PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN REAL DI KELAS X AKUNTANSI 1 SMK PUTRA TAMA BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Richardus Lorincha Kause NIM: 121414128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN “Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan sesuatu” -Paus Yohanes XXII
Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus, Bunda Maria, Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Rohkudus sebagai sumber penyemangat dan harapanku. Bapa, Mama, Kakak, dan Adik-adiku yang senantiasa mencintaiku. Sahabat seperjuangan. Almamaterku tercinta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Richardus Lorincha Kause. 2016. Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Pada Pembelajaran Materi Bilangan Real Kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul Tahun 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real, (2) mengetahui motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Data diperoleh dari hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran dengan metode diskusi dan dari kuisioner motivasi belajar siswa. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real belum efektif memenuhi standar ketuntasan sebesar 75. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM (tuntas) sebesar 6,7% yaitu 1 dari 15 siswa. (2) motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real tergolong tinggi yaitu sebesar 74,75% dari 15 siswa.
Kata Kunci: hasil belajar, metode diskusi kelompok, motivasi belajar.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Richardus Lorincha Kause. 2016. Group Discussion Method Application of Real Number Learning for Tenth Grade Accountancy 1 Students in SMK Putra Tama Bantul 2016/2017. Thesis. Mathematics Education Study Program. Mathematics and Science Department. Teacher Training and Education Faculty. Sanata Dharma University. This research aims to: (1) evaluate the learning result of tenth grade accountancy 1 students in SMK Putra Tama Bantul during following real number group discussion learning process, (2) evaluate the students’ motivation during following the process. This research is a descriptive, qualitative, and quantitative research. The research subjects are tenth grade accountancy 1 students in SMK Putra Tama Bantul. The data are collected in August 2016. The data are collected from the students’ learning result after following group discussion learning and students’ learning motivation questioners. The data are analyzed quantitatively and qualitatively to answer formulated problems. The results show that: (1) the learning result after following real number group discussion learning does not accomplish the passing grade which is 75. The students’ learning result which passes the passing grade is 6.7%, which is 1 from 15 students, (2) the students’ learning motivation during following real number group discussion learning process is catagorized as high, which is 74.75% from 15 students.
Keywords: learning result, group discussion method, learning motivation
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, tuntunan dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Diskusi Kelompok pada Pembelajaran Matematika Materi Bilangan Real di Kelas X Akuntansi SMK Putra Tama Bantul Tahun Ajaran 2016/2017” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis lewat doa, cinta, perhatian, dukungan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Secara khusus, ungkapan terimakasih penulis sampaikan kepada : 1.
Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. Selaku Ketua jurusan Pendidikan MIPA.
2.
Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
3.
Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T, selaku dosen pembimbing skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk berdiskusi serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.
4.
Drs. Simon Suharyanta, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Putra Tama Bantul yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMK Putra Tama Bantul.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii ABSTRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ...................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7 D. Identiikasi Masalah ......................................................................... 7 E. Pembatasan Masalah .................................................................... 8 F. Penjelasan Istilah ........................................................................... 8 G. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10 H. Sistematika Penulisan ................................................................... 11 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14 A. Hakikat Matematika ............................................................................... 14 B. Teori Belajar ........................................................................................... 15 C. Prestasi Belajar ....................................................................................... 17 D. Bilangan Real ......................................................................................... 18 1. Sistem Bilangan Real ...................................................................... 18 2. Operasi pada Bilangan Real ............................................................ 20 3. Konversi Bilangan ........................................................................... 21 4. Perbandingan ................................................................................... 22 5. Skala ................................................................................................ 23 6. Aplikasi Bilangan Real ................................................................... 23 E. Pembelajaran Matematika ...................................................................... 24 1. Pengertian Pembelajaran Matematika ............................................. 24 2. Prinsip Belajar Matematika ............................................................. 24 3. Pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan bilangan real .. 26 F. Hasil Belajar Matematika ...................................................................... 28 G. Motivasi Belajar ..................................................................................... 32 1. Pengertian Motivasi ........................................................................ 32 2. Jenis Motivasi ................................................................................. 34 3. Fungsi Motivasi............................................................................... 35 4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi ........................................... 36 H. Metode Diskusi kelompok...................................................................... 37
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Diskusi kelompok ........................................................................... 37 2. Kebaikan metode diskusi kelompok ............................................... 39 3. Kelemahan metode diskusi kelompok ............................................ 39 I. Penelitian Terdahulu............................................................................... 39 J. Kerangka Berpikir .................................................................................. 40 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 42 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 42 C. Subyek dan Obyek Penelitian................................................................. 42 D. Bentuk Data ............................................................................................ 43 1. Data Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 43 2. Data Hasil Belajar Siswa .................................................................. 43 E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 43 1. Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................................. 43 2. Tes Hasil Belajar Siswa .................................................................... 44 F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 44 1. Instrumen Pembelajaran ......................................................................... 45 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 46 G. Keabsahan Data ...................................................................................... 48 1. Uji Validitas ............................................................................................. 48 2. Reliabilitas ................................................................................................ 49 H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 51 1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa ..................................... 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis Hasil Belajar Siswa .................................................................. 53 I. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian .............................................. 54 1. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ................................................... 55 2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 55 3. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 55 BAB IV. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN .......................... 56 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 56 1. Persiapan penelitian .......................................................................... 56 2. Uji coba instrumen ........................................................................... 56 3. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 57 B. Tabulasi Data .......................................................................................... 62 1. Data Hasil Belajar ........................................................................... 62 2. Data Hasil Kuisioner Terhadap Pemahaman Siswa ......................... 64 C. Analisis Data .......................................................................................... 66 1. Analisis Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 66 2. Analisis Hasil Belajar Siswa ............................................................ 67 3. Analisis Motivasi Belajar Siswa....................................................... 68 D. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 71 E. Keterbatasan Penelitian........... ............................................................... 72 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76 LAMPIRAN ................................................................................................ 77
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1.
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar .............................................. 47
Tabel 3.2.
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ................................ 48
Tabel 3.3.
Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal ............................... 49
Tabel 3.4.
Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal ........................... 50
Tabel 3.5.
Panduan Pemberian Skor Angket .......................................... 51
Tabel 3.6.
Kriteria Motivasi Belajar Siswa ............................................. 52
Tabel 3.7.
Kriteria Ketercapaian Hasil Belajar ....................................... 54
Tabel 4.1. Data Uji Coba Instrumen ......................................................... 62 Tabel 4.2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ............................................. 63 Tabel 4.3. Ringkasan Pilihan Pernyataan 15 Siswa Tiap Pernyataan.......... 64 Tabel 4.4. Penskoran Kuisioner Motivasi Belajar Siswa .......................... 66 Tabel 4.5. Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa ..................................... 67 Tabel 4.6. Total Skor Setiap Pernyataan 15 Siswa ................................... 68 Tabel 4.7. Total Skor dan Persentase Motivasi Belajar Setiap Aspek ...... 69 Tabel 4.9. Analisis Motivasi Belajar Siswa .............................................. 69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A ................................................................................................. 78 Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian ............................................................. 79 Lampiran A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 80 Lampiran A.3 Tabel r .................................................................................. 81 Lampiran A.4 Daftar Nilai Hasil Uji Coba Tes Akhir ................................ 82 Lampiran A.5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar ...... 83 Lampiran A.5 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar ... 94 Lampiran B.................................................................................................. 96 Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 97 Lampiran B.2 Tes Akhir Subbab Bilangan Real ......................................... 108 Lampiran B.3 Pedoman Penskoran Tes Akhir ............................................ 110 Lampiran B.4 Kuisioner Motivasi Belajar Subbab Bilangan Real ............. 113 Lampiran C.................................................................................................. 115 Lampiran C.1 Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa ........................................ 116 Lampiran C.2 Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siwa ........................... 116
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembelajaran di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, faktor lingkungan, serta metode pembelajaran. Apabila faktor-faktor tersebut dapat mendukung proses pembelajaran dengan baik, maka kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar, yang akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang maksimal dan peningkatan mutu pendidikan. Faktor-faktor tersebut berlaku juga dalam keberhasilan program pendidikan untuk mata pelajaran matematika. Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terkait oleh peraturan-peraturan tertentu yang harus diketahui dan dilaksanakan. Di sekolah, anak tidak lagi diajarkan oleh orang tua, akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua. Hamalik (2001: 48), proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang didalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif. Interaktif yang dimaksud ialah interaktif edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Keberhasilan dalam belajar siswa juga sangat dipengaruhi oleh cara atau metode mengajar yang terapkan oleh guru. Ketika metode mengajar yang diterapkan sesuai dengan kondisi kelas, maka secara tidak langsung siswa juga mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya ketika metode mengajar yang diterapkan oleh guru tidak sesuai kondisi kelas maka siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu metode belajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas yaitu metode diskusi kelompok. Metode diskusi kelompok dapat membuat siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Karena pada kenyataannya, pembelajaran matematika cenderung dilakukan dalam bentuk pembelajaran konvensional yang dominan menggunakan metode ceramah oleh guru. Pembelajaran dengan metode ceramah bukanlah metode yang tidak baik digunakan untuk pembelajaran matematika. Namun, metode tersebut memiliki sejumlah kelemahan yang disebabkan oleh siswa yang enggan menyimak dan mencatat serta dominansi peran guru dalam kegiatan pembelajaran. Akibatnya,
kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran secara optimal masih kurang dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika hanya bergantung pada hafalan. Matematika baik menurut sejarah maupun melihat fakta-fakta sekarang memang memegang peran penting dalam kehidupan. Bahkan bagi generasi mudah harapan bangsa yang tak lain adalah siswa, matematika merupakan ilmu yang mempunyai keunggulan untuk membentuk pola pikir manusia. Sehingga siswa yang mempelajari matematika maupun guru sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pengajar matematika harus dapat memberikan timbal balik yang positif, interaksi yang baik khususnya di kelas dengan harapan terwujudnya pemahaman matematika sebagai pembentuk pola pikir dan sikap manusia. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar, baik aspek terapan maupun aspek penalarannya mempunyai peranan sangat penting dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Mengingat pentingnya matematika tersebut, maka guru mempunyai peran yang sangat penting untuk mendorong dan memotivasi siswa agar lebih menyukai matematika. Seorang guru yang memiliki kompotensi kurang baik maka dapat mengakibatkan siswa kurang menyukai pelajaran tertentu, sehingga dapat menyebabkan hasil belajar yang menurun, hal ini berdasarkan pengalaman beberapa anak yang kurang menyukai pelajaran matematika di sekolah. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa, dari lingkungan, dan dari proses pembelajaran matematika itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar matematika. Pengertian motivasi menurut Donald (dalam Sardiman, 2007: 73), adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Siswa yang mempunyai motivasi belajar baik akan berusaha untuk berasil dalam belajar, dan sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kurang baik akan merasa enggan untuk berusaha agar berhasil dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Motivasi timbul bila siswa sendiri timbul ikut menentukan kegiatan-kegiatan dalam batas kesanggupannya. Seorang guru matematika juga harus mempunyai kemampuan untuk menjadi motivator siswanya dalam belajar matematika. Ketika seorang guru mampu menjadi motivator yang baik agar siswanya mempunyai kemauan untuk belajar. Cara yang digunakan guru untuk memotivasi siswa agar mau belajar matematika. Ketika siswa termotivasi dalam belajar matematika, maka secara tidak langsung siswa tersebut semakin menyukai matematika dan bisa menyebabkan hasil belajar siswa yang baik juga. Cara yang digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa agar mereka mau mempelajari matematika tampaknya tergantung pada karateristik guru yang diantaranya adalah hubungan antara guru dengan siswa di kelas, kepercayaan diri guru dalam menggunakan stimuli yang berasal dari kehidupan nyata dalam pengajaran tersebut, aksebilitas yang dimiliki guru terhadap materi yang dipilih sesuai kebutuhan siswa, penggunaan kontekkonteks yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, dan kesadaran guru yang bersangkutan terhadap konsep atau prinsip matematika yang perlu diperoleh siswa. Pada
semester
tujuh
bulan
Agustus-November
2015,
peneliti
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Putra Tama Bantul. Peneliti menemukan siswa kurang aktif dalam pembelajaran di kelas. Siswa kelihatan pasif saat pembelajaran berlangsung, dan guru kebanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
mengajar dengan ceramah di depan kelas. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan untuk belajar matematika. Selain itu, interaksi antara siswa dengan guru dan teman sekelas dalam kegiatan pembelajaran juga kurang baik. Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar jarang bertanya kepada guru atau temannya yang sudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Situasi ini berakibat pada ketidaktahuan siswa akan kesulitan yang mereka hadapi, serta enggannya siswa berpartisipasi untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hanya beberapa siswa yang aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas X SMK Putra Tama Bantul cenderung tidak memiliki motivasi belajar matematika dan menunjukkan siakp negatif terhadap pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari beberapa hal seperti saat diberikan latihan soal siswa tidak mengerjakan, menyontek pekerjaan teman, berbincang-bincang dengan teman sebangku, dan bersikap acuh tak acuh. Siswa juga tidak antusias menanyakan materi yang belum dipahami, baik terhadap guru maupun teman. Ketika guru meminta siswa yang membuat keributan mengerjakan soal di papan tulis, maka siswa tersebut akan mengambil pekerjaan siswa lain untuk menyontek. Terdapat sebagian kecil siswa yang serius dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Metode diskusi patut dicoba sebagai ganti metode ceramah karena metode diskusi merupakan metode yang tepat untuk menciptakan suasana kelas yang aktif. Suryabrata (dalam Dahar, 1998:187), menyatakan bahwa dibandingkan dengan metode ceramah, dalam hal retensi, proses berpikir tingkat tinggi, pengembangan sikap dan pemertahanaan motivasi, lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
dengan metode diskusi. Hal ini disebabkan metode diskusi kelompok memberikan kesempatan anak untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya umpan balik yang bersifat langsung. Pembelajaran yang mengunakan metode diskusi kelompok merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis, logis, dan sistematis ke taraf yang lebih tinggi dalam belajar Depdiknas (dalam Wahida dkk. 2015: 134). Metode diskusi juga sudah pernah diterapkan oleh peneliti pada siswa kelas X di SMK Putra Tama Bantul pada materi bilangan real. Setelah diterapkannya metode diskusi, hasil belajar siswa dan pemahaman siswa kelas X SMK Putra Tama Bantul mengalami peningkatan dari presentase kelulusan yang sebelumnya 16,67% menggunakan metode ceramah menjadi 66,67% menggunakan metode diskusi kelompok. Melihat keberhasilan penerapan metode diskusi kelompok tersebut, maka peneliti hendak mengadakan penelitian dengan metode yang sama untuk melihat bagaimana metode diskusi kelompok tersebut berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul tahun ajaran 2016/2017 pada pelajaran matematika, khususnya materi bilangan real.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah yang ditemukan penulis pada penelitian ini untuk dijadikan bahan kajian lebih lanjut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode diskusi kelompok? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode diskusi kelompok?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode diskusi kelompok. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
D. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang ditemukan penulis selama melakukan penelitian pada siswa kelas X SMK Putra Tama Bantul adalah: 1. Beberapa siswa kurang antusias dan tidak aktif dalam mengikuti proses belajar di kelas. 2. Beberapa siswa tidak mengerjakan soal latihanan secara mandiri. 3. Beberapa siswa berbincang-bincang dengan teman sebangku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
4. Beberapa siswa acuh tak acuh mengikuti pembelajaran matematika di kelas. 5. Beberapa siswa mengantuk saat mengikuti proses pembelajaran di kelas. 6. Ada beberapa siswa tertentu yang sering membuat keributan di kelas. 7. Kurangnya kemampuan siswa untuk bertanya pada guru maupun teman sehingga siswa kurang memahami apa yang dipelajari. 8. Kurangnya kepercayaan diri siswa untuk menyelesaikan soal-soal matematika 9. Kurangnya interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru untuk mengatasi
kesulitan
yang
ditemui
ketika
mengerjakan
soal-soal
matematika
E. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan waktu diperlukan pembatasan masalah yang meliputi: 1.
Penelitian ini hanya dikenakan pada Siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul Tahun ajaran 2016/2017
2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Agustus tahun pelajaran 2016/1017 3. Materi yang disampaikan adalah bilangan real
F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penelitian ini, maka diperlukan definisi untuk beberapa istilah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang intensional, positif-aktif, dan efektif-fungsional sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif (meliputi pengetahuan atau kemampuan intelektual), aspek afektif (sikap dan tindakan), dan aspek Psikomotorik (keterampilan siswa). 2. Motivasi Motivasi yang signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena murni dan akan bertahan lama. Dorongan dari dalam diri untuk mencapai prestasi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, memberikan pengaruh yang relatif kuat dan bisa bertahan lama. Namun motivasi ekstrinsik juga penting, terutama bagi siswa yang belum tahu untuk apa mereka belajar sesuatu. 3. Metode Diskusi Diskusi adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi satu sama lain, saling tergantung dan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, tiap-tiap anggota diharapkan menyampaikan pendapatnya untuk penyelesaian masalah dan mereka sendiri akan mengambil keputusan sebagai solusi atau pemecahan masalah yang mereka hadapi. 4. Bilangan Real Bilangan real dalam matematika menyatakan bilangan yang biasa dituliskan dalam bentuk himpunan bilangan asli (
= {1, 2, 3, 4,..}),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
himpunan bilangan cacah ({0, 1, 2, 3, 4,…}), himpunan bilangan bulat ( = {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}), himpunan bilangan rasional (
= {
dan himpunan bilangan irasional dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal yang tidak berulang misalnya √ Dengan demikian dalam penelitian ini, penggunaan metode diskusi dilakukan untuk meningkatkan dan membangun pemahaman siswa pada pembelajaran pokok bilangan real terhadap hasil belajar dan motivasi belajar matematika SMK Putra Tama Bantul. Oleh karena itu siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan dan mengetahui apa yang sedang diajarkan oleh guru.
G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan terutama untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa. b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan, guna melakukan penelitian lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi
peneliti,
penelitian
ini
merupakan
kesempatan
untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dunia praktis. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau dasar penelitian lanjutan mengenai pengaruh motivasi belajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa, untuk kemudian dapat meningkatkan kompetensi dan kesiapan dalam pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan pendidik. b. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mendesain proses pembelajaran agar memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru dan kualitas proses belajar mengajar.
H. Sistematika Penulisan 1. Bagian Awal Skripsi Bagian awal skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan, lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
publikasi, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan datar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut. BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian,
identifikasi
masalah,
pembatasan
masalah, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penelitian, yaitu hakikat matematika, teori belajar, pembelajaran, prestasi belajar, bilangan real, pembelajaran matematika, hasil belajar matematika, motivasi belajar, metode diskusi kelompok, dan kerangka berpikir.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini memuat aspek-aspek metodologi penelitian yang meliputi
jenis
penelitian,
subyek
penelitian,
obyek
penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan data, teknik analisis data, dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian. BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN HASIL PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Bab ini memuat pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian. BAB V
PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian dan saran-saran yang relevan dengan skripsi.
3. Bagian Akhir Skripsi Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Matematika Matematika diawali dengan menggunakan beberapa definisi tentang matematika. Endang S. (1999: 1-5), beberapa ahli merumuskan tentang definisi matematika sebagai berikut: a. James dan James (Endang S. 1999: 2), dalam kamus matematikanya menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu: Aljabar, Analisis dan Geometri. b. Johnson dan Rising mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis, matematika dalam bahasanya menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Jadi menurut Johnson dan Rising, matematika adalah ilmu deduktif. (Endang S. 1999: 3) c. Rey, dkk mengatakan matematika adalah tentang pola dan hubungan suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. (Endang S. 1999: 4)
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
d. Lina mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi dan alam. (Endang S. 1999: 5) Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa matematika itu merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada pengamatan atau observasi (induktif) tetapi generalisasi itu harus didasarkan pada pembuktian secara deduktif. Matematika disebut juga sebagai bahasa internasional, karena di setiap saat, di setiap sekolah dan setiap negara, orang yang tahu matematika tentunya akan mengerti apa itu kalkulus, aljabar, geometri, aritmatika, dan sebagainya. Bahasa matematika berlaku untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja pasti akan mempunyai pengertian yang sama. Jadi bahasa matematika merupakan bahasa yang universal dan berlaku secara umum yang sudah disepakati secara internasional bagi mereka yang mempelajarinya. Dengan demikian hakekat matematika adalah ilmu tentang pola pikir, ilmu tentang logika, seni, suatu bahasa, suatu alat, ilmu deduktif dan juga matematika merupakan bahasa internasional.
B. Teori Belajar Menurut Winkel (2009:59), belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi
menghasilkan
sejumlah
perubahan
dalam
dengan lingkungan,
yang
pemahaman-pemahaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Jerame Bruner dalam teori belajar mengatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil, jika proses pengajaran matematika diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Selain itu Bruner mengatakan bahwa proses belajar mengajar matematika melalui tiga tahapan (Endang S, 1999: 7). a. Tahap enaktif, dalam tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek. b. Tahap ekonik, dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan mental, yaitu berapa gambaran dari obyek-obyek yang dimanipulasi. c. Tahap simbolik, dalam tahap ini siswa memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang tertentu. Dalam tahap ini siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan obyek real. Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan perubahan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan (praktek latihan) sehingga tidak bersifat verbalitastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
C. Prestasi Belajar Menurut Sudjana (2006: 22), prestasi belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Makmun (2004: 54), mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kecakapan nyata yang dapat didemonstrasikan dan diujikan karena merupakan hasil belajar dengan cara, bahan, dan hal tertentu yang telah dijalani. Sementara itu, Winkel (1996:482), mengungkapkan bahwa prestasi belajar merupakan bukti dari kemampuan-kemampuan belajar siswa yang mereka peroleh karena usaha belajarnya. Jhonson dan Jhonson (2002: 8), mengungkapkan definisi prestasi sebagai berikut: a) Achievement related behavior (ability to communicated, cooperative, perform certain activities and solve complex problem) b) Achievement related product (writing themes or product report,art product, craft product) c) Achievement related attitude and dispositions (proide in the work, desire to improve continually one’s competencies, commitment to quality internallocus of control, self-esteem) Jadi
menurut
Jhonson
dan
Johnson,
definisi
prestasi
dapat
dikembangkan berdasarkan tiga hal yaitu prestasi berhubungan dengan tingkah laku, prestasi berhubungan dengan hasil dan prestasi berhubungan dengan sikap dan waktu. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti dari kecakapan terhadap penguasaan pengetahuan atau keterampilan, yang dapat ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
melalui perbuatan dan sikap, yang dikembangkan dengan mempelajari mata pelajaran, dan lazimnya dinyatakan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan perubahan-perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan (praktek latihan) jadi tidak bersifat verbalitastik.
D. Bilangan Real 1. Sistem Bilangan Real Bilangan adalah alat bantu untuk menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pengetahuan tentang bilangan harus diketahui oleh setiap orang. Bilangan yang paling sederhana diantara semua bilangan adalah bilangan asli (natural number). Menurut Varberg, dkk (2010: 2), skema bilangan sebagai berikut:
Bilangan asli Bilangan bulat Bilangan rasional Bilangan real (gambar 1: Skema Bilangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Dari skema diatas, kita dapat membedakan macam-macam bilangan antara lain sebagai berikut. a)
Bilangan kompleks yaitu tingkatan bilangan yang paling tinggi. Terdiri dari dua bilangan yaitu bilangan real (nyata) dan bilangan imajiner (khayal).
b)
Bilangan imajiner yaitu bilangan yang diperoleh dari akar bilangan negatif. Misalnya, √
c)
ditulis 5i dengan i =√
Bilangan rasional yaitu bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk dengan
d)
ditulis 3i, atau √
dan
bilangan bulat serta
Bilangan irasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dari dua bilangan bulat.
e)
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, bilangan bulat negatif.
f)
Bilangan prima yaitu bilangan yang hanya mempunyai tepat dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan prima, dan
bilangan komposit, diuraikan sebagai berikut. a) Himpunan bilangan asli ( )
= {1, 2, 3,…}
b) Himpunan bilangan cacah
= {0, 1, 2,…}
c) Himpunan bilangan bulat ( )
= {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}
d) Himpunan bilangan prima
= {2, 3, 5, 7, 11,…}
e) Himpunan bilangan komposit
= {4, 6, 8, 9,…}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bilangan real dalam matematika menyatakan bilangan yang biasa dituliskan dalam bentuk himpunan bilangan asli (
= {1, 2, 3, 4,..}), himpunan bilangan
cacah ({0, 1, 2, 3, 4,…}), himpunan bilangan bulat ( = {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}), himpunan bilangan rasional (
= {
dan himpunan bilangan irasional dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal yang tidak berulang misalnya √ 2. Operasi pada Bilangan Real Operasi penjumlahan dan pengurangan pada Bilangan Real ( Sifat-sifat pada operasi penjumlahan bilangan real menurut Kasmina, dkk(2008: 4), sebagai berikut. Untuk a, b, c a) Komutatif : b) Asosiatif : (
(
c) Memiliki elemen identitas penjumlahan yaitu 0, sehingga
d) Memiliki invers penjumlahan, invers penjumlahan dari sehingga
adalah
(
Untuk penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan berlaku: a)
+ =
b)
+ =
atau
– =
atau – =
dengan , dengan
dan
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Atau dengan cara menyamakan penyebut dari pecahan-pecahan tersebut terlebih dahulu, yakni dengan mencari Kelipatan Persekutuan Terbesar (KPK) dari penyebut tersebut. Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Real Sifat-sifat pada operasi perkalian bilangan real sebagai berikut : a) Komutatif : b) Asosiatif : (
(
c) Memiliki elemen identitas perkalian yaitu
sehingga
d) Memiliki invers perkalian, untuk setiap
,
≠ 0,
dengan
disebut invers perkalian dari . Pada perkalian dan pembagian bilangan real berlaku: (
( (
(
( (
(
(
( (
Perkalian dan pembagian pada pecahan berlaku:
3. Konversi Bilangan Konversi didefinisikan sebagai suatu proses sistem bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Konversi pada bilangan, misalnya pecahan, berarti mengubah pecahan tersebut dalam bentuk persen, desimal, atau bentuk lain. Pada bahasan ini kita akan mempelajari konversi bilangan pecahan, desimal, dan persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Mengkonversikan Pecahan ke Persen dan Sebaliknya Pecahan mengalikan
dapat dikonversikan menjadi persen dengan cara dengan 100 %. Sebaliknya, bilangan persen
%
dikonversikan menjadi pecahan dengan cara mengubahnya menjadi pecahan biasa
kemudian disederhanakan.
4. Perbandingan Kita dapat membuat perbandingan dari dua besaran yang sejenis, misalnya: panjang dan lebar dari suatu bangun. Hasil bagi dari kedua bilangan tersebut merupakan bilangan sederhana, yaitu berbentuk dengan
dan
atau
merupakan bilangan asli. Ada dua jenis
perbandingan, yaitu perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Perbandingan Senilai Suatu
perbandingan
disebut
perbandingan
senilai
jika
dua
perbandingan mempunyai nilai yang sama. atau Perbandingan Berbalik Nilai Disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan mempunyai nilai saling berkebalikan. atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
5. Skala Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang teknik maupun bangunan atau konstruksi, skala selalu digunakan untuk mendesain gambar dengan maksud untuk memudahkan dalam membaca ataupun merekayasa rencana gambar sebelum gambar tersebut dibuat benda atau bangun aslinya. Skala ialah bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu besaran nyata. Jika kita membaca suatu peta, maka disana akan tertulis skala peta tersebut. Misalnya tertulis 1 : 200.000, artinya 1 cm pada peta tersebut sama dengan 200.000 cm pada jarak sebenarnya. Untuk menuliskan skala dari dua besaran yang tidak sejenis maka satuan dari dua besaran tersebut tetap dituliskan, misal dalam ilmu gaya atau dalam ilmu fisika maka besaran gaya diasosiasikan dengan ukuran sentimeter. Sebagai contoh, 1 cm mewakili 100 Newton maka ditulis 1 cm : 100 N. 6. Aplikasi Bilangan Real Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan konsep sistem bilangan real untuk menyelesaikan permasalahan. Contoh: Keuntungan yang diperoleh dalam suatu usaha perdagangan, komoditas tertentu adalah Rp 200.000,00. Jika harga penjualan komoditas tersebut Rp 5.200.000,00. a. Berapakah harga pembeliannya? b. Presentase keuntungannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
E. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Pembelajaran Matematika Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama yang berarti guru lebih mendominasi komunikasi dalam pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan tercapai. (Daryanto, 2011:240) 2. Prinsip Belajar Matematika Dalam proses pembelajaran matematika diperlukan prinsip-prinsip. Adapun prinsip-prinsip dalam belajar matematika ada empat prinsip penting (Hudojo, 1980: 21) a) Prinsip dinamika, didalam bentuk yang sederhana, yang berarti berjalan dari pengalaman ke penetapan klasisifikasi. b) Prinsip Konstruktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Dalam struktur permainan, yang berarti konstruksi harus mengambil bagian sebelum analisa dapat berfungsi secara efektif. Mengkonstruksi setiap ide matematika atas konsep yang menghendaki sifat-sifat tertentu adalah konstruksi. Atribut-atribut timbul dari pembentukan konsep dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai artribut-artribut ini setelah keteraturannya dikembangkan. Ini merupakan aktifitas analitik yang esensial. c) Prinsip Variabelitas Prinsip variabelitas persepsi yang berarti bahwa untuk mencapai suatu abstraksi yang efektif dari struktur matematika, haruslah diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-situasi yang berbeda untuk struktur dan konsep yang sama. d) Prinsip Variabelitas Matematis Prinsip Variabelitas matematis yang berarti bahwa setiap konsep matematika menyertakan variabel-variabel yang esensial yang perlu dibuat
bermacam-macam
bila
generalisasi
daripada
konsep
matematika. Pembelajaran merujuk pada proses memberi suasana terjadinya perubahan perilaku individu yang terkait tujuan. Proses pembelajaran harus melahirkan proses belajar melalui berbagai aktivitas yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Proses belajar itu dapat dipahami secara konseptual dengan menggunakan pendekatan behaviorisme (tingkah laku) dan kognitif (penalaran pengetahuan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Jadi prinsip belajar matematika berkaitan erat hubungannya dengan pola pikir yang melibatkan diri yang menciptakan pengalaman belajar, pembelajaran
dan
gambaran
(konsep
diri)
yang
merupakan
penilaiannya terhadap konsepsi matematika. 3. Pembelajaran matematika pada Sub Pokok Bahasan Bilangan Real. Pembelajaran akan dilaksanakan di kelas X Akuntansi yang merupakan kelas penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil materi bilangan real dan susunan materi tersebut disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan di SMK Putra Tama Bantul yaitu
KTSP.
Berdasarkan KTSP, kompetensi dasar dan indikator yang terdapat pada materi bilangan real adalah sebagai berikut: Kompetensi Dasar Indikator
: Menerapkan operasi pada bilangan real
: 1. Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur 2. Dua atau lebih bilangan pecahan dioperasikan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur 3. Bilangan pecahan dikonversikan ke bentuk persen atau pecahan desimal sesuai dengan prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
4. Konsep perbandingan senilai dan berbalik nilai
dan skala
yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Dengan demikian, pembelajaran matematika pada bilangan real dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana seorang guru mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi seperti yang telah diuraikan diatas. Siswa diminta untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut: 1) Siswa mampu membedakan macam-macam bilangan real 2) Siswa mampu menghitung dua atau lebih bilangan bulat sesuai dengan prosedur 3) Siswa mampu menghitung dua atau lebih bilangan pecahan sesuai dengan prosedur 4) Siswa mampu melakukan konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan desimal atau persen dan sebaliknya 5) Siswa mampu menjelaskan perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen 6) Siswa mampu menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan dengan operasi bilangan real
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
F. Hasil Belajar Matematika Dalam bukunya Purwanto (2009: 38-46), beberapa ahli merumuskan tentang definisi hasil belajar sebagai berikut: 1) Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulusstimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategorikategori (Dahar, 1998: 95) 2) Menurut Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai
tingkat
penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan (Soedijarto, 1993:49). 3) Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel, 1996: 51). Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masingmasing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikatif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban
atau reaksi,
penilaian, organisasi,
dan internalisasi.
Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Pada umumnya hasil belajar dinilai melalui tes, baik tes uraian maupun tes objektif. Pelaksanaan penilaian bisa secara lisan, tulisan, dan tindakan atau perbuatan. Selain itu hasil belajar yang dicapai siswa dapat dilihat melalui proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut : a.
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak akan mengeluh dengan prestasi yang rendah, dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mendorong pula untuk meningkatkan, setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapainya. b.
Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya, ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia punya potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana harusnya. Ia juga yakin tidak ada sesuatu yang tak dapat dicapai apabila ia berusaha sesuai dengan kesanggupannya.
c.
Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti ingatannya dalam jangka waktu lama, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreatifitasnya.
d.
Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotoris, keterampilan, atau perilaku. Ranah kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya sedangkan ranah afektif dan psikomotoris diperoleh sebagai efek dari proses belajarnya, baik efek instruktusional maupun efek nurturant atau efek samping yang tidak direncanakan dalam pengajaran.
e.
Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Ia tahu dan sadar bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
tinggi-rendahnya hasil belajar yang dicapainya bergantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang intensional, positif-aktif, dan efektif-fungsional sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif (meliputi pengetahuan atau kemampuan intelektual), aspek afektif (sikap dan tindakan), dan aspek Psikomotorik (keterampilan siswa). Penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak hanya bermanfaat bagi guru, tetapi juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapainya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). a.
Faktor internal ialah: 1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang meliputi: a) Faktor intelektual terdiri atas: -
Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.
-
Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b) Faktor non intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya. b. Faktor eksternal ialah: 1) Faktor sosial yang terdiri atas: -
Faktor lingkungan keluarga.
-
Faktor lingkungan sekolah.
-
Faktor lingkungan masyarakat.
-
Faktor kelompok.
2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya. 3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan sebagainya. 4) Faktor spriritual atau lingkungan keagamaan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang.
G. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Menurut Syah (2003: 151), pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Uno (2008: 3), istilah motivasi berasal dari kata motif yang artinya kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan suatu kebutuhan manusia, seperti yang diungkapkan oleh Robins (2001: 166) bahwa motivasi merupakan ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuantujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motif ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Diketahui juga bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Siagian (2004: 142), menyatakan bahwa berbagai hal yang biasanya terkandung dalam definisi motivasi adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan, dan intensif. Maslow dalam Slavin (2011: 102-103), mengajukan teori tentang motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan terendah yang ada dalam hierarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan, prioritas kebutuhan ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan rendah itu terpenuhi, maka kebutuhan barupun akan muncul. Begitu seterusnya dengan urutan sebagai berikut: (1) Kebutuhan fsiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar pada manusia yang antara lain meliputi kebutuhan untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, ekskresi, keseimbangan hormonal, dsb. Contohnya, sangat sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa lapar, lelah, dan kantuk berlebihan menyerang; (2) Kebutuhan akan keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Kebutuhan akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasa terlihat jelas pada anak-anak, seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan rasa aman ini biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal dalam lingkungan yang ramah dan hangat; (3) Kebutuhan akan cinta dan kasih. Fokus pada kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain, seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual; (4) Kebutuhan akan diakui dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui adalah kebutuhan untuk diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain, sedangkan aktualisasi diri diartikan sebagai “ keinginan untuk menjadi lebih dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai; (5) Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitanya dengan Tuhan. Dari beberapa definisi tentang motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan untuk berbuat atau tidak berbuat. Peranannya bagi siswa adalah menumbuhkan gairah dan semangat untuk belajar. Siswa yang bermotivasi akan semangat melakukan kegiatan belajar. 2. Jenis Motivasi Menurut Syah (2003: 151), dalam perkembangannya, motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
a) Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk didalamnya perasaan siswa menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Motivasi ini memberi pengaruh yang relatif lebih kuat dan bertahan lama. b) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Pujian dan hadiah, peraturan, teladan merupakan contoh motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa belajar (Sardiman A.M ,2005: 90) Dapat disimpulkan bahwa motivasi yang signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena murni dan akan bertahan lama. Dorongan dari dalam diri untuk mencapai prestasi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, memberikan pengaruh yang relatif kuat dan bisa bertahan lama. Namun motivasi ekstrinsik juga penting, terutama bagi siswa yang belum tahu untuk apa mereka belajar sesuatu. 3. Fungsi Motivasi Motivasi
berkaitan
dengan
tujuan.
Dengan
demikian
motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal ini, ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik (2001:161), yaitu (1) Mendorong timbulnya suatu perbuatan; (2) Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
diinginkan; (3) Penggerak besar kecilnya suatu motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Sardiman (2005: 85), menambahkan fungsi motivasi lainnya yaitu menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan dan menyisahkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Dalam belajar, adanya motivasi yang baik akan menunjukan hasil yang baik. Adanya usaha tekun yang didasari adanya motivasi, akan menghasilkan prestasi yang baik. 4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi Menurut Sardiman (2005: 83), motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak akan berhenti sebelum selesai) b) Ulet menghadapi kesulitan c) Menunjukkan minat terhadap berbagai persoalan d) Lebih senang bekerja mandiri e) Cepat bosan terhadap hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif f) Tidak mudah melepas hal yang diyakini g) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Dapat disimpulkan bahwa orang yang termotivasi akan menjadi sangat bersemangat dalam melakukan suatu hal tanpa paksaan. Pada siswa akan ditunjukkan dengan hasil belajar yang optimal.
H. Metode Diskusi Kelompok 1. Diskusi Kelompok Menurut Trianto (2009: 123), metode diskusi merupakan bentuk belajar mengajar dimana terjadi interaksi utama antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Proses belajar mengajar, diskusi mempunyai arti suatu situasi dimana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa saling bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan, pendapat, dan. siswa dituntut untuk selalu aktif berpartisipasi. Siswa dilatih berpikir kritis, siap mengemukakan pendapat dengan tepat, berpikir secara obyektif dan menghargai pendapat orang lain ( Ruseffendi, 1988: 303). Tahap-tahap
yang
dilakukan
dalam
diskusi
kelompok
mengindikasikan bagaimana model pemecahan masalah yang dilakukan. Pada dasarnya grup diskusi harus melalui tahap sebagai berikut (Flynn, 1989: 6), yaitu: 1) Memahami permasalahan yang disajikan dan mengeluarkan atau menawarkan alternatif pemecahan terhadap masalah yang ada. 2) Memahami anggota kelompok baik itu berupa kelebihan atau kekurangan dalam bidang intelektual dan reaki emosinya dalam menghadapi masalah yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3) Membandingkan dan mempelajari informasi baru dengan reaksi anggota terhadap hal yang telah mereka ketahui. 4) Mempertimbangkan berbagai akibat atau konsekuensi 5) Menentukan apa yang mereka sebagai individu rasakan, percayai, dan harus lakukan. Peserta diskusi kelompok adalah setiap orang yang melibatkan diri secara aktif dalam diskusi kelompok. Mereka bisa terdiri atas pemimpin, pencatat, observer dan anggota-anggotanya. Para peserta diskusi kelompok diharapkan mempunyai minat terhadap hal yang akan didiskusikan, bersedia mengambil bagian dari diskusi dan bersedia mengungkapkan pendapat, serta gagasannya (Flynn, 1989: 6). 2. Kebaikan metode diskusi kelompok Ada beberapa kebaikan dalam metode diskusi kelompok, yaitu: a. Memaksa siswa untuk berbicara dengan bahasa baik, belajar mengemukakan pendapat dengan tepat dalam waktu relatif singkat, dan belajar menanggapi pendapat orang lain dengan benar. b. Berlatih memecahkan permasalahan. c. Lebih efektif dalam mengubah sikap siswa dibandingkan dengan cara ceramah, siswa menjadi lebih aktif, lebih mengerti, kreatif, berpikir kritis dan objektif. (Ruseffendi 1988: 305). 3. Kelemahan metode diskusi kelompok Ada beberapa kelemahan dalam metode diskusi kelompok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
a. Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja. b. Kalau anggota kelompok itu tidak ada yang pandai, maka tidak akan menghasilkan sesuatu sehingga dengan demikian proses belajar menjadi tidak efektif. c. Waktu yang diperlukan banyak. (Hudojo 2001: 113) Dari berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi satu sama lain, saling tergantung dan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, tiap-tiap anggota diharapkan menyampaikan pendapatnya untuk penyelesaian masalah dan mereka sendiri akan mengambil keputusan sebagai solusi atau pemecahan masalah yang mereka hadapi.
I. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilaksanakan, telah ada penelitian terdahulu mengenai penerepan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Wahida, Lestari, M.P dkk dalam jurnalnya
menyimpulkan
bahwa penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setia siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan pada siklus I nilai ratarata diperoleh siswa adalah 58 serta ketuntasan klasikal belajar siswa 50%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
hasil pada siklus II nilai rata-rata siswa 82,5 dengana ketuntasan belajar klasikal siswa 90%, hasil kegiatan observasi guru 90% dan hasil observasi kegiatan siswa 90%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penerapan diskusi kelompok pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar.
J. Kerangka Berpikir Penelitian KELOMPOK
ini PADA
berjudul
“PENGGUNAAN
PEMBELAJARAN
METODE
DISKUSI
MATEMATIKA
MATERI
BILANGAN REAL DI KELAS X AKUNTANSI 1 SMK PUTRA TAMA BANTUL”. Dalam penelitian ini, fokus dari penelitian adalah penerapan metode diskusi kelompok pada pokok bahasan bilangan real siswa kelas X Akuntansi SMK Putra Tama Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Putra Tama Bantul. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yakni: (1) Apakah penggunaan metode diskusi kelompok efektif pada pembelajaran bilangan real ditinjau dari hasil belajar; (2) Apakah penggunaan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran pokok bahasan bilangan real. Penelitian ini menerapkan beberapa teori yakni: (1) Teori belajar. Teori ini digunakan untuk mengetahui suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan hasil proses belajar pada diri seseorang; (2) Pembelajaran. Pembelajaran bertujuan untuk membangun pemahaman siswa pada pokok bahasan bilangan real; (3) Prestasi belajar bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
mengukur kemampuan-kemampuan belajar setelah ia menerima pengalaman belajarnya; (4) Hasil belajar. Teori ini digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku yang melalui tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek efektif dan aspek psikomotorik; (5) Motivasi belajar. Teori ini bertujuan untuk mendorong siswa melakukan suatu usaha positif dalam belajar. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode diskusi memberikan penekanan kepada siswa untuk dapat belajar satu sama lain, bertukar pendapat, dan pengalaman-pengalaman terhadap suatu permasalahan. Ketika masing-masing siswa dalam kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda, dapat diselesaikan dengan diskusi sehingga menyelesaikan permasalahan tersebut.
memperoleh solusi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. karena data yang diperoleh dari kuisioner motivasi siswa dan hasil tes belajar siswa dalam bentuk skor
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
: SMK Putra Tama Bantul
2. Waktu Penelitian
: Semester ganjil tahun ajaran 2016/2017
C. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul tahun ajaran 2016/2017. 2. Objek Penelitian Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penggunaan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran matematika topik pembelajaran bilangan real, dilihat dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
D. Bentuk Data Pada penelitian ini terdapat dua macam data yang akan diperoleh oleh peneliti yaitu data motivasi belajar siswa dan data hasil belajar siswa. 1. Data Motivasi Belajar Siswa Data motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan metode diskusi kelompok diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Data ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan real yang menggunakan metode diskusi kelompok. 2. Data Hasil Belajar Siswa Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data hasil belajar siswa berupa tes tertulis hasil belajar. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok. Data hasil belajar siswa inilah yang digunakan untuk mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan bilangan real.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket Motivasi Belajar Siswa Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup, dimana peneliti telah menyertakan atau menyediakan jawaban di dalam angket tersebut sehingga siswa langsung menjawab dengan cara memilih. Angket akan diberikan setelah metode diskusi diterapkan. Angket dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap efektifitas metode diskusi kelompok ditinjau dari motivasi belajar siswa. 2. Tes Hasil Belajar Siswa Dalam penelitian ini data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang telah disiapkan. Tes akan dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap sub pokok bahasan bilangan real selama mengikuti pembelajaran yang diberikan dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen
untuk
melakukan
kegiatan
pembelajaran
meliputi
desain
pembelajaran. Instrumen untuk mengumpulkan data berupa angket dan tes yang diadakan pada akhir pokok bahasan bilangan real selama pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
1. Instrumen Pembelajaran a. Desain Pembelajaran Desain pembelajaran terdiri dari rancangan kegiatan belajar mengajar memuat pokok pembelajaran yang telah dirancang. Dalam penelitian ini, pembelajaran pada topik bilangan real adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar setelah menggunakan metode diskusi kelompok. Dalam pembelajaran ini, peneliti menyiapkan RPP yang telah dirancang dengan kegiatan pembelajarannya meliputi metode diskusi yang memuat komponen-komponen sebagai berikut: bidang studi, tema, sub pokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, dan pembuatan rencana pembelajaran. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini dirancang sebanyak 4 kali pertemuan, dimana masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (1 jam pelajaran terdiri atas 45 menit). RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Pada RPP ini peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan inti pada RPP ini guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi untuk menyelesaikan soalsoal pada materi bilangan real. (RPP penelitian pada lampiran B.1) 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Hasil Belajar Siswa Instrumen pengumpulan data untuk tes hasil belajar siswa pada penelitian ini diberikan setelah pembelajaran pokok bahasan bilangan real. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Soal tes ini mencakup semua materi pada operasi bilangan real. Hasil belajar siswa pada penelitian ini diperoleh dari hasil tes yang telah disiapkan. Soal tes hasil belajar siswa terdiri dari soal uraian yang dikerjakan dalam waktu 2 x 40 menit. Bentuk tes yang digunakan pada pembelajaran ini adalah soal essay (uraian). Berikut pedoman atau kisi-kisi untuk soal tes hasil belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat dan bilangan pecahan (dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur. Siswa dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal sesuai dengan prosedur Siswa dapat menyelesaikan masalah perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala dan persen yang digunakan dalam penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari.
Aspek Penilaian C2
No Soal 1: a dan b
C2
2: a dan b
Aplikasi
3: a dan b, 4, 5
b. Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Untuk memperoleh data motivasi belajar siswa, pada penelitian ini akan didapat dari angket motivasi belajar siswa. Lembar angket berisi pernyataan-pernyataan
yang dijawab oleh siswa untuk
mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa selama mengikuti proses belajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Angket ini didasarkan pada kebutuhan menurut A Maslow. Bentuk angket hasil belajar siswa yang digunakan pada penelitian ini adalah pernyataan. Angket ini memuat 20 pernyataan yang berisi empat tanggapan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju). Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No
Aspek
1.
Kebutuhan fisiologis
2.
Kebutuhan akan rasa aman
3.
Kebutuhan akan kasih sayang Kebutuhan akan penghargaan
4.
Indikator Yang Dicapai Siswa dapat mempersiapkan diri dan mempunyai kondisi fisiologis yang baik selama pembelajaran dengan diskusi kelompok Siswa dapat merasa nyaman dan bebas dari perasaan takut selama mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok Siswa dapat memiliki perasaan cinta dan kasih sayang selama mengikuti pembelajaran dengan diskusi kelompok Siswa dapat memiliki keinginan untuk mengakui kemampuan dirinya dengan adanya penghargaan dari teman dan guru dalam proses pembelajaran dengan diskusi kelompok
No Item Pernyataan + 1, 2, 13 8,9
10, 19
5
6, 12, 15
3, 20
5
5, 7, 18
11, 16
5
TOTAL
20
1. Uji Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto,2012:89). Penentuan tingkat validitas butir soal menggunakan rumus Product Moment yaitu:
√*
(
)(
)
) +*
(
) +
Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = banyaknya peserta didik yang mengikuti tes = skor item tiap nomor = jumlah skor total = jumlah perkalian X dan Y
5
4, 14, 17
G. Keabsahan Data
(
Jumlah Item Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Jika
hitung >
tabel maka soal dikatakan valid, yang artinya terdapat
kesesuaian antara materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang dibuat, sebaliknya jika
hitung <
tabel maka soal
dikatakan tidak valid. Koefisien korelasi dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3.3 Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal Koefisian Korelasi 0,81< ≤100 0,61 < ≤ 0,80 0,41 < ≤ 0,60 0,21 < ≤ 0,40 0,00 < ≤ 0,20
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(sumber: Arikunto,2012:89) Menurut Sugiono (2010: 455), hasil dari rhitung uji validitas soal instrumen tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment dengan taraf
= 5% dan N = 16 (rtabel = 0,497), dimana N merupakan
jumlah responden (siswa). Berikut hasil perhitungan validitas, perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran A.5. 2. Reliabilitas Reliabilitas
soal
merupakan
ukuran
yang
menyatakan
tingkat
kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat kekonsistenan soal ini digunakan perhitungan Alpha Crombach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan: [ dengan :
][
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
(
)
(
)
dan Keterangan: : reliabilitas N : banyaknya butir soal
n : banyaknya siswa
X : jumlah skor tiap item
Y : skor total
: varians total skor Interpretasi nilai
: varians skor tiap item
mengacu pendapat Guilford (dalam Asep dan Abdul,
2013: 181): Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal Koefisian Korelasi 0,90 < ≤ 100
Interpretasi Sangat Tinggi
0,70 <
≤ 0,90
Tinggi
0,40 <
≤ 0,70
Cukup
0,20 <
≤ 0,40
Rendah
<
≤ 0,20
Sangat Rendah
Sebuah tes dikatakan reliabilitas apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan.
Setelah
dilakukan
perhitungan
dengan
menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh 0.84. karena
= 0.84 berada dalam rentang 0,80 ≤
uji coba instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi.
=
< 1,00 maka tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
H. Teknik Analisis Data Data hasil penelitian akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada setiap jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala likert tergantung pada sifat pernyataan, dimana jumlah pernyataan positif dan negatif harus sama. Tabel berikut adalah pedoman pemberian skor bagi jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan. Pemberian skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan pedoman berikut: Tabel 3.5 Panduan Pemberian Skor Angket Alternatif jawaban
Skor Pernyataan positif 4
Pernyataan negatif 1
Setuju (S)
3
2
Tidak setuju (TS)
2
3
Sangat tidak setuju (STS)
1
4
Sangat setuju (SS)
Kuisioner berjumlah 20 item dengan skor tertinggi 80 dan terendah 20. Interval kriteria motivasi belajar siswa peneliti buat berdasarkan pendekatan Sturges. Menurut Mustafa (2009: 149) pendekatan Sturges merupakan pendekatan dimana setiap skor akan mempunyai interval yang sama. Pendekatan Sturges dapat dihitung menggunakan skor total dan skor rata-rata. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor total. Perhitungan interval setiap skor dengan pendekatan Sturges diperoleh dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Skor Maksimum
= 20 x 4 = 80
Skor Minimum
= 20 x 1 = 20
Range (Jarak)
= 80 – 20 = 60
Banyak Kriteria
=5
Interval setiap kriteria adalah:
Jadi, skor untuk setiap kriteria dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Skor Total (ST) 68 < ST ≤ 80 56 < ST ≤ 68 44 < ST ≤ 56 32 < ST ≤ 44 20 < ST ≤ 32
Kriteria Motivasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Data kuisioner yang telah ditentukan kriteria motivasi belajarnya kemudian dihitung persentase banyak siswa sesuai kriteria motivasi belajar dengan cara sebagai berikut:
Keterangan: P
: Persentase banyak siswa sesuai kriteria motivasi belajar siswa
BS
: Banyaknya siswa sesuai dengan kriteria motivasi belajar
TS
: Total skor yang dianalisis Data kuisioner juga dianalisis sesuai aspek motivasi belajar seluruh
siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat persentase setiap aspek motivasi belajar siswa. Data kuisioner dihitung total skor setiap aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
seluruh siswa, kemudian dihitung persentase setiap aspek motivasi belajar dengan cara:
Keterangan: PP
: Persentase motivasi belajar setiap aspek
TA
: Total skor setiap aspek belajar seluruh siswa
SM
: Skor maksimum setiap siswa
2. Analisis Hasil Belajar Siswa Nilai tes belajar siswa ditentukan berdasarkan pedoman penelitian yang dibuat oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis hasil belajar siswa, yaitu: a. Pemberian Skor Skor diberikan untuk setiap soal tes sesuai dengan jawaban siswa yang berlandaskan pada bobot jawaban dalam kisi-kisi yang telah disusun. b. Penilaian Nilai yang diberikan pada tes hasil belajar siswa yaitu pada rentang 0 – 100. c. Analisis Ketuntasan Nilai
yang
diperoleh
setiap
siswa
dibandingkan
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu kurang dari 75, maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 75, dikatakan tuntas. Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7 Kriteria Ketercapaian Hasil Belajar Nilai
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik
(sumber: Arikunto 2010) Sedangkan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat diketahui dengan melihat besarnya persentase siswa yang berhasil mencapai nilai di atas KKM. Persentase ketuntasan dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Pada penelitian ini, peneliti menduga siswa yang dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 75% dari seluruh siswa yang mengikuti tes hasil belajar siswa.
I. Langkah - langkah Pelaksanaan Penelitian Langkah pelaksanaan penelitian penggunaan metode diskusi kelompok efektif pada pembelajaran matematika pada topik bahasan bilangan real terhadap hasil belajar siswa kelas X AKUNTANSI SMK Putra Tama Bantul adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
1. Observasi Kegiatan Belajar Siswa Observasi siswa ini ketika melaksanakan program pengalaman lapangan di SMK Putra Tama Bantul. Observasi ini bertujuan untuk mencari referensi pembuatan RPP dan kondisi kelas yang akan digunakan dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan real. 2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mengacu pada pedoman RPP SMK Putra Tama Bantul dan menyesuaikan pada kebiasaan belajar siswa kelas X AKUNTANSI SMK Putra Tama Bantul. Sebelum digunakan RPP ini dikonsultasikan dengan Guru dan Dosen Pembimbing. 3. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok sesuai dengan jadwal pelajaran Matematika. Materi ajar pada proses belajar mengajar tersebut adalah bilangan real. Pengerjaan soal-soal dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan arahan guru. Pada proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memahami materi bilangan real. Pada proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok dilakukan proses pengambilan data pemahaman siswa. Pengambilan data dengan cara pengamatan oleh satu orang pengamat dalam setiap pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa dalam proses
pembelajaran
guru
jarang
menggunakan
diskusi.
Proses
pembelajaran selama di kelas hanya memakai metode ceramah. Peneliti menawarkan
metode
pembelajaran
menggunakan
metode
diskusi
kelompok pada guru mata pelajaran matematika dalam pembelajaran matematika dan guru pun dengan senang hati menyetujuinya. Peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran matematika yang berupa RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran), instrumen tes hasil belajar, lembar pengamatan dan pedoman wawancara. RPP pada penelitian ini disiapkan untuk lima kali pertemuan, sedangkan instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran B.2 dan kuisioner dapat dilihat pada lampiran B.4. 2. Uji coba Instrumen Uji coba instrumen hasil belajar seharusnya dilakukan pada kelas X namun, karena materi ini baru dipelajari pada kelas X maka peneliti melakukan uji coba tes hasil belajar pada kelas XI AK atau di kelas yang pernah menerima materi yang akan diteliti yaitu bilangan real. Penelitian
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dilaksanakan Agustus pada semester ganjil, dan uji coba penelitian dilakukan pada semester genap bulan Juni 2016 di kelas XI AK. Uji coba dilakukan pada tanggal 11 Juni 2016 dan diikuti oleh 16 siswa. 3. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul, pada pokok bahasan bilangan real di kelas X Akuntansi 1. Seluruh siswa kelas X Ak berjumlah 16 siswa. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul, peneliti menguji intrumen tes hasil belajar terlebih dahulu untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes hasil belajar siswa yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba tes hasil belajar siswa dilakukan di kelas XI Ak pada hari Senin, 25 Juli 2016 pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 08.35 WIB. Tes hasil belajar yang dicobakan berupa 5 soal uraian. Penelitian dilakukan sebanyak 5 pertemuan dengan pertemuan terakhir digunakan untuk tes hasil belajar. Berikut merupakan rincian kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian. a) Pertemuan I Sabtu, 6 Agustus 2016 Pada pertemuan pertama ini peneliti menyapa sambil mengecek kehadiran siswa. Peneliti menegaskan tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari yakni tentang sistem bilangan real. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa dengan mengajak siswa melihat kehidupan sehari-hari dan mencari contoh yang merupakan aplikasi dari bilangan real itu sendiri. Peneliti mulai masuk ke dalam pembelajaran yaitu di awal pembelajaran peneliti menjelaskan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
awal bilangan real dan memancing siswa untuk bertanya. Kemudian siswa diminta mengerjakan soal-soal yang akan dibagikan secara berkelompok yang sudah peneliti bagi dengan berhitung dari 1 sampai 4. Selama proses mengerjakan ini, peneliti berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswa. Apabila ada siswa yang belum jelas atau mengalami kesulitan, tugas peneliti adalah memberi penjelasan kepada siswa tersebut. Pada tahap awal atau latihan soal-soal ini siswa kebanyakan masih belum terlalu paham mengerjakan, karena kebanyakan siswa berasal dari luar pulau Jawa yang dimana mereka masih beradaptasi dengan lingkungan. Peneliti mencoba menjelaskan secara detail dan individu kepada para siswa yang belum paham. b) Pertemuan II Senin 8 Agustus 2016 Pada pertemuan ini peneliti memberikan apresiasi mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan sambil mengulang materi yang telah didapat pada pertemuan sebelumnya. Siswa dengan aktif menjawab pertanyaan peneliti dan bertanya jika masih ada yang belum jelas tentang materi sebelumnya. Peneliti pun melanjutkan pelajaran dengan materi selanjutnya yaitu mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan dengan metode diskusi kelompok. Peneliti menjelaskan materi awal pembelajaran sebelum siswa melakukan diskusi. Kemudian siswa diminta
mengerjakan
soal-soal
yang
akan
dibagikan
secara
berkelompok. Sebelum siswa-siswi mengerjakan soal-soal tersebut peneliti menjelaskan terlebih dahulu materi mengoperasikan dua atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
lebih bilangan pecahan. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal
sesuai
dengan
petunjuk
yang
ada.
Selama
proses
mengerjakan ini, peneliti berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan siswa. Apabila ada siswa yang belum jelas atau mengalami kesulitan, tugas peneliti adalah memberi penjelasan kepada siswa tersebut. Ketika dibahas ada siswa yang bertanya dan menanggapi pembahasan yang dilakukan bersama-sama di kelas. Peneliti pun menengahi dan memberikan penjelasan kepada siswa agar tidak bingung. c) Pertemuan III Senin 15 Agustus 2016 Pada tahap pembelajaran ini peneliti akan menjelaskan tentang mengkonversikan bilangan. Pada materi ini siswa masih kesulitan untuk belajar sendiri dalam kelompok, oleh karena itu peneliti memberi penjelasan pada siswa cara mengkonversikan bilangan. Setelah semuanya jelas, siswa diminta mengerjakan soal-soal dengan berdiskusi dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan mengerjakan 20 menit
dan
mempresentasikan
di
depan
kelas.
Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok di kelas X Ak1 berjalan lancar sesuai dengan rencana, walaupun dalam proses pembelajaran sedikit terjadi perubahan. Dimana materinya tidak hanya mengenai konversi bilangan tetapi sudah dilanjutkan dengan masalah dan konsep perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d) Pertemuan IV Senin 22 Agustus 2016 Dalam pembelajaran ini peneliti akan melanjutkan materi sebelumnya yaitu menyelesaikan masalah dengan konsep perbandingan, skala, dan persen dalam program keahlian. Pada materi ini ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan seperti siswa tidak bisa membedakan antara perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Peneliti mencoba menjelaskan dengan perlahan namun ada beberapa siswa yang belum paham juga dikarenakan kemampuan berpikirnya berbeda dengan siswa-siswi lain. Disinilah peneliti mulai berfokus kepada siswa-siswi tersebut, peneliti mencoba menjelaskan secara individu kepada mereka. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok di kelas X Ak1 berjalan lancar sesuai dengan rencana, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga pembelajaran kurang kondusif dimana masih ada siswa yang berpindah-pindah jurusan dikarenakan kemampuannya yang berbedabeda, sehingga dalam proses pembelajaran sedikit perubahan. Oleh karena itu, peneliti melakukan les tambahan kepada siswa-siswi yang ketinggalan pelajaran dan masih memiliki kemampuan yang kurang sehingga peneliti berharap mereka dapat mengikuti tes hasil belajar dan mengisi kuisioner. e) Tahap V Sabtu 26 Agustus 2016 Tes hasil belajar dan pengisian angket motivasi belajar oleh siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kelas X Akuntansi 1 terdiri dari 17 siswa dimana terdapat 15 siswa yang mengikuti tes hasil belajar dan mengisi angket motivasi belajar siswa. Sedangkan dua orang siswa dengan NIS (Nomor Induk Siswa) 8152 dan 8158 tidak mengikuti tes hasil belajar dan tidak mengisi angket motivasi belajar dikarenakan sakit. Pelaksanaan pembelajaran terlaksana sekitar 65% sesuai dengan RPP yang telah peneliti buat, namun ada beberapa langkah yang tidak terlaksana dikarenakan adanya pengurangan waktu dari sekolah yakni tambahan matrikulasi terhadap seluruh siswa kelas X SMK Putra Tama Bantul. Terkait dengan pengurangan waktu tersebut, peneliti mengganti dengan jam pembelajaran diluar RPP dengan adanya feedback namun hal ini masih mempengaruhi hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran, yaitu hasil belajar siswa masih dibawah standar KKM. Selama proses pembelajaran
berlangsung, terdapat
beberapa
permasalahan seperti pengurangan waktu dan juga peneliti menemukan hal yang diluar dugaan peneliti. Peneliti menemukan suatu fenomena baru yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Fenomena yang dimaksud ialah ketika siswa sedang berdiskusi, baik dalam kelompok maupun diskusi kelas ada beberapa siswa yang malu bertanya. Hal ini menyebabkan siswa yang belum mengerti dalam mengerjakan soal atau penjelasan peneliti akan mengalami kesulitan belajar. Dalam pembelajaran di kelas, ketika peneliti bertanya apakah siswa sudah mengerti penjelasan peneliti, namun sebagian besar siswa hanya duduk diam. Sehingga peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengalami kebingungan apakah siswa sudah mengerti materi yang telah diberikan oleh peneliti. Peneliti juga mencoba menjelaskan secara personal kepada siswa, namun cara ini belum intensif dilakukan oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu.
B. Tabulasi Data 1. Data Hasil Belajar Data hasil belajar diambil dari nilai siswa dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok. a. Uji coba instrumen Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu instrumen diuji coba pada kelas yang berbeda dari kelas yang akan diteliti. Data hasil uji coba instrumen ini diperoleh dari tes uji coba instrumen untuk mengetahui valid atau tidaknya soal tersebut mengenai operasi pada bilangan real. Uji coba ini dilakukan pada seluruh siswa-siswi kelas XI Ak SMK Putra Tama Bantul yaitu sebanyak 16 siswa. Data yang diperoleh dari tes uji coba instrumen disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data Uji Coba Instrumen No
SISWA
1 2 3 4 5 6 7
8148 8149 8150 8151 8153 8154 8155
1 7 6 10 10 10 4 6
2 10 9 10 8 10 10 10
NO SOAL 3 10 10 10 8 10 10 10
4 10 10 10 10 10 10 10
5 10 5 10 6 10 10 10
JUMLAH
SKOR
47 40 50 42 50 44 46
94 80 100 84 100 88 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No
SISWA
8 9 10 11 12 13 14 15 16
8156 8157 8158 8160 8161 8162 8163 8164 8158
1 10 10 10 10 6 6 2 10 10
2 10 10 10 10 2 10 2 10 8
NO SOAL 3 10 10 10 7 10 10 7 10 8
4 10 10 10 10 5 10 4 10 10
5 9 7 10 7 6 10 4 10 6
JUMLAH
SKOR
49 47 50 44 29 46 19 50 42
98 94 100 88 58 92 38 100 84
b. Data Tes Hasil Belajar Data tes hasil belajar ini dilakukan untuk mengidentifikasi peningkatan hasil belajar siswa mengenai Bilangan Real secara tertulis setelah siswa mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Seluruh siswa kelas X Ak 1 SMK Putra Tama Bantul mengikuti tes hasil belajar yaitu sebanyak 15 siswa. Data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa telah mengalami skoring dengan pedoman penilaian pada lampiran B.2. Berikut tabulasi data penskoran yang didapatkan siswa pada setiap nomor soal disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar Siswa No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8148 8149 8150 8151 8153 8154 8155 8156 8157
1 6 10 8 5 6 2 3 6 5
2 2 10 5 2 2 5 6 5 3
No Soal 3 10 10 6 6 1 6 10 2 1
4 0 10 10 5 5 2 10 2 1
5 5 10 6 10 2 6 6 5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No
NIS
10 11 12 13 14 15
8158 8160 8161 8162 8163 8164
1 5 10 5 6 6 2
2 2 3 2.5 5 5 2
No Soal 3 10 10 6 1 10 0
4 2 1 1 2 2 0
5 5 0 1 0 10 0
2. Data Hasil Kuisioner Terhadap Pemahaman Siswa Data kuisioner motivasi belajar digunakan untuk mengukur tingkat motivasi
belajar
siswa
selama
mengikuti
proses
pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok. Pernyataan dalam kuisioner terdiri dari 12 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Kuisioner diisi oleh siswa sesuai dengan yang mereka rasakan selama mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Berikut ini ringkasan data banyaknya siswa yang menjawab pilihan pernyataan kuisioner motivasi belajar siswa berdasarkan setiap pernyataannya. Tabel 4.3 Ringkasan Pilihan Pernyataan 15 Siswa Tiap Pernyataan No 1
2
3 4
5
Pernyataan Saya selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena membuat saya lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena membuat saya merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran matematika Saya belajar agar mendapat pujian dari orang lain Saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari sehingga saya lebih percaya diri selama pelajaran Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya akan memanfaatkan kesempatan tersebut
Skala Penilaian S TS STS
Bentuk Pernyataan
SS
Positif
10
5
0
0
Positif
7
8
0
0
Negatif
1
2
9
3
Positif
2
9
2
2
Positif
6
9
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No 6 7
8
9
10
11
12
13 14
15
16 17
18 19 20
Pernyataan Saat belum memahami materi yang diajarkan, saya selalu berdiskusi dengan teman-teman Semangat belajar saya meningkat jika guru memberikan pujian terhadap hasil ulangan atau pertanyaan yang saya berikan Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah karena jam istirahat tidak cukup penting bagi saya Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum ulangan dan lebih senang untuk belajar semalaman Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang sangat membosankan Pelajaran matematika tidak membawa perubahan apapun bagi saya karena pelajaran matematika itu membosankan Saya senang untuk belajar kelompok bersama teman-teman karena dapat meningkatkan gairah belajar saya Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa berkonsentrasi selama pelajaran matematika Saya tidak akan merasa cemas dalam mengerjakan ujian karena saya selalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik Teman yang gaduh selama pelajaran akan mengganggu konsentrasi saya dalam mengikuti pelajaran matematika Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong Saya merasa puas jika memperoleh nilai ulangan jelek tanpa harus mencontek dari orang lain Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil belajar yang baik Saya memilih untuk berteman dengan teman yang pintar agar bisa menyalin tugas miliknya Mengobrol dengan teman saat pelajaran membuat saya kurang memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi
Bentuk Pernyataan
Skala Penilaian SS S TS STS
Positif
8
6
0
1
Positif
3
7
4
1
Negatif
0
6
6
3
Negatif
0
6
8
1
Negatif
1
6
8
4
Negatif
1
0
10
4
Positif
5
8
1
1
Positif
2
10
3
0
Positif
3
9
3
0
Positif
3
9
1
2
Negatif
1
8
5
1
Positif
7
7
0
1
Positif
8
7
0
0
Negatif
4
1
6
4
Negatif
6
4
1
4
Keterangan: STS
: Sangat Tidak setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
Selain data di atas, peneliti juga menyajikan skor lengkap yang didapat setiap siswa di semua pernyataan yang dijawabnya. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengolah penskoran dengan menggunakan skala Likert yang terdapat pada Tabel 3.3. berikut tabulasi data lengkap penskoran yang diperoleh setiap siswa. Tabel 4.4 Penskoran Kuisioner Motivasi Belajar Siswa NO PERNYATAAN KUISIONER No
NIS
1
8148
1 P 3
2 P 3
3 N 3
4 P 3
5 P 3
6 P 4
7 P 2
8 N 3
9 N 3
10 N 2
11 N 3
12 P 3
13 P 3
14 P 2
15 P 4
16 N 2
17 P 3
18 P 3
19 N 3
20 N 1
2
8149
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
8150
4
4
4
2
3
4
3
4
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
4
1
4
8151
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
2
1
4
4
1
5
8153
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
6
8154
4
4
4
2
3
4
2
4
2
2
3
3
2
3
3
2
4
3
4
2
7
8155
3
3
3
3
4
4
3
4
2
2
3
3
3
4
3
2
3
4
4
4
8
8156
4
4
3
1
4
4
3
3
3
3
1
4
4
4
3
3
4
4
3
1
9
8157
4
4
3
4
3
4
3
2
2
3
3
4
3
2
4
2
3
4
3
1
10
8159
4
4
3
1
4
4
3
3
2
4
4
1
3
4
1
4
4
4
1
4
11
8160
4
4
2
3
4
1
1
2
3
3
3
4
3
3
1
3
4
3
1
4
12
8161
4
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
4
3
3
2
4
4
1
3
13
8162
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
14
8163
4
3
2
4
4
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
1
4
3
1
4
15
8164
4
3
1
3
4
4
2
3
2
2
4
4
2
2
4
2
4
4
2
1
Keterangan: P
: Pernyataan Positif
N
: Pernyataan Negatif
C. Analisis Data 1. Analisis Pelaksanaan Penelitian Analisis pelaksanaan penelitian ini dilihat dari perbandingan rencana yang telah peneliti buat dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan pelaksanaan pembelajaran yang terjadi. Secara keseluruhan pelaksanaan terjadi kurang sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
beberapa situasi yang terjadi diluar kehendak peneliti, yaitu adanya perubahan waktu pembelajaran karena beberapa faktor yang tidak terduga seperti keterlambatan kedatangan beberapa siswa/i sehingga terjadi perubahan waktu pembelajaran. Selain itu juga ada beberapa siswa yang belum biasa beradaptasi dengan lingkungan sehingga sekolah memberikan matrikulasi pada jam pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran masih ada siswa yang kemampuan akademiknya kurang sehingga waktu yang dibutuhkan siswa dalam diskusi kelompok melebihi batas waktu yang peneliti alokasikan. Hal-hal inilah yang mengakibatkan beberapa langkah akhir dari pembelajaran tidak terlaksana. Seperti menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan pekerjaan rumah. Hal ini terjadi pada pertemuan I, II, dan III. Pada pertemuan IV dan V berjalan dengan lancar dan terlaksana sesuai dengan RPP. 2. Analisis Hasil Belajar Siswa Data yang telah peneliti paparkan pada Tabel 4.4 kemudian peneliti analisis dengan menghitung nilai dari setiap siswa dengan rumus yang telah peneliti uraikan pada teknik analisis data. Nilai yang didapatkan dibandingkan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75 maka diperoleh data tes hasil belajar siswa sebagai berikut. Tabel 4.5 Analisis Data Tes Hasil Belajar Siwa No 1 2 3 4 5
NIS 8148 8149 8150 8151 8153
Jumlah 23 50 35 28 16
Nilai 46 100 70 56 32
Keterangan (KKM 75) TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NIS 8154 8155 8156 8157 8158 8160 8161 8162 8163 8164
Jumlah 21 35 20 11 24 24 15.5 14 33 4
Nilai 42 70 40 22 48 48 31 28 66 8
Keterangan (KKM 75) TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk 15 nilai siswa yang dianalisis, hanya terdapat 1 siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan 14 siswa nilainya belum mencapai KKM. Jika dihitung persentasenya maka diperoleh 6,7% siswa kelas X Ak1 yang mencapai KKM, dan 93,3% siswa kelas X Ak1 belum mencapai KKM. 3. Analisis Motivasi Belajar Siswa Data motivasi belajar siswa yang telah peneliti paparkan pada tabulasi data Tabel 4.4 terdiri dari 15 responden. Data peneliti analisis menggunakan skala Likert yang terdapat pada Tabel 3.3 berdasarkan setiap pernyataan, maka diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.6 Total Skor Setiap Pernyataan 15 Siswa No
Pernyataan
Total Skor
1
Saya selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena membuat saya lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika
55
2
Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena membuat saya merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran matematika
52
3 4
Saya belajar agar mendapat pujian dari orang lain Saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari sehingga saya lebih percaya diri selama pelajaran Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya akan memanfaatkan kesempatan tersebut
5
44 41 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pernyataan
Total Skor
Saat belum memahami materi yang diajarkan, saya selalu berdiskusi dengan teman-teman Semangat belajar saya meningkat jika guru memberikan pujian terhadap hasil ulangan atau pertanyaan yang saya berikan Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah karena jam istirahat tidak cukup penting bagi saya Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum ulangan dan lebih senang untuk belajar semalaman Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang sangat membosankan Pelajaran matematika tidak membawa perubahan apapun bagi saya karena pelajaran matematika itu membosankan Saya senang untuk belajar kelompok bersama teman-teman karena dapat meningkatkan gairah belajar saya Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa berkonsentrasi selama pelajaran matematika Saya tidak akan merasa cemas dalam mengerjakan ujian karena saya selalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik Teman yang gaduh selama pelajaran akan menggagu konsentrasi saya dalam mengikuti pelajaran matematika Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong Saya merasa puas jika memperoleh nilai ulangan jelek tanpa harus mencontek dari orang lain Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil belajar yang baik Saya memilih untuk berteman dengan teman yang pintar agar bisa menyalin tugas miliknya Mengobrol dengan teman saat pelajaran membuat saya kurang memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi
51 42 42 40 40 47 47 44 45 43 36 50 53 40 33
Dari Tabel 4.6 dikelompokan berdasarkan aspek motivasi belajar sesuai Tabel 3.2. Peneliti menghitung total skor dan persentasenya, berikut hasil perhitungan total skor dan persentasenya: Tabel 4.7 Total skor dan Persentase Motivasi Belajar Setiap Aspek No 1
2
3
4
Aspek Motivasi Belajar Kebutuhan fisiologis Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan akan kasih sayang Kebutuhan akan penghargaan
Nomor Pernyataan Positif 1 2 13 4 14 17 6 12 15 5 7 18
Nomor Pernyataan Negatif 8 9 10 19 3 20 11 16
Jumlah Skor 97 92 44 81 85 50 95 80 43 98 78 53
Total Skor
Persentase
233
64,72%
216
60%
218
60,56%
229
63,61%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa keinginan 15 siswa kelas X Ak 1 untuk belajar matematika menggunakan metode diskusi kelompok dengan kebutuhan fisiologis sebesar 64,72%, kebutuhan akan rasa aman 60%, kebutuhan akan kasih sayang 60,56%, dan kebutuhan akan penghargaan sebesar 63,61%. Data penskoran yang telah dipaparkan pada Tabel 4.6 peneliti menganalisis 15 data yang konsisten dengan menghitung total skor motivasi belajar setiap siswa kemudian menentukan kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan Tabel 3.4. Berikut data hasil analisis motivasi belajar. Tabel 4.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NIS 8148 8149 8150 8151 8153 8154 8155 8156 8157 8159 8160 8161 8162 8163 8164
Total Skor 57 50 59 59 58 60 64 63 61 62 56 63 57 61 57
Persentase(%) 70 75 73,75 73,75 72,75 75 80 78,75 76,75 77,75 70 78,75 71,25 76,25 71,25
Keterangan Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa keseluruhan responden dari 15 siswa pada kelas X Ak 1 memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi yaitu 74,75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
D. Pembahasan Hasil Penelitian Peneliti menyusun tes akhir berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti pada Tabel 3.2. Hasil belajar tersebut akan dibandingkan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah yakni 75. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata siswa tidak mencapai KKM, hanya terdapat satu siswa yang mencapai KKM. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real ditinjau dari hasil belajar belum memenuhi KKM, karena belum mampu membangun pemahaman siswa kelas X Ak 1 SMK Putra Tama Bantul. Peneliti menduga bahwa hasil belajar yang belum mencapai KKM tersebut, disebabkan oleh pengurangan waktu ketika proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menemukan fenomena baru yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran siswa jarang untuk bertanya selama proses pembelajaran. Sehingga peneliti harus melakukan pendekatan secara personal, namun langkah tersebut belum intensif dilakukan oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu. Penelitian ini sangat berbeda dengan situasi peneliti melaksanakan PPL pada tahun sebelumnya, dimana siswa pada penelitian ini kemampuan akademiknya sangat minimal. Siswa kelas X Akuntansi 1 sebagian besar siswa berasal dari luar pulau jawa, sehingga hal ini membuat mereka harus beradaptasi dengan lingkungan melalui matrikulasi dan jam tambahan pelajaran yang diberikan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Motivasi belajar yang diteliti oleh peneliti pada penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik yang dibagi menjadi 4 aspek, yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan. Berdasarkan Tabel 4.7 dari 15 siswa yang dianalisis dapat diketahui bahwa siswa kelas X Ak 1 memiliki persentase rata-rata hampir sama dari keempat aspek tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa jika dilihat dari aspeknya bervariasi. Siswa memiliki keinginan dan motivasi yang tinggi untuk belajar selama proses pembelajaran, memiliki kesungguhan yang tinggi untuk menyelesaikan tugas yang peneliti berikan, dan memiliki komitmen yang tinggi selama proses pembelajaran. Ketiga hal ini terlihat selama pembelajaran berlangsung ketika siswa saling berinteraksi dalam kelompok dengan mencari referensi melalui buku dan saling berbagi inspirasi untuk menyelesaikan soal yang peneliti berikan selama proses pembelajaran. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa keseluruhan
siswa
memiliki
motivasi
belajar
yang
tinggi
dengan
menggunakan metode diskusi kelompok.
E. Keterbatasan Penelitian Selama melaksanakan penelitian di kelas X Ak 1 SMK Putra Tama Bantul dengan menggunakan metode diskusi kelompok peneliti mengalami beberapa keterbatasan antara lain: 1. Pengurangan waktu yang terjadi di lapangan tanpa terduga membuat peneliti kurang efisien dalam mengolah waktu selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sehingga beberapa langkah pembelajaran yang peneliti rencanakan tidak terlaksana. 2. Dalam proses pembelajaran masih ada beberapa siswa yang berpidah kelas dari kelas Pemasaran ke kelas Akuntansi 1 sehingga ini membuat proses pembelajaran sedikit terganggu. 3. Pengamatan karakter siswa kurang mendalam karena observasi cuma sekali, sehingga pemilihan metode diskusi kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
“Penggunaan
Metode
Diskusi
Kelompok pada Pembelajaran Materi Bilangan Real di Kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul Tahun Ajaran 2016/2017” analisis, dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok belum memenuhi standar ketuntasan dari pihak sekolah yakni sebesar 75. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM (tuntas) sebesar 6,7% yakni 1 dari 15 siswa. 2. Motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 74,75% dari 15 siswa.
B. Saran Peneliti
menyampaikan
beberapa
saran
sehubungan
dengan
penelitian “Penggunaan Metode Diskusi kelompok Pada Pembelajaran Materi Bilangan Real di Kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul Tahun Ajaran 2016/2017”, yaitu:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
1. Bagi peneliti selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut, apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah sedangkan motivasi belajar siswa tinggi dengan penerapan metode diskusi kelompok. Peneliti selanjutnya harus lebih intensif untuk melakukan pendekatan secara personal kepada siswa. 2. Penelitian penerapan metode diskusi kelompok dapat dikolaborasikan dengan menggunakan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan pemahaman siswa. 3. Mengajar menggunakan metode diskusi kelompok pada pembelajaran matematika
dapat
digunakan
sebagai
referensi
metode
agar
pembelajaran lebih invotaif, terlebih dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bnadung: PT Remaja Rosdakarya. Asep Jihad & Abdul haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Daryanto.2012. Media Pembelajran. Bandung: PT. sarana Tutorial nurani. Endang, MM., S. 1999. Pengajaran matematika. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta Flynn.1989. Metode Diskusi Kelompok.Bandung : Citra aditya Bakti Herman, Hudojo. 1980. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud, Dirjen, Dikti, P2LPTK. Herman,
Hudojo.
2001.
Penegmbangan
Kurikulum
dan
Pembelajaran
Matematika. Common Text Book (Edisi Revisi). Malang: Universitas Negeri Malang Hujar AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Johnson, D. W dan Johnson R. T. 2002. Meaningful asseisment: A Manageable and Cooperative Proces. Boston: Allyn & Bacon Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Ragrafindo Perseda. Nana, Sudjana. 2003. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya. Nana, Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Omar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar Ratna W Dahar. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud. Ridan Abdulla Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran Jakarta: PT Bumi Aksara. Robbins, S. P. 2001. Perilaku Organisasi ( Terjemahan Hadyana Pudjaadmaka & Benyamin Molan). Jakarta: PT Prenhallindo. (Buku asli diterbitkan tahun 1989) Rusendi, E.T. 1988. Pengajaran Matemataika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG.Bandung: Tarsito. Salvin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan teori dan Praktik,Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: PT indeks. Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedijarto.
1993.
Menuju
Pendidikan
Nasional
yang
Relevan
dan
Bermutu.Jakarta: Balai Pustaka. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara Surdiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasii Belajar Mengajar Jakarta: PT Raja Surdiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasii Belajar Mengajar Jakarta: PT Raja Tiranto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep Landasan dan Impelmentasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Kencana Prenada Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Uno, Hamzah B. 2008. Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wahida, Lestari, Alibasyah, dan Minarni, R. J. 2015. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 4 Kombo Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 5 (10). Winkel, W.S.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Winkel, W.S.2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zainal Mustafa EQ. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A LAMPIRAN A.1
: Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN A.2
: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
LAMPIRAN A.3
: Tabel R
LAMPIRAN A.4
: Daftar Nilai Hasil Ujicoba Tes Akhir
LAMPIRAN A.5
: Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
LAMPIRAN A.6
: Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
LAMPIRAN A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
LAMPIRAN A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
LAMPIRAN A.3 NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT N
Taraf Signif 5% 1%
N
Taraf Signif 5% 1%
N
Taraf Signif 5% 1%
3 4 5
0.997 0.950 0.878
0.999 0.990 0.959
27 28 29
0.381 0.374 0.367
0.487 0.478 0.470
55 60 65
0.266 0.254 0.244
0.345 0.330 0.317
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
11 12 13 14 15
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.102
21 22 23 24 25 26
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388
0.549 0.537 0.527 0.515 0.505 0.496
45 46 47 48 49 50
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
LAMPIRAN A.4 Daftar Nilai Hasil Ujicoba Tes Akhir No
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
SKOR TOTAL 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42
Nilai 94 80 100 84 100 88 92 98 94 100 88 58 92 38 100 84
Keterangan (KKM 75) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
LAMPIRAN A.5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH
SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR SOAL 1 2 3 4 5 7 10 10 10 10 6 9 10 10 5 10 10 10 10 10 10 8 8 10 6 10 10 10 10 10 4 10 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 10 10 7 10 7 6 2 10 5 6 6 10 10 10 10 2 2 7 4 4 10 10 10 10 10 10 8 8 10 6 127 139 150 149 130
SKOR TOTAL 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
ANALISIS SOAL NO 1 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH Validitas
X NO 1 7 6 10 10 10 4 6 10 10 10 10 6 6 2 10 10 127
Y 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
XY
49 36 100 100 100 16 36 100 100 100 100 36 36 4 100 100 1113 0.695637
2209 1600 2500 1764 2500 1936 2116 2401 2209 2500 1936 841 2116 361 2500 1764 31253
329 240 500 420 500 176 276 490 470 500 440 174 276 38 500 420 5749
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
No. 1
= Soal nomor 1 tidak valid = Soal nomor 1 valid Tingkat signifikasi : = 0,05 Daerah penolakan : ditolak jika
Perhitungan ( (
√*
(
)
)
) +* (
√*
)(
> 0,497 atau
) (
( ) +*
(
) +
)(
)
(
)
= 0.695637 Karena
= 0.695637 > 0,497 maka
ditolak.
Jadi, soal nomor 1 valid 0.695637 0,497 Keterangan validitas Kualifikasi
Valid Tinggi
(
) +
< -0,497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
ANALISIS SOAL NO 2 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH Validitas
X NO 2 10 9 10 8 10 10 10 10 10 10 10 2 10 2 10 8 139
Y 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
XY
100 81 100 64 100 100 100 100 100 100 100 4 100 4 100 64 1317 0.938346
2209 1600 2500 1764 2500 1936 2116 2401 2209 2500 1936 841 2116 361 2500 1764 31253
470 360 500 336 500 440 460 490 470 500 440 58 460 38 500 336 6358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
No. 2
= Soal nomor 2 tidak valid = Soal nomor 2 valid Tingkat signifikasi : = 0,05 Daerah penolakan : ditolak jika
Perhitungan ( (
√*
(
)
)
) +* (
√*
)(
> 0,497 atau
) (
( ) +*
(
) +
)(
)
(
)
= 0.938346
Karena
=0.938346> 0,497 maka
ditolak.
Jadi, soal nomor 2 valid 0.938346 0,497 Keterangan validitas Kualifikasi
Valid Sangat Tinggi
(
) +
< -0,497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
ANALISIS SOAL NO 3 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH Validitas
X NO 3 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 7 10 10 7 10 8 150
Y 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
XY
100 100 100 64 100 100 100 100 100 100 49 100 100 49 100 64 1426 0.533776
2209 1600 2500 1764 2500 1936 2116 2401 2209 2500 1936 841 2116 361 2500 1764 31253
470 400 500 336 500 440 460 490 470 500 308 290 460 133 500 336 6593
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
No. 3
= Soal nomor 3 tidak valid = Soal nomor 3 valid Tingkat signifikasi : = 0,05 Daerah penolakan : ditolak jika
Perhitungan ( (
√*
(
)
)
) +* (
√*
)(
> 0,497 atau
) (
( ) +*
(
) +
)(
)
(
)
= 0.533776
Karena
= 0.533776 > 0,497 maka
ditolak.
Jadi, soal nomor 3 valid 0.533776 0,497 Keterangan Validitas Kualifikasi
Valid Cukup
(
) +
< -0,497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
ANALISIS SOAL NO 4 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH Validitas
X NO 4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 4 10 10 149
Y 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
XY
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 25 100 8 100 100 1433 0.995192
2209 1600 2500 1764 2500 1936 2116 2401 2209 2500 1936 841 2116 361 2500 1764 31253
470 400 500 420 500 440 460 490 470 500 440 145 460 76 500 420 6691
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
No. 4
= Soal nomor 4 tidak valid = Soal nomor 4 valid Tingkat signifikasi : = 0,05 Daerah penolakan : ditolak jika
Perhitungan ( (
√*
(
)
)
) +* (
√*
)(
> 0,497 atau
) (
( ) +*
(
) +
)(
)
(
)
= 0.995192
Karena
= 0.995192> 0,497 maka
ditolak.
Jadi, soal nomor 4 valid 0.995192 0,497 Keterangan Validitas Kualifikasi
Valid Sangat Tinggi
(
) +
< -0,497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
ANALISIS SOAL NO 5 RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 JUMLAH Validitas
X NO 5 10 5 10 6 10 10 10 9 7 10 7 6 10 4 10 6 130
Y 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42 695
XY
100 25 100 36 100 100 100 81 49 100 49 36 100 16 100 36 1128 0.778613
2209 1600 2500 1764 2500 1936 2116 2401 2209 2500 1936 841 2116 361 2500 1764 31253
470 200 500 252 500 440 460 441 329 500 308 174 460 76 500 252 5862
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
No. 5
= Soal nomor 5 tidak valid = Soal nomor 5 valid Tingkat signifikasi : = 0,05 Daerah penolakan : ditolak jika
Perhitungan ( (
√*
(
)
)
) +* (
√*
)(
> 0,497 atau
) (
( ) +*
(
) +
)(
)
(
)
= 0.778613 Karena
= 0.995192> 0,497 maka
ditolak.
Jadi, soal nomor 5 valid 0.778613 0,497 Keterangan Validitas Kualifikasi
Valid Tinggi
(
) +
< -0,497
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
LAMPIRAN A.6 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Skor Maks U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18
Reliabilitas Kualifiksi
1 10 7 6 10 10 10 4 6 10 10 10 10 6 6 2 10 10 6,56 66,47 21,96 0,84 Tinggi
2 10 10 9 10 8 10 10 10 10 10 10 10 2 10 2 10 8 6,84
Nomor soal 3 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 7 10 10 7 10 8 1,23
4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 4 10 10 2,84
5 10 10 5 10 6 10 10 10 9 7 10 7 6 10 4 10 6 4,48
TOTAL 50 47 40 50 42 50 44 46 49 47 50 44 29 46 19 50 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Perhitungan variabel butir soal atau skor total dicari dengan rumus: (
)
(
)
(
)
(
)
(
)
(
)
∑ = 21.96
+
+
+
=
Perhitungan Reliabilitas (
∑
)
(
)
(
)
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
LAMPIRAN B LAMPIRAN B.1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN B.2
: Tes Akhir Subbab Bilangan Real
LAMPIRAN B.3
: Pedoman Penskoran Tes Akhir
LAMPIRAN B.4
: Kuisioner Motivasi Belajar Subbab Bilangan Real
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
LAMPIRAN B.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SatuanPendidikan
: SMK PUTRA TAMA BANTUL
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
:X/1
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
KKM
: 75
A. Standar Kompetensi 1. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilanga real.
B. KompetensiDasar 1.1
Menerapkan operasi pada bilangan real
C. Indikator Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan real. Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan. Dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal. Dapat menyelesaikan masalah dengan konsep perbandingan (senilai atau berbalik nilai), skala dan persen dalam program keahlian.
D. Tujuan Pembelajaran Pertemuan Ke-1 Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat : 1. Mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat. 2. Mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Pertemuan Ke-2 Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat : 1. Peserta didik dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal. 2. Peserta
didik
dapat
menyelesaikan
masalah
dengan
konsep
perbandingan (senilai atau berbalik nilai), skala dan persen dalam program keahlian.
E. Materi Ajar Pertemuan 1 1. Sistem bilangan real. 2. Operasi pada bilangan real. 3. Operasi pada bilangan pecahan. Pertemuan 2 1.
Konversi bilangan.
2.
Perbandingan.
3.
Skala.
4.
Aplikasi bilangan real.
F. Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : pembelajaran kooperatif 2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran PERTEMU AN KE
I
WAK TU
KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam. Bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a. Guru mengabsen peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai. Kegiatan inti a. Eksplorasi Guru menyampaikan materi tentang operasi pada bilangan real dan pecahan. Guru memberikan contoh-contoh soal operasi pada bilangan real dan pecahan. b. Ealborasi Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi pada bilangan real dan operasi pada bilangan pecahan. Guru memfasilitasi peserta didik dengan berdiskusi kelompok untuk menyelesaiakan soal-soal yang sudah diberikan. Guru berkeliling, mengamati dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya. c. Konfirmasi Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, berupa pujian terhadap keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan soal dalam diskusi. Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang mendapat kesulitan. Guru menanyakan kembali apakah peserta didik sudah jelas dengan materi yang telah diterangkan. Kegiatan Akhir Guru bersama peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran. Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Memberi tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya. Do’a dan salam.
Pertemuan Ke-1 ( 2x 45 menit ) Uraian Materi : Operasi pada Bilangan Bulat dan Pecahan Macam-macam bilangan: 1.
Bilangan kompleks yaitu tingkatan bilangan yang paling tinggi. Terdiri dari dua bilangan yaitu bilangan real (nyata) dan bilangan imajiner (khayal).
2.
Bilangan
imajiner yaitu bilangan yang diperoleh dari akar
bilangan negatif. Misalnya, √ dengan i =√
ditulis 3i, atau √
ditulis 5i
10’
70’
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
3.
Bilangan rasional yaitu bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk
4.
Bilangan irasional tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan dan biasanya banyak angka desimalnya taak hingga. Contoh bilangan irrasional adalah bilangan bentuk akar, π, dan lain-lain.
5.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, bilangan bulat negatif.
6.
Bilangan prima yaitu bilangan yang hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
a. Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Riil Sifat-sifat pada operasi penjumlahan bilangan riil sebagai berikut. Untuk a, b, c Komutatif : a + b = b + a Asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c) Memiliki elemen identitas penjumlahan yaitu 0, sehingga a + 0 =0+a=a Memiliki invers penjumlahan, invers penjumlahan dari a adalah –a, sehingga a + (-a) = -a + a = 0 Untuk penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan berlaku:
+ = +
=
b,d Contoh : Hitunglah : 1. 5 – 7 = 2. Jawab :
+
=
atau atau
=
dengan a,b,c, B
– =
, dengan a,b,c,d B dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
1. 5 – 7 = -2
2.
+
=
=
b. Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Riil Sifat-sifat pada operasi perkalian bilangan riil sebagai berikut : Komutatif : a . b = b . a Asosiatif : (a . b) . c = a . (b . c) Memiliki elemen identitas perkalian yaitu 1, sehingga a . 1 = 1 . a = a. Memiliki invers perkalian, untuk setiap a R, a ≠ 0, a . dengan disebut invers perkalian dari a. Pada perkalian dan pembagian bilangan riil berlaku: a . (-b) = - (ab)
(-a) : b = - ( )
a : (-b) = - ( )
(-a) . (-b) = ab
(-a) . b = - (ab)
(-a) : (-b) =
Perkalian dan pembagian pada pecahan
. =
: =
Contoh : 1.
Invers perkalian dari 7
2.
Hitunglah :
(
)
Jawab : 1. Inversnya adalah 2.
(
)
(
)
= 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Pertemuan Ke-2 ( 2x 45 menit ) PERTEMUAN KE
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan awal Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa. Guru mengabsen pesertadidik. Guru memberikan ilustrasi tentang materi yang akan disampaikan. Kegiatan inti a. Eksplorasi Guru menyampaikan materi tentang mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal dan perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen. Guru memberikan contoh-contoh soal bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal dan perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen. b. Elaborasi Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal dan perbandingan (senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen. Guru memfasilitasi peserta didik dengan berdiskusi kelompok untuk menyelesaiakan soal-soal yang sudah diberikan. Guru berkeliling, mengamati dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya. c. Konfirmasi Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, berupa pujian terhadap keberhasilan peserta didik dalam menyelesaikan soal dalam diskusi. Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang mendapat kesulitan. Guru menanyakan kembali apakah peserta didik sudah jelas dengan materi yang telah diterangkan. Kegiatan Akhir Guru bersama peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran. Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Memberi tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya. Do’a dan salam.
WAKTU
10’
70’
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Uraian Materi : a. Konversi Bilangan Mengkonversi Pecahan ke Persen dan Sebaliknya Pecahan
dapat dikonversikan menjadi persen dengan cara
mengalikan
dengan 100 %. Sebaliknya, bilangan persen p%
dikonversikan menjadi pecahan dengan cara mengubahnya menjadi pecahan biasa
kemudian disederhanakan.
Contoh : 1.
Konversikan pecahan berikut ke persen Jawab : =
2.
x 100 % =
% = 12,5%
Konversikan bentuk persen berikut ke pecahan 6% Jawab: 6% = Mengkonversi Pecahan ke Desimal dan Sebaliknya Contoh : 1. Konversikan pecahan berikut ke desimal 2.
Konversikan bentuk desimal berikut ke pecahan 0,025
b. Perbandingan Perbandingan Senilai Disebut perbandingan senilai jika dua perbandingan mempunyai nilai yang sama. atau a .d = c . b Contoh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Panjang kabel (m)
Harga per meter (Rp)
1
2.500
2
5.000
Perbandingan panjang kabel dan harga kabel adalah 1 : 2 = 2.500 : 5.000 disederhanakan menjadi 1 : 2 perbandingan tersebut dinamakan perbandingan senilai. Perbandingan Berbalik Nilai Disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan mempunyai nilasaling berkebalikan.
atau a .c = b . d
Contoh : Kecepatan (km/jam)
Waktu tempuh (jam)
80
3
60
4
Perbandingan kecepatan dengan waktu tempuh adalah 80 : 60 = 4 : 3, perbandingan tersebut dinamakan perbandingan berbalik nilai. c. Skala Skala adalah bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu besaran nyata. Misal kita membaca peta maka dipeta tersebut akan ditulis skala peta. Misalnya tertulis 1 : 300.000, artinya jarak 1 cm pada peta tersebut sama dengan 300.000 cm pada jarak sebenarnya. Contoh: Jarak dua kota pada peta 12,5 cm. Jika skala peta tersebut 1 : 500.000, berapakah jarak kedua kota itu sesungguhnya? Jawab: jarak pada peta (cm)
jarak sebenarnya (cm)
1
500.000
10
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Diperoleh perbandingan senilai:
1.x
= 10 500.000
x
= 5.000.000 cm
x
= 50 km
Jadi, jarak kedua kota tersebut adalah 50 km.
d. Aplikasi Bilangan Riil Contoh: 1.
Untuk membuat speaker aktif diperlukan modal sebesar Rp 200.000,00. Jika speaker tersebut dijual dengan harga Rp 260.000,00, berapakah keuntungan dan
persentase
keuntungan
dari
hasilpenjualan
tersebut? Jawab: = Rp 260.000,00 – Rp 200.000,00
keuntungan
= Rp 60.000,00 % keuntungan = (
)
= 30%
2. Andi mendapat untung 6% dari nharga pembelian mobil.
Jika
besarnya
keuntungan
tersebut
Rp
7.500.000, berapakah harga penjualan mobil tersebut? Jawab: perbandingan senilai Harga mobil
Persentase
Untung
: Rp 7.500.000
6%
Harga Jual
:
106%
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
x
= Rp 132.500.000
x
=
x
= Rp132.500.000,00
jadi, harga jual mobil adalah Rp132.500.000,00.
I. Alat dan Sumber Belajar 1. Sumber Buku Matematika Program Keahlian, Kesehatan, dan Pertanian untuk SMK dan MAK kelas X, Penerbit Erlangga. 2. Alat Spidol White board
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
J. Evaluasi dan Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat. Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan. Dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal.
Penilaian Teknik Tes Tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Tes Tertulis
Uraian
Tes Tertulis
Uraian
Tes Tertulis
Uraian
-1400 -182
1. Ubahlah pecahan berikut ke dalam bentuk persen dan desimal. a.
a. 43,75 % dan 0,4375 b. 6 % dan 0,06
b. Ubahlah desimal berikut ke dalam persen dan pecahan. a. 12,25 b. 0,372
Andi mendapat untung 6% dari harga pembelian mobil. Jika besarnya keuntungan tersebut Rp 7.500.000, berapakah harga penjualan mobil tersebut?
a. 1225% b. 37,2 % dan 132.500.000
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 ,sebagai berikut :
Nilai Akhir =
Perolehan Skor
Total Skor Max
x 100 Yogyakarta, 25 Juni
2016 Guru Pembibing
Eka Sulistyawaty, S.Pd NIP.
Sko r
Hitunglah : -25 x 56 (-144 : 12 ) – ( 34 x 5 ) Hitunglah : + =
2.
Dapat menyelesaikan masalah dengan konsep perbandingan (senilai atau berbalik nilai), skala dan persen dalam program keahlian
Kunci
Instrumen
Praktikan,
Richardus Lorincha Kause NIM 121414128
10 10
10
dan 10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
LAMPIRAN B.2
TES AKHIR OPERASI PADA BILANGAN REAL Nama Sekolah
: SMK Putra Tama Bantul
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: X Ak1
Petunjuk
Kerjakan soal-soal berikut di lembaran jawaban yang telah disediakan dengan jelas dan benar (lengkap dengan cara penyelesaian). Dilarang mebuka buku catatan, buku paket, kalkulator, maupun computer leptop ataupun handphone Kerjakan soal soal berikut: 1. Hitunglah hasil dari : a. (144 : 2) – 23 + 9 – ((-7) x 12) = . . . b. (
)
=...
2. Konversikan bilangan dari: a.
=… %
c. 2,5% =
b.
= …,…
d. 0,005 =
3. a. Seorang peternak ayam mempunyai persedian makan untuk 80 ekor ayamnya selama satu bulan. Jika peternak tersebut menambah 20 ekor ayam lagi, berapa hari persediaan makanan itu akan habis? b. Dalam suatu perjalanan sejauh 48 km, sebuah motor memerlukan bahan bakar sebanyak 4 liter bensin. Jika motor itu menempuh perjalanan sejauh 72 km, berapa liter bensin yamg diperlukan? 4. Jarak dua kota pada peta 3,5 cm. Jika skala pada peta tersebut 1 : 500.000. Berapa jarak kedua kota itu sesungguhnya? 5. Keuntungan yang diperoleh dalam suatu usaha perdagangan, komoditas tertentu adalah Rp 200.000,00. Jika harga penjualan komoditas tersebut Rp 5.200.000,00. a. Berapakah harga pembeliannya? b. Presentase keuntungannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
LAMPIRAN B.3 PEDOMAN PENSKORAN TES AKHIR NO JAWABAN 1. a. (144 : 2) – 23 + 9 – ((-7) x 12)
SKOR
= 12 – 23 + 9 – (- 84)
2,5
=82
2,5
b. (
)
=(
)
1
=
1
=
1
=
2
2.
2,5
a. 43,53% b. 0,18
2,5 2,5
c. d. . 3.
2,5
a. Perbandingan berbalik nilai Banyak ternak
Hari
80
30
(80 + 20) = 100 Jadi, persediaan makana akan habis untuk 100 ekor ayam selama 24 hari
2
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
b. Perbandingan senilai Lama perjalanan dari pukul 10.00 – 12.00 adalah 2 jam Banyak Bahan Bakar (liter)
Jarak
Tempuh (km)
1
4
48
72
1
Diperoleh perbandingan :
2
Jadi,
bahan
bakar
yang
diperlukan
untuk
1
perjalanan sejauh 72 km adalah 6 liter. 4.
Jarak pada peta (cm)
Jarak sebenarnya (cm)
1
500.000
2
3 Diperoleh perbandingan :
cm km
5.
Jadi, jarak kedua kota tersebut sesungguhnya adalah 17,5 km Diketahui : Keuntungan = Rp 200.000,00
4 1 2
Harga Penjualan = Rp 5.200.000,00 Ditanya
: Berapakah modalnya dan presentase keuntungan?
Jawab
:
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2 Rp 5.000.000,00 1 % keuntungan 2 4% , besarnya modal adalah Rp 5.000.000,00 dan presentase keuntungannya adalah 4 %.
2
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LAMPIRAN B.4 No Absen : KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SUBBAB BULANGAN REAL Petunjuk: 1. Tulislah nomor absen pada kotak yang telah tersedia 2. Isilah tabel dibawah ini dengan jujur, sesuai dengan kondisi yang kamu alami 3. Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban kamu Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju Skala Penilaian
No 1
Pernyataan Saya selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena membuat saya lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika
2
Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena membuat saya merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran matematika
3
Saya belajar agar mendapat pujian dari orang lain
4
Saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari sehingga saya lebih percaya diri selama pelajaran
5
Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya akan memanfaatkan kesempatan tersebut
6
Saat belum memahami materi yang diajarkan, saya selalu berdiskusi dengan teman-teman
7
Semangat belajar saya meningkat jika guru memberikan pujian terhadap hasil ulangan atau pertanyaaan yang saya berikan
8
Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah karena jam istirahat tidak cukup penting bagi saya
9
Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum ulangan dan lebih senang untuk belajar semalaman
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
10
Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang sangat membosankan
11
Pelajaran matematika tidak membawa perubahan apapun bagi saya karena pelajaran matematika itu membosankan
12
Saya senang untuk belajar kelompok bersama teman-teman karena dapat meningkatkan gairah belajar saya
13
Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa berkonsentrasi selama pelajaran matematika
14
Saya tidak akan merasa cemas dalam mengerjakan ujian karena saya selalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik
15
Teman yang gaduh selama pelajaran akan menggagu konsentrasi saya dalam mengikuti pelajaran matematika
16
Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong
17
Saya merasa puas jika memperoleh nilai ulangan jelek tanpa harus mencontek dari orang lain
18
Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil belajar yang baik
19
Saya memilih untuk berteman dengan teman yang pintar agar bisa menyalin tugas miliknya
20
Mengobrol dengan teman saat pelajaran membuat saya kurang memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
LAMPIRAN C LAMPIRAN C.1
: Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa
LAMPIRAN C.2
: Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
LAMPIRAN C.1 Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
LAMPIRAN C.2 Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126