PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Dede Nurlatifah NIM : 1110015000051
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
“Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah suatu kehormatan. Ibu dan bapak guru telah memilih jalan yang terhormat, memilih hadir bersama anak-anak pemilik masa depan”. (Anies Baswedan)
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dede Nurlatifah
NIM
: 1110015000051
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Alamat
: Blok Gebangmampang RT 016 RW 004 Desa Margamulya, Kec Bongas, Kab. Indramayu Jawa Barat 45255
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama Pembimbing NIP
: Drs. H. Nurochim, MM : NIP. 19590715 198403 1 003
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 27 November 2014 Yang Menyatakan
Materai 6000 Dede Nurlatifah NIM. 1110015000051
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh: Dede Nurlatifah NIM : 1110015000051
Di bawah Bimbingan:
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jururan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disusun oleh Dede Nurlatifah, NIM: 1110015000051, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 11 Desember 2014
Yang mengesahkan, Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi berjudul: “Hubungan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Program Pendidikan Paket C terhadap Prestasi Belajar Siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 27 Jakarta”, disusun oleh Faiza Yonefri NIM: 1110015000072, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 11 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta, 11 Desember 2014 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Tanggal
Tanda Tangan
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 200801 1012
...........
....................
..........
....................
..........
....................
..........
....................
Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS) Drs. Syaripulloh, M.Si NIP. 19670909 200701 1 033 Penguji I Dr. Ulfah Fajarini, M.Si NIP. 19670828 199303 2 006 Penguji II Neng Sri Nuraeni, M.Pd
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D NIP. 19591020 198603 2 001
ABSTRAK
Dede Nurlatifah. (NIM: 1110015000051). Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2010 sejumlah 125 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan), kuesioner (angket), wawancara. Metode observasi digunakan untuk melakukan pengamatan dan mendata jumlah mahasiswa pendidikan IPS. Angket digunakan untuk mengungkap pengaruh variabel konsep diri terhadap minat menjadi guru. Sedangkan wawancara digunakan untuk memperkuat metode angket dalam mengetahui jawaban mahasiswa mengenai pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment, dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden 95 orang mahasiswa. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri memiliki pengaruh yang cukup rendah terhadap minat menjadi guru dengan hasil 16,5% dan 83,5% dipengaruhi oleh faktor lain, yang terdiri dari faktor intern seperti faktor kepribadian individual dan faktor ekstern seperti faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor biaya dan faktor lapangan kerja. Kata kunci: Konsep diri, minat menjadi guru
vi
ABSTRACT
Dede Nurlatifah. (NIM: 1110015000051). The Effect of Self Concept to the Interest of Being Teachers on Student of Social Science Education Department, Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Thesis. Jakarta: Social Science Education Department, Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014. This study aimed to determine the effect of self-concept of Social Science Education Department Faculty of Education and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta students to the interest of being teachers. The method that used in this study is survey method with descriptive quantitative approach. The population of the study is the student of Social Science Education Department, especially class of 2010 with amount about 125 students. Data collection techniques in this study is observation, questionnaire, and interview. Observation method is used to observe and record the number of Social Science Education Department students. The questionnaire used to reveal the effect of self-concept variable to interest of being teacher. While the interview is used to strengthen the questionnaire method in knowing the student answer about the effect of self-concept to interest of being teacher in real condition and life. The instrument of validity test this study using the Product Moment correlation and it reliability test using Cronbach's Alpha formula with the number of respondents about 95 students. The analysis prerequisite test consists of normality test and homogeneity test. It hypothesis test is a simple linear regression. The results of the study indicates that self-concept has low enough effect to the interest of being teacher with the result 16.5% and other 83.5% influenced by other factors that consists of internal factor such as individual personality factor and eksternal factors such as parent, peers, gender, financial, and employment factors. Keywords: Self-concept, interest of being teacher
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya.
Sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS 4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Drs. H. Nurochim, MM yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan dan motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia
viii
ix
dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. 6. Kedua orang tua tercinta, Bapak U. Abd. Syukur dan Ibu Eni Sukaeni, Yang telah membesarkan, membimbing dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Serta saudara-saudaraku dan seluruh keluarga besar tercinta. 7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 yang sekaligus menjadi objek penelitian, dan teman-teman REAKSI (Rakyat Ekonomi-Akuntansi) yang saling mendukung dan memberikan semangat dalam proses penyelesaikan skrispsi ini. Khususnya “Teman-teman tercinta ”Rizka Nurazizah, Nurwakhidah, Siti Nurbaiti Nupus, Annisa Yuni Tetiyani” yang tak lelah untuk saling mengingatkan dan memberikan suport. Terima kasih teman semuanya. 8. Keluarga besar HMJ Pendidikan IPS, “M. Faishal Ramdhan, Ardi Muhammad Arsyad, Pupuy Fauziah, Faiza Yonefri, Usniah, Dine Ayu Ertanti, Destia Loveacna, Yustia Umamah, Dara Rahmita Dewi, Deli Wani Utami, Dini Sugiarti dan adik-adik HMJ Pendidikan IPS. 9. Tendi, S.Pd, ST yang senantiasa memberikan semangat tiada henti dan bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis. Semoga kita dipersatukan dalam rahmat dan ridho-Nya. 10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang khususnya telah membabntu terwujudnya penelitian ini. Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT. meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin. Jakarta, 27 November 2014
Dede Nurlatifah
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .....................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING........................................ iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ...............................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI .......................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 13 C. Pembatasan Masalah ............................................................. 14 D. Perumusan Masalah .............................................................. 14 E. Tujuan Penelitian ................................................................... 15 F. Manfaat Penelitian ................................................................. 15 BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretik ............................................................... 17 1. Konsep Diri.................................................................... 17 a) Pengertian Konsep Diri ........................................... 17 b) Dimensi-dimensi Konsep Diri ................................. 21 c) Aspek-aspek Konsep Diri ........................................ 23 d) Peranan Konsep Diri ................................................ 23 e) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ..... 24 x
xi
2. Minat ............................................................................. 26 a) Pengertian Minat...................................................... 26 b) Unsur-unsur Minat ................................................... 28 c) Faktor-faktor yang Menimbilkan Minat .................. 29 d) Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat................ 30 e) Dasar Pengukuran Minat ......................................... 31 3. Guru .............................................................................. 32 a) Pengertian Guru ....................................................... 32 b) Kompetensi Guru ..................................................... 35 c) Peran Guru ............................................................... 36 d) Ayat Al-Qur’an yang Menerangkan Guru ............... 36 4. Minat Menjadi Guru ...................................................... 37
BAB III
B.
Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 42
C.
Kerangka Berpikir ............................................................... 43
D.
Hipotesis Penelitian ............................................................. 45
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 46 B. Metode Penelitian.................................................................. 46 C. Desain Penelitian .................................................................. 47 D. Populasi dan Sampel ............................................................. 47 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 49 1. Data Primer ..................................................................... 49 2. Data sekunder .................................................................. 49 a) Observasi (Pengamatan)............................................ 49 b) Kuesioner (Angket) ................................................... 49 c) Wawancara ................................................................ 50 F. Teknik Pengolahan Data ....................................................... 50 1. Editing ............................................................................. 50 2. Codeting/Skoring ............................................................ 51 3. Tabulasi ........................................................................... 51
xii
G. Variabel Penelitian ................................................................ 51 1. Definisi Konseptual ......................................................... 51 2. Definisi Operasional........................................................ 52 H. Instrumen Penelitian.............................................................. 52 I. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 55 1. Uji Validitas .................................................................... 55 2. Uji Reliabilitas ................................................................ 56 J. Teknik Analisis Data ............................................................. 60 1. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................. 60 a) Uji Normalitas ........................................................... 60 b) Uji Homogenitas ....................................................... 60 2. Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 60 a) Persamaan Regresi .................................................... 60 b) Uji Signifikansi Regresi ............................................ 61 c) Uni Linearitas Regresi............................................... 61 K. Hipotesis Statistik ................................................................. 62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Jurusan P. IPS FITK UIN Jakarta ........................ 63 B. Deskripsi Data ...................................................................... 64 1. Deskripsi Subjek Penelitian............................................ 64 2. Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian ............... 64 3. Kategori variabel Penelitian ........................................... 65 a) Konsep Diri .............................................................. 65 b) Minat Menjadi Guru ................................................. 67 C. Hasil Uji Prasyarat Penelitian ............................................... 69 1. Uji Normalitas ................................................................. 69 2. Uji Homogenitas ............................................................. 72 D. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................... 72 1. Analisis Koefisien Regresi .............................................. 72 2. Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi (Uji-t) ............... 75
xiii
3. Hasil Wawancara ............................................................ 76 E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 78 F. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................... 83 B. Saran ...................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................. 46 Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ................................................................. 48 Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden ................................................... 51 Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert ........................................... 53 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Konsep Diri ........................... 54 Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Minat Menjadi Guru .............. 54 Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Terbuka............................................................ 55 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X .................................. 58 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y .................................. 59 Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................................... 65 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri ......................................... 66 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru ........................... 68 Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) ............................................... 71 Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas ........................................................................ 72 Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y ..................... 73 Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) ............. 73 Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik) ............................... 74
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Konteks Belajar .................................................................................
7
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri ....................................... 67 Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru .......................... 69 Grafik 4.3 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ................................ 70 Grafik 4.4 Hasil Residu Standar Menggunakan P Plot ....................................... 70
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 35 Gambar 3.1 Design Penelitian Analisis Regresi ................................................. 47 Gambar 4.1 Uji Signifikan Dengan Satu Pihak Kanan ....................................... 75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Uji Referensi Lampiran 2. Data Mahasiswa Angkatan 2010 Lampiran 3. Angket Penelitian Konsep Diri dengan Minat Menjadi Guru Lampiran 4. Pedoman Wawancara Lampiran 5. Hasil Wawancara Lampiran 6. Data Mentah Validitas dan Reliabilitas Variabel X Lampiran 7. Data Mentah Validitas dan Reliabilitas Variabel Y Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Variabel X (Konsep Diri) Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri) Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru) Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru) Lampiran 12. Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Konsep Diri) Lampiran 13. Data Mentah Skor Hasil Variabel Y (Minat Menjadi Guru) Lampiran 14. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru Lampiran 17. Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) dan Hasil Uji Homogenitas Lampiran 18. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) Lampiran 19. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y Lampiran 20. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) Lampiran 21. Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 Lampiran 22. T Tabel Statistik Lampiran 23. Surat Izin Penelitian Lampiran 24. Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 25. Biodata Penulis
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, pendidikan sangat penting kedudukannya untuk kemajuan dan perkembangan negara serta masyarakatnya. Pendidikan merupakan media atau perantara menuju persaingan tingkat dunia. Dengan pendidikan, seseorang akan merasa memiliki bekal berupa ilmu pengetahuan yang tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Manfaat bekal kehidupan yang bernama pendidikan itu bisa dirasakan dalam banyak hal, mulai dari proses sosialisasi bersama masyarakat, pencarian kerja, sampai ke persaingan akademik. Menurut Hasbullah, secara sederhana ”pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan”.1 Melalui pendidikan seseorang akan belajar mengenai kehidupan bermasyarakat dan membina kedewasaan diri agar mampu mempraktikkan nilai-nilai kebudayaan dalam bermasyarakat. Menurut Zurizal Z. dan Wahdi Sayuti, ”Pendidikan dalam pengetian sempit, dimaknai sekolah. Pendidikan merupakan pengaruh yang diupayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka”.2 Pendidikan dalam arti sempit ini bermuara pada sekolah, tempat dimana pendidikan diselenggarakan dan diinternalisasikan pada para peserta didik.
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), Ed. 5, h. 1 2 Zurizal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 3-4
1
2
Sedangkan pendidikan dalam arti luas, diartikan bahwa ”pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang”.3 Pendidikan dalam arti luas, merupakan pengalaman belajar seseorang selama hidupnya yang mempengaruhi proses tumbuh kembangnya dari sejak lahir hingga meninggal di kemudian hari nanti. Dengan kata lain, pendidikan merupakan suatu pengajaran yang mengembangkan tingkat pemikiran dan kedewasaan seseorang melalui sebuah pemberian ilmu pengetahuan. Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, ayat 1, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.4 Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Dengan adanya pendidikan, peserta didik akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan. Selain itu, pendidikan juga sebagai proses pembentukan pribadi peserta didik. Menurut M. Ngalim Purwanto yang mengutip pendapat Dewey, “tujuan pendidikan ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik”.5 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimanapun, kemajuan suatu bangsa didasari oleh tingkat pendidikan warga negaranya. Dilaksanakannya sistem pendidikan adalah untuk meningkatkan kehidupan agar lebih bermutu dan bergerak ke arah yang lebih baik. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu bangsa dan negara. Pembangunan dalam bidang pendidikan 3
Ibid., h. 6 Ibid., h. 11 5 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), Cet. XIX, h. 24 4
3
menekankan amanat untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan isi UUD 1945, yaitu “…Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta menertibkan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”. Menurut Hasan Langgulung, “pendidikan bukan hanya berarti pewarisan nilai-nilai budaya berupa kecerdasan dan keterampilan dari generasi tua kepada generasi muda, tetapi juga berarti pengembangan potensi-potensi individu untuk kegunaan individu itu sendiri dan selanjutnya untuk kebahagiaan masyarakat”.6 Pengembangan potensi ini, sangat penting dan perlu diperhatikan. Karena potensi yang ada dalam manusia merupakan jalan berkembangnya manusia itu sendiri. Oleh karena itu, potensi manusia perlu dikembangkan oleh pendidikan. Salah satu unsur dalam pendidikan, selain adanya yang dididik atau terdidik maka adanya unsur terpenting dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan yaitu pendidik/ guru yang akan mendidik peserta didik. Pendidik dan pendidikan adalah dua hal yang saling berhubungan. Menurut Hasbullah “pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai dewasa susila”.7 Sedangkan menurut Ahmad D, Marimba yang dikutip oleh Hasbullah, “pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik”.8 Maka pendidikan dan pendidik merupakan suatu simbiosis mutualisme, dimana antara pendidikan dan pendidik saling berkaitan. Pendidikan sendiri adalah suatu lembaga atau institusi sebagai suatu tempat melaksanakan pengajaran. Sedangkan pendidik adalah
6
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan, (Jakartta: PT Al Husna Zikra, 1995), Cet. III, h. 261 7 Hasbullah, op. cit., h. 5 8 Hasbullah, op. cit., h. 17
4
seseorang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan dan memberikan pengajaran. Pendidikan memiliki komponen penting yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini, diantaranya adalah guru dan peserta didik. Guru memiliki kedudukan penting dalam menjalankan pendidikan. Guru merupakan sumber daya manusia yang paling berperan dalam perkembangan pendidikan dan proses pembelajaran yang kemudian akan mengembangkan kualitas peserta didik. Hal ini dikarenakan guru merupakan orang yang akan mengajarkan segala pengetahuan kepada peserta didik di sekolah dengan keterampilan mengajar dan pemahaman ilmu yang dimilikinya. Selain itu, guru juga merupakan panutan atau teladan bagi peserta didiknya. Pendidikan dan manusia ibarat dua sisi mata uang yang satu sama lain tidak
dapat
dipisahkan.
Manusia
membutuhkan
pendidikan
untuk
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Begitupun sebaliknya, pendidikan membutuhkan manusia sebagai subjek (pengajar) sekaligus objek (yang diajar) yang akan menjalankan segala fungsi dan peran pendidikan. Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan tuhan yang dibekali akal dan memiliki kemampuan untuk belajar. Sebelum manusia akan menjadi seorang guru, maka akan melalui tahap belajar yang akan mempelajari bagaimana cara mengajar. Hal ini lah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia akan belajar agar menjadi seorang guru yang mampu mengajarkan ilmu dan pengetahuan kepada peserta didiknya. Menurut Andrias Harefa, manusia bermuara pada tiga tugas yaitu merupakan tanggung jawab dan panggilan universal bagi seluruh orang (manusia) yaitu menjadi seorang pembelajar, menjadi seorang pemimpin dan menjadi seorang guru.9 Manusia akan berusaha memahami tentang dirinya dan 9
Andrias Harefa, Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner): Pemberdayaan Diri, Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2006), Cet. IX, h. 30.
5
potensi/bakat yang dimilikinya. Sedangkan dalam Islam tugas seorang guru yang pertama dan terpenting adalah pengajar. Seperti yang terkandung dalam Firman Allah surat Ar-Rahman ayat 1– 4.
)4( َ) عَّلَمَ ُه اْلبَيَان3( َق اْالِوْسَان َ َ) خَّل2( َ) عَّلَ َم اْلقُزْان1( ُالزَحْمَان Artinya:”(Tuhan) Yang Maha Pemurah (1) Yang telah mengajarkan Al-Quran (2) Dia menciptakan manusia (3) Mengajarkannya pandai berbicara (4).” (Q.S. Ar-Rahman ayat 1–4) Dalam Ar-Rahman ayat 1–4, menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia untuk saling mengajarkan sesuai dengan kemampuannya. Guru merupakan perkerjaan yang diharuskan memiliki tanggung jawab dan amanah baik terhadap Allah, sekolah, maupun orang tua peserta didik serta perkembangan peserta didik. Untuk menjadi guru juga diharuskan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan attitude yang baik agar menjadi tauladan bagi peserta didiknya. Guru adalah pendidik di sekolah yang menjalankan tugasnya karena suatu jabatan. Profesi guru tidak dapat dipegang oleh sembarang orang yang tidak memenuhi syarat profesi tersebut. Artinya, untuk melakukan profesi guru maka perlu adanya identitas dan latar belakang yang sesuai dengan pekerjaan yang diembannya. Dalam buku yang berjudul Sekolahnya Manusia, Munif Chatib menguraikan bahwa terdapat sejumlah syarat mendasar untuk menjadi seorang multiple intelligences teacher, yang tidak lain adalah gurunya manusia. Syaratsyarat tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bersedia untuk selalu belajar
2.
Secara teratur membuat rencana pembelajaran sebelum mengajar
3.
Bersedia diobservasi
4.
Selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas
5.
Punya karakter yang baik.10 10
Munif Chatib, Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, (Bandung: Kaifa, 2013), Cet. XII, h. 64
6
Dengan demikian, jelas bahwa profesi guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Namun, merupakan suatu profesi yang membutuhkan kemampuan dan keahlian tertentu. Menjadi seorang guru adalah profesi yang menuntut individu untuk tidak berhenti belajar karena bagaimanapun juga ilmu pengetahuan itu bersifat
dinamis.
Ilmu
pengetahuan
selalu
berkembang
sesuai
dengan
perkembangan dan kebutuhan manusia. Ahmad Tafsir mengutip pernyataan Soejono, bahwa syarat guru adalah sebagai berikut: 1.
Tentang umur, harus sudah dewasa
2.
Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3.
Tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli
4.
Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.11 Melihat syarat menjadi seorang guru, dalam melaksanakan tugasnya maka
dianjurkan seorang guru harus bertanggungjawab, sehat jasmani dan rohani, dan mempunyai kemampuan dalam mengajar sehingga mampu menyelenggarakan pendidikan bagi anak didiknya. Untuk mengimbangi perkembangan dan kebutuhan manusia itulah maka seorang guru diharuskan untuk terus belajar. Karena belajar adalah kunci untuk tiga hal yang penting bagi profesi guru, yaitu paradigma, cara, dan komitmen. Berikut adalah grafik yang menggambarkan proses belajar mengajar yaitu sebagai berikut:
11
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, (Bandung: PT Rosdakarya, 2001), Cet. IV, h. 80
7
Grafik 1.1 Konteks Belajar Pengetahuan
Paradigma
BELAJAR
Kompetensi
Cara
Komitmen
Perilaku
Sumber: Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara 12
Dari tiga komponen tersebut, komponen yang paling utama adalah paradigma/pandangan mengenai proses belajar mengajar, dimana seorang guru harus memiliki pengetahuan mendalam, maka seorang guru akan memahami pula kompetensi dan perilaku ketika mengajar nanti. Guru merupakan unsur utama dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya dalam institusi atau lembaga pendidikan. Tanpa guru, pendidikan hanya sebuah slogan yang tidak mempunyai peran dan fungsi. Maka, dengan adanya guru proses pendidikan akan berjalan dengan baik. Pihak yang paling utama untuk menjalankan program lembaga pendidikan adalah guru. Banyak institusi/lembaga perguruan tinggi yang memberikan pengajaran berupa ilmu keguruan, salah satunya adalah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kehadiran fakultas yang membidani bidang pendidikan dan keguruan tersebut 12
Munif Chatib, loc. cit.
8
berguna untuk membentuk guru-guru yang berkualitas dan professional dengan menguasai teori dan metode yang telah diajarkan. Lembaga pendidikan ilmu keguruan dibangun sebagai bentuk kepedulian sosial untuk memenuhi kebutuhan guru di tingkat SD, SMP dan SMA, dengan menciptakan lulusan profesi guru yang berkualitas dan profesional setelah mengemban pendidikan di perguruan tinggi. Bagi mahasiswa keguruan, lembaga pendidikan tinggi tersebut merupakan pintu gerbang menuju dunia kerja yang sesungguhnya dan kehidupan sosial yang nyata. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas yang berada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki beberapa jurusan atau program studi, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Manajeman Pendidikan (MP), Pendidikan IPS, Pendidikan Biologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan bertujuan untuk mencetak tenaga pendidik yang professional di bidangnya. FITK sebagai lembaga yang mencetak profesi guru. Untuk mencapai tujuan FITK, maka sasaran yang ingin dicapai oleh FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai pendidik, baik kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial, menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan bahasa Inggris, Arab, dan bahasa asing lainnya, menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan keterampilan kerja berbasis ICT (Informatics and communication technology), menghasilkan lulusan yang mampu mengintegrasikan nilai keilmuan, keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.13 FITK sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan), dimana LPTK sendiri sebagai penyelenggara pendidikan dan bertugas menghasilkan para calon guru SD, SMP dan SMA. Saat ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan memiliki mahasiswa-mahasiswi yang paling banyak 13
Tim Penyusun Program Studi Pendidikan IPS, Profil Program Studi Pendidikan IPS: Untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) MTs/SMP/SMK/MA Bidang Studi IPS 2014, h. 12
9
diantara fakultas-fakultas lainnya yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Minat untuk memasuki Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pun begitu tinggi. Hal itu terbukti dengan terus meningkatnya peminat fakultas ini dari tahun ke tahun. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa banyak lulusan sekolah menengah atas yang berminat menjadi guru. Menurut Slameto, ”minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”.14 Artinya, tekad seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atas dasar rasa senang dan ketertarikan terhadap sesuatu. Ingin menjadi guru juga termasuk pada minat seseorang untuk mencapai sebuah profesi. Termasuk minat mahasiswamahasisiwi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk mencapai profesi guru. Minat menjadi guru, merupakan dimana seseorang memiliki perhatian lebih terhadap profesi guru. Mahasiswa yang ingin menjadi guru maka akan mencari informasi lebih mengenai profesi guru. Tetapi pada kenyataannya, minat untuk menjadi mahasiswa fakultas keguruan itu tidak hanya didasarkan pada kemauan diri sendiri untuk melayani masyarakat saja. Namun juga bisa dikarenakan oleh sejumlah faktor lain yang memang menarik minat orang itu untuk menjadi guru, seperti jaminan ekonomi dari profesi guru yang berupa sertifikasi guru atau dalam bentuk tunjangan dan lain-lain, atau bisa juga dikarenakan oleh keinginan maupun tuntutan orang tua yang sangat mendambakan anaknya agar menjadi salah seorang pendidik generasi penerus bangsa. Atas dasar latar belakang seseorang untuk masuk menjadi mahasiswa fakultas pendidikan UIN Jakarta yang beragam di atas, maka perlu diadakan suatu studi lebih lanjut yang mengkaji secara khusus minat mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk menjadi guru. Hal itu 14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V, h. 57
10
perlu dilakukan agar kita bisa mengetahui secara jelas dan benar mengenai alasan yang sebenarnya dari minat menjadi seorang guru tersebut. Mengetahui minat yang hakiki dari para mahasiswa ini adalah suatu kebutuhan yang begitu penting, terutama bagi mahasiswa jurusan Pendidikan IPS yang mempelajari berbagai macam aspek kemasyarakatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengemban pendidikan di bidang keguruan bukan hanya mengikuti kurikulum-kurikulum yang akan dipelajari. Akan tetapi, adanya konsep diri yang diterapkan mengingat bahwa bidang keguruan bukan hanya mempelajari teoriteori semata, tetapi juga bagaimana mempelajari cara mengajar, metode pembelajaran sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik sebagai seorang guru ketika praktik lapangannya. Karena menjadi seorang guru tidak semudah seperti apa yang dibayangkan, profesi itu menuntut sejumlah kemampuan dan keahlian yang tentu saja perlu dipelajari dan didalami. Hal tersebut, dilakukan agar terjadi keselarasan antara siswa dan guru. Dengan begitu, guru bisa menjadi pembimbing sekaligus teman bagi peserta didik, dan karenanya guru dapat memberikan segala pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa dengan baik dan mudah. “Para ahli psikologi dan pendidik telah lama menyadari bahwa “konsep diri merupakan salah satu faktor non-intelektual yang sangat penting dalam menentukan prestasi atau masa depan seseorang”.15 Seorang individu akan memahami betul pentingnya ilmu bagi dirinya. Maka dari itu sebagai penjunjang hal tersebut, adannya faktor non-intelektual atau penerapan konsep diri sebagai dasar seseorang untuk mengenal dirinya dalam mengemban pendidikan dan mencapai cita-cita.
15
Sri Fatmawati, Konsep Diri (Self Concept) Mahasiswa Calon Guru Fisika terhadap Kemampuan Akademik Program Studi Tadris Fisika STAIN Palangka Raya Tahun 2014, http://sainfisika2000.wordpress.com/2014/05/14/konsep-diri-self-concept-mahasiswa-calon-gurufisika-terhadap-kemampuan-akademik-program-studi-tadris-fisika-stain-palangka-raya-tahun2014/ (Diakses pada tanggal 01 Juli 2014, Pukul 10.29 WIB)
11
Menurut Syamsul Bachri Thalib, “konsep diri sebagai pandangan yang dimiliki setiap orang mengenai dirinya sendiri yang terbentuk, baik melalui pengalaman maupun pengamatan terhadap diri sendiri, baik konsep diri secara umum maupun konsep diri secara spesifik termasuk konsep diri dalam kaitannya dengan bidang akademik, karier, atletik, kemampuan artistik, dan fisik”.16 Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa konsep diri adalah gambaran atau persepsi tentang diri sendiri dan penilaian diri, baik di bidang akademik maupun di bidang non-akademik. Konsep diri merupakan proses pembentukan dan perkembangan diri dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Konsep diri memiliki pengertian yang sama dengan skema diri. Artinya, konsep diri merupakan bentuk pembenahan diri dan penilaian diri menjadi lebih baik. Pengertian lebih baik ini berupa merancang atau menyusun kegiatan atau target diri yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, termasuk minat menjadi guru. Konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya. Sebagaimana kita ketahui secara umum, pemilihan jurusan dan perguruan tinggi turut pula mempengaruhi karier seseorang. Dengan begitu, perlu adanya konsep diri yang menjadi dasar pembenahan dan penilaian diri. Konsep diri ini sebagai presentasi diri yang akan dilakukan setelah konsep diri dengan minat diri mencapai hasil yang berkaitan dan seimbang. Misalnya, seseorang memilih masuk perguruan tinggi di bidang keguruan artinya seseorang tersebut telah mempertimbangkan kemampuan dan potensi dirinya dalam bidang yang ia ambil tersebut. Hal ini berarti bahwa seseorang tersebut telah siap untuk menjadi guru dan telah mengkonsepkan dirinya sesuai dengan minat yang diinginkan demi masa depan yang akan ia capai.
16
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikaif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet. I, h. 122
12
Dalam hal ini, Al-Quran menyiratkan pentingnya penanaman konsep diri dalam diri seorang individu. Termasuk penanaman konsep diri dalam proses pembelajaran untuk menjadi calon guru. Dalam Islam, penanaman konsep diri dapat dilakukan dengan cara melakukan sholat malam, sholat istikharah dalam memilih dan menentukan karier dan dengan cara lainnya. Hal ini tentunya akan menguatkan konsep diri seseorang bahwa apa yang yang dicita-citakan bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahwasannya Allah selalu menekankan "ن ُ َف َي ُكى
ْ"كُه
artinya “ Jadilah! maka terjadilah ia”. Ayat Al-Quran yang menerangkan tentang konsep diri manusia, terlebih dalam proses belajar. Salah satunya adalah apa yang terkandung dalam QS AlMujadalah ayat 11:
ح الّلَ ُه لَكُ ْم وَإِذَا ِ َل لَكُ ْم تَفَسَحُىا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُىا يَفْس َ ه آمَىُىا إِذَا قِي َ يَا أَيُهَا الَذِي ت وَالّلَ ُه ٍ ه أُوتُىا الْعِّلْ َم دَرَجَا َ ه آمَىُىا مِىكُمْ وَالَذِي َ قِيلَ اوشُزُوا فَاوشُزُوا يَزْفَ ِع الّلَ ُه الَذِي ٌبِمَا تَعْمَّلُىنَ خَبِيز Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadalah: 11) Dalam ayat di atas, menjelaskan bahwa Allah menganjurkan untuk saling mengajarkan dan memberi ilmu pengetahuan, maka Allah pun akan memberikan beberapa derajat dari apa yang kamu kerjakan. Jelas bahwa ketika seseorang bersungguh-sungguh artinya seseorang tersebut telah mempunyai konsep untuk dirinya sehingga ketika melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru pun akan bersungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab. Banyak permasalahan yang dapat dianalisis, salah satunya berupa guru yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Banyak guru
13
yang mengajar di sekolah, tetapi tidak benar-benar menjadi guru. Karena ia tidak memiliki bakat, minat dan kemampuan untuk menjadi guru. Hal ini pun sejalan dengan pendapat Sukmadinata yang dikutip oleh Jejen Musfah bahwa ”mutu pendidikan belum begitu baik seperti yang diharapkan, selain karena masih kurangnya sarana dan fasilitas belajar, faktor guru pun belum berjalan secara optimal. Pertama, guru belum bekerja dengan sungguh-sungguh. Kedua, kemampuan profesional guru masih kurang”.17 Pengamatan terhadap minat menjadi guru menunjukkan adanya indikasi kepemilikan konsep diri yang rendah. Hal ini terbukti, dengan adanya fakta yang menunjukkan bahwa tidak semua lulusan keguruan bekerja sesuai dengan bidangnya, melainkan bekerja di bidang-bidang lainnya. Padahal, ketersediaan guru-guru yang mampu menciptakan dan mengembangkan anak bangsa yang aktif dan kreatif itu begitu penting. Terlihat bahwa konsep diri merupakan hal penting dalam proses pembentukan diri, baik dalam hal kemampuan, karier, bidang akademik dan bidang lainnya. Melihat fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk membahasnya dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1.
Guru adalah salah satu penggerak kemajuan bangsa dan negara dengan menciptakan dan mengembangkan anak bangsa yang aktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini tergantung pada kemampuan dan potensi mengajar guru. Tetapi, kualitas guru terkadang tidak banyak diperhatikan, selain itu tidak 17
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), Ed. 1, Cet. I, h. 4
14
adanya
konsep
diri
dalam
seorang
guru
untuk
melaksanakan
pembangunan pendidikan atas dasar minat turut pula menjadi salah satu masalah yang sangat penting untuk dikaji. 2.
Konsep diri sebagai dasar gambaran dan pandangan tentang diri sendiri, untuk merealisasikan pendidikan dan menciptakan guru yang berkualitas dan professional maka perlu penanaman konsep diri dimulai dari para calon guru. Tetapi, pada kenyataannya konsep diri tidak banyak digunakan oleh seseorang sebagai landasan gambaran untuk dirinya.
3.
Tidak adanya peninjauan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih dibidang keguruan serta menjadi seorang guru.
4.
Tidak adanya peninjauan mengenai latar belakang pemilihan jurusan dalam hal penentuan karier mahasiswa.
5.
Belum
ada tulisan
yang mengkaji
tentang konsep diri
yang
mempengaruhi minat menjadi guru.
C. Pembatasan Masalah Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga, dan biaya. Serta untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini dan juga untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah, dan tidak menimbulkan keraguan dalam penafsiran, maka perlu adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi yaitu sebagai berikut “Konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah?”.
15
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini menyampaikan tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN syarif Hidayatullah F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini, yaitu: 1.
Manfaat Teoritis Konsep diri merupakan gambaran tentang diri untuk membentuk dirinya sesuai dengan bakat dan minat. Minat menjadi guru juga perlu adanya ketertarikan dan kemampuan agar dalam pelaksanaan atau praktik menjadi guru dilapangan seseorang akan senantiasa menjalankan tugasnya dengan baik dan tanggungjawab, maka untuk menerapkan minat seseorang harus mempunyai dasar yang menguatkan dirinya yaitu konsep diri sebagai dasar gambaran dan arahan dirinya dalam proses perkembangan, pendidikan dan karier. Maka manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsep diri terhadap minat menjadi guru
b. Memberikan informasi terkait dengan apakah konsep diri dapat mempengaruhi minat mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS menjadi guru
c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan terkait
2.
Manfaat Praktis a) Bagi pemerintah, Memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektifitas dan menciptakan tenaga kependidikan/guru professional. b) Bagi Lembaga pendidikan UIN Syarif Hidayatullah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan
16
perkembangan pendidikan, terutama dalam penerapan konsep diri kepada para mahasiswa sebagai calon guru. c) Bagi jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan arahan mengenai pentingnya penanaman konsep diri pada mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru untuk menghadapi pendidikan dan pengajaran di lapangan. d) Bagi
mahasiswa-mahasiswi
pendidikan
IPS
UIN
Syarif
Hidayatullah, penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan arahan mengenai kesadaran pentingnya konsep diri untuk menjadi guru. e) Bagi
penulis,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
pengalaman, wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang psikologi pendidikan, psikologi belajar, dan psikologi sosial.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik 1. Konsep Diri a. Pengertian Konsep Diri Menurut kamus besar bahasa Indonesia ”konsep adalah rencana yang dituangkan dalam kertas, rancangan dan sebagainya”. 1 Sedangkan ”diri adalah keyakinan yang kita pegang tentang diri kita sendiri”.2 Dari pengertian antara konsep dan diri, maka dapat dikatakan konsep diri adalah rencana atau seperangkat rancangan yang diyakini tentang diri kita sendiri. Menurut Danny I. Yatim dan Irwanto, ” konsep diri pada umumnya didefinikan sebagai sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap keseluruhan dirinya”.3 Konsep diri adalah bagian penting dalam pengembangan kepribadian diri seseorang. Konsep diri menggambarkan bagaimana seseorang akan mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuannya. Syamsul Bachri Thalib mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Rogers dalam Hall & Lindzey bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri berisi ide-ide, persepsi, dan nilai-nilai yang mencakup tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial.4 Konsep diri merupakan suatu usaha untuk mengenal diri pribadi. Pada dasarnya konsep diri bukan merupakan sesuatu yang ada dari bawaannya atau ada sejak lahir. Tetapi, muncul melalui pengalaman dan pengetahuannya. Maka seseorang akan lebih memahami karakteristikkarakteristik, pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya.
1
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), Cet. V, h. 323 2 Shelley E. Taylor, dkk., Psikologi Sosial, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 12, Cet. I, h. 119 3 Danny I. Yatim dan Irwanto (peny.), Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika: injauan Sosial-Psikologi, (Jakarta, Penerbit Arcan, 1986), h. 25 4 Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 121
17
18
Slameto mengutip pendapat Burns, mengatakan bahwa ”the self concept refers to the connection of attitudes and beliefs we hold about ourselves”.5 Konsep diri mengacu pada hubungan sikap dan keyakinan yang dimiliki tentang diri kita sendiri. Konsep diri akan muncul melalui kontak dan interaksi sosial yang terjadi pada seorang individu baik dengan individu lain maupun dengan lingkungan sekitarnya yang berpengaruh dalam kehidupannya. Pengertian lain, yaitu menurut Desmita yang mengutip pendapat Atwater menyebutkan bahwa ”konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya”.6 Dapat diartikan bahwa bagaimana orang lain akan memandang tentang dirinya, harapan dan citacitanya, dan kesadaran akan dirinya sendiri. Menurut Hendrianti Agustiani, ”konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalamanpengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya”. 7 Konsep diri bukan hanya timbul dari faktor bawaan, melainkan seorang individu akan mengkonsepkan dirinya dari pengalaman-pengalaman sebagai pelajaran yang dapat diambil untuk pertimbangan ketika melakukan suatu kegiatan atau keputusan. Dengan konsep diri, maka seseorang akan memahami makna hidupnya, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Seorang individu diharuskan saling berinteraksi dengan orang lain maupun dengan lingkungan, dengan begitu ia dapat
5
Slameto, op. cit., h. 182 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, SMA, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010), Cet. II, h. 163 7 Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. II, h. 138 6
19
menyesuaikan dirinya dengan seseorang dan situasi yang berbeda. Seseorang yang telah memahami tentang dirinya baik itu persepsi dari diri sendiri maupun persepsi dari orang lain, maka ia dapat mengendalikan sikap dan tingkah lakunya karena telah mengetahui gambaran tentang dirinya. Menurut Agoes Dariyo, ”konsep diri yakni gambaran diri tentang aspek fisiologis maupun psikologis yang berpengaruh pada perilaku individu dalam penyesuaian diri dengan orang lain”.8 Aspek fisiologis meliputi aspek fisik yang dimilikinya seperti: postur tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan lain-lain sebagainya. Sedangkan aspek psikologis meliputi kebiasaan, kepribadian, watak dan sifat, minat-bakat, dan kemampuan. proses penerimaan kekurangan dan kelebihan tentang dirinya sangat mempengaruhi dalam pembentukan konsep diri. Sarlito dan Eko mengutip definisi yang dikemukakan oleh Deaux, Dane, & Wrightsman, ”konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenal dirinya. Keyakinan seseorang mengenai dirinya bisa berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, penampilan fisik, dan lain sebagainya”.9 Seseorang akan meyakini dirinya bahwa ia mempunyai bakat dan kemampuan yang ia miliki dan mampu untuk mengembangkannya. Menurut Sarlito W. Sarwono dan Eko A., ”konsep diri pada dasarnya merupakan suatu skema, yaitu pengetahuan yang terorganisir mengenai sesuatu yang kita gunakan untuk menginterprestasikan pengalaman”.10 Dengan demikian, konsep diri adalah skema diri yang berupa keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri baik terhadap minat, bakat, kemampuan dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka ia akan
8
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), Cet.
I, h. 80 9
Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno (peny.), Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 53 10 Ibid., h. 54
20
merealisasikan sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memperoleh sebuah pengalaman. Menurut Higgins yang telah dikutip oleh Sarlito dan Eko, bahwa ada tiga jenis konsep/ skema diri, yaitu sebagai berikut: 1) Actual self, yaitu bagaimana diri kita saat ini 2) Ideal self, yaitu bagaimana diri yang kita inginkan 3) Ought self, yaitu bagaimana diri kita seharusnya.11 Dari ketiga konsep ini, seorang individu akan mengetahui bagaimana dirinya saat ini, bagaimana yang diinginkan dan bagaimana seharusnya yang dilakukan untuk dirinya yang sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Desmita, ”konsep diri akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada suatu waktu. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai keberhasilan”.12 Konsep diri terlahir bagaimana seseorang akan menyadari dan memandang dirinya. Dengan hal tersebut, seorang individu akan membenahi dirinya ke arah yang lebih baik dengan tujuan mencapai apa yang diinginkannya. Apabila konsep diri baik dan positif, maka semakin mudah ia mencapai keberhasilan, begitupun dengan sebaliknya. Karena konsep diri yang baik dan positif seseorang akan bersikap optimis, percaya diri dan berani melakukan tugasnya, baik akan gagal maupun akan berhasil. Menurut Wasty Soemanto, ”konsep diri adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya sendiri, merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku”.13 Dan menurut Desmita, ”konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukkan tingkah laku seseorang.
11
Ibid., h. 55 Desmita, op. cit., h. 164 13 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. V, h. 185 12
21
Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan tingkah laku”.14 Apabila ia memandang dirinya tidak cukup kemampuannya dalam melakukan kegiatan dan melaksanakan tugasnya, maka ia akan menunjukkan ketidakmampuannya dalam besikap dan bertingkah laku. Artinya, konsep dirinya pun rendah, karena kurangnya percaya diri, menganggap dirinya negatif dan tidak mampu. Dapat disimpulkan bahwa, konsep diri adalah rencana atau rancangan tentang keyakinan diri sendiri yang berasal dari suatu persepsi tentang gambaran diri baik dalam hal minat, bakat, kemampuan, ataupun aspek lainnya yang tergambar melalui pengalaman-pengalaman yang berpengaruh pada dirinya dalam pembentukkan jati diri. b. Dimensi-Dimensi Dalam Konsep Diri Hendrianti Agustiani mengutip pernyataan dari Fitts, ”membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal”.15 Dimensi internal yaitu penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu: 1) Diri identitas (Identity self). Merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri. Hal ini mengacu pada pertanyaan ”Siapakah aku?”, pertanyaan ini tercakup pada label atau simbol-simbol tentang diri untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya. 2) Diri pelaku (Behavioral self). Diri merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan dirinya. Diri perilaku erat kaitannya dengan diri identitas. Karena diri identitas akan menggambarkan diri pelaku, maka keduanya memiliki keserasian sehingga mengenali dan menerima baik diri sebagai identitas ataupun diri sebagai pelaku.
14
Desmita, op. cit., h. 169 Hendrianti Agustiani, op. cit., h. 139-142
15
22
3) Diri Penerimaan/Penilai (Judging self). Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan evaluator. kedudukannya adalah sebagai perantara antara diri identitas dan diri pelaku. Sedangkan
dimensi eksternal, seorang individu menilai dirinya
melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianut dan hal yang di luar dirinya. Dimensi ini terdiri dari lima bentuk yaitu sebagai berikut: 1) Diri fisik (Physical self). Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya secara fisik. 2) Diri etik-moral (moral-etical self). Merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. 3) Diri Pribadi (personal self). Merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat. 4) Diri Keluarga (family self). Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga 5) Diri Sosial (social self). Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan disekitarnya. Dalam pembentukan konsep diri, seseorang akan melihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal, jika kepuasan terhadap dirinya rendah maka menimbulkan harga diri yang rendah dan mengembangkan ketidakpercayaan pada dirinya, dan sebaliknya. Untuk melihat dimensi eksternal, ia akan memahami bagaimana dirinya, dan bagaimana menurut persepsi orang lain. Penilaian tentang diri sendiri akan hadir jika ada penilaian atau respon dari orang lain mengenai diri sendiri,
23
baik itu secara fisik, sifat dan lain-lain. Hal ini timbul akibat adanya interaksi dengan orang lain dan lingkungan. c. Aspek-aspek Konsep Diri Syamsul Bachri Thalib mengutip pernyataan Song dan Hattie bahwa aspek-aspek konsep diri dibedakan menjadi dua yaitu konsep diri akademis dan konsep diri non-akademis. ”Konsep diri non-akademis dibedakan menjadi konsep diri sosial dan konsep diri penampilan diri. Jadi, pada dasarnya konsep diri mencakup aspek konsep diri akademis, konsep diri sosial dan penampilan diri”.16 Konsep
diri
akademis
berarti
konsep
mengenai
kegiatan
pendidikannya untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Konsep diri sosial berarti pada tingkah laku dan sikap dirinya terhadap orang lain dan cara berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Sedangkan konsep penampilan diri yaitu bagaimana ia berusaha menampilkan dirinya sebaik mungkin sejalan dengan yang diinginkannya. d. Peranan Konsep Diri Menurut Pudjijogyanti dalam karyanya tentang konsep diri dalam proses belajar mengajar, diungkapkan bahwa ada tiga alasan yang dapat menjelaskan “peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku yaitu: mempertahankan keselarasan batin, membantu individu dalam menafsirkan pengalaman, menentukan harapan hidup”.17 Dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Mempertahankan keselarasan batin (inner consistency). Pada dasarnya individu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya. Apabila timbul perasaan, pikiran atau persepsi tidak seimbang atau
16
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 123 Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto, dan Noryta Widiana, “Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan Authoritative”, Jurnal Psikologi, Vol. 4 No. 2, 2006, h. 123-124 17
24
saling bertentangan satu sama lain, maka akan terjadi situasi psikologis tidak menyenangkan. 2) Membantu individu dalam menafsirkan pengalaman. Tafsiran negatif terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap negatif terhadap diri sendiri. Sebaliknya, tafsiran positif terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan dan sikap positif terhadap diri sendiri 3) Menentukan harapan hidup. Pudjijogyanti mengutip pendapat McCandless, mengemukakan bahwa konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku atas harapan-harapan setiap individu. Jika individu memandang negatif dirinya maka dapat menyebabkan ia tidak mempunyai motivasi untuk mendapat hasil terbaik begitupun sebaliknya. Konsep diri sangat berpengaruh pada perkembangan diri seseorang dan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Peran adanya konsep diri, yaitu untuk menyeimbangkan antara keinginan dan pikiran atau persepsi, untuk menghasilkan sesuatu yang menyenangkan dan positif untuk perkembangan dirinya. Konsep diri pula sebagai tafrisan terhadap pengalaman-pengalaman yang telah dialami, pengalaman ini sebagai bentuk evaluasi untuk melakukan perubahan. Selain itu, konsep diri merupakan bentuk penilaian tentang dirinya atas perilaku dan tindakan yang ia lakukan agar selalu memandang positif terhadap dirinya sehingga memotivasi untuk melakukan perubahan dan perkembangan dirinya ke arah yang lebih baik. e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu faktor keadaan fisik dan penilaian orang lain. Faktor keadaan fisik meliputi: ”faktor
25
keluarga termasuk pengasuhan orang tua, pengalaman perilaku kekerasan, sikap saudara, status sosial ekonomi dan faktor lingkungan sekolah”.18 Faktor keadaan fisik sendiri muncul dari diri seseorang yang dipengaruhi oleh orang tua, proses pengasuhan orang tua, status ekonomi keluarganya, pengalaman pribadi, dan faktor lingkungan sekolah dimana seseorang akan berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya. Orang tua berperan penting dalam perkembangan konsep diri seorang anak. Menurut Syamsul Bachri Thalib mengutip pernyataan Friedman, menjelaskan bahwa ”pengasuhan orang tua yang permisif dan otoriter cenderung mengakibatkan konsep diri dan kompetensi sosial yang rendah, sedangkan pengasuhan dengan model otoritatif cenderung menghasilkan konsep diri, kompetensi sosial dan independensi yang tinggi”.19 Artinya, pengasuhan orang tua sangat mempengaruhi pembentukkan konsep diri seorang anak. Faktor eksternal berupa penilaian atau pandangan dari orang lain terhadap dirinya, penilaian tersebut akan berpengaruh kepada tingkat kedewasaan seorang individu dalam pembentukan sikap dan tingkah laku. Baldwin dan Holmes mengatakan bahwa konsep diri adalah hasil belajar individu melalui hubungannya dengan orang lain. Yang dimaksud dengan ”orang lain” menurut Calhoun dan Accocella, yaitu: 1) Orang tua. Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal yang dialami oleh seseorang dan yang paling kuat. Informasi yang diberikan oleh orang lain berlangsung hingga dewasa 2) Kawan Sebaya. Peran yang diukur dalam kelompok sebaya sangat berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai jati dirinya sendiri 3) Masyarakat. Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang ada pada seorang anak, seperti siapa bapaknya, ras, dan lain-lain 18
Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 125 Syamsul Bachri Thalib, op. cit., h. 124
19
26
sehingga hal ini berpengaruh terhadap konsep diri yang dimiliki seorang individu.20 Faktor yang paling berpengaruh terhadap seorang anak adalah orang tua. karena seorang anak akan lebih banyak melakukan kontak sosial dengan orang tua dimulai dari sejak ia lahir sampai dewasa. Faktor kedua adalah teman sebaya, seseorang setelah mengetahui keadaan di luar lingkungan keluarganya, maka ia akan mengetahui pentingnya berinteraksi dengan orang lain, terutama teman sebaya. Teman sebaya merupakan sekelompok yang akan memandang dirinya dalam proses pembentukan seseorang menemukan jati dirinya. Ketika dihadapkan oleh beberapa pilihan, seseorang akan lebih dahulu meminta pendapat orang tua yang kemudian dilanjutkan dengan pendapat teman sebayanya sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan untuk dirinya. Masyarakat pun berpengaruh pada konsep diri seorang individu karena masyarakat akan memandang dan menilai seseorang secara umum baik itu dalam hal ras, latar belakang keluarga, sikap dan perilaku, etika dan sopan santun dan lain sebagainya. 2. Minat a. Pengertian Minat Menurut Muhibbin Syah, secara sederhana ”minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.21 Minat merupakan keinginan terhadap sesuatu yang timbul akibat kegairahan atau ketertarikan yang tinggi.
20
Chista Gumanti Manik, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2007, h. 8-9 21 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), Cet. I, h. 136
27
Djaali mengutip pendapat Slameto mengartikan bahwa ”minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.22 Minat muncul atas dasar keinginan individu itu sendiri. ketertarikan tersebut dapat berupa terhadap orang, benda, kegiatan, maupun karier. ”Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang”.23 Minat seorang individu akan timbul dari kegiatan yang pernah dilakukannya, sehingga ia merasa ada ketertarikan dan memperhatikan secara terus menerus yang pada akhirnya ada perasaan senang. Menurut Crow & Crow, ”minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan atau pun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”.24 Hal ini berarti bahwa minat merupakan sesuatu pendorong seseorang untuk tertarik pada orang, benda, atau kegiatan sehingga menghasilkan daya gerak seseorang untuk memperolehnya. ”Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut,
semakin besar minatnya”.25
Minat
merupakan
ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Semakin kuat dan besar mengenai kemampuan yang dimilikinya maka semakin besar minat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Termasuk pada minat menjadi guru, pada dasarnya minat menjadi guru ini harus didasari dengan adanya kemampuan dari
22
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. III, h. 121 Slameto, loc. cit. 24 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogya: PT Tiara Wacana Yogya, 1993), Cet. IV, h.112 25 Djaali, loc. cit. 23
28
dalam
dirinya.
Maka
dari
kemampuannya
lah
seseorang
akan
mempertimbangkan peminatannya terhadap sesuatu untuk kemajuan dirinya. Menurut Dewa Ketut Sukardi, ”minat merupakan suatu pernyataan dari kepribadian dan perkembangan kepribadian”.26 Dengan minat, seseorang akan mengembangkan kepribadiannya untuk lebih dewasa dalam mengambil sikap, karena minat erat hubungannya dengan sesuatu yang berhubungan hobi atau ketertarikan. Maka hal ini lah yang menyebabkan seseorang akan merasakan gejolak emosional karena adanya keinginan tercapai pada suatu hal yang diminati. Dapat disimpulkan bahwa, minat adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu dan adanya perasaan senang sehingga menarik untuk terus mencari informasi dan pada akhirnya akan mencapai suatu titik yang diinginkan dan diidamkan. b. Unsur-unsur Minat Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur yaitu: perhatian, kesenangan, dan kemauan.27 Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Perhatian. Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian 2) Kesenangan. Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang 3) Kemauan. Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran.
26
Dewa Ketut Sukardi, Psikologi Pemilihan Karier: Suatu Uraian Teoritis Tentang Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), Cet. I, h. 9 27 Arbi, Minat, http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html (Di akses pada tanggal 02 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB)
29
Minat akan timbul karena adanya perhatian seseorang terhadap benda atau orang, dan memusatkan perhatiannya pada objek tertentu yang diminatinya. Dari perhatian tersebut, maka akan timbul adanya perasaan senang,
sehingga
individu
yang
bersangkutan
berusaha
untuk
mempertahankan obyek tersebut. Dari kedua faktor tersebut, maka akan melahirkan suatu dorongan yang timbul dari perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan muncul minat individu yang bersangkutan. c. Faktor-faktor yang Menimbulkan Minat Menurut Taufani ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu: 1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri 2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya 3) Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya.28 Minat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor dorongan dalam, berupa faktor yang timbul dari diri seseorang yaitu kemauan untuk melakukan suatu kegiatan. Sedangkan faktor ektern yaitu faktor yang timbul dari luar, berupa faktor motivasi sosial, dimana seseorang membutuhkan dorongan atau motivasi dari orang lain agar aktivitas yang dilakukannya tersebut dapat di akui dan diterima oleh orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang memerlukan tanggapan yang positif terhadap dirinya. Faktor emosional, muncul atas dasar adanya
28
Kamrianti Ramli, Faktor-faktor yang Membangkitkan Minat Belajar, http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-membangkitkan-minat-belajar/ (Di akses pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.35 WIB)
30
dorongan dari dalam dan luar sehingga seorang individu akan terus melakukan aktivitasnya karena adanya rasa ingin tau dan ketertarikan. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Minat menjadi salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang antara lain: 1) Motivasi Menurut Sumardi Suryabrata yang dikutip oleh Djaali, bahwa “motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan”.29 Motivasi timbul akibat adanya dorongan baik dorongan dari diri sendiri ataupun dorongan dari luar dirinya untuk melakukan aktivitas yang akan dicapainya. Motivasi sangat erat kaitannya dengan minat. Minat dapat timbul dengan adanya motivasi yang kuat. Seseorang yang mempunyai keinginan atau kepentingan terhadap sesuatu maka akan merangsang timbulnya ketertarikan atau minat untuk melakukan kegiatan tersebut sehingga termotivasi dalam mencapai suatu tujuan yang dikehendakinya. 2) Bakat Menurut Beni S. Ambarjaya, “bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus”.30 Bakat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat. Seseorang yang mengetahui kemampuan dan bakat dirinya, maka ia akan terdorong untuk mengembangkan kemampuannya tersebut. Sehingga atas dasar kemampuan dan bakatnya itulah ia akan menentukkan masa depan 29
Djaali, op. cit., h. 101 Beni S. Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet. I, h. 17 30
31
atau kepentingan untuk dirinya yang memicu seseorang tersebut untuk minat atau tertarik pada suatu bidang atau karier. 3) Belajar Menurut Winkel, “Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman”.31 Dengan belajar, seseorang akan mengetahui dan memahami sesuatu baik itu hal yang diminati ataupun yang tidak diminati. Semakin banyak belajar maka semakin banyak informasi yang akan di dapat dan semakin luas pula dibidang minat. e. Dasar Pengukuran Minat Untuk mengukur sejauh mana minat seseorang, dapat diukur dengan pegamatan perilaku. Ada empat pendekatan yang digunakan untuk mengukur minat, yaitu sebagai berikut: 1. Meminta pengungkapan minat 2. Menyimpulkan minat dari perilaku yang diamati 3. Menyimpulkan minat dari kinerja pada tes kemampuan 4. Menentukan minat dari daftar rinci tertulis.32 Dalam pengungkapan minat, seseorang akan ditanya ”apa alasannya yang menarik baginya”. Maka dari pertanyaan tersebut akan muncul faktorfaktor yang menyebabkan seseorang minat terhadap sesuatu. Kemudian dapat diamati dari perilakunya, sehingga perilaku dan keinginan itu sesuai dan seimbang. Perilaku ini akan menguatkan minat seseorang dan akan semakin terlihat.
31
Haryanto, Pengertian Belajar Menerut Ahli, http://belajarpsikologi.com/pengertianbelajar-menurut-ahli/ (Di akses pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.45 WIB) 32 Lewis R. Aiken dan Gary Groth-Marnat, Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, (Jakarta: Penerbit Indeks, 2009), Ed. 12, h. 34
32
Minat juga dapat diukur melalui kinerja, jika seseorang memiliki kemampuan yang bagus dan baik maka akan menghasilkan kinerja yang baik. Artinya, antara kemampuan dan hasil kerjanya tersebut akan bergerak ke arah yang positif dan hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa seseorang memiliki minat
yang tinggi karena di dasari dengan
kemampuannya. Daftar rinci minat ini, dipengaruhi oleh karakteristik individu itu sendiri, apakah untuk menentukan minat dari dasar kemauannya atau kepura-puraan karena adanya tuntutan dari orang lain. Biasanya seseorang yang menentukkan minatnya sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan dalam melaksanakannya. Sehingga antara minat dan hasil kerjanya mencapai proses yag baik dan positif. Begitupun sebaliknya, jika minat timbul karena adanya tuntutan sehingga ia harus berpura-pura menyukai sesuatu hal tersebut, maka akan memperoleh hasil yang tidak baik dan negatif. 3. Guru a) Pengertian Guru Mengutip pendapat Roestiyah, dalam pandangan tradisional ”guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan”.33 Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 3 nomor 2/1989, ”tenaga pengajar adalah tenaga pendidik yang khusus dengan tugas mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen”.34 Guru merupakan sebuah profesi yang diadakan sebagai pengajar serta mendidik anak didik agar memahami dan mengerti segala aspek yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat, sehingga dapat menjunjung 33
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, h. 7 34 Ibid., h. 8
33
martabat dan derajat seorang anak dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. ”Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal”.35 Guru biasanya dalam melaksanakan tugas dan perannya dilakukan di sekolah. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menunjang hubungan sebaik-baiknya dengan anak didik, sehingga menjunjung tinggi, mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan dan keilmuan.36 Dengan adanya guru, seorang anak akan mengetahui pentingnya pendidikan. Dengan melakukan pengajaran dari guru, seorang anak dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya. Selain itu guru juga tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi dianjurkannya mengajari agama, budaya dan beretika yang baik. Guru sebagai pendidik adalah membantu kedewasaan anak. Dewasa secara psikologi, sosial, dan moral. Guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor melalui menyampaikan pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan. Sedangkan guru sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para sisiwanya, memahami segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitannya, dengan segala latar belakangnya.37 Untuk menjadi seorang guru, selain sebagai pengajar yang mengajarkan dibidang kognitif juga mengajarkan dibidang afektif dan psikomotorik. Guru juga berperan sebagai pembimbing, dimana seorang
35
Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 17 36
Syafruddin Nurdin, loc. cit. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. VI, h. 252-253 37
34
guru harus memahami sikap, perilaku dan kemampuan yang dimiliki seorang anak baik dalam hal kelemahan dan kelebihannya. ”Kedudukan guru sebagai pendidik dan pembimbing tidak dapat terlepas dari guru sebagai pribadi. Kepribadian guru sangat mempengaruhi peranannya sebagai pendidik dan pembimbing”.38 Pribadi guru merupakan bentuk dasar seorang guru. Pribadi guru ini adalah satu kesatuan antara sifat-sifat pribadi guru dan peranannnya sebagai pendidik, pengajar, dan pembimbing. Menurut Muhibbin Syah yang mengutip pendapat Zakiah Daradjat, menegaskan bahwa ”kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah)”.39 Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan seorang guru terhadap perkembangan anak didiknya. Maka diharuskan seorang guru mengenali pribadinya karena guru merupakan panutan bagi anak didiknya selain orang tua. ”Guru merupakan suatu pekerjaan profesional. Untuk melaksanakan tugas tersebut dengan baik, selain harus memenuhi syarat-syarat kedewasaan, sehat jasmani dan rohani, guru juga harus memiliki ilmu dan kecakapan-keterampilan keguruan”.40 Seorang guru haruslah bersikap bijaksana dan dewasa karena akan menjadi cerminan bagi para siswanya. Selain itu, seorang guru harus mempunyai kecakapan dan keterampilan berbicara sehingga apa yang disampaikan kepada para siswanya dapat dipahami dengan mudah. 38
Ibid., h. 251 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996), Cet. III, h. 226 40 Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 255 39
35
”Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu”.41 Maka untuk menjadi guru diperlukannya profesionalitas dalam bekerja agar setiap tujuan yang ingin dicapai akan memperoleh hasil yang baik dan maksimal. Dapat disimpulkan, bahwa guru adalah profesi yang bekerja memberikan pengajaran dan mengembangkan segala kemampuan peserta didik melalui kecakapan dan kemahiran mengajar yang dimiliki dan dengan tingkat profesionalitasnya. b) Kompetensi Guru Menurut Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (PPPG), ”kompetensi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional”.42 Keempat kompetensi ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait. Kompetensi-kompetensi tersebut akan terasa keutuhannya pada saat praktik pembelajaran. Hal ini diperuntukkan dalam mencapai tujuan yang harus dicapai peserta didik serta memudahkan pemahaman peserta didik dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Kompetensi profesional merupakan ”payung” yang akan naungi ketiga kompetensi lainnya, kompetensi profesional merupakan kompotensi yang mencakup semua kompotensi lainnya. Oleh karen itu, apabila kompetensi profesional tercapai dengan baik, maka kompotensi lainnya pin akan tercapai dengan baik pula. Karena kata profesional, memiliki arti tanggung jawab yang besar. Artinya, pekerjaan apapun jika dilakukan dengan profesional maka akan mencapai hasil yang baik dan maksimal.
41
Sudarwan Danim, loc. cit. Sudarwan Danim, op. cit., h. 22
42
36
c) Peran Guru Suyono dan Hariyanto mengutip pernyataan Abin Syamsuddin Makmur, berpendapat bahwa ada lima peran dan fungsi guru.43 Yaitu sebagai: 1) Pemelihara (konservator), sistem nilai yang merupakan sumber norma-norma kedewasaan 2) Pengembang (inovator), sistem nilai ilmu pengetahuan 3) Penerus (transmitor) sistem nilai tersebut kepada peseta didik 4) Penerjemah (transformator) sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilaku, melalui proses interaksi dengan peserta didik 5) Penyelenggara (organisator) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan dalam proses transformasi sistem nilai. Guru memiliki peran sangat penting bagi perkembangan peserta didik. Kedudukan guru selain sebagai pengajar yaitu sebagai orang tua bagi peserta didik di sekolah. Dengan demikian, guru berperan sebagai pemberi informasi dan sebagai fasilitator bagi peserta didik yang mampu memelihara dan mengembangkan tingkat kedewasaan peserta didik dan senantiasa memberikan segala pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, dengan tujuan memperbaharui pengetahuan peserta didik. d) Ayat Al-Qur’an yang Menerangkan Guru Surat Al-Baqarah ayat 124
َس إِمَامًا قَال ِ ك لِلّنَا َ ًُ جَاعِل ْ َِو إِ ِذ ابْتَلَى إِبْرَاهٍِْ َم رَبُهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَهُّنَ قَالَ إِّن ّن ذُرٌَِ ِتًْ قَالَ الَ ٌَّنَالُ عَهْدِي الّظَالِمٍِّْن ْ ِوَ م Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. 43
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. I, h. 188
37
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: (Dan saya memohon juga) dari keturunanku”. Allah Berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim. (Q.S A-Baqarah ayat 124) Kalimat “Imam” pada Q.S Al-Baqarah ayat 124 mengandung pengertian pemimpin. Arti pemimpin ini berarti menjadi panutan yang akan membimbing manusia ke jalan Allah dan membawa mereka kepada kebaikan. Hal ini berarti bahwa manusia dapat mengembangkan fitrah yang dimilikinya karena setiap manusia memiliki jiwa pemimpin begitupun dengan guru yang akan mengajarkan kebaikan dan pengetahuan kepada anak didiknya. Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan termasuk guru atau ulama sehingga mereka akan ditinggikan beberapa derajat. Dalam Q.S Al-Mujadillah ayat 11, menjelaskan bahwasannya Allah akan meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman dan diberi pengetahuan. Jelas bahwa Allah pun mengajarkan kepada umatnya untuk saling mewarisi ilmu kepada anak cucunya. Maka guru dalam perspektif Islam penting kedudukannya agar setiap manusia dibekali ilmu untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. 4. Minat Menjadi Guru Minat menjadi guru, merupakan suatu keinginan atau ketertarikan seorang individu terhadap sesuatu hal yang berkaitan dengan masa depan atau cita-cita yang diharapkan seorang individu tersebut. Minat menjadi guru berupa ketertarikan terhadap suatu profesi. Ketertarikan ini timbul karena adanya kesenangan dalam mencapai sebuah aktivitas tersebut. ”Minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau perhatian seseorang terhadap profesi guru. Dengan demikian minat
38
menjadi guru timbul berdasarkan respon positif individu”.44 Respon positif ini timbul akibat adanya faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk tertarik sehingga berusaha memperoleh pengetahuan dan informasi-informasi mengenai profesi guru. Minat menjadi guru adalah suatu faktor intern atau dalam diri pribadi individu yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku seseorang atau individu yang merasa tertarik dan ingin mewujudkan keinginannya menjadi guru. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi minat adalah lingkungan keluarga, dimana keluarga memegang kekuasaan mutlak, untuk itu pilihan keluarga atau orang tua merupakan sesuatu yang wajib dilakukan. Menurut Rohman, Lingkungan keluarga adalah lingkungan paling awal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam lingkungan keluarga yang harmonis, dan selalu memberikan kebebasan pada anak untuk mencapai cita-cita.45 Dengan
demikian,
seorang
individu
akan
terdorong
dan
mempengaruhi tingkah lakunya agar dapat mewujudkan keinginannya menjadi guru. Maka, minat menjadi guru adalah ketertarikan seseorang terhadap sebuah profesi guru sehingga membentuk dirinya layaknya seorang guru dan mampu meluangkan segala waktu dan tenaga untuk mewujudkan impiannya menjadi guru. Untuk timbul adanya minat, maka seseorang akan mengetahui terlebih dahulu potensi atau kemampuan yang dimilikinya. Minat merupakan salah satu faktor internal perkembangan potensi seseorang. ”Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi seorang anak adalah faktor internal yang meliputi taraf kecerdasan, konsep diri, motivasi berprestasi, minat, bakat, sikap, dan sistem nilai. Sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari
44
Ery Setyani Putri, NIM: 08403241002, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Prestasi Belajar, dan Persepsi MahasiswaTentang Undnag-Undang Guru dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 dan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2012, h. 13 45 Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati, “Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar”, Jupe UNS, Vol.2, No. 1 2013, h. 61-62
39
lingkungan”.46 Jelas bahwa konsep diri dan minat menjadi guru merupakan faktor internal yang lahir dari gambaran dan pikiran seseorang yang disesuaikan dengan bakat atau kemampuannya. ”Bakat adalah kapasitas untuk belajar dan baru akan muncul setelah melalui proses latihan dan usaha pengembangan”.47 Bakat seseorang akan lebih telihat setelah ia melalui proses latihan dan pengembangan. Proses latihan dan pengembangan akan berlangsung ketika seseorang berada pada suatu lembaga yang berperan sebagai pengembang potensi dan pemberian ilmu pengetahuan yaitu dengan melalui pendidikan. Oleh karena itu, seseorang akan memilih bidang pendidikannya sesuai dengan bakat dan minatnya. Seseorang menganggap bahwa dengan pendidikan yang tinggi merupakan batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan yang baik. Maka, minat pada pendidikan ini biasanya seseorang akan minat pada pelajaranpelajaran yang merujuknya pada bidang pekerjaan. Menurut Anne Roe dan Co-author (Klos dan Siegelman), ”minat pada bidang kejuruan, dan karena itu pada pilihan karier, yang berasal dari jenis hubungan yang dimiliki anak dengan keluarganya”.48 Seorang individu yang sudah mempunyai minat, maka ia akan berusaha mengambil pendidikan yang berhubungan dengan minat pekerjaan yang ia inginkan. Djaali yang mengutip pendapat dari Frinch R. Curtis & Crunkilton R. John bahwa ”faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidangnya”.49 Maka ketika ia minat menjadi guru, pendidikan yang akan diambil pun adalah di bidang keguruan. Jadi, adanya keselaran
46
Lusi Nuryanti, Psikologi Anak, (Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2008), Cet. II, h.
56 47
Ibid., h. 59 Lewis R. Aiken dan Gary Groth-Marnat, op. cit., h. 36 49 Djaali, op. cit., h. 126 48
40
antara minat terhadap suatu pekerjaan (guru) dengan pendidikan yang telah diembannya. Seseorang dalam menentukan minatnya akan melihat pada pengalaman dan pendidikan yang di embannya. Selain itu, seorang individu akan bercermin dan meniru orang yang dianggap penting bagi individu tersebut. Maka, adanya suatu identifikasi, dan biasanya itu terjadi pada seorang anak yang akan bercermin dan meniru orang tuanya. Dalam menentukan karier atau minat untuk bekerja, maka seseorang membutuhkan suatu motivasi kerja. Motivasi muncul dari dalam diri seseorang, karena adanya dorongan dan dukungan dari luar dirinya atau unsur lain yaitu dengan adanya tujuan. Tujuan tersebut berupa sesuatu kebutuhan yang ingin dicapai. Menurut Ngalim Purwanto yang dikutip oleh Hamzah B. Uno, mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi manusia.50 Adalah sebagai berikut: a) Sebagai motor penggerak bagi manusia b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita c) Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan d) Menyeleksi perbuatan diri Dengan adanya motivasi, maka seseorang akan menggerakkan atau mengkonsepkan dirinya ke arah yang di inginkan sehingga setiap kegiatan dan perbuatannya akan mengarah kepada hal yang ditujunya. Karena adanya dorongan yang mampu mengarahkan dirinya yaitu motivasi, baik itu motivasi yang timbul dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
50
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. VI, h. 64
41
Agoes Dariyo yang mengutip pendapat Berk, menyatakan bahwa ”penentuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: orang tua, teman-teman, gender, karakteristik diri sendiri”.51 Dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang tua menghendaki anaknya memilih orogr4am studi yang cepat meghasilkakn nilai materi. Akan tetapi, hal ini tidak selamanya apa yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil b) Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman sebaya bersifat eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai dorongan internal, minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan
suatu
tugas
(sesuai
tuntunan),
maka
kemungkinan besar remaja akan mengalami kegagalan. c) Gender (Jenis kelamin). Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang, pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi dalam pemilihan karier karena antara perempuan dan laki-laki akan mempertimbangkan karier yang akan dijalaninya. d) Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik pribadi yang mempengaruhi pemilihan program studi maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian, intelektual. Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain (teman, masyarakat, atau orang tua), biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik.
51
Agoes Dariyo, op. cit., h. 67-69
42
Maka dapat disimpulkan, bahwa minat menjadi guru adalah perasaan senang dan ketertarikan terhadap sebuah profesi yang timbul karena adanya penggerak atau dorongan dalam mencapai tujuan atau cita-cita. B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Muhammad Solihin NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan (Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan), Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dari hasil penelitiannya terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dan hasil belajar siswa melalui pembelajran inkuiri yang telah dipraktekkan dalam percobaan tekanan pada zat padat, cair, dan gas. Terlihat kontribusi kecenderungan konsep diri siswa dan hasil belajar ditunjukkan oleh keofesien korelasi sebesar 0,2835 dengan kontribusi sebesar 8.04% terdapat hasil belajar fisika siswa dan 91.96% ditentukan oleh faktor lain. Analisis regresi dan korelasi sederhana, dengan model regresi Y=25.43 + 0.65X dan setelah taraf uji signifikansi 5% ternyata model tersebut linier. Korelasinya terletak antara 2.00-3.00 termasuk dalam kategori yang lemah/rendah.52 2. Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dari hasil Penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri dan dukungan sosial terhadap motivasi belajar remaja panti sosial. Proporsi varian yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas dari konsep diri (subjective self, body imageideal self, social self) dan dukungan sosial (dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan
52
instrumental, dukungan informatif, dukungan
Muhammad Solihin, NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan (Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan), Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, h. 95
43
jaringan) sejumlah 46,4%sedangkan sisanya sejumlah53,6% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian.53 3. Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi pada Mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa FITK Jurusan PAI semester IX pada
umumnya sangat berminat untuk menjadi guru. Hal ini terlihat dari 40% responden 62,5% menyatakan sangat berminat menjadi guru.54
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: perkembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang begitu pesat menarik minat banyak pelajar sekolah menengah untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi tersebut terlebih dalam memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Banyak para pelajar yang setelah lulus sekolah tingkat atas, mereka merasa bingung dan bimbang antara melanjutkan studi atau tidak, antara pemilihan jurusan menurut diri sendiri atau menurut orang tua, antara kemampuan dan kepentingan masa depan. Banyak pertimbangan yang dialami seseorang ketika memasuki perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dalam melanjutkan studinya. Oleh karena itu, adanya konsep diri menjadi begitu penting, karena dengan adanya konsep diri itu seorang individu akan mengetahui arah dan tujuan yang hendak dicapainya dengan lebih baik dan lebih jelas.
53
Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, h. 105 54 Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi pada Mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005, h. 85
44
Konsep diri tidak hanya bermuara pada pemilihan fakultas dan jurusan saja, tetapi juga mengenai persiapan para mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi. Dengan mengkonsepkan dirinya terlebih dahulu, maka mahasiswa pendidikan IPS akan mengetahui proses pendidikannya lebih lanjut dan mengetahui proses pencapaian karier yang memang sesuai dengan bidangnya. Mengacu pada permasalahan yang ada, sesuai dengan pengamatan yang dilakukan terhadap sejumlah alumni atau lulusan Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bekerja sebagai guru. Hal ini berarti bahwa apa yang dikonsepkan sejak lulus SMA itu atau ketika memasuki perguruan tinggi itu mengalami perubahan. Terlebih lagi jika seseorang telah memilih fakultas di bidang keguruan berarti ia telah mengkonsepkan dan mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang guru. Artinya, ada pengaruh antara konsep diri dengan minat menjadi guru. Penelitian ini ditulis untuk mengukur pengaruh konsep diri para mahasiswa pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Pengaruh tersebut berguna untuk mengetahui keterkaitan antara konsep diri dan minat menjadi guru. Karena pada dasarnya, konsep diri merupakan suatu pemahaman diri yang menyangkut perkembangan dan kemajuan diri seseorang termasuk sesuatu hal yang diminati. Untuk mencapai apa yang diminati, maka seseorang akan membuat konsep. Konsep itu sendiri berupa bagaimana dan cara mereka berproses dan berusaha memperoleh agar minat tersebut tercapai dengan baik dan sesuai target. Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara konsep diri dengan minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
45
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalamanpengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya
Pemilihan jurusan dan fakultas
Pemilihan karier/profesi
Minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau perhatian seseorang terhadap profesi guru
2.1 Gambar Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pendapat atau dugaan sementara dan masih perlu diuji kebenarannya. Hipotesis dibagi menjadi dua yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (H0). Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat ditarik suatu kesimpulan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru. Artinya semakin tinggi konsep diri yang diterapkan maka akan semakin tinggi pula minat yang terkandung di dalam diri para mahasiswa jurusan pendidikan IPS untuk menjadi guru. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H0: Tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ha: Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Objek yang akan diteliti adalah mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penelitian sengaja dilakukan di jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,
guna
mengetahui
konsep
diri
mahasiswa
yang
mempengaruhi minat menjadi guru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2014 sampai dengan bulan November 2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
1
Instrumen penelitian
2
Kerangka angket & wawancara
3
Pelaksanaan penelitian
4
Pengumpulan data
5
Pengolahan data
6
Analisis data
7
Kesimpulan & saran
September 1
2
3
Oktober 4
1
2
3
November 4
1
2
3
B. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif yaitu hasil penelitian berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskriptif 46
4
47
adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka yang digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada dengan tujuan untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua variabel sehingga mencapai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan koesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan teknik penulisan dalam skripsi ini, peneliti mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. C. Desain Penelitian Untuk mengetahui hasil penelitian regresi maka dilakukan penyebaran angket yang diberikan pada mahasiswa-mahasiswi pendidikan IPS angkatan 2010. Adapun desain penelitainnya dapat digambarkan sebagai berikut:
X
Y
Gambar 3.1 Design penelitian analisis regresi
Keterangan : X = konsep diri (variabel bebas) Y = minat mahasiswa pendidikan IPS menjadi guru (variabel terikat) D. Populasi dan Sampel ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
48
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.1 Jadi, pupolasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti. Populasi yang digunakan yaitu seluruh mahasiswa-mahasiswi aktif jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010 sebanyak 125 orang. Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian Mahasiswa Aktif
Jumlah Mahasiswa
Mahasiswa Pend. IPS Angkatan 2010
125
(Sumber: Dokumen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.2 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah sampel dengan menggunakan metode simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak. Teknik yang dapat digunakan dalam menentukkan ukuran sampel yaitu menggunakan teknik Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.3 Yaitu dengan rumus sebagai berikut: n= Keterangan:
n = sampel N = jumlah populasi e = perkiraan tingkat kesalahan n= n= n=
1
= 95,23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2012), Cet. XV, h. 117 2 Ibid., h. 118 3 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. I, h. 61
49
Maka, sampel yang digunakan dalam penelitian pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru yaitu sebanyak 95 orang. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian, data merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam proses penelitian. Data juga merupakan dasar keabsahan dan kekuatan sebuah penelitian. Data adalah bahan mentah yang berkaitan dengan fakta. Fakta tersebut berarti keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data ini diperoleh melalui beberapa sumber dan informasi dari responden. Sumber dan jenis data sebagai berikut: 1.
Data primer Data primer dalam penelitian, diperoleh langsung dari lembaga
bersangkutan yang dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk memperoleh data primer ini, peneliti melakukan observasi untuk mendata jumlah mahasiswa-mahasiswi pendidikan pada angkatan 2010. 2.
Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian. Data
sekunder dapat diperoleh dari teknik pengumpulan data yaitu observasi (pengamatan), kuesioner (angket)dan wawancara. a. Observasi (pengamatan) Sugiyono mengutip pendapat Sutrisno Hadi, bahwa ”observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.4 Dalam proses observasi (pengamatan), peneliti hanya melakukan pengamatan secara keseluruhan mengenai pengaruh konsep diri terhadap minat mahasiswa menjadi guru. b. Kuesioner (angket) ”Kuesioner (angket) merupakan teknik pegumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
4
Sugiyono, op. cit., h. 203
50
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.5 Proses penyebaran kuesioner (angket) ini, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai konsep diri terhadap minat mahasiswa pendidikan IPS untuk menjadi guru yang diperoleh dari responden mengenai laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada reponden dengan jawaban yang telah disediakan dan sifatnya tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. c. Wawancara M. Burhan Bungin yang mengutip pendapat Moh. Nazir bahwa ”wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai”.6 Penelitian menggunakan wawancara untuk menguatkan sejauh mana konsep diri mahasiswa pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Dalam melakukan wawancara, responden yang diambil yaitu dengan menggunakan teknik strata sampling, yakni mengambil 6 orang mahasiswa jurusan pendidikan IPS masing-masing dari 2 orang mahasiswa konsentrasi ekonomi, sosiologi, geografi. F. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data meliputi kegiatan Editing, Codeting, Tabulasi.7 Dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Editing Editing adalah pengecekan atau pemeriksaan data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang 5
Sugiyono, op. cit., h. 199 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. V, h. 126 7 Syofian Siregar, op. cit., h. 126-128 6
51
telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan. 2. Codeting/Skoring Codeting/Skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor tertentu pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden Alternatif jawaban Selalu (SL)/Sangat Setuju (SS) Sering (SR)/ Setuju (S) Jarang (JR)/ tidak setuju (TS) Tidak pernah (TP)/ Sangat tidak setuju (STSS)
Skor untuk pernyataan 4 3 2 1
3. Tabulasi Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode atau skor sesuai dengan kebutuhan analisis.
G. Variabel Penelitian ”Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.8 Dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu independent variabel (variabel bebas) dan dependent variabel (variabel terikat). 1. Definisi Konseptual a) Variabel bebas: Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalamanpengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Konsep diri akan muncul melalui kontak sosial yang terjadi pada seorang individu baik dengan individu lain maupun dengan 8
Sugiyono, op. cit., h. 60
52
lingkungan sekitarnya. Konsep diri akan terlahir tentang bagaimana orang lain memandang dirinya. b) Variabel terikat: Minat menjadi guru, merupakan suatu keinginan atau ketertarikan seorang individu terhadap sesuatu hal yang berkaitan dengan masa depan atau cita-cita yang diharapkan seorang individu tersebut. Minat menjadi guru berupa ketertarikan terhadap suatu profesi. Ketertarikan ini timbul karena adanya kesenangan dalam mencapai sebuah aktivitas tersebut.
2. Definisi Operasional a. Variabel bebas: Konsep diri Variabel bebas sebagai prediktor atau faktor yang akan mempengaruhi variabel terikat yaitu minat menjadi guru. Konsep diri merupakan gambaran diri yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis yang berpengaruh terhadap tingkah laku individu dalam penyesuaian dirinya dengan orang lain atau lingkungan. b. Variabel terikat: Minat menjadi guru Variabel terikat sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan oleh prediktor atau faktor dari variabel bebas. Minat menjadi guru merupakan suatu ketertarikan terhadap profesi guru. Ketertarikan ini muncul akibat adanya respon positif dari profesi guru itu sendiri sehingga ia akan memperoleh informasi atau pengetahun mengenai profesi guru.
H. Instrumen Penelitian Menurut Syofian Siregar, ”instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama”.9 Instrumen penelitian adalah berupa kisi-kisi
9
Syofian Siregar, op. cit., h. 75
53
atau berisikan indikator-indikator yang akan diteliti dan sebagai alat untuk mengukur fenomena yang diteliti. Instumen penelitian ini dibuat untuk mengungkap data mengenai konsep diri terhadap minat menjadi guru. Dalam penelitian ini, teknik pengukuran data menggunakan skala Likert. ”Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang atau sekelompok mengenai fenomena sosial”.10 Skala Likert, menggunakan jawaban alternatif yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya menjawab dengan cara checklist pada jawaban. Berikut ini tabel alternatif jawaban dan kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel konsep diri dan minat menjadi guru. Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert Alternatif jawaban Selalu (SL)/Sangat Setuju (SS) Sering (SR)/ Setuju (S) Jarang (JR)/ tidak setuju (TS) Tidak pernah (TP)/ Sangat tidak setuju (STSS)
Skor untuk pernyataan Positif Negatif 4 1 3 2 2 3 1 4
(Sumber: Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)
Indikator variabel ini dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada responden. Instrumen yang akan disusun dan dilakukan dalam penelitian mengenai ”Pengaruh Konsep Diri Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Pada instrumen penelitian konsep diri, peneliti menggunakannya berdasarkan dimensi-dimensi konsep diri. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini:
10
Sugiyono, op. cit., h. 134
54
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen penelitian angket konsep diri Variabel
Indikator
Sub indikator
Identity self (identitas diri)
Konsep Diri
Behavioral self (perilaku diri) Judging self (penerimaan /penilaian diri) Physical self (diri fisik) Moral-Ethical self (diri etik-moral)
- Memahami diri sendiri - Memahami kemampuan dan bakat yang dimiliki - Merancang skema diri - Pengambilan keputusan - Melakukan evaluasi diri - Melakukan perubahan diri
- Memahami keadaan fisik dirinya - Memiliki etika dan moral yang baik - Memahami diri secara Personal self (diri fisik atau sikap pribadi pribadi) - Memiliki kepercayaan diri - Selalu mendapat Family self dukungan dan dorongan (diri keluarga) orang tua - Mampu berinteraksi dan Social self beradabtasi (diri sosial) - Keadaan lingkungan yang mendukung Jumlah butir soal
Nomor Butir Soal
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9
4
10, 11, 12, 13
4
14, 15
2
16, 17
2
18, 19, 20
3
21, 22, 23
3
24, 25, 26, 27
4 27
Sedangkan pada instrumen penelitian minat menjadi guru, peneliti menggunakannya berdasarkan unsur-unsur minat. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini: Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen penelitian angket minat menjadi guru Variabel
Indikator
Perasaan senang Minat Menjadi Guru Perhatian Ketertarikan
Sub indikator - Perasaan senang ketika mengajar - Antusiasme dalam memperoleh ilmu kependidikan - Informasi tentang kependidikan - Pandangan terhadap guru - Ketertarikan menjadi guru
Nomor Butir Soal
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9, 10
5
11, 12, 13,
7
55
Motivasi dan dorongan
- Memahami pentingnya seorang pengajar - Motif atau alasan ingin menjadi guru Jumlah butir soal
14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 23
6 23
Untuk memperkuat jawaban responden, maka peneliti akan memperkuat dengan melakukan wawancara. Instrumen yang akan dilakukan seperti yang dijabarkan pada tabel 3.7 di bawah ini: Tabel 3.7 Pedoman wawancara terbuka konsep diri terhadap minat menjadi guru Variabel
Indikator
Sub indikator
Nomor Butir Soal
Jumlah
1, 2
2
5
1
3
1
4
1
- Pemilihan jurusan dan fakultas - Merasa senang ketika Perasaan senang mengajar - Faktor minat menjadi Perhatian guru - Alasan ingin menjadi Ketertarikan guru Jumlah Butir Persiapan diri
Konsep diri terhadap minat menjadi guru
I.
5
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas ”Uji Validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur”.11 Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment yaitu sebagai berikut: ∑ √[
∑
∑ ∑
][
∑ ∑
∑
]
Keterangan : 11
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), Cet. II, h. 30
56
= koefisien korelasi n
= banyaknya subyek
∑
= jumlah nilai setiap butir soal
∑
= jumlah nilai total
∑
= jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila
dari pada
dan sebaliknya apabila
lebih besar
lebih kecil dari pada
maka
instrumen dikatakan tidak valid. Dalam Penelitian ini, Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan program Statistical Program For Sosial Sains (SPSS) 20 for windows dengan maksud untuk mengukur instrumen yang digunakan valid atau tidak valid. 2. Uji Reliabilitas ”Uji Realibilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan”.12 Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Menurut Syofian Siregar, ”kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reabel dengan menggunakan teknik alpha cronbach , bila koefisien reliabilitas
”.13
Tahapan perhitungan uji
reabilitas
menggunakan teknik alpha cronbach yaitu sebagai berikut: a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :
12
M. Burhan Bungin, op. cit., h. 96 Syofian Siregar, op. cit., h. 90-91
13
dengan
57
b. Menghitung varians total dengan rumus :
c. Menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus: (
)(
)
Keterangan : n
= Jumlah sampel
Xi
= Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
ΣX
= Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan = Varian total = Jumlah varian butir
k
= Jumlah butir pertanyaaan = Koefisien realibilitas instrumen Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS
20 for Windows untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai
berarti
instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan nilai
berarti instrumen penelitian tidak dapat dipercaya untuk
penelitian. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian konsep diri dan minat menjadi guru yang valid dan reliabel adalah sebagai berikut:
58
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri) N = 30 α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,361)
Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Reabilitas
Hasil Koefisien Korelasi 0,374 0,380 0,423 0,547 0,432 0,504 0,652 0,404 0,451 0,649 0,364 0,360 0,286 0,290 0,643 0,537 0,484 0,535 0,639 0,437 0,408 0,485 0,609 0,355 0,555 0,669 0,537 0,735
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Reliabel
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel X (Konsep Diri) dari 27 item pernyataan terdapat 23 item yang valid, dan 4 item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 23 item. Sedangkan reliabilitas variabel X sebesar 0,735 > 0,6 angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 1 dan 2)
59
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru) N = 30 α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,361)
Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Reabilitas
Hasil Koefisien Korelasi
Keterangan
0,409 0,276 0,128 0,366 0,414 0,336 0,517 0,675 0,745 0,668 0,537 0,705 0,795 0,718 0,716 0,695 0,432 -0,141 0,212 0,163 0,749 0,588 0,619 0,736
Valid Drop Drop Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop Drop Valid Valid Valid Reliabel
Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel Y (Minat Menjadi Guru) dari 23 pernyataan terdapat 17 item yang valid, dan 6 item yang tidak valid. Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 17 item. Sedangkan reliabilitas variabel Y sebesar 0,736 > 0,6 (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 3 dan 4)
60
J.
Teknik Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi suatu
informasi, sehingga dapat dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalahmasalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden terkumpul, yang kemudian akan dianalisis. Analisis data merupakan pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 1.
Uji Prasyarat Analisis Data a) Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah distribusi sampel yang terpilih dari distribusi populasi dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov. peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows untuk perhitungan uji normalitas. b) Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.14 Kriteria uji yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran secara homogen apabila nilai r lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05. Untuk melakukan analisis data, maka dilakukan uji regresi sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:
2.
Uji Hipotesis Penelitian a) Persamaan Regresi Membuat persamaan analisis regresi linier sederhana.15 Dengan ditentukan sebagai berikut: 14
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, op.cit., h. 84 Kadir, op. cit., h. 126
15
61
Ŷ=a+bX Keterangan: Ŷ = Kriterium X = Prediktor a = Intersep (konstanta regresi) atau harga yang memotong sumbu Y b = koefisien regresi atau sering disebut slove, gradien, atau kemiringan garis. Untuk menemukan harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut : ∑
b=∑
a= ̅-b̅ b) Uji Signifikansi Regresi H0 : β ≤ 0 (regresi tak berarti) H1 : β ≥ 0 (regresi berarti) Uji signifikan regresi atau keberartian regresi ini dilakukan untuk mengukur akan pengaruh yang terjadi antara variabel X dan Y dengan kriteria pengujian apabila Fhitung > F
tabel.
Hal ini berarti H0
ditolak pada α = 0,05.16 Dengan demikian, regresi Y atas X adalah berarti atau signifikan. c) Uji Linearitas Regresi Jika Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi dinyatakan linier. Perhitungan keberatian regresi dan regresi linier dilakukan dengan menggunakan tabel analisis varians (ANOVA)17. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows.
16
Kadir, op. cit., h. 128 Kadir, op. cit., h. 129
17
62
K. Hipotesis Statistik Di dalam penelitian kuantitatif, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS UIN Staruf Hidayatullah Jakarta adalah: 1.
Tidak ada pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ada pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah salah satu fakultas yang bernaung dalam pengelolaan dibidang pendidikan dan keguruan. FITK ini memiliki beberapa jurusan diantaranya yaitu Pendidikan PAI, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan IPS, Pendidikan IPA, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Matematika. Pendidikan IPS adalah salah satu jurusan yang ada di FITK, dengan program-program yang ada Pendidikan IPS terus mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa melalui lulusan yang unggul, kompetitif, dan professional dan berwawasan keIslaman, kemanusiaan dan ke-Indonesiaan dalam bidang pendidikan IPS. Strategi pencapaian yang dilakukan Pendidikan IPS,1 adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas akademik yang baik dan memiliki daya saing tinggi ditingkat nasional 2. Kemampouan untuk mengembangkan beragam produk akademik secara berkelanjutan 3. Kemampuan membangun manajemen program studi yang efesien, efektif, akuntabel, dan transparan dalam rangka mengembangkan dan menerapkan konsep tatakelola universitas yang baik. 4. Kemampuan untuk membangun jaringan dengan berbagai lembaga lain baik untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat maupun untuk kepentingan pencarian sumber dana di luar sumber internal. 1
Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, (http://pips.fitkuinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html)
63
64
5. Kemampuan mempertahankan dan mengembangkan sistem pengelolaan sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran dengan konsep berbagi sumberdaya.
B. Deskripsi Data 1.
Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. FITK adalah suatu lembaga yang bernaung di bidang keguruan dan pendidikan di bawah naungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan IPS adalah salah satu jurusan yang berada di FITK. Selain kurikulum mengenai IPS, Pendidikan IPS juga mengajarkan kurikulum di bidang keguruan seperti strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan belajar mengenai bagaimana mengajar yang baik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95 mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2010. 2.
Deskripsi Masing-masing Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu konsep diri
mahasiswa sebagai variabel X dan minat menjadi guru sebagai variabel Y. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui data angket konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa pendidikan IPS dengan pertanyaan sebanyak 40 butir dari jumlah responden sebanyak 95 orang. Tabel berikut ini menunjukkan skor mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian. Skor mean adalah skor yang pada umumnya digunakan untuk mengukur titik tengah. Mean dihasilkan dari penjumlahan skor-skor dan membagi jumlah tersebut dengan jumlah individu. Sedangkan standar deviasi adalah skor yang digunakan sebagai pengukuran dari variabilitas. Standar deviasi menggunakan mean dari distribusi sebagai titik tolak dan pengukuran mengukur jarak antara skor dan mean. Berikut adalah skor mean dan standar deviasi tiap variabel:
65
Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Minat
51.77
6.844
95
Konsep
70.88
4.760
95
Statistik deskriptif digunakan untuk menafsirkan besar rata-rata konsep diri dan minat menjadi guru. Berdasarkan tabel di atas, perolehan skor angka dari 95 orang responden dengan data yang valid menunjukkan bahwa: a) Untuk variabel (X) konsep diri mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2010 yang menerapkan konsep diri memperoleh rata-rata atau mean 70,88, dan Standar deviasi konsep diri adalah 4,760 b) Untuk variabel (Y) adalah rata-rata atau mean 51,77 dan standar deviasi untuk minat menjadi guru adalah 6,844. Dengan standar deviasi sebesar 6,844 artinya jika dihubungan dengan rata-rata minat menjadi guru sebesar 51,77 orang, maka minat menjadi guru akan berkisar antara 51,77±6,844.
3.
Kategori Variabel Penelitian Pada tahap ini, masing-masing item memiliki skor tertentu yang
kemudian ditotalkan dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk tabel. Dalam deskripsi ini, peneliti akan menggambarkan data hasil penelitian tentang konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deskripsi data khusus dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: a) Konsep Diri Data konsep diri diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010. Berdasarkan
66
analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil mean sebesar 70,88; dan standar deviasi sebesar 4,760. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322 log 95, hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data (83 – 58) = 25, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (25/8=3,125) dibulatkan menjadi 3. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Interval Skor 58-60 61-63 64-66 67-70 71-73 74-76 77-80 81-83
Frekuensi 2 3 9 35 21 12 10 3
Persen % 2,1 3,1 9,4 36,8 22,1 12,6 10,5 3,1
Rata-rata konsep diri
70,88
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah mahasiswa yang memiliki skor konsep diri antara 58-60 sebesar 2,1%, yang memiliki nilai antara 61-63 sebesar 3,1%, yang memiliki nilai antara 64-66 sebesar 9,4%, yang memiliki nilai antara 67-70 sebesar 36,8%, yang memiliki nilai antara 71-73 sebesar 22,1%, yang memiliki nilai antara 7476 sebesar 12,6%, yang memiliki nilai antara 77-80 sebesar 10,5%, dan yang memiliki nilai antara 81-83 sebesar 3,1%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 70,88 dengan standar deviasi 4,760. Median 69,35 dan modus 68,45 (lihat lampiran....). Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
67
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri
Konsep Diri 35 35 30 25
21
20 15
12
9
10
10
3
5
3
0 58-60
61-63
64-66
67-70
71-73
74-76
77-80
81-83
(Sumber : terlampir)
b) Minat menjadi guru Data minat menjadi guru diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket yang telah diisi mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010. Berdasarkan analisis dan deskripsi data dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil mean sebesar 51,77; dan standar deviasi sebesar 6,844. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K=1+ 3,322 log 95, hasilnya adalah 7,56 dibulatkan menjadi 8. Rentang data (68 – 35) = 33, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (33/8= 4,125) dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
68
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Interval Skor
Frekuensi
Persen %
Rata-rata minat menjadi guru
35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70
2 5 14 23 19 19 6 5 2
2,1 5,2 14,7 24,2 20 20 6,3 5,2 2,1
51,76
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah mahasiswa yang memiliki skor minat menjadi guru antara 35-38 sebesar 2,1%, yang memiliki nilai antara 39-42 sebesar 5,2%, yang memiliki nilai antara 43-46 sebesar 14,7%, yang memiliki nilai antara 47-50 sebesar 24,2%, yang memiliki nilai antara 51-54 sebesar 20%, yang memiliki nilai antara 55-58 sebesar 20%, yang memiliki nilai antara 59-62 sebesar 6,3%, yang memiliki nilai antara 63-66 sebesar 5,2%, dan yang memiliki nilai antara 67-70 sebesar 2,1%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 51,77 dengan standar deviasi 6,844. Median 51,1 dan modus 49,26 (lihat lampiran....). Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
69
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru
Minat Menjadi Guru 23
25
19
20
14
15 10
6
5 5
19
2
5 2
0 35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70
(Sumber : terlampir)
C. Hasil Uji Prasyarat Penelitian 1.
Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y yang
diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan SPSS 20 for windows.
70
Grafik 4.3 Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Grafik 4.4 Hasil Residu Standar menggunakan P Plot
71
Pada Grafik 4.3 dan 4.4 data yang telah di olah memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih menyakinkan hasil uji grafik, maka pada uji normaliltas ini dilengkapi dengan uji statistik, yaitu dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov pada α = 0,05 yang menunjukkan data tersebut normal. Dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Konsep N 95 Mean 70.88 a,b Normal Parameters Std. 4.760 Deviation Absolute .089 Most Extreme Positive .089 Differences Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .872 Asymp. Sig. (2-tailed) .432 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Minat 95 51.77 6.844 .078 .078 -.059 .762 .608
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diatas bahwa data tersebut normal dapat dilihat pada kolom signifikan menunjukkan angka 0,432 > 0,05 yang berarti bahwa variabel X (konsep diri) berdistribusi normal. Sedangkan variabel Y (minat menjadi guru) menunjukkan angka 0,608 > 0,05. Maka kedua variabel dikatakan normal.
72
2.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Minat Levene Statistic 1.957
df1
df2 15
74
Sig. .030
Berdasarkan tabel di atas, tampak nilai sig. yang diperoleh dari hasil perhitungan uji homogenitas lebih kecil dari pada tingkat α yang digunakan yaitu 0,05 atau 0,03 < 0,05 sehingga skor-skor pada variabel minat menjadi guru dan skor-skor variabel konsep diri menyebar secara homogen. D. Hasil Penelitian dan Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi sederhana menggunakan software SPSS 20. Uji regresi ini dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan di Bab II. 1.
Analisis Koefisien Regresi Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis untuk mengetahui seberapa
besar atau berapa persen varians variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai apakah secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat, dengan melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari variabel bebas. Langkah pertama peneliti menganalisis adanya pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru ataukah tidak. Peneliti melihat besaran R Square untuk mengetahui berapa persen (%) varian variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Selanjutnya untuk tabel R Square, Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
73
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .407 .165 .156 6.286 a. Predictors: (Constant), Konsep b. Dependent Variable: Minat Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai R square dari variabel konsep diri sebesar 0,165. Hal ini berarti, variabel konsep diri memberikan kontribusi terhadap minat menjadi guru sebesar 16,5% bagi perubahan variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Pengujian selanjutnya yaitu koefisien regresi (B), untuk mengetahui seberapa banyak pengaruh dari variabel bebas. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi tiap variabel dilihat dari kolom Sig., jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel tersebut signifikan. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik)
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 10.316 9.676 1 Konsep .585 .136 .407 a. Dependent Variable: Minat
t
1.066 4.293
Sig.
.289 .000
74
Tabel coefficients digunakan untuk menggambarkan persamaan regresi dalam mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa model persamaan regresi untuk perkiraan minat menjadi guru yang dipengaruhi oleh konsep diri adalah: Y= 10,316 + 0,585X. Dapat dianalisis beberapa hal, antara lain: a) Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan dirinya (X = 58) diperoleh dari hasil konsep diri terendah, maka perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 (58) = 44,246 b) Apabila seorang mahasiswa pendidikan IPS telah mengkonsepkan dirinya (X = 83) diperoleh dari hasil konsep diri tertinggi, maka perkiraan ia akan berminat menjadi guru sebesar 10,316 + 0,585 (83) = 58,87 Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik)
ANOVAa Sum of Squares Regression 728.334 1 Residual 3674.571 Total 4402.905 a. Dependent Variable: Minat b. Predictors: (Constant), Konsep Model
df 1 93 94
Mean Square 728.334 39.512
F 18.433
Sig. .000b
Bagian ini menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan Anova akan digunakan uji kelayakan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi harus lebih kecil dari α = 0,05. Berdasarkan tabel anova, diperoleh nillai Fhitung sebesar 18,433 dan Ftabel sebesar 3,94. Dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena taraf signifikansi
75
0,000 < 0,05 maka persamaan regresi yang dipergunakan dapat diterapkan dalam analisis data. Hal ini berarti bahwa variabel konsep diri berpengaruh terhadap minat menjadi guru. 2.
Hasil Uji Signifikan Koefisien Regresi (Uji-t) a) Perumusan Hipotesis H0 : Tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ha : Terdapat pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kriteria Uji: 1) Jika thitung ≤ ttabel, berarti H0 diterima, Ha ditolak 2) Jika thitung > ttabel, berarti H0 ditolak, Ha diterima b) α = 0,05, dengan derajat kebebasan yang digunakan adalah (db) = 95-2, ttabel = (0,05;93) = 1,986 Karena thitung > ttabel atau 4.293 > 1,986 sehingga daerah keputusan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penerimaan Ha
4,293 α = 0,05 1,986
Gambar 4.1 Uji Signifikan Dengan Satu Pihak Kanan
76
c) Menentukan Keputusan Uji Statistik Untuk Koefisien Regresi Dari perhitungan serta gambar diatas dapat diketahui bahwa t hitung
(4,293) lebih besar dari pada ttabel (1,986) dengan taraf signifikan
0,05 jatuh atau berada di daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan) maka dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi hipotesis yang diajukan peneliti pada Bab II diterima, yaitu “Terdapat Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
3.
Hasil Wawancara Peneliti telah melakukan wawancara kepada mahasiswa. Wawancara
ini dilakukan setelah penyebaran angket kepada mahasiswa pada 09 Oktober 2014. Mahasiswa yang peneliti wawancarai sebanyak 6 orang, yaitu 2 orang dari konsentrasi ekonomi, 2 orang konsentrasi geografi, dan 2 orang konsentrasi sosiologi. Dari beberapa jawaban mahasiswa dapat disimpulkan berdasarkan pedoman wawancara, yaitu: a) Dari 6 orang mahasiswa yang peneliti wawancarai, bahwasannya mereka tidak mengkonsepkan dirinya pada saat memasuki perguruan tinggi, sehingga belum memahami betul arah untuk masa depan dirinya dan belum adanya minat menjadi guru. Akan tetapi, mereka telah mengkonsepkan dirinya ketika telah memasuki perguruan tinggi karena dengan adanya implikasi atas pendidikan yang mereka tekuni di perguruan tinggi. b) Dari pertanyaan “apakah setelah lulus dari FITK, anda akan tetap ingin menjadi guru?”, dari sekian jawaban mahasiswa mengatakan” Ya, kalau ada kesempatan”. Dari pernyataan tersebut bahwa konsep diri yang diterapkan mahasiswa masih rendah sehingga mereka belum memahami betul gambaran tentang dirinya dan karier yang akan diambil.
77
c) Ada beberapa hal yang menjadi faktor para mahasiswa tertarik terhadap profesi guru yaitu jam kerja yang pleksibel dan efesien, senang dengan anak-anak, senang berbagi ilmu. Selain itu, profesi guru juga merupakan pekerjaan dimana saat ini diperhatikan oleh pemerintah, kemudian adanya tunjangan-tunjangan bagi para guru seperti sertifikasi, PNS, dan lain-lain. Sedangkan faktor-faktor yang tidak menarik mahasiswa terhadap profesi guru yaitu gaji guru honorer yang belum mensejahterakan, tugas guru yang berat sepeti membuat RPP, silabus, penilaian siswa dari segala aspek dan lain-lain. d) Setelah mengemban mata kuliah PPKT, sebagian mahasiswa berpendapat bahwa menjadi guru itu adalah pekerjaan sulit, ada pula yang mengatakan menyenangkan dan semakin tertarik dengan dunia pendidikan. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang ditanamkan para mahasiswa masih perlu adanya dorongan yang dapat membangun agar pendidikan yang diembannya dengan karir yang akan dijalani itu terdapat keseimbangan. Sehingga adanya keselarasan antara latar belakang pendidikan dan profesi yang dijalani e) Dari
beberapa
jabawan
mahasiswa
mengenai
faktor
yang
mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah pilihan orang tua dengan segala pertimbangan orang tua. Maka dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih FITK adalah faktor orang tua, faktor gender, faktor teman sebaya serta faktor biaya, dan faktor lapangan kerja. Selain faktor di atas, secara tidak langsung minat menjadi guru yang terjadi pada mahasiswa pendidikan IPS adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Sehingga tinggi atau rendahnya minat mahasiswa pendidikan IPS terhadap profesi guru itu dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
78
E. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertujuan untuk melihat gambaran secara umum terkait dengan pengaruh konsep diri mahasiswa pendidikan IPS terhadap minat menjadi guru. Pengaruh yang terlihat dari kedua aspek tersebut dapat dikatakan memiliki pengaruh antara satu dengan yang lainnya, sasaran utama penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2010 yaitu 95 orang. Mahasiswa Pendidikan IPS ini, mengikuti segala kegiatan perkuliahan baik mata kuliah mengenai IPS maupun mengenai bidang keguruan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa thitung (4,293) lebih besar dari pada ttabel (1,986) dengan taraf signifikan 0,05 jatuh atau berada di daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan), maka dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat ”Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Sesuai hasil perhitungan bahwa mahasiswa pendidikan IPS memiliki konsep diri yang berpengaruh terhadap minat menjadi guru sebesar 16,5% sedangkan 83,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil wawancara, mahasiswa pendidikan IPS memilih perguruan tinggi dan memasuki FITK yang mempengaruhi pula minat menjadi guru disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1. Faktor orang tua, beberapa mahasiswa memilih perguruan tinggi dan menentukkan karier adalah karena pilihan dan dorongan orang tua. 2. Faktor gender, beberapa orang berpendapat bahwa profesi guru lebih baik untuk seorang perempuan karena profesi guru adalah pekerjaan yang
79
memiliki jam kerja yang efesien, tetapi pada hakikatnya profesi guru ini dapat dilakukan oleh siapapun. 3. Faktor teman sebaya, faktor ini biasanya karena adanya kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan bersosialisasi sehingga mereka pun cenderung mengikuti teman. 4. Faktor biaya, untuk menempuh pendidikan seorang individu akan mempertimbangkan biaya pendidikan yang akan diambilnya. 5. Faktor lapangan kerja, yaitu dengan mempertimbangkan besarnya lapangan kerja sehingga ketika selesai menempuh pendidikan tanpa mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleg Berk yang dikutip oleh Agoes Dariyo, menyatakan bahwa ”penentuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: orang tua, teman-teman, gender karakteristik diri sendiri”.2 Dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Orang tua. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karier seorang anak walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Orang tua menghendaki anaknya memilih orogr4am studi yang cepat meghasilkakn nilai materi. 2. Teman-teman kelompok sebaya. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan pergaulan dan kelompok. Pengaruh teman sebaya bersifat eksternal. Apabila seorang anak tidak mempunyai dorongan internal, minat-bakat atau kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas (sesuai tuntunan), maka kemungkinan besar remaja akan mengalami kegagalan. 3. Gender (Jenis kelamin). Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang, pada kenyataannya jenis kelamin akan mempengaruhi dalam pemilihan 2
Agoes Dariyo, loc. cit.
80
karier karena antara perempuan dan laki-laki akan mempertimbangkan karier yang akan dijalaninya. 4. Karakteristik kepribadian tertentu. Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik probadi yang mempengaruhi pemilihan program study maupun karier individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian, intelektual. Individu yang memiliki bakat-minat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain (teman, masyarakat, atau orang tua), biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik. Dari faktor-faktor di atas, yang memiliki peran lebih dominan dan memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir seorang anak yaitu faktor orang tua, karena lingkungan keluarga adalah faktor yang paling awal mempengaruhi tingkah laku seseorang. Selain itu, orang tua lebih mengarahkan pendidikan yang akan diambil oleh seorang anak sekalipun orang tuanya adalah bukan pekerja sebagai guru. Hal ini karena pandangan orang tua atau persepsi orang tua terhadap profesi guru. Pada dasarnya seseorang akan melibatkan peran orang lain seperti orang tua dalam mengambil keputusan termasuk keputusan dalam memilih pendidikan. Sehingga apa yang dipilih dan kegiatan yang dilakukan secara tidak langsung akan memperoleh hasil yang tidak maksimal kecuali dengan konsep diri yang tinggi dan dorongan serta kemauan secara pribadi. Oleh karena itu konsep diri merupakan sesuatu hal yang penting bagi perkembangan seorang individu baik dalam hal pribadi dirinya, pendidikan, karier, maupun dalam kehidupan lainnya. Akan tetapi, terkait dengan hal tersebut, mahasiswa sedikit menyadari akan tugas dan peran pendidikan yang diembannya sehingga mahasiswa pun mengkonsepkan dirinya setelah memasuki FITK. Maka dari 83,5% faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru adalah faktor intern dan faktor ekstern, yaitu sebagai berikut:
81
1. Faktor intern yaitu selain konsep diri juga terdapat faktor kepribadian individual yang berupa bakat, kemampuan, motivasi dan kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki individu. 2. Faktor ekstern yaitu berupa faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor biaya, dan faktor lapangan kerja Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sarbini Harjosumarto, Ali Muhson, dan Suwarno bahwasannya faktor minat menjadi guru selain karena faktor orang tua dan faktir teman sebaya yaitu karena faktor sikap terhadap jabatan guru.3 Sikap terhadap jabatan guru ini bagaimana seseorang memandang kelebihan dan kekurangan, tugas dan kewajiban profesi guru dengan mempertimbangkan segala kemampuan yang dimilikinya. Minat Menjadi guru, merupakan suatu keinginan yang mendasar yang muncul dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu, untuk mengimbangi dan merealisasikan minatnya tersebut maka dibutuhkan suatu dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya, yang disebut dengan motivasi. Motivasi digunakan sebagai daya penggerak yang akan mengarahkan dirinya untuk mencapai suatu tujuan. F. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain: 1.
Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi minat menjadi guru sementara ini peneliti hanya melibatkan satu variabel saja yaitu konsep diri terhadap minat menjadi guru
2.
Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh, dan memiliki sumbangan sebesar 16,5% bagi perubahan variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti belum 3
Sarbini Harjosumarto, dkk., Minat Mahasiswa UNY Terhadap Jabatan Guru dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Ypgyakarta 2004, h. 9
82
dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi guru. Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut. 3.
Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. Karena perbedaan tempat dan objek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab lima, peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari dua yaitu kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh cukup positif dari konsep diri terhadap minat menjadi guru. Berdasarkan tabel anova, diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,433 dan Ftabel sebesar 3,94. Dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena taraf signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel konsep diri berpengaruh terhadap minat menjadi guru. Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh thitung (4,293) lebih besar dari ttabel (1,986) dengan taraf signifikan (0,05) Maka, H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui perhitungan regresi bahwa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel konsep diri memberikan sumbangan sebesar 16,5% bagi perubahan variabel minat menjadi guru sedangkan 83,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel konsep diri yang memberikan sumbangan sebesar 16,5% terhadap minat menjadi guru ini merupakan hasil yang cukup rendah. Artinya, tingkat konsep diri mahasiswa dalam memahami dirinya masih perlu adanya pembenahan lebih lanjut mengenai gambaran dirinya serta dalam memandang sebuah profesi guru. 2. Berdasarkan hasil wawancara dan teori mengenai faktor-faktor penentuan dan pemilihan karier yang dikutip oleh Agoes Dariyo yaitu faktor intern adalah selain konsep diri dipengaruhi juga faktor kepribadian individual, sedangkan faktor ekstern yaitu faktor orang tua, faktor gender, faktor teman sebaya, faktor biaya serta faktor lapangan kerja.
83
84
3. Peran lembaga dan institusi pendidikan yang belum menerapkan pentingnya konsep diri bagi seorang individu sebagai bentuk dasar pembenahan dan landasan secara pribadi yang dapat digunakakn dalam pengambilan keputusan baik keputusan dalam hal pendidikan maupun dalam karier.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, peneliti memberikan beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Dengan persentase 16,5% faktor konsep diri yang mempengaruhi minat menjadi guru maka perlu ditingkatkan dengan cara memberikan pengarahan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya konsep diri. 2. Agar seluruh faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa Pendidikan IPS menjadi guru, maka perlu adanya pengaruh positif yang lahir dari faktorfaktor tersebut dengan tujuan memberikan pikiran positif pula pada seorang individu mengenai profesi guru sehingga ia pun dapat mengkonsepkan dirinya sesuai dengan apa yang diminati. 3. FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah suatu lembaga pendidikan yang mampu menciptakan para calon guru yang akan mengajarkan kepada para penerus bangsa. Dengan pendidikan seseorang akan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk terlaksananya suatu pendidikan maka perlu adanya pendidik atau guru yang mampu memberikan pengajaran yang lebih baik dan bekerja secara profesional. Maka hal tersebut perlu adanya pemula yang mengawali pembenahan diri yaitu dengan konsep diri agar setiap individu yang ingin menjadi guru mempunyai bekal pendidikan dan bekal moral yang baik yang disesuaikan dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku: Abror, Abd. Rachman. Psikologi Pendidikan. Yogya: PT Tiara Wacana Yogya. Cet. IV, 1993. Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: PT Refika Aditama. Cet. II, 2009. Aiken, Lewis R. dan Groth-Marnat, Gary. Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi. Jakarta: Penerbit Indeks. Ed. 12, 2009. Ambarjaya, Beni S. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Yogyakarta: CAPS. Cet. I, 2012. Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Cet. V, 2010. Chaniago, Amran YS. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia. Cet. V, 2002. Chatib, Munif. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Kaifa. Cet. XII, 2013. Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta, 2013. Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Cet. I, 2004 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, SMA. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Cet. II, 2010 Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ed. 1, Cet. III, 2008
Harefa, Andrias. Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner): Pemberdayaan Diri, Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Cet. IX, 2006 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ed. 5, 2006 Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan. Jakartta: PT Al Husna Zikra. Cet. III, 1995 Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS. Bandung: CV Pustaka Setia. Cet. II, 2001 Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. Ed. 1, Cet. I, 2011 Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers. Cet. I, 2002 Nuryanti, Lusi. Psikologi Anak. Klaten: PT Macanan Jaya Cemerlang. Cet. II, 2008 Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Rosdakarya. Cet. XIX, 2009 Sarwono, Sarlito W. dan Meinarno, Eko A. (peny.), Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2011 Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. I, 2013 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. V, 2010 Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. V, 2006
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Cet. XV, 2012 Sukardi, Dewa Ketut. Psikologi Pemilihan Karier: Suatu Uraian Teoritis Tentang Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. I, 2004 Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. VI, 2011 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. I, 2011 Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos. Cet. I, 1999 ___________ , Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. III, 1996 Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam. Bandung: PT Rosdakarya. Cet. IV, 2001 Taylor, Shelley E. dkk., Psikologi Sosial. Jakarta: Kencana. Ed. 12, Cet. I, 2009 Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikaif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet. I, 2010 Tim Penyusun Program Studi Pendidikan IPS, Profil Program Studi Pendidikan IPS: Untuk Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) MTs/SMP/SMK/MA Bidang Studi IPS 2014 Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. VI, 2010 Yatim, Danny I. dan Irwanto (peny.), Kepribadian, Keluarga, dan Narkotika: Tinjauan Sosial-Psikologi. Jakarta, Penerbit Arcan, 1986 Zurizal Z. dan Sayuti, Wahdi. Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press. Cet. I, 2006
Sumber Jurnal: Prajanti Kusuma Ningrum, Susilaningsih, Sri Sumaryati, “Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar”, Jupe UNS, Vol.2, No. 1 2013 Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto, dan Noryta Widiana, “Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan Authoritative”, Jurnal Psikologi, Vol. 4 No. 2, 2006
Sumber Skripsi: Chista Gumanti Manik, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, 2007 Ery Setyani Putri, NIM: 08403241002, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Prestasi Belajar, dan Persepsi Mahasiswa Tentang Undnag-Undang Guru dan Dosen Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 dan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Luqman Syah NIM: 106070002256, Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011 Muhammad Solihin, NIM: 10401630476, Hubungan Konsep Diri dan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri Pada konsep Tekanan (Penelitian Survey Di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan), Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Musyarrofah, NIM: 198011014194, Hubungan antara minat menjadu guru dengan prestasi belajar dalam mata kuliah stategi belajar mengajar (studi pada Mahasiswa Jurusan PAI FITK UIN Jakarta), Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2005 Sarbini Harjosumarto, dkk., Minat Mahasiswa UNY Terhadap Jabatan Guru dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Ypgyakarta 2004
Sumber Internet : Arbi, Minat, http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html (Di akses pada tanggal 02 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB) Sri Fatmawati, Konsep Diri (Self Concept) Mahasiswa Calon Guru Fisika terhadap Kemampuan Akademik Program Studi Tadris Fisika STAIN Palangka
Raya
Tahun
2014,
http://sainfisika2000.wordpress.com/2014/05/14/konsep-diri-self-conceptmahasiswa-calon-guru-fisika-terhadap-kemampuan-akademik-programstudi-tadris-fisika-stain-palangka-raya-tahun-2014/ (Diakses pada tanggal 01 Juli 2014, Pukul 10.29 WIB) Kamrianti
Ramli,
Faktor-faktor
yang
Membangkitkan
Minat
Belajar,
http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yangmembangkitkan-minat-belajar/ (Di akses pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.35 WIB) Haryanto,
Pengertian
Belajar
Menerut
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ pada tanggal 22 September 2014, pukul 15.45 WIB)
Ahli, (Di
akses
Lampiran 2
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS Angkatan 2010 Konsentrasi Sosiologi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Amaliah Ade Robiatul Syarfah Annezsa Fauziah Bunga Anzelia Dara Rahmita Dewi Deli Wani Utami Destia Loveacna Dinar Risprabowo Dine Ayu Ertanti Farida Hasana Ibnu Mustaqim Indri Sutandari N. Lita Jamallia Maya Rizky Yulianty M. Riza Fahlevi Muhria Nadia Annisa S. M. Rizki Awaludin M. Fakih Putri Cellia Rima Setiawati Risda Azizah Siti Eka Prasetya N. Yustia Umamah
Jenis Kelamin P P P P P P P L P P L P P P L P P L L P P P P P
Keterangan : Laki- laki = 5 orang Perempuan = 19 orang Konsentrasi Geografi No 1 2 3 4 5
Nama Afin Rizal Fahlevi Ajeng Prihatini Aldian Kurnia Putra Andri Dharmawan Ardi Muhamad Arsyad
Jenis Kelamin L P L L L
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Arif Putranto Ayu Astuti Ayu Nisa Puspa N. Anisa Dwi Kholifah Denara Nurul Titian Kasih Farid Iqbal Febrianto Febrilian Gemilang Putra Ferry Laksono Frisca Fauzia K. N. Hanny Hardianti Ipan Sunarya Lukmanul Hakim Metri Apriyana Nina Roslina M. Faishal Ramdhan Nina Aristyaningsih Nissa Diniyati Novi Puji Lestari Nurul Purbasari Oni Restiawati Rima Oktava Ruqoyah Fitria Annisa Selly Sulistiawati Syahbani Putra G. Udin Umi Muslimah Wina Adrianti
L P P P P L L L L P P L L P P L P P P P P P P P L L P P
Keterangan : Laki - Laki = 14 orang Perempuan = 19 orang Konsentrasi Ekonomi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Aidil Jufri Ajeng Trinovitasari Annisa Yuni Tetiyani Andri Apriantoro Ayu Yuningsih Chentauri Galih Destia Ika Ariyanti Diah Yuniardi Dini Sugiarti
Jenis Kelamin L P P L P P P P P
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Ega Pratiwi Faiza Yonefri Fazri Sobari Fauziah Fitri Amalia Azzahro Irot Rosita Khairina Juliani Lilian Paramita M. Syarif Hidayatullah Marini Mulianingsih Nadia Istiqomah Novi Aryanti Novi Mela Yuliani Nur Aini Nurfadilah Nurwakhidah Putri Ridhania Retno Oktakarina Risalatul Muawanah Rizka Nurazizah Rizka Putri Anggraeni Rizqi Ragayu Setiani Sari Rahmawati Shoffie Afrianur Siti Nurbaiti Nupus Tarmidzi Teguh Prayitno Titin Sutinah
Keterangan: Laki-laki = 6 orang Perempuan = 32 orang
P P L P P P P P L P P P P P P P P P P P P P P P P P L L P
Lampiran 3
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas anda pada kolom yang telah disediakan 2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan aktivitas keseharian anda sebelum menentukan jawaban 3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda checklist (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 4. Jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya dan tidak menyangkut kepada penilaian atau perkuliahan anda 5. Lembar angket harap dikembalikan kepada peneliti Identitas Responden Nama Jenis Kelamin No. Telp Jurusan/Konsentrasi Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu
: …………………………………………………… : …………………………………………………… : …………………………………………………… : …………………………………………………… : …………………………………………………… : ……………………………………………………
Angket Konsep Diri
No
Pernyataan
1 2 3 4 5
Saya adalah orang yang memiliki semangat tinggi Saya adalah orang yang sangat percaya diri Saya adalah orang yang mementingkan pendidikan Saya memahami betul kemampuan dan bakat yang saya miliki Saya adalah orang yang mempunyai rencana untuk masa depan saya yang didasarkan pada kemampuan dan bakat saya Saya membuat schedule (jadwal) harian dalam waktu singkat Saya membuat skema diri dalam waktu panjang (termasuk cita-cita) Saya sudah memiliki gambaran tentang jurusan yang saya ambil saat lulus SMA Saya mengambil pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat saya Saya melakukan evaluasi setiap kegiatan yang saya lakukan baik sikap maupun tingkah laku Saya senang menerima kritik dan saran tentang diri saya dari orang lain Saya berusaha melakukan perubahan yang lebih baik untuk diri saya Kritik dan saran dari orang lain sebagai dasar perubahan yang saya lakukan Saya memiliki keadaan fisik (wajah, postur tubuh, dll) yang normal dan sempurna Dengan keadaan fisik yang saya miliki saya sangat percaya diri Saya adalah orang yang sopan dan santun Saya mampu beretika dengan baik Saya adalah orang yang ingin mengembangkan kemampuan dan bakat yang saya miliki Saya yakin skema yang saya rancang akan tercapai semua Saya merasa puas jika target yang saya inginkan tercapai Saya mendapat arahan dari orang tua saya mengenai pendidikan dan kemampuan saya Dalam pengambilan keputusan saya meminta pendapat orang tua
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kriteria Jawaban SS S TS STS
23 24 25 26 27
Saya mendapat dukungan dari orang tua setiap kegiatan yang saya lakukan Saya adalah orang yang mudah berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan Saya adalah orang yang suka bergaul sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan baru Saya tinggal di lingkungan masyarakat yang menyenangkan Saya tinggal di lingkungan yang mendukung dan memungkinkan saya menjadi guru
Angket Minat Menjadi Guru
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pernyataan Saya senang berinteraksi dengan para siswa dan guru di sekolah Saya senang berbagi ilmu dan pengetahuan kepada orang lain baik di sekolah atau pun diluar sekolah Saya merasa senang karena dengan mengajar ilmu dan pengetahuan yang saya miliki semakin berkembang dan mendalam Saya sangat antusias saat mengikuti perkuliahan mata kuliah kependidikan di kelas Saya ingin menerapkan metode-metode belajar yang telah diajarkan selama perkuliahan Saya mengumpulkan artikel dan informasi tentang kependidikan untuk menambah wawasan tentang profesi guru Saya memperoleh informasi tentang guru dengan bertanya kepada orang yang saya anggap tahu hal tentang profesi guru Saya ingin menjadi guru karena kurangnnya tenaga pendidik yang profesional yang bekerja sesuai bidangnya Saya ingin menjadi guru karena sekarang ini profesi guru sangat diperhatikan oleh pemerintah Profesi guru mempunyai tanggungjawab moral yang ringan karenanya saya berminat menjadi guru Guru merupakan faktor penentu untuk meningkatkan kemampuan siswa dan mutu pendidikan Saya menganggap guru selalu bertindak benar karena guru masih dianggap sebagai teladan di masyarakat Guru merupakan sebuah profesi yang mampu mengajarkan tingkat kedewasaan dan pengetahuan kepada seorang anak Saya adalah mahasiswa yang tepat dalam memilih fakultas Saya tertarik dengan profesi guru karena menjadi guru menyenangkan Saya tertarik dengan dunia pendidikan, oleh karena itu saya ingin menjadi guru Saya semakin tertarik untuk menjadi guru setelah melaksanakan mata kuliah PPKT Saya lahir dari orang tua yang memiliki pekerjaan guru
Kriteria Jawaban SS S TS STS
19 20 21 22 23
Saya ingin menjadi guru karena dorongan dan perintah dari orang tua Saya kuliah di jurusan kependidikan bukan karena saya ingin menjadi guru tetapi hanya karena ingin kuliah di perguruan tinggi saja Saya ingin menjadi guru atas dasar kemampuan saya Tujuan saya setelah lulus adalah menjadi guru Bagi saya, memilih fakultas keguruan adalah pilihan terbaik
Lampiran 4 PEDOMAN WAWANCARA
Nama
:
Hari, Tanggal/Tahun : Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
2.
3.
4.
5.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, apakah anda sudah mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: ………………………………………………………………………………… Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: ………………………………………………………………………………… Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: ………………………………………………………………………………. b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: ………………………………………………………………………………. Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya!
Jawab: ………………………………………………………………………………… Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: ………………………………………………………………………………….
Lampiran 5 HASIL WAWANCARA
Nama
: M. Faishal Ramdhan
Konsentrasi
: Geografi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, tapi saya memahaminya setelah masuk di FITK dan saya terpaksa harus mengemban pendidikan yang saya jalani sehingga membuat saya mengerti bahwa pendidikan yang saya tekuni ini akan mengarah kepada profesi guru dan saya selalu membuat schedule dalam jangka panjang 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: Ya, kalau ada kesempatan. Kalau ada rezeki yang lebih memungkinkan kenapa engga
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, waktu kerjanya sedikit b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya!
Jawab: Ya, saya semakin tertarik dengan dunia pendidikan 5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: Kalau saya kenapa milih menjadi guru karena memang dari dulu keinginan orang tua selain itu orang tua berprofesi sebagai guru jadi pengen meneruskan profesi orang tua saya tertarik dalam hal mengajar makanya saya memilih FITK
HASIL WAWANCARA
Nama
: Ardi Muhamad Arsyad
Konsentrasi
: Geografi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, karena saya belum terpikir akan hal itu 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: Ya, kalau ada kesempatan, kalau ternyata kesempatan pekerjaan guru lebih datang dulu ya kenapa engga. Tapi, saya memang pengen menjadi guru
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya sedikit b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan adanya kurikulum 2013
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya! Jawab: Ya, saya semakin tertarik dan senang dengan dunia pendidikan
5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: pertama adalah karena pilihan orang tua, kedua karena biayanya lebih murah, ketiga karena pekerjaan guru sepertinya peluang kerjanya lebih banyak
HASIL WAWANCARA
Nama
: Dara Rahmita Dewi
Konsentrasi
: Sosiologi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, karena saya tidak ada niat untuk masuk FITK 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: Ya, kalau ada kesempatan
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya efesien b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan adanya kurikulum 2013
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya! Jawab: Jadi tau tugas guru sangat berat, sampe saya berpikir dua kali untuk menjadi guru
5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: Saya masuk di FITK karena pilihan orang tua dan saya ga berminat menjadi guru karena saya lebih berminat belajar tentang hukum
HASIL WAWANCARA
Nama
: Rizka Putri Anggraeni
Konsentrasi
: Ekonomi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, karena saya sudah terjebur masuk di FITK maka mau ga mau ya saya harus belajar menjadi guru 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: InsyaAllah, kalau ada kesempatan tapi pengennya sih jadi akkuntan
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, waktu kerjanya efesien apalagi untuk seukuran seorang wanita pekerjaan yang cocok b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus apalagi dengan adanya kurikulum 2013 itu sangat berat apalagi kaya penilaian siswa banyak banget
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya!
Jawab: Iya semakin tertarik, seru-seru anak-anaknya 5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: Saya masuk di FITK karena pilihan orang tua karena sebagian keluarga juga berprofesi jadi guru makanya saya di suruh masuk fakultas keguruan, terus karena faktor gender katanya pekerjaan yang lebih cocok buat perempua
HASIL WAWANCARA
Nama
: Nurwakhidah
Konsentrasi
: Ekonomi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, karena saya sudah masuk ya saya harus belajar bagaimana menjadi guru, beretika dan berpakaian selaknya seorang guru 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: InsyaAllah, kalau ada kesempatan
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, jam kerja yang sedikit apalagi untuk seorang wanita pekerjaan yang cocok b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: Tugasnya berat seperti membuat RPP, silabus
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya! Jawab: Iya semakin tertarik, tapi disitu juga tau kalau menjadi guru itu tidak sulit
5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: pertama karena pilihan dan dorongan orang tua, kedua biayanya lebih murah, ketiga gender karena lebih cocok untuk perempuan, keempat lapangan kerja karena kata bapak kalau mau jadi PNS juga lebih mudah terus adanya tunjangan kaya sertifikasi, kelima karena faktor teman saya ikut ikutan aja mana yang paling banyak memili fakultas
HASIL WAWANCARA
Nama
: Deli Wani Utami
Konsentrasi
: Sosiologi
Hari, Tanggal/Tahun : 09 Oktober 2014 Pertanyaan : Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan jawab dengan jelas! 1.
Dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
apakah
anda
sudah
mengkonsepkan diri untuk menjadi guru? Jawab: Belum, tapi karena sudah masuk di FITK ya saya mau ga mau ya harus belajar tentang profesi guru 2.
Apakah setelah lulus dari Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, anda akan tetap ingin menjadi guru? Jawab: Iya, karena memang saya sekarang sudah menjadi guru
3.
Jawab pertanyaan berikut: a) Jika iya: Apa faktor yang mempengaruhi anda tertarik untuk menjadi guru? Apa alasan utamanya? Jelaskan! Jawab: Suka anak-anak, senang berbagi ilmu, jam kerja lebih efesien b) Jika tidak: Apa alasannya? Jelaskan! Jawab: karena tugasnya berat kaya bikin RPP, dan silabus, melakukan penilaian
4.
Setelah mengikuti mata kuliah PPKT, apakah anda semakin tertarik dengan dunia pendidikan terutama menjadi seorang guru atau sebaliknya? Berikan alasannya! Jawab: Iya semakin tertarik, senang seperti teman sebaya mereka
5.
Apa faktor yang mendorong anda untuk memilih FITK sebagai pendidikan yang akan anda tekuni segaligus dalam memilih kerier? Jawab: karena pilihan orang tua, karena peluang kerja lebih banyak
Lampiran 6 Data Mentah Skor Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N=30
1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4
2 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3
5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3
6 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3
7 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
8 1 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3
9 2 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3
10 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
11 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3
12 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
Pernyataan 13 14 15 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
16 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3
17 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3
18 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3
19 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
20 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
21 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4
22 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
23 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4
24 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
25 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3
26 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
27 3 4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3
Skor Total 80 92 79 97 81 81 96 86 81 89 83 82 77 85 97 87 101 79 83 84 91 80 100 89 95 84 85 87 103 88 2622
Lampiran 7 Data Mentah Skor Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N=30
1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4
4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
6 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
7 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
8 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3
9 3 3 2 4 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3
10 2 3 2 4 2 2 2 4 4 2 3 1 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 4 2 4 2
Pernyataan 11 12 13 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 2 3
14 2 2 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
15 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2
16 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3
17 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
18 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 1 1 2
19 3 4 4 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 4 2 4 2 4 3
20 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 1 4 2 2 2 1 2
21 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
22 2 2 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
23 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
Skor Total 61 69 62 78 60 65 73 80 69 71 67 61 63 80 63 65 80 71 67 67 75 71 79 79 86 70 80 65 82 66 2125
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel X (Konsep Diri) Correlations A1 A1
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
Pearson Correlation
A2 1
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A18
A19
.469**
.200
.351
.122
.181
.060
0.000
.096
.108
-.004
.107
A13 .054
A14 -.026
A15 .323
A16 .287
A17 .167
-.098
-.076
A20 .181
A21 .172
A22 .271
A23 .075
A24 .139
A25 .273
A26 .273
A27 .129
Total .374*
.009
.290
.057
.520
.340
.751
1.000
.615
.571
.982
.574
.778
.893
.082
.124
.378
.607
.691
.338
.365
.148
.694
.465
.144
.144
.497
.042
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.469**
1
.019
.184
.220
.120
.164
.137
.310
.122
.317
-.014
.145
-.235
.495**
-.034
-.064
.037
.339
.191
.329
.119
.211
-.081
.132
.132
-.010
.380*
.920
.330
.243
.529
.387
.471
.096
.522
.088
.940
.443
.212
.005
.859
.737
.844
.067
.312
.076
.533
.264
.672
.487
.487
.957
.038
Sig. (2tailed) N
.009 30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.200
.019
1
-.072
-.044
.064
.267
0.000
.259
.089
.066
.389*
.237
.067
.261
.346
-.027
.255
.338
.315
-.112
.202
.348
.075
.313
.411*
.195
.423*
Sig. (2tailed) N
.290
.920
.704
.817
.736
.153
1.000
.167
.641
.729
.034
.207
.726
.164
.061
.886
.173
.067
.090
.556
.285
.060
.694
.092
.024
.302
.020
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.351
.184
-.072
1
.432*
.420*
.548**
.259
.164
.307
.065
.099
-.112
.271
.245
.171
.141
.236
.230
.153
.207
.299
.290
.213
.333
.224
.465**
.547**
Sig. (2tailed) N
.057
.330
.704
.017
.021
.002
.167
.386
.099
.732
.603
.557
.147
.192
.367
.457
.209
.222
.419
.272
.109
.121
.259
.072
.233
.010
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.122
.220
-.044
.432*
1
.268
.176
0.000
.178
.245
.108
.094
-.171
.203
.285
.019
.423*
.302
.076
.459*
.492**
.239
.176
.249
.142
.142
-.066
.432*
Sig. (2tailed) N
.520
.243
.817
.017
.153
.351
1.000
.347
.192
.571
.620
.366
.283
.128
.919
.020
.105
.689
.011
.006
.204
.352
.185
.454
.454
.730
.017
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.181
.120
.064
.420*
.268
1
.591**
.383*
.219
.165
-.166
.152
-.219
.307
.178
.076
.143
.042
.352
.155
.258
.232
.171
.057
.283
.379*
.547**
.504**
Sig. (2tailed) N
.340
.529
.736
.021
.153
.001
.037
.245
.383
.379
.424
.244
.099
.347
.690
.451
.826
.056
.412
.169
.217
.365
.763
.130
.039
.002
.005
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.060
.164
.267
.548**
.176
.591**
1
.261
.134
.292
.176
.412*
.165
.199
.404*
.365*
.172
.381*
.483**
.022
.083
.188
.389*
.200
.368*
.368*
.646**
.652**
Sig. (2tailed) N
.751
.387
.153
.002
.351
.001
.164
.479
.117
.351
.024
.385
.292
.027
.047
.362
.038
.007
.908
.661
.320
.034
.289
.045
.045
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
0.000
.137
0.000
.259
0.000
.383*
.261
1
.595**
.529**
-.236
0.000
-.077
.079
.143
.082
.097
.183
.504**
-.141
.240
.144
.311
-.089
0.000
.280
.253
.404*
Sig. (2tailed) N
1.000
.471
1.000
.167
1.000
.037
.164
.001
.003
.209
1.000
.686
.676
.450
.665
.609
.334
.005
.458
.201
.447
.095
.639
1.000
.134
.177
.027
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.096
.310
.259
.164
.178
.219
.134
.595**
1
.491**
.084
-.072
.119
.038
.376*
.049
.023
.000
.432*
.067
.191
.172
.259
-.223
.025
.441*
.060
.451*
Sig. (2tailed) N
.615
.096
.167
.386
.347
.245
.479
.001
.006
.658
.704
.530
.843
.041
.797
.903
1.000
.017
.725
.313
.364
.167
.236
.896
.015
.752
.012
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
Pearson Correlation
.108
.122
.089
.307
.245
.165
.292
.529**
.491**
Sig. (2tailed) N
.571
.522
.641
.099
.192
.383
.117
.003
.006
A20
.245
.072
.259
.272
.382*
.445*
.506**
.463**
.358
.215
.254
.229
.385*
.278
.235
.368*
.233
.649**
.192
.707
.167
.146
.037
.014
.004
.010
.052
.255
.176
.224
.036
.137
.211
.045
.215
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-.004
.317
.066
.065
.108
-.166
.176
-.236
.084
.245
1
.340
.593**
-.135
.285
.136
.147
.172
.219
.160
.151
.034
.066
.375*
.439*
.241
.024
.364*
Sig. (2tailed) N
.982
.088
.729
.732
.571
.379
.351
.209
.658
.192
.066
.001
.477
.128
.473
.438
.362
.245
.399
.425
.858
.729
.041
.015
.199
.900
.048
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.107
-.014
.389*
.099
.094
.152
.412*
0.000
-.072
.072
.340
1
.245
-.050
.179
.150
.375*
.190
.116
.022
-.083
-.188
.024
.526**
.441*
.331
.086
.360
Sig. (2tailed) N
.574
.940
.034
.603
.620
.424
.024
1.000
.704
.707
.066
.192
.794
.343
.428
.041
.314
.543
.908
.661
.320
.899
.003
.015
.074
.652
.051
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.054
.145
.237
-.112
-.171
-.219
.165
-.077
.119
.259
.593**
.245
1
.066
.060
.324
.018
.084
.009
.020
-.037
.167
.129
.054
.326
.132
.135
.286
Sig. (2tailed) N
.778
.443
.207
.557
.366
.244
.385
.686
.530
.167
.001
.192
.729
.754
.081
.925
.658
.961
.918
.846
.379
.496
.778
.078
.485
.478
.126
Pearson Correlation
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-.026
-.235
.067
.271
.203
.307
.199
.079
.038
.272
-.135
-.050
.066
1
-.021
.118
.195
.261
-.115
.564**
.115
.310
.178
-.026
.060
-.140
.235
.290
Sig. (2tailed) N
.893
.212
.726
.147
.283
.099
.292
.676
.843
.146
.477
.794
.729
.914
.535
.302
.163
.544
.001
.547
.096
.347
.893
.753
.461
.211
.121
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.323
.495**
.261
.245
.285
.178
.404*
.143
.376*
.382*
.285
.179
.060
-.021
1
.426*
.427*
.354
.547**
.145
.310
.186
.461*
.092
.144
.415*
.294
.643**
Sig. (2tailed) N
.082
.005
.164
.192
.128
.347
.027
.450
.041
.037
.128
.343
.754
.914
.019
.019
.055
.002
.443
.095
.324
.010
.628
.446
.023
.115
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.287
-.034
.346
.171
.019
.076
.365*
.082
.049
.445*
.136
.150
.324
.118
.426*
1
.530**
.587**
.349
.105
-.079
.143
.346
.155
.294
.398*
.439*
.537**
Sig. (2tailed) N
.124
.859
.061
.367
.919
.690
.047
.665
.797
.014
.473
.428
.081
.535
.019
.003
.001
.059
.582
.677
.451
.061
.414
.115
.029
.015
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.167
-.064
-.027
.141
.423*
.143
.172
.097
.023
.506**
.147
.375*
.018
.195
.427*
.530**
1
.373*
.165
.222
.327
.169
.109
.480**
.139
.384*
.052
.484**
Sig. (2tailed) N
.378
.737
.886
.457
.020
.451
.362
.609
.903
.004
.438
.041
.925
.302
.019
.003
.042
.384
.238
.078
.373
.567
.007
.465
.036
.786
.007
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
A19
1
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-.098
.037
.255
.236
.302
.042
.381*
.183
.000
.463**
.172
.190
.084
.261
.354
.587**
.373*
1
.442*
.347
-.044
-.040
.383*
.342
.306
.306
.347
.535**
.607
.844
.173
.209
.105
.826
.038
.334
1.000
.010
.362
.314
.658
.163
.055
.001
.042
.015
.060
.818
.836
.037
.064
.100
.100
.061
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-.076
.339
.338
.230
.076
.352
.483**
.504**
.432*
.358
.219
.116
.009
-.115
.547**
.349
.165
.442*
1
.051
.242
.218
.620**
.086
.262
.516**
.429*
.639**
Sig. (2tailed) N
.691
.067
.067
.222
.689
.056
.007
.005
.017
.052
.245
.543
.961
.544
.002
.059
.384
.015
.788
.197
.247
.000
.650
.162
.004
.018
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.181
.191
.315
.153
.459*
.155
.022
-.141
.067
.215
.160
.022
.020
.564**
.145
.105
.222
.347
.051
1
.406*
.366*
.217
.181
.195
.106
.016
.437*
Pearson Correlation
A20
A21
A22
A23
A24
A25
A26
A27
Total
Sig. (2tailed) N
.338 30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.172
.329
-.112
.207
.492**
.258
.083
.240
.191
.254
.151
-.083
-.037
.115
.310
-.079
.327
-.044
.242
.406*
1
.589**
.112
.043
-.034
.067
.030
.408*
Sig. (2tailed) N
.365
.076
.556
.272
.006
.169
.661
.201
.313
.176
.425
.661
.846
.547
.095
.677
.078
.818
.197
.026
.001
.556
.822
.860
.724
.873
.025
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.271
.119
.202
.299
.239
.232
.188
.144
.172
.229
.034
-.188
.167
.310
.186
.143
.169
-.040
.218
.366*
.589**
1
.505**
-.077
.061
.242
.356
.485**
Sig. (2tailed) N
.148
.533
.285
.109
.204
.217
.320
.447
.364
.224
.858
.320
.379
.096
.324
.451
.373
.836
.247
.047
.001
.004
.685
.751
.197
.053
.007
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.075
.211
.348
.290
.176
.171
.389*
.311
.259
.385*
.066
.024
.129
.178
.461*
.346
.109
.383*
.620**
.217
.112
.505**
1
.075
.313
.313
.372*
.609**
Sig. (2tailed) N
.694
.264
.060
.121
.352
.365
.034
.095
.167
.036
.729
.899
.496
.347
.010
.061
.567
.037
.000
.250
.556
.004
.694
.092
.092
.043
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.139
-.081
.075
.213
.249
.057
.200
-.089
-.223
.278
.375*
.526**
.054
-.026
.092
.155
.480**
.342
.086
.181
.043
-.077
.075
1
.611**
.386*
-.075
.355
Sig. (2tailed) N
.465
.672
.694
.259
.185
.763
.289
.639
.236
.137
.041
.003
.778
.893
.628
.414
.007
.064
.650
.338
.822
.685
.694
.000
.035
.695
.055
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.273
.132
.313
.333
.142
.283
.368*
0.000
.025
.235
.439*
.441*
.326
.060
.144
.294
.139
.306
.262
.195
-.034
.061
.313
.611**
1
.472**
.202
.555**
Sig. (2tailed) N
.144
.487
.092
.072
.454
.130
.045
1.000
.896
.211
.015
.015
.078
.753
.446
.115
.465
.100
.162
.302
.860
.751
.092
.000
.008
.285
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.273
.132
.411*
.224
.142
.379*
.368*
.280
.441*
.368*
.241
.331
.132
-.140
.415*
.398*
.384*
.306
.516**
.106
.067
.242
.313
.386*
.472**
1
.441*
.669**
Sig. (2tailed) N
.144
.487
.024
.233
.454
.039
.045
.134
.015
.045
.199
.074
.485
.461
.023
.029
.036
.100
.004
.576
.724
.197
.092
.035
.008
.015
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.129
-.010
.195
.465**
-.066
.547**
.646**
.253
.060
.233
.024
.086
.135
.235
.294
.439*
.052
.347
.429*
.016
.030
.356
.372*
-.075
.202
.441*
1
.537**
Sig. (2tailed) N
.497
.957
.302
.010
.730
.002
.000
.177
.752
.215
.900
.652
.478
.211
.115
.015
.786
.061
.018
.933
.873
.053
.043
.695
.285
.015
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.374*
.380*
.423*
.547**
.432*
.504**
.652**
.404*
.451*
.649**
.364*
.360
.286
.290
.643**
.537**
.484**
.535**
.639**
.437*
.408*
.485**
.609**
.355
.555**
.669**
.537**
1
Sig. (2tailed) N
.042
.038
.020
.002
.017
.005
.000
.027
.012
.000
.048
.051
.126
.121
.000
.002
.007
.002
.000
.016
.025
.007
.000
.055
.001
.000
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.312
.090
.419
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.011
.412
.908
.458
.725
.255
.399
.908
.918
.001
.443
.582
.238
.060
.788
.026
.047
.250
.338
.302
.576
.933
.016
.002
30
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Konsep Diri) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .735
28
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
A1
171.43
205.840
.344
.730
A2
171.73
204.271
.341
.728
A3
171.40
204.317
.391
.728
A4
171.67
203.126
.521
.726
A5
171.43
204.254
.400
.728
A6
171.93
202.892
.473
.726
A7
171.57
201.633
.631
.723
A8
171.80
202.303
.357
.726
A9
171.70
202.700
.413
.726
A10
171.77
203.289
.633
.726
A11
171.43
205.357
.330
.729
A12
171.23
205.909
.329
.730
A13
171.57
206.530
.249
.731
A14
171.60
206.593
.254
.731
A15
171.60
199.903
.617
.721
A16
171.63
202.930
.510
.726
A17
171.53
204.809
.459
.728
A18
171.47
203.706
.511
.727
A19
171.67
203.057
.621
.725
A20
171.40
203.421
.401
.727
A21
171.47
204.740
.376
.728
A22
171.47
202.740
.453
.726
A23
171.40
201.283
.583
.723
A24
171.43
206.116
.325
.730
A25
171.57
201.220
.524
.724
A26
171.57
199.151
.644
.720
A27
171.73
200.616
.502
.723
Total
87.40
52.731
1.000
.868
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru) Correlations B1 B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
B2 1
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
B13
B14
B15
**
.222
.198
.141
.072
.112
.194
.306
.123
.040
.153
.275
.204
.006
.239
.295
.458
.707
.557
.305
.100
.516
.833
.420
.142
.280
.493
B16
B17
B18
B19
B20
.334
.381
*
.335
-.125
-.180
-.137
.072
.038
.070
.511
.340
.472
B21
B22
B23
Total
**
.341
.157
.409*
.006
.065
.407
.025
.493
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.493**
1
.593**
.367*
.115
.094
.128
.018
.162
.108
-.040
.200
.217
.051
.298
.179
-.014
-.163
-.277
.041
.179
-.031
.067
.276
.001
.046
.545
.622
.501
.926
.391
.570
.833
.290
.249
.789
.110
.343
.940
.388
.138
.829
.343
.871
.724
.140
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.222
.593**
1
.226
.115
.094
.008
.018
.256
.031
-.259
.112
.094
-.034
.117
-.045
.200
-.356
-.124
-.149
-.045
-.134
.067
.128
.239
.001
.230
.545
.622
.967
.926
.172
.871
.168
.557
.620
.858
.537
.814
.290
.054
.512
.431
.814
.479
.724
.500
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.198
.367*
.226
1
.426*
.034
.150
.110
.215
.177
.273
.257
.359
.071
.225
.093
.067
-.060
.048
.079
.210
.065
-.023
.366*
.295
.046
.230
.019
.857
.430
.563
.255
.350
.144
.171
.052
.710
.231
.624
.726
.753
.803
.677
.265
.735
.903
.047
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.141
.115
.115
.426*
1
.047
.429*
.149
.071
.131
.216
.100
.545**
.176
.518**
.232
.343
-.172
.065
-.117
.232
.185
.127
.414*
.458
.545
.545
.019
.806
.018
.431
.711
.491
.251
.600
.002
.352
.003
.217
.064
.363
.734
.539
.217
.328
.505
.023
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.072
.094
.094
.034
.047
1
.707
.622
.622
.857
.806
30
30
30
30
30
30
*
**
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.006
30
30
30
30
30
30
30
**
.279
.243
-.019
.058
.200
.055
.004
.136
.195
.921
.762
.288
30
30
30
30
30
30
1
**
.176
.123
.186
.003
.351
.519
30
30
30
1
**
**
.000
.506
.112
.128
.008
.150
.429
.557
.501
.967
.430
.018
.004
30
30
30
30
30
30
30 **
.506
.528
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.121
.164
.139
.012
-.133
.236
.027
.113
.300
.336
.773
.002
.525
.387
.464
.951
.483
.210
.886
.551
.107
.069
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.067
.311
**
*
**
.289
-.119
-.130
.129
.316
.219
.316
.517**
.324
.723
.094
.002
.014
.004
.121
.532
.494
.498
.088
.245
.088
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.241
.389
*
*
*
.246
.436
*
*
.112
.366
*
.210
.349
.201
.262
.007
.200
.034
.029
.010
.191
.016
.034
.555
.047
.265
.059
.287
.162
.000
.538
.540
.445
.514
**
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.194
.018
.018
.110
.149
.279
.305
.926
.926
.563
.431
.136
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
.306
.162
.256
.215
.071
.243
.176
**
1
**
**
**
**
*
*
.325
.423
*
-.159
.196
.123
**
.314
**
.745**
.100
.391
.172
.255
.711
.195
.351
.024
.080
.020
.401
.298
.518
.001
.091
.001
.000
.528
.003
.607
.000
.607
.480
.522
.003
.473
.008
.641
.000
.399
.470
.009
.463
.422
.020
.411
.388
.557
.557
.675
B9
N B10
B11
B12
B13
B14
B15
B16
B17
B18
B19
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
30
30
30
30
30
30
30
.123
.108
.031
.177
.131
-.019
.123
30
.516
.570
.871
.350
.491
.921
.519
.007
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
.480
**
30
30
**
1
.522
30 .472
**
30 .762
**
30
30
30
**
.348
.441
.643
*
30
30
30
30
30
30
*
.085
-.295
.234
.011
.459
.459
*
30 .435
*
30 .395
*
30 .668
**
.008
.000
.000
.060
.015
.011
.655
.114
.213
.955
.011
.016
.031
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
*
**
*
**
*
.098
-.178
.039
-.187
**
.275
**
.537**
.030
.608
.347
.838
.324
.001
.142
.006
.002
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.040
-.040
-.259
.273
.216
.058
.186
.241
.833
.833
.168
.144
.251
.762
.324
.200
.008
.008
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.153
.200
.112
.257
.100
.200
.067
.389
*
**
**
.420
.290
.557
.171
.600
.288
.723
.034
.000
.000
.026
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.275
.217
.094
.359
**
.055
.311
.399
*
**
**
**
.142
.249
.620
.052
.002
.773
.094
.029
.009
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.204
.051
-.034
.071
.176
**
**
*
.280
.789
.858
.710
.352
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.334
.298
.117
.225
.072
.110
.537
.231
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.381
*
.179
-.045
.093
.038
.343
.814
.624
.217
.387
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.335
-.014
.200
.067
.343
.070
.940
.290
.726
.064
.464
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
-.125
-.163
-.356
-.060
-.172
.012
-.119
.112
-.159
-.295
-.178
-.100
-.183
-.217
-.402
*
-.206
-.091
1
.286
.511
.388
.054
.753
.363
.951
.532
.555
.401
.114
.347
.600
.333
.250
.028
.274
.633
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
-.180
-.277
-.124
.048
.065
-.133
-.130
.366*
.196
.234
.039
.310
.191
-.115
-.137
-.088
.112
.286
1
.184
-.088
.041
-.088
.212
.340
.138
.512
.803
.734
.483
.494
.047
.298
.213
.838
.095
.312
.547
.471
.643
.555
.126
.331
.643
.831
.643
.260
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.545
.538
.540
.473
.641
.470
.472
.762
.643
.407
.518
.026
.003
30
30
*
1
.407
.518
.397
.578
.487
.006
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.320
**
.204
.088
-.100
.310
.317
.349
.309
.422
*
.705**
.001
.085
.006
.280
.644
.600
.095
.087
.058
.097
.020
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
**
**
**
.123
-.183
.191
-.118
**
**
**
.795**
.518
.333
.312
.535
.001
.001
.006
.000
.597
.597
.003
30
30
30
30
*
.348
.369
*
.320
.010
.020
.060
.045
.085
.003
.422
.486
.045
.000
.463
.369
.001
.524
.492
.646
.691
.589
.572
.488
.003
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
**
**
.174
-.217
-.115
.048
**
**
**
.718**
.001
.000
.358
.250
.547
.802
.000
.000
.000
.000
.524
.587
.758
.688
.621
.688
.002
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.121
.445
*
.246
.411
*
*
**
**
**
**
1
**
.270
-.402
*
-.137
-.133
**
*
**
.716**
.003
.525
.014
.191
.024
.015
.006
.002
.149
.028
.471
.484
.000
.017
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
.232
.164
**
*
.325
.459
*
.004
.016
.080
.011
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.139
.289
.388
*
*
.085
.098
.088
.123
.174
.270
.230
1
-.091
.112
.145
.318
.121
.034
.020
.655
.608
.644
.518
.358
.149
.222
.633
.555
.444
.087
.343
.518
.514
.436
.423
.441
.486
.492
.646
.587
.551
.625
.433
.700
.006
.000
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.204
**
**
**
1
.230
-.206
-.088
-.094
**
**
*
.030
.280
.222
.274
.643
.620
.397
.691
.000
.758
.000
.551
.002
.126
30
.722
.000
.649
.000
.444
.695
**
.014
.000
30
30
30
.179
.141
.432
.456
.017
*
30
30
30
30
30
**
-.286
-.271
-.444
*
-.141
.002
.126
.148
.014
.458
.533
B20
B21
B22
B23
Total
**
.184
.002
.331
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
-.137
.041
-.149
.079
-.117
.236
.129
.210
.123
.011
-.187
.317
-.118
.048
-.133
-.094
.145
.472
.829
.431
.677
.539
.210
.498
.265
.518
.955
.324
.087
.535
.802
.484
.620
.444
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
**
.179
-.045
.210
.232
.027
.316
.349
**
*
**
.349
**
**
**
**
.318
-.286
-.088
.006
.343
.814
.265
.217
.886
.088
.059
.001
.058
.001
.000
.000
.000
.087
.126
.643
.620
.493
.557
.459
.001
.011
.578
.589
.688
.625
.722
.533
1
-.094
-.210
-.252
.163
.620
.265
.180
.388
30
30
30
30
30
-.094
1
**
**
.749**
.000
.000
.000
.734
.630
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.341
-.031
-.134
.065
.185
.113
.219
.201
.314
.435
*
.275
.309
**
**
*
**
.179
-.271
.041
-.210
**
1
**
.588**
.065
.871
.479
.735
.328
.551
.245
.287
.091
.016
.142
.097
.001
.000
.017
.000
.343
.148
.831
.265
.000
.001
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.157
.067
.067
-.023
.127
.300
.316
.262
**
*
**
*
**
**
**
*
.141
-.444
*
-.088
-.252
**
**
1
.619**
.407
.724
.724
.903
.505
.107
.088
.162
.001
.031
.006
.020
.006
.000
.000
.014
.456
.014
.643
.180
.000
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
*
.276
.128
.366
*
*
.336
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
-.141
.212
.163
**
**
**
1
.025
.140
.500
.047
.023
.069
.003
.000
.000
.000
.002
.000
.000
.000
.000
.000
.017
.458
.260
.388
.000
.001
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.409
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.414
.517
.675
.557
.745
.395
.668
.487
.537
.422
.705
.572
.488
.795
.621
.688
.718
.433
.700
.716
.649
.444
.695
.432
.734
.630
.749
.564
.588
.564
.000
.619
30
Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Menjadi Guru) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .736
24
Scale Mean if Item Deleted
Item-Total Statistics Scale Corrected Variance if Item-Total Item Deleted Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
B1
138.23
212.944
.380
.730
B2
138.10
214.921
.244
.733
B3
138.10
217.128
.094
.736
B4
138.47
213.775
.337
.731
B5
138.37
212.516
.383
.729
B6
138.70
214.838
.311
.732
B7
138.20
210.372
.488
.726
B8
138.50
206.259
.651
.720
B9
138.53
203.223
.722
.716
B10
138.87
202.051
.633
.716
B11
138.23
209.220
.506
.725
B12
138.80
203.200
.677
.717
B13
138.30
206.010
.781
.720
B14
138.47
202.326
.690
.715
B15
138.57
203.289
.689
.717
B16
138.47
206.602
.673
.721
B17
138.60
211.007
.396
.728
B18
139.57
222.254
-.187
.744
B19
139.10
213.955
.153
.734
B20
139.63
215.826
.116
.735
B21
138.47
205.637
.730
.719
B22
138.77
207.702
.558
.723
B23
138.47
207.982
.592
.723
Total
70.83
54.695
1.000
.857
Lampiran 12 DATA MENTAH SKOR HASIL VARIABEL X (KONSEP DIRI)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4
2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2
5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4
6 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
7 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3
8 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2
9 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2
10 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 1 3 3 3 3 3
11 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4
Pernyataan 12 13 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
15 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4
17 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4
18 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
19 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
20 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
21 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4
22 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
23 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3
Nilai 68 73 77 76 78 69 63 78 69 77 72 72 70 76 77 75 69 70 71 67 66 72 66 83 64 69 69 63 72 75
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3
3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3
2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2
2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3
2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3
3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2
2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3
2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3
3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2
4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2
2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
68 65 69 74 65 75 69 71 68 67 58 77 73 68 70 65 68 73 76 61 67 67 65 72 73 69 68 71 67 65 72 78 70 70 82 72 68
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 N= 95
3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 312
3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 278
4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 320
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 281
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 302
3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 255
4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 279
4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 275
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 283
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 284
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 310
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 279
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 303
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 304
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 314
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 284
2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 315
2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 297
2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 306
4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 316
3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 290
4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 298
3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 249
76 71 69 65 70 82 71 70 67 71 70 77 68 76 73 75 70 73 74 73 76 59 77 77 73 70 70 69 6734
Lampiran 13 DATA MENTAH SKOR HASIL VARIABEL Y (MINAT MENJADI GURU)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2
3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3
5 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2
6 2 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3
7 3 4 1 3 2 2 3 1 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2
8 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
Pernyataan 9 10 11 3 2 3 4 4 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3
13 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3
14 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3
15 3 4 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3
16 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 1 3 3
17 3 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3
Nilai 49 68 55 54 58 46 45 48 44 58 57 48 55 58 50 54 49 52 48 52 45 49 45 62 42 51 48
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3
2 4 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3
2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3
3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
2 2 4 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2
3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3
2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
1 2 2 2 1 3 3 3 4 2 4 3 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 4 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3
2 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2
1 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2
3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
2 4 2 3 2 4 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2
39 54 50 49 43 53 49 43 57 48 49 51 35 41 56 45 46 49 48 59 56 39 58 47 46 49 51 55 51 43 56 53 42
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4
3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3
2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3
3 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3
2 2 3 2 2 4 4 2 3 1 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4
3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 3
3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3
4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3
4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3
3 4 4 3 4 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4
3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3
4 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3
55 56 60 49 54 62 53 57 50 45 48 66 46 49 63 54 52 52 53 55 62 63 65 54 62 50 65 48 43 57 51 38 57
94 95 N= 95
4 4 320
4 3 292
4 3 314
4 2 310
4 3 278
4 3 283
4 3 248
4 3 319
4 3 252
4 3 307
4 3 281
4 4 278
4 4 290
4 4 280
4 3 290
4 4 283
4 4 293
68 56 4918
Lampiran 14
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Minat
51.77
6.844
95
Konsep
70.88
4.760
95
Lampiran 15
Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri a) Rata-rata Interval Skor 58-60 61-63 64-66 67-70 71-73 74-76 77-80 81-83
Frekuensi
Proporsi (p)
Persen %
Rata-rata konsep diri
2 3 9 35 21 12 10 3
2/95 = 0,021 3/95 = 0,031 9/95 = 0,094 35/95 = 0,368 21/95 = 0,221 12/95 = 0,126 10/95 = 0,105 3/95 = 0,031
(2/95)x100 = 2,1 (3/95)x100 = 3,1 (9/95)x100 = 9,4 (35/95)x100 = 36,8 (21/95)x100 = 22,1 (12/95)x100 = 12,6 (10/95)x100 = 10,5 (3/95)x100 = 3,1
6734/95 = 70,88
b) Median Interval Skor 58-60 61-63 64-66 67-70 71-73 74-76 77-80 81-83
Batas bawah 57,5 60,5 63,5 66,5 70,5 73,5 76,5 80,5
Me = b + i . ½n-fb f = ½ (95) = 47,5 b = 66,5 i=3 f = 35 fb = 2 + 3 + 9 = 14 Me = 66,5 + 3 . 47,5-14 35 = 66,5 + 3 . 33,5 = 69,35 35
Batas atas 60,5 63,5 66,5 70,5 73,5 76,5 80,5 83,5
Frekuensi 2 3 9 35 21 12 10 3
c) Modus Interval Skor 58-60 61-63 64-66 67-70 71-73 74-76 77-80 81-83 Mo = b + i .
Batas bawah 57,5 60,5 63,5 66,5 70,5 73,5 76,5 80,5
bs bs + bm
b = 66,5 bs = 35-9 = 26 bm = 35-21= 14 i =3 Mo = 66,5 + 3 .
26 26 + 14
= 66,5 + 1,95 = 68,45
Batas atas 60,5 63,5 66,5 70,5 73,5 76,5 80,5 83,5
Frekuensi 2 3 9 35 21 12 10 3
Lampiran 16
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Menjadi Guru a) Rata-rata Interval Skor
Frekuensi
Proporsi (p)
Persen %
35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70
2 5 14 23 19 19 6 5 2
2/95 = 0,021 5/95 = 0,052 14/95 = 0,147 23/95 = 0,242 19/95 = 0,2 19/95 = 0,2 6/95 =0,063 5/95 =0,052 2/95 = 0,021
(2/95)x100 = 2,1 (5/95)x100 = 5,2 (14/95)x100 =14,7 (23/95)x100 = 24,2 (19/95)x100 = 20 (19/95)x100 = 20 (6/95)x100 = 6,3 (5/95)x100 = 5,2 (2/95)x100 = 2,1
Rata-rata minat menjadi guru
b) Median Interval Skor 35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70
Batas Bawah 34,5 38,5 42,5 46,5 50,5 54,5 58,5 62,5 66,5
Me = b + i . ½n-fb f = ½ (95) = 47,5 b = 46,5 i=4 f = 23 fb = 2 + 5 + 14 = 21
Batas Atas 38,5 42,5 46,5 50,5 54,5 58,5 62,6 66,5 70,5
Frekuensi 2 5 14 23 19 19 6 5 2
4818/95= 51,76
Me = 46,5 + 4 . 47,5-21 23 = 46,5 + 4 . 26,5 23 = 51,1 c) Modus Interval Skor 35-38 39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70 Mo = b + i .
Batas Bawah 34,5 38,5 42,5 46,5 50,5 54,5 58,5 62,5 66,5
bs bs + bm
b = 46,5 bs = 23-14 = 9 bm = 23-19= 4 i =4 Mo = 46,5 + 4 .
9 9+4
= 46,5 + 2,76 = 49,26
Batas Atas 38,5 42,5 46,5 50,5 54,5 58,5 62,6 66,5 70,5
Frekuensi 2 5 14 23 19 19 6 5 2
Lampiran 17 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Konsep
Minat
N
95
95
Normal Parametersa,b
Mean
70.88
51.77
Std. Deviation
4.760
6.844
Most Extreme Differences
Absolute
.089
.078
Positive
.089
.078
Negative
-.062
-.059
Kolmogorov-Smirnov Z
.872
.762
Asymp. Sig. (2-tailed)
.432
.608
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Minat Levene Statistic 1.957
df1
df2 15
Sig. 74
.030
Lampiran 18
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) ANOVAa Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
df
728.334
1
728.334
Residual
3674.571
93
39.512
Total
4402.905
94
a. Dependent Variable: Minat b. Predictors: (Constant), Konsep
F 18.433
Sig. .000b
Lampiran 19
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R) Variabel X dan Y Model Summaryb Model 1
R
R Square .407a
a. Predictors: (Constant), Konsep b. Dependent Variable: Minat
.165
Adjusted R Square .156
Std. Error of the Estimate 6.286
Lampiran 20
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik) Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
Model 1
(Constant) Konsep
a. Dependent Variable: Minat
Std. Error
10.316
9.676
.585
.136
Standardized Coefficients Beta .407
t
Sig. 1.066
.289
4.293
.000
Lampiran 21
Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0.997 0.95 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388 0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.349 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.32 0.316 0.312 0.308 0.304
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.285 0.282 0.279 0.276 0.273 0.271 0.268 0.266 0.263 0.261 0.259 0.256 0.254 0.252 0.25 0.248 0.246 0.244 0.242 0.24 0.239 0.237 0.235 0.234 0.232 0.23 0.229 0.227 0.226 0.224 0.223 0.221 0.22 0.219 0.217
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
0.216 0.215 0.213 0.212 0.211 0.21 0.208 0.207 0.206 0.205 0.204 0.203 0.202 0.201 0.2 0.199 0.198 0.197 0.196 0.195 0.194 0.193 0.192 0.191 0.19 0.189 0.188 0.187 0.187 0.186 0.185 0.184 0.183 0.182 0.182 0.181 0.18 0.179 0.179 0.178
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
0.177 0.176 0.176 0.175 0.174 0.174 0.173 0.172 0.172 0.171 0.17 0.17 0.169 0.168 0.168 0.167 0.167 0.166 0.165 0.165 0.164 0.164 0.163 0.163 0.162 0.161 0.161 0.16 0.16 0.159 0.159 0.158 0.158 0.157 0.157 0.156 0.156 0.155 0.155 0.154
161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
0.154 0.153 0.153 0.152 0.152 0.151 0.151 0.151 0.15 0.15 0.149 0.149 0.148 0.148 0.148 0.147 0.147 0.146 0.146 0.146 0.145 0.145 0.144 0.144 0.144 0.143 0.143 0.142 0.142 0.142 0.141 0.141 0.141 0.14 0.14 0.139 0.139 0.139 0.138 0.138
201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
0.138 0.137 0.137 0.137 0.136 0.136 0.136 0.135 0.135 0.135 0.134 0.134 0.134 0.134 0.133 0.133 0.133 0.132 0.132 0.132 0.131 0.131 0.131 0.131 0.13 0.13 0.13 0.129 0.129 0.129 0.129 0.128 0.128 0.128 0.127 0.127 0.127 0.127 0.126 0.126
Lampiran 22
T Tabel Statistik Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40) Pr df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50 1.00000 0.81650 0.76489 0.74070 0.72669 0.71756 0.71114 0.70639 0.70272 0.69981 0.69745 0.69548 0.69383 0.69242 0.69120 0.69013 0.68920 0.68836 0.68762 0.68695 0.68635 0.68581 0.68531 0.68485 0.68443 0.68404 0.68368 0.68335 0.68304 0.68276 0.68249 0.68223 0.68200 0.68177 0.68156 0.68137 0.68118 0.68100 0.68083 0.68067 0.68052 0.68038 0.68024
0.20 3.07768 1.88562 1.63774 1.53321 1.47588 1.43976 1.41492 1.39682 1.38303 1.37218 1.36343 1.35622 1.35017 1.34503 1.34061 1.33676 1.33338 1.33039 1.32773 1.32534 1.32319 1.32124 1.31946 1.31784 1.31635 1.31497 1.31370 1.31253 1.31143 1.31042 1.30946 1.30857 1.30774 1.30695 1.30621 1.30551 1.30485 1.30423 1.30364 1.30308 1.30254 1.30204 1.30155
0.10 6.31375 2.91999 2.35336 2.13185 2.01505 1.94318 1.89458 1.85955 1.83311 1.81246 1.79588 1.78229 1.77093 1.76131 1.75305 1.74588 1.73961 1.73406 1.72913 1.72472 1.72074 1.71714 1.71387 1.71088 1.70814 1.70562 1.70329 1.70113 1.69913 1.69726 1.69552 1.69389 1.69236 1.69092 1.68957 1.68830 1.68709 1.68595 1.68488 1.68385 1.68288 1.68195 1.68107
0.050 12.70620 4.30265 3.18245 2.77645 2.57058 2.44691 2.36462 2.30600 2.26216 2.22814 2.20099 2.17881 2.16037 2.14479 2.13145 2.11991 2.10982 2.10092 2.09302 2.08596 2.07961 2.07387 2.06866 2.06390 2.05954 2.05553 2.05183 2.04841 2.04523 2.04227 2.03951 2.03693 2.03452 2.03224 2.03011 2.02809 2.02619 2.02439 2.02269 2.02108 2.01954 2.01808 2.01669
0.02 31.82052 6.96456 4.54070 3.74695 3.36493 3.14267 2.99795 2.89646 2.82144 2.76377 2.71808 2.68100 2.65031 2.62449 2.60248 2.58349 2.56693 2.55238 2.53948 2.52798 2.51765 2.50832 2.49987 2.49216 2.48511 2.47863 2.47266 2.46714 2.46202 2.45726 2.45282 2.44868 2.44479 2.44115 2.43772 2.43449 2.43145 2.42857 2.42584 2.42326 2.42080 2.41847 2.41625
0.010 63.65674 9.92484 5.84091 4.60409 4.03214 3.70743 3.49948 3.35539 3.24984 3.16927 3.10581 3.05454 3.01228 2.97684 2.94671 2.92078 2.89823 2.87844 2.86093 2.84534 2.83136 2.81876 2.80734 2.79694 2.78744 2.77871 2.77068 2.76326 2.75639 2.75000 2.74404 2.73848 2.73328 2.72839 2.72381 2.71948 2.71541 2.71156 2.70791 2.70446 2.70118 2.69807 2.69510
0.002 318.30884 22.32712 10.21453 7.17318 5.89343 5.20763 4.78529 4.50079 4.29681 4.14370 4.02470 3.92963 3.85198 3.78739 3.73283 3.68615 3.64577 3.61048 3.57940 3.55181 3.52715 3.50499 3.48496 3.46678 3.45019 3.43500 3.42103 3.40816 3.39624 3.38518 3.37490 3.36531 3.35634 3.34793 3.34005 3.33262 3.32563 3.31903 3.31279 3.30688 3.30127 3.29595 3.29089
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
0.68011 0.67998 0.67986 0.67975 0.67964 0.67953 0.67943 0.67933 0.67924 0.67915 0.67906 0.67898 0.67890 0.67882 0.67874 0.67867 0.67860 0.67853 0.67847 0.67840 0.67834 0.67828 0.67823 0.67817 0.67811 0.67806 0.67801 0.67796 0.67791 0.67787 0.67782 0.67778 0.67773 0.67769 0.67765 0.67761 0.67757 0.67753 0.67749 0.67746 0.67742 0.67739 0.67735 0.67732 0.67729 0.67726 0.67723 0.67720 0.67717 0.67714 0.67711 0.67708 0.67705
1.30109 1.30065 1.30023 1.29982 1.29944 1.29907 1.29871 1.29837 1.29805 1.29773 1.29743 1.29713 1.29685 1.29658 1.29632 1.29607 1.29582 1.29558 1.29536 1.29513 1.29492 1.29471 1.29451 1.29432 1.29413 1.29394 1.29376 1.29359 1.29342 1.29326 1.29310 1.29294 1.29279 1.29264 1.29250 1.29236 1.29222 1.29209 1.29196 1.29183 1.29171 1.29159 1.29147 1.29136 1.29125 1.29114 1.29103 1.29092 1.29082 1.29072 1.29062 1.29053 1.29043
1.68023 1.67943 1.67866 1.67793 1.67722 1.67655 1.67591 1.67528 1.67469 1.67412 1.67356 1.67303 1.67252 1.67203 1.67155 1.67109 1.67065 1.67022 1.66980 1.66940 1.66901 1.66864 1.66827 1.66792 1.66757 1.66724 1.66691 1.66660 1.66629 1.66600 1.66571 1.66543 1.66515 1.66488 1.66462 1.66437 1.66412 1.66388 1.66365 1.66342 1.66320 1.66298 1.66277 1.66256 1.66235 1.66216 1.66196 1.66177 1.66159 1.66140 1.66123 1.66105 1.66088
2.01537 2.01410 2.01290 2.01174 2.01063 2.00958 2.00856 2.00758 2.00665 2.00575 2.00488 2.00404 2.00324 2.00247 2.00172 2.00100 2.00030 1.99962 1.99897 1.99834 1.99773 1.99714 1.99656 1.99601 1.99547 1.99495 1.99444 1.99394 1.99346 1.99300 1.99254 1.99210 1.99167 1.99125 1.99085 1.99045 1.99006 1.98969 1.98932 1.98896 1.98861 1.98827 1.98793 1.98761 1.98729 1.98698 1.98667 1.98638 1.98609 1.98580 1.98552 1.98525 1.98498
2.41413 2.41212 2.41019 2.40835 2.40658 2.40489 2.40327 2.40172 2.40022 2.39879 2.39741 2.39608 2.39480 2.39357 2.39238 2.39123 2.39012 2.38905 2.38801 2.38701 2.38604 2.38510 2.38419 2.38330 2.38245 2.38161 2.38081 2.38002 2.37926 2.37852 2.37780 2.37710 2.37642 2.37576 2.37511 2.37448 2.37387 2.37327 2.37269 2.37212 2.37156 2.37102 2.37049 2.36998 2.36947 2.36898 2.36850 2.36803 2.36757 2.36712 2.36667 2.36624 2.36582
2.69228 2.68959 2.68701 2.68456 2.68220 2.67995 2.67779 2.67572 2.67373 2.67182 2.66998 2.66822 2.66651 2.66487 2.66329 2.66176 2.66028 2.65886 2.65748 2.65615 2.65485 2.65360 2.65239 2.65122 2.65008 2.64898 2.64790 2.64686 2.64585 2.64487 2.64391 2.64298 2.64208 2.64120 2.64034 2.63950 2.63869 2.63790 2.63712 2.63637 2.63563 2.63491 2.63421 2.63353 2.63286 2.63220 2.63157 2.63094 2.63033 2.62973 2.62915 2.62858 2.62802
3.28607 3.28148 3.27710 3.27291 3.26891 3.26508 3.26141 3.25789 3.25451 3.25127 3.24815 3.24515 3.24226 3.23948 3.23680 3.23421 3.23171 3.22930 3.22696 3.22471 3.22253 3.22041 3.21837 3.21639 3.21446 3.21260 3.21079 3.20903 3.20733 3.20567 3.20406 3.20249 3.20096 3.19948 3.19804 3.19663 3.19526 3.19392 3.19262 3.19135 3.19011 3.18890 3.18772 3.18657 3.18544 3.18434 3.18327 3.18222 3.18119 3.18019 3.17921 3.17825 3.17731
BIODATA PENULIS
Nama lengkap penulis adalah Dede Nurlatifah biasa dipanggil “Dede”, lahir di Indramayu pada 29 April 1992, putri dari pasangan Bpk. U. Abdul Syukur dan Ibu Eni Sukaeni. Penulis merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Alamat email penulis
[email protected] Penulis mengenyam pendidikan diataranya di MI Darul Falah tahun 1998-2004, MTs PERSIS 51 Pamanukan-Subang tahun 2004-2007, MA Darul Uluum PUI Majalengka tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi Ekonomi. Skripsi yang penulis buat berjudul “Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Drs. H. Nurochim, MM.