PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Desy Ika Savittri NIM : 111414096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Desy Ika Savittri NIM : 111414096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
“ Dalam hidup jangan hanya melihat keatas karena diatas langit masih ada langit hendaklah kamu senantiasa melihat kebawah karena kamu akan menyadari bagaimana rasanya bersyukur selalu”
Karya ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus Ayahanda tercinta Kornelius Sulatna dan Ibunda tercinta Korentina Ismiyati, Adekku tersayang Dwiky Mahardika , Bowo Titinegoro dan Mentari serta Sahabat-sahabatku, Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Desy Ika Savittri. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau dari Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 2 Yogyakarta pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) efektivitas pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran ditinjau dari keaktifan belajar siswa (2) efektivitas pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student TeamsAchievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran ditinjau dari hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu. Populasi dari penelitian ini adalah 92 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Yogyakarta dan 61 diantaranya adalah sampel. Instrumen pada penelitian ini meliputi lembar observasi keaktifan belajar dan tes hasil belajar siswa. Validitas isi diperoleh melalui uji pakar yaitu dosen pembimbing dan guru mata pelajaran. Reliabilitas tes hasil belajar sebesar 0,85. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) persentase keaktifan siswa pada pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kategori tinggi dan sangat tinggi masing-masing adalah 21,43% dan 28,57%, sedangkan pada pembelajaran konvensional masing-masing adalah 17,24% dan 13,79%. Dari uji independent sample t test dengan taraf signifikasi sebesar 5% diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,000 sehingga H0 ditolak. (2) persentase hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif STAD yaitu 96,77%, dan 89,65% pada pembelajaran konvensional yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Dari uji independent sample t test dengan taraf signifikasi sebesar 5% diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,010 sehingga H0 ditolak. Ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan belajar siswa dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatiftipe STAD sudah efektif dibandingkan pembelajaran matematika secara konvensional. Kata Kunci : pembelajaran kooperatif, hasil belajar, keaktifan belajar
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Desy Ika Savittri. 2016. Effectiveness of Cooperative Learning Model TeamsStudent Achievement Divisions (STAD) Judging from the Learning Outcomes and the activeness in Mathematics from 8th Grade class C Junior High School 2 Yogyakarta on Circumference Matter and Area of a Circle. Thesis. Mathematics Education. Department of Mathematics and Science Teaching and Education of Scince Factulty. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This study aimed to describe : (1) the effectiveness of learning mathematics using cooperative learning model Teams- student Achievement Divisions (STAD) with subjectof the circumference and area of a circleon student activities. (2) the effectiveness of learning mathematics using cooperative learning model Teamsstudent Achievement Divisions (STAD) with subject of the circumference and area of a circleon learning result. The research method used was quasi-experimental. The population of this study were 93 students of the 8th grade students of Junior High School 2 Yogyakarta and 63 of them were the samples. Instruments in this study include observation of the student activity sheet and test result of student learnings. Obtained through the content validity of the test, namely experts as such lecturers and subjects teachers.Reabilitas of the test result on learning was 0.85. The results of research were (1) the percentageof student activities in STAD cooperative learning in high and very high category were 21,43%and28,57%, and in the convensional learning were 17,24% and 13,79%. Test of independent sample t test with significance level of 5% obtained by the Sig. (1-tailed) were 0,000 therefore H0 was rejected. (2) the percentage of student learning outcomes in STAD cooperative learning was 96.77%, and 89,65% in the conventional learning that meets the minimum completeness criteria (KKM). Test of independent sample t test with significance level of 5% obtained by the Sig. (1tailed) were 0,010 therefore H0 was rejected. Drawing from the results of learning and students learning activeness,it could be concluded that the study of mathematics usedone of the cooperative learning STADwas more effective than conventional mathematics learning. Keywords: cooperative learning, learning outcomes, active learning
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih dan karuniannya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student TeamsAchievement Divisions (Stad) Ditinjau dari Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 2 Yogyakarta pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran”. Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi dengan sabar dan waktu yang telah diberikan serta segala arahan dan masukan yang sangat membantu peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Haniek Sri Pratini, M.Pd. dan Bapak Febi Sanjaya, M.Sc. sebagai dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 4. Bapak Dr. Hongki Julie, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 5. Segenap dosen pendidikan matematika dan staf sekretariat JPMIPA yang telah banyak membantu saya selama saya kuliah di Sanata Dharma. 6. Bapak Drs. Emed Heryana selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian kepada saya. 7. Ibu Budi Lestari, S.Pd. selaku guru matematika yang telah memberikan waktu, dukungan, dan masukan kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian dengan baik. 8. Siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta khususnya siswa kelas VIII C dan VIII B atas segala kerjasamanya selama penelitian berlangsung. 9. Ayahanda Sulatna serta Ibunda Ismiyati yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada saya.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Adekku Dwiky Mahardhika yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya. 11. Bowo Titinegoro dan Mentari yang selalu menemani saya selama ini dan atas segala dukungan, doa, dan kesabaran yang selalu diberikan kepada saya. 12. Keluarga besar saya khususnya kakak-kakak dan adek-adek sepupu saya, mbak Rina, mbak Tita, mbak Yayan, mbak Efi, mbak Ema, mbak Sulis, mbak Dwik, mbak Ita dek Nova, dek Lia, dek Litha, dan dek Via atas segala dukungan dan doanya. 13. Sahabat – sahabat saya yaitu, Ima, Eliz, Monik, Ade, Iva, Lidia, Arlin, Septi, Retna dan yang lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. 14. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2011 atas segala yang pernah dilalui selama proses perkuliahan. Penulis berharap semoga apa yang telah penulis paparkan dalam skripsi ini dapat berguna. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan, kritik, ataupun saran untuk lebih baiknya skripsi ini.
Yogyakarta, 26 Februari 2016 Peneliti
Desy Ika Savittri
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .............................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT .......................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................
7
D. Rumusan Masalah ................................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................
8
F. Batasan Istilah .....................................................................................
9
G. Manfaat Penelitian ...............................................................................
10
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori .........................................................................................
12
1. Pengertian Belajar ..........................................................................
12
a. Prinsip Belajar ..........................................................................
13
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa .............
15
c. Hakekat Belajar ........................................................................
20
2. Keaktifan Peserta Didik .................................................................
21
3. Prestasi dan Hasil Belajar ..............................................................
23
a. Definisi Hasil Belajar ...............................................................
24
b. Indikator – Indikator Hasil Belajar ..........................................
25
c. Faktor – Faktor yang Mempenaruhi Prestasi Belajar ..............
27
4. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................
32
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...........................
32
b. Jenis – Jenis Model Pembelajaran Kooperatif .........................
36
5. STAD (Student Team-Achivement Division) .................................
40
a. Pengertian STAD .....................................................................
40
b. Penggunaan STAD ...................................................................
41
c. Penghargaan Kelompok ...........................................................
42
d. Lima Komponen Utama dalam Model STAD .........................
42
6. Lingkaran .......................................................................................
44
a. Unsur – Unsur Pada Lingkaran ................................................
44
b. Bagian – Bagian Pada Lingkaran .............................................
45
c. Keliling lingkaran ....................................................................
45
d. Luas Bidang Lingkaran ............................................................
46
B. Kerangka Berfikir ................................................................................
46
C. Hipotesis .............................................................................................
48
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.....................................................................................
49
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
49
C. Populasi dan Sampel ............................................................................
49
D. Variabel Bebas dan Variabel Terikat ..................................................
50
E.Instrumen Penelitian ..............................................................................
51
1. Instrumen Pembelajaran .................................................................
51
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................
51
b. Lembar Kerja Siswa .................................................................
51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Instrument Observasi Keaktifan Siswa ..........................................
52
3. Instrument Hasil Belajar ................................................................
53
a. Lembar Tes ..............................................................................
53
F. Teknik Penumpulan Data .......................................................................
56
1. Observasi atau Pengamatan ..........................................................
56
a. Observasi Keaktifan Siswa ......................................................
56
2. Tes ..................................................................................................
57
G. Validitas dan Reliabilitas .....................................................................
57
1. Validitas .........................................................................................
57
a. Validitas Isi ..............................................................................
57
b. Validitas Butir Soal ..................................................................
58
2. Reliabilitas .....................................................................................
58
3. Uji Coba Instrument .......................................................................
59
a. Uji Validitas .............................................................................
59
b. Uji Reliabilitas ........................................................................
60
H. Metode Analisis Data ...........................................................................
60
1. Kelayakan Analisis ........................................................................
60
2. Analisis Data Keaktifan Siswa.......................................................
61
a. Uji Normalitas ..........................................................................
62
b. Uji Homogenitas Variansi........................................................
62
c. Uji Perbedaan Rata-Rata ..........................................................
63
3. Analisis Data Hasil Belajar ...........................................................
64
a. Uji Normalitas ..........................................................................
65
b. Uji Homogenitas Variansi........................................................
66
c. Uji Perbedaan Rata-Rata ..........................................................
66
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ...........................................................
67
1. Perencanaan ..................................................................................
68
2. Pelaksanaan dan Pengamatan ........................................................
68
3. Pengolahan Data ............................................................................
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN66 A. Kelayakan Analisis .............................................................................. xiii
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Deskripsi Data ......................................................................................
70
1. Metode Pembelajaran .....................................................................
70
2. Keaktifan Belajar Siswa .................................................................
68
3. Hasil Belajar Siswa ........................................................................
76
C. Inferensi ..............................................................................................
81
D. Pembahasan hasil penelitian ................................................................
91
E. Keterbatasan peneliti .............................................................................
93
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................
95
B. Saran ....................................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
97
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagian – Bagian Lingkaran (a) ....................................................
45
Gambar 2.2 Bagian – Bagian Lingkaran (b) ...................................................
45
Gambar 2.3 Jari – Jari dan Diameter Lingkaran ..............................................
45
Gambar 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa .............................
52
Gambar 4.1 Histogram Keaktifan Belajar (n=28)............................................
74
Gambar 4.2 Histogram Keaktifan Belajar (n=29)............................................
75
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar (n=31) ...................................................
79
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar (n=29) ..................................................
80
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pedoman Menentukan Nilai Perkembangan ...................................
42
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Soal Pre-Test .................................................................
54
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Post-Test ................................................................
55
Tabel 3.3 Uji Validitas Tes Hasil Belajar ........................................................
59
Tabel 4.1 Data Mentah Hasil Pengamatan Kekatifan Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif (n=28) ..........................
71
Tabel 4.2 Data Mentah Hasil Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Konvensional (n=31) ..............................................
62
Table 4.3 Frekuensi Keaktifa Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif
74
Table 4.4 Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Konvensional ................................................................................
75
Table 4.5 Data Mentah Skor Hasil Post-Test Menggunakan Pembelajaran Kooperatif .....................................................................................
76
Table 4.6 Data Mentah Skor Hasil Post-Test Siswa Menggunakan Pembelajaran Konvensional ................................................................................
77
Table 4.7 Frekuensi Data Hasil Belajar (Post-Test) Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif ...............................................................
79
Table 4.8 Frekuensi Data Hasil Belajar (Post-Test) Siswa Menggunakan Pembelajaran Konvensional ..........................................................
80
Tabel 4.9 Tests of normality keaktifan kelas VIII C ......................................
81
Tabel 4.10 Tests of normality keaktifankelas VIII B .......................................
82
Tabel 4.11 Test of homogeneity of variances keaktifan ...................................
84
Tabel 4.12 Group statistics keaktifan ..............................................................
85
Tabel 4.13 Independent samples keaktifan ......................................................
85
Tabel 4.14 Tests of normality post-test kelas VIII C .......................................
86
Tabel 4.15 Tests of normality post-test kelas VIII B .......................................
86
Tabel 4.16 Test of homogeneity of variances post-test ....................................
88
Tabel 4.17Group statistics post-test ................................................................
90
Tabel 4.18 Independent samples test post-test .................................................
90
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Silabus .............................................................................................................
100
Rencana Pelaksanaan Pembelajran(RPP) .......................................................
104
Lembar Kerja Siswa ........................................................................................
109
Lembar Pengamatan Keaktifan .......................................................................
113
LAMPIRAN B Pre-Test ...........................................................................................................
115
Tugas 1 ............................................................................................................
120
Tugas 2 ............................................................................................................
120
Post-Test .........................................................................................................
121
Kunci Jawaban ................................................................................................
126
Daftar Nilai Siswa ...........................................................................................
131
LAMPIRAN C Validitas Pakar ................................................................................................
133
Validitas Butir Soal .........................................................................................
139
Reliabilitas Tes Hasil Belajar ...........................................................................
140
LAMPIRAN D Contoh Hasil Pengamatan Keaktifan ..............................................................
142
Contoh Hasil Pre-Test .....................................................................................
160
Contoh Hasil LKS 1 ........................................................................................
170
Contoh Hasil Tugas 1 ......................................................................................
174
Contoh Hasil LKS 2 ........................................................................................
176
Contoh hasil Tugas 2 ......................................................................................
180
Contoh Hasil Post-Test ...................................................................................
182
Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ........................................................................
202
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E Foto-Foto Saat Penelitian ................................................................................
205
Perhitungan Kemajuan Skor Tim ....................................................................
206
LAMPIRAN F Surat Ijin Penelitian .........................................................................................
xviii
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan, karena belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Dalam hal ini belajar sudah didefinisikan menurut beberapa ahli salah satunya adalah pengertian belajar. Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977 yang dikutip oleh Eveline dan Hartini (2010:4) belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan sertamerta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Selain itu Hudojo (1988:3) mengatakan: seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam
diri
orang
tersebut
terjadi
suatu
proses
kegiatan
yang
mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif lama yang disertai usaha orang tersebut dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Dari definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses serangkaian kegiatan
untuk
berusaha
memperoleh
1
pengetahuan
dan
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menimbulkan perubahan (tingkah laku, kepandaian, dan lain-lain) yang berasal dari pengalaman orang seorang yang berhubungan dengan kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengajar merupakan aktivitas dari pembelajaran yaitu dilakukan oleh seorang guru kepada siswa. Menurut Hamalik (2001:50) mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid. Pemberian bimbingan menjadi kegiatan mengajar yang utama. Siswa sendiri melakukan kegiatan belajar seperti mendengarkan ceramah, membaca
buku,
melihat
demonstrasi,
menyaksikan
pertandingan,
mengarang dan sebagainya. Aktivitas mengajar merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode. Setelah pembelajaran dimulai pada akhirnya kita akan melihat sebuah hasil, yaitu berupa hasil belajaran. Mulyasa (2008:37) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung. Dalam
sekolah
tidak
luput
dengan
adanya
pembelajaran
matematika mulai dari SD sampai SMA atau SMK di semua jurusan juga ada, karena keberadaannya tersebut patut kita anggap bahwa mamematika penting bagi kehidupan sehari-hari sehingga matematika harus kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pelajari. Pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivis adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi. Erman Suherman mengemukakan bahwa dalam pembelajaran matematika para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Salah satu hakekat matematika adalah sifatnya abstrak, untuk itu seorang guru harus dapat menanamkan konsep matematika dengan baik agar siswa dapat membangun daya nalarnya secara logis, sistematik, konsisten, kritis, dan disiplin. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk mengadakan perubahan tingkah laku siswa terhadap matematika sehingga siswa dapat menggunakan daya nalar secara logis, sistematik, konsisten dan kritis. Dalam pelaksanaanya, kegiatan pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Kegiatan pembelajaran juga mengembangkan kemampuan mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, dan hidup dalam kebersamaan. Menurut tim SBM (2009:14) bahwa: “Kegiatan pembelajaran itu perlu: berpusat pada peserta
didik, mengembangkan kreatifitas peserta
didik,
menciptakan kondisi menyenangkan, dan menantang, bermuatan nilai, etika, kinestika, dan menyediakan pengalaman yang beragam”. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mencapai hal-hal tersebut maka pelaksanaan pembelajaran menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang menyenangkan dan terpusat pada siswa. Model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperaif adalah prestasi belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Student Teams- Achievement Divisions (STAD) . SMP Negeri 2 Yogakarta adalah sekolah negeri yang berada di dekat pusat keramaian. Dari informasi Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran klasikal, namun terkadang juga menggunakan metode diskusi dengan teman satu meja saja selain itu guru juga lebih sering menjelaskan materi dengan metode ceramah memberikan pembelajaran dengan media powerpoint
membuat rangkuman dan
menuliskan di papan tulis. Setelah akhir pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah (PR). Pembelajaran diawali dengan doa, kemudia mengecek kehadiran siswa sambil menyiapkan alat pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
kesiapan siswa mengikuti pembelajaran, kemudian dilanjutkan tanya jawab tentang materi yang sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan guru yang berceramah di depan kelas dan sesekali menulis materi pembelajaran di papan tulis. Disini guru sering memberikan pertanyaan untuk memancing keaktifan siswa, selain itu jika ada yang ribut pasti guru langsung memberikan pertanyaan agar siswa tersebut memperhatikan ulang. Setelah itu guru selalu berkeliling selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga sesekali memberikan pekerjaan rumah agar siswa bisa lebih memahami dan memperbanyak latihan soal. Saat proses pembelajaran, guru juga selalu memberikann latihan soal yang bertujuan agar siswa lebih memperdalami materi yang telah disampaikan. Beberapa siswa memperhatikan saat guru menerangkan, menanggapi saat guru bertanya dan berani bertanya saat guru menjelaskan pembelajaran yang kurang jelas. Namun ada beberapa siswa juga yang terlihat kurang aktif saat mengikuti pembelajaran matematika siswa tidak memperhatikan, tidak mengerjakan soal, mereka cenderung tidak memiliki semangat untuk belajar matematika, terlihat saat diberikan latihan soal mereka tidak mengerjakan, berbincang-bincang dengan teman sebangku dan bahkan mengantuk. Saat peneliti melakukan observasi di sekolah, siswa sedang mempelajari materi lingkaran disini terlihat siswa masih kurang pemahaman dalam menentukan keliling dan luas dari lingkaran mungkin karena metode yang digunakan guru kurang begitu bisa dipahami dalam materi ini sehingga siswa masih kebingungan untuk menghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
keliling dan luas lingkaran. Menurut peneliti pembelajaran kooperatif yang paling sederhana adalah tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dimana siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut (Darmiyati 2008:16), pada umumnya model pembelajaran tersebut digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian
mengenai
pengaruh
penerapan
model
pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa belajar matematika dengan mengangkatnya menjadi bahan kajian dalam skripsi yang berjudul: “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student TeamsAchievement Divisions (STAD) ditinjau dari Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 2 Yogyakarta pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1. Saat pembelajaran berlangsung terlihat siswa bosan untuk mengikuti pembelajaran sehingga beberapa siswa mengantuk. 2. Siswa kurang atusias dalam mengikuti proses belajar matematika dikelas karena mereka tidak membawa peralatan yang lengkap seperti penggaris, pensil, penghapus dan alat matematika lainnya. 3. Beberapa siswa kurang aktif dalam pembelajaran dikelas karena masih sibuk mengobrol dengan rekan sebangku dan tidak mengerjakan soal latihan. 4. Siswa banyak kesulitan dalam mengerjakan latihan soal, terlihat beberapa pekerjaan siswa masih ada yang salah. 5. Pada pembelajaran matematika siswa hanya berpusat pada guru saja, sehingga aktivitas belajar saat pembelajaran matematika di kelas masih rendah.
C. Pembatasan Masalah Beberapa masalah telah teridentifikasi, tetapi karena keterbatasan waktu, tenaga,dan biaya maka peneliti ini dibatasi pada pengamatan mengenai Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) ditinjau dari Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 2 Yogyakarta pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana efektivitas
pembelajaran matematika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran ditinjau dari keaktifan belajar siswa ? 2. Bagaimana efektivitas pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran ditinjau dari hasil belajar siswa ?
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran lingkaran ditinjau dari keaktifan belajar siswa 2. Mendeskripsikan efektivitas pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran lingkaran ditinjau dari hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
F. Batasan Istilah Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Belajar Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tinkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut haruslah bersifat relative permanen, tahan lama dan menetap. 2. Keaktifan belajar Keaktifan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar dapat
dilihat dengan turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal serta menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan mengunakan alat pengukur, yakini berupa tes baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Hasil belajar menjadi sangat pentin bagi siswa karena nilai atau angka yang diberikan meripakan manifestasi dari prestasi belajar siswa dan berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa yang bersangkutan maupun sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
4. Model pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu
strategi
belajar
mengajar dimana siswa dalam kelas dipandang sebagai kelompok atau dibagi dalam beberapa kelompok untuk saaling bekerjasama sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. . 5.
Student Teams- Achievement Divisions (STAD) Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) sebagai berikut : a.Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
b.Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan
menjunjung tinggi norma-norma kelompok. c.Siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya
untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok. d.Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
G. Manfaat Penilitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan terutama untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan keliling dan luas lingkaran. b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan, guna melakukan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman dalam meningkatkan wawasan sebagai calon guru sehingga ketika terjun ke lapangan, peneliti dapat mempersiapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk lebih kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan kondisi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru dan kualitas proses belajar mengajar. d. Bagi pemerintah, hasil penelitin ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan informasi dan referensi dalam program pengembangan dan pembinaan mutu guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (prikomotor) maupun yan menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seseorang
dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya, tidak karena pertumbuhan fisiknya atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obatobatan. Kecuali itu, perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat menurut Eveline dan Hartini (2010:5). Setelah pradigma pembelajaran berkembang, belajar dimaknai sebagai kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Tanggung jawab belajar ada pada diri siswa, sedangkan
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Belajar bukan lagi merupakan konsenkuensi otomatis dari penyampaian informasi oleh guru ke dalam kepala seorang peserta didik. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan aktivitas siswa sendiri. Siswa sebagai subyek didik harus secara aktif meraih dan memperoleh pengetahuan baru sesuai dengan minat, bakat, perilaku dan norma-norma serta nilai-nilai yang berlaku. Belajar adalah
suatu
kebutuhan
hidup
yang
self
generating,
yang
mengupayakan diri sendiri, karena sejak lahir manusia memiliki dorongan untuk melangsungkan hidup, menuju suatu tujuan tertentu Suyono dan Hariyanto (2011 :14). Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tinkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut haruslah bersifat relative permanen, tahan lama dan menetap. a.
Prinsip pembelajaran Dalam melaksanakan pembelajaran, agar dicapai hasil yang
lebih optimal perlu diperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. Beberapa prinsip ditemukan oleh Eveline dan Hartini (2010 : 14), sebagai berikut. 1) Perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respons yang benar dari siswa, siswa harus aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
membuat respons, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja. 2) Perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pelajaran dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga penggunaan metode dan media belajar agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar. 3) Pemberian isi yang berguna pada siswa di dunia luar ruangan kelas selain itu juga dengan memberikan penghargaan terhadap keberhasilan siswa. selain itu siswa juga perlu diberikan latihan dan tes agar kemampuan siswa bertambah. 4) Pemberian kegiatan belajar kepada siswa yan melibatkan tandatanda atau kondisi yang mirip dengan kondisi dunia nyata. 5) Belajar menggeneralisasikan dalam pemecahan masalah karena perlu digunakan secara luas bukan saja contoh-contoh yang positif, tapi juga yang negatif. 6) Pentingnya menarik perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 7) Guru harus menanalisis pengalaman belajar siswa menjadi keiatan-kegiatan kecil, disertai latihan dan balikan terhadap hasilnya. 8) Penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks kepada siswa seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
model,
relaita,
film,
program
video,
komputer,
drama,
demonstrasi dan lain-lain. 9) Tujuan belajar harus dirumuskan dalam bentuk hasil belajar yang operasional. 10) Belajar akan lebih cepat, efisien dan menyenangkan bila siswa di beri informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkanya. 11) Pentingnya
penguasaan
siswa
terhadap
materi
prasyarat
sebelumnya mempelajari materi pembelajaran selanjutnya, siswa mendapat kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing. 12) Dengan persiapan, siswa dapat mengambangkan kemampuan mengoranisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar.
b.
Faktor-faktor yang mempenaruhi belajar siswa Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah
laku si subyek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Muhibbin (2005:132) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa antara lain : 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. faktor internal meliputi dua macam yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
a) Aspek fisiologis Aspek fisiologis merupakan aspek yang bersifat jasmaniah yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
dapat
mempengaruhi
semangat
dan
intensitas siswa dalam mengikutu pelajaran. Kondisi organorgan khusus siswa, pendengaran
dan
seperti tingkat kesehatan indera indera
penglihatan,
juga
sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan dikelas. Kemerosotan rasa percaya diri pada seorang siswa akan menimbulkan frustasi yang pada gilirannya cepat atau lambat siswa tersebut akan menjadi under-achiver atau mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih tinggi dari pada teman-temannya. b) Aspek psikologi Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas
dan
kualitas
perolehan
pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut : i. Intelegesi siswa Pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk
mereaksi
rangsangan
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (reber, 1988). Jadi, inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainya. Tingkat kecerdasan atau inteligensi siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kmampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. ii. Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru dimata pelajaran yang guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. iii. Bakat siswa Secara umum, bakat adalah kemapuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang . dengan demikian, sebetulnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sesuai
dengan
sampai ke tingkat tertentu
kapasitas
masing-masing.
Dalam
perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu
tanpa
banyak
bergantung
pada
upaya
pendidikan dan latihan. iv. Minat siswa Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seseorang siswa yang menaruh minat besar
terhadap
matematika
akan
memusatkan
perhatianya lebih banyak dari pada siswa lainnya. v.
Motivasi siswa Motivasi
adalah
keadaan
internalorganisme
baik
manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasokan daya untuk bertinkah laku secara terarah. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2) Faktor eksternal siswa Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari dalam luar siswa yakni kondisi lingkungan siswa. Faktor eksternal meliputi dua macam yaitu a) Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf adminitrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat
belajar
seorang
siswa.
Selanjutnya,
yang
termasuk lingkungan sosial adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga ia cenderung berperilaku menyimpang, terutama perilaku menyimpang yang berat seperti antisosial. b) Lingkungan nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3) Faktor pendekatan belajar Pendekatan belajar, seperti yang telah diuraikan secara panjang lebar pada subbab sebelumnya, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang evektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang
telah
dipaparkan,
faktor
pendekatan
belajar
juga
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. c.
Hakekat belajar Hakekakat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep belajar
merupakan
perubahan
perbuatan
melalui
aktivitas,
praktik,
dan
pengalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti bakat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan, yakni guru dan orang tua. Faktor lainya ialah aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, bioimia, susunan saraf, dan respons individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Kategori belajar terdiri atas ketrampilan sensorimotor, yakni tindakan yang bersifat otomatis, belajar asosiasi, yakni hubungan antara urutan kata objek, keterampilan pengamatan motoris, yakni gabungan antara belajar sensorimotor dengan belajar asosiasi, belajar konseptual, yakni gambaran mental secara umum dan abstrak tentang situasi atau kondisi, belajar cita-cita dan sikap, dan belajar memecahkan masalah yang menuntut kemampuan memanipulasikan ide-ide yang abstrak dalam Omear Hamalik (2009 :55). 2. Keaktifan peserta didik Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak–banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi
pengetahuan
mereka
sendiri.
Mereka
aktif
membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Dalam Bahasa
Kamus Besar
Indonesia aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan
diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Rousseau dalam (Sardiman, 1986: 95) menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas proses pembelajaran tidak akan terjadi. Menurut Bonwell dan J.Eison (dalam Ardian,2013) aktifitas belajar adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemapuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang apa yang mereka lakukan. Aktifitas belajar terjadi ketika peserta didik berpartisipasi dengan
aktifitas
mengembangkan
tangan
(hands-on
ketrampilan
berpikir
activities) kritis
dan
yang
dapat
memperluas
wawasan; terjadi ketika belajar yang dilakukan tidak hanya sekedar mengingat. Ini akan berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan baru dari pengetahuan yang sudah dimiliki dan mendiskusikan pemahaman tersebut dengan orang lain (Bonwell dan J, Eison dalam Ardian, 2013). Menurut Sardiman (2000:93), aktifitas diperlukan dalam belajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dengan turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal serta menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.
3. Prestasi dan Hasil belajar Prestasi belajar mempunyai arti dan manfaat yang sangat penting bagi anak didik, pendidik, wali murid, dan sekolah, karena nilai atau angka yang diberikan merupakan manifestasi dari prestasi belajar siswa dan berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa yang bersangkutan maupun sekolah. Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai dalam kegiatan mengajar. Sardiman (1988: 25) menyatakan prestasi belajar sangat vital dalam dunia pendidikan, mengingat prestasi belajar itu dapat berperan sebagai hasil penilaian dan sebagai alat motivasi. Adapun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
peran sebagai hasil penilaian dan sebagai alat motivasi diuraikan seperti berikut ini : a. Definisi hasil belajar Menurut Nana Sudjana (2001:35) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yakni berupa tes yang disusun secara terencana, baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat bahwa hakikat hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu instruksi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (Cullen dalam Fathul Himam, 2004). Hasil belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil nilai ulangan harian siswa dalam mata pelajaran pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
akhlak. Ulangan harian dilakukan secara selesai proses pembelajaran dalam satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab oleh para siswa, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian ini bertujuan untuk memperbaiki modul, dan program pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai terhadap siswa. Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan mengunakan alat pengukur, yakini berupa tes baik tertulis, lisan maupun perbuatan. Hasil belajar menjadi sangat pentin bagi siswa karena nilai atau angka yang diberikan meripakan manifestasi dari prestasi belajar siswa dan berguna dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap siswa yang bersangkutan maupun sekolah.
b. Indikator-indikator hasil belajar Indikator hasil belajar siswa akan melibatkan aspek-aspek seperti: 1) Indikator ranah cipta (kognitif), yaitu terdiri dari enam buah indikator, yaitu: a)
Pengamatan:
dapat
menunjukkan,
membandingkan
menghubungkan; b) Ingatan: dapat menyebutkan dan menunjukkan kembali;
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
c)
Pemahaman: dapat menjelaskan dan mendefinisikan dengan lisan sendiri;
d) Penerapan: dapat memberikan contoh dan mengungkapkan secara tepat; e)
Sintesis (pemeriksaan dan pemilihan secara teliti): dapat menguraikan dan mengklasifikasikan, dan;
f)
Analisis
(membuat
panduan
baru
dan
utuh):
dapat
menghubungkan, menyimpulkan dan menggeneralisasikan (membuat prinsip baru).
2) Indikator ranah rasa (afektif), yaitu terdiri dari: a) Penerimaan: menunjukkan sikap menerima dan menolak; b) Sambutan: kesediaan berpartisipasi atau terlibat dan memanfaatkan; c) Apresiasi (sikap menghargai): menganggap penting dan bermanfaat, indah dan harmonis, serta mengagumi; d) Internalisasi (pendalaman): mengakui dan meyakini atau mengingkari; e) Karakterisasi
(penghayatan):
melambangkan
atau
meniadakan dan menjelmakan atau berperilaku dalam sehari-hari. 3) Indikator ranah karsa (psikomotor), yang terdiri dari: a) Imitasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b) Manipulasi; c) Presisi; d) Artikulasi, dan e) Naturalisasi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Di antara berbagai hal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi individu siswa yang memegang peranan paling penting. Kondisi individu siswa dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar individu siswa (faktor eksternal). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor biologis dan faktor psikologis yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan kesehatan. Sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis antara lain adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1) Kondisi Fisiologis. Pada umumnya kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Siswa yang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
keadaan segar jasmaninya akan berbeda dari siswa yang yang dalam keadaan kelelahan. Siswa yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah siswa yang cukup baik gizinya. Di samping kondisi fisiologis umum itu, faktor yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Karena pentingnya penglihatan dan pendengaran, maka dalam lingkungan formal orang melakukan berbagai penelitian untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan didengarkan (Audio Visual Aids). 2) Kondisi Psikologis. Semua keadaan dan fungsi psikolog tentu saja berpengaruh terhadap proses belajar yang bersifat psikologis ini. Beberapa faktor psikologis tersebut antara lain: a) Motivasi. Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi untuk belajar adalah kondisi yang mendorong siswa untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Menurut Eny Sriyanti yang dikutip dari Paul Hersey (1993: 60) bahwa motivasi akan lebih meningkat apabila kebutuhan yang ada meningkat dan kebutuhan yang paling kuat pada saat tertentu menggerakan aktivitas. Secara tradisional orang biasa membedakan adanya dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Movitasi intrinsik adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dorongan yang timbul dari dalam individu siswa tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Misalnya siswa mau belajar matematika karena ingin memperoleh pengetahuan matematika. Oleh karena itu, ia rajin belajar tanpa disuruh orang lain tetapi atas kesadaran sendiri. Motivasi intrinsik lebih efektif, terutama dalam mendorong siswa untuk giat belajar. Motivasi ekstrensik adalah dorongan yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain. Misalnya siswa mau belajar bahasa Inggris karena disuruh orang tuanya sendiri. b)
Minat, yaitu dapat diartikan suatu kecenderungan hati individu yang menyebabkan ia merasa suka dan tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang terhadap suatu objek. Bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Kalau siswa tidak mempunyai minat untuk mempelajari ilmu matematika tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik. Sebaliknya kalau siswa mempelajari ilmu matematika dengan penuh minat, maka dapat diharapkan hasilnya lebih baik. Dengan demikian, minat berfungsi memperkuat motif dan perhatian individu siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Rendahnya prestasi belajar siswa pada masa pelajaran matematika bisa disebabkan oleh kurangnya minat. Aceng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Jarkasih mengutip pendapat Moh. Surya (1999: 29), bahwa minat individu terdiri dari: 1) Minat Volunter, yaitu minat yang timbul secara sukarela, timbul dengan sendirinya dari individu tanpa adanya pengaruh dari luar, 2) Minat Involunter, yaitu minat yang timbul dari individu dengan pengaruh situasi dari luar (lingkungan), dan 3) Minat Nonvolunter, yaitu minat yang timbul sengaja dipaksakan atau diharuskan. c) Perhatian. Perhatian bersifat lebih sementara dan ada hubungannya dengan minat. Perbedaannya ialah minat sifatnya menetap, sedangkan perhatian sifatnya sementara, adakalanya timbul dan ada kalanya menghilang. Misalnya seorang siswa yang sedang belajar diganggu temannya, maka hilanglah perhatian siswa tersebut terhadap sesuatu yang dipelajarinya. Sesudah temannya menghilang, maka ia mulai memusatkan lagi perhatiannya. Apabila diperhatikan, dalam kegiatan belajar mengajar akan dipakai 2 (dua) macam tipe perhatian, yakni: i) Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang hanya tertuju pada satu objek saja. Perhatian ini sangat dibutuhkan oleh guru pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini dilakukan oleh guru dengan menggunakan berbagai alat peraga pelajaran dalam penyajian materi pelajaran kepada siswa, ii) Perhatian terbagi, yaitu perhatian yang tertuju kepada macammacam objek secara sekaligus. Perhatian ini tidak diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
terjadi pada siswa ketika peristiwa belajar mengajar tetapi menjadi kewajiban bagi guru untuk memperhatikan setiap siswa, bahan pelajarannya, dan juga ucapannya, serta memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. d) Kecakapan. Secara psikologis, kecakapan (ability) lazimnya diartikan sebagai dasar kemampuan atau kesanggupan individu untuk melakukan suatu tindakan yang dimanifestasikan dalam kecepatan, ketepatan dan kemudahannya melakukan suatu pekerjaan, yakni mengenai tugas-tugas belajar yang diberikan guru. Kecakapan dimiliki siswa bukan saja karena pembawa kelahirannya melainkan karena pengalaman yang terkait dengan proses belajarnya. Oleh karena itu kecakapan setiap individu siswa tidak sama walaupun diberikan latihan yang sama dan dalam waktu yang sama pula. Menurut para ahli psikologi pendidikan, kecakapan dibedakan kepada kecakapan potensial (potensial ability) dan kecakapan nyata (actual ablitiy). Kecakapan potensial diperoleh karena pembawaan kelahirannya, yaitu kemampuan dasara umum (intelegensi) dan kemampuan dasar khusus (bakat) dalam bidang tertentu. Sedangkan kecakapan nyata adalah prestasi individu siswa yang diperolehnya melalui pengalaman yang berhubungan dengan proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Faktor-faktor yang bersumber dari luar individu siswa dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor manusia (human) dan faktor nonmanusia. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor manusia adalah lingkungan di keluarga, di sekolah dan lingkungan di masyarakat (pergaulan). Sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor nonmanusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik. Hal yang sama dikemukakan oleh Sumiati (1985) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah: (1) bahan yang diajarkan; (2) faktor lingkungan; (3) faktor instrumental, dan (4) faktor individu/siswa. Muhibbin dalam Psikologi Pendidikan (1997), mengemukakan pendapatnya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) faktor internal, yakni aspek fisiologis dan aspek psikologis, (2) faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar (approach to learning). 4. Pembelajaran kooperatif a.
Pengertian pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
yang
telah
dirumuskan. Pembelajaran kooperatif dilakukan dengan empat siswa yang berbeda beda dari segi kemampuan atau ukuran kelompok. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
ditempatkan kedalam kelompok kooperatif, dan mereka dilatih ketrampilan khusus untuk membantu bekerjasam dengan baik, memberikan penjelasan dengan baik, dan mengajukan pertanyaan dengan baik (Suyatno, 2003:14). Burn (1996:247) mengatakan bahwa
pembelajaran
kooperatif
dapat
membantu
siswa
mengaktifkan schemata mereka dan belajar dari schemata taman sekelas mereka, siswa dilibatkan secara aktif dalam belajar dan mempertinggi perhatian siswa.yang lebih cepat memahami isi teks bacaan dapat membantu teman yang lain. Slavin dalam isjoni (2009:
15)
pembelajaran
kooperatif
adalah
suatu
model
pembelajaran dimana siswa belajra dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 oran dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009: 15) mengemukaan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suaru cara pendekatan atau serangkaian stategi yang khusus dirancangkan untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl dalam Isjoni (2009:15) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-menolong dalam perilaku sosial. Menurut
Lie
(2000:17)
pembelajaran
kooperatif
biasa
didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Sistem pembelajaran gotong royong ataucooperative
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
learning merupakan system pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan
pembelajaran
secara
berkelompok.
Tetapi
belajar
kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi, 2002:14). Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang
membedakannya
dengan
pembagian
kelompok
yang
dilakukan asal-asalan. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu
strategi
belajar mengajar dimana siswa dalam kelas dipandang sebagai kelompok atau dibagi dalam beberapa kelompok untuk saaling bekerjasama sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
pembelajaran
dengan maksimal
koperatif, terdapat lima
unsur
dalam
pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) yang harus diterapkan, yaitu: 1) Saling ketergantungan positif yaitu menciptakan kelompok kerja efektif sesuai tugas untuk mencapai tujuan. 2) Tanggung jawab perorangan merupakan kunci keberhasilan kelompok. 3) Tatap muka dengan kegiatan interaksi memberikan sinergi yang menguntungkan, inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memandang kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4) Komunikasi antar anggota sangat perlu digali untuk memberi semangat dan memperkaya pengalaman belajar, pembinaan perkembangan mental dan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
5) Evaluasi proses kelompok untuk mengetahui tingkat partisipasi dan
kerjasama
medengarkan
setiap atau
anggota,
saling
memberikan
membantu
saran
satu
dan dan
lainnya.( Sudrajat Akhmad. 2008 ). Peran guru dalam pembelajaran cooperative learning sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi ini peran dan fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan suasana aktif dan pembelajaran terkesan de-mokratis, dan masing-masing siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman belajarnya kepada siswa lain. b.
Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif 1) TAI (Team Assisted Individualization atau Team Accelerated Instruction) Tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini sebenarnya adalah penggabungan dari pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, siswa mengikuti tingkatan yang bersifat individual berdasarkan tes penempatan, dan kemudian dapat maju ke tahapan selanjutnya berdasarkan tingkat kecepatannya belajar. Jadi, setiap anggota kelompok sebenarnya belajar unit-unit materi pelajaran yang berbeda. Rekan sekelompok akan memeriksa hasil pekerjaan rekan sekelompok lainnya dan memberikan bantuan jika diperlukan. Tes kemudian diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
diakhir unit tanpa bantuan teman sekelompoknya dan diberikan skor. Lalu setiap minggu guru akan menjumlahkan total unit materi yang diselesaikan suatu kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan bila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan, dan beberapa poin tambahan untuk kelompok yang anggotanya mendapat nilai sempurna. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini adalah karena siswa bertanggungjawab untuk memeriksa pekerjaan rekannya yang lain, maka guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu kelompok-kelompok kecil yang menemuai banyak hambatan dalam belajar yang merupakan kumpulan dari anggota-anggota kelompok yang berada pada tingkatan unit materi pelajaran yang sama. 2) STAD (Student Teams Achievement Division) Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. Nilai-nilai individu digabungkan menjadi nilai tim. Pada model pembelajaran kooperatif tipe ini walaupun siswa dites secara individual, siswa tetap dipacu untuk bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan prestasi timnya. 3) Jigsaw
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001). Tujuan diciptakannya tipe model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini adalah untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap belajarnya sendiri dan juga belajar anggota kelompoknya yang lain. Mereka diminta mempelajari materi yang akan menjadi tanggungjawabnya, karena selain untuk dirinya, ia juga harus mengajarkan materi itu kepada anggota kelompoknya yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ketergantungan antara siswa sangat tinggi. Setiap siswa dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah anggota dari dua kelompok, yaitu (1) kelompok asal (home group) dan (2) kelompok ahli (expert group). Kelompok asal dibentuk dengan anggota yang heterogen. Di kelompok asal ini mereka akan membagi tugas untuk mempelajari suatu topik. Setelah semua anggota kelompok asal memperoleh tugas masing-masing, mereka akan meninggalkan kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli adalah kelompok yang terbentuk dari anggotaanggota kelompok yang mempunyai tugas mempelajari sebuah topik yang sama (berdasarkan kesepakatan mereka di kelompok asal). Setelah mempelajari topik tersebut di kelompok ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
mereka akan kembali ke kelompok asal mereka masing-masing dan saling mengajarkan topik yang menjadi tanggungjawab mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian 4)
NHT (Numbered Heads Together)
Pada modelpembelajaran kooperatif tipe NHT, minta siswa untuk menomori diri mereka masing dalam kelompoknya mulai dari 1 hingga 4. Ajukan sebuah pertanyaan dan beri batasan waktu tertentu untuk menjawabnya. Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawa pertanyaan guru tersebut. Guru menyebut suatu angka (antara 1 sampai 4) dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengan nomor tersebut menjawab pertanyaan tadi. Guru menandai siswa-siswa yang menjawab benar dan memperkaya pemahaman siswa tentang jawaban pertanyaan itu melalui diskusi. 5) TGT (Team Game Tournament) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi bedanya hanya pada kuis yang digantikan dengan turnamen mingguan (Slavin, 1994). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa-siswa saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat memberikan kontribusi poin bagi kelompoknya. Suatu prosedur tertentu digunakan untuk membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
5. STAD (Student Teams-Achievement Division) a. Pengertian STAD STAD
merupakan
salah
satu
metode
pendekatan
dalam
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan sebuah model pendekatan yang cocok untuk guru yang baru mulai pendekatann kooperatif. Selain itu STAD juga merupakan suatu metode pemebalajaran kooperatif yang efektif (Slavin, 1994: 288). Ide dasar model STAD adalah bagaimana memotivasi siswa dalam kelompoknya agar mereka dapat saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan, serta menumbuhkan suatu kesadaran bahwa belajar itu penting, bermakna dan menyenangkan. Seperti dalam kebanyakan model pembelajaran kooperatif, model STAD bekerja berdasarkan prinsip siswa bekerja bersama-sama untuk belajar dan bertanggung jawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim juga dirinya sendiri ( Handayanto,2003:115). Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
(STAD) akan membuat siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
kelompok dan interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. b. Penggunaan STAD Selanjutnya berikut ini akan diuraikan bagaimana STAD digunakan dalam kegiatan pembelajaran menurut Slavin (1995: 288). 1) Pandangan umum STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, quis, skor, perkembangan individu, dan penghargaan kelompok. 2) Persiapan Persiapan dalam pembelajaran ini meliputi persiapan materi, penetapan siswa dalam kelompok (berdasarkan jenis kelamin, rangking, dan sebagainya), menentukan skor awal, dan menyiapkan siswa
untuk
bnekerja
kooperatif
dengan
memperkenalkan
keterampilan kooperatif yang digunakan. 3) Urutan Kegiatan Urutan kegiatan dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut: a) Pengajaran b) Belajar Kelompok c) Kuis d) Penghargaan Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
c. Pengharaan kelompok Penghargaan kelompok ini didasarkan dari rata-rata nilai perkembangan individu dan sekelompok dan selanjutnya nilai perkembangan didasarkan dari nilai kuis yang diperoleh siswa.Pada Tabel 2.1 menampilkan penentuan nilai perkembangan dari Slavin dan kriterianya. Tabel 2.1 Pedoman Menentukan Nilai Perkembangan Nilai Kuis Dibandingkan Dengan Nilai Awal Lebih dari 10 poin di bawah nilai awal 10 sampai dengan 1 poin di bawah nilai awal Sama sampai dengan 10 poin diatas nilai awal Lebih dari 10 poin di atas nilai awal Nilai sempurna (tidak berdasarkan nilai awal
Nilai Perkembangan 0 10 20 30 30
Arends (1997: 140) d.
Lima komponen utama dalam model STAD Adapun menurut Slavin (1995) ada lima komponen utama
dalam model STAD (student teams-achiement division), yaitu: 1) Penyajian kelas (class presentation). Guru menyajikan materi didepan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2) Pembentukkan kelompok belajar (teams). Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen (baik kemampuan akademiknya maupun jenis kelaminnya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai yang diperoleh oleh siswa sebelum pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun fungsi pengelompok ini adalah untuk mendorong adanya kerjasama kelompok dalam mempelajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 3)
Pemberian tes atau kuis (quizzes).
Setelah belajar kelompok selesai, diadakan tes atau kuis dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk kerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggung jawab secara individual. Siswa dituntut untuk melakukan yang terbaik sebagai hasil belajar kelompoknya. Selain bertanggung jawab secara individual, siswa memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok. Tes ini dilakukan setelah satu sampai dua kali penyajian kelas dan pembelajaran dalam kelompok. 4) Pemberian skor peningkatan individu Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang dapat dicapai bila mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya. Pengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
skor hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan berikut : skor awal, skor tes, skor peningkatan dan skor kelompok. 5) Penghargaan kelompok (team recogninition). Penghargaan kelompok ini diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. Pemberian penghargaan ini bukan hanya berupa hadiah, tapi juga bisa dalam bentuk pujian. 6) Evaluasi Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran kooperatif model STAD meliputi evaluasi dilakukan setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa harus menunjukkan apa yang telah dipelajari dalam kelompok. Hasil tes individu menjadi dasar skor kelompok dan akhirnya menjadi dasar skor kelompok dan akhirnya menjadi dasar pemberian penghargaan dalam hartati (1998 : 11-12).
6. Lingkaran Dalam “Geometri Element” karya Euclid, lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama, yang disebut jari-jari terhadap suatu titik tertentu, yang disebut titik pusat. a. Unsur-unsur pada lingkaran Ada dua unsur dalam lingkaran yaitu a) jari–jari lingkaran adalah garis dari titik pusat lingkaran kelengkung lingkaran. b) titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah tengah lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
b. Bagian–bagian lingkaran
Titik O disebut titik pusat.
AO, BO, CO dan DO dinamakan jari – jari, biasanya dinotasikan dengan r yang kepanjangannya adalah radius dan artinya jarak.
BD merupakan diameter yang juga sering dinotasikan menggunakan d.
DC,DA,DB,CA,CB,AB,BD adalah busur lingkaran, biasanya ada yang menggunakan
Gambar 2.1 bagian-bagian lingkaran (a)
notasi seperti ini ̂ untuk busur CD.
Tasari (2011 : 126)
Wilayah yang berwarna merah adalah tembereng. Warna biru merupakan juring. Garis CD merupakann tali busur. Garis yang menghubungkan titik O (pusat lingkaran) tegak lurus ke garis CD (tali busur), tersebut Gambar 2.2 bagian-bagian lingkaran (b) dinamakan apotema. Tasari (2011 : 126)
c. Keliling lingkaran
Perhatikan gambar di samping. Jika seseorang berjalan dari titik A melintasi garis lengkung dan kembali lagi ke titik A maka
dikatakan
orang
mengelilingi lingkaran. Gambar 2.3 jari-jari dan diameter Tasari (2011 : 126)
tersebut
telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Panjang lintasan itu disebut keliling lingkaran dan panjangnya bergantung pada r atau jari-jari lingkaran.Dari persamaan
=
dapat disimpulkan bahwa keliling lingkaran merupakan perkalian antara diameter dan konstanta , dengan Keliling lingkaran =
=
atau
3,14.
× diameter
=
× d.
Karena d = 2r, maka: Keliling lingkaran =
× 2r
=2
r.
Jadi, keliling lingkaran = 2
r
d. Luas bidang lingkaran Rumus luas daerah lingkaran, yaitu
L=
Karena d = 2r, maka luas daerah lingkaran menjadi: L= = =
=
B. Kerangka Berfikir Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerangka berfikir dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah yaitu rendahnya hasil belajar siswa dan kurangnya
aktivitas
belajar
siswa.
Aktivitas
belajar
yang
dimaksudkan saat proses belajar mengajar di kelas, yaitu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
memperhatikan saat pelajaran, siswa dapat memberi penjelasan, siswa dapat mengajukan pertanyaan, siswa dapat menanggapi pendapat dari guru atau siswa lainnya, siswa dapat membuat rangkuman, siswa dapat menyelesaikan masalah yang diberikan. Hasil dari proses belajar bermacam-macam, namun hasil belajar yang digunakan oleh peneliti adalah pada ranah kognitif karena pada ranah tersebut yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat melalui tes akhir, sedangkan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dengan proses pengamatan saat pembelajaran matematika berlangsung. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong aktivitas belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Banyak jenis model-model pembelajaran yang ada, namun ada sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran Student Teams- Achievement Divisions STAD. Model pembelajaran Student Teams- Achievement Divisions STAD efektif meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa karena dengan menggunakan model ini dapat
meningkatkan
aktivitas
belajar
siswa
saat
mengikuti
pembelajaran di kelas seperti aktivitas visual, aktivitas menulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
aktivitas berbicara, aktivitas mental. Selain juga dapat meningkatkan aktivitas belajar, juga dapat meningkatkan pemahaman siswa, dapat meningkatkan dialog di antara siswa saat proses diskusi, dan dapat melatih kepercayaan diri siswa karena siswa dapat menjelaskan atau melakukan presentasi di depan guru dan teman-temannya.
C. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan kajian teori di atas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions STAD lebih efektif dibandingkan pembelajaran secara konvensional di kelas VIII semester 2 materi pokok keliling dan luas lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental atau eksperimental semu. Peneliti memilih desain penelitian eksperimental semu karena ada variabel yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti, misalnya
waktu
pelaksanaan
penelitian,
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi penelitian yaitu tingkat kecerdasan siswa yang berbedabeda, dan lain sebagainya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No. 28-30 Yogyakarta.Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2016.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (SulistyoBasuki 2006:182). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A, VIII B, dan VIII C di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang berjumlah 93 siswa. Alasan mengapa populasi dalam penelitian ini adalah keempat kelas tersebut dikarenakan oleh arahan dari wakil kepala sekolah untuk
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
menggunakan kelas-kelas tersebut sebagai populasi penelitian sesuai dengan Guru matematika yang mengampu yaitu Ibu Budi Lestari. 2. Sampel Sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti (Sulistyo-Basuki 2006:182). Setiap kelas VIII di SMP Negeri 2 Yogyakarta tidak digolongkan berdasarkan kemampuan akademiknya. Pada penelitian ini, pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 1999: 74). Pemilihan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas saja dari populasi sebanyak tiga kelas dan dipilih sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan VIII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensioana. Kelas VIII C dengan jumlah siswa 32 dan kelas VIII B dengan jumlah siswa 31.
D. Variabel Bebas dan Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas merupakan sesuatu yang mempengaruhi perubahandari variabel terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Pada penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
tipe STAD sedangkan yang bertindak sebagai variabel terikat adalah keaktifan dan hasil belajar siswa.
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian pada penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS). Instrumen pengambilan data terdiri dari: tes yakni pre test dan post-test, lembar pengamatan keaktifan belajar siswa atau dalam tabel keaktifan siswa. 1. Instrumen Pembelajaran a. Rencana pelaksanaan pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari rancangan kegiatan belajar mengajar yang meliputi komponen-komponen sebagai berikut: bidang studi, pokok bahasan, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan, penilaian, dan pembuatan rencana pembelajaran.RPP yang digunakan pada penelitian ini yang disusun sesuai dengan ketentuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Rencana pembelajaran ini mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Lembar kerja siswa (LKS) Lembar kerja siswa digunakan sebagai sarana untuk bahan diskusi siswa dalam kelompok.Penggunaan LKS juga membantu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena berisi langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran serta berisi latihan soal bagi siswa.Lembar kerja siswa dibuat untuk pertemuan I dan II. 2. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa Dalam observasi keaktifan siswa digunakan lembar pengamatan kekatifan siswa. Lembar pengamatan keaktifan siswa ini diisi oleh observer saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen ini berupa kolom-kolom mengenai jenis keterlibatan siswa dalam hal bertanya, memberikan tanggapan dalam kelompok, memberikan alternatif dalam menyelesaikan masalah, dan menarik kesimpulan. Contoh lembar pengamatan keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Berikut adalah keterangan dari keaktifan siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Keterangan : A : Bertanya Kegiatan bertanya yang dimaksud adalah kegiatan siswa bertanya kepada guru maupun sesama teman dalam kelopok. Pertanyaan yang diajukan hanya yang berkaitan pada pelajaran. B : Memberi Tanggapan Menanggapi pendapat teman dalam menyelesaikan masalah C : Memberi Alternatif Penyelesaian Siswa dikatan dapat memberikan alternatif lain jika siswa mapu membrikan penyelesaian pada suatu masalah. D : Menarik Kesimpulan Siswa dikatakan mampu menarik kesimpulan jika siswa mampu merangkum apa yang telah dilakukan dalam menyelesaikan suatu soal dan mengungkapkan apa yang telah di rangkumnya. 3. Instrumen Tes Hasil Belajar Instrumen penelitian yang dipakai peneliti meliputi: a. Lembar Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 1989:123). Tes yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua kali yaitu, pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan post-test untuk melihat kemampuan akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
a) Pre-test Pre-test diberikan diawal pertemuan sebelum memulai suatu pembelajaran. Adapun manfaat dari diadakan pre-test adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang akan di sampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara penyampaian pembelajaran yang akan di tempuhnya nanti. Tabel 3.1 Kisi – kisi soal pre test Kopetensi Dasar Menghitung keliling dan luas lingkaran.
Indikator
No Butir Soal Siswa dapat menghitung jari-jari 1 lingkaran jika diketahui diameter lingkaran Siswa dapat menghitung jari-jari 5,10 lingkaran, jika diketahui keliling lingkarannya Siswa dapat menghitung keliling 4 lingkaran jika diketahui luas Lingkaran Siswa dapat menghitung luas bangun 2,6,19 daerah yang diarsir Siswa dapat menghitung diameter 8 lingkaran, jika diketahui keliling lingkarannya Siswa dapat menghitung keliling 17,3,11 bangun daerah yang diarsir Siswa dapat menghitung jarak 12,23 lintasan jika diketahui diameter dan banyak perputaran Siswa dapat menghitung luas 13,16 lingkaran jika diketahui diameter lingkaran Siswa dapat menghitung diameter 15 lingkaran, jika diketahui luas lingkarannya Siswa dapat menghitung banyaknya 14 benda dalam keliling lingkaran, jika diketahui dameter dan antar jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
yang telah di tentukan Siswa dapat menghitung keliling lingkaran jika diketahui jari-jari lingkaran Siswa dapat menetukan perbandingan jari-jari lingkaran dan diameter lingkaran Siswa dapat menghitung keliling lingkaran jika diketahui diameter Lingkaran Siswa dapat menghitung luas lingkaran jika diketahui jari-jari Lingkaran Siswa dapat menghitung luas lingkaran jika diketahui keliling Lingkaran
9
18,7
20
21,24
22,25
b) Post-test Di akhir pembelajaran diadakan tes yang hasilnya akan digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi dengan belajar menggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD) dengan membangdingkan nilai dan KKM dari sekolah tersebut. Tabel 3.2 kisi-kisi post-test Kopetensi dasar Menghitung keliling dan luas lingkaran.
Indikator
No butir soal Siswa dapat menghitung jari-jari 9 lingkaran jika diketahui diameter lingkaran Siswa dapat menghitung jari-jari 8,4 lingkaran, jika diketahui keliling lingkarannya Siswa dapat menghitung keliling 10 lingkaran jika diketahui luas Lingkaran Siswa dapat menghitung luas bangun 5,12,11 daerah yang diarsir Siswa dapat menghitung diameter 2 lingkaran, jika diketahui keliling lingkarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Siswa dapat menghitung keliling bangun daerah yang diarsir Siswa dapat menghitung jarak lintasan jika diketahui diameter dan banyak perputaran Siswa dapat menghitung luas lingkaran jika diketahui diameter lingkaran Siswa dapat menghitung diameter lingkaran, jika diketahui luas lingkarannya Siswa dapat menghitung banyaknya benda dalam keliling lingkaran, jika diketahui dameter dan antar jarak yang telah di tentukan Siswa dapat menghitung keliling lingkaran jika diketahui jari-jari lingkaran Siswa dapat menetukan perbandingan jari-jari lingkaran dan diameter lingkaran Siswa dapat menghitung keliling lingkaran jika diketahui diameter Lingkaran Siswa dapat menghitung luas lingkaran jika diketahui jari-jari Lingkaran Siswa dapat menghitung luas lingkaran jika diketahui keliling Lingkaran
13,3,19 6,16
17,23
24
18
20
14,22
1
25,15
7,21
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi atau Pengamatan a. Observasi keaktifan siswa Dalam observasi keaktifan belajar matematika siswa juga diamati oleh observer, di mana tugas mereka yaitu mengamati keaktifan siswa dengan memberi kode pada lembar yang tersedia. Pengisisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
dilakukan saat observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam proses belajar menajar. 2. Tes Metode ini dugunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa kelas VIII C semester 2 SMP Negeri 2 Yogyakarta pada materi keliling dan luas lingkaran yang dicapai siswa setelah diterapkan menggunakan model pembelajaran kooperati tipe STAD tes hasil belajar ini diberikan saat post-test pada pertemuan terakhir.
G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Hasil penelitian dikatakan valid apabila terjadi kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesunguhnya pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi dan butir. a. Validitas isi Validitas
isi
dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan
kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang diukur atau dengan kisi-kisi yang dibuat. Validitas ini diperoleh dengan meminta pertimbangan dari para ahli atau pakar dalam bidang evaluasi atau ahli dalam bidang yang sedang diuji, dalam kasus ini dosen pembimbing dan guru matapelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
b. Validitas butir soal Validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Mmoment dari Pearson, dengan mengkorelasikan antara skor yan didapat siswa pada setiap butir soal denan skor total yang didapat. Rumus yan diunakan adalah sebagai berikut : ∑ √{
∑
∑ ∑
}
∑ ∑
∑
Keterangan: rit = koefisien korelasi antara variabel
dan variabel
N = banyaknya peserta didik yang mengikuti tes uji coba = skor item tiap nomor = jumlah skor total Butir soal dikatakan valid apabila nilai dikatakan tidak valid apabila
0,3, sedangkan
< 0,3.
2. Reliabilitas Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
[
][
]
Keterangan: n
: banyaknya butir soal : jumlah varians skor tiap item : varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah :
∑
∑
3. Uji coba instrumen Uji validitas dan reliabilitas adalah uji yang dilakukan sebelum penambilan data. Uji coba tersebut bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dan reliabel atau tidaknya instrumen. a. Uji validitas 1) Tes evaluasi hasil belajar Butir soal dikatakan valid apabila nilai Perhitungan validitas butir soal terlampir. Tabel 3.3 Uji Validitas Tes Hasil Belajar No soal 1 2 3 4 5 6 7 8
0,600 0,693 0,397 0,432 0,477 0,433 0,601 0,078
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
0,3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0,130 0,622 0,605 0,530 0,522 0,583 0,582 0,235 0,130 0,454 0,524 0,570 0,434 0,211 0,437 0,519 0,517
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Dari tabel diatas terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu nomor
8,9,16,17,22.
Butir
soal
yang
tidak
valid
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing kemudian dilakukan revisi. b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas terhadap instrument penelitian dilakukan untuk menguji reliable atau tidaknya instrumen penelitian. Berdasarkan perhitungan reliabilitas tes hasil belajar sebesar 0,85. Dapat dinyatakan instrument tersebut reliable.
H. Metode analisis data 1. Kelayakan Analisis Pelaksanaan penelitian direncanakan dapat diikuti oleh seluruh siswa di kelas tersebut sehingga data yan diperoleh lenkap sejumlah siswa di kelas tersebut. Berikut adalah persentase kelayakan analisis data :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Persentase =
x 100%
Berdasarkan persentase di atas, data dianggap layak untuk dianalisis apabila responden, salam kasus ini adalah siswa yan dapat mengikuti penelitian lebih beasar sama dangan (
80%.
2. Analisis data keaktifan siswa Tingkat keaktifan belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dianalisis mengungakan lembar observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Proses analisis keaktifan siswa dengan cara pemberian skor pada kriteria keaktifan belajar siswa yang tertera pada lembar observasi. Data dari tiga observer dalam setiap pertemuan dengan perhitungan skala Likert. Sehingga data keaktifan ini dapat dijadikan data berkelompok, dengan aturan sebagai berikut : A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil C=
sehingga didapat lima kriteria keaktifan siswa yaitu :
Rendah sekali (RS)
: B
X< B+C
Rendah (R)
:B+ C
X < B + 2C
Sedang (S)
: B + 2C
X < B + 3C
Tinggi (T)
: B + 3C
X < B + 4C
Tinggi Sekali (TS)
: B + 4C
X < B + 5C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Kemudian berikut ini analisis yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu : a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data keaktifan siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah untuk uji normalitas yaitu: 1) Hipotesis yang digunakan H0 : Data keaktifan siswa berdistribusi normal H1 : Data keaktifan siswa berdistribusi tidak normal 2) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 4) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov< α b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok kelas VIII C dan kelas VIII B mempunyai variansi yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Langkah-langkah untuk Uji Variansi yaitu: 1) Hipotesis yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
H0 : variansi keaktifan dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama H1 : variansi keaktifan dari kelas VIII C dan kelas VIII B tidak sama 2) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Levene untuk menghitung variansi keaktifan siswa kelas VIIIC dan kelas VIII B. 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 4) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai signifikasinya ( Sig.) pada tabel test of homogeneity of variances< α c. Uji Perbedaan Rata-rata Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan data keaktifan siswa yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan data
keaktifan
siswa
yang
menggunakan
pembelajaran
konvensional. Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata adalah: 1) Hipotesis yang digunakan H0 : Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C kurang dari atau sama dengan kelas VIII B (µe ≤ µk) H1 : Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B (µe> µk)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2) Menentukan statistik yang dipakai 3) Peneliti menggunakan Uji Independent Sample T Test satu arah untuk menguji membandingkan rata-rata kelas VIII C dan kelas VIII B, apakah nilai post-test siswa dari kelas VIII C kurang dari atau sama dengan kelas VIII B. 4) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 5)
Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai sig (1-tailed) pada tabel independent sample t test< 2.α (karena 1 arah).
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar siswa kelas VIIIC yang menggunakan pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dan
kelas
VIIIB
yan
menggunakan pembelajaran konvensional adalah tes (post-test) yang digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan. Tes ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari materi keliling dan luas lingkaran. Sehingga hasil beljara siswa ini dapat dijadikan data berkelompok, dengan aturan sebagai berikut : A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
C=
sehingga didapat lima kriteria keaktifan siswa yaitu :
Rendah sekali (RS)
: B
X< B+C
Rendah (R)
:B+ C
X < B + 2C
Sedang (S)
: B + 2C
X < B + 3C
Tinggi (T)
: B + 3C
X < B + 4C
Tinggi Sekali (TS)
: B + 4C
X < B + 5C
Kemudian berikut ini analisis yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai pots-tes siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah untuk uji normalitas yaitu: 1) Hipotesis yang digunakan H0 : Nilai post-test siswa berdistribusi normal H1 : Nilai post-test siswa berdistribusi tidak normal 2) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 4) Menentukan daerah penolakan 5) H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov < α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok kelas VIII C dan kelas VIII B mempunyai variansi yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Langkah-langkah untuk Uji Variansi yaitu: 1) Hipotesis yang digunakan H0 : variansi nilai dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama H1 : variansi nilai dari kelas VIII C dan kelas VIII B tidak sama 2) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Levene untuk menghitung variansi nilai siswa kelas VIIIC dan kelas VIII B. 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 4) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai signifikasinya ( Sig.) pada tabel test of homogeneity of variances< α c. Uji Perbedaan Rata-rata Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diterapkan pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran biasa konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata adalah: 1) Hipotesis yang digunakan H0 : Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C kurang dari atau sama dengan kelas VIII B (µe ≤ µk) H1 : Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B (µe> µk) 2) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan Uji Independent Sample T Test satu arah untuk menguji membandingkan rata-rata kelas VIII C dan kelas VIII B, apakah nilai post-test siswa dari kelas VIII C kurang dari atau sama dengan kelas VIII B. 3) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% 4) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai sig (1-tailed) pada tabel independent sample t test< 2.α (karena 1 arah)
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian quasi-experimental dimana peneliti hanya memfokuskan pada satu kelas saja yaitu kelas VIII C yang didesain mengunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan membandingkan hasil data keaktifan belajar dan hasil belahar siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berikut rencana kegiatan selama penelitian berlangsung. 1. Perencanaan Dalam perencanaan ini peneliti menyiapkan hal-hal yan diperlukan dalam penelitian, diantaranya adalah : a. Menentukan materi yang akan diajarkan b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran c. Menyiapkan instrumen pengamatan d. Memvalidasi soal tes untuk siswa 2. Pelaksanaan dan pengamatan Pada tahap pelaksanaan dan penamatan ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Mengadakan pre-test b. Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai rpp c. Melakukan pengamatan dan mengambil data dalam proses pembelajaran dengan mengisi isntrumen pengamatan yang telah dibuat d. Mengadakan post-test 3. Pengelolahan data Dari data-data yang diperoleh, kemudian peneliti melakukan pengolahan data hingga diperoleh suatu kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kelayakan Analisis Penelitian dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 2 Yoyakarta, dan pengambilan data penelitian dimulai tanggal 18 januari 2016 sampai 30 januari 2016 di kelas VIII C yang menggunakan pembelajarn kooperatif dan kelas VIII B yang mengunakan pembelajaran konvensional. Sebelum dilakukan pengambilan data, data penelitian terlebih dahulu diuji coba. Pelaksanaan uji coba tes hasil belajar dilaksanakan pada hari Senin 18 Januari 2016 di kelas IX A. Setelah dilakukan uji coba tes hasil belajar dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jika ada tes hasil belajar yang tidak valid maka dilakukan revisi dengan mengubah soalnya. Setelah tes hasil belajar direvisi, dilakukan pengambilan data di kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada hari Rabu20 Jauari 2016 untuk pre-test, hari Sabtu 23 Januari dan hari Senin 25 Januari untuk data keaktifan belajar,hari Sabtu 30 Januari untuk post-test. Pada perencanaan penelitian yang dilakukan subjek yang akan diteliti sebanyak 32 siswa namun pada saat pelaksanaan subjek yang dapat mengikuti tes dan lain-lain dari berbagai alasan sampai dapat mengikuti tes terakhir sebanyak 28 siswa. Selanjutnya pengambilan data di kelas VIII B pada hari Senin 25 Januari untuk data keaktifan belajar dan hari Rabu 27
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Januari untuk post-test. Pada perencanaan penelitian yang dilakukan subjek yang akan diteliti sebanyak 29 siswa dan siswa dapat mengikuti semuanya.
Berdasarkan
banyaknya
subjek
penelitian
pada
saat
pengambilan data di kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD maka data yang diambil telah layak karena melebihi 80% yaitu 87,7% dari keseluruhan subjek yang direncanakan, sehingga data yang diambil telah layak untuk dianalisis.Sedangkan banyaknya subjek penelitian pada saat pengambilan data di kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional maka data yang diambil telah layak karena melebihi 80% yaitu 100%.
B. Deskripsi Data Setelah dilakukan penelitian, maka peneliti mendapat beberapa data untuk dideskripsikan dan dianalisi yang berupa data mentah, stastisik maupun histogram. Deskripsi data penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut : 1. Keaktifan Belajar Siswa Keaktifan belajar siswa dapat terlihat pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa di dalam kelas yang telah diisi oleh 3 orang observer pada tanggal 23 dan 25 Januari 2016 kelas VIII C untuk pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tanggal 25 Januari 2016 kelas VIII B untuk pembelajaran konvensional. Berikut merupakan skor hasil keaktifan belajar siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
a. Data Mentah Berikut adalah hasil observasi data keaktifan siswa pada kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD Tabel 4.1 Data mentah hasil pengamatan keaktifan belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperative (n=28) Siswa Observer1 Observer2 Observer3 Total Ratarata T1 T2 T1 T2 T1 T2 S1 16 16 17 17 16 17 99 49.5 S2 13 12 12 13 11 14 75 37.5 S3 18 20 19 21 18 20 116 58 S4 18 12 19 12 19 13 93 46.5 S5 12 20 13 21 12 19 97 48.5 S6 13 20 12 20 12 21 98 49 S7 14 16 15 16 15 17 93 46.5 S8 18 18 19 18 20 19 112 56 S9 10 21 12 20 12 20 95 47.5 S10 16 21 17 21 16 21 112 56 S11 12 20 12 21 13 20 98 49 S12 8 12 9 13 10 14 66 33 S13 16 16 17 18 17 16 100 50 S14 12 20 13 21 13 21 100 50 S15 18 17 18 17 19 16 105 52.5 S16 8 18 9 18 10 18 81 40.5 S17 18 18 20 19 20 19 114 57 S21 17 18 17 20 16 18 106 53 S22 10 19 11 20 12 18 90 45 S23 10 16 12 17 12 16 83 41.5 S24 12 12 13 13 13 12 75 37.5 S25 18 16 20 17 19 17 107 53.5 S26 18 20 19 21 20 21 119 59.5 S27 10 18 11 20 11 18 88 44 S28 10 18 11 19 10 18 86 43 S29 12 21 13 20 13 21 100 50 S30 12 21 12 21 13 20 99 49.5 S31 18 20 19 21 20 21 119 59.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Berikut adalah hasil observasi data keaktifan siswa pada kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional Tabel 4.2 Data mentah hasil pengamatan keaktifan belajarsiswa menggunakan pembelajaran konvensional (n=31) Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29
Observer 1 11 13 5 7 12 13 8 10 6 6 12 8 8 6 10 8 8 6 10 7 9 5 10 6 10 8 11 9 8
Observer 2 12 12 6 8 13 12 10 9 7 8 12 9 7 5 9 9 9 5 9 8 8 6 12 7 11 9 10 8 7
Observer 3 12 11 8 7 12 12 9 9 5 10 13 10 8 5 10 10 9 5 9 6 7 7 11 7 11 9 10 8 7
Total 35 36 19 22 37 37 27 28 18 24 37 27 23 16 29 27 26 16 28 21 24 18 33 20 32 34 31 25 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
b. Data keaktifan siswa Data skor keaktifan siswa di atas dapat diringkas sebagai berikut. Kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperative tipe STAD Modus : 100 Median : 94 Interkuartil : 17,5
Kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional Modus : 27 dan 37 Median : 26 Interkuartil : 10
c. Histogram Data mentah keaktifan siswa dapat dideskripsikan menjadi data berkelompok sebagai berikut. 1) Kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD A
= 119
B
=66
C
=
= 10,6 dilakukan pembulatan menjadi 11.
Berikut adalah rentan yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas: Rendah sekali (RS) Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sekali
66 77 88 99 110
x < 77 x < 88 x < 99 x < 110 x < 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 4.3 Frekuensi Keaktifan Belajar siswakelas VIII C menggunakan pembelajaran cooperative tipe STAD Interval
Batas bawah 65,5 76,5 87,5 88,5 109,5
66 – 76 77 – 87 88 – 98 99 – 109 110 -119
Y
Batas atas 76,5 87,5 98,5 109,5 119,5
Titik tengah 11 22 33 44 55
Frekuensi 3 3 8 8 6
Rekuensi kumulatif 3 6 14 22 28
Histogram Keaktifan Belajar Pembelajaran Kooperatif
Banyak Siswa
10
Rendah Sekali Rendah
8
Sedang
6
Tinggi
4
Tinggi Sekali
2 0
X 0
11
22
33
44
55
Skor Keaktifan Siswa
Gambar 4.1 Histogram keaktifan belajar (n=28) Dari histogram diatas terlihat bahwa banyaknya siswa yang aktif sedang sama dengan siswa yang aktifnya tinggi. Sedangkan frekuensi yang paling kecil adalah sangat rendah dan rendah. 2) Kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional A
= 37
B
= 16
C
=
= 4,2 dilakukan pembulatan menjadi 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Berikut adalah rentan yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas: Rendah sekali (RS) Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sekali
16 21 26 31 36
x <21 x <26 x <31 x <36 x <41
Tabel 4.4 Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa kelas VIII B Bmenggunakan pembelajaran konvensional Interval
Batas bawah 15,5 20,5 25,5 30,5 35,5
16 – 20 21 – 25 26 – 30 31 – 35 36 – 40
Banyak Siswa
Y
Batas atas 20,5 25,5 30,5 35,5 40,5
Titik tengah 18 23 28 33 38
frekuensi 7 6 7 5 4
Rekuensi kumulatif 7 13 20 25 29
Histogram Keaktifan Belajar Pembelajaran Konvensional
8 7 6 5 4 3 2 1 0
Rendah Sekali Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sekali
X 0
18
23
28
33
38
Skor Keaktifan Siswa
Gambar 4.2 Histogram keaktifan belajar (n=29) Dari histogram diatas terlihat bahwa banyaknya siswa yang aktif rendah lebih tinggi dari siswa yang aktifnya tinggi. Sedangkan frekuensi yang paling besar adalah siswa yang aktifnya sedang dan rendah sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
2. Hasil Belajar a. Data mentah Berikut adalah hasil belajar siswa (post-test) pada kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD Tabel 4.5Data Mentah Skor Hasil Post-Testkelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD Siswa Nilai siswa Keterangan S1 80 Tuntas S2 96 Tuntas S3 84 Tuntas S4 96 Tuntas S5 84 Tuntas S6 96 Tuntas S7 64 Tidak Tuntas S8 88 Tuntas S9 84 Tuntas S10 96 Tuntas S11 76 Tuntas S12 88 Tuntas S13 84 Tuntas S14 88 Tuntas S15 96 Tuntas S16 96 Tuntas S17 92 Tuntas S18 96 Tuntas S20 84 Tuntas S21 92 Tuntas S22 84 Tuntas S23 92 Tuntas S24 80 Tuntas S25 88 Tuntas S26 96 Tuntas S27 92 Tuntas S28 88 Tuntas S29 84 Tuntas S30 80 Tuntas S31 80 Tuntas S32 96 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Berikut adalah hasil belajar siswa (post-test) pada kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional. Tabel 4.6 Data Mentah Skor Hasil Post-Testkelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional Siswa Nilai siswa Keterangan S1 76 Tuntas S2 84 Tuntas S3 84 Tuntas S4 80 Tuntas S5 92 Tuntas S6 76 Tuntas S7 88 Tuntas S8 84 Tuntas S9 76 Tuntas S10 80 Tuntas S11 92 Tuntas S12 76 Tuntas S13 72 Tidak Tuntas S14 72 Tidak Tuntas S15 92 Tuntas S16 84 Tuntas S17 92 Tuntas S18 80 Tuntas S19 72 Tidak Tuntas S20 84 Tuntas S21 92 Tuntas S22 84 Tuntas S23 76 Tuntas S24 88 Tuntas S25 84 Tuntas S26 92 Tuntas S27 80 Tuntas S28 80 Tuntas S29 88 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
b. Statistik hasil post-test Data hasil belajar siswa di atas dapat diringkas sebagai berikut. Kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperative tipe STAD
Kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional
Mean : 87,74 Modus : 96 Median :88 Skor tertinggi : 96 Skor terendah : 64 Jangkauan : 32 Standar deviasi : 7,58 Interkuartil : 12
Mean : 82.76 Modus : 84 Median :84 Skor tertinggi : 92 Skor terendah : 72 Jangkauan : 20 Standar deviasi : 6,59 Interkuartil : 12
c. Histogram hasil post-test Data mentah keaktifan siswa dapat dideskripsikan menjadi data berkelompok sebagai berikut. 1) Kelas VIII C yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD A = 96 B = 64 C=
= 6,4 dibulatkan menjadi 7 sehingga didapat lima kriteria
hasil berlajar yaitu : Rendah sekali (RS)
: 64
x < 71
Rendah (R)
: 71
x < 78
Sedang (S)
: 78
x < 85
Tinggi (T)
: 85
x < 92
Tinggi sekali (TS)
: 92
x < 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Tabel 4.7 Frekuensi Data Hasil Belajar(Post-Test) Siswa kelas VIII C menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD Interval Batas Batas Titik Frekuensi Frekuensi bawah atas tengah kumulatif 64 – 70 63,5 70,5 67 1 1 71 – 77 70,5 77,5 74 1 2 78 – 84 77,5 84,5 81 11 13 85 – 91 84,5 91,5 88 5 18 92 – 98 91,5 98,5 95 13 31 Y Histogram Hasil BelajarPembelajaran Kooperatif tipe STAD 14 12 10 8 6 4 2 0
Rendah Sekali
Banyak Siswa
Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sekali
0
67
74
81
88
95
X
Skor Hasil Belajar
Gambar 4.3 Histogram hasil belajar (n=31) Dari historam di atas terlihat bahwa banyaknya siswa yang hasil belajarnya tinggi lebih tinggi dibanding banyaknya siswa yang hasil belajarnya rendah.Frekuensi kriteria tinggi sekali adalah yang terbanyak. 2) Kelas VIII B yang menggunakan pembelajaran konvensional A = 92 B = 72 C=
= 4 sehingga didapat lima kriteria hasil belajar yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Rendah sekali (RS)
: 72
x < 76
Rendah (R)
: 76
x <80
Sedang (S)
: 80
x < 84
Tinggi (T)
: 84
x <88
Tinggi sekali (TS)
: 88
x
92
Tabel 4.8 Frekuensi Data Hasil Belajar(Post-Test) Siswa kelas VIII B menggunakan pembelajaran konvensional Interval Batas Batas Titik Frekuensi Frekuensi bawah atas tengah kumulatif 72 – 75 71,5 75,5 73,5 3 3 76 –79 75,5 79,5 77,5 5 8 80 – 83 80,5 83,5 81,5 5 13 84 – 87 83,5 87,5 85,5 7 20 88 – 92 87,5 92,5 89,5 9 29 Y
Histogram Hasil BelajarPembelajaran Konvensional
Banyak Siswa
10
Rendah Sekali
8
Rendah
6
Sedang
4
Tinggi Tinggi Sekali
2
X
0 0
75,5
77,5
81,5
85,5
89,5
Skor Hasil Belajar
Gambar 4.4 Histogram hasil belajar (n=29) Dari historam di atas terlihat bahwa banyaknya siswa yang hasil belajarnya tinggi lebih tinggi dibandingkan banyaknya siswa yang hasil belajarnya rendah.Frekuensi kriteria tinggi sekali adalah yang terbanyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
C. Inferensi Untuk mengetahui keefektivan model pembelajaran kooperatiftipe STAD maka kita membadingkandata keaktifan belajar dan hasil belajar (post-test) siswa kelas VIII Cdengan siswa kelas VIII Bmenggunakan uji selisih dua parameter. a. Analisis data keaktifan belajar siswa 1) Uji Normalitas data keaktifan siswa Kelas VIII C a) Hipotesis yang digunakan H0 : Data keaktifansiswa kelas eskperimen berdistribusi normal H1 : Data keaktifan siswa kelas eskperimen berdistribusi tidak normal b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov< α e) Output SPSS Tabel 4.9Tests of normality keaktifankelas VIII C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Dari tabel diatas diperoleh nilai Sig. KolmogorovSmirnov untuk data kekatifan siswa kelas VIII C adalah 0,200 lebih dari α (α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga data keaktifan siswa kelas eskperimen berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas data keaktifan Kelas VIII B a) Hipotesis yang digunakan H0 : Data keaktifan siswa kelas VIII B berdistribusi normal H1 : Data keaktifan siswa kelas VIII B berdistribusi tidak normal b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov< α e) Output SPSS Tabel 4.10Tests of normality keaktifankelas VIII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Dari tabel diatas diperoleh nilai Sig. KolmogorovSmirnov untuk data keaktifan kelas VIII B adalah 0,200 lebih dari α (α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga data keaktifan siswa kelas VIII B berdistribusi normal.
3) Uji Homogenitas a) Hipotesis yang digunakan H0 : variansi data keaktifan siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama H1 : variansi data keaktifan siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B tidak sama b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Leveneuntuk menghitung variansi keaktifan siswa kelas eskperimen dan kelas VIII B. c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai signifikasinya ( Sig.) pada tabel test of homogeneity of variances< α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
e) Output SPSS Tabel 4.11Test of homogeneity of variances keaktifan
Dari hasil diatas, pada tabel test of homogeneity of variances diperoleh nilai signifikasinya ( Sig.) yaitu 0.847 Nilai Sig. lebih dari α (α =0,05) maka H0 diterima. Jadi variansi data keaktifan dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama. Setelah pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, telah didapat bahwa data keaktifan dari kelas VIII C dan kelas VIII B berdistribusi normal dan keduanya memiliki variansi
yang sama. Kemudian dilanjutkan
dengan uji rata-rata data keaktifan dari kelas VIII C dan kelas VIII B untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas VIII C dan kelas VIII B, selanjutnya akan diuji apakah lebih baik kelas VIII C dibandingkan kelas VIII B, atau sebaliknya. 4) Uji Perbedaan Rata-rata data keaktifan beajar a) Hipotesis yang digunakan H0 :
Rata-rata data keaktifan siswa dari kelas VIII C Rendah dari atau sama dengan kelas VIII B (µe ≤ µk)
H1 : Rata-rata data keaktifan siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B (µe> µk) b) Menentukan statistik yang dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Peneliti menggunakan uji Independent Sample T Test satu arah untuk menguji membandingkan rata-rata kelas VIII C dan kelas VIII B, apakah data keaktifan siswa dari kelas VIII C Rendah dari atau sama dengan kelas VIII B. c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai sig (1-tailed) pada tabel independent sample t test< 2.α (karena 1 arah) e) Output SPSS Tabel 4.12Group statistics keaktifan
Tabel 4.13Independent samples keaktifan
Dari tabel independent sample t test diatas diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,000. Nilai sig. (1-tailed) kurang dari 2.α (α=0,05) yaitu 0,000< 2.0,05 atau 0,000< 0,1 , maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
H0ditolak. Jadi dapat disimpulkan rata-rata data keaktifan siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B b. Analisis Hasil Post-test 1) Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas VIII C a) Hipotesis yang digunakan H0 : Nilai post-test siswa kelas eskperimen berdistribusi normal H1 : Nilai post-test siswa kelas eskperimen berdistribusi tidak normal b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov< α e) Output SPSS Tabel 4.14Tests of normality post-test kelas VIII C
Dari tabel diatas diperoleh nilai Sig. KolmogorovSmirnov untuk nilai pre test kelas VIII C adalah 0,065 lebih dari α (α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
sehingga nilai post-test siswa kelas eskperimen berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas VIII B a) Hipotesis yang digunakan H0 : Nilai post-test siswa kelas VIII B berdistribusi normal H1 : Nilai post-test siswa kelas VIII B berdistribusi tidak normal b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov< α e) Output SPSS Tabel 4.15Tests of normality post-test kelas VIII B
Dari tabel diatas diperoleh nilai Sig. KolmogorovSmirnov untuk nilai post-test kelas VIII B adalah 0,200 lebih dari α (α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga nilai post-test siswa kelas VIII B berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
3) Uji Homogenitas a) Hipotesis yang digunakan H0 : variansi nilai post-test siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama H1 : variansi nilai post-test siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B tidak sama b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Levene untuk menghitung variansi nilai siswa kelas eskperimen dan kelas VIII B. c) Menentukan α Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai signifikasinya ( Sig.) pada tabel test of homogeneity of variances< α e) Output SPSS Tabel 4.16Test of homogeneity of variances post-test
Dari hasil diatas, pada tabel test of homogeneity of variances diperoleh nilai signifikasinya ( Sig.) yaitu 0.108 Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Sig. lebih dari α (α =0,05) maka H0 diterima. Jadi variansi nilai post-test dari kelas VIII C dan kelas VIII B sama. Setelah pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, telah didapat bahwa nilai post-test dari kelas VIII C dan kelas VIII B berdistribusi normal dan keduanya memiliki variansi
yang sama. Kemudian dilanjutkan
dengan uji rata-rata post-test dari kelas VIII C dan kelas VIII B untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas VIII C dan kelas VIII B, selanjutnya akan diuji apakah lebih baik kelas VIII C dibandingkan kelas VIII B, atau sebaliknya. 4) Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Post-test a) Hipotesis yang digunakan H0 :
Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C Rendah dari atau sama dengan kelas VIII B (µe ≤ µk)
H1 : Rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B (µe> µk) b) Menentukan statistik yang dipakai Peneliti menggunakan uji Independent Sample T Test satu arah untuk menguji membandingkan rata-rata kelas VIII C dan kelas VIII B, apakah nilai post-test siswa dari kelas VIII C Rendah dari atau sama dengan kelas VIII B. c) Menentukan α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Taraf signifikan (α) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah 5% d) Menentukan daerah penolakan H0 ditolak jika nilai sig (1-tailed) pada tabel independent sample t test< 2.α (karena 1 arah) e) Output SPSS Tabel 4.17Group statistics post-test
Tabel 4.18Independent samples test post-test
Dari tabel independent sample t test diatas diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,010. Nilai sig. (1-tailed) kurang dari 2.α (α=0,05) yaitu 0,010< 2.0,05 atau 0,010< 0,1 , maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan rata-rata nilai post-test siswa dari kelas VIII C lebih dari kelas VIII B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
D. Pembahasan 1. Evektifitasmodel pembelajaran kooperatif tipe STAD ditinjau dari keaktifan siswa Dari lembar keaktifan siswa yang telah belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD terlihat bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran jika di lihat dari kelompoknya maka ada 3 siswa yang keaktifannya sangat rendah, 3 siswa yang keaktifannya rendah, 8 siswa yang keaktifannya sedang, 8 siswa yang keaktifanya tinggi dan 6 siswa yang keaktifannya sangat tinggi.Maka keaktifan siswa yang tinggi lebih banyak dari pada keaktifan siswa yang rendah. Dibandingkan
dengan
lembar
keaktifan
siswa
yang
belajar
menggunakan pembelajaran konvensional maka keaktifan siswa jika dilihat dari kelompoknya ada 7
siswa yang keaktifannya sangat
rendah, 6 siswa yang keaktifannya rendah, 7 siswa yang keaktifannya sedang, 5 siswa yang keaktifanya tinggi dan 4 siswa yang keaktifannya sangat tinggi.Maka lembar keaktifan belajar kooperatif tipe STAD yang lebih tinggi keaktifannya. Berdasarkan analisis data keaktifan siswa secara inferensial, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipeSTAD yang telah diterapkan pada materi keliling dan luas lingkaran memberikan hasil yang signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
keaktifan siswa kelas VIII pada materi keliling dan luas lingkaran lebih
tinggi
dibandingkan
pembelajaran
matematika
secara
konvensional diterima. Hal tersebut diperoleh dari uji perbedaan ratarata data keaktifan siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B menggunakan uji independent sample t test. Dari uji independent sample t test diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,000. Nilai sig. (1tailed) kurang dari 2.α (α=0,05) yaitu 0,000< 2.0,05 atau 0,000< 0,1. 2. Evektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD ditinjau dari hasil belajar siswa Hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi keliling dan luas lingkaran. Berdasarkan pengelompokan dari tes hasil belajar siswa terlihat bahwa 13 siswa yang memenuhi kriteria prestasi sangat tingi, 5 siswa dengan kriteria tinggi, 11 siswa dengan kriteria sedang, 1 siswa dengan kriteria rendah dan 1 siswa dengan kriteria sangat rendah. Dalam hal ini 30 siswa yang mencapai KKM dan hanya ada 1 siswa yang tidak memenuhi KKM. Dari data hasil belajar dapat kita simpulkan bahwa 96,77% siswa sudah mencapai KKM, sedangkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran konvensional pada materi keliling dan luas lingkaran berdasarkan pengelompokan dari tes hasil belajar siswa terlihat bahwa 10 siswa yang memenuhi kriteria prestasi sangat tingi, 8 siswa dengan kriteria tinggi, 5 siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
kriteria sedang, 5 siswa dengan kriteria rendah dan 3 siswa dengan kriteria sangat rendah. Dalam hal ini 26 siswa yang mencapai KKM dan ada 3 siswa yang tidak memenuhi KKM. Dari data hasil belajar dapat kita simpulkan bahwa 89,77% siswa sudah mencapai KKM, Berdasarkan analisis data hasil penelitian secara inferensial, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah diterapkan pada materi keliling dan luas lingkaran memberikan hasil yang signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar belajar siswa kelas VIII pada materi keliling dan luas lingkaran lebih
tinggi
dibandingkan
pembelajaran
matematika
secara
konvensional diterima. Hal tersebut diperoleh dari uji perbedaan ratarata hasil belajar siswa dari kelas VIII C dan kelas VIII B menggunakan uji independent sample t test. Dari uji independent sample t test diperoleh nilai Sig. (1-tailed) yaitu 0,001. Nilai sig. (1tailed) kurang dari 2.α (α=0,05) yaitu 0,001< 2.0,05 atau 0,001< 0,1.
3. Keterbatasan Penelitian Dari proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, terdapat beberapa hambatan sebagai berikut : 1. Ada beberapa siswa yang tidak hadir, sehingga siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini kurang dari 100 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
2. Karena ada keterbatasan waktu dan perizinan penelitian di kelas pembanding hanya dilakukan satu kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian dan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran yang ditinjau dari keaktifan belajar siswa, lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika secara konvensional. 2. Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pokok bahasan keliling dan luas lingkaran yang ditinjau dari hasil belajar siswa, lebih efektif dibandingkan pembelajaran matematika secara konvensional. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengalaman yang diperoleh selama penelitian, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru dan calon guru Guru perlu mencoba model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau model pembelajaran kooperatif tipe lain sebagai variansi dan bahan perbandingan dengan model pembelajaran aktif dalam pembelajaran.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
2. Bagi penelitian selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya, model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat dikembangkan pada populasi dan sampel yang berbeda, materi berbeda dan variabel penelitian yang berbeda. Dipersiapkan manajemen waktu yang baik sehingga saat penelitian berlangsung dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATAR PUSTAKA Agus Suprijo. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ali hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : PT Rajarafindo Persada Arendes, R. 1997. Classroom Intructional and Manaement. New York : Mc Graw Hill Comapanies. E. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Meke Ollerton. 2010. Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta : Erlangga Miftahul Huda. 2012. Cooperative Learning Metode, Tektik, Struktur dan Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Nasution. 2015. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo Noer rohmah.2012. Psikologi pendidikan. Yogyakarta : Teras Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Oemar Hamalik. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Paul Eggen dan Don Kauchak. 2012. Stratei dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Ketrampilan Berpikir. Jakarta : PT Indeks Ratna Wills Dahan. 2011. Teori-Teori Belajar dan Mengajar. Jakarta : Erlangga Siregar, Eviline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor : PT Galia Indonesia 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Slavin. 2005. Cooperative Learning : Teori, Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Sudjana, Nana 2001. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sujono. 1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kependidikan. Suyono dan Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosd Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan Yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A 1. 2. 3. 4.
SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) LEMBAR KERJA SISWA LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VIII Semester : 2 Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Penilaian Kompetensi Dasar
4.1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.
Materi Ajar
Lingkaran. Mengenal unsur-unsur dan bagianbagian lingkaran.
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Teknik
Mengenal pengertian lingkaran dan menyebutkan benda-benda di sekitar kita yang berbentuk lingkaran. Mendiskusikan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran dengan menggunakan model (gambar ilustrasi).
Menyebutkan unsur-unsur dan bagianbagian lingkaran : pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, juring, apotema.
Tugas individu.
Bentuk Instrumen Uraian singkat.
Contoh Instrumen Perhatikan lingkaran berikut. A O
B Disebut apakah garis AB?
Alokasi Waktu (menit)
Sumber / Bahan / Alat
2 × 40 menit.
Sumber: Buku paket (Buku Matematika SMP dan MTs ESIS Untuk Kelas VIII Semester 2, disusun oleh Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih) hal. 143-147. Buku referensi lain. Alat: Laptop LCD OHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 4.2. Menghitung keliling dan luas lingkaran.
4.3. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah.
Menentukan nilai Phi ( π ). Menentukan keliling lingkaran. Menentukan luas lingkaran.
Mengenal sudut pusat dan sudut keliling.
Mengenal hubungan antara busur, juring, dan sudut pusat.
Menyimpulkan nilai Phi dengan menggunakan benda yang berbentuk lingkaran.
Menemukan nilai Phi.
Menemukan rumus keliling dan luas lingkaran dengan menggunakan alat peraga.
Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran.
1. Ukurlah keliling (K) sebuah benda berbentuk lingkaran dan juga K diameternya (d). Berapakah nilai ? d 2. Sebutkan : a. Rumus keliling lingkaran yang berjari-jari m. b. Rumus luas lingkaran yang berjari-jari n. 3. Hitunglah : a. keliling lingkaran dengan diameter 10 cm. b. luas lingkaran dengan jari-jari 3 cm.
Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam pemecahan masalah.
Menghitung keliling dan luas lingkaran.
Mengamati hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama.
Mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama.
Menghitung besar sudut keliling jika menghadap diameter atau busur yang sama.
Menentukan besar sudut keliling jika menghadap diameter dan busur yang sama.
Menghitung panjang busur, luas juring dan tembereng.
Menentukan panjang busur, luas juring dan tembereng.
Menemukan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah.
Tugas individu.
Tugas individu.
Uraian singkat.
Uraian singkat.
1. Jika sudut A adalah sudut pusar dan sudut B adalah sudut keliling, sebutkan hubungan antara sudut A dan sudut B jika kedua sudut itu menghadap busur yang sama.
6 × 40 menit.
Alat: Laptop LCD OHP
4 × 40 menit.
Uraian singkat.
1. Di dalam lingkaran dengan jari-jari 7 cm, terdapat sudut pusar yang besarnya 30o . Hitunglah: a. Panjang busur kecil. b. Luas juring kecil. 2. Gambar di bawah ini adalah penampang pipa yang digenangi air. Diameter pipa adalah 14 cm dan panjang permukaan air pada pipa adalah 10 cm. Berapakah tinggi air dari dasar pipa dan luas penampang air itu ? 10 cm
Sumber: Buku paket hal. 161-166. Buku referensi lain. Alat: Laptop LCD OHP
2. Berapa besar sudut keliling jika menghadap diameter lingkaran?
Tugas individu.
Sumber: Buku paket hal. 147-150, 150-155, 156-161. Buku referensi lain.
4 × 40 menit.
Sumber: Buku paket hal. 166-171. Buku referensi lain. Alat: Laptop LCD OHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
4.4. Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Garis Singgung Lingkaran. Mengenal garis singgung lingkaran. Menemukan sifat-sifat garis singgung lingkaran. Menyebutkan syarat kedudukan dua lingkaran. Mengenal garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Mengenal pengertian garis singgun pada suatu lingkaran dan titik singgung lingkaran. Mempelajari sifat-sifat garis singgung lingkaran. Mengamati sifat sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis yang melalui titik pusat. Menyebutkan syarat kedudukan dua lingkaran. Mencermati garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar dua lingkaran.
Menemukan sifat sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis yang melalui titik pusat.
Tugas individu.
Uraian singkat.
1. Perhatikan gambar!
4 × 40 menit.
O
P
Q Berapakah besar sudut P? Mengapa?
Alat: Laptop LCD OHP
2. Perhatikan gambar! A K
Mengenali garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar dua lingkaran.
Sumber: Buku paket hal. 185-186, 186-189, 190-193. Buku referensi lain.
B P
Q L
Disebut apakah: a. Garis AB? b. GAris KL?
4.5. Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga.
Melukis garis singgung lingkaran. Menghitung panjang garis singgung persekutuan. Menghitung panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran.
Lingkaran. Melukis lingkaran dalam dan luar segitiga.
Melukis garis singgung lingkaran melalui titik yang terletak: pada lingkaran di luar lingkaran Melukis garis singgung persekutuan luar dan persekutuan dalam dua lingkaran. Menghitung panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar dua lingkaran. Menghitung panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran.
Menggunakan jangka dan penggaris untuk lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. Menghitung jari-jari lingkaran dalam
Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar.
Menghitung panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungkan dua lingkaran.
Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga.
Tugas individu.
Uraian singkat.
Panjang jari-jari dua lingkaran masingmasing 5 cm dan 2 cm. Jika jarak antara titik pusatnya 10 cm, berturut-turut berapakah panjang garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar?
4 × 40 menit.
Sumber: Buku paket hal. 193-199, 200-203, 204-211. Buku referensi lain. Alat: Laptop LCD OHP
Tugas individu.
Uraian singkat.
Dengan menggunakan jangka dan penggaris, lukislah: a. Lingkaran dalam segitiga b. Lingkaran luar segitiga.
2 × 40 menit.
Sumber: Buku paket hal. 171-177. Buku referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 serta luar segitiga.
lain. Alat: Laptop LCD OHP
Melukis lingkaran jika diketahui tiga titik yang tidak segaris.
Memahami cara melukis lingkaran jika diketahui tiga titik berbeda yang tidak segaris.
Melukis lingkaran jika diketahui tiga titik yang tidak segaris.
Tugas individu.
Uraian singkat.
Buatlah lingkaran yang melalui titik-titik P, Q, R berikut!
2 × 40 menit.
R P
Alat: Laptop LCD OHP
Q
Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran.
Melakukan ulangan berisi materi yang berkaitan dengan lingkaran dan garis singgung lingkaran.
Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai lingkaran dan garis singgung lingkaran.
Ulangan harian.
Uraian singkat.
Pilihan ganda.
1. Seekor anjing yang terikat pada suatu pancang dialtih untuk berlari mengitari halaman. Suatu hari anjing itu berlari mengelilingi halaman 30 kali dengan tali yang mengencang sepanjang 5 m. Apabila tali dianggap terus mengencang setiap kali berputar, berapa meter jarak yang ditempuh anjing itu? 2. Segitiga ABC memiliki sisi-sisi 12 cm, 5 cm, dan 13 cm. Panjang jari-jari lingkaran dalamnya adalah … a. 2 cm c. 6 cm b. 4 cm d. 8 cm
. 3. Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran 15 cm. Jika panjang jari-jarinya masing-masing 10 cm dan 2 cm, jarak kedua pusat lingkaran itu adalah ..... a. 17 cm c. 3 41 cm b. 17 2 cm
d. 16 cm
Sumber: Buku paket hal. 177-178. Buku referensi lain.
2 × 40 menit.
Sumber: Buku paket hal. 143-183, 185-211. Buku referensi lain. Alat: Laptop LCD OHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I.
Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas
: VIII C
Semester
: 2 (Dua)
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit (4 pertemuan)
Standar Kompetensi GEOMETRI DAN PENGUKURAN 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya.
II.
Kompetensi Dasar 4.2. Menghitung keliling dan luas lingkaran.
III.
Indikator 1. Menemukan nilai Phi. 2. Menentukan rumus keliling dan luas lingkaran. 3. Menghitung keliling dan luas lingkaran.
IV.
Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama.
-
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal pre-test dengan baik
2. Pertemuan kedua.
-
Peserta didik dapat menemukan nilai
-
Peserta didik dapat menentukan rumus keliling ligkaran
-
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal latihan dari keliling lingkaran
3. Pertemuan ketiga
-
Peserta didik dapat menentukan rumus luas lingkaran
-
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal latihan dari luas lingkaran
4. Pertemuan keempat
-
Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal post-test dengan baik berkaitan dengan materi mengenai menghitung keliling dan luas lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 V.
Materi Ajar 1. Lingkaran Materi pelajaran diperoleh dari buku Matematika Kelas VIII Semester 2, karangan J. Dris Tasari, Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011. A. Menentukan pendekatan nilai Dalam sebuah lingkaran kita dapat menentukan pendekatan nilai
dengan
membandingkan keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Maka nilai pendekatan
=
=
B. Keliling lingkaran
Perhatikan Gambar diatas. Jika seseorang berjalan dari titik A melintasi garis lengkung dan kembali lagi ke titik A maka dikatakan orang tersebut telah mengelilingi lingkaran. Panjang lintasan itu disebut keliling lingkaran dan panjangnya bergantung pada r atau jari-jari lingkaran. Dari persamaan
=
yang telah kita peroleh pada sub-bab sebelumnya,
kita dapat menyimpulkan bahwa keliling lingkaran merupakan perkalian antara diameter dan konstanta , dengan Keliling lingkaran = =
=
atau
3,14.
× diameter × d.
Karena d = 2r, maka: Keliling lingkaran = =2
× 2r r.
Jadi, keliling lingkaran = 2
r
C. Luas Bidang Lingkaran Rumus luas daerah lingkaran, yaitu L = Karena d = 2r, maka luas daerah lingkaran menjadi:L = = =
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 VI.
Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, dan presentasi dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams- Achievement Divisions (STAD).
VII. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama ( 1 x 40 menit ) Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru menyapa siswa. 2. Guru mengabsen siswa. Kegiatan Inti: 1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri karena akan diadakan pre-test. 2. Sebelum memberikan sejumlah soal kepada siswa, guru memberitahukan tujuan dari pemberian pre-tes. 3. Guru memberikan soal pre-tes kepada siswa 4. Guru mengumpulkan lembar jawab jika waktu pengerjaan telah selesai. Kegiatan Akhir: 1. Guru menyampaikan pembelajaran berikutnya. 2. Guru memberi salam kepada siswa.
Waktu
Metode
3 menit
Ceramah
35 menit
Ceramah
2 menit
Ceramah
Pertemuan Kedua ( 2 x 40 menit ) Kegiatan
Waktu
Pendahuluan: 1. Guru menyapa siswa. 10 menit 2. Guru mengabsen siswa. 3. Guru memperkenalkan sedikit mengenai model pembelajaran STAD kepada siswa. 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. 5. Guru mengingatkan kembali mengenai materi sebelumnya yaitu menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran Kegiatan Inti: 1. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang 40 menit beranggotakan 5 orang. 2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) mengenai materi 3. Guru meminta siswa mengerjakan LKS yang diberikan dengan berdiskusi secara berkelompok. 4. Dalam proses siswa mengerjakan LKS, guru mengamati siswa dalam mengerjakan serta membimbing siswa dalam proses pengerjaanya. 5. Guru juga memfasilitasi siswa untuk bertanya, memberi
Metode Ceramah dan tanya jawab
Diskusi kelompok
Ceramah dan tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Kegiatan Waktu tanggapan, memberi alternatif penyelesaian dan menarik kesimpulan pada LKS dalam masing-masing kelompok. 6. Guru bersama siswa membahas bersama LKS yang diberikan. 7. Setelah siswa selesai mengerjakan, beberapa kelompok maju ke depan kelas untuk mempersentasikan hasil 25 menit pekerjaannya, siswa yang lainnya memperhatikan dan bertanya, memberi tanggapan atau koreksi 8. Dalam pembahasan guru memfasilitasi siswa untuk bertanya, memberi tanggapan, memberi alternatif penyelesaian dan menarik kesimpulan antar kelompok. Kegiatan Akhir: 5 menit 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai apa yang dipelajari hari ini. 2. Guru memberikan pekerjaan rumah. 3. Guru memberi salam kepada siswa.
Metode
Presentasi
Ceramah
Pertemuan Ketiga ( 2 x 40 menit ) Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru menyapa siswa. 2. Guru mengabsen siswa. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. 4. Guru mengingatkan kembali mengenai materi sebelumnya yaitu materi keliling lingkaran
Waktu 5 menit
Kegiatan Inti: 1. Guru membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan 10 menit kepada siswa sebelumnya 2. Guru meminta salah satu murid untuk menerangkan dan mengerjakan maju kedepan 3. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok 40 menit sesuai dengan kelompok sebelumnya. 4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS). 5. Guru meminta siswa mengerjakan LKS yang diberikan dengan berdiskusi secara berkelompok. 6. Dalam proses siswa mengerjakan LKS, guru mengamati siswa dalam mengerjakan serta membimbing siswa selama proses pengerjaanya. 7. Guru juga memfasilitasi siswa untuk bertanya, memberi tanggapan, memberi alternatif penyelesaian dan menarik kesimpulan pada LKS dalam masing-masing kelompok. 8. Guru berkeliling mengamati siswa dalam berdiskusi, dan membimbing siswa selama proses pengerjaannya. 9. Setelah siswa selesai mengerjakan, beberapa kelompok 20 menit
Metode Ceramah dan tanya jawab
Presentasi
Diskusi kelompok
Ceramah dan tanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Kegiatan maju ke depan kelas untuk mempersentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lainnya memperhatikan dan bertanya, memberi tanggapan atau koreksi. 10. Dalam pembahasan guru memfasilitasi siswa untuk bertanya, memberi tanggapan, memberi alternatif penyelesaian dan menarik kesimpulan antar kelompok. Kegiatan Akhir: 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai apa yang dipelajari hari ini. 2. Guru memberikan pekerjaan rumah 3. Guru memberi salam kepada siswa.
Waktu
Metode Presentasi
5 menit
Ceramah
Pertemuan Keempat ( 1x 40 menit ) Kegiatan
Waktu
Pendahuluan: 3 menit 1. Guru menyapa siswa. 2. Guru mengabsen siswa. Kegiatan Inti: 1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri karena akan 35 menit diadakan post-test. 2. Guru memberikan soal post-tes kepada siswa 3. Guru mengumpulkan lembar jawab jika waktu pengerjaan telah selesai. Kegiatan Akhir: 2 menit 1. Guru menyampaikan pembelajaran berikutnya. 2. Guru memberi salam kepada siswa.
Metode Ceramah
Ceramah
Ceramah
VIII. Alat dan Sumber Belajar 1. Alat belajar
: LKS, Papan Tulis, Penggaris, jangka, karton, gunting, spidol, dan benang
2. Sumber Belajar : Buku Matematika SMP kelas VIII semester 2
IX.
Penilaian Hasil Belajar Teknik
: Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan penilaian pre-test dan pos-tes
Bentuk Instrumen
: Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, LKS, Lembar jawaban pre- test dan pos-tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 LKS I Tujuan
: Siswa dapat menentukan pendekatan nilai
Kelompok
:
Nama
: 1. 2. 3. 4. 5.
dan rumus keliling lingkaran
A. Menentukan pendekatan nilai 1. Buatlah 3 buah lingkaran dengan diameter yang berbeda pada karton. Lingkaran I .................................. cm Lingkaran II .................................. cm Lingkaran III .................................. cm 2. Ukurlah keliling lingkaran dengan menggunakan benang. Lingkaran I .................................. cm Lingkaran II .................................. cm Lingkaran III .................................. cm 3. Bandingkan keliling lingkaran dengan diameter lingkaran tersebut. Nama Lingkaran Diameter Keliling Lingkaran I .................................. cm Lingkaran II .................................. cm Lingkaran III .................................. cm Kesimpulan: Jadi, pendekatan nilai adalah ..................
.................................. cm .................................. cm .................................. cm
Keliling/diameter (desimal) ................................. ................................. .................................
B. menentukan rumus keliling lingkaran 1. Dari kegiatan diatas, dapat ditentukan nilai pendekatan
=
2. Isilah tabel berikut: Nama Lingkaran Diameter Keliling x diameter Lingkaran I .................................. cm .................................. cm .................................. cm Lingkaran II .................................. cm .................................. cm .................................. cm Lingkaran III .................................. cm .................................. cm .................................. cm 3. Perhatikan kolom 3 dan kolom 4 pada tabel nomor 2 . Apa yang dapat disimpulkan? ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..................................................................................................................... Maka rumus keliling lingkaran (k) =....................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 LATIAN SOAL I: 1. Hitunglah keliling lingkaran dengan jari-jari berikut. a. 7 cm b. 6,5 cm 2. Hitunglah diameter lingkaran dengan keliling berikut. a. 22 cm b. 88 cm 3. Diameter sebuah roda yang berputar adalah 0,56 meter. Tentukan banyaknya putaran roda pada lintasan dengan panjang 880 meter.
4. Gambar di bawah menunjukkan bingkai lampu hias dari kawat. Jika π = panjang kawat yang diperlukan adalah ...
22 , maka 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 LKS II Tujuan
: Menentukan luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
Kelompok
:
Nama
: 1. 2. 3. 4. 5.
Langkah pengerjaan : 1. Buat lingkaran dengan ukuran jari-jari bebas 2. Bagi dalam 16 juring dengan ukuran yang sama 3. Gunting setiap juring tersebut 4. Salah satu juringnya dibagi 2 lagi dengan ukuran sama besar 5. Susun juring-juring tersebut sehingga mendekati bentuk persegi panjang 6. Perhatikan bahwa bangun yang mendekati persegi panjang tersebut panjangnya sama dengan ……...................pada lingkaran dan lebarnya sama dengan …... .................pada lingkaran 7. Dari bentuk tersebut dapat di tentukan: Luas persegi panjang = p x l Luas lingkaran = Luas persegi panjang = p x l = ......................x................. = ......................x................. = ................... Jadi luas lingkaran = ..............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 LATIHAN SOAL 1: 1. Tentukan luas lingkaran dengan jari-jari berikut ini : a. 7 cm b. 10 cm 2. Sebuah lingkaran kelilingnya 88 cm. Hitunglah diameter dan luas daerah lingkaran itu ! 3. Perhatikan gambar di bawah berikut ini. Sebuah lingkaran tepat berada di dalam persegi. Jika ukuran rusuk persegi tersebut adalah 14 cm, tentukanlah luas persegi, luas lingkaran, dan luas daerah yang diarsir !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA Menit
:
Observer
:
Berilah tanda (
jika =
1. Siswa aktif bertanya pada Guru maupun teman sekelompok 3. Siswa memberi alternatif penyelesaian
2. Siswa menanggapi pendapat teman dalam menyelesaikan masalah 4. Siswa mampu menarik kesimpulan 2 15
9
32
3
22
17 10
Kelompok 3
Kelompok 2
Kelompok 1
31
28
6
27
16
18
1 4 21 20
5
11
Kelompok 5
Kelompok 4
19 26
13 14
8
7
12
23
Kelompok 7 30
Kelompok 6 25
29
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B 1. 2. 3. 4. 5. 6.
PRE-TEST TUGAS 1 TUGAS 2 POST-TEST KUNCI JAWABAN DAFTAR NILAI SISWA
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 TES KEMAMPUAN AWAL (PRE-TEST) MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN
Petunjuk: 1. Isikan biodata lengkap anda sebelum mengerjakan 2. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) salah satu jawaban pada soal berikut! 3. Kerjakan dengan teliti dan jujur.
NAMA
:
NO.ABSEN
:
1. Jari-jari suatu lingkaran yang diameternya 28 cm adalah .... a. 12 cm b. 13 cm c. 14 cm d. 15 cm 2. Luas daerah yang diarsir adalah .... a. 42 cm2 b. 77 cm2 c. 154 cm2 d. 196 cm2
3. Keliling daerah yan diarsir pada gambar jika panjang sisi persegi 14 cm adalah .... a. 44 cm b. 46 cm c. 58 cm d. 72 cm
4. Jika luas lingkaran 616 a. 22 cm b. 44 cm c. 66 cm d. 88 cm
maka keliling lingkaran tersebut adalah ....
5. Jari-jari lingkaran yang memiliki keliling 22 cm adalah ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 a. b. c. d.
3,5 cm 7 cm 10,5 cm 14 cm
6. Sebuah lingkaran diletakkan pada sebuah persegi seperti diperlihatkan gambar berikut ini! Luas daerah yang diarsir adalah....cm2 a. 189 b. 378 c. 473 d. 568
7. Jika jari-jari dua lingkaran berturut-turut adalah 5 cm dan 8 cm, maka perbandingan diameter kedua lingkaran tersebut adalah .... a. 5 : 5 b. 8 : 8 c. 5 : 8 d. 8 : 5 8. Untuk membuat bingkai antena parabola digunakan plat alumunium sepanjang 2,64 m. Jika π =
22 , maka diameter antena parabola tersebut adalah …. 7 a. b. c. d.
96 cm 84 cm 72 cm 64 cm
9. Perhatikan lingkaran berikut! Keliling lingkaran adalah .... a. b. c. d.
157 cm 314 cm 628 cm 785 cm
10. Panjang lintasan yang dilalui oleh ujung jarum panjang dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 10.00 adalah 44 cm. Jika π = a.
7 cm
b. 7
1 cm 4
c. 14 cm
22 , maka panjang jarum panjang tersebut adalah …. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 d. 21 cm 11. Pada gambar disamping panjang AB = 14 cm dan BC = 7 cm. Keliling daerah yang diarsir adalah ... a. 82 cm b. 90 cm c. 120 cm d. 132 cm 12. Sebuah roda yang berdiameter 50 cm berputar 60 kali. Jika π = 3,14 , maka jarak yang ditempuh adalah …. a. 90,4 m b. 92,4 m c. 94,2 m d. 104 m 13. Luas lingkaran yang berdiameter 20 cm adalah …. a. 154 cm2 b. 314 cm2 c. 616 cm2 d. 1256 cm2 14. Sebuah stadion berbentuk lingkaran dengan diameter 105 meter. Pada sepanjang tepi stadion akan dipasan lampu sorot. Jika jarak antar tiap lampu 6 meter, maka banyak lampu sorot yang diperlukan adalah .... a. 58 buah b. 55 buah c. 56 buah d. 54 buah 15. Sebuah lingkaran memiliki luas 616 cm² maka diameter lingkaran tersebut adalah .... a. 7 cm b. 14 cm c. 21 cm d. 28 cm 16. Perhatikan gambar di bawah! Jika panjang AB = 2 dm merupakan diameter lingkaran. Maka luas setengah lingkaran tersebut adalah .... ( = 3,14)
A
B a. b. c. d.
12,56 dm2 3,14 dm2 1,57 dm2 0,785 dm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
17. Gambar di bawah menunjukkan bingkai lampu hias dari kawat. Jika π =
22 , maka panjang 7
kawat yang diperlukan adalah ... a. b. c. d.
18. Luas dua lingkaran adalah 154 adalah .... a. 1 : 4 b. 4 : 1 c. 7 : 4 d. 4 : 7
21, 2 m 22 m 41 m 44 m
dan 616
. Perbandingan jari-jari kedua lingkaran tersebut
19. Perhatikan gambar ! Persegi ABCD dengan sisi 14 cm. Luas daerah yang diarsir adalah .... a. 273 cm2 b. 196 cm2 c. 119 cm2 d.
77 cm2
20. Andi mengukur keliling sebuah roda dan mendapatkan hasil 157 cm. Diameter roda yang diukur Andi adalah.... a. 14 cm b. 25 cm c. 28 cm d. 50 cm 21. Luas sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 cm adalah .... a. 31,4 b. 62,8 c. 78,5 d. 157 22. Suatu lingkaran kelilingnya 44 cm. Luas lingkaran itu adalah .... a. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 b. c. d.
99 77 154
23. Doni pergi ke sekolah menggunakan sepeda yang diameter rodanya 0,35 m. Dari rumah ke sekolah roda berputar 4.000 kali. Jika π = a. b. c. d.
22 , maka jarak antara rumah dan sekolah adalah …. 7
4,4 km 4,6 km 5,4 km 6,2 km
24. Diketahui gambar sebuah lingkaran seperti berikut , maka luas lingkaran tersebut adalah .... a. 1265 b. 1386 21cm c. 1647 d. 1843
25. Sebuah roda berputar satu kali putaran dengan menempuh jarak 88 cm, maka luas roda tersebut adalah .... a. 154 b. 224 c. 252 d. 616
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
TUGAS 1 1. Sebuah taman memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 70 meter. Jika di sekeliling taman tersebut ditanami pohon dengan jarak antar pohon adalah 10 meter maka banyaknya pohon adalah .... 2. Doni pergi ke sekolah menggunakan sepeda yang diameter rodanya 0,35 m. Dari rumah ke 22 sekolah roda berputar 4.000 kali. Jika π = , maka jarak antara rumah dan sekolah adalah 7 …. 3. Keliling daerah yang diarsir pada gambar jika panjang sisi persegi 14 cm adalah ….
4. Sebuah taman memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 70 meter. Jika di sekeliling taman tersebut ditanami pohon dengan jarak antar pohon adalah 10 meter maka banyaknya pohon adalah .... TUGAS 2 1. Sebuah lingkaran diletakkan pada sebuah persegi seperti diperlihatkan gambar berikut ini! Luas daerah yang diarsir adalah....cm2
2. Luas dua lingkaran adalah 154 tersebut adalah ....
dan 616
. Perbandingan jari-jari kedua lingkaran
3. Jika diameter lingkaran besar 20 cm dan diameter lingkaran kecil 10 cm, sedangkan π = 3,14 , maka luas daerah yang diarsir adalah ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 TES KEMAMPUAN AKHIR (POST-TEST) MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN
Petunjuk: 1. Isikan biodata lengkap anda sebelum mengerjakan 2. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) salah satu jawaban pada soal berikut! 3. Kerjakan dengan teliti dan jujur.
NAMA
:
NO.ABSEN
:
1. Sebuah lingkaran memiliki luas 154 cm² maka diameter lingkaran tersebut adalah .... a. 7 cm b. 14 cm c. 21 cm d. 28 cm 2. Untuk membuat bingkai antena parabola digunakan plat alumunium sepanjang 1,98 m. Jika π = a. b. c. d.
22 , maka diameter antena parabola tersebut adalah …. 7 96 cm 84 cm 72 cm 63 cm
3. Keliling daerah yan diarsir pada gambar dibawah ini adalah .... a. a. 44 cm b. 72 cm c. 100 cm d. 105 cm
4. Andi mengukur keliling sebuah roda dan mendapatkan hasil 110 cm. Diameter roda yang diukur Andi adalah.... a. 15 cm b. 35 cm c. 40 cm d. 50 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 5. Jika diameter lingkaran besar 20 cm dan diameter lingkaran kecil 10 cm, sedangkan π = 3,14 , maka luas daerah yang diarsir adalah …. a. b. c. d.
117,75 cm2 117,50 cm2 116,75 cm2 116,50 cm2
6. Sebuah roda yang berdiameter 50 cm berputar 70 kali. Jika π = 3,14 , maka jarak yang ditempuh adalah …. a. 80,9 m b. 90,5 m c. 98,5 m d. 109,9 m 7. Suatu lingkaran kelilingnya 88 cm. Luas lingkaran itu adalah .... a. 154 b. 256 c. 314 d. 616 8. Jari-jari lingkaran yang memiliki keliling 110 cm adalah ... a. 10 cm b. 17,5 cm c. 15 cm d. 20 cm 9. Jari-jari suatu lingkaran yang diameternya 30 cm adalah .... a. 12 cm b. 13 cm c. 14 cm d. 15 cm 10. Jika luas lingkaran 154 a. 22 cm b. 44 cm c. 66 cm d. 88 cm
maka keliling lingkaran tersebut adalah ....
11. Perhatikan gambar persei sebagai berikut! Luas daerah yang diarsir adalah .... a. 42 cm2 b. 154 cm2 c. 108 cm2 d. 196 cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 12. Luas lingkaran yang berdiameter 28 cm adalah …. a. 154 cm2 b. 314 cm2 c. 616 cm2 d. 1256 cm2 13. Gambar di bawah menunjukkan bingkai lampu hias dari kawat. Jika π =
22 , maka panjang 7
kawat yang diperlukan adalah ... a. b. c. d. 7m
3
51,71 m 69,46 m 78,34 m 86,55 m
7m
14. Luas dua lingkaran adalah 314 tersebut adalah .... a. 7 : 5 b. 10 : 7 c. 7 : 10 d. 14 : 5
dan 154
. Perbandingan jari-jari kedua lingkaran
15. Panjang lintasan yang dilalui oleh ujung jarum panjang dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 09.00 adalah 44 cm. Jika π =
22 , jika jarum panjang jam sebagai jari-jari maka panjang 7
jarum panjang tersebut adalah …. a. 7 cm b. 10,5 cm c. 14 cm d. 21 cm 16. Doni pergi ke sekolah menggunakan sepeda yang diameter rodanya 14 cm. Dari rumah ke sekolah roda berputar 5.000 kali. Jika π =
22 , maka jarak antara rumah dan sekolah adalah 7
…. a. 2200 m b. 3400 m c. 5200 m d. 7000 m 17. Andi menggambar pola batik seperti gambar dibawah ini, maka luas daerah yang diarsir adalah....cm2 a. 157 cm2 b. 250 cm2 c. 314 cm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 d. 355 cm2 18. Sebuah stadion berbentuk lingkaran dengan diameter 126 meter. Pada sepanjang tepi stadion akan dipasan lampu sorot. Jika jarak antar tiap lampu 3 meter, maka banyak lampu sorot yang diperlukan adalah .... b. 105 buah c. 132 buah d. 142 buah e. 156 buah 19. Pada gambar disamping panjang AB = 21 cm dan BC = 7 cm. Keliling daerah yang diarsir adalah ... a. 88 cm b. 100 cm c. 154 cm d. 176 cm
20. Perhatikan lingkaran berikut! Keliling lingkaran adalah .... a. 86 cm b. 94,2 cm c. 112 cm d. 154 cm
30 cm
21. Sebuah roda berputar satu kali putaran dengan menempuh jarak 132 cm, maka luas roda tersebut adalah .... a. 1276 b. 1564 c. 1386 d. 1456 22. Jika jari-jari dua lingkaran berturut-turut adalah 5 cm dan 8 cm, maka perbandingan diameter kedua lingkaran tersebut adalah .... a. 6 : 6 b. 8 : 8 c. 5 : 8 d. 8 : 6 23. Perhatikan gambar di bawah! Jika panjang AB = 20 dm merupakan diameter lingkaran. Maka luas setengah lingkaran tersebut adalah .... ( = 3,14)
A
B
a. b. c. d.
125 157 314 400
dm2 dm2 dm2 dm2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
24. Sebuah lingkaran memiliki luas 154 cm² maka jari-jari lingkaran tersebut adalah .... a. 7 cm b. 14 cm c. 21 cm d. 28 cm 25. Luas sebuah lingkaran dengan jari-jari 10 cm adalah .... a. 314 b. 220 c. 200 d. 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 Kunci Jawaban Pre-Test
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
C A C D A A C B B
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
A D C B B D C A A
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
C D C D A B D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Kunci Jawaban Post-Test
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
B D C B A D D B D
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
B A C A B A A A C
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
A B C C B A A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Kunci Jawaban Tugas 1 1. Diketahui :
Diameter lingkaran 70 meter Jarak sekeliling antar pohon 10 meter
Ditanya
:
Banyaknya pohon?
Jawab
:
Keliling lingkaran = =
xd x 70 meter
= 220 meter .......................................5 Maka banyaknya pohon = = 22 pohon ...............................5 2. Diketahui :
Diameter roda 0,35 meter Roda berputar 4000 kali
Ditanya :
Jarak antara rumah dan sekolahan?
Jawab
Keliling roda =
:
x 0,35 meter
= 1,1 meter.............................................5 Maka jaraknya = 1,1 meter x 4000 = 4400 meter........................................5 3. Diketahui : Ditanya : Jawab :
Panjan persegi 14 cm Keliling daerah yang diarsir Diameter lingkaran 14 cm Keliling 1 lingkaran penuh = =
xd x 14 cm
= 44 cm.............................5 Keliling lain =
sisi persegi +
sisi persegi
= 7 cm + 7 cm = 14 cm....................................................5 Keliling daerah yang diarsir = 44 cm + 14 cm = 58 cm.............................5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Kunci Jawaban Tugas 2
1. Diketahui :
Ditanya : Jawab :
Jari-jari lingkaran 21 cm Sisi persegi 42 cm Luas daerah yang di arsir adalah? L persegi = sisi x sisi = 42 cm x 42 cm = 1764 L lingkaran =
....................................................................2 xrxr
=
x 21 cm x 21 cm
= 1386
..................................................................3
Luas daerah yang diarsir = ( L persegi - L lingkaran ) : 2 – 1386
= (1764
):2
= 378
:2
= 189
.................................................5
Jadi luas daerah yang diarsir adalah 189 2. Diketahui :
Ditanya : Jawab :
L lingkaran I 154 L lingkaran II 616 Perbandingan jari-jari kedua lingkaran tersebut ! r lingkaran I = 154 154
L
=
= x
xrxr
xrxr
=
49 cm = r = 7 cm ............................. .....................4 r lingkaran II = 616
L =
= xrxr
xrxr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
616
x
=
196 cm = r = 14 cm ...........................................4 r lingkaran I : r lingkaran II = 7 : 14 = 1 : 2............................................................2 Jadi perbandingan r lingkaran I dan r lingkaran Ii adalah 1 : 2 3. Diketahui :
Ditanya : Jawab :
d lingkaran besar 20 cm d lingkaran kecil 10 cm Luas daerah yang diarsir? L lingkaran besar =
xrxr
= 3,14 x 10 cm x 10 cm = 314
................................................................2
L lingkaran besar = 314 = 157 L lingkaran kecil =
:2 .................................................................3
xrxr
= 3,14 x 5 cm x 5 cm = 78,5
..............................................................2
L lingkaran kecil = 78,5 = 39,25
:2 .............................................................3
Luas daerah yang diarsir = L lingkaran besar = 157 = 117,75
L lingkaran kecil
– 39,25 ..................................................5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Kode siswa
Pre-test VIII C
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
44 36 52 56 44 48 36 36 68 68 36 32 40 40 52 56 20 44 36 32 24 40 44 44 44 44 52 32 68 32 44 60
Tugas kelompok I VIII C 90 80 80 58 90 80 90 100 100 100 58 58 90 58 90 100 100 100 94 58 90 90 100 100 100 94 90 90 94 94 80 80
Tugas I VIII C 80 66 80 72 72 80 80 80 80 72 80 80 80 80 78 72 80 66 66 66 80 80 80 84 72 66 72 80 84 80 80 66
Tugas kelompok II VIII C 76 96 96 100 76 96 76 100 100 100 100 100 76 100 90 100 100 100 88 100 76 90 100 100 100 88 90 90 88 88 96 96
Tugas II VIII C
Post-test VIII C
Post-test VIII B
80 72 100 72 90 92 88 90 82 100 80 88 96 78 92 96 86 72 72 72 72 72 92 78 72 74 72 88 72 90 92 72
80 96 84 96 84 96 64 88 84 96 76 88 84 88 96 96 92 96 84 92 84 92 80 88 96 92 88 84 80 80 96
76 84 84 80 92 76 88 84 76 80 92 76 72 72 92 84 92 80 72 84 92 84 76 88 84 92 80 80 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C 1. VALIDITAS PAKAR 2. VALIDITAS BUTIR SOAL 3. RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VALIDITAS BUTIR SOAL
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
RELIABILITAS No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah var
Variabel butir 0.1875 0.168367 0.034439 0.146684 0.122449 0.244898 0.168367 0.1875 0.066327 0.204082 0.204082 0.146684 0.204082 0.168367 0.218112 0.095663 0.066327 0.168367 0.244898 0.244898 0.122449 0.095663 0.218112 0.23852 0.229592 22.45408 4.196429
Reliabilitas =
=
][1-
= 0.84699
]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
CONTOH HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN CONTOH HASIL PRE-TEST CONTOH HASIL LKS 1 CONTOH HASIL TUGAS 1 CONTOH HASIL LKS 2 CONTOH HASIL TUGAS 2 CONTOH HASIL POST-TEST CONTOH HASIL PEKERJAAN SISWA
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E 1. FOTO-FOTO SAAT PENELITIAN 2. PERHITINGAN KEMAJUAN SKOR TIM
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
FOTO SAAT PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Perhitungan Peningkatan Skor Tim
siswa
Kelompok 1 Nilai Nilai rata- postrata test 86 86 88 96 76 96 84 96 77,2 92
Skor naik
S9 0 S10 20 S18 30 S16 30 S17 30 Rata-rata 22 BINTANG UTAMA
siswa
S15 S22 S27 S28
Kelompok 2 Nilai Nilai rata- postrata test 80,4 96 74,4 84 75,2 92 76 88
Rata-rata
Skor naik 30 20 30 30 27,5
LIGA UTAMA
siswa
Kelompok 3 Nilai Nilai rata- postrata test 70 96 81,6 84 79,2 96 78,4 80 74,8 80
Skor naik
S2 30 S3 10 S6 30 S31 10 S32 20 Rata-rata 20 BINTANG UTAMA
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 siswa Nilai Nilai Skor siswa Nilai Nilai Skor siswa Nilai Nilai rata- post- naik rata- post- naik rata- postrata test rata test rata test S4 71,6 96 30 S1 74 80 20 S8 81,2 88 S11 70,8 76 20 S5 74,4 84 20 S23 83,2 92 S12 71,6 88 30 S7 74 64 0 S24 81,2 80 S14 71,2 88 30 S13 72,4 84 30 S25 77,6 88 S20 51,2 84 30 S21 68,4 92 30 Rata-rata 28 Rata-rata 20 Rata-rata LIGA UTAMA BINTANG UTAMA BINTANG
Kelompok 7 Skor siswa Nilai Nilai naik rata- postrata test 20 S19 71,2 20 S26 73,2 96 0 S29 81,2 84 30 S30 76,8 80 17,5
Skor naik 30 10 10
Rata-rata 16,67 BINTANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN F 1. SURAT IJIN PENELITIAN
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209