwing pada setiap kelompok. Sebelum melakukan Snowball Throwing masing-masing kelompok diberi LKS dan ketua kelompok berkumpul di meja guru untuk diberi penjelasan oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Gambar 4.2 Ketua kelompok sedang mendengarkan penjelasan dari peneliti dan anggota kelompok berdiskusi mengerjakan LDS
Setelah masing-masing ketua kelompok diberi penjelasan tentang materi, ketua kelompok kembali ke kelompok masing-masing dan menjelaskan kepada anggotanya tentang apa yang telah disampaikan peneliti. Ketua kelompok bersama anggotanya berdiskusi membuat 3 soal mengenai luas permukaan bangun ruang sisi datar limas serta jawabannya. Setelah itu soal akan dimasukkan kedalam bola-bola dan dilempar memutar sampai hitungan dari peneliti berhenti. Kelompok yang mendapat soal dari kelompok lain segera mengerjakan dan hasilnya akan dicocokkan kepada siswa yang membuat soal. Setelah melakukan Snowball Throwing peneliti memberikan tanggapan mengenai kegiatan yang telah dilakukan dan memberi materi sebagai bentuk klarifikasi terhadap model pembelajaran Snowball Throwing yang telah dilakukan. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan soal post-test dengan bentuk soal essai. Soal post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran yang akan dikonversi menjadi hasil belajar.
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan post-test siklus I c. Observasi Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I. Kegiatan observasi dibantu oleh teman sejawat sebagai observer dan hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah tersedia. Tugas observer yaitu mengamati aktivitas setiap kelompok. Satu kelas terdiri dari 4 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Pada lembar observasi terdapat 10 aspek kategori dalam ranah afektif kemudian observer harus mengisi sesuai keadaan dengan rentang skor 1, 2, 4, dan 5. Berdasarkan skala tersebut didapatkan skor maksimal 50. Berikut merupakan hasil observasi kelompok aspek afektif siswa pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus I No Kelompok 1 2 3
Hijau Ungu Merah
1 2 5 4
4
Biru
5
2 5 5 5
3 2 5 4
4 3 5 4
5
4
5
Indikator 5 6 2 4 5 5 2 4 5
5
7 2 4 2
8 2 4 2
9 2 4 2
10 5 5 5
4
4
2
5
Total
%
Ket.
29 47 34
58 94 68
44
88
Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
3 Persentase Kelompok Kategori Tinggi
1
Tinggi
=
Hasil observasi siklus I menunjukkan aspek afektif siswa dikategorikan tinggi dengan persentase kelompok kategori tinggi yang didapat yaitu 75%. d. Evaluasi Pada pertemuan ketiga diadakan evaluasi berupa post-test siklus I untuk mengetahui pemahaman dan peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Post-test I diadakan pada hari Selasa, 26 April 2016 selama 60 menit di ruang kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir. Hasil post-test II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.4 Hasil Post-Test Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mendapat nilai Jumlah siswa yang mendapat nilai Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
75 75
Nilai 39,4 96,9 16 2 16 10% 90%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Proses pembelajaran siklus I berjalan dengan cukup baik, namun dari hasil post-test menunjukkan hasil yang tidak memuaskan karena rata-rata kelas belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Hasil post-test pada siklus I ini memperoleh nilai rata-rata 39,4 dan persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 10%. Sehingga dapat dilihat indikator ranah kognitif masih belum mencapai target yang diinginkan, dimana nilai rata-rata yang ditargetkan adalah 75. Begitu pula dengan persentase KKM yang belum mencapai target yaitu 75% tuntas maka dilakukan proses pembelajaran siklus II. e. Refleksi Proses pembelajaran pada siklus I telah berjalan dengan baik, meskipun hasil tes evaluasi masih belum mencapai target yang diinginkan karena hasil post-test pada siklus I memperoleh nilai ratarata 39,4 dan persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 10%, tetapi hasil observasi ranah afektif siswa dikategorikan tinggi dengan persentase yang diperoleh yaitu 75%. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan pembelajaran siklus II yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir. 2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti menyusun perencanaan baru bersama guru mengenai tindakan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
dilakukan selanjutnya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan hal yang dirasa kurang pada proses pembelajaran siklus I. b. Pelaksanaan Pada pertemuan pertama, siswa sudah diberi pengarahan dan soal-soal
latihan
untuk
mempersiapkan
pelaksanaan
Snowball
Throwing pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua, siswa berkumpul dalam kelompok seperti kelompok pada siklus I dan melaksanakan kegiatan Snowball Throwing menurut langkah-langkah yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga siswa mengerjakan soal post-test siklus II dan kuisioner motivasi akhir. c. Observasi Pada tahap observasi pada siklus II kurang lebih sama seperti observasi pada siklus I, yaitu dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II. Kegiatan observasi dibantu oleh teman sejawat sebagai observer dan hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah tersedia. Berikut merupakan hasil observasi kelompok siswa pada siklus II.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Kelompok Aspek Afektif Siswa Siklus II No
Kelompok
2 5
3 4
Indikator 4 5 6 7 4 2 4 2
8 2
9 2
10 5
Total
%
Ket.
32
64
Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
1
Hijau
1 2
2
Ungu
5
5
5
5
4
5
4
4
3
5
45
90
3
Merah
4
5
4
5
4
5
2
2
2
5
38
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
No 4
Kelompok Biru
1
2
3
Indikator 4 5 6 7
5
5
5
5
5
5
4
8
9
10
4
4
5
Total
%
Ket.
47
94
Sangat Tinggi
1
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
Sangat Tinggi
=1
Hasil observasi siklus II menunjukkan peningkatan pada aspek afektif siswa menjadi 100%. Peningkatan terjadi sebanyak 25% dan hasil observasi kelompok aspek afektif siswa siklus II dikategorikan sangat tinggi. d. Evaluasi Pada pertemuan ketiga siklus II diadakan evaluasi berupa posttest siklus II untuk mengetahui pemahaman dan peningkatan hasil belajar pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Post-test II diadakan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 selama 60 menit di ruang kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir. Hasil post-test II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Post-Test Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mendapat nilai Jumlah siswa yang mendapat nilai Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
75 75
Nilai 75,9 97 32,3 15 5 75% 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
e. Refleksi Pada kegiatan siklus II siswa terlihat lebih siap dibanding kegiatan siklus I. Dalam diskusi kelompok siswa saling bekerjasama membuat soal beserta jawabannya dan dalam waktu yang lebih cepat dibanding kegiatan Snowball Throwing siklus I.
Gambar 4.4 Siswa membuat soal untuk kegiatan Snowball Throwing siklus II
Gambar 4.5 Siswa mengerjakan soal yang telah ditukar dengan kelompok lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Dari hasil post-test siklus II menjukkan peningkatan hasil belajar ranah kognitif dengan nilai rata-rata 75,9 dan persentase siswa yang tuntas sebanyak 75%. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata dan persentase ketuntasan siswa telah mencapai target yang diinginkan. Pada ranah afektif dari hasil observasi yang dilakukan juga menunjukkan peningkatan sebesar 25% sehingga persentase kelompok kategori tinggi menjadi 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil observasi kelompok aspek afektif siswa dikategorikan sangat tinggi.
C. Analisis Data 1. Motivasi Belajar Siswa a. Motivasi Belajar Awal Motivasi belajar awal siswa ditinjau dari respon siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar limas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada setiap pernyataan kuesioner. Kuesioner dilakukan pada awal pembelajaran sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Kuesioner motivasi awal terdiri dari 12 item pernyataan positif dan 8 item pernyataan negatif, dengan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Dari data yang diperoleh, hasil kuesioner motivasi awal adalah 15% siswa memiliki motivasi sangat tinggi, 50% siswa memiliki motivasi tinggi, 15% siswa memiliki motivasi sedang, 5% siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
memiliki motivasi rendah, dan 15% siswa memiliki motivasi sangat rendah. Hasil kuesioner motivasi awal dapat dilihat dalam grafik berikut. Gambar 4.6 Grafik Persentase Motivasi Awal Siswa
Motivasi Awal Siswa 50% 40% Sangat Tinggi
30%
Tinggi Sedang
20%
Rendah 10%
Sangat Rendah
0% Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah
b. Motivasi Belajar Akhir Kuesioaner motivasi belajar akhir siswa diberikan dengan tujuan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Data kuesioner akhir menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan Tipe Snowball Throwing adalah 25% siswa memiliki motivasi yang sangat tinggi, 60% siswa memiliki motivasi yang tinggi, 5% siswa memiliki motivasi sedang, 10% memiliki motivasi rendah dan 0% siswa memiliki motivasi sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
rendah. Hasil kuesioner motivasi akhir dapat dilihat dalam grafik berikut. Gambar 4.7 Grafik Persentase Motivasi Akhir Siswa
Persentase Motivasi Akhir Siswa 60% 50%
Sangat Tinggi
40%
Tinggi
30%
Sedang
20%
Rendah
10%
Sangat Rendah
0% Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat Tinggi Rendah
2. Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil belajar aspek kognitif siswa dapat dilihat dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II. Berikut merupakan tabel perbandingan hasil post-test siklus I dan post-test siklus II. Tabel 4.7 PerbandinganPost-Test Siklus I dan Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hasil Belajar Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah siswa yang mendapat nilai Jumlah siswa yang mendapat nilai Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
75 75
Nilai Post-test I Post-test II 39,4 75,9 96,9 97 16 32,3 2 15 16 5 10% 75% 90% 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada post-test II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata pada post-test I. Nilai rata-rata dari post-test I ke post-test II mengalami peningkatan yaitu dari 39,4 menjadi 75,9. Nilai tertinggi yang didapat siswa mengalami peningkatan dari post-test I ke post-test II yaitu dari 96,9 menjadi 97. Sedangkan nilai terendah siswa pada post-test I ke post-test II mengalami peningkatan dari 16 menjadi 32,2. Jumlah siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan dari 2 siswa menjadi 15 siswa, sehingga persentase ketuntasan siswa juga meningkat dari 10% menjadi 75% dan persentase ketidaktuntasan menurun sebesar 65% dari 90% menjadi 25%, sehingga dapat dikatakan persentase rata-rata ketuntasan siswa telah mencapai target. b. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar aspek afektif dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Lembar observasi kelompok siswa diisi oleh observer. Anggota kelompok siswa dalam siklus I dan siklus II berbeda, pada siklus II anggota kelompok dibagi oleh peneliti berdasarkan kemampuan akademik siswa dilihat dari hasil post-test I. Sehingga data hasil observasi kelompok siklus I akan dibandingkan dengan data observasi kelompok siklus II. Data yang dihasilkan akan dihitung dalam bentuk data kuantitatif. Berikut merupakan hasil perhitungan dan pengelompokkan kategori aspek afektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II No 1 2 3 4 5
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Siklus I 25% 50% 25% 0% 0%
Siklus II 50% 50% 0% 0% 0%
Berdasarkan data perhitungan observasi diatas, hasil belajar siklus I diperoleh 3 kategori yaitu kategori sangat tinggi dengan persentase 25%, kategori tinggi dengan persentase 50%, dan kategori rendah dengan persentase 25%. Hasil belajar dalam aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan bahwa pada siklus I masih ada hasil belajar siswa aspek afektif kategori rendah dengan persentasi sebesar 25%, sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa aspek afektif kategori rendah sudah tidak ada atau 0%, sehingga pada siklus II hasil belajar siswa aspek afektif diperoleh 2 kategori yaitu kategori sangat tinggi dan kategori tinggi dengan masing-masing persentase yang diperoleh yaitu 50%.
D. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar ini dapat dilihat dari hasil lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan diolah menjadi data. Lembar kuesioner diberikan dua kali yaitu kuesioner motivasi awal diberikan sebelum pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
siklus I dan kuesioner motivasi akhir diberikan setelah pembelajaran siklus II. Kuesioner motivasi awal diberikan untuk mengetahui motivasi awal siswa sebelum diberi pembelajaran Tipe Snowball Throwing dan motivasi belajar akhir diberikan untuk mengetahui motivasi siswa setelah menggunakan pembelajaran Tipe Snowball Throwing. Berikut merupakan tabel perbandingan hasil persentase motivasi awal dan motivasi akhir. Tabel 4.8 Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah
Persentase Motivasi Awal Siswa 15% 50% 15% 5% 15%
Persentase Motivasi Akhir Siswa 25% 60% 5% 10% 0%
100%
100%
Dari data perhitungan menunjukkan bahwa ada peningkatan antara persentase motivasi awal dan akhir kategori sangat tinggi meningkat sebesar 10%, kategori tinggi meningkat sebesar 10%, kategoti sedang menurun sebesar 10%, kategori rendah meningkat 5%, dan kategori sangat rendah menurun sebesar 15%. Data perbandingan persentase motivasi awal dan motivasi akhir akan lebih jelas jika dilihat pada grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
60% 50% 40% 30%
Persentase Motivasi Awal Siswa
20%
Persentase Motivasi Akhir Siswa
10% 0% Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat Tinggi Rendah
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Motivasi Akhir Siswa Dari data tersebut dapat diketahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing sehingga didapat ketercapaian motivasi awal siswa sebesar 65% dan ketercapaian motivasi akhir siswa sebesar 85%. Hasil perhitungan menunjukkan adanya peningkatan ketercapaian motivasi awal ke motivasi akhir yaitu sebesar 20% dan ketercapaian motivasi akhir termasuk dalam kategori tinggi karena persentase yang diperoleh lebih dari 70%. Dari peningkatan ketercapaian motivasi tersebut dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berikut grafik persentase ketercapaian motivasi awal dan motivasi akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Persentase Ketercapaian Motivasi 85% 84% 83% 82% Persentase Ketercapaian Motivasi
81% 80% 79% 78% 77% Ketercapaian motivasi akhir
Ketercapaian motivasi awal
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketercapaian Motivasi Awal dan Motivasi Akhir
Selain dari hasil kuesioner, motivasi siswa juga dapat ditunjukkan dari pembelajaran Tipe Snowball Throwing pada saat siswa berdiskusi kelompok. Siswa terlihat sangat antusias, aktif bertanya kepada peneliti ketika membuat pertanyaan beserta jawabannya mengenai bangun ruang sisi datar limas, siswa bersemangat ketika melempar bola-bola kepada kelompok lain, dan antusias menjawab pertanyaan yang telah dibuat oleh kelompok lain. Pembelajaran Tipe Snowball Throwing ini memiliki banyak kelebihan sehingga membuat siswa termotivasi dengan pembelajaran tersebut, diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
1. Siswa menjadi mandiri setelah ketua kelompok diberi penjelasan oleh guru/peneliti, mereka bekerja dalam kelompok masing-masing dan mengerjakan sesuai dengan perintah yang telah ditentukan. 2. Melatih siswa untuk bertanggung jawab karena setiap ketua kelompok harus menjelaskan apa yang telah diterima dari guru/peneliti kepada anggotanya. 3. Melatih siswa memiliki jiwa kepemimpinan yaitu ketika ada siswa yang bersedia menjadi ketua kelompok. 4. Melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal beserta jawabannya dan diberikan ke kelompok lain. 5. Melatih kesiapan siswa karena siswa harus menjawab berbagai kemungkinan soal yang dibuat oleh kelompok lain, bisa saja soal tersebut memiliki tingkatan yang sedang maupun sulit. 6. Melatih keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mau berdiskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, dsb.
2. Hasil Belajar a. Aspek Kognitif Berdasarkan data kognitif pada tabel 4.7 maka perkembangan kognitif siswa pada siklus I dan siklus II dapat digambarkan pada grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Nilai Rata-rata 80 60 Nilai Rata-rata
40 20 0 Post-Test I
Post-Test II
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Nilai Kognitif Siklus I dan Siklus II
Persentase Ketuntasan Siswa 80,00% 60,00% Persentase Ketuntasan
40,00% 20,00% 0,00% Post-Test I
Post-Test II
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik 4.9 Hasil post-test siklus I dan post-test siklus II mengalami peningkatan. Dari semula rata-ratanya adalah 39,4 menjadi 75,9 Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM dari 10% meningkat menjadi 75%. Dari hasil tersebut dikatakan telah mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Pembelajaran yang kondusif juga mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa. Dibandingan dengan siklus I, pada siklus II peneliti memperbaiki proses pembelajaran yang terjadi pada siklus I. Jadi, pada siklus II peneliti membagi kelompok berdasarkan hasil belajar kognitif pada siklus I. Sehingga pada siklus II, setiap kelompok akan ada siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dan hasil belajar rendah, dengan demikian dalam kelompok siklus II semua anggota kelompok akan terlibat aktif dan siswa yang memiliki hasil belajar tinggi akan membantu temannya yang memiliki hasil belajar rendah. Di akhir pembelajaran Snowball Throwing peneliti bertanya kepada beberapa siswa mengenai tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing yang telah dilaksanakan.
Siswa
yang
memiliki
hasil
belajar
rendah
mengemukakan bahwa pembelajaran Tipe Snowball Throwing membuat pelajaran matematika menjadi asyik, pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan, jadi seperti bermain sambil belajar, menjadi lebih aktif, lebih mengingat materi yang diajarkan. Dari pernyataan yang mereka kemukakan dan dari data yang membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
b. Aspek Afektif Observasi kelompok merupakan hasil belajar aspek afektif yang dilaksanakan ketika proses pembelajaran menggunakan Tipe Snowball Throwing berlangsung. Dari hasil observasi pada Tabel 4.8 menunjukkan hasil belajar siklus I diperoleh 3 kategori yaitu kategori sangat tinggi dengan persentase 25%, kategori tinggi dengan persentase 50%, dan kategori rendah dengan persentase 25%. Hasil belajar dalam aspek afektif dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan bahwa pada siklus I masih ada hasil belajar siswa aspek afektif kategori rendah dengan persentasi sebesar 25%, sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa aspek afektif kategori rendah sudah tidak ada atau 0%, sehingga pada siklus II hasil belajar siswa aspek afektif diperoleh 2 kategori yaitu kategori sangat tinggi dan kategori tinggi dengan masing-masing persentase yang diperoleh yaitu 50%. Berikut merupakan grafik perbandingan hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
50%
Persentase Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siklus I
25%
Persentase Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siklus II
0% Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat Tinggi Rendah
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Persentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II Dari
data
hasil
observasi
dapat
diperoleh
persentase
ketercapaian hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II. Persentase ketercapaian hasil belajar aspek afektif pada siklus I adalah 75% dan persentase ketercapaian hasil belajar aspek afektif pada siklus II adalah 100%, sehingga hasil belajar siswa aspek afektif siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 25%. Hal ini ditunjukkan pada saat siswa bersama dengan kelompoknya sangat bersemangat dan antusias mengikuti pembelajaran menggunakan Snowball Throwing. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat aktif dan serius, ini juga disebabkan oleh pembelajaran Snowball Throwing yang menyenangkan membuat seluruh siswa dikelas terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
Berikut
merupakan
grafik
ketercapaian hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II.
persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Persentase Ketercapaian Hasil Belajar Aspek Afektif 120% 100% 80% 60%
Persentase Ketercapaian Hasil Belajar Aspek Afektif
40% 20% 0% Siklus I
Siklus II
Gambar 4.13 Grafik KetercapaianPersentase Hasil Belajar Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan persentase ketercapaian hasil belajar aspek afektif menunjukkan bahwa proses pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi, karena persentase ketercapaian hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II lebih dari 70%, sehingga menunjukkan bahwa pembelajaran Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek afektif. Ada beberapa kendala yang timbul pada proses pembelajaran siklus I, diantaranya adalah siswa sangat lama membuat soal karena masih bingung soal seperti apa yang harus dibuat, siswa terlalu aktif bertanya sehingga membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif, dan waktu melebih yang telah ditargetkan. Pada siklus II peneliti sudah membagi kelompok dengan anggota yang memiliki kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
berpikir tinggi dan rendah berdasarkan hasil post-test I agar dapat saling membantu dalam satu kelompok, maka dari itu proses pembelajaran siklus II dapat berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Budi Mulia Minggir Sleman dapat dilihat bahwa motivasi siswa yang diketahui dari kuesioner yang diisi oleh siswa terjadi peningkatan persentase ketercapaian motivasi dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 65% menjadi 85%. Persentase ketercapaian motivasi siswa termasuk dalam kategori tinggi, karena telah mencapai target yang dibuat peneliti yaitu sebesar 70%. Rata-rata hasil belajar aspek kognitif siklus I adalah 39,4 pada siklus II rata-rata meningkat menjadi 75,9. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 10% dan pada siklus II terjadi peningkatan persentase sebesar 65% sehingga persentase siswa yang mencapai KKM menjadi 75%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM telah mencapai target yang diinginkan yaitu 75%.
Ketercapaian
hasil
belajar
aspek
afektif
menunjukkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 75% menjadi 100% dan termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bangun
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
ruang sisi datar limas kelas VIII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar limas. Peneliti menyarankan kepada Guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing ini terhadap materi bangun ruang sisi datar limas dan dalam pembelajaran matematika dengan memperhatikan beberapa hal agar dalam pelaksanaannya target dapat tercapai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapakan model pembelajaran
kooperatif
Tipe
Snowball
Throwing
didalam
pembelajaran adalah 1) manajemen waktu, karena pembelajaran Tipe Snowball Throwing membutuhkan waktu yang optimal dan efisien. 2) model pembelajaran Tipe Snowball Throwing diterapkan pada materi yang tepat, maksudnya adalah cocok digunakan pada materi tertentu misalnya jika pembelajaran Tipe Snowball Throwing diterapkan ketika materi menggambar grafik, atau diagram, atau luasan, sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama bagi siswa untuk membuat pertanyaan. Oleh karena itu sebaiknya pembelajaran Tipe Snowball Throwing diterapkan ketika materi mendukung untuk siswa membuat pertanyaan. 3) untuk memudahkan siswa dalam membuat pertanyaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
sebaiknya
sebelum
pembelajaran
Tipe
Snowball
Throwing
dilaksanakan siswa sudah membaca materi yang akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media Azwar, Saifuddin. 2014. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dewi, Made Puspa, dkk. 2013.
Pengaruh Model Pembelajaran Snowball
Throwing Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Sri Kandi Kecamatan Denpasar Timur. Denpasar: Universitas Pendidikan Ganesha Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajara. Jakarta: Rineka Cipta Dris, J. dan Tasari. 2011. Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.. Hartini, Sri, Surrachman dan Hartono. 2012. Pendalaman Materi Sukses Ujian Nasional Matematika. Jakarta: Akasia. Hizbullah. 2011. Penerapan Model PembelajaranSnowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA di Kelas V SD Negeri 08 Lumaring Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu.Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Kusuma, Dyah Intan. 2015.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada Materi Ekosistem. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2. Jakarta: PT Quadra Inti Solusi.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2001. Matematika Konsep Dan Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rustini, Tini dkk. 2010. Kumpulan Soal Ulangan Harian Kelas 2 SMP. Jakarta: PT Kawan Pustaka Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sari, Nur Laila Indah. 2012. Asyiknya Belajar Bangun Ruang dan Sisi Datar. Jakarta: Balai Pustaka. Setitit, Natalia. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Pada Materi Sistem Hormon Manusia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Menagajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. 2012, Cooperative Learning Toeri dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Puataka Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Uno, Hamzah B. 2008. Teori Moyivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Woolfolk, Anita E. 1990. Educational Psychology. New Jersey: Prentice Hall
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Lampiran 1 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester
: SMP Budi Mulia Minggir, Sleman, Yogyakarta : VIII (Delapan) : Matematika : II (dua)
Standar Kompetensi :5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar
Indikator
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Menyebutkan unsur-unsur limas: rusuk, bidang sisi, diagonal ruang, bidang diagonal. Membuat jaringjaring limas. Menemukan rumus luas permukaan limas. Menghitung Luas permukaan limas.
Menentukan rumus
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
1. Mengenal unsur-unsur limas. 2. Menggambar limas. 3. Membuat jaring-jaring limas. 4. Menghitung luas permukaan limas.
1. Mencari rumus Mengenal unsur-unsur limas. 2. Menggambar limas. 3. Membuat jaring-jaring limas. 4. Menghitung luas permukaan limas.
2.
Menghitung
1. Menentukan
Penilaian
Alokasi Waktu (menit)
Alat, Media, dan Sumber Belajar 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3.
Post-test Observasi Kuesioner
6 x 45 menit 7.
8.
1.
Post-test
6 x 45
Laptop LCD Proyektor Papan Tulis Spidol Buku BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. Buku Asyiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar karangan Nur Laila Indah Sari. Buku Matematika 2 untuk SMP/MTs kelas VIII karangan Marsigit, dkk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Kompetensi Dasar
Indikator volume limas. Menghitung volume limas.
Materi Pembelajaran volume limas segitiga dan segiempat
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
2. Observasi rumus volume limas. 3. Kuesioner 2. Menghitung volume limas.
Alokasi Waktu (menit) menit
Alat, Media, dan Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Sekolah
: SMP Budi Mulia Minggir
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII/2
Pertemuan ke-
: 1,2 & 3
Alokasi waktu
: 6 x 40 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. 5.2 Membuat jarring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator 1. Menyebutkan unsur-unsur limas: rusuk, bidang sisi, diagonal ruang, bidang diagonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
2. Membuat jaring-jaring limas. 3. Menemukan rumus luas permukaan limas. 4. Menghitung Luas permukaan limas.
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat: 1. Menyebutkan unsur-unsur limas: rusuk, bidang sisi, diagonal ruang, bidang diagonal. 2. Membuat jaring-jaring limas. 3. Menemukan rumus luas permukaan limas. 4. Menghitung Luas permukaan limas.
E. Materi Pembelajaran 5. Mengenal unsur-unsur limas. 6. Menggambar limas. 7. Membuat jaring-jaring limas. 8. Menghitung luas permukaan limas.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperative Learning Metode Pembelajaran : Snowball Throwing, Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : proses pembelajaran dimulai.
-
Religius
3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin tahu dan
menyapa
siswa
dengan
menanyakan kabar. 4. Guru memberikan soal pretest. Pendahuluan (10 menit)
5. Guru bersama siswa membahas soal pretest. 6. Guru
menyampaikan
pembelajaran
tujuan
yang
ingin
dicapai. 7. Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan
tentang
pentingnya mempelajari materi ini 1. Guru mereview materi yang telah diajarkan sebelumnya
Nilai yang
mengenai unsur-unsur limas
ditanamkan :
menggunakan alat peraga. Inti (60 menit)
Eksplorasi
2. Guru memberi materi baru
Rasa ingin tahu
mengenai luas permukaan limas.
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
3. Siswa dibentuk dalam kelompok
Elaborasi
dan diberi LKS mengenai
Nilai yang
mencari luas permukaan limas
ditanamkan :
segitiga dan limas segiempat
4. Perwakilan kelompok diminta
Rasa ingin tahu
untuk menulis hasil kerja di
Mandiri
papan tulis.
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung jawab
Toleransi
Keberanian 5. Guru bersama dengan siswa
Konfirmasi
membahas LKS yang telah dikerjakan. 1. Siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari.
Nilai yang ditanamkan :
2. Siswa dan guru melakukan
(10 menit)
tahu
Mandiri
Kreatif
rumah tentang unsur dan luas
Kerja keras
permukaan limas untuk
Demokratis
mempersiapkan pembelajaran
Tanggung
refleksi. Penutup
Rasa ingin
3. Guru memberikan pekerjaan
pada pertemuan berikutnya.
jawab
Toleransi
Keberanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Pertemuan II (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : proses pembelajaran dimulai.
-
Religius
3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin dan
menyapa
siswa
dengan tahu
menanyakan kabar. 4. Guru dan Pendahuluan (10 menit)
mengajukan meminta
pertanyaan
siswa
untuk
menjawab: Apa rumus mencari luas permukaan limas dengan alas persegi ? 5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. 6. Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan
tentang
pentingnya mempelajari materi ini 7. Guru membagi siswa dalam kelompok dan membagi LKS. 1. Guru menginstruksi siswa untuk
Eksplorasi
berkumpul dalam kelompok
Nilai yang
yang sudah ditentukan.
ditanamkan :
Inti
2. Guru menjelaskan selanjutnya
(60 menit)
akan melakukan permainan
Rasa ingin tahu
Snowball Throwing.
Mandiri
3. Guru menjelaskan aturan
Kreatif
permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
4. Guru memanggil masing-masing
Kerja keras
ketua kelompok dan
Demokratis
menyampaikan materi/topik
Elaborasi
pembelajaran.
Nilai yang ditanamkan :
Rasa ingin tahu
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung jawab
Toleransi
Keberanian 5. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi/topic yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya. 6. Kemudian setiap siswa dalam tiap kelompok membuat 1 soal dari materi yang telah ditentukan dan bertanggung jawab atas soal dan pemahaman kelompok terhadap soal yang telah dibuat. 7. Soal yang dibuat diberi tanda kelompok, lalu dimasukkan kedalam bola.
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
8. Guru memberi kesempatan kelompok pertama untuk melempar soal ke kelompok lain yang telah dipilih sesuai kesepakatan kelompok. Setiap kelompok harus mengerjakan soal dari kelompok lain. 9. Setelah masing-masing siswa mendapat soal maka siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang telah dibuat, jika siswa tidak dapat menyelesaikan soal bersama kelompoknya, soal boleh dilempar ke kelompok lain. 10. Setiap jawaban yang benar akan diberi 10 poin. 11. Permainan selasai, guru bersama siswa membahas soal dan menghitung jumlah poin yang telah diperoleh pada masingmasing kelompok. 12. Kelompok yang mendapat poin terbanyak diberikan reward. 13. Guru beserta siswa melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari. Penutup (10 menit)
1. Memberi penghargaan bagi kelompok yang mengumpulkan
Nilai yang ditanamkan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
poin terbanyak.
2. Siswa membuat rangkuman
Rasa ingin tahu
tentang materi yang telah
Mandiri
dipelajari.
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung
3. Siswa dan guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan pekerjaan rumah tentang unsur dan luas permukaan limas untuk mempersiapkan post-test pada pertemuan berikutnya.
jawab
Toleransi
Keberanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Pertemuan III (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : proses pembelajaran dimulai. Pendahuluan (10 menit)
-
Religius
3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin dan
menyapa
siswa
dengan tahu
menanyakan kabar. 4. Menyiapkan kelas dan membagi soal post-test siklus I Nilai yang ditanamkan : Inti (60 menit)
POST-TEST
1. Guru menanyakan kembali apakah ada kesulitan dengan materi siklus I.
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Jujur
Nilai yang ditanamkan :
2. Guru mengklarifikasi jika ada soal yang dirasa kurang jelas. Penutup (10 menit)
3. Guru bersama siswa merefleksi hasil belajarnya. 4. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca tentang
tahu
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung
materi volume limas yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Rasa ingin
jawab
Toleransi
Keberanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
H. Media Pembelajaran 1. Snowball Throwing
6. Powerpoint
2. Papan tulis
7. LKS
3. Spidol
8. Viewer
4. Penghapus
9. Alat peraga bangun ruang
5. Laptop
limas
I. Sumber Belajar 1. Buku BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2. Buku Asyiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar karangan Nur Laila Indah Sari. 3. Buku Matematika 2 untuk SMP/MTs kelas VIII karangan Marsigit, dkk.
J. Penilaian Jenis Penilaian
:
1. Ranah Kognitif
: Soal post-test (bentuk soal uraian)
2. Ranah Afektif
: Observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan kuesioner Instrumen Penilaian
: Soal, Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian, Pedoman
Skoring, Lembar Observasi, Lembar Kuesioner (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Sekolah
: SMP Budi Mulia Minggir
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VIII-B/2
Pertemuan ke-
: 1,2 & 3
Alokasi waktu
: 6 x 40 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. 5.2 Membuat jarring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator 1. Menentukan rumus volume limas. 2. Menghitung volume limas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat: 1. Menentukan rumus volume limas. 2. Menghitung volume limas.
E. Materi Pembelajaran 1. Menentukan rumus volume limas. 2. Menghitung volume limas.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperative Learning Metode Pembelajaran : Snowball Throwing, Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : Pendahuluan (10 menit)
proses pembelajaran dimulai.
-
Religius
3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin tahu dan
menyapa
siswa
dengan
menanyakan kabar. 4. Guru
menyampaikan
tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
pembelajaran yang ingin dicapai. 5. Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan
tentang
pentingnya mempelajari materi ini 1. Guru mereview materi yang
Eksplorasi
telah diajarkan sebelumnya
Nilai yang
mengenai luas permukaan limas
ditanamkan :
2. Guru memberi materi baru
mengenai volume limas.
Rasa ingin tahu
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis 3. Siswa dibentuk dalam kelompok
Inti (60 menit)
Elaborasi
dan diberi LKS mengenai
Nilai yang
mencari volume limas segiempat
ditanamkan :
4. Perwakilan kelompok diminta
untuk menulis hasil kerja di papan tulis.
Rasa ingin tahu
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung jawab
Toleransi
Keberanian 5. Guru bersama dengan siswa membahas LKS yang telah dikerjakan.
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
1. Siswa membuat rangkuman
Nilai yang
tentang materi yang telah
ditanamkan :
dipelajari. 2. Siswa dan guru melakukan
tahu
Mandiri
3. Guru memberikan pekerjaan
Kreatif
rumah tentang volume limas
Kerja keras
untuk mempersiapkan
Demokratis
pembelajaran pada pertemuan
Tanggung
refleksi. Penutup (10 menit)
Rasa ingin
berikutnya.
jawab
Toleransi
Keberanian
Pertemuan II (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : proses pembelajaran dimulai.
-
Religius
3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin dan Pendahuluan (10 menit)
menyapa
siswa
dengan tahu
menanyakan kabar. 4. Guru dan
mengajukan meminta
pertanyaan
siswa
untuk
menjawab: Apa rumus mencari luas permukaan limas dengan alas persegi ? 5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
6. Guru memotivasi siswa dengan memberi
penjelasan
tentang
pentingnya mempelajari materi ini 7. Guru membagi
siswa dalam
kelompok dan membagi LKS. 1. Guru menginstruksi siswa untuk
Eksplorasi
berkumpul dalam kelompok
Nilai yang
yang sudah ditentukan.
ditanamkan :
2. Guru menjelaskan selanjutnya
akan melakukan permainan
tahu
Snowball Throwing.
Mandiri
3. Guru menjelaskan aturan
Kreatif
Kerja keras
permainan. 4. Guru memanggil masing-masing
Inti
Rasa ingin
Demokratis
ketua kelompok dan
Elaborasi
menyampaikan materi/topik
Nilai yang
pembelajaran.
ditanamkan :
(60 menit)
Rasa ingin tahu
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung jawab
Toleransi
Keberanian 5. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya,
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
kemudian menjelaskan materi/topic yang disampaikan oleh guru kepada anggota kelompoknya. 6. Kemudian setiap siswa dalam tiap kelompok membuat 1 soal dari materi yang telah ditentukan dan bertanggung jawab atas soal dan pemahaman kelompok terhadap soal yang telah dibuat. 7. Soal yang dibuat diberi tanda kelompok, lalu dimasukkan kedalam bola. 8. Guru memberi kesempatan kelompok pertama untuk melempar soal ke kelompok lain yang telah dipilih sesuai kesepakatan kelompok. Setiap kelompok harus mengerjakan soal dari kelompok lain. 9. Setelah masing-masing siswa mendapat soal maka siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang telah dibuat, jika siswa tidak dapat menyelesaikan soal bersama kelompoknya, soal boleh dilempar ke kelompok lain. 10. Setiap jawaban yang benar akan diberi 10 poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
11. Permainan selasai, guru bersama siswa membahas soal dan menghitung jumlah poin yang telah diperoleh pada masingmasing kelompok. 12. Kelompok yang mendapat poin terbanyak diberikan reward. 13. Guru beserta siswa melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari. 1. Memberi penghargaan bagi kelompok yang mengumpulkan poin terbanyak.
Nilai yang ditanamkan :
2. Siswa membuat rangkuman
Penutup (10 menit)
Rasa ingin tahu
tentang materi yang telah
Mandiri
dipelajari.
Kreatif
Kerja keras
Demokratis
Tanggung
3. Siswa dan guru melakukan refleksi. 4. Guru memberikan pekerjaan rumah tentang unsur dan luas permukaan limas untuk mempersiapkan post-test pada pertemuan berikutnya.
jawab
Toleransi
Keberanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Pertemuan III (2x40 menit) KEGIATAN (Waktu)
DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru mengucapkan salam.
TAHAPAN Nilai yang
2. Guru dan siswa berdo’a sebelum ditanamkan : proses pembelajaran dimulai.
-
Religius
Pendahuluan 3. Guru mengecek kehadiran siswa Rasa ingin (10 menit)
dan
menyapa
siswa
dengan tahu
menanyakan kabar. 4. Menyiapkan kelas dan membagi soal post-test siklus II Nilai yang ditanamkan : Inti (60 menit)
POST-TEST
1. Guru menanyakan kembali apakah ada kesulitan dengan materi siklus II.
Mandiri
Kreatif
Kerja keras
Jujur
Nilai yang ditanamkan :
2. Guru mengklarifikasi jika ada soal yang dirasa kurang jelas. Penutup (10 menit)
3. Guru bersama siswa merefleksi hasil belajarnya.
Rasa ingin tahu
Mandiri
Kreatif
Demokratis
Tanggung jawab
Toleransi
Keberanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
H. Media Pembelajaran 1. Snowball Throwing
6. Powerpoint
2. Papan tulis
7. LKS
3. Spidol
8. Viewer
4. Penghapus
9. Alat peraga bangun ruang
5. Laptop
limas
I. Sumber Belajar 1. Buku BSE Matematika Konsep dan Aplikasinya kelas VIII karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2. Buku Asyiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar karangan Nur Laila Indah Sari. 3. Buku Matematika 2 untuk SMP/MTs kelas VIII karangan Marsigit, dkk.
J. Penilaian Jenis Penilaian
:
1. Ranah Kognitif
: Soal post-test (bentuk soal uraian)
2. Ranah Afektif
: Observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan kuesioner Instrumen Penilaian
: Soal, Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian, Pedoman
Skoring, Lembar Observasi, Lembar Kuesioner (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 4
Lembar Diskusi Siswa Mata Pelajaran : Matematika
Nama Anggota Kelompok :
Kelas/Semester : VIII/2
1.
Materi Pokok
2.
: Unsur Limas Segi-n
Beraturan
3. 4. 5.
Perhatikan bangun ruang dibawah, kemudian isilah titik-titik di bawah ini!
Bangun ruang T.ABCDE diatas memiliki unsur-unsur seperti yang telah di pelajari sebelumnya. Dapatkah anda menyebutkan berapa banyak jumlahnya dan sebutkan yang mana saja. 1. Titik sudut
= …… buah
Sebutkan (…………………………………………………………………………) 2. Rusuk
= …… buah
Sebutkan (……………..…………………………………………………………) 3. Sisi sisinya
= …… buah
Sebutkan (…………………………………………………………………………) 4. Diagonal sisi
= …… buah
Sebutkan (…………………………………………………………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Jadi apa yang bisa kalian simpulkan mengenai bangun ruang T.ABCDE tersebut??
Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
BANYAK LIMAS SISI
RUSUK
DIAGONAL
BIDANG
BIDANG
DIAGONAL
_
_
TITIK SUDUT
Segi-3
3+1=4
2x3=6
3+1=4
Segi-4
4+1=5
2x4=8
4+1=5
×
3 =
Segi-5
5+1=6
2 x 5 = 10
5+1=6
×
3 =
×
3 =
Segi-6
3 3
= =
Segi-8 Segi-10 Segi-20 Segi-50 Segi-100
Segi-n
.... + 1
2 x ....
.... + 1
×
3
Latihan 1. 2. 3. 4. 5.
Tentukanlah nama bangun ruang di samping ! Tentukanlah bidang alas Tentukan banyak rusuk bangun di samping, sebutkan ! Tentukan banyak diagonal bidang pada bangun di samping, sebutkan 1 Tentukan banyak bidang diagonal, sebutkan !
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
KESIMPULAN Unsur Sisi Rusuk Titik Sudut Diagonal Bidang Bidang Diagonal
Rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 5
Lembar Diskusi Siswa
Mata Pelajaran : Matematika
Nama Anggota Kelompok :
Kelas/Semester : VIII/2
1.
Materi Pokok
2.
: Luas Permukaan Limas
Segi-n Beraturan
KEGIATAN AWAL
3. 4. 5.
Bentuk : ……….………. Alas : ………………… Tinggi : ……………….
Petunjuk Jawablah titik-titik berikut dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompokmu
Bentuk : …………….………. Panjang : ………………… Lebar : ……………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Gb. 1
(i)
(ii)
1. Amatilah Gb. 1 (i)! BD merupakan garis .......... karena garis BD ┴ garis ....
2. Amatilah Gb. 1 (ii)! BD merupakan garis .......... karena garis BD ┴ garis ....
3. Amatilah Gb.1 (iii)! BC merupakan garis .......... karena garis BC ┴ garis ....
(iii)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
KEGIATAN INTI Kegiatan 1
Cermatilah Gb.1 (a) dan b)
1. Gb. 1 (a) berbentuk limas ................. 2. Gb. 1 (b) merupakan ........................................... dari. Gb. 1 (a) 3. Pada Gb. 1 (a) : bidang alasnya adalah...... bidang tegaknya adalah ......... , ......... , dan ........ 4. Luas bidang alas = ….. x …. Luas bidang tegak 1 = ….. x …… Luas bidang tegak 2 = ….. x …… Luas bidang tegak 3 = ….. x …… 5. Lihat Gb. 2. Luas permukaan limas T.ABC = luas bidang … + luas bidang …. + luas bidang …. + luas bidang …. = luas … + ( ½ x ... x …) + ( ½ x ... x …) + ( ½ x ... x …) = luas … + luas Δ… + luas Δ…+ luas Δ…. = luas … + jumlah luas ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Kegiatan 2
Cermatilah Gb. 2 (a) dan Gb. 2 (b)
1. Gb. 2 (a) berbentuk Limas ....... dan Gb. 2 (b) merupakan ............. Gb. 2 (a) 2. Pada Gb. 2 (a) : bidang alasnya adalah...... bidang tegaknya adalah ......... , ......... ,….., dan ........ 3. Luas bidang alas = ….. x …. Luas bidang tegak 1 = ½ x ….. x …… Luas bidang tegak 2 = ½ x ….. x …… Luas bidang tegak 3 = ½ x ….. x …… Luas bidang tegak 4 = ½ x ….. x …… 4. Lihat Gb. 2 (a) dan Gb. 2 (b). Luas permukaan limas T.ABC = luas bidang …… + luas bidang .… + luas bidang…… + luas bidang ….. + luas bidang ….. .. = luas …. + ( ½ x ... x …) + ( ½ x ... x …) + ( ½ x ... x …) + ( ½ x ... x …) = luas …… + luas Δ…….. + luas Δ………+ luas Δ………+ luas Δ……… = luas …… + jumlah luas …….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Kesimpulan Jika sebuah limas segi-n luas alasnya =𝑳𝒂, dan jumlah luas sisi tegaknya = 𝑳𝒕, maka Luas permukaan limas segi-n = ………… + …………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran 6
Lembar Diskusi Siswa Mata Pelajaran : Matematika
Nama Anggota Kelompok :
Kelas/Semester : VIII/2
1.
Materi Pokok
2.
: Volume Limas Segi-n
Beraturan
3. 4. 5.
𝒔 𝟐
s
s s = =
Petunjuk
= = = = = 𝒂
=
1 1
Jawablah titik-titik berikut dengan cara
×
×
×
×
×
×
×
×
×
1
× ×
×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Kesimpulan Jika sebuah limas segi-n luas alasnya =𝑳𝒂, dan tingginya = 𝒕, maka Volume limas segi-n =
⬚ ⬚
×
×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 7
Lembar Diskusi Siswa (Siklus I) Mata Pelajaran : Matematika
Nama Anggota Kelompok :
Kelas/Semester : VIII/2
1.
Materi Pokok
2.
: Luas Permukaan Limas
Segi-n Beraturan dan Snowball
3.
Throwing
4.
Alokasi Waktu : 60 menit
5.
Limas memiliki sebuah alas dan selimut limas terdiri atas bangun datar segitiga. 1. Luas alas limas Luas
= ……… x ………
= ………… satuan luas 2. Luas selimut Luas
= ……… ( ……… x ……… x ………)
= ………… satuan luas Luas seluruh permukaan limas Luas
= luas alas + luas selimut
= ……… + ……… = ……… satuan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lampiran 8
Lembar Diskusi Siswa (Siklus II)
Nama Anggota Kelompok :
Mata Pelajaran : Matematika 1. Kelas/Semester : VIII/2 2. Materi Pokok
: Volume Limas Segi-n
3.
Beraturan dan Snowball Throwing 4. Alokasi Waktu : 60 menit
5.
1. Volume Limas Segiempat V = x Luas Alas x Tinggi = x (….… x …… ) x …… = …………… cm3
2. Volume Limas Segitiga Siku-Siku V = x Luas Alas x Tinggi = x (..…x..…x..…) x ..… = …………… cm3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran 9
Kunci Jawaban LDS
Nama Anggota Kelompok :
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2
1. 2.
Materi Pokok
: Unsur Limas Segi-n 3.
Beraturan
4.
Perhatikan bangun ruang dibawah, kemudian isilah titik-titik di bawah ini!
Bangun ruang T.ABCDE diatas memiliki unsur-unsur seperti yang telah di pelajari sebelumnya. Dapatkah anda menyebutkan berapa banyak jumlahnya dan sebutkan yang mana saja. 1. Titik sudut
=6 buah
Sebutkan (T, A, B, C, D, E) 2. Rusuk
=10 buah
Sebutkan (TA, TB, TC, TD, TE) 3. Sisi sisinya
= 6 buah
Sebutkan (TAB, TBC, TCD, TDE, TEA) 4. Diagonal sisi
= 10 buah
Sebutkan (AC, AD, BD, BE, CE, CA, DA, DB, EB, EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Jadi apa yang bisa kalian simpulkan mengenai bangun ruang T.ABCDE tersebut??
Kesimpulan : Limas segilima memiliki 6 buah titik sudut, 10 buah rusuk, 6 buah sisi, dan 10 diagonal sisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
BANYAK LIMAS SISI
TITIK
DIAGONAL
BIDANG
SUDUT
BIDANG
DIAGONAL
2x3=6
3+1=4
_
_
2x4=8
4+1=5
×
3 =
5+1=6
×
3 =
6+1=7
×
3 =
RUSUK
3+1= Segi-3 4 4+1= Segi-4
3
=
5 5+1=
2x5=
Segi-5 6
10
6+1=
2x6=
Segi-6 7
12
8+1=
2 x 8=
×
3
3
3
3
8+1=9
Segi-8 9
16
10+ 1 =
2 x 10 =
11
20
20 + 1
2 x 20 =
= 21
40
50 + 1
2 x 50=
=
=
= 1
× 1
3
= 35
10+ 1 = 11
Segi-10
=
=3 ×
3
3
20 + 1 = 21
Segi-20
=1 ×
=1 3
3
50 + 1 = 51
Segi-50 = 51
100
= 11
= 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
1 Segi-
100 +
2 x 100
100 + 1 =
100
1 = 101
= 200
101
1 × 1
n+1
2xn
×
n+1
=
3
Latihan 1. Tentukanlah nama bangun ruang di samping ! 2. Tentukanlah bidang alas 3. Tentukan banyak rusuk bangun di samping, sebutkan ! 4. Tentukan banyak diagonal bidang pada bangun di samping, sebutkan 1 5. Tentukan banyak bidang diagonal, sebutkan !
KESIMPULAN Unsur
Rumus
Sisi
n+1
Rusuk
2xn
Titik Sudut
n+1
Diagonal Bidang Bidang Diagonal
×
3 3
3
3
= Segi-n
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran 10
Kunci Jawaban LDS
Nama Anggota Kelompok :
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok
: Luas Permukaan Limas
Segi-n Beraturan
1. 2. 3. 4.
KEGIATAN AWAL
Petunjuk Bentuk : segitiga Alas :a Tinggi : t
Jawablah titik-titik berikut dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompokmu
Bentuk : persegipanjang Panjang :p Lebar :l Luas :p x l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Gb. 1
(i)
(ii)
1. Amatilah Gb. 1 (i)! BD merupakan garis tinggi karena garis BD ┴ garis AC
2. Amatilah Gb. 1 (ii)! BD merupakan garis tinggi karena garis BD ┴ garis AC
3. Amatilah Gb.1 (iii)! BC merupakan garis tinggi karena garis BC ┴ garis AB
(iii)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
KEGIATAN INTI Kegiatan 1
Cermatilah Gb.1 (a) dan b)
6. Gb. 1 (a) berbentuk limas segitiga 7. Gb. 1 (b) merupakan jaring-jaring dari. Gb. 1 (a) 8. Pada Gb. 1 (a) : bidang alasnya adalah ABC bidang tegaknya adalah TAB , TBC , dan TCA 1
9. Luas bidang alas = x BC x AB 1
Luas bidang tegak 1 = x BC x t1 1
Luas bidang tegak 2 = x AC x t2 1
Luas bidang tegak 3 = x AB x t3 10. Lihat Gb. 2. Luas permukaan limas T.ABC = luas bidang ABC + luas bidang TAB + luas bidang TBC + luas bidang TCA 1
1
1
1
= luas x BC x AB + x BC x t1+ x AC x t2+ x AB x t3 = luas Δ ABC + luas Δ TAB + luas Δ TBC + luas Δ TCA = luas alas + jumlah luas sisi tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Kegiatan 2
Cermatilah Gb. 2 (a) dan Gb. 2 (b)
5. Gb. 2 (a) berbentuk Limas segiempat dan Gb. 2 (b) merupakan jaringjaring Gb. 2 (a) 6. Pada Gb. 2 (a) : bidang alasnya adalah ABCD bidang tegaknya adalah TAB, TBC, TCD, dan TDA 7. Luas bidang alas = s x s Luas bidang tegak 1 = ½ x AB x t1 Luas bidang tegak 2 = ½ x BC x t2 Luas bidang tegak 3 = ½ x CD x t3 Luas bidang tegak 4 = ½ x DA x t4 8. Lihat Gb. 2 (a) dan Gb. 2 (b). Luas permukaan limas T.ABC = luas bidang ABCD + luas bidang TAB + luas bidang TBC + luas bidang TCD+ luas bidangTDA = luas s x s + (½ x AB x t1) + (½ x BC x t2) + (½ x CD x t3) + (½ x DA x t4) = luas …… + luas Δ…….. + luas Δ………+ luas Δ………+ luas Δ……… = luas alas + jumlah luas sisi tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Kesimpulan Jika sebuah limas segi-n luas alasnya =𝑳𝒂, dan jumlah luas sisi tegaknya = 𝑳𝒕, maka Luas permukaan limas segi-n =Luas alas + Jumlah luas sisi tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 11
Kunci Jawaban LDS Mata Pelajaran : Matematika
Nama Anggota Kelompok :
Kelas/Semester : VIII/2
1.
Materi Pokok
2.
: Volume Limas Segi-n
Beraturan
3. 4.
𝒔 𝟐
s
s
Petunjuk
s = = =
1
=
×
×
=
×
×
×
=
×
×
×
= 𝒂
Jawablah titik-titik berikut dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompokmu
1 × 3
=
× ×
𝒂 𝒂𝒂
× 𝒕
Kesimpulan Jika sebuah limas segi-n luas alasnya =𝑳𝒂, dan tingginya = 𝒕, maka Volume limas segi-n =
𝟏 𝟑
× 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒂𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒈𝒊
𝒏 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran 12
Kunci Jawaban LDS (Siklus I)
Mata Pelajaran : Matematika Nama Anggota Kelompok : Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok
1.
: Luas Permukaan Limas
2.
Segi-n Beraturan dan Snowball 3.
Throwing
4. Alokasi Waktu : 60 menit
Limas memiliki sebuah alas dan selimut limas terdiri atas bangun datar segitiga. 1. Luas alas limas Luas
=6x6
= 36 satuan luas 2. Luas selimut Luas
= 4 ( x 6 x 5)
= 60 satuan luas Luas seluruh permukaan limas Luas
= luas alas + luas selimut
= 36 + 60 = 96 satuan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 13
Kunci Jawaban LDS (Siklus II)
Nama Anggota Kelompok :
Mata Pelajaran : Matematika 1.
Kelas/Semester : VIII/2
2. Materi Pokok
: Volume Limas Segi-n
Beraturan dan Snowball Throwing
3. 4.
Alokasi Waktu : 60 menit 5.
1. Volume Limas Segiempat V = x Luas Alas x Tinggi = x (6 x 6) x 5 = 60 cm3
2. Volume Limas Segitiga Siku-Siku V = x Luas Alas x Tinggi = x ( x 6 x 3) x 3 =6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Lampiran14 KISI – KISI SOAL POST-TEST I Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum
: SMP Budi Mulia Minggir : Matematika/ kelas VIII-B : KTSP ...........................
Alokasi Waktu Jumlah Soal Penulis
: 60 Menit : 8 Uraian : Selpa Wiwit K.
Standar Kompetensi :5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya NO
1
KOMPETENSI DASAR/SKL
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, ba-lok, prisma dan limas serta bagianbagiannya. 5.3 Menghi-tung luas permukaan dan volu-me kubus, balok, pris-ma dan limas
INDIKATOR
INDIKATOR SOAL
Mendiskusikan unsurunsur kubus, balok, prisma dan limas dengan menggunakan model Menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, limas dan prisma tegak Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas
Menghitung banyak unsur limas yaitu rusuk dan titik sudut pada limas segi-n. Menghitung luas permukaan limas dengan unsur yang diketahui panjang rusuk alas dan tinggi sisi tegak limas segiempat. Menghitung permukaan
luas limas
Materi
Bangun Ruang Sisi Datar Limas
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Tingkat Ranah Kognitif
No. Soal
2
Uraian
C1
1, 2
1
Uraian
C2
3
2
Uraian
C4
4, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
dengan unsur yang diketahui panjang rusuk alas dan tinggi limas segiempat. Mencari sisi tegak limas segiempat dengan unsur yang diketahui panjang sisi alas dan luas permukaan limas.
1
Uraian
C4
5
Menghitung luas permukaan limas segitiga dengan unsur yang diketahui panjang dan tinggi alas segitiga dan tinggi sisi tegak limas.
1
Uraian
C2
6
Menghitung selimut limas segiempat dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari
1
Uraian
C3
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Lampiran 15
SOAL POST TEST SIKLUS I Materi
: Unsur & Luas Permukaan Limas
Kelas
: VIII B
Hari, tanggal
: Selasa, 26 April 2016
Waktu
: 60 menit
1. Banyak rusuk alas pada limas segilima adalah ... buah. 2. Sebuah limas memiliki 16 rusuk, maka banyak titik sudut pada limas tersebut adalah … 3. Sebuah model limas tegak segiempat terbuat dari bahan karton. Alas model limas tersebut berbentuk persegi. Tentukan luas karton yang diperlukan untuk membuat model limas di bawah ini.
4. Diketahui limas sebagai berikut:
Maka luas permukaan limas tersebut adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
5. Diketahui sebuah limas dengan alas persegi memiliki panjang rusuk alas 16 cm dan luas permukaan limas 800 cm2. Maka tinggi sisi tegak dari limas tersebut adalah … cm
(gambar nomor 5) 6. Diketahui limas segitiga seperti gambar di bawah ini:
Masing-masing sisi tegak memiliki tinggi 8 cm, maka luas permukaan limas segitiga tersebut adalah … cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
7. Diketahui dua bangun limas yang disusun seperti gambar di bawah ini:
Maka luas selimut bangun tersebut adalah … cm2 8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah atap rumah berbentuk limas dengan alasnya berupa persegi yang berukuran 8 m × 8 m dan tinggi atap 3 m. Tentukan luas permukaan atap dan biaya yang di perlukan untuk membeli genteng jika tiap m2 memerlukan 20 buah genteng dan harga genteng Rp 1.450/buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 16 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Post-Test Siklus I 1. 5 buah (skor 1) 2. 9 buah (skor 1) 3. Lp
= La + 4 x L sisi tegak +(
=
)(skor 4)
= 36 + 60(skor 2) = 96 cm3(skor 1) Total skor 4.
TD
:7 = √1
+
(skor 2)
= √1
+
(skor 2)
= √1
= 13 cm (skor 3)
Lp = La + 4 x L sisi tegak = 1
1
+(
1
13)(skor 4)
= 100 + 260(skor 2) = 360 cm2 (skor 1) Total skor
: 14
5. Lp
= La + 4 x L sisi tegak
800
= 1
1
+(
800
= 256 + 32t (skor 2)
800 - 256
= 32t (skor 2)
544
= 32t (skor 1)
17 cm
= t (skor 1) Total skor
1
)(skor 4)
: 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
6.
AC
= √3 + = √1 Lp
+
=√
(skor 2)
(skor 2)
= 10 cm (skor 3)
=(
)+ (
)+(
)+ (
1
(skor 8) = 24 + 24 + 32 + 40 (skor 2) = 120 (skor 1) Total skor
: 18 =(
7. L selimut
3
)+ (
3
=1500 + 2340 (skor 2) = 3840 cm2 (skor 1) Total skor
:7
8. Lp atap
=
(skor 2)
= 80 m2(skor 1) Banyaknya genteng
= 80 x 20 (skor 2) = 1600 genteng (skor 1)
Biaya yang dibutuhkan
= 1600 x 1450(skor 2) = 2.320.000 (skor 1)
Total skor
:9
Skor maksimal
: 67
)(skor 4)
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 17 KISI – KISI SOAL POST-TEST II Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum
: SMP Budi Mulia Minggir : Matematika/ kelas VIII-B : KTSP ...........................
Alokasi Waktu Jumlah Soal Penulis
: 60 Menit : 8 Uraian : Selpa Wiwit K.
Standar Kompetensi :5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya NO
KOMPETENSI DASAR/SKL
INDIKATOR
1
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, ba-lok, prisma dan limas serta bagianbagiannya. 5.3 Menghi-tung luas permukaan dan volu-me kubus, balok, pris-ma dan limas
Mendiskusikan unsurunsur kubus, balok, prisma dan limas dengan menggunakan model Mencari rumus volume kubus, balok, prisma, limas. Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma, limas.
INDIKATOR SOAL Menghitung banyak unsur limas yaitu sisi dan titik sudut pada limas segi-n. Menghitung volume limas dengan unsur yang diketahui panjang rusuk alas dan tinggi limas segiempat. Menghitung volume limas dengan unsur yang diketahui keliling alas dan tinggi limas segiempat.
Materi
Bangun Ruang Sisi Datar Limas
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Tingkat Ranah Kognitif
No. Soal
2
Uraian
C4
1, 2
2
Uraian
C2
3,4
1
Uraian
C4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Mencari tinggi limas segiempat dengan unsur yang diketahui panjang dan lebar sisi alas dan volume limas. Menghitung luas luas alas limas segiempat dengan unsur yang diketahui volume dan tinggi limas. Menghitung volume limas dengan unsur yang diketahui panjang rusuk alas dan tinggi sisi tegak limas.
1
Uraian
C4
6
1
Uraian
C4
7
1
Uraian
C4
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Lampiran 18 SOAL POST TEST SIKLUS II Materi
: Unsur & Volume Limas
Kelas
: VIII B
Hari, tanggal
: Selasa, 3 Mei 2016
1. Banyak sisi pada limas segi delapan adalah … buah. 2. Sebuah limas memiliki 11 sisi, maka banyak titik sudut limas tersebut adalah … 3. Sebuah limas memiliki alas berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25 cm x 15 cm. Jika tinggi limas 7 cm, volume limas adalah … 4. Perhatikan gambar dibawah ini!
Volume limas T.ABCD adalah … 5. Sebuah limas alasnya berbentuk persegi dengan keliling 20 cm. Jika tinggi limas 15 cm, volumenya adalah … 6. Volume sebuah limas yang alasnya berbentuk persegi panjang berukuran 8 cm x 5 cm adalah 240 cm3. Tinggi limas tersebut adalah … 7. Volume sebuah limas 560 m3 dan tingginya 12 m. Luas alas limas tersebut adalah … 8. Diketahui sebuah bangun yang dibentuk dari gabungan dua limas seperti gambar di samping. Volume bangun di atas adalah … cm3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Lampiran 19 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Post-Test Siklus II
1.
9 buah(skor 1)
2.
11 titik sudut(skor 1)
3.
V =
1
(skor 2)
= 875 cm3(skor 1) Total skor : 3 4.
1
V =
1
1 (skor 2)
= 576 cm3(skor 1) Total skor : 3 5.
S = 20 : 4
= 5 cm(skor 2) 1 (skor 2)
V =
= 125 cm3(skor 1) Total skor : 5 6.
V
240
= =
(skor 2)
240 x 3 = 40t(skor 2) = (skor 2) 1
= (skor 1)
Total skor
7. 560
V
:7
= =
1 (skor 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
560
= 4 La(skor 2) =
(skor 2)
140 cm2 = La(skor 1) Total skor 8.
:7
Vtotal = V1 + V2 =(
3
3
)+ (
= 6000 + 10800(skor 2) = 16800 cm3(skor 1) Total skor
:7
Skor Maksimal
: 34
3
3
3 )(skor 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Lampiran 20 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal Nomor Pernyataan No.
Aspek
Indikator
Siswa senang
Positif
Negatif
1
2
mempelajari matematika. Keinginan siswa 1.
Siswa mempelajari
8
dalam belajar materi apabila akan diadakan ulangan harian. Siswa belajar
3
matematika karena keinginan sendiri, bukan karena disuruh orang lain. Kesungguhan
Siswa membentuk
dalam belajar
kelompok belajar untuk
10
2.
belajar matematika. Siswa mengumpulkan
12
tugas tepat waktu. Siswa mencatat hal-hal penting yang
13
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
disampaikan oleh guru. Siswa menambahkan
14
waktu belajar ketika nilai ulangan buruk agar dapat memperbaikinya. Siswa memahami
6
materi yang disampaikan oleh guru. Siswa dapat
20
19
4
5
menyelesaikan ketika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas maupun menyelesaikan soalsoal matematika. Siswa bertanya kepada teman atau guru bila belum memahami 3.
Keingintahuan
materi pelajaran matematika yang dijelaskan. Siswa berusaha
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
mencari informasi dari sumber lain selain buku cetak ketika belajar matematika. Siswa menanggapi
9
materi yang disampaikan oleh guru. Siswa bekerjasama 4.
Keaktifan
11
ketika belajar kelompok. Siswa memperhatikan
15
ketika guru menerangkan materi. Siswa berbicara dengan
16
teman/ngobrol ketika guru menerangkan 5.
Perhatian
materi. Siswa sering
17
mengantuk ketika belajar matematika. Jumlah
12
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Lampiran 21
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir Nomor Pernyataan No.
Aspek
Indikator Positif Siswa tertarik jika guru
Negatif 3, 9, 12
matematika mengajar dengan menggunakan metode snowball throwing. Setelah menerima
16
pembelajaran Keinginan siswa 1.
matematika dalam belajar menggunakan metode snowball throwing siswa berminat untuk mempelajarinya kembali pokok bahasan yang telah disampaikan. Dalam belajar Kesungguhan
2.
matematika dalam belajar menggunakan metode
1, 19
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
snowball throwing siswa selalu berusaha menguasai materinya secara mendalam. Belajar matematika
14
dengan menggunakan metode snowball throwing, dapat meningkatkan nilai matematika siswa. Siswa berdiskusi
5
kelompok dengan sungguh-sungguh. Siswa mencatat hal-hal
4
penting ketika berdiskusi. Dalam pembelajaran matematika menggunakan metode snowball throwing siswa berusaha menemukan konsep matematika sendiri.
8
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Siswa termotivasi
13
untuk giat belajar dalam pembelajaran matematika menggunakan metode snowball throwing Siswa dapat
11
menyelesaikan ketika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas maupun menyelesaikan soalsoal matematika. Pada saat pembelajaran
17
dengan metode snowball throwing berlangsung siswa mengikuti langkah demi langkah proses pembelajarannya. Sebelum kegiatan 3.
Keingintahuan
pembelajaran menggunakan metode
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
snowball throwing siswa terlebih dahulu membaca topik atau bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Siswa bertanya kepada
7
guru jika ada hal yang kurang jelas berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode snowball throwing. Dalam pembelajaran matematika menggunakan metode snowball throwing siswa mengungkapkan 4.
Keaktifan gagasan/ide saya yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Siswa menanggapi materi yang
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
disampaikan oleh guru. Siswa bekerjasama
15
ketika belajar kelompok. Siswa memperhatikan
6
penjelasan guru tentang konsep awal yang digunakan dalam menerapkan metode snowball throwing. 5.
Perhatian
Siswa berbicara dengan teman/ngobrol ketika guru menerangkan materi. Siswa sering mengantuk ketika belajar matematika. Jumlah
11
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 22 No Absen
:
Kelas
:
KUESIONER MOTIVASI AWAL Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran matematika. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
No
Pernyataan
1.
Saya senang belajar matematika
2.
Materi
pelajaran
matematika
STS
tidak
menarik perhatian. 3.
Saya
belajar
matematika
karena
keinginan saya sendiri, bukan karena disuruh orang tua. 4.
Saya bertanya kepada teman atau guru bila saya belum memahami materi pelajaran matematika yang dijelaskan.
5.
Saya tidak bertanya apabila materi matematika susah dimengerti.
6.
Saya tidak memahami materi pelajaran matematika yang dijelaskan oleh guru.
7.
Saya berusaha mencari informasi dari sumber lain selain buku cetak ketika belajar matematika.
8.
Saya hanya mempelajari materi apabila akan diadakan ulangan harian.
9.
Saya
menanggapi
materi
yang
disampaikan oleh guru. 10. Saya membentuk kelompok belajar untuk belajar matematika. 11. Saya
bekerjasama
ketika
belajar
kelompok. 12. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu. 13. Saya mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. 14. Bila nilai ulangan matematika saya buruk dan tidak sesuai harapan, saya
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
No
Pernyataan
STS
menambahkan waktu belajar agar dapat memperbaikinya. 15. Saya
memperhatikan
ketika
guru
menerangkan materi. 16. Saya berbicara dengan teman/ngobrol ketika guru menerangkan materi. 17. Saya sering mengantuk ketika belajar matematika 18. Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 19. Saya mudah menyerah jika menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas maupun
menyelesaikan
soal-soal
matematika. 20. Saya
dapat
menyelesaikan
menemukan
kesulitan
mengerjakan
tugas
ketika
pada
saat
maupun
menyelesaikan soal-soal matematika.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran 23 No Absen
:
Kelas
:
KUESIONER MOTIVASI AKHIR Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
5. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
No 1.
Pernyataan Dalam
STS
belajar
menggunakan throwing
matematika
metode
saya
snowball
selalu
berusaha
menguasai materinya secara mendalam. 2.
Sebelum
kegiatan
menggunakan
pembelajaran
metode
snowball
throwing saya terlebih dahulu membaca topik atau bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 3.
Saya merasa malas belajar matematika bila menggunakan metode snowball throwing karena harus berkelompok.
4.
Saya membuat catatan kecil yang saya anggap penting ketika berdiskusi di dalam kelompok.
5.
Saya
berdiskusi
kelompok
dengan
sungguh-sungguh. 6.
Saya kurang memperhatikan penjelasan guru
tentang
konsep
awal
yang
digunakan dalam menerapkan metode snowball throwing. 7.
Jika ada hal yang kurang jelas berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan
metode
snowball
throwing saya menanyakannya kepada guru. 8.
Dalam
pembelajaran
menggunakan
metode
matematika snowball
throwing saya berusaha menemukan
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
No
Pernyataan
STS
konsep matematika sendiri.
9.
Saya
kurang
matematika
tertarik
jika
guru
mengajar
dengan
metode
snowball
menggunakan throwing. 10. Dalam
pembelajaran
menggunakan throwing
matematika
metode saya
snowball
mengungkapkan
gagasan/ide saya yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan. 11
Bila ada hambatan dalam menemukan konsep, saya sudah tidak mempunyai rasa
semangat
lagi
untuk
menemukannya. 12
Pelajaran
matematika
akan
terasa
membosankan
bila
diajarkan
menggunakan
metode
snowball
throwing. 13. Belajar menggunakan metode snowball throwing tidak mempengaruhi motivasi saya
untuk
lebih
giat
belajar
matematika. 14. Belajar
matematika
dengan
menggunakan
metode
snowball
throwing,
merasa
saya
tidak
ada
pengaruhnya dalam nilai matematika saya.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
No
Pernyataan
15. Karena
kegiatan
berkelompok, melakukan kelompok
dilakukan
saya kegiatan,
saya
STS
yang
secara
tidak
perlu
biar
teman
menemukan
konsepnya. 16. Setelah
menerima
matematika
pembelajaran
menggunakan
metode
snowball throwing saya berminat untuk mempelajarinya kembali pokok bahasan yang telah disampaikan. 17. Pada saat pembelajaran dengan metode snowball throwing berlangsung saya mengikuti langkah demi langkah proses pembelajarannya. 18. Sesudah
menerima
pembelajaran
matematika melalui metode snowball throwing, saya tidak pernah mengingat materi
yang
diajarkan
apalagi
mempelajarinya kembali. 19. Sebelum
belajar
dengan
metode
snowball throwing, malam sebelumnya saya sudah mempelajari materi yang akan dibahas. 20. Saya tidak mencatat hasil diskusi dengan kelompok.
TS
S
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Lampiran 24 Tabel kisi-kisi lembar observasi siswa No.
Aspek
Indikator
Pernyataan Positif
Negatif
1
-
3
-
4
-
5
-
7
-
9
-
8
-
6
-
2
-
Siswa tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan 1.
Keinginan siswa
metode snowball throwing.
dalam belajar
Siswa semangat mengikuti pembelajaran menggunakan metode snowball throwing. Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan
2.
Kesungguhan dalam belajar
teliti dalam mengerjakan LKS. Siswa mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Siswa kritis menanggapi
3.
Keingintahuan
pendapat teman untuk mencari informasi. Siswa berani mengungkapkan pendapat dalam kelompok.
4.
Keaktifan
Siswa menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok. Siswa memperhatikan
5.
Perhatian
langkah-langkah pembelajaran dengan snowball throwing yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
dijelaskan oleh guru/praktikan. Siswa menghargai pendapat teman ketika berdiskusi. Jumlah
10
-
10
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Sabtu, 30 April
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Lampiran 27 Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus I dan Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Agnes Omi Yulianti Andriawan Angelica Brisan Hapsari Cirillus Vindo Prasetya Wintoko Carolina Devi Cinintya Chairul Najib Flugensius Roy Ayu Kiki Citra Ayu Putri Aprilia Magdalena Fenita Silvia Maharani Natalia Lisa Juniarti Ponidi Rafael Wahayaning Wahyu Jatmiko Ray Yames Selegani Rosalia Amanda Utami Selvi Lia Ningsih Stevanus Gilang Prasetyo Sulistyanti Putri Rahayu Tri Wigittanto M. Alvian Redo Timothy Julian Martua Manalu Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Persentase Ketuntasan Persentase Ktidaktuntasan
Post-Test Siklus I 33 25 16 31,8 31,8 23,8 30,7 41 42 39,7 34 27,3 30,7 39,7 69,3 43.1 16 91 96,9 26
Post-Test Siklus II 88,2 82,3 76,4 79,4 94,1 50 38,2 85.3 94.1 94,1 41.2 85,3 32,3 82.3 94,1 79.4 79,4 91,2 97 58,8
39.4 96.9 16 10% 90%
75.9 97 32.3 75% 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran 28 Tabel Hasil Motivasi Awal No.
Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 17 18 19 20
1 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2
2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2
3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 1 3 3 2
Ketercapaian Motivasi =
4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 ∑ 𝒂𝒕
5 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1
6 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 𝒕
7 3 2 3 1 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 2 1 3 2 2
8 1 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 2 1 3 2 2
Skor Setiap Pernyataan 9 10 11 12 13 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 2
∑ 𝒂𝒕 𝒂
𝒂 𝒂
𝒂𝒕 𝒕
=
14 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 1 4 4 2 1 4 4 2
15 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2
=
16 2 3 3 2 4 2 4 3 3 2 1 3 2 3 3 2 1 2 2 2
17 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2
18 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 1 3 2 4 4 1 2 3 3 1
19 2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 1 1 3 3 1
20 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 1 1 3 3 1
Total
%
Keterangan
56 57 63 60 68 45 69 63 64 52 37 63 47 66 65 36 36 60 57 36
70 71.25 78.75 75 85 56.25 86.25 78.75 80 65 46.25 78.75 58.75 82.5 81.25 45 45 75 71.25 45
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Tinggi Tinggi Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Lampiran 29 Tabel Hasil Motivasi Akhir 1 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3
2 4 3 3 2 4 2 1 3 4 3
3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3
4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2
5 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3
6 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3
7 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
Skor Setiap Pernyataan 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 2 3 3 1 4 2 4 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 4 1 1 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 2 2 4 4 3 3 1 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 3 1 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3
12
3 3
4 3
3 3
2 3
2 3
3 4
3 3
2 3
4 3
2 3
2 2
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
2 4
13 14 15 16 17 18 19 20
3 3 4 3 2 3 4 3
2 4 4 3 1 3 4 4
4 3 4 1 2 4 4 3
2 3 3 2 1 3 2 2
3 4 4 2 1 4 4 2
1 3 4 2 4 2 3 3
2 4 4 3 1 3 4 3
2 3 4 3 1 2 3 2
4 3 4 2 4 4 4 4
2 4 4 2 1 3 3 2
3 4 4 2 4 3 3 2
3 3 4 2 4 4 3 3
1 4 4 3 3 3 3 3
2 3 4 2 4 3 3 3
3 4 4 1 1 4 4 3
2 3 4 2 1 3 3 3
3 3 4 3 2 3 3 3
3 2 4 1 1 3 3 3
2 2 4 1 1 2 3 2
2 3 4 4 1 3 2 2
𝒂
𝒂𝒕 𝒕
No.
Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Ketercapaian Motivasi =
∑ 𝒂𝒕
𝒕
∑ 𝒂𝒕 𝒂
𝒂
=
=
Total
%
Keterangan
56 56 63 57 74 55 60 60 65 54 55
70 70 78.75 71.25 92.5 68.75 75 75 81.25 67.5 68.75
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
59
73.75
Tinggi
49 65 79 44 40 62 65 55
61.25 81.25 98.75 55 50 77.5 81.25 68.75
Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 30 Sampel Hasil Kognitif Post-Test I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 31 Sampel Hasil Kognitif Post-Test II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 32 Sampel Soal Snowball Throwing Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Lampiran 33 Sampel Soal Snowball Throwing Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lampiran 34 Sampel Kuesioner Motivasi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Lampiran 35 Sampel Kuesioner Motivasi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 36 Sampel Lembar Diskusi Siswa: Unsur Limas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 37 Sampel Lembar Diskusi Siswa: Luas Permukaan Limas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Lampiran 38 Sampel Lembar Diskusi Siswa: Volume Limas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 39 Sampel Lembar Diskusi Siswa: Snowball Throwing Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Lampiran 40 Sampel Lembar Diskusi Siswa: Snowball Throwing Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Lampiran 41 KISI – KISI SOAL PRE-TEST Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum
: SMP Budi Mulia Minggir : Matematika/ kelas VIII-B : KTSP ...........................
Alokasi Waktu Jumlah Soal Penulis
: 60 Menit : 8 Uraian : Selpa Wiwit K.
Standar Kompetensi :5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya NO
KOMPETENSI DASAR/SKL
INDIKATOR
1
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, ba-lok, prisma dan limas serta bagianbagiannya. 5.3 Menghi-tung luas permukaan dan volu-me kubus, balok, pris-ma dan limas
Mendiskusikan unsurunsur kubus, balok, prisma dan limas dengan menggunakan model Menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, limas dan prisma tegak Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas Mencari rumus
INDIKATOR SOAL Menghitung banyak unsur limas yaitu rusuk dan titik sudut pada limas segi-n. Menghitung luas permukaan dan volume limas dengan unsur yang diketahui luas alas, tinggi limas, tinggi sisi tegak limas segiempat. Menghitung luas permukaan dan volume limas dengan
Materi
Bangun Ruang Sisi Datar Limas
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Tingkat Ranah Kognitif
No. Soal
2
Uraian
C1
1, 2
1
Uraian
C2
3
2
Uraian
C4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
volume kubus, balok, prisma, limas. Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma, limas
unsur yang diketahui panjang rusuk alas dan tinggi limas segiempat. Mencari tinggi limas segiempat dengan unsur yang diketahui luas alas, tinggi sisi tegak dan luas permukaan limas. Menghitung luas alas limas dengan unsur yang diketahui volume limas dan tinggi limas. Menghitung selimut limas segiempat dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari Menghitung volume limas dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
1
Uraian
C4
5
1
Uraian
C4
6
1
Uraian
C3
7
1
Uraian
C3
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Lampiran 42 SOAL PRE-TEST Materi
: Luas Permukaan dan Volume Limas
Kelas
: VIII B
Hari, tanggal
: Selasa, 19 April 2016
Waktu
: 60 menit
1. Banyak rusuk alas pada limas segiempat adalah … buah. 2. Sebuah limas memiliki 12 rusuk, maka banyak sisi pada limas tersebut adalah … 3. Sebuah limas alasnya berbentuk persegi dengan luas alas 100 cm2. Jika tinggi limas 12 cm dan tinggi sisi tegaknya 13 cm, maka luas permukaan limas … cm2 dan volumenya … cm3. 4. Perhatikan gambar dibawah ini !
Hitunglah: a. Luas permukaan limas adalah … cm2 b. Volume limas adalah … cm3 5. Diketahui suatu limas dengan alas berbentuk persegi. Luas alas limas 144 cm2, tinggi sisi tegak limas 10 cm dan luas permukaan limas adalah 384 cm2. Maka tinggi limas tersebut adalah … cm 6. Volume sebuah limas adalah 560 m3 dan tingginya 12 m. Luas alas limas tersebut adalah … m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
7.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah atap sebuah rumah berbentuk limas dengan alasnya berupa persegi yang berukuran 8 m × 8 m dan tinggi atap 3 m. Tentukan luas permukaan atap dan banyak genteng yang di perlukan jika tiap m2 memerlukan 20 buah genteng. 8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah souvenir berbentuk limas dengan alas persegi memiliki panjang sisi tegak 20 cm dan panjang sisi alas 12 cm, maka volume limas tersebut adalah … cm3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Lampiran 43 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Pre-test
1. 4 buah (skor 1) 2. 7 buah (skor 1) 3. Luas permukaan = L alas + 4 x luas sisi tegak 1
= 100 + 4 x (
13 (skor 2)
= 100 + (4 x 65) (skor 2) = 100 + 260 (skor 2) = 360 cm2(skor 1) Jadi Volume limas
= 1
=
1 (skor 2)
= 400 cm3 (skor 1) Total Skor 10 + 1
(skor 2)
=√
+1
(skor 2)
=√
(skor 2)
4. a) tinggi sisi tegak = √1
= 20 cm (skor 1) Lp = La + 4 x L sisi tegak =
+(
)(skor 4)
= 576 + 960(skor 2) = 1536 cm3(skor 1) V= =
1 (skor 2)
= 3072 cm3(skor 1) Total Skor 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
5.
= √1
(skor 2)
=√1
3 (skor 2)
10 8
=√
(skor 2)
= 8 cm (skor 1) Total Skor 7 6. V
6
= 1 (skor 2)
560 = 560 = =
(skor 2)
(skor 2)
140 m2 =
(skor 1)
Total Skor 7 7.
5 3
(skor 7)
4
L selimut = 4 x L sisi tegak =
(skor 2)
= 80 m2(skor 1) Banyak genteng yang dibutuhkan adalah 80 x 20 = 1600 genteng Total Skor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
8. T = √
1
(skor 2)
=√
1
(skor 2)
=√
= 16 cm (skor 3)
V =
(skor 2) =
1 (skor 2)
= 3072 cm2(skor 2) Total Skor 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Lampiran 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Lampiran 45