PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Elizabeth Vania Melati NIM. 131134146
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK
Tuhan Yesus Kristus Kedua Orangtua saya, Bapak Saimin dan Ibu Yasinta Marsinah yang selalu memberikan doa dan dukungan Adik Edmund Ranu Noveriansa yang selalu memberikam semangat Keluarga besar Mbah Landung atas segala doa, dukungan, dan semangat yang diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Jangan menyesali apa yang telah menjadi pilihanmu” (Penulis)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Februari 2017
Elizabeth Vania Melati
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama
: Elizabeth Vania Melati
Nomor Mahasiswa
: 131134146
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di intrenet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 7 Februari 2017 Yang menyatakan,
Elizabeth Vania Melati
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstrak
Melati, Elizabeth Vania (2017). Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah yang Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah yang dihadapi guru mengenai pembuatan tes hasil belajar serta kebutuhan guru akan soal yang telah memiliki karakteristik kualitas butir soal yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan tes hasil belajar matematika dengan materi penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD (2) Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar dengan materi penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD. Penelitian pengembangan tes hasil belajar ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi 7 tahapan. Subjek penelitian ini adalah 60 siswa kelas IV SDN Bhayangkara Yogyakarta. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan (1) tahapan penelitian dan pengembangan melalui 7 tahapan yaitu (a) potensi dan masalah (b) pengumpulan data (c) desain produk (d) validasi desain (e) perbaikan desain (f) uji coba produk (g) revisi produk, (2) hasil analisis butir soal pada 60 butir soal tes diperoleh (a) 48.3% soal valid (b) soal termasuk reliabel (c) daya beda butir tes kategori cukup baik 54% dan sangat baik 46% (d) tingkat kesukaran butir tes diperoleh 21% kategori mudah, kategori sedang 52% dan kategori sukar 21% (e) terdapat 6 option yang tidak berfungsi dan dilakukan revisi. Soal yang telah memenuhi karakteristik kualitas butir soal yang baik kemudian disusun menjadi satu dalam sebuah prototype. Kata kunci: pengembangan, tes hasil belajar, validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, analisis pengecoh.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Abstract
Melati, Elizabeth Vania (2017). The Development of Math Achievement Test about Rounding, Estimating, and Problem Solving Materials Which Involves Money for 4th Grade Elementary School Students. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University. The background of this research are potentials and problems which are faced by teachers related to achievement test designing and the teachers' need for test items which have characteristic of good quality test items. This research aims for (1) developing achievement test for Mathematics subject about rounding, estimating, and problem solving which involves money for 4th grade elementary school students, (2) describing the quality of achievement test containing materials about rounding, estimating, and problem solving which involves money for 4th grade elementary school students This research about the development of achievement test is used the research and development (R&D) method from Borg and Gall which has been adapted into 7 steps. The subjects of this research are 60 4th grade students of SD N Bhayangkara Yogyakarta. The result of this research and development showed that (1) the research and development were conducted through 7 phases which are; (a) defining potential and problem, (b) data gathering, (c) designing the product, (d) validating the design, (e) revising the design, (f) testing the product, (g) revising the product, (2) the result of test items analysis of 60 test items shows that; (a) 48.3% of test items are valid, (b) test items are reliable, (c) the discrimination index of test showed that 54% are good and 46% are very good, (d) the difficulty index of test items showed that 21% are easy category, 52% are intermediate category, and 21% are difficult category, (e) there are 6 options which are unusable and revised. Test item that have characteristic of good item then complied into one prototype.
Keywords: development, achievement test, validity, reliability, discrimination index, difficulty index, distractor analysis.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan berkatnya
peneliti
dapat
menyelesaikan
skripsi
dengan
judul
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATERI PEMBULATAN DAN PENAKSIRAN SERTA PEMECAHAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan programa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma dan persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai dengan baik karena adanya bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Cristiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mendorong peneliti dari awal sampai akhir penelitian sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 6. Bapak I Nyoman Arcana dan Bapak Aleksandrea Tri Amboro, S.Pd., selaku validator ahli matematika yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Ibu Susana Wiji Astuti, Bapak Asor, S.Pd., dan Bapak Bayu Kurdiantara, selaku validasi guru yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini. 8. Bapak/Ibu guru SD Negeri Bhayangkara yang telah menerima dan memberikan waktu bagi peneliti untuk melakukan uji coba di kelas. 9. Siswa/siswa SDN Bhayangkara yang telah bersedia memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama pengujian tes hasil belajar dilaksanakan. 10. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan mendidik peneliti dari semester satu hingga peneliti menyelesaikan gelas S1. 11. Bapak dan Ibu tersayang yang telah merawat, mendoakan, dan memberikan kasih sayang serta selalu memberikan kata-kata penyemangat kepada peneliti. 12. Adik Edmund yang terus memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti. 13. Sahabat seperjuangan Lilis Suryani dan Rigia Tirza Hardini yang selalu memberikan bantuan dan semangat. 14. Hangouts Group, Lilis, Gia, Albertin, Ulan, dan Jupe yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 15. Teman-teman PPL SD Karitas Nandan, Lilis, Vo, Dicky, Bintang, dan Edo yang saling memberikan dukungan dan semangat. 16. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang selalu membantu dan saling mendukung dalam penyusunan skripsi ini. 17. Teman-teman cluster dan payung R&D THB yang saling membantu dan bekerjasama selama penyusunan skripsi ini. 18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Peneliti meminta maaf bila ada beberapa kesalahan baik dalam penyajian ataupun isi. Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu perbaikan skripsi yang telah peneliti kerjakan. Peneliti
Elizabeth Vania Melati
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................. vii HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... viii Abstract ................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx BAB I .................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 A.
Latar Belakang ....................................................................................... 1
B.
Pembatasan Masalah .............................................................................. 4
C.
Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D.
Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
E.
Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
F.
Batasan Istilah ........................................................................................ 7
G.
Spesifikasi Produk .................................................................................. 8
BAB II ................................................................................................................. 10 LANDASAN TEORI .......................................................................................... 10 A.
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 10
1. Tes Hasil Belajar ................................................................................... 10 a.
Definisi Tes ....................................................................................... 10
b.
Definisi Tes Hasil Belajar ................................................................. 11
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
Jenis-jenis Tes Hasil Belajar ............................................................. 12
d.
Bentuk Tes Hasil Belajar .................................................................. 14
e.
Macam-Macam Tes Hasil Belajar .................................................... 16
f.
Tes Pilihan Ganda ............................................................................. 21
g.
Pedoman dalam Pembuatan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda . 23
h.
Kekuatan dan Kelemahan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda............. 26
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ................................................................ 30 a.
Validitas ............................................................................................ 30
b.
Reliabilitas ........................................................................................ 33
c.
Karakteristik Butir Soal .................................................................... 36 1) Daya Beda ..................................................................................... 36 2) Tingkat kesukaran ......................................................................... 37 3) Efektivitas Pengecoh ..................................................................... 38
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar ......................................................... 39 4. Matematika ........................................................................................... 43 a.
Definisi Matematika ......................................................................... 43
b.
Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ........................ 44
5. Materi Pembulatan dan Penaksiran serta Pemecahan Masalah yang Melibatkan Uang ................................................................................... 45 a.
Penaksiran ......................................................................................... 45
b.
Pembulatan........................................................................................ 46
c.
Pemecahan masalah .......................................................................... 47
6. TAP (Test Analysis Program)............................................................... 47 7. Taksonomi Tes Hasil Belajar ................................................................ 48 a.
Mengingat ......................................................................................... 48
b.
Memahami ........................................................................................ 49
c.
Mengaplikasikan ............................................................................... 49
d.
Menganalisis ..................................................................................... 50
e.
Mengevaluasi .................................................................................... 50
f.
Mencipta ........................................................................................... 50
B.
Penelitian Relevan ................................................................................ 51
C.
Kerangka Berpikir ................................................................................ 55
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D.
Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 59
BAB III ............................................................................................................... 60 METODE PENELITIAN .................................................................................... 60 A.
Jenis Penelitian ..................................................................................... 60
1. Potensi dan Masalah ............................................................................. 62 2. Mengumpulkan Informasi ..................................................................... 62 3. Desain Produk ....................................................................................... 62 4. Validasi Desain ..................................................................................... 63 5. Perbaikan Desain .................................................................................. 63 6. Uji Coba Produk ................................................................................... 63 7. Revisi Produk ........................................................................................ 63 8. Uji Coba Pemakaian ............................................................................. 63 9. Revisi Produk ........................................................................................ 64 10. Pembuatan Produk Masal ..................................................................... 64 B.
Setting Penelitian .................................................................................. 64 1. Tempat Penelitian ................................................................................. 64 2. Waktu Penelitian ................................................................................... 64 3. Subjek Penelitian .................................................................................. 64 4. Objek Penelitian .................................................................................... 65
C.
Prosedur Pengembangan ...................................................................... 65
1. Potensi dan Masalah ............................................................................. 66 2. Pengumpulan Data ................................................................................ 67 3. Desain Produk ....................................................................................... 67 4. Validasi Desain ..................................................................................... 68 5. Perbaikan Desain .................................................................................. 68 6. Uji Coba Produk ................................................................................... 69 7. Revisi Produk ........................................................................................ 69 D.
Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 69
1. Wawancara ............................................................................................ 69 2. Kuesioner .............................................................................................. 70 3. Tes ......................................................................................................... 71 E.
Instrumen Penelitian ............................................................................. 71
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Data Kualitatif ....................................................................................... 71 2. Data Kuantitatif ..................................................................................... 73 a.
Kuesioner .......................................................................................... 73
b.
Instrumen Tes ................................................................................... 75
F.
Teknik Analisis Data ............................................................................ 77 1. Data Kualitatif ....................................................................................... 78 2. Data Kuantitatif ..................................................................................... 78 a.
Kuesioner .......................................................................................... 78
b.
Analisis Butir Soal ........................................................................... 80
BAB IV ............................................................................................................... 92 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 92 A.
Hasil Penelitian..................................................................................... 92
1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ....................................... 92 a.
Potensi dan Masalah ......................................................................... 92
b.
Pengumpulan Data ............................................................................ 93
c.
Desain Produk ................................................................................... 94
d.
Validasi Desain ................................................................................. 94
e.
Revisi Desain .................................................................................... 95
f.
Uji Coba Produk ............................................................................... 96
g.
Revisi Produk.................................................................................... 97
2. Kualitas Produk Tes Hasil belajar......................................................... 98 a.
Hasil Uji Validitas ............................................................................ 98
b.
Hasil Uji Reliabilitas....................................................................... 100
c.
Hasil Uji Daya Pembeda ................................................................. 100
d.
Hasil Uji Tingkat Kesukaran .......................................................... 103
e.
Hasil Uji Pengecoh ......................................................................... 105
B.
Pembahasan ........................................................................................ 108 1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ..................................... 108 a.
Potensi dan Masalah ....................................................................... 108
b.
Pengumpulan Data .......................................................................... 109
c.
Desain Produk ................................................................................. 110
d.
Validasi Desain ............................................................................... 112
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
Revisi Desain .................................................................................. 112
f.
Uji Coba Produk ............................................................................. 113
g.
Revisi produk .................................................................................. 114
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ...................................................... 116 a.
Analisis Uji Validitas ...................................................................... 116
b.
Analisis Uji Reliabilitas .................................................................. 117
c.
Analisi Uji Daya Pembeda .............................................................. 118
d.
Analisis Uji Tingkat Kesukaran ...................................................... 119
e.
Analisis Pengecoh ........................................................................... 120
3. Produk Akhir ....................................................................................... 122 a.
Soal dengan Kualitas Baik .............................................................. 122
b.
Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika .......................... 123
c.
Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika................................... 124
BAB V............................................................................................................... 126 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................................... 126 A.
Kesimpulan ......................................................................................... 126
B.
Keterbatasan Pengembangan .............................................................. 127
C.
Saran ................................................................................................... 128
SDaftar Referensi .............................................................................................. 129
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Tes Hasil Belajar ................................................................................................... 72 Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi oleh Ahli dan Guru ............................... 74 Tabel 3. 3 Indikator Soal Tes Hasil Belajar .......................................................... 76 Tabel 3. 4 Klasifikasi Hasil Validasi Ahli Menggunakan Skala 4 Menurut Widoyoko ............................................................................................. 79 Tabel 3. 5 Kriteria Validitas .................................................................................. 81 Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas .............................................................................. 84 Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................... 87 Tabel 3. 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran............................................................... 89 Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Validasi Desain.......................................................94 Tabel 4. 2 Komentar Ahli Matematika Beserta Revisi ......................................... 95 Tabel 4. 3 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki .......................................................... 97 Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ........................................................... 98 Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Tipe B.................................................................... 99 Tabel 4. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ................................................ 100 Tabel 4. 7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ................................................ 102 Tabel 4. 8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe A ................................................. 103 Tabel 4. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe B.................................................. 104 Tabel 4. 10 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ...................................................... 105 Tabel 4. 11 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ...................................................... 106 Tabel 4. 12 Revisi Pengecoh ............................................................................... 115 Tabel 4. 13 Nomor Soal Produk Akhir ............................................................... 116 Tabel 4. 14 Rincian Soal Pada Prototipe Tes Hasil Belajar ................................ 122
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2. 1 Literature Map Penelitian Yang Relevan ......................................... 55 Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 58 Gambar 3. 1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall...................................................................................61 Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar ...................... 66 Gambar 3. 3 Hasil validitas pada TAP (Test Analysis Program) ......................... 82 Gambar 3. 4 Hasil uji reliabilitas pada TAP (Test Analysis Program) ................. 85 Gambar 3. 5 Hasil uji daya pembeda pada TAP (Test Analysis Program) ........... 87 Gambar 3. 6 Hasil tingkat kesukaran pada TAP (Test Analysis Program) ........... 90 Gambar 3. 7 Hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) ........... 91
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Melakukan Penelitian ...................................................... 133 Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian ...................................................... 134 Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 135 Lampiran 4 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ................................... 136 Lampiran 5 Tabel Spesifikasi.............................................................................. 140 Lampiran 6 Soal Tipe A ...................................................................................... 157 Lampiran 7 Soal Tipe B ...................................................................................... 166 Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Matematika 1 ................................................... 175 Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Matematika 2 ................................................... 178 Lampiran 10 Hasil Validasi Guru SD Karitas Nandan ....................................... 181 Lampiran 11 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara ........................................ 184 Lampiran 12 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara ........................................ 187 Lampiran 13 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe A............................................ 190 Lampiran 14 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe B ............................................ 191 Lampiran 15 Daftar Presensi Siswa Kelas IVA yang Mengikuti Uji Coba Tes . 192 Lampiran 16 Daftar Presensi Siswa Kelas IVB yang Mengikuti Uji Coba Tes . 193 Lampiran 17 Daftar Presensi Siswa Kelas IVC yang Mengikuti Uji Coba Tes . 195 Lampiran 18 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe A .................... 196 Lampiran 19 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe B .................... 202 Lampiran 20 Foto-Foto Validasi Lapangan ........................................................ 208 Lampiran 21 Biodata Peneliti ............................................................................. 209
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN Dalam Bab I, peneliti membahas tujuh hal yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan spesifikasi produk. A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 204) pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pelaksanaan pendidikan ini tentu saja memiliki tujuan. Dalam UndangUndang Nomor 20 tahun 2003 dikemukakan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta
bertanggungjawab.
Dengan
diselenggarakannya
pendidikan diharapkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semakin meningkat. Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan mendukung Negara menjadi lebih baik dan lebih mampu bersaing dengan negara-negara lain. Dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelaksanaan pendidikan maka diperlukan pendidik yang profesional. Pendidik yang dimaksud adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru sebagai pendidik profesioanl harus memiliki empat kompetensi guru yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Selain itu guru juga memiliki tugas antara lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi.
Sulistyorini
(2009:
50)
mengungkapkan
evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Sulistyorini (2009: 50) menjelaskan lebih lanjut mengenai evaluasi pendidikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Evaluasi dapat dilakukan dengan teknik tes maupun non-tes. Tes diartikan sebagai alat dan memiliki prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai suatu pengetahuan atau
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu (Hamzah 2014: 100). Tes memiliki peranan yang penting dalam dunia pendidikan karena tes memiliki prosedur yang komperhensif, sistematis, dan objektif yang hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan pentingnya
keputusan peranan
tes
dalam dalam
proses dunia
pembelajaran. pendidikan
Mengingat
maka
dalam
penyusunannya hendaknya memperhatikan pedoman penyusunan tes. Dengan memperhatikan pedoman penyusunan tes dalam pembuatan tes maka tes yang dihasilkan akan memenuhi kriteria tes yang baik. Purwanto (2016: 114) mengemukakan bahwa sebuah tes hasil belajar sebagai alat ukur yang baik, harus memiliki dua syarat yaitu validitas dan reliabilitas. Widoyoko
(2014: 131) menambahkan bahwa karakteristik butir soal
mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta analisis pengecoh, sebagai syarat tes dapat dikatakan baik. Tes yang disusun berdasarkan pedoman penyusunan tes akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman siswa akan materi yang telah dipelajari. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli 2014. Guru melakukan tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi dalam pelajaran. Guru sudah memiliki pengalaman dalam menyusun sendiri tes khususnya dalam mata pelajaran matematika. Namun langkah penyusunan tes yang dilakukan guru belum sesuai dengan pedoman penyusunan tes yang baik. Guru terkadang mengambil soal dari buku atau sumber lain dalam melakukan penyusunan tes. Kesulitan yang dialami guru selama
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyusunan soal adalah penentuan besarnya angka yang akan dimasukkan ke dalam soal. Soal yang telah disusun oleh guru juga belum dilakukan analisis
untuk
mengetahui
kualitas
butir
soalnya.
Guru
juga
mengungkapkan mengalami kesulitan dalam membuat soal matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah tentang uang yang soalnya bervariasi. Dari wawancara ini diperoleh informasi mengenai kebutuhan guru akan contoh tes hasil belajar matematika yang valid dan reliabel serta diketahui karakteristik butir soalnya yang meliputi daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh yang berkualitas baik. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, maka peneliti terdorong untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika dengan
melakukan
penelitian
pengembangan
yang
berjudul
“Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” Hasil dari penelitian dan pengembangan tes ini dapat membantu guru untuk mendapatkan contoh tes hasil belajar matematika yang sudah dianalisis butir soal serta diketahui kualitas butir soal. Tes yang dikembangkan berpedoman pada ranah kognitif dari Taksonomi Bloom yaitu
mengingat,
memahami,
mengaplikasikan,
menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta. B. Pembatasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur ranah kognitif. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Alat ukur yang dikembangkan hanya mengukur mata pelajaran matematika pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. 3. Tes yang dilakukan berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana matematika
langkah-langkah
pengembangan
dengan
pembulatan
materi
dan
tes
hasil
penaksiran
belajar serta
pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD? 2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD? D. Tujuan Penelitian 1. Memaparkan langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar matematika dengan materi materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD. 2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan mengenai pembuatan soal yang sesuai dengan pedoman penyusunan soal tes pilihan ganda dan menggali kemampuan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa berdasarkan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Memperoleh
pengalaman
dalam
mengembangkan
dan
menganalisis soal tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. b. Bagi Guru Memberikan contoh soal tes hasil belajar yang sudah diketahui kualitas butir soalnya pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. c. Bagi Siswa Memperoleh pengalaman dalam mengerjakan soal tes hasil belajar matematika yang sesuai dengan ranah kognitif mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi hingga mencipta pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. d. Bagi sekolah Menambah bahan bacaan terkait pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Batasan Istilah 1. Tes hasil belajar adalah alat atau prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan dan mengukur kemampuan dan pencapaian siswa atas apa sudah dipelajari dalam suatu mata pelajaran. 2. Matematika adalah disiplin ilmu tentang pola berpikir, perorganisasian bukti yang logik, pola dan hubungan, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. 3. Penaksiran adalah cara yang dilakukan untuk memperkirakan hasil perhitungan suatu bilangan yang sesuai untuk digunakan dalam konteks tertentu. 4. Pembulatan adalah mengganti bilangan tertentu dengan bilangan lain yang cukup dekat dan bisa dihitung dengan mudah. 5. Pemecahan masalah adalah adalah proses penerapan pengetahuan yang telah diperoleh siswa ke dalam situasi yang baru. 6. Validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur yang hendak diukur. 7. Reliabilitas adalah kekonsistenan suatu alat ukur dalam memberikan hasil yang digunakan berulang kali. 8. Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal tes untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 9. Tingkat kesukaran adalah kemampuan peserta tes dalam menjawab benar soal dalam tes. 10. Pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Produk tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. 2. Produk tes hasil belajar matematika dilengkapi dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan jawaban, kunci jawaban, ranah kognitif yang diukur dan tingkat kesukaran. 3. Produk tes hasil belajar matematika sudah divalidasi melalui validasi ahli
(expert
judgment)
dan
dinyatakan
layak
untuk
digunakan/diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. 4. Produk tes hasil belajar matematika sudah diuji validitas empiris melalui ujicoba lapangan. 5. Produk tes hasil belajar matematika memenuhi kriteria valid atas dasar taraf signifikan 5%. 6. Produk tes hasil belajar matematika reliabel. 7. Produk tes hasil belajar matematika memiliki daya pembeda kategori cukup baik dan sangat baik yaitu pada rentang 0.31 – 1.00. 8. Produk tes hasil belajar memiliki tingkat kesukaran mudah dengan rentang 0.71- 1.00 , sedang dengan rentang 0.31 – 0.70 dan sukar dengan rentang 0.00 – 0.30. 9. Produk tes hasil belajar matematika memiliki pengecoh yang berfungsi. Pengecoh dapat dikatakan berfungsi jika dipilih oleh 5% peserta tes.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Produk tes hasil belajar matematika disusun menggunakan bahasa Indonesia yang baku serta penulisan huruf kapital, kata depan, akhiran, singkatan, angka dan lambang bilangan yang sesuai EYD.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI Pada Bab II, peneliti membahas empat hal yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. A. KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka pada penelitian ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu, tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, pengembangan tes hasil belajar, matematika, materi, taksonomi Bloom. 1. Tes Hasil Belajar a. Definisi Tes Cronbach (dalam Yusuf 2015: 93) mengemukakan bahwa tes adalah sebuah prosedur sistematis untuk mengamati tingkah laku seseorang dan digambarkan dengan bantuan skala angka atau sistem kategori. Friedenberg (dalam Yusuf 2015: 93) juga mengemukakan bahwa tes adalah jenis asesmen yang menggunakan prosedur spesifik untuk memperoleh informasi dan mengubahnya menjadi angka atau skor. Hamzah (2014: 100) mengartikan tes sebagai alat dan memiliki prosedur sistematis yang dipergunakan untuk mengukur dan menilai suatu pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa tes memiliki dua ciri khas yaitu penggunaan suatu prosedur secara spesifik atau sistemastis dan penskoran respon. Prosedur secara 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
spesifik atau sistematis ini merujuk pada penyusunan butir soal yang harus mengikuti aturan penyusunan instrumen yang benar. Sudijono (2011:
67) serta Jihad dan Haris (2012:
67)
mengemukakan pemikiran yang serupa mengenai tes yaitu cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan aspek pengetahuan dan keterampilan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan oleh peserta tes sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi peserta tes dengan membandingkannya dengan nilai standar tertentu. Purwanto (2008: 65) menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan tes, siswa didorong untuk memberikan penampilan maksimalnya dalam hal keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk pengukuran dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori. b. Definisi Tes Hasil Belajar Rakhmat dan Suherdi (2001: 56) serta Yusuf (2015: 182) mengemukakan pendapat yang serupa mengenai tes hasil belajar yaitu sebagai alat atau prosedur sistematik untuk mengumpulkan serta mengukur data tentang kemajuan dan/atau memberi nilai peserta didik dalam belajar. Hasil belajar siswa tercermin dalam aspek kognitif yang
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meliputi mengingat, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreativitas; aspek afektif; dan aspek psikomotor. Hill (dalam Yusuf, 2015: 184) berpendapat bahwa tes hasil belajar dirancang untuk mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran yang bersifat formal. Hamzah (2014: 101) juga mengungkapkan definisi tes hasil belajar yaitu tes yang bertujuan untuk mengungkap tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar. Tes hasil belajar telah dimulai sejak seseorang mulai berinteraksi dalam kegiatan belajar sampai dengan akhir belajar dan dilakukan secara berkelanjutan. Tes hasil belajar menekankan pada kemajuan yang telah dicapai oleh seseorang terhadap suatu bidang yang telah dibelajarkan dan dipelajari, bukan kemampuan untuk masa datang dan bukan pula sekali jadi (Yusuf 2015: 183). Tes hasil belajar bukan hanya untuk mengukur kemampuan peserta didik namun dapat juga digunakan untuk mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta untuk perbaikan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar merupakan alat atau prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan dan mengukur kemampuan siswa atas apa yang sudah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran serta untuk mengungkap tingkat pencapaian pembelajaran atau hasil belajar. c. Jenis-jenis Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar bukan hanya dilakukan pada akhir semester/tahun ajaran tetapi juga dilakukan dalam dan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu tes hasil belajar dapat berupa: 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tes hasil belajar yang telah distandardisasikan Tes standar dimaksudkan bahwa semua siswa menjawab pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan
dengan
mengikuti
petunjuk
yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula (Arikunto 2012: 158). Tes standar ini juga dimaksudkan untuk prestasi sekarang/saat ini yang dilaksanakan secara seragam baik diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun dalam kelompok. Tes biasanya dibuat oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk membuat tes standar. Butir-butir tes yang digunakan adalah butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes. Berdasarkan hal tersebut maka tes standar ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Dibutuhkan waktu yang lama untuk menyusun tes standar karena harus melalui prosedur penyusunan, uji coba, analisis, revisi dan edit. Tes standar ini digunakan untuk membuat perbandingan baik perbandingan antar siswa untuk setiap bidang studi, perbandingan prestasi belajar atau perbandingan prestasi setelah digunakan dua metode yang berbeda. 2. Tes Hasil Belajar Buatan Guru Tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh guru dan hanya berlaku untuk tujuan tertentu dan dalam kelas/sekolah yang terbatas. Tes buatan guru digunakan untuk menentukan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat pemahaman siswa atas materi yang diberikan dalam waktu tertentu, sebagai penentu keberhasilan suatu tujuan pembelajaran serta untuk memperoleh suatu nilai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes buatan guru adalah tujuan pembelajaran, petunjuk yang jelas, penilaian bagi setiap bagian tes, kesesuaian dengan kemampuan membaca dari peserta tes, alternatif tes bagi siswa berkebutuhan khusus serta batas waktu pengerjaan tes. d. Bentuk Tes Hasil Belajar 1. Tes Subjektif Tes subjektif sering disebut juga sebagai tes uraian. Hasan dan Zainul (1991: 33) mengemukakan bahwa tes uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan tugas tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran siswa. Arikunto (2012: 177) juga mengemukakan mengenai tes subjektif sebagai sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan atau simpulkan dan sebagainya. Sudijono (2011: 100) menambahkan bahwa pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada peserta tes untuk memberikan penjelasan,
komentar,
penafsiran,
membandingkan,
dan
membedakan. Dalam pengerjaannya, peserta tes bebas untuk 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Butir soal dalam tes uraian juga terbatas yaitu berkisar antara lima sampai dengan sepuluh butir soal dalam waktu kira-kira 90 sampai dengan 120 menit. Tes uraian ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan yang lebih tinggi dalam kawasan kognitif, seperti menggunakan, menganalisis, menilai dan, berpikir kreatif; sebab melalui tes tipe ini peserta didik diajak untuk dapat menerangkan, mengungkapkan,
menciptakan,
membandingkan,
maupun
menilai suatu objek evaluasi (Yusuf 2015: 207). Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes subjektif atau yang biasa disebut tes uraian adalah tes dimana butir soalnya berbentuk pertanyaan atau perintah yang menuntut peserta tes untuk menjawab atau mengerjakannya dengan mengekspresikan pikiran peserta tes dalam bentuk uraian. 2. Tes Objektif Widodo (2009: 49) memaparkan bahwa tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Pilihan jawaban telah disediakan dan dibatasi oleh penyusun tes objektif. Keterbatasan pilihan jawaban yang disediakan menyebabkan hanya ada satu jawaban benar dari kemungkinan yang disediakan (Hasan dan Zainul 1991: 49). Sudijono (2011: 106)
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengungkapkan tes objektif adalah butir soal yang telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa dimana kemungkinan jawaban telah disediakan oleh pengkonstruksi butir soal. Hamzah (2014: 119) juga mengungkapkan definisi tes objektif yaitu pengukuran yang berdasarkan pada penilaian atas kemampuan siswa dengan soal jelaskan jawaban yang benar atau yang salahnya soal dengan bobot nilai yang tetap. Menurut pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan pengertian tes objektif yaitu bentuk tes yang terdiri dari butir soal yang mengandung kemungkinan jawaban yang dijawab dengan cara memilih satu jawaban paling benar dari kemungkinan jawaban yang disediakan oleh pengkonstruksi tes. e. Macam-Macam Tes Hasil Belajar 1. Tes Subjektif Hasan dan Zainul (1991: 38) mengemukakan bahwa tes bentuk uraian secara kasar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes uraian bebas dan tes uraian terbatas. Dalam tes uraian bebas tidak ada batasan bagi siswa untuk memberikan jawabannya. Siswa bebas dalam mengorganisasikan dan mengemukakan pikiran dan gagasannya dalam menjawab. Sementara itu, dalam tes uraian terbatas siswa lebih dibatasi oleh rambu-rambu yang ditentukan dalam butir soal yang mencakup format, isi, dan ruang lingkup
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban. Namun siswa tetap mempunyai kebebasan untuk memberikan jawabannya menurut pola kognitifnya sendiri. Zainol (dalam Harijanto 2006: 18) mengemukakan alasan tes uraian digunakan yaitu: 1) Jika jumlah peserta tes terbatas 2) Waktu yang dipunyai guru untuk mempersiapkan soal sangat terbatas 3) Tujuan
instruksional
yang
ingin
dicapai
adalah
kemampuan mengekspresikan pikiran dalam bentuk tertulis, menguji kemampuan menulis dengan baik, atau kemampuan penggunaan bahasa secara tertib 4) Guru ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis secara langsung di dalam soal ujian tetapi dapat disimpulkan dari tulisan peserta tes 5) Guru ingin memperoleh hasil pengalaman belajar siswanya Tes uraian ini memiliki kebaikan dan kelemahan. Yusuf (2015: 209) menjabarkan beberapa kebaikan dan kelemahan tersebut. Beberapa kebaikan tes uraian dalam menilai hasil belajar sebagai berikut: 1) Pendidik mudah menyusun pertanyaan. 2) Menghemat waktu dalam menyusun pertanyaan.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Tidak membutuhkan fasilitas yang banyak, seperti fasilitas untuk menstensil, kertas dan alat tulis lainnya. Sementara itu, kelemahan tes jenis ini adalah: 1) Sering disertai unsur-unsur subjektif dalam penilaian. 2) Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami isi atau kurang konsisten dalam menerjemahkan suatu butir sehingga tes yang diberikan kepada peserta didik menjadi kurang tepat. 3) Membutuhkan waktu yang lama dalam menskor. 4) Harus diperiksa oleh orang yang ahli dalam materi atau bahan yang diberikan. 5) Jawaban yang mudah dibaca, sering dihargai lebih tinggi nilainya dari jawaban yang sukar dibaca. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes subjektif terbagi menjadi dua bentuk yaitu tes uraian bebas dan tes uraian terbatas dimana kedua bentuk tersebut memberikan kebebasan bagi peserta tes untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan pola kognitifnya. 2. Tes Objektif Arikunto (2012: 181-193) membagi tes objektif menjadi 4 macam yaitu: 1) Tes Benar-Salah Soal tes benar-salah berupa pernyataan-pernyataan. Pernyataan tersebut ada yang benar dan salah. Peserta 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tes bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataan itu salah menurut pendapatnya. Bentuk benar-salah ini ada 2 macam yaitu dengan pembetulan dimana peserta tes diminta membetulkan bila ia memilih jawaban salah dan tanpa pembetulan dimana peserta tes hanya diminta melingkari huruf B atau S. 2) Tes Pilihan Ganda Tes ini terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan bagian kemungkinan jawaban. Untuk melengkapinya peserta tes diminta untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan
jawaban
yang
telah
disediakan.
Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang benar dan beberapa pengecoh. Tes bentuk ini paling banyak digunakan karena banyak materi yang dapat dicakup. 3) Menjodohkan Tes menjodohkan terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban dimana masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari dan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menempatkan jawaban sehingga jawaban sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. 4) Tes isian Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagianbagian yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh peserta tes ini adalah merupakan pengertian yang diminta dari peserta tes. Tes objektif memiliki kebaikan dan kelemahan. Sulistyorini (2009: 101) mengemukakan beberapa kebaikan tes objektif sebagai berikut: 1) Tes objektif lebih representatif dalam mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2) Lebih mudah dan cepat dalam memeriksa karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3) Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. 4) Dalam pemeriksaannya tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Sulistyorini juga mengemukakan kelemahan tes objektif sebagai berikut:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Persiapan tes objektif jauh lebih sulit daripada tes asai atau tes subjektif. 2) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4) “kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes objektif terbagi menjadi 4 bentuk yaitu tes benar-salah, tes pilihan ganda, menjodohkan, dan tes isian. Tes benar-salah terdiri dari dua macam yaitu dengan pembetulan dan tanpa pembetulan. Tes pilihan ganda adalah tes yang meminta peserta tes untuk memilih satu dari kemungkinan jawaban yang disediakan. Menjodohkan adalah tes yang meminta peserta tes mencari dan menempatkan jawaban sehingga jawaban sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. Sementara itu, tes isian adalah tes yang meminta peserta tes untuk mengisi bagian yang dihilangkan. f. Tes Pilihan Ganda Hasan dan Zainul (1991: 55) mengemukakan bahwa jenis butir soal pilihan ganda adalah yang paling popular dalam kelompok butir soal objektif. Anzwar (2016: 29) menyampaikan bahwa item tipe pilihan ganda tersusun dari suatu statemen mengenai materi yang diujikan, dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tidak selesai, diikuti oleh beberapa pilihan kata atau kalimat yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan atau merupakan penyelesaian dari statemen tersebut. Azwar (2016: 29) sependapat dengan Yusuf (2015: 216) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu stem dan option. Stem adalah pertanyaan atau pernyataan yang lengkap maupun yang belum selesai yang menampilkan masalah tertentu. Sementara itu, option adalah kemungkinan jawaban yang disediakan. Salah satu di antara alternatif adalah jawaban yang benar yang merupakan kunci sedangkan yang lain adalah jawaban yang salah yang merupakan distraktor (Azwar 2016: 29). Distraktor ini dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat seperti jawaban yang sesungguhnya. Dalam satu item pilihan ganda terdapat paling tidak 2 distraktor. Arikunto (2012: 183) mengemukakan pendapatnya bahwa tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya peserta tes harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang disediakan. Butir soal pilihan ganda ini memiliki alternatif jawaban berkisar antara empat sampai lima. Tes pilihan ganda memiliki beberapa variasi diantaranya item pilihan ganda dengan empat pilihan yang stemnya berupa kalimat tidak selesai; item pilihan ganda dengan empat pilihan yang stemnya berupa kalimat pertanyaan; item pilihan ganda yang memiliki lima pilihan yang menghendaki subjek untuk memilih satu jawaban atau satu kombinasi jawaban yang benar dari empat pernyataan; item pilihan
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ganda
bentuk
soal
perbandingan
yang
menghendaki
subjek
menentukan hasil dari perbandingan antara dua kuantitas. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah suatu tes mengenai materi yang diujikan yang terdiri dari stem yang berupa kalimat pertanyaan atau pernyataan tidak selesai dan option yang merupakan kemungkinan jawaban berupa kata atau kalimat sejumlah empat sampai lima pilihan jawaban. Untuk melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan, para peserta tes diminta untuk memilih satu dari empat sampai lima pilihan jawaban yang disediakan. g. Pedoman dalam Pembuatan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda Yusuf (2015: 217 - 220) mengemukakan beberapa pedoman dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda yaitu: 1) Stem hendaklah dirumuskan atau dinyatakan dengan jelas sebagai suatu masalah atau pernyataan yang perlu dijawab. 2) Masukkan sebanyak mungkin hal ke dalam stem. 3) Jangan dibebani stem dengan pernyataan yang tidak berarti atau arti yang tidak jelas. 4) Masalah yang ditampilkan dalam stem harus sedemikian rupa sehingga benar-benar hanya ada satu jawaban yang benar. 5) Stem hendaklah dinyatakan dengan bahasa yang jelas. 6) Hindari memakai kalimat yang panjang dan usahakan panjang kalimat semua alternatif jawaban tidak berbeda jauh. 7) Gunakan pernyataan yang bersifat positif. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8) Semua kemungkinan jawaban yang diberikan hendaknya masuk akal. 9) Hidari adanya hubungan asosiasi verbal antara stem dan kemungkinan jawaban. 10) Pilihan jawaban yang diberikan janganlah menunjuk kepada kunci jawaban. Usahakan semua alternatif jawaban hampir sama tetapi hanya satu jawaban yang paling tepat. 11) Pilihan jawaban yang benar jangan diletakkan secara sistematis tetapi letakkan secara acak dalam keseluruhan soal. 12) Usahakan alternatif jawaban yang disajikan agak homogen baik ditinjau dari isi maupun bentuknya. 13) Bahasa yang dipakai hendaknya sederhana dan mudah dipahami peserta didik/peserta ujian. 14) Petunjuk yang diberikan harus jelas sehingga peserta ujian tidak ragu-ragu dalam mengerjakannya. Widoyoko (2014: 109-114) mengemukakan beberapa petunjuk penyusunan tes bentuk pilihan ganda sebagai berikut: 1) Inti permasalahan harus dicantumkan dalam rumusan pokok soal. 2) Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan. 3) Hindari rumusan kata yang berlebihan. Rumusan yang baik adalah rumusan yang berisi, padat, dan jelas.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Kalau pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata atau kata-kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan ditengah-tengah kalimat. 5) Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana. Cara menyusun alternatif jawaban disusun berderet dari atas ke bawah. 6) Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar. 7) Hindari jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah. 8) Hindari adanya petunjuk/indikator pada jawaban yang benar. 9) Gunakan tiga atau lebih pilihan jawaban. 10) Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak pasti, misalnya: kebanyakan, seringkali, kadang-kadang. 11) Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas maka dapat disimpulkan pedoman dalam pembuatan soal tes pilihan ganda sebagai berikut 1) stem hendaklah berisi inti permasalahan, 2) stem hendaknya dibuat dengan rumusan kata yang berisi, padat, dan jelas, 3) stem hendaknya dibuat dengan rumusan kalimat yang bermakna pasti, 4) pilihan jawaban yang disediakan sebaiknya tiga sampai lima pilihan jawaban, 5) susunan pilihan jawaban dibuat teratur, sederhana, dan panjang 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalimat tidak berbeda jauh, 6) gunakan pernyataan yang bersifat positif, 7) hindari adanya petunjuk yang menunjuk pada kunci jawaban, 8) pilihan jawaban yan disediakan hendaknya homogen, 9) petunjuk pengerjaan tes harus dibuat dengan jelas. h. Kekuatan dan Kelemahan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda Hasan dan Zainul (1991: 56) memaparkan keunggulan dan kelemahan tes pilihan ganda. Beberapa keunggulan tes pilihan ganda yaitu: 1) Butir soal jenis pilihan ganda dapat dikonstruksi dan digunakan
untuk
mengukur
segala
jenjang
tujuan
instruksional, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. 2) Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan secara objektif maka tidak ada unsur objektivitas pemeriksa masuk ke dalam skor hasil ujian. 3) Jenis butir soal ini dapat dikonstruksi untuk mengukur kemampuan siswa dalam membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus. 4) Jumlah option yang disediakan lebih dari dua sehingga dapat mengurangi keinginan siswa untuk menebak. 5) Jenis butir soal pilihan ganda memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik. 6) Tingkat kesukaran butir soal terkendali dengan hanya mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Makin 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
homogen alternatif jawaban maka makin tinggi tingkat kesukarannya. 7) Informasi yang diberikan lebih kaya terutama bila butir soal itu memiliki homogenitas yang tinggi. Sementara itu, kelemahan tes pilihan ganda yaitu: 1) Sukar dikonstruksi terutama untuk menemukan alternatif jawaban yang homogen. 2) Ada kencederungan bahwa guru mengkonstruksi butir soal jenis ini hanya menguji atau mengukur aspek ingatan yang merupakan aspek paling rendah dalam ranah kognitif. 3) “Test-wise” mempunyai pengaruh yang berarti terhadap hasil tes peserta. Jadi makin terbiasa seseorang dengan bentuk tes pilihan ganda, makin besar kemungkinan ia memperoleh skor yang lebih baik. Widoyoko (2014: 107-109) juga mengungkapkan kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda. Kelebihan tes pilihan ganda sebagai berikut: 1) Butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level pengetahuan, mulai dari yang paling sederhana seperti pengetahuan konsep, sampai dengan yang paling kompleks seperti analisis. 2) Setiap perangkat tes yang menggunakan butir soal pilihan ganda sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
soal yang relatif banyak dan pokok bahasan yang akan diujikan lebih luas. 3) Penskoran hasil tes dapat dilakukan secara objektif. 4) Tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus. 5) Jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua sehingga mengurangi keinginan peserta tes untuk menebak. 6) Tipe butir soal pilihan ganda memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik. 7) Tingkat kesulitan butir soal dapat diatur, dengan hanya mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Semakin homogen alternatif jawaban maka makin tinggi tingkat kesulitannya, dan sebaliknya. 8) Informasi yang diberikan lebih kaya. Sementara itu, kekurangan tes pilihan ganda menurut Widoyoko sebagai berikut: 1) Relatif lebih sulit dalam penyusunan butir soal. Kesulitan menyusun butir soal tipe pilihan ganda ini terutama untuk menemukan alternatif jawaban yang homogen. 2) Ada kecenderungan bahwa guru menyusun butir soal tipe ini dengan hanya menguji atau mengukur aspek ingatan, atau aspek paling rendah dalam ranah kognitif.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Adanya pengaruh kebiasaan peserta tes terhadap tes bentuk pilihan ganda terhadap hasil tes peserta. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan kelebihan dan kelemahan tes pilihan ganda. Kelebihan tes pilihan ganda yaitu 1) butir soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur level pengetahuan mulai dari pengetahuan konsep hingga analisis, 2) penskoran hasil tes dilakukan secara objektif, 3) perangkat tes pilihan ganda dapat memuat jumlah soal yang relatif banyak, 4) perangkat tes pilihan ganda dapat memuat pokok bahasan yang lebih luas sehingga informasi yang disampaikan lebih kaya, 5) jumlah pilihan jawaban lebih dari dua sehingga mengurangi kemungkinan peserta tes untuk menebak, 6) tingkat kesukaran soal dapat diubah dengan mengatur tingkat homogentinas pilihan jawaban. Kekurangan tes pilihan ganda yaitu 1) relatif sukar dalam penyusunan butir soal terutama dalam menyusun pilihan jawaban yang homogen, 2) ada kecenderungan guru menyusun butir soal pilihan ganda dengan hanya menguji aspek ingatan yang merupakan aspek paling rendah dalam ranah kognitif, 3) terdapat pengaruh kebiasaan peserta tes dalam mengerjakan tes pilihan ganda dengan hasil tes peserta tes.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar a. Validitas Yusuf (2015: 61) mengemukakan bahwa konsep validitas merujuk pada kesesuaian, kebermaknaan, dan kebergunaan kesimpulankesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan skor instrumen. Semakin tinggi validitas suatu instrumen berarti semakin baik kesimpulan yang diambil dan makin baik pula tingkat kebermaknaan maupun kegunaannya. Oleh karena itu, suatu instrumen dikatakan valid kalau instrumen tersebut benar-benar mengukur sesuatu yang hendak diukur. Hamzah (2014: 216) mengungkapkan definisi validitas yaitu derajat yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur tes atau nontes dalam melakukan fungsi ukurnya benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2015: 173) dan Waridjan (1991: 342) mengemukakan pemikiran yang serupa bahwa suatu tes hasil belajar sebagai alat ukur dinyatakan valid apabila tes hasil belajar itu hanya mengukur variabel yang memang seharusnya diukur, tidak mengukur variabel-variabel
lain
yang memang
seharusnya tidak diukur. Waridjan (1991: 342) menambahkan validitas suatu tes dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal tes. Faktor eksternal tes mencakup penetapan kunci jawaban, penetapan skor dan ketersediaan waktu pengerjaan tes. Faktor internal tes mencakup kejelasan petunjuk pengerjaan tes, kejelasan rumusan soal, kesesuaian materi soal dengan materi belajar-mengajar dan tingkat kesukaran soal. Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut maka dapat disimpulkan 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur yang hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur sesuatu yang hendak diukur. Arikunto (2012: 80-84) memaparkan secara garis besar ada dua macam validitas yaitu: 1) Validitas Logis Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi merujuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Bila instrumen sudah disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen maka instrumen tersebut secara logis sudah valid. Jadi validitas logis dapat dicapai apabila instrumen disusun mengikuti ketentuan yang ada. Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen yaitu: a) Validitas isi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi sering disebut sebagai validitas kurikuler karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Validitas Konstruksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Sekarang Tujuan Instruksional Khusus dikenal dengan istilah Indikator. Validitas konstruksi dapat diketahui dengan cara memerinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam Tujuan Instruksional Khusus. 2) Validitas Empiris Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak dapat
diperoleh
hanya
dengan
menyusun
instrumen
berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman. Validitas empiris terdiri dari dua macam yaitu: a) Validitas Ada Sekarang Sebuah tes dikatakan memiliki validitas ada sekarang jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Istilah “sesuai” merujuk pada dipasangkannya hasil tes dengan hasil pengalaman dimana pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang).
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Validitas Prediksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada dua macam validitas menurut Arikunto yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis dan validitas empiris kemudian dibagi lagi menjadi masing-masing dua macam. Dua macam validitas logis adalah validitas isi dan validitas konstruksi. Sementara itu, dua macam dari validitas empiris adalah validitas ada sekarang dan validitas prediksi. b. Reliabilitas Ancok (dalam Warijan 1991: 362) mengungkapkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Hasan dan Zainul (1991: 134) mengungkapkan konsep reliabilitas secara umum dapat diartikan sebagai sejauh mana suatu alat ukur dapat diyakini memberikan informasi yang konsisten dan tidak mendua tentang karakter peserta tes yang diujikan. Basuki dan Hariyanto (2014: 99) serta Sulistyorini (2009: 166) sependapat bahwa reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan dan sebuah tes dikatakan dapat dipercaya atau memiliki taraf kepercayaan yang tinggi apabila hasil yang diperoleh dari tes 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut tetap serta konsisten atau ajeg dan tidak menunjukkan perubahan-perubahan
yang
berarti.
Hamzah
(2014:
230)
mengungkapkan bahwa suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Menurut pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah kekonsistenan alat ukur dalam memberikan hasil yang relatif sama meski dilakukan beberapa kali pengukuran dengan gejala dan alat ukur yang sama. Arikunto
(2012:
104-108)
mengemukakan
kriterium
yang
digunakan untuk mengetahui reliabilitas yaitu: 1) Metode Bentuk Paralel (Equivalent) Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda yang diujikan kepada sekelompok siswa yang sama yang kemudian hasilnya dikorelasikan. Kebaikan metode ini adalah tidak ada practice-effect dan carry-over effect karena peserta tes dihadapkan pada dua macam tes. Sementara itu, kelemahan metode ini adalah beratnya pekerjaan pengetes yang harus menyusun dua seri tes dan dibutuhkan waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Metode Tes Ulang (Test-retest Method) Metode ini menggunakan satu seri tes yang diujikan sebanyak dua kali dan kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya. 3) Metode Belah Dua (Split-half Method) Dalam metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Terdapat dua cara dalam membelah butir soal ini yaitu: a) Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjilgenap. b) Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diketahui bahwa ada tiga kriterium yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas ada yang berada di luar tes dan pada tes menurut Arikunto yaitu metode bentuk paralel, metode tes ulang, dan metode belah dua yang memiliki 2 cara dalam membelah butir soal yaitu belahan ganjil-genap dan belahan awal-akhir.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Karakteristik Butir Soal 1) Daya Beda
Widoyoko (2014: 136) mengemukakan daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas) dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok bawah) diantara peserta tes. Suatu soal dikatakan tidak memiliki daya pembeda jika soal tersebut dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai serta soal yang tidak dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Anzwar (2016: 123) mengungkapkan secara prinsip daya beda item dicerminkan oleh perbedaan jawaban terhadap item diantara kelompok subjek yang cerdas, atau kelompok subjek yang berbakat dan tidak berbakat, atau antara kelompok yang sudah berhasil dan yang belum
berhasil
dalam
belajar.
Waridjan
(1991:
385)
mengungkapkan bahwa suatu soal tes hasil belajar dinyatakan mempunyai jenjang daya pembeda yang maksimum positif apabila soal tes itu tidak dapat dikerjakan oleh seluruh peserta tes dari kelompok berprestasi belajar rendah tetapi dapat dikerjakan secara benar oleh seluruh peserta tes dari kelompok berprestasi belajar tinggi. Waridjan (1991: 386) menambahkan bahwa daya pembeda soal tes hasil belajar dapat direntang ke dalam jenjang-jenjang daya pembeda, mulai dari jenjang berdaya pembeda maksimum negatif
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(-1) dimana soal dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi belajar rendah namun tidak dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi belajar tinggi; jenjang tidak berdaya pembeda (0) dimana suatu soal dapat dikerjakan dengan benar baik semua peserta tes berprestasi rendah maupun semua peserta berprestasi tinggi; sampai dengan jenjang berdaya pembeda maksimum positif (+1). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan antara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah. 2) Tingkat kesukaran Widoyoko (2015: 132) mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan adalah proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal. Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan bila soal dibuat terlalu sukar maka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto 2012: 222). Sulistyorini (2009: 173-174) menekankan bahwa kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya bukan dilihat dari sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Waridjan (1991: 383) menambahkan bahwa kesukaran soal-soal tes hasil belajar dapat 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
direntang mulai dari soal-soal yang mudah, soal-soal yang sedang sampai dengan soal-soal yang sukar. Sebuah soal masuk ke dalam kategori soal mudah jika dapat dikerjakan oleh hampir sebagian besar peserta tes. Sementara itu, soal masuk ke dalam kategori sukar jika dapat dikerjakan secara benar hanya sebagian kecil dari peserta tes. Penentuan proporsi dan kategori soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar merupakan suatu hal yang penting dalam analisis tingkat kesukaran. Perbandingan antara soal mudahsedang-sukar dapat dibuat 3-4-3 yang artinya 30% soal berkategori mudah, 40% soal berkategori sedang dan 30% soal berkategori sukar. Perbandingan juga dapat dibuat 3-5-2 yang artinya 30% soal berkategori mudah, 50% soal berkategori sedang , dan 20% berkategori sukar. Selain itu, perbandingan dapat juga dibuat 2550-25 yang artinya 25% soal berkategori mudah, 50% soal berkategori sedang, dan 25% soal berkategori sukar. Widoyoko (2014: 165) mengungkapkan bahwa tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25% mudah, 50% sedang, dan 25% sukar. Berdasarkan pemaparan para ahli tesebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran adalah kemampuan atau kesanggupan peserta tes dalam memberikan jawaban benar dalam tes. 3) Efektivitas Pengecoh
Item yang baik tidak saja memiliki daya diskriminasi yang tinggi dan tingkat kesukaran yang sesuai tapi juga memiliki distraktor-
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
distraktor yang efektif (Anzwar 2016: 140). Pengecoh yang efektif ditunjukkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi rendah yang terjebak oleh pengecoh atau distraktor dibandingkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi tinggi. Purwanto (2009: 108) mengemukakan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Pengecoh diadakan untuk menyesatkan siswa agar tidak memilih kunci jawaban. Hal yang perlu diperhatikan agar pengecoh lebih efektif adalah jawaban pengecoh
harus
dirumuskan
sedemikian
rupa
sehingga
menimbulkan kesan seakan-akan jawaban pengecoh itu merupakan jawaban atau jawaban benar (Waridjan 1991: 387-388). Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes menandakan bahwa pengecoh itu jelek, sebaliknya jika pengecoh mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan maka pengecoh tersebut dikatakan berfungsi dengan baik (Arikunto 2012: 233-234). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban selain kunci jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika peserta tes berprestasi rendah banyak yang terjebak dan memilih pengecoh dibandingkan dengan banyaknya peserta tes berprestasi tinggi. 3. Pengembangan Tes Hasil Belajar Arikunto (2012: 167-168) mengemukakan langkah-langkah dalam penyusunan tes yaitu: 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Menentukan tujuan mengadakan tes. 2) Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan dijadikan tes. 3) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan. 4) Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam indikator itu yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki agar tidak terlewati. 5) Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut. 6) Menuliskan butir-butir soal didasarkan atas indikator-indikator yang sudah dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku yang dicakup. Tabel spesifikasi seperti yang disebutkan Arikunto (2012: 168) dalam langkah-langkah penyusunan tes digunakan untuk membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap murid-muridnya juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional dalam menyusun tes (Sulistyorini 2009: 131). Sulistyorini (2009: 131) menambahkan bahwa tabel spesifikasi atau disebut juga kisi-kisi atau blueprint ini dibuat agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan (materi) serta aspek kejiwaan yang akan dicakup dalam tes.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siregar dan Nara (2010: 158-159) juga mengungkapkan langkahlangkah dasar untuk menyusun tes yaitu: 1) Menentukan maksud tes Ada dua maksud utama yaitu memberikan balikan bagi siswa dalam setiap proses belajarnya dan menilai efektivitas sistem pembelajaran secara keseluruhan. 2) Membuat tabel spesifikasi Tabel spesifikasi ini berisi daftar perilaku atau kata kerja yang terdapat dalam indikator; presentase bobot setiap perilaku; jenis tes untuk setiap indikator; jumlah butir tes yang akan dibuat. 3) Menuliskan butir-butir soal Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis butir tes adalah macam dan jumlah butir tes sesuai tabel spesifikasi serta menggunakan komponen kondisi dalam indikator sebagai dasar dalam menyusun pertanyaan. 4) Merakit butir tes Butir tes yang telah selesai ditulis dikelompokkan atas dasar jenisnya kemudian diberi nomor urut 1 dan seterusnya. 5) Menulis petunjuk untuk setiap jenis tes Petunjuk sederhana, singkat, dan jelas yang berisi tentang cara mengerjakan soal dan waktu yang disediakan untuk menjawab. 6) Menulis kunci jawaban Kunci jawaban menunjukkan dua hal yaitu jawaban yang benar dan cara pemberian skor setiap butir tes.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7) Mengujicobakan tes Uji coba dilakukan untuk melihat (1) kualitas butir tes; (2) kejelasan dan kesederhanaan petunjuk cara menjawab; (3) kemudahan siswa memahami maksud setiap pertanyaan; (4) kelengkapan alat-alat yang harus dibawa siswa seperti kalkulator, tabel, kertas jawaban, pensil , dan sebagainya; (5) kesesuaian waktu yang dibutuhkan siswa dengan yang ditetapkan dalam tes; (6) kejelasan dan kebersihan pengetikan. 8) Menganalisis hasil uji coba Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas setiap butir soal dan kualitas teknik penulisan dan kualitas fisik. 9) Merevisi tes Apabila kesembilan langkah ini selesai direncanakan, maka perencanaan pembelajaran dapat mengadministrasikannya dalam bentuk lembar soal atau buku soal. Yusuf (2015: 200) mengemukakan 11 langkah dalam penyusunan tes sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan penilaian/asesmen. 2) Mengembangkan spesifikasi/blueprint. 3) Mengembangkan ruang lingkup ujian. 4) Memilih tipe item/butir soal. 5) Mempersiapkan penyusunan item/butir soal. 6) Menyusun item/butir soal. 7) Me-riview item.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8) Mengadministrasikan tes. 9) Menskor dan mengolah tes. 10) Menginterpretasikan tes. 11) Menggunakan tes untuk perbaikan kegiatan pembelajaran dan grading. Menurut pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan langkah-langkah dalam pengembangan tes yaitu 1) menetapkan tujuan penilaian, 2) menyusun blueprint tes, 3) menetapkan tipe soal tes, 4) menyusun butir soal tes, 5) menguji soal tes, 6) menganalisis butir soal tes, 7) merakit tes. 4. Matematika a. Definisi Matematika Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Susanto, 2013: 185). Johnson dan Rising (dalam Ruseffendi 1993: 28) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik. Reys dkk. (dalam Ruseffendi 1993: 28) mengatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mengemukakan 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, , dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Dalam kurikulum Depdiknas 2004 disebutkan bahwa standar kompetensi matematika di sekolah dasar yang harus dimiliki siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran bukanlah penguasaan matematika, namun yang diperlukan adalah dapat memahami dunia sekitar, mampu bersaing, dan berhasil dalam kehidupan. Standar kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum ini mencakup pemahaman konsep matematika, koneksi matematis, penalaran, dan pemecahan masalah, serta sikap, dan minat yang positif terhadap matematika (Susanto, 2013: 184). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu tentang pola berpikir, perorganisasian bukti yang logik, pola dan hubungan, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar agar siswa mampu memahami dunia sekitar, mampu bersaing, dan berhasil dalam kehidupan. b. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Susanto
(2013:
186)
mengungkapkan
bahwa
pembelajaran
matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan
kreativitas
berpikir
siswa
yang
dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan
mengkonstruksi
pengetahuan
baru
sebagai
upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap matematika. Proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut: 1) Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, meyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 5. Materi Pembulatan dan Penaksiran serta Pemecahan Masalah yang Melibatkan Uang a. Penaksiran Walle (2007: 259) mengungkapkan tujuan jangka panjang dari penaksiran adalah agar siswa bisa secara cepat menghasilkan hasil mendekati untuk suatu perhitungan yang mencukupi pada situasi yang 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkitan. Arti kata penaksiran adalah perkiraan dari suatu bilangan hasil perhitungan yang sesuai untuk digunakan dalam konteks tertentu. Dalam penaksiran, siswa harus mengerti bahwa mereka mencoba untuk mendapatkan hasil sedekat mungkin dengan hasil perhitungan aktualnya menggunakan metode yang cepat dan mudah, namun tidak ada penaksiran yang 100% benar (Walle, 2007: 261). Suyati dan Khafid (2004: 15) mengemukakan bahwa penaksiran dilakukan dengan cara pembulatan bilangan, penaksiran untuk memperkirakan hasil operasi hitung. Mustaqim dan Astuty (2008: 28-29) mengungkapkan ada tiga macam cara menaksir hasil operasi hitung yaitu taksiran atas yang dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam operasi hitung, taksiran bawah yang dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam operasi hitung dan taksiran terbaik yang dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut aturan pembulatan. b. Pembulatan Walle (2007: 266) mengungkapkan membulatkan suatu bilangan berarti mengganti bilangan tersebut dengan bilangan lain yang cukup dekat dan bisa dihitung dengan mudah. Suyati dan Khafid (2004: 10) mengemukakan bahwa pembulatan biasanya untuk mempermudah dalam menentukan hasil operasi hitung. Bila angka belakang 1, 2, 3 atau 4 maka dihilangkan dan bila angka belakang 5, 6, 7, 8, atau 9 maka dibulatkan menjadi 1.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pemecahan masalah Secara umum, pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya ke dalam situasi yang baru. Melalui pemecahan masalah matematika, siswa diajak untuk melakukan kegiatan yang dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip, nilai, dan proses matematika.
Pemecahan
masalah
matematis
dapat
membantu
memahami informasi secara lebih baik, dengan demikian pemecahan masalah merupakan suatu prsoses untuk mengatasi kesulitan yang ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai (Susanto, 2013: 197). Sanjaya (2006: 214) menambahkan bahwa dalam pemecahan masalah tidak terbatas pada materi dalam buku mata pelajaran saja tetapi juga bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum. Melalui pemecahan masalah, siswa diajak untuk berpikir atau bernalar mengaplikasikan pengetahuan-pengetauan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai. 6. TAP (Test Analysis Program) TAP (Test Analysis Program) merupakan salah satu software untuk analisis soal tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda. TAP (Test Analysis Program) dapat digunakan untuk menganalisis: a. Total nilai yang didapatkan siswa untuk mengetahui rata-rata maksimum nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan, serta standar deviasi. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesulitan soal, apakah termasuk soal yang mudah, sedang ataukah soal yang sulit. c. Daya pembeda soal untuk mengetahui apakah soal tersebut dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah dilihat dari skor yang didapatkan siswa. d. Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat apakah soal tersebut valid atau tidak. e. Kualitas pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui apakah pengecoh berfungsi dengan baik (Lewis dalam Wirastri, 2014: 43). 7. Taksonomi Tes Hasil Belajar Anderson dan Krathwohl (2010: 99) mengungkapkan proses kognitif menurut Bloom yang telah direvisi adalah mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi , dan mencipta. Berikut uraian dari proses kognitif tersebut. a. Mengingat Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses kognitif mengingat sesuai untuk tujuan pembelajaran yang menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan. Proses mengingat dibagi menjadi 2 kategori dan proses kognitif yaitu mengenali dan mengingat kembali. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses mengingat
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diantaranya
menyebutkan,
mengidentifikasi,
menunjukkan,
memberi label, memberi kode, menyatakan, menjelaskan. b. Memahami Proses
memahami
adalah
ketika
seseorang
dapat
mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses kognitif dalam kategori
memahami
meliputi
menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam
proses
mengkategorikan,
memahami
diantaranya
merinci,
membandingkan,
memperkirakan, menguraikan,
membedakan, mencontohkan, mengemukakan, menghitung. c. Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif yakni mengeksekusi dan mengimplementasikan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses kognitif mengaplikasikan menyesuaikan,
diantaranya
mengurutkan,
menentukan,
memodifikasi,
mengklasifikasi,
mengurutkan,
menggunakan, mengemukakan, menyusun, melakukan.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Menganalisis Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi dan mengatribusikan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses menganalisis diantaranya
memecahkan,
menganalisis,
mendeteksi,
mendiagnosis, menyeleksi, menyimpulkan, menelaah, mengaitkan, mengukur. e. Mengevaluasi Proses mengevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kategori mengevaluasi mencakup prosesproses kognitif memeriksa dan mengkritik. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses mengevaluasi diantaranya membandingkan,
menyimpulkan,
menilai,
mengarahkan,
mengkritik, memutuskan, merangkum, memilih, memperjelas, memprediksi. f. Mencipta Proses mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori proses kognitif mencipta meliputi merumuskan, merencanakan dan memproduksi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan dalam proses mencipta diantaranya mengumpulkan, mengkategorikan, 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengkombinasikan, menyusun, menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, merencanakan, menggabungkan, merumuskan. B. Penelitian Relevan Tiga penelitian yang relevan sebagai berikut: Pertama, Bayuni, Candiasa dan Koyan (2013) melakukan penelitian mengenai pengembangan tes matematika dengan teknik part-whole yang berjudul “Pengembangan Tes Matematika dengan Teknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV Se-Kecamatan Gianyar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan tes matematika, kisikisi tes matematika, validitas isi, validitas butir dengan teknik part-whole, reliabilitas butir, tingkat kesukaran butir, daya beda, dan efektivitas pengecoh butir tes matematika berdasarkan SK-KD SD kelas IV. Hasil penelitian tersebut adalah (1) Tes matematika yang dikembangkan berdasarkan SK-KD sudah mengacu pada langkah-langkah pengembangan tes, (2) Kisi-kisi tes matematika yang dikembangkan sudah berdasarkan SK-KD. (3) Hasil validitas isi termasuk kategori validitas isi sangat tinggi (dengan formula Gregory diperoleh validitas isi 0.925), (4) Hasil analisis validitas butir pada 40 butir tes penelitian ini diperoleh hasil 99% valid (hanya 1 butir soal yang tidak valid yaitu no.23), (5) Hasil analisis reliabilitas menurut kriteria Guilford termasuk derajat reliabilitas tinggi (dihitung dengan rumus KR-20 diperoleh hasil sebesar 0.64), (6) Tingkat kesukaran butir tes diperoleh hasil yaitu kategori sedang 62,5%, kategori sukar 7,5%, dan kategori mudah 30%, (7) Daya beda butir tes matematika penelitian ini yaitu kategori sedang 42,5%, kategori jelek 45%, kategori 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik 12,5%, (8) Efektifitas pengecoh penelitian ini memperoleh hasil kategori semua pengecoh baik sebanyak 7.5%. Kedua, Zahro (2016) melakukan penelitian mengenai analisis butir soal dengan judul “Analisis Butir Soal Latihan Ujian Nasional Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran Matematika”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas soal Latihan Ujian Nasional Sekolah Dasar/Ibtidaiyah tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran matematika di Kecamatan Klirong. Bentuk soal yang dianalisis adalah pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 butir soal dalam Soal Latihan Ujian Nasional memiliki tingkat kesukaran sukar sejumlah 4 butir soal (10%), sedang sejumlah 27 butir soal (67.5%), dan mudah sejumlah 9 butir soal (22.5%). Daya pembeda jelek berjumlah 10 butir soal (25%), cukup berjumlah 17 butir soal (42.5%), baik berjumlah 13 butir soal (32.5%), dan tidak ada butir soal yang berdaya beda baik sekali. Pengecoh kurang baik berjumlah 5 butir soal (12,5%), dan pengecoh tidak baik berjumlah 1 butir soal (2,5%). Validitas soal sebelum analisis adalah 0,793952, dan setelah analisis adalah 0,761866 terbukti valid. Reliabilitas soal sebelum analisis adalah 0,876807, dan setelah analisis adalah 0,8644839 terbukti reliabel. Keseluruhan soal latihan Ujian Nasional Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran matematika yang dibuat oleh UPT Dinas DIKPORA Kecamatan Klirong termasuk soal yang baik. Ketiga, Sofiyah, Susanto dan Setiawati (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Siswa Kelas V SD”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan paket tes dan memperoleh hasil pengembangan paket tes kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika berdasarkan revisi Taksonomi Bloom pada siswa kelas V SD. Tes yang dikembangkan berbentuk uraian yang terdiri dari paket A dan B dengan masing-masing terdiri dari 3 butir soal uraian dan setiap butir soal terdapat 3 pertanyaan dengan level yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan 2 pertanyaan mempunyai validitas sangat tinggi, 3 pertanyaan memiliki validitas tinggi dan 4 pertanyaan memiliki validitas cukup. Dari 9 pertanyaan terdapat 5 pertanyaan dengan tingkat kesukaran sukar, 4 pertanyaan dengan tingkat kesukaran sedang dan tidak ada pertanyaan dengan tingkat kesukaran mudah. Hasil analisis daya pembeda menunjukkan ada 4 pertanyaan dengan interpretasi daya jelek, 4 pertanyaan dengan interpretasi cukup dan 1 pertanyaan dengan interpretasi baik. Berdasarkan hasil validasi dan analisis ujicoba, secara umum paket tes yang dikembangkan telah sesuai dengan level berpikir tingkat tinggi dan memenuhi kriteria tes yang baik yaitu valid dan reliabel. Dalam penelitian relevan yang pertama membahas mengenai pengembangan tes matematika berbentuk uraian menggunakan tektik partwhole yang diujikan pada siswa kelas IV se-kecamatan Gianyar dimana hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dalam hal pengembangan tes hasil belajar matematika. Kebaruan dalam penelitian yang dilakukan peneliti adalah tes matematika yang dikembangkan
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbentuk pilihan ganda. Dalam penelitian relevan kedua membahas mengenai analisis butir soal pada mata pelajaran matematika dimana hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menganalisis tes hasil belajar matematika yang telah dikembangkan. Kebaruan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan analisis butir soal menggunakan TAP (Test Analysis Program). Dalam penelitian relevan ketiga membahans mengenai pengembangan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi matematika berdasarkan revisi taksonomi Bloom dimana hal tersebut juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika berdasarkan revisi taksonomi Bloom. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil belajar matematika untuk kelas IV Sekolah Dasar yang memiliki kualitas tes yang baik serta belum banyak digunakan. Peneliti menjadikan ketiga penelitian di atas sebagai acuan dalam melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Literature Map dari ketiga penelitian di atas dapat dilihat pada gambar berikut.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komang Henny Bayuni, I Made Candiasa dan I Wayan Koyan (2013)
Siti Sofiyah, Susanto dan Susi Setiawati (2005) “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Siswa Kelas V SD”
“Pengembangan Tes Matematika dengan Teknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV Se-Kecamatan Gianyar”
Budiyomo Ati Zahro (2016) “Analisis Butir Soal Latihan Ujian Nasional Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran Matematika”
Melati, Elizabeth Vania (2017) “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar”
Gambar 2. 1 Literature Map Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir Melakukan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu tugas guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran umumnya dilakukan melalui tes. Tes merupakan suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk pengukuran dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori. Tujuan dilaksanakannya tes adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, dan membantu guru dalam mengelompokkan siswa. Dalam bidang pendidikan, pelaksanaan tes untuk mengukur hasil belajar siswa disebut sebagai tes hasil belajar. Selain untuk mengukur hasil belajar siswa, tes hasil belajar juga digunakan untuk mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta untuk 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbaikan pendidikan. Tes hasil belajar dibedakan menjadi dua bentuk yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes subjektif adalah tes dimana butir soalnya berbentuk pertanyaan atau perintah yang jawabannya berupa ekspresi pikiran siswa dalam bentuk uraian. Tes objektif adalah bentuk tes yang terdiri dari butir soal yang dijawab dengan cara memilih satu jawaban paling benar dari kemungkinan jawaban yang disediakan. Tes hasil belajar yang berkualitas adalah tes yang valid, reliabel, dan memiliki karakteristik butir soal yang baik. Karakteristik butir soal meliputi daya beda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh. Untuk menghasilkan tes hasil belajar yang berkualitas maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan pedoman penyusunan yang disesuaikan dengan macam tes hasil belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD, realitas yang terjadi di lapangan adalah beberapa guru tidak memperhatikan pedoman penyusunan tes hasil belajar yang baik dan benar. Guru juga mengalami kesulitan dalam membuat soal matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang yang soalnya bervariasi. Dalam menyusun tes hasil belajar, terkadang guru mengambil soal-soal dari referensi atau sumber yang dimiliki guru. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh terhadap kualitas soal yang akan diberikan karena soal-soal yang diambil dari referensi atau sumber tersebut belum tentu bisa mengukur kemampuan kognitif siswa. Tes yang baik adalah tes yang mampu mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur. Ada berbagai macam bentuk tes hasil belajar dan salah satunya adalah pilihan ganda.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang terdiri dari stem yang berupa kalimat
pertanyaan
atau
pernyataan
tidak
selesai
dan
untuk
melengkapinya para peserta tes diminta untuk memilih satu dari empat sampai lima option yang disediakan. Melalui tes bentuk pilihan ganda, guru dapat memuat informasi lebih banyak dalam satu set soal pilihan ganda. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, peneliti menjadikannya sebagai acuan untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika bentuk pilihan ganda untuk kelas IV SD materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. Tes hasil belajar ini dikembangkan dengan mengacu pada taraf kognitif dari taksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Evaluasi
Tes Hasil Belajar
Kualitas Tes
Tujuan mengukur hasil belajar siswa, mengetahui kesiapan dan kesulitan peserta didik dalam belajar serta untuk perbaikan pendidikan
Valid, Reliabel dan memiliki karakteristik butir soal (Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Pengeoh) yang baik.
Jenis Tes Tes Obyektif Tes Subyektif.
Masalah Guru belum mengikuti prosedur pembuatan tes dan kebutuhan guru akan contoh tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang yang valid dan reliabel serta diketahui karakteristik butir soalnya yang meliputi daya beda, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berkualitas baik. Solusi Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Gambar 2. 2 Bagan Kerangka Berpikir
58
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD? 2. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris? 3.
Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?
4. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris? 5. Bagaimana tingkat kesukaran tes hasil matematika belajar dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris? 6. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika dengan materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD berdasar hasil uji coba empiris?
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III ini akan membahas enam hal yaitu jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Borg dan Gall (dalam Setyosari 2013: 222) mengungkapkan pengertian penelitian pengembangan sebagai suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan
memvalidasi
produk
pendidikan.
Sukmadinata
(2008:164)
mengungkapkan penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk menyempurnakan
mengembangkan suatu produk baru atau
produk
yang
telah
ada
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas (dalam Arifin 2011: 127) menambahkan bahwa metode penelitian dan pengembangan memuat tiga komponen utama yaitu (a) model pengembangan, (b) prosedur pengembangan, dan (c) uji-coba produk. Peneliti memilih jenis penelitian ini karena peneliti akan mengembangkan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Borg dan Gall (dalam Sugiyono: 408-426) mengemukakan beberapa langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal. Berikut pemaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dengan gambar dan penjelasannya:
Gambar 3. 1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
nilai
tambah.
Sementara
itu,
masalah
adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan
masalah
yang
dikemukakan
dalam
penelitian
harus
ditunjukkan dengan data yang empirik yang tidak harus dicari sendiri. Data tentang potensi dan masalah bisa didapat berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Mengumpulkan Informasi Pengumpulan
informasi
digunakan
sebagai
bahan
untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ditemukan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi disesuaikan dengan permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keektifan produk yang baru. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang. 5. Perbaikan Desain Setelah melalui tahap desain produk dan validasi desain maka akan diketahui kelemahan produknya. Peneliti kemudian mencoba untuk mengurangi kelemahan produknya dengan cara memperbaiki desain. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan setelah divalidasi dan direvisi. Pengujian
dapat
dilakukan
dengan
eksperimen
untuk
membandingkan keadaan sebelum dan sesudah uji coba produk. 7. Revisi Produk Dalam revisi produk, peneliti memperbaiki kelemahan yang muncul ketika uji coba produk yang dibuatnya. 8. Uji Coba Pemakaian Produk baru yang sudah berhasil diujicobakan dan sudah direvisi kemudian diterapkan dalam lingkup yang lebih luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian lingkup yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Pembuatan Produk Masal Bila produk telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian maka produk tersebut dapat diproduksi secara masal. B. Setting Penelitian Pada setting penelitian ini membahas empat hal yaitu tempat penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kemakmuran No.5 Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian berlangsung selama tujuh bulan. Dimulai dari bulan Juli 2016 sampai Januari 2017. 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas IV A, IV B dan IV C semester I tahun ajaran 2016/2017 di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Jumlah siswa kelas IV A, B dan C adalah 60 siswa.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar matematika pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang pada siswa kelas IV sekolah dasar yang sudah teruji validitas, reliabilitas dan telah dianalisis setiap butir soalnya (tingkat kesukaran, daya beda dan analisis pengecoh) serta kisi-kisi soal. C. Prosedur Pengembangan Dalam penelitian pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, peneliti memodifikasi langkahlangkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono 2015: 408-427) menjadi 7 langkah. Hal tersebut dilakukan karena langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall dapat dimodifikasi dan disederhanakan menurut kebutuhan peneliti tanpa mengurangi kualitas produk karena telah melalui tahap validasi desain dan uji coba. Ketujuh langkah penelitian dan pengembangan tersebut yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Berikut adalah bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan:
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 2 Langkah-Langkah Pengembangan Tes Hasil Belajar 1. Potensi dan Masalah Penelitian dimulai dari adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah dalam penelitian ini ditemukan berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru kelas IV SD. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV A dan IV B di SD Karitas Nandan. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat kebutuhan tes hasil belajar pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang pada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang masih kurang. Wawancara tersebut juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru membuat soal tes sendiri untuk menguji kemampuan siswa dalam ranah kognitif. Potensi dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah mengembangkan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner dan tes. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SD Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli 2016. Selain menggunakan wawancara dalam pengumpulan data, peneliti juga menggunakan kuesioner untuk menguji kelayakan produk tes hasil belajar matematika. Lembar kuesioner diberikan kepada dua ahli matematika dan tiga guru kelas IV SD. Pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan uji coba produk pada siswa kelas IV A, B dan C SDN Bhayangkara. 3. Desain Produk Desain produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah tes hasil belajar matematika pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah menentukan Standar Kompetensi 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran matematika kelas IV semester ganjil. Langkah selanjutnya adalah peneliti menyusun indikator yang mengacu pada tingkatan ranah kognitif mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi hingga mencipta. Setelah menyusun indikator, peneliti membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator yang telah disusun. Peneliti kemudian membuat soal tes hasil belajar matematika sebanyak 60 butir soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat. Soal yang dibuat dibagi menjadi dua tipe yaitu soal tipe A dan soal tipe B dimana masing-masing tipe soal terdiri dari 30 soal pilihan ganda. 4. Validasi Desain Validasi desain tes hasil belajar yang disusun oleh peneliti dilakukan oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas. Validasi desain dilakukan untuk mendapatkan saran dan masukan serta untuk mengetahui kesalahan yang terdapat pada tes hasil belajar yang telah disusun. Hasil dari validasi ahli matematika dan guru kelas tersebut digunakan untuk memperbaiki desain produk yang dibuat peneliti. 5. Perbaikan Desain Perbaikan desain dilakukan setelah melalui tahap validasi desain. Peneliti melakukan perbaikan desain berdasarkan saran dan masukan dari para validator.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Uji Coba Produk Produk yang telah diperbaiki berdasarkan saran dan masukan dari para validator kemudian diujicobakan. Produk dipisahkan menjadi dua tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Uji coba dilakukan di SDN Bhayangkara pada tanggal 9 Desember 2016. Siswa yang mengikuti tes uji coba produk sejumlah 60 siswa yang terdiri dari siswa kelas IV A, B , dan C. 7. Revisi Produk Soal
yang
telah
diujicobakan
kemudian
dianalisis
untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. Revisi produk ini dilakukan berdasarkan analisis hasil uji coba yang dilakukan peneliti. Setelah tahap revisi produk dilaksanakan, peneliti menggabungkan soal berkualitas baik dari tipe A dan tipe B. Soal yang telah digabungkan tersebut kemudian disusun menjadi sebuah prototipe tes hasil belajar matematika. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Yusuf (2015: 108) mengungkapkan bahwa wawancara adalah proses
interaksi
antara
pewawancara
(interviewer)
dan
yang
diwawancarai (interviewee) secara langsung; atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka antara interviewer dan interviewee dimana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinilai dan telah dirancang sebelumnya. Yusuf (2015: 109-110) membedakan wawancara menjadi 3 jenis yaitu wawancara terencanaterstruktur; wawancara tidak terstruktur; dan wawancara bebas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terencanaterstruktur karena peneliti terlebih dahulu merinci pertanyaanpertanyaan yang akan diajukan berdasarkan kisi-kisi pedoman wawancara. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Karitas Nandan pada bulan Juli ketika melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lingkungan). Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai jenis tes yang digunakan oleh guru, mengetahui sejauh mana langkah pengembangan tes yang dibuat oleh guru serta memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan terkait dengan desain produk yang dirancang oleh peneliti yaitu tes hasil belajar matematika untuk kelas IV SD. 2. Kuesioner Sugiyono (2015: 199) mengemukakan bahwa kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui kelayakan produk tes hasil belajar matematika. Peneliti memberikan desain produk dan lembar kuesioner kepada dua ahli matematika dan tiga guru SD.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tes Tes adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk pengukuran dan penilaian dalam bidang pendidikan yang dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau sistem kategori. Teknik pengumpulan data tes dilakukan dengan melakukan uji coba produk tes hasil belajar matematika kepada siswa kelas IV di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Tes berbentuk pilihan ganda terdiri dari dua tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Setiap tipe soal terdiri dari 30 butir soal. Tes diikuti oleh 60 siswa. Hasil dari tes tersebut akan dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan analisis pengecoh. E. Instrumen Penelitian Sugiyono (2015: 156) mengemukakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan guru kelas IV dan komentar ahli matematika serta guru kelas IV SD dalam validasi desain produk. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jenis tes yang digunakan oleh guru, mengetahui sejauh mana langkah pengembangan tes yang dibuat oleh guru serta memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan terkait dengan desain produk yang dirancang oleh peneliti. Sebelum melakukan wawancara, peneliti
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat pedoman wawancara. Kisi-kisi pedoman wawancara dengan guru kelas IV sebagai berikut: Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Tes Hasil Belajar No 1
2
3
Indikator
Pertanyaan
Pemahaman Menurut guru apa fungsi evaluasi evaluasi pembelajaran? pembelajaran Berapa kali guru melakukan evaluasi pembelajaran dalam satu semester? Proses Apakah guru membuat sendiri pembuatan soal evaluasi untuk mata pelajaran matematika atau soal mengambil dari LKS? Langkah-langkah apa yang guru lakukan untuk membuat soal? Bentuk soal apa saja yang pernah guru buat? Apa kesulitan yang guru temui saat membuat soal? Apakah guru tahu, soal seperti apa yang dapat dikatakan baik? Efektivitas Dalam pembuatan soal evaluasi khususnya pilihan ganda apakah soal guru memperhatikan karakteristik butir soal (tingkat kesukaran, daya pembeda dan analisis pengecoh)? Bagaimana tingkat kesukaran soal yang telah dibuat? Tingkat kesukaran soal berdasarkan apa? Apakah pengecoh dalam soal berfungsi? Apakah soal yang guru buat sudah diketahui validitas dan reliabilitasnya? Bagaimana cara guru menguji validitas dan reliabilitas soal?
Nomor item 1 2
3
4 5 8 16 9
10 11 12 13
14
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5
6
Tindak lanjut Apakah soal-soal yang sudah ibu buat ada tindak lanjutnya? soal
15
Apakah guru memerlukan prototype (kumpulan soal yang sudah baik dan dibukukan) bentuk tes pilihan ganda yang sudah dikatakan baik? Apakah soal yang dibuat sudah relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari? Materi apa yang sulit yang dianggap sulit oleh siswa? Apakah guru dalam membuat soal tes hasil belajar sudah menerapkan ranah kognitif toksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencipta? Jika sudah menerapkan, sudah sampai ranah kognitif mana? Apakah bisa ditingkatkan lagi?
19
Sesuai dengan kemampuan siswa Sesuai dengan tingkatan kognitf
17
18 6
7
2. Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa kuesioner validasi produk oleh ahli matematika dan guru serta instrumen tes yang diujicobakan pada siswa. a. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui kualitas produk tes hasil belajar matematika yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner yang digunakan oleh peneliti berupa lembaran validasi produk tes hasil belajar matematika. Lembar kuesioner terdiri dari 17 pernyataan yang telah disusun berdasarkan 3 aspek yaitu kesesuaian soal dengan SK dan KD, bentuk soal dan penggunaan bahasa. Kuesioner ini diberikan pada 2 ahli 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika dan 3 guru SD. Pernyataan dalam kuesioner validasi disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi oleh Ahli dan Guru No
Indikator
1
Kesesuaian soal Kesesuaian setiap butir soal dengan SK dan dengan SK dan KD KD Kesesuaian setiap butir soal dengan indikator
1
Kesesuaian setiap butir soal dengan materi
3
Instruksi soal jelas dan mudah dipahami
4
Soal disajikan secara sistematis , runtut dan alur logika berpikir sudah sesuai dengan urutan sub materi yang disampaikan
8
Tingkat kesukaran soal sesuai dengan perkembangan siswa
9
Setiap butir soal terdapat satu jawaban yang benar atau yang paling benar
10
Penyusunan alternatif jawaban soal berdasarkan urutan besarnya angka dan alfabet
11
Setiap opsi pada pilihan jawaban panjang dan pendeknya jawaban sama atau seragam.
12
Pengecoh dalam alternatif jawaban tidak terlalu tampak
13
Pilihan jawaban tidak memungkinkan siswa
14
2
Bentuk soal
Pernyataan
No. Item
2
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menebak langsung Waktu yang ditetapkan untuk mengerjakan soal sesuai dengan soal pilihan ganda.
15
Soal yang dibuat relevan dengan kehidupan seharihari.
16
Kalimat pokok dalam butir 5 soal menghindari penggunaan bentuk negatif 3
Penggunaan bahasa
Penyusunan kalimat soal 6 sudah menggunakan susunan kalimat yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Kalimat soal menghindari pengulangan kata
7
Kalimat soal mudah dipahami.
17
b. Instrumen Tes Instrumen tes yang digunakan berupa tes hasil belajar matematika bentuk pilihan ganda pada materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang pada siswa kelas IV SD. Jumlah butir soal dalam tes hasil belajar yang peneliti buat adalah 60 soal yang dibagi ke dalam 2 tipe soal. Masing-masing tipe soal berisi 30 butir soal. Berikut adalah kisi-kisi tes hasil belajar yang disusun oleh peneliti:
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. 3 Indikator Soal Tes Hasil Belajar Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
Memahami dan menggunaskan sifatsifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Indikator
Aspek berpikir yang diukur Mengingat
Nomor soal pada Set A dan Set B 1, 2
1.5.1 Mengidentifikasi nilai tempat bilangan 1.5.2 Membedakan 3, 4 antara taksiran atas, taksiran bawah dan taksiran Memahami terbaik 1.5.3 Menghitung 5, 6 pembulatan bilangan sederhana 1.5.4 Mengurutkan 11, 12 hasil pembulatan Mengaplibilangan kasi 1.5.5 Menentukan 13, 14 hasil penaksiran dua bilangan dengan menggunakan taksiran atas, taksiran bawah atau taksiran terbaik 1.5.6 Menganalisis 15, 16 pembulatan bilangan sederhana 1.5.7 Menemukan Mengana- 17, 18 lisis jawaban dari soal cerita yang berkaitan dengan penaksiran 1.5.8 Mengeva- 23, 24 Membandingkan luasi hasil penaksiran dua bilangan 1.5.9 Mencipta 25, 26 mengkombinasikan pembulatan dan penaksiran bilangan dalam 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
operasi hitung 1.6.1 Menuliskan Mengingat 7, 8 nilai mata uang 1.6 rupiah Memecahkan 1.6.2 Memahami 9, 10 masalah Membandingkan yang besar nilai mata melibatkan uang uang 1.6.3 Menentukan Mengapli- 19, 20 nilai tukar suatu kasi mata uang dengan mata uang yang lebih kecil nilainya 1.6.4 Memecahkan Mengana- 21, 22 masalah yang lisis berkaitan dengan harga sekumpulan barang 1.6.5 memutuskan Mengeva- 27, 28 jawaban masalah luasi yang berhubungan dengan uang dengan menggunakan penaksiran 1.6.6 Menyusun Mencipta 29, 30 daftar barang dengan nominal tertentu
F. Teknik Analisis Data Sugiyono (2015: 335) mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam ketegori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang digunakan oleh peneliti berdasarkan data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan guru kelas IV. Selain itu, data kualitatif juga diperoleh dari hasil validasi produk yang berupa saran serta masukan yang diberikan dua ahli matematika dan tiga guru. Peneliti melakukan analisis data kualitatif dengan menyimpulkan data yang telah diperoleh dari wawancara dengan guru dan saran serta masukan dari ahli matematika dan guru. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner penilaian validasi desain produk dan analisis butir soal yang mencakup tingkat kesukaran, daya pembeda dan pengecoh. Peneliti melakukan analisis butir soal menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program) (version 14.7.4). Teknik analisis data dilakukan melalui langkah-langkah berikut. a. Kuesioner Analisis data pada kuesioner didapat dari hasil validasi produk oleh dua ahli matematika dan tiga guru SD. Kuesioner yang digunakan tersusun atas 17 pernyataan. Peneliti menggunakan rentang skor berdasarkan skala likert yaitu dengan menggunakan model empat pilihan dengan rentang skor 1-4. Hasil validasi ahli
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan guru kemudian dianalisis dan dikategorikan ke dalam tabel berikut (Widoyoko, 2015: 69). Tabel 3. 4 Klasifikasi Hasil Validasi Ahli Menggunakan Skala 4 Menurut Widoyoko Skor akhir
Klasifikasi
3.25 < M ≤ 4.00
Sangat baik
2.50 < M ≤ 3.25
Baik
1.75 < M ≤ 2.50
Kurang Baik
1.00 < M ≤ 1.75
Tidak Baik
Keterangan : M = rerata skor pada aspek yang dinilai Hasil skor yang diperoleh kemudian dijadikan acuan dalam memberikan kesimpulan mengenai kelayakan tes hasil belajar untuk diujicobakan atau tidak. Peneliti menyediakan 4 pilihan kesimpulan yaitu (1) tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan (2) kurang layak untuk digunakan/uji coba lapangan (3) layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan perbaikan sesuai saran (4) layak untuk digunakan/ujicoba lapangan. Penetapan kesimpulan diambil berdasarkan dengan skor akhir dan klasifikasi yang diperoleh. Jika perolehan skor akhir 1.00 < M ≤ 1.75 dan termasuk ke dalam klasifikasi tidak baik maka kesimpulan yang diberikan adalah tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan. Perolehan skor akhir 1.75 < M ≤ 2.50 dan termasuk ke dalam klasifikasi kurang baik maka kesimpulan yang diberikan adalah kurang layak
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk digunakan/uji coba lapangan. Perolehan skor akhir 2.50 < M ≤ 3.25 dan termasuk ke dalam klasifikasi baik maka kesimpulan yang diberikan adalah layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan perbaikan sesuai saran. Perolehan skor akhir 3.25 < M ≤ 4.00 dan termasuk ke dalam klasifikasi sangat baik maka kesimpulan yang diberikan adalah layak untuk digunakan/ujicoba lapangan. b. Analisis Butir Soal Data kuantitatif dari hasil uji coba tes dianalisis dengan menggunakan bantuan aplikasi Test Analysis Program (TAP) version 14.7.4. 1) Validitas Suatu tes dikatakan memiliki validitas bila hasilnya sesuai dengan maksud dilakukannya tes. Hasil dari suatu tes merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Dengan demikian, alat ukur yang valid untuk tujuan tertentu ialah alat ukur yang mampu mengukur apa yang hendak diukur (Hamzah, 2014: 216). Yusuf (2015: 70) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya validitas soal secara keseluruhan berhubungan erat dengan validitas tiap butir soal tersebut. Teknik
untuk
menganalisis
tingkat
validitas
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi biserial. Rumus korelasi biserial adalah sebagai berikut (Arikunto 2005: 79) : 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ypbi =
𝑀𝑝−𝑀1 𝑆𝑡
𝑝
√𝑞
Keterangan: Ypbi
= koefisien korelasi biserial
Mp
= rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt
= rerata skor total
St
= standar deviasi skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar (p=
q
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
)
= proporsi siswa yang menjawab salah (q= 1-p)
Jihad&Haris (2012: 180) mengklasifikasikan tingkatan validitas menjadi lima yaitu: Tabel 3. 5 Kriteria Validitas No.
Kategori
Rentang Nilai
1
0,80 < sampai ≤ 1,00
Sangat Tinggi
2
0,60 < sampai ≤ 0,80
Tinggi
3
0,40 < sampai ≤ 0,60
Cukup
4
0,20 < sampai ≤ 0,40
Rendah
5
r < sampai ≤ 0,20
Sangat Rendah
Hasil analisis validitas pada penelitian ini dapat diihat melalui hasil point biserial pada TAP. Point biserial atau korelasi point biserial adalah korelasi product moment yang
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterapkan
pada
data,
dimana
variabel-variabel
yang
dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain. Item yang dapat dikatakan valid adalah item yang mempunyai nilai rhitung > rtabel dengan atas dasar taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5% atau 0.05 (Sugiyono, 2010: 257).
Berdasarkan tabel signifikansi, rtabel atas dasar
signifikasi 5% untuk n=30 adalah 0.360. Soal dikatakan valid jika nilai itemnya mencapai minimal 0.360. Hasil analisis validitas menggunakan teknik point bisserial pada TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada gambar berikut: validitas
Gambar 3. 3 Hasil validitas pada TAP (Test Analysis Program) Hasil point biserial menunjukkan besarnya tingkat validitas setiap butir soal. Point biserial kemudian dibandingkan dengan rtabel yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 0.36. Jika point biserial butir soal menunjukkan hasil > 0.36 maka butir soal tersebut dikatakan valid.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Reliabilitas Yusuf (2015: 74) mengemukakan bahwa suatu alat ukur dikatan reliabel apabila alat ukur itu diujikan kepada objek atau subjek yang sama secara berulang-ulang, hasilnya akan tetap sama, konsisten, stabil atau relatif sama. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode belah dua atau Split-half Method untuk melakukan uji reliabilitas. Peneliti menggunakan metode ini karena tes hasil belajar hanya diujicobakan satu kali. Uji reliabilitas belah dua dilakukan dengan cara membelah atas pembelahan
ganjil-genap.
Pembagian
ganjil-genap
ini
dilakukan oleh peneliti karena dalam pembagian tingkat kesukaran soal lebih merata. Langkah pertama menggunakan rumus product moment dengan angka kasar menurut Arikunto (2013: 213) sebagai berikut:
rxy
=
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌) √{𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2}{𝑁 ∑𝑌2−(∑𝑌)2}
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y dua variabel yang dikorelasikan. Langkah kedua menggunakan formula Spearman-Brown sebagai berikut (Arikunto, 2013: 223-224): 1 1
r11 =
2𝑟 2 2 11 ( 1+𝑟22)
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterangan: r1/2 ½
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11
= koefisien realibilitas yang sudah disesuaikan
Guilford
(dalam
Jihad
dan
Haris,
2012:181)
mengemukakan bahwa interpretasi reliabilitas dibagi menjadi 5 yaitu: Tabel 3. 6 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kualifikasi
r11 ≤ 0.20
Sangat rendah
0.20 < r11 ≤ 0.40
Rendah
0.40 < r11 ≤ 0.70
Sedang
0.70 < r11 ≤ 0.90
Tinggi
0.90 < r11 ≤ 1.00
Sangat tinggi
Hasil reliabilitas yang dianalisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) kemudian dianalisis menggunakan tabel 3.6 kriteria reliabilitas. Berdasarkan kriteria reliabilitas pada tabel 3.6 maka peneliti menetapkan kualifikasi sedang dengan koefisien korelasi 0.40 < r11 ≤ 0.70, tinggi dengan koefisien korelasi 0.70 < r11 ≤ 0.90 dan sangat tinggi dengan koefisien korelasi 0.90 < r11 ≤ 1.00 untuk menyatakan reliabilitas produk. Hasil analisis reliabilitas pada TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada gambar berikut:
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas
Gambar 3. 4 Hasil uji reliabilitas pada TAP (Test Analysis Program) Hasil analisis reliabilitas pada TAP (Test Analysis Program) kemudian dibandingkan dengan tabel 3.6 untuk menentukan kriteria reliabilitas. 3) Daya Pembeda Widoyoko (2014: 136) mengemukakan daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas) dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok bawah) diantara peserta tes. Waridjan (1991: 386) menambahkan bahwa daya pembeda soal tes hasil belajar dapat direntang ke dalam jenjang-jenjang daya pembeda, mulai dari jenjang berdaya pembeda maksimum negatif (-1) dimana soal dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi belajar rendah namun tidak dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta tes berprestasi belajar tinggi; jenjang tidak
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdaya pembeda (0) dimana suatu soal dapat dikerjakan dengan benar baik semua peserta tes berprestasi rendah maupun semua peserta berprestasi tinggi; sampai dengan jenjang berdaya pembeda maksimum positif (+1). Dalam daya pembeda mengenal tanda negatif (-) yang digunakan jika soal “terbalik”
menunjukkan
kualitas
peserta
tes.
Terbalik
maksudnya adalah soal yang berdaya beda negatif dianggap sulit oleh siswa yang pandai dan dianggap mudah oleh siswa yang kurang pandai. Berikut adalah rumus untuk menghitung indeks daya beda menurut Widoyoko: D=
𝐵𝑎−𝐵𝑏 1 𝑁 2
Keterangan: D
= daya beda
Ba
= jumlah jawaban benar kelompok atas
Bb
= jumlah jawaban benar kelompok bawah
N
= jumlah peserta tes dalam kelompok atas dan bawah
Widoyoko (2014: 137 ) mengklasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0.00 – 0.20
Tidak baik, dibuang atau diganti
0.21 – 0.30
Kurang baik, perlu pembahasan dan revisi
0.31 – 0.40
Cukup baik, dapat digunakan dengan revisi
0.41 – 1.00
Sangat baik, dapat digunakan
Berdasarkan kriteria daya pembeda tersebut, peneliti menetapkan kriteria cukup baik yang berkisar 0.31 – 0.40 dan kriteria sangat baik yang berkisar 0.41 – 1.00 untuk menyatakan soal dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda pada analisis TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada gambar berikut: Daya Beda
Gambar 3. 5 Hasil uji daya pembeda pada TAP (Test Analysis Program) Discrimination Index pada TAP (Test Analysis Program) menunjukkan besarnya indeks daya pembeda setiap soal. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Besarnya discrimination index kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7 dan ketetapan kriteria daya pembeda yang telah ditetapkan peneliti untuk menyatakan butir soal mampu membedakan siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. 4) Tingkat Kesukaran Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan bila soal dibuat terlalu sukar maka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto 2012: 222). Widoyoko (2015: 132) mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan adalah proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal. Angka yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu butir
soal
dinamakan
dengan
indeks
kesukaran
yang
dilambangkan dengan p (proportion correct). Tingkat kesulitan butir soal berkisar antara 0.0 yang berarti tidak ada satu pun peserta tes yang dapat menjawab dengan benar butir soal tersebut sampa dengan 1.0 yang berarti semua peserta tes dapat menjawab dengan benar butir soal itu. Berikut adalah rumus untuk menghitung indeks kesukaran menurut Arikunto (2005: 208) :
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
𝐵
P = 𝐽𝑆 Keterangan: P
= indeks kesukaran
B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut adalah kualifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2005: 210). Tabel 3. 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran Koefisien korelasi
Kualifikasi
0.00 – 0.30
Sukar
0.31 – 0.70
Sedang
0.71 – 1.00
Mudah
Berdasarkan tabel 3.8 di atas maka dapat diketahui bahwa soal termasuk ke dalam kategori sukar bila memiliki indeks kesukaran 0.00 – 0.30, soal termasuk ke dalam kategori sedang bila memiliki indeks kesukaran 0.31 – 0.70 dan soal termasuk ke dalam ketegori mudah bila memiliki indeks kesukaran 0.71 – 1.00. Berdasarkan proporsi mudah-sedang-sukar yang baik menurut Widoyoko (2014: 136) yaitu 25% mudah, 50% sedang dan 25% sukar maka tingkat kesukaran pada tes hasil belajar yang disusun oleh peneliti diharapkan dapat sesuai dengan kurva normal yaitu 25% mudah, 50% sedang dan 25% sukar. 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis tingkat kesukaran pada TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat dapa gambar berikut: Tingkat kesukaran
Gambar 3. 6 Hasil tingkat kesukaran pada TAP (Test Analysis Program) Item difficulty pada TAP (Test Analysis Program) berisi tentang angka bentuk desimal yang menunjukkan tingkat kesukaran setiap soal. Besarnya Item Difficulty setiap butir soal kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.8 untuk menyatakan soal termasuk ke dalam kategori mudah, sedang atau sukar. 5) Analisis Pengecoh Arikunto (2005: 220) mengemukakan bahwa suatu distraktor (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes menunjukkan bahwa pengecoh itu jelek. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor 5% atau 0.05 sebagai batas minimal kriteria pengecoh yang baik. Hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3. 7 Hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) Pengecoh dalam hasil analisis pengecoh pada TAP (Test Analysis Program) dikatakan berfungsi jika paling sedikit dipilih 5% peserta tes. Dalam penelitian ini, pengecoh dikatakan berfungsi jika dipilih paling sedikit oleh 2 siswa peserta tes.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan membahas mengenai langkah-langkah pengembangan tes hasil belajar dan kualitas produk pengembangan tes hasil belajar. 1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan Peneliti
menggunakan
berdasarkan
hasil
7
langkah
modifikasi
penelitian
langkah-langkah
pengembangan penelitian
dan
pengembangan oleh Borg and Gall untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Potensi dan Masalah Potensi dan masalah dalam penelitian ini ditemukan dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD yang dilakukan pada tanggal 28 Juli 2016. Hasil wawancara dapat dilihat pada (lampiran 4 hal 136 - 139). Dari 19 butir pertanyaan yang diajukan, peneliti mendapati bahwa guru sudah memiliki pengalaman dalam membuat soal evaluasi. Dalam pembuatan soal, guru membuat soal
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sendiri dan terkadang mengambil dari berbagai sumber. Namun, dalam pembuatan soal evaluasi guru belum melakukan langkah pembuatan soal yang sesuai dengan pedoman penyusunan tes. Kesulitan yang dialami guru dalam membuat soal adalah menentukan angka untuk dimasukkan ke dalam soal. Guru mempertimbangkan besarnya angka yang akan dimasukkan ke dalam soal agar angka tidak terlalu besar sehingga menyulitkan siswa dan juga tidak terlalu kecil yang akan memudahkan siswa dalam menghitung. Soal yang dibuat guru belum dilakukan analisis sehingga soal tersebut belum diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan analisis pengecoh. Guru mengungkapkan
bahwa
guru
membutuhkan
contoh
soal
matematika yang berkualitas baik untuk evaluasi pembelajaran yang sudah valid, reliabel, memiliki daya beda, pengecoh dan tingkat kesukaran. b. Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menggunakan
wawancara, kuesioner dan uji coba produk. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SD Karitas Nandan pada tanggal 28 Juli 2016. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru membutuhkan pedoman atau contoh soal matematika yang sudah dikatakan valid, reliabel, memiliki daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk tes hasil belajar matematika. Hasil kuesioner penilaian didapat dari 2 ahli 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika dan 3 guru kelas IV SD. Uji coba produk dilakukan di SDN Bhayangkara pada kelas IVA, IVB dan IVC. c. Desain Produk Pembuatan desain produk ini diawali dengan memilih jenjang kelas di Sekolah Dasar kemudian menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Setelah menentukan Kompetensi Dasar, peneliti menyusun indikator berdasarkan taraf kognitif Bloom. Indikator yang telah tersusun sebanyak 15 indikator kemudian digunakan untuk menyusun soal sebanyak 60 soal. Kemudian peneliti membuat tabel spesifikasi desain produk. Tabel spesifikasi dapat dilihat pada (lampiran 5 hal 140 – 156). d. Validasi Desain Validasi desain dilakukan dengan memberikan desain produk awal dan lembar kuesioner kepada 2 ahli matematika dan 3 guru kelas. Validasi desain ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk sebelum diujicobakan. Hasil kuesioner validasi desain dari para ahli dan guru dapat dilihat pada (lampiran 8 – 12 hal 175 189 ). Berikut adalah hasil validasi ahli dan guru: Tabel 4. 1 Rekapitulasi Nilai Validasi Desain No 1 2 3 4 5
Penilaian Ahli Matematika pertama Ahli Matematika kedua Guru Pertama Guru Kedua Guru Ketiga Total Rata-rata
Skor 2.88 3.76 3.18 3.0 3.17 15.99 3.19
Kategori Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Revisi Desain Revisi desain dilakukan berdasarkan saran atau masukan dari ahli dan guru. Saran atau masukan banyak didapat dari ahli matematika. Berikut adalah tabel komentar yang diberikan oleh ahli matematika beserta revisinya. Tabel 4. 2 Komentar Ahli Matematika Beserta Revisi Validator Ahli matematika pertama
Komentar Kalimat soal tidak lengkap Option belum diurutkan berdasarkan alfabeth atau besarnya makna
Hindari soal definisi pada matematika
Ahli matematika pertama
Dalam relevansi dengan kehidupan sehari-hari, perhatikan aspek kebermanfaatan bagi siswa dan kontekstual bagi siswa Titik-titik paling akhir 4 titik atau 3 titik? Beberapa soal terdapat pengulangan kata
Perhatikan kalimat Ahli matematika kedua
Ada pengecoh agak tampak
makna
yang
Revisi Melengkapi kalimat soal agar mudah dipahami Mengurutkan option berdasarkan alfabeth/besar makna/panjang-pendek kalimat Mengubah kata dalam soal agar tidak memungkinkan siswa menebak langsung Memperbaiki permasalahan dalam soal agar sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa/kontekstual bagi siswa. Mengganti titik-titik paling akhir menjadi 4 titik Menghilangkan kata yang diulang dan kata yang tidak berfungsi pada soal Memperjelas kalimat soal agar mudah dipahami Memperbaiki pengecoh
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sementara itu, saran yang didapat dari guru adalah perhatikan penulisan huruf kapital, panjang-pendeknya pilihan jawaban, kalimat soal terlalu panjang. Revisi yang dilakukan atas saran dari guru adalah memperhatikan penulisan huruf capital, memperbaiki panjang-pendek option jawaban, mengubah beberapa soal ke dalam bentuk tabel. f. Uji Coba Produk Peneliti melakukan uji coba produk di SDN Bhayangkara pada hari Jumat, 9 Desember 2016. Siswa yang mengikuti tes uji coba produk ini adalah siswa kelas IV A, B dan C. Total keseluruhan siswa yang mengikuti uji coba produk adalah 60 siswa. Produk tes hasil belajar matematika yang diujikan dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B dengan masing-masing tipe terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda. Soal tipe A dan tipe B dapat dilihat pada (lampiran 6 – 7 hal 157 - 174 ). Produk dibagikan dengan urutan A-B-A-B sesuai dengan baris tempat duduk siswa dan dikerjakan selama 70 menit. Masing-masing siswa mendapatkan satu set soal, satu lembar jawab dan satu kertas buram untuk menghitung. Peneliti menggunakan Test Analysis Program (TAP) version 14.7.4 untuk mengolah data hasil uji coba. Hasil analisis uji coba produk tes hasil belajar soal tipe A dan soal tipe B dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) dapat dilihat pada (lampiran 18 – 19 hal 196 - 207).
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Revisi Produk Berdasarkan analisis hasil uji coba produk, terdapat pengecoh yang tidak berfungsi. Peneliti kemudian melakukan revisi pada pengecoh yang tidak berfungsi. Berikut adalah daftar pengecoh yang perlu diperbaiki. Tabel 4. 3 Pengecoh yang Perlu Diperbaiki Tipe Soal
Tipe A
Tipe B
Nomor Soal 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 17 18 20 1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 19 23 24
Option yang Perlu Diperbaiki A dan D B dan D A dan B B dan D B dan C B B A dan B A D A C D C C D A B dan D D D B dan C D B dan D A D D
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kualitas Produk Tes Hasil belajar a. Hasil Uji Validitas Berikut adalah hasil uji validitas pada soal tipe A dan soal tipe B menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah dilakukan oleh peneliti: Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Point Biserial (Validitas) 0.16 0.15 0.59 -0.34 0.48 0.00 0.01 0.47 0.45 0.39 0.49 0.44 0.09 0.61 0.58 0.39 0.48 0.42 -0.01 0.51 0.62 0.20 0.41 -0.45 0.12 -0.01 -0.24 -0.25 0.36 0.20
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom point biserial. Kolom point biserial diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Butir soal pada tipe A dikatakan valid jika lebih besar dari rtabel yang telah ditetapkan yaitu 0.36. Pada tabel 4.4 menunjukkan point biserial tertinggi adalah 0.62 dan terendah adalah -0.45. Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Tipe B Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Point biserial (Validitas) 0.42 0.48 -0.13 0.04 0.35 0.38 0.06 0.02 0.35 0.13 0.36 -0.30 0.02 0.30 0.25 0.36 0.66 0.53 0.60 0.11 0.28 0.60 0.38 0.17 0.20 0.48 0.41 0.09 0.27 0.40 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom point biserial. Kolom point biserial diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Butir soal pada tipe B dikatakan valid jika lebih besar dari rtabel yang telah ditetapkan yaitu 0.36. Pada tabel 4.5 menunjukkan point biserial tertinggi adalah 0.66 dan terendah adalah -0.30. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B menggunakan penghitungan reliabilitas belah dua dengan cara membelah item ganjil genap atau disebut Split-half Method (Odd/Even). Soal tipe A memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.540 sedangkan soal tipe B memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.635. Berdasarkan tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas dapat diketahui bahwa soal tipe A dan tipe B termasuk ke dalam kategori sedang. c. Hasil Uji Daya Pembeda Berikut adalah hasil analisis daya pembeda pada soal tipe A dan tipe B dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah dilakukan oleh peneliti. Tabel 4. 6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A Nomor Soal 1 2 3
Discrimination index (Daya Beda) 0.18 0.34 0.38 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nomor Soal 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Discrimination index (Daya Beda) -0.26 0.23 0.00 -0.16 0.52 0.31 0.38 0.38 0.38 0.12 0.54 0.64 0.37 0.57 0.44 0.02 0.57 0.64 0.02 0.39 -0.31 0.05 0.05 -0.11 -0.24 0.52 0.29
Tabel 4.6 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom discrimination index. Kolom discrimination index menunjukkan besarnya daya pembeda butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Pada tabel 4.6 menunjukkan besar daya pembeda tertinggi adalah 0.64 dan daya pembeda terendah adalah -0.31.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Discrimination index (Daya Beda) 0.38 0.38 -0.13 0.00 0.25 0.38 0.13 0.00 0.50 0.25 0.38 -0.25 0.00 0.25 0.38 0.38 0.88 0.88 0.75 0.25 0.50 0.75 0.38 0.38 0.13 0.50 0.38 0.00 0.38 0.38
Tabel 4.7 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom discrimination index. Kolom discrimination index menunjukkan besarnya daya pembeda butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program).
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tabel 4.7 menunjukkan besar daya pembeda tertinggi adalah 0.75 dan daya pembeda terendah adalah -0.25. d. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Berikut adalah hasil tingkat kesukaran pada soal tipe A dan tipe B dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah dilakukan oleh peneliti. Tabel 4. 8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe A Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Item Difficulty (Tingkat Kesukaran) 0.73 0.63 0.83 0.20 0.90 0.00 0.50 0.40 0.83 0.77 0.80 0.80 0.33 0.73 0.57 0.60 0.43 0.43 0.23 0.63 0.53 0.30 0.50 0.17 0.13 0.10 0.17 0.50 0.43 0.57 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.8 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom item difficulty. Kolom item diffuclty menunjukkan besarnya tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Pada tabel 4.8 menunjukkan tingkat kesukaran tertinggi adalah 0.90 dan terendah adalah 0.00. Tabel 4. 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tipe B Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Item Difficulty (Tingkat Kesukaran) 0.50 0.27 0.20 0.47 0.10 0.13 0.43 0.60 0.63 0.73 0.53 0.87 0.47 0.67 0.33 0.40 0.60 0.53 0.37 0.20 0.67 0.53 0.17 0.80 0.27 0.17 0.63 0.27 0.43 0.27 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 terdiri dari dua kolom yaitu kolom nomor soal dan kolom item difficulty. Kolom item diffuclty menunjukkan besarnya tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh dari hasil analisis menggunakan TAP (Test Analysis Program). Pada tabel 4.9 menunjukkan tingkat kesukaran tertinggi adalah 0.87 dan terendah adalah 0.10. e. Hasil Uji Pengecoh Berikut adalah hasil analisis pengecoh pada soal tipe A dan tipe B dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) yang telah dilakukan oleh peneliti. Tabel 4. 10 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Option A 0 (0.000) 11 (0.367) 1 (0.033) 6*(0.200) 2 (0.067) 21 (0.700) 15*(0.500) 16 (0.533) 0 (0.000) 0 (0.000) 24*(0.800) 2 (0.067) 10*(0.333) 3 (0.100) 4 (0.133) 8 (0.267) 1 (0.033) 13*(0.433) 5 (0.167) 3 (0.100)
B 22*(0.733) 0 (0.000) 0 (0.000) 1 (0.033) 0 (0.000) 6 (0.200) 1 (0.033) 0 (0.000) 0 (0.000) 23*(0.767) 2 (0.067) 2 (0.067) 6 (0.200) 2 (0.067) 17*(0.567) 2 (0.067) 13*(0.433) 13(0.433) 13 (0.433) 8 (0.267)
C 7 (0.233) 19*(0.633) 4 (0.133) 22 (0.733) 1 (0.033) 0*(0.000) 11 (0.367) 2 (0.067) 25*(0.833) 5 (0.167) 3 (0.100) 2 (0.067) 10 (0.333) 22*(0.733) 6 (0.200) 2 (0.067) 10 (0.333) 1 (0.033) 7*(0.233) 19*(0.633)
D 1 (0.033) 0 (0.000) 25*(0.833) 1 (0.033) 27*(0.900) 3 (0.100) 3 (0.100) 12*(0.400) 5 (0.167) 2 (0.067) 1 (0.033) 24*(0.800) 4 (0.133) 3 (0.100) 3 (0.100) 18*(0.600) 6 (0.200) 3 (0.100) 5 (0.167) 0 (0.000) 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nomor soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Option A B C 5 (0.167) 2 (0.067) 16*(0.533) 9 (0.300) 4 (0.133) 8 (0.267) 15*(0.500) 5 (0.167) 4 (0.133) 5 (0.167) 5*(0.167) 7 (0.233) 16 (0.533) 2 (0.067) 4*(0.133) 3 (0.100) 3*(0.100) 8 (0.267) 11 (0.367) 7 (0.233) 7 (0.233) 15*(0.500) 3 (0.100) 9 (0.300) 11 (0.367) 4 (0.133) 13*(0.433) 2 (0.067) 17*(0.567) 4 (0.133)
D 7 (0.233) 9*(0.300) 6 (0.200) 13 (0.433) 8 (0.267) 16 (0.533) 5*(0.167) 9 (0.300) 2 (0.067) 7 (0.233)
Tabel 4.10 terdiri dari lima kolom yaitu kolom nomor soal, kolom pilihan jawaban yang terdiri dari empat kolom yaitu A, B, C, dan D. Kolom nomor soal berisi nomor soal dalam tipe A. Kolom pilihan jawaban berisi empat pilihan jawaban yang disediakan dalam soal tipe A. Dalam setiap kolom pilihan jawaban berisi hasil analisis pengecoh yang diperoleh dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program). Tanda bintang (*) dalam hasil analisis pengecoh pada kolom pilihan jawaban menunjukkan bahwa pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes atau dalam penelitian ini dipilih paling sedikit oleh dua siswa peserta tes. Tabel 4. 11 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B Nomor soal 1 2 3
A 9 (0.300) 20 (0.667) 6*(0.200)
Option B C 6 (0.200) 0 (0.000) 2 (0.067) 0 (0.000) 20 (0.667) 4 (0.133)
D 15*(0.500) 8*(0.267) 0 (0.000) 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nomor soal 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 3 (0.100) 18 (0.600) 1 (0.033) 13*(0.433) 4 (0.133) 6 (0.200) 7 (0.233) 5 (0.167) 26*(0.867) 14*(0.467) 4 (0.133) 6 (0.200) 9 (0.300) 5 (0.167) 5 (0.167) 1 (0.033) 13 (0.433) 8 (0.267) 8 (0.267) 5*(0.167) 2 (0.067) 8*(0.267) 5*(0.167) 5 (0.167) 10 (0.333) 13*(0.433) 7 (0.233)
Option B C 2 (0.067) 11 (0.367) 3*(0.100) 4 (0.133) 4 (0.133) 4*(0.133) 0 (0.000) 16 (0.533) 18*(0.600) 7 (0.233) 5 (0.167) 19*(0.633) 0 (0.000) 1 (0.033) 16*(0.533) 9 (0.300) 1 (0.033) 2 (0.067) 4 (0.133) 2 (0.067) 4 (0.133) 20*(0.667) 5 (0.167) 10*(0.333) 12*(0.400) 5 (0.167) 18*(0.600) 4 (0.133) 3 (0.100) 6 (0.200) 12 (0.400) 11*(0.367) 6*(0.200) 3 (0.100) 0 (0.000) 20*(0.667) 3 (0.100) 16*(0.533) 21 (0.700) 3 (0.100) 3 (0.100) 24*(0.800) 8 (0.267) 11 (0.367) 5 (0.167) 10 (0.333) 2 (0.067) 4 (0.133) 8*(0.267) 10 (0.333) 7 (0.233) 7 (0.233) 8*(0.267) 10 (0.333)
D 14*(0.467) 5 (0.167) 21 (0.700) 1 (0.033) 1 (0.033) 0 (0.000) 22*(0.733) 0 (0.000) 1 (0.033) 10 (0.333) 2 (0.067) 9 (0.300) 4 (0.133) 3 (0.100) 16*(0.533) 6 (0.200) 8 (0.267) 2 (0.067) 3 (0.100) 1 (0.033) 1 (0.033) 3 (0.100) 10 (0.333) 19*(0.633) 2 (0.067) 3 (0.100) 5 (0.167)
Tabel 4.11 terdiri dari lima kolom yaitu kolom nomor soal, kolom pilihan jawaban yang terdiri dari empat kolom yaitu A, B, C, dan D. Kolom nomor soal berisi nomor soal dalam tipe B. Kolom pilihan jawaban berisi empat pilihan jawaban yang disediakan dalam soal tipe B. Dalam setiap kolom pilihan jawaban berisi hasil analisis pengecoh yang diperoleh dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program). Tanda bintang (*) dalam hasil analisis pengecoh pada kolom pilihan jawaban menunjukkan 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa pilihan jawaban tersebut merupakan kunci jawaban. Pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes atau dalam penelitian ini dipilih paling sedikit oleh dua siswa peserta tes. B. Pembahasan Pembahasan
ini
berisi
mengenai
penjelasan
langkah-langkah
pengembangan tes hasil belajar dan kualitas tes hasil belajar dari hasil penelitian. 1. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan a. Potensi dan Masalah Berdasarkan hasil wawancara yang didapat oleh peneliti diketahui bahwa guru sudah sering membuat sendiri soal tes evaluasi khususnya dalam mata pelajaran matematika. Bentuk soal yang pernah dibuat oleh guru adalah isian, uraian dan pilihan ganda. Soal yang dibuat pun sudah disesuaikan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Guru pertama mengungkapkan bahwa untuk soal latihan dan tugas beliau mengambil dari beberapa sumber minimal 2 buku. Sementara itu, untuk soal ulangan tengah semester dibuat dari gabungan soal buatan guru sendiri dan soal dari buku paket. Dalam
langkah
pembuatan
soal,
guru
pertama
mencoba
mengerjakan sendiri terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kesulitan soalnya. Sementara itu, guru kedua membuat soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Guru belum menerapkan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ranah kognitif taksonomi Bloom dalam pembuatan soal. Dalam pembuatan soal guru pertama mengungkapkan bahwa mengalami kesulitan yaitu dalam mencari angka untuk dimasukkan ke dalam soal. Guru mempertimbangkan besarnya angka agar tidak terlalu besar yang akan menyulitkan siswa ataupun terlalu kecil yang akan memudahkan siswa dalam menghitung. Sementara itu, guru kedua mengungkapkan bahwa belum menemukan kesulitan dalam pembuatan soal. Kedua guru mengungkapkan dalam pembuatan soal juga memperhatikan tingkat kesukaran, dan pengecoh. Namun soal yang dibuat oleh kedua guru belum diketahui validitas dan reliabilitasnya. Guru kedua mengungkapkan bahwa beliau sudah menindaklanjuti soal yang telah dibuatnya dengan menjadikan satu dalam buku evaluasi kelas untuk guru. Sementara itu, guru pertama hanya sebatas menyimpan softcopy saja. Kedua guru sependapat memerlukan contoh tes hasil belajar matematika yang sudah dikatakan baik yang telah dianalisis butir soalnya dan diketahui kualitas butir soalnya. b. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga cara. Pertama dilakukan dengan mewawancarai dua guru kelas IV SD Karitas Nandan. Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Juli 2016.
Wawancara
dilakukan
untuk
memperoleh
informasi
mengenai jenis tes yang digunakan oleh guru, mengetahui sejauh mana langkah pengembangan tes yang dibuat oleh guru serta 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperoleh informasi mengenai analisis kebutuhan terkait dengan desain produk yang dirancang oleh peneliti yaitu tes hasil belajar matematika untuk kelas IV SD. Berdasakan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil belajar matematika yang baik yang sudah dianalisis dan diketahui kualitas butir soalnya. Kedua, data diperoleh dari hasil validasi ahli yang dilakukan oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas IV SD. Kesimpulan yang diperoleh dari validasi oleh dua ahli matematika dan tiga guru kelas IV SD adalah desain produk layak untuk digunakan atau diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Ketiga, data diperoleh dari uji coba lapangan terbatas yang dilakukan di SD Negeri Bhayangkara. Hasil dari uji coba lapangan terbatas berupa jawaban siswa kelas IV A, IV B dan IV C SD Negeri Bhayangkara. Rekapan jawaban siswa dapat dilihat pada (lampiran 13 – 14 hal 190 - 191). Daftar presensi siswa yang mengikuti tes dapat dilihat pada (lampiran 15 – 17 hal 192 - 195 ). c. Desain Produk Mata pelajaran yang digunakan dalam desain produk adalah matematika. Materi yang digunakan adalah pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV SD. Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Langkah awal dalam pembuatan desain produk yang dilakukan oleh peneliti adalah 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan jenjang kelas yaitu kelas IV SD. Selanjutnya peneliti menentukan
Standar
Kompetensi
dan
Kompetensi
Dasar.
Kompetensi Dasar yang akan dikembangkan adalah melakukan penaksiran dan pembulatan serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. Setelah itu peneliti menyusun indikator yang mengacu pada Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. Indikator disusun sesuai dengan ranah kognitif dalam taksonomi Bloom mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi hingga mencipta. Indikator yang dibuat oleh peneliti adalah 15 indikator. Setelah indikator dibuat, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membuat kisi-kisi soal yang dibuat ke dalam bentuk tabel. Tabel tersebut terdiri dari kolom Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, aspek berpikir yang diukur dan kolom butir soal. Dalam kolom butir soal terdapat 60 butir soal yang dibagi ke dalam 2 tipe soal yaitu tipe A sejumlah 30 butir soal dan tipe B sejumlah 30 butir soal. Dari 30 butir soal dalam setiap tipe, peneliti menyusunnya sesuai dengan tingkat kognitif taksonomi Bloom. Aspek mengingat dan memahami sebesar 25% yang terdapat pada butir soal nomor 1 – 4 dan 7 – 10. Untuk aspek mengaplikasikan dan menganalisis disusun sebesar 50% yang terdapat pada butir soal nomor 5 – 6 dan 11 – 22. Sementara itu, untuk aspek mengevaluasi dan mencipta disusun sebesar 25% yang terdapat pada butir soal nomor 23 – 30.
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Validasi Desain Hasil validasi desain diperoleh dari dua ahli matematika dan tiga guru Sekolah Dasar. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.4 tentang klasifikasi hasil validasi. Melalui ahli matematika pertama diperoleh skor 2.88 yang termasuk dalam kategori cukup dan dari ahli matematika kedua diperoleh skor 3.76 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Melalui guru pertama diperoleh skor 3.18 yang termasuk dalam kategori baik, dari guru kedua diperoleh skor 3.0 yang termasuk dalam ketegori baik dari guru ketiga diperoleh skor 3.17 yang termasuk dalam kategori baik. Skor akhir dari ahli matematika dan guru kemudian dihitung rata-ratanya kemudian dianalisis dan dibandingkan kembali dengan tabel 3.4 tentang klasifikasi hasil validasi. Skor rerata yang diperoleh adalah 3.19 dimana skor tersebut masuk ke dalam kategori baik. e. Revisi Desain Revisi desain dilakukan berdasarkan saran atau masukan dari ahli matematika dan guru SD. Saran dan masukan yang diperoleh adalah (1) lengkapi kalimat soal (2) urutkan option berdasarkan alfabet/besarnya makna (3) hindari soal definisi pada matematika (4) perhatikan aspek kebermanfaatan bagi siswa dan kontekstual bagi siswa (5) perbaiki titik-titik paling akhir (6) kurangi pengulangan kata (7) ada pengecoh yang agak tampak. Revisi yang peneliti lakukan adalah (1) melengkapi kalimat soal agar mudah 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipahami
(2)
mengurutkan
option
jawaban
berdasarkan
alfabeth/besar makna/panjang-pendek kalimat (3) mengubah kata dalam soal agar tidak memungkinkan siswa menebak langsung (4) memperbaiki permasalahan dalam soal agar kontekstual bagi siswa (5) mengganti titik-titik paling akhir menjadi 4 titik (6) menghilangkan kata yang diulang dan kata yang tidak berfungsi pada soal (7) memperbaiki beberapa pengecoh. f. Uji Coba Produk Hasil analisis butir soal tipe A dan tipe B didapatkan dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program). Hasil analisis butir soal dalam bentuk tabel yang berisikan kolom item, key, number correct, item difficulty, discrimination index, correct in high group, correct in low group, dan point biserial. Item berisikan nomor soal, key menunjukkan kunci jawaban, number correct menunjukkan jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal, item difficulty berisi tingkat kesukaran soal, discrimination index berisi daya pembeda soal dan point biserial menunjukkan validitas soal. Di bawah tabel tersebut terdapat hasil reliabilitas soal. Di bawah hasil reliabilitas terdapat tabel yang berisikan kolom quick option analysis yang menunjukkan hasil analisis pengecoh. 1) Soal Tipe A Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi TAP analisis soal tipe A menunjukkan soal yang valid ada 16 butir soal dan yang tidak valid ada 14 butir soal, memiliki tingkat 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
reliabilitas sebesar 0.54. Hasil analisis daya pembeda menunjukkan ada 8 butir soal berkategori tidak baik, 4 butir soal kurang baik, 10 butir soal cukup baik dan 8 soal yang memiliki kategori sangat baik. Hasil analisis tingkat kesukaran menunjukkan soal berkategori mudah ada 8 soal, sedang ada 14 soal dan sukar ada 8 soal. Hasil analisis pengecoh menunjukkan soal yang pengecohnya tidak berfungsi ada 19 option. 2) Soal Tipe B Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan aplikasi TAP analisis soal tipe B menunjukkan soal yang valid ada 13 butir soal dan yang tidak valid ada 17 butir soal, memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0.635. Hasil analisis daya pembeda menunjukkan ada 7 butir soal berkategori tidak baik, 5 butir soal kurang baik, 11 butir soal cukup baik dan 7 butir soal sangat baik. Hasil analisis tingkat kesukaran menunjukkan soal berkategori mudah ada 3 soal, sedang ada 17 soal dan sukar ada 10 soal. Hasil analisis pengecoh menunjukkan soal yang pengecohnya tidak berfungsi ada 16 option. g. Revisi produk Dari hasil uji coba produk, peneliti menggugurkan soal-soal yang tidak valid serta soal-soal yang memiliki daya pembeda tidak baik dan kurang baik. Dari soal yang valid dan memiliki daya beda cukup baik dan sangat baik terdapat beberapa pengecoh yang tidak 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berfungsi. Peneliti melakukan revisi terhadap pengecoh yang tidak berfungsi pada soal-soal yang valid dan memiliki daya pembeda baik dan baik sekali. Berikut adalah revisi yang dilakukan: Tabel 4. 12 Revisi Pengecoh Tipe Soal
A
B
Nomor Soal 8
Option pengecoh yang tidak berfungsi b. Rupiah tujuh ribu delapan kosong tiga
b. rupiah tujuh ribu delapan ratus tiga
17
a. 5000
c. 3.800
18
c. 230
c. 210
20
d. tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan enam koin lima ratusan
c. satu lembar lima ribuan dan sepuluh koin lima ratusan
19
a. dua lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan
a. dua lembar lima ribuan dan lima lembar dua ribuan
23
d. novo dengan 60 stiker
d. novo dengan 70 stiker
Revisi
Terdapat 28 soal yang valid dan memiliki daya pembeda cukup baik dan sangat baik dari soal tipe A dan tipe B. Peneliti kemudian menggabungkan 28 soal dari tipe A dan tipe B tersebut menjadi satu. Peneliti menyusun 28 soal tersebut berdasarkan urutan dimensi proses kognitif.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 13 Nomor Soal Produk Akhir Tipe soal B A
A B
A B A A B A B A B A B B A B
Nomor soal awal 1 2 8 3 9 10 6 11 11 12 14 19 20 15 16 16 17 18 17 18 21 22 23 23 26 27 29 30
Nomor soal produk akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar a. Analisis Uji Validitas Analisis validitas dilakukan untuk mengetahui soal valid atau tidak valid. Analisis uji validitas dilakukan dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) dan hasilnya dapat dilihat pada bagian point biser. Point biser ini kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan taraf
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan 5% untuk 30 siswa yaitu 0.36. Soal dikatakan valid jika hasil point biserial >0.36. Merujuk pada tabel 4.4 tentang hasil uji validitas soal tipe A yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0.36 maka diketahui bahwa dalam soal tipe A terdapat 16 soal atau 53.3% soal valid yang terdapat pada nomor soal 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 29. Sementara itu, 14 soal lainnya dinyatakan tidak valid karena hasil point biser menunjukkan <0.36. Soal yang tidak valid terdapat pada nomor soal 1, 2, 4, 6, 7, 13, 19, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30. Merujuk pada tabel 4.5 tentang hasil uji validitas soal tipe B yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0.36 maka diketahui bahwa dalam soal tipe B terdapat 13 soal atau 43.3% soal valid yang terdapat pada nomor soal 1, 2, 6, 11, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 26, 27, 30. Sementara itu, nomor soal 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 20, 21, 24, 25, 28, 29, 30 dinyatakan tidak valid karena hasil point biser <0.36. b. Analisis Uji Reliabilitas Uji reliabilitas soal tipe A dan tipe B menggunakan penghitungan reliabilitas belah dua dengan cara membelah item ganjil genap atau disebut Split-half Method (Odd/Even). Hasil uji analisis reliabilitas soal tipe A menggunakan TAP (Test Analysis Program) menunjukkan soal tipe A memiliki reliabilitas sebesar 0.54. Sedangkan hasil uji
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
analisis reliabilitas soal tipe B menggunakan TAP (Test Analysis Program) menunjukkan soal tipe B memiliki reliabilitas sebesar 0.635. Berdasarkan tabel 3.6 pada Bab III hasil analisis uji reliabilitas pada soal tipe A dan tipe B memiliki tingkat reliabilitas sedang. Merujuk pada pemaparan mengenai reliabilitas pada bab II maka dapat diketahui bahwa tes hasil belajar matematika ini reliabel atau cukup konsisten dalam memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan beberapa kali pengukuran dengan gejala dan alat ukur yang sama. c. Analisi Uji Daya Pembeda Berdasarkan tabel 3.7 pada bab III, soal dikatakan memiliki daya
pembeda
cukup
baik
jika
≥0.31.
Soal-soal
yang
dikembangkan dan dipilih adalah soal-soal dengan kualifikasi daya pembeda cukup baik dan sangat baik. Merujuk pada tabel 4.6 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe A yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal tipe A memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik terdapat pada nomor soal 2, 3, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 23, 24. Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat pada nomor soal 8, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 29.
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merujuk pada tabel 4.7 tentang hasil uji daya pembeda soal tipe B yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan tabel 3.7 tentang klasifikasi daya pembeda maka dapat diketahui bahwa soal tipe B memiliki 18 soal yang diterima berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Soal dengan daya pembeda cukup baik terdapat pada nomor soal 1, 2, 6, 11, 15, 16, 23, 24, 27, 29, 30. Sementara itu, soal dengan daya pembeda sangat baik terdapat pada nomor soal 9, 17, 18, 19, 21, 22, 26. Merujuk pada pemaparan mengenai daya beda pada bab II maka dapat diketahui bahwa soal tipe A dan tipe B sudah mampu membedakan antara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah . Soal tersebut berjumlah 36 butir soal. d. Analisis Uji Tingkat Kesukaran Berdasarkan tabel 3.8 pada bab III, soal yang memiliki indeks kesukaran 0.00 – 0.30 termasuk ke dalam kategori soal sukar. Soal dengan indeks kesukaran 0.31 – 0.70 termasuk ke dalam kategori soal sedang. Sementara itu, soal dengan indeks kesukaran 0.71 – 1.00 termasuk ke dalam soal mudah. Tabel 4.8 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe A yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 8 soal dengan tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 1, 3, 5, 9, 10, 11, 12, 14. Soal dengan tingkat kesukaran sedang ada 14 yang terdapat
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada nomor soal 2, 7, 8, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 28, 29, 30. Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 8 yang terdapat pada nomor 4, 6, 19, 22, 24, 25, 26, 27. Tabel 4.9 tentang hasil uji tingkat kesukaran soal tipe B yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel 3.8 tentang klasifikasi indeks kesukaran menunjukkan terdapat 3 soal dengan tingkat kesukaran mudah dalam nomor soal 10, 12, 24. Soal dengan tingkat kesukaran sedang ada 17 soal yang terdapat pada nomor 1, 4, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 27 dan 29. Sementara itu, untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar ada 10 soal yang terdapat pada nomor 2, 3, 5, 6, 20, 23, 25, 26, 28, 30. Berdasarkan pemaparan hasil analisis tingkat kesukaran di atas maka dapat diketahui dalam tipe A didapat hasil tingkat kesukaran 26% mudah, 48% sedang, 26% sukar. Sementara itu, dalam tipe B 10% mudah, 57% sedang, 33% sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran soal tipe A dan tipe B sudah mencakup rentang kesukaran mulai dari mudah, sedang hingga sukar namun belum memenuhi pembagian tingkat kesukaran yang baik seperti yang disebutkan dalam teori ahli pada bab II yaitu 25% mudah, 50% sedang, 25% sukar. e. Analisis Pengecoh Arikunto (2005:220) mengemukakan bahwa suatu distraktor (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipilih oleh 5% pengikut tes. Berikut adalah analisis pengecoh soal tipe A dan tipe B. Merujuk pada tabel 4.10 tentang hasil uji pengecoh tipe A yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan batas minimal kriteria pengecoh yang baik yang telah ditetapkan maka diketahui dalam soal tipe A terdapat 71 pengecoh yang berfungsi dari 90 pengecoh yang disediakan. Pengecoh yang tidak berfungsi terdapat pada nomor 1 option A dan D, 2 option B dan D, 3 option A dan B, 4 option B dan D, 5 option B dan C, 7 option B, 8 option B, 9 option A dan B, 10 option A, 11 option D, 17 option A, 18 option C dan 20 option D. Merujuk pada tabel 4.11 tentang hasil uji pengecoh tipe B yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan batas minimal kriteria pengecoh yang baik yang telah ditetapkan maka diketahui dalam soal tipe B terdapat 74 pengecoh yang berfungsi dari 90 pengecoh yang disediakan. Pengecoh yang tidak berfungsi terdapat pada nomor 1 option C, nomor 2 option C, nomor 3 option D, nomor 6 option A, nomor 7 option B dan D, nomor 8 option D, nomor 9 option D, nomor 10 option B dan C, nomor 11 option D, nomor 12 option B dan D, nomor 19 option A, nomor 23 option D dan nomor 24 option D. Dalam bab II dijelaskan bahwa pengecoh yang efektif ditunjukkan dengan banyaknya peserta tes yang terjebak oleh
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengecoh. Pemaparan hasil analisis pengecoh di atas menunjukkan bahwa pengecoh dalam soal tipe A dan tipe B sudah berfungsi dengan baik. 3. Produk Akhir Dalam produk akhir akan dibahas mengenai soal dengan kualitas yang baik serta sampul dan isi perangkat tes hasil belajar. a. Soal dengan Kualitas Baik Peneliti telah melakukan analisis butir soal yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Dari hasil analisis didapat 28 soal berkualitas baik atau sebesar 46.7% dari 60 soal tipe A dan B. Soal yang berkualitas baik ini sudah memenuhi syarat valid, memliki reliabilitas minimal kategori sedang, memiliki daya pembeda minimal ketagori cukup baik dan pengecoh yang berfungsi baik. Berikut adalah rincian nomor soal dari 28 soal yang berkualitas baik. Tabel 4. 14 Rincian Soal Pada Prototipe Tes Hasil Belajar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tipe soal
Nomor awal
tempat
B B
1 2
Nomor soal akhir dalam prototipe 1 2
1.5.2 Membedakan antara taksiran atas, taksiran bawah dan taksiran terbaik 1.5.3 Menghitung pembulatan bilangan sederhana 1.5.4 Mengurutkan hasil pembulatan 1.5 Melakukan bilangan penaksiran dan pembulatan 1.5.5 Menentukan hasil penaksiran dua bilangan dengan menggunakan taksiran atas, taksiran bawah atau taksiran terbaik
A
3
4
B
6
7
B A A A
11 11 12 14
8 9 10 11
Memahami dan mengguna-skan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Indikator
1.5.1 Mengidentifikasi bilangan
nilai
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.6 Menganalisis pembulatan bilangan sederhana 1.5.7 Menemukan jawaban dari soal cerita yang berkaitan dengan penaksiran
1.5.8 Membandingkan hasil penaksiran dua bilangan 1.5.9 mengkombinasikan pembulatan dan penaksiran bilangan dalam operasi hitung 1.6.1 Menuliskan nilai mata uang rupiah 1.6.2 Membandingkan besar nilai mata 1.6 Memecahkan uang masalah yang 1.6.3 Menentukan nilai tukar suatu mata melibatkan uang uang dengan mata uang yang lebih kecil nilainya 1.6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan harga sekumpulan barang 1.6.5 memutuskan jawaban masalah yang berhubungan dengan uang dengan menggunakan penaksiran 1.6.6 Menyusun daftar barang dengan nominal tertentu
A B B A A B B A B
15 16 16 17 18 17 18 23 23
14 15 16 17 18 19 20 23 24
B
26
25
A A A B
8 9 10 19 20
3 5 6 12 13
A
21 21
21 22
B
27
26
A B
29 30
27 28
Berdasarkan tabel 4.14, tidak ada satupun indikator yang gugur dari 15 indikator yang dibuat oleh peneliti. Tingkat kesukaran dari 28 soal tersebut adalah 6 soal mudah, 16 soal sedang dan 6 soal sukar. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa proporsi soal mudah-sedang-sukar adalah 21% mudah, 58% sedang dan 21% sukar. b. Sampul Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Sampul produk ini berjudul “Soal Matematika Untuk Guru dan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Materi Pembulatan dan Penaksiran serta Pemecahan Masalah yang Melibatkan Uang”.
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Isi Perangkat Tes Hasil Belajar Matematika Perangkat tes hasil belajar matematika yang telah disusun memiliki beberapa komponen yaitu: (a) standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, (b) indikator dan nomor soal, (c) soal tes hasil belajar matematika, (d) kunci jawaban, (e) ranah kognitif yang diukur dan (f) tingkat kesukaran. Soal tes hasil belajar tipe A dan B dibuat dalam satu set soal setelah dianalisis menggunakan TAP (Test Analysis Program) version 14.7.4. Soal yang dijadikan satu sejumlah 28 soal yang telah memenuhi kriteria valid, reliabel, daya pembeda minimal cukup baik, tingkat kesukaran dan pengecoh yang berfungsi baik.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dikembangkan menggunakan tahap penelitian dan pengembangan hasil modifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Terdapat 10 langkah dalam prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall, namun penelitian ini hanya menggunakan hingga langkah ke-7 yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) ujicoba produk, 7) revisi produk sampai menghasilkan produk akhir tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Kualitas produk tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar telah dianalisis menggunakan TAP. Hasil analisis kualitas produk tes hasil belajar ini menunjukkan hasil analisis validitas butir soal pada 60 butir tes diperoleh 48.3% soal valid
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau sebanyak 29 soal yang valid. Soal termasuk reliabel dengan hasil uji reliabilitas tipe A sebesar 0.540 dan tipe B sebesar 0.635 dimana keduanya termasuk ke dalam kategori sedang. Dari 29 soal valid, 15 soal memiliki daya pembeda dengan kategori cukup baik, 13 soal dengan kategori sangat baik serta 1 soal dengan kategori kurang baik. Satu soal dengan daya pembeda kurang baik ini kemudian peneliti gugurkan karena tidak memenuhi kriteria daya pembeda yang sudah ditetapkan pada bab III. Tingkat kesukaran 28 butir tes diperoleh hasil kategori mudah 21% atau 6 soal, kategori sedang 52% atau 16 soal, kategori sukar 21% atau 6 soal. Hasil uji pengecoh menunjukkan terdapat 4 pilihan jawaban tidak berfungsi dari 4 nomor pada soal tipe A. Sementara itu, pada tipe B terdapat 2 pilihan jawaban tidak berfungsi dari 2 nomor soal. Pengecoh yang tidak berfungsi ini kemudian dilakukan revisi oleh peneliti. Dari hasil analisis didapatkan 28 soal berkualitas baik yang sudah teruji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan pengecoh. B. Keterbatasan Pengembangan Peneliti mengakui bahwa pengembangan produk berupa tes hasil belajar ini memiliki keterbatasan diantaranya: 1. Validasi desain masih kurang maksimal dikarenakan tidak ada validasi dari ahli bahasa. 2. Pengecoh yang tidak berfungsi yang direvisi tidak dilakukan ujicoba kembali karena keterbatasan waktu sehingga hasil
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengecoh yang telah direvisi belum diketahui apakah pengecoh tersebut berfungsi. C. Saran Peneliti memiliki saran untuk penelitian selanjutnya, khususnya penelitian pengembangan tes hasil belajar matematika materi pembulatan dan penaksiran serta pemecahan masalah yang melibatkan uang. 1. Pada penelitian selanjutnya, peneliti melakukan validasi desain dengan ahli bahasa. 2. Pada penelitian selanjutnya, peneliti dapat melakukan ujicoba kembali pada pengecoh yang tidak berfungsi yang telah direvisi untuk mengetahui apakah pengecoh yang telah direvisi dapat berfungsi.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Referensi Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (A. Prihantoro, Trans.) Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2016). Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bayuni, K. H., Candiasa, I. M., & Koyan, I. W. (2013). Pengembangan Tes Matematika dengan Teknik Part-Whole pada Siswa SD Kelas IV SeKecamatan Gianyar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 3. Hamzah, A. (2014). RajaGrafindo.
Evaluasi
Pembelajaran
Matematika.
Jakarta:
PT
Harijanto, M. (2006, Juni). KONSTRUKSI TES SEBAGAI ALAT UKUR HASIL BELAJAR. Jurnal Kependidikan Interaksi, 18 - 26. Hasan, S. H., & Zainul, A. (1991). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Pressindo. Khalid, M., & Suyati. (2004). Pelajaran Matematika: Penekanan Pada Berhitung 4A Untuk Sekolah Dasar Kelas IV Semester 1. Jakarta: Erlangga. Mustaqim, B., & Astuty, A. (2008). Ayo Belajar Matematika Jilid 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rakhmat, C., & Suherdi, D. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV. Maulana. Ruseffendi, E. T. (1993). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Setyosari, H. P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sofiyah, S., Susanto, & Setiawani, S. (2015). Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematika Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom Pada Siswa Kelas V SD. Artikel Ilmiah Mahasiswa, pp. 1-7. Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sulistyorini. (2009). Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit TERAS. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Van De Walle, J. A. (2007). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. (Suyono, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga. Warijan. (1991). Tes Hasil Belajar Gaya Objektif. Semarang: IKIP Semarang Press. Widodo, S. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widoyoko. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widoyoko, E. P. (2014). Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wirastri, T. Y. (2014). Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Yusuf, A. M. (2015). Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group. Zahro, A. (2016). Analisis Butir Soal Latihan Ujian Nasional Sekolah Dasa/Madrasah Ibtidaiyah Mata Pelajaran Matematika. EKUIVALEN Pendidikan Matematika, 20.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Surat Ijin Melakukan Penelitian
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Nomor Pertanyaan 1
2
Jawaban Guru pertama Guru kedua menilai Menurut Ibu apa fungsi Mengetahui sejauh mana Untuk siswa paham dan kemampuan anak evaluasi pembelajaran? mengerti tentang suatu dalam menerima pelajaran. pembelajaran dan saat diberi materi, mengetahui kemampuan siswa menerima pembelajaran secara menyeluruh. setiap Berapa kali Ibu Latihan soal hampir Dalam setiap hari sedangkan pembelajaran pasti ada melakukan evaluasi ulangan harian setelah evaluasi. pembelajaran dalam satu satu materi selesai semester?
3
4
5
6
Apakah guru membuat Soal ulangan harian Sering membuat soal membuat sendiri namun sendiri. sendiri soal evaluasi untuk latihan dan tugas dari untuk mata pelajaran mengambil beberapa sumber matematika atau minimal 2 buku. Untuk soal mid-semester mengambil dari LKS? digabung ada yang membuat sendiri ada yang mengambil dari buku paket. Jika iya, langkah-langkah Mencoba mengerjakan Soal yang dibuat sesuai dengan materi apa yang guru lakukan sendiri dulu untuk disampaikan. Soal untuk membuat soal? mengetahui tingkat dibuat dengan bahasa yang memudahkan kesulitan soalnya. siswa memahami soal. Bentuk soal apa saja yang Isian, uraian dan pilihan Paling sering uraian, pilihan ganda, pernah guru buat? ganda pertanyaan untuk tanya jawab lisan Apakah guru dalam Tidak begitu, hanya Belum membuat soal tes hasil menyesuaikan belajar sudah menerapkan kompetensinya ranah kognitif toksonomi namun Bloom yaitu mengingat, tahap
sudah
saja, sampai
mengingat
dan 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami, menerapkan, memahami menganalisis, menilai dan mencipta? 7
Jika iya, sudah sampai Sudah ranah
kognitif
sampai
apa? mengingat
-
dan
Apakah bisa ditingkatkan memahami lagi?
tahap
dan
diusahakan
akan untuk
ditingkatkan. 8
Apa kesulitan yang guru Mencari temui saat membuat soal?
angka
untuk Belum ada
dimasukkan dalam soal karena jika angka terlalu besar siswa akan sulit menghitungnya
namun
jika angka terlalu kecil maka siswa akan terlalu mudah
untuk
mengerjakannya 9
Dalam pembuatan soal Ya, tingkat kesukaran Pasti memperhatikan hal tersebut karena evaluasi khususnya dibuat dalam tiga tingkat sebelum menyusun soal guru pilihan ganda apakah yaitu mudah, sedang, item membuat kisi-kisi guru memperhatikan dan sulit. Dalam satu set terlebih dahulu, ada karakteristik butir soal soal pilihan ganda, soal yang mudah, sedang, sukar, serta ada (tingkat kesukaran, daya tingkat mudah pengecoh juga pembeda dan analisis diletakkan di awal pengecoh)?
kemudian
di
tengah
adalah yang sedang dan sukar kemudian diakhir dibuat mudah kembali. Pengecoh
juga
misalnya dibuat letaknya
dibuat
angkanya sama diubah
namun atau 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
negative/positifnya diubah. 10
tiga Dibuat dalam tiga tingkat yaitu mudah, kesukaran soal yang telah tingkat yaitu mudah, sedang dan sukar dibuat? sedang dan sukar. Dari Bagaimana
tingkat Dibuat
dalam
40 soal yang pernah dibuat, ada 5 soal yang sukar, 15 – 20 soal sedang,
dan
sisanya
dibuat mudah. Dalam menyusun satu set soal bergantung
pada
kompetensi. dibagi
dalam
kompetensi setiap
Setelah setiap
kemudian
kompetensi
dibuat
soal
tingkatan
itu
dengan mudah,
sedang, dan sukar.
11
Tingkat kesukaran soal Berdasarkan banyaknya Berdasarkan berdasarkan apa?
item dalam satu set soal pemahaman siswa dan berdasarkan kalimat item soal
12
Apakah pengecoh dalam Berfungsi, soal berfungsi?
siswa
terkadang Berfungsi
salah
dalam
memilih jawaban. 13
Apakah soal yang guru Belum buat
sudah
Bagaimana
baru Belum
dan dan sulit atau tidaknya
reliabilitasnya? 14
dihitung,
diketahui sebatas pembuatan soal
validitas
cara
tingkat
untuk dikerjakan siswa guru
-
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam menguji validitas dan reliabilitas soal? sebatas Ya, soal yang telah dibuat dijadikan satu sudah ibu buat ada tindak menyimpan softcopy dalam buku evaluasi lanjutnya? saja karena soal kelas untuk guru, guru memiliki arsip soal langsung dibagikan yang ditulis tangan kepada siswa
15
Apakah soal-soal
yang Tidak
ada,
16
yang sesuai Apakah guru tahu, soal Soal yang bisa mewakili Soal dengan materi dan seperti apa yang dapat materi, soal yang bisa tingkat kemampuan dikatakan baik? membuat siswa lebih siswa paham tentang materi dan soal yang mudah dipahami siswa
17
Apakah soal yang dibuat Iya, disesuaikan dengan Iya, karena sekarang sudah dianjurkan sudah relevan dengan kehidupan kita sehariseperti itu kehidupan siswa sehari- hari. hari?
18
dan luas Materi apa yang dianggap Penaksiran, pembulatan Keliling bangun datar serta sulit oleh siswa? dan materi mengenai pemecahan masalah mengenai uang pecahan
19
Apakah guru memerlukan Ya,
karena
bisa Ya, butuh
prototype (kumpulan soal dijadikan acuan yang
sudah
dibukukan)
baik
dan
bentuk
tes
pilihan ganda yang sudah dikatakan baik?
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Pembulatan, Penaksiran dan Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang
Kelas
: IV
Semester
: I (satu)
Bentuk soal
: Pilihan ganda
Waktu pengerjaan
: 2 x 35 menit Dimensi Proses Kognitif
Bloom Mengingat Tingkat Kesulitan Rendah Sedang Tinggi
Memahami
25% -
-
Menerapkan
Menganalisis
Menilai
Mencipta
-
-
-
-
50% -
-
Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 140
25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang Materi Pembulatan dan penaksiran
KD 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan
Indikator 1.5.1 Mengidentifikasi nilai tempat bilangan (c1)
Soal Tipe A 1. Nilai tempat angka 7 pada bilangan 3.578 adalah … a. satuan b. puluhan c. tujuh puluh d. tujuh puluhan jawaban : b estimasi kesulitan: mudah 2. Angka yang menempati nilai tempat ratusan pada 3.605 adalah …. a. 60 b. 10 c. 6 d. 0 Jawaban : c Estimasi kesulutan : mudah
141
Soal Tipe B 1. Nilai tempat angka 4 pada bilangan 6.407 adalah … a. empat ratusan b. empat ratus c. puluhan d. ratusan jawaban : d estimasi kesulitan: mudah 2. Angka yang menempati nilai tempat puluhan pada 5.720 adalah …. a. 20 b. 10 c. 7 d. 2 Jawaban : d Estimasi kesulitan : mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembulatan dan penaksiran
1.5.2 3. Taksiran yang dilakukan dengan 3. Taksiran yang dilakukan dengan Membedakan membulatkan ke atas bilangan-bilangan membulatkan bilangan-bilangan dalam antara taksiran yang ada dalam operasi hitung adalah … operasi hitung menurut aturan atas, taksiran a. Taksiran bawah pembulatan adalah … bawah dan b. Taksiran rata-rata a. Taksiran rata-rata taksiran terbaik c. Taksiran terbaik b. Taksiran terbaik (c2) d. Taksiran tinggi c. Taksiran bawah Jawaban : d d. Taksiran atas estimasi kesulitan: mudah Jawaban : b estimasi kesulitan: mudah 4. 34 x 57 = … Jika operasi hitung di atas dikerjakan 4. 26 x 42 = … menggunakan taksiran terbaik, maka Jika operasi hitung di atas dikerjakan pengerjaan yang tepat adalah … menggunakan taksiran atas, maka a. 34 x 57 = 1.938 pengerjaan yang tepat adalah … b. 30 x 50 = 1.500 a. 20 x 40 = 800 c. 30 x 60 = 1.800 b. 26 x 42 = 1.092 d. 40 x 60 = 2.400 c. 30 x 50 = 1.500 Jawaban : c d. 30 x 40 = 1.200 Estimasi kesulitan : mudah Jawaban : c Estimasi kesulitan : mudah
Pembulatan dan penaksiran
1.5.3 menghitung pembulatan bilangan sederhana (c3)
142
5. Ibu membeli 34 buah duku di pasar. 5. Ranu memiliki 345 gram jelly. Bila Banyak duku yang dibeli ibu bila dibulatkan ke ratusan terdekat maka dibulatkan ke puluhan terdekat adalah jelly yang dimiki Ranu ada … gram. …. a. 300 a. 40 b. 340 b. 35 c. 350 c. 34 d. 400 d. 30 Jawaban : a Jawaban : d estimasi kesulitan: mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
estimasi kesulitan: mudah 6. Pak Roy memiliki tanah seluas 1.679 m2. Luas tanah Pak Roy bila dibulatkan ke ribuan terdekat adalah … a. 2.000 m2 b. 1.700 m2 c. 1.600 m2 d. 1.000 m2 Jawaban : a estimasi kesulitan: mudah 1.6.1 Menuliskan 7. Penulisan lambang bilangan dari tiga nilai mata uang ribu lima ratus lima puluh rupiah adalah rupiah (c1) … a. Rp3.550,00 b. Rp3550,00 c. Rp 3.550,00 d. Rp 3550,00 Jawaban : a estimasi kesulitan: mudah
6. Pak Aru hendak menjual tanah seluas 2.444 m2. Luas tanah Pak Aru bila dibulatkan ke ribuan terdekat adalah … a. 3.000 m2 b. 2.440 m2 c. 2.400 m2 d. 2.000 m2 Jawaban : d estimasi kesulitan: mudah 7. Penulisan lambang bilangan dari dua ribu tujuh ratus dua puluh tiga rupiah adalah … a. Rp2.723,00 b. Rp2723,00 c. Rp 2.723,00 d. Rp 2723,00 Jawaban : a estimasi kesulitan: mudah
8. Rp7.803,00 dibaca … 8. Rp8.075,00 dibaca … a. Rp tujuh ribu delapan ratus tiga a. Delapan ribu kosong tujuh puluh rupiah lima b. Rupiah tujuh ribu delapan kosong b. Delapan ribu tujuh puluh lima tiga rupiah c. Tujuh ribu delapan ratus kosong tiga c. Rp delapan ribu tujuh puluh lima d. Tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah d. Rupiah delapan ribu kosong tujuh Jawaban : d puluh lima estimasi kesulitan: mudah Jawaban : b estimasi kesulitan: mudah
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.6.2 membandingkan besar nilai mata 9. uang (c2)
Nilai sekelompok uang di atas adalah … a. Rp15.252,00 b. Rp15.250,00 c. Rp17.250,00 d. Rp17.520,00 Jawaban : c estimasi kesulitan: mudah 10. Perhatikan tabel di bawah ini! Nama Banyaknya uang yang dimiliki tiga lembar lima Rosa ribuan dan tiga lembar dua ribuan tiga lembar dua Rio ribuan dan tiga lembar seribuan Pernyataan yang sesuai untuk keadaan di atas adalah … a. Jumlah uang Rio dan julmalh uang Rosa sama banyak b. Jumlah uang Rio lebih sedikit dari jumlah uang Rosa
144
9. Arta memiliki uang selembar dua puluh ribuan, selembar lima ribuan, tiga lembar seribuan, satu koin lima ratusan, dan satu koin lima puluhan. Jumlah uang Arta adalah … a. Rp25.350,00 b. Rp25.355,00 c. Rp28. 550,00 d. Rp28.555,00 Jawaban : c estimasi kesulitan: mudah 10. Perhatikan tabel di bawah ini! Nama Banyaknya uang yang dimiliki dua lembar uang Rudi lima ribuan dan tujuh lembar uang seribuan selembar uang Ridzal sepuluh ribuan dan delapan lembar uang seribuan Pernyataan yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah … a. Jumlah uang Rudi lebih banyak dari jumlah uang Ridzal b. Jumlah uang Rudi dan jumlah uang Ridzal sama banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Jumlah uang Rio lebih banyak dari jumlah uang Rosa d. Jumlah uang Rosa lebih sedikit dari jumlah uang Rio Jawaban : b estimasi kesulitan: mudah Pembulatan dan penaksiran
1.5.4 11. 52, 64, 34, 39, 69 Mengurutkan Bila bilangan di atas dibulatkan ke hasil pembulatan puluhan terdekat, maka urutan yang bilangan c3 benar mulai dari yang terkecil setelah dibulatkan adalah .... a. 30, 40, 50, 60, 70 b. 34, 39, 52, 64, 69 c. 40, 50, 60, 70, 80 d. 69, 64, 52, 39, 34 Jawaban : a estimasi kesulitan: sedang 12. Di bawah ini adalah daftar tinggi badan Lisa dan teman-temannya Nama Tinggi badan Lisa 146 cm Rose 139 cm Jenny 158 cm Jisu 127 cm Bila dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan tinggi badan yang tepat mulai dari yang terendah adalah … a. Rose, Jisu, Lisa, Jenny b. Rose, Jenny, Jisu, Lisa
145
c. Jumlah uang Ridzal lebih sedikit dari jumlah uang Rudi d. Jumlah uang Ridzal lebih banyak dari jumlah uang Rudi Jawaban : d estimasi kesulitan: mudah 11. 36, 54, 19, 79, 26 Urutan bilangan di atas mulai dari terbesar yang tepat setelah dibulatkan ke puluhan terdekat adalah … a. 80, 60, 40, 30, 20 b. 80, 50, 40, 30, 20 c. 79, 54, 36, 26, 19 d. 19, 26, 36, 54, 79 Jawaban : b estimasi kesulitan: sedang 12. Di bawah ini adalah daftar nilai ulangan matematika Luna dan temantemannya Nama Nilai Luna 64 Amber 84 Kris 89 Victoria 68 Bila nilai ulangan matematika Luna dan teman-temannya dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan nilai mulai dari yang tertinggi adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Jisu, Rose, Jenny, Lisa d. Jisu, Rose, Lisa, Jenny Jawaban : d estimasi kesulitan: sedang
Pembulatan dan penaksiran
1.5.5 menentukan 13. Kerjakan penjumlahan berikut hasil penaksiran menggunakan taksiran bawah ke dua bilangan puluhan terdekat! dengan 963 + 375 = .… menggunakan a. 1.330 taksiran atas, b. 1.338 taksiran bawah c. 1.340 atau taksiran d. 1.350 terbaik c3 (3) Jawaban : a estimasi kesulitan: sedang 14. 74 x 38 = … Hasil dari perkalian di atas bila dikerjakan dengan menggunakan taksiran terbaik adalah … a. 3.200 b. 2.812 c. 2.800 d. 2.100 jawaban : c estimasi kesulitan: sedang
146
a. Kris, Amber, Victoria, Luna b. Kris, Amber, Luna, Victoria c. Luna, Victoria, Amber, Kris d. Luna, Victoria, Kris, Amber Jawaban : a estimasi kesulitan: sedang 13. Kerjakan operasi hitung di bawah ini menggunakan taksiran atas ke ratusan terdekat! 4.728 – 2.498 = … a. 2.300 b. 2.230 c. 2.250 d. 2.200 Jawaban : a estimasi kesulitan: sedang 14. Hasil penaksiran 43 x 86 dengan taksiran terbaik adalah … a. 4.500 b. 3.698 c. 3.600 d. 3.200 Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembulatan dan penaksiran
1.5.6 menganalisis 15. Amati pembulatan berikut! 15. Amati pembulatan berikut! pembulatan Bil Pembulatan Bil Pembulatan bilangan ang ang sederhana (c4) an an yan yan g g dib dib ulat ulat kan kan A 344 400 A 565 560 B 654 700 B 144 150 C 672 600 C 343 340 D 249 300 D 274 280 Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan Dari tabel di atas, pembulatan ke terdekat yang benar adalah… puluhan terdekat yang benar adalah… a. A a. A b. B b. B c. C c. C d. D d. D Jawaban : b Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang estimasi kesulitan: sedang 16. Amati pembulatan berikut! Bilangan Pembulatan yang dibulatkan A 159 dan 155 160 B 219 dan 225 220 C 253 dan 255 250 370 D 365 dan
147
16. Amati pembulatan berikut! Uang Banyaknya uang milik yang dibulatkan Risna Rp7.540 dan Rp7.510 Sarty Rp6.780 dan Rp6.760 Susi Rp6.840 dan
Pembulata n Rp7.500 Rp6.800 Rp6.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
374 Dari tabel di atas, pembulatan ke puluhan terdekat yang benar adalah… a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan A Jawaban : d estimasi kesulitan: sedang
Pembulatan dan penaksiran
1.5.7 menemukan 17. Jumlah penonton yang duduk di sisi jawaban dari soal kanan stadion adalah 1.634 dan jumlah cerita yang penonton yang duduk di sisi kiri stadion berkaitan dengan adalah 2.222. Taksiran terbaik ke ribuan penaksiran (c4) terdekat jumlah keseluruhan penonton yang berada di dalam stadion adalah …. a. 5.000 b. 4.000 c. 3.856 d. 3.000 Jawaban : b estimasi kesulitan: sedang
Rp6.840 Rp5.960 dan Rp5.900 Rp5.850 Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan terdekat yang benar adalah uang milik …. a. Eli dan Risna b. Risna dan Sarty c. Sarty dan Susi d. Susi dan Eli Jawaban : b estimasi kesulitan: sedang Eli
17. Ayah memiliki 978 bibit tanaman di dalam kotak biru. Kemudian Ayah mengeluarkan 534 bibit untuk ditanam. Keesokan harinya Ayah mengambil lagi 278 bibit tanaman untuk ditanam. Taksiran terbaik ke ratusan terdekat sisa bibit tanaman di dalam kotak biru setelah diambil untuk ditanam adalah …. a. 300 b. 200 c. 166 d. 170 Jawaban : b estimasi kesulitan: sedang
18. Sebanyak 67 warga Desa Asri bekerja sebagai petani, 145 warga bekerja sebagai buruh pabrik dan 38 warga bekerja sebagai pegawai. Dalam taksiran 18. Di Desa Sukayam ada 47 rumah warga. terbaik, berapa kira-kira jumlah warga Setiap rumah memiliki 25 ekor ayam.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
desa Asri yang bekerja? a. 260 b. 250 c. 230 d. 200 Jawaban : a estimasi kesulitan: sedang
1.6.3 menentukan nilai tukar suatu mata uang dengan mata uang yang lebih kecil nilainya (c3)
149
Dalam taksiran terbaik, berapa banyak kira-kira ayam yang ada di Desa Sukayam? a. 800 ayam b. 1.175 ayam c. 1.200 ayam d. 1.500 ayam Jawaban : d estimasi kesulitan: sedang 19. Susi ingin menukarkan tiga lembar uang 19. Andi ingin menukarkan selembar uang sepuluh ribuan ke dalam beberapa dua puluh ribuan ke dalam beberapa lembar uang ribuan, maka uang yang lembar uang ribuan, maka uang yang akan Susi dapatkan adalah … akan didapat oleh Andi adalah … a. Dua lembar lima ribuan dan satu a. Dua lembar lima ribuan dan empat lembar sepuluh ribuan lembar dua ribuan b. Empat lembar lima ribuan dan lima b. Dua lembar sepuluh ribuan lembar dua ribuan c. Satu lembar lima ribuan, lima c. Satu lembar uang dua puluh ribuan lembar dua ribuan, dan lima lembar dan dua lembar uang lima ribuan seribuan d. Satu lembar uang dua puluh ribuan d. Satu lembar sepuluh ribuan, satu dan satu lembar uang sepuluh ribuan lembar lima ribuan, dan lima Jawaban : c lembar seribuan estimasi kesulitan: sedang Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang 20. Ita memiliki selembar uang sepuluh ribu. Ia ingin menukarkan uang itu ke 20. Christa mendapat selembar uang dua dalam beberapa lembar uang ribuan dan puluh ribu dari ibu. Ia ingin koin ratusan, maka Ita akan mendapat menukarkan uang itu ke dalam …. beberapa lembar uang ribuan dan koin a. Empat lembar dua ribuan dan enam ratusan, maka Christa akan mendapat koin lima ratusan …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Lima lembar dua ribuan c. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan empat koin lima ratusan d. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan enam koin lima ratusan Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang
1.6.4 21. Rika membeli 2 permen dan 4 coklat. memecahkan Jika harga satu permen adalah Rp750,00 masalah yang dan harga satu coklat adalah berkaitan dengan Rp1.250,00. Maka Rika harus harga membayar …. sekumpulan a. Rp6.800,00 barang (c4) b. Rp6.000,00 c. Rp6.500,00 d. Rp5.500,00 Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang
22. Siska membeli 3 buku tulis seharga 9.200 rupiah. Ketika membayar, Siska mendapat kembalian 1.800 rupiah. Berdasarkan kejadian tersebut, berapa uang yang dikeluarkan Siska untuk membayar? a. Dua lembar dua ribuan dan enam
150
a. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan empat koin lima ratusan b. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan lima koin lima ratusan c. Dua lembar lima ribuan dan sepuluh lembar dua ribuan d. Empat lembar lima ribuan Jawaban : b estimasi kesulitan: sedang 21. Ina membeli 1 pack permen seharga Rp8.750,00. Ina membayar dengan satu lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan. Uang kembalian yang diterima Ina adalah …. a. Rp4.000,00 b. Rp4.3000,00 c. Rp4.250,00 d. Rp4.200,00 Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang 22. Rani membeli 3 wafer dan 3 astor. Harga 1 wafer adalah Rp850,00 dan 1 astor adalah Rp925,00. Maka Rani harus membayar …. a. Rp5.400,00 b. Rp5.330,00 c. Rp5.325,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lembar seribuan b. Dua lembar dua ribuan dan lima lembar seribuan c. Satu lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan d. Satu lembar lima ribuan dan tiga lembar dua ribuan Jawaban : d estimasi kesulitan: sedang Pembulatan dan penaksiran
1.5.8 23. Perhatikan tabel di bawah ini! membandingkan Tempat Jumlah Banyak hasil penaksiran rumah tanaman dua bilangan (c5) warga di setiap rumah warga RT02 15 15 RT04 13 17 Berdasarkan tabel tersebut, RT manakah yang memiliki tanaman paling banyak dan kira-kira berapa jumlahnya dalam penaksiran terbaik? a. RT 02 dengan 400 tanaman b. RT 02 dengan 225 tanaman c. RT 04 dengan 221 tanaman d. RT 04 dengan 200 tanaman Jawaban : a estimasi kesulitan: sulit 24. Pak Alfon mengumpulkan 352 botol madu setiap hari. Sedangkan Pak Sius
151
d. Rp5.100,00 Jawaban : c estimasi kesulitan: sedang
23. Very memiliki 64 stiker, kemudian ia membeli lagi 41 stiker. Novo memiliki 87 stiker, namun stiker Novo hilang 25 ketika bermain. Berdasarkan kejadian tersebut, kira-kira siapakah yang memiliki stiker paling banyak serta kira-kira berapa jumlahnya? a. Very dengan 100 stiker b. Very dengan 105 stiker c. Novo dengan 62 stiker d. Novo dengan 60 stiker Jawaban : a estimasi kesulitan: sulit
24. Perhatikan tabel berikut! Nama Banyaknya Banyaknya manik-manik hiasan bunga Desy 44 + 55 26 + 45 Yesy 45 + 59 34 + 47 Yeye 43 + 57 29 + 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengumpulkan 325 botol madu setiap hari. Siapakah yang mengumpulkan botol madu lebih sedikit dalam 16 hari dan kira-kira berapa banyak botol madu yang terkumpul? a. Pak Alfon dengan mengumpulkan 7000 botol madu b. Pak Sius dengan mengumpulkan 6400 botol madu c. Pak Alfon dengan mengumpulkan 5362 botol madu d. Pak Sius dengan mengumpulkan 5200 botol madu Jawaban : b estimasi kesulitan: sulit Pembulatan dan penaksiran
1.5.9 25. Jumlah telur ayam Pak Yos adalah 66. 25. Yasi memiliki 46 pensil warna. Sinta mengkombinasika Sedangkan jumlah telur ayam yang juga memiliki pensil warna yang n pembulatan dan dimiliki Pak Kris adalah setengah dari jumlahnya setengah dari milik Yasi penaksiran jumlah telur ayam Pak Yos ditambah 15. ditambah 39. Kira-kira berapa banyak bilangan dalam Berapakah kira-kira jumlah telur ayam pensil warna yang dimiliki Sinta? operasi hitung yang dimiliki Pak Kris? a. 60 (c6) a. 81 b. 62 b. 60 c. 85 c. 55 d. 90 d. 48 Jawaban : a Jawaban : c estimasi kesulitan: sulit estimasi kesulitan: sulit 26. Tinggi badan Yoel adalah 136 cm. Tinggi badan Yoan adalah setengah dari
152
Mey 41 + 52 25 + 42 Dari tabel di atas, kira-kira siapakah yang memiliki jumlah manik-manik dan hiasan bunga yang paling banyak? a. Desy b. Mey c. Yesy d. Yeye Jawaban : c estimasi kesulitan: sulit
26. Pak Arta adalah petani kacang tanah. Pada hari pertama panen, Pak Arta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi Yoel ditambah 54. Bila dijumlah, kira-kira total tinggi badan Yoel dan Yoan adalah … a. 270 b. 260 c. 258 d. 190 Jawaban : b estimasi kesulitan: sulit
1.6.5 memutuskan 27. Bu Marta membeli kebutuhan untuk jawaban masalah membuat kue. Berikut adalah tabel yang berhubungan bahan-bahan yang dibeli Bu Marta: dengan uang Jenis Banyak Harga per dengan baran barang kilogram menggunakan g penaksiran (C5) Telur 7kg Rp7.500,00 ayam Tepu 9kg Rp5.400,00 ng Ment 7kg Rp4.500,00 ega Bu Marta membayar belanjaannya tersebut dengan 4 lembar uang lima puluh ribuan. Kira-kira uang kembalian yang diterima Bu Marta adalah … a. 67.400 rupiah b. 67.000 rupiah
153
memanen 76 kg kacang tanah. Hari kedua Pak Arta memanen 36 kg lebih banyak dari hari pertama. Namun 24 kg kacang tanah hasil panen hari pertama dan kedua busuk. Kira-kira jumlah kacang tanah hasil panen hari pertama dan kedua yang tidak busuk adalah … a. 180 b. 164 c. 100 d. 88 Jawaban : a estimasi kesulitan: sulit 27. Setiap hari Surya mendapat uang saku sebesar 11.700 rupiah. Uang tersebut selalu digunakan untuk biaya transportasi sebesar 4.700 rupiah, untuk jajan sebesar 2.500 rupiah dan sisanya ditabung. Kira-kira jumlah tabungan Surya yang terkumpul dalam 18 hari dalam taksiran terbaik ke ribuan terdekat adalah … a. 88.000 rupiah b. 86.000 rupiah c. 85.500 rupiah d. 80.000 rupiah Jawaban : d estimasi kesulitan: sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. 32.600 rupiah d. 20.000 rupiah Jawaban : d estimasi kesulitan: sulit 28. Bu Yura adalah seorang pedagang. Ia menjual 1 buku tulis dengan harga 4.400 rupiah dan 1 pensil dengan harga 1.600 rupiah. Hari ini Bu Yura berhasil menjual 12 buku tulis dan 18 pensil. Kira-kira uang yang didapat Bu Yura dari hasil penjualannya tersebut dalam taksiran terbaik adalah …. a. 60.000 rupiah b. 80.000 rupiah c. 81.600 rupiah d. 82.000 rupiah Jawaban : a Estimasi kesulitan : sulit
1.6.6 Menyusun 29. Perhatikan tabel harga makanan di daftar barang Rumah Makan Gembul berikut! dengan nominal Jenis makanan Harga tertentu (c6) Nasi putih Rp2.750,00 Tumis Kangkung Rp4.570,00 Jamur Crispy Rp4.950,00 Tongseng Jamur Rp7.250,00
154
28. Berikut adalah daftar belanjaan Nasha dan Ibunya: Jenis Banyak Harga satuan baran barang g Mie 11 Rp1.500,00 insta n Roti 13 Rp2.400,00 keju Bisk 8 Rp2.800,00 uit Berdasarkan tabel di atas maka Nasha dan Ibunya harus membayar …. a. Rp70.100,00 b. Rp70.000,00 c. Rp67.000,00 d. Rp53.000,00 Jawaban : b Estimasi kesulitan : sulit 29. Perhatikan tabel harga barang di koperasi sekolah berikut! Jenis barang Harga Buku tulis Rp2.250,00 Buku gambar Rp3.500,00 Bolpoin Rp2.750,00 Pensil Rp1.250,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sop ayam Rp7.525,00 Tempe goreng Rp3.250,00 Buatlah daftar makanan yang terdiri dari 3 macam makanan dengan total harga mendekati 15.000 rupiah! a. Jamur crispy, tongseng jamur dan sop ayam b. Nasi putih, tumis kangkung dan tempe goreng c. Nasi putih, tumis kangkung dan tongseng jamur d. Sop ayam, tongseng jamur dan tempe goreng Jawaban : c estimasi kesulitan: sulit 30. Perhatikan tabel harga mainan di Happy Shop berikut! Jenis mainan Harga Kelereng Rp3.250,00 Ular tangga Rp5.250,00 Kartu upin-ipin Rp3.450,00 Mobil-mobilan Rp4.250,00 Gasing Rp3.525,00 Andre memiliki uang 10.000 rupiah, ia ingin membeli 2 jenis makanan dengan menyisakan sekitar 1.500 rupiah. Maka, dua jenis mainan yang dapat dibeli oleh Andre adalah … a. Ular tangga dan kartu upin-ipin
155
Penghapus Penggaris
Rp2.750,00 Rp3.550,00
Buatlah daftar 4 barang yang dapat dibeli oleh Ina dengan total harga mendekati 10.000 rupiah! a. Bolpoin, pensil, buku tulis dan buku gambar b. Bolpoin, penghapus, pensil dan penggaris c. Buku gambar, penggaris, penghapus dan bolpoin d. Buku tulis, buku gambar, penggaris dan pensil Jawaban : a estimasi kesulitan: sulit
30. Berikut adalah daftar belanjaan Bu Stefy Nama Harga Banyak barang satuan barang Shampoo Rp5.450,00 2 Detergen Rp7.500,00 1 Pasta gigi Rp4.250,00 2 Sabun Rp2.500,00 3 mandi Sikat gigi Rp4.750,00 4 Urutan barang yang tepat sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Ular tangga dan kelereng c. Ular tangga dan mobil-mobilan d. Ular tangga dan gasing Jawaban : b Estimasi kesulitan : sulit
156
dengan total harga setiap barang yang dibeli Bu Stefy adalah … a. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, sabun mandi, detergen b. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, detergen, sabun mandi c. Detergen, shampoo, sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi d. Detergen, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi Jawaban : b Estimasi kesulitan : sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Soal Tipe A
A
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELAKUKAN PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN SERTA MEMECAHKAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Jumat, 9 Desember 2016
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SET A Mata Pelajaran Jenjang Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
MATA PELAJARAN : Matematika : SD/MI : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang
PETUNJUK UMUM 1. Tulislah namamu, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawab yang disediakan dengan menggunakan bolpoin 2. Periksalah dan bacalah soal-soal sebelum kamu mengerjakannya 3. Laporkan kepada guru apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak atau tidak lengkap 4. Jumlah soal sebanyak 30 butir pilihan ganda dan harus dijawab semuanya 5. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c atau d 6. Gunakan bolpoin untuk mengerjakan soal 7. Tersedia waktu 70 menit untuk mengerjakan soal 8. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, Handphone (HP), tabel matematika atau alat bantu hitung lainnya 9. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret 10. Mintalah kertas buram kepada guru jika diperlukan 11. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada guru
-SELAMAT MENGERJAKAN-
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SET A 1. Nilai tempat angka 7 pada bilangan 3.578 adalah … a. satuan b. puluhan c. tujuh puluh d. tujuh puluhan 2. Angka yang menempati nilai tempat ratusan pada 3.605 adalah …. a. 60 b. 10 c. 6 d. 0 3. Taksiran yang dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan yang ada dalam operasi hitung adalah … a. Taksiran bawah b. Taksiran rata-rata c. Taksiran terbaik d. Taksiran tinggi 4. 34 x 57 = … Jika operasi hitung di atas dikerjakan menggunakan taksiran terbaik, maka pengerjaan yang tepat adalah … a. 34 x 57 = 1.938 b. 30 x 50 = 1.500 c. 30 x 60 = 1.800 d. 40 x 60 = 2.400 5. Ibu membeli 34 buah duku di pasar. Banyak duku yang dibeli ibu bila dibulatkan ke puluhan terdekat adalah …. a. 40 b. 35 c. 34 d. 30 6. Pak Roy memiliki tanah seluas 1.679 m2. Luas tanah Pak Roy bila dibulatkan ke ribuan terdekat adalah … a. 2.000 m2 b. 1.700 m2 c. 1.600 m2 d. 1.000 m2
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Penulisan lambang bilangan dari tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah adalah … a. Rp3.550,00 b. Rp3550,00 c. Rp 3.550,00 d. Rp 3550,00 8. Rp7.803,00 dibaca … a. Rp tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah b. Rupiah tujuh ribu delapan kosong tiga c. Tujuh ribu delapan ratus kosong tiga d. Tujuh ribu delapan ratus tiga rupiah
9.
Nilai sekelompok uang di atas adalah … a. Rp15.252,00 b. Rp15.250,00 c. Rp17.250,00 d. Rp17.520,00
10. Perhatikan tabel di bawah ini! Nama Banyaknya uang yang dimiliki tiga lembar lima ribuan dan tiga lembar dua ribuan Rosa tiga lembar dua ribuan dan tiga lembar seribuan Rio Pernyataan yang sesuai untuk keadaan di atas adalah … a. b. c. d.
Jumlah uang Rio dan julmalh uang Rosa sama banyak Jumlah uang Rio lebih sedikit dari jumlah uang Rosa Jumlah uang Rio lebih banyak dari jumlah uang Rosa Jumlah uang Rosa lebih sedikit dari jumlah uang Rio
11. 52, 64, 34, 39, 69 Bila bilangan di atas dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan yang benar mulai dari yang terkecil setelah dibulatkan adalah .... a. 30, 40, 50, 60, 70 b. 34, 39, 52, 64, 69 c. 40, 50, 60, 70, 80 d. 69, 64, 52, 39, 34
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Di bawah ini adalah daftar tinggi badan Lisa dan teman-temannya Nama Tinggi badan Lisa 146 cm Rose 139 cm Jenny 158 cm Jisu 127 cm Bila dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan tinggi badan yang tepat mulai dari yang terendah adalah … a. Rose, Jisu, Lisa, Jenny b. Rose, Jenny, Jisu, Lisa c. Jisu, Rose, Jenny, Lisa d. Jisu, Rose, Lisa, Jenny 13. Kerjakan penjumlahan berikut menggunakan taksiran bawah ke puluhan terdekat! 963 + 375 = .… a. 1.330 b. 1.338 c. 1.340 d. 1.350 14. 74 x 38 = … Hasil dari perkalian di atas bila dikerjakan dengan menggunakan taksiran terbaik adalah … a. 3.200 b. 2.812 c. 2.800 d. 2.100 15. Amati pembulatan berikut! Bilangan yang dibulatkan Pembulatan 344 400 A 654 700 B 672 600 C 249 300 D Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan terdekat yang benar adalah… a. A b. B c. C d. D
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Amati pembulatan berikut! Bilangan yang dibulatkan 159 dan 155 A 219 dan 225 B 253 dan 255 C 365 dan 374 D
Pembulatan 160 220 250 370
Dari tabel di atas, pembulatan ke puluhan terdekat yang benar adalah… a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan A 17. Jumlah penonton yang duduk di sisi kanan stadion adalah 1.634 dan jumlah penonton yang duduk di sisi kiri stadion adalah 2.222. Taksiran terbaik ke ribuan terdekat jumlah keseluruhan penonton yang berada di dalam stadion adalah …. a. 5.000 b. 4.000 c. 3.856 d. 3.000
18. Sebanyak 67 warga Desa Asri bekerja sebagai petani, 145 warga bekerja sebagai buruh pabrik dan 38 warga bekerja sebagai pegawai. Dalam taksiran terbaik, berapa kira-kira jumlah warga desa Asri yang bekerja? a. 260 b. 250 c. 230 d. 200 19. Susi ingin menukarkan tiga lembar uang sepuluh ribuan ke dalam beberapa lembar uang ribuan, maka uang yang akan Susi dapatkan adalah … a. Dua lembar lima ribuan dan satu lembar sepuluh ribuan b. Empat lembar lima ribuan dan lima lembar dua ribuan c. Satu lembar uang dua puluh ribuan dan dua lembar uang lima ribuan d. Satu lembar uang dua puluh ribuan dan satu lembar uang sepuluh ribuan 20. Ita memiliki selembar uang sepuluh ribu. Ia ingin menukarkan uang itu ke dalam beberapa lembar uang ribuan dan koin ratusan, maka Ita akan mendapat …. a. Empat lembar dua ribuan dan enam koin lima ratusan b. Lima lembar dua ribuan c. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan empat koin lima ratusan d. Tiga lembar dua ribuan, dua lembar seribuan dan enam koin lima ratusan
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Rika membeli 2 permen dan 4 coklat. Jika harga satu permen adalah Rp750,00 dan harga satu coklat adalah Rp1.250,00. Maka Rika harus membayar …. a. Rp6.800,00 b. Rp6.000,00 c. Rp6.500,00 d. Rp5.500,00 22. Siska membeli 3 buku tulis seharga 9.200 rupiah. Ketika membayar, Siska mendapat kembalian 1.800 rupiah. Berdasarkan kejadian tersebut, berapa uang yang dikeluarkan Siska untuk membayar? a. Dua lembar dua ribuan dan enam lembar seribuan b. Dua lembar dua ribuan dan lima lembar seribuan c. Satu lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan d. Satu lembar lima ribuan dan tiga lembar dua ribuan 23. Perhatikan tabel di bawah ini! Tempat Jumlah rumah Jumlah tanaman di setiap rumah warga warga RT02 15 15 RT04 13 17 Berdasarkan tabel tersebut, RT manakah yang memiliki tanaman paling banyak dan kira-kira berapa jumlahnya dalam penaksiran terbaik? a. b. c. d.
RT 02 dengan 400 tanaman RT 02 dengan 225 tanaman RT 04 dengan 221 tanaman RT 04 dengan 200 tanaman
24. Pak Alfon mengumpulkan 352 botol madu setiap hari. Sedangkan Pak Sius mengumpulkan 325 botol madu setiap hari. Siapakah yang mengumpulkan botol madu lebih sedikit dalam 16 hari dan kira-kira berapa banyak botol madu yang terkumpul? a. Pak Alfon dengan mengumpulkan 7000 botol madu b. Pak Sius dengan mengumpulkan 6400 botol madu c. Pak Alfon dengan mengumpulkan 5362 botol madu d. Pak Sius dengan mengumpulkan 5200 botol madu 25. Jumlah telur ayam Pak Yos adalah 66. Sedangkan jumlah telur ayam yang dimiliki Pak Kris adalah setengah dari jumlah telur ayam Pak Yos ditambah 15. Berapakah kira-kira jumlah telur ayam yang dimiliki Pak Kris? a. 81 b. 60 c. 55 d. 48
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26. Tinggi badan Yoel adalah 136 cm. Tinggi badan Yoan adalah setengah dari tinggi Yoel ditambah 54. Bila dijumlah, kira-kira total tinggi badan Yoel dan Yoan adalah … a. 270 b. 260 c. 258 d. 190 27. Bu Marta membeli kebutuhan untuk membuat kue. Berikut adalah tabel bahan-bahan yang dibeli Bu Marta: Jenis barang Banyak barang Harga per kilogram Telur ayam 7kg Rp7.500,00 Tepung 9kg Rp5.400,00 Mentega 7kg Rp4.500,00 Bu Marta membayar belanjaannya tersebut dengan 4 lembar uang lima puluh ribuan. Kira-kira uang kembalian yang diterima Bu Marta adalah … a. 67.400 rupiah b. 67.000 rupiah c. 32.600 rupiah d. 20.000 rupiah 28. Bu Yura adalah seorang pedagang. Ia menjual 1 buku tulis dengan harga 4.400 rupiah dan 1 pensil dengan harga 1.600 rupiah. Hari ini Bu Yura berhasil menjual 12 buku tulis dan 18 pensil. Kira-kira uang yang didapat Bu Yura dari hasil penjualannya tersebut dalam taksiran terbaik adalah …. a. 60.000 rupiah b. 80.000 rupiah c. 81.600 rupiah d. 82.000 rupiah 29. Perhatikan tabel harga makanan di Rumah Makan Gembul berikut! Jenis makanan Harga Nasi putih Rp2.750,00 Tumis Kangkung Rp4.570,00 Jamur Crispy Rp4.950,00 Tongseng Jamur Rp7.250,00 Sop ayam Rp7.525,00 Tempe goreng Rp3.250,00 Buatlah daftar makanan yang terdiri dari 3 macam makanan dengan total harga mendekati 15.000 rupiah! a. Jamur crispy, tongseng jamur dan sop ayam b. Nasi putih, tumis kangkung dan tempe goreng c. Nasi putih, tumis kangkung dan tongseng jamur d. Sop ayam, tongseng jamur dan tempe goreng
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. Perhatikan tabel harga mainan di Happy Shop berikut! Jenis mainan Harga Kelereng Rp3.250,00 Ular tangga Rp5.250,00 Kartu upin-ipin Rp3.450,00 Mobil-mobilan Rp4.250,00 Gasing Rp3.525,00 Andre memiliki uang 10.000 rupiah, ia ingin membeli 2 jenis makanan dengan menyisakan sekitar 1.500 rupiah. Maka, dua jenis mainan yang dapat dibeli oleh Andre adalah … a. Ular tangga dan kartu upin-ipin b. Ular tangga dan kelereng c. Ular tangga dan mobil-mobilan d. Ular tangga dan gasing
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Soal Tipe B
B
TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELAKUKAN PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN SERTA MEMECAHKAN MASALAH YANG MELIBATKAN UANG UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Jumat, 9 Desember 2016
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SET B Mata Pelajaran Jenjang Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
MATA PELAJARAN : Matematika : SD/MI : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah : 1.5 Melakukan penaksiran dan pembulatan 1.6 Memecahkan masalah yang melibatkan uang PETUNJUK UMUM
12. Tulislah namamu, kelas dan mata pelajaran pada lembar jawab yang disediakan dengan menggunakan bolpoin 13. Periksalah dan bacalah soal-soal sebelum kamu mengerjakannya 14. Laporkan kepada guru apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak atau tidak lengkap 15. Jumlah soal sebanyak 30 butir pilihan ganda dan harus dijawab semuanya 16. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c atau d 17. Gunakan bolpoin untuk mengerjakan soal 18. Tersedia waktu 70 menit untuk mengerjakan soal 19. Tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator, Handphone (HP), tabel matematika atau alat bantu hitung lainnya 20. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret 21. Mintalah kertas buram kepada guru jika diperlukan 22. Periksalah pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada guru
-SELAMAT MENGERJAKAN-
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SET B 1. Nilai tempat angka 4 pada bilangan 6.407 adalah …. a. empat ratusan b. empat ratus c. puluhan d. ratusan 2. Angka yang menempati nilai tempat puluhan pada 5.720 adalah …. a. 20 b. 10 c. 7 d. 2 3. Taksiran yang dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut aturan pembulatan adalah …. a. Taksiran rata-rata b. Taksiran terbaik c. Taksiran bawah d. Taksiran atas 4. 26 x 42 = … Jika operasi hitung di atas dikerjakan menggunakan taksiran atas, maka pengerjaan yang tepat adalah …. a. 20 x 40 = 800 b. 26 x 42 = 1.092 c. 30 x 50 = 1.500 d. 30 x 40 = 1.200 5. Ranu memiliki 345 gram jelly. Bila dibulatkan ke ratusan terdekat maka jelly yang dimiki Ranu ada … gram. a. 300 b. 340 c. 350 d. 400 6. Pak Aru hendak menjual tanah seluas 2.444 m2. Luas tanah Pak Aru bila dibulatkan ke ribuan terdekat adalah …. a. 2.450 m2 b. 2.440 m2 c. 2.400 m2 d. 2.000 m2
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Penulisan lambang bilangan dari dua ribu tujuh ratus dua puluh tiga rupiah adalah …. a. Rp2.723,00 b. Rp2723,00 c. Rp 2.723,00 d. Rp 2723,00 8. Rp8.075,00 dibaca …. a. Delapan ribu kosong tujuh puluh lima b. Delapan ribu tujuh puluh lima rupiah c. Rp delapan ribu tujuh puluh lima d. Rupiah delapan ribu kosong tujuh puluh lima 9. Arta memiliki uang selembar dua puluh ribuan, selembar lima ribuan, tiga lembar seribuan, satu koin lima ratusan, dan satu koin lima puluhan. Jumlah uang Arta adalah …. a. Rp25.350,00 b. Rp25.355,00 c. Rp28. 550,00 d. Rp28.555,00 10. Perhatikan tabel di bawah ini! Nama Banyaknya uang yang dimiliki dua lembar uang lima ribuan dan tujuh lembar uang Rudi seribuan selembar uang sepuluh ribuan dan delapan lembar uang Ridzal seribuan Pernyataan yang sesuai dengan keadaan tersebut adalah …. a. Jumlah uang Rudi lebih banyak dari jumlah uang Ridzal b. Jumlah uang Rudi dan jumlah uang Ridzal sama banyaknya c. Jumlah uang Ridzal lebih sedikit dari jumlah uang Rudi d. Jumlah uang Ridzal lebih banyak dari jumlah uang Rudi 11. 36, 54, 19, 79, 26 Urutan bilangan di atas mulai dari terbesar yang tepat setelah dibulatkan ke puluhan terdekat adalah …. a. 80, 60, 40, 30, 20 b. 80, 50, 40, 30, 20 c. 79, 54, 36, 26, 19 d. 19, 26, 36, 54, 79
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Di bawah ini adalah daftar nilai ulangan matematika Luna dan temantemannya Nama Nilai Luna 64 Amber 84 Kris 89 Victoria 68 Bila nilai ulangan matematika Luna dan teman-temannya dibulatkan ke puluhan terdekat, maka urutan nilai mulai dari yang tertinggi adalah …. a. Kris, Amber, Victoria, Luna b. Kris, Amber, Luna, Victoria c. Luna, Victoria, Amber, Kris d. Luna, Victoria, Kris, Amber 13. Kerjakan operasi hitung di bawah ini menggunakan taksiran atas ke ratusan terdekat! 4.728 – 2.498 = …. a. 2.300 b. 2.230 c. 2.250 d. 2.200 14. Hasil penaksiran 43 x 86 dengan taksiran terbaik adalah …. a. 4.500 b. 3.698 c. 3.600 d. 3.200 15. Amati pembulatan berikut! Bilangan yang dibulatkan Pembulatan 565 560 A 144 150 B 343 340 C 274 280 D Dari tabel di atas, pembulatan ke puluhan terdekat yang benar adalah…. a. A b. B c. C d. D
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Amati pembulatan berikut! Uang Banyaknya uang yang dibulatkan Pembulatan milik Risna Rp7.540 dan Rp7.510 Rp7.500 Sarty Rp6.780 dan Rp6.760 Rp6.800 Susi Rp6.840 dan Rp6.840 Rp6.900 Eli Rp5.960 dan Rp5.850 Rp5.900 Dari tabel di atas, pembulatan ke ratusan terdekat yang benar adalah uang milik …. a. Eli dan Risna b. Risna dan Sarty c. Sarty dan Susi d. Susi dan Eli 17. Ayah memiliki 978 bibit tanaman di dalam kotak biru. Kemudian Ayah mengambil 534 bibit untuk ditanam. Keesokan harinya Ayah mengambil lagi 278 bibit tanaman untuk ditanam. Taksiran terbaik ke ratusan terdekat sisa bibit tanaman di dalam kotak biru setelah diambil untuk ditanam adalah …. a. 300 b. 200 c. 166 d. 170 18. Di Desa Sukayam ada 47 rumah warga. Setiap rumah memiliki 25 ekor ayam. Dalam taksiran terbaik, berapa banyak kira-kira ayam yang ada di Desa Sukayam? a. 800 ayam b. 1.175 ayam c. 1.200 ayam a. 1.500 ayam 19. Andi ingin menukarkan selembar uang dua puluh ribu ke dalam beberapa lembar uang ribuan, maka uang yang akan didapat oleh Andi adalah …. a. Dua lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan b. Dua lembar sepuluh ribuan c. Satu lembar lima ribuan, lima lembar dua ribuan, dan lima lembar seribuan d. Satu lembar sepuluh ribuan, satu lembar lima ribuan, dan lima lembar seribuan 20. Christa mendapat selembar uang dua puluh ribu dari ibu. Ia ingin menukarkan uang itu ke dalam beberapa lembar uang ribuan dan koin ratusan, maka Christa akan mendapat …. a. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan empat koin lima ratusan b. Dua lembar lima ribuan, empat lembar dua ribuan dan lima koin lima ratusan c. Dua lembar lima ribuan dan sepuluh lembar dua ribuan d. Empat lembar lima ribuan 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Ina membeli 1 pack permen seharga Rp8.750,00. Ina membayar dengan satu lembar lima ribuan dan empat lembar dua ribuan. Uang kembalian yang diterima Ina adalah …. a. Rp4.000,00 b. Rp4.3000,00 c. Rp4.250,00 a. Rp4.200,00 22. Rani membeli 3 wafer dan 3 astor. Harga 1 wafer adalah Rp850,00 dan 1 astor adalah Rp925,00. Maka Rani harus membayar …. a. Rp5.400,00 b. Rp5.330,00 c. Rp5.325,00 d. Rp5.100,00 23. Very memiliki 64 stiker, kemudian ia membeli lagi 41 stiker. Novo memiliki 87 stiker, namun stiker Novo hilang 25 ketika bermain. Berdasarkan kejadian tersebut, kira-kira siapakah yang memiliki stiker paling banyak serta kira-kira berapa jumlahnya? a. Very dengan 100 stiker b. Very dengan 105 stiker c. Novo dengan 62 stiker d. Novo dengan 60 stiker 24. Perhatikan tabel berikut! Nama Banyaknya manik-manik Banyaknya hiasan bunga Desy 44 + 55 26 + 45 Yesy 45 + 59 34 + 47 Yeye 43 + 57 29 + 49 Mey 41 + 52 25 + 42 Dari tabel di atas, kira-kira siapakah yang memiliki jumlah manik-manik dan hiasan bunga yang paling banyak? a. Desy b. Mey c. Yesy d. Yeye 25. Yasi memiliki 46 pensil warna. Sinta juga memiliki pensil warna yang jumlahnya setengah dari milik Yasi ditambah 39. Kira-kira berapa banyak pensil warna yang dimiliki Sinta? a. 60 b. 62 c. 85 d. 90
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26. Pak Arta adalah petani kacang tanah. Pada hari pertama panen, Pak Arta memanen 76 kg kacang tanah. Hari kedua Pak Arta memanen 36 kg lebih banyak dari hari pertama. Namun 24 kg kacang tanah hasil panen hari pertama dan kedua busuk. Kira-kira jumlah kacang tanah hasil panen hari pertama dan kedua yang tidak busuk adalah …. a. 180 b. 164 c. 100 d. 88 27. Setiap hari Surya mendapat uang saku sebesar 11.700 rupiah. Uang tersebut selalu digunakan untuk biaya transportasi sebesar 4.700 rupiah, untuk jajan sebesar 2.500 rupiah dan sisanya ditabung. Kira-kira jumlah tabungan Surya yang terkumpul dalam 18 hari dalam taksiran terbaik ke ribuan terdekat adalah …. a. 88.000 rupiah b. 86.000 rupiah c. 85.500 rupiah d. 80.000 rupiah 28. Berikut adalah daftar belanjaan Nasha dan Ibunya: Jenis barang Banyak barang Harga satuan Mie instan 11 Rp1.500,00 Roti keju 13 Rp2.400,00 Biskuit 8 Rp2.800,00 Berdasarkan tabel di atas maka Nasha dan Ibunya harus membayar …. a. Rp70.100,00 b. Rp70.000,00 c. Rp67.000,00 d. Rp53.000,00 29. Perhatikan tabel harga barang di koperasi sekolah berikut! Jenis barang Harga Buku tulis Rp2.250,00 Buku gambar Rp3.500,00 Bolpoin Rp2.750,00 Pensil Rp1.250,00 Penghapus Rp2.750,00 Penggaris Rp3.550,00 Buatlah daftar 4 barang yang dapat dibeli oleh Ina dengan total harga mendekati 10.000 rupiah! a. Bolpoin, pensil, buku tulis dan buku gambar b. Bolpoin, penghapus, pensil dan penggaris c. Buku gambar, penggaris, penghapus dan bolpoin d. Buku tulis, buku gambar, penggaris dan pensil
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30. Berikut adalah daftar belanjaan Bu Stefy Nama barang Harga Banyak barang satuan Shampoo Rp5.450,00 2 Detergen Rp7.500,00 1 Pasta gigi Rp4.250,00 2 Sabun mandi Rp2.500,00 3 Sikat gigi Rp4.750,00 4 Urutan barang yang tepat sesuai dengan total harga setiap barang yang dibeli Bu Stefy adalah …. a. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, sabun mandi, detergen b. Sikat gigi, shampoo, pasta gigi, detergen, sabun mandi c. Detergen, shampoo, sikat gigi, sabun mandi, pasta gigi d. Detergen, shampoo, sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Matematika 1
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Matematika 2
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Hasil Validasi Guru SD Karitas Nandan
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12 Hasil Validasi Guru SDN Bhayangkara
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe A Kunci Jawaban: BCDADCADCBADACBDBACCCDABCBDACB M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30
BACCDAAACBADDCAACADBCDAAADCAAC CACCDBAACCBDADCDCBDCDDADADAABB BCDCDACACBBDCCBDCBBCCCACDCBCCB BADCDDADCBADCCDCDDBCCDBCBDAACB CCDACAAACBACBBDBCAACBACDABCABD BADADAADCBADDCCBCBDBCBBCADBAAD CCDCDAAACCAACDBCBDACDBDBCDCACA BCDCDACDCBADACBDBABCCAACDDACAB BCDCDABACBADCCBDDACBDACAADADDD BCDCDACCCCADACCDBBBAABBABACDCB BCDCDDADCBADDCBADBCCCAADADBCCB BCDADAAACBADCCADBABCCABADCAACC BCDCDAADCBADACBDBABCCDADDCACCB BAABDDADCBCBACADDBCBAACBACDBBC BCDDAACDCBCCBCCACBBCCDDDAABCAB BCCCABDADCDDABCADDABAACBADBACB CCDCDACDCBADACBDBABCCDADACACCB BADADAAADBCDADAABCABBCBAADDAAB BADADBCADDADCABDBACADCADADABAB BADCDAAACDADCABDBACADCADDCDBAB BCDCDACDCBADACBABADBACDDADDACB BADCDACACBADCCBDBACCCCADCCBAAA CCDCDAAACBADBCBDABBCCDADDDCAAB CADCDBCDCBADBCBDCBBCCDADCDAADC BADCDACADBAACCBDCAACCDABCDBCCD BCDCDACDCBADCCBDBBBCCADDDBACCB DCDCDADACBADBCBDCBBCDCACABADCB BCDCDAADCBADACCABABCCADCDCCAAD BCDCDBAACCADDCBDCBCCDCACADCCAD CCCADBDCDBABBADADBDBABDBAADABD
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14 Rekapan Jawaban Siswa Soal Tipe B Kunci Jawaban: DDADBCABCDBAACCBBDCBCCACAADBAB M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30
BAACABABCDCABDAABDDAAABCCDDBAC DABDADCBCDBABCADADDBACBCBBDBCA DDBDADDBAAAAACDABABDAABACDDCCB DBBACBCBBCCAACBCCABDCDCCBCABCC AACDADABCDCAAABCDDACCDBCCDDADC DACCADCBADAAAABBACDDCACCABBCDA DACDCDCCCDBADCDBADCACCBCCBCACD DDBAADCBCDCAACCBBDDAABBCCCDDCC ADADDDABADBADCBBDCBCACCBCCDBAD AABCADABBDBADCCBBDCACCBCDCDCBB DABCADCBCDBADCCCBDCBCCACDCDCBC BABCACCBCDAAACCABDCBCCBCBDCCAC AABCCACBADBADCABCCBACCBBCDDACA BAADADACCDCAACCDBBCACCBDBDDCAA AABDDDACCABAACAACDBBCABCABCCAC DABCADCBCDCBACCABCDACCBCBDDABC DABCADABCDBAACCBBDCACCBCCDCABB AABCADACCDBADCDCADDDAABCCCABBB DABBADABCDBABCDDCCCAACBCCCDBAA DDBCADCBCDBADCCBBCCACCBABDDADC AABDADCCCDBAACCACCCACABCACDAAC DDBDADCCCDBAACDBBDBACAACDCDAAD DDBCADABCDAAACABBDCACCBCAADCAB AAAABCACCACDBADBBABBDCBCAABCBB BAADDDAACDAADADDBDBBCBBCCDAABD AACDDBCABACAABCADABCDBACABADAA BABBDBCDADCACBBACABDCABCBCACAD BBADCDABAABACDAAACCDADDBBADACA DDBDBCCABABCDBDBBDCDCCACAADBAB DDBDBCCABABCDBDCBDCDCCACAADBAB
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15 Daftar Presensi Siswa Kelas IVA yang Mengikuti Uji Coba Tes
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16 Daftar Presensi Siswa Kelas IVB yang Mengikuti Uji Coba Tes
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17 Daftar Presensi Siswa Kelas IVC yang Mengikuti Uji Coba Tes
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe A TITLE: UJICOBA SET A COMMENT: ************************************************************************* ** Item and Test Analysis ************************************************************************* ** Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis ------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- ----Item 01 (2 ) 22 0.73 0.18 7 (0.88) 9 (0.69) 0.16 0.03 Item 02 (3 ) 19 0.63 0.34 7 (0.88) 7 (0.54) 0.15 0.01 Item 03 (4 ) 25 0.83 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.59 0.50 Item 04 (1 )# 6 0.20 -0.26 1 (0.13) 5 (0.38) -0.34 -0.44 Item 05 (4 ) 27 0.90 0.23 8 (1.00) 10 (0.77) 0.48 0.40 Item 06 (3 )# 0 0.00 0.00 0 (0.00) 0 (0.00) 0.00 0.00 Item 07 (1 )# 15 0.50 -0.16 3 (0.38) 7 (0.54) 0.01 -0.14 Item 08 (4 ) 12 0.40 0.52 6 (0.75) 3 (0.23) 0.47 0.34 Item 09 (3 ) 25 0.83 0.31 8 (1.00) 9 (0.69) 0.45 0.36 Item 10 (2 ) 23 0.77 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.39 0.27 Item 11 (1 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.49 0.39 Item 12 (4 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 8 (0.62) 0.44 0.34 Item 13 (1 )# 10 0.33 0.12 4 (0.50) 5 (0.38) 0.09 -0.05 Item 14 (3 ) 22 0.73 0.54 8 (1.00) 6 (0.46) 0.61 0.52 Item 15 (2 ) 17 0.57 0.64 7 (0.88) 3 (0.23) 0.58 0.47 Item 16 (4 ) 18 0.60 0.37 6 (0.75) 5 (0.38) 0.39 0.26 Item 17 (2 ) 13 0.43 0.57 7 (0.88) 4 (0.31) 0.48 0.36 Item 18 (1 ) 13 0.43 0.44 6 (0.75) 4 (0.31) 0.42 0.29 Item 19 (3 )# 7 0.23 0.02 2 (0.25) 3 (0.23) -0.01 -0.13 Item 20 (3 ) 19 0.63 0.57 7 (0.88) 4 (0.31) 0.51 0.39 Item 21 (3 ) 16 0.53 0.64 7 (0.88) 3 (0.23) 0.62 0.51 Item 22 (4 ) 9 0.30 0.02 2 (0.25) 3 (0.23) 0.20 0.06 Item 23 (1 ) 15 0.50 0.39 5 (0.63) 3 (0.23) 0.41 0.27 Item 24 (2 )# 5 0.17 -0.31 0 (0.00) 4 (0.31) -0.45 -0.53 Item 25 (3 )# 4 0.13 0.05 1 (0.13) 1 (0.08) 0.12 0.01 Item 26 (2 )# 3 0.10 0.05 1 (0.13) 1 (0.08) -0.01 -0.10 Item 27 (4 )# 5 0.17 -0.11 1 (0.13) 3 (0.23) -0.24 -0.34 Item 28 (1 )# 15 0.50 -0.24 3 (0.38) 8 (0.62) -0.25 -0.38 Item 29 (3 ) 13 0.43 0.52 6 (0.75) 3 (0.23) 0.36 0.23 Item 30 (2 ) 17 0.57 0.29 6 (0.75) 6 (0.46) 0.20 0.05 ========================================================================= = # marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0) These results have been sorted by item number ========================================================================= = Number of Items Excluded = 0 Number of Items Analyzed = 30 Mean Item Difficulty = 0.492 Mean Discrimination Index = 0.242 Mean Point Biserial = 0.244 Mean Adj. Point Biserial = 0.132 KR20 (Alpha) = 0.505 KR21 = 0.336 SEM (from KR20) = 2.344 High Grp Min Score (n=8) = 18.000 Low Grp Max Score (n=13) = 13.000 --------------------------------------# Potential Problem Items = 10 defined as: difficulty <= 0.20(6) or: difficulty >= 0.95(0)
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
or: D index <= 0.00(6) or: AdjPtBiserial <= 0.00(9) Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.304 (with Spearman-Brown = 0.466) Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.370 (with Spearman-Brown = 0.540) Minimum Item Diff. = 0.000, Maximum Item Diff. = 0.900 Minimum Disc. Index = -0.308, Maximum Disc. Index = 0.644 Minimum Pt. Biserial = -0.452, Maximum Pt. Biserial = 0.616 To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 3.91 times longer,for a total of 117 items of similar quality to those in the test now. To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 8.81 times longer, for a total of 264 items of similar quality to those in the test now.
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TITLE: UJICOBA SET A COMMENT: ****************************************************************** ********* Quick Options Analysis ****************************************************************** ********* * is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ---Item ---1
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 0 (0.000) 22*(0.733) 7 (0.233) 1 (0.033) High 0 (0.000) 7 (0.875) 1 (0.125) 0 (0.000) Low 0 (0.000) 9 (0.692) 4 (0.308) 0 (0.000) Diff 0 (0.000) -2 (0.183) -3(-0.183) 0 (0.000)
2
TOTAL High Low Diff
11 (0.367) 1 (0.125) 6 (0.462) -5(-0.337)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
19*(0.633) 7 (0.875) 7 (0.538) 0 (0.337)
3
TOTAL High Low Diff
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
4 (0.133) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
25*(0.833) 8 (1.000) 8 (0.615) 0 (0.385)
4
TOTAL High Low Diff
6*(0.200) 1 (0.125) 5 (0.385) -4(-0.260)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
22 (0.733) 7 (0.875) 6 (0.462) 1#(0.413)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
5
TOTAL High Low Diff
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
27*(0.900) 8 (1.000) 10 (0.769) -2 (0.231)
---Item ---6
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 21 (0.700) 6 (0.200) 0*(0.000) 3 (0.100) High 7 (0.875) 0 (0.000) 0 (0.000) 1 (0.125) Low 8 (0.615) 4 (0.308) 0 (0.000) 1 (0.077) Diff -1#(0.260) -4(-0.308) 0 (0.000) 0#(0.048)
7
TOTAL High Low Diff
15*(0.500) 3 (0.375) 7 (0.538) -4(-0.163)
8
TOTAL High Low Diff
16 (0.533) 2 (0.250) 8 (0.615) -6(-0.365)
9
TOTAL
0 (0.000)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
11 (0.367) 5 (0.625) 3 (0.231) 2#(0.394)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
12*(0.400) 6 (0.750) 3 (0.231) 3 (0.519)
0 (0.000)
25*(0.833)
5 (0.167)
0 0 0 0
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
---Item ---11
High Low Diff
0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
TOTAL High Low Diff
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
8 (1.000) 9 (0.692) -1 (0.308)
0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
23*(0.767) 8 (1.000) 8 (0.615) 0 (0.385)
5 (0.167) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 24*(0.800) 2 (0.067) 3 (0.100) 1 (0.033) High 8 (1.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) Low 8 (0.615) 1 (0.077) 3 (0.231) 1 (0.077) Diff 0 (0.385) -1(-0.077) -3(-0.231) -1(-0.077)
12
TOTAL High Low Diff
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
24*(0.800) 8 (1.000) 8 (0.615) 0 (0.385)
13
TOTAL High Low Diff
10*(0.333) 4 (0.500) 5 (0.385) -1 (0.115)
6 (0.200) 0 (0.000) 3 (0.231) -3(-0.231)
10 (0.333) 3 (0.375) 3 (0.231) 0#(0.144)
4 (0.133) 1 (0.125) 2 (0.154) -1(-0.029)
14
TOTAL High Low Diff
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
22*(0.733) 8 (1.000) 6 (0.462) 2 (0.538)
3 (0.100) 0 (0.000) 3 (0.231) -3(-0.231)
15
TOTAL High Low Diff
4 (0.133) 1 (0.125) 3 (0.231) -2(-0.106)
17*(0.567) 7 (0.875) 3 (0.231) 4 (0.644)
6 (0.200) 0 (0.000) 5 (0.385) -5(-0.385)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
---Item ---16
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 8 (0.267) 2 (0.067) 2 (0.067) 18*(0.600) High 2 (0.250) 0 (0.000) 0 (0.000) 6 (0.750) Low 5 (0.385) 2 (0.154) 1 (0.077) 5 (0.385) Diff -3(-0.135) -2(-0.154) -1(-0.077) 1 (0.365)
17
TOTAL High Low Diff
18
19
1 0 0 0
(0.033) (0.000) (0.000) (0.000)
13*(0.433) 7 (0.875) 4 (0.308) 3 (0.567)
10 (0.333) 0 (0.000) 5 (0.385) -5(-0.385)
6 (0.200) 1 (0.125) 4 (0.308) -3(-0.183)
TOTAL High Low Diff
13*(0.433) 6 (0.750) 4 (0.308) 2 (0.442)
13 (0.433) 2 (0.250) 6 (0.462) -4(-0.212)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
TOTAL High Low Diff
5 (0.167) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
13 (0.433) 5 (0.625) 2 (0.154) 3#(0.471)
7*(0.233) 2 (0.250) 3 (0.231) -1 (0.019)
5 (0.167) 1 (0.125) 4 (0.308) -3(-0.183)
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
---Item ---21
TOTAL High Low Diff
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
8 (0.267) 1 (0.125) 7 (0.538) -6(-0.413)
19*(0.633) 7 (0.875) 4 (0.308) 3 (0.567)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 5 (0.167) 2 (0.067) 16*(0.533) 7 (0.233) High 1 (0.125) 0 (0.000) 7 (0.875) 0 (0.000) Low 4 (0.308) 2 (0.154) 3 (0.231) 4 (0.308) Diff -3(-0.183) -2(-0.154) 4 (0.644) -4(-0.308)
22
TOTAL High Low Diff
9 (0.300) 4 (0.500) 4 (0.308) 0#(0.192)
4 (0.133) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
8 (0.267) 2 (0.250) 2 (0.154) 0#(0.096)
23
TOTAL High Low Diff
15*(0.500) 5 (0.625) 3 (0.231) 2 (0.394)
5 (0.167) 1 (0.125) 3 (0.231) -2(-0.106)
4 (0.133) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
24
TOTAL High Low Diff
5 (0.167) 1 (0.125) 4 (0.308) -3(-0.183)
5*(0.167) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
7 (0.233) 1 (0.125) 1 (0.077) 0#(0.048)
13 (0.433) 6 (0.750) 4 (0.308) 2#(0.442)
25
TOTAL High Low Diff
16 (0.533) 3 (0.375) 11 (0.846) -8(-0.471)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
4*(0.133) 1 (0.125) 1 (0.077) 0 (0.048)
8 (0.267) 4 (0.500) 0 (0.000) 4#(0.500)
---Item ---26
9*(0.300) 2 (0.250) 3 (0.231) -1 (0.019) 6 2 3 -1
(0.200) (0.250) (0.231) (0.019)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 3 (0.100) 3*(0.100) 8 (0.267) 16 (0.533) High 0 (0.000) 1 (0.125) 4 (0.500) 3 (0.375) Low 3 (0.231) 1 (0.077) 1 (0.077) 8 (0.615) Diff -3(-0.231) 0 (0.048) 3#(0.423) -5(-0.240)
27
TOTAL High Low Diff
11 (0.367) 5 (0.625) 3 (0.231) 2#(0.394)
7 (0.233) 2 (0.250) 3 (0.231) -1#(0.019)
7 (0.233) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
5*(0.167) 1 (0.125) 3 (0.231) -2(-0.106)
28
TOTAL High Low Diff
15*(0.500) 3 (0.375) 8 (0.615) -5(-0.240)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
9 (0.300) 5 (0.625) 1 (0.077) 4#(0.548)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.154) -2(-0.154)
29
TOTAL High Low Diff
11 (0.367) 2 (0.250) 5 (0.385) -3(-0.135)
4 (0.133) 0 (0.000) 4 (0.308) -4(-0.308)
13*(0.433) 6 (0.750) 3 (0.231) 3 (0.519)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.077) -1(-0.077)
30
TOTAL High
2 (0.067) 1 (0.125)
17*(0.567) 6 (0.750)
4 (0.133) 1 (0.125)
7 (0.233) 0 (0.000)
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Low Diff
1 (0.077) 0 (0.048)
6 (0.462) 0 (0.288)
2 (0.154) -1(-0.029)
4 (0.308) -4(-0.308)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4) Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks Contact:
[email protected]
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19 Hasil Analisis Data Menggunakan TAP Soal Tipe B TITLE: UJICOBA TIPE B COMMENT: ************************************************************************* ** Item and Test Analysis ************************************************************************* ** Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj Item Key Correct Diff Index in High Grp in Low Grp Biser PtBis ------- ----- ------- ---- ----- ------------ ------------ ----- ----Item 01 (4 ) 15 0.50 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.42 0.30 Item 02 (4 ) 8 0.27 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.48 0.38 Item 03 (1 )# 6 0.20 -0.13 0 (0.00) 1 (0.13) -0.13 -0.23 Item 04 (4 )# 14 0.47 0.00 3 (0.38) 3 (0.38) 0.04 -0.09 Item 05 (2 )# 3 0.10 0.25 2 (0.25) 0 (0.00) 0.35 0.28 Item 06 (3 )# 4 0.13 0.38 3 (0.38) 0 (0.00) 0.38 0.30 Item 07 (1 )# 13 0.43 0.13 3 (0.38) 2 (0.25) 0.06 -0.06 Item 08 (2 )# 18 0.60 0.00 5 (0.63) 5 (0.63) 0.02 -0.11 Item 09 (3 ) 19 0.63 0.50 5 (0.63) 1 (0.13) 0.35 0.24 Item 10 (4 ) 22 0.73 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.13 0.02 Item 11 (2 ) 16 0.53 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.36 0.24 Item 12 (1 )# 26 0.87 -0.25 6 (0.75) 8 (1.00) -0.30 -0.38 Item 13 (1 )# 14 0.47 0.00 4 (0.50) 4 (0.50) 0.02 -0.11 Item 14 (3 ) 20 0.67 0.25 6 (0.75) 4 (0.50) 0.30 0.18 Item 15 (3 ) 10 0.33 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.25 0.13 Item 16 (2 ) 12 0.40 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.36 0.24 Item 17 (2 ) 18 0.60 0.88 8 (1.00) 1 (0.13) 0.66 0.57 Item 18 (4 ) 16 0.53 0.88 8 (1.00) 1 (0.13) 0.53 0.43 Item 19 (3 ) 11 0.37 0.75 7 (0.88) 1 (0.13) 0.60 0.51 Item 20 (2 )# 6 0.20 0.25 2 (0.25) 0 (0.00) 0.11 0.00 Item 21 (3 ) 20 0.67 0.50 8 (1.00) 4 (0.50) 0.28 0.16 Item 22 (3 ) 16 0.53 0.75 7 (0.88) 1 (0.13) 0.60 0.51 Item 23 (1 )# 5 0.17 0.38 4 (0.50) 1 (0.13) 0.38 0.29 Item 24 (3 ) 24 0.80 0.38 8 (1.00) 5 (0.63) 0.17 0.07 Item 25 (1 ) 8 0.27 0.13 3 (0.38) 2 (0.25) 0.20 0.09 Item 26 (1 ) 8 0.27 0.50 5 (0.63) 1 (0.13) 0.48 0.38 Item 27 (4 ) 19 0.63 0.38 6 (0.75) 3 (0.38) 0.41 0.30 Item 28 (2 )# 8 0.27 0.00 2 (0.25) 2 (0.25) 0.09 -0.03 Item 29 (1 ) 13 0.43 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.27 0.15 Item 30 (2 ) 8 0.27 0.38 5 (0.63) 2 (0.25) 0.40 0.30 ========================================================================= = # marks potential problems (p<0.2 or p>0.95, D<0, pbis<0, adjpbis<0) These results have been sorted by item number ========================================================================= = Number of Items Excluded = 0 Number of Items Analyzed = 30 Mean Item Difficulty = 0.444 Mean Discrimination Index = 0.325 Mean Point Biserial = 0.276 Mean Adj. Point Biserial = 0.169 KR20 (Alpha) = 0.599 KR21 = 0.513 SEM (from KR20) = 2.427 High Grp Min Score (n=8) = 16.000 Low Grp Max Score (n=8) = 10.000 --------------------------------------# Potential Problem Items = 11 defined as: difficulty <= 0.20(5) or: difficulty >= 0.95(0)
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
or: D index <= 0.00(6) or: AdjPtBiserial <= 0.00(7) Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = 0.319 (with Spearman-Brown = 0.484) Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.500 (with Spearman-Brown = 0.666) Minimum Item Diff. = 0.100, Maximum Item Diff. = 0.867 Minimum Disc. Index = -0.250, Maximum Disc. Index = 0.875 Minimum Pt. Biserial = -0.298, Maximum Pt. Biserial = 0.657 To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 2.68 times longer, for a total of 80 items of similar quality to those in the test now. To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 6.02 times longer, for a total of 181 items of similar quality to those in the test now.
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TITLE: UJICOBA TIPE B COMMENT: ****************************************************************** ********* Quick Options Analysis ****************************************************************** ********* * is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ---Item ---1
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 9 (0.300) 6 (0.200) 0 (0.000) 15*(0.500) High 1 (0.125) 1 (0.125) 0 (0.000) 6 (0.750) Low 3 (0.375) 2 (0.250) 0 (0.000) 3 (0.375) Diff -2(-0.250) -1(-0.125) 0 (0.000) 3 (0.375)
2
TOTAL High Low Diff
20 (0.667) 4 (0.500) 5 (0.625) -1(-0.125)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
3
TOTAL High Low Diff
6*(0.200) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
4
TOTAL High Low Diff
5
TOTAL High Low Diff
---Item ---6
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
8*(0.267) 4 (0.500) 1 (0.125) 3 (0.375)
20 (0.667) 8 (1.000) 5 (0.625) 3#(0.375)
4 (0.133) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000) 0#(0.000)
3 (0.100) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
11 (0.367) 5 (0.625) 3 (0.375) 2#(0.250)
14*(0.467) 3 (0.375) 3 (0.375) 0 (0.000)
18 (0.600) 6 (0.750) 3 (0.375) 3#(0.375)
3*(0.100) 2 (0.250) 0 (0.000) 2 (0.250)
4 (0.133) 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375)
5 (0.167) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 1 (0.033) 4 (0.133) 4*(0.133) 21 (0.700) High 0 (0.000) 0 (0.000) 3 (0.375) 5 (0.625) Low 1 (0.125) 3 (0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) Diff -1(-0.125) -3(-0.375) 3 (0.375) 1 (0.125)
7
TOTAL High Low Diff
13*(0.433) 3 (0.375) 2 (0.250) 1 (0.125)
8
TOTAL High Low Diff
9
TOTAL
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
16 5 5 0
(0.533) (0.625) (0.625) (0.000)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
4 (0.133) 2 (0.250) 1 (0.125) 1#(0.125)
18*(0.600) 5 (0.625) 5 (0.625) 0 (0.000)
7 1 1 0
(0.233) (0.125) (0.125) (0.000)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
6 (0.200)
5 (0.167)
19*(0.633)
0 (0.000)
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
---Item ---11
High Low Diff
0 (0.000) 5 (0.625) -5(-0.625)
3 (0.375) 2 (0.250) 1 (0.125)
TOTAL High Low Diff
7 (0.233) 2 (0.250) 3 (0.375) -1(-0.125)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
0 (0.000) 0 (0.000) 0 (0.000)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
22*(0.733) 6 (0.750) 4 (0.500) 2 (0.250)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 5 (0.167) 16*(0.533) 9 (0.300) 0 (0.000) High 2 (0.250) 6 (0.750) 0 (0.000) 0 (0.000) Low 2 (0.250) 3 (0.375) 3 (0.375) 0 (0.000) Diff 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375) 0 (0.000)
12
TOTAL High Low Diff
26*(0.867) 6 (0.750) 8 (1.000) -2(-0.250)
1 (0.033) 0 (0.000) 0 (0.000) 0#(0.000)
13
TOTAL High Low Diff
14*(0.467) 4 (0.500) 4 (0.500) 0 (0.000)
4 0 0 0
14
TOTAL High Low Diff
4 (0.133) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
4 2 2 0
15
TOTAL High Low Diff
6 (0.200) 1 (0.125) 2 (0.250) -1(-0.125)
---Item ---16
5 (0.625) 1 (0.125) 4 (0.500)
2 (0.067) 2 (0.250) 0 (0.000) 2#(0.250)
1 (0.033) 0 (0.000) 0 (0.000) 0#(0.000)
(0.133) (0.000) (0.000) (0.000)
2 (0.067) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
10 (0.333) 4 (0.500) 2 (0.250) 2#(0.250)
(0.133) (0.250) (0.250) (0.000)
20*(0.667) 6 (0.750) 4 (0.500) 2 (0.250)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
5 (0.167) 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375)
10*(0.333) 4 (0.500) 1 (0.125) 3 (0.375)
9 3 2 1
(0.300) (0.375) (0.250) (0.125)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 9 (0.300) 12*(0.400) 5 (0.167) 4 (0.133) High 1 (0.125) 5 (0.625) 2 (0.250) 0 (0.000) Low 4 (0.500) 2 (0.250) 2 (0.250) 0 (0.000) Diff -3(-0.375) 3 (0.375) 0 (0.000) 0 (0.000)
17
TOTAL High Low Diff
5 (0.167) 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375)
18
TOTAL High Low Diff
5 (0.167) 0 (0.000) 4 (0.500) -4(-0.500)
19
TOTAL High Low Diff
1 0 0 0
(0.033) (0.000) (0.000) (0.000)
18*(0.600) 8 (1.000) 1 (0.125) 7 (0.875)
4 (0.133) 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375)
3 (0.100) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
(0.100) (0.000) (0.000) (0.000)
6 (0.200) 0 (0.000) 3 (0.375) -3(-0.375)
16*(0.533) 8 (1.000) 1 (0.125) 7 (0.875)
12 (0.400) 1 (0.125) 5 (0.625) -4(-0.500)
11*(0.367) 7 (0.875) 1 (0.125) 6 (0.750)
6 (0.200) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
3 0 0 0
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
---Item ---21
TOTAL High Low Diff
13 (0.433) 4 (0.500) 1 (0.125) 3#(0.375)
3 (0.100) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
8 (0.267) 2 (0.250) 6 (0.750) -4(-0.500)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 8 (0.267) 0 (0.000) 20*(0.667) 2 (0.067) High 0 (0.000) 0 (0.000) 8 (1.000) 0 (0.000) Low 3 (0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) 1 (0.125) Diff -3(-0.375) 0 (0.000) 4 (0.500) -1(-0.125)
22
TOTAL High Low Diff
8 (0.267) 1 (0.125) 4 (0.500) -3(-0.375)
23
TOTAL High Low Diff
5*(0.167) 4 (0.500) 1 (0.125) 3 (0.375)
24
TOTAL High Low Diff
25
TOTAL High Low Diff
---Item ---26
6*(0.200) 2 (0.250) 0 (0.000) 2 (0.250)
3 (0.100) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
16*(0.533) 7 (0.875) 1 (0.125) 6 (0.750)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
21 4 4 0
(0.700) (0.500) (0.500) (0.000)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
1 (0.033) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
3 (0.100) 0 (0.000) 2 (0.250) -2(-0.250)
24*(0.800) 8 (1.000) 5 (0.625) 3 (0.375)
1 0 0 0
8*(0.267) 3 (0.375) 2 (0.250) 1 (0.125)
8 (0.267) 1 (0.125) 3 (0.375) -2(-0.250)
11 (0.367) 1 (0.125) 3 (0.375) -2(-0.250)
3 (0.100) 3 (0.375) 0 (0.000) 3#(0.375)
(0.033) (0.000) (0.000) (0.000)
----- ------------- ------------- ------------- ------------Group Option 1 Option 2 Option 3 Option 4 ----- ------------- ------------- ------------- ------------TOTAL 8*(0.267) 5 (0.167) 8 (0.267) 9 (0.300) High 5 (0.625) 0 (0.000) 1 (0.125) 2 (0.250) Low 1 (0.125) 2 (0.250) 3 (0.375) 2 (0.250) Diff 4 (0.500) -2(-0.250) -2(-0.250) 0 (0.000)
27
TOTAL High Low Diff
5 (0.167) 0 (0.000) 4 (0.500) -4(-0.500)
28
TOTAL High Low Diff
10 2 2 0
29
TOTAL High Low Diff
13*(0.433) 5 (0.625) 2 (0.250) 3 (0.375)
30
TOTAL High
7 (0.233) 0 (0.000)
(0.333) (0.250) (0.250) (0.000)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
4 2 0 2
(0.133) (0.250) (0.000) (0.250)
19*(0.633) 6 (0.750) 3 (0.375) 3 (0.375)
8*(0.267) 2 (0.250) 2 (0.250) 0 (0.000)
10 (0.333) 4 (0.500) 3 (0.375) 1#(0.125)
2 (0.067) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
7 3 1 2
(0.233) (0.375) (0.125) (0.250)
7 (0.233) 0 (0.000) 4 (0.500) -4(-0.500)
3 (0.100) 0 (0.000) 1 (0.125) -1(-0.125)
8*(0.267) 5 (0.625)
10 (0.333) 2 (0.250)
5 (0.167) 1 (0.125)
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Low Diff
4 (0.500) -4(-0.500)
2 (0.250) 3 (0.375)
1 (0.125) 1 (0.125)
1 (0.125) 0 (0.000)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ TAP: Test Analysis Program (version 14.7.4) Copyright © 2003-2014 Gordon P. Brooks Contact:
[email protected]
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20 Foto-Foto Validasi Lapangan
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 21 Biodata Peneliti CURRICULUM VITAE
Elizabeth Vania Melati merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang lahir pada tanggal 5 Juli 1995 di Bandar Lampung. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD Xaverius Panjang pada tahun 2001-2007. Pendidikan menengah pertama ditempuh di SMP Xaverius Panjang pada tahun 2007-2010. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Xaverius Bandar Lampung pada tahun 2010-2013. Peneliti mulai tercatat sebagai mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh perkuliahan, peneliti aktif mengikuti berbagai kegiatan untuk mengembangkan soft skill. Di tahun 2014, peneliti mengikuti Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) I dan II. Di tahun yang sama peneliti juga mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) pramuka. Peneliti juga aktif mengikuti organisasi yang ada di universitas. Pada tahun 2013 peneliti mulai bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Pengabdian Masyarakat. Peneliti mengikuti berbagai kepanitiaan di lingkungan prodi dan universitas, diantaranya Inisiasi PGSD pada tahun 2014, Dies Natalis UKM PM ke-14 pada taun 2014, Malam Kreativitas PGSD pada tahun 2015, Parade Gamelan Anak pada tahun 2015. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menuliskan tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Pembulatan Dan Penaksiran Serta Pemecahan Masalah Yang Melibatkan Uang Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.
209