PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBELAJARAN MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) PADA TOPIK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULAT DI KELAS VII ERLANGGA SMP STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Sisilia Reny Lindawati NIM : 121414032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBELAJARAN MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) PADA TOPIK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULAT DI KELAS VII ERLANGGA SMP STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Sisilia Reny Lindawati NIM : 121414032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan rasa bahagia, skripsi ini saya persembahan untuk: Tuhan Yesus Kistus dan Bunda Maria Bapak dan Ibuku Bapak Ngadirin dan Ibu Wiratmi Adikku Veronika Arum Febriani Sahabat-sahabat dan teman-teman
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Januari 2017
Sisilia Reny Lindawati
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (Ayub 23:10)
Merendahlah serendah-rendahnya sampai orang tidak dapat merendahkanmu. (Gobind Vashdev)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Sisilia Reny Lindawati. 2017. Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada Topik Bahasan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta dengan jumlah siswa 33 anak, objek yang diteliti adalah pemahaman dan motivasi belajar siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap materi operasi bilangan bulat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, kuesioner, tes tertulis, dan wawancara. Pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan pendapat ahli dan tes uji coba kelayakan kepada siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner motivasi belajar siswa, tes tertulis siswa, dan wawancara pemahaman siswa dan motivasi belajar siswa. Hasil dari perbandingan pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS adalah terdapat perbedaan terhadap pemahaman siswa. Pemahaman siswa mengalami peningkatan dari kategori sangat rendah dengan presentase 33, 333 % menjadi berkategori tinggi dengan presentase 48, 485 % . Hasil dari perbandingan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS adalah terdapat perbedaan terhadap motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari kategori rendah dengan presentase 33, 333 % menjadi tinggi dengan presentase 45, 454 %. Kata Kunci: Pemahaman Siswa, Motivasi Belajar Siswa, Model ARCS
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Sisilia Reny Lindawati. 2017. Understanding and Students's Motivation Before and After Learning ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) Model on topics Operation of Integer in VII Erlangga Class of Stella Duce 1 Yogyakarta Junior High School. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education, Department of Mathematics Education Study Program and Sciences, the Faculty of Teacher Training Education, Sanata Dharma University. This research aims to know: comparison of students 'level of understanding and students' motivation levels before and after the learning assignment method ARCS model. This research is a qualitative descriptive quantitative. The subjects in this research were the 33 students of VII Erlangga class of Stella Duce 1 Yogyakarta Junior High School, the object were understanding and learning motivation of students of VII Erlangga class of Stella Duce 1 Yogyakarta Junior High School on material operations of integer. The Instruments used in the research were observational, questionnaire, written tests and interviews. Testing the validity of research instruments using expert opinions and test the appropriateness test to students. The Data analysis techniques used questionnaires student motivation, written test of students and interview the students's understanding and students's motivation. The results of the comparison of understanding before and after the ARCS model of is there a difference to students' understanding. Based on the minimun achievement criteria which is 75, the result of the pre-test 33.333% of students scored above the threshold of completeness, while the acquisition of post-test results of 48.485% of students scored above the threshold completeness. The results of the comparison of students 'motivation before and after the ARCS model of learning assignment method is there a difference to the students' motivation. Student’s motivation increase from low categories (33. 33%) to high categories (45. 454%). Keywords:
Students
Understanding,
viii
Motivation,
ARCS
Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Sisilia Reny Lindawati
NIM
:121414032 Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
Pemahaman Siswa dan Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada Topik Bahasan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelola di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 12 Januari 2017 Yang menyatakan,
Sisilia Reny Lindawati
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pemahaman Siswa dan Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada Topik Bahasan Operasi Bilangan Bulat di Kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017” dengan baik dan lancar tanpa kurang suatu apapun. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta saran dari pihak lain. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; 2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA; 3. Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika; 4. Cyrenia Novella Krisnamukti, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan kepada peneliti dari awal sampai berakhirnya penelitian dan penyusunan skripsi; 5. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma, yang telah membantu dan memberikan ilmu selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma; 6. Ibu Cicilia Doris Sri Redjeki, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Matematika SMP Stella Duce 1 Yogyakarta yang telah meluangkan waktu membantu dan membimbing peneliti selama proses penelitian; 7. Siswa-siswi kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta yang telah mampu bekerja sama dengan baik; 8. Kedua orang tuaku Bapak Ngadirin dan Ibu Wiratmi yang membiayai, memberikan doa, memberikan dukungan, dan memberikan kasih sayang
kepada
peneliti
x
hingga
sampai
saat
ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Adikku Veronika Arum Febriani yang telah memberikan doa dan dukungannya; 10. Budhe dan Pakdheku Sutati dan Suyata yang telah memberikan dukungannya; 11. Sahabat-sahabatku mbak Apri, Iput, Dewi, Sisca, Venta, Adi, Aprik, Nadus, Rini, Helen, Wuri, Munda yang telah memberikan doa, memberikan bantuan, dan dukungannya; 12. Teman-teman kost Gratia dan kost Abu-abu Ryta dan Ipin serta ibu Kos yang bersedia memberi dukungan dan doa selama peneliti mengerjakan skripsi; 13. Teman-teman Pendidikan Matematika 2012 kelas A yang telah memberikan dukungan. Peneliti berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 12 Januari 2017
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v MOTTO... ........................................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A.
Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C.
Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D.
Pembatasan Masalah ....................................................................... 5
E.
Penjelasan Istilah ............................................................................. 6
F.
Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 8 A.
Landasan Teori ................................................................................ 8
B.
Kerangka Berpikir ......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 40 A.
Jenis penelitian .............................................................................. 40
B.
Subyek penelitian .......................................................................... 41
C.
Objek Penelitian ............................................................................ 41
D.
Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
E.
Perumusan Variabel ...................................................................... 42
F.
Bentuk Data .................................................................................. 42
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G.
Teknik pengumpulan data.............................................................. 43
H.
Instrumen Penelitian ...................................................................... 45
I.
Metode/Teknik analisis.................................................................. 50
J.
Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 52
K.
Penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian .................................... 55
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 56 A.
Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 56
B.
Tabulasi Data ................................................................................ 62
C.
Analisis Data ................................................................................. 79
D.
Pembahasan................................................................................. 142
E.
Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian ...................................... 178
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 180 A.
Kesimpulan ................................................................................. 180
B.
Saran ........................................................................................... 182
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 184 LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kategori motivasi belajar siswa .......................................................... 50 Tabel 3.2 Interpretasi terhadap nilai
............................................................ 51
Tabel 3.3 Interpretasi terhadap nilai
............................................................ 52
Tabel 4.1 Rincian kegiatan pelaksanaan penelitian ............................................ 56 Tabel 4.2 Uji coba pre-test ................................................................................ 63 Tabel 4.3 Uji coba post-test ............................................................................... 64 Tabel 4.4 Pre-test .............................................................................................. 65 Tabel 4.5 Post-test ............................................................................................. 67 Tabel 4.6 Motivasi belajar awal indikator perhatian ........................................... 77 Tabel 4.7 Motivasi belajar awal indikator relevansi ........................................... 77 Tabel 4.8 Motivasi belajar awal indikator keyakinan ......................................... 77 Tabel 4.9 Motivasi belajar awal indikator kepuasan ........................................... 78 Tabel 4.10 Motivasi belajar post-test indikator perhatian.................................... 78 Tabel 4.11 Motivasi belajar post-test indikator relevansi .................................... 78 Tabel 4.12 Motivasi belajar post-test indikator keyakinan .................................. 79 Tabel 4.13 Motivasi belajar post-test indikator kepuasan.................................... 79 Tabel 4.14 Validitas item uji coba pre-test ......................................................... 80 Tabel 4.15 Validitas item uji coba post-test ........................................................ 81 Tabel 4.16 Perbandingan pre-test dan post-test .................................................. 82 Tabel 4.17 Analisis perbandingan hasil pre-test dan post-test tiap indikator ....... 84 Tabel 4.18 Penskoran kuesioner motivasi belajar ............................................... 86 Tabel 4.19 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator pertama (perhatian) ............................................................. 87 Tabel 4.20 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator kedua (relevansi) ................................................................ 87 Tabel 4.21 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator ketiga (keyakinan) ............................................................... 88 Tabel 4.22 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator keempat (kepuasan) ............................................................ 88 Tabel 4.23 Analisis pemahaman siswa 1 (S1) ..................................................... 90 Tabel 4.24 Analisis pemahaman siswa 2 (S2) ..................................................... 92
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.25 Analisis pemahaman siswa 3 (S3) ..................................................... 93 Tabel 4.26 Analisis pemahaman siswa 4 (S4) ..................................................... 95 Tabel 4.27 Analisis pemahaman siswa 5 (S5) ..................................................... 96 Tabel 4.28 Analisis pemahaman siswa 6 (S6) ..................................................... 98 Tabel 4.29 Analisis pemahaman siswa 7 (S7) ..................................................... 99 Tabel 4.30 Analisis pemahaman siswa 8 (S8) ................................................... 100 Tabel 4.31 Analisis pemahaman siswa 9 (S9) ................................................... 102 Tabel 4.32 Analisis pemahaman siswa 10 (S10) ............................................... 103 Tabel 4.33 Analisis pemahaman siswa 11 (S11) ............................................... 104 Tabel 4.34 Analisis pemahaman siswa 12 (S12) ............................................... 105 Tabel 4.35 Analisis pemahaman siswa 13 (S13) ............................................... 107 Tabel 4.36 Analisis pemahaman siswa 14 (S14) ............................................... 108 Tabel 4.37 Analisis pemahaman siswa 15 (S15) ............................................... 109 Tabel 4.38 Analisis pemahaman siswa 16 (S16) ............................................... 111 Tabel 4.39 Analisis pemahaman siswa 17 (S17) ............................................... 111 Tabel 4.40 Analisis pemahaman siswa 18 (S18) ............................................... 112 Tabel 4.41 Analisis pemahaman siswa 19 (S19) ............................................... 113 Tabel 4.42 Analisis pemahaman siswa 20 (S20) ............................................... 115 Tabel 4.43 Analisis pemahaman siswa 22 (S22) ............................................... 116 Tabel 4.44 Analisis pemahaman siswa 23 (S23) ............................................... 117 Tabel 4.45 Analisis pemahaman siswa 24 (S24) ............................................... 118 Tabel 4.46 Analisis pemahaman siswa 25 (S25) ............................................... 119 Tabel 4.47 Analisis pemahaman siswa 26 (S26) ............................................... 120 Tabel 4.48 Analisis pemahaman siswa 27 (S27) ............................................... 121 Tabel 4.49 Analisis pemahaman siswa 28 (S28) ............................................... 122 Tabel 4.50 Analisis pemahaman siswa 29 (S29) ............................................... 123 Tabel 4.51 Analisis pemahaman siswa 30 (S30) ............................................... 125 Tabel 4.52 Analisis pemahaman siswa 31 (S31) ............................................... 126 Tabel 4.53 Analisis pemahaman siswa 32 (S32) ............................................... 127 Tabel 4.54 Analisis pemahaman siswa 33 (S33) ............................................... 128 Tabel 4. 55 Data tingkat nilai sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran model ARCS .............................................................................................. 142 Tabel 4. 56 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Pre-test) ............ 144 Tabel 4. 57 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Post-test) .......... 144
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.58 Perbedaan pemahaman S5 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS .................................................................. 145 Tabel 4.59 Perbedaan pemahaman S9 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS .................................................................. 151 Tabel 4.60 Perbedaan pemahaman S20 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS ...................................................... 157 Tabel 4.61 Perbedaan pemahaman S29 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS ...................................................... 162 Tabel 4. 62 Perbandingan tingkat motivasi belajar sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode penugasan model ARCS................................. 174 Tabel 4. 63 Kutipan transkrip wawancara siswa ............................................... 175 Tabel 4. 64 Kriteria motivasi belajar siswa ....................................................... 177 Tabel 4. 65 Kriteria motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran 177 model ARCS .................................................................................... 177 Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Pre-test).............. 181 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Post-test) ............. 181
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Penyelesaian soal 5 + 3 menggunakan garis bilangan ..................... 20 Gambar 2. 2 Penyelesaian soal 5 + (-3) menggunakan garis bilangan ................ 21 Gambar 2. 3 Penyelesaian soal -5 + 3 menggunakan garis bilangan .................... 21 Gambar 2. 4 Penyelesaian soal -5 + (-3) menggunakan garis bilangan ................ 22 Gambar 2. 5 Penyelesaian soal 5 – 3 menggunakan garis bilangan. .................... 25 Gambar 2. 6 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan ................. 26 Gambar 2. 7 Penyelesaian soal -5 – (3) menggunakan garis bilangan. ................ 26 Gambar 2. 8 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan. ................ 27 Gambar 4. 1 Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Siswa .................. 174
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ................................................................................................ 186 Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 187 Lampiran A.2 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pakar Ahli .................................................................................................... 227 Lampiran A.3 Soal-soal Tugas Siswa ........................................................... 235 Lampiran A.4 Validasi Soal-soal Tugas Siswa oleh Pakar ahli ..................... 241 Lampiran A.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ........................... 251 Lampiran A.6 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ......................................... 257 Lampiran A.7 Validasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa oleh Pakar ahli ... 261 Lampiran A.8 Soal Pre-test dan Post-test ..................................................... 269 Lampiran A.9 Validasi Soal Pre-test dan Post-test oleh Pakar ahli ............... 271 Lampiran A.10 Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa ..................... 275 LAMPIRAN B ................................................................................................. 277 Lampiran B.1 Lembar Tugas Siswa 5 ........................................................... 278 Lampiran B.2 Lembar Tugas Siswa 9 ........................................................... 284 Lampiran B.3 Lembar Tugas Siswa 20 ......................................................... 290 Lampiran B.4 Lembar Tugas Siswa 21 ......................................................... 296 Lampiran B.5 Lembar Tugas Siswa 29 ......................................................... 302 Lampiran B.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Awal) .................... 308 Lampiran B.7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Akhir) .................... 318 Lampiran B.8 Lembar Pre-test Siswa 5 ........................................................ 328 Lampiran B.9 Lembar Pre-test Siswa 9 ........................................................ 329 Lampiran B.10 Lembar Pre-test Siswa 20 .................................................... 330 Lampiran B.11 Lembar Pre-test Siswa 21 .................................................... 331 Lampiran B.12 Lembar Pre-test Siswa 29 .................................................... 332 Lampiran B.13 Lembar Post-test Siswa 5 ..................................................... 333 Lampiran B.14 Lembar Post-test Siswa 9 ..................................................... 334 Lampiran B.15 Lembar Post-test Siswa 20 ................................................... 335 Lampiran B.16 Lembar Post-test Siswa 21 ................................................... 336 Lampiran B.17 Lembar Post-test Siswa 29 ................................................... 337
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.18 Transkrip Wawancara Siswa 5 ............................................. 338 Lampiran B.19 Transkrip Wawancara Siswa 9 ............................................. 340 Lampiran B.20 Transkrip Wawancara Siswa 20 ........................................... 342 Lampiran B.21 Transkrip Wawancara Siswa 21 ........................................... 343 Lampiran B.22 Transkrip Wawancara Siswa 29 ........................................... 345 LAMPIRAN C ................................................................................................. 347 Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian dari Kampus .......................................... 348 Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ....................... 349 Lampiran C.3 Foto-foto................................................................................ 350
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ilmu matematika merupakan suatu ilmu yang universal yang diajarkan di semua jenjang pendidikan. Matematika merupakan suatu pengetahuan yang dipelajari di sekolah secara formal, tetapi matematika memiliki manfaat yang sangat luas. Manfaatnya juga dapat dirasakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Mengingat manfaatnya yang luas, dalam belajar matematika siswa diharapkan tidak hanya tahu, tetapi harus paham. Herman (1977: 273), berpendapat bahwa belajar dan mengetahui merupakan proses yang saling berkaitan untuk mencapai suatu hasil. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah kegiatan untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Menurut Sudirman (1987: 141), metode penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini merupakan aplikasi prinsip pengajaran modern, prinsip atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan sehubungan dengan apa yang dipelajari. Dengan kata lain mengerjakan tugas merupakan suatu pengalaman belajar untuk mencapai tahap pemahaman. Berkaitan dengan itu, Sardiman (2008 : 43), berpendapat bahwa memahami maksudnya menangkap makna dari pengalaman belajar
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
yang sudah dilalui, dengan begitu pemahaman adalah tujuan akhir dari kegiatan belajar. Comprehension atau pemahaman, memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa pemahaman, maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna. Dari pendapat Sardiman tersebut dapat terlihat kaitan antara pengalaman belajar dengan pemahaman siswa. Untuk mencapai itu semua motivasi dalam diri siswa sangat diperlukan. Sardiman (2008: 77), berpendapat bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik jika tujuan yang dicapai juga tidak baik. Sebagai contoh adalah seorang anak yang belajar dengan giat karena takut akan hukuman. Faktor-faktor yang kurang baik itu jika dilibatkan ke dalam situasi belajar maka akan menyebabkan kegiatan belajar menjadi kurang efektif dan hasilnya hanya bertahan sementara. Menurut Sardiman (2008), banyak siswa belajar dengan motif mendapatkan nilai yang baik. Nilainilai yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Berkaitan dengan itu Morgan dalam Sardiman (2008: 79), berpendapat bahwa suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik, jika disertai dengan “pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat. Apabila usaha belajar itu tidak dihiraukan orang lain/guru atau orang tua, maka kegiatan anak menjadi berkurang. Berdasarkan
observasi,
peneliti
sering
menjumpai
siswa
mengalami kebingungan ketika dihadapkan dengan soal yang bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Variasi soal sering dihadapi siswa ketika ulangan harian dan banyak siswa yang kesulitan dalam menyelesaikannya. Hal seperti ini biasanya disebabkan karena siswa kurang berpengalaman dalam mengerjakan soalsoal, dapat juga dikatakan bahwa siswa kurang latihan soal. Latihan soal seringkali diberikan oleh guru berupa tugas-tugas. Penugasan dapat berupa tugas individu, tugas kelompok, atau tugas rumah. Namun berdasarkan observasi peneliti, sebagian besar guru belum menyampaikan secara jelas tujuan tugas yang diberikan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, siswa cenderung pasif menghadapi tugas ketika guru tidak memberikan timbal balik, timbal balik disini dapat diartikan sebagai apresiasi yang diberikan guru kepada siswa yaitu berupa penilaian. Ketika pembahasan soal dan diberikan kesempatan bagi siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, hanya siswa tertentu yang selalu aktif yang lainnya hanya menunggu. Selain itu, guru tidak memberikan apresiasi kepada siswa sebagai penghargaan atas usaha siswa. Menurut
Keller
(1990)
dalam
Made
Wena
(2009:
34),
mengklasifikasikan motivasi belajar menjadi empat komponen yaitu perhatian (attention), relevansi (relevanvce), keyakinan (confidence), dan kepuasan (satisfaction). Tetapi berdasarkan observasi di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, empat variabel tersebut masih kurang terlihat dalam pembelajaran. Ketika diberikan pertanyaan spontan kepada siswa, siswa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan sedangkan jika diberikan kesempatan untuk bertanya siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bertanya. Memberikan pertanyaan merupakan salah satu cara guru untuk melihat sejauh mana perhatian siswa terhadap pembelajaran. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan bahkan tidak mau bertanya ketika diberikan kesempatan untuk bertanya, ini merupakan satu indikasi bahwa siswa tidak tertarik dengan pembelajaran yang diberikan atau perhatian terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung rendah. Kelas VII Erlangga memiliki keberagaman kemampuan siswa yang sangat mencolok, seharusnya diperlukan perhatian khusus terhadap siswa yang memiliki kemampuan rendah, tetapi guru cenderung berpatokan kepada siswa yang memiliki kemampuan menengah keatas. Perbedaan perlakuan guru ini membuat jarak yang sangat terlihat antara siswa yang memiliki kemampuan rendah dan siswa yang memiliki kemampuan tinggi. Hal tersebut membuat terpenuhinya kebutuhan siswa secara tidak merata. Selain itu, ketika diberikan tugas kelompok, beberapa siswa tampak mendominasi dan yang lainnya hanya menyalin pekerjaan. Hal lain yang sangat terlihat adalah siswa disiplin mengerjakan tugas hanya apabila guru yang memberikan tugas secara langsung dikarenakan siswa merasa takut dengan guru. Motivasi yang timbul dalam diri siswa merupakan motivasi negatif yang hanya bertahan sementara. Selanjutnya keempat komponen yang
dikemukakan
Keller
dikembangkan
menjadi
suatu
model
pembelajaran motivasional yang dikenal dengan ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Berdasarkan permasalahan yang ada di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce metode penugasan yang diiringi dengan pengembangan motivasi belajar siswa cocok diberikan dalam pembelajaran siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti menggunakan
metode
penugasan
dengan
model
pembelajaran
motivasional ARCS. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan
pemahaman
siswa
sebelum
dan
sesudah
pembelajaran model ARCS. 2. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS. D. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui
perbandingan
sebelum
dan
sesudah
diterapkannya
pembelajaran dengan model ARCS dilihat dari tingkat pemahaman siswa dan tingkat motivasi belajar siswa dengan pokok bahasan Operasi Hitung Bilangan Bulat di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Pemahaman siswa dilihat berdasarkan hasil pre-test dan post-test, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
diperkuat dengan wawancara kepada beberapa sampel siswa yang bersangkutan.
Untuk
melihat
motivasi
belajar
siswa,
peneliti
menggunakan angket motivasi. E. Penjelasan Istilah 1. Metode penugasan (resitasi) adalah metode penyajian bahan ajar dengan memberikan tugas-tugas yang berupa tugas kelompok, tugas mandiri, dan pekerjaan rumah (PR) agar siswa melakukan pengalaman belajar. 2. Pemahaman atau comprehension adalah suatu kemampuan dalam memberikan makna atau arti dari pengalaman belajar yang diperoleh dengan caranya sendiri. 3. Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang merupakan tanggapan terhadap adanya tujuan. 4. Model Pembelajaran Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi siswa untuk belajar. 5. Himpunan bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan bilangan negatifnya. Himpunan bilangan bulat ditulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Memperkaya pemahaman siswa mengenai materi operasi bilangan bulat melalui pengalaman belajar mengerjakan tugas. 2. Bagi Guru Sebagai masukan bagi guru untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. 3. Bagi Peneliti Jika hasil penelitian sesuai dengan teori, sebagai calon guru peneliti akan menerapkan metode pembelajaran penugasan dengan model ARCS dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1.
Pengertian Belajar Menurut Zainal Arifin (2009: 10), belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah kegiatan memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Menurut Herman (1977: 273), pengalaman adalah mengerti sesuatu secara langsung dengan akal, yang nampak jelas merupakan pembatasan daripada mengetahui. Adapun memperoleh pengetahuan adalah belajar untuk mendapatkan pengalaman, dan belajar didefinisikan sebagai proses mendapat pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan/pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. Unsur penting di dalam belajar adalah memori. Memori merupakan daya mengingat untuk dapat menyebutkan kembali pengalaman-pengalaman yang lampau atau secara singkat dikatakan memori merupakan kemampuan untuk mengingat. Mengingat itu sendiri merupakan kemampuan untuk mengemukakan kembali pengetahuan yang kita miliki. Dengan demikian memori adalah salah satu cara utama untuk mengembangkan pengetahuan/pengalaman
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
kita.
Memori
membantu
kita
untuk
memperoleh
pengetahuan/pengalaman baru. Pengalaman dalam belajar matematika dapat diperoleh dari pengalaman memperhatikan penjelasan guru, yang akhirnya siswa menjadi paham atau pengalaman mengerjakan tugas, yang akhirnya memperkuat ingatan siswa akan suatu pelajaran yang sudah didapat. 2.
Hakikat Belajar Menurut Winarno Surakhmad (2010: 85) mengatakan bahwa seorang ahli psikologi bertugas menemukan fakta atau unsur-unsur pokok dari proses belajar, mengenai hubungannya dengan dasar-dasar psikologik serta pola-pola yang berlaku di dalam proses itu. Seorang ahli pendidikan
lebih
mengutamakan
metoda
serta
kondisi
yang
mempertinggi efisiensi belajar. Untuk ini dia memperhatikan tujuan belajar. Belajar diajukan pada (1) pengumpulan pengetahuan, (2) penanaman konsep dan kecekatan, serta (3) pembentukan sikap dan perbuatan. Belajar adalah pengalaman, mengalami berarti menghayati sesuatu peristiwa yang akan menimbulkan respon siswa. Pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan berupa pendewasaan pola tingkah-laku, pengertian, serta kekayaan informasi. 3.
Metode Penugasan Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 96), berpendapat bahwa metode penugasan (resitasi) adalah metode penyajian bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya dapat bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas (resitasi) terdiri atas tiga fase: Pertama pendidik memberi tugas; kedua anak didik melaksanakan tugas (belajar) dan fase ketiga, anak didik “mempertanggungjawabkan” kepada pendidik apa yang ia telah pelajari. a. Fase Pemberian Tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan: 1) Tujuan yang akan dicapai. 2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut. 3) Sesuai dengan kemampuan siswa. 4) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. 5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. b. Langkah Pelaksanaan Tugas 1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru. 2) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. 3) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. 4) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas Hal yang harus dikerjakan pada fase ini: 1) Laporan
siswa
baik
lisan/tertulis
dari
apa
yang
telah
dikerjakannya. 2) Ada tanya jawab/diskusi kelas. 3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut resitasi. Kelebihan dari metode penugasan: 1.
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.
2.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
3.
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
4.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Kekurangan dari metode penugasan: 1.
Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
2.
Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
3.
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
4.
Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002: 96).
4.
Pemahaman Siswa a. Pemahaman Menurut Sardiman (2008 : 42) dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Oleh karena itu maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud
dan
implikasi
serta
aplikasi-aplikasinya,
sehingga
menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehension atau pemahaman, memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu, maka skill
pengetahuan
dan
Comprehension/pemahaman,
sikap tidak
tidak sekedar
akan tahu,
bermakna. tetapi
juga
menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. b. Pemahaman Konseptual Menurut John W. Santrock (2007), pemahaman konseptual adalah aspek kunci dari pembelajaran. Salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah membantu siswa memahami konsep utama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
suatu subjek, bukan sekadar mengingat fakta yang terpisah-pisah. Pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat membantu siswa mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep. Konsep adalah bagian utama dari pemikiran. Menurut Hahn & Ramscar (2001) dan Medin (2000) dalam John W. Santrock (2007), konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi. Konsep tak perlu mengulang-ulang pencarian arti setiap kali kita menemukan informasi
baru.
membuatnya
Konsep
lebih
efisien.
juga
membantu
Konsep
bukan
proses
mengingat,
hanya
membantu
mengembalikan ingatan, tetapi juga membuat komunikasi lebih efisien. Jadi, saat guru memberi Pekerjaan Rumah (PR) matematika pada siswa, guru tidak harus menjelaskan secara detail apa itu matematika atau apa itu pekerjaan rumah. Siswa sudah ingat sejumlah asosiasi yang cocok. Jadi, konsep membantu siswa menyederhanakan dan meringkas informasi, dan meningkatkan efisiensi memori, komunikasi, dan penggunaan waktu mereka. Siswa membentuk konsep melalui pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia mereka. Siswa juga membentuk konsep melalui pengalaman simbol (sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain) contohnya simbol-simbol dalam matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) (1989: 223), pengukuran pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat dilihat dari aktivitas siswa sebagai berikut: (1) mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan, (2) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh, (3) penggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep, (4) mengubah suatu bentuk representasi suatu masalah ke bentuk lain, (5)
mengenal
berbagai
makna dan interpretasi konsep,
(6)
mengidentifikasi sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep, dan (7) membandingkan dan membedakan konsep-konsep. Kuhnelt H dalam buku Interdiciplinary Aspects of Physics Education (1989: 2), berpendapat bahwa pemahaman meliputi 3 indikator yaitu sebagai berikut: (1) dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan pemahaman yang telah diketahui, (2) dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan (3) dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. 5.
Pengertian Motivasi Menurut Sardiman (2008: 73), “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dikatakan sebagai daya penggerak dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2008: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi
dapat
juga
dikatakan
serangkaian
usaha
untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
belajar
adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ibaratnya seseorang itu menghadiri suatu ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
pada materi yang diceramahkan, maka tidak akan mencamkan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seorang siswa yang memiliki inteligensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. 6.
Kebutuhan Sardiman (2008: 76) mengatakan seseorang melakukan aktivitas karena didorong oleh adanya faktor-faktor, kebutuhan biologis, insting, dan mungkin unsur-unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia. Menurut Skiner dalam Sardiman (2008: 76), aktivitas tersebut lebih cenderung merumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respons. Mekanisme hubungan stimulus dan respons inilah akan memunculkan suatu aktivitas. Kemudian dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan si siswa itu melakukan aktivitas belajar. Untuk dapat belajar dengan baik, diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Dalam hal ini, perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik. Sebagai contoh kalau motif yang timbul untuk suatu perbuatan belajar itu, karena rasa takut akan hukuman, maka faktor-faktor yang kurang enak itu dilibatkan ke dalam situasi belajar akan menyebabkan kegiatan belajar tersebut menjadi kurang efektif dan hasilnya kurang permanen/tahan lama, kalau dibandingkan perbuatan belajar yang didukung oleh motif yang menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
7.
Model Pembelajaran Motivasional Menurut
Keller
(1983)
dalam
Made
Wena
(2009:
33),
mendefinisikan motivasi sebagai intensitas dan arah suatu perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang untuk mengerjakan atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat usaha yang dilakukannya. Mengingat usaha merupakan indikator langsung dari motivasi belajar, maka secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut: a. tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, b. tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, c. tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan d. tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Menurut Keller (1983) Made Wena (2009: 34), motivasi belajar sebagai a general trait dan a situation-spesific state. Sebagai suatu general trait motivasi belajar diasumsikan sebagai suatu kecenderungan siswa yang relatif stabil dalam kegiatan pembelajaran, dalam arti motivasi belajar siswa bisa meningkat dan bisa menurun. Visser dan Keller (1990) dalam Made Wena (2009: 34), mengklasifikasikan motivasi belajar menjadi empat variabel, yaitu: a. perhatian (attention), b. relevansi (relevance), c. keyakinan (confidence), dan d. kepuasan (satisfaction). Strategi pembelajaran motivasional ini selanjutnya dikenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dengan model pembelajaran ARCS yang merupakan akronim dari empat variabel tersebut Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Guna mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dapat diketahui dari seberapa jauh perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran; seberapa jauh siswa merasakan ada kaitan atau relevansi ini pembelajaran dengan kebutuhannya; seberapa jauh siswa merasa yakin terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran; serta seberapa jauh siswa merasa puas terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan. Keempat variabel tersebut merupakan kondisi-kondisi yang nampak dalam diri siswa selama mengikuti pembelajaran. 8.
Model Pembelajaran ARCS Menurut Made Wena (2009: 36), secara garis besar ada tiga jenis strategi untuk membangkitkan dan mempertahankan perhatian siswa dalam pembelajaran, yaitu: a.
membangkitkan daya persepsi siswa,
b.
menumbuhkan hasrat ingin meneliti, dan
c.
menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi. Pada dasarnya ada tiga jenis strategi guna meningkatkan relevansi
isi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, yaitu: a.
keakraban atau kebiasaan,
b.
berorientasi pada tujuan, dan
c.
motif yang sesuai (Made Wena, 2009: 39).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Menurut Keller & Kopp (1987) dalam Made Wena (2009: 41), pada dasarnya ada tiga jenis strategi untuk menumbuhkan keyakinan pada diri siswa, yaitu: a.
prasyarat belajar,
b.
kesempatan sukses, dan
c.
kontrol pribadi. Menurut Keller & Kopp (1987) dalam Made Wena (2009: 44),
pada dasarnya ada tiga jenis strategi pengelolaan motivasional untuk membangkitkan kepuasan dalam pembelajaran, yaitu:
9.
a.
konsekuensi alami,
b.
konsekuensi positif, dan
c.
kewajaran.
Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Bilangan bulat merupakan kumpulan bilangan negatif, nol, dan bilangan positif. Operasi hitung bilangan bulat meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan akar kuadrat pada bilangan bulat (Sukino dan Wilson Simangunsong, 2006: 2). a. Penjumlahan Penjumlahan bilangan bulat dapat diselesaikan menggunakan garis bilangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013). Aturan penjumlahan pada garis bilangan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
1) Tanda pada bilangan menyatakan arah, tanda positif berarti ke kanan dan tanda negatif berarti ke kiri. 2) Penjumlahan berarti melangkah maju. Contoh: Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah: a) 5 + 3 b) 5 + (-3) c) (-5) + 3 d) (-5) + (-3) Penyelesaian: a) Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian maju 3 langkah ke kanan.
Hasil
penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 8. 8 3
5 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2.1 Penyelesaian soal 5 + 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 + 3 = 8 b) Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu maju 3 langkah. Hasil penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2 -3 5 -5
-4 -3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2.2 Penyelesaian soal 5 + (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 + (-3) = 2 c) Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5,
kemudian arahkan ke kanan lalu maju 3 langkah.
Hasil penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang
terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -2. -2
3 -5
-5
-4
-3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2. 3 Penyelesaian soal -5 + 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 + 3 = -2 d) Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5,
kemudian arahkan ke kanan lalu maju 3 langkah.
Hasil penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang
terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
-8 -3 -5 -9
-8
-7 -6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Gambar 2.4 Penyelesaian soal -5 + (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 + (-3) = -8 b. Sifat Penjumlahan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) 1) Sifat Tertutup Hitunglah setiap penjumlahan berikut ini! a. 5 + 12 b. -7 + 6 c. -15 + (-18) Penyelesaian: a. 5 + 12 = 17 b. -7 + 6 = -{7 + (-6)} = -1 c. -15 + (-18) = -(15 + 8) = -23 Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan: Jika a dan b bilangan bulat sembarang, maka a + b juga bilangan bulat. Sifat ini dinamakan sifat tertutup penjumlahan. 2) Sifat Asosiatif Hitunglah penjumlahan {4 + (-2)} + 9 dan 4 + (-2 + 9). Penyelesaian: {4 + (-2)} + 9 = 2 + 9 = 11 dan 4 + (-2 + 9) = 4 + 7 = 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Jadi, {4 + (-2)} + 9 = 4 + (-2 + 9) = 11 Berdasarkan contoh di atas itu dapat dikemukakan bahwa: untuk a, b, dan c bilangan bulat sembarang, berlaku: (a + b) + c = a + (b + c). Sifat ini dinamakan sifat asosiatif penjumlahan. 3) Unsur Identitas Jika a adalah bilangan bulat sebarang, maka berlaku: a+0=0+a=a Bilangan 0 dinamakan unsur identitas (elemen netral) Contoh: Hitunglah nilai dari 7 + 0 dan 0 + (-11). Penyelesaian: 7+0=7 0 + (-11) = -11 4) Invers Operasi Hitung Penjumlahan Invers dari suatu bilangan maksudnya lawan dari suatu bilangan. Suatu bilangan dikatakan memiliki invers jika hasil dari penjumlahan suatu bilangan dengan invers bilangan tersebut hasilnya merupakan unsur identitas 0 (nol). Invers pada operasi hitung penjumlahan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: a + ( a) = a + a = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Contoh: i.
-4 lawan dari 4 atau lawan dari 4 adalah -4, sehingga -4 + 4 = 4 + (-4) = 0
ii.
-3 lawan dari 3 atau lawan dari 3 adalah -3, sehingga -3 + 3 = 3 + (-3) = 0
iii. 2 lawan dari -2 atau lawan dari -2 adalah 2, sehingga 2 + (-2) = -2 + (2) = 0 iv. 3 lawan dari -3 atau lawan dari -3 adalah 3, sehingga 3 + (-3) = -3 + (3) = 0 5) Sifat Komutatif Jika a dan b masing-masing bilangan bulat sembarang, maka a + b = b + a. Sifat ini dinamakan sifat komutatif penjumlahan. Contoh: Hitunglah penjumlahan -5 + 20 dan 20 + (-5). Penyelesaian: -5 + 20 = 15 dan 20 + (-5) = 15 Jadi, -5 + 20 = 20 + (-5) = 15 c. Pengurangan Pengurangan pada bilangan bulat juga dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Aturan pengurangan pada garis bilangan adalah sebagai berikut: 1) Tanda pada bilangan menyatakan arah, tanda positif berarti ke kanan dan tanda negatif berarti ke kiri. 2) Pengurangan berarti melangkah mundur. Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah: a) 5 – 3 b) 5 – (-3) c) -5 – 3 d) -5 – (-3) Penyelesaian: i. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, lalu mundur 3 langkah ke kiri. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 2.
2
3 5
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
7
Gambar 2.5 Penyelesaian soal 5 – 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 – 3 = 2. ii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
8 3
5 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
5
4
6
7
8
Gambar 2.6 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 – (-3) = 8. iii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5, kemudian arahkan ke kanan lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -8. -8 3
5
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
Gambar 2.7 Penyelesaian soal -5 – (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 – (3) = -8. iv. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -2. 8
.
3
5 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar 2.8 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Jadi, 5 – (-3) = 8. d. Pengurangan
sebagai
Penjumlahan
dengan
Lawan
Bilangan
Pengurangnya (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) Contoh: i) 5 – 2 dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan 2 yaitu -2. Sehingga 5 – 2 dapat dituliskan menjadi 5 + (-2). ii) -5 – 2 dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan 2 yaitu -2. Sehingga -5 – 2 dapat dituliskan menjadi -5 + (-2). iii) 5 – (-2) dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan -2 yaitu 2. Sehingga 5 – (-2) dapat dituliskan menjadi 5 + 2. iv) -5 – (-2) dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu -5 ditambah dengan lawan dari bilangan -2 yaitu 2. Sehingga -5 – (-2) dapat dituliskan menjadi -5 + 2. Penyelesaian: i) 5 – 2 = 3 dan 5 + (-2) = 3 Jadi, 5 – 2 = 5 + (-2) = 3 ii) -5 – 2 = -7 dan -5 + (-2) = -7 Jadi, -5 – 2 = -5 + (-2) = -7 iii) 5 – (-2) = 7 dan 5 + 2 = 7 Jadi, 5 – (-2) = 5 + 2 = 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
iv) -5 – (-2) = -3 dan -5 + 2 = -3 Jadi, -5 – (-2) = -5 + 2 = -3 Dengan demikian, untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku: a – b = a + (-b) Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa: Mengurangkan suatu bilangan bulat dengan bilangan bulat yang lain ekuivalen dengan menambah bilangan yang pertama dengan lawan atau invers jumlah dari bilangan kedua. e. Sifat Pengurangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) 1) Sifat Tertutup Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka hasil dari a – b selalu bilangan bulat. Contoh: Hitunglah bentuk 15 – 6 dan -4 – 7! Penyelesaian: 15 – 6 = 9 -4 – 7 = -(4 + 7) = -11 Jadi, pengurangan antar bilangan bulat bersifat tertutup. 2) Sifat Asosiatif Jika a, b, dan c bilangan bulat, maka tidak berlaku (a – b) – c = a – (b – c). Contoh: Hitunglah (6 – 4) – 3 dan 6 – (4 – 3)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Penyelesaian: (6 – 4) – 3 = 2 – 3 = -1 dan 6 – (4 – 3) = 6 – 1 = 5 Jadi, (6 – 4) – 3
6 – (4 – 3)
Jadi, sifat asosiatif tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat. 3) Sifat Komutatif Jika a dan b bilangan bulat sembarang, maka tidak berlaku hubungan a – b = b – a. Contoh: Hitunglah 5 – 2 dan 2 – 5. Penyelesaian: 5 – 2 = 3 dan 2 – 5 = -3 Jadi, 5 – 2
2–5
Jadi, pada pengurangan tidak berlaku sifat-sifat komutatif. f. Perkalian pada bilangan bulat Perkalian adalah operasi penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Perhatikan contoh berikut! (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013). 4
5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
5
4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20
Meskipun hasilnya sama, perkalian 4
5 dan 5
Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut.
4 berbeda makna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif maka n
a=a
+ a + a + ... + a
sebanyak n suku g. Sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) 1) Sifat tertutup Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat maka a
b juga
bilangan bulat. Hal ini berarti perkalian antara bilangan bulat memenuhi sifat tertutup. Contoh: 3
8 = 24
3
(–8) = -24
(–3)
8 = -24
(–3)
(–8) = 24
2) Sifat asosiatif Jika a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat maka berlaku (a b)
c = a
(b
(pengelompokan) perkalian. Contoh: a)
3 (3
b) (–2 –2
(–2
4) = –24
(–2)) 6) (6
4 = –24 4 = –48
4) = –48
c). Sifat ini disebut sifat asosiatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3) Memiliki elemen identitas Jika a adalah sembarang bilangan bulat maka berlaku a
1=1
a = a. Bilangan 1 (satu) disebut elemen identitas pada
perkalian. Contoh: a)
3
1=3
1
3=3 1 = –4
b) (–4) 1
(–4) = –4
4) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: a)
a
(b + c) = (a
b) (a + b)
c = (a
b) + (a
c) (distributif kiri)
c) + (b
c) (distributif kanan)
Contoh: i)
2
(4 + (–3)) = 2
(2
4) + (2
ii) (–8 + 5) ((–8)
(–3)) = 2
(–3) = 9 (–3)) + (5
(–3)) = 9
5) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: a)
a
b) (a
(b b)
c) = (a
b)
(a
c) (distributif kiri)
c = (a
c)
(b
c) (distributif kanan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Contoh: i.
5 (5
ii.
(8 – (–3)) = 55 8) – (5
(–7 – 4)
(–3)) = 55
6 = –66
6) – (4
(–7
6) = –66
6) Sifat komutatif Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat maka selalu berlaku a
b=b
a. Sifat ini disebut sifat komutatif (pertukaran) pada
perkalian. Contoh: a)
2
(–5) = –10
(–5)
2 = –10
b) (–3)
(–4) = 12
(–4)
(–3) = 12
h. Menghitung hasil perkalian bilangan bulat Bentuk umum dari perkalian bilangan bulat adalah sebagai berikut: Jika p dan q adalah bilangan bulat maka: a) p
q = pq;
b) p
(–q) = –(p
q)
Akan dibuktikan p
(–q) = –(p
q)
Bukti: p
0
p
(q + (
=0 )) = p
0
(manipulasi aljabar dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
q+( (p
q) + (p
( q)) = 0
) = 0)
(distributif perkalian terhadap penjumlahan)
(p
q) + (p
( q)) = (p
q) + ( (p dengan (p
p
( q) = (p
c) (–p)
q = –(p
q)
q)) (manipulasi aljabar q) + ( (p
q)) = 0)
(kedua ruas dikurangi p
q)
q) = –pq;
Akan dibuktikan bahwa (–p)
q = –(p
q)
Bukti: (–p)
d) (–p)
q
=q
(–p)
(sifat komutatif pada perkalian)
= –(q
p)
= –(p
q) = –pq; (sifat komutatif pada perkalian)
(–q) = p
(pembuktian b)
q = pq.
Akan dibuktikan (–p)
(–q) = p
q
Bukti: (–p)
(–q)
= –(p
(–q)) (sifat asosiatif pada perkalian)
= –(–(p = (p
q)) (pembuktian b) q)
(invers penjumlahan)
i. Pembagian Bilangan Bulat Pembagian merupakan operasi kebalikan (invers) dari perkalian. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut. Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q faktor p, dan q berlaku
0 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
p : q = r jika dan hanya jika p = q
r.
Contoh: Perhatikan uraian berikut. a) 3
4 = 4 + 4 + 4 = 12
Di lain pihak, 12 : 3 = 4 atau dapat ditulis 1
4 = 12
4
12 : 3 = 4.
3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Di lain pihak, 12 : 4 = 3, sehingga dapat ditulis 4
3 = 12
12 : 4 = 3
j. Menghitung hasil pembagian bilangan bulat Untuk setiap p, q, r bilangan bulat, q
0 dan memenuhi p : q = r
berlaku 1) jika p, q bertanda sama, r adalah bilangan bulat positif; 2) jika p, q berlainan tanda, r adalah bilangan bulat negatif. k. Pembagian dengan bilangan nol Untuk setiap a bilangan bulat berlaku a
0=0
0:a=0
Jadi, dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0; a
0.
Hal ini tidak berlaku jika a = 0, karena 0 : 0 = tidak terdefinisi. l. Perpangkatan Bilangan Bulat (Husein Tampomas, 2007) Perpangkatan suatu bilangan artinya perkalian berulang dengan bilangan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Contoh: 21 = 2 22 = 2
2 (22 dibaca 2 kuadrat atau 2 pangkat 2)
=4 23 = 2
2
2 (23 dibaca 2 pangkat 3)
2
2
=8 2n = 2
2 (2n dibaca 2 pangkat n)
...
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: pn = p
p
p
...
p (p sebanyak n kali)
Dengan p disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat (eksponen). Untuk p
0 maka p0 = 1 dan p1 = p.
Pada perpangkatan bilangan bulat pn, perhatikan bilangan pokoknya. pn
=p
-pn
= -(p
(-p)n
= (-p)
p
p p
... p
(-p)
...
p (p sebanyak n kali) p) (p sebanyak n kali)
(-p)
...
(-p) (-p sebanyak n kali)
m. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat (Husein Tampomas, 2007) 1) Sifat perkalian bilangan berpangkat Contoh: 32
33
= (3
3)
2 faktor =3
= 35
(3
3
3)
3 faktor
3 3 3 3 (2 + 3) faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka pm
pn
= (p
p
...
p)
(p
p
p
...
p)
n faktor
m faktor =p
...
p
p
p
...
p
(m + n) faktor = pm + n pm
pn
= pm + n
2) Sifat pembagian bilangan berpangkat Perhatikan pembagian bilangan bulat berpangkat berikut. 55 : 53 = (5
5
5
5
5) : (5
5)
3 faktor
5 faktor =5
5
5
(5 – 3) faktor = 52 Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka pm : pn
= (p
p
...
p) : (p
m faktor =p
p
...
p
...
p)
n faktor p
(m – n) faktor = pm - n pm : pn
= pm – n
3) Sifat perpangkatan bilangan berpangkat Perhatikan perpangkatan bilangan bulat berpangkat berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
= = (2 =2
2) 2
(2 2
2) 2
(2
2
2)
2
= 26 Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat positif maka =
...
= (p
p
...
p)
= (p
p
...
p
(p p
p p
... ...
p) p
(p p
p
p
...
...
p) p)
= = 4) Sifat perpangkatan suatu perkalian atau pembagian Perhatikan uraian berikut. (5
2)3 = 103 = 10
(5
2)3 = 53
(2
3)2 = 62 = 36
(2
3)2 = 22
10
10 = 1.000
23 = 125
32 = 4
8 = 1.000
9 = 36
Berdasarkan uraian di atas, dapat dituliskan sebagai berikut. Jika m bilangan bulat positif dan p, q bilangan bulat maka q)m
(p
= (p
q)
= (p
p
= (p
q)m =
(p ...
q) p)
... (p
(p p
q) ...
p)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
n. Akar Kuadrat Utama Bilangan Bulat Akar kuadrat adalah kebalikan dari pangkat dua. Setiap bilangan posiif mempunyai dua akar kuadrat. Misalnya, dua akar kuadrat dari 9 adalah Untuk a
3 dan 3, dua akar dari 100 adalah
0, lambang
, disebut akar kuadrat utama dari a, yang
menunjukan akar kuadrat tak negatif dari a. Jadi =
10 dan 10.
= 3 dan
= 10.
Sehingga secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika a2 = b maka
=
(Purcell, 1987: 21).
Contoh: , karena 42 = 4
1.
4 = 16
, karena 132 = 13
2.
13 = 169
3. Untuk mengetahui nilai
, tentukan letak bilangan 1.225
terlebih dahulu. Bilangan 1.225 terletak di antara 30 2 = 900 dan 402 = 1.600. Jadi,
terletak di antara nilai 30 dan 40. Bilangan bulat
antara 30 dan 40 yang kuadratnya bersatuan 5 adalah 35. Jadi, = 35, karena 352 = 35
35 = 1.225 (Husein Tampomas, 2007).
B. Kerangka Berpikir Penelitian ini didasarkan atas permasalahan umum yang sering ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu siswa sering mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
kebingungan dengan variasi soal yang diberikan di sekolah. Hal ini merupakan satu indikasi bahwa siswa tidak paham dengan konsep suatu materi namun kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk berusaha lebih jauh. Peneliti merancang suatu motode pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran yang dipergunakan adalah metode pembelajaran penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. Siswa diberikan tugas dengan soal yang variatif sehingga siswa melalui proses mengalami, pada akhirnya akan benar-benar paham. Melalui proses belajar yang dialami siswa, peneliti akan melihat perkembangan pemahaman siswa serta perkembangan motivasi belajar siswa. Pada akhir proses, diberikan tes akhir untuk melihat perbandingan dari pemahaman siswa, dan diberikan kuesioner motivasi untuk melihat perbandingan motivasi belajar siswa. Setelah itu, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa penelitian, hasil data wawancara akan memperkuat hasil data tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi. Menurut Sugiyono (2012: 18), metode penelitian kombinasi adalah gabungan metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif yang digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih valid, reliabel, dan obyektif. Sugiyono (2012: 13) mendefinisikan metode kualitatif sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, yaitu peneliti sebagai instruksi kunci. Teknik pengolahan data dilakukan
secara
trianggulasi
(gabungan),
analisis
data
bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada suatu
makna,
sedangkan,
metode
kuantitatif
sebagai
metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkret/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Selanjutnya Sugiyono (2012: 17), mengatakan bahwa metode penelitian kombinasi didefinisikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah maupun
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
buatan (laboratorium)], peneliti bisa sebagai instrumen dan menggunakan instrumen
untuk
pengukuran.
Teknik
pengumpulan
data
dapat
menggunakan tes, kuesioner, dan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (kualitatif), dan deduktif (kuantitatif), serta hasil penelitian kombinasi bisa memahami maknanya. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman dan keterlaksanaan model pembelajaran ARCS yang dilihat berdasarkan hasil observasi maupun hasil wawancara. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis peningkatan motivasi dan peningkatan pemahaman yang dilihat berdasarkan kuesioner dan hasil tes. B. Subyek penelitian Subyek yang diteliti yaitu seluruh siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 33 siswa. Subyek ini dipilih karena dalam kelas VII Erlangga motivasi belajar siswa rendah. C. Objek Penelitian Objek yang diteliti yaitu pemahaman dan motivasi belajar siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta terhadap materi operasi hitung bilangan bulat. D. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta yang beralamatkan Jl. Dagen No. 32 Yogyakarta dan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Juli-Agustus 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
E. Perumusan Variabel 1. Variabel Bebas Variabel bebasnya adalah model pembelajaran motivasional ARCS dalam materi operasi bilangan bulat. 2. Variabel Terikat Variabel terikatnya adalah pemahaman dan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS dalam materi operasi hitung bilangan bulat. F. Bentuk Data Data yang dikumpulkan peneliti yaitu berupa data keterlaksanaan pembelajaran model ARCS, data motivasi belajar siswa, data hasil belajar siswa. 1. Data keterlaksanaan pembelajaran model ARCS adalah data yang diperoleh dari observasi setiap pelaksanaan pembelajaran model ARCS di kelas VII Erlangga. 2. Data motivasi belajar siswa diperoleh melalui kuesioner motivasi belajar siswa. Kuesioner dibagikan sebanyak 2 kali yaitu sebelum pelaksanaan pembelajaran model ARCS dan setelah pelaksanaan pembelajaran model ARCS. Data yang diperoleh dari kuesioner motivasi belajar siswa berupa data kuantitatif. 3. Data hasil belajar siswa diperoleh melalu tes tertulis yang berupa pretest dan post-test yang dikerjakan oleh subyek dan dikoreksi oleh peneliti. Tes tertulis dilakukan sebelum peneliti memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
pembelajaran model ARCS dan setelah peneliti memberikan pembelajaran model ARCS. Hasil dari pre-test dan post-test digunakan untuk melihat pemahaman siswa yang kemudian diperkuat dengan wawancara kepada 5 sampel siswa. G. Teknik pengumpulan data 1) Metode Pengumpulan Data a) Observasi Observasi pembelajaran
dilakukan
model
ARCS
untuk dengan
melihat
keterlaksanaan
menggunakan
lembar
pengamatan yang diisi oleh observer. Lembar pengamatan memuat dua pilihan yaitu pilihan “ya” dan “tidak” yang diisi dengan cara memberikan check list ( ) pada kolom yang disediakan. Penskoran untuk pilihan “ya” atau kegiatan terlaksana adalah 1 dan penskoran untuk pilihan “tidak” atau kegiatan tidak terlaksana adalah 0. b) Penyebaran kuesioner Menurut Sugiyono (2012: 192), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner
tertutup
yaitu
kuesioner
yang
jawaban
dari
pernyataannya telah disediakan sebagai pilihan (option). Pilihan yang diberikan didasarkan pada skala likert. Untuk skor skala Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyataan positif, dan 1, 2, 3, 4 untuk pernyataan yang bersifat negatif (Sukardi, 2003: 147). Kuesioner diberikan untuk melihat peningkatan motivasi belajar siswa. c) Tes tertulis Menurut Djemari (2008: 67) dalam Eko Putra Widoyoko (2009: 45), tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Bentuk tes yang digunakan peneliti adalah tipe jawaban melengkapi. Menurut Eko Putra Widoyoko (2009: 81), tipe jawaban melengkapi yaitu butir soal yang memerintahkan kepada peserta tes untuk melengkapi kalimat dengan satu frasa, angka, atau formula. Tipe butir soal melengkapi baik untuk menguji kemampuan mengingat fakta dan prinsip yang sederhana. Selain itu juga dapat digunakan untuk menguji kemampuan pada tingkatan yang lebih tinggi seperti pemahaman, aplikasi, dan evaluasi asalkan disusun secara hati-hati (Eko Putra Widoyoko, 2009: 82). d) Wawancara Wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2012: 191), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan kepada siswa untuk melihat pemahaman siswa, melengkapi data tes tertulis. H. Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1) Instrumen pembelajaran Instrumen pembelajaran yang dipakai oleh peneliti adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan soal-soal tugas. a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh peneliti mengacu pada kurikulum yang digunakan oleh SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yaitu kurikulum 2006. RPP ini dirancang untuk 3 kali pertemuan dengan pertemuan pertama 3
45 menit, pertemuan kedua 2
pertemuan ketiga 3
45 menit, dan
45 menit.
Pertemuan pertama, peneliti memberikan materi mengenai topik bahasan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat beserta sifat-sifatnya dan operasi hitung pengurangan bilangan bulat beserta sifat-sifatnya. Peneliti menunjukkan video operasi hitung penjumlahan bilangan bulat. Setelah itu, peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan mengidentifikasikan sifat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
sifatnya. Kemudian siswa diajak mengerjakan tugas secara mandiri. Mengerjakan tugas membantu siswa untuk memahami materi dan memperdalam pengetahuan yang telah didapat. Siswa diharapkan dapat mencapai indikator yaitu dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta dapat mengidentifikasikan sifat-sifatnya. Pertemuan kedua, peneliti memberikan materi mengenai topik bahasan operasi hitung perkalian bilangan bulat beserta sifatsifatnya dan operasi hitung pembagian bilangan bulat beserta sifatsifatnya. Peneliti menunjukkan video mengenai perkalian bilangan bulat dengan menggunakan kancing berwarna. Setelah itu peneliti membagikan lembar soal untuk dikerjakan secara berkelompok. Kemudian siswa diajak mengerjakan tugas-tugas secara mandiri. Mengerjakan tugas membantu siswa dalam memahami materi perkalian dan pembagian bilangan bulat, dengan tugas mandiri siswa dapat mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Siswa diharapkan dapat melakukan perkalian dan pembagian bilangan bulat serta dapat mengidentifikasikan sifat-sifatnya untuk mencapai indikator. Pertemuan ketiga, peneliti memberikan materi mengenai topik bahasan operasi hitung perpangkatan bilangan bulat dan operasi hitung akar kuadrat. Peneliti mengenalkan konsep perpangkatan dengan lipatan kertas. Setelah itu siswa diminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
untuk membentuk kelompok dan mengerjakan tugas dalam kelompok. Kemudian peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan tugas
mandiri.
Mengerjakan
tugas
dengan
pendampingan
membantu siswa untuk berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Siswa
diharapkan
dapat
melakukan
perhitungan
perpangkatan bilangan bulat dan akar kuadrat bilangan bulat untuk mencapai indikator. b) Soal-soal Tugas Soal-soal tugas yang diberikan berupa tugas kelompok, tugas mandiri, dan pekerjaan rumah (PR) di setiap pertemuan. Pertemuan pertama diberikan tugas mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa diajak mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan mengidentifikasikan sifat-sifatnya. Tugas mandiri yang diberikan adalah menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pertemuan kedua diberikan tugas mengenai operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Siswa diajak mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel operasi hitung perkalian bilangan bulat dan mengidentifikasikan sifat-sifatnya. Tugas mandiri yang diberikan adalah menghitung perkalian dan pembagian bilangan bulat. Peneliti memberikan pekerjaan rumah (PR) dari buku pegangan siswa yang dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan ketiga diberikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
mengenai perpangkatan dan akar kuadrat bilangan bulat. Tugas kelompok yang diberikan berupa soal aplikasi perpangkatan dan akar kuadrat. Peneliti memberikan tugas mandiri menghitung perpangkatan dan akar kuadrat bilangan bulat. 2) Instrumen pengumpulan data Instrumen pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti adalah kuesioner motivasi belajar siswa, tes tertulis, dan wawancara kepada siswa. a) Kuesioner motivasi belajar Kuesioner motivasi belajar yang diberikan ada 2 kuesioner yaitu kuesioner motivasi belajar siswa awal dan motivasi belajar siswa akhir. Sebelum penyusunan lembar kuesioner motivasi belajar siswa, peneliti menyusun kisi-kisi kuesioner motivasi belajar siswa. Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar disusun mengacu pada 4 indikator motivasi yang dikemukakan oleh Keller dalam Made Wena (2009: 33). Keempat indikator itu adalah sebagai berikut: i)
tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran,
ii) tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, iii) tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran, dan iv) tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran A.5. Berdasarkan
kisi-kisi,
peneliti
membuat
butir-butir
pernyataan kuesioner motivasi belajar siswa. Setiap pernyataan terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yang diisi oleh siswa dengan melingkari salah satu jawaban yang dianggap sesuai. Lembar kuesioner motivasi belajar siswa dapat dilihat di lampiran A.6. b) Tes tertulis Tes tertulis diberikan sebanyak 2 kali sebelum siswa belajar dengan model pembelajaran motivasional ARCS dan setelahnya. Tes yang diberikan memiliki kemiripan agar data yang diperoleh dapat dilihat secara signifikan kenaikannya. c) Wawancara Metode pengumpulan data dengan wawancara dengan kisikisi sebagai berikut: Wawancara terhadap siswa: 1. Bagaimana cara Anda belajar Operasi Bilangan Bulat? 2. Bagaimana cara Anda menyelesaikan soal-soal yang diberikan? 3. Apakah Anda menemukan contoh soal yang serupa dengan soal yang Anda kerjakan? 4. Menurut Anda apakah langkah-langkah penyelesaian yang Anda gunakan sudah benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
5. Apakah Anda menemukan cara lain untuk menyelesaikan suatu soal? 6. Apakah tugas-tugas yang Anda kerjakan membantu memahami materi? I. Metode/Teknik analisis 1. Analisis kuesioner motivasi belajar siswa Analisis data kuesioner berpatokan dengan kriteria menurut skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut:
Skor Siswa + 1. + 1. X
1. X
1.
Tabel 3.1 Kategori motivasi belajar siswa Kategori Motivasi Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah
Keterangan: X
= Jumlah skor yang dimiliki siswa = Rata-rata skor siswa = Simpangan Baku
2. Analisis Tes tertulis Analisis data tes tertulis dilakukan sebelum siswa mengalami pembelajaran dengan metode penugasan dengan model motivasional ARCS dan sesudahnya. Analisis tes tertulis diidentifikasikan dari hasil akumulasi tugas-tugas dan tes akhir oleh siswa yang bersangkutan. Analisis Data Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Wawancara dilakukan setelah tes tertulis. Analisis data wawancara dipisahkan berdasarkan nilai tes tertulis awal dan akhir yaitu meningkat, tetap, dan menurun. Data hasil wawancara melengkapi data hasil tes tertulis. 3. Reliabilitas dan Validitas Soal a) Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata reability yang artinya dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun realibilitas mempunyai berbagai nama lain, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Berikut adalah tabel interpretasi nilai
:
Tabel 3.2 Interpretasi terhadap nilai Interval Interpretasi terhadap nilai Sangat tinggi 0, 800 1, 00 Tinggi 0, 600 0, 800 Cukup 0, 400 0, 600 0, 200 0, 400 Rendah 0, 200 Sangat rendah
(Suharsimi Arikunto, 1987: 167) Menurut Kaplan (1982: 106) dalam Eko Putro Widoyoko (2009: 155), untuk mengetahui instrumen tersebut reliabel atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
tidak langkah selanjutnya adalah mengonsultasikan dengan harga kritik atau standar reliabilitas. Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Artinya suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7. b) Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes tang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Berikut adalah tabel interpretasi nilai
:
Tabel 3.3 Interpretasi terhadap nilai Interval Interpretasi terhadap nilai Sangat tinggi 0, 800 1, 00 Tinggi 0, 600 0, 800 Cukup 0, 400 0, 600 0, 200 0, 400 Rendah 0, 200 Sangat rendah
(Suharsimi Arikunto, 1987: 167) J. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci melalui 3 tahapan, tahap pertama yaitu eksplorasi dan penentuan masalah, tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
kedua yaitu pembuatan proposal penelitian, dan tahap ketiga yaitu pelaksanaan penelitian. 1. Tahap Persiapan a. Meminta ijin untuk melakukan observasi dan penelitian di sekolah, menemui guru mata pelajaran matematika SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. b. Menyerahkan surat ijin dari kampus dan menemui kepala sekolah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta untuk meminta ijin secara formal. c. Mempersiapkan instrumen dan perangkat pembelajaran untuk divalidasi ahli. 2. Tahap Observasi Sebelum memilih subyek penelitian yang sesuai, peneliti melakukan observasi terhadap kelas-kelas yang diampu oleh guru yang sudah memberikan ijin. Observasi dilakukan di dua kelas berbeda untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas dan selanjutnya ditentukan subjek penelitian yang sesuai. 3. Tahap Pengambilan Data i.
Melakukan uji coba terhadap soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian, uji coba dilakukan kepada siswa-siswa dengan tingkat kelas lebih tinggi yang memiliki kemampuan yang hampir sama dengan kelas penelitian.
ii. Memberikan kuesioner motivasi belajar siswa di kelas penelitian untuk melihat motivasi awal dari siswa sebelum diterapkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
metode pembelajaran penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. iii. Melakukan tes tertulis di kelas penelitian untuk melihat kemampuan awal dari siswa-siswa. Tes tertulis berisi soal-soal yang sedang dipelajari oleh siswa. iv. Melakukan pembelajaran dengan metode penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. Proses pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan evaluasi di setiap akhir pembelajaran. v. Melakukan tes tertulis untuk melihat peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. vi. Memberikan kuesioner motivasi belajar siswa di kelas penelitian untuk melihat motivasi akhir dari siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS. vii. Melakukan wawancara untuk melihat pemahaman siswa lebih dalam. Wawancara dilakukan setelah peneliti mengetahui hasil dari tes tertulis siswa. Subyek wawancara diambil berdasarkan hasil dari tes yang dikerjakan siswa, dengan kriteria nilai meningkat, tetap, dan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
K. Penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 pada bulan Juli sampai Agustus dengan pokok bahasan operasi bilangan bulat, dengan rincian sebagai berikut: 1. 26 Juli 2016
: Uji coba instrumen
2. 27 Juli 2016
: Memberikan Kuesioner dan tes awal
3. 27, 28 Juli dan 3 Agustus 2016
: Penerapan metode penugasan dengan model pembelajaran motivasional ARCS
4. 3 Agustus 2016
: Memberikan Kuesioner dan tes akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016 di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Tabel 4.1 Rincian kegiatan pelaksanaan penelitian No. 1 2 3 4
Waktu Selasa, 19 Juli 2016 Rabu, 20 Juli 2016 Kamis, 28 Juli 2016 Kamis, 28 Juli 2016
Pukul 08.30 – 09.10 12.40 – 13.20 07.00 – 07.30 07.30 – 09.10
5
Jumat, 29 Juli 2016
07.00 – 08.30
6
Kamis, 4 Agustus 2016 Kamis, 4 Agustus 2016 Kamis, 11 Agustus 2016
07.00 – 08.40
7 8
1.
08.40 – 09.10
Kegiatan Uji coba instrumen di kelas IX Uji coba instrumen di kelas IX Pre-test Pelaksanaan pembelajaran hari pertama Pelaksanaan pembelajaran hari kedua Pelaksanaan pembelajaran hari ketiga Post-test
07.00 – 07.50
Wawancara dengan subjek
Uji coba instrumen di kelas IX Uji coba dilakukan di kelas IX Lumense, yaitu kelas yang memiliki kemampuan menyerupai kelas penelitian. Uji coba dilakukan terhadap soal-soal yang akan dipakai dalam pembelajaran pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui reliabilitas soal dan validitas item soal. Setelah itu, dilakukan
perbaikan
56
terhadap
soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
2.
Pre-test di kelas penelitian Pre-test dilakukan di kelas eksperimen yaitu kelas VII Erlangga. Pre-test bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa mengenai materi operasi hitung bilangan bulat, terutama mengenai konsep operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif yang dilihat berdasarkan nilai siswa.
3.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode penugasan dengan model ARCS a. Pertemuan pertama Sebelum
dilakukan
pembelajaran
dengan
metode
penugasan dengan model ARCS, diawali dengan pembagian kuesioner motivasi awal dan dilanjutkan dengan pre-test. Kuesioner motivasi awal digunakan untuk melihat motivasi awal siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode penugasan dengan model ARCS. Pada pertemuan pertama, diberikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sebagai pembukaan, diberikan ilustrasi
mengenai
menggunakan
video
penjumlahan katak
bilangan
melompat.
bulat
dengan
Ilustrasi
dengan
menggunakan video merupakan bagian dari rangkaian dalam model pembelajaran ARCS yaitu untuk menarik perhatian siswa (Attention). Selain itu ilustrasi video ini bertujuan untuk memperlihatkan kaitan materi yang sudah dipelajari yaitu bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
bulat positif dan bilangan bulat negatif dalam garis bilangan dengan materi yang akan dipelajari yaitu penjumlahan bilangan bulat (Relevance). Dua siswa secara bergantian diminta untuk memperagakan ilustrasi yang ada di dalam video dengan menggunakan benda lain yaitu mobil-mobilan (Confidence). Peneliti bertanya kepada siswa mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat (Attention). Kemudian peneliti menjelaskan sifat-sifat bilangan bulat secara klasikal di papan tulis. Setelah itu, siswa dipandu untuk membentuk kelompok dengan berhitung 1 sampai 8. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 anak. Peneliti membagikan lembar yang berisi tugas kelompok dan tugas-tugas individu. Siswa dipandu untuk mengerjakan tugas kelompok melengkapi tabel penjumlahan dalam kelompok yang sudah dibentuk. Setelah waktu yang ditentukan sudah habis, peneliti meminta 2 kelompok untuk mempresentasikan pekerjaannya di depan. Ketika kelompok menjelaskan hasil pekerjaannya, peneliti memberikan penguatan kembali terhadap jawaban-jawaban siswa (satisfaction). Setelah itu, peneliti menjelaskan mengenai pengurangan bilangan bulat dan sifat-sifat pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan materi sebelumnya yaitu penjumlahan bilangan bulat (relevance). Peneliti memandu siswa kembali untuk mengerjakan tugas individu. Ketika mengalami kesulitan, siswa tidak sungkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
mengajukan pertanyaan. Pada post-test pembelajaran, lembar soal dikumpulkan kembali dan siswa merefleksikan pembelajaran hari itu dengan menuliskan refleksinya di kertas yang sudah dibagikan oleh peneliti (satisfaction). b. Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua, materi pembelajaran adalah perkalian dan pembagian bilangan bulat beserta sifat-sifatnya. Sebagai pembukaan peneliti memberikan ilustrasi mengenai perkalian bilangan bulat dengan menggunakan sebuah video (attention). Video
yang digunakan sebagai
ilustrasi agar
pembelajaran menarik perhatian siswa adalah video perkalian dengan menggunakan kancing berwarna. Kemudian peneliti bertanya kepada siswa “apakah yang dapat kalian peroleh dari video tersebut?” (attention). Peneliti menjelaskan mengenai perkalian bilangan bulat dengan menggunakan materi sebelumnya yaitu penjumlahan bilangan bulat (relevance). Peneliti membagikan lembar soal-soal, peneliti memandu siswa untuk mengerjakan tugas kelompok dengan menggunakan kertas berwarna yang mengilustrasikan kancing berwarna pada video. Peneliti menjelaskan mengenai sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat dengan mengingat kembali sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat (relevance). Peneliti menunjuk 3 kelompok untuk mempresentasikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
pekerjaannya
di depan (confidence).
Peneliti
memberikan
penguatan terhadap jawaban-jawaban siswa (satisfaction). Peneliti menjelaskan mengenai pembagian bilangan bulat dan sifat-sifatnya. Peneliti memandu siswa untuk mengerjakan tugas mandiri dan latihan-latihan (confidence). Siswa tidak sungkan untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Di post-test pembelajaran peneliti memberikan Pekerjaan Rumah (PR) dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. c. Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga materi pembelajaran adalah perpangkatan dan akar kuadrat bilangan bulat. Sebagai pembukaan peneliti memberikan ilustrasi menggunakan lipatan kertas untuk memandu siswa mengetahui konsep perpangkatan (attention). Peneliti menarik perhatian siswa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Dari ilustrasi lipatan kertas, apakah perpangkatan itu?”. Peneliti
menjelaskan
mengenai
perpangkatan
secara
klasikal. Peneliti menjelaskan bahwa perpangkatan merupakan perkalian berulang (relevance). Peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Peneliti memandu siswa untuk mengerjakan tugas kelompok (confidence). Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan pekerjaannya di papan tulis. Peneliti memberikan penguatan terhadap pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
siswa
(satisfaction).
Peneliti
menjelaskan
akar
kuadrat
menggunakan materi sebelumnya yaitu perpangkatan secara klasikal (relevance). Peneliti memandu siswa untuk mengerjakan tugas individu, peneliti berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. Pada post-test pembelajaran tugas-tugas yang sudah dikerjakan siswa kemudian dikumpulkan. Kemudian, peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran dengan menuliskan refleksinya dalam kertas yang sudah dibagikan oleh peneliti (satisfaction). Sebagai post-test dari penelitian dengan metode penugasan dengan model ARCS, peneliti memberikan post-test dan kuesioner motivasi post-test. 4.
Post-test Post-test dilaksanakan di kelas VII Erlangga. Post-test dilaksanakan setelah pembelajaran dengan metode penugasan dengan model ARCS yang bertujuan untuk melihat kemampuan post-test siswa melalui nilai tes yang diperkuat dengan wawancara kepada beberapa siswa.
5.
Wawancara dengan subjek Wawancara dilakukan kepada 5 subjek. Subjek diambil dari kelas penelitian yaitu kelas VII Erlangga berdasarkan perbandingan nilai pre-test dan nilai post-test. Pemilihan subjek didasarkan pada siswa dengan nilai tes yang meningkat, tetap, dan menurun. Data hasil wawancara ini akan memperkuat data tes yaitu untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
pemahaman siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS. B. Tabulasi Data 1. Data uji coba test a.
Uji coba pre-test Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan uji coba
terhadap soal pre-test dan post-test untuk melihat kevalidan dan reliabel soal tes yang telah dibuat. Uji coba soal tes dilakukan kepada
siswa
kelas
IX
Lumense,
selanjutnya
dilakukan
perbaikan terhadap soal-soal dengan kevalidan rendah. Berikut adalah hasil dari uji coba pre-test dan post-test:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.2 Uji coba pre-test No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
No. Soal 10 11 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
12 13 14 15 16 17 18 19 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Skor Nilai 8 12 17 14 17 15 19 11 15 15 18 16 15 17 14 13 13 9 17 18 19 19 15 17 20 17
40 60 85 70 85 75 95 55 75 75 90 80 75 85 70 65 65 45 85 90 95 95 75 85 100 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
27 28
b.
A2 B2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 23 28 27 26 22 23 26 24
0 0 2
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 27 27 22 21 23 23 23 10 19
0 0 7
16 15
80 75
Uji coba post-test Tabel 4.3 Uji coba post-test No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
2 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1
3 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
4 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
5 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
6 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0
7 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
8 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
No. Soal Skor 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 12 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 13 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 11 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
Nilai 0 50 90 70 85 60 65 60 0 55 90 70 70 85 30 25 70 0 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
20 21 22 23 24 25 26 27 28
2.
T U V W X Y Z A2 B2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 22 19 22 22 21 17 19 23 16
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 6 22 21 21 21 17 16 19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 18 12
18 16 19 15 14 16 19 18 15
90 80 95 75 70 80 95 90 75
Data tes tertulis a. Pre-test Sebelum dilaksanakan penelitian dengan penerapan metode pembelajaran penugasan model ARCS, diberikan pretest di kelas penelitian yaitu kelas VII Erlangga. Pre-test digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa. Berikut adalah hasil pre-test dari kelas VII Erlangga: Tabel 4.4 Pre-test No. Siswa 1 2 3
S1 S2 S3
1 1 1 1
2 1 1 1
3 0 1 1
4 1 0 1
5 1 1 1
6 1 0 1
7 0 0 0
8 1 0 1
9 1 1 1
No. Soal 10 11 1 1 0 1 1 1
12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
Skor
Nilai
13 11 12
65 55 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 18 15 6 6 13 15 9 7 18 13 6 19 16 11 8 18 20 13 6 14 15 14 15 12 7 15 11 8 9
35 90 75 30 30 65 75 45 35 90 65 30 95 80 55 40 90 100 65 30 70 75 70 75 60 35 75 55 40 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
30 27 27 26 29 24 5 25 27 14 17 20 17 17 26 20 19
9
19
2
b. Post-test Setelah dilaksanakan penelitian dengan penerapan metode pembelajaran penugasan model ARCS, diberikan post-test di kelas penelitian yaitu kelas VII Erlangga. Post-test digunakan untuk melihat kemampuan post-test siswa. Berikut adalah hasil post-test dari kelas VII Erlangga: Tabel 4.5 Post-test No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
4 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
7 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
8 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
9 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
No. Soal 10 11 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
Skor
Nilai
11 15 7 10 12 15 12 5 14 14 11 12 17 14 12
55 75 35 50 60 75 60 25 70 70 55 60 85 70 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 28 27 26 32 29 14 24 25 15 31 26 19 20 21 21 24
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6
16 16 14 15 17 20 15 10 16 15 13 16 18 4 16 16 13 15
80 80 70 75 85 100 75 50 80 75 65 80 90 20 80 80 65 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3. Data hasil wawancara Data wawancara berasal dari lima subjek dengan kriteria nilai tes meningkat, tetap, dan menurun. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti mengambil lima siswa untuk diwawancarai, siswa tersebut adalah S5, S9, S20, S21, dan S29. S5 mewakili siswa dengan penurunan nilai yang tajam, untuk pre-test S5 mencapai nilai diatas KKM tetapi dalam post-test nilainya dibawah KKM. S9 mewakili siswa yang memiliki nilai relatif stabil dan mengalami kenaikan, tetapi nilai yang diperoleh belum mencapai KKM. S20 mewakili siswa dengan nilai diatas KKM tetapi mengalami penurunan. S21 mewakili siswa yang memiliki nilai stabil bahkan nilainya selalu sempurna. S29 mewakili siswa yang memiliki kemampuan dibawah, bahkan nilai siswa tersebut mengalami penurunan. Berikut adalah transkrip wawancara dari kelima siswa tersebut: Keterangan: P
: Peneliti
S
: Siswa
a) Wawancara kepada S5 1. P : “Haloo, apa kabar?” 2. S5 : “Baik” 3. P : “Matematikanya sekarang sampai mana?” 4. S5 : “Perpangkatan, hehe.” 5. P : “Nah, tesnya kemarin sudah saya koreksi. Hasilnya lumayan, cuman kamu mengalami penurunan di tes post-testnya. Awalnya dapat 90, dan post-testnya banyak yang salah. Nah, kamu blajar bilangan bulat itu seperti apa? cerita aja.” 6. S5 : “Yaaa, biasa aja sih.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
7.
P
8. 9.
S5 P
10. 11. 12. 13. 14. 15.
S5 P S5 P S5 P
16. S5 17. P 18. S5 19. P 20. S5 21. P 22. S5
23. 24. 25. 26.
P S5 P S5
27. P 28. S5 29. P
30. S5 31. P
: “Biasa gimana? Apakah latihan soal atau bacabaca atau pakai cara lain?” : “Yaaaa latihan soal, hehe.” : “Apakah kamu mengulangi pembelajaran di sekolah ketika di rumah?” : “Yaaaa mengulangi sih, iya.” : “Kamu les?” : “Enggak.” : “Jadi kalau di rumah belajarnya sama siapa?” : “Sendiri, banyak latihan soal.” : “Nah terus kenapa tes nya bisa mengalami penurunan?” : “Mungkin ini salah hitung dan kurang teliti sama kurang waktu.” : “Kalau -31 – (-4), coba jelaskan cara kamu menyelesaikan.” : “Yang ini diubah menjadi positif jadinya -31 + 4, terus 31 – 4.” : “Kalau -87 : 0 berapa?” : “Tak terdefinisi Bu, makanya tak strip kan nggak ada jawabannya, hehe.” : “Kalau bagaimana cara kamu mengerjakan?” : “Pakai cara yang dititik dua angka paling belakang Bu. (kemudian siswa menunjukkan cara kerjanya dengan coret-coretan dikertas).” : “Kamu bisa menggunakan cara lain nggak?” : “Enggak Bu.” : “Kalau soal 6 + (-p) = 36?” : “Saya bingung sama tanda negatifnya bu, nah 42 kan bisa to Bu? (kemudian siswa menghitung). Oh iya, salah bu hasilnya nggak 36 hehe. Nggak teliti berarti hehe.” : “Dengan tugas-tugas apakah membantu kamu mengerti materi?” : “Iya.” : “Jadi semakin banyak tugas-tugas yang diberikan semakin kamu mengerti atau semakin membuat kamu bingung?” : “Semakin ngerti lah.” : “Kalo pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode ceramah kemudian mengerjakan tugas atau pakai variasi lain misalnya pakai PPT, games, atau video?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
: “Kalo saya lebih gampang dijelasin, kasih contoh, terus langsung kerja. Kalau pakai video biasanya saya malah bingung Bu hehe.” b) Wawancara kepada S9 33. P : “Haloo, apa kabar?” 34. S9 : “Baik” 35. P : “Nih, saya sudah periksa hasil pekerjaanmu. Saya perhatikan kalau latihan soal kamu bisa, tapi kalau tugas-tugas kok banyak yang salah, kenapa?” 36. S9 : “Kemarin belum selesai soalnya ngobrol, jadinya kurang waktu.” 37. P : “Kalau di rumah kamu belajarnya gimana?” 38. S9 : “Nggak belajar.” 39. P : “Jadi kamu nggak pernah mengulangi materi yang sudah didapat di sekolah?” 40. S9 : “Nggak pernah juga.” 41. P : “Kamu les nggak?” 42. S9 : “Nggak.” 43. P : “Kalau latihan soal juga nggak pernah?” 44. S9 : “Kadang-kadang, paling seminggu 2 kali aja.” 45. P : “Kalau latihan soal di sekolah kamu mengerjakan sendiri atau bareng sama teman-teman?” 46. S9 : “Sendiri.” 47. P : “Terus kenapa di tes nya kok banyak yang salah?” 48. S9 : “Yaa ada yang kurang waktu, ada yang nggak ngerti, terus kurang teliti juga, yang lima nomor terpost-test itu belum selesai tapi waktunya sudah habis, jadinya cuma asal aja.” 49. P : “Nah sekarang kalau dan bedanya apa? Kok pekerjaanmu hasilnya sama?” 50. S9 : “Oh hooh ya, bedanya itu harusnya yang hasilnya nanti negatif hehe.” 51. P : “Kalau berapa? Kok kamu jawabnya bisa 9 dari mana?” 52. S9 : “Oh kalau itu tak pikir pangkat tiga bu kemarin, tapi sekarang sudah ngerti.” 53. P : “Nah kalau kok bisa 36 dari mana?” 54. S9 : “Oh kemarin tak kaliin haha.” 55. P : “Kalau bentuk akar kamu biasanya cara menyelesaikannya bagaimana?” 56. S9 : “Pakai coba-coba bu biasanya pakai perkalian. Kalau akar tiga tau caranya, tapi kalau akar dua cuma dicoba-coba.” 57. P : “Kalau diberikan latihan-latihan soal atau tugastugas gitu membantu kamu dalam memahami materi atau tidak?” 32. S5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
: “Iya Bu membantu.” : “Kalau pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” 60. S9 : “Lebih suka dijelaskan terus soal-soal Bu biasanya.” c) Wawancara kepada S20 61. P : “Pagi, apa kabar?” 62. S20 : “Baik.” 63. P : “Bagaimana matematikanya? Asik?” 64. S20 : “Asik asik aja.” 65. P : “Bagaimana cara kamu belajar?” 66. S20 : “Latihan soal yaa kadang-kadang ngerjain.” 67. P : “Jadi kalau di rumah banyak ngerjain latihan soal?” 68. S20 : “Banyak, kan aku juga les di Kumon.” 69. P : “Kenapa di pre-test dan post-testnya mengalami penurunan?” 70. S20 : “Yaaa kecepatan, waktunya cukup sih, tapi pengen cepet- cepet selesai aja jadi ndak dikoreksi.” 71. P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal yang diberikan? Misalnya dalam penjumlahan dan pengurangan?” 72. S20 : “Yaaaa pakai cara bersusun, tapi kadang-kadang udah diluar kepala.” 73. P : “Kalau kamu mengerjakannya caranya gimana?” 74. S20 : “Yaaa pakai cara cepet, jadi aku tutupin dua angka, kan 5 jadi berapa kali berapa yang mendekati 5 nah kan 2 jadi 4 sisa 1, jadi 176 sehingga 4 berapa dikali berapa yang hasilnya 176.” 75. P : “Jadi kamu harus pakai coret-coretan kan?” 76. S20 : “Enggak. Gini kan udah diluar kepala aku.” 77. P : “Kamu bisa mengerjakan soal yang sama dengan cara yang berbeda nggak?” 78. S20 : “Aku sih itu aja, kalau nggak kadang-kadang udah hafal aku. Kurang teliti aja.” 79. P : “Apakah dengan tugas-tugas akan membantu kamu memahami materi?” 80. S20 : “Yaa lumayan, lumayan membantu, semakin banyak berlatih semakin ngerti.” 81. P : “Kalau metode pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan 58. S9 59. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” 82. S20 : “Aku yaa suka dua-duanya, soalnya aku emang suka matematika.” 83. P : “Kalau tugas-tugas, kamu mengerjakan sendiri atau sama temen?” 84. S20 : “Sendiri.” d) Wawancara kepada S21 85. P : “Haloo, apa kabar?” 86. S21 : “Baik” 87. P : “Matematikanya gimana?” 88. S21 : “Yaa gitu lah.” 89. P : “Nah, pre-test sama tes post-testnya sudah saya koreksi. Nilai kamu 100 semua, bahkan tugastugas kamu pun benar semua. Bagaimana sih cara kamu belajar?” 90. S21 : “Nggak belajar, nggak pernah belajar.” 91. P : “Terus kok bisa semua tepat itu bagaimana cara kamu mempersiapkan?” 92. S21 : “Nggak tau e buk, lha nggak pernah belajar hehe.” 93. P : “Apakah kamu sering latihan soal-soal?” 94. S21 : “Enggak.” 95. P : “Kalo di rumah mengulangi materi yang dipelajari di sekolah tidak?” 96. S21 : “Enggak. Hehe” 97. P : “Apakah kamu les?” 98. S21 : “Dulu.” 99. P : “Jadi sekarang udah nggak?” 100. S21 : “Iya, tapi ini materinya udah lama banget dipelajarinya, sekarang tu belajarnya limit dan turunan.” 101. P : “Materi itu kan belum ada di SMP?” 102. S21 : “Hmm, belajarnya SMA kayak Methew.” 103. P : “Jadi kamu les di Kumon?” 104. S21 : “Hemm.” 105. P : “Terus kalo -48 + (-11) bagaimana kamu mengerjakannya?” 106. S21 : “Yaa yang tanda tambahnya diubah jadi min terus langsung aja dijumlahkan hasilnya negatif.” 107. P : “Kalo -9 – (-56)?” 108. S21 : “Yaa itu berarti yang dikurangan negatif diubah menjadi plus, kemudian 56 dikurangi 9. Yang lain juga kayak gitu terus sama.” 109. P : “Apakah kamu suka matematika?” 110. S21 : “Iya, dari dulu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
: “Kamu les matematikan sejak kapan?” : “Kelas 2 SD.” : “Kalo perpangkatan kamu mengerjakannya bagaimana?” 114. S21 : “Hmm, ada yang hafal ada yang enggak.” 115. P : “Jadi kalo bagaimana cara kamu mengerjakan?” 116. S21 : “Emm, jadi dipangkatin dua terus dikaliin, nanti cepet.” 117.P : “Kalo akar kuadrat bagaimana? Contohnya ?” 118.S21 : “Dicoba-coba, kalo nggak pakai cara, tapi kan kalo pakai cara ribet jadi cari yang mendekati aja, 20 kuadrat kan udah ndak bisa jadi cari angka di bawah 20 yang kalo dipangkatin satuannya tu satu terus di coba-coba.” 119.P : “Oke, nah kalo soal yang nomer 18. (6 + (-p) = 23, p = ...) kamu mengerjakannya gimana? Jadi kamu sudah belajar mengenai aljabar dong?” 120.S21 : “Iya, jadi enamnya dipindah ke ruas kanan dulu nek aku, nek nggak ditebak-tebak aja 6 ditambah berapa yang hasilnya 23, nah ini kan p nya min jadi tinggal ditambahin min lagi. Kecuali kalo y (-11) = -253, y =..., nah ini jadinya -253 dibagi -11.” 121. P : “Nah kalo untuk pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dijelaskan langsung terus kemudian latihan soal ato pakai media lain misalnya pakai video, games?” 122. S21 : “Dijelasin aja terus ngerjain.” 123. P : “Oke, sudah nanti hasil tes nya saya bagi. Terimakasih ya.” 124. S21 : “Iyaa.” e) Wawancara kepada S29 125. P : “Haloo, apa kabar?” 126. S29 : “Baik.” 127. P : “Matematikanya gimana? Sampai mana sekarang?” 128. S29 : “Bilangan bulat, pangkat.” 129. P : “Nah, pre-test sama post-testnya sudah saya koreksi dan kamu banyak mengalami kesalahan ketika mengerjakan. Kenapa? Bagaimana cara kamu belajar?” 130. S29 : “Jarang belajar.” 111. P 112. S21 113. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
131. P 132. S29 133. P 134. S29 135. P 136. S29 137. P 138. S29 139. P 140. S29 141. P 142. S29 143. P
144. S29 145. P 146. S29 147. P 148. S29 149. P 150. S29 151. P
152. S29 153. P 154. S29 155. P 156. S29 157. P 158. S29 159. P 160. S29
: “Kamu biasanya mengulangi materi yang sudah diajarkan di sekolah tidak?” : “Kadang-kadang iya.” : “Kalo yang nomer satu (35 + (-17) = ...) itu kamu mengerjakannya gimana?” : “Pakai coret-coretan, jadinya 35 – 17. Jadi hasilnya 18.” : “Nah terus ini kenapa bisa salah? Kok malah kamu jumlahin?” : “Iya.” : “Jadi, apakah kamu sudah paham dengan materi penjumlahan bilangan bulat?” : “Sekarang udah.” : “Kalo udah jelas, kenapa hasilnya menurun? Apakah kamu nggak jelas ketika dijelaskan?” : “Kurang jelas yang negatif aja.” : “Jadi kamu jarang berlatih mengerjakan soal?” : “Iya.” : “Ketika di sekolah diberikan banyak tugas dan latihan soal itu membantu kamu memahami materi nggak?” : “Semakin ngerti.” : “Nah, kalo ada kesulitan kamu sering bertanya sama teman nggak?” : “Jarang.” : “Kenapa?” : “Malu.” : “Kalo sama Bu Doris (guru mata pelajaran) sering bertanya nggak?” : “Jarang juga.” : “Sekarang kembali lagi ke soalnya, kalo perpangkatan kamu mengerjakannya gimana? Contohnya .” :“ = (-3) (-3) (-3) (-3) = 27 + 27 + 27 = 81” : “Loh, kenapa bisa 27?” : “Kan 27 kali 3 Buk.” : “Oke, sekarang kalo bagaimana mengerjakannya?” : “Bingung Bu hehe.” : “Kalo tidak dikurung, berarti yang dipangkatkan 4 hanya 3 nya aja, negatifnya tidak, coba dituliskan.” :“ = -(3 3 3 3) = -81” : “Nah, sudah jelas ya. Sekarang misalkan akar kuadrat, misalkan akar 81. Berapa hasil dari ?” : “9 Bu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
161. P 162. S29 163. P 164. S29 165. P 166. S29 167. P 168. S29 169. P 170. S29
171. P 172. S29 173. P
174. S29 175. P 176. S29 177. P 178. S29 179. P 180. S29
: “Nah, kalo berapa?” : “Pakai coba-coba bu, jadi hasilnya 14.” : “Sekarang misalkan , berapa hasilnya?” : “Gimana ya bu?” : “Coba dihitung pakai coba-coba, bisa tidak?” : (Diam). : “Kalo nggak, kamu bisa pakai cara bersusun seperti ini, jadi hasilnya 19.” : “Oh iya Bu.” : “Kalau 6 + (-p) = 23, p = ..., bagaimana cara kamu mengerjakan?” : “Pakai coba-coba bu, 6 ditambah berapa yang hasilnya 23.Saya suka bingung kalo pake negatif buk.” : “Oke, kalo yang lainnya bagaimana?” : “Sudah bu.” : “Oke, gitu ya. Sepertinya kamu kurang berlatih, dibanyakin latihan soal. Kalo pembelajaran di kelas kamu lebih seneng dijelaskan terus diberikan tugas ato pakai metode lain misalnya pakai video, games, atau diskusi?” : “Diskusi.” : “Apakah kamu berani mengutarakan pendapat ketika diskusi?” : “Tidak.” : “Kenapa?” : “Malu.” : “Oke, gitu aja, nanti hasilnya saya bagi. Terimakasih yaa.” : “Iyaa.”
4. Data hasil kuesioner motivasi belajar Kuesioner motivasi belajar disusun berdasarkan 4 indikator, berikut merupakan data motivasi belajar berdasarkan tiap-tiap indikator: a. Data kuesioner motivasi belajar awal 1) Attention (perhatian) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat perhatian awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 4.6 Motivasi belajar awal indikator perhatian PERHATIAN 1. Nomor pernyataan positif
2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 1 4 8 16 12 19
Jumlah 87 97 98 105 63 62
2) Relevance (relevansi) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat relevansi awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.7 Motivasi belajar awal indikator relevansi RELEVANSI 1. Nomor pernyataan positif
2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 9 13 17 2 5
Jumlah 95 92 81 60 52
3) Confidence (keyakinan) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat keyakinan awal siswa berdasarnya tiaptiap pernyataan: Tabel 4.8 Motivasi belajar awal indikator keyakinan KEYAKINAN 1. Nomor pernyataan positif
2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 6 10 18 14 20
Jumlah 96 83 96 70 49
4) Satisfaction (kepuasan) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
tinggi. Berikut adalah tingkat kepuasan awal siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.9 Motivasi belajar awal indikator kepuasan KEPUASAN 1. Nomor pernyataan positif 2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 3 7 11 15
Jumlah 109 98 58 60
b. Data kuesioner motivasi belajar post-test 1) Attention (perhatian) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat
perhatian
post-test
siswa
berdasarnya
tiap-tiap
pernyataan: Tabel 4.10 Motivasi belajar post-test indikator perhatian PERHATIAN 1. Nomor pernyataan positif
2.
Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 1 4 8 16 12 19
Jumlah 91 104 107 104 66 68
2) Relevance (relevansi) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat relevansi post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.11 Motivasi belajar post-test indikator relevansi RELEVANSI 1. Nomor pernyataan positif
2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 5 9 13 17 2
Jumlah 101 95 104 87 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
3) Confidence (keyakinan) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran siswa terhadap pembelajaran yang diikuti tinggi. Berikut adalah tingkat keyakinan post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.12 Motivasi belajar post-test indikator keyakinan KEYAKINAN 1. Nomor pernyataan positif
2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 6 10 18 14 20
Jumlah 101 94 103 75 57
4) Satisfaction (kepuasan) Siswa memiliki motivasi yang baik jika tingkat kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tinggi. Berikut adalah tingkat kepuasan post-test siswa berdasarnya tiap-tiap pernyataan: Tabel 4.13 Motivasi belajar post-test indikator kepuasan KEPUASAN 1. Nomor pernyataan positif 2. Nomor pernyataan negatif
Nomor Pernyataan 3 7 11 15
Jumlah 112 103 61 64
C. Analisis Data 1. Analisis uji coba tes a) Validitas soal tes Validitas uji coba tes dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu dengan melihat korelasi X dan Y untuk mencari validitas soal. Validitas yang digunakan yaitu validitas item maka skor item disebut variabel X dan skor total disebut variabel Y. Berikut adalah validitas pre-test untuk masing-masing item:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel 4.14 Validitas item uji coba pre-test No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Validitas 0 0,128 0 0,026 0,278 0,282 0,095 0,518 0,622 0,395 0,026 0,493 0,614 0,622 0,613 0,678 0,354 0,622 0,703 0,636
Interpretasi terhadap Validitas sangat rendah Validitas sangat rendah Validitas sangat rendah Validitas sangat rendah Validitas rendah Validitas rendah Validitas sangat rendah Validitas cukup Validitas tinggi Validitas rendah Validitas sangat rendah Validitas cukup Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas rendah Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi
Berdasarkan tabel 4. 14 terdapat beberapa soal dengan validitas sangat rendah. Selanjutnya, peneliti mengkonsultasikan kembali soal-soal kepada guru pengampu. Berdasarkan diskusi dengan guru pengampu dan pakar ahli, tidak perlu dilakukan perbaikan terhadap soal-soal karena soal-soal sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu melihat pemahaman siswa terhadap topik bahasan operasi bilangan bulat. Tetapi, dilakukan perubahan terhadap urutan soal bedasarkan soal yang memiliki tingkat kesulitan rendah, sedang, dan tinggi. Sehingga dilakukan perubahan pada soal nomor 3 dipindahkan menjadi nomor
9, nomor 6 menjadi nomor 10, dan
nomor 9 menjadi nomor 11, untuk soal yang lain menyesuaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Berikut adalah validitas post-test untuk masing-masing item: Tabel 4.15 Validitas item uji coba post-test No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Validitas 0,473 0,562 0,705 0,720 0,579 0,419 0,494 0,823 0,528 0,316 0,674 0,652 0,769 0,769 0,653 0,746 0,712 0,514 0,785 0,678
Interpretasi terhadap Validitas cukup Validitas cukup Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas cukup Validitas cukup Validitas cukup Validitas sangat tinggi Validitas cukup Validitas rendah Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas tinggi Validitas cukup Validitas tinggi Validitas tinggi
Berdasarkan tabel 4. 15 terdapat satu soal dengan validitas rendah. Selanjutnya, peneliti mengkonsultasikan kembali soal-soal kepada guru pengampu. Berdasarkan diskusi dengan guru pengampu dan pakar ahli, tidak perlu dilakukan perbaikan terhadap soal-soal karena soal-soal sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu melihat pemahaman siswa terhadap topik bahasan operasi bilangan bulat. Tetapi, dilakukan perubahan terhadap urutan soal bedasarkan soal yang memiliki tingkat kesulitan rendah, sedang, dan tinggi. Sehingga dilakukan perubahan pada soal nomor 3 dipindahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
menjadi nomor 9, nomor 6 menjadi nomor 10, dan nomor 9 menjadi nomor 11, untuk soal yang lain menyesuaikan.
b) Reliabilitas soal tes Berikut adalah perhitungan reliabilitas soal pre-test dan post-test: i)
Reliabilitas soal pre-test =
= 8, 31
=
= 0, 7478
Soal pre-test dikatakan reliabel karena
memiliki nilai
koefisien alpha lebih dari harga kritik sbg standar minimal (0,7478>0,7). ii) Reliabilitas soal post-test =
= 31, 64
=
= 0, 9047
Soal pre-test dikatakan reliabel karena
memiliki nilai
koefisien alpha lebih dari harga kritik sbg standar minimal (0,9047>0,7). 2. Analisis data tes Tabel 4.16 Perbandingan pre-test dan post-test No. Siswa Pre-test 1 2
S1 S2
65 55
Post-test Keterangan KKM 55 75
Menurun Meningkat
75 75
Status Tidak Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33
60 35 90 75 30 30 65 75 45 35 90 65 30 95 80 55 40 90 100 65 30 70 75 70 75 60 35 75 55 40 45
35 50 60 75 60 25 70 70 55 60 85 70 60 80 80 70 75 85 100 75 50 80 75 65 80 90 20 80 80 65 75
Menurun Meningkat Menurun Tetap Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Tetap Meningkat Meningkat Menurun Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Tabel di atas menunjukkan perbandingan dari hasil pre-test dan post-test. Berdasarkan nilai hasil pre-test dan post-test, terdapat 19 siswa mengalami peningkatan, 4 siswa tetap, dan 10 siswa mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
NO. ABSE N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PENJUMLAHA N PostPre-test test 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 0 1 2 1 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 5 4
Tabel 4.17 Analisis perbandingan hasil pre-test dan post-test tiap indikator PENGURANGA PERPANGKATN PERKALIAN PEMBAGIAN AN PostPostPostPostPre-test test Pre-test test Pre-test test Pre-test test 2 2 3 3 2 2 1 1 1 3 3 4 1 2 3 3 3 2 3 2 2 0 1 0 2 2 2 3 1 2 0 1 3 1 3 4 3 2 3 1 2 2 3 4 1 3 3 2 2 1 2 3 0 2 1 3 1 0 1 3 1 0 1 1 2 3 3 4 3 2 2 0 3 3 4 4 1 2 2 1 3 2 2 2 1 3 0 0 1 2 2 2 1 1 0 3 2 2 4 4 3 3 3 3 1 2 3 4 1 2 3 1 1 2 1 4 1 2 0 0 3 3 4 3 3 3 3 1 2 3 4 4 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 4 1 2 2 3 3 1 4 4 1 3 3 3
AKAR KUADRAT PostPre-test test 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1 1 2 0 0 0 2 2 2 0 0 0 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jml
5 5 3 3 4 4 3 3 3 2 1 2 3 4 2 3 2 2 1 1 0 4 2 2 3 3 1 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 3 4 4 1 2 2 4 3 3 3 4 1 2 0 1 2 1 2 2 1 0 1 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 0 2 3 3 1 1 1 4 1 2 95 93 67 68 89 116 50 64 57.5757 56.3636 67.6767 68.6868 67.4242 87.8787 50.5050 64.6464 6 4 7 7 4 9 5 6
3 2 1 3 2 1 3 1 2 3 1 2 1 60 60.6060 6
3 2 2 3 2 1 1 0 0 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 0 0 0 3 2 2 2 0 2 2 0 2 3 2 2 60 39 45 60.6060 59.0909 68.1818 6 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
3. Analisis data kuesioner motivasi Analisis kuesioner motivasi diperoleh berdasarkan pensekoran kuesioner motivasi yang dilaksanakan sebelum dan sesudah penelitian dengan rentang skor 1 sampai 80. Kuesioner motivasi belajar terdiri dari 20 pernyataan yang meliputi 4 indikator yaitu attention, relevance, confidence, dan satisfaction. a) Penskoran kuesioner motivasi Melalui perhitungan statistik dari data hasil kuesioner motivasi awal dan kuesioner motivasi post-test diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.18 Penskoran kuesioner motivasi belajar Skor
Awal
Post-test
Tertinggi
74
73
Terendah
50
49
Rata-rata
61, 3871
60, 7879
Median
62
59
Modus
65
67
6, 2805
6, 8728
Simpangan baku
b) Analisis peningkatan data kuesioner motivasi Analisis peningkatan skor motivasi belajar siswa dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara skor kuesioner motivasi belajar awal dengan skor kuesioner motivasi belajar post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.19 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator pertama (perhatian) No. Pernyataan
Skor Awal
Skor Posttest
Keterangan
87
91
Meningkat
Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru
97 98 105 93
104 107 104 97
Meningkat Meningkat Menurun Meningkat
Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti
92
99
Hal yang diukur Awal Posttest 1 1
4 8 16 19 12
4 8 16 19 12
Siswa tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan.
Meningkat
Berdasarkan tabel 4.19 terdapat peningkatan yang signifikan terhadap tiap-tiap pernyataan dalam indikator attention (perhatian), tetapi pada pernyataan 16 yaitu pernyataan “saya mencatat pembahasan tugas yang ditulis di papan tulis”, mengalami penurunan karena siswa tidak mencatat penjelasan jika tidak diingatkan untuk mencatat. Tabel 4.20 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator kedua (relevansi) No. Pernyataan Hal yang diukur Awal Posttest 2 2 5 5 9
9
13
13
Siswa tahu tujuan pembelajaran. Siswa tahu manfaat dari materi yang dipelajari. Siswa dapat mengaitkan dengan sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya Siswa dapat mengaitkan isi dengan pembelajaran dengan apa yang dia
Skor Awal
Skor Posttest
Keterangan
95 103
101 101
Meningkat Menurun
95
95
Tetap
92
104
Meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
17
17
temukan dalam kehidupan sehari-hari Strategi guru mengajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa.
81
87
Meningkat
Berdasarkan tabel 4.20 terdapat penurunan pada pernyataan nomor 5 yaitu “saya tahu manfaat mempelajari operasi bilangan bulat setelah mengerjakan tugas” karena siswa lebih tertarik dengan cara cepat yang diperoleh di tempat les sehingga ketika diberikan konsep siswa merasa bingung, dan siswa memberikan respon tetap pada pernyataan nomor 9 yaitu “saya dapat menggunakan materi sebelumnya (bilangan bulat) untuk mengerjakan tugas mengenai operasi bilangan bulat”. Tabel 4.21 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator ketiga (keyakinan) No. Pernyataan Hal yang diukur Awal 6 10 20 14 18
Posttest 6 10 20 14 18
Siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa yakin dengan apa yang dikerjakan.
Skor Awal
Skor Posttest
Keterangan
96 83 106 85 96
101 94 108 90 103
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
Berdasarkan tabel 4.21 terdapat peningkatan yang signifikan terhadap tiap-tiap pernyataan dalam indikator confidence (keyakinan).
Tabel 4.22 Analisis perbandingan hasil kuesioner motivasi awal dan post-test indikator keempat (kepuasan) No.
Hal yang diukur
Skor
Skor
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Pernyataan Awal 3
Posttest 3
7 15 11
7 15 11
Siswa merasa puas karena mampu menerapkan keterampilan baru yang telah dipelajari. Siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan latihan soal. Siswa merasa puas jika siswa dapat memahami pembelajaran.
Awal
Posttest
109
112
Meningkat
98 95 97
103 104 101
Meningkat Meningkat Meningkat
Berdasarkan tabel 4.22 terdapat peningkatan yang signifikan terhadap tiap-tiap pernyataan dalam indikator satisfaction (kepuasan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 4. Analisis Tes a) Analisis pemahaman siswa Siswa 1 (S1) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 15, dan 17. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 3, 7, 9, 13, 14, 16, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis pemahaman siswa 1 (S1): Tabel 4.23 Analisis pemahaman siswa 1 (S1) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test dan post-test S1 salah dalam perhitungan tetapi sudah mengerti tentang pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif. Pada pre-test dan post-test S1 belum mengerti pembagian bilangan bulat dengan 0 Pada pre-test siswa sudah dapat mengerjakan dengan benar, tetapi pada tes diagnotik post-test siswa mengalami kesalahan ketika menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif yaitu -3 + (-15). Pada pre-test siswa belum mengerti konsep perpangkatan bilangan bulat negatif, sedangkan pada post-test siswa sudah mengerti mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat negatif tetapi terjadi kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 dalam perhitungan. Pada pre-test dan post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test dan post-test siswa sudah memahami perhitungan akar kuadrat pada bilangan bulat, tetapi pada post-test siswa mengalami kesalahan perhitungan. Pada pre-test siswa belum mengerti menentukan variabel p, pada post-test siswa tidak mengerjakan. Pada pre-test siswa salah melihat tanda perkalian menjadi penjumlahan sehingga 242 + 11 = 253 tetapi tandanya dikalikan sehingga hasilnya negatif, pada post-test siswa tidak mengerjakan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai aplikasi penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat postitif, pada post-test siswa tidak mengerjakan.
Siswa 2 (S2) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 5, 9 , 11 , 12, 13, 14, 15, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 6, 7, 8, 10, 16, 17, 18, dan 20. Berikut adalah analisis kesalahan siswa 2 (S2):
Tabel 4.24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 Analisis pemahaman siswa 2 (S2) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa sudah paham mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai perkalian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa belum paham mengenai pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa belum paham mengenai pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat, sedangkan pada post-test siswa mengalami kebingungan mengenai pembagian bilangan bulat dengan nol dan sebaliknya. Pada pre-test siswa belum paham mengenai aplikasi pengurangan bilangan bulat, pada posttest siswa sudah paham. Pada pre-test dan post-test siswa belum memahami makna akar kuadrat, siswa masih membubuhkan kuadrat pada hasil akar kuadrat. Pada pre-test dan post-test siswa belum memahami makna akar kuadrat, siswa masih membubuhkan kuadrat pada hasil akar kuadrat. Pada pre-test dan post-test siswa belum paham mencari nilai variabel yang bernilai negatif. Pada pre-test dan post-test siswa belum memahami makna akar kuadrat, siswa masih membubuhkan kuadrat pada hasil akar kuadrat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 Siswa 3 (S3) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 3 (S3): Tabel 4.25 Analisis pemahaman siswa 3 (S3) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test dan post-test siswa belum paham mengenai pembagian bilangan bulat dengan nol Pada pre-test siswa sudah paham mengenai pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai penjumlahan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai pegurangan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai perkalian bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai pembagian bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa belum paham mengenai perpangkatan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa belum paham mengenai perpangkatan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 menjawab. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai perpangkatan bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa belum paham mengenai akar kuadrat bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa belum paham mengenai akar kuadrat bilangan bulat, pada post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test siswa belum paham menentukan variabel bernilai negatif, sedangkan pada post-test siswa sudah paham. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab.
Siswa 4 (S4) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 . Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 4 (S4):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 Tabel 4.26 Analisis pemahaman siswa 4 (S4) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test dan post-test siswa belum memahami konsep pembagian. Pada pre-test siswa masih merasa kesulitan ketika mengoperasikan bilangan bulat positif dan negatif terbukti pada operasi 2 + (-8) hasilnya 6, pada post-test siswa masih kesulitan terbukti siswa menjumlahkan semua bilangan kemudian membubuhkan tanda negatif. Pada pre-test dan post-test siswa masih kesulitan untuk mengoperasikan bilangan bulat positif dan negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab, pada post-test siswa sudah mengerti mengenai perkalian bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab, pada post-test siswa sudah mengerti mengenai pembagian bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab, pada post-test siswa sudah mengerti mengenai perpangkatan bilangan bulat tetapi siswa mengalami kesalahan perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab, pada post-test siswa sudah mengerti mengenai perhitungan perpangkatan bilangan bulat, tetapi siswa belum mengerti mengenai makna kurung. Pada pre-test siswa tidak menjawab, pada post-test siswa sudah mengerti mengenai perhitungan perpangkatan bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab.
Siswa 5 (S5) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 15 dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 6, 7, 10, 13, 14, 16, 17, 18 dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 5 (S5): Tabel 4.27 Analisis pemahaman siswa 5 (S5) Pre-test
Post-test
Analisis Siswa sudah mengerti mengenai pengurangan bilangan bukat negatif dan bilangan bulat negatif, tetapi pada post-test siswa mengalami kesalahan perhitungan. Pada pre-test siswa kesulitan mengalikan bilangan bulat dengan nol , pada post-test siswa sudah mengerti. Pada pre-test siswa dapat menentukan hasil dari pembagian bilangan bulat dengan nol , pada post-test siswa mengalami kebingungan menentukan hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa sudah paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat tetapi siswa mengalami kesalahan perhitungan. Siswa sudah paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test, siswa mengalami kesulitan menentukan nilai variabel. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal.
Siswa 6 (S6) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 8, 10, 11, 15, 16, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 6 (S6):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 Tabel 4.28 Analisis pemahaman siswa 6 (S6) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa kesulitan mengoperasikan pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa kesulitan mengoperasikan pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa kesulitan mengoperasikan pengurangan bilangan bulat positif ddengan bilangan bulat positif yaitu 11 – 43 hasilnya 32, pada post-test siswa salah dalam perhitungan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada post-test, siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test, siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa tidak paham dengan soal. Pada pre-test dan post-test, siswa masih mengalami kesulitan menentukan nilai variabel.
Siswa 7 (S7) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 3, 5, 6, 15, dan 16. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 2, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 7 (S7):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 Tabel 4.29 Analisis pemahaman siswa 7 (S7) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan positif dan negatif. Pada pre-test dan post-test, siswa tidak paham mengenai penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa mengalami kesulitan mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif dengan bilangan pengurang lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menghitung penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menghitung pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal.
Siswa 8 (S8) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 6 dan 15. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan 8 (S8): Tabel 4.30 Analisis pemahaman siswa 8 (S8) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test dan post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada post-test siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa tidak paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai pembagian bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif, pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan nilai variabel negatif p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan nilai variabel negatif p.
Siswa 9 (S9) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 9 (S9): Tabel 4.31 Analisis pemahaman siswa 9 (S9) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan negatif dan bilangan negatif. Pada post-test siswa kurang cermat dengan soal yang diberikan. Pada post-test siswa tidak paham dengan soal. Pada pre-test siswa tidak paham dengan makna kurung dalam operasi perpangkatan, pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Pada post-test siswa kesulitan menghitung perpangkatan bilangan bulat dengan bilangan yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 Pada pre-test siswa kesulitan menghitung akar kuadrat bilangan bulat. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung akar kuadrat bilangan bulat. Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan menghitung variabel negatif –p. Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan menghitung variabel negatif –m.
Siswa 10 (S10) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 8, 9, 13, 14, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 10 (S10): Tabel 4.32 Analisis pemahaman siswa 10 (S10) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa tidak paham mengani pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada post-test siswa tidak paham mengenai penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bukat negatif. Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat, pada post-test siswa sudah paham tetapi siswa kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 menghitungnya. Pada post-test siswa tidak paham mengenai makna kurung dalam perpangkatan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 11 (S11) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, dan 9. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 11 (S11): Tabel 4.33 Analisis pemahaman siswa 11 (S11) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai perkalian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada post-test siswa mengalami kesalahan perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test tidak menjawab soal, pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test tidak menjawab soal, pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test dan post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal.
Siswa 12 (S12) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, dan 5. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 12 (S12): Tabel 4.34 Analisis pemahaman siswa 12 (S12) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan negatif dan bilangan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106 Pada post-test siswa kesulitan memahami perkalian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan memahami pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada post-test siswa kesulitan memahami pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan nilai variabel -p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa tidak memahami soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada posttest siswa kesulitan menentukan variabel –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Siswa 13 (S13) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 3, 10, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 13 (S13): Tabel 4.35 Analisis pemahaman siswa 13 (S13) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa tidak paham dengan konsep pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel -p. Pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 14 (S14) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 14 (S14):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 Tabel 4.36 Analisis pemahaman siswa 14 (S14) Pre-test
Post-test
Analisis Siswa tidak paham mengenai pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Siswa kesulitan mengoperasikan pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa belum paham mengenai pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 Siswa 15 (S15) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 5, 8, dan 9. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 15 (S15): Tabel 4.37 Analisis pemahaman siswa 15 (S15) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa belum paham mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa tidak paham mengenai konsep pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 16 (S16) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, dan 18. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 13, 14, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 16 (S16):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 Tabel 4.38 Analisis pemahaman siswa 16 (S16) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 17 (S17) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 8, 10, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 17 (S17): Tabel 4.39 Analisis pemahaman siswa 17 (S17) Pre-test
Post-test
Analisis Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak memahami persoalan yang diberikan. Pada pre-test siswa kesulitan menentukan nilai –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Siswa 18 (S18) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 16, dan 17. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 18 (S18): Tabel 4.40 Analisis pemahaman siswa 18 (S18) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitungan pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada post-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak cermat dengan soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak cermat dengan soal yang diberikan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan menghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan.
Siswa 19 (S19) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 2, 6, 8, 9, 14, 15 dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 19 (S19): Tabel 4.41 Analisis pemahaman siswa 19 (S19) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa mengalami kesalahan menghitung. Pada pre-test siswa tidak paham dengan konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada post-test siswa tidak paham dengan konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114 Siswa mengalami kesulitan mengenai pembagian bilangan bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa tidak paham dengan konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif yang bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test siswa tidak paham dengan konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak paham dengan konsep pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p.
Siswa 20 (S20) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 3, 7, 8, dan 10. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 2, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 20 (S20):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115 Tabel 4.42 Analisis pemahaman siswa 20 (S20) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan.
Siswa 21 (S21) sudah paham dan dapat mengerjakan semua butir soal pada pre-test dan post-test. Siswa 22 (S22) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 2, 3, 6, 7, 10, 15, 16, 18, dan 20 . Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 17, dan 19. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 22 (S22):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116 Tabel 4.43 Analisis pemahaman siswa 22 (S22) Pre-test
Post-test
Analisis Siswa tidak memahami konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, siswa beranggapan negatif ditambah negatif hasilnya positif. Siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya nilainya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test siswa tidak paham dengan definisi bilangan bulat. Pada pre-test siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dengan bilangan pengurangnya nilainya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test siswa tidak teliti dalam perhitungan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 Siswa 23 (S23) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 3, 8, 9, 12, dan 15. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 23 (S23): Tabel 4.44 Analisis pemahaman siswa 23 (S23) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa belum paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung perkalian bilangan bulat dengan nol . Siswa belum memahami konsep pembagian bilangan bulat dengan nol . Siswa tidak memahami konsep pengurangan bilangan bulat negatif denagn bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118 Siswa tidak paham dengan makna kurung dalam perpangkatan bilangan bulat negatif. Siswa tidak paham dengan makna kurung dalam perpangkatan bilangan bulat negatif. Siswa tidak paham mengenai makna dari akar kuadrat. Siswa tidak paham mengenai makna dari akar kuadrat. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai –p. Pada pre-test sisw tidak menjawab soal. Pada pre-test sisw tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai –m.
Siswa 24 (S24) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 3, 7, 9, 10, 11, 18 dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 24 (S24): Tabel 4.45 Analisis pemahaman siswa 24 (S24) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa belum paham mengenai pengurangan bilangan bulat dengan bilangan bulat yang nilai bilangan pengurangnya lebih besar dari bilangan yang dikurangkan. Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 Pada pre-test siswa belum paham mengenai penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Pada pre-test siswa menjumlahkan semua bilangan dan ditambahkan negatif, sedangkan pada post-test siswa belum paham mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 25 (S25) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 6, 7, 10, 15, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 25 (S25): Tabel 4.46 Analisis pemahaman siswa 25 (S25) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa kesulitan menghitung perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan pangkat bilangan bulat. Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan menentukan variabel –p. Pada pre-test dan post-test siswa kesulitan menentukan variabel –m.
Siswa 26 (S26) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 3, 4, 6, 9, 11, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 2, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 26 (S26): Tabel 4.47 Analisis pemahaman siswa 26 (S26) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai perkalian bilangan bulat positif positif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121 Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada pre-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 27 (S27) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 7, 10, 12, 15, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 27 (S27): Tabel 4.48 Analisis pemahaman siswa 27 (S27) Pre-test
Post-test
Analisis Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol Pada pre-test siswa belum memahami konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif yang bilangan pengurangnya lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 dari bilangan yang dikurangkan. Pada pre-test siswa tidak memahami soal yang diberikan. Pada post-test siswa tidak teliti dalam perhitungan. Siswa kesulitan menghitung nilai variabel –p. Siswa kesulitan menghitung nilai variabel –m.
Siswa 28 (S28) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 3, 4, 5, 11, 12, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 2,6,7, 8, 13, 14, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 28 (S28): Tabel 4.49 Analisis pemahaman siswa 28 (S28) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa belum paham dengan konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai definisi bilangan bulat. Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123 Pada pre-test siswa belum paham dengan konsep perpangkatan bilangan bulat. Pada pre-test siswa belum paham dengan konsep perpangkatan bilangan bulat. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 29 (S29) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test nomor 4. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 29 (S29): Tabel 4.50 Analisis pemahaman siswa 29 (S29) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa belum paham dengan penjumlah bilangan bulat positif dan negatif, siswa mengabaikan tanda negatif pada bilangan penjumlah. Pada post-test siswa mencoba menjawab soal namun siswa belum paham, siswa beranggapan bilangan negatif ditambah bilangan negatif hasilnya positif. Pada post-test siswa tidak paham dengan konsep pengurangan pada bilangan bulat. Siswa tidak paham mengenai perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan negatif karena siswa tidak dapat mengidentifikasikan hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124 Siswa tidak paham dengan konsep perkalian bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang. Siswa tidak paham dengan konsep pembagian. Pada pre-test siswa diduga hanya menebak-nebak, karena siswa tidak dapat menjawab soal serupa. Siswa tidak menjawab soal pre-test dan post-test. Siswa tidak menjawab soal pre-test dan post-test. Pada post-test siswa dapat menjawab soal dengan tepat. Siswa tidak menjawab soal pre-test dan post-test. Pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan, siswa mengalikan bilangan pokok dengan pangkat. Siswa tidak menjawab soal pre-test dan post-test. Siswa tidak menjawab soal post-test. Pada post-test siswa sudah mencoba menjawab soal namun siswa salah menghitung. Siswa kesulitan menghitung akar kuadrat. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel y. Siswa tidak menjawab soal pre-test dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Siswa 30 (S30) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 1, 2, 7, 9, 12, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 30 (S30): Tabel 4.51 Analisis pemahaman siswa 30 (S30) Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa kurang teliti dalam perhitungan. Pada pre-test siswa belum paham mengenai penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol . Pada pre-test siswa belum paham dengan konsep penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Pada post-test siswa tidak paham mengenai pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126 Siswa 31 (S31) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, dan 19. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 6, 7, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 31 (S31): Tabel 4.52 Analisis pemahaman siswa 31 (S31) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa kesulitan menghitung perkalian bilangan bulat dengan nol . Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai makna dari kurung dalam perpangkatan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai makna dari kurung dalam perpangkatan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa kurang teliti dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127 Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
Siswa 32 (S32) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 5, 13, dan 14. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 32 (S32): Tabel 4.53 Analisis pemahaman siswa 32 (S32) Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada post-test siswa tidak memahami soal yang diberikan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan pembagian bilangan bulat dengan nol . Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada post-test siswa tidak paham dengan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif. Pada pre-test dan post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kurang teliti dalam perhitungan. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, sedangkan pada post-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel y. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal.
Siswa 32 (S32) sudah paham dan dapat mengerjakan pre-test dan post-test secara berturut-turut pada nomor 1, 2, 3, 5, 8, 9, 15, 16, dan 17. Siswa mengalami kesalahan pada nomor 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 18, 19, dan 20. Berikut adalah analisis dugaan kesalahan siswa 32 (S32): Tabel 4.54 Analisis pemahaman siswa 33 (S33) Pre-test
Post-test
Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129 Siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol . Siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan nol . Siswa tidak paham mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa belum paham mengenai konsep pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –p. Pada pre-test siswa kesulitan menentukan nilai variabel y. Siswa kesulitan menentukan nilai variabel –m.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
b) Analisis tes dengan wawancara 1) S5 (Siswa 5) a. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 5 (S5) sudah dapat menentukan penjumlahan bilangan bulat, pada
pre-test dan post-test siswa sudah
dapat menyelesaikan soal penjumlahan dengan tepat. b. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep pengurangan bilangan bulat
yang meliputi pengurangan meliputi
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 5 (S5) sudah dapat menentukan pengurangan bilangan bulat tetapi dalam post-test
siswa
mengalami
kesalahan.
Kesalahan
disebabkan karena siswa tidak paham dengan konsep pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
negatif. Dari hasil wawancara siswa beranggapan bahwa 31 + 4 sama dengan 31 – 4 sehingga hasilnya 27. c. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep perkalian bilangan bulat yang meliputi perkalian meliputi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat, perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan perkalian bilangan bulat dengan nol yang dinotasikan dengan 0. Siswa 5 (S5) sudah dapat menentukan perkalian bilangan bulat, tetapi dalam pre-test siswa masih kesulitan mengalikan bilangan bulat dengan, siswa bingung antara jawaban nol dan tak didefinisikan. d. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep pembagian bilangan
bulat
yang
meliputi
pembagian
meliputi
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa 5 (S5) sudah dapat menentukan pembagian
bilangan
bulat,
tetapi
siswa
mengalami
kesalahan dalam post-test. Kesalahan disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
siswa beranggapan bahwa tak terdefinisi dapat diwakilkan dengan tanda negatif (-). e. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat yang meliputi perpangkatan bilangan bulat positif dan perpangkatan bilangan negatif. Secara umum S5 sudah dapat menentukan perpangkatan bilangan bulat. Siswa 5 (S5) mengalami kesalahan dalam perhitungan, hasil dari wawancara menyatakan bahwa S5 dapat menjelaskan kembali mengenai perpangkatan bilangan bulat. f. Pemahaman konsep S5 mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 5 (S5) sudah dapat menentukan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa (S5) mengalami kesalahan dalam perhitungan, hasil dari wawancara menyatakan bahwa S5 dapat menjelaskan kembali mengenai akar kuadrat bilangan bulat. 2) S9 (Siswa 9) a. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
negatif. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan penjumlahan bilangan bulat, pada pre-test dan post-test siswa sudah dapat menyelesaikan soal penjumlahan dengan tepat dan dapat menjelaskan kembali dengan benar. b. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep pengurangan bilangan bulat
yang meliputi pengurangan meliputi
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan pengurangan bilangan bulat. Kesalahan dalam pre-test tidak terulang kembali dalam post-test. c. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep perkalian bilangan bulat yang meliputi perkalian meliputi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat, perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan perkalian bilangan bulat dengan nol. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan perkalian bilangan bulat. Siswa 9 (S9) dapat menyelesaikan soal perkalian bilangan bulat dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
d. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep pembagian bilangan
bulat
yang
meliputi
pembagian
meliputi
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan pembagian bilangan bulat. Siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan pembagian bilangan bulat, tetapi S9 dapat menjelaskan pekerjaannya kembali dengan benar. e. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat yang meliputi perpangkatan bilangan bulat positif dan perpangkatan bilangan negatif. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan perpangkatan bilangan bulat. Siswa 9 (S9) mengalami kesalahan dalam perhitungan, hasil dari wawancara menyatakan bahwa S9 dapat menjelaskan kembali mengenai perpangkatan bilangan bulat. f. Pemahaman konsep S9 mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 9 (S9) sudah dapat menentukan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 9 (S9) mengalami kesalahan dalam perhitungan, hasil dari wawancara menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
bahwa S9 dapat menjelaskan kembali mengenai akar kuadrat bilangan bulat dengan benar. 3) S20 (Siswa 20) a. Pemahaman konsep S20 mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 20 (S20) mengalami kesalahan dalam menghitung penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif, tetapi S20 dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan benar. b. Pemahaman konsep S20 mengenai konsep pengurangan bilangan bulat
yang meliputi pengurangan meliputi
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 20 (S20) sudah dapat menentukan pengurangan bilangan bulat. Siswa 20 (S20) mengalami kesalahan dalam menghitung pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
positif, tetapi S20 dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan benar. c. Pemahaman konsep S20 mengenai konsep perkalian bilangan bulat yang meliputi perkalian meliputi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat, perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan perkalian bilangan bulat dengan nol. Siswa 20 (S20) sudah dapat menentukan perkalian bilangan bulat. Siswa 20 (S20) dapat menyelesaikan soal perkalian bilangan bulat dengan tepat. d. Pemahaman konsep S520 mengenai konsep pembagian bilangan
bulat
yang
meliputi
pembagian
meliputi
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa 20 (S20) sudah dapat menentukan pembagian bilangan bulat. Siswa 20 (S20) mengalami kesalahan dalam perhitungan pembagian bilangan bulat dengan nol pada
pre-test, tetapi S20 dapat menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
dengan benar soal yang sama pada post-test. Siswa 20 (S20) juga dapat menjelaskan pekerjaannya kembali dengan benar. e. Pemahaman konsep S20 mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat yang meliputi perpangkatan bilangan bulat positif dan perpangkatan bilangan negatif. Siswa 20 (S20) sudah dapat menentukan perpangkatan bilangan bulat. Siswa 20 (S20) dapat menjelaskan kembali mengenai perpangkatan bilangan bulat dengan benar. f. Pemahaman konsep S20 mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 20 (S20) sudah dapat menentukan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 20 (S20) dapat menjelaskan kembali mengenai akar kuadrat bilangan bulat dengan benar. 4) S21 (Siswa 21) a. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 21 (S21) dapat menjawab semua soal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
tepat. Siswa 21 (S21) dapat
menjelaskan kembali
pekerjaannya dengan benar. b. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep pengurangan bilangan bulat
yang meliputi pengurangan meliputi
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 21 (S21) sudah dapat menentukan pengurangan bilangan bulat dengan tepat. Siswa 21 (S21) dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan benar. c. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep perkalian bilangan bulat yang meliputi perkalian meliputi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat, perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan perkalian bilangan bulat dengan nol. Siswa 21 (S21) sudah dapat menentukan perkalian bilangan bulat. Siswa 21 (S21) dapat menyelesaikan soal perkalian bilangan bulat dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
d. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep pembagian bilangan
bulat
yang
meliputi
pembagian
meliputi
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa 21 (S21) sudah dapat menentukan pembagian bilangan bulat. Siswa 21 (S21) juga dapat menjelaskan pekerjaannya kembali dengan benar. e. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat yang meliputi perpangkatan bilangan bulat positif dan perpangkatan bilangan negatif. Siswa 21 (S21) sudah dapat menentukan perpangkatan bilangan bulat. Siswa 21 (S21) dapat menjelaskan kembali mengenai perpangkatan bilangan bulat dengan benar. f. Pemahaman konsep S21 mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 21 (S21) sudah dapat menentukan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 21 (S21) dapat menjelaskan kembali mengenai akar kuadrat bilangan bulat dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
5) S29 (Siswa 29) a. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat yang meliputi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 29 (S29) mengalami kesalahan dalam menentukan penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif dan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, tetapi ketika diwawancarai
siswa
dapat
menjelaskan
kembali
pekerjaannya dengan benar. Siswa 29 (S29) mengalami kesulitan dalam perhitungan. b. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep pengurangan bilangan bulat
yang meliputi pengurangan meliputi
pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa 29 (S29) sudah dapat menentukan pengurangan bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesulitan dalam perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
c. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep perkalian bilangan bulat yang meliputi perkalian meliputi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat, perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan perkalian bilangan bulat dengan nol. Siswa 29 (S29) sudah dapat menentukan perkalian bilangan bulat. Siswa 29 (S29) dapat menyelesaikan soal perkalian bilangan bulat dengan tepat. d. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep pembagian bilangan
bulat
yang
meliputi
pembagian
meliputi
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa 29 (S29) sudah dapat menentukan pembagian bilangan bulat. Siswa 29 (S29) mengalami kesalahan dalam menentukan pembagian bilangan bulat dengan nol. e. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat yang meliputi perpangkatan bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
positif dan perpangkatan bilangan negatif. Siswa 29 (S29) sudah dapat menentukan perpangkatan bilangan bulat. Siswa 29 (S29) mengalami kesulitan dalam menentukan hasil -34, tetapi S29 dapat mengikuti penjelasan dengan baik. f. Pemahaman konsep S29 mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 29 (S29) sudah dapat menentukan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa 29 (S29) dapat menjelaskan kembali mengenai akar kuadrat bilangan bulat dengan benar. D. Pembahasan 1) Pemahaman siswa Untuk
melihat perbandingan pemahaman siswa, dilakukan
perhitungan statistik terhap perbandingan rata-rata nilai sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran model ARCS. Berikut adalah data hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode penugasan model ARCS: Tabel 4. 55 Data tingkat nilai sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran model ARCS Siswa
Nilai sebelum
Nilai sesudah
KKM
S1 S2 S3 S4 S5
65 55 60 35 90
55 75 35 50 60
75 75 75 75 75
Kriteria Ketuntasan Ya Tidak √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 Jumlah Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
75 30 30 65 75 45 35 90 65 30 95 80 55 40 90 100 65 30 70 75 70 75 60 35 75 55 40 45 2000 100 30 60.60606
75 60 25 70 70 55 60 85 70 60 80 80 70 75 85 100 75 50 80 75 65 80 90 20 80 80 65 75 2230 100
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16
17
20 67.57576
Berdasarkan tabel di atas, dari 33 siswa kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, 16 siswa atau 48, 485 % dapat mencapai kriteria ketuntasan yaitu 75 dan 17 siswa atau 51, 515 % tidak tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Rata-rata peroleh nilai pre-test dan post-test mengalami peningkatan dari 60, 606 menjadi 67, 576. Tabel 4. 56 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Pre-test) Pre-test Interval 81-100 66-80 56-65 46-55 0-46
Frekuensi Presentase (%) 5 15.152 8 24.242 6 18.182 3 9.091 11 33.333 33 100
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
(Masidjo, 1991: 157 – 160) Berdasarkan tabel 4. 56 diperoleh perhitungan frekuensi dan presentase pemahaman siswa di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta untuk hasil pre-test. Hasil pre-test siswa menunjukkan kategori sangat rendah yaitu dengan frekuensi 11 siswa, 5 siswa pada kategori sangat tinggi, 8 siswa pada kategori tinggi, 6 siswa pada kategori sedang, dan 3 siswa pada kategori rendah. Tabel 4. 57 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Post-test) Interval 81-100 66-80 56-65 46-55 0-45
Frekuensi 4 16 6 4 3 33
Post-test Presentase (%) 12,121 48,485 18,182 12,121 9,091 100
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 4. 57 diperoleh perhitungan frekuensi dan presentase pemahaman siswa di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Yogyakarta untuk hasil post-test. Hasil post-test siswa menunjukkan kategori tinggi yaitu dengan frekuensi 16 siswa, 4 siswa pada kategori sangat tinggi, 6 siswa pada kategori sedang, 4 siswa pada kategori rendah, dan 3 siswa pada kategori sangat rendah. Karena terdapat perbedaan tingkat rata-rata nilai sebelum dan sesudah
pembelajaran
metode
penugasan
model
ARCS,
berikut
pembahasan perbedaan pemahaman untuk tiap-tiap item soal: Tabel 4.58 Perbedaan pemahaman S5 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS Pre-test
Post-test
Analisis Siswa sudah mengerti mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat negatif, tetapi pada post-test siswa mengalami kesalahan perhitungan. Siswa belum paham mengenai pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 18. 18. “Yang ini diubah menjadi positif jadinya -31 + 4, terus 31 – 4.” Siswa belum paham dengan makna dari tanda positif dan negatif pada bilangan bulat. Siswa belum memahami pengurangan bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan pemahaman yang telah diketahui. Pada pre-test siswa kesulitan mengalikan bilangan bulat dengan nol, pada post-test siswa sudah mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Siswa sudah paham dengan perkalian bilangan nol dengan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa dapat menentukan hasil dari pembagian bilangan bulat dengan nol, pada post-test siswa mengalami kebingungan menentukan hasil dari pembagian bilangan bulat dengan nol. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 20. “Tak terdefinisi Bu, makanya tak strip kan nggak ada jawabannya, hehe.” Siswa sudah paham dengan pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa sudah paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat tetapi siswa mengalami kesalahan perhitungan. Siswa sudah paham dengan pengurangan bilangan bulat karena siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Siswa sudah paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham dengan perpangkatan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Siswa sudah paham mengenai konsep perpangkatan bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 22. 21. P : “Kalau bagaimana cara kamu mengerjakan?” 22. S5 : “Pakai cara yang dititik dua angka paling belakang Bu. (kemudian siswa menunjukkan cara kerjanya dengan coretcoretan dikertas).” Siswa sudah paham dengan akar kuadrat bilangan bulat karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Siswa sudah paham mengenai konsep akar kuadrat bilangan bulat, tetapi siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Pada post-test, siswa mengalami kesulitan menentukan nilai variabel. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 26. 25. P : “Kalau soal 6 + (-p) = 36?” 26. S5 : “Saya bingung sama tanda negatifnya bu, nah 42 kan bisa to Bu? (kemudian siswa menghitung). Oh iya, salah bu hasilnya nggak 36 hehe. Nggak teliti berarti hehe.” Siswa tidak paham karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan pemahaman yang telah diketahui. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 16. 16. S5 : “Mungkin ini salah hitung dan kurang teliti sama kurang waktu.” Siswa sudah paham dengan penjumlahan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.
Siswa 5: a. Siswa paham dengan penjumlahan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu menentukan nilai variabel dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. b. Siswa tidak paham dengan pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pengurangan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan
bulat
positif
dan
negatif,
siswa
tidak
dapat
menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, dan siswa belum mampu menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
c. Sebelum pembelajaran metode penugasan model ARCS siswa tidak paham dengan perhitungan perkalian bilangan bulat dengan nol karena siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian dengan bilangan nol dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat dan jawaban siswa tidak logis. Setelah pembelajaran metode penugasan model ARCS siswa paham dengan perkalian bilangan bulat dengan nol. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perkalian bilangan nol dengan bilangan bulat negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perkalian bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian dengan bilangan nol dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat positif dengan negatif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. d. Siswa paham dengan pembagian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pembagian bilangan bulat dengan nol dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pembagian dengan nol dengan konsep yang dikenal yaitu pembagian bilangan bulat positif dengan negatif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
e. Siswa paham dengan perpangkatan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perkalian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. f. Siswa paham dengan akar kuadrat bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Tabel 4.59 Perbedaan pemahaman S9 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS Pre-test
Post-test
Analisis Pada pre-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan negatif dan bilangan negatif. Siswa sudah paham dengan pengurangan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.
Pada post-test siswa kurang cermat dengan soal yang diberikan. Siswa sudah paham dengan pembagian bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis Pada post-test siswa tidak paham dengan soal. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 50 49. P : “Nah sekarang kalau dan bedanya apa? Kok pekerjaanmu hasilnya sama?” 50. S9 : “Oh hooh ya, bedanya itu harusnya yang hasilnya nanti negatif hehe.” Siswa sudah paham dengan perpangkatan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa tidak paham dengan makna kurung dalam operasi perpangkatan, pada posttest siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Siswa sudah paham dengan perpangkatan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada post-test siswa kesulitan menghitung perpangkatan bilangan bulat dengan bilangan yang besar. Siswa sudah paham dengan perpangkatan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung akar kuadrat bilangan bulat. Siswa sudah paham dengan akar kuadrat bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung akar kuadrat bilangan bulat. Siswa sudah paham dengan akar kuadrat bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test dan akhir siswa kesulitan menghitung variabel negatif –p. Siswa sudah paham dengan penjumlahan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis Pada pre-test dan akhir siswa kesulitan menghitung variabel negatif –m. Siswa sudah paham dengan perpangkatan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.
Siswa 9: a. Siswa paham dengan penjumlahan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu menentukan nilai variabel dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. b. Siswa paham dengan pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pengurangan bilangan bulat tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pengurangan bilangan bulat sederhana dua bilangan, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. c. Siswa paham dengan perkalian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
menghubungkan pemahaman baru yaitu perkalian bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu penjumlahan bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat. d. Siswa paham dengan pembagian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pembagian bilangan bulat dengan tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu sifat asosiatif pada operasi bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pembagian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. e. Sebelum pembelajaran metode penugasan model ARCS siswa belum paham dengan perpangkatan bilangan bulat. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan tanda negatif di luar tanda kurung dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perpangkatan bilangan bulat, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif. Sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS siswa paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
dengan perpangkatan bilangan bulat. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perkalian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. f. Siswa paham dengan akar kuadrat bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Tabel 4.60 Perbedaan pemahaman S20 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Siswa sudah paham dengan penjumlahan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada post-test siswa tidak paham mengenai konsep pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif. Siswa sudah paham dengan pengurangan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol. Siswa sudah paham dengan pembagian bilangan bulat setelah dengan nol post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis Pada pre-test siswa kesulitan menghitung pembagian bilangan nol dengan bilangan bulat. Siswa sudah paham dengan pembagian bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada post-test siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Siswa sudah paham dengan pengurangan bilangan bulat setelah post-test karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis.
Siswa 20: a. Siswa paham dengan penjumlahan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu menentukan nilai variabel dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
b. Siswa paham dengan pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pengurangan bilangan bulat tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pengurangan bilangan bulat sederhana dua bilangan, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. c. Siswa paham dengan perkalian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perkalian bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu penjumlahan bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. d. Siswa paham dengan pembagian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pembagian bilangan bulat dengan tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu sifat asosiatif pada operasi bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. e. Siswa paham dengan perpangkatan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perkalian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. f. Siswa paham dengan akar kuadrat bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Tabel 4.61 Perbedaan pemahaman S29 sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS Pre-test
Post-test
Analisis Pada post-test siswa sudah paham mengenai konsep penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Siswa menyampaikan pendapatkan dalam transkrip wawancara nomor 133 133.Guru : Kalo yang nomer satu (35 + (-17) = ...) itu kamu mengerjakannya gimana? 134.S29 : Pakai coretcoretan, jadinya 35 – 17. Jadi hasilnya 18. Berdasarkan hasil wawancara siswa sudah paham dengan penjumlahan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Siswa tidak paham dengan penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 137: 137. Guru : Jadi, apakah kamu sudah paham dengan materi penjumlahan bilangan bulat? 138. S1 : Sekarang udah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
139. Guru : Kalo udah jelas, kenapa hasilnya menurun? Apakah kamu nggak jelas ketika dijelaskan? 140. S1 : Kurang jelas yang negatif aja Berdasarkan hasil wawancara siswa tidak paham dengan penjumlahan bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Pada pre-test dan pada tugastugas siswa dapat mengerjakan soal serupa, namun pada posttest siswa tidak teliti dalam perhitungan. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 139: 139. Guru : Kalo udah jelas, kenapa hasilnya menurun? Apakah kamu nggak jelas ketika dijelaskan? 140. S1 : Kurang jelas yang negatif aja Berdasarkan hasil wawancara siswa mengalami kesulitan mengoperasikan bilangan bulat negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham dengan pengurangan bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Berdasarkan transkrip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
wawancara nomor 140 dapat disimpulkan bahwa siswa kesulitan mengoperasikan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Siswa tidak paham dengan perkalian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Siswa tidak paham dengan pembagian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Siswa tidak paham dengan pembagian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Siswa tidak paham dengan pejumlahan bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Siswa tidak paham dengan pengurangan bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Siswa tidak paham dengan perkalian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Siswa dapat menghitung hasilnya namun siswa bingung menentukan tanda, siswa cenderung hanya menebaknebak. Siswa tidak paham dengan pembagian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Pada pre-test siswa dapat menjawab soal denga tepat, namun pada post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan, siswa mengalikan bilangan pokok dengan pangkat. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 151: 151. Guru : Sekarang kembali lagi ke soalnya, kalo perpangkatan kamu mengerjakannya gimana? Contohnya . 152. S1 : = (-3) (-3) (-3) (-3) = 27 + 27 + 27 = 81 153. Guru : Loh, kenapa bisa 27+27+27? 154. S1 : Kan 27 kali 3 buk. Siswa paham dengan perpangkatan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test dan post-test siswa tidak paham dengan soal yang diberikan. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 155: 155. Guru : Oke, sekarang kalo bagaimana mengerjakannya? 156. S1 : Bingung bu hehe. Siswa tidak paham dengan pembagian bilangan bulat karena siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Pada pre-test siswa dapat menjawab soal dengan tepat, sedangkan pada post-test siswa tidak menjawab soal. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal, pada post-test tidak teliti dalam mengitung. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 160: 159. Guru : Nah, sudah jelas ya. Sekarang misalkan akar kuadrat, misalkan akar 81. Berapa hasil dari ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
160. S1 161. Guru
: 9 bu. : Nah, kalo berapa? 162. S1 : Pakai cobacoba bu, jadi hasilnya 14. 163. Guru : Sekarang misalkan , berapa hasilnya? 164. S1 : Gimana ya bu? Berdasarkan hasil wawancara siswa sudah paham dengan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa paham dengan perpangkatan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Namun siswa kesulitan menghitung operasi dengan bilangan besar. Berdasarkan transkrip wawancara nomor 160 siswa sudah paham dengan akar kuadrat bilangan bulat. Siswa paham dengan perpangkatan bilangan bulat karena siswa dapat menghubungkan pemahaman baru dengan pemahaman yang telah diketahui, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Namun siswa kesulitan menghitung operasi akar kuadrat dengan bilangan yang besar. Pada pre-test siswa tidak menjawab soal yang diberikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
sedangkan pada post-test siswa bingung menentukan nilai variabel –p. Siswa menyampaikan pendapatnya dalam transkrip wawancara nomor 170: 170. Guru: Kalau 6 + (-p) = 23, p = ..., bagaimana cara kamu mengerjakan? 171. S1: Pakai coba-coba bu, 6 ditambah berapa yang hasilnya 23. Saya suka bingung kalo pake negatif buk. Siswa paham dengan soal yang diberikan namun siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Berdasarkan transkrip wawancara nomor 171 dapat disimpulkan bahwa siswa paham dengan maksud dari soal yang diberikan namun siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal. Berdasarkan transkrip wawancara nomor 171 dapat disimpulkan bahwa siswa paham dengan maksud dari soal yang diberikan namun siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal.
Siswa 29: a. Sebelum pembelajaran metode penugasan model ARCS siswa mengalami kesalahan namun sesudahnya siswa tahu cara mengerjakan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
secara keseluruhan siswa tidak paham paham dengan penjumlahan bilangan bulat. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan bulat positif dan negatif, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu konsep penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan konsep yang dikenal yaitu konsep bilangan bulat pada garis bilangan, dan siswa tidak dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. b. Siswa tidak paham dengan pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pengurangan bilangan bulat tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pengurangan bilangan bulat sederhana dua bilangan, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa tidak dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. c. Siswa tidak paham dengan perkalian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perkalian bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu penjumlahan bilangan bulat, siswa tidak dapat menghubungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa tidak dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Siswa dapat menghitungnya namun siswa tidak paham terhadap tandanya. d. Siswa tidak paham dengan pembagian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa tidak dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu pembagian bilangan bulat dengan tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu sifat asosiatif pada operasi bilangan bulat, siswa tidak dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pembagian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat, dan siswa tidak dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. e. Siswa paham sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui
yaitu
perkalian
bilangan
bulat,
siswa
dapat
menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. f. Siswa paham dengan akar kuadrat bilangan bulat sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
menghubungkan pemahaman baru yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Rangkuman perbandingan pemahaman siswa a. Siswa 5, siswa 9, siswa 20, dan siswa 21 paham dengan penjumlahan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu bilangan bulat positif dan negatif, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu menentukan nilai variabel dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. b. Siswa 9, siswa 20, dan siswa 21 paham dengan pengurangan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan
model
ARCS.
Siswa
dapat
menghubungkan
pemahaman baru yaitu pengurangan bilangan bulat tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pengurangan bilangan
bulat
sederhana
dua
bilangan,
siswa
dapat
menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pengurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. c. Siswa 9, siswa 20, dan siswa 21 paham dengan perkalian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perkalian bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu penjumlahan bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perkalian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu penjumlahan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Siswa 5 paham dengan perkalian bilangan bulat sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. d. Siswa 5, siswa 9, siswa 20, dan siswa 21 paham dengan pembagian bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan
model
ARCS.
Siswa
dapat
menghubungkan
pemahaman baru yaitu pembagian bilangan bulat dengan tiga bilangan dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu sifat asosiatif pada operasi bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu pembagian bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu pengurangan bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
e. Siswa 5, siswa 20, siswa 21, dan siswa 29 paham dengan perpangkatan bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu perpangkatan bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu perkalian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat negatif dengan konsep yang dikenal yaitu perpangkatan bilangan bulat positif, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. Siswa 9 paham dengan perpangkatan bilangan bulat sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. f. Siswa 5, siswa 9, siswa 20, siswa 21, dan siswa 29 paham dengan akar kuadrat bilangan bulat sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS. Siswa dapat menghubungkan pemahaman baru yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan pemahaman yang telah diketahui yaitu pembagian bilangan bulat, siswa dapat menghubungkan konsep yang tidak dikenal yaitu akar kuadrat bilangan bulat dengan konsep yang dikenal yaitu perkalian bilangan bulat, dan siswa dapat menjelaskan kembali pekerjaannya dengan logis. 2) Motivasi belajar siswa Untuk
melihat perbandingan tingkat motivasi belajar siswa,
dilakukan perhitungan statistik terhap perbandingan data hasil angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode penugasan model ARCS untuk tiap-tiap indikator. Berikut adalah data tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode penugasan model ARCS: Tabel 4. 62 Perbandingan tingkat motivasi belajar sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran metode penugasan model ARCS Indikator Perhatian Relevansi Keyakinan Kepuasan
Sebelum 572 466 466 399
Sesudah 602 488 496 420
Data tingkat motivasi belajar siswa disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini:
700 600 500
400 Sebelum 300
Sesudah
200 100 0 Perhatian
Relevansi
Keyakinan
Kepuasan
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Pada grafik di atas terlihat ada perbedaan terhadap tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS. Tingkat motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
cenderung meningkat. Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa dalam transkrip wawancara nomor 32, 60, 82, 122, dan 174 siswa lebih tertarik untuk mengerjakan tugas-tugas daripada pembelajaran dengan metode lain. Berikut adalah kutipan dari transkrip wawancara kepada siswa: Tabel 4. 63 Kutipan transkrip wawancara siswa Siswa S5
Kutipan wawancara dengan siswa 31.
32.
S9
59.
60. S20
81.
82. S21
121.
S29
122. 173.
174.
P : “Kalo pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode ceramah kemudian mengerjakan tugas atau pakai variasi lain misalnya pakai PPT, games, atau video?” S5: “Kalo saya lebih gampang dijelasin, kasih contoh, terus langsung kerja. Kalau pakai video biasanya saya malah bingung Bu hehe.” P : “Kalau pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” S9 : “Lebih suka dijelaskan terus soal-soal Bu biasanya.” P : “Kalau metode pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” S20 : “Aku yaa suka dua-duanya, soalnya aku emang suka matematika.” P : “Nah kalo untuk pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dijelaskan langsung terus kemudian latihan soal ato pakai media lain misalnya pakai video, games?” S21: “Dijelasin aja terus ngerjain.” P : “Oke, gitu ya. Sepertinya kamu kurang berlatih, dibanyakin latihan soal. Kalo pembelajaran di kelas kamu lebih seneng dijelaskan terus diberikan tugas ato pakai metode lain misalnya pakai video, games, atau diskusi?” S29: “Diskusi.”
Rangkuman perbandingan motivasi belajar siswa a. Perbandingan tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS untuk indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
perhatian
adalah
untuk
kategori
“siswa
tertarik
terhadap
pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan” mengalami peningkatan dari skor 87 menjadi 91. Untuk kategori “siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru” mengalami peningkatan dari skor 393 menjadi 412. Untuk kategori “siswa mengajukan
pertanyaan
jika
tidak
mengerti”
mengalami
peningkatan dari skor 92 menjadi 99. b. Motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS untuk indikator relevansi adalah untuk kategori “siswa tahu tujuan pembelajaran” mengalami peningkatan dari skor 95 menjadi 101. Untuk kategori “siswa tahu manfaat dari materi yang dipelajari” mengalami penurunan dari skor 103 menjadi 101. Untuk kategori “siswa dapat mengaitkan dengan sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya” skor tetap yaitu 95. Untuk kategori “siswa dapat mengaitkan isi dengan pembelajaran dengan apa yang dia temukan dalam kehidupan sehari-hari” mengalami peningkatan dari skor 92 menjadi 104. Untuk kategori “strategi guru mengajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa” mengalami peningkatan dari skor 81 menjadi 87. c. Perbandingan tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS untuk indikator keyakinan adalah untuk kategori “siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki” mengalami peningkatan dari skor 285 menjadi 303.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Untuk kategori “siswa yakin dengan apa yang dikerjakan” mengalami peningkatan dari skor 181 menjadi 193. d. Perbandingan tingkat motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran metode penugasan model ARCS untuk indikator kepuasan adalah untuk kategori “siswa merasa puas karena mampu menerapkan keterampilan baru yang telah dipelajari” mengalami peningkatan dari skor 109 menjadi 112. Untuk kategori “siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan latihan soal” mengalami peningkatan dari skor 193 menjadi 207. Untuk kategori “siswa merasa puas jika siswa dapat memahami pembelajaran” mengalami peningkatan dengan skor sebelum 97 dan skor sesudah 101. Berikut adalah kriteria motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS:
Skor Siswa 67, 67 55, 11 X X 55, 11
Tabel 4.64 Kriteria motivasi belajar siswa Kategori Motivasi Sangat tinggi Tinggi 67, 67 Rendah Sangat rendah
Berdasarkan tabel kriteria motivasi belajar siswa, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.65 Kriteria motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran model ARCS Sebelum Sesudah Kategori Motivasi Sebelum Sesudah (%) (%) Sangat tinggi 4 6 12.12 18.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Tinggi Rendah Sangat rendah
8 11 8
15 8 6
24.24 33.33 24.24
45.45 24.24 18.18
Berdasarkan tabel 4. 65 diperoleh perhitungan presentase motivasi belajar siswa di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta secara keseluruhan mengalami peningkatan. Kuesioner motivasi belajar siswa awal menunjukkan kategori rendah yaitu dengan frekuensi 11 siswa, 4 siswa pada kategori sangat tinggi, 8 siswa pada kategori tinggi, dan 8 siswa pada kategori sangat rendah. Kuesioner motivasi belajar siswa akhir menunjukkan kategori tinggi yaitu dengan frekuensi 15 siswa, 6 siswa pada kategori sangat tinggi, 8 siswa pada kategori rendah, dan 6 siswa pada kategori sangat rendah.
E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian 1. Judul penelitian merujuk pada perbandingan sebelum dan sesudah pembelajaran
model
ARCS,
untuk
membandingkan
model
pembelajaran sebaiknya menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan membandingkan perlakuan antara dua kelas berbeda yang memiliki karakteristik sama. Tetapi karena masalah perijinan dari sekolah dan tidak memungkinkan untuk mencari sekolah lain, akhirnya peneliti hanya menggunakan pre-test dan post-test untuk melihat perbandingan dalam kelas yang sama yaitu kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
2. Materi pembelajaran terlalu padat yaitu membahas 6 topik bahasan dalam waktu 8
40 menit (sudah termasuk pre-test, post-test, dan
kuesioner motivasi belajar siswa), sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan penelitian mengenai
pembelajaran
dengan metode penugasan model ARCS di kelas VII Erlangga SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pembahasan, pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Pemahaman siswa dilihat berdasarkan tiga indikator pemahaman menurut Kuhnelt H yaitu (1) siswa dapat menghubungkan pemahaman yang baru dengan
pemahaman
yang
telah
diketahui,
(2)
siswa
dapat
menghubungkan konsep yang tidak dikenal dengan konsep yang dikenal, dan (3) siswa dapat menyatakan pemahaman baru yang tidak dikenal dalam satu pikiran yang logis. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman sebelum dan sesudah diterapkan pembelajaran dengan model ARCS. 2. Berdasarkan perhitungan hasil pre-test dan post-test, pemahaman siswa di kelas VII Erlangga mengalami peningkatan. Peningkatan pemahaman siswa ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa sebagai berikut:
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Pre-test) Pre-test Interval 81-100 66-80 56-65 46-55 0-45
Frekuensi Presentase (%) 5 15.152 8 24.242 6 18.182 3 9.091 11 33.333 33 100
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi penilaian pemahaman siswa (Post-test) Interval 81-100 66-80 56-65 46-55 0-45
Frekuensi 4 16 6 4 3 33
Post-test Presentase (%) 12,121 48,485 18,182 12,121 9,091 100
Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 5.1 dan tabel 5.2 pemahaman siswa mengalami peningkatan dari kategori sangat rendah dengan presentase 33, 333 % manjadi berkategori tinggi dengan presentase 48, 485 %. 3. Berdasarkan pembahasan, pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS mempengaruhi tingkat motivasi belajar siswa. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan rata-rata dari sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa sebelum diterapkan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS diperolah skor tertinggi 74, skor terendah 50, rata-rata 61, 3871,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
median 62, dan modus 65. Sedangkan untuk sesudah diterapkan pembelajaran dengan metode penugasan model ARCS diperoleh skor tertinggi 73, skor terendah 49, rata-rata 60, 7879, median 59, dan modus 67. Perbandingan tingkat motivasi belajar siswa untuk tiap-tiap indikator motivasi belajar siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator perhatian (attention) mengalami peningkatan dari 76,8817% menjadi 80,914%. b. Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator relevansi (relevation) mengalami peningkatan dari 75,1613% menjadi 78,7097%. c. Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator keyakinan (confidence) mengalami peningkatan dari 75,1613% menjadi 80%. d. Berdasarkan perhitungan statistik persentase indikator kepuasan (satisfaction) mengalami peningkatan dari 80,4435% menjadi 84,6774%. B. Saran Dari hasil penelitian ini diharapkan kedepannya dapat menjadi masukan bagi: 1. Guru Dalam pembelajaran Matermatika, sebaiknya guru Matematika dapat mempertimbangkan metode pembelajaran yang digunakan berdasarkan kondisi siswa, karena tidak semua metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
cocok untuk kondisi siswa yang beragam. Metode penugasan dapat menjadi salah satu alternatif untuk kondisi siswa yang beragam. 2. Penelitian lebih lanjut Diharapkan untuk penelitian kedepannya peneliti lebih dapat mengkondisikan kelas ketika pelaksanaan penelitian, terutama ketika pelaksanaan pre-test dan post-test agar data yang diperoleh sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Adinawan, Cholik & Sugijono. 2013. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hudojo, Herman. 1981. Teori Belajar Untuk Pengajaran Matematika. Penataran Lokakarya Tahap kedua Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Departemen P dan K. Kuhnelt, H. 1989. Interdisciplinary Aspects of Physics Educationi. Austria: Universitas Wien Almunster. Masidjo. 1991. Pengukuran dan Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma. NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM Purcell, Edwin J. & Dale Varberg. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis (Edisi 5/ Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Santrock, W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Siregar, Syofian. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta:
Kencana
Prenadamedia Group. Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya CV. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sukino & Simangunsong, Wilson. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Tampomas, Husein. 2007. Matematika Plus: SMP Kelas VII Semester Pertama 1A. Jakarta: Yudhistira Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovasi Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran A.2 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh Pakar Ahli Lampiran A.3 Soal-soal Tugas Siswa Lampiran A.4 Validasi Soal-soal Tugas Siswa oleh Pakar Ahli Lampiran A.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Lampiran A.6 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Lampiran A.7 Validasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa oleh Pakar ahli Lampiran A.8 Soal Pre-test dan Post-test Lampiran A.9 Validasi Soal Pre-test dan Post-test oleh Pakar ahli Lampiran A.10 Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII Erlangga/1
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Standar Kompetensi : 1.
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 1.1
Indikator
: 1.1.2 Melakukan operasi penjumlahan bilangan bulat
serta
Melakukan operasi bilangan bulat.
sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. 1.1.3 Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat
serta
sifat-sifat pengurangan bilangan bulat.
Alokasi Waktu
: 3 jam pelajaran ( 1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, baik secara individu maupun berkelompok, siswa dapat: 1) Melakukan operasi penjumlahan bilangan bulat serta sifat-sifatnya. 2) Melakukan operasi pengurangan bilangan bulat serta sifat-sifatnya. Karakter yang ingin dibangun : ξ Kerjasama ξ Kemandirian ξ Tanggung jawab
B. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat 1.
Penjumlahan Penjumlahan bilangan bulat dapat diselesaikan menggunakan garis bilangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Aturan penjumlahan pada garis bilangan adalah sebagai berikut: a)
Tanda pada bilangan menyatakan arah, tanda positif berarti ke kanan dan tanda negatif berarti ke kiri.
b)
Penjumlahan berarti melangkah maju.
Contoh: Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah: i.
5+3
ii. 5 + (-3) iii. (-5) + 3 iv. (-5) + (-3) Penyelesaian: i. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian maju 3 langkah ke kanan.
Hasil
penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 8. 8 3
5 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2.1 Penyelesaian soal 5 + 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 + 3 = 8 ii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu maju 3 langkah. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 2. 2
-3 5
-5
-4 -3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2.2 Penyelesaian soal 5 + (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 + (-3) = 2 iii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5,
kemudian arahkan ke kanan lalu maju 3 langkah.
Hasil penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang
terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -2. -2
3 -5
-5
-4
-3 -2 -1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2. 3 Penyelesaian soal -5 + 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 + 3 = -2 iv. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5,
kemudian arahkan ke kanan lalu maju 3 langkah.
Hasil penggabungan kedua langkah itu ditunjukkan oleh angka yang
terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
-8 -3 -5 -9
-8
-7 -6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Gambar 2.4 Penyelesaian soal -5 + (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 + (-3) = -8 2.
Sifat Penjumlahan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) a) Sifat Tertutup Hitunglah setiap penjumlahan berikut ini! i. 5 + 12 ii. -7 + 6 iii. -15 + (-18) Penyelesaian: i. 5 + 12 = 17 ii. -7 + 6 = -{7 + (-6)} = -1 iii. -15 + (-18) = -(15 + 8) = -23 Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan: Jika a dan b bilangan bulat sembarang, maka a + b juga bilangan bulat. Sifat ini dinamakan sifat tertutup penjumlahan. b) Sifat Komutatif Hitunglah penjumlahan -5 + 20 dan 20 + (-5). Penyelesaian: -5 + 20 = 15 dan 20 + (-5) = 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Jadi, -5 + 20 = 20 + (-5) = 15 Berdasarkan contoh di atas dapat dikemukakan bahwa: Jika a dan b masing-masing bilangan bulat sembarang, maka a + b = b + a. Sifat ini dinamakan sifat komutatif penjumlahan. c) Sifat Asosiatif Hitunglah penjumlahan {4 + (-2)} + 9 dan 4 + (-2 + 9). Penyelesaian: {4 + (-2)} + 9 = 2 + 9 = 11 dan 4 + (-2 + 9) = 4 + 7 = 11 Jadi, {4 + (-2)} + 9 = 4 + (-2 + 9) = 11 Berdasarkan contoh di atas itu dapat dikemukakan bahwa: untuk a, b, dan c bilangan bulat sembarang, berlaku: (a + b) + c = a + (b + c). Sifat ini dinamakan sifat asosiatif penjumlahan. d) Unsur Identitas Hitunglah nilai dari 7 + 0 dan 0 + (-11). Penyelesaian: 7+0=7 0 + (-11) = -11 Jika a adalah bilangan bulat sebarang, maka berlaku: a + 0 = 0 + a = a. Bilangan 0 dinamakan unsur identitas (elemen netral).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
e) Invers Jumlah atau Lawan suatu Bilangan Invers dari suatu bilangan maksudnya lawan dari suatu bilangan. Suatu bilangan dikatakan memiliki invers jika hasil dari penjumlahan suatu bilangan dengan invers bilangan tersebut hasilnya merupakan unsur identitas 0 (nol). Contoh: i.
-4 lawan dari 4 atau lawan dari 4 adalah -4, sehingga -4 + 4 = 4 + (-4) = 0
ii.
-3 lawan dari 3 atau lawan dari 3 adalah -3, sehingga -3 + 3 = 3 + (-3) = 0
iii. 2 lawan dari -2 atau lawan dari -2 adalah 2, sehingga 2 + (-2) = -2 + (2) = 0 iv. 3 lawan dari -3 atau lawan dari -3 adalah 3, sehingga 3 + (-3) = -3 + (3) = 0 Invers pada operasi hitung penjumlahan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: a + ( a) = a + a = 0 3.
Pengurangan Pengurangan pada bilangan bulat juga dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013). Aturan pengurangan pada garis bilangan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
a) Tanda pada bilangan menyatakan arah, tanda positif berarti ke kanan dan tanda negatif berarti ke kiri. b) Pengurangan berarti melangkah mundur. Dengan menggunakan garis bilangan, hitunglah: i. 5 – 3 ii. 5 – (-3) iii. -5 – 3 iv. -5 – (-3) Penyelesaian: i. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, lalu mundur 3 langkah ke kiri. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, 2 3 yaitu 2. 5 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
4
5
6
7
Gambar 2.5 Penyelesaian soal 5 – 3 menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 – 3 = 2.
ii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
8 3
5 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
3
5
4
7
6
8
Gambar 2.6 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 – (-3) = 8. iii. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kiri sehingga diperoleh bilangan -5, kemudian arahkan ke kanan lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -8. -8 3
5
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1
2
5
4
3
6
Gambar 2.7 Penyelesaian soal -5 – (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, -5 – (3) = -8. iv. Dari bilangan 0 arahkan 5 langkah ke kanan sehingga diperoleh bilangan 5, kemudian arahkan ke kiri lalu mundur 3 langkah. Selisih kedua bilangan itu ditunjukkan oleh angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu -2. 8 . -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
3
5 1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar 2.8 Penyelesaian soal 5 – (-3) menggunakan garis bilangan
Jadi, 5 – (-3) = 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
4. Pengurangan
sebagai
Penjumlahan
dengan
Lawan
Bilangan
Pengurangnya (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) Contoh: j) 5 – 2 dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan 2 yaitu -2. Sehingga 5 – 2 dapat dituliskan menjadi 5 + (-2). ii) -5 – 2 dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan 2 yaitu -2. Sehingga -5 – 2 dapat dituliskan menjadi -5 + (-2). iii) 5 – (-2) dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu 5 ditambah dengan lawan dari bilangan -2 yaitu 2. Sehingga 5 – (-2) dapat dituliskan menjadi 5 + 2. v) -5 – (-2) dapat dituliskan kedalam bentuk penjumlahan yaitu -5 ditambah dengan lawan dari bilangan -2 yaitu 2. Sehingga -5 – (-2) dapat dituliskan menjadi -5 + 2. Penyelesaian: i) 5 – 2 = 3 dan 5 + (-2) = 3 Jadi, 5 – 2 = 5 + (-2) = 3 ii) -5 – 2 = -7 dan -5 + (-2) = -7 Jadi, -5 – 2 = -5 + (-2) = -7 iii) 5 – (-2) = 7 dan 5 + 2 = 7 Jadi, 5 – (-2) = 5 + 2 = 7 iv) -5 – (-2) = -3 dan -5 + 2 = -3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Jadi, -5 – (-2) = -5 + 2 = -3 Dengan demikian, untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku: a – b = a + (-b) Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa: Mengurangkan suatu bilangan bulat dengan bilangan bulat yang lain ekuivalen dengan menambah bilangan yang pertama dengan lawan atau invers jumlah dari bilangan kedua. 5. Sifat Pengurangan (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) a) Sifat Tertutup Contoh: Hitunglah bentuk 15 – 6 dan -4 – 7! Penyelesaian: 15 – 6 = 9 -4 – 7 = -(4 + 7) = -11 Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa: Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka hasil dari a – b selalu bilangan bulat. Jadi, pengurangan antar bilangan bulat bersifat tertutup. b) Sifat Komutatif Contoh: Hitunglah 5 – 2 dan 2 – 5. Penyelesaian: 5 – 2 = 3 dan 2 – 5 = -3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Jadi, 5 – 2
2–5
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa: Jika a dan b bilangan bulat sembarang, maka tidak berlaku hubungan a – b = b – a. Jadi, pada pengurangan tidak berlaku sifatsifat komutatif. c) Sifat Asosiatif Contoh: Hitunglah (6 – 4) – 3 dan 6 – (4 – 3)! Penyelesaian: (6 – 4) – 3 = 2 – 3 = -1 dan 6 – (4 – 3) = 6 – 1 = 5 Jadi, (6 – 4) – 3
6 – (4 – 3)
Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa: Jika a, b, dan c bilangan bulat, maka tidak berlaku (a – b) – c = a – (b – c). Jadi, sifat asosiatif tidak berlaku pada pengurangan bilangan bulat. C. Metode Pembelajaran -
Diskusi
-
Tanya Jawab
-
Penugasan
D. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber : -
Buku paket, yaitu buku Matematika SMP/MTs Kelas VII.
-
Buku referensi lain.
Media Pembelajaran: -
Power Point, Video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 ( 40 x 3 Jam Pelajaran) No.
KEGIATAN SISWA
1.
PENDAHULUAN 1. Guru memberi salam.
WAKTU
10 menit
2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media. 3. Guru memeriksa kesiapan siswa. 4. Guru memberikan tes pra tindakan mengenai operasi bilangan bulat. 5. Sebagai apersepsi guru bertanya kepada siswa mengenai materi sebelumnya yaitu letak bilangan bulat dalam garis bilangan. 6. Guru memberikan motivasi: “Dengan belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa akan terbantu dalam belajar materi selanjutnya yaitu perkalian dan pembagian bilangan bulat”.
20 menit
KETERANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2.
KEGIATAN INTI Attention (A) dan Eksplorasi
Relevance (R): 1. Guru menjelaskan
20 menit
mengenai penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan 2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempraktekkan penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan. 3. Guru bertanya kepada siswa mengenai sifatsifat penjumlahan
10 menit
bilangan bulat. 4. Guru menjelaskan mengenai sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Confidence (C): 5. Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. 6. Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok yang sudah ditentukan
20 menit
Elaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
oleh guru. 7. Beberapa siswa secara acak diminta untuk menuliskan pekerjaannya di papan tulis. 8. Guru mengoreksi dan
Konfirmasi
menjelaskan kembali pekerjaan siswa. Relevance (Relevansi): 9. Guru menjelaskan
Eksplorasi
mengenai pengurangan bilangan bulat dan sifat-sifat pengurangan bilangan bulat dengan
15 menit
menghubungkan dengan materi sebelumnya yaitu mengenai penjumlahan bilangan bulat. Confidence (C): 10. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas secara mandiri mengenai
Elaborasi
pengurangan bilangan bulat dan sifat-sifat pengurangan bilangan bulat. 11. Siswa mengerjakan tugas mandiri.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
12. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis.
Konfirmasi
13. Guru memberikan penguatan terhadap pekerjaan siswa. Satisfied (S): 14. Guru memberikan kuis untuk dijawab siswa secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa. 15. Guru mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari ini. 3.
Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran pada pertemuan ini. 2. Guru memberikan pekerjaan rumah mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 3. Guru menutup pembelajaran hari ini.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
F.
Penilaian Tugas Penilaian Bentuk
Indikator Pencapaian Tehnik
Soal
Instrum en
1.
Melakukan
Tes
Uraian
penjumlahan bilangan
1. Lengkapi tabel penjumlahan berikut ini!
bulat dan mengenali sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. 2. Perhatikan Tabel 1.1, tulislah penjumlahan yang menunjukkan sifat komutatif dari tabel tersebut!
2.
Melakukan
3. Tentukan hasil dari
pengurangan bilangan
pengurangan bilangan bulat
bulat dan mengenali
berikut!
sifat-sifat
a) 8 – (-10)
pengurangan bilangan
b) -3 – (-9)
bulat.
c) -1 – 7 4. Hitunglah pengurangan berikut! a) 5 – (-7) – 5 – (-3) b) 6 – 2 – 12 – (-4) c) 2 – 3 – {2 – (-3)}
Pembahasan Tugas: Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! 1. Lengkapi tabel penjumlahan berikut ini! ...................................... skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Tabel 1.1 +
-2
-1
0
1
2
-2
-4
-3
-2
-1
0
-1
-3
-2
-1
0
1
0
-2
-1
0
1
2
1
-1
0
1
2
3
2
0
1
2
3
4
2. Perhatikan Tabel 1.1, tulislah 2 penjumlahan yang menunjukkan sifat komutatif dari tabel tersebut! Jawab: 1 + (-2) = -2 + 1 ......................... skor 1 2+0=0+2
..........................skor 1
3. Tentukan hasil dari pengurangan bilangan bulat berikut! a) 8 – (-10) = 18 ......................... skor 1 b) -3 – (-9) = 6 ............................skor 1 c) -1 – 7 = -8 ..............................skor 1 4. Hitunglah pengurangan berikut! a) 5 – (-7) – 5 – (-3) = 10 ............................skor 1 b) 6 – 2 – 12 – (-4) = -4 ...............................skor 1
Nilai = Jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII Erlangga/1
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Standar Kompetensi : 1.
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 1.1
Indikator
: 1.1.4 Melakukan operasi perkalian bilangan bulat serta
sifat-
Melakukan operasi bilangan bulat.
sifat perkalian bilangan bulat. 1.1.5 Melakukan operasi pembagian bilangan bulat serta sifat-sifat pembagian bilangan bulat.
Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, baik secara individu maupun berkelompok, siswa dapat: 3) Melakukan operasi perkalian bilangan bulat serta sifat – sifat perkalian bilangan bulat. 4) Melakukan operasi pembagian bilangan bulat serta sifat – sifat pembagian bilangan bulat. Karakter yang ingin dibangun : ξ Kerjasama ξ Kemandirian ξ Tanggung jawab B. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat 1.
Perkalian pada bilangan bulat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Perkalian adalah operasi penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Perhatikan contoh berikut! (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013). 4
5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
5
4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20
Meskipun hasilnya sama, perkalian 4
5 dan 5
4 berbeda makna.
Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut. Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif maka n
a=a
+ a + a + ... + a
sebanyak n suku 1) Menghitung hasil perkalian bilangan bulat a) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif 2
4=4+4=8
2
3=3+3=6
2
2=2+2=4
2
1=1+1=2
2
0=0+0=0
b) Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif –2
4 = – (2
4) = – (4 + 4) = –8
–2
3 = – (2
3) = – (3 + 3) = –6
–2
2 = – (2
2) = – (2 + 2) = –4
–2
1 = – (2
1) = – (1 + 1) = –2
–2
0 = – (2
0) = – (0 + 0) = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
c) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif 2
(–2) = (–2) + (–2) = –4
2
(–1) = (–1) + (–1) = –2
d) Perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif (–2)
(–3) = – (2
(–3)) = – ((–3) + (–3)) = 6
(–2)
(–2) = – (2
(–2)) = – ((–2) + (–2)) = 4
(–2)
(–1) = – (2
(–1)) = – ((–1) + (–1)) = 2
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk umum dari perkalian bilangan bulat adalah sebagai berikut: Jika p dan q adalah bilangan bulat maka 1) p
q = pq; q = –(p
q) = –pq;
(–q) = –(p
q) = –pq;
2) (–p) 3) p 4) (–p) 2.
(–q) = p
q = pq.
Sifat-sifat perkalian pada bilangan bulat (Cholik Adinawan & Sugijono, 2013) a) Sifat tertutup Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat maka a
b juga
bilangan bulat. Hal ini berarti perkalian antara bilangan bulat memenuhi sifat tertutup. Contoh: 3
8 = 24
3
(–8) = -24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
(–3)
8 = -24
(–3)
(–8) = 24
b) Sifat komutatif Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat maka selalu berlaku a
b=b
a. Sifat ini disebut sifat komutatif (pertukaran) pada
perkalian. Contoh: i.
ii.
(–5) = –10
2 (–5)
2 = –10
(–3)
(–4) = 12
(–4)
(–3) = 12
c) Sifat asosiatif Jika a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat maka berlaku (a b)
c = a
(b
c). Sifat ini disebut sifat asosiatif
(pengelompokan) perkalian. Contoh: i.
ii.
3
(–2
4) = –24
(4
(–2))
(–2
6)
–2
(6
4 = –24 4 = –48
4) = –48
d) Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: i.
a
(b + c) = (a
b) + (a
c) (distributif kiri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
ii.
(a + b)
c = (a
c) + (b
c) (distributif kanan)
Contoh: i.
ii.
2
(4 + (–3)) = 2
(2
4) + (2
(–8 + 5) ((–8)
(–3)) = 2
(–3) = 9
(–3)) + (5
(–3)) = 9
e) Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: i.
a
ii.
(a
(b b)
c) = (a
b)
(a
c) (distributif kiri)
c = (a
c)
(b
c) (distributif kanan)
Contoh: i.
5
(8 – (–3)) = 55 8) – (5
(6 ii.
(–7 – 4)
6 = –66
6) – (4
(–7
(–3)) = 55
6) = –66
f) Memiliki elemen identitas Jika a adalah sembarang bilangan bulat maka berlaku a
1=1
a = a. Bilangan 1 (satu) disebut elemen identitas pada
perkalian. Contoh: i.
3 2
ii.
(–4)
1=3 3=3 1 = –4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
1 3.
(–4) = –4
Pembagian Bilangan Bulat a) Pembagian sebagai operasi kebalikan dari perkalian Perhatikan uraian berikut. i.
3
4 = 4 + 4 + 4 = 12
Di lain pihak, 12 : 3 = 4 atau dapat ditulis
ii.
2
4 = 12
12 : 3 = 4.
4
3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Di lain pihak, 12 : 4 = 3, sehingga dapat ditulis 4
3 = 12
12 : 4 = 3.
Dari uraian di atas, tampak bahwa pembagian merupakan operasi kebalikan (invers) dari perkalian. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut. Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q faktor p, dan q maka berlaku p : q = r jika dan hanya jika p = q
r.
b) Menghitung hasil pembagian bilangan bulat Untuk setiap p, q, r bilangan bulat, q
0 dan memenuhi p : q = r
berlaku i.
jika p, q bertanda sama, r adalah bilangan bulat positif;
ii.
jika p, q berlainan tanda, r adalah bilangan bulat negatif.
c) Pembagian dengan bilangan nol Untuk setiap a bilangan bulat berlaku
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
a
0=0
0:a=0
Jadi, dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0; a I.
0.
Pembagian Bilangan Bulat a. Pembagian sebagai operasi kebalikan dari perkalian Perhatikan uraian berikut. (i) 3
4 = 4 + 4 + 4 = 12
Di lain pihak, 12 : 3 = 4 atau dapat ditulis 3 (ii) 4
4 = 12
12 : 3 = 4.
3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Di lain pihak, 12 : 4 = 3, sehingga dapat ditulis 4
3 = 12
12 : 4 = 3.
Dari uraian di atas, tampak bahwa pembagian merupakan operasi kebalikan (invers) dari perkalian. Secara umum dapat ditulis sebagai berikut. Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q faktor p, dan q berlaku p : q = r
p=q
0 maka
r.
b. Menghitung hasil pembagian bilangan bulat Coba ingat kembali sifat perkalian pada bilangan bulat. Dari sifat tersebut, diperoleh kesimpulan berikut. Untuk setiap p, q, r bilangan bulat, q
0 dan memenuhi p : q = r
berlaku (i) jika p, q bertanda sama, r adalah bilangan bulat positif; (ii) jika p, q berlainan tanda, r adalah bilangan bulat negatif. c. Pembagian dengan bilangan nol Untuk menentukan hasil pembagian bilangan bulat dengan bilangan nol (0), ingat kembali perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol. Untuk setiap a bilangan bulat berlaku a
0=0
0:a=0
Jadi, dapat dituliskan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0; a
0.
Hal ini tidak berlaku jika a = 0, karena 0 : 0 = tidak terdefinisi. C. Metode Pembelajaran -
Diskusi
-
Tanya Jawab
-
Penugasan
D. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber : -
Buku paket, yaitu buku Matematika SMP/MTs Kelas VII.
-
Buku referensi lain.
Media Pembelajaran: -
Power Point, Video
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 ( 40 x 2 Jam Pelajaran) No.
KEGIATAN SISWA
1.
PENDAHULUAN 1. Guru memberi salam.
WAKTU
10 menit
2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media. 3. Guru memeriksa kesiapan siswa. 4. Sebagai apersepsi guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi sebelumnya yaitu mengenai penjumlahan dan
20 menit
KETERANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
pengurangan bilang bulat. 5. Guru memberikan motivasi: “Dengan belajar perkalian dan pembagian bilangan bulat, siswa akan terbantu dalam belajar materi selanjutnya yaitu perpangkatan dan akar kuadrat”. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
KEGIATAN INTI Eksplorasi
Attention (A): 1. Guru memberikan ilustrasi mengenai perkalian bilangan bulat menggunakan video. 2. Siswa diminta untuk mempraktekkan perkalian bilangan bulat menggunakan ilustrasi kancing positif dan kancing negatif seperti dalam video. Relevance (R): 3. Guru menjelaskan mengenai perkalian bilangan bulat dan sifat-sifat perkalian
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
bilangan bulat dengan menggunakan pengetahuan sebelumnya yaitu penjumlahan bilangan bilangan bulat. Confidence (C): 4. Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan dalam kelompok.
10 menit
Elaborasi
15 menit
Konfirmasi
5. Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. 6. Beberapa siswa secara acak diminta untuk menuliskan pekerjaannya di papan tulis. Satisfied (S): 7. Guru mengoreksi dan menjelaskan kembali pekerjaan siswa. Relevance (R): 8. Guru menjelaskan mengenai pembagian bilangan bulat dan sifat-sifat pembagian bilangan bulat dengan menggunakan pengurangan bilangan bulat.
Eksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
Confidence (C): 9. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas secara mandiri mengenai pengurangan bilangan bulat dan sifat-sifat
Elaborasi
pengurangan bilangan bulat. 10. Siswa mengerjakan tugas mandiri. 11. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. 12. Guru memberikan penguatan terhadap
Konfirmasi
pekerjaan siswa. Satisfied (S): 13. Guru memberikan kuis untuk dijawab siswa secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa. 14. Guru mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari ini.
3.
Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
pembelajaran pada pertemuan ini. 2. Guru memberikan pekerjaan rumah mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 3. Guru menutup pembelajaran hari ini.
F.
Penilaian Tugas Penilaian Bentuk
Indikator Pencapaian Tehnik
Soal
Instrum en
1. Melakukan bilangan
perkalian Tes bulat
dan
Uraian
1. Tentukan nilai x dalam kalimat berikut!
mengenali
sifat-sifat
a. -2
x = -86
perkalian
bilangan
b. 12
x = -72
bulat.
c. x
x = 144
2. Gunakan sifat asosiatif untuk menyelesaikan soalsoal berikut! a. -6
(-4)
(-2)
b. -5
(-8)
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
2.
Melakukan pembagian bilangan
bulat
3. Tentukann hasil pembagian
dan
berikut!
mengenali
sifat-sifat
a. 100 : 5
pembagian
bilangan
b. -84 : 14
bulat.
c. -198 : -6 4. Hitunglah
pembagian
bawah ini! a. 9 : 3 dan 3 : 9 b. 16 : 2 dan 2 : 16
Pembahasan Tugas: Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! 1.
Tentukan nilai x dalam kalimat berikut! a. -2
x = -86,
x = 43 ............................skor 1
b. 12
x = -72,
x = -6 .............................skor 1
c. x 2.
3.
x = 144,
x = 12 ............................skor 1
Gunakan sifat asosiatif untuk menyelesaikan soal-soal berikut! a. -6
(-4)
(-2) = 24
b. -5
(-8)
10 = -5
(-2) = -48 ...............................skor 1 (-80) = 400 ...............................skor 1
Tentukann hasil pembagian berikut! a. 100 : 5 = 20 ......................................skor 1 b. -84 : 14 = -6 .....................................skor 1 c. -198 : -6 = 33 ...................................skor 1
4.
Hitunglah pembagian di bawah ini! a. 9 : 3 dan 3 : 9 9 : 3 = 3 dan 3 : 9 = ..................................skor 1 b. 16 : 2 dan 2 : 16 16 : 2 = 8 dan 2 : 16 = ..................................skor 1
Nilai = Jumlah skor
di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII Erlangga/1
Tahun Ajaran
: 2016/2017
Standar Kompetensi : 1.
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 1.1
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan.
Indikator
: 1.1.6 Menghitung perpangkatan pada bilangan bulat. 1.1.7 Menghitung akar kuadrat pada bilangan bulat.
Alokasi Waktu
: 3 jam pelajaran ( 1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, baik secara individu maupun berkelompok, siswa dapat: 5) Menghitung perpangkatan pada bilangan bulat. 6) Menghitung akar kuadrat pada bilangan bulat. Karakter yang ingin dibangun : ξ Kerjasama ξ Kemandirian ξ Tanggung jawab B. Materi Ajar Operasi Hitung Bilangan Bulat 1.
Perpangkatan Bilangan Bulat (Husein Tampomas, 2007) Perpangkatan suatu bilangan artinya perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Contoh: 21 = 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
22 = 2
2 (22 dibaca 2 kuadrat atau 2 pangkat 2)
=4 23 = 2
2
2 (23 dibaca 2 pangkat 3)
2
2
=8 2n = 2
2 (2n dibaca 2 pangkat n)
...
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: pn = p
p
p
...
p (p sebanyak n kali)
Dengan p disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat (eksponen). Untuk p
0 maka p0 = 1 dan p1 = p.
Pada perpangkatan bilangan bulat pn, perhatikan bilangan pokoknya.
2.
pn
=p
-pn
= -(p
(-p)n
= (-p)
p
p p
... p
(-p)
...
p (p sebanyak n kali) p) (p sebanyak n kali)
(-p)
...
(-p) (-p sebanyak n kali)
Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat (Husein Tampomas, 2007) a)
Sifat perkalian bilangan berpangkat Contoh: 32
33
= (3
3)
2 faktor =3
(3
3
3)
3 faktor
3 3 3 3 (2 + 3) faktor
= 35 Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
pm
pn
= (p
p
...
p)
(p
p
p
...
p)
n faktor
m faktor =p
...
p
p
p
...
p
(m + n) faktor = pm + n pm b)
pn
= pm + n
Sifat pembagian bilangan berpangkat Perhatikan pembagian bilangan bulat berpangkat berikut. 55 : 53 = (5
5
5
5
5) : (5
5)
3 faktor
5 faktor =5
5
5
(5 – 3) faktor = 52 Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat maka pm : pn
= (p
p
...
p) : (p
m faktor =p
p
...
p
...
p)
n faktor p
(m – n) faktor = pm - n pm : pn c)
= pm - n
Sifat perpangkatan bilangan berpangkat Perhatikan perpangkatan bilangan bulat berpangkat berikut. =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
= (2 =2
2) 2
(2 2
2) 2
(2
2
2)
2
= 26 Jika m, n bilangan bulat positif dan p bilangan bulat positif maka =
...
= (p
p
...
p)
= (p
p
...
p
(p p
p p
... ...
p) p
(p p
p
p
...
...
p) p)
= = d) Sifat perpangkatan suatu perkalian atau pembagian Perhatikan uraian berikut. (5
2)3 = 103 = 10
(5
2)3 = 53
(2
3)2 = 62 = 36
(2
3)2 = 22
10
10 = 1.000
23 = 125
32 = 4
8 = 1.000
9 = 36
Berdasarkan uraian di atas, dapat dituliskan sebagai berikut. Jika m bilangan bulat positif dan p, q bilangan bulat maka q)m
(p
= (p
q)
= (p
p
(p ...
q) p)
... (p
(p p
= (p 3.
q)m =
Akar Kuadrat Bilangan Bulat Akar kuadrat adalah kebalikan dari pangkat dua.
q) ...
p)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Jika a2 = b maka
= a atau
( Sukino dan Wilson, 2006: 28)
Contoh: , karena 42 = 4
4.
4 = 16
, karena 132 = 13
5.
13 = 169
6. Untuk mengetahui nilai
, tentukan letak bilangan 1.225
terlebih dahulu. Bilangan 1.225 terletak di antara 30 2 = 900 dan 402 = 1.600. Jadi,
terletak di antara nilai 30 dan 40. Bilangan bulat
antara 30 dan 40 yang kuadratnya bersatuan 5 adalah 35. Jadi, = 35, karena 352 = 35
35 = 1.225 (Husein Tampomas, 2007).
C. Metode Pembelajaran -
Diskusi
-
Tanya Jawab
-
Penugasan
D. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber : -
Buku paket, yaitu buku Matematika SMP/MTs Kelas VII.
-
Buku referensi lain.
Media Pembelajaran: -
Power Point, Video.
E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 ( 40 x 3 Jam Pelajaran) No.
KEGIATAN SISWA
1.
PENDAHULUAN 1. Guru memberi salam. 2. Guru memeriksa
WAKTU
10 menit
KETERANGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media. 3. Guru memeriksa kesiapan siswa. 4. Sebagai apersepsi guru mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai materi sebelumnya yaitu perkalian dan pembagian bilangan bulat. 5. Guru memberikan motivasi: “Dengan belajar perpangkatan dan akar kuadrat pada bilangan bulat, siswa akan terbantu dalam belajar materi selanjutnya yaitu aljabar”. 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
KEGIATAN INTI Eksplorasi
Attention (A): 1. Guru memberikan ilustrasi mengenai pangkat dengan menggunakan lipatan kertas. Relevance (R):
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
2. Guru menjelaskan mengenai pemangkatan pada bilangan bulat
20 menit
Elaborasi
10 menit
Konfirmasi
15 menit
Eksplorasi
20 menit
Elaborasi
menggunakan pengetahuan sebelumnya yaitu perkalian bilangan bulat. Confidence (C): 3. Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. 4. Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. 5. Beberapa kelompok diminta untuk mempresentasikan pekerjaannya. Satisfied (S): 6. Guru mengoreksi dan menjelaskan kembali pekerjaan siswa. Relevance (R): 7. Guru menjelaskan mengenai akar pangkat dua bilangan bulat menggunakan materi sebelumnya yaitu pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
bilangan bulat. Confidence (C): 8. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas secara mandiri mengenai akar kuadrat.
Konfirmasi
9. Siswa mengerjakan tugas mandiri. 10. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Satisfied (S): 11. Guru memberikan penguatan terhadap pekerjaan siswa. 12. Guru memberikan kuis untuk dijawab siswa secara lisan untuk mengetahui pemahaman siswa. 13. Guru mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari ini. 3.
Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran pada pertemuan ini. 2. Guru memberikan tes
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
akhir siklus
20 menit
mengenai operasi bilangan bulat. 3. Guru menutup pembelajaran hari ini.
F.
Penilaian Tugas Penilaian Bentuk
Indikator Pencapaian Tehnik
Soal
Instrum en
1.
Menghitung
pangkat Tes
Uraian
pada bilangan bulat.
1. Hitunglah perpangkatan berikut! a. b. c. d.
:
e. 2. Menghitung
akar
pangkat
pada
dua
2. Hitunglah akar pangkat dua berikut!
bilangan bulat.
a. b. c. d. e.
Pembahasan Tugas: Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! 1.
Hitunglah perpangkatan berikut! a.
=2
b. c.
2
2=8
= =
= 36 4
4
4
4=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
d.
:
=
e. 2.
: =
=
:
=
= 128
Hitunglah akar pangkat dua berikut! a.
=9
b.
= 15
c.
= 26
d.
= 12
e.
= 14
Nilai = Jumlah skor
= 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran A.2 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pakar ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
Lampiran A.3 Soal-soal Tugas Siswa Pertemuan 1 TUGAS KELOMPOK 1. Lengkapi tabel dibawah ini dan berikan masing-masing 2 contoh! (semesta pembicaraan: bilangan bulat) a. Sifat tertutup b. Sifat komutatif c. Mempunyai unsur identitas d. Sifat asosiatif e. Mempunyai invers + -3 -2 -1 0 1 2 3
-3
-2
-1
0
1
2
3
TUGAS INDIVIDU Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! G. Lengkapi tabel penjumlahan berikut ini! Tabel 1.1 -2
-1
0
1
2
-2 -1 0 1 2
H. Perhatikan Tabel 1.1, berikan 2 contoh penjumlahan yang menunjukkan sifat komutatif dari tabel tersebut! I. Tentukan hasil dari pengurangan bilangan bulat berikut! d) 8 – (-10) e) -3 – (-9) f) -1 – 7 J. Hitunglah pengurangan berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
c) 5 – (-7) – 5 – (-3) d) 6 – 2 – 12 – (-4) LATIHAN 1. Tentukan hasil penjumlahan berikut. a. 18 + 7 = …. b. 9 + (-16) = …. c. -23 + 47 = …. d. -21 + (-16) = …. 2. Perhatikan gambar koin bilangan di bawah ini, nyatakan dalam bentuk penjumlahan dua bilangan bulat kemudian tentukan hasilnya. a. b.
+ + +
+ + + PERMAINAN Pilih 6 bilangan bulat non negatif berbeda. Letakkan semua bilanganbilangan yang tersedia pada tempat-tempat kosong yang telah disediakan pada gambar (a) dan (b). (i) Pilih enam bilangan bulat non negatif berbeda. Isikan bilanganbilangan bulat tersebut pada kotak yang telah disediakan pada gambar (a) dengan syarat jumlah setiap sisinya sama dengan 6. Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu. (ii) Lakukan hal yang sama seperti (i) dengan jumlah setiap sisinya sama dengan 9 pada gambar (b).
6
9
(a)
(b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Pertemuan 2 TUGAS KELOMPOK 2. Lengkapi tabel dibawah ini dan berikan masing-masing 2 contoh (semesta pembicaraan bilangan bulat): a. Sifat tertutup b. Sifat komutatif c. Mempunyai unsur identitas d. Sifat asosiatif e. Mempunyai invers f. Sifat distributif -3
-2
-1
0
1
2
-3 -2 -1 0 1 2 3
TUGAS INDIVIDU Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! 3.
Tentukan nilai x dalam kalimat berikut! d. -2
x = -86
e. 12
x = -72
f. x 4.
x = 144
Gunakan sifat asosiatif untuk menyelesaikan soal-soal berikut! c. -6
(-4)
(-2)
d. -5
(-8)
10
G. Tentukann hasil pembagian berikut! d. 100 : 5 e. -84 : 14 f. -198 : -6 H. Hitunglah pembagian di bawah ini! c. 9 : 3 dan 3 : 9 d. 16 : 2 dan 2 : 16 LATIHAN
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
1. Hitunglah perkalian-perkalian berikut ini! a. 8 (-6) e. -9 (-10) b. -4 9 f. -3 0 c. -7 (-8) g. 12 3 d. 6 (-12) h. -8 (-4) 2. Tentukan pengganti variabel-variabel berikut sehingga menjadi kalimat yang benar! a. p (-6) = -54, p= b. a (-9) = 72, a= c. -15 x = 90, x= d. -24 y = -72, y= 3. Hitunglah! a. b. 3 c. d. 4. Hitunglah! a. b. c. d. e. f. 5. Hitunglah perkalian-perkalian bilangan berikut! a. 43 16 b. 24 32 c. 35 19 d. 72 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Pertemuan 3 1.
TUGAS KELOMPOK Sebidang tanah berbentuk persegi dengan luas kelilingnya jika sisinya adalah a!
2.
Diketahui h =
dengan d = 2 dan v = 10. Tentukan nilai dari h!
TUGAS INDIVIDU Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan teliti! 2.
Hitunglah perpangkatan berikut! f. g. h. i.
:
j. 3.
Hitunglah akar pangkat dua berikut! f. g. h. i. j.
= 225 m. Hitunglah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
LATIHAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 35 14. 44 15. 28 16. 54 17. 44 18. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Lampiran A.4 Validasi Soal-soal Tugas Siswa oleh Pakar ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
Lampiran A.5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Awal): Angket Motivasi No.
1.
2.
3.
4.
Indikator
Perhatian
Relevansi
Keyakinan
Kepuasan
Penjelasan
Siswa tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan. Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti. Siswa tahu tujuan pembelajaran. Siswa tahu manfaat dari materi yang dipelajari. Siswa dapat mengaitkan dengan sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa dapat mengaitkan isi pembelajaran dengan apa yang dia temukan di dalam kehidupan seharihari. Strategi guru mengajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa. Siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa yakin dengan apa yang dikerjakan. Siswa merasa puas karena mampu menerapkan
Nomor
Nomor
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1, 4, 8, 16
12, 19
9, 13, 17
2, 5
6, 10, 18
14, 20
3, 7
11, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
keterampilan baru yang telah dipelajari Siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan latihan soal. Siswa merasa puas jika siswa dapat memahami pembelajaran.
Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam Angket Motivasi Siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: -
Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju.
-
Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = tidak setuju, dan 4 = sangat tidak setuju.
-
Menghitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi, kemudian menentukan kategorinya dengan ketentuan skor ratarata: 1,00< x 1,49 = tidak baik, 1,50< x
2,49 = kurang baik,
2,50< x
3,49 = cukup baik,
3,50< x
4,49 = baik, dan
4,50< x
5,00 = sangat baik.
Draf Pemetaan Pernyataan: Indikator
No. Item 1
4, 8, 16, 19 1. Perhatian
12 2.
Relevansi
2
Pernyataan 1. Saya tertarik terhadap materi operasi bilangan bulat sebelum dibahas dalam pembelajaran. 4. Saya memperhatikan penjelasan guru. 8. Saya mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. 16. Saya mencatat penjelasan yang ditulis di papan tulis. 19. Saya suka mengobrol dengan teman ketika guru menjelaskan. 12. Saya tidak bertanya ketika penjelasan guru kurang jelas. 2. Saya tidak tahu tujuan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
5
5.
9
9.
17
17.
13
13.
6, 10, 20
6. 10.
3.
20.
Keyakinan 14, 18
14. 18.
3
3.
7, 15
7.
4. Kepuasan 15. 11
11.
sudah dilakukan. Setelah mempelajari operasi bilangan bulat saya tidak tahu manfaatnya. Saya dapat menggunakan materi sebelumnya (bilangan bulat) untuk mempelajari operasi bilangan bulat. Saya dapat menghubungkan isi materi dengan kehidupan sehari-hari. Dengan berdiskusi dengan teman, saya mengerti apa yang saya pelajari. Saya dapat menyelesaikan latihan soal secara mandiri. Saya selalu dapat menemukan pemecahan dari permasalahan yang saya hadapi. Saya malas mengerjakan latihan soal karena saya merasa tidak bisa. Saya ragu-ragu dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan. Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan. Saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya. Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal secara mandiri. Saya tidak dapat menyelesaikan latihan soal karena terlalu sulit bagi saya. Metode yang digunakan tidak membantu saya dalam memahami materi.
Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Akhir): Angket Motivasi No.
1.
Indikator
Perhatian
Penjelasan
Siswa tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan. Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti.
Nomor
Nomor
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1, 4, 8, 16
12, 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
2.
Relevansi
3.
Keyakinan
4.
Kepuasan
Siswa tahu tujuan pembelajaran. Siswa tahu manfaat dari materi yang dipelajari. Siswa dapat mengaitkan dengan sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa dapat mengaitkan isi pembelajaran dengan apa yang dia temukan dalam kehidupan seharihari. Strategi guru mengajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa. Siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa yakin dengan apa yang dikerjakan. Siswa merasa puas karena mampu menerapkan keterampilan baru yang telah dipelajari Siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan latihan soal. Siswa merasa puas jika siswa dapat memahami pembelajaran.
5, 9, 13, 17
2
6, 10, 18
14, 20
3, 7
11, 15
Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam Angket Motivasi Siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: -
Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju.
-
Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = tidak setuju, dan 4 = sangat tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
-
Menghitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi, kemudian menentukan kategorinya dengan ketentuan skor ratarata: 1,00< x 1,49 = tidak baik, 1,50< x
2,49 = kurang baik,
2,50< x
3,49 = cukup baik,
3,50< x
4,49 = baik, dan
4,50< x
5,00 = sangat baik.
Draf Pemetaan Pernyataan: Indikator
No. Item 1
4, 8, 16, 19 1. Perhatian
12 2
5 9 2. Relevansi 13
17 6, 10, 20
3.
Keyakinan 14, 18
Pernyataan 1. Saya tertarik mengerjakan tugas mengenai operasi bilangan bulat sebelum dibahas dalam pembelajaran. 4. Saya memperhatikan pembahasan tugas oleh guru. 8. Saya mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. 16. Saya mencatat pembahasan tugas yang ditulis di papan tulis. 19. Saya suka mengobrol dengan teman ketika guru menjelaskan. 12. Saya tidak bertanya ketika tugas yang diberikan kurang jelas. 2. Setelah mengerjakan tugas-tugas saya tetap tidak tahu tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. 5. Saya tahu manfaat mempelajari segitiga dan segiempat setelah mengerjakan tugas. 9. Saya dapat menggunakan materi sebelumnya (bilangan bulat) untuk mengerjakan tugas mengenai operasi bilangan bulat. 13. Dengan mengerjakan tugas, saya mengerti apa yang saya pelajari. 17. Saya dapat menghubungkan isi materi dengan kehidupan sehari-hari. 6. Saya dapat menyelesaikan tugas secara mandiri. 10. Saya selalu dapat menemukan pemecahan dari permasalahan yang saya hadapi. 20. Saya malas mengerjakan tugas karena saya merasa tidak bisa. 14. Saya ragu-ragu dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. 18. Saya yakin akan berhasil dengan tugas yang sudah saya kerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
3 7, 15 4.
Kepuasan 11
3. Setelah mengerjakan tugas saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya. 7. Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri. 15. Saya tidak dapat menyelesaikan tugas karena terlalu sulit bagi saya. 11. Metode yang digunakan tidak membantu saya dalam memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Lampiran A.6 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA (AWAL) Mata Pelajaran
:..........................
Kelas/Semester
:..........................
Hari/tanggal
:..........................
Petunjuk: 1. Pada kuesioner ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benarbenar cocok dengan pilihanmu. 2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. 3. Catat respon Anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjukpetunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih. Keterangan Pilihan Jawaban: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju No
Pernyataan
1.
Saya tertarik terhadap materi operasi bilangan bulat
Pilihan Jawaban 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
sebelum dibahas dalam pembelajaran. 2.
Saya tidak tahu tujuan pembelajaran yang sudah dilakukan.
3.
Saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya.
4.
Saya memperhatikan penjelasan guru.
1
2
3
4
5.
Setelah mempelajari operasi bilangan bulat saya
1
2
3
4
tidak tahu manfaatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
6.
Saya dapat menyelesaikan latihan soal secara
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
mandiri. 7.
Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal secara mandiri.
8.
Saya mengerti karena saya memperhatikan penjelasan dari guru.
9.
Saya dapat menggunakan materi sebelumnya (bilangan bulat) untuk mempelajari operasi bilangan bulat.
10.
Saya selalu dapat menemukan pemecahan dari permasalahan yang saya hadapi.
11.
Metode yang digunakan tidak membantu saya dalam memahami materi.
12.
Saya tidak bertanya ketika penjelasan guru kurang jelas.
13.
Dengan berdiskusi dengan teman, saya mengerti apa yang saya pelajari.
14.
Saya ragu-ragu dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan.
15.
Saya tidak dapat menyelesaikan latihan soal karena terlalu sulit bagi saya.
16.
Saya mencatat penjelasan yang ditulis di papan tulis.
17.
Saya dapat menghubungkan isi materi dengan kehidupan sehari-hari.
18.
Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan.
19.
Saya suka mengobrol dengan teman ketika guru menjelaskan.
20.
Saya malas mengerjakan latihan soal karena saya merasa tidak bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA (AKHIR) Mata Pelajaran
:..........................
Kelas/Semester
:..........................
Hari/tanggal
:..........................
Petunjuk: 1. Pada kuesioner ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benarbenar cocok dengan pilihanmu. 2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. 3. Catat respon Anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjukpetunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih. Keterangan Pilihan Jawaban: 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju No
Pernyataan
1.
Saya tertarik mengerjakan tugas mengenai operasi
Pilihan Jawaban 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
bilangan bulat sebelum dibahas dalam pembelajaran. 2.
Setelah mengerjakan tugas-tugas saya tetap tidak tahu tujuan pembelajaran yang telah dilakukan.
3.
Setelah mengerjakan tugas saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya.
4.
Saya memperhatikan pembahasan tugas oleh guru.
1
2
3
4
5.
Saya tahu manfaat mempelajari operasi bilangan
1
2
3
4
bulat setelah mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
6.
Saya dapat menyelesaikan tugas secara mandiri.
1
2
3
4
7.
Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
tugas-tugas secara mandiri. 8.
Saya mengerti karena saya memperhatikan penjelasan guru.
9.
Saya dapat menggunakan materi sebelumnya (bilangan bulat) untuk mengerjakan tugas mengenai operasi bilangan bulat.
10.
Saya selalu dapat menemukan pemecahan dari permasalahan yang saya hadapi.
11.
Metode yang digunakan tidak membantu saya dalam memahami materi.
12.
Saya tidak bertanya ketika tugas yang diberikan kurang jelas.
13.
Dengan mengerjakan tugas, saya mengerti apa yang saya pelajari.
14.
Saya ragu-ragu dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
15.
Saya tidak dapat menyelesaikan tugas karena terlalu sulit bagi saya.
16.
Saya mencatat pembahasan tugas yang ditulis di papan tulis.
17.
Saya dapat menghubungkan isi materi dengan kehidupan sehari-hari.
18.
Saya yakin akan berhasil dengan tugas yang sudah saya kerjakan.
19.
Saya suka mengobrol dengan teman ketika guru menjelaskan.
20.
Saya malas mengerjakan tugas karena saya merasa tidak bisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
Lampiran A.7 Validasi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa oleh Pakar ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
Lampiran A.8 Soal Pre-test dan Post-test PRE-TEST 1. 35 + (-17) = ...18 2. -48 + (-11) = ...-59 3. 7 – 43 = ...-36 4. -9 – (-56) = ...47 5. 4 (-19) = ...-76 6. (-125) 0 = ...0 7. 90 : 0 = ...tidak terdefinisi 8. 0 : 7 = ...0 9. -13 + 15 + (-8) = ...-6 10. -7 – ( -18) – 43 = ...-32 11. -13 (-7) 2 = ...182 12. : 3 = ...3 13. =...2401 14. – =...-2401 15. =...3375 16. =...19 17. =...27 Tentukan nilai dari variabel-variabel berikut! 18. 6 + (-p) = 23, p = ...-17 19. y (-11) = -253, y = ...23 20. -10 + = 5, m = ...-13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
POST-TEST 1. 44 + (-25) = ...19 2. -57 + (-7) = ...-64 3. 17 – 23 = ...-6 4. -31 – (-4) = ...-27 5. 13 (-4) = ...-52 6. 0 (-125) = ...0 7. -87 : 0 = ...tidak didefinisikan 8. 0 : 17 = ...0 9. -11 + 8 + (-15) = ...-18 10. -18 – ( -43) – 7 = ...18 11. -23 5 (-7) = ...805 12. : 2 =...4 13. =...6561 14. – =...-6561 15. =...12167 16. =...24 17. =...18 Tentukan nilai dari variabel-variabel berikut! 18. 6 + (-p) = 36, p = ...-30 19. y (-19) = -57, y = ...3 20. -5 + = -8, m = ...10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Lampiran A.9 Validasi Soal Pre-test dan Post-test oleh Pakar ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
Lampiran A.10 Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
LAMPIRAN B Lampiran B.1 Lembar Tugas Siswa 5 Lampiran B.2 Lembar Tugas Siswa 9 Lampiran B.3 Lembar Tugas Siswa 20 Lampiran B.4 Lembar Tugas Siswa 21 Lampiran B.5 Lembar Tugas Siswa 29 Lampiran B.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Awal) Lampiran B.7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Akhir) Lampiran B.8 Lembar Pre-test Siswa 5 Lampiran B.9 Lembar Pre-test Siswa 9 Lampiran B.10 Lembar Pre-test Siswa 20 Lampiran B.11 Lembar Pre-test Siswa 21 Lampiran B.12 Lembar Pre-test Siswa 29 Lampiran B.13 Lembar Post-test Siswa 5 Lampiran B.14 Lembar Post-test Siswa 9 Lampiran B.15 Lembar Post-test Siswa 20 Lampiran B.16 Lembar Post-test Siswa 21 Lampiran B.17 Lembar Post-test Siswa 29 Lampiran B.18 Transkrip Wawancara Siswa 5 Lampiran B.19 Transkrip Wawancara Siswa 9 Lampiran B.20 Transkrip Wawancara Siswa 20 Lampiran B.21 Transkrip Wawancara Siswa 21 Lampiran B.22 Transkrip Wawancara Siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
Lampiran B.1 Lembar Tugas Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
Lampiran B.2 Lembar Tugas Siswa 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
Lampiran B.3 Lembar Tugas Siswa 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
Lampiran B.4 Lembar Tugas Siswa 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
Lampiran B.5 Lembar Tugas Siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308
Lampiran B.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Awal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318
Lampiran B.7 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa (Akhir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328
Lampiran B.8 Lembar Pre-test Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329
Lampiran B.9 Lembar Pre-test Siswa 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330
Lampiran B.10 Lembar Pre-test Siswa 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331
Lampiran B.11 Lembar Pre-test Siswa 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332
Lampiran B.12 Lembar Pre-test Siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333
Lampiran B.13 Lembar Post-test Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334
Lampiran B.14 Lembar Post-test Siswa 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335
Lampiran B.15 Lembar Post-test Siswa 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336
Lampiran B.16 Lembar Post-test Siswa 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337
Lampiran B.17 Lembar Post-test Siswa 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338
Lampiran B.18 Transkrip Wawancara Siswa 5 Keterangan: P
: Peneliti
S
: Siswa
a) Wawancara kepada S5 1. P : “Haloo, apa kabar?” 2. S5 : “Baik” 3. P : “Matematikanya sekarang sampai mana?” 4. S5 : “Perpangkatan, hehe.” 5. P : “Nah, tesnya kemarin sudah saya koreksi. Hasilnya lumayan, cuman kamu mengalami penurunan di tes post-testnya. Awalnya dapat 90, dan post-testnya banyak yang salah. Nah, kamu blajar bilangan bulat itu seperti apa? cerita aja.” 6. S5 : “Yaaa, biasa aja sih.” 7. P : “Biasa gimana? Apakah latihan soal atau bacabaca atau pakai cara lain?” 8. S5 : “Yaaaa latihan soal, hehe.” 9. P : “Apakah kamu mengulangi pembelajaran di sekolah ketika di rumah?” 10. S5 : “Yaaaa mengulangi sih, iya.” 11. P : “Kamu les?” 12. S5 : “Enggak.” 13. P : “Jadi kalau di rumah belajarnya sama siapa?” 14. S5 : “Sendiri, banyak latihan soal.” 15. P : “Nah terus kenapa tes nya bisa mengalami penurunan?” 16. S5 : “Mungkin ini salah hitung dan kurang teliti sama kurang waktu.” 17. P : “Kalau -31 – (-4), coba jelaskan cara kamu menyelesaikan.” 18. S5 : “Yang ini diubah menjadi positif jadinya -31 + 4, terus 31 – 4.” 19. P : “Kalau -87 : 0 berapa?” 20. S5 : “Tak terdefinisi Bu, makanya tak strip kan nggak ada jawabannya, hehe.” 21. P : “Kalau bagaimana cara kamu mengerjakan?” 22. S5 : “Pakai cara yang dititik dua angka paling belakang Bu. (kemudian siswa menunjukkan cara kerjanya dengan coret-coretan dikertas).” 23. P : “Kamu bisa menggunakan cara lain nggak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339
24. 25. 26.
S5 P S5
27.
P
28. 29.
S5 P
30. 31.
S5 P
32.
S5
: “Enggak Bu.” : “Kalau soal 6 + (-p) = 36?” : “Saya bingung sama tanda negatifnya bu, nah 42 kan bisa to Bu? (kemudian siswa menghitung). Oh iya, salah bu hasilnya nggak 36 hehe. Nggak teliti berarti hehe.” : “Dengan tugas-tugas apakah membantu kamu mengerti materi?” : “Iya.” : “Jadi semakin banyak tugas-tugas yang diberikan semakin kamu mengerti atau semakin membuat kamu bingung?” : “Semakin ngerti lah.” : “Kalo pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode ceramah kemudian mengerjakan tugas atau pakai variasi lain misalnya pakai PPT, games, atau video?” : “Kalo saya lebih gampang dijelasin, kasih contoh, terus langsung kerja. Kalau pakai video biasanya saya malah bingung Bu hehe.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340
Lampiran B.19 Transkrip Wawancara Siswa 9 b) Wawancara kepada S9 33. P : “Haloo, apa kabar?” 34. S9 : “Baik” 35. P : “Nih, saya sudah periksa hasil pekerjaanmu. Saya perhatikan kalau latihan soal kamu bisa, tapi kalau tugas-tugas kok banyak yang salah, kenapa?” 36. S9 : “Kemarin belum selesai soalnya ngobrol, jadinya kurang waktu.” 37. P : “Kalau di rumah kamu belajarnya gimana?” 38. S9 : “Nggak belajar.” 39. P : “Jadi kamu nggak pernah mengulangi materi yang sudah didapat di sekolah?” 40. S9 : “Nggak pernah juga.” 41. P : “Kamu les nggak?” 42. S9 : “Nggak.” 43. P : “Kalau latihan soal juga nggak pernah?” 44. S9 : “Kadang-kadang, paling seminggu 2 kali aja.” 45. P : “Kalau latihan soal di sekolah kamu mengerjakan sendiri atau bareng sama teman-teman?” 46. S9 : “Sendiri.” 47. P : “Terus kenapa di tes nya kok banyak yang salah?” 48. S9 : “Yaa ada yang kurang waktu, ada yang nggak ngerti, terus kurang teliti juga, yang lima nomor terpost-test itu belum selesai tapi waktunya sudah habis, jadinya cuma asal aja.” 49. P : “Nah sekarang kalau dan bedanya apa? Kok pekerjaanmu hasilnya sama?” 50. S9 : “Oh hooh ya, bedanya itu harusnya yang hasilnya nanti negatif hehe.” 51. P : “Kalau berapa? Kok kamu jawabnya bisa 9 dari mana?” 52. S9 : “Oh kalau itu tak pikir pangkat tiga bu kemarin, tapi sekarang sudah ngerti.” 53. P : “Nah kalau kok bisa 36 dari mana?” 54. S9 : “Oh kemarin tak kaliin haha.” 55. P : “Kalau bentuk akar kamu biasanya cara menyelesaikannya bagaimana?” 56. S9 : “Pakai coba-coba bu biasanya pakai perkalian. Kalau akar tiga tau caranya, tapi kalau akar dua cuma dicoba-coba.” 57. P : “Kalau diberikan latihan-latihan soal atau tugastugas gitu membantu kamu dalam memahami materi atau tidak?” 58. S9 : “Iya Bu membantu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341
59.
P
60.
S9
: “Kalau pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” : “Lebih suka dijelaskan terus soal-soal Bu biasanya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342
Lampiran B.20 Transkrip Wawancara Siswa 20 c) Wawancara kepada S20 61. P : “Pagi, apa kabar?” 62. S20 : “Baik.” 63. P : “Bagaimana matematikanya? Asik?” 64. S20 : “Asik asik aja.” 65. P : “Bagaimana cara kamu belajar?” 66. S20 : “Latihan soal yaa kadang-kadang ngerjain.” 67. P : “Jadi kalau di rumah banyak ngerjain latihan soal?” 68. S20 : “Banyak, kan aku juga les di Kumon.” 69. P : “Kenapa di pre-test dan post-testnya mengalami penurunan?” 70. S20 : “Yaaa kecepatan, waktunya cukup sih, tapi pengen cepet- cepet selesai aja jadi ndak dikoreksi.” 71. P : “Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal yang diberikan? Misalnya dalam penjumlahan dan pengurangan?” 72. S20 : “Yaaaa pakai cara bersusun, tapi kadang-kadang udah diluar kepala.” 73. P : “Kalau kamu mengerjakannya caranya gimana?” 74. S20 : “Yaaa pakai cara cepet, jadi aku tutupin dua angka, kan 5 jadi berapa kali berapa yang mendekati 5 nah kan 2 jadi 4 sisa 1, jadi 176 sehingga 4 berapa dikali berapa yang hasilnya 176.” 75. P : “Jadi kamu harus pakai coret-coretan kan?” 76. S20 : “Enggak. Gini kan udah diluar kepala aku.” 77. P : “Kamu bisa mengerjakan soal yang sama dengan cara yang berbeda nggak?” 78. S20 : “Aku sih itu aja, kalau nggak kadang-kadang udah hafal aku. Kurang teliti aja.” 79. P : “Apakah dengan tugas-tugas akan membantu kamu memahami materi?” 80. S20 : “Yaa lumayan, lumayan membantu, semakin banyak berlatih semakin ngerti.” 81. P : “Kalau metode pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dengan metode pembelajaran yang dijelaskan oleh peneliti terus diberikan latihan soal atau dengan variasi?” 82. S20 : “Aku yaa suka dua-duanya, soalnya aku emang suka matematika.” 83. P : “Kalau tugas-tugas, kamu mengerjakan sendiri atau sama temen?” 84. S20 : “Sendiri.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343
Lampiran B.21 Transkrip Wawancara Siswa 21 d) Wawancara kepada S21 85. P : “Haloo, apa kabar?” 86. S21 : “Baik” 87. P : “Matematikanya gimana?” 88. S21 : “Yaa gitu lah.” 89. P : “Nah, pre-test sama tes post-testnya sudah saya koreksi. Nilai kamu 100 semua, bahkan tugastugas kamu pun benar semua. Bagaimana sih cara kamu belajar?” 90. S21 : “Nggak belajar, nggak pernah belajar.” 91. P : “Terus kok bisa semua tepat itu bagaimana cara kamu mempersiapkan?” 92. S21 : “Nggak tau e buk, lha nggak pernah belajar hehe.” 93. P : “Apakah kamu sering latihan soal-soal?” 94. S21 : “Enggak.” 95. P : “Kalo di rumah mengulangi materi yang dipelajari di sekolah tidak?” 96. S21 : “Enggak. Hehe” 97. P : “Apakah kamu les?” 98. S21 : “Dulu.” 99. P : “Jadi sekarang udah nggak?” 100. S21 : “Iya, tapi ini materinya udah lama banget dipelajarinya, sekarang tu belajarnya limit dan turunan.” 101. P : “Materi itu kan belum ada di SMP?” 102. S21 : “Hmm, belajarnya SMA kayak Methew.” 103. P : “Jadi kamu les di Kumon?” 104. S21 : “Hemm.” 105. P : “Terus kalo -48 + (-11) bagaimana kamu mengerjakannya?” 106. S21 : “Yaa yang tanda tambahnya diubah jadi min terus langsung aja dijumlahkan hasilnya negatif.” 107. P : “Kalo -9 – (-56)?” 108. S21 : “Yaa itu berarti yang dikurangan negatif diubah menjadi plus, kemudian 56 dikurangi 9. Yang lain juga kayak gitu terus sama.” 109. P : “Apakah kamu suka matematika?” 110. S21 : “Iya, dari dulu.” 111. P : “Kamu les matematikan sejak kapan?” 112. S21 : “Kelas 2 SD.” 113. P : “Kalo perpangkatan kamu mengerjakannya bagaimana?” 114. S21 : “Hmm, ada yang hafal ada yang enggak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344
115. P 116. S21 117. P 118. S21
119. P
120. S21
121. P
122. S21 123. P 124. S21
: “Jadi kalo bagaimana cara kamu mengerjakan?” : “Emm, jadi dipangkatin dua terus dikaliin, nanti cepet.” : “Kalo akar kuadrat bagaimana? Contohnya ?” : “Dicoba-coba, kalo nggak pakai cara, tapi kan kalo pakai cara ribet jadi cari yang mendekati aja, 20 kuadrat kan udah ndak bisa jadi cari angka di bawah 20 yang kalo dipangkatin satuannya tu satu terus di coba-coba.” : “Oke, nah kalo soal yang nomer 18. (6 + (-p) = 23, p = ...) kamu mengerjakannya gimana? Jadi kamu sudah belajar mengenai aljabar dong?” : “Iya, jadi enamnya dipindah ke ruas kanan dulu nek aku, nek nggak ditebak-tebak aja 6 ditambah berapa yang hasilnya 23, nah ini kan p nya min jadi tinggal ditambahin min lagi. Kecuali kalo y (-11) = -253, y =..., nah ini jadinya -253 dibagi -11.” : “Nah kalo untuk pembelajaran di kelas, kamu lebih suka dijelaskan langsung terus kemudian latihan soal ato pakai media lain misalnya pakai video, games?” : “Dijelasin aja terus ngerjain.” : “Oke, sudah nanti hasil tes nya saya bagi. Terimakasih ya.” : “Iyaa.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345
Lampiran B.22 Transkrip Wawancara Siswa 29 e) Wawancara kepada S29 125. P : “Haloo, apa kabar?” 126. S29 : “Baik.” 127. P : “Matematikanya gimana? Sampai mana sekarang?” 128. S29 : “Bilangan bulat, pangkat.” 129. P : “Nah, pre-test sama post-testnya sudah saya koreksi dan kamu banyak mengalami kesalahan ketika mengerjakan. Kenapa? Bagaimana cara kamu belajar?” 130. S29 : “Jarang belajar.” 131. P : “Kamu biasanya mengulangi materi yang sudah diajarkan di sekolah tidak?” 132. S29 : “Kadang-kadang iya.” 133. P : “Kalo yang nomer satu (35 + (-17) = ...) itu kamu mengerjakannya gimana?” 134. S29 : “Pakai coret-coretan, jadinya 35 – 17. Jadi hasilnya 18.” 135. P : “Nah terus ini kenapa bisa salah? Kok malah kamu jumlahin?” 136. S29 : “Iya.” 137. P : “Jadi, apakah kamu sudah paham dengan materi penjumlahan bilangan bulat?” 138. S29 : “Sekarang udah.” 139. P : “Kalo udah jelas, kenapa hasilnya menurun? Apakah kamu nggak jelas ketika dijelaskan?” 140. S29 : “Kurang jelas yang negatif aja.” 141. P : “Jadi kamu jarang berlatih mengerjakan soal?” 142. S29 : “Iya.” 143. P : “Ketika di sekolah diberikan banyak tugas dan latihan soal itu membantu kamu memahami materi nggak?” 144. S29 : “Semakin ngerti.” 145. P : “Nah, kalo ada kesulitan kamu sering bertanya sama teman nggak?” 146. S29 : “Jarang.” 147. P : “Kenapa?” 148. S29 : “Malu.” 149. P : “Kalo sama Bu Doris (guru mata pelajaran) sering bertanya nggak?” 150. S29 : “Jarang juga.” 151. P : “Sekarang kembali lagi ke soalnya, kalo perpangkatan kamu mengerjakannya gimana? Contohnya .” 152. S29 :“ = (-3) (-3) (-3) (-3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346
153. P 154. S29 155. P 156. S29 157. P 158. S29 159. P 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167.
S29 P S29 P S29 P S29 P
168. S29 169. P 170. S29
171. P 172. S29 173. P
174. S29 175. P 176. 177. 178. 179.
S29 P S29 P
180. S29
= 27 + 27 + 27 = 81” : “Loh, kenapa bisa 27?” : “Kan 27 kali 3 Buk.” : “Oke, sekarang kalo bagaimana mengerjakannya?” : “Bingung Bu hehe.” : “Kalo tidak dikurung, berarti yang dipangkatkan 4 hanya 3 nya aja, negatifnya tidak, coba dituliskan.” :“ = -(3 3 3 3) = -81” : “Nah, sudah jelas ya. Sekarang misalkan akar kuadrat, misalkan akar 81. Berapa hasil dari ?” : “9 Bu.” : “Nah, kalo berapa?” : “Pakai coba-coba bu, jadi hasilnya 14.” : “Sekarang misalkan , berapa hasilnya?” : “Gimana ya bu?” : “Coba dihitung pakai coba-coba, bisa tidak?” : (Diam). : “Kalo nggak, kamu bisa pakai cara bersusun seperti ini, jadi hasilnya 19.” : “Oh iya Bu.” : “Kalau 6 + (-p) = 23, p = ..., bagaimana cara kamu mengerjakan?” : “Pakai coba-coba bu, 6 ditambah berapa yang hasilnya 23.Saya suka bingung kalo pake negatif buk.” : “Oke, kalo yang lainnya bagaimana?” : “Sudah bu.” : “Oke, gitu ya. Sepertinya kamu kurang berlatih, dibanyakin latihan soal. Kalo pembelajaran di kelas kamu lebih seneng dijelaskan terus diberikan tugas ato pakai metode lain misalnya pakai video, games, atau diskusi?” : “Diskusi.” : “Apakah kamu berani mengutarakan pendapat ketika diskusi?” : “Tidak.” : “Kenapa?” : “Malu.” : “Oke, gitu aja, nanti hasilnya saya bagi. Terimakasih yaa.” : “Iyaa.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 347
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian dari Kampus Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran C.3 Foto-foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 348
Lampiran C.1 Surat Izin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349
Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350
Lampiran C.3 Foto-foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 352
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 353