PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN KENITEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Ady Priyanto NIM : 101134262
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: “Hidup Adalah Anugrah Yang Harus Disyukuri Dengan Selalu Berusaha Dan Berkarya
Dalam Nama-NYA” (Peneliti)
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus Kedua orangtuaku: Alb. Sutopo & V. Kurniasih Astuti Adik – Adik ku : Mm. Ani Yulita, dan Yopita Widiastuti Istriku dan Anakku Tercinta V. Retno Susilowati, dan M. Niken Rosari Dosen Pembimbingku: Drs. Paulus Wahana, M. Hum. Almamater Universitas Sanata Dharma SD Negeri Keniten
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dafta pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Februari 2015 Peneliti
Ady Priyanto
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Ady Priyanto
Nomor Mahasiswa
: 101134262
Demi pengembangan ilmu perngetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Univerisitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN KENITEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan demikian saya meberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin darisaya atau member royali kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Februari 2015 Yang menyatakan,
Ady Priyanto
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Priyanto, Ady. 2015: Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SD Negeri Keniten Tahun Pelajaran 2013/2014. skripsi. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeristas Sanata Dharma. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Keniten? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar IPS siswa dengan diterapkannya model pembelajaran Make A Match. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian berlangsung selama dua siklus. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Make A Match. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar IPS siswa materi menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan prestasi belajar IPS siswa yang cukup signifikan antara hasil prasiklus (22,27%), hasil siklus I (40%) dan hasil siklus II (60%), dan prestasi belajar rata – rata siswa dari prasiklus 56,36 (cukup) menjadi 60,09 (Cukup) di siklus I dan 70,64% (Baik) di siklus II. Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model Make A Match pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiik kelas IV SD Negeri Keniten. Kata-kata kunci: Make A Match, IPS, Prestasi Belajar
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Priyanto, Ady. 2015: The Improvement Of Students Learning Achievement Through Cooperative Learning Model ‘Make A Match Technique’ In Social Subject Of Grade IV Of Keniten State Elementary School Year 2013/2014. Thesis. Yogyakarta: Teachers Training And Education Faculty, Sanata Dharma University.
The problem formulation is that whether the application of the cooperative learning model Make A Match improve the students learning activity, and the learning result of the social subject of grade IV of Keniten State Elementary School. This research aims to describe the improvement of the students learning activity, and the learning result of social subject by the application of the Make A Match model of the learning. This research was the classroom action research, done in grade IV of Keniten State Elementary School. The subjects are 22 students. The research was about in 2 cycles. The free variable of the research was the learning model of Make A Match. While the bound variable was the students learning result of the social subject of the material of showing the types and the spread of the natural resources and the use for the regional economy. The data collecting technique was the test and non-test. The result shows the improvement of the learning requirement of the social subject of the material of showing the types and spread of natural resources and the use for the regional economy significantly between the pre-cycle (22.27%), cycle I (40%) and cycle II (60%), and the students average learning result from 56.36% of the pre-cycle (fair) to 60.09% (fair) in cycle I and 70.64% (good) in cycle II. Keywords: Make A Match, social subject, learning result
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Segala karunia- Nya sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas IV SD Negeri Keniten Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah meberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keuguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma. 2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,SS.,BST.,M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Apriastuti, S.Si. M.Pd., Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan menjadi fasilitator peneliti dalam menyelesaikan skripsi. 5. Sarjana Tri Darmana, S.Pd.SD, kepala sekolah SDN Keniten yang telah memberikan ijin bagi saya untuk melakukan penelitian di Kelas IV SDN Keniten. 6. Seluruh jajaran guru dan karyawan SDN Keniten atas bantuannya selama peneliti melakukan penelitian. 7. Siswa kelas IV SDN Keniten yang telah bersedia menjadi subjek dalam peneltian ini. 8. Kedua orangtua peneliti, bapak Alb. Sutopo dan Ibu V. Kurniasih Astuti yang telah memberikan bimbingan, doa, kasih sayang serta biaya bagi keberhasilan putranya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Bagi kedua adik peneliti Mm. Ani Yulita, dan Yopita Widiastuti yang telah memberikan doa dan dukungan bagiku. 10. Bagi Istri dan Anak peneliti V Retno Susilowati dan Michaella Niken Rosari, yang telah sabar menanti dengan senyuman dan motivasi yang tiada henti. 11. Bagi Alamanda 329 familia Petrus Fajar Yuniantoro Widodo, Ari, yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu, memberikan dukungan, semangat, doa dan insipirasi hingga terselesaikannya skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 06 Februari 2015 Peneliti.
Ady Priyanto
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv PERNYATAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................. iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................ v ABSTRAK ..................................................................................................... vi ABSTRACT ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................. 2 C. Rumusan Masalah ......................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3 F. Batasan Pengrtian ........................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ................................................................................ 5 1.
Prestasi Belajar ............................................................. 5 a.
Prestasi .................................................................. 5
b.
Belajar ................................................................... 6
c.
Pengertian Prestasi Belajar .................................... 9
d.
Fungsi Prestasi Belajar .......................................... 10
e.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar .......... 11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Pembelajaran IPS di SD .............................................. 14 a.
Hakikat Pembelajaran IPS ..................................... 14
b.
Tujuan Pembelajaran IPS ...................................... 14
c.
Ruang Lingkup IPS ............................................... 15
3.
KD Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD ........................... 15
4.
Model Pembelajaran Kooperatif Mencari Pasangan .... 16 a.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif.......... 16
b.
Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ............... 16
c.
Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif............... 17
d.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan ..................................... 18
e.
Langkah –Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan ................... 18
f.
Kelebihan Teknik Mencari Pasangan .................... 19
g.
Kelemahan Teknik Mencari Pasangan .................. 19
B. Penelitian Yang Relevan .............................................................. 20 C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22 D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................. 23 B. Seting Penelitian ............................................................................. 24 1.
Tempat Penelitian ......................................................... 24
2.
Subyek Penelitian ......................................................... 24
3.
Obyek Penelitian .......................................................... 24
4.
Waktu Penelitian .......................................................... 25
C. Rencana Tindakan .......................................................................... 25 1.
Persiapan....................................................................... 26
2.
Rencana Tindakan Setiap Siklus .................................. 27
D. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................... 31 1.
Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen ........ 31
2.
Penyusunan Instrumen.................................................. 32 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Validitas Instrumen ...................................................... 33
4.
Teknik Analisis Data .................................................... 37
E. Indikator Keberhasilan ................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 38 1.
Kondisi awal ................................................................. 38
2.
Siklus I .......................................................................... 41
3.
Siklus II ........................................................................ 48
B. Hasil Pembahasan Silkus I dan II .................................................. 54 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 57 B. Saran ............................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58 LAMPIRAN .................................................................................................... 60
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar nilai kondisi awal siswa ......................................................... 2 Tabel 2. Peubah, indikator, data, dan instrumen ............................................ 24 Tabel 3. Kisi – kisi soal tes tertulis siklus I .................................................... 26 Tabel 4. Kisi – kisi soal tes tertulis siklus II ................................................... 26 Tabel 5. Rubrik Penilaian kinerja saat diskusi kelompok ............................... 31 Tabel 6. Kondisi awal prestasi belajar dan kondisi prestasi belajar yang diharapkan di siklus I dan siklus II .................................................... 31 Tabel 7. Daftar nilai ulangan kelas IV tahun ajaran 2012/2013 ..................... 33 Tabel 8. Keadaan awal prestasi belajar siswa ................................................. 34 Tabel 9. Tingkat keaktifan siswa siklus I ........................................................ 38 Tabel 10. Daftar nilai evaluasi siklus I............................................................. 39 Tabel 11. Prestasi belajar siswa siklus I .......................................................... 40 Tabel 12. Perubahan Prestasi belajar siswa siklus I ......................................... 40 Table 13. Ketuntasan siklus I .......................................................................... 41 Tabel 14. Tingkat keaktifan siswa siklus II ..................................................... 44 Tabel 15. Daftar nilai evaluasi siklus II ........................................................... 45 Tabel 16. Prestasi belajar siklus II ................................................................... 46 Tabel 17. Perubahan prestasi belajar siswa siklus II ........................................ 46 Tabel 18. Ketuntasan siklus II.......................................................................... 47 Tabel 19. Tingkat keaktifan siswa .................................................................. 48 Tabel 20. Prestasi belajar siswa ....................................................................... 50 Tabel 21. Ketuntasan ....................................................................................... 50
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus penelitian menurut Kemmis dan Taggart .......................... 20 Gambar 2. Diagram keadaan awal ketuntasan belajar siswa .......................... 34 Gambar 3. Diagram tingkat keaktifan siswa siklus I ...................................... 38 Gambar 4. Diagram prestasi belajar siswa siklus I ......................................... 40 Gambar 5. Diagram ketuntasan siswa siklus I ................................................ 41 Gambar 6. Diagram keaktifan siswa siklus I .................................................. 45 Gambar 7. Diagram rata – rata prestasi belajar siswa siklus II ....................... 47 Gambar 8. Diagram ketuntasan siklus II ......................................................... 48 Gambar 9. Diagram tingkat keaktifan siswa ................................................... 49 Gambar 10. Diagram rata – rata prestasi belajar siswa ................................... 50
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam keseluruhan sistem pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan ujung tombak pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses pembelajaran di kelas yang diterima siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran di kelas, maka kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Keberhasilan pembelajaran pada umumnya diukur dari keberhasilan siswa dalam menguasai bahan ajar yang diterima di kelas, serta banyaknya siswa yang dapat mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan atau ketuntasan belajar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pada jenjang SD, IPS dilakukan secara terpadu yang meliputi sosiologi, geografi, antropologi, sejarah dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan dapat membekali pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial dan memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya serta mampu memecahkan masalah sosial dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti diperoleh informasi bahwa siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajarn IPS. Dalam proses pembelajaran siswa yang mengajukan diri dengan tunjuk jari dalam menjawab pertanyaan guru dan yang berani mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan pada guru masih sangat kurang. Sehingga dapat berimbas pada hasil belajar yang rendah. Karena selama ini pelajaran IPS dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan, siswa hanya membaca buku, tidak dikaitkan dengan kenyataan sosial dan masalah sosial sehingga siswa tidak dapat menemukan manfaat bagi kehidupannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan siswa yang berjumlah 22 siswa (laki – laki 10, permpuan 12) hanya 6 siswa atau 27,27% yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Siswa yang tidak tuntas ada 16 siswa atau 72,73%, dan nilai rata – ratanya adalah 56, 36.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Berdasarkan pengamatan peneliti akan kegiatan pembelajaran di SDN Keniten, ditemukan bahwa siswa lebih tertarik untuk belajar dengan adanya media yang diberikan dalam bentuk yang nyata. Media kartu atau gambar yang berupa kartu juga dapat menarik siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Penggunaan media video juga dapat menarik siswa dalam proses pembelajaran. Jadi dengan adanya media yang nyata, atau gambaran dari media nyata dapat menarik siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan latar belakang di atas maka pembelajaran di kelas harus memberikan kesempatan bertanya kepada siswa agar pembelajaran lebih bervariasi dan menarik. Bagaimana cara meningkatkan pembelajaran IPS di dalam kelas? Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan pembelajaran yang bervariasi dan menarik adalah dengan memberikan tugas-tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok-kelompok kecil bagi siswa, sehinggga siswa mendapat kesempatan untuk bertanya kepada teman. Hal ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan aktifitas siswa. Pembelajaran kooperatif menawarkan berbagai teknik yang dapat dicoba dan dimodifikasi dalam pembelajaran IPS. Sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa di kelas, aktifitas dalam bekerjasama, berpartisipasi, bersikap positif serta menumbuh kembangkan pola pikir kritis dan ilmiah. Penulis ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan sebagai teknik yang dapat dicoba dan dimodifikasi dalam pembelajaran IPS sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan fakta dan karakter siswa yang diperoleh selama pembelajaran dan setelah pembelajaran, maka penulis melihat bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran IPS rendah karena pendekatan yang digunakan kurang menarik karena tidak adanya media pembelajaran yang bisa menggambarkan keadaan sesungguhnya. Dengan adanya kartu yang digunakan dalam media pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar, partisipasi, pola pikir kritis dan ilmiah siswa dalam mata pelajaran IPS B. Batasan Masalah Penelitian ini terkait dengan pembelajaran IPS pada umumnya, namun berhubung dengan keterbatasan waktu, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti hanya dibatasi pada Kompetensi Dasar 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten dengan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah proses pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS ? 2. Apakah prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan ? D. Tujuan 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan 2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. E. Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan mampu meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV dan menambah ketertarikan siswa untuk belajar. 2.
Bagi Guru Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan model pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV SD untuk meningkatkan pretasi belajar siswa.
3. Bagi Peneliti yang lain Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian tentang model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan teknik mencari pasangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
F. Batasan Pengertian 1. Prestasi belajar adalah pengetahuan atau pemahaman materi IPS yang berupa nilainilai dan sikap yang terinteralisasi dalam kehidupan sehari-hari dan pengukuran yang digunakan adalah tes hasil belajar dan proses belajar yang berupa skor. 2. Pembelajaran kooperatif mencari pasangan adalah pembelajaran yang menciptakan interaksi antar siswa dalam belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1.
Prestasi Belajar a.
Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb), sedangkan W.J.S Winkel prestasi adalah hasil yang dicapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan. Menurut KBBI (2008:1101). Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan keyakinan, sedangkan faktor eksternal meliputi kemampuan. Menurut Dimyati Mahmud (1989:84-86) Selain itu faktor internal terdapat tambahan yaitu takut gagal dan takut sukses. Takut gagal yang berupa perasaan cemas seperti menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat sanggup selama menempuh ujian akan memperolah hasil yang lebih buruk ketimbang mereka yang tenang dan santai. Takut sukses merupakan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi. Di samping motif-motif tersebut, ada faktor-faktor lain juga yang memainkan peranan dalam berprestasi. Faktor yang dimaksud adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan kombinasi empat faktor yaitu: kemampuan, usaha, sukarnya tugas, dan keberuntungan atau nasib baik. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik (atau prestasi bukan dalam pekerjaan) bukan disebabkan oleh lingkungan tempat kemampuan atau motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya. Jadi prestasi adalah pencapaian dari segala usaha manusia yang hasilnya memuaskan.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
b.
Belajar Belajar merupakan aktivitas atau usaha perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang berupa pengalaman-pengalaman baru, seperti kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian. Hilgard dalam Tanlain (2007:6)
merumuskan
bahwa
belajar
adalah
“Proses
dalamnya
terbentuknya tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan.” Menurut Winkel (1996:53) belajar adalah “Suatu aktivitas mental atau psikis yang beelangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Menurut Skiner yang dikutip oleh Barlow (1985) dalam Syah Muhibbin (2002:90) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sedangkan menurut Chaplin masih dalam Syah Muhibbin, belajar adalah ”perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.” Menurut Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dari diri manusia yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya. 1)
Jenis-jenis Belajar Menurut Muhibbin Syah (1997:122) belajar dibedakan menjadi delapan jenis. Kedelapan jenis tersebut muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang beragam. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah : a) Belajar abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. b) Belajar ketrampilan Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan
motorik
dengan
tujuan
memperoleh
dan
menguasai keterampilan jasmaniah tertentu misalnya belajar menari, melukis, belajar olahraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
c) Belajar sosial Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memcahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah
untuk
menguasai
pemahan
dan
kecakapan
dalam
memecahkan masalah-masalah sosial misalnya masalah keluarga, masalah kelompok, dan masalah masyarakat. d) Belajar pemecahan masalah Belajar pemecahan masalah yaitu belajar menggunakan metode-metode ilmiah secara sistematis, logis, teratur dan teliti tujuannya untuk memperoleh kemempuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. e) Belajar rasional Belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional dengan tujuan memperoleh kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. f) Belajar kebiasaan Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaankebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar
kebiasaan
dapat
menggunakan
perintah,
teladan,
pengalaman khusus dan hukuman. Tujuannya agaer siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif sesuai dengan kebutuhan. g) Belajar apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mampu mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini yeng penulis maksud adalah kemampuan menghargai sesuatu misalnya apresiasi music, apresiasi sastra. h) Belajar pengetahuan Belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap
objek
pengetahuan
tertentu.
Belajar
pengetahuan
bertujuan agar siswa memperoleh informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
memerlukan
kiat
khusus
dalam
mempelajarinya
misalnya
penelitian lapangan. 2)
Empat pilar belajar Untuk melakukan penyesuaian diri dengan tuntutan perkembangan jaman yang sangat pesat, Unesco merumuskan empat pilar belajar dalam Sukmadinata (2009: 201) sebagai berikut : a) Belajar mengetahui (learning top know) Belajar mengetahui dengan penguasaan dan pemanfaatan pengetahuan yang lebih banyak. b) Belajar berkarya (learning to do) Belajar atau berlatih menguasai suatu ketrampilan atau kompetensi tertentu. c) Belajar hidup bersama (learning to live together) Belajar untuk berinteraksi dengan berbagai kelompok etnik, ras, dan agama.dagar bisa bekerjasama dan hidup rukun dengan orang lain. d) Belajar berkembang (learning to be) Belajar untuk mengembangkan diri menjadi manusia secara utuh.
3)
Faktor yang mempengaruhi belajar Usaha dan keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah a) Faktor dari dalam diri siswa i.
Kondisi dan kesehatan jasmani siswa.
ii.
Kelengkapan dan kesehatan panca indera siswa.
iii.
Kondisi kesehatan psikis siswa.
iv.
Kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan konatif siswa.
v.
Terbebas dari tekanan-tekana batin yang mendalam, frustasi dan konflik psikis.
vi.
Kecerdasan, bakat yang dimiliki oleh siswa.
vii.
Ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
b) Faktor lingkungan i.
Faktor keluarga
ii.
Faktor sekolah
iii.
Faktor masyarakat
Jadi pengertian belajar menurut penulis adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan seseorang secara senggaja untuk memperoleh tingkah laku baru yang di dapat dari pengalaman yang ia peroleh. c.
Pengertian Prestasi Belajar Kemampuan kecerdasan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar mengajar. Adapun prestasi dalam (www.wordpress.com) dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, kerena kegiatan belajar merupakan suatu proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Untuk itu para ahli memgemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai pandangan yang mereka pegang. Menurut
S.
Nasution
(1996:17)
prestasi
belajar
adalah
:“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaiknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam tiga kriteria tersebut.” Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Hasil yang telah dicapai meliputi beberapa aspek (Winkel, 1987) meliputi : a.
Aspek kognitif Melalui aspek kognitif manusia menghadapi objek-objek dalam bentuk-bentuk representatif yang menghadirkan objek-objek itu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
kesadaran.Sehingga
aktifitas
mempengaruhi.Yang
termasuk
mental dalam
berpikir aspek
kognitif
sangat yaitu
pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, dan sintesis. b.
Aspek afektif Melalui aspek afektif manusia dapat belajar menghayati nilai dari objek-objek yang dihadapi melalui alam, entah objek itu berupa orang, benda atau kejadian, dan dapat mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar.Yang termasuk dalam aspek afektif yaitu penerimaan,
memberi
respon,
penilaian,
organisasi,
dan
mempribadikan nilai. c.
Aspek Psikomotorik Melalui aspek psikomotorik dapat
belajar menghadapi dan
menbangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia itu sendiri. Yang termasuk dalam aspek psikomotorik yaitu respon terbimbing, penciptaan, respon kompleks, respon mekanis, dan penyesuaian atau kemahiran. Dengan demikian prestasi merupakan hasil meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu.Setiap individu belajar menginginkan hasil yang baik.Sehingga individu harus belajar dengan sebaik-baiknya
supaya
prestasi
belajar berhasil
dengan baik.
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dengan menggunakan pembelajaran yang menarik siswa akan mempunyai semangat dalam belajar sehingga prestasinya akan meningkat dan mencapai tujhun yang diinginkan. Jadi pengertian prestasi belajar menurut penulis adalah suatu hasil yang diperoleh seorang siswa dalam melakukan proses belajar sesuai bobot pencapainya yang memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. d.
Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar menjadi sangat penting bagi siswa kerena dengan prestasi belajar siswa dapat mengukur sejauh mana pencapaian hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
yang mereka peroleh. Selain itu menurut Zainal Arifin (1990:3) dalam (http://dhar321.blogspot.com/2010/10/definisipengertian-prestasibelajar.html) prestasi belajar juga memiliki beberapa fungsi utama, yaitu: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang diperoleh siswa. 2) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 3) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa e.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Miranda, Winkel, dan Santrock dalam artikel Winarini (2004: 168169) menerangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern) antara lain faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. 1) Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri dan dapat digolongkan sebagai berikut : a) Kecerdasan Kecerdasan
adalah
kemampuan
belajar
disertai
kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kecerdasan yang selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. b) Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
untuk
memperhatikan beberapa kegiatan atau suatu hal. Jelaslah bahwa minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu kegiatan. Pelajaran yang menarik siswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena menambah semangat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
dalam belajar sehingga siswa memperoleh penggetahuan yang menetap. c) Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari pembawaan lahir. Tumbuhnya keahlian dalam diri seseorang akan sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan perolehan prestasi belajar bidang studi tertentu. Bakat juga memegang peranan penting dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Guru atau orang tua tidak boleh memaksa anak untuk melakukan suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan bakatnya karena hal tersebut tidak akan mengembangkan bakatnya. d) Motivasi Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil apabila seorang siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri siswa atas dasar kesadarannya sendiri untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang yang menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar. 2) Faktor Ekstern Faktor Ekstern adalah faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Slameto (1995:60) dalam (www.wordpress.com) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” a) Keadaan Keluarga Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Adanya rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
aman dalam sebuah keluarga sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman tersebut membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang dapat menambah motivasi dalam diri siswa untuk belajar sehingga prestasi belajarnya meningkat. b) Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sekolah yang baik meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa dan fasilitas pendukung kegiatan belajar. Hubungan antara guru dan siswa yang kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak, sebab kehidupan seharihari anak akan lebih banyak dihabiskan untuk bergaul dengan lingkungan tempat mereka berada. Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak sebayanya. Apabila anak-anak sebayanya adalah anak yang rajin belajar, maka anak tersebut akan terangsang untuk mengikuti mereka yang rajin belajar. Sebaliknya apabila anak-anak disekitarnya merupakan kumpulan anak yang nakal yang hanya berkeliaran saja maka anakpun akan terpengaruh hal-hal buruk tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2.
Pembelajaran IPS SD a.
Hakikat Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berupa aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Jadi, seperti yang telah dikemukakan hakikat materi IPS digali dari kehidupan sehari-hari yang nyata di masyarakat. Pembelajaran IPS merupakan proses pembelajaran yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Menurut Nursid Sumaatmadja (1984: 7) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran IPS bukan merupakan pembelajaran pengetahuan sosial yang terlepas-lepas yang satu dengan yang lainnya. Pembelajaran IPS merupakan sistem pembelajaran yang membahas gejala atau masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan dalam membahas gejala atau masalah sosial. Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran tim tentang pengetahuan sosial(Liya Nurhidayah, 2007: 29). Melalui mata pelajaran IPS, siswa juga diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran di SD menggunakan pendekatan
interdisipliner,
yang
mengaitkan
berbagai
unsur
kemasyarakatan, separti kegiatan ekonomi, tata peraturan sosial yang berlaku, tradisi dan budaya suatu masyarakat, dll. Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD disajikan dalam bentuk terpadu, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan cukup saat mereka memasuki dunia bermasyarakat saat mereka dewasa kelak. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa IPS adalah kajian ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat dan juga lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan aspek ekonomi, aspek sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan sosial, geografi, sejarah dan kewarganegaraan. b.
Tujuan Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS mempunyai tujuan berupa pengembangan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang tejadi. Melatih keterampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat. Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebgaia berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kasadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kkemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat local, nasional dan global.
c.
Ruang Lingkup IPS Menurut Depdiknas (2006: 576) bahwa ruang lingkup dalam pembelajaran IPS mempunyai 4 aspek yaitu: 1) Manusia, tempat dan lingkungan. 2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan. 3) Sistem sosial dan ekonomi. 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
3.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD a.
Jenis Dan Persebaran Sumber Daya Alam
b.
Pemanfaatan sumber daya alam
c.
Kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar
d.
Pengertian menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
4.
Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)Teknik Mencari Pasangan (Make A Match) a.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) Cooperative mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama (Hamid Hasan dalam Etin Solihin, 2005:4). Pembelajaran kooperatif adalah di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, keberhasilan belajar dari
kelompok
tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota
kelompok, baik secara manual maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010:37).Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilisator (Lie dalam Made Wena, 2009:189) Pembelajaran Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2009 : 54). Pembelajaran Cooperative adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi pembelajaran kooperatif adalah Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok supaya siswa dapat belajar bekerja sama dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang sama. b.
Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran penting (Ibrahim et all, 2000:7-9), yaitu: 1) Hasil belajar akademik Model pembelajaran ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit karena mengubah cara belajar siswa kearah yang baik karena pembelajaran ini dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kerjasama
siswa.
Pembelajaran
kooperatif
bertujuan
untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, 2) Penerimaan terhadap perbedaan individu Efek samping yang dari kedua model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuannya. 3) Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting lainnya adalah mengajarkan pada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting dimiliki oleh para siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. c.
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) Roger dan dan David Johnson dalam Lie (2010:32) mengatakan tidak semua kerja kelompok bisa Cooperative Learning untuk mencapai hasil yang maksimal ada lima unsur pembelajaran Cooperative harus diterapkan. Kelima unsure tersebut adalah : 1) Saling ketergantungan . Saling ketergantungan suasana, saling ketergantungan tersebut dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yakni : a) Saling ketergantungan dalam pencapaian tujuan, b). Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, c). Saling ketergantungan bahan atau sumber
belajar,
d).
Saling
ketergantungan
peran,
e).
Saling
ketergantungan hadiah. 2) Tanggung jawab perseorangan. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan dalam metode kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
3) Tatap muka. Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. 4) Komunikasi antar anggota. Unsur
ini
menghendaki
para
anggota
kelompok/siswa
berkomunikasi dengan baik agar para siswa dapat berkomunikasi secara baik dan dapat menerima pendapat teman tanpa menyinggung teman yang lain. 5) Evaluasi proses kelompok. Pada evaluasi kelompok pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. d.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Teknik Mencari Pasangan(Make A Match) Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan(Make A Match) dikembangkan oleh Larana Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik, (Sugiyanto, 2010: 49). Pembelajaran mencari pasangan adalah pembelajaran yang menciptakan interaksi antar siswa. Model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan adalah mendiskusikan permasalahan/jawaban dalam kelompok kemudian mencoba mencari pasangan jawaban yang sudah didiskusikan. Kelompok soal mencari jawaban yang tepat kemudian minta pendapat kepada kelompok penilai apakah jawaban yang dicari sudah sesuai atau belum.
e.
Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban. 3) Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya. 4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. 5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai. 6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama. 7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. f.
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Menurut Slavin (1995), kekuatan metode pembelajaran Cooperative Learning antara lain: 1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma kelompok 2) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil 3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok 4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka berpendapat.
g.
Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Adapun kelemahan metode pembelajaran Cooperative Learning dengan menggunakan teknik mencari pasangan yaitu : 1) Adanya anggota kelompok yang tidak aktif. 2) Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3) Apabila pengelolaan kelas kurang terkontrol, membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai. 4) Apabila siswa tidak bisa memahami tujuan pembelajaran menggunakan Cooperative Learning siswa akan ribut sendiri di dalam kelompok. B. Penelitian yang Relevan 1.
Arbangatun Fitria Ningrum(2012). Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Limbasari tahun ajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperiment). Desain penelitian ini menggunakan Pre Test Post Test Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Limbasari sebanyak 40 siswa, yang terdiri dari dua kelas paralel, kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen diuji menggunakan validitas konstruk dengan pendapat ahli (expert judgment). Tes yang digunakan dalam penelitian telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Uji reliabilitas instumen dengan rumus Alpha Chronbach diperoleh nilai reliabilitas hitungan sebesar 0,959. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t, yaitu dengan melihat perbedaan hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai ratarata sebesar 78,4992 dan kelas kontrol menunjukkan nilai rata-rata sebesar 69,4993. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil Post Test mata pelajaran IPS pada siswa yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dengan model Cooperative Learning teknik Make a Match dengan siswa yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol). Untuk mengetahui perbedaan yang nyata maka dilakukan analisis statistik dengan uji-t yang didapatkan harga t sebesar 2,209. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2.
Maria Ulfa (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS peserta didik. Nilai prapenelitian tindakan kelas menunjukkan 9 dari 20 peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM 70. Rumusan masalah adalah Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas IV SD 3 Panjunan Kudus, materi perkembangan teknologi
produksi,
komunikasi
dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakannya? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan aktivitas peserta didik, peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan menemukan peningkatan hasil belajar IPS peserta didik dengan diterapkannya model pembelajaran Make A Match pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya pada peserta didik kelas IV SD 3 Panjunan. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. Subjek penelitian adalah guru peneliti dan 20 peserta didik. Penelitian berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Make A Match. Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS peserta didik materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan ketuntasan hasil belajar IPS peserta didik materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya yang cukup signifikan antara hasil prasiklus (35%), hasil siklus I (70%) dan hasil siklus II (90%), didukung dengan peningkatan hasil belajar psikomotorik peserta didik dari persentase siklus I 54,25% (Cukup) menjadi 77% (Baik) di siklus II. Sedangkan hasil belajar afektif peserta didik dari persentase siklus I 54,75% (Cukup) menjadi 73,25% (Baik) di siklus II. Pengelolaan pembelajaran Make A Match juga mengalami peningkatan dari persentase siklus I 73,75% (Baik) menjadi 94% (Sangat Baik) pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model Make A Match pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar peserta didiik kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. C. Kerangka Berpikir Pada masa kini pembelajaran IPS sangat diperlukan dan harus dikembangkan oleh siswa sejak dini karena dengan pembelajaran IPS siswa mempunyai pengetahuan tentang hidup bermasyarakat, masalah-masalah sosial terutama perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Seperti yang telah diungkapkan pada Bab 1 bahwa banyak ditemukan masalah dalam proses pembelajaran IPS yang peneliti lihat di SDN Keniten. Penggunaan model pembelajaran ceramah di kelas berdampak pada siswa yang cenderung pasif, diam dan kurang inisiatif. Siswa yang mengajukan diri dengan tunjuk jari dalam menjawab pertanyaan guru dan yang berani mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan pada guru masih sangat kurang. Sehingga diindikasikan dapat berimbas pada hasil belajar yang rendah. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diketahui bahwa karakter siswa SDN Keniten kelas IV lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan media berupa kartu bergambar atau dengan media multimedia (video). Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar diperlukan model pembelajaran yang inovatif, menarik, dan interaktif. Model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan sebagai teknik diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pembelajaran IPS. Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan sebagai teknik yang diterapkan dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa seperti pada penelitian sebelumnya. Menurut Arbangatun Fitria Ningrum(2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh model Cooperative Learning teknik Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV. Maria Ulfa (2014) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SD 3 Panjunan Kudus. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah (tradisional) D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka dapat diajukan hipotesis bahwa : 1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan untuk meningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. 2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Keniten Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganailisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya,2011: 25).
REFLECT
OBSERVE
PLAN
SIKLUS
PLAN
REFLECT
SIKLUS
ACT
II
I
ACT
OBSERVE
Gambar 1. Siklus Penelitian menurut Kemmis dan Taggart (1998)
Menurut Hopkins (dalam Sanjaya, 2011: 30) satu siklus dalam PTK terdiri dari 4 tahap yaitu, 1) perencanaan 2) Aksi 3) Observasi 4) Refleksi. 1. Perencanaan (Plan) Perencanan yakni tindakan yang disusun sebelum kegiatan dimulai Sanjaya (2011: 57). Pada kegiatan perencanaan ini peneliti menyusun rancangan seluruh aspek yang terkait dengan PTK antara lain seperti identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan bentuk tindakan yang akan diberikan, kemudian peneliti akan membuat perencanaan aksi setiap siklusnya. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2. Aksi (Act) Aksi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya Sanjaya (2011: 57). Aksi atau tidakan yang dilakukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah, aksi yang dilakukan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat, dengan menerapkan perencaan tersebut pada proses pembelajaran. 3. Observasi (Obsere) Yakni kegiatan yang dilakukan pengamat untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diberikan Sanjaya (2011:57). Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku siswa sebagai pengaruh tindakan yang diberikan. 4. Refleksi (Reflect) Refleksi yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi, terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.
B. Setting Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Keniten yang beralamatkan di Jalan Desa Keniten, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah 51273
2.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Negeri Keniten tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
3.
Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan khususnya pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
4.
Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan April – Desember 2013.
Kegiatan
Bulan April 2 3 4
1
Mei 2 3
4
1
Juni 2 3
4
1
Juli 2 3
4
1
Agustus 2 3 4
Sebtember November 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Desember 2 3 4
1. Persiapan a. Pengumpulan data b. Penyusunan kerangka proposal c. Menyusun Proposal d. Bimbingan dengan dosen e. Pengajuan proposal 2. Pelaksanaan a. Menyiapkan instrumen b. Menyiapkan kelas dan media pembelajaran c. Melaksanaka n tindakan I d. Melaksanaka n tindakan II 3. Penyusunan laporan a. Pengolahan hasil penelitian b. Penyusunan dalam bentuk artikel 4. Ujian 5. Revisi laporan penelitian 6. Penyerahan laporan
C. Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri 2 siklus. Tiap siklus direncanakan 1 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan, artinya proses dan hasil siklus I akan ditindak lanjuti dalam siklus 2. Prosedur penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
1. Persiapan a. Meminta ijin untuk mengadakan penelitian di kelas IV kepada kepala sekolah SDN Keniten. b. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data baik kondisi siswa maupun prestasi belajar siswa yang berupa daftar nilai IPS dan mengamati kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran IPS kelas IV SDN Keniten. c. Melakukan identifikasi masalah Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang prestasi belajar siswa tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Keniten tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPS khususnya pada materi pokok tersebut. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa pada materi pokok tersebut masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada pembelajaran IPS. Dari hasil nilai ulangan siswa yang berjumlah 22 siswa (laki – laki 10, permpuan 12) hanya 6 siswa atau 27,27% yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Siswa yang tidak tuntas ada 16 siswa atau 72,73%, dan nilai rata – ratanya adalah 56, 36. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas IV SDN Keniten mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2013/2014. d. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat. e. Mempersiapkan silabus Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari empat kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester II yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap pertemuan dalam tiap siklus. g. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan model Pembelajaran Kooperatif teknik mencari pasangan Alat yang akan digunakan untuk pelaksanaan perlu disusun terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian. h. Menyiapkan instrumen penelitian Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen penelitian. Lampiran tentang instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a. Siklus I 1) Perencanaan (planning) a)
Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
b)
Menyiapkan media kartu yang berisi konsep / topik untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban dan mengumpulkan data.
c)
Menyusun alat evaluasi.
2) Tindakan (acting) a)
Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat dengan tujuan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
i.
Mengingat kembali konsep meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
b)
ii.
Agar siswa memahami materi dengan tepat.
iii.
Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
iv.
Memusatkan perhatian pada situasi belajar
Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.
c)
Proses transformasi materi : i.
Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu 1 kelompok pertanyaan dan 1 kelompok jawaban yang akan membahas tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
ii.
Siswa yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya.
iii.
Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dibawanya (diberi waktu 10 menit).
iv.
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai.
v.
Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan temanya (tidak menemukan kartu soal atau kartu jawaban yang cocok) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
vi.
Setelah satu babak, kartu diacak lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari yang sebelumnya.
vii.
Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran
viii.
Guru memberikan test siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
3) Observasi(observing) a)
Teknik pengumpulan data i.
Peneliti
mengamati
jalannya
proses
pembelajaran
dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas siswa. ii.
Observer
mengamati
dan
memberikan
penilaian
proses
pembelajaran dari awal hingga akhir. b)
Alat pengumpulan data i.
Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh data kuantitatif di akhir siklus I.
ii.
Instrumen monitoring observasi guru di kelas.
4) Refleksi(reflecting) Dalam tahap refleksi peneliti mengkaji ulang dengan seksama dari hasil evaluasi siswa dalam siklus I ini. Hal ini dilakukan untuk memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus I dan untuk merancang tindakan selanjutnya. Hal yang dilakukan dalam tahapan refleksi meliputi : a)
Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
b)
Memperbaiki tindakan berdasar pada kesulitan dan hambatan yang ditemukan, serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
b. Siklus II 1) Perencanaan (planning) a) Menyusun rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran dengan menggunakan dasar dari refleksi siklus I yang sudah direvisi. b) Menyiapkan media kartu yang berisi konsep / topik untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban dan mengumpulkan data. c) Menyusun alat evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2) Tindakan (acting) a) Guru melakukan apersepsi dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat dengan tujuan : i.
Mengingat kembali konsep meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.
ii.
Agar siswa memahami materi dengan tepat.
iii.
Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
iv.
Memusatkan perhatian pada situasi belajar
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. c) Proses transformasi materi : i.
Siswa dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu 1 kelompok pertanyaan dan 1 kelompok jawaban yang akan membahas tentang meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam
serta
pemanfaatanya
untuk
kegiatan
ekonomi
dilingkungan setempat. ii.
Siswa yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya.
iii.
Siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang dibawanya (diberi waktu 10 menit).
iv.
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi nilai.
v.
Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan temanya (tidak menemukan kartu soal atau kartu jawaban yang cocok) akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati bersama.
vi.
Setelah satu babak, kartu diacak lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari yang sebelumnya.
vii.
Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran
viii.
Guru memberikan test siklus 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
3) Observasi(observing) a) Teknik pengumpulan data i.
Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas siswa.
ii.
Observer
mengamati
dan
memberikan
penilaian
proses
pembelajaran dari awal hingga akhir. b) Alat pengumpulan data i.
Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh data kuantitatif di akhir siklus I.
ii.
Instrumen monitoring observasi guru di kelas.
4) Refleksi(reflecting) Dalam tahap refleksi peneliti mengkaji ulang dengan seksama dari hasil evaluasi siswa dalam siklus II ini. Hal ini dilakukan untuk memahami data yang telah terkumpul dan dijadikan bahan untuk merevisi tindakan pada siklus II dan untuk merancang tindakan selanjutnya. Hal yang dilakukan dalam tahapan refleksi meliputi : a) Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I b) Memperbaiki tindakan berdasar pada kesulitan dan hambatan yang ditemukan, serta pengolahan nilai yang diperoleh siswa.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Peubah, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Tabel 2. Peubah, Indikator, Data dan Instrumennya No Peubah 1.
Data yang diperlukan
Pengumpulan
Prestasi
Nilai siswa pada Tes
belajar
tes di akhir siklus
yang
Instrumen
berupa Lembar tes untuk siswa
ulangan siswa pada yang berupa soal pilihan akhir siklus
ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2. Penyusunan Instrumen Jenis Instrumen Prestasi Belajar yang digunakan yaitu : a.
Silabus Silabus disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
b.
RPP Rpp disusun sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
c.
LKS LKS disusun sebagai panduan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.
d.
Tes tertulis Tes tertulis disusun sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Pada penelitian ini akan digunakan tes tertulis yang meliputi soal pilihan ganda. Soal-soal disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, yang kemudian dikembangkan sendiri oleh penulis dan validasi dibuat dengan cara melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Adapun rinciannya adalah : 1) Soal pilihan ganda berjumlah 20 soal dengan ketentuan : Skor 1 jika jawaban benar Skor 0 jika jawaban salah Total skor : 20 x 1 = 20 Sehingga skor yang dapat diperoleh siswa jika jawaban benar adalah total skor pilihan ganda.
e.
Produk Produk akan digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan belajar siswa. (instrumen selengkapnya dapat dilihat di lampiran).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
3. Validitas Instrumen Dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Soal tes yang digunakan adalah soal tes pilihan ganda, soal isian singkat, dan soal uraian yang berupa masalah yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat diketahui bahwa tiap item-item soal tersebut valid dan reliabel. a.
Pengujian Validitas Penelitian ini akan menggunakan validitas isi supaya instrumen yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur. Dalam validitas isi, semua instrumen akan diuji menurut standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikatornya. Dalam validitas isi, semua instrumen akan dikonsultasikan dengan orang yang berkompeten di bidang itu. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing. Sehingga instrumen yang akan digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan diukur. Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid atau sahih apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” alat ukur. Instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruksi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat ukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat ukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut. Apabila isi item-item yang merupakan suatu kesatuan suatu tes benar-benar sesuai dengan suatu konsep atau konstruksi yang seharusnya menjadi isinya, maka dikatakan tes tersebut memiliki validitas konsep yang tinggi. Jika validitas instrumen rendah maka perlu diketahui butirbutir instrumen mana yang menyebabkan instrumen keseluruhan tersebut jelek. Untuk keperluan inilah perlunya mencari validitas butir istrumen. Menurut Masidjo (1995:142) untuk mengetahui validitas butir digunakan dengan rumus korelasi Product Moment dari Person.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Keteranga rumus : Rxy : koefisien korelasi antara variable X dan Y X
: variable X
Y
: variable Y
N
: jumlah siswa
Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan harga rxy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen pada penelitian ini adalah 0, 239. Artinya apabila rxy lebih besar atau sama dengan 0,239 (rxy ≥ 0,239), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,239 (rxy ≤ 0,239), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Perhitungan korelasi selain dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16 for windows7. Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah yang sudah memenuhi kriteria validitas. Berdasarkan hasil uji validitas pada siklus I dari 30 soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir 1, butir 3, butir 5, butir 6, butir 10, butir 11, butir 12, butir 14, butir 15, butir 16, butir 17, butir 19, butir 21, butir 24, butir 25, butir 26, butir butir 27, butir 28, butir 29, butir 30. Tabel 3. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
No Soal
1. .Memahami sejarah,
1.3. Menunjukan jenis
Mengidentifikasi jenis-
1, 10, 11,
kenampakan alam,
dan persebaran
jenis sumber daya alam
14, 15, 16,
dan keragaman suku
sumber daya alam
yang sehubungan dengan
17, 21, 26,
bangsa di
serta
kegiatan ekonomi
29
lingkungan
pemanfaatanya
kabupaten/kota dan
untuk kegiatan
provinsi
ekonomi di
Menggunakan peta
3, 5, 6, 12,
setempat untuk
19, 24, 25,
menunjukkan persebaran
27, 28, 30
lingkungan setempat.
sumber daya alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Sedangkan hasil uji validitas pada siklus II dari 30 soal pilihan ganda hanya 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu butir butir 1, butir 2, butir 4, butir 6, butir 7, butir 10, butir 12, butir 13, butir 15, butir 16, butir 17, butir 19, butir 21, butir 22, butir 23, butir 25, butir butir 26, butir 27, butir 29, butir 30. Tabel 4. Kisi-kisi soal tes tertulis siklus II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. .Memahami sejarah,
1.3.Menunjukan jenis
kenampakan alam,
dan persebaran
kegiatan ekonomi di
dan keragaman suku
sumber daya alam
daerah tempat tinggalnya 21, 23
bangsa di
serta
lingkungan
pemanfaatanya
Membuat daftar tentang
7, 10, 15,
kabupaten/kota dan
untuk kegiatan
kegiatan ekonomi dan
16, 17, 20,
provinsi
ekonomi di
pemanfaatannya di
22, 24, 25,
lingkungan
lingkungan tempat
26, 27, 29,
setempat.
tinggalnya
30
b.
Indikator
No Soal
Menunjukkan persebaran 1, 2, 4, 6, 9, 12, 13, 19,
Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menurut Azwar (2012: 7) merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yangmampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Walaupun istilah reliabilitas
mempunyai
berbagai
nama lain seperti
konsistensi,
keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan sebagainya, namun gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran suatu proses dapat dipercaya Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian (Masidjo, 1995:209). Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas pada soal pilihan ganda dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan persamaan KuderRichardson. Menurut Masidjo (1995:233) dengan metode Kuder-Richardson akan diperoleh koefisien reliabilitas suatu tes yang tinggi apabila distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
perolehan skor dari tes tersebut merupakan distribusi normal atau dapat dikatakan bahwa taraf kesukaran tes tersebut cenderung cukupan dan siswa peserta tes merupakan kelompok yang cukup heterogen. Metode persamaan Kuder-Richardson formula (KR-21) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes dengan dua pilihan jawaban benar – salah (B-S) Adapun Kuder Richardson merumuskan persamaan (KR-21) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menentukan jumlah rerata skor dengan persamaan
Keterangan : M
= rata-rata skor
N
= banyaknya peserta tes
(ΣX)
= jumlah skor total
2) Menghitung taraf reliabilitas dengan rumus Koefisien Alpha sebagai berikut :
= Keterangan : = koefisien reliabilitas n
= jumlah item
S
= deviasi standar
p
= indeks kesukaran
q
=1–p
M
= Mean
Untuk variabel prestasi dalam penelitian ini, baik siklus I maupun siklus II, harga kritik r product-moment diperoleh harga r untuk jumlah responden (N) = 22 dengan taraf signifikan 5 % diperoleh dari harga r tabel = 0,631.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
4. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Pada penelitian ini akan digunakan dua macam data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan acuan PAP II. Sedangkan untuk data kualitatif akan dianalisis dengan dideskripsikan yaitu berupa kalimat-kalimat bermakna. Tingkat penguasaan kompetensi dalam PAP II diperhitungkan menurut tabel berikut : Tabel 7. Tingkat Penguasaan Kompetensi dalam PAP II Persentase 81 % - 100 % 66 % - 80 % 56 % - 65 % 46 % - 55 % Di bawah 46 %
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang diperoleh melalui langkah-langkah berikut : a.
Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa Nilai siswa = total skor yang diperoleh siswa x 100 Total skor maksimal
b.
Menentukan skor rata-rata kelas Rata-rata kelas = N1 +N 2 +N 3 + …….+N 32 Jumlah siswa
c.
Membandingkan skor rata-rata kelas dengan target untuk menentukan kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak terjadi peningkatan.
d.
Rubrik penilaian kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 5. Rubrik penilaian kinerja saat diskusi kelompok Aspek yang diamati No
Nama
Kerjasama Keaktifan
Hasil diskusi
Kedisiplinan Kekompakan
1. 2. … 22 Keterangan :
e.
1 = kurang sekali
3 = cukup
2 = kurang
4 = baik
5 = baik sekali
Penilaian Final NA = penilaian proses + penilaian hasil = ( 40% x …….) + ( 60% x ……..) = ……………
E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditetapkan seperti tabel berikut: Tabel 7. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa dan Kondisi Prestasi Belajar Siswa Pada Akhir Siklus I Dan Siklus II Yang Diharapkan No
Peubah
Indikator
Kondisi awal
Kondisi akhir siklus I
II
1.
Prestasi belajar
Nilai rata-rata siswa
56,36
60
70
2
Ketuntasan
Presentase ketuntasan
27,27 %
40 %
60 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SD Negeri Keniten tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan
khususnya pada meteri
menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap siswa kelas IV selama pembelajaran IPS cenderung rendah. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dengan metode yang digunakan oleh guru masih tradisional. sehingga pada saat proses pembelajaran banyak siswa yang asyik berbicara dengan dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan metode yang monoton dan kurang bervariasi, apalagi minimnya dukungan dari media pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terasa membosankan, ini dapat dilihat saat guru tidak bertanya pada siswa, ada siswa yang tiduran sambil menopangkan dagu di mejanya. Terlebih jika guru mengajarkan materi IPS tanpa menggunakan media belajar apapun (ceramah) membuat proses pembelajaran terasa sangat membosankan bagi siswa. Suasana pembelajaran seperti itu membuat siswa menjadi pasif dalam menggali penggetahuannya, karena pembelajaran IPS hanya diisi dengan ceramah kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Proses pembelajaran ini akan membentuk pola siswa untuk pasif dan tidak tertarik kepada mata pelajaran IPS.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil mid semester genap yang dapat dilihat sebagai berikut : Tabel.7. Daftar nilai ulangan kelas IV tahun ajaran 2012/2013 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22
Nilai 45 60 50 45 40 65 45 40 50 55 70 55 70 75 60 50 60 50 50 75 70 60
Jumlah
1240
Nilai rata-rata Ketuntasan Presentase ketuntasan
56,36
Jumlah Siswa (N)
= 22
Nilai Tertinggi
= 75
Nilai Terendah
= 40
Rata – rata nilai
= 56,36
KKM : 65 Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 27,27%
16 72,73%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Berdasarkan tabel kondisi awal prestasi belajar siswa tersebut, secara ringkas dapat dikelompokkan. Pedoman pengkategorisasian untuk menganalisis data dalam penelitian ini berdasarkan kriteria (Masidjo 1995) adalah : a) Kategori I
= Sangat tinggi
b) Kategori II = Tinggi c) Kategori III = Cukup d) Kategori IV = Rendah e) Kategori V = Sangat rendah Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel klasifikasi kategori tingkatan dalam bentuk presentase sesuai dengan PAP II sebagai berikut : Tabel 8. Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa No
Nilai Presatasi
.
Belajar Siswa
Frekuensi
Presentase (%)
Kriteria
1.
81 – 100
-
-
Sangat Tinggi
2.
66 – 80
6
27,27
Tinggi
3.
56 – 65
5
22,72
Cukup
4.
46 – 55
9
40,91
Rendah
5.
Dibawah 45
2
9,09
Sangat Rendah
22
100
Jumlah
Keterangan
Rata-rata prestasi belajar siswa = 56,36
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tentang kondisi awal prestasi belajar siswa. Dalam tabel tersebut tidak ada siswa yang prestasi belajarnya sangat tinggi dan 6 siswa atau 27,27% yang prestasi belajarnya tinggi. Siswa yang prestasi belajarnya cukup 5 siswa atau 22,72%. Sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 9 siswa atau 40,91%, dan sisanya adalah siswa yang prestasi belajarnya sangat rendah sebanyak 2 siswa atau 9,09%. Supaya lebih jelas, dari data tersebut dapat dibuat diagram sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Diagram 1. Keadaan Awal Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
40.91
27.27 22.72
9.09
Kondisi Awal
2. Siklus I Siklus I merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2013 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan, 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) a.
Perencanaan Penelitian Siklus I Rencana tindakan siklus I dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). Dalam tahap ini juga ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran siklus I terdiri dari satu kali pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus I dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus I tersebut secara rinci meliputi : 1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning teknik make a mach. 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 5) Menyusun instrumen penelitian 6) Membuat Lembar Kerja Siswa 7) Membuat soal evaluasi siklus I b.
Pelaksanaan Penelitian Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 November 2013. Dalam pertemuan ini yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa pembukaan. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari 11 siswa dalam satu kelompok. Satu sebagai tim pertanyaan dan yang satunya tim
jawaban. Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa diberi kartu
pertanyaan untuk tim pertanyaan dan tim jawaban mendapat kartu jawaban. Setelah mendapatkan kartu masing – masing siswa menyimak media kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Sesuai dengan KD kegiatan ekonomi di indonesia dan juga LKS yang dibagikan guru. Dalam kelompok, siswa melakukan pembahasan secara lebih mendalam tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan media kartu pembelajaran. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya (tim pertanyaan) dan siswa menjawab(tim jawaban) tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia, kemudian siswa mencari pasangan yang tepat untuk masing – masing pertanyaan dan jawaban yang tepat. Siswa yang dapat menemukan pasangannya dalam waktu yang sudah disepakati 10 menit maka akan mendapatkan nilai. Sedangkan untuk siswa yang tidak dapat menemukan pasangannya akan mendapatkan hukuman sesuai yang telah disepakati bersama (contoh: menyanyi / berjoged dikelas). Kegiatan ini diulangi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
dua sesi sehingga siswa akan merasakan menjadi tim pertanyaan dan tim jawaban. Adapun detil dari kegiatan pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I. c.
Pengamatan Penelitian Siklus I Pada kegiatan ini, Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan peran serta atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil dari pengamatan siklus I antara lain pada waktu pembagian menjadi 2 kelompok, siswa sedikit gaduh, ini dikarenakan adanya beberapa siswa yang tidak mau berkelompok dengan temannya. Pada akhirnya dapat dikondisikan agar konsekuen dengan apa yang sudah dipilihnya. Ini juga sebagai latihan untuk bertanggung jawab. Pada saat siswa sudah menerima kartu pertanyaan atau kartu jawaban siswa mulai asik bertanya jawab dengan kelompok lain. Dari 22 siswa yang dapat menemukan pasangan masing – masing tidak melebihi waktu yang sudah ditentukan ada 12 siswa atau ada 6 pasang. Sisanya masih binggung dengan jawaban yang benar dan yang salah. 10 siswa yang tidak berhasil melaksannakan hukuman bernyanyi didepan kelas dengan gerakan yang lucu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 sesi, masing – masing siswa merasakan menjadi tim pertanyaan dan tim jawaban. Setelah selesai 2 sesi kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan siklus I dengan instrumen evaluasi siklus I. Ini bertujuan agar dapat melihat perkembangan prestasi belajar siswa, apakah ada peningkatan atau penurunan setelah menggunakan teknik make a mach.
d.
Refleksi Penelitian Siklus I Pelaksanaan siklus I telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti. Pertemuan pertama dilakukan tanggal 11 November 2013. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan pertama adalah menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Ketika siswa sudah mulai dengan permainan mencari pasangan, mereka dengan cepat aktif mencari masing – masing jawaban atau pertanyaan. Dengan bantuan media kartu jawaban dan pertanyaan siswa menjadi tertarik untuk mencari tahu apa kartu yang dipegang oleh temannya. Keadaan kelas terlihat cukup gaduh saat proses mencari pasangan, namun dapat dilihat bahwa hampir semua siswa aktif dan menunjukan adanya rasa ingin tahu untuk mencari jawaban yang benar dan tepat. e.
Data Hasil Evaluasi Siklus I Tabel. 10. Daftar nilai evaluasi siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama
Nilai 45 66 53 51 44 72 42 46 58 65 80 60 80 85 65 50 65 50 50 75 70 65
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Jumlah Nilai rata-rata Ketuntasan Presentase ketuntasan
KKM : 65 Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1322 60,09
Jumlah Siswa (N)
= 22
Nilai Tertinggi
= 85
Nilai Terendah
= 42
Rata-Rata nilai
= 60,09.
11
11
50%
50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel 11. Prestasi Belajar Siswa Siklus I No.
Nilai Presatasi Belajar Siswa
Frekuensi
Presentase
Kriteria
(%)
1.
81 – 100
-
-
Sangat Tinggi
2.
66 – 80
8
36,36
Tinggi
3.
56 – 65
5
22,72
Cukup
4.
46 – 55
6
27,27
Rendah
5.
Dibawah 45
3
13,64
Sangat Rendah
22
100
Jumlah
Keterangan
Rata-rata prestasi belajar siswa = 60,09
Hasil evaluasi yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus I adalah rntang nilai dibawah 45 ada 3 siswa(13,64%), rentang nilai 46 – 55 ada 6 siswa(27,27%). Rentang nilai 56 – 65 ada 5 siswa(22,72%), kemudian rentang nilai 66 – 80 ada 8 siswa(36,36%). Untuk rentang nilai 81 – 100 belum ada siswa yang mencapai nilai tersebut. Dalam hasil evaliasi prestasi belajar siswa di siklus I ini tertingginya adalah 85, nilai terendah adalah 42, dan rata – rata kelas adalah 60,09.
Tabel 12. Prestasi Belajar Siswa Siklus I KKM
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
65
56,36
60,09
Kkm untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Berdasarkan hasil dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata kelas 56,36. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk siklus I memiliki rata – rata kelas 60,09. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika prestasi belajar antara kondisi awal dengan kondisi siklus I mengalami peningkatan, dari 56,36 ke 60,09. Selisih peningkatan rata – rata kelas dari kondisi awal dan siklus I adalah 56,36 – 60,09 = 3,73. Hasil dari data tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Diagram 3. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Rata - rata Prestasi Belajar KKM
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
65
60.09
56.36
KKM
f.
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
Ketuntasan Siklus I Tingkat ketuntasan siswa pada siklus pertama ini mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal. Pada kondisi awal siswa yang tuntas hanya ada 6 siswa, sedangkan pada hasil siklus I yang tuntas ada 11 siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami penurunan dari kondisi awal sejumlah 16 siswa menjadi 11 siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel dan diagram dibawah ini :
Tabel 13. Ketuntasan siklus I No
Uraian
Tuntas
Tidak tuntas
1
Kondisi Awal
6 siswa / 27,27%
16 siswa / 72,73%
2
Hasil Siklus I
11 siswa / 50%
11 siswa / 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Diagram 4. Ketuntasan Siklus I
Ketuntasan Siklus I Kondisi Awal
Hasil Siklus I 16
11
11
6
Tuntas
Tidak Tuntas
Ketuntasan yang diharapkan dalam siklus I adalah 40%, dari hasil yang didapat setelah pelaksanaan siklus I diperoleh data ketuntasan 50%. Jika dilihat dari indikator keberhasilan yang ingin dicapai siklus I adalah 40%, dan hasil dari siklus I adalah 50% berarti sudah sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi jika dilihat dari rata rata kelas prestasi belajar siswa yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I adalah 56,36 masih dibawah dari KKM 65 yang telah ditentukan. Berdasarkan sumber tersebut peneliti harus melaksanakan siklus yang kedua untuk bisa mencapai KKM yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3. Siklus II Siklus II merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan evaluasi dan perbaikan dari siklus I. Dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2013 dengan alokasi waktu satu kali pertemuan, 3 jam pelajaran (3 x 35 menit). a.
Perencanaan Penelitian Siklus II Rencana tindakan siklus II dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan) berdasarkan evaluasi dan perbaikan dari siklus I. Dalam tahap ini juga ditentukan indikator dan tujuan pembelajaran, kegiatan guru dan siswa, materi pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pembelajaran siklus II terdiri dari satu pertemuan atau 3 jam pelajaran. Hasil dari observasi terhadap siswa pada siklus II dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan berikutnya. Adapun rencana tindakan siklus II tersebut secara rinci meliputi : 1) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pembelajaran yang dituangkan dalam silabus. 2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning teknik make a mach. 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 4) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 5) Menyusun instrumen penelitian 6) Membuat Lembar Kerja Siswa 7) Membuat soal evaluasi siklus II
b.
Pelaksanaan Penelitian Siklus II Siklus
II dilaksanakan
dalam
satu
pertemuan.
Pertemuan
ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2013. Dalam pertemuan ini yang pertama kali dilakukan guru adalah mengucapkan salam dan doa pembukaan. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, yang terdiri dari 11 siswa dalam satu kelompok. Satu sebagai tim pertanyaan dan yang satunya tim
jawaban. Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa diberi kartu
pertanyaan untuk tim pertanyaan dan tim jawaban mendapat kartu jawaban. Sedikit berbeda dengan siklus I, di dalam siklus yang kedua ini siswa diberi video kegiatan perekonomian yang ada di pasar. Video ini diharapkan lebih bisa menarik minat dan perhatian siswa kepada kegiatan pembelajaran.
c.
Pengamatan Penelitian Siklus II Pada kegiatan ini, Peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan peran serta atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil dari pengamatan siklus II antara lain pada waktu pembagian menjadi 2 kelompok. Pada saat siswa sudah menerima kartu pertanyaan atau kartu jawaban siswa mulai asik bertanya jawab dengan kelompok lain. Dari 22 siswa yang dapat menemukan pasangan masing – masing tidak melebihi waktu yang sudah ditentukan ada 20 siswa atau ada 10 pasang. Sisanya bisa menyelesaikan namun bertepatan waktu habis. 2 siswa yang tidak berhasil melaksannakan hukuman bernyanyi didepan kelas dengan gerakan yang lucu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 sesi, masing – masing siswa merasakan menjadi tim pertanyaan dan tim jawaban. Setelah selesai 2 sesi kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan siklus II dengan instrumen evaluasi siklus II. Ini bertujuan agar dapat melihat perkembangan prestasi belajar siswa, apakah ada peningkatan atau penurunan setelah menggunakan teknik make a mach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
d.
Refleksi Penelitian Siklus II Pelaksanaan siklus II telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh peneliti. Pertemuan dilakukan tanggal 14 November 2013. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan ini adalah menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar. Ketika siswa sudah mulai dengan permainan mencari pasangan, mereka dengan cepat aktif mencari masing – masing jawaban atau pertanyaan. Dengan adanya video kegiatan perekonomian di lingkungan sekitar siswa serta media kartu jawaban dan pertanyaan siswa menjadi lebih tertarik untuk mencari tahu apa kartu yang dipegang oleh temannya. Keadaan kelas terlihat cukup kondusif dan tidak terlalu gaduh saat proses mencari pasangan. Dapat dilihat bahwa hampir semua siswa aktif dan menunjukan adanya rasa ingin tahu untuk mencari jawaban yang benar dan tepat.
e.
Data hasil tes Siklus II Tabel. 15. Daftar nilai evaluasi Siklus II No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14
Nilai 55 76 66 66 54 82 52 56 68 75 86 75 88 85
KKM : 65 Tuntas
Tidak Tuntas √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
15 16 17 18 19 20 21 22
Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22
75 60 75 60 70 85 70 75
Jumlah
1554
Nilai rata-rata Ketuntasan Presentase ketuntasan
70,64
Jumlah Siswa (N)
√ √ √ √ √ √ √ √
16
6
72,73%
27,27%
= 22
Nilai Tertinggi = 86 Nilai Terendah
= 52
Rata-Rata nilai 1554 : 22 = 70,64. Hasil evaluasi yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus II adalah rentang nilai dibawah 45 tidak ada, rentang nilai 46 – 55 ada 2 siswa(9,09%). Rentang nilai 56 – 65 ada 4 siswa(18,18%), kemudian rentang nilai 66 – 80 ada 16 siswa(72,73%). Untuk rentang nilai 81 – 100 belum ada siswa yang mencapai nilai tersebut. Dalam hasil evaliasi prestasi belajar siswa di siklus II ini tertingginya adalah 86, nilai terendah adalah 52, dan rata – rata kelas adalah 70,64. Tabel 16. Prestasi Belajar Siswa Siklus II No.
Nilai Presatasi Frekuensi Belajar Siswa
Presentase (%)
Kriteria
1.
81 – 100
-
-
Sangat Tinggi
2.
66 – 80
16
72,73
Tinggi
3.
56 – 65
4
18,18
Cukup
4.
46 – 55
2
9,09
Rendah
5.
Dibawah 45
0
0
Sangat Rendah
22
100
Jumlah
Keterangan
Rata-rata prestasi belajar siswa = 70,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Tabel 17. Rata – rata kelas Prestasi Belajar Siswa Siklus II
KKM
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II
65
56,36
60,09
70,64
KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Berdasarkan hasil dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata 56,36. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa pada akhir siklus I memiliki rata – rata kelas 60,09. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk akhir siklus II memiliki rata – rata kelas70,64. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika prestasi belajar antara kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II mengalami peningkatan, dari 60,09 ke 70,64. Selisih peningkatan rata – rata kelas dari kondisi akhir siklus I dan siklus II adalah 60,09 – 70,64 = 10,55. Hasil dari data tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram berikut ini.
Diagram 6. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
Rata - rata Prestasi Belajar Siklus II KKM
kondisi Awal
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II 70.64
65 56.36
KKM
kondisi Awal
60.09
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
f.
Ketuntasan siklus II Tingkat ketuntasan siswa pada siklus Kedua ini mengalami peningkatan
dibanding dengan kondisi siklus I. Pada siklus I siswa yang tuntas hanya ada 11 siswa, sedangkan pada hasil siklus II yang tuntas ada 16 siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas pada siklus pertama ini mengalami penurunan dari kondisi awal sejumlah 12 siswa menjadi 6 siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel dan diagram dibawah ini : Tabel 18. Ketuntasan siklus II No
Uraian
Tuntas
Tidak tuntas
1
Kondisi Awal
6
16
2
Hasil Siklus I
11
11
3
Hasil Siklus II
16
6
Diagram 7. Ketuntasan Siklus II
Ketuntasan Siklus II Kondisi Awal
16 11
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II
16 11
6
6
Tuntas
Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
4.1. Pembahasan Dari hasil pengamatan pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I, dan siklus II ini secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (mencari pasangan). Dilihat dari indikator yang ditetapkan maka hasil dari siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Hal ini di sebabkan karena sebagian besar dari siswa banyak yang belum begitu paham tentang tatacara pengoperasian media kartu pertanyaan dan jawaban secara maksimal menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (mencari pasangan), tetapi jika dibandingkan dengan kondisi awalnya sudah ada peningkatan. Maka dengan memperhatikan refleksi pada siklus I, penelitian dilanjutkan ke siklus II. Tabel 20 Prestasi Belajar Siswa
No
Peubah
Kondisi
Indikator
Kondisi akhir siklus
awal
I
II
1.
Prestasi belajar
KKM = 65
56,36
60,09
70,64
2
Ketuntasan
Presentase ketuntasan = 60 %
27,27 %
40 %
60 %
Diagram 9. Prestasi Belajar Siswa
Rata - rata Prestasi Belajar Siswa KKM
Kondisi Awal
65 56.36
KKM
Kondisi Awal
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II 70.64
60.09
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Ketuntasan yang diharapkan dalam siklus II adalah 70%, dari hasil yang didapat setelah pelaksanaan siklus II diperoleh data ketuntasan 70,64%. Jika dilihat dari indikator keberhasilan yang ingin dicapai siklus II adalah 70%, dan hasil dari siklus II adalah 70,64% berarti sudah sesuai dengan yang diharapkan dan jika dilihat dari rata rata kelas prestasi belajar siswa yang diperoleh selama pelaksanaan siklus II adalah 70,64 sudah melebihi dari KKM 65 yang telah ditentukan. Berdasarkan sumber tersebut peneliti menyatakan siklus yang kedua untuk bisa mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan dengan rata – rata kelas diatas KKM. Tabel 21. Ketuntasan No
Uraian
Tuntas
%
Tidak tuntas
%
1
Kondisi Awal
6
27,27%
16
72,72%
2
Hasil Siklus I
11
50%
11
50%
3
Hasil Siklus II
16
72,27%
6
27,27%
Diagram 10. Ketuntasan
Ketuntasan Kondisi Awal 16 11
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II 16 11
6
6
Tuntas
Tidak Tuntas
Dalam proses pembelajaran siswa menjadi semangat, lebih bergairah dan tidak bosan. Untuk meningkatkan prestasi dan penguasaan meteri menunjukan jenis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat, dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan) Jadi dalam penelitian ini KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Berdasarkan hasil dari evaluasi prestasi belajar pada kondisi awal memiliki rata – rata 56,36. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa pada akhir siklus I memiliki rata – rata kelas 60,09. Hasil evaluasi prestasi belajar siswa untuk akhir siklus II memiliki rata – rata kelas70,64. Dilihat dari keadaan tersebut dapat ditarik kesimpulan jika prestasi belajar antara kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II mengalami peningkatan, dari 60,09 ke 70,64. Selisih peningkatan rata – rata kelas dari kondisi akhir siklus I dan siklus II adalah 60,09 – 70,64 = 10,55. Dengan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada tiap siklus mengalami peningkatan hasil prestasi belajar siswa dan proses pembelajaran dapat berjalan semakin kondusif, efektif dan lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS pada meteri menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat, dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV di SD Negeri Keniten pada kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa dapat berperan aktif dalam kelompok dan dapat bekerjasama secara kelompok. Siswa juga belajar untuk lebih bertanggung jawab atas perannya dalam kelompok tersebut. Pembelajaran IPS pada materi menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat, dengan menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri Keniten. Hal ini dapat terlihat dari hasil tes evaluasi pada kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Pada kondisi awal prestasi belajar siswa yang telah mencapai KKM sebesar 56,36%. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 60,09% dan pada akhir siklus II juga terjadi peningkatan prestasi belajar menjadi 70,64%.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang perlu peneliti sampaikan, yaitu :
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
1.
Bagi siswa Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan) dapat menjadi salah satu alternatif bagi siswa untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran dan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar.
2.
Bagi guru kelas Sebaiknya dalam pembelajaran IPS di SD, menggunakan model pembelajaran inovatif seperti misalnya Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan). Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat menjadi inovasi bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.
3.
Bagi sekolah Model Pembelajaran Kooperatif Learning dengan Teknik Make A Mach (Mencari Pasangan) dapat menjadi salah satu referensi bagi sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4.
Bagi peneliti lain Untuk mengembangkan penelitian sejenis dengan pembelajaran yang berbeda sehingga dapat memperbaiki dan memperkaya penelitian yang sudah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Agus, Suprijono, 2009, Cooperative learning. Jakarta. pustaka pelajar. Arbangatun Fitria Ningrum(2012). Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Make A Match Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas Iv SD Negeri Limbasari Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bloom, Benyamin S., 1976, Human Characteristic and School Learning, New York :MeGraw-Hill book Company. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Etin Solihatin, Raharjo, 2008, Cooperative Learning. Jakarta. Bumi Aksara. Lie, Anita 2008, Cooperative Learning. Jakarta. PT Gramedia. Maria Ulfa (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD 3 Panjunan Kudus.skripsi kudus. Universitas Muria Kudus. Masidjo. (1995). Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masidjo. 2007. Bahan Kuliah Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Numan Somantri (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Pasaribu dan Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Sanjaya Wina. (2009). Peneltian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Predana Media Group. Slavin Robert E, 2009. , Cooperative Learning. Bandung. Nusa Indah. Sugiyanto H, 2010, Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. Yama Pustaka. Tim Penyusun Model KTSP. 2008. Model KTSP Jenjang Sekolah Dasar. Yogyakarta: Dinas Pendidikan Wilis Dahar, Ratna. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Winkel. W.S. 1996. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Lampiran :1 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN PADA KONDISI AWAL / PRA SIKLUS
No
Kode Siswa
1.
SDN 1
2.
SDN 2
3.
SDN 3
4.
A Ya
B Tidak
Ya
√
Tidak
Ya
√
√
Tidak
√
√
√
√
√
SDN 4
√
√
√
5.
SDN 5
√
√
6.
SDN 6
7.
SDN 7
√
√
√
8.
SDN 8
√
√
√
9.
SDN 9
√
√
10.
SDN 10
√
√
11.
SDN 11
12.
SDN 12
√
√
√
13.
SDN 13
√
√
√
14.
SDN 14
√
√
15.
SDN 15
√
√
√
16.
SDN 16
√
√
√
17.
SDN 17
√
√
√
18.
SDN 18
√
√
√
19.
SDN 19
√
20.
SDN 20
√
21.
SDN 21
√
22.
SDN 22
√
Jumlah
√
C
√
√ √ √
9
13
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√ √
10
12
√ 10
12
Keniten, 20 Agustus 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Keterangan : A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan : Bila dilakukan oleh 1-5 siswa, dikategorikan sangat kurang Bila dilakukan oleh 6-10 siswa, dikategorikan kurang Bila dilakukan oleh 11-15 siswa, dikategorikan cukup Bila dilakukan oleh 16-20 siswa, dikategorikan baik Bila dilakukan oleh 21-25 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Lampiran :2 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN PADA KONDISI SIKLUS I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Kode Siswa SDN 1 SDN 2 SDN 3 SDN 4 SDN 5 SDN 6 SDN 7 SDN 8 SDN 9 SDN 10 SDN 11 SDN 12 SDN 13 SDN 14 SDN 15 SDN 16 SDN 17 SDN 18 SDN 19 SDN 20 SDN 21 SDN 22 Jumlah
A Ya √
B Tidak √
√
Ya √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12
Tidak
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15
Tidak
√ √
√ √ √ 10
Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √
C
√ √ 7
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17
5
Keniten, 11 November 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Keterangan : A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan : Bila dilakukan oleh 1-4 siswa, dikategorikan sangat kurang Bila dilakukan oleh 5-8 siswa, dikategorikan kurang Bila dilakukan oleh 9-12 siswa, dikategorikan cukup Bila dilakukan oleh 13-16 siswa, dikategorikan baik Bila dilakukan oleh 17-19 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Lampiran :3 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN PADA KONDISI SIKLUS II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Kode Siswa SDN 1 SDN 2 SDN 3 SDN 4 SDN 5 SDN 6 SDN 7 SDN 8 SDN 9 SDN 10 SDN 11 SDN 12 SDN 13 SDN 14 SDN 15 SDN 16 SDN 17 SDN 18 SDN 19 SDN 20 SDN 21 SDN 22 JUMLAH
A Ya √
B Tidak √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18
Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C Tidak
Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √ √ √
√
√ 4
√ √ √ 19
Tidak
√ √ √
3
20
√ 2
Keniten, 14 November 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Keterangan : A. Keberanian Siswa dalam mengajukan pertanyaan pada guru B. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru C. Tanggung jawab siswa dalam penyelesaian tugas
Peran siswa (A,B,C) dapat dikategorikan : Bila dilakukan oleh 1-4 siswa, dikategorikan sangat kurang Bila dilakukan oleh 5-8 siswa, dikategorikan kurang Bila dilakukan oleh 9-12 siswa, dikategorikan cukup Bila dilakukan oleh 13-16 siswa, dikategorikan baik Bila dilakukan oleh 17-19 siswa, dikategorikan sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Lampiran 4 Foto dokumentasi siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran 5. Soal Evaluasi A. Siklus I
Nama : ................................... No : ................................... Kelas : ...................................
Soal Evaluasi Siklus I 1.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat ban sepeda motor adalah . . . . a. Besi c. Plastik b. Karet d. aluminium
2.
Gambar disamping adalah kegiatan . . . . a. Pelestarian lingkungan b. Perusakan / pencemaran lingkungan c. Pembersihan alam d. Pembuangan
3.
Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . . a. Bahan pangan c. hewan ternak b. Jasa d. Bahan kerajinan
4.
Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . . a. Berkebun c. Kerajinan tangan b. Berdagang d. Pariwisata
5.
Pemanfaatan ayam dalam kehidupan sehari hari adalah . . . . a. Telur dan dagingnya c. Susu dan telurnya b. Bulu dan dagingnya d. Susu dan dagingnya
6.
Berikut ini sumber daya alam yang termasuk dalam jenis batuan adalah . . . . a. Perak c. Besi b. Emas d. Intan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
7.
Sumber daya alam yang termasuk dalam sumber energi adalah . . . . a. Belerang c. Emas b. Batubara d. Waduk
8.
Agar – agar terbuat dari . . . . a. Air b. Tepung
c. Jagung d. Rumput laut
9.
Kekayaan alam di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuat kertas adalah . . . . a. Tembaga c. kayu b. Batu bara d. timah 10. Contoh usaha pelestarian sumber daya alam adalah . . . . a. Penghijauan c. penambangan b. Perladangan d. pertanian 11. Jenis tanah yang berasal dari endapan abu gunung berapi disebut . . . . a. Tanah mekanik c. Tanah vulkanik b. Tanah tektonik d. Tanah humus 12. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . a. Teh c. Padi b. Kentang d. Kacang kedelai 13. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah . . . . a. Hutan c. Tanah b. Air d. Emas 14. Contoh hasil kekayan laut adalah . . . . a. Kerang dan pasir b. Kerang dan emas
c. Kerang dan sampah d. Kerang dan ikan mas
15. Kambing, sapi, dan ayam dapat dibudidayakan dari . . . . a. Pertanian c. Perindustrian b. Perkebunan d. Peternakan 16. Penanaman kembali hutan disebut juga dengan . . . . a. Urbanisasi c. Tamanisasi b. Reboisasi d. Rehabilitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
17. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, ini karena adanya . . . . a. Daun yang membusuk c. Kotoran dan sampah b. Kerang dan emas d. Cacing dan kepiting 18. Hasil tambang yang disebut juga dengan logam mulia adalah . . . . a. Batu kapur c. Batu nikel b. Batu permata d. Batu bata 19. Contoh dari hewan ternak adalah . . . . a. Kuda, burung, tupai b. Kuda, burung, sapi
c. Kuda, ayam, sapi d. Kuda, ayam, musang
20. Papua adalah propinsi yang terkenal dengan hasil tambang . . . . a. Minyak bumi c. Batubara b. Belerang d. Emas 21. Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . . a. Peternakan c. Perikanan b. Kerajinan d. Pertanian 22. Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri .... a. Pertanian c. Kerajinan b. Perikanan d. Pertambangan 23. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah . . . . a. Emas c. Minyak bumi b. Hutan d. Belerang 24. Tanah dipegunungan cocok untuk . . . . a. Usaha jasa b. Usaha perikanan
c. Usaha dagang d. Usaha perkebunan
25. Berikut ini adalah tempat yang tepat untuk usaha pertanian dan peternakan . . .. a. Dataran rendah c. Lembah b. Dataran tinggi d. Pegunungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
26. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . a. Jagung, singkong, dan kopi c. Kopi, kelapa sawit, dan teh b. Padi, teh, dan karet d. Padi, jagung, dan cengkeh 27. Budidaya lele dengan tambak/kolam merupakan usaha dalam bidang . . . . a. Perikanan c. Perdagangan b. Peternakan d. Perindustrian 28. Montir memberikan pelayanan jasa di bidang . . . . a. Bank c. Perbengkelan b. Industri d. Transportasi laut 29. Gambar disamping termasuk kegiatan . . . . a. Reboisasi Penebangan liar b. Urbanisasi
dalam
Pemotongan 30. Berikut ini adalah pasangan yang tepat, yaitu . . . . a. Reboisasi – Hutan gundul c. Irigasi – Saluran air b. Urbanisasi – Penebangan liar d. Transmigrasi – Migrasi
c. d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
B. Siklus II
Nama : ................................... No : ................................... Kelas : ................................... Soal Evaluasi Siklus II
1. Bahan baku yang digunakan untuk membuat ban sepeda motor adalah . . . . c. Besi c. Plastik d. Karet d. aluminium 2.
Kegiatan nyata yang tampak dalam kehidupan sehari – hari tentang pelestarian lingkungan adalah . . . . e. Berangkat sekolah setiap hari. f. Mematikan kran air jika sudah tidak digunakan. g. Membeli produk – produk buatan dalam negeri. h. Menjaga adik saat ibu sedang memasak.
3.
Tempat yang cocok untuk dijadikan lahan dalam perkebunan teh adalah . . . . a. Dataran rendah. c. Pantai b. Dataran tinggi. d. Lembah
4.
Kekayaan alam di bawah ini yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuat kertas adalah . . . . c. Tembaga c. kayu d. Batu bara d. timah
5.
Contoh usaha pelestarian sumber daya alam adalah . . . . c. Penghijauan c. penambangan d. Perladangan d. pertanian
6.
Berikut ini adalah pasangan yang tepat, yaitu . . . . c. Reboisasi – Hutan gundul c. Irigasi – Saluran air d. Urbanisasi – Penebangan liar d. Transmigrasi – Migrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
7.
Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . c. Jagung, singkong, dan kopi c. Kopi, kelapa sawit, dan teh d. Padi, teh, dan karet d. Padi, jagung, dan cengkeh
8.
Usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan . . . . c. Bahan pangan c. hewan ternak d. Jasa d. Bahan kerajinan
9.
Contoh usaha di bidang pertanian adalah . . . . c. Berkebun c. Kerajinan tangan d. Berdagang d. Pariwisata 10. Pemanfaatan ayam dalam kehidupan sehari hari adalah . . . . c. Telur dan dagingnya c. Susu dan telurnya d. Bulu dan dagingnya d. Susu dan dagingnya 11. Berikut ini sumber daya alam yang termasuk dalam jenis batuan adalah . . . . c. Perak c. Besi d. Emas d. Intan 12. Sumber daya alam yang termasuk dalam sumber energi adalah . . . . c. Belerang c. Emas d. Batubara d. Waduk 13. Agar – agar terbuat dari . . . . c. Air d. Tepung
c. Jagung d. Rumput laut
14. Jenis tanah yang berasal dari endapan abu gunung berapi disebut . . . . c. Tanah mekanik c. Tanah vulkanik d. Tanah tektonik d. Tanah humus 15. Berikut ini yang termasuk tanaman perkebunan adalah . . . . c. Teh c. Padi d. Kentang d. Kacang kedelai 16. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah . . . . c. Hutan c. Tanah d. Air d. Emas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
17. Contoh hasil kekayan laut adalah . . . . c. Kerang dan pasir d. Kerang dan emas
c. Kerang dan sampah d. Kerang dan ikan mas
18. Kambing, sapi, dan ayam dapat dibudidayakan dari . . . . c. Pertanian c. Perindustrian d. Perkebunan d. Peternakan 19. Penanaman kembali hutan disebut juga dengan . . . . c. Urbanisasi c. Tamanisasi d. Reboisasi d. Rehabilitasi 20. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, ini karena adanya . . . . c. Daun yang membusuk c. Kotoran dan sampah d. Kerang dan emas d. Cacing dan kepiting 21. Hasil tambang yang disebut juga dengan logam mulia adalah . . . . c. Batu kapur c. Batu nikel d. Batu permata d. Batu bata 22. Contoh dari hewan ternak adalah . . . . c. Kuda, burung, tupai d. Kuda, burung, sapi
c. Kuda, ayam, sapi d. Kuda, ayam, musang
23. Papua adalah propinsi yang terkenal dengan hasil tambang . . . . c. Minyak bumi c. Batubara d. Belerang d. Emas 24. Pembuatan batik termasuk dalam jenis usaha . . . . c. Peternakan c. Perikanan d. Kerajinan d. Pertanian 25. Perak (perhiasan), gerabah, aksesoris, dan tas adalah contoh hasil dari industri .... c. Pertanian c. Kerajinan d. Perikanan d. Pertambangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
26. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah . . . . c. Emas c. Minyak bumi d. Hutan d. Belerang 27. Tanah dipegunungan cocok untuk . . . . c. Usaha jasa d. Usaha perikanan
c. Usaha dagang d. Usaha perkebunan
28. Berikut ini adalah tempat yang tepat untuk usaha pertanian dan peternakan . . .. c. Dataran rendah c. Lembah d. Dataran tinggi d. Pegunungan 29. Budidaya lele dengan tambak/kolam merupakan usaha dalam bidang . . . . c. Perikanan c. Perdagangan d. Peternakan d. Perindustrian 30. Dalam kehidupan sehari – hari kita dapat melihat pemanfaatan sumber daya alam yang ada disekitar kita dengan tindakan nyata. Berikut adalah salah satu contohnya yang tepat adalah . . . . c. Membeli makanan cepat saji d. Membeli di minimarket e. membeli makanan dari hasil bumi di pasar tradisional f. Membeli pulsa untuk internetan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran 6 Lembar Observasi Siklus I LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I Nama Guru/Mahasiswa
: Ady Priyanto
NIM
: 101134262
Tempat Penelitian
: SDN Keniten
Kelas/Semester
: IV / I
Mata Pelajaran
: IPS
SKOR NO A
ASPEK YANG DINILAI
Membuka pelajaran
2
Menyediakan alat bantu pembelajaran dan sumber belajar yang diperlukan Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian dan sabar kepada siswa
4
Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
5
Mengembangkan hubungan antara pribadi yang sehat dan serasi
6
Menggunakan jenis kegiatan yang serasi dengan tujuan siswa, situasi dan lingkungan
7
Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, situasi dan lingkungan
8
Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dalam urutan yang logis 9
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
PERILAKU GURU
1
3
KET 1
Memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
10
Melaksanakan
penilaian
selama
proses
pembelajaran 11
Melaksanakan
penilaian
selama
akhir
pembelajaran B
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
PERILAKU SISWA
1
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
1
2
3
4
5
2
Partisipasi siswa dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
3
Keberanian
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
siswa
dalam
mengajukan
siswa
dalam
menjawab
pertanyaan 4
Keaktifan pertanyaan
5
Kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal
6
Kemampuan
siswa
dalam
melakukan
operasi hitung perkalian dan pembagian Keterangan interval skor: 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang/cukup 4. Baik 5. Baik sekali
Keniten, 11 November 2014 Pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Lampiran 7 Lembar Observasi Siklus II LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II Nama Guru/Mahasiswa
: Ady Priyanto
NIM
: 101134262
Tempat Penelitian
: SDN Keniten
Kelas/Semester
: IV/I
Mata Pelajaran
: IPS
SKOR NO
ASPEK YANG DINILAI
A
PERILAKU GURU
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Membuka pelajaran
1
2
3
4
5
2
Menyediakan alat bantu pembelajaran dan 1
2
3
4
5
2
3
4
5
sumber belajar yang diperlukan 3
Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, 1 penuh pengertian dan sabar kepada siswa
4
Menunjukkan kegairahan dalam mengajar
1
2
3
4
5
5
Mengembangkan hubungan antara pribadi 1
2
3
4
5
2
3
4
5
2
3
4
5
pembelajaran 1
2
3
4
5
Memberikan petunjuk dan penjelasan yang 1
2
3
4
5
yang sehat dan serasi 6
Menggunakan jenis kegiatan yang serasi 1 dengan tujuan siswa, situasi dan lingkungan
7
Menggunakan media pembelajaran yang 1 sesuai dengan tujuan, situasi dan lingkungan
8
Melaksanakan
kegiatan
dalam urutan yang logis 9
berkaitan dengan isi pembelajaran
KET
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
10
Melaksanakan
penilaian
selama
proses 1
2
3
4
5
akhir 1
2
3
4
5
pembelajaran 11
Melaksanakan
penilaian
selama
pembelajaran B
PERILAKU SISWA
1
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
1
2
3
4
5
2
Partisipasi siswa dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
3
Keberanian
siswa
dalam
mengajukan 1
2
3
4
5
siswa
dalam
menjawab 1
2
3
4
5
Kesungguhan siswa dalam mengerjakan 1
2
3
4
5
2
3
4
5
pertanyaan 4
Keaktifan pertanyaan
5
soal 6
Kemampuan
siswa
dalam
melakukan 1
operasi hitung perkalian dan pembagian Keterangan interval skor: 1. Sangat kurang 2. Kurang 3. Sedang/cukup 4. Baik 5. Baik sekali Keniten, 14 November 2014 Pengamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Lampiran 8 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
:
SD Negeri Keniten
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:
IV/I
Alokasi Waktu
:
1 x Pertemuan (3 jam pelajaran @ 35 menit)
A.
Standar Kompetensi 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B.
Kompetensi Dasar 1.3.
Menunjukkan
jenis
dan
persebaran
sumber
daya
alam
serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat C.
lndikator 1. Kognitif Produk Siswa dapat menjelaskan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. Siswa dapat menyebutkan contoh jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. Kognitif Proses Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat beserta contohnya dengan singkat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
2. Afektif Karakter Siswa dapat bertanggungjawab dalam kelompoknya saat mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. Afektif Keterampilan Sosial Siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya ketika mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. 3. Psikomotor Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia di depan kelas. D.
Materi Pokok Jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
E.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Pendahuluan Salam, doa, dan presensi. Penyiapan media dan alat peraga. b. Apersepsi Guru
memperlihatkan
beberapa
gambar
jenis-jenis
usaha
perekonomian yang ada di daerah setempat. Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan gambar tersebut. c. Orientasi Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. d. Motivasi Menyanyikan lagu “ sue ora jamu ”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2. Kegiatan Inti a. Siswa dibagi dalam dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari sebelas anak. b. Tanya jawab mengenai jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. c. Tiap kelompok diberi beberapa gambar jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. d. Siswa menganalisis gambar tersebut. e. Siswa mencari pasangan dari gambar yang diperolehnya berdasarkan jenis usahanya(pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa). f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencariaannya di depan kelas. g. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pembelajaran. h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. 3. Kegiatan Penutup a. Kesimpulan Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. b. Evaluasi Tiap kelompok diminta untuk membuat produk berupa puisi berdasarkan gambar yang diberikan oleh guru. c. Refleksi Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari. F.
Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai Bertanggungjawab dan Bekerjasama
G. Penilaian Tes Tertulis Tes Kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
H. Media Laptop dan Viewer. Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia I.
Sumber Belajar Asy’ari, Wahyudi, dan Sri Minarti. 2007. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Keniten, 11 November 2014 Guru Kelas IV
Peneliti
DHANI ARIWIBAWA, S.Pd
ADY PRIYANTO
Mengetahui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Lampiran 9 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
:
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:
Alokasi Waktu :
1 x Pertemuan (3 jam pelajaran @ 35 menit)
A.
SD Negeri Keniten
IV/I
Standar Kompetensi 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B.
Kompetensi Dasar 1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C.
lndikator 1. Kognitif Produk Siswa dapat menjelaskan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. Siswa dapat menyebutkan contoh jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. Kognitif Proses Siswa dapat membuat kesimpulan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat beserta contohnya dengan singkat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2. Afektif Karakter Siswa dapat bertanggungjawab dalam kelompoknya saat mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. Afektif Keterampilan Sosial Siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya ketika mencari pasangan tentang jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat dengan benar. 3. Psikomotor Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tentang jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia di depan kelas.
D.
Materi Pokok Jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
E.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Pendahuluan Salam, doa, dan presensi. Penyiapan media dan alat peraga. b. Apersepsi Guru memperlihatkan beberapa gambar jenis-jenis usaha perekonomian yang ada di daerah setempat. Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan gambar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
c. Orientasi Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari. d. Motivasi Menyanyikan lagu “ Gethuk ”. 2. Kegiatan Inti a. Siswa dibagi dalam dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari sebelas anak. b. Tanya jawab mengenai jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. c. Tiap kelompok diberi beberapa gambar jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. d. Siswa menganalisis gambar tersebut. e. Siswa mencari pasangan dari gambar yang diperolehnya berdasarkan jenis usahanya ( pertanian, perindustrian, perdagangan, dan jasa). f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pencariaannya di depan kelas. g. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan hasil pembelajaran. h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. 3. Kegiatan Penutup a. Kesimpulan Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. b. Evaluasi Teknik penilaian
: Tes tertulis
Bentuk instrumen penilaian : Pilihan ganda Contoh instrumen
: Terlampir
Skor
: 100 jika semua jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
c. Refleksi Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari. F.
Nilai kemanusiaan yang ingin dicapai Bertanggungjawab dan Bekerjasama
G. Penilaian Tes Tertulis Tes Kinerja H. Media Laptop dan Viewer. Gambar jenis-jenis usaha perekonomian di Indonesia Video jenis – jenis usaha perekonomian di indonesia I.
Sumber Belajar Asy’ari, Wahyudi, dan Sri Minarti. 2007. IPS Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk Kelas IV. Jakarta. Erlangga. Keniten, 14 November 2014 Guru Kelas IV
Peneliti
DHANI ARIWIBAWA, S.Pd
ADY PRIYANTO Mengetahui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 10 Silabus siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERTANIAN Lokasi yang ideal untuk pertanian adalah daerah dengan tingkat kesuburan tanah yang baik, biasanya ada di daerah dataran tinggi.
PERIKANAN Laut atau perairan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat kita olah, budidayakan, dan manfaatkannya untuk kehidupan manusia.
PERKEBUNAN Pegunungan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah untuk perkebunan.
PETERNAKAN Semua hewan yang jinak dapat kita .jadikan bahan pemenuh kebutuhan protein hewani bagi manusia. Contoh : peternakan ayam, sapi, kerbau, bebek, dll
PERTANIAN Salah satu upaya manusia dalam mempertahankan hidupnya dengan bercocok tanam / bertani. Contoh : bertani jagung, padi, cabai, kentang, dll.
KARTU JAWABAN
KARTU
KARTU
JAWABAN
JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARTU
KARTU
JAWABAN
JAWABAN
KARTU
KARTU
PERTANYAAN
PERTANYAAN
KARTU
KARTU
PERTANYAAN
PERTANYAAN
KARTU
CARD OF
PERTANYAAN
MAKE A MATCH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERTANIAN Lokasi yang ideal untuk pertanian adalah daerah dengan tingkat kesuburan tanah yang baik, biasanya ada di daerah dataran tinggi.
PERIKANAN Laut atau perairan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat kita olah, budidayakan, dan manfaatkannya untuk kehidupan manusia.
PERKEBUNAN Pegunungan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah untuk perkebunan.
PETERNAKAN Semua hewan yang jinak dapat kita .jadikan bahan pemenuh kebutuhan protein hewani bagi manusia. Contoh : peternakan ayam, sapi, kerbau, bebek, dll
PERTANIAN Salah satu upaya manusia dalam mempertahankan hidupnya dengan bercocok tanam / bertani. Contoh : bertani jagung, padi, cabai, kentang, dll.
KARTU JAWABAN
KARTU
KARTU
JAWABAN
JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARTU
KARTU
JAWABAN
JAWABAN
KARTU
KARTU
PERTANYAAN
PERTANYAAN
KARTU
KARTU
PERTANYAAN
PERTANYAAN
KARTU
CARD OF
PERTANYAAN
MAKE A MATCH