PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA PADA MATERI SEGIEMPAT
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Benedicta Yunita Kurnia Talan NIM : 111414104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapatkan. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Matius, 7:7)
Kesuksesan bukan kunci kebahagian, tetapi kebahagian adalah kunci kesuksesan. Jika kamu mencintai apa yang kamu lakukan, maka kamu akan sukses. (Albert Schweitzer, Musikus, 1875-1965)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua orang tuaku tercinta, bapak Mikhael Talan dan alm. Mama Athanasia Maria Mardiyati, yang selalu memberikan perhatian, cinta, kasih sayang, dukungan moral dan materi serta doa yang tidak pernah habis untukku.
Kakakku tercinta Nia Talan, serta adik-adikku tercinta Buan Talan dan Anti Talan yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepada Ita setiap saat.
Keluarga besar Atmo Sudarman dan Paulinus Talan
Almamaterku : Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Benedicta Yunita Kurnia Talan (111414104). Efektivitas Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada Materi Segiempat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dan mengetahui efektivitas model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada materi segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimen), yang dapat membandingkan motivasi dan hasil belajar dengan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran AIR. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data motivasi belajar dan data hasil belajar. Data hasil motivasi dan hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan membandingkan rata-rata motivasi dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran AIR. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut persentase keterlaksanaan model pembelajaran AIR yang diperoleh yakni 85,42% dan tergolong sangat tinggi. Pada hasil belajar, persentase siswa kelas eksperimen yang tuntas KKM adalah 86,21% dan lebih dari 75% sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Namun secara inferensial, nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,146 > 0,1 dan tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksprimen lebih rendah dari kelas kontrol. Nilai signifikan kuesioner motivasi siswa yang diperoleh adalah 0,973 > 0,1, dan tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa motivasi siswa kelas eksperimen lebih rendah dibanding kelas kontrol, sedangkan nilai signifikan yang diperoleh dari data pengamatan motivasi oleh Observer adalah 0,096 < 0,1 dan disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol sesuai data pengamatan motivasi oleh Observer. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR tergolong sangat tinggi. (2) tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa model pembelajaran AIR tidak efektif ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa. Kata-kata kunci: Efektivitas, Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition), Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Segiempat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Benedicta Yunita Kurnia Talan (111 414 104). Effectiveness of AIR Learning Model (Auditory, Intellectually, Repetition) Judging of Motivation and Learning Achievement Mathematics of Kanisius Gayam Yogyakarta Seventh Grade Students on Quadrilateral material. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Education and Science, Faculty of Teacher Training and Educational Science, Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2015. The research is a aimed to know the enforceability of the learning process using the AIR learning model (Auditory, Intellectually, Repetition) and determine the effectiveness of the AIR learning model (Auditory, Intellectually, Repetition) in terms of motivation and learning achievement mathematics of Kanisius Gayam Yogyakarta Seventh Grade Students on Quadrilateral material. This study is a quasi-experimental research (quasi), which compare the motivation and learning achievement of student in learning process using conventional learning model and AIR learning model. The data required in this research are learning motivation and learning achievement data. Data from motivation and mathematics student learning achievement were analyzed by comparing the average motivation and student learning achievement with conventional learning model and AIR learning model. The results of this research are as follows percentage enforceability obtained AIR learning model is 85,42% and classified as very high. Results of learning achievement, the percentage of students who completed KKM experimental class was 86,21% and more than 75% so that can be said to increase student learning achievement. However inferentially, significant value obtained was 0,146 > 0,1, and there is no sufficient evidence to conclude that the experimental class learning achievement is lower than the control class. Student motivation questionnaire significant value obtained was 0,973 > 0,1, and there is no sufficient evidence to conclude that the experimental class student motivation is lower than the control class, where as the significance values obtained from the observation motivated data by the Observer is 0,096 < 0,1 and concluded that the experimental class students motivation was higher than the control class according to the data of observation motivated by the Observer. From the results, can be concluded that (1) enforceability learning process using AIR learning model is very high. (2) there isnβt insufficient evidence to conclude that the AIR learning model is not effective in terms of motivation and student learning achievement.
Key words: Effectiveness, AIR learning model (Auditory, Intellectually, Repetition), Learning achievement, Motivation, Quadrilateral.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul βEfektivitas
Model Pembelajaran Air (Auditory, Intellectually, Repetition)
Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada Materi Segiempatβ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran dan keiklasannya membimbing serta memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak ibu Dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang senantiasa membimbing dan memberi masukan kepada penulis sejak awal menjadi mahasiswa di USD.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii MOTTO ............................................................................................................. iv PERSEMBAHAN ............................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A Latar Belakang .................................................................................... 1 B Identifikasi Masalah ............................................................................ 6 C Rumusan Masalah ............................................................................... 6 D Tujuan Penelitian................................................................................. 7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E Batasan Masalah .................................................................................. 7 F Batasan Istilah ...................................................................................... 8 G Manfaat Penelitian............................................................................... 9 H Sistematika Penulisan........................................................................ 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 13 A Hal-hal Teoritik ................................................................................. 13 B Kerangka Berpikir ............................................................................. 43 C Hipotesis ............................................................................................ 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 45 A Jenis Penelitian .................................................................................. 45 B Populasi dan Sampel ......................................................................... 45 C Variabel Penelitian ............................................................................ 46 D Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 47 E Prosedur Penelitian ............................................................................ 47 F Bentuk Data ....................................................................................... 51 G Metode Pengumpulan Data ............................................................... 52 H Instrumen ........................................................................................... 54 I Keabsahan Data .................................................................................. 59 J Teknik Analisis Data .......................................................................... 62 BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA HASIL, ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 75
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ....................................................... 75 B Data Hasil Penelitan .......................................................................... 99 C Analisis Hasil Penelitian.................................................................. 129 D Pembahasan ..................................................................................... 168 E Keterbatasan Penelitian ................................................................... 174 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 175 A Kesimpulan ..................................................................................... 175 B Saran ................................................................................................ 176 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 177 LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian .................................................. 49 Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR .................... 55 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ............................................ 57 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Matematika ...................... 58 Tabel 3.5 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran ............................. 65 Tabel 3.6 Penskoran Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar Siswa .............. 70 Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa .................................................. 71 Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Siswa Secara Keseluruhan .............................. 72 Tabel 4.1 Data Uji Coba Soal Post-test ....................................................... 76 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Post-test ................................................................................................ 78 Tabel 4.3 Pertemuan Kedua (Hasil Pengamatan Model Pembelajaran) .... 100 Tabel 4.4 Pertemuan Ketiga (Hasil Pengamatan Model Pembelajaran) .... 102 Tabel 4.5 Pertemuan Keempat (Hasil Pengamatan Model Pembelajaran) 103 Tabel 4.6 Data Pre-test Kelas Kontrol ...................................................... 105 Tabel 4.7 Data Pre-test Kelas Eksperimen ................................................ 106 Tabel 4.8 Data Post-test Kelas Kontrol ..................................................... 107 Tabel 4.9 Data Post-test Kelas Eksperimen .............................................. 108 Tabel 4.10 Data Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Kontrol ........... 110
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Data Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Eksperimen .... 112 Tabel 4.12 Data Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Kontrol ............. 114 Tabel 4.13 Data Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Eksperimen ...... 116 Tabel 4.14 Pertemuan Kedua (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Kontrol) ................................................................... 119 Tabel 4.15 Pertemuan Kedua (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Eksperimen) ............................................................. 120 Tabel 4.16 Pertemuan Ketiga (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Kontrol) ................................................................... 122 Tabel 4.17 Pertemuan Ketiga (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Eksperimen) ............................................................. 124 Tabel 4.18 Pertemuan Keempat (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Kontrol) ................................................................... 125 Tabel 4.19 Pertemuan Keempat (Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Kelas Eksperimen) ............................................................. 127 Tabel 4.20 Hasil Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR ....... 130 Tabel 4.21 Analisis Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen . 133 Tabel 4.22 Analisis Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 135 Tabel 4.23 Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Sebelum Pembelajaran .............................................................................................. 141 Tabel 4.24 Jumlah dan Persentase Motivasi Siswa Per Kriteria (Sebelum pembelajaran) ............................................................................................. 143 xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.25 Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Setelah Pembelajaran .............................................................................................. 146 Tabel 4.26 Jumlah dan Persentase Motivasi Siswa Per Kriteria (Setelah pembelajaran) ............................................................................................ 147 Tabel 4.27 Pertemuan kedua (Persentase dan Kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Hasil Belajar oleh Observer) ...................................................... 155 Tabel 4.28 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer (Pertemuan kedua) ................................................ 158 Tabel 4.29 Pertemuan ketiga (Persentase dan Kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Hasil Belajar oleh Observer) ....................................................... 160 Tabel 4.30 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer (Pertemuan ketiga) ................................................ 162 Tabel 4.31 Pertemuan keempat (Persentase dan Kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Hasil Belajar oleh Observer) ....................................................... 163 Tabel 4.32 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer (Pertemuan keempat) ............................................ 165 Tabel 4.33 Total Skor Pengamatan Motivasi oleh Observer ..................... 167
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.a Jajargenjang ABCD (Pembuktian teorema 1) ......................... 31 Gambar 2.b Jajargenjang ABCD (Pembuktian teorema 2) ........................ 32 Gambar 2.c Jajargenjang............................................................................. 34 Gambar 2.d.i Jajargenjang dengan alas a dan tinggi t ................................ 34 Gambar 2.d.ii Jajargenjang yang dipotong ................................................. 34 Gambar 2.d.iii Rangkaian jajargenjang yang dipotong .............................. 34 Gambar 2.e Persegi panjang ABCD (Pembuktian teorema 6) .................... 36 Gambar 2.f Persegi panjang ABCD ............................................................ 36 Gambar 2.g Persegi panjang ABCD (Pembuktian teorema 7) ................... 38 Gambar 2.h Belah ketupat ABCD .............................................................. 38 Gambar 2.i.i Belah ketupat dengan panjang diagonal a dan b .................... 39 Gambar 2.i.ii Persegi panjang dengan panjang sisi a dan b ........................ 39 1
Gambar 2.i.iii Persegi panjang dengan panjang sisi a dan 2 π .................... 39 Gambar 2.j Persegi ABCD ......................................................................... 40 Gambar 2.k Trapesium ABCD ................................................................... 41 Gambar 2.l.i Trapesium dengan sisi-sisi sejajarnya a dan b serta tingginya t ............................................................................................ 41 Gambar 2.l.ii Trapesium yang dipotong menjadi dua bagian ..................... 41 1
Gambar 2.l.iii Jajargenjang dengan tinggi 2 π‘ ............................................. 41 xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.m Layang-layang ABCD ........................................................... 42 Gambar 4.1 Siswa Menyelesaikan Soal Pre-test dan Mengisi Kuesioner .. 81 Gambar 4.2 Siswa Kelompok Lain Membantu Menjelaskan ke Kelompok Lain ............................................................................................. 86 Gambar 4.3 Perwakilan Siswa Menjelaskan Hasil Diskusi Kelompoknya .................................................................................. 87 Gambar 4.4 Siswa Mengangkat Tangan untuk Menyampaikan Ide yang Dimiliki.......................................................................................... 90 Gambar 4.5 Kegiatan Siswa Saat Berdiskusi di Luar Ruang Kelas ........... 91 Gambar 4.6 Nilai Kuis Tertinggi dan Terendah (Pertemuan ketiga) .......... 93 Gambar 4.7 Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusi Kelompok ........................................................................................ 95 Gambar 4.8 Nilai Kuis Tertinggi dan Terendah (Pertemuan keempat) ...... 98 Gambar 4.9 Siswa Menyelesaikan Soal Post-test dan Mengisi Kuesioner ...................................................................................... 99
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ..................... L-1 Lampiran B Instrumen Penelitian Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................... L-2 Lampiran B.2 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa .............................. L-24 Lampiran B.3 Aspek Penilaian Pengamatan Motivasi oleh Observer ...................................................................................... L-27 Lampiran B.4 Indikator Pengamatan Motivasi oleh Observer .......... L-28 Lampiran B.5 Lembar Pengamatan Motivasi oleh Observer ............. L-31 Lampiran B.6 Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR .................. L-34 Lampiran B.7 Soal Pre-test ............................................................... L-40 Lampiran B.8 Soal Post-test............................................................... L-42 Lampiran B.9 Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Pre-test .............. L-44 Lampiran B.10 Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Post-test ........... L-50 Lampiran C Data Hasil Penelitian Lampiran C.1 Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR .................. L-56 Lampiran C.1.a Pertemuan Kedua ............................................... L-56 Lampiran C.1.b Pertemuan Ketiga .............................................. L-62 Lampiran C.1.c Pertemuan Keempat ........................................... L-69 Lampiran C.2 Hasil Belajar ............................................................... L-75
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.2.a Pre-test Kelas Kontrol ....................................... L-75 Lampiran C.2.b Pre-test Kelas Eksperimen ................................ L-78 Lampiran C.2.c Post-test Kelas Kontrol ...................................... L-82 Lampiran C.2.d Post-test Kelas Eksperimen ............................... L-86 Lampiran C.3 Kuesioner Motivasi Siswa .......................................... L-91 Lampiran C.3.a Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................................................ L-91 Lampiran C.3.b Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Eksperimen.......................................................................... L-95 Lampiran C.3.c Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................................................. L-99 Lampiran C.3.d Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Eksperimen........................................................................ L-103 Lampiran C.4 Pengamatan Motivasi oleh Observer ...................... L-107 Lampiran C.4.a Pertemuan Kedua Kelas Kontrol ..................... L-107 Lampiran C.4.b Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen .............. L-110 Lampiran C.4.c Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol ..................... L-113 Lampiran C.4.d Pertemuan Ketiga Kelas Eksperimen .............. L-116 Lampiran C.4.e Pertemuan Keempat Kelas Kontrol .................. L-119 Lampiran C.4.f Pertemuan Keempat Kelas Eksperimen ............ L122
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D Hasil Analisis Data Lampiran D.1 Lembar Analisis Uji Validitas Post-test ................... L-125 Lampiran D.2 Lembar Analisis Uji Reliabilitas Post-test................ L-126 Lampiran D.3 Lembar Analisis Rata-rata Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................................................ L-127 Lampiran D.4 Lembar Analisis Rata-rata Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ............................................... L-128 Lampiran D.5 Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-test ........ L-129 Lampiran D.6 Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-test ........ L-129 Lampiran D.7 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test.......................................................................... L-130
Lampiran D.8 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Post-test ........................................................................ L-130
Lampiran D.9 Lembar Analisis Uji Normalitas Data Kuesioner Motivasi Sebelum Pembelajaran .................................... L-131
Lampiran D.10 Lembar Analisis Uji Normalitas Data Kuesioner Motivasi Setelah Pembelajaran ...................................... L-131
Lampiran D.11 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Data Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Pembelajaran ........................ L-132
Lampiran D.12 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Data Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Pembelajaran .......................... L-132
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran D.13 Lembar Analisis Data Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer .................................................................................... L-133
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika juga merupakan disiplin ilmu yang telah dipelajari semenjak pandidikan dasar dan membantu perkembangan disipin ilmu lain seperti fisika, kimia, biologi, ekomomi dan lainya. Ilmu matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Belajar matematika dapat melatih siswa berpikir secara sistematis, logis, kreatif, kritis dengan tujuan untuk memecahkan masalah secara rasional dan tuntas. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang memerlukan pemahaman dan pengertian terhadap konsep-konsep matematika itu sendiri. Hal ini lebih sering tampak dalam dunia pendidikan. Matematika juga merupakan salah satu ilmu yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Oleh sebab itu, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap siswa diwajibkan untuk mempelajari matematika. Sejauh ini, yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya pemahaman konsep matematika yang terjadi setiap tahunnya. Hal ini menjadi suatu ketakutan pada siswa dalam mempelajari matematika karena sudah tertanam dalam pikiran mereka bahwa matematika merupakan materi yang abstrak, sehingga tidak mudah untuk dipahami. Hal ini juga mengurangi motivasi siswa yang merupakan modal 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
awal untuk belajar. Ketika menghadapi siswa yang memiliki motivasi yang rendah dan ketakutan dalam mempelajari matematika, guru hendaknya mencari cara yang tepat untuk menarik perhatian siswa dan terpacu untuk belajar matematika. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannnya. Oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 1986 : 75), sedangkan hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar, Sudjana (1989,22). Berdasarkan kenyataannya kemampuan kognitif setiap siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sebagai guru tentunya harus memiliki banyak strategi untuk mengajarkan suatu materi kepada beberapa siswa dalam waktu yang bersamaan. Hal ini menjadikan guru harus merancang model pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan materi matematika dengan sub materi tertentu. Model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kondisi siswa akan memperlancar proses penyampaian dan pemahaman materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Model-model pembelajaran yang digunakan lebih dituntut usaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pada kenyataannya, masih banyak sekolah yang melakukan pembelajaran secara konvensional, yakni kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. Guru aktif menjelaskan materi, sedangkan siswa hanya menerima dan tidak turut aktif dalam pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa lebih mudah lupa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, paradigma mengenai pembelajaran yang berpusat pada guru harus dirubah. Guru seharusnya berperan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator, sehingga dalam pembelajaran siswa yang dituntut aktif. Hal ini dapat mempertajam daya ingat siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Berdasarkan kenyataan-kenyataan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti melakukan wawancara dan diskusi bersama guru matematika untuk mengetahui fakta-fakta mengenai proses pembelajaran di kelas, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi bersama ibu Lusiana Ika Fitriana, S.Pd yang merupakan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Kanisius Gayam, didapatkan data bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yakni proses pembelajaran terpusat kepada guru, masih rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika sehingga mengakibatkan minimnya konsentrasi dalam mendengarkan materi matematika. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Selain itu juga, rata-rata siswa mudah lupa terhadap materi yang diberikan karena kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
adanya pengulangan materi di rumah. Hal ini tampak dalam proses mereview materi yang telah dipelajari melalui tanya jawab pada awal pertemuan pembelajaran. Sebagian besar siswa cenderung diam ketika ditanya atau menjawab tetapi jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang ditanyakan. Melihat kondisi ini, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi dalam mendengarkan materi, dan mempunyai motivasi untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari, sehingga dapat mempertajam daya ingat. Salah satu model pembelajaran yang cocok adalah model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Peneliti menggunakan model pembelajaran ini untuk melakukan eksperimen kepada siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta, berdasarkan latar belakang siswa yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu juga, model pembelajaran AIR telah terbukti efektif digunakan untuk pembelajaran matematika di salah satu SMP berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mustaqimah, yang merupakan alumni mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada tahun 2012. Model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) berasal dari tiga kata yakni Auditory, Intellectually, dan Repetition. Auditory bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intellectually bermakna bahwa belajar haruslah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
menggunakan kemampuan berfikir (mind-on), harus dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah dan menerapkan, sedangkan Repetition adalah pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui latihan soal, pemberian tugas atau kuis. Melalui model ini siswa dilatih untuk memanfaatkan potensi yang telah dimilikinya dengan cara siswa dilatih melalui pemberian latihan soal, tugas atau kuis sehingga diharapkan siswa mampu mendalami dan mengingat materi yang dipelajari. Melihat model pembelajaran AIR, maka peneliti tertarik untuk mengambil sub pokok bahasan βmenghitung keliling dan luas bangun segiempatβ. Peneliti tertarik mengambil sub pokok bahasan tersebut karena untuk memahami sub pokok bahasan ini membutuhkan ketiga hal yang gunakan pada model pembelajaran AIR yakni Auditory, Intellectally, dan Repetition. Oleh karena itu, dengan model pembelajaran AIR, siswa SMP Kanisius Gayam diharapkan dapat memahami kompetensi dasar yang harus dicapai. Dengan demikian penelitian akan melakukan penelitian tentang βEfektivitas Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada Materi Segiempatβ.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar matematika, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. 2. Kecenderungan siswa mudah lupa terhadap materi yang telah dipelajari, karena tidak adanya pengulangan materi setelah kegiatan pembelajaran. 3. Metode pembelajaran yang digunakan masih konvensional, dimana seluruh proses pembelajaran terpusat kepada guru.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berkut : 1. Bagaimana keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) pada siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta? 2. Bagaimana
efektivitas
model
pembelajaran
AIR
(Auditory,
Intellectually, Repetition) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada materi segiempat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) pada siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta 2.
Mengetahui
efektivitas
model
pembelajaran
AIR
(Auditory,
Intellectually, Repetition) ditinjau dari motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada materi segiempat E. Batasan Masalah Pada penelitian ini, akan dibatasi ruang lingkup permasalahan sehingga menjadi jelas, terarah, dan menghindari berbagai penyimpangan masalah yang terlalu jauh. Oleh karena itu, permasalahan pada penelitian ini akan dibatasi pada βEfektivitas Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam pada Materi Segiempatβ. Penerapan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) di lakukan pada tahun ajaran 2014/2015. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi siswa saat mengikuti pelajaran matematika dan dapat dilihat dari skor kuesioner dan data pengamatan oleh observer. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol yang dimaksud adalah kelas yang proses pembelajarannya menggunakan model konvensional sedangkan
kelas
eksperimen
merupakan
kelas
yang
model
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran AIR. Soal pre-test dan post-test yang diberikan berdasarkan salah satu kompetensi dasar dari pokok bahasan segiempat yakni menghitung keliling dan luas segiempat. F. Batasan Istilah 1. Efektivitas Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas) dicapai. Semakin besar presentasi target yang dicapai semakin tinggi efektivitasnya. Efektivitas dalam penelitian ini dilihat dari perbandingan motivasi dan hasil belajar matematika pada dua kelas yakni kelas yang satu menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol) sedangkan kelas lainnya menggunakan model pembelajaran AIR (kelas eksperimen). 2. Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Model pembelajaran AIR menekankan pada ketiga aspek yakni Auditory, Intellectually, dan Repetition. Auditory (belajar dengan mendengar) yaitu melalui presentasi kelas, siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan. Intellectually (belajar dengan berpikir) siswa berdiskusi dengan teman dalam mengerjakan soal latihan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
diskusi
kelompok,
sedangkan
Repetition
dengan
pemberian
pengulangan berupa latihan soal, tugas, atau kuis. 3. Motivasi Belajar Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri (intrinsik) siwa maupun yang berasal dari luar (ekstrinsik) yang memberikan arah pada pada kegiatan tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. 4. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes sebelum dan setelah diberikan treatment. 5. Segiempat Materi segiempat yang digunakan dalam penelitian ini dikhususkan pada luas dan keliling segiempat. Jenis-jenis segiempat yang akan dibahas adalah jajargenjang, persegi panjang, persegi, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. G. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa sehingga menjadikan siswa aktif dan termotivasi untuk untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
selain itu juga, dapat memperkuat daya ingat siswa melalui latihan soal, pemberian tugas, dan kuis yang diberikan. 2. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru matematika SMP dalam menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar matematika siswa. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas mutu output sekolah. 4. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan tentang pembelajaran matematika dengan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). 5. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi pengetahuan dalam memberikan pembelajaran matematika kepada siswa.
H. Sistematika Penulisan Sitematika penulisan terdiri dari lima bab : BAB I
Berisi tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan pembatasan masalah yang diteliti. Latar belakang yang dikemukakan berisi tentang keprihatinan peneliti terhadap motivasi belajar matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
di SMP Kanisius Gayam yang berakibat pada hasil belajar siswa. Selain itu juga metode pembelajaran yang digunakan guru juga masih konvensional. Dengan demikian, peneliti menggunakan salah satu model pembelajaran yakni model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repitition) dalam membelajarkan matematika ke siswa kelas VII. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang menjadi indikator untuk diteliti. Tujuan penelitian berisi mengenai sasaran pencapaian indikator yang diteliti. Manfaat penelitian berisi kegunaan hasil penelitian ini bagi semua kalangan, sedangkan batasan masalah berisi tentang batasan-batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga menjadi jelas dan terarah. BAB II
Berisi tentang landasan-landasan teori yang digunakan oleh peneliti
untuk
melakukan
penelitian
dengan
model
pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) pada proses pembelajaran matematika di SMP Kanisius Gayam. BAB III
Berisi tentang jenis penelitian, metode dan instrumen pengumpulan data, serta metode atau teknik analisis data
BAB IV
Berisi tentang pelaksanaan penelitian, analisis data dan pembahasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
BAB V
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dibuat merupakan jawaban dari rumusan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hal-Hal Teoritik 1. Efektivitas Pembelajaran a. Pengertian Efektivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan. Hidayat (1986) menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Sedangkan menurut Prasetyo Budi Saksono (1984), efektivitas merupakan seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output ynag diharapkan dari sejumlah input. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai dari suatu usaha atau tindakan, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. b. Ciri-ciri Efektivitas pembelajaran
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Ciri-ciri keefektifan pembelajaran menurut Harry Firman (dalam Kentjil, Wiwi Irjanty: 2010: 9) adalah sebagai berikut : 1. berhasil
menghantarkan
siswa
mencapai
tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan; 2. memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional; 3.
memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar. Dari penjelasan
pembelajaran
yang
di
baik
atas dapat adalah
disimpulkan bahwa
bagimana
guru
berhasil
menghantarkan anak didiknya untuk mendapatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar yang atraktif.
2. Pengertian Belajar Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang
tampak dalam tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan dan daya pikir. Dalam Wina Sanjaya (2010, 228) Hilgard mengungkapkan bahwa βLearning is the process by wich an activity originates or changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural inviroment) as distinguished from changes by factors not attributable to trainingβ. Bagi Hilgard, belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
merupakan proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar merupakan aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap (Winkel, 1999:53 dalam Purwanto, 39). Menurut
Depdiknas
(2003)
dalam
situs
http://mathedu-
unila.blogspot.com/2010/10/pengertian-belajar.html yang diakses pada tanggal 10 Maret 2015, belajar sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Belajar juga di ungkapkan oleh Gage (1984) dalam Martinis Yamin (2006, 98) sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri setiap orang yang tampak dalam tingkah laku, pemahaman, pola pikir dan kebiasaankebiasaan lain melalui pengalaman.
3. Model Pembelajaran Dalam Rusman (2013, 133) Joyce dan Weil mengatakan bahwa model pembelajaran suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran yang efektif dapat dipilih oleh guru sesuai dengan kondisi siswa atau materi pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Menurut merupakan
Agus pola
Suprijono yang
(2010:46),
digunakan
model
sebagai
pembelajaran
pedoman
dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahaptahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola yang digunakan oleh perancang pembelajaran atau guru untuk merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
4. Model Pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) adalah
model
pembelajaran
yang
menganggap
bahwa
suatu
pembelajaran akan efektif jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intellectually, and Repetition. a. Auditory Dave Meiler (2000) dalam Mistaful Huda (2013,289) menyatakan bahwa pikiran auditoris lebih kuat daripada yang kita sadari. Telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi auditoris, bahkan tanpa kita sadari. Selanjutnya, Wenger (dalam Rode dan Nicholl, 1997) menegaskan : βkunci belajar terletak pada artikulasi rinci. Tindakan mendeskripsikan sesuatu yang baru bagi kita akan mempertajam persepsi dan memori kita tentangnya. Ketika kita membaca sesuatu ynag baru kita harus menutup mata dan kemudian mendeskripsikan dan mengucap apa yang telah dibaca tadiβ. Model belajar auditorial merupakan model belajar yang mengakses segala jenis bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun diingat. Kebanyakan siswa yang auditorisnya lebih muda dengan cara berdiskusi dengan orang teman lain, maka sebaiknya guru melakukan hal-hal berikut : melaksanakan diskusi kelas atau debat; meminta siswa untuk presentasi; meminta siswa untuk membaca teks dengan keras; meminta siswa untuk mendiskusikam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
ide mereka secara verbal; melaksanakan belajar kelompok. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen. Dalam buku Collaborative Learning Techninques Elizabert, K. Patrisia, Claire Howell (2012,151) Davis mencatat, sebuah diskusi give-and-take
(memberi
dan
menerima)
yang baik
dapat
menghasilkan pengalaman pembelajaran yang tiada tara ketika para siswa mengartikulasikan ide-ide mereka, merespon pikiran teman sekelas mereka dan membangun keterampilan dalam mengevaluasi sendiri bukti dan posisi orang lainβ (1993, 63). Metode diskusi sebagai perangkat pengajaran yang efektif karena dapat membantu siswa
merumuskan
ide-ide
mereka
dan
belajar
mengkomunikasikannya. Diskusi dapat mengajari siswa untuk menjadi pendengar yang baik, saling menghargai, belajar lebih dalam dan mengingat lebih lama dengan cara menghubungkan pengetahuan yang telah mereka miliki dengan apa yang didengar. Dalam buku Metodologi Pembelajaran Kontemporer, Moh. Sholeh (2014, 152) mengemukakan beberapa kelebihan metode diskusi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, antara lain : 1. Menumbuhkan sikap ilmiah dan jiwa demokratis, karena ;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
a. Mendorong siswa untuk berpartisipasi serta memiliki rasa percaya diri untuk mengemukakan pendapat. b. Membiasakan siswa untuk menghargai perbedaan pendapat serta mendapat dukungan dan sanggahan atas pendapatnya. 2. Tergalinya gagasan-gagasan baru yang memperkaya dan memperluas pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas. 3. Dapat melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap masalah. 4. Membina perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil. Dengan demikian dalam proses pelaksanaan diskusi, dalam buku Metodologi Pembelajaran Kontemporer, Moh. Soleh (2014, 145), Bridges (1979) dalam buku Strategi Pembelajaran Wina Sanjaya mengemukakan bahwa, seorang guru harus dapat mengatur kondisi
agar setiap siswa : dapat bicara dan
mengeluarkan gagasan dan pendapatnya; harus saling mendengar pendapat orang lain; harus saling memberikan respon; harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting; melalui
diskusi
setiap
siswa
harus
mengembangkan
pengetahuannya serta memahami isu-isu yang dibicarakan. b. Intellectually Menurut Meier (2000) dalam Miftahul Huda (2013, 290), intellectual bukanlah βpendekatan tanpa emosi, rasionalistik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
akademis, dan terkotak-kotak. Kata βintelektualβ menunjukkan apa yang dilakukan pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna, rencana dan dinilai dari pengalaman tersebutβ. Dengan demikian intektualitas dapat diartikan sebagai sarana yang digunakan manusia untuk berpikir jernih melalui latihan bernalar, mencipta, memecahkan masalah, mengkonstruksi, dan menerapkan. Melihat hal ini, maka Meier (2000) mengatakan bahwa seorang guru haruslah berusaha mengajak siswa terlibat dalam aktivitas-aktivitas intelektual, seperti : memecahkan masalah; menganalisis pengalaman; mengerjakan perencanaan strategis; melahirkan gagasan kreatif; mencari dan menyaring informasi; merumuskan pertanyaan; menciptakan model mental; menerapkan gagasan baru dalam pekerjaan; menciptakan makna pribadi; meramalkan implikasi suatu gagasan. c. Repetition Repitisi bermakna pengulangan. Dalam Purwanto (2009, 41) pengulangan dapat menimbulkan tingkah laku dengan mengubah respon bersyarat menjadi respon tanpa syarat (Bower dan
Hilgard.
1981,
49).
Pengulangan
diperlukan
dalam
pembelajaran agar pemahaman lebih mendalam dan lebih luas. Tidak hanya demikian, pengulangan juga dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mengantisipasi kebiasaan siswa yang mudah lupa, karena ingatan siswa tidak selalu stabil. Hal ini juga diungkapkan oleh Slamet (2013, 37) dalam Miftahul Huda (2013, 292) pelajaran yang diulang akan memberi tanggapan yang jelas dan tidak mudah dilupakan, sehingga siswa bisa dengan mudah memecahkan masalah. Ulangan semacam ini diberikan secara teratur, pada waktu-waktu tertentu, atau tiap unit diberikan, maupun secara insidental jika dianggap perlu. Proses pengulangan dapat dilakukan kepada siswa melalui latihan soal, pemberian tugas atau kuis. 1. Latihan soal Latihan soal diberikan kepada siswa untuk mengasah kemampuan yang dimilikinya melalui proses berpikir dengan mengerjakan soal-soal setelah mendengar penjelasan dari guru maupun penjelasan dari teman sebaya. 2. Pemberian tugas Pemberian tugas diberikan dengan maksud untuk melatih siswa agar bertanggung jawab atas kewajibannya. Melalui tugas-tugas
yang
diberikan
guru,
siswa
dapat
belajar
manajemen waktu untuk belajar atau bermain. Selain itu juga, pemberian tugas dapat meningkatkan motivasi siswa untuk bekerja keras (mencari tahu) dan dapat menjadikan siswa hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
mandiri yakni dengan menggunakan pemikirannya dapat memecahkan sendiri masalah yang diberikan . 3. Kuis Kuis
merupakan
ulangan
singkat
karena
hanya
membutuhkan waktu 5-10 menit. Kuis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah soal-soal dari materi yang telah diajarkan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) merupakan model pembelajaran yang berpedoman pada tiga kata yakni Auditory, Intellectually, Repetition. Model pembelajaran ini membantu siswa untuk saling mendengarkan, percaya diri dan berani mengungkapkan pendapat, berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan terus memperdalam serta memperluas pengetahuan melalui latihan soal, mengerjakan tugas, dan mengerjakan soal kuis yang diberikan. 5. Motivasi Belajar Siswa Dalam proses pembelajaran keberhasilan belajar dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimiliki siswa tersebut. Motivasi belajar yang tinggi cenderung meningkatkan prestasi siswa, begitupun sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah maka prestasinya cenderung rendah. Melihat hal ini bisa dikatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dalam Wina Sanjaya (2008, 250), Woodwort (1955) mengatakan βa motive is a set predisposes the individual of certain activities and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
for seeking certain goalsβ. Suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Demikian motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motive yang dimiliki. Hal ini seperti diungkapakan Arden (1957) βmotives as internal condition arouse sustain, direct and determain the instensity of learning effort, and also define the set satisfying or unsatisfyng consequences of goalβ. Motive dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Motivasi merupakan penjelmaan dari motive yang dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan seseorang. Hilgard (dalam Wina Sanjaya 2008, 250) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mc.Donald (dalam Sardiman 2008, 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya βfeelingβ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengetian yang dikemukaan Mc.Donald menganding tiga elemen penting : a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
membawa
beberapa
perubahan
energi
di
dalam
system
βneurophysiologgikalβ yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul
dari
dalam
diri
manusia
penampakkannya
akan
menyangkut kegiatan fisik. b. Motivasi ditandai dengan munculnya βfeelingβ, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan , afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkahlaku manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi yang muncul dari dalam diri manusia dirangsang /didorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini tujuan yang merupakan kebutuhan. Motivasi
adakah
sesuatu
yang
menghidupkan
(energize),
mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu dan menjaga mereka agar terus bergerak (Jeanne Ellis, 2008). Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mimiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 1986, 75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan penggerak/dorongan yang berasal dari dalam diri untuk melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Beberapa fungsi motivasi dalam proses pembelajaran dalam Wina Sanjaya (2008, 251) yakni : a. Mendorong siswa untuk beraktivitas Perilaku setiap orang (siswa) disebabkan karena motivasi. Motivasi yang dimiliki menjadikan siswa termotivasi untuk melakukan aktivitas guna mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya semangat seseorang untuk bekerja atau beraktivitas sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi orang yang bersangkutan. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah Tingkah laku yang ditunjukan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Anak-anak akan merasa tidak senang saat aktivitasnya terganggu, karena dia merasa hal itu dapat menghambat pencapaian tujuan. Dengan demikian, motivasi tidak hanya dapat menggerakkan seseorang untuk beraktivitas, tetapi melalui motivasi juga orang tersebut akan mengarahkan aktivitasnya secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Martinis Yamin (2006, 85-86) membedakan motivasi belajar menjadi dua yakni : a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik merupakan dorongan belajar yang tumbuh dari dalam subyek belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dapat dilalui dengan belajar. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri atau dorongan kegiatan belajar yang berasal dari luar individu. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel (1989, 94) diantaranya : belajar demi memenuhi kebutuhan; belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan; belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan; belajar demi meningkatkan gengsi; belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru; belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/golongan administratif. Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah (Sardiman, 1986, 92-95) yakni sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
a. Memberi angka Angka yang dimaksud merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar siswa. Namun, ada kemungkinan bahwa siswa belajar hanya untuk mengejar nilai. Oleh karena itu, langkah yang harus dilakukan guru adalah bagaimana memberikan angka-angka yang dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya. b. Hadiah c. Saingan/kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persainga kelompokdapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Ego βinvolvement Salah satu bentuk motivasi yang cukup penting yakni menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertarukan harga diri. e. Memberi ulangan Ulangan yang diberikan guru akan menjadikan siswa giat belajar. Oleh karena itu ulangan merupakan sarana motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Namun,
sebagai
guru
hendaklah
tidak
terus-menerus
memberikan ulangan karena akan membosankan bagi siswa. f. Mengetahui hasil Setelah mengetahui hasil pekerjaan siswa, maka akan menimbulkan semangat belajar terlebih jika terjadi kemajuan. Semakin mengetahui hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian Pujian yang tepat dan diberikan kepada siswa yang tepat maka akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa sehingga dapat menimbulkan semangat belajar. h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada motivasi untuk belajar dari dalam diri anak didik itu memang, sehingga hasilnya akan lebih baik. j. Minat Minat merupakan alat motivasi pokok karena muncul dengan alasan adanya kebutuhan. Proses belajar pun akan berjalan lancar kalau disertai minat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
k. Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Hal ini disebabkan oleh pemahaman mengenai tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.
6. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik tergantung tujuan pengajaranya. Menurut Sudjana (1989, 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, Sudjana (1989, 22) menjelaskan lagi bahwa dalam sistem pendidikan nasional, rumusanrumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruktur sekolah, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni : a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ketiga ranah yang telah dijelaskan diatas merupakan obyek penilaian terhadap hasil belajar. Ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak digunakan oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diajarkan. penilaian pada ranah kognitif dilihat dari penilaian siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan guru dan diwujudkan dalam bentuk angka, huruf atau kata-kata yang menggambarkan bukti keberhasilan seseorang dalam menerima suatu pembelajaran. Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi guru. 7. Materi Keliling dan Luas Segiempat. Segiempat adalah suatu bidang datar yang dibentuk/dibatasi oleh empat garis lurus sebagai sisinya. Keliling bidang datar merupakan jumlah panjang semua sisi yang membatasi bidang datar tersebut, sedangkan luas bidang datar merupakan besar ukuran daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Jenis-jenis segiempat antara lain jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat , persegi, trapesium dan layang-layang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
a.
Jajargenjang Jajargenjang merupakan segiempat dengan kekhususan yaitu sisi
yang berhadapan sejajar. Dalam
Geometry;
1974
:
296-297,
Jacobs,
Harold
mengemukakan teorema-teorema mengenai sifat-sifat jajargenjang yakni Teorema 1 The opposite sides of a parallelogram are aqual (sisi-sisi yang berhadapan pada sebuah jajargenjang sama panjang) D
Bukti :
C O
B
A Gambar 2.a
Diketahui : jajargenjang ABCD, buktikan AB = DC dan AD = BC ! No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pernyataan Jajargenjang ABCD AB β DC BD transversal
Alasan Diketahui definisi jajargenjang Dikondisikan sudut dalam berseberangan definisi jajargenjang sudut dalam berseberangan Berimpit sudut, sisi, sudut (4, 7, 6) 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Teorema 2 The consecutive angles of a parallelogram are supplementary (sudut-sudut yang berdekatan pada suatu jajargenjang merupakan sudut pelurus, sehingga mengakibatkan sudut yang berhadapan pada sebuah jajargenjang sama besar) H
Bukti :
G
D
A
C
F
B Gambar 2.b
E
Diketahui : jajargenjang ABCD, buktikan
Pernyataan Jajargenjang ABCD AB β DC AD β BC Perpanjang garis AB dan DC Buat garis EF β BC AB dan DC transversal AD dan BC
Alasan Diketahui definisi jajargenjang Dikondisikan Dikondisikan sudut sehadap (4,5,6) sudut berpelurus sudut sehadap (4,5,6) sudut berpelurus Dikondisikan Dikondisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Pernyataan AD dan BC transversal AB dan DC
Alasan Dikondisikan sudut sehadap (11,12,13) sudut berpelurus sudut sehadap (11,12,13) sudut berpelurus 7,8 9,10 14,15 16,17 18,19,20,21
Teorema 3 The diagonal of a parallelogram bisect each other (diagonaldiagonal dari jajargenjang saling berpotongan ditengah) Bukti : Diketahui jajargenjang ABCD (perhatikan gambar 2.a!), buktikan AO = OC dan BO = OD ! No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pernyataan Jajargenjang ABCD AB β DC AD β BD BD transversal AB dan DC AC transversal AD dan BC
Alasan Diketahui Definisi jajargenjang Dikondisikan sudut dalam berseberangan Teorema 1 sudut, sisi, sudut (6,8,7) 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
m
1. Keliling jajargenjang Perhatikan gambar 2.c !
n
n
m Gambar 2.c Menentukan keliling jajargenjang dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan semua panjang sisinya. Sisi-sisi pada jajargenjang yang sejajar adalah sama panjang. Apabila panjang dua sisi yang tidak sejajar adalah m dan n, maka keliling jajargenjang dapat ditentukan oleh : K = m + n + m + n = 2(m + n) 2. Luas jajargenjang
t
a Gambar 2.d.i
t
Gambar 2.d.ii
t
a Gambar 2.d.iii
Gambar 2.d Gambar 2.d.i merupakan jajargenjang dengan alas a dan tinggi t, kemudian dipotong seperti gambar 2.d.ii dan selanjutnya dirangkai seperti gambar 2.d.iii. Luas gambar 2.b.i sama dengan luas gambar 2.d.iii, sehingga luas bangun jajargenjang 2.d.i adalah L = a . t Rumus luas setiap jajargenjang dengan alas a, tinggi t, dan luas L, maka berlaku : L = a . t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
b. Persegi panjang Persegi panjang adalah jajargenjang dengan sebuah sudut siku-siku. Dalam Geometry; 1974 : 311, Jacobs, Harold mengemukakan teoremateorema mengenai sifat-sifat persegi panjang yakni Teorema 4 All four angles of a rectangle are right angles (keempat sudut sebuah persegi panjang merupakan sudut tegak lurus (900) Bukti : Diketahui persegi panjang ABCD, buktikan
Alasan Diketahui definisi persegi panjang Definisi jumlah besar sudut dari sebuah bangun datar 2,3
Teorema 5 All rectangles are parallelogram (semua persegi panjang adalah jajargenjang) Teorema ini terbukti berdasarkan definisi persegi panjang yang telah dipaparkan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Teorema 6 The diagonals of rectangle are aqual (diagonal-diagonal dari persegi panjang adalah sama) Bukti :
D
C
A
B Gambar 2.e
Diketahui persegi panjang ABCD, buktikan AC = BD! No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Persegi panjang ABCD AD = BC AB = AB
Alasan Diketahui definisi persegi panjang Identitas definisi persegi panjang sisi,sudut,sisi (2,4,3) 5
1. Keliling persegi panjang Keliling persegi panjang merupakan jumlah seluruh panjang sisinya. Perhatikan gambar 2.f ! D
p
l
l
A
C
p Gambar 2.f
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Keliling persegi panjang ABCD = AB + BC + CD + DA Karena AB = CD dan BC = AD, maka : Keliling persegi panjang ABCD = 2. AB + 2. BC Jika AB disebut panjang (p satuan panjang), BC disebut lebar (l satuan panjang), dan keliling persegi panjang ABCD (K satuan panjang), maka :
Rumus keliling persegi panjang adalah : K = 2p + 2l atau K = 2(p + l) 2. Luas persegi panjang Luas persegi panjang merupakan hasil kali panjang dan lebarnya. Berdasarkan gambar 2.a, maka luas ABCD = panjang Γ lebar dan dapat ditulis sebagai : L=pΓl c. Belah ketupat Belah ketupat adalah sebuah jajargenjang dengan dua sisi berdekatan yang sama panjang. Dalam Geometry; 1974 : 307, Jacobs, Harold mengemukakan teoremateorema mengenai sifat-sifat persegi panjang yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Teorema 7 The diagonals of a rhombus are perpendicular to each other (diagonal-diagonal sebuah belah ketupat berpotongan tegak lurus) A Bukti :
B
D
C Gambar 2.g
Diketahui belah ketupat ABCD, buktikan AC β΄ BD ! No 1 2 3 4
Pernyataan Belah ketupat ABCD AB = BC AD = DC AC β΄ BD
Alasan Diketahui definisi belah ketupat definisi belah ketupat jika dua buah titik berjarak sama terhadap ujung-ujung suatu garis yang diberikan, garis yang menghubungkan kedua titik itu membagi dua tegak lurus garis yang diberikan
1. Keliling belah ketupat Perhatikan gambar belah ketupat ABCD berikut ! A s
s O
B
D s
s C Gambar 2.h
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Dengan panjang sisi sama dengan s dan titik potong antar diagonalnya di O maka keliling ABCD = AB + BC + CD + DA = s + s + s + s = 4s , sehingga Rumus keliling setiap belah ketupat = 4 Γ s
2. Luas belah ketupat Luas belah ketupat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus jajargenjang yaitu alas Γ tinggi, karena belah ketupat merupakan bentuk khusus dari jajar genjang. Rumus belah ketupat dapat ditunjukkan sebagai berikut : a
1 2
a
a
R b
P
Q
Q
R
S
S
R
S P
Q
1 2
b
b Gambar 2.i.iii P
Gambar 2.i.i
Gambar 2.i.ii Gambar 2.i
Bila a dan b adalah panjang diagonal-diagonal sebuah belah ketupat maka belah ketupat (gambar 2.i.i) dapat diubah menjadi persegi 1
panjang (gambar 2.i.ii) dengan panjang sisi 2a dan b atau persegi panjang 1
dengan sisi a dan 2b. π
Luas belah ketupat = (a Γ b) atau π
Luas belah ketupat =
πππππ ππππ πππππππ π
πππππππ π
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
d. Persegi Persegi merupakan sebuah persegi panjang dengan dua sisi yang berdekatan sama panjang. 1. Keliling persegi Keliling persegi merupakan panjang seluruh sisi-sisinya. Perhatikan gambar 2.j !
s
D
C s
s
A
s B Gambar 2.j
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA Karena AB = BC = CD = DA, maka : Keliling persegi ABCD = 4. AB Jika AB = s satuan panjang dan keliling persegi ABCD = K satuan panjang, maka : Rumus keliling setiap persegi adalah : K = 4s 2. Luas persegi Pada gambar 2.f, daerah yang diarsir menunjukkan luas persegi ABCD yang memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama dan disebut sisi. Oleh karena itu luas persegi ABCD sama dengan kuadrat panjang sisinya atau dapat ditulis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Rumus luas setiap persegi adalah : L = s . s atau s2 e. Trapesium Trapesium merupakan sebuah segiempat yang memiliki tepat dua sisi yang saling sejajar. 1. Keliling trapesium Perhatikan gambar berikut ! r
D s
A
t
C q
t
B
p Gambar 2.k
Keliling trapesium ABCD di tentukan oleh rumus berikut : Keliling = alas + atap + kaki + kaki atau Keliling = p + q + r + s 2. Luas trapesium Gambar 2.l a
a 1 π‘ 2
t 1 π‘ 2
b Gambar 2.l.ii
b Gambar 2.l.i
1 π‘ 2
a Gambar 2.l.iii
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Bila a dan b merupakan sisi-sisi sejajar dan t merupakan tinggi trapesium 2.l.i, maka dapat dipotong menjadi dua seperti 2.l.ii, kemudian
dibuat
sebuah
jajargenjang
2.l.iii,
sehingga
diperoleh : π
Luas trapesium = π π + π . π 3. Layang-layang Layang-layang merupakan segiempat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit. D a. Keliling layang-layang
y
y O
A x
C x
B Gambar 2.m Perhatikan gambar layang-layang ABCD di atas. Jika layanglayang ABCD mempunyai panjang sisi yang terpanjang = x dan panjang sisi yang terpendek = y maka : Keliling layang-layang = 2 (x + y) b. Luas layang-layang Perhatikan gambar layang-layang ABCD (gambar 2.m). Diagonal AC dan BD berpotongan tegak lurus, sehingga :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Luas layang-layang ABCD = luas βABC + luas βACD 1
1
= 2 π΄πΆ. ππ΅ + 2 π΄πΆ. ππ· 1
= 2 π΄πΆ. (ππ΅ + ππ·) 1
= 2 π΄πΆ. π΅π· Karena AC dan BD merupakan diagonal, maka: π
Luas layang-layang = π π
πππππππ Γ π
πππππππ (πππππππ) B. Kerangka Berpikir Saat berhadapan dengan siswa yang kurang tertarik belajar matematika, maka akan sangat mempengaruhi motivasinya untuk belajar. Hal ini juga akan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu , jika ada motivasi ekstrinsik maka akan membantu siswa kembali termotivasi untuk belajar. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tidak sering digunakan guru. Model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). Model pembelajaran AIR merupakan model pembelajaran yang menganggap bahwa suatu pembelajaan akan efektif jika memperhatikan tiga aspek yakni Auditory, Intellectually, Repetition. Aspek Auditory berkaitan dengan telinga siswa, dimana siswa belajar dengan mendengar, berdiskusi, dan presentasi. Aspek Intellectually bekaitan dengan kemampuan belajar siswa untuk berpikir dan memecahkan masalah. Repetition berarti siswa diberi kegiatan pengulangan untuk memperluas dan memperdalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
pengetahuan melalui pemberian latihan soal, tugas, maupun kuis. Ketiga aspek ini akan memberikan dampak yang besar terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa karena siswa dilatih untuk mendengar, berdiskusi, memecahkan masalah, dan selalu latihan soal dan diberi kuis. Melalui kegiatan ini, maka siswa akan termotivasi untuk belajar setelah melihat hasil kuis yang telah diadakan. Selain itu juga akan mempertajam daya ingat siswa, sehingga dapat membantu siswa pada saat ulangan maupun ujian. C. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam pada materi keliling dan luas segiempat dengan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) lebih baik daripada motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius
Gayam
dengan
model
pembelajaran
konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang
peneliti
gunakan
adalah
penelitian
eksperimen semu (kuasi eksperimen). Kuasi eksperimen didefinisikan sebagai eskperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen
namun
tidak
menggunakan
penugasan
acak
untuk
menciptakan perbandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan (Cook & Campbell, 1979). Pada penelitian ini, Peneliti membandingkan motivasi dan hasil belajar matematika pada
model pembelajaran yang digunakan guru
(konvensional) dengan motivasi dan hasil belajar matematika dengan menggunakan
model
pembelajaran
AIR
(Auditory,
Intellectually,
Repetition) pada materi luas dan keliling segiempat. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 2010 : 173). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kanisuis Gayam. Jumlah populasi dalam penelitian ini ada 2 kelas dengan jumlah siswa masing-masing kelas 29 dan 32 orang. Jadi total jumlah populasi adalah 61 orang.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2. Sampel Menurut Arikunto (2010, 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah siswa kelas VII A dan VII B. Siswa kelas VII A sebagai kelas kontrol, yang mana akan diterapkan model pembelajaran konvensional pada proses pembelajarannnya, sedangkan siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dalam proses pembelajaran. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah : a. Motivasi belajar matematika dengan model pembelajaran AIR Motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam dalam penelitian ini adalah motivasi dalam diri siswa terhadap materi luas dan keliling segiempat, motivasi siswa terhadap pelajaran matematika dengan masing-masing model pembelajaran yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
motivasi belajar pada pembelajaran konvensional dan motivasi siswa pada pembelajaran AIR. b. Hasil belajar matematika dengan model pembelajaran AIR Hasil belajar matematika kelas VII SMP Kanisius Gayam dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh dari tes akhir masing-masing model pembelajaran, kemudian dibandingkan dengan tes awal masing model pembelajaran yakni hasil belajar Pembelajaran AIR dan hasil belajar pembelajaran konvensional D. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada 28 April 2015 β 22 Mei 2015. 2. Tempat Penelitian ini di laksanakan di kelas VII A dan kelas VII B SMP Kanisius Gayam tahun ajaran 2014/2015 E. Prosedur Penelitian 1. Penyusunan proposal Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang berisi BAB I, BAB II, dan BAB III. Penelitian yang dilakukan atas persetujuan dosen pembimbing. Oleh karena itu, secara berkala peneliti melakukan konsultasi terhadap proposal yang peneliti kerjakan, sampai dosen pembimbing menyetujui bahwa proposal yang peneliti kerjakan dapat menjawab pertanyaan dari permasalahan yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Persiapan Penelitian a. Observasi Peneliti melakukan observasi ke lapangan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan tepat. Observasi dilakukan sebanyak sekali pada setiap kelas yakni kelas VII A dan VII B SMP Kanisius Gayam. Pada saat observasi, peneliti mengamati proses belajar mengajar di dua kelas tersebut. Observasi ini akan memberi informasi kepada peneliti mengenai motivasi dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran. b.
Izin Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada kepala sekolah, kemudian kepala sekolah mempertemukan peneliti dengan guru mata pelajaran matematika SMP Kanisius Gayam. Proses permintaan izin ke sekolah dilakukan peneliti dengan membawa surat izin observasi dan penelitian dari sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA), Universitas Sanata Dharma.
c. Pembuatan Instrumen Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti harus
membuat
beberapa
instrumen
sebagai
berikut
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP). 2. materi sub pokok bahasan yang digunakan peneliti yakni keliling dan luas segiempat. menyusun lembar kuesioner motivasi belajar matematika siswa. 3. menyiapkan lembar pengamatan motivasi siswa yang akan dilakukan oleh Observer 4. menyusun soal latihan , soal tugas, dan soal kuis. 5. menyusun soal pre-test dan post-test yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. 3. Pelaksanaan Penelitian Tabel dibawah ini akan menjelaskan jadwal pelaksanaan penelitian Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian Bulan No
Kegiatan
Februari 1
1
Mengantar surat ijin melakukan observasi dan
2
3
Maret 4
1
2
3
April 4
1
2
3
Mei 4
1
2
3
4
β
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bulan No
Kegiatan
Februari 1
2
3
Maret 4
April
1
2
3
4
β
β
β
β
1
2
β
β
Mei
3
4
β
β
1
2
3
4
penelitian 2
3 4
5
6
Melakukan persiapan sebelum penelitian (membuat perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian) Uji validitas dan reliabilitas Melakukan observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol Memberikan pretest di kelas kontrol dan eksperimen Melakukan penelitian
β β
β
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
4. Analisis Data Setelah mendapatkan data berupa lembar kuesioner motivasi belajar matematika, lembar pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer, dan hasil belajar matematika, maka peneliti mengevaluasi dan menganalisis data yang telah diperoleh tersebut. 5. Penarikan Kesimpulan Analisis yang telah dilakukan akan menunjukkan perbandingan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam pada kelas kontrol (VII A) dan kelas eksperimen (VII B). Dengan demikian, peneliti dapat menarik kesimpulan, apakah model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) lebih efektif daripada model pembelajaran yang digunakan guru (konvensional) atau sebaliknya. F. Bentuk Data 1. Keterlaksaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) Bentuk data keterlaksanaan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) berupa lembar keterlaksanaan. Lembar keterlaksanaan ini akan diisi oleh Observer melalui pengamatan selama proses pembelajaran matematika berlangsung di kelas eksperimen (VII B). 2. Motivasi Belajar Matematika Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Data motivasi belajar siswa berupa kuesioner dan lembar pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer. Kuesioner ini berupa lembar instrumen yang berisikan daftar pernyataan tertutup yang terdapat pilihan. Dari pilihan-pilihan tersebut, siswa akan memilih pilihan yang paling menggambarkan motivasi belajar matematika. Kuesioner ini akan diberikan pada awal dan akhir pelajaran di setiap kelas (kelas kontrol maupun kelas eksperimen) untuk
melihat
menggunakan
motivasi model
belajar
pembelajarn
matematika
siswa
konvensional
dan
dengan model
pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). Pada lembar pengamatan motivasi belajar siswa, terdapat beberapa pernyataan mengenai motivasi belajar siswa yang disusun berdasarkan indikator motivasi siswa. Lembar pengamatan ini akan diisi oleh Observer selama proses pembelajaran di setiap kelas. 3. Hasil Belajar Matematika Siswa Hasil belajar siswa berupa perbandingan jawaban yang diberikan siswa pada pre-test dan post-test dengan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dan model pembelajaran yang digunakan guru (konvensional). G. Metode Pengumpulan Data Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ada tiga, yakni : 1. Pengamatan (Observasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Mengamati
berarti
menatap
kejadian,
gerak
atau
proses.
Mengamati bukan merupakan pekerjaan yang mudah, karena hasilnya harus sama meskipun dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda. Oleh karena itu, pengamat harus obyektif (Suharsimi Arikunto, 2010 : 273). Dalam menggunakam metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010 : 272). Dalam penelitian ini, Observer akan mengamati motivasi belajar setiap siswa, pada setiap pertemuan dan menilainya dengan mengisi lembar pengamatan (lampiran B.5) selama proses pembelajaran matematika berlangsung, baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. 2. Pemberian Kuesioner (Angket) Angket atau kuesioner merupakan serangkaian (daftar) pernyataan tertutup yang ditujukan kepada peserta didik mengenai masalahmasalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapat tanggapan dari siswa (responden). Dalam penelitian ini, metode kuesioner digunakan untuk mengambil data motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa dan diminta untuk mengisi sejumlah pernyataan yang paling menggambarkan
motivasi
belajar
matematika
siswa
dengan
memberikan tanda check-list (β) pada kolom yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. Tes Tes merupakan serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan,
pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010 : 193). Metode ini digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan awal (pretest) dan tes kemampuan akhir (post-test). Soal tes yang digunakan berbentuk uraian. H. Instrumen 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
yang
dibuat
berdasarkan
pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) seperti yang telah dijelaskan pada kajian pustaka di BAB II (Lampiran B.1). 2. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitan
dengan
model
pembelajaran
AIR
(Auditory, Intellectually, Repetition) ini dirancang berdasarkan kajian pustaka yang telah dijelaskan di BAB II. a. Keterlaksanaan Proses Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Instrumen keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) berupa lembar keterlaksanaan yang akan diisi oleh Observer selama proses pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen. Berikut tabel kisi-kisi lembar keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) : Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran AIR No 1
Aspek Penilaian Keterlaksanaan
2
Auditory
3
Intellectually
4
Repetition
Indikator Guru melaksanakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Guru mengajak siswa untuk belajar melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, persentase, argumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi Guru mengajak siswa untuk belajar menggunakan kemampuan berfikir (mind-on), harus dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah dan menerapkan Guru melatih siswa untuk mendalami dan memperluas pengetahuan dengan memberikan latihan soal, tugas, dan kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. Soal Pre-test dan Post-test Soal pre-test dan post-test diberikan kepada siswa untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Tes ini dilakukan
pada
awal
pembelajaran
(pre-test)
dan
akhir
pembelajaran (post-test). Perbandingan hasil dari kedua tes ini pada setiap kelaslah yang akan dilihat. Tes yang diberikan merupakan kumpulan soal luas dan keliling segiempat sesuai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran matematika kelas VII semester II. Selain tes, diberikan juga latihan soal, tugas, dan kuis untuk membantu memperdalam pemahaman materi. Berikut ini akan dibuat kisi-kisi pre-test dan post-test Standar kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segiempat dan segitiga, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Sub Pokok Bahasan dalam penelitian ini adalah keliling dan luas bangun segiempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Nomor Soal Materi Keliling dan luas segiempat (jajargenjan g, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layanglayang)
Pretest
Posttest
Menghitung luas dan keliling jajargenjang Menghitung tinggi jajargenjang jika diketahui luas dan alasnya Menghitung keliling dan lebar persegi panjang jika diketahui unsur lainnya Menghitung lebar persegi panjang jika diketahui unsur lainnya
10
7
Jumlah soal setiap test 1
3
8
1
1
2
1
7
1
1
Menghitung keliling persegi jika diketahui luas persegi Menghitung keliling belah ketupat Menghitung tinggi trapesium jika diketahui luas dan unsur trapesium lainnya. Menghitung luas dan keliling trapesium Menghitung luas dan keliling layang-layang
2
3
1
8
4
1
3
6
1
10
5
1
6 dan 8
9 dan 10
2
Indikator ο· ο· ο· ο·
ο· ο· ο·
ο· ο·
c. Kuesioner Pada penelitian ini, digunakan kuesioner untuk melihat motivasi belajar matematika siswa sebelum dan setelah melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Kuesioner ini diberikan bersamaan dengan pre-test dan post-test. Kuesioner yang digunakan dalam penelitan ini menggunakan skala Likert, yang disajikan dalam empat alternatif jawaban yang diberi tanda cek (β) pada lembar jawaban yang telah disediakan yakni SS
= Sangat Sesuai
S
= Sesuai
TS
= Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai Setiap pernyataan positif diberi bobot 4, 3, 2, dan 1 sedangkan pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya, yaitu 1, 2, 3, dan 4. Agar tes tidak menyimpang dari materi maka dibuat kisi-kisi sebagai berikut : Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Matematika No 1
2
3
Aspek yang diukur Tekun mengerjakan tugas
Indikator ο·
Tekun mengerjakan latihan dari guru matematika ο· Tekun mengerjakan PR dari guru matematika Menunjukkan ο· Menunjukkan minat minat dan mengerjakan soal perhatian dalam matematika belajar ο· Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran ο· Semangat dalam mengikuti KBM ο· Mempelajari materi sebelum mengikuti pelajaran Kemandirian Senang bekerja mandiri ketika
Nomor Butir Jumlah Positif Negatif 2 9 2
7 1
8
2 1
14
6, 13, dan 17
4
3
5
2
11
1
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
No 4
5
Aspek yang diukur Pantang Menyerah
Bertanggungja wab
Indikator diberi masalah matematika ο· Pantang menyerah jika mengalami kegagalan ο· Sikap terhadap kesulitan ο· Usaha menghadapi kesulitan ο· Mempertanggungjawab kan pendapat
Nomor Butir Jumlah Positif Negatif 15, 19, dan 20
3
16
1
18 12
1 2
10
I. Keabsahan data Data yang telah peneliti buat dalam instrumen baik instrumen pembelajaran maupun instrumen penelitian dikonsultasikan kepada pakar. Dalam penelitian ini, pakar yang dimaksud adalah dosen pembimbing dan guru matematika SMP Kanisius Gayam. Konsultasi yang dilakukan ini akan memberi perbaikan-perbaikan agar mendapatkan hasil data yang diinginkan. Setelah itu, peneliti mengujikan instrumen (soal post-test) pada kelas VIII B SMP Kanisius Gayam sebagai kelas uji coba, karena telah memperoleh materi luas dan keliling segiempat. Data hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis validitas dan reliabilitas. Instrumen yang baik akan memenuhi dua syarat penting yakni validitas dan reliabilitas (Suharsimi Arikunto 1991, 135). 1. Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instruman (Suharsimi Arikunto, 1999, 144). Dalam menentukan validitas suatu instrumen, misalnya tes hasil belajar matematika bentuk uraian digunakan rumus Product Moment yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
ππ₯π¦ =
π π
π₯π¦ β
π₯2 β π₯
2
π₯ (π
π¦ π¦2 β
π¦
2
Keterangan : ππ₯π¦ = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = banyaknya peserta tes (siswa) x = nilai hasil uji coba y = nilai rata-rata harian (Ruseffendi, 1991) Selanjutnya πβππ‘π’ππ dibandingkan dengan ππ‘ππππ product moment dengan Ξ± = 5%, jika πβππ‘π’ππ > ππ‘ππππ maka alat ukur dinyatakan valid.
Sebuah
instrumen
dikatakan
valid
apabila
dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto 1991, 136). Berikut merupakan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi ππ₯π¦ digunakan kriteria Nugraha (Ruseffendi, 1994 : 144 dalam Jihad, Asep dan Abdul Haris,2013 : 180) : 0,80 < ππ₯π¦ β€ 1,00
: Sangat Tinggi
0,60 < ππ₯π¦ β€ 0,80
: Tinggi
0,40 < ππ₯π¦ β€ 0,60
: Cukup
0,20 < ππ₯π¦ β€ 0,40
: Rendah
ππ₯π¦ β€ 0,20
: Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2. Reliabilitas instrumen Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajekan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk memperoleh realibiltas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach (Jihad, Asep dan Abdul Haris 2013 : 180-181) : π11
2
Dimana ππ =
π2β
π ππ 2 = 1β 2 πβ1 ππ‘
π 2 π
π
Keterangan : π11 = koefisien relibilitas instrumen n
= jumlah soal
ππ 2 = jumlah varians skor tiap item ππ‘ 2 = variansi skor total π 2 = jumlah kuadrat nilai/skor yang diperoleh setiap siswa untuk masing-masing butir soal π
2
= kuadrat jumlah nilai/skor yang diperoleh setiap siswa untuk masing-masing butir soal
Nilar r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach diatas, kemudian akan dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan Ξ± = 0,05 dan dk = N-2 (N = banyaknya siswa). Bila πβππ‘π’ππ >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
ππ‘ππππ
maka instrumen dinyatakan reliabel. Langkah selanjutnya
adalah menafsirkan angket koefisien reliabilitas.Interpretasi nilai π11 mengacu pada pendapat Guilford (Ruseffendi, 1991b:191 dalam Jihad, Asep; Abdul Haris : 2013 :181) : 0,90 < π11 β€ 1,00
reliabilitas sangat tinggi
0,70 < π11 β€ 0,90
reliabilitas tinggi
0,40 < π11 β€ 0,70
reliabilitas sedang
0,20 < π11 β€ 0,40
reliabilitas rendah
π11 β€ 0,20
reliabilitas sangat rendah
J. Teknik Analisis Data 1. Kriteria Efektivitas Model Pembelajaran Menurut Nuraeni, Neneng, dkk
(2010) efektivitas model
pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada: a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai β₯ 70 dalam peningkatan hasil belajar. b. Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. c. Model dikatakan efektif jika dapat mengungkapkan motivasi apabila motivasi bilajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. 2. Keterlaksanaan
Proses
Pembelajaran
menggunakan
Model
Pembelajaran AIR a. Keterlaksanaan
Proses
Pembelajaran
menggunakan
Model
Pembelajaran AIR pada Setiap Pertemuan Dalam proses analis keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan
model
pembelajaran
Auditory,
Intellectually,
Repetition (AIR), maka akan diberikan skor 1 untuk pernyataan yang diberikan tanda cek (β) pada kolom βyaβ dan skor 0 pada kolom βtidakβ. Setelah itu, dihitung jumlah skor keterlaksanaan model pembelajaran sehingga dapat dihitung persentasenya. Cara memperoleh persentase keterlaksanaan model pembelajaran AIR pada setiap pertemuan adalah jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran AIR dari ketiga Observer, dibagi skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator dikali 3 (karena terdiri dari 3 Observer), kemudian dikalikan dengan 100% atau dapat ditulis sebagai berikut : π= Keterangan :
π Γ 100% π Γ3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
P = persentase keterlaksanaan model pembelajaran AIR S = jumlah skor keterlaksanan model pembelajaran AIR dari ketiga Observer M = skor maksimum jawaban per pernyataan sesuai indikator (1 Γ 16 pernyataan = 16)
b. Keterlaksanaan
Proses
Pembelajaran
menggunakan
Model
Pembelajaran AIR secara Keseluruhan Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR secara Keseluruhan dapat diperoleh dari rerata persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR ketiga pertemuan atau dapat ditulis sebagai berikut : Keterlaksanaan keseluruhan = π·ππππππππ π°π° + π·ππππππππ π°π°π° + π·ππππππππ π°π½ π Setelah memperoleh hasil persentase keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR, baik pada setiap pertemuan maupun secara keseluruhan, maka akan dibandingkan dengan kriteria keterlaksanaan model pembelajaran seperti tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.5 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Interval (%) 81 β 100 61 β 80
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi
41 β 60 Sedang 21 β 40 Rendah 0 β 20 Sangat Rendah (dimodifikasi dari Suharsimi Arikunto, 2009 : 245) 3. Hasil Belajar Siswa Nilai pre-test dan post-tes akan menunjukkan hasil belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan model AIR dan setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran AIR. Nilai tersebut diperoleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam satu nilai dengan rentang 0-100. Rumusan untuk menentukan nilai post-test akhir tiap siswa adalah sebai berikut : ππ΄π =
π½ππ Γ 100 π½π
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata post-test semua siswa adalah sebagai berikut : ππ΄π = Keterangan : NAi
= nilai akhir individu
JSi
= jumlah skor individu
JM
= jumlah skor maksimum
ππ΄π ππ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
NAs
= jumlah rata-rata untuk semua siswa
ns
= banyaknya siswa selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dibandingkan dengan nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kemudian dihitung persentase skor yang diperoleh setiap siswa. Setelah itu dihitung rata-rata perbandingan nilai kelas kontrol dan kelas ekperimen. Selain menganalisis dengan membandingkan hasil belajar siswa dengan nilai KKM, data hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-rata (uji T). a. Uji Normalitas Uji distribusi normal atau uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji sampel tunggal KormogorovSmirnov untuk mengetahui data berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS Statiscs 17.0 untuk membantu dalam perhitungan uji hipotesis. Langkah-langkah uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov, yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1 H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi tidak normal 2) Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah Ξ± = 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3) Menentukan daerah kritis Sig (2-tailed) < Ξ± = 5% 4) Membuat kesimpulan Jika sig (2-tailed) > Ξ± maka H0 gagal ditolak. Artinya data tersebut berdistribusi normal b. Uji variansi 1) Merumuskan H0 dan H1 H0 : tidak ada perbedaan variansi H1 : ada perbedaan variansi 2) Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah Ξ± = 5% 3) Menentukan daerah kritis Sig (2-tailed) < Ξ± = 5% 4) Membuat kesimpulan Jika sig (2-tailed) > Ξ± maka H0 gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan variansi dari data tersebut. c. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji-T) Data Pre-test Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah ada perbedaan nilai rata-rata pre-test kelas kontrol dan kelas ekperimen. Perhitungannya menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan uji-T, yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 = Β΅1) H1 : ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 β Β΅1) 2) Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah Ξ± = 5% 3) Menentukan daerah kritis Sig (2-tailed) < Ξ± = 5% 4) Membuat kesimpulan Jika sig (2-tailed) > Ξ± maka H0 gagal ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pre-test kelas kontrol.dan kelas eksperimen d. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata (Uji-T) Data Post-test Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji-T untuk melihat apakah nilai rata-rata kelas ekperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Perhitungannya
menggunakan
SPSS
Statisc
17.0.
Langkah-langkah melakukan uji-T, yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1 H0 : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas eksperimen (Β΅1 β€ Β΅0) H1 : rata-rata nilai post-test dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (Β΅1 > Β΅0) 2) Menentukan taraf signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Taraf signifikasi yang digunakan adalah Ξ± = 5% 3) Menentukan daerah kritis Sig (2-tailed) < 2 Ξ± = 10% 4) Membuat kesimpulan Jika sig (2-tailed) > 2 Ξ± maka H0 gagal ditolak, atau tidak ada cukup bukti untuk menolak H0. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol. 4. Motivasi Belajar Matematika Siswa a. Kuesioner Motivasi 1. Motivasi Belajar Matematika Setiap Siswa Pada kuesioner motivasi belajar matematika siswa, terdapat 20 pernyataan. Nilai tertinggi dari kuesioner adalah 80 sedangkan nilai terendah yang dapat diperoleh adalah 20. Pembagian skor jawaban kuesioner siswa adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.6 Penskoran Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Jenis Pernyataan Pernyataan Positif Penyataan Negatif
SS 4 1
Skor Jawaban S TS STS 3 2 1 2 3 4
Setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar matematika, peneliti menghitung persentase motivasi belajar setiap siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
π=
π Γ 100% π
Keterangan : P = persentasi motivasi belajar siswa S = skor total yang diperoleh masing-masing siswa M = skor maksimum jawaban per soal pernyataan (4 Γ 20 pernyataan = 80) Hasil
persentase
yang telah
diperoleh
setiap
siswa
dibandingkan dengan tabel kriteria motivasi belajar siswa sebagai tolak ukur sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Balajar Siswa Interval (%) Kriteria Motivasi 81-100 Sangat Tinggi (ST) 61-80 Tinggi (T) 41-60 Cukup/Sedang (C) 21-40 Rendah (R) β€ 20 Sangat Rendah (SR) (Sumber : Kartika Budi, 2001 : 55) Setelah membandingkan persentase siswa dengan tabel kriteria motivasi belajar, maka dihitung persentasi motivasi siswa per kriteria. Persentase motivasi siswa per kriteria dapat di tentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
π=
π Γ 100% π
Keterangan : P = persentasi motivasi belajar siswa per kriteria S = jumlah siswa yang tergolong per kriteria M = jumlah semua siswa pada suatu kelas 2. Motivasi Belajar Siwa Secara keseluruhan Motivasi belajar matematika keseluruhan dapat dilihat melalui hasil persentase motivasi belajar setiap siswa di kedua kelas
tersebut.
Kriteria
motivasi
belajar
keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :
siswa
secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Siswa Secara Keseluruhan ST
ST + T
β₯ 75 % < 75%
β₯ 75 % < 75 %
ST+ T ST + T + ST + Kriteria +C C+R T+C +R+ SR Sangat Tinggi Tinggi β₯ 65 % Cukup < 65 % β₯ 65 % Rendah < 65 % Sangat Rendah (Sumber : Kartika Budi, 2001 : 55)
Dari tabel kriteria motivasi belajar siswa secara keseluruhan, dapat diartikan sebagai berikut : a. Jika persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (ST
75%), maka motivasi belajar
siswa secara keseluruhan sangat tinggi. b. Jika persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST < 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (ST+T β₯ 75%), maka motivasi belajar siswa secara keseluruhan tinggi. c. Jika persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan kriteria tinggi kurang dari 75% (ST+T <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST+T+C β₯ 65%), maka motivasi belajar siswa secara keseluruhan cukup. d.
Jika persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% (ST+T+C < 65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah mencapai lebih dari atau sama dengan 65%(ST+T+C+R β₯ 65%), maka motivasi secara keseluruhan rendah.
e. Jika persentase siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi, kriteria cukup, dan kriteria rendah kurang dari 65% (ST+T+C+R < 65%), maka motivasi belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah. 3. Uji Inferensial Motivasi Belajar Matematika Siswa Setelah data kuesioner di analisis secara deskriptif (dengan memperhatikan kriteria-kriteria motivasi) maka data motivasi belajar dianalisis secara inferensial dengan menggunakan uji rata-rata (uji T). Langkah-langkah melakukan uji T pada data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
motivasi belajar sama dengan langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. b. Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa oleh Observer Data motivasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh Observer berbentuk ordinal, sehingga dianalisis secara deskriptif (berdasarkan kriteria motivasi belajar siswa) dan secara inferensial menggunakan uji Mann-Whitney. Uji ini dilakukan menggunakan SPSS Statisc 17.0. Langkah-langkah melakukan ujiMann-Whitney yakni : 1) Merumuskan H0 dan H1 H0 : data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen rendah atau sama dengan kelas kontrol (Β΅1 β€ Β΅0) H1 : H1 : data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (Β΅1 > Β΅0) 2) Menentukan taraf signifikan Taraf signifikasi yang digunakan adalah Ξ± = 5% 3) Menentukan daerah kritis Sig (2-tailed) < 2 Ξ± = 10% 4) Membuat kesimpulan Jika sig (2-tailed) > 2 Ξ± maka H0 gagal ditolak, atau data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen rendah atau sama dengan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA HASIL, ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1. Sebelum Pembelajaran a. Penyusunan Instrumen Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, peneliti mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pembelajaran yakni menyusun instrumen pembelajaran.
Instrumen pembelajaran yang digunakan peneliti meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition, lembar kuesioner motivasi belajar siswa, lembar observasi motivasi belajar siswa oleh Observer, serta lembar soal pre-test dan post-test. Dalam menyusun instrumen tersebut peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru SMP Kanisius Gayam. b. Uji Coba Instrumen Setelah
menyusun
instrumen
penelitian,
maka
peneliti
melakukan uji coba instrumen. Instrumen yang diujicobakan adalah soal post-test, sedangkan soal pre-test tidak diujicobakan karena indikator dari soal pre-test dan post-test adalah sama. Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015 selama 90 menit, dimulai dari pukul 09.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Kelas yang dipakai untuk uji coba soal post-test adalah kelas VIII B yang terdiri dari 32 siswa, namun ada 4 siswa yang berhalangan hadir karena sakit, sehingga jumlah siswa yang mengikuti uji coba instrumen sebanyak 28 siswa. Jumlah soal yang diujicobakan sebanyak 12 soal dan merupakan soal-soal mengenai keliling dan luas segiempat.
c. Hasil Uji Coba Instrumen Setelah peneliti melakukan uji coba soal post-test, maka peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa sehingga memperoleh data hasil belajar siswa. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas berdasarkan data yang telah diperoleh. Hal ini dilakukan agar instrumen yang akan digunakan pada saat penelitian harus valid dan reliabel. Berikut akan dipaparkan data hasil uji coba instrumen soal post-test : Tabel 4.1 Data Uji Coba Soal Post-Test No Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7
Skor Soal Ke1 10 10 10 8 10 5 10
2 0 10 0 0 10 0 10
3 5 5 5 5 10 5 10
4 5 0 5 0 5 1 0
5 10 10 10 10 10 2 10
6 7 0 0 4 1 1 5
7 0 1 3 5 6 5 7
8 0 0 0 0 2 1 0
9 0 0 0 0 1 1 0
10 0 0 0 0 10 10 0
11 0 0 0 0 10 5 0
12 0 0 0 10 10 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
No Absen Siswa 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Skor Soal Ke1 10 10 5 10 5 10 10 5 10 10 6 10 10 5 10 10 10 10 10 10 5
2 5 0 2 5 5 6 8 4 3 0 0 5 5 5 5 10 5 5 3 5 5
3 5 2 5 10 10 7 10 5 5 2 1 7 10 10 5 10 1 10 10 5 5
4 5 5 10 2 5 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5 5 0
5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
6 4 2 5 0 2 1 1 4 2 0 1 1 2 2 4 2 2 1 1 3 0
7 10 6 10 5 5 10 10 10 5 5 1 10 5 5 10 10 1 10 10 5 0
8 2 1 10 10 1 10 2 10 10 2 1 10 2 1 2 10 2 10 8 10 0
9 1 5 5 5 2 10 10 5 4 5 1 10 5 5 1 10 4 10 10 10 0
10 10 1 10 10 10 10 5 10 10 2 1 10 10 8 10 10 10 10 8 10 0
11 5 5 10 5 5 10 10 10 0 5 1 10 4 0 5 10 0 10 10 10 0
Berdasarkan data pada tabel 4.1, maka dapat diuji validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Post-test Hasil dari rhitung uji validitas soal post-test tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment dengan taraf signifikan = 5% dan N = 28 (rtabel = 0,374) adalah sebagai berikut :
12 10 10 10 0 0 10 0 10 0 10 0 10 4 2 10 4 10 10 0 10 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Post-test Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
rhitung
Keterangan
0,277 0,424 0,471 0,584 0,396 0,100 0,848 0,778 0,769 0,753 0,860 0,458
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Interpretasi nilai r Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Cukup
Hasil perhitungan uji validitas post-test dapat dilihat pada bagian Lampiran D.1. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, terdapat dua soal yang tidak valid yakni soal nomor 1 dan nomor 6. Soal-soal yang tidak valid tetap tidak diganti karena kesepuluh soal yang valid telah memenuhi semua indikator yang akan dicapai selama proses pembelajaran. Dengan demikian kesepuluh soal inilah yang akan diujikan ke siswa pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. b. Uji Reliabilitas Pos-test Nilai rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan uji validitas tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan harga r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5% dengan N = 28 (rtabel = 0,374). Suatu instrumen dikatakan reliabel jika hasil rhitung > rtabel. Dari perhitungan menggunakan rumus Alpha maka diperoleh rhitung = 0,841. Dengan demikian data post-test dikatakan reliabel karena rhitung = 0,841 > rtabel = 0,374. Menurut Guilford uji reliabilitas ini termasuk tinggi karena rhitung berada diantara 0,70 dan 0,90 (0,70 < rhitung < 0,90). Hasil perhitungan uji reliabilitas post-test dapat dilihat pada bagian Lampiran D.2.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIA dan kelas VIIB SMP Kanisius Gayam. Jumlah siswa kelas VIIA 32 orang yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki, sedangkan kelas VIIB berjumlah 29 orang yang terdiri dari 112 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam lima pertemuan untuk setiap kelas. Pertemuan pertama digunakan untuk memberikan soal pre-test dan pengisian kuesioner motivasi belajar matematika pada masing-masing kelas, pertemuan kelima digunakan untuk memberikan soal post-test dan pengisian kuesioner motivasi belajar matematika pada masing-masing kelas, sedangkan pertemuan kedua sampai keempat diisi dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
pertemuan kedua sampai keempat digunakan model pembelajaran konvensional pada materi luas dan keliling segiempat untuk kelas VIIA atau kelas kontrol dan pembelajaran dengan model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) untuk kelas VIIB atau kelas eksperimen. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti bertindak sebagai guru dan didampingi oleh tiga Observer. Ketiga Observer ini akan mengamati motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran pada setiap kelas, dan mengamati keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) pada kelas eksperimen. Berikut akan dipaparkan proses pelaksanaan pembelajaran selama penelitian : a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, peneliti memberikan soal pre-test kepada siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen. Pemberian soal pre-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran. Pada waktu yang bersamaan dengan pemberian soal pre-test, peneliti memberikan kuesioner motivasi belajar matematika siswa sehingga peneliti dapat mengetahui motivasi awal siswa sebelum diberlakukan kegiatan
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional maupun model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Pemberian soal pre-test dan kuesioner motivasi belajar matematika dilaksanaan pada hari Rabu, 22 April 2015 untuk kelas kontrol dan hari Jumat, 24 April 2015. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal pre-test dan pengisian kuesioner adalah 2 jam pelajaran atau 90 menit. Selama menyelesaikan soal pre-test, siswa tidak diperkenankan bekerjasama dengan teman dan membuka buku baik itu buku catatan maupun buku paket.
Gambar 4.1 Siswa menyelesaikan soal Pre-test dan Mengisi Kuesioner
b. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol 1. Pertemuan Kedua Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015 jam pertama dan kedua. Pada awalnya peneliti menyampaikan tujuan peneliti mengajar di kelas VIIA. Setelah selesai peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
mengawali proses pembelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini dan indikator yang harus dicapai selama proses pembelajaran. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah keliling dan luas bagun datar (jajargenjang dan persegi panjang), sedangkan model pembelajaran yang digunakan adalah model pebelajaran konvensional atau yang dipakai guru. Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk menemukan rumus keliling, luas jajargenjang dan persegi panjang, kemudian dilanjutkan dengan pemberian contoh soal dan latihan soal sehingga dapat melatih keterampilan siswa menggunakan rumus keliling dan luas bangun datar (jajargenjang dan persegi panjang) 2. Pertemuan Ketiga Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2015 2015 jam pertama dan kedua. Peneliti mengawali pembelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari
dan
indikator yang akan dicapai. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah keliling dan luas bangun ruang (belah ketupat dan persegi ). Namun, sebelum memasuki materi tersebut, peneliti mengulang kembali definisi dan sifat-sifat bangun datar yang telah dipelajari. Setelah itu peneliti bersama siswa menemukan konsep atau rumus keliling dan luas bangun datar yang dipelajari, dan dilanjutkan dengan pemberian contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
soal dan latihan soal. Untuk menyelesaikan latihan soal, siswa dibagi menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan soal latihan tersebut. Siswa saling bertanya baik kepada guru maupun siswa lain yang bisa membantu memecahkan masalah. Saat waktu berdiskusi selesai, beberapa siswa mempersentasekan hasil diskusi kelompok sedangkan teman lain mengkritisi. Meskipun demikian, ada beberapa soal yang belum diselesaikan sehingga dijadikan sebagai tugas. 3. Pertemuan Keempat Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam pertama dan kedua. Pembelajaran kali ini diawali dengan membahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang akan dicapai selama proses pembelajaran.
Materi yang dipelajari pada pertemuan ini
adalah keliling dan luas bangun datar (trapesium dan layanglayang). Pada pertemuan ini peneliti mengajak siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas bangun datar yang dipelajari,
kemudian
memperhatikan
contoh
soal
yang
diberikan. Setelah itu dilanjutkan dengan menyelesaikan latihan soal yang diberikan dan dibahas bersama. Pada akhir pelajaran
peneliti
menyampaikan
kepada
siswa
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
mempelajari materi yang telah dipelajari yakni keliling dan luas bangun datar karena akan diberikan soal post-test pada pertemuan berikutnya.
c. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas eksperimen 1. Pertemuan Kedua Pertemuan ini dilaksanakan hari Selasa, 28 April 2015 pada jam kelima dan keenam dan dihadiri oleh semua siswa atau 29 siswa. Pada pertemuan ini peneliti mengajarkan materi keliling dan luas bangun segiempat yakni jajargenjang dan persegi panjang dengan menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Berikut akan dipaparkan secara singkat mengenai proses pembelajaran berdasarkan
tiga
aspek
yang
dilihat
yakni
Auditory,
pembelajaran
dengan
Intellectually, dan Repetition. a. Pendahuluan Peneliti
mengawali
memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan peneliti mengajar di kelas VIIB atau kelas eksperimen serta model pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam proses pembelajaran yakni model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition). Setelah itu peneliti mengecek kehadiran
siswa
dan
langsung
memulai
proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
pembelajaran. Peneliti langsung menyampaikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang akan dicapai selama proses pembelajaran. Materi yang dipelajari adalah keliling dan luas bangun datar (jajargenjang dan persegi panjang). Sebelum melanjutkan materi peneliti dan siswa mengulang kembali mengenai definisi
jajargenjang dan
persegi panjang serta sifat-sifatnya. b. Auditory dan Intellectually Setelah mengulang kembali mengenai pengertian dan sifat-sifat bangun datar yang dipelajari maka peneliti mengajak siswa untuk menemukan konsep/rumus keliling dan luas dari bangun datar yang dipelajari. Dalam proses menemukan konsep keliling dan luas bangun jajargenjang dan persegi panjang terjadi interaksi yang cukup baik antara dan siswa. Siswa cukup aktif menyampaikan ide yang dimiliki untuk menemukan konsep bangun datar yang dipelajari. Dengan menggunakan konsep yang telah ditemukan, maka guru memberi contoh sedangkan siswa mendengarkan dan memperhatikan contoh yang diberikan guru.
Setelah itu peneliti membagi siswa manjadi 6
kelompok dengan jumlah anggota 4-5 siswa untuk mendiskusikan soal latihan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Selama proses diskusi peneliti berkeliling untuk mengontrol jalannya diskusi tiap kelompok dan menjawab pertanyaan jika ada siswa yang bertanya. Para siswa saling berdiskusi dan mengungkapkan ide yang mereka miliki untuk memecahkan soal. Dalam proses diskusi terjadi interaksi yang cukup baik antar anggota kelompok maupun antar anggota pada kelompok yang berbeda. Mereka sangat bersemangat bertanya baik kepada teman sekelompok, peneliti, maupun teman dari kelompok lain untuk menjelaskan apa yang belum bisa mereka pecahkan. Teman-teman
dari
kelompok
lain
pun
membantu
menjelaskan kepada kelompok yang bertanya. Hal ini tampak seperti gambar berikut :
Gambar 4.2 Siswa Kelompok Lain Membantu Menjelaskan ke Anggota Kelompok Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Setelah selesai berdiskusi, peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan siswa lain memperhatikan dan mengkritisi hasil diskusi yang mempresentasikan. Setelah itu peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Gambar 4.3 Perwakilan Siswa Menjelaskan Hasil Diskusi Kelompoknya
c. Repetition Pada aspek repetisi ini tampak dalam pemberian soal latihan kepada siswa. Soal-soal latihan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
bertujuan untuk memperluas pengetahuan
siwa dan
mempertajam daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari. Selain soal latihan yang diberikan, pada pertemuan ini peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan diluar jam pelajaran. d. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yakni mengenai keliling dan luas bangun datar segiempat (belah ketupat dan persegi). Setelah itu, peneliti memberikan salam penutup.
2. Pertemuan Ketiga Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Mei 2015.Pada pertemuan ini peneliti mengajarkan materi keliling dan luas bangun segiempat yakni belah ketupat dan persegi dengan menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Berikut akan dipaparkan secara singkat mengenai proses pembelajaran berdasarkan tiga aspek yang dilihat yakni Auditory, Intellectually, dan Repetition. a. Pendahuluan Proses pembelajaran ini diawali dengan pemberian salam dan mengecek kehadiaran siswa dan semua siswa hadir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Setelah itu dilanjutkan dengan pengecekan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Namun ada beberapa siswa yang belum selesai mengerjakan tugas yang diberikan karena kurang mengerti. Oleh karena itu, siswa yang
telah
menyelesaikan
semuanya
dapat
mempresentasekan hasil pekerjaannya sementara siswa yang lain memperhatikan dan
bertanya apabila belum
memahami apa yang dijelaskan temannya. Setelah itu peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini dan indikator yang akan dicapai. b. Auditory dan Intellectually Peneliti memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas bangun datar yang dipelajari. Beberapa siswa sudah membaca materi terlebih dahulu sehingga dapat membantu teman lain memahami konsep dari bangun datar yang telah dipelajari. Siswa cukup berperan aktif dalam menyampaikan ide yang dimiliki, seperti tampak pada gambar berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Gambar 4.4 Siswa Mengangkat Tangan untuk Menyampaikan Ide yang Dimiliki Setelah itu peneliti memberikan contoh soal sehingga siswa lebih
memahami
materi
yang
dipelajari,
kemudian
membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota kelompok 4-5 siswa untuk mendiskusikan soal latihan yang diberikan. Namun, diskusi kali ini dilakukan di luar kelas sehingga membuat siswa bersemangat dalam menyelesaikan latihan soal seperti tampak pada gambar berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Gambar 4.5 Kegiatan Siswa Saat Berdiskusi di Luar Ruang Kelas Selama proses diskusi, siswa bertanya kepada peneliti maupun kepada teman kelompok lain yang bisa membantu memecahkan masalah. Saat waktu diskusi selesai, peneliti mengajak siswa kembali ke kelas sehingga mereka dapat mempresentasekan hasil diskusi mereka dan teman lain mengkritisi. Sebelum memberikan kuis sebagai bentuk
pengulangan materi, maka peneliti
member
kesempatan kepada siswa yang belum mnegerti untuk bertanya kemudian bersama-sama dengan siswa mengulang kembali materi yang telah di pelajari hari ini dan disimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
c. Repetition Pada aspek repetisi, siswa diberikan pengulangan berupa latihan soal dan pemberian tugas mengenai keliling dan luas bangun datar segiempat yakni belah ketupat dan persegi. Dengan adanya latihan soal dan pemberian tugas, dapat mempertajam daya ingat siswa terhadap materi matematika yang telah dipelajari. Berikut merupakan gambar hasil kuis siswa yang mempunyai nilai tertinggi dan terendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Gambar 4.6 Nilai Kuis Tertinggi dan Terendah d. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yakni mengenai keliling dan luas bangun datar segiempat (trapesium dan layang-layang). Setelah itu, peneliti memberikan salam penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
3. Pertemuan Keempat Proses pembelajaran pada pertemuan keempat ini berlangsung pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam kelima dan keenam. Pada pertemuan ini peneliti mengajarkan materi keliling dan luas bangun segiempat yakni trapesium dan layang-layang dengan menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR). Berikut akan dipaparkan secara singkat mengenai proses pembelajaran berdasarkan tiga aspek yang dilihat yakni Auditory, Intellectually, dan Repetition. a. Pendahuluan Pada awal pembelajaran peneliti member salam dan mengecek kehadiran siswa dan semua siswa hadir. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi yang akan dipelajari dan indikator yang akan dicapai pada pertemuan ini. Sebelum memulai pelajaran, peneliti mengajak siswa mengulang kembali mengenai pengertian dan sifat-sifat bangun datar segiempat yakni trapesium dan layang-layang yang pernah dipelajari sebelumnya. b. Auditory dan Intellectually Setelah mengulang kembali mengenai pengertian dan sifatsifat bangun datar yang dipelajari, peneliti memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep/rumus keliling dan luas bangun datar yang dipelajari. Rumus yang telah ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
dapat digunakan untuk menyelesaikan contoh soal maupun latihan soal. Oleh karena itu, peneliti memberikan contoh soal kepada siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang dipelajari, kemudian membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota setiap kelompok 4-5 siswa untuk mendiskusikan soal latihan yang diberikan. Selama proses berdiskusi siswa aktif bertanya kepada peneliti maupun kepada siswa lain yang bisa membantu. Siswa yang bias membantu kelompok yang bertanya. Selesai berdiskusi beberapa siswa yang merupakan perwakilan tiap kelompok mempresentasekan hasil diskusi sedangkan teman lain mengkritisi seperti tampak pada gambar berikut :
Gambar 4.7 Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusi Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Sebelum
mengakhiri
pelajaran,
peneliti
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih ada yang belum dimengerti, kemudian bersama-sama siswa peneliti mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini dan disimpulkan. c. Repetition Aspek repetisi pada pertemuan ini tampak dalam pemberian soal latihan kepada siswa sebagai bahan diskusi dan pemberian kuis. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian kuis mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Hal ini dapat membantu siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari.. Selain itu peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan post-test. Oleh karena itu siswa diminta untuk mempelajari materi yang telah dipelajari selama tiga pertemuan yakni mengenai keliling dan luas bangun datar. Berikut merupakan gambar hasil kuis siswa yang mempunyai nilai tertinggi dan terendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Gambar 4.8 Nilai Kuis Tertinggi dan Terendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
d. Penutup Pada akhir pembelajaran, peneliti menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari semua materi tentang keliling dan luas bangun datar segiempat yang telah dipelajari, karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan post-test. Setelah itu, peneliti memberikan salam penutup. d. Pertemuan kelima Selesai melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol dan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) untuk kelas eksperimen, maka peneliti memberikan soal post-test dan kuesioner motivasi belajar matematika pada pertemuan kelima ini. Hal ini dilakukan peneliti, agar peneliti dapat mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar maupun motivasi belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran tersebut. Selain itu untuk mengatahui apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar dan motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemberian soal post-test dan motivasi ini dilakukan pada hari Rabu, 20 Mei 2015 untuk kelas kontrol dan hari Jumat, 22 Mei 2015 untuk kelas eksperimen selama 2 jam pelajaran atau 90 menit. Selama proses penyelesaian soal post-test dan pengisian kuesioner motivasi belajar matematika, siswa tidak diperkenankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
bekerjasama dan membuka buku baik itu buku catatan maupun buku paket.
Gambar 4.9 Siswa Menyelesaikan Soal Post-test dan Mengisi Kuesioner B. Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian maka peneliti memperoleh beberapa data yakni data keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR), data hasil belajar siswa, data kuesioner motivasi belajar siswa, dan data hasil pengamatan motivasi belajar oleh Observer. Berikut akan ditampilkan data-data yang telah diperoleh : 1. Data Keterlaksanaan Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) Untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran AIR yang digunakan pada kelas eksperimen, maka peneliti meminta bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada tiga Observer untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Perhatikan tabel 4.2, tabel 4.3, dan tabel 4.4. Dalam ketiga tabel dibawah ini akan diperlihatkan hasil pengamatan setiap Observer pada setiap pertemuan pembelajaran. a. Pertemuan Kedua Berikut akan dipaparkan data hasil keterlakasanaan model pembelajaran Auditory, Intellctually, Repetition pada pertemuan kedua : Tabel 4.3 Pertemuan Kedua Hasil pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Aspek Keterlaksanaan Pendahuluan Auditory dan Intellectually Auditory Auditory
Aspek Kegiatan Guru
Observer I
Observer II Observer III Keterlaksanaan Tidak Ya Tidak Ya Tidak β β β β β β
1 2 3
Ya β β β
4
β
β
β
5 6
β β
β β
β β
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Observer I
Observer II Observer III Keterlaksanaan Tidak Ya Tidak Ya Tidak β β β β
Aspek Keterlaksanaan
Aspek Kegiatan Guru
Repetition Auditory Auditory,Intellectually dan Repetation Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition
7 8
Ya β β
9
β
β
β
10
β
β
β
11
β
β
β
12
β
Penutup
β
13 14 15 16
β
β β β
β
β
β
β β β
β β β
b. Pertemuan Ketiga Berikut akan dipaparkan data hasil keterlakasanaan model pembelajaran Auditory, Intellctually, Repetition pada pertemuan ketiga :
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Pertemuan Ketiga Hasil pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Aspek Keterlaksanaan Pendahuluan Auditory dan Intellectually Auditory Auditory Repetition Auditory Auditory,Intellectually dan Repetation Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition
Aspek Kegiatan Guru 1 2 3
Observer I Ya β β β
Observer II Keterlaksanaan Tidak Ya Tidak β β β
Observer III
4
β
β
β
5 6 7 8
β β β β
β β β β
β β β β
9
β
β
β
10
β
β
β
11
β
Ya β β β
Tidak
β
β
β
12
β
β
β
13
β
β
β
14
β
β
β
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek Keterlaksanaan Penutup
Observer I
Aspek Kegiatan Guru 15 16
Ya β
Observer II Keterlaksanaan Tidak Ya Tidak β β β
Observer III Ya β β
Tidak
c. Pertemuan Keempat Berikut akan dipaparkan data hasil keterlakasanaan model pembelajaran Auditory, Intellctually, Repetition pada pertemuan keempat : Tabel 4.5 Pertemuan Keempat Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Aspek Keterlaksanaan Pendahuluan Auditory dan Intellectually Auditory
Aspek Kegiatan Guru 1 2 3
Observer I Ya β β
Observer II Observer III Keterlaksanaan Tidak Ya Tidak Ya Tidak β β β β β β β
4
β
β
β
5
β
β
β
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Auditory Repetition Auditory Auditory,Intellectually dan Repetation Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition Penutup
6 7 8
β β β
β β β
β β β
9
β
β
β
10
β
β
β
11
β
β
β
12
β
β
β
β
13 14 15 16
β β β
β β β β
β β β β
2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen a. Data Pre-test Sebelum melakukan pembelajaran, peneliti memberikan soal pre-test kepada siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen untuk mengetahui kemampuan awal asiswa sebelum diberikan treatment. Perhatikan tabel berikut :
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil pre-test kelas kontrol :
No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 27 29 30 31 32
Tabel 4.6 Data Pre-test Kelas Kontrol Skor Soal Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
9 1 4 10 8 10 5 10 5 5 10 10 10 9 5 5 10 1 10 6 10 10 10 5 5 10 5 5 8 10 10 10
5 1 7 5 9 5 1 4 5 5 10 5 5 10 3 5 2 5 5 8 1 5 10 10 5 1 5 4 5 8 2 4
10 3 8 10 10 10 10 3 10 5 10 10 10 10 10 10 10 1 10 9 8 10 10 10 10 10 10 1 10 1 10 6
4 10 10 7 10 5 4 10 10 5 5 10 1 2 4 4 4 1 7 9 5 4 5 4 4 7 7 1 8 5 4 8
5 10 6 5 9 5 6 10 6 9 1 10 4 10 5 5 5 1 10 9 10 5 8 9 5 4 10 1 8 7 2 10
1 8 4 10 8 10 2 10 8 5 0 10 10 10 10 5 1 1 10 10 10 1 7 7 10 10 10 1 10 1 1 10
1 1 3 6 4 1 1 1 1 5 0 10 1 10 1 5 1 1 1 3 8 1 1 1 1 0 2 1 10 1 1 4
10 8 3 10 4 1 10 10 10 7 0 10 1 10 10 5 1 10 10 7 10 10 10 10 1 10 10 10 2 10 1 5
10 5 7 10 4 10 10 10 10 5 0 10 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 10
5 10 9 10 8 5 4 10 10 5 0 10 5 10 9 8 5 5 10 5 10 5 5 5 10 5 10 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
2. Kelas Eksperimen Berikut akan dipaparkan data hasil pre-test kelas eksperimen : Tabel 4.7 Data Pre-test Kelas Eksperimen No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Skor Soal Ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10 10 6 2 2 2 8 5 10 1 10 4 5 5 6 5 1 2 10 6 2 2 5 5 10 10 5 10 10
2 5 2 0 1 2 6 1 5 1 6 3 7 5 6 6 5 0 5 5 1 2 5 7 2 5 2 5 5
8 10 8 2 10 3 8 2 1 10 6 1 9 5 6 7 2 1 10 8 4 2 4 8 10 5 2 10 10
5 8 5 1 5 2 5 7 5 5 8 2 8 4 7 6 5 5 7 7 7 5 5 9 7 9 1 6 5
5 7 3 5 1 7 10 7 1 5 7 2 5 7 9 9 5 10 7 8 10 10 7 10 5 9 1 7 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 4 5 10 10 10 1 10 8 5 10 2 6 10 10 9 10 10 8
1 6 1 2 10 10 7 1 10 10 7 1 5 10 4 5 1 10 8 10 10 8 8 6 2 8 1 10 1
10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 4 10 5 10 10 8 10 10 10 6 10 10 10 4 10 7 10 4 10
10 8 10 8 10 10 8 8 10 10 10 10 8 10 5 5 10 4 10 7 2 10 10 4 10 6 10 4 10
2 4 1 7 5 2 10 3 1 10 5 1 4 8 7 10 5 7 10 8 2 10 10 10 4 6 5 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
b. Data Post-test Setelah melakukan pembelajaran, maka peneliti memberikan soal post-test kepada siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen untuk mengetahui hasil belajar setelah diberikan treatment. Perhatikan tabel berikut : 1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil post-test kelas kontrol : Tabel 4.8 Data Post-test Kelas Kontrol No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Skor Soal Ke1 8 10 10 10 8 10 4 10 2 6 2 10 2 10 6 7 6 2 2 10 10 10
2 9 2 2 10 6 5 6 10 2 8 10 10 5 10 5 10 4 5 10 5 10 8
3 10 2 2 5 9 5 8 1 2 8 1 10 4 10 4 8 4 2 1 8 2 9
4 10 1 2 10 9 1 8 10 10 7 10 10 2 10 7 10 10 10 10 8 10 10
5 8 10 5 10 9 10 6 10 7 10 5 10 2 10 8 9 10 4 5 5 10 10
6 6 6 2 10 2 8 4 8 2 6 2 10 10 10 9 9 6 2 2 10 10 8
7 6 7 5 7 4 5 3 7 5 7 3 10 1 7 10 10 8 1 2 8 5 5
8 8 10 10 10 5 10 10 10 10 8 10 10 10 10 1 8 10 10 10 10 2 8
9 10 9 5 10 8 10 7 10 10 5 10 5 2 10 1 10 7 1 10 2 10 7
10 10 10 10 10 10 10 10 10 4 5 10 10 10 10 10 6 10 1 10 10 10 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
No. Absen Siswa 23 24 25 26 27 27 29 30 31 32
Skor Soal Ke1 2 4 9 0 10 2 6 0 6 10
2 10 8 8 10 5 5 8 10 9 10
3 2 6 8 0 5 2 9 1 10 10
4 10 6 8 10 10 10 10 10 9 10
5 10 5 10 5 7 10 8 9 8 9
6 10 2 6 0 10 2 6 10 10 10
7 5 8 4 1 4 5 7 0 6 7
8 2 10 10 10 10 10 4 1 6 10
9 10 6 4 5 9 10 4 9 6 9
10 9 5 10 10 10 10 10 9 6 9
2. Kelas Eksperimen Berikut akan dipaparkan data hasil post-test kelas eksperimen : Tabel 4.9 Data Post-test Kelas Eksperimen No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Skor Soal Ke1 8 7 2 6 5 7 10 5 10 1 10 10 10 2 8 5
2 10 7 10 6 7 5 5 5 10 5 10 10 10 5 5 8
3 8 8 2 6 7 6 2 8 10 1 2 5 5 0 8 8
4 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10
5 10 7 10 6 7 8 10 4 10 7 10 10 10 4 7 4
6 7 5 1 8 7 4 2 8 10 2 10 7 7 2 5 10
7 7 8 5 7 8 5 5 7 6 7 7 2 0 3 7 2
8 10 6 10 7 4 10 10 4 4 10 10 10 10 10 10 5
9 10 8 7 7 6 7 5 10 7 7 10 5 7 4 7 8
10 10 7 10 10 10 10 10 10 2 10 10 10 10 10 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
No. Absen Siswa 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Skor Soal Ke1 8 10 10 5 6 10 4 5 10 5 2 2 7
2 6 10 10 8 6 10 10 5 10 6 7 10 10
3 4 10 10 9 8 10 5 8 10 9 9 2 5
4 10 10 10 7 10 10 10 7 10 6 10 10 10
5 8 10 10 5 7 10 10 10 7 6 5 7 9
6 8 10 10 6 6 10 8 6 4 8 6 10 8
7 7 5 7 8 6 7 1 5 7 5 6 7 7
8 10 2 10 9 8 10 10 10 10 7 10 10 9
9 10 10 10 7 8 10 7 6 10 9 7 10 10
3. Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa a. Sebelum Pembelajaran Kuesioner motivasi belajar diberikan bersamaan dengan soal pretest. Hal ini dilakukan peneliti agar dapat mengetahui motivasi belajar siswa sebelum diberikan treatment. Dengan demikian diperoleh data kuesioner motivasi belajar siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen seperti terlihat pada tabel berikut: 1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol :
10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 9 10 4 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.10 Data Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Kontrol No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Skor pernyataan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total Skor
3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3
3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3
3 4 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3
4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 4 1 2
3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3
3 4 4 3 4 2 3 4 1 2 3 2 2 3 3 4 1 3
3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 1 4 3 4 3 4 1 2
63 67 67 63 60 56 65 67 64 48 52 58 58 62 58 71 59 57
3 2 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3
4 4 4 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2
2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3
4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3
3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3
4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3
3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Absen Siswa 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Skor pernyataan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Total 20 Skor
3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4
3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 4 3
3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3
3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3
3 1 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2
3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3
3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 4
3 1 2 3 4 2 2 3 4 3 2 2 4 3
3 4 1 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4
3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4
3 1 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3
2 1 2 2 2 3 2 4 3 2 1 3 3 2
2 1 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2
2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2
3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3
57 45 50 66 72 61 52 58 68 55 48 66 64 61
2. Kelas Eksperimen Berikut akan dipaparkan data hasil kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas eksperimen :
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.11 Data Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Eksperimen No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Skor pernyataan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total Skor
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3
4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3
4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3
4 3 2 2 4 4 2 1 3 1 3 3 3 3 4 4 2 3
3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3
4 2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3
4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3
72 59 59 56 68 63 57 62 58 73 60 57 49 60 71 72 45 59
4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 2 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3
2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 4 4 2 2
4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3
4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3
4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3
4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3
4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 1 3
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Absen Siswa 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Skor pernyataan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total Skor
4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3
3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3
3 3 1 3 3 3 4 4 1 4 3
3 3 2 2 4 2 4 3 1 4 3
4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4
3 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3
3 3 2 3 3 2 3 3 1 4 3
4 3 2 3 4 2 3 3 1 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4
3 2 2 3 4 3 3 4 1 4 3
4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3
69 59 54 56 69 52 60 64 28 74 64
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
4 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3
4 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3
4 3 4 3 3 2 2 3 1 4 3
3 4 4 3 4 3 3 4 1 4 3
4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4
3 3 3 2 4 2 3 3 1 4 3
3 3 3 2 4 3 4 4 1 4 3
3 3 2 3 4 2 2 3 1 4 3
b. Setelah pembelajaran Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti memberikan kuesioner motivasi belajar. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pemberian soal post-test untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen setelah diberikan treatment. Pada tabel berikut akan ditampilkan data kuesioner motivasi belajar siswa setelah diberikan treatment.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas kontrol : Tabel 4.12 Data Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Kontrol No. Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Skor pernyataan ke 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 1 3
2 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3
4 4 2 4 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2
5 4 2 1 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 3
6 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
7 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1 3
8 4 2 2 3 4 2 2 2 3 3 1 3 2 1 3
9 10 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3
11 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 2 1 3
12 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3
13 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3
14 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3
15 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 4 1 3
16 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3
17 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3
18 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 2 2 2
19 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
20 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3
Total Skor 65 48 66 61 66 55 56 64 58 57 59 59 55 37 57
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Absen Siswa 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Skor pernyataan ke 1 3 3 2 3 1 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3
2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4
3 2 3 2 2 1 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3
4 2 4 2 2 1 4 3 4 2 2 1 4 2 2 2 4 2
5 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 4 3 2 2 3 4
6 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4
7 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
8 3 2 4 2 1 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3
9 10 2 4 2 3 3 4 3 3 4 1 2 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
11 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4
12 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
13 4 4 3 3 4 3 4 2 1 2 3 4 3 3 3 4 4
14 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4
15 2 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
16 1 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 1 1
17 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3
18 2 2 4 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 2 4 2
19 4 3 3 3 1 2 3 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3
20 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
Total Skor 56 56 60 55 52 52 71 60 57 59 55 78 55 54 57 62 67
2. Kelas Eksperimen Berikut akan dipaparkan data hasil kuesioner motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen :
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13 Data Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Eksperimen No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3
3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3
4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 3
5 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4
6 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3
7 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4
8 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4
9 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 4
Skor pernyataan ke 10 11 12 13 14 4 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3
15 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 1 3 3 4 2 3 3
16 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4
17 4 3 3 2 2 4 3 2 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3
18 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3
19 1 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4
20 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 1 3 4 4 2 3 3
Total Skor 64 61 56 50 60 66 57 57 56 68 53 55 50 54 55 69 43 55 69
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Absen 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4
2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3
3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3
4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3
5 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3
6 4 4 2 3 2 3 2 1 4 3
7 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3
8 2 4 2 4 2 2 3 1 4 3
9 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3
Skor pernyataan ke 10 11 12 13 14 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
15 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3
16 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3
17 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3
18 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3
19 2 1 3 3 3 1 4 2 4 3
20 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3
Total Skor 55 58 58 59 56 60 65 49 73 61
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
4. Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Pengamatan motivasi yang dilakukan oleh Observer dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penilaian motivasi dari orang lain terhadap siswa. Hal ini berbeda dengan pemberian kuesioner. Dengan memberikan kuesioner, siswa diminta untuk menilai motivasi belajarnya sendiri, sedangkan melalui pengamatan motivasi belajar oleh Observer siswa dapat mengetahui penilaian motivasi belajarnya dari orang lain. Pegamatan ini dilakukan oleh tiga Observer selama proses pembelajaran berlangsung. Setiap Observer menilai 10 sampai 11 siswa untuk kelas kontrol dan 9-10 siswa untuk kelas ekperimen. Pada tabel berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer selama 3 pertemuan pembelajaran. a. Pertemuan Kedua 1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan Kedua di kelas kontrol :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Tabel 4.14 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
2
2
3
3
2
3
2
1
20
2
3
3
4
3
2
4
3
2
3
27
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
21
4
3
3
3
3
2
2
4
1
4
25
5
4
3
4
4
3
3
4
3
4
32
6
2
2
2
2
3
2
2
2
2
19
7
4
3
4
4
4
4
4
4
4
35
8
2
2
2
3
3
2
2
1
3
20
9
3
3
3
4
3
3
3
3
3
28
10
2
2
2
2
2
2
3
1
4
20
11
2
2
2
2
4
2
2
2
2
20
12
3
3
3
3
3
3
4
2
3
27
13
2
2
1
2
2
2
2
1
3
17
14
4
3
3
4
3
4
4
3
4
32
15
3
2
2
3
3
3
3
3
3
25
16
2
3
3
3
3
3
3
3
3
26
17
3
3
3
4
4
4
4
4
4
33
18
3
3
3
3
3
3
3
3
4
28
19
3
3
3
2
2
2
3
2
4
24
20
2
2
2
1
1
2
2
2
2
16
21
4
3
4
4
3
3
4
3
4
32
22
3
1
3
2
2
2
2
2
3
20
Aspek ke Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
3
2
1
1
1
1
2
1
4
16
24
4
3
4
4
4
4
4
4
4
35
25
3
3
3
3
3
3
3
3
4
28
26
2
2
2
2
2
2
2
1
3
18
27
4
4
4
4
3
3
4
3
4
33
28
3
3
4
3
2
3
2
3
4
27
29
3
3
2
3
4
3
4
4
3
29
30
3
2
2
3
3
3
3
3
3
25
31
3
3
3
3
3
3
3
3
4
28
32
2
3
3
3
3
3
3
3
3
26
Aspek ke Total
2. Kelas Ekperimen Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan kedua di kelas eksperimen : Tabel 4.15 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
3
2
4
4
4
3
4
4
3
31
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
26
3
2
2
4
2
2
2
3
2
2
21
4
2
2
4
2
2
2
2
2
2
20
Aspek ke Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
4
3
2
3
3
3
3
2
3
26
6
3
2
4
4
4
2
4
4
3
30
7
3
3
2
2
2
2
2
3
2
21
8
4
3
3
3
3
3
3
3
3
28
9
4
3
3
3
2
2
3
2
3
25
10
3
2
4
3
3
2
4
3
3
27
11
3
2
4
4
3
3
4
3
3
29
12
3
2
4
2
2
3
2
2
3
23
13
3
2
4
4
4
3
4
4
4
32
14
3
2
4
3
3
3
4
3
4
29
15
3
2
4
4
4
3
3
3
3
29
16
3
4
2
2
2
3
3
3
3
25
17
3
2
3
2
3
3
2
2
2
22
18
4
3
3
3
3
3
3
3
4
29
19
4
4
4
3
4
3
4
4
3
33
20
2
3
2
3
2
3
3
2
2
22
21
4
3
3
2
2
2
3
2
3
24
22
4
3
2
2
3
2
3
2
3
24
23
3
2
4
4
4
2
4
4
3
30
24
2
4
2
2
3
2
2
2
2
21
25
3
2
3
2
3
2
2
2
2
21
26
3
2
4
3
3
2
3
3
4
27
27
2
3
2
2
3
2
2
3
2
21
28
3
2
4
4
4
3
4
4
4
32
Aspek ke Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
29
4
3
3
3
3
3
3
3
3
Aspek ke Total 28
b. Pertemuan Ketiga 1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan ketiga di kelas kontrol : Tabel 4.16 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer No Absen Siswa
Aspek ke Total
1
1 2
2 3
3 3
4 2
5 2
6 3
7 2
8 2
9 2
21
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
29
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
29
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
33
5
3
3
4
3
2
4
3
3
4
29
6
3
3
2
2
3
2
1
3
2
21
7
3
2
3
2
4
3
3
3
3
26
8
3
2
3
3
3
3
3
3
3
26
9
3
2
3
2
3
4
2
3
3
25
10
3
2
2
3
3
2
3
3
3
24
11
2
3
3
2
2
4
2
3
3
24
12
3
3
3
2
3
4
4
3
3
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
No Absen Siswa
Aspek ke Total
13
1 2
2 2
3 2
4 1
5 1
6 2
7 2
8 3
9 2
17
14
3
3
3
4
3
3
4
3
4
30
15
2
4
2
2
2
3
3
3
3
24
16
3
3
2
2
2
3
3
2
3
23
17
4
3
3
3
3
3
4
4
4
31
18
2
2
2
2
2
3
3
2
3
21
19
2
2
2
3
2
3
3
2
4
23
20
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18
21
4
4
4
3
2
3
3
3
3
29
22
3
3
3
3
2
3
3
2
3
25
23
2
2
2
3
2
3
2
1
3
20
24
3
3
2
1
1
1
1
2
2
16
25
3
3
3
3
3
3
3
3
4
28
26
3
2
2
2
2
2
2
3
3
21
27
4
4
4
4
3
3
4
3
3
32
28
4
4
4
4
3
3
3
3
4
32
29
2
3
2
2
2
3
2
2
2
20
30
1
2
2
2
2
4
2
2
2
19
31
4
4
4
3
3
3
3
3
3
30
32
3
4
4
3
3
4
4
4
3
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
2. Kelas Ekperimen Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen : Tabel 4.17 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer No Absen Siwa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
4
3
3
3
3
2
2
3
1
24
2
3
2
3
2
3
4
3
2
3
25
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
34
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
25
5
4
3
2
2
3
3
3
2
2
24
6
4
4
3
3
4
4
4
3
3
32
7
2
3
2
3
3
3
3
2
3
24
8
4
4
3
3
4
4
2
4
4
32
9
2
3
2
2
3
2
3
3
2
22
10
4
3
4
4
4
4
3
3
4
33
11
2
3
4
4
4
3
3
3
4
30
12
2
2
2
2
3
3
2
2
4
22
13
3
3
3
2
2
2
3
2
3
23
14
4
3
2
2
2
4
3
3
3
26
15
3
2
3
3
2
4
3
3
4
27
16
3
4
2
2
3
3
3
3
3
26
17
4
3
2
2
2
3
4
3
4
27
Aspek ke Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
No Absen Siwa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
18
4
4
3
3
4
4
4
3
3
32
19
4
4
3
3
3
4
3
4
4
32
20
3
2
2
2
2
2
2
2
4
21
21
4
3
4
4
3
4
3
3
4
32
22
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
23
2
3
2
2
2
2
3
2
2
20
24
2
3
1
2
1
2
2
1
1
15
25
3
2
2
3
2
4
2
3
3
24
26
3
3
2
2
2
3
2
1
2
20
27
3
4
3
3
3
3
4
4
3
30
28
3
3
3
2
2
3
3
1
3
23
29
3
3
3
3
2
3
2
1
3
23
Aspek ke Total
c. Pertemuan Keempat 1. Kelas Kontrol Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan keempat di kelas kontrol : Tabel 4.18 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer No Absen Siswa 1
Aspek ke 1
2
3
4
5
6
7
8
9
4
2
2
2
1
2
2
2
2
Total 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
3
4
3
2
2
2
2
3
3
24
3
3
3
3
1
1
1
3
1
1
17
4
3
2
2
3
3
2
2
2
1
20
5
3
3
2
3
2
2
2
2
3
22
6
3
3
3
2
2
3
3
3
3
25
7
4
3
4
4
4
4
3
4
3
33
8
4
2
2
2
2
0
3
2
1
18
9
4
3
4
3
4
4
3
3
3
31
10
3
2
1
2
1
2
2
1
2
16
11
2
2
3
2
2
3
3
2
2
21
12
3
2
2
0
1
2
2
1
3
16
13
2
2
2
2
2
1
1
2
2
16
14
4
3
4
3
3
4
4
3
3
31
15
3
2
2
2
2
2
2
3
3
21
16
4
3
4
3
4
3
2
3
3
29
17
3
3
3
3
3
4
3
3
3
28
18
3
2
3
1
3
2
2
4
1
21
19
2
2
3
2
3
3
3
2
2
22
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
21
4
3
4
3
3
4
3
2
2
28
22
3
2
3
1
1
1
3
1
0
15
23
3
3
3
2
2
3
3
2
2
23
24
3
2
2
2
2
2
2
2
2
19
25
2
3
3
2
2
3
3
2
3
23
Aspek ke Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
No Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
26
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18
27
3
3
4
2
2
3
3
2
3
25
28
3
2
3
2
1
1
3
2
2
19
29
2
3
3
2
2
2
1
2
2
19
30
3
3
4
3
2
3
3
3
4
28
31
2
3
3
2
2
1
1
2
3
19
32
3
2
1
2
1
2
2
1
2
16
Aspek ke Total
2. Kelas Eksperimen Berikut akan dipaparkan data hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada pertemuan keempat kelas eksperimen : Tabel 4.19 Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer
1
1 3
2 3
3 3
Aspek ke 4 5 6 3 3 4
2
2
2
2
1
1
2
2
2
3
17
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
29
4
3
3
3
2
2
2
2
3
3
23
5
4
2
3
2
4
3
3
3
3
27
6
3
3
3
2
2
3
2
3
4
25
7
3
3
3
3
3
4
4
3
4
30
8
3
3
4
3
4
4
3
3
3
30
No Absen
7 3
8 3
9 3
Total 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
9
1 4
2 4
3 3
Aspek ke 4 5 6 4 4 3
10
3
2
3
3
3
2
2
3
3
24
11
2
3
3
3
2
3
2
2
2
22
12
4
3
4
3
3
4
3
2
4
30
13
3
2
2
1
1
2
2
1
2
16
14
3
3
3
2
2
3
3
2
2
23
15
4
2
3
3
3
3
2
3
2
25
16
3
2
3
3
3
2
2
2
3
23
17
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18
18
3
3
3
3
4
4
3
3
2
28
19
0
2
2
3
2
3
2
2
0
16
20
2
3
3
2
2
3
2
2
3
22
21
3
3
3
3
3
3
3
3
2
26
22
3
3
3
3
3
2
3
3
3
26
23
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
24
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
25
4
3
4
4
4
3
3
3
3
31
26
3
3
3
2
2
3
2
2
3
23
27
3
3
2
3
3
2
2
3
3
24
28
2
3
3
2
2
3
2
2
3
22
29
3
3
3
3
3
3
3
3
3
27
No Absen
7 3
8 3
9 3
Total 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
C. Analisis Hasil Penelitian Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar kelas kontrol maupun kelas eksperimen, maka peneliti melakukan analisis instrumen pengumpulan data sebagai berikut : 1. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR Pada bagian ini peneliti akan menganalisis keterlaksanaan model pembelajaran AIR agar dapat mengetahui keefektifan model pembelajaran ini saat digunakan dalam pembelajaran matematika . Berikut peneliti akan menjelaskan keterlaksanaan model pembelajaran AIR
pada
setiap
pertemuan
maupun
keterlaksanaan
model
pembelajaran AIR secara keseluruhan. a. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Setiap Pertemuan Berdasarkan data pada tabel 4.3, 4.4, dan 4.5 maka peneliti menggunakan Microsoft Office Exel 2007 untuk menghitung persentase
kerterlaksanaan
model
pembelajaran
Auditory,
Intellectually, Repetition (AIR) setiap pertemuan dari hasil pengamatan tiga Observer selama proses pembelajaran pada kelas ekperimen. Dalam perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) akan diberikan skor 1 pada pernyataan yang diberikan tanda cek (β) pada kolom βyaβ dan skor 0 pada kolom
βtidakβ. Setelah itu, dihitung skor
keseluruhannya sehingga diperoleh data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.20 Hasil Analisis Keterlaksanaan Model pembelajaran AIR Skor Keterlaksanaan Model Pembelajaran Pertemuan Observer Observer Observer I II III II 15 13 15 III IV
12
13
13
14
14
14
Persentasi Seluruhnya (%) 43 16Γ3
Γ 100 % = 89,58 %
38 Γ 100 % = 79,17 % 16 Γ 3 42 Γ 100 % = 87,5 % 16 Γ 3
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) pada setiap pertemuan di kelas eksperimen. Pada pertemuan kedua terdapat dua Observer yang menilai 15 aspek yang terlaksana dari 16 aspek keterlaksanaan model pembelajaran, sedangkan Observer II menilai 13 aspek yang terlaksana dalam proses pembelajaran. Namun demikian dapat dilihat persentasi keterlaksanaan model pembelajaran AIR dari ketiga Observer yakni 89,58% dan tergolong sangat tinggi.
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Pada pertemuan ketiga terdapat dua Observer yakni Observer II dan III yang menilai 13 aspek yang terlaksana dari 16 aspek keterlaksanaan model pembelajaran, sedangkan Observer I menilai 12 aspek yang terlaksana dalam proses pembelajaran. Dengan demikian secara keseluruhan dari pengamatan ketiga Observer maka dapat diperoleh persentasi keseluruhannya yakni 79,17% dan tergolong tinggi. Sedangkan pada pertemuan keempat, ketiga Observer menilai ada 14 aspek yang terlaksana dari 16 aspek keterlaksanaan
model pembelajaran,
sehingga dapat
diperoleh persentasi keseluruhan dari pengamatan ketiga Observer yakni 87,5%. b. Keterlaksanaan Model pembelajaran Secara Keseluruhan Setelah
melihat
keterlaksanaan
model
pembelajaran
Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) pada setiap pertemuan, maka dapat diketahui keterlaksanaan model pembelajaran AIR pada kelas ekperimen secara keseluruhan yakni : Keterlaksanaan keseluruhan =
ππππ‘πππ’ππ πΌπΌ+ππππ‘πππ’ππ πΌπΌπΌ+ππππ‘πππ’ππ πΌπ
=
=
3
89,58%+79,17%+87,5% 3
256,25% 3
= 85,42%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Jadi, keterlaksanaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) yang dilakukan oleh peneliti adalah 85,42% dan tergolong sangat tinggi (berdasarkan kriteria keterlaksanaan model pembelajaran pada BAB III).
2. Analisis Hasil Belajar Setelah instrumen tes (pre-test dan post-test) dinyatakan valid dan reliabel maka peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berikut peneliti akan menganalisis nilai siswa berdasarkan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan uji statistik (uji perbedaan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen) : a. Analisis Hasil Belajar berdasarkan Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) kelas VII yang
digunakan di SMP Kanisius Gayam adalah 70. 1. Nilai Pre-test Sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran, maka peneliti memberikan soal pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam. Berikut adalah analisis nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan nilai KKM :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Tabel 4.21 Analisis Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nomor Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Ratarata
Nilai
Kriteria
60 57 61 83 74 62 53 78 75 56 36 95 57 91 67 62 49 36 83 72 82 61 76 71 61 67 79 35 76 58 46 72
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 65.34
Kelas Eksperimen Nomor Absen Nilai Kriteria Siswa 1 63 Tidak Tuntas 2 76 Tuntas 3 56 Tidak Tuntas 4 47 Tidak Tuntas 5 64 Tidak Tuntas 6 58 Tidak Tuntas 7 82 Tuntas 8 54 Tidak Tuntas 9 63 Tidak Tuntas 10 72 Tuntas 11 71 Tuntas 12 38 Tidak Tuntas 13 61 Tidak Tuntas 14 74 Tuntas 15 70 Tuntas 16 71 Tuntas 17 45 Tidak Tuntas 18 59 Tidak Tuntas 19 85 Tuntas 20 70 Tuntas 21 58 Tidak Tuntas 22 61 Tidak Tuntas 23 70 Tuntas 24 73 Tuntas 25 70 Tuntas 26 74 Tuntas 27 47 Tidak Tuntas 28 70 Tuntas 29 70 Tuntas Ratarata
64.55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Berdasarkan tabel diatas, terdapat 43,75% (14 siswa) siswa kelas kontrol dan
51,73% (15 siswa) siswa kelas
eksperimen yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM, sedangkan 56,25% siswa (18 siswa) kelas kontrol dan 48,28% siswa kelas eksperimen (14 siswa) mendapatkan nilai dibawah KKM. Rata-rata nilai yang diperoleh secara keseluruhan pada masing kelas adalah 65,34 untuk kelas kontrol sedangkan 64,55 untuk kelas eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematika siswa kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman matematika siswa
kelas
eksperimen sebelum diberikan treatment. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.3. 2. Nilai post-test Selesai melakukan kegiatan pembelajaran selama tiga kali dengan menggunakan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol dan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetititon (AIR) untuk kelas eksperimen maka peneliti memberikan soal post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam. Berikut adalah analisis nilai post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan nilai KKM :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Tabel 4.22 Analisis Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Nomor Nomor Absen Nilai Kriteria Absen Nilai Kriteria Siswa Siswa 1 85 Tuntas 1 90 Tuntas 2 67 Tidak Tuntas 2 71 Tuntas Tidak 3 53 Tidak Tuntas 3 67 Tuntas 4 92 Tuntas 4 73 Tuntas 5 70 Tuntas 5 71 Tuntas 6 74 Tuntas 6 72 Tuntas Tidak 7 66 Tidak Tuntas 7 69 Tuntas 8 86 Tuntas 8 71 Tuntas 9 54 Tidak Tuntas 9 79 Tuntas Tidak 10 70 Tuntas 10 60 Tuntas 11 63 Tidak Tuntas 11 89 Tuntas 12 95 Tuntas 12 79 Tuntas 13 48 Tidak Tuntas 13 79 Tuntas Tidak 14 97 Tuntas 14 50 Tuntas 15 61 Tidak Tuntas 15 76 Tuntas 16 87 Tuntas 16 70 Tuntas 17 75 Tuntas 17 81 Tuntas 18 38 Tidak Tuntas 18 87 Tuntas 19 62 Tidak Tuntas 19 97 Tuntas 20 76 Tuntas 20 74 Tuntas 21 79 Tuntas 21 75 Tuntas 22 81 Tuntas 22 97 Tuntas 23 70 Tuntas 23 75 Tuntas 24 60 Tidak Tuntas 24 70 Tuntas 25 77 Tuntas 25 88 Tuntas 26 51 Tidak Tuntas 26 70 Tuntas 27 80 Tuntas 27 72 Tuntas 28 66 Tidak Tuntas 28 72 Tuntas 29 72 Tuntas 29 84 Tuntas 30 59 Tidak Tuntas 31 76 Tuntas 76.14 Rata-rata 32 94 Tuntas Rata71.38 rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Berdasarkan tabel diatas, terdapat 59,375% (19 siswa) siswa kelas kontrol dan 86,21% (25 siswa) siswa kelas eksperimen yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM, sedangkan 40,625% (13 siswa) siswa kelas kontrol dan 13,79 (4 siswa) siswa kelas eksperimen yang memperoleh nilai dibawah KKM. melihat dari nilai KKM. Jika dibandingkan dengan hasil pre-test maka dapat dilihat bahwa setelah diberikan treatment, persentasi ketuntasan pada kelas kontrol dan eksperieman mengalami peningkatan sebesar 15,625% dan 34,48%. Jika dilihat berdasarkan rata-rata nilai
post-test
yang
diperoleh kedua kelas mengalami peningkatan dari hasil pre-test meskipun tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai post-test yang diperoleh kedua kelas yakni 71,38 untuk kelas kontol dan 76,14 untuk kelas ekperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.4.
b. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 1. Uji Normalitas Agar dapat mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran, maka data pre-test dan post-test yang telah ada di uji normalitas terlebih dahulu menggunakan SPSS Statistics 17.0 dengan uji sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
melakukan uji normalitas maka dapat diketahui apakah data pre-test
dan
post-test
berdistribusi
normal
atau
data
berdistribusi tidak normal. Hipotesis data berdistribusi normal atau data berdistribusi tidak normal adalah: H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi tidak normal Berikut adalah output SPSS dari data pre-test dan post-test : a. Pre-test Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,968 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data pre-test kelas kontrol berdistribusi normal. Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas eksperimen = 0,173 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data pre-test kelas eksperimen berdistribusi normal. Data pre-test kelas kontrol berdistribusi normal dan data pre-test
kelas eksperimen berdistribusi
normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.5. b. Post-test Output SPSS :Sig (2-tailed) kelas kontrol = 1,0 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data post-test kelas kontrol berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas eksperimen = 0,626 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data post-test kelas eksperimen berdistribusi normal. Data post-test kelas kontrol berdistribusi normal dan data post-test
kelas eksperimen berdistribusi
normal, sehingga dapat disimpulkan data post-test berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.6.
2. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Pre-test Uji rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil pre-test
kelas
eksperimen
lebih
baik
atau
sebaliknya
menggunakan uji T (independent samples test) karena datanya berdistribusi normal. Namun sebelumnya dilihat variansi kedua kelas terlebih dahulu sebagai berikut : Misalkan : Ο0 2 = variansi nilai πππ β π‘ππ π‘ kelas kontrol Ο1 2 = variansi nilai πππ β π‘ππ π‘ kelas eksperimen ο·
H0 : tidak ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 = Ο1 2 )
ο·
H1 : ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 β Ο1 2 )
Output SPSS : Sig = 0,102 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan variansi nilai pre-test kelas kontrol dan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
eksperimen atau variansi dari kedua kelas sama. Dengan demikian data pre-test dapat dianalisis dengan uji T. Hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Misalkan : ΞΌ0 = rata β rata nilai πππ β π‘ππ π‘ kelas kontrol ΞΌ1 = rata β rata nilai πππ β π‘ππ π‘ kelas eksperimen ο·
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 = Β΅1)
ο·
H1 : ada perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 β Β΅1)
Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,818 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan
rata-rata nilai pre-test siswa
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.7. 3. Uji Perbedaan Nilai Rata-rata Post-test Uji rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition
(AIR ) lebih baik dari model pembelajaran
konvensional menggunakan uji T (Independent Samples T Test) karena datanya berdistribusi normal, namun sebelumnya dilihat variansi kedua kelas terlebih dahulu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Misalkan : Ο0 2 = variansi nilai πππ π‘ β π‘ππ π‘ kelas kontrol Ο1 2 = variansi nilai πππ π‘ β π‘ππ π‘ kelas eksperimen ο·
H0 : tidak ada perbedaan variansi nilai post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 = Ο1 2 )
ο·
H1 : ada perbedaan variansi nilai post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 β Ο1 2 )
Output ssps : Sig = 0,06 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak . Jadi tidak ada perbedaan variansi nilai post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen atau variansi dari kedua kelas sama. Dengan demikian data post-test dapat dianalisis dengan uji T. Hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Misalkan : ΞΌ0 = rata β rata nilai πππ π‘ β π‘ππ π‘ kelas kontrol ΞΌ1 = rata β rata nilai πππ π‘ β π‘ππ π‘ kelas eksperimen ο·
H0 :rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol (Β΅1 β€ Β΅0)
ο·
H1 : rata-rata nilai post-test kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (Β΅1 > Β΅0)
Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,146 > 2Ξ± (0,10) maka H0 gagal ditolak atau tidak ada cukup bukti untuk menolak H0. Jadi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.8. 4. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Agar dapat mengetahui motivasi belajar matematika kelas VII SMP Kanisius Gayam secara individu maupun keseluruhan sebelum dan setelah diberlakukan model pembelajan konvensional untuk kelas kontrol dan model pembelajarn Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) untuk kelas eksperimen, maka perlu dianalisis data kuesioner motivasi belajar siswa. Berikut adalah analisis data kuesioner motivasi belajar matematika siswa sebelum pembelajaran setelah pembelajaran secara deskriptif dan inferensial. a. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Secara Deskriptif 1. Sebelum Pembelajaran a. Analisis Motivasi Belajar Matematika Setiap Siswa Perhatikan tabel berikut : Tabel 4.23 Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Sebelum Pembelajaran Nomor Absen 1
Kelas Kontrol (VIIA) P (%)
Kriteria
78,75
Tinggi
Nomor Absen 1
Kelas Eksperimen (VIIB) P (%) Kriteria Sangat 90 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Nomor Absen
Kelas Kontrol (VIIA)
Nomor Absen
2 3 4
P (%) 83,75 83,75 78,75
Kriteria Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
5
75
Tinggi
5
6 7 8 9
70 81,25 83,75 80
Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
6 7 8 9
10
60
Cukup
10
11 12 13 14
65 72,5 72,5 77,5
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
11 12 13 14
15
72,5
Tinggi
15
16
88,75
Sangat Tinggi
16
17 18
73,75 71,25
Tinggi Tinggi
17 18
19
71,25
Tinggi
19
20 21 22
56,25 62,5 82,5
Cukup Tinggi Sangat Tinggi
20 21 22
23
90
Sangat Tinggi
23
24 25 26 27
76,25 65 72,5 85
Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
24 25 26 27
28
68,75
Tinggi
28
29 30 31 32
60 82,5 80 76,25
Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
29
2 3 4
Kelas Eksperimen (VIIB) P (%) Kriteria 73,75 Tinggi 73,75 Tinggi 70 Tinggi Sangat 85 Tinggi 78,75 Tinggi 71,25 Tinggi 77,5 Tinggi 72,5 Tinggi Sangat 91,25 Tinggi 75 Tinggi 71,25 Tinggi 61,25 Tinggi 75 Tinggi Sangat 88,75 Tinggi Sangat 90 Tinggi 56,25 Cukup 73,75 Tinggi Sangat 86,25 Tinggi 73,75 Tinggi 67,5 Tinggi 70 Tinggi Sangat 86,25 Tinggi 65 Tinggi 75 Tinggi 80 Tinggi 35 Rendah Sangat 92,5 Tinggi 80 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.23 merupakan persentasi motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan pembelajaran yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel 4.23 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut : Tabel 4.24 Jumlah dan Persentase Motivasi Siswa Per Kriteria Kelas Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Sangat 9 Tinggi Tinggi
20
Cukup
3
Rendah
Persentasi (%) 9 Γ 100 % = 28,125 % 32 20 Γ 100 % = 62,5 % 32 3 Γ 100 % = 9,375 % 32
Kelas Eksperimen Jumlah Siswa 8 19 1 1
Persentase (%) 8 29 22 29 1 29 1 29
Γ 100 % = 27,59 % Γ 100 % = 62,52 % Γ 100 % = 3,45 % Γ 100 % = 3,45 %
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Berdasarkan tabel 4.24, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberlakukan pembelajaran. Pada kelas kontrol terdapat 9 siswa (28,125%) yang mempunyai motivasi belajar matematika sangat tinggi, 20 siswa (62,5%) yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi, dan 3 siswa (9,375%) yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. Pada kelas eksperimen terdapat 8 siswa (27,59%) yang mempunyai motivasi belajar matematika sangat tinggi, 19 siswa (62,52) yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi, 1 siswa (3,45%) yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup, dan 1 siswa (3,45%) yang mempunyai motivasi belajar matematika rendah. b. Analisis Motivasi Belajar Matematika Secara Keseluruhan Dengan
memperhatikan
persentase
motivasi
belajar
matematika per siswa dan per kriteria maka dapat diperoleh motivasi belajar siswa secara keseluruhan. Berdasarkan kriteria motivasi siswa secara keseluruhan pada BAB III maka dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak tergolong sangat tinggi karena persentase siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST < 75%). Oleh karena itu,
peneliti akan
menjumlahkan persentasi siswa yang mempunyai motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
belajar sangat tinggi dan tinggi. Jika hasilnya lebih dari atau sama dengan 75% maka motivasi belajar siswa akan tergolong tinggi. Pada kelas kontrol persentasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 28,125% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 62,5%, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 90,625% dan lebih dari 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol secara keseluruhan tergolong tinggi. Sedangkan pada kelas eksperimen persentasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 27,59% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 62,52%, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 90,11% dan lebih dari 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen secara keseluruhan tergolong tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam sebelum dilakukan pembelajaran tergolong tinggi. 2. Setelah Pembelajaran a. Analisis Motivasi Belajar Matematika Setiap Siswa Perhatikan tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Tabel 4.25 Persentase dan Kriteria Motivasi Belajar Per Siswa Setelah Pembelajaran
Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol (VIIA) P (%) 81,25 60 82,5 76,25 82,5 68,75 70 80 72,5 71,25 73,75 73,75 68,75 46,25 71,25 70 70 75 68,75 65 65 88,75 75 71,25 73,75 68,75 97,5 68,75 67,5 71,25 77,5 83,75
Kriteria Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kelas Eksperimen (VIIB) P Kriteria (%) 80 Tinggi 76,25 Tinggi 70 Tinggi 62,5 Tinggi 75 Tinggi 82,5 Sangat Tinggi 71,25 Tinggi 71,25 Tinggi 70 Tinggi 85 Sangat Tinggi 66,25 Tinggi 68,75 Tinggi 62,5 Tinggi 67,5 Tinggi 68,75 Tinggi 86,25 Sangat Tinggi 53,75 Cukup 68,75 Tinggi 86,25 Sangat Tinggi 68,75 Tinggi 72,5 Tinggi 72,5 Tinggi 73,75 Tinggi 70 Tinggi 75 Tinggi 81,25 Sangat Tinggi 61,25 Tinggi 91,25 Sangat Tinggi 76,25 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.25 merupakan persentasi motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dilakukan pembelajaran yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel 4.25 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut : Tabel 4.26 Jumlah dan Persentase Motivasi Siswa Per Kriteria Kelas Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Sangat Tinggi
6
Tinggi
24
Cukup
2
Persentasi (%) 6 Γ 100 % 32 = 18,75 % 24 Γ 100 % 32 = 75 % 2 Γ 100 % 32 = 6,25 %
Kelas Eksperimen Jumlah Persentase (%) Siswa 6 Γ 100 % 6 29 = 20,69 % 22 Γ 100 % 22 29 = 75,86 % 1 Γ 100 % 1 29 = 3,45 %
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Berdasarkan tabel 4.26, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberlakukan pembelajaran. Pada kelas kontrol terdapat 6 siswa (18,75%) yang mempunyai motivasi belajar matematika sangat tinggi, 24 siswa (75%) yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi, dan 2 siswa (6,25%) yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. Pada kelas eksperimen terdapat 6 siswa (20,69%) yang mempunyai motivasi belajar matematika sangat tinggi, 22 siswa (75,86%) yang mempunyai motivasi belajar matematika yang tinggi, dan 1 siswa (3,45%) yang mempunyai motivasi belajar matematika cukup. b. Analisis Motivasi Belajar Matematika Secara Keseluruhan Dengan
memperhatikan
persentase
motivasi
belajar
matematika per siswa dan per kriteria maka dapat diperoleh motivasi belajar siswa secara keseluruhan. Berdasarkan kriteria motivasi siswa secara keseluruhan pada BAB III maka dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak tergolong sangat tinggi karena persentase siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST < 75%). Oleh karena itu,
peneliti akan
menjumlahkan persentasi siswa yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi dan tinggi. Jika hasilnya lebih dari atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
sama dengan 75% maka motivasi belajar siswa akan tergolong tinggi. Pada kelas kontrol persentasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 18,75% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 75%, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 93,75% dan lebih dari 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol secara keseluruhan
tergolong
tinggi.
Sedangkan
pada
kelas
eksperimen persentasi siswa yang tergolong kriteria sangat tinggi adalah 20,69% sedangkan yang tergolong tinggi adalah 75,86%, sehingga hasil penjumlahannya menjadi 96,55% dan lebih dari 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen secara keseluruhan tergolong tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam setelah dilakukan pembelajaran tergolong tinggi. b. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Secara Inferensial 1. Uji Normalitas Selain menganalisis data kuesioner motivasi belajar matematika siswa secara deskriptif, dilakukan juga analisis secara inferensial. Oleh karena itu data kuesioner motivasi diuji normalitas terlehih dahulu dengan menggunakan
SPSS Statistics 17.0 dengan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
sampel tunggal Kolmogorov-Smirnov. Dengan melakukan uji normalitas maka dapat diketahui apakah data motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran berdistribusi normal atau data berdistribusi tidak normal. Hipotesis data berdistribusi normal atau data berdistribusi tidak normal adalah: H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data berdistribusi tidak normal Berikut adalah output SPSS dari data kuesioner motivasi sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran : a. Sebelum Pembelajaran Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,979 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data kuesioner motivasi belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas eksperimen = 0,497 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data motivasi belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Data kuesioner motivasi belajar kelas kontrol dan
eksperimen berdistribusi normal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.9. b. Setelah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Output SPSS :Sig (2-tailed) kelas kontrol = 0,381 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data kuesioner motivasi belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Output SPSS : Sig (2-tailed) kelas eksperimen = 0,896 > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Jadi data kuesioner motivasi belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Data kuesioner motivasi belajar kelas kontrol berdistribusi normal dan data kuesioner motivasi belajar kelas eksperimen berdistribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data kuesioner motivasi belajar
kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen
setelah
pembelajaran berdistribusi normal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.10. 2. Uji Perbedaan Rata-rata Sebelum melakukan uji perbedaan rata-rata, maka perlu dilakukan uji variansi tertadap data kuesioner motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen baik sebelum pelajaran maupun setelah pelajaran. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Sebelum Pembelajaran Misalkan : Ο0 2 = variansi data kuesioner motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Ο1 2 = variansi data kuesioner motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas eksperimen ο·
H0 : tidak ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 = Ο1 2 )
ο·
H1 : ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 β Ο1 2 )
Output SPSS : Sig = 0,391 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen atau variansi dari kedua kelas sama. Dengan demikian data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajarn dapat dianalisis dengan menggunakan uji T. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Misalkan : ΞΌ0 =rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol ΞΌ1 = rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelaseksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
ο·
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 = Β΅1)
ο·
H1 : ada perbedaan rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Β΅0 β Β΅1)
Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,861 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan rata-rata motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran siswa siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.11. b. Setelah Pembelajaran Misalkan : Ο0 2 = variansi data kuesioner motivasi belajar setelah pembelajaran kelas kontrol Ο1 2 = variansi data kuesioner motivasi belajar setelah pembelajaran kelas eksperimen ο·
H0 : tidak ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar setelah pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 = Ο1 2 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
ο·
H1 : ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar setelah pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen (Ο0 2 β Ο1 2 )
Output SPSS : Sig = 0,864 > Ξ± (0,05) maka H0 gagal ditolak. Jadi tidak ada perbedaan variansi data kuesioner motivasi belajar
setelah
pembelajaran
kelas
kontrol
dan
kelas
eksperimen atau variansi dari kedua kelas sama. Dengan demikian dapat dilakukan uji rata-rata. Uji rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah
motivasi belajar
matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol menggunakan uji T (Independent Samples T Test) karena datanya berdistribusi normal dan variansinya sama maka digunakan hipotesis sebagai berikut : Misalkan : ΞΌ0 =rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas kontrol ΞΌ1 = rata-rata data kuesioner motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen ο·
H0 : rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas eksperimen (Β΅1 β€ Β΅0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
ο·
H1 : rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (Β΅1 > Β΅0)
Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,973 > 2Ξ± (0,10) maka H0 gagal ditolak atau tidak ada cukup bukti untuk menolak H0. Jadi tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.12. 5. Analisis Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Adanya pengamatan motivasi belajar oleh Observer karena terkadang penilaian diri sendiri dengan penilaian orang lain berbeda. Berikut akan dijelaskan hasil pengamatan motivasi belajar siswa oleh Observer pada setiap pertemuan secara deskriptif dan secara inferensial. a. Analisis Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Secara Deskriptif 1. Pertemuan Kedua Perhatikan tabel berikut : Tabel 4.27 Pertemuan Kedua Persentase dan Kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Nomor Absen Siswa 1
Kelas Kontrol P (%)
Kriteria
55.56
Cukup
Kelas Eksperimen Nomor Absen P (%) Kriteria 1
86.11
Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Nomor Absen Siswa 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kelas Kontrol P (%) 75 58.33 69.44 88.89 52.78 97.22 55.56 77.78 55.56 55.56 75 47.22 88.89 69.44 72.22 91.67 77.78 66.67 44.44 88.89 55.56 44.44 97.22 77.78 50 91.67 75 80.56 69.44
Kriteria
Kelas Eksperimen Nomor Absen P (%) Kriteria
Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi
2 3 4
Cukup
6
5
Sangat Tinggi Cukup Tinggi Cukup Cukup Tinggi
8 9 10 11 12
Cukup
13
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
7
14 15 16 17 18
Tinggi
19
Cukup Sangat Tinggi Cukup
20
Cukup
23
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi
21 22
24 25 26 27
Tinggi
28
Tinggi Tinggi
29
72.22 58.33 55.56 72.22 83.33 58.33 77.78 69.44 75 80.56 63.89 88.89 80.56 80.56 69.44 61.11 80.56 91.67 61.11 66.67 66.67 83.33 58.33 58.33 75 58.33 88.89 77.78
Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Sangat Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Nomor Absen Siswa 31 32
Kelas Kontrol P (%)
Kriteria
77.78 72.22
Tinggi Tinggi
Kelas Eksperimen Nomor Absen P (%) Kriteria
Tabel 4.27 merupakan persentasi dari data pengamatan motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen selama proses pembelajaran pada pertemuan kedua, yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel 4.27 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.28 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer Kelas Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Sangat Tinggi
7
Tinggi
14
Cukup
11
Persentasi (%) 7 Γ 100 % 32 = 21,875 % 14 Γ 100 % 32 = 43,75 % 11 Γ 100 % 32 = 34,375 %
Kelas Eksperimen Jumlah Persentase (%) Siswa 6 Γ 100 % 6 29 = 20,69 % 22 Γ 100 % 17 29 = 58,62 % 6 Γ 100 % 6 29 = 20,69 %
Berdasarkan tabel 4.26, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan pengamatan Observer selama pembelajaran pada pertemuan kedua. Pada kelas kontrol terdapat 21,875% (7 siswa) yang mempunyai motivasi sangat tinggi, 43,75% (14 siswa) tergolong motivasi tinggi, dan 34,375% (11 siswa) mempunyai motivasi belajar yang cukup. Pada kelas eksperimen terdapat 20,69% (6 siswa)
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 58,62% (17 siswa) mempunyai motivasi tinggi, dan 20,69% (6 siswa) yang mempunyai motivasi belajar yang cukup. Berdasarkan kriteria motivasi siswa secara keseluruhan pada BAB III, maka motivasi belajar siswa berdasarkan pengamatan oleh Observer pada pertemuan kedua dapat digolongkan sebagai berikut : pada kelas kontrol tergolong cukup karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup = 100% dan lebih dari 65% (ST+T+C β₯ 65%). Sedangkan pada kelas eksperimen tergolong tinggi, karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi = 79,31% dan lebih dari 75% (ST+T β₯ 75%).
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
2. Pertemuan Ketiga Perhatikan tabel berikut : Tabel 4.29 Pertemuan Ketiga Persentase dan kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kelas Kontrol P (%) 58.33 80.56 80.56 91.67 80.56 58.33 72.22 72.22 69.44 66.67 66.67 77.78 47.22 83.33 66.67 63.89 86.11 58.33 63.89 50 80.56
Kriteria Cukup Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
Nomor Absen 1 2 3 4 5
Cukup
6
Tinggi
7
Tinggi
8
Tinggi
9
Tinggi
10
Tinggi
11
Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
12 13
Cukup
18
Tinggi
19
Cukup
20
Tinggi
21
14 15 16 17
Kelas Eksperimen P (%) Kriteria 66.67 Tinggi 69.44 Tinggi Sangat 94.44 Tinggi 69.44 66.67 88.89 66.67 88.89 61.11 91.67 83.33 61.11 63.89 72.22 75 72.22 75 88.89 88.89 58.33 88.89
Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Nomor Absen 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol P (%) 69.44 55.56 44.44 77.78 58.33 88.89 88.89 55.56 52.78 83.33 88.89
Kriteria Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Nomor Absen 22 23 24 25 26 27 28 29
Kelas Eksperimen P (%) Kriteria 75 Tinggi 55.56 Tinggi 41.67 Cukup 66.67 Tinggi 55.56 Cukup sangat 83.33 Tinggi 63.89 63.89
Tinggi Tinggi
Tabel 4.29 merupakan persentasi dari data pengamatan motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen selama proses pembelajaran pada pertemuan ketiga, yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel 4.29 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.30 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer Kelas Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Sangat 7 Tinggi Tinggi
16
Cukup
9
Persentasi (%) 7 Γ 100 % = 21,875 % 32 16 Γ 100 % = 50% 32 9 Γ 100 % = 28,125 % 32
Kelas Eksperimen Jumlah Siswa 9 17 3
Persentase (%) 9 Γ 100 % = 31,03 % 29 1 Γ 100 % = 58,62 % 29 3 Γ 100 % = 10,34 % 29
Berdasarkan tabel 4.26, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan pengamatan Observer selama pembelajaran pada pertemuan ketiga. Pada kelas kontrol terdapat 21,875% (7 siswa) yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 50% (16 siswa) mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan 28,125% (9 siswa) mempunyai motivasi belajar yang cukup. Pada kelas eksperimen terdapat 31,03% (9 siswa) yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 58,62% (17 siswa) mempunyai motivasi yang tinggi, dan 10,34% (3 siswa) yang mempunyai motivasi belajar yang cukup.
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Berdasarkan kriteria motivasi siswa secara keseluruhan pada BAB III, maka motivasi belajar siswa berdasarkan pengamatan oleh Observer pada pertemuan ketiga dapat digolongkan sebagai berikut : pada kelas kontrol tergolong cukup karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup = 100% dan lebih dari 65% (ST+T+C β₯ 65%). Sedangkan pada kelas eksperimen tergolong tinggi, karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi = 89,65% dan lebih dari 75% (ST+T β₯ 75%).
3. Pertemuan Keempat Perhatikan tabel berikut : Tabel 4.31 Pertemuan Keempat Persentase dan Kriteria Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer
Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Kontrol P (%)
Kriteria
52.78 66.67 47.22 55.56 61.11 69.44
Cukup Tinggi Cukup Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
91.67
Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Eksperimen P Kriteria (%) 77.78 Tinggi 47.22 Cukup 80.56 Tinggi 63.89 Tinggi 75 Tinggi 69.44 Tinggi Sangat 83.33 Tinggi 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Nomor Absen 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol P (%) 50 86.11 44.44 58.33 44.44 44.44 86.11 58.33 80.56 77.78 58.33 61.11 75 77.78 41.67 63.89 52.78 63.89 50 69.44 52.78 52.78 77.78 52.78 44.44
Kriteria Cukup
Nomor Absen 8
Sangat Tinggi Cukup Cukup
10 11
Cukup
12
Cukup Sangat Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Cukup
13
Tinggi
25
Cukup Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Cukup
26 27 28 29
9
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kelas Eksperimen P Kriteria (%) Sangat 83.33 Tinggi Sangat 86.11 Tinggi 66.67 Tinggi 61.11 Tinggi Sangat 83.33 Tinggi 44.44 Cukup 63.89 69.44 63.89 50 77.78 44.44 61.11 72.22 72.22 75 75 86.11 63.89 66.67 61.11 75
Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tabel 4.31 merupakan persentasi dari data pengamatan motivasi belajar setiap siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen selama proses pembelajaran pada pertemuan ketiga, yang kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kriteria sesuai dengan kriteria motivasi belajar pada BAB III. Berdasarkan tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.31 maka dapat dihitung jumlah siswa yang tergolong pada setiap kriteria seperti pada tabel berikut : Tabel 4.32 Jumlah dan Persentase Data Pengamatan Motivasi Siswa Per Kriteria oleh Observer Kelas Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Sangat 3 Tinggi Tinggi
12
Cukup
17
Persentasi (%) 3 Γ 100 % = 9,375 % 32 12 Γ 100 % = 37,5 % 32 17 Γ 100 % = 53,125 % 32
Kelas Eksperimen Jumlah Siswa 5 20 4
Persentase (%) 5 Γ 100 % = 17,24 % 29 20 Γ 100 % = 69,97 % 29 4 Γ 100 % = 13,79 % 29
Berdasarkan tabel 4.32, maka dapat diketahui motivasi siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan pengamatan Observer selama pembelajaran pada pertemuan keempat. Pada kelas kontrol terdapat 9,375% (3 siswa) yang mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi, 37,5% (12 siswa) mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan 53,125% (17 siswa) mempunyai motivasi belajar yang cukup. Pada kelas eksperimen
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
terdapat 17,24% (5 siswa) yang mempunyai motivasi sangat tinggi, 69,97% (20 siswa) mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan 13,79% (4 siswa) mempunyai motivasi belajar yang cukup. Berdasarkan kriteria motivasi siswa secara keseluruhan pada BAB III, maka motivasi belajar siswa berdasarkan pengamatan oleh Observer pada pertemuan keempat dapat digolongkan sebagai berikut : pada kelas kontrol tergolong cukup karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi dan kriteria cukup = 100% dan lebih dari 65% (ST+T+C β₯ 65%). Sedangkan pada kelas eksperimen tergolong tinggi, karena jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa yang memiliki kriteria tinggi = 87,21% dan lebih dari 75% (ST+T β₯ 75%). b. Analisis Data Hasil Pengamatan Motivasi Belajar oleh Observer Secara Inferensial Setelah dianalisis secara deskriptif, maka data pengamatan motivasi belajar oleh
Observer
dianalisis
secara inferensiall
dengan
menggunakan uji Mann-Whitney. Data yang gunakan merupakan penggabungan skor pengamatan motivasi oleh Observer setiap siswa pada
setiap
pertemuan.
Penggabungan
diperlihatkan pada tabel berikut :
skor
tersebut
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Tabel 4.33 Total Skor Pengamatan Motivasi oleh Observer No Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
kelas Kontrol Pertemuan I II III Total 20 21 19 60 27 29 24 80 21 29 17 67 25 33 20 78 32 29 22 83 19 21 25 65 35 26 33 94 20 26 18 64 28 25 31 84 20 24 16 60 20 24 21 65 27 28 16 71 17 17 16 50 32 30 31 93 25 24 21 70 26 23 29 78 33 31 28 92 28 21 21 70 24 23 22 69 16 18 27 61 32 29 28 89 20 25 15 60 16 20 23 59 35 16 19 70 28 28 23 79 18 21 18 57 33 32 25 90 27 32 19 78 29 20 19 68 25 19 28 72 28 30 19 77 26 32 16 74
No Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kelas Eksperimen Pertemuan I II III Total 31 24 28 83 26 25 17 68 21 34 29 84 20 25 23 68 26 24 27 77 30 32 25 87 21 24 30 75 28 32 30 90 25 22 31 78 27 33 24 84 29 30 22 81 23 22 30 75 32 23 16 71 29 26 23 78 29 27 25 81 25 26 23 74 22 27 18 67 29 32 28 89 33 32 16 81 22 21 22 65 24 32 26 82 24 27 26 77 30 20 27 77 21 15 27 63 21 24 31 76 27 20 23 70 21 30 24 75 32 23 22 77 28 23 27 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Data yang telah diperoleh, kemudian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan hipotesis sebagai berikut : Misalkan : ΞΌ0 = data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas kontrol ΞΌ1 = data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen ο·
H0 : data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen rendah atau sama dengan kelas kontrol (Β΅1 β€ Β΅0)
ο·
H1 : data pengamatan motivasi belajar oleh Observer kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol (Β΅1 > Β΅0)
Output SPSS : Sig (2-tailed) = 0,096 < 2Ξ± (0,10) maka H0 ditolak. Jadi berdasarkan data pengamatan motivasi belajar oleh Observer dapat disimpulkan bahwa motivasi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada bagian Lampiran D.13. D. Pembahasan 1. Keterlaksanaan
Proses
Pembelajaran
menggunakan
Model
Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Berdasarkan
tabel
4.20,
maka
diperoleh
hasil
analisis
keterlaksanaan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Repetition) pada setiap pertemuan.
Selama pelaksanaan model
pembelajaran AIR pada setiap pertemuan, terdapat aspek yang tidak terlaksana. Rata-rata aspek yang tidak terlaksana pada setiap pertemuan adalah 2 aspek. Pada
pertemuan
kedua,
persentase
keterlaksanaan
model
pembelajaran AIR adalah 89,58% dan tergolong sangat tinggi. Namun, terdapat aspek yang tidak terlaksana yakni menurut Observer I dan III adalah aspek ke 13 yakni guru dan siswa mengulang kembali materi yang telah dipelajari pertemuan saat itu, kemudian disimpulkan bersama-sama. Sedangkan menurut Observer II, terdapat 3 aspek yang tidak terlaksana yakni 3, 12, dan 13. Pada
pertemuan
ketiga
persentase
keterlaksanaan
model
pembelajaran AIR adalah 79,17% dan tergolong tinggi. Pada pertemuan ini, terdapat beberapa aspek yang tidak terlaksana karena keterbatasannya waktu. Waktu paling banyak dihabiskan untuk membahas tugas karena beberapa siswa belum memahami. Sedangkan pada pertemuan keempat terdapat 2 aspek yang tidak terlaksana menurut ketiga Observer yakni aspek ke 3 dan 13 yakni guru dan siswa mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dan mengulang kembali materi yang dipelajari pada pertemuan keempat kemudian
disimpulkan
bersama-sama.
Namun,
persentase
keterlaksanaan model pembelajaran mencapai 87,5% dan tergolong sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Berdasarkan analisis keterlaksanaan model pembelajaran AIR secara keseluruhan maka diperoleh persentasenya yakni 85,42%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran AIR yang digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas eksperimen terlaksana dengan baik dan tergolong sangat tinggi (berdasarkan tabel kriteria keterlaksanaan model pembelajaran pada BAB III). 2. Efektivitas Model Pembelajaran AIR a. Ditinjau dari Hasil Belajar Berdasarkan analisis hasil belajar sebelum diberlakukan model pembelajaran (pre-test) maka diketahui tidak adanya perbedaan rata-rata nilai pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jika dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran (post-test) maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan karena persentase siswa yang tuntas = 86,21% dan lebih dari 75% (berdasarkan kriteria efektivitas pada BAB III). Namun, berdasarkan uji inferensial terdapat tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan uji independent samples t test diperoleh sig (2-tailed) yaitu 0,146 dan lebih dari 2.Ξ± atau 2.0,05 = 0,1 sehingga H0 gagal ditolak atau tidak ada cukup bukti untuk menolak H0. Jadi tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih rendah dibanding kelas kontrol, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa model pembelajaran AIR tidak efektif jika ditinjau dari hasil belajar. Hal ini dapat terjadi karena jumlah pertemuan pembelajaran yang diberikan terbatas. Selain itu juga, manajemen kelas yang kurang baik sehingga beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru (peneliti). Hal ini mengakibatkan tidak semua materi yang pelajari dapat dimengerti dan akan berpengaruh pada hasil belajar. b. Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Suatu model pembelajaran dikatakan efektif bila ditinjau dari motivasi siswa jika motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol (berdasarkan kriteria efektivitas model pembelajaran pada BAB III). Berdasarkan hasil analisis data motivasi siswa dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa berdasarkan penilaian sendiri berbeda dengan hasil penilaian atau pengamatan oleh orang lain (Observer). Melihat hasil kuesioner yang diisi oleh siswa, diketahui bahwa motivasi keseluruhan yang dimiliki sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran AIR adalah tinggi atau tidak ada peningkatan motivasi belajar siswa. Hal ini juga tampak dari hasil analisis data kuesioner motivasi secara inferensial dengan melakukan uji Independent Samples T Test (uji T) data kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
setelah diberlakukan model pembelajaran AIR. Hasil yang diperoleh dari uji T adalah sig = 0,973 > 2.Ξ± atau 2.0,05 = 0,1 sehingga H0 gagal diterima atau tidak ada cukup bukti untuk menolak H0. Jadi tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol. Pada data pengamatan motivasi belajar oleh Observer diperoleh hasil secara deskriptif maupun inferensial. Secara deskriptif motivasi belajar siswa kelas kontrol tergolong cukup dan tergolong tinggi untuk kelas eksperimen. Hal ini juga tampak dari hasil analisis secara inferensial dengan menggunakan uji MannWhitney. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh sig (2tailed) = 0,096 < 2.Ξ± atau 2.0,05 = 0,1, sehingga H0 ditolak. Jadi berdasarkan data pengamatan motivasi belajar oleh Observer dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Melihat hasil analisis kedua data motivasi siswa diatas, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran AIR efektif jika ditinjau dari motivasi belajar siswa bila datanya diperoleh dari pengamatan oleh Observer, sedangkan dengan mengisi kuesioner sendiri, siswa cenderung memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan yang diberikan atau dapat dikatakan bahwa pengisian kuesioner oleh siswa dilakukan secara subyektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Berdasarkan pembahasan mengenai keefektivitasan model pembelajaran AIR ditinjau dari hasil belajar dan motivasi belajar, maka
dapat
dikatakan
bahwa
tidak
cukup
bukti
untuk
menyimpulkan bahwa secara keseluruhan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Rapetition) tidak efektif ditinjau dari motivasi dan hasil belajar. Hal ini terjadi karena peneliti kurang teliti melihat karakter siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam sebelum dilakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR. Karakter-karakter siswa yang baru kelihatan berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran adalah kurang siapnya siswa untuk belajar matematika, sebagian siswa tidak mendengar penjelasan guru, hanya sebagian dari jumlah yang mau diajak diskusi, 55% siswa yang mau mengerjakan tugas, 30% siswa yang berani menyampaikan ide, dan 20% siswa yang mampu memecahkan masalah. Karakter-karakter siswa yang baru muncul selama proses pembelajaran cukup bertolak belakang dengan ketiga aspek yang diperhatikan pada model pembelajaran AIR yakni Auditory, Intellectually, Repetition. Pada aspek
Auditory siswa dituntut
untuk saling mendengarkan, berani menyampaikan ide yang dimiliki, dan bekerjasama dengan teman lain. Pada aspek Intellectually siswa dituntut untuk menggunakan pikirannya dalam memecahkan masalah, sedangkan aspek Repetisi siswa tituntut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
untuk melakukan pengulangan materi untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang dimiliki melalui latihan soal, tugas, dan kuis.
E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak lepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini diantaranya adalah: 1. Proses observasi sebelum dilakukan pembelajaran hanya dilakukan sekali pada setiap kelas. Hal ini menjadikan peneliti belum terlalu memahami karakter siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam, sehingga agak menyulitkan peneliti membelajarkan materi segiempat. 2. Manajemen kelas yang kurang baik, sehingga beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru (peneliti) dengan baik. 3. Waktu pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran hanya terbatas 3 pertemuan, sehingga menyebabkan kurang
maksimalnya
proses
keterlaksanaan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectally, Repetition) yang digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di VII B atau kelas eksperimen SMP Kanisius Gayam tahun ajaran 2014/2015 terlaksana dengan baik dan tergolong sangat tinggi (berdasarkan tabel kriteria keterlaksanaan model pembelajaran pada BAB III). Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada BAB IV dan diperoleh persentase keterlaksanaan sebesar 85,42%. 2. Tidak cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectally, Repetition) tidak efektif ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam pada materi segiempat.
Hal ini terbukti dari hasil perhitungan dengan uji
Independent Samples T Test pada hasil belajar matematika kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberlakukan model pembelajaran. Hasil yang diperoleh adalah sig (2-tailed) = 0,146 dan lebih dari 2.Ξ± atau 2.0,05 = 0,1 sehingga H0 gagal ditolak atau dapat dikatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menolak H0.
Jadi tidak ada cukup bukti untuk
menyimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih rendah dibanding kelas kontrol. Selain itu juga, diperoleh hasil perhitungan 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
dengan uji Independent Samples T Test pada motivasi siswa yakni sig = 0,973 > 2.Ξ± atau 2.0,05 = 0,1 sehingga H0 gagal diterima atau tidak ada bukti yang cukup untuk menolak H0. Jadi tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberi saran : 1. Bagi guru, untuk dapat menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory,
Intellectualy,
Repetition)
dalam
proses
pembelajaran
matematika, namun harus memperhatikan manajemen kelas dan alokasi waktu pembelajaran. 2. Bagi
peneliti
selanjutnya,
untuk
melakukan
observasi
sebelum
pembelajaran lebih dari satu kali sehingga peneliti dapat mengatahui karakter siswa terlebih dahulu. Selai n itu, peneliti harus mengalokasikan waktu pembelajaran secara matang dan memperhatikan manajemen kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, Cholik., Sugijono. 2002. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Erlangga. Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Barkley, Elizabert E., dkk. (2012). Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media. Depdiknas. (2003). http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/10/pengertianbelajar.html yang diakses pada tanggal 10 Maret 2015 Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengajaran
dan
Pembelajaran.
Jacobs, Harold R..(1974). Geometry. San Fransisco : W.H Freeman dan Company. Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Jakarta Timur : Yudistira Manik, Dame Rosida.(2009). Penunjang Belajar Matematika untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Nuraeni, Neneng, dkk. (2010). Efektivitas penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Matematika. Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru/Rusman. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group. Santoso, Singgih. (2014). Statitiska NonParametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Sardiman. (1989). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo. Sholeh, Moh. (2014). Metodologi Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta : Kaukaba. Smith, Rolland R. dan James F. Ulrich. (1956). Plane Geometry. New York : Harcourt, Brace dan World, Inc. Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sudijono, Anas. (2011). RajaGrasindo.
Pengantar
Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta:
PT
Sugiyono. (2014). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sukino, dan Wilson Simangunsong. (2006). Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompensasi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-1
Lampiran A Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-2
Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Kanisius Gayam
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/II
Materi Pokok
: Bangun Datar Segiempat
Alokasi Waktu
: 8 Γ 45 menit
Pertemuan ke
: 1 sampai 4
Standar Kompetesi
: 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar
: 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segiempat dan segitiga, serta
menggunakannya dalam pemecahan
masalah. Sub pokok bahasan
: Keliling dan luas segiempat
Indikator pembelajaran : 1. Pertemuan Pertama 6.3.1.1 merumuskan keliling dan luas jajargenjang 6.3.1.2 merumuskan keliling dan luas persegi panjang 6.3.1.3 menghitung keliling dan luas jajargenjang 6.3.1.4 menghitung keliling dan luas persegi panjang 2. Pertemuan Kedua 6.3.2.1 merumuskan keliling dan luas belah ketupat 6.3.2.2 merumuskan keliling dan luas persegi 6.3.2.3 menghitung keliling dan luas belah ketupat 6.3.2.4 menghitung keliling dan luas persegi 3. Pertemuan Ketiga 6.3.3.1 merumuskan keliling dan luas trapesium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-3
6.3.3.2 merumuskan keliling dan luas layang-layang 6.3.3.3 menghitung keliling dan luas trapesium 6.3.3.4 menghitung keliling dan luas layang-layang Tujuan Pembelajaran Melalui proses pembelajaran matematika terutama dalam materi keliling dan luas segiempat dengan model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition), maka siswa : 1. merasa
percaya
diri
dalam
mengungkapkan
pendapat,
saling
mendengarkan pendapat orang lain dalam diskusi kelompok 2. berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang diberikan 3. mampu merumuskan keliling dan luas segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang) 4. mampu menghitung keliling dan luas segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang) 5. dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan melalui latihan soal, pemberian tugas dan kuis yang diberikan. Materi Ajar (terlampir) 1. Definisi segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang) 2. Keliling segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang) 3. Luas segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang) Model Pembelajaran Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ο· ο·
ο· Pendahuluan
ο·
Inti Auditory dan Intellectually
Kegiatan Guru Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mempresensi siswa Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang) Guru menginformasikan tentang model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Guru dan siswa bersamasama mereview materi mengenai sifat-sifat (jajargenjang dan persegi panjang)
ο·
ο·
ο·
ο·
Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam dari guru dan mengangkat tangan sambil mengatakan βhadirβ Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran hari ini
Waktu 10β
Siswa memperhatikan informasi dari guru tentang model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Siswa menyampaikan materi yang masih diingat mengenai sifat-sifat (jajargenjang dan persegi panjang) 65β
ο·
Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep
ο·
Bersama guru menemukan konsep keliling dan luas L-4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Auditory
ο·
Auditory
ο·
ο· Repetition
Auditory
Auditory, Intellectualy, Repetition
ο·
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa keliling dan luas segiempat segiempat (jajargenjang (jajargenjang dan persegi dan persegi panjang) panjang) Guru memberikan contoh ο· Siswa mendengarkan serta soal menyimak contoh soal yang diberikan oleh guru Guru membagi siswa ο· Siswa menuju menjadi beberapa kelompok kelompoknya masingkecil masing yang telah dibentuk oleh guru Guru memberi beberapa ο· Siswa menerima soal-soal latihan soal mengenai latihan yang diberikan oleh keliling dan luas segiempat guru untuk dikerjakan (jajargenjang dan persegi secara berkelompok panjang) untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan ο· Siswa bertanya kepada kepada siswa untuk guru mengenai soal yang bertanya mengenai soal kurang dipahami yang kurang dipahami Guru membimbing kelompok belajar siswa untuk berdiskusi dengan rekan dalam satu kelompok sehingga dapat
ο·
Waktu
Siswa mengerjakan latihan soal secara berkelompok dengan mencermati contoh-contoh soal yang telah diberikan oleh guru L-5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Intellectually
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa menyelesaikan latihan soal yang diberikan Guru memberi kesempatan ο· Siswa mempersentasikan kepada beberapa kelompok hasil kerja kelompok untuk mempersentasikan mereka hasil kerjanya Guru memberikan ο· Siswa dari kelompok lain kesempatan kepada bertanya dan kelompok lain untuk mengungkapkan bertanya dan pendapatnya, sedangkan mengemukakan kelompok yang pendapatnya mempersentasikan menjawab dan mempertahankan hasil kerjanya.
Waktu
L-6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru dan siswa mengkritisi ο· Bersama guru mengkritisi hasil presentasi kelompok hasil presentasi kelompok
Auditory dan Intellectually
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama
ο·
Mengingat kembali materi yang dipelajari hari ini lalu menyimpulkan secara lisan materi yang dipelajari hari ini
Repetition
ο·
Guru memberikan pengulangan materi dengan memberikan tugas (soal tugas terlampir) kepada siswa mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang) Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi akan akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi)
ο·
Siswa mencatat soal tugas yang diberikan guru dan kemuadian di selesaikan di rumah dengan tujuan dapat mempertajam pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari
ο·
Siswa mendengar apa yang disampaikan guru
ο· Penutup
Waktu
15β
L-7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Memberi salam penutup ο·
Waktu
Membalas salam guru
2. Pertemuan Kedua Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ο·
ο· Pendahuluan ο·
Inti Auditory dan Intellectually
Kegiatan Guru Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mempresensi siswa Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu mengenai keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) Guru dan siswa membahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
ο·
ο·
ο·
Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam dari guru dan mengangkat tangan sambil mengatakan βhadirβ Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran hari ini
Waktu 10β
Beberapa siswa menyelesaikan tugas di papan tulis, sedangkan siswa yang lain mengkritisi hasil pekerjaan temannya 65β
ο·
Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas segiempat
ο·
Bersama guru menemukan konsep keliling dan luas segiempat (belah ketupat L-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Auditory
ο·
Auditory
ο·
ο· Repetition
Auditory
Auditory, Intellectuall, Repetition
ο·
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa (belah ketupat dan persegi) dan persegi) Guru memberikan contoh ο· Siswa mendengarkan serta soal menyimak contoh soal yang diberikan oleh guru Guru membagi siswa ο· Siswa menuju menjadi beberapa kelompok kelompoknya masingkecil masing yang telah dibentuk oleh guru Guru memberi beberapa ο· Siswa menerima soal-soal latihan soal mengenai latihan yang diberikan oleh keliling dan luas segiempat guru untuk dikerjakan (belah ketupat dan persegi) secara berkelompok untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan ο· Siswa bertanya kepada kepada siswa untuk guru mengenai soal yang bertanya mengenai soal kurang dipahami yang kurang dipahami Guru membimbing kelompok belajar siswa untuk berdiskusi dengan rekan dalam satu kelompok sehingga dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan
ο·
Waktu
Siswa mengerjakan latihan soal secara berkelompok dengan mencermati contoh-contoh soal yang telah diberikan oleh guru
L-9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru memberi kesempatan ο· Siswa mempersentasikan kepada beberapa kelompok hasil kerja kelompok untuk mempersentasikan mereka hasil kerjanya Guru memberikan ο· Siswa dari kelompok lain kesempatan kepada bertanya dan kelompok lain untuk mengungkapkan bertanya dan pendapatnya, sedangkan mengemukakan kelompok yang pendapatnya mempersentasikan menjawab dan mempertahankan hasil kerjanya.
Intellectually
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Guru dan siswa mengkritisi hasil presentasi kelompok
ο·
Bersama guru mengkritisi hasil presentasi kelompok
Auditory dan Intellectually
ο·
Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama
ο·
Siswa mengingat kembali materi yang dipelajari hari ini lalau menyimpulkan secara lisan materi yang dipelajari hari ini
Waktu
L-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Repetition
ο·
Penutup
ο·
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru memberikan ο· Siswa mengerjakan soal pengulangan materi berupa kuis yang diberikan guru kuis (soal kuis terlampir) dengan tujuan dapat kepada siswa mengenai mempertajam pemahaman keliling dan luas segiempat terhadap materi yang telah (belah ketupat dan persegi) dipelajari sesuai waktu yang ditentukan Guru menyampaikan ο· Siswa mendengar apa yang kepada siswa untuk disampaikan guru mempelajari materi akan akan dipelajari pada pertemauan berikutnya yakni keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang) Guru memberi salam ο· Membalas salam guru penutup
Waktu 15β
3. Pertemuan Ketiga Kegiatan ο· Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru membuka ο· Siswa menjawab salam pembelajaran dengan salam dari guru dan mengangkat dan mempresensi siswa tangan sambil mengatakan βhadirβ
Waktu 10β
L-11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan ο·
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru mengkomunikasikan ο· Siswa menyimak tujuan pembelajaran hari ini penjelasan guru mengenai yaitu mengenai keliling dan tujuan pembelajaran hari luas segiempat (trapesium ini dan layang-layang) Bersama siswa mereview ο· Siswa menyampaikan materi mengenai sifat-sifat materi yang masih diingat (trapesium dan layangmengenai sifat-sifat layang) (trapesium dan layanglayang)
Waktu
65β
Inti Auditory dan Intellectually
ο·
Auditory
ο·
Auditory
Repetition
Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas segiempat (trapesium dan layanglayang) Guru memberikan contoh soal
ο·
Bersama guru menemukan konsep keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang)
ο·
ο·
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil
ο·
ο·
Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas segiempat
ο·
Siswa mendengarkan serta menyimak contoh soal yang diberikan oleh guru Siswa menuju kelompoknya masingmasing yang telah dibentuk oleh guru Siswa menerima soal-soal latihan yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan L-12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
ο· Auditory
Auditory, Intellectually , Repetition
ο·
Intellectually
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa (trapesium dan layangsecara berkelompok layang) untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan ο· Siswa bertanya kepada kepada siswa untuk guru mengenai soal yang bertanya mengenai soal kurang dipahami yang kurang dipahami Guru membimbing ο· Siswa mengerjakan latihan kelompok belajar siswa soal secara berkelompok untuk berdiskusi dengan dengan mencermati rekan dalam satu kelompok contoh-contoh soal yang sehingga dapat telah diberikan oleh guru menyelesaikan latihan soal yang diberikan Guru memberi kesempatan ο· Siswa mempersentasikan kepada beberapa kelompok hasil kerja kelompok untuk mempersentasikan mereka hasil kerjanya Guru memberikan ο· Siswa dari kelompok lain kesempatan kepada bertanya dan kelompok lain untuk mengungkapkan bertanya dan pendapatnya, sedangkan mengemukakan kelompok yang pendapatnya mempersentasikan menjawab dan
Waktu
L-13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa mempertahankan hasil kerjanya.
Auditory dan Intellectually
ο·
Guru mengoreksi hasil presentasi kelompok
ο·
Auditory dan Intellectually
ο·
Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama
ο·
Repetition
ο·
Guru memberikan pengulangan materi berupa kuis (soal kuis terlampir) kepada siswa mengenai keliling dan luas segiempat (trapesium dan layanglayang)
ο·
Siswa mengerjakan soal kuis yang diberikan guru dengan tujuan dapat mempertajam pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari sesuai waktu yang ditentukan
Penutup
ο·
Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari semua materi
ο·
Siswa mendengar apa yang disampaikan guru
Waktu
Siswa menyimak koreksian yang diberikan guru dari hasil presentasi kelompok Siswa mengingat kembali materi yang dipelajari hari ini lalu menyimpulkan secara lisan materi yang dipelajari hari ini
15β
L-14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
ο·
Deskripsi Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa tentang luas dan keliling segiempat yang telah dipelajari karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan post-test Guru memberi salam ο· Membalas salam guru penutup
Waktu
4. Pertemuan Keempat Pada pertemuan keempat akan diadakan post-test mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi, trapesium, layang-layang). Soal post-test (terlampir). Sumber Belajar Adinawan, Cholik., Sugijono. 2002. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Erlangga Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas VII. Jakarta Timur : Yudistira Sukino, Wilson Simangunsong. 2006. Matematika untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga
L-15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-16
Penilaian Teknik
: Tes
Bentuk Instrumen
: Uraian
Soal Pre-test (lampiran B.7) dan Post-test (Lampiran B.8) Lampiran Materi Ajar Segiempat adalah suatu bidang datar yang dibentuk/dibatasi oleh empat garis lurus sebagai sisinya. Keliling bidang datar merupakan jumlah panjang semua sisi yang membatasi bidang datar tersebut, sedangkan luas bidang datar merupakan besar ukuran daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Jenis-jenis segiempat antara lain jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat , persegi, trapesium dan layang-layang. a. Jajargenjang Jajargenjang merupakan bangun segiempat dengan kekhususan yaitu sisi yang berhadapan sejajar. Sifat-sifat jajargenjang : ο·
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
ο·
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
ο·
Mempunyai dua buah diagonal yang saling berpotongan ditengah.
ο·
Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak memiliki simetri lipat
1. Keliling jajargenjang Perhatikan gambar 2.a berikut ! m
>>
n^
n ^n
m
>>
Gambar 2.a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-17
Menentukan keliling jajargenjang dapat dilakukan dengan caraa menjumlahkan semua panjang sisinya. Sisi-sisi pada jajargenjang yang sejajar adalah sama panjang. Apabila panjang dua sisi yang tidak sejajar adalah m dan n, maka keliling jajargenjang dapat ditentukan oleh : K = m + n + m + n = 2(m + n)
2. Luas jajargenjang t
t
a Gambar 2.b.i
Gambar 2.b.ii
t a Gambar 2.b.iii
Gambar 2.b Gambar 2.b.i merupakan jajargenjang dengan alas a dan t, kemudian dipotong seperti gambar 2.b.ii dan selanjutnya dirangkai seperti gambar 2.b.iii. luas bangun 2.b.i sama dengan luas bangun 2.b.iii, sehingga luas jajargenjang 2.b.i = a . t Rumus luas setiap jajargenjang dengan alas a, tinggi t, dan luas L, maka berlaku : L = a . t b. Persegi panjang Persegi panjang adalah jajargenjang dengan sebuah sudut sikusiku. Sifat-sifat persegi panjang : ο·
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
ο·
Setiap sudutnya siku-siku
ο·
Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan di titik pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama panjang
ο·
Mempunyai dua sumbu simetri yaitu sumbu vertikal dan horizontal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-18
1. Keliling persegi panjang Keliling persegi panjang merupakan jumlah seluruh panjang sisinya. Perhatikan gambar 2.c ! D
p
C l
l
A
p Gambar 2.c
B
Keliling persegi panjang ABCD = AB + BC + CD + DA Karena AB = CD dan BC = AD, maka : Keliling persegi panjang ABCD = 2. AB + 2. BC Jika AB disebut panjang (p satuan panjang), BC disebut lebar (l satuan panjang), dan keliling persegi panjang ABCD (K satuan panjang), maka : Rumus keliling persegi panjang adalah : K = 2p + 2l atau K = 2(p + l)
2. Luas persegi panjang Luas persegi panjang merupakan hasil kali panjang dan lebarnya. Berdasarkan gambar 2.a, maka luas ABCD = panjang Γ lebar dan dapat ditulis sebagai : L=pΓl c. Belah ketupat Belah ketupat adalah sebuah jajargenjang dengan dua sisi berdekatan yang sama panjang. Sifat-sifat belah ketupat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-19
ο·
Semua sisinya sama panjang
ο·
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
ο·
Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus
ο·
Kedua diagonal ketupat merupakan sumbu simetri
1. Keliling belah ketupat Perhatikan gambar belah ketupat ABCD berikut ! A s
s O
B
D s
s C Gambar 2.d
Dengan panjang sisi sama dengan s dan titik potong antar diagonalnya di O maka keliling ABCD = AB + BC + CD + DA = s + s + s + s = 4s , sehingga Rumus keliling setiap belah ketupat = 4 Γ s
2. Luas belah ketupat Luas belah ketupat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus jajargenjang yaitu alas Γ tinggi, karena belah ketupat merupakan bentuk khusus dari jajargenjang. Rumus belah ketupat dapat ditunjukkan sebagai berikut :1 a a 2
a
R b
P
Q
Q
R
S
S
P
Q
b Gambar 2.e.iii P
Gambar 2.e.i
R
S
Gambar 2.e.ii Gambar 2.e
1 2
b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-20
Bila a dan b adalah panjang diagonal-diagonal sebuah belah ketupat maka belah ketupat (gambar 2.e.i) dapat diubah menjadi persegi 1
panjang (gambar 2.e.ii) dengan panjang sisi 2a dan b atau persegi panjang 1
dengan sisi a dan 2b. π
Luas belah ketupat = π (a Γ b) atau Luas belah ketupat =
πππππ ππππ πππππππ π
πππππππ π
d. Persegi Persegi merupakan sebuah persegi panjang dengan dua sisi yang berdekatan sama panjang. Sifat-sifat persegi : ο·
Semua sisinya sama panjang dan sisi-sisi yang berhadapan sejajar
ο·
Setiap sudutnya siku-siku
ο·
Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan di tengah, dan membentuk sudut siku-siku
ο·
Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
ο·
Memiliki empat sumbu simetri
1. Keliling persegi Keliling persegi merupakan panjang seluruh sisi-sisinya. Perhatikan gambar 2.f ! D
s
s
s
A
s B Gambar 2.f
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA Karena AB = BC = CD = DA, maka :
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-21
Keliling persegi ABCD = 4. AB Jika AB = s satuan panjang dan keliling persegi ABCD = K satuan panjang, maka : Rumus keliling setiap persegi adalah : K = 4s
2. Luas persegi Pada gambar 2.f, daerah yang diarsir menunjukkan luas persegi ABCD yang memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama dan disebut sisi. Oleh karena itu luas persegi ABCD = sisi . sisi atau dapat ditulis : Rumus luas setiap persegi adalah : L = s . s atau s2 e. Trapesium Trapesium merupakan sebuah segiempat yang memiliki tepat dua sisi yang saling sejajar. Sifat-sifat trapesium : ο·
Mempunyai sepasang sisi berhadapan yang sejajar
ο·
Terdapat dua pasang sudut berdekatan yang jumlahnya 1800
ο·
Pada trapesium sama kaki sepasang-sepasang sudutnya sama besar
ο·
Pada trapesium sama kaki jumlah sudut-sudut yang berhadapan 180Β°
ο·
Pada trapesium sama kaki diagonal-diagonalnya sama panjang
1. Keliling trapesium Perhatikan gambar berikut ! r C D s
A
t
t
p Gambar 2.g
q
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-22
Keliling trapesium ABCD di tentukan oleh rumus berikut : Keliling = alas + atap + kaki + kaki atau Keliling = p + q + r + s
2. Luas trapesium
Gambar 2.h a
a 1 π‘ 2
t 1 π‘ 2
b Gambar 2.h.ii
b Gambar 2.h.i
1 π‘ 2
a Gambar 2.h.iii
b
Bila a dan b merupakan sisi-sis sejajar dan t merupakan tingi trapesium 2.h.i, maka dapat dipotong menjadi dua seperti 2.h.ii, kemudian dibuat sebuah jajargenjang 2.h.iii, maka : π
Luas trapesium = π π + π . π f. Layang-layang Layang-layang merupakan segiempat yang dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpit. Sifat-sifat layang-layang : ο·
Terdapat dua pasang sisi yang sama panjang
ο·
Terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama besar
ο·
Terdapat satu sumbu simetri yang merupakan diagonal terpanjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-23
ο·
Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak lurus
1. Keliling layang-layang D y
y O
A
C
x
x
B Gambar 2.i Perhatihan gambar ABCD di atas. Jika laying-layang ABCD mempunyai panjang sis yang terpanjang = x dan panjang sisi yang terpendek = y maka : Keliling layang-layang = 2 (x + y)
2. Luas layang-layang Perhatikan gambar 2.i ! diagonal AC dan BD berpotongan tegak lurus, sehingga : Luas layang-layang ABCD = luas ABC + luas 1
ACD
1
= 2 π΄πΆ. ππ΅ + 2 π΄πΆ. ππ· 1
= 2 π΄πΆ. (ππ΅ + ππ·) 1
= 2 π΄πΆ. π΅π· Karena AC dan BD merupakan diagonal, maka: π
Luas layang-layang = π π
πππππππ. π
πππππππ (πππππππ)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-24
Lampiran B.2 Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Petunjuk pengisian kuesioner : 1. Tulislah nama dan nomor absenmu pada tempat yang tersedia 2. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan yang tersedia 3. Beri tanda check list (β) pada jawaban yang dianggap sesuai 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan pendapatmu tanpa pengaruh orang lain 5. Periksa kembali jawabanmu sebelum kuesioner ini dikumpulkan 6. Jawaban
kuesioner
matematikamu
ini
tidak
akan
mempengaruhi
nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-25
SS = sangat sesuai S = sesuai TS = tidak sesuai STS = sangat tidak sesuai Nama : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ No
1
No. Absen : β¦.. Jawaban
Pernyataan Saya
senang
SS
mengerjakan
soal-soal
matematika 2
Saya selalu mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
3
Saya
bersemangat
dalam
mengikuti
pelajaran matematika 4
Saya memanfaatkan waktu senggang di luar jam pelajaran untuk belajar
5
Jika guru mengajar topik matematika yang tidak
saya
sukai,
maka
saya
tidak
memperhatikan dengan sungguh-sungguh 6
Saya takut jika disuruh oleh guru untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis
7
Saya
berusaha
mengerjakan
tugas/PR
matematika yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya 8
Saya merasa bosan diberi tugas oleh guru matematika
9
Saya tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan sampai tuntas
10
Jika soal matematika yang diberikan guru sulit, maka saya malas mengerjakannya
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-26
No
11
Jawaban
Pernyataan Saya
mempelajari
SS
topik
matematika
sebelum mengikuti pelajaran 12
Saya
berani
jawaban
mempertanggungjawabkan
soal
matematika
yang
saya
kerjakan 13
Saya
merasa
malu
saat
diminta
menyampaikan pendapat 14
Saya mencatat apa yang disampaikan guru
15
Saya
tidak
mempunyai
target
dalam
mencapai hasil belajar 16
Saya merasa tertantang untuk mengerjakan tugas matematika yang sulit
17
Jika guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk
bertanya,
saya
malas
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya 18
Saya informasi
mencari dari
tahu/mengumpulkan berbagai
sumber
jika
mengalami kesulitan belajar matematika 19
Saya merasa putus asa ketika menghadapi soal matematika yang sulit
20
Jika nilai hasil ulangan saya rendah, saya tidak berkeinginan untuk mencapai nilai yang tinggi pada ulangan berikutnya
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-27
Lampiran B.3 Penilaian Pengamatan Motivasi oleh Observer Aspek Penilaian Pengamatan Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Aspek Penilaian Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika Siswa mencatat apa yang disampaikan guru Siswa senang mengerjakan soal matematika yang diberikan Siswa berani mengungkapkan ide yang dimiliki Siswa berani mempertanggungjawabkan jawaban soal matematika yang dikerjakan Siswa bertanya kepada teman maupun guru ketika mengalami kesulitan Siswa aktif dalam diskusi kelompok Siswa berani menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa mendengarkan penjelasan guru maupun siswa lain dengan saksama
0
1
Kriteria 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.4 Indikator Pengamatan Motivasi oleh Observer Indikator Pengamatan Motivasi oleh Observer Aspek
1
2
3
Siswa selalu mengantuk dan tampak malasmalasan saat mengikuti pelajaran
Indikator Setiap Kriteria 2 3 Siswa tampak Siswa sering Siswa cukup terpaksa mengantuk dan tenang selama mengikuti proses menunjukkan proses pembelajaran sikap malas selama pembelajaran proses pembelajaran
Siswa tidak mencatat sama sekali apa yang disampaikan guru
Siswa mencatat Siswa mencatat point penting sebagian point ketika disuruh penting yang guru disampaikan guru
Siswa mencatat point-point penting yang disampaikan guru
Siswa malasmalasan mengerjakan latihan soal
Wajah siswa terlihat malas tetapi mengerjakan sedikit latihan soal yang diberikan
Siswa terlihat senang mengerjakan latihan soal, tetapi tidak semua latihan soal dikerjakan
0
1
Siswa mengerjakan sebagian latihan soal
4 Siswa tampak santai dalam mengikuti pelajaran, dan berani mengkritisi persoalan yang sedang dibahas Siswa selalu mencatat pointpoint penting yang disampaikan guru Siswa terlihat senang mengerjakan latihan soal
L-28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek
4
5
6
7
Indikator Setiap Kriteria 2 3 4 Siswa tidak Siswa jarang Siwa cukup aktif Siswa aktif Siswa selalu pernah menyampaikan menyampikan ide menyampaikan aktif mengeluarkan ide yang dimiliki yang dimiliki ide yang dimiliki menyampaikan pendapat ide yang dimiliki Siswa tidak Siswa ragu-ragu Siswa cukup Siswa berani Siswa sangat berani dalam berani mempertanggun berani mempertanggungj mempertanggun mempertanggungja gjawabkan mempertanggun awabkan gjawabkan wabkan jawabannya, gjawabkan jawabannya, jawabannya jawabannya, setelah dikritisi jawabannya, sekalipun itu setelah dikritisi oleh guru setelah dikritisi benar oleh guru maupun maupun teman oleh guru teman maupun teman Siswa tidak Siswa jarang Siswa cukup Siswa sering Siswa selalu pernah bertanya bertanya saat mempunyai bertanya saat bertanya kepada meskipun mengalami inisiatif untuk mengalami teman atau guru mengalami kesulitan bertanya saat kesulitan ketika kesulitan mengalami mengalami kesulitan kesulitan Siswa terlihat Siswa jarang Siswa cukup Siswa sering Siswa selalu pasif dalam berkomunikasi berpartisipasi menyampaiakn menyampaikan kelompok diskusi dalam diskusi dalam diskusi ide yang dimiliki ide yang kelompok kelompok selama diskusi dimiliki dan kelompok membantu teman yang mengalami 0
1
L-29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek
8
9
Indikator Setiap Kriteria 2
0
1
Siswa tidak pernah menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa selalu melakukan hal lain (membaca buku lain, ribut, bermain hp, dll) ketikan ada penjelasan dari guru maupun teman
Terkadang siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru Sesekali siswa memperhatikan penjelasan guru maupun teman lain
Siswa cukup aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa cukup serius memperhatikan penjelasan guru
3
Siswa sering menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru maupun teman lain
4 kesulitan Siswa selalu menjawab pertanyaan yang diberikan guru Siswa serius memperhatikan penjelasan guru maupun teman lain
L-30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-31
Lampiran B.5 Lembar Pengamatan Motivasi oleh Observer LEMBAR PENGAMATAN Motivasi Belajar Siswa Sekolah/Kelas
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Observer I
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk : Beri skor yang tepat berdasarkan pengamatan terhadap motivasi siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan indikator setiap kriteria : Siswa
1
2
3
4
Aspek 5
6
7
8
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
LEMBAR PENGAMATAN Motivasi Belajar Siswa Sekolah/Kelas
: .β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-32
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Observer II
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk : Beri skor yang tepat berdasarkan pengamatan terhadap motivasi siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan indikator setiap kriteria :
Siswa
1
2
3
4
Aspek 5
6
7
8
9
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
LEMBAR PENGAMATAN Motivasi Belajar Siswa Sekolah/Kelas
: .β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦...β¦β¦.
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Observer III
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-33
Beri skor yang tepat berdasarkan pengamatan terhadap motivasi siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan indikator setiap kriteria : Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
1
2
3
4
Aspek 5
6
7
8
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-34
Lampiran B.6 Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR LEMBAR PENGAMATAN Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition)
Sekolah/Kelas
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Observer
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Pertemuan
:I
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk : Beri tanda check list (β) yang tepat pada kolom keterlaksanaan untuk menunjukkan keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dalam proses pembelajaran matematika.
Aspek Keterlaksanaan
Pendahuluan
Auditory dan Intellectually
Aspek Kegiatan Guru Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mempresensi siswa Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang) Guru dan siswa bersama-sama mereview materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang)
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-35
Aspek Keterlaksanaan Auditory Auditory Repetition
Auditory Auditory, Intellectualy, Repetition Auditory Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition
Penutup
Aspek Kegiatan Guru Guru memberikan contoh soal menganai luas dan keliling segiempat yang dipelajari Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang) untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai soal yang kurang dipahami Guru membimbing kelompok belajar siswa untuk berdiskusi dengan rekan dalam satu kelompok sehingga dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan Guru memberi kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya Guru dan siswa mengkritisi hasil presentasi kelompok Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama Guru memberikan pengulangan materi dengan memberikan tugas kepada siswa mengenai keliling dan luas segiempat (jajargenjang dan persegi panjang) Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi akan akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) Memberi salam penutup
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-36
LEMBAR PENGAMATAN Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Sekolah/Kelas
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Observer
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Pertemuan
: II
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk : Beri tanda check list (β) yang tepat pada kolom keterlaksanaan untuk menunjukkan keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dalam proses pembelajaran matematika. Aspek Keterlaksanaan
Pendahuluan
Auditory dan Intellectually Auditory Auditory Repetition Auditory
Aspek Kegiatan Guru Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mempresensi siswa Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu mengenai keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) Guru dan siswa bersama-sama membahas tugas yang dberikan pada pertemuan sebelumnya Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) Guru memberikan contoh soal mengenai luas dan keliling segiempat yang dipelajari Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-37
Aspek Keterlaksanaan Auditory, Intellectualy, Repetition Auditory Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition
Penutup
Aspek Kegiatan Guru bertanya mengenai soal yang kurang dipahami Guru membimbing kelompok belajar siswa untuk berdiskusi dengan rekan dalam satu kelompok sehingga dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan Guru memberi kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya Guru dan siswa mengkritisi hasil presentasi kelompok Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama Guru memberikan pengulangan materi berupa kuis kepada siswa mengenai keliling dan luas segiempat (belah ketupat dan persegi) Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi akan akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yakni keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang) Memberi salam penutup
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-38
LEMBAR PENGAMATAN Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) Sekolah/Kelas
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Hari/Tanggal
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Guru
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Nama Observer
: β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Pertemuan
: III
Waktu
: 2 Γ 45 menit
Petunjuk : Beri tanda check list (β) yang tepat pada kolom keterlaksanaan untuk menunjukkan keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dalam proses pembelajaran matematika. Aspek Keterlaksanaan
Aspek Kegiatan Guru Guru membuka pembelajaran dengan salam dan mempresensi siswa
Pendahuluan
Auditory dan Intellectually Auditory Auditory Repetition
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu mengenai keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang) Guru dan siwa bersama-sama mereview materi yang telah dipelajari pada pertemauan sebelumnya Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan konsep keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang) Guru memberikan contoh soal menganai luas dan keliling segiempat yang dipelajari Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil Guru memberi beberapa latihan soal mengenai keliling dan luas segiempat (trapesium dan
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-39
Aspek Keterlaksanaan
Auditory Auditory, Intellectualy, Repetition Auditory Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Auditory dan Intellectually Repetition
Penutup
Aspek Kegiatan Guru layang-layang) untuk dikerjakan secara berkelompok Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai soal yang kurang dipahami Guru membimbing kelompok belajar siswa untuk berdiskusi dengan rekan dalam satu kelompok sehingga dapat menyelesaikan latihan soal yang diberikan Guru memberi kesempatan kepada beberapa kelompok untuk mempersentasikan hasil kerjanya Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya Guru dan siswa mengoreksi hasil presentasi kelompok Bersama dengan siwa merivew kembali materi yang telah dipelajari hari ini, kemudian disimpulkan bersama Guru memberikan pengulangan materi berupa kuis kepada siswa mengenai keliling dan luas segiempat (trapesium dan layang-layang) Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari semua materi tentang luas dan keliling segiempat yang telah dipelajari karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan posttest Memberi salam penutup
Keterlaksanaan Iya Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-40
Lampiran B.7 Soal Pre-test SOAL PRE-TEST KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN Petunjuk penyelesaian soal pre-test : a. Tulislah nama dan nomor absen pada pojok kanan lembar jawaban anda b. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap soal yang berikan c. Kerjakan semua soal dengan tepat tanpa berdiskusi dengan teman anda Soal : 1. Suatu persegi panjang mempunyai panjang 8 cm dan luas 40 cm2. Tentukan lebar dan keliling persegi panjang tersebut ! 2. Luas persegi ABCD adalah 81 m2. Tentukan : a. Keliling persegi ABCD tersebut ! b. Tentukan panjang diagonal BD (dalam bentuk akar) ! 3. Bila sebuah trapesium mempunyai luas 57 cm2 dan panjang sisi-sisi yang sejajar 9 cm dan 10 cm, maka tentukan tinggi trapesium tersebut! 4. Hitunglah keliling dan luas jajargenjang berikut ! N
M 10 cm 12 cm
K
L 6 cm O
5. Perhatikan gambar berikut ! Tentukan keliling dan luas layang-layang PQRS tersebut !
S
20 cm 12 cm R
16 cm O
Q
13 cm 5 cm P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-41
6. Hitunglah luas layang-layang jika diketahui diagonal-diagonalnya secara berturut-turut 18 cm dan 15 cm ! 7. Jika keliling sebuah persegi panjang 90 cm dan panjangnya 30 cm, maka tentukan lebar persegi panjang tersebut ! 8. Tentukan keliling belah ketupat jika diketahui panjang sisinya 12 cm ! 9. Hitunglah tinggi jajargenjang jika diketahui luasnya 48 cm2 dan alasnya 8 cm ! 10. Hitunglah luas dan keliling trapesium ABCD tersebut ! D
8 cm
C
5 cm A
7 cm 12 cm
B
ο Selamat Bekerja ο
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-42
Lampiran B.8 Soal Post-test SOAL POST-TEST KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMAN Petunjuk penyelesaian soal post-test : a. Tulislah nama dan nomor absen pada pojok kanan lembar jawaban anda b. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap soal yang berikan c. Kerjakan semua soal dengan tepat tanpa berdiskusi dengan teman anda Soal : 1. Jika keliling sebuah persegi panjang 82 cm dan panjangnya 25 cm, maka tentukan lebar persegi panjang tersebut ! 2. Suatu persegi panjang mempunyai panjang 15 cm dan luas 150 cm2 . tentukan lebar dan keliling persegi panjang terebut ! 3. Luas persegi ABCD adalah 225 m2 . tentukan : a. Keliling persegi ABCD tersebut ! b. Tentukan panjang diagonal BD (dalam bentuk akar) ! 4. Tentukan keliling belah ketupat jika diketahui panjang sisinya 16 cm ! 5. Hitunglah luas dan keliling trapesium siku-siku ABCD berikut ! 10 cm
D
C
5 cm
11 cm
A
B
12 cm
6. Bila sebuah trapesium mempunyai luas 96 cm2 dan panjang sisi-sisi yang sejajar 10 cm dan 14 cm, maka tentukan tinggi trapesium tersebut ! 7. Hitunglah keliling dan luas jajargenjang berikut ! N
M 13 cm 14 cm
K
L 5cm O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-43
8. Hitunglah tinggi jajargenjang jika diketahui luasnya 72 cm2 dan alasnya 9 cm ! 9. Perhatikan gambar berikut ! Tentukan keliling dan luas layang-layang PQRS tersebut!
S 20 cm 15 cm
12 cm R
16 cm O
9 cm
P
Q
10. Hitunglah luas layang-layang jika diketahui diagonal-diagonalnya secara berturut-turut 8 cm dan 12 cm !
ο Selamat Bekerja ο
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-44
Lampiran B.9 Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Pre-test Jawaban Soal Pre-Test dan Rubrik Penilaian No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian Diketahui : sebuah persegi panjang dengan Panjang (p) = 8 cm Luas (L) = 40 cm2
1
Rubrik Penilaian 1
Ditanya : berapa lebar (l) dan keliling (K) persegi panjang tersebut ?
2
Penyelesaian : L=pΓl 40 = 8 Γ l 40 l= =5
3 4 5
8
K = 2 (p + l) = 2 (8 + 5) = 2 (13) = 26 Jadi lebar persegi panjang tersebut 5 cm, dan kelilingnya 26 cm Diketahui : luas persegi ABCD 81 cm2 Ditanya : berapa keliling dan panjang diagonal BD persegi ABCD ? D C
2
Penyelesaian : L=sΓs L = s2 81 = s2 s = 81 A B s = Β± 9 ; karena yang ditanyakan adalah sisi persegi dan sisi persegi selalu positif maka sisi (AB = BC = CD = DA) dari persegi ABCD tersebut adalah 9 cm K=4Γs K=4Γ9
6 7 8 9
10 1
2
3
4
5 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-45
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian
Rubrik Penilaian
K = 36 Jadi keliling persegi ABCD adalah 36 cm Panjang diagonal BD : Untuk mencari panjang diagonal BD menggunakan rumus Phytagoras : BD2 = AB2 + AD2 BD2 = 92 + 92 BD2 = 81 + 81 BD2 = 162 BD = 162
7
8
9 10
Jadi panjang diagonal BC adalah πππ cm Diketahui : sebuah trapesium dengan Luasnya : 57 cm2 Panjang sisi-sisi yang sejajar 9 cm dan 10 cm
1
2 Ditanya : berapa tinggi trapesium tersebut ? 3
Penyelesaian : 1 L = 2 ππ’πππβ π ππ π π ππππππ . π‘πππππ 1
57 = 2 9 + 10 . π‘ 114 = 19.t 114
t= 19 t=6
4
4 6 7 8 9
Jadi tinggi trapesium tersebut adalah 6 cm Diketahui : jajargenjang KLMN N M KL = 12 cm LM = 10 cm 10 cm LO = 6 cm
10 1
12 cm K
L 6 cm O
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-46
No. Soal
Rubrik Penilaian
Langkah-Langkah Penyelesaian Ditanya : berapa luas dan keliling jajargenjang KLMN ? Penyelesaian MO (tinggi) = πΏπ2 β πΏπ2 MO = 102 β 62 MO = 100 β 36 MO = 84 = 8 ; maka tinggi jajargenjang KLMN adalah 8 cm Luas jajargenjang KLMN = a Γ t = 12 Γ 8 = 96 Keliling jajargenjang KLMN = 2 (KL + LM) = 2 ( 12 + 10) = 2 (22) = 44 Jadi luas jajargenjang KLMN adalah 96 cm2 dan kelilingnya 44 cm Diketahui : layang-layang PQRS dengan RO = 16 cm OP = 5 cm S SO = 12 cm SP = 13 cm 20 cm 13 cm RS = 20 cm 12 cm R
16 cm
O
3 4
5 6 7 8 9
10
1
5 cm P
2 5 Ditanya : Q berapa keliling dan luas layang-layang PQRS ? Penyelesaian : Luas layang-layang PQRS 1 (ππππππππ. ππππππππ ππππππ¦π) 2 1
= 2 (21 Γ 24)
3
4 5 = 6 7 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-47
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian = 21 Γ 12 = 252 Keliling layang-layang PQRS = 2 ( RS + SP) = 2 (20 + 13) = 2 (33) = 66 Jadi luas layang-layang PQRS adalah 252 cm2 dan kelilingnya 66 cm Diketahui : sebuah layang-layang dengan diagonaldiagonal secara berturut-turut 18 cm dan 15 cm
6
Rubrik Penilaian 9 10
1
Ditanya : berapa luas layang-layang tersebut ?
2
Penyelesaian : 1 L = 2 (ππππππππ. ππππππππ ππππππ¦π)
4
1
L = 2 (18 Γ 15) L = 9 Γ 15 L = 135
6 8 10
Jadi luas layang-layang tersebut 135 cm2 Diketahui : K persegi panjang = 90 cm p persegi panjang = 30 cm
7
8
1
Ditanya : berapa lebar persegi panjang tersebut ?
2
Penyelesaian : K = 2 (p + l) 90 = 2 (30 + l) 45 = 30 + l l = 45 β 30 l = 15
4 6 7 8 9
Jadi lebar persegi panjang tersebut adalah 15 cm Diketahui :
10 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-48
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian
Rubrik Penilaian
panjang sisi belah ketupat 12 cm Ditanya : berapa keliling belah ketupat tersebut ?
2
Penyelesaian : K=4Γs K = 4 Γ 12 K = 48
4 6 8 10
Jadi keliling belah ketupat tersebut adalah 48 cm Diketahui : luas jajargenjang = 48 cm2 Alas jajargenjang = 8 cm Ditanya : berapa tinggi jajargenjang ? 9
Penyelesaian : L=aΓt 48 = 8 Γ t 48 t= 8 t=6 Jadi tinggi jajargenjang tersebut adalah 6 cm Diketahui : sebuah trapesium siku-siku denganpanjang sisi-sisi sejajar trapesium 12 cm dan 8 cm tingginya 5 cm, dan panjang salah satu sisinya 7 cm Ditanya : berapa luas dan keliling trapesium sikusiku tersebut ?
1
2
4 6 8 10 1
2
10 Penyelesaian : Luas trapesium (L) 1 L = 2 ππ’πππβ π ππ π β π ππ π π ππππππ . π‘ 1
L = 2 12 + 8 . 5 L = 10 . 5 L = 50 Keliling trapesium (K) = jumlah semua sisi-sisi trapesium
4 6 7 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-49
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian K = 5 + 12 + 8 + 7 = 32 Jadi luas trapesium tersebut adalah 50 cm2 dan kelilingnya 32 cm
Rubrik Penilaian 9 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-50 Lampiran B.10 Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Post-test Jawaban Soal Post-Test dan Rubrik Penilaian No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian Diketahui : K persegi panjang = 82 cm Persegi panjang = 25 cm Ditanya : Berapa lebar persegi panjang tersebut ?
1
2
3
Rubrik Penilaian 1
2
Penyelesaian : K = 2 (p + l) 82 = 2 (25 + l) 41 = 25 + l l = 41 β 25 l = 16
4 6
Jadi lebar persegi panjang tersebut adalah 16 cm Diketahui : Sebuah persegi panjangdengan Panjang (p) = 15 cm Luas (L) = 150 cm2
10
8
1
Ditanya : Berapa lebar (l) dan keliling (K) persegi panjang tersebut ?
2
Penyelesaian : L=pΓl 150 = 15 Γ l 150 l = 15 = 10 K = 2 (p + l) = 2 (15 + 10) = 2 (25) = 50
3 4 5 6 7 8 9
Jadi lebar persegi panjang tersebut 10 cm, dan kelilingnya 50 cm Diketahui : Luas persegi ABCD 225 cm2
10 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-51
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian
Rubrik Penilaian
Ditanya : Berapa keliling dan panjang diagonal BD persegiABCD ?
2
D
C
Penyelesaian : L=sΓs L = s2 225 = s2 s = 225 A B s=Β±15; karena yang ditanyakan adalah sisi persegi dan sisi persegi selalu positif maka sisi (AB = BC = CD = DA) dari persegi ABCD tersebut adalah 15 cm
3
4
5 K=4Γs K = 4 Γ 15 K = 60
6 7
Jadi keliling persegi ABCD adalah 60 cm Panjang diagonal BD : Untuk mencari panjang diagonal menggunakan rumus Phytagoras : BD2 = AB2 + AD2 BD2 = 152 + 152 BD2 = 225 + 225 BD2 = 450 BD = 450
BD
Jadi panjang diagonal BC adalah πππ cm
4
8
9
10
Diketahui : Panjang sisi belah ketupat 16 cm
1
Ditanya : Berapa keliling belah ketupat tersebut ?
2
Penyelesaian : K=4Γs K = 4 Γ 16 K = 64
4 6 8
Jadi keliling belah ketupat tersebut adalah
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-52
No. Soal
Rubrik Penilaian
Langkah-Langkah Penyelesaian 64 cm Diketahui : Trapesium siku-siku ABCD dengan AB = 12 cm dan DC = 8 cm AD = 5 cm, dan BC = 7 cm
D
10 cm
C
5 cm A
5
1
11 cm 12 cm
B
Ditanya : Berapa luas dan keliling trapesium siku-siku ABCD ? Penyelesaian : Luas trapesium (L) 1 L = 2 π΄π΅ + π·πΆ . π΄π·
2
4
1
L = 2 12 + 10 . 5 L = 11 . 5 L = 55 Keliling trapesium (K) = AB + BC + CD + DA K = 5 + 12 + 10 + 11 = 38
6
Jadi luas trapezium tersebut adalah 55 cm2 dan kelilingnya 38 cm Diketahui : Sebuah trapesium dengan Luasnya : 96 cm2 Panjang sisi-sisi yang sejajar 10 cm dan 14 cm
10
Ditanya : Berapa tinggi trapesium tersebut ?
7 8 9
1
2
6 Penyelesaian : 1 L = 2 ππ’πππβ π ππ π π ππππππ . π‘πππππ
4
96 = 2 10 + 14 . π‘ 96 = 12.t
6
1
t=
96 12
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-53
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian
Rubrik Penilaian
t=8 Jadi tinggi trapezium tersebut adalah 8 cm Diketahui : jajargenjang KLMN KL = 14 cm LM = 13 cm N M LO = 5 cm
10 1
13 cm 14 cm K
L 5 cm O
Ditanya : Berapa luas dan keliling jajargenjang KLMN ?
7
Penyelesaian MO (tinggi) = πΏπ2 β πΏπ2 MO = 132 β 52 MO = 169 β 25 MO = 144 = 12 ; maka tinggi jajargenjang KLMN adalah 12 cm Luas jajargenjang KLMN = a Γ t = 14 Γ 12 = 168 Keliling jajargenjang KLMN = 2 (KL + LM) = 2 ( 14 + 13) = 2 (27) = 54 Jadi luas jajargenjang KLMN adalah 168 cm2 dan kelilingnya 54 cm Diketahui : Luas jajargenjang = 72 cm2 Alas jajargenjang = 9 cm
8
Ditanya : Berapa tinggi jajargenjang ? Penyelesaian : L=aΓt 72 = 9 Γ t 72 t= 9
2
3 4
5 6 7 8 9 10
1
2
4 6 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-54
No. Soal
Rubrik Penilaian
Langkah-Langkah Penyelesaian t=8
10 Jadi tinggi jajargenjang tersebut adalah 8 cm Diketahui : layang-layang PQRS dengan RO = 16 cm OP = 9 cm SO = 12 cm SP = 15 cm RS = 20 cm S
1
20 cm 12 cm R
16 cm O
15 cm 9 cm
P
Q
9 Ditanya : Berapa keliling dan luas layang-layang PQRS ?
2
Penyelesaian : Luas layang-layang PQRS 1 (ππππππππ. ππππππππ ππππππ¦π) 2
3 =
1
= (25 Γ 24) 2 = 25 Γ 12 = 300 Keliling layang-layang PQRS = 2 ( RS + SP) = 2 (20 + 15) = 2 (35) = 70
4 5 6 7 8 9
10
10
Jadi luas layang-layang PQRS adalah 300 cm2 dan kelilingnya 70 cm Diketahui : Sebuah layang-layang dengan diagonal-diagonal secara berturut-turut 8 cm dan 12 cm Ditanya : Berapa luas layang-layang tersebut ?
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-55
No. Soal
Langkah-Langkah Penyelesaian Penyelesaian : 1 L = 2 (ππππππππ. ππππππππ ππππππ¦π) 1
L = 2 (8 Γ 12) L = 4 Γ 12 L = 48 Jadi luas layang-layang tersebut 48 cm2
Rubrik Penilaian
4 6 8
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-56
Lampiran C.1 Keterlaksanaan Model Pembelajaran AIR Lampiran C.1.a Pertemuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-62 Lampiran C.1.b Pertemuan Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-69
Lampiran C.1.c Pertemuan Keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-75
Lampiran C.2 Hasil Belajar Lampiran C.2.a Pre-test Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-78
Lampiran C.2.b Pre-test Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-82
Lampiran C.2.c Post-test Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-86
Lampiran C.2.d Post-test Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L-90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-91
Lampiran C.3 Kuesioner Motivasi Siswa Lampiran C.3.a Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-95
Lampiran C.3.b Kuesioner Sebelum Pembelajaran Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-99
Lampiran C.3.c Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-103
Lampiran C.3.d Kuesioner Setelah Pembelajaran Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-107
Lampiran C.4 Pengamatan Motivasi oleh Observer Lampiran C.4.a Pertemuan Kedua Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-110
Lampiran C.4.b Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-113
Lampiran C.4.c Pertemuan Ketiga Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-116
Lampiran C.4.d Pertemuan Ketiga Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-119
Lampiran C.4.e Pertemuan Keempat Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-122
Lampiran C.4.f Pertemuan Keempat Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-125
Lampiran D Hasil Analisis Data Lampiran D.1 Lembar Analisis Uji Validitas Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-126
Lampiran D.2 Lembar Analisis Uji Reliabilitas Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-127
Lampiran D.3 Lembar Analisis Rata-rata Nilai Pre-test Kelas Kontrol danKelas ksperimen Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Nomor Absen Siswa
Nilai
Nomor Absen Siswa
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total Rata-rata
60 57 61 83 74 62 53 78 75 56 36 95 57 91 67 62 49 36 83 72 82 61 76 71 61 67 79 35 76 58 46 72 2091 65.34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
63 76 56 47 64 58 82 54 63 72 71 38 61 74 70 71 45 59 85 70 58 61 70 73 70 74 47 70 70
18,72 64,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-128 Lampiran D.4 Lembar Analisis Rata-rata Nilai Post-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Nomor Absen Siswa
Nilai
Nomor Absen Siswa
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total Rata-rata
85 67 53 92 70 74 66 86 54 70 63 95 48 97 61 87 75 38 62 76 79 81 70 60 77 51 80 66 72 59 76 94 2284 71.375
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
90 71 67 73 71 72 69 71 79 60 89 79 79 50 76 70 81 87 97 74 75 97 75 70 88 70 72 72 84
2208 76.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-129 Lampiran D.5 Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-test
Lampiran D.6 Lembar Analisis Uji Normalitas Nilai Pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-130
Lampiran D.7 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Pre-test
Lampiran D.8 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Nilai Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-131
Lampiran D.9 Lembar Analisis Uji Normalitas Data Kuesioner Motivasi Sebelum Pembelajaran
Lampiran D.10 Lembar Analisis Uji Normalitas Data Kuesioner Motivasi Setelah Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-132 Lampiran D.11 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Data Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Pembelajaran
Lampiran D.12 Lembar Analisis Variansi dan Perbedaan Rata-rata Data Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L-133 Lampiran D.13 Lembar Analisis Data Pengamatan Motivasi Belajar Oleh Observer