PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Priskila Cahyatri NIM: 121134240
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Priskila Cahyatri NIM: 121134240
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus yang selalu memberi aku semangat, kekuatan, serta harapan untuk hidupku. 2. Orang tua saya, Budi Raharja dan Maryani yang selalu memberi dukungan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 3. Adik saya, Vebisono Prismoyo yang selalu memberi semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Polycarpus Bruri Olan Atmaja, teman istimewa yang selalu memberi tawa, perhatian, saling memberi dukungan, dan bantuan selama pengerjaan skripsi. 5. Dativa Sariperwita, sahabat seperjuangan saya yang selalu menemani dan memberi tawa dan dukungan dalam mengerjakan skripsi. 6. Teman-teman PPL yang membantu memberikan saran dan informasi untuk kelancaran skripsi ini. 7. Teman-teman payung yang mau bersama-sama berjuang bagi skripsi ini. 8. Seluruh warga SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang memberikan bantuan dan dukungan bagi kelancaran skripsi ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. (Mazmur 37: 5-6)
Kebahagiaan Anda tumbuh berkembang manakala Anda turut membantu orang lain. Namun, bilamana Anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi. (J. Donald Walters)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Priskila Cahyatri
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Priskila Cahyatri
Nomor Mahasiswa
: 121134240
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016” Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 Februari 2016 Yang menyatakan,
Priskila Cahyatri
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Priskila Cahyatri Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT; (2) peningkatan motivasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi); dan (3) peningkatan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA. Instrumen ini menggunakan lembar observasi, lembar kuesioner, dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT telah dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware; (2) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata motivasi belajar dari kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 72,78 (tinggi) pada siklus I dan meningkat menjadi 76,8 (tinggi) pada siklus II; (3) penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata nilai ulangan dari kondisi awal 61,17 menjadi 70,78 pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31,03% menjadi 68,42% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II. Kata kunci: Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Media Pembelajaran IT.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT ON SCIENCE USING IT MEDIA BASED LEARNING IN GRADE IV AT SARIKARYA CONDONG CATUR ELEMENTARY SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 Priskila Cahyatri Sanata Dharma University 2016 This research was formed the background from low motivation and learning achievement on science of fourth grade students in Sarikarya Elementary School. The aims of this research was (1) to know the efforts to improve motivation and learning science achievement using IT based learning media ; (2) the improve learning motivation on science using IT based learning media from the early condition scor 53,95 (low) become 75 (high); and (3) the improve learning achievement on science of using IT based learning media from the average value 61,17 become 72 and from the percentage of completeness 31,03% become 70%. The kind of this research was Classroom Action Research. The subjects of this research was 20 fourth grade students in Sarikarya Elementary School odd semester of year academic 2015/2016. The object was improving motivation and learning achievement on science. This instrument used observation sheet, questionnaire sheet, and test. The technique of analysis data was qualitative-quantitative descriptive. The results of research showed that (1) the effort to improve motivation and learning achievement on science using IT based learning media with the steps were observing image, giving motivation by picture, watching video, division of the group for the quiz, and playing quiz through Macromedia Authorware; (2) using IT based learning media can improve student learning motivation of science from student learning motivation early condition at 53,95 (low) then increase become 72,78 (high) in cycle I and improve become 76,8 (high) in cycle II; (3) using learning media based IT can improve student learning motivation of science from early condition of student average value 61,17 with the percentage of achievement KKM at 31,03%, in cycle I become 70,78 with percentage of achievement KKM at 68,42%, then in the cycle II become 77,5 with the percentage of achievement KKM 85%. Keyword: Motivation, learning achievement, IT based learning media
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, karunia, dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SARIKARYA CONDONG CATUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016” dengan lancar sesuai waktu yang diharapkan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik, tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam halaman ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1.
Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.
Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku Wakaprodi PGSD.
4.
Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Agnes Herlina Dwi H, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6.
Jaka Triyana, M.Pd. selaku kepala SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
7.
Sudarsono, AMa. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang telah memberikan dukungan, kritik maupun saran selama penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
8.
Semua guru SD Negeri Sarikarya Condong Catur yang telah membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
9.
Siswa/i kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun pelajaran 2015/2016 yang telah membantu serta bekerjasama dengan penulis selama penelitian berlangsung.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Teman-teman
PPL
yang
telah
membantu
selama
penelitian
serta
dukungannya pada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. 11. Keluargaku terkasih, Bapak Budi Raharja, Ibu Maryani, dan adiku Vebisono Prismoyo
yang memberi
semangat,
doa,
dan
dukungannya
dalam
menyelesaikan skripsiku selama ini. 12. Teman istimewa, Polycarpus Bruri Olan Atmaja yang memberi dukungan, bantuan, dan semangat selama pengerjaan skripsi ini. 13. Sahabatku Dativa Sariperwita yang selalu bersama menemani dan memberi semangat selama pengerjaan skripsi ini. 14. Segenap dosen Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dan membimbing dengan sabar dalam memberikan ilmu serta pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan. 15. Teman-teman PGSD angkatan 2012 terutama kelas E yang telah bekerjasama ketika berproses menyelesaikan pendidikan di PGSD. 16. Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu, memberikan semangat, motivasi, doa, dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Batasan Masalah ..................................................................................... 7 1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 7 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8 1.6 Definisi Operasional ............................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 11 2.1.1 Motivasi Belajar .............................................................................. 11 2.1.2 Prestasi Belajar ................................................................................. 18 2.1.3 Media Pembelajaran......................................................................... 19
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam .................................................................. 25 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 29 2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 32 2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 35 3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 38 3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................................... 38 3.2.2 Subjek Penelitian ............................................................................ 38 3.2.3 Objek Penelitian .............................................................................. 38 3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................. 39 3.3 Persiapan ................................................................................................. 39 3.4 Rencana Setiap Siklus ............................................................................. 40 3.4.1 Siklus I ............................................................................................. 41 3.4.2 Siklus II ............................................................................................ 44 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 48 3.5.1 Non Tes ........................................................................................... 48 3.5.2 Tes ................................................................................................... 50 3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 51 3.6.1 Non Tes ............................................................................................ 51 3.6.2 Tes .................................................................................................... 55 3.7 Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 56 3.7.1 Validitas ........................................................................................... 56 3.7.2 Reliabilitas ....................................................................................... 62 3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 64 3.8.1 Analisis Motivasi Belajar Siswa ...................................................... 64 3.8.2 Analisis Prestasi Belajar Siswa ........................................................ 66 3.9 Indikator Keberhasilan ............................................................................ 67
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 68 4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ......................................... 68 4.1.2 Motivasi Belajar .............................................................................. 84 4.1.2.1 Data Motivasi Kondisi Awal ................................................... 84 4.1.2.2 Data Motivasi Siklus I .............................................................. 85 4.1.2.3 Data Motivasi Siklus II ............................................................ 87 4.1.3 Prestasi Belajar ................................................................................ 89 4.1.3.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal ........................................ 89 4.1.3.2 Data Prestasi Belajar Siklus I ................................................... 92 4.1.3.3 Data Prestasi Belajar Siklus II .................................................. 93 4.2 Pembahasan ............................................................................................. 94 4.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT................................. 94 4.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar .......................................................... 96 4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar .......................................................... 100
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 106 5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 107 5.3 Saran ....................................................................................................... 108
DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 109
LAMPIRAN .................................................................................................... 113
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Kondisi Awal Prestasi Belajar IPA ......................................... 5 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 39 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi ............................................................. 52 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi ........................................................ 53 Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru .............................................. 53 Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa.............................................. 53 Tabel 3.6 Pernyataan Instrumen Kuesioner Motivasi ..................................... 54 Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ............................................... 55 Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Kuesioner........................................................ 55 Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus I ........ 56 Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus II ..... 56 Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I .................................................... 57 Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II ................................................... 58 Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran .................................... 60 Tabel 3.14 Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran ................................... 60 Tabel 3.15 Kriteria Validasi Instrumen Penelitian .......................................... 61 Tabel 3.16 Rata-rata Validasi Instrumen Penelitian ........................................ 61 Tabel 3.17 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ............................... 63 Tabel 3.18 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 63 Tabel 3.19 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II .................. 63 Tabel 3.20 Pedoman Interpretasi Hasil Belajar Siswa ..................................... 65 Tabel 3.21 Pedoman Interpretasi Motivasi Belajar Siswa ............................... 65 Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan ................................................................... 67 Tabel 4.1 Ketercapaian Siklus I ....................................................................... 76 Tabel 4.2 Ketercapaian Siklus II ...................................................................... 83 Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal ............................. 84 Tabel 4.4 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Kondisi Awal ......................... 85 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I .................. 86
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I....................................... 86 Tabel 4.7 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus I ................................... 87 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ................. 88 Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II ..................................... 88 Tabel 4.10 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus II................................ 89 Tabel 4.11 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2013/2014 ............... 90 Tabel 4.12 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2014/2015 ............... 91 Tabel 4.13 Rata-rata Prestasi Belajar Kondisi Awal ........................................ 92 Tabel 4.14 Prestasi Belajar Siswa Siklus I ....................................................... 92 Tabel 4.15 Prestasi Belajar Siswa Siklus II ..................................................... 93 Tabel 4.16 Indikator Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ............................. 97 Tabel 4.17 Rekapitulasi Peningkatan Pencapaian Motivasi Belajar ................ 98 Tabel 4.18 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ............................................. 99 Tabel 4.19 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa ............................................... 100 Tabel 4.20 Peningkatan Prestasi Belajar .......................................................... 104
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan ........................... 31 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 33 Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Kemmis dan MC Taggart ............................. 36 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ................................ 99 Gambar 4.2 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal ............................... 102 Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siklus I .......................................... 102 Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Siklus II ......................................... 103 Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Persentase Siswa Mencapai KKM ............... 104 Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .................................. 105
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 114 Lampiran 1.2 Nilai Prestasi Siswa Kondisi Awal ............................................ 116 Lampiran 1.3 Validasi Desain Observasi ........................................................ 118 Lampiran 1.4 Lembar Observasi ...................................................................... 121 Lampiran 1.5 Hasil Observasi Kondisi Awal ................................................. 123 Lampiran 1.6 Validasi Desain Kuesioner ....................................................... 125 Lampiran 1.7 Lembar Kuesioner .................................................................... 128 Lampiran 1.8 Hasil Kuesioner Siswa Kondisi Awal ...................................... 130 Lampiran 1.9 Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 134 Lampiran 1.10 Silabus .................................................................................... 152 Lampiran 1.11 Perangkat Pembelajaran Siklus I ............................................ 159 Lampiran 1.12 Perangkat Pembelajaran Siklus II ........................................... 178 Lampiran 1.13 Hasil LKS Siklus I ................................................................... 195 Lampiran 1.14 Hasil LKS Siklus II.................................................................. 199 Lampiran 1.15 Soal Evaluasi .......................................................................... 203 Lampiran 1.16 Hasil Soal Evaluasi Siklus I .................................................... 213 Lampiran 1.17 Hasil Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 221 Lampiran 1.18 Hasil Wawancara Siswa dan Guru Kondisi Awal .................. 229 Lampiran 1.19 Hasil Observasi Siklus I .......................................................... 234 Lampiran 1.20 Hasil Observasi Siklus II ......................................................... 238 Lampiran 1.21 Hasil Kuesioner Siklus I .......................................................... 242 Lampiran 1.22 Hasil Kuesioner Siklus II ......................................................... 246 Lampiran 1.23 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus I ..................................... 250 Lampiran 1.24 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus II .................................... 251 Lampiran 1.25 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus I .............................. 252 Lampiran 1.26 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus II ........................... 254 Lampiran 1.27 Hasil Analisis Uji Reliabilitas ................................................. 256 Lampiran 1.28 Foto Kegiatan .......................................................................... 257 Lampiran 1.29 Biodata Peneliti ....................................................................... 259
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mengacu teori kognitif Piaget, pemikiran anak-anak usia Sekolah Dasar masuk dalam tahap pemikiran operasional konkret (concrete operational thought) yaitu masa di mana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya (Desmita, 2009: 104). Hal ini berarti masa anak usia Sekolah Dasar dapat berpikir logis dari peristiwa- peristiwa nyata yang dialaminya atau bersifat konkret. Dengan demikian, proses pembelajaran pun juga harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan kognitifnya. Materi yang dikemas secara konkret akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Materi yang abstrak biasanya membuat siswa merasa tidak paham dengan apa yang sedang mereka pelajari (Suprijono, 2009: viii). Mereka lebih memilih cara menghafal saat proses pembelajaran berlangsung sehingga hanya mendominasi pada memorial saja. Strategi menghafal memang tidak salah, tetapi siswa hanya akan merasa cukup tahu dan tidak memahami makna dari materi tersebut. Padahal pembelajaran yang baik seharusnya menjadi pembelajaran yang bermakna bagi siswanya. Siswa dapat mengambil manfaat dari pengetahuan yang sudah diberikan dan tidak menjadi sia-sia (Isdito, 2004: 11). Mata pelajaran di Sekolah Dasar memang bermacam-macam, salah satunya adalah IPA. Mata pelajaran ini perlu diberikan pada siswa untuk berlatih
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
keterampilan-keterampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya (Samatowa, 2011: 5). Penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai dari nyata (mudah ke sukar atau dari sederhana ke rumit). Ketika seorang guru tidak memulai dari apa yang ada di sekitar siswa maka materi tersebut akan menjadi sulit dan abstrak bagi mereka. Apalagi, seorang guru yang menjelaskan materi secara verbal. Ini membuat motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA menjadi berkurang dan menurun. Motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar (Dimyati, 2013: 80). Motivasi ini mendorong meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar. Indikator seseorang memiliki motivasi belajar adalah ketika mempunyai hasrat dan keinginan berhasil, ada dorongan dan kebutuhan belajar, adanya harapan dan citacita masa depan, adanya penghargaan dalam pembelajaran, kegiatannya menarik, dan lingkungan belajar kondusif (Uno, 2008: 23). Enam indikator ini memegang peranan penting dan memiliki pengaruh kuat terhadap keberhasilan proses serta hasil belajar siswa. Ketika motivasi belajar rendah, pelaksanaan kegiatan belajar juga tidak akan menjadi efektif. Seperti salah satu SD negeri di Condong Catur, Sleman yaitu SDN Sarikarya. Berdasarkan hasil observasi 10 September 2015 pukul 09.40 – 11.00 WIB, peneliti mengamati kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran IPA. Beberapa siswa berbicara dengan temannya ketika guru menjelaskan materi. Mereka kurang menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
terlihat kurang semangat saat mengikuti pembelajaran. Perilaku tersebut dibuktikan dengan sikap siswa yang memilih tertawa dengan teman-temannya saat guru menyampaikan materi, bermain dengan bolpen, melamun, dan berpindah tempat duduk hanya untuk bercerita dengan teman di luar materi. Hal ini didukung dengan hasil wawancara perwakilan beberapa siswa kelas IV pada tanggal tersebut. Mereka mengakui merasa bosan saat pembelajaran sehingga mereka
memilih
bermain
dengan
teman
sebelahnya,
bercanda,
diam
mendengarkan meskipun tidak paham dengan apa yang dijelaskan. Selain itu juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas IV yang dilakukan pada 12 September 2015. Beliau mengemukakan bahwa siswa yang kurang semangat saat mengikuti pembelajaran masih cukup banyak. Pemahaman siswa mengenai materi IPA hanya 45%. Ini disebabkan beberapa siswa kurang fokus saat pembelajaran berlangsung. Mereka justru saling bercanda saat belajar. Beberapa siswanya juga terlihat pasif karena tidak mau bertanya ketika mengalami kesulitan. Beliau menyetujui bahwa pelajaran IPA juga memiliki tingkat kesulitan sendiri khususnya materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya karena terlalu kompleks dan waktunya sangat kurang. Siswa harus memahami banyaknya konsep materi tersebut dengan waktu yang sedikit. Menurut beliau, materi kerangka ini memerlukan waktu yang lama untuk mendalaminya. Selain itu, beliau juga menyadari bahwa dirinya tidak sempat menggunakan media saat pembelajaran IPA sehingga mungkin hanya sesekali menggunakan gambar. Hasil observasi dan wawancara ini menunjukkan bahwa beberapa indikator motivasi belajar yaitu adanya dorongan dan kebutuhan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kegiatan menarik dan lingkungan belajar kondusif tidak terlihat. Hal ini dapat dikatakan bahwa motivasi belajar IPA di SDN Sarikarya rendah. Saat motivasi belajar rendah maka mereka tidak mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar dan tidak mampu memperoleh prestasi yang lebih baik. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 895). Prestasi belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pemenuhan kebutuhan (makan, kasih sayang, pakaian), emosi/IQ/motivasi, dan pengembangan kreativitas potensi kemampuan yang dipengaruhi oleh lingkungan (Semiawan, 2007: 11). Peneliti memperoleh data prestasi belajar IPA semester gasal
tahun
pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015 pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Pada tahun pelajaran 2013/2014 sekolah memakai KTSP dan tahun pelajaran 2014/2015 sekolah memakai kurikulum 2013 tematik. Masih banyak siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 65. Rata-rata nilai perolehan siswa kelas IV pada semester satu tahun ajaran 2013/2014 adalah 60,48. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 10 siswa (37,03 %) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 17 siswa (62,96 %) dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah yaitu 40. Sedangkan rata-rata nilai perolehan siswa kelas V semester 1 pada tahun ajaran 2014/2015 adalah 61,87. Siswa yang telah mencapai KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
sebanyak 8 siswa (25,80 %) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 23 siswa (74,19 %) dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 80 dan nilai terendah yaitu 46. Dari data prestasi belajar siswa pada dua tahun di atas maka diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal sebagai berikut. Tabel 1.1 Kondisi Awal Prestasi Belajar IPA Tahun Pelajaran Aspek Rata-rata nilai ulangan Persentase ketuntasan dengan KKM 65 Rata-rata nilai ulangan Persentase ketuntasan dengan KKM 65
2013/2014
2014/2015
60,48
61,87
37,03%
25,80% 61,17 31,03%
Dari hasil observasi, wawancara, dan perolehan data nilai siswa, peneliti dapat mengambil akar permasalahannya yaitu rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA khususnya pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan sebuah tindakan dengan menggunakan media pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang ada. Materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya tidak dapat dijelaskan jika penyampaiannya dengan cara verbal sehingga perlu gambar atau media untuk membuat menjadi konkret. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif (Karwati, 2014: 224).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Terdapat banyak sekali media pembelajaran, untuk itu peneliti memilih media pembelajaran berbasis IT. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, media model kerangka manusia atau torso rangka manusia di sekolah tersebut sudah rusak dan tidak dapat dipakai kembali untuk pembelajaran. Alasan lain memilih media berbasis ini karena saat ini dunia siswa juga sudah dekat dengan teknologi. Mereka sudah mengenal internet, gadget, dan teknologi canggih lainnya. Mengajar kepada mereka akan lebih mudah dan menarik jika media mengajar yang disajikan oleh guru menggunakan alat bantu teknologi (Erlina, 2013: 1). Perkembangan media pembelajaran IT akhir-akhir ini sangat menakjubkan dengan kemunculan teknologi multimedia. Media tersebut diharapkan mampu mengembangkan potensi siswa secara optimal dan menjadikan pembelajaran lebih menarik (Munir, 2009: 209). Menurut definisi para pakar, multimedia dapat dipandang sebagai “combination of the following elements: text, color, graphics, animations, audio, and video” (Darmawan, 2012: 47). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa teks, warna, grafik, animasi, audio dan video ada dalam satu software atau satu sajian digital. Berbagai gaya belajar siswa seperti siswa yang auditori, visual, maupun kinestetik dapat terakomodasi dalam penggunaan media tersebut (Anitah, 2010: 57). Karena itu, penggunaan media berbasis IT ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di SDN Sarikarya. Alasan memilih sekolah tersebut sebagai penelitian karena dari hasil wawancara dapat ditemukan permasalahan motivasi dan prestasi dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan
latar belakang di atas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis IT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur Tahun Pelajaran 2015/2016”.
1.2 Batasan Masalah 1.2.1
Variabel penelitian dibatasi hanya pada motivasi dan prestasi belajar IPA.
1.2.2 Materi pembelajaran IPA dibatasi pada SK. 1. Memahami hubungan antara
struktur
organ
tubuh
manusia
dengan
fungsinya,
serta
pemeliharaannya, khususnya KD 1.1 Melakukan mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. 1.2.3 Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas IV semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri Sarikarya Condong Catur. 1.2.4
Media pembelajaran IT dibatasi pada Macromedia Authorware versi 7,0.
1.3 Rumusan Masalah 1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT? 1.3.2 Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
1.3.3
Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%?
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1
Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT.
1.4.2
Untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi).
1.4.3
Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti 1.5.1.1 Proses penelitian ini memberikan pengalaman langsung membuat Penelitian Tindakan Kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.5.2 Bagi Siswa 1.5.2.1 Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi belajar pada mata pelajaran IPA sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT. 1.5.2.2 Hasil penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis IT. 1.5.3 Bagi Guru 1.5.3.1 Guru dapat menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 1.5.4 Bagi Sekolah 1.5.4.1 Hasil penelitian dapat diterapkan untuk sumber referensi bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT.
1.6 Definisi Operasional 1.6.1
Motivasi belajar adalah dorongan sikap positif yang timbul dari dalam diri siswa saat melakukan proses kegiatan belajar dilihat dari aspek perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik dengan indikatornya yaitu ketika mempunyai hasrat dan keinginan berhasil, ada dorongan dan kebutuhan belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam pembelajaran, kegiatannya menarik, dan lingkungan belajar kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
1.6.2
Prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang ditunjukkan siswa dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru sesuai dengan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu IQ.
1.6.3
Media pembelajaran berbasis IT adalah sarana yang menyalurkan pesan antara siswa dengan sumber belajar melalui teknologi khususnya media Macromedia Authorware versi 7.0 yang dilengkapi dengan gambar, teks, animasi, dan video berkaitan dengan materi rangka manusia.
1.6.4
IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Motivasi Belajar 2.1.1.1 Motivasi Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2011: 148). Selain itu, Dimyati dan Mudjiono (2013: 80) mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dari pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi dibedakan menjadi dua macam hal yaitu intrinsik dan ekstrinsik (Djamarah, 2005; Hamalik, 2007; Hanafiah, 2009; Yamin, 2007). Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati yang paling dalam (Hanafiah, 2009: 26). Selain motivasi intrinsik, ada juga motivasi ekstrinsik. Yamin (2007: 226) menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik adalah kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang yang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Hal ini diperjelas kembali bahwa motivasi ekstrinsik datangnya disebabkan dari faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
dari gurunya, hadiah (reward), kompetisi sehat antarpeserta didik, hukuman (punishment), dan sebagainya (Hanafiah, 2009: 26). Selain bentuk-bentuk motivasi yang ada di sekolah, motivasi memiliki unsur-unsur yang mempengaruhi dalam pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 97) unsur-unsur tersebut adalah: 1. Cita-cita atau aspirasi siswa Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. 2. Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. 3. Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. 4. Kondisi lingkungan siswa Terciptanya lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah membuat semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. 5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Pembelajar yang masih berkembang jiwa raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. 6. Upaya guru untuk membelajarkan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2.1.1.2 Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Sedangkan Syah (2008: 63) menambahkan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Selain itu, Djamarah (2011: 13) berpendapat juga bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari beberapa pengertian belajar di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang dengan lingkungannya untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.1.1.3 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar memiliki pengertian dari beberapa ahli. Motivasi belajar adalah suatu dorongan untuk belajar (Widarto, 2004: 11; Dimyati dan Mudjiono, 2013: 80). Dari kedua ahli tersebut, mereka memiliki pendapat yang sama mengenai pengertian motivasi belajar. Sardiman (2011: 75) menambahkan bahwa dorongan tersebut memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Hanafiah dan Suhana (2009:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
26) memiliki pengertian yang luas tentang motivasi belajar yaitu kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Karena itu, pengertian motivasi belajar dapat disimpulkan sebagai dorongan sikap positif yang timbul dari dalam diri siswa saat melakukan proses kegiatan belajar dilihat dari aspek perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik dengan indikator adanya hasrat, dorongan, harapan, penghargaan, kegiatan menarik, dan lingkungan belajar kondusif.
2.1.1.4 Fungsi Motivasi Belajar Fungsi motivasi belajar dalam meningkatkan pembelajaran adalah mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai, menyeleksi perbuatan dengan menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan (Sardiman, dalam Majid, 2013: 309). Bentuk motivasi yang terdapat di sekolah memang bermacam-macam. Menurut Sardiman (2011: 92-95), bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu: 1. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angkaangka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut. 3. Saingan atau kompetisi Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai
tantangan
sehingga
bekerja
keras
dengan
mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. 5. Memberi ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi. 6. Mengetahui hasil Semakin mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat, ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7. Pujian Pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
8. Hukuman Hal ini menjadi reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik. 10. Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. 11. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Penelitian ini menggunakan bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar di kelas dengan memberi angka, hadiah, saingan atau kompetisi, pujian, hukuman, dan tujuan yang diakui.
2.1.1.5 Indikator Motivasi Belajar Setelah siswa mempunyai motivasi belajar pada dirinya, mereka tentu akan memiliki ciri-ciri yang menandakannya melalui perilaku dan tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
mereka lakukan. Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar ini (Sardiman, 2011: 83-84) adalah: Pertama, tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Kedua, ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Ketiga, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses). Keempat, lebih senang bekerja mandiri. Kelima, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). Keenam, dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). Ketujuh, tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. Kedelapan, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Ciri-ciri tersebut dapat dihubungkan dengan indikator motivasi belajar yang diklasifikasikan sebagai berikut (Uno, 2008: 23): 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4. Adanya penghargaan dalam belajar, 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Enam indikator tersebut digunakan peneliti sebagai indikator motivasi belajar dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2.1.2 Prestasi Belajar 2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 895). Sedangkan Karwati (2004: 155) menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan yang meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Dari pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang ditunjukkan siswa dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru sesuai dengan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu IQ.
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini (Semiawan, 2007: 11) adalah: 1. Pemenuhan kebutuhan psikologis Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu kebutuhan primer, pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2. Inteligensi (IQ), emosi, dan motivasi. Pengembangan potensi anak mencapai aktualisasi optimal bukan saja dipengaruhi faktor bakat, melainkan juga faktor lingkungan yang membimbing dan membentuk perkembangan anak. Perkembangan seluruh kepribadiannya selain di latar belakangi kedua faktor tersebut juga terkait dengan kemampuan intelektual, motivasi, pengetahuan, dan konsep dirinya. 3. Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability) yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan.
2.1.3 Media Pembelajaran 2.1.3.1 Pengertian Media Pembelajaran Karwati, Anitah, dan Kustandi memiliki ide pengertian yang hampir sama tentang media pembelajaran. Segala sesuatu yang membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran dinamakan media pembelajaran (Anitah, 2010). Sedangkan Karwati (2014: 224) menambahkan bahwa media pembelajaran ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Selain itu, Kustandi dan Bambang (2011: 11) berpendapat juga bahwa media pembelajaran ini adalah sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena itu, pengertian media pembelajaran dapat disimpulkan sarana yang menyalurkan pesan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
ke siswa (atau sebaliknya) yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2.1.3.2 Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran memiliki sejumlah manfaat penting. Karwati (2014: 225-226) menyampaikan bahwa ada beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran seperti mengatasi perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh siswa, mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak, mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, memungkinkan adanya interaksi langsung, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis, merangsang dan membangkitkan motivasi untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat guru, dan memberikan pengalaman integral atau menyeluruh dari konkret sampai hal yang bersifat abstrak. Pertimbangan pemilihan media yang perlu digunakan mencakup lima aspek (Karwati, 2014: 232-234). Pertama, Perbedaan individu. Peserta didik satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Kedua adalah motivasi. Penggunaan media dapat memberi stimulus kepada peserta didik agar mereka termotivasi untuk belajar lebih giat dan terfokus sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan seperti apa yang diharapkan. Ketiga adalah emosi. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Keempat adalah partisipasi. Belajar memerlukan kegiatan partisipatif aktif dari peserta didik. Partisipasi aktif peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pembelajaran dapat dirangsang menggunakan media pembelajaran yang tepat. Kelima adalah penguatan. Pembelajaran didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku yang akan ditampilkan oleh peserta didik di masa yang akan datang.
2.1.3.3 Klasifikasi Media Pembelajaran Terdapat banyak sekali media pembelajaran, untuk memudahkannya dibuatlah klasifikasi yang menyederhanakan pengelompokan media pembelajaran. Karwati (2014: 235-242) menjelaskan bahwa klasifikasi media pembelajaran adalah: 1. Media visual Media visual adalah media yang penyampaiannya pesannya terfokus melalui indera penglihatan. 2. Media audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari isi tema. 3. Media audio-visual Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang-dengar. 4. Media cetak 5. Media model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Media model adalah media tiga dimensi yang merupakan tiruan dari beberapa objek nyata. 6. Media realita Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Realia ini merupakan benda yang sesungguhnya seperti mata uang, tumbuhan,binatang yang tidak berbahaya dan sebagainya. 7. Belajar benda sebenarnya melalui Specimen. Benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai contoh dapat disebut dengan Specimen. 8. Komputer Komputer merupakan produk yang dihasilkan perkembangan jaman modern. Beberapa kegiatan pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran berbasis komputer antara lain CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction). CAI memanfaatkan komputer bagi peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan pelatihan. Sedangkan, CMI digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi peserta didik, kuitansi. 9. Multimedia Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan media baik yang bersifat visual, audio, audio-visual, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama-sama atau serempak melalui satu alat yang disebut multimedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
10. Internet Internet ini dapat disebut juga sebagai E-learning. Media tersebut merupakan jenis kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya materi pembelajaran ke peserta didik dengan memanfaaatkan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya.
2.1.3.4 Media Pembelajaran Berbasis IT Dari klasifikasi media pembelajaran tersebut, peneliti memilih media pembelajaran berbasis IT khususnya dalam bidang multimedia. Munir (2009: 213) menyatakan bawa multimedia adalah salah satu teknologi baru yang digunakan untuk memberi gambaran terhadap satu sistem yang menggunakan komputer di mana semua media seperti teks, grafik, suara, animasi, dan video berada dalam satu software komputer. Sedangkan Kustandi dan Bambang (2011: 78) memaparkan bahwa multimedia adalah kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis, dan lain sebagainya. Mereka memiliki ide yang sama dalam pengertian multimedia. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis IT khususnya multimedia adalah alat penghubung komunikasi antara guru dengan siswa melalui teknologi khususnya media Macromedia Authorware versi 7.0 yang dilengkapi dengan gambar, teks, animasi, dan video berkaitan dengan materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.1.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Karena itu, multimedia juga memiliki kelebihan dan kelemahan di dalamnya. Kustandi dan Bambang (2011: 78) menjelaskan kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok, memberi kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, memberi rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan Munir (2009: 214) menambahkan kelebihan multimedia yaitu menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar. Munadi (2010: 153) menjelaskan bahwa kelemahan multimedia adalah pengembangannya memerlukan adanya tim yang professional dan memerlukan waktu yang cukup lama.
2.1.3.6 Multimedia Authorware Salah satu perangkat lunak yang sangat mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran adalah macromedia. Software macromedia merupakan salah satu program Authoring tool yang diproduksi oleh perusahaan pembuat software komputer macromedia. “Macromedia Authorware merupakan software yang tepat untuk membuat berbagai bentuk sajian visual yang dapat menggabungkan berbagai media, seperti video, animasi, gambar dan suara” (Fathiyah, dalam Supariada, 2012: 3). Program ini cocok dikembangkan dalam pembuatan berbagai macam aplikasi tutorial yang interaktif dan menarik. Macromedia Authorware mempunyai berbagai fasilitas yang mendukung di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
antaranya knowledge object, knowledge object authoring, multi icon editing dan juga eksportinternal media. Dengan beberapa kemudahan itulah Authorware sangat mendukung dalam penerapannya sebagai pengembang media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif.
2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.4.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata dalam Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Samatowa, 2011: 3). IPA adalah suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi mengenai dunia kita (alam semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis-hipoteis yang telah teruji yang didasarkan pada pengamatan (Benjamin, dalam Liem, 2007: xv) IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2014: 136-137). Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, produk, dan prosedur (Donosepoetro, dalam Trianto, 2014: 137). Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk diartikan sebagai sebagai hasil proses, berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di luar sekolah ataupun bahan bacaan. Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode ilmiah (scientific method).
2.1.4.2 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Empat
alasan IPA diajarkan di sekolah dasar (Samatowa, 2011: 3).
Pertama bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kedua bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Ketiga bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka. Keempat mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah: 1. memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4. mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 6. memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk membelajarkan konsepkonsep sains. Salah satu diantaranya pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan ini merupakan pendekatan yang paling banyak disarankan untuk digunakan dalam membelajarkan sains di SD berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses sains ini didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin, 1993: 5 dalam Samatowa, 2011: 5) adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
(1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalanramalan untuk melihat apakah ramalan tersebut benar
2.1.4.3 Materi Kerangka Tubuh Manusia dan Fungsinya Penelitian ini menggunakan materi IPA kelas IV semester gasal dengan SK. 1. Memahami
hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya. KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. Pertama, siswa akan belajar tentang bagianbagian rangka manusia yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Setelah itu, siswa akan mengenal tulang-tulang yang menyusun pada setiap bagian rangka tersebut beserta bentuk-bentuk tulangnya. Siswa juga akan belajar fungsi adanya rangka tubuh manusia. Materi tersebut akan membuat siswa mempunyai pengetahuan yang lebih berkaitan dengan rangka tubuh manusia. Tidak hanya itu, siswa dapat belajar menjaga kesehatan rangka tubuhnya setelah mengikuti pembelajaran ini. Mereka akan mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan rangka tubuh dan akibat jika melakukan kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Kebiasaan tersebut seperti berjalan tidak tegap, membawa tas pada salah satu bahu terus menerus, cara duduk yang membungkuk, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian Aina (2013) bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi siswa pria dan wanita dengan pemanfaatan multimedia interaktif, mengetahui perbedaan kemampuan kognitif siswa pria dan wanita dengan pemanfaatan multimedia interaktif dan mengetahui pengaruh pemanfaatan pemanfaatan multimedia interaktif pembelajaran IPA-Biologi terhadap motivasi siswa pria dan wanita. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (True Experiment Design) dengan desain penelitian Pretest-Postest Control Group Design, sampel penelitian yang diambil adalah siswa kelas IX Semester I tahun ajaran 2012/2013 SMP 19 Kota Jambi. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, regresi sederhana, uji beda, uji koordinasi dan uji anova dua jalur. Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan
multimedia
interaktif
Pembelajaran
IPA-Biologi
terhadap
kemampuan kognitif siswa putra dan putri dan terdapat interaksi antara pemanfaatan multimedia interaktif dan motivasi siswa putra dan putri SMP 19 Kota Jambi. Penelitian Bactiar, Abdurrahman, dan Wahyudi (2009) bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar kelistrikan otomotif pada sistem pengisian siswa kelas XI A SMK Texmaco Pemalang melalui penggunaan media power point. Penelitian tindakan kelas ini mengambil subjek siswa kelas XI A SMK Texmaco Pemalang tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri 4 tahap yaitu ; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Cara pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
penelitian ini yaitu melalui angket, observasi, dan tes. Dari hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengisian. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pertama penggunaan media power point dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa dengan pencapaian rata – rata nilai siklus I sebesar 68,88 dan pada siklus II menjadi 73,75, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 72,5% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II. Kedua, meningkatnya aktivitas siswa dari hanya 63,33% pada siklus I naik mencapai 83,33% pada siklus II (Keaktifan tinggi). Penelitian Harliawan, Tripalupi, dan Indrayani (2014) bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII J di SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014, dan mengetahui respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII J di SMP Negeri 5 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran dengan tahapan-tahapan dalam setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes hasil belajar pada akhir setiap siklus. Data respon siswa dikumpulkan melalui penyebaran angket/kuesioner. Data yang telah terkumpul selanjutnya
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini
menunjukkan, (1) penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang telah tuntas pada siklus I sebesar 65,52%, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang telah tuntas adalah sebesar 93,10%, dan (2) respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis TIK diperoleh skor rata- rata sebesar 41,72 dengan kategori positif. Beberapa penelitian di atas dapat digambarkan melalui bagan berikut.
Aina,M (2013) Efektifitas Pemanfaatan Multimedia Interaktif Pembelajaran Ipa- Biologi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pria Dan Wanita SMP 19 Kota Jambi
Bactiar, Abdurrahman, Wahyudi (2009)
Harliawan, Tripalupi, Indrayani (2014)
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media Power Point dalam pembelajaran kompetensi sistem pengisian di kelas IX A SMK Texmaco Pemalang tahun pelajaran 2009/2010
Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas VIII J SMP Negeri 5 Singaraja
Yang perlu diteliti adalah: Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT pada siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur tahun ajaran 2015/2016
Gambar 2.1 Bagan Literature Map Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian tersebut menyebutkan bahwa hasil penelitian menggunakan
media
pembelajaran
berbasis
IT
meningkatkan
kualitas
pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar. Penelitian-penelitian tersebut juga belum ada satu pun yang meneliti penggunaan media berbasis IT seperti Macromedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Authorware dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian yang pernah dilakukan, yaitu sebuah penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar menggunakan media pembelajaran berbasis IT khususnya Macromedia Authorware versi 7.0.
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian ini dilakukan karena melihat motivasi dan prestasi belajar IPA khususnya materi kerangka tubuh manusia di SD Negeri Sarikarya Condong Catur rendah. Anak SD pada umumnya masuk dalam tahap pemikiran operasional konkret sehingga proses pembelajaran harus menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Proses pembelajaran IPA di sekolah tersebut masih tradisional. Guru lebih banyak menjelaskan materi di depan kelas tanpa menggunakan alat peraga atau media sehingga murid hanya mendengarkan saja. Respon siswa saat pembelajaran pun bermacam-macam seperti melamun, tertawa dengan temannya, bermain dengan bolpen, bercerita dengan teman di luar materi. Selain itu, pemahaman siswa mengenai materi IPA hanya 45% dan nilai rata-rata nilai ulangan materi kerangka tubuh manusia hanya mencapai 60,48 (2013/2014) serta 61,87 (2014/2015). Kedua nilai tersebut belum mencapai KKM IPA (65). Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan sebuah tindakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT karena saat ini dunia siswa sudah dekat dengan teknologi. Perkembangan media pembelajaran IT dengan kemunculan teknologi multimedia diharapkan mampu mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
potensi siswa secara optimal. Keterpaduan antara teks, warna, animasi, audio dan video dalam satu software atau satu sajian digital akan menjadikan pembelajaran lebih menarik. Beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran adalah mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak, memungkinkan adanya interaksi langsung,
menanamkan
konsep
dasar
yang
benar,
merangsang
dan
membangkitkan motivasi untuk belajar. Jika media pembelajaran IT berupa Macromedia Authorware versi 7,0 ini diterapkan, motivasi dan prestasi belajar IPA akan meningkat.
Kondisi Awal
Tindakan
Pembelajaran berpusat pada guru (hanya satu arah)
Motivasi belajar dan prestasi belajar rendah
Penggunaan media pembelajaran berbasis IT
Motivasi belajar dan prestasi belajar tinggi
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan 2.4.1
Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan media pembelajaran berbasis IT dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
untuk bermain kuis, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware versi 7.0. 2.4.2
Penggunaan media
pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan
motivasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari skor rata-rata kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 75 (tinggi). 2.4.3 Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai rata-rata 61,17 menjadi 72 dan dari persentase ketuntasan 31,03% menjadi 70%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Kusumah & Dwitagama, 2009: 9). Pendapat yang tidak jauh berbeda dari Arikunto (2010: 12) penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK dilaksanakan dengan tahap-tahap umum yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas dan peneliti, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini menggunakan pola kolaboratif. Guru bertugas untuk melaksanakan tindakan pembelajaran ketika di kelas dan peneliti bertugas untuk merencanakan tindakan dan mengamati pembelajaran. Peneliti juga bertugas untuk membantu guru saat pembelajaran berlangsung jika guru membutuhkan bantuan.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Kemmis dan MC Taggart (dalam Arikunto, 2010; 12)
3.1.1
Perencanaan tindakan (planning) Kegiatan perencanaan meliputi identifikasi masalah, analisis penyebab
adanya masalah, dan pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai pemecahan masalah. Hal yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas yaitu masalah harus benar-benar terjadi, masalah yang perlu dipecahkan berkaitan dengan tanggung jawab, kewenangan, tugas seorang guru serta memiliki, manfaat yang jelas, dan dapat dipecahkan dalam penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3.1.2
Pelaksanaan tindakan (acting) Dalam menentukan tindakan perlu mempertimbangkan pertanyaan-
pertanyaan seperti: a) apakah tindakan (aksi) yang dipilih telah mempunyai landasan berpikir yang mantap, b) apakah alternatif tindakan (aksi) yang dipilih dapat menjawab pertanyaan yang muncul, c) bagaimana cara melaksanakan tindakan dalam bentuk strategi langkah-langkah setiap siklus dalam proses pembelajaran dikelas, d) Bagaimana cara menguji tindakan (aksi) sehingga dapat dibuktikan telah terjadi perbaikan kondisi dan peningkatan proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang diteliti.
3.1.3
Pengamatan (observing) Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data.
3.1.4
Refleksi (reflecting) Peneliti dapat menentukan apakah tindakan yang dilakukan sebagai
pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum serta akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnnya telah terpecahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian PTK ini dilaksanakan di SDN Sarikarya. Sekolah ini berada di Jalan Asem gede 48, Kragilan, Condong Catur, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini didirikan pada tahun 1977 dan tergolong bangunan milik sendiri.
3.2.2 Subjek Penelitian SDN Sarikarya Yogyakarta ini memiliki jumlah keseluruhan siswa sebanyak 145 siswa dengan jumlah 23 siswa kelas I , 22 siswa kelas II, 22 siswa kelas III, 20 siswa kelas IV, 26 siswa kelas V, dan 32 siswa kelas VI. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Sarikarya Condong Catur tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Kebanyakan orang tua siswa bekerja sebagai wiraswasta. Perekonomiannya bisa digolongkan menengah ke bawah. Perekonomian ini juga menjadi salah satu faktor pengaruh dalam prestasi belajar. Semakin ekonomi keluarga menengah ke bawah, biasanya prestasi siswa akan semakin rendah.
3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa menggunakan
media
pembelajaran
berbasis
IT
khususnya
Macromedia
Authorware di SDN Sarikarya Condong Catur. Motivasi belajar siswa dilihat dari peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
menggunakan media pembelajaran berbasis IT dalam materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 27 Oktober 2015. Berikut ini jadwal penelitian yang sudah dilaksanakan. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahun Ajaran 2015/2016 No.
Kegiatan
1. 2. 3.
Penyusunan proposal skripsi Pengajuan proposal skripsi Pengajuan rancangan penelitian Observasi pra penelitian (kondisi awal) dan wawancara Pelaksanaan penelitian Penyusunan laporan hasil penelitian Penyelesaian kelengkapan penelitian Ujian skripsi Revisi Pengesahan dokumen skripsi oleh dosen pembimbing dan dekan dan penggandaan.
4. 4. 5. 6. 6. 7. 8.
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
3.3. Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: 1. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SDN Sarikarya Condong Catur untuk melakukan penelitian di SD tersebut. 2. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk mengetahui karakteristik siswa serta motivasi dan prestasi belajar IPA.
Feb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
3. Melakukan wawancara kepada guru kelas IV dan beberapa siswa untuk mengetahui kondisi awal siswa dan permasalahan yang dialami ketika di kelas. 4. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu tentang kurangnya motivasi dan prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan materi rangka manusia. 5. Merumuskan masalah 6. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. 7. Menyusun silabus, RPP, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, LKS. 8. Pembuatan instrumen penelitian. 9. Pembuatan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware versi 7,0.
3.4 Rencana Setiap Siklus Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran @ 35 menit. Siklus pertama membahas materi bagian-bagian rangka, bentuk-bentuk tulang rangka, dan persendian. Siklus kedua membahas materi fungsi rangka, pemeliharaan rangka, dan kelainan tulang. Kedua siklus sama-sama menggunakan media pembelajaran berbasis IT dengan Macromedia Authorware versi 7,0. Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
3.4.1 Siklus I 3.4.1.1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : (a) mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP tentang rangka manusia, (b) pembuatan media pembelajaran dengan Macromedia Authorware, (c) menyusun lembar kerja siswa (LKS), (d) menyusun lembar observasi, (e) menyusun lembar angket motivasi belajar, dan (f) menyusun lembar penilaian prestasi siswa.
3.4.1.2 Pelaksanaan Pertemuan I a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam 2) Siswa mendapat aturan belajar 3) Melakukan kegiatan apersepsi. (Mengamati Gambar) 4) Siswa siap dan dan termotivasi untuk belajar dan menyanyi lagu gubahan tentang kerangka tubuh manusia dan fungsinya. (Pemberian motivasi melalui gambar) 5) Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Kegiatan Inti 1) Siswa terbagi dalam 4 kelompok. (Pembagian kelompok untuk bermain kuis )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2) Siswa mengamati video bagian rangka dan bagian-bagian nama tulang kerangka tubuh manusia pada media pembelajaran Macromedia Authorware. (Menonton Video) 3) Setiap kelompok menyebutkan bagian-bagian nama tulang kerangka tubuh manusia. (Menyimak Video) 4) Siswa mendapatkan penekanan materi dari guru. 5) Siswa mengerjakan LKS dengan mengisi nama-nama tulang pada gambar kerangka tubuh manusia secara mandiri di dalam kelompok. 6) Semua kelompok bermain sebuah quis tentang bagian-bagian rangka manusia. (Bermain kuis melalui Macromedia Authorware) c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
Pertemuan II a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam 2) Siswa mengulang kembali materi sebelumnya dalam kegiatan apersepsi. 3) Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia. 4) Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b. Kegiatan Inti 1) Siswa terbagi dalam 4 kelompok. (Pembagian kelompok untuk bermain kuis) 2) Siswa mengeksplorasi pengetahuan awalnya mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi pada manusia. (Mengamati gambar + pemberian motivasi melalui gambar) 3) Siswa menonton video pada Macromedia Authorware mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi. (Menonton Video) 4) Siswa mendapat penekanan materi dari guru. 5) Setiap siswa mengerjakan LKS. (Menyimak Video) 6) Siswa dan guru melakukan tanya jawab (quis) tentang materi bagian – bagian tulang dan persendian pada rangka tubuh manusia. (Bermain kuis melalui Macromedia Authorware) 7) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
3.4.1.3 Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal motivasi siswa mengikuti pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi ini tidak hanya pada siklus I saja, tetapi juga dilakukan pada siklus II.
3.4.1.4 Refleksi Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus yang pertama. Analisis yang dilakukan yaitu peneliti merefleksikan atau mengevaluasi proses dan hasil pada siklus I dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, dan kondisi akhir mengenai ada tidaknya kemajuan yang timbul. Hasil siklus I ini kemudian dibandingkan dengan target siklus I yang sudah ditentukan. Proses dan hasil yang diperoleh juga direfleksikan kembali apakah ada kendala-kendala yang terjadi pada siklus pertama. Jika proses dan hasilnya belum memenuhi target, peneliti merencanakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II.
3.4.2 Siklus II 3.4.2.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran dari silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), mempersiapkan materi dalam bentuk media pembelajaran Macromedia Authorware, menyiapkan lembar observasi, menyusun lembar angket motivasi belajar, dan menyusun lembar penilaian prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
3.4.2.2 Pelaksanaan Pertemuan I a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam. 2) Siswa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari bersama di siklus I dalam kegiatan apersepsi. 3) Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia dan beberapa pertanyaan. 4) Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. b. Kegiatan Inti 1) Siswa
mengekplorasi
fungsi
adanya
rangka
bagi
manusia.
(Mengamati gambar + Pemberian motivasi melalui gambar) 2) Siswa menonton video fungsi rangka tubuh manusia dari Macromedia Authorware. (Menonton Video) 3) Siswa menyebutkan fungsi-fungsi dari kerangka tubuh manusia. (Menyimak Video) 4) Siswa menghubungkan fungsi tersebut dengan cara menjaga kesehatan rangka. 5) Siswa menyebutkan cara-cara untuk menjaga kesehatan rangka manusia. 6) Setiap siswa mengerjakan LKS. 7) Siswa memperagakan cara posisi duduk dan berdiri yang benar serta makanan-makanan yang berpengaruh bagi kesehatan rangka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
Pertemuan II a. Kegiatan Awal 1) Memberi salam 2) Siswa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari bersama di siklus II pertemuan 1 dalam kegiatan apersepsi. 3) Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. b. Kegiatan Inti 1) Siswa terbagi dalam 4 kelompok. (Pembagian kelompok untuk bermain kuis) 2) Siswa mengeksplorasi pengetahuan awalnya mengenai kelainan rangka manusia yang diketahuinya. (Mengamati Gambar + Pemberian motivasi melalui gambar) 3) Siswa menonton video kelainan rangka di Macromedia Authorware. (Menonton Video) 4) Siswa menyebutkan beberapa kelainan rangka dan penyebabnya setelah mengamati video. (Menyimak Video) 5) Setiap kelompok memilih satu macam kelainan rangka yang diketahuinya untuk dibacakan di depan kelas. 6) Setiap siswa mengerjakan LKS di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
7) Siswa mendengarkan penjelasan/ catatan penting dari guru tentang macam-macam kelainan rangka. 8) Setiap
kelompok
melakukan
kuis.
(Bermain
kuis
melalui
Macromedia Authorware) 9) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu. c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan, refleksi, evaluasi, doa, dan salam penutup.
3.4.2.3 Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung di siklus II. Fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal motivasi siswa mengikuti pembelajaran. Selain itu, kegiatan pada siklus II ini juga mencatat perubahan-perubahan positif yang kemungkinan terjadi saat pembelajaran di siklus II. Dari sinilah peneliti mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa dalam pembelajaran.
3.4.2.4 Refleksi Peneliti menganalisa hasil tindakan pada siklus yang kedua berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal-hal yang direfleksikan meliputi hambatanhambatan dan kesulitan yang dialami pada saat melaksanakan pembelajaran, melakukan perbandingan skor antara kondisi siklus I dan kondisi siklus II,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II dengan target hasil yang harus dicapai di siklus II. Jika sudah mencapai target sesuai indikator pembelajaran dan terjadi peningkatan dari siklus I maka pembelajaran di siklus II dihentikan dan kemudian diambil kesimpulan tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT. Apabila dalam hasil penelitian ini masih dirasa perlu perbaikan, bisa menjadi masukan bagi penelitian yang selanjutnya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu motivasi dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan teknik nontes dan tes.
3.5.1 Non Tes 3.5.1.1 Observasi Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda), atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Indriantoro, dalam Sangadji & Sopiah, 2010: 152). Observasi dilakukan ketika peneliti berada di dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti melingkari butir-butir pernyataan yang sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
3.5.1.2 Wawancara Interview yang sering disebut pula wawancara atau kuisioner lisan adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Sangadji & Sopiah, 2010: 151). Dalam penelitian ini, digunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan teknik wawancara yang menggabungkan teknik terstruktur dan tidak terstruktur. Pada awalnya, peneliti menanyakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat topiktopiknya sejak awal, selanjutnya satu per satu diperdalam lebih lanjut berdasarkan jawaban dari pihak yang diwawancarai (Arikunto, 2010: 270). Wawancara ini dilakukan secara langsung dari guru sebelum penelitian untuk memperkuat latar belakang permasalahan di bab pertama mengenai motivasi belajar siswa.
3.5.1.3 Kuesioner Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian (Yaumi & Damopolii, 2014: 126). Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Kuesioner ini diberikan kepada siswa sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan pada akhir pembelajaran setiap siklusnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor motivasi dari kondisi awal hingga siklus akhir (sesudah diberi tindakan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3.5.1.4 Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seserang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki (Sedarmayanti, 2002: 86) dalam buku Metode Penelitian Pendidikan (Mahmud, 2011: 183). Teknik ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder (data yang telah dikumpulkan orang lain). Penelitian ini menggunakan dokumentasi dari nilai rata-rata ulangan pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada tahun 2013/2014
dan
2014/2015 untuk mengukur prestasi belajar siswanya. Teknik pengumpulan datanya dengan langkah mencari dokumen hasil rata-rata prestasi siswa kelas IV semester gasal kedua tahun tersebut. Setelah itu, mencatat dan merekap data untuk melihat kondisi prestasi belajar awal siswa.
3.5.2 Tes Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Taniredja &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Mustafidah, 2011: 50). Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada siklus 1 dan 2. Pemberian tes yang berupa butir soal sejumlah 20 butir dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran per siklusnya. Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka.
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa non tes untuk mengukur motivasi belajar siswa dan tes yang digunakan untuk melihat prestasi belajar siswa. Instrumen non tes digunakan dalam bentuk lembar observasi, wawancara, dan kuesioner sedangkan instrumen tes dalam bentuk soal objektif.
3.6.1 Non Tes Instrumen penelitian non tes digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, digunakan triangulasi data yang meliputi lembar observasi, wawancara dari peneliti dan kuesioner untuk siswa. 3.6.1.1 Lembar Observasi Bentuk pedoman observasi dalam penelitian ini adalah pedoman yang berstruktur atau memakai kemungkinan jawaban dan telah ditetapkan indikatorindikator dari setiap jawaban sebagai pegangan pengamat waktu melakukan observasi. Lembar observasi diisi oleh peneliti ketika mengamati siswa saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
melakukan proses pembelajaran di kelas. Instrumen yang dikembangkan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Variabel
Indikator
Hasrat dan keinginan berhasil
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Motivasi Belajar
Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam pembelajaran
Kegiatan menarik
Lingkungan belajar kondusif
Kriteria Khusus yang dituliskan Siswa bertanya pada guru bila mengalami kesulitan terhadap materi yang diajarkan Siswa semangat saat mengikuti pembelajaran Siswa berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru Siswa jenuh dengan materi yang diberikan Siswa lupa mengerjakan soal yang diberikan guru
No. Item A1 A2 A3 A4 A5
Siswa memiliki keinginan untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru Siswa bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti Siswa mencatat jika guru memberikan catatan penting Siswa malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang belum saya pahami Siswa cepat bosan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru Siswa memiliki cita-cita yang harus dicapai Siswa berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA Siswa malas belajar karena sudah puas dengan nilai sekarang Siswa senang ketika mendapatkan nilai tambahan
D1
Siswa ingin mendapat nilai tinggi
D2
Siswa cuek jika mendapatkan nilai jelek Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan gambar Siswa merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video Siswa malas mengikuti pembelajaran dengan menggunakan gambar Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif Siswa mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan sehingga suasana kelas menjadi gaduh Siswa menyukai situasi kelas yang bersih sehingga fokus dalam belajar Siswa merasa terganggu dengan kelas yang kotor Siswa terbiasa dengan suasana kelas yang kotor
B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3
D3 E1 E2 E3 E4 F1 F2 F3 F4 F5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Observasi Kriteria Baik Sekali Baik Kurang Kurang sekali
Skor 4 3 2 1
3.6.1.2 Pedoman Wawancara Wawancara ini dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada guru saat mengamati proses pembelajaran kondisi awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum penelitian berlangsung. Instrumen yang dikembangkan adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru No. 1. 2. 3.
Aspek Proses pembelajaran di kelas Motivasi Belajar Prestasi Belajar
Item Pertanyaan 1, 2, 3, 10 4, 5, 6, 7, 9 8
Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa Variabel
Indikator Hasrat dan keinginan berhasil Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Motivasi Belajar
Item Pertanyaan 6, 7 1, 2, 3
Kegiatan menarik
4
Lingkungan belajar kondusif
5
3.6.1.3 Kuesioner Kuesioner pada dasarnya merupakan daftar pertanyaan yang jawabannya merupakan satuan atau unit data penelitian yang diperlukan. Data yang diperlukan merupakan indikator dari variabel serta merupakan dimensi-dimensi terukur dari konsep; ditangkap melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden (Mahmud, 2011: 177). Kuesioner dalam penelitian ini berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
kuesioner tertutup karena sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah rating-scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, seperti sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju (Arikunto, 2010: 195). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala ini bertujuan untuk mengukur skala sikap dan menggunakan ukuran ordinal (Nazir, 2014: 297). Peneliti memilih empat alternatif jawaban karena jika menggunakan lima alternatif jawaban (1-5) maka responden cenderung akan memilih alternatif yang ada di tengah/ netral (Arikunto, 2010: 284). Tabel 3.6 Pernyataan Instrumen Kuesioner Motivasi Indikator
Hasrat dan keinginan berhasil
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam pembelajaran
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Saya bertanya pada guru bila mengalami kesulitan terhadap materi yang diajarkan Saya semangat saat mengikuti pembelajaran Saya berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru Saya memiliki keinginan untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru Saya bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti Saya mencatat jika guru memberikan catatan penting Saya memiliki cita-cita yang harus saya capai Saya berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA Saya senang ketika mendapatkan nilai tambahan Saya ingin mendapat nilai tinggi Saya tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video
Saya jenuh dengan materi yang diberikan
Kegiatan menarik Saya tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan gambar
Saya lupa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
Saya malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang belum saya pahami Saya cepat bosan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru
Saya malas belajar karena saya sudah puas dengan nilai sekarang Saya cuek jika mendapatkan nilai jelek Saya merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video Saya malas mengikuti pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Lingkungan belajar kondusif
Saya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif Saya menyukai situasi kelas yang bersih sehingga fokus dalam belajar Saya merasa terganggu dengan kelas yang kotor
menggunakan gambar Saya mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan sehingga suasana kelas menjadi gaduh Saya terbiasa dengan suasana kelas yang kotor
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Variabel
No 1 2
3 Motivasi Belajar
4
5 6
Indikator Hasrat dan keinginan berhasil Dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam pembelajaran Kegiatan menarik Lingkungan belajar kondusif
Nomor Soal A1, A2, A3, A4, A5 B1, B2, B3, B4, B5
Favorable
Unfavorable
Jumlah
3
2
5
3
2
5
2
1
3
2
1
3
2
2
4
3
2
5
C1, C2, C3
D1, D2, D3
E1, E2, E3, E4 F1, F2, F3, F4, F5
Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Kuesioner Kriteria Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Item Positif Favorable 4 3 2 1
Skor Item Negatif Unfavorable 1 2 3 4
3.6.2 Tes Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes bentuk objektif dengan jawaban singkat (short answer). Tes objektif dengan jawaban singkat dipilih karena tes objektif dinilai sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
penerapan prinsip- prinsip (Arifin, 2009: 135). Tes digunakan dalam setiap akhir siklus. Tabel 3.9 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus I Variabel
Prestasi Belajar
Indikator Mengetahui bagian-bagian nama tulang pada rangka tubuh manusia. Mengetahui bentuk-bentuk tulang rangka manusia. Mengetahui sendi-sendi yang terdapat pada rangka manusia.
No. Item 1, 2, 3, 7, 9, 13, 14, 16, 17, 18, 19 5, 8, 11, 20 4, 6, 10, 12, 15
Tabel 3.10 Matriks Pengembangan Instrumen Soal Tes Objektif Siklus II Variabel
Prestasi Belajar
Indikator Mengetahui fungsi rangka tubuh manusia. Menjelaskan cara memelihara kesehatan rangka tubuh manusia. Membedakan macam-macam kelainan rangka pada manusia.
No. Item 1, 2, 4, 7, 16, 17, 18, 19 5, 6, 8, 9, 12, 14 3, 10, 11, 13, 15, 20
3.7 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ini menguji instrumen dengan menghitung validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap instrumen baik dari variabel motivasi dan prestasi belajar siswa. 3.7.1 Validitas Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar baik yang baku maupun yang dibuat sendiri oleh guru adalah validitas, yaitu sejauh mana tes benar-benar mengukur pengetahuan atau sifat yang tepat seperti yang dimaksud oleh tujuan tes itu (Friedenberg, dalam Supratiknya, 2012: 29). Ada tiga jenis validitas yaitu validitas isi yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sebagaimana dimaksud, validitas konstruk yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
konstruk tertentu baik berupa kemampuan yang lebih didominasi oleh fungsi kognitif seperti inteligensi maupun fungsi afektif seperti sifat, dan validitas kriteria yang memeriksa sejauh mana tes mampu memprediksikan variabelvariabel tertentu sebagaimana diharapkan berdasarkan penalaran teoretis tertentu. Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu:
3.7.1.1 Validitas konstruk Perhitungan validitas konstruk ini menggunakan program SPSS versi 21 for Windows. Sugiyono (2010: 176) mengungkapkan bila r hitung lebih besar dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5 %, maka perbedaan itu signifikan sehingga instrumen dinyatakan valid. Arikunto (2012: 89) juga mengungkapkan jika r hitung < r tabel maka item tersebut tidak valid. Peneliti sebelumnya mengujicobakan 30 soal kepada 24 siswa kelas VI SDN Perumnas dan 23 siswa kelas VI SDN Sarikarya. SDN Perumnas dipilih karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan SD peneliti, selain itu sekolah tersebut berlokasi dalam satu lingkup UPT dengan SDN Sarikarya. Dari 30 soal uji coba masing-masing siklus tersebut, peneliti hanya mengambil 20 soal siklus I dan 20 soal siklus II yang terbukti valid. Berikut hasil perhitungan SPSS dari soal-soal yang telah diujikan tersebut. Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Item Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
r tabel (N=47) 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288
r hitung (Pearson Correlation) (taraf sig. 5%) 0,421 0,175 -0,123 0,695 0,378
Keputusan Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14 Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20 Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30
0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288
0,323 0,389 0,342 0,079 0,360 0,439 0,299 0,391 0,412 0,489 0,300 0,549 0,465 0,646 -0,049 0,157 -0,166 0,122 0,648 0,437 0,479 -0,032 0,376 0,695 0,297
Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Peneliti memilih soal valid bernomor 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 24, 25, 26, 28, dan 29 untuk soal evaluasi siklus I. Sedangkan berikut ini hasil uji coba soal pada siklus II. Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Item Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13
r tabel (N=47) 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288
r hitung (Pearson Correlation) (taraf sig. 5%) 0,611 0,396 0,037 0,595 0,069 0,080 0,207 0,523 0,177 0,313 0,566 -0,009 0,395
Keputusan Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Soal 14 Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20 Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30
0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288 0,288
0,336 0,595 0,349 0,686 0,069 0,304 0,329 0,477 0,160 0,396 0,594 0,316 0,423 0,414 -0,008 0,686 0,341
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Peneliti memilih soal valid bernomor 1, 2, 4, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, dan 30 untuk soal evaluasi siklus II.
3.7.1.2 Validitas isi Validitas isi digunakan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2011:177). Validitas isi disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli (experts judgment). Dalam hal ini yang berperan sebagai ahli atau validator adalah (1) dosen PGSD, (2) kepala sekolah SDN Sarikarya, dan (3) guru kelas IV SDN Sarikarya. 1. Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran ini merupakan komponen penting dalam pembelajaran sehingga peneliti perlu meminta validasi kepada tiga ahli untuk memberikan evaluasi dan penilaian. Validasi perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
ini dinilai dengan menggunakan kriteria validasi perangkat pembelajaran seperti pada tabel berikut ini (Riduwan, 2013: 15). Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Nilai
Keterangan
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Sangat Layak Layak Cukup layak Kurang layak Sangat kurang layak
Setelah perangkat pembelajaran sudah divalidasikan kepada tiga orang ahli, maka didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 3.14 Rata-rata Validasi Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran
No.
1
Silabus
2
RPP
3
LKS
4
Materi Ajar
5
Soal Evaluasi
Rata-rata Total
Validator Dosen IPA PGSD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata Dosen IPA PGSD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata Dosen IPA PGSD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata Dosen IPA PGSD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata Dosen IPA PGSD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata
Skor 80 100 95 91,66 84,5 92,8 85,7 87,66 82,1 100 92,8 91,63 95,8 91,6 91,6 93 78,1 96,8 96,8 90,56 90,90
Setelah divalidasi oleh para ahli, maka didapatkan bahwa hasil validasi untuk silabus sebesar 91,66 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Sedangkan, hasil validasi RPP adalah 87,66 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi LKS adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
91,63 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi materi ajar adalah 93 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Hasil validasi soal evaluasi adalah 90,56 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Kemudian, hasil rata-rata total seluruh perangkat pembelajaran menjadi sebesar 90,90. Hasil validasi tersebut dapat dikategorikan “Sangat Layak” (Tabel 3.13). Oleh karena itu, perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan soal evaluasi dapat digunakan untuk penelitian.
2. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner juga perlu divalidasi dengan menggunakan expert judgment dari tiga orang ahli yaitu dosen psikologi USD, kepala sekolah SDN Sarikarya, dan guru kelas IV SDN Sarikarya. Kriteria validasi lembar observasi dan kuesioner ini ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3.15 Kriteria Validasi Instrumen Penelitian Nilai
Keterangan
81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20
Sangat Layak Layak Cukup layak Kurang layak Sangat kurang layak
Setelah instrumen penelitian sudah divalidasi, maka didapatkan hasil perolehan di dalam tabel berikut. Tabel 3.16 Rata-rata Validasi Instrumen Penelitian No.
Instrumen Pembelajaran
1
Lembar Observasi
Validator Dosen Psikologi USD Kepala Sekolah SDN Sarikarya
Skor 91,6 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
2
Lembar Kuesioner
Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata Dosen Psikologi USD Kepala Sekolah SDN Sarikarya Guru Kelas IV SDN Sarikarya Rata-rata
Rata-Rata Total
95,8 95,8 92,5 100 95 95,83 95,81
Setelah divalidasi oleh para ahli, maka didapatkan bahwa hasil validasi untuk lembar observasi sebesar 95,8 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Sedangkan, hasil validasi lembar kuesioner adalah 95,83 dan dinyatakan “Sangat Layak”. Kemudian, hasil rata-rata total seluruh instrumen
penelitian menjadi sebesar
95,81. Hasil validasi tersebut dapat dikategorikan “Sangat Layak” (Tabel 3.15). Oleh karena itu, instrumen penelitian seperti lembar observasi dan kuesioner dapat digunakan untuk penelitian.
3.7.2 Reliabilitas Realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama (Sukmadinata, 2008: 229-230). Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Tingkat reliabilitas dengan metode ini diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1 (Triton, 2006: 248). Apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel 3.17 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha 0,00 s.d. 0,20 >0,20 s.d. 0,40 >0.40 s.d. 0, 60 >0,60 s.d. 0,80 >0,80 s.d. 1,00
Tingkat Reliabilitas Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel
Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS versi 21 for Windows dengan taraf signifikansi 5%. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, dalam Ghozali, 2009: 46). Peneliti hanya mencari reliabilitas dari 20 soal siklus I dan II yang sudah terbukti valid. Berikut hasil perhitungan SPSS dari reliabilitas soal-soal tersebut. Tabel 3.18 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,817
20
Tabel 3.19 Hasil Uji Validasi Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,833
20
Dari perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan II tersebut diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha on Standardized Items adalah 0,817 dan 0,833.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Dapat dikatakan soal-soal
yang telah diujikan sudah reliabel dan layak
digunakan.
3.8 Teknik Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Data kualitatif berupa motivasi belajar siswa yang diperoleh dari observasi dan kuesioner. Data kuantitatif digunakan untuk penilaian prestasi belajar siswa. 3.8.1 Analisis Motivasi Belajar Siswa Penilaian motivasi belajar siswa dihitung menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Analisis motivasi dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, akhir siklus I, dengan akhir siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut. 1. Menghitung kuesioner motivasi
siswa dengan memberi skor setiap
pernyataannya. 2. Memasukkan skor tersebut ke dalam setiap indikator motivasi belajar. 3. Menghitung jumlah total skor kuesioner motivasi belajar setiap siswa. 4. Menghitung total skor kuesioner motivasi belajar per indikator. 5. Menghitung total keseluruhan skor kuesioner motivasi belajar dari semua indikator tersebut. 6. Menghitung rata-rata kuesioner motivasi belajar seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
7. Menghitung hasil observasi motivasi belajar dari setiap pengamat. 8. Menghitung rata-rata hasil observasi motivasi belajar setiap siklusnya.
9. Menghitung rata-rata motivasi belajar siswa per siklusnya.
Arikunto (2005: 245) mengelompokkan hasil belajar menjadi lima kategori seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.20 Pedoman Interpretasi Hasil Belajar Siswa NO 1 2 3 4 5
ANGKA
HURUF
KETERANGAN
80 – 100 66 – 79 56 – 65 40 - 55 30 – 39
A B C D E
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal
Peneliti membuat rentang kriteria skor motivasi belajar berdasarkan pada sumber tersebut. Selanjutnya, hasil rata-rata yang sudah diperoleh dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok seperti tabel berikut ini. Tabel 3.21 Pedoman Interpretasi Motivasi Belajar Siswa NO
ANGKA
KETERANGAN
1 2
66 – 100 56 – 65
Tinggi Sedang
3
30 – 55
Rendah
10.
Membandingkan tingkat motivasi awal dengan tingkat motivasi siklus I
dan membandingkan tingkat motivasi siklus I dengan tingkat motivasi siklus II. Pembandingan ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3.8.2 Analisis Prestasi Belajar Siswa Data selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang berguna untuk menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan. Analisis data deskriptif ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam analisis prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut. 1. Mengkoreksi hasil kerja siswa terhadap soal evaluasi siklus I dan II. 2. Menghitung skor yang diperoleh setiap siswa. 3. Penyekoran penilaian aspek kognitif Skor jawaban benar
=1
Skor jawaban salah
=0
4. Menghitung nilai siswa dengan rumus: Nilai = jumlah benar x 5 5. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus : Rata-rata kelas = 6. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus Persentase = 7. Membandingkan prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan tingkat prestasi belajar siswa siklus I dengan tingkat prestasi belajar siswa siklus II. Hal ini untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3.9 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan kondisi pada tiap akhir siklus. Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan motivasi dan prestasi belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA untuk kelas IV SD N Sarikarya pada KD 1.1 Melakukan mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya adalah 65. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan No.
Variabel
1.
Motivasi belajar
2.
Prestasi belajar
Indikator Skor rata-rata motivasi belajar Nilai rata-rata Persentase Ketuntasan dengan KKM (65)
Kondisi Awal
Target Akhir Siklus I Siklus II
53,95 (rendah)
75 (tinggi)
61,17
72
31,03%
70%
Siklus penelitian dihentikan ketika target akhir sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Proses Penelitian Tindakan Kelas ini membahas tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada setiap siklusnya. 4.1.1.1 Prasiklus Kondisi awal dalam tahap ini diperoleh dari hasil observasi motivasi belajar di dalam kelas sebelum diberi tindakan menggunakan media pembelajaran berbasis IT sebesar 53 (rendah). Setelah itu, siswa diberikan kuesioner awal sebelum tindakan untuk melihat motivasi yang dirasakan oleh siswa sendiri. Hasil kuesioner kondisi awal kelas IV sebesar 54,9 (rendah). Kedua perolehan antara observasi dan kuesioner menunjukkan bahwa motivasi siswa masih kurang. Selain itu, peneliti juga mendapatkan nilai rata-rata prestasi belajar IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 sebesar 61,17 dengan persentase ketuntasan kedua tahunnya sebesar 31,03 %.
4.1.1.2 Siklus I Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada 21 dan 28 September 2015. Materi pada tahap ini mengambil KD 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1. Perencanaan Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, materi ajar, media pembelajaran, dan soal evaluasi sebelum melaksanakan proses Pelaksanaan Tindakan Kelas. Peneliti juga menyiapkan instrumen pembelajaran seperti lembar observasi dan kuesioner untuk melihat motivasi belajar di siklus I ini. 2. Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 21 September 2015 pukul 08.10 – 09.20 WIB di kelas IV. Pada kegiatan awal, guru memberi salam dan mengkondisikan siswanya untuk kembali belajar dengan sebuah lagu kerangka tubuh manusia. Lalu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah belajar materi bagian-bagian tulang manusia. Kegiatan inti dimulai dengan membagi empat kelompok kecil dengan cara berhitung. Jumlah siswa hadir pada proses pembelajaran pertemuan I sebanyak 19 siswa dari 20 siswa. Setelah mereka duduk bersama dengan kelompok, guru bertanya kepada siswa mengenai nama-nama bagian tulang manusia. Kemudian, siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada beberapa siswa yang menjawab dengan tepat dan ada yang kurang tepat. Bahkan, ada pula yang tidak menjawab sama sekali karena ketidaktahuan nama bagian-bagian tulang tersebut. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk menonton video tentang pembagian rangka manusia. Mereka dapat menyebutkan pembagian rangka manusia tersebut dengan cepat dan kompak. Hampir seluruh siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
menyebutkan pembagian rangka manusia dengan benar setelah mengamati video tersebut. Guru mengapresiasi mereka dengan tepuk tangan. Lalu, siswa ditunjukkan gambar-gambar rangka manusia secara rinci yang ditampilkan melalui Macromedia Authorware. Guru menjelaskan nama-nama setiap bagian rangka kepada siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa melakukan sebuah permainan sederhana di depan kelas. Semua siswa membentuk lingkaran besar dan guru berdiri di tengah-tengah lingkaran untuk memberi aba-aba. Permainan tersebut dinamakan “Lakukan dan jangan tirukan”. Guru akan mengucapkan perintah seperti, “Pegang.... tulang betis !”. Secara bersamaan, guru juga akan bertindak sebagai pengecoh siswa dengan memegang bagian tulang yang tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya. Hal itu akan membuat siswa harus berkonsentrasi dengan apa yang diucapkan oleh guru dan bukan menirukan apa yang dipegang oleh guru. Selain itu, pemahaman materi nama-nama tulang juga perlu dipahami oleh siswa sendiri. Setelah itu, mereka belajar bersama-sama di dalam kelompok untuk mengenali nama-nama bagian rangka manusia dengan mengisi LKS. Guru mendampingi proses pembelajaran pada setiap kelompok. Ternyata, permainan sederhana tersebut mampu membantu pemahaman siswa dalam mengenali namanama tulang rangka manusia. Setelah waktu pengerjaan LKS sudah habis, guru dan siswa saling membahas LKS yang sudah dikerjakan siswa. Pembahasan ini dilakukan seperti ketika bermain kuis. Setiap kelompok harus menjawab bagian huruf pada LKS yang diminta oleh guru. Jika jawaban benar, kelompok tersebut akan mendapat poin. Beberapa siswa di dalam kelompok juga diminta untuk maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
ke depan kelas menyebutkan nama tulang dan memegang letak tulang tersebut di bagian tubuhnya sesuai dengan perintah guru. Kegiatan penutup dilakukan dengan membuat kesimpulan bersama antara guru dan siswa. Kemudian, guru melakukan refleksi singkat tentang manfaat belajar mengenali nama-nama bagian tulang rangka manusia. Setelah itu, guru mengakhiri pembelajaran IPA melalui ucapan terimakasih kepada siswanya karena sudah belajar bersama dan pemberian salam. Siswa pun boleh beristirahat. Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada 28 September 2015 pukul 08.10 – 09.20 WIB. Kegiatan awal dilakukan dengan siswa dan guru saling mengucap salam. Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk belajar kembali tentang kerangka tubuh manusia dengan menyanyikan lagu seperti pada pertemuan I. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan siswa pada pertemuan II ini. Jumlah siswa hadir pada proses pembelajaran pertemuan II sebanyak 19 siswa dari 20 siswa. Pada kegiatan inti, guru mengajak siswa mengeksplorasi bentuk tulang pada hewan yang sering mereka jumpai dengan gambar-gambar yang ditampilkan di Macromedia Authorware. Gambar-gambar tersebut seperti bentuk tulang paha ayam, iga sapi yang sering mereka ketahui di dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mereka mengetahui gambar-gambar tersebut, guru menghubungkan bentuk tulang hewan dengan bentuk tulang manusia yang memiliki kesamaan. Lalu, guru memutarkan sebuah video tentang bentuk tulang manusia menggunakan Macromedia Authorware. Guru bertanya kepada siswa berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
macam bentuk tulang yang terdapat pada manusia. Siswa menyebutkan pertanyaan tersebut. Guru memberi penekanan materi kepada siswa dengan singkatan 3P / PiPi Dedek (Pipih, Pipa, dan Pendek) dan catatan penting lainnya. Guru juga memutarkan video tentang persendian kepada siswa. Mereka harus mengetahui berapa macam sendi yang ada pada manusia dan bagaimana gerakannya. Siswa juga mengerjakan LKS sambil mencermati video-video yang diputarkan kembali oleh guru. Pemutaran video-video tersebut diharapkan agar siswa lebih mudah memahami bentuk dan gambar tulangnya serta macam dan gerakan persendiannya. Setelah selesai belajar bersama, guru meminta siswa untuk berkelompok kembali seperti yang sudah dibentuk pada pertemuan I. Guru akan melakukan kuis cerdas cermat tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan I dan II. Setiap kelompok mendapat kesempatan menjawab sesuai gilirannya, tetapi jika jawaban yang diberikan salah maka soal akan dialihkan pada kelompok selanjutnya. Kelompok yang menjawab benar akan mendapatkan poin. Setelah kuis selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara individual dan mengisi kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan penutup dilakukan dengan membuat kesimpulan bersama antara guru dan siswa. Kemudian, guru melakukan refleksi singkat tentang manfaat belajar mengenali bagian-bagian tulang manusia dan persendian. Guru juga mengevaluasi pembelajaran pada siklus I yang sudah dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Setelah itu, guru mengakhiri pembelajaran IPA melalui ucapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
terimakasih kepada siswanya karena sudah belajar bersama dan pemberian salam. Siswa pun boleh beristirahat. 3. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran dan motivasi belajar IPA. Hasil observasi pertemuan pertama menunjukkan bahwa siswa masih terlihat malu-malu untuk bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan. Selain itu, siswa juga terlihat takut salah menjawab ketika guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait nama-nama tulang manusia. Hal yang berbeda ditunjukkan saat menonton video pembagian rangka manusia. Semua siswa terlihat memandang ke satu arah untuk melihat video di depan kelas. Mereka juga bisa menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat dan kompak setelah menonton video. Saat pembahasan LKS, beberapa siswa awalnya tampak malu-malu dan takut menunjukkan nama tulang manusia di depan kelas. Guru tetap memotivasi siswa agar mereka berani maju dan tidak takut salah. Akhirnya siswa pun mau maju dan mencoba menunjukkan bagian tulang yang diperintahkan oleh guru. Meskipun jawabannya salah, ia tetap mencoba mencari tahu jawaban yang benar. Akhirnya siswa tersebut mengakui menjadi lebih paham setelah berani maju dan mau mencoba. Pertengahan proses pembelajaran banyak siswa yang sudah tidak fokus kembali untuk belajar. Mereka berbicara dengan teman sebelahnya, kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi, dan ada siswa yang bermain di dalam kelas bersama teman sebelahnya. Ketika kondisi siswa mulai lelah seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
tindakan tersebut, guru mempunyai inisiatif permainan sederhana untuk mencairkan suasana agar lebih bersemangat. Awalnya mereka kesulitan mengikuti permainan tersebut karena mereka belum memahami sekali tentang nama-nama bagian tulang pada manusia. Lama kelamaan siswa menjadi lebih paham mengikuti permainan dan mereka terlihat bersemangat kembali melanjutkan pembelajaran. Pertemuan kedua siswa terlihat sekali antusias mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa tertarik dengan gambar-gambar berkaitan dengan bentuk-bentuk tulang pada hewan. Beberapa siswa menceritakan pengetahuan awal mereka terkait dengan gambar tersebut. Selain itu, pada pertemuan ini banyak video yang ditayangkan untuk siswa. Ada video tentang bentuk-bentuk tulang manusia dan video persendian. Beberapa siswa mengikuti gerak persendian seperti yang ada di video tersebut. Bahkan, mereka meminta guru untuk memutarkan kembali video tersebut agar mereka dapat menirukan gerak persendiannya. Kuis yang ada di Macromedia Authorware tersebut menantang setiap kelompok untuk mendapatkan poin. Mereka bersemangat sekali mengikuti kuis tersebut dan menginginkan bermain kuis lebih lama lagi. 4. Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini sudah berjalan sesuai dengan rencana, tetapi masih ada kendala-kendala yang dihadapi baik dari pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan pertama, kondisi siswa untuk semangat belajar masih kurang. Ada beberapa siswa yang berbicara di luar materi dengan teman sebelahnya, bermain, tertawa bersama temannya saat belajar, dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
mendengarkan guru saat penyampaian materi. Selain itu, tulisan pada gambar nama-nama tulang di Macromedia Authorware kurang besar sehingga siswa yang duduk di belakang tidak dapat melihat dengan jelas. Pada pertemuan kedua, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal evaluasi sangat kurang sehingga guru harus menambah waktu sekitar 15 menit. Lembar kerja siswa pada pertemua kedua juga tidak dibahas secara tuntas oleh guru. Kemudian, ada dua kelompok yang mengandalkan satu anggotanya untuk menjawab pertanyaan dari kuis. Beberapa anggota yang lain dalam satu kelompok tersebut hanya diam dan kadang-kadang bermain dengan temannya. Hasil rata-rata untuk skor motivasi belajar pada siklus I sebesar 72,78 (tinggi). Perolehan hasil tersebut didapatkan dari rata-rata observasi (guru kelas satu observer) dan kuesioner motivasi belajar yang dibagikan oleh tiap siswa. Rata-rata skor motivasi belajar pada kondisi awal diperoleh sebesar 53,95 (rendah). Motivasi pada siklus I ini mengalami peningkatan dari motivasi belajar kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan. Kemudian, peneliti menargetkan keberhasilan motivasi belajar sebesar 75. Hasil perolehan motivasi belajar siswa di siklus I sudah menunjukkan motivasi yang tinggi, tetapi masih belum memenuhi target indikator keberhasilan. Sedangkan rata-rata prestasi belajar siswa di siklus I sebesar 70,78. Pada kondisi awal didapatkan rata-rata prestasi belajar sebesar 61,17 dengan KKM 65. Kedua hasil rata-rata prestasi belajar antara siklus I dan kondisi awal terlihat berbeda. Hasil perolehan prestasi siklus I mengalami peningkatan dan juga sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
melebihi KKM yang ditetapkan sekolah. Kemudian, peneliti membuat target keberhasilan prestasi belajar sebesar 72. Berikut ini hasil ketercapaian siklus I. Tabel 4.1 Ketercapaian Siklus I Variabel
Indikator
Motivasi Belajar
Rata-rata skor motivasi belajar Rata-rata nilai tes
Prestasi Belajar
Persentase siswa yang mencapai KKM (65)
Kondisi Awal
Target
Siklus I
53,95
75
72,78
61,17
72
70,78
31,03 %
75 %
68,42 %
Berdasarkan data pada tabel 4.1 hasil perolehan motivasi dan prestasi belajar masih di bawah target. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan untuk melanjutkan ke siklus kedua untuk melampaui target sekaligus juga memperbaiki kendala-kendala yang dihadapi di siklus I.
4.1.1.3 Siklus II Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada 30 September dan 1 Oktober 2015. Materi pada tahap ini mengambil KD 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. 1. Perencanaan Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, materi ajar, media pembelajaran, dan soal evaluasi sebelum melaksanakan proses Pelaksanaan Tindakan Kelas. Peneliti juga menyiapkan instrumen pembelajaran seperti lembar observasi dan kuesioner untuk melihat motivasi belajar di siklus II ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
2. Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan I ini dilaksanakan pada 30 September 2015 pukul 09.40 – 10.50 WIB. Kegiatan awal dilakukan dengan siswa dan guru saling mengucap salam. Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk belajar kembali tentang kerangka tubuh manusia dengan menyanyikan lagu seperti pada siklus I. Siswa sudah dapat menghafal lagu tersebut dengan baik sehingga menjadi lebih bersemangat untuk belajar kembali. Guru menanyakan pada siswa secara langsung tentang tujuan pembelajaran yang akan didapatkan nanti. Sebelum membahas lebih dalam mengenai fungsi rangka dan cara menjaganya, guru meminta siswa mengeksplorasi pengetahuannya tentang fungsi adanya rangka bagi manusia. Beberapa siswa menjawab pertanyaan dan jawaban mereka hampir semua benar. Setelah itu, siswa menonton video tentang fungsi adanya rangka. Siswa wajib menyimak dan menuliskan beberapa fungsi adanya rangka pada lembar kerja siswa yang sudah disediakan oleh guru. Video tersebut diputar sebanyak dua kali untuk memperdalam pengetahuan siswa. Ketika guru menanyakan fungsi rangka pada beberapa siswa, mereka dapat menjawab dengan benar. Bahkan, mereka saling berebut untuk mendapat kesempatan menjawab dari guru. Setelah siswa belajar tentang fungsi rangka, guru mengajak siswa untuk mencermati beberapa gambar tentang kebiasaan orang membawa tas dan posisi tidur. Beberapa dari mereka menanyakan alasan tidak boleh membawa tas yang berbeban berat dan tidak boleh tidur tengkurap. Guru pun menjawab setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
pertanyaan-pertanyaan
yang
terlontar
dari
siswa
tersebut.
Guru
dapat
menghubungkan materi tersebut dengan peristiwa-peristiwa yang ada di kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi kesempatan guru untuk memberikan motivasi kepada siswa bagaimana cara menjaga rangkanya dengan baik karena usia mereka tergolong masa pertumbuhan tulang. Guru dapat mengingatkan sekaligus mengubah kebiasaan buruk mereka menjadi kebiasaan yang baik bagi rangkanya. Kemudian, siswa mengerjakan LKS kembali untuk menjawab cara menjaga kesehatan rangka yang sudah didiskusikan bersama. Sebelum masuk ke akhir pembelajaran, guru meminta masing-masing siswa mempraktekkan posisi duduk dan berdiri yang baik. Guru menilai cara posisi duduk dan berdiri mereka. Sebagian siswa mempraktekan posisi duduk dan berdiri yang benar, tetapi sebagiannya lagi masih diperbaiki oleh guru. Kegiatan penutup dilakukan dengan membuat kesimpulan bersama antara guru dan siswa. Kemudian, guru melakukan refleksi singkat tentang manfaat belajar mengenali fungsi rangka dan cara menjaga rangka. Setelah itu, guru mengakhiri pembelajaran IPA melalui ucapan terimakasih kepada siswanya karena sudah belajar bersama dan pemberian salam. Siswa pun boleh beristirahat. Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada 1 Oktober 2015 pukul 09.40 – 10.50 WIB. Kegiatan pembelajaran diawali dengan saling mengucapkan salam antara guru dan siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan mengajak siswa bernyanyi lagu kerangka tubuh manusia. Semakin sering bernyanyi lagu tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
siswa dapat menyanyikan lagu tersebut tanpa bantuan teks. Mereka bernyanyi dengan suara yang lantang dan bersemangat sekali. Setelah itu, beberapa siswa dapat menebak materi yang akan dipelajarinya saat itu. Guru memberikan apresiasi pada siswa dengan tepuk tangan karena tebakannya memang benar yaitu tentang kelainan tulang rangka manusia. Sebelum membahas materi tersebut, guru meminta siswa berkelompok seperti pada kelompok siklus I. Lalu, guru menanyakan pada siswa mengenai kelainan tulang rangka manusia. Tidak ada respon siswa sama sekali saat itu. Kemudian, guru menampilkan sebuah gambar tentang salah satu kelainan rangka yaitu polio. Mereka heran dengan gambar tersebut dan berkomentar, “Kok kakinya bisa kecil ! Tulang tok !”. Komentar-komentar dari siswa pun dijawab oleh guru dengan menjelaskan nama penyakit dan penyebabnya. Ketika mereka tahu bahwa penyebabnya karena tidak diberi vaksin polio, mereka bersyukur secara spontan kepada Tuhan. “Untung wae, aku biyen cilik ditetesi vaksin polio!”, ujar seorang siswa secara spontan. Setelah itu, guru mengajak siswa menonton video tentang kelainan rangka. Saat menonton video tersebut, para siswa tertawa melihat animasi yang menurut mereka sangat lucu. Mereka juga harus menyimak dan menuliskan macam-macam kelainan rangka yang ada pada video tersebut. Setelah selesai mengisi lembar kerja siswa, guru memberi penguatan materi kepada siswa. Kemudian, guru meminta setiap kelompok mengambil lima amplop yang sudah ditempelkan di papan tulis. Amplop tersebut berisi satu gambar kelainan rangka. Setiap amplop memiliki gambar yang berbeda. Tugas setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
adalah menyebutkan nama kelainan rangka, menjelaskan penyebabnya, dan mempraktekkan orang yang terkena kelainan rangka tersebut. Setiap kelompok berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing. Lalu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke teman-temannya. Setelah semua kelompok sudah maju, setiap kelompok bersiap mengikuti kuis seperti cerdas cermat menggunakan Macromedia Authorware. Tantangan soal pun juga semakin lebih tinggi karena memuat materi penuh dari kerangka tubuh manusia (siklus I dan siklus II). Mereka menjawab soal dengan penuh antusias karena beberapa kelompok ada yang salah menjawab, sehingga soal harus dilemparkan ke kelompok lain untuk mendapat jawaban yang tepat. Antusiasme tersebut terlihat karena setiap kelompok bersaing mendapatkan poin. Setelah kuis selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individual dan mengisi kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan penutup dilakukan dengan membuat kesimpulan bersama antara guru dan siswa. Kemudian, guru melakukan refleksi singkat tentang manfaat belajar kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Guru juga mengevaluasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II yang sudah dilaksanakan. Poin-poin yang sudah dikumpulkan oleh setiap kelompok dari siklus I dan II dibacakan oleh guru. Setiap kelompok mendapatkan reward karena sudah mengikuti pembelajaran dengan semangat. Setelah itu, guru mengakhiri penelitian di kelas melalui ucapan terimakasih kepada siswanya dan pemberian salam. Siswa pun boleh beristirahat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
3. Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran dan motivasi belajar IPA di siklus II. Hasil observasi pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa siswa merasa semangat di awal pembelajaran dengan menyanyikan lagu kerangka tubuh manusia. Mereka bernyanyi dengan suara yang keras dan penuh semangat. Siswa juga sudah berani bertanya dan mengkritisi beberapa gambar yang ditampilkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan sederhana sudah mulai muncul pada saat pembelajaran. Sebagian besar siswa juga menyimak video dan menuliskan hal-hal penting di lembar kerja siswa. Mereka berusaha sendiri dan terlihat tidak banyak obrolan dengan temannya saat itu. Hal itu dibuktikan dengan lembar kerja yang sudah terisi dan jawabannya pun benar saat dibahas bersama-sama. Ketika guru memberikan motivasi tentang cara menjaga kesehatan rangka, semua siswa mendengarkan dan memperhatikan guru berbicara. Guru memberikan motivasi dengan peristiwa-peristiwa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan ketertarikan siswa untuk mendengarkannya. Sedangkan pada pertemuan kedua, siswa juga merasa lebih semangat untuk menyanyikan lagu kerangka tubuh manusia di awal pembelajaran. Mereka mengakui sendiri bahwa mereka sudah hafal dengan setiap lirik dari lagu tersebut. Siswa merasa tertarik dengan video yang terakhir tentang kelainan rangka. Animasi yang ada membuat mereka tertawa saat menonton video tersebut. Semua siswa berani maju dan tidak malu-malu lagi saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Diskusi setiap kelompok sangat terlihat dalam hal kerja samanya karena setiap kelompok membahas tugas bersama-sama. Bahkan, setiap kelompok tidak ingin kelompok lain mengetahui gambar amplop yang didapatkannya. Mereka ingin memberitahu gambar tersebut ketika sudah dipanggil guru untuk mempresentasikan pada teman-temannya. Semangat dan antusiasme siswa juga terlihat ketika setiap kelompok bersaing mendapatkan poin tambahan saat mengikuti kuis. Setiap kelompok berkeinginan untuk menjadi kelompok yang menang sehingga mendapatkan reward dari guru. 4. Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sudah berjalan sesuai dengan rencana. Pada pertemuan pertama siswa sudah dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kondisi belajar terlihat kondusif dan dapat dikondisikan. Sedangkan pada pertemuan kedua, ada beberapa kendala yang dihadapi. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal evaluasi dan kuesioner ternyata kurang sehingga guru harus menambah waktu sekitar 15 menit. Ada siswa dalam satu kelompok yang menyalahkan anggotanya karena salah menjawab soal kuis. Hal ini menyebabkan anggota dalam satu kelompok tidak kondusif dan tidak bersemangat mengikuti kuis kembali. Kemudian, guru memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa tersebut supaya tidak melakukan perbuatannya lagi. Setelah diberi nasehat, siswa tersebut mendukung temantemannya dalam satu kelompok bersemangat menjawab soal kuis kembali. Hasil rata-rata untuk skor motivasi belajar pada siklus II sebesar 76,8 (tinggi). Perolehan hasil tersebut didapatkan dari rata-rata observasi (guru kelas -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
satu observer) dan kuesioner motivasi yang dibagikan oleh tiap siswa. Rata-rata skor motivasi belajar pada siklus I diperoleh sebesar 72,78 (tinggi). Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Sedangkan, peneliti menargetkan keberhasilan motivasi sebesar 75. Hasil perolehan motivasi belajar siswa di siklus II ini sudah memenuhi target indikator keberhasilan. Kemudian, rata-rata prestasi belajar siswa di siklus II sebesar 77,5. Pada siklus I didapatkan rata-rata prestasi belajar sebesar 70,78. Kedua hasil rata-rata prestasi belajar antara siklus I dan II menunjukkan adanya peningkatan. Sedangkan, peneliti membuat target keberhasilan prestasi belajar sebesar 72. Berikut ini hasil ketercapaian siklus II. Tabel 4.2 Ketercapaian Siklus II Variabel Motivasi Belajar Prestasi Belajar
Indikator Rata-rata skor motivasi Rata-rata nilai tes Persentase siswa yang mencapai KKM (65)
Kondisi Awal
Target
Siklus I
Siklus II
53,95
75
72,78
76,8
61,17
72
70,78
77,5
31,03 %
75 %
68,42 %
85 %
Berdasarkan tabel 4.2, hasil perolehan prestasi belajar sudah melebihi target
keberhasilan.
Oleh
karena
itu,
peneliti
menyimpulkan
untuk
memberhentikan penelitian di siklus II tentang motivasi dan prestasi belajar IPA di kelas IV SDN Sarikarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
4.1.2 Motivasi Belajar 4.1.2.1 Data Motivasi Kondisi Awal 1. Lembar Pengamatan / Observasi Pengamatan motivasi belajar di kondisi awal ini dilakukan pada 10 September 2015. Peneliti mengamati guru saat melakukan proses pembelajaran IPA di kelas tanpa menggunakan media apapun. Perolehan hasil observasi didapatkan sebesar 53. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah dilihat dari tabel 3.21. 2. Kuesioner Kuesioner ini diisi oleh 20 siswa kelas IV SDN Sarikarya untuk mengukur seberapa besar motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran IPA. Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Hasil rata-rata kuesioner motivasi belajar kondisi awal adalah 54,9 dan termasuk dalam kriteria “motivasi rendah”. 3. Hasil Motivasi Belajar Kondisi Awal Tabel 4.4 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Kondisi Awal Variabel Motivasi Belajar
Instrumen Lembar Observasi Kuesioner
Rata-rata
Hasil 53 54,9 53,95
Hasil perhitungan motivasi belajar dari rata-rata lembar observasi dan kuesioner di kondisi awal adalah 53,95. Hasil tersebut menunjukkan kriteria “motivasi rendah”.
4.1.2.2 Data Motivasi Belajar Siklus I 1. Lembar Pengamatan/ Observasi Observasi dilakukan oleh dua pengamat pada tanggal 28 September 2015. Hasil observasi didapatkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pengamat Pengamat I Pengamat II Total Rata-rata
Skor 66 66 132 66
Rata-rata observasi motivasi belajar siswa pada tahap siklus I adalah 66 dan termasuk dalam kriteria “motivasi tinggi”. 2. Kuesioner Kuesioner ini diisi oleh 19 siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hasil rekapan kuesioner siklus I didapatkan sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Hasil rata-rata kuesioner motivasi belajar pada tahap siklus I adalah 79,57 dan menunjukkan “motivasi tinggi”. 3. Hasil Motivasi Belajar Siklus I Tabel 4.7 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus I Variabel Motivasi Belajar
Instrumen Lembar Observasi Kuesioner
Rata-rata
Hasil 66 79,57 72,78
Hasil perhitungan motivasi belajar dari rata-rata lembar observasi dan kuesioner di siklus I adalah 72,78. Hasil tersebut menunjukkan “motivasi tinggi”.
4.1.2.3 Data Motivasi Siklus II 1. Lembar Pengamatan/ Observasi Observasi dilakukan oleh dua pengamat pada tanggal 1 Oktober 2015. Hasil observasi didapatkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pengamat Pengamat I Pengamat II Total Rata-rata
Skor 68 74 142 71
Rata-rata observasi motivasi belajar siswa pada tahap siklus II adalah 71 dan termasuk dalam kriteria “motivasi tinggi”. 2. Kuesioner Kuesioner ini diisi oleh 20 siswa kelas IV SDN Sarikarya. Hasil rekapan kuesioner siklus II didapatkan sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Hasil rata-rata kuesioner motivasi belajar pada tahap siklus II adalah 82,6 dan menunjukkan “motivasi tinggi”. 3. Hasil Motivasi Belajar Siklus II Tabel 4.10 Hasil Keseluruhan Motivasi Belajar Siklus II Variabel Motivasi Belajar
Instrumen Lembar Observasi Kuesioner
Rata-rata
Hasil 71 82,6 76,8
Hasil perhitungan motivasi belajar dari rata-rata lembar observasi dan kuesioner di siklus II adalah 76,8. Hasil tersebut menunjukkan “motivasi tinggi”.
4.1.3 Prestasi Belajar 4.1.3.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal Berikut ini hasil prestasi belajar IPA kelas IV tahun ajaran 2013/2014 SDN Sarikarya pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel 4.11 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2013/2014 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Siswa FBS DNA CSN RAD RPP MOPP NM DA DF NE SFA RAB DUMS DKS IANS AW FMK MRDS ATKS ASI HHNW DAK JP MF TKPH JAAP ARP
Nilai
Ketuntasan
68 54 66 55 61 61 44 40 40 85 60 60 55 60 88 55 65 65 70 70 65 60 50 50 55 75 56
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah
1633
Rata-rata
60,48
Persentase Ketuntasan (KKM=65)
37,03%
Peneliti juga mendapatkan data hasil prestasi belajar kondisi awal materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada tahun 2014/2015. Materi tersebut didapatkan pada kelas V karena pada tahun tersebut sekolah memakai kurikulum 2013 tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tabel 4.12 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa Tahun 2014/2015 No.
Nama Siswa
1 AANM 2 ASI 3 ARPS 4 AW 5 BW 6 CCS 7 DA 8 DUMS 9 DNA 10 DKS 11 DAK 12 FMK 13 FBS 14 GA 15 HHNW 16 IAM 17 IANS 18 JS 19 JAAP 20 JP 21 MF 22 MRDS 23 MBA 24 MOPP 25 NE 26 NM 27 RAD 28 RPP 29 RAB 30 SFA 31 TKPH Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan (KKM=65)
Nilai
Ketuntasan
56 67 74 56 73 61 59 60 64 68 60 61 64 59 61 51 71 53 46 46 57 76 60 57 80 57 61 59 59 63 79 1918 61,87
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
25,80%
Berikut ini hasil rekapan rata-rata prestasi belajar siswa kondisi awal pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Tabel 4.13 Rata-rata Prestasi Belajar Kondisi Awal Prestasi Belajar Tahun 2013/2014 Tahun 2014/2015 60,48 61,87 37,03 % 25,80 % 61,17
Keterangan Rata-rata Persentase Ketuntasan Rata-rata Akhir
Perolehan rata-rata prestasi belajar siswa pada kondisi awal sebesar 61,17. Hasil tersebut masih berada di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah.
4.1.3.2 Data Prestasi Belajar Siklus I Berikut ini hasil nilai evaluasi siklus I yang dikerjakan oleh 19 siswa kelas IV SDN Sarikarya tanggal 28 September 2015. Tabel 4.14 Prestasi Belajar Siswa Siklus I No.
Nama Siswa
1 SPR 2 FDSE 3 AH 4 KAD 5 AHRFW 6 EFF 7 GS 8 MDE 9 AA 10 TRW 11 GWP 12 AJG 13 DPF 14 SNSQ 15 BK 16 NA 17 IN 18 RBS 19 SIM Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan (KKM=65)
Nilai
Ketuntasan
75 90 80 70 50 55 75 65 50 50 45 45 85 85 90 90 90 65 90 1345 70,78
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
68,42 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Perolehan rata-rata prestasi belajar di siklus I sebesar 70,78. Hasil tersebut menunjukkan 13 siswa atau 68,42 % sudah mencapai KKM dan 6 siswa atau 31,57 % belum mencapai KKM.
4.1.3.3 Data Prestasi Belajar Siklus II Berikut ini hasil nilai evaluasi siklus II yang dikerjakan oleh 20 siswa kelas IV SDN Sarikarya tanggal 1 Oktober 2015. Tabel 4.15 Prestasi Belajar Siswa Siklus II No.
Nama Siswa
1 SPR 2 FDSE 3 AH 4 KAD 5 AHRFW 6 AKW 7 EFF 8 GS 9 MDE 10 AA 11 TRW 12 GWP 13 AJG 14 DPF 15 SNSQ 16 BK 17 NA 18 IN 19 RBS 20 SIM Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan (KKM=65)
Nilai
Ketuntasan
95 95 75 85 50 65 75 80 75 70 75 60 50 85 90 90 75 90 75 95 1550 77,5
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
85 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Perolehan rata-rata prestasi belajar di siklus II sebesar 77,5 dan termasuk dalam kriteria “baik”. Hasil tersebut menunjukkan 17 siswa atau 85 % sudah mencapai KKM dan 3 siswa atau 15 % belum mencapai KKM.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT Proses belajar mengajar dengan menerapkan media pembelajaran IT menjadikan siswa memiliki motivasi dan prestasi yang tinggi. Pada kondisi awal, siswa terlihat kurang antusias mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa mengobrol dengan teman sebelahnya ketika guru menjelaskan materi. Selain itu, siswa kurang fokus saat diminta menjawab pertanyaan dari guru langsung. Berbeda dengan suasana proses belajar mengajar pada tahap siklus I dan II. Siswa terlihat antusias saat mengikuti pembelajaran. Dinamika kelas lebih terlihat interaktif antara guru dan siswa dibandingkan dengan pembelajaran di kondisi awal. Siswa hanya duduk terpaku selama proses belajar pada kondisi awal atau pembelajaran hanya tertuju satu arah yaitu guru saja. Penggunaan media pembelajaran IT khususnya Macromedia Authorware versi 7.0 ini diterapkan saat pembelajaran siklus I dan II sebagai berikut: 4.2.1.1 Mengamati gambar Guru menunjukkan beberapa gambar yang mendukung pemberian materi ke siswa melalui Macromedia Authorware. Gambar-gambar tersebut bertujuan untuk memotivasi siswa semangat mengikuti pembelajaran. Selain itu, ada gambar-gambar yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
4.2.1.2 Pemberian motivasi melalui gambar Guru memberikan motivasi melalui lagu gubahan tentang kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Lagu tersebut dinyanyikan di awal pembelajaran untuk memberi semangat belajar pada siswa. Selain itu, guru memberi motivasi langsung ketika siswa mulai tertarik dengan gambar-gambar berkaitan dengan materi. Motivasi tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat mendapatkan makna manfaat belajar materi tersebut. 4.2.1.3 Menonton video Guru
menayangkan
video
yang
berkaitan
dengan
materi
agar
mempermudah siswa memahami materi yang dipelajari. Video ini berupa animasi dan efek suara yang menarik untuk siswa ikuti. Video tersebut juga diputarkan dua kali atau lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Jika hanya sekali diputarkan, siswa belum memahami materi dengan baik. 4.2.1.4 Menyimak video Guru meminta siswa menyimak dan menulis apa yang ditayangkan melalui video di LKS (lembar kerja siswa). Hal tersebut dilakukan supaya guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa melalui video. Tidak hanya mendengar video saja, tetapi siswa perlu menulis hal-hal yang penting dari video tersebut. 4.2.1.5 Pembagian kelompok untuk bermain kuis Saat pembelajaran, guru membagi siswa dalam empat kelompok. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Kelompok ini membantu siswa memahami materi bersama dengan teman-temannya. Melalui pembagian kelompok ini guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
dapat memberikan poin bintang untuk kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. 4.2.1.6 Bermain kuis melalui Macromedia Authorware Guru memberikan poin bintang saat bermain kuis melalui multimedia IT. Kuis tersebut membantu siswa mengingat kembali materi-materi yang sudah dipelajari.
4.2.2 Peningkatan Motivasi Belajar Penelitian peningkatan motivasi siswa menggunakan media pembelajaran berbasis IT telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016. Variabel motivasi diteliti dengan menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 21 September 2015 dan 28 September 2015. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 30 September 2015 dan Kamis, 1 Oktober 2015. Hasil observasi pada siklus I yang dilakukan oleh dua observer adalah 66 (Tabel 4.5). Hasil tersebut mengalami peningkatan dari observasi pada kondisi awal sebelumnya yaitu hanya sebesar 53. Pada siklus II terjadi peningkatan ratarata observasi kembali sebesar 71 (Tabel 4.8). Berdasarkan data tersebut, hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sampai ke siklus II. Selain observasi, peneliti juga mendapatkan hasil kuesioner yang sudah dikerjakan oleh siswa untuk mendukung perolehan data motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Hasil kuesioner juga mengalami peningkatan setiap indikatornya. Ada enam indikator yaitu hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam pembelajaran, kegiatan menarik, lingkungan belajar kondusif. Peningkatan dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.16 Indikator Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keterangan
Hasrat
Dorongan
Harapan
Penghargaan
Kegiatan Menarik
Lingkungan
190
198
156
158
176
220
296 324 Meningkat
297 337 Meningkat
192 210 Meningkat
196 207 Meningkat
247 252 Meningkat
284 322 Meningkat
Hasil rata-rata observasi dan kuesioner tersebut digabungkan menjadi satu sehingga menjadi hasil rata-rata motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Sarikarya. Bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar yang mendukung adanya peningkatan tersebut adalah sebagai berikut: (1) memberikan angka/nilai pada setiap kegiatan belajar (soal evaluasi, point kuis kelompok), pemberian hadiah berupa alat tulis bagi kelompok pemenang di akhir siklus II, memberikan pujian berupa tepuk tangan dan kata-kata motivasi selama proses pembelajaran (“Ayo pasti bisa!”, Hebat!), memberi hukuman lewat penghapusan poin bintang jika melanggar aturan kelas, serta menyampaikan tujuan yang harus dicapai sebelum pembelajaran dimulai. Berikut ini hasil rekapitulasi peningkatan pencapaian motivasi belajar dari kondisi awal sampai siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Tabel 4.17 Rekapitulasi Peningkatan Pencapaian Motivasi Belajar Nama Siswa 1 SPR 2 FDSE 3 HA 4 KAD 5 AHBF 6 AAK 7 EFF 8 GS 9 MDE 10 AA 11 TRW 12 GWP 13 AJG 14 DPF 15 SNSQ 16 BK 17 NA 18 IN 19 RBS 20 SIM Rata-rata No
Skor 61 56 58 53 46 55 55 54 53 66 51 44 45 50 85 58 48 57 50 53 53,95
Kondisi Awal Kategori Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah
Skor 92 93 81 87 61 86 81 70 65 75 59 81 89 82 83 81 81 83 82 72,78
Siklus I Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Skor 94 93 96 88 64 76 89 81 86 69 85 78 73 91 87 88 73 78 82 81 76,8
Siklus II Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan pencapaian skor motivasi belajar siswa. Ada lima siswa yang mengalami peningkatan dari “sedang dikondisi awal, kemudian menjadi “tinggi” disiklus 1 dan siklus II. Satu siswa konsisten mempunyai motivasi belajar “tinggi” dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II. Sepuluh siswa mengalami peningkatan motivasi belajar dari “rendah-tinggi-tinggi. Ada satu siswa di kondisi awal memiliki motivasi “tinggi” lalu “sedang” di siklus I kemudian “tinggi” di siklus II. Ada satu siswa yang dari kondisi awal “rendah” ke “sedang” di siklus I lalu ke “tinggi” di siklus II. Ada satu siswa yang meningkat dari motivasi belajar kondisi awal “rendah” ke “tinggi” di siklus II, meskipun pada siklus I sedang sakit. Ada juga satu siswa yang motivasi belajar kondisi awalnya “rendah” menjadi “ sedang” di siklus I dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
II. Anak tersebut tidak mengalami peningkatan motivasi belajar ke tinggi karena perlu pendampingan dari orang tua. Motivasi belajar siswa saat mengikuti kegiatan proses belajar mengajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat secara sederhana melalui perbandingan berikut. Tabel 4.18 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Variabel
Instrumen
Kondisi Awal
Target
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II
Motivasi Belajar
Rata-rata skor motivasi belajar
53,95
75
72,78
76,8
Berdasarkan data kondisi awal diperoleh rata-rata motivasi belajar sebesar 53,95 (rendah). Setelah diberi tindakan pada siklus I rata-rata motivasi belajar meningkat sebesar 72,78 (tinggi). Hasil motivasi belajar pada siklus I ternyata belum memenuhi target 75 sehingga dilanjutkan pada siklus II. Kemudian, pada siklus II rata-rata motivasi belajar meningkat kembali sebesar 76,8 (tinggi) dan hasil tersebut sudah melampaui target. Perubahan setiap siklus dan antar siklus dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
72,78
76,8
53,95 Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Analisis data hasil motivasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai akhir siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan. Hal ini sesuai dengan salah satu kelebihan multimedia yaitu memberi rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, media pembelajaran IT khususnya multimedia Authorware versi 7,0 terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
4.2.3 Peningkatan Prestasi Belajar Penelitian peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan media pembelajaran berbasis IT telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2015/2016. Variabel prestasi diteliti dengan menggunakan soal evaluasi setiap akhir siklus. Hasil rekapitulasi capaian prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.19 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa SPR FDSE HA KAD AHBFW AAK EFF GS MDE AA TRW GWP AJG DPF SNSQ BK NA IN
Kondisi Awal Nilai Kategori
Nilai 75 90 80 70 50
55 75 65 50 50 45 45 85 85 90 90 90
Siklus I Kategori Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Nilai 95 95 75 85 50 65 75 80 75 70 75 60 50 85 90 90 75 90
Siklus II Kategori Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
19 RBS 20 SIM Rata-rata Persentase Ketuntasan KKM (65)
65 90 61,17 31,03 %
Tuntas Tuntas 70,78 68,42 %
75 95
Tuntas Tuntas 77,5 85 %
Nilai prestasi belajar untuk kondisi awal memakai nilai tahun 2013/2014 dan 2014/2015 sehingga nama siswa berbeda dengan tahun 2015/2016. Tabel 4.19 tersebut menunjukkan bahwa ada tiga siswa yang mengalami peningkatan prestasi belajar dari “tidak tuntas” di siklus I ke “tuntas” di siklus II. Selain itu, ada tiga belas siswa yang stabil di siklus I dan II pada kriteria “tuntas” dan tiga siswa pada kriteria tidak tuntas baik di siklus I maupun siklus II. Pada kondisi awal, peneliti mendapatkan data hasil ulangan kerangka tubuh manusia dan fungsinya kelas IV tahun ajaran 2013/2014. Rata-rata prestasi belajar siswa tahun tersebut adalah 60,48. Jumlah siswa yang tuntas ada 10 dari 27 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 37,03 % (Tabel 4.11). Sedangkan pada tahun 2014/2015 rata-rata prestasi belajar siswa adalah 61,87. Jumlah siswa yang tuntas ada 8 dari 31 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 25,80 % (Tabel 4.12). Dari kedua tahun tersebut dapat digabungkan rata-rata prestasi belajar siswa kondisi awal adalah 61,17 (Tabel 4.13) dengan ketuntasan 31,03 % dan ketidaktuntasan sebesar 68,97 %. Berikut ini gambar persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
31,03%
Persentase Jumlah Siswa yang sudah Mencapai KKM Persentase Jumlah Siswa yang Belum Mencapai KKM
68,97%
Gambar 4.2 Persentase Pencapaian KKM Kondisi Awal
Setelah diberi tindakan pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70,78 (Tabel 4.14). Ada 13 siswa dari 19 siswa yang tuntas mencapai KKM. Persentase ketuntasannya sebesar 68,42 % dan ketidaktuntasannya sebesar 31,58%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan terendah 45. Berikut ini gambar persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I.
Persentase Jumlah Siswa yang Sudah Mencapai KKM 31,58%
68,42% Persentase Jumlah Siswa yang Belum Mencapai KKM
Gambar 4.3 Persentase Pencapaian KKM Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa meningkat menjadi 77,5 (Tabel 4.15). Ada 17 siswa yang tuntas mencapai KKM dan persentase ketuntasannya sebesar 85 %. Sedangkan persentase ketidaktuntasannya sebesar 15 %. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 50. Berikut ini gambar persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II.
Persentase Jumlah Siswa yang Sudah Mencapai KKM
15%
85%
Persentase Jumlah Siswa yang Belum Mencapai KKM
Gambar 4.4 Persentase Pencapaian KKM Siklus II
Berdasarkan analisa rata-rata perolehan nilai ulangan materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya pada pembelajaran awal, siklus I, dan siklus II ternyata ada perubahan dan kenaikan setiap siklusnya. Peningkatan prestasi belajar ini didukung juga dengan kegiatan kompetisi kuis yang membantu pemahaman siswa dalam materi belajar. Persaingan kelompok atau kompetisi ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sardiman (2011: 92). Selain itu, faktor intelegensi, emosi, dan motivasi juga berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Faktor lingkungan kelas yang menarik dan kondusif dapat membimbing dan membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
perkembangan anak menjadi lebih baik. Berikut tabel peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari beberapa aspek. Tabel 4.20 Peningkatan Prestasi Belajar Variabel
Prestasi Belajar
Aspek
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Nilai tertinggi Nilai terendah Target Rata-rata nilai ulangan Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) Tindakan
88 40 61,17 31,03 %
90 45
95 50
Pembelajaran konvensional
72 70,78 68,42 %
77,5 85 %
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis IT
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis IT
Seperti terlihat pada tabel tersebut, persentase ketuntasan kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah 31,03%, 68,42%, dan 85%. Kenaikan persentase ketuntasan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 37,39% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 16,58%. Jadi, terjadi kenaikan persentase ketuntasan dari kondisi awal sampai akhir siklus II sebesar 53,97%. Data peningkatan persentase prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal sampai akhir siklus II akan lebih jelas
dalam persen (%)
melalui gambar diagram di bawah ini. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
85 68,42 Kondisi Awal 31,03
Siklus I Siklus II
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Persentase Siswa Mencapai KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Sedangkan rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal adalah 61,17 , siklus I adalah 70,78 , dan siklus II adalah 77,5. Rata-rata kenaikan prestasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I adalah 9,61. Kemudian, kenaikan rata-rata prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 6,72. Jadi, terjadi kenaikan nilai ratarata prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II sebesar 16,33. Data peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal sampai akhir siklus II akan lebih jelas melalui gambar diagram di bawah ini. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
70,78
77,5
61,17 Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.6 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Analisis data hasil prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai akhir siklus II menunjukkan terjadinya kenaikan atau peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran IT khususnya multimedia Authorware versi 7,0 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1
Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dalam upaya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA pada materi kerangka tubuh manusia dan fungsinya di kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun ajaran 2015/2016 telah dapat dilakukan dengan langkah-langkah: mengamati gambar, pemberian motivasi melalui gambar, menonton video, menyimak video, pembagian kelompok untuk bermain kuis, dan bermain kuis melalui Macromedia Authorware versi 7.0.
5.1.2
Penggunaan media pembelajaran berbasis IT khususnya melalui Macromedia Authorware versi 7,0 dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya di kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata motivasi belajar dari kondisi awal 53,95 (rendah) menjadi 72,78 (tinggi) pada siklus I dan meningkat menjadi 76,8 (tinggi) pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
5.1.3
Penggunaan media pembelajaran berbasis IT khususnya melalui Macromedia Authorware versi 7,0 dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya di kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata nilai ulangan dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) dalam setiap siklusnya. Rata-rata nilai ulangan meningkat dari kondisi awal 61,17 menjadi 70,78 pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31,03% menjadi 68,42% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85% pada siklus II.
5.2 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut sebagai berikut: 5.2.1 Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan oleh peneliti dan bukan oleh guru kelas sendiri. Hal ini disebabkan guru kelas mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer sehingga takut pembelajaran tidak optimal. 5.2.2 Prestasi belajar hanya diukur pada aspek kognitif saja karena keterbatasan waktu yang dialami oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
5.2.3 Peneliti kekurangan waktu mengajar pada pertemuan kedua siklus I dan II sehingga peneliti menggunakan waktu istirahat untuk menambah waktu pengerjaan soal evaluasi. Beberapa siswa kurang kondusif saat mengerjakan soal evaluasi karena ingin segera beristirahat.
5.3 Saran Beberapa saran yang diberikan peneliti adalah: 5.3.1 Penelitian ini sebaiknya dilaksanakan oleh guru kelas yang lebih tahu tentang kondisi kelas sebenarnya. Guru kelas juga tidak perlu takut berkaitan tentang IT karena peneliti juga dapat membantu hal tersebut. 5.3.2 Prestasi belajar siswa tidak hanya diukur pada aspek kognitif, tetapi juga aspek psikomotorik dan afektif. 5.3.3 Peneliti disarankan dapat membagi waktu dengan baik agar proses belajar mengajar menjadi tepat waktu terkhusus pada pengerjaan soal evaluasi dan hasilnya lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Aina, M. (2013). Efektifitas pemanfaatan multimedia interaktif pembelajaran IPA-Biologi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pria dan wanita SMP 19 Kota Jambi. Jurnal FMIPA, 125-130. Diakses dari http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/viewFile/597/417 Anitah, S. (2010). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. ___________.(2010). Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media. ___________.(2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ___________.(2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara Bactiar, Abdurrahman, dan Wahyudi. (2009). Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media Power Point dalam pembelajaran kompetensi sistem pengisian di kelas XI A SMK Texmaco Pemalang tahun pelajaran 2009/2010. Jurnal PTM, 9 (2), 80-84. Diakses dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPTM/rt/metadata/203/0 Darmawan, D. (2011). Inovasi pendidikan pendekatan praktik teknologi multimedia dan pembelajaran online. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). KBBI edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas. (2006). Peraturan menteri pendidikan nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar & pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, S. (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
__________.(2011). Psikologi belajar edisi revisi 2011. Jakarta: Rineka Cipta. Erlina & Murti. (2013). Membuat media mengajar visual. Jakarta: Erlangga. Ghozali. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Hamalik, O. (2007). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hanafiah & Suhana. (2009). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. Harliawan, Tripalupi, dan Indrayani. (2014). Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas VIII J SMP Negeri 5 Singaraja. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, 4 (1). Diakses dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/2024
Isdito, I. (2004). Bagaimana memotivasi anak belajar. Diterjemahkan dari Lindy Petersen. Stop and think learning a teacher’s guide for motivating children to learn: including those with special needs. Jakarta: Grasindo. Karwati, E. (2014). Manajemen kelas classroom management. Bandung: Alfabeta. Kustandi & Bambang. (2011). Media pembelajaran manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Kusumah & Dwitagama. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Liem, T. (2007). Asyiknya meneliti Sains. Bandung: Pundak Scientific. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Majid, A. (2013). Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munadi, Y. (2010). Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta: Gaung Persada Press. Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta. Nazir. (2014). Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Riduwan. (2013). Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Jawa Barat: ALFABETA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sangadji & Sopiah. (2010). Metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian. Yogyakarta: ANDI. Saputro, A. (2015). Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V A SD Negeri Denggung. (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Sardiman. (2011). Interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Semiawan, C. (2007). Belajar dan pembelajaran prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Sukmadinata, N. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta. ________. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supariada. (2012). Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis Macromedia Authorware pada mata pelajaran IPA kelas VIII semester I. Skripsi. Tidak diterbitkan. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suprijono, A. (2009). Cooperative learning teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syah, M. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Taniredja & Mustafidah. (2011). Penelitian kuantitatif sebuah pengantar. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2014). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Triton, P. (2006). SPSS 13.0 terapan riset statistik parametrik. Yogyakarta: Andi. Uno, H. (2008). Teori motivasi & pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Widarto, N. (2004). Hasrat untuk belajar membantu anak-anak termotivasi dan mencintai belajar. Diterjemahkan dari Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes. Eager to learn. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yamin, M. (2007). Kiat membelajarkan siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Yaumi & Damopolii. (2014). Action research teori, model, aplikasi. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 1.2 Nilai Prestasi Siswa Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran 1.3 Validasi Desain Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Lampiran 1.4 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR
Siklus
:
Hari, tanggal : Lingkarilah skor sesuai dengan perilaku yang nampak pada siswa. No.
Aspek yang diamati
A.
Hasrat dan keinginan berhasil
1.
Siswa bertanya pada guru bila mengalami kesulitan terhadap materi yang diajarkan Siswa semangat saat mengikuti pembelajaran Siswa berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru Siswa jenuh dengan materi yang diberikan Siswa lupa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
2. 3. 4. 5. B. 1.
2. 3. 4. 5.
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar Siswa memiliki keinginan untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru Siswa bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti Siswa mencatat jika guru memberikan catatan penting Siswa malas bertanya kepada teman ketika ada materi yang belum dipahami Siswa cepat bosan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru
Skor
1
2
3
4
1 1
2 2
3 3
4 4
1 1
2 2
3 3
4 4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
C.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
1.
Siswa memiliki cita-cita yang harus dicapai
1
2
3
4
2.
Siswa berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA Siswa malas belajar karena sudah puas dengan nilai sekarang
1
2
3
4
1
2
3
4
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
D. 1. 2. 3. E. 1. 2. 3. 4. F. 1.
2.
3. 4. 5.
Adanya penghargaan dalam pembelajaran Siswa senang ketika mendapatkan nilai tambahan Siswa ingin mendapat nilai tinggi Siswa cuek jika mendapatkan nilai jelek Kegiatan menarik Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan gambar Siswa merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video Siswa malas mengikuti pembelajaran dengan menggunakan gambar Lingkungan belajar kondusif Siswa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif Siswa mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan sehingga suasana kelas menjadi gaduh Siswa menyukai situasi kelas yang bersih sehingga fokus dalam belajar Siswa merasa terganggu dengan kelas yang kotor Siswa terbiasa dengan suasana kelas yang kotor
1
2
3
4
1 1
2 2
3 3
4 4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
TOTAL Yogyakarta, ………………. Pengamat
Rambu-rambu skoring: Penjelasan
........................................ Skor
Baik sekali
4
Baik
3
Kurang
2
Kurang sekali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 1.5 Hasil Observasi Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 1.6 Validasi Desain Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Lampiran 1.7 Lembar Kuesioner
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Petunjuk pengisian: 1. Tuliskan identitasmu di bawah ini : Nama
:_______________________________
Kelas
:_______________________________
Hari/tanggal
: _______________________________
2. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pilihanmu dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolom yang tersedia! SS : Sangat Setuju, S : Setuju, TS: Tidak Setuju, STS : Sangat Tidak Setuju. No.
Skor
Pernyataan SS
A.
Hasrat dan keinginan berhasil
1.
Saya bertanya pada guru bila mengalami kesulitan terhadap materi yang diajarkan Saya semangat saat mengikuti pembelajaran Saya berusaha mengerjakan sendiri terlebih dahulu bila ada tugas yang diberikan guru Saya tertarik membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi Saya tidak tertarik dengan materi yang diberikan Saya memiliki keinginan untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan oleh guru
2. 3. 4. 5. 6.
B. 1. 2.
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar Saya bertanggung jawab terhadap semua tugas yang diberikan guru Saya bertanya pada teman ketika belum ada materi yang dimengerti
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
3. 4. 5.
Saya cepat bosan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru Saya rajin mencatat jika guru memberikan catatan penting Saya mencoba menjawab soal yang diberikan guru secara lisan
C.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
1.
Saya pantang menyerah ketika mengerjakan soal yang sulit Saya yakin bisa memahami materi yang diajarkan guru Saya berusaha mempertahankan prestasi dalam mata pelajaran IPA Saya malas belajar karena saya sudah puas dengan nilai sekarang Saya tidak mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Adanya penghargaan dalam pembelajaran Saya senang ketika mendapatkan nilai tambahan Saya ingin mendapat nilai tinggi Saya tidak peduli jika mendapatkan nilai jelek
2. 3. 4. 5. D. 1. 2. 3. E. 1. 2. 3. F. 1. 2. 3.
Kegiatan menarik Saya tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan video Saya tertarik terhadap pembelajaran yang menggunakan gambar Saya merasa bosan terhadap pembelajaran yang menggunakan video Lingkungan belajar kondusif Saya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan Saya mengobrol dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan Saya mengikuti instruksi/ perintah dari guru TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Lampiran 1.8 Hasil Kuesioner Siswa Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 1.9 Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lampiran 1.10 Silabus Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Lampiran 1.11 Perangkat Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP) Satuan Pendidikan
: SDN Sarikarya
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: IV/ 1
Pertemuan ke-
:1
Alokasi waktu
: 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
B. Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia.
C. Indikator Kognitif 1.1.1 1.1.2
Afektif 1.1.3
Menyebutkan 3 bagian-bagian rangka tubuh manusia. Menyebutkan minimal 3 nama-nama tulang setiap bagian rangka tubuh manusia.
Menunjukkan sikap teliti dalam menyebutkan nama bagian-bagian tulang rangka manusia.
Psikomotor 1.1.4 Menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bagian tulang pada permainan quis secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian rangka tubuh manusia yaitu tengkorak, badan, dan rangka anggota gerak manusia setelah mengamati gambar rangka manusia di Lembar Kerja Siswa (LKS). 1.1.1.2 Siswa mampu menyebutkan nama-nama tulang dari setiap bagian rangka tubuh manusia yang ada di tengkorak, badan, dan rangka anggota gerak manusia setelah mengamati gambar rangka manusia di Lembar Kerja Siswa (LKS). 1.1.1.3 Siswa mampu menunjukkan sikap ketelitian pada kerangka tubuh yang dimilikinya dari nama bagian rangka setelah mempelajari materi kerangka tubuh manusia. 1.1.1.4 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bagian tulang pada permainan quis secara berkelompok.
E. Materi Pembelajaran Kerangka tubuh manusia dan fungsinya
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: Latihan, diskusi, ceramah, quis.
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Awal
Deskripsi Kegiatan Salam Siswa mendapat aturan belajar: - Saat mengikuti pelajaran, baju harus rapi - Jika ingin bertanya atau menjawab, angkat tangan terlebih dahulu - Jika menimbulkan keributan sampai mendapat tiga kali teguran, maka siswa akan mendapat tugas baru dan nilainya akan dikurangi.
Alokasi Detail Waktu Waktu 1’
9 menit
2’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Siswa mengulang kembali materi sebelumnya dan melakukan kegiatan apersepsi. “Cobalah pegang kakimu ! Bagian keras yang ada pada kakimu disebut apa ?” Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi lagu gubahan tentang kerangka tubuh manusia dan fungsinya. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Inti
(Eksplorasi) Siswa terbagi dalam 4 kelompok Siswa mengamati video bagian rangka dan bagian-bagian nama tulang kerangka tubuh manusia pada media pembelajaran Macromedia Authorware. Siswa bertanya dari video tersebut. Setiap kelompok menyebutkan bagianbagian nama tulang kerangka tubuh manusia. (Elaborasi) Siswa mendapatkan penekanan materi dari guru. Siswa bertanya dari penjelasan yang sudah disampaikan oleh guru. Siswa mengerjakan LKS dengan mengisi nama-nama tulang pada gambar kerangka tubuh manusia secara mandiri di dalam kelompok. Siswa dan guru membahas bersama-sama hasil jawaban siswa. (Konfirmasi) Semua kelompok bermain sebuah quis tentang bagian-bagian rangka manusia. Jika kelompok tidak dapat menjawab maka akan dilempar oleh kelompok lain. Jika jawaban benar akan diberikan skor.
5’
1’
4’ 1’
1’ 3’
8’ 54 menit
1’ 13’ 5’
18’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Penutup
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. Siswa diperbolehkan beristirahat
4’ 7 menit 3’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PENILAIAN Indikator: Kognitif (LKS) 1.1.1
Menyebutkan 3 bagian-bagian rangka tubuh manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =3 1.1.2
Menyebutkan minimal 3 nama-nama tulang setiap bagian rangka tubuh manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total = 22
Afektif 1.1.3
Menunjukkan sikap teliti dalam menyebutkan nama bagian-bagian tulang rangka manusia. Pilihan
No.
Tindakan Ya
1. 2. 3.
Saya mengingat kembali bagian-bagian rangka pada tubuh manusia. Saya mengingat kembali nama-nama tulang rangka manusia yang sudah saya pelajari. Saya mengecek jawaban yang sudah saya kerjakan.
Catatan: Ya = 1 Tidak = 0
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Psikomotor 1.1.4 Menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bagian tulang pada permainan quis secara berkelompok. Unjuk Kerja Skor Kriteria 3 Permainan quis
Kerja sama
1
2
Kecepatan menjawab, ketepatan jawaban dengan soal yang diberikan, melakukan permainan tanpa ada intruksi ulang. Bekerja secara tim, menghargai pendapat teman, berkontribusi bersama untuk kelompok.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria
Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria
Lembar Pengamatan Kelompok
Anggota Kelompok
Skor Kognitif
Afektif
Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Nama : Bagian rangka manusia ada :
Lembar Kerja Siswa
Isi dan lengkapilah nama bagian-bagian tulang rangka gambar di bawah ini dengan tepat !
a b c e
d
f
g h
i
j k l m n p o
q
r s t v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1 SIKLUS I
No. A
Jawaban T. dahi
No.
Jawaban
No.
Jawaban
K
T. belakang
U
T. jari kaki
V
T. pergelangan kaki
B
T. ubun-ubun
L
T. pengumpil
C
T. rahang atas
M
T. panggul
D
T. rahang bawah
N
T. hasta
E
T. leher
O
T. jari tangan
F
T. belikat
P
T. pergelangan tangan
G
T. selangka
Q
T. paha
H
T. rusuk
R
T. tempurung lutut
I
T. dada
S
T. kering
J
T. lengan atas
T
T. betis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
MATERI AJAR Kerangka Tubuh Manusia (Nada dasar: Menanam Jagung) Ayo kawan kita belajar Tentang kerangka tubuh manusia Coba lihatlah dan pelajari Banyak ilmu yang kita dapatkan Mulai nama tulang manusia Bentuk-bentuknya, sendi dan fungsi. Jaga kesehatan rangkamu Agar cegah kelainan rangka
Bagian Tulang pada manusia :
Tulang Tengkorak
Tulang Badan
Tulang Anggota gerak (tangan dan kaki)
A. Tengkorak
Rangka kepala juga disebut tengkorak. Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak wajah dan tulang pelindung otak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
B. Badan
C. Anggota Gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP)
Satuan Pendidikan
: SDN Sarikarya
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: IV/ 1
Pertemuan ke-
:2
Alokasi waktu
: 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. B. Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia. C. Indikator Kognitif 2.1.1 2.1.2 Afektif 2.1.3
Menyebutkan bentuk-bentuk tulang rangka manusia. Mengelompokkan sendi-sendi yang terdapat pada rangka manusia.
Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyebutkan bentuk-bentuk tulang rangka manusia dan persendian. Psikomotor 1.1.4 Menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bentuk tulang manusia dan persendian pada permainan quis secara berkelompok.
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.5 Setelah mengetahui bagian rangka manusia, siswa mampu menyebutkan 3 bentuk-bentuk tulang rangka manusia dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
1.1.1.6 Siswa mampu mengelompokkan sendi-sendi yang ada pada rangka manusia setelah mengetahui bentuk-bentuk tulang rangka manusia. 1.1.1.7 Siswa mampu menunjukkan sikap percaya diri pada bentuk tulang dan sendi yang dimilikinya setelah mempelajari materi kerangka tubuh manusia. 1.1.1.8 Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bentuk tulang manusia dan sendi-sendi melalui permainan kelompok quis. E. Materi Pembelajaran Kerangka tubuh manusia dan fungsinya
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: Latihan, diskusi, ceramah, quis.
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Detail
Waktu
Waktu
Guru memberikan salam kepada siswa.
1’
Siswa mengulang kembali materi 2’
sebelumnya dalam kegiatan apersepsi. “Anak-anak suka makan ayam ? Bagaimana bentuk tulang ayam ? Bagaimana jika daging sapi ? Awal
Lalu, apakah tulang manusia memiliki bentuk” Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6 menit
3’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
(Eksplorasi) Siswa mengeksplorasi pengetahuan 2’
awalnya mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi pada manusia. “Menurut anak-anak, manusia mempunyai
3’
bentul tulang yang seperti apa ya ? Apakah ada sendi pada rangka manusia?” Siswa menonton video pada Macromedia
1’
Authorware mengenai bentuk tulang dan sendi-sendi.
10’
Siswa bertanya setelah mengamati video. (Elaborasi) Inti
Siswa mendapat penekanan materi dari guru.
59
10’
menit
3’
Setiap siswa mengerjakan LKS. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi bagian –bagian tulang dan persendian pada rangka tubuh manusia. Tanya jawab seperti layaknya quis dilakukan agar menguatkan pemahaman siswa akan materi.
20’
(Konfirmasi)
10’
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. Siswa dan guru membahas soal bersamasama.
Penutup
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. Siswa diperbolehkan beristirahat
4’
5 menit 1’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PENILAIAN Indikator: Kognitif (LKS) 1.1.4
Menyebutkan bentuk-bentuk tulang rangka manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =7
1.1.5
Mengelompokkan sendi-sendi yang terdapat pada rangka manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 (nama dan arah tulang) Skor Total =8
Nilai total = 15
Penilaian Soal Evaluasi (Pilihan Ganda)
Afektif 1.1.6
Menunjukkan sikap percaya diri dalam menyebutkan bentuk-bentuk tulang rangka manusia dan persendian. Skor
Sikap 3 Percaya diri
Berani menjawab pertanyaan, yakin dengan jawabannya, berani tanya.
2 Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria.
1 Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Psikomotor 1.1.7 Menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan tentang bentuk tulang manusia dan persendian pada permainan quis secara berkelompok. Unjuk Kerja Skor Kriteria 3 Permainan quis
Kerja sama
2
Kecepatan menjawab, ketepatan jawaban dengan soal yang diberikan, melakukan permainan tanpa ada intruksi ulang. Bekerja secara tim, menghargai pendapat teman, berkontribusi bersama untuk kelompok.
1
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria
Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria
Lembar Pengamatan Skor Nama
Kognitif Afektif LKS
Soal
Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 Nama :
Lembar Kerja Siswa
Kelas
:
No
:
Masukkan kotak tulang-tulang tersebut ke dalam kolom yang sudah disediakan berdasarkan bentuk- bentuk tulangnya ! Tulang lengan
Tulang tengkorak
Tulang belikat
Ruas tulang belakang
Tulang Pipih
Tulang rusuk
Tulang paha
Tulang Pendek
Tulang pergelangan tangan
Tulang Pipa
Isilah nama sendi sesuai pernyataan di samping dan tariklah garis pada gambar tersebut yang mewakili adanya sendi tersebut !
Sendi putar
Sendi yang memungkinkan gerakan memutar
...
Sendi yang memungkinkan gerakan ke semua arah
...
Sendi yang memiliki satu arah
...
Sendi yang memungkinkan gerakan memutar dan melengkuk
...
Sendi yang memungkinkan menggeser ujung tulang yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Jawaban : Tulang Pipih
Tulang Pendek
Tulang Pipa
Tulang tengkorak
Tulang pergelangan tangan
Tulang lengan
Tulang belikat
Ruas tulang belakang
Tulang paha
Tulang rusuk
Cocokkan dan isilah sendi-sendi yang tepat sesuai dengan gambar berikut !
Sendi putar
Sendi yang memungkinkan gerakan memutar
Sendi peluru
Sendi yang memungkinkan gerakan ke semua arah
Sendi engsel
Sendi yang memiliki satu arah
Sendi pelana
Sendi geser
Sendi yang memungkinkan gerakan memutar dan melengkuk Sendi yang memungkinkan menggeser ujung tulang yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
MATERI Kerangka Tubuh Manusia (Nada dasar: Menanam Jagung) Ayo kawan kita belajar Tentang kerangka tubuh manusia Coba lihatlah dan pelajari Banyak ilmu yang kita dapatkan Mulai nama tulang manusia Bentuk-bentuknya, sendi dan fungsi. Jaga kesehatan rangkamu Agar cegah kelainan rangka A. Bentuk Tulang Manusia Tulang tersusun dari zat kapur dan zat perekat (protein).
Bentuk Tulang ( 3 P : PiPi Dedek)
Pipih
Pendek
Pipa
(bentuk gepeng)
(bentuk bulat,pendek)
(bentuk pipa, panjang)
Cont: Tulang belikat
Cont: tulang belakang
Cont: tulang lengan
B. Persendian Hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain disebut dengan sendi. Ada 5 macam sendi pada manusia, yaitu: a. Sendi peluru, gerakan ke segala arah. Contoh: tulang lengan atas dengan bahu b. Sendi engsel, gerakan 1 arah. Contoh: lengan atas dengan lengan bawah c. Sendi putar, gerakan memutar. Contoh: tulang leher dengan tengkorak d. Sendi pelana, gerakan memutar dan melengkuk. Contoh: telapak tangan&ibujar e. Sendi geser, gerakan menggeser. Contoh: tulang hasta dan pengumpil Jembatan Keledai : Eng ditembak pake Peluru lalu Putar-putar, Geser ke samping, jadi Pelan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Lampiran 1.12 Perangkat Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP)
Satuan Pendidikan
: SDN Sarikarya
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: IV/ 1
Pertemuan ke-
:1
Alokasi waktu
: 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. B. Kompetensi Dasar 2.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. C. Indikator Kognitif 1.1.1 1.2.1
Mengetahui minimal 5 fungsi rangka tubuh manusia. Menjelaskan minimal 5 cara memelihara kesehatan rangka tubuh manusia.
Afektif 1.2.2
Menunjukkan kepedulian dalam menjaga rangka tubuh sebagai anugerah Tuhan.
Psikomotor 1.2.3
Memperagakan sikap duduk dan berdiri dengan posisi yang benar untuk merawat kesehatan rangka tubuh manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
D. Tujuan Pembelajaran 1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan minimal 5 fungsi rangka tubuh manusia dengan benar setelah mengamati video. 1.2.1.1 Setelah mengetahui fungsi rangka tubuh manusia, siswa mampu menjelaskan minimal 5 cara memelihara kesehatan rangka tubuh manusia. 1.2.1.2 Siswa mampu menunjukkan kepedulian dalam menjaga rangka tubuh sebagai anugerah Tuhan setelah mempelajari materi kerangka tubuh manusia. 1.2.1.3 Siswa mampu memperagakan sikap duduk dan berdiri dengan posisi yang benar setelah mengetahui cara menjaga kesehatan rangka tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran Fungsi Kerangka Tubuh Manusia dan Kesehatan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: Latihan, diskusi, ceramah, talking stick
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Detail
Waktu
Waktu
Guru memberikan salam kepada siswa.
1’
Siswa mengulang kembali materi yang sudah dipelajari bersama di siklus I dalam kegiatan apersepsi. Siswa siap dan termotivasi untuk belajar dengan menyanyi kerangka tubuh manusia dan beberapa pertanyaan.
3’ 11 menit 7’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
“Mengapa Tuhan menciptakan rangka pada manusia ? Apa fungsi rangka ?” Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Inti
(Eksplorasi) Siswa mengekplorasi fungsi adanya
3’
rangka bagi manusia. Siswa menonton video fungsi rangka 3’
tubuh manusia dari Macromedia Authorware.
5’
Siswa menyebutkan fungsi-fungsi dari kerangka tubuh manusia (Talking Stick) (Elaborasi)
4’
Siswa menghubungkan fungsi tersebut dengan cara menjaga kesehatan rangka. Siswa menyebutkan cara-cara untuk menjaga kesehatan rangka manusia (Talking Stick). Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
53
5’
menit 10’
tentang bagian-bagian yang penting. Setiap siswa mengerjakan LKS.
10’
(Konfirmasi) Siswa dan guru membahas latihan yang sudah dikerjakan secara bersama-sama. Siswa memperagakan cara posisi duduk dan berdiri yang benar serta makananmakanan yang berpengaruh bagi kesehatan rangka.
5’ 8’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Penutup
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. Siswa diperbolehkan beristirahat
4’
6 menit 2’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PENILAIAN Indikator: Kognitif (LKS) 1.1.8
Mengetahui minimal 5 fungsi rangka tubuh manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =5 1.2.1
Menjelaskan minimal 5 cara memelihara kesehatan rangka tubuh manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =5
Skor total = 10
Afektif 1.2.2
Menunjukkan kepedulian dalam menjaga rangka tubuh sebagai anugerah Tuhan.
Centanglah tindakan-tindakan di bawah ini sesuai dengan pilihanmu! No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tindakan Saya dapat memelihara kesehatan rangka saya dengan bersikap yang benar. Saya duduk dalam posisi yang tegak dan nyaman. Saya giat berolahraga untuk menjaga kesehatan rangka tubuh saya. Saya berhati-hati pada bagian rangka tubuh saya yang penting seperti pada bagian kepala. Saya mensyukuri rangka tubuh yang sehat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Catatan: Ya = 1 Tidak 0
Pilihan Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Psikomotor 1.2.3 Memperagakan sikap duduk dan berdiri dengan posisi yang benar untuk merawat kesehatan rangka tubuh manusia. Skor Kriteria Aspek 3 Praktek posisi duduk
Praktek posisi berdiri
1
2
Memperagakan sikap dengan posisi yang benar, tidak bertanya kepada guru. Memperagakan sikap dengan posisi yang benar, tidak bertanya kepada guru.
Memenuhi 1 dari 2 kriteria
Tidak memenuhi dari 2 kriteria.
Memenuhi 1 dari 2 kriteria
Tidak memenuhi dari 2 kriteria.
Lembar Pengamatan Nama
Skor Kognitif
Afektif
Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
MATERI Kerangka Tubuh Manusia (Nada dasar: Menanam Jagung) Ayo kawan kita belajar Tentang kerangka tubuh manusia Coba lihatlah dan pelajari Banyak ilmu yang kita dapatkan Mulai nama tulang manusia Bentuk-bentuknya, sendi dan fungsi. Jaga kesehatan rangkamu Agar cegah kelainan rangka
Memberi bentuk
Tempat pembuatan sel darah merah
Tempat melekatnya otot
Fungsi Rangka Manusia
Sebagai penopang tubuh
Melindungi organ dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
1. Penopang tubuh: berdiri dengan tegak, berlari dengan cepat 2. Melindungi organ dalam: tengkorak melindungi otak 3. Melekatnya otot. Otot bekerja sama dengan rangka untuk menimbulkan suatu gerakan. 4. Pembuatan sel darah merah 5. Memberi bentuk: Seseorang dapat dikenali oleh orang lain karena karakteristik fisiknya/ bentuk badannya. Cont: tinggi, pendek, dll.
1. Tidur terlentang, posisi duduk atau berdiri tegap. 2. Rajin berolahraga 3. Makan-makanan yang bergizi seperti adanya vitamin D, kalsium, dan fosfor.
Vitamin D banyak terdapat pada ikan, susu, dan kuning telur.
Kalsium banyak terdapat pada susu, kacangkacangan, ikan, dan buah-buahan.
Fosfor banyak terdapat pada ikan, jagung, dan kacang-kacangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP)
Satuan Pendidikan
: SDN Sarikarya
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: IV/ 1
Pertemuan ke-
:2
Alokasi waktu
: 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. B. Kompetensi Dasar 3.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. C. Indikator Kognitif 1.2.1 Membedakan minimal 3 macam kelainan rangka pada manusia. 1.2.2 Mendeskripsikan minimal 3 penyebab terjadinya kelainan rangka manusia. Afektif 1.2.3 Menunjukkan kepedulian kepada orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan rangka tubuh manusia. Psikomotor 1.2.4 Memilih satu macam kelainan rangka yang diketahui untuk diceritakan di depan kelas dari nama kelainan dan penyebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
D. Tujuan Pembelajaran 2.2.1.1 Siswa mampu membedakan minimal 3 macam kelainan rangka manusia dengan benar setelah menonton video kelainan rangka. 2.2.1.2 Siswa mampu mendeskripsikan minimal 3 penyebab dari kelainankelainan rangka manusia dengan benar setelah menonton video kelainan rangka. 2.2.1.3 Siswa mampu menunjukkan kepedulian kepada orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan rangka tubuh manusia setelah memahami berbagai macam-macam kelainan rangka. 1.2.1.4 Siswa mampu memilih satu macam kelainan rangka yang diketahui untuk diceritakan di depan kelas dari nama kelainan dan penyebabnya setelah mengenal macam-macam dan penyebab kelainan rangka tubuh manusia.
E. Materi Pembelajaran Fungsi Kerangka Tubuh Manusia dan Kesehatan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Cooperative Learning
Metode
: Latihan, diskusi, ceramah, kuis.
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Detail
Waktu
Waktu
Guru memberikan salam kepada siswa.
1’
Siswa mengulang kembali materi yang 2’
sudah dipelajari bersama di siklus II pertemuan 1 dalam kegiatan apersepsi.
9 menit
Siswa siap dan termotivasi untuk belajar. Siswa bernyanyi lagu tentang kerangka tubuh manusia.
6’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Guru menanyakan beberapa pertanyaan. “Siapa yang suka berolahraga ?”, Siapa yang pernah kram / mengalami patah tulang ?”. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Inti
(Eksplorasi) Siswa terbagi dalam 4 kelompok.
2’
Siswa mengeksplorasi pengetahuan
1’
awalnya mengenai kelainan rangka manusia yang diketahuinya. “Apakah kalian pernah melihat orang-orang yang memiliki kelainan rangka ? Jika ya, apa saja? Apakah kamu mendapat imunisasi polio saat kecil ?” Siswa menonton video kelainan rangka di Macromedia Authorware. Siswa menyebutkan beberapa kelainan rangka dan penyebabnya setelah
3’ 53 menit
2’
mengamati video. (Elaborasi) Setiap kelompok memilih satu macam kelainan rangka yang diketahuinya untuk
5’
dibacakan di depan kelas. Setiap siswa mengerjakan LKS di dalam kelompok. Siswa mendengarkan penjelasan/ catatan penting dari guru tentang macam-macam kelainan rangka.
8’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Setiap kelompok dan guru melakukan
10’
kuis tentang materi fungsi, cara menjaga rangka, dan kelainan rangka untuk mengulang pemahaman siswa di siklus II. (Konfirmasi) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 22’
Siswa dan guru membahas soal yang telah dikerjakan siswa secara bersama-sama. Penutup
Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang pembelajaran yang sudah dilakukan. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. Siswa diperbolehkan beristirahat
3’
8 menit
5’
H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media
: ICT (multimedia Macromedia Authorware)
Alat
: Pensil, kertas, spidol, LCD.
Sumber Belajar
:
Devi, P &Anggraeni, S.(2008).Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sulistyanto, H &Wiyono, E.(2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wahyono, B & Nurachmandani, S.(2008).Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PENILAIAN Indikator: Kognitif (LKS) 1.2.1 Membedakan minimal 3 macam-macam kelainan rangka pada manusia.
Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =3 1.2.2 Mendeskripsikan minimal 3 penyebab terjadinya kelainan rangka manusia. Jika diisi benar, maka diberi skor 1 Skor Total =3
Penilaian Soal Evaluasi (Pilihan Ganda)
Afektif 1.2.3 Menunjukkan kepedulian kepada orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan rangka tubuh manusia. Centanglah tindakan-tindakan di bawah ini sesuai dengan pilihanmu! No. 1. 2. 3.
Tindakan Saya tetap menghormati orang yang mengalami gangguan kesehatan rangka. Saya membantu orang tersebut jika membutuhkan bantuan. Saya tidak membeda-bedakan orang terutama orang yang mengalami gangguan kesehatan rangka.
Catatan: Ya = 1 Tidak = 0
Pilihan Ya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
Psikomotor 1.2.4 Memilih satu macam kelainan rangka yang diketahui untuk diceritakan di depan kelas dari nama kelainan dan penyebabnya. Skor Kriteria Aspek 3 Satu macam kelainan rangka
Berbicara
Kerja sama
1
2
Menyebutkan nama kelainan rangka, ciri-ciri, penyebab. Kejelasan suara, lantang/suara terdengar sampai belakang kelas, mau tampil di depan kelas. Bekerja secara tim, menghargai pendapat teman, berkontribusi bersama untuk kelompok.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 1 dari 3 kriteria.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria.
Memenuhi 1 dari 3 kriteria.
Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria
Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria
Lembar Pengamatan Skor Nama
Kognitif Afektif LKS
Soal
Psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
MATERI Kerangka Tubuh Manusia (Nada dasar: Menanam Jagung) Ayo kawan kita belajar Tentang kerangka tubuh manusia Coba lihatlah dan pelajari Banyak ilmu yang kita dapatkan Mulai nama tulang manusia Bentuk-bentuknya, sendi dan fungsi. Jaga kesehatan rangkamu Agar cegah kelainan rangka
KELAINAN RANGKA :
Skoliosis
= tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan.
Kifosis
= tulang belakang membengkok ke belakang
Lordosis
= tulang belakang membengkok ke depan
Polio adalah kelumpuhan tulang sehingga lamakelamaan tulang akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Rakitis adalah bentuk tulang X atau O. Kekurangan vitamin D. Penyakit ini menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Tulang kaki mereka termasuk lemah.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mudah retak atau keropos. Banyak dialami oleh orang yang sudah lanjut usia. Penyebab osteoporosis ini adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).
Rematik adalah penyakit yang menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Rasa nyeri kadang disertai dengan pembengkakan sendi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 1.13 Hasil LKS Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Lampiran 1.14 Hasil LKS Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 1.15 Soal Evaluasi SOAL EVALUASI SIKLUS I KERANGKA TUBUH MANUSIA DAN FUNGSINYA
Nama
:
Kelas
:
Nomor
:
Tanggal
:
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dari soal berikut ini ! Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban yang paling tepat ! Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silahkan memberi tanda ( x ). Lalu berilah tanda silang pada pilihan yang baru kamu pilih ! 1. Berikut ini yang bukan termasuk pembagian rangka manusia secara garis besar adalah ... . a. b. c. d. 2.
rangka kepala rangka badan rangka bahu rangka anggota gerak
Perhatikan gambar di samping ini ! Tulang dada ditunjukkan pada nomor ... . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
3. Perhatikan gambar soal nomor 2 ! Tulang yang ditunjukkan pada nomor 4 adalah ... . a. rusuk b. leher c. belakang d. panggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
4. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut ... a. sendi b. otot c. ruas-ruas d. tulang 5. Bentuk tulang pada rangka tangan dan kaki adalah ... . a. pipa b. bulat c. pendek d. pipih 6. Sendi putar memungkinkan gerakan yang memutar. Contoh sendi putar terdapat pada ... . a. tulang belakang dengan tulang panggul b. tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu c. tulang leher dengan tulang tengkorak d. tulang paha dengan tulang kaki bawah 7. Perhatikan gambar di samping ini ! Nomor 3 disebut tulang ... . a. paha b. kering c. betis d. ruas jari kaki
2
1
3
4
8. Tulang tengkorak berbentuk ... . a. pipih b. lunak c. pipa d. bulat 9. Tulang rusuk membentuk semacam sangkar yang disebut … . a. rongga badan b. rongga dada c. rongga depan d. rongga rusuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
10. Gerakan menekuk dapat dilakukan karena pada siku dan lutut terdapat sendi ... . a. engsel b. pelana c. putar d. peluru 11. Perhatikan contoh bentuk tulang di bawah ini !
Bentuk tulang yang menyusun tulang belakang adalah ... . a. b. c. d.
1 2 3 4
12. Sendi yang dapat memutarkan lengan ke segala arah adalah ... . a. geser b. engsel c. pelana d. peluru
13.
Perhatikan gambar di samping ini ! Tulang hasta ditunjukkan pada nomor ... . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
14. Rangka kepala juga dikenal dengan nama ... . a. tengkorak b. selangka c. tempurung lutut d. belikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
15. Persendian kita dapat digerakkan dengan bantuan ... . a. kulit b. indera c. perasaan d. otot 16. Berikut ini tulang-tulang yang bukan termasuk dalam rangka kepala adalah ... . a. tulang dahi b. tulang hidung c. tulang pipi d. tulang hasta 17. Tulang yang ditunjukkan pada huruf b disebut ... . a. hasta b. pengumpil c. belikat d. selangka 18. Rangka anggota gerak terdiri dari ... . a. kepala dan badan b. tangan dan kaki c. kepala dan kaki d. perut dan tangan 19. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut ... . a. rangka poros b. rangka tubuh c. rangka anggota gerak d. rangka anggota tubuh 20. Perhatikan gambar di bawah ini !
Tulang tersebut berbentuk ... . a. pipih b. pendek c. pipa d. bulat
a
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
No.
Jawaban
No.
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
C A D A A C C A B A
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C D C A D D C B C B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
SOAL EVALUASI SIKLUS II FUNGSI KERANGKA TUBUH MANUSIA DAN KESEHATAN
Nama
:
Kelas
:
Nomor
:
Tanggal
:
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dari soal berikut ini ! Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban yang paling tepat ! Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silahkan memberi tanda ( x ). Lalu berilah tanda silang pada pilihan yang baru kamu pilih ! 1. Tulang keras pada rangka kepala bertujuan untuk ... . a. mencegah tulang rapuh b. memberi kekuatan otak c. mencegah lubang pada tulang d. melindungi otak 2. Fungsi rangka tubuh manusia adalah ... . a. melindungi bagian yang keras b. memilih rangka tubuh manusia yang ideal c. sebagai alat gerak aktif d. menegakkan dan menguatkan tubuh 3. Penyakit tulang yang mudah retak atau patah dan dialami oleh orang yang lanjut usia disebut ... . a. polio b. osteoporosis c. rakitis d. rematik 4. Tulang rangka yang berfungsi melindungi jantung dan paru-paru adalah ... a. tulang tengkorak b. tulang rusuk dan dada c. tulang panggul d. tulang betis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
5. Berikut ini yang bukan penyebab rusaknya tulang dan rangka adalah .... a. kekurangan vitamin D b. makan-makanan yang bergizi c. akibat serangan kuman d. sikap tubuh yang salah 6. Kebiasaan sikap tubuh yang tidak baik untuk kesehatan rangka manusia adalah ... . a. berjalan, duduk bersikap tegap b. berolahraga dengan teratur c. tidur terlentang d. mengangkat benda yang terlalu berat 7. Kamu dapat membungkukkan tubuhmu karena adanya tulang ... . a. dada b. rusuk c. belakang d. leher 8. Perhatikan gambar di bawah ini ! 1
2
3
4
Kebiasaan sikap tubuh yang baik ditunjukkan pada gambar nomor ... . a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 9. Vitamin yang membantu memelihara kesehatan rangka tubuh manusia adalah ... . a. vitamin A b. vitamin B c. vitamin C d. vitamin D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
10. Ketika sering membawa beban yang terlalu berat pada bahu akan menyebabkan ... . a. kifosis b. lordosis c. skoliosis d. rakitis 11. Penyakit polio akan menyebabkan ... . a. bentuk kaki X atau O b. kelumpuhan pada tulang c. patah atau retaknya tulang d. rasa nyeri pada persendian 12. Kegiatan di bawah ini yang termasuk menjaga kesehatan tulang rangka yaitu .... a. sikap tidur miring ke kanan b. berolahraga secara teratur c. duduk cenderung ke depan d. membaca sambil tiduran 13.
Kebiasaan sikap posisi duduk membungkuk seperti gambar di samping ini disebut ... . a. kifosis b. skoliosis c. lordosis d. rakitis
14. Makanan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang adalah makanan yang banyak mengandung .... a. kalsium b. lemak c. air d. protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
15.
Anak pada gambar tersebut terkena penyakit ... . a. osteoporosis b. skoliosis c. polio d. rakitis
16. Rangka badan melindungi bagian-bagian tubuh yang penting yaitu ... . a. jantung, paru-paru, hati b. otak, usus, paru-paru c. hati, otak, usus d. jantung, otak, usus 17. Tubuh kita mempunyai bentuk karena ada ... . a. otot b. kulit c. rangka d. daging 18. Sifat rangka yang keras berfungsi untuk ... . a. tempat melekatnya otot b. mengalirkan darah c. melenturkan bagian tubuh d. melindungi bagian dalam tubuh yang rapuh 19. Tubuh kita dapat bergerak karena adanya kerjasama antara ... . a. tulang dan otot b. tangan dan kaki c. darah dan daging d. mata dan otak 20. Penyakit osteoporosis terjadi karena ... . a. membawa beban berat b. kurang vitamin A c. kurang kalsium d. duduk membungkuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II No.
Jawaban
No.
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D D B B B D C B D C
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B B C A D A C D A C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 1.16 Hasil Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Lampiran 1.17 Hasil Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Lampiran 1.18 Hasil Wawancara Siswa dan Guru Kondisi Awal
HASIL WAWANCARA SISWA Subjek
: Siswa kelas IV (Siswa 1)
Setting
: Ruang kelas IV
Hari/tanggal
: Kamis, 10 September 2015
No. Item
1
2
3
4
5
6
7
Wawancara P : “Apakah pembelajaran IPA banyak kata-kata atau istilah yang harus dihafalkan ?” S : “ Banyak” P : “Apakah kamu pernah merasakan bosan saat guru menjelaskan IPA ?” S : “Pernah, apalagi tulisannya yang latin. Tidak jelas.” P : “Apakah kamu paham saat guru menjelaskan materi IPA ?” S : “Tidak, guru hanya menyuruh mengerjakan ini itu ini itu lalu menanyakan sudah selesai belum.” P : “Apakah saat pembelajaran IPA, guru pernah menggunakan video atau gambar ?” S : “Kalau gambar pernah, video belum” P : “Jika kamu merasa bosan, apa yang kamu lakukan di dalam kelas ?” S : “Ya diam saja, bermain dengan teman sebelahnya.” P : “Apakah kamu bertanya pada guru jika tidak paham saat belajar ?” S : “Bertanya untuk menanyakan ketidakjelasan tulisan Pak Dar. Hanya itu saja, lainnya tidak pernah.” P : “Apakah kamu sering menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru ?” S : “Sering menjawab tetapi salah. Tapi ya ketika ditunjuk aja sih.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Subjek
: Siswa kelas IV (Siswa 2)
Setting
: Ruang kelas IV
Hari/tanggal
: Kamis, 10 September 2015
No. Item
1
2
3
4
5
6
7
Wawancara P : “Apakah pembelajaran IPA banyak kata-kata atau istilah yang harus dihafalkan ?” S : “ Banyak” P : “Apakah kamu pernah merasakan bosan saat guru menjelaskan IPA ?” S : “Sedikit karena kadang-kadang ada kata-kata yang tidak jelas jadinya susah.” P : “Apakah kamu paham saat guru menjelaskan materi IPA ?” S : “Ya kadang-kadang. Aku mendengarkan saja meskipun tidak paham.” P : “Apakah saat pembelajaran IPA, guru pernah menggunakan video atau gambar ?” S : “Pernahnya di gambar di papan tulis. Jadi digambar sendiri oleh Pak Dar.” P : “Jika kamu merasa bosan, apa yang kamu lakukan di dalam kelas ?” S : “Membaca novel atau gambar-gambar di buku. Tapi kebanyakan baca novel” P : “Apakah kamu bertanya pada guru jika tidak paham saat belajar ?” S : “Sering bertanya” P : “Apakah kamu sering menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru ?” S : “Kadang-kadang”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Subjek
: Siswa kelas IV (Siswa 3)
Setting
: Ruang kelas IV
Hari/tanggal
: Kamis, 10 September 2015
No. Item
1
2 3 4
5
6
7
Wawancara P : “Apakah pembelajaran IPA banyak kata-kata atau istilah yang harus dihafalkan ?” S : “ Banyak” P : “Apakah kamu pernah merasakan bosan saat guru menjelaskan IPA ?” S : “Pernah, jika disuruh gambar-gambar yang susah dan rumit.” P : “Apakah kamu paham saat guru menjelaskan materi IPA ?” S : “Tidak” P : “Apakah saat pembelajaran IPA, guru pernah menggunakan video atau gambar ?” S : “Pernahnya gambar” P : “Jika kamu merasa bosan, apa yang kamu lakukan di dalam kelas ?” S : “Bercanda, joged, dan tidak mendengarkan” P : “Apakah kamu bertanya pada guru jika tidak paham saat belajar ?” S : “Tidak bertanya, diam saja” P : “Apakah kamu sering menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru ?” S : “Tidak pernah, kan aku bercanda terus jadi ketika disuruh maju ya tidak bisa juga. ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
HASIL WAWANCARA GURU Subjek
: Guru kelas IV
Setting
: Ruang Guru
Hari/tanggal
: Sabtu, 12 September 2015
No. Item
1
2
3
4
5
Wawancara P : “Menurut Bapak, setuju atau tidak jika materi kerangka tubuh manusia termasuk materi yang sulit bagi anak-anak ?” G : “Memang sulit untuk anak. Kalau harus rinci sekali itu waktunya sangat kurang. Materi kerangka itu begitu kompleks sekali, sehingga sering digunakan pada jam-jam les.” P : “Apakah ada ketertarikan siswa terhadap materi kerangka manusia, Pak ?” G : “Siswa kurang suka dengan materi kerangka manusia karena materinya sangat luas dan banyak yang harus dihafalkan juga.” P : “Berapa persen pemahaman siswa saat belajar mater tersebut, Pak ?” G : “Siswanya kan gak mesti ya, kemampuan siswa kan berbedabeda. Kalau kelas 4 sekarang paling ya 45% langsung lancar, tapi yang 55% harus mengulang. Anak-anak yang 55% tersebut terbawa dari lingkungan yang tidak kondusif. Kurang pendampingan keluarga dan orang tua yang terlalu sibuk bekerja.” P : “Bagaimana respon siswa saat diminta mengerjakan tugas atau soal-soal yang berkaitan dengan kerangka manusia ?” G : “Responnya itu yang 45% ya bisa, tetapi yang 55% itu masih ada yang bertanya “Ini gimana maksudnya?” Jadi mereka kurang memahami perintah sehingga harus ada evaluasi. Kadang-kadang kalau diberi soal, mereka lama mengerjakan karena ternyata ngobrol dulu dengan temannya. Ada juga yang tidak tahu kalau ada tugas. P : “Apakah siswa mau mencatat saat Pak Dar memberi catatan di papan tulis ?” G : “ Ya kalau diberi catatan hanya 45% yang langsung mencatat. Jadi begitu gaya bahasa guru ditekankan, mereka langsung peka mau mencatat. Sedangkan sisanya harus ada teguran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
P G 6
P G 7
P 8
G
P 9
G
P 10
G
dulu agar mau mencatat. ” : “Apakah siswa mau bertanya saat proses pembelajaran IPA ?” : “Kalau mereka itu malah pasif. Hanya beberapa saja yang berani bertanya mungkin satu sampai lima orang saja. Jadi diberi kesempatan untuk bertanya itu tidak dapat digunakan dengan baik. Pemahaman dan bahasa di kelas 4 ini masih kurang.” : “Pernahkah siswa tidak fokus misalnya tidur-tiduran saat Bapak menjelaskan materi ?” : “Kalau tidur-tiduran tidak, tapi tidak fokus iya. Contohnya malah olok-olokan jeneng wong tuwane. Saat diterangkan memang perlu tindakan tegas. Kalau disuruh mengulang maju ke depan untuk menjawab pertanyaan, mereka ya tetap tidak bisa menjawab dengan benar.” : “Bagaimana hasil ulangan siswa khususnya materi kerangka manusia tersebut ?” : “Ya, ada yang sudah mencapai KKM dan ada yang tidak mencapai KKM sehingga harus mengulang dan melakukan perbaikan.” : “Bagaimana tanggapan Bapak jika guru menggunakan media pembelajaran gambar atau video ?” : “Pasti senang. Idealnya kan seperti itu. Kalau bisa ada aslinya, kalau tidak kan tiruannya kalau tidak juga kan gambarnya. Ya untuk menkonkretkan.” : “Apakah sekolah memiliki torso atau kerangka manusia tiruan ?” : “Ada, tetapi rusak. Sekarang sudah rontok. Sebenarnya sekolah sudah berusaha, tetapi anak-anak malah menyalahgunakan. Artinya malah dipakai bermain saat istirahat. ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Lampiran 1.19 Hasil Observasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Lampiran 1.20 Hasil Observasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
Lampiran 1. 21 Hasil Kuesioner Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
Lampiran 1.22 Hasil Kuesioner Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
Lampiran 1.23 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
Lampiran 1.24 Tabulasi Data Soal Uji Coba Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
Lampiran 1.25 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
Lampiran 1.26 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
Lampiran 1.27 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
Siklus I
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 47
100,0
0
,0
47
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,817
20
Siklus II
Case Processing Summary N Valid Cases
a
Excluded Total
% 48
100,0
0
,0
48
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,833
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Lampiran 1.28 Foto Kegiatan Siklus I
Suasana pembelajaran di kelas
Siswa termotivasi untuk bertanya
Siswa menunjukkan tulang rusuknya
Siswa dan guru bermain ice breaking nama-nama tulang
Kerja kelompok dalam bermain kuis
Suasana kelas saat menonton video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
Siklus II
Suasana pembelajaran di kelas
Pendampingan belajar siswa
Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok
Siswa berani tampil mengaplikasikan salah satu fungsi rangka
Siswa mencoba memposisikan cara duduk yang benar
Siswa mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
Lampiran 1.29 Biodata Peneliti
Priskila Cahyatri lahir di Magelang, 13 September 1994. Menamatkan pendidikan dasar di SD Kristen 2 Megelang pada tahun 2006. Pendidikan dilanjutkan jenjang pendidikan SMP Kristen 1 Magelang dan tamat tahun 2009. Kemudian, peneliti melanjutkan di SMA Negeri 2 Magelang tamat pada tahun 2012. Pada tahun 2012 peneliti melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini diakhiri dengan pembuatan skripsi dengan judul: “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Media Pembelajaran IT Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sarikarya Condong Catur Tahun Pelajaran 2015/2016”.