PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH JENIS SEKOLAH MAHASISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN SEJARAH ANGKATAN 2012-2014 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh: METINA GULO NIM: 121314019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya tulis ini kepada: 1. Ayah dan ibu yang selalu mendoakan saya setiap hari. 2. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah menyelenggarakan beasiswa sehingga saya bisa kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Abang, kakak, dan adik-adik yang menjadi motivasi saya dalam mengerjakan skripsi ini. 4. Teman, sahabat, yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Pengaruh Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2012-2014 Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Metina Gulo NIM: 121314019 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh: (1) jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar, (2) tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar, (3) interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2012-2014 Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto. Sampel yang digunakan berjumlah 120 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua sedangkan dokumen digunakan untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis varian dua jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar dengan Fhitung< Ftabel (0.004 < 3.93). (2) Ada pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan Fhitung>Ftabel (3.41>3.08). (3) Tidak ada interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan Fhitung
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT The Influences of the Type of School Students and Education Level of Parents Against the Students Learning Achievement Batch 2012-2014,History Education Study program, Sanata Dharma University,Yogyakarta. Metina Gulo NIM: 121314019 This study aims to determine whether there is an influence of (1) the type of school on student achievement, (2) the education level of parents on student achievement, (3) interaction between the type of school and the education level of parents on student achievement 2012-2014 History Education Study Program, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The method used is ex post facto. The sample used 120 students. The sampling technique is purposive sampling, while the data were collected using questionnaires and documentation. A questionnaire was used to obtain data on the type of school and parents' education level, while the data of student achievement retrieved from the archive or data GPA of students of 2010-2015. The analysis of the data was two-way anava. The results of this study indicate that there (1) is no influence between the type of school students on student achievement with the results of Farithmetic
Ftable (3:41> 3:08), (3) is no interaction between the type of school students and the education level of parents on student achievement with the results Farithmetic
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2010-2015 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka memperoleh gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengizinkan penulis melaksanakan penelitian di Program Studi Pendidikan Sejarah. 3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah memberikan dorongan, bimbingan dan petunjukpetunjuk yang sangat berharga bagi penulis. 4. Bapak Drs. A. K. Wiharyanto, M.M. selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengoreksi skripsi ini hingga selesai. 5. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah menyelenggarakan beasiswa sehingga penulis bisa menyelesaikan kuliah di Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak dan Ibu dosen serta Sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Mahasiswa/I angkatan 2012-2014 Prodi Pendidikan Sejarah yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini. 8. Teman dan sahabat mahasiswa/I angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini. 9. Teman dan sahabat seperjuangan mahasiswa/I beasiswa angkatan 2012 dari Nias Barat, dan 10. Seluruh pihak yang telah berperan penting dalam mengerjakan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis. Segala hal yang berhubungan dengan skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis. Akhir kata dengan menyadari segala kelemahan dan kekurangan, penulis meminta segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
PERSEMBAHAN .........................................................................................
iv
MOTTO ........................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xvii
BAB I: PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang ..............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................
8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA .....................................................................
10
A. Kajian Teori ..................................................................................
10
B. Kerangka Berpikir ........................................................................
30
C. Hipotesis .......................................................................................
32
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................
33
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
33
B. Populasi dan Sampel .....................................................................
33
C. Definisi Operasional Variabel ......................................................
35
D. Metode Penelitian .........................................................................
36
E. Metode Pengumpulan Data ..........................................................
36
F. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................
38
G. Desain Penelitian ..........................................................................
39
H. Analisis Data ................................................................................
40
I. Variabel Penelitian .......................................................................
45
J. Hipotesis Statistik .........................................................................
46
K. Jadwal Kegiatan ............................................................................
47
BAB IV: HASIL PENELITIAN ................................................................
48
A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................
48
B. Pengujian Hipotesis ......................................................................
58
C. Pembahasan ..................................................................................
62
BAB V: PENUTUP .....................................................................................
70
A. Kesimpulan ...................................................................................
70
B. Saran-saran ....................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
73
LAMPIRAN .................................................................................................
75
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL No
Nama Tabel
Halaman
1
Distribusi populasi
33
2
Distribusi sampel
35
3
Persiapan uji homogenitas
41
4
Persiapan uji analisis varian dua jalan
42
5
Jadwal Kegiatan
47
6
Data prestasi mahasiswa berdasarkan jenis sekolah
49
7
Prestasi belajar dengan jenis sekolah SMA
50
berdasarkan jurusan 8
Prestasi belajar dengan jenis sekolah SMK
51
berdasarkan jurusan 9
Data prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat
52
pendidikan orang tua 10
Frekuensi prestasi belajar mahasiswa dengan tingkat
54
pendidikan orang tua tinggi 11
Frekuensi prestasi belajar mahasisiwa dengan tingkat pendidikan orang tua sedang
xiv
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Frekuensi prestasi belajar mahasiswa dengan tingkat
57
pendidikan orang tua rendah 13
Hasil uji normalitas sampel
59
14
Hasil uji homogenitas sampel
60
15
Hasil uji analisis varian dua jalan
61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
No I
Nama Gambar Kerangka Berpikir
Halaman 30
II
40 Desain Dua Faktor
III
Histogram Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi
55
IV
Histogram Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang
56
V
Histogram Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah
57
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No
Nama Lampiran
Halaman
1
Kisis-kisi kuesioner
76
2
Data prestasi belajar mahasiswa
83
3
Prestasi belajar mahasiswa berdasarkan jenis sekolah
86
4
Prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat
91
pendidikan orang tua 5
Menentukan Distribusi Frekuensi dan mean, median,
96
modus, standar deviasi 6
Uji normalitas
102
7
Uji homogenitas
108
8
Perhitungan uji homogenitas varian
111
9
Pengelompokkan data analisis varian dua jalan
113
10
Perhitungan analisis varian dua jalan
114
11
Struktur kurikulum SMA
118
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa, terutama bangsa yang sedang membangun. Setiap orang juga memerlukan yang namanya pendidikan. Pendidikan penting untuk memberi perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat diketahui dari pentingnya arti pendidikan. Arti pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses perubahan sikap tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengujian dan pelatihan. Pengujian dan pelatihan dapat diperoleh dari lembaga pendidikan yang disebut sekolah. Dari sekolah, anak diuji sejauh mana pengetahuan yang telah diperolehnya. Hasil dari pengujian ini ialah sebuah prestasi yang dapat diwujudkan dengan nilai (angka) ataupun sikap kepribadian anak terhadap lingkungan sosialnya. Pelatihan diberikan supaya anak memperoleh keahlian dalam melakukan sesuatu seperti public speaking (berbicara di depan umum). Anak dilatih cara berbicara di depan umum supaya kelak dapat menjadi seorang pemimpin yang memiliki kemapuan dalam bidangnya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, dan tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1 Proses yang harus dilakukan telah dimulai sejak dini dengan mengikuti pendidikan formal yakni dari tingkat kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan 1
Anton Mulyono, Kamus Besar Bahasa Indonsia, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka 1990, hlm. 232.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
tinggi. Paling tidak dari empat tingkat pendidikan tersebut, anak banyak memperoleh pengetahuan sehingga mampu membuat permohonan dan bertingkah laku sesuai dengan kebutuhannya. Pada proses memperoleh pengetahuan, pendidik membina siswa agar menjadi anak yang manusiawai dan berakhlak mulia. Pendidikan Sejarah adalah salah satu Program Studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berusaha mencetak guru-guru sejarah di Indonesia. Para mahasiswa yang kuliah di Prodi Pendidikan Sejarah berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi, pendidikan, budaya, dan letak geografis yang berbeda-beda. Terdapat mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain NTT, NTB, Nias, Kalimantan, Jakarta, Papua, Tangerang, Lampung, dan Yogyakarta. Terdapat juga mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan orang tua yang berpendidikan, pegawai swasta, PNS, dan petani. Dilihat dari jenis sekolah mahasiswa ada yang berasal dari SMA dan SMK. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi mahasiswa kuliah di Pendidikan Sejarah diantaranya masalah ekonomi dan motivasi. Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah kebanyakan berlatar belakang ekonomi rendah sampai menengah ke bawah. Demikian juga dengan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa tergolong tinggi sampai rendah. Mahasiswa yang kuliah di Pendidikan Sejarah karena memiliki motivasi mampu memperoleh IPK tinggi. Akan tetapi, dari berbagai perbedaan latar belakang mahasiswa, pada kenyataanya hampir semua mahasiswa Pendidikan Sejarah memperoleh IPK yang baik dan termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Perolehan IPK dengan kategori tinggi tidak mudah karena harus memiliki komitmen belajar yang sungguh-sungguh. Melalui perubahan pola pikir dan tindakan seseorang mampu menentukan prestasi yang dimilikinya. Meskipun manusia pada umumnya hanya mengerti cara berpikir namun kurang dalam tindakan (aksi nyata) sehingga terkadang memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Pada kenyataanya mahasiswa Pendidikan Sejarah memiliki kemampuan untuk menentukan aksi nyata dalam hal belajar dengan sungguhsungguh. Pendidikan penting juga bagi orang tua. Dimana, orang tua adalah bagian dari sebuah proses yang ditempuh oleh anak dalam meraih prestasi. Wens Tanslain mengatakan bahwa anak-anak pertama kali mengalami proses belajar di dalam keluarga.2 Dalam keluarga anak pertama kali mengalami proses belajar berjalan, berbicara, dan mengurusi dirinya sendiri, serta mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, disiplin, kerja sama, dan bertingkah laku yang baik. Dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.3 Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut ayah, ibu.4 Mereka inilah yang memegang peranan dalam kelangsungan hidup
2
Wens Tanslain, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Gramedia, 1992, hlm. 45. Ibid, hlm 41. 4 Tamrin Nasution dan Nurhazilah Nasution, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi belajar Anak. Yogyakarta, Kanisius, 1985, hlm. 1. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
suatu rumah tangga atau keluarga. Sedangkan semua anak atau semua yang berada dalam pengawasan atau asuhan disebut anggota keluarga. Pengertian orang tua erat kaitannya dengan keluarga. Dryarkara mendefinisikan keluarga adalah ayah, ibu, dan anak. Ketiga unsur ini merupakan tritunggal.5 Tingkat pendidikan orang tua dapat terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan Perguruan Tinggi. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memberikan pengaruh besar bagi anak dalam hal prestasi belajar. Setiap orang yang ingin melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi tentu harus lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Sekolah Lanjutan Tingkat Atas adalah tingkat pendidikan yang mengarahkan pada suatu jurusan terentu. Jurusan yang diambil ketika di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas akan mempengaruhi kelanjutan dalam memilih pendidikannya. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dapat terdiri dari SMA/MA dan SMK/MAK. Di SMA ada dua-tiga jenis jurusan yang biasanya ditawarkan oleh sekolah. Diantaranya jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa. Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. Ilmu Pengetahun Sosial mempelajari Sosiologi, Sejarah, dan Geografi, serta mata pelajaran umum lainnya. Jurusan Bahasa dibekali dengan ilmu spesifik tentang Bahasa terutama Bahasa Indonesia, jumlah mata pelajaran umum lainnya. Sedangkan Sekolah Menengah
5
Dryarkara, Dryarkara Tentang Pendidikan, Yogyakarta, Kanisius, 1980, hlm. 127.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Kejuruan, ini lebih spesifik. Jurusan yang ditawarkan pun menyesuaikan dari kemampuan guru dan sekolah, dan mata pelajaran umum lainnya. Untuk melajutkan ke Perguruan Tinggi, seseorang biasanya mencari jurusan yang relevan dengan jurusannya ketika masih di Sekolah Menengah Atas. Karena hal ini akan memberi pengaruh pada prestasi yang akan diraih. Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah berasal dari berbagai jenis jurusan pada saat sekolah tingkat atas. Bukan semata-mata bahwa mahasiswa yang kuliah di Prodi Pendidikan sejarah berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Akan tetapi, dari semua jurusan tersebut ada di Prodi Pendidikan Sejarah. Baik Jurusan IPA, IPS, Bahasa maupun Sekolah Menengah Kejuruan. Jurusan IPA, IPS maupun SMK, masing-masing memiliki tujuan tertentu. Jurusan IPA bertujuan untuk mempelajari ilmu alam (biologi, fisika, dan kimia) dengan baik. Ketiga mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran pokok bagi peserta didik yang mengambil jurusan IPA. Pada jurusan IPA, mata pelajaran sejarah bukan mata pelajaran pokok sehingga jam pertemuan 2x45 menit. Sedangkan jurusan IPS bertujuan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial diantaranya sosiologi, geografi, dan sejarah. jumlah jam pertemuan untuk mata pelajaran tersebut masing-masing 3x45 menit. Semakin banyak jumlah jam pertemuan setiap mata pelajaran maka semakin luas juga pemahaman serta pengetahuan tentang materi yang disampaikan oleh guru. Pemahaman dan pengetahuan diperoleh dari kegiatan yang dilakukan melalui proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
mengajar sehingga menghasilkan perubahan-perubahan positif pada anak didik menuju kedewasaan dan kesuksesan pada bidang ilmu yang dimilikinya.6 Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi taraf intelegensi kemampuan belajar, motivasi belajar, perasaan sikap minat, keadaan fisik-keadaan psikologis. Sedangkan faktor ekstern meliputi keadaaan ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, jenis sekolah mahasiswa dan keadaan waktu mencakup jumlah jam setiap hari yang tersedia untuk belajar. Berdasarkan latar belakang latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi prestasi belajar. Jenis sekolah mahasiswa dapat terdiri dari sekolah negeri/swasta, sekolah di kota/bukan di kota, sekolah terakreditasi, dan SMA/SMK. Dari berbagai macam asal sekolah tersebut peneliti lebih memilih jenis sekolah SMA/SMK. Sebab, SMA/SMK adalah tingkat pendidikan yang paling dekat dengan perguruan tinggi. Sehingga peneliti tertarik untuk menemukan sejauh mana pengaruh dari jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka penelitian ini hanya difokuskan pada faktor ekstern yaitu jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. Pemilihan topik pengaruh jenis sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan sejarah dilihat dan didasarkan pada pengalaman selama menjadi mahasiswa di prodi pendidikan
6
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia, 1984, hal. 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
sejarah, dimana prestasi mahasiswa sangat bervariasi hal ini ditunjukkan melalui Indeks Prestasi Komulatif (IPK) setiap semester dapat menurun ataupun meningkat. Kelihatannya para mahasiswa yang berasal dari jenis Sekolah Menengah Kejuruan pun hampir tidak mengalami kesulitan dalam belajar sejarah karena nilai setiap semesternya baik. Selain itu, tempat dari penelitian ini sangat efektif dan efisien karena dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma. Sehingga peneliti merasa bahwa data, waktu, dan tempat pelaksanaan sangat mudah dicapai serta pengerjaan laporan sangat mendukung.
B. Perumusan Masalah 1. Sejauh mana pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014? 2. Sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014? 3. Adakah interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui sejauh mana pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014. 2. Mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
3. Mengetahui sejauh mana interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Angkatan 2012-2014? D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa Bagi Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014 dapat mengetahui faktor pendukung dalam meraih prestasi belajar sejarah, Sehingga mampu merefleksikan diri menjadi lebih berprestasi lagi ke masa yang akan datang. 2. Bagi Orang Tua Orang tua mengetahui hal-hal yang dikehendaki anak, sehinga orang tua berusaha sedapat mungkin memberi dukungan intelektual dalam proses belajar anak. Sehingga anak termotivasi untuk belajar secara tekun agar memperoleh prestasi yang membanggakan orang tua. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma, Khususnya Prodi Pendidikan Sejarah. - Memperkaya khazanah dunia pustaka terutama karya ilmiah Pendidikan Sejarah. - Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar dosendosen Pendidikan sejarah. - Digunakan sebagai titik tolak dalam penelitian sejenis dengan fokus yang berbeda, sehingga aspek lain yang mempengaruhi prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma dapat dipublikasikan. 4. Bagi Peneliti - Peneliti dapat berlatih menulis karya ilmiah yang baik. - Peneliti dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang pengaruh jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012-2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Sekolah Kebanyakan orang berpikir bahwa sekolah tidak penting. Ada yang mengatakan bahwa untuk apa sekolah, sekolah hanya menyita waktu anak, sekolah hanya menghabiskan uang orang tua, dan lain sebagainya. Namun, di balik semua prasangka negatif itu ada nilai yang tidak bisa dibeli oleh siapapun yaitu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sangat besar nilai dan harganya. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan, seseorang harus melalui berbagai proses yakni sekolah. Di sekolah, seseorang akan diajarkan tentang pendidikan oleh pendidik yang ahli di bidangnya. Karena pendidikan sangat bermanfaat bagi kemajuan diri sendiri, lingkungan, dan bahkan negara. Oleh sebab itu, pemerintah merumuskan undang-undang tentang pendidikan. Meskipun pemerintah telah menerbitkan sebuah Undang-Undang tentang pendidikan nasional, tetapi tanpa sekolah tujuan itu tidak mungkin dapat diwujudkan. Menurut Kompri, sekolah adalah suatu lembaga dimana seorang peserta didik menuntut ilmu secara formal dan merupakan wadah bagi para peserta didik dalam menentukan arah atau langkah yang akan ditempuh serta untuk menentukan cita-cita yang ingin mereka capai untuk masa depannya.7 Di sekolah, peserta didik akan dibantu oleh para pendidik untuk mengembangkan kepribadian yang berguna bagi masa depan. Sehingga Kompri menjelaskan lagi bahwa sekolah adalah suatu wadah untuk
7
Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, Bandung, Alfabeta, 2014, hlm. 4-5.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
menciptakan sosok manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang siswa yang terlibat di dalamnya, baik dari segi budaya, sosial, maupun ekonomi. Sekolah diciptakan untuk memberikan konstribusi dalam peninggkatan kualitas masyarakat. Melalui sekolah, peserta didik dapat menemukan jadi diri dan menjadi manusia yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri, orang tua, dan lingkungan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah juga diartikan sebagai waktu atau pertemuan ketika murid diberi pelajaran, usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan) tentang pelajaran, dan pengajaran.8 Sekolah yang dimaksud disini ialah tempat dimana guru dan siswa melakukan interaksi tentang penyampaian ilmu pengetahuan. Dalam sekolah terdapat yang dinamakan warga sekolah. Yakni guru, siswa, orang tua, staf pegawai tata usaha dan perpustakaan, serta pegawai kebersihan dan keamanan. Sekolah juga dapat diartikan sebagai tempat anak memperoleh dan mengembangkan pendidikan formal. Pendidikan formal tersebut dimulai sejak anak berumur 7 tahun. Ketika anak berumur tujuh tahun sampai dengan tiga belas tahun, dia dinyatakan peserta didik sekolah dasar. Mulai umur tiga belas tahun sampai dengan 15 tahun, dia dinyatakan peserta didik sekolah menengah pertama. Dari umur 15 tahun sampai dengan 18 tahun, dia dinyatakan sebagai peserta didik sekolah lanjutan tingkat atas. Setelah si anak dinyatakan lulus dari
8
Wahmuji, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 230.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
sekolah lanjutan tingkat atas, maka diperbolehkan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Oleh karena itu, pendidikan formal yang sangat dekat dengan perguruan tinggi adalah sekolah lanjutan tingkat atas, maka peneliti hanya membuat starting poinnya mulai anak menempuh sekolah lanjutan tingkat atas. Sekolah lanjutan tingkat atas dapat terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK). Kedua jenis sekolah ini memiliki persamaan dan perbedaan yang signifikan. Keduanya merupakan lembaga pendidikan formal yang dapat tempuh oleh peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya. Selain itu, kedua jenis sekolah ini juga terdapat perbedaan dari segi kurikulum dan jurusan. a. Tujuan Sekolah Pada umumnya, sekolah memiliki tujuan ialah memberi tempat bagi anak-anak bangsa mengikuti proses belajar mengajar supaya tujuan pendidikan nasional terlaksana dengan baik. Selain itu, sekolah diciptakan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sekolah menjadi lembaga pendidikan formal. Dimana, setiap peserta didik memperoleh kesempatan yang sama dengan yang lainnya untuk mengejar mimpinya. Melalui sekolah, peserta didik dapat mengetahui cara bersaing sehat terhadap orang lain, mengembangkan kemampuan diberbagai aspek kehidupan, dan menjalin relasi yang baik dengan orang lain.9
9
Kompri, op.cit., hlm. 6-7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b. Jenis Sekolah Mahasiswa Jenis sekolah yang dimaksudkan dalam penelitian ini ada dua, yaitu sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). 1) Sekolah Menengah Atas (SMA) Sekolah menengah atas merupakan tempat peserta didik yang telah dinyatakan tamat dari sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Sekolah Menengah Atas salah satu jenis sekolah yang membuka ruang bagi peserta didik untuk belajar ilmu pengetahu, baik ilmu pengetahuan alam, sosial, bahasa, dan lain-lain. Mata pelajaran yang ditawarkan di Sekolah Menengah Atas hampir sama dengan mata pelajaran yang ditawarkan pada Sekolah Menengah Kejuruan. Dimana, keduanya mempelajari ilmu pengetahun. Hal yang membedakan ialah jurusan yang ditawarkan oleh sekolah. Biasanya setiap jurusan memiliki jam pertemuan mata pelajaran tertentu yang cukup lama (misalnya 4 jam pertemuan). Di Sekolah Menengah Atas, ada dua juran yang sudah umum harus ditawarkan yakni IPA dan IPS. Peserta didik yang mengambil jurusan IPA mempelajari mata pelajaran tentang ilmu pengetahuan alam. Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam terdiri dari tiga yaitu fisika, kimia dan biologi yang masing-masing jam pertemuannya adalah 2x45 menit. Di jurusan IPA, peserta didik juga belajar tentang mata pelajaran sejarah. Jam pertemuan untuk mata pelajaran sejarahpun tidak sebanyak dengan jurusan IPS. Karena, pada jurusan IPA mata pelajaran sejarah hanyalah sebagai mata pelajaran umum saja. Pembahasan materinya pun tidak sedetail di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
jurusan IPS. Buku pelajaran sejarah yang digunakan jurusan IPA berbeda dengan buku yang digunakan jurusan IPS. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan kurikulumm bahwa mata pelajaran sejarah di jurusan IPS berjumlah 3x45 menit setiap pertemuan. Sedangkan jurusan IPS, mata pelajaran yang harus didalami ialah sejarah, sosiologi dan geografi. Ketiga mata pelajaran tersebut menjadi spesial bagi peserta didik dan modal untuk mengambil jurusan yang sesuai ketika melanjukan studi ke perguruan tinggi dengan jumlah jam pelajaran yang memadai yaitu 3x45 menit setiap pertemuan. 2) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Menurut Undang-Undang, sekolah kejuruan merupakan usaha untuk mempersiapkan peserta belajar terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.10 Harapannya ialah setelah dinyatakan lulus akan segera memperoleh pekerjaan. Prioritas memproleh pekerjaan dapat dipengaruhi oleh keterbatas biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga mata pelajaran yang ditawarkan juga harus lbih spesifik dan dapat diterapkan langsung oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pada sekolah menengah kejuruan, jurusan yang ditawarkan lebih pada jurusan ketrampilan misalnya pertanian, perkantoran, dan teknik mesin. Jurusan pertanian tidak menuntut ijazah dari perguruan tinggi tetapi ketrampilan untuk membuka lahan dengan kemampuan tertentu.
10
Wowo S. K., Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan, Bandung, Alfabeta, 2013, hlm. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Demikan pula dengan jurusan perkantoran dan teknik mesin, keduanya dapat memperoleh pekerjaan tanpa ijazah dari perguruan tinggi. Selain jurusan tersebut di atas, sekolah menengah kejuruan juga memberikan mata pelajaran umum seperti agama, sejarah, Pkn, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Mata pelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah menengah kejuruan memperoh jumlah jam yang terbatas yakni 2x45 menit setiap pertemuan. Pembatasan jumlah jam tersebut dapat disebabkan oleh pembagian jumlah jam untuk mata pelajaran keahlian. Sehingga mata pelajaran sejarah bagi peserta didik di sekolah menengah kejuruan sangat terbatas. c. Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengetian tersebut, setiap sekolah harus melaksanakan kurikulum dengan sebaik-baiknya. Di dalam kurikulum telah memuat semua bentuk tindakan dan tujuan pendidikan. Mata pelajaran yang ditawarkan pun harus berpedoman pada kurikulum yang berlaku supaya ada kesinambungan untuk memenuhi suatu tujuan pendidikan. Dalam menjalankan kurikulum, setiap sekolah membuat struktur kurikulum yang memuat jumlah komponen mata pelajaran serta alokasi waktu yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Struktur
kurikulum
menggambarkan
konseptualisasi
konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam satu semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sisstem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum juga adalah gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai
posisi
seorang
siswa
dalam
menyelesaikan
pembelajaran disuatu satuan atau jenjang pendidikan. Struktur pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan alokasi waktu. Kurikulum yang digunakan pada penelitian ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum KTSP, di SMA dan SMK jumlah jam pertemuan untuk mata pelajaran sejarah memiliki perbedaan. Di SMA, mata pelajaran sejarah di kelas X berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu. Di kelas XI-XII program IPS berjumlah tiga jam pertemuan setiap minggu dan di kelas XI-XII IPA berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu. Secara keseluruhan, jumlah jam mata pelajaran sejarah di SMA adalah tujuh jam setiap minggu. Sedangkan di SMK mata pelajaran sejarah berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu untuk kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
X, XI, dan XII. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA mampu memperoleh prestasi belajar yang tinggi tentang sejarah. Hal ini dapat disebabkan oleh materi-materi sejarah yang telah dipelajari dan diketahui ketika belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. 2. Tingkat Pendidikan Orang Tua a. Pengertian Pendidikan Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta belajar agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.11 Melalui pendidikan manusia mampu mengatahui dan mengikuti perkembangan dunia. Pendidikan memberi pengaruh besar untuk membuka pola pikir dan cara pandang manusia agar mampu berekambang dengan menggunakan akal sehat. Oleh sebab itu, Indonesia mengedepankan pendidikan bagi masyarakat, supaya menjadi manusia yang dapat memiliki kemampuan berakhlak mulia yang tinggi. Di Indonesia terdapat beberapa jenjang pendidikan yang bisa ditempuh. Jenis pendidikan tersebut diuraikan secara lengkap dalam UUSPN
11
Ibid, hlm. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
No 20 Tahun 2003 pasal 15, diantaranya, (1) pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta belajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (2) pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta belajar terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. (3) pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. (4) pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta belajar untuk memilih pekerjaan dengan syarat keahlian khusus.12 Dari uraian pengertian pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah upaya yang terorganisisr, berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya13. b. Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat pendidikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP), tingkat pendidikan menengah (SMA), dan tingkat pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi). Tingkat pendidikan tersebut dapat diketahui berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2008 yang menentapkan
12
Ibid, hlm. 2-3. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Edisi Pertama, Jakarta, Penadamedia Group, 2013, hlm. 85. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
perarturan tentang wajib belajar. Dimana, pendidikan formal memiliki tingkatan yang wajib diikuti, diantaranya: 1) Sekolah Dasar Sekolah Dasar adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar. 2) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar atau sejenis. 3) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Sekolah Lanjutan Tingat Atas merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama atau sejenis. 4) Perguruan Tinggi Perguruan tinggi adalah bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum setelah jenjang pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas. Diperguruan tingga peserta didik disebut mahasiswa. Mahasiswa diperbolehkan memilih jenis jurusan yng sesuai dengan kemampuanya. Diperguruan tinggi, mahasiswa dapat menyelesaikan studinya kurang lebih empat tahun (delapan semester) bagi yang mengambil strata satu (S1). Bagi yang mengambil Diploma (D3) dapat menyelesaikan studi selama tiga tahun (enam Semester).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat akhir yang ditempuh oleh orang tua siswa. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal (sekolah) yang pernah diikuti oleh orang tua siswa. Yang dimaksud pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan mengikuti pola berjenjang sesuai dengan perkembangan usia atau kemampuan dan menggunakan sistem yang teratur dalam bentuk birorkrasi, materi pendidikan yang terencana dalam kurikulum, pengakuan resmi setelah evaluasi dengan ijazah.14 Sesuai dengan tingkatan dan bentuk yang ada pada pendidikan formal (sekolah), maka kepribadian yang terbentuk juga akan berbeda atau wawasan pendidikan yang dimiliki akan berbeda. Tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi akan lebih menguntungkan bagi kehidupan seseorang, karena tingkat pendidikan seseorang yang lebih tinggi akan memungkinkan orang tersebut untuk dapat mengembangkan dirinya secara luas. Perlu dipahami bahwa setiap orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memberikan dorongan kepada anak-anaknya. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi (tamat Perguruan tinggi) memiliki ketrampilan, pemahaman, pengetahuan yang lebih baik jika dibandingkan dengan orang tua yang tingkat pendidiknnya rendah (tamat SD, SMP, dan SMA/SMK), atau tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
14
Sudiarjo, Profesi Kependidikan II, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 1997, hlm. 14-15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Orang tua yang berpendidikan lebih tinggi akan aktif dalam mendorong perkembangan anak. Pengalaman mengenyam pendidikan lebih tinggi memudahkan orang tua membantu kesulitan belajar anak, karena orang tua memiliki pengalaman dan cara untuk mengatasinya. Pengetahuan yang lebih luas memungkinkan orang tua untuk membantu mengatasi kesulitan belajar anak sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Orang tua yang tingkat pendidikannya rendah dapat dikatakan kurang atau mempunyai kemungkinan kecil untuk memberi pengaruh terhadap anak-anaknya. Sebab, pengetahuan, kemampuan dan keterampilan akademisnyapun terbatas sehingga pengaruh yang diberikan kepada anak juga terbatas. Tingkat pendidikan orang tua juga berkaitan dengan pekerjaan dan penghasilannya. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan orang tua menduduki jenjang pekerjaan formal yang lebih tinggi. Dan tidak dapat dipungkiri juga bahwa jenjang pekerjaan yang lebih tinggi anakn mempengaruhi penghasilan dan tingkat sosial ekonomi. Semakin tinggi jenjang pekerjaan formal yang dimiliki akan semakin tinggi pula penghasilannya. Tingkat pendidikan orang tua juga mewarnai tingkat perhatian orang tua terhadap anaknya. Biasanya orang yang berpendidikan rendah akan mempunyai cakrawala yang sempit tentang pendidikan, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap pengertian orang tua tentang pendidikan. Jika orang tua kurang memahami pendidikan, maka hal ini akan berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
terhadap pola asuh orang tua dan kadang-kadang cita-cita pun harus menuruti kehendak orang tua. Dalam hal ini berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi dan mengerti psikologi anak. Orang tua yang seperti ini akan mempunyai pola asuh yang lebih demokratis. 3. Prestasi Belajar a. Belajar Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.15 Dengan demikian belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal, tetapi mengalami. Hamlik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubhan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam belajar dipengaruhi oleh pengalaman atau latihan. Sementara itu, menurut Thorndike mendefinisikan belajar sebagai suatu bentuk hubungan atau koneksi antara stimulus dan respons dan penyelesaian masalah (problem Solving) yang dapat dilakukan dengan cara Trial and Error (coba-coba).16 Pengertian belajar yang dikemukakan oleh Thorndike berasal dari sebuah uji coba yang dilakukan pada seekor kucing. Dimana, kucing tidak bergerak apabila tidak ada stimulus. Stimulus yang dimaksud disini ialah dorongan dari luar. Stimulus yang didapatkan oleh kucing ialah tali. Ketika
15 16
Ibid, hlm. 4-6. Sri Esti W. D., Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Grasindo, 2002, hlm. 126.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kucing melihat tali, maka segera menariknya. Sehingga terjadi proses Tarik menarik. Dari teori yang diungkapkan oleh Thorndike bahwa belajar itu diperoleh dari kegiatan yang dilakukan setiap hari. Tidak tertutup kemungkinan bahwa melakukan berbagai kegiatan akan memberi keuntungan tersendiri bagi pelakunya. Jadi belajar seharusnya memiliki stimulus yang sesuai dengan apa yang akan dilakukannya17. 1. Ciri-Ciri Belajar18 Menurut Hartini, belajar memiliki beberapa ciri-ciri yakni sebagai berikut: a) Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku maupun nilai dan sikap (afktif). b) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat, melainkan menetap atau dapat disimpan. c) Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. d) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. 2. Pembelajaran Sejarah Pembelajaran diartikan sebagai sebuah usaha mengubah emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui proses pembelajaran akan membentuk pengalaman belajar yang dapat meningkatkan moral dan keaktifan peserta didik. Pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses atau kegiatan sistematis bersifat interaktif dan komunikatif yang terjadi antara pendidik dan siswa dalam kelas maupun di luar kelas.
17
Ibid, hlm. 127. Hartini Nara dan Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010, hlm. 5-6. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta, tafsiran serta penjelasannya. Tafsiran maupun penjelasan yang diungkapkan bertujuan untuk menyampaikan pemahaman tentang peristiwa yang telah terjadi dimasa lalu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Taufik bahwa sejarah adalah hasil dari sebuah usaha merekam, melukiskan dan menerangkan peristiwa di masa lalu. Dengan demikian, pembelajaran sejarah lebih menekankan pada peristiwa yang terjadi di masa lampau.19 Pembelajaran sejarah di sekolah bertujuan agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman tentang masa lampu. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan, perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jari diri bangsa di tengah-tengah masyarakat dunia. Pembelajaran sejarah juga mempunyai tujuan untuk menanamkan semangat cinta tanah air, mengetahui proses terbentuknya negara Indonesia, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bagi peserta didik,dan mengetahui proses peradaban manusia di dunia pada masa lampau.
19 Donisetyawan, http://www.donisetyawan.com/pengertian-pembelajaran-sejarah-indonesia/, 2015, diunduh pada tanggal 15 April 2016 pukul 6:08 wib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b. Pengertian Prestasi Prestasi belajar merupakan suatu transformasi terhadap suatu masukan yang berupa materi pelajaran. Prestasi belajar menurut Muhibbin Syah meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa, tetapi sulit diungkapkan sebab perubahan hasil belajar ada yang bersifat intangible (tidak dapat diraba). Sehingga guru hanya dapat melihat perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan peruabahan sebagai akibat dari belajar siswa, baik yang berdimensi cipta maupun rasa. Sementara itu pengertian prestasi belajar oleh Poerwadarminto diartikan sebagai suatu hasil yang telah dicapai anak didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai hasil pengolahan output dari suatu proses transformasi terhadap masukan atau input yang berupa materi pelajaran. Menurut Ngalim Purwanto belajar dapat digambarkan sebagai berikut: Masukan
Proses
Hasil
Materi pelajaran
Transformasi
Prestasi Belajar
Gambar diatas menunjukkan bahwa masukan merupakan bahan baku yang diolah, dalam hal ini diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar. Materi pelajaran tersebut akan ditransformasikan kepada siswa melalui suatu proses yang disebut dengan proses belajar mengajar. Hasil dari proses pengolahan materi pelajaran adalah prestasi belajar. 1) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Prestasi belajar yang dicapai oleh anak didik merupakan hasil dari interaksi antara berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaru belajar itu ada dua yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri dari intelegensi, minat/bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. a) Faktor intern - Intelegensi Yang dimaksud dengan Intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah. Intelegensi juga diartikan kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa intelegensi menjadi salah satu faktor untuk menentukan tingkat prestasi belajar. - Minat Yang dimaksud dengan minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu tanpa adanya paksaan dari orang lain atau kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu yang biasanya disertai dengan perasaan senang. Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir diperoleh melalui proses genetik yang akan terealisasi menjadi kecakapan sesudah belajar. Minat belajar tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
- Motivasi Yang dimaksud dengan motivasi adalah suatu tenaga yang terdapat pada diri seseorang untuk menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Seseorang belajar dengan motivasi yang kuat akan melaksanakan kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. b) Faktor Ekstern - Lingkungan keluarga Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga adalah faktor pertama dan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Hal ini disebabkan karena keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, susunan rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.20 Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. - Lingkungan Sekolah Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup guru, alat/media, kondisi gedung dan kurikulum. 20
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hlm. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Guru adalah tenaga pendidik yang memberi sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik. Dengan ilmu yang dimiliknya, seorang guru dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang pintar. Di dalam mengajar, seorang guru memiliki cara yang berbeda-beda, hal ini sesuai dengan kepribadian masing-masing dan latar belakang kehidupan mereka. Kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar di kelas, karena hal ini mempengaruhi pola kepemimpinan guru ketika mengajar di kelas. Alat pelajaran erat kaitannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan oleh guru. Media pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Kondisi gedung adalah keseluruhan ruang yang ada di sekolah dan dapat menunjang ataupun menghambat belajar anak di sekolah. Kondisi gedung yang kokok, kuat dan memenuhi syarat kesehatan yang baik akan memberi pengaruh yang baik pula terhadap proses belajar dan prestasi belajar siswa. Kurikulum diartikan “sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa”. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
- Lingkungan Masyarakat Yang termasuk pada faktor lingkungan masyarakat ialah media massa dan teman bergaul. Media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya akan memberi pengaruh pada cara belajar dan prestasi belajar anak. Teman bergaul yang baik akan memberi pengaruh yang baik, sebaliknya teman bergaul yang tidak baik akan memberi pengaruh yang tidak baik. Memperoleh prestasi belajar yang baik harus bergaul pada teman yang baik . Berdasarkan uaraian pengertian dan faktor prestasi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat dicapai oleh setiap siswa dengan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi ini menentukan baik tidaknya siswa atau lulus tidaknya siswa dalam studi tertentu. Maka, pada penelitian ini prestasi belajar ditunjukkan dengan hasil indeks prestasi komulatif (IPK). c. Pengaruh Asal Sekolah dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pengaruh dapat dimengerti sebagai daya atau yang ditimbulkan dari sesuatu (orang, benda) yang berkuasa atau berkekuatan. Kata pengaruh menunjukkan adanya kemampuan untuk memberi perubahan pada suatu barang, benda, atau suatu keadaan tertentu. Perubahan yang terjadi bisa positif atau negative tergantung pada akibat yang ditimbulkan. Pengaruh jenis sekolah terhadap prstasi belajar dimaksudkan adalah SMA dan SMK. Jenis asal sekolah tersebut yang paling berpengaruh pada prestasi belajar mahasiswa adalah SMA. Di SMA, mahasiswa mempunyai jumlah jam mata pelajaran sejarah lebih banyak dibandingkan di SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Semakin banyak jumlah jam mata pelajaran sejarah maka semakin besar peluang bahwa peserta didik memiliki kemampuan, pengetahuan yang luas tentang sejarah. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar dimaksudkan adalah orang tua yang telah menempuh pendidikan sampai pada perguruan tinggi. Sehingga dapat memberi pengaruh besar pada prestasi belajar anak. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka semakin besar peluang untuk memperoleh pekerjaan formal dan mendorong anak-anaknya untuk berprestasi. B. Kerangka Berpikir
Jenis Sekolah Mahasiswa Pendidikan PSEJ Latar belakang mahasiswa
Prestasi Belajar
Tingkat Pend. Ortu
Gambar 1. Kerangka Berpikir Gambar di atas menguraikan bahwa keberhasilan mahasiswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu faktor ekstern. Faktor ekstern terdiri dari jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. Jenis sekolah yang ditempuh oleh mahasiswa dapat terdiri dari dua yaitu SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
dan SMK. Mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah, hal ini disebakan oleh jumlah jam mata pelajaran sejarah. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMK memiliki pemahaman yang terbatas tentang mata pelajaran sejarah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah jam mata pelajaran sejarah. Semakin mendalam pemahaman mahasiswa tentang sejarah maka semakin besar ketertarikan untuk belajar sejarah dan memiliki prestasi belajar yang sangat tinggi. Tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Semakin tinggi pendidikan orang tua maka semakin besar pengaruhnya bagi proses belajar mahasiswa dalam meraih prestasi. Faktor intern dapat berupa komitmen yang ditimbulkan dari dalam diri mahasiswa. Berupa rasa rajin membaca buku, mengerjakan tugas dan sebagainya. Orang tua yang berpendidikan rendah, biasanya akan mempunyai pandangan yang sempit tentang pendidikan. Sehingga orang tua yang tergolong berpendidikan rendah kurang untuk memberi pemahaman tentang pendidikan bagi anak-anaknya. Dan hal ini berbeda dengan orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. Mereka memiliki pola pikir atau pandangan yang luas terhadap pendidikan. Mereka sangat memberi pengaruh bagi anak-anaknya. Sehingga dengan mudah anak-anaknya memperoleh dukungan yang banyak untuk meraih prestasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
C. Hipotesis 1. Ada pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar 2. Ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi mahasiswa 3. Ada interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma. Jln. Affandi Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002. 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan April 2016. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2015/2016 yang keseluruhannya terdiri dari 202 orang mahasiswa aktif. Angkatan 2010 berjumlah 11 orang, angkatan 2011 berjumlah 12 orang, angkatan 2012 berjumlah 33 orang, angkatan 2013 berjumlah 55 orang, angkatan 2014 berjumlah 48 orang, dan angkatan 2015 berjumlah 43 orang. Populasi mahasiswa secara rinci ditampilkan pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Populasi No 1 2 3 4 5 6
Angkatan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah
Jumlah 11 12 33 55 48 43 202
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Suharsini Arikunto mengatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15%, atau 20-25%, atau lebih. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka prosentase sampel dalam penelitian ini adalah 60% dari 202 sehingga sampel penelitian ini berjumlah 120 orang yang terdiri tiga angkatan. Yaitu mahasiwa angkatan 2012, angkatan 2013, dan mahasiswa angkatan 2014. Alasannya adalah ketiga angkatan mahasiswa tersebut telah banyak mengambil satuan kredit semester (sks), sehingga mempermudah untuk mengetahui indeks prestasi komulatif (IPK). Selain itu, ketiga angkatan tersebut hampir memiliki kesamaan dalam jumlah satuan kredit semester yang telah ditempuh. Jumlah sampel menentukan hasil penelitian, sehingga semakin banyak sampel yang digunakan, maka hasilnya semakin baik karena dapat membuktikan apakah benar ada pengaruh jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap presatasi belajar. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.21 Tujuannya adalah untuk memudahkan mengumpulkan data yang dibutuhkan.
21
Suharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2003, hlm. 128.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel 2. Distribusi Sampel Angkatan 2012 2013 2014 Jumlah
No 1 2 3
Jumlah 30 50 40 120
C. Definisi Operasional Variabel 1. Jenis Sekolah Yang dimaksud jenis sekolah mahasiswa dalam penelitian ini adalah lembaga pendidikan yang pernah ditempuh oleh mahasiswa. Dapat berupa Sekolah
Menengah
Atas
(SMA)/MA,
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK)/MAK. Pada penelitian ini, jenis sekolah mahasiswa dibagi menjadi dua yaitu SMA dan SMK. 2. Tingkat Pendidikan Orang Tua Yang dimaksud tingkat pendidikan orang tua dalam penelitian ini adalah pendidikan formal (sekolah) yang pernah diikuti oleh orang tua mahasiswa. Dalam hal ini tingkat pendidikan orang tua diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tingkat pendidikan rendah (SD dan SMP), tingkat pendidikan sedang (SMA), dan tingkat pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi). 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu transformasi terhadap suatu masukan yang berupa materi pelajaran. Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah sejauh mana seseorang menguasai dan memahami materi pelajaran. Prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai yang berhasil dicapai oleh mahasiswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang di bagi menjadi 4 ketegori yaitu sangat tinggi (3.51-4.00), tinggi (2.76-3.50), sedang (2.00-2.75), dan rendah (<2.00). 4. Pengaruh Pengaruh dapat dimengerti sebagai daya atau yang ditimbulkan dari sesuatu (orang atau benda) yang berkuasa atau berkekuatan. Kata pengaruh menunjukkan adanya kemampuan untuk memberi perubahan pada suatu barang, benda, atau suatu keadaan tertentu. Perubahan yang terjadi bisa bersifat positif atau negatif tergantung pada akibat yang ditimbulkan. D. Metode Penelitian Metode adalah cara atau prosedur untuk mendapatkan objek penelitian. Metode diartikan juga sebagai cara untuk berbuat, mengerjakan sesuatu secara teratur, terencana dan sistematis.22 Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Penelitian ex post facto dapat juga diartikann “dari sesudah fakta” yang menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah peristiwa dalam variabel bebas-terikat itu terjadi.23 Data yang dihasilkan pada penelitian ini bersifat kuantitatif. E. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Prodi
22
Suhartono W. Pranoto, teori dan MetodologiSejarah, Yogyakarta, Graha Ilmu, hlm. 11 Donald Ary, dkk, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004, hlm.410-411 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Pendidikan Sejarah mengenai jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. 2. Prosedur pengumpulan data a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan kegiatan yang lakukan meliputi: 1) Meminta izin kepada Kaprodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh asal sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015 2) Seleksi bahan, membangun konsep teori, dan instrument (mencari bukubuku sumber) yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini. 3) Uji coba kuesioner Peneliti tidak melakukan uji coba kuesioner, Karena kuesioner tersebut sudah terstandar. Selain itu tes ini sudah terjamin validitas dan reliabilitasnya karena kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner James Spillane S.J yang sudah diujicobakan kepada mahasiswa di berbagai universitas yang ada di Indonesia. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 dengan cara membagi kuesioner kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah. Pengisian kuesioner dilakukan di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Dalam melaksanakan penelitian ini, kuesioner diedarkan oleh peneliti. Dari pengamatan peneliti selama responden mengisi kuesioner, timbul kesan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam memahami pertanyaan. 2) Pengecekan terhadapa kelengkapan kuesioner Setelah kuesioner terkumpul semua, peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah terkumpul tersebut. Pengecekan ini dimaksud untuk mengetahui apakah kuesioner yang terkumpul sudah sah atau tidak. Kuesioner dianggap sah apabila responden menuliskan nomor mahasiswa di kolom yang telah disediakan oleh peneliti. 3) Skoring Dalam penelitian ini, IPK mahasiswa kategorikan menjadi empat, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Mahasiswa yang termasuk kategori sangat tinggi apabila IPKnya berkisar antara 3.76-4.00, kategori tinggi berkisar antara 2.76-3.51, kategori sedang berkisar antara 2.00-2.75, serta mahasiswa yang termasuk kategori rendah adalah mahasiswa dengan IPKnya antara <2.00. Pengelompokkan ini didasarkan pada buku pedoman akademik Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2007. F. Instrumen Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner, sebagai atat untuk mengumpulkan data jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. b. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Untuk mengetahui data tentang prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma digunakan arsip prestasi belajar atau nilai yang telah berhasil dicapai mahasiswa selama mengikuti kuliah dari semester pertama sampai semester genap 2015/2016. G. Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain factorial dua jalan.24 Dalam penelitian ini, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yakni tingkat pendidikan orang tua dan jenis sekolah mahasiswa. Variabel bebas ada dua macam yaitu jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. Variabel terikat yaitu prestasi belajar. Dengan demikian, peneliti menyatakan jenis sekolah dengan “A” dan tingkat pendidikan orang tua dengan “B”, prestasi belajar dengan C. Variabel A, B dan C dapat dijabarkan seperti dibawah ini: Variabel jenis sekolah dikategorikan menjadi dua yaitu; A-1 : Sekolah Menengah Atas A-2 : Sekolah Menengah Kejuruan Variabel tingkat pendidikan orang tua dikategorikan menjadi tiga yaitu; B-1 : Sekolah Dasar dan SMP B-2 : Sekolah Menengah Atas B-3 : Perguruan Tinggi Variabel Prestasi sama dengan C Maka desain faktorial dua jalan dapat diuraikan seperti di bawah ini:
24
Ibid, hlm. 518-519.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Desain Dua Faktor Tingkat
Jenis Sekolah Mahasiswa
Pend. Ortu
A-1
A-2
B-1
X
X
B-2
X
X
B-3
X
X
Gambar II. Desain Faktorial Dua jalan Gambar di atas terdiri dari enam kolom. Kolom pertama diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMA dan tingkat pendidikan orang tua rendah. Kolom dua, diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMK dan tingkat pendidikan orang tua rendah. Kolom tiga, diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMA dan tingkat pendidikan orang tua menengah. Kolom empat, diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMK dan tingkat pendidikan orang tua menengah. Kolom lima, diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMA dan tingkat pendidikan orang tua tinggi. Dan kolom enam, diisi dengan IPK mahasiswa jenis sekolah SMK dan tingkat pendidikan orang tua tinggi. H. Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan analisis varian dua jalan untuk semua variabel yaitu jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua. Analisis varian dua jalan memiliki dua syarat uji yaitu uji normalitas dan homogenitas. Supaya dapat dilakukan uji F, dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
analisis varian dua jalan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini ialah Liliefors yang statis ujinya sebagai berikut: Lo Lt F (ZI) S (ZI)
= hasil statistik uji Liliefors = tabel penguji Liliefors = frekwensi komulatif teoritik = frekwensi komulatif empirik
x ZI S
x
= standar deviasi
2. Uji homogenitas Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett adalah sebagai berikut: Tabel 3. Persiapan Uji Homogenitas Sampel 1 ∑
df
1/df
Si2
Log Si2
df.Log Si2
Menghitung S2, B, dan X2 S2 B = (log S2).∑(ni-1) χ2 = {B.∑(ni-1) log S2} Keputusan Uji : Ho diterima jika χ2hitung < χ2tabel. Atau Ho ditolak χ2hitungDK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Analisis varian Dua Jalan Tabel 4. Persiapan Uji Analisis Dua Jalan Sumber Variasi Antara A
Jumlah Kuadrat (JK)
JKA =
db
MK
Fo
P
A-1 (1)
Antara B
B-1 JKA =
(2) 0.05
Antara AB (Interaksi)
JKA =
dbA xdbB (2)
dbT - dbA Dalam (d)
Total (T)
JK(d) =
JKT =
dbB - dbAB N–1
1. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) JKT = Keterangan: JKT = Jumlah Kuadrat Total XT = Jumlah Total N = Jumlah Sampel 2. Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel A (JKA) JKA = Keterangan: JKA = Jumlah Kuadrat Variabel A XA = Jumlah Sel A XT = Jumlah Total NA = Jumlah Sampel Variabel A N = Jumlah keseluruhan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
3. Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel B (JKB) JKA = Keterangan: JKB = Jumlah kuadrat variabel B XB = Jumlah Sel B XT = Jumlah Total NB = Jumlah Sampel Variabel B N = Jumlah keseluruhan sampel 4. Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi antara Variabel A dengan Variabel B (JKAB) JKAB = Keterangan: JKAB = Jumlah kuadrat variabel AB JKA = Jumlah kuadrat variabel A JKB = jumlah kuadrat Variabel B XB = Jumlah Sel A dan B XT = Jumlah Total nB = Jumlah Sampel Variabel B N = Jumlah keseluruhan variabel 5. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (JKD) JKD = JKT-JKA-JKB-JKAB Keterangan: JKT =Jumlah kuadrat total JKA = Jumlah kuadrat variabel A JKB = Jumlah kuadrat variabel B JKAB = Jumlah kuadrat variabel A dan B 6. Menghitung dbA. dbA = A-1 Keterangan: dbA = derajat kebebasan variabel A A = Jumlah kategori variabel A 7. Mengitung dbB. dbB = B-1 Keterangan: dbB = derajat kebebasan variabel B B = Jumlah kategori variabel B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
8. Menghitung dbAB. dbAB = dbA x dbB Keterangan: dbAB = derajat kebebasan variabel A dan B dbA = derajat kebebasan variabel A dbB = derajat kebebasan variabel B 9. Menghitung dbT. dbT = N-1 Keterangan: dbT = derajat kebebasan total N = Jumlah sampel 10. Menghitung dbd. dbd = dbT-dbA-dbB-dbAB Keterangan: dbT = derajat kebebasan total dbA = derajat kebebasan variabel A dbB = derajat kebebasan variabel B dbAB = derajat kebebasan variabel AB 11. Menghitung Mean Kuadrat Variabel A (MKA) MKA
=
Keterangan: JKA = Jumlah kuadrat variabel A dbA = derajat kebebasan variabel A 12. Menghitung Mean Kuadrat Variabel B (MKB). MKB
=
Keterangan: JKB = Jumlah kuadrat variabel B dbB = derajat kebebasan variabel B 13. Menghitung Mean Kuadrat Interaksi antara Variabel A dengan Variabel B (MKAB). MKAB
=
Keterangan: JKAB = Jumlah kuadrat variabel A dan B dbAB = derajat kebebasan variabel A dan B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
14. Menghitung Mean Kuadrat Dalam (MKd). MKd
=
Keterangan: JKd = Jumlah kuadrat dalam dbd = derajat kebebasan dalam 15. Menghitung harga Fo untuk variabel A (FA) FA
=
Keterangan: MKA = mean kuadrat variabel A MKd = mean kuadrat dalam 16. Menghitung harga Fo untuk variabel B (FB) FB
=
Keterangan: MKB = Mean kuadrat variabel B MKd = Mean kuadrat dalam 17. Menghitung harga F0 untuk interaksi antara variabel A dengan variabel B (menghitung F0 interaksi, atau FAB). FAB
=
Keterangan: MKAB = mean kuadrat variabel A dan B MKd = mean kuadrat dalam MKB = mean kuadrat variabel B MKd = mean kuadrat dalam
I. Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang dapat diartikan bahwa peneliti tidak mengendalikan variabel bebas-terikat secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Adapun yang menjadi variabelnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
1. Variabel bebas a. Jenis sekolah mahasiswa, yaitu meliputi: 1) Sekolah Menengah Atas (SMA) 2) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) b. Tingkat pendidikan orang tua, yaitu meliputi: 1) Tingkat Pendidikan Rendah
: Tamat SMP, SD, dan tidak sekolah
2) Tingkat Pendidikan Menengah : Tamat SMU 3) Tingkat Pendidikan Tinggi
: Tamat Perguruan Tinggi/Akademik
2. Variabel terikat yaitu prestasi belajar yang terbagi menjadi empat yaitu: prestasi belajar sangat tinggi (3.51-4.00), tinggi (2.76-3.50), sedang (2.002.75), dan prestasi belajar rendah (< 2.00). J. Hipotesis Statistik 1. Ada pengaruh antara jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar HoA = µ1 = µ2 H1A = µ1 ≠ µ2 2. Ada pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar HoB = µ1 = µ2 H1B = µ1 ≠ µ2 3. Ada interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar HoAB = µ1 = µ2 H1AB = µ1 ≠ µ2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
K. Jadwal Kegiatan Tabel 5. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan/Bulan No
Kegiatan Maret
1
Penyusunan proposal
2
Penyusunan instrumen
3
Perijinan
4
Uji coba instrumen
5
Pengumpulan data
6
Analisis data
7
Penyusunan laporan
April
Mei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah dilakukan penelitian terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2012/2013, 2013/2014, dan 2014/2015 diperoleh data tentang jenis sekolah mahasiswa, dan tingkat pendidikan orang tua. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 120 semuanya terisi. Dari 120 orang sampel yang diambil, untuk jenis sekolah mahasiswa terdapat 108 orang mahasiswa berjenis sekolah SMA dan 12 orang mahasiswa berjenis sekolah SMK. Untuk tingkat pendidikan orang tua, 48 orang berpendidikan tinggi (tamat perguruan tinggi), 48 orang berpendidikan sedang (tamat SLTP dan SLTA), dan 24 orang berpendidikan rendah (tamat SD, atau tidak sekolah). Adapun data selengkapanya sebagai berikut: 1. Data Prestasi Mahasiswa berdasarkan Jenis Sekolah Mahasiswa Hasil dari pengolahan dapat menunjukkan bahwa pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar adalah sebagai berikut: mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA yang memperoleh IPK sangat tinggi sebanyaak 4 orang (3.7%), mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi sebanyak 55 orang (50.92%) mahasiswa yang meperoleh IPK sedang sebanyak 44 orang (40.74%), dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah sebanyak 4 orang (3,70%). Sedangkan mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMK, yang memperoleh IPK sangat tinggi sebanyak 4 orang (33.33%) mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi sebanyak 5 orang (41.66%), mahasiswa yang memperoleh IPK sedang sebanyak 1 orang (8.33%), dan mahasiswa yang
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
memperoleh IPK rendah sebanyak 2 orang (16.67%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Data Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Sekolah Mahasiswa Prestasi Belajar (IPK) Sangat Tinggi 3.51-4.00
Tinggi
Sedang
2.76-3.50
2.00-2.75
< 2.00
SMA
5
55
44
4
108
90
SMK
4
5
1
2
12
10
49
65
6
120
100
Jenis Sekolah
Jumlah
Rendah Frekuensi
%
Apabila dilihat dari tabel di atas, tampak bahwa sebagian besar mahasiswa berasal dari jenis sekolah SMA yang berjumlah 108 orang. Dari 108 orang, ada 5 orang yang termasuk memperoleh IPK dengan kategori sangat tinggi berkisar antara 3.51-4.00, 55 orang yang termasuk kategori IPK tinggi (2.76-3.50), 44 orang yang tergolong kategori IPK sedang berkisar antara 2.00-2.75, dan 4 orang mahasiswa yang tergolong kategori rendah dengan IPK kurang dari 2.00. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA paling banyak memperoleh IPK dengan kategori tinggi (2.76-3.50). Sedangkan mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMK berjumlah 12 orang. Dari 12 orang tersebut, ada 4 orang yang tergolong kategori sangat tinggi (3.51-4.00), ada 5 orang yang tergolong dalam kategori IPK tinggi (2.76-3.50), ada 1 orang dengan kategori sedang (2.00-2.75), serta 2 orang dengan kategori rendah (<2.00). Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
jenis sekolah SMK lebih banyak mahasiswa yang memperoleh IPK dengan kategori tinggi (2.76-3.50). Selain memperoleh data prestasi komulatif mahasiswa berdasarkan jenis sekolah, berikut ditampilkan secara rinci prestasi belajar mahasiswa dengan jenis sekolah berdasarkan jurusan, antara lain :
Jurusan IPA
Tabel 7. Prestasi Belajar dengan jenis sekolah SMA Berdasarkan Jurusan IPK Jumlah Sangat Tinggi Sedang Rendah Tinggi 3 18 7 1 29
IPS
4
32
34
3
73
Bahasa
1
4
1
-
6
Jumlah
8
54
42
4
108
Dari tabel di atas tampak bahwa mahasiswa pendidikan sejarah paling banyak berasal dari jurusan IPS (Ilmu Pengetaguan Sosial) dengan jumlah 73 orang. Dari 73 mahasiswa, yang memperoleh IPK sangat tinggi sebanyak 3 orang, mahasiswa ynag memperoleh IPK tinggi sebanyak 32 orang, mahasiswa yang memperoleh IPK sedang 34 orang, dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah 3 orang. Apabila dilihat dari jumlahnya, mahasiswa dari jurusan IPS lebih banyak memperoleh IPK dengan kategori sedang (2.00-2.75). Selanjutnya, mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan jumlah 29 orang. Dari 29 mahasiswa, yang memperoleh IPK sangat tinggi sebanyak 3 orang, mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi sebanyak 18 orang, mahasiswa yang memperoleh IPK sedang 7 orang, dan mahasiswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
memperoleh IPK rendah sebanyak 1 orang. Apabila dilihat dari jumlah maka, mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA paling banyak memperoleh IPK dengan kategori tinggi (2.76-3.50). Selain itu, mahasiswa yang berasal dari jurusan Bahasa berjumlah 6 orang dengan IPK sangat tinggi 1 orang, tinggi 4 orang, IPK sedang 1 orang, dan yang memperoleh IPK rendah tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang berasal dari jurusan Bahasa lebih banyak memperoleh IPK dengan kategori tinggi (3.76-3.50). Selanjutnya diuraikan prestasi belajar mahasiswa dengan jenis sekolah SMK berdasarkan jurusan. Tabel 8. Prestasi Belajar dengan Jenis Sekolah SMK Berdasarkan Jurusan IPK Jurusan Jumlah Sangat Tinggi Sedang Rendah Tinggi Perkantoran 1 2 1 4 Pertanian
-
-
-
-
-
Teknik
-
1
-
-
1
DLL.
3
2
1
1
7
Jumlah
4
5
1
2
12
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mahasiswa dari jenis sekolah SMK berjumlah 12 orang. Ada 4 orang mahasiswa dari jurusan perkantoran dengan IPK sangat tinggi sebanyak 1 orang, mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi sebanyak 2 orang, dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah 1 orang. Selain itu, ada 1 orang mahasiswa yang berasal dari jurusan teknik dan memperoleh IPK tinggi. Sedangkan 7 orang mahasiswa berasal dari jurusan lain-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
lain (di luar jurusan perkantoran, pertanian, dan teknik), dengan IPK sangat tinggi sebanyak 3 orang, IPK tinggi sebanyak 2 orang, IPK sedang 1 orang, dan IPK rendah 1 orang. 2. Data Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat pendidikan orang tua adalah sebagai berikut: mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua tinggi sebanyak 48 orang (40%) dari jumlah keseluruhan. Mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua sedang sebanyak 48 orang (40%), dan mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua rendah sebanyak 24 orang (20%). Untuk rincian lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 9. Data Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Prestasi Belajar (IPK) Tingkat Pend. Ortu
Sangat Tinggi
Tinggi
3.51-4.00
2.76-3.50
2.00-2.75
< 2.00
Tinggi
2
30
13
3
48
40
Sedang
5
20
21
2
48
40
Rendah
4
9
10
1
24
20
49
65
6
120
100
Jumlah
Sedang
Rendah Frekuensi
%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua tinggi dan sedang, masing-masing berjumlah 48 orang. Mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua tinggi yang memperoleh IPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
sangat tinggi berjumlah 2 orang (3.51-4.00), Mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi berjumlah 30 orang (2.76-3.50), mahasiswa yang memperoleh IPK sedang berjumlah 13 orang (2.00-2.75), dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah berjumlah 3 orang (<2.00). Selain itu, mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua sedang berjumlah 48 orang. Mahasiswa yang memperoleh IPK sangat tinggi berjumlah 5 orang (3-51-4.00), mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi berjumlah 20 orang (2.76-3.50), mahasiswa yang memperoleh IPK sedang berjumlah 21 orang (2.002.75), dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah berjumlah 2 orang (<2.00). Sedangkan mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tuanya rendah berjumlah 24 orang. Mahasiswa yang memperoleh IPK sangat tinggi berjumlah 4 orang (3.51-4.00), mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi berjumlah 9 orang (2.76-3.50), mahasiswa yang memperoleh IPK sedang berjumlah 10 orang (2.002.75), dan mahasiswa yang memperoleh IPK rendah berjumlah 1 orang (<2.00). Untuk mengetahui nilai rata-rata, median, modus, dan standar deviasi dapat dibahas satu persatu sebagai berikut. 1) Data Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi Dari data yang telah dikumpulkan mengenai prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat pendidikan orang tua tinggi dapat dilihat rentang skor IPKnya antara 1,14 sampai 3,53 dan diperoleh harga rata-rata (mean) sebesar 2,83 median sebesar 2,97, dan modus sebesar 3,03, serta standar deviasi 0.53 dengan jumlah mahasiswa 48 orang. IPK tertinggi dari mahasiswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
tingkat pendidikan orang tua tinggi adalah 3,53 sedangkan IPK terendahnya adalah 1,14 . Berdasarkan harga rata-rata (mean) 2.83 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tuanya tinggi termasuk mahasiswa yang berprestasi tinggi. Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dibuat tabel frekuensi seperti di bawah ini: Tabel 10. Frekuensi Prestasi Belajar dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Komulatif 1 1.14 - 1.51 2 4.17% 2 1.97 - 2.34 7 14.58% 3 2.49 - 2.81 11 22.92% 4 2.88 - 3.25 19 39.58% 5 3.27 - 3.53 9 18.75% Jumlah 48 Dari tabel di atas dapat dibuat histogram seperti di bawah ini : Frekuensi
Md Mo
IPK 1.14 1.51 2.34
2.81
3.25
3.53
Gambar III. Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Oran Tua Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Jika dilihat pada histogram di atas, tampak bahwa nilai median dan modus terletak antara 2.88-3.25 dengan jumah mahasiswa 19 orang. Adapun nilai sangat tinggi adalah 3.51 dengan jumlah mahasiswa 1 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang memperoleh IPK tinggi lebih banyak dari pada mahasiswa yang memperoleh IPK sedang maupun rendah.
2) Data Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang Dari data yang telah dikumpulkan mengenai prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat pendidikan orang tua sedang dapat dilihat rentang skor IPKnya antara 1,85 sampai 3,67 dan diperoleh harga rata-rata (mean) sebesar 2,85 median sebesar 2,83 modus sebesar 3,6 dan standar deviasi 0.53 dengan jumlah mahasiswa 48 orang. Dari data tersebut dapat dibuat tabel frekuensi seperti di bawah ini : Tabel 11. Frekuensi Prestasi Belajar dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 1.85-1.87 2.07-2.47 2.52-2.59 2.62-2.94 3.03-3.47 3.50-3.54 3.60-3.67 Jumlah
Frekuensi 2 11 5 10 13 3 4 48
Frekuensi Kumulatif 4.17% 22.92% 10.42% 20.83% 27.08% 6.25% 8.33% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dari tabel di atas dapat di buat histogram seperti di bawah ini : Frekuensi Mo Md
IPK 1.85 1.87 2.47 2.59
3.94
3.47 3.54 3.67
Gambar IV. Histogram Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang Apabila dilihat dari histogram di atas, prestasi belajar mahasiswa pendidikan sejarah dengan tingkat pendidikan orang tua sedang berjumlah 48 orang dengan IPK tertinggi 3.67 dan IPK terendah ada 1.85. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua sedang lebih banyak memperoleh prestasi belajar tinggi. 3) Data Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah Dari data yang telah dikumpulkan mengenai prestasi belajar mahasiswa berdasarkan tingkat pendidikan orang tua rendah dapat dilihat rentang skor IPKnya antara 1,67 sampai 3,76. Dan diperoleh harga rata-rata (mean) sebesar 2,85 median sebesar 2,80 modus sebesar 3,57 dan standar deviasi 0.48 dengan jumlah mahasiswa 24 orang. Dari data tersebut dapat dibuat tabel frekuensi seperti di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 12. Frekuensi prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah N0 Tabel Frekuensi Interval Kelas Frekuensi Frekuensi K 1 1.67- 2.31 4 4.17% 2 2.58 - 2.95 13 6.25% 3 3.00 - 3.12 3 8.33% 4 3.57 - 3.76 4 4.17% Jumlah 24 100%
Dari tabel di atas dapat dibuat histogram seperti di bawah ini : Frekuensi
Md Mo
IPK 1.67 2.31 2.95 3.12 3.76 Gambar V. Histogram Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah
Pada histogram di atas, dapat dilihat prestasi belajar mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua rendah berjumlah 24 orang dengan IPK tertinggi 3.76, dan IPK terendah adalah 1.67. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua rendah rata-rata memiliki IPK sedang (berkisar antara 2.00-2.75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
B. Pengujian Hipotesis Analisis variabel menggunakan anava dua jalan. Variabel tersebut terdiri dari variabel jenis sekolah mahasiswa (SMA dan SMK), tingkat pendidikan orang tua (tinggi, sedang, dan rendah), dan variabel prestasi belajar yang dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Dalam penelitian ini ada tiga hipotesis yang diuji. Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga diuji menggunakan anava dua jalan. Pengujian hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil Analisis Anava Dua Jalan Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sebelum melakukan pengujian hipotesis harus diadakan pengujian persyaratan analisis terlebih dahulu. Langkah-langkah pengujian persyaratan analisis adalah sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Yang dimaksud dengan uji normalitas sampel adalah mengadakan pengujian terhadap normal atau tidaknya sampel yang dipergunakan dalam penelitian. Untuk menguji normal atau tidaknya sampel, peneliti menggunakan uji Liliefors. Taraf signifikan yang digunakan adalah α 0.05. Ringkasan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Sampel Kelompok
Lhitng
Ltabel
Kesimpulan
Ting. Pend. Tinggi
0.007
0.128
Ho diterima
Ting. Pend. Sedang
0.003
0.128
Ho diterima
Ting. Pend. Rendah
-0.12
0.19
Ho diterima
Berdasarkan uji normalitas di atas, tampak bahwa prestasi belajar mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tuanya tinggi setelah dihitung maka hasil Lhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2) Uji Homogenitas Uji homogenitas sampel dilakukan untuk menguji apakah sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut berasal dari populasi yang sama atau tidak. Kesamaan asal sampel ini antara lain dibuktikan dengan adanya kesamaan variasi kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Jika ternyata tidak terdapat perbedaan variasi diantara kelompok sampel, maka ini mengandung arti bahwa kelompok-kelompok tersebut homogen karena dapat dikatakan bahwa kelompok-kelompok sampel tersebut berasal dari populasi yang sama. Cara yang digunakan utuk uji homogenitas sampel adalah uji Bartlett. Apabila χ2 hitung lebih kecil dari χ 2 tabel maka sampel yang digunakan berasal dari populasi yang homogen. Adapun ringkasan hasil uji Bartlett dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 14. Hasil Uji Bartlett Dk
χ2hitung
χ2tabel
Ho
2
2.49
5.99
Diterima
Untuk α 0.05 dari daftar distribusi χ2tabel dengan dk 2 diperoleh χ2tabel 5.99 ternyata bahwa χ2hitung 2.49 < χ2tabel 5.99 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Setelah diketahui populasi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi normal dan homogen, maka selanjutnya diadakan uji hipotesis dengan menggunakan analisis varian dua jalan. Hasil rangkuman analisis varian dua jalan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 15. Ringkasan Analisis Anava Dua Jalan Sumber Variasi
Jumlah Kuadrat (JK)
Db
MK
Fhitung
Ftabel
P
0.05
Keputusan
Antara A
JKA = 1.11
1
1.11
0.004
3.93
Ho Ditolak
Antara B
JKB = 0.02
2
0.01
3.41
3.08
Ho Diterima
Antara AB (Interaksi)
JKAB = - 1.085
2
-0.54
-0.002
3.08
Ho Ditolak
JK(d)=33441.65
114
293.347
Dalam (d)
Total (T)
JKT = 33443.83 119
Berdasarkan hasil analisis seperti terlihat dalam tabel di atas, maka di dapat Fhitung dari variabel A (jenis sekolah mahasiswa) sebesar 0.004. Harga Fhitung kemudian di konsultasikan pada Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db 1 maka diperoleh Ftabel sebesar 3.93. Dengan demikian, Fhitung < Ftabel atau Fhitug 0.004 < Ftabel 3.93.Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis sekolah mahasiswa tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Selanjutnya dapat juga diketahui Fhitung dari variabel B (tingkat pendidikan orang tua). Fhitung untuk variabel B adalah 3.41 yang kemudian di konsultasikan pada Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db 2 maka diperoleh Ftabel sebesar 3.08. Hasil analisis tersebut menunjukkan adanya pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dapat diketahui dari Fhitung > Ftabel (Fhitung 3.41 > Ftabel 3.08).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Selain hasil analisis jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua juga diperoleh Fhitung untuk JKAB (interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar) sebesar -0.002. Harga Fhitung kemudian di konsultasikan pada Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db 2 maka diperoleh Fhitung sebesar 3.08. Dengan demikian, Fhitung
25
Perhitungan Selengkapnya dapat dilihat di lampiran 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
psikologi anak. Faktor intern ini sangat berpengaruh pada prestasi belajar seseorang, misalnya minat belajar tinggi. Mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi tidak dapat bergantung pada jenis sekolah yang ditempuh sebelumnya. Meskipun anak menempuh pendidikan di jenis sekolah SMK, tentu saja memperoleh prestasi yang jauh lebih baik dari anak yang menempuh pendidikan berjenis sekolah SMA. Minat belajar tinggi menjadi salah satu faktor yang menentukan bahwa seorang anak bisa berprestasi belajar tinggi atau tidak. Ada benarnya juga bahwa faktor ekstern meliputi hubungan sosial anak dengan orang tua, hubungan sosial anak dengan lingkungan (teman), serta sosial ekonomi orang tua (pekerjaan dan tingkat pendidikan) mampu mempengaruh prestasi belajar anak, namun bukan menjadi faktor utama. Selain dari faktor intern di atas, terdapat beberapa faktor ekstern yang turut mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Yaitu keadaan waktu, mencakup jumlah jam belajar setiap hari yang tersedia untuk belajar, lingkungan belajar anak, dan pihak guru/dosen. Faktor yang mempengaruhi dari luar ini, dibahas satu persatu berikut ini. Waktu belajar yang memadai sangat membantu anak untuk belajar dengan tenang. Namun, seringkali waktu belajar tidak diperoleh dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi anak yang harus membantu orang tuanya mencari nafkah, menjaga dan mengurus adiknya, terpengaruh dengan pergaulan bebas dengan teman sebayanya sehingga jarang pulang ke rumah untuk belajar. Keadaan ini tentu sangat mempersempit jam belajar anak sehingga prestasi belajarnyapun tidak memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Lingkungan adalah bagian dari perkembangan seseorang. Berbagai macam lingkungan yang berpengaruh dalam prestasi belajar terutama lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan senantiasa menjadi bagian dari perkembangan
pengetahuan
seseorang.
Apabila
tinggal
dilingkungan
pendidikan yang memiliki fasilitas memadai, sangat mempengaruhi prestasi belajar yang tinggi. Fasilitas yang memadai membantu seseorang untuk mengerjakan tugas dengan baik, mempermudah memperoleh informasi, dan menambah pengetahuan serta mampu menjadikannya pribadi yang mandiri. Sehingga mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA atau SMK dapat mengikuti perkuliahan dengan baik serta memiliki indeks prestasi yang tinggi. Dari pihak guru atau dosen yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah cara dosen memotivasi mahasiswa agar prestasi belajar mahasiswa memuaskan. Selain itu, metode mengajar yang digunakan oleh dosen juga turut menjadi salah satu bagian yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Penggunaan metode diskusi oleh dosen dalam proses perkuliahan dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif mengemukakan/mengeluarkan pendapatnya mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan metode diskusi mahasiswa dapat ikut aktif dalam proses belajar mengajar sehingga hasil yang diperoleh memuaskan. Kepekaan terhadap kekurangan pemahaman mahasiswa dari guru atau dosen juga dapat memotivasi anak untuk semakin semangat belajar sehingga prestasi belajarnya semakin memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa. Orang tua yang berpendidikan sangat berperan penting untuk memotivasi anak dalam belajar. Selain itu, orang tua juga dapat memperhatikan pendidikan anaknya. Orang tua sedapat mungkin memberikan perhatian dan dorongan kepada anak supaya semakin termotivasi untuk belajar. Meskipun orang tua bekerja sebagai pegawai, pengusaha atau pekerjaan paling terbaik di dunia kalau tidak dekat dengan anak, tidak memotivasi anak, tidak mempedulikan pendidikan anak maka prestasi belajar anak juga kurang memuaskan. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi memiliki Indeks Prestasi Komulatif yang termasuk kategori tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi mampu memotivasi anak dalam belajar, memenuhi kebutuhan belajar anak, dan memberi fasilitas belajar yang memadai. Sehingga proses belajar yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan hasil belajar yang diperoleh sangat memuaskan. Mahasiswa yang memiliki tingkat pendididkan orang tua rendah mampu bersaing dengan mahasiswa yang memilki tingkat pendidikan orang tua tinggi dan sedang. Hal ini dapat diketahui dari Indeks Prestasi Komulatif yang tergolong kategori tinggi. Meskipun yang ada dalam pemikiran orang pada umumnya adalah orang tua yang berpendidikan tinggi dapat memberi pengaruh besar kepada anak sehingga memperoleh prestasi belajar yang jauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
lebih baik dari anak dengan orang tua yang berpendidikan sedang ataupun rendah. Namun orang tua dengan tingkat pendidikan rendah tidak mampu memberi pengaruh besar pada proses belajar anak seperti memotivasi, mendampingin, memenuhi kebutuhan anak dan lain sebagainya. Namun, prestasi belajar yang baik diperoleh dari usaha anak untuk belajar sendiri. Seorang mahasiswa tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua dalam memperoleh IPK yang tinggi tetapi melalui usaha-usahanya sendiri dan lingkungan belajar. Ada benarnya juga bahwa Orang tua yang berpendidikan tinggi memiliki pola pikir yang luas sehingga mampu memotivasi anak untuk belajar. Orang tua yang berpendidika tinggi juga mampu menanamkan nilainilai penting dari pendidikan bagi perkembangan anak. Namun pada kenyataan, anak dengan orang tua yang berpendidikan tinggi hampir sama atau tidak jauh berbeda dengan anak yang orang tuanya berpendidikan sedang ataupun rendah. Ada juga kemungkinan bahwa anak dengan pendidikan orang tua sedang ataupun rendah dapat memperoleh prestasi belajar yang jauh lebih baik dari anak yang orang tuanya berpendidikan tinggi. Kenyataan ini dapat disebabkan oleh kemampuan dan keinginan anak untuk belajar secara terus menerus. Anak dengan orang tua yang berpendidikan rendah terdapat pemikiran untuk menciptakan perubahan dikeluarganya melalui pendidikan, dengan arti bahwa anak sudah memiliki kesadaran sendiri tentang pentingnya pendidikan bagi hidupnya sehingga menuntutnya untuk terus belajar dan berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3. Pengaruh Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara jenis sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar. Hal ini menunjukkan bahwa setiap mahasiswa memiliki kemampuan internal tersendiri dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar yang tinggi tidak ditentukan oleh jenis sekolah yang ditempuh atau tingkat pendidikan orang tua melainkan oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri. Adanya niat dan komitmen dalam belajar maka mahasiswa dapat meraih prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar mahasiswa pendidikan sejarah yang berasal dari jenis sekolah SMA memiliki IPK yang hampir sama dengan IPK mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMK. Hal ini dapat disebabkan oleh keinginan mahasiswa untuk belajar dengan baik diperkuliahan. Terdapat juga beberapa mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA tetapi prestasi belajarnya lebih rendah jika dibandingkan dengan prestasi belajar mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMK. Dimana, pada umumnya diketahui bahwa mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA sudah memperoleh pengetahuan yang jauh lebih baik tentang pelajaran sejarah. Sehingga diperkuliahan pun memiliki modal yang cukup untuk memperoleh prestasi belajar yang baik. Jumlah jam pelajaran sejarah di SMA dan SMK juga mampu mempengaruhi perbedaan prestasi belajar mahasiswa. Selain itu juga, cara guru sejarah mengajar mempengaruhi gaya belajar anak. Apabila guru sejarah hanya menyuruh anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
untuk meringkas matari sejarah perbab, ada kemungkinan bahwa anak tidak memperoleh pengetahuan apapun tentang sejarah. Kepekaan guru sejarah dalam memotivasi dapat meningkatkan prestasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap mahasiswa pendidikan sejarah dapat ditarik kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa pendidikan sejarah mengambil program studi pendidikan sejarah karena dorongan-dorongan tertentu. Kemampuan kognitif menjadi salah satu dorongan untuk menentukan pilihan yang diambil pada perguruan tinggi. Selain itu, biaya yang dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan sangat ditentukan oleh penghasilan dan tingkat perekonomian oran tua/sponsor. Biaya menjadi salah satu faktor yang menentukan kelancaran pendidikan sehingga memperoleh prestasi yang tinggi. Pendidikan yang baik sangat ditentukan oleh komitmen seseorang untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Meskipun ada berbagai faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk kuliah di Prodi Pendidikan Sejarah, ternyata mereka mampu memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan belajar mahasiswa. Mahasiswa yang kuliah di pendidikan sejarah Universitas Sanata Dharma memperoleh fasilitas dan pendampingan yang memadai. Oleh karena itu, mahasiswa yang masuk dengan terpaksa terbalik menjadi mahasiswa yang beruntung. Keberuntungan yang diperoleh berupa pola pikir yang jauh berbeda dengan mahasiswa di program studi lainnya. Program studi pendidikan sejarah memiliki dosen yang sangat responsive bagi kebutuhan mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Pendampingan, ilmu pengetahuan, kemandirian, dan cara menyelesaikan masalah secara professional. Sehingga, calon guru yang lulus dari program studi pendidikan sejarah diharapkan membawa perubahan di tempat dimana mereka ditugaskan. Selain itu, pihak dosen juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Pemberian tugas kepada mahasiswa akan membuat mahasiswa manjadi lebih giat belajar karena mahasiswa harus mengerjakan dan mengumpulkan tugas supaya memperoleh nilai yang baik. Semakin banyak tugas yang diberikan kepada mahasiswa maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperolehnya. Pengetahuan diperoleh melalui membaca buku karena terpaksa, bekerja kelompok dengan teman, dan terbisa menghargai waktu. Selain itu pemberian tugas oleh dosen juga dimaksudkan untuk membantu mahasiswa yang nilainya kurang dalam ujian. Meskipun nilai ujian mahasiswa kurang tetapi kalua nilainilai tugasnya selalu baik maka mahasiswa itu dapat lulus dengan nilai yang memuskan. Jadi pemberian tugas kepada mahasiswa dapat memacu prestasi belajar mahasiswa. Agar prestasi belajar mahasiswa memuaskan maka dosen, ornag tua harus memberikan pendampingan dan memotivasi mahasiswa, karena melalui pendampingan dan motivasi yang dapat mendorong mahasiswa untuk berprestasi dengan baik. Selain pihak orang tua dan dosen, mahasiswa yang bersangkutan juga harus melatih minat belajarnya tentang sejarah supaya dapat memperoleh prestasi belajar yang baik. Prestasi yang baik dapat membahagiakan orang tua, dosen, dan diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh jenis sekolah mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2011/2012, 2012/2013/, dan 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dari hasil hitung analisis varian dua jalan bahwa mahasiswa yang berasal dari jenis sekolah SMA maupun SMK tidak terdapat pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan Sejarah angkatan tahun 2012, 2013,dan 2014. Hal ini ditunjukkan dengan Fhitung lebih kecil dari Ftabel atau Fhitung
Prodi
Pendidikan
Sejarah
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta tahun akademik 2011/2012, 2012/2013, 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dari perhitungan Fhitung
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
pendidikan orang tuanya tinggi, memiliki IPK lebih tinggi dari IPK mahasiswa dengan tingkat pendidikan orang tua sedang dan rendah. 3. Tidak ada interaksi antara jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukan pada hasil analisis data, Fhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda untuk belajar sehingga prestasi belajar mahasiswa lebih memuaskan. 3. Bagi peneliti yang akan datang, karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti hanya mengambil sampel mahasiswa angkatan 2012, 2013, dan 2014 prodi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2015/2016. Untuk pengembangan lebih lanjut perlu diadakan penelitian lanjutan yang lebih besar jumlah populasinya maupun ruang lingkupnya dengan variabel yang berbeda sehingga dari penelitian tersebut dapat diperoleh perbandingan hasil yang lebih berarti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
DAFTAR PUSTAKA 1. Sumber Buku Abdul Kadir. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media
Group. Ahmad Baedowi, dkk. 2015. Potret Pendidikan Kita. Jakarta: PT. Pustaka Alvabet. Agus Irianto H. 2004. Statistic konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Pranada Media. Darmiyati
Zuchdi.
2008.
Humanisasi
Pendidikan
Menemukan
kembali
Pendidikan yang Manusiawai. Jakarta: Bumi Aksara. Donald Ary, dkk. (terjemahan). 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: pustaka Pelajar. Frederick J. G., Larry B. W.. 2014. Pengantar statistic social (edisi 8). Jakarta: Salemba Humanika. Gunawan, dkk. 2012. Statistic Terapan Uuntuk Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Kompri. 2014. Manajemen Sekolah Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta. Mardiatmadja B.S. 1986. Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Mohammad Ali, dkk. 2007. Ilmu dan amplikasi Pendidikan: PT. Imperial Bakti Utama. Mukhrizal Arif, dkk. 2014. Pendidikan Posmodernisme. Yogyakarta: Ar-ruzz media. Nurani Soyomukti. 2015. Teori-teori Pendidikan Dari Tradisional, (Neo) Liberal, Marxis-Sosial, Hingga Postmodern. Prayitno. 2009. Dasar teori dan praktis. Jakarta: Pt Grasindo anggota Ikapi. Sugiyono. 2015. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2015. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Wahmuji. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wowo S. K.. 2013. Dasar-dasar pendidikan vokasi dan kejuruan. Bandung: Alfabeta.
2. Sumber Skripsi Veronika Titik E. L.. 2002. Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa prodi Pendidikan Sejarah Universitas Santa Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2000/2001. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Ristian Cahyo S.. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK N Punggelan Banjarnegara. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Lampiran 1. Kisi-kisi Kuesioner Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua No
1.
2.
3. 4.
5.
Variabel
Indiktor
Jenis sekolah mahasiswa
- Jenis sekolah lanjutan tingkat atas - Jurusan di sekolah lanjutan tingkat atas
Tingkat pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua
- Tingkat Pendidikan ayah
Penghasilan orang tua
-
Pekerjaan ayah Pekerjaan ibu Penghasilan Ayah Penghasilan Ibu
Prestasi mahasiswa
- Indeks prestasi komulatif
ButirButir Soal 1 2-3
4-12
13-19 20-26
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kepada: Yth. Mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dengan hormat,
Pengaruh jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua akan menentukan prestasi belajar seseorang. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam rangka menunjang keterkaitan penulis skripsi ini, peneliti ingin mengadakan penelitian tentang pengaruh jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah angkatan 2012-2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Agar penelitian ini dapat berhasil dengan baik, maka peneliti mohon bantuan para mahasiswa untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti. Para mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan disesuaikan dengan kondisi yang Anda alami saat ini. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai Anda. Atas bantuan dan partisipasi dari para mahasiswa, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, 19 Maret 2016
Metina Gulo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
KUESIONER JENIS SEKOLAH MAHASISWA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI MAHASISWA Petunjuk Pengisian: a. Bacalah Kuesioner ini dengan teliti. b. Tuliskanlah NIM anda pada di lembar jawaban yang telah disediakan. c. Berilah tanda silang (x) pada a, b, c, d, e, f, atau g yang anda anggap sesuai. d. Bila ingin mengganti jabawan, silahkan anda mencoret jawaban yang lama dengan garis lurus horizontal (=). e. Isi dengan benar sesuai keadaan yang sebenarnya. f. Kuesioner ini menjamin kerahasiaan dan tidak mempengaruhi prestasi akademi anda. g. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikembalikan.
A. Pertanyaan Asal Sekolah 1. Jenis asal sekolah lanjutan tingkat atas anda adalah…. a. SMA b. SMK
2. Apabila anda berasal dari SMA, jurusan anda: a. IPA
c. Bahasa
b. IPS
3. Apabila anda berasal dari SMK, jurusan anda: a. Pertanian
c. Teknik
b. Perkantoran
B. Pertanyan Tingkat Pendidikan Orang Tua 4. Tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) anda: a. Ayah tamat SD, ibu tamat SD b. Ayah tamat SD, ibu tidak tamat SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
c. Ayah tidak tamat SD, ibu tamat SD d. Ayah dan ibu tidak tamat SD 5. Tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) anda: a. Ayah tamat SMP, ibu tamat SMP b. Ayah tamat SMP, ibu tidak tamat SMP c. Ayah tidak tamat SMP, ibu tamat SMP d. Ayah dan ibu tidak tamat SMP 6. Tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu) anda: a. Ayah tamat SMA, ibu tamat SMA b. Ayah tamat SMA, ibu tidak tamat SMA c. Ayah tidak tamat SMA, ibu tamat SMA d. Ayah dan ibu tidak tamat SMA 7. Ayah dan ibu anda menempuh pendidikan di paket A: a. Ayah “ya”, ibu “ya” b. Ayah “ya”, ibu “tidak” c. Ayah “tidak”, ibu “ya” d. Ayah dan ibu “tidak” 8. Ayah dan ibu anda menempuh pendidikan di paket B: a. Ayah “ya”, ibu “ya” b. Ayah “ya”, ibu “tidak” c. Ayah “tidak”, ibu “ya” d. Ayah dan ibu “tidak” 9. Ayah dan ibu anda menempuh pendidikan di paket C: a. Ayah “ya”, ibu “ya” b. Ayah “ya”, ibu “tidak” c. Ayah “tidak”, ibu “ya” d. Ayah dan ibu “tidak” 10. Ayah dan ibu anda tamat Diploma: a. Diploma I b. Diploma II c. Diploma III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
11. Ayah dan ibu anda lulusan perguruan tinggi negeri: a. Ayah “ya”, ibu “ya” b. Ayah “ya”, ibu “tidak” c. Ayah “tidak”, ibu “ya” d. Ayah dan ibu “tidak” 12. Ayah anda lulusan perguruan tinggi swasta: a. Ayah “ya”, ibu “ya” b. Ayah “ya”, ibu “tidak” c. Ayah “tidak”, ibu “ya” d. Ayah dan ibu “tidak”
C. Pertanyaan Jenis Pekerjaan 13. Ayah anda bekerja sebagai: a. Pegawai (Negeri dan Swasta) b. Petani c. Lain-lain
14. Jika ayah anda pegawai negeri, beliau bekerja sebagai: a. TNI/Polri
e. Pegawai BUMN
b. Pensiunan TNI/Polri
f. Pensiunan BUMN
c. PNS
g. …………………….(Isilah jika pilihan
d. Pensiunan PNS
di atas tidak tersedia)
15. Jika ayah anda PNS/Pegawai BUMN atau pensiunan golongan terakhir beliau: a. Golongan I
c. Golongan III
b. Golongan II
d. Golongan IV
16. Jika ayah anda TNI/Polri atau Pensiunan, pangkat terakhir beliau: a. Tantama
c. Perwira
b. Bintara
d. Lain-lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
17. Jika ayah anda pegawai swasta, dalam bidang: a. Jasa (travel, catering, bengkel, dan lain-lain) b. Pertanian (ternak, kolam ikan, dan lain-lain) c. Dagang
d. Lain-lain
18. Apakah ayah anda mempunyai pekerjaan sampingan: a. Ya
b. Tidak
19. Jika “ya”, seperti: a. Berdagang
c. Usaha Jasa
b. Pertanian
d. Lain-lain
20. Ibu anda bekerja sebagai: a. Pegawai (Negeri dan Swasta) b. Petani
c. Lain-lain
21. Jika ibu anda pegawai negeri, beliau bekerja sebagai: a. TNI/Polri
e. Pegawai BUMN
b. Pensiunan TNI/Polri
f. Pensiunan BUMN
c. PNS
g. Lain-lain
d. Pensiunan PNS
22. Jika ibu anda PNS/Pegawai BUMN atau pensiunan golongan terakhir beliau: a. Golongan I
c. Golongan III
b. Golongan II
d. Golongan IV
23. Jika ibu anda TNI/Polri atau Pensiunan, pangkat terakhir beliau: a. Tantama
c. Perwira
b. Bintara
d. Lain-lain
24. Jika ibu anda pegawai swasta, dalam bidang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
a. Jasa (travel, catering, bengkel, dan lain-lain) b. Pertanian (ternak, kolam ikan, dan lain-lain) c. Dagang d. Lain-lain
25. Apakah ibu anda mempunyai pekerjaan sampingan: a. Ya
b. Tidak
26. Jika “ya”, seperti: a. Berdagang
c. Usaha Jasa
b. Pertanian
d. Lain-lain
D. Pertanyaan Prestasi Mahasiswa 27. Indeks prestasi komulatif (IPK) anda sampai semester ini: a. 2,00
d. 2,75-4,00
b. <2,00
e. <2,75
c. 2,75
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 2.
Tabel Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Jenis Sekolah Mahasiswa dan Tingkat Pendidikan Orang Tua No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
NIM 121314002 121314003 121314004 121314005 121314006 121314008 121314009 121314010 121314011 121314012 121314013 121314014 121314015 121314016 121314017 121314018 121314020 121314021 121314022 121314023 121314024 121314025 121314027 121314029 121314030 121314031 121314032 121314033 121314036 121314037 121314040
Jenis Sekolah 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tingkat Pendidikan Orang Tua 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3
IPK 3.14 3.25 3.14 3.17 3.52 2.95 3.60 2.29 2.88 3.36 3.57 2.92 2.85 2.31 2.52 2.35 3.27 3.35 2.30 2.70 2.89 2.64 2.79 1.14 2.05 2.94 2.98 2.66 2.50 2.65 2.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
121314041 121314042 131314001 131314002 131314003 131314004 131314005 131314006 131314007 131314008 131314009 131314010 131314011 131314012 131314013 131314014 131314015 131314016 131314018 131314020 131314022 131314023 131314024 131314025 131314026 131314027 131314028 131314029 131314030 131314031 131314032 131314033 131314034 131314035 131314036 131314037 131314038 131314039 131314040
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 3 2 3 2 2 1
2.59 3.54 2.82 2.94 3.47 2.63 2.79 3.48 3.44 2.86 3.60 3.09 3.33 3.06 2.98 3.15 2.75 3.32 3.45 2.58 3.67 2.83 1.85 3.02 3.13 2.07 2.62 2.29 2.77 2.96 3.43 3.08 3.57 3.53 2.68 3.04 2.11 2.91 2.60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
131314041 131314042 131314043 131314044 131314046 131314047 131314048 131314049 131314051 131314052 131314053 131314054 131314055 131314056 131314057 141314002 141314004 141314005 141314006 141314008 141314009 141314011 141314012 141314014 141314016 141314017 141314018 141314019 141314021 141314022 141314024 141314025 141314026 141314027 141314028 141314029 141314030 141314034 141314035
1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 3 2 3 1 3 3
2.49 2.96 2.26 2.74 3.28 3.64 3.74 2.77 2.24 2.63 2.24 2.78 3.13 3.36 3.50 3.03 3.03 2.53 3.03 3.12 3.50 2.81 3.50 2.10 2.30 3.27 1.67 3.03 2.58 1.97 2.52 2.47 2.29 2.55 3.18 3.06 3.00 2.72 3.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
141314036 141314038 141314039 141314041 141314042 141314043 141314045 141314046 141314047 141314048
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 1 3 3 2 2 3 3 2 1
2.34 2.71 2.33 2.23 2.33 3.38 1.33 2.53 1.87 3.76
120
141314049
1
2
2.43
KET:
Jenis Sekolah 1 2
SMA SMK
Tingkat Pend.Ortu 1
2 3
Rendah Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Lampiran 3. Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Jenis Sekolah No
NIM
Jenis Sekolah IPA
Bahasa
SMA IPS √
IPK LainLain
1
131314056
2
131314009
3
141314008
4
141314012
√
3.50
5
131314032
√
3.43
6
131314007
√
3.44
7
131314012
8
131314018
√
3.45
9
131314022
√
3.67
10
121314002
√
3.14
11
121314005
12
131314006
√
3.48
13
131314037
√
3.04
14
121314021
15
131314014
√
3.15
16
121314004
√
3.14
17
131314026
√
3.13
18
141314043
√
3.38
19
141314009
20
131314003
√
3.47
21
121314012
√
3.36
22
131314016
√
3.32
23
131314057
√
3.50
24
131314034
√
3.57
25
131314055
√
3.13
26
121314042
√
3.60 √
√
3.12
3.06
√
3.17
√
3.35
√
√
3.36
3.50
3.54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
√
27
141314028
28
141314017
√
3.27
29
141314002
√
3.03
30
141314029
√
3.06
31
141314030
√
3.00
32
131314011
33
141314004
√
3.03
34
141314006
√
3.03
35
131314033
√
3.08
36
121314013
√
3.57
37
141314019
√
3.03
38
121314006
√
3.52
39
131314025
40
131314035
41
121314032
42
131314013
43
131314031
√
2.96
44
131314042
√
2.96
45
121314008
46
121314031
47
131314002
√
2.94
48
121314014
√
2.92
49
131314039
50
121314024
√
2.89
51
121314011
√
2.88
52
121314015
√
2.85
53
131314023
54
131314001
√
2.82
55
141314011
√
2.81
56
121314027
√
2.79
57
131314005
√
2.79
58
131314054
3.18
√
3.33
√
3.02 √
√
3.53 2.98
√
√ √
2.98
2.95 2.94
√
2.91
√
√
2.83
2.78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
59
131314030
√
2.77
60
131314049
√
2.77
61
121314040
√
2.75
62
131314015
√
2.75
63
131314044
√
2.74
64
141314034
65
141314038
√
2.71
66
121314023
√
2.70
67
131314036
√
2.68
68
121314033
√
2.66
69
121314037
√
2.65
70
121314025
√
2.64
71
131314004
√
2.63
72
131314052
73
131314028
√
2.62
74
131314040
√
2.60
75
121314041
√
2.59
76
131314020
√
2.58
77
141314021
√
2.58
78
141314027
√
2.55
79
141314005
√
2.53
80
141314046
√
2.53
81
121314017
√
2.52
82
141314024
√
2.52
83
121314036
√
2.50
84
131314041
√
2.49
85
141314025
√
2.47
86
141314049
87
121314018
88
141314036
89
141314039
√
2.33
90
141314042
√
2.33
√
2.72
√
2.63
√
2.43 √
√
2.35 2.34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
√
91
121314016
92
121314022
93
141314016
94
121314010
√
2.29
95
131314029
√
2.29
96
141314026
√
2.29
97
131314043
√
2.26
98
131314051
99
131314053
√
2.24
100
141314041
√
2.23
101
131314038
√
2.11
102
141314014
√
2.10
103
131314027
√
2.07
104
121314030
√
2.05
105
141314047
√
1.87
106
131314024
107
141314045
√
1.33
108
121314029
√ 73
1.14
Jumlah
√
2.30 √
√
2.30
2.24
√
29
2.31
1.85
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Jenis Sekolah No
Jenis Sekolah
NIM
SMK
IPK
Perantoran Pertanian Teknik
LainLain √
1
141314048
3.76
2
131314048
3
131314047
√
3.64
4
121314009
√
3.60
5
141314035
6
131314046
√
3.28
7
121314020
√
3.27
8
121314003
√
3.25
9
131314010
√
3.09
10
131314008
√
2.86
11
141314022
√
1.97
12
141314018
√
Jumlah
4
√
3.74
√
3.38
1.67 1
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 4. Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendindikan Orang Tua Tinggi
No
NIM
Tingkat Pend. Ort
IPK
Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
121314002 121314004 121314006 121314010 121314011 121314027 121314029 121314030 121314031 121314032 131314006 131314012 131314013 131314014 131314016 131314018 131314025 131314031 131314035 131314037 131314041 131314042 131314049 131314054 131314055 141314002 141314004 141314006 141314011 141314012 141314016 141314017
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3.14 3.14 3.52 2.29 2.88 2.79 1.14 2.05 2.94 2.98 3.48 3.06 2.98 3.15 3.32 3.45 3.02 2.96 3.53 3.04 2.49 2.96 2.77 2.78 3.13 3.03 3.03 3.03 2.81 3.5 2.3 3.27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
141314027 141314029 141314034 141314036 141314039 141314041 141314045 141314046 121314040 121314037 121314036 121314003 121314020 131314010 141314022 141314035
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2.55 3.06 2.72 2.34 2.33 2.23 1.33 2.53 2.75 2.65 2.5 3.25 3.27 3.09 1.97 3.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Prestasi Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendindikan Orang Tua Sedang No
NIM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
121314005 121314012 121314014 121314017 121314018 121314021 121314025 121314041 121314042 131314002 131314003 131314004 131314005 131314007 131314009 131314022 131314023 131314024 131314026 131314028 131314029 131314032 131314036 131314038 131314039 131314043 131314051 131314052 131314053 131314056 131314057 141314005 141314009 141314014
Tingakat Pend. Ort Menengah
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
IPK 3.17 3.36 2.92 2.52 2.35 3.35 2.64 2.59 3.54 2.94 3.47 2.63 2.79 3.44 3.6 3.67 2.83 1.85 3.13 2.62 2.29 3.43 2.68 2.11 2.91 2.26 2.24 2.63 2.24 3.36 3.5 2.53 3.5 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
141314019 141314021 141314024 141314025 141314028 141314042 141314043 141314047 141314049 131314011 131314027 121314009 131314046 131314047
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3.03 2.58 2.52 2.47 3.18 2.33 3.38 1.87 2.43 3.33 2.07 3.6 3.28 3.64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendindikan Orang Tua Rendah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NIM 121314008 121314013 121314015 121314016 121314022 121314023 121314024 121314033 131314001 131314015 131314020 131314030 131314033 131314034 131314040 131314044 141314008 141314026 141314030 141314038 131314008 131314048 141314018 141314048
Tingkat Pend. Ort
Rendah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
IPK 2.95 3.57 2.85 2.31 2.3 2.7 2.89 2.66 2.82 2.75 2.58 2.77 3.08 3.57 2.6 2.74 3.12 2.29 3 2.71 2.86 3.74 1.67 3.76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Lampiran 5. Tabel Distribusi Frekuensi26
Dalam pembuatan distribusi frekuensi sebenarnya tidak ada ketentuan, yang terpenting adalah dapat memberikan informasi dari hasil data observasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar suatu tabel distribusi frekuensi memberi informasi yang baik, yaitu : 1. Jumlah kelas tidak terlalu banyak/terlalu sedikit (biasanya antara 4-8 kelas interval). 2. Hindari adanya suatu kelas yang tidak dapat memuat data observasi (frekuensi kelasnya nol) 3. Semua data harus dapat ditampung ke dalam tabel frekuensi tersebut. Di bawah ini diuraikan langkah-langkah membuat tabel frekuensi. 1. Urutkan data dari nila data tertinggi (Xmaks) ke nilai data terendah (Xmin) atau sebaliknya. 2. Hitung nilai rentang (r) dengan rumus : Xmaks - Xmin. 3. Tentukan jumlah kelas interval yang akan digunakan pada tabel distribusi frekuensi dengan rumus : bk = 1+(3.3 log n). Keterangan : bk = jumlah kelas interval n = banyaknya data observasi 4. Menentukan panjang kelas interval Rumus untuk menentukan panjang kelas interval adalah : p = r/bk 5. Menentukan batas kelas interval yaitu bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah kelas interval dikurangin ketelitian data yang digunakan. Jika data yang digunakan dicatat tanpa decimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0.5. Sebaliknya, jika data yang digunakan dicatat sampai satu decimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0.05, dan seterusnya.
26
Rostina Sundayana H., 2015, Statistika Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, Hlm. 39-40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Menentukan Mean, Median, Modus27, dan Standar Deviasi 1. Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi Tabel Frekuensi Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi No. Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Komulatif 1 1.14 - 1.51 2 4.17% 2 1.97 - 2.34 7 14.58% 3 2.49 - 2.81 11 22.92% 4 2.88 - 3.25 19 39.58% 5 3.27 - 3.53 9 18.75% Jumlah 48
a. Mean (Nilai Rata-Rata) Me =
X =
= 2.83 Keterangan: Me = Mean (rata-rata) ∑ = Jumlah xi = Nilai N = Banyak data/jumlah sampel b. Median (Nilai Tengah) Md = b + p [ b p f F
]
= 2.88 – 0.05 = 2.83 = 0.37 = 19 = 2+7+11 = 20
Jadi, mediannya
= 2.83 + 0.37 = 2.83 +0.37 (0.21) = 3.20 (0.21) = 2.97
27
Sugiyono, 2015, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, hlm. 47-49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Keterangan: Md = Median b = Batas Bawah p = Panjang kelas interval F = Jumlah semua freskuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median n = Banyak data/jumlah sampel c. Modus Mo = b + p ( b p b1 b2
)
= 2.83 = 0.37 = 19-11=8 (kelas modus-kelas sebelumnya) = 19-9 = 10 (kelas modus-kelas sesudahnya)
Jadi modusnya
= 2.83+0.37 = 3.20 (0.44) = 3.03
Keterangan: Mo = Modus b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya. b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.
d. Standar Deviasi S
=
S
= =
= 0.02 x = 0.02 x 24.50 = 0.52 Keterangan: S = Standar deviasi ∑ = Jumlah X = Nilai N = Jumlah data/responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
2. Tingkat Pendidikan orang tua sedang Tabel Frekuensi Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang No 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 1.85-1.87 2.07-2.47 2.52-2.59 2.62-2.94 3.03-3.47 3.50-3.54 3.60-3.67 Jumlah
a. Mean (Nilai Rata-Rata) Me =
X = = 2.85 b. Modus Mo = b + p (
)
= 2.98 + 0.28 = 0.83 x 0.23 = 3.36
c. Median Diketahui : b = 2.62 – 0.05 = 2.57 p = 0.28 n = 48 F = 2+11+5 = 18 f = 10 Md = b + p [
]
= 2.57 + 0.28 = 2.85 x 0.6 = 2.81
Frekuensi 2 11 5 10 13 3 4 48
Frekuensi Kumulatif 4.17% 22.92% 10.42% 20.83% 27.08% 6.25% 8.33% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
d. Standar Deviasi S
=
S
= = 0.02 x 2.80 = 0.53
3. Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah Frekuensi Prestasi Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah N0 Tabel Frekuensi 1 Interval Kelas Frekuensi Frekuensi K 2 1.67- 2.31 4 4.17% 3 2.58 - 2.95 13 6.25% 4 3.00 - 3.12 3 8.33% 5 3.57 - 3.76 4 4.17% Jumlah 24 100%
a. Mean (Nilai Rata-Rata) Me =
X = = 2.85 b. Modus Mo = b + p ( = 2.53 + 0.38 = 2.91 x 0.47 = 3.57 c. Median Diketahui : b = 2.58 – 0.05 = 2.53 p = 0.38 n = 24 F =4 f = 13
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Md = b + p [
]
= 2.53 + 0.38 = 2.91 x 0.62 = 2.8 d. Standar Deviasi S
=
S
= = 0.04 x 128.56 = 0.48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Lampiran 6. Uji Normalitas Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua Tinggi No
Xi
X2
1
3.53
12.4609
2
3.52
12.3904
3
3.50
12.25
4
3.48
12.1104
5
3.45
11.9025
6
3.32
11.0224
7
3.27
10.6929
8
3.15
9.9225
9
3.14
9.8596
10
3.14
9.8596
11
3.13
9.7969
12
3.06
9.3636
13
3.06
9.3636
14
3.04
9.2416
15
3.03
9.1809
16
3.03
9.1809
17
3.03
9.1809
18
3.02
9.1204
19
2.98
8.8804
20
2.98
8.8804
21
2.96
8.7616
Zi 1.912307692 1.922307692 1.942307692 1.962307692 1.992307692 2.122307692 2.172307692 2.292307692 2.302307692 2.302307692 2.312307692 2.382307692 2.382307692 2.402307692 2.412307692 2.412307692 2.412307692 2.422307692 2.462307692 2.462307692 2.482307692
S (Zi)
F (Zi)
F (Zi)- S (Zi)
0.020833333
0.02791837
0.007085037
0.041666667
0.027283526
-0.01438314
0.0625
0.026049931
-0.036450069
0.083333333
0.024863336
-0.058469997
0.104166667
0.023168654
-0.080998013
0.125
0.016905954
-0.108094046
0.145833333
0.014916231
-0.130917102
0.166666667
0.010943947
-0.15572272
0.1875
0.010658913
-0.176841087
0.208333333
0.010658913
-0.19767442
0.229166667
0.010380367
-0.2187863
0.25
0.008602258
-0.241397742
0.270833333
0.008602258
-0.262231076
0.291666667
0.008145999
-0.283520668
0.3125
0.007925949
-0.304574051
0.333333333
0.007925949
-0.325407385
0.354166667
0.007925949
-0.346240718
0.375
0.007711143
-0.367288857
0.395833333
0.006902309
-0.388931024
0.416666667
0.006902309
-0.409764358
0.4375
0.006526725
-0.430973275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
22
2.96
8.7616
23
2.94
8.6436
24
2.88
8.2944
25
2.81
7.8961
26
2.79
7.7841
27
2.78
7.7284
28
2.77
7.6729
29
2.75
7.5625
30
2.72
7.3984
31
2.65
7.0225
32
2.55
6.5025
33
2.53
6.4009
34
2.50
6.25
35
2.49
6.2001
36
2.34
5.4756
37
2.33
5.4289
38
2.30
5.29
39
2.29
5.2441
40
2.23
4.9729
41
2.05
4.2025
42
1.33
1.7689
43
1.14
1.2996
44
3.25
10.5625
2.482307692 2.502307692 2.562307692 2.632307692 2.652307692 2.662307692 2.672307692 2.692307692 2.722307692 2.792307692 2.892307692 2.912307692 2.942307692 2.952307692 3.102307692 3.112307692 3.142307692 3.152307692 3.212307692 3.392307692 4.112307692 4.302307692 2.192307692
0.458333333
0.006526725
-0.451806608
0.479166667
0.006169332
-0.472997335
0.5
0.005198958
-0.494801042
0.520833333
0.004240351
-0.516592982
0.541666667
0.003997183
-0.537669484
0.5625
0.003880345
-0.558619655
0.583333333
0.003766577
-0.579566756
0.604166667
0.003547972
-0.600618694
0.625
0.003241388
-0.621758612
0.645833333
0.002616678
-0.643216655
0.666666667
0.001912116
-0.664754551
0.6875
0.001793845
-0.685706155
0.708333333
0.00162888
-0.706704453
0.729166667
0.001577042
-0.727589624
0.75
0.000960091
-0.749039909
0.770833333
0.000928155
-0.769905179
0.791666667
0.000838109
-0.790828558
0.8125
0.000809927
-0.811690073
0.833333333
0.000658366
-0.832674967
0.854166667
0.000346533
-0.853820134
0.875
1.95862E-05
-0.874980414
0.895833333
8.45142E-06
-0.895824882
0.916666667
0.014178648
-0.902488018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
45
3.27
10.6929
46
3.09
9.5481
47
1.97
3.8809
48
3.38
11.4244
2.172307692 0.9375 2.352307692 0.958333333 3.472307692 0.979166667 2.062307692 1
0.014916231
-0.922583769
0.009328667
-0.949004666
0.000258002
-0.978908664
0.019589226
-0.980410774
Keterangan: X = X2 = Zi = S(Zi)= F(Zi)=
Nilai dari data Kuadrat nilai dari data Transformasi dari angka ke notasi normal Probalitas Komulatif empiris Probalitas komulatif normal
Langkah-Langkah Menentukan Normalitas: Mencari Z(i) = Xi-Rata-rata/Standar Deviasi S(Zi) = Xi/Jumlah Responden F(Zi) = 0.5+Ztabel atau 0.5-Ztabel
Rata-Rata 2.83 Standar Deviasi 0.52 Ltabel
0.128
Lhitung 0.007 Kesimpulan: Berdasarkan Perhitungan uji Normalitas Liliefors, Lhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Uji Normalitas Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Tingkat Pendidikan
Orang Tua Sedang
No
Xi
Xi
2
1
3.67
13.4689
2
3.60
12.96
3
3.54
12.5316
4
3.50
12.25
5
3.50
12.25
6
3.47
12.0409
7
3.44
11.8336
8
3.43
11.7649
9
3.38
11.4244
10
3.36
11.2896
11
3.36
11.2896
12
3.35
11.2225
13
3.33
11.0889
14
3.18
10.1124
15
3.17
10.0489
16
3.13
9.7969
17
3.03
9.1809
18
2.94
8.6436
19
2.92
8.5264
20 21
2.91 2.83
8.4681 8.0089
Zi 1.707358 1.777358 1.837358 1.877358 1.877358 1.907358 1.937358 1.947358 1.997358 2.017358 2.017358 2.027358 2.047358 2.197358 2.207358 2.247358 2.347358 2.437358 2.457358 2.467358 -
S(Zi)
F (Zi)
0.020833333 0.0438777 0.041666667 0.0377546 0.0625
0.0330785
0.083333333 0.0302345 0.104166667 0.0302345 0.125
0.0282371
0.145833333 0.0263508 0.166666667 0.0257459 0.1875
0.0228931
0.208333333 0.0218291 0.229166667 0.0218291 0.25
0.0213129
0.270833333 0.0203114 0.291666667 0.0139974 0.3125
0.0136445
0.333333333 0.0123086 0.354166667 0.0094535 0.375
0.0073975
0.395833333 0.0069981 0.416666667 0.0068057 0.4375 0.0054271
F (Zi)-S (Zi) 0.023044387 0.003912029 0.029421505 0.053098845 0.073932178 -0.09676291 0.119482565 0.140920781 0.164606873 0.186504275 0.207337609 0.228687118 0.250521884 -0.27766924 0.298855488 0.321024771 -0.34471314 0.367602498 0.388835186 0.409860966 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
22
2.79
7.7841
23
2.68
7.1824
24
2.64
6.9696
25
2.63
6.9169
26
2.63
6.9169
27
2.62
6.8644
28
2.59
6.7081
29
2.58
6.6564
30
2.53
6.4009
31
2.52
6.3504
32
2.52
6.3504
33
2.47
6.1009
34
2.43
5.9049
35
2.35
5.5225
36
2.33
5.4289
37
2.29
5.2441
38
2.26
5.1076
39
2.24
5.0176
40
2.24
5.0176
41
2.11
4.4521
42
2.10
4.41
43 44
2.07 1.87
4.2849 3.4969
2.547358 2.587358 2.697358 2.737358 2.747358 2.747358 2.757358 2.787358 2.797358 2.847358 2.857358 2.857358 2.907358 2.947358 3.027358 3.047358 3.087358 3.117358 3.137358 3.137358 3.267358 3.277358 3.307358 -
0.5625
0.0029135
0.432072907 0.453497588 0.475672068 0.496903262 0.517829462 0.538662795 0.559586479
0.583333333
0.002657
-0.58067635
0.604166667 0.0025761
-0.60159055 0.622795816 0.643697418 0.664530751 0.685677524 0.706730826 0.727933161 0.748845689 0.769823614 0.790754269 0.811647612 0.832480946 0.853623886 0.874476084 0.895362432 -
0.458333333 0.0048357 0.479166667 0.0034946 0.5
0.0030967
0.520833333 0.0030039 0.541666667 0.0030039
0.625
0.0022042
0.645833333 0.0021359 0.666666667 0.0021359 0.6875
0.0018225
0.708333333 0.0016025 0.729166667 0.0012335 0.75
0.0011543
0.770833333 0.0010097 0.791666667 0.0009124 0.8125
0.0008524
0.833333333 0.0008524 0.854166667 0.0005428 0.875
0.0005239
0.895833333 0.0004709 0.916666667 0.0002263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
45
1.85
3.4225
46
3.60
12.96
47
3.28
10.7584
48
3.64
13.2496
3.507358 3.527358 1.777358 2.097358 1.737358
0.9375
0.0002099
0.958333333 0.0377546 0.979166667 0.0179809 1
0.041162
Keterangan: X
= 2
X = Zi = S(Zi) = F(Zi) =
Nilai dari data Kuadrat nilai dari data Transformasi dari angka ke notasi normal Probalitas Komulatif empiris Probalitas komulatif normal
Langkah-Langkah Menentukan Normalitas: Mencari Z(i) = Xi- Rata-rata/Standar Deviasi S(Zi) = Xi/Jumlah Responden F(Zi) =
0.5+Ztabel atau 0.5-Ztabel
Rata-Rata Standara Deviasi
2.85 0.53 Ltabel
Kesimpulan :
0.128
Lhitung 0.023 Berdasarkan perhitungan uji Normalitas Liliefors, Lhitung
0.916440377 0.937290136 0.920578695 -0.96118574 0.958838043
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Uji Normalitas Prestasi Belajar Mahasiswa
Dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah No
Xi
Xi2
Zi
1
3.57
12.7449
2
3.57
12.7449
3
3.12
9.7344
4
3.08
9.4864
5
3.00
9
6
2.95
8.7025
7
2.89
8.3521
8
2.85
8.1225
9
2.82
7.9524
10
2.77
7.6729
11
2.75
7.5625
12
2.74
7.5076
13
2.71
7.3441
14
2.70
7.29
15
2.66
7.0756
16
2.60
6.76
17
2.58
6.6564
18
2.31
5.3361
19
2.30
5.29
20
2.29
5.2441
21
2.86
8.1796
2.3675 2.3675 2.8175 2.8575 2.9375 2.9875 3.0475 3.0875 3.1175 3.1675 3.1875 3.1975 3.2275 3.2375 3.2775 3.3375 3.3575 3.6275 3.6375 3.6475 3.0775
S(Zi)
F (Zi)
F (Zi)-S (Zi)
0.041667
0.008954
-0.032712307
0.083333
0.008954
-0.074378973
0.125
0.00242
-0.122580044
0.166667
0.002135
-0.164531703
0.208333
0.001654
-0.206678982
0.25
0.001406
-0.248593654
0.291667
0.001154
-0.290512899
0.333333
0.001009
-0.332324094
0.375
0.000912
-0.37408804
0.416667
0.000769
-0.415897888
0.458333
0.000718
-0.457615791
0.5
0.000693
-0.499306878
0.541667
0.000624
-0.541042281
0.583333
0.000603
-0.582730424
0.625
0.000524
-0.624476346
0.666667
0.000423
-0.666243988
0.708333
0.000393
-0.70794008
0.75
0.000143
-0.749856911
0.791667
0.000138
-0.791529018
0.833333
0.000132
-0.833200931
0.875
0.001044
-0.873956276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
22
3.74
13.9876
23
1.67
2.7889
24
3.76
14.1376
2.1975 4.2675 2.1775
0.916667
0.013992
-0.902674288
0.958333
9.88E-06
-0.95832345
1
0.014722
-0.985278359
Keterangan: X 2
=
X = Zi = S(Zi) = F(Zi) =
Nilai dari data Kuadrat nilai dari data Transformasi dari angka ke notasi normal Probalitas Komulatif empiris Probalitas komulatif normal
Langkah-Langkah Menentukan Normalitas: Mencari Z(i) = Xi- Rata-rata/Standar Deviasi S(Zi) = Xi/Jumlah Responden F(Zi)
Rata-Rata Standara Deviasi
= 0.5+Ztabel atau 0.5-Ztabel
2.85 0.48 Ltabel
Kesimpulan :
0.19
Lhitung -0.12 Berdasarkan perhitungan uji Normalitas Liliefors, Lhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran7. Kerja uji homogenitas varians berdasarkan pada prestasi belajar mahasiswa yang tingkat pendidikan orang tua tinggi 1 11 21 31 41 3.53 3.13 2.96 2.65 2.05 2 12 22 32 42 3.52 3.06 2.96 2.55 1.33 3 13 23 33 43 3.50 3.06 2.94 2.53 1.14 4 14 24 34 44 3.48 3.04 2.88 2.50 3.25 5 15 25 35 45 3.45 3.03 2.81 2.49 3.27 6 16 26 36 46 3.32 3.03 2.79 2.34 3.09 7 17 27 37 47 3.27 3.03 2.78 2.33 1.97 8 18 28 38 48 3.15 3.02 2.77 2.30 3.38 9 19 29 39 3.14 2.98 2.75 2.29 10 20 30 40 3.14 2.98 2.72 2.23 N S
48.00 0.52
Kerja uji homogenitas varians berdasarkan pada prestasi belajar mahasiswa yang Tingkat Pendidikan Orang Tua Sedang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.67 3.64 3.60 3.60 3.54 3.50 3.50 3.47 3.44 3.43
N s
48.00 0.53
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3.38 3.36 3.36 3.35 3.33 3.28 3.18 3.17 3.13 3.03
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2.94 2.92 2.91 2.83 2.79 2.68 2.64 2.63 2.63 2.62
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2.59 2.58 2.53 2.52 2.52 2.47 2.43 2.35 2.33 2.29
41 42 43 44 45 46 47 48
2.26 2.24 2.24 2.11 2.10 2.07 1.87 1.85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Kerja uji homogenitas varians berdasarkan pada prestasi belajar mahasiswa yang Tingkat Pendidikan Orang Tua Rendah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N S
3.76 3.74 3.57 3.57 3.12 3.08 3.00 2.95 2.89 2.86 24.00 0.48
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2.85 2.82 2.77 2.75 2.74 2.71 2.70 2.66 2.60 2.58
21 22 23 24
2.31 2.30 2.29 1.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Lampran 8. Tabel Perhitungan Homogenitas Gabungan Setiap Varians Sampel k 1 2 3 Total
dk 47 47 23 117
1/dk 0.021277 0.021277 0.043478
Si2 0.2704 0.2809 0.2304
Log Si2 -0.57 -0.55 -0.64
dk (Log Si2) -26.79 -25.85 -14.72 -67.36
Hipotesis statistik untuk pengujian homogenitas varians adalah: Ho = Sampel diterima bila χ2 hitung ≤ χ2 tabel Ha = Sampel ditolak apabila χ2 hitung ≥ χ2 tabel Hasil kerja homogenitas varians gabungan dengan menggunakan rumus: S2
= = = = = 0.26
Log S2 = Log 0.26 = -0.59 B
= Log S2 x ∑(ni-1) = -0.59 x 116 = -68.44
χ2
= in 10 (B-∑dk Log S2) =
2.303 x (-68.44-(-67.36)
= 2.303 x (-1.08) = 2.303 x 1.08 = 2.49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Untuk α 0.05 dari daftar distribusi χ2 tabel dengan dk (3-1)= 2 didapat χ2 = 5.99 ternyata bahwa χ2 hitung= 2.49 < χ2 tabel = 5.99 sehingga hipotesis yang menyatakan varians homogen diterima dengan taraf α 0.05. Tabel ringkasan uji homogenitas varians Dk 2
χ2hitung 2.49
χ2tabel 5.99
Ho Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 9. Pengelompokkan Data Anava Dua Jalan dengan Tabel (2x3)
T i n g k a t P e n d.
B-1
B-2
O r a n g T u a
B-3
Jenis Sekolah Mahasiswa A-1 3.57 2.95 2.89 2.85 2.82 2.77 2.75 3.12 3.71 2.7 3.08 2.66 2.58 3 2.31 2.3 3.67 360 3.54 3.5 3.5 3.47 2.24 2.11 2.43 3.53 3.03 2.96 2.81 2.75 2.53 2.33 3.14 1.33
3.36 3.17 2.92 2.68 2.58 2.35 2.26 2.1 3.36 3.13 3.03 2.96 2.79 2.72 2.5 3.15 2.05 1.14
3.35 3.13 2.91 2.64 2.53 2.33 2.24 3.38 1.85 3.06 3.02 2.94 2.78 2.65 3.27 2.3 3.03 3.06
3.33 3.03 2.83 2.63 2.52 2.29 3.43 1.87 2.62 3.04 2.98 2.88 2.77 2.55 2.49 2.29 2.98
3.57 2.74 2.6 2.29 20 3.18 2.94 2.79 2.63 2.52 3.44 2.07 2.47 2.59 45 3.52 3.5 3.48 3.45 3.32 2.34 2.23 3.14 43
A-2 2.86 3.74 1.67 3.76
Jumlah
24 4
3.6 3.28 3.64
48
3 3.25 3.27 3.09 1.97 3.38
48
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 10. Tabel Statistik Anava Ganda Dua Jalan dengan Tabel (2x3)
B-1
B-2
B-3
Jumlah
Statistik N ∑X ∑X2 X N ∑X ∑X2 X N ∑X ∑X2 X N ∑X ∑X2
A-1 20 56.26 3165.1876 2.81 45 126.38 15971.9044 2.81 43 120.95 14628.9025 2.85 108 272.59 33765.9945
A-2 4 12.03 144.72 3.01 3 10.52 110.67 3.51 5 14.96 223.8 2.99 12 37.51 479.19
A. Menghitung jumlah kuadrat total (JKT) JKT = = 34245.18 = 34245.18 = = = 33443.83 B. Menghitung jumlah kuadrat variabel A (JKA) JKA =
Jumlah 24 68.29 3309.9076 48 136.9 159822.574 48 135.91 14852.7025 120 310.1 34245.1845
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
JKA = JKA =
= 1.105
C. Menghitung jumlah kuadrat variabel B (JKB) JKB=
+
JKB =
+
+
JKB = JKB = 0.021 D. Menghitung jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B (JKAB) JKAB = –
JKAB = 1.105- 0.021
JKAB = – 1.105-0.021
JKAB =
– 1.084
JKAB = JKAB = - 1.084 E. Menghitung jumlah kuadrat dalam (JKD) JKD = JKT-JKA-JKB-JKAB JKD = 33443.83 - 1.11 – 0.02 – (-1.08) JKD = 33443.83 – 2.18 = 33441.65
F. Menghitung dbA dbA = A-1 = 2-1 =1 G. Menghitung dbB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
dbB = B-1 = 3-1 =2 H. Menghitung dbAB dbAB = dbA x dbB =1x2 =2 I. Menghitung dbT dbT = N – 1 = 120 – 1 = 119 J. Menghitung dbd dbd = dbT – dbA – dbB – dbAB = 119 – 1 – 2 – 2 = 114 K. Menghitung mean kuadrat variabel A (MKA) MKA = MKA = MKA = 1.11 L. Menghitung mean kuadrat variabel B (MKB) MKB =
= = 0.01 M. Menghitung mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan varibel B (MKAB) MKAB =
= = -0.54
N. Menghitung mean kuadrat dalam (MKd) MKd =
= = 293.347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
O. Menghitung harga F0 untuk variabel A (FA) Fhitung A =
= = 0.004 Harga Fhitung A dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db adalah 1. F(0.05) 1 :114 = 3.93. Kesimpulan : Fhitung>Ftabel atau F(0.004)
= = 3.41 Harga Fhitung A dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db adalah 2. F(0.05) 2 :114 = 3.08 Kesimpulan : Fhitung>Ftabel atau F(3.41)>F(3.08). Q. Menghitung harga F0 untuk interaksi antara variabel A dengan variabel B (FAB) Fhitung AB
=
=
= -0.002
Harga Fhitung A dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikan α 0.05 dan db adalah 2. F(0.05) 2 :114 = 3.08 Kesimpulan : Fhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 11. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Atas Daftar Mata Pelajaran Kelas X Alokasi Waktu/Minggu Komponen Mata Pelajaran Semester 1 1. Pendidikan Agama 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 4 4. Bahasa Inggris 4 5. Matematika 4 6. Fisika 3 7. Biologi 2 8. Kimia 2 9. Sejarah 1 10. Geografi 2 11. Ekonomi 3 12. Sosiologi 2 13. Seni Budaya 2 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 16. Keterampilan/BahasaAsing/Pengolahan Hasil Pertanian 2 17. Bahasa Jawa 2 18. Pengembangan Diri (BK) 1 Jumlah 43
Semester 2
2 2 4 4 4 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Daftar Mata Pelajaran Kelas XI dan XII IPA AlokasiWaktu Kelas XI
Komponen Mata Pelajaran
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2. PendidikanKewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
4
4
5. Matematika
5
5
5
5
6. Fisika
4
4
5
5
7. Kimia
5
5
4
4
8. Biologi
5
5
5
5
9. Sejarah
1
1
1
1
10. SeniBudaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
2
2
2
2
13. Keterampilan / Bahasa Asing PengolahanHasilPertanian B. Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri (BK)
1
1
1
1
43
43
43
43
A. Mata Pelajaran
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Daftar Mata Pelajaran Kelas XI dan XII IPS AlokasiWaktu Kelas XI
Komponen
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2. PendidikanKewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
4
4
5. Matematika
4
4
4
4
6. Sejarah
3
3
3
3
7. Geografi
4
4
4
4
8. Ekonomi
5
5
5
5
9. Sosiologi
4
4
4
4
10. SeniBudaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 14. Keterampilan / Bahasa Asing PengolahanHasilPertanian B. Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri (BK)
1
1
1
1
43
43
43
43
A. Mata Pelajaran
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Daftar Mata Pelajaran Keahlian Teknologi dan Rekayasa ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X
XI
SM 1 SM 2 SM 3
KELOMPOK A (UMUM) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris KELOMPOK B (UMUM) 7 Seni Budaya 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 9 Prakarya dan Kewirausahaan 1 Bahasa Jawa 0 KELOMPOK C (PEMINATAN) C1. Dasar Bidang Keahlian 1 Fisika 2 Kimia 3 Gambar Teknik C2. Dasar Program Keahlian C3. Paket Keahlian C4. Penguatan Paket Keahlian SMK Program 4 Tahun Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu
XII
XIII
SM 4 SM 5 SM 6 SM 7 SM 8
3
3
3
3
3
3
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
4 4 2 2
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
3
3
3
3
3
3
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
-
-
-
-
18 -
18
24
-
-
-
-
48
50
50
50
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Daftar Mata Pelajaran Bidang Keahlian Informasi dan Komunikasi ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X SM 1
XI SM 2
XII
XIII
SM 3 SM 4 SM 5 SM 6 SM 7 SM 8
KELOMPOK A (UMUM) 1. Pendidikan Agama
3
3
3
3
3
3
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4
4
-
-
4. Matematika
4
4
4
4
4
4
-
-
5. Sejarah Indonesia
2
2
2
2
2
2
-
-
6. Bahasa Inggris
2
2
2
2
2
2
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
3
3
3
3
3
3
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
2
2
2
2
2
2
-
-
11. Fisika
2
2
2
2
-
-
-
-
12. Pemrograman Dasar
2
2
2
2
-
-
-
-
13. Sistem Komputer
2
2
2
2
-
-
-
-
dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KELOMPOK B (UMUM) 7.
Seni Budaya
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
10. Bahasa Jawa KELOMPOK C (PEMINATAN) C1. Dasar Bidang Keahlian
C2. Dasar Program Keahlian C3. Paket Keahlian
18
-
-
-
-
18
24
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X SM 1
C4. Penguatan Paket Keahlian SMK Program 4 Tahun Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per minggu
XI SM 2
XII
SM 3 SM 4 SM 5 SM 6 SM 7 SM 8
-
-
-
48
50
50
50
48
Dari uraian struktur kurikulum diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah jam pertemuan untuk mata pelajaran sejarah di SMA Dan SMK memiliki perbedaan. Di SMA, mata pelajaran sejarah di kelas X berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu. Di kelas XI-XII program IPS berjumlah tiga jam pertemuan setiap minggu dan di kelas XI-XII IPA berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu. Sedangkan di SMK mata pelajaran sejarah berjumlah dua jam pertemuan setiap minggu untuk kelas X, XI, dan XII.
XIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137