PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILLING (Studi Kasus Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Romartha Situmorang NIM: 122114094
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu”. (Amsal 16: 3) Dia buka jalan, saat tiada jalan. “Percayalah bahwa akan selalu ada jalan bagi yang mau mencari jalan itu sendiri”. (Romartha S)
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Bapakku L. Situmorang dan mamaku R. E. Siregar Kakak, abang, adikku dan seluruh keluargaku Plando Silalahi dan semua temanku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 juli 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunujukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-ilah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataann,
Romartha Situmorang v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Romartha Situmorang
NIM
: 122114094
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya secara internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Agustus 2016 Yang menyatakan,
Romartha Situmorang vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian di Universitas Sanata Dharma kepada penulis. 2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dr. Titus Odong Kusumajati, MA. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan masukan kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing selama proses pembelajaran di Universitas Sanata Dharma. vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Kedua orang tua, kakak, abang, adik dan Plando Silalahi yang telah menjadi penyemangat bagi penulis selama proses perkuliahan. 8. Segenap karyawan yang ada di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta yang telah membantu dalam proses penelitian. 9. Triwani, Claudya (Odi) dan Yohana (Oyon) yang telah menjadi teman berbagi dalam proses mengerjakan skripsi. 10. Teman-teman Akuntansi 2012 kelas B yang selalu memberi bantuan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juni 2016 Penulis,
Romartha Situmorang
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ................................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................ vii HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................................. xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii ABSTRAK .............................................................................................................. xiv ABSTRACT ............................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Batasan Masalah................................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6 F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9 A. Pajak ................................................................................................... 9 1. Pengertian Pajak ........................................................................... 9 2. Fungsi Pajak ............................................................................... 10 3. Struktur Pajak ............................................................................. 11 4. Asas Pemungutan Pajak ............................................................. 11 5. Sistem Pemungutan Pajak .......................................................... 13 B. Pengertian Wajib Pajak .................................................................... 14 C. Surat Pemberitahuan (SPT) .............................................................. 14 1. Pengertian Surat Pemberitahuan ................................................ 14 2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ............................................ 15 3. Jenis dan bentuk Surat Pemberitahuan ....................................... 15 D. Technology Accepted Model (TAM) ................................................ 16 E. E-Filing ............................................................................................ 18 1. Pengertian e-Filing ..................................................................... 18 2. Penerapan Sistem e-Filing ......................................................... 18 F. Persepsi ............................................................................................ 22 1. Persepsi Kebermanfaatan ........................................................... 22 2. Persepsi Kemudahan .................................................................. 23 3. Persepsi Kepuasan ...................................................................... 24 ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
BAB IV
4. Persepsi Kerumitan ................................................................... 25 5. Persepsi Risiko ........................................................................... 26 G. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 27 H. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 28 I. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing . 30 1. Persepsi Kebermanfaatan dengan Penggunaan e-Filing ............ 30 2. Persepsi Kemudahan dengan Penggunaan e-Filing ................... 31 3. Persepsi Kepuasan dengan Penggunaan e-Filing ....................... 32 4. Hubungan antara Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) dan Penggunaan e-Filing............................................................ 32 5. Hubungan antara Persepsi Risiko dan Penggunaan e-Filing ..... 33 METODE PENELITIAN ...................................................................... 35 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 35 B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 35 1. Subjek Penelitian........................................................................ 35 2. Objek Penelitian ......................................................................... 35 C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 36 1. Waktu Penelitian ........................................................................ 36 2. Tempat Penelitian....................................................................... 36 D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 36 1. Populasi ...................................................................................... 36 2. Sampel ........................................................................................ 36 E. Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 37 F. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 38 1. Persepsi Kebermanfaatan (X1) .................................................. 38 2. Persepsi Kemudahan (X2).......................................................... 38 3. Persepsi Kepuasan (X3) ............................................................. 39 4. Persepsi Kerumitan/Kompleksitas (X4) ..................................... 39 5. Persepsi Risiko (X5) .................................................................. 40 6. Penggunaan e-Filing (Y) ............................................................ 40 G. Pengukuran Variabel ....................................................................... 41 H. Data dan Teknik Pengumpulan Data................................................ 42 1. Jenis Data ................................................................................... 42 2. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42 I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42 1. Deskripsi Data ............................................................................ 42 2. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................. 43 3. Analisis Korelasi Spearman (Korelasi Rank Spearman) ........... 44 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 47 A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) ........................... 47 B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia (BRI) ................................... 49 C. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta ..................................... 49 D. Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta..... 50 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Uraian Tugas Pada Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta ....................................................................................... 52 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 63 A. Deskripsi Responden ........................................................................ 63 B. Deskripsi Variabel ............................................................................ 66 C. Pengujian Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas) ............................................................... 68 D. Analisis Korelasi (Hubungan) .......................................................... 76 1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 76 2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 78 3. Analisis Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 79 4. Analisis Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 80 5. Analisis Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 81 E. Pembahasan ...................................................................................... 83 1. Pembahasan Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 83 2. Pembahasan Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 84 3. Pembahasan Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 86 4. Pembahasan Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 87 5. Pembahasan Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 88 BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 90 A. Kesimpulan ...................................................................................... 90 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 90 C. Saran ................................................................................................. 91 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 92 LAMPIRAN ............................................................................................................. 96
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 Hingga 31 Maret 2015 .......................................................... 2 Tabel 3.1 Batasan Skor Reliabilitas Crobanch`s Alpha ......................................... 44 Tabel 3.2 Kriteria Kekuatan Hubungan Antara Dua Variabel ............................... 45 Tabel 5.1 Rincian Kuesioner .................................................................................. 63 Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden .............................................. 64 Tabel 5.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi .................................................................... 67 Tabel 5.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Penggunaan e-Filing .............................................................................. 68 Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Persepsi Kebermanfaatan ........................................ 69 Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kebermanfaatan .................................... 69 Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan ............................................... 70 Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kemudahan ........................................... 71 Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepuasan .................................................. 71 Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepuasan ............................................... 72 Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) ....................... 73 Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) .................... 73 Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Persepsi Risiko ........................................................ 74 Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Risiko .................................................... 74 Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas Penggunaan e-Filing ............................................... 75 Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan e-Filing ........................................... 76 Tabel 5.17 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan .............. 77 Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan ..................... 78 Tabel 5.19 Hasil UjiKorelasi Rank Spearman Persepsi Kepuasan .......................... 79 Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kerumitan ........................ 80 Tabel 5.21 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Risiko .............................. 82
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta ......... 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILLING (Studi Kasus Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta) Romartha Situmorang NIM: 122114094 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data adalah analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kebermanfaatan memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif dengan penggunaan e-Filing, persepsi kemudahan memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan penggunaan e-Filing, persepsi kepuasan memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif dengan penggunaan e-Filing. Selain itu, persepsi kerumitan memiliki hubungan yang cukup kuat dan negatif dengan penggunaan e-Filing, dan persepsi risiko memiliki hubungan yang sangat lemah dan negatif dengan penggunaan e-Filing.
Kata kunci: Persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko dan penggunaan e-Filing.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONS PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, PERCEIVED SATISFACTION, PERCEIVED OF COMPLEXITY, PERCEIVED RISK OF INDIVIDUAL TAXPAYERS WITH THE USE OF EFILING (A Case Study of Employees in the Branch Office BRI Cik Ditiro Yogyakarta) Romartha Situmorang NIM: 122114094 Sanata Dharma University Yogyakarta 2016
The purpose of study is to find out the relations perceived usefulness, perceived ease of use, perceived satisfaction, perceived of complexity, perceived risk of individual taxpayers with the use of e-Filing. This study is a case study. The sampling technique is convenience sampling. The data collection uses questionnaires and the data analysis is Spearman rank correlation analysis. The results show that perceived usefulness has a strong enough and positive relationship with the use of e-Filing, perceived ease of use has a strong and positive relationship with the use of e-Filing, perceived satisfaction has a very strong and positive relationship with the use of e-Filing. In addition, perceived of complexity has a moderate and negative relationship with the use of e-Filing, and the perceived risk has a very weak and negative relationship with the use of e-Filing.
Keywords: Perceived usefulness, perceived ease of use, perceived satisfaction, perceived of complexity, perceived risk, and use e-Filing.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pajak dalam susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), merupakan satu-satunya sumber pendapatan negara yang memberi kontribusi paling besar. Pengelolaan yang baik untuk pajak menjadi salah satu pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah agar pendapatan dari sektor pajak dapat diterima secara maksimal. Demi mencapai target dalam pengumpulan pajak, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dianggap dapat membantu petugas di Direktorat Jendral Pajak (DJP) dalam memaksimalkan kinerjanya untuk mengumpulkan pajak dari Wajib Pajak. Sampai saat ini kesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya masih rendah dan hal ini yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan belum maksimalnya penerimaan pajak di Indonesia. Kesadaran Wajib Pajak akan kewajiban membayar pajak juga dipengaruhi berbagai faktor, salah satu yang berpengaruh besar tersebut adalah kemudahan dalam melaksanakan kewajiban administrasi perpajakan. Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa prosedur administrasi perpajakan yang diberlakukan di Indonesia tergolong rumit dan menyita waktu Wajib Pajak. Adanya kendala pada administrasi perpajakan dirasa kurang efisien oleh Wajib Pajak. Di awal tahun 2005 pemerintah mulai menggunakan suatu sistem
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
yang dapat membantu Wajib Pajak dalam penyampaian dan perpanjangan Surat Pemberitahuan. Sistem tersebut adalah e-Filing, yang diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang ingin menyampaikan atau memperpanjang Surat Pemberitahuan secara elektronik. Sistem e-Filing ini diharapkan dapat membantu Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan dimana saja dan kapan saja. Lebih dari sepuluh tahun penerapan e-Filing di Indonesia, tetapi masih banyak Wajib Pajak yang tidak mau menggunakannya. Hal tersebut dapat di lihat dari penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Orang Pribadi tahun pajak 2014 hingga 31 Maret 2015 seperti yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 1.1 Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 hingga 31 Maret 2015 Uraian 31 Maret 2015 31 Maret 2014 Pertumbuhan Manual 6,429,925 6,510,408 -1.24% e-Filing 2,496,397 1,081,164 130.90% Total 8,926,322 7,591,572 17.58% Sumber: Dashboard Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014, Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kemauan Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) masih rendah. Hal ini dapat di lihat dari perbandingan antara jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT secara manual dengan Wajib Pajak yang menyampaikan SPT melalui e-Filing. Tujuan pemerintah dalam menerbitkan sistem e-Filing ini pada kenyataannya tidak dimanfaatkan oleh Wajib Pajak dengan maksimal. e-Filing bukan sarana untuk mempermudah pengisian Surat Pemberitahuan, namun Wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Pajak dapat menggunakannya sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan artinya Wajib Pajak tidak harus menyisihkan waktunya untuk datang dan menunggu antrean di Kantor Pelayanan Pajak untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (Noviandini, 2012). Melihat kenyataan tersebut, perlu dikaji lebih dalam mengenai manfaat dan pengalaman Wajib Pajak yang telah menggunakan e-Filing, sehingga dapat diketahui e-Filing memang bermafaat bagi Wajib Pajak dan terdapat kesinambungan dalam menggunakannya. Hal ini tentu berhubungan dengan persepsi Wajib Pajak dan penting memperhatikan mengenai persepsi Wajib Pajak tersebut terkait penerapan e-Filing, karena masalah ini tidak lepas dari bagaimana persepsi Wajib Pajak itu sendiri. Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar hubungan persepsi Wajib Pajak dengan pengguna e-Filing. Persepsi yang dimaksudkan yaitu persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan (kompleksitas) dan persepsi risiko. Adanya penelitian tentang persepsi Wajib Pajak dalam penggunaan e-Filing ini, diharapkan dapat membuat Wajib Pajak semakin tertarik untuk menggunakan eFiling dalam penyampaian Surat Pemberitahuannya karena dapat melihat pengalaman orang yang telah menggunakan terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing? 2. Bagaimana hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing? 3. Bagaimana hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing? 4. Bagaimana hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing? 5. Bagaimana hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing?
C. Batasan Masalah Penelitian ini di dasari oleh teori Technology Acceptance Model (TAM) dan pengembangannya. Pada TAM dikemukakan dua jenis konstruk yakni kostruk utama dan konstruk eksternal yang digunakan untuk melihat penerimaan pengguna terhadap suatu sistem yang pada penelitian ini adalah e-Filing. Dari kedua jenis konstruk tersebut yang diteliti dalam penelitian ini adalah konstruk utama yang terdiri dari persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
kemudian dihubungkan dengan persepsi kepuasan. Untuk konstruk eksternal yang diteliti adalah persepsi kerumitan dan persepsi risiko. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus dan konfirmasi terhadap penelitian terdahulu. D. Tujuan Penelitan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing. 2. Untuk mengetahui hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing. 3. Untuk mengetahui hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing. 4. Untuk mengetahui hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing. 5. Untuk mengetahui hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak dan KPP Penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi Direktorat Jenderal Pajak tentang penerimaan Wajib Pajak atas penerapan sistem e-Filing untuk penyampaian Surat Pemberitahuan. 2. Bagi Wajib Pajak Memberikan informasi tentang manfaat dan kepuasan yang diperoleh atas penggunaan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat memberikan informasi baru atas penerapan e-Filing dan menambah referensi. 4. Bagi Peneliti Memberi pengetahuan baru terkait kemajuan administrasi perpajakan yang dapat mempermudah Wajib Pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan.
F. Sistematika Penulisan Pada penelitian ini penulisan dibagi menjadi enam bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, gambaran umum obyek penelitian, analisis data dan pembahasan, serta penutup. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
pembahasan secara lebih mendalam atas permasalahan yang ada. Secara garis besar penulisan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Pada bab ini peneliti secara umum menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
: Landasan Teori Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka yang merupakan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran.
Bab III
: Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, data dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV
: Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang gambaran umum dari Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta, seperti sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan erat dengan Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Bab V
: Analisis Data dan Pembahasan Pada bab ini akan dijelaskan tentang data penelitian dan hasil dari data yang peneliti dapatkan pada saat melakukan penelitian.
Bab VI
: Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pajak 1. Pengertian Pajak Terdapat beberapa pengertian pajak, baik menurut Undang-Undang maupun para ahli dalam bidang perpajakan. Meskipun secara harafiah berbeda, pada dasarnya memiliki maksud yang sama. Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian pajak tersebut, yakni: a. Menurut KUP Pasal 1 menyebutkan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b. Menurut Prof. Dr. A Andriani Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Harjo 2013: 4). c. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak medapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Harjo 2013: 4). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa unsur pokok dalam perpajakan, yakni: 1) Iuran atau Pungutan 2) Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang 3) Pajak dapat dipaksakan 4) Tidak menerima atau memperoleh kontraprestasi secara langsung 5) Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah 2. Fungsi Pajak Terdapat dua fungsi pajak (Resmi, 2016), yaitu: a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara) Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan. b. Fungsi Regularend (Pengatur) Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Struktur Pajak di Indonesia Menurut Harjo (2013: 6), Struktur pajak di Indonesia terdiri dari: a. Pajak Penghasilan yang disingkat PPh b. Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa Kena Pajak, dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah yang disingkat PPN/PPnBM c. Pajak Bumi dan Bangunan yang disingkat PBB d. Pajak Daerah dan Retribusi e. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan yang disingkat BPHTB f. Bea Materai 4. Asas Pemungutan Pajak Masalah perpajakan tidaklah sesederhana memindahkan dana dari masyarakat ke kas Negara. Pemungutan pajak dikenakan atas sebagian harta, kekayaan atau penghasilan seseorang atau sebagian keuntungan yang didapatkan oleh badan usaha berdasarkan wewenang pemerintah selaku pelaksana Undang-Undang Perpajakan. Agar tidak menimbulkan ekses dan gejolak dalam pelaksanaannya maka dalam penyusunan Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan haruslah memperhatikan asas pemungutan pajak. Adam Smith dalam bukunya “An inquiry in to the nature and caused of the wealth of nations” (Harjo 2013: 7), menyebutkan asas-asas pemungutan pajak, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a. Asas Equality (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan) Pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan Wajib Pajak (ability to payment), Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap Wajib Pajak. Tidak diwajibkan bagi Wajib Pajak yang tidak mampu membayar pajak. b. Asas Certainty (Asas Kepastian Hukum) Pajak dipungut secara pasti tanpa kesewenang-wenangan artinya dalam melakukan pemungutan pajak harus dilakukan sesuai UndangUndang. c. Asas Convinience of Payment (Asas Pemungutan Pajak Waktu) Asas ini disebut pula asas kesenangan, dimana pemungutan pajak harus dilakukan pada saat yang tepat dan pada saat yang tidak menyulitkan bagi Wajib Pajak. d. Asas Economy (asas ekonomis) Asas ini mengamanatkan bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum mungkin, demikian pula beban yang ditanggung Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
5. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Mardiasmo (2013: 7) sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Official Assesment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya: 1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus. 2) Wajib Pajak bersifat pasif. 3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. b. Self Assesment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya, yaitu: 1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri. 2) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. 3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
c. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
B. Pengertian Wajib Pajak Menurut Pasal 1 angka 2, UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa, “Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
C. Surat Pemberitahuan (SPT) 1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Menurut KUP Pasal 1 menyebutkan, Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan dokumen yang menjadi alat kerja sama antara Wajib Pajak dan administrasi pajak, yang memuat data-data yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah pajak yang terutang (Rahayu 2010: 171). 2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) bagi Wajib Pajak adalah: a. Memberikan data dan angka yang relevan dengan perhitungan kena pajak. b. Menentukan besarnya pajak yang harus dibayar. c. Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotongan, pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak, atau bagian tahun pajak (Wajib Pajak Penghasilan). d. Melaporkan pembayaran dari kegiatan pemotongan atau pemungutan pajak Orang Pribadi atau badan lain (Wajib Pajak Penghasilan). e. Melaporkan pembayaran pajak yang dipungut dalam hal ini adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM), bagi Pengusaha Kena Pajak. 3. Jenis dan Bentuk Surat Pemberitahuan Jenis SPT sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 181/PMK 03/2007 meliputi: a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan, yaitu SPT untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. b. SPT Masa, yaitu SPT untuk suatu Masa Pajak yang terdiri dari: 1) SPT Masa Pajak Penghasilan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai; dan 3) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai. Dari jenis SPT baik SPT Tahunan maupun SPT Masa berbentuk: a) Formulir kertas (hardcopy); atau b) E-SPT yaitu data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak.
D. Technology Acceptance Model (TAM) Model Penerimaan Teknologi atau yang sering disebut dengan Technology Acceptance Model (TAM) digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap penggunaan teknologi baru. Model yang dikenalkan oleh Davis (1989) ini merupakan model yang paling banyak dipergunakan dalam penelitian sistem informasi, karena menghasilkan validitas yang baik (Cokro, 2010). TAM merupakan adaptasi dari teori yang dikembangkan oleh Fishbein, yaitu Theory of Reasoned Action (TRA) yang merupakan teori tindakan yang berlandaskan dengan satu asumsi bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Menurut Gefen (2002) dalam Ainurrofiq (2007), sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan model ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai Teknologi Informasi (TI) terhadap penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya TI oleh pemakai. Menurut Jogiyanto (2008), TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam model TRA. Dua konstruk utama ini adalah perceived usefulness dan perceived ease of use. TAM beragumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. TAM menekankan pada persepsi pemakai tentang “bagaimana kegunaan sistem untuk saya” dan “semudah apakah sistem ini digunakan” adalah dua faktor kuat yang mempengaruhi
penerimaan
atas
teknologi
dan
merupakan
determinan
fundamental dalam penerimaan pemakai. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use), dengan kedua faktor ini maka diperoleh kepuasan yang diperoleh oleh pengguna dalam menggunakan suatu sistem informasi. Setelah kedua faktor utama ini, terdapat pula faktor lain yang juga digunakan dalam penelitian yang merupakan faktor eksternal dari model TAM antara lain kerumitan dan risiko. Davis (1989) dan Igbaria et al. (1996) dalam Jogiyanto (2007) mengukur kerumitan ini dalam bentuk waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas, integrasi dari hasil komputer kedalam pekerjaan yang sedang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
E. Sistem e-Filing 1. Pengertian e-Filing Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT dan Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik (e-Filing) melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. Noviandini (2012) menjelaskan, e-Filing adalah suatu cara penyampaian
Surat
Pemberitahuan
secara
online
dan
realtime.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik dalam Pasal 1, Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Apllication Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak. 2. Penerapan Sistem e-Filing Pengertian penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan dan pemanfaatan. e-Filing merupakan bagian dari sistem dalam administrasi pajak yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online dan realtime kepada kantor pajak. Jadi, penerapan sistem e-Filing adalah suatu proses atau cara memanfaatkan sistem yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara online dan realtime yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Penerapan sistem e-Filing memiliki beberapa keuntungan bagi Wajib Pajak melalui situs DJP yaitu: a. Penyampaian SPT lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena memanfaatkan jaringan internet. b. Biaya pelaporan SPT lebih murah karena untuk mengakses situs DJP tidak dipungut biaya. c. Penghitungan dilakukan secara cepat karena menggunakan sistem komputer. d. Lebih mudah karena pingisian SPT dalam bentuk wizard. e. Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap karena terdapat validasi pengisian SPT. f. Lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas. g. Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A atau bukti potong PPh, SSP Lembar ke-3 PPh Pasal 29, Surat Kuasa Khusus, perhitungan PPh terutang bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta dan/atau mempunyai NPWP sendiri, fotokopi Bukti Pembayaran Zakat) tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta oleh KPP melalui Account Representative. Tata Cara penyampaian SPT bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) melalui website DJP (www.pajak.go.id) diatur dalam Peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011. Adapun tata cara dalam penyampaian SPT melalui website DJP adalah sebagai berikut: 1) Wajib Pajak harus memiliki e-FIN. e-FIN diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak. 2) Melakukan pendaftaran melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) dengan mencantumkan: a) alamat surat elektronik (e-mail address); dan b) nomor telepon genggam (handphone). 3) Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui website
Direktorat
Jenderal
Pajak
(www.pajak.go.id)
dapat
menyampaikan SPT Tahunan dengan cara mengisi e-SPT dengan benar, lengkap dan jelas. 4) Wajib Pajak yang telah mengisi e-SPT meminta kode verifikasi pada website Direktorat Jenderal Pajak. 5) SPT Tahunan yang telah diisi kemudian dibubuhi tanda tangan elektronik atau tanda tangan digital dengan cara memasukkan kode verifikasi yang didapat dari Direktorat Jenderal Pajak. Sementara itu tata cara menggunakan e-Filing melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dijelaskan dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 jo PER 36/PJ/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Saat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (eFiling) Wajib Pajak dapat menggunakan jasa dari Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Aplication Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. Syarat-syarat perusahaan penyedia jasa aplikasi yang dapat ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu: a) Berbentuk Badan. b) Memiliki izin usaha Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). c) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. d) Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak. Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang memenuhi syarat-syarat di atas, dapat mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak agar ditunjuk sebagai pengusaha Penyedia Jasa Aplikasi yang dapat menyalurkan Surat Pemberitahuan secara online (e-Filing). Terdapat 4 perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, antara lain: 1) PT. Garuda Mitra Utama (www.laporpajak.com) 2) PT. Mitra Pajakku (www.pajakku.com) 3) PT. Travelgare (www.layananpajak.com) 4) PT. Sarana Prima (www.SPT.co.id)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
F. Persepsi Persepsi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari suatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Persepsi bersifat sangat subjektif dan situasional karena bergantung pada suatu kerangka ruang dan waktu. Persepsi ditentukan faktor personal (sikap, motivasi, kepercayaan, pengalaman, dan pengharapan) dan faktor situasional (waktu, keadaan sosial dan tempat kerja). Persepsi adalah pandangan orang tentang kenyataan yang telah terjadi. Persepsi merupakan proses yang kompleks yang dilakukan orang untuk memilih, mengatur dan memberikan makna pada kenyataan yang dijumpai disekelilingnya. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan. Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian dan pendapat terhadap suatu objek berdasarkan informasi yang diterima. Pada penelitian ini persepsi yang dimaksudkan adalah suatu proses penilaian Wajib Pajak terhadap sistem e-Filing. 1. Persepsi Kebermanfaatan Menurut Davis (1989) dalam Prabowo (2015: 13), Persepsi kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya. Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kebermanfaatan sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktivitas dan efektivitas sistem tersebut dari kegunaan dalam tugas secara menyeluruh. Persepsi kebermanfaatan dalam konteks e-Filing pada penelitian ini diartikan sebagai seberapa besar manfaat sistem e-Filing Bagai Wajib pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan. Oleh karena itu, besarnya manfaat yang diperoleh mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan sistem tersebut. Sehingga pada penelitian ini indikator yang digunakan meliputi: a. Mengembangkan kinerja. b. Manfaat sistem. c. Menambah produktivitas. d. Mempertinggi efektivitas. 2. Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan didefinsikan sebagai “the degree to which a person believe that using a particular system would be free of effort” yaitu tingkat kepercayaan seseorang bahwa sistem teknologi tertentu dapat digunakan dengan mudah (tanpa usaha). Perceived ease of use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Davis et al, 1989). Maksudnya adalah bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah
digunakan,
maka
dia
akan
menggunakannya.
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap
kegunaan
persepsian,
sikap,
minat
dan
penggunaan
sesungguhnya. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan yaitu: a. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna. b. Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia. c. Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi tidaklah memerlukan usaha yang keras. 3. Persepsi Kepuasan Menurut Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan aktual. Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin meningkat. Indikator-indikator yang digunakan dalam variabel kepuasan pengguna adalah sebagai berikut: a. Efficiency (efisiensi), dimana kepuasan pengguna dapat tercapai jika sistem informasi membantu pekerjaan pengguna secara efisien. b. Effectiveness (keefektifan), dimana keefektivan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat meningkatkan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi tersebut. c. Satisfaction (kepuasan), dimana kepuasan pengguna dapat diukur melalui rasa puas yang dirasakan pengguna dalam menggunakan sistem e-Filing. d. Proudness (kebanggaan menggunakan sistem), dimana kepuasan pengguna dalam sistem informasi dapat ditunjukkan dengan perilaku pengguna yang merasa bangga menggunakan sistem informasi. 4. Persepsi Kerumitan (kompleksitas) Kerumitan (complexity) didefinisikan oleh Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Jogiyanto (2007: 240) sebagai seberapa jauh suatu inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif susah untuk dipahami dan digunakan. Tortnatsky dan Klein (1982) dalam Jogiyanto (2007: 240) menemukan bahwa semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat dari adopsi. Dapat dipahami bahwa semakin sulit suatu sistem untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
diaplikasikan, maka semakin rendah pula keinginan pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Sebagaimana sebelumnya dijelaskan dalam Jogiyanto (2007) bahwa dimensi complexity mirip dengan perceived easy of use dalam teori Technology Acceptance Model. Kerumitan merupakan kebalikan dari persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use). 5. Persepsi Risiko Menurut Dowling (1986) dalam farizi dan syaefulah (2013), persepsi terhadap risiko (perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas sejumlah akitivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Persepsi risiko sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin kecil persepsi risiko dari suatu individu maka semakin besar tingkatan kepercayaannya, begitu juga sebaliknya. Pengertian lain mengenai persepsi risiko adalah persepsi atas ketidakpastian dan konsekuensi yang akan dihadapi setelah melakukan aktivitas tertentu. Risiko persepsian merupakan suatu persepsi-persepsi tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan (Hsu dan Chiu 2004: 362). Persepsi risiko digunakan sebagai suatu pengganti risiko karena sukar untuk menangkap risiko sebagai suatu sasaran yang pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
G. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Noviandini (2012) dengan judul “ Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-Filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta”, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi kebermanfaatan, persepsi penggunaan e-Filing dan kepuasan Wajib Pajak baik secara sendiri-sendiri dan bersama-sama. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Titisari (2014) dengan judul “Analisis Faktor Periliaku dan Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Niat Menggunakan e-Filing (Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan)”, menyimpulkan bahwa faktor perilaku dan tingkat kesadaran wajib pajak (Wajib Pajak Badan) memiliki pengaruh yang cukup signifikan, meskipun terdapat dua variabel yang tidak signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh sosial, keyakinan-sendiri atas web, dan kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat menggunakan e-Filing sedangkan variabel kepercayaan pada Application Service Provider (ASP) dan kontrol keamanan persepsian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat menggunakan sistem e-Filing. Penelitian lain yang terkait juga dilakukan oleh Prabowo (2015) dengan judul “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penggunaan eFiling Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi Universitas Negersi Yogyakarta), meyimpulkan bahwa persepsi wajib pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
berpengaruh terhadap penggunaan e-Filing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan penggunaan dan variabel persepsi kepuasan Wajib Pajak secara bersama-sama mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian pajak. Penelitian terkait juga dilakukan oleh Susanto (2011), hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap e-Filing adalah persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan
penggunaan,
sikap
terhadap
penggunaan,
kesukarelaan
menggunakan dan norma subyektif. Faktor-faktor lain seperti persepsi kemampuan mengontrol, persepsi risiko, pengalaman menggunakan dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap niat perilaku untuk menggunakan eFiling.
H. Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir merupakan alur berfikir yang digunakan dalam sebuah penelitian yang digambarkan secara keseluruhan dan sistematis. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
persepsi kerumitan dan persepsi risiko yang masing-masing dilihat hubungannya dengan penggunaan e-Filing, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Persepsi Kebermanfaatan Persepsi Kemudahan Persepsi Kepuasan
Penggunaan e-Filling
Persepsi Kerumitan (kompleksitas) Persepsi Risiko
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Dari gambar 2.1 di atas, dapat dilihat alur hubungan antar variabel, yaitu: 1. Hubungan persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. 2. Hubungan persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing. 3. Hubungan persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. 4. Hubungan persepsi kerumitan dengan penggunaan e-Filing. 5. Hubungan persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
I. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing 1. Persepsi Kebermanfaatan dengan Penggunaan e-Filing Persepsi kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989). Persepsi kebermanfaatan (kegunaan) menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau tidak. Wajib Pajak yang beranggapan bahwa eFiling
akan
berguna
bagi
mereka
dalam
menyampaikan
SPT
menyebabkan mereka tertarik menggunakannya (Wahyuni, 2015). Semakin besar ketertarikan Wajib Pajak menggunakan e-Filing maka semakin besar juga intensitas dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Menurut Noviandini (2012), dengan adanya sistem e-Filing, para Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus mengantri di Kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), di mana data akan dikirim langsung ke data base Direktorat Jenderal Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Dengan demikian Wajib Pajak dapat merasakan manfaat dari adanya sistem e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Persepsi Kemudahan dengan Penggunaan e-Filing Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut memberikan manfaat dan mudah untuk diaplikasikan oleh penggunanya.
Davis
(1989)
mendefenisikan
persepsi
kemudahan
penggunaan ((perceived ease of Use) merupakan tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami (Davis, 1989). Venkatesh dan Davis (2000) membagi dimensi persepsi kemudahan penggunaan menjadi berikut ini: a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti/ dipahami. b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem tersebut. c. Sistem mudah digunakan. d. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan (fleksibel). Kemudahan bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari kesulitan atau tidak perlu berusaha keras. Dengan demikian, persepsi kemudahan penggunaan ini merujuk pada keyakinan bahwa sistem tidak merepotkan atau tidak membutuhkan usaha yang besar pada saat digunakan. Persepsi kemudahan penggunaan atas e-Filing berarti bahwa Wajib Pajak tidak membutuhkan usaha yang keras untuk dapat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
bagaimana cara melakukan penyampaian SPT melalui e-Filing karena layanan tersebut mudah untuk dipahami dan digunakan. Menurut mempengaruhi
Wahyuni penggunaan
(2015), sistem
kemudahan e-Filing.
pengguna Jika
akan
pengguna
menginterpretasikan bahwa sistem e-Filing mudah digunakan maka penggunaan sistem akan tercapai. Jika penggunaan sistem memiliki kemampuan untuk mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) maka penggunaan sistem berpotensi akan dilakukan secara terus menerus sehingga minat perilaku Wajib Pajak menggunakan e-Filing. 3. Persepsi Kepuasan dengan Penggunaan e-Filing Menurut Noviandini (2012), kepuasan pengguna (user satisfaction) memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensitas penggunaan (use). Kepuasan pengguna akan mempengaruhi penggunaan sistem e-Filing. Jika pengguna merasa puas atas sistem e-Filing maka penggunaan sistem oleh user akan tercapai. Jika penggunaan sistem tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna maka penggunaan sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas penggunaan (use) sistem e-Filing tersebut dapat meningkat. 4. Persepsi Kerumitan dengan Penggunaan e-Filing Apabila individu merasa puas (perasaan suka) menggunakan teknologi, individu dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya yang dapat meningkatkan kinerja individunya. Salah satu penilaian kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
adalah easy of use atau disebut juga perceived easy of use yang mirip dengan dimensi complexity. Achmad (2004) menemukan bahwa peningkatan inovasi teknologi memiliki negatif berdampak pada penggunaan TI, sehingga kinerja individual menurun. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Siregar & Suryanawa (2008) menemukan faktor kerumitan (complexity) memiliki hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Individu yang merasakan complexity atau kerumitan dalam pemanfaatan
sistem
informasi
akan
mengakibatkan
hubungan
berkurangnya perasaan suka atau malas memanfaatkan sistem informasi sehingga mempengaruhi kinerja individual dalam menyelesaikan tugastugas pekerjaan individual yang telah diberikan organisasi untuk diselesaikan dengan menggunakan sistem informasi yang disediakan. 5. Persepsi Risiko dengan Penggunaan e-Filing Persepsi risiko adalah suatu persepsi-persepsi pelanggan tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan (Jogiyanto, 2007). Persepsi risiko mencakup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negatif. Persepsi risiko mengarah pada keyakinan mengenai kemungkinan keuntungan ataupun kerugian yang diterima atas penerimaan seseorang akan teknologi yang digunakan seperti halnya e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Persepsi risiko sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin kecil persepsi risiko dari seseorang maka semakin besar tingkat kepercayaannya, begitupun sebaliknya. Menurut Dowling dan Staelin (2001) dalam Farizi dan Syaefullah (2013), mengatakan bahwa risiko itu meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian produk (transaksi), risiko diasosiasikan dengan kepercayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian secara rinci dan mendalam terhadap objek tertentu secara langsung. Sebagai penelitian studi kasus maka hasil penelitian ini hanya berlaku pada objek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah pegawai Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Adapun objek dari penelitian ini adalah variabel persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2012: 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan e-Filing yang ada di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2012: 62) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang termasuk dalam populasi yakni Wajib Pajak Pengguna e-Filing di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
E. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-Filing yang terdapat di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta sebanyak 65 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan metode convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel secara nyaman yang dilakukan dengan memilih sampel bebas sekehendak perisetnya (Jogiyanto 2013: 98). Untuk menentuan ukuran sampel digunakan rumus Slovin sebagai berikut:
s=
s=
N 1+N.e2 65 1+65 (0,05)2
= 55,91 (dibulatkan 56)
Keterangan: n = Besaran sampel N = Besaran Populasi e = Tingkat kesalahan yang ditolerir dalam pengambilan sampel (5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu persepsi kebermanfaatan (X1), persepsi kemudahan (X2), persepsi kepuasan (X3), persepsi kerumitan/kompleksitas (X4) dan persepsi risiko (X5), sedangkan variabel penggunaan e-Filing (Y). 1. Persepsi Kebermanfaatan (X1) Persepsi kebermanfaatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah persepsi tentang sejauh mana sistem e-Filing mampu memberikan manfaat bagi Wajib Pajak (Noviandini, 2012). Variabel persepsi kebermanfaatan menggunakan tiga pertanyaan untuk mengetahui manfaat dari e-Filing yang memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktivitas penyampaian pelaporan pajak b. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pelaporan pajak c. Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak 2. Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi kemudahan dalam penelitian ini merupakan tingkat sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam menggunakan sistem e-Filing pengguna dapat menggunakan e-Filing dengan mudah tanpa adanya hambatan dan usaha yang keras (Noviandini, 2012). Untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
persepsi Wajib Pajak tentang kemudahan dalam menggunakan e-Filing, digunakan lima pertanyaan yang memuat hal-hal sebagai berikut: a. Mudah untuk mempelajari penggunaan e-Filing b. Mudah untuk menggunakan e-Filing c. Interaksi dengan e-Filing jelas dan mudah dimengerti/difahami d. Mudah untuk terampil dalam menggunakan e-Filing e. Secara umum e-Filing mudah untuk digunakan 3. Persepsi Kepuasan (X3) Persepsi kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan e-Filing dan dampak potensial dari penggunaan e-Filing tersebut. Melalui persepsi kepuasan dapat dilihat pengalaman Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing (Noviandini, 2012).
Untuk mengetahui
persepsi
Wajib Pajak atas kepuasan
menggunakan e-Filing, maka digunakan empat pertanyaan terkait hal-hal berikut: a. e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang tinggi b. e-Filing memiliki tingkat keefektifan yang tinggi c. Merasa puas dengan adanya sistem e-Filing d. Merasa bangga bisa menggunakan sistem e-Filing 4. Persepsi Kerumitan (X4) Persepsi kerumitan (kompleksitas) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan akibat dari inovasi sistem e-Filing yang dianggap relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
mungkin sulit untuk dipahami dan digunakan (Susanto, 2011). Untuk variabel persepsi kerumitan digunakan dua pertanyaan yang memuat hal sebagai berikut: a. Menggunakan
e-Filing
dapat
menyita
banyak
waktu
ketika
mengerjakan banyak tugas b. Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan dengan pekerjaan 5. Persepsi Risiko (X5) Persepsi risiko merupakan pemikiran yang timbul dan berpengaruh atas kemungkinan adanya risiko yang ditanggung oleh Wajib Pajak jika menggunakan sistem e-Filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (Susanto, 2011). Untuk variabel persepsi risiko digunakan tiga pertanyaan sebagai berikut: a. Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan informasi pajak penghasilan pribadi dicuri/bocor b. Secara psikologis merasa tidak nyaman jika menggunakan sistem eFiling c. Menggunakan sistem e-Filing tidak aman karena masalah privasi dan keamanan 6. Penggunaan e-Filing (Y) Menurut Noviandini (2012), penggunaan e-Filing merupakan ukuran kekuatan dari minat seseorang untuk menunjukkan perilaku terhadap adanya sistem penyampaian SPT secara online (e-Filing).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Variabel penggunaan e-Filing dioperasikan dengan tiga pertanyaan terkait hal berikut: a. Menggunakan e-Filing setiap kali melaporkan pajak b. Menggunakan e-Filing di masa depan c.
Menggunakan e-Filing karena mempunyai fitur yang membantu pekerjaan pengguna
G. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan metode penskalaan yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Pengukuran digunakan untuk mengukur jawaban responden atas pertanyaan pada setiap variabel, jawaban tersebut berisi pernyataan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat setuju (SS), yang dikaitkan dengan skor dari angka satu sampai lima sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
H. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada responden yang merupakan Wajib Pajak pengguna e-Filing yang ada di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan mengenai masalah yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas identitas responden dan pernyataan terkait variabel penelitian.
I. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data a. Deskripsi Responden Deskripsi responden digunakan untuk menjelaskan tentang responden yang memberikan jawaban atas kuesioner yang disebarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Dari deskripsi responden dapat diketahui data terkait data demografi responden. b. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel digunakan untuk menjelaskan tentang variabel penelitian terkait frekuensi jawaban responden pada masingmasing pernyataan. 2. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument atau item-item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Validitas item dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur objeknya. Item merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden dalam bentuk kuesioner yang memiliki tujuan untuk mengungkapkan sesuatu (Priyatno, 2012). Uji Validitas
dilakukan
pada
setiap
item
pernyataan
dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dimana r tabel diperoleh melalui degree of freedom (df) = n-2 (n adalah jumlah sampel) dengan signifikansi 0,05 (5%). Metode pengambilan keputusan untuk uji validitas berdasarkan nilai korelasi adalah sebagai berkut: -
Jika nilai r hitung < tabel, maka item dinyatakan tidak valid
-
Jika nilai r hitung > r tabel, maka item dinyatakan valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
b. Uji Reliabilitas Menurut Priyatno (2012: 105) Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak tidak reliabel maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Cronbanch`s Alpha. Batasan Cronbanch`s Alpha adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Batasan Skor Reliabilitas Crobanch`s Alpha Skor Reliabilitas < 0,50 Rendah 0,60-0,70 Cukup 0,70-0,80 Tinggi Sumber: Jogiyanto (2008) 3. Analisis Korelasi Spearman ( Korelasi Rank Spearman) Analisis korelasi spearman digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat (Priyatno 2012: 150). Pengukuran Spearman merupakan pengukuran non-Parametrik dengan koefisien korelasi r (rho). Pengukuran dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Untuk mempermudah melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel, dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Kekuatan Hubungan antara Dua Variabel Rentang Nilai Korelasi Keputusan 0 > 0 – 0,25
Tidak ada korelasi antara dua variable Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5
Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75
Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99
Korelasi sangat kuat
1
Korelasi sempurna
Sumber: Sarwono (2006) Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya: Kisaran korelasi: Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif. Korelasi sama dengan nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. Korelasi sama dengan satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linear sempurna (membentuk garis lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
positif). Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai hubungan linear sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan berlaku sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undangundang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undangundang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia 1. Visi BRI Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. 2. Misi BRI a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik. c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
C. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta terletak di daerah yang strategis yang dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Berada dekat dengan Rumah Sakit Panti Rapih, Rumah Sakit Mata DR. YAP dan sekolah serta beberapa kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
diantaranya Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta, membuat banyak orang yang menjadi nasabah di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro tersebut karena letaknya yang mudah dijangkau. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta juga memiliki lokasi yang sama dengan kantor wilayah Bank BRI Yogyakarta, sehingga Kantor Cabang Cik Ditiro merupakan kantor cabang BRI yang terbesar di wilayah Yogyakarta.
D. Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta Struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting dalam suatu manajemen dan harus selalu ada dalam satu kegiatan suatu perusahaan, termasuk dalam usaha perbankan karena dapat memberikan gambaran kedudukan setiap personil sehingga memudahkan karyawan untuk mengetahui batasan, wewenang dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya sesuai dengan kemampuan dan kecakapan masing-masing. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Cik Ditiro Yogyakarta percaya bahwa kunci kesuksesan perseroan dalam mewujudkan visi dan misinya adalah sumber daya manusia yang berkompetensi dan memiliki integritas yang tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan perlu melakukan langkah yang kongkrit dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang ada, langkah kongkrit disini dapat diimplementasikan melalui pola struktur organisasi dan uraian proses kinerja yang optimal. Hasil kesepakatan struktur organisasi dan uraian proses kinerja perusahaan dijadikan suatu pedoman dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
tugas seluruh organisasi di kantor cabang dan kantor cabang pembantu, tujuannya adalah untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan, dan kesatuan gerak langkah operasional. Struktur tersebut digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Dari struktur organisasi akan terlihat jelas alur kerja dan prosedur serta tugas dan fungsi yang ada dalam PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. Berikut Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta:
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. Sumber: Dokumentasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
E. Uraian Tugas Pada Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta Uraian tugas dan tanggung jawab jabatan yang ada pada struktur organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Pemimpin Cabang Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Selaku
pimpinan
tertinggi
di
kantor
cabang,
pimpinan
cabang
mengkoordinir seluruh kegiatan agar terarah dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan. b. Sebagai wakil direktur kantor pusat untuk aktivitas bisnis PT. BRI (Persero), Tbk di wilayah kerjanya dan bertanggung jawab terhadap terlaksananya prinsip-prinsip dan prosedur bisnis kerja. 2. Pejabat Internal Control (PIC) Merupakan pejabat yang bertugas mengontrol pekerjaan karyawan PT. BRI (Persero), Tbk setiap harinya. 3. Manajer Pemasaran Merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah pimpinan cabang, bertugas
untuk
merecanakan,
mengorganisisr
dan
mengelola
serta
melaksanakan pemberian kredit kepada setiap nasabah. 4. AO (Account Officer) Commercial Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pengkreditan atas sektor yang dikelolanya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
b. Mengelola account yang sesuai batas-batas yang ditetapkan untuk mencapai pendapatan yang optimal bagi kantor cabang. c. Menyampaikan masalah-masalah yang timbul pada atasannya dalam pelayanan debitur untuk diselesaikan dengan unit kerja terkait. 5. AO (Account Officer) Consumer Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat RPT Kredit Pegawai Tetap (Kretap) atau Kredit Pensiunan (Kresun) dan bertanggung jawab atas tecapainya dalam mencapai RKA yang telah dicapai. b. Melakukan analisis terhadap debitur potensial secara kolektif untuk mengukur tingkat resiko kredit secara intensional guna menciptakan portofolio kredit yang menguntungkan. c. Bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit. 6. AO (Account Officer) Program Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat program akuntansi yang baik yang akan dioperasikan oleh pegawai PT. BRI (Persero), Tbk. b. Menjaga kebaikan dan kelayakan program akuntansi yang digunakan. 7. Funding Officer Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menyusun rencana pemasaran tahunan berdasarkan target yang telah ditetapkan dan rencana kerja bulanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
b. Membuat rencana kunjungan mingguan. 8. Manajer Operasional Merupakan pejabat yang berada setingkat si bawah pimpinan cabang bertugas untuk mengelola semua kegiatan operasional bank. 9. AMPB (Asisten Manajer Penunjang Bisnis) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membantu manajer bisnis dalam pembuatan RKA PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya. b. Ikut bertanggung jawab atas pengembangan bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di wilayah kerjanya. 10. Supervisior Administrasi Kredit (Supervisior ADK) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di kantor cabang. b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit Ritel (PTK) terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi kredit. c. Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan datang. d. Mengadministrasikan PDWK pejabat kredit lini di kantor cabang. 11. ADK Commercial Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai dengan pasar sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
b. Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian pemberian kredit oleh pejabat kredit ini. c. Menyiapkan perjanjian kredit di bawah tangan guna mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk. 12. ADK Consumer Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menyiapkan daftar penagihan dan melakukan kegiatan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kredit guna menjamin pendapatan kantor cabang. b. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang telah dicairkan. c. Memelihara dan mengerjakan berkas satu pinjaman dengan tertib/aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk. d. Menyiapkan perjanjian kredit guna mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk. 13. Supervisor Pelayanan Intern Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pelayanan untern di kantor cabang dan pengelolaan dan kebutuhan logistik kantor cabang PT. BRI (Persero), Tbk Unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. Menjamin dan memelihara kas kecil (petty cash). c. Memeriksa bahwa seluruh kas teller telah dihitung pada akhir hari. 14. Sekertariat SDM Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengagendakan surat keluar dan surat masuk dengan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mengatur lalu lintas komunikasi (telepon, faksimili, internet) dalam rangka menjaga efektivitas komunikasi kantor cabang. 15. Logistik Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan untuk kelancaran pelayanan kantor cabang. b. Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan tertib dan benar untuk mengamankan arsip bank serta melakukan penyusutan aktiva. c. Menyiapkan laporan di bidang logistik sesuai permintaan kantor wilayah guna informasi bagi manajemen. 16. Lapangan, Arsip, IT dan Maintenance Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menyiapkan laporan yang diperlukan baik oleh intern maupun ekstern PT. BRI (Persero), Tbk. b. Mengirimkan laporan-laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan secara tepat waktu untuk memberikan nformasi bagi manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c. Menjaga kebersihan dan suhu ruangan hardware, serta keamanan ruang hardware dalam rangka menjaga asset bank. 17. Asisten Manajer Operasional (AMO) Bertugas membantu manajer operasional dalam menjalankan semua kegiatan operasional bank. 18. Supervisor Pelayanan Kas Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menyiapkan kuitansi tambahan kas Supervisor dan ATM serta menerima uang dari Operation Officer (OO). b. Menyetujui tambahan kas awal Teller/TKK (Tim Kurir Kas), membuku dan mendistribusikan uangnya kepada Teller/TKK. c. Menerima kuitansi tambahan kas atau setoran kas beserta uangnya dari BRI Unit yang diterima di Kanca. 19. Teller Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari Supervisor. b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setorannya. c. Membayar uang kepada nasabah yang berhak. 20. Tim Kurir Kas (TKK) Bertanggung jawab kepada AMO tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kas dan surat-surat atau nota-nota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
21. Kliring Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai beriku: a. Menerima dan meneliti kesahan tanda setoran dan warkat kliring penyerahan dari nasabah/UPN (Unit Pelayanan Nasabah). b. Membukukan tanda setoran kliring dan nota kredit/nota debet. c. Menerima dan membukukan warkat kliring penyerahan yang ditolak oleh Bank lain. 22. Payment Point Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menerima setoran uang. b. Memeriksa kebenaran dan kesahan bukti setoran dan dokumen pendukungnya. c. Melakukan penyetoran uang ke Teller atau Supervisor (dalam bertindak sebagai Teller). 23. Costumer Service Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melayani aplikasi pembukaan rekening simpanan, giro dan meneliti persyaratan pembukaan rekening. b. Mengisi data statis nasabah pada PC. c. Melayani permintaan cek, bilyet giro dan salinan rekening Koran. d. Menerima keluhan dari nasabah dan menindak lanjuti atau meneruskan kepada pejabat yang berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
e. Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan. 24. Unit Pelayanan Nasabah (UPN) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai produk PT. BRI (Persero), Tbk serta memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjam bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. b. Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang memerlukan dan memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang memerlukan agar memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. c. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun jasa PT. BRI (Persero), Tbk guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. 25. Administrasi Dana dan Jasa (Adm. DJS) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melayani aplikasi pembukuan rekening simpanan. b. Mengisi customer information file (CIF) pada sistem. c. Memeliharakerjakan arsip berkas nasabah. d. Menindaklanjuti laporan kehilangan Cepebri, bilyet wesel dll. e. Memeliharakerjakan register ONH dan membantu pengisian ONH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
26. Manajer Bisnis Mikro (MBM) Membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA) PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan serta menetapkan strategi bisnis. 27. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat RKA PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. b. Pengembangan bisnis untuk mencapai laba yang meksimal dan mengevaluasi/memonitor bisnis serta untuk mengetahui positioning PT. BRI (Persero), Tbk unit dibandingkan bank pesaing. c. Melakukan cross selling untuk mendukung sinergi bisnis PT. BRI (Persero), Tbk. d. Mengusulkan dan merekomendasi reward dan punishment dengan mengacu pada sistem penghargaan yang telah ditetapkan. 28. Supervisior Administrasi Unit Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Merupakan petugas yang berhubungan dengan administrasi di 8 unit dan kemudian melaporkan ke cabang. b. Melakukan pengecekan terhadap administrasi di unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
29. Petugas Administrasi Unit (PAU) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membuat dan mengadministrasikan laporan-laporan untuk menjaga ketertiban keakuratan laporan yang akan digunakan manajemen. b. Membuat konsep surat berdasarkan perintah/disposisi Manajer Bisnis Mikro (MBM)/Pimpinan Cabang (Pinca). c. Mengagenda surat masuk dan surat keluar dari bank PT. BRI (Persero), Tbk unit. 30. Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengelola register nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI (Persero), Tbk unit Non SIBS untuk menjaga ketertiban administrasi lalu lintas nota. b. Mengentry nota UD-1A dan UD-1B ke PC hubungan Kanca dan PT. BRI (Persero), Tbk. c. Mengarsipkan nota-nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI (Persero), Tbk unit Non SIBS untuk ketertiban administrasi. d. Mencocokkan point a di atas dengan saldo rekening hubungan kantor cabang PT. BRI (Persero), Tbk unit Non SIBS yang berdasarkan dari sistem pembukuan sentral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
31. Pegawai Cadangan Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Pegawai cadangan bertanggung jawab langsung kepada supervisior administrasi unit atau AMBM/MBM/Pinca apabila tidak ada supervisior PT. BRI (Persero), Tbk unit. b. Berfungsi sebagai PAU atau PRU pada saat tidak menggantikan petugas PT. BRI (Persero), Tbk unit. c. Melakukan tugas lain sesuai dengan intruksi atasannya. 32. Penilik Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melaksanakan waskat sidur dan operasional PT. BRI (Persero), Tbk unit. b. Monitoring pelaksanaan rencana tindak lanjut atas temuan pemilik sebelumnya dalam kanins oleh kepala unit dan AMBM. c. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait baik intern maupun ekstern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden Penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Cik Ditiro Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna e-Filing yang bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta sebagai responden. Rincian kuesioner yang kembali adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Rincian Kuesioner No Keterangan 1 Kuesioner yang disebarkan 2 Kuesioner yang kembali Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang tidak digunakan 3 Kuesioner yang digunakan Sumber: Data Diolah
Jumlah Persentase 65 100% 60 92,31% 5 7,69% 3 4,62% 57 87,69%
Kuesioner yang disebarkan untuk memperoleh data yakni sebanyak 65 kuesioner, yang disesuaikan dengan jumlah pengguna e-Filing yang ada di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. Sebanyak 65 kuesioner yang di sebar, kembali sebanyak 60 kuesioner (92,31%) dan 5 kuesioner (7,69%) tidak kembali. Dari kuesioner yang kembali, terdapat 3 (4,62%) yang tidak dapat digunakan karena tidak terisi lengkap, sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 57 kuesioner (87,69%).
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Untuk memastikan bahwa Wajib Pajak merupakan Wajib Pajak pengguna e-Filing yang melaporkan Surat Pemberitahuan di wilayah Yogyakarta, maka kuesioner dilengkapi dengan data demografi responden seperti alamat, pertanyaan pengguna e-Filing, lama penggunaan dan jenis Surat Pemberitahuan. Di bawah ini akan ditampilkan tabel karakteristik responden yang diperoleh berdasarkan kuesioner: Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Alamat Sleman Sleman Sleman Depok Maguoharjo Sleman Depok Kota Baru Depok Sleman Kaliurang Sleman Condong catur Sleman Depok Depok Condong Catur Depok Sleman Depok Sleman Sleman
Pengguna e-Filing YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA
Lama Penggunaan
Jenis SPT
> 2 tahun > 2 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun < 1 tahun 1-2 tahun < 1 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun > 2 tahun 1-2 tahun < 1 tahun 1-2 tahun > 2 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun < 1 tahun 1-2 tahun 1-2 tahun
1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 SS 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 SS 1770 SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden (lanjutan) 23 Sleman YA > 2 tahun 24 Babarsari YA < 1 tahun 25 Depok YA 1-2 tahun 26 Kota Baru YA > 2 tahun 27 Sleman YA 1-2 tahun 28 Sleman YA 1-2 tahun 29 Gejayan YA < 1 tahun 30 Sleman YA 1-2 tahun 31 Sleman YA > 2 tahun 32 Sleman YA 1-2 tahun 33 Sleman YA 1-2 tahun 34 Sleman YA < 1 tahun 35 Sleman YA 1-2 tahun 36 Depok YA 1-2 tahun 37 Sleman YA < 1 tahun 38 Gejayan YA > 2 tahun 39 Gejayan YA 1-2 tahun 40 Sleman YA 1-2 tahun 41 Mrican YA 1-2 tahun 42 Sleman YA > 2 tahun 43 Sleman YA > 2 tahun 44 Sleman YA 1-2 tahun 45 Gejayan YA 1-2 tahun 46 Sleman YA 1-2 tahun 47 Depok YA 1-2 tahun 48 Sleman YA > 2 tahun 49 Sleman YA < 1 tahun 50 Depok YA 1-2 tahun 51 Mrican YA 1-2 tahun 52 Sleman YA 1-2 tahun 53 Sleman YA < 1 tahun 54 Gejayan YA 1-2 tahun 55 Sleman YA 1-2 tahun 56 Sleman YA > 2 tahun 57 Depok YA 1-2 tahun Sumber: Data Diolah
1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 S 1770 S 1770 SS 1770 S 1770 SS 1770 S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Dari tabel data demografi responden di atas dapat dilihat bahwa 100% responden berasal dari wilayah Yogyakarta, hal ini berarti semua responden melaporkan laporan pajaknya di KPP wilayah Yogyakarta. Kemudian dari kolom pengguna semua (100%) responden telah dan masih menggunakan e-Filing. Dari lama penggunaan 10 (17,54%) responden telah menggunakan e-Filing kurang dari satu tahun, sebanyak 35 (61,41%) responden telah menggunakan e-Filing selama satu sampai dua tahun dan sisanya sebanyak 12 (21,05%) responden telah menggunakan e-Filing lebih dari dua tahun. Kemudian dari jenis Surat Pemberitahuan dapat diketahui sebanyak 36 responden (63,16%) menggunakan SPT 1770 S dan 21 responden (36,84%) menggunakan SPT 1770 SS untuk melaporkan pajaknya, ini artinya sebagian besar responden memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016. B. Deskripsi Variabel Kuesioner yang disebar terdiri dari 20 pertanyaan. 3 pertanyaan mengenai penggunaan e-Filing dan 17 pertanyaan mengenai persepsi wajib pajak atas penggunaan e-Filing yakni persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan dan persepsi risiko. Peneliti menggunakan program Ms. Excel untuk mengolah data kuesioner yang diperoleh. Data kuesioner diolah untuk mengetahui frekuensi jawaban responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Rekapitulasi frekuensi jawaban responden tersebut dibuat rinci, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 5.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Frekuensi Jawaban Varibel Persepsi Wajib Pajak No Total Orang Pribadi 5 4 3 2 1 1 Persepsi kebermanfaatan 29 119 10 9 4 171 2 Persepsi kemudahan 29 130 29 58 39 285 3 Persepsi kepuasan 23 133 25 36 11 228 4 Persepsi kerumitan (kompleksitas) 7 32 16 43 16 114 5 Persepsi risiko 9 36 12 73 41 171 97 450 92 219 111 969 Jumlah Sumber: Data Diolah Berdasarkan data di atas, 17 item pertanyaan variabel persepsi wajib pajak terdiri dari 3 item pertanyaan persepsi untuk variabel persepsi kebermanfaatan, 5 pertanyaan untuk variabel persepsi kemudahan, 4 pertanyaan untuk persepsi kepuasan, 2 pertanyaan untuk variabel persepsi kerumitan (kompleksitas), dan 3 pertanyaan untuk variabel persepsi risiko. 17 pertanyaan tersebut dijawab oleh 57 responden sehingga diperoleh 969 butir jawaban seperti yang dipaparkan di atas. Pada variabel penggunaan e-Filing peneliti mengajukan 3 pertanyaan, 3 pertanyaan tersebut dijawab oleh 57 responden, sehingga terhimpun 171 butir jawaban sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 5.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Penggunaan e-Filing Frekuensi Jawaban Varibel Penggunaan No Total e-Filing 5 4 3 2 1 1 Penggunaan e-Filing setiap kali 2 48 0 7 0 57 melaporkan pajak 2 Kehendak menggunakan e-Filing di 16 28 9 1 3 57 masa depan 3 Menggunakan e-Filing karena memiliki fitur yang membantu 4 35 3 12 3 57 pekerjaan 22 111 12 20 6 171 Jumlah Sumber: Data Diolah
C. Pengujian Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas) Pengujian instrumen dilakukan pada data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah disebarkan. Sebelum dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validititas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen dari kuesioner valid dan
reliabel
sehingga
hasil
pengolahan
data
dalam
penelitian
dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk uji validitas nilai r tabel diperoleh dari degree of freedom (df) = n-2, dimana sampel yang diperoleh sebanyak 57 maka df = 57-2 dengan signifikansi 0,05 sehingga diperoleh r tabel 0,2609. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20. Berikut analisis untuk uji validitas dan reliabilitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
1. Variabel Persepsi Kebermanfaatan (X1) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kebermanfaatan, ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Persepsi Kebermanfaatan Urutan Pernyataan r hitung r table
Keterangan
X11
0,786
0,2609
Valid
X12
0,861
0,2609
Valid
X13
0,787
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.6 di atas, diketahui terdapat 3 item pertanyaan yang mewakili persepsi kebermanfaatan. Masing-masing item memiliki r hitung yang lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel), maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga item kuesioner tersebut valid. b. Uji Reliabilitas Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kebermanfaatan Reliability Statistics Cronbach's Alpha .721
N of Items 3
Sumber: Data Diolah Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,721. Nilai Crobanch`s Alpha tersebut menurut Jogiyanto (2008), termasuk dalam kriteria tingkat reliabilitas yang tinggi, maka item-item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
pertanyaan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur secara konsisten. 2. Variabel Persepsi Kemudahan (X2) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kemudahan, ditunjukkan pada tabel di berikut ini: Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan Urutan Pernyataan r hitung r table
Keterangan
X21
0,739
0,2609
Valid
X22
0,914
0,2609
Valid
X23
0,895
0,2609
Valid
X24
0,901
0,2609
Valid
X25
0,716
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah Dari tabel 5.8 dapat diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel), sehingga item pertanyaan yang ada pada kuesioner untuk persepsi kemudahan dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis lebih dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
b. Uji Reliabilitas Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kemudahan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.884
5
Sumber: Data Diolah Dari hasil pengujian atas item kuesioner untuk persepsi kemudahan, diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,884. Berdasarkan besarnya nilai Crobanch`s Alpha tersebut, dapat disimpulkan item-item pertanyaan untuk persepsi kemudahan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. 3. Variabel Persepsi Kepuasan (X3) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kepuasan, ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepuasan Urutan Pernyataan r hitung r tabel
Keterangan
X31
0,696
0,2609
Valid
X32
0,843
0,2609
Valid
X33
0,907
0,2609
Valid
X34
0,822
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Berdasarkan hasil perhitungan untuk validitas varibel persepsi kepuasan diperoleh r hitung untuk masing-masing pertanyaan lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk persepsi kepuasan dapat dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepuasan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .821
4
Sumber: Data Diolah Setelah melakukan pengujian untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari variabel persepsi kepuasan, diperoleh hasil Crobanch`s Alpha sebesar 0,821. Menurut jogiyanto (2008) nilai Crobanch`s Alpa antara 0,70 – 0,80 (reliabilitas tinggi), sehingga dapat dinyatakan bahwa item pertanyaan pada persepsi kepuasan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. 4. Variabel Persepsi Kerumitan/ Kompleksitas (X4) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kerumitan, ditunjukkan pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Kerumitan Urutan Pernyataan r hitung r tabel
Keterangan
X41
0,899
0,2609
Valid
X42
0,940
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Dapat dinyatakan bahwa kedua item pertanyaan pada persepsi kerumitan (kompleksitas) adalah valid. b. Uji Reliabilitas Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kerumitan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.806
2
Sumber: Data Diolah Setelah melakukan uji reliabilitas, diperoleh crobanch`s Alpha hasil untuk Crobanch`s Alpha sebesar 0,806. Menurut Jogiyanto (2008), nilai tersebut berada dalam kriteria tingkat reliabilitas tinggi, sehingga itemitem pertanyaan untuk persepsi kerumitan (kompleksitas) diartikan dapat mengukur secara konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
5. Variabel Persepsi Risiko (X5) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan persepsi risiko, ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Persepsi Risiko Urutan Pernyataan r hitung r table
Keterangan
X51
0,871
0,2609
Valid
X52
0,898
0,2609
Valid
X53
0,882
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah Dari hasil pengujian seperti yang tertera pada tabel 5.14, dapat diketahui masing-masing item pertanyaan memiliki nilai r hitung yang lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Berdasarkan hal tersebut, item-item kuesioner untuk persepsi risiko dapat dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Risiko Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .860
3
Sumber: Data Diolah Melalui pengujian reliabilitas untuk persepsi risiko, maka diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,860. Berdasarkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
tersebut, ketiga item kuesioner untuk persepsi risiko dapat dikategorikan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan dapat mengukur secara konsisten. 6. Variabel Penggunaan e-Filing (Y) a. Uji Validitas Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan penggunaan e-Filing, ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas Penggunaan e-Filing Urutan Pernyataan r hitung r table
Keterangan
Y1
0,749
0,2609
Valid
Y2
0,888
0,2609
Valid
Y3
0,884
0,2609
Valid
Sumber: Data Diolah Setelah melakukan pengujian untuk variabel penggunaan e-Filing, diperoleh hasil untuk masing-masing item yang menunjukkan nilai r hitung lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Berdasarkan nilai r tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
penggunaan e-Filing adalah valid.
item-item
pertanyaan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
b. Uji Reliabilitas Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan e-Filing Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.791
3
Sumber: Data Diolah Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,791. Menurut Jogiyanto (2008) nilai Crobanch`s Alpha antara 0,70 – 0,80 memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, sehingga item-item pada variabel penggunaan e-Filing dapat dinyatakan reliabel dan dapat mengukur secara konsisten.
D. Analisis Korelasi (Hubungan) 1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Analisis untuk melihat hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 5.17 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan Correlations
Correlation Coefficient Kebermanfaatan
Sig. (2-tailed)
Kebermanfaata
Penggunaan e-
n
Filing 1.000
.335
.
.011
57
57
Spearman'
N
s rho
Correlation Coefficient
.335
1.000
Sig. (2-tailed)
.011
.
57
57
Penggunaan e-Filing
N
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.17, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,335, hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan positif persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kebermanfaatan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kebermanfaatan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Analisis untuk melihat hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini: Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan Correlations Kemudahan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kemudahan
Sig. (2-tailed)
1.000
.604
.
.000
57
57
Spearman'
N
s rho
Correlation Coefficient
.604
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
57
57
Penggunaan e-Filing
N
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.18, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,604, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif variabel persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,5 – 0,75. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kemudahan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kemudahan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun. 3. Analisis Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Analisis untuk melihat hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 5.19 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kepuasan Correlations Kepuasan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kepuasan
Sig. (2-tailed)
1.000
.751
.
.000
57
57
Spearman'
N
s rho
Correlation Coefficient
.751
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
57
57
Penggunaan e-Filing
N
Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel 5.19, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,751, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif variabel persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kepuasan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat kuat kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,75 – 0,99. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kepuasan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kepuasan menurun maka penggunaan eFiling oleh Wajib Pajak juga akan menurun. 4. Analisis Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Analisis untuk melihat hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses menggunakan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti pada tabel berikut: Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kerumitan Correlations Kerumitan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kerumitan
Sig. (2-tailed)
Spearma
N
n's rho
Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
Sumber: Data Diolah
1.000
-.271
.
.041
57
57
-.271
1.000
.041
.
57
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Berdasarkan tabel 5.20, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,271, hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan negatif persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kerumitan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi yang negatif, menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kerumitan (kompleksitas) meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan menurun dan jika persepsi kerumitan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan meningkat. 5. Analisis Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Analisis untuk melihat hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses menggunkan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti pada tabel 5.21 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Tabel 5.21 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Risiko Correlations Risiko
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Risiko
Sig. (2-tailed)
Spearman'
N
s rho
Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
1.000
-.116
.
.388
57
57
-.116
1.000
.388
.
57
57
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.21, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,116, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi risiko dengan penggunaan eFiling memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat lemah karena nilai koefisien berada pada rentang > 0 – 0,25. Angka korelasi yang negatif, menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi risiko meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan menurun dan jika persepsi risiko menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
E. Pembahasan 1. Pembahasan Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan menunjukkan kekuatan hubungan persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif, artinya semakin tinggi persepsi kebermanfaatan maka semakin tinggi pula penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak. Dari data yang diperoleh atas frekuensi jawaban responden untuk persepsi kebermanfaatan juga menunjukkan keselarasan dengan besarnya nilai koefisien korelasi yang di dominasi oleh pilihan jawaban positif, yang artinya sebagian besar dari Wajib Pajak yang menggunakan eFiling merasa bahwa menggunakan e-Filing dalam menyampaikan SPT memberikan manfaat. Kebermanfaatan yang dimaksud adalah tingkat sejauh mana Wajib Pajak yakin bahwa menggunakan e-Filing akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa Wajib Pajak percaya dan merasakan manfaat dalam menggunakan e-Filing pada saat penyampaian SPT secara online. Manfaat yang diperoleh tersebut membuat Wajib Pajak berkeinginan untuk menggunakan e-Filing di masa depan atau periode tahun pajak selanjutnya. Salah satu yang membuat penggunaan e-Filling bermanfaat bagi Wajib Pajak yang bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta adalah di tempat kerja Wajib Pajak dapat menggunakan waktu luangnya saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
bekerja untuk menyampaikan SPT dengan menggunakan e-Filing. Hal ini dapat dilakukan karena di tempat kerja tersedia fasilitas yang dapat mendukung penyampaian SPT dengan e-Filing. Teori yang mendukung hasil ini adalah teori yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2008) yang menyatakan bahwa perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (“as the extent to wich a person believes that using a technology will enhance her or his performance”). Jadi, apabila seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Noviandini (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi
kebermanfaatan
terhadap
penggunaan
e-Filing.
Artinya,
kebermanfaatan sangat menentukan minat Wajib Pajak untuk menggunakan eFiling dalam proses penyampaian sptnya. 2. Pembahasan Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Dari hasil analisis korelasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan positif variabel persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing, artinya semakin tinggi tingkat kemudahan maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak. Angka korelasi yang positif sejalan dengan frekuensi jawaban responden terhadap persepsi kemudahan yang sebagian besar ada pada pilihan jawaban 4 dan 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
sehingga dapat dikatakan hasil analisis korelasi menggambarkan pilihan jawaban responden. Hal ini menunjukkan bahwa menurut Wajib Pajak (pengguna e-Filing), e-Filing mudah digunakan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan secara online dan real time. Kemudahan yang dimaksud adalah bahwa Wajib Pajak tidak merasa sulit dalam menggunakan e-Filing pada saat penyampaian SPT. Kemudahan yang dirasakan Wajib Pajak yang bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro dalam menggunakan e-Filling, dikarenakan Wajib Pajak sudah terbiasa menggunakan sistem informasi dan teknologi saat bekerja dan hal tersebut menjadi salah satu faktor pendukung penerapan e-Filing. Kemudahan dalam menggunakan e-Filing berhubungan erat dengan kemauan Wajib Pajak untuk menggunakan e-Filing. Dari hal tersebut, diketahui bahwa konstruk kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) ini juga merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2008). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabowo
(2015)
yang
menyatakan
bahwa
kemudahan
penggunaan
berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan e-Filing. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan menjadi salah satu alasan Wajib Pajak mau menggunakan e-Filing secara berkesinambungan. 3. Pembahasan Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan kekuatan hubungan persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing termasuk dalam kategori korelasi yang sangat kuat dan positif (searah), artinya semakin tinggi kepuasan Wajib Pajak maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak. Hasil ini sejalan dengan frekuensi jawaban responden terkait persepsi kepuasan yang di dominasi oleh pilihan jawaban positif. Selain itu, dari lama penggunaan dapat diketahui bahwa sebagian besar dari responden (Wajib Pajak) telah menggunakan e-Filing satu sampai dua tahun sebanyak 61,41% dan lebih dari dua tahun sebanyak 21,05%, artinya Wajib Pajak sudah pernah menggunakan e-Filing setidaknya satu kali. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Wajib Pajak merasa puas menggunakan e-Filling. Selain itu, kepuasan juga dipengaruhi oleh manfaat yang diperoleh dan kemudahan dalam menggunakan sistem e-Filing saat penyampaian SPT. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa jika Wajib Pajak merasa puas atas penggunaan e-Filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak maka Wajib Pajak akan semakin sering pula menggunakan e-Filing. Kepuasan tersebut timbul karena Wajib Pajak merasakan ada manfaat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
menggunakan e-Filing, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat dapat menimbulkan kepuasan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviandini (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel penggunaan eFiling. Artinya, kepuasan yang dirasakan Wajib Pajak berpengaruh terhadap penggunaan e-Filing, sehingga dapat disimpulkan jika Wajib Pajak merasa puas menggunakan e-Filing maka Wajib Pajak akan terdorong untuk menggunakannya kembali. 4. Pembahasan Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh angka korelasi yang menunjukkan hubungan persepsi kerumitan dengan penggunaan e-Filing termasuk dalam kriteria korelasi yang cukup kuat dan negatif. Angka korelasi negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah atau terbalik, artinya semakin tinggi tingkat kerumitan (kompleksitas) maka semakin rendah tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak dan sebaliknya. Dari data yang diperoleh atas frekuensi jawaban responden untuk persepsi kerumitan menunjukkan keselarasan dengan besarnya nilai koefisien korelasi yang di dominasi oleh pilihan jawaban negatif, yang artinya sebagian besar dari Wajib Pajak yang menggunakan e-Filing merasa bahwa menggunakan e-Filing tidak rumit. Hasil ini juga konsisten dengan persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
kemudahan, dimana Wajib Pajak merasa bahwa e-Filing mudah digunakan, artinya e-Filing tidak rumit. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kerumitan e-Filing merupakan salah satu yang menentukan keinginan Wajib Pajak untuk menggunakan eFiling sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan. Konsep kerumitan (complexity) ini mirip dengan konsep kemudahan persepsian (perceived ease of use) yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989) dalam model penerimaan teknologi (technology acceptance model) dalam Jogiyanto (2008). Menurut Thompson et al. (1991), “kerumitan (complexity) adalah kebalikan dari kemudahan digunakan persepsian (perceived ease of use). Dari penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa jika kerumitan suatu sistem kecil yang dalam penelitian ini e-Filing, maka kemudahan penggunaan semakin besar serta keinginan pengguna untuk menggunakan e-Filing akan semakin besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2011) yang menyimpulkan bahwa persepsi kerumitan (kompleksitas) penggunaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap persepsi kegunaan. 5. Pembahasan Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh angka korelasi yang menunjukkan hubungan persepsi risiko dengan penggunaan eFiling termasuk dalam kriteria korelasi yang sangat lemah dan negatif. Angka korelasi negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
terbalik, artinya semakin tinggi tingkat risiko yang dirasakan oleh Wajib Pajak maka semakin rendah tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak dan sebaliknya. Hubungan yang sangat lemah dan negatif antara persepsi risiko dan penggunaan e-Filing sejalan dengan frekuensi jawaban responden yang lebih banyak memilih jawaban negatif. Sebagian besar Wajib Pajak memiliki persepsi bahwa e-Filing tidak berisiko. Persepsi risiko mencakup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negatif yang mungkin diterima oleh Wajib Pajak jika menggunakan e-Filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuannya. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2011) yang menyimpulkan bahwa faktor persepsi risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap niat Wajib Pajak untuk menggunakan eFiling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif. b. Hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang kuat dan positif. c. Hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif. d. Hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang cukup kuat dan negatif. e. Hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang sangat lemah dan negatif.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah terkait informasi yang diperoleh tentang penggunaan e-Filing yang belum dapat memastikan bahwa responden benar-benar menggunakan sendiri e-Filing dalam penyampaian SPTnya,
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
sehingga ada kemungkinan bahwa responden tidak melakukan penyampaian SPTnya sendiri dengan e-Filing dan mempengaruhi jawaban yang diperoleh.
C. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka terdapat saran yang diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan pertanyaan yang dapat mengkonfirmasi bahwa pengguna eFiling benar-benar menggunakan sendiri e-Filing, sehingga jawaban yang diperoleh memang mewakili persepsi pengguna yang menggunakan sendiri eFiling dalam penyampaian SPTnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Suhaili. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Manajerial: Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Kalimantan Selatan”. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.
Annurrofiq. (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi Pelanggan E-Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce Di Indonesia). Tesis. Universitas Brawijaya, Malang. Cokro, Hanung K. 2010. “Analisis Penerimaan Mobile Banking (M-Banking) dengan Kerumitan (Complexity) Sebagai Variabel Eksternal dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Davis, F. D., 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. VOl. 13, No. 3, pp. 319-340. Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. Direktur Jenderal Pajak, Keputusan Nomor: KEP-88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.
Direktur Jenderal Pajak, Peraturan Nomor: PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S dan 1770SS Secara E-Filing Melalui Website Direktorat Jenderal Pajak. Direktur Jenderal Pajak, Peraturan Nomor: PER-36/PJ/2013 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Farizi, Hadyan dan Syaefullah. 2013. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Risiko dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Internet Banking. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya, Malang. Hapsara, Radityo F. 2015. “Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko dan Kepercayaan terhadap Penggunaan Mobile Banking. Naskah Publikasi Ilmiah. Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Harjo, Dwikora. 2013. Perpajakan Indonesia: sebagai Materi Perkuliahan di Perguruan Tinggi. Mitra Wacana Media, Jakarta.
HM, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi, Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuisioner: Mengembangkan Kuisioner, Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2008. Sistem Informasi Keperilakuan (Edisi Revisi). Andi, Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Hsu, Meng-Chiang dan Chiu, Chao-Ming. 2004. Predicting Electronic Service Continuance with A Decomposed Theory of Planned Behaviour. Behaviour & Information Technology. ELSEVIER. September-Oktober 2004, Vol. 23, No. 5: Hal. 359-373 Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta. M, Andi Iswan. 2015.”Pengaruh Kerumitan, Kesesuaian Pekerjaan, dan Pemanfaatan Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu”. Tesis. Universitas Hasanuddin, Makasar. Noviandini, Nurul Citra. 2012. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Tehadap Penggunaan EFiling Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Nurhidayah, Sari. 2015.“Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada KPP Pratama Klaten”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Penerimaan SPT Tahunan PPH Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 hingga 2015 http:/www.pajak.go.id/content/article/sambut-baik-e-filing-kepatuhanpenyampaian-spt-tahunan-pph-orang-pribadi-kepatuhan. Diakses Tanggal 02 Januari 2016 Prabowo, Yohanes Rilo. 2015. “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus Di Universitas Negeri Yogyakarta)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Non Parametrik dengan SPSS. Gava Media, Yogyakarta.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Santoso, Singgih. 2014. Statistik NonParametrik Edisi Revisi. 2014. PT Gramedia, Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental. PT Gramedia, Jakarta. Seddon, P., B. dan Kiew, Min-Yen. (1994). Partial Test and Development ot delone and McLean`s Model of Information Success. AJIS Journal. Vol. 4, No. 1: Hal. 09-109.
Siregar, Astuti H dan Suryanawa, I K. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Barat. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana, Bali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Sri Maharsi dan Yuliani Mulyadi. 2007, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABETA, Bandung. Susanto, Nugroho A. 2011.” Analisis Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penerapan Sistem E-Filing Direktorat Jenderal Pajak”. Tesis. Universitas Indonesia, Jakarta. Titisari, Aprilia. 2014. “Analisis Faktor Perilaku Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Niat Menggunakan E-Filing”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009, tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Vankatesh, V. Morris et. al. (2003). User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quartely. Vol. 27 No. 3: Hal. 425-478. Wahyuni, Resky. 2015. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kecepatan terhadap Intensitas Perilaku dalam Penggunaan E-Filing (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru Senapelan). Jurnal FEKON. Vol. 2 (Oktober). No. 2: 5-7 Waluyo. 2002. Perpajakan Indonesia: Pembahasan Sesuai dengan Ketentuan Pelaksanaan Perundang-undangan Terbaru. PT Salemba Emban Patria, Jakarta.
Yunastiti. 2013.”Hubungan Penerapan e-SPT dan Efisiensi Pelaporan SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
A. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
B. Tabel Jawaban Kuesioner 1. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kebermanfaatan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X11 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 1 4 4 5 4 5 5 2 4 4 4
X12 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4
X13 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4
Total 12 15 12 13 12 13 13 12 12 12 12 12 12 9 12 12 13 4 13 9 12 12 11 11 9 12 13 12
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 2 4
3 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5
5 4 5 5 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 3 4 4 2 4 4
12 13 13 13 12 13 4 13 12 12 12 12 13 12 12 13 12 13 12 13 12 15 9 12 13 12 11 9 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
2. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kemudahan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
X21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 2 4 2 4 1 2 5 5 1 1 2 2 4 3 4 2 4 2 4
X22 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 4 4 2 2 1 2 3 4 3 2 4 2 3
X23 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 2 2 4 4 3 1 5 5 3 3 2 1 4 4 4 3 4 2 2
X24 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1 2 2 4 2 1 5 3 4 3 4 4 3 4 1 2 4 3 3 2 4 2 1
X25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 1 1 4 2 1 5 2 5 3 2 5 2 5 1 4 4 5 3 3 4 2 1
Total 20 22 20 19 21 20 23 20 20 20 20 20 7 7 15 20 10 11 20 16 15 11 20 23 11 15 7 11 19 19 17 12 20 10 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Lanjutan… Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kemudahan 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
4 4 4 1 1 2 2 4 4 1 2 1 2 4 4 4 1 2 4 5 1 2
4 4 4 2 2 1 2 4 5 2 4 2 2 4 5 3 2 1 4 4 2 1
3 5 4 1 3 2 1 4 4 1 4 3 3 4 5 4 3 2 4 5 3 2
4 4 4 1 4 1 2 4 5 1 5 4 2 4 4 3 4 1 4 4 3 1
4 4 4 2 5 1 4 4 5 2 5 5 3 4 4 2 5 1 4 2 2 1
19 21 20 7 15 7 11 20 23 7 20 15 12 20 22 16 15 7 20 20 11 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
3. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kepuasan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X31 X32 X33 X34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 2 3 4 2 4 5 4 4 3 2 1 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4 2 2 1 1 2 2 2 4 4 4 4
Total 16 16 16 15 18 17 17 16 16 16 16 16 11 12 17 16 11 10 15 10 16 16 18 18 12 9 7 16
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
4 3 3 3 4 2 1 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 1 4 5 4 1
4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 5 2 4 4 3 2
5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 2 2 4 4 4 3 5 2 4 4 4 2 4 2 4 5 2 2
4 4 5 5 4 2 4 3 4 4 2 1 2 4 4 5 2 4 1 5 4 4 1 3 2 4 4 3 2
17 16 16 16 16 11 10 15 18 16 11 9 7 16 16 17 11 15 9 16 16 16 10 16 7 16 18 12 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
4. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kerumitan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X41 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 2 2 2
X42 2 3 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 4 3 1 4 3 3 5 5 5 4 1 4 2 3 2 4
total 4 6 4 5 4 3 3 3 2 4 4 4 8 7 3 8 7 7 9 9 9 8 3 9 6 5 4 6
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
2 2 2 2 4 4 4 2 3 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 3 4 4 2 4 2 4 2
1 1 1 1 4 3 3 3 1 2 4 3 2 4 4 1 4 5 3 1 2 3 5 5 2 4 1 2 2
3 3 3 3 8 7 7 5 4 4 8 5 4 6 8 3 8 9 5 3 4 6 9 9 4 8 3 6 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
5. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi risiko Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
X51 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 1 4 4 4 4 5 5 2 4 5 4
X52 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 5 5 1 4 4 4 4 3 4 2
X53 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 4 3 3 4 4 2 4 5 4 4 2 4 5
Total 6 5 7 4 5 5 4 5 4 6 6 6 7 9 5 12 7 6 13 13 7 12 14 13 10 9 13 11
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
1 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 4 1 3 4 1 2 2 4 2 2 2 1 4 1 4 5 2 1
2 1 2 1 4 2 2 1 1 2 2 3 1 2 4 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 4 4 4 1
2 2 1 3 4 1 3 1 2 2 2 2 1 1 4 2 2 1 2 3 2 1 2 2 1 4 5 4 1
5 5 5 6 12 5 6 4 5 6 7 9 3 6 12 4 5 4 9 6 6 5 5 7 3 12 14 10 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
6. Tabulasi jawaban responden variabel penggunaan e-Filing Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Y1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Y2 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 1 2 4 4 5 3 4 3 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3
Y3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 1 4 5 5 4 4 4 4 2
Total 12 14 12 12 13 12 13 12 12 12 12 12 5 6 12 12 13 9 12 9 13 12 13 13 9 8 8 12 13 13 13 13 12 13 9
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 4 1 4 3 4 4 5 1 4 4 5 4 5 3 5 3 4 4 3 4
3 4 4 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 5 2 4 1 4 4 3 4
12 13 12 5 8 8 12 12 13 5 12 8 13 12 14 9 13 8 12 13 9 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
7. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kebermanfaatan No
Variabel Persepsi Kebermanfaatan
1
Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktifitas penyampaian pelaporan pajak saya Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pelaporan pajak saya Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak saya
2
3
Frekuensi Jawaban 5 4 3 2 1 11 41 1 2 2
57
11
38
6
2
0
57
7
40
3
5
2
57
Total
8. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kemudahan No 1 2 3
4 5
Variabel Persepsi Kemudahan Mudah bagi saya untuk mempelajari penggunaan e-Filing Mudah bagi saya untuk menggunakan e-Filing Interaksi saya dengan e-Filing adalah jelas dan mudah dimengerti/ difahami. Mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-Filing Secara umum e-Filing adalah mudah
Frekuensi Jawaban 5 4 3 2 1 3 29 1 13 11
57
4
25 6
18
4
57
7
24 11
8
7
57
4
29 7
8
9
57
11
23 4
11
8
57
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
9. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kepuasan No 1 2 3 4
Variabel Persepsi Kepuasan Sistem e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang tinggi Sistem e-Filing memiliki tingkat keefektifan yang tinggi Saya merasa puas dengan adanya sistem e-Filing Saya merasa bangga bisa menggunakan sistem e-Filing dalam menyampaikan SPT saya
5 3
Frekuensi Jawaban 4 3 2 1 36 5 7 6
Total 57
7
36
5
9
0
57
7
31
8
11
0
57
6
30
7
9
5
57
10. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) No 1
2
Variabel Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) Menggunakan e-Filing dapat menyita banyak waktu saya ketika mengerjakan banyak tugas Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan dengan pekerjaan saya
5 1
6
Frekuensi Jawaban 4 3 2 1 21 4 29 2
11
12
14
14
Total 57
57
11. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Risiko No 1
2
Variabel Persepsi Risiko Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan informasi pajak penghasilan pribadi saya dicuri/bocor Secara psikologis saya merasa tidak nyaman jika menggunakan sistem eFiling Menurut saya menggunakan sistem e-Filing tidak aman karena masalah privasi dan keamanan
Frekuensi Jawaban 5 4 3 2 1 4 14 1 28 10
57
2
11
6
20
18
57
3
11
5
25
13
57
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
12. Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Penggunaan e-Filing Varibel Penggunaan e-Filing Penggunaan e-Filing setiap kali melaporkan pajak Kehendak menggunakan e-Filing di masa depan Menggunakan e-Filing karena memiliki fitur yang membantu pekerjaan Jumlah
No 1 2 3
5
Frekuensi Jawaban 4 3 2 1
2
48
0
7
0
57
16
28
9
1
3
57
4
35
3
12
3
57
22 111
12
20
6
171
C. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kebermanfaatan (X1) Correlations X11 Pearson Correlation X11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation X13
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Total
1
Sig. (2-tailed) N
X12
X12
Sig. (2-tailed) N
57 .617**
X13
Total
.617**
.313*
.786**
.000
.018
.000
57
57
57
1
.540**
.861**
.000
.000
.000 57
57
57
57
.313*
.540**
1
.787**
.018
.000
57
57
57
57
.786**
.861**
.787**
1
.000
.000
.000
57
57
57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Total
.000
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
2. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan (X2) Correlations X21
X22
Pearson Correlation X22
Sig. (2-tailed) N
.148
.739**
.000
.000
.001
.271
.000
57
57
57
57
57
57
.798**
1
.788**
.731**
.509**
.914**
.000
.000
.000
.000
57
57
57
.719**
.788**
1
.762**
.471**
.895**
.000
.000
.000
.000
.000
57
57
57
57
57
57
.434**
.731**
.762**
1
.814**
.901**
.001
.000
.000
.000
.000
57
57
57
57
57
57
Pearson Correlation
.148
.509**
.471**
.814**
1
.716**
Sig. (2-tailed)
.271
.000
.000
.000
57
57
57
57
57
57
.739**
.914**
.895**
.901**
.716**
1
.000
.000
.000
.000
.000
57
57
57
57
57
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) N
N Pearson Correlation Total
.000
57
Pearson Correlation
X25
1
57
N
X24
Total
57
Pearson Correlation X23
X25
.434**
Sig. (2-tailed) N
X24
.719**
Pearson Correlation X21
X23
.798**
Sig. (2-tailed) N
.000
57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan (X3) Correlations X31 Pearson Correlation X31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X33
1
Sig. (2-tailed) N
X32
X32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
57 .480**
X33
X34
Total
.480**
.429**
.317*
.696**
.000
.001
.016
.000
57
57
57
57
1
.786**
.555**
.843**
.000
.000
.000
57
57
57
1
.781**
.907**
.000
.000
.000 57
57
.429**
.786**
.001
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
N Pearson Correlation X34
Sig. (2-tailed)
57
57
57
57
57
.317*
.555**
.781**
1
.822**
.016
.000
.000
57
57
57
57
57
.696**
.843**
.907**
.822**
1
.000
.000
.000
.000
57
57
57
57
N Pearson Correlation Total
Sig. (2-tailed) N
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kerumitan (X4) Correlations X41
.899**
.000
.000
57
57
57
.696**
1
.940**
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
X42
Sig. (2-tailed)
.000
N Pearson Correlation Total
Sig. (2-tailed)
Total
.696**
Pearson Correlation X41
X42
.000
57
57
57
.899**
.940**
1
.000
.000
57
57
N
57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Resiko (X5) Correlations X51 Pearson Correlation X51
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
X52
X52
Sig. (2-tailed) N
57 .672**
X53 .633**
.871**
.000
.000
.000
57
57
57
1
.714**
.898**
.000
.000
57
57
.000 57
Total
.672**
57
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Pearson Correlation X53
.633**
.714**
.000
.000
57
57
57
57
.871**
.898**
.882**
1
.000
.000
.000
57
57
57
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Total
Sig. (2-tailed) N
1
.882** .000
57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
6. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan e-Filing Correlations Y1 Pearson Correlation Y1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Y3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Total
Sig. (2-tailed) N
Y3
Total
.541**
.507**
.749**
.000
.000
.000
57
57
57
57
.541**
1
.666**
.888**
.000
.000
1
Sig. (2-tailed) N
Y2
Y2
.000 57
57
57
57
.507**
.666**
1
.884**
.000
.000
57
57
57
57
.749**
.888**
.884**
1
.000
.000
.000
57
57
57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kebermanfaatan Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
%
Reliability Statistics
57
100.0
Cronbach's Alpha
0
.0
.721
57
100.0
N of Items 3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X11
4.00
.824
57
X12
4.02
.668
57
X13
3.79
.901
57
8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
Reliability Statistics
% 57
100.0
Cronbach's Alpha
0
.0
.884
57
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X21
3.00
1.323
57
X22
3.12
1.151
57
X23
3.28
1.221
57
X24
3.19
1.246
57
X25
3.32
1.365
57
N of Items 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kepuasan Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
%
Reliability Statistics
57
100.0
Cronbach's Alpha
0
.0
.821
57
100.0
N of Items 4
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X31
3.40
1.116
57
X32
3.72
.881
57
X33
3.60
.942
57
X34
3.40
1.147
57
10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kerumitan Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
%
Reliability Statistics
57
100.0
Cronbach's Alpha
0
.0
.806
57
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X41
2.82
1.037
57
X42
2.67
1.327
57
N of Items 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Risiko Case Processing Summary N
% Reliability Statistics
Valid Cases
Excludeda Total
57
100.0
0
.0
57
100.0
Cronbach's Alpha
N of Items
.860
3
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X51
2.54
1.240
57
X52
2.28
1.206
57
X53
2.40
1.193
57
12. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan e-Filing
Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
Reliability Statistics
% 57
100.0
Cronbach's Alpha
0
.0
.791
57
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y1
3.79
.700
57
Y2
3.93
.997
57
Y3
3.44
1.069
57
N of Items 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
D. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman 1. Antara variabel X1 dan Y
Correlations Kebermanfaatan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kebermanfaatan
1.000
.335*
.
.011
57
57
.335*
1.000
.011
.
57
57
Sig. (2-tailed) N
Spearman's rho Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Antara variabel X2 dan Y Correlations Kemudahan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kemudahan
Sig. (2-tailed) N
Spearman's rho Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.000
.604**
.
.000
57
57
.604**
1.000
.000
.
57
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
3. Antara variabel X3 dan Y Correlations Kepuasan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kepuasan
.751**
.
.000
57
57
.751**
1.000
.000
.
57
57
Sig. (2-tailed) N
Spearman's rho Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
1.000
Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Antara variabel X4 dan Y Correlations Kerumitan
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Kerumitan
Sig. (2-tailed) N
Spearman's rho Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.000
-.271*
.
.041
57
57
-.271*
1.000
.041
.
57
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
5. Antara variabel X5 dan Y Correlations Risiko
Penggunaan eFiling
Correlation Coefficient Risiko
Sig. (2-tailed) N
1.000
-.116
.
.388
57
57
-.116
1.000
.388
.
57
57
Spearman's rho Correlation Coefficient Penggunaan e-Filing
Sig. (2-tailed) N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
E. Lampiran Kuesioner Kepada Bapak/Ibu Responden Dengan Hormat, Saya, Romartha Situmorang adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi Akuntansi yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi mata kuliah skripsi. Topik yang saya ambil adalah tentang “ Hubungan antara Persepsi Wajib Pajak
Orang
Pribadi
dengan
Penggunaan
E-Filing
Sebagai
Sarana
Penyampaian Surat Pemberitahuan. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa beberapa tahun belakangan ini pemerintah tengah giat dalam melakukan modernisasi pada administrasi perpajakan, salah satunya yaitu sistem e-Filing. Tetapi hingga saat ini realisasi dari penggunaan eFiling oleh Wajib Pajak, di rasa masih sangat rendah. Oleh karena itu, melalui penelitian ini saya ingin mengetahui bagaimana persepsi Wajib Pajak terhadap niat menggunakan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahun?. Manfaat dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan alat untuk membantu KPP dalam pensosialisasian e-Filing bagi Wajib Pajak, sehingga penggunaan e-Filing dapat lebih efektif dan efisien. Melalui surat ini, saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya menjadi responden dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Kuesioner ini ditujukan kepada Wajib Pajak pengguna e-Filing. Sesuai dengan etika penelitian, data yang saya peroleh akan dijaga kerahasiannya dan digunakan semata-mata untuk penelitian ini. Dengan demikian pengantar ini saya buat, sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 15 Februari 2016
Romartha Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
KUESIONER
DATA DEMOGRAFI RESPONDEN Petunjuk : isilah data berikut sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu. Berilah tanda silang (X) pada kotak yang jawaban yang benar. 1. Nama Wajib Pajak (boleh tidak diisi) : 2. Alamat Wajib Pajak (wajib diisi) : Maguoharjo 3. Apakah Bapak/ Ibu menggunakan sistem e-Filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan? Ya
Tidak
4. Berapa lama Bapak/Ibu telah menggunakan e-Filing? < 1 Tahun
1-2 Tahun
> 2 Tahun
5. Jenis SPT pajak apa saja yang Bapak/Ibu laporkan melalui e-Filing? 1770 S 1770 SS 1770 1771
PETUNJUK PENGISIAN: Berilah tanda silang (X) pada kotak yang tersedia untuk masing-masing jawaban pertanyaan kuesioner yang menurut Bapak/Ibu merupakan jawaban yang tepat. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Pilihan jawaban yang tersedia adalah: 1 Sangat Tidak Setuju (STS)
2 Tidak Setuju (TS)
3 Netral (N)
4 Setuju (S)
5 Sangat Setuju (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
A. PENGGUNAAN E-FILING
PERNYATAAN
1 STS
Saya selalu menggunakan e-Filing setiap kali melaporkan pajak Saya berkehendak untuk melanjutkan menggunakan e-Filing di masa depan Saya akan selalu menggunakan e-Filing untuk melaporkan pajak karena mempunyai fitur yang membantu pekerjaan saya
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
B. PERSEPSI KEBERMANFAATAN E-FILING PERNYATAAN
1 STS
Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktifitas penyampaian pelaporan pajak saya Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan efektivitas penyampaian pelaporan pajak saya Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak saya
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
C. PERSEPSI KEMUDAHAN ATAS E-FILING PERNYATAAN Mudah bagi saya untuk mempelajari penggunaan e-Filing Mudah bagi saya untuk menggunakan e-Filing Interaksi saya dengan e-Filing adalah jelas dan mudah dimengerti/ difahami.
1 STS
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
Mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-Filing
Secara umum e-Filing adalah mudah untuk digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
D. PERSEPSI KEPUASAN ATAS E-FILING PERNYATAAN
1 STS
Sistem e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang tinggi Sistem e-Filing memiliki tingkat keefektifan yang tinggi Saya merasa puas dengan adanya sistem e-Filing Saya merasa bangga bisa menggunakan sistem eFiling dalam menyampaikan SPT saya
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
E. PERSEPSI KOMPLEKSITAS (KERUMITAN) PENGGUNAAN PERNYATAAN
1 STS
Menggunakan e-Filing dapat menyita banyak waktu saya ketika mengerjakan banyak tugas Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan dengan pekerjaan saya
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
JAWABAN 2 3 4 TS N S
5 SS
F. PERSEPSI RISIKO
PERNYATAAN Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan informasi pajak penghasilan pribadi saya dicuri/bocor Secara psikologis saya merasa tidak nyaman jika menggunakan sistem e-Filing Menurut saya menggunakan sistem e-Filing tidak aman karena masalah privasi dan keamanan
1 STS