PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI SIDOMOYO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Cornelius Wahyu Handaka NIM: 121134100
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Untuk semua yang telah Kau limpahkan kepadaku
Bunda Maria Untuk semua pertolongan, kekuatan, dan kemudahan yang selalu Engkau berikan
Kedua orang tua Ibu Faskalina Satiti Handayani dan Bapak Felix Wahyudi Yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan cinta kasih yang luar biasa
Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Hidup adalah pilihan” “Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan diri-(nya) sendiri” (Tan Malaka)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Mei 2016 Penulis,
Cornelius Wahyu Handaka
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Cornelius Wahyu Handaka
NIM
:121134142
Demi pengembangan ilmu pengetahuan,saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI SIDOMOYO
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Mei 2016 Yang Menyatakan,
Cornelius Wahyu Handaka vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI SIDOMOYO Cornelius Wahyu Handaka (121134100) Universitas Sanata Dharma 2016 Kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo mendorong peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pendekatan Problem Based Learning, meningkatkan dan mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa, serta meningkatkan dan mengetahui peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Pada setiap siklus memiliki empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo yang berjumlah 35 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Nilai rata-rata keaktifan belajar siswa pada kondisi awal 63,98 dengan persentase siswa minimal cukup aktif 51,42%; nilai rata-rata siklus I 70,7 dengan persentase 74,29%; nilai rata-rata siklus II 81,46 dengan persentase 94,28%. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada kondisi awal 63,94 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 42,86%, nilai rata-rata siklus I 73 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 60%, nilai rata-rata siklus II 81,29 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 88,57%. Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 27,43%. Kata Kunci: Keaktifan belajar siswa, prestasi belajar, pendekatan Problem Based Learning
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT INCREASING THE ACTIVENESS AND LEARNING ACHIEVEMENT USING PROBLEM BASED LEARNING APPROACH IN MATHEMATICS SUBJECTS OF GRADE V IN SD NEGERI SIDOMOYO Cornelius Wahyu Handaka (121134100) Universitas Sanata Dharma 2016 Lack of activeness and student achievement in grade V SD Negeri Sidomoyo has encouraged the researcher to concuct Classroom Action Research in that school. The aim of the research was to examine the implementation of the approach of Problem Based Learning, to increased and knowed the raising of activeness of learning, than to increased and knowed the learning achievement in Mathematics lesson of grade V SD Negeri Sidomoyo’s students. This research is classroom action research which is done within two cycles. Each cycle consists of four steps, those are planning, action, observation, and action. The observation subject of this research is 35 students in the fifth grade of SD Negeri Sidomoyo. The result of the research shows that being active and students’ learning achievements increase during the learning process using Problem Based Learning Approaches. The average score of students’ active learning in the initial condition is 63,98 with the percentage 51,42% quite active students. In the first cycle, the average score is 70,7 with the percentage 74,29%. In the second cycle, the average score is 81,46 with the percentage 94,28%. The average of achievement learning in the initial condition is 63,94 with the percentages which reaches KKM is 42,86%, the average from first cycle is 73 with the percentages which reaches KKM is 60%, the average from second cycle is 81,29 with the percentages which reased KKM is 88,57%. The improvement of students’ learning achievements from the first cycle to the second cycle is 27, 43%. Key words: learning activeness, learning echievement, Problem Based Learning (PBL) approach.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Sidomoyo dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak lepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum.selaku selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A selaku Dosen Penguji, yang telah memberikan saran, kritik, dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh keluarga besar dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Sidomoyo yang telah membantu melaksanakan penelitian. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri Sidomoyo yang telah menyambut dengan baik dan dapat bekerja sama. 10. Sahabat payung Nana, Ayok, dan Dimas yang selalu memberikan doa, masukan, kerjasama dan dorongan, serta semangat. 11. Orangtuaku
yang tercinta,
yang telah memberikan dukungan,
cintakasih, dan menunjang segala kebutuhan. 12. Sahabat Dewi, Siska, Lukas yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan bantuan selama penyusunan skripsi ini. 13. Sahabat “Kandang” Adit, Apin, Wawan, Vero, Boni, Moay, Mbak Era, Fira dan Ardian terima kasih semua. 14. Semua teman-teman CagurFam kelas C PGSD angkatan 2012. 15. Teman-teman angkatan 2012 PGSD yang selalu mengiringi langkah peneliti selama menjalani perkuliahan. 16. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Peneliti sangat bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan yang terbaik dan berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus. Demikian ucapan terima kasih yang penulis sampaikan kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari para pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv HALAMAN MOTTO .........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................vii ABSTRAK ..........................................................................................................viii ABSTRACT ..........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................x DAFTAR ISI .......................................................................................................xii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 1. Latar Belakang ...............................................................................................1 2. Pembatasan masalah........................................................................................6 3. Rumusan Masalah ...........................................................................................6 4. Tujuan Penelitian ............................................................................................7 5. Manfaat Penelitian ..........................................................................................8 6. Definisi Operasional........................................................................................9 BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................11 1. Kajian Teori ....................................................................................................11 1.1. Belajar ........................................................................................................11 1.1.1. Pengertian ........................................................................................11 1.1.2. Bentuk-Bentuk Belajar ....................................................................12 1.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................................14 1.2. Prestasi Belajar ..........................................................................................14 1.3. Keaktifan ....................................................................................................16 1.4. Pendekatan Problem Based learning .........................................................17 1.4.1. Pengertian Problem Based learning ................................................17 1.4.2. Karakteristik Problem Based learning ............................................18 1.4.3. Tujuan Pendekatan Problem Based learning ..................................19 1.4.4. Kelebihan dan Kelemahan ...............................................................19 1.4.5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Problem Based learning ...............20 1.5. Pembelajaran Matematika .........................................................................22 1.5.1. Pengertian Matematika ....................................................................22 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.2. Tujuan Pembelajaran matematika....................................................23 1.5.3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ...................................24 1.6. Materi Pembelajaran Matematika ..............................................................24 2. Penelitian yang Relevan .................................................................................28 3. Kerangka Berpikir ..........................................................................................33 4. Hipotesis Penelitian.........................................................................................34 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................35 1. Jenis Penelitian ................................................................................................35 2. Setting Penelitian.............................................................................................37 2.1. Tempat Penelitian ....................................................................................38 2.2. Subjek Penelitian .....................................................................................38 2.2. Objek Penelitian ......................................................................................38 2.2. Waktu Penelitian .....................................................................................38 3. Rencana Tindakan ...........................................................................................38 3.1. Persiapan .................................................................................................38 3.2. Rencana Tindakan Setiap Siklus .............................................................39 3.2.1. Siklus I .............................................................................................39 3.2.2. Siklus II............................................................................................43 4. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................46 4.1. Observasi .................................................................................................46 4.2. Kuesioner.................................................................................................47 4.3. Studi Dokumenter....................................................................................47 5. Instrumen Penelitian........................................................................................48 5.1. Tes ...........................................................................................................48 5.2. Non Tes ...................................................................................................49 6. Teknik Pengujian Instrumen ...........................................................................51 6.1. Validitas...................................................................................................52 6.1.1. Validitas Isi ......................................................................................53 6.1.2. Validitas Muka.................................................................................57 6.1.3. Validitas Konstruk ...........................................................................58 6.2. Reliabilitas ...............................................................................................61 6.3. Indeks Kesukaran Item ............................................................................63 7. Teknik Analisis Data .......................................................................................66 7.1. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .......................................................67 7.2. Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa ...................................................67 8. Indikator Keberhasilan ....................................................................................70 9. Jadwal Penelitian.............................................................................................71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................72 1. Deskripsi .........................................................................................................72 1.1. Pra Siklus .................................................................................................72 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2. Siklus I.....................................................................................................73 1.3. Siklus II ...................................................................................................76 2. Hasil penelitian................................................................................................78 2.1. Keaktifan Siswa .......................................................................................78 2.2. Prestasi Belajar ........................................................................................85 3. Pembahasan .....................................................................................................91 3.1. Siklus I.....................................................................................................92 3.1.1. Pertemuan 1 ................................................................................92 3.1.2. Pertemuan 2 ................................................................................95 3.2. Siklus II ...................................................................................................96 3.2.1. Pertemuan 1 ................................................................................96 3.2.2. Pertemuan 2 ................................................................................99 3.3. Keaktifan Siswa .......................................................................................101 3.4. Prestasi belajar .........................................................................................103 BAB V PENUTUP .............................................................................................105 1. Kesimpulan .....................................................................................................105 2. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................106 3. Saran ................................................................................................................106 DAFTAR REFERENSI ....................................................................................107 LAMPIRAN .......................................................................................................110
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Strategi Problem Based Learning ....... 21 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes (Sebelum Validasi) .................................................. 49 Tabel 3.2 Kisi-kisi Keaktifan Belajar.................................................................... 50 Tabel 3.3 Hasil Validasi RPP ................................................................................ 54 Tabel 3.4 Hasil Validasi LKS ............................................................................... 55 Tabel 3.5 Hasil Validasi Kuesioner Keaktifan ...................................................... 56 Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal Prestasi Siklus I ..................................................... 58 Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Prestasi Siklus II.................................................... 60 Tabel 3.8 Tabel Kriteria Koefisien ....................................................................... 61 Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Siklus I ..................................................................... 63 Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Siklus II ................................................................. 63 Tabel 3.11 Kriteria Indeks Kesukaran Item ......................................................... 64 Tabel 3.12 Hasil Indeks Kesukaran Item Siklus I ................................................ 65 Tabel 3.13 Hasil Indeks Kesukaran Item Siklus II ............................................... 66 Tabel 3.14 Pengukuran dengan Skala Likert ........................................................ 68 Tabel 3.15 Kriteria Skor Keaktifan denan PAP Tipe I ......................................... 69 Tabel 3.16 Tabel Indikator Keberhasilan .............................................................. 70 Tabel 3.17 Jadwal Penelitian................................................................................. 71 Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa ................................................ 78 Tabel 4.2 Kondisi Siklus I Keaktifan Belajar Siswa ............................................. 80 Tabel 4.3 Kondisi Siklus II Keaktifan Belajar Siswa .......................................... 82 Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Keaktifan Belajar ................................................... 83 Tabel 4.5 Data Nilai Ulangan Matematika ........................................................... 85 Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siklus I ....................................................................... 86 Tabel 4.7 Prestasi Belajar Siklus II ...................................................................... 88 Tabel 4.8 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar ....................................................... 89
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tangga Hubungan Antarsatuan Jarak .............................................28 Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian yang Relevan ..........................................32 Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc. Tagart ......................................................36 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ..................................84 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .....................................91 Gambar 4.3 Tahap Orientasi Siswa Pada Situasi Masalah .................................93 Gambar 4.4 Guru Membimbing Siswa Secara Individu dan Kelompok ............94 Gambar 4.5 Siswa menuliskan hasil kerja kelompok .........................................96 Gambar 4.6 Siswa dan Guru Membuat Kesimpulan Pembelajaran ....................99 Gambar 4.7 Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok ............................................100
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma..................111 Lampiran 1.2 Surat Keterangan Penelitian .........................................................112 Lampiran 2.1 Silabus Siklus I .............................................................................114 Lampiran 2.2 RPP Siklus I ..................................................................................116 Lampiran 2.3 Silabus Siklus II ...........................................................................140 Lampiran 2.4 RPP Siklus II ................................................................................142 Lampiran 3.1 Kisi-kisi Keaktifan Belajar ...........................................................170 Lampiran 3.2 Kuesioner Keaktifan Siswa ..........................................................173 Lampiran 4.1 Contoh Hasil Kuesioner Keaktifan Siswa ....................................174 Lampiran 4.2 Rekapitulasi Skor Kuesioner Keaktifan Siswa .............................180 Lampiran 5.1 Kisi-kisi Soal Siklus I ...................................................................182 Lampiran 5.2 Soal-soal Prestasi Siklus I ............................................................183 Lampiran 5.3 Kisi-kisi Soal Siklus II..................................................................187 Lampiran 5.4 Soal-soal Prestasi Siklus II ...........................................................189 Lampiran 6.1 Lembar Validasi RPP ...................................................................194 Lampiran 6.2 Lembar Validasi Kuesioner Keaktifan .........................................196 Lampiran 7.1 Hasil Validitas ..............................................................................200 Lampiran 7.2 Hasil Reliabilitas...........................................................................209 Lampiran 8 Contoh Hasil Evaluasi Siswa.........................................................211 Lampiran 9 Foto-foto Penelitian .......................................................................224 Lampiran 10 Biodata Penulis ..............................................................................225
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan diuraikan mengenai pendahuluan. Hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan meliputi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.
Latar Belakang Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Taufik, dkk, 2011: 16). Bagi negara Indonesia, pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara. Proses pendidikan yang baik harus dimulai sejak dini atau dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 (enam) tahun di sekolah dasar (SD) dan 3 (tiga) tahun di sekolah menengah pertama (SMP) atau satuan pendidikan yang sederajat (Taufik, dkk, 2011: 17). Proses pendidikan harus memiliki kompetensi yang baik guna meningkatkan mutu dan kualitas siswa yang dihasilkan. Selain peningkatan pada kompetensi siswa, kompetensi guru untuk membentuk karakter siswa yang baik juga harus diperhatikan. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD). Matematika adalah ilmu yang menjadi dasar bagi ilmu-ilmu lainnya (Suherman, 2003: 25). Mata pelajaran Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berargumentasi, dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari (Susanto, 2013: 185). Senada dengan pengertian di atas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 723) menjelaskan bahwa Matematika adalah ilmu mengenai bilanganbilangan, hubungan antarbilangan, dan prosedur operasional
yang
digunakan dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Disiplin ilmu tersebut memiliki tujuan khusus yaitu untuk meningkatkan keterampilan berhitung sebagai alat bantu dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2013: 189). Berdasarkan pendapat di atas, mata pelajaran Matematika memiliki peran penting bagi siswa SD sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan hitungan dalam kehidupan seharihari melalui proses pembelajaran di kelas. Siswa dihadapkan dengan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan hitungan melalui proses pembelajaran di kelas. Mulyasa (2002: 32) mengatakan bahwa proses pembelajaran di kelas dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial di dalam proses pembelajaran. Sudjana (2010: 61) memaparkan bahwa siswa dikatakan aktif jika (a) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (b) 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlibat dalam pemecahan masalah, (c) bertanya kepada siswa lain/guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (d) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, (e) melaksanakan diskusi kelompok, (f) melatih diri dalam memecahkan soal/masalah,
(g)
memanfaatkan
kesempatan
untuk
menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas/persoalan yang dihadapinya. Keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran menentukan prestasi siswa. Keaktifan siswa digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui tingkat keaktifan dan prestasi belajar siswa yang terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 2 Juni 2015 terhadap kelas V SD Negeri Sidomoyo, khususnya pada mata pelajaran Matematika, diperoleh data bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang optimal. Hal ini ditunjukkan sebanyak 26 siswa dengan persentase 74% cenderung terlihat pasif ketika proses pembelajaran. Sebanyak 9 siswa dari 35 siswa kelas V berani menjawab pertanyaan dari guru saat proses pembelajaran berlangsung. Kesembilan siswa tersebut juga berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami ketika kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, sebanyak 27 siswa dengan persentase 77% terlihat kurang aktif dalam kegiatan diskusi. Pada kegiatan diskusi di dalam kelompok, hanya 8 siswa dari 35 siswa yang antusias 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan pendapat dan mencoba memecahkan masalah yang diberikan guru untuk diselesaikan bersama kelompok diskusi. Selain indikator keaktifan tersebut, sebanyak 25 dengan persentase 71% siswa belum turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. Peneliti melihat bahwa hanya ada 10 siswa saja yang benar-benar menyelesaikan tugas belajarnya. Hasil lembar kuesioner pada kondisi awal yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo sebesar 51,42%, yaitu 18 siswa dari 35 siswa kelas V aktif di dalam pembelajaran. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas V yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai nilai ulangan siswa kelas V khususnya pada mata pelajaran Matematika. Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh, nilai ulangan harian pertama Matematika terdapat 13 siswa dengan persentase 37% yang belum mencapai KKM. Sedangkan pada nilai ulangan harian Matematika kedua, terdapat 18
siswa dengan
persentase 51% yang belum mencapai KKM. Peneliti melakukan observasi pada hari Kamis tanggal 4 Juni 2015 terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas pada mata pelajaran Matematika. Peneliti menemukan fakta bahwa guru kelas V menggunakan metode ceramah dan latihan soal saja sehingga membuat siswa kurang terlibat aktif di dalam pembelajaran. Berdasarkan fakta di atas, dapat dikatakan bahwa guru tidak melakukan pembelajaran yang ideal dari Matematika.
Siswa tidak dihadapkan pada masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan hitungan dalam pembelajaran. Siswa hanya diam di 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tempat duduk mendengarkan guru menyampaikan materi di depan kelas. Kemudian,
siswa
diminta
untuk
mengerjakan
soal-soal
latihan.
Pembelajaran kurang menarik sehingga membuat siswa tidak aktif di dalam proses pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada hasil prestasi belajar siswa. Peneliti melihat bahwa metode ceramah yang dilakukan guru tidak diminati siswa sehingga membuat siswa belum mencapai KKM. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan Problem Based Learning supaya digunakan di dalam pembelajaran guna meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika. Nurhadi (2004: 109) menyatakan bahwa Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikit kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pendekatan Problem Based Learning ini memiliki peran penting dalam kehidupan siswa yaitu membiasakan siswa dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari, memupuk solidaritas soaial dengan teman, dan mempererat hubungan antara guru dengan siswa (Warsono dan Harianto, 2012: 152). Peneliti melihat pendekatan Problem Based Learning memiliki peran penting dalam kehidupan siswa karena dengan pendekatan ini siswa dapat menemukan cara penyelesaian satu masalah dalam pembelajaran secara kelompok maupun individu yang sesuai dengan kehidupan atau yang 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
relevan dengan kehidupan siswa (Hamdayana, 2014: 210). Pendekatan Problem Based Learning ini digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo khususnya pada mata pelajaran Matematika. Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Penelitian yang dilakukan peneliti berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Sidomoyo”.
2.
Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti memfokuskan penelitian pada materi mata pelajaran Matematika kelas V dengan Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar 2.2 Melakukan operasi hitung satuan waktu.
3.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah di atas, peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 3.1
Bagaimana pelaksanaan pendekatan Problem Based Learning dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo ? 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2
Apakah dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo ?
3.3
Apakah dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo ?
4.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti menuliskan beberapa tujuan dari penelitian ini. Berikut tujuan dari penelitian ini: 4.1
Mengetahui dan memaparkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo.
4.2
Meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
4.3
Meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
5.
Manfaat Penelitian
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya bagi peneliti, sekolah dan guru, serta bagi siswa. Berikut manfaat penelitian ini: 5.1
Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah a) peneliti mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian, sehingga dapat terdorong untuk melakukan penelitian lain, b) peneliti dapat menambah wawasan tentang pendekatan Problem Based Learning dan alternatifnya yang dapat digunkan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
5.2
Bagi Sekolah dan Guru Manfaat penelitian ini bagi sekolah dan guru adalah a) sekolah dapat memperoleh tambahan referensi bagi perpustakaan sekolah terkait dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), b) guru dapat memperoleh inspirasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru.
5.3
Bagi Siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Siswa juga mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan dalam menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
6.
Definisi Operasional 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti memberikan beberapa definisi operasional pada penelitian ini supaya
tidak
menimbulkan
pertanyaan
dan
tafsiran
istilah
yang
dikemukakan. Berikut definisi operasional dalam penelitian ini: 6.1
Keaktifan Keaktifan
adalah
kegiatan
dalam
pembelajaran
yang
merangsang siswa untuk berpikir kritis dan melibatkan pemikiran untuk mengubah segala sesuatu yang dipelajarinya yang pada awalnya pasif menjadi aktif. 6.2
Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang berdasarkan pengalaman yang telah didapatkan.
6.3
Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar dan perubahan perilaku siswa yang dapat diukur dengan evaluasi belajar.
6.4
Matematika Matematika adalah ilmu yang mempelajari bilangan operasi pemecahan masalah dengan langkah yang sistematis dan logis.
6.5
Pembelajaran Matematika Proses kegiatan belajar mengajar yang terencana untuk mengajarkan kompetensi-kompetensi tentang materi Matematika.
6.6
Problem Based Learning 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta unutk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. 6.7
Siswa Sekolah Dasar Siswa sekolah dasar adalah anak yang termasuk pada komponen pendidikan dasar yang berusia antara 7 sampai 12 tahun.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini akan menguraikan empat bagian yaitu kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 1.
Kajian Teori Kajian teori merupakan kumpulan teori-teori yang diambil untuk mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Kajian teori membahas lima bagian yaitu: (1) belajar; (2) prestasi belajar; (3) keaktifan belajar; (4) pendekatan Problem Based Learning; (5) hakikat Matematika, (6) materi pembelajaran Matematika pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan. 1.1. Belajar 1.1.1. Pengertian Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli. Belajar menurut Gagne (dalam Anitah, 2008: 1.3) merupakan suatu proses suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Santosa, dkk (2011: 1.7) juga mengemukakan belajar adalah perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut, terdapat kesamaan dalam definisi belajar yaitu hasil perilaku dari sebuah pengalaman. Belajar menurut Slameto (2010: 2) ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungan. Muhibbin (2000: 136) mengatakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang
melibatkan
proses
kogntif.
Beberapa
pengertian belajar yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperolehnya melalui adanya pengalaman. Pendapat beberapa tokoh di atas terdapat persamaan yang menunjukkan belajar itu merupakan proses perilaku yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dari seseorang yang relatif permanen berdasarkan pengalaman yang telah didapat. 1.1.2. Bentuk-bentuk Belajar Ada lima bentuk belajar menurut Gagne (dalam Dahar, 2011: 4) sebagai berikut : 1.1.2.1.Belajar Responden Belajar responden merupakan suatu respon dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah dikenali.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.1.2.2.Belajar Kontiguitas Pemasangan
stimulus
tidak
terkondisi
dan
stimulus terkondisi merupakan suatu syarat untuk belajar
responden.
Beberapa
teoritikus
belajar
mengemukakan bahwa pemasangan kejadian sederhana itu
dapat
menghasilkan
belajar.
Asosiasi
dekat
sederhana antara suatu stimulus dan suatu respon dapat menghasilkan perubahan dalam perilaku. 1.1.2.3.Belajar Operant Belajar sebagai akibat penguatan merupakan bentuk belajar dari terkondisi operant, sebab perilaku yang
diinginkan
timbul
secara
spontan,
tanpa
dikeluarkan secara naluriah oleh stimulus apapun, saat organisme beroperasi terhadap lingkungan. Perilaku operant tidak memiliki stimulus fisiologis yang dikenal. 1.1.2.4.Belajar Observasional Konsep belajar observasional menekankan bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain melakukan hal yang akan dipelajari. Memperlihatkan model-model perilaku yang baik kepada anak sangat diperlukan agar perkembangan belajar anak bisa maksimal. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.1.2.5.Belajar Kognitif Beberapa
ahli
psikologi
dan
pendidikan
menyebutkan proses kognitif tidak terlalu dipersoalkan selama belajar. Proses semacam itu menyangkut berfikir menggunakan logika dedukatif dan induktif. 1.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah (2008: 144) menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi belajar, di antaranya: 1)
Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani dari siswa yang bersangkutan.
2)
Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3)
Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam mempelajari materi-materi pelajaran.
1.2. Prestasi Belajar Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam bahasa Indonesia manjadi prestasi yang berarti hasil belajar (learning outcome) yang pada umumnya berkenaan dengan aspek 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan (Arifin, 2009: 12). Hamalik (2004: 159) berpendapat prestasi adalah indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Sudjana (2005: 3) juga mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria tertentu sehingga untuk mengetahui tingkat prestasi belajar maka perlu dilakukan evaluasi belajar. Definisi dari prestasi belajar di atas dapat disimpulkan sebagai hasil dari proses belajar dan perubahan perilaku siswa yang dapat diukur dengan evaluasi. Yamin (dalam Adayu, 2014: 22) mengklasifikasikan ada empat komponen yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: (1) lingkungan fisik dapat mempengaruhi prestasi belajar karena interaksi antara individu
dan
lingkungan
sekitarnya
dapat
menjadi
sumber
pengetahuan baru yang nantinya berdampak pada proses belajar siswa; (2) kematangan sistem syaraf menjadikan anak memperoleh manfaat secara maksimal dari pengalaman fisik yang dia peroleh; (3) peran lingkungan sosial tersebut juga dapat memacu atau menghambat strategi kognitif siswa. Strategi kognitif tersebut sebagai kemampuan internal sesorang berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan; (4) berawal dari ekuilibrium, yakni pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3. Keaktifan Belajar Yamin (2007: 77) memaparkan bahwa keaktifan siswa merupakan
kegiatan
dalam proses
pembelajaran
yang dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang aktif merupakan pengajaran yang melibatkan pemikiran siswa dan memungkinkan siswa untuk mengubah segala sesuatu yang sudah dipelajari yang awalnya pasif menjadi aktif (Mahyuni, 2009: 9). Aspek-aspek yang mendukung terjadinya keaktifan siswa menurut Mc Keachie (dalam Yamin, 2007: 77) terdapat tujuh poin, yaitu: (1) partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran; (2) tekanan pada aspek afektif dalam belajar; (3) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk interaksi antar siswa; (4) kelompokan kelas sebagai kelompok belajar; (5) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa; (6) kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam
proses
pembelajaran;
(7)
pemberian
waktu
untuk
menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran (Yamin, 2007: 77). Peneliti menjabarkan bahwa terdapat tujuh indikator keaktifan belajar yang digunakan dalam penelitian ini. Ketujuh indikator tersebut adalah (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2) terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, (5) melakukan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, (6) melatih diri dalam memecahkan masalah yang sejenis, (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya (Sudjana, 2009: 61).
1.4. Pendekatan Problem Based Learning Problem
Based
Learning
merupakan
pendekatan
yang
digunakan dalam sebuah kegiatan pembelajaran di kelas agar siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. 1.4.1. Pengertian Problem Based Learning Tan (dalam Rusman, 2010: 229) menjelaskan Problem Based Learning merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2010: 241) juga sependapat, bahwa Problem
Based
Learning
merupakan
suatu
pendekatan
pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Pendekatan Problem Based Learning menurut Nurhadi (2004: 109) merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning merupakan sebuah pendekatan yang dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata untuk dipecahkan oleh siswa dengan berpikir kritis dan menggunakan kecerdasan pada suatu mata pelajaran. 1.4.2. Karakteristik Problem Based Learning Trianto (2009: 93) menjelaskan bahwa terdapat lima karakteristik pendekatan Problem Based Learning, yaitu: (a) adanya pengajuan pertanyaan atau masalah; (b) berfokus pada keterkaitan antar disiplin; (c) penyelidikan autentik; (d) menghasilkan produk atau karya dan mempresentasikannya; dan (e) kerja sama. Nurhadi (2004: 109-110) juga mempunyai pendapat mengenai karakteristik pendekatan Problem Based Learning, yaitu: (1) pembelajaran berdasarkan masalah berpusat pada pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata siswa; (2) pemecahan masalah tidak hanya ditinjau dari 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu ilmu saja, tetapi juga antar disiplin ilmu lainya; (3) melakukan penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian dari masalah nyata; (4) menghasilkan produk atau karya yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. 1.4.3. Tujuan Pendekatan Problem Based Learning Secara terperinci Ibrahim dan Nur ( dalam Rusman, 2010: 242) menyebutkan tujuan dari pendekatan Problem Based Learning
yaitu:
(1)
membantu
siswa
mengembangkan
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah; (2) belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan; (3) menjadi para siswa yang otonom atau mandiri. 1.4.4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Problem Based Learning juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Warsono dan Harianto (2012: 152) memaparkan kelebihan dari pendekatan Problem Based Learning sebagai berikut: (1) siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan tertantang untuk menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan pembelajaran di kelas tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari (real world); (2) memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-teman; (3) semakin mengakrabkan 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru dengan siswa; (4) membiasakan siswa melakukan eksperimen. Warsono dan Harianto (2012: 152) juga menjelaskan kelemahan pendekatan Problem Based Learning, yaitu: (1) tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada pemecahan masalah; (2) seringkali memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang panjang; (3) aktivitas siswa di luar sekolah sulit dipantau. 1.4.5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Problem Based Learning Langkah-langkah
menggunakan
pendekatan
Problem
Based Learning dalam pembelajaran menurut Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2010: 243) adalah sebagai berikut: 1)
Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
2)
Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3)
Membimbing pengalaman individual/kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
5)
Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. Nur (dalam Rusmono, 2012: 81) mengatakan untuk melaksanakan pembelajaran dengan Problem Based Learning, ada lima tahap pembelajaran yang harus dilakukan, yaitu: Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Strategi Problem Based Learning Tahap Pembelajaran Tahap 1: Mengorganisasikan siswa kepada masalah
Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar Tahap 3 : Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok Tahap 4 : Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
21
Perilaku Guru Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhankebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri. Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan, dan solusi, Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, rekaman video, dan model, serta membantu mereka berbagi karya mereka. Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5. Pembelajaran Matematika bagian pembelajaran matematika akan menjabarkan mengenai dua hal yaitu pengertian Matematika dan 1.5.1. Pengertian Matematika Matematika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 723) mendefinisikan bahwa ilmu tentang bilangan, hubungan antarbilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Tanggih (dalam Suherman,
2003:
16)
menyatakan
bahwa
Matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara menalar. Russefendi (dalam Suherman, 2003: 16) juga berpendapat bahwa Matematika merupakan hasil proses pemikiran manusia yang berupa ide, proses, dan penalaran atau logika. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan ilmu mengenai bilangan, hubungan antarbilangan, dan prosedur operasional untuk menyelesaikan masalah dengan cara menalar. Enam deskripsi pandangan mengenai Matematika menurut Ibrahim dan Suparni (2012: 2-13) sebagai berikut: (1) Matematika
sebagai
ilmu
deduktif,
artinya
kebenaran
generalisasi Matematika harus dapat dibuktikan secara deduktif. (2) Matematika sebagai ilmu tentang pola dan hubungan, sebab dalam
Matematika
sering 22
dicari
keseragaman,
seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterurutan dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsepkonsep
tertentu
atau
model-model
yang
merupakan
representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk 38 selanjutnya dibuktikan kebenarannya secara deduktif. (3) Matematika sebagai bahasa, artinya Matematika merupakan sekumpulan simbol yang memiliki makna, atau dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. (4) Matematika sebagai ilmu tentang struktur yang terorganisasikan, artinya Matematika berkembang mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke postulat/aksioma, dan terakhir ke teorema.(5) Matematika sebagai seni, artinya dalam Matematika terdapat unsur keteraturan, keterurutan, dan konsisten.(6) Matematika sebagai aktivitas manusia, artinya Matematika merupakan hasil karya manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa Matematika merupakan kebudayaan manusia. 1.5.2. Tujuan Pembelajaran Matematika Suherman (2003: 57) menyatakan bahwa tujuan dari pembelajaran Matematika adalah lebih mengembangkan pada penataan penalaran dan sikap. Matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Susanto (2013: 189) mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran Matematika pendidikan dasar adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung sebagai alat bantu dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat di atas, 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran Matematika adalah untuk alat bantu siswa dalam berhitung untuk menyelesaikan masalah dengan cara menalar. 1.5.3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar BSNP (2006: 106) menyebutkan bahwa pembelajaran matematika di Sekolah Dasar digunakan untuk mengarahkan siswa supaya berpikir secara logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif. Salah satu tujuan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep sebagai alat bantu hitung dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2013: 190). Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti melihat bahwa pembelajaran Matematika penting bagi siswa Sekolah Dasar sebagai alat bantu hitung supaya siswa mampu berpikir secara logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif untuk memahami konsep matematika mengenai bilangan. 1.6. Materi Pembelajaran Matematika Pengukuran Waktu, Jarak, dan Kecepatan Peneliti memilih materi pembelajaran Matematika kelas V semester 1 yaitu pengukuran
waktu, jarak, dan kecepatan.
Berdasarkan silabus, materi ini terdapat dalam Standar Kompetensi (SK) 2. menggunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah. Selanjutnya, dari Standar Kompetensi (SK) 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut, peneliti memilih dua Kompetensi Dasar (KD) yaitu, 2.4 mengenal satuan jarak, dan 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecapatan. 1.6.1. Satuan Jarak Jarak
merupakan
batasan
atau
perolehan
panjang
berdasarkan satuan panjang tertentu yang diukur melalui waktu atau periode tertentu (Sumanto, 2008: 64). Rumus menentukan jarak: Jarak = Waktu x Kecepatan Contoh: Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 70 km/jam. Berapa km jarak yang ditempuh jika mobil tersebut berjalan selama 2 jam? Diketahui: Kecepatan
= 70 km/jam
Waktu
= 2 jam
Jawab: Jarak = Waktu x Kecepatan = 70 km/jam x 2 jam = 140 km Jadi, mobil tersebut menempuh jarak 140 km.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.6.2. Satuan Waktu Waktu merupakan lamanya sebuah perjalanan sebagai satuan ukuran (Sumanto, 2008: 67). Rumus menentukan waktu: Waktu = Jarak : Kecepatan Contoh: Jarak kota A dan kota B adalah 175 km. Tentukan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut jika kecepatan rata-ratanya 50 km/jam! Diketahui: Jarak
= 175 km
Kecepatan
= 50 km/jam
Jawab: Waktu
= Jarak : Kecepatan = 175 km : 50 km/jam = 3 jam 30 menit = 3,5 jam
Jadi, waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tersebut adalah 3,5 jam. 1.6.3. Satuan Kecepatan Kecepatan merupakan laju perputaran atau perjalanan pada periode yang ditentukan sebagai satuan ukuran (Sumanto, 2008: 68). 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rumus menentukan kecepatan: Kecepatan = Jarak : Waktu
Contoh: Jarak kota Solo dengan Jogja adalah 180 km. Jarak tersebut ditempuh dengan sepeda motor selama 3 jam. Berapa kecepatan rata-rata sepeda motor tersebut? Diketahui: Jarak
= 180 km
Waktu
= 3 jam
Jawab: Kecepatan
= Jarak : Waktu = 180 km : 3 jam = 60 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata sepeda motor tersebut adalah 60 km/jam. 1.6.4. Menentukan Kesetaraan Antar Satuan Jarak Sumanto (2008: 64) menyebutkan bahwa satuan jarak sama dengan satuan yang digunakan untuk menyatakan panjang, yaitu kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm). Berikut adalah gambar 2.1 tentang tangga yang menyatakan hubungan antarsatuan jarak: 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.1 Tangga Hubunan Antarsatuan Jarak Sumber: http://phece.web.unej.ac.id
Gambar
2.1
merupakan
tangga
yang
menyatakan
hubungan antarsatuan jarak. Setiap turun satu tangga maka dikalikan 10. Namun, jika naik satu tangga dibagi 10. Contoh: 8.000 dm = ............... dam Jawab: dm (desimeter) ke dam (dekameter) naik 2 tangga, berarti dibagi 100. 8.000 dm
= 8000 dam 100 = 80 dam.
Jadi, 8.000 dm = 80 dam. 2.
Penelitian yang Relevan Ada empat hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini. Keempar penelitian tersebut adalah penelitian dari Ratna Dwi Pratiwi (2013), Gunantara, dkk (2014), Ria Zunanti, dkk (2013), dan Latifah (2009). 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ratna Dwi Pratiwi (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk megetahui pendekatan Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan minat dan hasil belajar Matematika kelas V SD Negeri Randugunting 4. Judul penelitian tersebut adalah “Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Melalui Model Problem Based Learning di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 4 Kota Tegal”. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Randugunting 4 kota Tegal, Jawa Tengah, dengan sasaran penelitiannya adalah siswa kelas V. Penelitian ini berisi tentang adanya masalah minat, aktivitas, dan hasil belajar siswa belum maksimal. Peneliti menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat, aktivitas dan hasil belajar Matematika kelas V pada materi pecahan. Hal ini terlihat dari Persentase minat belajar siswa pra tindakan yaitu 43,06%, meningkat pasca tindakan menjadi 62,89% pada siklus I, dan 83,47% pada siklus II. Persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 72,46% dengan kriteria tinggi, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 82,01% dengan kriteria sangat tinggi. Nilai rata-rata kelas saat pelaksanaan pretest mencapai 47,44 dengan tuntas belajar klasikal (TBK) 16,67%. Nilai rata-rata kelas pada hasil evaluasi akhir pembelajaran siklus I mencapai 77,23, dengan TBK 86,11%, meningkat pada siklus II menjadi 81,78 dengan TBK 90,28%. Nilai rata-rata kelas hasil tesformatif I mencapai 73,14 dengan TBK 80,56%, kemudian hasil tes formatif II meningkat menjadi 78,31 dengan TBK 86,11%. 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gunantara, dkk (2014) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Matematika melalui penerapan model Pembelajaran Problem Based learnig (PBL). Subjek pada penelitian ini siswa kelas V. Penelitian ini dilakukan di SD No 2 Sepang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan pemecahan masalah Matematika dengan metode observasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Peningkatan ini terlihat dari hasil siklus I ke siklus II sebesar 16,42% dari kriteria sedang menjadi tinggi. Siklus I sebesar 70% (berada pada kriteria sedang),
sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan
pemecahan masalah sebesar 86,42% (berada pada kriteria tinggi). Selanjutnya, Ria Zuniati, dkk (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing”. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran problem posing. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A. Penelitian ini dilakukan di MTs Ma’arif NU Wuwuharjo tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi dan tes. Teknik analisis data dengan teknik kualitatif, kuantitatif dan uji t. Hasil 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keakyifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan belajar sebelum tindakan siklus I yaitu 38,89%, pada siklus I meningkat mencapai 51,39% dan meningkat lagi pada siklus II yaitu mencapai 76,39%. Persentase ketuntasan belajar kelas sebelum tindakan siklus I yaitu 45,16% dengan nilai rata-rata 49,27. Pada siklus I meningkat mencapai 51,61% dengan nilai rata-rata 55,74. Selanjutnya pada siklus II meningkat mencapai 70,96% dengan nilai rata-rata 71,77. Penelitian yang dilakukan oleh Latifah (2009) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citosono Kec Grabag Kab Magelang Tahun Ajaran 2009/2010” juga memiliki relevansi dengan pelajaran Matematika seperti yang dilakukan oleh peneliti. Hasil dari penelitian dari Latifah yaitu adanya peningkatan siswa tentang pemahaman pelajaran Matematika materi jajar genjang dan segitiga dengan penerapan Mastery Learning yang dilakukan sebanyak III siklus. Siklus I hanya ada 3 siswa (7,5%) yang mampu menguasai materi dengan sempurna dan masih ada 92,5% siswa yang belum menguasai materi dengan baik, pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar (62,5%) yang telah menguasai materi dengan sempurna dan pada sikus III meningkat lagi menjadi 35 siswa (87,5%) yang telah menguasai materi dengan baik dan hanya ada 5 siswa (12,5%) saja siswa yang belum menguasai materi, walaupun penguasaan
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi belum 100% tetapi sudah ada peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Berdasarkan keempat penelitian yang revelan di atas, penelitianpenelitian tersebut menunjukkan keberhasilan meningkatkan kemampuan, minat, keaktifan, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika menggunakan sebuah pendekatan. Peneliti tertarik melakukan penelitian menggunakan pendekatan Problem Based Learning utnuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya materi pengukuran, siswa kelas V SD. Gunantara, Suarjana, dkk (2014) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V” Ria Zuniati, dkk (2013)dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing”
Latifah (2009) dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citosono Kec Grabag Kab Magelang Tahun Ajaran 2009/2010” Ratna Dwi Pratiwi (2013) dengan judul “Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar SiswaPada Materi Pecahan Melalui Model Problem Based Learning Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 4Kota Tegal”
Penelitian yang dilakukan peneliti berjudul“Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning pada Pelajaran Matematika Kelas V di SD Negeri Sidomoyo”.
Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian yang Relevan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Kerangka Berfikir Matematika merupakan disiplin ilmu yang membahas mengenai bilangan, hubungan antarbilangan, dan prosedur operasional. Matematika memiliki peran penting dalam kehidupan siswa sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan hitungan melalui proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran Matematika bagi siswa Sekolah Dasar digunakan sebagai alat bantu hitung supaya siswa mampu berpikir secara logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif untuk memahami konsep matematika mengenai bilangan. Pembelajaran Matematika yang ideal dilakukan guru melalui proses pembelajaran di kelas. Siswa dihadapkan dengan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan hitungan. Ketika dihadapkan pada masalah sehari-hari, diharapkan siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika siswa aktif dalam pembelajaran, maka prestasi belajar akan meningkat. Namun pada kenyataannya, rendahnya keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika disebabkan siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Pendekatan Problem Based Learning mempunyai peran untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah siswa, mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam pengalaman nyata, dan menjadikan siswa mandiri. Pendekatan Problem Based Learning adalah sebuah pendekatan yang menggunakan masalah dunia nyata untuk 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipecahkan oleh siswa baik secara individu atau kelompok dengan berpikir kritis. Peneliti menerapkan pendekatan Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo. 4.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 4.1. Penggunaan pendekatan Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo pada mata pelajaran Matematika dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) orientasi siswa pada masalah, (b) mengorganisasi siswa
untuk
belajar,
(c)
membimbing
pengalaman
individual/kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 4.2. Pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo. 4.3. Pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Sidomoyo.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini membahas mengenai jenis penelitian, rancangan penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,teknik pengujian instrumen, indikator keberhasilan, dan jadwal pelaksanaan penelitian. 1.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Khotimah, dkk, 2011: 3). Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Warso (2014: 35) bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki praktik-praktik pembelajaran dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa. Kusumah (2009: 9) menyebutkan sebuah penelitian tindakan kelas memiliki tiga tahap yaitu, perencanaan, melaksanaan perencanaan yang telah dibuat dan terakhir melakukan refleksi. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Kemmis dan Tagart. Bagan model PTK Kemmis dan Tagart sebagai berikut (Kusumah, 2009: 20-21): 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Tagart Dari gambar 3.1 di atas, dapat dijelaskan penelitian tindakan model Kurt Lewin dimulai dari perencanaan tindakan, kemudian pelaksanaan tindakan, dilanjutkan dengan observasi, dan diakhiri sebuah refleksi. Siklus penelitian tindakan model Kurt Lewin dan Mc. Taggart terdiri dari dua siklus penelitian. Langkah-langkah pada setiap siklus akan dijabarkan peneliti di bawah ini: 1.1. Perencanaan (Plan) Perencanaan adalah proses yang mencakup identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, pengembangan bentuk tindakan sebagai
pemecahan
masalah.
Pada
tahap
ini
peneliti
akan
merencanakan kegiatan setiap siklus. Hal yang direncanakan tentang pendekatan,
metode,
teknik,
pembelajaran.
36
media
yang
digunakan
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2. Pelaksanaan (Act) Pelaksanaan perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh penelit. Langkah pelaksanaan ini merupakan realisasi dari langkah perencanaan. Pelaksanaan terhadap pendekatan, metode, teknik, dan media yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan. Peneliti juga harus memikirkan alternatif tindakan jika langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan. 1.3. Observasi (Observe) Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan(kekurangan) tindakan yang telah dilakukan. Pengamatan ini merupakan kegiatan mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai perkembangan proses pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan terhadap kondisi kelas. 1.4. Refleksi (Reflect) Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan program atau perencanaan baru. Kegiatan refleksi mencakup beberapa aspek mengapa, bagaimana, sejauh mana tindakan mampu memperbaiki masalah secara bermakna. 2.
Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Sidomoyo yang beralamat
di
Karang
Malang,
Sidomoyo,
Godean,
Sleman,
Yogyakarta. 2.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo, Godean, Sleman, Yogyakarta yang berjumlah 35 siswa. 2.3. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo pada mata pelajaan Matematika dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning pada Kompetensi Dasar 2.2 melakukan operasi hitung satuan waktu. 2.4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 di SD Negeri Sidomoyo. 3.
Rencana Tindakan Setiap Siklus Rencana tindakan dalam penelitian ini meliputi persiapan, rencana tindakan setiap siklus, pengamatan, dan refleksi. 3.1. Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada kepala SD Negeri Sidomoyo untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut, kemudian peneliti melakukan observasi di kelas V untuk mencari permasalahan 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang ada di kelas. Pengumpulan informasi yang lebih dalam, dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas V. Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul mengenai keaktifan dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Persiapan selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu pengkajian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Matematika semester ganjil, kemudian penyusunan instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, dan LKS). Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah menyusun instrumen pembelajaran. 3.2. Rencana Tindakan Setiap Siklus Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan materi yang berbeda tetapi menggunakan pendekatan yang sama. Rencana setiap siklus yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian sesuai dengan model Kurt Lewin. Model dari Kurt Lewin memiliki empat tahap, yaitu: peerencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 3.2.1. Siklus I Siklus ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit untuk setiap pertemuan (2 JP). Langkah-langkahnya sebagai berikut: a.
Perencanaan Tindakan Peneliti
merencanakan
penelitian
ini
dengan
mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian. perangkat pembelajaran meliputi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan soal evaluasi. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner keaktifan siswa. b.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini yang melaksanakan tindakan adalah guru kelas, dengan alasan guru kelas telah mengenal dan menguasai kelas serta karakteristik siswa, dengan harapan hasil penelitian tidak bias. Peneliti mendampingi pada saat proses kegiatan pembelajaran tersebut dan bertugas sebagai pengamat. 1)
Siklus I Pertemuan 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Guru menjelaskan materi mengenal satuan jarak menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa
setiap
kelompoknya.
Setiap
kelompok
diberikan masalah yaitu melakukan pengukuran lapangan bola volly. Siswa diminta berdiskusi didalam kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut. Guru memfasilitasi siswa jika terdapat hal yang belum dipahami oleh siswa. Setelah selesai 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdiskusi, masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan teman-teman. Setelah kegiatan presentasi, guru bersama siswa memrangkum hasil diskusi bersama-sama dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Guru juga mengkonfirmasi dan menguatkan pemahaman siswa terhadap materi pengenalan satuan jarak. 2)
Siklus I Pertemuan 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan
dicapa
dalam
pembelajaran
yang
dilaksanakan. Guru menjelaskan materi mengenai operasi hitung satuan jarak dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Siswa dibagi ke dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok diminta menyelesaikan soal-soal masalah mengenai operasi hitung satuan jarak dengan
berdiskusi
bersama
kelompok.
Guru
mendorong siswa untuk saling bertanya kepada teman kelompok maupun guru jika terdapat materi yang belum dipahami. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi di depan kelas. Kelompok yang tidak 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan presentasi diminta untuk memberikan tanggapan kepada kelompok
yang melakukan
presentasi. Guru dan siswa membuat rangkuman atas materi operasi hitung satuan jarak. Setelah membuat rangkuman, siswa mengerjakan soal prestasi dan mengisi kuesioner keaktifan siswa. c.
Observasi Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses belajar siswa mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V. Observasi
atau
pengamatan
ini
dilakukan
untuk
mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga akan mengamati kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan apakah sesuai RPP yang telah dibuat peneliti. d.
Refleksi Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi (Khotimah,2011: 107). Refleksi yang dilakukan peneliti untuk mengevaluasi pelaksanaan setiap siklus tentang kendala atau hambatan yang
terjadi.
Refleksi
juga
dilakukan
untuk
membandingkan hasil tindakan berdasarkan indikator
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keberhasilan dan menentukan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. 3.2.2. Siklus II Siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuan (2 JP). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a)
Perencanaan Tindakan Peneliti
merencanakan
penelitian
ini
dengan
mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. perangkat pembelajaran meliputi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan soal evaluasi. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner keaktifan siswa. b)
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini yang melaksanakan tindakan adalah guru kelas, dengan alasan guru kelas telah mengenal dan menguasai kelas serta karakteristik siswa, dengan harapan hasil penelitian tidak bias. Peneliti mendampingi pada saat proses kegiatan pembelajaran tersebut dan bertugas sebagai pengamat. 1)
Siklus II Pertemuan 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar ini. Guru 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan masalah kepada siswa mengenai waktu, jarak, dan kecepatan. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok diberikan masalah untuk menyelesaikan soal-soal mengenai kecepatan, jarak, waktu dengan berdiskusi di dalam kelompok. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan
kelompok
diminta
untuk
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas untuk didiskusikan bersama teman satu kelas. Guru dan siswa merangkum hasil kegiatan belajar pertemuan ini. 2)
Siklus II Pertemuan 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini. Guru menjelaskan materi mengenai waktu, jarak, dan kecepatan
dengan
menggunakan
pendekatan
Problem Based Learning. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok diberikan soal-soal yang berisi masalah mengenai waktu, jarak, dan kecepatan. Kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan soal-soal masalah tersebut. Setelah selesai diskusi, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas. Setelah selesai presentasi, siswa bersama guru membuat
kesimpulan
mengenai
kegiatan
pembelajaran pada pertemuan II ini. setelah selesai membuat
kesimpulan,
siswa
diminta
untuk
mengerjakan soal tes prestasi dan mengisi kuesioner keaktifan belajar untuk mengetahui nilai prestasi belajar siswa dan tingkat keaktifan siswa. c)
Observasi Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses belajar siswa mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V. Observasi
atau
pengamatan
ini
dilakukan
untuk
mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga akan mengamati kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan apakah sesuai RPP yang telah dibuat peneliti. d)
Refleksi Pada tahap ini, peneliti merefleksikan hal-hal yang sudah dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan siklus I dan siklus II, serta observasi/pengamatan yang telah dilakukan. Peneliti mengevaluasi hal-hal yang telah dilakukan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Teknik Pengumpulan Data Sukmadinata (2008: 216) menyebutkan bahwa ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, observasi dan studi dokumenter. Sesuai dengan judul penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti
adalah
observasi,
angket/kuesioner,
dan
studi
dokumenter/dokumentasi. 4.1. Observasi Observasi dapat disebut juga dengan kegiatan pengamatan. Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2008: 220). Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2012: 145). Sugiyono (2012: 146) menjelaskan bahwa dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan instrumen penilaian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti menggunakan jenis observasi secara langsung dengan mengamati proses kegiatan pembelajaran di kelas dan akan dibantu oleh kelompok studi. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Matematika.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Ada dua macam kuesioner antara lain; kuesioner berstruktur dan kuesiner terbuka. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur untuk mengukur keaktifan responden, yang didalam kuesiner ini sudah terdapat pilihan jawabanya sehingga responden hanya perlu memberikan tanda check list (√) pada kolom jawaban yang sudah tersedia. Peneliti menyusun sebanyak 20 item pernyataan yang berkaitan dengan keaktifan di dalam proses pembelajaran. 4.3. Studi Dokumenter Studi dokumenter merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Teknik studi dokumenter bisa disebut juga dengan teknik dokumentasi. Studi dokumenter adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2008: 222). Sedarmayanti (dalam Mahmud, 2011: 183) memberikan pengertian pada studi dokumenter yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen yang bisa berupa catatan tertulis yang berisi pernyataan tertulis yang disusun oleh sebuah lembaga atau individu. Berdasarkan 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode studi dokumenter adalah sebuah teknik pengumpulan data yang melihat dokumendokumen baik tertulis, gambar atau elektronik untuk dianalisis. 5.
Instrumen Penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Berdasarkan variabel penelitian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes dan non tes. Instrumen penelitian dengan jenis tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, sedangkan instrumen penelitian jenis non tes digunakan untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. 5.1. Tes Penelitian ini menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat menilai hasil belajar peserta didik. Peneliti menggunakan tes objektif berdasarkan pendapat Azwar (2012: 75) yang mengatakan bahwa tes berbentuk pilihan ganda memiliki objektivitas yang tinggi, lebih efisien dalam penggunaan waktu dan dalam tes berbentuk pilihan ganda memiliki satu pilihan jawaban yang paling tepat di antara pilihan jawaban lain. Peneliti mengembangkan sendiri instrumen tes yang disusun dengan mengacu pada kisi-kisi soal. Peneliti menyusun 25 soal pilihan ganda pada setiap siklus. Soal pilihan ganda yang telah disusun kemudian divalidasikan kepada para ahli (expert judgment) yaitu dosen ahli untuk memperoleh validitas dan reliabilitasnya. Setelah 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
medapat validasi peneliti hanya akan menggunakan 20 butir soal. Rencana kisi-kisi soal tes pilihan ganda sebelum di validasi dapat dilihat di tabel berikut. Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes (Sebelum Validasi) Standar Kompetensi : 2. Mengunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal satuan jarak 2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan Siklus Materi Indikator Nomor Soal Pengukuran Mengubah satuan jarak. 1, 2, 3, 4, 5. I jarak Menyelesaikan soal yang berkaitan 6, 11, 12, 14, dengan satuan jarak/panjang yang 17, 18, 19. menggunakan operasi hitung. Menghitung jarak antara dua tempat 7, 15, 9. yang berbeda. Menyelesaikan soal cerita yang 8, 10, 13, 16, berkaitan dengan satuan jarak/ 20, 21, 22, 23, panjang menggunakan operasi hitung. 24, 25. II
Waktu, jarak, dan kecepatan
Menentukan lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu jika diketahui kecepatan rata-ratanya
2, 3, 5, 7, 10,
Menentukan kecepatan rata-rata jika diketahui lama perjalanan dan jarak tempuh Menentukan jarak yang ditempuh jika diketahui lama perjalanan dan kecepatan rata-ratanya
1, 4, 6, 8, 9,
12, 13, 14, 19, 20, 22, 23, 24.
15, 16 11, 17, 18, 21, 25
5.2. Non Tes Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner danlembar pengamatan. Instrumen non tes berupa kuesioner dan lembar pengamatan digunakan untuk memperolah data pada variabel keaktifan. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2.1. Kuesioner Peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data tentang keaktifan belajar siswa di kelas pada mata pelajaran matematika. Berikut adalah tabel indikator yang akan digunakan oleh peneliti: Tabel 3.2 Kisi- kisi Keaktifan Belajar No 1.
Indikator Keaktifan Turutserta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2.
Terlibat dalam pemecahan masalah
3.
Bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah
4.
5.
Melaksanakan diskusi kelompok
6.
Melatih diri dalam memecahkan soal/ masalah
Deskriptor 1) Saya selalu ingin menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya. 2) Saya menyelesaikan tugas tidak tepat waktu. 3) Saya selalu memperhatikan ketika guru menjelaskan. 4) Saya aktif selama pembelajaran berlangsung terutama dalam pemecahan masalah soal-soal matematika. 5) Saya hanya duduk diam selama pembelajaran matematika. 6) Saya mencoba mengerjakan soal setelah guru menerangkan materi 7) Saya aktif bertanya kepada guru jika kurang paham tentang materi yang disampaikan guru. 8) Saya malas bertanya jika saya belum memahami materi. 9) Saya bertanya dengan teman jika saya tidak paham dengan materi yang disampaikan guru. 10) Saya selalu membaca buku untuk mencari tahu informasi. 11) Saya malas mencari informasi dari berbagai sumber. 12) Saya bersemangat mencari informasi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan soal. 13) Saya aktif berpendapat saat diskusi kelompok. 14) Saya membiarkann teman satu kelompok yang tidak bisa pelajaran matematika 15) Saya diam saja ketika bekerja kelompok. 16) Saya selalu dapat mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam LKS matematika 17) Saya senang mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia daripada matematika. 18) Saya malas untuk mengerjakan soal matematika
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Kesempatan menggunakan /menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya
19) Saya selalu menerapkan rumus ataupun langkahlangkah yang telah diajarkan dalam menyelesaikan soal matematika 20) Saya malas untuk menerapkan rumus yang telah diajarkan.
5.2.2. Pengamatan atau Observasi Observasi
dapat
disebut
juga
dengan
kegiatan
pengamatan. Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2008:220). Teknik
pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2012: 145). Peneliti
menggunakan
observasi
ini
pada
setiap
pembelajaran untuk melihat peningkatan keaktifan siswa. Peneliti mengamati tingkah laku siswa secara keseluruhan selama proses pembelajaran berlangsung dan mencatatnya pada lembar observasi yang telah dibuat.
6)
Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk menguji instrumen yang digunakan. Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen perangkat pembelajaran dan instrumen tes. Uji validitas yang dilakukan 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Peneliti juga menggunakan teknik pengujian instrumen indeks kesukaran item untuk menguji instrumen tes. 6.1. Validitas Validitas merupakan sebuah teknik pengujian instrumen yang melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam arti ini adalah tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2013: 173). Soal tes prestasi akan diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi point biserial dengan menggunakan program SPSS. Teknik korelasi point biserial adalah teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel dimana salah satu variabelnya berbentuk kotinum dan variabel lainnya berbentuk diskrit murni (Hartono dalam Cholifah, 2014: 71). Rumus untuk mencari koefisien korelasi point biseral digunakan rumus sebagai berikut (Hartono dalam Cholifah, 2014: 71).
rbp =
Keterangan : rbp =koefisien korelasi point biserial Mp = mean skor yang betul dari jawaban peserta tes Mt = mean skor total ( seluruh peserta tes) 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SDt= standar deviasi total p = proporsi peserta tes yang jawabannya betul q = proporsi peserta tes yang jawabannya salah Peneliti menggunakan 3 jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas muka dan validitas konstruk. 6.1.1. Validitas Isi Validitas ini menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur dalam tes itu (Azwar, 2013: 175). Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika, melainkan menggunakan analisis rasional. Salah satu cara yang digunakan untuk melihat validitas isi telah terpenuhi atau belum yaitu dengan melihat item-item yang digunakan dalam tes telah sesuai dengan blue-print. Pengujian validitas isi ini sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus diteliti terlebih dahulu oleh para ahli. Validasi isi pada penelitian ini digunakan untuk menilai instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, dan LKS). Validasi isi dengan cara expert judgement yaitu satu ahli Matematika dan dua orang guru kelas V SD. Ahli Matematika dan guru kelas V diminta untuk memberikan skor dengan rentang antara 1-4 serta memberikan komentar terhadap instrumen pembelajaran. Sugiyono (2010: 135) menyebutkan bahwa skor skala tersebut terdiri dari skor 4 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kategori sangat baik, skor 3 dengan kategori baik, skor 2 dengan kategori tidak baik, dan skor 1 dengan kategori sangat tidak baik. Berdasarkan kategori di atas, peneliti menentukan bahwa skor 3 digunakan sebagai target atau patokan untuk tidak revisi atau bisa langsung digunakan. Peneliti menargetkan skor ratarata yang didapat yaitu minimal 3, supaya tidak dilakukan revisi. a) Validasi Perangkat Pembelajaran Uji validitas isi perangkat pembelajaran diajukan melalui para ahli, yaitu dosen dan dua guru. Berikut adalah hasil validasi RPP yang di lakukan oleh para ahli. Tabel 3.3 Hasil Validasi RPP Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3 Rata-Rata
1 3 3,5 3,5
2 4 4 4
Komponen 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 2 2,5 3
7 3 3 3
Rata-Rata 3,43 3,64 3,64 3,57
Berdasarkan tabel 3.3 validator 1 adalah salah satu dosen yang ahli dalam bidang Matematika, validator 2 merupakan guru kelas V di SD Negeri Sidomoyo, dan validator 3 adalah guru mata pelajaran Matematika di SD Negeri Sidomoyo. Komponen
penilaian
dari
rencana
pelaksanaan
pembelajaran meliputi: (1) kelengkapan komponen RPP, (2) Kesesuaian indikator dengan SK dan KD, (3) kesesuaian 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator, (4) kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD, (5) kesesuaian langkah-langkah pembelajaran
dengan
indikator,
tujuan,
dan
pendekatan
pembelajaran, (6) kelengkapan instrumen penilaian (soal, kunci dan skoring), dan (7) kelengkapan sumber belajar yang digunakan. Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat nilai rata-rata dari validator 1 adalah 3,43. Nilai rata-rata dari validator 2 adalah 3,64. Nilai rata-rata dari validator 3 adalah 3,64. Rata-rata keseluruhan hasil validasi RPP adalah 3,57 sehingga RPP tersebut termasuk ke dalam kategori baik dan dapat digunakan untuk penelitian. Perangkat pembelajaran berikutnya adalah lembar kerja siswa (LKS). Berikut adalah hasil validasi LKS yang di lakukan oleh para ahli: Tabel 3.4 Hasil Validasi LKS Validator Validator 1 Validator 2 Validator 3 Rata-Rata
Komponen 2 2,5 3,5 3,5
1 1 3,5 3,25
3 3 3,5 3,5
Rata-Rata 2,16 3,5 3,42 3,02
Komponen penilaian dari Lembar Kerja Siswa meliputi: (1) kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar, (2) kesesuaian Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan kegiatan 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran, dan (3) penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat nilai rata-rata dari validator 1 adalah 2,16. Nilai rata-rata dari validator 2 adalah 3,5. Nilai rata-rata dari validator 3 adalaha 3,42. Rata-rata keseluruhan hasil validasi LKS adalah 3,02sehingga LKS tersebut termasuk ke dalam kategori baik dan dapat digunakan dalam penelitian. b) Validasi Kuesioner Keaktifan Uji validitas isi kuesioner keaktifan diajukan melalui ahli, yaitu dosen. Sebelum di validasi oleh dosen, peneliti menentukan indikator keaktifan. Setelah itu, peneliti membuat daftar kisi-kisi kuesioner keaktifan dan blue-print. Kemudian, peneliti membuat kuesioner. Berikut adalah hasil validasi kuesioner keaktifan yang di lakukan oleh ahli. Tabel 3.5 Hasil Validasi Kuesioner Keaktifan No 1 2 3 4 5
Komponen Penilaian Kesesuaian pernyataan dengan indikator keaktifan Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Kejelasan pernyataan dalam kuesioner Terdapat pernyataan positif dan pernyataan negatif Kejelasan perintah pengerjaan soal Rata rata
Validator 3 3 4 4 4 3,6
Tabel 3.5 merupakan hasil validasi kuesioner keaktifan belajar yang divalidasi oleh ahli. Instrumen validasi kuesioner terdiri dari lima komponen penilaian. Berdasarkan kelima 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komponen tersebut, validator dapat memberikan penilaian dengan skor 1-4. Jika hasil rata-rata penilaian < 3, maka komponen kuesioner perlu direvisi. Namun, jika hasil rata-rata penilaian > 3, maka tidak perlu dilakukan revisi. Validasi kuesioner keaktifan menunjukkan hasil rata-rata penilaian adalah 3,6. Sehingga, peneliti tidak perlu melakukan revisi karena hasil rata-rata sudah melebihi target yang sudah disepakati. Peneliti dapat menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi
sebagai
instrumen
pengumpulan
data
untuk
mengetahui keaktifan belajar siswa. 6.1.2. Validitas Muka Arifin (2011: 248) menjelaskan bahwa validitas muka adalah proses peninjauan secara sepintas dan sederhana atau penilaian instrumen dan sisi muka tanpa kriteria yang mendalam. Instrumen yang divalidasi adalah soal pre-test dan post-test serta perangkat pembelajaran. Validitas muka pada instrumen tes memulai kenampakan soal serta perintah yang diberikan, sedangkan pada perangkat pembelajaran menilai tentang keterbacaannya. Validitas muka pada instrumen tes yang meliputi soal-soal dilakukan oleh siswa-siswi kelas V yang dijadikan subjek penelitian. Validitas muka pada perangkat pembelajaran
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan oleh guru kelas V. Guru kelas V diberi pertanyaan mengenai kejelasan kalimat RPP dan Silabus. 6.1.3. Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur trait (Azwar, 2013:175). Arifin (dalam Cholifah, 2014: 55) menyebutkan bahwa validitas konstruk dapat disebut juga dengan validitas empiris. Validitas empiris adalah validitas yang digunakan untuk mengetahui hubugan antara instrumen dengan suatu kriteria tertentu yang biasanya menggunakan teknik statistik. Validasi konstruk digunakan untuk mengukur soal prestasi belajar siswa. Peneliti melakukan uji validitas soal prestasi kepada siswa kelas VI SD Negeri Sidomoyo yang berjumlah 35 siswa dengan r tabel 0,334. Peneliti memilih siswa kelas VI karena kelas tersebut sudah mempelajari materi yang diujikan. Soal yang yang telah diujikan dihitung validitasnya menggunakan SPSS 16. Berikut adalah hasil perhitungan validasi soal prestasi siklus I menggunakan SPSS 16. Tabel 3.6 Hasil Validasi Soal Prestasi Siklus I No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
Nilai Korelasi (r) 0,347* 0,347* 0,768** 0,660** 0,616** 0,059
58
Nilai r Tabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24 Item25
0,768** 0,726** 0,341 0,347* 0,477** 0,347* 0,726** 0,338 0,347* 0,467** 0,660** 0,616** 0,726** 0,338 0,101 0,768** 0,347* 0,726** 0,347*
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkantabel 3.6 diperoleh data bahwa dari25 item soal pilihan ganda terdapat 20 item soal yang dinyatakan valid. Item soal yang valid meliputi nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, dan 25. Tingkat validasi dilambangkan dengan tanda asterisk (*). Nilai korelasi dengan tanda asterisk satu (*) menyatakan bahwa korelasi signifikansi ada pada taraf 0,05 sedangkan nilai korelasi dengan tanda asterisk dua (**) menyatakan bahwa korelasi signifikansi berada pada taraf 0,01. Peneliti menggunakan 10 soal dari 11 item soal yang valid untuk soal prestasi. Setelah siklus I selesai, peneliti melanjutkan validitas soal prestasi pada siklus II. Berikut adalah tabel 3.7 yang berisi 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai hasil penghitungan validitas soal prestasi siklus II dengan r tabel 0,334. Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Prestasi Siklus II No Item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24 Item25
Nilai Korelasi (r) 0,665** 0,532** 0,563** 0,563** 0,525** 0,126 0,594** 0,532** 0,575** 0,553** 0,369* 0,166 0,571** 0,386* 0,369* 0,553** 0,378* 0,391* 0,553** 0,370* 0,378* 0,539** 0,491** 0,064 0,403*
Nilai r Tabel Kesimpulan 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Tidak Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Tidak Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Valid 0,334 Tidak Valid 0,334 Valid
Berdasarkan tabel 3.8 diperoleh data bahwa dari 25 item soal pilihan ganda terdapat 23 item soal yang dinyatakan valid. Item soal yang valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 25. Namun, peneliti hanya menggunakan 20 butir soal untuk digunakan di dalam penelitian yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, dan 25. Tingkat validasi dilambangkan dengan tanda asterisk (*). Nilai korelasi dengan tanda asterisk satu (*) menyatakan bahwa korelasi signifikansi ada pada taraf 0,05 sedangkan nilai korelasi dengan tanda asterisk dua (**) menyatakan bahwa korelasi signifikansi berada pada taraf 0,01. Peneliti menggunakan 10 soal dari 13 item soal yang valid untuk soal prestasi. 6.2. Reliabilitas Reliabilitas memiliki sebutan yang lain seperti keterpercayaan, keajekan, keterandalan, konsistensi, dan kestabilan. Kunci pokok reliabelitas adalah sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2007: 4). Suatu tes akan dikatakan memiliki keterpercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2006: 56). Peneliti akan menggunakan konsep alpha. Konsep alpha untuk menguji reliabilitas soal tes prestasi dipilih peneliti karena data dari soal tes prestasi yang akan digunakan oleh peneliti berupa data dikotom yaitu data 1-0. Berikut tabel kriteria koefisien reliabilitas menurut Guilford (Jihad dan Haris, 2012: 181). Tabel 3.8 Tabel Kriteria Koefisien Niai
11 0,20 0,20 11 0,40 0,40 11 0,70 0,70 11 0,90 0,90 11 1,00
61
Keterangan Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kualifikasi reliabilitas terbagi menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Dalam penelitian ini reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan teknik koefisien reliabilitas Alpha Crobach. Rumus Alpha Crobach untuk pengujian reliabilitas instrument adalah sebagai berikut (Jihad dan Haris, 2012: 180) :
r11 =
Keterangan : r11= reliabilitas instrumen n = banyaknya butir soal si2 = jumlah varians skor tiap item si2 = varians skor total Rumus untuk mencari varians adalah : si 2 = Reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Peneliti melakukan penghitungan dengan menggunakan program komputer SPSS 16. Berikut adalah tabel 3.9 yang berisi hasil reliabilitas dari siklus I.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
N of Items
.899
.890
20
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil reliabilitas dari 20 soal yang dinyatakan valid dari siklus I yaitu 0,890. Hasil reliabilitas tersebut termasuk dalam kriteria koefisien “tinggi”. Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Siklus II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.856
.856
N of Items 22
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa hasil reliabilitas dari 23 soal yang dinyatakan valid dari siklus II yaitu 0,856. Hasil reliabilitas tersebut termasuk dalam kriteria koefisien “tinggi”. 6.3. Indeks Kesukaran Item Sudjana (2008: 135) mengatakan untuk kualitas soal yang baik selain validitas dan reliabilitas juga perlu adanya keseimbangan kesukaran soal yaitu antara soal yang mudah, sedang, dan sukar 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proporsinya seimbang. Rumus yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana (2008: 37). I=
Keterangan : I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Berdasarkan hasil penghitungan indeks kesukaran item, akan diperoleh hasil indeks. Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut termasuk dalam kategori soal yang sukar. Namun, jika hasil indeks yang diperoleh semakin besar, maka soal tersebut berada dalam kategori soal yang mudah. Berikut adalah kriteria indeks kesukaran item menurut Sudjana (2008: 137). Tabel 3.11 Kriteria Indeks Kesukaran Item Indeks Kesukaran 0 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Tabel 3.11 di atas menjelaskan bahwa terdapat tiga kategori dalam indeks kesukaran item yaitu sukar, sedang, dan mudah. Berikut adalah tabel 3.12 yang berisi hasil indeks kesukaran dari soal siklus I.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.12 Hasil Indeks Kesukaran Item Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
B 31 31 27 26 28 29 27 26 29 31 26 31 26 30 31 22 26 28 26 30 21 26 31 26 29
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
I 0,93 0,93 0,81 0,78 0,84 0,87 0,81 0,78 0,87 0,93 0,78 0,93 0,78 0,9 0,93 0,66 0,78 0,84 0,78 0,9 0,63 0,78 0,93 0,78 0,87
Indeks Kesukaran Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah
Berdasarkan hasil indeks kesukaran item pada siklus I di atas, diperoleh hasil bahwa 23 soal termasuk ke dalam kategori soal mudah dan 2 soal termasuk ke dalam kategori soal sedang. Berikut adalah tabel 3.13 yang berisikan hasil indeks kesukaran item dari siklus II.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.13 Hasil Indeks Kesukaran Item Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
B 25 28 27 27 27 27 28 28 23 28 29 26 29 24 28 28 30 29 28 24 30 22 28 27 30
N 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33
I 0,75 0,84 0,81 0,81 0,81 0,81 0,84 0,84 0,69 0,84 0,87 0,78 0,87 0,72 0,84 0,84 0,9 0,87 0,84 0,72 0,9 0,66 0,84 0,81 0,9
Indeks Kesukaran Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
Berdasarkan hasil indeks kesukaran item pada siklus II di atas, diperoleh hasil bahwa 23 soal termasuk ke dalam kategori soal mudah dan 2 soal termasuk ke dalam kategori soal sedang. 7.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti dengan cara memperhatikan jenis data yang akan dianalisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kualitatif. Berikut inimerupakan rumus-rumus yang akan digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data yang telah diperoleh untuk menilai data kuantitatif dan data kualitatif. 7.1. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Nilai akhir hasil belajar masing-masing siswa perlu dihitung untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa. Berikut rumus yang akan digunakan peneliti untuk menghitung nilai akhir hasil belajar siswa : Nilai =
x 100
Keterangan: B = jumlah skor yang diperoleh N = skor maksimal Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM didapatkan dengan cara jumlah siswa yang mencapai KKM dibagi dengan jumah seluruh siswa dikali 100%. Perhitungan presentase siswa yang mencapai KKM menggunakan rumus berikut:
7.2. Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa Pemberian skor untuk menghitung nilai keaktifan belajar siswa peneliti lakukan dengan pengisian kuesioner yang berisi 20 pernyataan dengan 8 indikator keaktifan. Kriteria pensekoran kuesioner keaktifan 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan skala likert untuk penilaian setiap item pernyataan pada kuesioner. Pengukuran dengan skala likert menurut Sugiono (2010: 93) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.14 Pengukuran dengan Skala Likert Skor
Keterangan
Item Positif 4 3 2 1
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Item Negatif 1 2 3 4
Berdasarkan perolehan skor dengan menggunakan skala likert, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut untuk menghitung hasil pengisian kuesioner keaktifan belajar siswa :
Presentase keaktifan belajar siswa yaitu rata-rata seluruh siswa dibagi dengan jumlah skor maksimal seluruh pernyataan dikali 100 %. Perhitungan presentase siswa yang minimal cukup aktif dapat menggunakan rumus berikut:
Peneliti menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP) 1 untuk menganalisis hasil kuesioner keaktifan belajar siswa. Peneliti 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan PAP 1 karena persentilnya lebih besar dari pada PAP 2. PAP 1 digunakan untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dengan cara membandingkan dari kondisi awal dan sesudah mendapatkan perlakuaan atau tindakan. Peneliti menghitung data yang diperoleh dari kuesioner dengan menghitung rentangan skor kriteria keaktifan belajar siswa. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung rentangan skor kriteria keaktifan belajar siswa: Rentang Skor = Persentase x Skor Maksimal
Setelah mendapatkan rerata maka perolehan hasilnya dimasukan ke dalam klasifikasi Pedoman Acuan Patokan (PAP) tipe 1. Hasil tersebut kemudian diklasifikasikan ke dalam kriteria keaktifan siswa. Berikut adalah rentang skor dalam kriteria keaktifan dengan PAP tipe 1 (Masidjo,1995: 153): Tabel 3.15 Rentang Skor Dalam Kriteria Keaktifan dengan PAP Tipe 1 Persentase 90% – 100% 80% – 89% 65% – 79% 55% – 64% < 55%
Rentang Skor 72 – 80 64 – 71 52 – 63 44 – 51 < 44
69
Nilai Huruf
Klarifikasi
A B C D E
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8.
Indikator Keberhasilan Siklus dalam penelitian dikatakan berhasil apabila indikator yang ditentukan telah tercapai. Keberhasilan ini juga dapat dilihat berdasarkan ketuntasan siswa dalam belajar. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri Sidomoyo adalah 70. Peneliti akan memaparkan tabel indikator keberhasilan sebagai berikut : Tabel 3.16 Tabel Indikator Keberhasilan TARGET KONDISI NO INDIKATOR SIKLUS SIKLUS DESKRIPTOR AWAL I II KEAKTIFAN 1. Rata-rata 63,96 70 80 Jumlah nilai seluruh keaktifan keaktifan seluruh siswa belajar siswa dibagi jumlah seluruh siswa. 2
Presentase jumlah yang aktif belajar
1.
Rata-rata kelas
2.
Presentase Siswa yang mencapai KKM
51,42 %
68%
82%
PRESTASI BELAJAR 63,94 71 75
42,86 %
50 %
70
75%
Jumlah seluruh siswa yang aktif belajar minimal cukup aktif dibagi jumlah seluruh siswa dikalikan 100%. Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah siswa yang lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Jadwal Penelitian Tabel 3.17 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
1.
Perijinan observasi dan wawancara di SD Observasi dan wawancara Sebelum penelitian Penyusunan dan pengajuan Proposal
2.
3.
4.
Persiapan perangkat pembelajaran
5.
Pelaksanaan tindakan
6.
Pengolahan data hasil penelitian
7.
Penyelesaian kelengkapan penelitian dan revisi
9.
Ujian skripsi
10.
Revisi akhir
Jun
Jul
Agus
Sept
Okt
71
Waktu (Bulan) Nov Des Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV membahas dua hal yatu hasil penelitian dan pembahasan dari proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan. 1.
Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning pada Pelajaran Matematika Kelas V di SD Negeri Sidomoyo" dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua dilakasanakan pada minggu pertama di bulan November, yaitu tanggal 2 dan 3 November 2015. Pertemuan ketiga dan keempat dilaksanakan pada minggu ke dua di bulan November, yaitu pada tanggal 9 dan 10 November 2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan 2. Pada siklus 1 terdapat dua kali pertemuan dan siklus 2 terdapat dua kali pertemuan dengan Kompetensi Dasar (KD) yang berbeda tetapi Standar Kompetensi (SK) sama, yaitu menggunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah. 1.1. Pra Siklus Peneliti memulai penelitian dengan melakukan pengamatan terlebih
dahulu.
Peneliti
melakukan
pengamatan
pada
saat
berlangsungnya proses pembelajaran matematika pada tanggal 16 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
September 2015. Setelah melakukan pengamatan peneliti melanjutkan dengan wawancara kepada wali kelas V. Wawancara kepada wali kelas bertujuan untuk mengetahui kondisi kelas dan prestasi belajar siswa. Peneliti juga membagikan kuesioner kepada siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo untuk memperkuat informasi tentang keaktifan siswa. Data kuesioner keaktifan dan data prestasi belajar yang diperoleh akan dijadikan pengukuran kondisi awal. 1.2. Siklus I a. Perencanaan Tahap
perencanaan
peneliti
mempersiapkan
dan
menyususun perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, modul pembelajaran, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut digunakan untuk mengukur prestasi siswa. Peneliti juga mempersiapkan lembar kuesioner untuk memperoleh data keaktifan siswa. b. Pelaksanaan Berdasarkan diskusi dengan guru kelas, pelaksana dalam penelitian ini adalah guru kelas. Guru kelas lebih memahami karakter siswa dan diharapkan mampu mengkondisikan kelas lebih baik.
Peneliti
mengetahui
proses
bertindak sebagai pembelajaran
keaktifan siswa. 111
pengamat
khususnya
untuk
mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x35 menit) dengan materi ajar mengenal satuan jarak/panjang. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam dan di luar kelas. Materi yang pertama ini siswa diberi permasalahan untuk menghitung panjang dan lebar lapangan bulu tangkis yang ada di depan sekolah menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Kegiatan selanjutnya siswa mengubah panjang dan lebar lapangan bulu tangkis ke satuan yang berbeda. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 3 November 2015, dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x35 menit) dengan materi ajar operasi hitung satuan jarak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam dan di luar kelas. Materi yang pertama ini siswa diberi permasalahan untuk menghitung jarak yang berhasil di lalui oleh pak guru menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Kegiatan selanjutnya siswa menghitung total jarak yang di tempuh dan mengubah satuannya ke desimeter. Kegiatan evaluasi siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 5 November 2015. Soal evaluasi berupa 10 soal pilihan ganda. Hasil dari evaluasi digunakan untuk nilai prestasi siklus I.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pengamatan Pengamatan
dilakukan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran melalui pendekakatan Problem Based Learning. Proses yang diamati adalah keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil berupa prestasi belajar siswa yang dapat diamati dari hasil pekerjaan siswa yaitu lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi pada akhir setiap siklus. d. Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurang dan permasalahan
yang
terjadi
pada
setiap
akhir
kegiatan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan pada pertemuan pertama sudah sesuai dengan rencana
dan
berjalan dengan baik, tetapi ada permasalahn yang muncul pada saat tahap penyelesaian masalah. Ketika kelompok berusaha menyelesaikan masalah ada beberapa anggotanya hanya melihat teman kelompoknya mengerjakan sendiri. Pertemuan kedua pada hari Selasa, 3 November 2015 secara umum proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Siswa sangat antusias ketika melakukan pengukuran jarak yang ditempuh oleh guru. Permasalahan pada pertemuan kedua ini alokasi waktu yang tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Siswa terlalu asik dan senang melakukan 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengukuran jarak sehingga tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. 1.3. Siklus II a. Perencanaan Seperti halnya siklus I, permasalahan dalam siklus II masih sama tentang proses pembelajaran. Siklus II dilakukan untuk menguatkan hasil dari siklus I. Perencanaan pembelajaran
siklus
II,
peneliti
menyiapkan
dalam
perangkat
pembelajaran, perangkat penelitian dan target untuk mencapai indikator prestasi belajar dan indikator keaktifan. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, lembar kerja siswa, dan soal evaluasi siklus II. Perangkat penelitian yaitu lembar kuesioner keaktifan kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 16 November 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan materi ajar waktu, jarak, dan kecepatan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. Materi yang pertama ini siswa diberi permasalahan untuk menentukan lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu jka diketahui kecepatan rata-ratanya.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 17 November 2015, dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x35 menit) dengan materi ajar yanga sama seperti siklus I yaitu mengenai waktu, jarak, dan kecepatan. Pada pertemuan kedua ini siswa di beri dua permasalahan yitu untuk mencari kecepatan rata-rata dan jarak yang ditempuh. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. Kegiatan evaluasi siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 19 November 2015. Soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda. Hasil dari evaluasi digunakan untuk nilai prestasi siklus II. c. Pengamatan Pengamatan
dilakukan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran dan hasil pembelajaran melalui pendekakatan Problem Based Learning. Proses yang diamati adalah keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil berupa prestasi belajar siswa yang dapat diamati dari hasil pekerjaan siswa yaitu lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi pada akhir setiap siklus. d. Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran yang terjadi pada siklus II. Secara umum proses penelitian yang telah dilakukan selama 2 kali pertemuan dalam siklus II berlangsung sesuai dengan RPP 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang telah disusun. Kelebihan dalam pertemuan pertama siswa memimiliki tingkat kekokampakan yang tinggi dalam bekerja di kelompoknya. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua juga sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Proses pembelajaran juga sudah sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Kendala pada pertemuan kedua adalah semangat siswa yang sedikit menurun di bandingkan pada pertemuan pertama siklus II. Hal ini terjadi karena pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan pada jam terakhir. 2.
Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian keaktifan belajar dan hasil prestasi belajar siswa. Berikut ini peneliti akan menguraikan hasil dari kedua bagian tersebut. 2.1. Keaktifan Siswa 2.1.1. Kondisi Awal Kondisi awal keaktifan siswa didapatkan dari kuesioner yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung. Tabel 4.1 berikut ini merupakan data hasil kuesioner yang dilakukan oleh peneliti sebagai kondisi awal keaktifan belajar siswa. Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa No 1 2 3 4
Nama BUD PAM DAN RAD
Skor Kuesioner 65 65 71,75 66,26
116
Kategori Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
WAH ANI AHM DEA DIL DIT DAR FAT FAU FAL FIT IND JAN KEV LAN MEI NOV NVL NVN PRA SOV SAL SLM THA VAR YUD ZEL ROS SYA PUT GIO Jumlah
70 56,25 56,25 62,5 70 57,5 56,25 55 52,5 60 61,25 53,75 67,5 71,25 73,75 70 66,25 70 56,25 58,75 70 70 63,75 67,5 61,25 72,5 58,75 63,75 58,75 70 70 2239,25
Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif
63,98
Kurang Aktif
Rata-rata Jumlah Siswa Minimal Cukup Aktif
18
Persentase Keaktifan Siswa
51,42 %
Berdasarkan data keaktifan belajar sebagai kondisi awal tersebut diketahui terdapat 2 siswa termasuk dalam kategori sangat kurang aktif, 15 siswa termasuk dalam kategori kurang aktif, dan 18 siswa 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
termasuk
dalam
kategori
cukup
aktif.
Perhitungan
tersebut
menunjukkan persentase siswa yang memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif adalah 51,42 % sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas V yaitu 63,98 dan termasuk dalam kategori kurang aktif. 2.1.2. Siklus I Keaktifan belajar siswa siklus I terdiri dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Keaktifan belajar siklus I diukur dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada akhir siklus I pertemuan kedua. Tabel data keaktifan belajar siswa sebagai berikut: Tabel 4.2 Kondisi Siklus I Keaktifan Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama AGT WHY DK NRM DND NR AML YSA AY AFH ARG DWG CND FZN ALD IK NND JLT FRH NDA PSH RN RK BD ATN
Skor Kuesioner 75 72,5 73,75 71,75 81,25 57,5 72,5 70 70 72,5 62,5 63,75 62,5 62,5 63,75 53,75 70 81,25 77,5 72,5 75 71,25 60 70 75
118
Kategori Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Kurang Aktf Cukup Aktif Cukup Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
VVN WSN YDH ZHR DKY ERW IRM BY ADND ADTM Jumlah Rata-rata Jumlah Siswa Minimal Cukup Aktif Persentase Keaktifan Siswa
76,25 70 73,75 66,25 81,25 62,5 75 68,75 78,75 83,75 2474,25 70,7
Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif 26 74,29 %
Berdasarkan tabel 4.2 sebagai data keaktifan belajar kondisi siklus I tersebut diketahui terdapat 1 siswa termasuk dalam kategori sangat kurang aktif, 8 siswa termasuk dalam kategori kurang aktif, 22 siswa termasuk dalam kategori cukup aktif, dan 4 siswa termasuk dalam kategori aktif. Perhitungan tersebut menunjukkan persentase siswa yang memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif adalah 74,29 % sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas V yaitu 70,7 dan termasuk dalam kategori cukup aktif. 2.1.3. Siklus II Keaktifan belajar siswa siklus II terdiri dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Keaktifan belajar siklus II diukur dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada akhir siklus II pertemuan kedua. Tabel data keaktifan belajar siswa sebagai berikut.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3 Kondisi Siklus II Keaktifan Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama
AGT WHY DK NRM DND NR AML YSA AY AFH ARG DWG CND FZN ALD IK NND JLT FRH NDA PSH RN RK BD ATN VVN WSN YDH ZHR DKY ERW IRM BY ADND ADTM Jumlah Rata-rata Jumlah Siswa Minimal Cukup Aktif Persentase Keaktifan Siswa
Skor Kuesioner 91,25 93,75 73,75 71,25 81,25 87,5 80 91,25 85 82,5 75 85 70 62,5 83,75 75 70 87,5 86,25 83,75 85 81,25 63,75 78,75 96,25 90 72,5 86,25 68,75 91,25 75 88,75 77,5 87,5 92,5 2851,25 81,46
Kategori Sangat Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Sangat Aktif Aktif Cukup aktif Aktif Cukup Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif 33 94,28 %
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 4.3 sebagai data keaktifan belajar kondisi siklus II tersebut diketahui terdapat 2 siswa termasuk dalam kategori kurang aktif, 11 siswa termasuk dalam kategori cukup aktif, 16 siswa termasuk dalam kategori aktif, dan 6 siswa termasuk dalam kategori sangat aktif. Perhitungan tersebut menunjukkan persentase siswa yang memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif adalah 94,28 % sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas V yaitu 81,46 dan termasuk dalam kategori aktif. Keaktifan belajar siswa dari kondisi awaal hingga siklus II selalu mengalami peningkatan. Berikut ini adalah tabel hasil peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo. Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Keaktifan Belajar
Indikator Rata-rata keaktifan belajar siswa (kuesioner) Persentase jumlah siswa yang minimal cukup aktif belajar
Kondisi Awal
Target Ketercapaian Siklus I
Hasil Siklus I
Target Ketercapaian Siklus II
Hasil Siklus II
63,98
70
70,7
80
81,46
51,42 %
68 %
74,29 %
82%
94,28 %
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pencapaian keaktifan belajar siswa sudah melampaui target ketercapaian. Nilai rata-rata keaktifan siswa pada kondisi awal adalah 63,98 dengan persentase jumlah yang aktif belajar yaitu 51,42 %. Peneliti menggunakan 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan Problem Based Learning supaya nilai keaktifan belajar siswa pada siklus I mencapai 70 dengan persentase jumlah yang aktif belajar adalah 68,57 %. Berdasarkan analisis kuesioner diperoleh hasil keaktifan belajar siswa pada akhir siklus I adalah 70,7 dengan persentase jumlah yang aktif belajar yaitu 74,29 %. Kemudian pada siklus II dengan menggunakan pendekatan yang sama diharapkan nilai keaktifan mencapai 80 dengan persentase jumlah yang aktif belajar adalah 82,85 %. Berdasarkan analisis kuesioner diperoleh hasil keaktifan belajar siswa pada akhir siklus II adalah 81,46 dengan persentase jumlah yang aktif belajar yaitu 94,28 %. Peningkatan ratarata keaktifan belajar siswa juga dapat dilihat dalam grafik di bawah ini.
100 94,28%
80
81,46 60
63,98
74,29%
70,7
51,42%
40
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
20 0 Rata-rata Nilai Keaktifan
Persentase Keaktifan
Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan gambar 4.1 hasil analisis keaktifan belajar siswa dalam grafik tingkatan rata-rata keaktifan dan persentase jumlah siswa yang aktif mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. 2.2. Prestasi Belajar 2.2.1. Kondisi Awal Peneliti menggunakan daftar nilai ulangan harian tahun 2014/2015 sebagai kondisi awal prestasi belajar siswa. Berikut ini adalah data nilai
prestasi
belajar siswa
sebelum
dilakukan
pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
Tabel 4.5 Data Nilai Ulangan Matematika No
Nama
Nilai Pra Siklus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
BUD PAM DAN RAD WAH ANI AHM DEA DIL DIT DAR FAT FAU FAL FIT IND JAN KEV LAN MEI
66 50 76 50 55 60 70 60 75 75 68 80 80 56 50 56 84 70 73 56
123
KKM 70 Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 NOV 22 NVL 23 NVN 24 PRA 25 SOV 26 SAL 27 SLM 28 THA 29 VAR 30 YUD 31 ZEL 32 ROS 33 SYA 34 PUT 35 GIO Jumlah Nilai Pra Siklus
√
66 70 73 85 75 69 66 81 50 86 60 66 56 60 55 2238 63,94
Rata-rata
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah Ketuntasan Persentase Tuntas KKM
15 42,86 %
20 57,14 %
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui pra siklus siswa dengan nilai mata pelajaran Matematika tahun ajaran 2014/2015 terdapat 20 (57,14 %) siswa tidak tuntas dan 15 (42,86 %) siswa yang dinyatakan tuntas. Dari data tersebut nlai rata-rata prestasi siswa kelas V adalah 63,94. 2.2.2. Siklus I Prestasi belajar siswa diukur dengan memberikan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda yang diberikan pada akhir siklus I. Berikut adalah data prestasi belajar siklus I. Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siklus I No
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6
AGT WHY DK NRM DND NR
80 55 90 85 60 70
124
KKM 70 Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
AML 60 YSA 95 AY 60 AFH 55 ARG 80 DWG 90 CND 55 FZN 80 ALD 50 IK 95 NND 70 JLT 90 FRH 65 NDA 80 PSH 55 RN 70 RK 90 BD 50 ATN 70 VVN 95 WSN 80 YDH 80 ZHR 95 DKY 60 ERW 85 IRM 85 BY 55 ADND 60 ADTM 60 Jumlah Nilai 2555 Rata-rata 73 Jumlah Ketuntasan Persentase Tuntas KKM
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 60 %
14 40 %
Berdasarkan tabel 4.6 hasil penghitungan data prestasi belajar siklus I di atas, terdapat 21 siswa (60 %) yang sudah lulus KKM dan ada 14 siswa (14%) yang belum lulus KKM. Rata-rata prestasi belajar siswa siklus I adalah 73. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.3. Siklus II Prestasi belajar siswa diukur dengan memberikan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda yang diberikan pada akhir siklus II. Berikut adalah data prestasi belajar siklus II. Tabel 4.7 Prestasi Belajar Siklus II No
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
AGT WHY DK NRM DND NR AML YSA AY AFH ARG DWG CND FZN ALD IK NND JLT FRH NDA PSH RN RK BD ATN VVN WSN YDH ZHR DKY ERW IRM BY ADND ADTM
80 55 85 90 80 95 75 85 50 90 75 90 100 90 70 90 75 90 70 90 85 55 95 80 70 100 85 75 100 80 70 85 90 65 85
126
KKM 70 Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah Nilai 2845 Rata-rata 81,29 Jumlah Ketuntasan Persentase Tuntas KKM
31 88,57 %
4 11,43 %
Berdasarkan tabel 4.7 hasil penghitungan data prestasi belajar siklus II di atas, terdapat 31 siswa (88,57 %) yang sudah lulus KKM dan ada 4 siswa (11,34 %) yang belum lulus KKM. Rata-rata prestasi belajar siswa siklus II adalah 81,29. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Pada penelitian ini, peningkatan prestasi belajar juga dapat dilihat dari perbandingan kondisi awal, hasil evaluasi siklus I, dan evaluasi siklus II. Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar mencakup 2 hal yaitu nilai rata-rata kelas dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Berikut ini adalah tabel hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo. Tabel 4.8 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar
Indikator Rata-rata nilai ulangan tengah semester (kognitif) Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Target Ketercapaian Siklus I
Hasil Siklus I
Target Ketercapaian Siklus II
Hasil Siklus II
63,94
71
73
75
81,29
42,86 %
50 %
60 %
75 %
88,57 %
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pencapaian nilai prestasi belajar siswa sudah melampaui target ketercapaian. Nilai ratarata prestasi belajar siswa pada kondisi awal adalah 63,94 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 42,86 %. Peneliti menggunakan pendekatan Problem Based Learning supaya nilai prestasi belajar siswa pada siklus I mencapai 71 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 50 %. Berdasarkan analisis soal evaluasi diperoleh hasil prestasi belajar siswa pada akhir siklus I adalah 73 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 60 %. Kemudian pada siklus II dengan menggunakan pendekatan yang sama diharapkan nilai prestasi belajar mencapai 75 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 75 %. Berdasarkan analisis soal evaluasi diperoleh hasil prestasi belajar belajar siswa pada akhir siklus II adalah 81,29 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 88,57 %. Peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar siswa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM juga dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88,57%
90
81,29
80
73
70 63,94 60 50
60% 42,86%
40
Kondisi Awal Siklus I
30
Siklus II
20 10 0 Rata-rata Prestasi Persentase Siswa Belajar Tuntas KKM
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa hasil analisis prestasi belajar siswa yang mencapai KKM mengalamai peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. 3.
Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Pelaksanaan penelitian berjalan dengan sesuai metode penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Variabel yang digunakan peneliti yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Pedekatan Problem Based Learning digunakan dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo. Data keaktifan belajar siswa 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperoleh melalui pengisian kuisioner sebelum dilakukan penelitian dan sesudah dilakukan penelitian. Sedangkan data kondisi awal prestasi belajar siswa diperoleh melalui nilai ulangan matematika tahun sebelumnya pada materi yang sama dan hasil belajar siswa diperoleh melalui evaluasi di siklus I dan siklus II. 3.1. Siklus I Siklus I terdiri dari pertemuan 1 dan pertemuan 2. Setiap siklus peneliti
menerapkan
pendekatan
Problem
Based
Learning.
Pendekatan ini terdiri dari 5 tahap yaitu tahap 1: orientasi siswa pada situasi masalah, tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar, tahap 3: membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya, tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tujuannya diterapkan dalam pembelajaran ini karena pembelajarannya berbasis masalah, sehingga siswa diharapkan dapat aktif selama pembelajaran. 3.1.1. Pertemuan 1 Siklus I pertemuan pertama ini dilakukan pada tanggal 2 November 2015. Peneliti menerapkan pendekatan Problem Based Learning dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran pada pertemuan pertama difokuskan pada satuan jarak. Siswa diminta untuk berdiskusi mengenai satuan jarak (km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm). Kegiatan awal, guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa terkait jarak 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumah ke sekolah.
Kemudian, siswa diberikan sebuah
permasalahan mengenai satuan jarak. Pemberian masalah ini termasuk ke dalam tahap orientasi siswa pada situasi masalah.
Gambar 4.3. Tahap Orientasi Siswa Pada Situasi Masalah
Guru menjelaskan kepada siswa tentang masalah yang diberikan. Siswa diminta memecahkan masalah yaitu mengukur lebar dan panjang lapangan volly yang ada di halaman sekolah kemudian mengubah satuan dari lebar dan panjang lapangan tersebut. Pada pertemuan ini, guru telah membagi siswa ke dalam enam kelompok. Kegiatan ini termasuk ke dalam tahap mengorganisasi siswa untuk belajar. Siswa diberikan kesempatan untuk bertindak dan berpikir di dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pertemuan ini, guru mempunyai peran untuk memberi motivasi 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan memberi kesempatan untuk bertanya jika merasa kesulitan saat kegiatan diskusi. Kegiatan guru ini merupakan tahapan membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Siswa masih nampak binggung dalam mengubah satuan jarak. Selain itu, siswa nampak malu-malu dan diam ketika pembelajaran berlangsung. Berikut adalah contoh gambar kegiatan pada tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.
Gambar 4.4. Guru Membimbing Siswa Secara Individu dan Kelompok
Tahap keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada pertemuan pertama ini, guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa atau kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Siklus I pertemuan pertama, guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya tidak ada yang berani 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk maju presentasi, akhirnya guru harus menunjuk salah satu perwakilan kelompok secara bergiliran untuk maju presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain. Setelah
mempresentasikan
hasil
pekerjaan
diskusi
kelompok, siswa membuat kesimpulan mengenai pembelajaran tentang satuan jarak. Selain itu, guru bertanya jawab dengan siswa untuk melakukan konfirmasi pemahaman siswa mengenai materi satuan jarak. Kegiatan ini termasuk ke dalam tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3.1.2. Pertemuan 2 Siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 3 November 2015. Penerapan pendekatan Problem Based Learning diawali dengan tahap orientasi siswa pada situasi masalah. Tahap pertama ini dimulai dari guru yang memberikan permasalahan
kepada
siswa.
Materi
permasalahan
pada
pertemuan kedua adalah operasi hitung satuan jarak. Tahap Problem Based Learning yang kedua adalah mengorganisasi siswa untuk belajar. Siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi. Siswa berinteraksi dengan kelompok dalam memecahkan soal-soal mengenai operasi hitung satuan jarak.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketika
berinteraksi,
siswa
bekerja
sama
untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Pertemuan ini, masih ditemukan siswa yang hanya diam tidak ikut membantu menyelesaikan soal-soal. Guru mempunyai peran penting dalam kegiatan ini yaitu memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi saat kegiatan diskusi kelompok sesuai dengan tahap pendekatan Problem Based Learning yaitu membimbing penyelidikan siswa. Setelah selesai menyelesaikan soal-soal tentang operasi satuan hitung, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk menuliskan hasil pekerjaan kelompok di papan tulis. Setelah itu, setiap kelompok memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Guru masih menuntun siswa untuk memberikan tanggapan kepada presentasi kelompok. Berikut adalah contoh gambar tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Gambar 4.5. Siswa menuliskan hasil kerja kelompok 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah presentasi hasil kerja kelompok, guru membantu siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran yaitu tentang operasi hitung satuan jarak. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi siswa. Siswa diminta
untuk
menuliskan
refleksi
mengenai
kegiatan
pembelajaran untuk kemudian dievaluasi oleh guru. Kegiatan ini termasuk
ke
dalam
tahapan
Problem
Based
Learning
menganallisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3.2. Siklus II Siklus II terdiri dari pertemuan 1 dan pertemuan 2. Peneliti juga menerapkan pendekatan Problem Based Learning. Berikut penjabaran dari setiap pertemuan pada siklus II: 3.2.1. Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2015. Penerapan pendekatan Problem Based Learning diawali dengan tahap orientasi siswa pada situasi masalah. Pada pertemuan pertama siklus II ini, guru memberikan permasalahan kepada siswa mengenai waktu, jarak, dan kecepatan. Tahap kedua saat pendekatan Problem Based Learning adalah mengorganisasi siswa untuk belajar. Siswa dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok memperoleh permasalahan yang sama untuk diselesaikan. Siswa diberikan soal-soal mengenai waktu, jarak, dan kecepatan untuk 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didiskusikan di dalam kelompok. Pada pertemuan pertama siklus II ini, guru mampu mengatur siswa untuk berpartisipasi di kelas dalam pemecahan masalah. Saat kegiatan diskusi berlangsung, sebagian besar siswa sudah berpartisipasi dalam kegiatan diskusi. Namun, masih ditemukan beberapa siswa yang diam dan tidak membantu kelompok dalam menyelesaikan tugasnya. Pada pertemuan pertama siklus kedua ini, guru masih mendorong siswa untuk bertanya jika terdapat hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru juga memantau hasil pekerjaan siswa Kegiatan ini termasuk ke dalam tahap membimbing penyelidikan siswa. Tahap selanjutnya adalah tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pertemuan pertama pada siklus II ini, masing-masing siswa atau kelompok diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Pada pertemuan ini, masih terdapat kelompok yang harus ditunjuk oleh
guru
supaya
mau
maju
kedepan
kelas
untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan akhir pada pertemuan pertama siklus II ini membuat kesimpulan yang termasuk pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa bersama guru
membuat
kesimpulan
terhadap
pembelajaran
pada
pertemuan kali ini. Setelah membuat kesimpulan, guru kembali 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan
pembenaran
jika
siswa
masih
mengalami
kesalahpahaman terhadap materi yang telah dipelajari. Berikut adalah contoh gambar tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Gambar 4.6. Siswa dan Guru Membuat Kesimpulan Pembelajaran
3.2.2. Pertemuan 2 Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 November
2015.
Senada
dengan
pertemuan-pertemuan
sebelumnya, peneliti mengawali penerapan pendekatan Problem Based Learning dari tahap orientasi siswa pada situasi masalah. Penerapan tahap pada pertemuan kedua ini, dilihat ketika guru memberikan soal-soal permasalahan kepada siswa mengenai jarak,
waktu,
dan
kecepatan.
Siswa
diminta
untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan dibantu oleh guru yang disesuaikan dengan tahap kedua yaitu mengorganisasi siswa untuk belajar. Pada pertemuan kedua ini, guru 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan kesempatan kepada siswa maupun kelompok belajar untuk mencari tahu cara dalam memecahkan masalah yang telah diberikan. Siswa sudah nampak berpartisipasi di dalam kegiatan diskusi. Mereka saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan soal-soal permasalahan mengenai waktu, jarak, dan kecepatan.
Gambar 4.7 Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok
Tahap selanjutnya adalah tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Pada pertemuan kedua siklus II ini, siswa dibimbing guru untuk menyelesaikan masalah. Setiap individu maupun kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya baik kepada teman diskusi maupun kepada guru jika ada materi yang belum dipahami. Selain itu, guru membimbing setiap siswa maupun kelompok supaya selalu berperan dalam menyelesaikan masalah. 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah kegiatan diskusi, siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok di depan kelas. Pertemuan ini, siswa sudah tidak perlu ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa bersama kelompok berani maju ke
depan
kelas
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya. Tahap penerapan Problem Based Learning yang terakhir adalah tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pertemuan kedua siklus II ini siswa membuat kesimpulan bersama dari kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini dengan bantuan guru. Selain itu, guru juga melakukan konfirmasi terhadap pemahaman siswa. 3.3. Keaktifan Belajar Keaktifan belajar siswa diukur menggunakan lembar kuesioner. Kuesioner disusun berdasarkan delapan aspek keaktifan belajar, yaitu 1) turut serta dalam melaksanakan tugas selanjutnya, 2) terlibat dalam pemecahan masalah, 3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, 4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, 5) melakukan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, 6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, 7) melatih diri dalam memecahkan masalah yang sejenis, 8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Data peningkatan keaktifan siswa diperoleh dari kuesioner sebelum menggunakan pendekatan Problem Based Learning, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Keaktifan siswa saat pembelajaran mengalami peningkatan dengan diterapkannya pendekatan Problem Based Learning. Pada siklus I keaktifan siswa sudah meningkat dibandingkan dengan kondisi awal, meskipun masih banyak siswa yang belum aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Saat kegiatan tanya jawab siswa belum belum aktif untuk menjawab pertanyaan. Guru masih harus menujuk siswa untuk mau menjawab. Pada kegiatan presentasi guru juga masih harus menunjuk siswa untuk maju mempresentaskan hasil kerja kerja kelompok. Kegiatan tanya jawab pada pertemuan kedua siklus I sudah terlihat beberapa siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Setiap kelompok juga sudah kompak untuk berdiskusi kelompok. Pada kegiatan presentasi sudah ada siswa yang mau maju tanpa harus ditunjuk untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Keaktifan belajar pada siklus II baik pertemuan pertaama maupun pertemuan kedua sudah sangat nampak. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru terlihat jelas peningkatannya. Ketika diskusi kelompok terlihat banyak siswa yang 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertanya kepada guru. Selain itu sudah banyak siswa yang berani bertanya kepada temannya satu kelompok apabila belum memahami cara mengerjakan yang benar. Ketika presentasi tanpa disuruh oleh guru setiap kelompok sudah berinisiatif untuk maju kedepan. Hasil pembahasan di atas dapat diketahu penerapan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo. Dengan ini dapat membuktikan hipotesis tentang penerapan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. 3.4. Prestasi Belajar Prestasi belajar diukur menggunakan soal prestasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Siswa mengerjakan soal prestasi berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) di SD Negeri Sidomoyo adalah 70. Kondisi awal prestasi belajar siswa peneliti menggunakan daftar nilai ulangan harian pada materi yang sama di tahun 2014/2015. Terdapat 20 (57,14 %) siswa tidak tuntas dan 15 (42,86 %) siswa yang dinyatakan tuntas KKM. Prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo menunjukkan
peningkatan
setelah
pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I yaitu 73, terdapat 21 siswa (60 %) yang sudah lulus KKM dan ada 14 siswa (14%) yang belum lulus KKM. 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berkaitan dengan nilai rata-rata tersebut peneliti masih melanjutkan penelitian ke siklus II. Pembelajaran siklus II masih menggunakan pendekatan Problem Based Learning. Hasil prestasi belajar siswa kembali megalami peningkata. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa siklus II adalah 81,29, terdapat 31 siswa (88,57 %) yang sudah lulus KKM dan ada 4 siswa (11,34 %) yang belum lulus KKM. Hasil dari pembahasan di atas, dapat diketahui penerapan pendekatan Problem Based Learning yang di sesuaikan dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo. Dengan ini dapat membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Bagian bab V ini akan membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 1.
Kesimpulan Hasil penelitian dan pembahasan menghasilkan tiga kesimpulan, yaitu: 1.1
Penggunaan
pendekatan
Problem
Based
Learning
untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Sidomoyo ditandai dengan adanya langkah-langkah sebagai berikut: (a) orientasi siswa pada masalah, (b) mengorganisasi siswa untuk belajar, (c) membimbing pengalaman individual/kelompok, (d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 1.2
Pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo. Rata-rata keaktifan siswa pada kondisi awal yaitu 63,98 dengan persentase jumlah siswa yang aktif belajar adalah 51,42%, capaian pada siklus I yaitu 70,7 dengan persentase 74,29% sedangkan capaian pada siklus II yaitu 81,46 dengan persentase 94,28%.
1.3
Pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di SD Negeri Sidomoyo. Peningkatan prestasi belajar siswa pada kondisi awal yaitu 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63,94 dengan persentase 42,86%, capaian pada siklus I yaitu 72,29 dengan persentase 50%, sedangkan capaian pada siklus II yaitu 81,14 dengan persentase 91,4%. 2.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan masalah, diantaranya: 2.1
Pelaksanaan dalam penelitian ini hanya terbatas pada mata pelajaran Matematika dengan materi yang tertera dalam rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning.
2.2
Penilaian dalam pembelajaran hanya mengambil pada aspek pengetahuan saja.
3.
Saran Peneliti menyampaikan beberapa saran untuk penelitian yang akan datang.
Saran tersebut diantaranya: 3.1
Peneliti dapat melaksanakan penelitian selanjutnya pada semua bidang studi yang terkait dalam perencanaan pembelajaran, tidak hanya pada materi Matematika.
3.2
Peneliti dapat mengambil penilaian pada aspek sikap, psikomotor, dan kognitif.
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Adayu, Linata. (2014). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Saintifik pada Subtema Macam-macam Sumber Energi Kelas IV SDK Minggir. Skripsi: Universitas Sanata Dharma. Anitah, Sri. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Azwar, Saifuddin. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2012). Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cholifah, Siti. (2014). Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim dan Suparni. (2012). Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. Jihad dan Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Khotimah, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Rama Widya. Kusnandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Kusumah, Wijaya. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia. 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mahyuni, Siti. (2009). 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks. Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2002). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurhadi.(2004). Kurikulum 2004 Pertanyaan&Jawaban. Jakarta: Grasindo. Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers. Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia. Santosa, Puji, dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Slameto.(2010). Belajardanfaktor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. _____________. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. _____________. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaha Rosdakarya. _____________. (2010).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remja Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ________. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susanto, A. (2013).Teori Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Syah, Muhinnin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Taufik, Agus, dkk. (2011). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu & Penilaiannya. Yogyakarta: Graha Cendekia. Warsono & Hariyanto.(2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesment. Bandung: Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Surat Izin Sebelum dan Sesudah Penelitian
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.1
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.2
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 Instrumen Pembelajaran
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2.1 SILABUS SIKLUS I Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: V/1
Standar kompetensi
: 2 Menggunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar
: 2.4 Mengenal satuan jarak
Kegiatan Materi
Indikator
Waktu
Sumber dan
Pembelajaran
Media
Penilaian Teknik
Bentuk
Pokok Pengukuran
menyelesaikan
Menghitung jarak
masalah tentang operasi hitung
2jp
Buku
Lisan,
antara dua tempat
matematika
Tertulis
yang berbeda
kelas V SD
jarak Menghargai pendapat orang lain
Aktif dalam 152
Isian/uraian
Contoh Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengumpulkan data
menyelesaikan
Menyelesaikan
masalah tentang
soal yang berkaitan
operasi hitung
dengan satuan
jarak
jarak/panjang yang
2jp
Lisan, Tertulis
menggunakan oprasi hitung
Percaya diri dalam menyampaikan pendapat
Aktif dalam mengumpulkan data
153
Isian/uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 1
I.
Nama Sekolah
:
SD N Sidomoyo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
V/1
Hari / Tanggal
:
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi 2. Mengunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
II.
Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal satuan jarak
III.
Indikator Kognitif 2.4.1 Mengubah satuan jarak 2.4.2 Menghitung jarak antara dua tempat yang berbeda Afektif 2.4.2 Menghargai pendapat orang lain Psikomotor 2.4.3 Aktif dalam mengumpulkan data
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 2.4.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu mengubah minmal 3 macam satuan jarak. 2.4.2.1 siswa mampu menyelesaikan soal satuan jarak antara dua tempat yang berbeda. Afektif 2.4.2.1 Siswa dapat menghargai pendapat orang lain dalam pertukaran pendapat Psikomotor 2.4.3.1 Siswa dapat aktif mengumpulkan data melalui kegiatan kelompok.
V.
Materi Pokok Mengenal satuan jarak
VI.
Metode Pendekatan : Problem Based Learning Metode
VII.
: Diskusi, tanya jawab, ceramah interaktif
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi waktu
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. 3. Guru melakukan presensi kehadiran siswa. Apersepsi 4. Siswa dan guru bertanya jawab terkait jarak rumah siswa ke sekolah.
155
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misal : “Berapa jarak rumah mu sampai ke sekolah?” Motivasi 5. Siswa dan guru bernyanyi Orientasi 6. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dipelajari. 7. Siswa diajak masuk ke inti pelajaran b. Kegiatan Inti
50 menit
Eksplorasi 8. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 9. Guru
memberikan
permasalahan
kepada setiap kelompok. (Tahap 1 : Orientasi
siswa
pada
situasi
masalah) 10. Siswa
bekerja
dalam
kelompok
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan oleh guru. Setiap
kelompok
memperoleh
permasalahan yang sama. Elaborasi 11. Siswa
mengumpulkan
informasi
yang terdapat dalam berbagai sumber (Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar) 12. Guru memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk berpikir dan bertindak
menurut
156
cara
mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing dalam menyelesaikan masalah menghitung jarak antara dua tempat yang berbeda dan guru berperan sebagai fasilitator. 13. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan (Tahap
3
:
Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok) Konfirmasi 14. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dengan
memberikan
penjelasan
mengenai jawaban kelompok mereka (Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 15. Kelompok
lain
memberikan
tanggapan pada kelommpok yang presentasi. 16. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa melalui tanya jawab dan
menyampaikan
penyelesaian
masalah yang seharusnya. - Guru
dan
kesimpulan
siswa
membuat
berdasarkan
jawaban
siswa
membuat
siswa. c. Penutup
17. Guru
dan
kesimpulan cara menghitung jarak antara dua tempat yang berbeda. 157
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 18. Guru
meminta
menuliskan
refleksi
kesulitan-kesulitan alami
selama
menuliskan
siswa
yang
untuk tentang mereka
pembelajaran
materi
yang
dan belum
dipahami siswa. 19. Guru memberikan tugas individu terkait dengan satuan jarak . -
Guru meminta salah siswa untuk memimpin doa penutup.
-
Guru mengucapkan salam penutup.
VIII. Alat/Bahan/Sumber Media : Gambar tangga satuan jarak, meteran dan lks Sumber :
Kamsiyati dan Sumarmi. (2009). Asiknya Belajar Matematika: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Hardi,dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IX.
Penilaian 1.
Penilaian Kognitif
2.
Penilaian Afektif (terlampir)
3.
Penilaian produk
Lembar pengamatan
Penilaian Psikomotor (terlampir)
Lembar pengamatan
Yogyakarta, ..................
Guru Kelas,
Peneliti
(..........................)
(….......................)
Mengetahui, Kepala Sekolah
(..........................)
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Materi Perhatikan gambar di bawah ini !
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa Petunjuk 1. Buatlah kelompok dengan anggota 5 - 6 siswa pada setiap kelompok! 2. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok! 3. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompokmu! Nama Anggota Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Selesaikan permasalahan di bawah ini bersama kelompokmu ! Hitunglah panjang dan lebar lapangan volly yang ada di halaman sekolah menggunakan satuan meter (m), kemudian ubahlah ke dalam satuan centimeter (cm), desimeter (dm)m dan milimeter (mm) ! Jawab ! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Penilaian Kognitif 1. Penilaian Kognitif Produk Teknik Bentuk Instrumen Skor
: Menyelesaikan soal Kelompok : Tertulis : lembar kerja siswa : (Skor total x 10) : 12
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Bagus (4)
Bagus
Cukup
(3)
(2)
Perlu bimbingan (1)
Tujuan
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok sangat jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok cukup jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok kurang jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok tidak jelas
Langkah kerja
Seluruh langkah kerja ditulis secara runtut dan rinci
Sebagian besar langkah kerja ditulis secara runtut
Hanya sebagian kecil langkah kerja percobaan ditulis secara runtut
Semua langkah percobaan tidak ditulis secara runtut
Kesimpulan
Kesimpulan dinyatakan dengan sangat jelas dan didukung data yang akurat
Kesimpulan dinyatakan cukup jelas. Namun terdapat beberapa data pendukung yang tidak akurat
Kesimpulan dinyatakan kurang jelas dan sebagian data pendukung tidak akurat
Kesimpulan tidak jelas dan tidak didukung data yang akurat
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar penilaian Kriteria Kelompok Tujuan
Langkah Kerja
Satu Dua Tiga Empat Lima
163
Jumlah Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Penilaian Afektif Indikator Menghargai pendapat orang lain Rubrik Penilaian Pilihan Sikap No
Pernyataan
Sangat Baik
Baik
(4)
(3)
Cukup Baik (2)
Perlu Bimbingan (1)
1.
Menghargai
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa belum
pendapat
menghargai
menghargai
menghargai
mampu
orang lain
pendapat orang
pendapat orang
pendapat orang
menghargai
lain dengan
lain dengan baik
lain dengan
pendapat orang
cukup baik
lain
sangat baik
Lembar Penilaian
No
Mama
Indikator Menghargai pendapat orang lain
1 2 3
..... dst
164
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Penilaian Psikomotor Indikator
: Siswa dapat aktif dalam mengumpulkan data melalui
kegiatan kelompok. Rubrik penilaian Pernyataan
Kriteria penilaian Sangat baik
Baik
Cukup Baik
(4)
(3)
(2)
Perlu Bimbingan (1)
Keaktifan
Siswa dapat
Siswa dapat
Siswa kurang
Siswa tidak
siswa dalam
lebih
menunjukkan
dapat
bisa
mengumpulka
menunjukkan
sikap aktif
menunjukkan
menunjukkan
n data
sikap aktif
dalam
sikap aktif
sikap aktif
dalam
mengumpulka
dalam
dalam
mengumpulka
n data dalam
mengumpulka
mengumpulka
n data dalam
kegiatan
n data dalam
n data dalam
kegiatan
kelompok
kegiatan
kegiatan
kelompok
kelompok
kelompok
Lembar Penilaian Kelompok
Nama
165
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 PERTEMUAN KE 2
I.
Nama Sekolah
:
SD N Sidomoyo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
V/1
Hari / Tanggal
:
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi 2. Mengunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
II.
Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal satuan jarak
III.
Indikator Kognitif 2.4.1 Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan satuan jarak/panjang yang menggunakan oprasi hitung Afektif 2.4.2 Percaya diri dalam menyampaikan pendapat Psikomotor 2.4.3 Aktif dalam mengumpulkan data
IV.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4.1.1 Siswa mampu menyelesaikan soal berkaitan dengan satuan jarak yang menggunakan oprasi hitung. Afektif 2.4.2.1 Siswa dapat percaya diri dalam menyampaikan pendapat melalui diskusi. Psikomotor 2.4.3.1 Siswa dapat aktif mengumpulkan data melalui kegiatan kelompok. V.
Materi Pokok Operasi hitung satuan jarak
VI.
Metode Pendekatan : Problem Based Learning Metode
VII.
: Diskusi, tanya jawab, ceramah interaktif
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan a.
Pembelajaran
Alokasi waktu
Pendahuluan 20. Guru mengucapkan salam. 21. Guru meminta salah satu siswa
untuk
memimpin
berdoa. 22. Guru
melakukan
presensi
kehadiran siswa. Apersepsi 23. Siswa bertanya jawab dengan guru Motivasi 24.
Siswa dan guru bernyanyi
Orientasi 167
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang
akan
dipelajari. b.
Kegiatan Inti
50 menit
Eksplorasi 26. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 27. Guru
memberikan
permasalahan kepada setiap kelompok.
(Tahap
1
:
Orientasi siswa pada situasi masalah). 28. Siswa
bekerja
kelompok
dalam untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan oleh guru.
Setiap
kelompok
memperoleh permasalah yang sama. Elaborasi 29. Siswa
mengumpulkan
informasi yang terdapat dari berbagai sumber (Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar) 30. Guru memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk berpikir
dan
bertindak
menurut cara mereka masingmasing dalam menyelesaikan
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah
tentang
operasi
hitung satuan satuan jarak dan guru
berperan
sebagai
fasilitator. 31. Guru
berkeliling
untuk
mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa
yang
memerlukan
(Tahap 3 : Membimbing penyelidikan
individual
maupun kelompok) Konfirmasi 32. Setiap
kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dengan
memberikan
penjelasan mengenai jawaban kelompok mereka (Tahap 4 : Mengembangkan
dan
menyajikan hasil karya) 33. Kelompok lain memberikan tanggapan pada kelommpok yang presentasi. 34. Guru
memberi
terhadap melalui
penguatan
jawaban tanya
siswa
jawab
dan
menyampaikan penyelesaian masalah yang seharusnya. 35. Guru dan siswa membuat kesimpulan
berdasarkan
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban siswa tentang operasi hitung satuan jarak. c.
Penutup
36. Guru dan siswa membuat kesimpulan
10 menit
cara
menyelesaikan operasi hitung satuan jarak (Tahap 5 : Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah) 37. Guru meminta siswa untuk menuliskan refleksi tentang kesulitan-kesulitan mereka
alami
yang selama
pembelajaran dan menuliskan materi yang belum dipahami siswa. 38. Guru
memberikan
tugas
individu terkait dengan satuan jarak. -
Guru meminta salah siswa untuk
memimpin
doa
mengucapkan
salam
penutup. -
Guru
penutup.
VIII. Alat/Bahan/Sumber Media : Meteran Sumber : Buku matematika kelas 5 SD
Kamsiyati dan Sumarmi. (2009). Asiknya Belajar Matematika: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hardi,dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
IX.
Penilaian X.
Penilaian Kognitif (terlampir)
XI.
Penilaian produk
Penilaian Afektif (terlampir)
Lembar pengamatan
XII. Penilaian Psikomotor (terlampir)
Lembar pengamatan
Yogyakarta, ..................
Guru Kelas,
Peneliti
(….......................)
(..........................)
Mengetahui, Kepala Sekolah
(..........................)
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampira 1. Materi Contoh Soal Pak Ahmad setiap pulang kantor selalu naik bus kota sejauh 14 km menuju halte bus dekat rumahnya. Kemudian dia berjalan kaki sejauh 3 hm. Berapa desimeterkah jarak yang telah ditempuh Pak Ahmad ? Penyelesaian Diketahui : Jarak yang ditempuh pak Ahmad dengan naik bus 14 km Jarak yang ditempuh pak Ahmad dengan berjalan kaki 3 hm Ditanya : Berapa desimeterkah jarak yang ditempuh pak Ahmad ? Jawab : 14 km + 3 hm = 140000 dm + 3000 dm = 143000 dm
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa Petunjuk 4. Buatlah kelompok dengan anggota 5 - 6 siswa pada setiap kelompok! 5. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok! 6. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompokmu! Nama Anggota Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Selesaikan permasalahan di bawah ini ! 1. Pak guru akan berjalan dari titik A menuju ke titik B (jarak dari titik A ke titik B adalah 15 m). Kemudian pak guru berjalan lagi menuju ke titik C (jarak titik B ke C adalah 700 cm). Pertanyaan : a. Berapa meter jarak titi A ke B ? b. Berapa centimeter jarak titi B ke C ? c. Berapa desimeter total jarak yang berhasil di tempuh pak guru ? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Penilaian Kognitif 2. Penilaian Kognitif Produk Teknik Bentuk Instrumen Skor
: Menyelesaikan soal Kelompok : Tertulis : lembar kerja siswa : (Skor total x 10) : 12
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Bagus (4)
Bagus
Cukup
(3)
(2)
Perlu bimbingan (1)
Tujuan
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok sangat jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok cukup jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok kurang jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok tidak jelas
Langkah kerja
Seluruh langkah kerja ditulis secara runtut dan rinci
Sebagian besar langkah kerja ditulis secara runtut
Hanya sebagian kecil langkah kerja percobaan ditulis secara runtut
Semua langkah percobaan tidak ditulis secara runtut
Kesimpulan
Kesimpulan dinyatakan dengan sangat jelas dan didukung data yang akurat
Kesimpulan dinyatakan cukup jelas. Namun terdapat beberapa data pendukung yang tidak akurat
Kesimpulan dinyatakan kurang jelas dan sebagian data pendukung tidak akurat
Kesimpulan tidak jelas dan tidak didukung data yang akurat
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar penilaian Kriteria Kelompok Tujuan
Langkah Kerja
Satu Dua Tiga Empat Lima
175
Jumlah Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Penilaian Afektif Indikator Percaya diri dalam menyampaikan pendapat Rubrik Penilaian Pilihan Sikap No
Pernyataan
Sangat Baik
Baik
(4)
(3)
Cukup Baik (2)
Perlu Bimbingan (1)
1.
Percaya diri
Siswa mampu
Siswa kurang
Siswa belum
Siswa perlu
dalam
menyampaikan
mampu
mampu
bimbingan dalam
menyampaik
pendapat dengan
menyampaikan
menyampaikan
menyampaikan
an pendapat
sangat percaya
pendapat dengan pendapat
pendapat agar
diri
percaya diri
dengan percaya
dapat
diri
menyampaikan pendapat dengan percaya diri
Lembar Penilaian
No
Mama
Indikator Menghargai pendapat orang lain
1 2 3
..... dst 176
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Penilaian Psikomotor Indikator
: Siswa dapat aktif dalam mengumpulkan data melalui
kegiatan kelompok. Rubrik penilaian Pernyataan
Kriteria penilaian Sangat baik
Baik
Cukup Baik
(4)
(3)
(2)
Perlu Bimbingan (1)
Keaktifan
Siswa dapat
Siswa dapat
Siswa kurang
Siswa tidak
siswa dalam
lebih
menunjukkan
dapat
bisa
mengumpulka
menunjukkan
sikap aktif
menunjukkan
menunjukkan
n data
sikap aktif
dalam
sikap aktif
sikap aktif
dalam
mengumpulka
dalam
dalam
mengumpulka
n data dalam
mengumpulka
mengumpulka
n data dalam
kegiatan
n data dalam
n data dalam
kegiatan
kelompok
kegiatan
kegiatan
kelompok
kelompok
kelompok
Lembar Penilaian Kelompok
Nama
177
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2.3 SILABUS SIKLUS II Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: V/1
Standar kompetensi
: 2 Menggunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar
: 2. 5 Menyelesaikan masalah yaang berkaitan dengan waktu jarak dan kecepatan
Kegiatan Materi
Indikator
Waktu
Sumber dan
Pembelajaran
Media
Penilaian Teknik
Bentuk
Pokok Waktu,
Menyelesaikan
Menentukan lama
jarak, dan
masalah tentang
kecepatan
Buku
Lisan,
waktu yang
matematika
Tertulis
lama waktu yang
digunakan untuk
kelas V SD
digunakan untuk
menempuh jarak
menempuh jarak tertentu
Menyelesaikan
2jp
tertentu jika diketahui kecepatan rata-ratanya
Menentukan
2jp 178
Isian/uraian
Contoh Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah tentang
kecepatan rata-
kecepatan rata-rata
rata jika diketahui
jika diketahui lama lama perjalanan perjalanan dan
dan jarak tempuh
jarak tempuh
Menyelesaikan
Menentukan jarak
masalah tentang
yang ditempuh
jarak yang
jika diketahui
ditempuh jika
lama perjalanan
diketahui lama
dan kecepatan
perjalanan dan
rata-ratanya
2jp
kecepatan rataratanya
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2.4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 1
I.
Nama Sekolah
:
SD N Sidomoyo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
V/1
Hari, Tanggal
:
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi 2. Mengunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
II.
Kompetensi Dasar a. Menyelesaikan masalah yaang berkaitan dengan waktu jarak dan kecepatan
III.
Indikator Kognitif 2.5.1 Menentukan kecepatan rata-rata jika diketahui lama perjalanan dan jarak tempuh 2.5.2 Menyelesaikan soal jarak yang ditempuh jika diketahui lama perjalanan dan kecepatan rata-ratanya Afektif 2.5.3 Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah Psikomotor 2.5.4 Terampil dalam menyelesaikan permasalahan
IV.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 2.5.1.1 Siswa mampu menentukan kecepatan rata-rata jika diketahui lama perjalanan dan jarak tempuh
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5.2.1 Siswa mampu menyelesaikan soal jarak yang ditempuh jika diketahui lama perjalanan dan kecepatan rata-ratanya Afektif 2.5.3.1 Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menyelasaikan masalah Psikomotor 2.5.3.1 Siswa mampu terampil dalam menyelesaikan permasalahan V.
Materi Pokok Waktu, jarak, dan kecepatan
VI.
Metode Pendekatan : Problem Based Learning Metode
VII.
: Diskusi, tanya jawab, ceramah interaktif
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
a.
Pendahuluan
Pembelajaran
Alokasiwaktu
39. Guru mengucapkan salam. 40. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. 41. Guru
melakukan
presensi
kehadiran siswa. Apersepsi 42. Guru dan siswa bertanya jawab terkait mengenai kegiatan seharihari siswa yang berhubungan dengan jarak dan waktu. Misal : “Berapa jarak rumahmu sampai ke sekolah?” Motivasi 43. Siswa dan guru bernyanyi 181
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi 44. Guru
menyampaikan
pembelajaran
tujuan
yang
akan
dipelajari. b.
Kegiatan Inti
50 menit
Eksplorasi 45. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 46. Guru memberikan permasalhan pada setiap kelompok (Tahap 1 : Orientasi siswa pada situasi masalah) 47. Siswa bekerja dalam kelompok untuk
menyelesaikan
permasalahan
yang
diberikan
guru.
oleh
kelompok
telah Setiap
memperoleh
permasalahan yang sama. Elaborasi 48. Siswa mengumpulkan informasi yang terdapat dalam berbagai sumber
(Tahap
Mengorganisasi
2
siswa
: untuk
belajar) 49. Guru memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk berpikir dan
bertindak
mereka
menurut
masing-masing
cara dalam
menyelesaikan masalah tentang 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu dan guru berperan sebagai fasilitator. 50. Guru
berkeliling
mengamati,
untuk
memotivasi
memfasilitasi
serta
dan
membantu
siswa yang memerlukan (Tahap 3 :
Membimbing
penyelidikan
individual maupun kelompok) Konfirmasi 51. Setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
kerja
kelompok di depan kelas dengan memberikan penjelasan mengenai jawaban
kelompok
mereka
(Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 52. Kelompok
lain
memberikan
tanggapan pada kelommpok yang presentasi. 53. Guru
memberi
penguatan
terhadap jawaban siswa melalui tanya jawab dan menyampaikan penyelesaian
masalah
yang
seharusnya. 54. Guru
dan
siswa
membuat
kesimpulan berdasarkan jawaban siswa tentang lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu. 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Penutup
55. Guru
dan
siswa
membuat
10 menit
kesimpulan cara menyelesaikan penentuan
lama
waktu
yang
digunakan untuk menempuh jarak tertentu (Tahap 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah) 56. Guru
meminta
menuliskan
siswa
refleksi
untuk tentang
kesulitan-kesulitan yang mereka alami selama pembelajaran dan menuliskan materi yang belum dipahami siswa. 57. Guru memberikan tugas individu terkait dengan satuan waktu . -
Guru meminta salah siswa untuk memimpin doa penutup.
-
Guru
mengucapkan
salam
penutup. VIII. Alat/Bahan/Sumber Media : Sumber : Buku matematika kelas 5 SD
Kamsiyati dan Sumarmi. (2009). Asiknya Belajar Matematika: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Hardi, dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional.
IX.
Penilaian X.
Prosedur Penilaian a.
Penilaian proses 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir b.
Penilaian hasil belajar Menggunakan instrument penilaian hasil belajar dengan tes tertulis
XI.
Instrumen penilaian a.
Instrumen penilaian proses Lembar pengamatan
b.
Instrumen penilaian hasil belajar Isian singkat Yogyakarta, ..................
Guru Kelas,
Peneliti
(….......................)
(..........................) Mengetahui, KepalaSekolah
(..........................)
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Ringkasan Materi 1.
Mencari Kecepatan Kecepatan merupakan perbandingan antara jarak dengan waktu tempuh.
Misal jarak dinyatakan kilometer (km). Adapun waktu yang digunakan adalah jam. Maka satuan kecepatan adalah kilometer per jan (km/jam). Contoh : Sebuah sepeda motor menempuh jarak 120 km selama 2 jam. Hitunglah kecepatan motor tersebut. Penyelesaian : Diketahui : Jarak = 120 km Waktu = 2 jam Ditanyakan : Kecepatan = .... ?
Jadi, kecepatan motor tersebut adalah 60 km/jam
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Mencari Jarak Tempuh Jarak adalah ukuran panjang dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dapat
diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Jarak = kecepatan x waktu tempuh Contoh : Sebuah kendaraan melaju dari kota A menuju ke kota B selama 2 jam, kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Berapa kilometer jarak anatara kota A dengan kota B ? Penyelesaian : Diketahui : Kecepatan = 80 km/jam Waktu = 2 jam Ditanya : jarak = ..... ? Jarak = kecepatan x waktu Jarak = 80 km/jam x 2 jam Jarak = 160 km Jadi, jarak antara kota A ke kota B adalah 160 km/jam
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Petunjuk 7. Buatlah kelompok dengan anggota 4 - 5 siswa pada setiap kelompok! 8. Lakukan kegiatan ini secara berkelompok! 9. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompokmu! Nama Anggota Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Selesaikan permasalahan di bawah ini ! Para peserta adu ketangkasan mengendarai sepeda motor diwajibkan melakukan 30 kali putaran sirkuit yang panjangnya 15km. Peserta yang menjadi juara lomba mampu menempuh 3 jam. Berapa kecepatan rata-ratanya ? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 . Penilaian Kognitif 3. Penilaian Kognitif Produk Teknik Bentuk Instrumen Skor
: Menyelesaikan soal Kelompok : Tertulis : lembar kerja siswa : (Skor total x 10) : 12
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Bagus (4)
Bagus
Cukup
(3)
(2)
Perlu bimbingan (1)
Tujuan
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok sangat jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok cukup jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok kurang jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok tidak jelas
Langkah kerja
Seluruh langkah kerja ditulis secara runtut dan rinci
Sebagian besar langkah kerja ditulis secara runtut
Hanya sebagian kecil langkah kerja percobaan ditulis secara runtut
Semua langkah percobaan tidak ditulis secara runtut
Kesimpulan
Kesimpulan dinyatakan dengan sangat jelas dan didukung data yang akurat
Kesimpulan dinyatakan cukup jelas. Namun terdapat beberapa data pendukung yang tidak akurat
Kesimpulan dinyatakan kurang jelas dan sebagian data pendukung tidak akurat
Kesimpulan tidak jelas dan tidak didukung data yang akurat
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar penilaian Kriteria Kelompok Tujuan
Langkah Kerja
Satu Dua Tiga Empat Lima
190
Jumlah Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Penilaian afektif
Indikator Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah Rubrik Penilaian Pilihan Sikap No
Pernyataan
Sangat Baik
Baik
(4)
(3)
Cukup Baik (2)
Perlu Bimbingan (1)
1.
Bekerja sama
Bisa berdiskusi
Bisa berdiskusi
Bisa berdiskusi
Dalam
dalam
dan bekerja dalam dan bekerja
dan bekerja
berdiskusi dan
kelompok
kelompok dengan
dalam kelompok dalam
bekerja dalam
memberikan ide,
dengan
kelompok
kelompok tidak
tanggapan, dan
memberikan ide
dengan
dengan
menerima
dan tanggapan
memberikan
memberikan ide
masukan dari
ide atau
atau
teman
tanggapan
Lembar Penilaian Nilai No
Nama
Bekerja sama dalam kelompok
1 2 3
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.....
dst
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Penilaan psikomotor
Indikator
: Siswa dapat aktif dalam mengumpulkan data melalui
kegiatan kelompok. Rubrik penilaian Pernyataan
Kriteria penilaian Sangat baik
Baik
Cukup Baik
(4)
(3)
(2)
Perlu Bimbingan (1)
Keaktifan
Siswa dapat
Siswa dapat
Siswa kurang
Siswa tidak
siswa dalam
lebih
menunjukkan
dapat
bisa
mengumpulka
menunjukkan
sikap aktif
menunjukkan
menunjukkan
n data
sikap aktif
dalam
sikap aktif
sikap aktif
dalam
mengumpulka
dalam
dalam
mengumpulka
n data dalam
mengumpulka
mengumpulka
n data dalam
kegiatan
n data dalam
n data dalam
kegiatan
kelompok
kegiatan
kegiatan
kelompok
kelompok
kelompok
Lembar Penilaian Kelompok
Nama
193
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 PERTEMUAN KE 2
I.
Nama Sekolah
:
SD N Sidomoyo
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
V/1
Hari / Tanggal
:
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit
Standar Kompetensi 2. Mengunakan pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
II.
Kompetensi Dasar 2.5 Menyelesaikan masalah yaang berkaitan dengan waktu jarak dan kecepatan
III.
Indikator Kognitif 2.5.1 Menentukan lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu jika diketahui kecepatan rata-ratanya Afektif 2.5.2 Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah Psikomotor 2.5.3 Terampil dalam menyelesaikan permasalahan
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 2.5.1.1 Siswa mampu menentukan lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu jika diketahui kecepatan rata-ratanya. Afektif 2.5.2.1 Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menyelasaikan masalah Psikomotor 2.5.3.1 Siswa mampu terampil dalam menyelesaikan permasalahan
V.
Materi Pokok Waktu, jarak, dan kecepatan
VI.
Metode Pendekatan : Problem Based Learning Metode
VII.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
a.
: Diskusi, tanya jawab, ceramah interaktif
Pendahuluan
Pembelajaran 58. Guru
mengucapkan
salam. 59. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa. 60. Guru presensi
melakukan kehadiran
siswa. Apersepsi 61. Guru dan siswa bertanya jawab terkait mengenai 195
Alokasi waktu 10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan
sehari-hari
siswa yang berhubungan dengan jarak dan waktu. Misal : “Berapa jarak rumahmu sampai ke sekolah?” Motivasi 62. Siswa
dan
guru
bernyanyi Orientasi 63. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan dipelajari. 64. b.
Kegiatan Inti
50 menit
Eksplorasi 65. Guru
membagi
menjadi
6
siswa
kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. 66. Guru
memberikan
permasalahan pada seiap kelompok (Tahap 1 : Orientasi siswa pada situasi masalah) 67. Siswa
bekerja
kelompok
dalam untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan Setiap
oleh
guru.
kelompok
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh permasalahan yang sama. Elaborasi 68. Siswa
mengumpulkan
informasi yang terdapat dalam berbagai sumber (Tahap
2
:
Mengorganisasi
siswa
untuk belajar) 69. Guru
memberi
kesempatan kepada
yang luas
siswa
untuk
berpikir dan bertindak menurut
cara
mereka
masing-masing
dalam
menyelesaikan
masalah
tentang lama waktu yang digunakan
untuk
menempuh jarak tertentu dan
guru
berperan
sebagai fasilitator. 70. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan (Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok) Konfirmasi
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71. Setiap
kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
dengan
memberikan
penjelasan
mengenai
jawaban
kelompok
mereka
(Tahap
4
:
Mengembangkan menyajikan
dan hasil
karya) 72. Kelompok
lain
memberikan
tanggapan
pada kelommpok yang presentasi. 73. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa melalui tanya jawab dan menyampaikan penyelesaian
masalah
yang seharusnya. 74. Guru dan siswa membuat kesimpulan berdasarkan jawaban siswa tentang lama
waktu
digunakan
yang untuk
menempuh jarak tertentu. c.
Penutup
75. Guru dan siswa membuat kesimpulan
cara
menyelesaikan
198
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penentuan lama waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu (Tahap
5
:
Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah) 76. Guru
meminta
untuk
siswa
menuliskan
refleksi
tentang
kesulitan-kesulitan yang mereka
alami
pembelajaran
selama dan
menuliskan materi yang belum dipahami siswa. 77. Guru memberikan tugas individu terkait dengan satuan waktu . -
Guru
meminta
salah
siswa untuk memimpin doa penutup. -
Guru
mengucapkan
salam penutup.
VIII. Alat/Bahan/Sumber Buku matematika kelas 5 SD
Kamsiyati dan Sumarmi. (2009). Asiknya Belajar Matematika: Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Hardi,dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IX.
Penilaian 4.
Penilaian Kognitif (terlampir)
5.
Penilaian Afektif (terlampir)
6.
Penilaian produk
Lembar pengamatan
Penilaian Psikomotor (terlampir)
Lembar pengamatan
Yogyakarta, ..................
Guru Kelas,
Peneliti
(….......................)
(..........................)
Mengetahui, Kepala Sekolah
(..........................)
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Materi 1.
Waktu Tempuh Waktu tempuh adalah lama waktu yang terpakai dalam perjalanan untuk menempuh suatu jarak tertentu. Waktu tempuh dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Waktu tempuh = jarak : kecepatan Contoh : Dari rumah ke pantai berjarak 8 km. Pada hari minggu Rudi pergi ke pantai menggunakan sepeda dengan kecepatan 4 km/jam. Berapa jam Rudi sampai di pantai ? Penyelesaian : Diketahui : Jarak
= 8 km
Kecepatan = 4 km/jam Ditanya : waktu tempuh =.... ? Waktu = jarak : kecepatan Waktu = 8 km : 4 km/jam Waktu = 2 jam Jadi, Rudi berjalan dengan sepeda selama 2 jam.
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa Petunjuk 10.
Buatlah kelompok dengan anggota 4 - 5 siswa pada setiap kelompok!
11.
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!
12.
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan anggota kelompokmu!
Nama Anggota Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Selesaikan permasalahan di bawah ini ! Pak Darmo mengendarai mobil di jalan tol. Ia berangkat dari Jakarta pukul 06.20 dan tiba di Ciawi pukul 07.00. Jika kecepatan mobil rata-rata 90 km per jam, berapa jarak yang ditempuh Pak Darmo ? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 4. Penilaian Kognitif Produk Teknik Bentuk Instrumen Skor
: Menyelesaikan soal Kelompok : Tertulis : lembar kerja siswa : (Skor total x 10) : 12
Rubrik Penilaian
Kriteria
Sangat Bagus (4)
Bagus
Cukup
(3)
(2)
Perlu bimbingan (1)
Tujuan
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok sangat jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok cukup jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok kurang jelas
Laporan hasil diskusi/ kerja dalam kelompok tidak jelas
Langkah kerja
Seluruh langkah kerja ditulis secara runtut dan rinci
Sebagian besar langkah kerja ditulis secara runtut
Hanya sebagian kecil langkah kerja percobaan ditulis secara runtut
Semua langkah percobaan tidak ditulis secara runtut
Kesimpulan
Kesimpulan dinyatakan dengan sangat jelas dan didukung data yang akurat
Kesimpulan dinyatakan cukup jelas. Namun terdapat beberapa data pendukung yang tidak akurat
Kesimpulan dinyatakan kurang jelas dan sebagian data pendukung tidak akurat
Kesimpulan tidak jelas dan tidak didukung data yang akurat
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar penilaian Kriteria Kelompok Tujuan
Langkah Kerja
Satu Dua Tiga Empat Lima
204
Jumlah Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Penilaian Afektif Indikator Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah Rubrik Penilaian Pilihan Sikap No
Pernyataan
Sangat Baik
Baik
(4)
(3)
Cukup Baik (2)
Perlu Bimbingan (1)
1.
Bekerja sama
Bisa berdiskusi
Bisa berdiskusi
Bisa berdiskusi
Dalam
dalam
dan bekerja dalam dan bekerja
dan bekerja
berdiskusi dan
kelompok
kelompok dengan
dalam kelompok dalam
bekerja dalam
memberikan ide,
dengan
kelompok
kelompok tidak
tanggapan, dan
memberikan ide
dengan
dengan
menerima
dan tanggapan
memberikan
memberikan ide
masukan dari
ide atau
atau
teman
tanggapan
Lembar Penilaian Nilai No
Nama
Bekerja sama dalam kelompok
1 2 3
.....
dst
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Penilaian Psikomotor Indikator
: Siswa dapat aktif dalam mengumpulkan data melalui
kegiatan kelompok. Rubrik penilaian Pernyataan
Kriteria penilaian Sangat baik
Baik
Cukup Baik
(4)
(3)
(2)
Perlu Bimbingan (1)
Keaktifan
Siswa dapat
Siswa dapat
Siswa kurang
Siswa tidak
siswa dalam
lebih
menunjukkan
dapat
bisa
mengumpulka
menunjukkan
sikap aktif
menunjukkan
menunjukkan
n data
sikap aktif
dalam
sikap aktif
sikap aktif
dalam
mengumpulka
dalam
dalam
mengumpulka
n data dalam
mengumpulka
mengumpulka
n data dalam
kegiatan
n data dalam
n data dalam
kegiatan
kelompok
kegiatan
kegiatan
kelompok
kelompok
kelompok
Lembar Penilaian Kelompok
Nama
206
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 Instrumen Penelitian (lembar kuesioner)
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.1 Kisi- kisi Keaktifan Belajar No 1.
Indikator Keaktifan Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2.
Terlibat dalam pemecahan masalah
3.
Bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
Pernyataan Favorable Unfavorable
Diskriptor Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan sebaikbaiknya. Saya menyelesaikan tugas tidak tepat waktu. Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan. Saya aktif dalam pemecahan masalah soal-soal matematika di kelas. Saya malas menjawab pertanyaan guru Saya aktif bertanya kepada guru jika kurang paham tentang materi yang disampaikan guru. Saya malas bertanya jika saya belum memahami materi. Saya bertanya dengan teman jika saya tidak paham dengan materi yang disampaikan guru. 208
1
2
3
4
5
6
7
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
5.
Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah
Melaksanakan diskusi kelompok
6.
7.
8.
Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperolehnya Melatih diri dalam memecahkan soal/ masalah, yaitu siswa dapat mengerjakan soal/ permasalahan, dengan mengerjakan LKS. Kesempatan menggunakan /menerapkan
Saya selalu membaca buku untuk mencari tahu informasi. Saya tidak mau mencari informasi dari berbagai sumber. Saya bersemangat mencari informasi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan soal. Saya aktif berpendapat saat diskusi kelompok. Saya tidak pernah mendengarkan pendapat teman. Saya diam saja ketika bekerja kelompok. Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Saya malas untuk mengerjakan soal matematika Saya mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam LKS matematika Saya merasa kesulitan ketika menyampaikan ide atau gagasan dalam kelompok.
9
10
11
12
13
14 15
16 17
18
Saya 19 menggunakan rumus ataupun 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya
langkah-langkah yang telah diajarkan dalam menyelesaikan soal matematika Saya malas 20 menggunakan media yang telah disediakan oleh guru
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.2 Kuisioner Keaktifan Siswa Nama = ...........................
Kelas = .........................
No. Absen =
................... Petunjuk 1.
Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaanmu saat mengikuti pelajaran
2.
Bacalah dengan teliti
3.
Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu saat mengikuti pelajaran
Keterangan Pilihan Jawaban SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju Jawaban
No
Pernyataan SS
1
Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya
2
Saya menyelesaikan tugas tidak tepat waktu.
3
Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan.
4
Saya aktif dalam pemecahan masalah soal-soal matematika di kelas.
5
Saya malas menjawab pertanyaan guru.
211
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Saya aktif bertanya kepada guru jika kurang paham tentang materi yang disampaikan guru.
7
Saya malas bertanya jika saya belum memahami materi.
8
Saya bertanya dengan teman jika saya tidak paham dengan materi yang disampaikan guru.
9
Saya selalu membaca buku untuk mencari tahu informasi.
10
Saya tidak mau mencari informasi dari berbagai sumber.
11
Saya bersemangat mencari informasi dari berbagai sumber untuk menyelesaikan soal.
12
Saya aktif berpendapat saat diskusi kelompok.
13
Saya tidak pernah mendengarkan pendapat teman
14
Saya diam saja ketika bekerja kelompok.
15
Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
16
Saya malas untuk mengerjakan soal matematika.
17
Saya mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam LKS matematika
18
Saya merasa kesulitan ketika menyampaikan ide atau gagasan dalam kelompok.
19
Saya
selalu
menggunakan
rumus
ataupun
langkah-langkah yang telah diajarkan dalam menyelesaikan soal matematika. 20
Saya malas menggunakan media yang telah disediakan oleh guru.
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Contoh Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Skor Kuesioner Siswa
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4.1
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4.2 Rekapitulasi Skor Kuesioner Siswa No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
AGT WHY DK NRM DND NR AML YSA AY AFH ARG DWG CND FZN ALD IK NND JLT FRH NDA PSH RN RK BD ATN VVN WSN YDH ZHR DKY ERW IRM BY ADND ADTM
Kondisi Awal 52 52 57 53 56 45 45 50 56 46 45 44 42 48 49 43 54 57 59 56 53 56 45 47 56 56 51 54 49 58 47 51 47 56 56
218
Skor Siklus I 60 58 58 57 65 46 58 56 56 58 50 51 50 50 51 43 56 65 62 58 60 57 48 56 60 61 56 58 53 65 50 60 55 63 67
Siklus II 73 75 58 57 65 70 64 73 68 66 60 68 56 50 67 60 56 70 69 67 68 65 51 63 77 72 58 69 55 73 60 71 62 70 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 Soal Prestasi dan Kunci Jawaban
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.1 Kisi-kisi Soal Siklus 1 Mata Pelajaran Matematika Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
2.
Mengunakan 2.4
pengukuran
Indikator
Nomor Soal
Mengenal
satuan jarak
Mengubah satuan jarak Menyelesaikan
1, 2, 3, 4, 5.
soal 9, 10, 14,
waktu, jarak, dan
operasi
kecepatan dalam
berkaitan dengan satuan
pemecahan
jarak
masalah
Menghitung jarak antara 6, 12,
hitung
yang 15, 16.
dua tempat yang berbeda Menyelesaikan soal cerita 7, 8, 11, 13, yang berkaitan dengan 17, 18, 19, satuan
jarak/
menggunakan hitung.
220
panjang 20. operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.2 Nama :...................................................................
Soal
No Abs. :...............................................................
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. 5 m = ....... cm a. 50 b. 500 c. 550 d. 55 2. 73.000 m = ....... hm a. 73 b. 730 c. 7.300 d. 730.000 3. 4.500 cm = ........ m a. 45 b. 450 c. 4.500 d. 45.000 4. 98 dam = ....... cm a. 980 cm b. 9.800 cm c. 98.000 cm d. 980.000 cm 5. 7,6 km = ......... m a. 76 m b. 760 m c. 7.600 m d. 76.000 m 6. Kota A dan kota B berjarak 65 km. Berapa dm jarak tersebut? a. 6500 dm b. 65.000 dm c. 650.000 dm d. 6.500.000 dm
221
7.
Kiki bersepeda dengan temantemannya di taman yang berjarak 3.600 cm dari rumahnya. Jika Kiki kembali lagi ke rumah dan berangkat lagi ke taman, berapa meterkah jarak yang sudah ditempuh Kiki ? a. 36 m b. 360 m c. 72 m d. 720 m 8. Ratna akan pergi ke toko sepatu yang berjarak 12 km dari rumahnya. Setelah pergi ke toko sepatu, dia akan pergi ke pasar yang berjarak 550 dam dari toko sepatu. Berapa meter jarak yang ditempuh Ratna dari rumahnya sampai pasar ? a. 19.500 m b. 18.500 m c. 17.500 m d. 16.500 m 9. 34 m + 400 mm + 3 dm = .... cm a. 437 b. 347 c. 4.370 d. 3.470
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. 37 cm + 59 m – 61 dm = ....... cm a. 5.327 cm b. 5.237 cm c. 5.137cm d. 5.037 cm 15. 57 m + 350 cm – 60 dm = ..... dm a. 545 b. 554 c. 445 d. 455 16. 100 dm – 300 cm + 1 dam = ...... m a. 20 b. 19 c. 18 d. 17 17. telah berlari sejauh 2 km lebih 800m, lalu ia berlari lagi sejauh 6 dam. Berapameterkah jarak yang sudah ditempuh oleh Rendy? a. 8260 m b. 6028 m c. 2860 m d. 2086 m 18. Ibu mengantar adik pergi sekolah yang berjarak 98 m dari rumah. Setelah mengantar adik sekolah, Ibu pergi ke pasar yang berjarak 5 dam dari sekolah. Kemudian, Ibu kembali lagi pulang ke rumah. Berapa cm jarak yang telah ditempuh Ibu dari rumah hingga kembali lagi ke rumah ? a. 1.470 cm b. 14.700 cm c. 29.400 cm d. 2.940 cm
10. 27 km – 150 dam = ....... hm a. 245 hm b. 250 hm c. 255 hm d. 260 hm 11. Ino pergi ke Yogyakarta dengan mengendarai mobil bersama keluarganya. Jarak yang telah ditempuh Ino adalah 9.700.000 cm. Berapa km jarak yang telah ditempuh Ino tersebut ? a. 9.700 km b. 970 km c. 97 km d. 9,7 km 12. Jarak dua tempat yaitu 98500 cm. Berapa meter jarak tersebut ? a. 9,85 m b. 98,5 m c. 985 m d. 9850 m 13. Cika berjalan kaki ke pasar untuk membeli sayur yang berjarak 27.000 cm. Setelah dari pasar, ia pergi ke toko sepatu yang berjarak 570 dm. Kemudian, Cika naik becak untuk pergi ke toko kue yang berjarak 93 m. Berapa meter jarak yang telah ditempuh Cika dengan berjalan kaki ? a. 347 m b. 357 m c. 367 m d. 377 m
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Ahmad akan berlibur bersama keluarganya ke Jakarta. Jarak yang harus ditempuh Ahmad adalah 198 km. Saat ini, ahmad sudah berhasil menempuh jarak 67800 m. Berapa meterkah jarak yang belum ditempuh Ahmad dan keluarganya? a. 130.300 m b. 130.200 m c. 130.100 m d. 130.000 m
20. Jarak rumah Susi dengan sekolahnya adalah 6500 cm. Sekarang, Susi sudah berada di jalan menuju sekolah. Jarak yang sudah ditempuh Susi adalah 370 dm. Berapa meterkah jarak yang belum ditempuh Susi untuk sampai di sekolah ? a. 25 m b. 26 m c. 27 m d. 28 m
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunci jawaban 1. B
6. C
11. C
16. D
2. B
7. C
12. C
17. C
3. A
8. C
13. A
18. C
4. C
9. D
14. A
19. B
5. C
10. C
15. A
20. D
Rumus penilaian N=bx4 Keterangan : N = nilai b = jumlah benar
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.3 Kisi-kisi Soal Siklus 2 Mata Pelajaran Matematika
2.
Standar
Kompetensi
kompetensi
dasar
Indikator
Nomor soal
Mengunakan 2.5 Menyelesaikan
Menentukan
2, 3, 5,
yang
lama
6,
dengan
yang
10, 11,
kecepatan dalam waktu, jarak, dan
digunakan
16, 18,
pemecahan
untuk
19,
pengukuran
masalah
waktu, jarak, dan berkaitan
kecepatan.
masalah
waktu
9,
menempuh jarak tertentu jika diketahui kecepatan rata-ratanya. Menentukan
1, 4, 7,
kecepatan
8,
rata-rata jika
13
12,
diketahui lama perjalanan dan
jarak
tempuh. Menentukan
14, 15,
jarak
17, 20
yang
ditempuh jika diketahui lama 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perjalanan dan kecepatan rata-ratanya
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.4
Soal
Nama : ........................................................ No. Abs : .....................................................
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1.
2.
3.
4.
5.
Sebuah bus berangkat dari kota A pukul 05.30 dan tiba di kota B pukul 11.00. Jika jarak kota A ke B adalah 330 km, kecepatan rata-rata bus tersebut adalah.....km/jam a. 40 c. 55 b. 50 d. 60 Bela pergi ke sekolah menggunakan sepeda dengan kecepatan 2 m/detik. Jarak rumah bela kesekolah adalah 3 km. Bela berangkat dari rumah pukul 06.15. Bela sampai di sekolah pukul..... a. 06.25 c. 06.35 b. 06.30 d. 06.40 Waktu yang ditempuh untuk menempuh 180 km dengan kecepatan 60 km/jam adalah ...... a. 2 jam b. 3 jam c. 4 jam d. 5 jam Jarak 420 km ditempuh sebuah mobil dengan waktu 6 jam. Kecepatan mobil tersebut adalah ... a. 42 km/jam b. 60 km/jam c. 70 km/jam d. 72 km/jam Kota A dengan kota B berjarak 240 km. Leni akan pergi dari kota A ke kota B dengan menggunakan mobil. Mobil tersebut melaju dengan
6.
7.
8.
227
kecepatan 60km/jam. Berapa jam waktu yang diperlukan Leni untuk sampai di kota B ? a. 40 jam b. 50 jam c. 60 jam d. 70 jam Seorang atlet menempuh jarak 9 km dalam waktu 1 jam. Untuk menempuh jarak 27 km memerlukan waktu ....menit. a. 90 c. 160 b. 120 d. 180 Susan akan pergi ke Surabaya menjenguk nenek yang sedang sakit. Susan berangkat pada pukul 08.00 dan diperkirakan akan tiba di Surabaya pada pukul 16.00. Jarak yang ditempuh Susan adalah sejauh 480 km. Kecepatan mobil yang dikendarai Susan adalah..... a. 70 km/jam b. 80 km/jam c. 90 km/jam d. 100 km/jam Kota B dan kota C berjarak 120.000 meter. Waktu yang diperlukan untuk menempuh kota B ke kota C adalah 120 menit. Berapa kecepatan yang diperlukan untuk sampai ke kota C ? a. 40 km/jam b. 50 km/jam c. 60 km/jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
10.
11.
12.
13.
14.
d. 70 km/jam Sebuah mobil menempuh jarak sejauh 630 km. Berapa waktu yang diperlukan mobil tersebut jika kecepatan yang digunakan adalah 70 km/jam ? a. 5 jam c. 7 jam b. 6 jam d. 9 jam Waktu berangkat 07.15. Lama perjalanan 2 jam 12 menit. Waktu tiba pukul = …. a. 09.27 c. 09.15 b. 10.27 d. 10.15 Pak Kabul pergike Surabaya naik kereta Agro Bromo, berangkat dari Jakarta pukul 07.00 malam. Kecepatan keretaapi rata-rata 90 km/jam. Jika jarak Jakarta Surabaya 900 km, pukul berapa kereta api tiba di Surabaya? a. 16.00 c. 18.00 b. 17.00 d. 19.00 Sebuah pesawat terbang berangkat dari Bandara A pukul 05.30 dan tiba di Bandara B pukul 07.00. Berapa km/jam kecepatan pesawat terbang, jika jarak yang diitempuh 600 km? a. 750 km/jam c. 900 km/jam b. 850 km/jam d. 1000 km/jam Sebuah kendaraan mampu menempuh jarak 120 km dalam waktu120 menit. Hitunglah kecepatan kendaraan tersebut! a. 30 km/jam c. 50 km/jam b. 40 km/jam d. 60 km/jam Sebuah kendaraan melaju dengan kecepatan 65 km/jam. Waktu tempuh kendaraan tersebut 2 jam. Hitunglah jarak yang ditempuh kendaraan tersebut! a. 130 km b. 30 km c. 120 km 228
15.
16.
17.
18.
19.
d. 20 km Diketahui sebuah bus melaju dengan kecepatan 55 km/jam. Waktu yang diperlukan bus tersebut untuk sampai di kota tujuan adalah 2 jam. Berapa km jarak yang harus ditempuh oleh bus tersebut? a. 100 km b. 110 km c. 120 km d. 130 km Johan menempuh jarak sejauh 210.000 meter. Johan mengendarai kendaraannya dengan kecepatan 70 km/jam. Jika dia berangkat pada pukul 11.00 , maka dia akan sampai di kota tujuan pada pukul ..... a. 13.00 b. 14.00 c. 15.00 d. 16.00 Akbar menempuh perjalanan selama 480 menit. Perjalanan tersebut ditempuh dengan kecepatan 70 km/jam. Berapakah jarak yang sudah ditempuh Akbar ? a. 570 km b. 560 km c. 550 km d. 540 km Lusi berangkat bekerja pada pukul 06.30. Ia mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 25 km/jam. Jika jarak yang ditempuh 50.000 meter, Lusi akan tiba di tempat kerja pada pukul ..... a. 07.00 b. 07.30 c. 08.00 d. 08.30 Beni akan pergi ke Jakarta dengan mengendarai sepeda motor dari rumahnya. Beni berangkat pada pukul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
09.00. Ia mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 80km/jam. Jarak yang harus ditempuh Beni adalah 480 20.
km. Pada pukul berapa Beni sampai di Jakarta ? a. 14.00 c. 16.00 b. 15.00 d. 17.00 Sebuah bus berangkat dari kota A menuju kota B pada pukul 09.45. Bus tersebut tiba di kota B pada pukul 15.45. Kecepatan yang digunakan bus tersebut adalah 50 km/jam. Berapa km jarak antara kota A dan kota B ? a. 500 km b. 400 km c. 300 km d. 200 km
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunci Jawaban 1. D
6. D
11. B
16. B
2. D
7. B
12. C
17. B
3. B
8. C
13. D
18. D
4. C
9. D
14. A
19. B
5. A
10. A
15. B
20. C
Rumus penilaian N=Bx4 Keterangan : N = nilai B = jumlah benar
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 Hasil Validasi Imstrumen Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6.1
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6.2
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 Hasil Out Put Data Validitas dan Realibilitas
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7.1
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7.2 Realibilitas Soal Evaluasi Siklus I menggunakan SPSS.16
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .899
N of Items .890
20
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
.842
Minimum .667
Maximum .939
247
Range .273
Minimum 1.409
Variance .006
N of Items 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Realibilitas Soal Evaluasi Siklus II menggunakan SPSS.16
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 33
100.0
0
.0
33
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .856
N of Items .856
22
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
.826
Minimum .667
Maximum .909
248
Range .242
Minimum 1.364
Variance .005
N of Items 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 Contoh Hasil Evaluasi Siswa
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 Foto-foto Penelitian
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263