PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Angela Risma Viani NIM: 131134193
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Angela Risma Viani NIM: 131134193
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria sebagai sumber kekuatan. 2. Kedua orangtuaku Tarsisisus Sutriyanto dan Teresia Sunarsih yang selalu memberikan dukungan moral dan material serta doa untuk anaknya. 3. Sahabat dan penyemangatku. 4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta almamaterku yang kubanggakan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Luk 1:37) “Ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu, bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka.” (B.J. Habibie)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) Angela Risma Viani Universitas Sanata Dharma 2017 Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya keterbatasan buiku pegangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak sekolah dasar kelas III pada mata pelajaran matematika khususnya materi alat ukur panjang dan berat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III sekolah dasar serta mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan ini dimodifikasi dari sepuluh tahap Sugiyono dan Borg and Gall menjadi lima tahap yaitu: 1) potensi masalah, 2) desain produk, 3) validasi produk oleh ahli, 4) instrumen uji coba, dan 5) uji coba terbatas. Pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakteristik yaitu penggunaan konsteks, penggunaan model, konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan. Hasil validasi terhadap buku guru dan buku siswa mendapat hasil “baik”. Hasil validasi terhadap buku guru mendapat kriteria “baik” dengan nilai rata-rata 3,88, sedangkan hasil validasi buku siswa juga mendapat kriteria “baik” dengan nilai rata-rata 3,74 dari rentangan 1-5; setelah direvisi selanjutnya produk diujicobakan. Hasil uji coba produk menunjukkan bahwa produk membawa dampak atau pengaruh positif bagi pembelajaran khususnya pada materi alat ukur panjang dan berat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari hasil pretest dengan rata-rata 57 meningkat pada hasil posttest dengan rata-rata 84. Ada peningkatan nilai rata-rata sebesar 27 dengan persentase 47% dari sebelum menggunakan produk dan setelah menggunakan produk. Kata Kunci: metode penelitian pengembangan, pendekatan PMRI, matematika, buku guru dan buku siswa, alat ulat ukur panjang dan berat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK FOR THIRD GRADE ELEMENTARY SCHOOL BASED ON PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) Angela Risma Viani Sanata Dharma University 2017
The background of this study was the lack of hand book to the development of 3rd grade of elementary school in mathematics, especially in measuring tool of length and weight. The purpose of this study was to describe the process of developing teachers and students book of third grade of elementary school in math subjects and to describe the quality of primary school teachers and students book with PMRI approach. This study used research and development method. The research and development were modified from ten stages to five, Sugiyono and Borg and Gall distinguish them into five stages, namely: 1) the potential for problems, 2) product design, 3) product validation by experts, 4) test instrument, and 5) limited testing. The development of teachers and students book using PMRI approach includes five characteristics, namely, the use of models, construction of the students, interactivity, and linkage. The results of the validation of the teachers and students book resulted in "good". The results of the validation of the teachers book was in “good” with an average value of 3.88, while the results of the validation of the students book results was also "good" with an average rating of 3.74 out of range 1-5; after being revised, the revised product were also tested. The trial results showed that the product brought positive influence on learning, especially in the measuring tool materials of length and weight. This was evidenced by the increase of the pretest results with an average of 57 to the post-test results with an average of 84. There was an increase in the average value of 27 with a percentage of 47% of before using the product and after using the product. Keywords: research and development methods, PMRI approaches, mathematics, teachers and students book, measuring tool of length and weight.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................................... iv MOTTO............................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii ABSTRAK .................................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xvii DAFTAR BAGAN......................................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xx BAB 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian .................................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6 1.3 Batasan Masalah.................................................................................................... 6 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................. 7 1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7 1.6. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7 1.7. Definisi Operasional............................................................................................. 8 1.8 Spesifikasi Produk................................................................................................. 9 BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ................................................................................................. 12 2.1.1. Teori Belajar yang Mendukung .................................................................... 12
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.1 Pengertian Matematika ................................................................................ 12 2.1.1.2 Alat Ukur Panjang dan Berat dalam Matematika di Sekolah Dasar............ 14 2.1.1.3 Teori Perkembangan Kognitif ...................................................................... 17 2.1.1.4 Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ............... 18 2.1.1.5 Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ..................... 17 2.1.1.6 Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ...................... 20 2.1.1.7 Karakteristik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia .............. 21 2.1.1.8 Pengertian Buku Ajar ................................................................................... 23 2.1.2 Penelitian yang Relevan .................................................................................. 24 2.1.2.1 Penelitian tentang Pendekatan PMRI ........................................................... 24 2.1.2.2 Penelitian tentang Buku Ajar ....................................................................... 27 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 29 2.3 Pertanyaan Peneliti............................................................................................. 31 BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian.................................................................................................. 32 3.2. Setting Penelitian .............................................................................................. 33 3.2.1 Objek Penelitian .............................................................................................. 33 3.2.2 Subjek Penelitian ............................................................................................ 33 3.2.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 34 3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................................. 35 3.3. Prosedur Pengembangan ................................................................................... 35 3.4 Teknik pengumpulan data. ................................................................................ 44 3.4.1 Tes ................................................................................................................... 44 3.4.2 Non tes ............................................................................................................ 45 3.4.2.1 Wawancara ................................................................................................... 45 3.4.2.2 Kuesioner ..................................................................................................... 46 3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 47 3.5.1 Soal Tes ........................................................................................................... 47 3.5.2 Pedoman Wawancara ...................................................................................... 48 3.5.3 Lembar Kuesioner ........................................................................................... 49 3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................................... 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6.1 Tes ................................................................................................................... 51 3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 51 3.6.1.2 Soal Tes ........................................................................................................ 54 3.6.2 Non tes ............................................................................................................ 55 3.6.2.1 Kuesioner ..................................................................................................... 55 3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 58 BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ................................................................................................. 59 4.1.1. Proses dan Kualitas Pengembangan Produk .................................................. 59 4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas III Sekolah Dasar Dengan Pendekatan PMRI ................................................................. 59 a. Situasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............................................ 59 b. Pengembangan Produk ........................................................................................ 63 4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas III Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI......................................................................................... 77 a. Validasi Produk .................................................................................................... 77 b. Dampak Produk ................................................................................................... 85 4.2 Pembahasan........................................................................................................ 90 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 95 5.2. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 96 5.3. Saran ................................................................................................................ 97 DAFTAR REFERENSI .................................................................................................. 98 LAMPIRAN ................................................................................................................. 102 CURRICULUM VITAE ................................................................................................. 139
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data .............................................................................. 35 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posstest ................................................................ 47 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara ..................................................................................... 48 Tabel 3.4 Kuesioner Validasi Buku Guru ....................................................................... 49 Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Buku Siswa ...................................................................... 50 Tabel 3.6 Kualifikasi Reliabilitas.................................................................................... 53 Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ................................................ 56 Tabel 3.8 Kriteria Skala Lima ........................................................................................ 58 Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 58 Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru Mengenai Analisis Kebutuhan .................... 61 Tabel 4.2 Hasil wawancara dengan Siswa Mengenai Analisis Kebutuhan ................... 62 Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Guru .............................................................................. 78 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa .............................................................................. 79 Tabel 4.5 Konversi Data ................................................................................................. 80 Tabel 4.6 Rekapitulasi Buku Siswa ............................................................................... 81 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Validasi Empiris Instrumen Tes ...................................... 86 Tabel 4.8 Reliabilitas Instrumen .................................................................................... 87 Tabel 4.9 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................................ 88 Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest.......................................... ............... 89
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Buku Guru .................................................................................................. 11 Gambar 1.2 Buku Siwa .................................................................................................. 11 Gambar 2.1 Mistar atau Penggaris ................................................................................. 15 Gambar 2.2 Timbangan Berat ......................................................................................... 15 Gambar 3.1 Rumus Korelasi Product Moment ............................................................... 52 Gambar 3.2 Rumus Penilaian Soal Tes .......................................................................... 54 Gambar 3.3 Rumus Rata-Rata Akhir .............................................................................. 54 Gambar 3.4 Rumus Presentase Kenaikan Nilai .............................................................. 55 Gambar 3.5 Rumus Perhitungan Nilai Setiap Aspek ...................................................... 55 Gambar 3.6 Rumus Nilai dari Setiap Ahli ...................................................................... 55 Gambar 3.7 Rumus Nilai Rata-Rata Produk .................................................................. 56 Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Siswa .......................................................................... 66 Gambar 4.2 Sampul Awal Buku Guru ........................................................................... 67 Gambar 4.3 Kata Pengantar Buku Guru ......................................................................... 68 Gambar 4.4 Kata Pengantar Buku Siswa ........................................................................ 69 Gambar 4.5 Petunjuk Pada Buku Guru ........................................................................... 70 Gambar 4.6 Petunjuk Pada Buku Siswa .......................................................................... 71 Gambar 4.7 Daftar Isi ...................................................................................................... 72 Gambar 4.8 Penggunaan Konteks ................................................................................... 73 Gambar 4.9 Intertwinement ............................................................................................ 74 Gambar 4.10 Interaktivitas, Penggunaan Model dan Kontruksi ..................................... 75 Gambar 4.11 Penggunaan Model Semi Konkret............................................................. 75 Gambar 4.12 Daftar Pustaka ........................................................................................... 76 Gambar 4.13 Biografi Penulis ......................................................................................... 77 Gambar 4.14 Cover sebelum direvisi .............................................................................. 82 Gambar 4.15 Cover setelah direvisi ................................................................................ 82 Gambar 4.16 “Ayo Berlatih” Sebelum Direvisi .............................................................. 83 Gambar 4.17 “Ayo Berlatih” Sesudah Direvisi .............................................................. 84
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literatur Map dari Penelitian yang Relevan ................................................. 29 Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Sugiyono .......................................................................................... 36 Bagan 3.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Borg and Gall ................................................................................... 37 Bagan 3.3 Tahap Penelitian dan Pengembangan Terkait Lima Langkah yang Dilaksanakan Oleh Peneliti ............................................................................ 41
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat ijin sebelum penelitian ..................................................................................... 102 2. Surat keterangan telah melakukan penelitian ........................................................... 103 3. Kisi-kisi soal pretest dan postest, soal pretest dan postest, dan kunci jawaban ....... 104 4. Validitas, reliabilitas soal pretest dan postest .......................................................... 109 5. Hasil validasi buku guru ahli 1.................................................................................. 113 6. Hasil validasi buku guru ahli 2.................................................................................. 116 7. Hasil Validasi buku siswa ahli 1 ............................................................................... 121 8. Hasil validasi buku siswa ahli 2 ................................................................................ 124 9. Surat permohonan validasi ........................................................................................ 127 10. Foto-foto Kegiatan ................................................................................................. 128 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................................... 133
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang dikembangkan.
1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensipotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang No. 20 Tahun, 2003: 1). Pendidikan adalah usaha terencana untuk mencapai pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya (Sanjaya, 2006: 2). Dari beberapa pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan pendidikan adalah usaha
untuk
mengembangkan
pengetahuan, keterampilan
melalui
proses
pembelajaran yang dilakukan. Proses pembelajaran membutuhkan kemampuan berpikir yang logis karena menggabungkan beberapa kegiatan belajar secara beriringan. Salah satu pelajaran yang menuntut kemampuan berpikir siswa secara logis adalah mata pelajaran matematika. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang dimasukkan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kurikulum sekolah karena (1) matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik, (2) matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, (3) matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan, (4) matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk, (5) matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik, dan (6) matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat (soedjadi, 1999: 11). Seorang guru matematika harus berusaha untuk mengurangi sifat abstrak dari objek matematika sehingga memudahkan siswa menangkap pelajaran matematika di sekolah. Guru harus mengusahakan agar fakta, konsep, operasi ataupun prinsip dalam matematika itu terlihat konkret. Di jenjang sekolah dasar, sifat konkret objek matematika diusahakan lebih banyak atau lebih besar dari pada di jenjang sekolah yang lebih tinggi (Soedjadi, 1999: 41-42). Tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, siswa usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun. Tahapan operasional konkret siswa cenderung mudah dalam memahami sesuatu yang menggunakan benda nyata (Suparno, 2001: 70). Cara berpikir anak-anak dalam tahapan ini tidak lagi didominasi oleh persepsi, tetapi anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan. Oleh sebab itu pendidik harus dapat memilih atau menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yaitu konkret. Pembelajaran matematika seharusnya sesuai dengan tujuan pendidikan matematika yaitu mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari (Soedjadi, 1999: 41-42). Pembelajaran matematika juga perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan anak SD yaitu operasional konkret sehingga siswa merasa tertarik dan mampu mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan aktif. Permasalahan yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, karena berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain, kurangnya fasilitas pendukung pendidikan, kurangnya pembelajaran yang berkualitas, rendahnya motivasi dalam pembelajaran, kurangnya inovasi dalam pembelajaran, dan lain sebagainya. Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah organisasi dalam naungan Organization Economic Cooperation an Development (OECD) yang bernama Program for International Student Assesment (PISA). PISA telah mengadakan sebuah survei mengenai sistem pendidikan dan kemampuan dari siswa sekolah yang diadakan tiap 3 tahun sekali. Survei dilakukan dalam bentuk ujian yang meliputi matematika, membaca, dan ilmu pengetahuan ilmiah (Sains). Pada hasil PISA tahun 2009, Indonesia berada pada peringkat 57 dari 65 negara dengan hasil 383 pada mata pelajaran matematika (OECD, 2010: 8). Pada hasil PISA tahun 2012, Indonesia berada pada peringkat 66 dari 67 negara dengan hasil 382 pada mata pelajaran matematika (OECD, 2012: 217). Pada tahun 2015, Indonesia kembali mengalami penurunan yakni dari peringkat 66 menjadi peringkat 69 (OECD, 2015). Hasil ini sangat memprihatinkan dan patut menjadi bahan koreksi bagi pemerintah dalam
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengambil sebuah kebijakan terutama dalam meningkatkan pembelajaran matematika di Indonesia. Peneliti juga melakukan wawancara di empat SD daerah Sleman Timur, yaitu SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan dan SD Negeri Deresan. Topik wawancara tersebut adalah kesulitan dan kebutuhan guru dalam mengajar matematika di sekolah dasar. Hasil wawancara menunjukkan bahwa buku ajar pada mata pelajaran matematika yang membantu guru dalam mewujudkan pembelajaran bersifat konkret maupun konstekstual masih minim. Berikut ini adalah salah satu kutipan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas III SD yang mengungkapkan bahwa, “Tidak ada buku pelajaran yang salah mbak, hanya saja kurangnya buku dari pemerintah yang bersifat kontekstual. Misalnya masalah uang, dalam buku yang beredar terdapat mata uang asing yang juga dipelajari oleh anak-anak, padahal kita hidup di Indonesia hal tersebut terdapat unsur yang kurang tepat dari segi kontekstual karena kita tidak menggunakan mata uang asing tersebut di Indonesia.” (Komunikasi pribadi, 4 Oktober 2016) Guru juga menambahkan bahwa siswa masih kesulitan pada materi belajar tentang pemecahan permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan alat ukur panjang dan berat. Guru mengungkapkan bahwa, “Materi alat ukur panjang dan berat itu cukup sulit bagi anak-anak mbak, karena sebelumnya anak-anak sudah harus paham kegunaan dari masing-masing alat ukur kemudian cara menggunakannya. Ketika menggunakan alat ukur yang pasti anak-anak harus hafal urutan bilangan, kemudian perkalian maupun pembagian karena ketika menggunakan alat ukur pasti akan menemukan perbedaan persamaan satuan panjang maupun berat jadi mereka harus menyamakan satuannya itu, hal itu yang menjadi kesulitan anak-anak.” (Komunikasi pribadi, 4 Oktober 2016). Oleh karena itu perlu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan yang tepat untuk mata pelajaran matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kebermaknaan ilmu pengetahuan adalah Realistic Mathematic Education (RME). RME sudah mulai diterapkan di Indonesia dengan nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pendekatan PMRI menekankan pembelajaran matematika yang bermakna dengan mengaitkan
kehidupan
nyata
sehari-hari
yang
bersifat
realistik
serta
mengembangkan kemampuan dalam memecahan masalah (Muchlis, 2012: 137). Pendekatan PMRI menumbuhkan suatu kebermaknaan pada pembelajaran melalui pengalaman nyata yang terdapat pada kehidupan sehari-hari (Wijaya, 2012: 20). Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PMRI merupakan pendekatan dimana kegiatan belajarnya memberikan pengalaman belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan permasalahan melalui pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari. Berdasarkan paparan di atas, peneliti melakukan pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika dengan pendekatan PMRI pada materi alat ukur panjang dan berat, sehingga penelitian dapat menambah referensi buku guru dan buku siswa yang telah melalui tahap uji coba untuk materi alat ukur panjang dan berat. Selain menambah referensi buku guru dan buku siswa, yang paling utama adalah buku guru dan buku siswa dapat memfasilitasi siswa belajar secara realistik untuk materi alat ukur panjang dan berat. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III di SD Kanisius Eksperimental Mangunan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran
2016/2017
dengan
menggunakan
pendekakatan
PMRI.
Materi
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran matematika dibatasi pada Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah memilih alat ukur panjang dan berat sesuai dengan fungsinya dan Kompetensi Dasar 2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam). Peneliti mengambil responden lima siswa di kelas III. Alasan peneliti memilih sampel di SD Kanisius Eksperimental Mangunan adalah minimnya buku guru dan buku siswa yang bersifat realistik dan kurang lengkapnya isi buku terutama dalam materi alat ukur panjang dan berat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and development (R&D).
1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dilihat dari hasil analisis kebutuhan melalui wawancara kepada guru kelas III, ditemukan adanya keterbatasan buku ajar yang digunakan guru dalam mengajar matematika secara konkret maupun kontekstual. 2. Pembahasan mengenai alat ukur panjang dan berat di dalam buku ajar masih sangat minim.
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi hanya pada pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika materi bangun ruang kelas III sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4 Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI? 2. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI?
1.5 Tujuan Penelitian 1.
Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI.
2.
Mendeskripsikan kualitas buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI menurut pakar Matematika.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan melalui penggunaan pendekatan PMRI. Selain itu, siswa juga mendapat latihan mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan permasalahan melalui pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Guru Guru dapat lebih memahami langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Guru juga mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Sekolah Sekolah dapat menambah referensi bacaan mengenai pendekatan PMRI pada pelajaran matematika yang pelaksanaan pembelajaranya berpedoman pada kurikulum 2006. 4. Bagi Peneliti Peneliti mendapat pengalaman baru dalam menyusun pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI dan berpedoman pada kurikulum 2006. Pengalaman ini kelak dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk menerapkan pendekatan PMRI dengan lebih baik.
1.7 Definisi Operasional 1.
Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Alat ukur panjang adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
3.
Alat ukur berat adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda.
4.
Siswa SD adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik formal, informal
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maupun nonformal pada tingkat sekolah dasar yang berada pada tahap perkembangan operasional konkret. 5.
Pendekatan PMRI adalah pendekatan pembelajaran matematika yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa berdasarkan kemampuan berpikir dalam memecahkan permasalahan melalui pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari, serta menyajikan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berperan aktif sehingga siswa diberi kesempatan untuk memecahkan permasalahan tertentu dengan caranya sendiri sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
6.
Buku Guru adalah petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan pembelajaran di kelas.
7.
Buku Siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan paa siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
1.8 Spesifikasi Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah buku siswa dan buku guru. Berikut spesifikasi buku guru dan buku siswa yang meliputi: 1. Pendekatan Buku guru dan buku siswa didesain menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang memuat lima karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, interaktivitas siswa, konstruksi siswa dan keterkaitan. Pengembangan buku guru dan buku siswa tidak mengacu
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada salah satu kurikulum sehingga dapat digunakan untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP 2006). 2. Cover Cover buku guru maupun buku siswa pada bagian depan dan belakang berwarna biru. Komponen dalam cover meliputi nama penulis, sasaran buku yaitu guru dan siswa kelas III, judul buku, gambar alat ukur yang merupakan gambaran materi dalam buku. 3. Isi Buku guru dan buku siswa disusun secara terpisah, namun kedua buku sama-sama berisi tentang materi alat ukur panjang dan berat untuk kelas III sekolah dasar. Buku siswa berisi materi tentang alat ukur panjang dan berat yang dikemas dalam kegiatan-kegiatan sederhana untuk dilakukan siswa baik secara individu maupun kelompok. Buku guru berisi kegiatan-kegiatan yang disertai petunjuk dan langkah-langkah kegiatan serta alat-alat maupun bahan yang perlu disiapkan oleh guru dalam mengajar dengan pendekatan PMRI. Kedua buku memiliki petunjuk penggunaan masing-masing buku, untuk mempermudah penggunaan buku. Selain itu juga disertai dengan daftar isi untuk memudahkan mencari halaman suatu materi atau kegiatan. Gambar-gambar yang disediakan di dalam buku penuh dengan warna, dan juga gambar benda-bendanya sangat sederhana dan sering dijumpai oleh anak-anak di sekitar mereka.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ukuran Buku guru dan buku siswa memiliki ukuran yang sama yaitu panjang 29,4 cm, lebar 21 cm dan tebal 0,3 cm. Jadi kedua buku memiliki ukuran 29,4 cm x 21 cm x 0,3 cm. Berikut ini adalah gambar cover buku guru dan buku siswa tampak depan.
29,4 cm
21 cm
Gambar 1.1 Buku Guru
29,4 cm
21 cm
Gambar 1.2 Buku Siswa
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini membahas kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka terdiri dari lima bagian, yaitu teori-teori yang mendukung, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung 2.1.1.1 Pengertian Matematika Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar adalah matematika. Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pertanyaan yang ingin disampaikan (Wahana, 2010: 115). Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi (Soedjadi, 2000: 11). Fungsi dari mata pelajaran matematika adalah sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Pertama, fungsi sebagai alat artinya matematika sebagai penghubung suatu informasi tertentu. Informasi yang dihubungkan dalam matematika seperti melalui tabel dalam model matematika. Kedua, fungsi sebagai pola pikir artinya matematika dapat membentuk pola pikir dalam memahami suatu pengertian dan penalaran tertentu. Ketiga, fungsi sebagai ilmu atau pengetahuan, artinya matematika selalu mencari kebenaran serta meralatnya sebagai usaha mengembangkan pengetahuan. Mempelajari matematika berarti belajar secara
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terus menerus karena kebenaran atas pengetahuan matematika akan terus berkembang (Ferryansyah, 2011: 237). Pembelajaran matematika yang diharapkan di sekolah dasar merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menghadapkan anak dengan kehidupan nyata, serta dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah hitungan matematika. Objek-objek matematika perlu diwujudkan secara lebih konkret, sehingga memudahkan siswa dalam memahaminya (Soedjadi, 2000: 7). Hal-hal yang bersifat abstrak dan sulit dibayangkan oleh siswa dapat dibantu dengan media pembelajaran yang ditemukan di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran yang terjadi juga menciptakan suatu interaktivitas, sehingga setiap siswa dapat terlibat aktif di dalamnya. Tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah (1)
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung
(menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, (2) menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (3) membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Soedjadi, 2000: 44). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.2 Alat Ukur Panjang dan Berat dalam Matematika di Sekolah Dasar Memilih Alat Ukur Banyak peristiwa yang berhubungan dengan pengukuran. Misalnya: a. mengukur jauh lompatan saat olahraga, b. mengukur berat gula saat berbelanja di warung, c. mengukur waktu saat belajar di sekolah. Untuk mengetahui pengukuran tersebut, kita perlu mengetahui berbagai satuan pengukuran. 1. Memilih Alat Ukur yang Sesuai Alat ukur panjang adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. a. Meteran sebagai Alat Ukur Panjang Meteran digunakan untuk mengukur panjang. Meteran banyak jenisnya antara lain meteran saku, meteran rol, dan meteran pita. Tiap jenis meteran dipakai untuk keperluan khusus. Tiap meteran mempunyai kegunaan khusus. Misalnya: 1. Meteran pita, dapat digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan kepala. Kita sulit mengukur lingkar dengan meteran saku. Meteran pita sering dipakai oleh penjahit. 2. Meteran rol, digunakan untuk mengukur benda yang cukup panjang. Contoh panjang halaman, pajang ruang kelas, panjang lapangan. 3. Meteran saku, dipakai megukur panjang meja. Meteran saku sering digunakan oleh tukang bangunan. Di sekolah kamu juga membutuhkan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meteran, yaitu penggaris. Penggaris misalnya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar bangun datar. Saat mengukur dengan mistar, salah satu ujung benda harus sejajar dengan skala 0. Lalu bacakah skala yang sejajar dengan ujung lainnya. Skala itulah yang menunjukkan panjang benda.
Gambar 2.1 mistar atau penggaris b. Timbangan sebagai Alat Ukur Berat Alat ukur berat adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda. Alat pengukur berat adalah timbangan. Berikut ini adalah macam-macam gambar timbangan berat:
Gambar 2.2 Timbangan berat
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketarangan: 1. Gambar A timbangan beras. Timbangan ini biasa dipakai untuk menimbang barang dalam karung atau peti. Berat benda maksimum hingga 50 kg. 2. Gambar B timbangan badan. Timbangan ini dipakai untuk menimbang berat badan hingga 100 kg. 3. Gambar C timbangan kue. Timbangan ini ditemui di rumah-rumah dan toko bahan-bahan kue. Gunanya untuk menimbang bahan kue hingga 15 kg. 4. Gambar D timbangan gantung. Timbangan ini digunakan untuk menimbang benda dengan cara digantung. Berat benda maksimum hingga 1 kuintal. 5. Gambar E timbangan warung. Timbangan ini digunakan di warung, kios, atau di pasar tradisional. Berat benda maksimum hingga 5 kg. 6. Gambar F neraca. Timbangan ini untuk menimbang benda-benda yang ringan. Misalnya berat emas dan bahan obat-obatan. Satuan berat neraca dinyatakan dalam gram. (Sumber materi: www.bukupaket.com)
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.3 Teori Perkembangan Kognitif Penyajian matematika sebaiknya disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Menurut Jean Piaget siswa memiliki empat tahap dalam berpikir sesuai dengan bertambahnya usia (Suparno, 2001: 25). Tahapan tersebut adalah: (1) sensorimotor (0-2 tahun), (2) praoperasional (2-7 tahun), (3) operasi konkret (7-11 tahun), (4) operasi formal (11 tahun ke atas). Siswa SD berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa cenderung mudah dalam memahami sesuatu dengan menggunakan benda yang nyata (Suparno, 2001: 70). Tahap operasional konkret tetap ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa yang kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis. Anak masih mempunyai kesulitan untuk memecahkan persoalan yang mempunyai banyak variabel (Suparno, 2001: 70). Penelitian ini menggunakan teori perkembangan kognitif dari Piaget sebagai dasar untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan usia anak sekolah dasar. Teori ini memberi pedoman bagi peneliti untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyediakan kegiatan-kegiatan nyata. Anak pada tahap operasional konkret membutuhkan kegiatan-kegiatan yang langsung melibatkan dirinya pada objek-objek nyata untuk memahami lingkungannya. Anak mampu menyelesaikan masalah yang abstrak, namun tetap membutuhkan kegiatan nyata untuk menyelesaikan masalah pada pelajaran matematika menggunakan kegiatan konkret.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.4 Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Matematika selalu dihadapi secara nyata oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Freudenthal (dalam Wijaya, 2012: 20) berpendapat bahwa matematika merupakan “suatu bentuk aktivitas manusia” menunjukkan bahwa Freudenthal tidak menempatkan matematika sebagai suatu produk jadi, melainkan sebagai
suatu bentuk aktivitas atau proses. Aktivitas manusia dalam
kesehariannya tidak pernah lepas dengan matematika, sehingga hal tersebut yang melandasi adanya Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Banyak yang mengartikan kata “realistik” sebagai “real-world” yang berarti dunia nyata dan beranggapan bahwa PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang selalu menggunakan masalah sehari-hari. Van den Heuvel-Panhuizen (dalam Wijaya, 2012: 20) mengungkapkan bahwa penggunaan kata realistik tidak sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan matematika realistik dalam menempatkan penggunaan penekanan suatu situasi yang bisa dibayangkan siswa. Permasalahan yang terdapat pada PMRI bukan hanya permasalahan yang memang senyatanya ada dan dihadapi oleh siswa, namun permasalahan tersebut dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dibayangkan oleh siswa. Jadi, pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran pada matematika yang menggunakan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membahas tiga hal mengenai pendekatan PMRI yaitu sejarah PMRI, prinsip PMRI, dan karakteristik PMRI.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.5 Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Pembaharuan selalu dilakukan di berbagai insitusi yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan. Salah satu pembaharuan dilakukan oleh pendidikan matematika. Pada tahun 1970-an, Universitas Utrecht yang memiliki lembaga penelitian tentang pendidikan matematika melakukan upaya pembaharuan pendidikan matematika yang dipelopori oleh Hans Freudental. Lembaga tersebut diberi nama dengan Freudental Institute, dan karya pembaharuannya diberi nama dengan “Realistic Mathematics Education (RME)” yang bertumpu pada realitas dalam kehidupan sehari-hari (Suryanto, 2010: 37). Realistic Mathematics Education (RME) adalah teori pembelajaran dalam pendidikan matematika yang berdasarkan ide bahwa matematika merupakan aktivitas manusia dan harus dihubungkan secara nyata ke konteks kehidupan sehari-hari seorang siswa (Tung, 2015: 288). Jadi, matematika dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas dalam proses pematematikaan. Aktivitas tersebut tersebut menuntun manusia dalam melakukan praktik yang pada akhirnya menemukan matematika. Indonesia adalah satu negara yang mengadaptasi Realistics Mathematics Educations (RME) dan memberi nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI awalnya terbentuk sebagai usaha sekelompok pendidik matematika yang peduli terhadap masalah pendidikan matematika. Kerjasama matematika antara Belanda dengan Indonesia dimulai pada tahun 1990-an (Suryanto, 2010: 13). PMRI mulai dikenalkan dan diuji coba pada tahun 2000. Hasil yang diperoleh sangat mengagumkan. Ketakutan guru pada penurunan hasil ternyata tidak terbukti. Suasana belajar yang tidak membuat tegang terlihat pada
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran matematika. Guru pun merasa tertantang dengan penggunaan kreativitas dan inisiatif mereka dalam mengajar. Rasa percaya diri dan kerjasama antara siswa dengan guru juga membuat pembelajaran lebih bermakna. Akhirnya pada tahun 2011, nama Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) lahir sebagai suatu gerakan peduli matematika yang mengusahakan peningkatan kualitas pendidikan matematika di Indonesia (Suryanto, 2010: 14). PMRI kini mulai dikenal oleh dunia pendidikan sebagai salah satu pendekatan belajar yang digunakan dalam mata pelajaran matematika.
2.1.1.6 Prinsip Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) PMRI mengadaptasi tiga prinsip dari RME seperti yang diungkapkan oleh Gravemeijer (Marpaung, 2008: 4) yaitu meliputi “Guide reinvention and progressive mathematization, didactical phenomenology, and from informal to formal mathematics.” Suryanto (2010: 41) menjelaskan bahwa prinsip pertama yaitu guide reinvention (penemuan kembali secara terbimbing) merupakan penekanan terhadap penemuan kembali secara terbimbing melalui masalahmasalah
kontekstual
yang
dapat
dipahami
oleh
siswa.
Progressive
mathematization (matematisasi progesif) adalah pemberian penekanan pada pematematikaan yang dapat diartikan sebagai upaya untuk mengarahkan ke pemikiran matematis. Prinsip kedua menurut Gravemeijer (Marpaung, 2008: 4) yaitu didactical phenomenology (fenomenologi didaktis) yang menekankan penekanan pada pembelajaran yang mendidik serta memberikan pengenalan terhadap topik-topik
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika pada siswa. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran PMRI yaitu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan sikap positif terhadap matematika pada anak. Prinsip ketiga menurut Gravemeijer
(Marpaung, 2008: 4) yaitu from
informal to formal mathematics (dari matematika formal ke matematika informal) yang menunjukan adanya fungsi jembatan berupa model. PMRI berpangkal pada masalah kontekstual yang mampu membuat siswa mengembangkan model belajarnya sendiri. Model yang masih mirip dengan masalah kontekstual disebut dengan matematika informal. Selanjutnya, melalui generalisasi dan formalisasi masalah dapat dikembangkan menjadi model yang lebih luas dan mengarah pada matematika formal. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMRI memiliki tiga prinsip yaitu guide reinvention and progressive mathematization, didactical phenomenology, and from informal to formal mathematics.
2.1.1.7 Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Karakteristik RME dibagi menjadi lima. Karakteristik pertama RME yaitu penggunaan konteks. Konteks adalah lingkungan keseharian siswa yang nyata. Matematika tidak selalu diartikan konkret, namun dapat
dipahami atau
dibayangkan siswa (Siswono, 2006: 5). Permasalahan yang disajikan terdapat pada kehidupan sehari-hari sehingga mampu dibayangkan oleh siswa. Masalah yang disajikan di awal diharapkan mampu membangun konsep, definisi, operasi, dan cara pemecahan masalah (Suryanto, 2010: 44).
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karakteristik kedua yaitu penggunaan model. Model berfungsi untuk menjembatani pengetahuan dan matematika tingkat konkret menuju matematika tingkat formal (Wijaya, 2012: 22). Model yang dimaksud adalah benda konkret ataupun semikonkret seperti gambar dan skema. Penggunaan model memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan penalaran maupun kreativitas melalui pengarahan model konkret menuju ke abstrak atau model dari situasi nyata ke arah abstrak. Penggunaan model tidak harus berupa benda yang menjadi media dengan harga mahal, tetapi cukup menggunakan benda di sekitar yang mampu dimanfaatkan sedemikian rupa (Siswono, 2006: 5). Karakteristik ketiga merupakan konstruksi siswa. Konstruksi siswa atau kontribusi siswa dibutuhkan ketika berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Kontribusi yang besar pada proses belajar mengajar diharapkan dari konstruksi peserta didik sendiri yang mengarahkan mereka dari metode informal mereka ke arah yang lebih formal atau baku. Kontribusi siswa mampu meningkatkan sikap berani pada anak dan mendorong kreativitas anak untuk berkembang dalam menyelesaikan permasalahan (Siswono, 2006: 5). Memberikan kebebasan pada siswa untuk memikirkan cara pemecahan masalah dapat mengembangkan pemahaman siswa mengenai konsep matematika sekaligus aktivitas dan kreativitasnya. Karakteristik yang keempat adalah adanya interaktivitas yang merupakan proses sosial dalam pembelajaran. Suryanto (2010: 45) menyatakan bahwa interaksi dapat terjadi pada siswa dengan siswa atau siswa dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Interaksi lain yang dapat terjadi adalah interaksi
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara kelompok dengan kelompok lain dan kelompok dengan guru. Guru diharapkan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan diskusi dan menyeleksi untuk dibahas secara bersama. Bentuk interaksinya juga beragam seperti diskusi, negosiasi, demonstrasi, praktik, dan komunikasi lainnya (Siswono, 2006: 5). Karakteristik kelima adalah keterkaitan antar konsep matematika. Keterkaitan dalam pelajaran matematika mampu mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersama walaupun tetap ada konsep yang mendominasi (Wijaya, 2012: 23). Keterkaitan antar konsep atau topik yang kuat memungkinkan matematika diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain untuk mempertajam kebermanfaatan belajar matematika. Keterkaitan juga membantu siswa dalam memahami berbagai konsep matematika dalam waktu yang relatif cepat karena beberapa konsep yang dikaitkan dapat dipelajari langsung oleh siswa (Suryanto, 2010: 45). Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMRI memiliki lima karakteristik yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, konstruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan.
2.1.1.8 Pengertian Buku Ajar Buku ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013: 33). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.2 tahun 2008 (dalam Kurniasih dan Sani, 2014: 66) mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi. Menurut
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akbar (2012: 33), ciri-ciri buku ajar adalah sumber materi ajar, menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu, disusun secara sistematis dan sederhana, dan disertai petunjuk pembelajaran Buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi dua buku yaitu buku guru dan buku siswa. Buku Guru adalah petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014). Buku guru merupakan buku pegangan yang digunakan oleh guru sebagai petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Buku Siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa buku ajar yang terdiri dari buku guru dan buku siswa merupakan panduan yang digunakan oleh guru dan siswa sebagai petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.
2.1.2 Penelitian yang Relevan 2.1.2.1 Penelitian Tentang Pendekatan PMRI Muchlis (2012) meneliti tentang pengaruh pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap perkembangan kemampuan pemecaan masalah siswa kelas II SD Kartika 1.10 Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa yang belajar menggunakan metode PMRI dan siswa yang belajar dengan menggunakan metode konvensional, perkembangan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah sistematis setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode PMRI dan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagaimana perananan guru dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah setelah mengikuti workshop PMRI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dilakukan dalam bentuk quasy experiment yang didukung dengan data kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang guru kelas dan siswa kelas II tahun pelajaran 2010/2011 SD Kartika. 1.10 Padang. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan
pemecahan masalah. Dalam penelitian ini juga digunakan lembar kerja siswa (LKS) untuk membantu siswa dalam pembelajaran dengan PMRI. Teknik analisis data yang digunakan untuk data kuantitatif berupa tes kemampuan pemecahan masalah dianalisis dengan menggunkan Uji-t. Untuk data pendukung berupa data kualitatif digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang belajar dengan menggunakan metode PMRI lebih baik dan signifikan daripada siswa yang belajar dengan menggunakan metode konvensional, terjadi perkembangan kemampuan pemecahan masalah yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin, dan usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan membuat perangkat pembelajan berbasis PMRI dan melatih siswa untuk menyelesaikan masalah tidak rutin. Mayasari (2014) meneliti peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III A SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas III A SD Negeri 1 Kebondalem Lor.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas III A SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian adalah kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan pada pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar. Kreativitas ditunjukan oleh kemampuan mengemukakan ide, mengajukan ide yang tidak biasa, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci, sedangkan prestasi belajar ditunjukan oleh rata-rata nilai dan jumlah siswa lulus KKM. Hasil observasi menunjukan adanya peningkatan rata-rata tiap indikator kreativitas yaitu indikator kelancaran dari 2,84 menjadi 4,64, indikator keluwesan dari 2,32 menjadi 3,67, indikator keaslian dari 1,52 menjadi 2,97, dan indikator keterperincian dari 2,08 menjadi 3,68. Rata-rata keseluruhan skor kreativitas siswa meningkat dari 8,76 menjadi 14,96. Rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan dari 69,9 menjadi 81,36. Persentase jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat dari 76,5% menjadi 92%. Pendekatan PMRI terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang ditunjukan ketika melakukan tanya jawab, demonstrasi, bekerja kelompok, dan presentasi. Guru diharapkan menggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika agar meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.2.2 Penelitian tentang Buku Ajar Kurbaita, dkk (2013) meneliti tentang pengembangan buku ajar matematika tematik integratif materi pengukuran berat benda untuk kelas 1 SD. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar matematika tematik integratif dengan materi pengukuran benda. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD IT Al-Furqon yang berjumlah 27 siswa. Metode yang digunakan adalah pengembangan atau Research and Development. Prototipe buku ajar yang dikembangkan memiliki efek potensial untuk menggali kemampuan siswa kelas I SD IT Al-Furqon Palembang. Dapat dilihat dari hasil uji coba, dari empat kali pertemuan yang dilakukan peneliti rata-rata nilai tes siswa adalah 81,1 dan berada dalam kategori baik. Ditunjukkan dari hasil tes 9 siswa yaitu (33,3%) termasuk dalam kategori sangat baik, 11 orang siswa (40,7%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (14,8%) termasuk dalam kategori cukup dan 3 orang siswa (11,1%) termasuk dalam kategori kurang. Janitasari (2016) meneliti tentang pengembangan buku ajar Math-Stories merupakan salah satu sarana guna membantu memahamkan siswa dalam pembelajaran matematika. Buku ajar ini dikhususkan untuk siswa kelas V SD/MI, mengenai materi bangun datar dan bangun ruang. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan memvalidasi buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang dengan objek siswa kelas V SDN Windurejo II Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah Research and Development atau pengembangan dan penelitian yang mengacu pada model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif, dikembangkan oleh Borg and Gall. Hasil dari penelitian pengembangan
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buku ajar Math-Stories dalam mata pelajaran matematika kelas V memenuhi kriteria sangat valid dan hasil uji ahli materi mencapai tingkat kevalidan 95,7 % hasil uji ahli desain mencapai 96%, ahli mata pelajaran mencapai 90.9% dan uji coba lapangan mencapai 97,5%. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku hasilnya meningkat, dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest yang hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan hasil posttest yaitu rata-rata pretest 62,39 sedangkan posttest 84,78. Dari empat penelitian relevan di atas, dua di antaranya merupakan hasil penelitian mengenai penggunaan pendekatan PMRI yaitu penerapan pendekatan PMRI dengan alat peraga, kemudian peningkatan kreativitas dan prestasi siswa dengan pendekatan PMRI. Sedangkan dua penelitian lainnya merupakan hasil penelitian mengenai pengembangan buku yaitu pengembangan buku ajar matematika tematik integratif dan pengembangan buku ajar Math-Stories. Maka dari hasil penelitian yang relevan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menggabungkan keduanya yaitu mengenai pendekatan PMRI dan pengembangan buku dengan judul “Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas III Sekolah Dasar Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Secara ringkas kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat literature map dalam bagan 2.1. Penelitian dengan Pendekatan PMRI Muchlis (2012)
Mayasari (2014)
Pengaruh pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap perkembangan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas II SD Kartika 1.10 Padang.
Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI.
Yang perlu diteliti: Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI.
Kurbaita (2013)
Janitasari (2016)
Pengembangan buku ajar Matematika tematik integratif materi pengukuran berat benda untuk kelas 1 SD.
Pengembangan buku ajar MathStories materi bangun datar dan bangun ruang kelas V semester 2 SDN Widurejo 2 Mojokerto.
Pengembangan Buku Bagan 2.1 Literature map dari penelitian yang relevan.
2.2 Kerangka Berpikir Matematika adalah suatu pengetahuan mengenai bahasa simbol dan logika yang mencakup tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri yang perkembangannya menganut metode deduksi. Pembelajaran matematika lebih tepat apabila memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan dengan caranya sendiri melalui pengalaman
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang ada
pada
kehidupan sehari-hari, sehingga
pembelajaran menjadi
menyenangkan. Pendekatan PMRI dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat dalam pembelajaran matematika karena menekankan kemampuan siswa dalam menemukan jawabannya sendiri dari suatu pertanyaan melalui serangkaian kegiatan yang dirancang oleh guru. Terdapat lima karakteristik pada penndekatan PMRI yang dapat membantu siswa dalam mempelajari pelajaran matematika supaya menjadi lebih mudah dalam memahami materi. 5 (lima) karakteristik PMRI tersebut antara lain penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan. Buku guru dan buku siswa dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI agar dapat menjawab kebutuhan belajar bagi siswa sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Melalui buku guru dan buku siswa yang dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI, guru dapat menarik perhatian siswa melalui kegiatan-kegiatan yang membuat siswa lebih aktif, misalnya kegiatan mengamati benda nyata atau menemukan benda-benda di sekitarnya. Selain itu, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran matematika. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan oleh peneliti, terdapat permasalah dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Materi pembelajaran matematika di sekolah dasar dianggap terlalu abstrak bagi siswa. Minimnya buku yang membantu siswa dalam memahami materi alat ukur panjang dan berat dalam pelajaran matematika secara konkret. Belum ada buku matematika yang dapat membantu menyampaikan materi alat ukur panjang dan berat di sekolah dasar dengan efektif sehinggal hal itulah yang menjadi salah satu penyebab adanya
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah tersebut. Oleh karena itu, penggunaan buku dengan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.3 Pertanyaan Penelitian 1. Prosedur Pengembangan Buku a. Bagaimana situasi pembelajaran di lapangan khususnya pada sekolah dasar di wilayah Sleman Timur berdasarkan proses pembelajaran di kelas? b. Bagaimana prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa pelajaran matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia? 2. Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia? b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia terhadap hasil belajar siswa di kelas?
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini membahas enam komponen metode yang digunakan dalam penelitian. Komponen tersebut meliputi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau sering disebut research and development. Menurut Sukmadinata (2007: 164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk lama. Senada dengan pengertian di atas, Sugiyono (2015: 407) juga berpendapat bahwa research and development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan atau menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan suatu produk. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk merancang, menghasilkan, atau mengembangkan suatu produk, serta menguji secara sistematis berdasarkan suatu standar tertentu. Jenis penelitian Research and Development (R&D) merupakan jenis penelitian yang praktis dalam mengembangkan atau menghasilkan suatu produk. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buku guru dan buku siswa kelas III mata pelajaran matematika sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) materi alat ukur panjang dan berat. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan buku guru dan buku siswa oleh guru dan siswa untuk membantu guru dalam menciptakan sebuah pembelajaran yang menarik dan siswa dapat memahami materi alat ukur panjang dan berat di kelas III sekolah dasar. Selain itu, hasil dari penelitian ini berupa sebuah buku guru dan buku siswa materi alat ukur panjang dan berat menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realisik Indonesia (PMRI).
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III menggunakan pendekatan PMRI. Buku ini dirancang untuk membantu siswa kelas III belajar tentang alat ukur panjang dan berat. Namun, penelitian ini mengembangkan kemampuan siswa dalam menghitung dengan alat ukur panjang dan berat secara konkret.
3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas III semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Sekelompok siswa tersebut berjumlah lima anak yang terdiri dari dua siswa putri dan tiga siswa putra. Pemilihan sekelompok siswa tersebut berdasarkan hasil
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diskusi dan rekomendasi dari wali kelas. Selain itu, peneliti juga memberikan beberapa pertimbangan terkait dalam pemilihan subjek berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada saat pembelajaran.
3.2.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Eksperimental Mangunan berlokasi di Jalan Jogja-Solo km 12, Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta 55573. SD Kanisius Eksperimental Mangunan terletak di sekitar lingkungan perkampungan yang membuat peserta didik dapat belajar dengan kondisi sekitar seperti misalnya belajar di dekat rel kereta api, mata air, sawah, dan mengamati kegiatan warga sekitar. Sekolah ini digagas oleh Romo Y.B. Mangunwijaya (1929-1999). Menurut Romo Mangun, metode pendidikan di Indonesia sangat mengekang peserta didik; tidak ada kebebasan untuk bereksplorasi. Padahal, kepribadian seorang anak harus dibentuk agar komunikatif, eksploratif, kreatif dan mampu berpikir integral. Siswa-siswi di SD Kanisius Eksperimental Mangunan tidak mengenakan seragam sekolah dalam kegiatan belajar sehari-hari di Sekolah. Hal itu dikarenakan Romo Mangun menyakini, peserta didik yang beragam latar belakang insosial tidak dapat diseragamkan. Setiap anak juga memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, tidak ada anak yang bodoh namun tingkat penangkapan siswa berbeda ada yang cepat dan lambat menangkap atau memahami materi pelajaran.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti memilih SD Kanisius Eksperimental Mangunan sebagai tempat penelitian karena sekolah ini memiliki ciri khas yaitu belajar secara kontekstual, hal itu yang mendukung untuk melaksanakan pembelajaran dengan buku pengembangan secara kontekstual dan konkret menggunakan pendekatan PMRI.
3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Desember 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. Pengambilan data penelitian R&D sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat untuk mengurangi ancaman terhadap validitas penelitian karena efek seleksi, maturitas, dan mortalitas di samping biaya penelitian yang besar (Krathwohl, 2004: 547). Berikut jadwal pengambilan data penelitian: Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data Hari, tanggal Selasa, 29-11-2016 Rabu, 30-11-2016 Kamis, 01-12-2016 Jumat, 02-12-2016
Pertemuan I II III IV
Kegiatan Pretest Pembelajaran PMRI Pembelajaran PMRI Posttest
Alokasi Waktu 2 x 35 menit 2 x 35 menit 2 x 35 menit 2 x 35 menit
3.3. Prosedur Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan menurut Sugiyono yang menyebutkan 10 langkah yang harus dilakukan dalam Research and Development (R&D). Langkah-langkah tersebut meliputi 1) Potensi Masalah, 2) Mengumpulkan Informasi, 3) Desain Produk, 4)
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji coba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10) Pembuatan Produk Massal (Sugiyono, 2015: 409-426).
Potensi dan Masalah
Pengumpu-lan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk
Uji coba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produk Masal
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Sugiyono (2015: 409)
Langkah Research and Development menurut bagan 3.1 dimulai dari adanya potensi atau masalah yang dikumpulkan melalui wawancara. Potensi atau masalah tersebut diperoleh dan digunakan sebagai data empirik. Data tersebut selanjutnya sebagai bahan perencanaan dan pengembangan produk yang akan dibuat. Produk yang akan dihasilkan tentunya bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang telah ditemukan. Desain produk tersebut dirancang dalam bentuk gambar atau bagan yang digunakan sebagai pedoman dalam menilai dan membuat produk tersebut. Setelah proses pembuatan produk, validasi produk dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa ahli untuk menilai produk yang telah dihasilkan. Selanjutnya, hasil dari validasi produk dapat menjadi bahan pertimbangan perbaikan desain.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil dari perbaikan tersebut selanjutnya diuji cobakan pada kelompok terbatas. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui manfaat dari produk yang dikembangkan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh responden. Hasil uji coba terbatas juga menjadi bahan untuk melakukan revisi produk jika masih terdapat beberapa kelemahan sebagai bahan uji coba kembali dengan lingkup yang lebih luas. Hasil uji coba tersebut selanjutnya digunakan untuk evaluasi maupun perbaikan produk sebelum produk diproduksi secara massal. Jika produk yang dikembangkan telah dinyatakan efektif pada saat diujicobakan, maka produk dapat diproduksi secara massal (Sugiyono, 2015: 408-427). Model yang kedua yaitu menurut Borg dan Gall.
Borg dan Gall
(1983:775-787) juga menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yang digambarkan sebagai berikut. 2
Research and information collection
3
4
Devellopment Preliminary Form a Product
Planning
5
Preliminary Field Testing
10
9
8
7
Disemination and Implementasionn
Final Product Revision
Operational Field Testing
Operational Product Revision
Main Product Revision
6 Main Field Testing
Bagan 3.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Borg and Gall
1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. 3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap
dari
perangkat
yang dikembangkan
sebelum
dilakukan
serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya. 4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar
dan
masukan
tentang
kelemahan
dari
produk
yang
dikembangkan. 5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan lebih lanjut.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 510 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan. 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. 8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir. 9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi prototipe produk akhir. 10. Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan. Selain itu, peneliti juga membuat artikel yang selanjutnya dapat dipublikasikan menjadi jurnal ilmiah. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan penerbit untuk memproduksi dan memasarkan secara luas. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti mengadopsi dan memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono (2015) serta Borg dan Gall
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1983). Penelitian ini hanya mencapai pada tahap ujicoba terbatas dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu produk buku guru dan buku ini tidak akan diproduksi massal selama belum diuji cobakan ke tahap yang lebih luas. Prosedur penelitian yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah, yaitu potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen penelitian dan uji coba terbatas. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan guru dan siswa melalui wawancara. Wawancara dilakukan di empat sekolah dengan jumlah narasumber satu guru dan dua siswa pada masing-masing sekolah, kegiatan tersebut masuk dalam tahap potensi masalah. Peneliti kemudian menyusun produk yaitu buku guru dan buku siswa berdasarkan lima karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, konstruksi siswa, adanya interaktivitas, dan keterkaitan antar konsep matematika, kegiatan ini masuk dalam tahap desain produk. Produk berupa buku guru dan buku siswa divalidasi oleh beberapa ahli pada tahap validasi produk. Tahap selanjutnya adalah merancang instrumen penelitian berupa soal tes yang digunakan saat penelitian. Soal tes yang sudah disiapkan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya secara empiris, setalah itu soal tes direvisi sebelum digunakan saat penelitian. Tahap yang terakhir adalah uji coba terbatas meliputi pretest, uji coba terbatas, posttest, analisis yang kedua, dan revisi produk. Prosedur penelitian dan pengembangan terkait lima langkah tersebut tersaji dalam bagan 3.3 berikut ini.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahap Pertama Potensi Masalah Analisis Kebutuhan
Guru Wawancara Siswa
Tahap Kedua Desain Produk Buku guru Konsep
Desain buku
Pembuatan buku Buku siswa
Tahap Ketiga Validasi Produk Uji Keterbacaan dengan siswa
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1 Validasi buku Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2 Revisi produk1
Analisis 1
Tahap Keempat Instrumen Uji Coba
Instrumen
Tes
Uji validitas dan reliabilitas secara empiris
Revisi
Instrumen siap digunakan
Tahap Kelima Uji coba terbatas
Pretest
Ujicoba terbatas
posttest
Analisis II
Revisi produk
Pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III dengan
Bagan 3.3 Tahap Penelitian dan Pengembangan Terkait Lima Langkah yang Dilaksanakan oleh Peneliti.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi Masalah Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu kesulitan dan kebutuhan yang diperlukan guru dan siswa di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika. 2. Desain Produk Tahap
II
dalam
penelitian
ini
adalah
desain
prosuk.
Peneliti
mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yang dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks (siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan), (2) penggunaan model (tahapan konkret, semi konkret, abstrak), (3) konstruksi siswa (siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami konsep matematika), (4) interaktivitas (proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka), (5) keterkaitan (keterkaitan antar pokok bahasan). 3.
Validasi Produk Tahap III dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan buku
siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai kelayakan
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3 yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil uji keterbacaan. 4. Instrumen Uji Coba Tahap IV dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah instrumen uji coba. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam uji coba seperti tes. Instrumen uji coba sebelum digunakan perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas secara empiris. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22 (Statistic Package for Social Studies 22). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid untuk digunakan dan yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan. Item soal yang valid dipilih sebanyak 20 item soal yang berbentuk pilihan ganda untuk soal pretest dan posttest. Setelah mengetahui item soal yang valid dan tidak valid selanjutnya soal direvisi, dan item untuk tes siap digunakan.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Uji Coba Terbatas Tahap kelima adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan kepada lima siswa sekolah dasar penelitian. Namun, sebelum produk diuji cobakan, peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa sekolah dasar penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan uji coba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa yang kembangkan. Proses selanjutnya adalah kembali merevisi produk setelah uji coba apabila ada kekurangan di dalam produk. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Tes Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor angka (Margono, 2010: 170). Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis bentuk tes objektif tipe pilihan ganda (multiple choice items). Tes tertulis adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula, sedangkan tes objektif adalah tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono, 2010: 170). Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dengan indikator
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang sesuai materi dan tujuan yang telah ditetapkan. Soal yang dibuat digunakan untuk pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan materi pembelajaran melalui buku siswa yang telah dibuat. Dengan demikian, hal ini dapat digunakan untuk membandingkan hasil posttest yang dilakukan di akhir pembelajaran. Pretest dan posttest digunakan untuk melihat dampak dari penggunaan buku siswa dan buku guru dalam pembelajaran.
3.4.2 Non Tes 3.4.2.1 Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 2010: 165). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2012: 137-138). Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara yang dibuat dalam wawancara tidak terstruktur ini adalah garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara ini peneliti dapat mengarahkan pada narasumber
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk menjawab hal-hal yang menjadi tujuan wawancara dilakukan. Hal penting lain yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pewawancara adalah perekaman atau pencatatan data. Dalam pembuatan catatan hasil wawancara selain dicatat jawaban atau respon-respon dari responden yang langsung berhubungan dengan pertanyaan, juga dicatat reaksi-reaksi lainnya baik yang dinyatakan secara verbal dan non verbal (Sukmadinata, 2008: 217-218).
3.4.2.2 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2012: 142). Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya datanya juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2008: 219). Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kombinasi berstruktur dan tidak berstruktur. Kuesioner kombinasi adalah kuesioner yang memberikan alternatife jawaban yang harus dipilih, dilain pihak juga memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab secara bebas lanjutan dari jawaban pertanyaan sebelumnya (Margono, 2012: 168). Kuesioner dibuat untuk memvalidasi buku guru dan buku siswa yang telah dibuat.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validasi ini dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui kualitas dari produk yang dibuat.
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Soal Tes Soal tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor angka (Margono, 2010: 170). Materi dalam soal tes ini adalah tentang alat ukur panjang dan berat pada kelas III sekolah dasar dari Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah, dengan Kompetensi Dasar 2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam) dan 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah. Kisi-kisi soal dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest No 1
2
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Item Soal
2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
Alat Ukur Panjang dan Berat
Mengukur panjang dengan menggunakan alat ukur panjang (misalnya penggaris, metelin dan meteran bangunan).
3, 4, 5
Mengukur berat dengan menggunakan alat ukur berat (misalnya timbangan berat badan, timbangan jarum dan timbangan kodok). Mengoperasikan alat ukur panjang seperti penggaris, metelin dan meteran bangunan. Mengoperasikan alat ukur berat seperti timbangan berat badan, timbangan jarum dan timbangan kodok.
10, 11
2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
1, 2, 6, 7, 8, 9
12, 13, 14, 15, 16, 17,18, 19, 20
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2 Pedoman Wawancara Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mewawancarai narasumber. Peneliti menyiapkan beberapa poin garis besar yang akan ditanyakan. Beberapa poin yang akan ditanyakan dalam analisis kebutuhan antara lain mengenai pembelajaran matematika di sekolah, perencanaan pembelajaran, pemanfaatan media belajar, kesulitan materi, pengalaman mengajar dan menilai, serta tentang kebutuhan buku. Dari beberapa garis besar tersebut peneliti dapat menganalisis permasalahan yang terjadi di sekolah terkait pembelajaran matematika dari berbagai sudut pandang. Informasi yang diperoleh oleh peneliti saat uji keterbacaan produk adalah mengenai sejauh mana buku siswa yang dikembangan dapat dipahami oleh siswa. Siswa membaca buku siswa dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir satu per satu sehingga akan diketahui mana yang mudah dipahami dan mana yang sulit dipahami. Melalui hasil uji keterbacaan tersebut peneliti dapat memperbaiki buku yang dikembangkan agar dapat digunakan dengan lancar saat melakukan uji coba terbatas. Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Guru dan Siswa Kisi-kisi Wawancara Guru Daftar Pertanyaan Wawancara Identitas Pelatihan pendidikan yang pernah diikuti Kurikulum matematika Cara mengajar matematika di kelas Materi yang sulit untuk diajarkan Kesulitan mengajar matematika Solusi untuk mengatasi kesulitan Usulan buku pegangan guru dan siswa yang digunakan untuk pembelajaran
Nomor Aitem 1 2 3 4,5,6,10,11 7,8,9 12 13 14,15,16,17
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kisi-Kisi Wawancara Siswa Daftar Pertanyaan Wawamcara Identitas Alasan menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran matematika Proses pembelajaran matematika dikelas Cara siswa memahami materi pelajaran Kesulitan materi Buku yang digunakan dalam pembelajaran
Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6,7,8,9,10
3.5.3 Lembar Kuesioner Lembar kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek-aspek buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekaan PMRI. Kuesioner disusun sebagai bahan validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner antara buku guru dan buku siswa tidak sama karena memiliki tujuan yang berbeda. Kuesioner ini diisi oleh satu orang ahli Pendekatan PMRI dan satu guru sekolah dasar yang memahami tentang pendekatan PMRI. Dibawah ini adalah instrumen penelitian kuesioner validasi buku guru dan buku siswa yang digunakan oleh peneliti. Tabel 3.4 Kuesioner Validasi Buku Guru No 1
2
Aspek
Indikator
Tujuan dan Pendekatan
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi)
Cover
Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku.
Nomor aitem 1 2 3
4 5 6
7 8 9
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
Isi
Bahasa
Cover menarik. Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). Materi buku sesuai dengan judul buku Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. Materi disusun secara runtut. Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks. Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model. Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa. Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas. Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan. Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Ukuran dan bentuk huruf menarik.
10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 3.5 Kuesioner Validasi Buku Siswa No
Aspek
Indikator
1
Cover
Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1). Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2). Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3). Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5).
2
Isi Buku Siswa
Nomor aitem 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10
11
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
5
Konsistensi
Bahasa
Gambar
Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. Bidang cetak dan margin proporsional. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Berisi perintah yang jelas. Bahasa berdasarkan EYD. Bahasa tidak mengandung makna ganda.
12
Menarik perhatian siswa untuk belajar.
20
Sesuai dengan materi yang dibahas.
21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai.
22
Ukuran gambar tepat.
23
13 14 15 16 17 18 19
Kuesioner di atas digunakan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai kualitas dari buku guru dan buku siswa kelas III yang peneliti kembangankan.
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Tes 3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan bisa menampilkan apa yang harus ditampilkan. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015: 173). Dengan menggunakan
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2015: 174). Peneliti akan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% untuk menguji validitas konstruk. Hasil yang diperoleh dengan program komputer di atas menggunakan rumus Product Moment. Dari pengolahan tersebut akan diketahui mana aitem yang valid dan layak untuk digunakan dengan cara membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut dikatakan valid atau jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 aitem dikatakan valid. Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi Product Moment (Masidjo, 1995: 210), dengan rumus berikut: N∑
–(∑ )(∑ )
Gambar 3.1 Rumus Korelasi Product Moment Keterangan: rxy
= koefisien korelasi
Σx
= jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
Σy
= jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
Σx2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
Σy2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
= jumlah responden
Σxy = jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penghitungan reliabilitas instrumen tersebut menggunakan program IBM SPSS 22 for Windows dengan acuan koefisien reliabilitas menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2009: 46) yaitu saat harga konstrak > 0,600 instrumen dapat dikatakan valid. Rumus menghitung reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut : rtt =
1-
Keterangan: rtt
= koefisien reliabilitas
n
= banyaknya butir soal = jumlah kuadran S dari masing-masing item = kuadran dari S total keseluruhan item Penghitungan reliabilitas instrumen tersebut menggunakan program IBM
SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Masidjo (1995: 209) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Kualifikasi Reliabilitas Koefisien korelasi 0.91 – 1.00 0.71 – 0.90 0.41 – 0.70 0.21 – 0.40 Negatif – 0.20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tingkat kualifikasi yang mana.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6.1.2 Soal tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Perhitungan soal tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa saat melakukan uji coba terbatas produk buku guru dan buku siswa. Soal ini diberikan sebelum melakukan uji coba (pretest) yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa melalui nilai yang diperoleh siswa. Kemudian sesudah uji coba dilakukan tes kembali menggunakan soal tes yang sama (posttest) untuk menguji kemampuan siswa setelah diberikan perakuan menggunakan produk yang dibuat. Perhitungan nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar rumus penilaian soal tes pada gambar 3.2. Nilai setiap anak dihitung dengna cara total skor yang diperoleh dibagi skor maksimal kemudian dikali 100.
3 Gambar 3.2 Rumus Penilaian Soal Tes
Kemudian nilai rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus rata-rata nilai akhir pada gambar 3.3 rumus cara menghitung nilai rata-rata akhir adalah dengan membagi total nilai tes siswa dengan jumlah siswa.
Gambar 3.3 Rumus Rata-Rata Akhir
Persentase kenaikan nilai dari sebelum dan sesudah uji coba terbatas dapat diketahui dengan rumus presentase kenaikan nilai pada gambar 3.4. Persentase kenaikan nilai dapat dihitung dengan mengurangi rerata posttest dengan rerata
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pretest kemudian dibagi dengan rerata pretest. Setelah itu dikali 100 % karena untuk mencari persentase.
4 Gambar 3.4 Rumus Presentase Kenaikan Nilai
3.6.2 Non Tes 3.6.2.1 Kuesioner Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisi adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku siswa dan buku guru dimasukan dalam bentuk tabel dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus perhitungan nilai setiap aspek. kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru menggunakan rumus nilai dari setiap ahli. Setelah itu nilai dari ahli satu dan ahli dua dirata-rata untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk menggunakan rumus rerata nilai validasi.
Gambar 3.5 Rumus Perhitungan Nilai Setiap Aspek
Gambar 3.6 Rumus Nilai dari Setiap Ahli
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.7 Rumus Nilai Rata-Rata Produk
Data yang diperoleh dari validasi produk oleh para ahli berupa data kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor (yang berada dalam rentangan 1 sampai 5) untuk setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Alasan dilakukan konversi data kuantitatif ke data kualitatif adalah untuk mengetahui kualitas produk. Tabel 3.7 konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Interval skor X > i + 1,80 Sbi i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 Sbi i – 0,60 SBi < X< i + 0,60 Sbi i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi X < i – 1,80 Sbi
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi)
: (skor maksimal ideal– skor minimal ideal)
X
: skor aktual Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif
menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
: (5+1) = 3
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Simpangan baku ideal (SBi) : (5–1) = 0,67 Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Jawab: Kategori sangat baik
= X > i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80.0,67) = X >3 + (1,21) = X >4,21
Katagori baik
= i + 0,60 SBi < X< i + 1,80 SBi = 3 + (0,60. 0,67)< X <3+ (1,80. 0,67) = 3 + (0,40)< X <3+ (1,21) = 3,40< X <4,21
Katagori cukup
= i –0,60 SBi < X < i + 0,60 SBi = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 +( 0,60. 0,67) = 3 – (0,40) < X < 3 +( 0,40) = 2,60< X < 3,40
Kategori kurang
= i + 1,80 SBi < X< i – 0,60 Sbi = 3 – (1,80. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (0,60. 0,67) < X < 3 – ( 0,60. 0,67) = 3 – (1,21) < X < 3 – ( 0,40) = 1,79< X < 2,60
Kategori sangat kurang
=X < i – 1,80 Sbi = X <3 – (1,80. 0,67)
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= X <3– (1,21) = X <1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut: Tabel 3.8 Tabel Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) Interval Skor X>4,21 3,40< X <4,21 2,60< X < 3,40 1,79< X < 2,60 X <1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
3.7 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 7 bulan. Diawali pada bulan Juni 2016 hingga bulan Desember 2016. Secara rinci kegiatan yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan pada tabel 3.9 di bawah ini: Tabel 3.9 Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
1
Potensi Masalah
2
Pengumpulan Data
3
5
Penentuan SK, KD, Indikator dan Materi Penyusunan Buku Guru dan Buku Siswa Validasi ahli
6
Analisis data validasi
7
Revisi Produk
8
Uji Coba Produk
9
Revisi produk
10
Produk selesai
4
Jun
Juli
Agu
2016/2017 Sep Okt
Nov
Des
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa, kualitas buku dan dampak dari penggunaan produk.
4.1.1
Proses dan Kualitas Pengembangan Produk
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas III Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI. Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III dengan mengunakan pendekatan PMRI dimulai dengan menganalisis kebutuhan di sekolah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa di empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran matematika. Selain itu juga analisis kebutuhan berguna untuk mengetahui kebutuhan atau permasalahan para guru dan siswa sehingga peneliti dapat mencari solusi yang tepat. a. Situasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu melakukan observasi mengenai situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah yang menjadi subjek penelitian. Terkait dengan situasi pembelajaran maka peneliti dapat menemukan
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di sekolah dasar. Dari hal tersebut, peneliti menemukan solusi untuk mengembangkan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi masalah di sekolah dasar. 1.
Potensi Masalah Peneliti telah melakukan observasi pembelajaran di tempat PPL yaitu SD
Kanisius Eksperimental Mangunan (sekaligus sebagai tempat uji coba produk) saat guru melakukan proses pembelajaran. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar, permasalahan tersebut mulai dari guru kesulitan mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-anak yang mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga. Selain itu, peneliti juga telah melakukan wawancara terhadap guru kelas III dan siswa kelas III di empat sekolah dasar wilayah Sleman Timur yang meliputi SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan, dan SD Negeri Deresan. Hasil dari wawancara guru menunjukkan bahwa ada beberapa materi pelajaran matematika atau ilmu hitung yang dianggap sulit oleh kelas III yaitu adalah alat ukur, garis bilangan, dan bangun datar. Materi-materi tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dan butuh pengulangan untuk disampaikan kepada siswa agar mereka memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap empat siswa kelas IV di empat sekolah dasar di Sleman Timur untuk mencari tahu apakah materi yang dianggap sulit oleh guru juga dianggap sulit oleh siswa. Alasan peneliti
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mewawancari kelas IV karena siswa kelas IV sudah pernah mendapatkan materi di kelas III. Jadi, siswa mengetahui materi yang dianggap sulit. Dari hasil wawancara delapan siswa dari empat sekolah, empat siswa mengatakan bahwa sulit untuk membaca alat ukur panjang dan berat karena media yang ada digunakan secara berkelompok sehingga siswa tidak leluasa dalam menggunakan alat ukur tersebut. Empat siswa yang lain mengalami kesulitan ketika mengubah bentuk satuan panjang maupun berat, siswa belum hafal mengenai tangga satuan sehingga hal itulah yang menjadi kendala siswa dalam mengerjakan soal dengan baik. Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru Mengenai Analisis Kebutuhan Nama Sekolah
Kelas
SD Kanisius Eksperimental Mangunan
III
SD Kanisius Demangan Baru
III
SD Kanisius Sengkan
III
Aspek Pembelajaran Kesulitan Materi Guru mengajar di kelas sesuai Materi yang sulit bagi siswa dengan materi yang ada pada SK adalah alat ukur pajang dan dan KD pemerintah, tetapi guru berat serta perkalian dan tidak hanya menggunakan 1 pembagian. Guru mengatakan sumber buku ketika bahwa, “Materi alat ukur mempersiapkan pembelajaran panjang dan berat cukup sulit Beliau mengatakan bahwa bagi siswa terutama pada “Semua buku itu tidak ada yang bagian mengonversikan satuan salah mbak, hanya saja masih panjang maupun berat mbak konteks materi yang ada di buku sama perkalian dan dan kegiatan nyata di kelas pembagian”. kurang sesuai dengan keadaaan yang ada di lapangan mbak”. Guru mengajar di kelas melalui permainan-permainan. Media yang pernah digunakan Menurut guru materi kelas III guru adalah gambar. Guru yang dianggap cukup sulit mengatakan bahwa, “Buku yang adalah materi alat ukur panjang digunakan adalah buku teks dan berat. Beliau mengatakan pembelajaran dari pemerintah, bahwa,”Terutama yang paling buku pengayaan dari Kanisius, sulit adalah satuan berat dan buku paket dari Kanisius mbak.” Hal itu dapat dibuktikan mbak dan biasanya saya dalam kutipan berikut, “Materi menjelaskan materi secara lisan yang sulit bagi siswa adalah dan tertulis, kemudian memberi alat ukur mbak, terutama dalam latihan soal”. mengubah satuan berat mbak”. Guru mengatakan bahwa, Materi yang sulit bagi siswa “Biasanya menjelaskan materi adalah alat ukur panjang dan secara lisan dan tertulis. Saya berat serta perkalian. Hal itu juga tidak selalu menggunakan dibuktikan dengan kutipan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
media karena dianggap anakanak sudah paham materi. Buku yang digunakan adalah buku dari Kanisius baik itu buku pengayaan maupun buku paket mbak”.
SD Negeri Deresan
III
Guru mengajar di kelas sesuai dengan materi yang ada pada buku, tetapi guru menggunakan sumber buku lain yang dibeli sendiri, beliau mengatakan, “Semua buku yang digunakan itu baik mbak, hanya saja masih ada kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan soal-soalnya sehingga saya harus menggabungkan beberapa buku.” Selain itu, beliau juga menjabarkan bahwa perlu mengulang materi yang sama karena tidak semua siswa langsung paham jika diterangkan.
berikut, “Siswa kesulitan memahami materi alat ukur karena media yang ada terbatas dan terkadang di dalam buku penjelasannya kurang lengkap mbak sama yang sulit lagi itu materi perkalian mbak” Materi yang sulit bagi siswa adalah alat ukur panjang dan berat serta pembagian. Guru mengatakan bahwa, “Siswa masih ada yang bingung dalam membaca alat ukur mbak karena alatnya di sekolah terbatas, jadi kadang ada yang rebutan sama tidak mau memperhatikan dan mereka kesulitan mengubah satuan panjang maupun berat mbak.”
Dari hasil wawancara pada tabel 4.1, empat guru mengatakan bahwa mereka mengajar dengan buku yang sudah ada dari pemerintah maupun dari yayasan namun ada dua guru yang mencari tambahan buku untuk referensi. Mengenai kesulitan materi, empat guru mengatakan yang menjadi kesulitan siswa adalah materi alat ukur panjang dan berat, perkali dan pembagian. Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Siswa Mengenai Analisis Kebutuhan Nama Sekolah SD Kanisius Eksperimental Mangunan
Kelas IV
SD Kanisius Demangan Baru
IV
SD Kanisius Sengkan
IV
Hasil Wawancara Dalam wawancara siswa mengatakan bahwa, “Aku kesulitan waktu mengubah satuan mbak, contohnya dari meter ke centimeter, aku belum hafal mengenai tangga satuan sama yang satuan berat, aku masih sering salah”. Dalam wawancara siswa mengatakan bahwa, “Nggak ada yang sult kok mbak tapi kadang bingungin. Kemudian saya kembali bertanya bingungnya dalam materi apa dek? Siswa menjawab,”Perkalian dan pembagian apalagi kalau dah masuk mengubah satuan panjang dan berat mbak” Dalam wawancara siswa mengatakan bahwa, “Sebenarnya ndak da yang sulit mbak, Cuma aku
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD Negeri Deresan
IV
ndak teliti ngerjain.” Menurutmu materi yang sulit apa dek? jawab siswa,”Kalau aku sih kadang bingung merubah satuan dari alat ukur berat sama panjang mbak, kadang masih sering salah soalnya naik turunnya aku belum hafal mbak”. Dalam wawancara siswa mengatakan bahwa, “Aku bingung membaca alat ukur karena disekolah alatnya dikit mbak kayak timbangan jarum itu aku bingung baca ukurannya mbak, soalnya kadang ada yang pas kilogram tapi kadang ada yang gram terus alatnya rebutan sama teman-teman, jadinya aku malas”.
Dari hasil wawancara delapan siswa, ada yang berpendapat bahwa matematika itu tidak sulit namun terkadang membingungkan, minimnya alat untuk mempelajari materi alat ukur panjang dan berat menghambat mereka dalam belajar. Mereka harus berebut sehingga banyak anak yang tidak bisa memperhatikan cara menggunakan alat dan cara membaca alat ukur panjang dan berat dengan benar. Ada yang berpendapat lagi bahwa mereka kesulitan dalam mengubah satuan panjang maupun berat. Selain itu juga ada yang kesulitan dalam perkalian dan pembagian. Dari materi yang dianggap sulit oleh guru dan siswa tersebut peneliti kemudian tertarik untuk mencari solusi pada materi alat ukur panjang dan berat karena selama ini buku ajar yang membahas mengenai alat ukur panjang dan berat secara lengkap masih minim. b.
Pengembangan Produk Pengembangan buku guru dan buku siswa ini melalui lima tahap penelitian
yaitu potensi masalah, desain produk, instrumen uji coba, validasi produk dan ujicoba terbatas. Potensi masalah pada tahap pertama diawali dengan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilakukan dua tahap yaitu wawancara guru dan wawancara siswa di
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
empat sekolah, masing-masing sekolah satu guru dan dua siswa. Hasil dari wawancara kemudian dianalisis oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan tahap kedua yaitu desain produk. Sebelum mendesain produk peneliti memikirkan konsep produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa yang telah dianalisis dari hasil wawancara. Buku guru dan buku siswa didesain mulai dari sampul hingga isi materi kegiatan, dengan memperhatikan lima karakteristik PMRI. Setelah desain selesai dibuat, buku diproduksi untuk dikonsultasikan oleh dosen pembimbing. Tahap berikutnya peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang meliputi instrumen tes, dan kuesioner validasi produk. Peneliti menyusun soal sebanyak 30 soal pilihan ganda kemudian di validasi menggunakan aplikasi SPSS for Windows 22. Hasil validasi diambil 20 soal yang valid kemudian digunakan untuk soal tes ujicoba terbatas. Sedangkan kuesioner validasi untuk buku guru dan buku siswa meliputi penilaian cover, isi, bahasa, hingga tata letak. Setelah semua instrumen siap maka langkah selanjutnya adalah validasi oleh ahli. Ada dua ahli sebagai validator yaitu dosen PMRI sebagai ahli 1 dan guru pembelajaran PMRI sebagai ahli 2. Buku guru dan buku siswa divalidasi oleh ahli selama kurang lebih 3 minggu. Tahap berikutnya adalah merevisi hasil validasi produk dari ahli. Pendapat dari ahli 1 dan ahli 2 tidak harus semua diterima, peneliti berhak untuk mempertahankan pendapatnya dan menolak pendapat ahli. Setelah produk selesai divalidasi langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terbatas di salah satu sekolah dasar tempat peneliti melakukan analisis kebutuhan yaitu di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Uji coba terbatas dilakukan kepada 5 siswa yang dipilih berdasarkan kesepakatan antara
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru dengan peneliti. Sebelum melakukan uji coba, peneliti melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan produk yang telah dibuat oleh peneliti selama kurang lebih 70
menit.
Selanjutnya
peneliti
melakukan
kegiatan
belajar
mengajar
menggunakan produk buku guru dan buku siswa selama 8 jam pelajaran (termasuk pretest dan posttest) selama 3 hari, setiap hari kurang lebih 3 jam pelajaran. Setelah selesai menggunakan produk peneliti memberikan posttest kepada 5 anak tersebut untuk mengetahui pengaruh penggunaan produk. Hasil nilai pretest dan posttest dianalisis oleh peneliti untuk melihat adanya peningkatan sebelum dan sesudah menggunakan produk. Berdasarkan hasil analisis diperoleh dampak positif yaitu terbukti dengan adanya peningkatan antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan buku dan setelah menggunakan buku tentang materi alat ukur panjang dan berat. Buku ajar matematika ini terdiri dari buku guru dan buku siswa yang dikembangkan untuk pembelajaran matematika kelas III. Dari segi kurikulum, buku dapat digunakan untuk berbagai jenis kurikulum karena tidak terbatas pada salah satu kurikulum. Dari segi isi materi buku ini memuat materi tentang alat ukur panjang dan berat yang meliputi mengenal macam-maam alat ukur panjang dan berat, menyelesaikan masalah mengenai alat ukur panjang dan berat serta melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur panjang dan berat. Pengembangan buku guru dan buku siswa merupakan solusi dari permasalahan pembelajaran matematika kelas III yang dapat membantu guru dan siswa untuk belajar matematika realistik khususnya materi alat ukur panjang dan berat.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah memilih alat ukur panjang dan berat sesuai dengan fungsinya dan Kompetensi Dasar 2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam). Buku didesain penuh gambar dan berwarna. Adapun pendekatan yang digunakan dalam buku ini adalah pendekatan PMRI. Sampul buku guru dan buku siswa didesain dengan warna dan gambar yang sama. 1.
Sampul Buku Sampul buku guru dan buku siswa dibuat dengan aplikasi computer CorelDRAW X5. Pada sampul memuat gambar-gambar alat ukur panjang dan berat. Melalui gambar pada cover, peneliti bermaksud untuk menarik perhatian siswa belajar alat ukur panjang dan berat. Sampul buku siswa terdiri dari nama penulis (Angela Risma Viani) yang ditulis di pojok kiri atas, kemudian keterangan jenis buku serta kelas berada di atas (Buku Matematika Siswa Kelas III Sekolah Dasar).
Gambar 4.1 Sampul Awal Buku Siswa
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampul buku guru sama dengan buku siswa. Perbedaan terlihat pada keterangan jenis buku serta kelas berada di atas (Buku Matematika Guru kelas III Sekolah Dasar).
Gambar 4.2 Sampul Awal buku guru
2. Isi buku Isi buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti berisi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku siswa, isi, dan kegiatan belajar. Berikut akan dipaparkan penjelasan dari setiap bagian buku siswa: a. Kata Pengantar Pada buku siswa dan buku guru, kata pengantar berisikan ucapan syukur peneliti karena telah terselesaikan buku siswa dan buku guru. Penulis juga menambahkan penjelasan singkat serta manfaat buku tersebut. Peneliti juga meminta kritik dan saran untuk tercapainya buku yang lebih baik.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.3 Kata Pengantar Buku Guru
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4 Kata Pengantar Buku Siswa
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Petunjuk Penggunaan Buku Petunjuk penggunaan buku siswa dan buku guru dibuat untuk mempermudah penggunaan buku. Pada buku siswa, petunjuk penggunaan dibuat agar siswa mudah dalam menggunakan buku siswa. Sedangkan petunjuk penggunaan buku guru dibuat untuk mempermudah guru memahami penggunaan buku. Kedua petunjuk penggunaan buku dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mampu dipahami oleh guru maupun siswa.
Gambar 4.5 Petunjuk pada Buku Guru
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.6 Petunjuk pada Buku Siswa
c. Daftar Isi Daftar isi berisi kegiatan dan halaman kegiatan. Daftar isi pada buku guru dan siswa dibuat sama agar siswa maupun guru mudah dalam mencari halaman kegiatan belajar yang akan digunakan.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.7 Daftar Isi
d. Kegiatan belajar Kegiatan belajar pada buku siswa berisi empat kegiatan yang sesuai dengan karakteristik PMRI. Kegiatan belajar ini terdiri dari lembar kerja siswa serta rangkuman materi. Di dalam buku siswa, terdapat pula bahan-bahan serta langkah-langkah pembelajaran pada masing-masing kegiatan. Sama halnya dengan buku guru, hanya saja pada buku guru lebih detail karena terdapat penjelasan langkah-langkah kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam buku siswa sebagai berikut: 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Kegiatan 1 Kegiatan 1 berisi berisi aktivitas awal yang dilakukan oleh siswa yaitu berisi cerita dan soal. Soal di sini bertujuan untuk melihat pemahaman awal siswa mengenai alat ukur panjang maupun berat. Pada kegiatan pertama ini karakteristik PMRI yang ingin disampaikan oleh peneliti adalah penggunaan konteks. Berikut merupakan gambar dari kegiatan 1:
Gambar 4.8 Pengunaan Konteks
2) Kegiatan 2 Kegiatan 2 berisi materi dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara individu maupun kelompok. Dalam kegiatan 2 ini siswa untuk mengenal alat ukur panjang yaitu mistar atau penggaris, roll meter atau meteran, dan pita ukur atau metlin serta alat ukur berat yaitu timbangan berat badan, timbangan jarum, 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan timbangan bebek. Pada kegiatan ini karakteristik PMRI yang ingin disampaikan oleh peneliti adalah intertwinement, interaktivitas, penggunaan model dan konstruksi siswa. Di bawah ini ada beberapa gambar yang mendukung penjelasan di atas, namun kegiatan satu alat ukur saja yang ditampilkan pada gambatr di bawah ini, sedangkan untuk lengkapnya bisa dilihat pada buku buku guru dan buku siswa. Adapun gambar dari kegiatan tersebut sebagai berikut:
Gambar 4.9 Intertwinement
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.10 Interaktivitas, penggunaan model dan konstruksi
3) Kegiatan 3 Kegiatan 3 berisikan kegiatan akhir siswa yang merujuk pada karakteristik PMRI yaitu penggunaan model semi konkret yaitu berisikan soal untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai fungsi atau kegunaan setiap alat ukur. Adapun gambar kegiatan 3 dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4.11 Penggunaan model semi konkret
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Daftar Pustaka Daftar pustaka pada buku siswa dan buku guru ini berisikan informasi yang digunakan penulis dalam penyusunan buku. Daftar pustaka berasal dari daftar buku maupun sumber-sumber dari internet. Penulisan daftar pustaka sesuai dengan acuan yang berlaku.
Gambar 4.12 Daftar Putaka
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Biografi Penulis Biografi penulis pada buku siswa dan buku guru ini berisikan informasi mengenai penulis buku.
Gambar 4.13 biografi penulis
4.1.1.2 Kualitas Buku Guru dan Buku Siswa Kelas III Sekolah Dasar dengan Pendekatan PMRI a.
Validasi Produk Setelah buku guru dan buku siswa selesai dirancang maka buku divalidasi
kepada pakar PMRI, yaitu dosen ahli PMRI dan guru sekolah dasar yang juga ahli PMRI. Dosen sebagai ahli 1 sedangkan guru sebagai ahli 2. Validasi dilakukan 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mengetahui kualitas buku guru yang meliputi tujuan dan pendekatan, cover, isi, dan bahasa, sedangkan pada buku siswa meliputi cover, isi, konsistensi, bahasa dan gambar. Validasi dilakukan oleh kedua ahli yang dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut ini adalah tabel hasil validasi buku guru menurut ahli 1 dan ahli 1. Kualitas buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan pendekatan PMRI dapat dilihat dari hasil validasi oleh para ahli yaitu ahli 1 dan ahli 2. Berikut tabel hasil validasi buku. Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Guru No
Aspek yang dinilai
Validator Ahli 1
Ahli 2
1
Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik.
3
4
2
Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI.
3
4
4
4
3
Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar.
4
Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif.
3
4
5
Gambar sesuai dengan materi.
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
6
7
8
9 10
Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik. Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata
11
pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka).
12
Materi buku sesuai dengan judul buku.
4
4
13
Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami.
4
4
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru.
4
4
15
Materi disusun secara runtut
4
4
16
Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks.
3
4
17
Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model.
4
4
18
Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa.
3
4
19
Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas.
4
4
20
Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan.
3
4
21
Kalimat yang digunakan singkat dan jelas.
4
4
22
Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
4
4
4
4
3
4
Total
88
89
Rata-Rata Tiap Ahli
3,67
4,08
23 24
Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Ukuran dan bentuk huruf menarik.
Rata-Rata Total
3,88
Berdasarkan kedua tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil validasi buku guru menurut ahli 1 total skor yang diperoleh adalah 88 dengan rata-rata 3,67. Total skor yang diperoleh dari ahli 2 adalah 89 dengan rata-rata 4,08. Rata-rata total dari ahli 1 dan 2 adalah 3,88. Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa No 1 2 3 4 5 6 7
Aspek yang dinilai Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1)
Validator Ahli 1 Ahli 2 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2) Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3) Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4) Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5) Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. Bidang cetak dan margin proporsional. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Berisi perintah yang jelas. Bahasa berdasarkan EYD. Bahasa tidak mengandung makna ganda. Menarik perhatian siswa untuk belajar. Sesuai dengan materi yang dibahas. Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. Ukuran gambar tepat. Total Rata-rata Tiap Ahli Rata-Rata Total
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3 3
4 4
3
4
3 3 4 3 5 4 3 4 79 3,43
4 4 4 4 5 4 4 4 93 4,04 3,74
Pada tabel 4.4 yang berkaitan dengan buku siswa, ahli 1 memberikan skor total 79 dengan rata-rata 3,43. Ahli 2 memberikan skor total 93 dengan rata-rata 4,04. Rata-rata total dari ahli 1 dan ahli 2 adalah 3,74. Kemudian data kuantitatif total rata-rata dikonversikan ke dalam data kualitatif menggunakan tabel konversi menurut Sukardjo (2008). Tabel 4.5 Konversi Data Perhitungan
Kriteria
X > 4,21
Sangat Baik
3, 40 < X < 4, 21
Baik
2, 60 < X < 3,40
Cukup
1, 79 < X < 2,60
Kurang
X < 1, 79
Sangat kurang
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil validasi buku guru dari kedua ahli mendapat rata-rata total 3,88, apabila dilihat menggunakan tabel 4.5 masuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi buku siswa dari kedua ahli mendapatkan rata-rata total 3,74, apabila dilihat menggunakan tabel 4.5 masuk dalam kategori “baik”. Hasil analisis validasi ahli 1 dan ahli 2 diperoleh kesimpulan bahwa kualitas buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III sekolah dasar dengan menggunakan pendekatan PMRI dinyatakan bahwa kedua buku mempunyai kualitas “baik”. Ahli 1 dan ahli 2 juga menyatakan dalam saran bahwa buku guru dan buku siswa layak untuk diujicobakan dengan melakukan beberapa revisi.
- Revisi Produk Setelah peneliti melakukan validasi produk selanjutnya peneliti melakukan revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ahli 1 maupun ahli 2. Dalam lembar validasi buku guru tidak ada komentar dari ahli 1 maupun ahli 2. Namun dalam lembar validasi buku siswa ahli 1 menuliskan komentar. Adapun hasil rekapitulasi buku siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Buku Siswa No 1 2 3 4 5
Aspek Penilaian Cover Isi Buku Siswa Konsistensi Bahasa Gambar
Komentar Ahli 1 Perjelas warnanya Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kurang kontras bisa diperjelas lagi
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.6, peneliti akan memperbaiki cover pada buku siswa agar terkesan lebih terang sehingga siswa memiliki antusias untuk mengikuti pembelajaran. Adapun cover yang telah direvisi oleh peneliti sebagai berikut:
Gambar 4.14 Cover Sebelum Direvisi
Gambar 4.15 Cover Setelah Direvisi
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada isi buku tepatnya kegiatan “Ayo Berlatih” terdapat gambar yang kurang jelas dan perlu diganti.
Gambar 4.16 “Ayo Berlatih” Sebelum Direvisi
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.17 “Ayo Berlatih” Sesudah Direvisi
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Dampak Produk Produk telah divalidasi oleh ahli dan kualitas dianggap baik atau layak untuk digunakan, maka buku guru dan buku siswa selanjutnya diujicobakan di lapangan. Setelah diujicobakan langkah selanjutnya adalah mencari tahu dampak penggunaan produk buku guru maupun buku siswa. Dalam penelitian ini dampak adanya penggunaan buku dilihat melalui perbandingan hasil belajar atau nilai siswa sebelum dan sesudah pemakaian buku. Untuk melihat adanya dampak yang ditimbulkan pada penggunaan produk peneliti mengukur pemahaman siswa terhadap materi alat ukur panjang dan berat sebelum dan sesudah menggunakan buku siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui peranan buku dalam membantu siswa memahami materi alat ukur panjang dan berat dengan lebih mudah. Sebelum melakukan uji coba peneliti benar-benar memastikan bahwa kualitas buku memang baik dan layak digunakan, bahkan telah melalui tahap revisi untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada buku. Dampak dari penggunaan produk dapat diketahui melalui uji coba terbatas pada lima siswa kelas III. Peneliti memilih SD Kanisius Eksperimental Mangunan untuk melakukan uji coba khususnya pada kelas III. Sebelum melakukan uji terbatas kelima siswa tersebut harus melalui uji soal yaitu (pretest) dan setelah uji coba (posttest). Soal yang digunakan untuk uji pretest dan posttest sama. Soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk uji pretest
dan posttest yang
sebelumnya telah diuji secara empiris di kelas IV. Uji empiris dilakukan untuk menguji apakah soal setiap item valid atau ada yang tidak valid. Peneliti membuat 30 soal yang kemudian diambil 20 soal valid untuk menjadi instrumen tes uji coba
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbatas. Soal diujikan kepada 25 anak di kelas IV SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Soal tes yang akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest harus melalui tahap validasi, sehingga soal-soal tes tersebut valid dan reliabel. Peneliti menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows untuk mempermudah perhitungan. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95%. Kriteria yang digunakan adalah jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka suatu item dikatakan valid, sedangkan jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 maka item tersebut dikatakan tidak valid (Field, 2009: 177-178). Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Validasi Empiris Instrumen Tes Nomor soal
Pearson correlation
Sig.(2-tiled)
Keputusan
1
0,902**
0,000
Valid
2
0,902**
0,000
Valid
3
0,902**
0,000
Valid
4
0,902**
0,000
Valid
5
0,902**
0,000
Valid
6
0,902**
0,000
Valid
7
0,023
0,915
tidak valid
8
0,899**
0,000
Valid
9
0,902**
0,000
Valid
10
0,902**
0,000
Valid
11
0,605**
0,001
Valid
12
0,902**
0,000
Valid
13
0,052
0,804
tidak valid
14
0,727**
0,000
Valid
15
0,326
0,112
tidak valid
16
0,409*
0,042
Valid
17
0,410*
0,042
Valid
18
-0,240
0,248
tidak valid
19
-0,253
0,222
tidak valid
20
0,350
0,086
tidak valid
21
0,899**
0,000
Valid
22
0,183
0,382
tidak valid
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
0,239
0,250
tidak valid
24
0,269
0,193
tidak valid
25
0,902**
0,000
Valid
26
0,899**
0,000
Valid
27
0,188
0,369
tidak valid
28
0,547**
0,005
Valid
29
0,628**
0,001
Valid
30
0,787**
0,000
Valid
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa soal yang valid ada 20 soal. Item soal yang valid antara lain nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 21, 25, 26, 28, 29, 30. 20 soal itu yang nantinya digunakan untuk pretest dan posttest. Setiap item soal yang memiliki tanda (*) menunjukkan bahwa aitem soal tersebut signifikansinya 0,01 sedangkan aitem soal yang memiliki tanda (**) menujukkan bahwa aitem soal tersebut signifikansinya 0,05. Selanjutnya secara teknis, perhitungan dilakukan dengan program komputer IBM SPSS statistics 22 for windows dengan rumus Alpha Cronbach, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.8 Reliabilitas instrumen Cronbach’s Alpha
N of Items
,971
20
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh (Masidjo, 1995: 209): Tabel 4.9 Kriteria Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
negatif – 0,20
Sangat rendah
Hasil penghitungan reliabilitas menurut Alpha Cronbach adalah 0,971 (berada dalam rentangan 0,91 – 1,00). Hal itu menunjukkan bahwa 21 soal tersebut dinyatakan reliabel dan jika dikonversikan dalam tabel koefisien reliabilitas maka 20 soal tersebut memiliki reliabilitas yang “sangat tinggi”. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 28 November 2016 sampai pada tanggal 2 Desember 2016 di SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Uji coba terbatas dilakukan di kelas III dengan jumlah siswa 5 anak. Sebelum melakukan uji coba terlebih dahulu dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak terhadap materi yang akan diujicobakan yaitu tentang alat ukur panang dan berat. Siswa diberi waktu 70 menit untuk mengerjakan pretest yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai peneliti melakukan simulasi kepada seluruh siswa kelas III yang berjumlah 30 siswa termasuk 5 anak yang menjadi subyek penelitian selama kurang lebih 3x pertemuan. Setiap pertemuan terhitung 3 jam pelajaran.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah ujicoba terlaksana dan kegiatan-kegiatan dalam buku siswa telah dikerjakan maka selanjutnya mencari tahu dampaknya apakah nilainya meningkat, tetap atau justru menurun melalui posttest. Adapun hasil perhitungan nilai sebelum dan sesudah menggunakan produk adalah sebagai berikut.
No. 1 2 3 4 5
Nilai
Nama PU OL BE HE FA Total Nilai Rata-rata Peningkatan Persentase
Pretest 70 55 50 60 50 285 57
Posttest 90 85 85 80 80 420 84 27 47%
Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posstest Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai siswa yang bernama PU mengalami peningkatan dari 70 menjadi 90, kemudian nilai siswa yang bernama OL mengalami peningkatan dari 55 menjadi 85, nilai siswa bernama BE mengalami peningkatan dari 50 menjadi 85, nilai HE mengalami peningkatan dari 60 menjadi 80, yang terakhir adalah nilai FA dari 50 menjadi 80. Rata-rata nilai pretest adalah 57 sedangkan rata-rata nilai posttest adalah 84. Peningkatan hasil dari nilai pretest ke nilai posttest adalah 27 apabila dipersentase peningkatannya adalah 47%.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2 Pembahasan Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah karena matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik, matematika merupakan pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, matematika merupaka pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan dengan bilangan, matematika merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk. Saat melakukan pembelajaran matematija di kelas, seorang guru matematika harus berusaha untuk mengurangi sifat abstrak dari objek matematika sehingga memudahkan siswa menangkap pelajaran matematika di sekolah. Di jenjang sekolah dasar, sifat konkret objek matematika diusahakan lebih banyak atau lebih besar dari pada di jenjang sekolah yang lebih tinggi. Hal itu sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun. Tahapan operasional konkret siswa cenderung mudah dalam memahami sesuatu yang menggunakan benda nyata. Cara berpikir anak-anak dalam tahapan ini tidak lagi didominasi oleh persepsi, tetapi anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan. Oleh sebab itu pendidik harus dapat memilih atau menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak yaitu konkret. Namun pada kenyataannya, pembelajaran matematika di sekolah dasar saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak yang menggunakan benda-benda yang konkret atau pengalaman secara langsung. Hal
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu didukung dengan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan wawancara di empat sekolah wilayah Sleman Timur yang meliputi SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius Sengkan, dan SD Negeri Deresan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru dan siswa di empat sekolah tersebut. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar. Permasalahan tersebut mulai dari guru kesulitan mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-anak yang mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga. Pembelajaran di kelas cenderung mengikuti buku, sedangkan tidak semua kegiatan dalam buku membuat siswa mampu berpikir konkret sesuai tahapan anak usia 7-11 tahun. Selain itu, buku yang ada lebih banyak tulisan daripada gambar sehingga anak kurang tertarik untuk membacanya. Dari permasalah tersebut, peneliti mendapatkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan penelitian pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI. Penelitian dan pengembangan buku ini menggunakan metode Research and Development (RnD) dengan tahap-tahap atau prosedur pengembangan menurut Sugiyono dan Borg and Gall. Dari Sepuluh langkah Sugiyono dan Borg and Gall, kemudian peneliti memodifikasi menjadi lima tahap yang meliputi 1) Potensi Masalah 2) Desain Produk Buku Guru dan Buku Siswa 3) Validasi
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Produk oleh ahli 4) Instrumen Penelitian dan 5) Uji coba Terbatas. Buku guru dan buku siswa memuat kegiatan- kegiatan pembelajaran matematika yang didesain menggunakan pendekatan PMRI dengan lima karakterisik dari PMRI yaitu interaktivitas, penggunaan konteks, penggunaan model konkret, konstruksi siswa dan keterkaitan. Langkah awal dalam penelitian ini adalah mencari potensi masalah, peneliti menganalisis kebutuhan yang ada di sekolah dasar dan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui masalah dan kebutuhan guru maupun siswa di sekolah. Analisisis kebutuhan dilakukan di empat SD yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah menemukan masalah dan mengumpulkan data-data, langkah kedua membuat desain pengembangan produk buku guru dan buku siswa yang akan digunakan untuk penelitian yaitu. Kedua buku disusun sesuai dengan materi yang dibutuhkan, namun tidak terikat pada salah satu kurikulum. Buku yang dikembangkan dapat digunakan untuk semua jenis kurikulum. Penelitian ini hanya dibatasi untuk siswa kelas III sekolah dasar materi alat ukur panjang dan berat dengan
pendekatan
PMRI.
Setelah
mendesain
produk
buku,
peneliti
mempersiapkan semua kebutuhan penelitian termasuk mempersiapkan instrumen penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi terhadap buku guru dan buku siswa kepada ahli dengan menggunakan kuesioner. Setelah buku divalidasi langkah terakhir adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilakukan di sekolah dasar dengan subyek 5 anak kelas III dengan melakukan pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI sesuai kegiatan yang ada di buku siswa.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kualitas buku guru dan buku siswa diketahui dari nilai kuesioner hasil validasi oleh para ahli. Validasi dilakukan untuk menguji kualitas dan kelayakan produk oleh para ahli yaitu satu orang dosen ahli PMRI sebagai ahli 1 dan satu guru pembelajar PMRI sebagai ahli 2. Produk divalidasi selama kurang lebih 3 minggu. Hasil penilaian produk dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku guru total nilai dari ahli 1 adalah 88 sedangkan dari ahli 2 adalah 89. Setelah dikonversikan ke dalam tabel data menurut Sukardjo nilai tersebut masuk dalam kategori “baik”. Hasil penilaian dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku siswa total nilai dari ahli 1 adalah 79 sedangkan dari ahli 2 adalah 93. Apabila dikonversikan ke dalam tabel data, nilai tersebut masuk dalam kategori “baik”. Kedua ahli menyatakan bahwa produk buku guru dan buku siswa mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk diujicobakan setelah melalui tahap revisi atau perbaikan. Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi alat ukur panjang dan berat. Setelah pretest, siswa menggunakan produk untuk belajar. Setelah menggunakan produk, maka dilakukan posttest untuk mengetahui pemahaman siswa. Hasil dari pretest dan posttest digunakan untuk mengukur adanya dampak dari penggunaan produk buku guru dan buku siswa. Dari hasil penilaian pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai 5 siswa sebelum menggunakan produk adalah 57 dan ratarata nilai posttest 5 siswa setelah menggunakan produk menjadi 84. Nilai pretest PU adalah 70 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan produk nilai posttest PU menjadi 90. Nilai pretest OL adalah 55 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan produk nilai posttest OL menjadi 85. Nilai pretest BE adalah 50
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan produk nilai posttest BE menjadi 85. Nilai pretest HE adalah 60 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan produk nilai posttest HE menjadi 80. Nilai pretest FA adalah 50 setelah mengikuti pembelajaran menggunakan produk nilai posttest FA menjadi 80. Hal itu menunjukkan bahwa produk buku guru dan buku siswa memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran matematika materi alat ukur panjang dan berat di kelas III karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 5.1.1
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III sekolah dasar dengan pendekatan PMRI melalui lima tahap yaitu potensi masalah, desain produk, validasi produk,instrumen penelitian dan uji coba terbatas. Potensi masalah pada tahap pertama diawali dengan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara tidak terstruktur. Selanjutnya peneliti melakukan tahap kedua yaitu desain produk, buku guru dan buku siswa didesain mulai dari sampul hingga isi materi kegiatan, dengan memperhatikan lima karakteristik PMRI. Selanjutnya peneliti menyiapkan validasi oleh ahli. Ada dua ahli sebagai validator yaitu dosen PMRI sebagai ahli 1 dan guru pembelajaran PMRI sebagai ahli 2. Setelah produk selesai di validasi langkah selanjutnya adalah menyiapkan instrumen untuk pretest dan posttest. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas yang dilakukan kepada 5 siswa kelas III sekolah dasar yang telah dipilih mewakili 22 anak di kelas III.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.1.2
Kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil validasi kedua ahli baik buku guru maupun buku siswa mendapat hasil baik dan layak digunakan dengan revisi. Hasil tersebut dinyatakan dalam skor rata-rata yang diperoleh buku guru sebesar 3,88 dan skor rata-rata yang diperoleh buku siswa sebesar 3,74. Dari hasil itu dapat diketahui bahwa buku guru dan buku siswa masuk dalam kategori baik. Jadi buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas III SD dengan pendekatan PMRI materi alat ukur panjang dan berat mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk diujicobakan. Dari penelitian ini juga dapat dilihat adanya dampak penggunaan produk. Produk buku guru dan buku siswa ternyata memberikan dampak atau pengaruh positif terhadap pembelajaran matematika khususnya materi alat ukur panjang dan berat di kelas III karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rata-rata nilai hasil pretest menunjukkan 57, sedangkan rata-rata nilai pada hasil posttest menunjukkan 84, ada peningkatan nilai sebanyak 27 atau 47% setelah menggunakan produk.
5.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya adalah, 5.1.3
Uji coba hanya sampai pada ujicoba terbatas dan belum pada tahap ujicoba efektivitas produk dalam kelompok yang lebih luas.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.1.4
Materi dalam buku guru dan buku siswa terbatas hanya pada satu materi saja yaitu alat ukur panjang dan berat, sehingga tidak bisa digunakan untuk materi yang lain.
5.1.5
Data yang diperoleh oleh peneliti sebatas wawancara kepada guru kelas dan siswa kelas III di empat sekolah karena keterbatasan waktu untuk izin di sekolah lain.
5.2 Saran Berdasarkan keterbatasan pada penelitian pengembangan ini, maka peneliti memiliki saran untuk penelitian pengembangan selanjutnya, yaitu 5.2.1
Penelitian selanjutnya agar sampai pada tahap ujicoba yang lebih luas.
5.2.2
Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan untuk beberapa materi dan sub bab agar dapat mencakup materi yang lebih banyak dan dapat digunakan untuk pembelajaran matematika selain alat ukur panjang dan berat.
5.2.3
Penelitian selanjutnya agar melakukan pengumpulan data dari sekolah yang lebih banyak supaya data analisis kebutuhan yang diperoleh lebih meyakinkan dan lebih akurat.
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Akbar, Sa’adun. (2013). Instrumen peringkat pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Anwar, M. (2015). Materi pelajaran matematika kelas 3 SD/MI semester ½. Pengukuran, hal 82-84. Diakses pada tanggal 2 Desember 2016 dari http://bukupaket.com
Borg, W. R. & Gall, M.D. (1983). Educational research: An introduction (4ed). New York & London: Longman.
Chank, M. C., Shaeffer, S., All-Samarrai, S., & Andew B. Ragatz. (2014). Teacher reform in Indonesia the role of politics and evidence in policy making. Washington DC: The World Bank.
Ferryansyah. (2011). Perbandingan prestasi belajar matematika siswa antara pembelajaran yang disertai penciptaan kondisi alfa dan tanpa disertai penciptaan kondisi alfa. Jurnal Ilmu-Ilmu sosial 3 (2), hlm 235-242. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 dari http://eprint.ums.ac.id
Janitasari, L. (2012). Pengembangan buku ajar math-stories materi bangun datar dan bangun ruang kelas V semester II SDN Windurejo 2 Mojokerto. Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Diakses pada tanggal 12
Desember
2016
dari
http://etheses.uin-
malang.ac.id/3792/1/12140149.pdf
Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an integreted approach (second edition). Illinois: Waveland Press.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurbaita, dkk. (2013). Pengembangan buku ajar matematika tematik integratif materi pengukuran berat badan untuk kelas 1 SD. Jurnal Kresno 4 (1). Diakses
pada
tanggal
12
Desember
2016
dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2877/2963
Kurniasih dan Sani. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran)
sesuai dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Kusumaningtyas, W. K., Wardono, & Sugiarto. (2012). Penerapan PMRI terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika berbantuan alat peraga materi pecahan. Unnes Journal of Mathematics Education 1 (2). Diakses pada
tanggal
18
Oktober
2015
dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/sju/index.php/ujme
Margono, S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Marpaung, Y. (2008). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Pelatihan guru-guru SMP di USD, Hotel LPP dan P4TK Matematika pada bulan juli 2008.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mayasari, D. D. (2014). Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 dari www.library. usd. ac. id
Muchlis, E. E. (2012). Pengaruh pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap perkembangan kemampuan pemecahan
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah siswa kelas II SD Kartika 1.10 Padang. Jurnal Exacta. Vol X nomor 2, hlm 136-139. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 dari http://repository.unib.ac.id/519/1/08.Effie Efrida Muklis.pdf
OECD. (2010). PISA 2009 results. Jerusalem: PISA, OECD Publishing.
OECD. (2013). PISA 2012 results: what student know and can do-student performance in mathematics, reading and scince (Volume I),. Turkey: PISA, OECD Publishing.
Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.
Siswono,
T.
Y.
E.
(2006).
PMRI:
Pembelajaran
Matematika
yang
mengembangkan penalaran kreativitas dan kepribadian Siswa. Makalah Workshop Pembelajaran Matematika di MI “Nurur Rohmah”. Sidoarjo, 8 Mei 2006.
Soedjadi, R. (1999). Kiat-kiat pendidikan matematika di Indonesia: Konstatasi keadaan masa kini menuju harapan masa depan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suryanto. (2010). Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Yogyakarta: Tim PMRI.
Tung, K. Y. (2015). Pembelajaran dan perkembangan belajar. Jakarta: Indeks
Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahana, Paulus. (2016). Filsafat ilmu pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.
Wijaya, A. (2012). Pendidikan matematika realistik suatu alternatif pendekatan pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Surat ijin untuk melakukan penelitian
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Surat keterangan telah melakukan penelitian
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, dan kunci jawaban Kisi-kisi soal evaluasi No 1.
2.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
2.1 Memilih alat ukur Alat Ukur sesuai dengan Panjang dan fungsinya (meteran, Berat timbangan, atau jam)
2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
Indikator
Item Soal
Mengukur panjang dengan menggunakan alat ukur panjang (misalnya penggaris, metelin dan meteran bangunan).
3, 4, 5
Mengukur berat dengan menggunakan alat ukur berat (misalnya timbangan berat badan, timbangan jarum dan timbangan kodok).
10, 11
Mengoperasikan alat ukur 1, 2, 6, 7, 8, 9 panjang seperti penggaris, metelin dan meteran bangunan. Mengoperasikan alat ukur 12, 13, 14, berat seperti timbangan berat badan, timbangan jarum dan 15, 16, 17,18, timbangan kodok. 19, 20
Soal Pretest dan Postest
Soal Matematika Alat Ukur Panjang dan Berat A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d dengan benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Panjang pensil di atas adalah . . . . . a. 10 cm. b. 9,7 cm. c. 9,5 cm. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. 8 cm. 2. Perhatikan gambar di bawah ini!
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Panjang cutter di atas adalah . . . . a. 14 cm. b. 12 cm. c. 12,6 cm. d. 14,7 cm. Alat yang digunakan penjahit untuk mengukur panjang kain adalah . . . . a. metelin. b. meteran. c. mistar. d. roll meter. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang kayu adalah . . . . . a. metelin. b. meteran atau roll meter c. mistar. d. tali. Mistar atau penggaris biasanya di gunakan untuk . . . . a. mengukur panjang buku atau kertas. b. mengukur panjang lapangan. c. mengukur panjang meja. d. mengukur tinggi badan. 15 centimeter (cm) = .................. meter (m) a. 150 meter. b. 1,5 meter. c. 0,15 meter. d. 1500 meter. 17,5 centimeter (cm) =................meter (m) a. 1,75 meter. b. 0,175 meter. c. 0,0175 meter. d. 175 meter. 80 meter (m) =................centimeter (cm) a. 8000 cm. b. 800 cm. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. 0,8 cm. d. 8 cm. 9. 16 cm + 34 cm + 15 cm= . . . . cm a. 64 cm. b. 65 cm c. 66 cm d. 0,65 cm 10. Ayah akan membeli beli beras ditempat penggilingan padi sebanyak 100 kilogram. Alat ukur yang digunakan Ayah untuk menimbang berat beras adalah . . . . a. timbangan barang. b. timbangan berat badan. c. timbangan jarum. d. timbangan bebek. 11. Untuk membuat kue, diperlukan takaran tepung yang sesuai dengan resep. Maka, kebanyakkan orang menimbang berat tepung dengan menggunakan timbangan . . . . a. timbangan barang. b. timbangan berat badan. c. timbangan jarum. d. timbangan bebek. 12. Perhatikan gambar di samping ini! Berat badan orang pada gambar di samping adalah . . . . a. 60 kg. b. 53 kg. c. 50 kg. d. 55 kg. 13. Perhatikan gambar di samping ini! Berat tepung pada gambar di samping adalah . . . . a. 1,5 kg. b. 1,6 kg. c. 1,7 kg. d. 2 kg.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. 10.000 gram (g) = . . . . . kilogram (kg) a. 10 kilogram b. 100 kilogram c. 0,1 kilogram d. 1000 kilogram 15. 2400 gram (g) = . . . . . ons (hg) a. 0,24 ons b. 24 ons c. 240 ons d. 2400 ons 16. Tito membeli 25 kg jeruk. Kemudian Bibi Tito meminta jeruk sebanyak 10 kg. Keesokkan harinya Tito membeli jeruk lagi sebanyak 35 kg jeruk. Berapa kilogram jeruk yang Tito miliki sekarang? a. 40 kg b. 45 kg c. 50 kg d. 55 kg 17. Pada hari Senin tanggal 15 November 2016, Tika memanen apel dari kebunnya sebanyak 14 kg. Kemudian hari Selasa tanggal 16 November 2016, Tika memanen kembali apelnya sebanyak 15 kg. Hari Rabu tanggal 17 November 2016, Tika menjual apel ke pasar sebanyak 4 kg. Berapa kilogram apel yang Tika miliki sekarang? a. 23 kg b. 24 kg c. 25 kg d. 26 kg 18. Budi mendapat kiriman jagung sebanyak 45 kg. Kemudian Budi menjual jagung tersebut sebanyak 6 kg. Keesokkan harinya Budi kembali menjual jagung sebanyak 13 kg. Berapa kg jagung yang Budi miliki sekarang? a. 23 kg b. 26 kg c. 56 kg d. 62 kg 19. Susi membeli buah strawberry sebanyak 30 hg/ons. Keesokkan harinya Susi kembali membeli buah strawberry sebanyak 40 hg/ons. Apabila dijadikan dalam bentuk satuan kilogram, berapa kilogram strawberry yang dimiliki Susi? a. 0,7 kg b. 0,07 kg c. 70 kg
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. 7,0 kg 20. Perhatikan gambar di samping ini! Berapakah berat telur pada gambar di samping? a. 1 kg b. 2 kg c. 3 kg d. 4 kg
Selamat Mengerjakan
Kunci Jawaban 1. c (9,5 cm) 2. c (12,6 cm) 3. a (metelin) 4. b (meteran atau roll meter) 5. a (mengukur panjang buku atau kertas) 6. c (0,15 meter) 7. b (0,175 meter) 8. a (8000 cm) 9. b (65 cm) 10. a (timbangan barang) 11. c (timbangan jarum) 12. d (55 kg) 13. d (2 kg) 14. a (10 kilogram) 15. b (24 ons) 16. c (50 kg) 17. c (25 kg) 18. b (26 kg) 19. a (0.7 kg) 20. d (4 kg)
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 (Validitas, reliabilitas soal pretest dan postest)
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
Hasil validasi buku guru ahli 1
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
Hasil validasi buku guru ahli 2
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
Hasil Validasi buku siswa ahli 1
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
Hasil validasi buku siswa ahli 2
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
Surat permohonan validasi
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Foto-foto kegiatan
Saat Pembelajaran di Kelas
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan mengukur menggunakan alat ukur panjang
Kegiatan mengukur menggunakan alat ukur berat
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa menuliskan hasil pengukuran
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saat siswa mengerjakan soal pretest dan posttest
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
:
SDKE Mangunan
Mata Pelajaran
:
Matematika
Kelas / Semester
:
III / I
Materi
:
Pengukuran
Alokasi Waktu
:
4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam) C. Indikator 1. Kognitif a) Mengenal alat ukur panjang dan berat sesuai dengan fungsinya. b) Menentukan alat ukur panjang dan berat sesuai dengan fungsinya 2. Afektif a) Menunjukkan sikap teliti saat mengukur suatu benda menggunakan alat ukur. 3. Psikomotorik a) Mengukur panjang dan berat benda menggunakan alat ukur panjang dan berat. b) Mengukur panjang dan berat benda melalui gambar alat ukur panjang dan berat.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Kognitif a) Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengenal alat ukur panjang dan berat sesuai fungsinya dengan benar. b) Melalui kegiatan kelompok, siswa mampu menentukan alat ukur panjang dan berat sesuai fungsinya dengan benar. 2. Afektif a) Melalui kegiatan kelompok, siswa mampu menunjukkan sikap teliti saat mengukur suatu benda menggunakan alat ukur panjang dan berat. 3. Psikomotorik a) Melalui kegiatan kelompok, siswa mampu mengukur panjang benda menggunakan alat ukur panjang dan berat dengan baik. b) Melalui kegiatan kelompok, siswa mampu mengukur panjang dan berat benda melalui gambar alat ukur panjang dan berat dengan baik.
E. Materi Pembelajaran Alat ukur panjang dan berat.
F. Media, Alat dan Sumber Belajar A. Media & Alat
Penggaris (mistar)
Roll meter (meteran)
Pita ukur (metlin)
Timbangan berat badan
Timbangan jarum
Timbangan bebek
Anak
Meja
Kursi 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Papan tulis
Buku
LKS
B. Sumber Belajar Viani, A. R. 2016. Buku matematika siswa kelas III sekolah dasar: alat ukur panjang dan berat. Fajariyah, dkk. 2008. Cerdas berhitung matematika 3: untuk SD/MI kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran : PMRI Metode Pembelajaran
: Diskusi, tanya jawab, ceramah, unjuk kerja
H. Kegiatan Pembelajaran No
Kegiatan
Runtutan kegiatan
1.
Kegiatan
Guru memberikan salam kepada siswa.
awal
Guru menanyakan kabar siswa.
Waktu 70 menit
Salah satu siswa memimpin doa sebelum memulai pelajaran. Guru melakukan presensi. Guru mengkoordinasi siswa untuk menerima pembelajaran Siswa mengerjakan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Apersepsi Apakah kalian pernah mengukur tinggi badan? Alat ukur apa yang kalian gunakan?”
Motivasi 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru bercerita mengenai alat ukur. Orientasi
Siswa
mendapat
penjelasan
dari
guru
mengenai materi yang akan disampaikan serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pentingnya mempelajari materi tersebut. 2.
Kegiatan inti
Pertemuan 1 (2 x 35 menit)
140 menit
Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah mengukur panjang? Apa yang kalian gunakan untuk mengukur panjang? Siswa mengamati alat ukur yang telah disiapkan di meja. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok. Guru
menyiapkan
alat
ukur
panjang
yaitu
penggaris atau mistar. Guru membagikan buku kepada masing-masing siswa. Siswa membaca materi yang ada di dalam buku. Di dalam kelompok siswa mengukur panjang 5 alat tulis
menggunakan
penggaris
dan
siswa
menuliskan hasil pengukuran di dalam buku. Selanjutnya siswa kembali melakukan kegiatan pengukuran
dengan
menggunakan
alat
ukur
panjang yaitu roll meter atau meteran dan pita ukur atau metlin. Setelah mengukur, siswa kembali menuliskannya pada buku yang telah dibagikan.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan 2 (2 x 35 menit) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok. Guru menyiapkan alat ukur berat yaitu timbangan berat badan, timbangan jarum dan timbangan bebek. Guru membagikan buku kepada masing-masing siswa. Siswa melakukan pengukuran berat badan untuk timbangan
berat
badan,
berat
beras
untuk
timbangan jarum, dan berat kunyit atau jahe untuk timbangan bebek dengan teman satu kelompoknya. Kemudian siswa menuliskan hasil pengukuran di dalam buku. Setelah selesai, salah satu perwakilan dari masingmasing
kelompok
mempresentasikan
hasil
pekerjaannya di depan kelas. Siswa mengerjakan soal latihan. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari agar anak lebih memahami konsep alat ukur panjang dan berat.
3.
Penutup
Siswa
menjawab
mengenai
kesulitan
pertanyaan yang
dari
dialami
guru 70 menit ketika
pembelajaran.
Siswa menyampaikan perasaan mereka ketika
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengikuti pembelajaran.
Siswa
menyampaikan
kesimpulan
dari
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Guru memberikan posttest untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telaah dilakukan.
Guru
mengarahkan
untuk
melakukan
pembelajaran selanjutnya.
Siswa menjawab salam dari guru.
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CURRICULUM VITAE Angela Risma Viani merupakan anak ketiga dari pasangan Tarsisius Sutriyanto dan Teresia Sunarsih. Lahir di Kabupaten Ngawi pada tanggal 27 April 1995. Pendidikan awal dimulai dari SD Negeri Widodaren 2 tahun 20012007. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Katolik Wijaya pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Ngawi pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Berikut ini daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. No 1 2 3 4
Tahun 2013 2013-2015 2013 2013
Peran Peserta Peserta Peserta Peserta
5
Nama Kegiatan Inisiasi Universitas Sanata Dharma English Club Program Inisiasi Fakultas (INFISA) Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II HMPS PGSD
2013-2014
6
HMPS PGSD
2014-2015
5
Kursus Mahir Dasar (KMD) Week-end Moral Parade Gamelan Anak
Sekretaris Bidang Non Akademik Ketua Bidang Rumah Tangga Peserta
6 7 8 8
9
PGSD Montessori Club Pelepasan Wisudawan/Wisudawati April Pelepasan Wisudawan/Wisudawati April
Pramuka
2014 2014 2014
2014-2015 Calon 2015 Periode Calon 2015 Periode
Peserta Anggota Dekorasi Ketua Koordinator Acara
Sie
Sie
Ketua
139