PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SDN NANGGULAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Oka Deby Setiawan 121134140
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini kupersembahkan untuk : 1. Allah SWT atas limpahan rahmat, cinta, dan kasih sayang yang menyertai segala usahaku. 2. Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang telah memberikan semangat, perhatian, kasih sayang, serta doa. 3. Adikku Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan semangat dan doa untuk kesuksesan Kakaknya. 4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. sebagai dosen pembimbing I yang selalu memberikan masukan. 5. E. Desiana Mayasari, S.Psi, M.A. sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO “Untuk mencapai hal-hal besar, kita jangan hanya bertindak, tetapi juga perlu bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga yakin dan percaya”. -Sandiaga S. Uno-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan bahwa sesungguhnya naskah skripsi yang saya tulis ini tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016 Penulis,
Oka Deby Setiawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Oka Deby Setiawan
Nomer Mahasiswa
: 121134140
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SDN NANGGULAN Dengan demikian saya memberikan skripsi kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal, 07 Januari 2016 Yang menyatakan
Oka Deby Setiawan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK Peningkatan Sikap Gotong Royong Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di SDN Nanggulan. Oka Deby Setiawan Universitas Sanata Dharma 2016 Rendahnya pemahaman siswa tentang makna dan manfaat bergotong royong menjadi salah satu penyebab tidak tertariknya siswa untuk melaksanakan gotong royong di dalam kehidupan. Pembelajaran yang bersifat biasa di kelas kurang memberikan siswa contoh nyata manfaat gotong royong sehingga peneliti tertarik untuk meningkatkan sikap gotong royong siswa. Penelitian ini memiliki tujuan 1) Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan model cooperative learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn untuk siswa kelas II di SDN Nanggulan, 2) Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw untuk siswa kelas II di SDN Nanggulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Nanggulan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan selama dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner skala sikap dan didukung dengan observasi. Berdasarkan hasil nilai rata-rata seluruh siswa yang diperoleh dari penelitian kondisi awal adalah 65,43 (cukup) kemudian meningkat pada siklus I menjadi 87,05 (tinggi) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 93,13 (sangat tinggi). Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup pada kondisi awal adalah 45,16% (14 siswa) meningkat pada siklus II menjadi 96,77% (30 siswa) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 100% (31 siswa). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe jigsaw mampu meningkatkan sikap gotong royong siswa kelas II di SDN Nanggulan. Kata Kunci : Sikap, Gotong Royong, Cooperative Learning tipe Jigsaw, Pendidikan Kewarganegaraan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT Increased Attitude of Mutual Assistance on Civic Education Implementation with Cooperative Learning Jigsaw Model for The Second Grade at Nanggulan Elementary School Oka Deby Setiawan Sanata Dharma University 2016 Low of students understanding about meaning and benefit of mutual assistance become one of the caused students not interested to implemented mutual assistance in lives. Conventional learning characteristic in classroom gave students less real example of mutual assistance benefit until researcher interested to increased students attitude of mutual assistance. This research aim was 1) describe and knew describtion implementation cooperative learning jigsaw model in order to increased attitide of mutual assistance on civic education implementation for the second grade students at Nanggulan elementary school, 2) Increased and knew increasing attitude of mutual assistance on civic education implementation with cooperative learning jigsaw model for the second grade students at Nanggulan elementary school. Subject of this research was the second students at Nanggulan elementary scholl. This research was a classroom action research that implemented during two cycles consisting of phases planning, action, observation, and reflection. Researcher used cooperative learning jigsaw model. Data collecting techniques in this research used attitude scale questionnaire dan supported by observations. Based on the results obtained from the research all student mean score of beginning conditions was 65,43 (enough), then increased in cycle I was 87,05 (high), and increased again in cycle II to 93,13 (very high). The percentage of students who had minimal enough mutual assistance of beginning conditions was 45,16% (14 student), increased in cycle I become 96,77% (30 student), and aincreased again in cycle II to 100% (31 student). From this research result, can be concluded that implementation cooperative learning jigsaw model can increased attitude of mutual assistance the second grade students at Nanggulan elementary school. Key word : Attitude, Mutual Assistance, Cooperative Learning Jigsaw, Civic Education
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Sikap Gotong Royong Melalui Pelaksanaan Pembelajaran PKn dengan Model Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk Siswa Kelas II di SDN Nanggulan”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama proses penelitian berlangsung, penulis menyadari bahwa kegiatan pelaksanaannya tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu izinkanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang senantiasa memberikan masukan dan semangat kepada peneliti untuk mnyelesaikan skripsi. 5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing 2 yang senantiasa memberikan masukan dan bantuan kepada peneliti. 6. Sri Rahayu, S.Pd. sebagai Kepala SD Negeri Nanggulan yang telah bersedia memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Dra. Iswandari Sunarjati, selaku guru wali kelas II yang bersedia untuk berkolaborasi dengan penulis, meluangkan waktu, memberikan tenaga, pikiran, semangat, dan memberikan izin di kelas II SD Negeri Nanggulan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SD Negeri Nanggulan yang sudah banyak membantu dan membimbing serta memberikna informasi yang bermanfaat bagi penulis. 9. Kedua orangtuaku, Bapak Maryadi dan Ibu Wantinem yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya. 10. Adikku satu-satunya, Anti Kuncarri Defi yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang. 11. Teman-teman seperjuangan payung penelitian Purnomo, Bravi, Johan, Nugroho, Hilda, Yosi, Ika, Sita, dan Astrid serta semua teman seperjuangan PGSD satu angkatan. 12. Seluruh pihak yang berkenan membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang telah dibuat masih jauh dari sempurna karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 07 Januari 2016 Penulis,
Oka Deby Setiawan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii PERSEMBAHAN ............................................................................................ iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Batasan Masalah .................................................................................. 5 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 6 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7 1.6 Definisi Operasional ............................................................................ 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori.......................................................................................... 10 2.1.1 Sikap ......................................................................................... 10 2.1.1.1 Pengertian Sikap......................................................... 10 2.1.1.2 Struktur Sikap ............................................................ 11 2.1.2 Gotong Royong ....................................................................... 12 2.1.2.1 Pengertian Gotong Royong ....................................... 12 2.1.3 Pendidikan Kewarganagaraan .................................................. 13 2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ................. 13 2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ....................... 13 2.1.3.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ........................ 14 2.1.4 Cooperative Learning tipe Jigsaw............................................ 15 2.1.4.1 Pengertian Cooperative Learning .............................. 15 2.1.4.2 Pengertian Cooperative Learning tipe Jigsaw .......... 18 2.1.4.3 Manfaat Cooperative Learning tipe Jigsaw .............. 20 2.1.4.4 Langkah Cooperative Learning tipe Jigsaw II........... 21 2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 22 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 25 2.4 Hipotis Penelitian ................................................................................. 25
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian..................................................................................... 27 3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 28 3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 28 3.2.2 Subjek Penelitian ..................................................................... 28 3.2.3 Objek Penelitian ...................................................................... 29 3.2.4 Waktu Penelitian ..................................................................... 29 3.3 Desain Penelitian ................................................................................. 29 3.3.1 Persiapan Pra Penelitian .......................................................... 29 3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................. 30 3.3.2.1 Siklus I........................................................................ 30 3.3.2.2 Siklus II ..................................................................... 37 3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 45 3.4.1 Wawancara ............................................................................... 45 3.4.2 Observasi .................................................................................. 46 3.4.3 Kuesioner ................................................................................. 46 3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 48 3.5.1 Pedoman Wawancara ............................................................... 48 3.5.2 Lembar Observasi..................................................................... 48 3.5.3 Lembar Kuesioner ................................................................... 49 3.6 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 52 3.6.1 Validitas Instrumen ................................................................. 52 3.6.2 Reliabilitas Instrumen .............................................................. 58 3.7 Teknik Analisa Data ............................................................................ 60 3.8 Indikator Keberhasilan ........................................................................ 69 3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................. 71
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 73 4.1.1 Siklus I ..................................................................................... 73 4.1.2 Siklus II ................................................................................... 78 4.2 Pembahasan........................................................................................ 83 4.2.1 Siklus I ..................................................................................... 83 4.2.2 Siklus II .................................................................................... 86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 96 5.2 Keterbatasan Penelitian...................................................................... 97 5.3 Saran .................................................................................................. 98 DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 99 LAMPIRAN .................................................................................................... 101 CURRICULUM VITAE ................................................................................... 178
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL BAB III Tabel 3.1 Skala Likert .................................................................................. 47 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................... 48 Tabel 3.3 Lembar Observasi Sikap Gotong Royong Siswa ......................... 49 Tabel 3.4 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II ................................................................................................... 49 Tabel 3.5 Indikator Item Pernyataan Kuesioner ........................................... 50 Tabel 3.6 Hasil Item Kuesioner Yang Valid ................................................ 55 Tabel 3.7 Taraf Kesulitan Pernyataan .......................................................... 56 Tabel 3.8 Hasil Item Kuesioner Yang Terpilih ............................................ 57 Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas .................................................................... 59 Tabel 3.10 Reliabilitas Item Soal ................................................................... 59 Tabel 3.11 Kriteria PAP tipe I ........................................................................ 61 Tabel 3.12 Kriteria Skor Per Item Kuesioner ................................................. 61 Tabel 3.13 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan ........ 63 Tabel 3.14 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Kognitif ............... 64 Tabel 3.15 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Afektif ................. 65 Tabel 3.16 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Konatif ................ 66 Tabel 3.17 Kriteria Nilai Rata-rata Hasil Kuesioner Seluruh Siswa .............. 67 Tabel 3.18 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Per Aspek Sikap ........................................................................... 59 Tabel 3.19 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki sikap Gotong Royong Keseluruhan .................................................................................. 70 Tabel 3.20 Nilai Rata-rata Kuesioner Per Aspek Sikap ................................. 70 Tabel 3.21 Rata-rata Keberhasilan Secara Keseluruhan ................................ 70 Tabel 3.22 Jadwal Penelitian Pada Semester Ganjil ...................................... 71
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB IV Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Kognitif .................................. 74 Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Afektif .................................... 75 Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Konatif ................................... 76 Tabel 4.4 Rangkuman Keseluruhan Hasil Skala Sikap Siklus 1 .................. 77 Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Kognitif .................................. 78 Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Afektif .................................... 79 Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Konatif ................................... 81 Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Skala Sikap Siklus 2 ....................................... 82 Tabel 4.9 Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup .................................................. 88 Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup .................................................. 91 Tabel 4.11 Rangkuman Peningkatan Sikap Melalui Kuesioner Per Aspek Setiap Siklus ................................................................................. 94 Tabel 4.12 Rangkuman Peningkatan Keseluruhan Sikap Setiap Siklus ........ 95
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram Penelitian yang Relevan ............................................... 24 Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan Mc Taggart ................. 28 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup ..................................... 90 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup ..................... 92
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Silabus Pembelajaran................................................................. 101
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Validasi..................... 106
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa .................................................................. 138
Lampiran 4
Kuesioner Sebelum Disebarkan................................................. 142
Lampiran 5
Kuesioner Penelitian dan Validasi............................................. 147
Lampiran 6
Contoh Kuesioner Kondisi Awal............................................... 154
Lampiran 7
Contoh Kuesioner Siklus 1 ........................................................ 158
Lampiran 8
Contoh Kuesioner Siklus 2 ....................................................... 162
Lampiran 9
Rekap Hasil Kuesioner .............................................................. 166
Lampiran 10 Hasil Wawancara....................................................................... 169 Lampiran 11 Hasil Observasi.......................................................................... 171 Lampiran 12 Foto Penelitian .......................................................................... 174 Lampiran 13 Surat Izin Penelitian .................................................................. 176 Lampiran 14 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ....................................... 177
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan penulis akan menjelaskan enam hal penting pada bagian ini yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain (sosial) timbul sebuah bentuk kehidupan yang disebut dengan masyarakat. Untuk mencapai kesejahteraan
hidup
suatu
masyarakat
terdapat
berbagai
cara
guna
mewujudkannya, salah satunya diantaranya ialah mengerjakan pekerjaan yang berat dengan bersama-sama anggota masyarakat atau biasa disebut dengan gotong royong (Purna, 1996: 45). Tanpa banyak diketahui, gotong royong merupakan sebuah nilai luhur bangsa yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Menurut Ir. Soekarno, sebagai Bapak proklamator kemerdekaan Negara Indonesia mengatakan bahwa gotong royong merupakan suatu satu usaha, satu amal, sata pekerjaan yang dikerjakan dengan membanting tulang, memeras keringat secara bersama-sama antar manusia yang satu dengan yang lainnya guna mencapai tujuan yang baik (Purna, 1996: 52). Gotong royong sebagai suatu usaha bersama guna mencapai suatu tujuan yang luhur, hendaknya menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat baik dahulu maupun sekarang.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Masyarakat Indonesia hendaknya menjadikan gotong royong sebagai usaha bersama yang bertujuan luhur sehingga mampu hidup bergotong royong secara baik. Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat khususnya siswasiswi sekolah dasar (SD) yang kurang memahami akan makna dan manfaat memiliki hidup bergotong royong. Hal ini terjadi pada saat magang, ketika peneliti mendapati ada lima siswa tidak ikut membantu temannya melaksanakan piket kelas. Kejadian ini peneliti ketahui dari laporan salah satu teman piket setelah selesai jam pelajaran terakhir. Peneliti sebenarnya belum memiliki cukup bukti kuat apakah kelima siswa yang tidak mau membantu piket kelas memang tidak mau atau mereka memiliki alasan lain. Guna mengetahui alasan kelima siswa tersebut tidak melaksanakan piket kelas, peneliti mencoba mewawancarai para siswa tersebut. Ketika ditanya “mengapa kalian kemarin tidak membantu piket kelas dan langsung pulang?” mereka menjawab “kami janjian mau main game di warnet (warung internet) Pak”. Dari pernyataan siswa, peneliti mendapatkan bukti rendahnya pemahaman siswa tentang manfaat bergotong royong sehingga mereka lebih mementingkan hal-hal lain yang bersifat kurang bermanfaat. Kurangnya pemahaman siswa tentang makna dan manfaat baik dari bergotong royong dapat menjadi salah satu penyebab siswa tidak tertarik dan tidak memiliki kepedulian untuk melaksanakan gotong royong di dalam kehidupannya. Guna mencari alasan yang lebih kuat, peneliti mencoba mewawancarai guru kelas I. Peneliti ingin tahu apakah sejak kelas I anak-anak kelas II memang menunjukkan kurangnya sikap gotong royong atau tidak. Akhirnya peneliti 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melakukan kegiatan wawancara kondisi awal yang dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015. Guru kelas I menuturkan bahwa dahulu ada 7 siswa yang sering pulang atau pergi ke kantin saat mendapatkan jadwal piket kelas dan bisa saja hal itu masih terjadi sampai sekarang setelah mereka kelas II. Para siswa kebanyakan tidak mengetahui makna dan manfaat gotong royong karena jarang sekali mendapatkan pembelajaran secara kerja sama di kelas. Setelah mendapatkan keterangan dari guru kelas I, akhirnya peneliti mencoba untuk menyebarkan kuesioner skala sikap. Pada Sabtu, 01 Agustus 2015 peneliti menyebarkan kuesioner guna melihat gambaran akan tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa kelas II di SDN Nanggulan. Setelah dihitung, hasil persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup secara keseluruhan yaitu 45,16% (hanya 14 siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup). Selanjutnya peneliti mencoba untuk melihat hasil persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup per aspek masing-masing yaitu 38,70% pada aspek kognitif (hanya 12 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup), 45,16% pada aspek afektif (hanya 14 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup), 32,35% pada aspek konatif (hanya 10 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup). Dari hasil persentase jumlah siswa secara keseluruhan maupun per aspek, masih banyak siswa yang belum memiliki sikap gotong royong dari total siswa yaitu 31 orang, sehingga peneliti tergerak untuk menambah jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sedangkan dari rata-rata nilai seluruh siswa minimal cukup secara keseluruhan yaitu 65,43 atau “Cukup”. Namun, setelah dilihat dari perolehan ratarata nilai per aspek menunjukkan perlunya peningkatan yang signifkan yaitu pada aspek kognitif rata-rata mendapatkan nilai 64,80 atau “Rendah”, aspek afektif rata-rata mendapatkan nilai 69,13 atau “Cukup”, dan komponen aspek rata-rata mendapatkan nilai 61,54 atau “Rendah”. Dari hasil rata-rata nilai, aspek kognitif dan konatif sikap masih berada pada taraf “Rendah” dan belum mencapai nilai minimal “Cukup” yaitu 65 sehingga peneliti perlu melakukan peningkatan supaya siswa memiliki sikap yang utuh. Rendahnya sikap gotong royong siswa membuat peneliti mencoba melakukan observasi pembelajaran pada hari Senin, 10 Agustus 2015. Saat pembelajaran berlangsung, guru menjadi sumber belajar utama dengan cara ceramah. Siswa-siswi lebih banyak belajar secara individu. Kerjasama dalam pembelajaran sudah terlihat, namun kurang maksimal karena guru kurang menanamkan pengetahuan tentang makna dan manfaat gotong royong sehingga siswa bersikap pasif dalam kelompok. Pembelajaran di kelas hendaknya tidak hanya berfokus kepada proses individual namun juga proses kelompok, akan tetapi dalam proses kelompok perlu adanya kerja sama yang aktif antar sesama anggota sehingga siswa akan memahami makna dan manfaat gotong royong dan siswa menjadi tertarik dan senang untuk melaksanakan hidup bergotong royong. Dalam upaya meningkatkan sikap gotong royong siswa kelas II peneliti membutuhkan mata pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sikap. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar memiliki peranan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penting dalam pembentukan sikap gotong royong peserta didik. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill) sehingga siswa menjadi warga negara yang baik (Aryani, 2010: 42). Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa PKn baik untuk digunakan dalam upaya peningkatan sikap gotong royong siswa. Dalam upaya menumbuhkan sikap siswa untuk bergotong royong guna memahami makna dan manfaat gotong royong sehingga siswa akan tertarik bahkan ingin untuk melaksanakan hidup bergotong royong di dalam kehidupan. Akhirnya peneliti memutuskan untuk menggunakan model coopreative learning tipe jigsaw. Model coopreative learning tipe jigsaw peneliti gunakan pada pembelajaran PKn karena menurut Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013) metode ini memiliki manfaat meningkatkan hidup bergotong royong sehingga harapan peneliti untuk meningkatkan sikap gotong royong dapat terlaksana. Selain itu, materi membiasakan hidup bergotong royong pada pelajaran PKn di kelas II semester ganjil akan menambah pengetahuan siswa akan makna dan manfaat gotong royong sehingga mereka menjadi lebih tertarik untuk melaksanakan gotong royong sebagai suatu sikap yang baik.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.2 Batasan masalah Penelitian tindakan kelas ini bertempat di SD Negeri Nanggulan. Penelitian dilakukan di kelas II. Peneliti menggunakan RPP dengan kurikulum KTSP 2006 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan pembelajaran dilakukan pada semester ganjil. Penelitian ini menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw II. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang digunakan adalah : Standar Kompetensi (SK) : 1.
Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong 1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan model cooperative learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan sikap gotong royong melalui pembelajaran PKn untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan ? 2. Apakah pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan mampu meningkatkan sikap gotong royong ?
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4 Tujuan Penelitian 1. Menggambarkan
dan
mengetahui
gambaran
pelaksanaan
model
cooperative learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan sikap gotong royong melalui pembelajaran PKn untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan. 2. Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw untuk siswa kelas II di SD Negeri Nanggulan.
1.5 Manfaat Penelitian 1.
Bagi Siswa a.
Siswa mampu memahami makna dan manfaat dari membiasakan hidup bergotong royong.
b.
Siswa menjadi tertarik dan senang untuk bergotong royong.
c.
Siswa mampu melaksanakan sikap gotong royong dalam kehidupan sehari-hari
2.
Bagi Guru a.
Guru mampu memperbaiki model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw yang lebih sempurna pada mata pelajaran yang lainnya.
b.
Guru
mampu
pembelajaran
meningkatkan menggunakan
pembelajaran yang interaktif.
7
profesionalitasnya berbagai
macam
dalam metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3.
Bagi Sekolah a.
Sekolah
mampu
mengetahui
dan
selanjutnya
mengimplementasikan pentingnya sikap gotong royong dalam kehidupan. b.
Sekolah
mampu
meningkatkan
mutu
pendidikan
dengan
pelaksanaan metode pembelajaran yang interaktif. 4.
Bagi Dunia Pendidikan a.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam
dunia pendidikan di
Indonesia ternyata masih perlu beberapa perbaikan dalam segi pelaksanaan pembelajarannya karena kebanyakan masih berhenti pada taraf pengetahuan siswa saja. b.
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan secara universal supaya setiap warga negara mampu mengembangkan sikap gotong royong sehingga mampu bertahan dari pengaruh negatif era globalisasi.
1.6 Definisi Operasional 1.
Sikap adalah suatu sistem berbentuk kaitan antara kognisi, afeksi, dan konasi seseorang saat merespon rangsangan/stimulus dari objek tertentu.
2.
Gotong royong adalah suatu kegiatan dalam bentuk kerjasama antar individu atau kelompok di dalam kehidupan untuk mencapai tujuan yang sama.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3.
Model cooperative learning tipe jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mengharuskan siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan yang sama seperti asas gotong royong.
4.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara dan setiap hal yang dikerjakan harus dengan tujuan dan cita-cita bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Sikap 2.1.1.1 Pengertian Sikap Menurut Gerungan (dalam Mintosih, 1997: 56) Sikap selalu berkenaan dengan objek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan,
dan
itu
memberi
kecenderungan
kepada
seseorang
untuk
bertindak/berbuat sesuai dengan sikapnya terhadap suatu objek sikap Pendapat lain mengatakan, sikap adalah suatu respons/reaksi individual yang timbul apabila individu dihadapkan pada suatu rangsangan/stimulus (Azwar, 2005:15). Sedangkan Krech (1996: 6) mengatakan manakala seseorang berkembang, maka kognisinya, perasaannya, dan kecenderungan tindakannya dalam kaitannya dengan berbagai objek dalam dunianya akan terus menjadi sistem-sistem yang terus ada (kekal) atau disebut sikap. Dapat disimpulkan bahwa sikap adalah sebuah sistem yang terdiri dari aspek kognitif, perasaan, dan tindakan seseorang sebagai respon yang timbul apabila dihadapkan pada suatu rangsangan/stimulus objek tertentu.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.1.1.2 Struktur Sikap Breckler, Kats, Stotland, dan Rajecki (dalam Azwar, 2005: 24) menyatakan sikap merupakan suatu reaksi komponen kognitif, afektif, dan konatif individu terhadap suatu objek sikap dan Azwar menjabarkannya sebagai berikut : 1.
Aspek Kognitif Komponen kognitif merupakan keadaan sikap yang diwakili oleh
kepercayaan individu pemilik sikap terhadap suatu objek sikap. 2.
Aspek Afektif Komponen afektif merupakan keadaan sikap yang menyangkut masalah
emosional subjektif individu terhadap suatu objek sikap. 3.
Aspek Konatif Komponen konatif merupakan keadaan sikap yang menunjukkan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang terhadap objek sikap. Terdapat pendapat lain dari Krech (1996: 6) yang menyatakan bahwa sikap sebagai suatu sistem yang menekankan adanya antar-kaitan dari tiga komponen sikap antara lain : 1.
Aspek Kognitif dalam suatu sikap terdiri dari keyakinan seseorang mengenai objek sikap.
2.
Aspek Perasaan dalam suatu sikap berkenaan dengan emosi yang berkaitan dengan objek sikap.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3.
Aspek Kecenderungan Tindakan dalam suatu sikap mencakup semua kesiapan perilaku yang berkaitan dengan sikap. Dari pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa sikap memiliki tiga aspek
penting sebagai penyusunnya yaitu pemahaman dan perasaan yang akan dicerminkan lewat tindakan seseorang. 2.1.2 Gotong Royong 2.1.2.1 Pengertian Gotong Royong Menurut Purna (1996: 53) gotong royong merupakan suatu bentuk kerja sama guna mencapai tujuan tertentu dengan asas timbal balik yang menciptakan adanya ketentuan sosial dalam masyarakat. Menurut Subadi (2009: 18) gotong royong (cooperation) dikatakan sebagai suatu interaksi (hubungan timbal balik) dari dan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Dari pendapat tersebut, mampu disimpulkan bahwa gotong royong adalah suatu bentuk interaksi (hubungan timbal balik) sosial melalui kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mencapai suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai bersama.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (dalam Winarno, 2013:18) Pendidikan
Kewarganegaraan
diartikan
sebagai
mata
pelajaran
yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Menurut Aryani (2010: 42) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill) sehingga siswa menjadi warga negara yang baik, melalui pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisasikan atas dasa konsep-konsep ilmu politik. Dari
pendapat
para
ahli
dapat
disimpulkan
bahwa
Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang berfungsi sebagai wahana pembentukan warga negara yang baik dengan cara berfokus pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Aryani (2010: 52) tujuan dari materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2006 adalah peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. 2. Mampu berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. 3. Mampu berkembang secara positif dan demokratis guna membentuk pribadi berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4. Mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2.1.3.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu sebagai wahana atau sarana untuk membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. (Aryani, 2010: 116).
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.4 Cooperative Learning tipe Jigsaw 2.1.4.1 Pengertian Cooperative Learning Cooperative
learning
menurut
Parker
adalah
suasana
aktivitas
pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. (dalam Huda, 2012: 29) Slavin (dalam Isjoni, 2013: 23) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam model cooperative learning, menurut Bennet (dalam Isjoni, 2013: 60) terdapat lima unsur dasar yang tidak mampu dipisahkan satu dengan yang lainnya karena sangat mempengaruhi kesuksesan dari cooperative learning itu sendiri. Unsur-unsur dasar ini membedakan cooperative learning dari kerja kelompok biasa : 1.
Positive interdependence Hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.
Interaction face to face Terjadinya interaksi antar siswa secara langsung tanpa adanya perantara sehingga terjadi hubungan timbal balik yang bersifat positif.
3.
Adanya tanggung jawab pribadi Dengan setiap siswa bertanggung jawab atas materi yang didapatkannya
maka
siswa
termotivasi
untuk
membantu
teman
kelompoknya. 4.
Membutuhkan keluwesan Menciptakan
hubungan
antar
pribadi,
mengembangkan
kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif. 5.
Proses kelompok Siswa belajar keterampilan bekerja sama karena merupakan keterampilan yang penting. Sedangkan, Huda (2012: 46) menyatakan bahwa ada lima elemen dasar
yang membuat pembelajaran kooperatif lebih produktif dibandingkan dengan pembelajaran kopetitid dan individual yaitu : 1.
Interpedensi positif (positive interpedence) Muncul ketika siswa merasa bahwa mereka terhubung dengan semua anggota kelompoknya, bahwa mereka tidak akan sukses mengerjakan tugas tertentu jika ada anggota lain yang tidak berhasil mengerjakannya (begitu pula sebaliknya).
2.
Interaksi promotif (promotive interraction)
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Suatu interaksi dalam kelompok di mana setiap anggota saling mendorong dan membantu anggota lain dalam usaha bersama untuk mencapai, menyelesaikan, dan menghasilkan sesuatu untuk tujuan bersama. 3.
Akuntabilitas individu (individual accountability) Setiap orang memang harus mengerjakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Performa setiap anggota dinilai dan hasilnya diberikan kembali kepada mereka dan kelompoknya. Dari hasil inilah, setiap siswa dapat berefkelsi untuk meningkatkan performanya supaya mampu berkontribusi maksimal untuk kelompoknya masing-masing.
4.
Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil (interpersonal and smallgroup skill) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil tidak bisa begitu saja muncul ketika dibutuhkan, namun siswa harus diajari keterampilan sosial untuk bekerjasama secara efektif dalam kelompok sehingga terwujud suasana pembelajaran yang produktif.
5.
Pemrosesan kelompok (group processing) Kerja kelompok yang efektif biasanya dipengaruhi oleh sejauh mana kelompok tersebut merefleksikan proses kerja sama mereka. Dari pendapat tersebut, disimpulkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif
terdapat lima elemen penting yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya karena merupakan suatu kesatuan pembelajaran kooperatif itu sendiri yaitu (1) bergotong royong/hubungan timbal balik, (2) interaksi antar individu, (3)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tanggung jawab pribadi, (4) menciptakan hubungan yang baik serta kerukunan antar pribadi, dan (5) peningkatan keterampilan bekerja sama (gotong royong). Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam model seperti STAD
(Student
Team-Achievement
Divisions),
TGT
(Teams-Games-
Tournaments), Jigsaw, dan masih banyak lagi. Peneliti memutuskan untuk menggunakan Jigsaw dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan alasan bahwa metode Jigsaw mampu meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong menurut Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013: 219).
2.1.4.2 Pengertian Cooperative Learning tipe Jigsaw Model cooperative learning tipe jigsaw dikembangkan pertama kali oleh Aronson (1975). Metode ini selanjutnya diadopsi dan dimodifikasi kembali sehingga memiliki dua versi tambahan yaitu Jigsaw II yang dikembangkan oleh Slavin pada tahun 1989 dan Jigsaw III yang dikembangkan oleh Kagan pada tahun 1990. (Huda, 2012: 120) Rusman (2013: 218) mengatakan bahwa model cooperative learning tipe jigsaw adalah sebuah model pembelajaran yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Sedangkan Johnson (dalam Hosnan, 2014: 249) menyatakan bahwa cooperative learning tipe jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai pada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model cooperative learning tipe jigsaw adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa berada dalam kelompok-kelompok kecil dan mereka saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok. Perbedaan antara tipe Jigsaw 1 (Aronson, 1975), Jigsaw II (Slavin, 1989), dan Jigsaw III (Kagan, 1990) menurut Huda (2012: 118-122) adalah : 1. Pada Jigsaw I tidak ada reward (penghargaan) bagi kelompok dengan nilai tertinggi dalam hasil tugas yang diberikan guru. Tidak ada sistem kelompok asal dan kelompok ahli. 2. Pada Jigsaw II diberikan reward (penghargaan) bagi kelompok dan anggotanya yang unggul. Menerapkan sistem kelompok asal dan kelompok ahli. 3. Jigsaw III khusus digunakan pada kelas bilingual (kelas dua bahasa) yaitu bahasa nasional dan bahasa Inggris. Langkah-langkah pembelajarannya sama dengan Jigsaw I dan II, namun siswa harus mahir berbahasa Inggris. Peneliti menggunakan tipe Jigsaw II karena dengan adanya reward (penghargaan) kepada anggota dan kelompok, maka mereka akan merasa diapresiasi dan dihormati atas usahanya selama ini. Peneliti juga berharap mereka untuk berkomitmen dalam belajar, antusiasme untuk bekerja dalam kelompok kooperatif, dan rasa kebersamaan mereka untuk bekerja sama dapat meningkat secara berkelanjutan. Menurut Slavin (2005: 245) menambahkan kelebihan Jigsaw II yaitu semua siswa membaca semua materi, yang akan membuat konsepkonsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah untuk dipahami karena subjek
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penelitian masih termasuk siswa kelas bawah sehingga Jigsaw II sangat tepat digunakan di kelas II. Ditambah lagi dengan adanya sistem kelompok asal dan kelompok ahli pada Jigsaw II, maka siswa kan lebih bertanggung jawab akan materi yang didapatkannya. Peneliti tidak memilih Jigsaw III karena kelas yang digunakan dalam penelitian ini bukanlah kelas bilingual.
2.1.4.3 Manfaat Cooperative Learning tipe Jigsaw Jhonson & F. Jhonson (dalam Rusman, 2013: 219) melakukan studi penelitian tentang manfaat pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan memperoleh hasil positif dari penerapan Jigsaw dalam pembelajaran terhadap perkembangan siswa. Manfaat positif tersebut antara lain : 1.
Meningkatkan hasil balajar siswa.
2.
Meningkatkan daya ingat.
3.
Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi.
4.
Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu).
5.
Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen.
6.
Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah.
7.
Meningkatkan sikap positif tehadap guru.
8.
Meningkatkan harga diri anak.
9.
Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif.
10. Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.4.4 Langkah Cooperative Learning tipe Jigsaw II Peneliti menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw II dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut (Hosnan, 2014) : 1.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
2.
Siswa dikelompokkan ke dalam 4-6 anggota tim (kelompok asal).
3.
Guru memberikan informasi materi yang sama.
4.
Setiap orang di dalam tim diberikan bagian materi tugas yang berbeda.
5.
Setiap orang di dalam tim diberikan bagian materi yang ditugaskan.
6.
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka.
7.
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguhsungguh.
8.
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
9.
Guru memberikan evaluasi.
10. Guru memberikan penghargaan Langkah-langkah Jigsaw II juga dideskripsikan oleh Huda (2012: 118) yang dapat diurutkan sebagai berikut : 1.
Siswa masuk ke dalam kelompok asal.
2.
Setiap kelompok asal disajikan informasi yang sama.
3.
Salah satu siswa ditunjuk untuk masuk ke dalam kelompok ahli.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4.
Dalam kelompok ahli, setiap anggota saling berdiskusi untuk memahami lebih detail tentang informasi tersebut.
5.
Setelah itu, siswa kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan topik yang lebih spesifik dari informasi tersebut kepada anggota kelompoknya.
6.
Adanya uji secara individu maupun kelompok untuk menilai skor per kelompok.
7.
Pemberian penghargaan (reward) pada kelompok yang nilainya tinggi untuk memotivasi dalam belajar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa langkah pembelajaran Jigsaw II berfokus
pengembangan gotong royong karena ketikga indikator gotong royong yaitu (1) tolong menolong, (2) saling berbagi, dan (3) hidup rukun terlihat pada sistem kelompok asal dan kelompok ahli dimana siswa belajar bekerja sama pada kelompok ahli, belajar saling berbagi pengetahuan dalam kelompok asal, dan belajar rukun saat berada di kelompok asal maupun kelompok ahli.
2.2 Penelitian-Penelitian yang Relevan 1. Abidin (2013) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dalam Pembelajaran PKn Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Bangsri Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013”. Kesimpulan penelitian ini bahwa penerapan strategi Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN 03 Bangsri tahun pelajaran 2012/2013.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Frenni, Abdussamad & Sabri (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan
Aktivitas
Peserta
Didik
Dalam
Pembelajaran
PPKn
Menggunakan Model Kooperatif Di Kelas IV SD”. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan model kooperatif dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas IV SD dalam pembelajaran PPKn. 3. Herniwati (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Menanamkan Nilai Nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan PTK pada Siswa Kelas VI SDN 88 Perumnas UNIB Bentiring”. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa melalui pelaksanaan pembelajaran PKn PTK dapat menanamkan nilai Nasionalisme pada siswa kelas VI SDN 88 Perumnas UNIB Bentiring. 4. Erviana, Suwarto, & Daryanto (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Tentang Kebebasan Berorganisasi Melalui Model Problem Based Learning”. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang kebebasan berorganisasi pada kelas V SDN II Lumbungkerep, Wonosari, Klaten tahun ajaran 2011/2012.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Herniwati (2011) “Menanamkan Nilai Nasionalisme melalui Pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan PTK pada Siswa Kelas VI SDN 88 Perumnas UNIB Bentiring”.
“Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran PPKn Menggunakan Model Kooperatif Di Kelas IV SD”.
N. Zaenal Abidin (2013)
Nila Erviana, Suwarto, & Joko Daryanto (2013)
“Penerapan Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dalam Pembelajaran PKn Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Bangsri Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013”
PEMBELAJARAN PKN
MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK
Filipus Frenni, Abdussamad & Tahmid Sabri (2014)
“Peningkatan Hasil Belajar PKn Tentang Kebebasan Berorganisasi Melalui Model Problem Based Learning”
PENINGKATAN SIKAP GOTONG ROYONG MELALUI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK SISWA KELAS II DI SD NEGERI NANGGULAN
Gambar 2.2 Diagram Penelitian yang Relevan Dari keempat contoh penelitian relevan di atas, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap Gotong Royong melalui Pelaksanaan modelcoopertive learning tipe jigsaw untuk Siswa Kelas II di SD Negeri Nanggulan”. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena memiliki kekhususan guna meningkatkan sikap gotong royong peserta didik.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.3 Kerangka Berpikir Sikap gotong royong siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran PKn karena tujuan utama PKn salah satunya guna mengembangkan sikap (attitude). Pengembangan pemahaman siswa akan makna dan manfaat bergotong royong melalui pembelajaran PKn akan membuat siswa tertarik, senang, dan peduli untuk melaksanakan hidup bergotong royong. Ditambah lagi dengan materi Membiasakan Hidup Bergotong Royong yang digunakan untuk Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada semester ganjil PKn akan membantu proses pemahaman siswa akan makna dan manfaat bergotong royong sehingga pembelajaran lebih efektif. Penggunaan
model
cooperative
learning
tipe
jigsaw
akan
mengembangkan keterampilan hidup bergotong royong siswa melalui praktik nyata dalam proses pembelajaran PKn sehingga harapkan mampu menjadi media penyampaian materi gotong royong yang akan diajarkan dan tidak hanya akan berfokus pada pemberian ilmu pengetahuan taraf kognitif saja, namun juga dapat membuat siswa tertarik untuk melaksanakan gotong royong.
2.4 Hipotesis Tindakan 1.
Pelaksanaan model cooperative learning tipe jigsaw di SDN Nanggulan dilakukan dengan tahap-tahap menyampaikan tujuan, memotivasi siswa, menyajikan informasi ,mengorganisasikan dalam kelompok, membimbing, mengevaluasi dan memberikan penghargaan.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.
Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw di SDN Nanggulan mampu meningkatan sikap gotong royong siswa kelas II.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kemmis (dalam Sanjaya, 2011: 24) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentukpenelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem pembelajaran,
isi
pembelajaran, metode pembelajaran, proses
pembelajaran,
kompetensi
pembelajaran,
dan
situasi
pembelajaran yang lebih baik (Arikunto, 2014:104). Sedangkan menurut Aqib (2007: 13) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi di dalam sebuah kelas. Tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Manfaat yang dapat dirah dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas antara lain mencakup inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum ditingkat regional/nasional, dan peningkatan profesionalisme pendidikan.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Gambar 3.1 Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan Mc Taggart (Muslich, 2012) SIKLUS 1 Perencanaan
Observasi
Refleksi
Tindakan
SIKLUS 2
Perbaikan Perencanaan Observasi
Refleksi Tindakan
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester (ganjil) satu T.A. 2015/2016. Di SD Negeri Nanggulan yang beralamat di Nanggulan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, D. I. Yogyakarta. Kode pos 55282. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas II B SD N Nanggulan yang berjumlah 31 siswa. Siswa laki-laki di kelas sebanyak 18 orang, sedangkan siswa perempuan sebanyak 13 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3.2.3 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah peningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015 dan 24 Agustus 2015. Sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2015 dan 07 September 2015.
3.3 Desain Penelitian 3.3.1 Persiapan Pra Penelitian Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan persiapan terlebih dahulu antara lain : 1.
Peneliti memohon izin kepada kepala SDN Nanggulan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
2.
Peneliti melakukan observasi ke kelas II pada minggu pertama semester ganjil untuk memperoleh gambaran awal pembelajaran yang terjadi di dalam kelas khususnya mengenai pembelajaran PKn beserta karakteristik siswanya.
3.
Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas I untuk mengetahui karakteristik siswa dalam sikap gotong royong yang dimilikinya sebagai gambaran awal untuk melakukan penelitian di kelas II supaya lebih mudah.
4.
Peneliti mengumpulkan dokumen berupa daftar nama siswa kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
5.
Peneliti mewawancarai guru kelas II untuk mengetahui karakteristik dan sikap gotong royong siswa pada awal sebelum pembelajaran.
6.
Peneliti mengidentifikasi masalah yang terdapat di kelas II.
7.
Peneliti membuat rumusan masalah dari hasil identifikasi masalah.
8.
Peneliti menyususn rencana penelitian yang akan dilakukan pada setiap siklus.
9.
Peneliti membuat gambaran awal mengenai sikap gotong royong siswa kelas II SDN Nanggulan.
10. Karena penelitian ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka kita perlu untuk mempelajari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan materi pokok 11. Peneliti membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan instrument penelitian. 12. Peneliti menyiapkan model Cooperative Learning tipe Jigsaw yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas II.
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus 3.3.2.1 Siklus I Siklus pertama dilakukan setelah peneliti mengetahui sejauh mana tingkat sikap gotong royong siswa melalui hasil kondisi awal, observasi, dan wawancara. Siklus pertama dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 JP, 1 JP berlangsung selama 35 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan sebeleum melaksanakan penelitian meliputi : a. Menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada : Standar Kompetensi (SK) : 1. Membiasakan hidup bergotong royong Kompetensi Dasar (KD) : 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong 1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah b. Mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP yang sesuai dengan model Cooperative Learning tipe Jigsaw. c. Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban dan membuat pedoman penilaian. d. Mempersiapkan
media
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
model
Cooperative Learning tipe Jigsaw. e. Menyusun lembar observasi pembelajaran. Pada siklus 1 pertemuan pertama pembelajaran akan difokuskan pada materi mengenal pengertian dan pentingnya gotong royong beserta kegiatan yang ada di dalam gotong royong yaitu hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong. Pertemuan kedua pembelajaran akan difokuskan pada contoh kegiatan yang mencerminkan gotong royong beserta manfaat apabila dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Tindakan a. Pertemuan I 1) Kegiatan Awal a) Guru memberi salam kepada siswa b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa c) Guru melakukan presensi siswa d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran e) Guru memotivasi siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Oh Ibu dan Ayah” b) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran tentang tolong menolong, hidup rukun, dan saling berbagi. c) Guru menjelaskan pengertian tolong menolong, hidup rukun, dan saling berbagi. d) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT. e) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen. f) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. g) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
h) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan. i) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal. j) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. k) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya. l) Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan dari guru, para siswa kelompok ahli saling membantu dalam proses presentasi. m)Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan evaluasi. n) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan. o) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. p) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru. q) Guru mengumpulkan jawaban siswa. 3) Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari b) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang telah mereka laksanakan c) Guru menutup pembelajaran dengan salam. b. Pertemuan II 1) Kegiatan Awal a) Guru memberi salam kepada siswa b) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa c) Guru melakukan presensi siswa d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran e) Guru memotivasi siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru bertanya kepada siswa, “apakah kalian pernah menolong teman sekelas kalian?” b) Siswa menjawab pertanyaan guru dengan berbaga jawaban yang berbeda-beda c) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang merupakan kegiatan yang baik dan mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan. d) Guru memberikan contoh kegiatan yang baik dan mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
e) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT. f) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama (diacak lagi). g) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. h) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya. i) Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap tim berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli) yang sesuai dengan bidang/materi yang didapat untuk mendiskusikan subbab mereka. j) Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 9 buah gambar pada setiap kelompok ahli berupa : k) Setiap setiap kelompok ahli memasukkan gambar pada kotak yang sesuai. l) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan. m)Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal. n) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. o) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya. p) Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan dari guru, para siswa kelompok ahli saling membantu dalam proses presentasi. q) Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan evaluasi. r) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan. s) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. t) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru. u) Guru mengumpulkan jawaban siswa. 3) Penutup a) Guru melakukan evaluasi kepada siswa secara individu maupun kelompok. b) Guru memberikan penghargaan kepada setiap individu dan kelompok. c) Guru dan siswa merangkum dan meringkas materi pembelajaran d) Berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3. Observasi Peneliti akan dibantu oleh satu orang mahasiswa yang bertindak sebagai pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Penyebaran kuesioner dilakukan setelah pertemuan kedua selesai siklus I. 4. Refleksi Peneliti bersama dengan guru kelas mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus II agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memperoleh kompetensi yang diinginkan nantinya. 3.3.2.2 Siklus II Siklus kedua dilakukan setelah peneliti mengetahui sejauh mana tingkat sikap gotong royong siswa melalui hasil siklus 1, kondisi awal, observasi, dan wawancara. Siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 JP, 1 JP berlangsung selama 35 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan sebeleum melaksanakan penelitian meliputi : a.
Menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada : Standar Kompetensi (SK) : 2.
Membiasakan hidup bergotong royong
Kompetensi Dasar (KD) : 2.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong 2.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah b.
Mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP yang sesuai dengan model cooperative learning tipe jigsaw.
c.
Membuat soal evaluasi beserta kunci jawaban dan membuat pedoman penilaian.
d.
Mempersiapkan
media
pembelajaran
yang
cooperative learning tipe jigsaw. e.
Menyususn lembar observasi pembelajaran.
sesuai
dengan
model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Pada siklus 2 pertemuan pertama pembelajaran akan difokuskan pada materi contoh kegiatan yang tidak mencerminkan gotong royong beserta akibatnya. Pertemuan kedua pembelajaran akan difokuskan pada pembahasan ulang materi sebelumnya dan membuat jadwal pelaksanaan kegiatan gotong royong oleh siswa untuk dilaksanakan. 3. Tindakan a. Pertemuan I 1) Kegiatan Awal a) Doa dan salam pembuka b) Guru memberi salam kepada siswa c) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa d) Guru mengabsensi siswa e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran f) Guru memotivasi siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang merupakan kegiatan yang mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan. b) Guru memberikan contoh kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat video dan contoh yang tidak mencerminkan (hal negatif) hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
c) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT. d) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan kedua (diacak lagi). e) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. g) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya. h) Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap tim berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli) yang sesuai dengan bidang/materi yang didapat untuk mendiskusikan subbab mereka. i) Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 6 buah gambar kegiatan sesuai subbab yang didapatkan. j) Guru menyiapkan 2 kotak pada setiap kelompok ahli : k) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan. l) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal. m)Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. n) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya. o) Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan evaluasi. p) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan. q) Guru menjelaskan akibat dari kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, tolong menolong, dan saling berbagi. r) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. s) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru. t) Guru mengumpulkan jawaban siswa. 3) Penutup a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari b) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang telah mereka laksanakan c) Guru menutup pembelajaran dengan salam b. Pertemuan II 1) Kegiatan Awal a) Doa dan salam pembuka b) Guru memberi salam kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
c) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa d) Guru melakukan presensi siswa e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran f) Guru memotivasi siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru bertanya kepada siswa, “siapa yang tadi pagi membantu keluarga mengerjakan pekerjaan rumah ?”. b) Siswa menjawab dengan berbagai jawaban c) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran tentang pelaksanaan perilaku yang mencerminkan tolong menolong, hidup rukun, dan saling berbagi. d) Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT. e) Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan ketiga (diacak lagi). f) Di dalam kelompok asal, siswa mendapatkan materi tentang pelaksanaan saling berbagi, hidup rukun, dan tolong menolong melalui gambar dan video. g) Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok asal diberikan materi yang sama. h) Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompok subbabnya. i) Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
j) Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal. k) Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. l) Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya. m)Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan evaluasi. n) Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan. o) Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. p) Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru. q) Guru mengumpulkan jawaban siswa. 3) Penutup a) Guru melakukan evaluasi kepada siswa secara individu maupun kelompok. b) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
c) Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang telah mereka laksanakan d) Guru menutup pembelajaran dengan salam 4. Observasi Peneliti akan dibantu oleh satu orang mahasiswa yang bertindak sebagai pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama proses belajaran kemudian melaksanakan evaluasi untuk siklus II. 5. Refleksi a. Peneliti bersama dengan observer melakukan identifikasi kesulitan atau hambatan dari kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. b. Membandingkan analisis di siklus I dan siklus II serta mampu mengambil kesimpulan tentang ada atau tidaknya peningkatan sikap gotong royong siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara Menurut Denzin (dalam Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2005: 117) wawancara merupakan suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur. Menurut Wiriaatmadja (2005: 118) dalam wawancara terstruktur, peneliti sebagai pewawancara menyusun pertanyaan terlebih dahulu sesuai dengan topik yang akan ditanyakan kepada narasumber. Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber yaitu guru kelas I dan siswa kelas II. Pertanyaan yang dibuat peneliti mengacu pada pertanyaan tentang sikap gotong royong yang dimiliki olah siswa kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
3.4.2 Observasi Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja: 2005: 104) obsevasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Pada penelitian ini digunakan teknik observasi terstruktur. Menurut Wiriaatmadja (2005: 114) observasi terstruktur adalah observasi yang dilakukan dengan membuat kriteria apa yang akan diobservasi sehingga hanya kriteria tersebutlah yang akan diobservasi. Selanjutnya hasil peneliti hanya tinggal menghitung hasil observasi. Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan melihat sikap positif siswa terhadap gotong royong dengan mengacu pada indikator sikap gotong royong yaitu hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong sebagai tolak ukur sikap positif gotong royong yang dimiliki siswa kelas II. 3.4.3 Kuesioner (Angket) Menurut Masidjo (1995: 70) kuesioner/angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis dan terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan menurut (Masidjo, 1995). Pada penelitian ini yang diukur adalah tinggi atau rendahnya sikap gotong royong sehingga pilihan jawaban menggunakan skala likert sebagai teknik pengukuran sikap gotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Menurut Sukardi (2003: 146) Skala Likert adalah skala yang telah banyak digunakan para peneliti untuk mengukur persepsi atau sikap seseorang. Kuesioner skala sikap diisi oleh siswa kelas II sebanyak 3 kali yaitu pada saat sebelum dilakukan tindakan guna mendapatkan data tinggi rendahnya sikap siswa pada kondisi awal dan setelah dilakukannya tindakan siklus 1 dan siklus 2. Responden dihadapkan pada pilihan jawaban skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) pada setiap pernyataan baik favourable maupun unfavourable disamping pernyataan untuk dipilih responden sebagai bentuk sikap mereka. Tabel 3.1 Skala Likert Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS)
Skor Favourable Unfavourable 5 1
Setuju (S)
4
2
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tudak Setuju (STS)
1
5
Untuk pilihan jawaban cukup setuju (CS) dalam penelitian ini tidak diikutsertakan karena responden akan cenderung memilih pilihan jawaban tersebut sehingga hasil skala sikap menjadi kurang variatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru kelas I untuk mengetahui kondisi awal siswa dan ke guru II untuk mengetahui kondisi akhir siswa. Berikut adalah pendoman wawancara guru terkait sikap gotong royong siswa kelas II : Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Indikator Sikap gotong royong melalui hidup rukun Sikap gotong royong melalui saling berbagi
Deskriptor
Jawaban
Apakah siswa selalu terlihat rukun di kelas ?
Apakah para siswa selalu berbagi dengan teman ?
Sikap gotong royong melalui
Apakah siswa selalu menolong teman
tolong
sekelas mereka saat tugas piket kelas ?
menolong
3.5.2 Lembar Observasi Peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap sikap gotong royong siswa saat pembelajaran berlangsung dan lembar pengamatan terhadap pelaksanaan cooperative learning tipe jigsaw II yang dilaksanakan yang nantinya akan digabung menjadi 1 lembar observasi keseluruhan. lembar observasinya seperti berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 3.3 Lembar Observasi Sikap Gotong Royong Siswa
No.
Indikator Gotong Royong Tolong menolong (melihat indikator materi gotong royong PKN kelas II) Saling berbagi (melihat indikator materi gotong royong PKN kelas II) Hidup rukun (melihat indikator materi gotong royong PKN kelas II)
1.
2.
3.
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Siswa bekerjasama dan saling tolong menolong di dalam kelompok saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa saling berbagi pengetahuan yang didapatkan saat berada di dalam kelompok. Siswa terlihat rukun dengan teman satu kelompok saat mengerjakan tugas dari guru.
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II
No.
Indikator Jigsaw II
Aspek yang diamati
2.
Langkah-langkah Jigsaw II menurut Hosnan (2014: 240)
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw II
Deskripsi Hasil Pengamatan
3.5.3 Lembar Kuesioner Lembar kuesioner dalam penelitian ini berupa cheklist. Pernyataan dalam kuesioner dibedakan menjadi dua jenis yaitu pernyataan favourable (yang diharapkan disetujui oleh siswa) dan pernyataan unfavourable (pernyataan yang diharapkan tidak disetujui oleh siswa) Kisi-kisi kuesioner dikembangkan berdasarkan tiga komponen sikap berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel 3.5 Indikator Aitem Pernyataan Kuesioner Komponen Sikap
No aitem 17.
21. 25.
46. 47.
Kognitif (pemahaman)
5.
10.
36.
38.
Komponen Sikap
No aitem 15. 19.
24.
Afektif (penghayatan) 7.
8. 29.
Favorable Saya tahu bahwa mengambil buah milik tetangga tanpa izin itu tidak baik Saya menganggap semua teman-temanku baik Saya tahu bahwa keluargaku sayang pada anak-anaknya Saya menganggap semua anggota keluarga saya adalah orang yang baik Saya harus menghormati bapak dan ibu guru Saya berpikir jika membagi bekal makanan pada teman adalah hal yang baik dilakukan Saya tahu bahwa membantu mencuci piring dapat meringankan pekerjaan Saya tahu jika menolong tetangga yang mengalami musibah itu baik Saya tahu jika menolong teman yang kesulitan dalam belajar itu baik
Favorable Saya senang memiliki banyak teman Saya senang berbagi makanan dengan tetangga saya Saya selalu bahagia jika berkumpul bersama seluruh keluarga Saya ingin meminjamkan pompa sepeda kepada tetangga yang membutuhkan Saya ingin memberikan baju bekas kepada korban bencana alam Saya merasa senang
No aitem
18.
9.
Unfavorable Saya menganggap jika kerja bakti itu membuang waktu dan tenaga
Saya menyadari bahwa membantu membersihkan rumah itu merepotkan
32.
Saya tahu jika menolong tetangga yang terkena musibah itu merepotkan
31.
Saya berpikir bahwa memberikan baju bekas kepada korban bencana adalah perbuatan merugikan
43.
No aitem
Saya tahu jika menolong teman yang kesulitan belajar itu merepotkan
Unfavorable Saya hanya memilih
16.
teman yang agamanya sama dengan saya
6.
40.
Saya akan menghabiskan permen kesukaan yang saya miliki sendirian
Saya merasa rugi ketika meminjamkan alat tulis pada teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
1.
Komponen Sikap
ketika menonton televisi bersama-sama dengan keluarga Saya senang meminjamkan alat tulis pada teman
2.
Saya harus menolong anggota keluarga yang membutuhkan bantuan.
42.
Saya merasa senang jika bisa menolong keluarga mencuci piring saat kerepotan
44.
Saya tertarik mengikuti kerja bakti di masyarakat dengan sukarela
12.
Saya ingin menolong menghapuskan tulis
11.
27.
untuk guru papan 30.
23.
Saya harus menolong teman yang sedang sakit.
33.
Saya senang jika bisa mengikuti kerja bakti di masyarakat
49.
No aitem
Favorable
No aitem
13.
Saya mau membantu keluargaku memberi makan hewan
41.
Konatif (pelaksanaan)
4.
48.
Saya bersedia berteman dengan siapapun di kelas Saya mau membagi permen yang saya milik i dengan keluarga Saya selalu ikut membantu kerja bakti di masyarakat Saya lebih memilih membantu warga kerja bakti daripada bermain sendiri
50.
Saya mau menolong teman yang terjatuh
22.
Saya mau menolong warga yang terkena musibah
Saya ingin mengajak tetangga bermain di luar rumah supaya tidak mengotori rumah
Saya suka menghabiskan kue sendiri, tanpa membaginya dengan keluarga
Saya senang jika bisa ikut membantu warga tawuran
Unfavorable Saya
selalu
marah
kepada orang tua jika 14.
20.
Saya ingin menolong teman yang kesulitan mencontek saat ulangan
28.
tidak diberi uang jajan
Saya mau menghabiskan bekal sendiri dan tidak membaginya dengan teman Saya selalu menolong teman yang saya sukai saja
35.
45.
Saya lebih memilih menolong teman yang seagama dari pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
34.
Saya bersedia untuk membantu guru yang kesulitan membawa banyak buku
yang beda agama
Saya mau membantu keluarga membersihkan halaman rumah yang kotor
Saya berniat menolong keluarga menyapu rumah jika diberi imbalan
37.
39.
26.
3.
Saya berniat hidup rukun dengan temanteman yang saya sukai saja Saya mau membantu tetangga jika diberi imbalan
3.6 Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1 Validitas Instrumen Menurut Masidjo (1995: 242) validitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan tiga jenis validitas yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. 1. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi merupakan suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan menurut Masidjo (1995). Validitas isi pada penelitian ini diuji dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas III yang telah mendapatkan materi gotong royong di kelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Selanjutnya, hasil uji validasi aitem soal ini akan menjadi dasar pengukuran sikap gotong royong siswa kelas II. 2. Validitas Konstruk atau konsep (Concept or Construct Validity) Menurut Masidjo (1995: 242) validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di manakah isi suatu tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validasi konstruk pada penelitian ini dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli (expert judgement) yaitu dosen pembimbing skripsi dan wali kelas II dengan menanyakan pendapat terkait instrumen yang telah dibuat peneliti apakah sudah sesuai indikator sikap gotong royong atau belum. Konsultasi ini bertujuan agar instrumen yang dibuat peneliti sesuai dengan indikator dan taraf kemampuan siswa kelas II di SD tempat penelitian guna memaksimalkan pengelolaan waktu. 3. Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity) Menurut Masidjo (1995: 242) validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lainnya yang berfungi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Validitas kriteria pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat ukur pembanding selain kuesioner. Peneliti menambahkan wawancara dan juga observasi guna memperkuat teknik pengumpulan data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Untuk mengukur validitas item kuesioner, peneliti menggunakan aplikasi SPSS supaya pengukuran yang dilakukan lebih efektif dan mantap. Hasil validasi kuesioner skala sikap gotong royong yang valid selanjutnya akan digunakan untuk mengukur sikap gotong royong yang dimiliki siswa kelas II. Peneliti menggunakan program IBM SPSS 21 dengan uji koefisien korelasi Pearson (Pearson Correlation), dengan kriteria item soal dikatakan valid jika harga probabilitas yang terungkapkan dalam taraf signifikan tabel Sig. (2-tailed) berada di bawah angka 0,05. Diketahui dari 50 item soal terdapat 36 yang valid. Perhitungan validitas item pernyataan dengan menggunakan IBM SPSS 21 tidak hanya dapat diketahui melalui tabel Sig. (2-tailed), tetapi peneliti melihat tabel hasil pearson correlation. Jika pada nomor item soal hasil perhitungan pada tabel pearson correlation terdapat tanda asterix (*) maka dapat dikatakan bahwa item tersebut valid dengan taraf kevalidan 95%, sedangkan jika terdapat tanda asterix (**) maka dapat dikatakan item tersebut sangat valid dengan taraf kevalidan 99%. Hasil item soal yang valid bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 3.6 Hasil Item Kuesioner Yang Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Namun, pada saat berkonsultasi dengan guru kelas peneliti mendapatkan saran untuk mengurangi jumlah item soal yang valid. Pengurangan jumlah item soal ini harus mengacu pada alasan yang kuat sehingga pemilihan item soal untuk proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Pertama, peneliti memilih item soal yang memiliki tanda asterix (**) pada tabel Pearson Correlation dengan alasan taraf kebenarannya mencapai 99% dibandingkan dengan item yang memiliki tanda asterix (*). Dari proses pemilihan ini terdapat 29 item soal yang memiliki tanda asterix (**), selanjutnya peneliti mencoba untuk memilah 29 item soal tersebut berdasarkan taraf kesulitan isi pernyataan dari yang mudah, sedang, hingga sulit. Tabel 3.7 Taraf Kesulitan Pernyataan
Taraf Kesulitan Pernyataan Mudah Sedang Sulit
Item soal nomor 1, 5, 8, 16, 18, 20, 22, 25, 26, 28, 31, 39, 40, 42, 43, 44 47, 7, 33, 19, 34, 48 11, 12, 30, 23, 29, 4, 35, 45
Dari hasil pemilahan item soal di atas, maka dipilihlah 16 aitem soal dari 29 item yang akan digunakan dalam penelitian guna disebarkan sebagai alat pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 3.8 Hasil Item Kuesioner Yang Terpilih Komponen Sikap Gotong Royong
Kognitif
Afektif
Konatif
No
Pearson
Sig (2-
soal
Correlation
tailed)
5
.654**
.000
Valid
18
.747**
.000
Valid
25
.488**
.003
Valid
31
.683**
.000
Valid
43
.741**
.000
Valid
1
.626**
.000
Valid
8
.502**
.003
Valid
16
.575**
.000
Valid
40
.626**
.000
Valid
42
.379**
.027
Valid
44
.578**
.000
Valid
20
.568**
.000
Valid
22
.730**
.000
Valid
26
.574**
.006
Valid
28
.394**
.021
Valid
39
.446**
.008
Valid
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
3.6.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di manakah suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995: 209). Menurut Margono (1999: 181) reliabilitas instrumen lebih mudah dimengerti dengan memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur yaitu kemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulangkali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama. Ketepaan, menunjuk kepada instrumen yang tepat/benar dalam mengukur dari sesuatu yang diukur. Homogenitas, menunjuk kepada instrumen yang mempunyai kaitan erat satu sama lain dalam unsur-unsur dasarnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas suatu tes yang dinyatakan dalam suatu bentuk koefisien yang disebut koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00 atau disebut dengan koefisien reliabilitas. Peneliti menguji reliabilitas instrumen menggunakan program IBM SPSS 21 dengan uji Alpha Cronbach. Dari hasil uji Alpha Cronbach dapat diketahui besar suatu bilangan koefisien korelasi item soal yang valid sehingga dapat digunakan untuk melihat seberapa tinggi kategori reliabilitas item soal yang peneliti buat dalam tabel koefisien reliabilitas menurut Masidjo (1995) di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kategori
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
Peneliti
melakukan
perhitungan
koefisien
reliabilitas
dengan
menggunakan program IBM SPSS 21. Hasil reliabilitas dari 16 item soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.10 Reliabilitas Item Soal
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Kategori
N of Items
0,759
Tinggi
16
Dari hasil uji Alpha Cronbach dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 21 didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,759 pada tabel Cronbach’s Alpha atau dapat dikatakan memiliki kategori “Tinggi” karena berada pada interval 0,71- 0,90.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
3.7 Teknik Analisa Data Dalam suatu penitian tentunya memerlukan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam proses pertanggung jawaban ini, maka penelitian diolah dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Jenis statistik yang peneliti gunakan adalah statistik deskriptif. Statistik Deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, di sini data akan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca (Subagyo, 2003: 1). Pada penelitian ini digunakan statistik deskriptif untuk mengetahui peningkatan sikap gotong royong siswa kelas II melalui pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw dengan cara menggambarkan hasil penelitian berupa data statistika dalam bentuk diagram, tabel, dan sebagainya dengan ditambah keterangan atau deskripsi dari media statistik tersebut. Untuk menghitung persentase peningkatan sikap gotong royong siswa kelas II dari kondisi awal sampai dengan pelaksanaan siklus ke-2 secara keseluruhan maupun perkomponen dilakukan dengan menggunakan acuan kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP). Menurut Masidjo (1995: 151) penilaian acuan patokan berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas lulus penguasaan bahan yang sifatnya pasti atau absolut. Peneliti menggunakan PAP tipe I dengan batas kompetensi minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
lulus pada angka 65% sampai dengan 100% dengan batas minimal lulus pada interval 65%-79% atau diberi nilai cukup. Tabel 3.11 Kriteria PAP tipe I Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Di bawah 55%
Nilai Huruf
Keterangan
A B C D E
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa dikatakan memiliki sikap gotong royong jika memperoleh nilai minimal cukup atau berada pada interval 65% 79%. Tabel kriteria PAP tipe I akan digunakan oleh peneliti sebagai acuan pembuatan kriteria (1) rata-rata skor seluruh siswa secara keseluruhan, (2) ratarata skor seluruh siswa per aspek sikap, (3) nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan , dan (4) nilai rata-rata seluruh siswa per aspek sikap. 1. Pemberian Skor Per Item Kuesioner Pemberian skor item kuesioner mengacu pada tabel skala Likert di bawah ini : Tabel 3.12 Kriteria Skor Per Item Kuesioner Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS)
Skor Favourable Unfavourable 5 1
Setuju (S)
4
2
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tudak Setuju (STS)
1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Jika siswa menjawab pernyataan favourable dengan memberikan tanda silang pada pilihan jawaban (SS) maka nilainya 5, (S) maka nilainya 4, (TS) makanilainya 2, (STS) makanilainya 1. Untuk pernyataan unfavourable, jika siswa memberikan tanda silang pada pilihan jawaban (SS) maka nilainya 1, (S) maka nilainya 2, (TS) maka nilainya 3, (STS) maka nilainya 5. 2. Menghitung Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek Sikap a. Cara menghitung total skor seluruh siswa secara keseluruhan yaitu dengan menjumlahkan skor seluruh siswa yang didapatkan dari hasil total pemberian skor 16 item kuesioner. b. Cara menghitung total skor seluruh siswa per aspek sikap yaitu dengan menjumlahkan skor seluruh siswa yang didapatkan dari hasil total pemberian skor masing-masing aspek yaitu 5 item soal kognitif, 6 item soal afektif, dan 5 item soal konatif. 3. Menghitung Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek Sikap Sebelum, menghitung rata-rata skor hasil kuesioner seluruh siswa secara keseluruhan, pertama-tama harus ditentukan dahulu skor maksimal yang dapat diperoleh siswa dengan menggunakan perhitungan di bawah ini : Skor maksimal siswa = total item x nilai maksimal pilihan jawaban Skor maksimal siswa = 16 item x sangat setuju (5) = 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Cara menghitung skor maksimal di atas juga dapat digunakan untuk menghitung skor maksimal per aspek sikap. Tabel 3.13 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Secara Keseluruhan Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% x 80 = 72 80% x 80 = 64 65% x 80 = 52 55% x 80 = 44 Di bawah 55 %
Batas Bawah
Batas Atas
Kategori
72 64 52 44 16
80 71,99 63,99 51,99 43,99
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan kriteria skor total setiap siswa secara keseluruhan dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki sikap minimal cukup secara keseluruhan. Sedangkan cara untuk menghitung rata-rata skor hasil kuesioner seluruh siswa per aspek sikap dapat menggunakan perhitungan di bawah ini : a. Aspek Kognitif (memahami gotong royong) Dalam kuesioner terdapat 5 item soal pernyataan valid yang mewakili aspek kognitif. Skor maksimal siswa = 5 jawaban x sangat setuju (5) = 25 Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada aspek kogntitf adalah 25. Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 3.14 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Kognitif
Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% x 25 = 22,5 80% x 25 = 20 65% x 25 = 16,25 55% x 25 = 13, 75 Di bawah 55 %
Batas Bawah
Batas Atas
Kategori
22,5 20 16,25 13,75 5
25 22,4 19,99 16,24 13,74
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel di atas diketahui pada aspek kognitif siswa memiliki sikap gotong royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 16,25 atau dapat dikatakan siswa mencapai taraf kognitif yang cukup baik apabila mendapatkan skor minimal 16,25. Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan kriteria skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif. b. Komponen Afektif (menghayati gotong royong) Dalam kuesioner terdapat 6 item soal pernyataan valid yang mewakili komponen afektif. Skor maksimal siswa = 6 jawaban x sangat setuju (5) = 30 Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada komponen afektif adalah 30. Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.15 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Afektif
Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% x 30 = 27 80% x 30 = 24 65% x 30 = 19,5 55% x 30 = 16,5 Di bawah 55 %
Rentang Skor
Keterangan
27 – 30 24 – 26,99 19,5 – 23,99 16,5 – 19,4 6 - 16,4
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel diketahui pada komponen afektif siswa memiliki sikap gotong royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 19,5 atau dapat dikatakan siswa mencapai taraf afektif yang cukup baik apabila mendapatkan skor minimal 19,5. Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan kriteria skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek afektif. c. Komponen Konatif (melaksanakan gotong royong) Dalam kuesioner terdapat 5 item soal pernyataan valid yang mewakili komponen konatif. Skor maksimal siswa = 5 jawaban x sangat setuju (5) = 25 Dari data tersebut diketahui skor maksimal pada komponen konatif adalah 25. Dari nilai tersebut peneliti dapat menentukan batas nilai untuk penggolongan tinggi rendahnya sikap gotong royong yang dimiliki siswa berdasarkan PAP tipe I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabel 3.16 Kriteria Rata-rata Skor Seluruh Siswa Aspek Konatif
Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% x 25 = 22,5 80% x 25 = 20 65% x 25 = 16,25 55% x 25 = 13, 75 Di bawah 55 %
Batas Bawah
Batas Atas
Kategori
22,5 20 16,25 13,75 5
25 22,4 19,99 16,24 13,74
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Dari tabel diketahui pada komponen konatif siswa memiliki sikap gotong royong jika mendapatkan nilai minimal pada skor 16,25 atau dapat dikatakan siswa mencapai taraf konatif yang cukup baik apabila mendapatkan skor minimal 16,25. Tabel kriteria penilaian di atas juga dapat digunakan untuk memberikan kriteria skor total setiap siswa dan untuk mengategorikan siswa yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek konatif. Setelah diketahui tabel kriteria, maka kita dapat menggunakan rumus di bawah ini untuk mencari rata-rata skor seluruh siswa secara keseluruhan dan per aspek : R=
4. Menghitung Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Secara Keseluruhan dan Per Aspek Jika rata-rata skor sudah diketahui, maka selanjutnya mencari nilai ratarata seluruh siswa secara keseluruhan dan per aspek sikap dengan rumus di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
X=
x 100
Pada kondisi awal, peneliti menghitung nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa secara keseluruhan sebagai berikut :
X=
,
x 100
X = 65,43 Hasil nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa secara keseluruhan yang didapatkan selanjutnya akan dicek tingkat kategori nilainya menggunakan kriteria yang dibuat dengan mengacu pada PAP tipe I di bawah ini : Tabel 3.17 Kriteria Nilai Rata-rata Hasil Kuesioner Seluruh Siswa
Nilai Rata-Rata 90 – 100 80 – 89,99 65 – 79,99 55 – 64,99 0 – 54,99
Nilai Huruf A B C D E
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Setelah dilihat nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa secara keseluruhan yaitu 65,43 atau dapat dikatakan memiliki nilai rata-rata “Cukup” menurut tabel di atas. Namun, jika dilihat dari hasil nilai rata-rata hasil kuesioner seluruh siswa per aspek sikap yang peneliti hitung yaitu pada aspek kognitif sebesar 64,8 atau dikatakan “Rendah” , aspek afektif sebesar 69,13 atau dikatakan “Cukup”, dan aspek konatif sebesar 61,54 atau dikatakan “Rendah”. Karena terdapat salah dua dari tiga aspek sikap yang masih dalam taraf “Rendah”, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
peneliti juga akan melakukan peningkatan pada aspek sikap sehingga terbentuklah sikap gotong royong secara utuh. 5. Menghitung Persentase Jumlah Siswa yang Memiliki Sikap Minimal Cukup Secara Keseluruhan dan Per Aspek Sikap Cara yang digunakan untuk menghitung persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup baik secara keseluruhan maupun per aspek pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II menggunakan perhitungan di bawha ini :
X=
x 100
Persentase jumlah siswa yang pada kondisi awal :
X=
x 100
X = 45,16 % Hasil perhitungan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong siswa minimal cukup secara keseluruhan pada kondisi awal yaitu 45,16% atau hanya ada 14 siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup. 18 siswa lainnya belum memiliki sikap gotong royong minimal cukup sehingga perlu ditingkatkan. Peneliti juga menghitung persentase jumlah siswa pada kondisi awal yang mencapai nilai minimal cukup untuk setiap komponen sikap mulai dari komponen kognitif sebesar 38,70% atau hanya 12 siswa memiliki pemahaman akan nilai gotong royong. Pada komponen afektif sebesar 45,16% atau hanya 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
siswa memiliki penghayatan akan nilai gotong royong. Selanjutnya, pada komponen konatif sebesar 32,35% atau hanya 10 siswa melaksanakan nilai gotong royong. Peneliti menginginkan terjadinya peningatan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong dengan persentase ≥52% atau jumlah minimal siswa yaitu 16 responden dari 31 siswa. 3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian ini berusaha untuk meningkatkan tiga komponen yang membentuk sikap gotong royong yaitu : (1) komponen kognitif (siswa dapat memahami makna dan manfaat gotong royong), (2) komponen afektif (siswa tertarik untuk bergotong royong), (3) komponen konatif (siswa melaksanakan gotong royong). Siswa dikatakan memenuhi kriteria memiliki sikap gotong royong jika mendapatkan nilai minimal “Cukup” pada tabel kriteria PAP tipe I. Tabel 3.18 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Per Aspek Sikap Yang Dinilai
Kondisi Awal
Aspek Kognitif
38,70% (12 siswa memenuhi kretaria min. cukup)
Aspek Afektif Aspek Konatif
45,16% (14 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 32,25% (10 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
Target Capaian
Instrumen
75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
Non Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.19 Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki sikap Gotong Royong Keseluruhan Yang Dinilai
Kondisi Awal
Target
Sikap
45,16% (14 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
Dari tabel 1 dan 2, penelitian ini akan berusaha meningkatkan jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Peneliti menetapkan target peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan dan per komponen sebesar 75%. Jika pada siklus I target sudah tercapai, maka peneliti akan tetap melanjutkan ke siklus II supaya hasil yang nantinya didapatkan diharapkan semua siswa memiliki sikap gotong royong yang utuh. Tabel 3.20 Nilai Rata-rata Kuesioner Per Komponen Yang Dinilai Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Konatif
Kondisi Awal 64,8 69,13 61,54
Kriteria Target Instrumen PAP I Capaian Rendah 80 Cukup 80 Non Tes Rendah 80
Tabel 3.21 Rata-rata Keberhasilan Secara Keseluruhan Yang Dinilai
Kondisi Awal
Kriteria PAP I
Target
Sikap
65,43
Cukup
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Dari tabel 1 dan 2, penelitian ini akan berusaha meningkatkan nilai ratarata siswa yang memiliki sikap gotong royong mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Peneliti menetapkan target peningkatan nilai rata-rata siswa secara keseluruhan dan per komponen dengan nilai 80. Jika pada siklus I target sudah tercapai, maka peneliti akan tetap melanjutkan ke siklus II supaya hasil yang nantinya didapatkan diharapkan lebih maksimal lagi dari siklus sebelumnya.
3.9 Jadwal Penelitian Keseluruhan penelitian yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 telah dijadwalkan sebagai berikut. Tabel 3.22 Jadwal Penelitian Pada Semester Ganjil No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8.
Kegiatan Permohonan izin penelitian ke kepala sekolah Permohonan izin penelitian ke wali kelas II Melakukan observasi pra penelitian di kelas II Melakukan wawancara pra penelitian dengan guru kelas I Menyusun proposal penelitian Menyusun instrumen penelitian Menyusun perangkat pembelajaran Validasi instrumen
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
9.
10. 11. 12.
13. 14. 15. 16.
penelitian oleh dosen Validasi instrumen penelitian oleh wali kelas Pelaksanaan siklus I Pelaksanaan siklus II Pengolahan data dan hasil penelitian Penyusunan laporan penelitian Ujian skripsi Revisi skripsi Pengesahan oleh dekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini ada dua hal yang akan dibahas yaitu tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta pembahasannya. Di bawah ini adalah penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian ini : 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2015 dan 24 Agustus 2015. Siklus kedua dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2015 dan 07 September 2015. Setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan, jadi total pertemuan ada empat kali. Data penelitian diperoleh melalui pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua yang terdiri dari empat tahap penelitia tindakan kelas yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : 4.1.1 Siklus 1 Pada akhir pertemuan ke-2 siklus I, peneliti menyebarkan kuesioner yang selanjutnya diolah sehingga mendapatkan hasil kuesioner per aspek sikap dan secara keseluruhan sebagai berikut :
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Kognitif Responden
Total
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
22 18 23 23 24 18 25 25 24 22 25 22 23 22 21 21 20 23 19 18 19 24 23 21 15 22 22 24 23 22 20 673 21,70
T CB ST ST ST CB ST ST ST T ST T ST T T T T ST CB CB CB ST ST T R T T ST ST T T Tinggi
86,80
Tinggi
96,77%
-
30
-
Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa aspek kognitif pada siklus I yang semula kondisi awal yaitu 64,8 atau “Rendah” menjadi 86,80 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif semula pada kondisi awal sebesar 38,70% (12 siswa) menjadi 96,77% (30 siswa) yang memiliki pemahaman terhadap makna dan manfaat gotong royong. Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Afektif Responden
Total
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
25 25 28 29 28 22 30 30 27 17 30 25 29 25 29 28 25 28 27 26 26 25 29 26 15 24 29 29 28 27 25
T T ST ST ST CB ST ST ST R ST T ST T ST ST T ST ST T T T ST T SR T ST ST ST ST T
816
-
26,32
Tinggi
87,73
Tinggi
93,54%
-
29
-
Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada siklus I yang semula saat kondisi awal 69,13 atau “Cukup” menjadi 87,73 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aspek afektif semula pada kondisi awal sebesar 41,93% (13 siswa) menjadi 93,54% (29 siswa) yang tertarik dan senang untuk bergotong royong. Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Siklus 1 Aspek Konatif Responden
Total
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
22 19 23 22 22 20 25 25 23 22 21 23 22 20 21 22 19 24 22 16 25 20 21 23 17 20 23 22 19 24 23 670 21.61 86,44
T CB ST T T T ST ST ST T T ST T T T T CB ST T R ST T T ST CB T ST T CB ST ST Tinggi
96,77%
-
30
-
Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada siklus I yang semula rata-rata kondisi awal 61,54 atau “Rendah” menjadi 86,44 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aspek konatif yang semula pada kondisi awal sebesar 32,25% (10 siswa) menjadi 96,77% (30 siswa) yang melaksanakan hidup bergotong royong. Tabel 4.4 Rangkuman Keseluruhan Hasil Skala Sikap Siklus 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total skor seluruh siswa Rata-rata skor Nilai rata-rata Persentase Jumlah Siswa Jumlah Siswa (min. cukup)
ASPEK SIKAP KOGNITIF AFEKTIF Total Kat Total Kat 22 T 25 T 18 CB 25 T 23 ST 28 ST 23 ST 29 ST 24 ST 28 ST 18 CB 22 CB 25 ST 30 ST 25 ST 30 ST 24 ST 27 ST 22 T 17 R 25 ST 30 ST 22 T 25 T 23 ST 29 ST 22 T 25 T 21 T 29 ST 21 T 28 ST 20 T 25 T 23 ST 28 ST 19 CB 27 ST 18 CB 26 T 19 CB 26 T 24 ST 25 T 23 ST 29 ST 21 T 26 T 15 R 15 SR 22 T 24 T 22 T 29 ST 24 ST 29 ST 23 ST 28 ST 22 T 27 ST 20 T 25 T 673 816 21,70 26,32 86,80 87,73 96,77% 93,54% 30 29
KONATIF Total Kat 22 T 19 CB 23 ST 22 T 22 T 20 T 25 ST 25 ST 23 ST 22 T 21 T 23 ST 22 T 20 T 21 T 22 T 19 CB 24 ST 22 T 16 R 25 ST 20 T 21 T 23 ST 17 CB 20 T 23 ST 22 T 19 CB 24 ST 23 ST 670 21,61 86,44 96,77% 30
KESELURUHAN Total 69 62 74 74 74 60 80 80 74 61 76 70 74 67 71 71 64 75 68 60 70 69 73 70 47 66 74 75 70 73 68 2159 69,64 87,05 96,77% 30
Kat T C ST ST ST C ST ST ST C ST T ST T T T T ST T C T T ST T R T ST ST T ST T Tinggi Tinggi -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan pada siklus I yang semula rata-rata kondisi awal 65,43 atau “Cukup” menjadi 87,05 atau “Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan yang semula pada kondisi awal sebesar 45,16% (14 siswa) menjadi 96,77% (30 siswa) yang memiliki sikap gotong royong secara utuh. 4.1.2 Siklus II Pada akhir pertemuan ke-2 siklus II, peneliti menyebarkan kuesioner yang selanjutnya diolah sehingga mendapatkan hasil kuesioner per aspek sikap dan secara keseluruhan sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Kognitif Responden
Total
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
23 22 22 22 25 21 25 25 23 23 24 25 24 24 20 22 21 24 22 21 25 23 24
ST T T T ST T ST ST ST ST ST ST ST ST T T T ST T T ST ST ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
22 23 22 24 22 24 25 22 714 23,03
T ST T ST T ST ST T Sangat Tinggi
92,12
Sangat Tinggi
100%
-
31
-
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada aspek kognitif siklus II yang semula siklus I yaitu 86,80 atau “Tinggi” menjadi 92,12 atau “Sangat Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup pada aspek kognitif semula pada siklus I yaitu 96,77% (30 siswa) menjadi 100% (31 siswa) pada siklus II yang memiliki pemahaman terhadap makna dan manfaat gotong royong. Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Afektif Responden
Total
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
24 28 29 29 29 25 30 30 30 27 29 26 27 29 29 30
T ST ST ST ST T ST ST ST ST ST T ST ST ST ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
27 29 28 26 30 27 27 29 30 24 29 28 30 30 27 872 28,12
ST ST ST T ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST Sangat Tinggi
93,73
Sangat Tinggi
100%
-
31
-
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa aspek afektif yang semula saat siklus I yaitu 87,73 atau “Tinggi” menjadi 93,73 atau “Sangat Tinggi” pada siklus II. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aspek afektif semula pada siklus I yaitu 93,54% (30 siswa) menjadi 100% (31 siswa) yang tertarik dan senang untuk bergotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Siklus 2 Aspek Konatif Responden
Total
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
23 22 24 24 24 21 25 25 23 22 25 21 23 24 24 25 23 24 22 24 25 21 23 24 22 21 23 25 25 23 24 724 23,35
ST T ST ST ST T ST ST ST T ST T ST ST ST ST ST ST T ST ST T ST ST T T ST ST ST ST ST Sangat Tinggi
93,40
Sangat Tinggi
100%
-
31
-
Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor seluruh siswa Nilai rata-rata seluruh siswa minimal cukup Persentase jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup Jumlah siswa yang memiliki sikap minimal cukup
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa pada siklus I yang semula pada siklus I sebesar 86,44 atau “Tinggi” menjadi 93,40 atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
“Sangat Tinggi”. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa pada aspek konatif yang semula pada siklus I sebesar 96,77% (30 siswa) menjadi 100% (31 siswa) yang melaksanakan hidup bergotong royong. Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Skala Sikap Siklus 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total skor seluruh siswa
KOGNITIF Total Kat 23 ST 22 T 22 T 22 T 25 ST 21 T 25 ST 25 ST 23 ST 23 ST 24 ST 25 ST 24 ST 24 ST 20 T 22 T 21 T 24 ST 22 T 21 T 25 ST 23 ST 24 ST 22 T 23 ST 22 T 24 ST 22 T 24 ST 25 ST 22 T 714
ASPEK SIKAP AFEKTIF Total Kat 24 T 28 ST 29 ST 29 ST 29 ST 25 T 30 ST 30 ST 30 ST 27 ST 29 ST 26 T 27 ST 29 ST 29 ST 30 ST 27 ST 29 ST 28 ST 26 T 30 ST 27 ST 27 ST 29 ST 30 ST 24 T 29 ST 28 ST 30 ST 30 ST 27 ST 872
KONATIF Total Kat 23 ST 22 T 24 ST 24 ST 24 ST 21 T 25 ST 25 ST 23 ST 22 T 25 ST 21 T 23 ST 24 ST 24 ST 25 ST 23 ST 24 ST 22 T 24 ST 25 ST 21 T 23 ST 24 ST 22 T 21 T 23 ST 25 ST 25 ST 23 ST 24 ST 724
Total 70 72 75 75 78 67 80 80 76 72 78 72 74 77 73 77 71 77 72 71 80 71 74 75 75 67 76 75 79 78 73 2310
Rata-rata skor
23.03
28.12
23.35
74,51
Nilai rata-rata
92,12
93,73
93,40
93,13
Persentase Jumlah Siswa Jumlah Siswa (min. cukup)
100% 31
100% 31
100% 31
100% 31
No.
KESELURUHAN Kat T ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST ST T ST ST ST T ST ST ST ST ST Sangat Tinggi Sangat Tinggi -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan yang semula pada siklus I sebesar 87,05 atau “Tinggi” menjadi 93,13 atau “Sangat Tinggi” pada siklus II. Selanjutnya terjadi peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan yang semula pada siklus I yaitu 96,77% (30 siswa) menjadi 100% (31 siswa) yang memiliki sikap gotong royong secara utuh. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Siklus I Pada tahap awal perencanaan, peneliti meminta izin untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Nanggulan, permintaan izin tersebut dilakukan peneliti pada bulan Juli 2015. Setelah mendapatkan izin penelitian dari kepala sekolah, peneliti menemui guru kelas 1 untuk meminta izin melakukan kegiatan wawancara dan menemui guru kelas 2 untuk meminta izin observasi di kelas tersebut. 1. Perencanaan Materi pelajaran tentang gotong royong terdapat di kelas II pada semester ganjil (satu) dan peneliti juga beranggapan jika sikap gotong royong yang diterapkan sejak dini akan memberikan dampak yang baik. Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas II untuk menentukan materi yang akan diajarkan. Setelah peneliti memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan selanjutnya peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran antara lain : silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Peneliti membuat silabus dan RPP berdasarkan format yang digunakan di SD Negeri Nanggulan dan untuk pembuatan media pembelajaran berdasarkan pada materi pembelajaran yang ada di buku paket PKn kelas II yang digunakan di SD Negeri Nanggulan. Soal evaluasi yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan buku paket PKn kelas II yang tidak dimiliki oleh sekolah. Media pembelajaran yang digunakan pada siklus I berupa video pembelajaran, gambar pada power point, dan materi pada power point. 2. Tindakan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2015 dengan pokok bahasan pengertian gotong royong dan ciri-ciri gotong royong yaitu hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong di dalam kehidupan serta manfaat gotong royong. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Agustus 2015 dengan pokok bahasan pentingnya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dan akibat tidak gotong royong. 4.1.1.3 Pengamatan Pada pertemuan pertama siswa terlihat sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat saat akan melihat video pembelajaran karena para siswa jarang sekali belajar menggunakan video pembelajaran. Aktivitas
di
kelas
diawali
dengan
bernyanyi
terlebih
dahulu
untuk
membangkitkan semangat belajar siswa, kemudian pada kegiatan inti melihat video pembelajaran dan slide power point yang berisikan materi pembelajaran serta gambar-gambar contoh sikap gotong royong secara bersama-sama. Pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
melihat video pembelajaran dan gambar, guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Pada saat diberi pertanyaan siswa sangat antusias untuk menjawab. Setelah melihat slide power point, siswa dan guru kembali bertanya jawab mengenai video dan gambar. Pada pertemuan kedua, pembelajaran dimulai dengan bernyanyi serta bermain menebak dan menjodohkan gambar yang menunjukkan sikap gotong royong. Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa secara individu membagi pengetahuan yang didapatkan dari kerja kelompok di dalam kelompok asal. Kegiatan observasi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilakukan guna melihat proses selama kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung serta melihat perkembangan sikap gotong royong siswa. Pada akhir pertemuan kedua, guru membahas kembali materi yang telah dipelajari siswa kemudian guru memberikan skala sikap (kuesioner) kepada para siswa untuk diisi sesuai dengan apa yang mereka alami. Dari hasil pengamatan yang berlangsung selama proses pembelajaran di kelas, peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan proses belajar mengajar di kelas II sudah berlangsung sesuai RPP yang disusun peneliti. Pada tahap akhir siklus I peneliti mendapatkan data berupa hasil skala sikap yang telah disebarkan pada siswa kelas II setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahap siklus I. Adapun hasil dari skala sikap yang telah peneliti sebarkan pada siswa kelas II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 4.1.1.4 Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pelaksanaan penelitian pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus I sudah berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Pertemuan pertama proses pembelajaran sudah sesuai dengan alokasi waktu, namun pengelolaan kelas masih kurang baik. Sedangkan pada pertemuan kedua pembelajaran berjalan dengan baik juga, hanya saja media yang digunakan oleh peneliti dirasa masih perlu perbaikan. 4.2.2 Siklus 2 1. Perencanaan Siklus kedua dilakukan dengan melanjutkan materi. Setelah siklus 1 dilaksanakan peneliti kembali berdiskusi dengan guru untuk menanyakan hal-hal yang perlu direvisi, setelah itu peneliti kembali mempersiapkan instrument pembelajaran yang telah dibuat berupa silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan Media pembelajaran. Semua perangkat yang telah peneliti buat direvisi kembali agar pada siklus kedua pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan silabus dan RPP. 2. Tindakan Pelaksanaan tahap tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan setiap pertemuannya berlangsung selama 2 Jam Pertemuan/2 JP (2x35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2015 dengan pokok bahasannya adalah kegiatan yang tidak mencerminkan sikap gotong royong dan dampaknya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 07 September 2015 dengan pokok bahasan kegiatan yang tidak mencerminkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
gotong royong serta dampaknya dan membuat catatan kegiatan gotong royong yang dilakukan. 3. Pengamatan Pada pertemuan pertama siswa menunjukkan mereka tertarik untuk membantu guru membawakan roll kabel dan laptop dari ruang guru ke kelas II, kemudian para siswa memindahkan satu meja untuk meletakkan viewer. Di dalam kelas, para siswa sangat tidak sabar untuk menonton video pembelajaran dari guru dan ini menunjukkan besarnya semangat siswa untuk belajar. Aktivitas belajar pada pertemuan pertama ini siswa menonton video pembelajaran dan suasana kelas sangat hening karena siswa terlihat sangat berkonsentrasi melihat video pembelajaran. Saat berada dalam kelompok asal, para siswa saling membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan saat berada di dalam kelompok ahli, para siswa juga terlihat sangat bersemangat untuk bermain tebak dan menjodohkan gambar sikap gotong royong. Di dalam kelompok ahli, siswa saling membantu dan bekerjasama untuk menyelesakan permainan yang kemudian akan dinilai oleh guru. Dalam pembelajaran, siswa juga tidak ragu-ragu untuk saling membantu teman satu kelompok asal yang kesulitan memahami materi dari guru dengan membantu menjelaskan atau meminta guru untuk menjelaskan materi ke teman yang belum mengerti tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Refleksi Pelaksanaan penelitian siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus 2 sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun oleh peneliti. Dengan pencapaian hasil penelitian yang pada setiap siklusnya selalu meningkat, maka peneliti mengakhiri penelitian di siklus II ini. Sebagai hasil nyata dari peningkatan sikap gotong royong siswa kelas II SDN Nanggulan, Peneliti akan membahas pencapaian penelitian mulai dari kondisi awal, siklus 1, hingga siklus 2 sebagai berikut :
Tabel 4.9 Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup Penilaian Secara
Kondisi Awal
Target
Siklus I
Siklus II
Keseluruhan Sikap
45,16% (14 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
Aspek Kognitif
38,70% (12 siswa memenuhi kretaria min. cukup)
75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 75% (23 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
96,77% (30 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 96,77% (30 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 93,54% (29 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 96,77% (30 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
100% (31 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 100% (31 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 100% (31 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 100% (31 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
Aspek Afektif
Aspek Konatif
41,93% (13 siswa memenuhi kriteria min. cukup) 32,25% (10 siswa memenuhi kriteria min. cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari persentase jumlah siswa secara keseluruhan pada kondisi awal 45,16% (hanya 14 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup) dengan persentase jumlah siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 38,70% (hanya 12 siswa memenuhi aspek kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 41,93% (hanya 13 siswa memenuhi aspek afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 32,35% (hanya 10 siswa memenuhi aspek konatif min. cukup) sehingga peneliti menerapkan indikator keberhasilan 75%. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 menunjukkan terjadinya peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan menjadi 96,77% (30 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup) dengan persentase jumlah siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 96,77% (30 siswa memenuhi aspek kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 93,54% (29 siswa memenuhi aspek afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 96,77% (30 siswa memenuhi aspek konatif min. cukup). Selanjutnya, pada hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan persentase jumlah siswa secara keseluruhan menjadi 100% (31 siswa memiliki sikap gotong royong minimal cukup) dengan persentase jumlah siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 100% (31siswa memenuhi aspek kognitif min. cukup), (2) afektif sebesar 100% (31siswa memenuhi aspek afektif min. cukup), (3) konatif sebesar 100% (31siswa memenuhi aspek konatif min. cukup).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Persentase Jumlah Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup 120 100
96,77 %
100 %
93,54 %
100 %
96,77 % 100 %
96,77% 100%
80 60 40
38,70%
45,16 %
41,93 % 32,25 %
20 0 Kognitif
Afektif Kondisi Awal
Konatif Siklus I
Keseluruhan
Siklus II
Grafik di atas menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 51,61% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3,23%. Jika dilihat dari tiga aspek sikap, terjadi peningkatan pada (1) aspek kognitif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 58,07% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3,23%, (2) aspek afektif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 51,61% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,46%, (3) aspek konatif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 64,52% dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3,23%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.10 Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup Indikator Sikap
Kondisi Awal
Target
Siklus I
Siklus II
Keseluruhan Sikap
65,43 (Cukup)
80
87,05 (Tinggi)
93,13 (Sangat Tinggi)
Aspek Kognitif
64,8 (Rendah)
80
86,80 (Tinggi)
92,12 (Sangat Tinggi)
80
87,73 (Tinggi)
93,73 (Sangat Tinggi)
80
86,44 (Tinggi)
93,40 (Sangat Tinggi)
Aspek Afektif Aspek Konatif
69,13
(Cukup) 61,54 (Rendah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan pada kondisi awal 65,43 (Cukup) dengan nilai rata-rata seluruh siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif nilai rata-ratanya hanya 64,80 (Rendah), (2) afektif nilai rata-ratanya hanya 69,13 (Cukup), (3) konatif nilai rata-ratanya hanya 61,54 (Rendah) sehingga peneliti menerapkan indikator keberhasilan nilai rata-rata seluruh siswa sebesar 80. Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus 1 menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan menjadi 87,05 (Tinggi) dengan nilai rata-rata seluruh siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 86,80 (Tinggi), (2) afektif sebesar 87,73 (Tinggi), (3) konatif 86,44 (Tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Selanjutnya, pada hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan menjadi 93,13 (Sangat Tinggi) dengan nilai rata-rata seluruh siswa pada ketiga aspeknya yaitu (1) kognitif sebesar 92,12 (Sangat Tinggi), (2) afektif sebesar 93,73 (Sangat Tinggi), (3) konatif sebesar 93,40 (Sangat Tinggi).
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Seluruh Siswa Yang Memiliki Sikap Gotong Royong Minimal Cukup
100 86.8
90 80 70
93.73
92.12
64.8
93.4
87.73
93.13 87.05
86.44
69.13
65.43
61.54
60 50 40 30 20 10 0 Aspek Kognitif
Aspek Afektif Kondisi Awal
Aspek Konatif Siklus I
Keseluruhan Sikap
Siklus II
Grafik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata seluruh siswa yang memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 21,62 dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,08. Jika dilihat dari tiga aspek sikap, terjadi peningkatan pada (1) aspek kognitif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 22,00 dan dari siklus I ke siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
II meningkat sebesar 5,32. (2) aspek afektif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 18,60 dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6, (3) aspek konatif dari kondisi awal menuju siklus I meningkat sebesar 24,90 dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Di dalam bab penutup ini akan ada tiga hal yang akan diuraikan oleh peneliti. Tiga hal tersebut yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. 5.1 Kesimpulan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini berlangsung selama 2 siklus. Berdasarkan pengolahan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa : 1. Proses pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw yang melalui tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi kepada siswa, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi pembelajaran, dan memberikan penghargaan kepada siswa mampu meningkatkan sikap gotong royong. 2. Selain itu, penerapan cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara efektif mampu meningkatkan sikap gotong royong siswa kelas II SD Negeri Nanggulan. Peningkatan sikap gotong royong yang dalami oleh siswa kelas II SD Negeri Nanggulan dapat diketahui dari hasil peningkatan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong minimal cukup secara dan nilai rata-rata seluruh siswa secara keseluruhan sikap mulai dari kondisi awal menuju siklus I dan siklus II. Hasil dari pelaksanaan tahap siklus I persentase jumlah siswa yang memiliki sikap
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
gotong royong mengalami peningkatan berada pada angka 96,77% (ada 30 siswa yang memiliki sikap gotong royong) dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 87,05 (Tinggi). Selanjutnya dapat dilihat dari hasil pelaksanaan tahap siklus II persentase jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong mengalami peningkatan berada pada angka 100% (ada 31 siswa yang memiliki sikap gotong royong) dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 93,13 (Sangat Tinggi).
5.2 Keterbatasan Penelitian Pada kegiatan pelaksanaannya, penelitian yang telah berlangsung selama dua siklus ini juga tidak dapat lepas dari kekurangan. Kekurangan pada penelitian ini dianggap oleh peneliti sebagai sebuah keterbatasan dari penelitian. Keterbatasan penilitian ini antara lain : a. Pengelolaan kelas bawah atau dalam penelitian ini adalah kelas II dirasakan peneliti cukup sulit untuk dikelola karena siswa belum bisa mengatur diri sendiri untuk mengikuti pembelajaran secara tenang sehingga waktu pembelajaran cukup banyak tersita untuk mengelola kelas. b. Penggunaan media berupa video pembelajaran dan gambar dirasakan berguna untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Namun penggunaan media ini hanya dapat digunakan pada awal pembelajaran setelah itu siswa membutuhkan media interaktif tambahan untuk menarik perhatian mereka sehingga mudah untuk dikelola pada saat kegiatan inti dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5.3 Saran Peneliti
menambahkan
beberapa
saran
yang
didapatkan
setelah
melaksanakan penelitian antara lain : a.
Peneliti sebaiknya memperdalam metode pengelolaan kelas khususnya untuk kelas bawah. Peneliti dapat menggunakan materi yang sudah dipelajari dari mata kuliah pengelolaan kelas. Peneliti juga dapat melihat video simulasi pembelajaran dan sumber-sumber cara pengelolaan kelas terpercaya dari internet. Peneliti diharapkan terus berkonsultasi dengan guru untuk mengetahui karakteristik siswa sebelum melaksanakan penelitian sehingga peneliti tidak membuang banyak waktu untuk mengelola kelas.
b.
Peneliti sebaiknya mempersiapkan media dengan baik, media seperti video pembelajaran dan gambar dirasa hanya mampu memfokuskan perhatian siswa pada awal pembelajaran. Dalam pembelajaran inti siswa akan sulit untuk dikelola sehingga peneliti perlu menggunakan media tambahan guna menarik perhatian mereka saat berada di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Silabus Pembelajaran
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
SILABUS PEMBELAJARAN
Standar Kompetesi Membiasakan hidup bergotong royong
Nama Sekolah Dasar
: SD Negeri Nanggulan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ semester
:2/1
Alokasi Waktu
: 8 x 35 menit/ 8 JP
Kompetensi Kegiatan Indikator Dasar Pembelajaran Mengenal Pertemuan 1 : Pertemuan 1 : pentingnya Menjelaskan pengertian hidup - Melihat video dan manfaat hidup rukun, gambar saling pembelajaran rukun dalam kehidupan berbagi dan - Guru menjelaskan Menjelaskan pengertian tolong materi lewat power menolong point dan buku dan manfaat saling - Siswa masuk ke berbagi dalam dalam kelompok asal kehidupan - Siswa masuk ke Menjelaskan pengertian dalam kelompok ahli dan manfaat tolong - Siswa belajar di menolong dalam dalam kelompok ahli
Penilaian Pertemuan 1 : Menjodohkan Pertemuan 2 : Soal bergambar Pertemuan 3 : Soal bergambar
Sumber Belajar/ Bahan Sumber Belajar : 1. KTSP 2006/ Kurikulum Sekolah 2. Standar Isi Mata Pelajaran 3. Alat dan Bahan : 1. Gambar gotong royong 2. Kertas 3. Name tag 4. Double-tip
Alokasi Waktu
8 x 35 menit/ 8 JP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kehidupan
Pertemuan 2 : Menyebutkan kegiatan mencerminkan
contoh yang hidup
rukun dalam kehidupan dan manfaatnya Menyebutkan kegiatan mencerminkan berbagi kehidupan manfaatnya Menyebutkan kegiatan mencerminkan menolong
contoh
- Siswa kembali ke kelompok asal dan berbagi pengetahuan serta mengerjakan soal - Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi - Guru memberikan evaluasi individu - Guru mrmberikan penghargaan
yang Pertemuan 2 : video saling - Melihat gambar dalam pembelajaran dan - Guru menjelaskan materi lewat power point dan buku Siswa masuk ke contoh dalam kelompok yang asal tolong - Siswa masuk ke dalam kelompok dalam ahli - Siswa belajar di
Media : 1. Video pembelajaran 2. Power point 3. Gambar 4. Mind map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kehidupan
dan
manfaatnya
Pertemuan 3 : Menyebutkan kegiatan
yang
mencerminkan
-
contoh tidak
-
hidup
rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan Menjalaskan buruk
dari
dalam kelompok ahli Siswa kembali ke kelompok asal dan berbagi pengetahuan serta mengerjakan soal Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberikan evaluasi individu Guru mrmberikan penghargaan
akibat
kegiatan Pertemuan 3 : video yang tidak - Melihat gambar mencerminkan hidup pembelajaran Guru menjelaskan rukun, saling berbagi, materi lewat power dan tolong menolong point dan buku Siswa masuk ke dalam kehidupan dalam kelompok asal - Siswa masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
-
-
-
-
dalam kelompok ahli Siswa belajar di dalam kelompok ahli Siswa kembali ke kelompok asal dan berbagi pengetahuan serta mengerjakan soal Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberikan evaluasi individu Guru memberikan penghargaan
Melaksanak Pertemuan 4 : Pertemuan 4 : Pertemuan 4 : an hidup Menulisan video Pilihan ganda kegiatan - Melihat rukun, gambar hidup rukun, saling saling pembelajaran Jadwal pribadi berbagi dan berbagi, dan tolong - Guru menjelaskan tolong materi lewat power menolong yang menolong point dan buku di rumah dilaksanakan dalam - Siswa masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan sekolah
di
kehidupan sehari-hari -
-
-
-
-
dalam kelompok asal Siswa masuk ke dalam kelompok ahli Siswa belajar di dalam kelompok ahli Siswa kembali ke kelompok asal dan berbagi pengetahuan serta mengerjakan soal Setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberikan evaluasi individu Guru mrmberikan penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok Kelas / Semester
: II / I
Tema / Topik
: Hidup Gotong Royong
Pertemuan
:I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
:
1. Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar
:
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
C. Indikator
:
1.1.1 Menjelaskan pengertian dan manfaat hidup rukun dalam kehidupan 1.1.2 Menjelaskan pengertian dan manfaat saling berbagi dalam kehidupan 1.1.3 Menjelaskan pengertian dan manfaat tolong menolong dalam kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat hidup rukun dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
1.1.1.2
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat saling berbagi dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
1.1.1.3
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan manfaat tolong menolong dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
E. Materi Pembelajaran
:
Pengertian hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik
: Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Pembuka
Waktu
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru menanyakan kabar siswa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
EKSPLORASI
Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “OH IBU DAN AYAH”
Guru
menyampaikan
menggunakan
video
materi
pembelajaran
pembelajaran
tentang
dengan tolong
menolong, hidup rukun, dan saling berbagi.
Inti
ELABORASI
Guru menjelaskan pengertian tolong menolong, hidup rukun, dan saling berbagi.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT.
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. -
Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi pengertian hidup rukun
-
Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi pengertian saling berbagi
-
Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi pengertian tolong menolong
Setiap
siswa
memakai
name
tag
sesuai
dengan
kelompoknya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali kekelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang
mereka
kuasai
dan
tiap
anggota
lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
Presentasi dilakukan di depan kelas dengan pengawasan dari guru, para siswa kelompok ahli saling membantu dalam proses presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
KONFIRMASI
Setelah
sesuai
dengan
petunjuk
selanjutnya
guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari
Penutup
Guru
meminta
siswa
membuat
refleksi
tentang
10 menit
pembelajaran yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
H. Media, Alat, dan Sumber
:
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
I. Penilaian Prosedur Penilaian a) Prosedur Proses No.
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(4)
(3)
(2)
(1)
Mampu
Mampu
Mampu
Belum
berani
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan 1.
Percaya Diri
hasil diskusi di hasil diskusi di hasil diskusi di hasil diskusi di depan kelas secara depan kelas secara depan kelas masih depan kelas mandiri benar
dengan mandiri
dengan
bantuan
teman kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Mampu
Mampu
Mampu
Hanya diam dan
berdiskusi dengan berdiskusi dengan berdiskusi dengan tidak teman 2.
mau
teman kelompok teman kelompok bertukar
Kerjasama kelompokdengan
namun
sukarela.
dimintaguru.
harus namun
harus pemikiran
diminta guru dan walaupun diminta teman.
oleh
guru
dan
teman.
b) Penilaian Hasil Belajar Kriteria
Kurang
Cukup
Baik
(1)
(2)
(3)
Belum Menjelaskan pengerian/arti hidup rukun
mampu Mampu
menjelaskan
menjelaskan
pengertian/arti hidup pengertian/arti rukun
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti
hidup
rukun dengan benar
hidup rukun tetapi dan lancar masih belum lancar
Menjelaskan pengerian/arti Belum mampu Mampu saling berbagi menjelaskan menjelaskan pengertian/arti saling pengertian/arti berbagi
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti saling berbagi dengan benar
saling berbagitetapi dan lancar masih belum lancar
Menjelaskan pengerian/arti Belum mampu Mampu tolong menolong menjelaskan menjelaskan
Mampu
menjelaskan
pengertian/arti tolong
pengertian/arti
pengertian/arti
menolongdengan
tolong menolong
tolong
benar dan lancar
menolongtetapi masih belum lancar Belum
mampu Mampu
Mampu menyebutkan
Menyebutkan manfaat
menyebutkan
menyebutkan
2 atau lebih manfaat
hidup rukun
manfaat hidup rukun
minimal 1 manfaat hidup rukun hidup rukun
Menyebutkan manfaat saling berbagi
Belum menyebutkan
mampu Mampu menyebutkan
Mampu menyebutkan 2 atau lebih manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
manfaat berbagi Menyebutkan manfaat tolong menolong
Belum menyebutkan manfaat menolong
saling minimal 1 manfaat saling berbagi saling berbagi mampu Mampu menyebutkan
Mampu menyebutkan 2 atau lebih manfaat
tolong minimal 1 manfaat tolong menolong tolong menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok Kelas / Semester
: II / I
Tema / Topik
: Hidup Gotong Royong
Pertemuan
: II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
:
1. Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar
:
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
C. Indikator
:
1.1.1 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun dalam kehidupan 1.1.2 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi dalam kehidupan 1.1.3 Menyebutkan contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong dalam kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
1.1.1.2 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru. 1.1.1.3 Siswa mampu memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong dalam kehidupan melalui teks bacaan yang diberikan dan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.
E. Materi Pembelajaran
:
Contoh perilaku yang mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik
: Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembuka
Waktu
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa, “apakah kalian pernah menolong teman sekelas kalian?”
Inti
Alokasi
Siswa menjawab pertanyaan guru dengan berbaga jawaban yang berbeda-beda
Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
merupakan kegiatan yang baik dan mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan.
55 menit
ELABORASI
Guru
memberikan
contoh
kegiatan
yang
baik
dan
mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat video
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama (diacak lagi).
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. -
Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun
-
Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi
-
Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong
Setiap
siswa
memakai
name
tag
sesuai
dengan
kelompoknya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota
kembali
kekelompok
asal
untuk
bergantian
mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah
sesuai
dengan
petunjuk
selanjutnya
guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari
Penutup
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
H. Media, Alat, dan Sumber
:
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
I. Penilaian Prosedur Penilaian c) Prosedur Proses No.
1.
Kriteria
Percaya Diri
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(4)
(3)
(2)
(1)
Mampu
Mampu
Mampu
Belum
mempresentasikan
mempresentasikan
mempresentasikan
mempresentasikan
hasil
diskusi
di hasil
diskusi
di hasil
diskusi
di hasil
berani
diskusi
di
depan kelas secara depan kelas secara depan kelas masih depan kelas mandiri
dengan mandiri
dengan
benar
bantuan
teman kelompok
Mampu berdiskusi Mampu berdiskusi Mampu berdiskusi Hanya diam dan dengan 2.
Kerjasama
teman dengan
teman dengan
teman tidak mau bertukar
kelompok dengan kelompok namun kelompok namun pemikiran sukarela.
harus
diminta harus diminta guru walaupun diminta
guru.
dan teman.
oleh
guru
dan
teman.
d) Penilaian Hasil Belajar Perlu Kriteria Bimbingan (1) Menyebutkan Belum mampu contoh menyebutkan kegiatan yang contoh kegiatan mencerminkan yang hidup rukun mencerminkan hidup rukun Menyebutkan Belum mampu contoh menyebutkan kegiatan yang contoh kegiatan mencerminkan yang saling berbagi mencerminkan saling berbagi Menyebutkan Belum mampu contoh menyebutkan kegiatan yang contoh kegiatan mencerminkan yang tolong mencerminkan menolong tolong menolong
Kurang (2)
Cukup (3)
Baik (4)
Mampu menyebutkan minimal 1 contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun Mampu menyebutkan minimal 1 contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi Mampu menyebutkan minimal 1 contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong
Mampu menyebutkan minimal 2 contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun Mampu menyebutkan minimal 2 contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi Mampu menyebutkan minimal 2 contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong
Mampu menyebutkan3 atau lebih contoh kegiatan yang mencerminkan hidup rukun Mampu menyebutkan 3 atau lebih contoh kegiatan yang mencerminkan saling berbagi Mampu menyebutkan 3 atau lebih contoh kegiatan yang mencerminkan tolong menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok
J.
Kelas / Semester
: II / I
Tema / Topik
: Hidup Gotong Royong
Pertemuan
: III
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
:
2. Membiasakan hidup bergotong royong
K. Kompetensi Dasar
:
2.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
L. Indikator
:
2.1.1 Menyebutkan contoh kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan 2.1.2 Menjalaskan akibat buruk dari kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
M. Tujuan Pembelajaran :
1.1.1.1 Siswa mampu menyebutkan contoh kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan 1.1.1.2 Siswa mampu menjalaskan akibat buruk dari kegiatan yang tidak mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
N. Materi Pembelajaran
:
Contoh akibat dari perilaku yang tidak mencerminakan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
O. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik
: Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
P. Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pembuka
Alokasi Waktu
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru mengabsensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa tentang apa saja yang merupakan kegiatan yang mencerminkan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan.
ELABORASI
Guru memberikan contoh kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat video
Inti
dan contoh yang tidak mencerminkan (hal negatif) hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompo asal),
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan kedua (diacak lagi).
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. -
Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi contoh kegiatan yang mencerminkan
hidup
rukun
dan
yang
tidak
mencerminkan. -
Siswa 3 dan 4 mendapatkan matericontoh kegiatan yang mencerminkan
saling
berbagi
dan
yang
tidak
mencerminkan. -
Siswa 5 dan 6 mendapatkan matericontoh kegiatan yang mencerminkan
tolong
menolong
dan
yang tidak
mencerminkan.
Setiap
siswa
memakai
name
tag
sesuai
dengan
kelompoknya.
Setiap 2 siswa yang memperoleh materi sama pada setiap tim berkumpul ke dalam kelompok baru (kelompok ahli) yang sesuai dengan bidang/materi yang didapat untuk mendiskusikan subbab mereka.
Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 6 buah gambar kegiatan sesuai subbab yang didapatkan : -
3 gambar yang mencerminkan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong.
-
3 gambar yang tidak mencerminkan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong.
Guru menyiapkan 2 kotak pada setiap kelompok ahli : -
Kotak ke-1 bertuliskan kegiatan yang mencerminkan.
-
Kotak
ke-2
bertulisakan
kegiatan
yang
tidak
mencerminkan.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah
sesuai
dengan
petunjuk
selanjutnya
guru
memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan.
Guru
menjelaskan
akibat
dari
kegiatan
yang
tidak
mencerminkan hidup rukun, tolong menolong, dan saling berbagi.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari
Penutup
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Q. Media, Alat, dan Sumber
:
Buku PKN kelas II
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Video pembelajaran
Alat tulis
R. Penilaian ProsedurPenilaian e) Prosedur Proses No.
1.
Kriteria
Percaya Diri
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(4)
(3)
(2)
(1)
Mampu
Mampu
Mampu
Belum
mempresentasikan
mempresentasikan
mempresentasikan
mempresentasikan
hasil
diskusi
di hasil
diskusi
di hasil
diskusi
di hasil
berani
diskusi
di
depan kelas secara depan kelas secara depan kelas masih depan kelas mandiri
dengan mandiri
benar
dengan
bantuan
teman kelompok
Mampu berdiskusi Mampu berdiskusi Mampu berdiskusi Hanya diam dan dengan 2.
Kerjasama
teman dengan
teman dengan
teman tidak mau bertukar
kelompok dengan kelompok namun kelompok namun pemikiran sukarela.
harus guru.
diminta harus diminta guru walaupun diminta dan teman.
oleh teman.
guru
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
f) Penilaian Hasil Belajar Perlu Kriteria
Bimbingan
Kurang
Cukup
Baik
(2)
(3)
(4)
(1) Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan3
menyebutkan
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh minimal 2 contoh atau lebih contoh mencerminkan
yang
kegiatan
yang kegiatan
yang kegiatan
hidup rukun
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
hidup rukun
hidup rukun
hidup rukun
hidup rukun
Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkanmini
menyebutkan
menyebutkan
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh mal mencermin kan
yang
kegiatan
2
3
contoh atau lebih contoh
yang kegiatan
yang kegiatan
saling mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
berbagi
saling berbagi
saling berbagi
saling berbagi
saling berbagi
Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
yang
yang
3
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh minimal 2 contoh atau lebih contoh mencerminkan
yang
kegiatan
yang kegiatanyang
kegiatan
yang
tolong
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
menolong
tolong
tolong menolong
tolong menolong
tolong menolong
menolong Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
3
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh minimal 2 contoh atau lebih contoh tidak
yang
tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
hidup rukun
hidup rukun
hidup rukun
hidup rukun
hidup rukun
Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
3
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh minimal 2 contoh atau lebih contoh tidak
yang
tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
saling berbagi
saling berbagi
saling berbagi
saling berbagi
saling berbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Menyebutkan
Belum mampu Mampu
Mampu
Mampu
contoh
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
menyebutkan
3
kegiatan yang contoh kegiatan minimal 1 contoh minimal 2 contoh atau lebih contoh tidak
yang
tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak kegiatan yang tidak
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
mencerminkan
tolong
tolong
tolong menolong
tolong menolong
tolong menolong
menolong
menolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan Depok Kelas / Semester
: II / I
Tema / Topik
: Hidup Gotong Royong
Pertemuan
: IV
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1.
:
Membiasakan hidup bergotong royong
B. Kompetensi Dasar
:
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
C. Indikator
:
1.2.1 Menulisan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran :
1.2.1.1 Menulisan kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
E. Materi Pembelajaran
:
Pelaksanaan sikap hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong
F. Metode Pembelajaran :
Model Pembelajaran
: Cooperative Learning tipe Jigsaw II
Teknik
: Membaca, berdiskusi kelompok, dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran Jenis
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Pembuka
Waktu
Guru memberi salam kepada siswa
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru memotivasi siswa
5 menit
EKSPLORASI
Guru bertanya kepada siswa, “siapa yang tadi pagi membantu keluarga mengerjakan pekerjaan rumah ?”.
Siswa menjawab dengan berbagai jawaban
ELABORASI
Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran
dengan
menggunakan video pembelajaran tentang pelaksanaan perilaku yang mencerminkan tolong menolong, hidup rukun, dan saling
Inti
berbagi.
Guru mengajak siswa mendalami materi tersebut lewat teks bacaan ataupun PPT.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok (kelompok asal), setiap kelompok terdiri dari 6 siswa yang heterogen dan kelompok ini berbeda dengan kelompok pada pertemuan ketiga (diacak lagi).
Di dalam kelompok asal, siswa mendapatkan materi tentang
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
pelaksanaan saling berbagi, hidup rukun, dan tolong menolong melalui gambar dan video.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok asal diberikan materi yang sama :
-
Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi hidup rukun
-
Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi saling berbagi
-
Siswa 5 dan 6 mendapatkan materi tolong menolong
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompok subbabnya.
Siswa masuk ke dalam kelompok ahli dan berdiskusi sesuai susbbab yang mereka dapatkan.
Ada kelompok hidup rukun yang terdiri dari 6 siswa campuran 5 dari kelompok asal, ada kelompok saling berbagi sebanyak 6 siswa dari campuran 5 kelompok asal, dan kelompok tolong menolong dari campuran 5 kelompok asal.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, setiap anggota kembali ke kelompok asal untuk bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
KONFIRMASI
Setelah sesuai dengan petunjuk selanjutnya guru memberikan evaluasi.
Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan tepuk tangan.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
Guru mengumpulkan jawaban siswa.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah mereka pelajari
Penutup
Guru meminta siswa membuat refleksi tentang pembelajaran
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
yang telah mereka laksanakan
Guru menutup pembelajaran dengan salam
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
I.
Buku PKN kelas II
Video pembelajaran
Power Point
Name tag kelompok Jigsaw
Kertas
Alat tulis
:
Penilaian Prosedur Penilaian g) Prosedur Proses
No.
Kriteria
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
(4)
(3)
(2)
(1)
Mampu
Mampu
Mampu
Belum
berani
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan 1.
Percaya Diri
hasil diskusi di hasil diskusi di hasil diskusi di hasil diskusi di depan kelas secara depan kelas secara depan kelas masih depan kelas mandiri
dengan mandiri
dengan
benar Mampu
bantuan
teman kelompok Mampu
Mampu
Hanya diam dan
berdiskusi dengan berdiskusi dengan berdiskusi dengan tidak
mau
teman kelompok teman kelompok teman kelompok bertukar 2.
Kerjasama
dengan sukarela.
namun
harus namun
diminta guru.
harus pemikiran
diminta guru dan walaupun diminta teman.
oleh teman.
guru
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
h) Penilaian Hasil Belajar Perlu No.
Kriteria
Bimbingan (1)
Menyebutkan kegiatan gotong royong yang dilakukan 1.
2.
Tidak mampu menyebutkan kegiatan gotong royong yang dilakukan
Kurang
Cukup
Baik
(2)
(3)
(4)
Mampu menyebutkan 2 kegiatan gotong royong yang dilakukan tanpa bantuan siapapun
Mampu menyebutkan lebih dari 2 kegiatan gotong royong yang dilakukan tanpa bantuan siapapun
Menuliskan 2 kegiatan gotong royong yang dilakukan tanpa bantuan siapapun
Menuliskan lebih dari 2 kegiatan gotong royong yang dilakukan tanpa bantuan siapapun
Mampu menyebutkan kegiatan gotong royong yang dilakukan dengan mencontek teman Menuliskan Tidak Menuliskan kegiatan gotong menuliskan kegiatan royong yang kegiatan gotong gotong dilakukan royong yang royong yang dilakukan dilakukan tetapi dengan mencontek teman lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
LAMPIRAN 3 Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 1 Nama : Kelas :
Jodohkanlah soal dengan jawaban yang tepat dengan memberikan garis !
Aku membagi makanan yang ku punya dengan adik Aku menolong teman yang terjatuh waktu naik sepeda di sekolah Seluruh keluargaku selalu rukun dan saling menyayangi Aku membantu teman melaksanakan tugas piket kelas Aku meminjamkan sepeda milikku kepada tetangga Aku berteman dengan siapapun di sekolah Aku membantu Ayah membersihkan rumah Aku membantu kerja bakti di masyarakat Aku berbagi makanan dengan tetanggaku
Hidup Rukun
Tolong menolong
Saling berbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 2 Nama : Kelas : Perhatikan gambar gotong royong di bawah ini !
1
2
3
Menolong teman yang jatuh Membagi makanan dengan teman
4
Menonton televisi bersama kakak
5
Bermain bersama teman
6
Membantu ibu memasak Berbagi makanan dengan adik
Gambar nomor berapa yang termasuk dalam kegiatan : 1. Hidup rukun (............. dan ................) Manfaat dari kegiatan ini adalah .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... 2. Tolong menolong (.................. dan .................) Manfaat dari kegiatan ini adalah .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... 3. Saling berbagi (..................... dan ...................) 4. Manfaat dari kegiatan ini adalah ..........................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 3 Nama : Kelas :
1. Gambar di samping menunjukkan kegiatan yang tidak ......................... akibat dari perkelahian adalah ......................................
.2. Gambar di samping menunjukkan kegiatan yang tidak .................. Akibat dari rebutan boneka antara kakak dan adik ini adalah.........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
SOAL EVALUASI PERTEMUAN 4 Nama
:
Kelas
: SOAL
Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, atau c yang menjadi jawaban paling benar menurut Anda ! 1. di bawah ini yang tidak mencerminkan hidup rukun dan damai ialah ..................... a. saling menghormati b. saling menghina c. saling menyayangi 2. ketika temanmu ingin meminjam sepedamu apa yang akan kamu lakukan ............... a. meminjaminya b. pulang ke rumah c. menyuruhnya untuk membeli sepeda 3. ketika melihat ibumu membawa barang yang sangat berat sebaiknya kamu ................ a. membantunya b. membiarkannya c. menertawakannya 4. dengan saling menolong dalam kegiatan piket, maka pekerjaan akan semakin .................. a. mudah b. sulit c. biasa saja 5. Berkelahi dengan teman adalah sikap yang tidak sesuai dengan .......... a. hidup rukun b. saling berbagi c. tolong menolong 6. Manfaat dari hidup rukun di dalam kehidupan adalah .......... a. menciptakan peperangan b. terciptanya kedamaian dalam hidup c. terjadi perselisihan 7. Akibat dari tidak suka menolong adalah ............... a. semua orang peduli
b. dijauhi teman c. mudah bergaul 8. Manfaat dari saling berbagi adalah .................. a. meringankan beban orang lain b. uang jajan kita habis c. dijauhi teman 9. Bagaimana cara kalian bisa hidup rukun dengan teman yang berbeda agama ? a. dengan menghormadi agamanya b. dengan mengganggu ibadahnya c. dengan menjelek-jelekkan agamanya 10. Kita dianjurkan untuk tolong menolong dalam ............... a. kejahatan b. keburukan c. kebaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
LAMPIRAN 4 Kuesioner Sebelum Disebarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Kuesioner Sebelum Disebarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 Kuesioner Penelitian dan Validasi Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 Contoh Kuesioner Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 Contoh Kuesioner Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 Contoh Kuesioner Siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
LAMPIRAN 9 Rekap Hasil Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
KONDISI AWAL
Nama Muhammad Angga Tisha Gihan Windri Achilles Nashcosta S Amelia Apriyanto Arjuna Agra Ramadhan Arvin Widya D P K Avila Vanda Septiandani Azka Nur Fauzan Az-Zahra Najwa Anggara Diaz Erlangga Fabima Syahputra Faiz Riza Saputra Fara Tyas Ramadhani Favian Samdya Adabi Fitra Raditya Arnanda Hendy Yoga Raditya Idos Bintang Surya Jenita Rinjani Liestasari Rahma Safitri Magesta Wisnutama M. Atta Makhul J. Najwa Okta Al Akbar Noval Satria Ramadhanu Ramadhina Azzahra Reyhan Audira Aditya S Sheliana Rahma Az-Zahra Titanova Alya Loviolin Tyan Rahmat Pratama Viola Dewi Putri Panesah Yurika Nessa Pratiwi Zalva Ragita Cahyani
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4
2 1 4 1 4 5 2 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 2 5 4 2 4 5 1 2 2 5 5 5 2 5 2
3 2 2 1 1 4 2 4 5 5 2 4 2 5 5 2 2 1 5 5 2 5 5 4 2 2 2 5 4 1 5 2
4 4 1 1 2 2 2 2 4 4 4 2 5 5 1 5 4 2 5 4 2 4 5 2 2 2 4 5 5 1 5 4
5 4 1 1 2 1 1 2 5 4 1 2 4 4 1 5 2 5 4 4 1 5 1 1 2 2 1 5 4 1 4 5
6 4 4 2 2 4 1 4 5 1 4 4 2 5 4 5 5 2 5 4 2 1 1 2 4 2 4 5 5 1 5 5
7 2 4 2 2 5 2 1 5 4 4 4 4 5 5 2 5 4 5 5 4 4 5 2 2 1 1 5 4 2 4 1
8 4 1 5 2 2 2 1 5 5 1 4 5 5 2 5 4 2 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 5 4
9 2 2 2 2 5 2 2 5 1 4 1 2 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 2 2 2 1 5 4 2 4 4
No soal 10 1 2 1 2 5 2 2 5 4 1 1 1 4 4 2 4 1 5 4 1 4 5 2 2 2 4 5 4 2 4 1
Kognitif (2,5,8,11,15) 11 2 2 2 2 4 1 2 5 4 4 1 4 4 5 5 2 1 5 4 2 5 1 2 1 2 4 4 4 2 4 4
12 4 1 2 2 5 1 5 5 2 1 4 4 4 4 1 4 1 5 4 2 4 2 4 4 4 4 4 5 2 4 2
13 4 4 2 4 5 1 2 5 4 2 1 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 5 2 2 1 4 5 4 2 4 4
14 5 4 2 2 5 2 5 5 2 2 2 2 5 2 1 5 2 5 4 2 5 5 2 2 4 1 2 5 5 5 2
16 5 1 2 2 5 1 5 5 2 1 4 1 5 2 1 5 2 5 4 2 5 1 2 4 1 4 2 5 2 5 1
15 1 4 2 2 1 2 4 5 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 4 1 1 5 4 4 4
JUM
Total 12 12 11 12 13 8 13 25 21 14 13 21 22 14 24 14 14 23 20 12 23 13 13 11 14 13 20 23 14 22 19 503
16.2
Status SR SR SR SR SR SR SR ST T R R T T R ST R R ST T SR ST SR SR SR R SR T ST R T C
Afektif (1,3,4,13,14,16) Total 25 17 13 16 26 13 23 29 22 16 18 16 29 19 18 25 14 29 26 15 28 26 17 17 15 17 24 28 16 29 17 643
20.74
Status T R SR SR T SR C ST C SR R SR ST R R T SR ST T SR ST T R R SR R T ST SR ST R
Konatif (6,7,9,10,12) Total 13 13 9 10 24 8 14 25 12 14 14 13 22 21 14 22 9 21 21 10 14 14 12 14 11 14 24 22 9 21 13 477
15.38
Status R SR SR SR ST SR R ST SR R R SR T T R T SR T T SR R R SR R SR R ST T SR T SR
Total nilai
50 42 33 38 63 29 50 79 55 44 45 50 73 54 56 61 37 73 67 37 65 53 42 42 40 44 68 73 39 72 49 1623 52,3 5483 871
RAT %
38,70 %
41,93 %
32,25 %
37,6 3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
SIKLUS I
No soal
Nama
Muhammad Angga Tisha Gihan Windri Achilles Nashcosta S Amelia Apriyanto Arjuna Agra Ramadhan Arvin Widya D P K Avila Vanda Septiandani Azka Nur Fauzan Az-Zahra Najwa Anggara Diaz Erlangga Fabima Syahputra Faiz Riza Saputra Fara Tyas Ramadhani Favian Samdya Adabi Fitra Raditya Arnanda Hendy Yoga Raditya Idos Bintang Surya Jenita Rinjani Liestasari Rahma Safitri Magesta Wisnutama M. Atta Makhul J. Najwa Okta Al Akbar Noval Satria Ramadhanu Ramadhina Azzahra Reyhan Audira Aditya S Sheliana Rahma Az-Zahra Titanova Alya Loviolin Tyan Rahmat Pratama Viola Dewi Putri Panesah Yurika Nessa Pratiwi Zalva Ragita Cahyani
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4
5 2 4 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 4
4 4 5 5 4 4 5 5 5 1 5 1 4 5 5 4 5 4 5 4 5 1 5 4 2 4 4 5 4 4 4
4 1 5 5 4 1 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5
5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 2 4 5 5 2 5 5
5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 1 4 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5
4 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 1 5 4 2 5 1 1 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5
4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 1 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 1 5 2 4 4 4 5 5 5 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 2
5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 S 4 1 5 4 2 4 4 2 4 4 4 2
2 5 5 5 5 2 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 JUM RAT %
Kognitif (2,5,8,11,15)
Afektif (1,3,4,13,14,1 6)
Konatif (6,7,9,10,12)
TOT 22 18 23 23 24 18 25 25 24 22 25 22 23 22 21 21 20 23 19 18 19 24 23 21 15 22 22 24 23 22 20 673 21.7 96,7 7%
TOT 25 25 28 29 28 22 30 30 27 17 30 25 29 25 29 28 25 28 27 26 26 25 29 26 15 24 29 29 28 27 25 816 26.3 93,5 4%
TOT 22 19 23 22 22 20 25 25 23 22 21 23 22 20 21 22 19 24 22 16 25 20 21 23 17 20 23 22 19 24 23 670 21.6 96,7 7%
STA T CB ST ST ST CB ST ST ST T ST T ST T T T T ST CB CB CB ST ST T R T T ST ST T T
STA T T ST ST ST CB ST ST ST R ST T ST T ST ST T ST ST T T T ST T SR T ST ST ST ST T
STA T CB ST T T T ST ST ST T T ST T T T T CB ST T R ST T T ST CB T ST T CB ST ST
TOT APK 69 62 74 74 74 60 80 80 74 61 76 70 74 67 71 71 64 75 68 60 70 69 73 70 47 66 74 75 70 73 68 2159 69.64 95,69 %
RATA2 PER APK 23 20.66666667 24.66666667 24.66666667 24.66666667 20 26.66666667 26.66666667 24.66666667 20.33333333 25.33333333 23.33333333 24.66666667 22.33333333 23.66666667 23.66666667 21.33333333 25 22.66666667 20 23.33333333 23 24.33333333 23.33333333 15.66666667 22 24.66666667 25 23.33333333 24.33333333 22.66666667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
No soal
Nama
Muhammad Angga Tisha Gihan Windri Achilles Nashcosta S Amelia Apriyanto Arjuna Agra Ramadhan Arvin Widya D P K Avila Vanda Septiandani Azka Nur Fauzan Az-Zahra Najwa Anggara Diaz Erlangga Fabima Syahputra Faiz Riza Saputra Fara Tyas Ramadhani Favian Samdya Adabi Fitra Raditya Arnanda Hendy Yoga Raditya Idos Bintang Surya Jenita Rinjani Liestasari Rahma Safitri Magesta Wisnutama M. Atta Makhul J. Najwa Okta Al Akbar Noval Satria Ramadhanu Ramadhina Azzahra Reyhan Audira Aditya S Sheliana Rahma Az-Zahra Titanova Alya Loviolin Tyan Rahmat Pratama Viola Dewi Putri Panesah Yurika Nessa Pratiwi Zalva Ragita Cahyani
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 1 4 5 4 4 4 5 5 4 5
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4
4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
5 4 2 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 JUM RAT %
Kognitif (2,5,8,11,15)
Afektif (1,3,4,13,14,16)
TOT 23 22 22 22 25 21 25 25 23 23 24 25 24 24 20 22 21 24 22 21 25 23 24 22 23 22 24 22 24 25 22 714 23.03 100%
TOT
STA ST T T T ST T ST ST ST ST ST ST ST ST T T T ST T T ST ST ST T ST T ST T ST ST T
24 28 29 29 29 25 30 30 30 27 29 26 27 29 29 30 27 29 28 26 30 27 27 29 30 24 29 28 30 30 27 872 28.12 100%
STA T ST ST ST ST T ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST T ST ST ST ST ST
Konatif (6,7,9,10,12)
TOT 23 22 24 24 24 21 25 25 23 22 25 21 23 24 24 25 23 24 22 24 25 21 23 24 22 21 23 25 25 23 24 724 23.35 100%
STA ST T ST ST ST T ST ST ST T ST T ST ST ST ST ST ST T ST ST T ST ST T T ST ST ST ST ST
TOT PER ASP 70 72 75 75 78 67 80 80 76 72 78 72 74 77 73 77 71 77 72 71 80 71 74 75 75 67 76 75 79 78 73 2310 74.51 100%
RATA2 PER ASP 23.33 24 25 25 26 22.33 26.66 26.66 25.33 24 26 24 24.66 25.66 24.33 25.66 23.66 25.66 24 23.66 26.66 23.66 24.66 25 25 22.33 25.33 25 26.33 26 24.33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
LAMPIRAN 10 Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
LAMPIRAN 10 Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Hasil Wawancara Kondisi Awal pada guru kelas I (Juli 2015) Peneliti (01) : Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu terlihat rukun dengan teman-temannya ? Guru (01) : Saat masih kelas I, saya sangat kewalahan untuk mengatur mereka karena ramai. Maklum masih anak kecil, namun beberapa ada tujuh anak yang suka jahil dan mengganggu teman sekelasnya saat belajar maupun saat bermain waktu jam istirahat tiba.
Mulai dari pernyataan Guru (01) menunjukkan pada saat pembelajaran di kelas siswa kurang rukun dengan teman sekelasnya.
Peneliti (02) :Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu tolong menolong dengan teman-temannya ? Guru (02) : tolong menolong dalam hal apa ya Mas ? Peneliti (03) : dalam hal piket kelas atau semacamnya Bu ? Guru (03) : saya jarang melihat mereka saling membantu teman saat pembelajaran Mas. Kalau pas piket kelas, sering ada siswa yang tidak membantu temannya lalu langsung pulang ke rumah. Saya juga tidak tahu kalau ada yang pulang karena langsung pergi ke kantor, tetapi kemudian ada temannya yang melaporkan ke saya. Mulai dari pernyataan Guru (03) menunjukkan siswa kurang suka menolong teman sekelasnya. Peneliti (04) :Apakah para siswa yang dahulunya Ibu bimbing selalu berbagi dengan temantemannya ? Guru (04) :mereka banyak yang tidak berbagi dengan temannya saat pembelajaran berlangsung, hal ini disebabkan seringnya anak-anak perempuan yang kehilangan alat tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
setelah dipinjamkan ke temannya. Namun pada saat jam istirahat, saya terkadang melihat sedikit siswalaki-laki yang mau berbagi.
Mulai dari pernyataan Guru (04) menunjukkan pada saat pembelajaran di kelassiswa jarang berbagi dengan teman sekelasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
LAMPIRAN 11 Hasil Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
LAMPIRAN 12 Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
FOTO PENELITIAN SIKLUS I DAN SIKLUS II
Guru menjelaskan materi gotong royong kepada siswa
Siswa melihat video pembelajaran
Siswa masuk ke dalam kelompok
Siswa saling bekerja sama dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi individu
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Siswa mengisi kuesioner sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
LAMPIRAN 13 Surat Izin Penelitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 14 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CURRICULUM VITAE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
CURRICULUM VITAE
Oka Deby Setiawan adalah anak pertama dari pasangan Maryadi dan Wantinem. Lahir di Gunungkidul, 13 Oktober 1993. Pendidikan awal di SD Negeri Jetis 1 dan selesai pada tahun 2006 . Selanjutnya melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Panggang pada tahun 2006-2009 . Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Playen pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh empat jenjang pendidikan tersebut, banyak kegiatan yang telah diikuti oleh penulis. Antara lain saat SD mengikuti kegiatan Pramuka dan ekstrakurikuler musik tradisional Kulintang. Saat menempuh jenjang pendidikan SMP penulis mengikuti kegiatan Pramuka dan ekstrakurikuler bola basket. Saat menempuh jenjang pendidikan SMA penulis aktif dalam kegiatan Pramuka dan ikut serta dalam ekstrakurikuler beladiri Karate. Pada saat masuk ke perguruan tinggi penulis aktif mengikuti kegiatan kampus seperti menjadi panitia acara Parade Gamelan Anak 2014 sebagai anggota publikasi dan dokumentasi, panitia acara Inisiasi Prodi PGSD 2014 sebagai anggota perlengkapan kemudian penulis juga aktif mengikuti lomba musik pada acara Malam Kreativitas PGSD setiap tahunnya.