PENGARUH PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA SISWA KELAS IV SD BAKTI MULYA 400 JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh Akbar Gunawan Aska NIM 109018300059
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Akbar Gunawan Aska (109018300059). Pengaruh Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Penggunaannya Siswa Kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian pertama berjumlah 22 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match. Sampel yang kedua berjumlah 22 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung sebesar 3,20 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,68, maka thitung > ttabel . Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Kata Kunci: Active Learnig, strategi index card match dan Hasil Belajar
i
ABSTRACT
Akbar Gunawan Aska (109018300059). Effect of Active Learning Strategies Learning With Index Card Match Against Science Learning Outcomes Matter Energy And Its use Fourth Grade Elementary School Students Bakti Mulya 400 South Jakarta. Thesis. Elementary School Teacher Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2014. This study aims to determine the effect of the active learning instructional strategies with index cards match the learning outcomes of their use of energy and materials science fourth grade elementary school students Bakti Mulya 400 South Jakarta. The method used in this study is quasi-experimental research design with pretest-posttest control group design. Sampling was done using random sampling techniques. The first study sample totaled 22 students to a class experiment using active learning instructional strategies with index cards match. Samples were both totaled 22 students to a class of control by using the lecture method. Data analysis process two groups using t-test results obtained tcount 3.20 and ttable at 5% significance level of 1.68, then t count> t table. This indicates that there is a learning effect with the active learning strategy index cards match the learning outcomes of science materials and energy usage Elementary School fourth grade students Bakti Mulya 400 South Jakarta.
Keywords: Active learnig, index cards match strategy and Learning Outcomes
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirahiim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esaatas segala nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Penggunaannya Siswa Kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman kebodohan (jahiliah) menuju jaman yang penuh dengan cahaya Islam. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis hanturkan atas kelancarannya dan kemudahan yang telah Allah SWT berikan. Selain itu penulis ingin mengucapakan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercintah Bapak. Asim M.A dan Ibu Katunik yang telah memberikan dukungan terbaiknya, kasih sayang, perhatian, dan do’a setulus hati kepada penulis. Tanpa do’a dan pengerbanan kalian aku tak akan pernah bisa menjadi apa-apa. 2. Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
3. Dr. Fauzan, MA., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen Pembimbing II Skripsi yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk memberikan motivasi, bimbingan, dan arahan salama menyusun skripsi. 4. Ir. Mahmud Siregar, M.Si., selaku dosen pembimbing I skripsi yang telah bersedia memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5.
Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
6. Nuryanih, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Baki Mulya 400 Jakarta Selatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam pembuatan skripsi ini. 7. Endah Istinanik, M.Pd., selaku Wakil Kurikulum SD Baki Mulya 400 Jakarta Selatan yang telah bersedia memberikan waktunya kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini. 8.
Drs. Joharul Arifin, S.Pd., selaku Guru kelas IV D dan Endah Istinanik, M.Pd., selaku Guru kelas IV E SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan yang telah membantu kelancaran selama penelitian.
9.
Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi kelas IV D dan IV E SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan, yang telah membantu selama proses penelitian berlangsung.
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Khususnya Siti Nuryanah, Herey Purwanto dan Anisatul Faizah, Sukroni, Fathi Maulawi, Gunawan, Ahmad Maulana, dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009 khusunya kelas B. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian selama ini, serta canda tawa yang menghiasi hari-hari penulis. 11. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khusunya dan bagi para pembaca umumnya. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin
Jakarta, Maret 2014 Penulis
Akbar Gunawan Aska
v
DAFTAR ISI ABSTRAK .......................................................................................................................... i ABSTRACT ......................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Deskripsi Mata Pelajaran IPA a. Pengertian IPA ..................................................................................................... 8 b. Hakikat IPA ........................................................................................................ 10 1. IPA Sebagai Produk ...................................................................................... 10 2. IPA Sebagai Proses ....................................................................................... 10 3. IPA Sebagai Pemupuk IPA ........................................................................... 11 c. Kelebihan dan Kekurangan Sains (IPA) ............................................................. 11 2. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................................... 12 b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ................................... 13 c. Pengukuran Hasil Belajar.................................................................................... 15 d. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................................... 16 vi
3. Strategi Pembelajaran a. Pengertian Strategi Pembelajaran ...................................................................... 18 b. Jenis – Jenis Strategi Pembelajaran .................................................................... 19 4. Pembelajaran Aktif (Active Learning) a. Pengertian Active Learning ................................................................................ 20 b. Indikator Pendekatan Active Learning ............................................................... 22 5. Strategi Index Card Match a. Pengertian Strategi Index Card Match ................................................................ 23 b. Langkah – Langkah Penerapan Strategi Index Card Match ............................... 24 c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Index Card Match ..................................... 25 6. Materi Energi Dan Penggunaannya a. Sumber Energi Panas .......................................................................................... 25 b. Perpindahan Panas .............................................................................................. 26 c. Sumber Bunyi Yang Terdapat Di Lingkungan Kita ........................................... 26 d. Bunyi Dihasilkan Dari Benda Yang Bergetar ..................................................... 26 e. Perambatan Bunyi ............................................................................................... 26 f. Sumber Energi Alternatif .................................................................................... 28 g. Keuntungan Energi Alternatif ............................................................................. 29 h. Alat Musik Tiup .................................................................................................. 29 i. Alat Musik Pukul ................................................................................................ 29 j. Alat Musik Gesek ............................................................................................... 29 B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 29 C. Kerangka Berpikir .......................................................................................................... 31 D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ..................................................................................................... 34 2. Waktu Penelitian ....................................................................................................... 34 B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................................................... 34 C. Populasi dan Sampel Penelitian
vii
1. Populasi ..................................................................................................................... 35 2. Sampel....................................................................................................................... 35 3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................................... 35 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian .................................................................................................... 35 2. Sumber Data .............................................................................................................. 36 3. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 36 E. Kontrol Terhadap Validitas Internal 1. Validitas Instrumen ................................................................................................... 38 a. Pengujian Validitas ............................................................................................. 38 b. Reliabilitas .......................................................................................................... 39 c. Taraf Kesukaran .................................................................................................. 40 d. Daya Pembeda Soal ............................................................................................ 41 F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif .................................................................................................... 42 2. Uji Normalitas .......................................................................................................... 43 3. Uji Homogenitas ....................................................................................................... 44 4. Uji Hipotesis ............................................................................................................. 45 5. Hipotesis Statistik ..................................................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskrpsi Data Prettest Kelas Eksperimen Dan Kontrol ........................................... 47 2. Deskrpsi Data Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol ........................................... 48 B. Uji Normalitas 1. Hasil Uji Normalitas Prettest Eksperimen Dan Kontrol........................................... 49 2. Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen Dan Kontrol .......................................... 50 C. Hasil Uji Homogenitas 1. Hasil Uji Homogenitas Prettest ................................................................................ 51 2. Hasil Uji Homogenitas Posttest ................................................................................ 51
viii
D. Hasil Pengujian Hipotesis Statistik Prettest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .......................................................................................................... 52 1. Hipotesa Statistik ...................................................................................................... 52 2. Uji Signifikasi Dengan T-Test (Uji-T) ..................................................................... 52 E. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................................... 53 F. Keterbatasan Penelitian .................................................................................................. 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................................... 58 B. Saran .............................................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 59
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berfikir ............................................................................ 24
Gambar Dokumentasi Penelitian.......................................................................................... .157 Gambar Kartu Index Card Match ................................................................................... …..160
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Rancangan desain penelitian ............................................................................ 30
Tabel 3.2.
Kisi – Kisi Instrument Tes ................................................................................ 32
Tabel 3.3.
Interpretasi Reabilitas ....................................................................................... 36
Tabel 3.4.
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ................................................................... 37
Tabel 3.5.
Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................................ 38
Tabel 4.1.
Penerapan Pembelajaran IPA Dengan Strategi Index Card Match .................. 43
Tabel 4.2.
Evaluasi Pembelajaran Siswa Pada Konsep Energi Dan Penggunaannya ................................................................................................. 51
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ................................... 63
Lampiran 2
: LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ................................... 71
Lampiran 3
: RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ...................................... 72
Lampiran 4
: LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ...................................... 78
Lampiran 5
: RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga ...................................... 79
Lampiran 6
: LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga ..................................... 85
Lampiran 7
: RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama .......................................... 86
Lampiran 8
: LKS Kelas Kontrol Pertemuan Pertama .......................................... 92
Lampiran 9
: RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................................. 93
Lampiran 10 : LKS Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ............................................ 98 Lampiran 11 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga............................................. 99 Lampiran 12 : LKS Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga ............................................ 104 Lampiran 13 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Dan Penggunaannya .............................................................. 105 Lampiran 14 : Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Dan Penggunaannya ................................................................................ 107 Lampiran 15 : Kunci Jawaban Tes Hasil BelajarSiswaPadaMateriEnergi Dan Penggunaannya ......................................................................... 109 Lampiran 16 : Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Dan Penggunaannya ............................................................. 111 Lampiran 17 : Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Intrumen....................... 115 Lampiran 18 : Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Butir Soal Instrumen ................. 117 Lampiran 19 : Perhitungan Uji Daya Pembeda Butir Soal Instrumen .................... 119
xi
Lampiran 20 : Daftar Nilai Hasil Belajar Prettest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................................. 121 Lampiran 21 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol .......... 123 Lampiran 22 : Perhitungan Uji Normalitas Prettest Eksperimen ........................... 135 Lampiran 23 : Perhitungan Uji Normalitas Prettest Kontrol .................................. 137 Lampiran 24 : Perhitungan Uji Normalitas Posttest Eksperimen ........................... 139 Lampiran 25 : Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kontrol .................................. 141 Lampiran 26 : Perhitungan Uji Homogenitas Prettest dan Posttest ....................... 143 Lampiran 27
: Perhitungan Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .................................................................................... 144
Lampiran 28
: Surat Bimbingan Skripsi ............................................................... 145
Lampiran 29
: Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 147
Lampiran 30
: Surat Keterangan Telah Penelitian ............................................... 148
Lampiran 31
: Uji Referensi ................................................................................. 149
Lampiran 32
: Dokumentasi Penelitian ................................................................ 157
Lampiran 33 : Gambar Kartu Index Card Match .................................................... 160
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan agar terciptanya manusia yang cerdas dan dapat bersaing didalam arus globalisasi masa kini. Pendidikan dapat membentuk karakter siswa, menambah wawasan pengetahuan serta membentuk mental jiwa siswa yang akan menjadi manusia dewasa untuk berinteraksi baik dengan lingkungan keluarga dan masyarakat serta tumbuh menjadi makhluk individu maupun makhluk sosial. Untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional tersebut, perlu diadakan inovasi di dalam bidang pendidikan. Inovasi-inovasi tersebut diharapkan mampu memberikan konstribusi yang relevan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. profesionalisme pendidik maupun pengadaan sarana dan prasana yang menunjang bagi kelancaran proses pembelajaran yang efektif dan efisien didalam proses pembelajaran. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan bertugas menumbuhkan dan
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa, bertujuan untuk mencerdaskan dan membentuk pribadi siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan menjadi warga negara yang baik. Proses pembelajaran adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa didalam situasi proses belajar mengajar dikelas. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
1
2
psikologis peserta didik.1 Pembelajaran disekolah diarahkan agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, siswa sebagai subjek pendidikan (pelaku pendidikan) berperan aktif didalam proses pembelajaran, tidak hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru didalam pembelajaran dikelas. Dewasa ini guru sebagai pendidik di kelas hanya menerapkan dan menyampaikan materi kepada peserta didik dengan metode cermah yang saat ini penggunaanya tidak relevan bagi pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan metode ceramah guru hanya menyampaikan materi dengan satu arah tanpa melibatkan peran aktif siswa, siswa lebih cenderung hanya sebagai penerima transfer pengetahuan dari guru tanpa diberi kesempatan untuk menggali potensi yang dimiliki siswa. Hal ini diperburuk tanpa adanya metode pembelajaran yang bervariasi sebagai penunjang keberhasilan belajar peserta didik, sehingga pembelajaran cenderung menjadi monoton yang mengakibatkan tidak tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Rendahnya minat peserta didik didalam mengikuti proses pembelajaran mengakibatkan kurangnya keseriusan siswa didalam pembelajaran. Siswa lebih cenderung asyik bercanda, bermain, benggong, mengantuk, dan ada beberapa pula dari mereka keluar kelas. Proses pembelajaran yang demikian membuat prestasi hasil belajar IPA siswa rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) . Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan selama di SD Bakti Mulya 400, tampak bahwa pembelajaran banyak yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan menghapal, kebanyakan siswa tersebut mengalami kesulitan untuk menghapal. Semuanya cenderung menggunakan konsep pembelajaran terpusat pada guru (teacher center),
sehingga dalam
praktiknya dominasi ada dipihak guru sementara siswa sangat sedikit mengambil peran. Di samping itu, keterbatasan dalam sarana prasarana serta media pembelajaran. Akibatnya, siswa kurang aktif, pembelajaran kurang efektif dan
1
Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta, 2007), h.1
3
efisien, siswa cenderung merasa jenuh dan bosan karena pembelajaran yang kurang menyenangkan berdampak dengan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terbukti saat peneliti melakukan observasi. Disamping itu, dua tahun terakhir hasil belajar siswa pada konsep selalu kurang memuaskan dan kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan wali kelas IV selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan, yaitu Ibu Endah Istinanik M.Pd diperoleh informasi bahwa perolehan nilai hasil belajar kelas IV di SD Bakti Mulya 400 mulai dari tahun ajaran 2010/2011 sampai dengan tahun ajaran 2011/2012. Nilai tertinggi mata pelajaran IPA pada tahun ajaran 2010/2011 mencapai 80, sedangkan nilai terendahnya 55, untuk nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 67,5. Sedangkan pada tahun ajaran berikutnya tahun ajaran 2011/2012 nilai tertinggi mata pelajaran IPA yaitu 75 dan nilai terendahnya 50, sedangkan nilai rata-rata nya adalah 62,5.2 Uraian di atas merupakan rekapan nilai IPA siswa di SD Bakti Mulya 400. Nilai IPA tersebut membuktikan bahwa hasil belajar siswa masih rendah karena berada dibawah nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 70,00. Rendahnya perolehan nilai hasil belajar mata pelajaran IPA di SD Bakti Mulya 400 menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Sebagai guru yang profesional permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi segera. Mutu pendidikan di negara kita masih rendah, kualitas pendidikan kita masih berada di bawah rata-rata negara berkembang lainnya. Menurut laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, UNESCO, tahun 2005 posisi Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara berkembang di Asia Pasifik. Selain itu, menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP), kualitas SDM Indonesia menempati urutan 109 dari 177 negara di dunia.
2
Endah Istinanik M.Pd, wali kelas IV selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Bakti Mulya 400 Jarkarta Selatan, wawancara dilakukan pada tanggal 8 Mei 2013.
4
Sedangkan menurut The Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang merupakan lembaga konsultan dari Hongkong menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah, di antara 12 negara Asia yang diteliti, Indonesia satu tingkat di bawah Vietnam.3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Third Internasional Mathematic and Science Study Repeat (TIMSSR) pada tahun 2007, peringkat penguasaan pelajaran IPA siswa Indonesia masih sangat rendah, dari 48 negara partisipan Indonesia hanya mampu menduduki posisi 41.4 Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan termotivasi dalam belajar, siswa dapat lebih aktif, serta prestasi hasil belajar siswa meningkat dan semakin bertambah pengetahuan, bertambah keterampilan, dan semakin faham akan materi yang dipelajari maka semakin bertambah pula kecerdasaan dan prestasi belajar siswa. Pembelajaran active learning (pembelajaran aktif) merupakan salah satu upaya pembelajaran untuk mengaktifan siswa didalam kelas. Pembelajaran aktif ini menyenangkan, menarik dan membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa tidak hanya terpaku dibangku dan berpikir keras, dengan pembelajaran active learning siswa diajak untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendidskusikan dengan rekannya. Penerapan pembelajaran active learning diharapkan mampu membantu siswa didalam prestasi hasil belajarnya serta siswa lebih memaknai proses pembelajaran yang dilakukan oleh mereka pada saat terlibat langsung didalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa lebih mendominasi pembelajaran (student centered) dan guru hanya menjadi fasilatator dan motivator didalam kelas.
3
Istamar Syamsuri, peningkatan kompetensi guru untuk meningkatkan minat siswa pada bidang MIPA. 4 Yanti Herlanti, “Prestasi Sains Indonesia di TIMSSR”, http://yherlanti.wordpress.com/page/6/ diakses pada tanggal 20 Agustus 2013.
5
Salah satu strategi pembelajaran active learning adalah index card match. Strategi index card match adalah strategi mencari pasangan dengan cara memasangkan potongan kertas yang berisi pertanyaan dengan potongan kertas yang berisi jawaban atas pertanyaan tersebut.5 Tujuan strategi tersebut adalah menemukan pasangan pertanyaan dengan jawaban yang sesuai untuk selanjutnya dibacakan secara bergantian. Penggunaan strategi ini akan membuat siswa berupaya menemukan jawaban atas pertanyaan pada kartu yang dibawanya. Strategi index card match dapat mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas seperti belajar sambil bermain pada proses pembelajaran, guru sebagai pengajar harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu mata pelajaran pokok di sekolah, memegang peranan yang sangat penting di dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya, karena IPA merupakan pelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan dan berlangsungnya kehidupan siswa sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar siswa pada setiap jenjang pendidikan, khususnya pada tingkat SD tidak senang belajar IPA. Ketidaksenangan siswa tersebut dipengaruh oleh beberapa hal, diantaranya adalah karena mereka menganggap IPA sebagai hal yang sulit dipahami dan jauh dari kehidupan mereka serta lebih banyak materi yang harus dihafal oleh siswa. Dari pernyataan - pernyataan di atas penulis tertarik untuk meneliti adakah pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Active Learning dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Penggunaannya Siswa Kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan”.
5
Hisyam Zaini, dkk, Stategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:CTSD UIN). h. 67.
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, beberapa masalah diidentifikasikan sebagai berikut: 1.
Pembelajaran lebih banyak didominasi oleh aktivitas guru (teacher centered) dibandingkan aktivitas siswa (student centered)
2.
Pemberian materi pembelajaran sering kali dengan menggunakan metode ceramah
3.
Strategi pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi
4.
Kurangnya keaktifan siswa didalam proses pembelajaran
5.
Rendahnya hasil belajar IPA siswa
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada: 1.
Faktor pembelajaran dibatasi pembelajaran active learning dengan strategi Index Card Match
2.
Hasil belajar IPA siswa yang dimaksud dalam penelitian ini hanya dibatasi pada aspek kognitif meliputi pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2) siswa
D. Rumusan Masalah Berkenaan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Apakah terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan.
7
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah: 1.
Manfaat Teoritis Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
tambahan
pengetahuan pada tingkatan teoritis kepada pembaca dan guru
dalam
memilih model pembelajaran dan strategi untuk pelajaran IPA. 2.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata untuk menerapkan model pembelajaran dan strategi baru untuk meningkatkan hasil belajara IPA siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. a. Bagi siswa : 1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar IPA. 2. Memudahkan siswa untuk memahami konsep IPA 3. Mengaitkan konsep IPA dengan konsep mata pelajaran lain dalam kehidupan sehari-hari b. Bagi guru Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih model pembelajaran dan strategi yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. c. Bagi sekolah Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam rangka perbaikan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Deskripsi Mata Pelajaran IPA a. Pengertian IPA Ilmu pengetahuan berkembang semakin luas, mendalam, dan kompleks sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Oleh karena ilmu pengetahuan berkembang menjadi dua bagian yaitu natural science (Ilmu Pengetahuan Alam, IPA) dan social science (Ilmu Pengetahuan sosial, IPS). Meskipun demikian penggunaan istilah science masih tetap digunakan sebagai Ilmu Pengetahuan Alam, yang diIndonesiakan menjadi sains.1 Dalam perkembangannya, IPA atau sains (inggris:sciences) terbagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan perbedaan bentuk dan cara memandang gejala alam. Ilmu yang mempelajari kehidupan disebut Biologi. Ilmu yang mempelajari gejala fisik dari alam disebut Fisika, dan khusus untuk bumi dan antariksa disebut Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat materi benda disebut Ilmu Kimia. Menurut Suyoso IPA merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif secara dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yang teratur sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Sri Sulistyirini menuliskan bahwa IPA berhubungan dengan cara tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengertian yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dari sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Srini M.Iskandar IPA merupakan pengetahuan tentang kejadian bersifat
1
I Made Alit Mariana & Wandy Praginda. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA : Untuk Guru SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPTK IPA) untuk Program BERMUTU. 2009. h. 14
8
9
kebendaan dan pada umumnya didasarkan atas hasil observasi, eksperimen dan induksi .2 Secara etimologi, Fisher menyatakan kata sains berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang artinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge). Kata sains mungkin juga berasal dari bahasa Jerman, yaitu Wissenchaft yang artinya sistematis, pengetahuan yang terorganisasi. Sains diartikan sebagai pengetahuan yang secara sistematis tersusun (assembled) dan bersama-sama dalam suatu urutan terorganisasi. Misalnya, pengetahuan tentang fisika, biologi, dan kimia. Menurut Jenkins & Whitefield sains merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling berhubungan yang dikembangkan dari hasil eksperimentasi dan observasi serta sesuai untuk eksperimentasi dan observasi berikutnya. Davis dalam bukunya On the Scientific Methodsyang dikutip oleh Chalmers menyatakan sains sebagai suatu struktur yang dibangun dari fakta-fakta. Bronowski, seorang saintis dan juga filosof tentang sains, menyatakan sains merupakan organisasi pengetahuan dengan suatu cara tertentu berupa penjelasan labih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi di alam. Berdasarkan penelusuran dari berbagai pandangan para ahli dalam bidang sains dan memperhatikan hakikat sains, dapat kita rumuskan : Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuari yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap
keingintahuan
2
(curiousity),
keteguhan
hati
(courage),
ketekunan
Febriyanto, Galih. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Tanjungsari Rembang Tahun Ajaran 2011/2012. Univirsitas Muhamadiyah Surakarta. 2011. h. 20
10
(persistence) yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta.3 b. Hakikat IPA Pada hakikatnya, IPA dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu dari segi produk, proses, dan pengembangan sikap. Dalam belajar IPA terdapat tiga dimensi:proses, hasil (produk), dan pengembangan sikap ilmiah. Ketiganya bersifat saling terkait, sehingga guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus mengandung ketga dimensi tersebut. 1.
IPA Sebagai Produk IPA sebagai produk merupakan hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umumnya berupa fakta, konsep teori, hukum, prosedur informasi telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku-buku teks dan film-film dokumen dalam bentuk CD atau DVD yang kesemuanya dapat dianggap sebagai body of knowladge. Di dalam pengajaran IPA guru dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak akan habis digunakan, sehingga dimensi proses untuk mendapatkan ilmu IPA itu sendiri juga menjadi hal yang sangat penting. Produk IPA juga terkait erat dengan perkembangan teknologi.
2.
IPA Sebagai Proses Makna IPA sebagai proses adalah proses untuk mendapatkan IPA yang dilakukan melalui metode ilmiah. Pada anak usia SD/MI, metode ilmiah dikembangkan secara bertahap, berkesinambungan, dengan harapan bahwa pada akhirnya akan terbentuk paduan yang lebih utuh, sehingga harapannya anak-anak SD/MI mampu melakukan penelitian secara sederhana. Pentahapan pengembanganya disesuaikan dengan tahapan metode ilmiah yang meliputi (1) melakukan pengamatan eksploratif yang memunculkan
pertanyaan/permasalahan;
(2)
merumuskan
masalah/pertanyaan; (3) mengumpulkan data melalui pengamatan maupun 3
Ibid, h. 18.
11
percobaan (eksperimen); dan (4) membuat simpulan tentang jawaban masalah berdasarkan data. Guna dapat melakukan kegiatan tersebut di atas diperlukan keterampilan proses yang meliputi : (1) observasi, (2) klasifikasi, (3) interpretasi, (4) prediksi, (5) hipotesis, (6) pengendalian variabel, (7) perencanaan dan pelaksanaan penelitian, (8) inferensi, (9) aplikasi, dan (10) komunikasi. Kesepuluh keterampilan dasar tersebut sangat diperlukan dalam proses mendapatkan IPA. 3.
IPA Sebagai Pemupuk IPA Di dalam konteks pengajaran IPA, sikap dibatasi pengertiannya pada sikap ilmiah terhadap alam sekitar. Sikap ilmiah yang memungkinkan dapat dikembangkan pada anak-anak usia SD/MI adalah : (1) sikap ingin tahu; (2) sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru; (3) sikap kerja sama; (4) sikap tidak putus asa; (5) sikap tidak berprasangka; (6) sikap mawas diri; (7) sikap bertanggung jawab; (8) sikap berpikir bebas; dan (9) sikap disiplin diri. Sikap ilmiah tersebut dapat dikembangkan tatkala peserta didik melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan observasi lapangan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Sains (IPA) Sains dalam perkembangannya telah menghasilkan teknologi. Tidak bisa disangkal bahwa sains telah banyak memberikan sumbangannya terhadap kehidupan ummat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien, karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi.4 Selain sains memiliki kelebihan, terdapat pula beberapa kekurangan secara konseptual dan esensial, mungkin dianggap berbahaya, karena : 1.
Sains bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang sifatnya subjektif. Menurut Hocking sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan 4
Uyoh Sadulloh, pengantar filsafat pendidikan (Bandung:Alfabeta. 2009). h.48-49.
12
demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini. 2.
Manusia hidup dalam kurun waktu yang panjang. Jika ia terbenam dalam dunia fisik, maka akan hampa dari makna dalam hidup yang penuh arti ini. Oleh karena itu, sains membutuhkan pendamping dalam operasinya, selain filsafat untuk memberikan nilai-nilai hidup, yang paling penting adalah agama yang memiliki kebenaran dan nilai-nilai hidup yang mutlak. Menurut Albert Einstein, “sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains adalah buta “(Science without religion is lame, religion without science is mind)”.
2. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.5 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan 5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. 2099). h. 22.
13
internalisasi. Ranah psikomoris berkenaan dengan kemampuan bertindak yang terdiri dari aspek gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.6 Menurut Hamalik hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.7 Menurut Nana Sudjana hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. 8 Penulis dapat mengambil kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa hasil belajar adalah perubahan pada diri siswa yang mencakup pada bidang kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotor (tingkah laku) setelah menerima pengalaman didalam pembelajaran. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dariluar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), h. 102. 7 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Jakarta:BumiAksara, 2001). h. 155. 8 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung:Sinar Baru. 2004) Cet. Ke-7. h. 39.
14
di sekolah 70 persen dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen dipengaruhi oleh lingkungan.9 Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :10 1) Faktor internal siswa yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang belajar, yang meliputi faktor fisiologi (mencakup kondisi fisik dan panca indera) dan faktor psikologis (mencakup bakat, minat, sikap, motivasi, dan kemampuan kognitif). 2) Faktor eksternal siswa yaitu faktor yang berasal dari luar diri orang yang belajar, yang meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 3) Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut :11 1.
Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan, apa yang dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu dibawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.
2.
Belajar memerlukan latihan dengan jalan : relearning, recalling, dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali akan lebih mudah dipahami.
3.
Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasaan.
9
Ibid, h. 39. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja RosdaKarya, 2010), h. 129. 11 Oemar Hamalik, Proses belajar mengajar (Jakarta:Bumi Aksara, 2003). h. 33. 10
15
4.
Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan mendorong belajar lebih baik, dan sebaliknya.
5.
Faktor asosiasi, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu satuan pengalaman.
6.
Pengalaman masa lampau, menjadi dasar untuk menerima pengalamanpengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.
7.
Faktor kesiapan belajar, murid yang telah belajar akan lebih mudah untuk menerima pengajaran dan sebaliknya.
8.
Faktor minat dan usaha, belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.
9.
Faktor-faktor psikologis, kondisi kesehatan siswa sangat berpengaruh dalam proses belajarnya.
10. Faktor itelegensi, murid yang cerdas akan relatif lebih berhasil dalam pembelajarannya, karena ia lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan dan sebaliknya. c. Pengukuran Hasil Belajar Pengukuran adalah pengenaan alat ukur (bilangan atau huruf mutu) yang dikaitkan dengan sifat obyek, peristiwa atau manusia tertentu berdasarkan sistem aturan tertentu.12 Peranan utama prosedur pengukuran dalam bidang pendidikan dan psikologi ialah memberikan informasi untuk kepentingan pengambilan keputusan. Sedangkan Zainul & Nasution menyatakan bahwa pengukuran adalah suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu berdasarkan formulasi atau aturan yang jelas.13 12
Yusri Pangabean, dkk, Strategi, Model, Dan Evaluasi (pembelajaran kurikulum 2006) (Bina Media Informasi). h.115. 13 Zulfiani, dkk, strategi pembelajaran sains, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 73
16
Menurut Stanley dikutip dari Findley fungsi pengukuran (tes) dalam pendidikan dapat dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni : (1)instruksional, (2)administratif, (3)bimbingan.14 Fungsi instruksional pengukuran memiliki fungsi yang teridiri dari : 1.
Proses konstruksi suatu tes merangsang para guru untuk memperjelas dan merumuskan kembali tujuan-tujuan pelajaran yang bermakna
2.
Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru
3.
Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat mendorong motivasi belajar siswa
4.
Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau pemantapan belajar atau overlearning. Fungsi administratif pengukuran memiliki fungsi yang meliputi :
1.
Tes memberikan suatu mekanisme untuk mengontrol kualitas suatu sekolah atau sistem sekolah
2.
Tes berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian
3.
Tes memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik mengenai klasifikasi dan penempatan
4.
Tes dapat menambah kualitas keputusan seleksi
5.
Tes berguna sebagai alat untuk melakukan akreditasi, mastery dan sertifikasi Fungsi bimbingan pengukuran memiliki fungsi tes sangat penting untuk
mendiagnosa bakat-bakat, khusus dan abilitas seseorang. d. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu system pengajaran.15 Menurut Nana Sudjana menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
14
Oemar Hamalik, Teknik Pengukuran Dan Evaluasi Pendidikan (Bandung:Mandar Maju, 1989). h. 6-9. 15 Oemar Hamalik. op. cit., h. 210.
17
berdasarkan kriteria tertentu.16 Sedangkan menurut Suke Silverius menjelaskan, evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada tujuan pembelajaran (instructional) yang
ditetapkan
oleh
pendidik
dan
kemudian
benar-benar
diusahakan
pencapaiannya oleh pendidik dan peserta didik.17 Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta secara berkesinambungan.18 Evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut :19 1.
Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa
2.
Untuk menepatkan para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
3.
Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang berguna baik dalam hubungan dengan fungsi kedua maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar parasiswa
4.
Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi para siswa. M. Sobry Sutikno menyebutkan di antara kegunaan evauasi adalah
sebagai berikut :20 1.
Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2.
Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3.
Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar mengajar. 16
Pupuh Fathurrohman, M.Sobari Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami) (Bandung: Refika Aditama). h. 75. 17 Ibid. h.75 18 Ibid. h.76 19 Oemar Hamalik. loc. cit. h. 212. 20 Ibid, h. 77.
18
4.
Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual peserta didik.
5.
Membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuan peserta didik.
6.
Bahan pertimbangan bagi perubahan atau perbaikan kurikulum
7.
Mengetahui status akademis seseorang murid dalam kelompok
8.
Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan
9.
Memberikan laporan kepada murid dan orang tua
10. Sebagai alat motivasi belajar mengajar 11. Mengetahui efektifitas cara belajar dan mengajar, apakah yang telah dilakukan guru benar-benar tepat atau tidak baik yang berkenaan dengan sikap guru maupun sikap murid 12. Merupakan bahan feed back (umpan balik) bagi murid, guru dan program pengajaran.
3. Strategi Pembelajaran a. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan. Awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Wina Sanjaya merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan), termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Menurut J.R David strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.21 Pengertian dari Kemp strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.Pendapat dari Moedjino strategi 21
Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikam Islam Departemen Agama, 2009), h. 37.
19
pebelajaran adalah kegiatan guru untuk memiliki dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu. Sementara itu Dick and Carey berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah semua komponen materi atau paket pengajaran dan prosedur yang digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.22 Merujuk pada beberapa pendapat di atas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metoda yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Secara luas strategi diartikan sebagai suatu cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksaan, dan penilaian. Strategi pembelajaran adalah alat interaksi di dalam proses pembelajaran yang digunakan untuk menimbulkan aktifitas belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. b. Jenis – Jenis Strategi Pembelajaran Aqib
mengelompokkan
jenis
strategi
pembelajaran
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu :23 1.
Atas dasar pertimbangan proses pengelolaan pesan. a. Strategi deduktif. Materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang umum ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian-bagian itu dapat berupa sifat, atribut, atau ciri-ciri. b. Strategi induktif. Dengan strategi induktif, materi itu bahan pelajaran diolah mulai dari khusus ke yang umum, generalisasi atau umum.
2.
Atas dasar pertimbangan pihak pengelola pesan a. Strategi ekspositorik. Dengan startegi ekspositorik, guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran yang kemudian menyampaikannya kepada
22
siswa.
Strategi
ekspositorik
dapat
digunakan
dalam
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran:sebagai referensi bagi pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas, (Jakarta:Kencana, 2009), h. 132. 23 Ibid, h. 137.
20
mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah. b. Strategi heuristis. Dengan strategi heuristis, bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan atau materi pelajaran. Guru sebagai fasilitator untuk memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. 3.
Atas dasar pertimbangan pengaturan guru a. Strategi seorang guru, seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa. b. Strategi pengajaran beregu (team teaching). Dengan pengajaran beregu dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
4.
Atas dasar pertimbangan jumlah siswa a. Strategi klasikal b. Strategi kelompok kecil c. Strategi individu
5. Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa. a. Strategi tatap muka b. Strategi pengajaran melalui media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, tetapi melalui media. Siswa berinteraksi dengan media.
4. Pembelajaran Aktif (Active Learning) a. Pengertian Active Learning Istilah active berarti gesit, giat dan bersemangat, sedangkan learning artinya
mempelajari,
learning
diartikan
pengetahuan
perbuatan
belajar
mengandung arti dalam diri seseorang. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan secara pribadi menarik hati. Selain itu belajar aktif juga meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal pembelajaran melalui aktivitas yang menyenangkan.24 Menurut M. Dalyono, active learning merupakan salah satu cara atau strategi pembelajaran yang
24
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Insan Madani, 2007). h. 21.
21
menuntut keaktifan dan partisipasi siswa seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan efisien.25 Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Belajar aktif membantu siswa untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikanya dengan teman yang lain, yang paling penting peserta didik perlu “melakukannya” memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang harus mereka capai.26 Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran. Dalam jurnal Active Learning Handbook dikatakan, “Active Learning is a process where in students are actively engaged in building understanding of facts, ideas, and skills through the completion of instructor directed tasks andactivities”.27 Artinya,belajar aktif merupakan proses dimana siswa secara aktif terlibat dalam membangun pemahaman fakta, ide, dan keterampilan melalui penyelesaian instruktur diarahkan tugas dan kegiatan. Dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran aktif (active learning) sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Pembelajaran aktif menepatkan siswa sebagai student center (berpusat pada siswa) didalam kegiatan pembelajaran yang mengembangkan caracara belajar mandiri, mengembangkan bakat, berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. 25
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005) cet ke-3, h.195. Ibid, h. 22. 27 Daniel Bell and Jahna Kahrfoff, Active Learning Handbook (St. Louis, Missouri:Faculty Development Center Webster University, 2009), h. 1. 26
22
b. Indikator Pendekatan Active Learning Untuk melihat terwujudnya active learning dalam proses pembelajaran, ada beberapa indikator active learning. Dari indikator ini dapat diketahui tingkah laku yang muncul dalam suatu proses pembelajaran. Indikator tersebut dapat dilihat dari lima segi, yaitu :28 1.
Dari sudut siswa a. Keinginan,
keberanian
menampilkan
minat,
kebutuhan
dan
permasalahannya b. Keinginan, keberanian dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran c. Penampilan berbagai usaha atau keaktifan belajar dalam menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan d. Kebebasan untuk melakukan hal tersebut di atas tanpa ada tekanan dari pihak manapun. 2.
Dari sudut guru a. Adanya untuk mendorong, membina gairah belajar dan partisipasi siswa secara aktif b. Guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menurut cara dan keadaan masing-masing d. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran serta menggunakan berbagai media
3.
Dari sudut program a. Tujuan instruksional serta konsep maupun isi pelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik b. Program yang cukup jelas sehingga dapat dimengerti oleh siswa c. Bahan pembelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep, prinsip dan keterampilan
28
Ibid, h.196.
23
4.
Dari sudut situasi belajar a. Adanya hubungan yang erat antara guru dengan siswa, guru dengan guru dan siswa dengan siswa b. Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar dan memiliki kebebasan untuk mengembangkan cara belajar masing-masing
5.
Dari sudut sarana belajar a. Sumber belajar bagi siswa b. Fleksibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar c. Dukungan dari berbagai media pembelajaran d. Kegiatan siswa tidak terbatas di dalam kelas tetapi juga di luar kelas Dengan adanya indikator tersebut, maka akan lebih memudahkan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, setidaknya memberi rambu-rambu bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif (active learning).
5. Strategi Index Card Match a. Pengertian Strategi Index Card Match Dalam pembelajaran active learning banyak sekali metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar suasana pembelajaran menjadi aktif dan tidak monoton, salah satu strategi yang terdapat dalam active learning yaitu strategi index card match yaitu Strategi index card match adalah strategi mencari pasangan dengan cara memasangkan potongan kertas yang berisi pertanyaan dengan potongan kertas yang berisi jawaban atas pertanyaan tersebut.29 Staregi index card match merupakan salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran dengan meninjau kembali apa yang telah dipelajari sebagai aktivitas yang menyenangkan.30 Strategi peninjauan kembali ini merupakan cara untuk membantu siswa mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan dan kemampuan mereka yang sekarang,
29
Hisyam Zaini, dkk, Stategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta:CTSD UIN). h. 67. Mel Siberman, Active Learning:101 cara belajar siswa aktif (Bandung:Nusamedia. 2011). Cet.ke-4. h. 249. 30
24
siswa diajak untuk memikirkan kemabali informasi dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak dari pelajaran yang telah mereka peroleh. Tujuan strategi tersebut adalah menemukan pasangan pertanyaan dengan jawaban yang sesuai untuk selanjutnya dibacakan secara bergantian. Penggunaan strategi ini akan membuat siswa berupaya menemukan jawaban atas pertanyaan pada kartu yang dibawanya. Strategi index card match dapat mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas seperti belajar sambil bermain pada proses pembelajaran, guru sebagai pengajar harus bisa membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. b. Langkah – Langkah Penerapan Strategi Index Card Match Langkah – langkah strategi index card match, yaitu :31 1.
Membuat potongan – potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada di dalam kelas
2.
Bagi jumlah kertas kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama
3.
Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan
4.
Pada separuh kertas lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat tadi
5.
Kocoklah semua kartu sehingga akan tercampur antara kartu soal dan kartu jawaban
6.
Beri setiap peserta didik satu kertas atau satu kartu. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh peserta didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban
7.
Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan.
31
Ibid, h. 67.
25
Terangkan juga agar mereka tidak memberi materi yang mereka dapatkan kepada teman lain 8.
Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan. Minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan yang lain
9.
Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi atau kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Index Card Match 1.
Kelebihan strategi index card match a. Siswa menerima kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan, siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya b. Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga dapat lebih menguatkan konsep atau topik yang hendak direview maupun topik yang baru dipelajari c. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, yang ditandai dengan antusiasme partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2.
Kekurangan strategi index card match yaitu pembelajaran tidak terpusat pada peranan guru tetapi siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga peranan guru sebagai motivator dan fasilitator. Selain itu terbatasnya waktu yang tersedia didalam pembelajaran menggunakan strategi index card match.
6. Materi Energi Dan Penggunaannya a. Sumber Energi Panas Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut sumber panas. Dalam kehidupan kita terdapat dua sumber panas, yaitu matahari dan sumber panas lain yang dihasilkan karena gesekan benda. 1. Matahari Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.
26
2. Energi panas yang dihasilkan karena gesekan benda Selain matahari, energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan antara dua buah benda. Pada saat udara dingin di pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat. b. Perpindahan Panas Panas dapat berpindah atau merambat melalui tiga cara, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi. 1. Radiasi adalah panas yang merambat langsung tanpa melalui zat perantara dikenal dengan radiasi. 2. Konveksi merupakan perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya. 3. Konduksi merupakan perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya. c. Sumber Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Kita Dalam kehidupan kita banyak sumber bunyi yang dapat kita temukan. Sumber bunyi yang paling mudah tentunya adalah alat musik. Gitar, piano, gendang, angklung, biola, suling, dan lainnya. d. Bunyi Dihasilkan Dari Benda yang Bergetar Bunyi yang kita dengar dari sumber bunyi sebenarnya dapat didengar karena adanya getaran dari sumber bunyi tersebut. Pada saat angklung kita gerakkan maka akan diperoleh bunyi. Tetapi, jika angklung tersebut didiamkan maka angklung tidak dapat mengeluarkan bunyi. e. Perambatan Bunyi Bunyi dapat kita dengar dari sumber bunyi karena adanya rambatan. Rambatan tersebut terjadi karena adanya getaran pada benda yang menjadi sumber bunyi. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan udara. 1. Bunyi merambat melalui zat padat Apabila kita sedang berjalan di atas rel, kita dapat mendengar bunyi kereta yang bergerak dengan cara mendekatkan telinga kita pada rel tersebut. Hal
27
ini disebabkan karena bunyi kereta api tersebut mengalami perambatan melalui rel yang merupakan zat padat. 2. Bunyi merambat melalui zat cair Untuk menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang tinggal di tepi sungai dapat mendengar suara kereta api yang lewat. Walaupun tempatnya jauh dari tempat tinggal orang-orang tersebut. Karena bunyi dapat merambat melalui air sungai. 3. Bunyi merambat melalui udara Udara merupakan perantara yang dapat menyebabkan bunyi dapat kita dengar. Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut merambat melalui udara dan sampailah ke telinga kita. Bunyi tidak dapat merambat di dalam ruangan yang hampa udara. 4. Bunyi dapat dipantulkan dan diserap Jika kamu berteriak di dalam ruangan tersebut maka suara kita seolah-olah ada yang menirukan. Hal ini disebabkan karena suara yang keluar akan dipantulkan
oleh
dinding
sehingga
menimbulkan
gaung.
Gaung
merupakan pantulan bunyi yang terdengar kurang jelas karena bunyi yang dihasilkan dari pemantulan bercampur dengan bunyi asli. Lain halnya ketika kita berteriak di depan tebing yang cukup jauh jaraknya. Maka suara yang dipantulkan oleh tebing terdengar seperti suara aslinya. Pantulan bunyi seperti ini dikenal dengan gema. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai dibunyikan. Selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap oleh benda. Apabila kalian masuk ke dalam ruangan pertunjukkan film atau bioskop maka suara yang terjadi di dalam bioskop tidak dapat didengar dari luar. Hal ini disebabkan karena dinding bioskop dilapisi bahan yang dapat menyerap bunyi.
28
f. Sumber Energi Alternatif Pada umumnya sumber energi alternatif yang ada saat ini, digunakan untuk pembangkit listrik dan bahan bakar.32 1. Sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik. Sumber energi di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit listrik di antaranya adalah energi air, energi angin, energi panas bumi, dan energi nuklir. Di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik, masyarakat memanfaatkan air sebagai sumber energi listrik. Mereka membuat kincir air yang diletakkan di aliran sungai yang cukup deras. Kincir air ini berfungsi menggerakkan generator atau turbin yang nantinya dapat menghasilkan listrik. 2. Sumber energi alternatif bahan bakar Saat ini telah dikembangkan beberapa energi alternatif pengganti minyak bumi, antara lain pemanfaatan energi matahari, biodisel, biogas, dan biomassa. Di negara maju, kini telah digunakan kendaraan dengan sumber tenaga dari matahari atau yang lebih dikenal dengan kendaraan tenaga surya. Kendaraan tenaga surya memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi gerak. Mobil atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar solar dapat diganti dengan sumber energi lain yaitu biodisel. Biodisel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau lemak hewan. Biodisel lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi. Untuk memasak kini telah dikembangkan energi alternatif yang bernama biogas. Biogas merupakan energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti kotoran hewan yang dapat digunakan untuk sumber energi pada kompor. Energi biomassa adalah energi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang, misalnya tebu. Tebu dapat diolah untuk membuat alkohol Alkohol dapat dimanfaatkan seperti bensin untuk bahan menggerakkan mesin.
32
Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
29
g. Keuntungan Energi Alternatif Energi alternatif memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sumber energi utama, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat. 2. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya alam lain yang dapat diperbaharui. 3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila digunakan. h. Alat Musik Tiup Alat musik tiup umumnya berbentuk panjang seperti pipa. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tiup dapat terjadi ketika udara dalam pipa bergetar karena tiupan pemainnya. Nada suara diatur dengan membuka dan menutup lubang pada sisi alat musik. Perubahan keras pelannya suara disebabkan oleh kekuatan tiupan yang menyebabkan getaran udara. i. Alat Musik Pukul Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul disebut juga perkusi. Akibat pukulan, alat musik akan bergetar dan menghasilkan suara. Makin kuat pukulan, getarannya makin banyak dan suara alat musik makin keras. j. Alat Musik Gesek Biola termasuk alat musik gesek. Gesekan terhadap rentangan senar yang semakin kuat, dapat menyebabkan perubahan energi bunyi dari biola.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Hasil penelitian yang relevan ini merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, dirasa perlu mengenali penelitian yang terdahulu. Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pujiati (2010) dalam penelitiannya dengan judul “Peningkatan
30
Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Active Learning Dengan Strateg Index Card Match (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Vii Smp N I Plupuh Sragen)”. Kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi tersebut bahwa pembelajaran matematika melalui active learning dengan strategi index card match dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.33 Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Febriyanto Galih (2011) dalam penelitiannya dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Tanjungsari Rembang Tahun Ajaran 2011/2012”. Kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi tersebut bahwa metode Index Card Match dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga berdampak pada hasil belajar.34 Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Eni Yuliati (2011) dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning “Index Card Match” Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Biologi Pada Materi Arkhaebakteria Dan Eubakteria Kelas X Man Purwodadi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011”. Kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi tersebut bahwa tidak terdapat adanya pengaruh metode pembelajaran Active Learning Index Card Match terhadap minat belajar siswa kelas X MAN Purwodadi. Sementara itu, hasil uji analisis kemampuan kognitif siswa diperoleh nilai Z sebesar -7,344 dengan signifikansi 2-tailed 0,000, berarti hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh penggunaan metode Active Learning Index Card Match terhadap kemampuan kognitif siswa MAN Purwodadi.35
33
Pujianti, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Active Learning Dengan Strategi Index Card Match (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Vii Smp N I Plupuh Sragen) Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2010 34 Febriyanto Galih, Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Tanjungsari Rembang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011 35 Eni Yuliati. Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning “Index Card Match” Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Biologi Pada Materi Arkhaebakteria Dan Eubakteria Kelas X Man Purwodadi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2011
31
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Siti Nurhasanah, Prof. Dr. Jumadi dan Yuni Wibowo, M.Pd. dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Vii Dalam Pembelajaran Ipa Di Smp Negeri 2 Patuk”. Kesimpulan yang didapatkan dalam skripsi tersebut bahwa Keaktifan siswa telah mencapai kategori tinggi dengan rata-rata untuk pertemuan pertama dan kedua untuk siklus II mencapai 97%. Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mencapai batas KKM pada posttest siklus II yaitu 24 siswa dengan persentase 77%. Nilai rata-rata kelas untuk posttest pada siklus II mencapai 71,23.36 C. Kerangka Berpikir Kurangnya strategi pembelajaran yang bervariasi di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan berdampak terhadap hasil belajar siswa yang kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Pemahaman siswa dalam belajar merupakan faktor pendorong intern (dari dalam), pemahaman siswa yang tinggi akan lebih menjadikan siswa semangat dalam belajar dan sebaliknya pemahaman siswa yang rendah menyebabkan kurangnya semangat didalam belajar dan rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan suatu tolak ukur dari kecerdasan yang dimiliki siswa. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh didalam hasil belajar siswa adalah pemanfaatan strategi didalam pembelajaran yang digunakan guru yang bervariasi sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Dewasa ini guru sebagai pendidik dikelas hanya menerapkan dan menyampaikan materi kepada peserta didik dengan metode konvensional (cermah) yang saat ini penggunaanya tidak relevan bagi pembelajaran di kelas. Hal ini diperburuk tanpa adanya strategi pembelajaran yang bervariasi sebagai penunjang keberhasilan belajar peserta 36
Siti Nurhasanah, Prof. Dr. Jumadi dan Yuni Wibowo, M.Pd. Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Ipa Di Smp Negeri 2 Patuk. Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNY dan Dosen FMIPA UNY.
32
didik, sehingga pembelajaran cenderung monoton yang mengakibatkan kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran Pemahaman siswa yang rendah dikarenakan kurangnya pemanfaatan strategi pembelajaran yang aktif dan inovatif. Untuk itu peneliti menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match untuk mengatasi rendahnya hasil belajar pada siswa. Penggunaan strategi index card match didalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Skema kerangka berpikir Pembelajaran Awal
Guru : menggunakan strategi pembelajaran ceramah dalam pembelajaran Siswa : kurangnya antusias siswa didalam pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kurang maksismal
Perlakuan
Pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match
Pembelajaran Akhir
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
33
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah ditentukan, dan kebenaranya harus diuji berdasarkan data empiris di lapangan. Berdasarkan deskripsi teoritik, kerangka berpikir dan kajian pustaka, maka diperoleh hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu : “Terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match pada hasil belajar IPA materi energi dan penggunaannya siswa kelas IV di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan ”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Bakti Mulya 400 yang berlokasi di Jalan Gedung Pinang Pondok Indah Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
2. Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2013 yaitu pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan quasi eksperimen (percobaan semu), dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan strategi index card match dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang tanpa diberikan perlakuan strategi index card match. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized prettest-posttest control group design. Rancangan desain penelitiannya sebagai berikut:1 Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian Kelompok
Pretest
Perlakuan
Posttest
E
T1
X1
T2
C
T1
X2
T2
Keterangan : E
: Kelompok eksperimen
C
: Kelas kontrol
T1
: Tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest) 1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h.207
34
35
X1
: Pemberian materi dengan strategi index card match
X2
: Pemberian materi dengan metode ceramah
T2
: Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan tahun ajaran 2012/2013.
2.
Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan siswa kelas IV yang terdiri dari tiga kelas yaitu kelas IV A, IV B, IV C, IV D, dan IV E.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel diambil dengan cara (sample random sampling) yaitu dengan cara sistem kocokan dari lima kelas yang bertujuan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah perlakuan pada kelompok eksperimen menggunakan strategi index card match dan perlakuan pada kelompok kontrol tidak menggunakan strategi index card match. Tahap kedua adalah pengukuran kemampuan akhir IPA siswa (posttest) pada kelompok eksperimen dan kontrol setelah mempelajari materi energi dan penggunaannya. Tes kemampuan akhir (posttest) bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang penting telah dikuasai dengan baik oleh siswa. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan cara tes yang terdiri dari prettest dan posttest. Pretest adalah tes yang diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang akan diajarkan (entry behavior). Posttest adalah tes yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran
36
dilaksanakan, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah diajarkan.2 Posttest juga dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes yang dilakukan setelah suatu program pembelajaran dilakukan.3 Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: 1) Variabel penelitian Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah: a. Variabel bebas: pembelajaran active learning dengan strategi index card match b. Variabel terikat: hasil belajar IPA siswa 2) Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel penelitian dan guru mata pelajaran IPA. 3) Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar IPA. Tes hasil belajar IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk essai sebanyak 10 soal untuk mengukur tingkat pencapaian siswa terhadap indikator hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi energi dan penggunaannya. Bentuk soal essai memiliki nilai dikotomi 0–3 tergantung pada kualitas jawaban siswa. Adapun kisi-kisi soal test dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
2
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 75. 3 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.102.
37
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrument Tes Nama sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Materi
: Energi dan Penggunaannya
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV / II
Standar Kompetensi
: Memahami berbagai bentuk energi dan Cara penggunaanya dalam kehidupan Sehari - hari
NO 1.
KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan energi panas dan bunyi terdapat
INDIKATOR SOAL Menjelaskan pengertian sumber panas dan bunyi
yang Menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi
dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya
Menyebutkan sumber-sumber energi panas
ASPEK KOGNITIF
BENTUK TES
NO SOAL
C2
Essay
1
C1
Essay
2
C2
Essay
3
C2
Essay
4
C2
Essay
5
C1
Essay
6
C2
Essay
7
Menjelaskan pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan pengertian pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
2.
Menjelaskan
Menjelaskan pengertian energi
berbagai energi
alternatif
alternatif dan cara
Menyebutkan sumber-sumber
penggunaannya
energi alternatif
38
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif 3.
Menjelaskan
Menyebutkan alat musik yang
perubahan energi
ditiup, petik, digesek dan pukul
C1
Essay
8
C2
Essay
9
C2
Essay
10
bunyi melalui penggunaan alat
Menjelaskan cara memainkan bunyi alat-alat musik seperti
musik
suling, gitar, biola, dan gendang
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal Didalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, salah atau tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya, sebab instrumen yang baik harus memenuhi dua pesyaratan yaitu validitas dan reliabililitas. 1. Validitas instrumen a. Pengujian validitas Menurut Noto Atmojo validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.4 Validitas yang digunakan validitas isi (content validity) dan validitas instrumen. Validitas isi pada tes yang digunakan merupakan sampel yang mewakili kemampuan yang diukur. Dengan kata lain hasil tes dapat menunjukan tercapainya tujuan instruksional khusus yang diinginkan. Karena tes yang digunakan berbentuk essai maka digunakan 4
Suharsismi Arikunto, Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005), Cet ke-5, hal 72.
39
perhitungan dengan rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut : 5 rxy
n( XY ) ( X )( Y )
n( X
2
) ( X ) 2 n( Y 2 ) ( Y ) 2
Keterangann : rxy
: Korelasi antara variabel X dan Y
n
: Jumlah Siswa
x
: Skor dari item yang diuji
y
: Jumlah total nilai
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rhitung dibanding dengan rtabel Product Moment dengan α = 0,05. Jika rhitung > rtabel maka soal tersebut valid, dan jika rhitung < rtabel maka soal tersebut tidak valid. Setelah dilakukan perhitungan uji validitas dihasilkan 10 butir soal memiliki nilai lebih besar dari nilai rtabel (rtabel = 0,36), maka 10 butir soal tersebut dinyatakan valid. b. Reliabilitas Reliabilitas menurut Noto Atmojo adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan.6 Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian reliabilitas instrument hasil belajar IPA menggunakan penelitian berbentuk essai, maka untuk menguji reliabilitas soal tes menggunakan Alfa Cronbach, yaitu :7
5
Ibid, h.72. Suharsismi Arikunto, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet ke-5, hal. 109. 7 Ibid, h.239. 6
40
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyaknya item soal = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total Pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Interpretasi Reabilitas Koefisien Korelasi
Kriteria Reabilitas
0,800 – 1,000
Sangat tinggi
0.600 – 0,799
Tinggi
0.400 – 0,599
Cukup
0,200 – 0,399
Rendah
0,000 – 0,199
Sangat rendah
Adapun hasil keseluruhan realibilitas seluruh butir soal yang sudah dinyatakan valid
didapat nilai sebesar 0,53 dan termasuk kedalam kriteria
realibilitas cukup.
c. Taraf Kesukaran Pengujian tingkat kesukaran soal dan uji daya pembeda juga diperlukan setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan criteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dilihat dengan menghitung indeks besarnya dengan rumus :8
P= 8
Suharsimi Arukunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), h. 208
41
Keterangan : P
= indeks kesukaran
B
= jumlah siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar
Js
= jumlah total peserta
Tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel klasifikasi berikut ini :9 Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Taraf Kesukaran
Klasifikasi
0,00 – 0,29
Soal sukar
0,30 – 0,69
Soal sedang
0,70 – 1,00
Soal mudah
Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 10 butir soal tes yang diujikan didapat sebanyak 8 butir soal termasuk dalam kriteria mudah, dan sebanyak 2 butir soal termasuk dalam kriteria sedang. d. Daya Pembeda Soal Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan kemampuan siswa. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut :10
DP =
-
Keterangan : DP
= daya pembeda
BA
= jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar
BB
= jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar
JA
= jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya
JB
= jumlah skor maksimum kelompok bawah yang Seharusnya
9
Ibid, h. 210 Suharsimi Arukunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005). h.213-214. 10
42
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda
Klasifikasi
0,00 – 0,20
Jelek (Pool)
0,21 – 0,40
Cukup (satis factory)
0,41 – 0,70
Baik (good)
0,71 – 1,00
Baik sekali (excellent)
Berdasarkan hasil hasil uji daya pembeda, dari 10 butir soal tes yang diujikan, sebanyak 1 butir soal termasuk dalam kriteria jelek, 3 butir soal termasuk dalam kriteria cukup, 4 butir soal termasuk dalam kriteria baik, dan 2 butir soal termasuk dalam kriteria baik sekali. F. Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis digunakan statistik uji-t yang diperoleh dengan taraf signifikan
. Untuk menganalisis data dalam penelitian digunakan
uji statistik dengan menggunakan uji-t, karena untuk menentukan apakah sampel memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan nilai rata-rata acuan. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1.
Analisis deskriptif Meliputi perhitungan rata-rata, median, modus, varians, simpangan baku. Rumus : Mean
=
Modus
=
+P
Median
=
+P
Varian (S²)
=
Standar Deviasi (S)
=
43
2.
Uji normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Liliefors. Lo = F( ) – S( ) Keterangan: Lo/Lobservasi
= peluang mutlak terbesar
F( )
= peluang angka baku
S( )
= proporsi angka baku
Langkah-langkah uji Liliefors adalah sebagai berikut:11 1) Urutakan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar 2) Tentukan nilai Zi dri tiap-tiap data dengan rumus:
Zi = Keterangan
:
Zi
= skor baku
Xi
= skor data = mean
S
= simpangan baku/standar deviasi
3) Tentukan Zi dengan mengkonsultasikan dengan ke Z tabel 4) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan nilai Zi sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) 0,5 + nilai tabel, jika Zi < 0, maka F(Zi) 0,5 – nilai tabel. 5) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3,…Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
S (Zi) =
11
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), cet 3 h. 466.
44
6) Hitung selisih nilai F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. 7) Memberi interpretasi Lo dan membandingkannya dengan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors, dengan aturan sebagai berikut: a. Hipotesis Ho
: Sampel Berdistribusi Normal
Hi
: Sampel Berdistribusi Tidak Normal
b. Jika Lo < Lt, maka terima Ho Jika Lo > Lt, maka tolak Ho 8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo < Lt, maka sampel berasal dari data yang distribusi normal. 3.
Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tentukan hipotesis 2) Bagi data menjadi dua kelompok. 3) Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok. 4) Tentukan Fhitung dengan rumus12
F=
=
dimana S2 =
Keterangan : F = Homogenitas = Varians terbesar = Varians terkecil 5) Tentukan taraf nyata yang akan digunakan 6) Tentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) 12
Ibid, h. 249.
45
7) Tentukan kriteria pengujian: a) Jika
maka
diterima, yang berarti varians kedua
maka
ditolak, yang berarti varians kedua
kelompok homogen. b) Jika
kelompok tidak homogen. 4.
Uji hipotesis Uji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan uji-t.Uji-t digunakan
untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaranactive learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA siswa. Rumus uji t:13 a.
b.
Menentukan hipotesis Ho =
=
Ha =
≠
Menentukan α Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05
c.
d.
Menentukan kriteria penerimaan hipotesis Kriterianya: Ho diterima, jika
<
Ha diterima, jika
>
Menentukan Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini digunakan rumus: t=
dengan
dan
sedangkan sgab = Keterangan:
13
₁
= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
₂
= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
Sudjana, op. cit., h. 239
46
n₁
= Jumlah sampel pada kelompok eksperimen
n₂
= Jumlah sampel pada kelompok kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas control
Sgab
5.
= simpangan baku kedua kelompok
Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut: Ho =
=
Ha =
≠
Keterangan: = nilai rata-rata hasil belajar IPA yang menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match. = nilai rata-rata hasil belajar IPA yang menggunakan metode ceramah. = tidak terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajarsiswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaannya. = terdapat pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaannya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar pada materi energi dan penggunaannya mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan, yang meliputi penerepan pembelajaran IPA dengan strategi index card match, hasil belajar siswa, deskripsi data penelitian, analisis data dan pembahasan A. Hasil Penelitian Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek peneitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari prettest dan posttest. 1. Deskripsi Data Prettest Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan, data skor prettest dan distribusi frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Data Nilai Prettest Data
Prettest Kontrol
Eksperimen
Nilai tertinggi
50
77
Nilai terendah
7
13
Mean
29,45
41,04
Median
21
52,9
Modus
45,3
74,2
Varians
426,38
247,09
Simpangan Baku
20,64
15,71
47
48
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoeh data nilai prettest pada kelas kontrol secara keseluruhan yaitu nilai tertinggi sebesar 50 dan nilai terendah sebesar 7. Rata-rata (mean) nilai kelas kontrol sebesar 29,45 median sebesar 21, modus 45,3, varians sebesar 426,38, dan simpangan baku sebesar 20,64. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi sebesar 77 dan nilai terendah sebesar 13. Rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen sebesar 41,04, median sebesar 52,9, modus sebesar 29,8, varians sebesar 247,09, dan simpangan baku sebesar 15,71. 2. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan, data skor posttest dan distribusi frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Data Nilai Posttest Data
Posttest Kontrol
Eksperimen
Nilai tertinggi
90
100
Nilai terendah
13
27
Mean
55,77
77,72
Median
43,6
81,5
Modus
78,8
91,5
Varians
569,61
415,73
Simpangan baku
23,86
20,38
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data nilai posttest pada kelas kontrol dan eksperimen sangat berbeda. Pada kelas kontrol didapat nilai postest dari metode ceramah yaitu nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 13, rata-rata (mean) nilai kelas kontrol sebesar 55,77, median sebesar 43,6, modus sebesar 78,8, varians sebesar 569,61, dan simpangan baku sebesar 23,86. Sedangkan pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan strategi index card match secara keseluruhan diperoleh nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai
49
terendah sebesar 27, rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen yaitu 77,72, median sebesar 81,5, modus sebesar 91,5, varians sebesar 415,73, dan simpangan baku sebesar 20,38. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas.
B. Uji Normalitas Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai prettest kelas IV D sebagai kelas eksperimen dan data nilai prettest kelas IV E sebagai kelas kontrol Sekolah SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji Liliefors dalam menghitung uji normalitas yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Sebuah syarat data berdistribusi normal apabila nilai signifikasi L Hitung lebih kecil dari L Tabel (L
hitung
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari
perhitungan Data dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu data prettest dan posttest : 1. Hasil Uji Normalitas Prettest Eksperimen Dan Kontrol Dari hasil pengujian eksperimen diperoleh niali Lhitung = 0,17 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Lhitung = 0,09. Dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 22 maka didapat harga Ltabel = 0,19 dan n = 22 maka didapat harga Ltabel = 0,19 dengan kriteria: Lhitung ˂ Ltabel : data terdistribusi normal Lhitung ˃ Ltabel : data tidak terdistribusi normal Hasil pengujian normalitas prettest eksperimen dan kontrol, peneliti sajikan dalam tabel 4.5 berikut ini:
50
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Prettest Eksperimen dan Kontrol Data
Eskperimen
Kontrol
N
22
22
Lhitung
0,17
0,09
Ltabel
0,19
0,19
Kesimpulan
Data Terdistribusi normal
Data Terdistribusi normal
2. Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen Dan Kontrol Dari hasil pengujian eksperimen diperoleh niali Lhitung = 0,16 dan untuk kelompok kontrol diperoleh Lhitung = 0,09. Dari tabel harga kritis uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) = 0,05 untuk n = 22 maka didapat harga Ltabel = 0,19 dan n = 22 maka didapat harga Ltabel = 0,19 dengan kriteria: Lhitung ˂ Ltabel : data terdistribusi normal Lhitung ˃ Ltabel : data tidak terdistribusi normal Hasil pengujian normalitas posttest eksperimen dan kontrol, peneliti sajikan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Data
Eskperimen
Kontrol
N
22
27
Lhitung
0,16
0,09
Ltabel
0,19
0,19
Kesimpulan
Data Terdistribusi normal
Data Terdistribusi normal
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa data prettest dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol terdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung ˂ Ltabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa data posttest menjawab soal energi dan penggunaannya IPA kedua kelompok dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikasi yang diperoleh lebih besar dari alpha 5% (0,16 dan
51
0,09 > 0,05). Dengan hasil penghitungan yang menunjukkan kenormalan distribusi, maka data tersebut telah memiliki syarat untuk dianalisis.
C. Hasil Uji Homogenitas Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji homogenitas juga diperlukan sebagai uji prasarat analisis statistik terhadap kedua data nilai pretest dan posttest. Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Data dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu data pretest dan posttest. 1. Hasil Uji Homogenitas Prettest Dari hasil pengujian homogenitas pretest, diperoleh nilai Fhitung = 0,65 sedangkan nilai Ftabel = 2,08 pada taraf signifikansi α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut, dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen. 2. Hasil Uji Homogenitas Posttest Dari hasil pengujian homogenitas posttest, diperoleh nilai Fhitung = 1,20 sedangkan nilai Ftabel = 2,08 pada taraf signifikansi α = 0,05, sehingga berdasarkan hasil tersebut, dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen. Hasil uji homogenitas peneliti sajikan dalam tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest Data
Prettest
Posttest
n data
22
22
S2Eksperimen
37,440
122,501
n data
22
22
S2Kontrol
24,537
147,619
FHitung
0,65
1,20
FTabel
2,08
2,08
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Berdasarkan hasil dari variansi kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol memenuhi kriteria Fhitung ˂ Ftabel , maka dari pengujian
52
kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yang diuji adalah berasal dari kelompok yang homogen.
D. Hasil Pengujian Hipotesis Statistik Prettest dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu pengujian hipotesis: 1. Hipotesa Statistik Hipotesa statistik pada hasil penelitian ini adalah: Ho : µA = µB Ha : µA ˃ µB Ho : Tolak Ho karena µA ˃ µB (77,72 ˃ 55,77) Ha : Terima Ha atau tolak Ho karena µA ˃ µB (77,72 ˃ 55,77) Maka berdasarkan hipotesa statistik tersebut, dapat dirumuskan suatu kesimpulan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. 2. Uji Signifikansi Dengan T-Test (Uji-T) Analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dilakukan dengan uji-t pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (df = n1 + n2 – 2 maka 22 + 22 – 2 = 42), diperoleh harga thitung sebesar 3,20. Berdasarkan tabel distribusi “t” untuk taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (df = 22 + 22 – 2 = 42) diperoleh harga ttabel sebesar 1,68. a.
Kriteria Kriteria penerimaan atau penolakan Ho adalah:
1) Jika thitung > ttabel maka tolak Ho dan Ha diterima 2) Jika thitung < ttabel maka terima Ho dan Ha ditolak 3) Jika thitung > -ttabel maka tolak Ho dan Ha diterima 4) Jika -thitung > ttabel maka terima Ho dan Ha ditolak Berdasarkan kriteria penerimaan atau penolakan Ho dan data hasil penelitian, maka kriteria hasil penelitian ini termasuk kriteria nomor 1
53
yaitu thitung > ttabel (3,20 > 1,68) maka tolak Ho dan Ha diterima, dan dapat dirumuskan suatu kesimpulan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match dengan siswa yang tidak menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match tersebut pada konsep energi dan penggunaannya berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest Statistik Rata-rata Varians Sgabungan thitung ttabel Perbandingan Kesimpulan
Kelas Eksperimen 77,72 415,732
Kelas Kontrol 55,77 569,612
22,7185 3,20509 1,68107 3,20509 > 1,68107 Tolak H0 terima Ha
E. Pembahasan Hasil Penelitian Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai guru IPA dalam pembelajaran active learning dengan strategi index card match di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Di awal pertemuan pertama guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang prosedur pembelajaran active learning dengan strategi index card match pada konsep energi dan penggunaannya yang akan digunakan hal ini dimaksudkan
supaya
siswa
memperoleh
pemahaman
mengenai
strategi
pembelajaran tersebut sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai. Peneliti menjadi guru didalam pelaksanaan pembelajaran sebagai motivator dan fasilitator dari proses kegiatan belajar mengajar yang belum dimengerti siswa. Langkah-langkah dalam pembelajaran active learning dengan strategi index card match terlebih dahulu guru membuat potongan-potongan kertas sebanyak siswa yang ada didalam kelas eksperimen menjadi dua bagian yang sama, guru menulis pertanyaan dari separuh bagian yang telah disediakan dan
54
menulis jawaban dari separuh kertas lainnya, kemudian guru mencampur antara pertanyaan dengan jawaban secara dikocok dan membagikan kepada siswa satu persatu serta menjelaskan kepada siswa bahwa aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, siswa kemudian mencari pasangan dari pertanyaan dengan jawaban yang benar yang telah diberikan, setelah menemukan pasangan siswa diminta untuk menjelaskan antara pertanyaan dan jawaban dari kartu berpasangan yang mereka dapat dan dilakukan secara bergantian dengan pasangan siswa lainnya dan mencari kesimpulan bersama-sama dengan guru. Hal ini sejalan dengan penelitian Si Ngurah Putu Suta Prawira, Siti Zulaikha, I Gst Agung Oka Negara bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan strategi ini siswa dilatih memahami dan mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau soal, lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah cocok oleh siswa bersama-sama dengan guru.1 Melalui kegiatan strategi pembelajaran aktif tipe index card match melibatkan peran siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk menemukan konsep atau prinsip materi pembelajaran dan siswa juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreatifitas ilmiah secara optimal karena siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini juga diperkuat oleh Hisyam Zaini staregi index card match merupakan salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran dengan meninjau kembali apa yang telah dipelajari sebagai aktivitas yang menyenangkan.2 Peran guru pada kelas eksperimen lebih banyak menjadi fasilitator guru berusaha menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa, guru juga sebagai motivator berupaya untuk mendorong dan menstimulasi siswa agar dapat melakukan perbuatan belajar.
1
Si Ngurah Putu Suta Prawira, Siti Zulaikha, I Gst Agung Oka Negara, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa SD, e Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2 No: 1 Tahun 2014 2 Mel Siberman, Active Learning:101 cara belajar siswa aktif (Bandung:Nusamedia. 2011). Cet.ke-4. h. 249
55
Adapun proses pembelajaran kelas kontrol mendengarkan penjelasan guru melalui metode ceramah, kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar sehingga siswa terlihat jenuh dan bosan pada saat pembelajaran, beberapa siswa juga terlihat asyik mengobrol dengan teman sebangkunya ketika guru menjelaskan materi pembelajaran, dan ada beberapa siswa yang asyik menggambar ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode konvensional (ceramah) didalam pembelajaran kurang efektif dan efisien, terlihat aktivitas siswa mulai jenuh dan bosan karena pembelajaran yang monoton guru hanya menjelaskan dengan metode konvensional (ceramah). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Aprilia Diah Rahmawati, Alvi Rosyidi dan Riezky Maya Probosari bahwa penyajian kegiatan pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi menimbulkan kejenuhan siswa serta membuat motivasi belajar siswa menjadi rendah terhadap materi ekosistem dalam kegiatan pembelajaran.3 Hal ini senada dengan penelitian Haryanto bahwa proses pembelajaran berlangsung kurang menarik guru hanya berinteraksi dengan beberapa siswa sedangkan siswa yang lain asyik bercanda, bermain benggong, mengantuk, dan ada beberapa siswa keluar kelas.4 Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, yang mana kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan metode ceramah, diperoleh hasil yang berbeda pada nilai posttest kedua kelas. Pada nilai posttest kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah. Perbedaan rata-rata hasil belajar IPA antara kedua kelas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pembelajaran active learning dengan strategi index 3
Aprilia Diah Rahmawati, Alvi Rosyidi dan Riezky Maya Probosari, Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi, Jurnal Pendidikan Biologi, Volume 3, No.3, 2011. 4 Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort Dan Index Card Mat\ch Terhadap Prestasi Belajar Getaran Dan Gelombang, Jurnal Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang, JP2F, Volume 2, No.2, 2011
56
card match lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode ceramah. Karena berdasarkan nilai rata-rata posttest yang diperoleh pada kelompok eksperimen adalah 77,72, sedangkan rata-rata nilai posttest yang diperoleh pada kelompok kontrol adalah 55,77. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai posttest yang diperoleh kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai postes kelompok kontrol, hal ini menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA siswa.. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
nilai
posttest
diperoleh
nilai
perbandingan antara pembelajaran active learning dengan strategi index card match dan hasil belajar IPA pada konsep energi dan penggunaannya, 3,20. Sedangkan untuk mengetahui
maka dikonsultasikan pada
= untuk
taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (df = 22 + 22 – 2 = 42) diperoleh harga ttabel sebesar 1,68. Jika dibandingkan lebih besar dari
(
>
dengan
maka
). Karena thitung > ttabel (3,20 > 1,68)
maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan strategi index card match terhadap hasil belajar. Pengaruh strategi index card match terhadap hasil belajar disebabkan karena strategi index card match membuat siswa cenderung lebih memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa cenderung lebih banyak menjawab pertanyaan dan mengeluarkan pendapat pada saat pembelajaran, siswa juga lebih cenderung terlihat lebih aktif dan semangat didalam belajar. Hal ini disebabkan karena penggunaan strategi index card match didalam pembelajaran membuat siswa menjadi lebih aktif, menumbuhkan rasa ingin tahu, minat dan motivasi bertambah sehingga siswa lebih memaknai pembelajaran yang menyenangkan secara langsung dengan mendengar, melihat, melakukan dan berdiskusi. Hal ini sejalan dengan penelitian Si Ngurah Putu Suta Prawira, Siti Zulaikha, I Gst Agung Oka Negara bahwa strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan strategi ini siswa dilatih memahami dan mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu
57
jawaban atau soal, lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah cocok oleh siswa bersama-sama dengan guru.5 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan strategi index card match terhadap hasil belajar. Karena strategi index card match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada materi energi dan penggunaannya yang dilakukan pada kelas eksperimen memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa kelas IV dibandingkan pada kelas kontrol yang tidak menggunakan strategi index card match. F. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Kendati demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya : 1.
Penelitian ini
hanya
dilakukan pada pokok bahasan
energy dan
penggunaannya saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain. 2.
Kondisi siswa yang merasa bingung pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan strategi index card match, karena siswa belum terbiasa.
3.
Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel strategi index card match materi energi dan penggunaannya, dan hasil belajar IPA siswa. Variabel lain seperti minat, intelegensi, motivasi, dan lain – lain tidak terkontrol.
5
Si Ngurah Putu Suta Prawira, Siti Zulaikha, I Gst Agung Oka Negara, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa SD, e Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2 No: 1 Tahun 2014
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match dengan siswa yang tidak menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match di SD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan 2012/2013, diperoleh kesimpulan sebagai berikut Pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match dan yang menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA pada konsep energi dan penggunaannya Perolehan nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah sebesar 77,72 dan nilai ratarata kelompok kontrol adalah 55,77 dengan perolehan besar jika dibandingkan
3,20 yang lebih
dengan derajat kebebasan df = 42 dan taraf
signifikasi (α) = 0,05 yaitu 1,68, maka thitung > ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran active learning dengan strategi index card match berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Siswa, diharapkan kerjasama antar siswa bisa semakin bertumbuh. Belajarlah yanggiat dan menjadi lebih baik lagi supaya hasil belajarnya meningkat. 2. Guru, sebaiknya menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match pada pembelajaran IPA dalam pembelajaran energi dan penggunaannya. 3. Peneliti, hendaknya kemampuan dalam mencocokan kartu pasangan (index card match) siswa dengan menggunakan pembelajaran active learning dengan strategi index card match dijadikan sebagai ilmu pengetahuan. Selain itu, bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini disarankan untuk mengambil sampel yang cukup besar dengan materi yang beragam.
58
DAFTAR PUSTAKA
Alit Mariana, I Made., Dr., M.Pd. & Wandy Praginda, S.Pd. M.Si. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA : Untuk Guru SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPTK IPA) untuk Program BERMUTU. h.14. 2009. ________. “Hakikat IPA dan Pendidikan IPA : Untuk Guru SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPTK IPA) untuk Program BERMUTU”. h.18. 2009 Arikunto, Suharismi. Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan. h. 72. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 ________. “Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan”. h.109. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 ________. “Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan”. h.208. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 ________. “Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan”. h.210. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 ________. “Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan”. h.213-214. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 ________. “Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan”. h.239. Jakarta : Bumi Aksara. 2005 Badan Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. h. 6. Jakarta. 2007 Bell, Daniel. & Jahna Kahrfoff. Active Learning Handbook. h. 1. St. Louis, Missouri:Faculty Development Center Webster University. 2009 Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. h. 195. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2005 ________. “Psikologi Pendidikan”. h. 196. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2005 Fathurrohman, Pupuh. & M.Sobari Sutikno. Strategi Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami). h. 75. Bandung : Refika Aditama ________. “Strategi Belajar Mengajar (Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami)”. h. 76. Bandung : Refika Aditama Febriyanto, Galih. Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Tanjungsari Rembang Tahun Ajaran 2011/2012. Univirsitas Muhamadiyah Surakarta. 2011. (http://etd.eprints.ums.ac.id/15641/ diakses pada tgl 10 januari 2013 pukul 15.30) Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. h. 77 Jakarta: Bumi Aksara. 2010 ________. “Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem”. h.155. Jakarta : Bumi aksara.2010 ________. “Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem”. h.210. Jakarta : Bumi aksara.2010 ________. “Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem”. h.212. Jakarta : Bumi aksara.2010
59
60
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. h. 33. Jakarta: Bumi Aksara. 2003 Hamalik, Oemar. Teknik Pengukuran Dan Evaluasi Pendidikan. h. 6-9. Bandung : Mandar Maju. 1989 Haryanto. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort Dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran Dan Gelombang, Jurnal Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang, JP2F, Volume 2, No.2, 2011 Haryanto, Drs. Sains untuk SD / MI Kelas IV. Jakarta : Erlangga. 2012 Herlanti, Yanti. “Prestasi Sains Indonesia di TIMSSR”. (http://yherlanti.wordpress.com/page/6/ diakses pada tanggal 20 Agustus 2013) Istinanik, Endah.,M.Pd. Wali Kelas IV dan Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Bakti Mulya 400 Jarkarta Selatan. (wawancara dilakukan pada tanggal 8 Mei 2013). Masitoh, Dra.,M.Pd.,& Laksmi Dewi, Mpd. Strategi Pembelajaran. h. 37. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikam Islam Departemen Agama. 2009 Nurhasanah, Siti. dkk. Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Ipa Di Smp Negeri 2 Patuk. Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNY dan Dosen FMIPA UNY. ________. “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Ipa Di Smp Negeri 2 Patuk”. Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNY dan Dosen FMIPA UNY. Pangabean, Yusri. dkk. Strategi, Model, Dan Evaluasi (pembelajaran kurikulum 2006). h.115. Bina Media Informasi. Pujianti, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Active Learning Dengan Strategi Index Card Match (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Vii Smp N I Plupuh Sragen) Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2010 Rahmawati, Aprilia Diah. Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012 ________. “Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011”. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012 Rahmawati, Aprilia Diah. dkk. Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran
61
Aktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi, Jurnal Pendidikan Biologi. Volume 3, No.3, 2011. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran:Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. h. 132. Jakarta : Kencana.2009 ________. “Paradigma Baru Pembelajaran:Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas”. h. 132. Jakarta : Kencana.2009 Syamsuri, Istamar. Peningkatan Kompetensi Guru Untuk Meningkatkan Minat Siswa Pada Bidang MIPA. 2010 Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. h. 21. Yogyakarta : Insan Madani, 2007 ________. “Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. h. 22. Yogyakarta : Insan Madani, 2007 Silberman, Mel. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. h. 249. Bandung : Nusamedia. 2011
Sadulloh, Uyoh., Dr., M.Pd. pengantar filsafat pendidikan. Hal.48-49 Bandung : Alfabeta. 2009. Sudjana. Metode Statistika. h. 239. Bandung : Tarsito. 2010 ________. “Metode Statistika”. h. 249. Bandung : Tarsito. 2010 ________. “Metode Statistika”. h. 466. Bandung : Tarsito. 2010 Sudjana, Nana,.Dr. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. h.22. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2009 Sudjana, Nana, Dr,. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. h. 39. Bandung : Sinar Baru. 2004 Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. h. 102. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. 2007 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, h. 207. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005 Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. h. 102. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. 2006 Suta Prawira, Si Ngurah Putu. dkk. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa SD, e Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2 No: 1 Tahun 2014 ________. “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa SD”, e Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2 No: 1 Tahun 2014
62
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. h. 129. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2010 Tohulowula, Febrianto. dkk. Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penerapan Metode Index Card Match Pada Materi Litosfer Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bualemo. FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Yuliati, Eni. Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning “Index Card Match” Terhadap Minat Dan Prestasi Belajar Biologi Pada Materi Arkhaebakteria Dan Eubakteria Kelas X Man Purwodadi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2011 Zaini, Hisyam. dkk. Strategi Pembelajaran Aktif. h. 67. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani . 2008 Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. h. 73. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009 ________. “Strategi Pembelajaran Sains”. h. 75. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009
63
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV / 2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi 2. Menyebutkan sumber-sumber energi panas dan bunyi 3. Menjelaskan perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari 4. Menjelaskan pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi 2. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menyebutkan sumbersumber energi panas dan bunyi 3. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari 4. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
64
E. Materi Ajar Energi Panas Dan Energi Bunyi a. Sumber Energi Panas Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut sumber panas. Dalam kehidupan kita terdapat dua sumber panas, yaitu matahari dan sumber panas lain yang dihasilkan karena gesekan benda. 1. Matahari Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. 2. Energi panas yang dihasilkan karena gesekan benda Selain matahari, energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan antara dua buah benda. Pada saat udara dingin di pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat. b. Perpindahan Panas Panas dapat berpindah atau merambat melalui tiga cara, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi. 1. Radiasi adalah panas yang merambat langsung tanpa melalui zat perantara dikenal dengan radiasi. 2. Konveksi merupakan perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya. 3. Konduksi merupakan perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya. c. Sumber Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Kita Dalam kehidupan kita banyak sumber bunyi yang dapat kita temukan. Sumber bunyi yang paling mudah tentunya adalah alat musik. Gitar, piano, gendang, angklung, biola, suling, dan lainnya. d. Bunyi Dihasilkan Dari Benda yang Bergetar Bunyi yang kita dengar dari sumber bunyi sebenarnya dapat didengar karena adanya getaran dari sumber bunyi tersebut. Pada saat angklung kita gerakkan maka akan diperoleh bunyi. Tetapi, jika angklung tersebut didiamkan maka angklung tidak dapat mengeluarkan bunyi.
65
e. Perambatan Bunyi Bunyi dapat kita dengar dari sumber bunyi karena adanya rambatan. Rambatan tersebut terjadi karena adanya getaran pada benda yang menjadi sumber bunyi. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan udara. 1. Bunyi merambat melalui zat padat Apabila kita sedang berjalan di atas rel, kita dapat mendengar bunyi kereta yang bergerak dengan cara mendekatkan telinga kita pada rel tersebut. Hal ini disebabkan karena bunyi kereta api tersebut mengalami perambatan melalui rel yang merupakan zat padat. 2. Bunyi merambat melalui zat cair Untuk menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang tinggal di tepi sungai dapat mendengar suara kereta api yang lewat. Walaupun tempatnya jauh dari tempat tinggal orang-orang tersebut. Karena bunyi dapat merambat melalui air sungai. 3. Bunyi merambat melalui udara Udara merupakan perantara yang dapat menyebabkan bunyi dapat kita dengar. Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut merambat melalui udara dan sampailah ke telinga kita. Bunyi tidak dapat merambat di dalam ruangan yang hampa udara. 4. Bunyi dapat dipantulkan dan diserap Jika kamu berteriak di dalam ruangan tersebut maka suara kita seolah-olah ada yang menirukan. Hal ini disebabkan karena suara yang keluar akan dipantulkan oleh dinding sehingga menimbulkan gaung. Gaung merupakan pantulan bunyi yang terdengar kurang jelas karena bunyi yang dihasilkan dari pemantulan bercampur dengan bunyi asli. Lain halnya ketika kita berteriak di depan tebing yang cukup jauh jaraknya. Maka suara yang dipantulkan oleh tebing terdengar seperti suara aslinya. Pantulan bunyi seperti ini dikenal dengan gema. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai dibunyikan. Selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap oleh benda. Apabila kalian masuk ke dalam ruangan pertunjukkan film atau bioskop maka suara yang terjadi di dalam bioskop tidak dapat didengar dari luar. Hal ini disebabkan karena dinding bioskop dilapisi bahan yang dapat menyerap bunyi.
66
F. Nilai - Nilai Multikultural Religius, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
G. Metode atau Strategi Strategi : Index Card Match H. Langkah – langkah pembelajaran
:
1. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru memberi salam dan
membimbing siswa untuk
Nilai Karakter
siswa menjawab salam dan berdoa
Religius Komunikatif Rasa ingin tahu
berdoa serta absensi
Guru memberikan tujuan
pembelajaran
siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Guru melakukan ice
breaking
siswa mengikuti ice breaking
Guru menyampaikan materi tentang energi
siswa menyimak materi pembelajaran
panas dan energi bunyi
2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1 Eksplorasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru bertanya kepada Siswa siswa tentang apa saja
Nilai karakter menjawab Rasa ingin tahu Berkerjasama pertanyaan tentang sumber-
sumber-sumber
sumber energi panas oleh
energi
panas dan sumber-sumber
guru
enrgi bunyi Guru menampung jawaban yang diajukan siswa Guru
melalui
metode Siswa
mendengarkan
67
ceramah
menjelaskan
pengertian
energi
panas
penjelasan
yang
disampaikan oleh guru
dan energi bunyi 2.2. Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru melalui strategi index
Nilai karakter Aktif Komunikatif Berkerjasama Berani Percaya diri
card match menyiapkan kartu index yang berisi sumber-sumber
energi
panas
bunyi,
dan
perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan
radiasi
dalam
kehidupan sehari-hari dan pemantulan
bunyi
dan
penyerapan bunyi Guru kemudian mengocok kartu index secara acak yang
akan
diberikan
kepada siswa membagikan Siswa
Sebelum kartu
index
menjelaskan
mendengarkan
guru
penjelasan guru mengenai
cara
kartu index
mencocokan kartu jawaban dengan kartu pertanyaan Siswa
kepada siswa Guru membagikan kartu index
kepada
masing-
masing siswa Guru memberikan waktu dua menit kepada siswa
mengambil
kartu
index yang telah diberikan guru Siswa mencocokan kartu index yang telah diberikan guru
68
untuk mencocokan kartu index yang telah diberikan Guru
memfasiltasi
dan
mengawasi dalam kegiatan siswa mencocokan kartu index Guru meminta siswa untuk Siswa
menempelkan
menempelkan kartu index
jawaban kartu index yang
yang telah cocok dikertas
cocok di kertas karton yang
karton
telah disediakan
yang
telah
disediakan Guru
bersama
siswa Siswa
bersama
guru
menilai hasil pencocokan
menilai hasil pekerjaan dari
kartu index
pencocokan kartu index memberikan Siswa
Guru
mendengarkan
penguatan materi tentang
penguatan
materi
energi panas dan energi
diberikan oleh guru
yang
bunyi Guru
memberikan
kesempatan untuk
pada
bertanya
materi
yang
siswa tentang belum
dipahami 2.3. Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru dan siswa bersama- Siswa menyimpulkan Komunikatif Toleransi sama menyimpulkan materi materi pembelajaran disiplin pembelajaran Guru melakukan penilaian dan umpan balik
Siswa
mendengarkan
umpan
balik
dijelaskan oleh guru
yang
69
3. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru memberikan Siswa menerima feedback Aktif Disiplin feedback (remedial atau (remedial atau Tangung jawab pengayaan) pengayaan) Religius Guru
mempersilakan
siswa untuk memasukan
Siswa memasukan buku dan alat tulis
buku dan alat tulis Guru
memipin
doa
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
sebelum pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
I.
Media, Sumber Dan Alat Belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012 Alat atau Bahan : Kartu index card match energi panas dan bunyi Kertas karton Paku madding Sterofom
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Jelaskanlah pengertian energi panas !
Menyebutkan
sumber-sumber
energi panas dan sumber energi bunyi
Test (tertulis)
Essay
Kognitif Sebutkanlah sumber-sumber energi panas dan energi bunyi yang
70
kaliah ketahui !
Menjelaskan perpindahan
pengertian energi
panas
Test (tertulis)
Essay
Kognitif Jelaskan pengertian perpindahan energi
secara konduksi, konveksi, dan
panas secara
radiasi serta pemantulan dan
konduksi, konveksi,
penyerapan
dan radiasi dan
bunyi
dalam
kehidupan sehari-hari
pemantulan serta penyerapan bunyi !
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Endah Istinanik, M.Pd
Akbar Gunawan Aska 109018300059
71
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Energi Panas dan Bunyi
Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan sumber panas dan sumber bunyi ? 2. Sebutkanlah tiga contoh sumber energi panas dan sumber energi bunyi ? 3. Jelaskanlah pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi dan radiasi ? 4. Jelaskanlah pengertian dari pemantulan bunyi scara gaung dan gema ? 5. Sebutkanlah manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari ?
72
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV / 2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
C. Indikator 1. Menyebutkan alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul 2. Menjelaskan cara memainkan bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menyebutkan alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul 2. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan
cara
memainkan bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
E. Materi Ajar Energi Alternatif a. Sumber Energi Alternatif Pada umumnya sumber energi alternatif yang ada saat ini, digunakan untuk pembangkit listrik dan bahan bakar.1
1
Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
73
1. Sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik. Sumber energi di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit listrik di antaranya adalah energi air, energi angin, energi panas bumi, dan energi nuklir. Di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik, masyarakat memanfaatkan air sebagai sumber energi listrik. Mereka membuat kincir air yang diletakkan di aliran sungai yang cukup deras. Kincir air ini berfungsi menggerakkan generator atau turbin yang nantinya dapat menghasilkan listrik. 2. Sumber energi alternatif bahan bakar Saat ini telah dikembangkan beberapa energi alternatif pengganti minyak bumi, antara lain pemanfaatan energi matahari, biodisel, biogas, dan biomassa. Di negara maju, kini telah digunakan kendaraan dengan sumber tenaga dari matahari atau yang lebih dikenal dengan kendaraan tenaga surya. Kendaraan tenaga surya memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi gerak. Mobil atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar solar dapat diganti dengan sumber energi lain yaitu biodisel. Biodisel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau lemak hewan. Biodisel lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi. Untuk memasak kini telah dikembangkan energi alternatif yang bernama biogas. Biogas merupakan energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti kotoran hewan yang dapat digunakan untuk sumber energi pada kompor. Energi biomassa adalah energi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang, misalnya tebu. Tebu dapat diolah untuk membuat alkohol Alkohol dapat dimanfaatkan seperti bensin untuk bahan menggerakkan mesin. b. Keuntungan Energi Alternatif Energi alternatif memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sumber energi utama, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat. 2. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya alam lain yang dapat diperbaharui. 3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila digunakan.
74
F. Nilai-Nilai Multikultural Religius, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
G. Metode atau Strategi Strategi : Index Card Match H. Langkah – langkah pembelajaran 1. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru memberi salam dan
membimbing siswa untuk
Nilai Karakter
siswa menjawab salam dan berdoa
Religius Komunikatif Rasa ingin tahu
berdoa serta absensi
Guru memberikan tujuan
pembelajaran
siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Guru melakukan ice
breaking
siswa mengikuti ice breaking
Guru menyampaikan materi tentang bunyi
siswa menyimak materi pembelajaran
melalui alat musik 2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1 Eksplorasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Guru bertanya
Kegiatan siswa kepada Siswa
siswa tentang apa saja
Nilai karakter menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan tentang bunyi Berkerjasama
bunyi pada alat musik
pada alat musik oleh guru
Guru menampung jawaban yang diajukan siswa Guru
menjelaskan Siswa
mendengarkan
pengertian bunyi melalui
penjelasan
alat musik
disampaikan oleh guru
yang
75
2.2 Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru menyiapkan kartu
Nilai karakter Aktif Komunikatif Berkerjasama Berani Percaya Diri
index yang berisi materi perubahan bunyi melalui alat musik Guru kemudian mengocok kartu index secara acak yang
akan
diberikan
kepada siswa membagikan Siswa
Sebelum kartu
index
menjelaskan
mendengarkan
guru
penjelasan guru mengenai
cara
kartu index
mencocokan kartu jawaban dengan kartu pertanyaan kepada siswa Guru membagikan kartu Siswa index
kepada
masing-
mengambil
kartu
index yang telah diberikan guru
masing siswa
Guru memberikan waktu Siswa mencocokan kartu dua menit kepada siswa
index yang telah diberikan
untuk mencocokan kartu
guru
index yang telah diberikan Guru
memfasiltasi
dan
mengawasi dalam kegiatan siswa mencocokan kartu index Guru meminta siswa untuk Siswa
menempelkan
menempelkan kartu index
jawaban kartu index yang
yang telah cocok dikertas
cocok di kertas karton yang
karton
telah disediakan
disediakan
yang
telah
76
Guru
bersama
siswa
menilai hasil pencocokan kartu index Guru
memberikan
penguatan materi tentang Siswa
mendengarkan
perubahan bunyi melalui
penguatan
alat musik
diberikan oleh guru
Guru
materi
yang
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk bertanya pada materi yang ditelah disampaikan
2.3 Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru dan siswa bersama- Siswa menyimpulkan Komunikatif Toleransi sama menyimpulkan materi materi pembelajaran disiplin pembelajaran Guru melakukan penilaian
Siswa
mendengarkan
dan umpan balik terhadap
penilaian dan umpan balik
hasil kinerja kelompok
yang dijelaskan oleh guru
3. Penutup (waktu 2 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru memberikan feed Siswa menerima back
(remedial
atau
back
pengayaan) Guru
(remedial
pengayaan) mempersilakan
siswa untuk memasukan
Nilai karakter feed Aktif Disiplin atau Tangung jawab Religius
Siswa memasukan buku dan alat tulis
buku dan alat tulis Guru
memipin
doa
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
sebelum pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
77
I.
Media, Sumber Dan Alat Belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012 Alat atau Bahan : Kartu index card match perubahan energi melalui alat musik Kertas karton Paku madding Sterofom
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menyebutkan alat musik yang
Test
ditiup, petik, digesek dan pukul
(tertulis)
Essay
Kognitif
Jelaskanlah alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul !
Menjelaskan cara memainkan
Test
bunyi alat-alat musik seperti
(tertulis)
Essay
Kognitif Menjelaskan cara memainkan alat
suling, gitar, biola, dan
musik suling, gitar,
gendang
biola, dan gendang!
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Akbar Gunawan Aska Endah Istinanik, M.Pd
109018300059
78
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Perubahan Energi Melalui Alat Musik
Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskanlah cara memainkan alat musik gendang ? 2. Jelaskan perbedaan antara alat musik gitar dengan biola ? 3. Sebutkanlah alat musik yang dimainkan secara ditiup ? 4. Apakah gendang bisa terbuat dari bambu atau logam yang dapat mengeluarkan bunyi ? 5. Sebutkanlah kegunaan memainkan alat musik ?
79
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV / 2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-3)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian energi alternatif 2. Menyebutkan sumber-sumber energi alternatif 3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan pengertian energi alternatif 2. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menyebutkan sumbersumber energi alternatif 3. Dengan menggunakan strategi index card match siswa mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
80
E. Materi Ajar Energi Bunyi Melalui Alat Musik a. Alat Musik Tiup Alat musik tiup umumnya berbentuk panjang seperti pipa. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tiup dapat terjadi ketika udara dalam pipa bergetar karena tiupan pemainnya. Nada suara diatur dengan membuka dan menutup lubang pada sisi alat musik. Perubahan keras pelannya suara disebabkan oleh kekuatan tiupan yang menyebabkan getaran udara. b. Alat Musik Pukul Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul disebut juga perkusi. Akibat pukulan, alat musik akan bergetar dan menghasilkan suara. Makin kuat pukulan, getarannya makin banyak dan suara alat musik makin keras. c. Alat Musik Gesek Biola termasuk alat musik gesek. Gesekan terhadap rentangan senar yang semakin kuat, dapat menyebabkan perubahan energi bunyi dari biola.
F. Nilai-Nilai Multikultural Religius, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
G. Metode atau Strategi Strategi : Index Card Match H. Langkah – langkah pembelajaran
:
1. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru memberi salam dan
membimbing siswa untuk
siswa menjawab salam dan berdoa
berdoa serta absensi
Guru memberikan tujuan pembelajaran
siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Nilai Karakter Religius Komunikatif Rasa ingin tahu
81
Guru melakukan ice breaking
siswa mengikuti ice breaking
Guru menyampaikan materi tentang energi
siswa menyimak materi pembelajaran
alternatif
2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1 Eksplorasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Guru bertanya siswa
tentang
Kegiatan siswa kepada Siswa apa
sumber-sumber
saja energi
alternatif
Nilai karakter menjawab Rasa ingin tahu pertanyaan tentang sumber- Berkerjasama sumber energi panas oleh guru
Guru menampung jawaban yang diajukan siswa menjelaskan Siswa
Guru
mendengarkan
pengertian energi alternatif
penjelasan
yang
melalui slide power point
disampaikan oleh guru
2.2 Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru menyiapkan kartu
Nilai karakter Aktif Komunikatif Berkerjasama Berani Percaya Diri
index yang berisi materi energi alternatif Guru kemudian mengocok kartu index secara acak yang
akan
diberikan
kepada siswa membagikan Siswa
Sebelum kartu
index
menjelaskan
mendengarkan
guru
penjelasan guru mengenai
cara
kartu index
82
mencocokan kartu jawaban dengan kartu pertanyaan kepada siswa Guru membagikan kartu Siswa index
kepada
masing-
masing siswa
mengambil
kartu
index yang telah diberikan guru
Guru memberikan waktu Siswa mencocokan kartu dua menit kepada siswa
index yang telah diberikan
untuk mencocokan kartu
guru
index yang telah diberikan Guru
memfasiltasi
dan
mengawasi dalam kegiatan siswa mencocokan kartu index Guru meminta siswa untuk Siswa
menempelkan
menempelkan kartu index
jawaban kartu index yang
yang telah cocok dikertas
cocok di kertas karton yang
karton
telah disediakan
yang
telah
disediakan Guru
bersama
siswa
menilai hasil pencocokan kartu index Guru
memberikan
penguatan materi tentang Siswa penguatan
energi alternatif Guru
memberikan
kesempatan untuk
pada
bertanya
materi dipahami
yang
siswa tentang belum
mendengarkan materi
diberikan oleh guru
yang
83
2.3. Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru dan siswa bersama- Siswa menyimpulkan Komunikatif Toleransi sama menyimpulkan materi materi pembelajaran disiplin pembelajaran Guru melakukan penilaian
dan umpan balik
Siswa
mendengarkan
umpan
balik
yang
dijelaskan oleh guru 3. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru memberikan feed Siswa menerima back
(remedial
atau
back
pengayaan) Guru
(remedial
Nilai karakter feed Aktif atau
Disiplin
pengayaan) mempersilakan
siswa untuk memasukan
Siswa memasukan buku dan alat tulis
Tangung jawab Religius
buku dan alat tulis Guru
memipin
doa
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
sebelum pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
I.
Media, Sumber Dan Alat Belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012 Alat atau Bahan : Kartu index card match energi alternatif Kertas karton Paku madding Sterofom
84
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menjelaskan pengertian energi alternatif
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Jelaskanlah pengertian energi alternatif !
Menyebutkan sumber-sumber energi alternatif
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Sebutkanlah sumber-sumber energi alternatif yang kaliah ketahui !
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
Test (tertulis)
Essay
Kognitif Sebutkanlah keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif !
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Endah Istinanik, M.Pd
Akbar Gunawan Aska 109018300059
85
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Energi Alternatif Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan sumber energi alternatif ? 2. Sebutkan tiga contoh sumber energi alternatif yang ada di bumi ? 3. Jelaskan keuntungan penggunaan energi alternatif ? 4. Sebutkan benda-benda yang menggunakan energi alternatif ? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biogas ?
86
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV / 2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-1)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi 2. Menyebutkan sumber-sumber energi panas 3. Menjelaskan pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari 4. Menjelaskan pengertian pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan energi panas dan energi bunyi 2. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu Menyebutkan sumber-sumber energi panas 3. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari 4. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
87
E. Materi Ajar Energi Panas Dan Energi Bunyi a. Sumber Energi Panas Segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas disebut sumber panas. Dalam kehidupan kita terdapat dua sumber panas, yaitu matahari dan sumber panas lain yang dihasilkan karena gesekan benda. 1. Matahari Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. 2. Energi panas yang dihasilkan karena gesekan benda Selain matahari, energi panas juga dapat dihasilkan dari gesekan antara dua buah benda. Pada saat udara dingin di pegunungan, orang yang mendaki gunung biasanya menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya untuk memperoleh energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat. b. Perpindahan Panas Panas dapat berpindah atau merambat melalui tiga cara, yaitu radiasi, konveksi, dan konduksi. 1. Radiasi adalah panas yang merambat langsung tanpa melalui zat perantara dikenal dengan radiasi. 2. Konveksi merupakan perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya. 3. Konduksi merupakan perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya. c. Sumber Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Kita Dalam kehidupan kita banyak sumber bunyi yang dapat kita temukan. Sumber bunyi yang paling mudah tentunya adalah alat musik. Gitar, piano, gendang, angklung, biola, suling, dan lainnya. d. Bunyi Dihasilkan Dari Benda yang Bergetar Bunyi yang kita dengar dari sumber bunyi sebenarnya dapat didengar karena adanya getaran dari sumber bunyi tersebut. Pada saat angklung kita gerakkan maka akan diperoleh bunyi. Tetapi, jika angklung tersebut didiamkan maka angklung tidak dapat mengeluarkan bunyi.
88
e. Perambatan Bunyi Bunyi dapat kita dengar dari sumber bunyi karena adanya rambatan. Rambatan tersebut terjadi karena adanya getaran pada benda yang menjadi sumber bunyi. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan udara. 1. Bunyi merambat melalui zat padat Apabila kita sedang berjalan di atas rel, kita dapat mendengar bunyi kereta yang bergerak dengan cara mendekatkan telinga kita pada rel tersebut. Hal ini disebabkan karena bunyi kereta api tersebut mengalami perambatan melalui rel yang merupakan zat padat. 2. Bunyi merambat melalui zat cair Untuk menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang tinggal di tepi sungai dapat mendengar suara kereta api yang lewat. Walaupun tempatnya jauh dari tempat tinggal orang-orang tersebut. Karena bunyi dapat merambat melalui air sungai. 3. Bunyi merambat melalui udara Udara merupakan perantara yang dapat menyebabkan bunyi dapat kita dengar. Kita dapat mendengar bunyi bel yang ada di sekolah karena bunyi tersebut merambat melalui udara dan sampailah ke telinga kita. Bunyi tidak dapat merambat di dalam ruangan yang hampa udara. 4. Bunyi dapat dipantulkan dan diserap Jika kamu berteriak di dalam ruangan tersebut maka suara kita seolah-olah ada yang menirukan. Hal ini disebabkan karena suara yang keluar akan dipantulkan oleh dinding sehingga menimbulkan gaung. Gaung merupakan pantulan bunyi yang terdengar kurang jelas karena bunyi yang dihasilkan dari pemantulan bercampur dengan bunyi asli. Lain halnya ketika kita berteriak di depan tebing yang cukup jauh jaraknya. Maka suara yang dipantulkan oleh tebing terdengar seperti suara aslinya. Pantulan bunyi seperti ini dikenal dengan gema. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai dibunyikan. Selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap oleh benda. Apabila kalian masuk ke dalam ruangan pertunjukkan film atau bioskop maka suara yang terjadi di dalam bioskop tidak dapat didengar dari luar. Hal ini disebabkan karena dinding bioskop dilapisi bahan yang dapat menyerap bunyi.
89
F. Nilai-Nilai Multikultural Religius, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
G. Metode Atau Strategi Metode
: Ceramah
H. Langkah – langkah pembelajaran 1. Pendahuluan (waktu 10 menit)
Kegiatan Guru Guru memberi salam dan
membimbing siswa untuk
:
Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam dan berdoa
Nilai Karakter Religius Komunikatif Rasa ingin tahu
berdoa serta absensi
Guru memberikan tujuan
pembelajaran
Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Guru melakukan ice breaking
Siswa mengikuti ice breaking
Guru menyampaikan materi tentang energi
Siswa menyimak materi pembelajaran
panas dan energi bunyi 2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1. Eksplorasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa bertanya kepada Siswa menjawab pertanyaan siswa tentang apa saja tentang sumber-sumber
Guru
sumber-sumber
energi
energi panas oleh guru
panas dan sumber-sumber enrgi bunyi Guru menampung jawaban Siswa
yang diajukan siswa Guru pengertian
menjelaskan energi
dan energi bunyi
panas
mendengarkan
penjelasan disampaikan oleh guru
yang
Nilai karakter Rasa ingin tahu Berkerja sama
90
2.2. Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru memberikan Siswa menyimak materi penguatan materi tentang yang dijelaskan oleh guru pengertian energi panas, dan perpindahan
Nilai karakter Komunikatif Berkerjasama Berani
panas
secara konduksi, konveksi, dan
radiasi,
pemantulan
bunyi dan penyerapan bunyi melalui metode ceramah Guru
pada
bertanya
materi
yang
mengajukan
pertanyaan
memberikan
kesempatan untuk
Siswa
yang
belum
dimengerti kepada guru
siswa tentang belum
dipahami 2.3. Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru dan siswa bersama- Siswa menyimpulkan sama menyimpulkan materi materi pembelajaran pembelajaran Siswa mendengarkan Guru melakukan penilaian
umpan
dan umpan balik
balik
(remedial
atau
back
pengayaan) Guru
yang
dijelaskan oleh guru
3. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru memberikan feed Siswa menerima back
(remedial
pengayaan)
mempersilakan
siswa untuk memasukan
Nilai karakter feed Aktif Disiplin atau Tangungjawab Religius
Siswa memasukan buku dan alat tulis
buku dan alat tulis Guru
memipin
Nilai karakter Komunikatif Toleransi disiplin
doa
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
sebelum pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
91
I.
Media, Sumber Dan Alat Belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menjelaskan pengertian energi
Test
Essay
(tertulis)
panas dan energi bunyi
Kognitif Jelaskanlah pengertian energi panas !
Menyebutkan
sumber-sumber
energi panas dan sumber energi
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Sebutkanlah sumber-sumber energi panas dan
bunyi
energi bunyi yang kaliah ketahui !
Menjelaskan perpindahan
pengertian energi
panas
secara konduksi, konveksi, dan radiasi serta pemantulan dan penyerapan
bunyi
dalam
kehidupan sehari-hari
Test (tertulis)
Essay
Kognitif Jelaskan pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dan pemantulan serta penyerapan bunyi !
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Drs. Joharul Arifin, S.Pd
Akbar Gunawan Aska 109018300059
92
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Energi Panas dan Bunyi
Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan sumber panas dan sumber bunyi ? 2. Sebutkanlah tiga contoh sumber energi panas dan sumber energi bunyi ? 3. Jelaskanlah pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi dan radiasi ? 4. Jelaskanlah pengertian dari pemantulan bunyi scara gaung dan gema ? 5. Sebutkanlah manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari ?
93
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV /2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-2)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik
C. Indikator 1. Menyebutkan alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul 2. Menjelaskan cara memainkan bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menyebutkan alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul 2. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan cara memainkan bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
E. Materi Ajar Energi Alternatif a. Sumber Energi Alternatif Pada umumnya sumber energi alternatif yang ada saat ini, digunakan untuk pembangkit listrik dan bahan bakar.1
1
Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
94
1. Sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik. Sumber energi di lingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit listrik di antaranya adalah energi air, energi angin, energi panas bumi, dan energi nuklir. Di daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh listrik, masyarakat memanfaatkan air sebagai sumber energi listrik. Mereka membuat kincir air yang diletakkan di aliran sungai yang cukup deras. Kincir air ini berfungsi menggerakkan generator atau turbin yang nantinya dapat menghasilkan listrik. 2. Sumber energi alternatif bahan bakar Saat ini telah dikembangkan beberapa energi alternatif pengganti minyak bumi, antara lain pemanfaatan energi matahari, biodisel, biogas, dan biomassa. Di negara maju, kini telah digunakan kendaraan dengan sumber tenaga dari matahari atau yang lebih dikenal dengan kendaraan tenaga surya. Kendaraan tenaga surya memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi gerak. Mobil atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar solar dapat diganti dengan sumber energi lain yaitu biodisel. Biodisel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau lemak hewan. Biodisel lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi. Untuk memasak kini telah dikembangkan energi alternatif yang bernama biogas. Biogas merupakan energi yang dihasilkan dari penguraian bahan organik, seperti kotoran hewan yang dapat digunakan untuk sumber energi pada kompor. Energi biomassa adalah energi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang, misalnya tebu. Tebu dapat diolah untuk membuat alkohol Alkohol dapat dimanfaatkan seperti bensin untuk bahan menggerakkan mesin. b. Keuntungan Energi Alternatif Energi alternatif memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sumber energi utama, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Harga relatif lebih murah dan terjangkau oleh seluruh masyarakat. 2. Tidak akan habis karena berasal dari matahari dan sumber daya alam lain yang dapat diperbaharui. 3. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan apabila digunakan.
F. Nilai-Nilai Multikultural Religius, percayadiri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
95
G. Metode Atau Strategi Metode
: Ceramah
H. Langkah – langkah pembelajaran
:
1. Pendahuluan (waktu 10 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru member salam dan
Siswa
membimbing
dan berdoa
siswa
untuk
menjawab
Nilai Karakter salam Religius Komunikatif Rasa ingin tahu
berdoa serta absensi
Guru
tujuan
memberikan
pembelajaran
Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Guru melakukan ice breaking
Siswa
Guru menyampaikan materi
breaking
tentang bunyi melalui alat
Siswa menyimak materi
musik
pembelajaran
mengikuti
ice
2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1. Eksplorasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru
Kegiatan siswa
Nilai karakter
Guru bertanya kepada siswa Siswa menjawab pertanyaan tentang apa saja bunyi pada
tentang
alat musik
musik oleh guru
Guru
menampung
bunyi
pada
alat
jawaban
yang diajukan siswa Guru menjelaskan pengertian Siswa bunyi
melalui
alat
melalui metode ceramah
musik
mendengarkan
penjelasan disampaikan oleh guru
yang
Rasa ingin tahu Berkerja sama
96
2.2. Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru memberikan penguatan Siswa materi bunyi
tentang melalui
pengertian alat
menyimak
Nilai karakter materi
yang dijelaskanoleh guru
musik
Komunikatif
Berkerja sama
Berani
(gitar, biola, gitar, gendang, dan alat musik tiup Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Siswa
mengajukan
tentang materi yang belum
pertanyaan
yang
belum
dipahami
dimengerti kepada guru
2.3. Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
Siswa
menyimpulkan
materi pembelajaran
pembelajaran Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap
hasil
Nilai karakter
Siswa
Komunikatif
Toleransi
disiplin
mendengarkan
penilaian dan umpanbalik
kinerja kelompok
yang dijelaskanoleh guru
3. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan guru Kegiatan siswa Nilai karakter Guru memberikan feed back Siswa menerima feed back Aktif (remedial atau pengayaan) (remedial atau pengayaan) Disiplin Tangung jawab Guru mempersilakan siswa Siswa memasukan buku Religius untuk memasukan buku dan
dan alat tulis
alat tulis Guru memimpin doa sebelum
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
97
I.
Media Atau Sumber Dan Alat Belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menyebutkan alat musik yang
Test
ditiup, petik, digesek dan pukul
(tertulis)
Essay
Kognitif
Jelaskanlah alat musik yang ditiup, petik, digesek dan pukul !
Menjelaskan cara memainkan
Test
bunyi alat-alat musik seperti
(tertulis)
Essay
Kognitif Menjelaskan cara memainkan alat
suling, gitar, biola, dan
musik suling, gitar,
gendang
biola, dan gendang!
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Drs. Joharul Arifin, S.Pd
Akbar Gunawan Aska 109018300059
98
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Perubahan Energi Melalui Alat Musik
Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskanlah cara memainkan alat musik gendang ? 2. Jelaskan perbedaan antara alat musik gitar dengan biola ? 3. Sebutkanlah alat musik yang dimainkan secara ditiup ? 4. Apakah gendang bisa terbuat dari bambu atau logam yang dapat mengeluarkan bunyi ? 5. Sebutkanlah kegunaan memainkan alat musik ?
99
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: IV / 2
Waktu
: 2 x 35 Menit (Pertemuan ke-3)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian energi alternatif 2. Menyebutkan sumber-sumber energi alternatif 3. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan pengertian energi alternatif 2. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menyebutkan sumber-sumber energi alternatif 3. Dengan menggunakan metode ceramah siswa mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
E. Materi Ajar Energi Bunyi Melalui Alat Musik a. Alat Musik Tiup Alat musik tiup umumnya berbentuk panjang seperti pipa. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tiup dapat terjadi ketika udara dalam pipa bergetar karena tiupan
100
pemainnya. Nada suara diatur dengan membuka dan menutup lubang pada sisi alat musik. Perubahan keras pelannya suara disebabkan oleh kekuatan tiupan yang menyebabkan getaran udara b. Alat Musik Pukul Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul disebut juga perkusi. Akibat pukulan, alat musik akan bergetar dan menghasilkan suara. Makin kuat pukulan, getarannya makin banyak dan suara alat musik makin keras. c. Alat Musik Gesek Biola termasuk alat musik gesek. Gesekan terhadap rentangan senar yang semakin kuat, dapat menyebabkan perubahan energi bunyi dari biola.
F. Nilai-Nilai Multikultural Religius, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, aktif, disiplin, rasa ingin tahu
G. Metode Atau Strategi Metode
: Ceramah
H. Langkah – langkah pembelajaran 1. Pendahuluan (waktu 10menit )
Kegiatan Guru Guru member salam membimbing
siswa
dan untuk
:
Kegiatan Siswa Nilai Karakter Siswa menjawab salam Religius Komunikatif
dan berdoa
Rasa ingin tahu
berdoa serta absensi
Guru
memberikan
tujuan
pembelajaran
Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan disampaikan guru
Guru melakukan ice breaking
Guru
menyampaikan
tentang energi alternatif
Siswa
mengikuti
ice
breaking
materi
Siswa menyimak materi pembelajaran
101
2. Kegiatan Inti (waktu 50 menit) 2.1 Eksplorasi (waktu 10 menit)
Guru
Kegiatan guru bertanya kepada
Kegiatan siswa siswa Siswa
menjawab tentang
tentang apa saja sumber-sumber
pertanyaan
energi alternatif
sumber-sumber
Guru menampung jawaban yang
Nilai karakter Rasa ingin tahu Berkerja sama
energi
panas oleh guru
diajukan siswa Guru
menjelaskan
pengertian Siswa
mendengarkan
energi alternatif melalui metode
penjelasan
yang
ceramah
disampaikan oleh guru
2.2. Elaborasi (waktu 30 menit) Kegiatan guru Guru
memberikan
Kegiatan siswa
Nilai karakter
penguatan Siswa menyimak materi
materi tentang pengertian energi
yang dijelaskan oleh guru
alternatif, sumber-sumber energi
Komunikatif
Berkerjasama
Berani
alternatif dan keuntungan serta kerugian
dalam
menggunakan
energi alternatif Guru memberikan kesempatan Siswa pada
siswa
tentang
untuk
materi
yang
bertanya
pertanyaan
belum
mengajukan yang
belum
dimengerti kepada guru
dipahami 2.3 Konfirmasi (waktu 10 menit) Kegiatan guru
Kegiatansiswa
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi
Siswa
Nilaikarakter
menyimpulkan
materi pembelajaran
pembelajaran Guru melakukan penilaian dan umpan balik
Siswa
mendengarkan
umpan
balik
dijelaskan oleh guru
yang
Komunikatif
Toleransi
disiplin
102
3. Penutup (waktu 10 menit) Kegiatan guru Guru memberikan feed back (remedial atau pengayaan) Guru
mempersilakan
Kegiatan siswa Siswa menerima back
pengayaan)
siswa
untuk memasukan buku dan alat
tulis Guru memipin doa sebelum
(remedial
feed atau
Siswa memasukan buku dan alat tulis
Siswa mengikuti berdoa
Siswa menjawab salam
pelajaran ditutup Guru mengucapkan salam
I.
Media, Sumber dan alat belajar Buku Panduan : Drs. Haryanto, Sains untuk SD / MI Kelas IV, Jakarta: Erlangga, 2012
Nilaikarakter Aktif Disiplin Tangungjawab Religius
103
J.
Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Bentuk
Aspek
Contoh Instrumen Soal
Menjelaskan pengertian energi alternatif
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Jelaskanlah pengertian
energi
alternatif !
Menyebutkan sumber-sumber energi alternatif
Test
Essay
(tertulis)
Kognitif Sebutkanlah sumber-sumber energi
yang kaliah ketahui !
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif
alternatif
Test (tertulis)
Essay
Kognitif Sebutkanlah keuntungan kerugian
dan dalam
menggunakan energi alternatif!
Jakarta, Mei 2013 Wali Kelas
Mahasiswa SKRIPSI,
Drs. Joharul Arifin, S.Pd
Akbar Gunawan Aska 109018300059
104
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Energi Alternatif Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan sumber energi alternatif ? 2. Sebutkan tiga contoh sumber energi alternatif yang ada di bumi ? 3. Jelaskan keuntungan penggunaan energi alternatif ? 4. Sebutkan benda-benda yang menggunakan energi alternatif ? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biogas ?
105
Lampiran 13 KISI–KISI INSTRUMENT TEST
Nama sekolah
: SD Bakti Mulya 400
Materi
: Energi dan Penggunaannya
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV / II
Standar Kompetensi
: Memahami berbagai bentuk energi dan Cara penggunaanya dalam kehidupan
NO 1.
KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan energi panas dan bunyi terdapat
INDIKATOR SOAL Menjelaskan pengertian sumber panas dan bunyi
yang Menjelaskan pengertian energi panas dan energi bunyi
dilingkungan sekitar serta sifatsifatnya
Menyebutkan sumber-sumber energi panas
Sehari - hari
ASPEK KOGNITIF
BENTUK TEST
NO SOAL
C2
Essay
1
C1
Essay
2
C2
Essay
3
C2
Essay
4
C2
Essay
5
C1
Essay
6
C2
Essay
7
Menjelaskan pengertian perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan pengertian pemantulan bunyi dan penyerapan bunyi
2.
Menjelaskan
Menjelaskan pengertian energi
berbagai energi
alternatif
alternatif dan cara
Menyebutkan sumber-sumber
penggunaannya
energi alternatif
106
Menjelaskan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan energi alternatif 3.
Menjelaskan
Menyebutkan alat musik yang
perubahan energi
ditiup, petik, digesek dan pukul
C1
Essay
8
C2
Essay
9
C2
Essay
10
bunyi melalui penggunaan alat musik
Menjelaskan cara memainkan bunyi alat-alat musik seperti suling, gitar, biola, dan gendang
107
Lampiran 14 INSTRUMENT TES PRETTEST & POSTTEST KELAS EKSPERIMEN Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan sumber energy panas dan sumber energy bunyi ? 2. Sebutkanlah 3 sumber energy panas yang kamu ketahui ? 3. Jelaskan pengertian cara perpindahan panas secara :
a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi 4. Jelaskan pemantulan bunyi secara :
a. Gaung b. gema 5. Apa yang dimaksud dengan energi alternatif ? 6. Sebutkanlah 2 (dua) kegunaaan sumber energy alternatif yang digunakan dari matahari
dan angin ? 7. Sebutkanlah 2 (dua) keuntungan dan kerugian menggunakan energy alternatif ? 8. Sebutkanlah alat musik yang dimainkan secara ditiup, dipetik, digesek dan dipukul? 9. Jelaskan cara memainkan alat music suling dan gendang ? 10. Jelaskan perbedaan memainkan alat music gitar dengan biola?
108
INSTRUMENT TES PRETTEST & POSTTEST KELAS KONTROL Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan sumber energy panas dan sumber energy bunyi ? 2. Sebutkanlah 3 sumber energy panas yang kamu ketahui ? 3. Jelaskan pengertian cara perpindahan panas secara : d. Konduksi e. Konveksi f. Radiasi 4. Jelaskan pemantulan bunyi secara : c. Gaung d. gema 5. Apa yang dimaksud dengan energi alternatif ? 6. Sebutkanlah 2 (dua) kegunaaan sumber energy alternatif yang digunakan dari matahari dan angin ? 7. Sebutkanlah 2 (dua) keuntungan dan kerugian menggunakan energy alternatif ? 8. Sebutkanlah alat musik yang dimainkan secara ditiup, dipetik, digesek dan dipukul? 9. Jelaskan cara memainkan alat music suling dan gendang ? 10. Jelaskan perbedaan memainkan alat music gitar dengan biola?
109
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR SISWA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA
1. Jawaban
:
a. Sumber energi panas adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas b. Sumber energi bunyi adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan bunyi 2. Jawaban 3. Jawaban
: Matahari, Gesekan benda dan Api :
a. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara b. Konduksi adalah perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya c. Konveksi adalah perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya 4. Jawaban
:
a. Gema adalah bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli b. Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli 5. Jawaban -
: Energi alternatif adalah energi pengganti yang diperoleh dari matahari, angin, air, dan panas bumi
6. Jawaban
:
a. Air : tenaga air digunakan sebagai pembangkit listrik b. Matahari : sel surya digunakan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik, panel surya digunakan untuk pemanas air dirumah c. Angin : kapal layar menggunakan energi angin, kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik
110
7. Jawaban
:
a. Kerugian energi alternatif : bahan bakar fosil akan habis jika digunakan terus menerus, bahan bakar fosil mencemari lingkungan b. Keuntungan energi alternatif : tidak dibutuhkan biaya yang besar, menggunakan bahan bakar fosil lebih mudah 8. Jawaban
:
a. Gendang b. Suling atau terompet c. Gitar d. Biola 9. Jawaban
:
a. Gendang dimainkan dengan cara dipukul dan memukul kulit yang dibentangkan pada bagian atas badan gendang b. Suling dimainkan dengan cara ditiup dan menutup lubang yang ada pada badan suling 10. Jawaban
:
a. Biola dimainkan dengan menggunakan kayu yang memiliki senar b. Gitar dimainkan dengan cara dipetik c. Biola dimainkan dengan cara digesek d. Gitar dimainkan dengan menggunakan jemari salah satu tangan
111
Lampiran 16 RUBRIK PENSKORAN TES HASIL BELAJAR SISWA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA NO SOAL 1
SOAL
RUBRIK PENILAIAN
Apa yang dimaksud dengan sumber energi Tidak ada jawaban panas dan sumber energi bunyi?
Sumber energi panas adalah sesuatu yang menghasilkan panas
SKOR 0 1
Sumber energi bunyi adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan bunyi
2
Sumber energi panas adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan panas dan Sumber energi bunyi adalah segala sesuatu yang dapat
3
menghasilkan bunyi 2
Sebutkanlah 3 sumber energi panas yang Tidak ada jawaban kamu ketahui?
0
Gesekan benda 1 Api dan matahari 2 Gesekan benda, api, dan matahari 3
112
3
Jelaskan pengertian cara perpindahan panas Tidak ada jawaban secara :
0
Konduksi adalah perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya
a. Konduksi
1
Konveksi adalah perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat b. Konveksi
perantaranya dan Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat
2
perantara
c. Radiasi
Konduksi perambatan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya , perpindahan panas yang diikuti oleh perpindahan zat perantaranya,
3
dan Radiasi perpindahan panas tanpa melalui zat perantara 4
Tidak ada jawaban Jelaskan pemantulan bunyi secara : Gaung bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli a. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli
b. gema
Apa
yang
alternatif?
dimaksud
1 2
Gaung adalah bunyi pantul yang datang sebelum bunyi asli dan Gema adalah bunyi pantul yang datang setelah bunyi asli
5
0
dengan
energi Tidak ada jawaban Energi alternatif adalah energi yang diperoleh dari matahari
3 0 1
Energi alternatif adalah energi pengganti yang diperoleh dari matahari dan air
2
Energi alternatif adalah energi pengganti yang diperoleh dari matahari, angin, air, dan panas bumi
3
113
6
Sebutkanlah 2 (dua) kegunaaan sumber Tidak ada jawaban energi
alternatif
yang
digunakan
0
dari Matahari pada sel surya digunakan untuk mengubah cahaya matahari
matahari dan angin?
menjadi energi
1
Angin menggunakan energi angin, kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik dan Air digunakan sebagai pembangkit listrik
2
Matahari pada sel surya digunakan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik, panel surya digunakan untuk pemanas air. Dirumah, Angin menggunakan energi angin, kincir angin untuk
3
pembangkit tenaga listrik, Air digunakan sebagai pembangkit listrik 7
Sebutkanlah
2
(dua)
keuntungan
dan Tidak ada jawaban
kerugian menggunakan energi alternatif?
Tidak dibutuhkan biaya yang besar
0 1
Keuntungan energi alternatif : menggunakan bahan bakar fosil lebih mudah dan Kerugian energi alternatif : bahan bakar fosil mencemari
2
lingkungan Keuntungan energi alternatif : tidak dibutuhkan biaya yang besar, menggunakan bahan bakar fosil lebih mudah dan Kerugian energi alternatif : bahan bakar fosil akan habis jika digunakan terus-menerus,
3
bahan bakar fosil mencemari lingkungan 8
Sebutkanlah alat musik yang dimainkan Tidak ada jawaban secara ditiup, dipetik, digesek dan dipukul?
Gitar, gendang
0 1
114
Suling atau terompet, gitar, biola
2
Suling atau terompet, gitar, biola, gendang 9
3
Jelaskan cara memainkan alat musik suling Tidak ada jawaban dan gendang?
0
Suling dimainkan dengan ditiup
1
Suling dimainkan dengan cara ditiup dan Gendang dimainkan dengan 2
cara dipukul Suling dimainkan dengan cara menutup lubang yang ada pada badan suling dan Gendang dimainkan dengan cara memukul kulit yang
3
dibentangkan pada bagian atas badan gendang 10
Jelaskan perbedaan memainkan alat musik Tidak ada jawaban gitar dengan biola?
0
Gitar dimainkan dengan cara dipetik
1
Gitar dimainkan dengan cara dipetik dan Biola dimainkan dengan cara 2
digesek Gitar dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jemari salah satu
tangan,
Biola
dimainkan
dengan
menggunakan kayu yang memiliki senar
cara
digesek
dengan
3
115
Lampiran 17 Perhitungan Uji Validitas Intrumen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
y
y²
A
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
3 2 2 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 2 1 0 1 1 0 2 2 0 0 1
0 2 0 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2
0 1 2 3 0 2 2 1 3 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 0 0 3 1 1 3 0 2
0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 0 1 0 0 0 1 0 2 1 0
2 3 0 2 0 3 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 2 0 1 1 0 0 1 2 0 1
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 2 3
2 2 2 2 0 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2
3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2
18
324
23
529
16
256
18
324
8
64
15
225
19
361
15
225
18
324
11
121
14
196
11
121
11
121
14
196
17
289
15
225
17
289
18
324
15
225
12
144
11
121
AA
3 3 3 3 3 1 3 3 3 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3
19
361
JmlhBenar
69
57
23
12
31
15
22
75
52
50
406
6462
B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
8
64
16
256
16
256
20
400
11
121
116
No soal rxy (hitung) r tabel
1 0,383
2
3
4
5
6
0,438
0,436
0,558
0,461
7
8
9
10
0,532
0,444
0,583
0,456
0,41
0,36
simpulan
V
V
V
v
v
v
v
V
v
v
kategori
Rendah
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
jmlh valid Jmlh tdk valid
10
0
Perhitungan Uji Realibilitas Instrumen Tes
No soal
1
2
3
4
varian item
1,0256
0,179
0,823 0,487
jm. V. item
6,672
varian y
13,72
reliabilitas
0,533
Kategori
Cukup
5
6
7
8
1,207
0,717 0,925 0,487
9
10
0,378
0,44
117
Lampiran 18 Perhitungan Uji Taraf Tingkat Kesukaran Butir Soal Instrumen No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
y
y²
A
3 3 3 3 3 1 3 3 3 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
3 2 2 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 2 1 0 1 1 0 2 2 0 0 1
0 2 0 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2
0 1 2 3 0 2 2 1 3 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 0 0 3 1 1 3 0 2
0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 0 1 0 0 0 1 0 2 1 0
2 3 0 2 0 3 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 2 0 1 1 0 0 1 2 0 1
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 2 3
2 2 2 2 0 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2
3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2
18
324
23
529
16
256
18
324
8
64
15
225
19
361
15
225
18
324
11
121
14
196
11
121
11
121
14
196
17
289
15
225
17
289
18
324
15
225
12
144
11
121
8
64
16
256
16
256
20
400
11
121
19
361
406
6462
B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA Jmlh Benar
69
57
23
12
31
15
22
75
52
50
No Soal Tingkat Kesukaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2.55556
2.1111
0.8519
0.4444
1.148
0.5556
0.815
2.778
1.926
1.8519
Kategori
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Mudah
118
Langkah-Langkah Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uraian (Essai)
Menentukan B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
Menentukan JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menentukan tingkat kesukaran P
Misal pada item 1, perhitungan tingkat kesukaran sebagai berikut: B = 69 JS = 27
Menentukan tingkat kesukaran =
Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran P = 2,55556 berada diantara kisaran nilai 0,70 < P
= 2,55556
1,00 maka item 1 memiliki tingkat kesukaran soal mudah
Untuk item 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukaran sama seperti perhitungan tingkat kesukaran pada item 1.
119
Lampiran 19
Perhitungan Uji Daya Pembeda Butir Soal Instrumen No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
y
y²
B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3
2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
2 0 1 1 3 0 1 1 2 2 2 2 2 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1
2 1 2 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
1 3 2 2 0 3 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
3 2 2 0 0 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
3 2 0 1 2 2 0 2 0 0 0 0 1 3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 1
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 0 0
2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
23
529
20
400
19
361
19
361
18
324
18
324
18
324
18
324
17
289
17
289
16
256
16
256
16
256
15
225
15
225
15
225
15
225
14
196
14
196
12
144
11
121
15
225
14
196
14
196
13
169
Y G AA A D I R O Q C W X F H P S K N T J V W X Y Z AA
9
81
10
100
No soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Batas atas
40
32
19
9
24
11
16
42
29
28
Batas Bawah
34
29
5
4
9
4
10
36
26
29
0,42
0,21
1
0,35
1.07
0,5
0.42
0,42
0,21
0,07
Baik
Baik
Baik
Daya Kategori
Baik
Cukup
Baik sekali
Cukup
Baik sekali
Cukup Jelek
120
Langkah-Langkah Perhitungan Daya Pembeda Tes Uraian (Essai)
Menentukan jumlah kelompok atas dan kelompok bawah Jumlah kelompok = 50% X jumlah siswa = 50% X 27 = 14
Nilai siswa nomer urut 1 – 14 merupakan kelompok atas, dan siswa nomer urut 15 – 27 merupakan kelompok bawah.Menentukan PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar
Menentukan PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Menentukan DP = Daya Pembeda DP =
=
=
= 0,42857
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai DP = 0,42 berada diantara nilai 0,41 < DP ≤ 0,70 maka soal nomor 1 daya pembedanya BAIK.
Untuk item 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembeda sama seperti perhitungan daya pembeda pada item 1.
121
Lampiran 20
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V JUMLAH
NILAI PRETTEST POSTTEST 13 43 50 90 47 83 63 87 37 63 23 27 37 90 40 93 60 60 37 97 37 90 17 40 37 93 17 87 17 87 37 83 60 77 47 93 37 57 37 93 40 77 53 100 903
1710
122
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELAS KONTROL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
NAMA A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V JUMLAH
NILAI PRETTEST POSTTEST 37 67 47 47 30 53 33 50 37 43 20 83 7 13 30 53 27 47 20 77 47 90 23 37 37 60 43 57 13 20 20 60 50 83 40 80 20 77 47 90 10 27 10 13 648 1227
123
Lampiran 21 DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN ( PRETEST ) 1) Distribusi frekuensi 13
17
17
23
37
37
37
37
37
37
37
37
40
40
47
47
50
53
60
60
63
77 2) Banyaknya data (n)
= 22
2) Rentangan data (R)
= Xmak Xmin = 77
13
= 64 3) Banyak kelas interval (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 22 = 4,42 5 (dibulatkan ke bawah)
4) Panjang kelas (p) =
=
= 12,8 = 13
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN
Titik
Frekuensi
Tengah
Absolut
Relatif (%)
Kumulatif
13 – 25
19
4
18,2
4
26 – 38
32
8
36,4
12
39 – 51
45
5
22,7
17
52 – 64
58
4
18,2
21
65 – 77
71
1
4,5
22
Nilai
124
5)
Mean/nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X)
= Mean/nilai rata-rata = Jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari Masing-masing interval dengan frekuensinya = Jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X)
6)
=
=
= 41,04
Modus (Mo) = BB + p Keterangan: Mo
= Modus/nilai yang sering muncul
BB
= batas bawah
p
= panjang kelas
b1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
Modus
= BB + p = 64,5 + 13 = 64,5 + 9,75 = 74,2
125
7)
Median/nilai tengah (Me) = BB + p Keterangan: Me
= median/nilai tengah
BB
= batas bawah dari interval kelas median
n
= jumlah frekuensi/banyak siswa
F
= frekuensi kumulatif
f
= frekuensi kelas median
p
= panjang kelas
Median
= BB + p
= 39,5 + 13 = 39,5 + 13 = 68,5 + = 68,5 + (-15,6) = 52,9 8)
Varians S²
=
= 9)
=
Simpangan Baku S
= =
= 15,719194
=
= 247,0930736
126
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN ( POSTTEST ) 1) Distribusi frekuensi 27
40
43
57
60
63
77
77
83
83
87
87
87
90
90
90
93
93
93
93
97
100 2) Banyaknya data (n) = 22 3) Rentangan data (R)
= Xmak Xmin = 100
27
= 73 4) Banyak kelas interval (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 22 = 4,42
1) Panjang kelas (p) =
=
5 (dibulatkan ke bawah)
= 14,6 = 15 (dibulatkan)
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN Titik
Frekuensi
Tengah
Absolut
Relatif (%)
Kumulatif
26 – 40
33
2
9,1
2
41 – 55
48
1
4,5
3
56 – 70
63
3
13,6
6
71 – 85
78
4
18,2
10
86 – 100
93
12
54,5
22
Nilai
127
5)
Mean/nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X)
= Mean/nilai rata-rata = Jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari Masing-masing interval dengan frekuensinya = Jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X)
6)
=
=
= 77,72
Modus (Mo) = BB + p Keterangan: Mo
= Modus/nilai yang sering muncul
BB
= batas bawah
p
= panjang kelas
b1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
Modus
= BB + p = 85,5 + 15 = 85,5 + 6 = 91,5
128
7)
Median/nilai tengah (Me) = BB + p Keterangan: Me
= median/nilai tengah
BB
= batas bawah dari interval kelas median
n
= jumlah frekuensi/banyak siswa
F
= frekuensi kumulatif
F
= frekuensi kelas median
p
= panjang kelas
Median
= BB + p
= 56,5 + 15 = 56,5 + 15 = 56,5 + = 56,5 + 25 = 81,5 8)
Varians S²
=
= 9)
=
Simpangan Baku S
= =
= 20,389497
=
= 415,7316
129
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL ( PRETTEST ) 1) Distribusi frekuensi 7
10
10
13
20
20
20
20
23
27
30
30
33
37
37
37
40
43
47
47
47
50 2) Banyaknya data (n)
= 22
5) Rentangan data (R)
= Xmak Xmin = 50
7
= 43 6) Banyak kelas interval (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 22 = 4,42 5 (dibulatkan ke bawah)
7) Panjang kelas (p) =
=
= 8,6 = 9
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
Nilai
Frekuensi
Titik Tengah
Absolut
Relatif (%)
Kumulatif
7 – 15
11
4
18,1
4
16 – 24
20
5
22,7
9
25 – 34
29
4
18,1
13
35 – 43
39
5
22,7
18
44 – 52
48
4
18,1
22
130
5)
Mean/nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X)
= Mean/nilai rata-rata = Jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari Masing-masing interval dengan frekuensinya = Jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X)
6)
=
=
= 29,45
Modus (Mo) = BB + p Keterangan: Mo
= Modus/nilai yang sering muncul
BB
= batas bawah
p
= panjang kelas
b1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
Modus
= BB + p = 43,5 + 9 = 43,5 + 1,8 = 45,3
131
7)
Median/nilai tengah (Me) = BB + p Keterangan: Me
= median/nilai tengah
BB
= batas bawah dari interval kelas median
n
= jumlah frekuensi/banyak siswa
F
= frekuensi kumulatif
F
= frekuensi kelas median
p
= panjang kelas
Median
= BB + p
= 25,5 + 9 = 25,5 + 9 = 25,5 + = 25,5 + (-4,5) = 21 8)
Varians S²
= =
9)
=
Simpangan Baku S
= =
= 20,649204
=
= 426.38961
132
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL ( POSTTEST ) 1) Distribusi frekuensi 13
13
20
27
37
43
47
47
50
53
53
57
60
60
67
77
77
80
83
83
90
90 2) Banyaknya data (n)
= 22
8) Rentangan data (R)
= Xmak Xmin = 90
13
= 77 9) Banyak kelas interval (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 22 = 15,4 16 (dibulatkan ke bawah)
10) Panjang kelas (p) =
=
= 4,8 = 5
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL
Nilai
Frekuensi
Titik Tengah
Absolut
Relatif (%)
Kumulatif
13 – 28
20
4
22,2
4
29 – 44
36
2
7,4
6
45 – 60
52
8
37,0
14
61 – 76
68
1
7,4
15
77 – 92
84
7
6,7
22
133
5)
Mean/nilai rata-rata (Me) Keterangan: (X)
= Mean/nilai rata-rata = Jumlah dari hasil perkalian nilai tengah dari Masing-masing interval dengan frekuensinya = Jumlah frekuensi/banyak siswa
Mean (X)
6)
=
=
= 55,7727
Modus (Mo) = BB + p Keterangan: Mo
= Modus/nilai yang sering muncul
BB
= batas bawah
p
= panjang kelas
b1
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
b2
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
Modus
= BB + p = 76,5 + 5 = 76,5 + 2,3 = 78,8
134
7)
Median/nilai tengah (Me) = BB + p Keterangan: Me
= median/nilai tengah
BB
= batas bawah dari interval kelas median
n
= jumlah frekuensi/banyak siswa
F
= frekuensi kumulatif
F
= frekuensi kelas median
p
= panjang kelas
Median
= BB + p
= 45,5 + 5 = 45,5 + 5 = 45,5 + = 45,5 + (-1,8) = 43,6 8)
Varians S² = =
9)
=
Simpangan Baku S = =
= 23,866557
=
= 569,61255
135
Lampiran 22 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRETTEST KELAS EKSPERIMEN No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
x 13 17 17 23 37 37 37 37 37 37 37 37 40 40 47 47 50 53 60 60 63 77
zi zt -1,78485 0,4633 -1,53024 0,437 -1,53024 0,437 -1,14831 0,3729 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,25716 0,0987 -0,0662 0,0239 -0,0662 0,0239 0,379376 0,148 0,379376 0,148 0,570337 0,219 0,761299 0,2794 1,206875 0,3849 1,206875 0,3849 1,397836 0,4192 2,288988 0,489 L HITUNG L TABEL
F(zi) 0,0367 0,063 0,063 0,1271 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4761 0,4761 0,352 0,352 0,281 0,2206 0,1151 0,1151 0,0808 0,011
S(zi) │F(zi)-S(zi)│ 0,045455 -0,00875 0,090909 -0,02791 0,136364 -0,07336 0,181818 -0,05472 0,227273 0,174027 0,272727 0,128573 0,318182 0,083118 0,363636 0,037664 0,409091 -0,00779 0,454545 -0,05325 0,5 -0,0987 0,545455 -0,14415 0,590909 -0,11481 0,636364 -0,16026 0,681818 -0,32982 0,727273 -0,37527 0,772727 -0,49173 0,818182 -0,59758 0,863636 -0,74854 0,909091 -0,79399 0,954545 -0,87375 1 -0,989 0,174027 0,19
a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar b. Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -1,78485
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1
136
c. Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi Z1 = -1,78485 bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,784 kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,4633 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan d. Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -1,78485 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-1,78485= 0,0367 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e. Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,04545
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f. Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,0367– 0,04545= -0,00875 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas g. Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 22 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,19. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka
Ltabel, maka
diterima atau data
ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L5 = 0,17403 dan Ltabel = 0,19 jadi Lhitung disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat
137
Lampiran 23 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRETTEST KELAS KONTROL
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
a)
x 7 10 10 13 20 20 20 20 23 27 30 30 33 37 37 37 40 43 47 47 47 50
zi zt -1.087693798 0.3599 -0.942344961 0.3264 -0.942344961 0.3264 -0.796996124 0.2852 -0.457848837 0.1736 -0.457848837 0.1736 -0.457848837 0.1736 -0.457848837 0.1736 -0.3125 0.1217 -0.11870155 0.0438 0.026647287 0.1026 0.026647287 0.1026 0.171996124 0.0657 0.365794574 0.1406 0.365794574 0.1406 0.365794574 0.1406 0.511143411 0.195 0.656492248 0.2422 0.850290698 0.3023 0.850290698 0.3023 0.850290698 0.3023 0.995639535 0.3389 L HITUNG L TABEL
F(zi) 0.1401 0.1736 0.1736 0.2148 0.3264 0.3264 0.3264 0.3264 0.3783 0.4562 0.3974 0.3974 0.4343 0.3594 0.3594 0.3594 0.305 0.2578 0.1977 0.1977 0.1977 0.1611
S(zi) 0.045455 0.090909 0.136364 0.181818 0.227273 0.272727 0.318182 0.363636 0.409091 0.454545 0.5 0.545455 0.590909 0.636364 0.681818 0.727273 0.772727 0.818182 0.863636 0.909091 0.954545 1
Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
b) Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -1,087693798
│F(zi)-S(zi)│ 0.094645455 0.082690909 0.037236364 0.032981818 0.099127273 0.053672727 0.008218182 -0.037236364 -0.030790909 0.001654545 -0.1026 -0.148054545 -0.156609091 -0.276963636 -0.322418182 -0.367872727 -0.467727273 -0.560381818 -0.665936364 -0.711390909 -0.756845455 -0.8389 0.099127273 0.19
138
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1 c)
Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi Z1 = -1,087693798 bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -1,08, kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,3599 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan
d) Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -1,087693798 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-0,3599= 0.1401 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e)
Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,3599
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f)
Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,1401– 0,04545 = 0,094645455 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas
g) Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 22 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,19. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka
Ltabel, maka
diterima atau data
ditolak atau data tidak berdistribusi
normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L5 = 0,099127 dan Ltabel = 0,19 jadi Lhitung bahwa data berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat disimpulkan
139
Lampiran 24 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
a)
x 27 40 43 57 60 63 77 77 83 83 87 87 87 90 90 90 93 93 93 93 97 100
zi zt -2,48871 0,4936 -1,85083 0,4678 -1,70363 0,4554 -1,01668 0,3438 -0,86948 0,3078 -0,72228 0,2642 -0,03533 0,012 -0,03533 0,012 0,259078 0,0987 0,259078 0,0987 0,455348 0,1736 0,455348 0,1736 0,455348 0,1736 0,602552 0,2257 0,602552 0,2257 0,602552 0,2257 0,749755 0,2734 0,749755 0,2734 0,749755 0,2734 0,749755 0,2734 0,946026 0,1591 1,093229 0,3643 L HITUNG L TABEL
F(zi) 0,0064 0,0322 0,0446 0,1562 0,1922 0,2358 0,488 0,488 0,4013 0,4013 0,3264 0,3264 0,3264 0,2743 0,2743 0,2743 0,2266 0,2266 0,2266 0,2266 0,3409 0,1357
S(zi) 0,045455 0,090909 0,136364 0,181818 0,227273 0,272727 0,318182 0,363636 0,409091 0,454545 0,5 0,545455 0,590909 0,636364 0,681818 0,727273 0,772727 0,818182 0,863636 0,909091 0,954545 1
│F(zi)-S(zi)│ -0,03905 -0,05871 -0,09176 -0,02562 -0,03507 -0,03693 0,169818 0,124364 -0,00779 -0,05325 -0,1736 -0,21905 -0,26451 -0,36206 -0,40752 -0,45297 -0,54613 -0,59158 -0,63704 -0,68249 -0,61365 -0,8643 0,169818 0,19
Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
b) Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -2,48871
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1 c)
Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi
140
Z1 = -2,48871 bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi -2,49, kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,4936 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan d) Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -2,48871 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-0,4936= 0,0064 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e)
Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,04545
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f)
Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,0064– 0,04545 = -0,03905 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas
g) Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 22 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,19. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka
Ltabel, maka
diterima atau data
ditolak atau data tidak berdistribusi
normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L7 = 0,16982 dan Ltabel = 0,19 jadi Lhitung data berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa
141
Lampiran 25 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
a)
x 13 13 20 27 37 43 47 47 50 53 53 57 60 60 67 77 77 80 83 83 90 90
zi zt -1.127306273 0.3686 -1.127306273 0.3686 -0.942804428 0.3264 -0.758302583 0.2734 -0.494728519 0.1879 -0.33658408 0.1293 -0.231154454 0.091 -0.231154454 0.091 -0.152082235 0.0596 -0.073010016 0.0279 -0.073010016 0.0279 0.03241961 0.012 0.111491829 0.0438 0.111491829 0.0438 0.295993674 0.1141 0.559567739 0.2088 0.559567739 0.2088 0.638639958 0.2357 0.717712177 0.2611 0.717712177 0.2611 0.902214022 0.3159 0.902214022 0.3159 L HITUNG L TABEL
F(zi) 0.1314 0.1314 0.1736 0.2266 0.3121 0.3707 0.409 0.409 0.4404 0.4721 0.4721 0.488 0.4562 0.4562 0.3859 0.2912 0.2912 0.2643 0.2389 0.2389 0.1841 0.1841
S(zi) 0.045455 0.090909 0.136364 0.181818 0.227273 0.272727 0.318182 0.363636 0.409091 0.454545 0.5 0.545455 0.590909 0.636364 0.681818 0.727273 0.772727 0.818182 0.863636 0.909091 0.954545 1
│F(zi)-S(zi)│ 0.085945455 0.040490909 0.037236364 0.044781818 0.084827273 0.097972727 0.090818182 0.045363636 0.031309091 0.017554545 -0.0279 -0.057454545 -0.134709091 -0.180163636 -0.295918182 -0.436072727 -0.481527273 -0.553881818 -0.624736364 -0.670190909 -0.770445455 -0.8159 0.097972727 0.19
Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar
b) Mencari nilai Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi = Z1 =
= = -1,127306273
Untuk menghitung Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara menghitung Z1
142
c)
Menentukan nilai Ztabel berdasarkan nilai Zi Z1 = -1,127306273bulatkan menjadi dua angka dibelakang koma menjadi 1,12, kemudian nilai minus dimutlakkan menjadi positif maka pada tabel nilai kritis distribusi normal diperoleh nilai Ztabel yaitu 0,3686 Untuk mencari nilai Ztabel dari Z2 dan seterusnya, maka mengikuti cara yang telah dipaparkan
d) Menentukan nilai F(Zi) berdasarkan nilai Ztabel Jika
negatif (-), maka 0,5 – Ztabel
Jika
positif (+), maka 0,5 + Ztabel
F(Z1) = -1,127306273 Karena nilai pada Z1 adalah negatif maka cara mencari F(Z1) adalah F(Z1) = 0,5-0,3686= 0,1314 Untuk mencari nilai F(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan e)
Menentukan nilai S(Zi) S(Z1) =
=
= 0,04545
Untuk mencari nilai S(Z2) dan seterusnya dapat mengikuti cara yang telah dipaparkan f)
Mencari nilai Lhitung yang merupakan selisih dari F(Zi) – S(Zi) L1 = F(Z1) – S(Z1) = 0,1314– 0,04545 = 0,085945455 Untuk menghitung nilai L2 dan seterusnya dapat mengikuti cara menghitung Lhitung diatas
g) Nilai Ltabel untuk α = 0,05 dengan n = 22 maka didapat nilai Ltabel pada tabel nilai kritis untuk Uji Lilifors yaitu Ltabel = 0,19. Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah Lhitung diterima atau data berdistribusi normal. Dan apabila Lhitung
Ltabel, maka Ltabel, maka
ditolak atau data tidak berdistribusi normal. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapat harga terbesar dari harga mutlak selisih yaitu L6 = 0,097973 dan Ltabel = 0,19 jadi Lhitung data berdistribusi normal.
Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa
143
Lampiran 26 PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
1.
Data
Prettest
Posttest
n data
22
22
S2Eksperimen
37,440
122,501
n data
22
22
S2Kontrol
24,5376
147,619
FHitung
0,65
1,20
FTabel
2,08
2,08
Kesimpulan
Homogen
Homogen
Uji Homogenitas Prettest Dua Kelas Fhitung =
=
= 0,65
Menentukan kriteria pengujian: Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima Nilai Ftabel: 2,08 Karena Fhitung < Ftabel (0,65 < 1,96) maka dapat disimpulkan bahwa kedua data prettest memiliki varians yang homogen. 2.
Uji Homogenitas Posttest Dua Kelas Fhitung =
=
= 1,20
Menentukan kriteria pengujian: Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima Nilai Ftabel: 2,08 Karena Fhitung < Ftabel (1,20 < 1,96) maka dapat disimpulkan bahwa kedua data posttest memiliki varians yang homogen.
144
Lampiran 27 PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Statistik Rata-rata Varians Sgabungan thitung ttabel Perbandingan Kesimpulan
Sgab
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 77,72 55,77 415,732 569,612 22,7185 3,20509 1,68107 3,20509 > 1,68107 Tolak H0 terima Ha
=
=
= thitung
=
=
= 22,7185
=
=
=
=
= 3,20509
Keterangan: dan
1
S12 dan
= nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen dan kontrol
2
S2
Sgab
n1 dan n2
2
= varians data kelompok eksperimen dan kontrol = simpangan baku kedua kelompok = jumlah siswa pada kelompok eksperimen kontrol
160
Konduksi
Aku adalah perpindahan panas dengan cara hantaran yang tidak diikuti dengan perpindahan bagian-bagian zat yang dilaluinya
Konveksi
Aku adalah perpindahan panas dengan cara aliran yang diikuti oleh bagianbagian zat yang dilaluinya
161
Radiasi
Aku adalah perpindahan panas secara pancaran dengan tanpa melalui perantara
Listrik
Aku adalah sumber energi panas yang digunakan untuk menyalakan barangbarang elektronik seperti tv, microwave
162
Api
Aku adalah sumber energi panas yang untuk menyalakan rokok dan
Matahari
Aku adalah sumber energi panas yang banyak tersedia di alam dan tidak terbatas. Aku biasa menampakan diri pada pagi hari di timur dan terbenam di barat. Aku berguna untuk mengeringkan baju dan mengeringkan makanan
163
Perambatan bunyi melalui udara
Aku adalah perambatan bunyi yang terjadi melalui udara disekitar sumber bunyi yang bergetar yang merambat kesegala arah. Contohnya seperti terdengarnya bunyi petir dan bel sekolah oleh telinga.
Perambatan bunyi melalui benda padat
Aku adalah perambatan bunyi yang paling cepat diantara yang lain, perambatan ku disebabkan karena bagian-bagian terkecil zat yang terkandung mempunyai jarak sangat rapat contohnya ketika pintu diketuk dari luar
164
Perambatan bunyi melalui benda cair
Aku adalah perambatan bunyi yang sering dimanfaatkan untuk mencari kapal yang tenggelam didasar laut dan aku mengeluarkan sonar yang memndeteksi kapal didasar laut.
Gaung
Aku adalah bentuk pemantulan bunyi yang terjadi diantara selang waktu bunyi asli yang sangat kecil sehingga bunyi pantulan ini sangat merugikan karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli
165
Gema
Aku adalah pemantulan bunyi yang akan terdengar beberapa saat setelah bunyi asli
Audiosonik
Aku adalah bunyi yang dapat didengar telinga manusia yang jumlah getaranya berkisar antara 20 – 20.000 Hz
166
Infrasonk
Aku adalah bunyi yang getarannya yang kuran dari 20.000 Hz yang dapat didengar oleh hewan tertentu misalnya jangkrik
Ultrasonik
Aku adalah bunyi yang getarannya lebih dari 20.000 Hz yang hanya dapat didengar oleh hewan tertentu misalnya kelelawar dan lumbalumba
167
Pengecoh
Aku adalah semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi
168
Aku adalah sumber energi terbesar bagi bumi yang menghasilkan panas dan cahaya dan aku biasanya menyinari bumi pada siang hari. Aku sering digunakan untuk panel surya dan mobil surya
Aku adalah aliran air yang deras yang biasanya mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Aku sering digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
169
Aku adalah sumber energi yang murah dan tidak mengakibatkan polusi. Aku biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik pada baling-baling yang berputar untuk menggerakan turbin.
Aku adalah kegiatan olahraga yang biasa dilakukan dilaut dengan memanfaatkan energi angin.
170
Aku biasanya digunakan di daerah pedesaan yang belum terjangkau listrik, aku biasanya diletakan di aliran sungai yang cukup deras yang berfungsi menggerakan generator atau turbin.
Aku adalah alat transportasi yang menggunakan sumber tenaga dari matahari atau tenaga surya sebagai sumber energi gerak.
171
BIODESEL
Aku adalah bahan bakar yang berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan atau lemak hewan. Aku lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi
BIOMASSA
Aku adalah bahan bakar yang berasal dari sampah organik dan kotoran hewan. Aku dapat digunakan menjadi gas dan dapat menjadi pupuk organik.
172
Aku adalah alat yang memanfaatkan energi matahari, aku mengubah energi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik dan energi kalor (panas). Aku berfungsi memanaskan ruangan, memanaskan air dan aku biasa dijumpai diatap rumah atau hotel.
Aku sering digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada bendungan atau waduk
173
Aku memanfaatkan energi angin untuk mengolah hasil ladang dan memompa air.
174
Aku adalah salah satu alat musik yang digunakan pada pertunjukan tari jaipong. Aku terbuat dari kulit dan dimainkan dengan cara dipukul
Aku adalah salah satu alat musik yang digunakan pada acara kesenian. Aku terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul
175
Aku adalah salah satu alat musik yang digunakan pada acara adat istiadat budaya. Aku terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukul
Aku adalah alat musik yang memiliki senar. Aku dimainkan secara dipetik dengan jemari salah satu tangan sehingga senar bergetar dan udara ikut bergetar kemudian bunyi dapat didengar
176
Aku adalah alat musik yang memiliki senar. Aku dimainkan secara digesek dengan kayu yang memiliki senar sehingga senar bergetar dan udara ikut bergetar sehingga bunyi dapat didengar
Aku adalah alat musik yang memiliki senar. Aku dimainkan secara digesek dengan kayu yang memiliki senar sehingga senar bergetar dan udara ikut bergetar sehingga bunyi dapat didengar
177
Aku adalah alat musik yang memiliki lubang-lubang. Aku dimainkan secara menutup lubang sehingga udara di dalamnya bergetar dan menghasilkan bunyi
Aku adalah alat musik yang memiliki lubang-lubang. Aku dimainkan secara menutup lubang sehingga udara di dalamnya bergetar dan menghasilkan bunyi
178
Aku memiliki kaki untuk menompang. Aku dimainkan dengan cara menekan salah satu tuts dengan jemari tangan.
Aku adalah salah satu alat musik yang digunakan pada acara pentas seni. Aku dimainkan dengan cara dipukul memakai stik dan memiliki simbal piring
179
Aku dimainkan secara menutup lubang sehingga udara di dalamnya bergetar dan menghasilkan bunyi
157
Lampiran 33
DOKUMENTASI PENELITIAN Pertemuan I
158
Pertemuan II
159
Pertemuan III
r UJI REFERENSI Nama
: Akbar GunawanAska
NIM
: 109018300059
Fakultas/Jurusan
: FITK / PendidikanGuru MadrasahIbtidaiyah(PGMD
Judul Skripsi
: PengaruhPembelajaranActive Learning DenganStrategi Index Card Matcft Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan PenggunaannyaSiswa Kelas IV SD Bakti Mulya 400 JakartaSelatan
PembimbingI
: k. MahmudSiregar,M.Si
PembimbingII
: Fauzan,M.A PARA['
BAB I PENDAHULUAI\
No
1 I
PembimbingI
Badan StandarNasional Pendidikan, Peraturan Menteri PendidikanNasionalRepublik Indonesia
I
Nomor 41 Tahun 2007 Tentang StandarProses
l,
Pembimbing2
p
Untuk SatuanPendidikanDasar dan Menengah, (Jakaxta,2007), h.l
2
Endah lstinanik M.Pd, wali kelas IV selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Bakti Mulya 400 Jarkarta Selatan,wawancara
/,
dilakukanpadatanggal8 Mei 2013 J
Istamar Syamsuri,peningkatankompetensiguru untuk meningkatkanminat siswa pada bidang MIPA,
diakses
dari
(http://kappa.binus.ac.idl-wikariag 0225fPemakal ah%202_PENINGKATANTo20KOMPETENSI ' .
!
Istamar Syamsuri, peningkatan %o20GURU.doc kompetensi guru untuk meningkatkan minat siswa pada bidang MIPA) pada tanggal 5 September 2013.
tt,
oP
t
I
4
Yanti Herlanti, "Prestasi Sains Indonesia di TIMSSR",
dari
diakses
ftttp://vherlanti.wordpress.co
l.
pada
tanggd20 Agustus2013 5
Hisyam Zairi, dh,k,Stategi PembelajaranAhif (Yogyakarta:CTSD UIN). h. 67 /\
No
PembimbingI
ITIPOTESIS (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikam Islam DepartemenAgama,2009),h. 37
2
Yatim
Riyanto,
Paradigma
I
dalan implementasipembelajaran yang efehif
t
dan berhtal itas, (Jakarta:Kencana,2009),h. | 32 Yatim
Riyanto,
Paradigna
dalam implementasipembelajaran yang efehif 2009),h. 137 dan berlwalitas, ( Jakarta:Kencana, Mel Silberrnan,Active Learning 101 Strategi PembelajaranAhif, (Yogyakarta:InsanMadani,
2007).h.2r 5
p h
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi PembelajaranAktif, (Yogyakarta: InsanMadani, 2007),h.22
7
DanielBell andJahnaKahrfofq AcfiveLearning Handbook
(St.
Louis,
q
fr" al
M. Dalyono,PsikologiPendidilmn,(Jakarta: PT. RinekaCipta,2005)cetke-3,h.195
6
/4
Baru
Pembelajaran:sebagaireferensi bagi pendidik
4
Pembimbing2
fr
Baru
Pembelajaran:sebagaireferensi bagi pendidik
J
PARAF
BAB II KAJIAN TEORI DAI{ PENGAJUAN
Masitoh & Laksmi Dewi, StrategiPembelajaran, I
r q 4
Missouri:Faculty
DevelopmentCenterWebsterUniversity, 2009),
ft
tr
ry ry ry
U-fl
f,!
h.
diakses
l,
dari
ry
fttto ://www.ces.pitt.edr/sites/default/file s/DoeG GetStartedjctivelearningHandbook.pdfl. Pada
/
tanggal25Agustus2013 8
M. Dalyono,Psikologi Pendidikan,(Jakar.ta: PT. RinekaCipta"2005)cetke-3,h.196
9
Hisyam Zaini, dkk, Stategi PembelajaranAktif
fr ft
(Yogyakarta:CTSD UIN). h. 67
1 0 Mel Siberman, Active Learning:101 cara a. 20t l). beIajar s iswa aHif (Bandrng:Nusamedi /{
Cet.ke-4. h.249
tf lr
*f
t2 Nana Sudjana"Penilaian Hasil Proses Belaiar Mengajar (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. 2099).h.22
1 3 Nana SyaodihSukmadinata,LandasanPsikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya,2007),h. 102
t 4 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarlran
Pendekatan
Sistem
(Jakarta:BumiAksarq 2001). h. 155
N
ft
7.h.39
$
t 6 Nana Sudjana" Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung:SinarBaru. 2004) Cet. Ke7.h.39
w I
1 5 Nana Sudjana" Dasar-Dasar Proses Belajar Baru. 2004) Cet. KeMengajar @andung:Sinar
'P .f
1 1 Hisyam Z,airi, dkk, Stategi PembelajaranAhif (Yogyakarta:CTSD UIN). h. 67
^l -f
/"
4
0r
I
t 7 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja
N
RosdaKary 4 2010),h. 129. l8
Oemar Hamalik, Proses belajar mengaiar
f
(Jakarta:Bumi Aksara"2003).h. 33 /(
q
1 9 Yusri Pangabean,dkk, Strategi, Model, Dan Evaluasi (pembelajaranhtrihrlum 2006) (Bina /{
MediaInformasi).h.I 15
/4
s
f!
-d'
2A Oemar Hamalik, Telmik Pengukuran Dan Evaluasi Pendidikan (Bandung:MandarMaju, 1989).h. 6-9
2l
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengujaran Berdasarlran Pendekatan Sistem (Jakarta:Buni Aksara" 2010).h.210
22 PupnhFathunohman,M.Sobari Sutikno,Strategi Belajar
Mengajar
(Strategi
Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami) (Bandung: Refika Aditama).h.75
tl
23 PupuhFathunohman,M.Sobari Sutikno,Strategi Belajar
Mengajar
(Strategi
Mewujudkan
lf
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami) (Bandung: Refika Aditama).h. 75
24 PupuhFathunohman,M.Sobari Sutikno,Strategi Belajar
Mengajar
(Strategi
Mewujudkan
Pembelajaran Berrnakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Islami) (Bandung: Refika Aditama).h.76
/,
$
lr 25 Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarlran Pendekatan Sistem (Jakarta:Buni Aksara,2010). h.212
f(
26 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendelmtan Sistem (Jakarta:Buni Aksar42010).h.77
h
$P oq'
27 I MadeAlit Mariana& WandyPragind a. Hakikat IPA danPendidikanIPA : Untuk Guru SD. Pusat Pengembangandan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPTKIPA) untuk Program BERMUTU.2009.h. 14
28 Febriyanto, Galih.
Upqya Meningkatlran
Ahivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan
I
MenggunakanMetode Index Card Match Pada
il. I
Mata Pelajaran lpa Terhadry SiswaKelas Iv Sd Negeri 2 Tanjungsari RembangTahun Ajaran 20I 1/20I 2. Univirsitas MuhamadiyahSurakarta. 2011.
h.
20,
diakses
lv
dari
padatanggal 17 luIi20l3
29 I Made Alit Mariana& Wandy Pragind Hakilmt IPA dan PendidikanIPA : Untuk Guru SD.Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepindidikan Ilmu PengetahuanAlam (PPPTKIPA) untuk ProgramBERMUTU.2009.
,?
h. 18
30 Uyoh Sadulloh, pengantar Jilsafat pendidikan @andung:Alfabeta.2009).h.48-49
3l
Pujianti, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam PembelajaranMatematikaMelalui Active
/,,
p
^!/
$r
, I
Learning Dengan Strategi Index Card Match (Ptk PembelajaranMaternatilmKelas Vii SmpN I Plupuh Sragen) Skripsi Thesis, Universitas MuhammadiyahSurakarta.2010, diakses dari (http:/I etd.eprints.uriose,iw
ft
fDD padatanggal8 september2013
32 FebriyantoGalih, Uprya MeningkatkanAktivitas Dan Hasil Belajar SiswaDenganMenggunalmn MetodeIndex Card Match Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 TanjungsariRembangTahunAjaran 2011/2012. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyalt Stnakarta.
20ll
diakses,
&ttp:/leta.eprints.urns.ac.idtS
A
dari
padatanggal
l7 Juli2013 JJ
Eni Yuliati. Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning "Index Card Match" Terhadap Minat Dan PrestasiBelajar Biologi Pada Materi ArkhaebaWeriaDan Eubakteria Kelas X Man Purwodadi Semester Ganjil
Tahun Ajaran
2010/20llSkripsi thesis,UIN SunanKalijaga
fr
Yogyakarta. 201l, diaksesdari (btbldiellib.uinpadatanggalI desember 2013 suka.ec.id/6351A
34 Siti Nurhasanah,Prof. Dr. Jumadi dan Yuni Wibowo, M.Pd. PenerapanModel Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match UntukMeningkatkanKeaktifanDan Hasil Belajar Kognitif
Siswa Kelas VII Dalam
PembelaJaranlpa Di Smp Negeri 2 Patuk. Matrasiswa Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNY dan Dosen FMIPA IJNY. diakses
ft
I i
dari .ac.id/ittreal/artikeU464 ftttp ://iournal.student.uny 9,66,523)padatanggal5 oktober2013 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
No I
Metode Penelitian Nana Syaodih Sukmadinatao Pendidikan,(Bandung:PT. RemajaRosdakarya, 2005),h.207
2
Zulfiani, dkk, strategi pembelajaran sains, (Jakarta:Lembaga PenelitianUIN Jakarta,2009), h.75
J
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persad u 2006),h.I 02
4
SuharsismiArikunto, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidilcan,(Jakafial.PT Bumi Aksara, 2005), Cetke-5, hal72
5
6
SuharsismiArikunto, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidilran, (Jakata: PT Bumi Aksarao2005), Cetke-5, }nl72 SuharsismiArikunto, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan, Qakarta:PT Bumi Aksar4 2005), Cetke-5.hal 109
7
SuharsismiArikunto, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan,6akarta: PT Bumi Aksata, 2005), Cetke-5. lnl239
8
9
SuharsimiArukunto, Dasar - Dasar Evaluasi : Bumi Aksarq 2005),h.210 Pendidilmn,(Jakarta
l0
PARAF' PembimbingI
rt fr h
rt p
Suharsimi Arukunto, Dasar - Dasar Evaluasi Pendidilmn, (Jakarta : Bumi Aksara" 2005). h.2t3-214
Pembimbing2
ry -/.
4 Fl2
Ar ft fr q,
SuharsimiArukunto,Daser - Dasar Evaluasi Pendidikon,(Jakarta : Bumi Aksara,2005),h. 208
$
/t,
/,
ft A
sl w
^r
a
: I
1l
Sudjana,Metode Statistilm (Bandung : Tarsito, 2010),h.466
No I
BAB IV HASIL PENELITIAI\I DAN PEMBAHASAII
h
Aprilia Diah Rahmawati.Hasil Belajar Biologi
Card Match Diti4iau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SmaNegeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran201012011, FakultasKeguruanDan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.2012 Febrianto Tohulowula" Yoseph Pramata dan N.urfaika, MeningkatkanHasil Belajar Melalui PenerapanMetode Index Card Match Pada Materi Litosfer Siswa Kelas X SMA Negeri I
&
Bualemo.F.MIPA UniversitasNegeriGorontalo 5
Siti Nurhasanah,Prof. Dr. Jumadi, dan Yuni Wibowo, PenerapanModel PembelajaranActive Learning Dengan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Vii
Dalam
PembelajaranIpa Di Smp Negeri 2 Patuk,
fr
FMIPA I]NY 4
Aprilia Diah Rahmawati.Hasil Belajar Biologi MenggunakanStrategiPembelajaranAktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SmaNegeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran20rc1 2011, FakultasKeguruanDan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.2012
PARAF
PembimbingI
MenggunakanShategiPembelajaranAktif Index
2
4
IE
Pembimbing2
a
5
Aprilia Diah Rahmawati, Alvi Rosyidi dan Rie*y Maya Probosari,Hasil Belajar Biologi MenggunakanStrategiPembelajaranAktif Index Card Match Ditinjau Dari Motivasi, Jurnal PendidikanBiologi, Volume3, No.3, 2011.
6
l-l
ry
Haryanto,PengaruhStategi PembelajaranAktif Card Sort Dan Index Card Mat\c& Terhadap PrestasiBelajar GetaranDan Gelombang,Jurnal PendidikanFisika IKIP PGRI Semarang,JP2F,
14
Volume2, No.2,2011
7
Si NgurahPutu SutaPrawira,Siti Zulaikha,I Gst Agung Oka Negara,PengaruhPenerapanStrategi PembelajaranAktif Tipe lndex Card Match TerhadapHasil Belajar Ips SiswaSD, e Journal Mimbar PGSD UniversitasPendidikanGanesha JurusanPGSD.Vol: 2 No: I Taltun2014
I I
8
Mel Siberman,ActiveLearning:101cqra belajar ia. 20| I ). Cet.kesiswa alaif (Ban&ng :Nusamed 4.h.249
9
pt
Si NgurahPutu SutaPrawira"Siti Zulaikfia"I Gst Agung Oka Negara"PengaruhPenerapanSbategi PembelajaranAktif Tipe lndex Card Match TerhadapHasil BelajarIps SiswaSD, e Journal
t4
Mimbar PGSD UniversitasPendidikanGanesha JurusanPGSD.Vol: 2 No: I Tahun2014 Jakafiz^Januai20l4 PEMBIMBING I
l ll
\-/
PEMBIMBING II
0t
/t*/^'( Pqr)
Ir. Mahmud Maratua Sireear.M.Si NIP. 195403101988031 001
I[IP.19761107 2000701I 013
I
I
DEPARTEMEN AGAMA UINJAKARTA FITK
FoRM(FR)
No. Dokumen ; plf(-pft-4(fiffi Tgl.Terbit : sJanuaiiZ0Og
Jl. h. H. Juanda No 95 Clputat 15412 lndonesia
SURATBIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0l/F.t/KM .0t.3/343 /20t3 Lamp. : Hal : BimbinganSkripsi
Jakarta,27 Februai2}l3
KepadaYflr. Fauzan, M.A PembimbingSkipsi FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu'alailatm wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis)penulisanskripsi mahasiswa: Nama
Akbar GunawanAska
NIM
109018300059
Jurusan
PendidikanGuru MadrasahIbtidaiyah (PGMI)
Semester
VIiI (Delapan)
Judul Skripsi
Pengaruh Pembelajaran Active Learning dengan strategi fndex Card Match terhadap hasil belajar IpA materi perkembanganbiakan pacla hewan siswa kelas 5 MI di MIN 19 Merul,a Jakarta Barat Judul tersebuttelah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutanpada tanggal 14 Februari 2013, abstraksiloutlineterlampir. Saudaraaapai melahican perubahan iJautrional pada judul_ tersebut. Apabila perubahan substaniial dianggap ierlu, mohon pembimbing rnenghubungiJurusanterlebih dahulu. B.imbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enani) bulan, dal dapat diperpanjangselarna6 (enarn)bura' berikuhryatanpasuratperpanjungun. Atas perhatiandan kerja saurasaudara,kami ucapkanterima kasih. Il,assa Iantu'a I a i lcumu,r.yvb.
6ffin 7*l
i rv' -
=-=. 1
Tr';.'tl.
:-(3il:
U e N 3 J .LI I I N N { a l - r a s i s r i ' av b s
. r4 ,
Piril
t r.{ j
DEPARTEMEN AGAMA UINJAKARTA FITK
No. Dokumen : Tgl.Terbit : No. Revisi: : Hal
FORM(FR)
JI. lr. H. JuandaNo 95 Ciputat15412 lndonesia
FITK-FR-AKD-081 5 Januari20Og 00 1t1
S U R A TB I M B I N G A NS K R I P S I Nomor : Un.0llF.1/KM.01.3/34312013 Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
I akarta,27 F ebruan20 13
KepadaYth. Ir. Mahmud Siregar,M.Si PembirnbingSkripsi FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Assalamu'alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IIII (materi/teknis)penulisanskripsimahasiswa: Nama
Akbar Gunawan Aska
NIM
1090183000s9
Jurusan
PendidikanGuru MadrasahIbtidaiyah(PGMD
Semester
VIII (Delapan)
JudulSkripsi : Pengaruh Pembelajaran Active Leaning fndex Card Match terhadap hasil belajar IPA
dengan strategi
materi perkembanganbiakan pada
hewan siswa kelas 5 MI di MIN 19 Meruya Jakarta Barat
Judul tersebuttelah disetujui oleh Jurusanyang bersangkutanpada tanggal 14 Februari 2013, abstraksiloutlineterlampir. Saudaradapat melakukanperubahanredaksionalpada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembirnbing menghubungiJurusanterlebihdahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkanselesai dalam waktu 6 (enani) bulan, dan dapat diperpanjangselama6 (enarn)bulanberik-uhrya tanpasuratperpanjaugal]. Atas perhatiandan kerja sarnaSauclara, kami ucapkanteriniakasih. WassaIemu' aI aikunt tt r".yvb
{wSiffiyaizu
: M . E d .M . P h i l 198503 I 002 NIPJ19560503 Ternbu.san: l . D e k a nF I T K 2. Mahasisrva ybs.
F
I
,#M* ir-;;; I iLTIIII
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. E. H. JuaNa No
No. Dokumen : Tgl. Terbit : : No. Revisi: Hal
FORM(FR)
Ciputat 1r412 lndoresia
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01 111
IZINPENELITIAN SURATPERMOHONAN Jakarta,2 Juni 2013
Nomor : Un.O1/F. l/I(M.01.31........12013 Lamp. : l Berkas Hal : Permohonan Izin Penelitian
KepadaYth. Kepala sekolahSD Bakti Mulya 400 Di Tempat Assalamu'alaikumwr.wb. Dengan hormat kami sampaikanbahwa, Nama
AkbarGunawanAska
NIM
109018300059
Jurusan
PGMI
Semester
D( (Sembilan)
Tahun Akademik
2013t20r4
Judul Skripsi
: "PengaruhPembelajaranActive Learning Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Penggunaaffrya Siswa Kelas Iv Sd Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakanpenelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang ibu pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan Penelitianyang dimaksud. Atas perhatiandan kerja samaSaudara,kami ucapkanterima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb. a.n. Dekan Kajur PGMI
/ Fauzan,M.A NIP. I 9761107200701 1013 Tembusan: l. DekanFITK 2. PembantuDekan Bidang Akademik 3. Mahasiswayang bersangkutan
vI
(YBKSP) YAYASANBADANKERJASAMAPENDIDIKAN BAKTIMULYA4OO
SEKOLAHDASARBAKTIMULYA4OO Jl. Gedung Pinang Pondok Indah KebayoranLama JAKARTA SELATAN, 12310.Telp. 7653629,Fax. 7652811
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SD Bakti Mulya 400 JakartaSelatan Nama
Dra.Nuryanih,M.Pd
Jabatan
KepalaSekolah
menerangkanbahwa Nama
Akbar GunawanAska
NIM
1090r8300059
Jurusan
PGMI
Semester
VIII (Delapan)
Fakultas
Ilmu TarbiyahdanKeguruan
bahwa nama tersebut diatas telah melaksanakanpenelitian/riset pada tanggal 3 Juni s/d 14 Juni 2013, sehubungandenganpenyelesaianjudul skripsi : "pengaruh Pembelaiaran Active Learning Dengan Strategi Index Card Match Terhadap Hasil Belajar rPA Materi Energi Dan Penggunaannya siswa Kelas rv sD Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan". Demikian surat keteranganini dibuat dengansebenamya,agarpihak yang berkepentinganmaklum. Jakarta,17Juni2013 Kepala Sekolah
Nuryanih, M.Pd.