PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Septiani Yeni Mere NIM. 121134252
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Septiani Yeni Mere NIM. 121134252
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bapak Yulius L. Mere dan mama Maria Ngadhu yang telah memberi dukungan dan kasih sayang. 3. Kakak dan adik-adikku tercinta Yumiati F. Ina Mere, Kristian Alfrianus Mere, dan Gabriela Selviana Mere yang telah memberi semangat dan dukungan. 4. Keluarga besarku yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi. 5. Dinas Pendidikan Kabupaten Ende yang telah memberi kepercayaan untuk melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Niko Yunadi Baitanu yang telah memberi semangat dan setia mendampingi dikala stres melanda. 7. Sahabat-sahabat terheboh Enu Harus, Osem, Idda, kk Vero, Nona Agus, kk Mar, Vera, Oma Susi, Wonder woman Yuyun, Tinet untuk semua dukungan dan semangatnya selama kuliah. 8. Teman-teman PPGT-PGSD angkatan 2012 yang selalu ada dan setia berjuang bersama. 9. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
Some beautiful paths can’t be discovered without getting lost (Erol Ozan)
Instead of complaining that the rosebush is full of thorns, be happy that the thorn bush has roses (Proverb)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
Septiani Yeni Mere Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contohcontoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain yang kemudian akan menjadi produk akhir atau produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan melalui (1) hasil validasi pakar ”A” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,9. (2) hasil validasi pakar “B” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,7. (3) hasil validasi oleh guru SDN Maguwoharjo 1 termasuk kriteria “baik” dengan peroleh skor 2,9. (4) hasil validasi guru SDN Kalasan 1 “termasuk dalam kriteria “Baik” dengan peroleh skor 3,1. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,4 dengan kategori “Baik”. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Media pembelajaran berbasis ICT, Powerpoint Interaktif, Kurikulum SD 2013 viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON ICT REFERS TO 2013 ELEMENTARY CURRICULUM SUBTHEME KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN FOR FOURTH GRADE OF KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL
Septiani Yeni Mere Universitas Sanata Dharma 2016
This research because there are many teachers who needed learning media based ICT which can be used in the learning process in the classroom. The main aims of the research is to produce learning media based on ICT in the form of interactive Powerpoint referring to 2013 elementary curriculum and to descriptions the quality of learning media based on ICT refering to 2013 elementary curriculum. The type of this research is research and development. The procedure of the research used research and development procedure which proposed by Borg and Gall. The development procedure used in this research consists of five steps 1) potention and problem, 2) data gathering, 3) product design, 4) expert validation, 5) design revision which will then become final product of learning media based on ICT, referring to 2013 elementary curriculum for fourth grade student of elementary school. The subject of this study is fourth grade of Kalasan 1 elementary school. The instrument used in this study is a list of interview questions and questionnaire. List of questions is used for a need analysis to fourth-grade teacher of Kalasan 1 elementary school. The questionnaire is used for learning media based on ICT validation bye two expert of learning media based ICT and two teachers of fourth grade. The results of the research shows that learning media based on ICT referring to 2013 elementary curriculum subtheme Kebersamaan dalam Keberagaman for fourth grade of Kalasan 1 elementary school is appropriate to apply in learning. It is shown bye (1) validations result from expert “A” showed that learning media based on ICT is “very good” with score 3,9. (2) validations results from expert “B” showed that learning media based on ICT is “very good” with score 3,7. (3) validations result from SDN Maguwoharjo 1 teacher showed that learning media based on ICT is “good” with score 2,9. (4) validations result from SDN Kalasan 1 teacher showed that learning media based on ICT is “good” with score 3,1. The learning media based on ICT which was developed by researcher got mean score 3,4 and its was categorized as “good”. Therefore, learning media based on ICT which was developed has been appropriate to be used in the learning process. Key word: Learning media based on ICT, Interaction Powerpoint, 2013 elementary curriculum
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha atas segala limpahan berkat serta rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan I dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Koordinator Pelaksana Program PPGT Universitas Sanata Dharma. 4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku validator ahli media pembelajaran berbasis ICT. 6. Agnes Herlina Dwi H, S.Si, MT, M.Sc. selaku validator ahli media pembelajaran berbasis ICT. 7. Sarjono, S.Pd., SD., selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1. 8. Sri Rejeki, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. ........................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................................ix KATA PENGANTAR .......................................................................................................x DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...........................................................................................................xv DAFTAR BAGAN .........................................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................7 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................7 E. Batasan Istilah .........................................................................................................9 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .............................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 13 A. Kajian Pustaka ......................................................................................................13 1. Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT) ............................................................................................................... 13 a. Pengertian Media Information and Communication Technology (ICT) ................................................................................. 13 b. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis ICT ...........................................17 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Jenis-jenis Media Pembelajaran Berbasis ICT .....................................21 2. Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran ......................................29 a. Pengertian Microsoft Powerpoint ......................................................... 29 b. Mengoperasikan Microsoft Powerpoint ............................................... 31 c. Indikator Kualitas Microsoft Powerpoint ..............................................36 d. Kelebihan dan Kelemahan Microsoft Powerpoint ............................... 39 3. Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT ............................ 43 4. Kurikulum 2013 ............................................................................................. 47 a. Konsep Kurikulum 2013 ......................................................................47 b. Rasional dan Elemen Perubahan dalam Kurikulum 2013 .................... 51 c. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ..............................................56 d. Pendekatan Saintifik .............................................................................62 e. Pendekatan Tematik Integratif ............................................................. 73 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 89 C. Kerangka Berpikir .................................................................................................93 D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 96 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 97 A. Jenis Penelitian ......................................................................................................97 B. Prosedur Pengembangan ..................................................................................... 100 C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................................105 D. Validasi Ahli Media Pembelajaran berbasis ICT ................................................ 106 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 106 F. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 113 G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 114 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................120 A. Analisis Kebutuhan ............................................................................................. 120 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................................... 120 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ....................................127 B. Deskripsi Produk Awal ....................................................................................... 128 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .................. 129 2. Media Pembelajaran berbasis ICT ............................................................... 130 C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Revisi Produk ............................................................................................... 132 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV dan Revisi Produk ................................ 134 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ............................................................... 139 1. Kajian Produk Akhir .................................................................................... 139 2. Pembahasan ..................................................................................................141 BAB V PENUTUP .........................................................................................................155 A. Kesimpulan .........................................................................................................155 B. Keterbatasan Pengembangan .............................................................................. 156 C. Saran ................................................................................................................... 157 DAFTAR REFERENSI ................................................................................................ 158 LAMPIRAN ................................................................................................................... 161 BIODATA PENULIS ....................................................................................................371
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan .....................................102 Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................................. 105 Tabel 3.3. Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan .......................................................... 107 Tabel 3.4. Instrumen Validasi Media Pembelajaran berbasis ICT .................................109 Tabel 3.5. Konversi Nilai Skala Lima ............................................................................115 Tabel 3.6. Konversi Nilai Skala Empat ..........................................................................117 Tabel 3.7. Kriteria Skor Skala Empat ............................................................................. 119 Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ...................................................................................................134 Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Guru SD ............................................................. 136 Tabel 4.3. Komentar Guru SD dan Revisi .......................................................................137 Tabel 4.4. Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Guru Sekolah Dasar ................................................................................. 142
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Langkah-langkah Model Desain ASSURE .................................................... 44 Bagan 2.2. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 95 Bagan 3.1. Langkah-langkah Penelitian R & D ................................................................ 98 Bagan 3.2. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT .................................................................................................101
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Contoh Slide Identitas Media .....................................................................144 Gambar 4.2. Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar ............................................... 144 Gambar 4.3. Contoh Slide Pemetaan Indikator .............................................................. 144 Gambar 4.4. Contoh Slide Tujuan Pembelajaran ............................................................ 145 Gambar 4.5. Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media ................................................ 145 Gambar 4.6. Contoh Slide Materi Pembelajaran ............................................................ 146 Gambar 4.7. Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa ..................................................... 146 Gambar 4.8. Contoh Slide Gambar ................................................................................. 146 Gambar 4.9. Contoh Slide Video ..................................................................................... 147 Gambar 4.10. Contoh Slide Tugas atau LKS ..................................................................147 Gambar 4.11. Contoh Slide Soal Evaluasi ......................................................................147 Gambar 4.12. Contoh Slide Kunci Jawaban Benar.......................................................... 148 Gambar 4.13. Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ......................................................... 148 Gambar 4.14. Contoh Slide Refleksi .............................................................................. 148 Gambar 4.15. Contoh Slide Tugas Rumah .....................................................................149 Gambar 4.16. Contoh Slide Terima Kasih .......................................................................149 Gambar 4.17. Contoh Slide Profil Penyusun ...................................................................150 Gambar 4.18. Contoh Slide Aspek Kognitif ....................................................................152
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................................... 162 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 163 Lampiran 3. Surat Ijin Validasi SDN Kalasan 1 .............................................................. 164 Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDN Maguwoharjo 1 ................................................... 165 Lampiran 5. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................166 Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Ahli Media ICT .............................................. 172 Lampiran 7. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD ........................................................ 182 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pemelajaran Tematik Harian (RPPTH) ....................................................................................................192
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PANDAHULUAN
A. Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam program pembelajaran, di samping komponen-komponen lainnya. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sejak zaman kemerdekaan,
Indonesia telah beberapa kali
merubah atau
menyempurnakan kurikulum. Hingga saat ini, terhitung sudah 11 kali mengalami perubahan atau penyempurnaan kurikulum. Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 hadir untuk menggantikan atau menyempurnakan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipandang terlalu memberatkan peserta didik. Pemberlakuan kurikulum 2013 ditujukan untuk menjawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif serta berkarakter. Dalam kurikulum 2013 disadari benar bahwa pendidikan bukan hanya dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan berdasarkan subjek inti pembelajaran, melainkan juga harus diorientasikan agar peserta didik memiliki kemampuan kreatif, kritis,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komunikatif, sekaligus berkarakter (Abidin, 2014:12). Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik atau seimbang. Untuk mengembangkan kompetensi tersebut, Kurikulum 2013 menerapkan konsep pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan saintifik. Konsep pembelajaran seperti itu diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam menyamakan persepsi antara apa yang dipelajarinya dengan apa yang dilihatnya dalam kehidupan nyata. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 mengasah keterampilan siswa dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejering atau keterkaitan antar mata pelajaran. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa mampu membentuk konsep atau pemahamannya sendiri berdasarkan konteks nyata yang bermakna bagi dirinya sendiri. Dalam praktik pembelajaran yang demikian akan membiasakan siswa untuk beraktivitas melakukan penelitian, pengamatan,
eksperimen,
observasi,
maupun
melakukan
aktivitas
pengumpulan informasi dari berbagai sumber melalui kegiatan wawancara atau kegiatan sejenis lainnya. Konsep pembelajaran seperti inilah yang diharapkan dalam Kurikulum 2013, sehingga pembelajaran yang dikembangkan merupakan pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mencari tahu bukan pembelajaran yang memberi tahu peserta didik (Abidin, 2014:17). Berdasarkan
hasil
survei
kebutuhan
guru
terkait
dengan
implementasi Kurikulum 2013 pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10:00 di ruang kelas IV SDN Kalasan 1 dengan guru S, beliau mengatakan bahwa
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
implementasi Kurikulum 2013 bagus sekali karena mampu membuat peserta didik memiliki pengetahuan yang kaya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam proses pembelajaran, beliau mengatakan bahwa penerapannya sangat bagus di kelas sekolah dasar karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar yang masih holistik dan tidak dapat belajar secara terpisah-pisah. Beliau mengatakan bahwa pendekatan saintifik mengharuskan anak untuk mencari tahu sendiri ilmu yang ingin diperoleh. Hal ini menyebabkan ilmu yang diperoleh setiap anak bisa jadi tidak seragam karena masing-masing anak memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Sehingga, tidak semua anak dapat memperoleh ilmu yang sama. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran. Dalam Kurikulum 2013, hal penting yang juga perlu ada untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran secara maksimal yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif (Karwati & Donni, 2014:224). Media pembelajaran yang berkembang saat ini sangat beragam. Mulai dari yang bersifat audio, audio-visual, konvensional, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran dengan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbasis Information and Communication Technology (ICT) mulai diminati oleh para guru. Salah satu media jenis ICT yang biasa digunakan yaitu media Powerpoint. Powerpoint merupakan salah satu program Microsoft Office yang digunakan sebagai perangkat lunak untuk mempresentasikan materi kepada siswa di dalam proses pembelajaran. Powerpoint merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi. Powerpoint membantu kita untuk bekerja secara bersama dengan orang lain, atau posting presentasi online dan mengaksesnya dari mana saja, menggunakan Web atau Smartphone (Sianipar, 2010: 1). Kehadiran Powerpoint membantu proses penyampaian materi menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Powerpoint dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang interaktif. Powerpoint yang interaktif atau Powerpoint interaktif membantu siswa untuk belajar aktif, sehingga siswa memiliki pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar penjelasan guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru S pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10:00 di ruang kelas IV SDN Kalasan 1, beliau mengatakan bahwa media sangat berperan penting untuk menyampaikan informasi. Beliau juga mengatakan bahwa tanpa media hanya akan terjadi proses pembelajaran yang sifatnya menyalurkan materi, sama halnya kembali pada KTSP. Ada beragam media yang sering digunakan oleh beliau, seperti media gambar, benda-benda konkrit dan lain sebagainya. Selain media konvensional, beliau juga pernah menggunakan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran. Media berbasis
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ICT yang pernah digunakan oleh beliau seperti Powerpoint, Lektora, dan Movie Maker. Beliau mengatakan bahwa media berbasis ICT sangat bagus untuk digunakan karena memiliki kekuatan yang lebih untuk memancing antusias siswa dalam proses pembelajaran dan menciptakan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan. Selain itu, sekolah juga memiliki sarana yang mendukung untuk menerapkan media pembelajaran berbasis ICT. Namun, dari beberapa keunggulan tersebut, guru mengalami beberapa kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Beliau juga mengatakan bahwa media ICT berupa Powerpoint yang sering digunakan masih sangat sederhana. Powerpoint yang dibuat hanya bersifat satu arah, sehingga siswa berlaku sebagai pendengar saja. Selain itu, media Powerpoint yang dikembangkan hanya berisi gambar atau tulisantulisan seadanya, sehingga terkesan kurang menarik. Padahal ada banyak aplikasi Powerpoint yang dapat dimanfaatkan untuk membuat media pembelajaran interaktif. Beliau mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT yaitu pada dasarnya, guru memiliki pengetahuan yang minim tentang ICT, sehingga sulit untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Beliau juga mengatakan bahwa kurangnya ketersediaan waktu yang dimiliki oleh guru untuk membuat media, sehingga lebih banyak menggunakan media ICT yang diakses melalui internet. Beliau juga mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, sehingga media yang dibuat belum sepenuhnya sesuai dengan konteks pendekatan saintifik dan tematik integratif. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, diketahui bahwa guru sangat membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT (Powerpoint interaktif) yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Melihat adanya masalah tersebut dan pentingnya diadakan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT, maka peneliti mencoba memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV sekolah dasar. Subtema Kebersamaan dalam Keberagamana merupakan salah satu tema yang berada di bawah naungan tema Indahnya Kebersamaan. Materimateri dalam subtema Kebersamaan dalam Keberagaman sangat menarik untuk diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, dalam hal ini Powerpoint interaktif.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam pengembangan ini adalah: 1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media pembelajaran ICT Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran ICT Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk media pembelajaran ICT Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran ICT Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini sekiranya dapat bermanfaat bagi semua orang. Adapun manfaat atau pentingnya penelitian ini yaitu: 1. Bagi Mahasiswa a. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development (R&D).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development
(R&D)
dalam
mengembangkan
media
pembelajaran ICT Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. c. Memiliki produk media pembelajaran ICT untuk digunakan di masa yang akan datang. 2. Bagi guru a. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran ICT yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran. b. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran. c. Memiliki inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dan memiliki memperoleh contoh media pembelajaran ICT khususnya media pembelajaran ICT yang mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 3. Bagi siswa a. Memiliki
pengalaman
belajar
menggunakan
media
pembelajaran ICT. b. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memuaskan,
khususnya
dengan
penggunaan
media
pembelajaran ICT. 4. Bagi sekolah a. Memiliki contoh media pembelajaran ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. b. Memiliki bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum
SD
2013
Subtema
Kebersamaan
dalam
Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 5. Bagi Prodi PGSD Memiliki bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
E. Batasan Istilah Untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran, berikut peneliti paparkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Kurikulum SD 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik, dan penguatan pendidikan karakter serta menggunakan penilaian otentik. 2. Media pembelajaran berbasis ICT yaitu media pembelajaran yang menggunakan aplikasi komputer yang dirancang untuk membantu penyampaian suatu informasi melalui presentasi digital. Dalam penelitian ini, media ICT yang dikembangkan yaitu Powerpoint Interaktif. PowerPoint merupakan salah satu program Microsoft yang digunakan sebagai perangkat lunak untuk mempresentasikan materi kepada siswa dalam proses pembelajaran. 3. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indanhya Kebersamaan. Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman banyak membahas tentang keberagaman yang ada di lingkungan sekitar serta sikap menghargai keberagaman tersebut.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Media berbasis ICT model Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen: a. Slide pembukaan yang berisi: 1) Slide identitas media Nama/judul media.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Slide identitas pembelajaran terkait a) Tema/subtema b) Kelas/semester c) Pembelajaran 3) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. 4) Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif. b. Slide isi 1) Slide materi pembelajaran. 2) Slide petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa. 3) Slide gambar terkait pembelajaran. 4) Slide video terkait pembelajaran. 5) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa. 6) Slide soal-soal evaluasi. 7) Slide kunci jawaban soal evaluasi. 8) Slide pertanyaan refleksi. 9) Slide rencana tindak lanjut/tugas rumah. c. Slide penutup yang berisi: 1) Ucapan terima kasih. 2) Profil penyusun. 2. Media Powerpoint Interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Media Powerpoint Interaktif menggunakan simbol tombol untuk mengoperasikan media. 4. Media Powerpoint Interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak-anak. 5. Media Powerpoint Interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan peserta didik yaitu sikap, kognitif, dan keterampilan. Hal tersebut dapat diamati lewat perumusan indikator pada perangkat pembelajaran yang dibuat. 6. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang mengintergrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Hal ini dapat ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran. 7. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran. 8. Media Powerpoint Interaktif yang dibuat memancing antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran. 9. Media Powerpoint Interaktif yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli yaitu kesederhanaan, jenis huruf, konten media, cara penyajian, dan bahasa penggunaan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Media
Pembelajaran
berbasis
Information
and
Communication
Technology (ICT) a. Pengertian Media Information and Communication Technology (ICT) Secara harafiah, media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran penerima pesan tersebut (Prastowo, 2015: 293). Dalam proses pembelajaran, media memiliki kedudukan yang sangat penting. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Miarso, media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Prastowo, 2015: 293). Association for Educational Communications and Technology (dalam Sukiman, 2012:28) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun National Education Association (dalam Sukiman, 2012:28) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sanjaya (dalam Prastowo, 2015: 294) juga berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya. Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2013: 4). Miarso (dalam Sanaky, 2013: 4) mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam diri pembelajar. Hamidjojo (dalam Arsyad, 2010:4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi ICT ke dalam pembelajaran aktif
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut (Jasmadi, 2010: 201). Sejalan dengan hal tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media konvensional, melainkan sudah mulai beralih ke media ICT atau media yang menggunakan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer sebagai sarana/alatnya. Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa, dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi,
dan
kebudayaan
(Munir,
2009:31).
Beberapa
ahli
mengemukakan pendapatnya terkait dengan pengertian teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology seperti yang dikutip oleh Munir (2009: 31) sebagai berikut: 1) Menurut Kadir (2003), teknologi informasi dan komunikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk
menyimpan,
menganalisis,
dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. 2) Menurut Alter (2003), teknologi informasi dan komunikasi mencakup perangkat
keras dan perangkat
lunak untuk
melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data, seperti
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menangkap,
mentransmisikan,
menyimpan,
mengambil,
memanipulasi, atau menampilkan data. 3) Menurut Martin (2003), teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya terbatas pada teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk menyimpan dan memproses, melainkan juga mencakup teknologi informasi untuk mengikuti informasi. 4) Menurut Lukas (2003), teknologi informasi dan komunikasi sebagai segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik, setiap perangkat keras adalah komputer, sedangkan perangkat lunaknya yaitu lembar kerja. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Kegiatan belajar mengajar berbasis TIK atau ICT adalah proses belajar mengajar dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk berinteraksi dengan para siswa. Dalam proses pembelajaran seperti ini, guru menggunakan peranti seperti laptop, LCD Projector, internet, serta program aplikasi yang mendukung untuk interaksi pembelajaran. Berdasarkan pemaparan tentang pengertian media pembelajaran dan pengertian teknologi informasi dan komunikasi di atas, dapat
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT atau media pembelajaran berbasis TIK merupakan segala alat teknologi (perangkat lunak dan perangkat keras) yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, guna menyampaikan informasi/materi kepada peserta didik serta berfungsi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Teknologi informasi dan komunikasi atau information and communication technology merupakan suatu proses yang rasional dan efisien. b. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis ICT Fungsi media dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar sebagai alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Media pembelajaran juga berfungsi untuk merangsang pembelajaran (Sanaky, 2013: 7). Media pembelajaran secara umum berfungsi juga sebagai pengantara bagi pembawa pesan dan penerima pesan. Munadi (2013: 37) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran secara umum yaitu: 1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain yang bersifat mengaktifkan siswa. 2) Fungsi semantik Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang maknanya dapat dipahami anak didik.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Fungsi manipulatif Fungsi manipulatif yakni media berfungsi untuk mengatasi batasbatas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatasan indrawi. 4) Fungsi psikologis Fungsi psikologis media memuat fungsi atensi (menumbuhkan perhatian), fungsi afektif (menggugah perasaan), fungi kognitif (menumbuhkan
kemampuan
berpikir),
fungsi
imajinatif
(meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa), dan fungsi motivasi. 5) Fungsi sosio-kultural Fungsi sosio-kultural yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Selain itu, Susilana & Cepi (2009: 9) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran yaitu: 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. 5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Levie dan Lentz (dalam Kustandi & Bambang, 2013:19) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. 1) Fungsi atensi, mengandung arti bahwa media pembelajaran dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran. 2) Fungsi afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar. 3) Fungsi kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan memperlancar
bahwa
lambang
pencapaian
tujuan
visual untuk
atau
gambar
memahami
dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi
Kompensatoris,
mengandung
arti
bahwa
media
pembelajaran membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan
informasi
dalam
teks
dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima, serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran. Hal ini ditandai dengan berkembangnya
media
pembelajaran
berbasis
komputer/media 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran berbasis ICT/media pembelajaran berbasis TIK. Media pembelajaran
dengan
menggunakan
komputer/TIK/ICT
memiliki
kelebihan karena menarik, atraktif, dan interaktif. Secara umum, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki manfaat dalam dunia pendidikan. Munir (2009:38) menguraikan manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut: 1) Cepat. Dikatakan cepat karena komputer dapat melakukan suatu pekerjaan dengan lebih cepat dan tepat, dibandingkan dengan manusia. 2) Konsisten. Komputer dapat melakukan suatu pekerjaan secara berulang-ulang dan selalu konsisten. 3) Tepat. Komputer berupaya memberikan kesan perbedaan yang sangat kecil di setiap pekerjaan. 4) Kepercayaan. Komputer dapat memberikan keputusan yang dapat dipercaya oleh penggunanya, walaupun dilakukan secara berulang-ulang kali. 5) Meningkatkan produktivitas. 6) Meningkatkan kreativitas. Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sangat tepat untuk belajar secara interaktif. Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam memproses dan pembuatan keputusan manajerial bukan lagi sebagai keharusan mendesak, melainkan juga menjadi kebutuhan mutlak bagi semua orang (Munir, 2009:48). Komputer dapat dijadikan sebagai 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk media bagi siswa, agar siswa mampu membuat desain dan merekayasa suatu konsep pengetahuan (Munadi, 2013: 149). Banyaknya sumber belajar dalam komputer yang telah merangsang beberapa indera, diharapkan juga mampu mengaktifkan fungsi-fungsi psikologis (afektif, kognitif, konatifdinamik, dan sensori-motori) siswa. c. Jenis-jenis Media Pembelajaran Berbasis ICT Perkembangan
media
pembelajaran
selalu
mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang seringkali digunakan dalam proses pembelajaran dan berfungsi sebagai media yaitu teknologi komputer. Penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa disebut dengan istilah CAI atau Computer Assisted Instruction (Daryanto, 2010: 148). Computer Assisted Instruction (CAI) memberi kemudahan bagi guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Arsyad (2014: 150) menyebutkan bentuk media pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan menggunakan komputer (CAI) sebagai bantuannya yaitu media bentuk tutorial, media bentuk drill and practice, media bentuk simulasi, dan media bentuk permaianan. 1) Bentuk Tutorial CAI bentuk turotial merupakan program pembelajaran individual yang dikemas dalam bentuk branching. Metode pembelajaran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang termuat dalam CAI bentuk tutorial harus mengikuti pengajaran secara branching yaitu mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, kemudian disusul dengan pertanyaan (Darmawan, 2011: 139). 2) Bentuk Drill and Practice Bentuk drills dalam CAI pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya (Darmawan, 2011: 105). Tahapan materi program CAI drills adalah sebagai berikut: a) Masalah-masalah disajikan dalam bentuk latihan soal. Soal-soal yang diberi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, sesuai dengan keadaan siswa. b) Siswa mengerjakan soal latihan melalui komputer. c) Program akan merekam pekerjaan siswa, mengevaluasi, dan kemudian memberi umpan balik. d) Jika jawaban yang diberika siswa benar, maka program akan menampilkan materi selanjutnya. Namun, jika jawaban yang diberikan salah, maka program akan menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan soal.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Bentuk Simulasi Bentuk simulasi dalam CAI pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana tanpa resiko (Darmawan, 2011: 123). Secara sederhana, pola pengoperasiannya yaitu sebagai berikut: a) Komputer menyajikan materi simulasi. b) Siswa menyimak proses simulasi materi pelajaran. c) Melanjutkan
atau
mengulangi
tahapan
simulasi
sebelumnya. Program CAI simulasi menggunakan perangkat lunak komputer untuk menyajikan materi pelajaran. 4) Bentuk Permainan CAI bentuk games atau permainan merupakan program pembelajaran yang lebih menekankan pada penyajian bentukbentuk permainan dengan muatan bahan pelajaran di dalamnya (Darmawan, 2011: 191). Penekanan CAI bentuk games atau permainan ini terletak pada upaya untuk memaksimalkan aktivitas belajar mengajar secara berkesinambungan dalam bentuk interaksi antara peserta didik dan materi pelajaran. Keanekaragaman jenis media pembelajaran juga dapat dilihat dari berbagai aspek. Menurut Sanjaya (2008: 211) media pembelajaran dapat 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, kemampuan jangkauannya, dan teknik pemakaiannya. 1) Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media auditif Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar atau media yang memiliki unsur suara saja. Contohnya radio dan rekaman suara. b) Media visual Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak memiliki unsur suara. Contohnya poster, foto, lukisan, gambar, dan lain sebagainya. c) Media audiovisual Media audiovidual yaitu media yang dapat dilihat dan juga didengar atau media yang memiliki dua unsur yaitu suara dan gambar. Contohnya video, film, dan lain sebagainya. 2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Media ini lebih mempermudah siswa mempelajari hal-hal yang aktual secara bersamaan tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu. Contohnya seperti film, video, dan lain sebagainya. 3) Berdasarkan teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media
yang
diproyeksikan
seperti
film,
slide,
transparansi. b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya. Arsyad (2014: 31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran dibedakan menjadi empat kelompok yaitu: 1) Media hasil teknologi cetak Teknologi cetak merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau fotografik, dan reproduksi Ciri-ciri media hasil teknologi cetak yaitu: a) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang. b) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif. c) Teks dan visual yang ditampilkan bersifat statis (diam).
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Pengembangan
sangat
tergantung
pada
prinsip
kebahasaan dan persepsi visual. e) Baik teks maupun visual berorientasi pada siswa. f) Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 2) Media hasil teknologi audio-visual Media hasil teknologi audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Teknologi audio-visual meliputi mesin proyektor film, tape recorder, dan proyek visual yang lebar. Ciri utama media hasil teknologi audio-visula yaitu: a) Bersifat linear. b) Menyajikan visual yang dinamis. c) Digunakan dengan cara ditetapkan sebelumnya oleh perancang. d) Representasi fisik dari gagasan real atau abstrak. e) Dikembangkan menurut prinsip perkembangan psikologi behaviorisme dan kognitif. f) Umumnya berorientasi pada guru dengan tingkat keterlibatan interaktif peserta didik yang rendah.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer Teknologi
berbasis
komputer
merupakan
cara
menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi ini bertujuan untuk menyajikan materi pelajaran secara bertahap, latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya,
latihan
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan yang baru dipelajari, sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing. Ciri-ciri media hasil teknologi berbasis komputer yaitu sebagai berikut: a) Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear. b) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan
perancang
sebagaimana
direncanakan. c) Gagasan yang disajikan dalam bentuk abstrak, bentuk kata, simbol, dan grafik. d) Prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media tersebut. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Pembelajaran
dapat
berorientasi
pada
siswa
dan
melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi. 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri media teknologi berbasis cetak dan komputer yaitu: a) Dapat digunakan secara acara atau linear. b) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya. c) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa dan di bawah pengendalian siswa. d) Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran. e) Pembelajaran ditata dan berpusat pada lingkup kognitif, sehingga pengetahuan dikuasi jika pelajaran digunakan. f) Bahan belajar dapat melibatkan interaktivitas siswa. g) Bahan pelajarannya memadukan kata dan visual dari berbagai sumber. Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu media visual, 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
media audio, dan media audiovisual. Ketiga jenis media tersebut diklasifikasikan lagi ke dalam media visual bergerak dan diam, media audiovisual bergerak dan diam, serta media audio bergerak dan diam. Sedangkan berdasarkan perkembangan teknologi media pembelajaran dapat dibedakan menjadi media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Jenis-jenis media tersebut, jika dikembangkan dengan menggunakan program CAI, maka dapat
dijadikan
sebagai
media
pembelajaran
berbasis
komputer/teknologi/ICT. Dalam penelitian ini, jenis media yang digunakan yaitu media pembelajaran berbasis ICT yang menggunakan program komputer untuk pengoperasiannya.
2.
Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran a. Pengertian Microsoft Powerpoint Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang maerupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projektor (Sanaky, 2013: 147). Susilana & Riyana (2009: 100) mengatakan bahwa Microsoft Powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Powerpoint ini juga 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan salah satu program software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaannya, dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Microsoft Powerpoint digunakan untuk memberi lebih banyak cara membuat dan berbagi presentasi secara dinamis dengan audiens. Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi, maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Program Microsoft Powerpoint cukup populer digunakan baik dalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan formal, maupun pada lembaga-lembaga tidak formal seperti pelatihan dan penyuluhan (Sanjaya, 2012: 183). Pengoperasian dan bentuk tampilan Microsoft Powerpoint lebih menarik serta dapat diintergrasikan dengan program Microsoft lainnya seperti Word, Excel, Acces dan sebagainya, termasuk diintegrasikan dengan video, gambar, dan foto. Fasilitas Powerpoint pada prinsipnya dapat digunakan untuk program model pembelajaran interaktif (Darmawan, 2011: 162). Kemampuan audio dan video yang diintegrasikan dalam Powerpoint akan sangat menarik dan membantu guru dalam memberitahu sebuah cerita atau peristiwa yang pernah terjadi melalui gambar, foto, video, atau yang lainnya yang dapat ditampilakan dalam Powerpoint. Susilana & Riyana (2009: 100) mengemukakan tiga tipe penggunaan Powerpoint sebagai berikut. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Personal presentation. Pada umumnya, Powerpoint dalam tipe ini digunakan untuk presentasi dalam kelas seperti kuliah, training, seminar, workshop. Penyajian Powerpoint ini sebagai alat bantu bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran agar siswa merasa tertarik pada pembelajaran. 2) Stand alone. Dalam tipe ini, Powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadarnya tidak terlalu tinggi. 3) Web based. Dalam tipe ini, Powerpoint dapat diformat menjadi file web, sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan akses internet. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli tersebut di atas mengenai Microsoft
Powerpoint,
Powerpoint
peneliti
menyimpulkan
bahwa
Microsoft
merupakan salah satu software yang dapat membantu
seseorang dalam melakukan presentasi. Aplikasi Microsoft Powerpoint juga dapat menghasilkan suatu bentuk atau model pembelajaran interaktif yang dapat menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. b. Mengoperasikan Microsoft Powerpoint Program aplikasi Powerpoint merupakan program untuk membuat presentasi yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program pembelajaran, sehingga program pembelajaran yang dihasilkan pun akan cukup menarik dengan komposisi warna dan animasi yang 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan (Sanaky, 2013: 148). Mengoperasikan Microsoft Powerpoint bukan merupakan suatu hal yang mudah. Kasus seperti ini dapat kita temui pada guru-guru yang belum memiliki pemahaman tentang IT dengan baik. Menjalankan program Microsoft Powerpoint mencakup beberapa langkah. Arsyad (2014: 164) menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menggunakan beberapa fitur Microsoft Powerpoint yaitu dimulai dengan membuka aplikasi Microsoft Powerpoint dengan cara klik Start All programs Microsoft Office Microsoft Office Powerpoint. Kemudian, dilanjutkan dengan membuat lembar kerja atau prsentasi pada Microsoft Powerpoint. Daryanto (2010: 73) menjelaskan langkah-langkah membuat media presentasi dengan Microsoft Powerpoint yaitu sebagai berikut. 1) Membuka program Langkah yang dapat dilakukan untuk membuka program Microsoft Powerpoint yaitu klik tombol start > klik all program > arahkan kursor ke Microsoft Powerpoint > klik file Powerpoint. 2) Mulai menulis Setelah jendela Powerpoint muncul atau terbuka, tuliskan teks pada setiap frame sesuai naskah yang telah dibuat dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a) Klik to add title lalu ketik judul utama naskah yang anda buat, kemudian pilih jenis dan ukuran hurufnya. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Klik to add subtitle untuk menuliskan subjudul, kemudian pilih jenis dan ukuran huruf. c) Untuk memilih jenis hururf klik kotak font dan pilih jenis huruf yang anda sukai. Untuk memilih ukuran huruf klik kotak font size kemudian pilih besarnya huruf yang disesuaikan dengan tingkat keterbacaannya. 3) Memberi warna teks Untuk pemilihan warna, lakukan langkah berikut ini: a) Blok atau klik dengan mouse pada judul yang anda tulis. b) Pilih warna huruf yang terdapat di bawah layar atau di panel sebelah kanan atas. 4) Membuat animasi teks Fasilitas animasi yang ada pada program Powerpoint membantu anda untuk menambah efek gerakan pada teks atau gambar. Langkah membuatnya yaitu sebagai berikut: a) Klik teks judul dengan menggunakan mouse sebelah kanan, kemudian pilih custom animation pilih dan klik pada add efffect maka akan muncul beberapa pilihan bentuk animasi. b) Pilih
salah
satu
jenis
animasi
kemudian
untuk
mencobanya klik pada tombol play. 5) Memberi background pada tampilan slide
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah untuk memberi background pada slide presentasi yaitu sebagai berikut: a) Pilih format yang ada di panel atas, kemudian pilih dan klik pada background sehingga akan muncul kotak dialog. b) Setelah muncul kotak dialog automatic pilih dan klik pada fill effects maka akan muncul kotak dialog fiil effects, sehingga anda dapat memilih background untuk fiil effects gradient, texture, pattern, dan picture. c) Apabila ingin menggunakan background berupa gambar atau foto yang telah disiapkan, maka pilih dan klik picture, kemudia klik select picture dan pilih gambar dari folder misalnya klik my documen, kemudian pilih insert, lalu OK. d) Terakhir klik apply agar layar slide presentasi memiliki background seperti yang anda sukai. 6) Memasukkan gambar dengan teknik insert Cara yang dapat anda lakukan yaitu: a) Arahkah mouse pada tombol toolbar, kemudian pilih insert dan arahkan mouse pada picture. b) Klik from file 7) Memasukkan video dengan teknik insert Cara yang dapat anda lakukan yaitu:
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Arahkah mouse pada tombol toolbar, kemudian pilih insert dan arahkan mouse pada movie and sound. b) Klik from file 8) Membuat hyperlink pada media presentasi Cara yang dapat anda lakukan agar presentasi yang dibuat lebih menarik dan interaktif, maka dapat memanfaatkan hyperlink maupun action button dengan langkah sebagai berikut. a) Buatlah desain tampilan dalam bentuk tombol, lalu ketik untuk masing-masing topik atau subtopik yang akan diuraikan. b) Klik tombol atau button yang akan dihubungkan ke link, kemudian klik insert pada panel toolbar di atas, klik hyperlink kemudian pilih slide yang akan dituju, lalu klik OK. c) Untuk mengaktifkan hyperlink tekan shift+5 pada keyboard, kemudian arahkan mouse pada tombol button atau kalimat yang bergaris bawah. Ketika muncul gambar tangan sedang “menunjuk” maka klik pada tombol button atau kalimat yang anda buat sudah terhubung dengan penjelasan yang ada di slide yang di link-kan
atau
dihubungkan. Langkah-langkah
tersebut
di
atas
merupakan
langkah
umum
menggunakan atau mengoperasikan Microsoft Powerpoint untuk 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
presentasi. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapat yang sama terkait dengan hal tersebut, sehingga peneliti hanya menggunakan pendapat dua ahli untuk menjelaskan langkah-langkah mengoperasikan Microsoft Powerpoint untuk presentasi. c. Indikator Kualitas Microsoft Powerpoint Membuat media presentasi menggunakan komputer biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Oleh karena itu, sebuah media presentasi (dalam hal ini Microsoft Powerpoint) dikatakan baik jika telah memenuhi prinsip atau kualitas media pembelajaran berbasis ICT. Daryanto (2010: 72) menyebutkan beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat media presentasi dengan menggunakan Powerpoint yaitu sebagai berikut: 1) Pilihan jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinngi, misalnya Arial, Verdana, atau Tahoma. Gunakan ukuran huruf 17 – 20 untuk isi teks, 28 untuk sub judul, dan 30 untuk judul. 2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, atau video. 3) Area frame yang ditulis jangan melebihi ukuran 16×20 cm. 4) Usahakan dalam satu slide tidak memuat lebih dari 18 baris teks. 5) Dalam satu slide hanya berisi satu topik atau subtopik pembahasan. 6) Setiap judul diberi frame.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan, dan kekontrasan pada setiap tampilan. 8) Memperhatikan prinsip kesederhanaan. 9) Jangan terlalu membuat tampilan slide yang terlalu rumit, ramai, dan
pernuh
warna-warni.
Hal
ini
dapat
menyebabkan
terganggunya pesan utama yang disajikan. Sanjaya (2012: 234) menyebutkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif di antaranya yaitu: 1) Kesederhanaan.
Kesederhanaan
artinya
bahwa
program
multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang memanfaatkan media tidak perlu belajar tentang komputer terlebih dahulu dan mudah dalam mengoperasikan media. 2) Kelengkapan bahan pelajaran. Kelengkapan bahan pelajaran artinya multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya isi kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta, akan tetapi juga berisi konsep, prinsip, dan generalisasi bahkan teori. 3) Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat komunikatif artinya baik bahasa maupun format penampilan harus dapat berbicara, harus mengajak pengguna melakukan 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu. Dengan demikian, format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar. 4) Belajar mandiri. Multimedia yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain, termasuk guru. Untuk itu, format penyajian harus disusun lengkap dari mulai petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi berserta kunci jawaban, sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya. 5) Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh karena itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dan mulai dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks, dan dari yang konkret ke hal yang abstrak. 6) Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu, pemakaian berbagai jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya. 7) Kontinuitas. Multimedia harus dapat mendorong secara terus menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Multimedia juga harus dapat meninggalkan
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekas, sehingga ketika seseorang selesai menjalankan sebuah program, ia akan merasa telah belajar sesuatu. Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang atau mendesain sebuah media interaktif atau media presentasi berbasis ICT, perancang perlu memperhatikan beberapa hal seperti kesederhanaan, jenis huruf, konten atau isi media, cara penyajiannya, bahasa penggunaan. Kriteria penilaian atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah media interaktif menurut para ahli tersebut di atas, kemudian digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam menyusun instrumen validasi atau instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berbasis ICT. d. Kelebihan dan kelemahan Microsoft Powerpoint a) Kelebihan Microsoft Powerpoint Microsoft Powerpoint memiliki keuntungan tersendiri jika dibandingkan dengan media pembelajaran interaktif lainnya. Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak diperlukannya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office program komputer (Sanaky, 2013: 147). Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon dan ikonikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon pada Microsoft Word, sehingga pemakai tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman, tetapi dengan ikon yang telah dikenal dapat dengan mudah mengoperasikan program tersebut. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seorang pengajar dapat mendesain berbagai program pembelajaran sesuai materi, metode, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dengan memanfaatkan Microsoft Powerpoint. Sanaky (2013: 148) menyebutkan keuntungan desain dengan menggunakan Microsoft Powerpoint yaitu: (1) Memasukkan teks, gambar, suara, dan video. (2) Membuat tampilan yang menarik dengan memberi warna, tekstur, dan memasang gambar dari file sendiri. (3) Membuat hyperlink yang dapat membuat desain menjadi lebih interaktif. (4) Membuat slide transtiton. Darmawan (2011: 162) menyebutkan keuntungan Microsoft Powerpoint yaitu: (1) Memiliki fitur-fitur yang lengkap seperti pada Microsoft Word. (2) Dapat digunakan untuk program model pembelajaran interaktif di kelas. (3) Pengembangan proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen dalam bentuk file dan juga dapat dibantu dengan menggunakan hyperlink. (4) Fasilitas Powerpoint dapat digunakan untuk kepentingan pemrograman multimedia pembelajaran atau CAI. Daryanto (2010: 164) kelebihan dari Microsoft Powerpoint yaitu” 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto. 2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji. 3) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami peserta didik. 4) Guru tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan. 5) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang. 6) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik, sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana. b) Kelemahan Microsoft Powerpoint Microsoft Powerpoint selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan. Daryanto (2010: 83) mengatakan bahwa media Powerpoint tidak serba cocok untuk semua jenis dan tujuan pembelajaran. Oleh sebaba itu, guru sebaiknya memahami benar bagaimana karakteristik media presentasi atau media Powerpoint. Mengingat bahwa Microsoft Powerpoint merupakan salah satu media berbasis komputer, maka kita juga dapat melihat beberapa kelemahan media berbasis komputer.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Arsyad (2014: 56) menyebutkan beberapa kelemahan media berbasis komputer yaitu sebagai berikut. (1) Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung menurun, pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal. (2) Untuk menggunaan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer. (3) Keragaman
model
komputer
sering
menyebabkan
program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya. (4) Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak dapat mengembangkan kreativitas siswa. (5) Komputer hanya efektif apabila digunakan satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa media yang menggunakan Microsoft Powerpoint tidak selamanya memiliki keuntungan bagi guru maupun siswa. Oleh karena itu, guru sebaiknya memahami benar tentang Microsoft Powerpoint sebelum memutuskan untuk menggunakannya dalam proses pembelajaran.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Model Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Aktivitas pembelajaran perlu dirancang sebelumnya agar dapat memberikan output atau hasil yang diinginkan. Smaldino, dkk (2011: 111) mengatakan bahwa seluruh pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan yang tepat, begitu pun ketika mengajar dengan teknologi dan media pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model desain
pembelajaran
ASSURE
dalam
mengembangkan
media
pembelajaran berbasis ICT. Model ASSURE dikembangkan oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Russel dan Michael Molenda. Smaldino, dkk (2011: 111) mengatakan bahwa model ASSURE dirancang untuk membantu para guru merencanakan mata pelajaran yang secara efektif memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Model
pembelajaran
ASSURE
lebih
berorientasi
pada
pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan (Pribadi, 2011: 29). Pemanfaatan model desain pembelajaran ASSURE perlu dilakukan tahap demi tahap dan menyeluruh agar dapat memberikan hasil yang optimal yaitu tercapainya pembelajaran yang sukses. Dalam model ini, pemanfaatan media dan teknologi menjadi suatu keharusan karena digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pribadi (2011: 31) mengatakan bahwa pemanfaatan media yang sejalan dengan metode dan strategi pembelajaran akan mampu melibatkan siswa secara intensif dalam aktivitas pembelajaran. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model desain pembelajaran ASSURE memiliki enam langkah penting di dalamnya. Langkah penting dalam ASSURE yang dikemukakan oleh Smaldino, dkk (2011: 110), yaitu (1) menganalisis karakteristik pembelajar (analyze learner characteristics), (2) menyatakan standar dan tujuan (state performance objectives), (3) memilih strategi, teknologi, media, dan materi (select methods, media an materials), (4) menggunakan teknologi, media, dan material (utilize materials), (5) mengharuskan partisipasi pembelajar (require learner participation), (6) mengevaluasi dan merevisi (evaluate and revise). Berikut ini disajikan bagan langkahlangkah model desain pembelajaran ASSURE (dalam Pribadi, 2011: 30).
Analyze learner characteristic State objective Select method, media, and learning materials Utilize materials Require leraner participation Evaluate and revise
Bagan 2.1. Langkah-langkah model desain ASSURE
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Menganalisis
karakteristik
pembelajara
(Analyze
learner
characteristic) Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menerapkan model ini adalah mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran. Keller (dalam Pribadi, 2011: 31) mengatakan bahwa pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa akan sangat membantu guru atau instruktur dalam upaya memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2) Menyatakan standar dan tujuan (State objective) Langkah selanjutnya yaitu menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang mendeskripsikan tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dan harus dimiliki siswa setelah menempuh proses pembelajaran. 3) Memilih strategi, teknologi, media, dan materi (Select method, media, and learning materials) Langkah selanjutnya yaitu memilih metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan. Ketiga komponen ini berperan penting untuk digunakan dalam membantu siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah digariskan. Penggunaan ketiga komponen ini secara tepat pada akhirnya akan membantu siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Menggunakan teknologi, media, dan material (Utilize materials) Langkah selanjutnya yaitu menggunakan teknologi, media, dan materi dalam proses pembelajaran. Namun, sebelum menggunakannya, perancang terlebih dahulu perlu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif dan efisien untuk digunakan dalam situasi yang sebenarnya. 5) Mengharuskan partisipasi pembelajar (Require leraner participation) Tujuan dari langkah ini yaitu agar proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan adanya keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi atau substansi yang sedang dipelajari. Pemberian latihan merupakan salah satu contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental siswa dengan memberi materi yang sedang dipelajari. 6) Evaluasi dan revisi (Evaluate and revise) Tahap evaluasi dan revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE dilakukan
untuk
menilai
efektivitas
dan
efisiensi
program
pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Proses evaluasi terhadap semua komponen pembelajaran perlu dilakukan agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran. Revisi perlu dilakukan apabila hasil 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
evaluasi terhadap program pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi dilakukan terhadap komponenkomponen pembelajaran yang perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses. Langkah-langkah desain model pembelajaran ASSURE selanjutnya dipadukan dengan langkah penelitian pengembangan Borg and Gall untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT.
4.
Kurikulum 2013 a. Konsep Kurikulum 2013 Kurikulum memiliki banyak pengertian yang berkembang sejalan dengan
perkembangan
teori
dan
praktik
pendidikan.
Ahli-ahli
mengemukakan pendapatnya terkait dengan pengertian kurikulum. Menurut pandangan lama, kurikulum diartikan sebagai kumpulan berbagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh guru untuk diajarkan kepada peserta didik, guna dipelajari oleh peserta didik (Widyastono, 2014: 1). Selanjutnya, Zais (dalam Widyastono, 2014: 2) menjelaskan bahwa kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional sebagai pedoman dalam mengatur lingkungan dan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Dengan mengacu pendapat para ahli tersebut, pemerintah kemudian mendefinisikan kurikulum sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2013 (penyempurnaan dari PP Nomor 19 Tahun 2015) tentang 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sistem Pendidikan Nasional sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Daryanto, 2014: 14). Kurikulum merupakan komponen inti dalam pendidikan, karena selain berisi rumusan tentang tujuan yang menentukan arah peserta didik, kurikulum juga berisi rumusan tentang isi dan kegiatan belajar yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta nilai-nilai yang diperlukan dalam menjalani tugas kehidupan di masa yang akan datang (Widyastono, 2014: 9). Dalam sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis dan dapat dilakukan perubahan atau pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman (Mulyasa, 2014: 59). Secara
filosofis,
pendidikan
nasional
berfungsi
untuk
mengembangkan dan membentuk peradaban bangsa yang bermartabata, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut, maka perubahan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan masa yang akan datang (Daryanto, 2014: 11). Sehingga, perubahaan atau pengembangan kurikulum merupakan hal yang perlu dilakukan mengingat perkembangan zaman yang semakin kuat. Di Indonesia, telah mengalami sekurangkurangnya 11 kali perubahan atau penyempurnaan kurikulum, terhitung sejak zaman kemerdekaan yaitu 8 kali terjadi sebelum era otonomi daerah 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan 3 kali terjadi setelah otonomi daerah. Adapun kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum 1947, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1973, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum SMK 1999, Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013 (Widyastono, 2014: 54). Mulai tahun pelajaran 2013/2013, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang hadir untuk menggantikan atau menyempurnaan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan Kurikulum 2013 dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 – 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Widyastono, 2014: 117). Konsep
kurikulum
2013
berkembang
sejalan
dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut Kurniasih & Berlin (2014: 131) terdapat tiga konsep tentang Kurikulum 2013 yaitu: 1) Kurikulum sebagai suatu substansi. Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana dan tujuan belajar yang ingin dicapai oleh peserta didik. Kurikulum 2013 juga
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipandang sebagai suatu dokumen yang berisi rumusan tentang komponen pembelajaran. 2) Kurikulum 2013 sebagai suatu sistem. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, dan sistem masyarakat. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum yang harus dipelihara atau dijaga agar tetap dinamis. 3) Kurikulum sebagai suatu bidang studi. Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum yang merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan serta pengajaran. Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kognitif, psikomototik, dan afektif peserta didik secara holistik dan seimbang. Pemberlakuan Kurikulum 2013 ditujukan untuk menjawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif, kolaboratif, serta berkarakter. Dalam Kurikulum 2013, disadari benar bahwa pendidikan bukan hanya dilakukan untuk
mengembangkan
pengetahuan
berdasarkan
subjek
inti
pembelajaran, melainkan juga harus diorintasikan agar peserta didik memiliki kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, sekaligus berkarakter (Abidin, 2014: 12). Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik. Hal ini didasarkan pada tema Kurikulum 2013 yaitu menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa, 2014: 99). Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills berupa keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Dalam konteks ini, Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilainilai yang tercermin pada sikap dapat setara atau berimbang dengan keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pembelajaran di sekolah (Fadlillah, 2014: 16). Berdasarkan paparan tersebut diatas, peneliti menyimpulkan bahwa Kurikulum 2013 lebih menekankan pada aspek perkembangan
anak
secara
holistik
atau
menyeluruh
dengan
mengembangkan kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, melalui proses pembelajaran yang holistik dan menyenangkan. b. Rasional dan Elemen Perubahan dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka menyiapkan peserta didik supaya memiliki kemampuan soft skills dan hard skills yang seimbang, sehingga mampu beradaptasi di mana pun dan kapan pun ia berada. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan Kurikulum 2013 diorientasikan agar terjadinya peningkatan dan
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keseimbangan antara kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan (Majid, 2014: 37). Majid (2014: 37) mengatakan bahwa orientasi pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh Kurikulum 2006 pada saat ini yaitu: 1) Konten kurikulum masih sangat padat dan luas, serta tingkat kesukaran yang melebihi tingkat perkembangan usia peserta didik. 2) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi, serta tidak sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. 3) Kompetensi yang dikembangkan belum holistik/menyeluruh. 4) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan untuk dikembangkan belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5) Kurikulum belum tanggap terhadap perubahan zaman yang terjadi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. 6) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci, sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. 7) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi dan belum tegas menuntut adanya remidiasi secara berkala.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8) KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh Kurikulum Tingat Satuan Pendidikan tersebut di atas, maka perlu dikembangkannya suatu kurikulum yang mampu menjawab setiap permasalahan tersebut. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan untuk melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 yang memadukan aspek keterampilan, sikap, dan pengetahuan secara integratif (Fadlillah, 2014: 31). Pola pengembangan Kurikulum 2013 menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
pada beberapa elemen.
Elemen perubahan
kurikulum dilakukan pada empat komponen yaitu standar lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Kurniasih & Berlin (2014: 133) mengatakan bahwa adapun elemen perubahan dalam Kurikulum 2013 antara sebagai berikut: 1) Perubahan Standar Kompetensi Lulusan. Penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Rumusan empat kompetensi inti menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar setiap kelas. 2) Perubahan Standar Isi.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perubahan yang terjadi yaitu dari pengembangan kompetensi mata
pelajaran
menjadi
fokus
pada
kompetensi
yang
dikembangkan menjadi mata pelajaran, melalui pendekatan tematik integratif. Untuk jenjang sekolah dasar, kompetensi dikembangkan melalui tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Untuk SMP dan SMA dikembangkan melalui pendekatan mata pelajaran, sedangkan untuk SMK melalui pendekatan vokal atau keahlian. 3) Perubahan Standar Proses. Perubahan yang terjadi yaitu pada strategi pembelajaran. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, kemudian ditambah dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, guru wajib merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif dan menyenangkan. Guru harus menguasai metode-metode mengajar yang efektif. 4) Perubahan Standar Evaluasi. Penilaian kriteria hasil belajar siswa dalam Kurikulum 2013 memiliki kriteria sebagai berikut: a) Penilaian berbasis kompetensi. b) Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur semua kompetensi pengetahuan hanya berdasarkan hasil), 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). c) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). d) Penilaian tidak hanya level Kompetensi Dasar (KD), tetapi juga kompetensi inti dan Standar Kompetensi Lulusan. e) Mendorong pemanfaatn portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian. Beberapa konsekuensi dari perubahan substansi tersebut adalah: 1) Penambahan jumlah jam belajar di SD. Jumalah mata pelajaran dari 10 menjadi 6, namun jumlah jam belajar yang semulanya adalah 26 jam/minggu menjadi 32 jam/minggu. 2) Penambahan jumlah jam belajar di SMP. Perubahan jumlah jam belajar di SMP yaitu semulanya 32 jam/minggu menjadi 38 jam/minggu. 3) Penambahan jumlah jam belajar Agama. Jumlah jam pelajaran Agama pada SD bertambah 2 jam/minggu, sehingga menjadi 4 jam/minggu. Jam pelajaran Agama di SMP bertambah 2 jam/minggu, sehingga menjadi 3 jam/minggu. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Jumlah mata pelajaran dikurangi tetapi jumlah jam belajar ditambah. 5) Materi pelajaran IPA diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan
paparan
berbagai
teori
di
atas,
peneliti
menyimpulkan bahwa elemen perubahan dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu hal yang mendesak untuk segera diimpelementasikan oleh pemerintah, guna melahirkan generasi penerus bangsa yang beriman, kreatif, produktif, inovatif, dan afektif, sehingga mampu menjawab tantang zaman. Rasionalisasi dikembangkannya Kurikulum 2013 bukan merupakan sebuah alasan, tetapi merupakan suatu kebijakan yang harus segera ditindaklajuti guna tercapainya tujuan pendidikan yang diidamidamkan. c.
Prinsip pengembangan Kurikulum 2013 Zaman terus berubah dan berkembang, demikian pula pendidikan.
Seiring
dengan
hal
tersebut,
pendidikan
berusaha
menyesuaikan dengan keadaan zaman tersebut dengan melakukan perubahan atau pengembangan-pengembangan terhadap elemen-elemen yang ada di dalamya. Salah satu elemen pendidikan yang sering mengalami perubahan/pengembangan yaitu kurikulum. Hal utama yang menjadi alasan adanya pengembangan kurikulum di dunia pendidikan yaitu karena adanya pengaruh positif maupun negatif, dari dalam atau dari
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
luar yang memengaruhi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan (Kurniasih & Berlin, 2014: 25). Pengembangan kurikulum diharapkan bersifat antisipatif, adaptif, dan aplikatif. Maka dari itu, dalam pengembangan kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip atau kaidah yang dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum. Dalam pengembangan Kurikulum 2013, prinsip yang dijadikan pedoman dalam pengembangannya sama seperti prinsip pada pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Fadlillah (2014: 26) menyebutkan prinsip pengembangan Kurikulum 2013 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut: 1) Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. Pembentukan kepribadian pribadi peserta didik secara utuh didasarkan pada iman, takwa, dan akhlak mulia. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia, melalui proses pembelajaran yang terintegrasi. 2) Kebutuhan kompetensi masa depan. Kurikulum harus mampu menjawab tantang yang diperlukan di masa depan sehingga perlu mengembangkan kemampuankemampuan yang diperlukan di masa depan. Kemampuan peserta didik yang diperlukan di masa depan antara lain kemampuan 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkomunikasi,
berpikir
kritis,
dan
kreatif
dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang berdemokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. 3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum disusun dengan memperhatikan emosional, sosial, spititual, dan kinestetik peserta didik. 4) Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Kurikulum perlu memuat keragaman, potensi, dan karakteristik lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. 5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. Kurikulum
perlu
memerhatikan
keseimbangan
antara
kepentingan daerah dan nasional karena dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa. 6) Tuntutan dunia kerja. Kurikulum perlu memuat keterampilan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Hal ini 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat penting bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. 7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum disarangkan untuk dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan
dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. 8) Agama. Muatan kurikulum dalam semua mata pelajaran diharapkan ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia, guna memelihara toleransi dan kerukunan antar umat beragama. 9) Dinamika perkembangan global. Kurikulum dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa. Hal ini sangat penting karena dunia digerakkan oleh pasar bebas. 10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum
dikembangkan
untuk
menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 11) Kondisi sosial budaya dan masyarakat setempat. Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. 12) Kesetaraan gender. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memerhatikan kesetaraan gender. 13) Karakteristik satuan pendidikan. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Daryanto (2014: 2) juga mengemukakan pendapatnya terkait dengan prinsip pengembangan kurikulum, yang kemudian juga merupakan prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun prinsip pengembangan kurikulum menurut Daryanto yaitu: 1) Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. 2) Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. 3) Model
kurikulum
pengembangan
berbasis
kompetensi
kompetensi berupa
sikap,
ditandai
oleh
pengetahuan,
keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. 4) Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan dasar yang dapat dipelajari oleh seluruh peserta didik.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Kurikulum dikembangkan dengan memberi kesempatan kepada peserta
didik
untuk
mengembangkan
perbedaan
dalam
kemampuan dan minat. 6) Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. 7) Kurikulum
harus
tanggap
terhadap
perkembangan
ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. 8) Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Artinya bahwa kurikulum harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari lingkungan sekitarnya. 9) Kurikulum
diarahkan
kepada
proses
pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 10) Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional
dan
daerah
untuk
membangun
kehidupan
bermasyarakat. 11) Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Berdasarkan
pemaparan
tentang
prinsip
pengembangan
Kurikulum 2013 tersebut, peneliti berkesimpulan bahwa prinsip pengembangan Kurikulum 2013 pada dasarnya harus memperhatikan budaya daerah setempat, dalam hal ini budaya bangsa Indonesia. Kurikulum
yang
terus
menerus
mengalami
perubahan
atau 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyumpurnaan, senantiasa berusaha untuk memadukan antara tuntutan masa depan dan keadaan realistis yang terjadi di negara Indonesia. Oleh karena itu, prinsip pengembangan Kurikulum 2013 juga harus memperhatikan kebutuhan bangsa Indonesia. d. Pendekatan Saintifik 1) Pengertian pendekatan saintifik Prinsip pembelajaran dalam Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Hal ini disebabkan karena Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum lama. Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum 2013, istilah pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik menjadi objek pembahasan di kalangan para pendidik. Pendekatan saintifik kemudian menjadi tantangan bagi pendidik dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya, pendekatan saintifik hadir sebagai penyempurna konsep pembelajaran Kurikulum 2013 yaitu proses pembelajaran yang menyenangkan dan berimbang. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan oleh guru (Majid, 2014: 95). Abidin (2014: 125) mengatakan bahwa pendekatan saintifik dapat disebut sebagai proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik dilakukan melalui proses ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh peserta didik dilakukan dengan indra dan akal pikiran sendiri, sehingga mereka mengalami secara langsung proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pendekatan saintifik diharapkan mampu memberi kekuatan/bekal
bagi
peserta
didik
dalam
menghadapi
dan
memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik (Fadlilah, 2014: 175). Oleh karena itu, model pembelajaran saintifik sengaja dikembangkan dalam rangka menumbuhkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara berimbang. Pendekatan saintifik memiliki tujuan agar dapat melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi (Abidin, 2014:132). Berdasarkan pemaparan tentang pengertian pendekatan saintifik tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan metode ilmiah dalam proses pembelajaran, yang mengharuskan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri ilmu yang dibutuhkan, sehingga terjadilah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian, pendekatan saintifik dapat menumbuhkan sikap, 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengetahuan, dan keterampilan siswa secara integratif (terpadu) dan berimbang. 2) Karakteristik pembelajaran saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis (langkah-langkah ilmiah) dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah (Majid & Chaerul, 2014: 3). Dalam hal ini, dibutuhkan model pembelajaran yang memungkinkan
terbudayakannya
kecakapan
berpikir
sains,
terkembangnya sense of inquiri, dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pembelajaran dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri (Sani, 2014: 51). Oleh karena itu, pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai hasil akhir, melainkan proses pembelajaranlah yang sangat penting. Pembelajaran saintifik lebih menekankan/mengutamakan pada keterampilan proses. Dalam pembelajaran saintifik, proses pembelajaran lebih ditekankan pada proses pencarian informasi pengetahuan dari pada transfer pengetahuan. Sehingga, peserta didik dianggap sebagai subjek belajar yang harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator (Majid & Chaerul, 2014: 4). Melihat bahwa pembelajaran saintifik menggunakan metode ilmiah dalam proses pembelajarannya, maka pembelajaran saintifik memiliki kriteria/karakteristik pembelajaran. Hosnan (2014: 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36)
menyebutkan
bahwa
karakteristik
pembelajaran
dengan
pendekatan saintifik yaitu sebagai berikut: a) Berpusat pada siswa. b) Melibatkan
keterampilan
proses
sains
dalam
mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip. c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan
intelek,
khususnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d) Dapat mengembangkan karakter siswa. Selain itu, menurut Kemendikbud 2013 kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu: a) Materi pembelajaran didasarkan pada fakta yang dapat dijelaskan dengan logika, bukan berdasarkan pendapat orang. b) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang menyimpang dari proses pembelajaran. c) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah,
dan
mengaplikasikan
materi
pembelajaran.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Mendorong dan menginspirasi siswa untuk berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. e) Mendorong
dan
menginspirasi
siswa
memahami,
menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. f) Pembelajaran didasarkan pada konsep atau teori yang dapat dipertanggungjawabkan. g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara jelas dan mencakup empat ranah. Berdasarkan uraian dan penjelasan para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik dirancang untuk melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
dan
berusaha
untuk
mengembangkan
dimensi
keterampilan, afektif, dan kognitif siswa secara menyeluruh atau holistik, dengan kegiatan pembelajaran yang mendorong dan menginsiprasi siswa untuk aktif berpikir. 3) Langkah-langkah pembelajaran saintifik Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan pengetahuan
dan peserta
pengembangan
sikap,
keterampilan,
didik. Pendekatan pembelajaran
dan
ilmiah 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerja sama di antara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam proses pembelajaran (Majid & Chaerul, 2014: 71). Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian mencoba, dan mencipta. Majid & Chaerul (2014: 75) lebih rinci menjelaskan tentang langkah-langkah dalam pembelajaran saintifik yaitu sebagai berikut: a) Mengamati Kegiatan mengamati menekankan pada kebermaknaan proses pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati, siswa diharapkan memiliki rasa senang dan tertantang dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan mengamati membantu untuk memenuhi rasa ingin tahu siswa. Sehingga, kegiatan mengamati dapat berupa observasi, menyajikan media objek secara nyata, dan kegiatan membaca. b) Menanya Kegiatan
menanya
yang
dilaksanakan
dalam
proses
pembelajaran mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu topik pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kegiatan menanya, guru harus mampu menginspirasi peserta 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didik untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bertanya. c) Menalar Menalar adalah salah satu istilah dalam proses pembelajaran dengan Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif dalam rangkaian proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan kegiatan pengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam
memasukkannya menjadi
peristiwa
untuk
kemudian
penggalan memori. Sehingga,
pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan berelasi dan berinteraksi
dengan
pengalaman
yang
sudah
tersedia
sebelumnya. d) Mengolah Pada tahap mengolah ini, peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif, guru bertugas sebagai direktif dan siswa bertugas sebagai pembelajar aktif. Dalam situasi kolaboratif tersebut, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. e) Mencoba Dalam kegiatan ini, peserta didik melakukan percobaan atau eksperimen terhadap ilmu pengetahuan baru yang ia peroleh. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aplikasi metode mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan, dan psikomotorik. f) Menyimpulkan Kegiatan menyimpulkan merupakan kegiatan lanjutan dari mengolah.
Aktivitas
menyimpulkan
berupa
menjawab
pertanyaan pokok dari tujuan utama kegiatan pembelajaran. g) Menyajikan Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan menjadi bahan untuk tugas portofolio. h) Mengomunikasikan Di akhir kegiatan pembelajaran saintifik, peserta didik diharapkan dapat mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun, baik secara bersama-sama maupun kelompok. Hosnan (2014: 39) juga mengemukakan pendapatnya terkait dengan langkah-langkah dalam pembelajaran saintifk yaitu: a) Mengamati Metode observasi seringkali digunakan dalam kegiatan mengamati. Dengan metode observasi, siswa akan merasa tertantang untuk mengeksplorasi rasa keingintahuannya tentang fenomena dan rahasia alam yang senantiasa menantang.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Menanya Kegiatan belajar dalam kegiatan menanya yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kegiatan menanya membantu siswa unyil mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan kemampuan merumuskan pertanyaan. c) Mengumpulkan informasi Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari kegiatan bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. d) Mengasosiasi/menalar Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan Kurikulum 2013 menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Kegiatan belajarnya adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari berbagai kegiatan pengumpulan informasi, serta mengolah informasi untuk mencari solusi dari berbagai fenomena yang ditemukan. e) Mengomunikasikan pembelajaran Dalam tahapan ini, peserta didik diberi kesempatan untuk mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun, baik
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara bersama-sama dalam kelompok, maupun secara individu bersadarkan hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. f) Membentuk jejaring Kegiatan belajar dalam tahap ini yaitu siswa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan dan tertulis atau media lainnya. Siswa sebelumnya membentuk jejaring dengan orang lain baik dalam bidang yang mereka tekuni maupun di luar bidang yang mereka tekuni. Daryanto (2014: 59) mengemukakan lima langkah pendekatan ilmiah (scientifik approach) dalam proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. a) Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Dengan metode mengamati, peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan observasi menuntut keterlibatan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran. Aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan mengamati meliputi melihat, membaca, dan mendengar. b) Menanya Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. c) Menalar Kegiatan mengasosiasi/menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan
baik
terbatas
mengumpulkan/eksperimen
dari
maupun
hasil
hasil dari
kegiatan kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. d) Mencoba Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi yang sesuai. Aplikasi metode mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, psikomotorik, dan kognitif. e) Membentuk jejaring Membentuk jejering atau mengomunikasikan merupakan langkah terakhir dalam proses pembelajaran saintifik. Berdasarkan pemaparan para ahli tentang langkah-langkah dalam pembelajaran saintifik tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
langkah-langkah
dalam
pembelajaran
saintifik
dapat
mengembangkan dimensi keterampilan siswa dalam melakukan 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan mengamati, menanya, menalar atau mengasosiasi, mencoba, dan mengomunikasikan/membentuk jeraring. Siswa melakukan rangkaian kegiatan tersebut secara berurutan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah pembelajaran saintifik yang dikembangkan oleh Daryanto yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau mengomunikasikan. e. Pendekatan tematik integratif 1) Pengertian pembelajaran tematik integratif Peningkatan mutu pembelajaran di sekolah akan selalu mendapatkan perbaikan-perbaikan sevara berkelanjutan. Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran di sekolah dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah oleh pemerintah. Kunandar dalam (Majid, 2014: 117) mengatakan bahwa perubahan kurikulum merupakan hal biasa serta merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakat yang begitu cepat. Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru di semua jenjang pendidikan sejak tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum baru tersebut disebut sebagai Kurikulum 2013. Salah satu karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran dengan menggunakan/menerapkan pendekatan tematik integratif. Model pembelajaran tematik integratif dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an bagi anak-anak berbakat dan bertalenta (gifted and 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan peserta didik yang belajar cepat (Majid, 2014: 118). Majid (2014: 118) selanjutnya menjelaskan bahwa konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran integratif. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran integratif dengan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok untuk aktif menggali dan menemukan konsep, serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan ontentik. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra pelajaran maupun antar mata pelajaran (Majid, 2014: 122). Pemaduan tersebut dimaksudkan agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga proses pembelajaran
menjadi
lebih
Pembelajaran
tematik
adalah
berdasarkan
berdasarkan
bermakna
dan
pembelajaran
tema-tema
meyenangkan. yang
tertentu,
dirancang
yang
dalam
pembahasannya, tema-tema tersebut ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pada dasarnya, pembelajaran berbasis tema berbeda dengan pembelajaran berbasis unit pelajaran. Sundayana (2014: 19) 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebutkan salah satu perbedaan dari keduanya adalah terletak pada peran guru. Dalam pembelajaran berbasis tema, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam mendorong peserta didiknya untuk mengambil prakarsa. Oleh karena itu, pembelajaran tematik mengharuskan guru untuk memilih dan mengembangkan tema secara berkolaborasi antarpeserta didik, serta antar guru dan peserta didik. Selanjutnya, Sundayana (2014: 19) juga mengatakan bahwa guru sebaiknya menggunakan prinsip belajar yang berkembang dan berakar dalam kearifan lokal, serta harus ditumbuhkembangkan lagi dalam suasana pembelajaran di sekolah. Berdasarkan uraian tentang konsep pembelajaran tematik tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang menggabungkan mata pelajaran-mata pelajaran yang berbeda, yang kemudian dipadukan dalam satu tema untuk diajarkan. Pembelajaran tematik membantu siswa untuk belajar secara holistik dan berimbang. 2) Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik Kurikulum 2013 berupaya untuk menjawab tantangan dalam dunia pendidikan kita saat ini. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran yang mampu memberikan kebermaknaan bagi peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang digunakan tersebut adala pendekatan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan suatu 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan dalam pembelajaran yang sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari kurikulum atau standar isi beberapa mata pelajaran yang berbeda untuk menjadi satu kesatuan yang kemudian dikemas dalam satu tema. Penerapan
pembelajaran
tematik
didasarkan
pada
karakteristik anak usia sekolah dasar. Pada usia tersebut, seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya, anak masih melihat segala sesuatu sebagai suatu kesatuan (holistik), mampu memahami hubungan antar konsep secara sederhana serta proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung (Daryanto, 2014: 8). Melihat tugas perkembangan anak usia sekolah dasar tersebut, pembelajaran tematik dengan memanfaatkan tema akan sangat bermanfaat dan berguna bagi peserta didik. Anak-anak belajar secara holistik karena tidak ada pemisahan antar mata pelajaran. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik memiliki berbagai kekuatan. Kadir dan Hanun (2014:26) menyebutkan lima keuntungan pembelajaran tematik yaitu: a) Dapat mengurangi overlapping atau tumpang tindih antara berbagai mata pelajaran, karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Menghemat pelaksanaan pembelajaran, terutama dari segi waktu. Alasannya karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu. c) Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana, bukan tujuan akhir. d) Pembelajaran menjadi holistik dan menyeluruh. e) Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung dengan pandangan dari berbagai perspektif. Senada dengan Kadir dan Hanun, Daryanto (2014: 33) juga menyebutkan lima keuntungan/manfaat pembelajaran tematik yaitu: a) Materi-materi dari berbagai mata pelajaran yang berbeda memiliki keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan utuh. b) Peserta didik lebih mudah memusatkan perhatian karena mata pelajaran dikemas dalam satu tema. c) Peserta didik dapat mengembangkan beberapa konsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda. d) Melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat hubungan beberapa konsep, sehinga mampu memproses informasi yang baru. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Menghemat waktu karena mata pelajaran-mata pelajaran dikemas secara terpadu. Kekuatan pembelajaran tematik yang telah disebutkan di atas, tentunya juga memiliki keterbatasan dalam proses pelaksanaan. Terutama pada perancangan dan pelaksanaan evaluasi. Oleh karena itu, selain memiliki kekuatan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan. Puskur Balitbang Diknas (dalam Majid, 2014: 93) mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut: a) Aspek guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Guru juga dituntut untuk terus menggali informasi baru dann membaca banyak buku. b) Aspek peserta didik Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik dan kreativitas. c) Aspek sarana dan sumber belajar Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi. Selain itu, pembelajaran tematik juga membutuhkan fasilitas internet. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Aspek kurikulum Kurikulum
harus
luwes,
berorientasi
pada
pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi. e) Aspek penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh. Menyeluruh maksudnya adalah menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari berbagai bidang kajian terkait yang dipadukan. Berdasarkan pemaparan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran tematik tersebut di atas, peniliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki kekuatan karena proses pembelajarannya memperhatikan tugas perkembangan peserta didik secara holistik dan memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada peserta didik. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran tematik juga
memiliki
keterbatasan/kelemahan.
Kelemahan-kelemahan
tersebut berkaitan dengan guru, peserta didik, serta komponen pembelajaran lainnya. Oleh karena itu, agar pembelajaranan tematik dapat berjalan dengan baik (berhasil) guru harus menguasai tentang pembelajaran tematik terlebih dahulu. 3) Karakteristik pembelajaran tematik Kurikulum 2013 menggunakan dua jenis pendekatan dalam proses pembelajaran. Dua jenis pendekatan yang digunakan dalam 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurikulum 2013 yaitu pendekatan pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Pada dasarnya, kedua jenis pendekatan ini bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menyenangkan, dengan suasana kelas yang memungkinkan semua orang yang ada di dalamnya memiliki rasa menanggung resiko bersama. Kedua jenis pendekatan ini memiliki ciri khas yang berbeda. Pendekatan saintifik/pendekatan ilmiah membantu siswa untuk mengalami sendiri proses pencarian ilmu pengetahuan, sehingga ilmu yang ia peroleh tersebut dapat terus diingat. Sedangkan, pendekatan tematik integratif membantu siswa untuk belajar secara holistik dan berimbang. Dikatakan holistik dan berimbang karena pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan/menyatukan beberapa kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema (Majid, 2014: 122). Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya, tema-tema tersebut ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Mengingat pendekatan pembelajaran tematik merupakan suatu hal yang berbeda dengan pendekatan
lainnya,
maka
pembelajaran
tematik
memiliki
karakteristik tersendiri. Menurut Majid (2014: 126), karakteristik pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut:
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Berpusat pada siswa Dalam pembelajaran tematik, siswa berperan sebagai subjek belajar yaitu siswa yang mencari, menemukan, dan berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan bagi siswa dalam melakukan proses belajar. Oleh karena itu, ciri khas pembelajaran tematik yaitu student centered atau berpusat pada siswa. b) Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik menuntut siswa untuk aktif mencari tahu, menemukan, dan membuat konsep-konsep baru berdasarkan informasi baru yang ia miliki. Proses belajar seperti ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan adanya pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit), sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c) Tidak ada penanda adanya pemisahan mata pelajaran Dalam pembelajaran tematik, fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu, pemisahan mata pelajaran seharusnya tidak boleh begitu jelas/nampak.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Menyajikan konsep dari mata pelajaran yang berbeda Pembelajaran tematik berusaha untuk menyajikan konsepkonsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda, yang kemudian dipadukan dalam satu tema. Tujuannya agar siswa dapat belajar konsep-konsep tersebut secara utuh/holistik. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e) Bersifat fleksibel Maksud dari pembelajaran tematik bersifat fleksibel yaitu guru dapat memadukan bahan ajar dari beberapa mata pelajaran, kemudian dipadukan dengan kehidupan siswa dan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada. f) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Adapun karakteristik/ciri-ciri pembelajaran tematik menurut TIM Pengembang PGSD yang dikutip oleh Majid (2014: 126) yaitu: (1) Holistik Konsep yang menjadi fokus dalam pembelajaran tematik dilihat dari berbagai bidang studi secara bersamaan, tidak dari sudut pandang yang berbedabeda/terkotak-kotak. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2) Bermakna Mengkaji suatu fenomena dari berbagai sudut pandang mata pelajaran yang berbeda, pada akhirnya membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan karena terjalin suatu skemata baru bagi siswa. (3) Otentik Pembalajaran
tematik
memungkinkan
siswa
memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. (4) Aktif Proses pembelajaran dalam pendekatan tematik memungkinkan siswa untuk aktif. Hal ini disebabkan karena siswa sendiri yang mencari tahu, menemukan, merencanakan, dan membuat konsep-konsep baru, sehingga siswa tidak hanya menjadi pembelajar yang pasif. Berdasarkan pemaparan para ahli tentang karakteristik pendekatan pembelajaran tematik tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ciri khas atau karakteristik utama dalam pendekatan
pembelajaran
tematik
yaitu
bahwa
pendekatan
pembelajaran termatik berusaha untuk memadukan konsep-konsep yang sama dari berbagai mata pelajaran yang berbeda untuk diajarkan secara bersamaan. Dengan adanya proses pemaduan ini, diharapkan 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses pembelajaran menjadi holistik dan berimbang. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami langsung proses pencarian informasi. Sehingga, siswa menjadi pembelajar yang aktif bukan pembelajar pasif. 4) Prinsip pembelajaran tematik Pembelajaran tematik merupakan salah satu bagian dari pembelajaran terpadu. Maka dari itu, pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Ujang Sukandi (dalam Trianto, 2010: 84) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran. Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya, pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Trianto (2010: 85) menjelaskan bahwa secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasi menjadi prinsip penggalian tema, prinsip pengelolaan pembelajaran, prinsip evaluasi, dan prinsip reaksi.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Prinsip penggalian tema Tema-tema yang saling tumpang tindih dan berkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penggalian tema harus melalui persyaratan sebagai berikut: (1) Tema tidak telalu luas, namun dapat memadukan beberapa mata pelajaran. (2) Tema harus bermakna sehingga dapat memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. (3) Tema harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak. (4) Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak. (5) Tema yang dipilih harus memperhatikan peristiwaperistiwa otentik yang terjadi selama rentang waktu belajar. (6) Tema yang dipilih harus relevansi dengan kurikulum yang berlaku dan kebutuhan masyarakat. (7) Tema
yang
dipilih
juga
harus
memperhatikan
ketersediaan sumber belajar. b) Prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pengelolaan pembelajaran guru harus berlaku seperti: (1) Guru tidak menjadi pemeran utama dalam proses pembelajaran,
sehingga
mendominasi
seluruh
pembicaraan yang terjadi di dalam kelas. (2) Guru harus tegas dalam memberikan tanggung jawab individu dan kelompok dalam setiap tugas yang menuntut kerja sama kelompok. (3) Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan. c) Prinsip evaluasi Pelaksanaan evaluasi dalam proses pembelajaran tematik diperlukan beberapa langkah positif seperti: (1) Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
melakukan evaluasi diri, di samping evaluasi lainnya. (2) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. d) Prinsip reaksi Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit, ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu, Kurniawan (2014: 97) menyebutkan beberapa prinsip pembelajaran tematik tematik yaitu sebagai berikut: a) Berpusat pada anak Pembelajaran
tematik
menjadikan
anak
sebagai
pusat
pembelajar, sehingga proses pembelajaran dirancang agar anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. b) Pengalaman langsung Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam mencari dan menemukan konsep-konsep baru. c) Pemisahan mata pelajaran tidak jelas Dalam pembelajaran tematik, materi diajarkan dalam satu tema tertentu. Tema itulah yang dipelajari dari berbagai sudut pandang dengan menggunakan informasi yang ada dalam sejumlah mata pelajaran. Sehingga, sekat-sekat bidang studi tidak kelihatan dan melebur dalam tema. d) Penyajian beberapa mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran Dalam satu kali proses pembelajaran tematik menyajikan bahasan materi dari beberapa mata pelajaran, namun identitas dari masing-masing mata pelajaran sudah tidak jelas lagi.
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Fleksibel Prinsip fleksibilitas dalam pembelajaran tematik memiliki maksud bahwa dalam proses pembelajaran, tidak terfokus pada satu variasi pembelajaran, satu mata pelajaran. Penentuan tema/topik dapat menggunakan lebih dari satu cara. f) Bermakna dan utuh Pembelajaran tematik mepertimbangkan proses pembelajaran dan isi materi agar memiliki relevansi dengan sifat anak didik. Sehingga, pembelajaran dapat lebih dipahami, berguna, dan sesuai kebutuhan siswa. g) Mempertimbangkan waktu dan ketersediaan sumber Artinya bahwa dalam pembelajaran termatik guru harus memperhatikan waktu yang tersedia dengan waktu yang dibutuhkan. Selain itu, pembelajaran tematik juga harus memperhatikan ketersediaan sumber yang berarti bahwa proses pembelajaran harus mempertimbangkan sumber yang akan digunakan, apakah bisa tersedia atau tidak. h) Tema terdekat dengan anak Dalam penentuan tema diharapkan menggunakan tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak. Prinsip ini sangat penting untuk diperhatikan karena hal ini sejalan dengan penjelasan teori belajar dewasa saat ini.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i) Pencapaian kompetensi dasar bukan tema Seluruh proses pembelajaran yang sistematis selalu berorientasi pada tujuan yang jelas. Walaupun pembelajaran berdasarkan tema, namun yang ingin dicapai adalah kompetensi dasar bukan tema. Berdasarkan pemaparan kedua ahli di atas tentang prinsip pembelajaran tematik, peneliti dapat menyimpulkan bahwa prinsip pembelajaran tematik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebelum melaksanakan pembelajaran tematik. Prinsip pembelajaran tematik adalah sesuatu yang sifatnya mendasar, sangat penting, dan selalu ada dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajaran
tematik,
pada
dasarnya
harus
memperhatikan
implikasinya terhadap guru dan peserta didik.
e. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada Kurikulum 2013 merupakan suatu hal yang belum banyak dilakukan dilakukan oleh para peneliti, sehingga masih sangat kurang sumber yang relevan dengan penelitian ini. Mengatasi hal tersebut, peneliti mencari sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Berikut ini merupakan tiga contoh penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis ICT.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian pertama dilakukan oleh Pinundhi (2014) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Powerpoint Multimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria
Yogyakarta”.
Penelitian
pengembangan
ini
dilakukan
untuk
menghasilkan sebuah produk alternatif bagi guru dan siswa dalam pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis Powerpoint multimedia. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi penelitian dari Borg dan Gall yang disederhanakan menjadi tujuh langkah. Ketujuh langkah dalam penelitian ini yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, validasi ahli, revisi tahap 1, uji coba lapangan, revisi tahap II (penyempurnaan produk pengembangan), dan produk akhir. Berdasarkan hasil validasi oleh para ahli dan guru, diperoleh hasil rata-rata 88,7% dengan kategori sangat baik, sedangkan umpan balik siswa sebesar 98,1% dengan kategori sangat baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada jenis media berupa Powerpoint. Perbedaannya terletak pada jenis Powerpoint yang dikembangkan. Peneliti mengembangkan media Powerpoint Interaktif, sedangkan penelitian yang sudah dilakukan tersebut mengembangkan media Powerpoint multimedia. Penelitian kedua dilakukan oleh Hermawan (2015) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Kelas IV SD berbasis ICT dan Multiple Intelligences untuk Kurikulum 2013”. Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan suatu media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis ICT dan Multiple Intellegences yang digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Teknik 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengumpulan data yang yang digunakan adalah kuesioner. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dalam penelitian ini dimulai dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain produk, revisi desain. Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis ICT oleh tiga orang validator menunjukkan bahwa nilai rata-rata aspek bahasa yaitu 3,5, rata-rata aspek sistematika yaitu 3,83, dan rata-rata untuk aspek tampilan yaitu 3,76. Hasil rata-rata dari ketiga aspek tersebut yaitu 3,69 dengan kategori baik. Selanjutnya, penilaian oleh ahli multimedia pembelajaran mendapat skor rata-rata 3,26 dengan kategori cukup baik, oleh ahli bahasa memperoleh skor rata-rata 3,6 dengan kategori baik, sedangkan penilaian oleh guru SD kelas IV mendapatkan skor rata-rata 4,26 dengan kategori sangat baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu terletak pada subjek penelitian dan jenis media ICTnya yaitu Powerpoint Interaktif. Perbedaannya terletak pada model pembelajaran dan pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan media ICT tersebut. Penelitian ketiga oleh Yuviani (2015) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Blog pada Mata Pelajaran Ekonomi untuk Kelas XI IPS”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis blog yang berkualitas untuk mata pelajaran Ekonomi pada siswa SMA kelas XI IPS semester 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran blog layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh pertama, hasil penilaian dari ahli materi 1 termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata skor 3,95. Kedua, hasil penilaian oleh ahli materi 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor 4,35. Ketiga, hasil penilaian oleh ahli media termasuk dalam kategori baik dnegan rata-rata skor 4,05. Keempat, hasil penilaian dari uji coba perorangan termasuk dalam ketogori cukup baik dengan rata-rata skor 3,35. Kelima, Hasil penilaian dari uji coba kelompok kecil termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor 4,33. Keenam, hasil penilaian dari uji coba lapangan termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor 4,27. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Sedangkan perbedaannya terletak pada jenis media yang dikembangkan. Peneliti mengembangkan media ICT berupa Powerpoint Interaktif, sedangkan peneliti ini mengembangkan media ICT berupa Blog. Berdasarkan pemaparan ketiga hasil penelitian tersebut di atas, diketahui bahwa media pembelajaran berbasis ICT dapat menunjang keberlangsungan proses pembelajaran. Pembaruan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan. Alasannya karena produk media pembelajaran berbasis ICT yang akan dikembangkan disesuaikan dengan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik dalam Kurikulum 2013. Perbedaan lain juga terletak pada subjek penelitian, setting penelitian, dan variabel penelitian.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Kerangka Berpikir Kurikulum 2013 kini hadir dengan berbagai macam pola pengajaran, sehingga guru dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan terhadap materi yang akan diajarkan, tetapi juga memiliki keterampilan yang cukup untuk menjalankan proses pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan konteks Kurikulum 2013. Untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, tentunya guru membutuhkan suatu alat atau media yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Salah satu media yang dapat menciptakan suasan belajar yang menyenangkan yaitu media pembelajaran berbasis ICT. Dewasa ini, media pembelajaran berbasis ICT belum banyak digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar. Padahal, berdasarkan teori yang telah dikemukakan, media pembelajaran berbasis ICT sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Media pembelajaran berbasis ICT dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran berbasis ICT, memungkinkan terjadinya interaksi langsung antar peserta didik dan materi pelajaran. Selain itu, media pembelajaran berbasis ICT juga mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar dan membantu siswa belajar secara individual atau mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan yang dibutuhkan. Berdasarkan teori tentang media pembelajaran berbasis ICT tersebut, dapat kita ketahui bahwa penerapan atau penggunaan media 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran berbasis ICT dalam proses pembelajaran sangat relevan dengan konsep pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum 2013. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan yang ingin ia peroleh, sehingga proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa bukan lagi berpusat pada guru. Selain itu, berdasarkan hasil analisis kebutuhan, guru juga sangat membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT untuk menumbukan minat belajar peserta didik. Berlandaskan pada pemaparan tersebut di atas, peneliti ingin mengembangkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan oleh peneliti memiliki komponen yang lengkap dan dikembangkan sesuai dengan langkahlangkah pengembangan menurut para ahli. Media pembelajaran berbasis ICT yang akan dikembangkan oleh peneliti juga diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu menumbuhkan semangat belajar siswa. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan oleh peneliti yaitu media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti ini juga masih belum sempurna.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurikulum 2013 dan Media Pembelajaran berbasis ICT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konsep Kurikulum 2013 Rasional dan elemen perubahan Pendekata saintifik Pendekatan tematik integratif Pengertian Media ICT Fungsi Media Pembelajaran Berbasis ICT Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT 8. Jenis-jenis Media Pembelajaran Berbasis ICT 9. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis ICT 10. Indikator Kualitas Media Pembelajaran Berbasis ICT
Analisis Kebutuhan Guru sangat membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada Kurikulum 2013.
Spesifikasi produk yang dikembangkan 1. Media berbasis ICT model Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen slide pembukaan, slide isi, dan slide penutup. 2. Media Powerpoint Interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya. 3. Media Powerpoint Interaktif menggunakan simbol tombol untuk mengoperasikan media. 4. Media Powerpoint Interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak. 5. Komponen media Powerpoint Interaktif yang disusun lengkap dan mengacu pada Kurikulum 2013. 6. Media Powerpoint Interaktif memperhatikan keutuhan peserta didik yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. 7. Media Powerpoint Interaktif dirancang dengan menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. . 8. Media Powerpoint Interaktif dirancang untuk menumbuhkan partisipasi aktif siswa. 9. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif dirancang sesuai dengan langkahlangkah pengembangan media oleh para ahli.
Bagan 2.2. Kerangka Berpikir 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan bagan tersebut diketahui bahwa media pembelajaran berbasis ICT merupakan salah satu unsur penting penunjang terlaksananya Kurikulum SD 2013 dengan baik. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti melakukan analisis kebutuhan guru terhadap media pembelajaran berbasis ICT. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa guru sangat membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 dengan memperhatikan spesifikasi produk yang akan dikembangkan.
D. Pertanyaan Penelitian Berikut ini merupakan pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1? 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1 menurut pakar media pembelajaran berbasis ICT dan guru sekolah dasar?
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014: 407). Penelitian dan pengembangan atau research and development bersifat longitudinal atau bertahap. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan. Sedangkan untuk menguji keefektifan produk tersebut, diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014: 407). Penelitian jenis ini disebut sebagai penelitian dan pengembangan atau research
and
development
karena
penelitian
ini
berusaha
untuk
menciptakan/menghasilkan suatu produk baru berdasarkan potensi atau masalah yang ditemui dalam produk lama yang telah digunakan. Produk baru yang dihasilkan ada yang bersifat menyempurnakan, ada pula yang bersifat memperbaiki. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan selalu diawali dengan mencari tahu atau menggali potensi dan masalah suatu produk. Penelitian dan pengembangan atau research and development memiliki 10 langkah pengembangan Borg and Gall. Langkah-langkah tersebut seperti yang dikutip dalam (Sugiyono, 2014: 409) dapat dilihat pada bagan berikut ini.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Produksi Massal
Bagan 3.1. Langkah-langkah Penelitian R & D
Langkah-langkah dalam bagan 3.1. di atas dapat dijelaskan pada bagian berikut ini 1. Potensi dan masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan harus menunjukkan data faktual yang sesuai dengan pengalaman. Data tentang potensi dan masalah dapat diperoleh melalui hasil penelitian orang lain. 2. Pengumpulan data Setelah potensi dan masalah telah ditemukan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merancang produk untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Desain produk Pada tahap ini, peneliti melakukan desain produk. Produk yang didesain harus spesifik dan lengkap. Dalam penelitian ini, produk yang akan dikembangkan berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013. 4. Validasi desain Validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai kualitas rancangan suatu produk. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli untuk menilai produk yang telah dirancang. 5. Revisi desain Setelah rancangan produk divalidasi oleh para pakar atau ahli, langkah selanjutnya adalah memperbaiki desain produk berdasarkan hasil penilaian dari para pakar atau ahli. 6. Uji coba produk Uji coba produk bertujuan untuk keefektifan dan keefisienan produk yang dikembangkan dalam mengatasi masalah. Pada tahap ini, uji coba yang dilakukan masih secara terbatas. 7. Revisi produk Setelah uji coba produk secara terbatas dilakukan, maka akan diketahui kelemahan dari produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah merevisi produk berdasarkan kelemahan-kelemahan yang didapatkan pada saat melakukan uji coba terbatas.
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Uji coba pemakaian Setelah produk direvisi, selanjutnya adalah melakukan uji coba produk secara nyata pada bidang yang sesuai dengan produk tersebut. 8. Revisi produk Pada tahap ini peneliti akan melakukan revisi produk untuk menyempurnakan produk yang telah diuji coba pada skala nyata. Revisi produk ini dilakukan berdasarkan hasil yang didapatkan pada uji coba produk secara nyata 9. Produksi masal Apabila produk baru telah dinyatakan secara efektif dalam beberapa pengujian, maka produk baru tersebut sudah dapat diterapkan pada skala yang lebih luas. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, diketahui bahwa tujuan terakhir dari aktivitas pengembangan yaitu memproduksi produk secara massal. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi pada langkah kelima saja yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan media pembelajaran berbasis ICT yang akan dibuat hanya khusus untuk pegangan guru, sehingga hanya dibutuhkan dua orang pakar untuk melakukan validasi. Selain itu, subjek dalam penelitian ini yaitu siswa SD kelas 4 yang cakupannya sedikit.
B. Prosedur Pengembangan Media pembelajaran berbasis ICT dikembangkan berdasarkan hasil modifikasi antara langkah pengembangan model ASSURE dan langkah
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengembangan Borg & Gall. Dalam penelitian ini, dibatasi pada lima langkah prosedur pengembangan Borg and Gall yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain hingga menghasilkan produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Adapun langkah-langkah pengembangan yaitu sebagai berikut: LANGKAH 1 Potensi dan masalah (Menganalisis karakteristik pembelajar)
Analisis kebutuhan
Wawancara
LANGKAH 2 Hasil wawancara
Pengumpulan data (menyatakan standar dan tujuan)
Kajian dokumen
LANGKAH 3 Desain produk (memilih strategi, teknologi, media, dan materi) LANGKAH 4 Validasi ahli LANGKAH 5 Revisi desain (mengevaluasi dan merevisi)
Prototipe (Produk akhir)
Bagan 3.2. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah-langkah dalam bagan 3.2. di atas akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Langkah 1: Potensi dan masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai guru S pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10:00 di ruang kelas IV SDN Kalasan 1. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada/terjadi di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT oleh guru. Adapun kisi-kisi wawancara yang digunakan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut. Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Aspek
Kurikulum 2013
Indikator
Nomor item
Pemahaman terhadap Kurikulum 2013
1
Penerapan Kurikulum 2013 dalam
2, 3, 4, 5
pembelajaran Pemahaman terhadap penggunaan Media pembelajaran
6
media pembelajaran Penggunaan atau penerapan media
7, 8
pembelajaran di kelas Pemahaman terhadap Media
9
Pembelajaran berbasis ICT Media pembelajaran berbasis ICT
Jenis media pembelajaran berbasis ICT
10, 11, 12, 13
yang pernah digunakan Fasilitas yang mendukung penggunaan
14
media pembelajaran berbasis ICT
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek
Indikator Kesulitan dalam membuat dan
Nomor item 15, 16, 17
menerapakan media pembelajaran berbasis ICT Kesesuaian media pembelajaran
18, 19, 20, 21
berbasis ICT dengan Kurikulum 2013 Saran dalam pengembangan media
22, 23
pembelajaran berbasis ICT
Tabel tersebut menjelaskan tentang bentuk pertanyaan wawancara yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan. Secara garis besar, pertanyaan yang menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait dengan pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013, peran media dalam proses pembelajaran, serta pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis ICT. Berangkat dari potensi dan masalah tersebut, peneliti dapat merancang sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT. Harapannya adalah media pembelajaran berbasis ICT yang akan dikembangkan, disesuaikan dengan potensi dan masalah yang terjadi di lapangan. Langkah 2: Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan produk berupa media pembeajaran berbasis ICT. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT, peneliti juga mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan produk tersebut. Untuk mengkaji itu, peneliti melakukan studi pustaka, mencari bahan dari internet, dan mencari dari sumber lainnya.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 3: Desain produk Desain produk dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh pada saat melakukan analisis kebutuhan. Dalam penelitian ini, desain produk dimulai dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif. Langkah 4: Validasi ahli Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Peneliti menggunakan validasi pakar untuk mengevaluasi desain produk media pembelajaran berbasis ICT. Validasi dilakukan oleh empat orang pakar yaitu dua orang dosen dan dua orang guru kelas IV. Kegiatan validasi bertujuan untukmengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah dikembangkan, sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir. Langkah 5: Revisi produk Revisi produk dilakukan setelah produk divalidasi atau dievaluasi oleh para pakar. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk berdasarkan hasil penilaian oleh validator. Hasil revisi ini akan menjadi prototipe atau produk akhir berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 9 bulan yang dihitung mulai dari bulan Juni 2015 hingga bulan Februari 2016. Penelitian akan dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan dan akan berakhir dengan membuat sebuah artikel penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian yaitu sebagai berikut. Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
1
Analisis kebutuhan
2
Pengumpulan data
3
Desain produk
4
Validasi produk
5
Revisi produk
6
Produksi produk akhir
7
Sidang skripsi
8
Pembuatan artikel
Bulan Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa peneliti memulai penelitian pada bulan Juni. Penelitian tersebut diawali dengan melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Selanjutnya di bulan Juli – September, peneliti mengumpulkan data. Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai mendesain produk pada bulan September. Pada bulan Oktober, peneliti melakukan validasi produk. Bulan November – Januari peneliti melakukan revisi produk dan produksi produk akhir. Peneliti mengakhir penelitian di bulan Januari dengan melaksanakan sidang skripsi dan pembuatan artikel. 105
Feb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Validasi Ahli Media Pembelajaran berbasis ICT Produk berupa media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada Kurikulum 2013 subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SDN Kalasan 1 akan melalui tahap validasi. Oleh karena itu, validator dalam penelitian ini terdiri atas dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT yaitu Bapak G.K, S.Pd., M.Pd.dan ibu A.H, serta dua orang guru SD yaitu ibu S.R, S.Pd., dan ibu R.S, S.Pd., M.Pd. Beberapa aspek yang menjadi panduan dalam melakukan validasi yaitu aspek konten atau isi media ICT, aspek tampilan media ICT, aspek penggunaan dan penyajian media ICT, dan aspek bahasa yang digunakan dalam media ICT. Penjabaran dari keempat aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 tentang instrumen validasi media pembelajaran berbasis ICT.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara dan kuesioner. Sangadji & Sopiah (2010: 191) menyebutkan wawancara sebagai teknik pengambilan data ketika peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Siregar (2013: 21) menyebutkan kuesioner sebagai suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan/sistem yang sudah ada.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap media pembelajaran berbasis ICT di kelas IV SDN Kalasan 1. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN Kalasan 1. Data hasil wawancara dianalisis untuk diketahui kebutuhan guru terhadap media pembelajaran berbasis ICT. Adapun daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Tabel 3.3. Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan No. 1
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Apakah Bapak/Ibu telah mengupayakan
2
terakomodasinya aspek kognitif, keterampilan, dan sikap dalam proses pembelajaran? Apakah tujuan pembelajaran yang Bapak/Ibu
3
kembangkan sudah mengupayakan tercapainya pendidikan karakter?
4
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan
6
penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
7
8
Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran? Seberapa seringkah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 9
10
11
12
13
14
15
16
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan media pembelajaran berbasis ICT? Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran? Apa sajakah media pembelajaran berbasis ICT yang Bapak/Ibu ketahui? Apakah jenis media pembelajaran berbasis ICT yang sering atau pernah Bapak/Ibu gunakan? Apakah Bapak/Ibu mengetahui jenis media pembelajaran berbasis ICT lainnya? Apakah sekolah memiliki fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT? Apakah Bapak/Ibu pernah membuat media pembelajaran berbasis ICT secara mandiri? Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu dapatkan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT? Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu dapatkan
17
dalam penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di kelas? Apakah media pembelajaran berbasis ICT yang
18
digunakan atau dibuat sudah sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 di Sekolah Bapak/Ibu?
19
20
Apakah media berbasis ICT yang sudah Bapak/Ibu gunakan dapat menumbuhkan antusias belajar siswa? Apakah media pembelajaran berbasis ICT membantu Bapak/Ibu dalam proses pembelajaran? Apakah media pembelajaran berbasis ICT yang
21
Bapak/Ibu gunakan sudah mengakomodasi 5M dalam pendekatan saintifik? 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait 22
dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT?
23
Apa keinginan Bapak/Ibu terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT?
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa peneliti ingin menggali pemahaman guru terkait Kurikulum SD 2013 dan pemahaman guru tentang penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dalam proses pembelajaran. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi produk yang dikembangkan, serta membantu peneliti dalam melakukan revisi terhadap produk media pembelajaran berbasis ICT. Adapun kueosiner instrumen validasi produk media pembelajaran berbasis ICT yaitu sebagai berikut. Tabel 3.4. Instrumen Validasi Media Pembelajaran Berbasis ICT
No A.
Aspek yang dinilai
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4
Komentar
Aspek konten atau isi Media memuat seluruh kegiatan
1.
yang akan dilakukan siswa dan guru. Media memuat kompetensi dasar,
2.
indikator, serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media memuat materi, gambar,
3.
video yang mendukung pembelajaran. 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Aspek yang dinilai
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4
Komentar
Media memuat materi yang 4.
mampu meningkatkan pemahaman siswa. Media memuat materi sesuai
5.
dengan indikator yang ingin dicapai.
6.
7.
8.
Media memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan evaluasi. Media memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi.
Total keseluruhan aspek konten atau isi B. 1.
2.
Aspek tampilan Desain background mendukung seluruh konten. Kombinasi warna background dan tulisan serasi.
3.
Background jelas/tidak blur.
4.
Kemenarikan background.
5.
Kemenarikan penggunaan shapes.
6.
Ketepatan ukuran huruf.
7.
Ketepatan pemilihan jenis huruf.
8.
Keterbacaan teks. Konten video mampu
9.
menyampaikan materi dengan pembawaan yang menarik.
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
10.
Aspek yang dinilai
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4
Komentar
Kejelasan suara atau musik pada video.
11. Ketepatan penempatan teks. 12. Ketepatan penempatan gambar. 13.
14.
Ketepatan pemilihan ukuran gambar. Kesesuaian pemilihan gambar dengan materi.
15. Kejelasan gambar. Tata letak keseluruhan konten 16. mampu saling mendukung dalam satu kesatuan. 17.
18.
19.
20.
21.
22.
Ketepatan penggunaan gambar untuk simbol tombol. Ketepatan penempatan simbol tombol. Konsistensi penempatan simbol tombol. Ukuran simbol tombol tidak mengganggu konten utama. Kemenarikan penggunaan simbol tombol. Transisi slide menarik dan tidak monoton.
23. Kemenarikan animasi. Total keseluruhan aspek tampilan C.
Aspek penggunaan dan penyajian
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
1.
2. 3. 4.
Aspek yang dinilai
dengan jelas. Media mudah dipakai atau digunakan. Kecepatan hyperlink atau action. Kejelasan penggunaan simbol tombol/struktur navigasi. Kecepatan penggunaan animasi.
6.
Keberfungsian simbol tombol.
8.
Komentar
Petunjuk penggunaan disajikan
5.
7.
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4
Materi yang disajikan sistematis dan jelas. Materi disajikan secara berurutan. Menyajikan petunjuk kegiatan
9.
yang akan dilakukan guru dan siswa.
Total keseluruhan aspek penggunaan dan penyajian D. 1.
2.
3.
4.
Aspek Bahasa Bahasa bersifat komunikatif dan mudah dimengerti. Kalimat yang digunakan mampu menjelaskan konten media. Bahasa dalam petunjuk penggunaan mudah dimengerti. Menggunakan gaya bahasa anakanak.
Total keseluruhan aspek bahasa
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Aspek yang dinilai
Hasil penelaahan dan skor 1 2 3 4
Komentar
Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Jumlah seluruh item = 44 Keterangan: 1 = Sangat kurang baik 2 = Kurang baik 3 = Baik 4 = Sangat baik
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa panduan penilaian dalam melakukan validasi didasarkan pada empat aspek yaitu aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek penggunaan dan penyajian, serta aspek bahasa. Hasil perolehan skor dari setiap aspek tersebut kemudian dicari rata-rata untuk mendapatkan skor akhir.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap media pembelajaran berbasis ICT di SDN Kalasan 1, khususnya untuk siswa kelas IV. Adapun kisi-kisi pertanyaan wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1 tentang kisi-kisi instrumen wawancara analisis kebutuhan. 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kuesioner Kuesioner digunakan sebagai panduan bagi validator dalam menilai atau melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh dua validator ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat. Adapun instrumen validasi media pembelajaran berbasis ICT dapat dilihat pada tabel 3.2.
G. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif . 1.
Data Kualitatif Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh dua validator pakar media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Data kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2.
Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli yaitu pakar media pembelajaran berbasis ICT dan guru kelas IV SD. Data yang dianalisis
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen
yang
dinilai
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
dengan
rumus
sebagai
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚
Skala penilaian terhadap media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala empat yang diturunkan atau dijabarkan dari rumus data kualitatif skala lima menurut Sukardjo. Hal tersebut dilakukan karena data kualitatif skala lima yang sering digunakan cenderung memberikan hasil yang relatif, sehingga produk yang dinilai tidak dapat diketahui kualitasnya dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kategori “cukup” pada data kualitatif skala lima. Oleh karena itu, peneliti ingin menggunakan data kualitatif skala empat yang dijabarkan/diturunkan dari data kualitatif skala lima menurut Sukardjo, agar menghindari penilaian yang biasa. Adapun skor yang dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukardjo (2008: 101) sebagai berikut: Tabel 3.5. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor
̅i + 1,80 Sbi X>X ̅i + 0,60 SBi< X ≤ X ̅i + 1, 80Sbi X ̅ Xi – 0,60 SBi < X ≤ ̅ Xi + 0,60Sbi ̅i – 1,80 SBi < X ≤ X ̅i – 0,60Sbi X ̅i – 1,80Sbi X≤X
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Sangat kurang baik
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: ̅ i) Rerata ideal (X
1
: 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 1
Simpangan baku ideal (SBi) : 6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
̅ i) Rerata ideal (X
:
1 2
Simpangan baku ideal (SBi) :
1 6
(5+1) = 3 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
̅ i + 1,80 SBi =X>X
= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
̅ i + 0,60SBi < X ≤ X ̅ i + 1,80SBi =X
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21 ̅ i - 0,60SBi < X≤ X ̅ i + 0,60SBi =X
Kategori cukup baik
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40 ̅ i - 1,80SBi < X≤ X ̅ i - 0,60SBi =X
Kategori kurang baik
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60 ̅ i – 1,80SBi =𝑋≤X
Kategori sangat kurang baik
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Rumus data kualitatif skala lima tersebut, kemudian dijabarkan menjadi data kualitatif skala empat sebagai berikut: Tabel 3.6. Konversi Nilai Skala Empat Interval Skor
̅i + 1,80 Sbi X>X ̅i + 0,60 SBi< X ≤ X ̅i + 1, 80Sbi X ̅ Xi – 0,60 SBi < X ≤ ̅ Xi + 0,60Sbi ̅ Xi – 1,80 SBi < X ≤ ̅ Xi – 0,60Sbi
Kategori Sangat baik Baik Kurang baik Sangat kurang baik
Keterangan: ̅ i) Rerata ideal (X
1
: 2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Simpangan baku ideal (SBi) : 6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:4
Skor minimal ideal
:1
̅ i) Rerata ideal (X
:
1 2
(4+1) = 2,5
Simpangan baku ideal (SBi) :
1 6
(4-1) = 0,5
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
̅ i + 1,80 SBi =X>X
= X > 2,5 + (1,80 . 0,5) = X > 2,5 + (0,9) = X > 3,4 Kategori baik
̅ i + 0,60SBi < X ≤ X ̅ i + 1,80SBi =X
= 2,5 + (0,60 . 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 . 0,5) = 2,5 + (0,3) < X ≤ 2,5 + (0,9) = 2,8 < X ≤ 3,4 Kategori kurang baik
̅ i - 0,60SBi < X≤ X ̅ i + 0,60SBi =X 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 2,5 - (0,60 . 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 . 0,5) = 2,5 – (0,3) < X ≤ 2,5 + (0,3) = 2,2 < X ≤ 2,8 Kategori sangat kurang baik
̅ i - 1,80SBi < X≤ X ̅ i - 0,60SBi =X
= 2,5 - (1,80 . 0,5) < X ≤ 2,5 - (0,60 . 0,5) = 2,5 - (0,9) < X ≤ 2,5 - (0,3) = 1,6 < X ≤ 2,2 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala empat sebagai berikut. Tabel 3.7. Kriteria Skor Skala Empat Interval Skor 3,5 – 4 2,9 – 3,4 2,3 – 2,8
≤ 2,2
Kriteria Sangat Baik Baik Kurang baik Sangat kurang baik
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis ICT. Tujuan dilakukannya analisis kebutuhan yaitu untuk mengidentifikasi potensi atau masalah yang ada/terjadi di lapangan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab III. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap guru S yang merupakan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 pada hari Kamis, 09 Juli 2015 pukul 10:00 di ruang kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi atau masalah yang terjadi di lapangan, terkait dengan pehamanan guru terhadap penggunaan atau penerapan media pembelajaran berbasis ICT. Hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam mengembangkan produk media pembelajaran berbasis ICT. 1. Hasil wawancara analisis kebutuhan Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan wawancara yang terdiri atas 23 butir pertanyaan. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas IV. Pertanyaan pertama yaitu tentang sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurikulum SD 2013 bagus sekali. Alasannya karena Kurikulum SD 2013 mampu membuat anak didik kaya akan pengetahuan yang sebenarnya, tidak hanya pengetahuan secara teori. Sehingga, anak-anak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah 80% baik, walaupun masih sederhana. Selain itu, kendala yang dihadapi guru yaitu terkait dengan penyusunan silabus. Pertanyaan
kedua
yaitu
tentang
upaya
Bapak/Ibu
mengakomodasi aspek kognitif, keterampilan, dan sikap dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa beliau sudah dan selalu berusaha untuk mengakomodasi aspek kognitif, keterampilan, dan sikap dalam proses pembelajaran. Namun, dalam penerapannya guru masih menyesuaikan dengan keadaan sekolah, yang dilihat dari keadaan fisiknya masih mengalami kekurangan dalam hal sarana dan prasarana. Pertanyaan ketiga yaitu tentang upaya Bapak/Ibu dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang mengembangkan pendidikan karakter. Guru mengatakan bahwa tujuan pembelajaran yang dikembangkan selalu mengupayakan tercapaianya pendidikan karakter. Dalam penerapannya, guru menomorsatukan aspek sikap daripada pengetahuan. Pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memaparkan bahwa pendekatan tematik integratif merupakan proses pembelajaran yang berawal dari tema yang diangkat dari kehidupan anak-anak. Pendekatan tematik integratif sangat bagus diterapkan pada anak usia SD. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik yang holistik, yang belum mampu belajar secara terpisahpisah. Namun, pendekatan tematik integratif ini memiliki kendala yaitu siswa merasa sulit dalam memahami materi apa yang sedang dipelajari. Sehingga, siswa mengalami proses belajar yang kabur karena belum terbiasa dengan proses belajar yang holistik. Pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa dalam pendekatan saintifik, proses pembelajaran dimulai dari siswa. Siswa dituntut untuk mencari tahu sendiri informasi atau ilmu yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, pendekatan
saintifik
juga
memiliki
hambatan
atau
kendala.
Hambatannya yaitu tidak semua siswa memperoleh ilmu yang sama oleh karena setiap anak memiliki kemampuan berpikir yang berbedabeda. Pertanyaan keenam yaitu tentang pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media sangat berperan penting untuk menyampaikan informasi. Namun, sekolah mengalami kendala
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam membuat media, sehingga media yang dihasilkan masih sangat sederhana dan terhitung masih 25%. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pasti dipakai dalam proses pembelajaran, minimal dalam bentuk gambar atau yang lainnya. Terkadang guru meminta siswa untuk membawa benda dari rumahnya masing-masing untuk dijadikan sebagai media. Pertanyaan kedelapan yaitu tentang seberapa sering Bapak/Ibu
menggunakan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran. Guru memaparkan bahwa media sering digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan minimal dalam bentuk gambar. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang pehaman guru terkait dengan media pembelajaran berbasis ICT. Guru memaparkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT dapat didownload di internet. Media ICT dapat memberikan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Namun, sangat sulit mendapat media ICT yang sesuai dengan pembelajaran. Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang penggunaan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa beliau pernah menggunakan media berbasis ICT dalam proses
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran,
walaupun
belum
terlalu
berkompeten
dalam
menggunakannya. Pertanyaan kesebelas yaitu tentang jenis media berbasis ICT yang Bapak/Ibu ketahui. Guru mengatakan bahwa jenis media berbasis ICT yang diketahui yaitu seperti Powerpoint, lektora, dan movie maker. Pertanyaan kedua belas yaitu tentang jenis media berbasis ICT yang pernah atau sering Bapak/Ibu gunakan dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pembelajaran berbasis ICT yang pernah dan sering digunakan yaitu Powerpoint, meskipun menurut beliau, Powerpoint bukan merupakan sebuah media. Pertanyaan
ketiga
belas
yaitu
tentang
pengetahuan
Bapak/Ibu tentang jenis media pembelajaran berbasis ICT lainnya. Guru mengatakan bahwa tidak mengetahui jenis media pembelajaran berbasis ICT lainnya selain yang sudah diungkapkan yaitu Powerpoint, lektora, dan movie maker. Pertanyaan keempat belas yaitu tentang fasilitas sekolah yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT. Guru memaparkan bahwa fasilitas sekolah sudah sangat mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini dibuktikan dengan adanya LCD yang disiapkan oleh sekolah untuk masing-masing kelas. Namun, kendalanya yaitu jika guru ingin menggunakan LCD tersebut, guru harus memasangnya sendiri dan harus mengangkatnya lagi ketika selesai digunakan.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertanyaan kelima belas yaitu tentang media pembelajaran berbasis ICT yang pernah dibuat oleh Bapak/Ibu. Guru mengatakan bahwa pernah membuat media berbasis ICT jenis lektora. Pertanyaan keenam belas yaitu tentang kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu dapatkan dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT. Guru mengatakan bahwa guru tidak dapat membuat sendiri media ICT secara spesifik karena membutuhkan pemrograman. Selain itu, pengetahuan IT guru masih minim, sehingga sangat sulit untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT. Pertanyaan ketujuh belas yaitu tentang kesulitan-kesulitan yang Bapak/Ibu dapatkan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di kelas. Guru memaparkan bahwa kesulitan yang dihadapi dalam penerapan media pembelajaran berbasis ICT di kelas yaitu belum mampu menggunakan media tersebut secara maksimal. Pertanyaan kedepalan belas yaitu tentang kesesuaian antara media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat dengan tuntutan Kurikulum 2013. Guru mengatakan bahwa media yang digunakan sudah diusahakan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, walaupun belum maksimal. Hal ini disebabkan karena salah satu faktor keberhasilan penerapan kurikulum 2013 yaitu penggunaan media dalam proses pembelajaran. Pertanyaan kesembilan belas yaitu tentang penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sudah menumbuhkan antusias belajar
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Guru memaparkan bahwa siswa sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ketika menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini disebabkan karena anak-anak zaman sekarang sedang dalam keadaan “demam” gadget. Siswa lebih tertarik atau memiliki daya tarik yang tinggi terhadap pembelajaran yang menggunakan teknologi ICT atau komputer. Namun, kendalanya adalah siswa tidak dapat mengoperasikan sendiri media tersebut karena kekurangan sarana dan prasarana. Sehingga, media yang digunakan hanya bersifat satu arah. Pertanyaan kedua puluh yaitu tentang media pembelajaran berbasis ICT dapat membantu Bapak/Ibu dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media ICT sangat membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pertanyaan kedua puluh satu
yaitu tentang media
pembelajaran berbasis ICT yang dibuat sudah mengakomodasi 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan) dalam pendekatan saintifik. Guru mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pintarnya guru dalam menggunakan media. 5M tersebut dapat diakomodasi dengan baik jika sudah ada media. Namun, kendalanya adalah anak-anak kurang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pasif. Pertanyaan kedua puluh dua yaitu tentang saran Bapak/Ibu terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Guru
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengatakan bahwa sarannya agar media yang dikembangkan disesuaikan dengan tema. Pertanyaan kedua puluh tiga yaitu tentang keinginan Bapak/Ibu terkait dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT. Guru mengatakan bahwa diharapkan media pembelajaran berbasis ICT mampu membuat siswa lebih mudah dalam menerima informasi, lebih mudah dalam mengkonstruksi informasi, dan memiliki minat yang tinggi. 2. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti berkesimpulan bahwa guru sudah memiliki pemahaman yang cukup baik tentang Kurikulum 2013, hal ini dibuktikan dengan guru sudah mampu merancang suatu pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Selain itu, guru juga sudah menyadari betul akan pentingnya keberadaan media pembelajaran sebagai penunjang terlaksananya proses pembelajaran yang baik dalam Kurikulum 2013. Guru menggunakan berbagai jenis media, salah satunya yaitu media pembelajaran berbasis ICT. Media pembelajaran berbasis ICT dinilai mampu
menumbuhkan
partisipasi
aktif
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Guru telah mampu menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dalam proses pembelajaran di kelas, walaupun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Jenis media pembelajaran
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbasis ICT yang pernah digunakan oleh guru yaitu lektora. Di samping lektora, guru juga pernah menggunakan Powerpoint dalam proses pembelajaran. Media Powerpoint yang digunakan oleh guru lebih banyak memuat kata-kata dan sedikit gambar, sehingga tidak dapat memancing partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berbasis ICT yang digunakan oleh guru masih sangat sederhana. Dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT, guru masih mengalami kesulitan dalam hal waktu dan juga pemahaman IT guru yang masih minim. Guru sangat mengharapkan adanya media pembelajaran berbasis ICT, sehingga mampu membuat siswa lebih mudah dalam mencari/menemukan informasi.
B. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam mengembangkan produk media pembelajaran berbasis ICT ini. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan tema, subtema, kompetensi inti, dan kompetensi dasar untuk subtema terkait. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, peneliti menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya, peneliti membuat jaring-jaring subtema untuk kompetensi dasar dan indikator yang telah disusun. Kemudian, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran untuk setiap muatan pelajaran.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPPTH yang dikembangkan tersebut dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, dan instrumen penilaian. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu merancang media pembelajaran berbasis ICT dengan mengacu pada RPPTH yang telah dibuat. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan berupa Powerpoint Interaktif. Powerpoint Interaktif memuat lima langkah saintifik (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan) yang dapat mengaktifkan siswa. Powerpoint Interaktif juga dilengkapi dengan pemetaan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan latihan soal. Langkah terakhir yang dilakukan oleh peneliti yaitu memasukkan evaluasi dan refleksi di akhir setiap slide Powerpoint Interaktif. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana (RPPTH)
Pelaksanaan
merupakan
rencana
Pembelajaran atau
rancangan
Tematik kegiatan
Harian yang
menggambarkan prosedur atau langkah-langkah pembelajaran secara detail untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah dirumuskan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Komponen dalam RPPTH yaitu (1) Satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Tema, (4) Subtema, (5) Pembelajaran, (6) Alokasi waktu, (7) Kompetensi inti, (8) Kompetensi dasar, (9) Indikator, (10) Tujuan pembelajaran, (11) Materi pembelajaran, (12) Pendekatan dan metode pembelajaran, (13) Media, alat, dan sumber pembelajaran, (14)
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah-langkah pembelajaran, (15) Penilaian, (16) Lampiranlampiran. RPPTH dirancang untuk enam pembelajaran dengan alokasi waktu masing-masing pembelajaran 8 × 35 menit. Setiap pembelajaran minimal mencakup 2-3 mata pelajaran. RPPTH ini disusun dengan langkah-langkah yang sistematis dan terperinci, sehingga guru mudah dalam menggunakannya. Langkah-langkah pembelajaran dalam RPPTH ini berguna untuk mengaktifkan siswa, sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan bersifat student centered bukan teacher centered. 2. Media Pembelajaran Berbasis ICT (Powerpoint) Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu media pembelajaran berbasis ICT untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan mengacu pada Kurikulum SD 2013 dengan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Jenis media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu jenis Powerpoint Interaktif. Powerpoint Interaktif yang dikembangkan memuat seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah tercantum pada RPPTH. Powerpoint Interaktif tersebut dikembangkan dengan memperhatikan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai. Powerpoint Interaktif memuat petunjuk penggunaan media, pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Powerpoint
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Interaktif berisi materi ajar yang disajikan secara menarik, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Kegiatan pembelajaran dalam Powerpoint Interaktif dilengkapi dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan guru. Agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, Powerpoint Interaktif dilengkapi dengan video dan gambar yang berkaitan dengan materi ajar. Powerpoint Interaktif ini juga dilengkapi dengan evaluasi, refleksi, dan rencana tindak lanjut. Pada bagian evaluasi, siswa dapat menyelesaikan soal-soal pilihan ganda maupun uraian. Pada bagian refleksi, siswa dapat menyimpulkan materi yang sudah diperoleh, serta perasaannya selama mengikuti pembelajaran. Sedangkan pada bagian tindak lanjut, berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah bersama orangtuanya. Evaluasi pada akhir kegiatan dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diperoleh. Pada akhir pembelajaran enam terdapat evaluasi formatif. Tujuannya yaitu untuk melihat atau mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diperoleh selama seminggu. Powerpoint Interaktif juga memuat beberapa permainan yang dapat mengaktifkan siswa dan juga membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam Powerpoint Interaktif juga disertakan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan peneliti dalam menyusun Powerpoint Interaktif. Daftar pustaka yang digunakan oleh
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peneliti antara lain buku, artikel, dan sumber lain yang mendukung dari internet.
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Revisi Produk Produk media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan akan melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru sekolah dasar. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Pakar media pembelajaran berbasis ICT yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Bapak G.K, S.Pd., M.Pd dan Ibu A.H. Produk media pembelajaran berbasis ICT divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 12 Januari 2016. Aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis ICT ini yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, (4) aspek bahasa. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis ICT Bapak G.K, S.Pd., M.Pd menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis ICT yaitu 3,9 dengan kategori “Sangat baik”. Media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 dinyatakan layak digunakan/diuji coba dengan revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 31, (2) total skor aspek tampilan yaitu 88, (3) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 36, (4) total skor aspek bahasa yaitu 16. Jumlah skor yang didapat dari keseluruhan aspek yaitu 171.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “Sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran berbasis ICT Ibu A.H menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis ICT yaitu 3,7 dengan kategori “Sangat baik”. Media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 dinyatakan layak digunakan/diuji coba dengan revisi sesuai saran. Adapun hasil penghitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 28, (2) total skor aspek tampilan yaitu 87, (3) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 34, (4) total skor aspek bahasa yaitu 15. Jumlah skor yang didapat dari keseluruhan aspek yaitu 164. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,7. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “Sangat baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi pakar media pembelajaran berbasis ICT dapat dilihat pada tabel berikut ini.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran Berbasis ICT Aspek yang dinilai Konten atau isi Tampilan Penggunaan dan penyajian Bahasa Total skor keseluruhan Rerata Kriteria
Hasil perolehan skor Validator Validator (GK) (AH) 31 28 88 87 36 34 16 15 171 164 3,9 3,7 Sangat baik Sangat baik
Tabel tersebut di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi ahli media pembelajaran berbasis ICT. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran berbasis ICT menurut ahli media pembelajaran berbasis ICT memiliki kriteria “sangat baik”.
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV dan Revisi Produk Guru yang menjadi validator dalam penelitian ini yaitu Ibu S.R, S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 dan Ibu Dra. R, M.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Maguwoharjo 1. Validasi oleh ibu S.R, S.Pd dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015, sedangkan validasi oleh ibu Dra. R, M.Pd dilakukan pada tanggal 04 Januari 2016. Aspek yang dinilai dari media pembelajaran berbasis ICT ini yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, dan (4) aspek bahasa. Hasil validasi yang diperoleh dari guru S.R, S.Pd menunjukkan skor rata-rata media pembelajaran berbasis ICT yaitu 3,1 dengan kategori “baik”. Media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 dinyatakan 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
layak digunakan/diujicoba tanpa revisi. Adapun hasil penghitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 24, (2) total skor aspek tampilan yaitu 73, (3) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 27, (4) total skor aspek bahasa yaitu 12. Jumlah skor yang didapat dari keseluruhan aspek yaitu 136. Untuk memperoleh skor rata-rata, dihitung menggunakan rumus rata-rata seperti yang tertulis pada bab III. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 3,1. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “Baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Validasi kedua yaitu oleh Ibu Dra. R, M.Pd pada tanggal 04 Januari 2016. Berdasarkan hasil validasi oleh ibu Dra. R, M.Pd menunjukkan skor ratarata media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 yaitu 2,9 dengan kategori “Baik”. Media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 dinyatakan layak digunakan/diuji coba dengan revisi sesuai saran. Ibu R memberikan komentar dan saran pada beberapa point aspek konten atau isi, aspek penggunaan dan penyajian, serta aspek bahasa. Pada aspek konten atau isi point keenam Ibu R memberi komentar agar kurangi deskripsi gunakan simbol dan gambar. Pada aspek konten atau isi ketujuh Ibu R memberi komentar agar sesuaikan petunjuk evaluasi dengan media yang digunakan. Pada aspek konten atau isi point kedelapan Ibu R memberi komentar agar menambahkan beberapa alternatif refleksi. Pada aspek penggunaan dan penyajian point pertama Ibu R
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberi komentar bahwa petunjuk penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sebaiknya di awal ketika CD dibuka dan perlu petunjuk yang lebih rinci terkait dengan penggunaan media dari awal sampai akhir. Pada aspek penggunaan dan penyajian point kesembilan ibu R memberi komentar bahwa sebaiknya petunjuk diletakkan di awal kalimat. Pada aspek bahasa point pertama ibu R memberi komentar agar mengurangi kalimat deskriptif, gunakan lebih banyak simbol dan gambar. Pada aspek bahasa point ketiga ibu R memberi komentar bahwa bahasa dalam petunjuk penggunaan perlu disederhanakan dengan menggunakan kalimat yang efektif. Adapun hasil penghitungan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut. (1) total skor aspek konten atau isi yaitu 22, (2) total skor aspek tampilan yaitu 71, (3) total skor aspek penggunaan dan penyajian yaitu 25, (4) total skor aspek bahasa yaitu 10. Jumlah skor yang didapat dari keseluruhan aspek yaitu 128. Dari hasil penghitungan menggunakan rumus rata-rata diperoleh skor rata-rata yaitu 2,9. Skor rata-rata yang sudah diperoleh tersebut, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori “Baik” dengan acuan yang tertera pada tabel kriteria skor skala empat bab III. Rekapitulasi keseluruhan data validasi oleh guru SD dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Validasi Guru SD Aspek yang dinilai Konten atau isi Tampilan Penggunaan dan penyajian
Hasil perolehan skor Validator Validator (SR) (RS) 24 22 73 71 27 25 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perolehan skor Validator Validator (SR) (RS) 112 10 136 128 3,1 2,9 Baik Baik
Aspek yang dinilai Bahasa Total skor keseluruhan Rerata Kriteria
Tabel tersebut di atas menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil validasi guru sekolah dasar. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran berbasis ICT menurut guru sekolah dasar memiliki kriteria “sangat baik”. Produk yang telah divalidasi oleh guru sekolah dasar Ibu R direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Komentar dan saran validator serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut. Tabel 4.3. Komentar Guru SD dan Revisi No
Komentar
Revisi
Aspek konten atau isi 6.
7.
Kurangi deskripsi, gunakan simbol
Mengurangi deskripsi dan
dan gambar.
menggunakan lebih banyak
Contoh: Simbol untuk pilihan home
simbol serta gambar.
yaitu
Contoh: Home =
Sesuaikan petunjuk evaluasi dengan
Petunjuk evaluasi disesuaikan
media yang digunakan.
dengan media yang digunakan.
Contoh: Tulislah jawabanmu di
Contoh: Pilihlah jawaban yang
selembar kertas.
kamu anggap benar dengan cara mengklik pada option a, b, c, atau d.
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 8.
Komentar
Revisi
Tambahkan beberapa alternatif
Menambahkan beberapa
refleksi.
pertanyaan refleksi.
Contoh: Apa manfaat yang kamu
Contoh: Apa yang akan kamu
peroleh selama mengikuti
lakukan untuk menjaga persatuan
pembelajaran hari ini?
dan kesatuan di tengah keberagaman?
Aspek penggunaan dan penyajian 1.
Petunjuk penggunaan media
Petunjuk penggunaan
interaktif sebaiknya di awal dan
diletakkan setelah pemetaan
muncul ketika CD dibuka.
KD, Indikator, dan Tujuan
Perlu petunjuk yang lebih rinci
pembelajaran, sebelum
terkait dengan penggunaan media
kegiatan pembelajaran.
dari awal sampai akhir.
Petunjuk penggunaan ditambah dan dibuat lebih rinci lagi.
9.
Sebaiknya petunjuk kegiatan
Petunjuk penggunaan diletakkan
diletakkan di awal kalimat.
setelah pemetaan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran, sebelum kegiatan pembelajaran.
Aspek bahasa 1.
Kurangi kalimat deskriptif, gunakan
Mengurangi deskripsi dan
lebih banyak simbol dan gambar.
menggunakan lebih banyak simbol serta gambar.
3.
Perlu disederhanakan dengan
Kalimat disederhanakan menjadi
menggunakan kalimat yang efektif.
kalimat yang lebih efektif.
Tabel tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT perlu direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan. Berdasarkan 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komentar dan saran dari guru sekolah dasar tersebut, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran berbasis ICT dengan acuan revisi yang tertera pada tabel 3.4 di atas.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir berupa media pembelajaran berbasis ICT diperoleh berdasarkan hasil validasi dan komentar serta saran dari dua pakar media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru sekolah dasar. Produk awal yang dihasilkan oleh peneliti direvisi, sehingga menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir yang dikembangkan dibuat dalam bentuk media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Peneliti menyusun media pembelajaran berbasis ICT menggunakan Microsoft Powerpoint 2013. Produk tersebut kemudian dicetak dalam bentuk soft copy menggunakan CD-R dan dicetak juga dalam bentuk hard copy menggunakan kertas hvs 80gr ukuran A4. 1. Kajian produk akhir Produk akhir berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 akan dibahas sebagai berikut. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Produk akhir Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) disesuaikan dengan hasil validasi serta komentar dan saran oleh pakar media pembelajaran berbasis ICT dan guru SD.
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Muatan dalam RPPTH sama dengan RPPTH produk awal. Adapun komponen dalam RPPTH yaitu (1) Satuan pendidikan/identitas sekolah, (2) Kelas/semester, (3) Tema, (4) Subtema, (5) Pembelajaran, (6) Alokasi waktu, (7) Kompetensi inti, (8) Kompetensi dasar, (9) Indikator, (10) Tujuan pembelajaran, (11) Materi pembelajaran, (12) Pendekatan dan metode pembelajaran, (13) Media, alat, dan sumber pembelajaran, (14) Langkah-langkah pembelajaran, (15) Penilaian, (16) Lampiran-lampiran. b. Media Pembelajaran berbasis ICT Media pembelajaran berbasis ICT setelah direvisi terdapat beberapa perubahan berdasarkan komentar dan saran perbaikan dari pakar media pembelajaran berbasis ICT dan guru sekolah dasar. Komponen yang berubah meliputi aspek
konten atau isi, aspek
penyajian dan penggunaan, aspek bahasa. Pada aspek konten dan isi, peneliti mengurangi kalimat deskripsi agar lebih efektif dan efisien. Petunjuk evaluasi juga direvisi sesuaikan dengan media yang gunakan. Peneliti juga menambah beberapa pertanyaan refleksi. Pada aspek penggunaan dan penyajian, peneliti melakukan sedikit revisi tentang petunjuk penggunaan media pembelajaran berbasis ICT, namun tidak sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan. Hal ini disebabkan karena perbedaan komentar yang saling bertentangan antara pakar yang satu dengan guru sekolah dasar, sehingga peneliti melakukan revisi dengan cara mengambil kesimpulan dari komentar kedua validator.
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perubahan
yang
dilakukan
terkait
dengan
petunjuk
penggunaan media pembelajaran yaitu mengubah letak petunjuk penggunaan media pembelajaran berbasis ICT setelah pemetaan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran. Pada aspek bahasa, peneliti mengurangi kalimat deskriptif dengan menggantikannya menjadi kalimat sederhana yang efektif, sehingga lebih mudah bagi siswa dan guru untuk memahaminya. Peneliti juga memperbaiki penggunaan EYD dan kalimat yang tidak baku. 2. Pembahasan Media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan berdasarkan langkah-langkah desain pembelajaran ASSURE yang dikembangkan oleh Smaldino dan kawan-kawan. Langkah tersebut dimulai dengan menganalisis karakteristik pembelajar, menyatakan standar dan tujuan, memilih strategi, teknologi, media, dan materi, menggunakan teknologi, materi, dan material, mengharuskan partisipasi pembelajar, dan yang terkahir yaitu melakukan evaluasi dan revisi. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan juga memperhatikan kriteria media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan oleh para ahli, seperti yang telah dibahas pada bab dua. Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru sekolah dasar.Validasi berpedoman pada empat aspek media pembelajaran berbasis ICT yaitu (1)
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aspek isi atau konten, (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, (4) aspek bahasa. Hasil validasi oleh para vaidator menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 termasuk dalam kategori baik dengan rincian skor perolehan seperti pada tabel berikut ini. Tabel 4.4. Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Guru Sekolah Dasar Hasil validasi media No
1.
Validator
Pakar media pembelajaran berbasis ICT (A)
2.
Pakar media pembelajaran berbasis ICT (B)
pembelajaran berbasis ICT Skor
Kategori
3,9
Sangat baik
3,7
Sangat baik
3.
Guru SDN Maguwoharjo 1
2,9
Baik
4.
Guru kelas IV SDN Kalasan 1
3,1
Baik
Jumlah
13,6
Rerata (jumlah total validator)
3,4
Kategori
Baik
Tabel di atas menunjukkan rekapitulasi skor keseluruhan hasil validasi tentang kualitas media pembelajaran berbasis ICT. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pakar media pembelajaran berbasis ICT (A) memberi skor 3,9 dengan kategori “sangat baik”. Pakar media pembelajaran berbasis ICT (B) memberi skor 3,7 dengan kategori “sangat baik”. Guru SDN Maguwoharjo 1
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberi skor 2,9 dengan kategori “baik”. Guru SDN Kalasan 1 memberi skor 3,1 dengan kategori “baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh rerata skor 3,4 termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian, produk media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 yang dikembangkan memiliki kualitas baik dan layak untuk digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Produk akhir dalam penelitian ini berpedoman pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut dari dari: a. Media pembelajaran berbasis ICT model Powerpoint Interaktif yang dipadu dengan video memuat komponen slide pembukaan, slide isi, dan slide penutup. 1) Slide pembukaan yang merupakan slide awal dalam Powerpoint Interaktif. Slide pembukaan terdiri atas: a) Slide identitas media b) Slide identitas pembelajaran terkait (subtema kelas, dan pembelajaran) c) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran d) Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint interaktif Berikut disajikan gambar untuk slide pembukaan media pembelajaran berbasis ICT.
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1. Contoh Slide Identitas Media
Gambar 4.2. Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar
Gambar 4.3. Contoh Slide Pemetaan Indikator 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4. Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran
Gambar 4.5. Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media
2) Slide isi berisi keseluruhan materi serta aktivitas yang akan dilakukan bersama oleh guru dan siswa. Slide isi terdiri atas: a) Slide materi pembelajaran
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.6. Contoh Slide Materi Pembelajaran
b) Slide petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa
Gambar 4.7. Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa
c) Slide gambar terkait pembelajaran
Gambar 4.8. Contoh Slide Gambar 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Slide video terkait pembelajaran
Gambar 4.9. Contoh Slide Video
e) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa
Gambar 4.10. Contoh Slide Tugas atau LKS
f) Slide soal-soal evaluasi
Gambar 4.11. Contoh Slide Soal Evaluasi 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g) Slide kunci jawaban soal evaluasi
Gambar 4.12. Contoh Slide Kunci Jawaban Benar
Gambar 4.13. Contoh Slide Kunci Jawaban Salah
h) Slide pertanyaan refleksi
Gambar 4.14. Contoh Slide Refleksi 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i) Slide tugas rumah/rencana tindak lanjut
Gambar 4.15. Contoh Slide Tugas Rumah
3) Slide penutup merupakan slide akhir dari media Powerpoint Interaktif yang terdiri atas: a) Ucapan terima kasih merupakan slide penutup dalam Powerpoint Interaktif, sebelum slide profil penyusun.
Gambar 4.16. Contoh Slide Terima Kasih
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Profil penyusun
Gambar 4.17. Slide Profil Penyusun
b. Media Powerpoint Interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya. Media Powerpoint interaktif yang disusun menggunakan desain tampilan yang menarik. Hal ini ditandai dengan penggunaan jenis background yang tidak monoton atau satu warna/jenis dan penggunaan gambar-gambar menarik yang mendukung isi atau konten materi. c. Media Powerpoint Interaktif menggunakan simbol tombol untuk mengoperasikannya. Powerpoint Interaktif ini memiliki beberapa simbol tombol yang digunakan untuk mengoperasikan media. Simbol tombol tersebut seperti :
= Tombol home
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= Tombol next
= Tombol back
= Tombol exit
d. Media pembelajaran Powerpoint Interaktif ini menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak. Bahasa yang digunakan dalam media Powerpoint Interaktif
yaitu
gaya
bahasa
anak.
Contohnya
dengan
menggunakan kalimat “tahukah adik-adik tentang aturan dalam pembulatan?” atau “ayo kita simak bersama video berikut ini”. Selain itu, kalimat yang digunakan juga bersifat komunikatif, di mana kalimat-kalimat tersebut memancing siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan. Contoh kalimat komunikatif yang digunakan seperti “Nah, adik-adik sudah memiliki pengetahuan tentang pembulatan bilangan, sekarang coba kerjakan tugas berikut ini”. Kalimat yang digunakan juga membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan. e. Media Powerpoint Interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan peserta didik yaitu sikap, kognitif, dan keterampilan. Hal ini dapat dilihat melalui pemetaan indikator di awal media. Selain itu, juga dapat dijumpai pada aktivitas siswa
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada bagian slide isi. Terdapat aktivitas siswa yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. 1) Aspek kognitif Aspek kognitif dapat ditemui pada slide soal evaluasi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Contohnya seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.18. Contoh Slide Aspek Kognitif 2) Aspek psikomotorik Aspek psikomotorik dapat ditemui pada aktivitas siswa untuk melakukan sebuah percobaan. Contohnya dapat diamati pada gambar 4.7 tentang slide petunjuk kegiatan siswa. 3) Aspek afektif Aspek afektif dapat ditemui pada pertanyaan refleksi. Contohnya dapat diamati pada gambar 4.14 tentang contoh slide pertanyaan refleksi. f. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Hal ini dapat dibuktikan pada lampiran media 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran berbasis ICT pembelajaran 1 yang disusun dengan memadukan pelajaran Matematika, PPKn, dan PJOK. Hal tersebut juga dapat dijumpai pada pembelajaran 2 – 6. Pergantian setiap mata pelajaran tidak terpisah-pisah dan merupakan satu kesatuan yang utuh. g. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dibuktikan melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mencakup 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan). Dalam media pembelajaran dapat dijumpai ajakan yang memuat 5M seperti “ayo mengamati gambar”, “ayo membuat pertanyaan”, “ayo lakukan”, “tahukah kamu?”, dan “presentasikan hasil kerjamu di depan kelas”. h. Media Powerpoint Interaktif yang dibuat memancing siswa antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan melalui penyajian video di setiap pembelajaran. Contoh video yang disajikan seperti pada pembelajaran 3 video tentang cara kerja indera pendengaran, pada pembelajaran 1 video tentang keanekaragaman permainan tradisional. Contoh slide video dapat diamati pada gambar 4.9 tentang contoh slide video. i. Media Poweroint interaktif yang dibuat sesuai dengan prinsipprinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli.
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini dibuktikan dengan pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf yang sesuai dengan ketentuan pada bab II dan beberapa prinsip lainnya yang tercantum dalam bab II.
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan media pembelajaran berbasis ICT, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Prosedur penelitian pengembangan memiliki 10 langkah pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi massal. Namun, dalam penelitian ini hanya sampai pada langkah kelima dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti dan media pembelajaran berbasis ICT dibuat hanya untuk pegangan guru, sehingga dibutuhkan dua pakar untuk melakukan validasi. Selain itu, subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV sekolah dasar yang cakupannya sedikit. Lima langkah pengembangan yang digunakan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir berupa Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV.
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang melalui tahap validasi oleh pakar media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru sekolah dasar menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) hasil validasi oleh pakar ”A” menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,9. (2) hasil validasi pakar “B” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,7. (3) hasil validasi oleh guru SDN Maguwoharjo 1 termasuk kriteria “baik” dengan peroleh skor 2,9. (4) hasil validasi guru SDN Kalasan 1 “termasuk dalam kriteria “baik” dengan peroleh skor 3,1. Media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan oleh peneliti memiliki skor rata-rata 3,4 dengan kategori “Baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 memiliki kualitas “Baik” dan layak untuk digunakan ditinjau dari aspek konten atau isi, aspek tampilan, aspek penggunaan dan penyajian, serta aspek bahasa.
B. Keterbatasan Penelitian Produk media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan kepada guru terkait dengan media pembelajaran berbasis ICT, dan tidak dilakukannya wawancara analisis kebutuhan siswa terkait dengan minat siswa terhadap media pembelajaran berbasis ICT. 2. Pengembangan produk media pembelajaran berbasis ICT hanya sampai pada langkah kelima, sehingga tidak dilaksanakannya uji coba produk untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT. 3. Produk media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan hanya terbatas pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman, sehingga tidak mewakili semua materi yang ada pada Tema Indahnya Kebersamaan.
C. Saran Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tersebut, maka saran bagi peneliti lain yang akan mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT sebagai berikut. 1. Wawancara analisis kebutuhan sebaiknya juga dilakukan kepada siswa untuk mengetahui kebutuhan dan minat siswa terkait media pembelajaran berbasis ICT. 2. Melaksanakan uji coba produk agar produk final atau produk akhir lebih dijamin kualitasnya. 3. Produk yang dikembangkan diusahakan agar mewakili semua materi yang ada pada Tema Indahnya Kebersamaan.
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama. Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. . (2014). Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Darmawan, D. (2011). Teknologi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2010). Media pembelajaran: Perencanaannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. .. (2014). Pembelajaran tematik, terpadu, terintegrasi (Kurikulum 2013). Yogyakarta: Gava Media. . (2014). Pembelajaran tematik, terpadu, terintegrasi: Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. . (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Fadlillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013: dalam pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hermawan. (2015). Pengembangan media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis ICT dan multiple intelligences untuk kurikulum 2013. (Skripsi tidak diterbitkan). Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran Abad 21: Kunci sukses impelementasi kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia. Jasmadi. (2010). Menyusun presentasi pembelajaran berbasis TIK dengan MS Office 2010: Pembuatan animasi interaktif dengan powerpoint untuk menyusun presentasi pembelajaran yang menarik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kadir, H & Hanun A. (2014). Pembelajaran tematik. Jakarta: PT RajaGrafindo. Karwati, E & Donni J. P. (2014). Manajemen kelas: Classroom management: Guru profesional yang inspiratif, kreatif, menyenangkan, dan berprestasi. Bandung: Alfabeta. Kurniasih, I & Berlin S. (2014). Implementasi kurikulum 2013: konsep dan penerapan. Surabaya: Kata Pena. Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran tematik (teori, praktik, dan penilaian): Panduan bagi mahasiswa kependidikan, guru, pengawas, penilai praktik pembelajaran, pemerhati, dan peminat pembelajaran. Bandung: Alfabeta. 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kustandi, C & Bambang S. (2013). Media pembelajaran: Manual dan digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Majid, A. (2014). Implementasi kurikulum 2013: Kajian teoritis dan praktis. Bandung: Interes Media. . (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Majid, A & Chaerul R. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2014). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013: Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting dan genting. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran: Sebuah pendekatan baru. Jakarta: Referensi. Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta. Pinundhi. (2014). Pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint multimedia untuk keterampilan menyimak bahasa indonesia kelas XI semester 2 SMA santa maria yogyakarta. (Skripsi tidak diterbitkan). Prastowo, A. (2015). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik terpadu: impelementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Kencana. Pribadi, B. A. (2011). Model ASSURE untuk mendesain pembelajaran sukses. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Sanaky, H. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif: Buku bacaan wajib guru, dosen, dan calon pendidik. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sangadji, E.M. & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi. Sani, R. A. (2014). Pembelajaran saintifik untuk impelementasi kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana. . (2012). Media komunikasi pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sianipar, Pandapotan. (2010). Cara mudah menggunakan microsoft powerpoint 2010. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Smaldino, E. S., dkk. (2011). Instructional technology & media for learning: Teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitaif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. (2008). Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Sundayana, W. (2014). Pembelajaran berbasis tema: Panduan guru dalam mengembangkan pembelajaran terpadu. Jakarta: Erlangga. Susilana, R & Cepi R. (2009). Media pembelajaran: Hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima. Trianto. (2010). Mengembangkan model pembelajaran tematik. Surabaya: Prestasi Pustaka. . (2012). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi, dan impelementasinya dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. Widyastono, H. (2014). Pengembangan kurikulum di era otonomi daerah: Dari kurikulum 2004, 2006, ke kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Yuviani. (2015). Pengembangan media pembelajaran berbasis blog pada mata pelajaran ekonomi untuk kelas XI IPS. (Skripsi tidak diterbitkan).
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Kurikulum 2013 bagus sekali karena
terhadap Kurikulum SD 2013?
mampu membuat anak didik kaya akan pengetahuan yang sebenarnya, tidak
1
hanya pengetahuan secara teori, sehingga anak-anak mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Bapak/Ibu telah mengupayakan
Sudah dan selalu berusaha untuk
terakomodasinya aspek kognitif,
mengakomodasi aspek kognitif,
keterampilan, dan sikap dalam proses
keterampilan, dan sikap dalam proses
pembelajaran?
pembelajaran. Namun dalam
2
penerapannya, guru masih menyesuaikan dengan keadaan sekolah, yang dilihat dari keadaan fisiknya masih mengalami kekurangan dalam hal sarana dan prasarana.
3
Apakah tujuan pembelajaran yang
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan
Bapak/Ibu kembangkan sudah
selalu mengupayakan tercapainya
mengupayakan tercapainya pendidikan
pendidikan karakter. Dalam
karakter?
penerapannya, guru menomorsatukan aspek sikap daripada pengetahuan.
4
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Pendekatan tematik integratif merupakan
terkait dengan pendekatan tematik
proses pembelajaran yang berawal dari
integratif dalam pembelajaran?
tema yang diangkat dari kehidupan anakanak. Pendekatan tematik integratif sangat bagus diterapkan pada anak usia 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan SD. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik yang holistik, yang belum mampu belajar secara terpisah-pisah. Namun, pendekatan tematik integratif memiliki kendala yaitu siswa merasa sulit dalam memahami materi apa yang sedang dipelajari, sehingga siswa mengalami proses belajar yang kabur karena belum terbiasa dengan proses belajar yang holistik.
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Dalam pendekatan saintifik, proses
terkait dengan penerapan pendekatan
pembelajaran dimulai dari siswa. Siswa
saintifik dalam pembelajaran?
dituntut untuk mencari tahu sendiri informasi atau ilmu yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, pendekatan
5
saintifik juga memiliki hambatan atau kendala. Hambatannya yaitu tidak semua siswa memperoleh ilmu yang sama oleh karena setiap anak memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda.
6
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Media sangat berperan penting untuk
terkait dengan penggunaan media
menyampaikan informasi. Namun,
pembelajaran dalam proses
sekolah mengalami kendala dalam
pembelajaran?
membuat media, sehingga media yang dihasilkan masih sangat sederhana dan terhitung masih 25%.
7
Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan
Media pasti dipakai dalam proses
media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, minimal dalam bentuk
pembelajaran?
gambar atau yang lainnya. Terkadang 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan guru meminta siswa untuk membawa benda dari rumahnya masing-masing untuk dijadikan sebagai media.
8
9
Seberapa seringkah Bapak/Ibu
Media sering digunakan dalam proses
menggunakan media pembelajaran
pembelajaran. Media yang digunakan
dalam proses pembelajaran?
minimal dalam bentuk gambar.
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Media pembelajaran berbasis ICT dapat
terkait dengan media pembelajaran
didownload di internet. Media ICT dapat
berbasis ICT?
memberikan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Namun, sangat sulit mendapat media ICT yang sesuai dengan pembelajaran.
10
Apakah Bapak/Ibu pernah
Pernah menggunakan media berbasis ICT
menggunakan media berbasis ICT
dalam proses pembelajaran, walaupun
dalam proses pembelajaran?
belum terlalu berkompeten dalam menggunakannya.
11
Apa sajakah media pembelajaran
Jenis media berbasis ICT yang diketahui
berbasis ICT yang Bapak/Ibu ketahui?
yaitu seperti Powerpoint, lektora, movie maker.
12
Apakah jenis media pembelajaran
Media pembelajaran berbasis ICT yang
berbasis ICT yang sering atau pernah
pernah dan sering digunakan yaitu
Bapak/Ibu gunakan?
Powerpoint, meskipun menurut beliau, Powerpoint bukan merupakan sebuah media.
13
Apakah Bapak/Ibu mengetahui jenis
Tidak mengetahui jenis media
media pembelajaran berbasis ICT
pembelajaran berbasis ICT lainnya selain
lainnya?
yang sudah diungkapkan yaitu Powerpoint, lektora, dan movie maker.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Apakah sekolah memiliki fasilitas yang
Fasilitas sekolah sudah sangat
mendukung penggunaan media
mendukung penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT?
pembelajaran berbasis ICT. Hal ini dibuktikan dengan adanya LCD yang disiapkan oleh sekolah untuk masing-
14
masing kelas. Namun, kendalanya yaitu jika guru ingin menggunakan LCD tersebut, guru harus memasangnya sendiri dan harus mengangkatnya lagi ketika selesai digunakan. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat
15
Pernah membuat media berbasis ICT
media pembelajaran berbasis ICT secara jenis lektora. mandiri?
16
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu
Tidak dapat membuat sendiri media ICT
dapatkan dalam membuat media
secara spesifik karena membutuhkan
pembelajaran berbasis ICT?
pemrograman. Selain itu, pengetahuan IT guru masih minim, sehingga sangat sulit untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT.
17
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu
Kesulitan yang dihadapi dalam penerapan
dapatkan dalam penggunaan media
media pembelajaran berbasis ICT di kelas
pembelajaran berbasis ICT di kelas?
yaitu belum mampu menggunakan media tersebut secara maksimal.
18
Apakah media pembelajaran berbasis
Media yang digunakan sudah diusahakan
ICT yang digunakan atau dibuat sudah
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013,
sesuai dengan tuntutan Kurikulum
walaupun belum maksimal. Hal ini
2013 di Sekolah Bapak/Ibu?
disebabkan karena salah satu faktor keberhasilan penerapan kurikulum 2013
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan yaitu penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Apakah media berbasis ICT yang sudah
Siswa sangat bersemangat dalam
Bapak/Ibu gunakan dapat
mengikuti pembelajaran ketika
menumbuhkan antusias belajar siswa?
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Hal ini disebabkan karena anak-anak zaman sekarang sedang dalam keadaan “demam” gadget. Siswa lebih tertarik atau memiliki daya tarik yang
19
tinggi terhadap pembelajaran yang menggunakan teknologi ICT atau komputer. Namun, kendalanya adalah siswa tidak dapat mengoperasikan sendiri media tersebut karena kekurangan sarana dan prasarana. Sehingga, media yang digunakan hanya bersifat satu arah.
20
Apakah media pembelajaran berbasis
Media ICT sangat membantu guru dalam
ICT membantu Bapak/Ibu dalam proses
proses pembelajaran di kelas.
pembelajaran?
21
Apakah media pembelajaran berbasis
Hal tersebut tergantung pintarnya guru
ICT yang Bapak/Ibu gunakan sudah
dalam menggunakan media. 5M tersebut
mengakomodasi 5M dalam pendekatan
dapat diakomodasi dengan baik jika
saintifik?
sudah ada media. Namun, kendalanya adalah anak-anak kurang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pasif.
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan Sarannya agar media yang dikembangkan 22
terkait dengan pengembangan media
disesuaikan dengan tema.
pembelajaran berbasis ICT?
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Apa keinginan Bapak/Ibu terkait dengan Harapannya agar media pembelajaran
23
pengembangan media pembelajaran
berbasis ICT mampu membuat siswa
berbasis ICT?
lebih mudah dalam menerima informasi, lebih mudah dalam mengkonstruksi informasi, dan memiliki minat yang tinggi.
Yogyakarta, 09 Juli 2015 Peneliti,
(Septiani Yeni Mere)
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI PERTAMA MATEMATIKA Kompetensi Dasar 3.11. Menemukan bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola pengubinan melalui pengamatan. 4.4. Melakukan pengubinan menggunakan segi banyak beraturan tertentu. 2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti
PJOK Kompetensi Dasar
prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran.
3.9. Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang
Indikator
cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
3.11.1. Menyebutkan jenis bangun segi banyak beraturan yang
4.3. Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor
membentuk pola pengubinan.
untuk membentuk gerak dasar atletik jalan cepat dan lari
4.4.1. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi
yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau
banyak beraturan.
olahraga tradisional.
2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan
2.4. Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan
pengubinan.
berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan. 1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan. Indikator 3.9.1. Menyebutkan pengaruh dari aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan. 4.3.1. Mempraktikkan permainan tradisional Engklek. 2.4.1. Membentuk kelompok kerja secara mandiri untuk mempraktikkan permainan tradisional Engklek. 1.1.1. Mendoakan keberadaan anggota tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
PPKn Kompetensi Dasar 3.4. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. 2.4. Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1.2. Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar. Indikator 3.4.1. Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman. 4.3.1. Menceritakan pengalaman bermain dengan teman yang berbeda-beda. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. 1.2.1. Mendoakan kebersamaan dalam keberagaman di kelas sebagai tanda ucapan syukur kepada TYME.
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH)
Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:1
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Matematika
Kompetensi Dasar 3.11. Menemukan bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola pengubinan melalui pengamatan.
Indikator 3.11.1. Menyebutkan jenis bangun segi banyak beraturan yang membentuk pola pengubinan.
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar 4.4. Melakukan pengubinan menggunakan segi banyak beraturan tertentu. 2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran. 3.4. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
PPKn
PJOK
2.4. Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1.2. Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar. 3.9. Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. 4.3. Mempraktekkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerak dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional. 2.4. Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan. 1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan.
Indikator 4.4.1. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan. 2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan pengubinan. 3.4.1. Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman. 4.3.1. Menceritakan pengalaman bermain dengan teman yang berbeda-beda. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugastugas kelompok.
1.2.1. Mendoakan kebersamaan dalam keberagaman di kelas sebagai tanda ucapan syukur kepada TYME. 3.9.1. Menyebutkan pengaruh dari aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan. 4.3.1. Mempraktikkan permainan tradisional Engklek.
2.4.1. Membentuk kelompok kerja secara mandiri untuk mempraktikkan permainan tradisional Engklek. 1.1.1. Mendoakan keberadaan anggota tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran
Indikator 3.11.1. Menyebutkan jenis bangun segi banyak beraturan yang membentuk pola pengubinan.
Matematika
PPKn
PJOK
Tujuan Pembelajaran 3.11.1.1.Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menyebutkan minimal 2 jenis bangun segi banyak beraturan yang membentuk pola pengubinan.
4.4.1. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan.
4.4.1.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu merancang sebuah pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan. 2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti 2.1.1.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dalam melakukan pengubinan. mampu menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan pengubinan dengan penuh antusias. 3.4.1. Menjelaskan arti bersatu dalam 3.4.1.1. Melalui kegiatan tanya jawab, keberagaman. siswa mampu menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman, minimal satu kalimat. 4.3.1. Menceritakan pengalaman 4.3.1.1. Melalui kegiatan presentasi, bermain dengan teman yang siswa mampu menceritakan berbeda-beda. minimal 5 kalimat pengalaman bermain dengan teman-teman yang berbeda. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja 2.4.1.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa sama dalam menyelesaikan mampu menunjukkan perilaku tugas-tugas kelompok. bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok dengan baik. 1.2.1. Mendoakan kebersamaan 1.2.1.1. Melalui kegiatan awal dalam keberagaman di kelas pembelajaran, siswa mampu sebagai tanda ucapan syukur mendoakan kebersamaan dalam kepada TYME. keberagaman di kelas sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, minimal dalam 1 kalimat. 3.9.1. Menyebutkan pengaruh dari 3.9.1.1. Melalui kegiatan tanya jawab, aktivitas fisik dan istirahat yang siswa mampu menyebutkan cukup terhadap pertumbuhan minimal 3 pengaruh aktivitas dan perkembangan. fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan. 4.3.1. Mempraktikkan permainan 4.3.1.1. Melalui kegiatan demonstrasi, tradisional Engklek. siswa mampu mempraktikkan 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Indikator
2.4.1. Membentuk kelompok kerja secara mandiri untuk mempraktikkan permainan tradisional Engklek. PJOK
1.1.1. Mendoakan keberadaan anggota tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Tujuan Pembelajaran permainan tradisional Engklek dengan benar. 2.4.1.1. Melalui kegiatan kelompok, siswa mampu membentuk kelompok kerja secara mandiri untuk mempraktikkan permainan tradisional Engklek. 1.1.1.1. Melalui aktivitas olahraga, siswa mampu mendoakan keberadaan anggota tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, minimal dalam satu kalimat.
D. Materi Pembelajaran 1. Matematika a. Mengenal bangun segi banyak beraturan yang membentuk pola pengubinan. b. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan. 2. PPKn a. Makna bersatu dalam keberagaman. b. Cerita pengalaman. 3. PJOK a. Dampak aktivitas fisik dan istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan. b. Permainan tradisional.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik.
2. Metode
: Diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media pembelajaran a. Gambar bangun segi banyak. b. Gambar kain tradisional. c. Gambar permainan Engklek. d. Teks tentang “Bermain Bersama Teman”. e. Video keragaman permainan tradisional di Indonesia. 2. Alat 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. LCD. b. Papan tulis. c. Spidol/kapur. d. Pecahan genting untuk permainan Engklek. e. Kapur/tepung untuk menggambar garis batas pada permainan Engklek. f. Speaker atau pengeras suara. 3. Sumber belajar Kemendikbud. (2014) .Buku guru tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan..Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud. (2014) .Buku siswa tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan.Jakarta: Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. 2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. 3. Presensi. 4. Apersepsi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan materi yang sudah Awal
dipelajari sebelumnya serta mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari pada hari itu.
15 menit
5. Orientasi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran, serta tujuan yang ingin dicapai bersama. 6. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyi lagu “Bermain Layang-layang”. 1. Guru mengajak siswa untuk menyaksikan video Inti
tentang ragam permainan tradisional di Indonesia.
80 menit
(Mengamati)
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang video yang baru saja disaksikan. (Menanya) 3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa: a. Tahukah kalian nama setiap permainan yang ada pada video tadi? b. Adakah yang berasal dari daerahmu?Jika ada, coba sebutkan. c. Dapatkah kalian menyebutkan jenis permainan tradisional yang berasal dari daerahmu, selain yang ada pada video tersebut? d. Tahukah kalian tentang permainan tradisional Engklek? e. Berasal dari manakah permainan tersebut? 4. Salah seorang siswa diminta untuk menjelaskan tentang permainan Engklek. (Menalar) 5. Guru membetulkan konsep yang sudah dijelaskan oleh siswa. 6. Siswa diajak ke lapangan sekolah. 7. Sampai di lapangan, siswa membentuk barisan. 8. Guru menjelaskan tujuan mereka berada di lapangan sekolah. Tujuannya yaitu untuk mempraktekkan permainan tradisional Engklek. 9. Guru menjelaskan ulang secara detail/terperinci tentang permainan Engklek. 10. Siswa dengan bantuan guru menggambar petakpetak sebagai media untuk bermain Engklek, sesuai dengan petunjuk pada buku. 11. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 2 – 5 orang.
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
12. Siswa yang sudah memahami cara bermain Engklek, diminta untuk memberikan contoh kepada teman lainnya. 13. Seluruh siswa bersama-sama memainkan permainan Engklek. (Mencoba) 14. Selesai bermain, siswa kembali membentuk barisan. 15. Salah seorang siswa diminta untuk menceritakan pengalaman bermain Engklek yang sudah dilakukan bersama teman-temannya. (Mengomunikasikan) 16. Siswa diminta untuk membubarkan barisannya dan kembali ke kelas. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan terkait dengan pembelajaran yang sudah dilakukan pada penggalan satu ini. Akhir
2. Siswa diminta untuk mengamati permainanpermainan yang dilakukan oleh teman-teman
10 menit
selama jam istirahat. 3. Siswa diarahkan untuk beristirahat. 4. Siswa dipersilahkan untuk meninggalkan kelas. Penggalan 2 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Apersepsi. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan konsep permainan Awal
Engklek yang sudah dimainkan pada pembelajaran sebelumnya.
10 menit
3. Motivasi. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Ular Naga Panjangnya”. 4. Orientasi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua.
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
1. Siswa ditanyakan beberapa pertanyaan berikut ini, terkait dengan permainan Engklek serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan. a. Apakah kalian sudah pernah memainkan permainan Engklek sebelumnya? b. Jika pernah, apakah terdapat perbedaan aturan dan cara memainkannya? c. Kesulitan apan yang kamu temui ketika bermain Engklek? d. Menurut kalian, apa manfaat permainan Engklek bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu? 2. Siswa diminta untuk menjelaskan tentang pengaruh permainan Engklek terhadap Inti
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. 3. Guru membetulkan/meluruskan jawaban yang telah
85 menit
dikemukakan oleh siswa. 4. Guru menjelaskan tentang pengaruh aktivitas dan istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh dengan menggunakan media Powerpoint interaktif. 5. Guru mengarahkan siswa untuk mengingat kembali arena yang digunakan dalam permainan Engklek. 6. Siswa diminta untuk menggambar petak-petak yang digunakan pada permainan Engklek di papan tulis. 7. Siswa mengamati gambar yang terdapat di papan tulis. (Mengamati) 8. Guru mengaitkan antara gambar permainan Engklek dan konsep pengubinan. 9. Siswa diminta untuk menjelaskan tentang konsep pengubinan berdasarkan pengetahuan mereka. 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
10. Guru menampilkan media Powerpoint interaktif untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep pengubinan. 11. Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan konsep pengubinan. (Menanya) 12. Siswa menjelaskan kembali tentang konsep pengubinan, berdasarkan contoh dan penjelasan yang sudah diberikan oleh guru. (Menalar) 13. Guru menampilkan contoh pengubinan dalam kehidupan sehari-hari. 14. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang gambar yang ditampilkan oleh guru. 15. Siswa diminta untuk mengidentifikasi jenis bangun segi banyak beraturan yang membentuk pola pengubinan pada gambar. 16. Guru membetulkan jawaban siswa. 17. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang. 18. Siswa dalam kelompok merancang/membuat pola pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan. (Mencoba) 19. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 20. Siswa lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil kerja temannya. 21. Guru melakukan pengoreksian terhadap pekerjaan siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan terkait dengan pembelajaran yang sudah dilakukan pada Akhir
penggalan dua ini.
10 menit
2. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika beristirahat. 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
3. Siswa diarahkan untuk beristirahat. 4. Siswa dipersilahkan untuk meninggalkan kelas. Penggalan 3 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Apersepsi. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan konsep pengubinan Awal
yang sudah dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.
5 menit
3. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. 4. Orientasi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan tiga. 1. Siswa mengamati gambar tentang kain tradisional bangsa Indonesia. (Mengamati) 2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang gambar yang ditampilkan oleh guru. (Menanya) 3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa: a. Apakah ada kain tradisional pada gambar tersebut yang berasal dari daerahmu? b. Tahukah kalian nama setiap kain Inti
tradisional tersebut?
50 menit
c. Dapatkah kalian menunjukkan jenis kain tradisional yang membentuk pola pengubinan? d. Bentuk geometri apa sajakah yang terlihat? 4. Siswa menjelaskan pola pengubinan yang terdapat pada kain tradisional tersebut. (Menalar) 5. Siswa dan guru bersama-sama membahas tentang pola pengubinan pada kain tradisional. 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
6. Guru membagikan teks tentang “Bermain Bersama Teman-teman” kepada siswa. 7. Siswa diberi kesempatan untuk membaca teks tersebut secara mandiri. 8. Salah seorang siswa diminta membacakan teks untuk teman-temannya di depan kelas. 9. Guru dan siswa bertanya jawab terkait dengan bacaan yang sudah dibaca. (Menanya) 10. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami terkait dengan teks tersebut. (Menanya) 11. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa. 12. Siswa diminta untuk menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman berdasarkan teks yang sudah dibaca. (Menalar) 13. Guru menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman menggunakan media Powerpoint Interaktif. 14. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang. 15. Siswa dalam kelompok saling menceritakan pengalamannya masing-masing. Pengalaman tentang bermain dengan teman-teman. 16. Beberapa orang siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya di depan kelas. 17. Setiap kelompok diminta untuk membuat sebuah cerita berdasarkan cerita-cerita pengalaman yang sudah diceritakan oleh temannya. (Mencoba) 18. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. (Mengomunikasikan)
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
19. Siswa lain diminta untuk menanggapi hasil kerja temannya. 20. Guru membetulkan hasil kerja siswa. 21. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan dengan menjawab soal-soal yang diberikan oleh Akhir
guru. 4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah
15 menit
diperoleh siswa serta perasaannya selama mengikuti pelajaran. 5. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk merangkum materi yang ia pelajari selama hari itu. 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup.
H. Penilaian Ranah Sikap spiritual
Sikap sosial
Kognitif
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
PPKn 1.2.1. PJOK 1.1.1. Matematika 2.1.1.
Observasi
Isian skor
Observasi
Isian skor
Penilaian diri
Deskripsi
PPKn 2.4.1. PJOK 2.4.1. Matematika 3.11.1.
Penilaian diri
Deskripsi
Penilaian diri
Deskripsi
Tes tertulis
Pilihan ganda
Instrumen penilaian Lembar observasi dengan skor. Lembar observasi dengan skor. Rubrik penilaian diri Rubrik penilaian diri. Rubrik penilaian diri Soal pilihan ganda 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranah
Indikator
PPKn 3.4.1. PJOK 3.9.1. Matematika 4.4.1. PPKn Keterampilan 4.3.1. PJOK 4.3.1.
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Tes tertulis
Pilihan ganda.
Tes tertulis
Pilihan ganda
Proyek/ produk
Isian skor
Tes praktik/ unjuk kerja Tes praktik/unjuk kerja
Contreng Isian skor
Instrumen penilaian Soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda Rubrik penilaian produk Format penilaian unjuk kerja Format penilaian unjuk kerja
I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah)
Yogyakarta, 30 September 2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
A. Matematika Pengubinan adalah proses menutup suatu permukaan dengan bangun datar hingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah. Contoh pengubinan segi enam beraturan saling menutup permukaan, tidak saling tindih dan tidak dapat celah . Contoh bukan pengubinan segi lima tidak beraturan memberi celah di sebelah kiri sehingga tidak saling menutupi permukaan. Macam pengubinan yaitu: 1) Pengubinan beraturan adalah pengubinan dengan mengunakan 1 (satu ) macam segin beraturan. 2) Pengubinan semi beraturan pengubinan yang meggunakan dua atau lebih segi-n beraturan. 3) Pengubinan tidak beraturan adalah pengubinan yang menggunakan bangun-bangun datar yang tidak beraturan.
Contoh gambar pengubinan
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. PPPKn 1. Arti bersatu dalam keberagaman Negara Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya daerah. Kebudayaan masingmasing daerah mempunyai ciri khas yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya. Perbedaan budaya dapat memperkaya kebudayaan nasional. Dengan mempelajari kebudayaan daerah, persatuan dan kesatuan bangsa dapat diperkokoh. Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika”. Budaya atau kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia yang berhubungan erat dengan alam sekitarnya dan dipergunakan untuk ketenangan hidup. Keadaan alam dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kebudayaan setempat. Itulah sebabnya lahir keanekaragaman budaya di negara kita. 2. Identitas Budaya Bangsa a. Kesenian daerah Salah satu ciri dari keanekaragaman budaya adalah kesenian daerah yang berbeda, misalnya wayang kulit dan gamelan dari suku Jawa; wayang golek dari suku Sunda. Kesenian daerah, yaitu segala jenis karya seni yang khas dari daerah. Kesenian dapat berupa seni tari, lagu daerah, alat musik, seni suara dan berbagai bentuk kesenian lainnya. b. Rumah adat Rumah adat merupakan rumah yang menciri khaskan suatu daerah atau provinsi. Rumah adat tiap daerah berbeda dan memiliki arti simbolisnya tersendiri. Contohnya seperti rumah adat Joglo, Saloso jatuh kembar, dll. c. Pakaian adat Tiap-tiap daerah memiliki pakaian daerah atau pakaian adat yang khas dengan nama tertentu. Pakaian adat ini biasanya dipakai pada saat upacara adat atau
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
acara-acara resmi lainnya. Contohnya seperti baju surjan dan blankon dari D.I. Yogyakarta, baju ulos dari Sumatera Utara, dll. d. Suku budaya Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup itu menjadi budaya serta ciri khas suku bangsa tertentu. Contoh suku bangsa yang ada di Indonesia seperti suku Batak, suku Nias, suku Sunda, suku Jawa, dll. e. Bahasa daerah Setiap daerah memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa daerah merupakan bahasa yang menjadi ciri khas daerah tertentu. Contohnya seperti bahasa Sunda, bahasa Jawa, dll. f. Alat musik Alat musik tradisional Indonesia terbuat dari berbagai bahan. Seperti kulit binatang, bambu, kayu, logam, dan lain-lain. Cara memainkannya juga beragam ada yang ditiup, dipukul, digesek, dan digoyang. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi lagu atau tarian daerah.
C. PJOK 1. Permainan tradisional Engklek Permainan engklek merupakan permainan anak tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan. Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia baik di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan. Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki di setiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa pecahan genting. Petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya mengelilingi petak-petak yang ada.
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan dan perkembang Tidur yang cukup Mempercepat perkembangan kognitif
Tubuh tidak mudah letih
Meningkatkan daya berpikir
Menaikkan sistem kekebalan tubuh
Tubuh lebih segar
Positif
Menambah ukuran tubuh
Daya tahan tubuh kuat Aktivitas fisik Kelelahan Negatif Daya tahan tubuh cepat melemah
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
Lembar Kerja Siswa 1 Di bawah ini merupakan kertas berpetak yang dapat digunakan untuk merancang pengubinan. Silahkan gunakan kertas ini atau gunakan lembaran lain untuk merancang pengubinan. (Guru dapat membuat sendiri kertas berpetak untuk diberikan kepada siswa).
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kerja Siswa 2
Tuliskan ceritamu di sini
Nama No. Absen
: :
Selamat Bekerja !!!
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA
1. Gambar bangun segi banyak
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Gambar pengubinan
3. Gambar permainan Engklek
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Teks “Bermain Bersama Teman-teman”
Bermain Bersama Teman-teman
Bisma, Udin, Bayu, dan Mesbah adalah teman akrab. Mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda. Bisma berasal dari Sumatera, Udin berasal dari Bandung, Bayu berasal dari Nusa Tenggara Timur, dan Mesbah berasal dari Jawa. Selain memiliki perbedaan budaya, keempat sahabat ini memiliki latar belakang keluarga yang berbeda pula. Orangtua Bisma bekerja sebagai guru, orangtua Udin bekerja sebagai pedagang, orangtua Bayu bekerja sebagai Polisi, sedangkan orangtua Mesbah adalah seorang petani. Walaupun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka tidak pernah membenci maupun mengejek satu dengan yang lainnya. Suatu hari, Bisma mengajak ketiga orang temannya untuk bermain di rumahnya. Bisma mengeluarkan semua permainannya untuk dimainkan bersama oleh temantemannya. Mereka terlihat sangat asyik bermain. Bisma bermain robot-robotan bersama Mesbah, sedangkan Bayu dan Udin bermain tembak-tembakkan. Mereka saling beradu untuk menang. Ketika sedang bermain, tiba-tiba tangan Bayu terkena salah satu benda tajam yang terselip di antara barang-barang permainan miliki Bisma. Melihat tangan Bayu yang berlumuran darah, Bisma segera memanggil ibunya untuk memberikan pengobatan kepada Bayu. Udin dan Mesbah juga membantu Ibu Bisma untuk mengobati luka di tangan Bayu. Melihat kondisi Bayu seperti itu, Bisma dan teman-temannya berhenti bermain dan memasukkan semua barang-barang ke dalam lemari. Bayu dibawa ke kamar Bisma untuk beristirahat. Mesbah, Udin, dan Bisma ikut istirahat bersama Bayu. Ketika hari menjelang sore, Bisma, Mesbah, dan Udin mengantarkan Bayu pulang. Mereka berjalan kaki saja karena jarak antara rumah Bisma dan rumah Bayu tidak terlalu jauh. Sesampainya di rumah Bayu, Bisma menceritakan semua yang terjadi pada Bayu kepada ibunya. Ibu Bayu sangat berterima kasih karena Bisma dan teman-temannya sudah jujur dan mau mengantarkan Bayu pulang.
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen Penilaian Sikap Spiritual Indikator: PPKn 1.2.1. Mendoakan kebersamaan dan keberagaman di kelas sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. PJOK 1.1.1.Mendoakan keberadaan anggota tubuh sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Lembar Observasi Petunjuk: Berilah krteria penilaian dengan angka 1-4 pada aspek yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Aspek yang diamati No.
Nama peserta didik
Isi doa runtut dan jelas
1.
Lili
2.
Lulu
3.
Ola
Bersungguh-
Sikap duduk dan
Menyebutkan
sungguh ketika
tangan sopan
pokok doa
berdoa
ketika berdoa
dengan jelas
Dst. . . . . Keterangan: 4
: Sangat baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh × 100 Skor total
Skor total = 16 NA = Nilai akhir 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Instrumen Penilaian Sikap Sosial Indikator: Matematika 2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan pengubinan. PPKn 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. PJOK 2.4.1. Membentuk kelompok kerja secara mandiri untuk mempraktikkan permainan tradisional Engklek.
Rubrik Penilaian Diri
Nama siswa
:
Hari/ tanggal:
Kelas
: IV
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 1
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No. 1.
Pernyataan
sungguh. Saya menyelesaikan tugas sampai selesai.
3.
Saya bersungguh-sungguh dalam melakukan pengubinan.
4.
Saya berusaha menyelesaikan tugas tanpa melakukan kesalahan.
6.
Tidak
Saya menyelesaikan tugas yang diberikan dengan sungguh-
2.
5.
Ya
Saya tidak memilih-milih teman ketika membentuk kelompok kerja. Saya menerima siapa pun yang menjadi teman kelompok saya.
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. 7.
8.
9.
10.
Pernyataan
Ya
Tidak
Saya menerima setiap pendapat yang diberikan oleh teman kelompok demi keberhasilan kelompok. Saya bersama-sama dengan teman kelompok menyelesaikan tugas kelompok. Saya memberi masukan atau pendapat dalam menyelesaikan tugas kelompok. Saya berusaha memulai dan mengakhiri tugas kelompok bersamasama dengan teman kelompok.
C. Instrumen Penilaian Aspek Kognitif (Pengetahuan) Indikator: Matematika 3.11.1. Menyebutkan jenis bangun segi banyak beraturan maupun tidak beraturan yang membentuk pola pengubinan. PJOK 3.9.1. Menyebutkan pengaruh dari aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan. PPKn 3.4.1. Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman.
Soal Pilihan Ganda Petunjuk: Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang menurutmu paling benar.
1. Bagaimana sikapmu ketika bermain dengan teman yang berlainan suku? a. Saling memusuhi. b. Saling menghargai dan menerima. c. Sombong. d. Menjahui. 2. Apa yang harus kamu lakukan ketika temanmu yang berbeda suku mengalami kesulitan? a. Memberi pertolongan dengan segera. b. Memanggil teman lain untuk memberi pertolongan. c. Membiarkan temanmu merasakan kesulitan. 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Memberi pertolongan setelah teman lain memberi pertolongan. 3. Amatilah gambar di bawah berikut ini!
1.
2.
3.
4.
Pola pengubinan ditunjukkan oleh gambar . . . . a. 1 dan 2. b. 2 dan 3. c. 2 dan 4. d. 4 dan 3. 4. Pola pengubinan dapat kita temui pada keragaman budaya bangsa Indonesia berupa . . . . a. Alat musik. b. Tarian daerah. c. Kain tradisional. d. Lagu daerah. 5. Engklek merupakan salah satu bentuk keragaman budaya bangsa Indonesia berupa . . . . a. Permainan tradisional. b. Kain tradisional. c. Tarian daerah. d. Alat musik. 6. Amatilah gambar di bawah berikut ini!
1
2
3
4
Bangun segi banyak ditunjukkan oleh gambar . . . . a. 1 dan 2. b. 2 dan 3. c. 3 dan 4. d. 1 dan 3. 7. Olahraga dan istirahat yang cukup dapat menimbulkan . . . . 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Penyakit. b. Kebugaran tubuh. c. Kepintaran. d. Kebugaran tubuh dan kesehatan. 8. Salah satu bentuk kita menjaga kesehatan yaitu dengan . . . . a. Tidak berolahraga. b. Tidur yang banyak. c. Mangkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. d. Jajan sembarangan. 9. Pertumbuhan kita dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti . . . . a. Olahraga dan istirahat yang baik. b. Orangtua. c. Lingkungan. d. Orangtua dan keluarga. 10. Proses menutup suatu permukaan dengan suatu bangun datar hingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah disebut dengan proses . . . . a. Penempelan. b. Menyublim. c. Menyulam. d. Pengubinan.
D. Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik (Keterampilan) Indikator: PPKn 4.3.1. Menceritakan pengalaman bermain dengan teman yang berbeda-beda. PJOK 4.3.1. Mempraktikkan permainan tradisional Engklek.
Unjuk Kerja 1 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menceritakan pengalaman bermain engklek bersama teman-teman) Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Kriteria
4 Sangat baik
3 Baik
2 Kurang baik
1 Tidak baik 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemampuan menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar.
Kemampuan menceritakan pengalaman secara runtut.
Kemampuan bercerita dengan percaya diri di depan kelas/temanteman.
Siswa menggunakan bahasa Indonesia lisan yang baik dan benar ketika bercerita, tanpa ada kesalahan penggunaann bahasa. Siswa mengawali cerita dari awal, tengah, hingga akhir secara runtut dan jelas. Siswa berani menunjuk dirinya untuk bercerita di depan kelas dan tidak merasa takut.
Siswa menggunakan bahasa Indonesia lisan yang baik benar, minimal terdapat 2 kesalahan penggunaaan bahasa. Siswa mampu bercerita dengan jelas.
Siswa menggunakan bahasa seharihari dalam bercerita, minimal terdapat 4 kesalahan penggunaan bahasa. Siswa mampu bercerita, namun tidak runtut dan jelas.
Siswa tidak mampu bercerita dengan menggunakan bahasa Indonesia lisan yang baik dan benar.
Siswa mampu bercerita di depan kelas, jika ditunjuk oleh guru.
Siswa menunjukkan sikap tidak percaya diri ketika bercerita di depan kelas.
Siswa tidak mampu bercerita di depan kelas.
Siswa tidak mampu bercerita dengan runtut dan jelas.
Unjuk kerja 2 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam melakukan permainan tradisional engklek) Berilah tanda (√) pada skor 1, 2, 3, atau 4 sesuai dengan keadaan siswa.
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Kriteria
4 Sangat baik
3 Baik
2 Kurang baik
1 Tidak baik
Kemampuan mempraktekkan gerak dasar jalan. Kemampuan mempraktekkan gerak dasar lari. Kemampuan melompat tanpa melewati garis batas yang telah ditentukan. Kemampuan melakukan 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kriteria
4 Sangat baik
3 Baik
2 Kurang baik
1 Tidak baik
permainan tradisional Engklek. Indikator: Matematika 4.4.1. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan.
Tugas Merancang Pengubinan
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
2.
4
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
Kriteria
1 Perlu bimbingan
Kemampuan
Bangun geometri
Memenuhi 2
Memenuhi 1
Tidak
menyusun
tertata rapi, tidak
dari 3 aspek.
dari 3 aspek.
memenuhi
bangun segi
berhimpit antar
banyak menjadi
bangun, dan tidak
bentuk
memiliki ruang
pengubinan.
kosong.
Kemampuan
Menggunakan
Menggunakan
Menggunakan Tidak dapat
menggunakan
lebih dari 3 jenis
3 jenis bangun
2 jenis
merancang
bangun segi
bangun segi
segi banyak.
bangun segi
pengubinan.
banyak yang
banyak.
semua aspek.
banyak.
beragaman. 3.
Kemampuan
Menuliskan judul
Memenuhi 2
Memenuhi 1
Tidak
menunjukkan
pengubinan,
dari 3 aspek.
dari 3 aspek.
menunjukkan
kreativitas.
memberi
kreativitas.
pewarnaan, dan memiliki bentuk yang unik.
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
Tabel Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran untuk Tes Pilihan Ganda Skor Nomor
Kunci
soal
jawaban
Menjawab
Menjawab
Memilih dua
Tidak
benar
salah
jawaban
menjawab
1
B
1
0
0
0
2
A
1
0
0
0
3
B
1
0
0
0
4
C
1
0
0
0
5
A
1
0
0
0
6
A
1
0
0
0
7
D
1
0
0
0
8
C
1
0
0
0
9
A
1
0
0
0
10
D
1
0
0
0
Nilai akhir = Jumlah soal yang menjawab benar × 100
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panduan skoring untuk penilaian produk dan unjuk kerja
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1. 2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skala tertinggi
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI KEDUA
IPS Kompetensi Dasar 3.5. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.5. Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi. 2.3. Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 1.3. Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya Indikator 3.5.1. Menjelaskan bentuk-bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni. 4.5.1. Membuat kliping tentang berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan hasil karya seni masyarakat sekitar.
2.3.1. Menunjukkan perilaku santun ketika berdiskusi di kelas. 1.3.1. Mendoakan sesama manusia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan.
PEMBELAJARAN 2
BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.2. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.3. Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.2. Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Indikator 3.2.1. Menyebutkan informasi yang diperoleh berdasarkan kegiatan wawancara tentang pekerjaan masyarakat dan hasil karya seni. 4.3.1. Membuat laporan wawancara berdasarkan data yang telah dikumpulkan. 2.2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. 1.1.1. Mendoakan keberadaan bahasa Indonesia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:2
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
Indikator
3.2. Menggali informasi dari teks 3.2.1. Menyebutkan informasi yang wawancara tentang jenis-jenis diperoleh berdasarkan kegiatan usaha dan pekerjaan serta wawancara tentang pekerjaan kegiatan ekonomi dan koperasi masyarakat dan hasil karya seni. dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.3. Mengolah dan menyajikan teks 4.3.1. Membuat laporan wawancara wawancara tentang jenis-jenis berdasarkan data yang telah usaha dan pekerjaan serta dikumpulkan. kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.2. Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 3.5. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 4.5. Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
IPS
2.3. Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 1.3. Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
Indikator
2.2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
1.1.1. Mendoakan keberadaan bahasa Indonesia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.5.1. Menjelaskan bentuk-bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni. 4.5.1. Membuat kliping tentang berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan hasil karya seni masyarakat sekitar. 2.3.1. Menunjukkan perilaku santun ketika berdiskusi di kelas.
1.3.1. Mendoakan sesama manusia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan.
C. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Indikator 3.2.1. Menyebutkan informasi yang diperoleh berdasarkan kegiatan wawancara tentang pekerjaan masyarakat dan hasil karya seni.
Tujuan Pembelajaran 3.2.1.1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menyebutkan minimal 3 informasi yang diperoleh berdasarkan kegiatan wawancara tentang pekerjaan masyarakat dan hasil karya seni. 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Indikator
Tujuan Pembelajaran
4.3.1. Membuat laporan wawancara berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
IPS
4.3.1.1. Melalui kegiatan penugasan, siswa mampu membuat sebuah laporan wawancara berdasarkan data yang telah dikumpulkan. 2.2.1. Menunjukkan sikap tanggung 2.2.1.1. Melalui kegiatan penugasan, jawab dalam menyelesaikan siswa mampu menunjukkan tugas. sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. 1.1.1. Mendoakan keberadaan 1.1.1.1. Melalui kegiatan awal bahasa Indonesia sebagai pembelajaran, siswa mampu tanda ucapan syukur kepada mendoakan keberadaan bahasa Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3.5.1. Menjelaskan bentuk-bentuk 3.5.1.1. Melalui diskusi, siswa mampu pekerjaan manusia yang menjelaskan 3 bentuk berkaitan dengan karya seni. pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni. 4.5.1. Membuat kliping tentang 4.5.1.1. Melalui kegiatan penugasan, berbagai jenis pekerjaan dan siswa mampu membuat sebuah kegiatan ekonomi yang kliping tentang berbagai jenis berkaitan dengan hasil karya pekerjaan dan kegiatan seni masyarakat sekitar. ekonomi yang berkaitan dengan hasil karya seni masyarakat sekitar. 2.3.1. Menunjukkan perilaku santun 2.3.1.1. Melalui kegiatan diskusi, ketika berdiskusi di kelas. siswa mampu menunjukkan perilaku santun ketika mengikuti diskusi. 1.3.1. Mendoakan sesama manusia 1.3.1.1. Siswa mampu mendoakan sebagai tanda ucapan syukur sesama manusia sebagai tanda kepada Tuhan. ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, secara mandiri dengan baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran 1. Bahasa Indonesia a. Melakukan wawancara. b. Membuat laporan hasil wawancara. 2. IPS a. Kegiatan ekonomi. 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Jenis-jenis pekerjaan manusia.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik.
2. Metode
: Diskusi, tanya jawab, presentasi, demonstrasi, penugasan,
presentasi.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Powerpoint interaktif. b. Gambar cinderamata khas daerah. 2. Alat a. LCD. b. Papan tulis. c. Kapur/spidol. 3. Sumber belajar Kemendikbud. (2014) .Buku guru tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud. (2014) .Buku siswa tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Radjiman. (2009). Ilmu pengetahuan sosial 4: untuk sekolah dasar kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Suranti. (2009). Ilmu pengetahuan sosial 4: untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. Awal
2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa
15 menit
menurut kepercayaannya masing-masing. 3. Presensi.
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
4. Apersepsi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menampilkan gambar tentang aktivitas wawancara dan melakukan pre-test. 5. Orientasi. Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan gambar yang ditampilkan, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bersama. 6. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Nenek Moyangku”. 1. Siswa mengamati gambar tentang berbagai cinderamata khas daerah. (Mengamati) 2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang asal cinderemata, nama cinderamata, manfaat cinderamata bagi daerah dan pembeli, dan pengrajin cinderemata. (Menanya) 3. Siswa bersama teman sebangku bertukar pikiran tentang bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan cinderamata khas daerah. (Menalar) 4. Siswa menjelaskan tentang bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan hasil karya seni Inti
80 menit
(cinderamata khas daerah) berdasarkan hasil bertukar pikiran dengan teman sebangku. (Menalar) 5. Guru mengklarifikasi jawaban siswa, kemudian mengarahkan siswa untuk membuat daftar pertanyaan. 6. Siswa mengamati Powerpoint yang ditampilkan oleh guru sebagai panduan untuk membuat daftar pertanyaan. 7. Siswa membuat daftar pertanyaan dalam bentuk peta pikiran untuk melakukan wawancara sesuai dengan petunjuk guru. (Mencoba) 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
8. Siswa diminta untuk membandingkan daftar pertanyaan yang dibuatnya dengan daftar pertanyaan temannya, kemudian menyampaikan hasilnya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 9. Siswa lain diminta untuk memberi pendapat. 10. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa bahwa pekerjaannya sudah baik dan perlu ditingkatkan. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan bahwa daftar pertanyaan yang baik itu harus terdiri atas Akhir
10 menit
5W + 1H. 2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 2 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan cara membuat daftar pertanyaan seperti yang telah dilakukan pada penggalan
Awal
10 menit
pertama. (Apersepsi) 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua. (Orientasi) 4. Siswa menyanyikan lagu “Aku seorang kapiten”. 5. Siswa menyaksikan video tentang aktivitas wawancara. (Motivasi) 1. Siswa diajak untuk melihat kembali daftar pertanyaan yang sudah dibuat pada penggalan 1.
Inti
(Mengamati).
85 menit
2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan halhal yang belum dipahami guna menyempurnakan daftar pertanyaannya. (Menanyakan) 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
3. Siswa diajak untuk melakukan wawancara di sekitar lingkungan sekolah. 4. Siswa diminta untuk menjelaskan tentang aturanaturan atau etika yang ia ketahui dalam berwawancara. (Menalar) 5. Guru menyampaikan tentang sopan santun dan etika ketika melakukan wawancara yang ditampilkan melalui Powerpoint. 6. Siswa melakukan wawancara dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dibuat. (Mencoba) 7. Aktivitas wawancara dilakukan di sekitar sekolah dengan mendatangi guru-guru atau penjaga kantin dan penjaga sekolah. 8. Ketika siswa melakukan wawancara, guru mengamati aktivitas siswa. 9. Siswa kembali ke dalam kelas. 10. Beberapa orang siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya ketika melakukan wawancara. (Mengomunikasikan) 11. Guru memberi penguatan kepada siswa bahwa aktivitas yang mereka lakukan sudah baik dan perlu ditingkatkan. 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan bahwa dalam melakukan wawancara harus memperhatikan etika Akhir
dalam berwawancara.
10 menit
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 3
Awal
1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama
5 menit
istirahat. 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan tata cara yang ia gunakan ketika melakukan wawancara pada penggalan dua. (Apersepsi) 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan tiga. (Orientasi) 4. Siswa menyanyikan lagu “Sadar Siap” untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. (Motivasi) 1. Siswa diminta untuk membaca kembali informasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara (mengamati) 2. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3 – 4 orang. 3. Siswa di dalam kelompok saling menukarkan informasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan tugas yang diberikan. (Menanya) 5. Guru memandu siswa dalam berdiskusi. Inti
50 menit
6. Perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk menjelaskan tentang bentuk-bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni, berdasarkan hasil wawancara. (Menalar) 7. Kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan. 8. Guru mengajak siswa untuk membuat laporan hasil wawancara. 9. Siswa mengamati Powerpoint tentang panduan/pedoman dalam menyusun laporan hasil wawancara. 10. Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui. (Menanya)
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
11. Siswa dalam kelompok membuat laporan hasil wawancara berdasarkan informasi yang diperoleh dari setiap anggota kelompok. (Mencoba) 12. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 13. Kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi. 14. Siswa mengumpulkan hasil kerjanya untuk dijadikan portofolio. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. (Kesimpulan) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan oleh guru dengan menggunakan media Powerpoint untuk menyajikan soal beserta kunci jawabannya. (Evaluasi) Akhir
15 menit
4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah diperoleh siswa serta perasaannya selama mengikuti pelajaran. (Refleksi) 5. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membuat kliping tentang berbagai jenis pekerjaan dan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan karya seni. (Tindak lanjut) 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup.
H. Penilaian Ranah
Indikator
Sikap spiritual
Bahasa Indonesia 1.1.1.
Teknik penilaian Observasi
Bentuk penilaian Isian skor
Instrumen penilaian Lembar observasi dengan skor. 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranah
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Instrumen penilaian
IPS 1.3.1. Bahasa Indonesia 2.2.1.
Observasi
Isian skor
Lembar observasi dengan skor. Lembar penilaian antar teman
Penilaian antar teman
Deskripsi
IPS 2.3.1. Bahasa Indonesia 3.2.1.
Penilaian antar teman Tes tertulis
Deskripsi Esai/uraian
Lembar penilaian antar teman Soal esai/uraian
Tes tertulis
Esai/uraian
Soal esai/uraian
Proyek/ produk
Isian skor
Proyek/produk
Isian skor
Rubrik penilaian produk Rubrik penilaian produk
Sikap sosial
Kognitif IPS 3.5.1. Bahasa Indonesia 4.3.1. Keterampilan IPS 4.5.1. I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah)
Yogyakarta, 30 September2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
A. Bahasa Indonesia 1. Pedoman penyusunan daftar pertanyaan Daftar pertanyaan atau pedoman wawancara dibuat dengan memperhatikan 5W + 1H. Adapun bentuk pertanyaan yang digunakan yaitu sebagai berikut: a. What (apa) Contoh pertanyaan: Apa bentuk kerajinan yang bapak kerjakan? b. Who (siapa) Contoh pertanyaan : Siapa sajakah yang ikut membantu Bapak? c. Where (di mana) Contoh pertanyaan : Di mana sajakah tempat bapak berjualan? d. When (kapan) Contoh pertanyaan : Sejak kapan bapak bekerja sebagai pengrajin? e. Why (mengapa) Contoh pertanyaan : Mengapa bapak memilih pekerjaan ini? f. How (bagaimana) Contoh pertanyaan : Bagaimanakah proses pembuatan kerajinan ini?
2. Etika dalam berwawancara Dalam berwawancara, kita perlu memperhatikan etika berwawancara. Adapun etika dalam berwawancara yaitu: a. Datang tepat waktu. Tepatilah janji yang telah disepakati bersama dengan narasumber. Usahakan untuk tidak membuat narasumber menunggu kedatangan kita. b. Menggunakan pakaian yang rapi. Berpakaianlah yang rapi dan sopan ketika akan melakukan berwawancara, sehingga menimbulkan kesan yang baik oleh narasumber. c. Menjaga sopan santun. Tingkah laku kita ketika melakukan wawancara hendaknya juga diperhatikan agar tidak menimbulkan kesan tidak baik. d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD. Hindari penggunaan bahasa daerah atau bahasa ibu. e. Tidak mengungkapkan masalah pribadi narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disarankan agar tidak menyinggung masalah pribadi narasumber. Sampaikan pertanyaan terkait tujuan wawancara. 3. Panduan penyusunan laporan hasil wawancara Laporan hasil wawancara memuat tiga bagian penting yaitu pendahuluan isi dan penutup. a. Pendahuluan Pendahuluan berisi identitias laporan, waktu dan tempat pelaksanaan, narasumber, dan topik wawancara. b. Isi Uraian secara lengkap tentang hasil wawancara serta dibuat dalam bentuk narasi. c. Penutup Penutup berisi kesimpulan dan saran-saran.
B. IPS 1. Kegiatan ekonomi Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia melakukan berbagai aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi masing-masing pelaku berbeda satu sama lain. Ada aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam. Ada aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan potensi lain daerah, seperti sumber daya manusia. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Dalam kehidupan masyarakat kamu tentu sering menemui orangorang yang melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi (Radjiman & Triyono, 2009: 111). a. Kegiatan produksi Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang atau kegiatan mengolah barang agar dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa unsur yang diperlukan dalam melakukan kegiatan produksi di antaranya yaitu modal, bahan dasar, dan tenaga kerja. Jika salah satu unsur tidak ada maka kegiatan produksi tidak dapat berjalan. Contoh kegiatan produksi yaitu
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
petani menghasilkan jagung atau padi, nelayan menghasilkan ikan, industri tekstil menghasilkan kain. b. Kegiatan distribusi Kegiatan distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Contoh kegiatan distribusi yaitu peternak ayam menjual telur ayam kepada konsumen. c. Kegiatan konsumsi Kegiatan konsumsi adalah kegiatan menggunakan atau menghabiskan hasil produksi. Contoh kegiatan konsumsi yaitu mengolah beras menjadi nasi, kemudian dimakan. 2. Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi Kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia sangat beragam. Kota merupakan tempat tujuan masyarakat di sekitarnya untuk melangsungkan kegiatan ekonomi. Kota merupakan pusat segala kegiatan yang dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat. Adapun bentuk kegiatan ekonomi yaitu sebagai berikut: a. Bidang jasa Sebagian besar jenis kegiatan ekonomi di perkotaan adalah bidang jasa atau pelayanan untuk orang lain. Kegiatan jasa dapat berupa tenaga keahlian, pikiran, atau keterampilannya. Jenis kegiatan di bidang jasa antara lain dokter dan tenaga medis, guru, pengacara, teknisi, konsultan, montir, kapster (salon), dan lain-lain. b. Bidang perdagangan Jenis kegiatan ekonomi bidang perdagangan dapat kita jumpai pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Namun, perdagangan di perkotaan lebih pesat dan beranekaragam dibanding di pedesaan. Kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan perdagangan antara lain pramuniaga, kasir, buruh angkut, dan lain sebagainya. c. Bidang industri Bidang industri merupakan jenis kegiatan ekonomi yang bertujuan mengolah bahan mentah menjadi setengah jadi atau jadi. Kegiatan industri terdiri atas tiga yaitu industri kecil, industri menengah, dan industri besar. Industri kecil dilakukan perorangan dengan modal kecil. Bentuk pekerjaannya seperti pengolahan tahu/tempe, kerajinan tangan, dan pengolahan makanan. Industri menengah biasanya dilakukan perorangan dengan modal sedang. Bentuk 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pekerjaannya seperti pembuatan kecap, pabrik roti, produksi sepatu, dan lain sebagainya. Industri besar membutuhkan banyak tenaga kerja dan modal usaha yang besar. Sering dilakukan berkelompok. Misalnya otomotif PT INKA, PT PAL, dan lain sebagainya. Bidang industri merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan banyak lapangan pekerjaan. d. Bidang perhubungan Jenis kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk melancarkan arus distribusi dan pergerakan manusia. Bidang perhubungan meliputi perhubungan darat, perhubungan udara, dan perhubungan laut. e. Bidang bangunan Bidang bangunan menyebar di seluruh wilayah Nusantara. Tenaga kerja yang diperlukan untuk bidang ini cukup banyak. Jenis pekerjaan yang tersedia yaitu mandor, pekerja bangunan, penyedia bahan bangunan, dan lain-lain.
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
Lembar Kerja Siswa 1
Tulislah daftar pertanyaanmu pada lembar berikut ini! Nama
:
No. absen :
Lembar Daftar Pertanyaan Wawancara
Apa
Kapan
Di mana
Siapa
Mengapa
Bagaimana
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lembar Kerja Siswa 2
Tulislah hasil wawancaramu pada lembar beirkut ini!
Nama
:
No. absen :
Lembar Hasil Wawancara
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Gambar cinderemata
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Gambar aktivitas wawancara
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen Penilaian Sikap Spiritual Indikator: Bahasa Indonesia 1.1.1. Mendoakan keberadaan bahasa Indonesia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. IPS 1.3.1. Mendoakan sesama manusia sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Lembar Observasi Petunjuk: Berilah krteria penilaian dengan angka 1-4 pada aspek yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Aspek yang diamati No.
Nama peserta didik
Isi doa runtut dan jelas
1.
Lili
2.
Lulu
3.
Ola
Bersungguh-
Sikap duduk dan
Menyebutkan
sungguh ketika
tangan sopan
pokok doa
berdoa
ketika berdoa
dengan jelas
Dst. . . . .
Keterangan: 4
: Sangat baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh × 100 Skor total
Skor total = 16 NA = Nilai akhir
B. Instrumen Penilaian Sikap Sosial Indikator: Bahasa Indonesia 2.2.1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. IPS 2.3.1. Menunjukkan perilaku santun ketika berdiskusi di kelas.
Lembar Penilaian antar Teman Petunjuk: Berilah angka 1 – 3 pada pernyataan di bawah ini dengan melihat keadaan temanmu! Keadaan yang ada pada diri teman
No.
Nama teman
1.
Dio
2.
Bisma
3.
Mesbah
4.
Dll . . . .
Mengerjakan
Menghargai
Mengerjakan
Tidak menggangu
tugas sampai
pendapat teman
tugas dengan
kelompok lain
selesai
ketika
serius
yang sedang
dengan benar
berdiskusi
berdiskusi
Keterangan: 1
: Sangat baik
2
: Baik
3
: Tidak baik
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Instrumen Penilaian Aspek Kognitif (Pengetahuan) Indikator: Bahasa Indonesia 3.2.1. Menyebutkan informasi yang diperoleh berdasarkan kegiatan wawancara tentang pekerjaan masyarakat dan hasil karya seni. IPS 3.5.1. Menjelaskan bentuk-bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni.
Soal Uraian !!! 1. Jelaskan bentuk-bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni ! 2. Jelaskan etika dalam berwawancara ! 3. Sebutkan 5 contoh karya seni yang dihasilkan oleh para pengrajin ! 4. Sebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi manusia. 5. Sebutkan langkah-langkah sebelum melakukan kegiatan wawancara!
D. Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan Indikator : Bahasa Indonesia 4.3.1. Membuat laporan wawancara berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Tugas membuat laporan hasil wawancara
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
4
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
Kriteria
1 Perlu bimbingan
Kemampuan
Terdiri atas
Memenuhi 3
Memenuhi 1
Tidak
membuat laporan
pembukaan,
dari 4 aspek.
dari 4 aspek.
berurutan dan
dengan lengkap
isi,dan penutup
tidak memiliki
dan runtut.
serta dituliskan
komponen
secara runtut.
pendahuluan, isi, dan penutup 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Kemampuan
Penulisan sesuai
Memenuhi 3
Memenuhi 2
Memenuhi 1
menggunakan
dengan EYD,
dari 4 aspek.
dari 4 aspek.
dari 4 aspek.
bahasa tulis yang
menggunakan
baik dan benar
kosakata baku,
Menjawab
Tidak
bahasanya runtut dan jelas, serta tulisannya rapi. 3.
Kemampuan
Menjawab
Menjawab
mengungkapkan
pertanyaan 5W +
pertanyaan 5W pertanyaan 2
menjawab
informasi dengan
1H (Apa, siapa, di
(Apa, siapa, di
W (apa dan
pertanyaan 5W
jelas.
mana, kapan,
mana, kapan,
siapa).
+ 1H
mengapa,
mengapa).
bagaimana).
Rekapitulasi Penilaian Laporan Hasil Wawancara Perolehan skor No.
Nama kelompok
Jumlah skor Nilai akhir Kriteria 1
1.
Bisma
2.
Disna
3.
Intan
Dst.
....
Kriteria 2
Kriteria 3
Indikator : IPS 5.5.1. Membuat kliping tentang berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan hasil karya seni masyarakat sekitar.
Tugas membuat kliping tentang berbagai jenis pekerjaan dan kegiatan ekonomi di masyarakat terkait dengan karya seni. 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
1
4
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
Memuat sebanyak
Memuat 4
Memuat 2
Memuat 1
5 gambar tentang
gambar karya
gambar
gambar karya
Kemampuan
pekerjaan
seni
karya seni
seni
menggunakan
(kegiatan
masyarakat
masyarakat
masyarakat
gambar yang
ekonomi)
yang berbeda.
yang
yang berbeda.
tepat sesuai
masyarakat yang
Kriteria
dengan tema.
Perlu bimbingan
berbeda.
terkait dengan karya seni daerah yang berbeda. Gambar tidak
Memenuhi 4
Memenuhi 2
Memenuhi 1
blur/kabur,
dari 5 aspek.
dari 5 aspek.
dari 5 aspek.
Gambar tidak
Memenuhi 2
Memenuhi 1
Tidak
saling tindih,
dari 3 aspek.
dari 3 aspek.
menunjukkan
pewarnaan gambar jelas, tulisan pada
2.
Kemampuan
gambar mudah
menunjukkan
dibaca, gambar
kejelasan gambar. berukuran minimal 3R, tidak menunjukkan penafsiran ganda pada gambar.
Kemampuan 3.
menunjukkan kerapian karya/produk.
ditempel secara
kerapian.
beraturan, antara gambar yang kecil dan besar tidak saling menutupi. 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menuliskan judul
Memenuhi 3
Memenuhi 1
Tidak
kliping,
dari 4 aspek.
dari 1 aspek.
menunjukkan
menggunakan gambar yang
Kemampuan 4.
kreativitas.
berwarna (tidak
menunjukkan
hitam putih),
kreativitas
memberi hiasan yang sesuai, dan memiliki bentuk yang unik.
Rekapitulasi Penilaian Produk Kliping Perolehan skor No.
Nama kelompok
Jumlah skor Nilai akhir Kriteria 1
1.
Bisma
2.
Disna
3.
Intan
Dst.
....
Kriteria 2
Kriteria 3
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
A. Kunci jawaban tes soal uraian Jawaban: 1. Bentuk pekerjaan manusia yang berkaitan dengan karya seni dapat kita temui pada para pengrajin daerah. Para pengrajin menghasilkan karya-karya seni khas suatu daerah yang kemudian dijadikan sebagai cinderamata. Pekerjaan seperti ini merupakan bentuk kegiatan ekonomi. Para pengrajin mengumpulkan uang dengan cara membuat karya seni daerah. Selain bertujuan untuk mendapatkan uang, kegiatan ini juga bertujuan untuk memamerkan karya-karya seni budaya. 2. Dalam berwawancara, kita harus memerhatikan etika. Etika dalam berwawancara yaitu seperti bersikap sopan dan santun, menggunakan bahasa yang baik (tidak mencela), menggunakan pakaian yang sopan, dan tidak berusaha untuk mengungkapkan masalah pribadi narasumber. 3. 5 contoh karya seni yang dihasilkan oleh pengrajin yaitu kain batik, tenun ikat, gantungan kunci bergambar Candi Borobudur, tikar, dan patung dari tanah liat. 4. Bentuk kegiatan kegiatan ekonomi yaitu: a. Bidang jasa. b. Bidang perdagangan. c. Bidang industri. d. Bidang perhubungan. e. Bidang bangunan. 5. Langkah-langkah yang harus diperhatkan sebelum melakukan kegiatan wawancara yaitu menyusun daftar pertanyaan, menentukan narasumber, menghubungi narasumber untuk melakukan janji, menentukan tempat dan waktu pelaksanaan wawancara, melakukan kegiatan wawancara.
Rubrik Penyekoran untuk Tes Uraian Skor 0
1 Tidak menjawab
2 Tidak menjawab
Nomor soal 3 Tidak menjawab
4 Tidak menjawab
5 Tidak menjawab
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor
1 Menjawab salah
2 Menjawab salah
Menjawab benar, namun kurang tepat
Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 1 etika dalam berwawancara
Menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban
Menjawab Menjawab benar benar, namun sesuai dengan hanya kunci jawaban menyebutkan 3 etika dalam berwawancara
Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 3 bentuk kegiatan ekonomi
Menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban
Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 4 bentuk kegiatan ekonomi Menjawab benar dan menyebutkan 5 bentuk kegiatan ekonomi
1
2
3
Nomor soal 3 Menjawab, namun hanya menyebutkan 2 contoh karya seni
4
-
5
-
-
Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 3 contoh karya seni
-
-
4 Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 1 bentuk kegiatan ekonomi Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 2 bentuk kegiatan ekonomi
5 Menjawab salah
Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 4 langkah sebelum melakukan kegiatan wawancara. Menjawab benar, namun hanya menyebutkan 5 langkah sebelum melakukan kegiatan wawancara Menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban
-
Skor maksimal = 20 Nilai akhir = Perolehan skor × 100 Skor maksimal
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panduan skoring untuk penilaian produk
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1. 2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skal tertinggi
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI KETIGA
MATEMATIKA Kompetensi Dasar 3.11. Menemukan bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola pengubinan
IPA
melalui pengamatan. Kompetensi Dasar
4.4. Melakukan pengubinan menggunakan segi banyak
3.5. Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan
beraturan tertentu.
keterkaitannya dengan indera pendengaran.
2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti
4.4. Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi.
prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu:
Indikator
objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
3.11.2.Menyebutkan bangun segi banyak tidak beraturan
bertanggung jawab, terbuka, dan peduli lingkungan)
yang membentuk pola pengubinan.
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
4.4.2. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi
sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
banyak tidak beraturan.
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
2.1.2. Menunjukkan perilaku patuh ketika melakukan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
kegiatan pengubinan.
terhadap Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. Indikator 3.5.1. Menjelaskan cara kerja indera pendengaran dalam menangkap sumber bunyi. 4.4.1. Membuat peta pikiran tentang indera pendengaran.
PEMBELAJARAN
2.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengumpulkan informasi tentang cara kerja indera
3
pendengaran. 1.1.1. Mendoakan aktivitas manusia serta hubungannya dalam kehidupan sehari-hari.
SBDP Kompetensi Dasar 3.4. Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif. 4.3. Menggambar model benda kesukaan berdasarkan pengamatan langsung. 2.1. Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni. 1.1. Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan. Indikator 3.4.1. Menyebutkan langkah-langkah membuat hasil seni kreatif tentang pengubinan. 4.3.1. Merancang hasil seni kreatif tentang pengubinan dengan teknik anyam. 2.1.1. Menunjukkan sikap percaya diri dalam berkarya seni. 1.1.1. Mendoakan karya seni yang dimiliki oleh masing-masing daerah sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan.
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:3
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
3.11. Menemukan bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola pengubinan melalui pengamatan. 4.4. Melakukan pengubinan Matematika menggunakan segi banyak beraturan tertentu. 2.1. Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran.
Indikator 3.11.2. Menyebutkan bangun segi banyak tidak beraturan yang membentuk pola pengubinan. 4.4.2. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak tidak beraturan. 2.1.2. Menunjukkan perilaku patuh ketika melakukan kegiatan pengubinan.
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
IPA
Kompetensi Dasar
Indikator
3.5. Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran. 4.4. Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi. 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu: objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi. 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. 3.4. Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif. 4.3. Menggambar model benda kesukaan berdasarkan pengamatan langsung.
SBDP
2.1. Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni. 1.1. Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masingmasing daerah sebagai anugerah Tuhan.
3.5.1. Menjelaskan cara kerja indera pendengaran dalam menangkap sumber bunyi. 4.4.1. Membuat peta pikiran tentang indera pendengaran. 2.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengumpulkan informasi tentang cara kerja indera pendengaran.
1.1.1. Mendoakan aktivitas manusia serta hubungannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.4.1. Menyebutkan langkahlangkah membuat hasil seni kreatif tentang pengubinan. 4.3.1. Merancang hasil seni kreatif tentang pengubinan dengan teknik anyam. 2.1.1. Menunjukkan sikap percaya diri dalam berkarya seni. 1.1.1. Mendoakan karya seni yang dimiliki oleh masing-masing daerah sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan.
C. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran
Matematika
Indikator 3.11.2. Menyebutkan bangun segi banyak tidak beraturan yang membentuk pola pengubinan. 4.4.2. Merancang pengubinan menggunakan bangun
Tujuan Pembelajaran 3.11.1.2. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menemukan minimal 2 bangun segi banyak tidak beraturan yang membentuk pola pengubinan. 4.4.2.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu merancang sebuah 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Indikator
Tujuan Pembelajaran
segi banyak tidak beraturan. 2.1.2. Menunjukkan perilaku patuh ketika melakukan kegiatan pengubinan.
IPA
SBDP
pengubinan menggunakan bangun segi banyak tidak beraturan. 2.1.2.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menunjukkan minimal 3 perilaku patuh menyelesaikan tugas tentang pengubinan. 3.5.1. Menjelaskan sifat-sifat 3.5.1.1. Melalui percobaan, siswa mampu bunyi dan keterkaitannya menjelaskan cara kerja indera dengan indera pendengaran dalam menangkap pendengaran. sumber bunyi, minimal dalam 2 kalimat yang baik dan benar. 4.4.1. Membuat peta pikiran 4.4.1.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa tentang indera membuat sebuah peta pikiran pendengaran. tentang indera pendengaran. 2.1.1. Menunjukkan sikap rasa 2.1.1.1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa ingin tahu dalam mampu menunjukkan minimal 2 mengumpulkan sikap rasa ingin tahu dalam informasi tentang cara mengumpulkan informasi tentang kerja indera cara kerja indera pendengaran. pendengaran. 1.1.1. Mendoakan aktivitas 1.1.1.1. Melalui kegiatan awal manusia serta pembelajaran, siswa mampu hubungannya dalam mendoakan aktivitas manusia serta kehidupan sehari-hari. hubungannya dalam kehidupan sehari-hari. 3.4.1. Menyebutkan langkah3.4.1.1. Melalui kegiatan mengamati, siswa langkah membuat hasil mampu menyebutkan minimal 5 seni kreatif tentang langkah membuat hasil seni kreatif pengubinan. tentang pengubinan. 4.3.1. Merancang hasil seni 4.3.1.1. Melalui kegiatan penugasan, siswa kreatif tentang mampu merancang sebuah hasil seni pengubinan kreatif tentang pengubinan dengan menggunakan teknik teknik anyam. anyam. 2.1.1. Menunjukkan sikap 2.1.1.1. Melalui kegiatan berkarya seni, siwa percaya diri dalam mampu menunjukkan sikap percaya berkarya seni. diri. 1.1.1. Mendoakan karya seni 1.1.1.1. Melalui kegiatan berkarya seni, yang dimiliki oleh siswa mampu mendoakan karya seni masing-masing daerah yang dimiliki oleh masing-masing sebagai tanda ucapan daerah sebagai tanda ucapan syukur syukur kepada Tuhan. kepada Tuhan.
D. Materi Pembelajaran 1. Matematika Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak tidak beraturan. 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. IPA Indera pendengaran. a. Fungsi indera pendengaran. b. Cara kerja indera pendengaran. c. Cara merawat indera pendengaran. d. Bagian-bagian indera pendengaran. 3. SBDP a. Langkah-langkah membuat hasil seni kreatif dengan teknik anyam. b. Berkarya seni tentang pengubinan.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik.
2. Metode
: Diskusi, tanya jawab, presentasi, eksperimen, ceramah singkat,
penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Powerpoint interaktif. b. Video cara kerja indera pendengaran. c. Video cara menganyam menggunakan kertas manila. d. Gambar ukiran tradisional. 2. Alat a. LCD. b. Papan tulis. c. Spidol/kapur. d. Speaker atau pengeras suara. e. Gunting. f. Lem kertas. g. Kertas manila 3. Sumber belajar Kemendikbud.2014.Buku Guru Tema 1 Kelas 4:Indahnya Kebersamaan..Jakarta: Kemendikbud.
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemendikbud.2014.Buku Siswa Tema 1 Kelas 4:Indahnya Kebersamaan.Jakarta: Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. 2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. 3. Presensi. 4. Apersepsi. Guru bertanya kepada siswa mengapa manusia memiliki dua telinga dan bagaimana Awal
telinga manusia bekerja?
15 menit
5. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Dua Mata Saya”. 6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang lagu yang baru saja dinyanyikan. 7. Orientasi. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan bersama, serta tujuan yang hendak dicapai bersama. 1. Siswa menyaksikan video tentang cara kerja indera pendengaran. (Mengamati) 2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang video yang baru saja disaksikannya. (Menanya) 3. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa sebagai berikut:
Inti
a. Informasi apakah yang dapat kamu peroleh
80 menit
melalui video tersebut? b. Dapatkah kamu menjelaskan kembali isi video tersebut? c. Dapatkah kamu menemukan keterkaitan antara sifat bunyi dan indera pendengaran berdasarkan video yang telah kamu saksikan? 258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. (Mengomunikasikan) 5. Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui letak bunyi berada. (Mencoba) 6. Siswa membuat kesimpulan hasil percobaan. (Menalar) 7. Guru menampilkan Powerpoint interaktif untuk menjelaskan tentang indera pendengaran. 8. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan penjelasan yang diberikan guru. 9. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang. 10. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat peta pikiran tentang indera pendengaran (LKS 1). 11. Guru menjelaskan tentang tugas yang harus dikerjakan. 12. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang tugas yang diberikan oleh guru. 13. Siswa berdiskusi untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. (Mencoba) 14. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas. 15. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 16. Siswa lain diberi kesempatan untuk mengomentari/menanggapi hasil kerja temannya. 17. Guru membetulkan hasil kerja siswa. 18. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan atas Akhir
pembelajaran pada penggalan 1.
10 menit
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 2 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan tentang cara kerja indera pendengaran. (Apersepsi) Awal
3. Siswa diajak untuk bermain “Tebak Gambar”.
10 menit
(Motivasi) 4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang permainan yang baru saja dilakukan. 5. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua. (Orientasi) 1. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa selain indera pendengaran, Tuhan juga memberikan indera penglihatan kepada manusia. 2. Guru menyampaikan bahwa salah satu fungsi indera penglihatan yaitu melihat karya seni daerah. 3. Siswa mengamati gambar tentang ukiran tradisional. (Mengamati) 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang Inti
gambar yang ditampilkan oleh guru. (Menanya)
75 menit
5. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa sebagai berikut: a. Tahukah kalian dari mana asal ukiran tradisional tersebut? b. Pola apakah yang kamu temukan dalam gambar tersebut? c. Apakah kamu menemukan pola pengubinan pada ukiran tersebut?
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
d. Jika terdapat pola pengubinan pada ukiran tersebut, dapatkah kamu menyebutkan bentuk geometri yang membentuk pola pengubinan? 6. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 7. Beberapa siswa diminta untuk menjelaskan tentang bentuk pengubinan dan bukan pengubinan yang menggunakan pola pengubinan bangun segi banyak tidak beraturan. (Menalar) 8. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang ada pada LKS 2. 9. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu. (Mencoba) 10. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 11. Siswa lain diberi kesempatan untuk mengomentari/menanggapi hasil kerja temannya. 12. Guru bersama siswa membahas pekerjaan siswa. 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang baru saja dipelajari. Akhir
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat.
10 menit
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 3 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. Awal
2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan
5 menit
menanyakan materi yang telah dipelajari pada penggalan kedua. (Apersepsi)
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
3. Siswa menyanyikan lagu “Suka hati berkreasi” (gubahan lagu Suka Hati) untuk menyiapkan diri mengikuti pembelajaran. (Motivasi) 4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan tiga. (Orientasi) 1. Siswa menyaksikan video berkarya seni membuat pengubinan dengan teknik menganyam menggunakan kertas manila. (Mengamati) 2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan video yang baru disaksikan. (Menanya) 3. Siswa diminta untuk menyebutkan langkahlangkah dalam berkarya seni membuat pengubinan. (Menalar) 4. Guru membetulkan jawaban siswa. 5. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang. Kelompok yang dibentuk berbeda dengan kelompok yang dibentuk pada penggalan pertama. Inti
6. Siswa diberi tugas untuk merancang pengubinan
60 menit
dengan teknik menganyam menggunakan kertas manila. Alat dan bahan sudah disiapkan oleh siswa dari rumah. (Alat dan bahasannya yaitu kertas manila, lem, dan gunting). 7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait petunjuk pengerjaannya. 8. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang tugas yang diberikan. 9. Siswa bersama teman kelompok berkarya seni merancang pengubinan. (Mencoba) 10. Guru mengarahkan siswa dalam bekerja. 11. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan)
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
12. Siswa lain diminta untuk menanggapi hasil kerja temannya. 13. Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil kerja siswa. 14. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. (Kesimpulan) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan yaitu guru memberi soal untuk dijawab oleh siswa. (Evaluasi) Akhir
4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah
15 menit
diperoleh siswa serta perasaannya selama mengikuti pelajaran. (Refleksi) 5. Siswa diberi tugas untuk mengumpulkan gambargambar di sekitar rumahnya yang menunjukkan pola pengubinan. (Tindak lanjut) 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup
H. Penilaian Ranah Sikap spiritual
Sikap sosial
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
IPA 1.1.1. SBDP 1.1.1. Matematika 2.1.2.
Observasi
Isian skor
Observasi
Isian skor
Penilaian diri
Deskripsi
IPA 2.1.1. SBDP 2.1.1.
Penilaian diri
Deskripsi
Penilaian diri
Deskripsi
Instrumen penilaian Lembar observasi dengan skor. Lembar observasi dengan skor. Rubrik penilaian diri Rubrik penilaian diri. Rubrik penilaian diri
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranah
Kognitif
Keterampilan
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Matematika i.
Tes tertulis
Pilihan ganda
IPA 3.5.1. SBDP 3.4.1. Matematika 4.4.2.
Tes tertulis
Pilihan ganda
Tes tertulis
Pilihan ganda
Produk
Contreng
IPA 4.4.1. SBDP 4.3.1.
Produk
Contreng
Produk
Contreng
Instrumen penilaian Soal tes pilihan ganda Soal tes pilihan ganda Soal tes pilihan ganda Rubrik penilaian produk Rubrik penilaian produk Rubrik penilaian produk
I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah)
Yogyakarta, 30 September 2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
A. Matematika Pengubinan adalah proses menutup suatu permukaan dengan bangun datar hingga tidak saling tindih dan tidak terdapat celah. Contoh pengubinan segi enam beraturan saling menutup permukaan, tidak saling tindih dan tidak dapat celah . Contoh bukan pengubinan segi lima tidak beraturan memberi celah di sebelah kiri sehingga tidak saling menutupi permukaan. Macam-macam pengubinan yaitu: 1) Pengubinan beraturan adalah pengubinan dengan mengunakan 1 (satu ) macam segin beraturan. 2) Pengubinan semi beraturan pengubinan yang meggunakan dua atau lebih segi-n beraturan 3) Pengubinan tidak beraturan adalah pengubinan yang menggunakan bangun-bangun datar yang tidak beraturan.
Contoh gambar pengubinan
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. IPA Telinga merupakan indera untuk mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacammacam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz). 1. Bagian-bagian telinga dan fungsinya a. Daun telinga Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk. Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar. Suara yang telah ditangkap kemudian diteruskan lewat lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga. b. Telinga bagian tengah Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar. Pada bagian ini terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah. c. Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, bundar, tiga saluran setengah lingkaran, serta rumah siput (koklea). Pada rumah siput terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh. 2. Cara kerja telinga Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai inderapendengar, telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek. 3. Kelainan pada telinga Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh yang lemah. Telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit. Misalnya, tuli dan congek. 266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Tuli Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang pendengaran. b. Congek Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. 4. Memelihara Kesehatan Telinga Agar telinga kita selalu sehat, maka kita harus selalu membersihkan telinga dengan teratur. Membersihkannya dapat dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti kapas pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan tajam karena dapat merobek gendang telinga! Coba praktikkan cara-cara memelihara kesehatan telinga di rumah!
C. SBDP Langkah-langkah merancang pola pengubinan dengan teknik menganyam. 1. Buatlah pola pada kertas yang akan digunakan dengan cara menggambar garis-garis pada kertas menggunakan pensil. 2. Jarak antar garis yaitu 1 – 1,5 cm. 3. Potonglah kertas mengikuti garis-garis yang sudah dibuat. 4. Ambil kertas kedua, lalu gunting memanjang dengan lebar 1 cm. Samakan lebar antar kertas pertama dan kertas kedua. 5. Setelah itu, mulailah dengan menganyam. 6. Gunakan teknik mengayam yang sederhana. 7. Usahakan agar tidak terdapat celah. 8. Setelah selesai menganyam, rapikan ujung-ujungnya dengan menggunakan lem.
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
KEGIATAN BELAJAR 1
Ayo Bekerja Sama !!!
Peta Pikiran Bekerjalah dalam kelompok. Buatlah peta pikiran tentang indera pendengar kemudian sajikan di depan kelas.
Cara Merawat
Fungsi
Indera pendengaran
Cara Kerja
Bagian-bagian
268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagaimana cara kamu mensyukuri anugerah Tuhan karena diberi indera pendengar yang sempurna?
Apa yang akan kamu lakukan untuk menjaga dan merawat indera pendengar?
KEGIATAN BELAJAR 2
Ayo Berlatih !!!
Menjodohkan Bekerjalah secara individu. Kelompokkan gambar berikut berdasarkan jenis bangun segi banyak yang membentuknya !!! Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas !!!
a
b 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c
d
e
f
Jawablah soal-soal tersebut di atas pada tabel berikut ini !!! No
Pengubinan menggunakan bangun segi banyak beraturan
Pengubinan menggunakan bangun segi banyak tidak beraturan
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Gambar ukiran tradisional
B. Video 1. Video cara kerja indera pendengaran Link: https://www.youtube.com/watch?v=5UkDCbAktMQ 2. Video berkarya seni pengubinan dengan teknik menganyam menggunakan kertas manila Link: https://www.youtube.com/watch?v=0a10HNORfSk
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen penilaian sikap spiritual Indikator
: IPA 1.1.1. Mendoakan aktivitas manusia serta hubungannya dalam kehidupan sehari-hari. SBDP 1.1.1. Mendoakan karya seni yang dimiliki oleh masing-masing daerah sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lembar Observasi Petunjuk: Berilah kriteria penilaian dengan angka 1-4 pada aspek yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Aspek yang diamati No.
Nama peserta didik
Isi doa runtut dan jelas
1.
Lili
2.
Lulu
Bersungguh-
Sikap duduk dan
Menyebutkan
sungguh ketika
tangan sopan
pokok doa
berdoa
ketika berdoa
dengan jelas
Dst. . . . . Keterangan: 4
: Sangat baik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh × 100 Skor total
Skor total = 16 NA = Nilai akhir 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Instrumen penilaian sikap sosial Indikator: Matematika 2.1.2. Menunjukkan perilaku patuh ketika melakukan kegiatan pengubinan. IPA 2.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam mengumpulkan informasi tentang cara kerja indera pendengaran. SBDP 2.1.1. Menunjukkan sikap percaya diri dalam berkarya seni.
Rubrik Penilaian Diri
Nama siswa
:
Hari/ tanggal:
Kelas
: IV
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 3
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No. 1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Ya
Tidak
Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Saya mentaati setiap peraturan yang ada di sekolah dan aturanaturan yang ada di kelas. Saya mengerjakan tugas pengubinan sesuai dengan aturan dan petunjuk yang diberikan oleh guru. Saya selalu menanyakan materi tentang indera pendengaran yang tidak atau belum dipahami kepada guru maupun teman. Saya membaca banyak sumber (buku, internet, majalah, dan lain
5.
sebagainya) untuk menambah pengetahuan tentang indera pendengaran.
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
7.
8.
9.
10.
Saya selalu ingin mencoba hal-hal baru yang dapat menambah pengetahuan tentang indera pendengaran. Saya berani menuangkan ide-ide yang dimiliki dalam berkarya seni. Saya tidak menjiplak/mengambil karya seni orang lain untuk dijadikan sebagai karya seni pribadi. Saya tidak takut dan malu ketika diminta untuk menunjukkan hasil karya seni kepada teman-teman. Saya berani mencoba hal-hal beru ketika berkarya seni.
C. Instrumen penilaian kognitif Indikator: Matematika 3.11.2. Menyebutkan bangun segi banyak tidak beraturan yang membentuk pola pengubinan. IPA 3.5.1. Menjelaskan cara kerja indera pendengaran dalam menangkap sumber bunyi. SBDP 3.4.1. Menyebutkan langkah-langkah membuat hasil seni kreatif tentang pengubinan.
Soal Pilihan Ganda Petunjuk: Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang menurutmu paling benar. 1. Telinga berfungsi untuk . . . . a. Memantulkan bunyi. b. Mendengarkan bunyi. c. Menolak bunyi. d. Menyaring bunyi.
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Sebagai indera pendengaran, telinga dapat menerima bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tradisional seperti . . . . a. Gitar. b. Angklung. c. Drum. d. Jazz. 3. Berikut ini yang merupakan bagian dari telinga tengah yaitu . . . . a. Rumah siput. b. Tulang rawan. c. Tingkap jorong. d. Tulang sanggurdi. 4. Pola pengubinan dapat dapat kita temui pada keragaman budaya bangsa Indonesia berupa . . . . a. Alat masik tradisional. b. Tarian tradisional. c. Ukiran-ukiran. d. Lagu daerah. 5. Suara dari luar yang masuk ke telinga melalui . . . . a. Udara. b. Air. c. Angin. d. Tulang telinga. 6. Berikut ini yang merupakan cara kerja telinga yaitu . . . . a. Suara masuk melalui udara suara ditangkap oleh gendang telinga gendang telinga bergetar getaran diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke ujung saraf saraf menyampaikan getaran ke otak otak mengolah getaran yang diterima manusia dapat mendengar. b. Suara masuk melalui udara suara ditangkap oleh gendang telinga gendang telinga bergetar otak mengolah getaran yang diterima getaran diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke ujung saraf saraf menyampaikan getaran ke otak manusia dapat mendengar.
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Suara ditangkap oleh gendang telinga gendang telinga bergetar getaran diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke ujung saraf manusia dapat mendengar. d. Suara ditangkap oleh gendang telinga gendang telinga bergetar saraf menyampaikan getaran ke otak otak mengolah getaran yang diterima manusia dapat mendengar. 7. Langkah pertama yang harus dilakukan ketika ingin merancang sebuah pola pengubinan yaitu . . . . a. Menentukan pola yang ingin dibentuk. b. Menentukan jenis geometri yang akan digunakan. c. Membuat pola pengubinan. d. Mengumpulkan bangun-bangun geometri. 8. Hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin merancang sebuah pola pengubinan yaitu . . . . a. Ketapatan gambar yaitu tidak terdapat saling tindih dan tidak terdapat celah. b. Bentuk bangun geometri yang digunakan. c. Komposisi warna. d. Kejelasan gambar. 9. Berikut ini merupakan kelainan yang ditimbulkan oleh telinga yaitu . . . . a. Buta. b. Mimisan. c. Tidak dapat bicara. d. Radang telinga. 10. Cara yang dapat kita lakukan untuk merawat telinga yaitu . . . . a. Membersihkan telinga sebulan sekali. b. Menggunakan kayu atau lidi ketika membersihkan telinga. c. Membersihkan telinga sesering mungkin dengan menggunakan alat yang lunak. d. Mendengarkan musik menggunakan headsat atau earphone selama berjam-jam dengan volume yang besar.
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Instrumen penilaian psikomotorik Indikator: Matematika 4.4.2. Merancang pengubinan menggunakan bangun segi banyak tidak beraturan. SBDP 4.3.1. Merancang hasil seni kreatif tentang pengubinan.
IPA 4.4.1. Membuat peta pikiran tentang indera pendengaran.
Penilaian produk Tugas 1 : Merancang Pengubinan untuk mata pelajaran Matematika dan SBDP
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
Kriteria
Ketepatan celah.
4
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
1 Perlu bimbingan
Antarbangun
Terdapat 1-2
Terdapat 3-4
Terdapat 5
geometri tidak
celah antar
celah antar
atau lebih
terdapat celah.
bangun.
bangun.
celah antar bangun.
Antar bangun
Terdapat 1-2
Terdapat 3-4
Terdapat 5
geometri tidak
bangun yang
bangun yang
atau lebih
tumpukan (tidak
terdapat tumpang
tumpang
tumpang
bangun yang
tumbang tindih).
tindih.
tindih.
tindih.
tumpang
Ketepatan 2.
tindih.
3.
Variasi bentuk
4 jenis bentuk
3 jenis bentuk
2 jenis
1 jenis bentuk
geometri
geometri
bentuk
geometri
digunakan.
digunakan.
geometri
digunakan.
digunakan.
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas 2: Membuat peta pikiran tentang indera pendengaran mata pelajaran IPA Rubrik Penilaian Produk No.
1.
Kemampuan
Menuliskan 7
Menuliskan 6
Menuliskan
1 Perlu bimbingan Menuliskan 3
menuliskan cara
langkah cara kerja
langkah cara
4 langkah
langkah cara
kerja telinga
telinga secara
kerja telinga
cara kerja
kerja telinga
runtut.
secara runtut.
telinga.
secara tidak
Kriteria
4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup
runtut.
2.
Kemampuan
Menuliskan 3
Menuliskan 2
Menuliskan
Tidak
menuliskan
fungsi telinga.
fungsi telinga.
1 fungsi
menuliskan
telinga.
fungsi telinga.
fungsi telinga
3.
Kemampuan
Menuliskan 4
Menuliskan 3
Menuliskan
Menuliskan 1
menuliskan
bagian telinga.
bagian telinga.
2 bagian
bagian telinga.
bagian-bagian
telinga.
telinga
4.
Kemampuan
Menuliskan 5 atau
Menuliskan 3-
menuliskan cara
lebih cara merawat 4 cara merawat 2 cara
atau tidak
merawat telinga.
telinga.
merawat
menuliskan
telinga.
cara merawat
telinga.
Menuliskan
Menuliskan 1
telinga.
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
Tabel Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran untuk Tes Pilihan Ganda Skor Nomor
Kunci
soal
jawaban
Menjawab
Menjawab
Memilih dua
Tidak
benar
salah
jawaban
menjawab
1
B
1
0
0
0
2
B
1
0
0
0
3
D
1
0
0
0
4
C
1
0
0
0
5
A
1
0
0
0
6
A
1
0
0
0
7
A
1
0
0
0
8
A
1
0
0
0
9
D
1
0
0
0
10
D
1
0
0
0
Nilai akhir = Jumlah soal yang menjawab benar × 100 Kunci jawaban untuk tugas pada kegiatan belajar 1 membuat peta pikiran
Indera pendengaran: 1. Bagian-bagian a. Daun telinga b. Telinga bagian tengah. Tulang bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sangurdi c. Telinga bagian dalam 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Fungsi Menerima bunyi, menyalurkan bunyi. 3. Cara kerja Suara masuk melalui udara suara ditangkap oleh gendang telinga gendang telinga bergetar getaran diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke ujung saraf saraf menyampaikan getaran ke otak otak mengolah getaran yang diterima manusia dapat mendengar. 4. Cara merawat a. Membersihkan telinga sesering mungkin. b. Menggunakan benda yang halus/tidak kasar ketika membersihkan telinga. c. Tidak menggunakan headsat atau earphone dengan volume yang besar ketika mendengarkan musik.
Bagaimana cara kamu mensyukuri anugerah Tuhan karena diberi inderapendengar yang sempurna?
d. Caranya dengan merawat telinga sebaik mungkin. Selain itu, memfungsikan telinga e. sesuai dengan fungsinya. f. g.
Apa yang akan kamu lakukan untuk menjaga dan merawat inderapendengar?
h. Cara yang saya lakukan yaitu dengan membersihkan telinga sesering mungkin dengan i. halus. Selain itu, tidak menggunakan headsat untuk mendengarkan musik alat yang j. volume yang besar. dengan
*Tugas pada kegiatan belajar 1 tidak dinilai karena bersifat latihan. Kunci jawaban disiapkan hanya untuk mengetes pemahaman siswa.
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panduan skoring untuk penilaian produk
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1. 2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skala tertinggi
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI KEEMPAT BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.5. Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.5. Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.5. Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Indikator 3.5.1. Menyebutkan informasi yang terdapat dalam teks ulasan. 4.5.1. Membuat kalimat berdasarkan kosakata baru yang terdapat dalam teks ulasan. 2.5.1. Menunjukkan perilaku santun dalam mengikuti pelajaran di kelas. 1.1.2. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia.
PEMBELAJARAN 4
PPKn Kompetensi Dasar 3.4.1. Menjelaskan makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3.1. Mempraktikkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 1.2.1. Mendoakan hubungan kebersamaan dalam keberagaman sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Indikator 3.4.1.1. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa mampu menjelaskan makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat, minimal 2 kalimat. 4.3.1.1. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu mempraktikkan sebuah drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok. 2.4.1.1. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 1.2.1.1. Siswa mampu mendoakan hubungan kebersamaan dalam keberagaman sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, secara mandiri dengan bahasa yang baik dan benar.
282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:4
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
3.5. Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah Bahasa kosakata baku. Indonesia 4.5. Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator 3.5.1. Menyebutkan informasi yang terdapat dalam teks ulasan.
4.5.1. Membuat kalimat berdasarkan kosakata baru yang terdapat dalam teks ulasan.
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5. Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
3.4. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
PPKn
2.5.1. Menunjukkan perilaku santun dalam mengikuti pelajaran di kelas.
1.1.2. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia. 3.4.1. Menjelaskan makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.3.1. Mempraktikkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
2.4. Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 1.2. Menghargai kebersamaan dalam 1.2.1. Mendoakan hubungan keberagaman sebagai anugerah Tuhan kebersamaan dalam Yang Maha Esa di lingkungan rumah, keberagaman sebagai tanda sekolah, dan masyarakat. ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C. Tujuan Pembelajaran Mata pelajaran
Indikator
Tujuan Pembelajaran
3.5.1. Menyebutkan informasi yang 3.5.1.1. Melalui kegiatan membaca, siswa terdapat dalam teks ulasan. mampu menyebutkan minimal 3 informasi yang terdapat dalam teks ulasan. 4.3.1. Membuat kalimat 4.5.1.1. Melalui penugasan, siswa mampu Bahasa berdasarkan kosakata baru membuat minimal 3 kalimat Indonesia yang terdapat dalam teks berdasarkan kosakata baru yang ulasan. terdapat dalam teks ulasan. 2.5.1. Menunjukkan perilaku 2.5.1.1. Melalui kegiatan pembelajaran, santun dalam mengikuti siswa mampu menunjukkan perilaku pelajaran di kelas. santun dalam mengikuti pelajaran di kelas dengan baik dan benar. 284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.1.2. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia. 3.4.1. Menjelaskan makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat.
PPKn
4.3.1. Mempraktikkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok. 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 1.2.1. Mendoakan hubungan kebersamaan dalam keberagaman sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.2.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia. 3.4.1.1. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa mampu menjelaskan makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat, minimal 2 kalimat. 4.3.1.1. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu mempraktikkan sebuah drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok. 2.4.1.1. Melalui kegiatan presentasi, siswa mampu menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 1.2.1.1. Siswa mampu mendoakan hubungan kebersamaan dalam keberagaman sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, secara mandiri dengan bahasa yang baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran 1. Bahasa Indonesia a. Menemukan informasi pada teks ulasan. b. Membuat kalimat menggunakan kosakata baru. 2. PPKn a. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. b. Sikap yang harus dikembangkan guna kewujudkan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. c. Contoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di sekolah, rumah, dan masyarakat
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik. 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Metode
: Diskusi, penugasan, demonstrasi, tanya jawab, presentasi,
ceramah.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Powerpoint interaktif. b. Gambar bentuk-bentuk persatuan dalam keberagaman. c. Teks tentang “Hidup bermasyarakat”. d. Teks dan gambar tentang “Situs Trowulan”. 2. Alat a. LCD. b. Papan tulis. c. Kapur/spidol. d. Speaker atau pengeras suara. e. Batang-batang lidi. f. Sapu lidi. 3. Sumber belajar Kemendikbud.2014.Buku Guru Tema 1 Kelas 4:Indahnya Kebersamaan..Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud.2014.Buku Siswa Tema 1 Kelas 4:Indahnya Kebersamaan.Jakarta: Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. 2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. Awal
3. Presensi.
15 menit
4. Apersepsi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan bentuk persatuan dalam keberagaman yang pernah siswa lakukan.
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyaksikan video tentang “Hidup Rukun”. 6. Orientasi. Siswa dan guru bertanya jawab terkait video yang disaksikan, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai bersama. 1. Guru membagikan teks tentang “Hidup bermasyarakat” kepada siswa. 2. Siswa bersama teman sebangkunya membaca teks yang dibagikan oleh guru. (Mengamati) 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan isi teks yang dibacakan. (Menanya) 4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa: a. Apa informasi yang kamu peroleh dari teks tersebut? b. Dapatkah kamu menjelaskan makna persatuan dan kesatuan dalam keberagaman berdasarkan informasi yang kamu peroleh Inti
dari teks tersebut?
80 menit
c. Sudahkah kamu hidup dalam persatuan antar sesama? 5. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. (Menalar) 6. Untuk membantu siswa memahami konsep persatuan dan kesatuan, guru membawa sapu lidi ke dalam kelas dan menebarkan beberapa kertas di lantai. 7. Siswa diminta untuk melakukan demonstrasi yaitu menyapu kertas yang ada di lantai menggunakan sebatang lidi. (Mencoba) 8. Siswa lain diminta untuk mengamati aktivitas yang dilakukan oleh temannya. (Mengamati) 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menyapu kertas-kertas tersebut dengan menggunakan sapu lidi. 10. Berdasarkan hasil demonstrasi tersebut, guru mengajukan pertanyaan berikut kepada siswa: a. Peristiwa apakah yang baru saja kamu lihat? b. Apa yang terjadi ketika kita menyapu menggunakan satu batang lidi saja? c. Apa yang terjadi ketika kita menyapu menggunakan sebuah sapu lidi? d. Dapatkah kamu menyimpulkan hasil percobaan tersebut? 11. Siswa diminta untuk menjelaskan makna persatuan dan kesatuan berdasarkan hasil demonstrasi. (Menalar) 12. Untuk meluruskan jawaban siswa, guru menjelaskan tentang makna persatuan dan kesatuan. 13. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan materi yang dijelaskan oleh guru. 14. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS 1 secara individu. 15. Guru memantau aktivitas siswa. 16. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 17. Siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil kerja temannya. 18. Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan siswa. 19. Guru meluruskan jawaban siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan bahwa Akhir
persatuan dan kesatuan sangat penting dalam hidup
10 menit
bersama di tengah keberagaman. 2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 2 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan makna persatuan dan kesatuan dalam Awal
keberagaman di sekolah, rumah, dan masyarakat.
10 menit
(Apersepsi) 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua. (Orientasi) 4. Siswa menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. (Motivasi) 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 6-7 orang sebanyak 6 kelompok. 2. Setiap kelompok diminta untuk menyusun skenario drama tentang “Bersatu dalam Keberagaman”. 3. Siswa diminta untuk mengambil undian guna mengetahui tema dramanya. Misalnya “Bersatu dalam Keberagaman di Sekolah”, dan lain sebagainya. 4. Siswa mendengarkan arahan dari guru terkait
Inti
dengan tugas yang akan dikerjakan.
85 menit
5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang tugas yang diberikan. (Menanya) 6. Siswa bersama kelompok membuat skenario drama sesuai dengan tema kelompoknya. (Mencoba) 7. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk berlatih terlebih dahulu. 8. Setiap kelompok menampilkan drama di depan kelas. (Mengomunikasikan)
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Siswa lain menyaksikan drama yang ditampilkan oleh temannya. (Mengamati) 10. Selesai pentas, setiap kelompok diminta untuk menanggapi hasil kerja kelompok lain dan kelompoknya. 11. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa. a. Hal apa yang kamu peroleh melalui aktivitas bermain peran hari ini, terkait dengan materi yang sedang kita pelajari? b. Di manakan letak persatuan dan kesatuan berdasarkan drama yang sudah kalian perankan? c. Apa yang kamu pelajari dari aktivitas tersebut? d. Mengapa kita harus menjalin persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat? 12. Siswa diminta untuk menjelaskan kembali makna penting persatuan dan kesatuan dalam keberagaman berdasarkan aktivitas bermain peran. (Menalar) 13. Guru membetulkan jawaban siswa. 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan berdasarkan aktivitas bermain peran (drama). Akhir
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat.
10 menit
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 3 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. Awal
2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan
5 menit
menanyakan bentuk persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. (Apersepsi) 290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan tiga. (Orientasi) 4. Siswa menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”. (Motivasi) 1. Guru membagikan teks tentang “Situs Trowulan”. 2. Siswa diminta untuk membaca teks tentang “Situs Trowulan”. (Mengamati) 3. Siswa juga mengamati gambar tentang Situs Trowulan. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan teks yang sudah dibacakan maupun gambar yang ditampilkan. (Menanya) 5. Siswa bersama teman sebangkunya diminta untuk menemukan sebanyak-banyaknya informasi yang terdapat dalam teks tentang “Situs Trowulan”. (Menalar) 6. Siswa membacakan hasil kerjanya di depan kelas. Inti
(Mengomunikasikan)
55 menit
7. Guru membagikan LKS 2 kepada siswa. 8. Siswa secara individu diminta untuk menemukan kosakata baru yang terdapat dalam teks tentang “Situs Trowulan”. 9. Siswa diminta untuk membuat kalimat menggunakan kosakata baru yang ia temukan. (Mencoba) 10. Siswa mengerjakan tugas tersebut pada LKS 2 yang dibagikan oleh guru. 11. Siswa menuliskan jawabannya di papan tulis untuk dibaca oleh teman-teman dan guru. (Mengomunikasikan) 12. Siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil kerja temannya.
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil kerja siswa. 14. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. (Kesimpulan) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan dengan menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. (Evaluasi) Akhir
4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah
15 menit
diperoleh siswa serta perasaannya selama mengikuti pelajaran. (Refleksi) 5. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk menemukan bentuk-bentuk persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat dan keluarga yang biasa ia lakukan. (Tindak lanjut) 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup
H. Penilaian Ranah
Sikap spiritual
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Bahasa Indonesia 1.1.2. PPKn 1.2.1. Bahasa Indonesia 2.5.1.
Penilaian diri
Deskripsi
Penilaian diri
Deskripsi
Penilaian antar teman
Deskripsi
PPKn 2.4.1. Bahasa Indonesia 3.5.1.
Penilaian antar teman Tes tertulis
Deksripsi
PPKn 3.4.1.
Tes tertulis
Pilihan ganda
Instrumen penilaian Runrik penilaian diri Rubrik penilaian diri Lembar penilaian antar teman
Sikap sosial Uraian
Lembar penilaian antar teman Soal uraian
Kognitif Soal pilihan ganda 292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bahasa Indonesia 4.5.1. Keterampilan PPKn 4.3.1.
Unjuk kerja
Contreng
Unjuk kerja
Contreng
Format penilaian unjuk kerja Format penilaian unjuk kerja
I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah).
Yogyakarta, 30 September 2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
1. Arti penting persatuan dan kesatuan dalam keberagaman Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam. Keberagaman tersebut dapat berupa budaya, suku, ras, agama, adat istiadat, status sosial, dan lain sebagainya. Kebudayaan masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya. Perbedaan budaya dapat memperkaya kebudayaan nasional. Dengan mempelajari kebudayaan daerah, persatuan dan kesatuan bangsa dapat diperkokoh. Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan negara kita “Bhinneka Tunggal Ika”. Budaya atau kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia yang berhubungan erat dengan alam sekitarnya dan dipergunakan untuk ketenangan hidup. Keadaan alam dan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kebudayaan setempat. Itulah sebabnya lahir keanekaragaman budaya di negara kita. Mengingat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman tersebut. Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan yaitu agar terwujudnya kehidupan bangsa Indonesia yang serasi, selaras, dan seimbang, serta terwujudnya kehidupan bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
2. Sikap yang harus dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman perlu dijaga agar terjalin kehidupan bangsa Indonesia yang tenteram. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap bangsa Indonesia yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Adapun sikap yang harus dikembangkan oleh bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut: a. Menerima suku bangsa budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. b. Tidak memandang suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik. c. Tidak memandang rendah suku dan budaya lain. d. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan suku atau budayanya masing-masing.
294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Contoh bentuk persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari a. Contoh bentuk persatuan dalam keberagaman di lingkungan sekolah 1) Bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 2) Berteman dengan siapa saja. 3) Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah. b. Contoh bentuk persatuan dalam keberagaman di lingkungan keluarga 1) Saling mengasihi antara kakak dan adik. 2) Ayah yang setia membimbing anaknya dalam belajar. 3) Makan bersama keluarga. c. Contoh bentuk persatuan dalam keberagaman di lingkungan masyarakat 1) Buka puasa bersama di hari raya Idul Fitri. 2) Bersama-sama merayakan HUT RI. 3) Gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
KEGIATAN BELAJAR 1
Ayo Berpikir !!!
Mengapa kita harus menjalin persatuan dan kesatuan di sekolah, rumah, dan masyarakat?
Ceritakan apa yang kamu lakukan di rumah, sekolah, dan masyarakat untuk menjalin persatuan dan kesatuan!
Menurut pendapatmu, apakah bangsa Indonesia sudah menunjukkan persatuan dan kesatuan? Jika ya, di manakah letak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEGIATAN BELAJAR 2
Ayo Berlatih
Carilah kosakata yang belum kamu pahami sebanyak mungkin dari bacaan Situs Trowulan. Tuliskan pada kolom di bawah ini.
Buatlah dugaan tentang arti kosa kata tersebut. Cocokkan jawabanmu dengan menggunakan kamus.
Berdasarkan kosa kata itu, buatlah kalimat dengan menggunakan bahasa sendiri!
297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA PEMBELAJARAN
Gambar-gambar bentuk persatuan dan kesatuan dalam keberagaman
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teks 1 Situs Trowulan
Trowulan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan Surabaya-Solo. Di kecamatan ini terdapat puluhan situs berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman peninggalan Kerajaan Majapahit. Diduga kuat, pusat kerajaan berada di wilayah ini yang ditulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab Kakawin Negarakertagama dan dalam sebuah sumber Cina dari abad ke-15. Trowulan dihancurkan pada tahun 1478 saat Girindrawardhana berhasil mengalahkan Kertabumi. Sejak saat itu ibukota Majapahit berpindah ke Daha. Penelitian dan penggalian di Trowulan pada masa lampau dipusatkan pada peninggalan monumental berupa candi, makam, dan petirtaan (pemandian). Belakangan ini penggalian arkeologi telah menemukan beberapa peninggalan aktivitas industri, perdagangan, dan keagamaan, serta kawasan permukiman dan sistem pasokan air bersih. Semuanya ini merupakan bukti bahwa daerah ini merupakan kawasan permukiman padat pada abad ke-14 dan ke-15.
Teks 2 Hidup Bermasyarakat
Pak Aris, ayah Farel sedang berbincang-bincang dengan beberapa tamunya. Farel mengenal tamu-tamu ayahnya. Mereka adalah para pengurus RT 01 di Kampung Manggis. Sebagai ketua RT, Pak Aria menampung aspirasi warganya. Aspirasi warga kemudian dimusyawarahkan dengan seluruh warga. Perbincangan mereka mengenai kegiatan pembangunan kampung. Sudah sejak lama para warga ingin mempunyai sarana umum berupa rumah sederhana untuk tempat pertemuan warga RT 1 Kampung Manggis. Berdasarkan hasil musyawarah, para warga sepakat untuk membayar iuran dalam rangka mendirikan rumah sederhana. Pak RT dan pengurus yang lain menyambut baik hasil musyawarah tersebut. Mereka lalu membentuk panitia untuk pembangunan rumah sederhana. Dalam waktu 3 bulan uang iuran telah berkumpul. Warga masyarakat juga ada yang menyumbang bahan bangunan. Pak RT dan pengurus lain menentukan panitia pembangunan
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rumah sederhana. Setelah disepakati bersama, ditentukannyalah hari dimulainya pembangunan rumah tersebut. Pada hari Minggu seluruh warga Kampung Manggis bergotong royong untuk memulai pekerjaan. Pemasangan batu pertama oleh Pak Aris sebagai ketua RT. Mereka bekerja sampai sore. Beberapa warga yang lain menyiapkan makanan dan minuman. Mereka bekerja dengan hati yang tulus dan senang. Dalam waktu kurang lebih 2 bulan, pembangunan rumah sederhana telah selesai. Meskipun tidak luas, namun rumah itu cukup untuk menampung warga RT 01 Kampung Manggis ketika pertemuan. Rumah tersebut dapat berdiri berkat gotong royong para warga.
PETUNJUK MELAKUKAN PERCOBAAN Percobaan pertama
Ambillah sebatang lidi.
Cobalah untuk menyapu kotoran yang ada di dalam kelas menggunakan sebatang lidi tersebut.
Tulislah hasil percobaanmu di kertas.
Percobaan kedua
Ambillah sebuah sapu lidi.
Cobalah untuk menyapu kotoran yang ada di dalam kelas menggunakan sapu tersebut.
Tulislah hasil percobaanmu di kertas.
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen penilaian sikap spiritual Indikator: Bahasa Indonesia 1.1.2. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia. PPPKN 1.2.1. Mendoakan hubungan kebersamaan dalam keberagaman sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Rubrik Penilaian Diri
Nama siswa
:
Hari/ tanggal:
Kelas
: IV
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 4
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No.
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Ya
Tidak
Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di sekolah. Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di rumah. Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di masyarakat. Saya selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia tulis yang baik dan benar.
301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi
5.
atau keadaan apapun. Saya mendoakan bangsa Indonesia agar tetap bersatu di tengah
6.
keberagaman. Saya menerima segala bentuk keberagaman yang ada di tengah-
7.
tengah bangsa Indonesia. Saya berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik
8.
ketika mendoakan bangsa Indonesia. Saya terbuka terhadap budaya, agama, suku, adat istiadat orang
9.
lain.
10.
Saya menggunakan sedikit waktu luang untuk mendoakan bangsa Indonesia.
B. Instrumen penilaian sikap sosial Indikator: Bahasa Indonesia i.
Menunjukkan perilaku santun dalam mengikuti pelajaran di kelas. PPPKN 2.4.1. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Lembar Penilaian Antar Teman
Petunjuk: Berilah angka 1, 2, 3, atau 4, pada setiap aspek yang sesuai dengan keadaan temanmu! Aspek yang diamati No.
1.
Nama Siswa
Mengikuti pelajaran dengan tenang dan tertib
Mendengarkan penjelasan guru dengan sungguhsungguh
Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok
Memberi pendapat/ide guna menyelesaikan tugas kelompok
Lili 302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Lola
3.
Ola
Dst.
....
Keterangan: 4
: Sangat baik
3
: Baik
2
: Sedang
1
: Kurang
Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh × 100 Skor total
Skor total = 16 NA = Nilai akhir
C. Instrumen penilaian aspek kognitif Indikator: Bahasa Indonesia 3.5.1. Menyebutkan informasi yang terdapat dalam teks ulasan. Soal uraian! Petunjuk: Bacalah teks berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya! Asal Usul Surabaya serta Simbol “Sura” dan “Baya” Kota Surabaya mengandung filosofi perjuangan yang disimbolkan dengan air dan tanah. Selain itu, kota Surabaya mengandung mitos tentang cerita pertarungan antara ikan suro (sura) dan boyo (buaya). Diperkirakan kata tersebut muncul setelah adanya pertarungan tersebut. Berdasarkan mitos tersebut, terbentuklah simbol kota Surabaya berbentuk tugu yang dikelilingi oleh ikan suro dan buaya sedang bertarung. Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya, Mr. Soeparno membuat Surat Keputusan No. 64/WK/75 tentang Hari Jadi Kota Surabaya. Surat keputusan tersebut memutuskan bahwa tanggal 31 Mei 1293 adalah Hari Jadi Kota Surabaya. Tanggal tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan beberapa sejarawan yang dibentuk oleh pemerintah Surabaya, bahwa kota Surabaya berasal dari kata suro ing baya, artinya keberanian menghadapi bahaya 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berasal dari kalahnya pasukan Mongol oleh pasukan Jawa yang dipimpin oleh Raden Wijaya pada tanggal 31 Mei 1293. Kisah tentang simbol kota Surabaya mempunyai beberapa versi. Salah satunya yang terkenal adalah seperti yang dikisahkan oleh pemimpin Nutspaarbank di Surabaya, LCR. Greeman pada tahun 1918 tentang pertarungan. Ada banyak cerita yang mengisahkan tentang arti dan semangat Surabaya. Semua terinspirasi dari simbol Surabaya. Simbol kota Surabaya yang sampai sekarang masih digunakan ini dikeluarkan oleh DPRS kota Surabaya dengan Surat Keputusan No. 34/DPRS tanggal 19 Juni 1955 dan dikuatkan oleh Surat Keputusan Presiden (Keppres RI) No. 193 tahun 1956 pada tanggal 14 Desember 1956 yang isinya sebagai berikut. 1. Simbol berbentuk perisai segi enam, artinya melindungi kota Surabaya. 2. Tombak berukir, artinya isyarat perjuangan pemuda Surabaya dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme penjajah. 3. Simbol ikan sura dan buaya atau suro ing baya, artinya pemuda Surabaya tidak gentar menghadapi bahaya. 4. Warna biru, hitam, putih keperakan, dan kuning emas terlihat bersih dan bersinar kemilau sebagai lambang mata air. (Sumber: Buku Bangga Berbahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas 4)
1. Apa arti simbol berbentuk perisai segi enam pada simbol kota Surabaya? 2. Jelaksan arti simbol ikan sura dan buaya! 3. Jelaskan arti tombak berukir pada simbol kota Surabaya! 4. Mata air yang jernih disimbolkan dengan warna apa? 5. Temukan 5 atau lebih kosakata baru dalam teks tersebut, kemudian buatlah sebuah kalimat menggunakan masing-masing kosakata tersebut.
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator: PPPKN i.
Menjelaskan makna dan pentingnya kesatuan dan persatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat.
Soal pilihan ganda! Petunjuk: Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang menurutmu paling benar.
1. Hidup dalam persatuan dan kesatuan berarti . . . . a. Saling membenci dan memusuhi. b. Hidup rukun dan damai. c. Hidup dalam pertengkaran. d. Hidup damai hanya dengan diri sendiri. 2. Berikut ini merupakan contoh hidup bersatu dalam keluarga yaitu . . . . a. Makan malam bersama. b. Ayah dan Ibu sering tidak di rumah. c. Kakak dan adik sering bertengkar. d. Rumah yang selalu ribut. 3. Berikut ini merupakan contoh hidup bersatu di sekolah, kecuali . . . . a. Mengerjakan tugas kelompok bersama-sama. b. Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah. c. Memilih-milih teman untuk dijadikan teman bermain. d. Menolong teman yang sedang mengalami kesulitan. 4. Seorang ayah yang memberikan perhatian khusus kepada salah satu anaknya merupakan contoh . . . . a. Ayah yang mencintai anaknya. b. Keluarga yang hidup bersatu. c. Ayah yang peduli terhadap anaknya. d. Keluarga yang tidak bersatu. 5. Di bawah ini yang merupakan cara kita menjaga persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama yaitu . . . . a. Menerima keberagaman sebagai suatu kebanggaan. b. Menolak orang yang berbeda suku dan budaya. c. Tidak menerima pendapat orang lain. 305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Memusuhi orang yang berbeda keyakinan/kepercayaan. D. Instrumen penilaian psikomotorik Indikator: Bahasa Indonesia 4.5.1. Membuat kalimat berdasarkan kosakata baru yang terdapat dalam teks ulasan. PPPKN 4.3.1. Menampilkan drama tentang makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan di rumah, sekolah, dan masyarakat secara berkelompok.
Unjuk Kerja 1 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menampilkan drama PPPKN)
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Kriteria Kesiapan tampil
Memperlihatkan adegan yang bermakna persatuan dalam keberagaman. Terlihat adegan yang bermakna menghargai dalam keberagaman.
Terlihat adegan yang bermakna kerja sama dalam keberagaman.
Kualitas bahasa dalam skenario drama.
4 Sangat baik Siswa sangat berani tampil dan tanpa raguragu. Adegan dan dialog tentang persatuan terlihat sangat jelas. Adegan dan dialog tentang makna menghargai terlihat sangat jelas. Adegan dan dialog tentang makna kerja sama dalam keberagaman terlihat sangat jelas. Kualitas bahasa sangat baik (sesuai dengan EYD dan tata bahasa).
3 Baik Siswa cukup berani tampil tanpa ragu-ragu. Adegan dan dialog tentang persatuan terlihat cukup jelas. Adegan dan dialog tentang makna menghargai terlihat cukup jelas. Adegan dan dialog tentang makna kerja sama dalam keberagaman terlihat cukup jelas. Kualitas bahasa cukup baik.
2 1 Kurang baik Tidak baik Siswa berani Siswa tidak tampil namun berani tampil masih ragu-ragu. dan masih ragu-ragu. Adegan dan Adegan dan dialog tentang dialog tentang persatuan persatuan tidak kurang jelas. terlihat jelas. Adegan dan dialog tentang makna menghargai kurang jelas. Adegan dan dialog tentang makna kerja sama dalam keberagaman kurang jelas. Kualitas bahasa kurang baik.
Adegan dan dialog tentang makna menghargai tidak terlihat jelas. Adegan dan dialog tentang makna kerja sama dalam keberagaman tidak terlihat jelas. Kualitas bahasa tidak baik.
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Unjuk Kerja 2 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas membuat kalimat Bahasa Indonesia)
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja 4 Sangat baik Siswa menuliskan 10 kosakata baru yang belum dipahami.
Siswa menuliskan 5-9 kosakata baru yang belum dipahami.
2 Kurang baik Siswa menuliskan 3-4 kosakata baru yang belum dipahami.
Menemukan arti kosakata yang belum dipahami menggunakan kamus sebanyak mungkin. Membuat kalimat menggunakan kosakata baru sebanyak mungkin.
Siswa sangat sering menggunakan kamus.
Siswa cukup sering menggunakan kamus.
Siswa menggunakan kamus tetapi tidak sering.
Siswa membuat 5 kalimat menggunakan kosakata baru.
Siswa membuat 3-4 kalimat menggunakan kosakata baru.
Siswa membuat 2 kalimat menggunakan kosakata baru.
Menggunakan sumber lain (selain kamus) ketika mencari arti dari kosakata yang belum dipahami.
Siswa sangat sering menggunakan sumber lain selain kamus.
Siswa cukup sering menggunakan sumber lain selain kamus.
Siswa menggunakan sumber lain selain kamus tetapi tidak sering.
Kriteria Menuliskan kosakata yang belum dipahami sebanyak mungkin.
3 Baik
1 Tidak baik Siswa menuliskan 12 kosakata baru yang belum dipahami. Siswa tidak menggunakan kamus.
Siswa membuat 1 kalimat baru menggunakan kosakata baru. Siswa tidak menggunakan sumber lain selain kamus.
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
A. Kunci jawaban soal pilihan ganda
Tabel Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran untuk Tes Pilihan Ganda Skor Nomor
Kunci
soal
jawaban
Menjawab
Menjawab
Memilih dua
Tidak
benar
salah
jawaban
menjawab
1
B
1
0
0
0
2
A
1
0
0
0
3
C
1
0
0
0
4
D
1
0
0
0
5
A
1
0
0
0
Nilai akhir = Jumlah soal yang menjawab benar × 100
B. Kunci jawaban soal uraian 1. Apa arti simbol berbentuk perisai segi enam pada simbol kota Surabaya? Jawab: Simbol berbentuk perisai segi enam pada simbol kota Surabaya berarti melindungi kota Surabaya. 2. Jelaksan arti simbol ikan sura dan buaya! Jawab: Simbol ikan sura dan buaya atau suro ing baya artinya pemuda Surabaya tidak gentar menghadapi bahaya. 3. Jelaskan arti tombak berukir pada simbol kota Surabaya! Jawab: Tombak berukir artinya isyarat perjuangan pemuda Surabaya dalam memperjuangkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme penjajah. 308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Mata air yang jernih disimbolkan dengan warna apa? Jawab: Mata air yang jernih disimbolkan dengan warna biru, hitam, putih keperakan, dan kuning keemasan. 5. Temukan 5 atau lebih kosakata baru dalam teks tersebut, kemudian buatlah sebuah kalimat menggunakan masing-masing kosakata tersebut. Jawab: Mitos Masyarakat meyakini bahwa pohon beringin memiliki mitos tersendiri. Versi Ayah menulis kembali isi buku yang sudah ia baca dengan versinya sendiri. Perisai Masyarakat Surabaya memiliki lambang perisai yang berbentuk segi enam. Tombak Kakekku memiliki sebuah tombal keramat. Kemilau Kemilau baju Verni membuatnya semakin cantik.
Rubrik Penyekoran untuk Tes Uraian Skor 0
Tidak menjawab Menjawab salah
Tidak menjawab Menjawab salah
Nomor soal 3 Tidak menjawab Menjawab salah
Menjawab benar setengah dari kunci jawaban sesuai Menjawab benar
Menjawab kurang tepat
Menjawab kurang tepat
Menjawab kurang tepat
Menjawab benar setengah dari kunci jawaban
Menjawab benar setengah dari kunci jawaban
Menjawab benar setengah dari kunci jawaban
Menjawab benar
Menjawab benar
Menjawab benar
1
2
4 Tidak menjawab Menjawab salah
1
2
3
4
-
5 Tidak menjawab Menuliskan 1 kosakata dan 1 kalimat atau tidak menjawab pertanyaan Menuliskan 2 kosakata dan 2 kalimat
Menuliskan 3 kosakata dan 3 kalimat Menuliskan 4 kosakata dan 4 kalimat 309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
-
-
Menuliskan 5 atau lebih kosakata dan kalimat
-
Skor maksimal = 20 Nilai akhir = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: Menjawab benar = Menjawab sesuai dengan kunci jawaban atau mendekati kunci jawaban Menjawab salah = Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan kunci jawaban.
C. Panduan skoring unjuk kerja
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1. 2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skala tertinggi
310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI KELIMA
MATEMATIKA Kompetensi Dasar 3.3. Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan alat ukur. 4.16.Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana. 2.2. Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam melakukan tabulasi pengukuran panjang daundaun atau benda-benda lain menggunakan pembulatan (dinyatakan dalam cm terdekat). Indikator 3.3.1. Menjelaskan aturan dalam pembulatan ke puluhan terdekat. 4.16.1.Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke puluhan terdekat. 2.2.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan.
PJOK Kompetensi Dasar 3.9. Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. 4.6. Mempraktikkan pola gerak dasar berirama bertema budaya daerah yang sudah dikenal dilandasi konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik. 2.4. Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan. 1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan. Indikator 3.9.2. Menyebutkan contoh aktivitas fisik yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. 4.6.1. Mempraktikkan pola gerak dasar berirama. 2.4.2. Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. 1.1.2. Merawat anggota tubuh agar tetap sehat, sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH)
Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:5
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Indikator
Matematika
3.3. Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan alat ukur. 4.16.Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana. 2.2. Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam melakukan tabulasi pengukuran panjang daun-daun atau benda-benda lain menggunakan
3.3.1.Menjelaskan aturan dalam pembulatan ke puluhan terdekat. 4.16.1.Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke puluhan terdekat. 2.2.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam menyelesaikan soalsoal pembulatan. 312
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
PJOK
Kompetensi Dasar
Indikator
pembulatan (dinyatakan dalam cm terdekat). 3.9. Memahami pengaruh aktivitas fisik 3.9.2. Menyebutkan contoh dan istirahat yang cukup terhadap aktivitas fisik yang pertumbuhan dan perkembangan memengaruhi pertumbuhan tubuh. dan perkembangan. 4.6. Mempraktikkan pola gerak dasar 4.6.1. Mempraktikkan pola gerak berirama bertema budaya daerah yang dasar berirama. sudah dikenal dilandasi konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik. 2.4. Menunjukkan kemauan bekerja sama 2.4.2. Menunjukkan perilaku dalam melakukan berbagai aktivitas bekerja sama dalam fisik dalam bentuk permainan. menyelesaikan tugas kelompok. 1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh 1.1.2. Merawat anggota tubuh agar perangkat gerak dan kemampuannya tetap sehat, sebagai tanda sebagai anugerah Tuhan. ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
C. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran
Matematika
PJOK
Indikator
Tujuan Pembelajaran
3.3.1. Menjelaskan aturan dalam pembulatan ke puluhan terdekat. 4.16.1. Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke puluhan terdekat.
3.3.1.1. Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menjelaskan minimal 2 aturan dalam pembulatan ke puluhan terdekat. 4.16.1.1. Melalui kegiatan penugasan, siswa mampu menyelesaikan minimal 5 soal tentang pembulatan ke puluhan terdekat. 2.2.1. Menunjukkan perilaku 2.2.1.1. Melalui kegiatan penugasan, siswa teliti dalam menyelesaikan mampu menunjukkan perilaku teliti soal-soal pembulatan. dalam menyelesaikan soal pembulatan. 3.9.2. Menyebutkan contoh 3.9.2.1. Melalui kegiatan mengamati, siswa aktivitas fisik yang mampu menyebutkan minimal 3 contoh memengaruhi aktivitas fisik yang memengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan. perkembangan. 4.6.1. Mempraktikkan pola 4.6.1.1. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa gerak dasar berirama. mampu mempraktikkan minimal 3 pola gerak dasar berirama. 2.4.2. Menunjukkan perilaku 2.4.1.1. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu bekerja sama dalam menunjukkan perilaku bekerja sama menyelesaikan tugas dalam menyelesaikan tugas kelompok. kelompok. 313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Indikator
Tujuan Pembelajaran
1.1.2. Merawat anggota tubuh agar tetap sehat, sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1.1.2.1. Melalui aktivitas olahraga, siswa mampu merawat anggota tubuh agar tetap sehat, sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
D. Materi Pembelajaran 1. Matematika a. Konsep pembulatan. b. Memecahkan masalah terkait dengan pembulatan ke puluhan terdekat. 2. PJOK a. Aktivitas fisik. 1) Pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan tubuh. 2) Pengaruh aktivitas fisik terhadap perkembangan tubuh. b. Pola gerak berirama.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik.
2. Metode
: Diskusi, penugasan, demonstrasi, tanya jawab, ceramah,
presentasi.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Gambar aktivitas jual beli di pasar. b. Powerpoint interaktif. c. Video senam berirama 2. Alat a. LCD. b. Papan tulis. c. Kapur/spidol. d. Speaker atau pengeras suara. 3. Sumber belajar Kemendikbud. (2014) .Buku guru tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan..Jakarta: Kemendikbud. 314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemendikbud. (2014) .Buku siswa tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan.Jakarta: Kemendikbud. Kusdinar, Irwan & Zikri. (2009). Pintar matematika 4: untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. 2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. 3. Presensi. 4. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Abang Tukang Bakso”. Awal
5. Apersepsi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan beberapa masalah yang terkait dengan pembulatan. 6. Orientasi. Siswa dan guru bertanya jawab terkait dengan masalah yang disajikan, kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran, serta aktivitas yang akan dilakukan bersama selama proses pembelajaran. 1. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru terkait dengan aktivitas jual beli di sebuah pasar tradisional. (Mengamati) 2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait
Inti
gambar yang ditampilkan. (Menanya) 3. Salah seorang siswa diminta untuk menjelaskan gambar yang baru saja mereka amati. (Menalar) 4. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa untuk disharingkan bersama teman sebangkunya:
315
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
a. Pernahkah kamu mengunjungi pasar tradisional yang ada di daerahmu? b. Pernahkah kamu melakukan/mengamati aktivitas jual beli di pasar tradisional? c. Pernahkah kamu melakukan pembulatan harga terhadap barang yang kamu beli? d. Bagaimanakah cara kamu melakukan pembulatan harga? 5. Siswa bersama teman sebangkunya melakukan sharing untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. (Mencoba) 6. Siswa membacakan hasil sharing bersama temannya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 7. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari atau menanggapi hasil sharing temannya. 8. Guru mengklarifikasi jawaban siswa dengan menjelaskan tentang konsep pembulatan. 9. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang konsep pembulatan. 10. Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan bahwa dalam aktivitas jual beli terkadang terjadi Akhir
pembulatan harga. 2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 2
Awal
5. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat.
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
6. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan tentang konsep pembulatan. (Apersepsi) 7. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua. (Orientasi) 8. Siswa menyanyikan lagu “Paman Datang” untuk menyiapkan diri mengikuti pelajaran. (Motivasi) 1. Siswa mengamati sebuah kasus terkait dengan pembulatan angka ke puluhan terdekat yang disajikan oleh guru. (Mengamati) 2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan kasus tersebut. (Menanya) 3. Siswa bersama teman sebangkunya memecahkan kasus yang diberikan oleh guru. (Menalar) 4. Siswa menyampaikan hasil diskusi bersama teman sebangkunya. (Mengomunikasikan) 5. Guru membetulkan jawaban siswa dan bersamaInti
sama siswa memecahkan kasus tersebut. 6. Beberapa siswa diminta untuk menjelaskan kembali aturan dalam pembulatan bilangan ke puluhan terdekat. (Menalar) 7. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa. 8. Siswa secara individu menyelesaikan soal yang terdapat pada lembar kerja. (Mencoba) 9. Guru membimbing siswa saat bekerja. 10. Siswa menyampaikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan).
317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
11. Siswa lain menanggapi hasil kerja temannya. 12. Guru mengkomunikasikan hasil kerja siswa. 13. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang baru saja berlangsung. Akhir
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 3 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan aturan-aturan dalam pembulatan. (Apersepsi)
Awal
3. Siswa diajak untuk menyaksikan video “Senam Beirama”. (Motivasi) 4. Guru dan siswa bertanya jawab terkait dengan video yang baru saja disaksikan, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan bersama pada penggalan tiga. (Orientasi) 1.
Siswa menyaksikan video tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan. (Mengamati)
Inti
2. Tanya jawab antara guru dan siswa terkait dengan video yang baru saja disaksikan. (Menanya) 3. Salah seorang siswa diminta untuk menjelaskan tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan. (Menalar)
318
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
4. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa banyak melakukan aktivitas fisik dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan. 5. Siswa diajak ke halaman sekolah. 6. Guru menjelaskan bahwa salah satu aktivitas fisik yang sering dilakukan yaitu senam berirama. 7. Salah seorang siswa diminta untuk menjelaskan tentang konsep senam berirama. (Menalar) 8. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 9. Guru mengajak siswa mempraktikkan gerakan senam berirama yang diiringi oleh musik tradisional dan dipandu oleh guru. 10. Siswa dan guru kembali ke kelas. 11. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang. 12. Siswa bersama kelompoknya merancang gerakan senam irama hasil karya sendiri. (Mencoba) 13. Guru memantau aktivitas siswa. 14. Siswa mendemonstrasikan gerakan senam berirama yang sudah dibuat di depan kelas. (Mengomunikasikan) 15. Siswa lain menanggapi hasil kerja temannya. 16. Guru mengklarifikasi pekerjaan siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. (Kesimpulan) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi Akhir
yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan oleh guru. (Evaluasi)
319
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah diperoleh siswa serta persaannya selama mengikuti pelajaran. (Refleksi) 5. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membuat soal cerita tentang pembulatan harga beberapa cenderamata. (Tindak lanjut) 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup.
H. Penilaian Ranah Sikap spiritual
Indikator
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
PJOK 1.1.2. Matematika 2.2.1.
Penilaian diri
Deskripsi
Observasi
Isian skor
PJOK 2.4.2. Matematika 3.3.1.
Observasi
Isian skor
Tes tertulis
Uraian
Tes tertulis
Pilihan ganda
Unjuk kerja
Contreng
Unjuk kerja
Contreng
Instrumen penilaian Rubrik penilaian diri Lembar observasi dengan skor
Sikap sosial Lembar observasi dengan skor Soal uraian
Kognitif PJOK 3.9.2. Matematika 4.16.1 Keterampilan PJOK 4.6.1.
Soal pilihan ganda Format penilaian unjuk kerja Format penilaian unjuk kerja
I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah). 320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 30 September 2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
321
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
A. Matematika 1. Konsep pembulatan Pembulatan pada dasarnya adalah membulatkan pecahan menjadi bilangan bulat dengan tujuan mempermudah penghitungan. Dalam melakukan pembulatan, hal yang perlu diperhatikan adalah nilai tempat bilangan tersebut. 2. Pembulatan ke puluhan terdekat Dalam pembulatan ke puluhan terdekat yang harus diperhatikan adalah nilai satuannya. Jika nilai satuannya kurang dari 5, maka dibuatkan ke bawah atau dihilangakan. Jika nilai satuannya 5 atau lebih dari 5, dibulatkan ke atas menjadi 10. Contoh 1: 34 30. 34 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 30 karena angka satuannya yaitu 4 nilainya kurang dari 5. 37 40. 37 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 40 karena angka satuannya yaitu 7 nilainya lebih dari 5. 35 40. 35 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 35 karena angka satuannya yaitu 5 dibulatkan ke puluhan terbesar. Contoh 2: Banyak kelereng Budi 85, banyak kelereng Adi 78, dan banyak kelerang Doni 71 Bagaimana cara membulatkan jumlah kelereng masing-masing orang di atas ke puluhan terdekat? Penyelesaiannya: Gunakan garis bilangan berikut ini 71
60
70
78
85
80
90 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari garis bilangan tersebut kita dapat melihat bahwa:
Bilangan 71 berada di antara bilangan 70 dan 80. Namun, bilangan 71 lebih dekat ke bilangan 70 daripada ke bilangan 80. Jadi, puluhan terdekat 71 adalah 70. 71 dibulatkan ke 70 karena puluhan terdekatnya adalah 70.
Bilangan 78 berada di antara bilangan 70 dan 80. Namun, bilangan 78 lebih dekat ke bilangan 80 daripada ke bilangan 70. Jadi, puluhan terdekat 78 adalah 80. 78 dibulatkan ke 80 karena puluhan terdekatnya adalah 80.
Bilangan 85 berada di antara 80 dan 90. Bilangan puluhan dengan satuan 5 dibulatkan ke puluhan terbesar. Jadi, 85 dibulatkan ke 90. 85 dibulatkan ke 90 karena puluhan terbesar antara 90 dan 80 adalah 90.
Berdasarkan uraian tadi, dapat disimpulkan bahwa kelereng Budi kira-kira berjumlah 90, kelereng Adi kira-kira berjumlah 80, dan kelereng Doni kira-kira berjumlah 70 Untuk pembulatan ke puluhan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka satuannya 1, 2, 3, dan 4. Bulatkan ke atas menjadi 10 jika angka satuannya 5, 6, 7, 8, dan 9.
B. PJOK 1. Konsep senam berirama Senam berirama merupakan gerakan senam ataupun gerak bebas yang diiringi oleh musik atau nyanyian dan sesuai dengan irama yang mengikutinya. Unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama yaitu keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama. Senam merupakan salah satu olahraga yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. 2. Pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Pengaruh aktivitas fisik terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Tubuh menjadi lebih sehat dan bugar
Aktivitas fisik mempercepat proses pertumbuhan anggota tubuh
Menaikkan sistem kekebalan tubuh
323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Olahraga
Senam berirama, lari,
Contoh aktivitas fisik yang dapat
jalan sehat, olahraga
memengaruhi pertumbuhan dan
Tidur/istirahat
perkembangan
yang cukup
permainan, renang, senam lantai
Melakukan suatu pekerjaan rumah
Bermain
324
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
KEGIATAN BELAJAR 1
Ayo Berlatih
Perhatikan kasus berikut ini. Bersama teman sebangkumu, cobalah untuk memecahkan kasus tersebut. Kemudian, presentasikan hasil kerjamu di depan kelas
Dea mendapat ole-ole dari pamannya. Ia mendapatkan 33 gelang tangan, 12 pita rambut, 26 gantungan kunci, 15 buku dongeng. Jika dijumlahkan, berapa kira-kira jumlah barang yang dimiliki Dea?
325
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEGIATAN BELAJAR 2
Ayo Berlatih
Kerjakan soal-soal berikut ini secara individu !!! 1. Bulatkan bilangan-bilangan berikut ini ke puluhan terdekat 237, 346, 471.
2. Pak Hendra memilik 18 durian. Bulatkan banyak durian tersebut ke dalam puluhan terdekat. Gunakan garis bilangan untuk menyelesaikannya
326
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Gambar aktvitas berbelanja
B. Video senam berirama Link : https://www.youtube.com/watch?v=mEWG_CHCcLY
327
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen penilaian sikap spiritual Indikator: PJOK 1.1.2.Merawat anggota tubuh agar tetap sehat, sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rubik Penilaian Diri
Nama siswa
:
Hari/ tanggal:
Kelas
: IV
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran : 5
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No.
Pernyataan
1.
Saya mandi setiap dua kali dalam sehari.
2.
Saya mencuci kaki dan tangan sebelum dan sesudah makan.
3.
Saya mencuci kaki dan tangan sebelum tidur.
4.
Saya menyikat gigi sesudah makan.
5.
Saya menyikat gigi sebelum tidur.
6.
Saya menggunakan antibakteri ketika membersihkan kaki dan tangan.
7.
Saya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Ya
Tidak
328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Ya
Pernyataan
8.
Saya menghindari jajan di sembarangan tempat.
9.
Saya berusaha untuk menerapkan pola hidup yang sehat.
10.
Saya rajin berolahraga.
Tidak
B. Instrumen penilaian sikap sosial Indikator: Matematika 1.4.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan. PJOK i.
Menunjukkan perilaku bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Lembar Observasi Petunjuk: Berilah kriteria penilaian dengan angka 1-4 pada aspek yang sesuai dengan kondisi peserta didik. Aspek yang diamati
No.
Nama siswa
1.
Lili
2.
Lulu
3.
Lele
Dst.
....
Bersungguhsungguh ketika mengerjakan soal
Bertanya kepada guru maupun teman ketika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
Memberikan pendapat guna menyelesaikan tugas kelompok
Bekerja bersama kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok
Keterangan: 4 : Sangat baik
329
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh Skor total
× 100
Skor total = 16 NA = Nilai akhir
C. Instrumen penilaian kognitif Indikator: Matematika 3.3.1.Menjelaskan aturan dalam pembulatan. Bentuk penilaian tes tertulis soal uraian
Soal uraian! 1. Tuliskan pembulatannya ke puluhan terdekat! a. 17 = b. 65 = c. 94 = d. 145 = e. 234 = 2. Bayu bersama Beni akan melakukan pembulatan jumlah buku yang dipinjam di perpustakaan. Bantulah Bayu dan Beni dalam membulatkan jumlah buku berikut ini ke puluhan terdekat. a. 34 buku dongeng. b. 45 buku cerita rakyat. c. 18 buku pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Edo, Siti, dan Dayu akan membeli beberapa cinderamata. Bantulah mereka membulatkan harga sesuai dengan yang mereka inginkan. a. Lakukan pembulatan jumlah uang yang akan dibayar Edo, jika ia membeli vas bunga seharga Rp. 8.345,00. b. Lakukan pembulatan jumlah uang yang akan dibayar Dayu, jika ia membeli kipas seharga Rp. 13. 750,00. 330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ibu membeli sayur dengan harga Rp. 2.555, ikan Rp 3.425, dan beras seharga 7.923. Hitunglah taksiran harga yang harus dibayar oleh ibu. 5. Andi berbelanja ke supermarket. Ia membeli 2 buah buku tulis seharga Rp.3.750, buku gambar seharga Rp.1.523, dan mistar/penggaris seharga Rp.511. Andi membayar menggunakan uang Rp. 10.000. Taksiran harga yang harus dibayar oleh Andi jika dilakukan pembulatan harga ke puluhan terdekat serta kembalian yang harus diterima oleh Andi adalah . . . .
Indikator: PJOK i.
Menyebutkan contoh aktivitas fisik yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Bentuk penilaian tes tertulis soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda! Petunjuk: Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang menurutmu paling benar.
6. Berikut ini merupakan pengaruh bentuk olahraga yang menggunakan musik sebagai pengiringnya yaitu . . . . e. Senam berirama. f. Lari. g. Bola kaki. h. Voli. 7. Istirahat yang cukup dapat menyebabkan . . . . e. Kelelahan. f. Rasa malas dan tidak bersemangat. g. Tubuh menjadi lebih sehat. h. Anggota tubuh mengalami sakit. 8. Aktivitas fisik dan istirahat yang cukup dapat berpengaruh terhadap. . . . e. Cara berpakaian. f. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh. g. Pola hidup. h. Pendapatan ekonomi. 9. Berikut ini merupakan aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu . . . . 331
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Olahraga. f. Membaca. g. Mendengar. h. Melihat. 10. Di bawah ini yang merupakan cara kita menjaga persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama yaitu . . . . e. Menerima keberagaman sebagai suatu kebanggaan. f. Menolak orang yang berbeda suku dan budaya. g. Tidak menerima pendapat orang lain. h. Memusuhi orang yang berbeda keyakinan/kepercayaan.
D. Instrumen penilaian psikomotorik Indikator: Matematika 4.16.1. Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke puluhan terdekat. PJOK 4.6.1. Mempraktikkan pola gerak dasar berirama
Unjuk Kerja 1 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mempraktikkan pola gerak dasar berirama PJOK)
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Kriteria Kesiapan tampil
Menciptakan gerakan yang sesuai dengan musik pengiring
Mempraktikkan gerakan senam berirama dengan teknik yang benar.
4 Sangat baik Siswa sangat berani tampil dan tanpa raguragu. Kesesuaian antara gerakan dan musik pengiring terlihat sangat jelas. Teknik gerakan senam berirama terlihat sangat baik
3 Baik Siswa cukup berani tampil tanpa ragu-ragu. Kesesuaian antara gerakan dan musik pengiring terlihat cukup jelas. Teknik gerakan senam berirama terlihat cukup baik.
2 1 Kurang baik Tidak baik Siswa berani Siswa tidak tampil namun berani tampil masih ragu-ragu. dan masih ragu-ragu. Kesesuaian Kesesuaian antara gerakan antara gerakan dan musik dan musik pengiring pengiring tidak terlihat kurang terlihat jelas. jelas. Teknik gerakan Teknik senam berirama gerakan senam terlihat kurang berirama baik. belum terlihat baik. 332
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Unjuk Kerja 2 Unjuk kerja (Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang pembulatan Matematika)
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Kriteria Menyelesaikan soal secara berurutan
Mengerjakan soal secara lengkap.
Mengerjakan soal secara mandiri
4 Sangat baik Siswa mengerjakan soal secara berurutan terlihat sangat jelas. Siswa menjawab soal sangat lengkap dengan cara penyelesaiannya. Siswa menyelesaikan soal secara mandiri dan sesekali bertanya kepada guru/teman.
3 Baik Siswa mengerjakan secara berurutan terlihat cukup jelas. Siswa menjawab soal cukup lengkap dengan cara penyelesaiannya. Siswa menyelesaikan soal bersama teman sebangkunya dan cukup sering bertanya kepada guru.
2 Kurang baik Siswa mengerjakan soal secara berurutan terlihat kurang jelas. Siswa menjawab kurang lengkap dengan cara penyelesaiannya. Siswa selalu bertanya kepada teman-temannya dan guru ketika menyelesaikan soal.
1 Tidak baik Siswa menyelesaikan soal tidak secara berurutan.
Siswa menjawab soal tanpa menyertakan cara penyelesaiannya. Siswa tidak mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
A. Kunci jawaban soal pilihan ganda
Tabel Kunci Jawaban dan Rubrik Penyekoran untuk Tes Pilihan Ganda Skor Nomor
Kunci
soal
jawaban
Menjawab
Menjawab
Memilih dua
Tidak
benar
salah
jawaban
menjawab
1
A
1
0
0
0
2
C
1
0
0
0
3
B
1
0
0
0
4
A
1
0
0
0
5
A
1
0
0
0
Nilai akhir = Jumlah soal yang menjawab benar × 100
B. Kunci jawaban soal uraian 1. Jawab: 17 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 20. 65 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 70. 94 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 80 145 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 150. 234 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 230. 2. Jawab: Bayu dan Beni melakukan pembulatan jumlah buku berikut ini ke puluhan terdekat 34 buku dongeng 30 buku dongeng 45 buku cerita rakyat 50 buku cerita rakyat 18 buku pelajaran Bahasa Indonesia 20 buku pelajaran bahasa Indonesia. 3. Jawab: 334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Edo dan Bayu melakukan pembulatan harga cinderamaya yang akan mereka bayar.
Edo membeli vas bunga seharga Rp. 8.345,00. Jumlah harga yang harus dibayar Edo yaitu Rp. 8.350,00.
Bayu membeli kipas seharga Rp. 13.750,00. Jumlah harga yang harus dibayar Bayu yaitu Rp. 13.760,00.
4. Jawab: Taksiran harga yang harus dibayar Ibu jika membeli sayur, ikan, dan beras yaitu: Sayur = Rp. 2.555,00 Ikan = Rp. 3.425,00 Beras = Rp. 7.923,00 Taksiran harga yang harus dibayar ibu jika dilakukan pembulatan harga ke puluhan terdekat yaitu : Sayur = Rp. 2.555,00 Rp. 2.560,00 Ikan = Rp. 3.425,00 Rp. 3.430,00 Beras = Rp. 7.923,00 Rp. 7.910,00 5. Jawab: Andi membeli : 2 buku tulis = Rp. 3.750,00 1 buku gambar = Rp. 1.523,00 1 mistar = Rp. 511,00 Harga yang harus dibayar Andi jika dilakukan pembulatan ke puluhan terdekat yaitu: 2 buku tulis = Rp. 3.750,00 Rp. 3.750,00 1 buku gambar = Rp. 1.523,00 Rp. 1.510,00 1 mistar = Rp. 511,00 Rp. 510,00 Jadi, harga yang harus dibayar yaitu 3.750 + 1.510 + 510 = 5.770 Kembalian yang diterima Andi jika ia membayar dengan uang Rp.10.000,00 yaitu Rp. 4.230,00.
Rubrik Penyekoran untuk Tes Uraian Skor 0
1 Tidak menjawab
2 Tidak menjawab
Nomor soal 3 Tidak menjawab
4 Tidak menjawab
5 Tidak menjawab
335
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor
1
2
3
1 Menjawab salah
Menjawab benar, namun hanya menjawab 2 poin Menjawab benar, namun hanya menjawab 3 poin
Nomor soal 2 3 Menjawab Menjawab benar, namun benar, namun hanya menjawab hanya menjawab 1 poin 1 poin Menjawab Menjawab benar benar, namun sesuai kunci hanya menjawab jawaban 2 poin Menjawab benar sesuai kunci jawaban
Menjawab benar, namun hanya 4 menyebutkan 4 poin Menjawab benar sesuai 5 kunci jawaban Skor maksimal = 20
-
-
-
-
-
4 Menjawab salah
5 Menjawab salah
Menjawab benar, namun tidak disertai cara penyelesaiannya Menjawab benar, namun hanya menyertai 2 cara penyelesaian
Menjawab benar, namun tidak disertai cara penyelesaiannya
Menjawab benar dan menyertai sebagian besar cara penyelesaian Menjawab benar sesuai kunci jawaban
Menjawab benar dan menyertai sebagian besar langkah penyelesaian Menjawab benar sesuai kunci jawaban
Menjawab benar, namun hanya menyertai 2 cara penyelesaian
Nilai akhir = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: Menjawab benar = Menjawab sesuai dengan kunci jawaban atau mendekati kunci jawaban Menjawab salah = Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan kunci jawaban.
C. Panduan skoring unjuk kerja
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1.
336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skala tertinggi.
337
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMETAAN KD & INDIKATOR HARI KEENAM MATEMATIKA Kompetensi Dasar 3.3. Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan alat ukur. 4.16.Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana. 2.2. Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam melakukan tabulasi pengukuran panjang daun-daun atau benda-benda lain menggunakan pembulatan (dinyatakan dalam cm terdekat). Indikator 3.3.2. Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. 4.16.2. Membuat soal cerita tentang pembulatan. 2.2.2. Menunjukkan perilaku cermat dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan.
PEMBELAJARAN 6
BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.5. Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.5. Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.5. Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan Indikator 3.5.2. Menyatakan kembali informasi yang diperoleh dari teks ulasan dengan menggunakan bahasanya sendiri. 4.5.2. Membuat teka-teki silang tentang keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. 2.5.2. Menunjukkan sikap santun ketika mengikuti pelajaran di kelas. 1.1.1. Menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi.
338
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Satuan pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
Kelas/semester
: IV/1
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran ke
:6
Alokasi waktu
: 8 × 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual, dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahun faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Indikator 3.3.2. Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. 4.16.2. Membuat soal cerita tentang pembulatan.
Matematika
3.3. Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan alat ukur. 4.16.Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana. 2.2. Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam melakukan tabulasi pengukuran panjang daun-daun atau benda-benda lain menggunakan pembulatan (dinyatakan dalam cm terdekat).
2.2.2. Menunjukkan perilaku cermat dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan.
339
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
Indikator
3.5. Menggali informasi dari teks ulasan 3.5.2. Menyatakan kembali buku tentang nilai peninggalan sejarah informasi yang diperoleh dari dan perkembangan Hindu-Budha di teks ulasan dengan Indonesia dengan bantuan guru dan menggunakan bahasanya teman dalam bahasa Indonesia lisan sendiri. dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.5. Mengolah dan menyajikan teks ulasan 4.5.2. Membuat teka-teki silang buku tentang nilai peninggalan sejarah tentang keanekaragaman dan perkembangan Hindu-Budha di budaya bangsa Indonesia. Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2.5. Memiliki perilaku jujur dan santun 2.5.2. Menunjukkan sikap santun terhadap nilai peninggalan sejarah dan ketika mengikuti pelajaran di perkembangan Hindu-Budha di kelas. Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 1.1. Meresapi makna anugerah Tuhan 1.1.1. Menggunakan bahasa Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia ketika Indonesia yang diakui sebagai bahasa berkomunikasi. persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
C. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran
Matematika
Bahasa Indonesia
Indikator 3.3.2. Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. 4.16.2. Membuat soal cerita tentang pembulatan. 2.2.2. Menunjukkan perilaku cermat dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan. 3.5.2. Menyatakan kembali informasi yang diperoleh dari teks ulasan dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Tujuan Pembelajaran 3.3.2.1. Melalui kegiatan penugasan, siswa mampu menyelesaikan minimal 5 soal tentang pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. 4.16.2.1. Melalui diskusi, siswa mampu membuat minimal 3 soal cerita tentang pembulatan. 2.2.2.1. Melalui penugasan, siswa mampu menunjukkan perilaku cermat dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan. 3.5.2.1. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mampu menyatakan kembali minimal 5 informasi yang diperoleh teks ulasan dengan menggunakan bahasanya sendiri.
340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Pelajaran
Indikator 4.5.2. Membuat teka-teki silang tentang keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. 2.5.2. Menunjukkan sikap santun ketika mengikuti pelajaran di kelas. 1.1.1. Menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi.
Tujuan Pembelajaran 4.5.2.1. Melalui diskusi, siswa mampu membuat sebuah teka-teki silang tentang keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. 2.5.2.1. Melalui aktivitas pembelajaran di kelas, siswa mampu menunjukkan minimal 3 perilaku santun di kelas. 1.1.1.1. Melalui aktivitas pembelajaran di kelas, siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berkomunikasi.
D. Materi Pembelajaran 1. Matematika c. Aturan-aturan dalam pembulatan. d. Memecahkan masalah terkait dengan pembulatan ke ratusan terdekat dan ribuan terdekat. 2. Bahasa Indonesia c. Teks ulasan. d. Membuat teka-teki silang.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Tematik integratif dan saintifik.
2. Metode
: Diskusi, penugasan, demonstrasi, tanya jawab, ceramah,
presentasi.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media d. Teks tentang “Kota Bandung”. e. Teks tentang “Budaya Bangsa Indonesia”. a. Video tentang “Kota Bandung”. b. Gambar cinderemata khas Indonesia. c. Permainan teka-teki silang. 2. Alat a. LCD. b. Papan tulis. 341
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kapur/spidol. d. Laptop. e. Speaker atau pengeras suara. 3. Sumber belajar Kemendikbud. (2014) .Buku guru tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan..Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud. (2014). Buku siswa tema 1 kelas 4:Indahnya kebersamaan.Jakarta: Kemendikbud. Kusdinar, I & Zikri. (2009). Pintar matematika 4: untuk SD/MI kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
G. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Penggalan 1 1. Salam pembuka. 2. Siswa mengawali pelajaran dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing. 3. Presensi. 4. Apersepsi. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menanyakan tentang kota Bandung. 5. Orientasi. Siswa dan guru bertanya jawab terkait Awal
dengan kota Bandung, kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran, serta aktivitas yang akan dilakukan bersama selama proses pembelajaran. 6. Motivasi. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung”. 7. Tanya jawab antara guru dan siswa terkait lagu yang baru saja dinyanyikan, kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. 1. Guru menampilkan video tentang “Kota Bandung”.
Inti
2. Siswa menyaksikan video yang ditampilkan oleh guru. (Mengamati).
342
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
3. Selain menampilkan video tentang kota Bandung, guru juga membagikan teks tentang “Kota Bandung” kepada siswa. 4. Siswa diminta untuk membaca teks tersebut. 5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait dengan video yang ditampilkan dan teks yang sudah dibaca. (Menanya) 6. Salah seorang siswa diminta untuk menyebutkan informasi yang ia peroleh melalui video maupun teks tersebut. (Menalar) 7. Guru mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada siswa: e. Pernahkan kamu berkunjung ke kota Bandung? f. Tempat-tempat wisata apa sajakah yang kamu kunjungi? g. Adakah cinderamata khas Bandung yang kamu beli? Jika ada, berapakah harganya? 8. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. 9. Guru menjelaskan bahwa di dalam teks tersebut juga terdapat informasi yang menceritakan tentang cinderamata khas Bandung dengan perkiraan harganya. 10. Kemudian, guru mengaitkan isi teks dengan materi tentang pembulatan. 11. Salah seorang siswa diminta untuk menyebutkan aturan-aturan dalam pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat (pada pertemuan sebelumnya siswa sudah belajar tentang pembulatan ke puluhan terdekat). (Menalar)
343
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
12. Guru meluruskan jawaban siswa dengan menjelaskan kembali tentang aturan dalam pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. Penjelasannya menggunakan media PowerPoint interaktif. 13. Guru membagikan LKS 1 kepada siswa. 14. Siswa secara individu menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS 1. (Mencoba) 15. Guru memantau aktivitas siswa. 16. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 17. Guru dan siswa lain menanggapi hasil kerja temannya. 18. Guru memberi penguatan atas hasil kerja siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan bahwa pembulatan juga dapat dilakukan untuk bilangan Akhir
ratusan dan ribuan. 2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 2 1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat. 2. Guru menggali kembali pemahaman siswa dengan menanyakan tentang konsep pembulatan.
Awal
(Apersepsi) 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada penggalan dua. (Orientasi) 4. Siswa menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung” untuk menyiapkan diri mengikuti pelajaran. (Motivasi)
344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
1. Guru menampilkan gambar tentang cinderamata khas Indonesia, beserta harganya. 2. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan guru. (Mengamati) 3. Siswa diminta untuk membuat pertanyaan terkait dengan gambar tersebut. (Menanya) 4. Siswa diminta untuk menyatakan kembali informasi yang ia peroleh melalui gambar tersebut. (Menalar) 5. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa. 6. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 Inti
orang. 7. Siswa diminta untuk mengamati contoh cara membuat soal cerita yang dijelaskan oleh guru. 8. Berdasarkan gambar yang diamati, siswa secara berkelompok diminta untuk membuat soal cerita yang berkaitan dengan pembulatan harga ke ratusan dan ribuan terdekat. (Mencoba). 9. Siswa menyampaikan hasil kerjanya di depan kelas. (Mengomunikasikan). 10. Siswa lain menanggapi hasil kerja temannya. 11. Guru mengkomunikasikan hasil kerja siswa. 12. Siswa mengumpulkan pekerjaannya. 1. Siswa dan guru membuat kesimpulan pembelajaran yang baru saja berlangsung.
Akhir
2. Siswa diberi kesempatan untuk istirahat. 3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat. Penggalan 3
Awal
1. Siswa ditanyakan tentang aktivitasnya selama istirahat.
345
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
2. Guru menggali pemahaman awal siswa dengan menanyakan tentang permainan-permainan yang pernah dimainkan oleh siswa. (Apersepsi) 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan bersama pada penggalan tiga. (Orientasi) 4. Untuk lebih semangat, siswa melakukan “Tepuk semangat” yang dipimpin oleh guru. 1. Siswa membaca teks tentang “Budaya Bangsa Indonesia”. (Mengamati) 2. Tanya jawab antara guru dan siswa terkait dengan teks yang baru saja dibacakan. (Menanya) 3. Salah seorang siswa diminta untuk menyatakan kembali informasi yang ia peroleh dari teks tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri. (Menalar) 4. Guru dan siswa membahas informasi yang terdapat dalam teks. 5. Guru mengajak siswa untuk bermain teka-teki Inti
silang terkait dengan teks yang sudah dibaca dan dibahas bersama. 6. Guru membagikan lembaran teka-teki silang kepada siswa. 7. Guru menampilkan soal-soal teka-teki silang melalui PowerPoint Interaktif. 8. Siswa bersama teman sebangkunya menjawab teka-teki silang tersebut. (Menalar) 9. Siswa membacakan hasil kerjanya. (Mengomunikasikan). 10. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. 11. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 2-3 orang.
346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
12. Siswa bersama teman kelompoknya membuat teka-teki silang karya sendiri. (Mencoba) 13. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (Mengomunikasikan) 14. Siswa lain menanggapi hasil kerja temannya. 15. Guru mengklarifikasi pekerjaan siswa. 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran pada hari itu. (Kesimpulan) 2. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami. 3. Evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan secara lisan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan oleh guru. Soal-soal evaluasi memuat materi yang dipelajari siswa selama seminggu. Akhir
(Evaluasi) 4. Refleksi. Guru menanyakan materi yang sudah diperoleh siswa selama seminggu, serta perasaannya selama mengikuti pelajaran selama seminggu. (Refleksi) 5. Siswa diminta untuk merangkum materi yang sudah dipelajarinya selama seminggu untuk dijadikan sebagai portofolio. (Tindak lanjut) 6. Siswa mengakhiri pelajaran dengan berdoa. 7. Salam penutup.
H. Penilaian Ranah
Indikator
Sikap spiritual Sikap sosial
Instrumen penilaian
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Bahasa Indonesia 1.1.1.
Penilaian diri
Deskripsi
Rubrik penilaian diri
Matematika 2.2.2.
Observasi
Isian skor
Lembar observasi dengan skor
347
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranah
Indikator
Instrumen penilaian
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Bahasa Indonesia 2.5.2.
Penilaian antar teman
Contreng
Lembar penilaian antar teman
Matematika 3.3.2.
Tes tertulis
Uraian
Soal uraian
Bahasa Indonesia 3.5.2. Matematika 4.16.2
Tes tertulis
Uraian
Soal uraian
Produk
Contreng
Rubrik penilaian produk
Bahasa Indonesia 4.5.2.
Produk
Contreng
Rubrik penilaian produk
Kognitif
Keterampilan
I. Lampiran 1. Materi ajar. 2. Lembar Kerja Siswa. 3. Media. 4. Instrumen penilaian. 5. Kunci jawaban dan rubrik penyekoran. 6. Media Powerpoint Interaktif (dicetak terpisah).
Yogyakarta, 30 September 2015 Mengetahui,
Guru Kelas IV
Sri Rejeki, S.Pd
Mahasiswa
Septiani Yeni Mere
348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
MATEMATIKA 1. Konsep pembulatan Pembulatan pada dasarnya adalah membulatkan pecahan menjadi bilangan bulat dengan tujuan mempermudah penghitungan. Dalam melakukan pembulatan, hal yang perlu diperhatikan adalah nilai tempat bilangan tersebut.
2. Pembulatan ke puluhan terdekat Dalam pembulatan ke puluhan terdekat yang harus diperhatikan adalah nilai satuannya. Jika nilai satuannya kurang dari 5, maka dibuatkan ke bawah atau dihilangakan. Jika nilai satuannya 5 atau lebih dari 5, dibulatkan ke atas menjadi 10. Contoh 1: 34 30. 34 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 30 karena angka satuannya yaitu 4 nilainya kurang dari 5. 37 40. 37 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 40 karena angka satuannya yaitu 7 nilainya lebih dari 5. 35 40. 35 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 35 karena angka satuannya yaitu 5 dibulatkan ke puluhan terbesar. Contoh 2: Banyak kelereng Budi 85, banyak kelereng Adi 78, dan banyak kelerang Doni 71 Bagaimana cara membulatkan jumlah kelereng masing-masing orang di atas ke puluhan terdekat? Penyelesaiannya: Gunakan garis bilangan berikut ini 71
60
70
78
85
90
80 349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari garis bilangan tersebut kita dapat melihat bahwa:
Bilangan 71 berada di antara bilangan 70 dan 80. Namun, bilangan 71 lebih dekat ke bilangan 70 daripada ke bilangan 80. Jadi, puluhan terdekat 71 adalah 70. 71 dibulatkan ke 70 karena puluhan terdekatnya adalah 70.
Bilangan 78 berada di antara bilangan 70 dan 80. Namun, bilangan 78 lebih dekat ke bilangan 80 daripada ke bilangan 70. Jadi, puluhan terdekat 78 adalah 80. 78 dibulatkan ke 80 karena puluhan terdekatnya adalah 80.
Bilangan 85 berada di antara 80 dan 90. Bilangan puluhan dengan satuan 5 dibulatkan ke puluhan terbesar. Jadi, 85 dibulatkan ke 90. 85 dibulatkan ke 90 karena puluhan terbesar antara 90 dan 80 adalah 90.
Berdasarkan uraian tadi, dapat disimpulkan bahwa kelereng Budi kira-kira berjumlah 90, kelereng Adi kira-kira berjumlah 80, dan kelereng Doni kira-kira berjumlah 70 Untuk pembulatan ke puluhan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka satuannya 1, 2, 3, dan 4. Bulatkan ke atas menjadi 10 jika angka satuannya 5, 6, 7, 8, dan 9.
3. Pembulatan ke ratusan terdekat Dalam pembulatan ke ratusan terdekat yang harus diperhatikan adalah nilai puluhannya. Jika nilai puluhannya kurang dari 50, maka dibulatkan ke bawah atau dihilangkan. Jika nilai puluhannya 50 atau lebih dari 50, maka dibulatkan ke atas menjadi 100. Contoh 1: 343 340. 343 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 300 karena nilai puluhannya yaitu 40 nilainya kurang dari 50. 376 380. 376 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400 karena nilai puluhannya yaitu 70 nilainya lebih dari 50. 351 360. 351 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 400 karena nilai puluhannya yaitu 50 dibulatkan ke ratusan terbesar. Contoh 2: Harga sebuah gelang yaitu Rp.3.415,00 dan harga sebuah kalung yaitu Rp.5.750,00 Bagaimana cara membulatkan harga cinderamat di atas ke ratusan terdekat? 350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaiannya: Gunakan garis bilangan berikut ini 3.415
3200
3300
3400
3500
5.750
7 5500
5600
5700
5800
Dari garis bilangan tersebut kita dapat melihat bahwa:
Bilangan 3.415 berada di antara bilangan 3.400 dan bilangan 3.500. Namun, bilangan 3.415 lebih dekat ke bilangan 3.400. Jadi, ratusan terdekat 3.415 adalah 3.400. 3.415 dibulatkan menjadi 3.400.
Bilangan 5.750 berada di antara bilangan 5.700 dan bilangan 5.800. Namun, bilangan 5.750 lebih dekat ke bilangan 5.800. Jadi, ratusan terdekat 5.750 adalah 5.800. 5.750 dibulatkan menjadi 5.800.
Untuk pembulatan ke ratusan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka puluhannya 10, 20, 30, dan 40. Bulatkan ke atas menjadi 100 jika angka puluhannya 50, 60, 70, 80, dan 90.
4. Pembulatan ke ribuan terdekat Dalam pembulatan ke ribuan terdekat yang harus diperhatikan adalah nilai ratusannya. Jika nilai ratusannya kurang dari 500, maka dibulatkan ke bawah atau dihilangkan. Jika nilai ratusannya 500 atau lebih dari 500, maka dibulatkan ke atas menjadi 1000. Contoh 1: 1.343 1.000.
351
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.343 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 1.000 karena nilai ratusannya yaitu 300 nilainya kurang dari 500. 1. 760 2.000. 1.760 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 2.000 karena nilai ratusannya yaitu 700 nilainya lebih dari 500. 5.555 6.000. 5.555 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 6.000 karena nilai ratusannya yaitu 500 dibulatkan ke ribuan terbesar. Contoh 2: Harga sebuah gelang yaitu Rp.3.415,00 dan harga sebuah kalung yaitu Rp.5.750,00 Bagaimana cara membulatkan harga cinderamat di atas ke ratusan terdekat? Penyelesaiannya: Gunakan garis bilangan berikut ini 5.750
3.415
3000
4000
5000
6000
Dari garis bilangan tersebut kita dapat melihat bahwa:
Bilangan 3.415 berada di antara bilangan 3.000 dan bilangan 4.000. Namun, bilangan 3.415 lebih dekat ke bilangan 3.000. Jadi, ribuan terdekat 3.415 adalah 3.000. 3.415 dibulatkan menjadi 3.000.
Bilangan 5.750 berada di antara bilangan 5.000 dan bilangan 6.000. Namun, bilangan 5.750 lebih dekat ke bilangan 6.000. Jadi, ribuan terdekat 5.750 adalah 6.000. 5.750 dibulatkan menjadi 6.000.
Untuk pembulatan ke ribuan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka ratusannya 100, 200, 300, dan 400. Bulatkan ke atas menjadi 1000 jika angka puluhannya 500, 600, 700, 800, dan 900.
352
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAHASA INDONESIA
Konsep teka-teki silang Teka-teki silang merupakan permainan yang mengharuskan kita untuk mengisi kolom kosong berbentuk kotak-kotak dengan rangkaian huruf. Rangkaian huruf yang diisikan harus saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Kolom yang terdapat dalam permainan teka-teki silang ini terdiri dari dua warna. Kolom dengan warna putih sebagai tempat untuk mengisi jawaban, sedangkan kotak dengan warna hitam sebagai pembatas antar kotak yang satu dengan yang lainnya.
353
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 LEMBAR KERJA SISWA
KEGIATAN BELAJAR 1
Ayo Berlatih
Lakukan pembulatan harga cinderamata berikut ini ke dalam ratusan dan ribuan terdekat! Kerjakan secara individu di buku tugasmu
Rp. 30.750
Rp. 15.845
Rp. 3.125 354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEGIATAN BELAJAR 2
Ayo Berlatih
Amatilah gambar berikut ini! Buatlah soal cerita tentang harga beberapa cinderamata, kemudian lakukan pembulatan harga ke ratusan dan ribuan terdekat. Kerjakan latihan ini pada selembar kertas.
Rp. 50.725,00
Rp. 78.250,00
Rp. 95.399,00 355
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEGIATAN BELAJAR 3
Ayo Berlatih
Membuat Teka-teki Silang Budaya Sekarang buatlah soal teka-teki silang hasil karyamu sendiri tentang kebudayaan yang telah kamu ketahui. Buatlah di kolom yang telah disediakan.
Kolom teka-teki silang
356
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks bacaan Teks 1 KOTA BANDUNG Bandung adalah salah satu kota yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Kota Bandung juga sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa. Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang ramai dikunjungi pengunjung di akhir pekan. Hal ini disebabkan karena kota Bandung merupakan kota wisata belanja dan memiliki sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda. Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota tempat rekreasi masyarakat. Kebun binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat diminati oleh masyarakat. Selain tempat wisata, kota ini juga memiliki cinderamata yang dapat dijadikan sebagai ole-ole ketika berkunjung ke kota Bandung. Cinderamata tersebut dapat berupa miniatur kota Bandung, kaos, gantungan kunci, dan lain sebagainya. Miniatur kota Bandung dapat kita peroleh hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp. 15.500,00, sedangkan kaos-kaosnya dapat kita beli dengan harga Rp. 35.299,00. Selain barang-barang tersebut, kita juga dapat menikmati kuliner Bandung yang sangat memanjakan lidah.
Teks 2
Budaya Bangsa Indonesia
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Kebudayaan masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang membedakan daerah satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman budaya tersebut dapat kita lihat melalui pakaian tradisional, upacara adat, alat musik tradisional, tarian, lagu-lagu daerah, rumah adat, serta tradisi yang ada di suatu daerah. Selain itu, kita juga dapat mengamati keanekargaman budaya melalui permainan tradisional. Setiap daerah memiliki permainan tradisionalnya masing-masing. Misalnya permainan tradisional engklek yang berasal dari Jawa.
357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bangsa Indonesia juga memiliki keanekaragaman suku yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Berbagai suku yang ada di Indonesia seperti Suku Dayak, Suku Asmat, Suku Toraja, Suku Minang, dan lain-lain. Suku-suku tersebut memiliki tradisi yang berbeda-beda dan diyakini oleh masyarakatnya. Keanekaragaman suku dan budaya tersebut dapat memperkaya kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Dengan mempelajari kebudayaan daerah, persatuan dan kesatuan bangsa dapat diperkokoh. Keanekaragaman budaya daerah yang kita miliki hendaknya dijadikan sumber kemajuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”.
B. Gambar cinderamata khas Indonesia
358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Permainan teka-teki silang SOAL MENDATAR
MENURUN
1. Tradisi lompat batu suku Nias
2. Rumah adat Riau
4. Suku di Sumatera
3. Suku di Kalimantan
6. Permainan tradisional
5. Benda untuk bermain engkle
2
3
1
4
5
6
KUNCI JAWABAN MENDATAR
MENURUN
1. Fahombobatu
2. Lontik
4. Nias
3. Dayak
6. Engklek
5. Gacuk
D. Video Kota Bandung Link: https://www.youtube.com/watch?v=dbxV04LuSoo
359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Instrumen penilaian sikap spiritual Indikator: Bahasa Indonesia 1.1.1. Menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi
Rubrik Penilaian Diri
Nama siswa
:
Hari/ tanggal:
Kelas
: IV
Tema
: 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema
: 2. Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran
:6
Berilah tanda (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu! No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Ya
Tidak
Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di sekolah. Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di rumah. Saya sering menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi di masyarakat. Saya selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia tulis yang baik dan benar. Saya selalu berusaha menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi atau keadaan apapun. Saya mendoakan bangsa Indonesia agar tetap bersatu di tengah keberagaman.
360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Instrumen penilaian sikap sosial Indikator: Matematika 2.4.1. Menunjukkan perilaku cermat dalam menyelesaikan soal-soal pembulatan.
Lembar Observasi Petunjuk: Berilah kriteria penilaian dengan angka 1 - 4 pada aspek yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
Aspek yang diamati
No.
Bersungguh-
Nama
sungguh ketika
siswa
mengerjakan
Mengerjakan
Mengerjakan
Mengerjakan
soal dengan
semua soal yang
soal satu per
lengkap
diberikan
satu
soal 1.
Lili
2.
Lulu
3.
Lele
Dst.
....
Keterangan: 5 : Sangat baik 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Pedoman penilaian 𝑁𝐴 =
Skor yang diperoleh Skor total
× 100
Skor total = 16 NA = Nilai akhir
361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator: Bahasa Indonesia i.
Menunjukkan sikap santun ketika mengikuti pelajaran di kelas.
Lembar Penilaian antar Teman
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada bentuk emoticon yang sesuai dengan keadaan temanmu !
Bersikap santun ketika mengikuti pelajaran di kelas Nama teman Sangat baik
Baik
Kurang baik
Dio
Rangga
Niko
Dst ...
C. Instrumen penilaian kognitif Indikator: Matematika i.
Menyelesaikan soal tentang pembulatan ke ratusan dan ribuan terdekat. Bahasa Indonesia
i.
Menyatakan kembali informasi yang diperoleh dari teks dengan menggunakan bahasanya sendiri.
362
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal uraian 1. Lakukan pembulatan harga barang-barang berikut ini ke ratusan dan ribuan terdekat.
Miniatur rumah adat Minang Rp.32.525,00
Kipas Rp. 17.375,00
2. Berapakah pembulatan jumlah uang yang dibayarkan Siti untuk semua cinderamara berikut ini, jika dilakukan pembulatan ke ribuan terdekat?
Miniatur rumah adat Minang Rp.32.525,00
Kipas Rp. 17.375,00
3. Buatlah soal cerita tentang harga cinderamata dan makanan tradisional di daerahmu dengan melengkapi tabel berikut ini! No
Cinderamata/makanan tradisional
Jumlah
Harga
1. 2. 3. Dst 363
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Jelaskan aturan-aturan dalam pembulatan ke puluhan terdekat, ratusan terdekat, dan ribuan terdekat. 5. Bacalah teks berikut ini, kemudian temukan 3 informasi dalam teks tersebut. Buatlah sebuah cerita baru berdasarkan informasi yang kamu peroleh!
Kota Ende Kota Ende adalah salah satu kabupaten yang berada di Pulau Flores, Provinsi NTT. Kota ini kaya akan ragam budaya. Masyarakat kota Ende atau masyarakat Ende masih terus melestarikan kebudayaan peninggalan para leluhur, misalnya dengan menjalankan upacara adat. Selain itu, kesenian-kesenian daerah juga masih dilestarikan. Misalnya tarian Gawi, tarian Wanda Pa’u, dan lain sebagainya. Jika berkunjung ke Ende, kita akan dimanjakan dengan tempat-tempat wisata yang sangat indah.
D. Instrumen penilaian psikomotor Indikator: Matematika i.
Membuat soal cerita tentang pembulatan
Penilaian produk Tugas 1 : Membuat soal cerita tentang pembulatan
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
1
4
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
Menunjukkan
Menunjukkan
Menunjukkan
Tidak ada
pemahaman yang
pemahaman
pemahaman
pemahaman
Ketepatan konsep lebih terhadap
terhadap
terhadap
terhadap
soal pembulatan
konsep soal
konsep soal
sebagian
konsep soal
pembulatan
pembulatan
konsep soal
pembulatan
Kriteria
Perlu bimbingan
pembulatan
364
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
2.
3.
Kriteria
3
2
Baik sekali
Baik
Cukup
1 Perlu bimbingan
Jawaban yang
Jawaban yang
Jawaban yang Tidak
Ketepatan
disediakan sangat
disediakan
disediakan
menyiapkan
jawaban
sesuai dengan soal
sesuai dengan
kurang sesuai
jawaban
soal
dengan soal
Melebihi
Memenuhi
Memenuhi
Tidak
pemecahan
semua
sebagian
memenuhi
masalah yang
pemecahan
pemecahan
pemecahan
diinginkan
masalah yang
masalah yang
masalah yang
diinginkan
diinginkan
diinginkan
Menggunakan
Menggunakan
Menggunakan Tidak
kalimat
kalimat
kalimat yang
menggunakan
matematika yang
matematika
tidak sesuai
kalimat
sesuai
yang cukup
Ketepatan cara pemecahan soal
Ketepatan 4
4
menggunakan kalimat matematika
matematika
sesuai
Indikator: Bahasa Indonesia 4.5.2. Membuat teka-teki silang tentang keanekaragaman budaya bangsa Indonesia
Penilaian produk Tugas 2: Membuat teka-teki silang keanekaragaman budaya bangsa Indonesia
Rubrik Penilaian Produk
No.
1.
Kriteria
4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Perlu bimbingan
Ketepatan jumlah
Kotak putih
Kotak putih
Kotak putih
Kotak putih
kotak putih
memuat seluruh
memuat
memuat
tidak memuat
sebagian besar
sedikit
semua 365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
2.
Kriteria
Ketepatan kunci jawaban
4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Perlu bimbingan
jawaban yang
jawaban yang
jawaban yang jawaban yang
dibutuhkan
dibutuhkan
dibutuhkan
Kunci jawaban
Kunci jawaban Kunci
Kunci jawaban
menjawab semua
menjawab
jawaban
tidak sesuai
soal yang
sebagian besar
menjawab
dengan soal
diberikan
soal yang
sebagian
yang diberikan
diberikan
kecil soal
dibutuhkan
yang diberikan
Ketepatan 3.
menunjukkan keterkaitan
Jawaban untuk
Jawaban soal
Jawaban soal
Tidak
soal menurun dan
menurun dan
menurun dan
menunjukkan
mendatar saling
mendatar
mendatar
keterkaitan
terkait dan tidak
saling terkait
sedikit terkait
antar jawaban
ada kotak putih
dan beberapa
yang kosong
kotak putih terlihat kosong
Ketepatan
4
Satu nomor
Satu nomor
Nomor soal
pemilihan nomor
memuat 1 soal
memuat 1 soal
tidak merujuk menempatkan
untuk soal
mendatar dan 1
mendatar
pada soal
mendatar dan
soal menurun
5
menunjukkan kreativitas
nomor soal
yang
menurun
Ketepatan
Tidak mampu
sebenarnya Menunjukkan
Menunjukkan
Menunjukkan Tidak
bentuk yang
bentuk yang
bentuk yang
menunjukkan
sangat unik dan
menarik
cukup
kemenarikan
menarik
menarik
366
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENYEKORAN
A. Kunci jawaban soal uraian 1. Jawab:
Pembulatan ke ratusan terdekat Miniatur rumah adat Minang Rp. 32.525,00 Dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi Rp. 32.400,00 Alasannya karena nilai puluhan dari angka 32.525 yaitu 20. 20 nilainya kurang dari 50, sehingga dibulatkan ke bawah menjadi Rp. 32.400,00 Kipas Rp. 17.375 Dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi Rp. 17.400,00 Alasannya karena nilai puluhan dari angka 17.375 yaitu 70. 70 nilainya lebih dari 50, sehingga dibulatkan ke atas menjadi 17.400,00.
Pembulatan ke ribuan terdekat Miniatur rumah adat Minang Rp. 32.525,00 Dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi Rp. 33.000,00 Alasannya karena nilai ratusan dari angka 32.525 yaitu 500. Bilangan ribuan dengan ratusan 500 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi Rp. 33.000,00. Kipas Rp. 17.375 Dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi Rp. 17.000,00 Alasannya karena nilai ratusan dari angka 17.375 yaitu 300. 300 nilainya kurang dari 500, sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 17.000,00.
2. Jawab: Jumlah uang yang dibayar Siti untuk semua cinderamata yang ia beli yaitu Miniatur rumah adat Minang Rp. 33.000,00 Kipas Rp. 17.000,00 33.000 + 17.000 = Rp.50.000,00
367
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Jawab: Untuk soal nomor 3 kunci jawabannya tidak tersedia karena menuntut jawaban bebas dari siswa. Skor maksimal untuk soal ini yaitu 4. 4. Jawab: Untuk pembulatan ke puluhan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka satuannya 1, 2, 3, dan 4. Bulatkan ke atas menjadi 10 jika angka satuannya 5, 6, 7, 8, dan 9. Untuk pembulatan ke ratusan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka puluhannya 10, 20, 30, dan 40. Bulatkan ke atas menjadi 100 jika angka puluhannya 50, 60, 70, 80, dan 90. Untuk pembulatan ke ribuan terdekat, bulatkan ke bawah menjadi 0 jika angka ratusannya 100, 200, 300, dan 400. Bulatkan ke atas menjadi 1000 jika angka puluhannya 500, 600, 700, 800, dan 900. 5. Jawab: Untuk soal nomor 5 kunci jawabannya tidak tersedia karena menuntut jawaban bebas dari siswa. Skor maksimal untuk soal ini yaitu 5.
Rubrik Penyekoran untuk Tes Uraian Skor 0
1 Tidak menjawab
2 Tidak menjawab
Menjawab salah
Menjawab benar, namun tidak disertai cara penyelesaiannya Menjawab benar dan menyertai sebagian besar cara penyelesaian Menjawab benar sesuai kunci jawaban
1
2
3
Menjawab benar, namun tidak disertai cara penyelesaiannya Menjawab benar, hanya menyertai 2 cara penyelesaian
Nomor soal 3 Tidak menjawab Menjawab salah
Hanya memuat 3 soal cerita
Hanya memuat 4 soal cerita
4 Tidak menjawab
5 Tidak menjawab
Hanya menyebutkan satu aturan dalam pembulatan Menyebutkan 2 aturan dalam pembulatan
Menjawab salah
Menjawab benar sesuai kunci jawaban
Menemukan 2 informasi dalam teks namun tidak membuat cerita
Menemukan 1 informasi dalam teks dan tidak membuat cerita
368
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor
4
5
1 Menjawab benar dan menyertai sebagaian besar langkah penyelesaian Menjawab benar sesuai kunci jawaban
2
-
Nomor soal 3 Memuat 5 atau lebih soal cerita
-
-
4
-
-
5 Menemukan 2 informasi dalam teks lalu membuat cerita Menemukan 3 atau lebih informasi dalam teks, kemudian membuat cerita
Skor maksimal = 20 Nilai akhir = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: Menjawab benar = Menjawab sesuai dengan kunci jawaban atau mendekati kunci jawaban Menjawab salah = Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan kunci jawaban.
B. Panduan skoring untuk penilaian produk
Rekapitulasi Penilaian No.
Nama siswa
Perolehan skor
Nilai akhir
Keterangan
1. 2. 3. Dst
NA = Perolehan skor × 100 Skor maksimal Keterangan: NA
:Nilai akhir 369
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perolehan skor
:Jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria yang ada
Skor maksimal
: Hasil dari banyaknya kriteria dikalikan dengan skala tertinggi.
370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA PENULIS Septiani Yeni Mere lahir di Wolowaru, Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 19 September 1994. Memulai pendidikan kanak-kanaknya di TK Santa Helen Wolowaru. Sekolah Dasar diperoleh di SDK Wolowaru 2, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Wolowaru, Sekolah Menengah Atas diperoleh di SMA Negeri 1 Ende. Pada Tahun 2012, melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai Mahasiswa PPGT (Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul ”Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1”.
371