PENGARUH MODEL APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 5 Depok)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh: MAISYA ANJANI 1111016300049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
i
ii
iii
ABSTRAK MAISYA ANJANI, NIM 1111016300049. Pengaruh Model Aptitude Treatment Interaction (ATI) Berbantuan Multimedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 4 dan kelas kontrol adalah kelas X MIA 3 Penelitian ini berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group dan pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dan instrumen nontes berupa angket dan lembar observasi siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney terhadap data posttest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,027 dan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05 atau Sig. (2-tailed) < 0,05, sehingga H0 ditolak. Artinya model ATI berbantuan multimedia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model ATI berbantuan multimedia lebih unggul dibanding kelas kontrol pada semua jenjang kognitif. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model ATI berada pada kategori baik, dan hasil observasi kegiatan siswa selama pembelajaran juga berada pada kategori baik. Kata Kunci : Aptitude Treatment Interaction (ATI), Multimedia, Fluida Statis.
iv
ABSTRACT MAISYA ANJANI, NIM. 1111016300049. The Effect of Aptitude Treatment Interaction (ATI) models in the Form Multimedia on The Students Learning Outcomes of The Static Fluids Concept. Undergraduate Thesis of Physics Education Program, Science Education Department, Faculty of Tarbiya and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016. This research aimed to determine the effect of Aptitude Treatment Interaction (ATI) models in the Form Multimedia on The Students Learning Outcomes of The Static Fluids Concept. This research conducted at SMA Negeri 5 Depok. The experiment class was X MIA 4, while the control class was X MIA 3. The research was conducted in second semester of the school year 2015/2016. The method used is a quasiexperimental design with nonequivalent control group and sampling by purposive sampling technique. The instruments used in this research was objectives test as many as 25 items and instruments nontes form of questionnaires and student observation sheet. Based on the result of hypothesis testing by using the Mann-Whitney test on to posttest data is obtained by the Sig. (2-tailed) of 0.027 and the value of the significance level of 0.05 or Sig. (2-tailed) <0.05, so H0 is rejected. That is the model ATI multimedia aided influence on student learning outcomes. The average results of student learning using multimedia aided ATI models are superior in grade appeals at all levels of cognitive control. Learning to use the students' response to ATI models that are in either category, and the observation of students during the learning activities are also in the good category. Keyword : Aptitude Treatment Interaction (ATI), Multimedia, Static Fluids.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Aptitude Treatment Interaction (ATI) Berbantuan Multimedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis”. Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Drs. Hasian Pohan, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Fathiah Alatas, S.Pd, M.Si, selaku dosen pembimbing II dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran serta semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan. 6. Dewan guru SMA Negeri 5 Depok, Khususnya Bapak Achamd Jarkasih S.Pd, selaku Kepala Sekolah dan Ibu Dr. Sugihartini Selaku Wakil Kepala Sekolah. Ibu Hotma Manik, S.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika yang telah membimbing
vi
penulis selama penelitian berlangsung. Serta staff karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Depok yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian. 7. Alhamdulillahi Jaza Kumullahu Khoiro, Untuk keluargaku, yang teristimewa dan sangat bermakna kedua orangtuaku tercinta, Papaku Drs. H Suparmono, M.Si, dan Mamaku Hj. Yuliana M, yang selalu berdoa tiada henti, serta dukungan moral apalagi material tentunya. Kedua kakak, Rifki Pandega, S.S dan Urfi Aulia, S.Psi yang tiada hentinya memberikan kasih sayang dan sindiran halusnya. Kedua adik, Indri Fauzia dan Geraldien Rafsanjani yang memberikan semangat serta canda tawanya. Terimakasih atas dukungan kalian. Love you unconditional! 8. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2011, khususnya sahabat-sahabat Cucok Rumpi kesayanganku (Matuls, Ardilla, Nur Noviana, Yusina, Umi, Rizkya, Shinta, Rachmawati, Mutia dan Dita) terimakasih atas semangat superdupernya you’re always in my heart, serta Nona Tiara Amanda, seperjuanganku tersayang. Kakak dan Adik kelas Fisika yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi. 9. Sahabat-sahabatku yang lebih dulu memiliki gelarnya Chintya Mayawati S.TP dan Nurulita Indriani, S.E. Thanks for being everything for me ‘mak juga sepuh kesayangan Cut Febriana, S.Si, S.Pd. Serta Febri Andriawan S.Si soon to be M.Si Kalian yang tiada hentinya memberikan motivasi dan doa bahkan ejekan, meskipun jarak yang menghalangi tetapi kasih sayang kalian mampu mengarungi jarak sejauh apapun itu. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin
Jakarta, Desember 2016
Penulis vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................
iii
ABSTRAK .................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vi
DAFTAR ISI .............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
4
C. Pembatasan Masalah .........................................................
5
D. Perumusan Masalah ..........................................................
5
E. Tujuan Penelitian ..............................................................
5
F. Manfaat Penelitian ............................................................
5
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ..................................................................
7
A. Kajian Teoritis ...................................................................
7
1. Aptitude Treatment Interaction (ATI) ........................
7
a. Prinsip Model Pembelajaran ATI .......................
8
b. Langkah-langkah Pembelajaran ATI ..................
8
c. Pengelompokkan Siswa ......................................
9
d. Macam-macam Perlakuan Terhadap Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa ................................
11
e. Kelebihan dan Kelemahan ATI ...........................
13
2. Multimedia Pembelajaran ..........................................
14
viii
BAB III
a. Pengertian Media .................................................
14
b. Adobe Flash .........................................................
16
3. Hasil Belajar................................................................
17
4. Konsep Fluida Statis ...................................................
19
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................
26
C. Kerangka Berpikir .............................................................
29
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................
30
METODOLOGI PENELITIAN ...........................................
31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
31
B. Metode Penelitian ..............................................................
31
C. Desain Penelitian ...............................................................
31
D. Variabel Penelitian ............................................................
32
E. Populasi dan Sampel .........................................................
32
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................
33
G. Instrumen Penelitian ..........................................................
33
1. Instrumen Tes .............................................................
33
2. Instrumen Non Tes .....................................................
34
H. Kalibrasi Instrumen ...........................................................
35
1. Kalibrasi Instrumen Tes .............................................
35
a. Uji Validitas ........................................................
35
b. Uji Reliabilitas ....................................................
36
c. Uji Taraf Kesukaran ............................................
37
d. Uji Daya Pembeda ..............................................
38
2. Kalibrasi Instrumen Non Tes .....................................
39
I. Teknik Analisis Data Tes ..................................................
40
1. Analisis Data Tes .......................................................
40
a. Uji Normalitas .....................................................
40
b. Uji Homogenitas .................................................
40
c. Uji Hipotesis .......................................................
41
ix
2. Analisis Data Non Tes ..............................................
43
J. Hipotesis Statistik ..............................................................
44
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
45
A. Hasil Penelitian .................................................................
45
1. Hasil Pretest ...............................................................
45
2. Hasil Posttest ..............................................................
47
3. Rekapitulasi Hasil Belajar ..........................................
48
a. Data Hasil Pretest dan Posttest ...........................
48
b. Kemampuan Kognitif Siswa ...............................
49
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ..........................
52
a. Uji Normalitas .....................................................
52
b. Uji Homogenitas .................................................
53
5. Hasil Uji Hipotesis .....................................................
54
6. Hasil Analisis Data Angket ........................................
54
7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi .......................
55
B. Pembahasan .......................................................................
57
PENUTUP ..............................................................................
62
A. Kesimpulan .......................................................................
62
B. Saran ..................................................................................
62
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
64
BAB IV
BAB V
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Peta Konsep Fluida Statis ...................................................
19
Gambar 2.2
Tekanan pada Kedalaman h ................................................
21
Gambar 2.3
Sistem Pompa Hidrolik .......................................................
22
Gambar 2.4
Hidrometer dan Bagian-bagiannya......................................
25
Gambar 2.5
Gelangan Kapal ...................................................................
25
Gambar 2.6
Tegangan Permukaan Zat Cair ............................................
25
Gambar 2.7
Tegangan Permukaan ..........................................................
26
Gambar 2.8
Kerangka Berpikir ...............................................................
31
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas X MIA4 dan Kelas X MIA 5..............................................................
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........................................................
Gambar 4.3
51
Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Sedang ...............................................................
Gambar 4.6
50
Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Rendah ...............................................................
Gambar 4.5
47
Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................................
Gambar 4.4
46
51
Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Tinggi.................................................................
xi
52
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Keadaan Benda ....................................................................
24
Tabel 3.1
Desain Penelitian ................................................................
33
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes .......................................................
34
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Nontes .................................................
36
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ................................
37
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes .......................................
37
Tabel 3.6
Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen .........................
38
Tabel 3.7
Interpretasi Tingkat Kesukaran ...........................................
39
Tabel 3.8
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes...........................
39
Tabel 3.9
Interpretasi Daya Pembeda Soal..........................................
40
Tabel 3.10
Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Tes .....................
40
Tabel 3.11
Uji Validitas Instrumen Nontes ...........................................
40
Tabel 3.12
Kategori Uji Hipotesis (uji t)...............................................
43
Tabel 3.13
Kisi-kisi Skor Jawaban ANgket ..........................................
43
Tabel 3.14
Kategori Angket Siswa........................................................
44
Tabel 4.1
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................
46
Tabel 4.2
Pembagian Kelompok Pada Kelas Eksperimen ..................
46
Tabel 4.3
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................
Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Konttrol Dan Kelas Eksperimen ........................................................
Tabel 4.5
48
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................
Tabel 4.6
48
52
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................
xii
53
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................
54
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa ............................
55
Tabel 4.9
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Rendah .............................................................................................
Tabel 4.10
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Sedang .............................................................................................
Tabel 4.11
55
56
Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Tinggi .............................................................................................
xiii
56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran ...................................................
68
1. RPP Kelas Kontrol ............................................................
69
2. RPP Kelas Eksperimen .....................................................
95
3. Lembar Kendali..................................................................
132
Lampiran B Instrumen Penelitian ..........................................................
135
1. Instrumen Tes ....................................................................
136
a. Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................
136
b. Uji Coba Instrumen Tes ...............................................
137
2. Uji Validitas Instrumen ......................................................
154
a. Uji Validitas ..........................................................
154
b. Uji Reliabilitas Instrumen ......................................
155
c. Uji Taraf Kesukaran ...............................................
156
d. Uji Daya Pembeda Soal .........................................
157
3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes............................................
158
4. Instrumen Tes yang Digunakan ........................................
159
5. Kisi-kisi Lembar Observasi................................................
169
6. Kisi-Kisi Instrumen Nontes (Angket) ...............................
169
7. Lembar Observasi ..............................................................
170
8. Instrumen Nontes (Angket)................................................
171
9. Lembar Uji Validitas Observasi.........................................
172
10. Lembar Uji Validitas Instrumen Non Tes .........................
173
11. Validasi Ahli Materi ..........................................................
175
12. Validasi Ahli Media ..........................................................
177
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ...........................................
181
xiv
1. Hasil Pretest ......................................................................
182
2. Hasil Posttest .....................................................................
186
3. Uji Normalitas Data Pretest ..............................................
189
4. Uji Normalitas Data Posttest .............................................
190
5. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ......................
191
6. Uji Hipotesis Data Pretest .................................................
192
7. Uji Hipotesis Data Posttest ...............................................
193
8. Hasil Angket Respon Siswa ...............................................
194
9. Hasil Lembar Observasi Siswa ..........................................
195
10. Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Pretest .....
196
11. Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Posttest .....
197
Lampiran D Print Screen Multimedia.....................................................
198
Lampiran E Surat-Surat Penelitian .......................................................
203
1. Surat Permohonan Izin Penelitian .....................................
203
2. Surat Keterangan Penelitian ..............................................
204
3. Lembar Uji Referensi ........................................................
205
4. Biodata Penulis ..................................................................
214
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tuntutan era globalisasi, menempatkan pentingnya upaya peningkatan kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).1 Pada abad ke-21 UNESCO memprediksikan pendidikan akan jauh berbeda dari yang sekarang sehingga UNESCO mulai tahun 1997 sudah menggali kembali dan memperkenalkan The Four Pillars of Education, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be, untuk mengantisipasi perubahan yang diantisipasi akan terjadi dalam masyarakat yang mengglobal.2 Keempat pilar tersebut kemudian dijadikan patokan pelaksanaan keberhasilan pendidikan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pentingnya keberhasilan pendidikan juga didukung oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang dikeluarkan pemerintah tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) yang menyatakan bahwa “Pendidikan dalam usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. 3 Dengan begitu suasana belajar yang kondusif sangat diperlukan agar proses pembelajaran berjalan sebaik mungkin. Mewujudkan suasana belajar yang kondusif agar membuat siswa aktif untuk mengembangkan potensinya, perlu dibantu dengan ketepatan guru dalam memvariasikan strategi pembelajaran dalam penyampaian materi. Penyampaian yang tepat dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran
1
Nur Afni, “Dampak Sertifikasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Fiqh di Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010, h. 1. 2 Sindhunata, “Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi” (Yogyakarta: Penerbit Kansius, 2004), cet.5, h.55. 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, diakses di http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf pada 6 November 2015 pukul 21:36 WIB.
1
2
sehingga siswa tertarik dan akan meningkatkan hasil belajarnya. 4 Sejalan dengan itu seorang guru harus menyadari dan memahami bahwa sekelompok siswanya itu memiliki kecerdasan yang beraneka ragam. Begitu pula dalam ruang lingkup kecil yaitu sebuah kelas, pastilah setiap siswanya memiliki minat, selera, bakat, fisik, cara belajar, kecepatan belajar dan tentunya hasil belajar yang berbeda-beda pula.5 Namun, masih banyak guru yang pembelajarannya bersifat konvensional, dimana prosesnya menyamaratakan kemampuan siswa. Perbedaan keanekaragaman kecerdasan yang dimiliki setiap siswa terlihat jelas pada saat pelajaran berlangsung, seperti hal nya pada pembelajaran fisika. Hal ini terlihat berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 5 Depok. Dalam proses yang terjadi kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) sehingga tidak semua konsep materi yang diajarkan dapat diterima siswa dengan kecepatan yang sama, hanya beberapa siswa saja yang mencermati apa yang guru sampaikan. Kurangnya aktivitas belajar dalam mata pelajaran fisika juga mengakibatkan siswa bermalas-malasan untuk mengikuti pembelajaran, terlebih pada siswa dengan kemampuan belajar yang lambat. Pada pelaksanaannya, tidak semua konsep materi yang diajarkan dapat diterima siswa dengan kecepatan yang sama salah satunya dalam pembelajaran fisika.6 Berdasarkan fakta di lapangan diketahui bahwa di antara siswa terdapat perbedaan individu, terutama perbedaan dalam kemampuan (aptitude) sehingga dijumpai di setiap kelas adanya kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.7 Siswa yang kemampuan belajarnya lambat, tetap disamakan perlakuannya dengan siswa yang kemampuan belajarnya cepat.
4 Ade Hermawan, Eny Enawati dan Erlina, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal FKIP Untan pada Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, 2014, h. 2. 5 Wulan Widiastuti, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, h. 6. 6 Imas Dwi, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Massa Jenis”, Skripsi pada FITK IAIN Walisongo, Semarang. h. 2. 7 Febrina Lya, Suharto dan Didik Sugeng, “Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar”, Jurnal Pancaran, Vol. 3, No. 3, 2014, h. 104.
3
Adanya perbedaan kemampuan tersebut memberikan implikasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan praktek pembelajaran di sekolah. Hal ini berimbas pada banyaknya siswa yang hasil belajarnya rendah di bawah KKM (Ketuntasan Kriteria Minimal) yaitu di bawah 75. Nilai hasil belajar merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar seseorang.8 Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran fisika yang dapat mengakomodir keberagaman kemampuan siswa, sehingga siswa dapat berkembang dan menguasai materi yang diberikan oleh guru.9 Mengatasi masalah tersebut yakni, permasalahan pembelajaran yang menyamaratakan kemampuan siswa ini, salah satu alternatif yang diharapkan mampu memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI). Model pembelajaran ATI merupakan sebuah model yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya.10 Model pembelajaran ATI ini diharapkan mampu memecahkan permasalahan di atas, karena model ATI ini memiliki treatment yang berbeda-beda untuk masing-masing tingkatan kecepatan belajar. Siswa akan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi, sedang dan rendah.11 Salah satu inovasi agar pembelajaran tidak membosankan khususnya bagi siswa yang hasil belajarnya rendah yaitu dengan pemberian treatment khusus berupa media. Penggunaan multimedia dapat menampilkan gambar, suara animasi, video dan teks materi pelajaran, yang dapat mewakili permasalahan fisika yang abstrak serta dapat merangsang minat siswa pada suatu materi pelajaran, selain itu sifat interaksinya memungkinkan siswa berperan aktif dalam mencapai tujuan
8
Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor”, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8, 2010, h. 157. 9 Imas Dwi, Op,cit., h.2-3. 10 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h.37 11 Imas Dwi, Op,cit., h.3.
4
belajar.12 Berdasarkan penelitian Wiendartun, menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh pada peningkatan hasil belajar fisika dengan rata-rata gain kelas eksperimen lebih unggul sebesar 4,73 terhadap rata-rata gain kelas kontrol sebesar 3,19.13 Selain itu, penelitian yang dijalankan oleh Herfi Atrinawati menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model ATI Berbantuan CD Interaktif lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional.14 Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
peneliti
ingin
mengetahui
bagaimanakah pengaruh model ATI yang dibantu dengan multimedia untuk mengatasi perbedaan kemampuan siswa pada materi fluida statis yang konsepnya cukup rumit, sehingga model ini dijadikan upaya untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih maksimal. Peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Model Aptitude Treatment Interaction Berbantuan Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Statis”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional (pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru di kelas tersebut) sehingga proses belajar mengajar menyamaratakan keberagaman kemampuan siswa. 2. Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) sehingga aktivitas belajar siswa rendah. 3. Berbedanya kecerdasan siswa dan rendahnya hasil belajar fisika siswa sehingga dibutuhkan inovasi baru berupa treatment khusus bagi siswa yang kecepatan memahaminya kurang.
12
Wiendartun, Taufik Ramlan, dan Hery Saeful. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Fisika”, Proceeding of The First International Seminar on Science Education Universitas Pendidikan Indonesia Program FPMIPA, ISBN: 979-25-0599-7. h.2. 13 Ibid., h. 7. 14 Herfi Atrinawati, Wuryanto dan Moh. Asikin, “Keefektifan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik”, Jurnal pada Unnes Journal of Mathematics Education. Universitas Negeri Semarang. 2 (1), 2013, h.103.
5
C. Pembatasan Masalah Melihat dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada penelitian ini. Adapun batasa masalah pada penelitian ini adalah: 1. Pembelajaran menggunakan model ATI (Aptitude Treatment Interaction) berbantuan multimedia “flash” pada kelas eksperimen. 2. Konsep pembelajaran pada penelitian ini adalah fluida statis. 3. Ranah kognitif yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).
D. Perumusan Masalah Berdasarkan judul yang dibuat, rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan ini yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. 2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia pada konsep fluida statis?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh model Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. 2. Untuk
mengetahui
menggunakan
model
respon
siswa
Aptitude
terhadap
Treatment
multimedia pada konsep fluida statis.
pembelajaran Interaction
dengan
berbantuan
6
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya, bagi: 1. Siswa, dapat memahami pelajaran fisika, mengoptimalkan kemampuan berpikir dalam mengatasi masalah kesulitan belajar. 2. Guru, dapat menjadi masukan dalam hal melaksanakan pembelajaran dan menambah wacana tentang model pembelajaran yang efektif sebagai upaya untuk
mengetahui
bagaimana
kemampuan
belajar
siswa
dalam
meningkatkan hasil belajar 3. Peneliti, dapat memperluas wawasan tentang proses pembelajaran dengan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) dibidang fisika dan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang kelak ingin menggunakan model pembelajaran ini. 4. Pendidikan,
memberikan
sumbangan
yang
positif
dalam
usaha
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran fisika.
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis 1.
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Dipandang dari sudut pembelajaran (teoritik), ATI merupakan sebuah
konsep (model) yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya.1 Cronbach berpendapat bahwa ATI merupakan sebuah model yang berusaha mencari dan menemukan perlakuan-perlakuan yang cocok dengan perbedaan kemampuan (Aptitude) siswa.2 Ciri utama model Aptitude Treatment Interaction (ATI) ialah memberikan perhatian khusus kepada perbedaan setiap individu siswa, di mana dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan suatu model yang betul-betul peduli dan memperhatikan
keterkaitan
antara
kemampuan
(aptitude)
siswa
dengan
pengalaman belajar atau secara khas dengan strategi pembelajaran (treatment). Pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya, lalu diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda sesuai dengan karakteristik cara belajar mereka.3 Menurut Suniti (2009), model pembelajaran ATI menunjukkan kepedulian (concern) pada:4 a.
Penyesuaian pembelajaran terhadap individual siswa.
b.
Pemberian perlakuan (treatment) pembelajaran dalam bentuk belajar secara mandiri.
c.
Kebebasan terhadap guru dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik kemampuan (aptitude) masing-masing siswa 1
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h. 37. 2 Ibid., h.38. 3 Ibid., h. 39. 4 Fathul Aziz, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa” Skripsi pada IKIP Mataram, Mataram, 2012, h. 21.
7
8
a.
Prinsip Model Pembelajaran ATI Agar tingkat keberhasilan model pembelajaran ATI dapat dicapai dengan
baik, maka dalam implementasinya perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu:5 1) Bahwa interaksi antara kemampuan (aptitude) dan perlakuan (treatment) pembelajaran berlangsung di dalam pola yang kompleks dan senantiasa dipengaruhi oleh variabel-variabel tugas situasi. 2) Bahwa lingkungan pembelajaran yang sangat terstruktur cocok bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedangkan lingkungan pembelajaran yang kurang terstruktur (fleksibel) lebih pas untuk siswa yang pandai. 3) Bahwa bagi siswa yang memiliki rasa percaya diri kurang atau sulit dalam menyesuaikan diri (pencemas atau minder), cenderung belajarnya akan lebih baik bila berada dalam lingkungan belajar yang sangat terstruktur. Sebaliknya bagi siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan lebih baik dalam situasi pembelajaran yang agak longgar (fleksibel). Prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas, menjelaskan bahwa dalam mengimplementasikan model ATI, masalah pengelompokan dan pengaturan lingkungan belajar bagi masing-masing karakteristik kemampuan siswa, merupakan masalah mendasar yang harus mendapat perhatian yang serius. b. Langkah-langkah Pembelajaran ATI Langkah model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI), sebagai berikut: 6 1) Treatment Awal Pemberian perlakuan (treatment) awal terhadap siswa dengan menggunakan aptitude testing. Perlakuan pertama ini dimaksudkan untuk menentukan dan menetapkan klasifikasi kelompok siswa berdasarkan tingkat kemampuan (aptitude) dan sekaligus juga untuk mengetahui potensi kemampuan masingmasing dalam menghadapi informasi atau kemampuan-kemampuan yang baru.
5 6
Syafruddin, Op.cit., h. 41. Ibid., h. 42-43.
9
2) Pengelompokkan siswa Pengelompokan yang didasarkan pada hasil aptitude testing, siswa di dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3) Memberikan Perlakuan Kepada masing-masing kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang dipandang cocok atau sesuai dengan karakteristiknya. 4) Achievement Test Di akhir setiap pelaksanaan, uji coba dilakukan dalam penelitian hasil belajar setelah diberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pembelajaran pada masingmasing kelompok kemampuan siswa (tinggi, sedang dan rendah). Diadakan achievement test untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya. c.
Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil aptitude testing, siswa di dalam
kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 1) Kelompok Siswa Berkemampuan Tinggi7 Siswa yang berkemampuan tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) Belajar berjalan dan berbicara lebih awal dan cepat menguasai kosa kata dalam jumlah banyak b) Pertumbuhan jasmani lebih baik, otot-otot kuat, motoriknya gesit, dan energik. c) Haus akan ilmu pengetahuan, dan menyukai serta sering mengikut berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan d) Mampu secara tepat menarik suatu generalisasi, dapat mengenal hubungan antara fakta yang satu dengan yang lain, cakrawala berfikirnya logis, kritis dan suka berdebat.
Mulyasa, “Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) h. 127. 7
10
e) Memiliki rasa ingin tahu (natural curiosity) yang tinggi. f) Cepat dalam menerima, mengolah, memahami, dan menguasai pembelajaran, prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang studi. g) Tepat mengerjakan tugas dengan hasil baik. h) Kurang sabar mengikuti hal-hal yang rutin dan monoton. i) Cenderung tidak memiliki gangguan nervous (mudah bingung). j) Daya imajinasinya tinggi, dan mampu berfikir abstrak. k) Cepat dalam bekerja, dan melakukan tugas sehingga banyak memiliki waktu luang. 2) Kelompok Siswa Berkemampuan Sedang8 Siswa yang memiliki kemampuan sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Mempunyai energi yang cukup besar. b) Dorongan ingin tahunnya cukup besar. c) Sikap sosialnya lebih d) Aktif. e) Lebih mampu melakukan abstraksi. f) Cukup cepat dan lebih jelas menghayati hubungan-hubungan g) Bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri. h) Suka menyelidiki yang baru dan lebih luas. i) Lebih mantap dengan tugas- tugas rutin yang sederhana. j) Lebih cepat mempelajari proses-proses k) Tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti. l) Tidak suka menggunakan cara hafalan dengan ingatan. m) Percaya kepada kemampuan sendiri. n) Cepat malas kalau diberi hal- hal yang tidak menarik minatnya. 3) Kelompok Siswa Berkemampuan Rendah9 Siswa yang berkemampuan rendah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
8
Wulan Widiastuti, “Pengaruh Model Pembelajaran ATI Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta. 2014. h.27. 9 Ibid., h. 27-28.
11
a) Lamban dalam menerima dan mengelola pembelajaran, lamban dalam bekerja, dalam memahami isi bacaan, menganalisis dan memecahkan masalah. b) Kurang mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, kurang kreatif, dan mudah lupa (susah ingat mudah lupa). c) Tidak berprestasi dalam akademiknya rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan. d) Sering berperilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek dan tidak produktif. d. Macam-macam Perlakuan terhadap Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa Masing-masing kelompok siswa diberikan perlakuan sesuai dengan karateristiknya. Bagi kelompok siswa berkemampuan tinggi diberikan treatment berupa self-learning dengan menggunakan modul dan buku latihan yaitu belajar secara mandiri. Dalam sistem pengajaran dengan modul, memungkinkan siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan siswa lainnya.10 Proses pembelajarannya bagi kelompok siswa yang berkemampuan tinggi ini: Pertama, memberikan tugas membahas satu pokok bahasan yang diikuti sejumlah prosedur dan langkah-langkah tertentu. Kedua dan ketiga, melalui belajar secara mandiri (self learning) dengan modul dan sumber-sumber lainnya siswa ditugaskan melakukan pengumpulan informasi dan eksplorasi hal-hal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari. Keempat, setelah melalui fase satu, dua dan tiga di atas diharapkan siswa dapat memformulasikan penjelasanpenjelasan formulating and explanation. Artinya, siswa dapat menjelaskan apa-apa yang sudah dibaca, dipelajari dan dibahasnya melalui self learning. Kelima, mengadakan analisa terhadap langkah-langkah yang diterapkan di atas, lalu
10
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press 2014) cet.7, h.107.
12
mencoba berusaha meningkatkan kepada pelaksanaan yang lebih baik untuk waktuwaktu mengajar berikutnya.11 Kelompok siswa berkemampuan sedang diberikan pembelajaran regular atau konvensional sebagaimana biasanya. Artinya, sedemikian rupa guru harus mengikuti langkah-langkah yang digariskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (PPKBM).12 Terakhir, bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah diberikan special treatment, yaitu berupa pembelajaran dalam bentuk (re-teaching) pengulangan pelajaran dan tutorial. Perlakuan diberikan setelah mereka bersamasama kelompok sedang mengikuti pembelajaran secara reguler (regular teaching). Re-teaching dan tutorial dipilih sebagai perlakuan khusus untuk kelompok ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka lambat dan sulit memahami serta menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, kelompok ini harus mendapat apresiasi khusus dari guru berupa bimbingan dan bantuan belajar dalam bentuk pengulangan pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan tutorial. Karena seperti diketahui bahwa salah satu tujuan pengajaran atau program tutorial adalah untuk memberikan bantuan dalam pembelajaran kepada siswa yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Perlakuan khusus ini diselenggarakan dalam bentuk pertemuan antara guru dan siswa pada kelompok kecil, yang diliputi oleh suasana tanya-jawab, diskusi dan pengulangan pelajaran kepada siswa satu-persatu (individual).13 Proses pembelajaran bagi kelompok sedang dan rendah meliputi:14 1) Pendahuluan, yang mencakup aktivitas melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, mengemukakan gambaran umum kegiatan dan inti bahan pelajaran yang disampaikan, serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik. 2) Kegiatan inti, yang memuat aktivitas menggunakan metode pembelajaran, alat atau media pembelajaran, sumber-sumber belajar yang cocok dan tepat, 11
Syafruddin, Op.cit., h.129-130 Wulan, Op.cit., h.31 13 Ibid., h. 31 14 Ibid., h. 31-32 12
13
memberi reinforcement, feedback serta melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung melalui tanya-jawab. 3) Penutup, yang terdiri dari kegiatan menyimpulkan atau merumuskan ikhtisar pelajaran dan melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa. Kemudian bagi kelompok siswa berkemampuan rendah diadakan (re-teaching) pengulangan pelajaran dan (tutorial) panduan.
e.
Kelebihan dan Kelemahan ATI Model pembelajaran ATI memiliki kekurangan dan kelebihan di antaranya
sebagai berikut: 1) Kelebihan ATI15 a) Siswa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kemampuannya. b) Masing-masing kelompok kemampuan belajar, dapat mengoptimalkan kemampuannya. c) Menggunakan Model ATI guru dapat menggunakan teknik pembelajaran yang beraneka ragam dalam memberikan treatment kepada masing-masing kelompok. d) Model pembelajaran dapat menyesuaikan dengan berbagai materi, karena pada dasarnya karakteristik ATI hanya perlakuan yang berbeda kepada kemampuan belajar yang berbeda pula. e) Siswa yang berkemampuan rendah, dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena diberikan tambahan pembelajaran. 2) Kelemahan ATI16 a) Guru harus dapat membagi waktu dengan baik untuk memberikan treatment kepada masing-masing kemampuan. b) Guru harus dapat memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan dalam pembelajaran. c) Memungkinkan siswa merasa dibedakan dalam perlakuan pembelajaran 15 Imas Dwi, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Massa Jenis”, Skripsi pada FITK IAIN Walisongo, Semarang. h. 16-17. 16 Ibid., h.17.
14
2.
Multimedia Pembelajaran
a.
Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin medius yang harfiahnya berarti tengah,
perantara atau pengantar. Bahasa Arab mengartikan media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.17 Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.18 Media dalam proses pembelajaran menurut Rudi Bretz dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yakni:19 1) Media audio Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal. Jenisjenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program media rekam (tape recorder). 2) Media visual Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam jenis indera ini adalah media cetak-verbal, cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah koran, modul, buku, poster, dan lainnya. 3) Media audio-visual Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya
17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.3. Ibid., h.3. 19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), cet.4, h.55-57. 18
15
media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio di atas. 4) Multimedia Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat, Contoh media ini, yaitu karyawisata, forum teater dan permainan atau simulasi. Pendapat lain mengungkapkan bahwa dalam memilih media hendaknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:20 1) Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual atau audio). 2) Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, atau kegiatan fisik). 3) Kemampuan mengakomodasikan umpan balik. 4) Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama). 5) Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektifan biaya. American Heritage Electronic Dictionary (1991) mengartikan multimedia sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Berdasarkan itu multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi komputerisasi, digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik.21
20
Azhar, Op.cit., h. 71. Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung : CV. Alfabeta, 2012), Cet. 1, h. 2. 21
16
Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) menyatakan media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.22 Berdasarkan definisi di atas media adalah segala benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, dan dapat menyampaikan pesan pembelajaran sehingga siswa terangsang untuk belajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponennya meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Guru harus memperhatikan dalam memilih dan menentukan model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, yang utama dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa belajar. 23 Multimedia interaktif ialah media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran IPA. Menurut Smaldino (2000) multimedia interaktif yaitu media yang meminta pembelajar mempraktikkan suatu keterampilan dan menerima balikan. Media interaktif merupakan suatu sistem penyajian pelajaran dengan visual, suara, dan video sehingga pembelajar dapat memberi respon aktif.24 Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia itu mencakup adanya komputer sebagai basis keseluruhan sistem; adanya informasi dalam berbagai bentuk audiovisual yang diam atau bergerak; interaktif; pemakai dalam hal pembelajaran adalah guru dan penerima adalah siswa. b. Adobe Flash Saat ini ada bahasa pemrograman dan aplikasi yang dapat digunakan untuk pembuatan animasi, antara lain bahasa pemrograman pascal C, C++, fortran, basic, flash dan lain-lain.25. Flash sudah dipakai sejak puluhan tahun yang lalu, sebagian
22
Azhar Arsyad, Op.cit., h. 4-5. Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta : PT.Rajarafindo Persada, 201), Cet. 2, h. 1. 24 Dian Mukti, Chumdari dan Hartono, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif terhadap Hasil Belajar IPA SD”, Jurnal pada PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, h. 2. 25 Afrizal Mayub, E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 4. 23
17
kalangan menggunakannya untuk membuat animasi.26 Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan flash. Selain memiliki kemampuan untuk menggambar, flash juga bisa menganimasikannya. Meskipun efek-efek gambar flash tidak secanggih dan beragam dibanding software lain, tapi flash sudah cukup untuk menggambarkan objek-objek agar terlihat cantik dan artistik.27 Animasi dengan menggunakan flash dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu frame by frame dan tweened animation. Frame by frame animation menggunakan gambar yang berbeda di setiap frame, sedangkan untuk tweened animation kita tinggal menentukan posisi frame awal dan akhir, kemudian flash akan mengerjakan animasi di antara awal dan akhir (frames in between).28 Di dalam flash, kita juga dapat membentuk animasi dengan bentuk acton script. Contoh penggunaan action script adalah kita bisa memasukan rumus fisika untuk mensimulasikan mobil yang bergerak dengan kecepatan dan percepatan tertentu, semuanya menjadi mungkin dan mudah dengan flash.29 3.
Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Kingsley dalam Sudjana membagi tiga macam hasil belajar yaitu: a) keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita.30 Menurut
Winkel
(2007),
hasil
belajar
adalah
perubahan
yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Setiap macam kegiatan belajar menghasilkan perubahan yang khas, yaitu belajar. Menurut Arifin, hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam
26
Priyanto Hidayatullah, M. Amarullah Akbar dan Zaky Rahim, Animasi Pendidikan Menggunakan Flash, (Bandung, Informatika, 2011), h. 18. 27 Ibid., h. 18 28 Afrizal, Op.cit., h. 29. 29 Priyanto, Op.cit., h, 19. 30 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 22.
18
menyelesaikan suatu hal. Hasil suatu pembelajaran dapat terwujud jika kegiatan belajar mengajar terlaksana.31 Bloom mengklasifikasikan hasil belajar ke dalam tiga ranah (domain) yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:32 a) Mengingat (C1), mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: mengingat rumus fisika. b) Memahami (C2), mencakup kemampuan untuk mengkonstruk makna dan materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: menguraikan isi pokok bacaan, mengubah rumus fisika dalam bentuk yang lain. c) Mengaplikasikan (C3), menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: mengaplikasikan suatu rumus pada pesoalan yang belum dihadapi. d) Menganalisis (C4), memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya untuk menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu. e) Mengevaluasi (C5), mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar. f) Mencipta (C6), memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Menurut Bloom dan kawan-kawan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, penanggapan, penilaian, organisasi dan pemeranan.33 Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan secara fisik, motorik, maupun tangan. Ada tujuh aspek ranah psikomotoris menurut Bloom
31
Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor”, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8, 2010, h. 161. 32 Lorin W. Anderson and David R Krathwohl (eds), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesment:Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung prihartono, (Yogyakarta : Pustaka belajar, 2010) , Cet. 1, h. 100-102. 33 Zulfiani, Tonih F, dan Kinkin S. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, hal. 67-68.
19
dan kawan-kawan, yakni (a) persepsi, (b) kesiapan, (c) respon terpimpin, (d) mekanisme, (e) respon kompleks, (f) penyesuaian dan (g) mencipta.34 4.
Konsep Fluida Statis
Gambar 2.1 Peta Konsep Fluida Statis35 Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi, termasuk zat cair dan gas. Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas mudah dimampatkan, sedang zat cair tidak dapat dimampatkan.36 Zat cair memiliki volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
34
Ibid., h. 68-69. Marthen Kanginan, FISIKA 1 untuk SMA/MA Kelas X, Kurikulum 2013, (Jakarta: Erlangga, 2013) h.254. 36 Sears dan Zemansky, FISIKA UNIVERSITAS I.(Jakarta: Bina Cipta, 1994) h.294. 35
20
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida.37 Dalam fluida statis ini membahas mengenai fluida dalam keadaan diam. Untuk lebih jelasnya, perlu memahami dahulu besaran paling penting dalam fluida statis. a)
Massa Jenis Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas-nya,
didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Massa jenis (density) =
, dimana
m adalah massa benda dan V merupakan volumenya. Massa jenis merupakan sifat khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur murni, seperti emas murni, bisa memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi massa jenis akan sama untuk seluruhnya.38 b) Tekanan 1) Pengertian Tekanan39 Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai persatuan luas, dimana gaya (F) dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas (A). Secara matematis tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut. =
dimana: P : tekanan (Pa) F : gaya tekan (N) A : luas bidang tekan (m2) Satuan SI untuk tekanan adalah pascal (Pa) untuk memberi penghargaan kepada Blaise Pascal. Penemu hukum Pascal, dengan40 1 N/m2 = 1 Pa 2) Tekanan Hidrostatis A h Gambar 2.2 Tekanan pada kedalaman h pada zat cair41 37
Bambang Hariyadi, FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009), h.141. 38 Giancoli Doulas C, FISIKA JILID1 EDISI KELIMA, ( Jakarta: Erlangga 2001) h.325 39 Ibid., h.326. 40 Marthen, Op.cit., h.257. 41 Bambang, op,cit., h. 143.
21
Gambar 2.2 menjelaskan tekanan yang dilakukan zat cair pada alas kotak disebabkan oleh berat zat cair di atasnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat cair hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.42 Dengan demikian, besarnya tekanan adalah43
=
Karena
dan
dimana
P =
= ℎ, maka : . . =
F⃗ mg = A A =
=
.
ℎ
.ℎ .
P = tekanan hidrostatik (N/m2) ρ = massa jenis zat cair (kg/m2) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = kedalaman (m) Bunyi hukum pokok hidrostatika adalah sebagai berikut.44 “Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama” c)
Hukum Pascal Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyata ban akan
menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang kita berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di dalam ban.45 Fakta ini diperkenalkan oleh seorang ilmuan Prancis, Blaise Pascal tahun (1623-1662) yang akhirnya dikenal sebagai Hukum Pascal yang menyatakan bahwa;46 “Tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup akan diteruskan tanpa berkurang kesemua bagian fluida dan dinding bejana itu”.
42
Marthen, Ibid., h.258. Bambang. loc.cit. 44 Marthen, Ibid., h.261. 45 Bambang, Op.cit., h. 145. 46 Sears dan Zemansky, Op.cit.,h.297. 43
22
pA1
Gambar 2.3 Sistem Pompa Hidrolik Sesuai dengan Gambar 2.3 pompa hidrolik di atas, Hukum Pascal juga dapat dijumpai pada sistem dongkrak hidrolik. Jika pengisap 1 ditekan dengan gaya F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Sesuai dengan hukum Pascal Tekanan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke pengisap 2 yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama kesegalah arah, maka didapatkan persamaan berikut.47 ⃗
=
⃗
=
⟹ ⃗=
Untuk pengisap berbentuk silinder, maka = ⃗ ⃗ = 1 1 4 4 ⃗ ⃗ =
⃗
dan
=
, sehingga
d) Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh benda apabila berada dalam fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika berada di dalam air dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke atas. Hal ini menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.48 Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan volume zat cair yang dipindahkan benda. Sehingga dikenal dengan Hukum Archimedes yang berbunyi: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
47 48
Marthen, Op.cit., h.265. Bambang, Op.cit.,h.147-148.
23
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh bnda tersebut.”49 Secara matematis, hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.50 =
=
dimana, Fa wu wa
−
: gaya Archimedes : berat balok di udara : berat balok di dalam zat cair : massa jenis zat cair (kg/m3) Vc : volume benda yang tercelup (m3) g : percepatan gravitasi bumi (m/s2) (1) Keadaan Benda Ada tiga keadaan benda yang tercelup kedalam fluida yaitu terapung, melayang, dan tenggelam. Seperti terlihat pada Tabel 2.1 Keadaan Benda
Pengertian
Syarat keadaan benda Formulasi
49
Tabel 2.1 Keadaan Benda51 Terapung (a) Melayang (b)
Jika massa jenis ratarata benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair, benda akan mengapung di permukaan zat cair
Σ
<
=0
= =
Marthen, Op.cit., h.270. Bambang. loc.cit. 51 Marthen, Op.cit., h. 274-275. 50
Jika massa jenis ratarata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair di antara permukaan dan dasar wadah zat cair
Σ
=
=0
= =
Tenggelam (c)
Jika massa jenis rata-rata benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair.
Σ +
>
=0 = =
24
=
=
−
(2) Penerapan Hukum Archimedes (a) Hidrometer Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk massa jenis cairan. Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair.52 Hidrometer terbuat dari tabung kaca yang bagian bawah tabung dibebani dengan timbal. Berikut adalah prinsip kerja hidrometer, yakni: V ρ g = berat hidrometer (Ah )ρ g = w w m h = = Aρ g Aρ Sumber : www.google.com /gambarhidrometer Diakses pada 22 Juli 2016
Gambar 2.4 Hidrometer dan Bagian-bagiannya (b) Gelangan kapal Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Badan kapal dibuat berongga, menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung mampu mengatasi berat total kapal, massa jenis besi berongga dan udara yang menepati rongga lebih kecil daripada masa jenis air laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.53 Berikut Gambar 2.5 tentang gelangan kapal.
52 53
Ibid., h.278. Ibid., h.279-280.
25
Sumber : www.google.com/aplikasi-archimedes Diakses pada 22 juli 2016
e)
Gambar 2.5 Gelangan Kapal Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida Sumber: www.google.com/contoh-gambartegangan-permukaan
(b)
(a)
Diakses pada 22 Juli 2016
Gambar 2.6 Tegangan Permukaan Zat Cair (a) laba-laba hinggap pada permukaan air (b) Klip kertas mengapung di permukaan air Pada Gambar 2.6 merupakan percobaan adaya tegangan permukaan pada zat cair. Tegangan permukaan adalah permukaan zat cair yang berperilaku seakan-akan mengalami tegangan, dan tegangan ini yang bekerja sejajar dengan permukaan, muncul dari gaya tarik antar molekul.54 (1) Formulasi Tegangan Permukaan
Gambar 2.7 Tegangan Permukaan (Kawat kedua cenderung meluncur ke atas karena adanya gaya tegangan permukaan yang diimbangi oleh gaya tarikan kebawah w + T)
Kita misalkan panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun yang menyentuh kawat kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan permukaan yang bekerja sepanjang 2l panjang permukaan. Tegangan permukaan ( ) dalam larutan sabun didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan
54
Giancoli, Op.cit.,h.350.
26
permukaan (F) dan panjang permukaan (d) tempat gaya itu bekerja. Secara matematis, ditulis55
Dalam kasus ini d = 2l, Sehingga
=
(2) Viskositas Fluida
=
(a) Hukum Stokes untuk Fluida kental
2
Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas
= 0, sehingga benda yang bergerak
dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi,
jika benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya gesekan fluida dirumuskan,56 =
Maka, Hukum Stokes adalah; (b) Kecepatan Terminal
=6
=6
Bila suatu benda yang dijatuhkan bebas kedalam suatu fluida kental, kecepatannya makin besar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal. Besar kecepatan terminal dalam fluida kental, dirumuskan:57 =
B. Hasil Penelitian yang Relevan
( 6
−
)
Penelitian yang dilakukan terkait dengan media pembelajaran tersebut, diantaranya: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Febrina Lya dalam judul “Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) untuk Meningkatkan Hasil 55
Marthen, Op.cit.,h.286. Ibid., h.290. 57 Ibid.,h.291-292. 56
27
Belajar Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar Kelas VIII A Semester Gasal SMP Negeri 2 Glenmore Tahun Pelajaran 2013/2014” Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Glenmore semester gasal tahun ajaran 2013/2014 meningkat, hal ini terlihat adanya peningkatan hasi tes 1 (ketuntasan secara klasikal 75%), pada tes 2 (ketuntasan secara klasikal 90%).58 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Herfi Atrinawati dalam judul “Keefektifan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik”. Pembelajaran konvensional yang masih berpusat pada guru (teacher centered) serta anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik karena media pembelajaran yang ada masih sangat kurang menjadikan siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga komunikasi yang terjadi hanyalah komunikasi satu arah yaitu dari guru ke siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan pendekatan Aptitude
Treatment
Interaction
berbantuan
CD
interaktif.
Metode
pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan (ATI berbantuan CD interaktif lebih efektif daripada pendekatan konvensional untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.59 3.
Ovy Nuraini dengan penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan 58
Febrina Lya, Suharto dan Didik Sugeng, “Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar”. Jurnal Pancaran, Vol. 3, 2014, h. 111. 59 Herfi Atrinawati, Wuryanto, Moh. Asikin, “Keefektifan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik” Jurnal Unnes Journal of Mathematics Education 2, ISSN 2252-6927, 2013, h. 1.
28
Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok. Dengan model ATI dilihat dari nilai UTS sebelum penelitian ke siklus I yang memperoleh rata-rata 78,44 atau meningkat sebesar 15,15% dan dari nilai siklus I ke siklus II yang memperoleh rata-rata 79,25 atau meningkat sebesar 1,03%. Dengan demikian penerapan model pembelajaran (ATI) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-C SMP Mardi Putera Surabaya. 60 4. Riefky Handayani melakukan penelitan yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang Kelas VIII Smp Muhammadiyah 1 Berbah Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D)
model
4-D
dengan langkah
define (pendefinisian), design
(perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Hasil penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) menurut hasil penilaian dari dosen ahli dan teman sejawat pada desain pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata – rata 3,50, dan pada desain LKS termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata – rata 3,66. Dengan demikian LKS yang dikembangkan termasuk katagori layak untuk digunakan. Sedangkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Getaran dan Gelombang dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Aptitude Treatment Interaction (ATI) adalah satu siswa dari sembilan siswa LKS tipe A dan 12 siswa dari 19 LKS tipe B yang memenuhi nilai KKM yaitu ≥ 75.61 5.
Dalam penelitian (diterjemahkan): The Dependence of Instructional Outcomes on Individual Differences yaitu Contoh dari DC Circuits yang diteliti diposkan Thomas M. Scaife. Metode pengajaran yang digunakan untuk efisien hadir kontrol dari variabel-argumen, Dalam eksperimen awal ini, bukti utama menunjukkan bahwa prasangka yang berbeda lebih rentan terhadap instruksi 60
Ovy Nuraini, Chusnul Ainy dan Endang Suprapti, “Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” Jurnal Must FKIP UM Surabaya, Vol. 3, No. 2, Desember 2015, ISSN: 2338-891, h. 102-103. 61 Riefky Handayani dan Juli Astono, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang” Jurnal FMIPA UNY,2013. h. 1.
29
dari yang lain. Siswa yang mulai urutan praktek dengan berpikir bahwa hambatan setara kurang lebih menghantarkan listrik merespon lebih mudah baik urutan praktek daripada siswa yang menjawab bahwa ketahanan setara lebih besar menghilang lebih banyak kekuatan. Meskipun hal ini tidak secara langsung menyoroti interaksi perlakuan kemampuan, itu menunjukkan bahwa siswa dengan berbeda prasangka memang membutuhkan berbeda instruksi untuk sama-sama sukses. Instruksi yang berbeda ini mungkin urutan yang sama praktek (dengan pertanyaan yang berbeda) atau metode yang sama sekali berbeda dari instruksi. Mungkin siswa dengan lebih-resistansi atau lebihkekuatan prakonsepsi memerlukan instruksi eksplisit dalam Ohm Hukum dan hambatan setara, misalnya.62
C. Kerangka Berpikir Setiap siswa memiliki keanekaragaman kecerdaasan yang terlihat jelas saat pembelajaran berlangsung, seperti hal nya pada pembelajaran fisika. Namun, masih banyak guru yang pembelajarannya bersifat konvensional dimana prosesnya menyamaratakan kemampuan siswa. Hal ini menyebabkan setiap siswa memiliki kecepatan atau daya tangkap yang berbeda. Akibatnya siswa yang kemampuan belajarnya lambat menjadi kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran fisika di sekolah seharusnya berjalan secara optimal, tetapi praktek di lapangan berbeda dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa masih rendah, hal ini terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukannya variasi metode pembelajaran yang menarik agar guru tidak lagi menyamaratakan kemampuan siswanya dan pelajaran fisika menjadi lebih menarik. Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) ini berupaya agar siswa mendapatkan pelayanan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu siswa, dibantu dengan multimedia agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Model pembelajaran
62
Thomas M.Scaife and Andrew F Heckler, “The Dependence of Instructional Outcomes on Individual Differences : An Example from DC Circuit” Proceeding AIP Conference 1513, 2013, p. 372-373.
30
ATI memiliki karakteristik untuk memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan kemampuannya. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran ini yang juga dikemas dengan multimedia siswa mampu berkembang, dengan treatment yang berbeda tiap kelompok, sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran bahkan dapat melampaui. Pada Gambar 2.8 alur kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat melalui bagan berikut ini : Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika
Kurangnya aktivitas belajar siswa terhadap pelajaran fisika
Pelajaran fisika sulit dengan berbagai macam rumus yang rumit
Pembelajaran yang menyamaratakan kemampuan siswa
Model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) berbantuan Multimedia
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Gambar 2.8 Bagan kerangka berpikir pengaruh model pembelajaran ATI D. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok yang berlokasi di Jalan Perumahan Bukit Rivaria Sektor IV Sawangan - Depok. Penelitian ini dilakukan pada semester genap bulan Mei pada Tahun Ajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode
penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan metode kuasi eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.1 Terdapat dua kelompok sampel dalam penelitian ini, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. C. Desain Penelitian Bentuk desain eksperimennya yaitu quasi experimental design dengan jenis Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretestposttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random.2 Dua kelompok tersebut diberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang telah mereka miliki dalam konsep fluida statis. Selanjutnya keduanya akan diberikan perlakuan berbeda. Kelompok kontrol akan diberikan pembelajaran metode konvensional, kelompok eksperimen akan diberikan pembelajaran dengan model ATI berbantuan multimedia. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok akan diberikan post-test untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan dari masing-masing kelompok. Posttest dilakukan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar. Untuk lebih jelasnya desain penelitian tersebut dilihat dari Tabel 3.1 dibawah ini:
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2013) cet.17, h.107. Ibid., h. 116.
2
31
32
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Eksperimen Kontrol Keterangan:
Pre-test O1 O1
Perlakuan XE XK
Post-test O2 O2
Y1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuan Y2 : Tes akhir (posttest) setelah perlakuan XE : Perlakuan menggunakan pemebelajaran ATI berbantuan multimedia XK : Perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional D. Variabel Penelitian Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas dan variabel terikat.3 Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: Variabel Bebas
: Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia
Variabel Terikat
: Hasil belajar siswa pada konsep fluida statis
E. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 4 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Depok Kelas X MIA. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.5 Sampel yang diambil dalam penelitian adalah siswa kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol dan X MIA 5 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan sangat terkait dengan homogenitas karakteristik populasi, maka yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pada pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti.6
3
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h.178. Sugiyono, Op.cit.,h.117. 5 Ibid., h.118. 6 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,2005) h.168. 4
33
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian berupa pemberian tes sebelum dan sesudah perlakuan dengan instrumen berupa soal tes objektif pilihan ganda, dan nontes berupa angket. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti.7 Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes dan nontes. 1. Instrumen Tes Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri dari sepuluh soal. Tes ini disusun berdasarkan indikator kemampuan kognitif. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Indikator Membedakan sifat-sifat fluida Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer pada fluida Menjelaskan konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes
C1 1*, 2
5
Aspek Kognitif C2 C3
3*,4*
2
6,* 7
3 8*, 9*, 10*
13, 14*
C4
Jumlah Soal 2
11*, 12*
15*
5 3
Memformulasikan persamaan hukum Pascal
16*, 18*, 19*
17*
4
Memformulasikan persamaan hukum Archimedes
20*, 21*
22*, 23*, 24*
5
Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam Menyebutkan berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan 7
25*, 26*
27*
3
28
29*, 30*
3
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015) h. 78.
34
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan seharihari. Jumlah Presentase soal
31*
32*, 33*
3 34*, 35, 37*
38*, 40*
39
11 27.5%
11 27.5%
36*
4
3 11 27.5%
7 17.5%
40 100%
Keterangan: * = butir soal yang valid Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa terdapat 40 butir soal. Butir soal pada ranah kognitif C1 sebanyak 11 soal, pada ranah kognitif C2 sebanyak 11 soal, pada ranah kognitif C3 sebanyak 11 soal dan pada ranah kognitif C4 sebanyak 7 soal. 2. Instrumen Nontes Nontes yang digunakan pada penelitian ini berupa angket dan lembar observasi aktivitas siswa. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada
responden
untuk
menjawabnya.
Angket
dapat
berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka.8 Penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaan media kuis interaktif berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert, dimana siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
8
Sugiyono, Op.cit., h. 199.
35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) No 1 2 3
Multimedia Interaktif Positif Negatif
Indikator Angket Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran Penyajian materi fluida statis pada pembahasan multimedia Penggunaan animasi pada multimedia Jumlah Pertanyaan
Jumlah Soal
1,2
3,4
4
5
6
2
7,9
8,10
4
5
5
10
H. Kalibrasi Instrumen Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kelayakan.
1.
Kalibrasi Instrumen Tes Sebelum diberikan pada sempel, instrumen tes diuji terlebih dahulu pada
siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 Depok. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal yang berjumlah 40 soal. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian. a. Uji Validitas Sebuah instrumen dapat dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.9 Untuk mengetahui validitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien korelasi biserial, yaitu sebagai berikut:10
Keterangan:
=
−
: Koefisian korelasi biserial 9
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2008), h. 348. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), h. 326. 10
36
Mp Mt Sdt P
q
: Rata-rata skor subjek menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya : Rata-rata skor total semua responden : Standar deviasi skor total semua responden : Proporsi siswa yang menjawab benar banyak siswa yang benar = jumlah seluruh siswa
: Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)
Interpretasi nilai koefisien yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut11: Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Korelasi 0,80 < r ≤ 1,00 0,60 < r ≤ 0,79 0,40 < r ≤ 0,59 0,20 < r ≤ 0,39 0,00 < r ≤ 0,19
Tingkat Hubungan Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik
Butir Soal Jumlah soal 40 Jumlah siswa 36 Nomor soal yang valid 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40 Jumlah soal yang valid 33 Presentase soal yang valid 82,5 % Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada lampiran B.2 b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.12 Uji reliabilitas ini dilakukan untuk memperoleh data yang dipercaya. Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan KR-20, yaitu sebagai berikut13:
11
Ibid., h. 319. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2012), h. 100. 13 Sukardi, Op.cit., h.132 12
37
r11
2 k s pq s2 k 1
Keterangan: r11 P q
= reliabilitas tes secara keseluruhan = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q k = banyaknya item s = standar deviasi dari tes Jika instrumen ini reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitas pada Tabel 3.6 sebagai berikut:14 Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi 0,70 ≤ r11 < 1,00 0,50 ≤ r11 < 0,70 0,00 ≤ r11 < 0,50
Kriteria Reliabilitas Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrument tes ini yaitu 0,94. Nilai ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran B.2 c. Uji Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:15
P
B JS
Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = Jumlah seluruh siswa
14 15
Riduwan, Op.cit., h.118 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Op.cit.,h.223
38
Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran sebagai berikut:16 Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Butir Soal Jumlah Soal Presentase Mudah 12 30% Sedang 15 37.5% Sukar 13 32.5% Jumlah 40 100% Perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2 Kriteria Soal
d. Uji Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah).17 Uji coba soal dilakukan terhadap jumlah sampel yang akan diteliti. Persamaan daya pembeda soal sebagai berikut18: D
Keterangan: D BA BB JA JB
BA BB PA PB J A JB
= Daya pembeda = Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benar = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal dengan benar = Banyak peserta kelompok atas = Banyak peserta kelompok bawah
Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka interpretasi yang lebih rinci mengenai kriteria daya pembeda pada Tabel 3.9 sebagai berikut:19 16
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 272. Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Op.cit.,h.226. 18 Ibid., h. 228. 19 Ibid., h.218. 17
39
Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Soal Interpretasi Daya Pembeda Soal Sangat Baik Baik Cukup Buruk Drop
Nilai DP 0.71 – 1.00 0.41 – 0.70 0.21 – 0.40 0.00 – 0.20 Negatif
Hasil uji daya beda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kriteria Soal Drop Buruk Cukup Baik Sangat Baik Jumlah
Butir Soal Jumlah Soal Presentase 1 4% 3 7.5% 9 22.5% 23 57.5% 4 10% 40 100%
Hasil perhitungan uji daya pembeda instrument tes dapat dilihat pada lampiran B.2 2. Kalibrasi Instumen Nontes Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli yang berhubungan dengan validitas isi. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Uji Validitas Instrumen Nontes No 1. 2 3. 4. 5.
Aspek yang diuji
Baik
Kriteria Cukup
Kurang
Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran Keterwakilan semua tahap pembelajaran oleh setiap indicator yang dikembangkan Penskoran terhadap tiap-tiap indikator Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembangan indikator Kejelasan dan keefektifan bahasa yang digunakan
SARAN: ……………………………………………………………………………………….… ………………………………………………………………………………………….
40
I.
Teknik Analisis Data Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut menggunakan statistik. 1.
Analisis Data Tes Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis melalui dua
tahapan, yaitu uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu chi square test (tes kai kuadrat) dengan rumusan:20
=
(
)
Keterangan: : nilai tes kai kuadrat : frekuensi yang diobservasi : frekuensi yang diharapkan Kriteria pengujian nilai kai kuadrat adalah sebagai berikut:21 1) Jika harga Xhitung < Xtabel maka distribusi data dinyatakan normal. 2) Jika harga Xhitung > Xtabel maka distribusi data dinyatakan tidak normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen atau tidak (heterogen) yaitu dengan cara membandingkan kedua
20
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit., h. 107. Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2008) cet.13, h.114 21
41
variansnya. Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fisher, adapun formula statistik uji F sebagai berikut:22 =
Keterangan:
=
F = koefisien F tes S1 = deviasi standar data varians besar S2 = deviasi standar data varians kecil Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada kriteria pengujian uji F sebagai berikut:23 1) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians homogen). 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak memiliki varians homogen). c. Uji Hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal. Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, atau umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.24 Uji hipotesis pada penelitian ini adalah t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan untuk pengujian, diantaranya: 1) Data terdistribusi normal dan homogen Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dengan analisis tes statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan: 25 =
dengan, = 22
(
− 1)
−
1
+
+
+(
1 − 1) −2
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit.,h.140-141. Riduwan, Op.cit., h.120 24 Sudjana, Op.cit., h. 219. 25 Ibid., h.239. 23
42
Keterangan : XE : Mean dari kelas eksperimen Xk : Mean dari kelas kontrol S : standar deviasi gabungan nE : subjek pada sampel eksperimen nK : subjek pada sampel kontrol 2) Data terdistribusi normal dan tidak homogen Untuk data terdistribusi normal tidak homogen, maka pengujian hipotesis dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis dirumuskan:26 ̅ − ̅
=
+
Keterangan: XE Xk
: Mean dari kelas eksperimen : Mean dari kelas kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : subjek pada sampel eksperimen : subjek pada sampel kontrol
nE nK
Penentuan kriteria uji hipotesis didasarkan pada Tabel 3.12 berikut:27 Tabel 3.12 Kategori Uji Hipotesis (Uji t) Rentang nilai t thitung > ttabel thitung < ttabel
Kategori Ha diterima dan Ho ditolak Ho diterima dan Ha ditolak
3) Data tidak berdistribusi normal Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian menggunakan uji MannWhitney. Uji Mann-Whitney (U) adalah uji non-parametrik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka perlu diubah ke dalam data ordinal. Rumus yang digunakan untuk pengujian, yaitu:.28 Pertama, U =
26
+
(
)
−
Ibid., h.241. Riduwan dan Akdon, Op.cit., h.169 28 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit., h.153-154. 27
43
+
Kedua, U = Keterangan : n1 n2 U R1 R2
(
)
−
= jumlah sampel 1 = jumlah sampel 2 = jumlah peringkat = jumlah ranking pada sampel n1 = jumlah ranking pada sampel n2
Kriteria pengujian uji U adalah sebagai berikut: a. Jika U < U t
b
, maka Ho ditolak dan H diterima.
b. Jika U > Ut
b
, maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Analisa Data Nontes Dalam penelitian ini, analisis data nontes digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif. Skala penilaian non tes in terdiri dari lima skala, yaitu skala 1 sampai 5. Penskoran jawaban pertanyaan angket dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut ini: Tabel 3.13 Kisi-kisi Skor Jawaban Angket Jawaban Sangat tidak setuju (STS) Tidak setuju (TS) Cukup (C) Setuju (S) Sangat setuju (SS)
Nilai Pertanyaan Positif 1 2 3 4 5
Pertanyaan Negatif 5 4 3 2 1
Data angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus:
Keterangan: P F N
=
100%
: angka presentase : frekuensi yang sedang dicari presentasenya : jumlah skor ideal
44
Data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk presentase, kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori pada Tabel 3.14 berikut ini:29 Tabel 3.14 Kategori Angket Siswa Rentang Nilai 0-20% 21-40% 41-60% 61-80% 81-100%
Kategori Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Baik Sekali
J. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: : :
Keterangan: Ho =
= ≠
Hipotesis nol (tidak terdapat pengaruh model ATI berbantuan multimedia terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep fluida statis)
Ha =
Hipotesis alternatif (terdapat pengaruh model ATI berbantuan multimedia terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep fluida statis)
μE =
Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model ATI berbantuan multimedia
μK =
29
Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belajar secara konvensional
Riduwan dan Akdon, Op.cit., h.18.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Subbab ini menjelaskan data yang diperoleh selama penelitian. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest mengunakan tes objektif yang berjumlah 25 butir soal, serta hasil angket dan observasi dari kelas eksperimen. 1.
Hasil Pretest Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut: 12 9
Jumlah Siswa
10
7
8 6 1
2
6 4
3
4
0
11 10
10
2
4
Kontrol 3
2
Eksperimen
0
20 - 26 27 - 33 34 - 40 41 - 47 48 - 54 55 - 61 62 - 68
Rentang Nilai
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada lampiran C.1. Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 20 – 68, sedangkan untuk kelas kontrol berada pada rentang 20 – 61. Terlihat perbedaan hasil pretest untuk kelas eksperimen maupun kontrol. Kelas kontrol unggul pada rentang nilai 20 – 26 dan 34 – 61. Pada rentang 27 – 33 terlihat perbedaan yang cukup besar, dimana kelas kontrol yang mendapatkan nilai pada rentang nilai tersebut sebanyak 2 siswa, sementara kelas eksperimen sebanyak 9 siswa. Hasil menunjukkan bahwa kelas kontrol lebih unggul dibeberapa rentang nilai dibandingkan kelas eksperimen. 45
46
Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pemusatan dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Penyebaran Data Nilai Terendah 20 20 Nilai Tertinggi 56 64 Mean (Rata-rata) 42,67 42,11 Modus 48 48 Median 44 44 Standar Deviasi 9,93 11,08 Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest dapat dilihat pada lampiran C.1. Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa nilai terendah kedua kelas sama yaitu sebesar 20. Nilai tertinggi kelas kontrol 56 dan kelas eksperimen lebih unggul yaitu 64. Nilai rata-rata kelas kontrol lebih unggul sebesar 42,67 sedangkan kelas eksperimen sebesar 42,11. Modus dan median kedua kelas sama yaitu 48 dan 44. Standar deviasi diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 9,93 sementara kelas eksperimen sebesar 11,08. Kelas kontrol merupakan kelas yang saat pembelajaran tidak diberikan treatment khusus, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan treatment khusus. Pada kelas eksperimen dalam model pembelajaran ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi. Berdasarkan data hasil pretest pada kelas eksperimen diperoleh jumlah siswa yang dikategorikan sesuai dengan kemampuannya ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Pembagian Kelompok pada Kelas Eksperimen Sesuai Kemampuan Kategori
Jumlah Siswa
Kelompok Rendah
6 siswa
Kelompok Sedang
25 siswa
Kelompok Tinggi
5 siswa
Pengolahan data untuk pembagian kelompok pada kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran C.1.
47
2.
Hasil Posttest Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian
ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut: 18
Jumlah Siswa
20 15
15
14
10
Kontrol Eksperimen
6
5 0
12
0
1
0 0
0
1
3 0
2
59 - 64 65 - 70 71 - 76 77 - 82 83 - 88 89 - 94 95 - 100
Rentang Nilai
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi pada Gambar 4.2 dapat dilihat pada lampiran C.3. Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol secara keseluruhan berada pada rentang 71 – 94, sementara eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 59 – 100. Pada grafik, terlihat beberapa perbedaan hasil posttest pada beberapa rentang nilai tertentu antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada rentang nilai 59 – 64 hanya terlihat di kelas eksperimen sebanyak 1 siswa. Rentang nilai 71 – 76 hanya terlihat di kelas kontrol sebanyak 15 siswa. Sementara untuk rentang nilai 77 – 82 dan 89 – 100 terlihat bahwa jumlah siswa di kelas eksperimen pada rentang nilai tersebut lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Pada rentang nilai tinggi yaitu 95-100 hanya terdapat siswa kelas eksperimen sebanyak 2 siswa. Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data hasil posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut:
48
Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pemusatan dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Penyebaran Data Nilai Terendah 72 60 Nilai Tertinggi 92 96 Mean 80,78 83,33 Modus 76 80 Median 80 80 Standar Deviasi 5,39 6,37 Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest dapat dilihat pada lampiran C.2. Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa kelas kontrol lebih unggul dengan nilai terendah (72) kelas eksperimen (60), nilai tertinggi kelas eksperimen (96) kelas kontrol (92), mean kelas eksperimen (83,33) kelas kontrol (80,78), modus kelas eksperimen (80) kelas kontrol (76), dan median kelas eksperimen dan kelas kontrol bernilai sama yaitu (80). Standar deviasi kelas eksperimen lebih unggul (6,37) dibandingkan kelas eksperimen (5,39). 3.
Rekapitulasi Hasil Belajar
a.
Data Hasil Pretest dan Posttest Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Posttest Pretest Posttest Nilai Terendah 20 72 20 60 Nilai Tertinggi 56 92 64 96 Mean 42,67 80,78 42,11 83,33 Modus 48 76 48 80 Median 44 80 44 80 Standar Deviasi 9,93 5,39 11,08 6,37 Pengolahan data untuk menentukan tabel rekapitulasi data hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran C.1 dan C.2. Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pretest kelas kontrol yaitu 42,67 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 42,11. Sementara, nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen yaitu 83,33 lebih tinggi
49
dibandingkan kelas kontrol yaitu 80,78. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional mengalami peningkatan dengan selisih nilai pretest dan posttest sebesar 38,11, sedangkan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia sebesar 40,56. Selisih dari peningkatan kedua kelas sebesar 2,45. Hasil ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan
model
ATI
berbantuan
multimedia
lebih
unggul
dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. b. Kemampuan Kognitif Siswa Kemampuan kognitif siswa pada konsep fluida statis untuk setiap
89%
88%
76%
77%
84%
52%
30%
28%
25%
40%
40%
50%
43%
45%
60%
38%
70%
53%
80%
62%
90%
88%
87%
jenjangnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
20% 10% 0%
C1
Pre - kontrol
C2
Pre - Eksp
C3
Post - Kontrol
C4
Post - Eksp
Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa untuk jenjang kognitif di kelas kontrol maupun eksperimen mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 53%, C2 (memahami) sebesar 45%, C3
50
(menerapkan) sebesar 43%, dan C4 (menganalisis) sebesar 25%. Pada saat postest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 87%, C2 (memahami) sebesar 84%, C3 (menerapkan) sebesar 88%, dan C4 (menganalisis) sebesar 52%. Adapun hasil pretest di kelas eksperimen, persentase siswa yang menjawab dengan benar soalsoal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 62%, C2 (memahami) sebesar 38%, C3 (menerapkan) sebesar 40%, dan C4 (menganalisis) sebesar 28%. Pada saat posttest, persentase siswa di kelas eksperimen yang menjawab benar soal-soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 88%, C2 (memahami) sebesar 77%, C3 (menerapkan) sebesar 89%, dan C4 (menganalisis) sebesar 76%. Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif pada kelas eksperimen yang terbagi menjadi 3 kelompok sesuai kemampuannya dapat dilihat sebagai berikut:
71% 8%
40%
24%
60%
40%
80%
24%
100%
71%
90%
94%
Kelompok Rendah
20% 0%
C1
C2
Pre
C3
Post
C4
Gambar 4.4 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Rendah Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa kelompok rendah mengalami peningkatan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase siswa kelompok rendah yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1 mengalami kenaikan 50%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 47%, C3 mengalami kenaikannya sebesar 70%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 63%. Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C3 sebesar 70%. Adapun persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok rendah sebesar 57,5%.
51
75% 30%
60%
87% 39%
38%
80%
62%
100%
75%
84%
Kelompok Sedang
40% 20% 0%
C1
C2
Pre
C3
C4
Post
Gambar 4.5 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Sedang Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa kelompok sedang mengalami kenaikan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase siswa kelompok sedang yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1 mengalami kenaikan 22%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 37%, C3 mengalami kenaikannya sebesar 48%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 45%. Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C3 sebesar 48%. Adapun persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok sedang sebesar 38%.
80%
60%
30%
60%
87%
91% 54%
80%
92%
100%
88%
Kelompok Tinggi
40% 20% 0%
C1
C2
C3
Pre
C4
Post
Gambar 4.6 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Tinggi Berdasarkan Gambar 4.6 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa kelompok tinggi mengalami peningkatan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase siswa kelompok tinggi yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1 mengalami kenaikan 4%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 37%, C3
52
mengalami kenaikannya sebesar 27%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 50%. Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C4 sebesar 50%. Adapun persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok sedang sebesar 29,5%. Berdasarkan Gambar 4.4, 4.5 dan 4.6 dapat disimpulkan bahwa pada jenjang C1, C2, C3 dan C4 setiap kelompok mengalami peningkatan. Jika ditinjau berdasarkan rata-rata kenaikan jenjang kognitifnya, kenaikan persentasi tertinggi terjadi di kelompok rendah sebesar 57,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian treatment
berupa
multimedia pada kelompok
rendah
dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa dari jenjang kognitif C1 sampai dengan jenjang kognitif C4. 4.
Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal
atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap hasil pretest dan posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data menggunakan rumus uji Chi Square. Peneliti menggunakan software SPSS 22 dalam melakukan uji normalitas ini. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pretest Posttest Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Sig. 0,010 0,255 0,003 0,000 Sig. ≥ 0,05 = Normal Taraf Sig. () Tidak Tidak Tidak Keputusan Normal Normal Normal Normal Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran C.3 dan C.4. Pengambilan keputusan uji normalitas diambil berdasarkan pada ketentuan kriteria pengujian uji Chi Square, yaitu jika P-value < α , maka H0 ditolak (tidak terdistribusi normal) dan jika P-value > α , maka H0 diterima (berdistribusi normal). Dalam program SPSS digunakan istilah significance (yang disingkat sig) untuk Pvalue; dengan kata lain P-value = sig. Taraf signifikan yang digunakan adalah 5%.
53
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig data pretest kelas kontrol sebesar 0,010 dan kelas eksperimen sebesar 0,255. Sementara, untuk nilai sig data posttest, kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 0,003, sedangkan kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,000. Nilai sig data pretest kelas kontrol, dan data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan taraf sig. Sedangkan, nilai sig data pretest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan taraf sig. Artinya, dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas kontrol tidak terdistribusi normal, sedangkan hasil pretest kelas eksperimen terdistribusi normal. Begitu pula dengan hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest. Pengujian homogenitas terhadap kedua data yaitu hasil pretest dan posttest menggunakan uji Levene’s dengan software SPSS 22. Hasil yang diperoleh dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pretest Kelas Kontrol Posttest Kelas Kontrol Statistik dan Eksperimen dan Eksperimen Sig. 0,270 0,947 Sig. ≥ 0,05 = Homogen Taraf Sig. () Keputusan Homogen Homogen Perhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.5. Pengambilan keputusan uji homogenitas diambil berdasarkan pada ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama (homogen) sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%. Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil rekapitulasi keseluruhan uji homogenitas, nilai sig. data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 0,270 dan nilai sig. data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 0,947. Nilai kedua sig tersebut lebih besar dari taraf sig. (α) yaitu 0,05, sehingga disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varians yang sama pada saat pretest maupun posttest (homogen).
54
5.
Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis, diperoleh bahwa data tidak terdistribusi
normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan uji nonparametrik Mann Whitney menggunakan software SPSS 22. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pretest Posttest Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Sig. (2-tailed ) 0,679 0,027 0,05 Taraf Sig () Keputusan H1 ditolak H1 diterima Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.6 dn C.7. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya H0 adalah dengan melihat nilai pada kolom sig (2-tailed). Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%. Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria pengujian, yaitu jika nilai sig (2-tailed) < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima sedangkan jika nilai sig (2-tailed) > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) hasil pretest sebesar (0,679) lebih besar dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar (0,05), sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai sig (2-tailed) sebesar (0,027) lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar (0,05), sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. 6.
Hasil Analisis Data Angket Hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan
model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
55
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa Indikator Angket Presentase Kategori Penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan 82,32 % Baik Sekali multimedia Penyajian konsep materi dan evaluasi 80,71 % Baik Penyajian desain tampilan dan animasi dalam model pembelajaran Aptitude 79,82 % Baik Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia Rata-rata 80,95 % Baik Perhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.8. Tabel 4.8 menunjukkan presentase respon terhadap penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dalam pembelajaran fisika pada konsep fluida statis. Secara keseluruhan berada pada kategori baik dengan presentase rata-rata 80,95%. 7.
Hasil Analisis Data Lembar Observasi Hasil perhitungan lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dapat dilihat pada Tabel - tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Rendah No
Indikator Lembar Observasi
Kemandirian siswa dalam mempelajari media dengan model ATI 2 Melaksanakan diskusi kelompok 3 Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI Rata - rata
Kelas Rendah Persentase (%)
Kesimpulan
74,95 %
Baik
70,5 %
Baik
81,45 %
Baik Sekali
75,6 %
Baik
1
56
Tabel 4.9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Sedang No
Indikator Lembar Observasi
Kemandirian siswa dalam mempelajari media dengan model ATI 2 Melaksanakan diskusi kelompok 3 Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI Rata - rata
Kelas Sedang Persentase (%)
Kesimpulan
70 %
Baik
80 %
Baik
77,9 %
Baik
76 %
Baik
1
Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Tinggi No
Indikator Lembar Observasi
Kemandirian siswa dalam mempelajari media dengan model ATI 2 Melaksanakan diskusi kelompok 3 Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI Rata - rata
Kelas Tinggi Persentase (%)
Kesimpulan
76,6 %
Baik
80 %
Baik
75 %
Sangat Baik
77 %
Baik
1
Berdasarkan Tabel 4.8, Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa indikator kemandirian siswa mendapati 74,95% untuk kelompok rendah, 70% untuk kelompok sedang dan 76,6% untuk kelompok tinggi dan semua termasuk dalam kategori (baik). Selanjutnya, pada melaksanakan diskusi kelompok memperoleh persentase 70,5% untuk kelompok rendah, 80% untuk kelompok sedang dan 80% untuk kelompok tinggi sehingga semua dalam kategori (baik). Indikator ketiga adalah efektifitas waktu belajar siswa dalam model ATI memperoleh persentase sebesar 81,45% untuk kelompok rendah, 77,90% untuk kelompok sedang dan 75% untuk kelompok tinggi sehingga semuanya dalam kategori (baik). Secara keseluruhan persentase observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model ATI berbantuan media berada pada kategori baik dengan persentase rata-rata 75,6% untuk kelompok rendah, 76% untuk kelompok sedang dan 77% untuk kelompok tinggi.
57
B. Pembahasan Hasil uji posttest pada kelas eksperimen yang didapatkan ialah berdasarkan treatment yang diberikan pada setiap kelompok. Kelas eksperimen dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkatan kemampuannya, yaitu kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Pada kelompok tinggi treatment yang diberikan ialah belajar mandiri dengan modul sekolah, kelompok sedang treatment yang diberikan berupa handout, dan untuk kelompok rendah diberikan treatment khusus berupa multimedia serta dibimbing guru (tutorial), dengan tambahan reteaching sampai siswa benar-benar paham pada konsep atau materi yang diberikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,027 dan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05. Artinya, nilai Sig. (2-tailed) < nilai taraf signifikansi, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Dari hasil pretest diketahui bahwa hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum diberikan perlakuan. Namun, setelah diberikan perlakuan yang berbeda, didapatkan perbedaan antara nilai rata-rata kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen. Kelas eksperimen yang menggunakan model Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia dimana tahapannya membagi kelas menjadi 3 kelompok yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah. Rata-rata Kelas Eksperimen 100
84.7
80
59.2
60 40
92
81.3 42.4
26.67
20 0
Rendah
Sedang Pre
Tinggi
Post
Gambar 4.7 Grafik Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen pada Setiap Kelompok
58
Berdasarkan Gambar 4.7 kelompok tinggi yang menggunakan modul sekolah mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 92 dengan selisih 32,8 dari hasil pretest sebesar 59,2. Kelompok sedang yang menggunakan handout beserta media mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 81,3 dengan selisih 39,1 dari hasil pretest sebesar 42,4. Kelompok rendah yang menggunakan media serta dibimbing dengan pengajar mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 84,7 dengan selisih 58,03 dari hasil pretest sebesar 26,67. Selisih terbesar terjadi di kelompok rendah yaitu 58,03. Hal ini terjadi karena kelompok rendah diberikan treatment khusus sesuai dengan kemampuan siswa. Dengan demikian hasil belajar siswa yang berkemampuan rendah meningkat dengan adanya pemberian perlakuan yang berbeda sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal. Berdasarkan hasil perhitungan data posttest nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,33 dan kelas kontrol 80,78 terdapat selisih sebesar 2,55. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ade Hermawan, didapatkan bahwa kelas yang menggunakan model Aptitude Treatment Interaction menghasilkan nilai rata-rata (mean) lebih tinggi 75,8 dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model ATI melainkan pembelajaran konvensional mendapatkan nilai rata-rata (mean) sebesar 69,2 yang berarti selisihnya sebesar 6,6.1 Berdasarkan hasil angket respon siswa kelompok rendah dan sedang dalam penggunaan multimedia didapatkan nilai rata-rata sebesar 80,95% sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Sama halnya dengan penelitian Herfi Atrinawati yang menyatakan bahwa, berdasarkan uji ketuntasan belajar siswa yang dikenai pendekatan ATI berbantuan CD interaktif dengan siswa yang dikenai pendekatan konvensional telah mencapai ketuntasan belajar yang didasarkan pada KKM yang ditetapkan, hasil belajar siswa dengan pendekatan ATI berbantuan CD interaktif lebih tinggi dengan
1
Ade Hermawan, Eny Enawati dan Erlina, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Atom”. Jurnal Pada Jurnal Pendidikan Kima FKIP UNTAN, h. 8.
59
persentase sebesar 97% dari pada hasil belajar siswa yang dengan pendekatan konvensional dengan persentase sebesar 90%.2 Berdasarkan ranah kognitif, hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Namun kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol. Beberapa keunggulan pada model ATI berbantuan multimedia berpengaruh terhadap peningkatan hasil posttest kelas eksperimen pada ranah kognitif C1 (mengingat), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Pada ranah kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini terjadi karena pada proses pembelajaran
menggunakan
model
ATI
berbantuan
multimedia,
siswa
dikelompokkan berdasarkan kemampuan berpikirnya sehingga setiap kelompok diberikan treatment sesuai kemampuannya. Pada multimedia terdapat adanya gambar dengan variasi warna membuat siswa dapat dengan mudah mengingat informasi yang telah didapatkannya. Arsyad menyatakan bahwa media gambar (visual) dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.3 Model ATI juga memberikan pengaruh hasil belajar pada jenjang kognitif C2 (memahami) dan C3 (menerapkan). Pada kelompok tinggi treatment dilakukan dengan mempelajari modul dan mengerjakan soal. Sedangkan kelompok sedang dan rendah dibantu juga dengan adanya multimedia yang membuat siswa mudah untuk memahami dan menerapkan persoalan fisika terkait kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung dengan hasil angket, dimana pada indikator penggunaan model ATI berbantuan multimedia dalam proses pembelajaran memperoleh kategori baik dengan persentase 82,32%. Pada ranah kognitif C4 (menganalisis), kelas eksperimen juga mengalami peningkatan lebih tinggi yaitu 48% dari pada kelas kontrol dengan kenaikan 15%.
2 Herfi Atrinawati, Wuryanto dan Moh. Asikin, ”Keefektifan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik”. Jurnal Pada Unnes Journal of Mathematics Education, Universitas Negeri Semarang, 2013, ISSN: 2252-6927. h.101 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo), h. 91.
60
Kenaikan 27% dikarenakan pada kelas kontrol guru hanya membahas soal-soal analisis (C4) secara konvensional di papan tulis, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan soal. Kenaikan 50% pada kelas eksperimen ini karena keunggulan model ATI dimana siswa duduk berkelompok sesuai dengan kemampuannya untuk menganalisis keterkaitan antara rumus-rumus yang digunakan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan, sehingga membuat siswa yang berkemampuan rendah tidak malu meminta bantuan dan bertanya kepada guru, begitu juga dengan siswa berkemampuan sedang dan yang berkemampuan tinggi. Menurut Anderson, menganalisis melibatkan proses menguraikan materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian dan antara setiap bagian dari struktur keseluruhannya. 4 Jadi, dengan menguraikan materi soal tersebut maka kemampuan siswa dalam menganalisis akan terkonstruk. Hal ini didukung dengan hasil angket respon siswa kelas eksperimen yang memperoleh kategori baik pada indikator penyajian materi fluida statis dengan persentase 80,71%. Model ATI membuat kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Saat proses pembelajaran berlangsung banyak kelebihan yang didapatkan, dilihat dari efisiensi waktunya yaitu 79,82%. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Hermawan menjelaskan bahwa proses pembelajaran di kelas eksperimen dapat diikuti dengan baik. Hal ini dikarenakan guru lebih memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan para siswanya yang berkemampuan sedang dan rendah, sehingga guru dapat membantu keterbatasan mereka dalam memahami pelajaran. Selain itu, siswa pun memiliki banyak kesempatan untuk berperan aktif selama proses pembelajaran. 5 Sesuai dengan hasil observasi aktivitas siswa pada kelompok tinggi yaitu sebesar 77% kelompok sedang yaitu 76% dan kelompok rendah yaitu 75,6% dan semuanya berada pada pada kategori baik.
4 Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. (eds), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), Cet.1, h. 120. 5 Ade Hermawan, Op.cit., h.9.
61
Keterbatasan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia ialah masih ditemukannya siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 orang dari 36 siswa kelas eksperimen. Selain itu kelemahan model ATI ini adalah siswa merasa dibeda-bedakan saat proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam pembelajaran membutuhkan alokasi waktu yang cukup lama sehingga harus diperlukan kecermatan guru dalam mengatur waktu. Hal terpenting adalah adanya bimbingan dan motivasi guru terhadap siswa pada setiap pembelajaran. Kelemahan dalam penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dapat diatasi dengan cara yaitu fase-fase yang terdapat pada model pembelajaran ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Fase-fase ini juga harus diselaraskan dengan alokasi waktu yang tepat, sehingga tiap fase dapat berjalan dengan efektif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.6
6
Ibid., h.10.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 1.
Terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal ini didasarkan pada hasil uji hipostesis menggunakan uji Mann-Whitney terhadap data posttest. Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,027, sedangkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05 atau sig. (2-tailed) < 0,05. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia lebih unggul dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol.
2.
Berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa respon siswa terhadap model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dalam pembelajaran berada pada kategori baik dengan persentase nilai sebesar 80,95%.
B. Saran Berdasarkan Penemuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya : 1.
Disarankan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran fisika dan mata pelajaran yang lainnya, agar siswa dapat diberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan akademis setiap kelompok siswa.
62
63
2.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia yaitu: Pada pemberian perlakuan terhadap masing-masing kelompok, perlu diperhatikan: a. Untuk selalu membimbing kelompok dengan tingkat kemampuan siswa rendah dalam proses pembelajarannya dengan media yang lebih bagus lagi. b. Untuk kelompok siswa tinggi dan sedang selalu mengontrol apabila kelompok-kelompok tersebut juga mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. c. Guru diharapkan mampu mewujudkan kondisi belajar yang dinamis yaitu sebagai fasilitator dan siswa harus kreatif dan mandiri dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) didukung dengan strategi pembelajaran fisika yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA Afni, Nur. 2010. “Dampak Sertifikasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Fiqh di Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul”. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Anderson, Lorin W., dan David R. Krathwol. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Atrinawati, Herfi., Wuryanto., dan Asikin M. 2013. Keefektifan Pendekatan Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik. Journal of Mathematics Education. Universitas Negeri Semarang. 2 (1) Aziz, Fathul. 2012. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Skripsi. Mataram: IKIP Mataram. Dwi, Imas. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Skripsi. Semarang: IAIN Walisongo Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima 1. Jakarta: Erlangga. Handayani, Riefky., dan Astono, Juli. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang. Jurnal FMIPA UNY. Hariyadi, Bambang. FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009. Hermawan, Ade., Enawati, Eny., Erlina. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal FKIP Untan. Hidayatullah, Priyanto., Akbar, M. Amarullah., Rahim, Zaky. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash: Membuat Presentasi Visualisasi Materi Pelajaran Lebih Menarik. Bandung: Informatika. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
64
65
Lya, Febrina., Suharto., Sugeng, Didik. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal Pancaran, Vol. 3, No. 3. Maisaroh., dan Rostrieningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8. Mayub, Afrizal. 2005. E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mukti, Dian. 2012. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif terhadap Hasil Belajar IPA SD. Jurnal PGSD FKIP. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: GP Press Group. Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta. Nuraini, Ovy., Ainy, Chusnul., Suprapti, Endang. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Must FKIP UM Surabaya, Vol. 3, No. 2, ISSN: 2338-891. Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: Quantum Teaching. Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Riduwan., dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Scaife, Thomas M., and Heckler, Andrew F. 2013. The Dependence of Instructional Outcomes on Individual Differences : An Example from DC Circuit. Proceeding AIP Conference 1513 Sears., dan Zemansky.1994. FISIKA UNIVERSITAS 1. Jakarta: Bina Cipta.
66
Sindhunata. 2004. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, Globalisasi. Yogyakarta: Penerbit Kansius. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. ________.2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional, http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf 6 November 2015. Widiastuti, Wulan. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran ATI Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skrpsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Zulfiani., Feronika, Tonih., dan Suartini Kinkin. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
68
LAMPIRAN A
1. RPP Kelas Kontrol 2. RPP Kelas Eksperimen 3. Lembar Kendali
69
LAMPIRAN A.1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :1
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.1 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menguraikan sifat-sifat fluida 2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya 3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal 4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan prinsip Pascal D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta hukum pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu: 1. Menguraikan sifat-sifat fluida 2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya 3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
70
4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan prinsip Pascal E. Materi Pembelajaran Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas. Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak. Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :
Keterangan : P = Tekanan (N. m-2 atau Pa) F = Gaya (N) A = Luas (m2)
=
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak. Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Ph = ρ.g.h Keterangan : Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa) ρ = massa jenis fluida (kg.m-3) g = Percepatan gravitasi (m.s-2) h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m) Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut: PA = P0 + Pgauge PA = P0 + ρ.g.h Hukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah sama besar. = F. Metode Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Saintifik : Konvensional : Ceramah dan diskusi
71
G. Media Pembelajaran Spidol, papan tulis, buku teks pelajaran H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Inti
Guru
Siswa
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, “mengapa jika kita menusukan kertas menggunakan pensil yang rumcing lebih cepat berlubang dibanding menggunakan pensil yang tumpul?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Pernahkah kalian berenang? Mengapa semakin dalam kita berenang tekanannya semakin besar?”
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Memberikan fenomena tentang pemasangan infus yang berkaitan dengan hukum hidrostatis dan fenomena aliran darah yang berkaitan dengan hukum pascal Menjelaskan materi tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan fenomena mengenai hukum hidrostatis dan hukum pascal
Mengama ti
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
40 menit
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Menanya
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru terkait tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Mengajukan pertanyaan
10 menit
Mengeksplorasi
Membimbing siswa berdiskusi untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai hukum hidrostatis dan hukum pascal Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait pada soal diskusi sesama teman sekelompoknya Menginstruksikan masing-masing siswa tentang konsep hidrostatis dan prinsip pascal untuk mengerjakan latihan soal siswa terkait materi yang telah dipelajari
Membaca soal diskusi dan mencari tahu jawabannya
20 menit
Memperhatiakan bimbingan yang guru berikan dan mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
30 menit
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Mengasosi asi
Mengkomunika si-kan
Saling pendapat
mengemukakan
72
Penutup
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masingmasing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal yang telah dipelajari
7 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dimodul guna membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam modul
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. (terlampir)
Tangerang,
Mei 2016
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S. Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM. 1111016300049
73
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 1 Jawablah pertanyaan ini! No. 1.
Soal Sebuah kursi bermassa 5,6 kg memiliki empat kaki. Luas penampang tiap kakinya 2 x 10-3 m2. Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) a. 7 x 10-3 Pa b. 7 x 103 Pa c. 14 x 10-3 Pa d. 28 x 103 Pa e. 56 x 103 Pa
2.
Seekor ikan menyelam di air laut ( = 920 kg/m3) mengalami tekanan hidrostatis dua kali tekanan atmosfer. Berapakah kedalam ikan tersebut? (1 atm = 1,01 x 105 Pa, g = 10 m/s2 ) a. 10,9 m b. 17,2 m c. 22,0 m d. 32,9 m e. 43,9 m Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang berdiameter 3 cm dan 120 cm. berapakah gaya minimum yang harus dikerjakan pada penampang kecil dongkrak tersebut untuk mengangkat mobil yang beratnya 8000 N? a. 0,2 N b. 5 N c. 60 N d. 128 N e. 200 N
3.
Jawaban Jawaban : B Diketahui : m = 5,6 kg A = 2 x 10-3 m2 Ditanya : P…. ? Penyelesaian : *F = m.g F = 5,6 x 10 = 56 N Luas alas tiap kaki kursi 2 x 10-3 m2, maka luas ke empat kaki A = (4)( 2 x 10-3 m2) = 8 x 10-3 m2 P= = = 7 x 10 Pa Jawaban : C Diketahui : = 920 kg/m3 Patm = 1,01 x 105 Pa Ditanya : h…. ? Penyelesaian : Ph = 2 atm = 2,02 x 105 Pa Ph = . . ℎ h=
Nilai =
x 100
(
,
)(
)
= =
=
120 3
=
1
= 22 m
Jawaban : B Diketahui : = 3 cm = 120 cm = 8000 N Ditanya : …. ? Penyelesaian :
Total
Penilaian:
=
Skor 1
1
= 40
=5N
3
74 INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
75
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 2. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 1. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 2. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :2
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.2 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes 2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes 3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam 4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari 5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam. D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi prinsip Archimedes dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes 2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes 3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam 4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
77
5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam. E. Materi Pembelajaran Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: F = ρ .g.V Keterangan : F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N) ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2) g = gaya gravitasi (m/s2) V = volume benda (m3)
Gambar 1 : Percobaan Hukum Archimedes 1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu: a. Mengapung: - Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < - Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda b. Melayang: - Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = - Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda c. Tenggelam - Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > - Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda
Gambar 2 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes 2. Penerapan gaya apung Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer. F. Metode Pembelajaran
)
)
)
78
Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Saintifik : Konvensional : Ceramah, diskusi dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran Spidol, papan tulis, buku teks pelajaran H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Inti
Guru
Waktu
Siswa
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa jika sebuah besi dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan kapal laut yang terbuat dari besi tidak tenggelam?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?”
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Memberikan fenomena tentang 3 keadaan benda dalam fluida
Memperhatikan fenomena mengenai prinsip Archimedes
Menjelaskan materi prinsip Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi yang terdapat dalam materi prinsip Archimedes
Mengama ti
Menanya
Mengeksplorasi
Mengasosi asi
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai prinsip Archimedes
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Menginstruksikan masing masing siswa, mengenai pengenalan tentang hukum Archiemedes, keadaan suatu benda saat tercelup di fluida untuk mengerjakan soal
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
40 menit
20 menit Mengajukan pertanyaan
Mengikuti instruksi diberikan guru Saling pendapat
yang
20 menit
mengemukakan
Memperhatikan instruksi yang diberikan guru dan mengerjakan serta membahas soal-soal
15 menit
79
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan prinsip Archimedes
Menyimpulkan prinsip Archimedes yang telah dipelajari
7 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks pelajaran membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
Mengkomunika si-kan
Penutup
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. (terlampir) Tangerang, Mei 2016 Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S. Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM:1111016300049
15 menit
80 INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 2 Jawablah pertanyaan ini! No. Soal Jawaban 1 Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang Jawaban : B memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh Diketahui : f = 0,75 gr/cm3 gambar berikut! Vf = 0,8 Vtot Ditanya : benda …. ? Penyelesaian :
Skor 1
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut! a. 0,50 gr/cm3 d. 0,75 gr/cm3 b. 0,60 gr/cm3 e. 0,85 gr/cm3 3 c. 0,65 gr/cm 2
Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gram Jawaban : C 3 ke dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yang Diketahui : = 1000 kg/m mb = 500 g = 0,5 kg tumpah ditampung dengan sebuah gelas ukur seperti mf = 200 g = 0,2 kg 2 terlihat pada gambar berikut: (g = 10 m/s ) g = 10 m/s2 Ditanya : Wf…. ? Penyelesaian :
Tentukan berat semu benda di dalam air! a. 1 N d. 4 N b. 2 N e. 5 N c. 3 N 3 Diketahui massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Jika ada benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda yang tercelup 20 m3, maka berapakah gaya tekan ke atasnya? a. 196.103 N b. 196.102 N c. 196.104 N d. 196.105 N e. 196.10-3 N Total Penilaian: Nilai =
x 100
Jawaban : A Diketahui :g = 9,8 m/s2 ρc = 1.000 kg/m3 Vc = 20 m3 Ditanya : …. ? Penyelesaian : Fa = ρc × Vc × g = 1.000 × 20 × 9,8 = 196.103 N
1
1
3
81 INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
82
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 3. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 4. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 3. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 4. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :3
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.3 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7
Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. 2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental. 3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
84
2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental. 3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan E. Materi Pembelajaran Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut: γ= Keterangan : γ = Tegangan Permukaan (N/m) F = Gaya permukaan (N) d = Panjang permukaan (m) Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang sempit (pipa kapiler).
Gambar kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair
Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut: h= Keterangan: h = ketinggian (m) = tegangan permukaan (Nm-1) = sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung = massa jenis (kg.m-3) g = percepatan gravitasi (m.s-2) r = jari-jari dalam pipa kapiler (m) Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Hukum Stokes untuk fluida kental;
Keterangan :
F =6
85
Fs
= Gaya Stokes = jari- jari bola (m) = nilai viskositas (Pa.s) = kecepatan terminal (m.s-1)
Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal. =
Keterangan:
2 9
−
= kecepatan terminal (m.s-1) = jari- jari bola (m) = nilai viskositas (Pa.s) = kecepatan terminal (m.s-1) = massa jenis benda (kg.m-3) = massa jenis fluida (kg.m-3)
F. Metode Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Pendekatan Saintifik : Konvensional : Ceramah, diskusi dan eksperimen
G. Media Pembelajaran Laptop, Spidol, papan tulis, Buku teks pelajaran H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Lembar kerja siswa I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa mencuci dengan air hangat menghasilkan cucian yang lebih bersih daripada dengan air dingin?”
Motivasi
Memuji siswa pertanyaan
yang
menjawab
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
86
Inti
Mengama ti
Menanya
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?”
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Membagi siswa kelompok rendah masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
Membentuk kelompok dengan jumlah 3 orang
Menjelaskan materi prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi
30 menit
20 menit Mengajukan pertanyaan
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan percobaan terkait peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas
Melakukan percobaan tentang peristiwa tegangan permukaan kapilaritas dan viskositas
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Saling mengemukakan pendapat
Mengasosi asi
Menginstruksikan masing-masing siswa dan membantu apabila siswa mengalami hambatan untuk mengerjakan lembar kegiatan siswa terkait percobaan yang telah dilakukan dan mendiskusikannya bersama kelompoknya
Mengikuti instruksi dan mengerjakan dan membahas soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa
15 menit
Mengkomunika si-kan
Menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengkaitkannya dengan materi yang telah diterangkan oleh guru
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Kelompok yang ditunjuk agar maju untuk mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
Mengeksplorasi
Penutup
30 menit
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
Menyimpulkan prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas yang telah dipelajari
4 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi
Mengerjakan soal evaluasi
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
87
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. (terlampir)
Tangerang, Mei 2016 Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S.Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM:1111016300049
88 INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 3 Jawablah pertanyaan ini! No. 1.
2.
3.
Soal Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler dengan sudut kontak sebesar θ.
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, tegangan permukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukan tentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m3) a. 6,6 N d. 9,9 N b. 8,9 N e. 10 N c. 9,8 N Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3 N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s! a. 0,56 N d. 1,66 N b. 0,66 N e. 1,76 N c. 1,65 N
Pada suatu hari hujan turun dengan derasnya. Jika jari-jari tetes air hujan yang jatuh di udara ( ρ = 1,29 kg/m3) adalah 0,2 mm dan koefisien viskositas udara = 1,8 × 10-5 kg/ms, maka hitunglah kecepatan terminalnya! a. 4,73 m/s b. 48,3 m/s c. 4,83 m/s d. 9,66 m/s e. 9,83 m/s
Jawaban Jawaban : D Diketahui: r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m cos θ = 0,55 γ = 0,072 N/m g = 10 m/s2 ρair = 1000 kg/m3 Ditanya : h…. ? Penyelesaian :
Jawaban : C Diketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m η = 110 × 10−3 N.s/m2 ν = 5 m/s Ditanya: Ff =..... ? Penyelesaian :
1
Jawaban : C Diketahui :R = 0,2 mm = 2.10–4 m ρf = 1.000 kg/m3 ρb = 1,29 kg/m3 = 1,8 x 10–5 kg/ms Ditanya : T …. ? Penyelesaian :
1
vT
= =
( ρb – ρf )
(
,
= 4,83 m/s Total
Penilaian: Nilai =
x 100
Skor 1
)
,
(1.000 - 1,29) 3
89
Lembar Kerja Siswa (LKS) Viskositas Nama :
Tanggal :
Kelas :
Waktu :
A. Tujuan Percobaan : 1. Menentuan koefisien viskositas zat cair (η) berdasarkan hukum stokes. 2. Menentukan besaran gaya gesek dalam zat cair. (Fg) B. Landasan Teori : Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk Fluida ideal, viskositas η = 0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi, bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda tersebut akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Semakin kental suatu zat cair, maka gaya hambatnya (gaya stokes ) juga semakin besar. Besar gaya gesekan fluida telah dirumuskan: FS = 6 πηrv Keterangan : FS = Gaya Stokes ( N ) η = Koefisien Viskositas ( N.s/m2 ) r = jari-jari bola (m) v = kecepatan relatif bola terhadap fluida ( m/s ) Jika sebuah bola dengan rapat massa dan dilepaskan dari permukaan zat cair tanpa kecepatan awal, maka bola tersebut mula-mula akan bergerak dipercepat. Dengan bertambahnya kecepatan, maka bertambah besar pula gaya gesekan pada bola tersebut. Pada akhirnya bola akan bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi keseimbangan antara gaya berat, dan gaya apung (gaya archimedes), dan gaya stokes. Pada keadaan ini berlaku persamaan : v=(
(
) Keterangan : ρ = rapat massa bola
)
ρo= rapat massa fluida
Dari persamaan tersebut dapat diturunkan : t =
(
)
Keterangan : t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak d; d = jarak yang tempuh
90
C. Alat dan Bahan : Alat
Jumlah
Tabung Stokes
1 buah
Thermometer
1 buah
Stop Watch
1 buah
Neraca O’hauss
1 buah
Micrometer Skrup
1 buah
Bola Pejal
2 buah Bahan
Fluida (air, minyak,gliserin,susu)
Jumlah Secukupnya
D. Hipotesis Percobaan : Berdasarkan landasan teori dan alat bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini, dapat diambil hipotesis, yaitu : …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
E. Prosedur Percobaan : Tabel 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan Ukur diameter bola pejal dengan micrometer skrup, ulang sebanyak 3 kali Timbang bola pejal dengan neraca O’hauss, ulang sebanyak 3 kali Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis bola pejal tersebut Tentukan massa dari gelas ukur menggunakan neraca Timbang massa dari tiap-tiap jenis fluida Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis dari setiap fluida tersebut Catatlah suhu fluida sebelum percobaan dan sesudah percobaan
Tabel 2 1. Buatlah tanda pada tabung sejauh x cm sebagai jarak jatuh yang ditempuh kelereng. 2. Jatuhkan bola kelereng ke dalam zat cair dan catat waktu t saat bola melalui jarak x cm di atas. 3. Ulangi langkah di atas untuk jenis fluida yang lainnya. 4. Catat hasil percobaan ke dalam tabel yang telah disediakan.
91
F. Tabel Hasil Percobaan : 1. Hasil Pengukuran Jenis m (kg) Bahan 1 2
3
1
r (m) 2
3
Kelereng
Jenis Fluida 1. 2. 3. 4
m (kg)
(kg.m-3)
T0
T
Air Air + susu Minyak Oli
2. Analisis Data Jenis fluida : Air Pengukuran ke -
s (m)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
1 2 3 Jenis fluida :Air + susu Pengukuran ke -
s (m)
1 2 3 Jenis fluida : Minyak Pengukuran ke -
s (m)
1 2 3 Jenis fluida : Gliserin Pengukuran ke 1 2
s (m)
F (N)
V (
3)
(kg.m3)
92
3 G. Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………… ………………………….……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………..………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
H. Evaluasi: 1. Berikan contoh penerapan dari viskositas dalam kehidupan sehari-hari ! 2. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas zat cair ?
93 INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
94
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 5. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 6. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 5. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 6. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
95
Lampiran A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :1
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.4 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menguraikan sifat-sifat fluida 2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya 3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal 4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan prinsip Pascal D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta hukum pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu: 1. Menguraikan sifat-sifat fluida 2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya
96
3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal 4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan prinsip Pascal E. Materi Pembelajaran Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas. Statis sendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan diam. Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekanan terukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak. Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :
Keterangan : P = Tekanan (N. m-2 atau Pa) F = Gaya (N) A = Luas (m2)
=
Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak. Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Ph = ρ.g.h Keterangan : Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa) ρ = massa jenis fluida (kg.m-3) g = Percepatan gravitasi (m.s-2) h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m) Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luar P0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekanan hidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut: PA = P0 + Pgauge PA = P0 + ρ.g.h Hukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah sama besar. = F. Metode Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Saintifik : Aptitude Treatmment Interaction : Ceramah dan diskusi
97
G. Media Pembelajaran Laptop, Spidol, papan tulis, Media presentasi flash player H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Kelas Rendah) Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Inti
Guru
Waktu
Siswa
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, “mengapa jika kita menusukan kertas menggunakan pensil yang rumcing lebih cepat berlubang dibanding menggunakan pensil yang tumpul?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Pernahkah kalian berenang? Mengapa semakin dalam kita berenang tekanannya semakin besar?”
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Memberikan fenomena tentang pemasangan infus yang berkaitan dengan hukum hidrostatis dan fenomena aliran darah yang berkaitan dengan hukum pascal
Memperhatikan fenomena mengenain hukum hidrostatis dan hukum pascal
Menjelaskan materi tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mengamati guru sedang menjelaskan
Menanya
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru terkait tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok rendah
Guru memberikan perlakuan khusus pada kelompok rendah dengan memberikan pengajaran berbantuan media flash player
Siswa kelompok rendah mendapat perlakuan khusus
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
40 menit
yang
10 menit
-
98 Mengeksplorasi
Penutup
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa berdiskusi untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai hukum hidrostatis dan hukum pascal Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait pada soal diskusi sesama teman sekelompoknya Menginstruksikan masing-masing siswa pada kelompok rendah dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami hambatan melalui pemberian stimulus berupa pemberian materi dengan media flash player tentang konsep hidrostatis dan prinsip pascal untuk mengerjakan latihan soal siswa terkait materi yang telah dipelajari
Membaca soal diskusi dan mencari tahu jawabannya
Memperhatiakan bimbingan yang guru berikan dan mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
30 menit
Saling pendapat
20 menit
mengemukakan
Mengasosi asi
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal yang telah dipelajari
7 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat pada buku teks guna membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi
10 menit
Mengadakan tambahan waktu bagi kelompok rendah untuk re-teaching dan tutorial berkaitan materi hidrostatis dan pascal
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Do’a
Siswa kelompok rendah bertemu dengan guru untuk memahami pelajaran kembali Berdo’a bersama-sama
2 menit
(Kelas Sedang) Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Guru
Siswa
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, “mengapa jika kita menusukan kertas menggunakan pensil yang rumcing lebih cepat
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
99 berlubang dibanding menggunakan pensil yang tumpul?” Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa
2 menit
Memperhatikan guru Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
“Pernahkah kalian berenang? Mengapa semakin dalam kita berenang tekanannya semakin besar?” Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Memberikan fenomena tentang pemasangan infus yang berkaitan dengan hukum hidrostatis dan fenomena aliran darah yang berkaitan dengan hukum pascal Menjelaskan materi tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan fenomena mengenain hukum hidrostatis dan hukum pascal
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya
Mengamati guru sedang menjelaskan
40 menit
yang
Menanya
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru terkait tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok rendah
Guru memberikan perlakuan pada kelompok sedang dengan memberikan pengajaran konvensional
Siswa kelompok rendah mendapat perlakuan khusus
-
Mengeksplorasi
Membimbing siswa berdiskusi untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai hukum hidrostatis dan hukum pascal Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait pada soal diskusi sesama teman sekelompoknya Menginstruksikan masing-masing siswa pada kelompok sedang tentang konsep hidrostatis dan prinsip pascal untuk mengerjakan latihan soal siswa terkait materi yang telah dipelajari
Membaca soal diskusi dan mencari tahu jawabannya
20 menit
Mengasosi asi
Saling pendapat
10 menit
mengemukakan
Memperhatiakan bimbingan yang guru berikan dan mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
30 menit
100
Penutup
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal yang telah dipelajari
7 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dimodul guna membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam modul
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
(Kelas Tinggi) Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Guru
Siswa
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, “mengapa jika kita menusukan kertas menggunakan pensil yang rumcing lebih cepat berlubang dibanding menggunakan pensil yang tumpul?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
“Pernahkah kalian berenang? Mengapa semakin dalam kita berenang tekanannya semakin besar?” Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya
Siswa bergabung dengan kelompoknya
40 menit
101
Memperhatikan fenomena mengenain hukum hidrostatis dan hukum pascal
Mengama ti
Memberikan fenomena tentang pemasangan infus yang berkaitan dengan hukum hidrostatis dan fenomena aliran darah yang berkaitan dengan hukum pascal
Menjelaskan materi tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mengamati guru sedang menjelaskan
Menanya
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah dijelaskan oleh guru terkait tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok tinggi
Guru memberikan perlakuan pada kelompok tinggi dengan memberikan modul sekolah agar belajar secara mandiri
Siswa kelompok tinggi mendapat perlakuan
-
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dan memantau siswa berdiskusi untuk mempelajari secara mandiri mengenai hukum hidrostatis dan hukum pascal Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya Menginstruksikan masing-masing siswa pada kelompok tinggi untuk mengerjakan soal terkait konsep hidrostatis dan prinsip pascal
Membaca soal diskusi dan mencari tahu jawabannya
20 menit
Memperhatiakan instruksi yang guru berikan dan mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
30 menit
kecepatan belajar
Penutup
Saling pendapat
yang
10 menit
mengemukakan
Mengasosi asi
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal
Menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal yang telah dipelajari
7 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dimodul guna membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam modul
10 menit
102 Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis dalam modul android sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. (terlampir)
Depok,
Mei 2016
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S. Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM. 1111016300049
103
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 1 Jawablah pertanyaan ini! No.
Soal Sebuah1.kursi bermassa 5,6 kg memiliki empat kaki. Luas penampang tiap kakinya 2 x 10-3 m2. Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g = 10 m/s2) a. 7 x 10-3 Pa b. 7 x 103 Pa c. 14 x 10-3 Pa d. 28 x 103 Pa e. 56 x 103 Pa
2.
Seekor ikan menyelam di air laut ( = 920 kg/m3) mengalami tekanan hidrostatis dua kali tekanan atmosfer. Berapakah kedalam ikan tersebut? (1 atm = 1,01 x 105 Pa, g = 10 m/s2 ) a. 10,9 m b. 17,2 m c. 22,0 m d. 32,9 m e. 43,9 m Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang berdiameter 3 cm dan 120 cm. berapakah gaya minimum yang harus dikerjakan pada penampang kecil dongkrak tersebut untuk mengangkat mobil yang beratnya 8000 N? a. 0,2 N b. 5 N c. 60 N d. 128 N e. 200 N
3.
Jawaban Jawaban : B Diketahui : m = 5,6 kg A = 2 x 10-3 m2 Ditanya : P…. ? Penyelesaian : *F = m.g F = 5,6 x 10 = 56 N Luas alas tiap kaki kursi 2 x 10-3 m2, maka luas ke empat kaki A = (4)( 2 x 10-3 m2) = 8 x 10-3 m2 P= = = 7 x 10 Pa Jawaban : C Diketahui : = 920 kg/m3 Patm = 1,01 x 105 Pa Ditanya : h…. ? Penyelesaian : Ph = 2 atm = 2,02 x 105 Pa Ph = . . ℎ
1
Jawaban : B Diketahui : = 3 cm = 120 cm = 8000 N Ditanya : …. ? Penyelesaian :
1
h=
= =
= Total
Penilaian: Nilai =
x 100
Skor 1
=
(
,
120 3
)(
=
)
= 22 m
= 40
=5N
3
104
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
No
Nama
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
1 2 3 4 5 Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
105
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 7. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 8. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 7. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 8. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :2
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.5 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes 2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes 3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam 4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari 5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam. D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi prinsip Archimedes dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes 2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes 3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam
107
4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari 5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam. E. Materi Pembelajaran Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atau seluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: F = ρ .g.V Keterangan : F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N) ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2) g = gaya gravitasi (m/s2) V = volume benda (m3)
Gambar 1 : Percobaan Hukum Archimedes
3. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu: d. Mengapung: - Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < - Gaya ke atas sama dengan gaya berat benda e. Melayang: - Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = - Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada benda f. Tenggelam - Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > - Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda
Gambar 2 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes
4. Penerapan gaya apung Kapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.
)
)
)
108
F. Metode Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Saintifik : Aptitude Treatment Interaction : Ceramah, diskusi dan tanya jawab
G. Media Pembelajaran Laptop, proyektor, spidol, papan tulis, Media persentasi flash player H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Kelas Rendah) Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa jika sebuah besi dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan kapal laut yang terbuat dari besi tidak tenggelam?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
“Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?” Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti Menanya
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Memberikan fenomena tentang 3 keadaan benda dalam fluida
Menjelaskan materi prinsip Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan fenomena mengenai prinsip Archimedes
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang
40 menit
20 menit Mengajukan pertanyaan
109 telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi yang terdapat dalam materi prinsip Archimedes Treatment pada kelompok rendah
Guru memberikan perlakuan khusus pada kelompok rendah dengan memberikan pengajaran berbantuan media flash player
Siswa kelompok rendah mendapat perlakuan khusus
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai prinsip Archimedes
Mengikuti instruksi yang diberikan guru
Mengasosi asi
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Menginstruksikan masing masing
20 menit
Saling mengemukakan pendapat
Memperhatikan instruksi yang diberikan guru dan mengerjakan serta membahas soal-soal
15 menit
siswa pada kelompok rendah, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami hambatan melalui pemberian stimulus berupa pemberian materi dengan media flash player mengenai pengenalan tentang hukum Archiemedes, keadaan suatu benda saat tercelup di fluida untuk mengerjakan soal pada handout
Penutup
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek peahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Membimbing siswa untuk menyimpulkan prinsip Archimedes
Menyimpulkan prinsip Archimedes yang telah dipelajari
Kesimpul an
4 menit
110 Evaluasi
Do’a
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks pelajaran membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
Mengadakan tambahan waktu bagi kelompok rendah untuk re-teaching dan tutorial berkaitan materi prinsip Archimedes
Siswa kelompok rendah bertemu dengan guru untuk memahami pelajaran kembali
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
10 menit
2 menit
(Kelas Sedang) Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa jika sebuah besi dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan kapal laut yang terbuat dari besi tidak tenggelam?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
“Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?” Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti Menanya
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Memberikan fenomena tentang 3 keadaan benda dalam fluida
Menjelaskan materi prinsip Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan fenomena mengenai prinsip Archimedes
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi yang terdapat dalam materi prinsip Archimedes
40 menit
20 menit Mengajukan pertanyaan
111 Treatment pada kelompok sedang
Guru memberikan perlakuan pada kelompok sedang, dengan memberikan pengajaan konvensional
Siswa kelompok sedang mendapat perlakuan
-
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai prinsip Archimedes
Mengikuti instruksi yang diberikan guru
20 menit
Mengasosi asi
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Menginstruksikan masing masing
Saling mengemukakan pendapat
Memperhatikan instruksi yang diberikan guru dan mengerjakan serta membahas soal-soal
15 menit
siswa pada kelompok sedang tentang konsep hukum Archiemedes, keadaan suatu benda saat tercelup di fluida untuk mengerjakan soal terkait pada materi yang telah dipelajari
Penutup
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek peahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan prinsip Archimedes
Menyimpulkan prinsip Archimedes yang telah dipelajari
4 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks pelajaran membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
(Kelas Tinggi) Tahapan Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Guru
Siswa
Waktu
112 Pendahuluan
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa jika sebuah besi dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan kapal laut yang terbuat dari besi tidak tenggelam?”
Motivasi
Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan meluruskan jawaban
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
“Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?” Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti Menanya
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Memberikan fenomena tentang 3 keadaan benda dalam fluida
Menjelaskan materi prinsip Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Memperhatikan fenomena mengenai prinsip Archimedes
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi yang terdapat dalam materi prinsip Archimedes
20 menit Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok tinggi
Guru memberikan perlakuan pada kelompok tinggi, dengan memberikan modul sekolah agar belajar secara mandiri
Siswa kelompok tinggi mendapat perlakuan
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dan memantau siswa berdiskusi untuk melakukan kegiatan pembelajaran mengenai prinsip Archimedes Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Mengikuti instruksi yang diberikan guru
Memperhatikan instruksi yang diberikan guru dan mengerjakan serta membahas soal-soal
Mengasosi asi
Menginstruksikan masing masing siswa pada kelompok tinggi untuk mengerjakan soal hukum
40 menit
20 menit
Saling mengemukakan pendapat
15 menit
113 Archiemedes, keadaan suatu benda saat tercelup di fluida untuk mengerjakan soal terkait pada materi yang telah dipelajari
Penutup
Achieveme nt Test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek peahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
-
Mengkomunika si-kan
Meminta salah satu siswa untuk memaparkan hasil jawabannya di hadapan siswa lainnya.
Siswa memaparkan hasil jawaban soal yang mereka kerjakan di tahap asosiasi
15 menit
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan prinsip Archimedes
Menyimpulkan prinsip Archimedes yang telah dipelajari
2 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks pelajaran membuka materi selanjutnya.
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis dalam modul android sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. Depok,
Mei 2016
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S. Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM:1111016300049
114
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 2 Jawablah pertanyaan ini! No. 1.
Soal Sebuah1. benda 1 tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!
Jawaban Jawaban : B Diketahui : f = 0,75 gr/cm3 Vf = 0,8 Vtot Ditanya : benda …. ? Penyelesaian :
Skor 1
Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya, tentukan massa jenis benda tersebut! a. 0,50 gr/cm3 d. 0,75 gr/cm3 3 b. 0,60 gr/cm e. 0,85 gr/cm3 c. 0,65 gr/cm3 2.
3.
Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gram ke dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yang tumpah ditampung dengan sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambar berikut: (g = 10 m/s2)
Ttentukan berat semu benda di dalam air! a. 1 N d. 4 N b. 2 N e. 5 N c. 3 N Diketahui massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8 m/s2. Jika ada benda yang tercelup ke dalam air tersebut dengan volume benda yang tercelup 20 m3, maka berapakah gaya tekan ke atasnya? a. 196.103 N b. 196.102 N c. 196.104 N d. 196.105 N e. 196.10-3 N Total
Penilaian:
Nilai =
x 100
Jawaban : C Diketahui : = 1000 kg/m3 mb = 500 g = 0,5 kg mf = 200 g = 0,2 kg g = 10 m/s2 Ditanya : Wf…. ? Penyelesaian :
1
Jawaban : A Diketahui :g = 9,8 m/s2 ρc = 1.000 kg/m3 Vc = 20 m3 Ditanya : …. ? Penyelesaian : Fa = ρc × Vc × g = 1.000 × 20 × 9,8 = 196.103 N
1
3
115 INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
116
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 9. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 10. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 9. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 10. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke -
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis :X/2 : 3 x 45 menit :3
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.7.6 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.7
Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan C. Indikator 1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. 2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental. 3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. 2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental.
118
3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan E. Materi Pembelajaran Tegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secara matematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:
Keterangan : γ = Tegangan Permukaan (N/m) F = Gaya permukaan (N) d = Panjang permukaan (m)
γ=
Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yang sempit (pipa kapiler).
Gambar kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair
Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut: h= Keterangan: h = ketinggian (m) = tegangan permukaan (Nm-1) = sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung = massa jenis (kg.m-3) g = percepatan gravitasi (m.s-2) r = jari-jari dalam pipa kapiler (m) Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Hukum Stokes untuk fluida kental; F =6
Keterangan : Fs
= Gaya Stokes
119
= jari- jari bola (m) = nilai viskositas (Pa.s) = kecepatan terminal (m.s-1) Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal. =
Keterangan:
2 9
−
= kecepatan terminal (m.s-1) = jari- jari bola (m) = nilai viskositas (Pa.s) = kecepatan terminal (m.s-1) = massa jenis benda (kg.m-3) = massa jenis fluida (kg.m-3) F. Metode Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran
: Pendekatan Saintifik : Aptitude Treatment Interaction : Ceramah, diskusi dan eksperimen
G. Media Pembelajaran Laptop, Spidol, papan tulis, Media persentasi flash player H. Sumber Pembelajaran Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Lembar kerja siswa I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Kelas Rendah) Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa mencuci dengan air hangat menghasilkan cucian yang lebih bersih daripada dengan air dingin?”
Motivasi
Memuji siswa pertanyaan
yang
menjawab
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
120 Inti
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengama ti
Menanya
Penutup
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Membagi siswa kelompok rendah masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
Membentuk kelompok dengan jumlah 3 orang
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Menjelaskan materi prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan media flash player
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi
30 menit
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
20 menit Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok rendah
Guru memberikan perlakuan khusus pada kelompok rendah dengan memberikan pengajaran berbantuan media flash player
Siswa kelompok rendah mendapat perlakuan khusus
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan percobaan terkait peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas
Melakukan percobaan tentang peristiwa tegangan permukaan
30 menit
Mengasosi asi
Menginstruksikan siswa kelompok rendah dan membantu apabila siswa mengalami hambatan untuk mengerjakan lembar kegiatan siswa terkait percobaan yang telah dilakukan dan mendiskusikannya bersama kelompoknya
Mengikuti instruksi dan mengerjakan dan membahas soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa
15 menit
Achieveme nt test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
Mengkomunika si-kan
Menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengkaitkannya dengan materi yang telah diterangkan oleh guru
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Kelompok yang ditunjuk agar maju untuk mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
15 menit
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa Menyimpulkan prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas yang telah dipelajari
4 menit
121 Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
(Kelas Sedang) Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Inti
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Membagi siswa kelompok rendah masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
Membentuk kelompok dengan jumlah 3 orang
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa mencuci dengan air hangat menghasilkan cucian yang lebih bersih daripada dengan air dingin?”
Motivasi
Memuji siswa pertanyaan
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?”
Pengelom pokkan siswa berdasark an kecepatan belajar
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Mengama ti
Menanya
yang
menjawab
Menjelaskan materi prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi
30 menit
Mengamati guru yang sedang menjelaskan
20 menit Mengajukan pertanyaan
Treatment pada kelompok sedang
Guru memberikan perlakuan pada kelompok sedang dengan memberikan pembelajaran konvensional
Siswa kelompok sedang mendapat perlakuan
-
Mengeksplorasi
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan percobaan terkait peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas
Melakukan percobaan tentang peristiwa tegangan permukaan kapilaritas dan viskositas
30 menit
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal
122 diskusi sesama sekelompoknya
Penutup
teman
Saling mengemukakan pendapat
Mengasosi asi
Menginstruksikan masing-masing siswa kelompok sedang dan membantu apabila siswa mengalami hambatan untuk mengerjakan lembar kegiatan siswa terkait percobaan yang telah dilakukan dan mendiskusikannya bersama kelompoknya
Mengikuti instruksi dan mengerjakan dan membahas soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa
Achieveme nt test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
Mengkomunika si-kan
Menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengkaitkannya dengan materi yang telah diterangkan oleh guru
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Kelompok yang ditunjuk agar maju untuk mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
15 menit
15 menit
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
Menyimpulkan prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas yang telah dipelajari
2 menit
Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
(Kelas Tinggi) Langkah-langkah Kegiatan Guru
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Inti
Siswa
Waktu
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2 menit
Memperhatikan guru
2 menit
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
Siswa bergabung dengan kelompoknya
Tujuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa dengan pertanyaan awal, ”mengapa mencuci dengan air hangat menghasilkan cucian yang lebih bersih daripada dengan air dingin?”
Motivasi
Memuji siswa pertanyaan
Menyajikan masalah berupa pertanyaan yang mengunggah motivasi siswa “Bagaimana sistem kerja kapal selam? Sehingga bisa tenggelam, melayang dan mengapung?”
Mengarahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai pertemuan sebelumnya
Pengelom pokkan siswa
yang
menjawab
30 menit
123 berdasark an kecepatan belajar Mengama ti
Menanya
Penutup
Membagi siswa kelompok rendah masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
Menjelaskan materi prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dari apa yang telah didiskusikan terkait pertanyaan diskusi Guru memberikan perlakuan pada kelompok tinggi dengan memberikan modul sekolah agar belajar secara mandiri
Treatment pada kelompok tinggi
Mengeksplorasi
Mempersilahkan siswa untuk saling mengemukakan jawaban terkait soal diskusi sesama teman sekelompoknya
Mengasosi asi
Membentuk kelompok dengan jumlah 3 orang Mengamati guru yang sedang menjelaskan
20 menit Mengajukan pertanyaan
Siswa kelompok tinggi mendapat perlakuan
-
Menginstruksikan dengan membimbing dan memantau siswa untuk melakukan percobaan terkait peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas
Melakukan percobaan tentang peristiwa tegangan permukaan kapilaritas dan viskositas
30 menit
Saling mengemukakan pendapat
Menginstruksikan masing-masing siswa kelompok tinggi untuk mengerjakan lembar kegiatan siswa terkait percobaan yang telah dilakukan dan mendiskusikannya bersama kelompoknya
Mengikuti instruksi dan mengerjakan dan membahas soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa
Achieveme nt test
Memberikan soal kepada semua siswa untuk mengecek pemahaman siswa
Seluruh siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah mengerjakan soal yang diberikan guru secara mandiri
Mengkomunika si-kan
Menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan dan mengkaitkannya dengan materi yang telah diterangkan oleh guru
Meminta siswa untuk menulis rangkuman tentang apa yang telah dipelajari
Kelompok yang ditunjuk agar maju untuk mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan
Kesimpul an
Membimbing siswa untuk menyimpulkan konsep prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
15 menit
15 menit
Mencatat rangkuman tentang materi yang telah dipelajari pada buku catatan masing-masing siswa Menyimpulkan prinsip tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas yang telah dipelajari
2 menit
124 Evaluasi
Meminta siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdapat di buku teks
Mengerjakan soal evaluasi yang terdapat dalam buku teks
10 menit
Do’a
Mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin do’a
Berdo’a bersama-sama
2 menit
J. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Tes tertulis (kognitif) Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir) 2. Penilaian Proses (afektif) Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam melakukan diskusi. (terlampir)
Depok,
Mei 2016
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Hotma Manik, S.Pd NIP.
Mahasiswa Peneliti
Maisya Anjani NIM 1111016300049
125 INSTRUMEN PENELITIAN KOGNITIF Fluida Statis Pertemuan 3 Jawablah pertanyaan ini! No.
2.
3.
Soal Perhatikan 1. gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa kapiler dengan sudut kontak sebesar θ.
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, tegangan permukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukan tentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m3) a. 6,6 N d. 9,9 N b. 8,9 N e. 10 N c. 9,8 N Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3 N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s! a. 0,56 N d. 1,66 N b. 0,66 N e. 1,76 N c. 1,65 N
Pada suatu hari hujan turun dengan derasnya. Jika jari-jari tetes air hujan yang jatuh di udara ( ρ = 1,29 kg/m3) adalah 0,2 mm dan koefisien viskositas udara = 1,8 × 10-5 kg/ms, maka hitunglah kecepatan terminalnya! a. 4,73 m/s b. 48,3 m/s c. 4,83 m/s d. 9,66 m/s e. 9,83 m/s
Jawaban Jawaban : D Diketahui: r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m cos θ = 0,55 γ = 0,072 N/m g = 10 m/s2 ρair = 1000 kg/m3 Ditanya : h…. ? Penyelesaian :
Jawaban : C Diketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m η = 110 × 10−3 N.s/m2 ν = 5 m/s Ditanya: Ff =..... ? Penyelesaian :
1
Jawaban : C Diketahui :R = 0,2 mm = 2.10–4 m ρf = 1.000 kg/m3 ρb = 1,29 kg/m3 = 1,8 x 10–5 kg/ms Ditanya : T …. ? Penyelesaian :
1
vT
= =
( ρb – ρf )
(
,
= 4,83 m/s Total
Penilaian: Nilai =
x 100
Skor 1
)
,
(1.000 - 1,29) 3
126
Lembar Kerja Siswa (LKS) Viskositas Nama :
Tanggal :
Kelas :
Waktu :
A. Tujuan Percobaan : 1. Menentuan koefisien viskositas zat cair (η) berdasarkan hukum stokes. 2. Menentukan besaran gaya gesek dalam zat cair. (Fg) B. Landasan Teori : Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk Fluida ideal, viskositas η = 0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi, bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda tersebut akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Semakin kental suatu zat cair, maka gaya hambatnya (gaya stokes ) juga semakin besar. Besar gaya gesekan fluida telah dirumuskan: FS = 6 πηrv Keterangan : FS = Gaya Stokes ( N ) η = Koefisien Viskositas ( N.s/m2 ) r = jari-jari bola (m) v = kecepatan relatif bola terhadap fluida ( m/s ) Jika sebuah bola dengan rapat massa dan dilepaskan dari permukaan zat cair tanpa kecepatan awal, maka bola tersebut mula-mula akan bergerak dipercepat. Dengan bertambahnya kecepatan, maka bertambah besar pula gaya gesekan pada bola tersebut. Pada akhirnya bola akan bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi keseimbangan antara gaya berat, dan gaya apung (gaya archimedes), dan gaya stokes. Pada keadaan ini berlaku persamaan : v=(
(
) Keterangan : ρ = rapat massa bola
)
ρo= rapat massa fluida
Dari persamaan tersebut dapat diturunkan : t =
(
)
Keterangan : t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak d; d = jarak yang tempuh
127 C. Alat dan Bahan : Alat
Jumlah
Tabung Stokes
1 buah
Thermometer
1 buah
Stop Watch
1 buah
Neraca O’hauss
1 buah
Micrometer Skrup
1 buah
Bola Pejal
2 buah Bahan
Fluida (air, minyak,gliserin,susu)
Jumlah Secukupnya
D. Hipotesis Percobaan : Berdasarkan landasan teori dan alat bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini, dapat diambil hipotesis, yaitu : …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
E. Prosedur Percobaan : Tabel 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan Ukur diameter bola pejal dengan micrometer skrup, ulang sebanyak 3 kali. Timbang bola pejal dengan neraca O’hauss, ulang sebanyak 3 kali Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis bola pejal tersebut Tentukan massa dari gelas ukur menggunakan neraca Timbang massa dari tiap-tiap jenis fluida Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis dari setiap fluida tersebut Catatlah suhu fluida sebelum percobaan dan sesudah percobaan
Tabel 2 1. Buatlah tanda pada tabung sejauh x cm sebagai jarak jatuh yang ditempuh kelereng. 2. Jatuhkan bola kelereng ke dalam zat cair dan catat waktu t saat bola melalui jarak x cm di atas. 3. Ulangi langkah di atas untuk jenis fluida yang lainnya. 4. Catat hasil percobaan ke dalam tabel yang telah disediakan.
128 F. Tabel Hasil Percobaan : 1. Hasil Pengukuran Jenis m (kg) Bahan 1 2
3
1
r (m) 2
3
Kelereng
Jenis Fluida 1. 2. 3. 4
m (kg)
(kg.m-3)
T0
T
Air Air + susu Minyak Oli
2. Analisis Data Jenis fluida : Air Pengukuran ke -
s (m)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
F (N)
t (s)
v (m/s)
(N.m-2.s)
1 2 3 Jenis fluida :Air + susu Pengukuran ke -
s (m)
1 2 3 Jenis fluida : Minyak Pengukuran ke -
s (m)
1 2 3 Jenis fluida : Gliserin Pengukuran ke 1 2 3
s (m)
F (N)
V (
3)
(kg.m3)
129 G. Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………………………… ………………………….……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………..………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………
H. Evaluasi: 1. Berikan contoh penerapan dari viskositas dalam kehidupan sehari-hari ! 2. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas zat cair ?
130 INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF No
Nama Siswa
Kerja sama
Santun
Toleran
Proaktif
Bijaksana
Jumlah Skor
Nilai
Rubrik Penilaian : Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu: - Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan. - Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan. - Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan. - Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan. Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut: Format Penilaian : Nilai =
x 100
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB)
80 < SB < 100
Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
131 INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
No.
Aspek yang dinilai Keterampilan Keterampilan Keterampilan Melakukan Bertanya Menjelaskan Percobaan
Nama
Skor
1. 2. 3. 4. 5. Rubrik : No. Aspek yang dinilai 1. Keterampilan Bertanya
2.
Keterampilan Memaparkan Konsep Fisika
Rubrik Penilaian 11. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. 12. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan materi yang sedang dipelajari 11. Tidak dapat memaparkan konsep fisika dengan benar 12. Dapat memaparkan konsep fisika dengan benar
Format penilaian : Skor maksimal = 2 x 2 = 4 Nilai =
100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut : PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100 Baik (B)
70 < B < 79
Cukup (C)
60 < C < 69
Kurang (K)
< 60
LAMPIRAN A.3
NAMA KELAS NO. ABSEN KELOMPOK
132
: : : :
PERTEMUAN 1 LEMBAR KENDALI SISWA Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat! Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai TEKANAN 1. Apa yang kalian ketahui mengenai tekanan ? Jawab :
2. Apakah yang terjadi ketika a. luas penampangnya diubah-ubah? b. massa zat nya diubah-ubah ? Jawab :
3. Faktor apa saja kah yang mempengaruhi tekanan ? Jawab :
4. Berikanlah kesimpulan mengenai simulasi yang berkaitan dengan tekanan! Jawab :
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai HUKUM UTAMA HIDROSTATIS 5. Berdasarkan simulasi, bagaimana jika fluida air dituangkan kedalam bejana, bagaimana ketinggian fluida didalam bejana berhubungan? Jawab :
6. Lalu, bagaimana jika fluida minyak dituangkan kedalam bejana? Bagaimana ketinggian fluida didalam bejana berhubungan? Jawab :
7. Bagaimana hubungan ketinggian dan masaa jenis terhadap besarnya tekanan hidrostatis? Jawab :
8. Berikanlah kesimpulan mengenai simulasi yang berkaitan dengan tekanan hidrostatis?
Jawab
:
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai HUKUM PASCAL 9. Terdapat sebuah dongkrak pipa U dengan keadaan kaki A dan kaki B sejajar, kemudian pada kaki B diberi beban. Bagaimana yang terjadi dengan dongkraknya? Jawab :
10. Apa yang harus dilakukan agar permukaan dikedua kaki sama tinggi? Jawab :
11. Jika dalam sebuah car wash menggunakan dongkrak hidrolik untuk mengangkat mobil yang akan dicuci. Bagaimanakah gaya yang harus diberikan agar mobil tersebut dapat terangkat sehingga dapat dicuci oleh pegawai car wash? Jawab :
12. Apakah yang terjadi bila; a. gaya yang diberikan lebih kecil dari berat mobil? b. gaya yang diberikan lebih besar dari berat mobil? Jawab :
13. Rumuskan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan! Jawab :
PERTEMUAN 2
NAMA KELAS NO. ABSEN KELOMPOK
: : : :
133
LEMBAR KENDALI SISWA Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat!
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai HUKUM ARCHIMEDES 1. Saat sebuah batu ditimbang dengan neraca pegas, berat sebuah batu di udara menunjukkan nilai 20 N. Ketika batu yang sama ditimbang saat berada di dalam air, apakah berat batu tersebut akan tetap sama? Jawab :
2. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab :
3. Berdasarkan simulasi pada media yang kalian lihat, terjadi beberapa keadaan terhadap 3 buah jenis benda yang berbeda yang dicelupkan kedalam bejana berisi fluida. Sebutkan keadaan tiga benda tersebut? (Kayu, Spons, Batu) Jawab :
4. Mengapa terjadi demikian (pada ketiga jenis benda)? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi? Jawab :
5. Apakah gaya angkat ke atas mempengaruhi keadaan suatu benda saat dimasukkan kedalam fluida? Jika ya, mengapa demikian? Jawab :
6. Berikan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan! Jawab :
PERTEMUAN 3
NAMA KELAS NO. ABSEN KELOMPOK
134
: : : :
LEMBAR KENDALI SISWA Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat!
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai TEGANGAN PERMUKAAN 1. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan ? Jawab :
2. Bagaimanakah keadaan benda (klip kertas) bila di letakkan kedalam fluida (air)? Jawab :
3. Mengapa demikian? Faktor apa sajakah yang mempengaruhi keadaan tersebut? Jawab :
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai GEJALA KAPILARITAS 4. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas? Jawab :
5. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida (air) dimasukkan kedalam suatu bejana? Jawab :
6. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluida saat fluida (raksa) dimasukkan kedalam suatu bejana? Jawab :
7. Saat kapiler dimasukkan kedalam bejana A yang berisi fluida air dan bejana B yang berisi fluida raksa, bagaimanakah keadaan masing-masing fluida didalam pipa kapiler? Jawab :
8. Bagaimana dengan waktu yang dibutuhkan setiap fluida untuk berpindah wadah dengan meresap melalui tissue? Jawab :
9. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut? Jawab :
Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai VISKOSITAS 10. Apa yang dimaksud dengan kekentalan fluida? Jawab :
11. Setelah kalian amati simulasi pada media, mengapa terjadi perbedaan waktu (kecepatan) pada kelereng yang jatuh pada setiap wadah? Jawab :
12. Manakah waktu yang lebih cepat dan yang lebih lambat? Mengapa demikian? Jelaskan! Jawab :
135
LAMPIRAN B 1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Tes b. Uji Coba Instrumen Tes 2. Uji Validitas Instrumen
a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas c. Uji Taraf Kesukaran d. Uji Daya Pembeda 3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes 4. Instrumen Tes yang Digunakan 5. Kisi-kisi Lembar Observasi 6. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) 7. Lembar Observasi 8. Instrumen Nontes Angket 9. Lembar Uji Validitas Observasi 10. Lembar Uji Validitas Angket 11. Lembar Validasi Ahli Materi 12. Lembar Validasi Ahli Media
136 Lampiran B.1a KISI-KISI INSTRUMEN SOAL Sekolah Materi Pokok Jumlah Soal Bentuk Soal Kompetensi Dasar
: SMA Negeri 5 Depok : Fluida Statis : 40 : Pilihan Ganda : 3.7.1. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari Aspek yang Diukur
No
Indikator
1
Membedakan sifat-sifat fluida
2
Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
3 4
5 6 7 8 9
10 11
12
Memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer pada fluida Menjelaskan konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes Memformulasikan persamaan hukum Pascal Memformulasikan persamaan hukum Archimedes Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam Menyebutkan berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan Archimedes dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Presentase soal
Keterangan: * = butir soal yang valid
C1
C2
C3
C4
1*, 2
5
2 3*, 4*
2
6*, 7
3 8*, 9*, 10*
13, 14*
Jumlah Soal
11*, 12*
15*
5
3 16*, 18*, 19* 20*, 21*
17*
4
22*, 23*, 24*
5
25*, 26* 28
27*
3
29*, 30*
3
31*
32*, 33*
3 34*, 35, 37*
36*
38*, 40*
39
11
11
11
7
27.5%
27.5%
27.5%
17.5%
4
3
40 100%
137
Lampiran B.1b UJI COBA INSTRUMEN TES Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Jumlah Soal Bentuk Soal Kompetensi Dasar
Konsep/ Sub Konsep Sifat fluida dan Tekanan Hidrostatis
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis : 40 : Pilihan Ganda : Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator RPP Menguraikan sifat-sifat fluida
Indikator Soal Membedakan fluida
sifat-sifat
Soal 1.
Berikut ini merupakan zat yang tidak termasuk fluida adalah.... a. air b. gas c. minyak d. pasir e. alkohol 2. Perhatikan pernyataan terkait fluida dibawah ini. 1. Tidak dapat dimampatkan 2. Volume tetap 3. Terjadi pada zat cair 4. Terjadi pada zat gas Manakah yang bukan sifat inkompresibel fluida….. a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
Penyelesaian
Ranah Kognitif
Jawaban : D Zat yang tergolong fluida: a. air b. minyak c. alkohol d. gas
C1
Jawaban : E Sifat inkompresibel dari fluida: 1. tidak dapat dimampatkan 2. volume tetap 3. terjadi pada zat cair
C1
138
Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya
Menghitung salah satu 3. besaran fisis terkait dengan tekanan
e. 4 saja Seorang wanita bermassa 55 kg memakai sepatu hak dengan luas permukaan 1 cm2. Tekanan yang bekerja pada lantai ialah… a. 5,5 kPa b. 27,5 kPa c. 55,0 kPa d. 275,0 kPa e. 5500,0 kPa
4. Seorang perawat menggunakan suntikan yang berdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya 105 Pa berarti gaya yang bekerja pada suntikan adalah… a. 30,0 N b. 31,4 N c. 40,0 N d. 42,4 N e. 125,6 N
Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
Menunjukkan besarnya tekanan hidrostatis fluida
5.
Pada suatu bejana seperti pada gambar di bawah ini.
Memenuhi rumusan P = ℎ. Pernyataan berikut sesuai dengan hukum…..
Jawaban : E Diketahui : m = 55 kg A = 1 cm2 = 10-4 m2 Ditanya : P = …? Penyelesaian : . . P= = , =
= 5.500.000 = 5500 Jawaban : E Diketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m r = 2 cm = 2.10-2 m P = 105 Pa Ditanya : F = ….? Penyelesaian : P= F = P. A F = P. ( ) F = 105.(3,14 . (2.10-2)2) F = 125,6 N Jawaban : B Tekanan Hidrostatis adalah tekanan zat cair yang disebabkan oleh beratnya sendiri
C3
P=
C3
C1
139
a. Pascal b. Tekanan Hidrostatis c. Stokes d. Archimedes e. Bernoulli 6. Perhatikan gambar bejana di bawah ini!
7.
Memformulasikan tekanan, tekanan
Menentukan besar tekanan hidrostatis
8.
Tekanan hidrostatis paling besar terletak pada titik.... a. P b. Q c. R d. S e. T Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat cair ditentukan oleh: (1) Massa jenis zat cair (2) Volume zat cair dalam bejana (3) Kedalaman titik pada permukaan zat cair (4) Bentuk bejana Pernyataan yang benar adalah….. a. (1), (2), dan (3) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e. (4) saja Gambar di bawah ini menunjukkan sebtang pipa kaca yang berisi udara.
Jawaban : E Tekanan hidrostatis dirumuskan dengan : = . .ℎ Tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan kedalaman benda, semakin dalam letak suatu benda dalam zat cair, maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
C2
Jawaban : B Tekanan hidrostatis di rumuskan dengan : Ph = . . ℎ Ket : Ph = tekanan hidrostatis = massa jenis zat cair g = gaya gravitasi h = kedalaman benda
C2
Jawaban : E
C3
Diketahui: h = 10 cm P0 = 76 cmHg = 1 atm = 1,01 . 103 Pa
140
ρ = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3 (massa jenis raksa) Ditanya: P = ... Jawab: P = P0 + ρ . g . h = 1,01 . 103 Pa + 13.600 kg/m3 . 10 m/s2 . 0,1 m Ujung atas pipa tertutup sedangkan ujung P = 101.000 Pa + 13.600 Pa = 114.600 bawah tertutup oleh raksa yang tingginya 10 Pa = 1,134 atm = 86 cmHg
hidrostatis dan tekanan atmosfer
9.
Menganalisis hubungan tekana dan tekanan hidrostatis
Menentukan kedalaman pada yang bekerja
besar tekanan
cm. Jika tekanan udara diluar 76 cmHg maka tekanan udara didalam pipa kaca adalah... a. 0 cmHg b. 10 cmHg c. 66 cmHg d. 76 cmHg e. 86 cmHg Kolam renang yang dalamnya 4,8 m berisi penuh air dengan = 1 /cm3 dan g = 10 m/s2. Tekanan hidrostatis suatu titik yang berada 30 cm di atas dasar kolam… a. 3,5 kPa b. 4,0 kPa c. 4,5 kPa d. 45,0 kPa e. 52,0 kPa
10. Tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar wadah yang berisi raksa ialah 86.632 Pa. Ketinggian raksa pada wadah tersebut ialah… ( = 13600 / , = 9,8 / ) a. 32 cm b. 35 cm c. 41 cm
Jawaban : D Diketahui : h = 4,8 m = 1000 kg/m3 g = 10 m/s2 h = 30 cm = 0,3 m Ditanya : Ph =….? Penyelesaian : Ph = . . ∆ℎ Ph = 1000.10 (4,8-0,3) Ph = 45000 Pa = 45 kPa Jawaban : D Diketahui : Ph = 86.632 Pa = 13600 / = 9,8 / Ditanya : h = …? Penyelesaian : Ph = . . ℎ
C3
C3
141
d. e.
65 cm 69 cm
11. Zat cair mempunyai kerapatan 1000 kg/m3. Tekanan zat cair akan menjadi 100% dari tekanan pada permukaan (dengan tekanan atmosfer = 1,01.105 N/m2) pada kedalam permukaan… a. 9,9 m b. 10.0 m c. 10,1 m d. 10,2 m e. 11,0 m
12. Perhatikan gambar dibawah ini!
Penghisap P mempunyai luas penampang 0,75 cm2 yang bergerak bebas tanpa gesekan. Berapa ketinggian zat cair yang dapat menekan pegas sejauh 2 cm. Jika konstanta pegas 75 N.m-1 dan massa jenis zat cair 1000 kg.m-3. a. 0,02 m
Ph = . .ℎ 86632 = 13600. 9,8. h h = 0,65 m = 65 cm Jawaban : A Diketahui : =1000 kg/m3 P = 100% Po = 1 Po Po = 1,01.105 N/m2 g = 9,8 m/s2 Ditanya : h = ….? Penyelesaian : P = Po + Ph P = Po + . . ℎ 1 Po = Po + 1000.(9,8).h 0,99 Po = 9800 h 0,99 (1,01,105) = 9800 h h= = 10,2
Jawaban : E Diketahui : A = 0,75 cm2 = 7,5.10-5 m2 x = 2 cm k = 75 N.m-1 = 1000 kg.m-3 Ditanya : x = ….? Penyelesaian : F = k.x F = 75 N/m . 0,02 m = 1,5 N P= P=
, .
,
P = 2.104 N/m atau 2.104 Pa P = . .ℎ 2.104 Pa = 1000 kg/m3 . 10 m/s2. h
C4
C4
142
Hukum Pascal dan Hukum Archimedes
Menganalisis konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes
Mengemukakan konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes
b. 0,05 m c. 1,00 m d. 1,50 m e. 2,00 m 13. Tekanan yang diberikan zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah merupakan pernyataan dari…. a. Utama Hidrostatiska b. Archimedes c. Prinsip Pascal d. Boyle e. Kekekalan energi mekanik 14. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah definisi dari hukum…. a. Pascal b. Utama Hidrostatis c. Stokes d. Archimedes e. Bernoulli 15. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengann: (1) Volume benda (2) Massa benda (3) Massa jenis benda (4) Kerapatan benda Pernyataan di atas yang benar ialah… a. (1), (2) dan (3) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (1) saja e. semuanya benar
.
h
=
h
=2m
/
/
Jawaban : C Prinsip Pascal adalah tekanan yang diberikan zat cair akan diteruskan sama besar ke segala arah
C1
Jawaban : D Hukum Archimedes adalah gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut
C1
Jawaban : B Hukum Archimedes dirumuskan dengan : Fa = . g.V
C2
143
Memformulasika n persamaan hukum Pascal
Menghitung persamaan hukum Pascal
16. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U yang berisikan zat cair dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap seimbang maka berat beban F2 yang harus diberikan ialah… N
Jawaban : B Diketahui : F1 = 5 N A1 = 50 cm2 = 5.10-3 m2 A2 = 400cm2 = 4.10-2 m2 Ditanya : F2 =….? Penyelesaian :
=
a. 15 b. 40 c. 60 d. 120 e. 240 17. Sebuah mobil hendak diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Dengan jarijari pipa besar 25 cm dan jari-jari pipa kecil 2 cm. berapa gaya yang harus diberikan pada pipa kecil bila berat mobil ialah 15.000 N…. a. 4,3 N b. 5,4 N c. 8,0 N d. 9,6 N e. 10,0 N
=
=
.( . .
)
= 40 N
Jawaban : D Diketahui : r1 = 2 cm = 0,02 m r2 = 25 cm = 0,25 m F2 = 15000 N Ditanya : F1 =…? Penyelesaian : =
=
=
C3
(15000)( . (0,02) ) = 9,6 . (0,25)
C4
144
Menentukan besar gaya yang bekerja berdasarkan hukum Pascal
18. Sebuah penghisap pompa hidrolik memiliki luas sebesar A m2, hendak digunakan untuk mengangkat mobil yang beratnya W N. Gaya yang harus diberikan pada penghisap yang lainya jika luas penampangnya m2 ialah…. a.
N
b. c. d. e.
5 WN 10 W N 25 W N
Jawaban : A Diketahui : A1 = A F1 = W A 2 = m2 Ditanya : F2 =…? Penyelesaian : P1 = P2 =
= F2 =
19. Sebuah dongkrak hidrolik, dengan diameter piston yang lebih kecil ialah 4 cm dan diameter piston yang lebih besar ialah 8 cm. Berat beban yang dapat diangkat pada piston yang lebih besar jika pada piston yang lebih kecil diberi gaya 250 N ialah…N a. 125 b. 500 c. 1000 d. 2500 e. 4000 Memformulasikan persamaan hukum Archimedes
Menentukan besar gaya sebuah benda yang terjadi pada fluida
20. Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkan seluruhnya kedalam air akan mendapat gaya tekan ke atas sebesar….. ( = 1000 kg/m3) a. 0,1 N b. 1 N c. 10 N
C3
5 .
=
Jawaban : C Diketahui : d1 = 4 cm = 4.10-2 m d2 = 8 cm = 8.10-2 m F1 = 250 N Ditanya : F2 = ….? Penyelesaian :
F2 =
C3
= .
F2 = ( )2 . 250 . F2 = 1000 N Jawaban : C Diketahui : V = s3 = (0,1 m)3 = 10-3 m3 = 1000 kg/m3 Ditanya : FA…. ? Penyelesaian : FA = . . FA = 1000. 10. 10-3 = 10 N
C3
145
d. 100 N e. 1000 N 21. Sebuah mata uang logam jika dicelupkan ke dalam fluida A dengan = 0,7 / mengalami gaya ke atas sebesar FA dan jika dicelupkan dalam fluida B dengan = 0,9 / mengalami gaya ke atas sebesar FB perbandingan kedua gaya itu ialah… a. b. 1 c. d. e. Menentukan jumlah volume yang tercelup pada suatu fluida
22. Sebuah balok es mengapung di atas air, seperti pada gambar di bawah ini.
ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3. bagian es yang terletak di atas permukaan air ialah… a. 0,02 b. 0,04 c. 0,05 d. 0,08 e. 0,10
Jawaban : E Diketahui :
= 0,7 = 0,9 = ….?
Ditanya
Penyelesaian : . .
=
=
,
C3 / /
. .
=
Jawaban : D Diketahui : = 920 / = 1000 kg/ Ditanya : berapa % bagian terapung = …? Penyelesaian : Hukum Archimedes FApung = FBerat . . ′= . . = = = 0,92
Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka bagian yang terapung ialah 0,08
C4
146
23. Di dalam sebuah bak berisi air ( =1 gr/c ) terapung sebongkah es ( = 0,9 / ) Seperti pada gambar di bawah ini.
Menentukan berat suatu benda saat berada di dalam fluida
Jika volume es yang muncul di permukaan air 50 cm3, volume es seluruhnya ialah… a. 45 cm3 b. 50 cm3 c. 90 cm3 d. 95 cm3 e. 500 cm3 24. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3 dan percepatan gravitasinya 10 m.s-2, maka berat kaca di dalam air ialah… a. 10 N b. 15 N c. 20 N d. 25 N e. 30 N
Jawaban : E Diketahui :
C4
Jawaban : B Diketahui : Wu = 25 N = 2,5 x 103 kg.m-3 = 1.000 kg.m-3 g = 10 m/s2 Ditanya : Wair…..? Penyelesaian : W = m.g m= = = 2,5 2,5 = = = 1 10 2,5 10
C4
= 1 gr/c = 0,9 / = 50 Ditanya :Vtot = …? Penyelesaian : W = FA . . = . . 0,9.Vtot = 1.(Vtot - 50) 0,9 Vtot – Vtot = -50 -0,1Vtot = -50 Vtot = 500 cm3
Wu – FA = Wair . . − . .
=
147
Menjelaskan syarat terapung, melayang dan tenggelam
Menunjukkan syarat terapung, melayang dan tenggelam
25. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan melayang. Pernyatan yang benar untuk peristiwa dibawah ini ialah…..
massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama dengan massa jenis zat cairnya ( ≠ ) b. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan massa jenis zat cairnya ( = ) c. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya ( < ) d. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar daripada massa jenis zat cairnya ( > ) e. semua jawaban salah 26. Perhatikan gambar dibawah ini!
(2,5 10 . 10. 1 10 ) − (1 10 . 10. 1 10 ) = 25 − 10 = 15 Jawaban : B Syarat benda melayang ialah massa jenis benda yang dimasukkan ke dalam air harus sama dengan massa jenis zat cairnya ( = )
C1
a.
Jawaban : D Syarat benda terapung dalam fluida ialah Fa = W atau massa jenis benda yang
C1
148
dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya ( < )
Mengidentifikasi gaya apung yang bekerja pada fluida
Menganalisis berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan hukum Archimedes
Menyebutkan berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
Sterofoam dikatakan terapung apabila memenuhi persyaratan….. a. = b. > c. < d. Fa < e. Fa > 27. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda di dalam fluida adalah sebanding dengan: (1) Kerapatan fluida; (2) Kerapatan benda; (3) Volume benda yang tercelup; (4) Massa benda. Dari empat pernyataan tersebut, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor .... a. (1), (2), dan (3) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e. (4) saja 28. Perhatikan gambar berikut!
Jawaban : B Hukum Archimedes dirumuskan dengan : Fa = . g.V Ket : Fa = gaya angkat ke atas = massa jenis fluida atau kerapatan fluida g = gravitasi bumi V = volume benda yang tercelup ke dalam fluida
C2
Jawaban : A Contoh aplikasi hukum Pascal : 1. Dongkrak hidrolik 2. Pompa hidrolik ban sepeda 3. Mesin hidrolik pengangkat mobil 4. Rem piringan
C1
149
5.
Sebuah pompa hidrolik membuat massa besar bisa diangkat dengan gaya-gaya kecil sebagai hasil dari prinsip…. a. Pascal b. Bernoulli c. Archimedes d. Joule e. Newton 29. Perhatikan tabel berikut terkait dengan penerapan hukum Pascal dan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari ialah…. Hukum Pascal
a. b. c. d. e. 30.
Hukum Archimedes Balon udara, rem Hidrometer, kapal hidrolik laut Pengukur tensi, Alat pengangkat rem hidrolik mobil, kapal laut Rem hidrolik, Balon udara, kapal dongkrak hidrolik laut Dongkrak hidrolik, Hidrometer, alat rem hidrolik pengangkat mobil Dongkrak hidrolik, Hidrometer, balon kapal laut udara Balon udara dapat mengudara karena….
Mesin pengepres hidrolik
Jawaban : C Beberapa contoh aplikasi hukum Pascal : 1. Dongkrak hidrolik 2. Pompa hidrolik ban sepeda 3. Mesin hidrolik pengangkat mobil 4. Rem piringan 5. Mesin pengepres hidrolik Beberapa contoh aplikasi hukum Archimedes : 1. Kapal selam 2. Kapal laut 3. Balon udara 4. hidrometer
C2
Jawaban : B Syarat balon udara dapat mengudara ialah :
C2
150
a.
Tegangan Permukaan, Kapilaritas dan Viskositas
Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskostas
Mengemukakan arti dari tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
berat sistem balon gas lebih kecil daripada berat udara b. massa jenis sistem balon gas lebih kecil daripada massa jenis udara c. massa sistem balon gas lebih kecil dari massa udara d. berat jenis udara lebih kecil daripada berat jenis sistem balon gas e. volume sistem balon gas lebih kecil dari volume udara 31. Perhatikan gambar berikut ini!
Peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut merupakan a. Tekanan Hidrostatika b. Hukum Pascal c. Hukum Archimedes d. Tegangan Permukaan e. Viskositas 32. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapiler bergantung pada : (1) Sudut kontak permukaan fluida (2) Massa jenis fluida (3) Jari-jari pipa kapiler (4) Tegangan permukaan fluida Pernyataan yang benar ialah…. a. (1), (2), dan (3)
1. 2.
Volume benda tercelup = volume benda Massa jenis gas pana lebih besar dari pada massa jenis udara
Jawaban : D Tegangan Permukaan adalah Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis
C1
Jawaban : E Kenaikan permukaan fluida dalam pipa kapiler dirumuskan : ℎ= , berdasarkan persamaan
C2
tersebut diketahui bahwa kenaikan permuakaan fluida (h) berbanding lurus dengan tegangan permukaan ( ) .
151
Menerapkan konsep tegangan permukaan
Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental.
b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (4) saja 33. Berikut ini pernyataan yang tidak benar tentang viskositas adalah …. a. kekentalan suatu fluida b. gesekan antara satu lapisan dengan lapisan lain dalam fluida c. lapisan fluida kental bergerak dengan kecepatan yang tidak seluruhnya sama d. dalam fluida kental diperlukan gaya untuk menggeser satu lapisan fluida terhadap yang lain e. suatu benda yang dijatuhkan dalam fluida yang viskositasnya tinggi, maka geraknya tidak akan terhambat oleh gaya gesek fluida 34. Sebatang jarum dengan massa m dan panjang L diletakkan perlahan-lahan diatas permukaan air. Bila tegangan permukaan ialah , massa jarum maksimal agar tak tenggelam ialah… a.
Jawaban : E
C2
Jawaban : A Tegangan permukaan ( ) dinyatakan dalam . persamaan : = , dimana = ,
C3
Jawaban : D Diketahui : l = 50 cm = 0,5 m = 0,073 N/m Ditanya : F = …? Penyelesaian:
C3
maka m =
b. c. d.
2 √
e. 35. Sebuah kawat yang panjangnya 50 cm berada di permukaan air dengan panjangnya sejajar dengan permukaan. Koefisien tegangan permukaan air ialah 0,073 N/m. Gaya
152
tambahan di luar berat kawat yang diperlukan untuk menarik kawat ialah… a. 3,6 N b. 7,3 N c. 0,73 N d. 0,073 N e. 0,036 N Menghitung besarnya tegangan permukaan bila diketahui besaran yang lainnya.
36. Permukaan air ( = 1000 /m3) didalam pipa kapiler yang berdiameter dalam 1 mm ialah 4 cm diatas permukaan air di luar pipa tersebut. Jika sudut kontak air bahan pipa kapiler 60o, besarnya tegangan permukaan air ialah…. a. 0,2 N/m b. 0,4 N/m c. 0,6 N/m d. 0,8 N/m e. 1,0 N/m
=
2 F = 2. l. F = 2. 0,5. 0,073 = 0,073 N
Jawaban : A Diketahui : = 1000 kg/m3 d = 1 mm = 10-3 m r = 5.10-4 m h = 4 cm = 4.10-2 m = 60o Ditanya : =….? Penyelesaian : 2 ℎ= 4.10-2 = 4.10-2 =
Menghitung nilai viskositas suatu benda
37. Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerak vertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4 cm/s di dalam suatu fluida yang mempunyai massa jenis 3 gr/cm3. Jika jari-jari bola tersebut 3 mm dan massa jenisnya 9 gr/cm3. Tentukan viskositas fluida tersebut, jika g = 10 m/s2 a. 2 Pa.s b. 3 Pa.s c. 5 Pa.s d. 10 Pa.s
=
,
, .
. ,
.
C4
. .
= = 0,2 .
-1
Jawaban : C Dik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s r = 3 cm = 0,03 m 3 3 b = 9 gr/cm = 9000 kg/m 3 3 f = 3 gr/cm = 3000 kg/m g = 10 m/s2 Dit : ? Jawab : 2 . = − 9
C3
153
e. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas viskositas
Menunjukkan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan sehari-hari. dan
15 Pa.s
38. Tetes-tetes hujan berbentuk bola karena…. a. kapilaritas b. tegangan permukaan c. gerakan ke bawah d. percepatan gravitasi e. viskositas 39. Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler merupakan gejala kapilaritas. Di bawah ini yang tidak termasuk gejala kapilaritas adalah….. a. meresapnya air pada dinding rumah b. meresapnya minyak melalui sumbu kompor c. meresapnya air pada kertas d. naiknya air dari tanah sampai ke daun e. ditekannya permukaan suatu benda hingga luas permukaannya berubah. 40. Jarum dapat terapung pada permukaan air karena…. a. massa jenis jarum lebih kecil daripada air b. massa jenis jarum lebih besar daripada air c. gaya apung Archimedes d. berat jenis jarum sama dengan berat jenis air e. tegangan permukaan
0,024 m/s = = 5 Pa.s Jawaban : B
,
.
(9000-3000) C1
Jawaban E Contoh gejala kapilaritas antara lain : a. Meresapnya air pada dinding rumah b. Meresapnya minyak melalui sumbu kompor c. Meresapnya air pada kertas d. Naiknya air dari tanah sampai ke daun
C2
Jawaban : E Massa jenis jarum lebih besar dibandingkan massa jenis air sehingga seharusnya jarum tidak tenggelam. Jarum tidak tenggelam disebabkan adanya tegangan permukaan sehingga jarum dapat terapung pada permukaan air.
C1
154 Lampiran B.2. Validitas Instrumen Tes Jumlah Subyek = 36 Butir soal= 40 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTER X\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode/Nama daniel... fatimah sarwan... hafizah m. edward fera michelle morrin... hizkia sarah ... fikri a.m widya ... nur eka salman... ulfani... kevin ... nabila egan carolina ratih gabriell galih ... hana andi irba irfan ... salsa nisrina rohana tasya rethadina nur ap... nurulita labibah grady ... saskia laily ...
Benar 31 19 7 10 7 16 29 11 10 20 10 10 31 10 10 31 22 17 20 20 32 32 22 18 21 17 16 32 16 21 21 31 18 18 17 30
Salah 8 20 32 30 27 19 11 26 28 17 30 30 9 18 25 9 17 22 20 19 8 8 17 19 19 19 23 8 22 17 19 9 22 21 23 10
Kosong 1 1 1 0 6 5 0 3 2 3 0 0 0 12 5 0 1 1 0 1 0 0 1 3 0 4 1 0 2 2 0 0 0 1 0 0
Skr Asli 31 19 7 10 7 16 29 11 10 20 10 10 31 10 10 31 22 17 20 20 32 32 22 18 21 17 16 32 16 21 21 31 18 18 17 30
Skr Bobot 31 19 7 10 7 16 29 11 10 20 10 10 31 10 10 31 22 17 20 20 32 32 22 18 21 17 16 32 16 21 21 31 18 18 17 30
155 Reliabilitas Instrumen Tes Rata2= 19.53 Simpang Baku= 7.94 KorelasiXY= 0.89 Reliabilitas Tes= 0.94 Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTER X\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kode/Nama Subyek daniel inverso fatimah sarwan a.b hafizah m. edward fera michelle morrin nadya hizkia sarah asyifa fikri a.m widya anggraini nur eka salman alfarisi ulfania tari kevin raikhan nabila egan carolina ratih gabriell galih damar hana andi irba irfan husaini salsa nisrina rohana tasya rethadina nur aprilia nurulita labibah grady huxley saskia laily syahri
Skor Ganjil 15 9 3 6 5 9 13 7 6 10 6 7 16 6 5 16 11 10 10 9 15 17 11 9 11 10 10 16 7 11 11 17 12 9 9 17
Skor Genap 16 10 4 4 2 7 16 4 4 10 4 3 15 4 5 15 11 7 10 11 17 15 11 9 10 7 6 16 9 10 10 14 6 9 8 13
Skor Total 31 19 7 10 7 16 29 11 10 20 10 10 31 10 10 31 22 17 20 20 32 32 22 18 21 17 16 32 16 21 21 31 18 18 17 30
156
Tingkat Kesukaran Jumlah Subyek= 36 Butir Soal= 40 Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTER X\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA No Butir 1 Baru 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Jml Betul 31 11 10 9 32 17 15 24 21 19 6 6 29 30 13 27 23 28 7 13 26 26 22 8 33 6 8 29 25 20 13 9 22 18 3 17 4 9 28 6
Tkt. Kesukaran(%) 86.11 30.56 27.78 25.00 88.89 47.22 41.67 66.67 58.33 52.78 16.67 16.67 80.56 83.33 36.11 75.00 63.89 77.78 19.44 36.11 72.22 72.22 61.11 22.22 91.67 16.67 22.22 80.56 69.44 55.56 36.11 25.00 61.11 50.00 8.33 47.22 11.11 25.00 77.78 16.67
Tafsiran Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Sangat Mudah Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sangat Sukar Sukar Mudah Sukar
157
Daya Pembeda Jumlah Subyek= 36 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 40 Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTER No Butir Baru
No Butir Asli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kel. Atas
Kel. Bawah Beda
Indeks DP (%)
10 4 7 7 10 9 5 9 9 10 6 6 9 10 7 8 9 10 5 8 10 10 9 4 10 5 7 8 9 8 8 9 10
5 4 1 0 7 2 2 4 3 2 0 0 6 6 1 3 4 5 0 0 3 3 3 0 8 0 1 7 2 3 3 0 2
5 0 6 7 3 7 3 5 6 8 6 6 3 4 6 5 5 5 5 8 7 7 6 4 2 5 6 1 7 5 5 9 8
50.00 0.00 60.00 70.00 30.00 70.00 30.00 50.00 60.00 80.00 60.00 60.00 30.00 40.00 60.00 50.00 50.00 50.00 50.00 80.00 70.00 70.00 60.00 40.00 20.00 50.00 60.00 10.00 70.00 50.00 50.00 90.00 80.00
5 0 7 4 5 9 6
0 1 3 0 1 6 0
5 ‐1 4 4 4 3 6
50.00 ‐10.0 0 40.00 40.00 40.00 30.00 60.00
158 Lampiran B.3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Reliabilitas Tes= 0,94 Jumlah Subjek = 36 No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Daya Beda (%) 50,00 0,00 60,00 70,00 30,00 70,00 30,00 50,00 60,00 80,00 60,00 60,00 30,00 40,00 60,00 50,00 50,00 50,00 50,00 80,00 70,00 70,00 60,00 40,00 20,00 50,00 60,00 10,00 70,00 50,00 50,00 90,00 80,00 50,00 -10,00 40,00 40,00 40,00 30,00 60,00
T. Kesukaran Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sukar Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Sangat Mudah Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Sangat Sukar Sukar Mudah Sukar
Korelasi 0,550 0,048 0,584 0,666 0,295 0,569 0,274 0,439 0,431 0,575 0,665 0,655 0,266 0,430 0,466 0,399 0,368 0,446 0,451 0,703 0,612 0,612 0,447 0,391 0,328 0,532 0,621 0,096 0,476 0,382 0,444 0,846 0,636 0,309 -0,110 0,306 0,518 0,461 0,292 0,655
Sign. Korelasi Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan
Kesimpulan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan
159 Lampiran B.4 INSTRUMEN TES YANG DIGUNAKAN Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Jumlah Soal Bentuk Soal Kompetensi Dasar Konsep / Sub Konsep Sifat fluida dan Tekanan Hidrostatis
: SMA Negeri 5 Depok : Fisika : Fluida Statis : 25 Soal : Pilihan Ganda : Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator RPP
Indikator Soal
Menguraikan sifat-sifat fluida
Membedakan sifat-sifat fluida
Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya
Menghitung salah satu besaran fisis terkait dengan tekanan
Soal 1. Berikut ini merupakan zat yang tidak termasuk fluida adalah.... a. air b. gas c. minyak d. pasir e. alkohol 2. Seorang wanita bermassa 55 kg memakai sepatu hak dengan luas permukaan 1 cm2. Tekanan yang bekerja pada lantai ialah… a. 5,5 kPa b. 27,5 kPa c. 55,0 kPa d. 275,0 kPa e. 5500,0 kPa 3. Seorang perawat menggunakan suntikan yang berdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya 105 Pa berarti gaya yang bekerja pada suntikan adalah… a. 30,0 N b. 31,4 N c. 40,0 N d. 42,4 N
Penyelesaian
Ranah Kognitif
Jawaban : D Zat yang tergolong fluida: a. air b. minyak c. alkohol d. gas
C1
Jawaban : E Diketahui : m = 55 kg A = 1 cm2 = 10-4 m2 Ditanya : P = …? Penyelesaian : . . P= = , =
C3
= 5.500.000 = 5500 Jawaban : E Diketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m r = 2 cm = 2.10-2 m P = 105 Pa Ditanya : F = ….? Penyelesaian : P=
C2
160 e. 125,6 N
Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
Memformulasikan tekanan, tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer
Menunjukkan besarnya tekanan hidrostatis fluida
Menentukan besar tekanan hidrostatis
4. Perhatikan gambar bejana di bawah ini!
Tekanan hidrostatis paling besar terletak pada titik.... a. P b. Q c. R d. S e. T 5. Dibawah ini menunjukkan sebtang pipa kaca yang berisi udara.
P= F = P. A F = P. ( ) F = 105.(3,14 . (2.10-2)2) F = 125,6 N Jawaban : E Tekanan hidrostatis dirumuskan dengan : = . .ℎ Tekanan hidrostatis berbanding lurus dengan kedalaman benda, semakin dalam letak suatu benda dalam zat cair, maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
Jawaban : E Diketahui: h = 10 cm P0 = 76 cmHg = 1 atm = 1,01 . 103 Pa ρ = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3 (massa jenis raksa) Ditanya: P = ... Jawab: P = P0 + ρ . g . h = 1,01 . 103 Pa + 13.600 kg/m3 . 10 Ujung atas pipa tertutup sedangkan ujung bawah m/s2 . 0,1 m tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jika P = 101.000 Pa + 13.600 Pa = 114.600 tekanan udara diluar 76 cmHg maka tekanan udara Pa = 1,134 atm = 86 cmHg didalam pipa kaca adalah... a. 0 cmHg b. 10 cmHg c. 66 cmHg d. 76 cmHg e. 86 cmHg
C2
C3
161 Menganalisis hubungan tekana dan tekanan hidrostatis
Menentukan besar kedalaman pada tekanan yang bekerja
6. Tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar wadah yang berisi raksa ialah 86.632 Pa. Ketinggian raksa pada wadah tersebut ialah… ( = 13600 / , = 9,8 / ) a. 32 cm b. 35 cm c. 41 cm d. 65 cm e. 69 cm
7. Zat cair mempunyai kerapatan 1000 kg/m3. Tekanan zat cair akan menjadi 100% dari tekanan pada permukaan (dengan tekanan atmosfer = 1,01.105 N/m2) pada kedalam permukaan… a. 9,9 m b. 10.0 m c. 10,1 m d. 10,2 m e. 11,0 m
Hukum Pascal dan Hukum Archimedes
Menganalisis konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes
Mengemukakan konsep hukum Pascal dan hukum Archimedes
8. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut, adalah definisi dari hukum…. a. Pascal b. Utama Hidrostatis c. Stokes d. Archimedes e. Bernoulli 9. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida sebanding dengann: (1) Volume benda
Jawaban : D Diketahui : Ph = 86.632 Pa = 13600
/ = 9,8 / Ditanya : h = …? Penyelesaian : Ph = . . ℎ Ph = . .ℎ 86632 = 13600. 9,8. h h = 0,65 m = 65 cm Jawaban : A Diketahui : =1000 kg/m3 P = 100% Po = 1 Po Po = 1,01.105 N/m2 g = 9,8 m/s2 Ditanya : h = ….? Penyelesaian : P = P o + Ph P = Po + . . ℎ 1 Po = Po + 1000.(9,8).h 0,99 Po = 9800 h 0,99 (1,01,105) = 9800 h h= = 10,2 Jawaban : D Hukum Archimedes adalah gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut
Jawaban : B Hukum Archimedes dengan :
C3
C4
C1
C2 dirumuskan
162
Memformulasikan persamaan hukum Pascal
Menghitung persamaan hukum Pascal
(2) Massa benda (3) Massa jenis benda (4) Kerapatan benda Pernyataan di atas yang benar ialah… a. (1), (2) dan (3) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (1) saja e. semuanya benar 10. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U yang berisikan zat cair dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap seimbang maka berat beban F2 yang harus diberikan ialah… N
Fa = . g.V
Jawaban : B Diketahui : F1 = 5 N A1 = 50 cm2 = 5.10-3 m2 A2 = 400cm2 = 4.10-2 m2 Ditanya : F2 =….? Penyelesaian :
=
Menentukan besar gaya yang bekerja berdasarkan hukum Pascal
a. 15 b. 40 c. 60 d. 120 e. 240 11. Sebuah penghisap pompa hidrolik memiliki luas sebesar A m2, hendak digunakan untuk mengangkat mobil yang beratnya W N. Gaya yang harus diberikan pada penghisap yang lainya jika luas penampangnya m2 ialah…. a.
N
b. c. 5 W N
=
=
.( . .
)
= 40 N
Jawaban : A Diketahui : A1 = A F1 = W A2 = m 2 Ditanya : F2 =…? Penyelesaian : P1 = P2 =
C3
C3
163 d. 10 W N e. 25 W
12. Sebuah dongkrak hidrolik, dengan diameter piston yang lebih kecil ialah 4 cm dan diameter piston yang lebih besar ialah 8 cm. Berat beban yang dapat diangkat pada piston yang lebih besar jika pada piston yang lebih kecil diberi gaya 250 N ialah…N a. 125 b. 500 c. 1000 d. 2500 e. 4000
=
5 .
F2 = = Jawaban : C Diketahui : d1 = 4 cm = 4.10-2 m d2 = 8 cm = 8.10-2 m F1 = 250 N Ditanya : F2 = ….? Penyelesaian :
F2 =
C3
= .
Memformulasikan persamaan hukum Archimedes
Menentukan besar gaya sebuah benda yang terjadi pada fluida
13. Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkan seluruhnya kedalam air akan mendapat gaya tekan ke atas sebesar….. ( = 1000 kg/m3) a. 0,1 N b. 1 N c. 10 N d. 100 N e. 1000 N 14. Sebuah mata uang logam jika dicelupkan ke dalam fluida A dengan = 0,7 / mengalami gaya ke atas sebesar FA dan jika dicelupkan dalam fluida B dengan = 0,9 / mengalami gaya ke atas sebesar FB perbandingan kedua gaya itu ialah… a. b. 1 c.
F2 = ( . )2 . 250 F2 = 1000 N Jawaban : C Diketahui : V = s3 = (0,1 m)3 = 10-3 m3 = 1000 kg/m3 Ditanya : FA…. ? Penyelesaian : FA = . . FA = 1000. 10. 10-3 = 10 N Jawaban : E Diketahui :
= 0,7 / = 0,9 / = ….?
Ditanya
Penyelesaian : . . = . . =
,
=
C3
C3
164 d. e. Menentukan jumlah volume yang tercelup pada suatu fluida
15. Sebuah balok es mengapung di atas air, seperti pada gambar di bawah ini.
ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3. bagian es yang terletak di atas permukaan air ialah… a. 0,02 b. 0,04 c. 0,05 d. 0,08 e. 0,10 Menentukan berat suatu benda saat berada di dalam fluida
16. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N dan massa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massa jenis air 1.000 kg.m-3 dan percepatan gravitasinya 10 m.s-2, maka berat kaca di dalam air ialah… a. 10 N b. 15 N c. 20 N d. 25 N e. 30 N
C4 Jawaban : D Diketahui : = 920 / = 1000 kg/ Ditanya : berapa % bagian terapung = …? Penyelesaian : Hukum Archimedes FApung = FBerat . . ′= . . = = = 0,92
Bagian yang tenggelam ialah 0,92, maka bagian yang terapung ialah 0,08
Jawaban : B Diketahui : Wu = 25 N = 2,5 x 103 kg.m-3 = 1.000 kg.m-3 g = 10 m/s2 Ditanya : Wair…..? Penyelesaian : W = m.g m= = = 2,5 2,5 = = 2,5 10 = 1 10 Wu – FA = Wair . . − . .
=
C4
165
Menjelaskan syarat terapung, melayang dan tenggelam
Menunjukkan syarat terapung, melayang dan tenggelam
17. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut dalam keadaan melayang. Pernyatan yang benar untuk peristiwa dibawah ini ialah…..
(2,5 10 . 10. 1 10 ) − (1 10 . 10. 1 10 ) = 25 − 10 = 15 Jawaban : B Syarat benda melayang ialah massa jenis benda yang dimasukkan ke dalam air harus sama dengan massa jenis zat cairnya ( = )
a. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida tidak sama dengan massa jenis zat cairnya ( ≠ ) b. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air sama dengan massa jenis zat cairnya ( = ) c. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya ( < ) d. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam air lebih besar daripada massa jenis zat cairnya ( > ) e. semua jawaban salah 18. Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : D Syarat benda terapung dalam fluida ialah Fa = W atau massa jenis benda yang dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya ( < ) Sterofoam dikatakan terapung apabila
C1
C1
166
Menganalisis berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan hukum Archimedes
Menyebutkan berbagai contoh aplikasi hukum Pascal dan Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
memenuhi persyaratan….. a. = b. > c. < d. Fa < e. Fa > 19. Perhatikan tabel berikut terkait dengan penerapan hukum Pascal dan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari ialah…. Hukum Pascal a.
Hukum Archimedes Hidrometer, kapal laut Alat pengangkat mobil, kapal laut Balon udara, kapal laut Hidrometer, alat pengangkat mobil
Jawaban : C Beberapa contoh aplikasi hukum Pascal : 1. Dongkrak hidrolik 2. Pompa hidrolik ban sepeda 3. Mesin hidrolik pengangkat mobil 4. Rem piringan 5. Mesin pengepres hidrolik Beberapa contoh aplikasi hukum Archimedes : 1. Kapal selam 2. Kapal laut 3. Balon udara 4. hidrometer
Balon udara, rem hidrolik b. Pengukur tensi, rem hidrolik c. Rem hidrolik, dongkrak hidrolik d. Dongkrak hidrolik, rem hidrolik e. Dongkrak Hidrometer, balon hidrolik, kapal udara laut 20. Balon udara dapat mengudara karena…. Jawaban : B a. berat sistem balon gas lebih kecil daripada berat Syarat balon udara dapat mengudara udara ialah : b. massa jenis sistem balon gas lebih kecil daripada 1. Volume benda tercelup = massa jenis udara volume benda c. massa sistem balon gas lebih kecil dari massa 2. Massa jenis gas pana lebih udara besar dari pada massa jenis d. berat jenis udara lebih kecil daripada berat jenis udara sistem balon gas e. volume sistem balon gas lebih kecil dari volume udara
C2
C2
167 Tegangan Permukaan, Kapilaritas dan Viskositas
Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskostas
Mengemukakan arti dari tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.
21. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapiler bergantung pada : (1) Sudut kontak permukaan fluida (2) Massa jenis fluida (3) Jari-jari pipa kapiler (4) Tegangan permukaan fluida Pernyataan yang benar ialah…. a. (1), (2), dan (3) b. (1) dan (3) c. (2) dan (4) d. (4) saja e. Semua benar
Jawaban : E Kenaikan permukaan fluida dalam pipa kapiler dirumuskan : ℎ= , berdasarkan persamaan
C2
Menerapkan konsep tegangan permukaan
Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida kental.
22. Sebatang jarum dengan massa m dan panjang L diletakkan perlahan-lahan diatas permukaan air. Bila tegangan permukaan ialah , massa jarum maksimal agar tak tenggelam ialah… a.
Jawaban : A Tegangan permukaan ( ) dinyatakan dalam persamaan : = , dimana
C3
Jawaban : A Diketahui : = 1000 kg/m3 d = 1 mm = 10-3 m r = 5.10-4 m h = 4 cm = 4.10-2 m = 60o Ditanya : =….? Penyelesaian : 2 ℎ=
C3
b.
tersebut diketahui bahwa kenaikan permuakaan fluida (h) berbanding lurus dengan tegangan permukaan ( ) .
=
.
, maka m =
c. 2 d. Menghitung besarnya tegangan permukaan bila diketahui besaran yang lainnya.
√
e. 23. Permukaan air ( = 1000 /m3) didalam pipa kapiler yang berdiameter dalam 1 mm ialah 4 cm diatas permukaan air di luar pipa tersebut. Jika sudut kontak air bahan pipa kapiler 60o, besarnya tegangan permukaan air ialah…. a. 0,2 N/m b. 0,4 N/m c. 0,6 N/m d. 0,8 N/m e. 1,0 N/m
4.10-2 =
.
. .
168 4.10-2 = Menghitung nilai viskositas suatu benda
Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas
Menunjukkan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan seharihari.
24. Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerak vertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4 cm/s di dalam suatu fluida yang mempunyai massa jenis 3 gr/cm3. Jika jari-jari bola tersebut 3 mm dan massa jenisnya 9 gr/cm3. Tentukan viskositas fluida tersebut, jika g = 10 m/s2 a. 2 Pa.s b. 3 Pa.s c. 5 Pa.s d. 10 Pa.s e. 15 Pa.s
25. Jarum dapat terapung pada permukaan air karena…. a. massa jenis jarum lebih kecil daripada air b. massa jenis jarum lebih besar daripada air c. gaya apung Archimedes d. berat jenis jarum sama dengan berat jenis air e. tegangan permukaan
=
,
, .
. ,
= = 0,2 .
-1
Jawaban : C Dik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s r = 3 cm = 0,03 m 3 3 b = 9 gr/cm = 9000 kg/m 3 3 f = 3 gr/cm = 3000 kg/m g = 10 m/s2 Dit : ? Jawab : 2 . = − 9 0,024 m/s =
,
.
C4
(9000-3000)
= 5 Pa.s Jawaban : E Massa jenis jarum lebih besar dibandingkan massa jenis air sehingga seharusnya jarum tidak tenggelam. Jarum tidak tenggelam disebabkan adanya tegangan permukaan sehingga jarum dapat terapung pada permukaan air.
C1
169 Lampiran B.5 KISI – KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA NO
Indikator
Pernyataan
1
Kemandirian siswa dalam belajar dengan model
2
ATI berbantuan multimedia 2
Melaksanakan diskusi kelompok
2
3
Efektifitas waktu belajar siswa dengan model
1
ATI berbantuan multimedia Jumlah
5
Lampiran B.6 KISI – KISI INSTRUMEN NONTES (ANGKET) No
Indikator Angket
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran Penyajian materi fluida statis pada 2 pembahasan multimedia Penggunaan animasi pada 3 multimedia Jumlah Pertanyaan 1
Multimedia Interaktif
Jumlah Soal
Positif
Negatif
1,2
3,4
4
5
6
2
7,9
8,10
4
5
5
10
173 Lampiran B.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa KELOMPOK KELAS RENDAH No.
Indikator
1.
Kemandirian siswa dalam belajar dengan model ATI berbantuan multimedia
Membaca buku untuk memahami materi
Melaksanakan diskusi kelompok
Kelompok rendah mengerjakan LKS untuk menjawab pertanyaan
2.
Aktivitas Siswa
Mengoperasikan media flash yang disajikan
Kelompok rendah membutuhkan bimbingan mengenai materi 3.
Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI berbantuan multimedia
Mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya masing-masing
Kriteria
Skor
100% siswa membaca buku ≥ 50% siswa membaca buku < 50 % siswa membaca buku 0% siswa membaca buku 100 % siswa bisa mengoperasikan media ≥ 50% siswa bisa mengoperasikan media < 50% siswa bisa mengoperasikan media 0% siswa bisa mengoperasikan media 100% siswa mengerjakan LKS ≥ 50% siswa mengerjakan LKS < 50% siswa mengerjakan LKS
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1
0% siswa mengerjakan LKS 100% siswa membutuhkan bimbingan ≥ 50% siswa membutuhkan bimbingan < 50% siswa membutuhkan bimbingan 0% siswa membutuhkan bimbingan 100% siswa mempresentasikan dengan benar ≥ 50% siswa mempresentasikan dengan benar <50% siswa mempresentasikan dengan benar 0% siswa mempresentasikan dengan benar
0 3 2 1 0 3
Checklist (√)
2 1 0
Jumlah
KELOMPOK KELAS SEDANG No.
Indikator
1.
Kemandirian siswa dalam belajar dengan model ATI berbantuan multimedia
Membaca buku untuk memahami materi
Melaksanaka n diskusi kelompok
Kelompok sedang mengerjakan LKS untuk menjawab pertanyaan
2.
Aktivitas Siswa
Mengoperasikan media flash yang disajikan
Kelompok sedang membutuhkan bimbingan mengenai materi
Kriteria
Skor
100% siswa membaca buku ≥ 50% siswa membaca buku < 50 % siswa membaca buku 0% siswa membaca buku 100 % siswa bisa mengoperasikan media ≥ 50% siswa bisa mengoperasikan media < 50% siswa bisa mengoperasikan media 0% siswa bisa mengoperasikan media 100% siswa mengerjakan LKS ≥ 50% siswa mengerjakan LKS < 50% siswa mengerjakan LKS
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1
0% siswa mengerjakan LKS 100% siswa membutuhkan bimbingan ≥ 50% siswa membutuhkan bimbingan
0 3 2
< 50% siswa membutuhkan bimbingan 0% siswa membutuhkan bimbingan
1 0
Checklis t (√)
174 3.
Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI berbantuan multimedia
Mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya masingmasing
100% siswa mempresentasikan dengan benar ≥ 50% siswa mempresentasikan dengan benar <50% siswa mempresentasikan dengan benar 0% siswa mempresentasikan dengan benar
3 2 1 0
Jumlah
KELOMPOK KELAS TINGGI No. 1.
2.
Indikator
Aktivitas Siswa
Kriteria
Skor
Kemandirian siswa dalam belajar dengan model ATI berbantuan multimedia
Membaca buku untuk memahami materi
Melaksanakan diskusi kelompok
Kelompok tinggi mengerjakan LKS untuk menjawab pertanyaan
100% siswa membaca buku ≥ 50% siswa membaca buku < 50 % siswa membaca buku 0% siswa membaca buku 100 % siswa mengerjakan soal ≥ 50% siswa mengerjakan soal < 50% siswa mengerjakan soal 0% siswa mengerjakan soal 100% siswa mengerjakan LKS ≥ 50% siswa mengerjakan LKS < 50% siswa mengerjakan LKS 0% siswa mengerjakan LKS 100% siswa mandiri ≥ 50% siswa mandiri < 50% siswa mandiri 0% siswa mandiri 100% siswa mempresentasikan dengan benar ≥ 50% siswa mempresentasikan dengan benar <50% siswa mempresentasikan dengan benar 0% siswa mempresentasikan dengan benar
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3
Mengerjakan soal soal yang ada pada buku teks pelajaran (modul)
Kelompok tinggi menyelesaikan secara mandiri 3.
Efektifitas waktu belajar siswa dengan model ATI berbantuan multimedia
Mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya masingmasing
Checklist (√)
2 1 0
Jumlah Format penilaian : 1. 2.
Skor maksimal = 3 x 5 = 15 Nilai = 100
Depok,
Mei 2016
Observer
(
)
170
Lampiran B.8 INSTRUMEN NONTES (ANGKET) Angket Respon Siswa terhadap Multimedia Flash Player Hari, Tanggal : Jenis Kelamin : P/L Petunjuk Pengisian: 1. Pada angket ini terdapat 12 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan media kuis interaktif. 2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan pendapat Anda. 3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi dengan benar Keterangan Pilihan Jawaban: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju No. Pernyataan 1.
Saya merasa pembelajaran lebih aktif menggunakan media flash player karena menggunakan komputer
2.
Media flash player memotivasi keinginan saya untuk menyimak pembelajaran
3.
Simulasi yang disajikan dalam media flash player membuat saya sulit memahami konsep fluida statis
4.
Saya merasa tidak puas dalam menerima pembelajaran fluida statis karena menggunakan media flash player
5.
Saya dapat membaca dengan jelas teks dalam pembahasan media flash player
6.
Saya merasa uraian materi fluida statis dalam pembahasan flash player sulit dipahami
7.
Penyajian animasi dalam media flash player menambah pemahaman saya dalam mempelajari konsep fluida statis
8
Saya merasa bosan karena penyajian animasi dalam media flash player kurang menarik
9.
Animasi-animasi dalam media flash player menambah minat dan motivasi saya untuk mempelajari konsep fluida statis
10.
Saya merasa animasi-animasi dalam media flash player tidak dapat menyampaikan isi materi konsep fluida statis
C
: Cukup STS
TS
C
S
SS
171 Lampiran B.9.
172 Lampiran B.9.
173 Lampiran B.10.
174
Lampiran B.10.
175
176
177
178
179
180
181
LAMPIRAN C
1. Hasil Pretest 2. Hasil Posttest 3. Uji Normalitas Data Pretest 4. Uji Normalitas Data Posttest 5. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 6. Uji Hipotesis Data Pretest 7. Uji Hipotesis Data Posttest 8. Hasil Angket Respon Siswa 9. Hasil Lembar Observasi Siswa 10. Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif Pretest 11.Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif Posttest
182
Lampiran C.1 Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Nilai Pretest Siswa Kontrol Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nilai Terendah Nilai Tertinggi
36 52 40 20 48 40 44 44 20 44 44 52 36 48 56 52 52 36 48 20 36 28 56 56 40 56 48 52 44 48 32 48 40 44 40 36 20 56
48 20 36 44 32 48 56 28 28 48 28 36 40 48 36 52 32 28 52 64 40 28 52 32 28 40 48 64 48 44 56 44 56 52 44 36 20 64
183
Hasil Pretest Kelas Kontrol
20
20
20
28
32
36
36
36
36
36
40
40
40
40
40
44
44
44
44
44
44
48
48
48
48
48
48
52
52
52
52
52
56
56
56
56
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Siswa (N) Nilai Minimum (Xmin) Nilai Maksimum (Xmaks) Jangkauan Kelas (J) Banyak Kelas (k)
6. Interval Kelas (I)
= 36 = 20 = 56 = Xmaks - Xmin = 56 – 20 = 36 = k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 7 = = =6
Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2 20 - 25 3 19.5 22.5 506.25 67.5 1518.75 26 - 31 1 25.5 28.5 812.25 28.5 812.25 32 - 37 6 31.5 34.5 1190.25 207 7141.5 38 - 43 5 37.5 40.5 1640.25 202.5 8201.25 44 - 49 12 43.5 46.5 2162.25 558 25947 50 - 55 5 49.5 52.5 2756.25 262.5 13781.25 56 - 61 4 55.5 58.5 3422.25 234 13689 Jumlah 36 12489.75 1560 71091
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: Rata-rata Standar Deviasi Nilai Max Nilai Min Nilai Modus Nilai Median
42.66666667 9.936944055 56 20 48 44
184
Hasil Pretest Eksperimen 20
28
28
28
28
28
28
32
32
32
36
36
36
36
40
40
40
44
44
44
44
48
48
48
48
48
48
52
52
52
52
56
56
56
64
64
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Siswa (N) Nilai Minimum (Xmin) Nilai Maksimum (Xmaks) Jangkauan Kelas (J) Banyak Kelas (k)
6. Interval Kelas (I)
= 36 = 20 = 64 = Xmaks - Xmin = 64 – 20 = 44 = k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 6 = = =7,3 = 7
Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2 20 - 26 1 19.5 23 529 23 529 27 - 33 9 26.5 30 900 270 8100 34 - 40 7 33.5 37 1369 259 9583 41 - 47 4 40.5 44 1936 176 7744 48 - 54 10 47.5 51 2601 510 26010 55 - 61 3 54.5 58 3364 174 10092 62 - 68 2 61.5 65 4225 130 8450 Jumlah 36 14924 1542 70508
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: Rata-rata Standar Deviasi Nilai Max Nilai Min Nilai Modus Nilai Median
42.11111111 11.08867576 64 20 48 44
Pembagian Kelompok Pada kelas eksperimen saat Pretest, dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa dengan cara sebagai berikut :
Kelompok Rendah
Nilai Mean – Nilai Standar Deviasi ≤ Nilai Kelompok Rendah
185
(42,1 – 11,1 ≤ 31) *Nilai Pretest di bawah sama dengan 31 dikategorikan kelompok rendah Berdasarkan perhitungan maka kelompok rendah berjumlah 6 Siswa.
Kelompok Tinggi
Nilai Mean + Nilai Standar Deviasi ≥ Nilai Kelompok Tinggi (42,1 + 11,1 ≥ 53,2) *Nilai Pretest di atas sama dengan 53,2 dikategorikan kelompok tinggi Berdasarkan perhitungan maka kelompok tinggi berjumlah 5 Siswa.
Kelompok Sedang
Nilai Kelompok Rendah > Nilai Kelompok Sedang < Nilai Kelompok Tinggi (31 > Nilai Kelompok Sedang < Nilai Kelompok Tinggi) *Nilai Pretest diantara 31,1 sampai dengan 53,1 dikategorikan kelompok sedang Berdasarkan perhitungan maka kelompok sedang berjumlah 25 Siswa.
186
Lampiran C.2 Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan kelas Eksperimen Nilai Posttest Siswa Kontrol Eksperimen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nilai Terendah Nilai Tertinggi
88 76 76 80 76 72 92 76 88 84 80 80 76 76 76 84 76 76 84 84 72 76 88 80 88 76 84 84 80 76 88 84 80 88 88 76 72 92
80 88 80 88 88 80 88 80 88 80 88 80 80 80 80 84 80 80 96 92 84 84 84 80 80 80 60 96 80 84 92 80 92 80 80 84 60 96
187
Hasil Posttest Kontrol
72
72
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
80
80
80
80
80
80
84
84
84
84
84
84
84
88
88
88
88
88
88
88
92
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Siswa (N) Nilai Minimum (Xmin) Nilai Maksimum (Xmaks) Jangkauan Kelas (J) Banyak Kelas (k)
6. Interval Kelas (I)
= 36 = 72 = 92 = Xmaks - Xmin = 92 – 72 = 20 = k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 6 = = = 3,3
Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2 72 - 74 2 71.5 73 5329 146 10658 75 - 77 13 74.5 76 5776 988 75088 78 - 80 6 77.5 79 6241 474 37446 81 - 83 0 80.5 82 6724 0 0 84 - 86 7 83.5 85 7225 595 50575 87 - 89 7 86.5 88 7744 616 54208 90 - 92 1 89.5 91 8281 91 8281 Jumlah 36 47320 2910 236256
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: Rata-rata Standar Deviasi Nilai Max Nilai Min Nilai Modus Nilai Median
80.77777778 5.393705914 92 72 76 80
188
Hasil Posttest Eksperimen
60
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
84
84
84
84
84
84
88
88
88
88
88
88
92
92
92
96
96
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Siswa (N) Nilai Minimum (Xmin) Nilai Maksimum (Xmaks) Jangkauan Kelas (J) Banyak Kelas (k)
6. Interval Kelas (I) Interval 59 - 64 65 - 70 71 - 76 77 - 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100 Jumlah
= 36 = 60 = 96 = Xmaks - Xmin = 96 – 36 = 36 = k = 1 + 3,3 log n k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 6 = = =6
Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2 1 58.5 61.5 3782.25 61.5 3782.25 0 64.5 67.5 4556.25 0 0 0 70.5 73.5 5402.25 0 0 18 76.5 79.5 6320.25 1431 113764.5 12 82.5 85.5 7310.25 1026 87723 3 88.5 91.5 8372.25 274.5 25116.75 2 94.5 97.5 9506.25 195 19012.5 36 45249.75 2988 249399
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu: Rata-rata Standar Deviasi Nilai Max Nilai Min Nilai Modus Nilai Median
83.33333333 6.378535434 96 60 80 80
189
Lampiran C.3
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Class Statistic score
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kontrol
.137
36
.087
.917
36
.010
eksperimen
.119
36
.200*
.962
36
.255
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro-Wilk Analisa:
H0
: Data pretest terdistribusi normal.
H1
: Data pretest tidak terdistribusi normal.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan:
Pretest Kelas Kontrol, 0.010 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Pretest Kelas Eksperimen, 0.255 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
190
Lampiran C.4
Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova class score
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
kontrol
.229
36
.000
.895
36
.003
eksperimen
.273
36
.000
.806
36
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro-Wilk Analisa:
H0
: Data posttest terdistribusi normal.
H1
: Data posttest tidak terdistribusi normal.
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan:
Posttest Kelas Kontrol, 0.003 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Posttest Kelas Eksperimen, 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
191
Lampiran C.5 Uji Homogenitas Data Pretest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic score
df1
df2
Sig.
Based on Mean
1.235
1
70
.270
Based on Median
1.235
1
70
.270
1.235
1
69.922
.270
1.365
1
70
.247
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Uji Homogenitas Data Posttest Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic score
df1
df2
Sig.
Based on Mean
.004
1
70
.947
Based on Median
.011
1
70
.917
.011
1
52.229
.917
.003
1
70
.958
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Analisa:
H0
: Kedua data homogen.
H1
: Kedua data tidak homogen (heterogen).
Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan : Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.270 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.947 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
192
Lampiran C.6 Uji Hipotesis Data Pretest Ranks class score
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
36
37.51
1350.50
eksperimen
36
35.49
1277.50
Total
72 Test Statisticsa Score
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
611.500 1277.500 -.414 .679
a. Grouping Variable: class
Analisa : H0
: tidak terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.
H1
: terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan: 0.679 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
193
Lampiran C.7 Uji Hipotesis Data Pretest Ranks class score
N
Mean Rank
Sum of Ranks
kontrol
36
31.21
1123.50
eksperimen
36
41.79
1504.50
Total
72 Test Statisticsa Score Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
457.500 1123.500 -2.207 .027
a. Grouping Variable: class
Analisa : H0
: tidak terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.
H1
: terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.
Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan: 0.027 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
194
Lampiran C.8 Hasil Angket Respon Siswa Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Presentase Rata-Rata
1 4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 133 95.00
Indikator 1 2 3 3 4 4 3 5 3 5 5 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 3 5 3 4 2 3 4 5 3 3 5 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 3 106 112 75.71 80.00 82.32
Indikator 2 4 5 6 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 3 3 5 110 110 116 78.57 78.57 82.86 80.71 80.95238095
7 4 3 4 5 3 3 5 4 4 5 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 3 5 107 76.43
Indikator 3 8 9 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 113 117 80.71 83.57 79.82
10 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 5 3 4 4 5 5 4 3 3 110 78.57
195
Lampiran C.9 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Kelas Rendah Guru Fisika Peneliti Jumlah Skor Rata-rata
Pertemuan ke - 1 Pertemuan ke - 2 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 67.5 67.5 78.7 82 75 80 70.5 65.5 80 80 75 85 131 133 158.7 162 150 165 65.5 66.5 79.35 81 75 82.5 70.45 79.5
Pertemuan ke - 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 76.7 65 80 80 75 85 156.7 140 165 78.35 70 82.5 76.95
Kelas Sedang Guru Fisika Peneliti Jumlah Skor Rata - rata
Pertemuan ke - 1 Pertemuan ke - 2 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 63.3 80 76.7 70 80 76.5 60 80 75 70 80 82.5 123.3 160 151.7 140 160 159 61.65 80 75.85 70 80 79.5 72.5 76.5
Pertemuan ke - 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 76.7 80 76.7 80 80 80 156.7 160 156.7 78.35 80 78.35 78.9
Kelas Tinggi Guru Fisika Peneliti Jumlah Skor Rata - rata
Pertemuan ke - 1 Pertemuan ke - 2 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 75 80 75 76.7 80 75 75 80 80 75 80 75 150 160 155 151.7 160 150 75 80 77.5 75.85 80 75 77.5 76.95
Pertemuan ke - 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 77.5 80 75 80.5 80 75 158 160 150 79 80 75 78
Kelompok Rendah Indikator 1 74.95 Indikator 2 70.5 Indikator 3 81.45 Rata-rata 75.6
Kelompok Sedang Indikator 1 70 Indikator 2 80 Indikator 3 77.9 Rata-rata 76
Kelompok Tinggi Indikator 1 76.61666667 Indikator 2 80 Indikator 3 75 Rata-rata 77
196
Lampiran C.10 Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Pretest (Kelas Kontrol) No Soal J benar % J Kogn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 36 31 32 27 17 22 3 28 12 33 100 86 89 75 47 61 8.3 78 33 92 C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3
11 10 28 C3
12 13 15 13 42 36 C3 C3
Jenjang Kognitif (Kontrol) C1 C2 C3 C4
14 15 12 7 33 19 C3 C4
16 24 67 C4
17 18 19 20 21 17 12 7 1 4 47 33 19 2.8 11 C1 C1 C2 C2 C2
22 23 24 25 10 2 7 2 28 5.6 19 5.6 C3 C4 C3 C1
% 52.72 45.11 42.89 24.98
Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Pretest (Kelas Eksperimen) No Soal J benar % J Kogn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 32 21 27 24 9 12 3 35 8 35 8 3 27 23 10 28 24 16 4 5 7 4 0 10 4 89 58 75 67 25 33 8.3 97 22 97 22 8.3 75 64 28 78 67 44 11 14 19 11 0 28 11 C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1 Jenjang Kognitif (Eksperimen)
%
C1
61.6
C2
38
C3
40.36666667
C4
16.075
197
Lampiran C.11 Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Posttest (Kelas Kontrol) No Soal J benar % J Kogn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 36 36 35 35 33 33 3 36 25 36 11 34 36 36 100 100 97 97 92 92 8.3 100 69 100 31 94 100 100 C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 Jenjang Kognitif (Kelas Kontrol) C1 C2 C3 C4
15 16 16 33 44 92 C4 C4
17 18 34 34 94 94 C1 C1
19 20 32 18 89 50 C2 C2
21 30 83 C2
22 23 34 23 94 64 C3 C4
24 25 31 17 86 47 C3 C1
% 87.22222222 83.73015873 87.65432099 52.08333333
Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Posttest (Kelas Eksperimen) No Soal J benar % J Kogn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 35 29 31 36 32 31 32 32 27 35 26 35 35 33 22 35 33 26 33 11 27 33 21 31 29 97 81 86 100 89 86 89 89 75 97 72 97 97 92 61 97 92 72 92 31 75 92 58 86 81 C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1 Jenjang Kognitif (Kelas Eksperimen) C1 C2 C3 C4
% 86.11111111 76.98412698 89.81481481 76.38888889
198 Lampiran D. Print Screen Multimedia
199
200
201
202
203
LAMPIRAN E
1. 2. 3. 4.
Surat Permohonan Izin Penelitian Surat Keterangan Penelitian Lembar Uji Referensi Biodata Penulis
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
BIODATA PENULIS
MAISYA ANJANI. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Drs. H. Suparmono, M.Si dan Hj. Yuliana M. Lahir di Depok pada tanggal 30 Januari 1994, bertempat di Perum. BSI II Blok D1 No. 25 Jalan Lumba-lumba 2 RT 03/10. Kelurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan Kota Depok 16518.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya SD Negeri Pengasinan 02 Depok lulus tahun 2005, SMP Negeri 10 Depok lulus tahun 2008, dan SMA Negeri 5 Depok lulus tahun 2011. Penulis kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2011 melalui jalur Ujian Mandiri.