PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN OMSET PENJUALAN, JUMLAH TENAGA KERJA, BIAYA PRODUKSI, DAN KEUNTUNGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA YOGYAKARTA SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT KREDIT DARI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus: Pelaku usaha kecil penerima kredit di Koperasi Simpan Pinjam “Dadi Makmur” Minggiran MJ 2/1339, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh: Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi NIM: 081324005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persembahan
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu memberkatiku, Bapak , Ibu dan adekku Monica Dosen pembimbingku Adela Chrismas Kampusku, Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Moto Jika kau mempunyai kemampuan untuk berbuat baik kepada orang yang memerlukan kebaikanmu, janganlah menolak untuk melakukan hal itu. Amsal 3:27
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Filipi 4:13
Hindari kata nanti yang menghalangimu dari perubahan-perubahan baik yang menantimu .
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 September 2012 Penulis
Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa
: Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi : 081324005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERBEDAAN OMSET PENJUALAN, JUMLAH TENAGA KERJA, BIAYA PRODUKSI, DAN KEUNTUNGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA YOGYAKARTA SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT KREDIT DARI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 14 September 2012 Yang menyatakan
Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERBEDAAN OMSET PENJUALAN, JUMLAH TENAGA KERJA, BIAYA PRODUKSI, DAN KEUNTUNGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA YOGYAKARTA SEBELUM DAN SESUDAH MENDAPAT KREDIT DARI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI Studi Kasus: Studi kasus pelaku usaha kecil penerima Kredit di Koperasi Simpan Pinjam “Dadi Makmur” Minggiran MJ 2/1339, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi Universitas Sanata Dharma 2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di kota yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari lembaga keuangan koperasi yang bertempat di Mantrijeron Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh pelaku usaha yang berjumlah 21 orang yang mendapatkan kredit dari Koperasi Dadi Makmur. Pengambilan data menggunakan wawancara. Penulis menggunakan jenis penelitian studi perbandingan dengan analisis “before after”(sebelum dan sesudah) yaitu membandingkan dua perilaku, yaitu perilaku sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi dan perilaku setelah mendapat kredit dari Koperasi. Metode analisis menggunakan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungansebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Seluruh variabel mengalami kenaikan. Jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 27,16 %.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DIFFERENCES BETWEEN SALES TURNOVER, TOTAL OF LABORS, PRODUCTION COST AND PROFIT ON MICRO, SMALL, AND MIDDLE BUSINESS DOERS IN YOGYAKARTA BEFORE AND AFTER RECEIVING CREDIT FROM COOPERATION. A Case Study: Small Business Doers Receiving Credit at Credit Unions "Dadi Makmur" Minggiran MJ 2/1339, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi Sanata Dharma University 2012 This research intends to know whether there are any differences between the sales turnover, total of labors, production cost, and profit on the micro, small, and middle business doers in Yogyakarta before and after receiving credit from cooperation in Mantrijeron Yogyakarta. The population of this study were 21 business doers who got credit from “Dadi Makmur” Cooperation. The data were taken by interview. This kind of research is a comparative study. The analysis of this research is “before-after” analysis that compares two behaviours. The first comparison is before receiving credit from cooperation and the second comparison is after receiving credit from cooperation. The method of analyzing the data was t-test. The results of research show that there is a difference of sales turnover, total of labors, production cost and profit before and after receiving credit from cooperation. All of the variables increase. The total of labors the highest increase of 27,16%.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya
yang
telah
dilimpahkan
kepada
penulis,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikanpenulisan skripsi berjudul “PERBEDAAN OMSET PENJUALAN, JUMLAH TENAGA KERJA, BIAYA PRODUKSI, DAN KEUNTUNGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA YOGYAKARTA SEBELUM
DAN
SESUDAH
KEUANGAN KOPERASI”
MENDAPAT
KREDIT
DARI
LEMBAGA
Studi kasus pelaku usaha kecil penerima Kredit di
Koperasi Simpan Pinjam “Dadi Makmur” Minggiran MJ 2/1339, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, perhatian dan kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghormatan kepada: 1.
Bapak Rohandi Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Indra Darmawan. S.E., M.S.i., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Bapak Indra Darmawan. S.E., M.S.i., selaku Kaprodi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Indra Darmawan. S.E., M.S.i., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan kritik dan saran yang membangun mulai perencanaan sampai skripsi selesai.
5.
Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen. S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan banyak membantu selama penulisan skripsi ini.
6.
Bapak Drs. C. Teguh Dalyono M.Si., yang memberikan dukungan, nasehat dan masukannya.
7.
Bapak Joko Wicoyo, terimakasih sudah memeriksa dan membenarkan abstrak saya.
8.
Seluruh dosen yang telah membantu penulisan selama kuliah maupun mengerjakan skripsi.
9.
Mba Titin, yang selalu membantu dalam administrasi dan kelancaran selama perkuliahan.
10. Bapak dan Ibu anggota koperasi Dadi Makmur di kecamatan Mantrijeron Yogyakarta, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya. 11. Bapak Tulus , Mbak Dewi dan Bapak Wiji selaku pengurus Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur, terima kasih telah membantu dengan baik penyediaan data jumlah industri. 12. Orangtuaku Bapak Ignatius Mulyadi dan Ibuku Valentina Dwi Sumarniningsih, terimakasih atas doa, kepercayaan dan kasih sayang serta segala hal yang telah xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan kepada penulis. Dan penulis berharap dapat selalu membahagiakan Bapak Ibu setiap waktu. 13. Untuk Adikku Monica Rindayu, terimakasih atas bantuannya dalam pengolahan data skripsi. 14. Untuk Adela Chrismas, terimakasih atas dukungannya dan semangatnya selama ini. 15. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi angkatan 2008, terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Khususnya teman-teman Esspreso, Akbar, Beni, Lintang, Dimas, Doni, kalian hebat. Semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga selalu mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sangat membangun sehigga nantinya penulis dapat memperbaikinya. Akhir kata, penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pihak-pihak yang membutuhkan. Penulis
Andreas Rinangga Sanubari Antusias Adi xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii Bab I
PENDAHULUAN ................................................................................ A. Latar Belakang ................................................................................. B. Rumusan Masalah............................................................................. C. Definisi Operasional ......................................................................... D. Batasan Masalah .............................................................................. E. Tujuan Penelitian ............................................................................. F. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1 1 6 7 8 8 9
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... A. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ............................................... 1. Pengertian UMKM ..................................................................... 2. Kriteria UMKM .......................................................................... 3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil ....................................... B. Kredit ................................................................................................ 1. Pengertian Kredit ........................................................................ 2. Unsur-unsur Kredit ..................................................................... 3. Jenis-jenis Kredit ........................................................................ 4. Tujuan dan Fungsi Kredit ........................................................... C. Koperasi Simpan Pinjam ................................................................. 1. Pengertian Koperasi .................................................................... 2. Landasan Koperasi ...................................................................... 3. Fungsi Koperasi .......................................................................... 4. Azas Koperasi ............................................................................. 5. Tugas Koperasi ...........................................................................
10 10 10 11 12 16 16 17 18 21 24 24 25 25 26 26
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Peranan dan Tugas Koperasi dalam Pengembangan UMKM ........................................................................................ 7. Bidang Usaha Koperasi .............................................................. 8. Simpan Pinjam ............................................................................ 9. Koperasi Simpan Pinjam ............................................................. D. Hal-hal yang Dipengaruhi Kredit dari Koperasi ............................ 1. Omset Penjualan ......................................................................... 2. Tenaga Kerja ............................................................................... 3. Biaya Produksi ............................................................................ 4. Keuntungan ................................................................................. E. Hasil Penelitian yang Terdahulu ..................................................... F. Kerangka Berpikir ........................................................................... G. Hipotesis Penelitian .........................................................................
27 30 31 32 33 33 33 34 37 38 39 42
Bab III METODE PENELITIAN ..................................................................... A. Jenis Penelitian ................................................................................ B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... D. Populasi dan Sample ........................................................................ E. Definisi Variabel dan Pengukuran .................................................. 1. Omset Penjualan dalam 1 Bulan ................................................ 2. Jumlah Tenaga Kerja dalam 1 Bulan ......................................... 3. Biaya Produksi dalam 1 Bulan ................................................... 4. Keuntungan dalam 1 Bulan ........................................................ F. Teknik Pengambilan Sample .......................................................... G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 1. Data Primer ................................................................................. 2. Data Sekunder ............................................................................. H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 1. Pengujian Normalitas ................................................................. 2. Uji Hipotesis ...............................................................................
44 44 45 45 46 46 46 46 47 47 47 48 48 49 47 50 50
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ........................... A. Lokasi Penelitian ............................................................................. B. Keadaan dan Luas Tanah ................................................................ C. Kependudukan dan Tingkat Pendidikan ........................................ 1. Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin ........................................ 2. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Usia .................................. 3. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan ....................... 4. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian .......................... D. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 1. Sarana Transportasi dan Komunikasi ........................................ 2. Sarana Pendidikan ......................................................................
55 55 56 56 56 56 57 58 59 59 61
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Sarana Perekonomian ................................................................. 4. Sarana Kesehatan ........................................................................ 5. Sarana Peribadatan ...................................................................... E. Profil Koperasi .................................................................................. 1. Bidang Organisasi dan Manajemen ........................................... 2. Bidang Usaha ..............................................................................
62 63 64 64 64 66
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ A. Deskripsi Pengusaha, Konsep Penjualan, Tenaga Kerja, Biaya Produksi, dan Keuntungan ................................................... 1. Deskripsi Pengusaha ................................................................... 2. Deskripsi Omset Penjualan ........................................................ 3. Deskripsi Tenaga Kerja .............................................................. 4. Deskripsi Biaya Produksi ........................................................... 5. Deskripsi Keuntungan ................................................................ B. Analisis Data .................................................................................... 1. Uji Normalitas ............................................................................. 2. Uji Hipotesis ............................................................................... C. Pembahasan ......................................................................................
68
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENULISAN ......................................................................................... A. Kesimpulan ...................................................................................... B. Saran ................................................................................................. C. Keterbatasan Penulisan ....................................................................
68 68 72 73 74 76 77 77 79 91
104 104 104 106
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel III.1 Tabel IV.1 Tabel IV.2 Tabel IV.3 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Tabel IV.8 Tabel IV.9 Tabel IV.10 Tabel IV.11 Tabel IV.12 Tabel IV.13 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Tabel V.4 Tabel V.5 Tabel V.6 Tabel V.7 Tabel V.8 Tabel V.9 Tabel V.10 Tabel V.11 Tabel V.12 Tabel V.13 Tabel V.14 Tabel V.15 Tabel V.16 Tabel V.17 Tabel V.18
Kisi – kisi Wawancara Yang Diperlukan .................................. Status Luas Tanah Kelurahan Suryodiningratan ...................... Peruntukan dan Penggunaan Luas Tanah Kelurahan Suryodiningratan .......................................................................... Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Kelompok Pendidikan ................................................................................... Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Kelompok Tenaga Kerja ................................................................................ Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ...................................... Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian .......................... Sarana Transportasi di Kelurahan Suryodiningratan ................ Sarana Komunikasi di Kelurahan Suryodiningratan ................ Sarana Pendidikan di Kelurahan Suryodiningratan ................... Sarana Pererkonomian di Kelurahan Suryodiningratan ............ Sarana Kesehatan di Kelurahan Suryodiningratan ................... Sarana Peribadatan di Kelurahan Suryodiningratan ................. Jenis Pinjaman di Koperasi Dadi Makmur ................................ Data Responden Menurut Hasil Olahan ..................................... Tingkat Umur Pelaku Usaha Kecil ............................................ Jenis Kelamin Pelaku Usaha Kecil ............................................ Lama Mendirikan Usaha ............................................................ Tabel Perbandingan Jumlah Omset Penjualan Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi .................................. Tabel Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi ................................... Tabel Perbandingan Jumlah Biaya Produksi Penjualan Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi ........... Tabel Perbandingan Jumlah Keuntungan Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi .................................. Uji Normalitas Omset Penjualan ................................................ Uji Normalitas Jumlah Tenaga Kerja ......................................... Uji Normalitas Biaya Produksi .................................................. Uji Normalitas Keuntungan ........................................................ Statistik Deskriptif Omset Penjualan.......................................... Paired Samples Test Omset Penjualan ...................................... Statistik Deskriptif Jumlah Tenaga Kerja .................................. Paired Samples Test Jumlah Tenaga Kerja ................................ Statistik Deskriptif Biaya Produksi ............................................ Paired Samples Test Biaya Produksi ......................................... xvi
48 56 56 57 57 58 58 60 61 62 62 63 64 67 69 70 71 71 73 74 75 77 78 78 79 79 80 81 83 84 86 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.19 Tabel V.20
Statistik Deskriptif Keuntungan.................................................. Paired Samples Test Keuntungan ..............................................
xvii
88 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
Pedoman Wawancara ................................................................. Uji Normalitas ............................................................................. Uji T ............................................................................................. Surat Ijin Penelitian .....................................................................
xviii
110 115 122 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran penting tersebut telah mendorong banyak negara termasuk Indonesia untuk terus berupaya mengembangkan UMKM. Peranan UMKM dapat dipandang sebagai penyelamat dalam pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. Perkembangan usaha dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal perusahaan. Salah satu faktor internal yang cukup berperan besar dalam mempengaruhi perkembangan usaha termasuk UMKM adalah modal untuk investasi maupun modal kerja. Kesulitan memperoleh modal merupakan masalah klasik yang masih menghantui UMKM di Indonesia selama ini. Permasalahan dari hampir semua usaha kecil yang tidak bisa berkembang adalah karena kurangnya modal yang mereka miliki, dan kebutuhan dana tambahan dari pihak luar baik itu berupa bantuan dari pemerintah maupun kredit pinjaman dari lembaga keuangan. Untuk
memulai
suatu
usaha
seseorang
pengusaha
memerlukan
keterampilan, pengetahuan, dan yang tak kalah penting adalah modal. Masalah kekurangan modal sering sekali dihadapi oleh para pengusaha kecil, baik dalam memulai suatu usaha maupun untuk memperluas usaha, usaha kecil seringkali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
kesulitan untuk memperoleh sumber pembiayaan diluar modal yang dimilikinya sendiri. Tak sedikit yang masih menggunakan modal yang dimilikinya sendiri sebagai sumber pembiayaan namun modal tersebut belum dapat mencukupi untuk mendirikan usaha dan jalan keluar yang diambil para pengusaha kecil untuk memperoleh modal usaha diluar modal sendiri adalah dengan cara meminta pinjaman atau sering disebut kredit. Keterbatasan akses sumber-sumber pembiayaan yang dihadapi para pelaku usaha tersebut terutama dari lembaga-lembaga keuangan formal seperti perbankan, menyebabkan mereka bergantung pada sumber-sumber keuangan non Bank. Bentuk dari sumber-sumber ini merupakan lembaga Keuangan non Bank diantaranya adalah Koperasi. Lembaga perbankan sebagai salah satu sumber modal secara optimal masih belum dapat membantu permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha kecil. Relatif tingginya tingkat bunga kredit perbankan, prosedur serta persyaratan pengajuan kredit yang relatif sulit untuk dipenuhi, serta tidak adanya jaminan merupakan alasan utama bagi sebagian besar para pelaku usaha kecil untuk tidak mengajukan permohonan kredit kepada perbankan. Berdasarkan data mengenai industri kecil diperoleh dari Dinas Perekonomian Kota Yogyakarta. Pada tahun 2009 jumlah industri kecil tercatat 6.224 unit dengan jumlah tenaga kerja 33.150 orang dan nilai investasi sebesar Rp. 160.293 juta. Dibandingkan dengan tahun 2008 jumlah usahanya mengalami kenaikan 4,61 persen. Jumlah tenaga kerja yang terserap naik 4,91 persen dan nilai investasinya naik 3,26 persen. Industri kecil yang paling banyak adalah industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Di Yogyakarta sendiri banyak terdapat jenis industri kecil dari industri kerajinan perak, gerabah, batik sampai industri pengelolaan makanan. BPS Provinsi DIY (2010:314) menyatakan bahwa jumlah industri kecil di DIY tahun 2009 adalah 38.623 unit dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 128.499 pekerja. Dominasi jenis usaha adalah industri logam dan jasa sebesar 37,47 persen. Sedangkan berdasarkan wilayah, sekitar 42.51 persen unit usaha berada di wilayah kota yogyakarta dan menyerap 35,91 persen dari total pekerja industri kecil (BPS Provinsi DIY,2010:314). Masyarakat Indonesia sebagian besar adalah masyarakat golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil yang hanya mempunyai modal berskala terbatas, pasti akan menemui kendala di bagian modal yang dapat mengakibatkan terhambatnya
usaha. Salah satu alternatif untuk mendapatkan tambahan
permodalan adalah dengan meminjam dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam (USP). Dengan pinjaman tersebut diharapkan masyarakat akan terbantu dalam menjaga kelangsungan usahanya. Yang terjadi di desa Minggiran Mantrijeron Yogyakarta, bahwa banyak masyarakat bermata pencaharian sebagai pedagang di pasar. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan di dalam mencukupi perekonomian mereka tidak hanya mengandalkan penghasilan dari berdagang di pasar namun juga penghasilan dari usaha lain. Usaha tersebut antara lain adalah usaha usaha pembuatan roti kering, bakphia, Egg Roll dan usaha kecil pengolahan makanan lainnya. Kini usaha tersebut bukan lagi menjadi usaha sampingan namun sudah banyak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
menjadikan usaha tersebut menjadi usaha pokok, karena diakui penghasilannya lebih dapat diandalkan. Pengajuan
kredit
dilakukan
karena
adanya
dorongan
untuk
mengembangkan usaha yang sebelumnya dijalankan dengan modal pribadi. Usaha yang dijalankan dengan modal pribadi tersebut belum dapat mencukupi permintaan pasar akan produk diproduksi. Selain itu rendahnya akses para pelaku industri kecil di desa tersebut pada sumber daya ekonomi produktif terutama untuk meningkatkan kemampuan permodalan, meningkatkan akses dan pangsa pasar, teknologi, kualitas, produktivitas dan daya saing produk menjadi alasan mengapa melakukan pinjaman ke Koperasi. Usaha yang dijalankan dengan modal sendiri tersebut memang dapat berjalan namun tidak dapat berkembang. Para pelaku industri hanya melakukan kegiatan produksi dengan bahan baku yang kecil sesuai dengan modal pribadi yang dimilikinya. Minat para pelaku usaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya yang semula hanya menggunakan bahan baku bersekala kecil dan menggunakan tenaga kerja yang sedikit, maka para pelaku industri di desa Minggiran mulai melakukan pinjaman modal dari koperasi. Banyak dari para pelaku industri kecil yang melakukan pinjaman ke koperasi karena modal pinjaman dari bank sangat sulit diperoleh kerena persyaratan adminitratif dari bank yang tidak bisa dipenuhi. Masih ada lagi permasalahan lain yang dihadapi para pelaku pengusaha kecil di daerah minggiran yaitu menyangkut peralatan produksi. Kebanyakan peralatan yang digunakan masih menggunakan alat yang sederhana, sebagai contoh untuk pelaku usaha roti kering masih menggunakan oven yang berukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
kecil, dan saat proses memasak masih penggunaan kompor gas kecil. Selain itu penggunaan mixer yang seadanya menyebabkan saat pencampuran adonan harus dilakukan berkali-kali. Hal tersebut menyebabkan waktu produksi menjadi lama tentunya kurang bisa menghasilkan produk sesuai dengan permintaan konsumen. Para pelaku usaha kecil tersebut merasa permasalahan dalam produksi ini sangat berpengaruh terhadap omzet yang diterima. Dengan produksi yang sedikit maka omzet penjualan juga hanya sedikit. Di samping itu juga dengan adanya keterbatasan modal yang dimiliki maka pelaku usaha juga terbatas merekrut karyawan, karena untuk merekrut karyawan maka biaya produksi juga akan bertambah seiring bertambahnya upah yang harus diberikan. Pelaku usaha hanya memiliki modal terbatas sehingga tidak mampu untuk membayar tambahan karyawan. Dengan kapasitas karyawan yang terbatas juga berpengaruh pada volume produksi, tentu dengan karyawan terbatas tidak mampu memproduksi makanan dalam jumlah banyak. Apalagi di saat hari besar kebutuhan akan makanan olahan sangat tinggi. Untuk memenuhi permintaan makanan olahan dipasaran membuat pelaku usaha kualahan. Dengan omzet produksi yang tetap dan biaya produksi yang tetap karena tidak
adanya
penambahan tenaga kerja membuat keuntungan yang didapat para pelaku usaha juga tidak mengalami perkembangan. Berangkat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi dapat berdampak terhadap omzet penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungan. Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik untuk meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
mengenai “Perbedaan Omset Penjualan, Jumlah Tenaga Kerja, Biaya Produksi, dan Keuntungan pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kota Yogyakarta Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit Dari Lembaga Keuangan Koperasi” dengan studi kasus pelaku usaha kecil penerima kredit di Koperasi
Simpan
Pinjam
“Dadi
Makmur”
Minggiran
MJ
2/1339,
Suryodiningratan Mantrijeron Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi? 2. Apakah ada perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi? 3. Apakah ada perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi? 4. Apakah ada perbedaan keuntungan pada sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
C. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian maka perlu dijelaskan indentifikasi antara masing-masing variabel dalam penelitian yaitu: a. Omset penjualan ditandai dengan banyaknya penjualan dalam periode tertentu. Dalam industri kecil di Minggiran omset penjualan dinyatakan dalam banyaknya roti yang terjual dalam satu bulan. b. Jumlah tenaga kerja ditandai dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi. Variabel ini dinyatakan dalam jumlah orang yang bekerja dalam proses produksi. c. Biaya produksi ditandai banyaknya pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Di dalam proses produki biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap meliputi biaya sewa, biaya listrik, biaya tenaga kerja dan biaya variabel yang meliputi biaya bahan baku, biaya kemasan dan biaya tenaga kerja. d. Keuntungan ditandai dengan pendapatan yang diterima dari hasil selisih antara penerimaan total dan biaya total. Variabel ini dinyatakan dalam jumlah rupiah yang didapat dari selisih omset penjualan roti dengan biaya total yang digunakan untuk memproduksi roti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
D. Batasan Masalah Skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui bagaimana perbedaan omset penjualan suatu industri kecil disaat sebelum mendapat kredit dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan koperasi. Perbedaaan ini tidak hanya mencakup pada segi omset penjualan saja namun juga pada perbedaan jumlah tenaga kerja yang digunakan seiring dengan perbedaan omset penjualan yang tentunya juga menuntut efisiensi dalam produksi. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya produksi yang dihasilkan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit serta keuntungan yang didapatkan industri tersebut. Peneliti hanya meneliti industri kecil yang menjadi anggota di Koperasi Simpan Pinjam “Dadi Makmur” di Dusun Minggiran Mantrijeron Yogyakarta.
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keuntungan pada sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
F. Manfaat Penelitian 1. Pelaku UMKM Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memberi motivasi bagi para pelaku
UMKM
sehingga
dapat
mengembangkan
usahanya
dan
partisipasinya dalam proses pembangunan dengan berperan serta dalam koperasi. 2. Lembaga Keuangan Koperasi Dapat sebagai tolak ukur pengembangan UMKM sehingga koperasi dapat menyarankan para pelaku UMKM untuk dapat bekerjasama dengan koperasi di dalam mengembangkan usahanya. 3. Bagi Peneliti Pelaksanaan penelitian ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk dapat mengetahui omzet penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi, dan keuntungan pada industri kecil sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi. Selain itu hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti yakni mengetahui manfaat kredit dari Lembaga Keuangan Koperasi bagi para pelaku UMKM di Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1. Pengertian UMKM Pengertian Usaha Mikro menurutUU no 20 (pasal 1) Tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. Pengertian Usaha Kecil menurutUU no 20 (pasal 1) Tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Pengertian Usaha Menengah menurutUU no 20 (pasal 1) Tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha Ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Kriteria
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
ukuran
untuk
menetapkan besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan tergantung dari sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan antara lain besarnya modal yang dimiliki, kapasitas produksi, banyaknya tenaga buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh dominasi perusahaan tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan sebagainya. Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan
berkembang dengan
cepat dari
waktu
ke
waktu.
Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Kompetisi yang semakin ketat akan cenderung menyebabkan tingkat keuntungan ( rate of return ) yang diperoleh usaha kecil dan menengah mengarah pada keseimbangan. Bahkan pada kondisi tertentu, industri kecil yang tidak mampu berkompetisi akan kalah dari persaingan usaha, atau mengalami kebangkrutan. 2. Kriteria UMKM Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menurut UU UMKM no 20 tahun 2008 sebagai berikut : a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: 1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: 1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). c. KriteriaUsaha Menengah adalah sebagai berikut: 1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2) Memiliki hasil penjualan lebih dari Rp2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai paling banyak Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) 3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil Beberapa tujuan dari adanya pengembangan industri antara lain sebagai berikut : a. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu kesempatan kerja akan semakin bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b. Meratakan kesempatan berusaha, dengan adanya pembangunan industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. c. Menunjang pembangunan daerah, dengan adanya pembangunan industri kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka pengangguran
berkurang
dan
pendapatan
masyarakat
menjadi
meningkat yang menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana ha ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah bertambah. d. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, dengan adanya pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM yang ada dapat lebih memiliki nilai guna, misalnya batu dari letusan gunung berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah ada para pengrajin batu, maka nilai batu menjadi semakin bertambah. Selain itu UU no 20 ( pasal 4 ) Tahun 2008 menjelaskan prinsip dan pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut : a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu. Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang tujuan pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan
struktur
perekonomian
nasional
yang
seimbang,
berkembang, dan berkeadilan b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Menurut Susilo (2008:137) faktor penentu kinerja atau ketahanan usaha kecil pada masa krisis adalah faktor permintaan pasar, kenaikan harga input dan dan kelangkaan barang input. Faktor permintaan pasar akan menentukan ketahanan industri kecil karena bila permintaan pasar tetap atau bahkan mengalami peningkatan permintaan pada saat terjadi krisis maka usaha kecil tersebut dapat bertahan. Kenaikan harga input dan kelangkaan barang input juga dapat mempengaruhi ketahanan usaha kecil. Keadaan krisis tapi bahan baku masih tersedia dengan harga yang relatif tetap maka dapat mempertahankan bahkan meningkatkan usaha kecil ditengah krisis ekonomi. Dilihat dari pengolahan produk pangan dapat digolongkan atas produk primer, sekunder dan tersier (Iwantoro, 2002:72). Produk primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
adalah produk tanpa pengolahan seperti beras, jagung, singkong, ikan, sayur dan lainnya. Produk sekunder adalah produk setengah jadi seperti tepung, susu, tempe, tahu, minyak sayur, dan lainnya. Produk tersier adalah produk jadi seperti roti , biskuit, makanan dalam kaleng, dan makanan jadi restoran. Di Yogyakarta sendiri banyak terdapat jenis industri kecil dan rumah tangga, Dinas perindustrian menyatakan bahwa jumlah industri kecil di DIY tahun 2007 adalah 4.804 unit (BPS Provinsi DIY,2008:310). Dengan jumlah 29,75 persen adalah industri pengolahan makanan. Ini dapat dikarenakan jumlah permintaan terhadap industri pengolahan makanan meningkat akibat pertambahan penduduk dan permintaan para wisatawan asing atau domestik. Masih kurangnya peran pemerintah untuk membantu berkembang pesat. Dengan usaha industri kecil dan rumah tangga membuat usaha ini kurang berkembang pesat. Dengan modal seadanya dan pengolahan yang tradisional industri ini tetap berusaha untuk bertahan. Padahal bila industri seperti ini ditingkatkan jumlahnya akan dapat mengurangi pengangguran ditengah krisis ekonomi yang belum membaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
B. Kredit 1. Pengertian kredit Pengertian kredit menurut Pasal 1(11) UU No.10/1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7/1992 tentang Perbankan (UU Perbankan), sebagai berikut: “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Simorangkir dalam (Untung, 2005:2) mengatakan kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang atau barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang terjadi pada waktu yang akan datang. Kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang yang demikian transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Menurut Gilarso (2004), kredit berarti pemberian uang atau barang/jasa
kepada
pihak
lain,
tanpa
menerima
imbalan
yang
langsung/bersamaan, tetapi dengan “percaya”, bahwa pihak yang menerima uang/barang tersebut akan mengembalikan atau melunasi hutangnya sesudah jangka waktu tertentu. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kredit adalah pemberian prestasi kepada pihak lain yang disertai dengan kepercayaan bahwa pihak penerima kredit pada masa yang akan datang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
mengembalikan kredit sesuai dengan waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 2. Unsur-unsur Kredit Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman sesuai dengan jangka waktu dan syaratsyarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Dengan demikian menurut Mubyarto (1992:21) unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah : a. Kepercayaan, yaitu keyakinan Bank atas uang yang dipinjamkan tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesui jangka waktu yang telah disepakati. b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Degree of Risk yaitu resiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari pemberian
pinjaman
tersebut.
Asumsi
resiko
ini
didasarkan
pertimbangan bahwa dengan semakin lama kredit diberikan maka akan semakin tinggi tingkat resikonya, karena kemampuan manusia untuk menerobos masa yang akan datang selalu ada unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi pada masa sekarang. Dengan adanya resiko maka perlu adanya cover jaminan yang memadai. d. Prestasi, merupakan suatu penghargaan atas kepercayaan pihak pemberi kredit kepada penerima kredit. Pemberian kredit tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau sejenisnya. Namun demikian dengan kemajuan jaman yang semakin modern sekarang ini, kehidupan didasarkan pada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uang yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan. 3. Jenis-jenis Kredit Jenis kredit dibedakan berdasarkan sudut pendekatan yang kita lakukan, jenis-jenis diatas dapat diuraikan dibawah ini (Hasibuan, 2007;88-90): a. Berdasarkan Tujuan/Kegunaannya 1) Kredit konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri bersama keluarganya, seperti kredit rumah atau mobil yang akan digunakan sendiri bersama keluarganya. Kredit ini tidak produktif. 2) Kredit modal kerja (kredit perdagangan) ialah kredit yang akan dipergunakan untuk menambah modal usaha debitor. Kredit ini produktif. 3) Kredit investasi ialah kredit yang dipergunakan untuk investasi produktif, tetapi baru akan dihasilkan dalam jangka waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
relatif lama. Biasanya kredit ini diberikan grace period, misalnya kredit untuk perkebunan kelapa sawit, dan lain-lain. b. Berdasarkan Jangka Waktu 1) Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun saja. 2) Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun. 3) Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. c. Berdasarkan Sektor Perekonomian 1) Kredit pertanian adalah kredit yang diberikan kepada perkebunan, peternakan, dan perikanan. 2) Kredit perindustrian adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam industri kecil, menengah, dan besar. 3) Kredit pertambangan adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam pertambangan. 4) Kredit ekspor-impor adalah kredit yang diberika kepada eksportir dan atau importir beraneka barang. 5) Kredit koperasi adalah kredit yang disalurkan kepada jenis-jenis koperasi. 6) Kredit profesi adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam profesi, seperti dokter dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
d. Berdasarkan Agunan/Jaminan 1) Kredit agunan orang adalah kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap debitur bersangkutan 2) Kredit agunan efek adalah kredit yang diberikan dengan agunan efek-efek dan surat-surat berharga. 3) Kredit agunan barang adalah kredit yang diberikan dengan agunan barang tetap, barang bergerak, dan logam mulia. Kredit agunan barang ini harus memperhatikan Hukum Perdata Pasal 1132 sampai dengan pasal 1139. 4) Kredit agunan dokumen adalah kredit yang diberikan dengan agunan dokumen transaksi, seperti letter of credit (L/C). e. Berdasarkan Golongan Ekonomi 1) Golongan ekonomi lemah adalah kredit yang disalurkan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, seperti KUK, KUT, dan lainlain. Golongan ekonomi lemah adalah pengusaha yang kekayaan maksimumnya sebesar 600 juta, tidak termasuk tanah dan bangunannya. 2) Golongan ekonomi menengah dan konglomerat adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha menengah dan besar. f. Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan 1) Kredit rekening koran (kredit perdagangan) adalah kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan;
penarikan
dengan
cek,
bilyet
giro,
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pemindahbukuan; pelunasannya dengan setoran-setoran. Bunga dihitung dari saldo harian pinjaman saja bukan dari besarnya plafond kredit. Kredit rekening koran baru dapat ditarik setelah plafond kredit disetujui. 2) Kredit berjangka adalah kredit yang penarikannya sekaligus sebesar plafondnya. Pelunasan dilakukan setelah jangka waktunya habis. Pelunasan bisa dilakukan secara cicilan atau sekaligus, tergantung kepada perjanjian. 4. Tujuan dan Fungsi Kredit Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam sesuaidengan harkatnya, selalu meningkat. Sedangkan kemampuan manusia mempunyai suatu batasan tertentu, memaksakan seseorang untuk berusaha memperoleh bantuan permodalan untuk pemenuhan hasrat dan cita-citanya guna peningkatan usaha dan peningkatan daya guna sesuatu barang/jasa. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut: a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang 1. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan uangnyakepada
para
pengusaha
yang
memerlukan,
untuk
mrningkatkan produksi atauuntuk meningkatkan usahanya. 2. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lambaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
pinjaman kepada perusahaan- perusahaan untuk meningkatkan usahanya. b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu, kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalulintas uang akan berkembang pula. c.
Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat, apabila para pengusahatersebut mendapatkan kredit. Disamping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun membeli barang- barang dari satu tempat dan menjualnya ketempat lain. Pembelian tersebutuangnya berasal dari kredit.
Hal
ini
juga
berarti
bahwa
kredit
tersebut
dapat
pulameningkatkan manfaat suatu barang. d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan pada usaha-usaha antara lain : 1) Pengendalian inflasi 2) Peningkatan ekspor, dan 3) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuntitatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri agar bisa diekspor, kebijakantersebut telah berhasil dengan baik. e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut,namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut sehingga para pengusaha akan dapatmeningkatkan usahanya. f. Kredit dapat meningkatkan penerimaan pendapatan. Dengan bantuan kredit, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan. Apabila perluasan usaha serta pendirian proyek-proyek
baru
telah
selesai,
maka
untuk mengelolanya
diperlukan pula tenaga kerja. Dengan tertampungnya tenaga-tenaga kerja tersebut, maka pemerataan pendapatan akan meningkat pula. g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. Bank-bank di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langasung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
negeri. Begitu juga negara-negara yang telah maju yang mempunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi, dapat memberikan bantuan-bantuan dalam bentuk kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional (http://www.scribd.com/doc/51106562/10/Tujuan-Dan-Fungsi-Kredit)
C. Koperasi Simpan Pinjam 1. Pengertian Koperasi Di Indonesia, Koperasi
pengertian koperasi menurut Undang-Undang
Tahun 1992 Nomor 25 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
adalah sebagai berikut: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi tumbuh dan berkembang secara dinamis melalui doktrin dan prinsip
dasar
yang
lekat
dengan
pertumbuhan itu sendiri
Koperasi berkembang ke segala arah di seluruh dunia dan bergabung dalam suatu sistem koperasi. Sebagai suatu unit usaha, maka koperasi berkembang di seluruh masyarakat yang menyerap kebutuhan ekonomi sehari-hari. Koperasi melaksanakan perlindungan terhadap anggota dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
memberi pengarahan agar status ekonominya meningkat (Subyakto dan Cahyono, 1983:49). 2. Landasan Koperasi Landasan koperasi Indonesia ialah : a. Landasan Ideal, Pancasila. Anggota koperasi harus meletakan sila – sila dalam Pancasila yang juga merupakan falsafah Negara Indonesia ke dalam sifat, tujuan, dan aspirasinya. b. Landasan
Strukturil, UUD 1945. Berdasarkan
pasal 33 ayat 1
Undang – Undang Dasar 1945 maka perekonomian koperasi harus disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan sehingga kemakmuran
bersama
atau
anggota
harus
diutamakan
diatas
kepentingan individu . c. Landasan Mental, setia kawan dan kesadaran berpribadi. Menunjukan adanya gotong royong dan kesadaran pribadi untuk memperkuat kemakmuran ekonomi. 3. Fungsi Koperasi Fungsi koperasi Indonesia ialah : a. Alat perjuangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. b. Alat pendemokrasian ekonomi nasional. c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia. d. Alat
untuk
membina
insan
masyarakat
memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia.
untuk
bersatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
4. Azas Koperasi Badan usaha koperasi berdasarkan atas azas kekeluargaan dan azas gotong royong. a. Azas kekeluargaan berarti, adanya kesadaran semangat bekerja sama dan tanggung jawab bersama. b. Azas gotong royong berarti
adanya kesadaran untuk mengerjakan
segala sesuatu oleh semua untuk semua di bawah pimpinan pengurus serta pemilikan para anggota. 5. Tugas Koperasi Menurut pasal 4 UU nomor 25 tahun 1992 tugas yang dilakukan koperasi maka dapat diuraikan sebagai berikut: a. Membangun serta mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggotanya khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Dengan terhimpunnya potensi dan kemampuan yang besar di dalam wadah Koperasi, maka Koperasi tidak hanya akan memiliki kekuatan untuk mengemba gkan potensi secara optimal. Dengan dukungan potensi itu, Koperasi juga akan memiliki kekuatan untuk memainkan
peranan
yang
lebih
besar
di
dalam
percaturan
perekonomian nasional. Dengan cara itu maka selanjutnya, Koperasi akan memiliki kekuatan lebih besar pula dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b. Mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat Koperasi diharapkan sebagai wadah kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan kealitas kehidupan ini hanyan bisa dicapai oleh Koperasi
bila
ia
dapat
mengembangkan
kemampuannyadalam
membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggota Koperasi serta masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu Koperasi benar-benar diarahkan pada upaya menigkatkan kesejahteraan ekonomi. Setelah itu
Koperasi akan memiliki peluang untuk turut serta
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat sekiarnya. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasarkekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi soko gurunya. Dalam rangka menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat itu, maka Koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab dengan cara itulah Koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar dan kekuatan ekonomi nasional (Baswer, 1997,83-84). 6. Peranan dan tugas Koperasi Dalam Pengembangan UMKM Dalam rangka pembangunan ekonomi, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting serta bersama-sama dengan Badanbadan Usaha milik Negara atau swasta melakukan berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Menurut Kartasaputra (1991:4) peranan dan tugas yang dapat dilakukan koperasi dalam pembangunan ekonomi yaitu a. Mempersatukan, mengarahkan dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut sertadalam kegiatan perekonomian. Masyarakat yang mempunyai usaha tapi mengalami kesulitan dalam permodalan, koperasi bisa membantu pinjaman modal dengan bunga ringan. b. Koperasi juga berperan serta aktif dalam menciptakan dan membuka lapangan kerja baru. Koperasi dalam hal ini memberikan alokasi modal pada masyarakat, dengan modal tersebut maka masyarakat bisa membuka usaha baru sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Koperasi juga bisa membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat
menyerap tenaga kerja yang banyak. Disamping kedua peran tersebut maka Koperasi juga mempunyai tugas terutama meningkatkan pendapatan dan menimbulkan pembagian yang adildan merata atas pendapatan tersebut. Dalam hal ini koperasi membantu dalam menciptakan lapangan kerja terutama dalam bidang industri kecil di beberapa daerah, sehingga pendapatan masyarakat dapat meningkat dan terbagi secara adil sehingga angka pengangguran juga dapat terkurangi jumlahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Menurut Widiyanti (2003:212) koperasi dikatakan sebagai soko guru perekonomian nasional Indonesia karena : a. Koperasi merupakan wadah penampung pesan politik bangsa terjajah yang miskin ekonominya dan didominasi oleh sistem ekonomi penjajah. Koperasi menyadarkan kepentingan bersama, menolong diri sendiri secara bersama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan produktif. Dengan demikian koperasi menjadi penting sebagai organisasi perekonomian rakyat dalam perlawanannya terhadap penindasan sistem modal asing dan pemerintah kolonial. b. Koperasi adalah bentuk badan usaha yang bukan saja menampung, tetapi juga memepertahankan serta memperkuat identitas dan budaya bangsa. Kepribadian bangsa bergotong-royong akan tumbuh subur di dalam koperasi Selanjutnya koperasi sendiri lebih terbangun dengan lebih menguatkan budaya itu. c. Koperasi adalah wadah untuk membina golongan ekonomi kecil atau pribumi. Koperasi memupuk kekuatan ekonomi bersama antar yang lemah untuk menghadapi kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan mematikan yang kecil-kecil atau koperasi disini lebih dari pada memupuk kemandirian dan meningkatkan kemampuan produktif anggotanya melalui swakarsa dan swadaya saja, tetapi memupuk kesadaran ekonomi dan solidaritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
d. Koperasi adalah wahana yang tepat untuk merealisasi ekonomi pancasila terutama karena terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas kebersamaan dan asa kekeluargaan 7. Bidang Usaha Koperasi Bidang usaha koperasi mencerminkan jasa yang ditawarkan koperasi kepada para pelanggannya. Berdasarkan bidang usaha ini Koperasi dapat digolongkan sebagai berikut : a. Koperasi Konsumsi Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotnya. Koperasi ini sangat tergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang hendak dipenuhi melalui pendirian koperasi yang bersangkutan. b. Koperasi Produksi Koperasi
Produksi
adalah
koperasi
ynag kegiatan utamanya
melakukan pemrosesan bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Namun demikian karena kegiatan memproduksi suatu barang biasanya terkait secara langsung dengan kegiatan memasarkan barang-barang itu, koperasi produksi biasanya juga bergerak dalam bidang pemasaran barang-barang yang diproduksinya. c. Koperasi Pemasaran Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
mereka hasilkan. Tujuan utamanya adalah untuk menyederhanakan rantai tata niaga, dan mengurangi sampai sekecil mungkin keterlibatan pedagang perantara dalam memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan. d. Koperasi Kredit Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggotanya yang memerlukan bantuan modal. Selain bertujuan untuk mendidik anggotanya bersikap hemat dan gemar menabung, koperasi kredit biasanya bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir (Baswir, 2000:76-78). 8. Simpan Pinjam Simpan pinjam merupakan suatu transaksi yang memungut dana dalam bentuk pinjaman kepada anggota yang membutuhkan, hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi gerakan rentenir yang merugikan masyarakat (Hasibuan, 1996). Jadi Simpan Pinjam merupakan suatu usaha yang memberikan kesempatan kepada anggota untuk menyimpan dan meminjam uang. Menurut Widiyanti (2003) Simpan Pinjam merupakan suatu usaha yang melakukan pembentukan modal melalui tabungan para aggotanya secara teratur dan teus menerus kemudian dipinjamkan kembali kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
para anggota denngan cara yang mudah, murah, cepat, tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. 9. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya
untuk
memperoleh
pinjaman
dengan
mudah dan dengan bunga yang ringan. Itulah sebabnya koperasi ini disebut pula koperasi kredit. Fungsi pinjaman dalam koperasi kredit adalah
untuk
memperbaiki ekonomi para anggotanya (Anoraga dan
Widiyanti, 1997 : 22). Koperasi kredit juga bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir (Baswir, 2000:76-78). Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan. Adapun tujuan koperasi kredit adalah sebagai berikut : a. Membantu keperluan kredit para anggota yang sangat banyak membutuhkan dengan syarat dan bunga yang ringan. b. Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. c. Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya. d. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
D. Hal-Hal Yang Dipengaruhi Kredit dari Koperasi 1. Omset Penjualan Penjualan (selling) artinya proses menjual. Menjual (sale) adalah menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. (Nafari, 2007:96). Penjualan mengambarkan hasil dari penjualan barang atau jasa kepada
pembeli
atau
langganan
selama
satu
periode
tertentu
(Manulang, 2002:316). Agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena terlalu banyak memproduksi barang atau jasa maka perusahaan harus memperkirakan besarnya penjualan atau dinamakan dengan ramalan jual. Ramalan jual adalah proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam keadaan tertentu dan di buat data yang pernah terjadi dan atau mungkin ynag akan terjadi. Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduanya (Nafarin, 2007: 96-99). Omset penjualan seimbang bila hasil dari penjualan sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk produksi atau Break Even Point. Dapat diperoleh dimana Total Cost atau Biaya Total sama dengan Total Revenue atau Permintaan Total (TC=TR). Sedangkan bila (TC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
peningkatan kegunaan ekonomi (Gilarso, 2004: 89). Garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja (Dumairy, 1996:74). Tenaga kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja (Gilarso, 2004: 90). Batas usia kerja atau penduduk usia kerja adalah pendudu yang berumur 15 tahun keatas (BPS, 2007: 57). Setiap orang yang sudah berusia 15 tahun keatas tergolong sebagai tenaga kerja. Peningkatan batas usia kerja dari 10 tahun keatas menjadi 15 tahun keatas dikarenakan konsekuensi program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Bukan tenaga kerja adalah penduduk yang belum berada dalam batas usia kerja. Tenaga kerja dibedakan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja (Dumairy, 1996:74). Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi (BPS, 2009:xiv). 3. Biaya Produksi Biaya produksi (production cost) perusahaan adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktro-faktor produksi yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut (Sumarsono, 2007:151). Menurut Mulyadi (2002:26) Biaya produksi yaitu biaya-biaya yang pengorbanannya tekait dengan proses pengolahan bahan baku menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
barang jadi (finished goods) yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar edisi keempat mengelompokan biaya produksi sebagai berikut: a. Biaya bahan baku (raw material) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok. b. Biaya buruh langsung (direct labor) adalah biaya untuk buruh yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan lebel atau tukang linting dalam perusahan rokok. c. Biaya pabrikase (overhead) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan buruh langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan. Contoh biaya pabrikase adalah: (1) bahan pembantu (kadang-kadang disebut: bahan tidak langsung- indirect material) misalnyaperlengkapa pabrik (mur, baut dan pelitur dalam perusahaan mebel); (2) butruh tidak langsung (indirect labor) yaitu buruh yang pekerjaannya tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji mandor; (3) pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair); (4) listrik, air, telepon dan lain-lain. (Soemarso, 1999;294) Dalam menganalisis biaya produksi dibedakan dua jangka waktu yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Biaya jangka pensek adalah jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapt ditambah jumlahnya. Sedangkan biaya jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan (Sukirno, 1005:209). Pada periode perencanaan jangka panjang, semua input (faktor produksi) dapat diubah skalanya (variabel) dan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Proses produksi dapat ditingkatkan kegiatannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dengan memperbesar produksinya dan produsen dapat merubah baik biaya faktor produksi variabel maupun biaya produksi tetapnya (Sumarsono, 2007:167-168). Total cost atau biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang. Biaya total suatu perusahaan dalam jangka pendek tergantung pada ukuran perusahaan dan pada tingkat output yang diproduksi. Total cost didapat dari menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Total Fixed Cost atau Biaya Total (TFC) adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya ini adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Total Variabel Cost atau Biaya Berubah Rata-rata (TVC) adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar begitu sebaliknya. Average Fixed Cost atau Biaya Tetap Rata-rata (AFC) adalah biaya tetap total (TFC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q). Average Variabel Cost atau Biaya Berubah Rata-rata (AVC) adalah biaya berubah total (TVC) dibagi dengan jumlah barang yang diproduksi (Q). Average Cost atau Biaya Total Rata-rata (AC) adalah biaya yang dapat dihitung dengan biaya total (TC) di bagi sejumlah barang yang diproduksi (Q). Marginal Cost atau Biaya Marginal (MC) adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
4. Keuntungan Keuntungan atau laba adalah pendapatan sisa yang diterima oleh pengusaha sebagai balas karya terhadap kemampuan berwiraswasta, setelah segala biaya produksi diperhitungkan (Gilarso, 2003:307) Laba didapatkan dari Penerimaan Total atau Total Revenue (TR) dikurangi Biaya Total atau Total Cost (TC). Adam Smith berpendapat bahwa laba adalah jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa mengganggu modal (Nafarin, 2007:788) Tiga cara meningkatkan laba adalah meningkatkan volume penjualan, menaikan harga penjualan, mengurangi biaya (Morin,1986:3). Meningkatkan volume penjualan dapat dilakukan dengan membuat suatu rencana yang unik, mengidentifikasi hal-hal apa saja yang diperlukan pelanggan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan membuat iklan dan memberikan keuntungan nyata pada pelanggan. Dapat dilengkapi juga dengan cara mengadakan penelitian mendasar untuk meningkatkan penjualan. Cara yang kedua dapat dilakukan dengan menaikan harga penjualan. Keuntungan menaikan harga prnjualan adalah penerimaann yang lebih cepat, kenaikan harga adalah cara tercepat untuk meningkatkan laba. Bila penjualan tidak menurun, maka penambahan laba terjadi setelah perubahan harga mulai berlaku dan waktu dan usaha diperlukan lebih sedikit. Dibandingkan dengan waktu meningkatkan volume penjualan/ mengurangi biaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Sedangkan cara yang ketiga adalah mengurangi biaya. Mengurangi biaya merupakan cara yang lebih cepat untuk meningkatkan laba daripada mengejar kenaikan volume penjuala. Langkah penurunan biaya biasanya tidak menimbulkan tanggapan dari para pesaing. Namun kesulitan dalam menurunkan biaya adalah mencapai dan mempertahankan komitmen para karyawan. Karena terkadang selama ini manajer dan staf tidak memperhatikan penghematan sumber daya perusahaan. Dapat juga dilakukan dengan mengadakan perbaikan produktivitas yang meliputi hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran.
E. Hasil Penelitian Terdahulu Dalam penelitian Sriwiyati (2003) yang berjudul “Peranan kredit produksi BRI terhadap perkembangan industri makanan kecil” Studi Kasus Pelaku industri makanan kecil di daerah Pathuk Yogyakarta. Penelitian ini menguji perbandingan sebelum dan sesudah mendapatkan pinjaman dari BRI. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan uji Z dengan taraf signifikan 0,05% dan Z tabel 1,645. Variabel penelitian independennya adalah kredit BRI sedangkan Variabel dependent adalah volume usaha, laba usaha, peningkatan upah dan peningkatan tenaga kerja. Hasil penelitian sebagai berikut: Pemberian kredit BRI mampu meningkatkan volume produksi hasil perhitungan menunjukan bahwa Z hitung adalah 6,382 berarti Z hitung lebih besar dibanding dengan Z tabel. Hal ini berarti menerima Ha dan menolak Ho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
yang membuktikan bahwa industri makanan kecil setelah mendapatkan kredit dari bank dapat menambah volume produksi. Pemberian kredit BRI mampu meningkatkan laba usaha hasil perhitungan menunjukan Z hitung adalah 5,312 berarti Z hitung lebih besar dibanding Z tabel. Hal ini berarti menerima Ha dan menolak Ho yang membuktikan bahwa industri makanan kecilsetelah mendapatkan kredit dari Bank dapat menambah laba usaha. Pemberian kredit BRI mampu meningkatkan tenaga kerja hasil perhitunganmenunjukan bahwa Z hitungadalah 13,566 berarti Z hitung lebih besar dibanding dengan Z tabel. Hal ini berarti menerima Ha dan menolak Ho yang membuktikan bahwa industri makanan kecil setelah mendapatkan kredit dari Bank dapat menambah tingkattenaga kerja. Pemberian kredit BRI mampu meningkatkan upah, hasil perhitungan menunjukan bahwa Z hitung adalah 11,758 berarti Z hitung lebih besar dibandingkan dengan Z tabel. Hal ini berarti menerima Ha menolak Ho yang membuktikan bahwa industri makanan kecil setelah mendapatkan kredit dari bank dapat menambah upah tenaga kerja.
F. Kerangka Berpikir Baik usaha bersekala besar, menengah maupun kecil pasti membutuhkan modal untuk menjalankan usaha dan di dalam proses pengembangan usahanya suatu usaha kecil perlu ada tambahan modal. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
mendapatkan tambahan modal maka memerlukan dana dari pihak lain untuk mengembangkan usaha. Industri menurut ensiklopedi Indonesia adalah bagian dari proses produksi yang tidak secara langsung atau mendapatkan barang-barang atau bahan dasar secara kimiawi sehingga menjadikan lebih berharga untuk dipakai manusia. Oleh karena itu perlu modal didalam melaksanakan proses produksi. Industri pengolahan makanan merupakan salah satu bentuk usaha yang dalam pengembangannya mengalami kendala dalam hal permodalan. Dengan kendala keterbatasan modal tersebut maka para pelaku usaha mempunyai inisiatif untuk bergabung menjadi anggota koperasi dan meminjam modal dari koperasi. Dengan adanya tambahan modal dari yang diperoleh dari pinjaman kredit koperasi maka akan membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Pinjaman modal tersebut digunakan untuk menambah peralatan produksi sehingga hasil produksi juga akan meningkat. Dengan meningkatnya volume produksai maka omzet yang diterima
pengusaha
juga
akan
mengalami
peningkatan.
Omzet
mengambarkan hasil dari penjualan barang atau jasa kepada pembeli atau langganan selama satu periode tertentu. Tenaga kerja manusia (labor) dalam ilmu ekonomi diartikan segala usaha manusia, baik jasmani maupun rohani, yang dicurahkan dalam proses penigkatan kegunaan ekonomi (Gilarso, 2004: 89). Setiap menjalankan usaha pasti tidak luput dari peranan tenaga kerja. Di dalam proses produksi peranan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
tenaga kerja sangatlah penting. Di dalam pengembangan usaha, jumlah tenaga kerja menjadi hal yang dipertimbangkan, karena dengan bertambahnya tenaga kerja maka proses produksi akan lebih cepat dan dapat meningkat. Dengan adanya pinjaman modal dari koperasi maka para pelaku usaha akan menambah tenaga kerjanya untuk mendukung proses produksi, dimana dibutuhkan efisiensi waktu dalam meningkatkan hasil produksi agar omzet penjualan dapat meningkat. Dengan bertambahnya modal yang didapat dari kredit maka perusahaan akan menambah bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan omzet penjualan. Proses produksi dapat ditingkatkan kegiatannya, dengan memperbesar produksinya dan produsen dapat merubah baik biaya faktor produksi variabel maupun biaya produksi tetapnya (Sumarsono, 2007:167168). Dengan bertambahnya bahan baku maka tenaga kerja yang digunakan meningkat. Hal tersebut mengakibatkan upah tenaga kerja yang harus dikeluarkan menjadi meningkat. Selain itu, seiring dengan meningkatnya volume produksi maka biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya minyak, biaya gas, biaya pengemasan dan biaya pengiriman juga akan mengalami kenaikan. Pinjaman kredit juga akan memberikan tambahan keuntungan bagi para pelaku usaha, karena dengan pinjaman kredit tersebut dapat menambah peralatan produksi, jumlah tenaga kerja, bahan baku sehingga produk yang dihasilkan semakin banyak. Dengan jumlah produksi yang banyak maka volume penjualan akan bertambah sehingga keuntungan pengusaha akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
meningkat. Keuntungan atau laba adalah pendapatan sisa yang diterima oleh pengusaha sebagai balas karya terhadap kemampuan berwiraswasta, setelah segala biaya produksi diperhitungkan (Gilarso, 2003:307). Dengan jumlah peralatan produksi yang meningkat dan semakin modern maka perusahaan juga melakukan peningkatan kualitas hasil produksi. Dan diharapkan konsumen tetap setia membeli hasil produksi yang dijual.
G. Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah
jawaban
yang sifatnya
sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Kesimpulan tentang benar tidaknya hipotesis yang diajukan akan dapat ditarik setelah mengadakan penelitian. Hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Ada perbedaan omzet penjualan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari lembaga keuangan Koperasi. 2. Ada perbedaan jumlah tenaga kerja pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari lembaga keuangan Koperasi. 3. Ada perbedaan biaya produksi pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari lembaga keuangan Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4. Ada perbedaan keuntungan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari lembaga keuangan Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian Ex Post facto, dalam bahasa latin berarti “dari sesudah fakta”. Menunjukan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secar alami (Furchan, 1982:382). Ex Post Facto memulai dengan dua kelompok yang berbeda kemudian berusaha menetapkan sebab-sebab dari perbedaan ini. Ex Post Facto adalah penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa (Indriantoro, 2002:27). Peneliti melakukan pengamatan terhadap konsekuensi-konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta yang secara masuk akal sebagai faktor-faktor penyebab. Penelitian ini dimulai dengan melukiskan keadaan sekarang yang dianggap sebagai akibat dari faktor-faktor yang terjadi sebelumnya, kemudian mencoba menyelidiki kebelakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebabnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
terjadi
sebelum
dan
sesudah
mendapatkan Kredit dari Koperasi yang mempengaruhi beberapa faktor yaitu omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi, dan keuntungan.
44 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berada di Koperasi Simpan Pinjam “Dadi Makmur” Desa Minggiran MJ II/1339 Kelurahan Suryodiningratan Kecamatan Mantrijeron Kabupaten Kota Yogyakarta. Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan sebagai berikut : 1. Banyak para pelaku Industri kecil, khususnya industri di bidang pengolahan makanan yang menggunakan jasa Kredit dari Koperasi “Dadi Makmur”. 2. Belum diketahui sejauh mana perbedaan jumlah tenaga kerja, omset penjualan, biaya produksi, dan keuntungan setelah pemberian kredit. Waktu penelitian ini adalah bulan Juni-Juli 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah industri kecil di Desa Mantrijeron
Kelurahan
Suryodiningratan
Kecamatan
Mantrijeron
Kabupaten Kota Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi, dan keuntungan sebelum mendapatkan kredit koperasi dan sesudah mendapatkan kredit koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002:115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah industri kecil yang mendapat Kredit dari Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur dengan jumlah 21 pelaku usaha. 2. Sampel adalah sebagian dari elemen populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah industri kecil yang mendapat kredit dari Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur. Industri kecil yang diambil sebagai sampel berjumlah 21 pelaku usaha.
E. Definisi Variabel dan Pengukuran 1. Omset Penjualan Dalam 1 Bulan Omset penjualan adalah banyaknya barang yang terjual dikalikan dengan harga jual. Omzet penjualan dalam penelitian ini diukur dengan nilai rupiah tanpa range. 2. Jumlah Tenaga Kerja Dalam 1 Bulan Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja yang digunakan untuk membangun proses produksi. Jumlah tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan jumlah tenaga kerja dalam 1 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
3. Biaya Produksi Dalam 1 Bulan a. Biaya tetap adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap dalam penelitian ini diukur dengan nilai rupiah tanpa range. b. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi, besar kecilnya tergantung dari jumlah yang akan diproduksi. Biaya variabel dalam penelitian ini diukur dengan rupiah tanpa range. c. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluakan dalam proses produksi. Biaya total dapat diketahui dengan cara menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dalam penelitian ini diukur dengan nilai rupiah tanpa range. 4. Keuntungan Dalam 1 Bulan Keuntungan adalah pendapatan yang diterima dari hasil selisih antara penerimaan total dan biaya total. Keuntungan dalam penelitian ini diukur dengan nilai rupiah tanpa range.
F. Teknik Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang 30 orang. (Sugiyono, 2005:61). Dalam hal ini peneliti mengambil sampel sejumlah 21 pelaku usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara (Indriantoro, 2002:146). Data primer yang diperlukan dalam dalam penelitian ini adalah: a. Omset Penjualan b. Jumlah tenaga kerja c. Biaya produksi d. Keuntungan
No A
B
Tabel III.1 Kisi-kisi wawancara Yang Diperlukan Variabel Indikator Identitas Berisi nama perusahaan, nama pemilik responden perusahaan, alamat perusahaan, lama berusaha, usaha yang dijalankan sebagai pekerjaan pokok atau sampingan, asal mula usaha, modal awal. Omset penjualan Harga sebelum dan sesudah mendapatkan kredit.
C
Jumlah tenaga kerja
D
Biaya Produksi
Jumlah produksi sebelum dan sesudah mendapatkan kredit Penerimaan total sebelum dan sesudah mendapatkan kredit Jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit. Biaya Tetap (Biaya Upah tenaga kerja, Biaya listrik, Biaya sewa, Biaya Promosi, Biaya Penyusutan) sebelum dan sesudah mendapatkan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
No
E
Variabel
Pertanyaan Tambahan
Indikator Biaya Variabel (Biaya bahan baku, Biaya minyak, Biaya Gas, biaya pembelian kemasan) sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Biaya total sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Asal bahan baku, alat transportasi yang digunakan untuk membawa bahan baku, daerah jangkauan pemasaran, sistem pemasaran yang diterapkan, alat transportasi yang digunakan untuk memasarkan produk, asal tenaga kerja, bantua modal dari pihak lain, peralatan utama dalam melaksanakan produksi, sejarah usaha, manfaat kredit yang dirasakan, hambatan yang dihadapi, alasan meminjam di Koperasi,
2. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro, 2002:147). Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Jumlah industri kecil dan menegah b. Profil Koperasi c. Prosedur peminjaman kredit di KSP Dadi Makmur d. Gambaran umum wilayah e. Peta lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
H. Teknik Analisis Data 1.
Pengujian Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji satu sampel dari Kolmogrov- Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Karena sampel kurang dari 50 responden maka hasil tes yang digunakan dari Shapiro Wilk. Dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2004:150): D = maksimum Sn1(X) – Sn2 (X) Keterangan: D Sn1 (X) Sn2 (X)
= Deviasi atau penyimpangan = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis = Distribusi frekuensi yang diobservasi
Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% berarti data sebaran variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5% berarti data sebaran variabel normal. 2.
Uji Hipotesis Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis 1-4 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan omzet, jumlah tenaga kerja, biaya, dan keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan Kredit adalah analisis uji t. Uji ini dipilih karena pada penelitian ini diperolah data rasio. Selain itu, penelitian itu juga termasuk studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
perbandingan (comparative study) yang menguji perilaku sebelum dan sesudah mendapatkan Kredit. Untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, 4 menggunakan Uji-t dengan rumus :
=
dan
=
Keterangan : : rata-rata omset sebelum mendapat kredit : total jumlah omset sebelum mendapat kredit : Jumlah sampel sebelum mendapat kredit : rata-rata omset sesudah mendapat kredit : total jumlah omset sesudah mendapat kredit : jumlah sampel setelah mendapat kredit Rumus t hitung :
Keterangan : : rata-rata jumlah omset sebelum mendapat kredit : rata-rata jumlah omset sesudah mendapat kredit : varians jumlah omset sebelum medapat kredit : varians jumlah omset sesudah mendapat kredit : jumlah sampel sebelum mendapat kredit : jumlah sampel sesudah mendapat kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Sedangkan utuk
(varians) dicari dengan rumus dibawah ini
Keterangan : : varians jumlah omset : jumlah omset : rata-rata jumlah omset : jumlah sampel Setelah nilai t ditemukan, kemudian dilakukan pengujian untuk masingmasing hipotesis. Sebelum menguji hipotesis tersebut, terlebih dahulu dirumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dari masing-masing variabel yaitu: a. Omset Ho :
=
Ha
≠
Ho: tidak terdapat perbedaan omzet sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Ha: terdapat perbedaan omzet sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. b. Jumlah tenaga kerja Ho :
=
Ha
≠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Ho: tidak terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Ha: terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. c. Biaya produksi Ho :
=
Ha
≠
Ho: tidak terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Ha: terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi.. d. Keuntungan Ho :
=
Ha
≠
Ho: tidak terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Ha: terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Setelah hipotesis dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian masing-masing hipotesis. Pengujian masing-masing hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Dengan taraf nyata 5%, maka kriteria untuk masing-masing hipotesi adalah: 1. Tolak Ho jika
thitung
2. Terima Ho jika
>
ttabel
atau
t hitung > ttabel
t hitung < ttabel
Untuk lebih memudahkan pengujian hipotesis tentang perbedaan omzet, jumlah tenaga kerja, biaya produksi, dan keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit maka digunakan SPSS versi 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa dan Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelurahan ini mempunyai luas wilayah 8 Ha. Adapun batas wilayah dari Kelurahan Suryodiningratan adalah : 1. Sebelah Utara : Kelurahan patehan Kecamatan Kraton 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul 3. Sebelah Barat : Kelurahan Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron 4. Sebelah Timur : Kelurahan Mantrijeron Kecamatan Mantrijeron Kelurahan Suryodiningratan terletak 5 Km dari pusat Pemrintahan Kota Administratif, Jarak dari Ibukota Kabupaten / Kotamadya Daerah Tingkat II 5 Km. Sedangkan Jarak dari Ibukota Propinsi Dati I adalah 3 Km.
B. Keadaan dan Luas Tanah Secara keseluruhan luas tanah di Kelurahan Suryodiningratan adalah 8 ha. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut.
44 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel IV.1 Status Luas Tanah Kelurahan Suryodiningratan No Keterangan Jumlah Luas 1 Sertifikat Hak Milik 110 Buah 4 Ha 2 Sertifikat Hak Guna Bangunan 146 Buah 1 Ha 3 Sertifikat Hak Pakai 23 Buah 0 Ha 4 Tanah Bersertifikat 23 Buah 0 Ha Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
Tabel IV.2 Peruntukan dan Penggunaan Luas Tanah Kelurahan Suryodiningratan No Keterangan Luas 1 Jalan 3 Ha 2 Sawah dan Ladang 4 Ha 3 Pertokoan / Perdagangan 1 Ha Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
C. Kependudukan dan Tingkat Pendidikan 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk kelurahan Suryodiningratan sebanyak 11.773 jiwa yang terdiri penduduk laki-laki sebanyak 5.854 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 5.869 jiwa. Di kelurahan ini ada 4.323 kepala keluarga. Jumlah penduduk berwarganegaraan Indonesia sebanyak 11.627 jiwa yang terdiri penduduk laki-laki sebanyak 5.813 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak
5.814
jiwa.
Sedangkan
penduduk
yang
berwarganegaraan Asing sebanyak 5 orang yang terdiri dari 2 orang lakilaki dan 3 orang perempuan. 2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Usia Penduduk
kelurahan
Suryodiningratan
menurut
kelompok
pendidikan paling banyak berusia 19 tahun keatas. Sedangkan penduduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
menurut kelompok tenaga kerja paling banyak berusia 41 - 56 tahun. Untuk lebih lengkapnya pada tabel berikut. Tabel IV.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Kelompok Pendidikan No Usia Jumlah 1 0 – 3 Tahun 521 orang 2 4 – 6 Tahun 466 orang 3 7 – 12 Tahun 2.544 orang 4 13 – 15 Tahun 584 orang 5 16 – 18 Tahun 341 orang 6 > 19 tahun 7.176 orang Jumlah 11.632 orang Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011 Tabel IV.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Kelompok Tenaga Kerja No Usia Jumlah 1 10 – 14 Tahun 1.415 orang 2 15 – 19 Tahun 1.302 orang 3 20 – 26 Tahun 1.157 orang 4 27 – 40 Tahun 2.975 orang 5 41 – 56 Tahun 2.983 orang 6 > 57 tahun 1.117 orang Jumlah 10.949 orang Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 201 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan di kelurahan Suryodiningratan sudah tergolong tinggi, menduduki jumlah terbanyak tamat SMA yaitu berjumlah 3.489 orang. Untuk lebih lengkapnya pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel IV.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Pendidikan Jumlah 1 Taman Kanak – Kanak 3.001 orang 2 Sekolah Dasar 1.085 orang 3 Sekolah Menengah Pertama 1.476 orang 4 Sekolah Menengah Atas 3.489 orang 5 Akademi / D1 – D3 689 orang 6 Sarjana ( S1 – S3 ) 1.983 orang Jumlah 11.723 orang Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011 4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk si kelurahan Suryodiningratan berbeda - beda. Sebagian besar penduduk kelurahan Suryodiningratan mempunyai mata pencaharian sebagai karyawan swasta. Mata pencaharian terbesar kedua yakni sebagai Pegawai Negeri Sipil. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.6 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Keterangan Jumlah Karyawan 1 a. Pegawai Negeri Sipil 555 orang b. ABRI 23 orang c. Swasta 1.270 orang Wiraswasta / Pedagang 16 orang 2 Tani 3 orang 3 Pertukangan 3.489 orang 4 Buruh Tani 689 orang 5 Pensiunan 1.983 orang 6 Nelayan 0 orang 7 Pemulung 3 orang 8 Jasa 186 orang 9 Jumlah 8217 orang Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Keadaan penduduk kelurahan Suryodiningratan menurut pekerjaan yang dilakukan sangat variatif. Sebagian besar pemudapemudi kelurahan Suryodiningratan memilih bekerja di sektor pertukangan dan diurutan berikutnya sebagai pegawai swasta. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian orang yang belum menikah masih enggan ketika harus bekerja untuk mengembangka usaha yang telah dijalankan orang tua. Namun kalau sudah menikah sebagian dari pemudi kebanyakan ikut terjun menjalankan usaha yang dirintis orang tuanya. Kebanyakan laki-laki di kampung ini, mereka kebanyakan menggantungkan hidupnya pada pekerjaan bidang pertukangan, dan banyak para suami yang bekerja di perusahaan swasta.
D. Sarana dan Prasarana 1. Sarana Transportasi dan Komunikasi Sarana transportasi sangat penting untuk kelancaran kegiatan perekonomian. Dengan transportasi yang baik maka hubungan antar desa dapat berjalan dengan lancar, tidak ada desa yang terisolasi karena terdapat sarana jalan, jembatan dan alat transportasi yang memadai. Sarana umum yang dapat digunakan oleh penduduk kecamatan adalah sepeda, bus, truk, sepeda motor, mobil. Sebagian besar penduduk menggunakan motor yaitu sebanyak 1.857 buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Kelurahan Suryodiningratan juga mempunyai sarana jalan seperti sarana jalan dusun, jalan desa, jalan ekonomi, jalan protokol, jalan kabupaten, jalan propinsi. Terdapat pula jembatan sejumlah 2 (dua) buah. Tabel IV.7 Sarana Transportasi di Kelurahan Suryodiningratan No Sarana dan Prasarana Keterangan 1 Sarana umum yang dapat digunakan oleh penduduk kelurahan : a. Sepeda 1.379 Buah b. Gerobak 3 Buah c. Kendaraan Beroda Tiga 46 Buah d. Becak 93 Buah e. Sepeda Motor 1.857 Buah f. Mobil Dinas 29 Buah g. Mobil Pribadi 163 Buah h. Bus Kota 4 Buah i. Bus Umum 6 Buah j. Truk 6 Buah 2 Sarana Jalan a. Dusun/Lingkungan 3 Km b. Desa 7 Km c. Ekonomi 4 Km d. Protokol 6 Km e. Kabupaten 6 Km f. Propinsi 2 Km 3 Jembatan 2 Buah Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
Sarana komunikasi mengalami perkembangan yang sangat bagus mengikuti perkembangan teknologi. Kabar berita dapat cepat didapat dengan sarana komunikasi yang semakin maju. Dalam beberapa detik saja orang dapat mengetahui kabar berita yang sedang terjadi. Di kelurahan Suryodiningratan terdapat telepon umum, telepon perorangan dan ORARI yang digunakan sebagai sarana komunikasi. Sarana komunikasi paling banyak dimiliki adalah telepon perorangan sebanyak 362 buah, artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
sebagian besar masyarakat kelurahan Suryodiningratan sudah mempunyai telepon. Dengan jumlah telepon yang semakin meningkat maka dapat digunakan untuk memperlancar kegiatan ekonomi. Sarana komunikasi kelurahan Suryodiningratan secara lengkap dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel IV.8 Sarana Komunikasi di Kelurahan Suryodiningratan No Sarana Keterangan 1 Telepon Umum 9 Buah 2 Telepon Perorangan 326 Buah 3 ORARI 7 Buah Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011 2. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan sangat penting untuk perkembangan generasi penerus bangsa. Pemerintah Indonesia mewajibkan pendidikan 9 tahun, yaitu pendidikan masyarakat minimal SD dan SMP. Setiap pendidikan yang ditempuh dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan mempersiapkan siswanya untuk lebih mandiri. Maka sarana pendidikan yang lengkap dalam rangka menunjang kegiatan pendidikan sangatlah diperlukan. Sarana pendidikan di kelurahan Suryodiningratan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Tabel IV.9 Sarana Pendidikan di Kelurahan Suryodiningratan No Jenis Pendidikan Negeri Swasta Gedung Guru Murid Gedung Guru buah orang orang buah orang 1 Kelompok Bermain 0 0 0 0 2 TK 0 0 5 14 3 Sekolah Dasar 4 0 2 28 4 SMP 1 967 2 38 5 SMA 1 138 3 36 6 Akademi 0 145 1 7 7 Institut/Sekolah 0 0 0 0 0 Tinggi 8 Universitas 0 0 0 1 7 Jumlah 6 93 1.250 13 123 Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
Murid Orang 0 98 318 412 483 128 0 45 1.356
3. Sarana Perekonomian Sarana perekonomian adalah sarana yang digunakan untuk mendukung perekonomian. Saran tersebut seberti koperasi, pasar umum, toko, kios, warung, bank, lumbung desa, koperasi dan badan-badan kredit. Secara lengkap sarana perekonomian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel IV.10 Sarana Perekonomian di Kelurahan Suryodiningratan No Sarana Keterangan 1 Perdagangan a. Toko 76 buah b. Warung 206 buah c. Kaki lima 84 buah d. Supermarket 5 buah 2 Perkoperasian a. Koperasi Simpan Pinjam 3 buah b. Lumbung Desa Badan-badan 1 buah Kredit c. Usaha-usaha Ekonomi Desa 1 buah d. Lain-lain 1 buah Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Penduduk di Kelurahan Suryodiningratan banyak yang menambah pendapatan melalui berdagang. Namun tidak sedikit yang menjadikan profesi pedagang sebagai mata pencaharian utama. Hal tersebut dibuktikan banyaknya
warung-warung
yang
dikelola
oleh
warga
kelurahan
Suryodiningratan. Selain perdagangan, sarana perekonomian yang sangat membantu warga adalah Koperasi. Koperasi di Kelurahan Suryodiningratan dimanfaatkan warga untuk membantu jalannya usaha yaitu lewat pinjaman modal. Para warga dapat mengakses kredit melalui koperasi dengan bunga yang rendah sehingga kopersai sangat membantu perekonomian warga. 4. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan sangat penting bagi masyarakat karena dapat digunakan
untuk
mensejahterakan
masyarakat.
Sarana
kesehatan
merupakan kebutuhan yang pokok dalam masyarakat. Kelurahan Suryoiningratan mempunyai sarana kesehatan yang dapat ditunjukan pada tabel berikut ini: Tabel IV.11 Sarana Kesehatan di Kelurahan Suryodiningratan No Sarana Keterangan 1 Pos / Klinik KB 1 Buah 2 Posyandu 19 Buah 3 Puskesmas 1 Buah 4 Poloklinik / Balai Pengobatan 1 Buah 5 Praktek Dokter 6 orang Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
5. Sarana Peribadatan Negara menjamin kebebasan dalam memelus salah satu agama yang diakui yaitu Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindhu, dan Budha. Untuk menunjang warga negara dalam beribadat diperlukan sarana peribadatan.
Sarana
peribadatan
yang
ada
di
kelurahan
Suryodiningratanadalah sebagai berikut: Tabel IV.12 Sarana Peribadatan di Kelurahan Suryodiningratan No Sarana Keterangan 1 Masjid 11 2 Mushola 13 3 Gereja 2 4 Vihara 0 5 Pura 0 Sumber: Monografi Kelurahan Suryodiningratan, 2011
E. Profil Koperasi Koperasi Dadi Makmur yang berkantor di Minggiran MJ II/1339 Yogyakarta didirikan pada 21 November 1997 dan mempunyai badan hukum 219/BH/KWK/-12/x/1997. 1. Bidang Organisasi dan Manajemen a. Kepengurusan Susunan pengurus Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur periode 2009-2013 adalah sebagai berikut: Ketua
: Parmin
Sekretaris
: H. Tulus, S.IP
Bendahara
: Suyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Pembagian tugas pengurus Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur sebagai berikut: 1) Ketua a) Koordinator dan penanggung jawab seluruh kegiatan koperasi b) Bertanggung jawab atas kebijakan umum c) Menyusun Rencana Kerja dan RAPBK d) Mewakili koperasi baik kedalam maupun keluar. 2) Sekretaris a) Menyelenggarakan bidang administrasi serta kegiatan suratmenyurat b) Menyusun, mencatat dan mengatur inventaris koperasi. c) Menyiapkan buku-buku administrasi d) Memproses raat-rapat. e) Mewakili tugas ketua bila berhalangan. 3) Bendahara a) Mengatur dan mengurus kekayaan milik koperasi. b) Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan koperasi. c) Menyusun dan menyiapkan Rencana, Pendapatan dan Biaya d) Membuat laporan bulanan dan tutup buku e) Membuat Neraca f) Bertanggung jawab terhadap keuangan Koperasi. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan fungsinya masing-masing, sedangkan dalam melaksanakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
opersional bekerjasama secara koordinatif serta tidak lepas dari ketentuan peraturan yang tercantum pada: 1) Undang-Undang No.25 Tahun1992 tentang Perkoperasian 2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 3) Keputusan-keputusan hasil rapat anggota tahunan. 4) Rencana Kerja dan RAPBK Koperasi 5) Peraturan lain yang berkaitan dengan perkembangan koperasi. b. Pengawas Susuan pengawas Koperasi Simpan Pinjam Dadi Makmur periode 2012-2013 adalah sebagai berikut: Ketua
: Heru Nugroho, S.Sos
Anggota : Hj. Suspriyati Anggota : Ramelan c. Karyawan Sampai dengan per 31 Desember 2011 jumlah karyawan sebanyak 25 orang sedangkan Karyawati sebanyak 5 orang. Jumlah karyawan-karyawati 30 orang. 2. Bidang Usaha Usaha yang dilaksanakan KSP Dadi Makmur hanya satu bidang yaitu Simpan Pinjam. Jenis pinjaman yang ditawarkan pada anggota dan calon anggota ada pinjaman harian, mingguan dan bulanan dengan tujuan sesuai dengan kemampuan dan keinginan anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel IV.13 Jenis Pinjaman di Koperasi Dadi Makmur No Jangka Waktu Pinjaman Jumlah Angsuran 1 3 Bulan Harian 2 8 Bulan Harian 3 10 Bulan 10 Kali 4 12 Bulan 12 Kali 5 18 Bulan 18 Kali Sumber: Data Koperasi Dadi Makmur, 2012 Beban bunga 2% per bulan untuk Anggota dan 2,5% per bulan utnuk Calon Anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pengusaha, Omset Penjualan, Tenaga Kerja, Biaya Produski, dan Keuntungan 1. Deskripsi Pengusaha Penulis meneliti 21
pelaku usaha roti di Desa Minggiran
Kelurahan Suryodiningratan Kecamatan Mantrijeron Kabupaten Kota Yogyakarta. Sampel yang diambil merupakan seluruh pelaku usaha roti di desa tersebut. Data pengusaha dapat dilihat dalam tabel data pelaku usaha. Dari pengusaha-pengusaha tersebut akan diteliti apakah kredit dari Koperasi berdampak terhadap perkembangan pelaku usaha kecil yang dilihat dari omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungan yang dihitung dari 6 bulan sebelum mendapat kredit hingga 6 bulan setelah mendapat kredit dari koperasi. Data industri tentang omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungan dapat dilihat dalam lampiran. a. Nama Responden dan Jenis Hasil Olahan Kegiatan usaha yang dijalankan oleh para pelaku usaha kecil yang mendapat kredit dari koperasi Dadi Makmur merupakan kegiatan pengolahan makanan yang bermacam-macam jenisnya. Kebanyakan para pengusahan memproduksi roti, baik itu roti kering maupun roti basah dan jenisnya bermacam-macam seperti donat dan brownies. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
68 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel V.1 Data Responden Menurut Hasil Olahan No Nama Hasil Olahan 1 Agung Bakphia 2 Alif Donat Kentang 3 Amanah Egg Roll 4 Andhika Brownies Panggang 5 Atma Sus kering 6 Awang Roti Kukus 7 Fatmawati Roti kering 8 Diantina Roti kering 9 Kartini Roti kering 10 Markiman Bakphia 11 Mujiasih Bakphia 12 Maria Magdalena Egg roll 13 Riyanti Bakphia 14 Sri Mulyani Roti kering 15 Suhartina Brownies kukus 16 Sumarni Pia Basah 17 Wasilan Pia Basah 18 Warsini Bakpia 19 Wiratmi Sus Kering 20 Yuli Egg Roll 21 Yusnia Bakphia Sumber: Data primer yang diolah, 2012 b. Umur Responden Responden yang berhasil ditemui penulis berusia antara 35 sampai 60 tahun. Untuk itu penulis mengelompokan dalam lima kelompok, yaitu 35 tahun sampai 40 tahun, 41 tahun sampai dengan 45 tahun, 46 tahun sampai dengan 50 tahun, 51 sampai dengan 55 tahun dan 56 tahun sampai 60 tahun. Untuk lebih jelasnya pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel V.2 Tingkat Umur Pelaku Usaha Kecil No Umur Jumlah 1 35 – 40 Tahun 6 2 41 – 45 Tahun 9 3 46 – 50 Tahun 4 4 51 – 55 Tahun 2 5 56 – 60 Tahun 1 21 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Prosentasi 28,57% 42,85% 19,04% 9,523% 4,76% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengusaha kecil sebagian besar berumur 40 tahun keatas. Untuk usia muda masih sedikit yang bergerak di bidang usaha kecil khususnya di usaha pengolahan makanan ini. Hal tersebut bisa disebabkan karena semakin bertambahnya usia seseorang semakin bertambah pula kebutuhannya, jadi untuk mencukupi kebutuhan tersebut mereka berusaha mencari tambahan penghasilan dari sumber lain selain pekerjaan utamanya yaitu dengan menggeluti usaha di bidang makanan. c. Jenis Kelamin Dari 21 pelaku usaha terdiri dari jenis kelamin pria dan wanita. Pelaku usaha wanita lebih banyak dari pada pengrajin yang berjenis kelamin pria. Pelaku usaha berjenis kelamin wanita menduduki persentasi tertinggi yaitu 76,19% sedangkan pengusaha yang berjenis kelamin pria menduduki persentase terendah yaitu 23,80% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel V.3 Jenis Kelamin Pelaku Usaha Kecil No Umur Jumlah Prosentasi 1 Pria 5 23,80% 2 Wanita 16 76,19% Jumlah 21 100% Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Lebih banyak wanita di dalam menjalankan aneka usaha ini dikarenakan banyak para pria yang mempunyai pekerjaan pokok, antara lain sebagai pegawai negeri maupun swasta. Dari wawancara yang dilakukan, pada mulanya para ibu-ibu hanya ingin mengisi waktu luang dengan berjualan makanan. Namun lama kelamaan banyak ibu-ibu lain yang ikut membuat makanan dan memasarkannya. Dan hasil olahan makanan yang dipasarkan pun sangat bervariatif. d. Lama Mendirikan Usaha Dari 21 responden masing-masing tentu berbeda lama waktu pendirian usahanya. Penulis membagi lama pendirian usaha menjadi 5 jangka yaitu 1 sampai 3 tahun, 4 sampai 6 tahun, 7 sampai 9 tahun, 10 sampai 12 tahun, 13 sampai 15 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel V.4 Lama Mendirikan Usaha No Umur Jumlah 1 1 – 3 Tahun 3 2 4 – 6 Tahun 2 3 7 – 9 Tahun 6 4 10 – 12 Tahun 3 5 13 – 15 Tahun 7 Jumlah 21 Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Prosentasi 14,29% 9,52% 28,57% 14,29% 33,33% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Dari 21 responden kebanyakan 33,33% dengan lama mendirikan usahanya 13 sampai dengan 15 tahun sedangkan sebagian kecil 9,52% dengan lama pendirian usaha antara 4 sampai dengan 6 tahun. Menurut informasi yang diberikan oleh 21 pelaku usaha sebagian kecil dari mereka sudah mendirikan usaha selama 6 tahun, waktu yang paling lama mendirikan usahanya 14 tahun. Sebagian kecil dari mereka sudah lama mendirikan usaha pengolahan makanan dan sebagian besar mendirikan usaha pengolahan makananan sesudah mendapatkan binaan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Propinsi DIY. 2. Deskripsi Omset Penjualan Jumlah omset penjualan setelah mendapatkan kredit dari Koperasi mengalami peningkatan dibandingkan sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi. Dari data yang diambil selama tahun 2011 dimana sebelum mendapat kredit dari Koperasi, jumlah omset berkisar antara 3.000.000 juta – 5.000.000 juta per bulan adalah 8 industri, 5.100.000 juta – 7.000.000 juta per bulan adalah 7 industri, 7.100.000 juta – 9.000.000 juta per bulan adalah 5 industri dan > 9.100.000 juta perbulan adalah 1 industri. Tetapi setelah mendapatkan kredit dari Koperasi maka penjualan produk kain lurik mulai mengalami peningkatan. Dari 21 industri, yang mengatakan omset penjualannya antara 3.000.000 juta – 5.000.000 juta per bulan adalah 4 industri, 5.100.000 juta – 7.000.000 juta per bulan adalah 9 industri, 7.100.000 juta – 9.000.000 juta per bulan adalah 3 industri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
> 9.100.000 juta perbulan adalah 5 industri. Data perbandingan jumlah omset penjualan dapat dilihat di tabel V.5. TABEL V.5 Tabel Perbandingan Jumlah Omset Penjualan Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi Jumlah Omset Penjualan No Nama Pengusaha (rupiah) Sebelum Sesudah 8.550.000 1 Agung 10.200.000 9.100.000 2 Alif 11.600.000 4.250.000 3 Amanah 5.900.000 6.000.000 4 Andhika 7.690.000 5.750.000 5 Atma 6.500.000 4.150.000 6 Awang 4.750.000 8.300.000 7 Fatmawati 9.600.000 7.350.000 8 Diantina 9.120.000 3.740.000 9 Kartini 5.700.000 4.500.000 10 Markiman 5.250.000 5.230.000 11 Mujiasih 6.300.000 5.600.000 12 Maria 6.400.000 6.700.000 13 Riyanti 7.600.000 7.350.000 14 Sri Mulyani 8.600.000 6.000.000 15 Suhartina 6.750.000 8.120.000 16 Sumarni 9.970.000 4.250.000 17 Wasilan 5.900.000 3.410.000 18 Warsini 4.260.000 3.150.000 19 Wiratmi 4.100.000 3.410.000 20 Yuli 4.200.000 6.100.000 21 Yusnia 6.750.000 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 3. Deskripsi Tenaga kerja Dari data 21 responden setelah mendapat kredit dari koperasi, responden yang jumlah tenaga kerja ≤ 5 orang adalah 10 industri, 6 orang tenaga kerja adalah 5 industri, 7 orang tenaga kerja adalah 4 industri dan 8 orang tenaga kerja adalah 1 industri. Jumlah ini relatif meningkat apabila dibandingkan dengan jumlah sebelum mendapat kredit dari koperasi. Dimana seluruh industri hanya mempunyai jumlah tenaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
kerja ≤ 5 orang tenaga kerja. Ini merupakan indikasi bahwa usaha mereka mulai mengalami perkembangan setelah mendapatkan kredit dari koperasi. TABEL V.6 Tabel Perbandingan Jumlah Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi Jumlah Tenaga Kerja No Nama Pengusaha (orang) Sebelum Sesudah 1 Agung 5 7 2 Alif 3 5 3 Amanah 1 4 4 Andhika 1 3 5 Atma 2 6 6 Awang 5 5 7 Fatmawati 4 6 8 Diantina 3 3 9 Kartini 2 2 10 Markiman 3 4 11 Mujiasih 3 7 12 Maria 4 8 13 Riyanti 3 5 14 Sri Mulyani 5 6 15 Suhartina 3 4 16 Sumarni 2 7 17 Wasilan 3 6 18 Warsini 2 7 19 Wiratmi 3 6 20 Yuli 4 4 21 Yusnia 2 5 Sumber: Data primer yang diolah, 2012 4. Deskripsi Jumlah Biaya Produksi Taksiran biaya produksi per bulan dari tiap pengusaha setelah menerima kredit dari Koperasi dibandingkan sebelum menerima kredit dari Koperasi. Menurut 21 responden dimana data dilihat sebelum mendapatkan kredit, maka biaya produksi yang dikeluarkan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 adalah 4 industri, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
8 industri, Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 adalah 7 industri, Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 adalah 1 industri, dan > Rp 5.000.000,00 adalah 1 industri. Tetapi sesudah mendapatkan kredit dari koperasi maka biaya produksi yang digunakan per bulan, responden yang mengatakan Rp 1.000.001 – Rp 2.000.001 adalah 2 industri, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 adalah 7 industri, Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 adalah 3 industri, Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 adalah 7 industri, Rp 5.000.001 – Rp 6.000.000 adalah 1 industri, dan > Rp 6.000.000 adalah 1 industri. Disini dapat disimpulkan bahwa setelah mendapatkan kredit dari koperasi, biaya yang digunakan untuk memproduksi mengalami peningkatan. Data jumlah biaya produksi dapat dilihat di tabel V.7. TABEL V.7 Tabel Perbandingan Jumlah Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi Jumlah Biaya Produksi No Nama Pengusaha (rupiah) Sebelum Sesudah 1 Agung 4.300.000 4.700.000 2 Alif 3.350.000 3.860.000 3 Amanah 2.150.000 2.960.000 4 Andhika 3.840.000 5.200.000 5 Atma 3.740.000 4.260.000 2.790.000 6 Awang 2.810.000 3.700.000 7 Fatmawati 4.300.000 5.200.000 8 Diantina 6.820.000 2.150.000 9 Kartini 4.000.000 10 Markiman 1.540.000 1.870.000 11 Mujiasih 2.550.000 3.510.000 12 Maria 2.140.000 2.650.000 13 Riyanti 2.320.000 2.990.000 3.150.000 14 Sri Mulyani 4.230.000 15 Suhartina 3.710.000 4.000.000 2.650.000 16 Sumarni 4.480.000 17 Wasilan 1.540.000 2.360.000 Jumlah Biaya Produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
No
Nama Pengusaha
(rupiah) Sebelum
1.254.000 18 Warsini 19 Wiratmi 1.506.000 20 Yuli 2.050.000 3.310.000 21 Yusnia Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Sesudah 1.748.000 2.060.000 2.547.000 3.620.000
5. Deskripsi Keuntungan Taksiran keuntungan per bulan dari tiap pengusaha setelah menerima kredit dari Koperasi dibandingkan sebelum menerima kredit dari Koperasi. Menurut 21 responden dimana data dilihat sebelum mendapatkan kredit, maka perolehan keuntungan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 adalah 4 industri, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 adalah 10 industri, Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 adalah 1 industri, Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 adalah 4 industri, dan > Rp 5.000.000,00 adalah 2 industri. Tetapi sesudah mendapatkan kredit dari koperasi maka perolehan keuntungan per bulan, responden yang mengatakan Rp 1.000.001 – Rp 2.000.001 adalah 3 industri, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 adalah 8 industri, Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 adalah 4 industri, Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 adalah 2 industri, Rp 5.000.001 – Rp 6.000.000 adalah 3 industri, dan > Rp 6.000.000 adalah 1 industri. Disini dapat disimpulkan bahwa setelah mendapatkan kredit dari koperasi, keuntungan yang diperoleh para pengusaha mengalami peningkatan . Data perolehan keuntungan dapat dilihat di tabel V.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
TABEL V.8 Tabel Perbandingan Keuntungan Sebelum dan Sesudah Mendapat Kredit dari Koperasi Jumlah Keuntungan Nama Pengusaha (rupiah) Sebelum Sesudah Agung 4.250.000 5.500.000 Alif 5.750.000 7.740.000 Amanah 2.100.000 2.940.000 Andhika 2.160.000 2.490.000 Atma 2.010.000 2.240.000 Awang 1.360.000 1.940.000 Fatmawati 4.600.000 5.300.000 Diantina 2.150.000 2.300.000 Kartini 1.590.000 1.700.000 Markiman 2.960.000 3.380.000 Mujiasih 2.680.000 2.790.000 Maria 3.460.000 3.750.000 Riyanti 4.380.000 4.610.000 Sri Mulyani 4.200.000 4.370.000 Suhartina 2.290.000 2.750.000 Sumarni 5.470.000 5.490.000 Wasilan 2.710.000 3.540.000 Warsini 2.156.000 2.512.000 Wiratmi 1.644.000 2.040.000 Yuli 1.360.000 1.653.000 Yusnia 2.790.000 3.130.000
B. Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas digunakan tes Shapiro Wilk. Dalam perhitungan ini dibantu dengan bantuan komputer SPSS versi 16.0. Kriteria pengujian normalitas yaitu bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel normal. Tabel V.9 Uji Normalitas Omset Penjualan a
Kolmogorov-Smirnov
Omset penjualan
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
.107
42
.200
*
Statistic
df
Sig.
.961
42
.159
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel Shapiro-Wilk Test di atas bahwa Sig
untuk
variabel Omset penjualan sebesar 0,159 Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel omset penjualan berdistribusi normal, karena probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5%. Tabel V.10 Uji Normalitas Jumlah Tenaga Kerja a
Kolmogorov-Smirnov
Jumlah tenaga kerja
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
.163
42
.006
.952
42
.078
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel Shapiro-Wilk Test di atas bahwa Sig
untuk
variabel jumlah tenaga kerja sebesar 0,078 Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja berdistribusi normal, karena probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel V.11 Uji Normalitas Biaya Produksi a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Biaya produksi
df
.079
Shapiro-Wilk
Sig. *
42
.200
Statistic
df
Sig.
.962
42
.174
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel Shapiro-Wilk Test di atas bahwa Sig
untuk
variabel jumlah biaya produksi sebesar 0,174 Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel biaya produksi berdistribusi normal, karena probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% Tabel V.12 Uji Normalitas Keuntungan a
Kolmogorov-Smirnov
Keuntungan
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
.082
42
.200
*
Statistic
df
Sig.
.975
42
.476
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel Shapiro-Wilk Test di atas bahwa Sig
untuk
variabel keuntungan sebesar 0,476 Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa variabel keuntungan berdistribusi normal, karena probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5%. 2. Uji Hipotesis Dari uraian berikut ini, peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap 21 pelaku usaha kecil sebagai sampel penelitian. Penulis akan menyajikan analisis perbandingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
mengenai perbedaan omset penjualan, jumlah tenaga kerja, biaya produksi dan keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Untuk lebih jelasnya peneliti akan menjelaskan jawaban-jawaban dari permasalahan yang ada sebagai berikut ini: a. Omset Penjualan Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi digunakan uji t sampel berpasangan (paired-sample t-test). Yang dimaksud omset adalah banyaknya barang yang terjual dikalikan dengan harga jual. Tabel V.13 Statistik Deskriptif Omset Penjualan Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Omset penjualan sebelum mendapat kredit
5.7624E6
21
1.84547E6
4.02715E5
Omset penjualan sesudah mendapat kredit
7.0067E6
21
2.14579E6
4.68249E5
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Omset
penjualan
sebelum
mendapatkan
kredit
RP 5.762.400,00 per bulan, dengan standar deviasi
rata-rata
1.845.470 dan
standar eror 402.715. Omzet penjualan sesudah mendapatkan kredit rata-rata Rp 7.006.700,00 per bulan, dengan standar deviasi 2.145.790 dan standar eror 468.249. Dibanding sebelumnya, terjadi kenaikan ratarata omset penjualan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel V.14 Paired Samples Test Omset Penjualan Paired Differences
Mean Pair 1
Omset penjualan sebelum mendapat kredit – Omset penjualan sesudah mendapat kredit
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
-1.24429E6 5.34973E5 1.16741E5 -1.48780E6 1.0007 -10.659 7E6
Sig. (2taile Df d)
20 .000
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Hipotesis adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Ha =
terdapat terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dua sisi, yaitu dengan kriteria: P > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. P < 0,05, maka terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Hasilnya menunjukan nilai t hitung sebesar -10.659 atau 10.659. Dengan signifikansi untuk dua sisi 0,00. Oleh Karena P value (0,00) < α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
(0,05) maka Ho ditolak atau terdapat terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
t hitung
dengan
ttabel .
Pengujian hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung Terima Ho jika statistik hitung Diperoleh t hitung = 10.659 dan
ttabel
> statistik tabel (tn 1; / 2 ) < statistik tabel (tn 1; / 2 )
pada tabel distribusi t, yaitu pada
taraf kepercayaan 95% dan derajat bebas (df) 20, sehingga harga
ttabel
= (tn 1; / 2 ) = 2,086.
t hitung sebesar 10.659 > ttabel
sebesar 2,086,
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Bila dilihat dari rata-rata omset penjualan mengalami kenaikan sebesar ( X 2 X 1 ) =
Rp 7.006.700,00 – 5.762.400,00 =
Rp 1.244.300,00 . Hal ini desebabkan karena dengan tambahan modal para produsen menambah bahan baku dan investasi peralatan produksi untuk meningkatkan volume produksi. Penambahan volume produksi ini menyebabkan hasil produksi yang terjual tiap bulannya bertambah sehingga omset penjualan mengalami kenaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
b. Jumlah Tenaga Kerja Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit digunakan uji t sampel berpasangan (paired-sample t-test). Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi. Tabel V.15 Statistik Deskriptif Jumlah Tenaga Kerja Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Jumlah tenaga kerja sebelum mendapat kredit
1.8571
21
.91026
.19863
Jumlah tenaga kerja sesudah mendapat kredit
3.4286
21
1.56753
.34206
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Jumlah tenaga kerja sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata 1,8571 , dengan standar deviasi 0,91026 dan standar eror 0,19863. Jumlah tenaga kerja sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata 3.4286, dengan standar deviasi 1,56753 dan standar eror 0,34206. Dibanding sebelumnya, terjadi kenaikan rata-rata jumlah tenaga kerja sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tabel V.16 Paired Samples Test Jumlah Tenaga Kerja Paired Differences
Mean Pair 1 Jumlah tenaga kerja sebelum mendapat kredit - Jumlah -1.57143 tenaga kerja sesudah mendapat kredit
Std. Std. Error Deviation Mean
.97834
.21349
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
-2.01676 -1.12610 -7.361
df
Sig. (2taile d)
20 .000
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Hipotesis adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Ha = terdapat terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dua sisi, yaitu dengan kriteria: P > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi P < 0,05, maka terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Hasilnya menunjukan nilai t hitung sebesar
-7.361 atau 7.361
.
Dengan signifikansi untuk dua sisi 0,00. Oleh Karena P value (0,00) < α (0,05) maka Ho ditolak atau terdapat terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
t hitung
dengan
ttabel .
Pengujian hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung
> statistik tabel (tn 1; / 2 )
Terima Ho jika statistik hitung Diperoleh t hitung = 7.361 dan
ttabel
< statistik tabel (tn 1; / 2 )
pada tabel distribusi t, yaitu pada
taraf kepercayaan 95% dan derajat bebas (df) 20, sehingga harga = (tn 1; / 2 ) = 2,086.
t hitung sebesar 7.361 > ttabel
ttabel
sebesar 2,086, maka
Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit. Bila dilihat dari rata-rata jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar
( X 2 X 1 ) = 3,4286 – 1,8571 = 1,5715. Kenaikan jumlah tenaga kerja ini
disebabkan
karena
untuk
menambah
hasil
produksi
dan
mempercepat proses produksi maka pengusaha menambah tenaga kerjanya. Sehingga hasil produksi dapat meningkat dan waktu yang dibutuhkan untuk produksi dapat lebih efisien. c. Biaya Produksi Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi digunakan uji t sampel berpasangan (paired-sample t-test).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Yang dimaksud dengan biaya produksi atau biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Tabel V.17 Statistik Deskriptif Biaya Produksi Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Biaya produksi sebelum mendapat kredit
2.8067E6
21
1.04153E6
2.27281E5
Biaya produksi sesudah mendapat kredit
3.5702E6
21
1.23211E6
2.68868E5
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Biaya produksi sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi ratarata Rp 2.806.700,00 , dengan standar deviasi 1.041.530,00 dan standar eror 227.281 Biaya produksi sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata Rp 3.570.200,00 dengan standar deviasi 2.688.680,00 dan standar eror 268.868 Dibanding sebelumnya, terjadi kenaikan rata-rata biaya produksi sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Tabel V.18 Paired Samples Test Biaya Produksi Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean
Std. S9td. Error Deviation Mean
Lower
Upper
Pair 1 Biaya produksi sebelum mendapat kredit – biaya -7.63571E5 5.13079E5 1.11963E5 -9.97122E5 5.300 produksi sesudah 21E5 mendapat kredit
t
Sig. (2taile Df d)
-6.820 20 .000
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Hipotesis adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Ha = terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dua sisi, yaitu dengan kriteria: P > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi P < 0,05, maka terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Hasilnya menunjukan nilai t hitung sebesar -6.820 atau 6.820. Dengan signifikansi untuk dua sisi 0,00. Oleh Karena P value (0,00) < α (0,05) maka Ho ditolak atau terdapat terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
t hitung
dengan
ttabel .
Pengujian hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung Terima Ha jika statistik hitung Diperoleh t hitung = 6.820 dan
ttabel
> statistik tabel (tn 1; / 2 ) < statistik tabel (tn 1; / 2 )
pada tabel distribusi t, yaitu pada
taraf kepercayaan 95% dan derajat bebas (df) 20, sehingga harga = (tn 1; / 2 ) = 2,086.
t hitung sebesar 6.820 > ttabel
ttabel
sebesar 2,086, maka
Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Bila dilihat dari rata-rata biaya produksi mengalami kenaikan sebesar
( X 2 X 1 ) = Rp 3.570.200,00 - Rp 2.806.700,00 = Rp 763.500,00. Kenaikan biaya produksi disebabkan karena adanya perubahan pada biaya variabel yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Terdapat penambahan jumlah bahan baku
yang harus diproduksi dan
penambahan jumlah tenaga kerja. d. Keuntungan Untuk menjawab rumusan masalah yang keempat mengenai perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi digunakan uji t sampel berpasangan (paired-sample t-test). Yang dimaksud dengan keuntungan adalah pendapatan yang diterima, hasil dari selisih antara penerimaan total dan biaya total. Tabel V.19 Statistik Deskriptif Keuntungan Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Keuntungan sebelum mendapat kredit
2.9557E6
21
1.32615E6
2.89390E5
Keuntungan sesudah mendapat kredit
3.4364E6
21
1.56394E6
3.41279E5
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Keuntungan sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata Rp 2.955.700,00 , dengan standar deviasi 1.326.150,00 dan standar eror 289.390 Keuntungan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi rata-rata Rp 3.436.400,00 dengan standar deviasi 1.563.940,00 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
standar eror 341.279 Dibanding sebelumnya, terjadi kenaikan rata-rata keuntungan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Tabel V.20 Paired Samples Test Keuntungan Paired Differences
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
Sig. (2taile df d)
Pair 1 Keuntungan sebelum mendapat 99265.040 kredit – keuntungan -4.80714E5 4.54890E5 6.8777 2.7365 -4.843 20 .000 67 sesudah mendapat 8E5 1E5 kredit
Sumber: Data primer yang diolah, 2012 Hipotesis adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Ha = terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi dua sisi, yaitu dengan kriteria: P > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi P < 0,05, maka terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi Hasilnya menunjukan nilai t hitung sebesar -4.843 atau 4.843. Dengan signifikansi untuk dua sisi 0,00. Oleh Karena P value (0,00) < α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
(0,05) maka Ho ditolak atau terdapat terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi. Selain dengan melihat signifikan dua sisi, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
t hitung
dengan
ttabel . Pengujian
hiotesis berdasarkanpada kriteria sebagai berikut: Tolak Ho jika statistik hitung
> statistik tabel (tn 1; / 2 )
Terima Ho jika statistik hitung Diperoleh t hitung = 4.843 dan kepercayaan
ttabel
95%
dan
= (tn 1; / 2 ) = 2,086.
ttabel
< statistik tabel (tn 1; / 2 )
pada tabel distribusi t, yaitu pada taraf
derajat
bebas
(df)
t hitung sebesar 4.843
20, >
ttabel
sehingga
harga
sebesar -2,086,
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit. Bila dilihat dari
rata-rata
biaya
produksi
mengalami
kenaikan
( X 2 X 1 ) = Rp 3.436.400,00 - Rp 2.955.700,00 =
sebesar
Rp 480.700,00.
Kenaikan keuntungan yang diperoleh para pengusaha didapatkan dari meningkatnya omset penjualan yang didapatkan. Dan penambahan peralatan produksi yang menunjang proses produksi memberikan dampak positif yaitu meningkatnya produktifitas produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
C. Pembahasan Berdasarkan analisis data dari 21 sampel pelaku usaha yang menerima kredit dari Koperasi Dadi Makmur, penulis akan membahas rumusan masalah satu persatu dan membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. 1. Ada perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Omset penjualan adalah banyaknya barang yang terjual dikalikan dengan harga jual. Omset penjualan dapat diartikan sebagai pendapatan kotor karena pendapatan yang diperoleh belum dikurangi dengan biayabiaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi. Omset penjualan para pelaku usaha diperoleh dari penjualan yang langsung kepada pembeli, penjual juga menitipkan pada toko oleh-oleh atau pesanan dari konsumen yang banyak untuk dijual kembali. Dilihat dari tabel statistik deskriptif omset penjualan menunjukan rata-rata omset penjualan sebelum mendapatkan kredit dari Koperasi sebesar Rp 5.762.400,00 per bulan dan setelah mendapatkan kredit sebesar Rp 7.006.700,00 per bulan. Dari rata-rata omset penjualan tersebut terlihat mengalami kenaikan sebesar RP 1.244.300,00 setelah mendapatkan kredit dari Koperasi. Berdasarkan analisis hasil data terbukti bahwa ada perbedaan antara omset penjualan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Perbedaan omset penjualan dari analisis statistik (tes hipotesis) pada taraf signifikasi 0,05 (5%) dan df atau derajad kebebasan 20. Hasilnya menunjukan bahwa t hitung sebesar 10.659 sedangkan t tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
sebesar 2,086. Hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih besar dibanding t tabel (10.659 > 2,086) dan signifikasi dua sisi 0,00 (0,00 < 0,05). Maka hipotesis yang berbunyi terdapat perbedaan omzet sebelum dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan Koperasi terbukti. Sebelum mendapat kredit dari koperasi, para pelaku usaha masih menggunakan peralatan yang sederhana. Yang dimaksudkan dengan sederhana yaitu peralatan digunakan masih menggunakan oven rumahan yang berukuran kecil. Hal ini menyebabkan hasil produksi tidak maksimal. Bahan baku yang digunkan juga masih sangat terbatas. Para pelaku usaha tidak dapat menambah bahan baku terlalu banyak karena merasa berat dalam memproduksi. Selain kendala kurangnya modal untuk membeli bahan baku, ketersediaan alat untuk memproduksi dan tenaga kerja yang minim membuat para pelaku usaha tidak dapat menambah bahan baku. Namun setelah mendapatkan kredit dari koperasi, terdapat perbedaan omset penjualan dari dua keadaan tersebut disebabkan: 1) Dengan adanya tambahan modal dari yang diperoleh dari pinjaman kredit koperasi maka akan membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Pinjaman modal tersebut digunakan untuk menambah peralatan produksi sehingga hasil produksi juga akan meningkat. Dengan meningkatnya volume produksai maka omzet yang diterima pengusaha juga akan mengalami peningkatan. Pada usaha pengolahan makanan ini para pelaku industri melakukan penambahan peralatan seperti oven dan alat adonan yang digunakan untuk mempercepat dalam mencampur adonan. Selain itu karena adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
kredit Koperasi penyediaan bahan baku mejadi rutin dan meningkat sehingga proses produksi dapat terus berlangsung. 2) Semula pengemasan kue hasil produksi menggunakan plastik dan pencantuman label yang sederhana setelah mendapatkan tambahan modal melalui kredit koperasi para pelaku usaha melakukan pengemasan dengan kotak dan label yang menarik. Dengan kemasan yang digunakan lebih menarik sehingga menyebabkan harga jual naik dan dapat menarik konsumen untuk membeli. 3) Setelah mendapatkan kredit dari koperasi para pelaku usaha juga dapat membuka tempat usaha yang baru. Di kawasan wisata seperti malioboro para pelaku usaha bisa membuka lapak sendiri dan semakin banyak tempat yang dapat menjadi tempat penitipan hasil produksi yang akan dijual kepada para wisatawan. 4) Para produsen semakin banyak melakukan promosi, apalagi di dunia modern seperti ini para produsen banyak yang menggunakan cara online untuk memasarkan produknya. Penggunaan jejaring sosial di internet diakui para pelaku usaha sangat mebantu didalam memasarkan hasil produksinya. Sehingga hasil produksinya dapat dijangkau oleh konsumen tanpa harus datang langsung ke tempat penjualan di Yogyakarta. Selain itu dengan adanya kredit dari koperasi para pelaku usaha sering mendapat informasi utnuk ikut serta dalam pameran dan dapat menyewa stand untuk tempat berjualan. Koperasi Dadi Makmur sendiri sering mengumpulkan para anggota untuk mengadakan rapat evaluasi. Dengan rapat tersebut pihak koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
dapat terus mengontrol keadaan usaha para anggota. Sehingga pengurus koperasi dapat membantu para naggota yang keadaan usahanya sedang menurun. Apakah itu karena modal ataupun karena masalah lain seperti pemasaran. Hal ini sangat dirasakan positif bagi para anggota karena dengan adanya evaluasi para anggota merasa diperhatikan didalam menjalankan usaha. Disaat ada salah satu pelaku usaha yang sedang mengalami kendala di dalam pengemasan, anggota lain akan memberikan solusi, sehingga dapat saling bertukar pikiran. Dan dengan adanya pertemuan ini para pelaku usaha mendapatkan pangsa pasar baru karena masing-masing anggota memberikan rujukan daerah pemasaran mana yang bagus untuk memasarkan produk para aggota. Dengan demikian secara tidak langsung hal ini dapat mempengaruhi omset penjualan karena adanya daerah pemasaran baru. Untuk meningkatkan omset penjualan, koperasi juga berperan dalam memberikan akses pameran. Dalam mengikuti pameran para pelaku usaha dapat memperkenalkan produknya, sehingga produknya dapat dikenal calon konsumen. Banyak para pelaku usaha yang mengalami peningkatan omset. Peningkatan omset berasal dari pesanan yang dipesan oleh pengunjung pameran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
2. Ada perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Tenaga kerja adalah tenaga yang digunakan dalam proses produksi sehingga kegunaan ekonomi dapat meningkat. Tenaga kerja yang digunakan untuk produksi antara 1 sampai 8 orang. Karena ini merupakan industri rumah tangga ma ka tenaga kerja yang digunakan tidak terlalu banyak. Namun setelah mendapat kredit dari koperasi bahan baku yang akan diproduksi meningkat, untuk menghasilkan produk secara tepat waktu maka para pelaku usaha menambah tenaga kerja di daam proses produksi. Sebelum adanya kredit dari koperasi, para pelaku usaha tidak dapat menambah tenaga kerja karena keterbatasan biaya sehingga disaat permintaan naik mereka tidak dapat menyelesaikan tepat waktu bahkan terkadang ada pelaku usaha yang menolaknya karena tidak sanggup memproduksi. Penambahan tenaga kerja dilakukan karena di musim tertentu pesanan meningkat, sehingga perlu ada tambahan tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi. Selain itu juga ada beberapa industri yang di dalam proses produksi dibantu oleh anggota keluarga yang ada. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata tenaga kerja yang diperlukan untuk proses produksi sebelum mendapat kredit dari Koperasi adalah 1,8571 atau 2 orang tenaga kerja. Sedangkan setelah mendapatkan kredit tenaga kerja yang diperlukan adalah 3.4286 atau 3 orang. Berdasarkan analisis tersebut rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan sebelum dan sesudah mendap atkan kredit dari Koperasi mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
pebedaan sebesar 1,5715. Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan analisis uji t sampel berpasangan (paired-smple t-test) pada taraf signifikan 0,05 (5%) dan df atau derajat kebebasan 20, hasil analisis menunjukan bahwa t hitung sebesar 7,361 sedangkan t tabel 2,086. Menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (7,361 > 2,086) selain itu juga signfikansi dua sisi 0,00 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,00 < 0,05). Maka hipotesis yang berbunyi terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja sebelum dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan Koperasi terbukti. Setelah mendapatkan kredit dari Koperasi, para pelaku usaha menambah tenaga kerjanya. Penambahan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi ini disebabkan karena banyaknya permintaan barang dari konsumen sehingga pemilik usaha harus menambah jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan produksi supaya permintaan konsumen dapat terpenuhi. Sebagian pelaku usaha juga harus menambah tenaga kerja disaat mengikuti pameran usaha, hal tersebut dikarenakan tenaga kerja yang berada di lini produksi tidak dapat dikurangi lagi karena dapat menghambat proses produksi. Selain itu juga dikarenakan semakin banyak penyediaan bahan baku. Semakin banyak penyediaan bahan baku yang dipergunakan maka penggunaan tenaga kerja perlu ada penambahan. Hal ini dimaksudkan agar di dalam proses produksi tidak ada penumpukan bahan baku, dan proses produksi dapat cepat terselesaikan, sehingga hasil produksi dapat segera didistribusikan. Namun ada kendala yang dialami para pengusaha disaat pengusaha menggunakan tenaga kerja yang berasal dari keluarga sendiri. Terkadang para pekerja tidak bekerja secara efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
dan di saat jam kerja terkadang pekerja tidak berangkat dengan alasan adanya urusan keluarga. Hal ini membuat proses produksi menjadi terhambat. Namun sudah banyak juga pelaku usaha lain yang telah melakukan kontrak kerja yang jelas dengan para pekerjanya, sehingga para pekerja dapat bertanggung jawab dengan pekerjaan
yang telah
diterimanya. Saat ini dana yang berasal dari kredit Koperasi digunakan untuk membayar tenaga kerja upahan, karena hanya waktu tertentu menggunakan tenaga kerja tambahan dan sifatnya bisa kapanpun disaat pesanan meningkat. Namun ada juga yang mengangkat pegawai namun hanya berjumlah satu hingga tiga orang karena volume produksi yang tidak sama setiap harinya. Untuk meningkatkan kualitas para pegawai maka koperasi mengadakan pelatihan dalam mengolah bahan baku. Selain itu pelatihan bertujuan untuk menambah keterampilan paea pekerja agar terampil dalam menggunakan peralatan produksi, sehingga produk yang dihasilkan semakin maksimal. Dengan adanya kredit dari koperasi Dadi Makmur maka pendanaan tenaga kerja di setiap pelaku usaha telah menggunakan Upah Minimum Regional (UMR) Yogyakarta yaitu sebesar Rp. 892.660,00 (http://fransmylifeaurora.blogspot.com/2012/02/umr-yogyakarta-2012.html)
untuk
upah pegawai tetap. Yang sebelumnya pengusaha memberikan upah para pegawai sesuai dengan omset yang diterima setiap bulan sehingga upah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
pegawai tidak sama setiap bulannya. Dan setelah menerima kredit dari koperasi pengusaha bisa menggunakan UMR sebagai dasar memberi upah minimal pegawai, bahkan disaat omset penjualan melewati target yang ditetapkan para pelaku usaha sering memberikan bonus upah bagi para pegawai. Hal ini dapat meningkatkan motivasi bagi para pegawai untuk bekerja lebih maksimal. Hal tersebut menunjukan bahwa peran koperasi sangat dirasakan bukan hanya bagi para pelaku usaha namun juga bagi tenaga kerja yang bekerja untuk pengusaha tersebut. Sehingga tujuan koperasi untuk mensejahterakan rakyat dapat diterapkan.
3. Ada perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya produksi total dibagi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel . Biaya tetap adalah biaya yang harus tetap dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan apabila besar kecilnya tergantung dari jumlah yang akan diproduksi. Biaya tetap terdapat biaya upah tenaga kerja, biaya listrik, biaya sewa tempat produksi. Dan biaya variabel terdapat biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja, biaya kemasan. Biaya variabel yang sangat berpengaruh yaitu biaya bahan baku dan biaya upah tenaga kerja. Sebelum mendapat kredit dari koperasi dalam memproduksi roti para pengusaha menggunakan bahan baku sesuai dengan modal yang dimilikinya. Dan karena bahan baku yang digunakan tidak bertambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
maka para pengusaha tidak menambah tenaga kerja. Hal ini menyebabkan biaya produksi yang dikelaurkan tetap. Dan setelah mendapat kredit dari kopersari, para pelaku usaha mulai menambah bahan baku untuk meningkatkan produksi. Hal ini menyebabkan biaya bahan baku meningkat, dan untuk mempercepat pengolahan para pelaku usaha menambah tenaga kerjanya. Penambahan tenaga kerja inilah yang mempengaruhi biaya produksi menjadi naik, Namun ada sudut pandang lain dibalik biaya produksi ini, bukan hanya kenaikan biaya produksi yang dapat dilihat namun keuntungan yang didapat. Di dalam pengamatan langsung, penambahan tenaga kerja membuat proses produksi menjadi lebih cepat dan hasil yang dicapai dapat mengalami peningkatan. Volume produksi dapat meningkat karena terdapat penambahan tenaga kerja yang didukung dengan peralatan produksi yang diperbaharui. Biaya produksi bila dilihat dari rata-rata sebelum mendapat kredit dari Koperasi Rp 2.806.700,00 per bulan sedangkan setelah mendapat kredit dari Koperasi Rp 3.570.200,00 per bulan. Terdapat kenaikan ratarata biaya produksi sebesar Rp 763.500,00 setelah mendapat kredit dari Koperasi. Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan analisis uji t sampel berpasangan (paired-smple t-test) pada taraf signifikan 0,05 (5%) dan df atau derajat kebebasan 20, hasil analisis menunjukan bahwa t hitung sebesar 6.820 sedangkan t tabel 2,086. Menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (6.820 > 2,086) selain itu juga signfikansi dua sisi 0,00 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,00 < 0,05). Maka hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
yang berbunyi terdapat perbedaan biaya produksi sebelum dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan Koperasi terbukti. Perbedaan biaya produksi dari kedua keadaan tersebut disebabkan karena meningkatnya tenaga kerja yang dipengaruhi oleh bertambahnya bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan omset penjualan. Disaat mendapatkan kredit dari Koperasi peningkatan produksi menjadi tujuan setiap pelaku usaha hal ini yang mendorong biaya produksi mengalami peningkatan. Seiring dengan meningkatnya volume produksi maka biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pengemasan juga akan mengalami kenaikan. Koperasi juga mempunyai peranan penting di dalam membantu berjalannya usaha para anggota. Koperasi mempunyai peran untuk membantu para pengusaha mendapatkan bahan baku yang lebih murah yaitu pembelian bahan pokok produksi seperti tepung terigu lewat Koperasi. Koperasi Dadi Makmur yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Propinsi Yogyakarta akan menjual bahan baku dibawah harga pasar. Hal tersebut bertujuan agar pelaku usaha dapat tetap menjaga kualitas hasil produksinya walaupun harga bahan baku sedang mengalami kenaikan. Dan dengan adanya pasokan bahan baku yang disediakan oleh koperasi, para pelaku usaha dapat meminimalkan biaya bahan baku, sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Dengan kegiatan pengadaan bahan baku tersebut Koperasi dadi Makmur bisa dikembangkan menjadi Koperasi Produsen, sehingga tidak hanya berjalan dalam bidang Simpan Pinjam saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
4. Ada perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit dari Koperasi. Keuntungan adalah pendapatan yang diterima, didapat dari selisih antara omset dan biaya produksi yang dikeluarkan. Keuntungan setiap pelaku usaha berbeda-beda. Hal ini tergantung dari harga produk yang dijual, jumlah produk yang terjual dan biaya produksi yang dikeluarkan. Keuntungan bila dilihat dari rata-rata sebelum mendapat kredit dari Koperasi Rp 2.955.700,00 per bulan sedangkan setelah mendapat kredit dari Koperasi Rp 3.436.400,00 per bulan. Terdapat kenaikan rata-rata biaya produksi sebesar Rp 763.500,00 setelah mendapat kredit dari Koperasi. Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan analisis uji t sampel berpasangan (paired-smple t-test) pada taraf signifikan 0,05 (5%) dan df atau derajat kebebasan 20, hasil analisis menunjukan bahwa t hitung sebesar 4.843 sedangkan t tabel 2,086. Menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (4.843 > 2,086) selain itu juga signfikansi dua sisi 0,00 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,00 < 0,05). Maka hipotesis yang berbunyi terdapat perbedaan keuntungan sebelum dan sesudah mendapat kredit dari lembaga keuangan Koperasi terbukti. Alasan terdapat perbedaan keuntungan dikarenakan adanya tambahan modal yang berasal dari kredit Koperasi yang menyebabkan bertambahnya bahan baku untuk meningkatkan produksi. Hal tersebut mendorong pengusaha untuk memperbanyak
hasil produksi dan
memperluas jaringan pemasaran. Hal tersebut sangat berpengaruh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
omset penjualan yang ikut meningkat. Keuntungan setiap perusahaan berbeda-beda karena adanya perbedaan jumlah bahan baku, biaya produksi dan jangkauan pemasarannya. Sebelum mendapat kredit dari Koperasi 9 perusahaan mendapat keuntungan diatas rata-rata, sedangkan 12 sisanya masih dibawah rata-rata yaitu Rp 2.955.714,00 Dan sesudah mendapat kredit dari Koperasi 13 perusahaan mendapat keuntungan diatas rata-rata, sedangkan 8 perusahaan masih dibawah rata-rata yaitu Rp 3.436.429,00. Hal tersebut menyatakan bahwa ada kenaikan jumlah perusahaan yang mengalami kenaikan keuntungan. Kenaikan keuntungan tersebut sangat dipengaruhi oleh omset yang mengalami kenaikan setelah mendapatkan kredit dari Koperasi. Saat menjadi anggota Koperasi para pengusaha juga diberi pelatihan cara mengelola keuangan. Pelatihan ini bertujuan agar para pengusaha dapat membedakan harta usaha dengan harta pribadi. Karena banyak pengusaha kecil yang sering mencampur harta mereka sehingga pengembangan usaha tidak dapat dilakukan karena keterbatasan modal yang disebabkan masih buruknya pengelolaan keuangannya. Pelatihan ini juga mengajarkan para anggota untuk dapat berhemat dengan cara menyisihkan keuntungan yang didapat sehingga kewajiban anggota untuk mengangsur dapat dijalankan dan diluar kewajiban para anggota untuk mengangsur mereka juga bisa menabung. Diharapkan dengan adanya tabungan tersebut para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya. Kegiatan di Koperasi sangat berbeda dengan Bank dimana di Bank tidak ada pendampingan bagi para nasabah. Bank cukup menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
angsuran dari para nasabah tanpa harus tahu kendala yang dirasakan para nasabah dalam menjalankan usahanya. Di dalam azas Koperasi yang menonjolkan kekeluargaanya dengan pendampingan ini dapat diwujudkan. Para anggota tidak hanya mendapatkan modal saja tetapi juga mendapatkan pendidikan mengenai pengelolaan uang yang baik dan yang paling penting di Koperasi para aggota diajarkan bagaimana kerjasama dan bertanggung jawab bersama dalam mengelola pinjaman sehingga usaha yang dijalankan dapat semakin berkembang. Melalui Koperasi ini usaha para anggota dapat berkembang karena koperasi dapat mencari pangsa pasar bagi produsen, Koperasi dapat mencari pembeli untuk para produsen dan Koperasi dapat mengusahakan akses bagi para produsen untuk dapat memasarkan produknya di Supermaret. Jadi keuntungan yang didapat dari para anggota bukan hanya dalam bentuk keuntungan materi namun juga keuntungan moral di dalam membina kerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kredit dari Koperasi mampu meningkatkan kemampuan para pelaku usaha untuk berproduksi lewat penambahan peralatan dan bahan baku sehingga omset penjualan meningkat. 2. Kredit dari Koperasi mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam pengolahan bahan baku. 3. Pemberian Kredit dari Koperasi berpengaruh pada biaya produksi karena dengan adanya kredit tersebut maka biaya untuk membeli bahan baku dan tenaga kerja menjadi meningkat. 4. Pemberian pinjaman kredit dari
Koperasi mampu
meningkatkan
keuntungan usaha melalui peningkatan volume produksi dan omset penjualan. B. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Pelaku Usaha Para pelaku usaha diharapkan dapat melanjutkan pengambilan kredit di koperasi supaya para pelaku usaha mendapatkan tambahan modal
107 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
untuk menambah kapasitas peralatan, tenaga kerja dan bahan baku. Dengan demikian maka dengan tambahan modal dari pinjaman kredit koperasi dapat membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Pada masa yang akan datang diharapkan para pelaku usaha lebih dapat menambah lagi labanya, sehingga apabila mereka ingin mengajukan kredit dalam jumlah yang lebih besar mereka akan memperoleh kemudahan karena telah memperoleh kepercayaan dari pihak pemberi kredit. Dalam hal ini adalah Koperasi. 2. Koperasi Diadakan pelatihan-pelatihan untuk para pelaku usaha. Sebelumnya Koperasi telah mengadakan pelatihan cara mengelola keuangan, diharapkan berikutnya koperasi dapat mengadakan pelatihan lainnya seperti di bidang pemasaran dan kreasi pengolahan produk, sehingga jangkauan pasar para pelaku usaha dapat berkembang dan produk yang dihasilkan lebih beragam. Perlu adanya pendampingan lanjutan, sehingga koperasi dapat terus memantau manfaat dari pelatihan yang telah dilaksanakan para anggota. Diharapkan agar Koperasi senantiasa mampu meningkatkan pelayanan dan memberikan manfaat kepada para anggotanya, sehingga rasa memiliki anggota menjadi lebih baik dan akan berdampak lebih baik terhadap partisipasi anggota. Partisipasi anggota yang baik merupakan modal dasar koperasi untuk lebih berkembang. Pelayanan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
adalah pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan para anggota, sehingga memberikan manfaat (benefit) lebih dibandingkan dengan perusahaan atau badan lainnya. 3. Peneliti Berikutnya Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat mengupas lebih dalam mengenai pendampingan Koperasi terhadap para aggotanya, sehingga kita dapat mengetahui peran Koperasi tidak hanya sebatas pemberi kredit saja. C. Keterbatasan Penelitian Skripsi ini mengandung kelemahan yaitu teknik analisis uji hipotesis menggunakan uji-t sampel berpasangan yang hanya bisa menganalisis perbandingan rata-rata dua variabel dalam satu kelompok dengan perlakuan yang sama sehingga uji-t sampel berpasangan tidak bisa menganalisis pengaruh beberapa variabel. Maka untuk mencari pengaruh di penelitian berikutnya dapat menggunakan alat uji lain contohnya Uji F dan Linear Korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, A. 1996. Ensiklopedi Ekonomi Keuangan Perdagangan. Bandung: Pradnya Paramita Adi, Wisnu. 2007. Analisis Kredit Macet Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Sentra Konveksi Ulujami Pemalang. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/51106562/10/Tujuan-Dan-Fungsi-Kredit Anoraga dan Widiyanti. 1997. Dinamika Koperasi. Bandung: Penerbit Rineka Cipta. Anonim,1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anonim, 1982. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Badan Pusat Statistik. 2007. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS. Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Indonesia. Jakarta: BPS. Badan Pusat Statistik Provinsi DIY.2008.Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka. Yogyakarta: BPS. Badan Pusat Statistik Provinsi DIY.2010.Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka.Yogyakarta: BPS. Baswir, Revrisond. 2000. Akuntansi Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: BFEE. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Furchan, Arief. 1982. Penelitian DalamPendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro edisi revisi. Yogyakarta: Kanisius. Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro edisi revisi. Yogyakarta: Kanisius. Hasibuan, Malayu. 2007.Dasar-Dasar Perbankan.Jakarta: Bumi Aksara. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Irwantoro, Sutrisno. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha. Jakarta: Grasindo.
107 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Kasmir. 2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Salemba Empat. Malayu, S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Manullang, M. 2002. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Gajah Mada University. Morine, F. John. 1996. 100 teknik Meningkatkan Laba. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Mubyarto. 1992. Kredit Pedesaan di Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Nafarin, M. 2007. Pengangguran Perusahaan edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Indar Sriwiyati. 2003. “Peranan kredit produksi BRI terhadap perkembangan industri makanan kecil”. Sripsi. Progaram Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah Industri kecil di Yogyakarta. BPS Kota Yogyakarta. Tersedia: http://jogjakota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id =12:industri&catid=8:industri&Itemid=9 Subyakto dan Cahyono, B.T. 1983. Ekonomi Koperasi. Yogyakarta : Liberty. Sugiono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumarso. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Jakarta: erlngga. Sumarsono, Sonny. 2007. Ekonomi mikro Teori Dan Soal Latihan. Yogyakara: Graha Ilmu. Susilo, Y. Sri. 2008. Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Kinerja Sektoral.Yogyakarta: Universitas Atmajaya. Suwartoyo dan Magdalena, 1996. Ensiklopedi Ekonomi. Yogyakarta: Cipta Adi Pustaka. Untung, Budi. 2000. Kredit Perbankan Di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. Upah Minimum Regional Yogyakarta. Tersedia (http://fransmylifeaurora.blogspot.com/2012/02 /umr-yogyakarta2012.html) UU no 25 Tahun 1992 tentang Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
UU no 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan Menengah. UU no 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. UU no 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Widiyanti, N. dan Sunindhia, YW. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Responden 1. Nama Perusahaan
:
2. Nama Pemilik
:
3. Alamat Perusahaan
:
4. Lama Berusaha sudah
tahun
5. Tahun mulai mendapat kredit : 6. Usaha yang sedang dilaksanakan sebagai pekerjaan : a. Pokok
:
b. Sampingan : 7. Asal mula usaha
:
a. Warisan Orang Tua b. Binaan sendiri dari awal 8. Modal awal
:
B. Daftar Pertanyaan Untuk Jumlah Tenaga Kerja selama enam bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Jumlah Tenaga Kerja Sebelum
Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
C. Daftar Pertanyaan Untuk Omzet Penjualan selama enam bulan sebelum dan sesudah mendapat kredit Harga (P) dalam Rp Sebelum
Jumlah P roduksi (Q) dalam Unit
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Penerimaan Total (TR) dalam Rp (jumlah Omzet) Sebelum Sesudah
D. Daftar Pertanyaan Untuk Biaya Produksi selama enam bulan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit No
Indikator Wawancara
1
Biaya Tetap (FC)
Pertanyaan
Sebelum mendapat Kredit Rp
Sesudah mendapat Kredit Rp
2. Biaya Listrik
Rp
Rp
3. Biaya Sewa
Rp
Rp
Rp
Rp
4. Biaya Promosi
Rp
Rp
5. Biaya ........
Rp
Rp
6. Biaya ........
Rp
Rp
7. Biaya ........
Rp
Rp
8. Biaya ........
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Rp
1. Biaya Upah Tenaga kerja
Tempat Produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
2
Biaya
1. Biaya Bahan baku
Rp
Rp
Variabel
2. Biaya Upah
Rp
Rp
Rp
Rp
4. Biaya Minyak
Rp
Rp
5. Biaya Gas
Rp
Rp
6. Biaya ........
Rp
Rp
7. Biaya ........
Rp
Rp
8. Biaya ........
Rp
Rp
9. Biaya ........
Rp
Rp
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Tenaga kerja
(VC)
3. Biaya pembelian kemasan
Biaya Total (TC)
E. Pertanyaan Tambahan No
Pertanyaan
1
Darimana asal bahan baku?
2
Jangkauan daerah pemasaran
3
Alat transportasi yang digunakan untuk pemasaran.
4
Tenaga kerja berasal dari?
5
Peralatan yang digunakan dalam memproduksi
Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
6
Hambatan yang dihadapi
7
Adakah bantuan modal dari pihak lain?
8
Alasan meminjam kredit di koperasi
9
Strategi promosi yang digunakan
10
Sejarah mendirikan usaha
11
Manfaat yang dirasakan setelah menerima kredit
12
Adakah rencana untuk mengembangkan usaha?
13
Usaha pribadi atau bekerjasama dengan pihak lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Uji Normalitas
115 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
1. Omset Penjualan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic omset_penjualan
df
.097
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic *
42
.200
df
.964
Sig. 42
.205
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
2. Jumlah Tenaga Kerja Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov
Jumlah tenaga kerja
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
.163
42
.006
.952
42
.078
a. Lilliefors Significance Correction
3.
Biaya Produksi Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Biaya produksi
.079
df 42
Shapiro-Wilk
Sig. *
.200
Statistic
df
Sig.
.962
42
.174
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
4.
Keuntungan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov
Keuntungan
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
.082
42
.200
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
*
Statistic
df
Sig.
.975
42
.476
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Uji T
117 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
1. Omset Penjualan Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
5.8086E6
21
1.86074E6
4.06047E5
Omset_penjualan_se sudah_mendapat_kre 6.8238E6 dit
21
2.15961E6
4.71265E5
Omset_penjualan sebelum_mendapat_ kredit
Paired Samples Correlations N Pair 1
Omset_penjualan_sebelum_ mendapat_kredit & Omset_penjualan_sesudah_ mendapat_kredit
Correlation 21
Sig.
.975
.000
Paired Samples test Paired Differences
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pair 1 Omset_penjualan _sebelum_menda pat_kredit – Omset_penjualan -1.01524E6 5.14584E5 1.12291E5 -1.24947E6 7.8100 2E5 _sesudah_menda pat_kredit
t
-9.041
df
Sig. (2taile d)
20 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
2. Jumlah Tenaga Kerja Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Jumlah_tenaga_kerja _sebelum_mendapat_ kredit
1.8571
21
.91026
.19863
Jumlah_tenaga_kerja _sesudah_mendapat_ kredit
3.4286
21
1.56753
.34206
Paired Samples Correlations N Pair 1
Jumlah_tenaga_kerja_sebelum_ mendapat_kredit & Jumlah_tenaga_kerja sesudah_mendapat_kredit
Correlation 21
.816
Sig. .000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 Jumlah_tenaga_k erja_sebelum_me ndapat_kredit Jumlah_tenaga_k erja_sesudah_me ndapat_kredit
-1.57143
Std. Deviation
.97834
Std. Error Mean
.21349
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
-2.01676 1.1261 0
t
-7.361
df
Sig. (2taile d)
20 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
3.
Biaya Produksi Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
biaya_produksi_sebelum_m endapat_kredit
2.8067E6
21
1.04153E6
2.27281E5
biaya_produksi_sesudah_m endapat_kredit
3.5702E6
21
1.23211E6
2.68868E5
Paired Samples Correlations N Pair 1
biaya_produksi_sebelum_mendapat_ kredit & biaya_produksi_sesudah_mendapat_ kredit
Correlation 21
Sig.
.912
.000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pair 1 biaya_produksi_s ebelum_mendapat _kredit -7.63571E5 5.13079E5 1.11963E5 -9.97122E5 5.3002 biaya_produksi_s 1E5 esudah_mendapat _kredit
t
-6.820
df
Sig. (2taile d)
20 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
4.
Keuntungan Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
keuntungan_sebelum_mend apat_kredit
2.9557E6
21
1.32615E6
2.89390E5
keuntungan_sesudah_mend apat_kredit
3.4364E6
21
1.56394E6
3.41279E5
Paired Samples Correlations N Pair 1
keuntungan_sebelum_mendapat _kredit & keuntungan_sesudah_mendapat _kredit
Correlation 21
.964
Sig. .000
Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pair 1 keuntungan_sebel um_mendapat_kr edit 99265.040 -4.80714E5 4.54890E5 -6.87778E5 2.7365 keuntungan_sesu 67 1E5 dah_mendapat_kr edit
t
-4.843
df
Sig. (2taile d)
20 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Tabel T
125 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
2 tail 1 tail 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
0,005 0,01 63,656 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,808 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,744 2,738 2,733 2,730 2,728 2,726 2,724 2,712 2,708
Tabel T 0,01 0,02 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,453 2,449 2,445 2,441 2,438 2,434 2,431 2,429 2,426
0,025 0,05 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,040 2,037 2,035 2,032 2,030 2,028 2,026 2,024 2,023
0,05 0,1 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,696 1,694 1,692 1,691 1,690 1,688 1,687 1,686 1,685
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
2,704 2,701 2,698 2,695 2,692 2,690 2,687 2,685 2,682 2,680 2,678 2,676 2,674 2,672 2,670 2,668
2,423 2,421 2,418 2,416 2,414 2,412 2,410 2,408 2,407 2,405 2,403 2,402 2,400 2,399 2,397 2,396
2,021 2,020 2,019 2,017 2,015 2,014 2,013 2,012 2,011 2,010 2,009 2,008 2,007 2,006 2,005 2,004
1,684 1,683 1,682 1,681 1,680 1,679 1,679 1,678 1,677 1,677 1,676 1,675 1,675 1,674 1,674 1,673
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
125 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129