PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh:
Christopher Gunawan NIM: 122114118
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Christopher Gunawan NIM: 122114118
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
Oleh: Christopher Gunawan NIM: 122114118
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak.
Tanggal: 23 Juni 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3333333SKRIPSI
3 HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Christopher Gunawan NIM: 122114118
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 21 Juli 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama lengkap
Tanda Tangan
Ketua
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A.
............................
Sekretaris
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A.
............................
Anggota
Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak.
............................
Anggota
Josephine Wuri, S.E., M.Si.
............................
Anggota
A. Diksa Kuntara, S.E., MFA, QIA
............................
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan
Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
"You can't have everything. Where would you put it?" ~ Steven Wright (1955) -Skripsi ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus -Kedua orang terhebat, mama dan papa yang aku sayang -Adik-adiku: Raymond, Michael, dan Monica -Keluarga di Yogyakarta (Mbah Sastro, Bukde Ijah, Pakde Mardi, Pakde Purwanto, Mbak Fefi, Mbak Alfin, Mas Eko, Mas Sulis, dan Mas Agung) yang banyak membantu selama studi di Yogyakarta -Sahabat-sahabatku (Chindy(Indo Lai),On Thor, Windy, Kalobe, Inno (Kalonding), Semuel (SEMFAK), Mas Feb, Jefri, Efi, Karibo, King Goblin, Rey) yang turut membantu dan memberikan semangat kepada peneliti. -Tante Godets, Tante Prihatin, Om Klots, dan Mak Lampir yang selalu menyuplai persediaan makanan, minuman, dan rokok bagi peneliti.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Juli 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,
Christopher Gunawan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
:
Christopher Gunawan
NIM
:
122114118
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,
Christopher Gunawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ir. Ignatius Aris Dwiatmoko, M.Sc. selaku pembimbing statistika yang telah membantu selama menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Corta dan Ibu Sisca selaku orang tua yang selalu memberi motivasi, dana, dan semangat selama penyusunan skripsi. 5. Teman-teman MPAT Pak Anto yang mau berbagi ide serta memberikan masukan-masukan yang positif kepada penulis. 6. Teman-teman akuntansi 2012 kelas C yang saling mendukung satu sama lain 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Christopher Gunawan vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xii ABSTRAK ........................................................................................................... xiii ABSTRACT ......................................................................................................... xiv BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. B. C. D. E.
BAB II
BAB III
Latar Belakang Masalah ............................................................... Rumusan Masalah ........................................................................ Tujuan Penelitian ......................................................................... Manfaat Penelitian ....................................................................... Sistematika Penulisan ..................................................................
LANDASAN TEORI ........................................................................ A. Kebijakan Dividen Kas ................................................................ B. Laba Akuntansi ............................................................................ C. Investment Opportunity Set .......................................................... D. Likuiditas ..................................................................................... E. Hubungan Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas........ F. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Dividen Kas .................................................................................. G. Hubungan Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas ................. H. Penelitian Terdahulu .................................................................... I. Kerangka Pemikiran .....................................................................
1 3 4 4 4 6 6 9 11 14 18 19 20 22 25
METODE PENELITIAN ................................................................ 26 A. Jenis Penelitian ............................................................................. 26 B. Populasi Sasaran .......................................................................... 26 viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... D. Definisi Operasional Variabel ...................................................... E. Teknik Analisis Data .................................................................... 1. Mengumpulkan Data .............................................................. 2. Menghitung Dividen Kas, Laba Akuntansi, Market to Book Value of Asset (MKTBA) dan Current Ratio...................................................................
27 27 28 28
a. Menghitung Dividen Kas ..................................................... b. Menghitung Laba Akuntansi ............................................ c. Menghitung MKTBA ....................................................... d. Menghitung Current Ratio ............................................... Melakukan Statistik Deskriptif .............................................. Mengklasifikasi Data ............................................................. a. Mengklasifikasi Data Dividen Kas .................................. b. Mengklasifikasi Data Laba Akuntansi ............................. c. Mengklasifikasi Data MKTBA ........................................ d. Mengklasifikasi Data Current Ratio ................................ Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) .................. Menarik Kesimpulan ..............................................................
29 29 29 29 29 30 30 31 32 32 33 33
3. 4.
5. 6.
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 35 A. Populasi Sasaran ......................................................................... 35 B. Profil Perusahaan ........................................................................ 37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... A. Analisis Data ................................................................................. 1. Pengumpulan Data................................................................... 2. Penghitungan Dividen Kas, Laba Akuntansi, MKTBA, dan Current Ratio .................................................................... a. Penghitungan Dividen Kas ................................................ b. Penghitungan Laba Akuntansi ........................................... c. Penghitungan MKTBA ...................................................... d. Penghitungan Current Ratio .............................................. 3. Statistik Deskriptif ................................................................... a. Statistik Deskriptif Dividen Kas ........................................ b. Statistik Deskriptif Laba Akuntansi................................... c. Statistik Deskriptif MKTBA ............................................. d. Statistik Deskriptif Current Ratio...................................... 4. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) ...................................... a. Analisis Tabulasi Silang Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas ...................................................... b. Analisis Tabulasi Silang MKTBA dengan Kebijakan Dividen Kas ....................................................................... c. Analisis Tabulasi Silang Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas .......................................................................
ix
44 45 45 45 45 47 49 50 50 51 55 59 64 68 68 70 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
B. Pembahasan ................................................................................... 1. Hubungan Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas ... 2. Hubungan IOS dengan Kebijakan Dividen Kas ...................... 3. Hubungan Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas ............
74 74 75 77
PENUTUP ......................................................................................... A. Kesimpulan .................................................................................. B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ C. Saran .............................................................................................
79 79 79 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81 LAMPIRAN ......................................................................................................... LAMPIRAN I Daftar Perusahaan Populasi Sasaran .................................. LAMPIRAN II Data Pembayaran Dividen Kas .......................................... LAMPIRAN III Data Laba Akuntansi ......................................................... LAMPIRAN IV Data MKTBA .................................................................... LAMPIRAN V Data Current Ratio ............................................................ LAMPIRAN VI Pengklasifikasian Dividen Kas .......................................... LAMPIRAN VII Pengklasifikasian Laba Akuntansi ..................................... LAMPIRAN VIII Pengklasifikasian MKTBA ................................................ LAMPIRAN IX Pengklasifikasian Current Ratio ........................................ LAMPIRAN X Analisis Tabulasi Silang ....................................................
x
85 87 88 92 97 102 107 108 109 110 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3
Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan ............................................ 34
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .................................................. 35 Tabel 4.2 Populasi Sasaran Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014 ............................................................................... 36 Tabel 5.1 Penghitungan Dividen Kas ................................................................. 45 Tabel 5.2 Penghitungan Laba Akuntansi ........................................................... 47 Tabel 5.3 Penghitungan MKTBA ...................................................................... 48 Tabel 5.4 Penghitungan Current Ratio .............................................................. 50 Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Dividen Kas ........................................................ 51 Tabel 5.6 Tabel Dividen Kas .............................................................................. 54 Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Laba Akuntansi ................................................... 55 Tabel 5.8 Tabel Laba Akuntansi ........................................................................ 58 Tabel 5.9 Statistik Deskriptif MKTBA .............................................................. 59 Tabel 5.10 Tabel MKTBA ................................................................................... 63 Tabel 5.11 Statistik Deskriptif Current Ratio ...................................................... 64 Tabel 5.12 Tabel Current Ratio ........................................................................... 67 Tabel 5.13 Tabulasi Silang Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas ..... 68 Tabel 5.14 Tabel Symmentric Measures Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas ........................................................................................ 68 Tabel 5.15 Tabulasi Silang MKTBA dengan Kebijakan Dividen Kas ................ 70 Tabel 5.16 Tabel Symmentric Measures MKTBA dengan Kebijakan Dividen Kas ...................................................................................................... 70 Tabel 5.17 Tabulasi Silang Current Ratio dengan Kebijakan Dividen Kas ........ 72 Tabel 5.18 Tabel Symmentric Measures Current Ratio dengan Kebijakan Dividen Kas ........................................................................................ 72
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pemikiran........................................................... 25 Gambar 5.1 Histogram Dividen Kas ................................................................... 53 Gambar 5.2 Histogram Laba Akuntansi .............................................................. 57 Gambar 5.3 Histogram Market to Book Value of Asset ....................................... 62 Gambar 5.4 Histogram Current Ratio ................................................................. 66 Gambar 5.5 Bar Chart Hubungan Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas ..................................................................................... 69 Gambar 5.6 Bar Chart Hubungan MKTBA dengan Kebijakan Dividen Kas ................................................................................................... 71 Gambar 5.7 Bar Chart Hubungan Current Ratio dengan Kebijakan Dividen Kas ................................................................................................... 73
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN LABA AKUNTANSI, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LIKUIDITAS DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN KAS Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Christopher Gunawan NIM: 122114118 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan laba akuntansi, investment opportunity set, likuditas dengan kebijakan dividen kas. Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) laba akuntansi mempunyai hubungan yang kuat dan positif dengan kebijakan dividen kas, 2) investment opportunity set mempunyai hubungan lemah dan positif dengan kebijakan dividen kas, 3) likuiditas tidak mempunyai hubungan dengan kebijakan dividen kas.
Kata Kunci:
Kebijakan Dividen Kas, Laba Akuntansi, Investment Opportunity Set, Likuiditas
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN EARNING, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, AND LIQUIDITY WITH CASH DIVIDEND POLICY An Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2014
Christopher Gunawan NIM: 122114118 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 The research objectives were to determine the relationship between the earning, the investment opportunity set, and the liquidty with the cash dividend policy. The research was an empirical study. The data was secondary data obtained using the documentation techniques. Data analysis technique is descriptive statistical analysis. The results of data analysis showed that 1) the earning has a very strong and positive relationship with the cash dividend policy, 2) the investment opportunity set has a weak and positive relationship with the cash dividend policy, 3) the liquidty has no relationship with the cash dividend policy.
Key Word:
Cash Dividend Policy, Earning, Investment Opportunity Set, Liquidity
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, para pelaku pasar dapat memasuki dunia investasi dengan sangat mudah karena didukung oleh keterbukaan informasi. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan kebimbangan yang sering kali sulit diprediksikan oleh para investor. Bagi seorang investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu memastikan apakah investasi tersebut mampu memberikan rate of return yang diharapkan atau tidak. Perusahaan publik yang melaksanakan fungsi manajemen keuangan harus dihadapkan pada tiga keputusan manajemen yang dapat dipilih, yaitu keputusan investasi (penggunaan dana), keputusan pendanaan (memperoleh dana) dan keputusan dividen (pembagian dividen) (Wikasuana et al., 2001: 17). Menurut investor, dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana di pasar modal. Pemegang saham yang menanamkan modal pada di perusahaan cenderung menyukai dividen yang berbentuk tunai (kas) dibandingkan dengan keuntungan modal (capital gain). Menurut Suharli (2004), kebijakan dividen perusahaan memiliki pengaruh penting terhadap banyak pihak yang terlibat di masyarakat. Menurut pemegang saham atau investor, dividen kas merupakan tingkat pengembalian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
investasi mereka dengan kepemilikan saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besar laba yang dihasilkan perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur kinerja akuntansi perusahaan. Kebijakan dividen sangat dipengaruhi oleh peluang investasi dan ketersediaan dana guna membiayai investasi baru. Hal ini menyebabkan kebijakan residual (Brigham dan Houston, 2006: 40) atau residual theory of dividend, yaitu dividen dibayarkan jika ada pendapatan sisa setelah melakukan investasi baru. Investment opportunity set menggambarkan tentang luas kesempatan dan peluang investasi bagi suatu perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver (1993), investment opportunity set merupakan hubungan antara pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan dividen kas yang lebih besar. Likuiditas merupakan salah satu dari beberapa pertimbangan utama dalam melakukan keputusan dividen. Perusahaan yang memiliki likuiditas lebih baik akan mampu membayar dividen yang lebih banyak (Suharli, 2007), dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai likuiditas kurang atau tidak baik. Likuiditas perusahaan sangat berpengaruh terhadap perusahaan dalam memperoleh laba dan dibayarkan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Laba tersebut akan digunakan perusahaan untuk mendanai investasi atau dibayarkan dalam bentuk dividen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas meliputi laba, investment opportunity set, likuiditas, financial leverage, dan kinerja perusahaan. Pada penelitian ini laba akuntansi, investment opportunity set, dan likuiditas diduga mempunyai hubungan yang kuat dengan kebijakan dividen kas. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Laba Akuntansi, Investment Opportunity Set, Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana hubungan laba akuntansi dengan kebijakan dividen kas? 2. Bagaimana hubungan investment opportunity set dengan kebijakan dividen kas? 3. Bagaimana hubungan likuiditas dengan kebijakan dividen kas?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah: 1. Mengetahui hubungan laba akuntansi dengan kebijakan dividen kas. 2. Mengetahui hubungan investment opportunity set dengan kebijakan dividen kas. 3. Mengetahui hubungan likuiditas dengan kebijakan dividen kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor yang mempunyai hubungan dengan kebijakan dividen kas. 2. Bagi manajemen diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen perusahaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan pembagian dividen kas yang optimal sehingga menciptakan kesinambungan antara pembayaran dividen tunai saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. 3. Untuk penelitian yang akan datang, penelitian ini memberikan referensi penelitian yang diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan yang berhubungan dengan kebijakan dividen kas.
E. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi sasaran, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini memberikan gambaran mengenai data yang digunakan dalam penelitian, cara peneliti menentukan populasi sasaran, serta daftar dan profil perusahaan yang menjadi populasi sasaran penelitian.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pengujian yang dilakukan, analisis terhadap data, dan temuan empiris yang diperoleh.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil uji dan analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya, dan keterbatasan pada saat proses penelitian. Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, peneliti memberikan saran-saran bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kebijakan Dividen Kas Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menginvestasikan kembali laba yang diperoleh dari hasil operasi perusahaan atau untuk membagikan kepada pemegang saham (investor). Menurut Martono dan Agus (2007: 253), kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Ada beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat kebijakan dividen yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan Houston (2001: 66) menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen yaitu: a. Dividen Irrelevant Theory Teori ini beranggapan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap biaya modal. Kebijakan dividen yang satu sama baik dengan kebijakan dividen yang lain. Pendukung utama irrelevant theory adalah Milner dan Modiglani (2008). Mereka menggunakan asumsi tentang ketiadaan pajak dan biaya pialang.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Leverage keuangan tidak memiliki pengaruh terhadap biaya modal, investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan, distribusi laba ke dalam bentuk dividen atau laba ditahan tidak mempunyai biaya ekuitas perusahaan dan kebijakan capital budgeting merupakan kebijakan yang independen terhadap kebijakan dividen. b. Bird-in-The Hand Theory Menurut Brigham dan Houston (2001: 66), teori ini dijelaskan dengan menggunakan pemahaman bahwa investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen dibandingkan dengan pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena komponen hasil dividen mempunyai risiko lebih kecil dari komponen keuntungan modal (capital gain). Para investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal yang akan dihasilkan dibandingkan jika mereka menerima dividen, karena dividen merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan sedangkan capital gain merupakan faktor yang dikendalikan oleh pasar melalui mekanisme penentuan harga saham. c. Teori Preferensi Pajak Menurut Litzenberger dan Ramaswamy (1979) dalam Andriyani (2008) ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi, yaitu: 1) Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah daripada pendapatan dividen. Berdasarkan hal tersebut, investor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanam kembali laba ke dalam perusahaan. Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal dengan pajak rendah akan menggantikan dividen yang mempunyai pajak tinggi. 2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual, sehingga ada efek nilai waktu. 3) Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Menurut Sandjaja dan Barlian (2003: 57), dividen kas adalah sumber dari aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Sebuah korporasi harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen kas yaitu laba ditahan yang mencukupi, kas memadai dan tindakan formal dari dewan komisaris. Berdasarkan pengertian dividen kas tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen kas adalah suatu keputusan untuk menginvestasi kembali laba yang diperoleh dari suatu hasil operasi perusahaan atau untuk membagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk tunai (kas). Pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan diputuskan oleh dewan direksi perusahaan. Direksi umum mengadakan pertemuan yang membahas tentang dividen setiap kuartal atau setengah tahun, mereka mengevaluasi posisi keuangan periode lalu dan menentukan posisi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
datang dalam pembagian. Investor lebih tertarik dengan dividen yang berupa tunai daripada dividen saham. Hal ini dikarenakan para investor beranggapan dividen yang diterima dalam bentuk kas lebih menggambarkan seberapa besar return dari modal yang mereka tanamkan dan memberikan kepuasan tersendiri (Sigalingging, 2012: 8). Penelitian ini akan menggunakan data pembayaran dividen kas (tunai) pada laporan keuangan tahunan oleh perusahaan sebagai proksi dari kebijakan dividen kas.
B. Laba Akuntansi Menurut pengertian akuntansi konvensional, laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan (Muqodim, 2005: 111). Menurut PSAK Nomor 1, informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya (IAI, 2013). PSAK Nomor 46 mendefinisikan laba akuntansi sebagai laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak (laba sebelum pajak) (IAI, 2013). Ukuran kinerja akuntansi perusahaan adalah laba akuntansi. Laba akuntansi diukur berdasarkan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Menurut SFAC No. 1 dalam Antika (2014) mengasumsikan bahwa: “Laba akuntansi merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan”. Menurut Suwardjono (2005: 456), laba akuntansi dengan berbagai interpretasi diharapkan dapat digunakan antara lain sebagai: 1. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi. 2. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen. 3. Dasar penentuan besar pengenaan pajak. 4. Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara. 5. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik. 6. Alat pengendalian terhadap debitur dalam kontrak utang. 7. Dasar kompensasi dan pembagian bonus. 8. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. 9. Dasar pembagian dividen. Penelitian ini akan menggunakan data laba sebelum pajak pada laporan keuangan tahunan oleh perusahaan sebagai proksi dari laba akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
C. Investment Opportunity Set (Set Kesempatan Investasi) Istilah investment opportunity set (IOS) atau set kesempatan investasi pertama kali diperkenalkan oleh Myers (2012), dia menguraikan perusahaan sebagai suatu kombinasi antara aktiva riil (assets in place) dan opsi investasi masa depan. Opsi investasi masa depan ini kemudian dikenal dengan istilah investment opportunity set (IOS). Investment opportunity set (IOS) sebagai opsi masa depan yang tidak hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek perusahaan saja tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan. Investment opportunity set dijadikan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi potensi pertumbuhan perusahaan dimasa depan apakah suatu perusahaan masuk klasifikasi yang berpotensi bertumbuh (growth firm) atau tidak bertumbuh (nongrowth firm). Menurut Myers (2012), investment opportunity set merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan opsi investasi di masa yang akan datang, di mana kesempatan investasi tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesempatan investasi merupakan pilihan investasi masa depan dan mencerminkan ada pertumbuhan aktiva dan ekuitas. Menurut Gaver dan Gaver (1993), opsi investasi masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
kelompok industri. Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi (unobservable). Kebijakan dividen sangat dipengaruhi oleh peluang investasi dan ketersediaan dana guna membiayai investasi baru. Hal ini menyebabkan kebijakan residual (Brigham dan Houston, 2006: 40) atau residual theory of dividend, yaitu dividen dibayarkan jika ada pendapatan sisa setelah melakukan investasi baru. Signalling theory menyatakan bahwa peningkatan dividen merupakan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Dividen meningkat diartikan sebagai keuntungan yang akan diperoleh sebagai hasil dari keputusan investasi (Haruman, 2008). Berdasarkan hal tersebut, kesempatan investasi yang memberikan keuntungan tinggi bagi perusahaan tidak selalu diartikan dividen yang dibayarkan akan kecil atau tidak dibayarkan, tetapi dapat diartikan ada prospek yang menjanjikan di masa yang akan datang untuk dapat membayar dividen yang lebih tinggi. Investasi di masa depan mempengaruhi besar nilai perusahaan. Menurut Myers (2012), nilai perusahaan merupakan gabungan dari aktiva dengan investasi di masa depan. Kesempatan investasi yang tinggi di masa depan bisa dihubungkan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Berbagai macam proksi pertumbuhan perusahaan yang dinyatakan dalam satu set kesempatan investasi atau IOS telah digunakan oleh peneliti. Proksi IOS dalam penelitian Smith & Watts (1992) adalah rasio individual dan variabel instrumental IOS yaitu: market to book value of asset, depreciation to firm value, research & development to firm value, variance of rate of return dan earning to price.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Rasio-rasio tersebut memiliki koefisien yang signifikan dalam pengujian hubungan level IOS dengan kebijakan pendanaan dan dividen. Pada penelitian ini investment opportunity set (IOS) yang diukur dengan market to book value of asset (MKTBA). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Rasio market to book value of asset (MKTBA) digunakan untuk mengukur prospek pertumbuhan perusahaan berdasarkan banyaknya aset yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Menurut Smith & Watts (1992), MKTBA menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian kondisi perusahaan. Indikasi adanya perusahaan yang bertumbuh merupakan informasi yang dapat digunakan investor untuk memperoleh dividen. Semakin tinggi MKTBA semakin besar aset yang digunakan perusahaan dalam bisnis, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat, dan pada akhirnya akan menaikkan perolehan dividen kas investor. MKTBA dapat dihitung dengan rumus (Smith & Watts, 1992): MKTBA=
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Rumus di atas dihitung dengan cara membagi hasil penjumlahan total aset, total ekuitas dan kapitalisasi pasar (jumlah lembar saham beredar dikalikan dengan harga penutup saham) dengan total aset. Dengan proksi tersebut maka peluang investasi dirumuskan dengan membandingkan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku. Semakin besar nilai pasar suatu perusahaan terhadap nilai bukunya, maka semakin besar pula investment opportunity set. Nilai pasar adalah kapitalisasi pasar (harga saham penutupan dikalikan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
saham yang beredar) ditambah total kewajiban. Nilai buku perusahaan adalah total aset. Adapun ekuitas (modal) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (selisih antara aktiva dan utang). Menurut Suwardjono (2010: 84), ekuitas merupakan hak residual pemilik setelah semua aset dikurangi semua kewajiban perusahaan (sering disebut net worth). Menurut Munawir (2002: 30), aset atau aktiva adalah sarana atau sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif. Aset atau aktiva dapat berupa aktiva lancar, aktiva tidak lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tak berwujud.
D. Likuiditas Menurut Syamsuddin (2000: 41), likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Munawir (2002: 31), likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Sementara menurut Riyanto (2001: 25), mengemukakan bahwa likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera harus dipenuhi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi atau membayar kewajiban finansial jangka pendek yang harus sesegera mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
dipenuhi. Salah satu cara untuk mengukur likuiditas adalah current ratio yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek (current liability) melalui sejumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan
kemampuan
kas
perusahaan
untuk
memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendek (Brigham dan Houston, 2001: 90). Peningkatan current ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor, bahwa perusahaan dapat membayar dividen yang diharapkan oleh investor. Menurut Sawir (2009: 10), perusahaan yang mempunyai current ratio rendah biasanya terindikasi mempunyai masalah likuidasi yang belum terselesaikan. Sebaliknya, semakin tinggi current ratio perusahaan juga berarti kurang bagus, karena hal tersebut menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Menurut Suharli (2007), perusahaan yang menginvestasikan dana lebih banyak akan menyebabkan jumlah dividen kas yang dibayarkan berkurang, namun likuiditas yang tinggi mampu memperlemah penjelasan tersebut karena perusahaan dapat menunda pembayaran hutang jangka pendek. Hanya perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi yang akan membagikan laba kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Berdasarkan hal tersebut pihak manajemen perusahaan akan mengutamakan potensi likuiditas yang ada untuk melunasi kewajiban jangka pendek ataupun mendanai operasi perusahaan. Posisi likuiditas akan mempengaruhi tingkat laba sebuah perusahaan. Posisi likuiditas yang tinggi akan menjaga kestabilan proses produksi perusahaan itu (Hastuti, 2013: 29). Setiap perusahaan selalu membukukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
modal kerja untuk memenuhi operasional sehari-hari perusahaan. Modal kerja merupakan bagian penting dalam perusahaan, karena untuk mengelola modal kerja dan aktiva lancar termasuk bagian dari aktiva (Hastuti, 2013:29). Proksi current ratio merupakan salah satu rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan (Riyanto, 2001). Proksi current ratio dapat memberikan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen tunai (cash dividend) sesuai harapan para pemegang saham (Nurjanah, 2012: 5). Current ratio dapat dihitung dengan rumus (Hanafi, 2004: 37): 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Aktiva Lancar × 100% Utang Lancar
Current ratio adalah suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban keuangan jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat jika rasionya berada di atas 1 atau di atas 100%. Artinya, aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar (Harahap, 2002: 301). Berdasarkan hal tersebut, current ratio menjelaskan seberapa besar aktiva lancar menjamin pembayaran hutang lancar. Menurut Sukmalana (2007: 39), aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan dengan segera untuk dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
uang tunai, dijual atau digunakan pada periode berikut. Aktiva lancar tersebut dapat berupa kas, surat-surat berharga, piutang wesel, piutang dagang, hutang dagang bersisa debet, persediaan barang dagangan, penyajian dalam neraca, penghasilan yang masih akan diterima, uang muka pegawai, dan biaya yang dibayar di muka. Utang lancar adalah kewajiban atau utang perusahaan pada pihak lain yang harus segera dibayar, jangka waktu utang lancar adalah satu tahun (Kasmir, 2008: 40). Menurut Kasmir (2008: 40), utang lancar meliputi utang dagang, utang bank (maksimal 1 tahun), utang wesel, utang gaji dan utang jangka pendek lainnya. Menurut Kasmir (2008: 135), apabila likuiditas rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik dan akan membayar dividen. Likuiditas suatu perusahaan berhubungan erat dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Perusahaan dalam memenuhi kewajiban tersebut harus mempunyai alat-alat likuid yang berupa aset lancar yang jumlahnya harus lebih besar dari jumlah kewajiban-kewajiban yang harus segera dipenuhi (Riyanto, 2008: 25). Semakin besar aset lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan utang lancar, maka semakin besar tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah dana yang banyak menganggur dan apabila terlalu rendah maka perusahaan dianggap tidak berhasil dalam membayar kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
E. Hubungan Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas Penetapan kebijakan pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besar laba yang dihasilkan perusahaan. Belkaoui (2007: 213), menyatakan bahwa laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Ukuran kinerja akuntansi perusahaan adalah laba akuntansi. PSAK Nomor 46 mendefinisikan laba akuntansi sebagai laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak (laba sebelum pajak) (IAI, 2013). Laba akuntansi mempunyai hubungan positif dengan kebijakan dividen kas. Semakin besar laba akuntansi yang diperoleh oleh perusahaan, maka semakin besar pula kesempatan para pemegang saham untuk menerima dividen kas atas modal yang telah diinvestasikan (Triyanto et al., 2014: 3). Jika laba perusahaan besar, maka perusahaan memiliki kemampuan yang besar pula untuk mengalokasikan laba yang diperoleh untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas maupun untuk investasi perusahaan ataupun untuk menjaga kelangsungan kinerja perusahaan (Triyanto et al., 2014: 3). Pembagian dividen kas yang diambil dari laba akuntansi dalam hal ini laba bersih perusahaan, menjadi daya tarik bagi para investor yang ingin menginvestasikan modal yang dimiliki. Berdasarkan laba akuntansi tersebut investor dapat menganalisis berapa besar laba bersih perusahaan, dan dari laba tersebut berapa yang akan dibagikan sebagai dividen. Menurut Weston dan Copeland (2010: 45), kebijakan dividen menentukan penempatan laba perusahaan
yaitu
antara
membayar
kepada
pemegang
saham
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
menginvestasikan kembali dalam perusahaan. Menurut Skousen et al. (2001: 757), dividen adalah pendistribusian laba secara proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi kepada para pemegang saham disebut sebagai dividen kas. Sebuah korporasi harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen kas (Sigalingging, 2013): 1. Laba akuntansi yang mencukupi 2. Kas yang memadai 3. Tindakan formal dari dewan komisaris
F. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Dividen Kas Menurut Myers (2012), investment opportunity set merupakan kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi pada masa yang akan datang dengan net present value (NPV) positif. Menurut Gaver dan Gaver (1993), investment opportunity set merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Persamaan antara kesempatan investasi dan kebijakan dividen, yakni hal tersebut bersumber dari laba perusahaan. Laba perusahaan yang akan digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan sisa ditahan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk investasi perusahaan yang berguna untuk pertumbuhan di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Investement opportunity set mempunyai hubungan positif dengan kebijakan dividen kas. Menurut Smith dan Watss (1992), investment opportunity set yang diukur dengan market to book value of asset semakin tinggi, maka semakin besar aset yang digunakan dalam menjelaskan bisnis perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat, dan pada akhirnya dividen kas yang diperoleh pemegang saham akan semakin tinggi. Signalling theory menjelaskan bahwa peningkatan dividen merupakan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, karena peningkatan dividen diartikan sebagai keuntungan yang akan diperoleh sebagai hasil yang diperoleh dari keputusan investasi (Haruman, 2008). Set kesempatan investasi (investment opportunity set) yang memberikan keuntungan tinggi bagi perusahaan tidak selalu diartikan dividen yang dibayarkan akan kecil atau tidak dibayarkan, tetapi dapat diartikan mendapatkan prospek yang menjanjikan di masa yang akan datang untuk dapat membayar dividen yang lebih tinggi (Sigalingging, 2012: 11).
G. Hubungan Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas Menurut Syamsuddin (2000), likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Pihak manajemen akan menggunakan potensi likuiditas untuk mendanai operasi perusahaan atau melunasi kewajiban finansial jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Menurut Kasmir (2008: 129), likuiditas yang diukur dengan current ratio menjelaskan bahwa semakin besar aset lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan utang lancar, maka semakin besar tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Jika likuiditas mengalami peningkatan, maka jumlah dividen kas yang diharapkan mengalami peningkatan. Peningkatan current ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor, bahwa perusahaan dapat membayar dividen yang diharapkan oleh investor. Menurut Sawir (2009: 10), hubungan negatif likuiditas dengan kebijakan dividen kas adalah perusahaan yang mempunyai current ratio rendah biasanya terindikasi mempunyai masalah likuidasi yang belum terselesaikan. Sebaliknya, semakin tinggi current ratio perusahaan juga berarti kurang bagus, karena hal tersebut menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan mengurangi pembagian dividen kas. Menurut Kasmir (2008: 135), apabila likuiditas rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik dan akan membayar dividen. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kebimbangan serta menjaga fleksibilitas perusahaan, maka perusahaan tidak akan membayar dividen dalam jumlah yang besar. Perusahaan yang sedang tumbuh secara rendabel, mungkin tidak begitu kuat posisi likuiditasnya karena sebagian besar dananya dari aktiva tetap dan modal kerja, dengan demikian kemampuan untuk membayarkan dividen pun sangat terbatas. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
penjelasan tersebut, likuiditas suatu perusahaan ditentukan oleh keputusankeputusan dibidang investasi dan cara pemenuhan kebutuhan dananya.
H. Penelitian Terdahulu Penelitian ini berfokus pada hubungan laba akuntansi, investment opportunity set, likuiditas dengan dividen kas. Sitepu (2010) melakukan penelitian tentang analisis hubungan laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pada perusahaan konsumsi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa laba akuntansi dan laba tunai mempunyai hubungan yang kuat positif, signifikan dan kuat dengan dividen kas. Penelitian ini menggunakan analisis statistik sebagai metode analisis data. Model Spearman Rank koefisien korelasi untuk menganalisis hubungan korelasi pada penelitian ini. Wahyuni dan Subagyo (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh laba akuntansi, arus kas operasional dan likuiditas perusahaan terhadap pembayaran dividen kas. Hasil penelitian menjelaskan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen kas. Perusahaan dapat meningkatkan laba akuntansi untuk menarik investor berinvestasi, investor akan lebih berminat kepada pembayaran dividen dalam bentuk kas atau tunai karena dapat
meminimalkan kebimbangan
atas investasi. Perusahaan dapat
mengurangi jumlah hutangnya, baik jangka panjang ataupun jangka pendek, sehingga alokasi dana untuk pelunasan hutang dapat dialokasikan pada dividen kas atau laba ditahan untuk pengembangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Antika (2014) melakukan pengujian mengenai pengaruh laba akuntansi, laba tunai dan arus kas pendanaan terhadap kebijakan dividen kas perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan laba akuntansi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen kas. Nadapdap (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan manufaktur jenis otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laba akuntansi berpengaruh terhadap kebijakan dividen kas. Hal ini menjelaskan bahwa laba akuntansi memberikan manfaat bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan kebijakan dividen kas. Semakin besar laba akuntansi yang dihasilkan maka kemungkinan kebijakan dividen kas juga semakin tinggi. Triyanto et al. (2014) melakukan penelitian pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap dividen kas, hasil dari penelitian adalah untuk variabel laba akuntansi uji t signifikasi memperlihatkan angka 0,036 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,05. Angka tersebut menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Mariah et al. (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi dengan likuiditas sebagai variabel moderating pada emiten pembentuk indeks LQ 45. Hasil penelitian menunjukkan investment opportunity set mempengaruhi kebijakan dividen kas secara negatif. Nurjanah (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas, investment opportunity set dan debt to equity ratio terhadap kebijakan dividen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
tunai dengan likuiditas sebagai variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai. Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi investment opportunity set yang dilakukan perusahaan, tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar dividen tunai. Hal ini terjadi karena dana dari investasi perusahaan tidak dibiayai dari laba di tahan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi pembayaran dividen tetapi kesempatan investasi perusahaan dibiayai dengan modal sendiri yaitu penjualan saham baru. Pradana dan Sanjaya (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas, free cash flow dan investment opportunity set terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian menunjukkan IOS tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividend payout ratio. Peneliti menduga bahwa terdapat faktor lain yang dapat menimbulkan dampak seperti ini. Kemungkinan faktor tersebut adalah adanya wewenang yang hampir mutlak pada rapat umum pemegang saham (RUPS). Di samping itu, peneliti juga menduga bahwa terjadi ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali (controlling shareholder) sehingga dividen tunai tidak dibagi selama beberapa periode. Sandy (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen kas. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji F diketahui bahwa secara simultan rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa secara parsial hanya return on assets (ROA) yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas, sedangkan empat rasio lainnya yaitu profit margin (PM),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
return on equity (ROE), current ratio (CR) dan quick ratio (QR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas.
I. Kerangka Pemikiran Dividen kas bersumber dari aliran kas untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. Dividen kas yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama yang menentukan nilai saham bagi pemilik saham dan investor. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel sehingga tidak ada perumusan hipotesis dikarenakan kesimpulan yang akan ditarik hanya terbatas pada populasi sasaran. Penelitian ini melihat hubungan satu per satu antara laba akuntansi, investment opportunity set, dan likuiditas dengan kebijakan dividen kas. Berdasarkan hal tersebut, kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Laba Akuntansi
Investment Opportunity Set
Kebijakan Dividen Kas
Likuiditas Gambar 2: Gambar Kerangka Pemikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Penelitian empiris merupakan studi yang dilakukan berdasarkan data-data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, uji coba untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Studi empiris pada penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan analisis matematika dan statistika untuk menggambarkan, menjelaskan dan membuat prediksi berdasarkan data-data sekunder yang telah didokumentasikan.
B. Populasi Sasaran Populasi sasaran pada penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Kriteria populasi sasaran yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010-2014. 2. Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah selama periode tahun 2010-2014. 3. Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan dan menghasilkan laba bersih selama periode tahun 2010-2014. 4. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen selama periode tahun 2010-2014.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menganalisis data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur. Selain itu juga menggunakan studi pustaka dengan mengumpulkan data, artikel, jurnal, maupun sumber tertulis lain yang berkaitan dengan variabel penelitian.
D. Definisi Operasional Variabel Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel kebijakan dividen kas, laba akuntansi, investment opportunity set, dan likuiditas. Definisi dari keempat variabel tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kebijakan Dividen Kas Kebijakan dividen kas adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan dengan membagikan laba perusahaan berupa uang tunai. Kebijakan dividen kas yang diukur dengan data pembayaran dividen kas oleh perusahaan pada laporan keuangan tahunan. 2. Laba Akuntansi PSAK Nomor 46 mendefinisikan laba akuntansi sebagai laba atau rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak (laba sebelum pajak) (IAI, 2013). 3. Investment Opportunity Set Menurut Myers (2012), investment opportunity set merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
place) dan opsi investasi di masa yang akan datang, di mana kesempatan investasi tersebut akan mempengaruhi nilai perusahaan. 4. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2002: 31).
E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, perlu dilakukan langkah-langkah pengolahan data. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data: 1. Mengumpulkan Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Mengumpulkan data untuk kebijakan dividen kas yang diukur dengan data pembayaran dividen kas oleh perusahaan pada laporan keuangan tahunan. Mengumpulkan data untuk menghitung laba akuntansi yaitu laba sebelum pajak pada laporan keuangan tahunan. Kemudian mengumpulkan data untuk menghitung market to book value of asset (proksi set investment opportunity) yaitu total aset, total ekuitas, jumlah lembar saham yang beredar, dan harga penutupan saham. Terakhir, mengumpulkan data untuk menghitung current ratio (proksi likuiditas) yakni aktiva lancar dan utang lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2. Menghitung Dividen Kas, Laba Akuntansi, Market to Book Value of Asset (MKTBA) dan Current Ratio (CR) a. Menghitung Dividen Kas Perusahaan Mengumpulkan data untuk kebijakan dividen kas diukur dengan data pembayaran dividen kas oleh perusahaan pada laporan keuangan tahunan. b. Menghitung Laba Akuntansi Mengumpulkan data untuk laba akuntansi diukur dengan data laba sebelum pajak oleh perusahaan pada laporan keuangan tahunan. c. Menghitung Market to Book Value of Asset (MKTBA) Investment opportunity set (IOS) akan diukur dengan market to book value of asset (MKTBA). MKTBA=
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
d. Menghitung Current Ratio (Proksi Likuiditas) Likuiditas diukur dengan current ratio, dirumuskan dengan: 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Aktiva Lancar × 100% Utang Lancar
3. Melakukan Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode yang menggambarkan sifat-sifat data. Kegiatan statistik di sini berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan data dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik-grafik maupun diagramdiagram (Boedijoewono, 2012: 11). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4. Mengklasifikasi Data Penelitian ini menggunakan analisis statistik non-parametrik. Statistik nonparametrik adalah statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak terdistribusi normal. Metode untuk mengklasifikasikan data menggunakan metode seriaton secara kelompok. Metode ini digunakan untuk menyusun data dalam kelompokkelompok berdasarkan kelas interval tertentu sehingga dapat diperoleh secara tepat data yang terkecil dan yang terbesar dan mengelompokkan data menjadi beberapa bagian apakah menjadi 2 bagian atau lebih (Boedijoewono, 2012: 35-36). a. Mengklasifikasikan Data Dividen Kas Ukuran data dividen kas berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data dividen kas diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan (Cooper dan William, 1995). Semakin tinggi angka dividen kas berarti semakin tinggi pembagian dividen kas dalam perusahaan, sebaliknya semakin rendah angka dividen kas berarti semakin rendah pembagian dividen kas
dalam
perusahaan.
Berdasarkan
hal
tersebut,
peneliti
mengklasifikasikan data dividen kas menjadi 4 kategori tingkatan yaitu sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram, kemudian membuat kategori sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Sangat rendah
:1
Rendah
:2
Tinggi
:3
Sangat tinggi
:4
b. Mengklasifikasikan Data Laba Akuntansi Ukuran data laba akuntansi berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data laba akuntansi diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan (Cooper dan William, 1995). Semakin tinggi angka laba akuntansi berarti semakin tinggi perolehan laba akuntansi dalam perusahaan, sebaliknya semakin rendah angka laba akuntansi berarti semakin rendah perolehan laba akuntansi dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengklasifikasikan data laba akuntansi menjadi 4 kategori tingkatan yaitu sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram, kemudian membuat kategori sebagai berikut: Sangat rendah
:1
Rendah
:2
Tinggi
:3
Sangat tinggi
:4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
c. Mengklasifikasikan Data Market to Book Value of Asset (Proksi Investment Opportunity Set) Ukuran data MKTBA berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data MKTBA diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan (Cooper dan William, 1995). Semakin tinggi angka MKTBA berarti semakin tinggi nilai MKTBA dalam perusahaan, sebaliknya semakin rendah angka MKTBA berarti semakin rendah nilai MKTBA dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengklasifikasikan data MKTBA menjadi 4 kategori tingkatan yaitu sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram, kemudian membuat kategori sebagai berikut: Sangat rendah
:1
Rendah
:2
Tinggi
:3
Sangat tinggi
:4
d. Mengklasifikasikan Data Current Ratio Ukuran data current ratio berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data current ratio diubah menjadi skala ordinal. Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala nominal ditambah suatu urutan (Cooper dan William, 1995). Semakin tinggi angka current ratio berarti semakin lancar perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, sebaliknya semakin rendah angka current ratio berarti semakin tidak lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengklasifikasikan data current ratio menjadi 4 kategori tingkatan yaitu sangat tidak lancar, tidak lancar, lancar, dan sangat lancar. Klasifikasi data dilakukan dengan membagi angka yang dihasilkan dari histogram, kemudian membuat kategori sebagai berikut: Sangat tidak lancar
:1
Tidak Lancar
:2
Lancar
:3
Sangat Lancar
:4
5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) Analisis tabulasi silang (crosstabs) menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian crosstabs adalah data berskala nominal, ordinal atau kategori (Ghozali, 2011). 6. Menarik kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini adalah hasil analisis pada tabel tabulasi silang (crosstabs) antara variabel dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Spearman’s rho. Menurut Cooper dan William (1995) korelasi Spearman’s rho menghubungkan peringkat antara dua variabel yang sudah diurutkan. Adapun langkah-langkah untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: a. Menguji tingkat signifikan Penelitian ini akan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Menguji tingkat signifikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
melihat nilai approximate significance. Approximate significance menunjukkan probabilitas
atau peluang kesalahan.
Jika nilai
approximate significance > 0,05, maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya, jika nilai approximate significance < 0,05, maka terdapat hubungan antara kedua variabel. Berdasarkan hal tersebut, analisis data akan dilanjutkan dengan menguji kekuatan dan arah hubungan. b. Menguji kekuatan hubungan dan arah hubungan Menguji kekuatan hubungan, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 163): Tabel 3. Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antara Variabel (Berdasarkan nilai Koefisien Korelasi Spearman’s rho) Nilai Spearman’s rho (+ dan -)
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah
0,20 – 0,399
Lemah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan positif atau searah. Hal ini berarti nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan negatif atau terbalik. Hal ini berarti nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Populasi Sasaran Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode tahun 2010-2014. Subjek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia. Sedangkan objek penelitian ini adalah laporan keuangan yang diungkapkan oleh perusahaan manufaktur yang dapat di unduh pada website BEI tersebut. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. Kriteria populasi sasaran dapat dijelaskan dengan tabel berikut: Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran Kriteria Populasi Sasaran
Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
128
selama periode tahun 2010-2014. Perusahaan manufaktur yang tidak secara berturut-turut melaporkan
(38)
laporan keuangan selama periode tahun 2010-2014. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang US$.
(18)
Perusahaan manufaktur yang tidak mendapatkan laba bersih selama periode tahun 2010-2014.
(21)
Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan dividen selama
(31)
periode tahun 2010-2014. Jumlah Populasi Sasaran
35
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti, terdapat 20 perusahaan manufaktur yang data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kode dan nama perusahaan yang menjadi populasi sasaran penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Populasi Sasaran Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MEREK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Indonesia Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
B. Profil Perusahaan Tabel-tabel di bawah ini merupakan profil perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini. PT Asahimas Flat Glass Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Asahimas Flat Glass Tbk AMFG Jl Ancol IX/5, Ancol Barat Jakarta 14430
[email protected];
[email protected] (021) 6904041 ext 1042 Ceramics, Glass, Porcelain BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS CERAMICS, GLASS, PORCELAIN
PT Astra Otoparts Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Astra Otoparts Tbk AUTO Jl. Raya Pegangsaan Dua Km 2.2 Kelapa Gading Jakarta 14250
[email protected] (021) 4603550, 4607025 Automotive and Components INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND TRANSPORTATION OTHERS INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND TRANSPORTATION
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN Jl. Ancol VIII/1 Jakarta 14430
[email protected] 021-691 9999 Animal Feed BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS ANIMAL FEED
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
PT Delta Djakarta Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Delta Djakarta Tbk DLTA Jl. Inspeksi Tarum Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur
[email protected] 021- 882-25-20, 880-05-11, 916-30-85 Industri air minum dalam kemasan CONSUMER GOODS INDUSTRY FOOD AND BEVERAGES
PT Gudang Garam Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Gudang Garam Tbk GGRM Jl. Jend. A. Yani No. 79 Jakarta 1051
[email protected] (0354) 682-091,820-91-97, 681-555, (021) 42024-60 Industri Rokok CONSUMER GOODS INDUSTRY TOBACCO MANUFACTURERS
PT Gajah Tunggal Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Gajah Tunggal Tbk GJTL Wisma Hayam Wuruk Lt. 10, Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120
[email protected];
[email protected] 021 - 3811102, 3459431, 3459302 Automotive and Components INFRASTRUCTURE, UTILITIES AND TRANSPORTATION OTHERS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
PT Champion Pasific Indonesia Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR Jl. Sultan Agung Km. 28,5 Bekasi 17133
[email protected];
[email protected]; 021-8840040; 021-8841088 Industri Kemasan Plastik BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS PLASTICS & PACKAGING
PT Indofood Sukses Makmur Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF Sudirman Plaza Indofood Tower Lt. 27 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76 - 78 Jakarta 12910
[email protected];
[email protected] (021) 57958822 Food and Beverages CONSUMER GOODS INDUSTRY FOOD AND BEVERAGES
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP Wisma Indocement, Lt.8, Jl. Jend. Sudirman Kav.70-71 Jakarta
[email protected];
[email protected] 021- 2512121 021-5703817 Produsen Semen BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS CEMENT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk JPFA Wisma Millenia Lt. 7 Jl. MT Haryono Kav. 16 Jakarta 12810
[email protected];sugeng@japfacomfe ed.co.id 021-8310308 Animal Feed BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS ANIMAL FEED
PT Kalbe Farma Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Kalbe Farma Tbk KLBF Gedung KALBE Let.Jend Suprato Kav. 4 Jakarta
[email protected] 42873888 Farmasi CONSUMER GOODS INDUSTRY PHARMACEUTICALS
PT Lion Metal Works Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Lion Metal Works Tbk LION Jl. Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung Jakarta
[email protected] (021) 4600784 Metal and Alied Products BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS METAL AND ALLIED PRODUCTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
PT Merck Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Merck Tbk MERK Jl. TB. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur
[email protected] 28565600 Industri Farmasi MISCELLANEOUS INDUSTRY OTHERS
PT Mayora Indah Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Mayora Indah Tbk MYOR Jl.Tomang Raya No. 21-23 Jakarta
[email protected];
[email protected] 565-53-11/20/22; 566 30-37, 619-14-99 Industri Makanan Ringan CONSUMER GOODS INDUSTRY FOOD AND BEVERAGES
PT Semen Indonesia Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61122
[email protected];
[email protected];
[email protected] 021-5261174; 031-3981731 Produsen Semen BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS CEMENT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
PT Selamat Sempurna Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Selamat Sempurna Tbk SMSM Wisma ADR Jl Pluit Raya I No. 1 Jakarta
[email protected] (021) 661-00-33, 669-02-44. Ibu Lidia: Ext 327 Automotive and Components TRADE, SERVICES & INVESTMENT OTHERS TRADE, SERVICES & INVESTMENT
PT Surya Toto Indonesia Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Surya Toto Indonesia Tbk TOTO Jl. Tomang Raya No. 18 Jakarta 11430
[email protected] 021-29298686 Basic Industry and Chemicals - Cement BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS CERAMICS, GLASS, PORCELAIN
PT Trias Sentosa Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Trias Sentosa Tbk TRST Head Office: Desa Keboharan, Km Krian,Sidoarjo 61262 Indonesia
[email protected];
[email protected] 031 8975825 Industri Manufaktur Plastik BASIC INDUSTRY AND CHEMICALS PLASTICS & PACKAGING
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
PT Tempo Scan Pasific Tbk Nama Kode Alamat Kantor Alamat Email No. Telepon Bidang Usaha Utama Sektor Sub Sektor
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC Gedung Tempo Scan Tower Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Jakarta 12950
[email protected] 2921-8888 (5438) Industri Farmasi MISCELLANEOUS INDUSTRY OTHERS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data 1. Pengumpulan Data Data mengenai dividen kas perusahaan manufaktur dapat dilihat pada bagian lampiran II. Data mengenai laba akuntansi dapat dilihat pada bagian lampiran III. Data mengenai investment opportunity set dengan proksi market to book value of asset (MKTBA) berupa jumlah lembar saham, harga penutupan saham, total aset dan total ekuitas dapat dilihat pada lampiran IV. Data mengenai likuiditas dengan proksi current ratio berupa aktiva lancar dan utang lancar dapat dilihat pada bagian lampiran V. Data mengenai pengklasifikasian dividen kas dapat dilihat pada lampiran VI. Data mengenai pengklasifikasian laba akuntansi dapat dilihat pada lampiran VII. Data mengenai pengklasifikasian market to book value of asset (MKTBA)
dapat
dilihat
pada
lampiran
VIII.
Data
mengenai
pengklasifikasian current ratio dapat dilihat pada lampiran IX. Hasil analisis tabulasi silang dapat dilihat pada lampiran X.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Penghitungan Dividen Kas, Laba Akuntansi, Market to Book Value of Asset (MKTBA) dan Current Ratio (CR) a. Penghitungan Dividen Kas Hasil penghitungan dividen kas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.1 Penghitungan Dividen Kas No.
DIVIDEN KAS (Rp)
Kode Emiten
2010
2011
2012
1
AMFG
34.720.000.000
34.720.000.000
34.720.000.000
2
AUTO
506.130.000.000
456.525.109.760
404.857.572.000
3
CPIN
643.774.000.000
652.640.000.000
688.716.000.000
4
DLTA
152.095.561.000
171.895.005.000
187.830.906.000
5
GGRM
6
GJTL
59.097.000.000
44.622.000.000
34.770.000.000
7
IGAR
2.904.849.877
48.435.607.389
91.546.184.457
8
INDF
816.580.000.000 1.167.797.000.000 1.536.575.000.000
9
INTP
827.946.000.000
967.786.000.000
827.946.000.000
10
JPFA
10.359.000.000
756.182.000.000
159.604.000.000
11
KLBF
234.375.610.551
549.527.564.394
890.627.320.090
12
LION
6.406.073.525
10.204.577.000
15.332.542.500
13
LMSH
288.691.575
467.731.875
700.925.450
14
MERK
109.725.898.000
99.810.638.000
185.699.699.000
15
MYOR
84.658.400.000
84.658.400.000
99.655.920.000
16
SMGR
17
SMSM
129.570.197.400
115.173.509.385
187.156.951.800
18
TOTO
122.960.368.892
56.792.731.001
99.076.072.973
19
TRST
43.347.786.334
61.846.747.657
55.902.643.125
20
TSPC
270.000.000.000
215.251.540.000
260.838.811.350
1.250.657.000.000 1.727.450.000.000 1.924.088.000.000
1.472.581.786.000 1.472.581.786.000 1.962.720.885.000
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 5.1 Penghitungan Dividen Kas (Lanjutan) No.
Kode Emiten
Dividen Kas (Rp) 2013
2014
1
AMFG
34.720.000.000
34.720.000.000
2
AUTO
419.316.771.000
402.447.705.500
3
CPIN
754.308.000.000
754.308.000.000
4
DLTA
191.869.037.000
192.158.000.000
5
GGRM
6
GJTL
93.873.000.000
34.799.000.000
7
IGAR
38.757.163.920
9.688.367.980
8
INDF
1.624.380.000.000 1.246.821.000.000
9
INTP
1.658.442.000.000 2.312.009.000.000
10
JPFA
212.804.000.000
106.402.000.000
11
KLBF
890.627.320.090
796.877.075.870
12
LION
20.557.419.062
20.525.197.750
13
LMSH
1.123.104.535
2.158.305.750
14
MERK
79.356.638.000
139.752.919.000
15
MYOR
176.314.320.000
205.700.037.470
16
SMGR
17
SMSM
122.372.000.000
223.149.000.000
18
TOTO
97.615.308.360
148.219.335.698
19
TRST
27.914.034.588
14.022.810.098
20
TSPC
260.777.123.850
261.013.141.350
1.539.270.000.000 1.539.270.000.000
2.181.263.329.000 2.416.611.132.000
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
b. Penghitungan Laba Akuntansi Tabel berikut ini merupakan hasil penghitungan laba akuntansi: Tabel 5.2 Penghitungan Laba Akuntansi No.
Laba Akuntansi (Rp)
Kode Emiten
2010 439.009.000.000
2011
1
AMFG
2
AUTO
1.394.261.000.000 1.255.083.000.000 1.263.368.000.000
3
CPIN
2.818.227.000.000 2.974.580.000.000 3.376.499.000.000
4
DLTA
5
GGRM
5.631.296.000.000 6.614.971.000.000 5.530.646.000.000
6
GJTL
1.120.440.000.000
7
IGAR
68.891.685.165
8
INDF
5.432.375.000.000 6.352.389.000.000 6.316.960.000.000
9
INTP
4.248.476.000.000 4.708.156.000.000 6.239.550.000.000
10
JPFA
1.436.855.000.000
11
KLBF
1.770.434.609.435 1.987.259.361.668 2.308.017.092.492
12
LION
50.270.400.829
67.194.615.167
103.652.045.381
13
LMSH
10.316.267.000
15.147.641.116
45.070.617.424
14
MERK
157.318.093.000
283.226.816.000
145.914.877.000
15
MYOR
658.358.847.453
626.440.817.709
959.815.066.914
16
SMGR
17
SMSM
204.764.888.090
279.598.030.634
369.687.759.532
18
TOTO
260.026.707.893
293.026.805.000
336.281.961.008
19
TRST
175.300.786.505
180.428.671.520
80.748.964.071
20
TSPC
629.492.861.436
740.100.267.340
812.379.718.258
192.972.439.000
446.661.000.000
2012
204.871.170.000
463.812.000.000
287.505.070.000
855.681.000.000 1.457.400.000.000 55.322.166.080
58.881.731.387
872.309.000.000 1.364.891.000.000
4.722.623.381.000 5.089.952.338.000 6.287.454.009.000
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 5.2 Penghitungan Laba Akuntansi (Lanjutan) No.
Kode Emiten
Laba Akuntansi (Rp) 2013 450.753.000.000
2014 597.807.000.000
1
AMFG
2
AUTO
1.268.604.000.000 1.108.055.000.000
3
CPIN
3.451.333.000.000 2.106.892.000.000
4
DLTA
5
GGRM
6
GJTL
166.473.000.000
394.059.000.000
7
IGAR
48.442.303.122
75.826.220.743
8
INDF
4.666.958.000.000 6.229.297.000.000
9
INTP
6.595.154.000.000 6.789.602.000.000
10
JPFA
11
KLBF
12
LION
85.027.065.076
62.857.739.316
13
LMSH
19.437.691.207
11.006.796.283
14
MERK
234.707.739.000
205.058.431.000
15
MYOR
1.356.073.496.557
326.361.377.187
16
SMGR
6.920.399.734.000 7.090.765.967.000
17
SMSM
458.595.417.885
541.150.000.000
18
TOTO
323.204.864.975
381.882.728.642
19
TRST
72.553.777.173
63.101.740.322
20
TSPC
829.935.403.086
742.732.619.498
358.395.988.000
379.519.000.000
5.936.204.000.000 7.205.845.000.000
895.947.000.000
542.549.000.000
2.572.522.717.231 2.763.700.548.048
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
c. Penghitungan Market to Book Value of Asset (MKTBA) Hasil penghitungan market to book value of asset (MKTBA) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Penghitungan Market to Book Value of Asset (%)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MEREK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
2010 2011 2012 2013 2014 1,28 2,23 6,54 2,90 2,81 1,43 6,38 2,30 3,97 0,93 4,93 0,80 0,99 5,14 2,42 3,82 1,96 2,19 0,76 2,42
1,26 2,20 6,55 2,74 3,43 1,52 1,59 1,36 3,59 1,50 4,96 0,92 0,91 5,23 2,29 3,71 2,13 2,28 0,89 2,98
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
1,37 1,99 5,18 5,68 2,61 1,18 1,49 1,29 3,78 1,76 5,93 0,27 0,32 6,25 2,48 3,85 2,75 2,57 0,82 3,89
1,08 1,64 3,89 7,24 1,59 1,01 1,15 1,25 2,77 1,52 5,43 1,42 0,76 6,34 2,99 3,02 3,33 2,59 0,69 2,99
0,83 1,04 1,92 2,17 1,75 1,13 0,88 1,04 2,17 1,08 2,87 0,59 0,50 3,24 1,40 1,90 1,22 1,35 0,69 1,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
d. Penghitungan Current Ratio Hasil penghitungan current ratio dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.4 Penghitungan Current Ratio (%) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
2010 2011 2012 2013 2014 3,94 1,76 2,71 6,33 2,43 1,70 6,61 2,04 5,55 2,63 4,39 9,44 2,44 9,35 2,58 2,92 2,17 2,03 1,24 3,37
4,42 1,35 3,59 6,01 1,69 1,75 5,77 1,91 6,99 1,59 3,65 7,10 2,35 7,52 2,22 2,65 2,72 1,88 1,39 3,08
3,89 1,16 3,31 5,26 2,17 1,72 3,77 2,05 6,03 1,82 3,41 9,34 4,07 3,87 2,76 1,71 2,05 2,15 1,30 3,09
4,18 1,89 3,79 4,71 1,72 2,31 2,95 1,67 6,15 2,06 2,44 6,73 4,20 3,98 2,44 1,88 2,10 2,19 1,14 2,96
5,68 1,33 2,24 4,47 1,62 2,02 4,12 1,81 4,93 1,77 3,40 3,69 5,57 4,59 1,50 2,21 2,11 2,11 1,24 3,00
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
3. Statistik Deskriptif Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program IBM SPSS Statistics 23. Hasil statistik deskriptif variabel dividen kas, laba akuntansi, market to book value of asset (proksi invesment opportunity set), dan current ratio (proksi likuiditas) dapat dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
a. Statistik Deskriptif Dividen Kas Tabel berikut ini merupakan hasil statistik deskriptif variabel kebijakan dividen kas. Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Dividen Kas Dividen Kas Valid 100 N Missing 0 2.416.322.440.425 Range 288.691.575 Minimum 2.416.611.132.000 Maximum Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.5, terdapat 100 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang. Range, perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar Rp 2.416.322.440.425. Hal ini menunjukkan bahwa dividen kas memiliki sebaran data yang luas. 1) Dividen Kas Sangat Rendah Berdasarkan tabel 5.5, pembagian dividen kas yang sangat rendah adalah Rp 288.691.575. Angka dividen kas tersebut diperoleh oleh perusahaan Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2010. Berdasarkan data penelitian ini, perkembangan pembagian dividen kas selama tahun 2010-2014 mengalami tren peningkatan yang positif, walaupun tergolong paling rendah bila dibandingkan dengan perusahaan manufaktur lainnya. Selama periode penelitian, perolehan laba bersih Lionmesh Prima Tbk mengalami perkembangan yang fluktuatif. Hal ini ditandai dengan peningkatan laba bersih oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
perusahaan pada tahun 2010-2012, tetapi pada tahun 2013-2014 perusahaan mengalami penurunan laba yang cukup tajam. Walaupun Lionmesh Prima mengalami perkembangan laba bersih yang fluktuatif, tetapi hal ini tidak mempengaruhi pembagian dividen kas. Bahkan perusahaan mampu melakukan peningkatan dividen kas cukup tinggi. 2) Dividen Kas Sangat Tinggi Pembagian
dividen
kas
yang
sangat
tinggi
adalah
Rp
2.416.611.132.000. Angka dividen kas tersebut diperoleh oleh perusahaan Semen Indonesia Tbk pada tahun 2014. Semen Indonesia Tbk merupakan produsen semen yang terbesar di Indonesia. Semen Indonesia Tbk mempunyai angka yang sangat tinggi dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini. Selain pembagian dividen kas perusahaan yang sangat tinggi, perkembangan pembagian dividen kas selama tahun 2010-2014 mengalami tren positif. Selama tahun penelitian, perolehan laba bersih Semen Indonesia Tbk mengalami peningkatan secara berkesinambungan. Hal tersebut disebabkan oleh perolehan laba perusahaan yang meningkat sehingga pembagian dividen kas kepada pemilik saham juga mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
3) Histogram Dividen Kas Secara visual, dividen kas dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut:
Gambar 5.1: Histogram Dividen Kas Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data dividen kas. Berdasarkan gambar 5.1, yang membagikan dividen kas sebesar Rp 0 – Rp 500.000.000.000 terdapat 69 perusahaan. Membagikan dividen kas sebesar Rp 500.000.000.000 – Rp 1.000.000.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
terdapat 15 perusahaan. Membagikan dividen kas sebesar Rp 1.000.000.000.000 – Rp 1.500.000.000.000 terdapat 5 perusahaan. Membagikan dividen kas sebesar Rp 1.500.000.000.000 – Rp 2.000.000.000.000 terdapat 8 perusahaan. Membagikan dividen kas sebesar Rp 2.000.000.000.000 – Rp 2.500.000.000.000 terdapat 3 perusahaan.
Berdasarkan
penjelasan
tersebut,
peneliti
mengklasifikasikan dividen kas dengan kategori sebagai berikut (dalam milyar Rupiah). Rp 0 – ≤ Rp 500
: Sangat rendah
> Rp 500 – ≤ Rp 1.000
: Rendah
> Rp 1.000 – ≤ Rp 1.500
: Tinggi
> Rp 1.500
: Sangat tinggi
Hasil pengklasifikasian dividen kas dapat dilihat pada lampiran VI. Berikut ini adalah tabel dividen kas setelah diklasifikasikan. Tabel 5.6 Tabel Dividen Kas Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Total
Frequency 69 15 5 11 100
Percent 69,0 15,0 5,0 11,0 100,0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.6, sebanyak 69 perusahaan atau 69% dari keseluruhan perusahaan membagikan dividen kas sangat rendah. Sebanyak 15 perusahaan atau 15% dari keseluruhan perusahaan membagikan dividen kas rendah. Sebanyak 5 perusahaan atau 5% dari keseluruhan perusahaan membagikan dividen kas tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Sebanyak 11 perusahaan atau 11% dari keseluruhan perusahaan membagikan dividen kas sangat tinggi. b. Statistik Deskriptif Laba Akuntansi Tabel di bawah ini merupakan hasil statistik deskriptif variabel laba akuntansi. Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Laba Akuntansi Laba Akuntansi Valid 100 N Missing 0 7.195.528.733.000 Range 10.316.267.000 Minimum 7.205.845.000.000 Maximum Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.7, terdapat 100 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang. Range, perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar Rp 7.195.528.733.000. Hal ini menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki sebaran data yang luas. 1) Laba Akuntansi Sangat Rendah Berdasarkan tabel 5.7, perolehan laba akuntansi yang sangat rendah adalah Rp 10.316.267.000. Angka laba akuntansi tersebut diperoleh oleh perusahaan Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2010. Berdasarkan data pada penelitian ini, perkembangan perolehan laba akuntansi selama tahun 2010-2014 mengalami perkembangan yang fluktuatif. Selama tahun 2010-2012 perolehan laba akuntansi Lionmesh Prima Tbk mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan. Permasalahan menurunnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
perolehan laba akuntansi dikarenakan adanya kenaikan pada bahan baku dan beban operasi perusahaan yang menyebabkan perolehan laba menjadi rendah atau menurun. 2) Laba Akuntansi Sangat Tinggi Perolehan laba akuntansi
yang sangat
tinggi
adalah Rp
7.205.845.000.000. Angka laba akuntansi tersebut diperoleh oleh perusahaan Gudang Garam Tbk pada tahun 2014. Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Walaupun pembagian laba akuntansi perusahaan sangat tinggi, tetapi perkembangan perolehan laba akuntansi selama tahun 20102014 mengalami tren yang fluktuatif. Perolehan laba akuntansi Gudang Garam Tbk mengalami peningkatan dan penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang membaik
dan
setiap
perusahaan
manufaktur
mengalami
pertumbuhan penjualan yang tinggi. Sebaliknya, perolehan laba akuntansi yang menurun dikarenakan adanya penurunan penjualan, kenaikan pada bahan baku dan beban operasi perusahaan. Hal ini menyebabkan perolehan laba menjadi rendah atau menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3) Histogram Laba Akuntansi Secara visual, laba akuntansi dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut:
Gambar 5.2: Histogram Laba Akuntansi Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data laba akuntansi. Berdasarkan gambar 5.2, perolehan laba akuntansi sebesar Rp 0 – Rp 2.000.000.000.000 terdapat 72 perusahaan. Perolehan laba akuntansi sebesar Rp 2.000.000.000.000 – Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
4.000.000.000.000 terdapat 8 perusahaan. Perolehan laba akuntansi sebesar Rp 4.000.000.000.000 – Rp 6.000.000.000.000 terdapat 9 perusahaan. Perolehan laba akuntansi sebesar Rp 6.000.000.000.000 – Rp 8.000.000.000.000 terdapat 11 perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengklasifikasikan laba akuntansi dengan kategori sebagai berikut (dalam milyar Rupiah). Rp 0 – ≤ Rp 2.000
: Sangat rendah
> Rp 2.000 – ≤ Rp 4.000
: Rendah
> Rp 4.000 – ≤ Rp 6.000
: Tinggi
> Rp 6.000
: Sangat tinggi
Hasil pengklasifikasian laba akuntansi dapat dilihat pada lampiran VII. Berikut ini adalah tabel laba akuntansi setelah diklasifikasikan. Tabel 5.8 Tabel Laba Akuntansi
Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Total
Frequency 71 9 5 15 100
Percent 72,0 8,0 9,0 11,0 100,0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.8, sebanyak 71 perusahaan atau 71% dari keseluruhan perusahaan membagikan laba akuntansi sangat rendah. Sebanyak 9 perusahaan atau 9% dari keseluruhan perusahaan memperoleh laba akuntansi rendah. Sebanyak 5 perusahaan atau 5% dari keseluruhan perusahaan memperoleh laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
akuntansi tinggi. Sebanyak 15 perusahaan atau 15% dari keseluruhan perusahaan memperoleh laba akuntansi sangat tinggi. c. Statistik Deskriptif Market to Book Value of Asset Tabel berikut ini merupakan hasil statistik deskriptif variabel market to book value of asset. Tabel 5.9 Statistik Deskriptif Market to Book Value of Asset Market to Book Value of Asset Valid 100 N Missing 0 6,97 Range ,27 Minimum 7,24 Maximum Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.9, terdapat 100 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang. Range, perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar 6,97. Hal ini menunjukkan bahwa nilai market to book value of asset memiliki sebaran data yang luas. 1) Market to Book Value of Asset Sangat Rendah Berdasarkan tabel di atas, market to book value of asset yang sangat rendah adalah 0,27. Nilai market to book value o f asset tersebut diperoleh perusahaan Lion Metal Works Tbk pada tahun 2012. Market to book value of asset (MKTBA) digunakan untuk mengukur prospek pertumbuhan perusahaan berdasarkan banyaknya aset yang digunakan dalam menjalankan bisnis perusahaan. MKTBA sebesar 0,27 menjelaskan prospek pertumbuhan perusahaan Lion Metal Works Tbk hanya sebesar 27% dari total aset yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
menjalankan bisnis perusahaan. Prospek pertumbuhan sebesar 27% menggambarkan Lion Metal Works Tbk tidak mengalami pertumbuhan karena tidak dapat mengelola secara efektif aset yang tersedia
untuk
menjalankan
kegiatan
bisnis
perusahaan.
Berdasarkan data penelitian ini, perkembangan nilai market to book value of asset Lion Metal Works Tbk selama tahun 2010-2014 mengalami
perkembangan
yang
fluktuatif.
Hal
tersebut
diindikasikan oleh harga kapitalisasi pasar perusahaan berupa jumlah lembar saham beredar dan harga per lembar saham yang berubah-ubah. 2) Market to Book Value of Asset Sangat Tinggi Nilai market to book value of asset yang sangat tinggi adalah 7,24. Nilai market to book value of asset tersebut diperoleh perusahaan Delta Djakarta Tbk pada tahun 2013. Market to book value of asset (MKTBA) digunakan untuk mengukur prospek pertumbuhan perusahaan berdasarkan banyaknya aset yang digunakan dalam menjalankan bisnis perusahaan. MKTBA sebesar 7,24 mempunyai arti prospek pertumbuhan perusahaan Delta Djakarta Tbk sebesar 724% dari total aset yang digunakan untuk menjalankan bisnis perusahaan. Prospek pertumbuhan sebesar 724% menggambarkan Delta Djakarta Tbk mengalami pertumbuhan karena dapat mengelola secara efektif aset yang tersedia untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Berdasarkan data penelitian ini, nilai market to book value of asset Delta Djakarta Tbk mempunyai angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
yang sangat tinggi dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini. Walaupun nilai market to book value of asset perusahaan sangat tinggi tetapi perkembangan nilai market to book value of asset selama tahun 2010-2014 mengalami tren yang fluktuatif. Secara umum perkembangan market to book value of asset mengalami fluktuasi. Semakin tinggi nilai market to book value of asset, maka semakin besar aset yang digunakan perusahaan dalam bisnis, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat. Perusahaan yang berpotensi mengalami pertumbuhan (growth firm) mempunyai nilai market to book value of asset yang tinggi begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan (nongrowth firm) cenderung mempunyai nilai market to book value of asset yang rendah. Peningkatan dan penurunan yang terjadi disebabkan beberapa faktor yaitu harga penutupan saham perusahaan yang berubah-ubah setiap tahun. Hal lainnya diindikasikan oleh peningkatan dan penurunan total aktiva dan total ekuitas pada perusahaan. Hal ini yang menyebabkan nilai market to book value of asset dapat meningkat ataupun sebaliknya menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
3) Histogram Market to Book Value of Asset Secara visual, market to book value of asset dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut.
Gambar 5.3: Histogram Market to Book Value of Asset Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data market to book value of asset. Berdasarkan gambar 5.3, market to book value of asset sebesar 0,00 – 2,00 terdapat 50 perusahaan. Market to book value of asset sebesar 2,00 – 3,99 terdapat 36 perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Market to book value of asset sebesar 4,00 – 6,00 terdapat 8 perusahaan. Market to book value of asset sebesar 6,00 – 8,00 terdapat 6 perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengklasifikasikan market to book value of asset dengan kategori sebagai berikut. 0,00 – ≤ 2,00
: Sangat rendah
> 2,00 – ≤ 4,00
: Rendah
> 4,00 – ≤ 6,00
: Tinggi
> 6,00
: Sangat tinggi
Hasil pengklasifikasian market to book value of asset dapat dilihat pada lampiran VIII. Berikut ini adalah tabel market to book value of asset setelah diklasifikasikan. Tabel 5.10 Tabel Market to Book Value of Asset
Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Total
Frequency 50 30 12 8 100
Percent 50,0 36,0 8,0 6,0 100,0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.10, sebanyak 50 perusahaan atau 50% dari keseluruhan perusahaan mempunyai market to book value of asset sangat rendah. Sebanyak 30 perusahaan atau 30% dari keseluruhan perusahaan mempunyai market to book value of asset rendah. Sebanyak 12 perusahaan atau 12% dari keseluruhan perusahaan mempunyai market to book value of asset tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Sebanyak 8 perusahaan atau 8% dari keseluruhan perusahaan mempunyai market to book value of asset sangat tinggi. d. Statistik Deskriptif Current Ratio Tabel berikut ini merupakan hasil statistik deskriptif variabel current ratio. Tabel 5.11 Statistik Deskriptif Current Ratio Current Ratio N
Valid Missing
Range Minimum Maximum
100 0 8,30 1,14 9,44
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.11, terdapat 100 data valid dan tidak ada data missing. Data missing 0 menjelaskan tidak ada nilai atau data yang hilang. Range, perbedaan jarak antara nilai maksimum dan minimum, sebesar 8,30. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio memiliki sebaran data yang luas. 1) Current Ratio Terendah Berdasarkan tabel 5.11, current ratio yang sangat rendah adalah 1,14. Current ratio tersebut diperoleh perusahaan Trias Sentosa Tbk pada tahun 2013. Current ratio menjelaskan seberapa besar aktiva lancar menjamin pembayaran hutang lancar. Hasil penghitungan current ratio sebesar 1,14 atau di atas 100% mempunyai arti bahwa aktiva lancar perusahaan dapat menutupi semua hutang lancar karena aktiva lancar jumlahnya jauh di atas jumlah hutang lancar. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan current ratio Trias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Sentosa Tbk yang terendah terjadi pada periode tahun 2013 di mana pada periode tahun 2010-2014 mengalami perkembangan yang fluktuatif. 2) Current Ratio Tertinggi Current ratio yang sangat tinggi adalah 9,44. Current ratio tersebut diperoleh perusahaan Lion Metal Works Tbk pada tahun 2010. Current ratio menjelaskan seberapa besar aktiva lancar menjamin pembayaran hutang lancar. Hasil penghitungan current ratio sebesar 9,44 atau di atas 100% mempunyai arti bahwa aktiva lancar perusahaan dapat menutupi semua hutang lancar karena aktiva lancar jumlahnya jauh di atas jumlah hutang lancar. Berdasarkan data yang digunakan pada penelitian ini, perkembangan nilai current ratio Lion Metal Works Tbk selama tahun 2010-2014 mengalami perkembangan yang fluktuatif. Secara umum perkembangan current ratio tahun 2010-2014 mengalami fluktuasi. Perusahaan yang mempunyai current ratio rendah berarti nilai utang lancar dapat melebihi atau mendekati nilai aktiva lancar perusahaan. Perusahaan yang mempunyai current ratio rendah biasanya diindikasikan mempunyai masalah likuidasi yang belum terselesaikan. Sebaliknya, semakin tinggi current ratio perusahaan juga berarti kurang bagus, karena hal tersebut menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3) Histogram Current Ratio Secara visual, current ratio dapat dijelaskan dengan gambar histogram berikut.
Gambar 5.4: Histogram Current Ratio Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Histogram
merupakan
tampilan
bentuk
grafis
untuk
menunjukkan distribusi data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Berdasarkan histogram, peneliti dapat mengklasifikasi data current ratio. Berdasarkan gambar 5.4, current ratio sebesar 0,00 – 2,00 terdapat 26 perusahaan. Current ratio sebesar 2,00 – 4,00 terdapat 47 perusahaan. Current ratio sebesar 4,00 – 6,00 terdapat 15 perusahaan. Current ratio sebesar 6,00 – 8,00 terdapat 9 perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Current ratio sebesar 8,00 – 10,00 terdapat 3 perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengklasifikasikan current ratio dengan kategori sebagai berikut. 0,00 – ≤ 2,00
: Sangat tidak lancar
> 2,00 – ≤ 4,00
: Tidak lancar
> 4,00 – ≤ 6,00
: Lancar
> 6,00
: Sangat lancar
Hasil pengklasifikasian current ratio dapat dilihat pada lampiran IX. Berikut ini adalah tabel current ratio setelah diklasifikasikan. Tabel 5.12 Tabel Current Ratio
Sangat Tidak Lancar Tidak lancar Lancar Sangat Lancar Total
Frequency Percent 26 26,0 47 47,0 15 15,0 12 12,0 100 100,0
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.12, sebanyak 26 perusahaan atau 26% dari keseluruhan perusahaan mempunyai current ratio sangat tidak lancar. Sebanyak 47 perusahaan atau 47% dari keseluruhan perusahaan mempunyai current ratio tidak lancar. Sebanyak 15 perusahaan atau 15% dari keseluruhan perusahaan mempunyai current ratio lancar. Sebanyak 12 perusahaan atau 12% dari keseluruhan perusahaan mempunyai current ratio sangat lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
4. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) a. Analisis Tabulasi Silang Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas Tabel di bawah ini merupakan output analisis tabulasi silang laba akuntansi dengan kebijakan dividen kas. Tabel 5.13 Tabulasi Silang Laba Akuntansi dengan Dividen Kas Klasifikasi Laba Akuntansi
Klasifikasi Dividen Kas
Total
Sangat Rendah 69
Rendah
Tinggi
0
Rendah
2
Tinggi Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Total
0
Sangat Tinggi 0
69
9
2
2
15
0
0
2
3
5
0
0
1
10
11
71
9
5
15
100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.13, perusahaan yang mempunyai laba akuntansi sangat rendah dan dividen kas sangat rendah berjumlah 69 perusahaan. Laba akuntansi rendah dan dividen kas rendah berjumlah 9 perusahaan. Laba akuntansi tinggi dan dividen kas tinggi berjumlah 2 perusahaan. Laba akuntansi sangat tinggi dan dividen kas sangat tinggi berjumlah 10 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel symmentric measures berikut ini. Tabel 5.14 Tabel Symmentric Measures Laba Akuntansi dengan Dividen Kas Value Ordinal by Ordinal Spearman Correlation N of Valid Cases Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
0,960 100
Approximate Significance 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Tabel 5.13 menunjukkan nilai approximate significance sebesar 0,000 < 0,05 menjelaskan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan. Approximate significance menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan adalah sebesar 0%, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditoleransi oleh peneliti < 5%. Nilai Spearman’s rho sebesar 0,960. Hal ini berarti kekuatan (strength) hubungan laba akuntansi dengan kebijakan dividen kas adalah sangat kuat. Nilai Spearman’s rho positif, hal ini berarti arah hubungan kedua variabel positif. Secara visual untuk menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan pada chart berikut:
Gambar 5.5: Bar Chart Hubungan Laba Akuntansi dengan Dividen Kas Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
b. Analisis Tabulasi Silang Market to Book Value of Asset dengan Dividen Kas Tabel di bawah ini merupakan output analisis tabulasi silang MKTBA dengan kebijakan dividen kas. Tabel 5.15 Tabulasi Silang MKTBA dengan Dividen Kas Klasifikasi MKTBA
Klasifikasi Dividen Kas
Sangat Rendah 41
Rendah 19
Rendah
2
Tinggi
2
Sangat Rendah
Sangat Tinggi Total
Tinggi
Total
4
Sangat Tinggi 5
69
4
6
3
15
2
1
0
5
5
5
1
0
11
50
30
12
8
100
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Keterangan: MKTBA : Market to Book Value of Asset Berdasarkan tabel 5.15, perusahaan yang mempunyai market to book value of asset sangat rendah dan klasifikasi dividen kas sangat rendah berjumlah 41 perusahaan. Market to book value of asset rendah dan dividen kas rendah berjumlah 4 perusahaan. Market to book value of asset tinggi dan dividen kas tinggi berjumlah 1 perusahaan. Market to book value of asset sangat tinggi dan dividen kas sangat tinggi berjumlah 0 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel symmentric measures berikut ini. Tabel 5.16 Tabel Symmentric Measures MKTBA dengan Dividen Kas
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation N of Valid Cases Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Value Approximate Significance 0,244 0,014 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Tabel 5.16 menunjukkan nilai approximate significance sebesar 0,014 < 0,05 menjelaskan bahwa hubungan kedua variabel adalah signifikan. Approximate significance menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan adalah sebesar 1,4%, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditoleransi oleh peneliti < 5%. Nilai Spearman’s rho sebesar 0,244. Hal ini berarti kekuatan (strength) hubungan investment opportunity set dengan kebijakan dividen kas adalah lemah. Nilai Spearman’s rho positif, hal ini berarti hubungan kedua variabel positif. Secara visual untuk menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan pada chart berikut:
Gambar 5.6: Bar Chart Hubungan MKTBA dengan Dividen Kas Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
c. Analisis Tabulasi Silang Current Ratio dengan Dividen Kas Tabel di bawah ini merupakan output analisis tabulasi silang current ratio dengan dividen kas. Tabel 5.17 Tabulasi Silang Current Ratio dengan Kebijakan Dividen Kas Klasifikasi Current Ratio
Klasifikasi Dividen Kas
Total
Sangat Tidak Lancar 16
Tidak Lancar
Lancar
Sangat Lancar
31
13
9
69
Rendah
2
10
1
2
15
Tinggi
2
3
0
0
5
Sangat Tinggi
6
3
1
1
11
26
47
15
12
100
Sangat Rendah
Total
Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.17, perusahaan yang mempunyai current ratio sangat lancar dan dividen kas sangat rendah berjumlah 9 perusahaan. Current ratio lancar dan dividen kas rendah berjumlah 1 perusahaan. Current ratio tidak lancar dengan dividen kas tinggi berjumlah 3 perusahaan. Current ratio sangat tidak lancar dengan dividen kas sangat tinggi berjumlah 6 perusahaan. Kekuatan dan arah hubungan dapat dijelaskan dengan tabel symmentric measures berikut ini. Tabel 5.18 Tabel Symmentric Measures Current Ratio dengan Kebijakan Dividen Kas Value Ordinal by Ordinal Spearman Correlation N of Valid Cases Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
Approximate Significance -0,176 0,079 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Tabel 5.18 menunjukkan nilai approximate significance sebesar 0,079 > 0,05 menjelaskan bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan. Approximate significance menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan adalah sebesar 7,9%, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditoleransi oleh peneliti > 5%. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak mempunyai hubungan dengan kebijakan dividen kas. Secara visual untuk menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan pada chart berikut:
Gambar 5.7: Bar Chart Hubungan Current Ratio dengan Dividen Kas Sumber: data sekunder yang diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
B. Pembahasan 1. Hubungan Laba Akuntansi dengan Kebijakan Dividen Kas Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan sangat kuat dan positif antara laba akuntansi dengan kebijakan dividen kas. Hubungan yang sangat kuat menjelaskan laba akuntansi mempunyai kecenderungan sangat kuat dalam mempengaruhi kebijakan dividen kas. Arah hubungan yang positif menjelaskan bahwa laba akuntansi mempunyai hubungan yang searah dengan kebijakan dividen kas. Hal ini berarti laba akuntansi yang tinggi cenderung mempengaruhi kebijakan dividen kas tinggi. Sebaliknya, laba akuntansi yang rendah cenderung mempengaruhi kebijakan dividen kas rendah. Menurut Suwardjono (2005: 456), laba akuntansi dengan berbagai interpretasi dapat dijadikan dasar kebijakan pembagian dividen kas perusahaan. Semakin tinggi laba akuntansi yang diperoleh oleh perusahaan, maka semakin tinggi pula kesempatan para pemegang saham untuk menerima dividen kas atas modal yang telah diinvestasikan. Jika laba perusahaan meningkat, maka perusahaan memiliki kemampuan yang besar untuk mengalokasikan laba yang diperoleh untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas maupun untuk investasi perusahaan ataupun untuk menjaga kelangsungan kinerja perusahaan (Triyanto et al., 2014: 3). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu (2010), Wahyuni dan Subagyo (2013), Antika (2014), dan Nadapdap (2013). Sitepu (2010) menyimpulkan bahwa laba akuntansi mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
hubungan yang kuat dan positif dengan kebijakan dividen kas. Semakin besar perolehan laba akuntansi perusahaan, maka kemungkinan besar perusahaan dapat membayar dividen dalam bentuk kas kepada para investor. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa laba akuntansi mempunyai kecenderungan berpengaruh dalam pembagian dividen kas kepada para pemegang saham. Sebaliknya, semakin rendah perolehan laba akuntansi perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan membagi dividen kas dengan jumlah yang rendah, bahkan perusahaan cenderung untuk tidak akan membagikan dividen dalam bentuk kas.
2. Hubungan Investment Opportunity Set dengan Kebijakan Dividen Kas Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa terdapat hubungan lemah dan positif antara investment opportunity set dengan kebijakan dividen kas. Hubungan yang lemah menjelaskan investment opportunity set mempunyai kecenderungan yang lemah dalam mempengaruhi kebijakan dividen kas. Arah hubungan yang positif menjelaskan bahwa investment opportunity set mempunyai hubungan yang searah dengan kebijakan dividen kas. Hal ini berarti tinggi dan rendah investment opportunity set, tidak memiliki kecenderungan mempengaruhi kebijakan dividen kas. Kebijakan dividen kas sangat dipengaruhi oleh peluang investasi dan ketersediaan dana guna membiayai investasi baru. Hal ini menyebabkan kebijakan residual (Brigham dan Hostuon, 2006: 40) atau residual theory of dividend, yaitu dividen yang dibayarkan jika ada pendapatan sisa setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
mendapatkan investasi baru. Investment opportunity set yang memberikan keuntungan tinggi bagi perusahaan tidak selalu diartikan dividen kas yang dibayarkan akan kecil atau tidak dibayarkan, tetapi dapat diartikan mendapatkan prospek yang menjanjikan di masa yang akan datang untuk dapat membayar dividen kas yang lebih tinggi, sehingga dapat dikatakan perusahaan tersebut berpotensi mengalami pertumbuhan (growth firm) (Sigalingging, 2012: 11). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fistyarini dan Kusmuriyanto (2015). Fistyarini dan Kusmuriyanto (2015) menyimpulkan bahwa investment opportunity set berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen kas. Investment opportunity set merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan dividen kas yang lebih besar. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa terdapat pengaruh positif investment opportunity set terhadap kebijakan dividen kas. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2013), Mariah (2012), Nurjanah (2012), dan Rahmiati dan Rahim (2013). Hastuti (2013) menyimpulkan bahwa investment opportunity set berpengaruh secara negatif terhadap kebijakan dividen kas. Proksi investment opportunity set berkorelasi dengan pertumbuhan, sehingga perusahaan yang memiliki investment opportunity set tinggi juga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
peluang pertumbuhan yang tinggi. Sebagai salah satu alternatif untuk membiayai peluang tersebut adalah dengan menurunkan pembagian dividen, yang berarti variabel investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. 3. Hubungan Likuiditas dengan Kebijakan Dividen Kas Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara likuiditas dengan kebijakan dividen kas. Hal ini berarti lancar dan tidak lancar likuiditas, tidak memiliki kecenderungan mempengaruhi kebijakan dividen kas. Perusahaan yang sedang tumbuh secara rendabel, mungkin tidak begitu kuat posisi likuiditasnya karena sebagian besar dananya dari aktiva tetap dan modal kerja. Hal tersebut berarti kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen sangat terbatas. Menurut Kasmir (2008: 135), apabila likuiditas rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang lancar. Berdasarkan penjelasan tersebut, likuiditas suatu perusahaan ditentukan oleh keputusan-keputusan dibidang investasi dan cara pemenuhan kebutuhan dananya. Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek harus mempunyai alat-alat likuid berupa aset lancar yang jumlahnya harus lebih besar dari jumlah kewajiban-kewajiban dan harus segera dipenuhi (Riyanto, 2008: 25). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sandy (2013). Sandy (2013) menyimpulkan bahwa likuiditas tidak mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen kas. Likuiditas yang rendah menunjukkan perusahaan dianggap tidak berhasil dalam membayar kewajiban lancar. Semakin besar aset lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan utang lancar, maka semakin besar tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aset yang banyak menganggur. Hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba dan mempengaruhi kebijakan dividen kas menjadi rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa: 1. Laba akuntansi mempunyai hubungan sangat kuat dan positif dengan kebijakan dividen kas. 2. Investment opportunity set mempunyai hubungan lemah dan positif dengan kebijakan dividen kas. 3. Likuiditas tidak mempunyai hubungan dengan kebijakan dividen kas.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan mengandung beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Penentuan periode penelitian selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2010-2014, membuat populasi sasaran yang diperoleh sedikit. Hal tersebut berdasarkan kriteria perusahaan yang membagikan dividen setiap tahun masih sangat jarang untuk perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia. 2. Penentuan populasi sasaran hanya menggunakan sampel perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah saja.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
3. Pada penelitian ini dipengaruhi oleh industry effect. Data berasal dari perusahaan manufaktur dengan sub sektor yang berbeda. Hal ini mengakibatkan data ekstrem yang cukup banyak dan data yang dihasilkan bersifat heterogen.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, agar perusahaan mampu menyampaikan informasi yang cukup kepada investor mengenai perkembangan perusahaan. Selain itu, perusahaan dapat meminimalkan risiko kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan, sehingga nilai perusahaan meningkat dan menarik minat para investor untuk berinvestasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya, menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai dasar generalisasi. 3. Bagi peneliti selanjutnya, tidak hanya menggunakan kriteria populasi sasaran perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputra, Gunawan dan Marwan Asri. 2003. Anggaran Perusahaan. BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Andriyani, Maria. 2008. “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set dan Profitability terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada perusahaan Automotive di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006)”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Antika, Merri. 2014. “Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai dan Arus Kas Pendanaan terhadap Kebijakan Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20092011” Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru. Belkaoui, Ahmed Riahi, 2007. Teori Akuntansi. Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Boedijoewono, Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis. Jilid 1 (Deskriptif). Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta. Brigham, F. Eugene, dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Buku Dua. Salemba Empat, Jakarta. Brigham, F. Eugene, dan Joel F. Houston. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat, Jakarta. Carter dan Usry. 2002. Akuntansi Biaya Jilid 1 (Edisi 13). Salemba Empat, Yogyakarta. Cooper, Donald R. Dan C. William Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis Jilid 1 & 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. Sitepu, Fitri Anita BR. 2010. “Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai dengan Dividen Kas”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Gaver, Jennifer J., dan Kenneth M.Gaver. 1993. “Additional Evidence On The Association Between The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies.” Journal Of Accounting And Economics, 16: 125-160. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hadi, Syamsul. 2006. Metodeologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi & Keuangan. Ekonisia, Yogyakarta. Hanafi, Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Haruman, Tendi. 2008. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak. Hastuti, Dwi. 2013. “Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 46. Salemba Empat, Jakarta. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Press, Jakarta. Mariah, Meythi dan Martusa. 2012. “Pengaruh Profitabilitas dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Emiten Pembentuk Indeks LQ 45 Periode 20082010” SNAB 27 Maret 2012. Jakarta: Universitas Kristen Maranatha. Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan, Ekonusa. Yogyakarta. Myers, S. 2012. “Determinants of Corporate Borrowing”. Journal of Financial Economics. Miller, Merton. H., dan Franco Modigliani, 2008.“Dividend policy, growth, and the valuation of shares”, Journal of Business. Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, YPKN, Yogyakarta. Muqodim. 2005. Teori Akuntansi, Edisi ke-1, Ekonisia, Yogyakarta. Nadapdap, Lungguk. 2013. “Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan. Norpratiwi, Agustina M.V. 2004. “Analisis Korelasi Investment Opportunity Set terhadap Return Saham (Pada saat Pelaporan Keuangan Perusahaan). Tesis. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Nurjanah, Novia Dian Ratri. 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set dan Debt to Equity Ratio terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Akuntansi. Universitas Semarang. Pradana, Salvatore Wika Lingga dan I Putu Sugiartha Sanjaya. (2014). “Pengaruh Profitabilitas dan Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio”. Jurnal Akuntansi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi-UGM, Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi-UGM. Yogyakarta. Sandjaja, Ridwan S dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 1. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit PT. Prehanilindo. Sandy, Ahmad. 2013. “ Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen Kas”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya. Sawir, Agnes. 2009. Analisia Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sigalingging, Angela Surya. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Tunai dengan Debt to Equity Ratio sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Simamora, Henry. 2001. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Skousen, Fred K., Stice, Earl K. dan James D. Stice. 2001. Intermediate Accounting. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Smith, C.W. Jr. dan R.L. Watts. 1992. “The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal of Finansial Economics 32: 263-292. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Penerbit CV Alfabeta, Bandung. Suharli, M. 2004. “Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen”. Tesis Magister Akuntansi (Tidak Dipublikasikan). Jakarta. Suharli, Michelle. 2007. “Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode (2002-2003)”. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Sukmalana, Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja (Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja). Jakarta: Intermedia Personalia Utama. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta: BPFE. Suwardjono. 2010. Akuntansi Pengantar 1: Proses Penciptaan Data Pendekatan Sistem. BPFE, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Syamsuddin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Eaja Grafindo Persada. Triyanto, Zulbahridar dan R. Adri Satriawan. 2014. “Analisis pengaruh laba akuntansi dan arus kas terhadap dividen kas”. Jurnal Jom FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014, Universitas Riau Pekanbaru. Wahyuni dan Subagyo. 2013. “Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasional dan Likuiditas Perusahaan terhadap Pembayaran Dividen Kas”. Jurnal Akuntansi, Cahaya Aktiva Vol.03 No.01, Maret 2013. Waston D. and Head A , 2007. Corporate Finance Principles &Practice , Fourth Edition. Weston, J.Fred and Copeland, Thomas E. 2010. Managerial Finance. CBS Collage Publishing. Wiksuana, B., Wiagustini dan Panji Sedana. 2001. Buku Ajar Manajemen Keuangan. UPT Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
LAMPIRAN I DAFTAR PERUSAHAAN POPULASI SASARAN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MEREK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
LAMPIRAN II DATA PEMBAYARAN DIVIDEN KAS TAHUN 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MEREK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
DIVIDEN KAS (Rp) 34.720.000.000 506.130.000.000 643.774.000.000 152.095.561.000 1.250.657.000.000 59.097.000.000 2.904.849.877 816.580.000.000 827.946.000.000 10.359.000.000 234.375.610.551 6.406.073.525 288.691.575 109.725.898.000 84.658.400.000 1.472.581.786.000 129.570.197.400 122.960.368.892 43.347.786.334 270.000.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
DIVIDEN KAS TAHUN 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
DIVIDEN KAS (Rp) 34.720.000.000 456.525.109.760 652.640.000.000 171.895.005.000 1.727.450.000.000 44.622.000.000 48.435.607.389 1.167.797.000.000 967.786.000.000 756.182.000.000 549.527.564.394 10.204.577.000 467.731.875 99.810.638.000 84.658.400.000 1.472.581.786.000 115.173.509.385 56.792.731.001 61.846.747.657 215.251.540.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
DIVIDEN KAS TAHUN 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MLBI SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
DIVIDEN KAS (Rp) 34.720.000.000 404.857.572.000 688.716.000.000 187.830.906.000 1.924.088.000.000 34.770.000.000 91.546.184.457 1.536.575.000.000 827.946.000.000 159.604.000.000 890.627.320.090 15.332.542.500 700.925.450 185.699.699.000 651.311.000.000 1.962.720.885.000 187.156.951.800 99.076.072.973 55.902.643.125 260.838.811.350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
DIVIDEN KAS TAHUN 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
DIVIDEN KAS (Rp) 34.720.000.000 419.316.771.000 754.308.000.000 191.869.037.000 1.539.270.000.000 93.873.000.000 38.757.163.920 1.624.380.000.000 1.658.442.000.000 212.804.000.000 890.627.320.090 20.557.419.062 1.123.104.535 79.356.638.000 176.314.320.000 2.181.263.329.000 122.372.000.000 97.615.308.360 27.914.034.588 260.777.123.850
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
DIVIDEN KAS TAHUN 2014 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
DIVIDEN KAS (Rp) 34.720.000.000 402.447.705.500 754.308.000.000 192.158.000.000 1.539.270.000.000 34.799.000.000 9.688.367.980 1.246.821.000.000 3.312.009.000.000 106.402.000.000 796.877.075.870 20.525.197.750 2.158.305.750 139.752.919.000 205.700.037.470 2.416.611.132.000 223.149.000.000 148.219.335.698 14.022.810.098 261.013.141.350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
LAMPIRAN III DATA LABA AKUNTANSI TAHUN 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
LABA AKUNTANSI (Rp) 439.009.000.000 1.394.261.000.000 2.818.227.000.000 192.972.439.000 5.631.296.000.000 1.120.440.000.000 68.891.685.165 5.432.375.000.000 4.248.476.000.000 1.436.855.000.000 1.770.434.609.435 50.270.400.829 10.316.267.000 157.318.093.000 658.358.847.453 4.722.623.381.000 204.764.888.090 260.026.707.893 175.300.786.505 629.492.861.436
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
LABA AKUNTANSI TAHUN 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
LABA AKUNTANSI (Rp) 446.661.000.000 1.255.083.000.000 2.974.580.000.000 204.871.170.000 6.614.971.000.000 855.681.000.000 55.322.166.080 6.352.389.000.000 4.708.156.000.000 872.309.000.000 1.987.259.361.668 67.194.615.167 15.147.641.116 283.226.816.000 626.440.817.709 5.089.952.338.000 279.598.030.634 293.026.805.000 180.428.671.520 740.100.267.340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
LABA AKUNTANSI TAHUN 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
LABA AKUNTANSI (Rp) 463.812.000.000 1.263.368.000.000 3.376.499.000.000 287.505.070.000 5.530.646.000.000 1.457.400.000.000 58.881.731.387 6.316.960.000.000 6.239.550.000.000 1.364.891.000.000 2.308.017.092.492 103.652.045.381 45.070.617.424 145.914.877.000 959.815.066.914 6.287.454.009.000 369.687.759.532 336.281.961.008 80.748.964.071 812.379.718.258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
LABA AKUNTANSI TAHUN 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
LABA AKUNTANSI (Rp) 450.753.000.000 1.268.604.000.000 3.451.333.000.000 358.395.988.000 5.936.204.000.000 166.473.000.000 48.442.303.122 4.666.958.000.000 6.595.154.000.000 895.947.000.000 2.572.522.717.231 85.027.065.076 19.437.691.207 234.707.739.000 1.356.073.496.557 6.920.399.734.000 458.595.417.885 323.204.864.975 72.553.777.173 829.935.403.086
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
LABA AKUNTANSI TAHUN 2014 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
LABA AKUNTANSI (Rp) 597.807.000.000 1.108.055.000.000 2.106.892.000.000 379.519.000.000 7.205.845.000.000 394.059.000.000 75.826.220.743 6.229.297.000.000 6.789.602.000.000 542.549.000.000 2.763.700.548.048 62.857.739.316 11.006.796.283 205.058.431.000 326.361.377.187 7.090.765.967.000 541.150.000.000 381.882.728.642 63.101.740.322 742.732.619.498
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
LAMPIRAN IV DATA MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET TAHUN 2010 No.
Kode Emiten
Nama Emiten
Total Aset (Rp)
Total Ekuitas (Rp)
Jumlah Lembar Saham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
2.372.657.000.000 5.585.852.000.000 4.274.636.000.000 708.583.733.000 30.741.679.000.000 10.371.567.000.000 347.473.064.455 20.077.994.000.000 15.346.146.000.000 6.981.107.000.000 7.032.496.663.288 303.899.974.798 78.200.046.845 434.768.493.000 4.399.191.135.535 15.562.998.946.000 1.067.103.249.531 1.091.583.115.098 2.029.558.232.720 3.589.595.911.220
1.842.925.000.000 3.860.827.000.000 6.518.276.000.000 577.667.914.000 21.197.162.000.000 3.526.597.000.000 240.128.403.799 16.784.671.000.000 13.100.598.000.000 6.979.762.000.000 5.373.784.301.200 259.928.517.672 46.785.338.474 363.016.663.000 1.991.294.908.556 12.139.752.888.000 519.374.643.869 630.982.040.872 1.237.981.945.814 2.604.104.062.843
434.000.000 771.157.280 16.422.807.040 16.013.181 1.924.088.000 3.484.800.000 1.050.000.000 8.780.426.500 3.681.231.699 2.071.732.660 10.156.014.422 52.016.000 9.600.000 22.400.000 766.584.000 5.931.520.000 1.439.668.860 49.536.000 2.808.000.000 4.500.000.000
MKTBA=
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Harga Penutupan Saham (Rp) 5.800 13.950 1.840 120.000 40.000 2.300 2.010 4.875 15.950 3.150 3.250 3.800 4.800 96.500 10.750 9.450 1.070 39.000 270 1.710
MKTBA (%) 1,28 2,23 6,54 2,90 2,81 1,43 6,38 2,30 3,97 0,93 4,93 0,80 0,99 5,14 2,42 3,82 1,96 2,19 0,76 2,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET TAHUN 2011 No.
Kode Emiten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten
Total Aset (Rp)
Total Ekuitas (Rp)
Jumlah Lembar Saham
Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
2.690.595.000.000 6.964.227.000.000 5.250.245.000.000 696.166.676.000 39.088.705.000.000 11.554.143.000.000 355.579.996.944 24.501.734.000.000 18.151.331.000.000 8.266.417.000.000 8.274.554.112.840 365.815.749.593 98.019.132.648 584.388.578.000 6.599.845.533.328 19.661.602.767.000 1.136.857.942.381 1.339.570.029.820 2.132.449.783.092 4.250.374.395.321
2.145.200.000.000 4.722.894.000.000 6.189.470.000.000 572.935.427.000 24.550.928.000.000 4.430.825.000.000 290.586.357.773 31.610.225.000.000 15.733.951.000.000 3.785.347.000.000 1.758.619.054.414 302.060.465.373 57.202.680.156 494.181.710.000 2.424.669.292.434 14.615.096.979.000 670.612.341.979 760.541.257.156 1.326.420.630.289 3.045.935.747.008
434.000.000 3.855.786.400 16.422.807.040 16.013.181 1.924.088.000 3.484.800.000 1.050.000.000 8.780.426.500 3.681.231.699 2.071.732.660 10.156.014.422 52.016.000 9.600.000 22.400.000 766.584.000 5.931.520.000 1.439.668.860 49.536.000 2.808.000.000 4.500.000.000
MKTBA=
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Harga MKTBA Penutupan (%) Saham (Rp) 6.550 1,26 3.400 2,20 2.150 6,55 111.500 2,74 62.050 3,43 3.000 1,52 475 1,59 4.600 1,36 17.050 3,59 3.825 1,50 3.400 4,96 5.250 0,92 5.000 0,91 132.500 5,23 14.250 2,29 11.450 3,71 1.360 2,13 50.000 2,28 390 0,89 2.550 2,98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET TAHUN 2012
No.
Kode Emiten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
MKTBA=
Total Aset (Rp) 3.115.421.000.000 8.881.642.000.000 12.348.627.000.000 745.306.835.000 41.509.325.000.000 12.869.793.000.000 312.342.760.278 59.389.405.000.000 22.755.160.000.000 10.961.464.000.000 9.417.957.180.958 433.497.042.140 128.547.715.366 569.430.951.000 8.302.506.241.903 26.579.083.786.000 1.556.214.342.213 1.522.663.914.388 2.188.129.039.119 4.632.984.970.719
Total Ekuitas (Rp)
Jumlah Lembar Saham
2.457.089.000.000 434.000.000 5.485.099.000.000 3.855.786.400 8.176.464.000.000 16.398.000.000 598.211.513.000 16.013.181 41.509.325.000.000 1.924.088.000 5.478.384.000.000 3.484.800.000 242.028.852.241 1.050.000.000 34.140.237.000.000 8.780.426.500 19.418.738.000.000 3.681.231.699 4.763.327.000.000 2.132.104.582 7.371.643.614.897 50.780.072.110 371.829.387.027 52.016.000 97.525.195.182 9.600.000 416.741.865.000 22.400.000 3.067.850.327.238 766.584.000 18.164.854.648.000 5.931.520.000 910.119.059.264 1.439.668.860 898.164.900.513 495.360.000 1.352.992.459.388 2.808.000.000 3.353.156.079.810 4.500.000.000
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Harga Penutupan Saham (Rp) 8.300 3.700 3.650 255.000 56.300 2.225 375 5.850 22.450 6.150 1.060 1.040 1.050 152.000 20.000 15.850 2.525 6.650 345 3.725
MKTBA (%) 1,37 1,99 5,18 5,68 2,61 1,18 1,49 1,29 3,78 1,76 5,93 0,27 0,32 6,25 2,48 3,85 2,75 2,57 0,82 3,89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET TAHUN 2013 No.
Kode Emiten
Nama Emiten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
MKTBA=
Total Aset (Rp) 3.539.393.000.000 12.617.678.000.000 15.722.197.000.000 867.040.802.000 50.770.251.000.000 15.350.754.000.000 314.746.644.499 78.092.789.000.000 26.607.241.000.000 14.917.590.000.000 11.315.061.275.026 498.567.897.161 141.697.598.705 696.946.318.000 9.709.838.250.473 30.792.884.092.000 1.701.103.245.176 1.746.177.682.568 3.260.919.505.192 5.407.957.915.805
Total Ekuitas (Rp)
Jumlah Lembar Saham
2.760.727.000.000 9.558.754.000.000 9.950.900.000.000 676.557.993.000 50.770.251.000.000 5.724.343.000.000 225.742.774.790 38.373.129.000.000 26.607.241.000.000 5.245.222.000.000 8.499.957.965.575 415.784.337.843 110.468.094.376 512.218.622.000 3.938.760.819.650 21.803.975.875.000 1.006.799.010.307 1.035.650.413.675 1.709.677.140.374 3.862.951.854.240
434.000.000 4.819.733.000 16.398.000.000 16.013.181 1.924.088.000 3.484.800.000 927.204.500 8.780.426.500 3.681.231.699 10.660.522.910 46.875.122.110 52.016.000 9.600.000 22.400.000 894.347.989 5.931.520.000 1.439.668.860 495.360.000 2.808.000.000 4.500.000.000
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Harga Penutupan Saham (Rp) 7.000 3.650 3.375 380.000 42.000 1.680 295 6.600 20.000 1.220 1.250 12.000 8.000 189.000 26.000 14.150 3.450 7.700 250 3.250
MKTBA (%) 1,08 1,64 3,89 7,24 1,59 1,01 1,15 1,25 2,77 1,52 5,43 1,42 0,76 6,34 2,99 3,02 3,33 2,59 0,69 2,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET TAHUN 2014 No.
Kode Emiten
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten
Total Ekuitas (Rp)
Total Aset (Rp)
Jumlah Lembar Saham
Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
3.184.642.000.000 10.136.557.000.000 10.943.289.000.000 764.473.000.000 33.228.720.000.000 5.983.292.000.000 263.451.227.145 41.228.376.000.000 24.784.801.000.000 5.289.994.000.000 9.817.475.678.446 443.978.957.043 115.951.209.812 553.690.856.000 4.100.554.992.789 25.002.451.936.000 1.146.837.000.000 1.231.192.322.624 1.761.493.183.162 4.132.338.998.550
3.918.391.000.000 14.380.926.000.000 20.862.439.000.000 991.947.000.000 58.220.600.000.000 16.042.897.000.000 349.894.783.575 44.710.509.000.000 28.884.973.000.000 15.730.435.000.000 12.425.032.367.729 600.102.716.315 139.915.598.255 716.599.526.000 10.291.108.029.334 34.314.666.027.000 1.749.395.000.000 2.027.288.693.678 3.261.285.495.052 5.592.730.492.960
434.000.000 771.157.280 16.422.807.040 16.013.181 1.924.088.000 3.484.800.000 1.050.000.000 8.780.426.500 3.681.231.699 2.071.732.660 10.156.014.422 52.016.000 9.600.000 22.400.000 766.584.000 5.931.520.000 1.439.668.860 49.536.000 2.808.000.000 4.500.000.000
MKTBA=
Total Aset−Total Ekuitas+(Jumlah Lembar Saham ×Harga Penutup Saham) Total Aset
Harga Penutupan Saham (Rp) 5.800 13.950 1.840 120.000 40.000 2.300 210 4.875 15.950 3.150 3.250 3.800 4.800 96.500 10.750 9.450 1.070 39.000 270 1.710
MKTBA (%) 0,83 1,04 1,92 2,17 1,75 1,13 0,88 1,04 2,17 1,08 2,87 0,59 0,50 3,24 1,40 1,90 1,22 1,35 0,69 1,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
LAMPIRAN V DATA CURRENT RATIO TAHUN 2010 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
AKTIVA LANCAR (Rp) 1.283.712.000.000 2.199.725.000.000 4.274.636.000.000 565.953.705.000 22.908.293.000.000 4.489.184.000.000 308.787.313.269 20.077.994.000.000 7.484.807.000.000 4.435.214.000.000 5.037.270.000.000 271.268.000.000 52.938.000.000 491.725.826.000 2.684.853.761.819 7.345.867.929.000 661.698.000.000 716.491.254.741 721.342.396.512 2.642.065.792.798
UTANG LANCAR (Rp) 325.854.000.000 1.251.731.000.000 1.575.552.000.000 89.396.759.000 9.421.403.000.000 2.647.203.000.000 46.730.617.139 9.859.118.000.000 1.347.706.000.000 1.686.714.000.000 1.146.489.000.000 28.733.000.000 21.656.000.000 52.578.914.000 1.040.333.647.369 2.517.518.619.000 304.354.000.000 353.323.853.244 583.992.020.801 784.352.502.804
CR (%) 3,94 1,76 2,71 6,33 2,43 1,70 6,61 2,04 5,55 2,63 4,39 9,44 2,44 9,35 2,58 2,92 2,17 2,03 1,24 3,37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
CURRENT RATIO TAHUN 2011 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
AKTIVA LANCAR (Rp) 1.473.425.000.000 2.564.455.000.000 5.250.245.000.000 577.644.536.000 22.908.293.000.000 5.073.477.000.000 322.889.429.815 24.501.734.000.000 10.314.573.000.000 4.932.300.000.000 5.956.123.000.000 327.815.000.000 74.304.000.000 491.725.826.000 4.095.298.705.091 7.646.144.851.000 718.941.000.000 837.114.048.212 820.792.293.928 3.121.979.870.487
UTANG LANCAR (Rp)
CR (%)
333.132.000.000 1.892.818.000.000 1.461.341.000.000 96.129.303.000 13.534.319.000.000 2.900.317.000.000 55.928.117.431 12.831.304.000.000 1.476.597.000.000 3.099.991.000.000 1.630.589.000.000 46.153.000.000 31.552.000.000 65.430.555.000 1.845.791.716.500 2.889.137.195.000 264.728.000.000 444.637.071.374 588.895.481.277 1.012.652.540.775
4,42 1,35 3,59 6,01 1,69 1,75 5,77 1,91 6,99 1,59 3,65 7,10 2,35 7,52 2,22 2,65 2,72 1,88 1,39 3,08
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
CURRENT RATIO TAHUN 2012 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
AKTIVA LANCAR (Rp) 1.658.468.000.000 3.205.631.000.000 7.180.890.000.000 631.333.221.000 29.954.021.000.000 5.194.057.000.000 265.069.749.187 26.235.990.000.000 14.579.400.000.000 6.429.500.000.000 6.441.710.544.081 394.802.917.573 101.832.924.451 463.883.090.000 5.313.599.558.516 8.231.297.105.000 986.324.235.891 966.806.112.377 838.465.235.358 3.393.778.315.450
UTANG LANCAR (Rp)
CR (%)
426.669.000.000 2.751.766.000.000 2.167.652.000.000 119.919.552.000 13.802.317.000.000 3.020.030.000.000 70.313.908.037 12.805.200.000.000 2.418.762.000.000 3.523.891.000.000 1.891.617.853.724 42.249.381.295 25.036.281.503 119.827.938.000 1.924.434.119.144 4.825.204.637.000 480.851.511.068 448.767.622.942 643.329.849.780 1.097.134.545.306
3,89 1,16 3,31 5,26 2,17 1,72 3,77 2,05 6,03 1,82 3,41 9,34 4,07 3,87 2,76 1,71 2,05 2,15 1,30 3,09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
CURRENT RATIO TAHUN 2013 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
AKTIVA LANCAR (Rp) 1.980.116.000.000 5.029.517.000.000 8.824.900.000.000 748.111.003.000 34.604.461.000.000 6.843.853.000.000 262.716.285.534 32.464.497.000.000 16.846.248.000.000 9.004.667.000.000 6.441.710.544.081 428.821.050.227 115.485.009.525 588.237.590.000 6.430.065.428.871 9.972.110.370.000 1.097.152.037.422 1.089.798.514.557 1.194.457.109.014 3.991.115.858.814
UTANG LANCAR (Rp)
CR (%)
473.960.000.000 2.661.312.000.000 2.327.048.000.000 158.990.741.000 20.094.580.000.000 2.964.235.000.000 89.003.869.709 19.471.309.000.000 2.740.089.000.000 4.361.546.000.000 2.640.590.023.748 63.728.680.126 27.518.969.110 147.818.253.000 2.631.646.469.682 5.297.630.537.000 523.047.319.216 496.494.829.421 1.045.073.685.266 1.347.465.965.403
4,18 1,89 3,79 4,71 1,72 2,31 2,95 1,67 6,15 2,06 2,44 6,73 4,20 3,98 2,44 1,88 2,10 2,19 1,14 2,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
CURRENT RATIO TAHUN 2014 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
Nama Emiten Asahimas Flat Glass Tbk Astra Auto Part Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Champion Pasific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Lionmesh Prima Tbk Merck Tbk Mayora Indah Tbk Semen Gresik Tbk Selamat Sempurna Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pasific Tbk
AKTIVA LANCAR (Rp) 2.263.728.000.000 5.138.080.000.000 10.009.670.000.000 854.176.144.000 38.532.600.000.000 6.283.252.000.000 302.146.092.589 40.995.736.000.000 16.086.773.000.000 8.709.315.000.000 8.120.805.370.192 488.268.612.706 107.779.916.138 595.338.719.000 3.801.854.020.838 11.648.544.675.000 1.133.730.000.000 1.115.004.308.039 1.182.292.914.595 3.714.700.991.066
UTANG LANCAR (Rp)
CR (%)
398.238.000.000 3.857.809.000.000 4.467.240.000.000 190.952.635.000 23.783.134.000.000 3.116.223.000.000 73.319.694.812 22.681.686.000.000 3.260.559.000.000 4.916.448.000.000 2.385.920.172.489 132.155.047.433 19.357.303.490 129.820.145.000 2.531.390.441.551 5.273.269.122.000 536.800.000.000 528.814.814.904 955.175.792.503 1.237.332.206.210
5,68 1,33 2,24 4,47 1,62 2,02 4,12 1,81 4,93 1,77 3,40 3,69 5,57 4,59 1,50 2,21 2,11 2,11 1,24 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
LAMPIRAN VI PENGKLASIFIKASIAN DIVIDEN KAS No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
1
= Sangat rendah
2
= Rendah
3
= Tinggi
4
= Sangat tinggi
2010
2011 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
2012 1 1 2 1 4 1 1 3 2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1
2013 1 1 2 1 4 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
2014 1 1 2 1 4 1 1 4 4 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
1 1 2 1 4 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
LAMPIRAN VII PENGKLASIFIKASIAN LABA AKUNTANSI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
1
= Sangat rendah
2
= Rendah
3
= Tinggi
4
= Sangat tinggi
2010
2011 1 1 2 1 4 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1
2012 1 1 2 1 4 1 1 4 3 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1
2013 1 1 2 1 4 1 1 4 4 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
2014 1 1 2 1 4 1 1 3 4 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
1 1 2 1 4 1 1 4 4 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
LAMPIRAN VIII PENGKLASIFIKASIAN MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
1
= Sangat rendah
2
= Rendah
3
= Tinggi
4
= Sangat tinggi
2010
2011 1 2 4 2 2 1 4 2 3 1 3 1 1 3 2 3 1 2 1 2
2012 1 2 4 2 2 1 1 1 2 1 3 1 1 3 2 2 2 2 1 2
2013 1 1 3 4 2 1 1 1 3 1 4 1 1 4 2 3 2 2 1 3
2014 1 1 3 4 1 1 1 1 2 1 3 1 1 4 2 2 2 2 1 2
1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
LAMPIRAN IX PENGKLASIFIKASIAN CURRENT RATIO No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode Emiten AMFG AUTO CPIN DLTA GGRM GJTL IGAR INDF INTP JPFA KLBF LION LMSH MERK MYOR SMGR SMSM TOTO TRST TSPC
2010
1
= Sangat tidak lancar
2
= Tidak lancar
3
= Lancar
4
= Sangat Lancar
2011 2 1 2 4 2 1 4 2 3 2 3 4 2 4 2 2 2 2 1 2
2012 3 1 2 4 1 1 3 1 4 1 2 4 2 4 2 2 2 1 1 2
2013 2 1 2 3 2 1 2 2 4 1 2 4 3 2 2 1 2 2 1 2
2014 3 1 2 3 1 2 2 1 4 2 2 4 3 2 2 1 2 2 1 2
3 1 2 3 1 2 3 1 3 1 2 2 3 3 1 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
LAMPIRAN X ANALISIS TABULASI SILANG LABA AKUNTANSI DENGAN DIVIDEN KAS Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Laba Akuntansi
100
100,0%
0
0,0%
N
Total Percent
100
100,0%
Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Laba Akuntansi Crosstabulation Count 1,00 Klasifikasi Dividen
1,00 2,00 3,00 4,00
Total
Interval by Interval Ordinal by Ordinal N of Valid Cases
Pearson's R Spearman Correlation
69 2 0 0 71
Klasifikasi Laba Akuntansi 2,00 3,00 0 0 9 2 0 2 0 1 9 5
4,00
Total 0 2 3 10 15
Symmetric Measures Asymptotic Standardized Value Errora Approximate Tb ,935 ,023 26,060 ,960
,022
100
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
34,049
69 15 5 11 100
Approximate Significance ,000c ,000c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
ANALISIS TABULASI SILANG
MARKET TO BOOK VALUE OF ASSET DENGAN DIVIDEN KAS Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Market to Book Value of Asset
100
100,0%
0
0,0%
N
Total Percent
100
100,0%
Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Market to Book Value of Asset Crosstabulation Count
Klasifikasi Dividen
1,00 2,00 3,00 4,00
Total
Interval by Interval Ordinal by Ordinal N of Valid Cases
Pearson's R Spearman Correlation
Klasifikasi Market to Book Value of Asset 1,00 2,00 3,00 4,00 41 19 4 2 4 6 2 2 1 5 5 1 50 30 12
Total 5 3 0 0 8
Symmetric Measures Asymptotic Standardize Value d Errora Approximate Tb ,093 ,083 ,921 ,244
,096
100
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
2,493
69 15 5 11 100
Approximate Significance ,359c ,014c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
ANALISIS TABULASI SILANG
CURRENT RATIO DENGAN DIVIDEN KAS
Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Current Ratio
100
100,0%
0
0,0%
Total Percent
N 100
100,0%
Klasifikasi Dividen * Klasifikasi Current Ratio Crosstabulation Count 1,00 Klasifikasi Dividen
1,00 2,00 3,00 4,00
Total
Interval by Interval Ordinal by Ordinal N of Valid Cases
Pearson's R Spearman Correlation
16 2 2 6 26
Klasifikasi Current Ratio 2,00 3,00 31 13 10 1 3 0 3 1 47 15
Symmetric Measures Asymptotic Standardized Value Errora -,187 ,099 -,176
4,00
Total 9 2 0 1 12
69 15 5 11 100
Approximate Tb -1,888
Approximate Significance ,062c
-1,772
,079c
,099
100
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.