PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh : Albertin NIM: 131134099 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Oleh: Albertin NIM: 131134099
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi.
Tanggal, 4 Januari 2017
Dosen Pembimbing II
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
ii
Tanggal, 4 Januari 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa memberkati,
menemani
dan
membimbing
penulis
dalam
proses
menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Marthinus Alang dan Mama Selfi Pabunga yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat, dukungan, dan cinta kasih kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Adikku Sharilus Aldy yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. 4. Anthonius Bertyn Dua Lembang yang sudah mau meluangkan waktu untuk menemani, memberikan motivasi, dukungan, cinta dan kasih serta selalu sabar mendengarkan dari kejauhan suka duka penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Teman-teman angkatan 2013 terima kasih atas kebersamaan selama berdinamika di PGSD Sanata Dharma 6. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta para pendidik yang tergabung dalam program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan banyak pengetahuan baik secara akademik maupun afektif kepada penulis
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41: 10)
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23: 18)
“Jangan lupa berdoa dan berusaha, selesaikan tepat waktu!” “Selfi Pabunga”
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikian firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29: 11)
Kuatkan dan teguhkan hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Ulangan 31: 6)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2017 Peneliti
Albertin
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Albertin
Nomor Mahasiswa
: 131134099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS II A SD NEGERI BABARSARI YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016-2017
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 24 Januari 2017 Yang menyatakan,
Albertin
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Albertin. (2017). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II A SD Negeri Babarsari Yogyakarta Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait dengan pendidikan lingkungan hidup. Media penunjang untuk memperkenalkan pendidikan lingkungan hidup adalah melalui buku cerita bergambar. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari, Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk dan mengetahui kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas IIA. Pengembangan penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuisioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IIA SDN Babarsari, sedangkan kuisioner digunakan untuk validasi kualitas buku cerita bergambar oleh dosen ahli, guru kelas IIA, dan 1 siswa kelas IIA SDN Babarsari. Uji coba produk dengan kuisioner dilakukan kepada 6 siswa kelas IIA SDN Babarsari sebagai subjek penelitian. Hasil validasi dosen ahli, guru kelas II A dan 1 siswa kelas II A dengan total skor keseluruhan 4,63 dengan kategori “sangat baik”. Hasil uji coba produk kepada 6 siswa kelas II A SDN Babarsari dengan total skor keseluruhan 4,75 dengan kategori “sangat baik”. Kata kunci: pendidikan lingkungan hidup, buku cerita bergambar, pembelajaran membaca
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Albertin (2017).The Development of Picture Story Books Environmental Education Based on Reading Learning To Elementary School Students Class II A Babarsari Yogyakarta Academic Year 2016-2017. Thesis. Yogyakarta. Faculty of Teacher Training and Education, Elementary School Teacher Education, Sanata Dharma University. This research is about the developement starting from the potential and problem related to the education of living environment. The supporting medium to introduce living environment education is by using story books with pictures. This research focuses on the distribution of books with pictures based on living enviromental education for students grade IIA, SD Negeri Babarsari, Yogyakarta. This reseach was Reseach and Development or R&D research. The aims of develope the product and to know the quality of books with pictures for students in grade IIA. Steps in developing this research (1) potentian and the problems, (2) gathering the data, (3) design product, (4) validation, (5) design revision, (6) tasting the product. Instrument used in this research is the questions for the interview and questioner. Interview is used to analyse the teacher’s needs the class IIA Babarsari Primary School, while the questionnaire is used to validate the quality of picture books by expert lecturers, teacher class IIA, and one students in class IIA Babarsari Elementary School. Product trials with questionnaire conducted to sixth grade IIA Babarsari Elementary School as a research subject. The validation results of expert lecturers, teacher in class IIA, and oe students in class IIA with a total overall score of 4,63 with the category of “very good”. The results of product testing to six students in class IIA Babarsari Primary School with a total overall score of 4,75 in the category of “very good”. Keywords: environment education, pictures stor book, reading learning
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II A SD Negeri Babarsari Yogyakarta Tahun Ajaran 2016-2017”. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa ada banyak pihak yang telah membantu, mendukung, serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. Kaprodi PGSD. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakaprodi PGSD. 4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. Dosen pembimbing I yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Dosen pembimbing II yang memberikan bimbingan serta masukan bagi peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Para validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk. 7. Prihamanto, S.Pd,. Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian di SD Negeri Babarsari. 8. Guru SD Negeri Babarsari yang telah membantu peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan. 9. Seluruh siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari yang telah bersedia berpartisipasi dalam melakukan uji coba produk. 10. Bapak dan Mama, Bapak Marthinus Alang dan Mama Selfi Pabunga, om dan tante serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, cinta, dukungan,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasih sayang, dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tuhan Yesus akan selalu memberkati Bapak dan Mama. 11. Adik Sharilus Aldy, yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada peneliti dalam menjalani penelitian hingga selesainya skripsi ini. 12. Anthonius Bertyn Dua Lembang, yang selalu mendukung, memberikan motivasi, cinta, semangat serta perhatian agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Terima kasih sudah menjadi pendengar yang baik dalam suka maupun duka dan selalu bersedia memberikan solusi dalam proses pengerjaan skripsi ini meskipun dari kejauhan. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkatimu. 13. Teman-teman PGSD angkatan 2013. Teman-teman PPL. Teman-teman skripsi se Payung yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendukung, mendoakan, dan saling berbagi cerita sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 14. Hangout’s Group : Wulan, Lilis, Vera, Melati, dan Gia. My Friendzone Forever : Yuli dan Erint. Nike dan Hanna. Solata Borneo-Jogja Group : Indah, Baron, Rani, Richard, Robby, dan Revin. Pak.Pdt.Dominikus R.L beserta istri, Kak Ela Aricha, dan teman-teman gereja JOKIB yang telah mendukung, mendoakan, dan saling berbagi cerita sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik 15. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Terima kasih untuk semuanya, semoga kita selalu berbahagia dan diberkati oleh Tuhan. Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih memerlukan banyak kritik dan saran untuk dapat memperbaiki kekurangankekurangannya dan demi kebaikan penelitian selanjutnya. Yogyakarta, 24 Januari 2017 Peneliti,
Albertin
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 1.5 Batasan Istilah ........................................................................................ 8 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................... 8 1.7 Analisis Kebutuhan ................................................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 10 2.1.1
Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................. 10
2.1.2
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................... 15
2.1.3
Buku Cerita Anak Bergambar .................................................... 17 2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar ............................... 17 2.1.3.2 Pilar – Pilar Cerita ....................................................... 18
2.1.4
Karakteristik Perkembangan Anak ........................................... 21 2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak........................................... 21 2.1.4.2 Karakteristik Anak SD Kelas Rendah .......................... 24
2.1.5
Membaca .................................................................................... 26 2.1.5.1 Pengertian Membaca ................................................... 26 2.1.5.2 Tujuan Membaca ......................................................... 27
2.1.6
Gerakan Literasi Sekolah .......................................................... 29 2.1.6.1 Prinsip-prinsip Kegiatan Membaca ............................. 30 2.1.6.2 Langkah-langkah Kegiatan Membaca Literasi............. 32 1. Membacakan Nyaring.............................................. 32 2. Membaca Dalam Hati .............................................. 34
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 36 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 41 2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 43 3.2 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 48 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi dan Masalah ....................................................................... 49 2. Pengumpulan Data ......................................................................... 50 3. Desain Produk ................................................................................ 50 4. Validasi Desain .............................................................................. 50 5. Revisi Desain .................................................................................. 51 6. Uji Coba Produk ............................................................................. 51 3.3 Setting Penelitian .................................................................................. 51 3.3.1
Lokasi Penelitian ....................................................................... 51
3.3.2
Subjek Penelitian ....................................................................... 52
3.3.3
Waktu Penelitian ....................................................................... 52
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 54 3.4.1
Wawancara ................................................................................ 54
3.4.2
Observasi ................................................................................... 54
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................... 55 3.5.1
Wawancara ................................................................................ 55
3.5.2
Observasi ................................................................................... 57
3.5.3
Kuisioner ................................................................................... 57
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 62 3.6.1
Teknik Analisa Data Kualitatif ................................................. 62
3.6.2
Teknik Analisa Data Kuantitatif ............................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................ 67 4.1.1
Proses Pengembangan Buku Cerita .......................................... 67 a. Potensi dan Masalah ............................................................. 67 b. Pengumpulan Data ................................................................ 68 c. Desain Produk Awal ............................................................. 70 1. Konsep Buku .................................................................... 71 2. Tokoh ............................................................................... 71 3. Format dan Ukuran Buku ................................................. 72 4. Isi dan Tema Buku ........................................................... 73
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Judul Buku ....................................................................... 73 6. Desain Gambar ................................................................. 74 7. Teknik Pengerjaan ............................................................ 75 8. Warna ............................................................................... 77 9. Tipografi ........................................................................... 77 10. Teknik Cetak ..................................................................... 79 d. Validasi .................................................................................. 79 1. Data Hasil Validasi Dosen Ahli ....................................... 79 2. Data Hasil Validasi Guru Kelas II A ................................ 81 3. Data Hasil Validasi Salah Satu Siswa Kelas II A ............. 82 e. Revisi Desain ........................................................................ 84 f. Uji Coba Produk ................................................................... 99 4.2 Kualitas Buku Cerita ............................................................................ 101 4.3 Pembahasan ......................................................................................... 103 BAB V PENUTUP a.
Kesimpulan .......................................................................................... 113
b.
Keterbatasan Pengembangan ............................................................... 114
c.
Saran .................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 116 LAMPIRAN .................................................................................................... 120 BIODATA PENULIS ..................................................................................... 151
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Literasi Kelas Rendah ................................................ 30 Tabel 2.2 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Rendah .................................. 31 Tabel 2.3 Tahap Membaca Nyaring ............................................................... 32 Tabel 2.4 Tahapan Membaca Dalam Hati ....................................................... 34 Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara ....................................................... 56 Tabel 3.2 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ..................... 58 Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Pakar dan Guru ............ 59 Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa ..................................... 60 Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Siswa ........................... 61 Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima .............................................................. 64 Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif dan Kualitatif ........................ 66 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara ....................................................... 69 Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Adul dan Kirun ................................................. 72 Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Dosen Ahli ................................. 80 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Guru Kelas II A .......................... 81 Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita oleh Siswa Kelas II A ......................... 83 Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita dari Dosen Ahli ................................... 84 Tabel 4.7 Ringkasan Uji Coba Produk .......................................................... 101 Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Validator ......................................................... 102
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya .................... 39 Bagan 3.1 Model Pengembangan Hasil Modifikasi ........................................ 53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Judul Buku ................................................................................. 74
Gambar 4.2
Gambar Sketsa Tangan ................................................................ 75
Gambar 4.3
Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna ............... 76
Gambar 4.4
Gambar Sesudah Diwarnai Menggunakan Adobe Photoshop CS6 ............................................................................................. 76
Gambar 4.5
Font untuk Judul Buku ............................................................... 78
Gambar 4.6
Font untuk Isi Cerita .................................................................. 78
Gambar 4.7
Box Caption Sebelum Revisi ..................................................... 88
Gambar 4.8
Box Caption Setelah Revisi ........................................................ 88
Gambar 4.9
Caption Sebelum Revisi ............................................................ 89
Gambar 4.10 Caption Setelah Revisi .............................................................. 89 Gambar 4.11 Nama Tokoh Sebelum Revisi .................................................... 90 Gambar 4.12 Nama Tokoh Setelah Revisi ....................................................... 90 Gambar 4.13 Penjelasan Sebelum Revisi ........................................................ 91 Gambar 4.14 Penjelasan Setelah Revisi .......................................................... 91 Gambar 4.15 Dialog Sebelum Revisi .............................................................. 92 Gambar 4.16 Dialog Setelah Revisi ................................................................ 92 Gambar 4.17 Ekspresi Sebelum Revisi ........................................................... 93 Gambar 4.18 Ekspresi Setelah Revisi ............................................................. 93
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.19 Air Sebelum Revisi .................................................................... 94 Gambar 4.20 Air diberi sampah Setelah Revisi .............................................. 94 Gambar 4.21 Air Sebelum Revisi..................................................................... 95 Gambar 4.22 Air diberi sampah Setelah Revisi ............................................... 95 Gambar 4.23 Background Sebelum Revisi ..................................................... 96 Gambar 4.24 Background Setelah Revisi ........................................................ 96 Gambar 4.25 Sampah dan Air Sebelum Revisi ............................................... 97 Gambar 4.26 Sampah dan Air Setelah Revisi .................................................. 97 Gambar 4.27 Keterangan Jenis Sampah Sebelum Revisi ................................ 98 Gambar 4.28 Keterangan Jenis Sampah Setelah Revisi ................................... 98 Gambar 4.29 Keterangan Jenis Sampah Sebelum Revisi................................. 99 Gambar 4.30 Keterangan Jenis Sampah Setelah Revisi ................................... 99 Gambar 4.31 Cover Sebelum Revisi ............................................................... 93 Gambar 4.32 Cover Setelah Revisi ................................................................. 93 Gambar 4.33 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi .......................... 105 Gambar 4.34 Ilustrasi yang Digunakan dalam Buku Cerita .......................... 109 Gambar 4.35 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita ............................ 110
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II A ............................. 121
Lampiran 2.
Hasil Validasi Dosen Ahli ....................................................... 123
Lampiran 3.
Hasil Validasi Guru Kelas II A ............................................... 129
Lampiran 4.
Hasil Validasi Siswa Kelas II A ............................................... 132
Lampiran 5.
HasilUji Coba Produk 6 Siswa ................................................. 134
Lampiran 6.
Surat Izin Penelitian ................................................................. 146
Lampiran 7.
Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................. 147
Lampiran 8.
Dokumentasi ............................................................................ 148
Lampiran 9.
Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah) ............................ 150
Lampiran 10. Biodata Penulis ........................................................................ 151
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak merupakan individu yang harus dibentuk sejak dini. Terutama dalam hal membaca yang dimana melihat kenyataan di Indonesia minat baca masyarakat sangatlah rendah. Minat baca masyarakat Indonesia dikatakan rendah karena menurut data Bank Dunia tahun 1998 menginformasikan bahwa anak-anak Indonesia berada pada level paling rendah dengan nilai 51,7 dan nilai tersebut di bawah Filipina, Thailand dan Singapura (Siswanti, 2010: 124). Sedangkan BPS tahun 2006 mempublikasikan bahwa membaca bagi masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan tersebut sebagai sumber untuk mendapatkan informasi, masyarakat lebih memiliki menonton televisi (85,9%) dan mendengarkan radio (40,3%) dari pada membaca (23,5%) (Siswanti, 2010: 124). Budaya membaca sangat penting ditanamkan demi kemajuan sumber daya masyarakat (SDM). Salah satu yang terlihat adalah terbatasnya buku-buku bacaan yang bervariasi atau buku bacaan yang menarik minat baca anak. Sementara siswa SD terutama kelas bawah lebih tertarik kepada buku bacaan yang memiliki banyak gambar dari pada banyak tulisan. Hal ini terbukti dari hasil observasi yang dilakukan di kelas II A SD Negeri Babarsari. Peneliti melakukan observasi dengan melakukan pengamatan didalam kelas yang dimana minat baca mereka terhadap buku cerita bergambar sangat tinggi. Pada masa anak-anak, usaha pembentukan dalam arti peletakan pondasi minat yang baik dapat dimulai sejak kira-kira umur dua tahun, yaitu sesudah anak 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
mulai dapat mempergunakan bahasa lisan (memahami yang dikatakan dan berbicara), walaupun masih pada taraf bahasa yang jauh dari sempurna menurut ukuran dewasa (Tampubolon, 1987: 229). Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi, memahami makna bacaan. Apabila kemampuan membaca anak sangat baik, otomatis mereka akan cepat menyerap setiap informasi dan pengetahuan dari luar (Putro, 2011: 1). Cara-cara membaca yang paling efisien dan efektif untuk menemukan informasi fokus diperlukan teknikteknik yang umum ialah: baca-pilih, baca lompat, baca layap, dan baca tatap, disamping itu dalam membaca untuk studi, ada dua metode yang biasanya dipergunakan, yaitu CATU (Cari, Tulis Kembali, Uji) dan SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulang) (Tampubolon, 1987: 244). Pada hakikatnya cerita pada anak memiliki sifat yang khas dibandingkan dengan cerita orang dewasa pada umumnya. Tema-tema yang sering digunakan untuk para pembaca anak-anak belum tentu disajikan untuk dewasa bahkan sebaliknya. Dalam sebuah cerita terjadi penyampaian informasi antara penulis kepada sasaran baca yaitu anak-anak, melalui sebuah cerita (Nufus, 2013: 3). Untuk dapat menarik keinginan anak dalam menumbuhkan minat bacanya adalah dengan cara menggunakan media. Salah satu contohnya adalah media buku cerita yang bergambar. Menurut Nurgiyanto (2010: 152) buku bergambar merupakan salah satu strategi dalam mmenarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya. Kebiasaan anak dekat dengan buku bergambar akan menimbulkan keaktifan membaca yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
menumbuhkan/meningkatkan kebiasaan membaca anak (Astuti, 2012: 2). Gambar digunakan untuk memperkaya teks, mengkonkretkan karakter dan alur secara naratif serta digunakan sebagai daya tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi teks yang masih terbatas, selain itu kegiatan membaca buku bergambar akan membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktifitas membaca untuk dapat memperoleh informasi (Astuti, 2012: 1-2). Menurut peneliti dengan buku bergambar diharapkan mampu merangsang imajinasi anak dan membantu anak dalam memperkaya imajinasinya. Buku cerita bergambar untuk anak usia SD kelas bawah identik dengan lebih banyak gambar dari pada tulisan dan pada umumnya jika ditulis hanya dengan menggunakan kalimat yang singkat serta kata-kata yang mudah dapat lebih dimengerti dan diserap dibandingakan dengan banyak kata-kata dan sedikit gambar yang seharusnya digunakan untuk anak usia SD kelas atas yang memiliki tingkat bahasa lebih tinggi dan lebih cepat memahami. Pendidikan lingkungan hidup merupakan bagian yang penting di dalam hidup yang berkelanjutan. Dalam rangka menyadarkan pentingnya arti lingkungan hidup bagi semua maka perlu adanya pemahaman pengetahuan lingkungan hidup sejak awal, pengetahuan lingkungan hidup perlu diberikan kepada generasi penerus dan pewaris bangsa melalui pendidikan tentang lingkungan hidup yang diberikan dalam bentuk mata pelajaran disekolah (WA, 2010: 82). Kualitas lingkungan yang semakin menurun diyakini memicu berbagai masalah dan bencana yang memerlukan terlibatan manusia dalam upaya pemecahannya, kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
memecahkan masalah merupakan perilaku yang penting bagi keberhasilan pendidikan lingkungan hidup (PLH) yang berkelanjutan (enviromental education for sustainability) kenyataan di lapangan seiring perkembangan kehidupan modern tidak selalu dibarengi dengan kesiapan dalam hal kemampuan umat manusia untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan (Purwanto, 2012: 56). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada wali kelas II A SD Negeri Babarsari pada tanggal 16 September 2016, yang menunjukkan bahwa masih ada sedikitnya dua siswa yang masih belum lancar membaca. Selain itu peneliti juga melihat antusias siswa-siswi kelas II A sangat besar terhadap buku cerita bergambar. Mereka selalu meminta izin kepada guru untuk membaca buku cerita yang ada dikelas jika mereka telah selesai mengerjakan tugas yang diberikan untuk mengisi waktu kosong. Dalam hal ini juga, wali kelas II A mengatakan bahwa ketersediaan buku untuk belajar membaca dalam bentuk buku cerita bergambar masih sangat kurang terutama yang berbasis tentang lingkungan hidup sementara ketertarikan siswa kelas rendah terhadap cerita bergambar sangat tinggi. Buku cerita yang tersedia di sekolah juga kebanyakan yang lebih banyak tulisan dari pada gambarnya, hal ini yang menyebabkan anak tidak benar-benar memahamai apa maksud dari bacaan tersebut karena mereka terlalu fokus dan terlalu tertarik dengan gambarnya saja. Selain hasil dari wawancara kepada wali kelas, peneliti juga mendapati beberapa anak terlihat masih kurang menyadari pentingnya lingkungan disekitar mereka. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
peningkatan atau perubahan dalam media pembelajaran terutama pada buku cerita bergambar yang berbasis lingkungan. Berdasarkan temuan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara dan observasi saat PPL yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti ingin mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Diharapkan buku cerita ini dapat membantu menyadarkan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan diharapkan siswa lebih memperkaya imajinasi dan kreativitasnya melalui buku cerita bergambar. Selain itu juga diharapkan buku cerita bergambar yang dikembangkan ini mampu mendorong siswa untuk dapat turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat mendukung program literasi di sekolah. Untuk itu peneliti mengambil judul “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar
Pembelajaran
Berbasis
Membaca
Siswa
Pendidikan Kelas
II
Lingkungan A
SD
Hidup
Negeri
Untuk
Babarsari”.
Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajara bagi guru dalam memperkenalkan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk buku cerita bergambar.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan dari penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2.
Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian pengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup adalah : 1.
Menjelaskan bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari.
2.
Mendeskripsikan bagaimana kualitas pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu mendorong dan memotivasi siswa untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang pendidikan lingkungan hidup melalui buku cerita bergambar. Hasil dari produk penelitian ini berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas rendah (dua). Dengan belajar menggunakan buku cerita bergambar ini, diharapkan juga siswa dapat dengan lebih muda untuk meningkatkan kemampuan membacanya terutama bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
siswa yang belum bisa membaca karena buku ditunjang dengan gambar-gambar yang dapat menarik minat belajar membacanya. 1.4.2
Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan mampu membuat guru untuk menggunakan buku cerita bergambar sebagai acuan atau media dalam mengajar. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini dapat menambah panduan guru dalam memvariasikan kegiatan pembelajaran membaca dikelas agar dapat lebih mudah dipahami siswa SD. 1.4.3
Bagi Sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini sebagai acuan untuk dapat lebih mengembangkan dan menyediakan ketersediaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca bagi siswa kelas rendah terutama bagi kelas II SD yang membahas tentang lingkungan hidup. 1.4.4
Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berupa sebuah modul untuk pembelajaran membaca kelas II SD. 1.4.5
Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita bergambar khususnya untuk mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Sebagai seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
calon guru peneliti mengharapkan agar anak dapat terbantu dalam pembelajaran membaca melalui buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini.
1.5 Batasan Istilah 1.5.1
Buku cerita bergambar adalah buku-buku bergambar yang mengandung
ilustrasi yang sangat dinikmati terutama membantu anak untuk lebih mudah memahami hubungan cerita dan gambar. Selain itu juga dapat merangsang imajinasi anak dalam memperkaya imajinasinya. 1.5.2
Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu proses untuk membangun
populasi manusia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan dan segala masalah yang berkaitan dengan lingkungan. 1.5.3
Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Terutama dalam menemukan informasi yang diperlukan.
1.6 Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah : 1.6.1
Bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar anak).
1.6.2
Mengandung
kegiatan
siswa
yang
variatif
dan
sesuai
dengan
perkembangan bahasa anak. 1.6.3
Buku cerita bergambar selain dilengkapi dengan modul yang sangat
disukai anak-anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1.6.4
Buku cerita dibuat full color untuk menarik minat anak.
1.6.5
Buku cerita menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
1.7 Analisis Kebutuhan Langkah awal penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas rendah (dua) ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini didapatkan dari hasil wawancara (wawancara terlampir). Analisis kebutuhan ini dilakukan di SD Negeri Babarsari yang beralamat di Jl. Babarsari, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wawancara dilakukan dan ditujukan kepada wali kelas II A pada tanggal 16 September 2016. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca kelas II terutama dikelas II A dalam pembelajaran membaca. Selain itu juga wawancara ini untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup sebagai penunjang pembelajaran membaca di SD tersebut. Hal ini bertujuan agar buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti dapat membantu dan memudahkan siswa dalam memahami tentang pendidikan lingkungan hidup. Selain itu juga sebagai media dalam membantu siswa yang belum lancar membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Pendidikan Lingkungan Hidup
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, pendidikan merupakan wahana yang paling tepat dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tentang kepedulian lingkungan kepada manusia. Pendidikan berperan serta dalam menjaga lingkungan, pendidikan lingkungan hidup melalui pendidikan ditunjukkan dengan adanya kerjasama antara Kementrian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 mencanangkan Program Adiwiyata sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (memorandum of undestanding) pada tanggal 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional (Afandi, 2013: 100). Menurut Frederick J. Mc Donald (dalam Kurniawan, gurupendidikan.com) menyatakan pendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses menuju tujuan untuk mengubah sifat manusia atau peserta didik. Menurut Carter V. Good (dalam Kurniawan, gurupendidikan.com) menafsirkan pendidikan sebagai proses pengembangan keterampilan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses di mana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan, terutama di lingkungan sekolah sehingga mencapai keterampilan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia didunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan masalah yang berkaitan dengannya, serta masyarakat yang memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif (Wulandari, 2016: 1154). Pendidikan lingkungan hidup memasukkan aspek afektif yaitu tingkah laku, nilai dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan. Pencapaian tujuan afektif ini biasanya sukar dilakukan (Wulandari, 2016: 1154). Visi pendidikan lingkungan hidup yaitu: Terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup (Widodo, 2015: 68). Sekolah Dasar sebagai salah satu lembaga formal, memiliki peran yang sangat penting dalam rangka membantu terwujudnya program adiwiyata. Program adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam kehidupan yang antara lain meliputi: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingungan hidup dan sumber daya alam. Pelaksanaan adiwiyata itu sendiri secara langsung berhubungan dengan siswa melalui pendidikan berbasis lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan (Agustiningsih, 2015: 178). Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan program adiwiyata maka ditetapkan 4 komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh yang meliputi (1) kebijakan berwawasan lingkungan; (2) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, (3) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; dan (4) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan (Agustiningsih, 2015: 178). Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan program adiwiyata yakni : kebijakan, kurikulum, kegiatan, dan sarana prasarana. Sehingga secara terencana pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program adiwiyata (Istiadi, 2015: 5) : 1. Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya, lingkungan 2. Kurikulum berbasis lingkungan 3. Kegiatan berbasis partisipatif 4. Sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan Peradaban manusia dalam setiap periode waktu yang dilewati terus mengalami perubahan dan kemajuan seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perubahan yang terjadi ini selain memberikan manfaat positif juga dapat berdampak negatif. Salah satu dampak yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampak bagi lingkungan yang ada disekitar manusia itu sendiri (Purwanto, 2012: 55).
Masalah yang menyangkut lingkungan dari waktu ke waktu dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
semakin sulit dan kompleks, sementara kemampuan manusia untuk mengatasi masalah lingkungan tidak meningkat dan berkembang secara signifikan dengan meningkat dan kompleksnya masalah lingkungan itu sendiri (Purwanto, 2012: 55). Manusia dapat memahami lingkungan hidup berdasarkan pandanganpandangan tentang lingkungan hidup yang berkembang ditengah-tengah hidupnya. Berbagai pandangan tentang hidup terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan. Hal ini didukung berdasarkan atas kesadaran, bahwa lingkungan hidup merupakan tempat tinggal sekaligus sumber kehidupan bagi manusia. Hidup manusia didunia mempunyai hubungan dengan tumbuhan, hewan, dan benda-benda disekitarnya. Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini sangat penting untuk segera ditindak lanjuti dan menjadi tanggung jawab setiap masyarakat. Terutama kepada para generasi muda bangsa yang sebaiknya ditanamkan sejak dini. Sekolah dasar merupakan tempat atau wadah awal untuk mengenalkan pentingnya pendidikan lingkungan hidup demi keberlangsungan kehidupan dibumi. Dengan adanya pendidikan lingkungan hidup diharapkan bisa menciptakan sekolah atau lingkungan yang hijau. Maka pendidikan lingkungan hidup sangat perlu untuk diterapkan dan dibiasakan kepada siswa disekolah dasar sejak dini agar ketika mereka sudah berada di masyarakat dapat mengetahui dan memahami bagaimana menjadi masyarakat yang baik. Lingkungan hidup merupakan semua benda dan juga kondisi termasuk di dalamnya manusia juga aktifitasnya yang terdapat ruang yang dimana manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
berada serta mempengaruhi kelangsungan hidup dan juga kesejahteraan hidupnya. Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup Nomor. 23 Thn 1997 Pasal 1 yang kemudian disempurnakan oleh Undang-Undang No. 32 Thn 2009, keduanya itu mendefinisikan mengenai pengertian lingkungan hidup ialah sebagai berikut : “Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, serta juga makhluk hidup termasuk manusia dan juga perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan serta juga kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain” (Setiawan, dalam gurupendidikan.com). Selanjutnya didalam UU No. 32 Tahun 2009, pengertian lingkungan hidup tersebut diperjelas lagi dengan pasal mengenai pengendalian lingkungan hidup ialah sebagai berikut: “Pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup tersebut dilaksanakan didalam rangka
pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup”
(Setiawan,
dalam
gurupendidikan.com). Lingkungan hidup didefinisikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dari penjelasan yang telah dipapakan di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup dan Adiwiyata adalah dapat diharapkan menjadi salah satu alternatif solusi yang efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap pelestrian dan fungsi lingkungan hidup. Adiwiyata merupakan batu loncatan bagi siswa atau generasi muda sekarang untuk dapat menjaga kelestarian dan pentingnya lingkungan hidup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
kehidupan yang berkelanjutan. Program adiwiyata ini juga dapat menumbuhkan niat siswa untuk menumbuhkan kecintaan akan lingkungan sejak dini. 2.1.2
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup. Sesuai dengan tujuan pendidikan lingkungan hidup, maka disusunlah kebijakan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan iklim yang mendorong semua pihak berperan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup untuk pelestarian lingkungan hidup (Widodo, 2015: 69). Menurut buku pedoman adiwiyata, tujuan pendidikan lingkungan (Ariffandi, 2012: 7) : a. Pengetahuan/pengertian dan kesadaran Hendaknya para siswa memperolah pengertian dan fakta-fakta tentang sistem ekologis agar tercapai kesadaran dalam menghargai dan memberikan apresiasi akan pentingnya lingkungan bagi manusia dan sebaliknya. b. Sikap dan nilai Agar para siswa menyadari sikapnya, keinginan dan kebutuhannya yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
c. Ketrampilan/skill Agar para siswa dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan mengambil keputusan yang berguna dalam mengembangkan penyelesaian yang berhubungan dengan masalahmasalah lingkungan d. Aksi dan partisipasi Agar
para
siswa
dapat
menerapkan
pengetahuan
dan
ketrampilannya untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan dan mecegah terjadinya masalah-masalah lingkungan yang baru. Menurut Soeriatmadja dalam buku pedoman adiwiyata, pendidikan lingkungan hidup harus mengandung beberapa tujuan yaitu (dalam Ariffandi, 2012: 7) : a. Membantu siswa untuk memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam secara totalitas. b. Membantu siswa memiliki pemahaman dasar tentang hubungan timbal balik lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan manusia. Pada hakikatnya, tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah mendorong dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana dan memperbaiki kualitas hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2.1.3
Buku Cerita Anak Bergambar
2.1.3.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar Gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara materi pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Nur’ aini, Farida (2010: 12) menyatakan bahwa “alam pikir anak adalah gambar”. Dengan perkataan lain alam pikir anak adalah bahasa gambar. Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di pikirannya dalam bentuk nyata, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri. Agar gambar dapat menjadi efektif sebaiknya buku cerita bergambar dapat diletakkan pada konteks yang lebih bermakna. Menurut Rampan (2012: 73) bahwa cerita anak-anak adalah cerita yang sederhana dan kompleks. Menurut Nurgiyantoro (2010:154) gambar dalam buku mengandung cerita. Buku bergambar banyak mengandung ilustrasi dan penting untuk dinikmati dalam cerita. Buku cerita bergambar yang dimana fungsi gambarnya hanya membantu dan lebih memperjelas atau menekankan dari teks cerita. Ilustrasi dalam buku cerita yang bergambar dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk tokoh, setting, dan perasaan tokoh didalam cerita. Buku cerita bergambar yang memiliki bahasa yang baik, gambar yang menarik, penampilan fisik buku yang bagus dapat menarik dan memotivasi anak untuk membaca buku tersebut. Sebaliknya jika ilustrasi gambar dan bahasa yang asal-asalan, maka anak akan mendapatkan pengalaman bahwa membaca itu membosankan (Priyono, 2006: 3). Sebuah cerita yang bergambar akan menjadi menarik jika kisah cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dan gambar terstruktur dan saling mengisi sehingga tidak ada bagian yang terasa kurang atau berlebihan. Kebiasaan anak dekat dengan buku bergambar akan menimbulkan keaktifan membaca yang dapat menumbuhkan atau meningkatkan kebiasaan membaca pada anak karena buku bergambar dirancang sebaik mungkin untuk menarik anak agar memiliki minat baca yang besar. Buku cerita bergambar yang memiliki karakter yang hidup dan jelas serta masuk akal membantu anak untuk dapat meningkatkan kemampuan menalar dan berimajinasi. Buku gambar memiliki efek visualisasi yang dapat merangsang mata untuk menikmati gambar dan memahami teks yang memberi penjelasan pada gambar. Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar mampu menarik minat baca anak jika dibuat semenarik dan semudah mungkin. Selain itu juga dapat membantu anak untuk memperkaya imajinasinya. 2.1.3.2 Pilar – Pilar Cerita Menurut Rampan (2012: 73) bahwa sebuah cerita sebenarnya terdiri dari beberapa pilar-pilar yaitu (1) tema, (2) tokoh, (3) latar, (4) alur, dan (5) gaya. 1.
Tema merupakan rancang bangun cerita yang dikehendaki pengarang harus dilandasi amanat, yaitu pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca. Namun, amanat ini harus dijalin secara menarik, sehingga anak-anak tidak merasa sedang membaca wejangan moral. Pembaca dihadapkan pada sebuah cerita yang menarik dan menghibur, dan dari bacaan itu anak-anak atau orang tua mereka dapat membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pengertian dan menarik kesimpulan tentang pesan yang hendak disampaikan pengarang. Umumnya tema yang dinyatakan secara terbuka dan gamblang tidak akan menarik minat pembaca. 2.
Pilar kedua adalah tokoh. Secara umum, tokoh dapat dibagi dua yaitu tokoh utama (protagonis) dan tokoh lawan (antagonis). Tokoh utama ini biasanya disertai dengan tokoh-tokoh sampingan yang umumnya ikut serta dan menjadi bagian kesatuan cerita. Sebagai tokoh bulat, tokoh utama ini mendapat porsi paling istimewa dibandingkan dengan tokohtokoh sampingan. Kondisi fisik atau karakternya digambarkan secara lengkap, sebagaimana manusia sehari-hari. Disamping itu, seiring pula dihadirkan tokoh datar, yaitu tokoh yang ditampilkan secara satu isi (baik atau jahat), sehingga dapat melahirkan tanggapan memuja atau membenci dari para pembaca. Penokohan harus memperlihatkan perkembangan karakter tokoh.
3.
Pilar ketiga adalah latar. Peristiwa-peristiwa di dalam cerita dapat dibangun dengan menarik jika penempatan latar waktu dan tempatnya dilakukan secara tepat, karena latar berhubungan dengan tokoh, dan tokoh berkaitan erat dengan karakter. Bangunan latar yang baik menunjukan bahwa cerita tertentu tidak dapat dipindahkan ke kawasan lain, karena latarnya tidak menunjang tokoh dan peristiwa-peristiwa khas yang hanya terjadi di suatu latar tertentu saja. Dengan kata lain, latar menunjukan keunikan tersendiri dalam rangkaian kisah, sehinggga mampu membangun tokoh-tokoh spesifik dengan sifat-sifat tertentu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
hanya ada pada kawasan tertentu itu. Dengan demikian, tampak latar memperkuat tokoh dan mengidupkan peristiwa-peristiwa yang dibina di dalam alur, menjadikan cerita spesifik dan unik. 4.
Alur merupakan pilar keempat. Alur menuntut kemampuan utama pengarang untuk menarik minat pembaca. Secara sederhana, alur dapat dikatakan sebagai rentetan peristiwa yang terjadi di dalam cerita. Alur dapat dibina secara lurus, dimana cerita dibangun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa demi peristiwa berkaiatan langsung satu sama lain hingga cerita berakhir. Alur juga dapat dibangun secara episodik, dimana cerita diikat oleh episode-episode tertentu, dan pada setiap episodenya ditemukan gawatan, klimaks dan leraian. Alur juga dapat dibangun dengan sorot balik atau maju. Sorot balik adalah paparan informasi atau peristiwa yang terjadi di masa lampau, dikisahkan kembali dalam situasi masa kini, sementara alur maju merupakan wujud ancang-ancang untuk menerima peristiwa-peristiwa tertentu yang nanti akan terjadi.
5.
Pilar kelima adalah gaya. Disamping pilar-pilar lainnya, gaya menentukan keberhasilan sebuah cerita. Secara tradisional dikatan bahwa keberhasilan sebuah cerita bukan pada apa yang dikatakan, tetapi bagaimana
mengatakannya.
Kalimat-kalimat
yang
enak
dibaca,
ungkapan-ungkapan yang baru dan hidup, suspence yang menyimpan kerahasiaan, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh tantangan, pengalaman-pengalaman baru yang bernuansa kemanusiaan, dan sebagainya merupakan muatan gaya yang membuat pembaca terpesona.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Disamping sebagai tanda seorang pengarang, gaya tertentu mampu menyedot perhatian pembaca untuk terus membaca. Kelima pilar-pilar tersebut diatas mendasari peneliti dalam menyusun kerangka buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Pembuatan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan oleh peneliti adalah tema yang dekat dan sangat dikenal anak dan juga berhubungan dengan lingkungan hidup yaitu dengan tema: banjir, yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh cerita yang akan membuat cerita menjadi hidup, memiliki latar cerita yang dekat dengan dunia anak-anak dan mudah dimengerti, alur yang digunakan dalam pembuatan buku ceita bergambar ini memiliki alur maju yang dimulai dari adanya permasalahan, sebab dan akibat dan yang terakhir penyelesaian dari permasalahan yang ada didalam cerita, dan pada pilar yang terakhir yaitu gaya, peneliti membuat buku cerita memiliki daya tarik yang tinggi terhadap pembaca kelas rendah dengan menghadirkan banyaknya gambar dari pada tulisan dan menggunakan warna buku yang cerah. Hal ini dilakukan agar mampu menarik minat pembaca untuk membacanya. 2.1.4
Karakteristik Perkembangan Anak
2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak Sudah sejak berabad-abad para ilmuwan dan para ahli memperhatikan seluk beluk kehidupan anak, khususnya dari sudut perkembangannya, untuk mempengaruhi proses-proses perkembangan agar mencapai tumbuh kembang yang diinginkan. Anak harus tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang matang, yang sanggup dan mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
senantiasa bergantung kepada orang lain atau bahkan menimbulkan masalah bagi keluarga, kelompok atau masyarakat (Gunarsa, 2008: 16). Perkembangan manusia tersebut dapat dicapai secara maksimal apabila lingkungannya juga mendukung dalam setiap tahap pekembangannya. Kunci untuk memahami perkembangan anak adalah “keseluruhan”. Perkembangan anak mengacu pada proses dimana seorang anak tumbuh dan mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Perkembangan tersebut ditentukan secara genetik, serta dipengaruhi dan dimodifikasi oleh berbagai faktor lingkungan seperti nutrisi, kondisi hidup dan segala hal yang dialami pada setiap tahap kehidupan (Meggitt, 2012: 1). Menurut Piaget, kemampuan kognitif yang memungkinkan pembentukan pengertian, berkembang dalam dua periode utama yang mencangkup empat tahapan – tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret dan tahap operasional formal (Hurlock, 1989: 39). Selama
tahap
sensorimotor
perkembangan
kognitif,
anak
mulai
mengembangkan pengertian akan dirinya sebagai terpisah dan berbeda dari lingkungan, hubungan sebab akibat, waktu dan ruang. Tahap sensorimotor berlangsung sejak lahir hingga saat anak berusia 2 tahun (Hurlock, 1989: 39). Pada tahap ini Piaget mengatakan ada enam sub tahap yaitu: penggunaan refleksrefleks awal, reaksi siklus primer, reaksi siklus sekunder, koordinasi skemata sekunder, reaksi sikluas tersier, dan representasi simbolik. Intelegensi pada tahap ini berdasarkan pada pengalaman perseptual (Salkind, 2009: 328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Tahap praoperasional perkembangan kognitif yang berlangsung sejak usia 2 hingga 6 tahun, merupakan saat anak mampu menggunakan bahasa dan pemikiran simbolik. Hal ini tampak dalam permainan imajinatif mereka. Saat ini merupakan saat pemikiran egosentris; anak tidak mampu menerima pandangan orang lain dan tidak mampu memecahkan masalah-masalah yang melibatkan konsep-konsep bilangan atau kelas-kelas benda (Hurlock, 1989: 39). Karakteristik dari tahap ini adalah munculnya sistem bahasa yang canggih, penalaran egosentris, dan pemikiran yang terbatas pada persepsi indra (Salkind, 2009: 328). Tahap ketiga dari perkembangan kognitif ialah tahap operasi konkret, yang berlangsung sejak anak berusia 6 tahun hingga 11 atau 12 tahun. Pada waktu ini konsep yang samar-samar dan tidak jelas dari masa prasekolah menjadi lebih konkret dan spesifik. Ini memungkinkan anak memulai berpikir secara deduktif, membentuk konsep ruang dan waktu, dan menggolong-golongkan objek. Mereka mampu mengambil peran orang lain dan hal ini membuka jalan ke pengertian tentang realitas yang lebih besar (Hurlock, 1989: 39). Tahap ini memungkinkan perkembangan pemikiran yang dijalankan secara terbalik, operasi-operasi logis, konvervasi, kemampuan untuk memecahkan masalah konkret dan pemikiran berbasis pengalaman (Salkind, 2009: 328). Dalam tahap keempat dan terakhir dari perkembangan kognitif, tahap operasi formal, yang dimulai sekitar usia 11 atau 12 tahun dan terus berlanjut, anak mampu mempertimbangkan semua kemungkinan dalam memecahkan masalah dan mampu menalar atas dasar hipotesis dan dalil. Pemikiran anak menjadi lebih luwes dan konkret dan mereka mampu menggabungkan informasi dari sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sumber yang berbeda (Hurlock, 1989: 39). Karakteristik dari tahap ini adalah kemampuan untuk merumuskan dan menguji hipotesis – deduktif, dan pemikiran yang tidak lagi terikat dengan persepsi indra (Salkind, 2009: 328). Peneliti menyusun buku cerita dengan mempertimbangkan perkembangan kognitif operasional konkret yang menurut peneliti sangat dekat dengan lingkungan sekitar anak yang dapat diraba dan dilihat secara nyata dalam bentuk asli. Maka diharapkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini disusun dengan kontekstual atau nyata dengan lingkungan anak sehingga mempermudah anak untuk cepat memahaminya. 2.1.4.2 Karakteristik Anak SD Kelas Rendah Sekolah Dasar (SD) sebagai jenjang pendidikan terendah dalam hierarki sistem pendidikan di Indonesia berfungsi untuk menanaman kemampuan dan keterampilan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, sekolah dasar juga berfungsi untuk memberi bekal yang cukup kepada siswa dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi diri dan lingkungan yang ada (Febriani, 2012: 2). Tahap sekolah dasar merupakan salah satu tahap yang akan dilalui setelah mendapatkan pendidikan awal yaitu play group dan TK. Tingkat kelas di sekolah dasar dibagi menjadi 2 tingkat yaitu kelas rendah / bawah dan kelas tinggi / atas. Kelas rendah yaitu kelas 1, 2, dan 3 sedangkan kelas tinggi 4, 5, dan 6. Anak-anak yang berada pada kelas rendah memiliki kisaran usia 6 / 7 tahun hingga 9 / 10 tahun sedangkan anak-anak yang berada pada kelas tinggi memiliki kisaran usia 9 / 10 tahun hingga 12 / 13 tahun. Anak yang berada pada kelompok ini masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
termasuk dalam masa usia yang dini. Masa usia ini merupakan masa yang pendek bagi
seorang
anak
akan
tetapi
sangat
penting
bagi
kehidupan
dan
perkembangannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Tugas-tugas perkembangan pada anak-anak pada kelompok umur 6 sampai 12 tahun (Gunarsa, 1981: 63) : 1.
Belajar
kemampuan-kemampuan
fisik
yang
diperlukan
agar
bisa
melaksanakan permainan atau olah raga yang biasa. 2.
Membentuk sikap-sikap tertentu terhadap dirinya sebagai pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang.
3.
Belajar bergaul dengan teman-teman seumurnya.
4.
Memperkembangkan
kemampuan-kemampuan
dasar
dalam
membaca,
menulis, dan menghitung. 5.
Memperkembangkan nurani, moralitas dan skala nilai.
6.
Memperoleh kebebasan pribadi.
7.
Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan institusi. Karakteristik anak dimasa kelas rendah adalah (1) memiliki hubungan yang
kuat antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah; (2) cenderung suka memuji diri sendiri; (3) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, maka tugas/pekerjaan tersebut dianggap tidak penting; (4) suka membandingkan dirinya dengan anak lain jika itu menguntungkan dirinya; (5) suka meremehkan orang lain (Purwanti, 2015: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Untuk mengajarkan pendidikan berbasis lingkungan hidup terhadap siswa kelas rendah sebaiknya mereka diminta menyebutkan contoh-contoh yang ada disekitarnya. Seperti contohnya diajak untuk melakukan pembelajaran diluar kelas atau dengan memberikan praktek langsung dilapangan untuk dapat mengenal lebih dalam tentang lingkungan hidup. Adapun kegiatan atau program yang dapat dilakukan oleh guru disekolah seperti membersihkan kelas, jumat bersih dengan melakukan kerja bakti, menanam tanaman, pohon, bunga, sayuran, memberikan pupuk, menyiram, bahkan mengajarkan siswa membuang sampah pada tempatnya dengan cara paling mudah dengan memberikan tulisan “buanglah sampah disini”. Kelas rendah lebih membutuhkan cara-cara sederhana dalam menanamkan pendidikan berbasis lingkungan hidup, yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat sekitar (Widodo, 2015: 64).
2.1.5
Membaca
2.1.5.1 Pengertian Membaca Membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai media untuk menyampaikan perasaan dan pengalamannnya. Menurut Haryadi
(dalam Mugiharto 2015: 13) pengertian membaca dapat dibagi menjadi tiga, yaitu (1) pengertian sempit, maksudnya membaca hanya sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis, (2) pengertian agak luas, maksudnya membaca selain sebagai proses pengenalan simbol-simbol tertulis juga sebagai proses pemaduan atau penataan berbagai unsur makna menjadi satu kesatuan ideal, dan (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
pengertian luas, yaitu dari kedua hal tersebut membaca juga merupakan proses atau kegiatan memberikan reaksi kritis terhadap bacaan dalam menentukan signifikasi, nilai, fungsi dan hubungan isi bacaan itu dengan suatu masalah kehidupan yang lebih luas serta dampak dari masalah yang dipaparkan pengarang. Membaca merupakan proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan penulis melalui tulisan (Hodgson, dalam Tarigan 2008: 7). Membaca dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan
diri
sendiri
dan
orang
lain
yaitu
dengan
mengkomunikasikan isi yang terkandung dalam tulisan (Tarigan 2008: 7). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau pemahaman tentang isi suatu tulisan yang dibaca. Dilakukan dengan memahami isi bacaan baik dipahami dengan diam maupun dengan suara nyaring. 2.1.5.2 Tujuan Membaca Setiap orang yang melakukan suatu hal pasti mempunyai tujuan. Sama dengan halnya membaca, seseorang pasti memiliki tujuan dari apa yang dia baca. Tujuan pokok membaca untuk mencari dan memperoleh informasi, mencangkup isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008: 9). Tujuan proses membaca adalah menerima atau memahami pesan yang terkandung dalam teks/tulisan (Kumara, 2014: 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Tujuan membaca menurut Prasetyono (2008: 58) sebagai berikut : 1. Tujuan membaca seseorang adalah untuk mendapatkan sebuah informasi. Informasi yang dicari pembaca biasanya tentang fakta dan kejadian yang terjadi di kehidupan sehari-hari. 2. Tujuan dari sumber membaca adalah agar cita dirinya meningkat. Tujuan ini bukan merupakan kebiasaan membaca, akan tetapi dilakukan sesekali di depan orang lain. 3. Ada yang beranggapan bahwa tujuan dari membaca hanya untuk melepaskan diri dari kenyataan, misalnya pada pada saat seseorang merasa jenuh, dan sedih. 4. Membaca dengan tujuan rekreatif, maksudnya disini membaca untuk mendapatkan kesenangan, atau hiburan. 5. Orang membaca biasanya juga mempunyai tujuan apa-apa, hanya karena main-main, karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan, jadi hanya untuk mengisi waktu senggang. 6. Tujuan membaca yang tinggi biasanya untuk mencari kehidupan atau pengalaman dan mencari nilai kehidupan lainnya. Sebaiknya selain anak dibiasakan untuk membaca anak juga harus dibiasakan untuk mengikuti program literasi, pada kelas rendah perlu dibiasakan cara-cara sederhana dalam membaca, seperti buku apa yang harus dibaca, kapan waktu yang baik untuk membaca, cara membaca buku yang benar, memegang buku, membaca dari masing-masing paragraf dan lain-lain agar siswa memiliki dasar-dasar kemampuan dalam memulai kebiasaan membaca (Widodo, 2015: 65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2.1.6
Gerakan Literasi Sekolah
Literasi dipandang oleh masyarakat maju sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia sebagai warga masyarakat dunia yang bergerak dengan sangat cepat. Literasi secara tradisi dimaknai sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk membaca dan menulis. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca oleh siswa dengan kegiatan membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran dipagi hari dan 15 menit sesudah pembelajaran selesai. Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS (Gerakan Literasi Sekolah) adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, atau berbicara (dikdas.kemdikbud 2016: 2). Sebagian besar para pakar pendidikan menganggap kemampuan literasi sebagai suatu hak asasi warga negara yang wajib difasilitasi oleh negara selaku penyelenggara proses pendidikan (Widodo, 2015: 60). Sebaiknya mulai dari sekolah dasar siswa memang sudah diperkenalkan atau dibiasakan dengan bacaan. Seperti membaca majalah, koran, buku bacaan, dan sebagainya. Hal seperti ini sekaligus dapat membantu mengasah daya nalar dan minat baca. Pada kelas rendah pembelajaran literasi lebih ditekankan pada pembangunan pondasi dasar siswa, siswa ditekankan pada pengenalan simbol, gambar ataupun huruf, siswa dikenalkan secara bertahap mulai yang mudah ke tingkat yang lebih sulit (Widodo, 2015: 63).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Menurut Tim Pengembangan Kurikulum (2013) ada kompetensi yang disarankan pada kelas rendah, yaitu seperti pada tabel di bawah ini (Widodo, 2015: 63) : Tabel 2.1 Kompetensi Literasi Kelas Rendah Membaca
Menulis
Menyimak
Berbicara
Mengenal bentuk huruf Membaca kata, dan kalimat dengan nyaring Membaca dan membedakan huruf dengan benar Mengenal simbol dan membaca kalimat sederhana Teknik membaca yang benar
Menulis huruf Menulis kata dan kalimat sederhana Menulis teks terimaksih dan diri sendiri Semangat menulis kata dan kalimat
Menyimak sederhana teks yang dibacakan Menyimak baacaan cerita diri atau keluarga Menyimak untuk menghargai orang lain
Berbicara pengenalan diri dan keluarga Berbicara yang tepat pengucapanya Membaca tulisan resmi dan tidak resmi Menirukan berbagai bentuk bunyi Menggunakan kosakata yang tepat Menanggapai pertanyaan
Sumber : Widodo, dkk dalam journal umsida (2015: 64)
2.1.6.1 Prinsip-prinsip Kegiatan Membaca Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk dapat memperoleh suatu pemahaman tentang isi dari suatu tulisan. Adapun prinsip-prinsip yang harus diketahui dalam kegiatan membaca yaitu : a. Buku yang dibaca atau dibacakan adalah buku bacaan, bukan buku teks pelajaran. b. Buku yang dibaca atau dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
c. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas menghafalkan cerita, menulis sinopsis, dan lain-lain. d. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini dapat diikuti dengan diskusi informal tentang buku yang dibaca/ dibacakan, atau kegiatan yang menyenangkan terkait buku yang dibacakan apabila waktu memungkinkan. Tanggapan dalam diskusi dan kegiatan lanjutan ini tidak dinilai/dievaluasi. e. Kegiatan membaca atau membacakan buku di tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Guru menyapa peserta didik dan bercerita sebelum membacakan buku dan meminta mereka untuk membaca buku (dikdas.kemdikbud.go.id). Tabel 2.2 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Rendah Jenjang SD Kelas Rendah
Konten bacaan yang sesuai Ilustrasi dengan peserta didik 1. Peserta didik didampingi 1. Ilustrasi memiliki alur yang ketika memilih buku. sederhana. 2. Buku mengandung informasi 2. Teks tidak perlu mengulangi yang sederhana dan atau apa yang sudah digambarkan kejadian sehari-hari. oleh ilustrasi (buku bergambar 3. Cerita mengandung nilai /picture books). optimisme, bersifat inspiratif, dan mengembangkan imajinasi. 4. Buku dapat bergenre fantasi dengan tokoh binatang (fabel). 5. Buku mengandung pesan nilainilai sesuai dengan tahapan tumbuh kembang peserta didik dalam berbagai aspek, antara lain moral, sosial,kognitif. 6. Pesan moral cerita disampaikan dengan tidak menggurui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
7. Buku yang dibacakan dapat berukuran besar (big book). Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id
2.1.6.2 Langkah-langkah Kegiatan Membaca Literasi Kegiatan pelaksanaan gerakan literasi ini bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca. Membaca buku dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan 15 menit sesudah pembelajaran selesai. Kegiatan membaca yang dapat dilakukan adalah membacakan buku dengan nyaring dan membaca dalam hati. 1.
Membacakan Nyaring Tujuan : a. Memotivasi peserta didik agar mau membaca. b. Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca. c. Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. d. Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik. e. Guru / pustakawan / kepala sekolah menjadi teladan membaca. Tabel 2.3 Tahap Membaca Nyaring Tahap Membaca Kegiatan 1. Persiapan yang perlu a. Memahami tujuan membacakan dilakukan nyaring, yaitu menumbuhkan minat baca, memeragakan cara membaca, dan menjadikan peserta didik lancar membaca. b. Mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan membaca peserta didik. c. Memilih buku yang berkualitas baik dan memiliki isi yang disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dengan jenjang dan minat peserta didik. d. Melakukan kegiatan prabaca dan baca ulang dengan
2. Sebelum membacakan nyaring
3. Saat membacakan nyaring
Tujuan: 1. Mengetahui jalannya cerita, atau isi/pesan dalam setiap buku yang dibaca; 2. Mengetahui letak tanda-tanda baca sehingga memungkinkan untuk mengatur intonasi suara agar menarik atau menentukan kapan harus jeda; 3. Mengantisipasi pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta didik; dan 4. Melakukan prediksi atau menghubungkan isi bacaan dengan topik lain yang relevan. 5. Menulis pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi. 6. Melatih intonasi, volume suara, dan gerak tubuh agar dapat membacakan buku dengan menarik serta ekspresi wajah yang mendukung penceritaan. a. Memulai dengan menyapa peserta didik dan menyebutkan alasan memilih bacaan tersebut. b. Menunjukkan sampul buku cerita yang akan dibacakan dan menyampaikan gambaran singkat cerita. c. Menyebutkan judul, pengarang, dan ilustrator buku. d. Menggali pengalaman peserta didik, misalnya dengan menanyakan: Apakah ada di antara mereka yang pernah membaca buku tersebut? Apakah ada yang memiliki buku itu? Atau, apakah ada yang dapat menduga isi buku itu? e. Mulai menyusuri ilustrasi, apabila terdapat dalam buku atau bahan bacaan. f. Membacakan buku dengan cara yang sangat menarik. a. Suara dapat didengar seluruh peserta didik: tidak terlalu cepat,disertai intonasi, ekspresi, dan gestur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4. Setelah membacakan nyaring
sesuai isi cerita. b. Bersikap ramah. c.Menanggapi komentar dan pertanyaan peserta didik. d. Mengingatkan peserta didik untuk menyimak. e. Membagi informasi dan berdiskusi selama membacakan buku. f. Mengajak peserta didik aktif bertanya. g. Mengajak peserta didik untuk menceritakan apa yang dibacakan dan apa yang dipikirkan (think aloud) terkait bacaan. a. Meminta peserta didik mengajukan pertanyaan. b. Guru mengajukan pertanyaan seandainya peserta didik tidak bertanya. c. Meminta peserta didik untuk menceritakan ulang bacaan dengan kata-katanya sendiri. d. Meletakkan buku atau materi bacaan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau oleh tangan peserta didik. e. Mencatat judul buku yang telah dibacakan
Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id 2. Membaca Dalam Hati Membaca dalam hati (sustained silent reading) adalah kegiatan membaca 15 menit yang diberikan kepada peserta didik tanpa gangguan. Guru menciptakan suasana tenang, nyaman, agar peserta didik dapat berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Tabel 2.4 Tahapan Membaca Dalam Hati Tahap Membaca
Kegiatan
1. Persiapan Membaca a. Memahami tujuan membaca dalam dalam hati. hati, yaitu untuk menumbuhkan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
baca peserta didik. b. Memastikan agar bacaan sesuai dengan tingkat keterampilan membaca peserta didik. 2. Sebelum membaca a.Menawarkan kepada peserta didik dalam hati dilakukan. apakah mereka memilih sendiri buku yang ingin dibaca dari sudut baca kelas atau membawanya sendiri dari rumah. b. Membebaskan peserta didik untuk memilih buku yang sesuai dengan minat dan kesenangannya. c. Memberi semangat kepada peserta didik bahwa ia harus membaca buku tersebut sampai selesai, dalam kurun waktu tertentu, bergantung pada ketebalan buku. d. Membolehkan peserta didik untuk mencari buku lain apabila isi buku dianggap kurang menarik. e. Membolehkan peserta didik untuk memilih tempat yang disukainya untuk membaca. f. Menyediakan buku-buku dengan jenis dan judul yang variatif. 3. Saat membaca dalam Peserta didik dan guru bersama-sama hati membaca buku masing-masing dengan tenang selama 15 menit. 4. Setelah membaca Guru dapat menggunakan 5–10 menit dalam hati setelah membaca untuk bertanya kepada peserta didik tentang buku yang dibaca. Sumber: dikdas.kemdikbud.go.id Lingkungan kelas yang literat adalah lingkungan kelas yang kaya dengan media kebahasaan dan cetakan, proses pembentukan kelas literasi tersebut dilakukan secara berurutan agar tahap per tahap dapat dilakukan dengan baik dan dapat dilakukan evaluasi secara tepat (USAID 2014, dalam Widodo (2015: 71). Maka dari itu untuk menunjang terciptanya kelas yang literasi berbasis pendidikan lingkungan hidup salah satu caranya dengan diperlukannya cara untuk mendesain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
tempat dan suasana belajar. Menyediakan tempat hasil karya siswa dikelas agar ketika siswa selesai membuat dapat melihat kembali apa yang sudah dibuat dan bisa dibaca berulang-ulang kali. Selain itu perpustakaan kelas yang berada didalam kelas juga dapat menunjang program literasi, dengan menyediakan buku bacaan baik itu majalah, buku cerita, atau sebagainya namun masih disesuaikan dengan tingkat perkembangan pada anak. 2.2 Penelitian Yang Relevan Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu peneliti melakukan penelitian yang terkait dengan mengambil beberapa penelitian yang sudah ada. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Penelitian pertama yang dilakukan oleh Anita, Kurniya Sari (2010) yang melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media cerita bergambar terhadap peningkatan keterampilan menyimak dan membaca pada anak yang berkesulitan belajar kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan eksperimen One group pre test-post test design, yang mana sekelompok subyek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre test) dan pengukuan akhir (post test). Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik non-parametrik, yaitu Wilcoxon Signed Rank Test (Tes Ranking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Bertand Wilcoxon) dengan bantuan SPSS release 13. Dari hasil analisis data dapat diperoleh probabilitas nilai dari Z hitung adalah 0, 011 pada taraf signifikansi (α) 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dan hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif penggunaan media cerita bergambar terhadap peningkatan ketrampilan menyimak dan membaca pada anak berkesulitan belajar kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta tahun ajaran 2009/2010 terbukti kebenarannya. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Mugiharto, Maya Maharyani (2015) yang melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas XI”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mengembangkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar tentang kehidupan sehari-hari dan sebagai salah satu cara untuk keterampilan siswa terutama dalam pembelajaran membaca. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian ini adalah desain produk berupa buku cerita bergambar serta dilengkapi evaluasi yang sesuai dengan tema ”Kehidupan Seharihari”. Peneliti ini menggunakan 5 langkah dalam penelitiannya yaitu merumuskan potensi dan masalah, mengumpulkan data, membuat desain produk, validasi desain produk dan revisi desain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan revisi dan rancangan yang divalidasi oleh ahli yaitu dapat digunakan dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran membaca. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Wulandari, dkk (2016) dengan judul “Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Siswa Di SMPN 4 Jombang”. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah tentang pelaksanaan pembelajaran PLH dalam membentuk sikap peduli lingkungan siswa di SMPN 4 Jombang dan gambaran sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah pembelajaran PLH di SMPN 4 Jombang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran PLH yang dilakukan guru dalam membentuk sikap peduli lingkungan siswa di SMPN 4 Jombang dan untuk mendeskripsikan gambaran sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan setelah pembelajaran PLH di SMPN 4 Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuatitatif deskriptif, dengan lokasi penelitian di SMPN 4 Jombang, Kecamatan Banjardowo, Kabupaten Jombang. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru PLH (wali Kelas VIII) dan siswa Kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan dari strategi pembelajaran yang dilakukan Guru PLH telah membuahkan hasil berupa terbentuknya sikap peduli lingkungan pada diri siswa dalam melestarikan lingkungan
sekitarnya
seperti
menjaga
kebersihan,
merawat
tanaman,
memanfaatkan barang bekas. Berdasarkan ketiga penelitian relevan diatas maka peneliti berinisiatif akan melakukan penelitian berupa pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas rendah. Berikut ini adalah literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Anita, (2010) Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010
Mugiharto, (2015)
Wulandari, dkk (2016)
Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Seharihari untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas XI
Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMPN 4 Jombang
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 2A SD Negeri Babarsari Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama membahas tentang bagaimana pengaruh penggunaan media cerita bergambar terhadap peningkatan keterampilan menyimak dan membaca pada anak berkesulitan belajar agar anak dapat memiliki ketrampilan menyimak dan membaca
melalui
buku
cerita
bergambar
sedangkan
peneliti
akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
mengembangkan buku cerita bergambar yang menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup dan membantu proses pembelajaran membaca. Penelitian kedua berkaitan dengan pengembangan buku cerita tentang kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran membaca. Dalam penelitian kedua ini pembelajaran membaca ditanamkan melalui kehidupan sehari-hari sedangkan peneliti akan mengembangkan buku cerita tentang pendidikan lingkungan hidup untuk digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pembelajaran membaca. Penelitian yang ketiga membahas tentang pendidikan lingkungan hidup dalam membentuk sikap peduli lingkungan. Berbeda halnya yang akan dilakukan peneliti, peneliti akan mengembangkan sebuah buku dalam bentuk buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca kelas rendah yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut peneliti akan membuat pengembangan buku cerita bergambar. Peneliti berharap agar buku cerita bergambar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan atau penanaman kepada siswa kelas rendah untuk dapat peduli kepada lingkungan sekitar, selain itu juga dapat digunakan sebagai buku untuk proses pembelajaran membaca. Keistimewaan dari buku cerita bergambar ini dikarenakan masih sedikit peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan buku cerita bergambar sebagai acuan dalam pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca, untuk itu peneliti akan membuat buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2.3 Kerangka Berpikir Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada siswa bagaimana pentingnya lingkungan untuk kehidupan dimasa mendatang. Mengajarkan kepada siswa untuk lebih menyadari, memiliki sikap dan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai manusia yang memiliki rasa kepedulian. Untuk itu pendidikan lingkungan hidup memang sangat layak untuk di perkenalkan sejak dini kepada anak-anak. Sebagai salah satu caranya melalui buku cerita bergambar.
Buku
cerita
bergambar
yang
dekat
dengan
anak-anak
memungkinkan untuk anak dengan mudah mengerti bagaimana pentingnya lingkungan hidup. Selain dapat membuat anak lebih mudah mengerti tentang lingkungan hidup buku cerita bergambar juga dapat membantu anak untuk melatih dalam proses pembelajaran membaca. Anak-anak akan tertarik membaca jika buku yang akan dia baca menarik rasa ingin tahunya baik melalui warna dan gambar. Terutama untuk anak yang sedang dalam proses pembelajaran membaca. Melalui buku cerita juga anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya dan menyerap nilai-nilai positif dari sebuah cerita. Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti, yakni yang menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Penggunaan buku cerita bergambar ini juga dapat menjadi acuan anak untuk memahami tentang lingkungan hidup sekaligus sebagai pondasi awal anak untuk mengawali proses pembelajaran membaca. Selain itu juga anak dapat mengambil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
mengadopsi nilai-nilai positif dalam cerita tersebut kemudian melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal-hal tersebut yang dipaparkan diatas peneliti ingin bermaksud untuk mengembangkan sebuah buku cerita yang merujuk kepada pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran membaca untuk anak SD kelas dua sehingga melalui buku cerita ini peneliti mengharapkan agar pesan moral yang terkandung dalam cerita dapat diwujudkan dan di lakukan dalam kehidupannya.
2.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas yang sudah dijelaskan, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari?
2.
Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas II A SD Negeri Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010: 407) pendekatan Research and Development (R&D yakni metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sukmadinata (2007: 164) mengemukakan bahwa penelitian Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk menggembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini tidak hanya berbentuk benda atau perangkat yang keras seperti buku, alat tulis, atau pembelajaran yang lainnya melainkan ada pula yang terdapat dalam bentuk lunak yang datanya disimpan secara digital dalam bentuk CD. Tujuan akhir dari R & D adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130). Sehingga pengembangan buku cerita bergambar ini dirancang dengan metode penelitian dan pengembangan. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah langkah-langkah untuk mengembangkan atau 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
menghasilkan produk yang sudah teruji kebenarannya. Pada penelitian kali ini yang akan dikembangkan adalah produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca dikelas IIA SD Negeri Babarsari. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dari Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007: 169-170) dan pengembangan Sugiyono (2011: 298). Langkah pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007: 169-170) adalah: 1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting) Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2. Perencanaan (Planning) Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Pengembangan Draf Produk (develop Preliminary Form of Product) Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument evalusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing) Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama ujian diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. 5. Merevisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision) Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) Melakukan uji coba yang lebih luas pada 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang diuji cobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data evaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding. 7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product Revision) Tahap ini adalah menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan. 8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational Field Testing) Uji pelaksanaan dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. 9. Penyempurnaan Produk Akhir (Field Product Revision) Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. 10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Sugiyono (2011: 298) memaparkan sepuluh langkah pengembangan pada penelitian Research and Development, yaitu: 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki kelebihan. Akan tetapi, potensi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sebuah masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, namun bisa didasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau dokumentasi laporan. 2. Pengumpulan Data Langkah setelah adanya potensi dan masalah adalah mengumpulkan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk tertentu. Dalam pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian tertentu, tergantung dari masalah dan ketelitian tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti itu sendiri. 3. Desain Produk Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak dihasilkan. Desain produk ini masih bersifat hipoteik karena keefektifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
dari produk tersebut masih belum terbukti. Oleh karena itu, masih diperlukan pengujian terhadap produk tesebut. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga kelemahan dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai produk yang dibuat. 5. Revisi Desain Revisi desain merupakan perbaikan kelemahan-kelemahan dari validasi yang sudah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih baik. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan dengan yaitu menguji untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas. 7. Revisi Produk Revisi produk bertujuan untuk memperbaik kelemahan yang ada setelah dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk mendapatkan produk yang efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
8. Uji Coba Pemakaian Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba pemakaian tersebut juga harus dinilai kekurangaan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada produk yang dibuat. 10. Pembuatan Produk Masal Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah diujicoba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal. Berdasarkan langkah-langkah Borg and Gall dan langkah-langkah perkembangan menurut Sugiyono, peneliti mengambil beberapa langkah dari dua teori tersebut. Prosedur pengembangan tersebut dibuat menjadi enam langkah. Ini dilakukan karena dalam pengembangan produk ini hanya dilakukan pada uji terbatas yaitu kepada siswa kelas II A selain itu juga berapapun langkah yang digunakan dalam pengembangan tersebut tidak akan mengurangi nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Keenam langkah tersebut meliputi: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk. 3.2 Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan meliputi langkah-langkah penelitian yang dilakukan. Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
akhir berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas II SD. Langkah pengembangan produk ini menggunakan model penelitian Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007) dan Sugiyono (2011: 298). Penelitian ini tidak mengambil keseluruhan dari metode Borg dan Gall atau pun Sugiyono. Prosedur pengembangan disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini menggunakan enam langkah yang diadopsi dari keduanya yaitu: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desai produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk. Hal ini dilakukan karena waktu yang digunakan oleh peneliti sangat terbatas. Langkah-langkah penelitian pengembangan tersebut sebagai berikut : 1. Potensi dan Masalah Langkah awal peneliti adalah mencari potensi dan masalah mengenai bagaimana pendidikan lingkungan hidup pada anak khususnya siswa kelas II SD. Potensi dan masalah penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada wali kelas II A SD Negeri Babarsari pada tanggal 16 September 2016. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan atau mengetahui sejauh mana kesadaran yang dimiliki siswa SD kelas II terutama kelas II A terhadap pentingnya lingkungan hidup serta mencari tahu sejauh mana pentingnya buku cerita untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca. Selain itu juga dilakukan observasi saat jam istirahat dan saat jam pembelajaran berlangsung didalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
2. Pengumpulan Data Hal kedua yang dilakukan adalah pengumpulan data. Ini dilakukan setelah ditemukan atau telah mengetahui potensi dan masalah yang akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil dari wawancara dan observasi digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk yang berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas II SD. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar yang akan dihasilkan terdiri dari cover buku, isi buku, dan anatomi buku. Prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover yaitu warna cover buku yang dapat menarik dan minat, judul cover yang mencangkup isi dari buku cerita, pemilihan gambar, penataan penulisan, keserasian warna dan penataan gambar. Pada anatomi buku, yang dijadikan sebagai acuannya adalah format dan ukuran buku, teknik pengerjaan, jumlah halaman, tata letak, jenis font, jenis kertas cover dan isi buku. 4. Validasi Desain Setelah buku cerita selesai dibuat, produk berupa buku cerita bergambar tersebut kemudian divalidasikan oleh para ahli atau pakar yang lebih mengerti. Ini dilakukan agar ahli atau pakar tersebut dapat menilai dari produk yang dihasilkan jika sudah dinilai dan divalidasikan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki produk yang sudah jadi agar lebih baik lagi. Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
desain bersifat penilaian terhadap produk berdasarkan pemikiran rasional, belum secara fakta lapangan Validasi akan dilakukan oleh 2 dua ahli yakni satu dosen ahli, satu guru kelas II dan satu siswa kelas II A SD Negeri Babarsari. Tujuan validasi yang dilakukan untuk mendapatkan kritik atau saran dari ahli dan siswa sehingga peneliti mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk yang sudah dihasilkan sehingga dilakukan revisi desain. 5. Revisi Desain Hasil validasi yang telah dilakukan digunakan sebagai bahan untuk melakukan revisi produk yang akan dihasilkan. Revisi desain merupakan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan dari hasil validasi yang sudah dilakukan oleh beberapa ahli yang terpercayai. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari produk yang sudah dikembangkan dan dihasilkan. Uji coba produk ini dilakukan kepada enam siswa kelas II A SD Negeri Babarsari. 3.3 Setting Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Babarsari yang dimana akan dilakukan kepada enam siswa kelas IIA. SD Negeri Babarsari beralamatkan di jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian ini di SD tersebut dengan alasan merangkap dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
program PPL atau magang guru selama 3 bulan yang merupakan salah satu syarat perkuliahan di PGSD. 3.3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah 1 siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari tahun ajaran 2016/2017. Analisis kebutuhan dilakukan kepada wali kelas IIA SD Negeri Babarsari. Uji coba produk yang sudah di revisi akan dilakukan kepada enam siswa kelas IIA SD Negeri Babarsari tahun ajaran 2016/2017. 3.3.3 Waktu Penelitian Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca dikelas IIA SD Negeri Babarsari ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017. Analisis kebutuhan yang dilakukan kepada wali kelas IIA pada tanggal 16 September 2016, dan uji coba produk dilakukan pada tanggal 21 November 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Langkah 1 Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan
Langkah 2 Pengumpulan Data
Langkah 3 Desain Produk
Langkah 4 Validasi Desain
Langkah 5 Revisi Desain C V
Langkah 6 Uji Coba Produk C V
Desain Produk Hasil Uji Coba Produk Bagan 3.1 Model Pengembangan Hasil Modifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data (Sugiyono 2014: 193). Sugiyono mengatakan teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuisioner), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Teknik pada pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan observasi. 3.4.1 Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dari jumlah responden sedikit atau kecil (Sugiyono, 2014: 194). Wawancara yang dilakukan
peneliti
dengan
narasumber
bersifat
terstrtuktur.
Peneliti
menyediakan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber. Wawancara yang dilakukan peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan. Selain itu juga wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa kelas dua SD terhadap lingkungan hidup dan juga penggunaan media buku cerita bergambar sebagai bahan untuk pembelajaran membaca. Peneliti melakukan wawancara ini kepada wali kelas IIA SD Negeri Babarsari. 3.4.2 Observasi Observasi dilakukan peneliti saat pembelajaran, ini dilakukan untuk mengamati siswa yang belum bisa membaca dan ketersediaan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup didalam kelas. Selain itu juga dilakukan observasi kepada siswa-siswi disekolah bagaimana kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
mereka terhadap lingkungan yang ada dilingkungan sekolah seperti apakah siswa sudah membuang sampah di tong sampah yang sesuai dan melakukan piket secara rutin.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam penelitian (Sugiyono, 2014: 148). Instrumen dalam penelitian dapat berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman kuisioner (Sugiyono, 2014: 172). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian seperti wawancara, observasi secara langsung dan kuisioner. Wawancara dan observasi dilakukan untuk mendpatkan data diawal seperti bagaimana ketersediaan buku cerita bergambar yang berbasis lingkungan hidup dan bagaimana kesadaran siswa kelas II A SD Negeri Babarsari terhadap pentingnya lingkungan hidup. Setelah wawancara dan observasi adapun kuisioner yang dibuat oleh peneliti untuk digunakan sebagai bahan memvalidasi produk berupa buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti. Berikut dapat dilihat gambaran umum tentang instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini melalui tabel kisi-kisi dibawah ini : 3.5.1 Wawancara Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur. Wawancara yang dimana dilakukan oleh peneliti dengan terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber. Hal ini akan digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan data pada analisis kebutuhan. Berikut kisi-kisi daftar pertanyaan wawancara yang disusun oleh peneliti : Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara
Nomor Aitem
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa yang mengalami kesusahan membaca?
1
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran membaca?
2
Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi siswa seperti buku cerita bergambar?
3
Apakah siswa tertarik dengan buku cerita yang bergambar?
4
Apakah siswa menyadari pentingnya lingkungan bagi mereka?
5
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga lingkungan? Seperti contoh mengenai kebersihan kelas
6
Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
7
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhan dalam kebutuhan pembelajaran membaca?
8
Tabel diatas memaparkan daftar pertanyaan wawancara yang telah disusun oleh peneliti. Pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti sebanyak sembilan butir pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3.5.2 Observasi Observasi menurut Arikunto (dalam Kurniawan, gurupendidikan.com) adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencangkup semua kegiatan perhatian ke objek dengan menggunakan alat penilaian sensorik atau suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan melaksanakan prosedur yang sistematis dan tepat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipan yang dimana peneliti juga mengambil bagian dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian yaitu pembelajaran didalam kelas, saat melakukan kegiatan piket, dan saat membuang sampah di tong sampah apakah sesuai dengan aturan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana kesadaran siswa SD Negeri Babarsari terhadap lingkungan sekitarnya dan apakah mereka tertarik dengan buku cerita bergambar? 3.5.3 Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2011: 142). Kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner dalam bentuk penyataan. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang sudah dikembangkan dan sebagai masukan untuk memperbaiki produk jika masih terdapat kelemahan didalamnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup dilakukan pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
validasi terhadap produk yang akan dikembangkan. Kuisioner di susun untuk mengetahui dan mengevaluasi kembali kualitas produk buku yang sudah dikembangkan oleh peneliti. Kuisioner akan di berikan dan akan dinilai oleh satu dosen ahli/pakar yang sudah memiliki kemampuan lebih dalam menilai produk tersebut, satu guru kelas II A dan salah satu siswa kelas II A SD Negeri Babarsari. Sebelum menyusun kuisioner peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut akan dijelaskan kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk pakar dan Guru : Tabel 3.2 Kisi-kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru No. 1.
2.
3.
Topik
Nomor Pertanyaan 1, 2, 3, 4
Cover buku a. Judul buku b. Warna 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, Isi buku a. Isi cerita 12, 13 b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup c. Bahasa yang digunakan d. Tampilan gambar dan tulisan e. Ketertarikan isi buku 14, 15, 16, 17 Anatomi buku a. Rancangan halaman b. Tata letak c. Jenis huruf
Tabel diatas merupakan kisi-kisi dari kuisioner untuk validasi ahli/pakar dan guru. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti menyusun instrumen kuisioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
buku cerita bergambar. Berikut contoh dari instrumen kuisioner yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini untuk ahli/pakar dan guru : Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru Skor No. Aspek yang Dinilai Komentar 1 2 3 4 5 A. Cover buku Judul buku cerita mewakili 1. keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita menarik 2. minat siswa untuk membaca lebih lanjut. Judul cover buku membawa 3. pesan yang akan disampaikan. Warna cover buku cerita 4. menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. B. Isi buku cerita Isi cerita mudah dipahami oleh 5. siswa kelas rendah. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai 6. pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana 7. sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah. Isi buku cerita memiliki gambar 8. dan teks yang saling berhubungan. Tampilan buku lebih dominan 9. gambar dibandingkan teks. Gambar buku cerita jelas dan 10. mudah dibedakan. Ilustrasi buku cerita 11. memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Gaya dan ketepatan bahasa 12. cocok untuk siswa kelas rendah. Isi buku berhasil memikat siswa 13. untuk terus mengikuti jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
cerita. C. Anatomi buku Rancangan halaman buku 14. tertata dengan baik. Pemilihan jenis huruf menarik 15. perhatian siswa. Jenis huruf pada buku cerita 16. memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit 17. memudahkan siswa untuk membaca. Total Skor Rata-rata skor
Berikut akan dijelaskan kisi-kisi kuisioner yang digunakan untuk menilai produk buku cerita bergambar untuk siswa : Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa No. 1.
2.
3.
Topik Cover buku c. Judul buku d. Warna Isi buku f. Isi cerita g. Bahasa yang digunakan h. Tampilan gambar dan tulisan i. Ketertarikan isi buku Anatomi buku d. Rancangan halaman e. Tata letak f. Jenis huruf
Nomor Pertanyaan 1, 2
3, 4, 5, 6, 7
8, 9, 10, 11
Tabel diatas merupakan kisi-kisi dari kuisioner untuk validasi siswa. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti menyusun instrumen kuisioner yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
bergambar. Berikut contoh dari instrumen kuisioner yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini untuk siswa : Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa No. A.
Aspek yang Dinilai Cover buku Judul
1.
buku
menarik
bagi
cerita siswa
untuk membaca. Warna cover buku cerita 2.
menarik
bagi
siswa
untuk membaca. B. 3.
Isi buku cerita Isi
cerita
mudah
dipahami oleh siswa. Isi buku cerita memiliki
4.
gambar dan teks yang sesuai. Isi buku lebih banyak
5.
gambar
dibandingkan
tulisan. 6.
Gambar
buku
cerita
jelas. Isi buku menarik bagi
7.
siswa
untuk
terus
mengikuti jalan cerita. C. 8.
Anatomi buku Halaman buku tertata dengan baik.
Skor 1
2
3
4
5
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Jenis
9.
huruf
menarik
perhatian siswa.
10.
Jenis
huruf
mudah
dibaca bagi siswa. Penulisan tidak terlalu
11.
sempit
memudahkan
siswa untuk membaca. Total Skor Rata-rata skor Keterangan: Skor 5 : Sangat setuju Skor 4 : Setuju Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang setuju Skor 1 : Sangat kurang setuju
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data menurut Sugiyono (2014: 207) merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data penelitian ini dianalisis menggunakan dua teknik yaitu kualitatif dan kuantitatif. 3.6.1 Teknik Analisa Data Kualitatif Teknik analisa data kualitatif diperolah dari wawancara yang dilakukan kepada wali kelas II A serta hasil komentar yang diberikan oleh ahli/pakar, wali kelas IIA dan 1 siswa SD Negeri Babarsari tahun ajaran 2016/2017 yang melakukan validasi terhadap produk yang sudah dikembangkan. Komentar tersebut berisikan tentang kritik dan saran yang diberikan oleh penilai baik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
dari ahli/pakar, wali kelas II A dan salah satu siswa kelas II A untuk dipergunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau untuk mengetahui kelayakan produk dan perbaikan desain yang dikembangkan. Maka dari itu peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut yang sesuai dengan komentar dan saran dari para validator. 3.6.2 Teknik Analisa Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari penilaian ahli/pakar, wali kelas II A dan satu siswa kelas IIA dalam proses validasi yang dilakukan dalam bentuk angka. Data tersebut diperoleh dari lembar kuisioner yang dibuat dan dirancang oleh peneliti dan kemudian dianalisis secara deskriptif melalui langkah-langkah berikut : a) Pengumpulan data kasar. b) Pemberian skor untuk analisis kuantitatif. c) Skor yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Lima (Sukardjo, 2005: 53) Kategori
Interval skor
Sangat baik
x > Xi + 1,80 SB i
Baik
Xi + 0,60 Sbi < ≤ Xi + 1,80 SBi
Cukup baik
Xi - 0,60 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi
Kurang baik
Xi - 1,80 Sbi < ≤ Xi + 0,60 SBi
Sangat kurang baik
≤ Xi – 1,80 SBi
Keterangan : Xi
= Rerata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi
= Simpangan baku ideal =
(skor maksimal ideal – skor minimal
ideal). = Skor aktual Berdasarkan rumus konveksi diatas maka berikut penjelasan mengenai perhitungan PAP : Xi = rerata ideal
=
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi)
=
(5 + 1) = 3
=
(skor maksimal ideal – skor minimal
=
(5– 1) = 0,67
ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Sangat baik
= > Xi + 1,80 SBi = >3 + (1,80 x 0,67) = >3 + 1,21 = x > 4,21
Baik
= Xi + 0,60 SBi < ≤ Xi + 1,80 SBi = 3 + (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (1,80 x 0,67) = 3 + 0,40<x ≤ 3 + 1,21 = 3,40<x ≤ 4,21
Cukup baik
= Xi –0,60 SBi < ≤ Xi + 0,60 SBi = 3 – (0,60 x 0,67) <x ≤ 3 + (0,60 x 0,67) = 3 – 0,40<x ≤ 3 + 0,40 = 2,60<x ≤ 3,40
Kurang baik
= Xi – 1,80 SBi < ≤ Xi – 0,60 SBi = 3 – (1,80 x 0,67) <x ≤ 3 – (0,60 x 0,67) = 3 – 1,21<x ≤ 3 – 0,40 = 1,79<x ≤ 2,60
Sangat kurang baik
= ≤ Xi – 1,80 SBi = x ≤ 3 – (1,80 x 0,67) = x ≤ 3 – 1,21 = x ≤ 1,79
Berdasarkan dari perhitungan tersebut, data kuantitatif di atas kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabel 3.7 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 (Sukardjo 2005: 53) Kategori
Interval skor
Sangat baik
>4,21
Baik
3,40< ≤ 4,21
Cukup baik
2,60< ≤ 3,40
Kurang baik
1,79< ≤ 2,60
Sangat kurang baik
≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pengembangan Dalam penelitian pengembangan ini ada satu masalah yang hendak dipaparkan. Masalah tersebut mengenai bagaimana pengembangan buku cerita bergambar ini. Masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka proses pengembangan buku cerita ini mengikuti enam tahap berikut : a. Potensi dan Masalah Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan buku cerita ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan peneliti lakukan dengan melakukan wawancara dengan wali kelas II A dan melakukan observasi. Kepedulian seorang siswa harus ditanamkan sejak dini terutama dalam hal peduli terhadap lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan tidak hanya berlaku di rumah dan masyarakat saja tetapi juga harus di kembangkan
di
sekolah
melalui
pendidikan
lingkungan
hidup.
Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam menunjang pembentukan dalam diri siswa tiap individunya. Pendidikan sekolah dasar merupakan titik awal dalam perkembangan diri.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Dalam penyampaian materi kepada siswa, guru juga pasti memerlukan media yang menunjang. Terutama dalam pembelajaran membaca. Dalam pembelajaran membaca guru sangat membutuhkan media berupa buku. Oleh karena itu, untuk menunjang penyampaian materi tersebut peneliti akan melakukan pengumpulan data yang akan digunakan sebagai media dalam penyampaian materi. b. Pengumpulan Data Setelah menemukan potensi dan masalah peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yaitu dengan melakukan wawancara dan observasi. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kepedulian siswa terhadap lingkungannya dan sejauh mana buku cerita bergambar dapat membantu dalam pembelajaran membaca. Selain melakukan wawancara peneliti juga melakukan observasi yang dilakukan didalam kelas, saat kegiatan piket kelas dan saat membuang sampah ditong sampah. Kegiatan didalam kelas yang diobservasi saat didalam kelas adalah mengamati siswa yang masih belum bisa membaca, selain itu juga melihat bagaimana ketertarikan siswa terhadap buku cerita bergambar. Ini dilakukan agar peneliti mendapatkan informasi yang lebih untuk digunakan dalam melakukan penelitian. Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IIA SD Negeri Babarsari dapat dilihat ditabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Daftar Pertanyaan Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa Masih ada yaitu putra dan lakiyang mengalami kesusahan membaca? laki. Lambat membaca dan belum Sejauh mana kesulitan siswa tersebut lancar. Selain membaca, dalam kegiatan pembelajaran membaca? menulisnya juga kurang. Ada diperpustakaan namun Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan seperti kelengkapan buku bacaan bagi siswa buku cerita bergambar masih seperti buku cerita bergambar? sangat terbatas. Sangat tertarik. Karena mempermudah dan sangat Apakah siswa tertarik dengan buku cerita membantu anak untuk membaca dan menulis. Terutama gambar yang bergambar? sangat membantu dalam proses pembelajaran membaca. Beberapa ada yang belum dan beberapa sudah menyadari karena Apakah siswa menyadari pentingnya terkadang disisipkan disela-sela pembelajaran untuk lingkungan bagi mereka? mengingatkan pentingnya lingkungan bagi kehidupan. Apakah siswa sudah melakukan kegiatan Sudah dilakukan setiap hari. untuk menjaga lingkungan? Seperti Seperti piket kelas setiap hari. contoh mengenai kebersihan kelas Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
Iya sangat membutuhkan. Karena membantu anak terutama yang membacanya masih kurang disamping itu membiasakan anak untuk belajar tentang lingkungan hidup sejak dini melalui buku cerita bergambar.
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhan pembelajaran membaca?
Untuk kelas kecil sebaiknya buku cerita bergambar harus ditambah. Karena dengan adanya buku cerita bergambar sangat menunjang pembelajaran dikelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
terutama dalam hal pembelajaran membaca.
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dilakukan
tersebut
narasumber
mengatakan bahwa sangat membutuhkan buku cerita bergambar terutama dalam cerita yang mengangkat tentang lingkungan hidup. Narasumber mengatakan bahwa dengan adanya buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup dapat membiasakan anak untuk belajar tentang lingkungan hidup sejak dini melalui buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar juga diharapkan mampu untuk menjadi motivasi siswa dalam pembelajaran membaca terutama melalui gambargambar yang dihadirkan didalam cerita karena siswa kelas rendah cenderung menyukai gambar. c. Desain Produk Awal Langkah yang dilakukan selanjutnya oleh peneliti adalah merancang buku cerita sesuai dengan yang dibutuhkan. Adapun beberapa prinsip yang dijadikan sebagai langkah dalam penyusunan buku cerita tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
1.
Konsep buku Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, konsep buku ini adalah buku cerita bergambar dengan 2 tokoh manusia yang berperan didalamnya. Cerita yang ada didalam buku ini mempunyai nilai-nilai yang menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. Menyadari bahwa sangat penting untuk selalu menjaga lingkungan terutama dalam hal membuang sampah yang dimana sampah seharusnya dibuang sesuai dengan tempatnya bukan disembarang tempat. Dengan adanya buku cerita bergambar mengenai lingkungan hidup ini diharapkan dapat membantu anak untuk menyadari akan pentingnya lingkungan, membantu dalam proses pembelajaran membaca karena gambar yang dihadirkan mampu menarik minat baca anak dan merasa senang saat belajar. Diharapkan guru maupun orang tua mampu membantu anak dalam memahami jalan cerita.
2.
Tokoh Tokoh cerita pada buku cerita bergambar ini adalah dua anak laki-laki. Dua anak laki-laki ini bernama Adul dan Kirun. Didalam cerita tokoh tersebut menunjukkan sikap yang peduli terhadap lingkungannya, mencari tahu apa penyebab dari banjir yang selalu terjadi dan selalu melanda desanya. Tokoh ini dipilih karena peneliti
mengharapkan
anak-anak
yang
membaca
dapat
menempatkan dan memposisikan dirinya sebagai Adul dan Kirun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
yang peduli terhadap lingkungannya, sehingga setelah mereka membaca buku cerita bergambar ini anak-anak yang membaca dapat merasakan bahwa mereka tidak ingin kalah dengan sikap yang dimiliki oleh Adul dan Kirun. Berikut tokoh Dul dan Kirun yang ada pada cerita : Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh Adul dan Kirun Gambar
Ciri-ciri 1. Memiliki postur badan yang kurus. 2. Memiliki rambut yang lurus dan dibelah kiri.
1. Memiliki postur tubuh yang kurus. 2. Memiliki rambut yang keriting.
3.
Format dan Ukuran Buku Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm atau sama dengan A5 dan memiliki halaman sebanyak 33 halaman sudah termasuk sampul bagian depan dan belakang. Buku cerita bergambar ini dilengkapi dengan tambahan berupa soal yang terdapat dihalaman 24 dalam bentuk refleksi yang dimana mengajak anak untuk dapat merefleksikan buku yang telah dibaca. Selain refleksi yang ada dihalaman 24, pada halaman 25 - 29 terdapat beberapa catatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
akan dilakukan oleh anak dalam bentuk “Rencanaku Untuk Menjaga Lingkunganku” yang diberikan dengan tahapan-tahapan dimulai dari terget 1 minggu, target 1 bulan dan target 1 tahun. 4.
Isi dan Tema Buku Isi dari buku ini merupakan buku cerita bergambar yang merupakan hasil dari karangan yang peneliti buat dengan imajinatif, menarik dan memiliki nilai moral yang dapat dipetik oleh pembaca. Tema yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah untuk anak-anak sehingga memerlukan gambar, warna yang cerah, sehingga akan menarik perhatian anak selain itu juga buku cerita bergambar ini menggunakan bahasa sederhana yang akan mudah untuk dipahami oleh anak-anak.
5.
Judul Buku Judul buku yang digunakan oleh peneliti pada buku cerita bergambar ini adalah “Desaku Dilanda Banjir”. Buku ini berisi tentang nilai-nilai moral yang ditunjukan melalui sikap tokoh-tokoh yang ada didalam cerita seperti sikap yang peduli terhadap lingkungannya. Tokoh yang ada didalam cerita juga memiliki karakter yang sangat peduli terhadap keadaan yang terjadi di desanya. Berikut adalah gambar judul yang telah dibuat oleh peneliti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Gambar 4.1 Judul Buku 6.
Desain Gambar Gambar menggunakan
yang sketsa
dibuat tangan
dalam yang
buku
cerita
sederhana,
bergambar yang
akan
memberikan kesan yang simpel dan jelas agar tidak membuat anak menjadi bingung, selain itu didukung juga dengan tambahan background atau benda-benda yang akan mendukung suasana dalam cerita agar terlihat lebih hidup dan nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan 7.
Teknik Pengerjaan Pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan teknik gabungan antara manual dan komputer. Sketsa digambar secara manual atau dengan sketsa tangan kemudian di tracing, diproses, dan diwarnai menggunakan program Adobe Photoshop CS6. Berikut contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah berikan warna :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan yang Belum diberikan Warna
Gambar 4.4 Gambar yang sudah diwarnai menggunakan Adobe Photoshop CS6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
8.
Warna Warna yang digunakan adalah warna-warna yang terang dan cerah hal ini disesuaikan dengan umur anak yaitu umur 7 – 9 tahun (kelas rendah). Namun beberapa gambar disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam cerita seperti pada halaman 14 – 17 (warna kurang cerah dan kurang terang menyesuaikan suasana didalam cerita).
9.
Tipografi Gaya tipografi yang digunakan peneliti dalam pengembangan buku cerita bergambar ini ada 2 yaitu Times New Romance dan Kristen ITC Regular untuk judul buku cerita dan Comic Sans MS untuk nama peneliti yang berada didepan bawah cover buku. Selain itu Comic Sans MS juga digunakan pada kata pengantar, panduan penggunaan buku, isi cerita, refleksi, biografi peneliti dan target rencana kegiatan. Tipografi ini digunakan karena menurut peneliti akan lebih mudah untuk dibaca dan dapat menarik perhatian anakanak untuk membaca. Berikut adalah tampilan font yang digunakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Font Times New Roman Font Kristen ITC Regular
Font Comic Sans MC Gambar 4.5 Font Times New Roman dan Kristen ITC untuk Judul Buku
Gambar 4.6 Font Comic Sans MS untuk isi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
10.
Teknik Cetak Jenis kertas yang digunakan oleh peneliti dalam mencetak cover buku cerita adalah kertas ivory 210 sedangkan jenis kertas yang digunakan peneliti untuk mencetak isi buku adalah AP (Art Paper) 150. Teknik penjilidan yang digunakan menggunakan teknik penjilidan stapler, sementara untuk isi buku cerita mengunakan cetak bolak balik.
d. Validasi Dari hasil validasi tersebut dapat diperoleh skor rerata. Perhitungan skor mengacu pada tabel konveksi nilai skala lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang sudah dijelaskan pada bab 3 yang terdapat pada tabel 3.7. Buku cerita bergambar disusun kemudian dilakukan penilaian kepada dosen ahli, guru kelas II A, dan 1 siswa kelas II A. Berikut merupakan hasil data validasi buku cerita anak oleh validator : 1. Data Hasil Validasi Dosen Ahli Validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 31 Oktober 2016. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data penilaian dan komentar pada buku cerita bergambar. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dari dosen ahli pada cover buku yang mendapatkan nilai 4, 3, 3, dan 5 (baik, cukup baik, dan sangat baik), pada isi buku cerita yang mendapatkan nilai 4, 5, 5, 5, 5, 4, 5, 4, dan 4 (baik dan sangat baik), sedangkan pada anatomi buku yang mendapatkan nilai 4, 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
5, dan 3 (baik, sangat baik, dan cukup baik). Diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari dosen ahli adalah 73 dengan ratarata skor (x) sebesar 4,29. Skor hasil validasi ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai saran. 2. Data Hasil Validasi Guru Kelas IIA Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli, peneliti kemudian melanjutkan validasi yang dilakukan oleh guru kelas II A SD Negeri Babarsari. Validasi ini dilakukan pada tanggal 2 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar : Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dari guru kelas II A pada cover buku yang mendapatkan nilai 4, 5, 5, dan 5 (baik dan sangat baik), pada isi buku cerita yang mendapatkan nilai 5, 5, 5, 5, 4, 5, 4, 5 dan 5 (sangat baik dan baik), sedangkan pada anatomi buku yang mendapatkan nilai 5, 4, 5 dan 4 (sangat baik dan baik). Diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari guru kelas II A adalah 80 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,70. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Dengan hasil yang didapatkan dari guru kelas II A maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak digunakan tanpa revisi. 3. Data Hasil Validasi Salah Satu Siswa Kelas IIA Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli dan guru kelas II A, peneliti kemudian melanjutkan validasi yang dilakukan oleh salah satu siswa kelas II A SD Negeri Babarsari. Validasi ini dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
tanggal 2 November 2016 setelah jam pulang sekolah agar tidak mengganggu pembelajaran. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar : Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh 1 Siswa
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan melihat tabel 3.7 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku cerita bergambar. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dari salah satu siswa kelas II A pada cover buku yang mendapatkan nilai 5 dan 5 (sangat baik), pada isi buku cerita yang mendapatkan nilai 5, 5, 5, 5 dan 5 (sangat baik), sedangkan pada anatomi buku yang mendapatkan nilai 5, 5, 5 dan 4 (sangat baik dan baik). Diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari salah satu siswa kelas II A adalah 54 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,90. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Dengan hasil yang didapatkan dari salah satu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
kelas II A maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita layak digunakan tanpa revisi. e. Revisi Desain Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil validasi yang sudah didapatkan oleh peneliti, terdapat beberapa komentar yang diperoleh dari dosen ahli. Dari komentar-komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan perbaikan agar diperoleh produk penelitian yang lebih baik lagi. Berikut ini revisi produk yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dari dosen ahli selaku validator : Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli Hal.
Komentar Dosen Ahli
Revisi
Box caption dibedakan Memperbaiki bentuk box dengan dialog atau diberi caption dengan bentuk yang warna berbeda berbeda dengan dialog 9
11
- Tolong diberikan caption sehingga cerita menjadi asik - Memberikan efek genangan air atau gunakan warna air abuabu sedikit dari pada coklat. - Berikan nama si tokoh agar lebih asik dan nama tokoh di buat menjadi huruf kapital diawal kalimat agar jelas maksudnya. - Arah mata diganti
- Memberikan caption pada gambar - Mengganti warna menjadi warna sesuai dengan genangan air
- Menambahkan nama tokoh didepan kalimat dan mengganti nama yang huruf kecil menjadi huruf kapital - Arah mata dirubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
12
- Berikan penjelasan mereka mau menghimbau apa seperti untuk/agar
- Menambahkan penjelasan agar lebih jelas dibelakang kalimat untuk menjelaskan himbauan apa yang akan dilakukan
13
- Berikan dialog agar cerita lebih hidup, posisi tokoh dirubah
- Memberikan tambahan
dialog
- Dialog dirubah lebih santai
15
16 & 17 19
- Dialog terlalu baku, dibuat santai saja - Ekspresi mulut dirubah karena sangat berpengaruh
- Merubah ekspresi mulut
- Beri sampah sedikit
- Diberikan sedikit sampah
- Air-air nya diberi sedikit sampah
- Diberikan sampah-sampah
- Background biru tolong - Background dirubah diganti karena siluetnya menjadi abu-abu tidak terlihat 21 - Berikan sedikit sampah - Memberikan sampah yang yang nyangkut dan air tersangkut dan membuat air dibuat lebih keruh agar sedikit keruh terlihat sedang dibersihkan 22 &23 - Tolong diberikan - Memberikan keterangan keterangan jenis sampah / jenis sampahnya keterangan warna Cover Tolong berikan sampah- Memberikan tambahan sampah agar jelas banjir yang gambar sampah-sampah dan disebabkan oleh pembuangan merubah jenis fontnya sampah sembarangan dan rubah jenis fontnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Berdasarkan komentar yang diberikan dosen ahli, peneliti melakukan revisi dan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.7 Sebelum revisi
Gambar 4.8 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.7 sebelum revisi bahwa box caption memiliki model atau bentuk yang sama dengan dialog sehingga membuat pembaca akan sulit membedakan mana bagian untuk dialog dan mana bagian caption. Setelah dilakukan revisi pada box caption dan dialog maka pembaca akan memahaminya dengan mudah seperti yang terlihat pada gambar 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Gambar 4.9 Sebelum revisi
Gambar 4.10 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.9 sebelum revisi bahwa belum terdapat caption agar cerita lebih hidup dan efek pada genangan air yang belum sesuai serta warna air yang belum sesuai. Setelah dilakukan revisi dengan memberikan caption tambahan pada gambar agar cerita menjadi asik dan mengganti warna menjadi warna yang sesuai dengan genangan air seperti yang terlihat pada gambar 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Gambar 4.11 Sebelum revisi
Gambar 4.12 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.11 bahwa belum ada nama tokoh diawal kalimat agar cerita lebih asik, masih terjadi kesalahan pada penulisan nama yang tidak menggunakan huruf kapital dan arah mata pada penokohan yang tak sesuai dengan arah lawan bicara. Setelah dilakukan revisi dengan menambahkan nama tokoh di depan kalimat, mengganti nama menjadi huruf kapital diawal huruf dan mengubah arah mata agar sesuai dan searah kepada lawan bicara seperti yang telihat pada gambar 4.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Gambar 4.13 Sebelum revisi
Gambar 4.14 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.13 bahwa belum ada penjelasan apa yang harus mereka lakukan atau apa yang akan dihimbau didalam dialog. Setelah dilakukan revisi dengan menambahkan nama penjelasan agar lebih jelas dibelakang kalimat untuk menjelaskan himbauan apa yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Gambar 4.15 Sebelum revisi
Gambar 4.16 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.15 bahwa belum ada dialog cerita, posisi tokoh yang masih terbalik dan dialog yang masih terlalu baku. Setelah dilakukan revisi diberikan dialog tambahan agar cerita lebih jelas, mengubah arah posisi tokoh agar sesuai dan dialog dirubah menjadi lebih santai seperti yang terlihat pada gambar 4.16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Gambar 4.17 Sebelum revisi
Gambar 4.18 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.17 bahwa ekspresi mulut sangat berpengaruh dan pada gambar tersebut ekspresi mulut tidak sesuai dengan situasi didalam cerita dan belum terlihat sampah-sampah yang tergenang di air. Setelah dilakukan revisi ekspresi mulut akhirnya dirubah agar sesuai dengan situasi yang ada didalam cerita dan memberikan beberapa sampah yang tergenang di air seperti yang telihat pada gambar 4.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Gambar 4.19 Sebelum revisi
Gambar 4.20 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.19 bahwa air yang tergenang belum memperlihatkan bahwa terjadi banjir karena tidak ada sampah yang tergenang. Setelah dilakukan revisi air yang tergenang diberikan sampah-sampah agar terlihat nyata bahwa sedang terjadi banjir seperti yang telihat pada gambar 4.20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Gambar 4.21 Sebelum revisi
Gambar 4.22 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.21 bahwa air yang tergenang belum memperlihatkan bahwa terjadi banjir karena tidak ada sampah yang tergenang. Setelah dilakukan revisi air yang tergenang diberikan sampah-sampah agar terlihat nyata bahwa sedang terjadi banjir seperti yang telihat pada gambar 4.22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Gambar 4.23 Sebelum revisi
Gambar 4.24 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.23 bahwa background membuat siluet dalam gambar tidak jelas atau tidak terlihat. Setelah dilakukan revisi dengan merubah background menjadi warna abu-abu maka siluet akan terlihat dengan sangat jelas seperti yang telihat pada gambar 4.24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Gambar 4.25 Sebelum revisi
Gambar 4.26 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.25 bahwa tidak ada sampah yang terlihat nyangkut di alat pembersih selokan dan air tidak terlihat keruh. Setelah dilakukan revisi diberikan sampah yang tersangkut di alat pembersih selokan dan merubah warna air menjadi keruh agar terlihat bahwa selokan sedang dibersihkan seperti yang telihat pada gambar 4.26.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Gambar 4.27 Sebelum revisi
Gambar 4.28 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.27 bahwa belum ada keterangan jenis sampah disetiap tong sampah yang ada. Setelah dilakukan revisi tong sampah diberikan keterangan jenis-jenis sampahnya seperti yang telihat pada gambar 4.28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Gambar 4.29 Sebelum revisi
Gambar 4.30 Sesuai revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.29 bahwa belum ada keterangan jenis sampah disetiap tong sampah yang ada. Setelah dilakukan revisi tong sampah diberikan keterangan jenis-jenis sampahnya seperti yang telihat pada gambar 4.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Gambar 4.31 Sebelum revisi
Gambar 4.32 Sesudah revisi
Seperti yang terlihat pada gambar 4.31 bahwa belum ada sampah di depan cover agar jelas banjir disebabkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan dan merubah jenis font pada cover. Setelah dilakukan revisi diberikan tambahan gambar-gambar sampah dan merubah jenis fontnya seperti yang telihat pada gambar 4.28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
f.
Uji Coba Produk Produk yang sudah divalidasikan oleh 1 dosen ahli, 1 guru kelas dan 1 siswa kelas II A kemudian di ujicobakan kembali kepada enam siswa untuk mengetahui pendapat dari siswa. Uji coba dilakukan saat 10 menit sebelum jam istirahat selesai dan 10 menit setelah jam istirahat selesai. Hal ini dilakukan karena menurut peneliti jika uji coba dilakukan saat jam pulang sekolah akan membuat siswa terburu-buru mengerjakan karena sudah dijemput oleh orang tua, selain itu hal ini dilakukan karena telah mendapatkan izin dari kepala sekolah. Kegiatan uji coba dilakukan pada tanggal 21 November 2016. Siswa dibagikan buku cerita bergambar yang sudah direvisi kemudian siswa diberikan sedikit penjelasan mengenai sistematis pengisian kuisioner. Kemudian siswa dibagikan kertas kuisioner
dan siswa diminta membaca buku cerita secara
berurutan dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir. Setelah selesai mengisi lembar kuisioner siswa diminta untuk membantu peneliti untuk menghitung hasil dari kuisioner untuk penilaian kualitas buku cerita bergambar. Hasil kuisioner yang dilakukan terhadap enam siswa tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : Pertama, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa pertama kelas II A adalah 55 dengan rata-rata skor (x) sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Kedua, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa kedua kelas II A adalah 55 dengan rata-rata skor (x) sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Ketiga, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa ketiga kelas II A adalah 53 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,81. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik. Keempat, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa keempat kelas II A adalah 53 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,81. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Kelima, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa kelima kelas II A adalah 49 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,45. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Keenam, berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) diketahui bahwa total validasi yang diperoleh oleh peneliti dari siswa keenam kelas II A adalah 49 dengan rata-rata skor (x) sebesar 4,45. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “sangat baik”. Berikut dijelaskan ringkasan hasil kuisioner dari uji coba produk yang dilakukan terhadap enam siswa kelas II A SD Negeri Babarsari: Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk Siswa ke:
Total Skor
Rata-rata Skor
Pertama
55
5
Ke- dua
55
5
Ke- tiga
53
4,81
Ke- empat
53
4,81
Ke- lima
49
4,45
Ke- enam
49
4,45
Rata-rata total
4,75
4.2 Kualitas Buku Cerita Setelah mengetahui hasil validasi yang dilakukan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas II A dan satu orang siswa II A mengenai produk yang dikembangkan yaitu buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor ratarata dari semua validator. Berikut di paparkan hasil rekapitulasi dari tiga validator yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Validator Validator
Rerata
Kategori
Dosen Ahli
4,29
Sangat Baik
Guru Kelas II A
4,70
Sangat Baik
Siswa Kelas II A
4,90
Sangat Baik
Rata-rata
4,63
Sangat Baik
Dari hasil rekapitulasi yang dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh skor rerata sebesar 4,63 dengan kategori yang dicapai yaitu “ sangat baik ”. Hal ini ditunjukkan melalui judul cerita yang menggambarkan isi cerita, cerita yang mudah dipahami oleh anak, menggunakan bahasa yang sederhana sehingga memudahkan anak untuk mengerti isi cerita, ilustrasi yang digunakan memperjelas alur cerita, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak terkhusus untuk anak yang sedang dalam proses pembelajaran membaca (tidak panjang dan tidak pendek), jenis font dan ukuran font yang sesuai untuk anak-anak, tulisan serta peletakan gambar yang sesuai dan buku cerita memberikan pembelajaran tentang pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan dimasa mendatang. Berikut hasil rekapitulasi penilaian yang dilakukan oleh validator dalam bentuk diagram batang :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Rerata Skor
Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi 5 4,9 4,8 4,7 4,6 4,5 4,4 4,3 4,2 4,1 4 3,9 Dosen Ahli
Guru Kelas II A Siswa Kelas II A
Gambar 4.33 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi
4.3 Pembahasan Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru dalam membantu penyediaan media dalam bentuk buku cerita bergambar selain itu lebih melengkapi kebutuhan siswa yang memiliki minat baca yang tinggi. Selain untuk membantu proses pembelajaran membaca, buku cerita bergambar ini dapat menanamkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan hidup yang ada disekitarnya. Selain itu juga buku cerita bergambar ini diharapkan mampu mendorong siswa untuk dapat turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan mendukung program liteasi di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas II A sangat setuju dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. Menurut guru kelas II A buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
bergambar ini sangat menginspirasi siswa, membangkitkan semangat untuk mencintai lingkungan, membuat siswa menjaga lingkungan dan dapat menjadikan anak lebih peduli terhadap lingkungan. Bentuk fisik dari buku cerita bergambar ini sangat menarik menurut guru kelas II A, menurut beliau juga masih sangat sedikit buku cerita yang memberikan unsur tentang lingkungan hidup di sekolah. Dari segi gambar, warna dan cerita buku yang termasuk pendek mampu menarik minat baca anak. Hal ini membuat peneliti semakin bersemangat dalam mengembangkan penelitian ini yaitu buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup pada kelas II A SD Negeri Babarsari. Buku cerita bergambar ini sangat mudah untuk membantu anak dalam proses pembelajaran membaca atau pun membantu mereka menanamkan sikap yang didapatkan dari cerita yang dibaca. Sejalan dengan yang diungkapkan Huck (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) bahwa buku bergambar (picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara, yaitu lewat ilustasi dan tulisan. Selain itu juga diungkapkan oleh Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Dengan demikian, pembacaan terhadap buku cerita tersebut akan terasa lebih lengkap, dapat dinikmati oleh pembaca dan konkret jika dilakukan dengan melihat gambar dan membaca teks yang ada digambar. Selain sebagai media yang sangat mudah untuk membantu anak dalam proses pembelajaran membaca atau pun membantu mereka menanamkan sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
didapatkan dari cerita yang dibaca, buku cerita bergambar ini dapat digunakan sebagai media untuk mendorong siswa turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat mendukung program literasi disekolah serta nilai-nilai yang terkandung didalam buku cerita dapat di ambil segi positifnya oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti ini memuat tentang pendidikan lingkungan hidup. Hal ini didukung berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas II A SD Negeri Babarsari pada tanggal 16 September 2016. Pendidikan lingkungan hidup diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran yang berhubungan dengan saling ketergantungan ekonomi, sosial, politik, dan ekologi antara daerah perkotaan dan pedesaan; memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan; menciptakan pola baru perilaku individu, kelompok dan masyarakat secara menyeluruh menuju lingkungan yang sehat, serasi dan seimbang (Adisendjaja, 2007: 5). Melalui buku cerita bergambar yang mengacu kepada pendidikan lingkungan hidup diharapkan siswa sudah bisa menyadari sejak dini bagaimana menjaga dan merawat lingkungan agar tetap terjaga sampai waktu mendatang. Selain untuk mengenalkan pendidikan lingkungan hidup melalui buku cerita diharapkan juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran membaca yang dimana gambar atau pun alur cerita mampu menarik minat baca anak untuk belajar membaca. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
hasil validasi yang dilakukan kepada tiga validator, buku cerita bergambar ini mampu memberikan pembelajaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup yang juga memiliki kaitan dengan kehidupan sehari-hari. Judul buku cerita bergambar yang dikembang oleh peneliti ini adalah “Desaku di Landa Banjir”. Judul ini dibuat secara simpel sesuai dengan topik yang akan diceritakan didalam buku cerita bergambar secara rinci, judul ini dipilih oleh peneliti agar melalui judul ini anak langsung memahami apa bacaan yang akan dibacanya. Buku cerita bergambar ini menceritakan dua teman baik yang selalu memikirkan mengapa selalu terjadi banjir di desa mereka. Dua teman baik ini adalah Adul dan Kirun. Berdasarkan hasil validasi
yang
dilakukan
judul
buku
sudah
mewakili
dan
sudah
menggambarkan isi cerita. Gambar yang dibuat didalam buku cerita menggunakan gambar sketsa tangan yang simpel dan sederhana, memberikan kesan yang mudah dan jelas agar tidak mempersusah anak dalam memahami jalan cerita. Pemilihan gambar yang digunakan oleh peneliti sangat jelas dan sangat mudah untuk dapat dibedakan oleh anak. Gambar tersebut dibedakan melalui fisik yang terlihat oleh mata baik itu untuk penokohan maupun setting tempat yang akan memperjelas jalan cerita. Berdasarkan hasil validasi yang didapatkan dari ketiga validator, gambar buku cerita menarik. Gambar yang menarik dapat membangkitkan minat baca anak untuk membaca lebih dalam. Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti adalah buku cerita dengan menampilkan tokoh manusia langsung sebagai tokoh dalam cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Menurut peneliti hal ini dilakukan agar anak dapat menempatkan dirinya sendiri dalam cerita tersebut atau bahkan dapat membayangkan jika itu adalah diri mereka sendiri. Karakter didalam cerita ini adalah karakter yang peduli dengan lingkunganya. Suasana yang ada dalam cerita adalah menegangkan dan sedih. Selain itu, didalam buku cerita bergambar juga di buat dengan latar yang berbeda-beda. Adapun latar yang terdapat dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan peneliti yaitu rumah, selokan, pengungsian, dan pepohonan. Berikut merupakan salah satu contoh ilustrasi cerita yang digunakan dalam buku cerita :
Gambar 4.34 Ilustrasi yang Digunakan dalam Buku Cerita Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, bahwa ilustrasi yang digunakan dibuat agar dapat memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
dan karakter dalam cerita dengan sangat baik. Ilustrasi yang disiratkan dalam bacaan memperjelas makna kata (Astuti, 2012: 3). Karena ilustrasi merupakan teks visual yang dimaksudkan agar tampilan buku lebih menarik dan dapat membuat anak memiliki rasa ingin membaca. Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti ini menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti oleh anak tetapi juga dibuat sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang berlaku. Berikut merupakan contoh penggunaan bahasa dalam buku cerita :
Gambar 4.35 Bahasa yang Digunakan dalam Buku Cerita Berdasarkan hasil validasi guru kelas II A, buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana. Bahasa yang digunakan oleh peneliti ini mudah untuk dibaca terutama untuk kelas rendah. Isi cerita yang dibuat mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
pembaca, mengajak pembacanya mengenal kehidupan cerita, pilihan kata yang tepat, buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikirannya, puncak atau klimaks cerita hingga akhir cerita, dan cerita tidak terkesan
bertele-tele
dan
membosankan
(Mansyur,
1994).
Peneliti
mengharapkan bahwa buku bergambar yang dikembangkan ini akan membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar karena menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak menggunakan istilah asing yang susah untuk dipahami anak. Buku cerita bergambar ini memiliki 33 halaman termasuk sampul cover depan dan cover belakang. Namun untuk isi cerita sendiri memiliki 21 halaman. Buku cerita bergambar ini juga memiliki lembaran tambahan yang berupa refleksi yang terdapat di halaman 24 dengan tujuan agar setelah anak membaca anak dapat merefleksikan buku yang telah dibaca. Selain itu juga terdapat 5 halaman terakhir setelah lembar refleksi yaitu dimulai dari halaman 25 – 29, 5 halaman tersebut merupakan target rencana menjaga lingkungan. Peneliti mengharapkan bahwa setelah membaca buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan hidup ini anak-anak dapat membuat rencana kegiatan mereka dalam menjaga lingkungan dimulai dari 1 minggu pertama, 1 bulan dan 1 tahun. Berdasarkan hasil validasi guru, jumlah halaman sesuai kemampuan baca pada anak kelas rendah yaitu tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Buku yang memiliki halaman sebanyak 33 halaman ini sudah sesuai untuk usia anak kelas II SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Jenis font yang digunakan oleh peneliti dalam pengembangan buku cerita bergambar ini ada 3 yaitu Times New Romance, Kristen ITC Regular dan Comic Sans MS. Times New Romance dan Kristen ITC Regular digunakan pada judul cerita, nama peneliti yang berada didepan bawah cover menggunakan Comic Sans MS, untuk isi buku, kata pengantar, panduan penggunaan buku, refleksi, biografi peneliti, dan rencana untuk menjaga lingkungan menggunakan Comic Sans MS. Menurut validator dosen ahli peneliti sudah benar dalam memilih jenis font yang digunakan dalam buku cerita karena font Comic Sans MS bersifat mudah untuk dibaca oleh anakanak kelas rendah. Ukuran font yang digunakan
dalam buku cerita di
kembangkan ada 3 yaitu dengan ukuran 56,9 untuk judul buku cerita, 18 untuk bagian kata pengantar, panduan penggunaan buku, refleksi, biografi peneliti, dan rencana untuk menjaga lingkungan, dan 14 untuk isi didalam cerita dan isi dari kata pengantar, panduan penggunaan buku, refleksi, biografi peneliti, dan rencana untuk menjaga lingkungan. Berdasarkan hasil validasi dosen ahli dan guru, jenis dan ukuran font sudah sesuai untuk anakanak. Buku yang dibuat memiliki rancangan halaman yang tertata baik, yaitu pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin sangat menentukan kenyamanan dalam membaca (Mansyur, 1994). Buku yang dikembangkan memiliki tampilan lebih banyak gambar dari pada tulisan. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti ini memiliki kualitas yang baik. Buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
bergambar yang dikembangkan selain untuk melengkapi bacaan siswa kelas rendah yang memiliki minat baca yang tinggi, buku cerita ini dapat digunakan oleh guru sebagai media dalam membantu beberapa siswa dalam proses pembelajaran membaca sekaligus sebagai media dalam memperkenalkan dan menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan dalam konteks pendidikan lingkungan hidup yang dituangkan melalui buku cerita bergambar. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil dari penilaian para validator. Isi cerita yang dikembangkan oleh peneliti sangat singkat, menggunakan kalimat sederhana sehingga membuat anak mudah untuk memahami bahkan mengingat alur ceritanya. Ilustrasi didesign sejelas mungkin agar anak dapat mengerti rangkaian dari cerita tersebut. Buku cerita bergambar ini disusun untuk dapat memberikan pembelajaran kepada anak-anak sejak dini bahwa lingkungan hidup sudah seharusnya dijaga dan dirawat demi kehidupan dimasa mendatang. Hal ini dapat dibuktikan dari tokoh Adul dan Kirun yang sangat peduli terhadap desa mereka yang sering dilanda banjir, untuk itu mereka pun mempunyai rencana untuk menghimbau warga di desanya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara menarik yang diawali dengan merancang gambar menggunakan sketsa tangan yang kemudian diberikan warna menggunakan Adobe Photoshop CS6. Ilustrasi yang terdapat dalam buku cerita untuk lebih memperjelas rangkai cerita dari awal sampai akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 1 dosen ahli, 1 guru kelas II A dan 1 siswa kelas II A dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori sangat baik dan layak untuk diujicobakan kepada kelas II A SD Negeri Babarsari dengan skor rata-rata yang dicapai yaitu 4,63.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca ini menghasilkan hasil penelitian yang menunjukan apakah pengembangan buku cerita ini berhasil atau tidaknya penelitian yang dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 5.1.1 Pengembangan buku cerita bergambar yang dikembang oleh peneliti dilaksanakan melalui enam langkah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, dan (6) uji coba produk. Penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar ini dilakukan melalui langkah-langkah pengembangan tersebut. Hasil penelitian ini adalah produk berupa buku cerita bergambar yang telah di uji cobakan kepada enam siswa. 5.1.2 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca ini dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan. Buku cerita ini telah dikembangkan melalui tahaptahap pengembangan. Adapun salah satu tahapannya yaitu melalui tahap validasi oleh para ahli. Validsi tersebut dilakukan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas II A, dan 1 siswa kelas II A. Hasil validasi yang didapatkan yaitu dengan skor rata-rata 4,63 dengan kategori “sangat baik”. Hal ini dukung oleh judul buku yang sudah menggambarkan isi cerita, buku cerita 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
memberikan pembelajaran tentang bagaimana menjaga lingkungan hidup agar tetap terjaga untuk hidup yang berkelanjutan, selain itu juga buku cerita bergambar ini dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran membaca, isi cerita dekat dengan anak-anak dan mudah dipahami, gambar buku menarik, ilustrasi cerita memperjelas latar, rangkaian cerita dan penjiwaan tokoh, jumlah halaman sesuai untuk kemampuan baca anak (tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek).
5.2 Keterbatasan Pengembangan Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar ini mempunyai keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 5.2.1 Wawancara untuk keperluan analisis kebutuhan hanya dilakukan kepada 1 guru saja sehingga permasalahan yang didapatkan masih dirasa kurang mendalam. 5.2.2 Waktu pelaksanaan uji coba produk kurang memadai dikarenakan pihak sekolah hanya memberikan waktu yang singkat untuk melakukan uji coba produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
5.3 Saran Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan buku cerita ini, ada beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran untuk penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita bergambar yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut : 5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang sebenarnya. 5.3.2 Waktu untuk pelaksanaan penelitian akan lebih baik jika dilaksanakan sesuai dengan waktu yang lebih maksimal agar didapatkan hasil yang lebih valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Yusuf Hilmi. 2007. Pembelajaran Lingkungan Hidup. Artikel. FPMIPA, Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia. Diunduh pada tanggal 15 April 2016. Afandi, Rifki. 2015. Integritas Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Vol.2, No. 1. Diunduh pada tanggal 15 September 2016 dari jurnal.umsida.ac.id Agustiningsih, A. 2015. Pengembangan Desain E-Komik Tematik Berbasis Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-Flash Untuk Klas Permulaan Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran FKIP Universitas Jember Vol. 4, No. 4. Diunduh pada tanggal 17 Agustus 2016 dari jurnal.unej.ac.id Anita, Kurniya Sari. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Keterampilan Menyimak Dan Membaca Pada Anak Berkesulitan Belajar Kelas II SDN Petoran Jebres Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Ariffandi, Sasongko Cahyo. 2012. Implementasi Program Adiwiyata di SDN Lidahkulon I Kota Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar (1-15). Diunduh pada tanggal 24 September 2016 dari ejournal.unesa.ac.id Astuti, Ratna Dwi. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Febriani, M. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Apresiasi DongengBanyumas bagi Siswa SD Kelas Rendah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang Vol. 1(1), (1-8). Diunduh pada tanggal 4 Agustus 2015 dari www.journal.unnes.ac.id Gunarsa, D. Singgih. 1981. Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia Gunarsa, D. Singgih. 2008. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia Hurlock, E., B. 1989. Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Erlangga
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Istiadi, Yossa. 2015. Pendidikan Lingkungan Hidup Terlupakan Dalam Kurikulum. Jurnal Universitas Pakuan. Diunduh pada tanggal 17 Agustus 2016 dari www.unpak.ac.id Kumara, A. 2014. Kesulitan Berbahasa Pada Anak. Yogyakarta: PT. Kanisius Mansyur, C, (1994). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya. Usaha Nasional. Meggitt, Carolyn. 2012. Memahami Perkembangan Anak. Jakarta: PT.Indeks Mugiharto, M,. M. 2015. Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas XI. Skripsi. Universitas Negeri Semarang Nufus, D., D. 2013. Pengembangan Buku Pengayaan Cerita Anak Berbahasa Jawa Berbasis Pendidikan Karakter dalam Lingkungan Keluarga. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang Nur’aini, Farida. 2010. Membentuk Karakter Anak Dengan Dongeng. Surakarta: Indiparent. Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini. Yogyakarta: Think Yogyakarta Priyono, Sugeng Agus. 2006. Perpustakaan Atraktif. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia Purwanti, I. Y. (2015). Karakteristik Anak Usia SD (7-12 tahun). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Purwanto, Agung. 2012. Pengaruh Paket Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Lingkungan. Jurnal Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Jakarta Vol. XIII, No.1. Diunduh pada 19 April 2016 Putro, Wahyu Dumadi. 2011. Metode 3 Langkah KUMACA (Aku Mahir Membaca). Jakarta: PT. Wahyumedia Rampan, Korrie Layun. 2012. Kreatif Menulis Cerita Anak Dasar-Dasar Penulisan Cerita Anak. Bandung: Nuansa Cendekia. Salkind, Neil J. 2009. Teori-teori perkembangan manusia. Bandung: Nusa Media Sanjaya, H.W. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis Metode, dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Siswanti. 2010. Minat Membaca Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 8, No.2. Diunduh pada 7 Desember 2016 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Sugiyono. 2014. Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta Sukardjo. 2005. Evaluasi Pembelajaran. Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi Pembelajaran Program Pasca Sarjana UNY. Tidak Diterbitkan. Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tampubolon, DR.DP. 1987. Teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: Angkasa Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa WA, Suwarto. 2010. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Pengetahuan Lingkungan Hidup Ditinjau Dari Kreativitas Siswa. Artikel Alumni PKLH Pascasarjana UNJ. Diunduh pada tanggal 19 April 2016. Widodo, Slamet, dkk. 2015. Peningkatan Kualitas Peserta didik Melalui Implementasi Pembelajaran Abad 21: Membangun Kelas Literat Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Umsida. Diunduh pada tanggal 17 Agustus 2016 dari journal.umsida.ac.id Wulandari, Tri Vita dkk. 2016. Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Membentuk Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMPN 4 Jombang. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol.3 No.4 (1153-1167). Diunduh pada tanggal 24 September 2016 dari ejournal.unesa.ac.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
SUMBER ONLINE:
Depdiknas(2009)panduangurumembacadanmenulispermulaansekolahdasarkelas12 dan3_th2009.pdf.Jakarta: Depdiknas (diunduh pada tanggal 25 september 2016) http://dikdas.kemdikbud.go.id (diunduh pada tanggal 25 september 2016) http://dikdas.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/Buku-Saku_GerakanLiterasi-Sekolah-Ditjen-Dikdasmen-Kemendikbud-ok.pdf (diunduh pada tanggal 24 September 2016) http://download.portalgaruda.org/article.php?article=201245&val=6651&title=PE NGARUH%20METODE%20PEMBELAJARAN%20TERHADAP %20PENGETAHUAN%20LINGKUNGAN%20HIDUP%20DITINJ AU%20DARI%20KREATIVITAS%20SISWA%20(Eksperimen%2 0pada%20Siswa%20Kelas%20X%20SMA%20Negeri%20Surakarta ) (diunduh pada tanggal 19 April 2016) http://litbang.kemdikbud.go.id/data/puspendik/HASIL%20RISET/PIRLS/LAPOR AN%20PIRLS%202011%20%20Analisis%20Hasil%20Belajar%20 Peserta%20Didik%20dalam%20Literasi%20Membaca%20melalui% 20Studi%20Internasional%20(PIRLS)%202011.pdf (diunduh pada tanggal 24 September 2016) www.gurupendidikan.com (diakses pada tanggal 24 September 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
LAMPIRAN 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II A SD Negeri Babarsari
Daftar Pertanyaan Wawancara
Rangkuman Hasil Wawancara
Apakah Ibu mengetahui keberadan siswa Masih ada yaitu putra dan lakiyang mengalami kesusahan membaca? laki. Lambat membaca dan belum Sejauh mana kesulitan siswa tersebut lancar. Selain membaca, dalam kegiatan pembelajaran membaca? menulisnya juga kurang. Ada diperpustakaan namun Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan seperti kelengkapan buku bacaan bagi siswa buku cerita bergambar masih seperti buku cerita bergambar? sangat terbatas. Sangat tertarik. Karena mempermudah dan sangat Apakah siswa tertarik dengan buku cerita membantu anak untuk membaca dan menulis. Terutama gambar yang bergambar? sangat membantu dalam proses pembelajaran membaca. Sudah sangat menyadari karena terkadang disisipkan disela-sela Apakah siswa menyadari pentingnya pembelajaran untuk lingkungan bagi mereka? mengingatkan pentingnya lingkungan bagi kehidupan. Sudah dilakukan setiap hari. Apakah siswa sudah melakukan kegiatan Seperti piket setiap hari, untuk menjaga lingkungan? Seperti membuang sampah sesuai contoh mengenai kebersihan kelas tongnya dan menyirami tanaman. Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan lingkungan hidup?
Iya sangat membutuhkan. Karena membantu anak terutama yang membacanya masih kurang disamping itu membiasakan anak untuk belajar tentang lingkungan hidup sejak dini melalui buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
cerita bergambar. Untuk kelas kecil sebaiknya buku cerita bergambar harus ditambah terutama gambar didalam buku Saran apa yang akan ibu berikan terkait cerita agar anak-anak yang belum dengan buku cerita bergambar yang bisa membaca bisa termotivasi. sedang beredar untuk kebutuhan Karena dengan adanya buku cerita bergambar sangat pembelajaran membaca? menunjang pembelajaran dikelas terutama dalam hal pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
LAMPIRAN 2 HASIL VALIDASI DOSEN AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
LAMPIRAN 3 HASIL VALIDASI GURU KELAS II A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
LAMPIRAN 4 HASIL VALIDASI 1 SISWA KELAS II A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
LAMPIRAN 5 HASIL UJI COBA PRODUK 6 SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
LAMPIRAN 6 SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
LAMPIRAN 7 SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
LAMPIRAN 8 DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
LAMPIRAN 9 Buku Cerita Bergambar (Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
LAMPIRAN 10 BIODATA PENULIS
Albertin lahir di Sangatta, 21 Januari 1995, sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD YPPSB mulai tahun 2001 hingga tamat pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP YPPSB hingga tamat tahun 2010. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA St. Fransiskus Assisi, Samarinda dan ditamatkan pada tahun 2013. Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul : “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 2A SD Negeri Babarsari Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017.