PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Yunita Cahyarini NIM: 131134165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Yunita Cahyarini NIM: 131134165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta wara nugrah-Nya yang telah dilimpahkan selama proses penyusunan. 2. Ayah tercinta Suparman dan ibu tersayang Tutut Kartinah yang tiada henti memberikan support dan mendoakan sampai saat ini. 3. Kakak Hendri Cahyana yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi. 4. Mbah Putri Harjo Sumarto yang selalu memberi dukungan dan mendoakan demi terlancarnya skripsi ini. 5. Sahabatku terkasih Veronica Anindya Ade Kristiani, Devina Anky Arifania, dan Nurhayati. 6. Sahabatku tersayang Rifa Nur Krisnasari, Nur Rafika, dan Eza Cahya Prawita. 7. Teman payung PMRI Vero, Devina, Mba Nur, Desti, Angel, Titis, Apri, Nana, Rina, Viga, dan Danang yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan dukungan. 8. Mas Kurniawan yang telah membantu pembuatan gambar pada penyusunan buku 9. Bli I Putu Agus Prasetya yang telah membantu dalam pembuatan cover yang sangat menarik 10. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per satu.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“ Hidup adalah sebuah perjuang yang harus kita menangkan, tantangan yang harus kita hadapi, anugrah Tuhan yang harus kita syukuri.” -Merry Riana-
Janganlah hidup seperti air yang mengalir tetapi lawanlah, karena belum tentu aliran yang kamu ikuti menuju ke samudra.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
Yunita Cahyarini Universitas Sanata Dharma 2017 Latar belakang dalam masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan buku pegangan yang sesuai dengan tingkat pekembangan anak sekolah dasar kelas I pada mata pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas 1 sekolah dasar serta mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa ini menggunakan metode penelitian pengembangan (R&D) memodifikasi tahap dan prosedur pengembangan penelitian Sugiyono dan Borg and Gall menjadi 5 tahap yaitu: (1) potensi masalah (2) desain produk (3) validasi produk (4) instrumen ujicoba (5) ujicoba terbatas. Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakteristik yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas,dan keterkaitan. Hasil dari penelitian dan pengembangan buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek tujuan dan pendekatan, cover, isi, bahasa, dan gambar yang telah dinilai oleh 2 validator dengan rentang skor 1-5. Skor rata-rata yang diperoleh dari kedua validator yaitu 3, 93 untuk buku guru dan 3, 86 untuk buku siswa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indnonesia (PMRI) sudah baik. Hasil penggunaan buku guru dan buku siswa berdampak terhadap prestasi belajar peserta didik ditunjukkan dengan peningkatan nilai sebesar 54%. Kata Kunci : Penelitian dan pengembangan, Pendekatan PMRI, Matematika, Penjumlahan dan Pengurangan, Buku Guru, dan Buku Siswa
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK FOR FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL MATH SUBJECTS BASED ON INDONESIAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (PMRI) Yunita Cahyarini Sanata Dharma University 2017 The background of this research is existence of limitations handbook which corresponds to the level of child development for first grade in math subjects especially on material addition and subtraction. This research aimed to Describe the process of preparing teacher’s book and student’s book on mathematical subjects of first grade and Describe the quality of teacher’s book and student’s book with the concept of PMRI. The research development of teacher’s book and student’s book using research methods development to modify the stage and procedures development research Sugiyono and Borg and Gall into 5 stage above are (1) problem potential, (2) product design, (3) product validation, (4) test instrument, (5) limited trial. The development of teacher’s book and student’s book using PMRI approach containing the five characteristics are use of the context, use of models, construction students, interactivity, and intertwining. The result of this research is the form of book teachers and student book from the aspects of goals and approaches, cover, contents, language and images that have been assessed by 2 validators with a score range of 1-5. The average score obtained from both validators that are 3,93 for teacher’s book and 3,86 for student’s book. The result show that development of teacher’s book and student’s book with PMRI is good. The result of the use books affect the learning achievements of students demonstrated by the increased value of 54%. Key word: research and development, PMRI, math, addition and subtraction, teacher’s book and student’s book.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas asung kerta wara Nugraha-Nya berupa kesehatan, kelancaran dan akal budi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan prasyaratan mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini daapat selesai dengan baik karena adanya bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Drs. Paulus Wahana M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Andri Anugrahana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skrispsi hingga selesai.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Ibu M. Sri Wartini selaku kepala sekolah SD kanisius Sengkan yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Tuti selaku wali kelas IC SD Kanisius Sengkan yang telah membantu selama proses penelitian berlangsung. 7. Siswa kelas IC SD Kanisius Sengkan yang telah membantu dalam proses penelitian. 8. Bapak dan ibu guru serta karyawan SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelelitian ini berlangsung dengan lancar. 9. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat, motivasi, bimbingan, arahan, dan doa yang tidak pernah putus kepada peneliti. 10. Sahabat Devina Anky , Nurhayati dan teman sepayung PMRI. 11. Sahabat Bidadari menawan, Rika Putri Hanjati dan Gracia Melsiana Aldini. 12. Sahabat tricil, Rifa Nur Krisnasari, Nur Rafika, dan Eza Cahya Prawita. 13. Sahabat Istri Idaman yang selalu memberi kecerian dalam segala kegiatan. 14. Teman sekaligus kakak Gangga Gupita Ganeswara yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada peneliti. 15. Mas Wawan dan Bli Agus yang selalu membantu dalam penyusunan buku guru maupun buku siswa. 16. Teman-teman FAST IPA 2 2013 yang selalu memberikan semangat dan doa selama penyusunan skripsi.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Teman-teman PGSD angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan. 18. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan bantuan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati peneliti akan merasa sangat terbantu oleh segala kritik dan saran yang membangun untuk membantu perbaikan skripsi yang telah peneliti kerjakan. Terimakasih.
Penulis
Yunita Cahyarini
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii ABSTRAK .................................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xviii DAFTAR RUMUS ....................................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xx DAFTAR BAGAN ....................................................................................................... xxii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xxiii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1 1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................... 6
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3 Batasan Masalah ......................................................................................................... 6 1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 6 1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 7 1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 7 1.7 Spesifikasi Produk....................................................................................................... 8 1.8 Definisi Operasional.................................................................................................. 12 BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 14 2.1 Kajian Teori .............................................................................................................. 14 2.1.1 Pembelajaran .......................................................................................................... 14 2.1.2 Matematika............................................................................................................. 15 2.1.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan ........................................................................... 17 2.1.3 Pembelajaran Matematika ...................................................................................... 18 2.1.4 Karakteristik Siswa SD .......................................................................................... 19 2.1.5 Pendekatan PMRI .................................................................................................. 20 2.1.5.1 Sejarah PMRI ...................................................................................................... 21 2.1.5.2 Pengertian PMRI ................................................................................................. 23 2.1.5.3 Karakteristik PMRI ............................................................................................. 23 2.1.6 Buku Ajar ............................................................................................................... 26 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................................. 27 2.2.1 Penelitian Pengembangan ...................................................................................... 27 2.2.2 Penelitian Pendekatan PMRI ................................................................................. 28 2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 31
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................................ 32 BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................. 34 3.1 Jenis penelitian ......................................................................................................... 34 3.2 Setting Penelitian ...................................................................................................... 35 3.2.1 Subjek Penelitian.................................................................................................... 35 3.2.2 Objek Penelitian ..................................................................................................... 36 3.2.3 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 36 3.2.4 Waktu Penelitian .................................................................................................... 36 3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................................... 37 3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 47 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tes .............................................................................. 47 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Non Tes ...................................................................... 48 3.4.2.1 Kuesioner ............................................................................................................ 48 3.4.2.2 Wawancara .......................................................................................................... 49 3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................................. 50 3.5.1 Soal Tes .................................................................................................................. 50 3.5.2. Lembar Kuesioner ................................................................................................. 51 3.5.3 Pedoman Wawancara ............................................................................................. 54 3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................................. 54 3.6.1 Tes .......................................................................................................................... 55 3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 55 1. Validitas ...................................................................................................................... 55
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Reliabilitas .................................................................................................................. 56 3.6.1.2 Soal Tes ............................................................................................................... 57 3.6.2 Non Tes .................................................................................................................. 58 3.6.2.1 Kuesioner ............................................................................................................ 58 3.7 Jadwal Penelitian....................................................................................................... 62 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 64 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 64 4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk .......................................................... 64 4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI..................................................................................... 64 1. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ................................................................. 64 2. Prosedur Pengembangan Produk................................................................................. 67 A. Sampul Buku .............................................................................................................. 70 B. Isi Buku ...................................................................................................................... 72 C. Daftar Referensi.......................................................................................................... 79 4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI ........................................................................................................... 79 1. Validitas Produk .......................................................................................................... 79 A. Validitas Produk Buku Guru ...................................................................................... 81 B. Validitas Produk Buku Siswa ..................................................................................... 83 C. Revisi Produk ............................................................................................................. 85 2. Dampak Produk ........................................................................................................... 94 A. Instrumen Persiapan Ujicoba ..................................................................................... 94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Ujicoba .............................................................................................................. 96 4.2 Pembahasan ............................................................................................................... 98 BAB 5 PENUTUP ....................................................................................................... 103 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 103 5.2 Keterbatasn Penelitian............................................................................................. 104 5.3 Saran ........................................................................................................................ 105 DAFTAR REFERENSI .............................................................................................. 106 LAMPIRAN ................................................................................................................. 110
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ..............................................................51 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Buku Guru .................................................... 52 Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuisioner Validasi Buku Siswa................................................... 53 Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara .................................................................................. 54 Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................... 57 Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima .................................. 60 Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima .................................................................................... 62 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru di Empat Sekolah Dasar yang Berada di Wilayah Sleman Timur .............................................................................. 65 Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru .................................. 80 Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa ................................. 80 Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru .................................. 82 Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa ................................. 84 Tabel 4.6 Rekapitulasi Komentas Buku Guru ........................................................... 85 Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Produk Buku Siswa .............................................. 89 Tabel 4.8 Rekapitulasi Validitas Soal ........................................................................ 95 Tabel 4.9 Reliabilitas Soal ......................................................................................... 96 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Nilai Pretest dan Posttest .......................................... 97
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Korelasi Product Moment ............................................................................ 55 Rumus 3.2 Alpha Croncbach .......................................................................................... 56 Rumus 3.3 Nilai pretest dan posttest .............................................................................. 58 Rumus 3.4 Rata-rata Nilai pretest dan posttest ............................................................... 68 Rumus 3.5 Selisih Nilai pretest dan posttest................................................................... 58 Rumus 3.6 Perhitungan nilai setiap aspek ...................................................................... 58 Rumus 3.7 Nilai dari setiap ahli ...................................................................................... 59 Rumus 3.8 Nilai rata-rata produk .................................................................................... 59
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Buku Siswa .................................................................................................... 9 Gambar 1.2 Buku Guru ..................................................................................................... 9 Gambar 1.3 Latihan Soal................................................................................................. 10 Gambar 1.4 Latihan Kelompok ....................................................................................... 10 Gambar 1.5 Latihan Individu .......................................................................................... 11 Gambar 1.6 Langkah-langkah Pembelajaran dan Karakteristik PMRI........................... 11 Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Model Sugiyono .................................... 37 Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Model Borg and Gall ............................ 41 Gambar 3.3 Prosedur Pengembangan dengan Modifikasi ............................................. 43 Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru ............................................................................ 71 Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa ........................................................................... 72 Gambar 4.3 Kegiatan 1 (Penggunaan konteks, kontruksi siswa, dan interaktivitas) ...... 74 Gambar 4.4 Kegiatan 2 (Penggunaan Konteks) .............................................................. 75 Gambar 4.5 Kegiatan 3 (Penggunaan Model dan Intertwining) ..................................... 75 Gambar 4.6 Kegiatan 4 (Pemahaman abstrak) ................................................................ 76 Gambar 4.7 Kegiatan 5 (Penggunaan Konteks dan Interaktivitas) ................................. 77 Gambar 4.8 Kegiatan 6 (Penggunaan Model dan Intertwining) ..................................... 78 Gambar 4.9 Kegiatan 7 (Pemahaman abstrak) ................................................................ 79 Gambar 4.10 revisi cover buku guru ............................................................................... 86 Gambar 4.11 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 1 ............................ 86
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.12 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2 ............................ 87 Gambar 4.13 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 4 ............................ 87 Gambar 4.14 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 5 ............................ 87 Gambar 4.15 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5 ............................................. 88 Gambar 4.16 revisi cover buku siswa ............................................................................. 90 Gambar 4.17 revisi penulisan daftar isi........................................................................... 90 Gambar 4.18 revisi konsistensi penulisan huruf kecil .................................................... 91 Gambar 4.19 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2 ............................ 91 Gambar 4.20 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 3 ............................ 92 Gambar 4.21 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 6 ............................ 92 Gambar 4.22 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5 ............................................. 92 Gambar 4.23 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 11 .............................................. 93 Gambar 4.24 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 12 .............................................. 93 Gambar 4.25 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 13 .............................................. 94
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Literature Map .............................................................................................. 30
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 110 Lampiran 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ....................................................... 111 Lampiran 3 Surat validator............................................................................................ 112 Lampiran 4 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 1....................................................... 113 Lampiran 5 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 2....................................................... 117 Lampiran 6 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 1 ..................................................... 121 Lampiran 7 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 2 ..................................................... 125 Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................... 129 Lampiran 9 Validitas ..................................................................................................... 135 Lampiran 10 Reliabilitas ............................................................................................... 139 Lampiran 11 Dokumentasi ............................................................................................ 140
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1 ini dijelaskan tentang enam bagian, yaitu (1) latar belakang masalah; (2) identifikasi masalah; (3) batasan masalah; (4) rumusan masalah; (5) tujuan penelitian; (6) manfaat penelitian; (7) spesifikasi produk; dan (8) definisi operasional. Uraian dari masing-masing bab pendahuluan adalah sebagai berikut: 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran strategis sebagai sarana human resources dan human investment. Maksudnya, pendidikan selain bertujuan menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih baik, juga telah mewarnai dan menjadi landasan moral dan etik dalam proses pemberdayaan jati diri bangsa menurut Hasan (dalam Prastowo, 2014: 21). Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 mendefinisikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Ahmadi, 2014: 38). Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa (Susanto, 2013: 1). Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu, pendidikan diusia dini sangat penting untuk generasi yang akan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
datang demi tercapainya kualitas SDM yang mumpuni. Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Menurut Susanto, (2013:184) bidang studi matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarakan di sekolah dasar. Susanto (2013: 185) mengemukakan bahwa matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam peneyelesaian masalah sehari – hari dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendapat lain diungkapkan oleh Soedjadi, (2000: 11) bahwa matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi memasuki semua cabang matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu pengembangan struktur dalam matematika. Penyajian matematika dalam buku sekolah khususnya sekolah dasar tidak selalu diawali dengan teorema ataupun definisi, hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik. Menurut Wahana, (2016: 115) matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Dengan belajar matematika siswa dapat berhitung, seperti menghitung luas, isi dan berat. Siswa juga dapat melakukan pengukuran, dapat mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data. Siswa juga dapat menyelesaikan
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persoalan-persoalan dalam bidang-bidang studi lain. Selain itu menurut Ruseffendi (1990: 13) pelajar memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami bidang studi lain dan agar dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif dan berjiwa kreatif. Belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 8). Menurut Pitadjeng (2015: 5) orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajarinya. Belajar
matematika
akan
efektif
jika
dilakukan
dalam
suasana
yang
menyenangkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka guru harus mengupayakan situasi dan kondisi yang menyenangkan, strategi belajar yang menyenangkan, maupun memberi materi matematika yang menyenangkan (tidak terlalu sulit bagi siswa tetapi menantang). Menurut Ruseffendi (dalam Pitadjeng, 2015: 6) untuk dapat mengajarkan konsep matematika pada anak dengan baik dan dimengerti, maka materi hendaknya diberikan pada anak yang sudah siap intelektualnya untuk menerima materi tersebut. Untuk itu guru harus memahami perkembangan anak didik dalam belajar matematika, memahami teori belajar dan mengajar matematika, memahami materi matematika yang menyenangkan untuk dipelajari maupun trik-trik yang menjadikan anak didik senang dan tidak bosan belajar matematika.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan sumber yang peneliti dapat dari hasil wawancara dengan guru dan siswa pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 di empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur, diperoleh informasi bahwa siswa kelas I mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Dari hasil wawancara dengan guru, pembelajaran di kelas kurang bersifat konkret. Guru masih menerangkan di depan kelas tanpa menggunakan media dan hanya terpaku pada buku paket saja. Padahal tahap operasional konkret perkembangan anak masih bersifat konkret sehingga harus menggunakan media yang ada di lingkungan sehari –hari dan dekat dengan siswa. Guru masih kesulitan dalam mempersiapakan media sehingga hanya memakai media yang seadanya bahkan terkadang tidak menggunakan media sama sekali. “Buku yang saya miliki juga masih kekurangan, hanya memakai buku dari yayasan dan hanya memiliki buku paket dari penerbit lain saja mbak” menurut wawancara dengan salah satu guru. Oleh karena itu guru memerlukan buku yang dapat membantu proses pembelajaran. Menurut guru, materi penjumlahan dan pengurangan masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Siswa kebingungan akan soal penjumlahan dan pengurangan lebih dari 10 jari. Apabila lebih dari 10 jari, siswa menggunakan jari kaki dalam menghitungnya. Siswa masih belum bisa membayangkan apabila ada penjumlahan yang lebih dari 10. Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyukai pembelajaran yang aktif sehingga siswa tidak terpaku pada buku paket. Materi penjumlahan dan pengurangan masih dianggap sulit oleh siswa apabila lebih dari 10 jari. Buku yang digunakan siswa hanya dari yayasan atau kurangnya buku-buku dari sekolah.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Buku tambahan yang lain adalah buku pengayaan. Keterbatasan buku yang dimiliki oleh siswa, menyebabkan pembelajaran hanya mengikuti buku dan kurang ada sumber buku lain. Maka dibutuhkan buku yang dapat menunjang keberhasilan guru dan sesuai dengan karateristik siswa dalam pembelajaran matematika, yaitu mendekatkan siswa dengan realitas kehidupan sehari-hari. Buku dengan pendekatan PMRI dapat menjadi solusi dari permasalah tersebut. PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) atau istilah asingnya RME
(Realistik
Mathematic
Education)
merupakan
pendekatan
yang
mengedepankan aktivitas siswa di dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Tujuan PMRI adalah agar siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri dalam memecahkan soal matematika yang sedang dihadapi. Dalam pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator untuk siswa. Freudhental (Hariyati, Indaryanti, & Zulkardi, 2008: 3) mengatakan bahwa, “Matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia”. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa matematika harus dekat dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa. PMRI merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang diupayakan di Indonesia untuk meningkatkan kemapuan memecahkan persoalan matematika yang sedang dihadapi. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam bentuk buku ajar agar mudah memahami suatu materi dengan pendekatan PMRI. Penelitian ini memberikan sumbangan bagi dunia
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan yang berguna untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa dan melakukan serangkaian uji coba untuk mengatasi kualitasnya. 1.2
Identifikasi Masalah
1.2.1 Pembelajaran di dalam kelas kurang tercapai karena tidak adanya buku panduan untuk guru yang menerangkan langkah- langkah pembelajaran. 1.2.2 Pembelajaran di dalam kelas kurang tercapai karena kurangnya ketersediaan buku untuk siswa. 1.2.3 Pembelajaran di kelas belum tercapai karena kurang menghadapkan siswa dengan realitas kehidupan dengan segala masalah matematika yang ada. 1.3
Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengembangan
buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). 1.4
Rumusan Masalah
1.4.1 Bagaimana penyusunan buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)? 1.4.2 Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5
Tujuan Penelitian
1.5.1 Mendeskripsikan proses penyusunan buku guru dan buku siswa siswa pada mata pelajaran matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). 1.5.2 Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa pada mata pelajaran matematika kelas 1 dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). 1.6
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.6.1 Bagi Siswa Pengalaman pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI memberikan pengalaman baru siswa dalam belajar dan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir untuk melakukan pemecahan persoalan matematika materi penjumlahan dan pengurangan. 1.6.2 Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guru dalam bahan ajar dengan pendekatan PMRI sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi penjumlahan dan pengurangan. 1.6.3 Bagi Sekolah Sebagai
sumbangan
masukan
dan
sumbangan
pemikiran
untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan PMRI di sekolah.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.6.4 Bagi Peneliti Memberikan pengalaman berharga dan wawasan kepada peneliti mengenai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan PMRI. 1.6.5 Bagi Pembaca Memberikan
informasi
dan
sumber
belajar
matematika
melalui
pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. 1.7
Spesifikasi Produk Spesifikasi produk pada penelitian ini adalah:
1.7.1 Produk dalam penelitian adalah buku, yang terdiri dari buku guru dan buku siswa. Produk yang akan dikembangakn dalam penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku panduan guru disusun untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu buku ini sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan dalam pembelajaran dengan PMRI pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Cara penggunaan buku guru sama dengan menggunakan buku siswa, namun pada buku guru terdapat penjelasan yang lebih detail yang perlu diperhatikan oleh guru seperti kotak-kotak yang berisikan catatan. Catatan – catatan tersebut meliputi karakteristik dari PMRI yaitu penggunaan konteks (berkaitan dengan masalah pada dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain), penggunaan model (berfungsi sebagai jembatan dari pengetahuan dan matematika tingkat kongkrit menuju abstrak), kontruksi siswa (siswa berusaha memecahkan masalah dalam menemukan suatu
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil pembelajaran), interaktivitas (aktivitas siswa), dan keterkaitan antar topik atau intertwining (adanya keterkaitan materi). Sedangkan buku siswa merupakan buku yang dipegang oleh siswa yang digunakan untuk mempermudah memahami pelajaran matematika khusunya materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Cara menggunakan buku siswa adalah membaca dengan teliti, mengikuti langkahlangkah yang berada pada buku siswa. Pada buku siswa terdapat kegiatan individu dan kegiatan kelompok. Setiap kegiatan akan berisi alat-alat yang dibutuhkan. Selain itu, terdapat langkah-langkah untuk memulai kegiatan. Buku ini juga berisi latihan-latihan yang dapat dikerjakan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan semua kegiatan dan mematuhi perintah guru. 1.7.2 Ukuran buku meliputi panjang: 29 cm, lebar: 20 cm, dan memiliki ketebalan: 3 mm. Buku guru dan buku siswa memiliki panjang, lebar dan ketebalan yang sama. 20 cm
20 cm
29 cm
29 cm
Gambar 1.1 Buku Siswa
Gambar 1.2 Buku Guru
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.7.3 Komponen buku siswa meliputi latihan- latihan soal yang terdiri gambar – gambar konkret, latihan soal individu dan latihan soal kelompok, dalam buku siswa terdapat alat dan bahan yang mudah dicari dan dekat dengan siswa.
Gambar 1.3 Latihan soal
Gambar 1.4 Latihan kelompok
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1.5 Latihan individu
1.7.4 Komponen buku guru meliputi penjelasan kegiatan siswa. Selain itu pada buku guru terdapat penjelasan tentang karateristik PMRI.
Gambar 1.6 langkah- langkah pembelajaran dan karakteristik PMRI
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.8 Definisi Operasional Definisi operasional pada buku ini adalah: 1.8.1 Pembelajaran Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu dan mendukung proses pembelajaran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. 1.8.2 Matematika Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hitungan dan bilangan. Manfaat dari mempelajari pelajaran matematika adalah untuk mecahkan masalah matematisasi yang ada di kehidupan seharihari. 1.8.3 Penjumlahan Penjumlahan adalah proses menjumlahakan dua bilangan atau lebih sehingga menemukan jumlah total dari bilangan tersebut. 1.8.4 Pengurangan adalah Pengurangan adalah proses mengurangi atau mengurangkan bilangan yang ada dengan bilangan pengurangnya, sehingga menemukan total dari pengurangan tersebut. 1.8.6 Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah adalah proses yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematisasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.8.4 Karakteristik Siswa SD Karateristik siswa SD pada usia 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun atau 13 tahun berada pada tahap operasional konkret, dimana anak masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. 1.8.5 PMRI PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan benda nyata dan konkret yang ada disekitar siswa sehingga dapat memecahkan masalah baik itu secara nyata (real) atau dapat dibayangkan (imagineable). 1.8.6 Buku Ajar Buku ajar adalah buku teks yang digunakan untuk pembelajaran dalam suatu mata pelajaran tertentu.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori Kajian teori akan membahas enam bagian yang berkaitan dengan penelitian yaitu pembelajaran, matematika (penjumlahan dan pengurangan), pembelajaran matematika, karakteristik siswa SD, pendekatan PMRI dan buku ajar (buku guru dan buku siswa). 2.1.1 Pembelajaran Pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar (PMB), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Menurut Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Susanto, 2013: 19). Menurut Wingkel (dalam Siregar & Nara, 2011: 12) pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian – kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Sedangkan menurut Dimyati (dalam Susanto, 2013: 187) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan demikian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu dan mendukung proses pembelajaran peserta didik dalam kegiatan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai mata pelajaran salah satunya adalah matematika. 2.1.2 Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin, yaitu manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajarai”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti (Depdiknas) (dalam Susanto, 2013: 184). Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pernyatan yang ingin kita sampaikan. Matematika mengembangakn bahasa numerik dengan menggunakan lambang angka yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif (Wahana, 2016: 115-116).
Ruseffendi (dalam Heruman, 2013: 1) juga mengemukakan
bahwa matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan, struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di sekolah dasar. Materi yang terdapat pada pelajaran matematika di sekolah dasar berisi konsep-konsep dasar hitung. Jadi tujuan akhir pembelajaran matematika khususnya sekolah dasar yakni supaya siswa terampil dalam menggunakan berbagai macam konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Soedjadi, (2000: 11) matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya memasuki semua cabang matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengembangan struktur dalam matematika. Penyajian matematika dalam buku sekolah khususnya sekolah dasar tidak selalu diawali dengan teorema ataupun definisi, hal tersebut disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik. Matematika sekolah dasar di Indonesia ini adalah matematika baru atau matematika modern yang sumbernya adalah matematika modern yang dipergunakan dibeberapa negara Afrika bagian timur yang berpengantar bahasa Inggris. Sumber itu adalah “Entebbe Mathematics Series” (Ruseffendi, 1990:10). Ciri-ciri dari pengajaran matematika di sekolah dasar antara lain memuat banyak topik baru, menggunakan himpunan sebagai dasar untuk menerangkan bilangan, himpunan diajarlam sebagai pengetahuan, geometri, bahasanya cukup akurat dan ketat, pendejatannya induktif, dan menggunakan metode spiral. Menurut Ruseffendi (1990: 9) Matematika diajarkan disekolah karena berguna untuk kepentingan matematika itu sendiri dan memecahkan persoalan dalam masyarakat. Dengan diajarkannya matematika kepada siswa, matematika bisa diawetkan dan dikembangkan. Itulah yang dimaksud dengan gunanya matematika diajarkan di sekolah dalam rangka mengembangkan dan mengawetkan matematika itu sendiri, mengawetkan disini yang dimaksud adalah memelihara sehingga tidak punah. Dengan belajar matematika siswa dapat berhitung, seperti menghitung luas, isi dan berat. Siswa juga dapat melakukan pengukuran, dapat mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data. Siswa juga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan dalam bidang-bidang studi lain. Skemp (dalam Runtukahu dan Kandaou, 2014: 32) mengungkapkan bahwa matematika memiliki fungsi sebagai bahasa simbol yang memiliki arti
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda-beda. Fungsi dari simbol matematika ialah: a) berkomunikasi, b) merekam pengetahuan, c) membuat klasifikasi ganda secara langsung, d) fungsi menjelaskan, e) fungsi membuat kegiatan reflektif, f) menunjukkan struktur, g) membuat manipulasi secara rutin, h) mengingat kembali informasi dan pengertian, h) membuat kegiatan mental lebih aktif. Selain itu menurut Ruseffendi (1990: 13) pelajar memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami bidang studi lain, dan agar dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif dan berjiwa kreatif. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hitungan dan bilangan. Manfaat dari mempelajari pelajaran matematika adalah untuk mecahkan masalah matematisasi yang ada di kehidupan sehari- hari. Dalam materi matematika yang dipelajari adalah hitungan salah satunya adalah materi penjumlahan dan pengurangan. 2.1.2.1 Penjumlahan dan Pengurangan Salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran matematika di sekolah dasar adalah penjumlahan dan pengurangan. Pencetus simbol “+” dan “-” pertama kali adalah Johann Widman (Nugraha, 2015: 15). Penjumlahan adalah menambahkan dua bilangan atau lebih, sedangkan pengurangan adalah mengambil sebagian atau seluruhnya (Nugraha, 2015: 19). Materi penjumlahan dan pengurangan untuk kelas I sekolah dasar masih dalam bentuk penjumlahan dan pengurangan sampai 20. Dengan demikian penjumlahan adalah proses menjumlahakan dua bilangan atau lebih sehingga menemukan jumlah total dari
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bilangan tersebut, sedangkan pengurangan adalah proses mengurangi atau mengurangkan bilangan yang ada dengan bilangan pengurangnya, sehingga menemukan total
dari
pengurangan tersebut.
Materi
penjumlahan dan
pengurangan dapat tersampaikan dengan baik apabila pembelajaran matematika dapat berjalan dengan efektif. 2.1.3 Pembelajaran Matematika Belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 8). Oleh karena itu, anak- anak dalam belajar matematika harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapan, melalui cara yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip
pembelajaran
matematika.
Menurut
(Susanto,
2013:
186-187)
pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi matematika.
Sedangkan menurut Fatimah (2009: 2)
pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar pandai berhitung. Menurut Ruseffendi (1990: 13) pelajar memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, agar mampu mengikuti pelajaran matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami bidang studi lain, dan agar dapat berpikir logis, kritis, praktis, beserta sikap positif dan berjiwa kreatif.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan pembelajaran matematika akan berhasil dan efektif apabila baik guru maupun siswa bersama- sama menjadi pelaku dari pembelajaran matematika. Menurut Wragg (dalam Susanto, 2013: 188) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah proses yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematisasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika dapat tersampaikan dengan optimal dan efektif, apabila guru menyesuaikan karakter siswa sehingga cara yang digunakan tepat sasaran. 2.1.4 Karakteristik Siswa SD Heruman (2008: 1) mengatakan Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 tahun atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Proses pembelajaran pada fase konkret dapat melalui tahapan konkret, semi konkret, dan selanjutnya abstrak (Heruman, 2008: 1-2). Piaget (dalam Susanto, 2013: 77) mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif dibagi ke dalam empat tahap, yaitu: tahap sensori motor, tahap pra operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. Tahap sensori motor (0-2 tahun) pada tahap ini belum memasuki usia sekolah dasar. Tahap pra operasional (2-7 tahun) anak sudah mampu mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anak sudah mampu memahami aspek-aspek kumulatif materi seperti volume dan jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Tahap operasional formal (11-15 tahun) peserta didik sudah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif baik secara stimultan (serentak) maupun berurutan. Pendapat lain dikemukakan oleh Susanto (2013: 70) anak yang berada di sekolah dasar masih tergolong anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Siswa sekolah dasar merupakan masa transisi dari sekolah taman kanak-kanak (TK) ke sekolah dasar. Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa karateristik siswa SD pada usia 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun atau 13 tahun berada pada tahap operasional konkret, dimana anak masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap operasional konkret adalah pendekatan PMRI. 2.1.5 Pendekatan PMRI Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan suatu pembelajaran. Menurut Komalasri (2010: 54) pendekatan diartikan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandanga tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pendekatan pembelajaran yang dibahas dalam kajian teori ini adalah pendekatan Pendidikan
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Uraian dari masing-masing kajian teori mengenai sejarah PMRI, Pengertian PMRI, dan karakteristik PMRI. 2.1.5.1 Sejarah PMRI Pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai selalu dilakukan oleh suatu institusi pendidikan. Salah satu pembaharuan tersebut dilakukan oleh pendidikan matematika. Suryanto (2010: 37) mengemukakan bahwa pada tahun 1970-an, universitas Utrecht, yang memiliki lembaga penelitian tentang pendidikan matematika, melakukan upaya pembaharuan pendidikan matematika yang dipelopori oleh Hans Freudental. Lembaga tersebut diberi nama dengan Freudental Institute, dan karya pembaharuannya diberi nama dengan “Realistic Mathematics Education (RME)” yang bertumpu pada realitas dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum PMRI benar-benar diakui di Indonesia, seperti ketidakpercayaan guru terhadap perubahan hasil belajar siswa apabila menggunakan pendekatan PMRI, orang tua yang mengeluhkan perubahan pembelajaran, atasan yang hanya beranggapan bahwa yang penting siswa lulus dengan skor yang baik, dan sikap guru yang tidak mempercayai pemegang otoritas (Marpaung, 2008: 7). Tantangan tersebut sekarang telah terjawab. Kemajuan dan perubahan dalam bidang matematika sudah mulai terlihat, seperti siswa menjadi senang belajar matematika dengan suasanya belajar yang tidak membuat tegang dan menakutkan, siswa memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, kerjasama antar siswa dengan siswa atau siswa dengan guru menjadi meningkat, serta guru juga merasa memiliki tantangan
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersendiri pada saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Freudhental (Hariyati, Indaryanti, & Zulkardi, 2008: 3) mengatakan bahwa, “Matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia.” Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa matematika harus dekat dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa, karena matematika merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengadaptasi Realistic Mathematics Education (RME) dengan nama “Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”. Jadi, dapat dikatakan bahwa Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education (RME) yang telah disesuaikan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Suryanto (2010: 13)
mengatakan bahwa “PMRI terbentuk dari usaha sekelompok kecil (kelompok awal) pendidik matematika di Indonesia yang peduli terhadap masalah-masalah dalam pendidikan di Indonesia.” Sekelompok kecil pendidik tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi, yaitu ITB, UPI, Unesa, UNY, dan USD. Berbagai persiapan dilakukan oleh sekelompok kecil tersebut untuk melakukan perpindahan ke arah PMRI. PMRI mulai dikenalkan dan diuji cobakan di Indonesia pada tahun 2000 pada akhirnya tahun 2011 PMRI lahir sebagai suatu gerakan peduli matematika yang mengusahakan peningkatan kualitas pendidikan matematika di Indonesia.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.5.2 Pengertian PMRI Suryanto, dkk (2010: 37) mengungkapakan Pendidikan matematika realalistik Indonesia (PMRI) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari realistic mathematics education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia. Suryanto (2010: 14) juga menambahkan pengertian realistik dalam Pendidikan Matematika Realistik bukan hanya karena bahan pelajaran terkait dengan dunia real/nyata tetapi karena tekanannya pada permasalaah yang bagi siswa terasa real/nyata. Hal ini berarti bahwa permasalahan tidak hanya dari dunia real siswa tetapi dapat berasal dari bayangan siswa, sehingga dapat memikirkan masalah tersebut. Seperti halnya yang diungkapan oleh Wijaya (2012: 20) bahwa suatu masalah realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata (real world) dan bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Suatu masalah disebut realistik jika masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineable) atau nyata (real) dalam pikiran siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan benda nyata dan konkret yang ada disekitar siswa sehingga dapat memecahkan masalah baik itu secara nyata (real) atau dapat dibayangkan (imagineable) 2.1.5.3 Karakteristik PMRI Pendidikan Matematika Realistik mempunyai lima dasar aplikatif, yang sekaligus merupakan karakteristik Pendidikan Matematika Realistik. Kelima karakteristik itu adalah: penggunaan konteks, penggunaan model untuk
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematisasi progresif, pemanfaatan hasil kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Treffers (dalam Wijaya, 2012) merumuskan lima karakteristik pendidikan matematika realistik, yaitu: 1. Penggunaan Konteks Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa permasalahan di dunia nyata namun bias dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bias dibayangkan dalam pikiran siswa. Melalui penggunaan konteks siswa dapat dilibatkan secara aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. hasil eksplorasi ini tidak menemukan hasil akhir dari permasalahn, tetapi untuk mengembangkan berbagai strategi penyelesaian masalah yang bias digunakan. Manfaat lainnya adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika (Kaiser dalam De Lange, 1987). 2. Penggunaan model untuk matematisasi progresif. Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Model tidak merujuk pada alat peraga, tetapi merupakan alat “vertikal” dalam matematika yang tidak bias dilepaskan dari proses matematisasi (yaitu matematisasi horizontal dan vertikal). Model tersebuut ada dua yaitu model of dan model for. 3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengacu pada pendapat Freudenthal bahwa matematika tidak diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap pakai tetapi sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam Pendidikan Matematika Realistik siwa ditempatkan sebagai subjek. Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi dan digunakan sebagai landasan pengembangan konsep matematika. Pemanfaatan hasil kontruksi siswa juga dapat membantu siswa memahami konsep matematika saja tetapi sekaligus mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa. 4. Interaktivitas Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial. Jika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka, maka belajar akan menjadi lebih singkat dan bermakna. Selain itu, kemampuan afektif dan kognitif siswa akan lebih berkembang secara simultan. 5. Keterkaitan Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Maka konsep matematika tersebut tidak dikenalkan secara terpisah atau terisolasi satu sama lain. Pendidikan matematika realistik menempatkan keterkaitan dalam proses matematika. Melalui keterkaitan ini, satu pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik Pendidikan
Matematika
Realistik
(PMRI)
adalah
penggunaan
konteks,
penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar topik. Untuk memaksimalkan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan PMRI maka peneliti membuat buku ajar yang terdiri dari buku guru dan buku siswa. 2.1.6 Buku Ajar Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013:33). Menurut Kurniasih dan Sani (2014 :60) mengungkapkan bahwa buku ajar yang ditulis oleh seorang penulis atau guru tentulah harus berisikan buah pikirannya. Akan tetapi buku tersebut haruslah diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik yang mempelajarinya. Berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 2 tahun 2008 (dalam Kurniasih dan Sani, 2014: 66) mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuas estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Menurut akbar (2013:33) ciriciri buku ajar adalah: 1. Sumber materi ajar 2. Menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu 3. Disusun sistematis dan sederhahana
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Disertai petunjuk pembelajaran Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah buku teks yang digunakan untuk pembelajaran dalam suatu mata pelajaran tertentu. Buku ajar memiliki empat cirri-ciri yaitu, sebagai sumber mata pelajaran lain, dapat menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu, disususn secara sistematis dan sederhana, dan disertai petunjuk pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan buku guru dan buku siswa. Buku guru adalah buku yang digunakan guru sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan. Sedangkan buku siswa adalah buku yang digunakan siswa sebagai acuan dalam pembelajaran. 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian dan pengembangan ini yaitu penelitian pengembangan dan penelitian tentang pendekatan PMRI 2.2.1 Penelitian Pengembangan Penelitian tentang pengembangan dilakukan oleh Dara (2011), dan Riris (2016). Berikut adalah uraian dari penelian pengembangan: Dara (2011) melakukan penelitian tentang pengembangan buku ajar bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta kelas XI semester 2 program IPS berdasarkan pendekatan student centered learning (scl). Dalam penelitian ini menghasilkan produk berupa buku ajar bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta kelas XI semester 2 program IPS. Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan analisis kebutuhan, guru dan siswa membutuhkan buku ajar agar pembelajaran bahasa Indonesia berhasil. Hasil dari penelitian ini adalah buku ajar yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh presentasi kelayakan sebesar 80%.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Riris (2016) melalukan penelitian tentang pengembangan buku lift the flap ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari potensi dan masalah terkait pakaian adat di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan ensiklopedia anak yang dikembangkan dilihat dari beberapa aspek yaitu kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan aspek isi. Skor rata-rata dari keempat validator yaitu 3,44 yang termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan ensiklopedia anak tentang 18 pakaian adat di Indonesia bagian barat sudah layak digunakan untuk anak-anak. 2.2.2 Penelitian Pendekatan PMRI Penelitian tentang pendekatan PMRI dilakukan oleh Ummy (2015), Veny (2016), dan Antonius (2016). Berikut adalah uraian dari penelian pendektan PMRI: Ummy (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran materi luas bangun datar yang mencakup konteks dengan menggunakan pendekatan PMRI kelas IV SD. Penelitian ini dilakukan karena adanya kesulitan siswa terhadap materi luas bangun datar. Hasil dari penelitian ini adalah
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan
dapat
memberikan
pemahaman mengenai materi bangun datar kepada siswa. Hal ini dikarenakan kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa dengan berangkat dari masalah realistik yang dekat dengan keseharian siswa sehingga siswa dapat menerima pengetahuan dengan baik.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Veny (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas II SD N Plaosan 2. Penelitian ini dilakukan karena rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas II SDN Plaosan 2 pada ulangan harian materi pengukuran waktu, panjang, dan berat mata pelajaran matematika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendektan PMRI dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang digunakan pada siswa kelas II SD N Plaosan 2. Antonius (2016) melakukan penelitian tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SD N Plaosan 2. Penelitian ini dilaksanakan karena siswa cenderung pasif dan kurang berprestasi aktif dalam pembelajaran sedangkan segi prestasi siswa yang lulus KKM pada mate pelajaran matematika hanya 4 anak dari 15 siswa. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD N Plaosan 2 pada mata pelajaran Matematika. Fungsi dari manfaat penelitian yang relevan ini adalah untuk mengetahui keilmuan yang sudah diletakkan oleh orang lain, sehingga penelitian yang akan dilakukan benar-benar baru dan belum diteliti oleh orang lain. Keistimewaan penelitian yang saya kembangkan dengan penelitian relevan yang lain adalah saya mengembangkan buku pembelajaran yaitu buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Hal tersebut dapat dilihat dalam
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
literature map bahwa penelitian yang saya lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti yang terdahulu. Berikut adalah literature map pada penelitian yang relevan: PENGEMBANGAN BUKU
Dara (2011) Pengembangan Buku Ajar Bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta Kelas XI Semester 2 Program IPS.
Riris (2016) Pengembangan buku Lift the Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18 Pakaian Adat di Indonesia Bagian Barat.
Penelitian yang peneliti lakukan Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Materi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Pendekatan PMRI
Ummy (2015) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Luas Bangun Datar Yang Mencakup Konteks dengan Menggunakan Pendekatan PMRI kelas IV SD.
Veni (2016) Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas II SD N Plaosan 2.
Antonius (2016) Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas V SD N Plaosan 2
PMRI Bagan 2.1 Literature Map
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3 Kerangka Berpikir Matematika adalah salah satu bidang studi yang mempelajari tentang hitungan yang berfungsi dapat memecahkan permasalahan matematisasi dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap menakutkan bagi siswa karena menganggap matematika sulit untuk dipahami. Anak yang menganggap matematika menakutkan cenderung tidak menyukai pembelajaran matematika dan dapat dipastikan nilai matematika menurun. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran matematika yang tidak menakutkan bagi siswa. Oleh karena itu para guru harus dapat menghilangkan rasa takut anak untuk belajar matematika. Pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai pendekatan agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Sebagai penunjang pemahaman siswa maka diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangannya. Untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan perubahan tersebut dan sesuai dengan tujuan pendidikan matematika, diperlukan suatu pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan pada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa, serta penggunaan metode evaluasi yang terintegrasi pada proses pembelajaran tidak hanya berupa tes pada akhir pembelajaran. Dengan
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Dalam PMRI, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (inti) dari konsep yang sesuai dari situasi nyata kemudian mulai ketahap semi konkret dan diakhiri dengan konsep abstrak. Pendekatan yang dapat didigunakan adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI merupakan suatu pendekatan yang menggunakan benda nyata dan konkret yang ada di kehidupan sehari-hari siswa. PMRI dipilih karena pada masa ini anak- anak sekolah dasar sedang memasuki tahapan operasional konkret. Anak – anak akan mudah memahami sesuatu apabila menggunakan contoh- contoh yang nyata. Jika pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.4 Pertanyaan Penelitian 1. Berkaitan dengan proses pengembangan buku guru dan buku siswa: a. Bagaimana situasi di lapangan pada empat SD di Wilayah Sleman Timur terkait pembelajaran matematika di kelas I? b. Bagaimana prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI? 2. Berkaitan dengan kualitas buku guru dan buku siswa: a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa untuk kelas I sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI berdasarkan penilaian ahli?
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan pendekatan PMRI terhadap prestasi belajar siswa?
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada Bab III ini akan dibahas (1) jenis penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian; (6) teknik analisis data; dan (7) jadwal penelitian. 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefiktifan produk tertentu (Sugiyono, 2010: 407). Research and Development (R&D) juga dapat diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah
untuk
mengembangkan
suatu
produk
baru
atau
menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011: 164). Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono, 2012: 397). Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan produk (Sugiyono, 2015:28). Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada). Berdasarkan pengertian dari ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian untuk menghasilkan produk tertentu atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Jenis penelitian ini merupakan jenis
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian yang praktis dalam mengembangkan atau menghasilkan suatu produk. Jenis penelitian ini dipilih oleh peneliti karena untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dengan pendekatan PMRI. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba terbatas di lapangan. Uji coba terbatas memiliki tujuan untuk mengetahui pemakaian buku guru dan buku siswa di lapangan. 3.2 Setting Penelitian Setting penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI akan menguraikan tentang objek penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian. 3.2.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian dan pengembangan ini merupakan seseorang yang terlibat dalam pengembangan objek penelitian. Subjek penelitian terdiri dari pakar Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yaitu dosen ahli PMRI dan guru yang mengetahui tentang PMRI, empat guru kelas I yang diambil dari empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur, empat siswa dari masingmasing sekolah. Subjek untuk ujicoba terbatas berjumlah 5 anak yang merupakan siswa kelas IC semester I dari SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2016/2017 dan telah dipilih oleh guru karena nilai matematika di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Secara keseluruhan, siswa kelas IC SD Kanisius Sengkan berjumlah 31 anak yang terdiri atas 15 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan. Hal yang membedakan produk peneliti dengan produk lainnya adalah lima siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran sebelum produk bisa dikatakan
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhasil. Jadi, pembelajaran harus dilakukan bersama seluruh siswa kelas IC termasuk lima anak yang telah dipilih. 3.2.2 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Buku tersebut dilengkapi dengan petunjuk penggunaan buku, latihan soal, peguasaan konsep secara konkret-semi konkret- abstrak dengan karakteristik PMRI. Buku ini dirancang untuk membantu siswa belajar penjumlahan dan pengurangan secara kontekstual. 3.2.3 Lokasi Penelitian Peneliti melaksanakan wawancara untuk analisis kebutuhan di empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur yaitu SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Experimental Mangunan, dan SD Negeri Deresan. Dari empat SD tersebut salah satu SD sebagai tempat uji coba terbatas Pemilihan SD tempat ujicoba terbatas disesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak, yang sekaligus tempat pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti yaitu SD Kanisius Sengkan yang beralamatkan di Jalan Kaliurang Km. 7 Depok, Sleman, Yogyakarta. Hal itu dikarenakan peneliti akan mengetahui lebih dalam kebutuhan siswa dan guru di sekolah. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3 Prosedur Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dari dua model yaitu Sugiyono dan Borg and Gall. Model pengembangan pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan menurut Sugiyono yang menyebutkan 10 langkah yang harus dilakukan dalam Research and Development (R&D). Langkah-langkah tersebut meliputi 1) Potensi Masalah, 2) Mengumpulkan Informasi, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Ujicoba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Ujicoba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10) Pembuatan Produk Massal (Sugiyono, 2010: 409-426). Langkahlangkah pengembangan menurut Sugiyono adalah sebagai berikut: Potensi masalah
dan
Ujicoba pemakaian
Revisi
Pengumpulan data
Revisi Produk
Desain
Validasi
produk
desain
Ujicoba produk
Revisi Desain
Produksi masal
produk Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan model Sugiyono Langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono pada gambar 3.1 dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila disalahgunakan akan memiliki nilai tambah. Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya adalah membuat desain produk yang akan dikembangkan. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Setelah desain produk selesai maka selanjutnya peneliti melakukan validasi yang merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk efektif atau tidak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Validasi dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah dirancang. Setiap pakar diminta untuk menilai agar diketahui kelemahan dan kelebihannya. Setelah desain produk divalidasi oleh pakar atau ahli maka dapat diketahui kelemahannya yang selanjutnya dicoba dikurangi dengan cara memperbaiki produk tersebut. Langkah berikutnya uji coba produk. Uji coba awal dilakukan dengan simulasi baru setelah itu dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Setelah pengujian terbatas menunjukkan bahwa produk tersebut ternyata efektif maka ujicoba dapat dilakukan pada kelas yang lebih luas. Jika masih ada kelemahannya atau kekurangan maka perlu segera diperbaiki lagi. Ketika pengujian terhadap produk dinyatakan berhasil, produk selanjutnya dapat diterapkan untuk lembaga yang lebih luas dan tetap harus dinilai agar diketahui kekurangan dan kelebihannya. Langkah berikutnya jika masih ada kekurangan ketika digunakan oleh lembaga yang lebih luas maka perlu dilakukan langkah perbaikan untuk memperbaiki kekurangannya. Selanjutnya langkah terakhir
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah pembuatan produk massal jika produk telah melalui beberapa ujicoba dan dinyatakan efektif atau layak digunakan dalam beberapa kali pengujian. Model pengembangan kedua yang digunakan peneliti adalah model pengembangan milik Borg dan Gall (1983:775-787) yang juga menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut meliputi: 1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. 3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap
dari
perangkat
yang
dikembangkan
sebelum
dilakukan
serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya. 4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar
dan
masukan
tentang
kelemahan
dari
produk
yang
dikembangkan. 5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan lebih lanjut. 6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan. 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. 8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir. 9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi prototipe produk akhir.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan penerbit untuk memproduksi dan memasarkan secara luas. Berikut ini adalah gambar langkah-langkah pengembangan menurut Bord and Gall: 1
2
Research and information collection
Planning
10
3 Devellopment Preliminary Form a Product
9
Disemination and Implementasion n
4
Final Product Revision
5
Preliminary Field Testing
8
7
Operational Field Testing
Operational Product Revision
Main Product Revision
6 Main Field Testing
Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan model Borg and Gall
Pengembangan buku guru dan buku siswa dalam penelitian ini dikembangkan
berdasarkan
langkah-langkah
penelitian
Research
and
Development (RnD) menurut Sugiyono dan Bord and Gall yang telah dimodifikasi
oleh
peneliti
menjadi
lima
tahap.
Lima
tahapan
dalam
pengembangan ini adalah 1) Potensi Masalah, yang meliputi analisis kebutuhan guru dan siswa di sekolah dasar yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan mengumpulkan data-data melalui wawancara 2) Desain Produk buku guru dan buku siswa, kegiatan dalam produk didesain dengan memperhatikan karakteristik
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PMRI 3)Validasi Produk oleh ahli, yang meliputi pembuatan instrumen tes untuk ujicoba produk 4)Instrumen Ujicoba, yang meliputi buku guru dan buku siswa dan 5)Ujicoba terbatas yang dilakukan di sekolah dasar. Penelitian dan pengembangan ini hanya mencapai pada tahap ujicoba terbatas dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas karena keterbatasan waktu dan juga karena keterbatasan dana. Oleh karena itu produk buku guru dan buku ini tidak akan diproduksi massal selama belum diujicobakan ke tahap yang lebih luas. Berikut adalah gambar pengembangan yang telah dimodifikasi oleh peneliti yang terdiri dari lima tahap digambarkan oleh peneliti pada bagan yang terdapat pada halaman berikutnya:
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahap Pertama Potensi Masalah Guru
Analisis Kebutuhan
Wawancara Siswa
Tahap Kedua Desain Produk Buku guru Desain buku
Konsep
Pembuatan buku Buku siswa
Tahap Ketiga Validasi Produk Uji Keterbacaan dengan siswa
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1 Validasi buku Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2
Revisi Produk
Tahap Keempat Instrument Ujicoba Instrumen
Tes
Uji validitas dan reliabilitas secara empiris
Instrumen siap digunakan
Revisi
Tahap Kelima Ujicoba terbatas Pretest
Ujicoba terbatas
posttest
Revisi produk
Pengembangan buku guru dan buku siswa Gambar 3.2 Prosedur pengembangan dengan modifikasi
Gambar 3.3 Prosedur pengembangan dengan modifikasi
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa dalam penelitian ini melalui lima tahap yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Potensi Masalah Tahap I dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan. Sugiyono (2015:409) mengemukakan bahwa potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empiris. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah maka peneliti melakukan analisis kebutuhan pada empat SD di wilayah Sleman Timur. Analisis kebutuhan yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara pada guru dan siswa di empat SD yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kesulitan materi serta ketersediaan buku guru dan buku siswa. 2. Desain Produk Tahap II dalam penelitian ini adalah desain produk. Desain produk didapatkan setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan yang dilakukan di empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Setelah peneliti mendapatkan konsep kemudian mulai menyusun kerangka buku guru dan buku siswa yang dikembangkan berdasarkan lima karakteristik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks, dengan melibatkan siswa untuk aktif melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan, (2) penggunaan model, dimulai dari tahapan konkret, semi konkret, dan abstrak (3) kontruksi siswa, dengan membebaskan siswa untuk
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembangan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami konsep matematika, (4) interaktivitas, proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka, (5) keterkaitan, keterkaitan antar pokok bahasan. Desain buku dimulai dari melihat SK, KD dan membuat indikator, kemudian membuat kerangka materi yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Setelah itu peneliti mendesain cover buku guru dan buku siswa dengan memperhatikan warna, tulisan, gambar yang sesuai dengan materi dalam buku. 3. Validasi Produk Tahap III dalam penelitian ini adalah validasi produk. Validasi produk ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari sebuah produk yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman dalam menilai produk yang baru dirancang (Sugiyono, 2015:414). Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli PMRI I yang dilakukan oleh dosen PGSD Sanata Dharma dan validasi ahli PMRI 2 yang dilakukan oleh guru SD. Peneliti memberikan kuisioner kepada kedua ahli PMRI sebagai pedoman penilaian kualitas produk. Peneliti juga melakukan validasi produk dengan melakukaan uji keterbacaan dengan siswa yang setara dengan usia anak kelas I yang akan menjadi subjek penelitian. Kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku terutama bahasa dan petunjuk kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibaca dan menarik bagi siswa. Setelah melakukan validasi dengan para ahli dan uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang kemudian dijadikan peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi. 4. Instrumen Ujicoba Tahap IV dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah instrument Ujicoba. Instrumen yang gunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Taniredja (2012: 49) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan–pertanyaan atau perintah–perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Tes awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan uji empiris yang dilaksanakan di kelas II dengan siswa berjumlah 31. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap butir soal yang dihitung menggunakan SPSS 22. Peneliti hanya memilih item soal sebanyak 20 butir soal dari 30 soal pilihan ganda yang hasilnya valid. Apabila tes yang dalam uji empiris tersebut belum memenuhi syarat yang diharapkan peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi sehingga instrumen siap untuk digunakan. 5. Ujicoba Terbatas Tahap V adalah ujicoba terbatas. Setelah instrumen penelitian sudah jadi, ujicoba produk dapat dilaksanakan. Ujicoba dilakukan untuk menguji kelayakan produk. Ujicoba produk ini dilakukan secara terbatas namun diharuskan untuk adanya proses pembelajaran di kelas. Sehingga ujicoba produk dilaksanakan oleh
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti pada seluruh kelas IC SD Kanisius Sengkan namun 5 anak dijadikan sebagai sampel uji coba terbatas. Sebelum melaksanakan ujicoba terbatas, diawal pembelajaran siswa diberikan instrumen tes (pretest) untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan uji coba terbatas. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir pembelajaran diberikan instrumen tes (posttest). Pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi dan gabungan (Sugiyono, 2012: 137). 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Tes Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar (Sugiyono, 2015:208). Menurut Taniredja (2012: 49) Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan–pertanyaan atau perintah–perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes prestasi belajar pada siswa kelas II. Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 31 siswa. Hasil dari tes tersebut akan dilakukan kualitas tes mulai dari validitas dan reliabilitas yang kemudian akan dijadikan untuk soal pretest dan posttest. Dalam pengumpulan data
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian dan pengembangan, pretest digunakan untuk mengetahui kondisi awal subjek sebelum diberi perlakukan tertentu. Selanjutnya pengumpulan data penelitian dan pengembangan posttest digunakan untuk mengetahui dampak setelah diberi perlakuan. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Non Tes 3.4.2.1 Kuesioner Angket atau kuesioner adalah instrument penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus di jawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya (Arifin, 2011: 228). Sugiyono (2015:142) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Menurut Kunandar (2008: 173) kuisioner atau angket sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Menurut Kunandar (2008: 176-177) bentuk kuisioner ada tiga, terdiri dari pernyataan bebas, pertanyaan terikat, dan kuisioner dengan jawaban singkat. Sedangkan kuisioner terstruktur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanyaan tertutup dan kuisioner pertanyaan terbuka. Kuisioner pertanyaan tertutup menyediakan altermatif jawaban yang dipilih oleh responden tanpa kemunkinan jawaban yang harus dipilih oleh respomden tanpa kemungkinan memberikan jawaban lain, sedangkan kuisioner dengan pertanyaan terbuka dalah bentu alternatif jawabannya berbentuk pilihan ganda tetapi dari jawaban tersebut
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkin tidak ada jawabannya sehingga responden diberikan kesempatan untuk menyampaikan jawaban yang tepat di ruang yang disediakan. Kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dengan model skala Likert. Sugiyono (2010: 134) mengemukakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert yang akan digunakan peneliti adalah rentang 1-5. Fenomena sosial ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan disesbut sebagai variabel penelitian. Validasi desain produk oleh ahli dilakukan dengan cara memberikan desain produk serta kuesioner penilaian. Validasi desain produk diberikan kepada dosen ahli PMRI dan guru yang mengenal PMRI. 3.4.2.2 Wawancara Sugiyono (2012: 188) mengemukakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/kecil. Menurut Sanjaya (2011:96) wawancara atau interview dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu. Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2012: 191). Wawancara dilakukan oleh peneliti pada 5 siswa dan 10 guru matematika di
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
empat Sekolah Dasar yang berada di Sleman timur yang berkaitan dengan materi penjumlahan
dan
pengurangan.
memperoleh
informasi
mengenai
Wawancara
dilakukan
pembelajaran
bertujuan
matematika,
untuk
kurikulum,
perencanaan pembelajaran matematika, metode yang digunakan, pemanfaatan media, dan kesulitan materi. 3.5 Instrumen Penelitian Sugiyono (2015:156) mengemukakan bahwa instrument penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data. Gray (dalam Sugiyono, 2015:156) menyatakan instrument merupakan alat seperti kuesioner, dan pedoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tes dan data nontes. Data tersebut diperoleh dari hasil analisis kebutuhan, validasi produk, dan tes. Berikut instrument yang digunakan dalam penelitian: 3.5.1 Soal Tes Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenan dengan penugasan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2013:35). Penyusunan instrument tes berdasarkan materi penjumlahan dan pengurangan pada semester ganjil dengan Standar Kompetensi (SK) “1. melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20” dengan Kompetensi Dasar (KD) “1.3 melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20”. Jenis tes pada penelitian ini berupa tes objektif yaitu pilihan ganda. Penggunaan skor
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan jawaban benar adalah 1 dan jawaban salah dengan skor 0. Adapun matriks pengembangan instrument tes dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest Indikator
No. Soal
Membilang banyak benda
1
Menghitung penjumlahan dengan soal cerita
5, 7, 20
Menghitung pengurangan dengan soal cerita
2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12
Menghitung penjumlahan sederhana
13, 15, 16, 18
Menghitung pengurangan sederhana
14, 17, 19
3.5.2 Lembar Kuesioner Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2008:219). Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek-aspek buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekaan PMRI. Kuisioner diberikan kepada dua validator ahli PMRI yaitu validator ahli PMRI I dilakukan dosen ahli PMRI dan validator ahli PMRI II yang dilakukan oleh guru SD. Aspek yang terdapat di kuisioner dalam buku guru meliputi tujuan dan pendekatan, cover, isi buku/ karakteristik PMRI, dan bahasa. Sedangkan aspek yang terdapat di kuisioner buku siswa meliputi cover, isi buku/ karakteristik PMRI, konsistensi, bahasa, dan gambar. Berikut kisi-kisi kuisioner buku guru dan buku siswa:
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Guru No
Aspek
Indikator
1
Tujuan dan Pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.
1
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.
2
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.
3
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.
4
Gambar sesuai dengan materi.
5
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lainlain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)
6
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).
7
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya
8
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
9
Cover menarik.
10
Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).
11
Materi buku sesuai dengan judul buku
12
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami
13
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
14
Materi disusun secara runtut
15
Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks
16
Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model
17
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa
18
Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas
19
Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan
20
Kalimat yang digunakan singkat dan jelas.
21
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
22
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
23
Ukuran dan bentuk huruf menarik
24
2
3
4
Cover
Isi
Bahasa
Nomor Item
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner Validasi Buku Siswa No
Aspek
Indikator
1
Cover
Gambar sesuai dengan materi.
1
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi).
2
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).
3
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya.
4
Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
5
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar.
6
Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1).
7
Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2).
8
Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3).
9
Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4).
10
Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5).
11
Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten.
12
Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu.
13
Bidang cetak dan margin proporsional.
14
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak.
15
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
16
Berisi perintah yang jelas.
17
Bahasa berdasarkan EYD.
18
Bahasa tidak mengandung makna ganda.
19
Menarik perhatian siswa untuk belajar.
20
Sesuai dengan materi yang dibahas.
21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai.
22
Ukuran gambar tepat.
23
2
3
4
5
Isi Buku Siswa
Konsistensi
Bahasa
Gambar
Nomor Item
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.3 Pedoman Wawancara Wawancara yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah wawancara tidak terstruktur atau bebas. Menurut Sudjana (2010:68) wawancara bebas atau tak terstruktur merupakan wawancara yang jawaban respondennya tidak perlu disiapkan oleh pewawancaranya, sehingga responden bebas mengemukakan pendapatnya. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I dan siswa kelas I pada empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara dilakukan untuk mengetahui materi apa saja yang sulit dipahami oleh siswa dan bagaimana ketersediaan buku guru dan buku siswa. Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Daftar Pertanyaan Wawancara
Nomor Aitem
Sejauh ini, bagaimana cara Bapak/Ibu mengajar 1 matematika di kelas? Menurut Bapak/Ibu materi apa yang sulit untuk diajarkan? 2 Bagaimana solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut?
3
Apakah ada buku pegangan guru yang digunakan untuk pembelajaran? Apakah buku tersebut cukup membantu Bapak/Ibu dalam menyampaikan materi? Menurut Bapak/Ibu, apakah buku tersebut sudah mengandung hal atau benda yang dekat dengan siswa? Apabila ada buku guru dan buku siswa yang menggunakan hal-hal konkret di sekitar siswa, apakah buku tersebut dapat membantu menyampaikan materi dengan mudah? Kira-kira dengan adanya buku tersebut, bagaimana dampaknya bagi siswa?
4 5 6 7
8
3.6 Teknik Analisis Data Kegiatan analisis data penelitian dilakukan setelah pengumpulan data selesai (Sugiyono, 2015:245). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik tes dan non tes.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6.1 Tes 3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah penafsiran skor tes sepeti yang tercantum pada tujuan penggunaan tes, bukan tes itu sendiri (Mardapi, 2008:16). Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana 2013: 12). Pada penelitian ini peneliti akan mengujikan soal uji empiris kepada 30 siswa kelas II SD Kanisius Sengkan. Setelah memperoleh hasil dari soal uji empiris, langkah selanjutnya yaitu melakukan penghitungan yang disebut r hitung dari masing- masing item soal menggunakan rumus korelasi product moment. Dari pengolahan tersebut akan diketahui mana aitem yang valid dan layak untuk digunakan dengan cara membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut dikatakan valid atau jika harga sig (2-tailed) < 0,05 aitem dikatakan valid. Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi Product Moment (Masidjo, 1995: 210), dengan rumus sebagai berikut:
= Rumus 3.1 Korelasi Product Moment Dalam hal ini: Rxy
= koefisien korelasi
∑x
= jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
∑y
= jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
∑x2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∑y2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
= jumlah responden
∑xy
= jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y
2. Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tngkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relative sama (Sukmadinata, 2008: 229-230). Reliabilitas alat penialaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2013:16). Suatu tes dikatakan memiliki keterpercayaan yang tinggi jika tes tersebut mendapatkan hasil yang tetap (Arikunto, 2006: 56). Teknik yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cornbach. Soal dikatakan reliabel jika memenuhi nilai >0.60. Rumus menghitung reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut:
rtt =
1-
Rumus 3.2 Alpha Croncbach Keterangan: rtt
= koefisien reliabilitas
n
= banyaknya butir soal
∑s2
= jumlah kuadran S dari masing-masing item
St 2
= kuadran dari S total keseluruhan item
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penghitungan reliabilitas instrument tersebut menggunakan program IBM SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Masidjo (1995: 209) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai
Keterangan
0.80 – 1.00
Sangat tinggi
0.60 – 0.79
Tinggi
0.40 – 0.59
Sedang
0.20 – 0.39
Rendah
0,00 – 0.19
Sangat rendah
Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tinggak kualifikasi yang mana. 3.6.1.2 Soal Tes Dalam penelitian pengembangan ini uji coba dilakukan pada lima anak kelas I di SD Kanisius Sengkan. Tes diberikan dengan memberikan 20 soal pilihan ganda yang diberikan di awal pembelajaran (pretest) dan di akhir pembelajaran (posttest). Pretest dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum dilakuka uji coba produk yang dikembangkan oleh peneliti. Posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi perlakuan uji coba produk yang dilakukan oleh peneliti. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan mencari jumlah nilai yang didapat oleh masing-masing siswa pada posttest dan pretest, kemudian mencari perbandingan atau selisih dari kedua nilai tersebut. Adapun rumus untuk mencari hasil sebagai berikut:
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai Tes = jumlah skor benar X
Rumus 3.3 Nilai pretest dan posttes Setelah diketahui hasil pretest dan posttest dari masing-masing anak, selanjutnya menghitung rata-rata nilai semua siswa baik nilai pretest atau posttest.
Rumus 3.4 Rata-rata nilai pretest dan posttest Selanjutnya adalah mencari nilai perbandingan pretest dan posttest masingmasing anak. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Rumus 3.5 Selisih nilai Pretest dan Posttest 3.6.2 Non Tes 3.6.2.1 Kuesioner Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisis adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku guru dan buku siswa dimasukkan dalam bentuk tabel, dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus perhitungan nilai setiap aspek. Nilai setiap aspek diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah item setiap aspeknya. Berikut adalah rumus untuk mencari nilai setiap aspek.
Rumus 3.6 Perhitungan nilai setiap aspek
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru menggunakan rumus nilai dari setiap ahli. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total semua aspek dibagi jumlah aspek.
Rumus 3.7 Nilai dari setiap ahli Setelah diketahui nilai rata-rata dari ahli satu dam ahli dua dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk dengan menggunakan rumus rerata nilai validasi. Nilai rerata daro buku guru dan buku siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian dibagi 2.
Rumus 3.8 Nilai rata-rata produk Data yang diperoleh dari validasi produk oleh para ahli berupa data kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor untuk setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Alasan dilakukan konversi data kuantitatif ke data kualitatif adalah untuk mengetahui secara deskriptif hasil dari perhitungan yang telah dilakukan. Berikut ini adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif skala lima yang akan dipaparkan pada halaman selanjutnya:
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima Interval skor
Kategori
X > i + 1,80 Sbi
Sangat baik
i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 Sbi
Baik
i – 0,60 SBi < X< i + 0,60 Sbi
Cukup
i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi
Kurang
X < i – 1,80 Sbi
Sangat kurang
Ketengan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal– skor minimal ideal) X
: skor actual Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif
menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
: (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5–1) = 0,67 Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Jawab: Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80.0,67) = X >3 + (1,21) = X >4,21
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Katagori baik = i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 SBi = 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67) = 3 + (0,40)< X <3+ (1,21) = 3,40< X <4,21 Katagori cukup = i –0,60 SBi < X < i + 0,60 SBi = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67) = 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40) = 2,60< X < 3,40 Kategori kurang = i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi = 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40) = 1,79< X < 2,60 Kategori sangat kurang =X < i – 1,80 Sbi = X <3 – (1,80. 0,67) = X <3– (1,21) = X <1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval Skor
Kriteria
x > 4,21
Sangat Baik
3,40 < x ≤ 4,21
Baik
2,60 < x ≤ 3,40
Cukup
1,79 < x ≤ 2,60
Kurang
x ≤ 1,79
Sangat Kurang
3.7 Jadwal Penelitian Berikut ini adalah perencanaan jadwal penyusunan penelitian dari bulan Mei 2016 hingga Desember 2016 Tahun Ajaran 2016/2017 No.
Kegiatan Mei
1
Potensi Masalah
2
Pengumpulan Data
3
Penentuan SK, KD,
Juni
Juli
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Indikator dan Materi 4
Penyusunan
Buku
Guru
Buku
dan
Siswa 5
Validasi ahli
6
Analisis
data
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
validasi 7
Revisi Produk
8
Uji Coba Produk
9
Revisi produk
10
Produk selesai
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa, kualitas buku dan dampak dari penggunaan produk. 4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk 4.1.1.1 Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan PMRI 1. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas Situasi pembelajaran di kelas diketahui dengan melakukan potensi dan masalah diawali dengan analisis kebutuhan di kelas I sekolah dasar. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas sehingga peneliti dapat menggali lebih dalam lagi informasi yang akan didapatkan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara ini meliputi guru kelas I dan siswa kelas I sekolah dasar. Berikut akan dipaparkan tabel hasil wawancara dengan guru dan siswa yang telah dilakukan peneliti pada empat sekolah dasar di wilayah Sleman Timur:
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru di Empat Sekolah Dasar yang Berada di Wilayah Sleman Timur NAMA SEKOLAH SD Kanisius Sengkan
KELAS
SD Kanisius Demangan Baru
SD Kanisius Experimental Mangunan
SD Negeri Deresan
I
HASIL WAWANCARA SISWA GURU “Saya mengajarkan juga “apa yaa, bingung kalok udah kadang- kadang memakai lebih 10 jariku”. “gak suka media mba, tapi saya kalok bu gurunya cuma terkadamg kesulitan mau nerangin aja”. “Cuma pake pakai media yang gimana. buku pengayaan aja” “Buku yang saya gunakan biasanya dari yayasan dan ada buku tambahan dari penerbit lain”. “anak- anak merasa kesulitan pada materi penjumlahan karena kurangnya teliti dalam mengitung” “Saya biasanya setelah “Aku bingung kalok ada soal menerangkan memberikan cerita” “Aku lebih suka kalok soal kepada anak- anak bu guru pakai media” mba” “Biasanya saya “biasanya aku cuma pakai memakai media berupa buku paket sama pengayaan gambar supaya anak- anak aja”. tertarik. “Saya memakai buku dari yayasan saja untuk proses pembelajarannya” “saya biasanya mengajar “aku masih belum hafal dengan permainan mba, angka soalnya” “biasanya bu setelah itu anak-anak saya guru pakai permaian kalok suruh untuk mengerjakan pelajaran bukan matematika” soal yang saya buat” “media “Cuma pakai buku dari yang sering saya gunakan sekolah aja”. adalah media gambar” “Buku yang saya gunakan hanya buku buatan SD K mangunan sendiri” “anakanak mengalami kesulitan materi penjumlahan dan pengurangan karena banyak siswa yang belum hafal urutan angka”.
”Saya jarang menggunakan media mbak” “saya hanya menggunakan buku siswa saja mba tidak menggunakan buku guru karena masih belum direvisi”
“masih susah kalau menghitung lebih dari 10 jari mba” “buku yang aku punya cuma dari sekolah aja”
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditemukan kurangnya buku yang pas untuk siswa kelas I. Guru masih mengandalkan buku yang ada di sekolah maupun yang ada diyayasan. Guru hanya mempunyai bekal buku pengayaan dan buku paket yang ada tersedia di sekolah. Guru juga masih kebingungan dalam mencari media yang tepat yang dapat membantu pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Menurut guru, materi penjumlahan dan pengurangan masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Siswa kebingungan akan soal penjumlahan dan pengurangan lebih dari 10 jari. Apabila lebih dari 10 jari, siswa menggunakan jari kaki dalam menghitungnya. Siswa masih belum bisa membayangkan apabila ada penjumlahan yang lebih dari 10. Sementara dari hasil wawancara bersama siswa, diperoleh data bahwa siswa masih kebinguan dalam memahami materi. Siswa merasa bosan apabila guru tidak menggunakan media yang menarik sehingga tidak menimbulkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa cenderung kurang aktif saat mengikuti pelajaran ketika guru hanya menjelaskan dan memberikan latihan soal. Berdasarkan hasil wawancara guru dengan siswa, peneliti menyimpulkan kebutuhan pembelajaran yang dapat membantu dalam penyusunan produk. Kebutuhan tersebut meliputi: a. Guru hanya mengandalkan buku dari Kanisius dan dari penerbit lain, tetapi guru sering menggunakan buku dari Kanisius sebagai acuan utamanya. Maka dari itu dalam proses pembelajaran sehari- hari, guru membutuhkan buku panduan yang dapat membantu dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan media dan kegiatan yang dapat
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. b. Guru tidak menggunakan media ketika menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga materi yang disampaikan kepada siswa hanya diterima secara abstrak. Maka dari itu pembelajaran membutuhkan media yang dekat dengan siswa dan terdapat dalam kehidupan sehari – hari. c. Siswa cenderung bosan apabila guru hanya menjelaskan materi saja dan kemudian memberikan soal latihan. Maka dari itu kelas membutuhkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaktivitas dapat terjalin baik siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa. 2. Prosedur Pengembangan Produk Proses pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan lima tahap prosedur pengembangan model Sugiono dan Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi 5 tahap yaitu, potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen ujicoba, dan uji coba terbatas. Pada tahap pertama peneliti mencari potensi dan masalah melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada 4 guru dan 4 siswa pada empat sekolah dasar yang berada di wilayah Sleman Timur. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran matematika, kurikulum, perencanaan pembelajaran matematika, metode yang digunakan, pemanfaatan media, dan kesulitan materi. Hasil wawancara yang telah diperoleh digunakan peneliti sebagai analisis kebutuhan.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tahap kedua yaitu desain produk. Desain produk dilakukan peneliti setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan SK dan KD yang akan digunakan dilanjutkan dengan menentukan indikator. Setelah itu menentukan kegiatan belajar yang akan di terapkan di buku sesuai dengan 5 karakteristik yang ada di PMRI. Langkah selanjutnya adalah mencari sumber belajar berupa materi dan gambar-gambar yang akan digunakan untuk produk buku guru dan buku siswa. Pada tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah produk sudah jadi peneliti melakukan validasi produk dengan memberikan lembar kuisioner penilaian yang akan disini oleh ahli PMRI. Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli PMRI I yang dilakukan oleh dosen PGSD Sanata Dharma dan validasi PMRI 2 yang dilakukan oleh guru SD. Peneliti juga melakukan validasi produk dengan melakukaan uji keterbacaan dengan siswa untuk mengetahui seberapa mudah kalimat-kalimat yang ditulis peneliti dalam buku yang dipahami oleh siswa. Setelah melakukan validasi dengan para ahli dan uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang kemudian dijadikan peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi. Pada tahap keempat yaitu Instrumen ujicoba. Instrumen ujicoba yang dilakukan oleh peneliti menggunakan tes. Tes awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan uji empiris yang dilaksanakan di kelas II dengan siswa berjumlah 31. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap butir soal yang dihitung menggunakan SPSS 22. Peneliti hanya memilih item soal sebanyak 20 butir soal dari 30 soal
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pilihan ganda yang hasilnya valid. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut digunakan peneliti untuk diketahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Apabila tes yang dalam uji empiris tersebut belum memenuhi syarat yang diharapkan oleh peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi sehingga instrumen siap untuk digunakan. Instrumen penelelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan tes. Tes selanjutnya yang dilakukan peneliti ada 2 macam yaitu tes yang dilakukan sebelum dilakukan uji coba produk (pretest) dan tes yang dilakukan setelah dilakukan uji coba produk (posttest). Tahapan yang kelima yaitu uji coba terbatas. Uji coba produk dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 November 2016. Uji coba terbatas dilaksanakan di kelas IC SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 31 siswa, namun peneliti hanya mengambil 5 siswa yang digunakan sebagai sampel uji coba. Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, diawal pembelajaran siswa diberikan instrumen tes (pretest) untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan uji coba terbatas. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir pembelajaran diberikan instrumen tes (posttest). Pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk. Pengembangan produk ini berupa buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa ini dilengkapi dengan 5 kararteristik dalam PMRI yang meliputi penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interativitas, dan keterkaitan materi yang satu dengan materi yang lain. Buku guru dan buku siswa berisi materi penjumlahan dan pengurangan dimana kedua buku tersebut berisi
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi yang sama, hanya saja di bagian buku guru berisi panduan- panduan guru yang berfungsi sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran. Buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar terdiri dari sampul buku, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, dan ada 7 kegiatan yang akan dilakukan siswa dimana setiap kegiatan yang dilakukan mencakup 5 karakteristik PMRI. Adapun karakteristiknya adalah penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar topik. Berikut merupakan desain produk yang disusun oleh peneliti. A. Sampul Buku Sampul buku guru dan buku siswa dibuat dengan aplikasi komputer Microsoft Publisher 2007. Gambar pada sampul buku adalah angka 1 sampai 10. Gambar pada cover buku tersebut bermaksud untuk menarik perhatian siswa belajar mengenal angka khususnya materi penjumlahan dan pengurangan. Background cover buku berwarna biru kehijauan supaya tidak kontrak dengan penulisan pada cover dan warnanya menarik bagi siswa. Sampul buku guru terdiri dari nama pengarang (Yunita Cahyarini) yang ditulis di pojok kiri bawah, kemudian keterangan jenis buku berada di pojok atas kanan (buku guru), keterangan judul buku dan judul materi terletak di atas gambar angka (matematika) (penjumlahan dan pengurangan), keterangan kelas berada di bawah gambar angka (kelas 1 Sekolah Dasar/ MI). Sampul buku menggunakan warna hijau bergradasi dengan warna biru sehingga warna yang ditimbulkan adalah warna hijau tosca. Peneliti memilih warna hijau tosca karena warna
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut merupakan warna yang cerah, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk membukanya. Gambar yang digunakan juga sesuai dengan materi di dalam produk peneliti yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan. Berikut adalah sampul awal buku guru:
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Guru Sedangkan sampul buku siswa terdiri dari nama pengarang (Yunita Cahyarini) yang ditulis di pojok kiri bawah, kemudian keterangan jenis buku berada di pojok atas kanan (buku siswa), keterangan judul buku dan judul materi terletak di atas gambar angka (matematika) (penjumlahan dan pengurangan), keterangan kelas berada di bawah gambar angka (kelas 1 Sekolah Dasar/ MI). Sampul buku guru dan buku siswa dibuat sama oleh peneliti baik itu warna maupun gambarnya, yang berbeda hanyalah judul untuk siapa buku tersebut digunakan apakah buku guru atau buku siswa. Berikut adalah sampul awal untuk buku siswa:
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Siswa B. Isi Buku Isi buku guru dan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti berisi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, isi, dan kegiatan belajar. Berkut akan dipaparkan penjelasan dari setiap bagian buku guru dan buku siswa: a. Kata Pengantar Pada buku guru dan buku siswa, kata pengantar berisi penjelasan singkat serta manfaat dari produk buku guru dan buku siswa ini. Penulis juga mengucapan syukur karena telah terselesaikan produk yang telah dibuat peneliti. Tidak hanya itu penulis juga meminta kritik dan saran untuk penyempurnaan buku tersebut supaya menjadi lebih baik lagi. b. Petunjuk Penggunaan Buku Petunjuk penggunaan buku guru dan buku siswa dibuat untuk mempermudah cara penggunaan buku, baik itu buku guru maupun buku siswa. Pada buku guru penggunaan buku dibuat untuk mempermudahkan guru dalam petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan dalam pembelajaran di kelas yang digunakan untuk memahami pelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI. Sedangkan penggunaan buku siswa
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuat untuk mempermudah memahami pelajaran matematika khusunya materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan PMRI yang didalamnya terdapat langkah-langkah yang akan dilakukan siswa dan dipandu oleh guru. c. Daftar Isi Daftar isi berisi kegiatan dan halaman kegiatan. Daftar isi guru dan siswa tersebut sama, baik dari kegiatan dan halaman kegiatan. Buku guru dan buku siswa dibuat oleh peneliti dengan halaman yang sama, hal tersebut bermanfaat ketika pembelajaran berlangsung, sehingga buku yang dipegang guru dengan yang dipegang siswa pada saat buku dibuka memiliki halaman yang sama. d. Kegiatan Belajar Kegiatan belajar pada buku guru dan buku siswa berisi 7 kegiatan yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Kegiatan belajar ini terdiri dari kegiatan indvidu dan kegiatan kelompok serta terdapat materi tentang penjumlahan dan pengurangan. Di dalam buku siswa terdapat bahan- bahan dan langkah langkah dalam setiap kegiatan. Sama halnya dengan buku guru, akan tetapi pada buku guru bahan dan langkah-langkah kegiatan lebih detail. Kegiatan- kegiatan yang terdapat pada buku guru dan buku siswa sebagai berikut: 1) Kegiatan 1 Kegiatan 1 berisi aktifitas siswa untuk menjodohkan kartu bilangan dari bilangan 1 sampai dengan 20. Kegiatan 1 ini menggunakan karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, karena menggunakan benda-benda konkret yang ada disekitar siswa. Karakteristik PMRI selanjutnya adalah kontruksi siswa karena
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berusaha memecahkan masalah dan karakter selanjutnya adalah interaktivitas siswa karena ada aktivitas yang dilakukan bersama-sama dengan kelompoknya.
Gambar 4.3 Kegiatan 1 (Penggunaan konteks, kontruksi siswa, dan interaktivitas)
2) Kegiatan 2 Kegiatan 2 berisi aktifitas siswa membilang dalam kehidupan sehari hari. Soal yang digunakan seperti menghitung ternak, menghitung jumlah gambar ikan di bantal, menghitung jumlah sayuran, menghitung mainan, dan menghitung jumlah siswa di kelas. Kegiatan 1 ini menggunakan karakteristik PMRI penggunaa konteks.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4 Kegiatan 2 (Penggunaan Konteks) 3) Kegiatan 3 Kegiatan 3 berisi aktifitas siswa untuk membilang banyak benda yang kemudian menjumlahkannya. Setelah siswa paham mengenai kegiatan yang konkret, siswa diharapkan mampu menjumlahkan benda melalui gambar sebagai kegiatan semi kongkret. Pada kegiatan 3 ini menggunakan karakteristik PMRI penggunaan model dan intertwining.
Gambar 4.5 Kegiatan 3 (Penggunaan Model dan Intertwining)
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Kegiatan 4 Kegiatan 4 berisi aktifitas siswa dalam mengerjakan soal penjumlahan. Setelah siswa memahami konsep penjumlahan secara kongkret dan semi konkret dilanjutkan dengan pemahaman secara abstrak melalui angka- angka dalam konsep penjumlahan. Untuk soal penjumlahan ini peneliti membatasi soal sampai bilangan 20 karena untuk anak kelas I masih membilang sampai angka 20.
Gambar 4.6 Kegiatan 4 (Pemahaman abstrak) 5) Kegiatan 5 Kegiatan 5 berisi materi pengurangan yang melibatkan aktivitas siswa dalam kegiatannya. Bahan- bahan yang digunakan adalah yang ada disekitar siswa. Kegiatan 5 sesuai dengan karateristik PMRI yaitu penggunaa konteks dan interaktivitas. Konteks yang terdapat pada kegiatan 5 ini menggunakan konteks permen. Peneliti menggunakan permen karena permen sendiri di sekitar lingkungan siswa mudah untuk dicari. Adapun referensi lain untuk media yang disarankan yaitu menggunakan biscuit, kue ataupun snak yang mudah didapatkan.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk karakteristik PMRI yang selanjutnya yaitu interaktivitas. Interaktivitas yaitu adanya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.7 Kegiatan 5 (Penggunaan Konteks dan Interaktivitas) 6) Kegiatan 6 Kegiatan 6 berisi aktifitas siswa untuk membilang banyak benda yang kemudian melakukan kegitan pengurangan. Setelah siswa paham mengenai kegiatan yang konkret, siswa diharapkan mampu mengurangkankan benda melalui gambar yang ada di lingkungan sekitar siswa sebagai kegiatan semi konkret. Gambar-gambar yang dipakai peneliti dalam buku adalah gambar buahbuaahan dan sayur-sayuran. Pada kegiatan 6 ini menggunakan karakteristik PMRI penggunaan model dan intertwining atau keterkaitan. Karakteristik PMRI untuk intertwining atau keterkaitan adalah mengaitkan materi yang satu dengan yang lainnya. Materi yang dikaitkan pada kegiatan 6 ini adalah materi membilang dengan materi pengurangan.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.8 Kegiatan 6 (Penggunaan Model dan Intertwining)
7) Kegiatan 7 Kegiatan 7 berisi aktifitas siswa dalam mengerjakan soal pengurangan. Setelah siswa memahami konsep pengurangan secara konkret dan semi konkret dilanjutkan dengan pemahaman secara abstrak melalui angka- angka dalam konsep pengurangan. Materi pengurangan untuk kelas I masih pengurangan yang sederhana yaitu pengurangan sampai angka 20. Pada kegiatan 7 ini merupakan kegiatan yang terakhir yang dibuat oleh peneliti dalam produknya. Untuk soal pengurangan ini peneliti membatasi soal sampai bilangan 20 karena untuk anak kelas I masih membilang sampai angka 20. Dari kegiatan 1 sampai kegiatan 7 ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa ketika menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.9 Kegiatan 7 (Pemahaman abstrak)
C. Daftar Referensi Daftar referensi pada buku siswa dan buku guru ini adalah daftar semua sumber informasi yang digunakan penulis dalam penyusunan buku, baik itu dari buku maupun dari internet. Penulisan daftar referensi sudah sesuai dengan acuan penulisan daftar referensi yang berlaku. 4.1.1.2 Kualitas buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan pendekatan PMRI 1. Validasi produk Validasi produk buku guru dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli PMRI dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku guru bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Berikut adalah tabel rekapitulasi nilai keseluruhan produk buku guru dan buku siswa:
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru Jumlah Nilai No.
Aspek Validator 1
Validator 2
1
Tujuan dan Pendekatan
16
20
2
Cover
24
20
3
Isi
38
42
4
Bahasa
14
15
Total Skor
92
97
Rata-rata Skor
3,83
4,04
Kriteria
Baik
Baik
Hasil validasi menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92 poin, ratarata skor yang di peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian Baik. Sedangkan hasil validasi manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 97 poin, rata-rata skor yang diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian Baik. Berdasarkan hasil validasi produk buku guru yang dilakukan oleh kedua ahli dapat diketahui bahwa produk yang dibuat oleh peneliti memiliki kualitas baik dan layak dengan revisi. Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa Jumlah Nilai No
Aspek Validator 1
Validator 2
1
Cover
24
20
2
Isi Buku Siswa
17
20
3
Konsistensi
16
17
4
Bahasa
14
14
5
Gambar
16
20
Total Skor
87
91
Rata-rata Skor
3,78
3,95
Kriteria
Baik
Baik
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil validasi menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87 poin, ratarata skor yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian Baik. Sedangkan hasil validasi manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 91 poin, rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian Baik. Berdasarkan hasil validasi produk buku guru yang dilakukan oleh kedua ahli dapat diketahui bahwa produk yang dibuat oleh peneliti memiliki kualitas baik dan layak dengan revisi. A. Validitas Produk Buku Guru Validasi produk buku guru dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli PMRI I dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku guru bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui kualitas dan kelayak produk buku guru ini, maka peneliti memberikan kuesioner kepada validator dengan rentang nilai 1-5. Hasil rekapitulasi nilai validasi produk buku guru oleh kedua validator sebagai berikut yang akan dipaparkan pada halaman selanjutnya:
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Guru No.
Aspek yang dinilai
Ahli 1
2
A. TUJUAN DAN PENDEKATAN 1
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.
4
5
2
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.
4
5
3
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.
4
5
4
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.
4
5
B. COVER 5
Gambar sesuai dengan materi.
4
4
6
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)
4
3
7
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).
4
2
8
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya
4
4
9
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
4
4
10
Cover menarik.
4
3
11
Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).
4
5
12
Materi buku sesuai dengan judul buku
4
5
13
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami
4
3
14
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
4
4
15
Materi disusun secara runtut
4
5
16
Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks
3
3
17
Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model
3
4
18
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa
4
4
19
Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas
4
5
20
Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan
4
4
C. ISI
D. BAHASA 21
Kalimat yang digunakan singkat dan jelas.
4
3
22
Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3
4
23
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
3
4
24
Ukuran dan bentuk huruf menarik
4
4
Total
92
97
3,83
4,04
Rata-rata
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil validasi buku guru menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92 poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku guru manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 97 poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian baik. Hasil rata-rata dari keseluruhan nilai menurut ahli 1 dan ahli 2 adalah 3,93 dengan kriteria penilaian Baik. B. Validitas Produk Buku Siswa Validasi produk buku siswa dilakukan oleh dua orang ahli, yaitu ahli PMRI dan guru yang mengetahui PMRI. Validasi produk buku siswa bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui kualitas dan kelayak produk buku siswa ini, maka peneliti memberikan kuesioner kepada validator dengan rentang nilai 1-5. Hasil rekapitulasi nilai validasi produk buku siswa oleh kedua validator sebagai berikut yang akan dipaparkan pada halaman selanjutnya:
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Keseluruhan Produk Buku Siswa No.
Aspek yang dinilai
Ahli 1
2
A. COVER 1
Gambar sesuai dengan materi.
4
4
2
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)
4
3
3
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).
4
2
4
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya
4
4
5
Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
4
4
6
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar
4
3
B. ISI BUKU SISWA 7
Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1)
4
3
8
Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2)
3
4
9
Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3)
3
4
10
Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4)
4
5
11
Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5)
3
4
C. KONSISTENSI 12
Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten.
4
4
13
Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu.
4
5
14
Bidang cetak dan margin proporsional.
4
4
15
Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak.
4
4
D. BAHASA 16
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
4
3
17
Berisi perintah yang jelas
3
3
18
Bahasa berdasarkan EYD
3
4
19
Bahasa tidak mengandung makna ganda
4
4
E. GAMBAR 20
Menarik perhatian siswa untuk belajar
4
5
21
Sesuai dengan materi yang dibahas
4
5
22
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai
4
5
23
Ukuran gambar tepat
4
5
Total
87
91
3,78
3,95
Rata-rata
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil validasi buku siswa menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87 poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku siswa manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 91 poin, rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian baik. Hasil rata-rata dari keseluruhan nilai menurut ahli 1 dan ahli 2 adalah 3,86 dengan kriteria penilaian Baik. C. Revisi Produk Setelah peneliti
melakukan validasi
produk, selanjutnya peneliti
melakukan revisi. Saran dan masukan yang diberikan Ahli 1 maupun Ahli 2 menjadi acuan peneliti dalam merevisi produk buku guru maupun buku siswa. Hasil rekapitulasi komentar produk buku guru dan buku siswa sebagai berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Komentar Buku Guru No. Aspek Penilaian 1
Tujuan dan Pendekatan
2
Cover
Komentar Ahli 1
Komentar Ahli 2
Dibuat lebih menarik Cover
kurang
lagi sesuai karteristik menarik anak usia kelas I 3
Isi
4
Bahasa
Penggunaan kalimat Penggunaan kalimat tanya pada kegiatan tanya pada kegiatan 1, 2, dan 5
1, 2, dan 5
Dari hasil rekapitulasi komentar produk buku guru tersebut peneliti memperbaiki cover pada buku guru agar lebih menarik dan sesuai karakteristik
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
anak kelas I sehingga siswa dapat antusias untuk membaca buku tersebut. Berikut adalah cover yang telah direvisi oleh peneliti:
Sampul diganti warna dan gambarnya sehingga terlihat lebih menarik
Gambar 4.10 revisi cover buku guru Kemudian pada aspek peniliaian bahasa, peneliti mendapat masukan penggunaan kalimat tanya pada kegiatan 1, 2, dan 5. Berikut adalah hasil revisi dari peneliti pada aspek bahasa:
Mengganti huruf kapital menjadi huruf kecil dan mengganti kalimat menjodohkan kartu bilangan dengan menarik garis kartu bilangan
Gambar 4.11 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 1
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengganti kalimat Belajar Berhitung yuk! menjadi ayo berhitung dan mengganti kalimat jodohkanlah kancing menjadi tariklah garis
Gambar 4.12 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2
Mengganti huruf kapital menjadi huruf kecil dan mengganti kalimat tanya berapa menjadi ada
Gambar 4.13 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 4
Mengganti kalimat tanya berapa menjadi ada
Gambar 4.14 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 2 halaman 5
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengganti Huruf kapital menjadi huruf kecil
Gambar 4.15 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5 Secara keseluruhan hampir semua aspek penilaian mendapat komentar baik itu dari ahli 1 maupun ahli 2. Komentar dari kedua ahli kurang kebih hampir sama dengan komentar yang disampaikan. Kedua ahli sama-sama memberi komentar pada bagian penulisan karena pada bagian penulisan masih terdapat huruf kapital, sedangkan untuk siswa kelas I huruf yang digunakan masih huruf kecil. Bagian yang sangat perlu direvisi adalah bagian sampul buku karena menurut kedua ahli sampul buku tersebut kurang menarik untuk siswa. Komentar yang diberikan oleh kedua ahli sangat membantu bagi peneliti. Aspek yang tidak dikomentari oleh kedua ahli hanyalah aspek isi buku siswa saja sedangkan ke empat aspek lainnya mendapat komentar dari kedua ahli. Kedua ahli sama-sama mengatakan bahwa isi buku yang peneliti buat sudah bagus dan tidak perlu lagi untuk merubah isi, yang perlu dibetulkan hanya yang mendapat komentar saja. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi komentar produk buku siswa menurut ahli 1 dan ahli 2:
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Produk Buku Siswa No. Aspek
Komentar Ahli 1
Komentar Ahli 2
Penilaian 1
Cover
Dibuat lebih menarik lagi Cover
kurang
menarik,
sesuai karteristik anak dibuat lebih menarik lagi usia kelas I 2
Isi Buku Siswa
3
Konsistensi
Konsistensi penulisan
dalam Konsistesi penulisan daftar daftar
konsistesi
isi, isi, konsistensi penulisan
penulisan huruf.
huruf. 4
Bahasa
Penggunaan
kalimat Penggunaan kalimat tanya
tanya pada kegiatan 1, 2, pada kegiatan 1, 2, dan 5 dan 5 5
Gambar
Pada kegiatan 3 dibuat Baju seragam pada gambar satu
halaman
supaya kegiatan 3 nomer 1, 2, dan
siswa tidak bingung
4 diperbaiki
Dari hasil rekapitulasi komentar produk buku siswa tersebut peneliti memperbaiki cover pada buku siswa agar lebih menarik dan sesuai karakteristik anak kelas I sehingga siswa dapat antusias untuk membaca buku tersebut. Berikut adalah cover yang telah direvisi oleh peneliti:
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampul diganti warna dan gambarnya sehingga terlihat lebih menarik
Gambar 4.16 revisi cover buku siswa Kemudian pada aspek penilaian konsistensi, peneliti mendapat masukan untuk merevisi penulisan daftar isi dan konsistensi penulisan huruf pada isi buku. Konsistensi penulisan huruf yang diharapkan oleh validator adalah menggunakan huruf kecil tidak menggunakan huruf kapital, karena siswa kelas I belum mengenal huruf kapital. Sehingga siswa kelas I dapat membacanya tanpa harus merasa kesulitan.
Mengganti kalimat membilang banyak benda menjadi kegiatan 1 dan mengganti membilang dalam kehidupan seharihari menjadi kegiatan 2
Gambar 4.17 revisi penulisan daftar isi
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengganti huruf kapital menjadi huruf kecil semua
Gambar 4.18 revisi konsistensi penulisan huruf kecil Pada aspek penilaian bahasa, peneliti mendapat masukan penggunaan kalimat tanya pada kegiatan 1, 2, dan 5. Kalimat tanya yang ditulis peneliti masih belum sesuai dengan kalimat tanya untuk karakteristik siswa kelas I. Berikut adalah hasil revisi dari peneliti pada aspek bahasa:
Mengganti kalimat belajar berhitung yuk menjadi ayo berhitung dan mengganti kalimat jodohkanlah kancing menjadi tariklah garis.
Gambar 4.19 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 2
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengganti kalimat belajar berhitung yuk menjadi ayo berhitung dan mengganti kalimat jodohkanlah kancing menjadi tariklah garis.
Gambar 4.20 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 3
Mengganti kalimat tanya berapa menjadi ada …
Gambar 4.21 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 1 halaman 6
Mengganti huruf kapital menjadi huruf kecil dan mengganti kalimat tanya berapa menjadi ada…
Gambar 4.22 revisi penggunaan kalimat tanya kegiatan 5
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian pada aspek penilaian gambar, peneliti mendapat masukan gambar pada kegiatan 3 dibuat satu halaman supaya siswa tidak merasa kebingungan dan kesalahan baju seragam pada gambar kegiatan 3 nomer 1, 2, dan 4. Berikut adalah hasil revisi dari peneliti pada aspek gambar:
Mengganti warna baju yang dipakai oleh anak yang bernama Dini karena baju yang digunakan bukan baju seragam
Gambar 4.23 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 11
Mengganti warna baju yang dipakai oleh anak yang bernama Roni karena baju yang digunakan bukan baju seragam
Gambar 4.24 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 12
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengganti warna kelereng karena warna sebelumnya sangat kontras sehingga jumlah kelereng tidak bisa dihitung
Gambar 4.25 revisi aspek gambar kegiatan 3 halaman 13 2. Dampak Produk Dampak produk digunakan untuk memperkuat kualitas produk yang sudah peneliti buat. Dampak produk dilihat dari hasil posttest dan pretst. A. Instrumen Persiapan Ujicoba Sebelum melakukan ujicoba, peneliti melakukan uji empiris untuk mendapatkan soal yang valid. Uji empiris dilakukan di kelas II, yaitu satu tingkat di atas kelas yang akan digunakan untuk ujicoba terbatas. Soal yang diujikan sebanyak 30 butir soal pilihan ganda kepada 31 siswa. Dari 30 butir soal pilihan ganda yang digunakan untuk uji empiris, peneliti mengambil 20 butir soal yang valid yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Setelah soal dikerjakan oleh siswa kelas II, maka langkah selanjutnya adalah mengitung validitas dan reliabilitas soal menggunakan IBM SPSS Statistic 22 for Windows. Hasil perhitungan validitas soal dapat dilihat pada tabel rekapitulasi soal berikut ini:
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.8 Rekapitulasi Validitas Soal No Item
Pearson correlation
R tabel
Sign (2 tailed)
Hasil Validitas
1
0,593**
0,349
0,000
Valid
2
-,027
0,349
0,886
Tidak Valid
3
0,593**
0,349
0,000
Valid
4
0,593**
0,349
0,000
Valid
5
0,218
0,349
0,239
Tidak Valid
6
0,593**
0,349
0,000
Valid
7
0,593**
0,349
0,000
Valid
8
0,143
0,349
0.443
Tidak Valid
9
0,654**
0,349
0,000
Valid
10
0,189
0,349
0,308
Tidak Valid
11
0,593**
0,349
0,000
Valid
12
0,543**
0,349
0,002
Valid
13
0,593**
0,349
0,000
Valid
14
0,593**
0,349
0,000
Valid
15
0,389*
0,349
0,031
Valid
16
0,348
0,349
0,055
Tidak Valid
17
0,526**
0,349
0,002
Valid
18
0,290
0,349
0,114
Tidak Valid
19
0,366*
0,349
0,043
Valid
20
0,366
0,349
0,043
Tidak Valid
21
0,563**
0,349
0,001
Valid
22
0,346
0,349
0,056
Tidak Valid
23
0,666**
0,349
0,000
Valid
24
0,593**
0,349
0,000
Valid
25
0,428*
0,349
0,016
Valid
26
0.322
0,349
0,078
Tidak Valid
27
0,190
0,349
0,305
Tidak Valid
28
0,593**
0,349
0,000
Valid
29
0,647**
0,349
0,000
Valid
30
0,593**
0,349
0,000
Valid
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ada 20 soal yang valid dan bisa digunakan untuk uji coba terbatas. Soal yang dapat digunakan antara lain item nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30. Setelah dihitung validitasnya kemudian dilakukan perhitungan reliabilitasnya. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah soal tersebut reliabel atau tidak. Perhitungan juga dilakukan menggunakan SPSS 22 for Windows. Tabel 4.9 Reliabilitas Soal Cronbach’s Alpha
N of Item
0,964
20
Relibilitas soal tersebut adalah 0,96 (dari kriteria koefisiensi reliabilitas 0,80-1,00) masuk dalam reliabilitas tinggi sehingga soal tersebut layak untuk digunakan. B. Hasil Uji Coba Uji coba penelitian dan pengembangan produk buku guru dan buku siswa dilaksanakan pada tanggal 28 November 2016 pukul 07.00 hingga pukul 10.20. Peneliti melakukan ujicoba secara terbatas di kelas I Sekolah Dasar Kanisius Sengkan dengan jumlah 31 siswa. Uji coba penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas dengan dibantu guru kelas untuk membantu mengkondisikan anak-anak di dalam kelas. Sampel uji coba penelitian buku ini hanya 5 siswa yang digunakan untuk mengetahui dampak dari pembelajaran menggunakan buku siswa berbasis pendekatan PMRI. Sebelum masuk ke dalam pembelajaran, peneliti memberikan soal pretest yang dikerjakan oleh satu kelas. Soal pretest didektekan oleh peneliti karena
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masih ada sebagian siswa yang belum lancar membaca. Soal pretest dikerjakan siswa selama 30 menit. Setelah selesai mengerjakan soal pretest, kemudian peneliti melakukan uji coba produk dimulai dari kegiatan pertama hingga kegiatan ke tujuh. Setelah peneliti selesai melakukan uji coba produk, siswa di beri soal posttest. Soal post test dikerjakan siswa selama kurang lebih 20 menit. Kedua hasil soal tersebut akan dilihat, jika soal post test lebih baik dari hasil pretest maka buku tersebut berdampak bagi siswa. Berikut adalah rekapitulasi hasil pre test dan post test Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Nilai Pretest dan Posttest Sampel
Pretest
Posttest
Skor
Nilai
Skor
Nilai
Bt
12
60
19
95
Ld
12
60
19
95
Yd
11
55
18
90
Rl
6
30
8
40
Da
9
45
13
65
Total Nilai
250
385
Rata-rata Nilai
50
77
Peningkatan Presentase
27 54%
Bt merupakan siswa dengan skor tinggi, Bt mendapat skor 12 dengan nilai 60 yang tergolong masih dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 19 dengan nilai 95. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Bt menjadi di atas KKM. Ld juga mendapatkan skor tinggi
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti Bt di hasil pretest dan posttest. Ld mendapatkan skor 12 dengan nilai 60 yang tergolong di bawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 19 dengan nilai 95. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Ld menjadi di atas KKM. Yd mendapatkan skor 11 dengan nilai 55 yang tergolong dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 18 dengan nilai 90. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Yd menjadi di atas KKM. Rl merupakan siswa dengan skor rendah, Rl mendapatkan skor 6 dengan nilai 30 yang tergolong dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 8 dengan nilai 40. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Rl tetapi masih dibawah KKM. Da mendapatkan skor 9 dengan nilai 45 yang tergolong dibawah KKM pada pretest. Tetapi pada posttest mendapat skor 13 dengan nilai 65. Dari kedua hasil tersebut terlihat adanya peningkatan nilai Da tetapi masih dibawah KKM. Dari hasil pretest dan posttest dapat dilihat bahwa ada peningkatan nilai sebesar 57%. Dampak adanya produk tersebut dapat membantu siswa memahami materi mengenai penjumlahan dan pengurangan. Dengan demikian buku yang dibuat oleh peneliti memiliki dampak yang baik bagi hasil belajar siswa. 4.2 Pembahasan Pertanyaan penelitian yang pertama adalah mengenai situasi pembelajaran matematika di sekolah dasar khususnya pada kelas I di wilayah Sleman Timur. Situasi pembelajaran yang ada di empat SD yang ada di wilayah Sleman Timur adalah siswa di kelas I mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi penjumlahan dan pengurangan. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa adalah susahnya dalam menghitung penjumlahan dan pengurangan yang lebih dari 10 jari. Situasi pembelajaran ini di dapat melalui analisi kebutuhan yang dilakukan dengan teknik wawancara. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti ditemukan kurangnya buku yang pas untuk siswa kelas I. Guru masih mengandalkan buku yang ada di sekolah maupun yang ada diyayasan dan hanya mempunyai bekal buku pengayaan dan buku paket yang ada tersedia di sekolah. Guru juga masih kebingungan dalam mencari referensi media yang tepat yang dapat membantu pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Sementara dari hasil wawancara bersama siswa, diperoleh data bahwa siswa masih kebinguan dalam memahami materi. Siswa merasa bosan apabila guru tidak menggunakan referensi media yang menarik sehingga tidak menimbulkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa cenderung kurang aktif saat mengikuti pelajaran ketika guru hanya menjelaskan dan memberikan latihan soal. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas I materi penjumlahan dan pengurangan dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pertanyaan penelitian kedua adalah mengenai prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa. Prosedur penyusunan produk dengan pendekatan PMRI dilengkapi dengan 5 kararteristik dalam PMRI yang meliputi penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interativitas, dan keterkaitan materi yang satu dengans materi yang lain. Buku guru dan buku siswa berisi materi penjumlahan dan pengurangan dimana kedua buku tersebut berisi materi yang sama, hanya saja
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di bagian buku guru berisi panduan- panduan guru yang berfungsi sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pembelajaran. Buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar terdiri dari sampul buku, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, dan ada 7 kegiatan yang akan dilakukan siswa dimana setiap kegiatan
yang
dilakukan
mencakup
5
karakteristik
PMRI.
Adapun
karakteristiknya adalah penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan antar topik. Pertanyaan penelitian yang ketiga adalah tentang kualitas dari buku guru dan buku siswa yang telah dibuat. Kualitas buku guru dan buku siswa dapat diketahui melalui tahap ke tiga dari prosedur pengembangan produk yaitu tahap validasi produk. Kualitas produk divalidasi oleh 2 orang, yaitu dosen yang ahli PMRI dan guru yang mengetahui tentang PMRI. Validasi produk dilakukan dengan memberikan produk awal dan kuesioner penilaian. Validasi produk buku guru bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan buku. Untuk mengetahui kualitas dan kelayak produk buku guru dan buku siswa peneliti memberikan kuisioner kepada validator dengan rentang nilai 1-5. Hasil validasi buku guru menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 92 poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,83 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku guru manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 97 poin, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 4,04 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku siswa menurut Ahli 1 total skor penilaianya adalah 87 poin, rata-rata nilai yang di peroleh adalah 3,78 dengan kriteria penilaian baik. Sedangkan hasil validasi buku siswa manurut Ahli 2 total skor penilainnya adalah 91 poin, rata-
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rata nilai yang diperoleh adalah 3,95 dengan kriteria penilaian baik. Selain melakukan validasi kepada ahli, peneliti juga melakukan uji keterbacaan produk kepada anak seusia sasaran buku. Dalam uji keterbacaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa mudah kalimat- kalimat yang ditulis peneliti dalam buku dipahami oleh siswa. Pertanyaan penelitian yang keempat tentang bagaimana dampak dari penyusunan buku guru dan buku siswa terhadap prestasi siswa di sekolah. Pertanyaan ini dijawab pada tahap 4 dan 5 dalam prosedur pengembangan buku. Pada tahap empat yaitu tahap pembuatan instrumen penelitian yaitu berupa soal tes uji empiris dan instrumen untuk uji validasi buku guru dan buku siswa kepada ahli PMRI. Pembuatan soal ini akan digunakan peneliti untuk uji coba terbatas. Soal dibuat untuk menguji soal pretest dan posttest. Jumlah soal yang dibuat peneliti ada 30 item soal pilihan ganda yang diujikan kepada kelas II untuk nantinya mengetahui valid tidaknya soal tersebut sehingga dapat dipilih soal yang berkualitas untuk menguji pretest dan posttest. Dari 30 soal yang dibuat oleh peneliti setelah dilakukan penghitungan menggunakan SPSS 22 for Windows terdapat 20 soal terhitung valid, sehingga 20 soal tersebut digunakan peneliti untuk menguji pretest dan posttest. Tahap 5 adalah tahap uji coba terbatas. setelah produk direvisi peneliti melakukan uji coba terbatas yang dilakukan di SD Kanisius Sengkan. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian karena SD Kanisius Sengkan memiliki siswa yang aktif tetapi guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dengan kurang baik. Hal ini dapat diketahui peneliti karena selama 3 bulan peneliti melakukan PPL di sekolah tersebut,
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga sudah mengetahui karateristik siswa dengan baik. Tahap uji coba yang pertama adalah peneliti melakukan pretest pada jam pelajaran yang pertama. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian pada jam 2-5 peneliti melakukan ujicoba produk menggunakan buku guru dan buku siswa. Setelah selesai melakukan ujicoba produk peneliti kemudian menguji soal posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan dengan produk. Dari data pretest dan posttest tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa besar kenaikan nilai yang didapat. Nilai rata-rata pretest adalah 50 dan nilai rata-rata posttest adalah 77. Kenaikan nilai dari pretes ke posttest adalah 27. Sehingga presetase kenaikannya adalah 27%. Berdasarkan hasil analisis nilai pretes dan posttest tersebut maka dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa yang digunakan pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan memiliki dampak yang baik.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 5 PENUTUP Pada bab 5 ini akan dibahas tentang tiga komponen yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka akan ditarik kesimpulan bahwa: 5.1.1
Penyusunan buku guru dan buku siswa yang peneliti lakukan berdasarkan langkah pengembangan Sugiono dan Borg and Gall. Peneliti mengambil lima langkah yaitu (1) Potensi Masalah, (2) Desain Produk, (3) Validasi Produk, (4) Instrumen Ujicoba (5) Uji Coba Terbatas. Potensi masalah didapat dari analisis kebutuhan melalui wawancara dengan empat guru kelas I dan empat siswa kelas I yang berada di wilayah Sleman Timur yang kemudian dianalisis. Desain produk dimulai dengan menentukan konsep, menentukan desain untuk buku guru dan buku siswa, dan pembuatan buku. Validasi produk dilakukan oleh dua ahli PMRI yaitu pakar PMRI dan guru yang mengetahui PMRI. Tujuan dari validasi produk adalah untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. setelah dilakukan validasi selanjutnya peneliti melakukan analisis, hasil dari analisis adalah melakukan revisi terhadap produk guna memperbaiki kualitas produk. Instrument ujicoba berupa tes akan diuji validitas dan realibilatsnya terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Setelah
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diketahui maka soal akan di revisi dan selanjutnya instrumen siap digunakan. Ujicoba terbatas dimuali dari pretest, ujicoba terbatas, posttest. Setelah produk direvisi selanjutnya adalah mengembangkan buku guru dan buku siswa kelas IV SD dengan pendekatan PMRI. 5.1.2
Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil validasi kedua ahli baik buku guru maupun buku siswa mendapatkan kriteria baik dan layak digunakan dengan revisi. Hasil tersebut dinyatakan dalam skor rata-rata yang diperoleh buku guru sebesar 3,93 dan skor ratarata yang diperoleh buku siswa sebesar 3,86. Selain memiliki kualitas baik, buku yang dikembangkan dapat memberikan dampak bagi hasil belajar peserta didik. Dampak tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai pretest (sebelum menggunakan buku) dan posttest (sesudah menggunakan buku) sebesar 27 atau 54%.
5.2 Keterbatasan Penelitian Berdasarkan uji coba produk, peneliti menemukan keterbatasan dalam penelitian yaitu: 5.2.1 Buku Guru dan Buku Siswa yang disusun hanya dua sub bahasan 5.2.2 Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa hanya sampai pada revisi produk 5.2.3 Data yang diperoleh peneliti sebatas wawancara kepada guru kelas dan siswa kelas I pada empat sekolah karena keterbatasan waktu untuk izin di sekolah lain.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.3 Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa yaitu: 5.3.1
Buku Guru dan Buku Siswa dapat dikembangan tidak hanya pada dua sub bahasan
5.3.2
Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa bisa dikembangkan hingga produksi masal.
5.3.3
Penelitian selanjutnya agar melakukan pengumpulan data dari sekolah yang lebih banyak supaya data analisis kebutuhan yang diperoleh lebih meyakinkan dan lebih akurat
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Ahmadi. (2014). Pengantar Pendidikan Asas & filsafat pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Akbar, Sa’adun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Antonius. (2016). Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas V SD N Plaosan 2 Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta Dara. (2011). Pengembangan Buku Ajar Bahasa Indonesia SMA di Yogyakarta Kelas XI Semester 2 Program IPS Berdasarkan Pendekatan Student Centered Learning (SCL) Fatimah. (2009). Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan. Bandung: DARI Mizan Hariyati, Indaryanti, & Zulkardi. (2008). Pengembangan materi luas permukaan dan volum limas yang sesuai dengan karakteristik PMRI di kelas VIII SMP Negeri 4 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, 2 (1), hlm. 3-4. Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Komalasri, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama Kunandar. (2008). Langkah Mudah penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurniasih dan Sani. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran) sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Marpaung. (2008). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pelatihan guruguru SMP di USD, Hotel LPP dan P4TK Matematika pada bulan Juli 2008. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah Yogyakarta: Kanisius. Nugraha, dkk. (2015). Cerdas Mandiri & Kreatif (Cemara) Untuk SD/MI Semester 1. Surakarta: Putra Nugraha Nugraha, dkk. (2015). Cerdas Mandiri & Kreatif (Cemara) Untuk SD/MI Semester 2. Surakarta: Putra Nugraha Prastowo. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta: Graha Ilmu Riris. (2016). Pengembangan Buku Lift the Flap Ensiklopedia Anak Tentang 18 Pakaian Adat di Indonesia Bagian Barat Ruseffendi. (1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini untuk Guru dan PGSD D2. Bandung: Tarsito Sanjaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Siregar, Eveline dan Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi keadaan masa kini menuju harapan masa depan). Departemen Pendidikan Nasional
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya Suryanto, dkk. (2010). Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Taniredja. (2012). Penelitian Kuantitatif (sebuah pengantar). Bandung: Alfabeta Tombokan dan Kandou. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Ummy. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Luas Bangun Datar yang Mencakup Konteks dengan Menggunakan Pendekatan PMRI Kelas IV SD Veni. (2016). Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Mata Pelajaran Matematika Untuk Siswa Kelas II SD N Plaosan 2
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wahana, Paulus. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Pendekatan Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Surat Ijin penelitian
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Surat validator
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 1
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Hasil Validasi Buku Guru oleh Ahli 2
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 1
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Hasil Validasi Buku Siswa oleh Ahli 2
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
: SD Kanisius Sengkan
Kelas/Semester
: I/1
Mata Pelajaran
: Matematika
Waktu
: 4 jp / 140 menit
A. STANDAR KOMPETENSI Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20.
B. KOMPETENSI DASAR 1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20. C. INDIKATOR Kognitif 1.3.1 Membilang banyak benda dari angka 1 sampai 20. 1.3.2 Menjumlahkan bilangan sampai 20 1.3.2 Mengurangkan bilangan sampai 20 Afektif 1.3.4 Bekerjasama dalam kelompok pada kegiatan membilang banyak benda dan pengurangan Psikomotorik 1.3.5 Mengoperasikan soal penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dalam kegiatan mengerjakan soal
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3.1.1 Melalui kegiatan kelompok membilang benda dengan kancing baju, siswa dapat menghitumg jumlah kancing yang tertera dalam kartu bilangan dengan benar. 1.3.2.1 Melalui penugasan, siswa dapat menjumlahkan bilangan sampai 20 dengan benar. 1.3.3.1 Melalui penugasan, siswa dapat mengurangkan bilangan sampai 20 dengan benar. Afektif 1.3.4.1 Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok pada kegiatan membilang banyak benda dan pengurangan dengan baik. Psikomotorik 1.3.5.1 Mengoperasikan soal penjumlahan dan pengurangan sampai 20 dalam kegiatan mengerjakan soal
E. MATERI PEMBELAJARAN Matematika
: Penjumlahan dan Pengurangan
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Pensil 2. Buku 3. Kertas 4. Pengalaman siswa dan guru 5. Kancing baju 6. Kartu bilangan 7. Permen 8. Cahyarini, Yunita. 2016. Matematika Penjumlahan & Pengurangan Kelas I Sekolah Dasar/MI. Belum diterbitkan: Yogyakarta.
G. Metode pembelajaran Pendekatan
: Tanya jawab, ceramah, diskusi kelompok : PMRI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No 1
Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal Siswa menjawab salam pembuka dari guru.
10 menit
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai kabar pada hari itu. Salah satu siswa memimpin doa. Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi sebelumnya. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan belajar yang akan dilaksanakan pada hari itu.
2
Penggalan 1
Guru menanyakan kepada siswa -
60 menit
Siapa yang sudah bisa berhitung dari 1 sampai 20?
-
Siapa yang bisa menghitung jumlah kotak lantai kelas ini?
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kecil Guru membagikan media kartu bilangan dan kancing baju kesetiap kelompok dan menjelaskan petunjuk cara menggunakan media. Siswa
bekerja
sama
dengan
teman
sekelompoknya menyusun kartu bilangan sesuai dengan jumlah kancing baju yang sudah dibagikan (penggunaan konteks dan interaktivitas) Siswa bersama guru mengkoreksi hasil pekerjaan siswa disetiap kelompok. Guru mengambil media yang sudah selesai dikerjakan oleh siswa. Guru meminta siswa membuka buku halaman 4-8 untuk dikerjakan secara individu (Penggunaan Model).
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bersama-sama dengan siswa guru mengkoreksi hasil jawaban siswa. Guru menjelaskan secara singkat tentang konsep penjumlahan dengan bantuan gambar balon supaya siswa dapat berpikir secara konkret. Siswa diminta untuk membuka buku halaman 1115 dan mengerjakannya. Gambar yang digunakan dalam soal bersifat semi konkret sehingga siswa dapat dengan mudah membayangkan karena ada dalam kehidupan sehari-hari siswa (Penggunaan Model dan intertwining) Setelah selesai mengerjakan, siswa diminta untuk mengerjakan halaman 16 dimana soal yang disajikan sudah bersifat abstrak.
3
Penggalan 2
Salah satu siswa memimpin doa sesudah istirahat. 55 menit Guru melanjutkan pelajaran menjelaskan konsep pengurangan, dengan meminta siswa membuka buku halaman 17-18 Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kecil dan membagikan media permen kepada masingmasing kelompok. Siswa mendengarkan instruksi yang disampakan oleh guru di depan kelas. Siswa mengerjakan setiap kegiatan yang ada di halaman
19-22
dengan
bantuan
guru
(Penggunaan Model). Setelah selesai, guru meminta siswa untuk menyimpan media kedalam tas masing-masing anak. Siswa diminta mengerjakan secara individu halaman
23-27
(Penggunaan
Model
dan
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Intertwining). Soal yang dikerjakan siswa bersifat semi konkret dan gambar yang disajikan ada di lingkungan siswa. Bersama siswa, guru mengkoreksi hasil pekerjaan siswa Siswa mengerjakan soal yang terakhir pada halaman 28 secara individu. Soal yang disajikan adalah soal pengurangan yang bersifat abstrak.
3
Kegiatan Penutup
Guru memberikan kesempatan siswa untuk 15 menit bertanya mengenai materi yang belum jelas. Guru meluruskan pemahaman siswa yang belum tepat. Siswa
dan
guru
bersama-sama
membuat
kesimpulan pembelajaran dengan cara siswa menjawab pertanyaan guru dan guru menuliskan kesimpulan dipapan tulis. siswa mendapatkan pujian dari guru karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa menuliskan pengalaman mendapatkan pembelajaran hari itu pada buku refleksi masingmasing. Salah satu siswa memimpin doa pulang. Siswa menjawab salam penutup dari guru.
Yogyakarta, 25 November 2015 Guru Kelas,
Praktikan,
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuti
Yunita Cahyarini
Mengetahui, Kepala Sekolah
M. Sri Wartini
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Validitas
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Reliabilitas
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 Dokumentasi
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141