LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015
r
.
k.
:fr
1
fa
I
til
*
II
U
r £
V
.'A
'
■7
i
1
PERENCANAAN - PELAKSANAAN - EVALUASI /
Wfr
mm
M
\-rjA
Ml ‘
v, -
miu.
rnuw IBM
BIRO KEPEGAWAIAN
SETJEN KEMENTERIAN KESEHATAN
:
Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya kami keluarga besar Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan secara bersama
sama
menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kepegawaian Tahun 2015.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas unit organisasi yang
lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahunan pada Satuan Kerja Tingkat Eselon II, maka perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja pada setiap akhir tahun.
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015 menggambarkan keberhasilan,
hambatan
dan
terobosan
dilaksanakan/dikerjakan
atas
dalam
pencapaian
pelaksanaan
yang
kinerja
tugas
Biro
telah
Kepegawaian
berdasarkan tugas pokok, fungsi dan rencana kinerja yang telah disepakati
dan ditetapkan. Capaian kinerja tahunan Biro Kepegawaian juga mencerminkan
pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya yang sudah diamanahkan
pada sasaran indikator kinerja rencana strategis Sekretariat Jenderal atas
program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi,
monitoring/pemantauan perkembangan, dan sinkronisasi rencana aksi serta perencanaan di tahun berikutnya menjadi lebih baik dalam merealisasikan
seluruh program/kegiatan setiap tahunnya. Jakarta,
Januari2016
Kepala Biro Kepegawaian,
u drg. Murti Utami, MPH NIP. 1966050819B2032003
KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia–Nya kami keluarga besar Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan secara bersama – sama menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kepegawaian Tahun 2015. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas unit organisasi yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahunan pada Satuan Kerja Tingkat Eselon II, maka perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja pada setiap akhir tahun. LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015 menggambarkan keberhasilan, hambatan
dan
terobosan
dilaksanakan/dikerjakan
atas
dalam
pencapaian
pelaksanaan
kinerja
tugas
Biro
yang
telah
Kepegawaian
berdasarkan tugas pokok, fungsi dan rencana kinerja yang telah disepakati dan ditetapkan. Capaian kinerja tahunan Biro Kepegawaian juga mencerminkan pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya yang sudah diamanahkan pada sasaran indikator kinerja rencana strategis Sekretariat Jenderal atas program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi, monitoring/pemantauan perkembangan, dan sinkronisasi rencana aksi serta perencanaan di tahun berikutnya menjadi lebih baik dalam merealisasikan seluruh program/kegiatan setiap tahunnya. Jakarta,
Januari 2016
Kepala Biro Kepegawaian,
drg. Murti Utami, MPH NIP. 196605081992032003
RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010, Biro Kepegawaian
sebagai
pengemban
amanah
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengelolaan
im
Kesehatan
berdasarkan
peraturan
* & •-
pelaksanaan
-
/
X s
I
perundang-
undangan yang berlaku dan menyelenggarakan fungsi
i
V.
V*
administrasi kepegawaian di lingkungan Kementerian
8 L
pengadaan
pegawai,
f-
'" n
Us
sl>M
.
rg
i"S|
pengelolaan urusan mutasi pegawai, pengembangan pegawai, dan
pelaksanaan
urusan
umum
dan
kesejahteraan pegawai. Sesuai
dengan
Pemerintahan
dokumen
(RKP)
Tahun
Rencana 2015
Kerja
dan
Revisi
»am...™* j||
‘
□■§
mjj
«£i
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Hasil Reveiu Renstra Kemenkes) Tahun 2015 – 2019 Biro Kepegawaian
melaksanakan
program
kegiatan
ri. L
Pembinaan Administrasi Kepegawaian, dengan sasaran
hasil
program
Meningkatnya Kepegawaian. kegiatan
Pelayanan Dalam
tersebut
pencapaian
tersebut
program
Administrasi
melaksanakan
diarahkan
•
adalah
untuk
program E
mendukung
Sekretariat
rr
’a’’
Wit
*
Jenderal tt
/ÿ
,
/
Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.
Sedangkan
untuk
menilai
pencapaian sasaran strategis telah ditetapkan 3 (tiga)
•
3I
.•
indikator kinerja sebagai alat pengukuran kinerja sebagaimana Tabel 1 dibawah ini:
iii
LAKIPBiro Kepegawaian Tahun 2014
I
Tabel 1 Capaian Sasaran Strategis Sasaran
Indikator
Target
Realisasi
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
90%
87,37%
60%
73,17%
Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
80%
85,46%
Pencapaian kinerja indikator pertama, yaitu Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT), berdasarkan tabel/data diatas dari target yang ditetapkan sebesar 90%. Target indikator kinerja ini diukur melalui formulasi pencapaian kinerja terhadap pelaksanaan kegiatan yaitu realisasi pemenuhan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dan realisasi pemenuhan PTT (Pegawai Tidak Tetap) terhadap jumlah alokasi formasi CPNS dan kebutuhan PTT. Pengukuran indikator pertama tersebut pada tahun 2015 berdasarkan realisasi pemenuhan SDM melalui penerimaan CPNS sejumlah 0 orang dikarenakan adanya Moratorium CPNS (surat MenPAN & RB Nomor B/2163/M.PANRB/05/2015 tanggal 30 Juni 2015 perihal penundaan penambahan Pegawai ASN 2015). Pengukuran kedua berdasarkan realisasi pemenuhan tenaga PTT melalui penempatan PTT (pengangkatan baru dan pengangkatan kembali dalam rangka perpanjangan masa penugasan), yaitu sejumlah 14.476 orang atau 87,37% dari kebutuhan tenaga PTT sejumlah 16.568 orang. Dengan demikian, bahwa secara umum pencapaian target kinerja telah kurang dari target (90%) yang ditetapkan. Pencapaian kinerja pada indikator kedua sesuai tabel diatas pada tahun 2015 sebesar 73,17% dimana capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan (60%). Pencapaian kinerja tersebut diukur secara kumulatif tahun sebelumnya berdasarkan pencapaian target, Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan. Secara
iv
LAKIPBiro Kepegawaian Tahun 2014
umum, target indikator ini telah tercapai, hal ini terlihat dari capaian pada tahun 2015 sebesar 73,17%. Pencapaian kinerja pada indikator ketiga yaitu Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik, sesuai tabel diatas pada tahun 2015 target 80%, dan telah terealisasi 85,46% dari jumlah PNS dan CPNS sebanyak 53.156 Pegawai. Dari beberapa kendala/hambatan sebagaimana tersebut, berdampak terhadap penilaian kinerja Biro Kepegawaian. Adapun secara umum kendala/hambatan dan upaya tindak lanjut dapat disimpulkan sebagai berikut: Kendala/hambatan yang dihadapi antara lain: 1. Kebutuhan tenaga kesehatan tidak dapat dipenuhi melalui pengangkatan CPNS dikarenakan alokasi formasi yang disetujui belum sebanding dengan jumlah PNS yang berhenti, pensiun dan atau meninggal; 2. Pemenuhan tenaga kesehatan belum menjadi prioritas Pemerintah Daerah, hal tersebut tercermin dari alokasi formasi khusus bagi tenaga dokter/dokter gigi dan atau spesialis untuk sarana pelayanan kesehatan daerah terpencil/sangat terpencil kurang dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah; 3. Ketersediaan peserta PPDS-BK (residen) yang mengikuti pendidikan spesialis belum sesuai dengan jumlah target yang telah ditetapkan, hal ini terkait dengan ketersediaan peserta PPDS-BK (residen) yang sedang mengikuti pendidikan spesialis, spesialisasinya belum sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan perbedaan kebijakan di setiap Fakultas Kedokteran penyelenggara pendidikan untuk kriteria penempatan residen yang akan ditugaskan ke daerah; 4. Kualitas dan kompetensi SDM yang dimiliki saat ini belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan SDM di lapangan (kebutuhan organisasi) baik jenis, jumlah maupun kualifikasi pendidikannya; 5. Belum optimalnya peran dan fungsi koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor. Berbagai upaya tindak lanjut telah dilakukan dalam melaksanakan program kegiatan dan pencapaian target, antara lain sebagai berikut: v
LAKIPBiro Kepegawaian Tahun 2014
1. Meningkatkan peran dan fungsi koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor, antara lain: a. Kordinasi dengan Badan PPSDM Kesehatan terkait pemetaan kebutuhan SDM Kesehatan (jumlah peserta pendidikan PPDS-BK); b. Kordinasi dengan Menpan dan RB terkait usulan formasi Khusus CPNS; c. Koordinasi dengan Tim UKP-4 dan Bappenas melalui Biro Perencanaan dan Anggaran terkait usul perubahan target capaian kinerja untuk indikator kinerja jumlah residen yang didayagunakan dan diberi insentif; d. Kordinasi dengan Pemerintah Daerah Gubernur/Bupati/Walikota melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota terkait komitment dan dukungan
terhadap
program
pendayagunaan
residen
yang
akan
ditempatkan di daerahnya; e. Kordinasi dengan Fakultas Kedokteran penyelenggara pendidikan terkait kesepahaman dan keselarasan bagi peserta didik (PPDS-BK) yang telah siap ditempatkan dan didayagunakan di daerah yang lebih fleksibel; f. Kordinasi dengan profesi, dan lembaga swadaya masyarakat ; 2. Mengembangkan dan menguatkan kualitas pengelolaan SDM Kesehatan secara terpadu dengan berbasis WEB secara online dengan menggunakan database pegawai yang terintegrasi dengan SILK/SIMKA/SIMPEG terkait penyusunan kebutuhan tenaga kesehatan (bezetting). 3. Meningkatkan peran dan fungsi monitoring dan evaluasi di berbagai program kegiatan yang menjadi tanggungjawab, tugas pokok dan fungsi Biro Kepegawaian untuk menjadi bahan perencanaan yang akan datang. 4. Dalam rangka lebih mengoptimalkan dan meningkatkan pencapaian kinerja dan menjaga konsistensi kualitas serta mutu layanan pengelolaan administrasi kepegawaian telah dilakukan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) melalui sertifikasi ISO 9001:2008. Sebagai gambaran pada tahun 2014 telah dilakukan sertifikasi kembali terhadap 14 (empatbelas) jenis layanan pengelolaan administrasi kepegawaian yang berlaku sampai dengan tahun 2017, dengan jenis produk layanan administrasi kepegawaian antara lain:
vi
LAKIPBiro Kepegawaian Tahun 2014
tatakelola surat masuk (agenda), pengangkatan CPNS, pengangkatan PTT, usul kenaikan pangkat, usul kenaikan jenjang jabatan fungsional, usul peningkatan status CPNS menjadi PNS, usul Kenaikan Gaji Berkala (KGB), usul pemberhentian BUP (Batas Usia Pensiun), penyimpanan arsip/dokumen kepegawaian, ujian dinas, ujian penyesuaian ijazah, usul tugas belajar, usul pengangkatan pertama jabatan fungsional, usul penghargaan Satyalancana Karya Satya dan pemberian penghargaan Bhakti Karya Husada. Pada akhirnya laporan akuntabilitas kinerja Biro Kepegawaian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan tahunan, evaluasi, monitoring/pemantauan perkembangan, dan sinkronisasi rencana aksi di tahun berikutnya menjadi lebih baik serta dapat bermanfaat dalam penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
vii
LAKIPBiro Kepegawaian Tahun 2014
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ................................................................................................ i Daftar isi ......................................................................................................... ii Ringkasan Eklusif .......................................................................................... iii Bab I
Pendahuluan ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Maksud dan tujuan ................................................................ 2 C. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 2 D. Sistematika ............................................................................ 9
Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja............................................. 11 A. Perencanaan dan Perjanjian Kerja ........................................ 11 B. Visi dan Misi .......................................................................... 12 C. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja .................................. 13 D. Definisi Operasional Indikator Kinerja .................................. 14
Bab III
Akuntabilitas Kinerja .................................................................... 16 A. Pengukuran Kinerja ............................................................... 16 B. Sumber Daya ........................................................................ 17 C. Analisis dan Evaluasi Akuntabilitas kinerja ............................ 29 D. Kegiatan Pendukung Capaian Kinerja................................... 43
Bab IV Lampiran
Penutup ....................................................................................... 82
DAFTAR TABEL Perencanaan Indikator dan Target Kinerja Program Tabel 2.1 : Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian ……….. 11 Tabel 2.2
:
Penetapan Indikator Kinerja Tahun 2015 Program Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian ……….. 12
Tabel 3.1
:
Pencapaian Kinerja Tahun 2015 atas Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian ………………… 17
Tabel 3.2
:
Keadaan Pegawai Sesuai dengan Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2015 …………………………………………
18
Keberadaan Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Tertentu ………………………………………… 19
Tabel 3.3
:
Tabel 3.4
Jumlah Pejabat dan Staf berdasarkan Golongan dan : Jabatan Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Kesehatan …………………………………………………… 20
Tabel 3.5
:
Tabel 3.6
: Sandingan Perjalanan Revisi DIPA TA 2013 …………….
23
Tabel 3.7
:
Alokasi Anggaran dan Realisasi Biro Kepegawaian Tahun 2014 – 2015 …………………………………………
24
Tabel 3.8
: Neraca BMN Biro Kepegawaian Tahun 2015
25
Tabel 3.9
: Peralatan dan Mesin ………………………………………..
27
Tabel 3.10
:
Alokasi Anggaran Satuan Kerja Biro Kepegawaian Tahun 2015 ………………………………………………….. 23
Daftar Inventaris Peralatan Kantor dan Alat Pengolah Data Biro Kepegawaian Tahun 2015 ……………………..
28
Tabel 3.11
:
Daftar Inventaris Kendaraan Dinas dan Operasional Roda 4 Biro Kepegawaian Tahun 2014 ………………….. 28
Tabel 3.12
:
Daftar Inventaris Kendaraan Operasional Roda 2 (dua) Biro Kepegawaian Tahun 2014 ……………………………
29
Tabel 3.13
:
Pemenuhan SDM Aparatur melalui Penempatan PTT Tahun 2014 ………………………………………………… 34
Tabel 3.14
:
Pemenuhan SDM Aparatur melalui Penempatan PTT Tahun 2015 ………………………………………………… 35
Tabel 3.15
:
Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT) Tahun 2011 – 2015 ……………………………………….
Tabel 3.16
: Jumlah Pegawai dan Jumlah SKP Min Baik ……………
Tabel 3.17
:
38 42
Realisasi SK Alih Status dari CPNS menjadi PNS Tahun 2015 ………………………………………………………….. 45
DAFTAR GRAFIK Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2015 ….………………………………...
Grafik 3.1
:
18
Grafik 3.2
: Jumlah pegawai berdasarkan kelompok umur ……… 20
Grafik 3.3
: Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin …………
21
Grafik 3.4
: Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan Ruang Gaji
21
Grafik 3.5
:
Alokasi Anggaran Satuan Kerja Biro Kepegawaian 22 Tahun 2014 ……………………………………………...
Grafik 3.6
:
Rekap Keberadaan Tenaga PTT per 31 Desember 35 2015 ………………………………………………………
Grafik 3.7
Pemenuhan SDM Aparatur melalui Pengangkatan : PTT Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Tahun 36 2014 – 2015 ……………………………………………..
Grafik 3.8
:
Realisasi Pengangkatan dan Perpanjangan Bidan 37 PTT Tahun 2014 – 2015 ……………………………….
Grafik 3.9
:
Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan 39 PTT) Tahun 2011- 2015 ………………………………..
Grafik 3.10
:
Pejabat Struktural yang memenuhi kompetensi 40 jabatan Tahun 2015 …………………………………….
Grafik 3.11
: Jumlah Pegawai dan Jumlah SKP Min Baik ………… 42
Grafik 3.12
:
Realisasi dan Pengangkatan CPNS Tenaga Honorer 44 Kategori II Tahun 2014 dan 2015 ……………………..
Grafik 3.13
:
Realisasi SK Alih Status dari CPNS menjadi PNS 45 Tahun 2015 ……………………………………………...
Grafik 3.14
Perpanjangan tenaga dokter umum, dokter gigi, : dokter umum/dokter gigi spesialis PTT Tahun 2014 – 46 2015 ………………………………………………………
Realisasi pengangkatan dan perpanjangan Bidan 47 PTT Tahun 2014 – 2015 ……………………………….
Grafik 3.15
:
Grafik 3.16
Rekapitulasi Keberadaan Tenaga Kesehatan PTT : (dr/drg Spesialis/Dokter Umum/Dokter Gigi//Bidan) 48 Keadaan 31 Desember 2015 ………………………….
Grafik 3.17
:
Realisasi Penyelesaian Administrasi kenaikan 49 PangkatTahun 2014 dan tahun 2015 …………………
Grafik 3.18
:
Usul berkas pemindahan, pemberhentian dan 51 Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2014 dan 2015 ……….
Grafik 3.19
:
Realisasi Pemindahan Dalam Instansi (intern) dilingkungan Kementerian Kesehatan Tahun 2015
Grafik 3.20
: Usul pemindahan antar instansi Tahun 2015 ……….. 53
Grafik 3.21
:
Penyelesaian SK Pensiun dan SK Berhenti Tahun 53 2015 ………………………………………………………
Grafik 3.22
:
Perbandingan Realisasi Pengelolaan Administrasi 54 Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2014 dan 2015 ……….
Grafik 3.23
: Data Keadaan Pegawai Kemenkes …………………..
Grafik 3.24
:
Rekap Pegawai Kemenkes RI Berdasarkan Unit 56 Utama …………………………………………………….
Grafik 3.25
:
Percepatan Jabatan Fungsional Tahun 2014 dan 57 Tahun 2015 ……………………………………………...
Grafik 3.26
Realisasi Peserta Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan : Pangkat Penyesuaian Ijazah Tahun 2014 dan Tahun 61 2015 ………………………………………………………
Grafik 3.27
:
52
55
SK Pengangkatan Jabatan Struktural Tahun 2014 – 62 2015 ………………………………………………………
Capaian Diklat Kepemimpinan Tahun 2014 dan 63 Tahun 2015 ……………………………………………...
Grafik 3.28
:
Grafik 3.29
: Penyelesaian SK Tubel PPDS-BK ……………………
64
Grafik 3.30
: Penyelesaian SK Pengangkatan Residen …………...
65
Grafik 3.31
: Monev Peserta dan Penerima PPDS/PPDGS-BK ….. 66
Grafik 3.32
:
Penyelesaian Tanda Kehormatan Satyalancana 67 Karya Satya Tahun 2014 dan Tahun 2015 …………..
Grafik 3.33
:
Penyelesaian Tanda Penghargaan Bakti Karya 68 Husada Tahun 2014 dan Tahun 2015 ………………..
Grafik 3.34
:
Realisasi Pemeriksaan Kesehatan Tahun 2014 dan 69 2015 ………………………………………………………
Grafik 3.35
:
Realisasi Penetapan Tim Penguji Kesehatan dan 71 Pengembangan Taperum Tahun 2014 dan 2015 …...
Grafik 3.36
: Realisasi Penegakan Disiplin PNS Tahun 2015 …….
Grafik 3.37
:
Grafik 3.38
: Pemberian Cuti PNS Tahun 2015 …………………….
Grafik 3.39
: Jumlah Pengelolaan Surat/Berkas Masuk …………... 79
73
Realisasi Pemberian Ijin Perceraian danSurat 74 Keterangan Perceraian Tahun 2014 – 2015 ………… 77
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 : Pertemuan Administrasi Kepegawaian ……….. 50 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas SDM Tahun 2015 ……………………………………… 78
Gambar 3.2
:
Gambar 3.3
: Unit Layanan Terpadu …………………………..
80
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas organisasi yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bertanggungjawab, dan bersih serta sebagai perwujudan pertanggungjawaban kinerja tahunan organisasi Tingkat Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, Biro Kepegawaian wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Eselon II setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh seluruh Jajaran instansi pemerintah, yaitu mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan berwibawa serta memiliki kinerja yang baik (Good Governance). Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Kepegawaian Tahun 2015 ini menjabarkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2015 dengan mengacu
pada
sasaran
indikator
kinerja
Rencana
Strategis
(RENSTRA) Sekretariat Jenderal atas program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya sebagaimana tercantum dalam Kepmenkes Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2015 – 2019
dalam
Kepegawaian
melaksanakan mempunyai
tugas
pokok
dan
fungsi,
tugas untuk melaksanakan
Biro
program
kegiatan yang telah ditetapkan, yaitu: fa
Pembinaan Administrasi Kepegawaian Sasaran hasil dari program kegiatan tersebut adalah: 5
1
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Kesehatan
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Untuk menilai pencapaian sasaran indikator kinerja tersebut telah ditetapkan 3(tiga) indikator sebagai alat pengukuran kinerja Biro Kepegawaian, yaitu : 1. Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT) (90%); 2. Persentase
pejabat
struktural
di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan (60%); 3. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik (80%); Hal ini seiring dengan amanat
Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, khususnya pada Bab V tentang Sumber Daya dibidang Kesehatan Bagian kesatu terkait Tenaga Kesehatan, pada
Pasal
penempatan
26
dinyatakan
tenaga
kesehatan
bahwa:
“Pemerintah
mengatur
untuk
pemerataan
pelayanan
kesehatan”. B. Maksud dan Tujuan LAKIP Biro Kepegawaian merupakan bentuk pertanggungjawaban tertulis atas pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan program kegiatan yang sudah diamanahkan dan disepakati yang memuat tingkat keberhasilan, hambatan dan berbagai terobosan yang dilakukan oleh Biro Kepegawaian dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) RI Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dinyatakan bahwa Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian di
2
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
lingkungan
Kementerian
Kesehatan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam
melaksanakan
tugas
tersebut,
Biro
Kepegawaian
menyelenggarakan beberapa fungsi antara lain: a. Pelaksanaan pengadaan pegawai; b. Pengelolaan urusan mutasi pegawai; c. Pengembangan pegawai; dan d. Pelaksanaan urusan umum dan kesejahteraan pegawai Selanjutnya berdasarkan Permenkes tersebut diatas, dijelaskan bahwa Struktur Organisasi Satuan Kerja Biro Kepegawaian, terdiri atas : 1) Bagian Pengadaan Pegawai Bagian Pengadaan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan pegawai. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian
Pengadaan
Pegawai
menyelenggarakan
fungsi
:
penyusunan formasi dan evaluasi penempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Tidak Tetap (PTT), dan Penugasan Khusus, pelaksanaan seleksi dan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil; dan pelaksanaan pengangkatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan penugasan khusus. Berikut adalah tugas pokok Sub Bagian di lingkungan Bagian Pengadaan Pegawai : a. Sub Bagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan Pegawai, mempunyai
tugas
melakukan
penyusunan
perencanaan
kebutuhan dan formasi pegawai negeri sipil, pegawai tidak tetap dan penugasan khusus serta evaluasi penempatannya; b. Sub Bagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, mempunyai tugas melakukan seleksi dan pengangkatan pegawai negeri sipil ; dan
3
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c. Sub
Bagian
Pengangkatan
Pegawai
Tidak
Tetap
dan
Penugasan Khusus mempunyai tugas melakukan seleksi dan pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dan penugasan khusus. 2) Bagian Mutasi Pegawai Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan urusan mutasi pegawai. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi : pelaksanaan penyelesaian administrasi
kenaikan
pangkat,
pelaksanaan
pemindahan,
pemberhentian dan pensiun pegawai, dan pengelolaan informasi dan tata naskah kepegawaian. Berikut adalah tugas pokok Sub Bagian dilingkungan Bagian Mutasi Pegawai : a. Sub Bagian Kenaikan Pangkat, mempunyai tugas melakukan penyelesaian administrasi kenaikan pangkat; b. Sub Bagian Pemindahan dan Pemberhentian mempunyai tugas melakukan penyelesaian pemindahan, pemberhentian, dan pensiun pegawai; c. Sub Bagian Informasi dan Tata Naskah mempunyai tugas melakukan
pengelolaan
informasi
dan
tata
naskah
kepegawaian 3) Bagian Pengembangan Pegawai Bagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan urusan pengembangan pegawai. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi : pelaksanaan penilaian kinerja, pengembangan karier, ujian dinas dan pengisian jabatan struktural, pelaksanaan administrasi jabatan fungsional, dan pelaksanaan administrasi tenaga kesehatan strategis. Berikut adalah tugas pokok Tugas pokok Sub Bagian dilingkungan Bagian Pengembangan Pegawai : a. Sub Bagian Penilaian dan Pengembangan Karier, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penilaian kinerja, kebutuhan
4
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, tugas dan izin belajar, ujian dinas, dan pengisian jabatan struktural. b. Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan
urusan
administrasi
dan
verifikasi
jabatan
fungsional. c. Sub Bagian Administrasi Tenaga Strategis, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi tenaga kesehatan strategis. 4) Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan
urusan
peraturan
kepegawaian,
pemberian
penghargaan, administrasi kesejahteraan pegawai, kesehatan pegawai, serta tata usaha Biro. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai menyelenggarakan fungsi: penyiapan penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan kepegawaian
dan
penyelesaian
masalah
pelaksanaan
urusan
pemberian
penghargaan,
kepegawaian, administrasi
kesejahteraan pegawai dan pemeriksaan kesehatan pegawai, dan penyusunan rencana, monitoring, evaluasi dan laporan Biro, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Berikut adalah tugas pokok Tugas pokok Sub Bagian di lingkungan Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai: a. Sub
Bagian
melakukan
Peraturan penyiapan
Kepegawaian, bahan
mempunyai
penyusunan
tugas
petunjuk
pelaksanaan dan dokumentasi peraturan kepegawaian dan penyelesaian masalah kepegawaian. b. Sub
Bagian
Penghargaan
dan
Kesejahteraan
Pegawai
mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan pemberian penghargaan, administrasi kesejahteraan pegawai, adminitrasi pemeriksaan kesehatan pejabat dan calon pegawai negeri sipil.
5
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c. Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, monitoring, evaluasi, laporan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. 5) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan fungsional merupakan sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan Manajemen PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS secara profesional. Adapun komposisi Kelompok Jabatan Fungsional pada Satker Biro Kepegawaian, antara lain: a. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) merupakan pegawai negeri sipil yang menduduki Jabatan Fungsional dengan penilaian Angka Kredit (PAK) sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilan yang terdiri dari analis kepegawaian, pranata komputer dan arsiparis. b. Kelompok Jabatan Fungsional Umum pegawai
negeri
sipil
yang
(JFU) merupakan
menyelenggarakan
administrasi
umum
seperti
kepegawaian
(analis
kepegawaian
dukungan
pengadministrasi pemula),
umum
sekretaris,
perencana, verifikator keuangan, pranata komputer, bendahara, pranata penyusunan laporan, dan pengelola data kepegawaian, dll. Disamping melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan dan telah diuraikan sebagaimana tersebut diatas, Biro kepegawaian juga melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian di Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemenkes di lantai 5 pada loket 10 dan 11 Gedung Prof. dr. Sujudi, yang menyelenggarakan pelayanan dan konsultasi bidang kepegawaian
6
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
dengan penanggungjawab dan koordinator pengelolaan Unit Layanan Terpadu yaitu Satuan Kerja Pusat Komunikasi Publik. Adapun
struktur
organisasi
Satuan
Kerja
Biro
Kepegawaian
berdasarkan Permenkes Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan dalam Gambar 1.1 berikut ini: Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Kepegawaian
Pejabat Eselon II
Kepala Biro Kepegawaian
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon III
Pejabat Eselon III
Kepala Bagian Pengadaan Pegawai
Kepala Bagian Mutasi Pegawai
Kepala Bagian Pengembangan Pegawai
Kepala Bagian Umum dan Kesra Pegawai
Pejabat Eselon IV Kepala Sub Bagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan
Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon IV
Kepala Sub Bagian Kenaikan Pangkat
Kepala Sub Bagian Penilaian dan Pengembangan Karier
Kepala Sub Bagian Peraturan Kepegawaian
Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon IV Kepala Sub Bagian Penghargaan dan Kesejahteraan
Pegawai
Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon IV
Kepala Sub Bagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
Pejabat Eselon IV Kepala Sub Bagian Pengangkatan PTT dan Penugasan Khusus
-a
4
Kepala Sub Bagian Pemindahan dan Pemberhentian
-a
Kepala Sub Bagian Administrasi Jabatan Fungsional
Pejabat Eselon IV
Pejabat Eselon IV
Kepala Sub Bagian
Kepala Sub Bagian Administrasi Temaga Strategis
Informasi dan Tata Naskah
—
_Pegawai_
Pejabat Eselon IV
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro
Jabatan Fungsional
7
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Selanjutnya profil Pejabat Struktural dilingkungan Biro Kepegawaian Periode Januari sampai dengan Desember 2015, sebagaimana Gambar 1.2 dibawah ini:
Gambar 1.2 Pejabat Struktural Biro Kepegawaian KIP ALA BIRO KfPfGAWAlAW Or
drq. M- Nur
n
MKCK
A
UPALA8AGMN
5
PfMGABAAN PfGAVWM
KPALASllfi BAGIAH
FOfMMI BAH PWrilSWIAJI KBUTUHAWHUWAI
Art 0<8«fcar*ee
4
Jf TIN
IIPALA SUB MGIAH
ftMGANGIAUH ftGAWAJ HE 61 n S1P1L
|EMn>«anMA»HWC
KfPAlA S U8 8AUAN PEWGAIIGKATAW PEGAWAI T1BAK TETAP DAM TUGSUS
Arf
iÿJlT
IlfftlA 8AUAII Mi [AVI PEGAWAI
R
*v*}vdsry SiM, Mies
S fan, M* M
1
n
Vvi 1ft HtftdMrt MA
■Jr
*
9
W«WfWWBhrad.»LMlM
KBUAHTBHAAN PE4AVCAI
En $an«w«nr $ (cn
8t
PWAIUKW KEPCGAWAIAII
PfNGaARGAAM UAH
A4MNSTM9 MBAUH RWXGSIOMAI
KfPftlASUB BAGJAH ADHIWSTRASI IENAGA SIRATEGIS
x
OPAIAS UBBAGIAN
BPWASUB
y IlPALASfVMGtRM
IEPALA SUB MG1AH IHFOAMASI BAN TAIA MASKAH
A> 4k«
|
<** W4san
▼
B,lf*
MtfTMfisyift. 5 M
i
1
PtMLMAN 8AH PfNGf M MMGAtl MU P.
HPALA SUB BAGIAH ft NINE* HA* BAN
$
UPALABAUAtl •MUM BAH K ft UAN1 (MAN PtfcAVMI
KEPAlABAtliM FWW M BAIHtAK ft GAY4AI
K9AIASUB Ift (MM KtMAIIAH FAIIGKAT
1 i
MARS
Rc6tf9<
*urjA.BIA4h*"f»K.SiM.M»M
UPALASVtKGUJI
'i I
TATA USA HA BIRO
i
fcAytorw.SSw.KW?
KUOMPOK IAJBFONG
8
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
D. Sistematika Sistematika penyusunan LAKIP ini pada hakekatnya disusun berdasarkan Permenkes
Nomor
2416/MENKES/PER/XII/2011
Pelaksanaan
Penetapan
Kinerja
dan
Pelaporan
tentang Akuntabilitas
Petunjuk Kinerja
Kementerian Kesehatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah dan memberikan gambaran yang jelas dalam penyajian LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015. Sistematika penyajian LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015 adalah sebagai berikut: RINGKASAN EKSEKUTIF Bagian
ini
merupakan
rangkuman
dari
seluruh
LAKIP
Biro
Kepegawaian yang disajikan sesuai tujuan dan sasaran berdasarkan Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019 yang mencerminkan langkah – langkah untuk mencapai sasaran, tingkat keberhasilan dan kegagalan, permasalahan/kendala yang dihadapi serta terobosan yang telah dilaksanakan untuk mencapai sasaran indikator kinerja Biro Kepegawaian. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, tugas pokok
dan
fungsi,
serta
sistematika
penulisan
LAKIP
Biro
Kepegawaian. BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Bab ini memuat tentang perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) tentang visi, misi, dan keterkaitan antara rencana strategis 2015 – 2019, tujuan dan sasaran, program dan pelaksanaan kegiatan serta penetapan kinerja Biro Kepegawaian.
9
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab
ini
memuat
tentang
hasil
pengukuran
kinerja,
realisasi
pencapaian sasaran, evaluasi dan analisis kinerja serta realisasi akuntabilitas keuangan berkaitan dengan pengukapan dan penyajian pengukuran kinerja satuan kerja disertai dengan pemilihan indikator yang digunakan. BAB IV KESIMPULAN Bab ini merupakan bab penutup atau akhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran serta masukan dari keseluruhan pembahasan dalam LAKIP yang telah dilakukan analisa. LAMPIRAN Lampiran merupakan dokumen-dokumen pendukung yang disertakan dalam LAKIP Biro Kepegawaian, antara lain seperti: Pernyataan Penetapan Kinerja, form Penetapan Kinerja, form Rencana Kinerja Tahunan (RKT), form Pengukuran Kinerja (PK), hasil review LAKIP tahun 2015 dan grafik/gambar pendukung dalam LAKIP Biro Kepegawaian.
10
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target program kegiatan tahunan dan
indikator kinerja
berdasarkan program,
kebijakan dan sasaran program kegiatan yang telah disepakati dan ditetapkan. Rencana kinerja Biro Kepegawaian tahun 2015 juga tertuang dalam dokumen Rencana Pemerintahan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015, dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2015 – 2019. Pada hakekatnya sasaran dan indikator kinerja Biro Kepegawaian diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian Kesehatan RI. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut, Biro Kepegawaian sebagai pengemban amanah atas program kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian, maka seluruh pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan penjabaran dari sasaran dan indikator
kinerja
yang
telah
direncanakan
dan
ditetapkan,
sebagaimana Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 dibawah ini: Tabel 2.1 Perencanaan Indikator dan Target Kinerja Program Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Indikator 1.
2.
3.
Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
2015 90%
2016 90%
Target 2017 90%
2018 90%
2019 90%
60%
70%
80%
85%
90%
80%
85%
88%
91%
94%
*) Sumber : dokumen Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019
11
Lakip Biro Kepegawaian Tahun 2015
Tabel 2.2 Penetapan Indikator Kinerja Tahun 2015 Program Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Indikator pemenuhan kebutuhan
Persentase Kesehatan
SDM
Aparatur
Target 2015 90%
Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
60%
Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
80%
*) Sumber : dokumen Perjanjian Kinerja Kemenkes Tahun 2015
B. Visi dan Misi Visi
Biro
Kepegawaian
Kepegawaian
yang
adalah
Prima
”Pelayanan
di
Lingkungan
Administrasi Kementerian
Kesehatan“. Hal tersebut merujuk pada visi Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan yaitu ”Peningkatan Pembinaan dan Fasilitasi Administrasi Kementerian Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat” dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Kesehatan yaitu ”Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka Biro Kepegawaian memiliki beberapa misi sebagai berikut: 1. Menjamin
ketersediaan,
distribusi
dan
pemerataan
tenaga
kesehatan baik dalam jumlah maupun jenis di lingkungan Kementerian Kesehatan. 2. Meningkatkan penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan.
12
Lakip Biro Kepegawaian Tahun 2015
3. Meningkatkan
fungsi
koordinasi
pelayanan
administrasi
kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan. 4. Menerapkan sistem reward dan punishment pegawai di lingkungan Kementerian Kesehatan. C. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja 1. Tujuan Umum: Terselenggaranya koordinasi melalui peningkatan dan penguatan sistem
perencanaan,
pendayagunaan
dan
distribusi
serta
pengelolaan kapasitas SDM Aparatur Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi. 2. Tujuan Khusus: a. Memudahkan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi dalam pelaksanaan program kegiatan pengelolaan kepegawaian; b. Menjamin
keterkaitan
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan pengelolaan kepegawaian; c. Mewujudkan integrasi dalam pembinaan kepegawaian; d. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjutan. 3. Sasaran Sejalan dengan sasaran yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015 – 2019, RKP Tahun 2015 dan Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019,
maka
kepegawaian
sasaran adalah
kegiatan
”Meningkatnya
pembinaan Pelayanan
administrasi Administrasi
Kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan”.
13
Lakip Biro Kepegawaian Tahun 2015
D. Definisi Operasional Indikator Kinerja a. Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan (PNS dan PTT). Definisi Operasional : Pemenuhan SDM Aparatur kesehatan dilingkungan Kementerian Kesehatan melalui pelaksanaan pengangkatan CPNS dan PTT/P3K. Cara Perhitungan : Realisasi pengangkatan CPNS dan PTT/P3K terhadap jumlah formasi CPNS dan PTT/P3K per tahun. %Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan
=
Realisasi Pengangkatan CPNS dan PTT/P3K Formasi CPNS dan PTT/P3K
x
100%
b. Persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan. Definisi Operasional: Jumlah Pejabat Struktural dilingkungan Kementerian Kesehatan yang telah memenuhi sesuai standar kompetensi jabatan. Cara Perhitungan: Jumlah Pejabat struktural yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan terhadap seluruh pejabat struktural
%Pejabat Struktural sesuai kompetensi jab
=
∑ Seluruh pejabat struktural yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan
x
100%
∑ Seluruh pejabat struktural
c. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik. Definisi Operasional: Jumlah CPNS dan PNS dilingkungan Kementerian Kesehatan yang mempunyai hasil penilaian SKP dengan kriteria minimal baik
14
Lakip Biro Kepegawaian Tahun 2015
Cara Perhitungan: Jumlah CPNS dan PNS yang mempunyai hasil penilaian SKP dengan kriteria minimal baik terhadap seluruh CPNS dan PNS.
%Pegawai Kemenkes nilai kinerja baik
15
=
∑ CPNS dan PNS Kemenkes yang Nilai SKP Kriteria Baik
x
100%
∑ Seluruh CPNS dan PNS Kemenkes
Lakip Biro Kepegawaian Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pengukuran
kinerja
adalah
kegiatan
manajemen
khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan
oleh
Biro
Kepegawaian
selama
kurun
waktu
Januari – Desember 2015. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian kinerja dengan tingkat capaian (target) dari masing – masing indikator disetiap tahunnya, sehingga dapat diperoleh gambaran tingkat keberhasilan dan hambatan dari masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut dapat digunakan sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan masing – masing indikator, sehingga informasi tersebut dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program kegiatan di masa mendatang, dengan demikian setiap kegiatan yang direncanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat lain dari pengukuran kinerja ini juga dapat memberikan informasi pada pihak-pihak lainnya baik internal maupun eksternal tentang pelaksanaan program kegiatan dalam rangka mewujudkan misi, tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan dokumen Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) Tahun 2015 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra Kemenkes) Tahun 2015 – 2019. Pencapaian kinerja Biro Kepegawaian berdasarkan dokumen RKP Tahun
2015
melaksanakan
dan
Renstra
program
Kemenkes kegiatan
Tahun
2015
Pembinaan
–
2019
Administrasi
Kepegawaian, dengan sasaran hasil program adalah: “Meningkatnya
16
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Pelayanan Administrasi Kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan”. Untuk mencapai sasaran program telah ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja, yang masing – masing indikator kinerja tersebut
mempunyai
karakteristik
masing
–
masing
dalam
pencapaiannya. Sebagai gambaran pencapaian kinerja, target dan realisasi tahun 2015 dapat disajikan melalui Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Tahun 2015 atas Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Sasaran
Indikator
Target
Realisasi
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
90%
87,37%
60%
73,17%
Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
80%
85,46%
B. Sumber Daya Dalam rangka mencapai kinerjanya, Biro Kepegawaian didukung oleh beberapa sumber daya, antara lain sumber daya manusia, sumber daya anggaran dan sumber daya sarana dan prasarana.
1. Sumber Daya Manusia Keadaan pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian pertanggal 31 Desember 2015 berjumlah 169 orang. Apabila dilihat dari trend keadaan pegawai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 terjadi penurunan dari segi jumlah, hal ini dikarenakan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang telah memasuki batas usia pensiun,
mutasi dan promosi. Sebagai gambaran keadaan pegawai Biro Kepegawaian berdasarkan pendidikan seperti Tabel 3.2 dan Grafik 3.1 berikut ini:
17
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Tabel 3.2 Keadaan Pegawai Sesuai dengan Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2015 No
Strata Pendidikan
2011
2012
2013
2014
2015
1.
Sekolah Dasar (SD)
2
1
1
1
1
2.
SLTP/SMP
2
2
1
1
1
3.
SLTA/SMA
68
64
40
37
31
4.
Diploma I/II/III
61
58
42
48
50
5.
Sarjana/Diploma IV
53
53
48
53
70
6.
Pasca Sarjana (S2)
26
26
18
17
16
212
204
150
157
169
Jumlah Sumber: data SIMKA
Grafik 3.1 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2015 68 64
6158
4850 42
4037 31
2011 2012 2013 2014 2015
21111
22111
SD 2 1 1 1 1
SLTP/SMP 2 2 1 1 1
70 5353 53 48 2626 181716
SLTA/SMA 68 64 40 37 31
DI/DII/DIII 61 58 42 48 50
S1/DIV 53 53 48 53 70
S2 26 26 18 17 16
Komposisi pegawai yang menduduki Jabatan Struktural, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) yang ada di Biro Kepegawaian, sebagai berikut :
18
a) Struktural setingkat Eselon II
:
1 orang
b) Struktural setingkat Eselon III
:
4 orang
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c) Struktural setingkat Eselon IV
: 12 orang
d) Jabatan Funsional Tertentu
: 36 orang
e) Jabatan Fungsional Umum
: 116 Orang
Komposisi pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) terdiri dari Analis Kepegawaian (24 orang), Pranata Komputer (11 orang), dan Arsiparis (1 orang), sebagaimana Tabel berikut di bawah ini : Tabel 3.3 Keberadaan Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Tertentu Jenjang Jabatan No
Ahli
Jenis Jabatan
Per tama
1. 2. 3.
Analis Kepegawaian Arsiparis Pranata Komputer Jumlah
Ter ampil Pel.
Muda
Madya
Utama
Pem ula
Pelak sana
Pel. Lanjutan
JML Pen yelia
1
-
-
-
-
2
5
15
24
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
2
-
-
4
4
-
11
2
2
-
-
6
6
6
36
-
Adapun komposisi pejabat dan staf di Biro Kepegawaian dapat dilihat dari golongan dan jabatan sebagaimana Tabel berikut dibawah ini :
19
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Tabel 3.4 Jumlah Pejabat dan Staf berdasarkan Golongan dan Jabatan Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Kesehatan No
Gol/Ruang
Jumlah
Keterangan
1.
IV / d
1
Struktural Eselon II
2.
IV / c
0
-
3.
IV / b
2
4.
IV / a
6
Struktural Eselon III, dan JFT Struktural Eselon III, IV dan JFT
5.
III / d
16
Struktural Eselon IV, JFT dan JFU
6.
III / c
8
Struktural Eselon IV dan JFT
7.
III / b
52
JFT dan JFU
8.
III / a
38
JFT dan JFU
9.
II / d
22
JFT dan JFU
10.
II / c
21
JFT dan JFU
11.
II / b
0
12.
II / a
1
Jumlah
JFU
169
Sumber : Data SIMKA
Keterangan : - JFT : Jabatan Fungsional Tertentu dan - JFU : Jabatan Fungsional Umum Adapun komposisi pegawai berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin sebagaimana terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 3.2 Jumlah pegawai berdasarkan kelompok umur 48
43 35 20
Jumlah
< 30 Th 48
31 - 40 Th 43
41 - 50 Th 20
I
51- 55 Th 35
. 4
> 55 Th 4
Dilihat dari grafik tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah pegawai Biro Kepegawaian yang berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 48 orang pegawai atau 32,00%, berusia 31-40 tahun berjumlah 43 orang pegawai (28,67%), usia 41-50 tahun berjumlah
20
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
20 orang pegawai (13,33%), usia 51-56 tahun berjumlah 35 orang pegawai (23,33%) dan sisanya berjumlah 4 orang pegawai berusia diatas 56 tahun (2,67%). Grafik 3.3 Jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin
54,44%
45,56% P W
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas, maka dari jumlah 150 orang pegawai Biro Kepegawaian 64 % berjenis kelamin Wanita dan 54 % berjenis kelamin Pria. Grafik 3.4 Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan Ruang Gaji
5%
0% 25%
I II
70%
III IV
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas, maka dari jumlah 169 orang pegawai Biro Kepegawaian mayoritas golongan III yaitu 70 %, Golongan II sebanyak 25 %, Golongan IV sebanyak 5 % dan golongan I sebanyak 0 %.
21
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
2. Sumber Daya Anggaran Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi serta mencapai kinerjanya, Biro Kepegawaian didukung oleh sumber daya anggaran sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang telah ditetapkan, dari hasil pertemuan trilateral antara Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan sesuai Rencana
Kerja
Kementerian/Lembaga
(Renja
K/L)
yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Rupiah murni sebesar Rp. 48.001.723.000,- (empat puluh delapan milyar satu juta, tujuh ratus dua puluh tiga ribu rupiah), dengan komposisi jenis belanja barang dan belanja modal. Untuk belanja barang sebagian besar digunakan untuk biaya pemenuhan SDM Aparatur melalui pengangkatan CPNS dan penempatan/penarikan tenaga Pegawai Tidak Tetap/PTT, pelaksanaan pendayagunaan tenaga
kesehatan
dalam
rangka
penugasan
khusus
dan
penugasan residen, serta dukungan pelaksanaan tugas pokok, dan fungsi, sedangkan belanja modal digunakan dalam rangka pengembangan dan penguatan kualitas pengelolaan administrasi kepegawaian dengan menggunakan sistem layanan kepegawaian melalui pengadaan alat pengolah data. Alokasi sebagaimana tersebut dapat dilihat pada Grafik 3.5 dan Tabel 3.4 dibawah ini : Grafik 3.5 Alokasi Anggaran Satuan Kerja Biro Kepegawaian Tahun 2014
63.415.881.000 50.862.885.570 Anggaran Realisasi 1.894.462.000
Belanja Barang
22
1.055.600.000
Belanja Modal
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Tabel 3.5 Alokasi Anggaran Satuan Kerja Biro Kepegawaian Tahun 2015 No
Jenis belanja
1
belanja pegawai
2 3
Alokasi
Realisasi
%
-
-
-
belanja barang
46.747.728.000
38.395.657.659
82,13%
belanja modal
1.253.995.000
724.853.637
57,80%
48.001.723.000
39.120.511.296
81,50%
Jumlah
Selanjutnya dalam rangka lebih mendukung arah kebijakan pemerintah tentang efektivitas dan efisiensi untuk percepatan pelaksanaan
program-program
Kementerian/Lembaga,
maka
prioritas Biro
nasional
Kepegawaian
disetiap melakukan
efisiensi alokasi anggaran yang semula mengelola alokasi anggaran sebesar Rp. 92.254.400.000,- (sembilan puluh dua milyar dua ratus lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) diefisiensikan sebesar 47,96%, sehingga alokasi anggaran (DIPA Revisi
Efisiensi)
Biro
Kepegawaian
menjadi
sebesar
Rp.
48.001.327.000,- (empat puluh delapan milyar satu juta, tujuh ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sebagaimana Tabel 3.6 berikut dibawah ini: Tabel 3.6 Sandingan Perjalanan Revisi DIPA TA 2013 No
Program Kegiatan
1
Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Alokasi DIPA Awal
Alokasi DIPA setelah Revisi
92.254.400.000,-
48.001.327.000,-
Adapun alokasi anggaran yang dikelola oleh Biro Kepegawaian dibanding dengan tahun 2014
mengalami penurunan sebesar
26,50%, sedangkan dalam hal realisasi anggaran mengalami
23
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
kenaikan di tahun 2015 sebesar 2,00 % dari alokasi anggaran Rp. 48.001.723.000,- (empat puluh delapan milyar satu juta, tujuh ratus dua puluh tiga ribu rupiah) dan realisasinya sebesar Rp. 39.120.511.296,- (tiga puluh sembilan milyar seratus dua puluh juta lima ratus sebelas ribu dua ratus sembailan puluh enam rupiah) atau 81,50%, dibandingkan realisasi di tahun 2014 dari alokasi anggaran sebesar Rp. 65.310.343.000,- (enam puluh lima milyar tiga ratus sepuluh juta tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah) dan realisasinya sebesar Rp 51.918.485.570,- (lima puluh satu milyar sembilan ratus delapan belas juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima ratus tujuh puluh rupiah) atau 79,50%. Kenaikan realisasi di tahun 2015 sebagaimana tersebut antara lain disebabkan atas penurunan (efisiensi) belanja sebesar Rp 44.252.667.000,- (empat puluh empat milyar dua ratus lima puluh dua juta enam ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) atau sebesar 47,97%, hal ini sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara. Sebagai gambaran seperti disajikan pada Tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Alokasi Anggaran dan Realisasi Biro Kepegawaian Tahun 2014 – 2015 Tahun No
Jenis Belanja
%
Alokasi (Rp)
2015 Realisasi (Rp)
-
-
%
1.
Belanja Pegawai
-
-
2.
Belanja Barang
63.415.881
50.862.886
80,21
46.747.728
38.395.658
82,13
3.
Belanja Modal
1.894.462
1.005.600
55,72
1.253.995
724.854
57,80
4.
Bantuan Sosial
48.001.723
39.120.512
81,50
Jumlah
24
Alokasi (Rp)
2014 Realisasi (Rp)
-
-
-
65.310.343
51.918.486
79,.50
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Guna menunjang pelaksanaan dan penyelesaian tugas pokok dan fungsi
dukungan
sarana
dan
prasarana
sangat
penting/menentukan kinerja organisasi. Oleh karena itu, Biro Kepegawaian
terus berupaya melakukan peningkatan baik dari
kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana pendukung guna mewujudkan efektifitas pemanfaatan dan penggunaannya, serta efisiensi dalam biaya pemeliharaannya. Berdasarkan Laporan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Biro Kepegawaian per 31 Desember 2015, tampak bahwa sumber daya sarana dan prasarana sebagaimana Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Neraca BMN Biro Kepegawaian Tahun 2015 No 1 I A 1 B 1 2 3 4 5 6 7 C 1 2 3 4 II A 1 2 B C D
25
Akun Neraca
Nilai BMN Periode Tahunan Tahun 2015
2 POSISI BMN DI NERACA ASET LANCAR Persediaan ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset tetap lainnya KDP Akum. Penyusutan Aset Tetap ASET LAINNYA Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Terwujud Aset Lain-lain *) Akum. Penyusutan Aset Lainnya
Saldo Awal 3 4.027.183.814 70.235.000 70.235.000 2.587.998.814 11.378.483.332 (8.790.484.518) 1.368.950.000 1.368.950.000 735.781.000 (735.781.000)
Mutasi 4 (387.096.437) 17.900.000 17.900.000 (630.501.560) (1.881.472.583) 1.250.971.023 225.505.123 186.800.000 1.662.613.220 (1.623.908.097)
Saldo Akhir 5 3.640.087.377 88.135.000 88.135.000 1.957.497.254 9.497.010.749 (7.539.513.495) 1.594.455.123 1.555.750.000 2.398.394.220 (2.359.689.097)
BMN NON NERACA EKSTRAKOMPTABEL BMN Ekstrakomptabel Akum. Penyusutan Ekstrakomptabel BPYBDS BARANG HILANG BARANG RUSAK BERAT TOTAL I + II
38.822.000 (38.822.000) 4.027.183.814
(29.552.000) 29.552.000 (387.096.437)
9.270.000 (9.270.000) 3.640.087.377
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Dilihat dari tabel sebagaimana tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa Aset Lancar berupa barang Persediaan senilai Rp 88.135.000,- (delapan puluh delapan juta seratus tiga puluh lima ribu rupiah) merupakan barang habis pakai berupa ATK, Cetakan Kop Surat, MAP dan Amplop Dinas serta hasil cetakan leaflet tentang alur, prosedur, mekanisme dan persyaratan proses pengelolaan administrasi kepegawaian terkait PP Nomor 10 Tahun 1983 jo PP Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS, PP Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS, Alur dan Mekanisme Jabatan Fungsional Bagi PNS di lingkungan Kemenkes, yang telah didistribusikan di Unit Layanan Terpadu (ULT) di lantai 5 dan para pelaksana program kegiatan untuk diserahkan ke masing-masing Unit Pelaksana Teknis di Daerah. Adapun Aset Tetap yang terdiri dari peralatan dan mesin senilai Rp 9.497.010.749,- (sembilan milyar empat ratus sembilan puluh tujuh juta sepuluh ribu tujuh ratus empat
puluh sembilan rupiah)
merupakan nilai perolehan sarana dan prasarana kerja yang masih berfungsi/layak pakai berupa kendaraan dinas roda empat, kendaraan operasional roda empat, kendaraan operasional roda dua dan peralatan kantor lainnya (meubelair, PC unit, server, dll), namun demikian di tahun 2015 terjadi akumulasi penyusutan aset tetap sebesar Rp 7.539.513.495,- (tujuh milyar lima ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus tiga belas ribu empat ratus sembilan puluh lima rupah), hal tersebut sejalan dengan kebijakan penyusutan dari Kementerian Keuangan berdasarkan PMK Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN berupa Aset Tetap pada entitas Pemerintah Pusat dan Surat Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Nomor S-2/KN/2014 hal Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi Penyusutan BMN dan Penyusunan Laporan Barang Pengguna Tahunan Tahun 2013, sehingga nilai aset tetap Rp 1.957.497.254,-
26
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
(satu milyar sembilan ratus lima puluh tujuh juta emapt ratus sembilan puluh tujuh ribu dua ratus lima puluhempat rupiah). Untuk Aset Lainnya yang terdiri dari Aset Tak Terwujud senilai Rp. 1555.750.000,- (satu milyar lima ratus lima puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) berupa pengembangan dan penyempurnaan
program/aplikasi
pengelolaan
administrasi
kepegawaian yang terdiri dari 29 jenis software SILK. Sedangkan Aset lain-lain senilai
Rp 2.398.394.220,- (dua milyar tiga ratus
sembilan puluh delapan juta tiga ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus dua puluh rupiah) adalah sarana dan prasarana berupa barang inventaris kantor seperti: meja kursi, mesin tik, mesin faximil, PC unit, dll yang kondisinya rusak berat/tidak layak pakai yang saat ini sedang dilakukan proses persetujuan penghapusan di KPKNL Jakarta II. Dan akumulasi penyusutan aset lainnya senilai Rp 2.359.689.097,- (dua milyar tiga ratus lima puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh sembilan ribu sembilan puluh tujuh rupiah). Sebagai gambaran sumber daya sarana dan prasarana dapat disajikan pada Tabel berikut dibawah ini : Tabel 3.9 Peralatan dan Mesin NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
27
URAIAN Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan Kendaraan Bermotor Beroda Dua Kendaraan Tak Bermotor Angkutan Barang Mesin Ketik Alat Reproduksi (Penggandaan) Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor Alat Kantor Lainnya Meubelair Alat Pendingin Alat Rumah Tangga Lainnya ( Home Use ) Peralatan Studio Video Dan Film Alat Laboratorium Pertanian Alat Laboratorium Kwalitas Udara Personal Komputer
JUMLAH 12 unit 15 unit 15 unit 6 buah 6 buah 105 buah 16 buah 606 buah 6 buah 16 buah 2 buah 11 buah 6 buah 146 buah
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
15 16 17
Peralatan Mini Komputer Peralatan Personal Komputer Peralatan Jaringan
5 148 74
buah buah buah
Sumber: Laporan SAI
Sedangkan daftar sarana dan prasarana penunjang pada Biro Kepegawaian sebagaimana tersebut dalam Tabel 3.10 – Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.10 Daftar Inventaris Peralatan Kantor dan Alat Pengolah Data Biro Kepegawaian Tahun 2015 No 1.
2.
3.
4.
Uraian
Jumlah
Satuan
1.232
Buah
- Alat Angkutan Darat Tak Bermotor/Trolly - Alat Kantor - Alat Rumah Tangga - Alat Studio - Alat Komunikasi
25 276 893 1 37
Unit Buah Buah Buah Buah
Alat Kedokteran/Lab/Alkes
35
Buah
- Alat Kedokteran - Unit Alat Laboratorium Alat Pengolah Data/Perangkat Jaringan - Komputer Unit - Peralatan Komputer Aset Tak Berwujud/Software
4 31 584 313 271 27
Buah Buah Buah Buah Buah Jenis
- Software Pengelolaan Kepegawaian
27
Jenis
Barang Inventaris Kantor/Meubelair
Tabel 3.11 Daftar Inventaris Kendaraan Dinas dan Operasional Roda 4 Biro Kepegawaian Tahun 2014 No
28
No.Kendaraan
Tahun
Jenis / Merk
Keterangan
1.
B
1376
SQA
2014
Honda Civic
Kendaraan Dinas Eselon II
2.
B
1219
EQ
2007
Toyota Inova-V
Kendaraan Tamu Pimpinan
3.
B
1448
EQ
2007
Toyota Inova-G
Opr. Biro Kepegawaian
4.
B
1221
EQ
2007
Toyota Rush
Opr. Biro Kepegawaian
5.
B
1070
KQ
2006
Toyota Inova-G
Opr. Bagian Umum
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
6.
B
1140
KQ
2006
Toyota Inova-G
Opr. Bagian Pengadaan
7.
B
1015
KQ
2006
Toyota Inova-G
Opr. Bagian Mutasi
8.
B
1286
KQ
2006
Toyota Inova-G
Opr. Bag. Pengembangan
9.
B
2060
PQ
2002
Toyota Kijang
Opr. Bagian Pengadaan
10.
B
8875
DP
1992
Toyota Kijang
Operasional/rusak
11.
B
1650
KQ
1996
Toyota Kijang Grand's
Operasional/rusak
12.
B
1889
HQ
1997
Sedan Timor
Operasional/rusak
Tabel 3.12 Daftar Inventaris Kendaraan Operasional Roda 2 (dua) Biro Kepegawaian Tahun 2014
No
No.Kendaraan
Tahun
Jenis/Merk
Keterangan
1.
B
4230
EQ
1997
Honda GL Pro
Operasional Bagian Mutasi/rusak
2.
B
6418
SQA
2006
Yamaha Jupiter MX
Operasional Bagian Pengembangan
3.
B
6417
SQA
2006
Yamaha Jupiter MX
Operasional Bagian Mutasi
4.
B
6419
SQA
2006
Yamaha Jupiter MX
Operasional Biro Kepegawaian
5.
B
6416
SQA
2006
Yamaha Jupiter MX
Operasional Bagian Pengadaan
6.
B
6969
SRQ
2006
Honda Supra X125
Operasional Bagian Mutasi
7.
B
6971
SRQ
2006
Honda Supra X125
Operasional Bagian Pengadaan
8.
B
6970
SEQ
2006
Honda Supra X125
Operasional Bagian Umum
9.
B
6656
SQG
2007
Honda Mega Pro
Operasional Biro Kepegawaian
10.
B
6658
SQG
2007
Honda Mega Pro
Operasional Biro Kepegawaian
11.
B
6657
SQG
2007
Honda Mega Pro
Operasional Biro Kepegawaian
12.
B
6659
SQG
2007
Honda Mega Pro
Operasional Bagian Umum
13.
B
6940
SQO
2008
Honda Supra X125
Operasional Bagian Pengadaan
14.
B
6941
SQO
2008
Honda Supra X125
Operasional Bagian Umum (Hilang/TGR)
15.
B
6942
SQO
2008
Honda Supra X125
Operasional Bagian Pengembangan
16.
B
6943
SQO
2008
Honda Supra X125
Operasional Bagian Mutasi
17.
B
6944
SQO
2008
Honda Supra X125
Operasional Bagian Mutasi
C. Analisis dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pelaksanaan kegiatan analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja terus dilakukan melalui proses monitoring dan evaluasi pengukuran kinerja terhadap pencapaian sasaran program kegiatan yang dilaksanakan
29
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
oleh masing-masing indikator kinerja secara periodik pertriwulan melalui penyampaian laporan, sinkronisasi dan integrasi data laporan triwulan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam dokumen RKP Tahun 2014 dan Renstra Kemenkes Tahun 2015 – 2019, yang diiringi dengan berbagai upaya kebijakan agar terwujud pencapaian target kinerja yang lebih optimal. 1. Strategi Kebijakan a. Kebijakan Teknis 1) Menyiapkan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
rencana
kebutuhan,
formasi
dan
pemenuhan pegawai melalui seleksi dan rekruitmen CPNS/PNS, Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Penugasan Khusus; 2) Perencanaan,
pengembangan,
pembinaan
dan
pelaksanaan administrasi kepegawaian; 3) Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan penyusunan dan review peraturan di bidang kepegawaian; 4) Penyempurnaan standar, norma, dan prosedur sesuai dengan SOP-AP dalam urusan pengelolaan administrasi kepegawaian, dan penyempurnaan analisa beban kerja, pola pengembangan karier, penilaian jabatan serta analis jabatan fungsional kesehatan; 5) Pengembangan dan penguatan kualitas pengelolaan Sistem
Informasi
Layanan
Kepegawaian
(SILK)
terpadudan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA); 6) Peningkatan
kapasitas
SDM
Kesehatan
melalui
bimbingan teknis, pengembangan informasi dan urusan mutasi kepegawaian; 7) Pelaksanaan dan pengawasan melalui reward dan punishment.
30
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
b. Strategi Operasional 1) Meningkatkan kualitas pelayanan proses pengelolaan administrasi kepegawaian yang berbasis WEB dan dapat dilakukan secara online dengan menggunakan satu
database
pegawai
dan
terintegrasi
dengan
SILK/SIMKA/SIMPEG; 2) Meningkatkan penyelenggaraan pelaksanaan seleksi dan rekruitmen CPNS, PTT dan Penugasan Khusus yang dilakukan secara Online dan Terpadu, terutama pemenuhan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan strategis lainnya untuk penempatan di pelayanan
kesehatan
dasar
tertinggal,
perbatasan
di
dan
daerah
kepulauan
terpencil, melalui
pemenuhan kebutuhan di pelayanan Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit serta daerah bermasalah kesehatan; 3) Menjaga konsistensi mutu dan kualitas layanan dalam proses pengelolaan administrasi kepegawaian dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) melalui sertifikasi ISO 9001:2008; 4) Pengendalian,
monitoring
dan
evaluasi
seluruh
pelaksanaan program kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Biro Kepegawaian. Sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya, pelaksanaan monitoring dan evaluasi tetap dan terus dilakukan terutama terkait dengan capaian indikator kinerja yang melekat di Biro Kepegawaian antara lain: 1. Persentase
pemenuhan
kebutuhan
SDM
Aparatur
Kesehatan (CPNS dan PTT). a) Pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan melalui Pengangkatan CPNS.
31
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Konstribusi pemenuhan SDM melalui pengangkatan CPNS memiliki peran yang sangat penting dan strategis, untuk tahun 2015 ini pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur melalui pelaksanaan
pengangkatan
CPNS
(yang
sebelumnya
didahului dengan proses pelaksanaan seleksi/rekruitmen) tidak mencapai target yang ditetapkan, hal ini terkait dengan adanya kebijakan moratoium dalam Surat Menteri PAN-RB Nomor B/2163/M.PAN-RB/06/2015 tanggal
30 Juni 2015
tentang penundaan penambahan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2015, bahwa untuk Tahun 2015 tidak ada penerimaan CPNS dan Pelamar Umum. Permasalahan dalam pelaksanaan Seleksi CPNS, antara lain: 1. Kurangnya sosialisaasi dan advokasi terkait mekanisme pemberlakukan pemilihan untuk 3(tiga) formasi jabatan yang dapat diikuti oleh masing-masing peserta, hal tersebut berakibat pada perbedaan persepsi di masing-masing Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah; 2. Belum
sepenuhnya
menggunakan
pola
seleksi
dan
rekruitmen CPNS secara terpadu yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi (Tes Kompetensi Dasar/TKD menggunakan sistem CAT, sedangkan Tes Kompetensi Bidang/TKB masih menggunakan ujian tulis), dan tidak semua peserta yang memenuhi passing grade Tes Kompetensi Dasar (TKD) dapat mengikuti Tes Kompetensi Bidang (TKB). Upaya-upaya pemecahan permasalahannya, antara lain : 1. Mengoptimalkan peran dan fungsi koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB, dan Badan Kepegawaian Negara terkait dengan seleksi/ rekruitmen;
32
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
2. Merumuskan seleksi/rekruitmen CPNS terpadu yang lebih fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan organisasi; b) Pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan melalui pengangkatan baru dan pengangkatan kembali/perpanjangan dalam rangka melaksanakan penugasan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT). Sementera itu pemenuhan kebutuhan SDM Kesehatan melalui pengangkatan baru dan pengengkatan kembali/perpanjangan dalam rangka penugasan sebagai Pegawai Tidak Tetap (dokter umum, dokter gigi, dokter/dokter gigi spesialis dan Bidan) di pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dan mempunyai dampak yang sangat penting dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar terutama Puskesmas dan jaringannya di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan serta daerah bermasalah kesehatan. Selanjutnya seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara/ASN, maka perlu
disinkronisasikan
dengan
kebijakan
pengangkatan
dokter/dokter gigi/bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap/PTT, maka upaya perbaikan dan penyempurnaan program kegiatan penugasan Pegawai Tidak Tetap/PTT terus dilakukan melalui penyempurnaan
berbagai
kebijakan,
distribusi
dan
penempatannya serta mengembangkan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan rekruitmen yang transparan dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini mengingat bahwa keberadaan tenaga kesehatan sebagai PTT masih diperlukan dan sangat berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dasar
dan
mendukung
tercapainya
derajat
kesehatan masyarakat. Adapun dilihat dari trend jumlah realisasi pengangkatan menjadi Pegawai Tidak Tetap/PTT setiap tahunya meningkat seperti di tahun 2014, sedangkan
33
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
dibandingkan tahun 2015 mengalami penurunan. Penurunan realisasi
pengangkatan
dokter/dokter
gigi
PTT
tersebut
cenderung dikarenakan pelamar PTT lebih berminat pada Provinsi/Kabupaten/Kota
tertentu
dan
tidak
bersedia
ditempatkan dimana saja. Disisi lain pelaksanaan perubahan kebijakan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Kemenkes Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengangkatan dan Penempatan Dokter dan Bidan PTT dijelaskan bahwa lama penugasan dokter/dokter gigi PTT untuk kriteria Terpencil dan Sangat Terpencil yang semula 1 (satu) tahun menjadi 2 (dua) tahun, sedangkan untuk kriteria Biasa lama penugasan tetap 3 (tiga) tahun serta bersamaan waktu dengan penyelenggaraan seleksi yang dilaksanakan secara Nasional sangat mempengaruhi peminatan menjadi Pegawai gambaran
realisasi
Tidak Tetap/PTT. Sebagaimana
pemenuhan
SDM
Aparatur
melalui
pengangkatan dan perpanjangan PTT, dapat disajikan dalam Tabel 3.13 dan Tabel 3.14 berikut ini: Tabel 3.13 Pemenuhan SDM Aparatur melalui Penempatan PTT Tahun 2014 REALISISASI No
1. 2. 3.
Jenis Tenaga PTT Dokter Umum/ Spesialis Dokter Gigi/ Spesialis Bidan Total
34
Formasi/ Kebutuhan
Pengangkatan Baru
Perpanjangan
Jumlah
%
1.981
747
52
799
40,4
976
316
7
323
33,2
8.390
2.678
11.893
14.571
173,7
11.346
3.741
15.693
15.693
138,3
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Tabel 3.14 Pemenuhan SDM Aparatur melalui Penempatan PTT Tahun 2015 REALISISASI No
Jenis Tenaga PTT
Formasi/ Kebutuhan
Pengangkatan Baru
1. 2. 3.
Dokter Umum/ Spesialis Dokter Gigi/ Spesialis Bidan Total
Perpanjangan
Jumlah
%
2.710
1.059
272
1.331
49,11
2358
459
127
586
24,85
11.500
1.361
11.198
12.559
109,20
16.568
2.879
11.597
14.476
87,37
Adapun keberadaan PTT sampai dengan akhir Desember 2015 berjumlah 46.411 orang, sebagaimana terlihat pada Grafik 3.6 berikut: Grafik 3.6 Rekap Keberadaan Tenaga PTT per 31 Desember 2015
1 1
h u n
JML
Dokter Spesialis 6 23 0 29
Dokter Umum 69 644 946 1659
Lebih
lanjut
untuk
B
2 T 0 ST 1
Dokter Gigi
Bidan
Grand Total
21 419 363 803
21.276 11.351 9.331 41.958
21.372 12.437 10.640 44.449
mendukung
dan
7
meningkatkan
ketersediaan tenaga kesehatan telah ditempatkan tenaga dokter spesialis sebagai Tenaga PTT sebanyak 31 orang, sebagaimana terlihat pada Grafik 3.7 berikut ini:
35
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.7 Pemenuhan SDM Aparatur melalui Pengangkatan PTT Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Tahun 2014 – 2015
59 44
JL
31
29
2014 2015
15
2
S Pengangkatan Sejalan
Perpanjangan
dengan
Jumlah
pemberlakukan
program
Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dimulai 1 Januari 2014, dan dalam rangka mempercepat dukungan pencapaian MDGs serta pembangunan kesehatan secara terpadu dan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
–
tingginya,
maka
di tahun
2014
rencana
pengangkatan dan perpanjangan penugasan Bidan PTT terus
ditingkatkan
baik
dari
segi
jumlah
maupun
distribusinya, sebagai gambaran trend pengangkatan dan perpanjangan bidan PTT telah melebihi target yang ditetapkan sebanyak 1.059 orang dari formasi sebanyak 11.500 orang atau sebesar 109,21% (sebanyak 12.559 orang) sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
36
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.8 Realisasi Pengangkatan dan Perpanjangan Bidan PTT Tahun 2014 – 2015 14571 11893
12559
11198
2014 2015 2678
1361
f
Pengangkatan
Perpanjangan
Jumlah
Dilihat grafik sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pengangkatan Bidan PTT selama periode tahun 2015 mengalami Penurunan
sebanyak 1.317 orang atau
9,27% dari formasi sejumlah 1.500 orang dan di tahun 2014 sebanyak 2.678 orang, sedangkan perpanjangan di tahun 2015 sebanyak 11.198 orang atau 11,98% dari formasi sejumlah 10.000 orang dan di tahun 2014 sebanyak 11.893 orang. Adapun pengukuran capaian kinerja pada pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur Kesehatan melalui pengangkatan baru
dan
pengangkatan
kembali/perpanjangan
dalam
rangka melaksanakan penugasan sebagai Pegawai Tidak Tetap
(PTT),
dapat
pengangkatan
baru
perpanjangan
diukur dan
sebagai
melalui
jumlah
pengangkatan Pegawai
Tidak
realisasi kembali/ Tetap/PTT
(dokter/doktergigi/ spesialis dan bidan PTT) yang telah dilaksanakan selama periode 2015 sebanyak 14.476 orang atau (87,37%) terhadap alokasi formasi/kebutuhan sejumlah 16.568 formasi/orang.
37
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Kondisi capaian kinerja tahun 2015 pada indikator kinerja Presentase Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan melalui pengangkatan
baru
dan
pengangkatan
kembali/perpanjangan sebagai Pegawai Tidak Tetap/ PTT (dokter/doktergigi/spesialis dan bidan PTT) tidak mencapai target
yang
ditetapkan.
pelaksanaannya
masih
Namun
ditemui
demikian
dalam
kendala/permasalahan
seperti pelamar lebih berminat pada provinsi/kabupaten/kota tertentu dan tidak bersedia ditempatkan dimana saja. Secara umum bila dilihat data capaian kinerja persentase pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT) yang pengukuranya dilakukan melalui realisasi pelaksanaan pengangkatan CPNS dan melalui realisasi penempatan PTT pada tahun 2015 terhadap kebutuhan SDM pada 2(dua) program kegiatan tersebut, yaitu Jumlah Formasi CPNS dan Jumlah Kebutuhan PTT tidak memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu 90% dengan realisasi sebesar 87,37% dikarenakan adanya moratorium CPNS. Adapun sandingan alokasi formasi dan realisasi pada indikator pertama tersebut dapat disajikan dalam Tabel 3.14 dan Grafik 3.11 berikut ini: Tabel 3.15 Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT) Tahun 2011 – 2015 Formasi
38
No
Tahun
1.
2011
2.
Realisasi PTT
Jumlah
Capaian (%)
-
20,432
20,432
85.78
17,416
1,055
19,387
20,442
97.84
8.933
11.262
1.577
15,931
17.508
123,03
2.835
11.346
14.181
867
15.693
16.560
116.78
-
16.568
16.568
-
14.476
14.476
87,37
CPNS
PTT
Jumlah
CPNS
-
23,818
23,818
2012
1,416
16,000
3.
2013
2.329
4.
2014
5.
2015
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.9 Pemenuhan SDM Aparatur Kesehatan (CPNS dan PTT) Tahun 2011 – 2015
23.818
20.432 16.568
16.000
11.346 8.933 -
2.329 2.835
1.416
-
-
CPNS
PTT
1.055 1.577
15.693 15.931 14.476
867 -
CPNS
Formasi
19.387
PTT Realisasi
2011
-
23.818
-
20.432
2012
1.416
16.000
1.055
19.387
2013
2.329
8.933
1.577
15.931
2014
2.835
11.346
867
15.693
2015
-
16.568
-
14.476
2. Persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan. Kementerian Kesehatan telah ditetapkan sebagai Kementerian Pelayanan Publik, artinya semua bentuk pelayanan yang diberikan dituntut untuk dapat dipertanggung jawabkan kepada publik dengan diberikan pelayanan prima. Terlebih lagi dengan diterapkannya Reformasi Birokrasi yang menuntut perbaikan disegala aspek manajemen pemerintahan, salah satunya adalah SDM Aparatur. Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban
tugas
umum
pemerintahan
dan
pembangunan nasional. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur dalam kerangka reformasi birokrasi ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur di instansi, yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis
39
kompetensi,
transparan,
serta
diikuti
dengan
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
penerapan sistem remunerasi dan jaminan kesejahteraan yang sepadan. Biro Kepegawaian telah menyusun Standar Kompetensi Jabatan Struktural di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Permenkes Nomor 56 Tahun 2012) sebagai mana merupakan salah satu aspek input dari sasaran strategic Kementerian Kesehatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Pembinaan Adminitrasi Kepegawaian yang kedua sesuai dengan Renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019, dengan target sebesar 90% Pejabat Struktural yang kompetensinya sesuai persayaratan jabatan dari seluruh total Pejabat Struktural di Lingkungan Kementerian Kesehatan sampai. Pada Tahun 2015 telah terealisasi sebanyak 1.620 pejabat struktural atau sebesar 73,17% dari 2.214 Pejabat Struktural, dimana total seluruh Jabatan Struktural (Eselon) di Lingkungan Kementerian Kesehatan berjumlah 2.235 jabatan dan terdapat 21 jabatan struktural yang masih kosong.. Adapun capaian indikator dapat dilihat pada grafik 3.12 Grafik 3.10 Pejabat Struktural yang memenuhi kompetensi jabatan Tahun 2015
2214
1620
Target
Realisasi
40
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
3. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik Kementerian Kesehatan telah ditetapkan sebagai Kementerian Pelayanan Publik, artinya semua bentuk pelayanan yang diberikan dituntut untuk dapat
dipertanggung
jawabkan
kepada
publik
dengan
diberikan
pelayanan prima. Terlebih lagi dengan diterapkannya Reformasi Birokrasi yang menuntut perbaikan disegala aspek manajemen pemerintahan, salah satunya adalah SDM Aparatur. Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur dalam kerangka reformasi birokrasi ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur di instansi, yang didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi, transparan, serta diikuti dengan penerapan sistem remunerasi dan jaminan kesejahteraan yang sepadan. Sebagai salah satu anggota POKJA V RB dengan area perubahan Penataan SDM Aparatur, Biro Kepegawaian telah melakukan upaya guna mendukung dan mensukseskan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan antara lain dengan Penerapan Sistem Penilaian Prestasi Kerja Pegawai. Dimana sistem penilaian prestasi kerja pegawai tersebut merupakan slah satu sasaran strategis Kementerian Kesehatan yang tertuang didalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 dan merupakan salah satu indikator kinerja kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian dengan target sebesar 94% sampai dengan tahun 2019. Di awal tahun 2014, sistem penilaian kinerja pegawai mengalami perubahan dari DP3 menjadi penilaian dengan menggunakan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja. Untuk kelancaran dan kemudahan dalam penilaian, Biro Kepegawaian telah mengembangkan aplikasi sistem penilaian prestasi kerja yang terintegrasi dengan informasi
41
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
jabatan sehingga penyusunan dan penilaiannya dapat dilakukan secara online. Selain itu, untuk memudahkan para pejabat penilai dalam memberikan penilaian unsur perilaku kerja juga telah dikembangkan log book khusus sedangkan untuk para pegawai juga telah dikembangkan log book tersendiri yang terintegrasi dengan target-target dalam SKP agar pegawai ybs dapat menuliskan apa saja yang telah dikerjakannya setiap hari. Kedepan, target-target dan pencapaian SKP Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) dapat diintegrasikan dengan penilaian angka kredit masing-masing JFT agar dapat diketahui ada atau tidaknya kesesuaian antara target yang dibuat dengan yang dikerjakan. Tahun 2015 telah ditetapkan target sebesar 80% Pegawai dengan kinerja minimal baik dari seluruh jumlah pegawai Kementerian Kesehatan baik CPNS maupun PNS dengan hasil penilaian kinerja tahun 2014. Dari Total Pegawai baik CPNS maupun CPNS di tahun 2014 sebesar 53.156 terdapat sejumlah 45.425 Pegawai dengan SKP (kinerja) minimal Baik atau sebesar 85,46%. Dapat dilihat pada tabel 3.15 dan Grafik 3.11 Tabel 3.16 Jumlah Pegawai dan Jumlah SKP Min Baik Jumlah Pegawai
Jmlah SKP > Baik
%
53156
45425
85,46
Grafik 3.11 Jumlah Pegawai dan Jumlah SKP Min Baik Cukup 14.54
Baik 85.46
42
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
D. Kegiatan Pendukung Capaian Kinerja Untuk mendukung mencapai sasaran indikator yang telah ditetapkan terkait Program Pembinaan Administrasi Kepegawaian, maka ditetapkan beberapa kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Bagian Pengadaan Pegawai a. Menyusun perencanaan kebutuhan/formasi CPNS dan PTT serta Penugasan
Khusus,
pelaksanaan
seleksi,
pengangkatan
penempatan pegawai (CPNS, PTT dan Penugasan
dan
Khusus) serta
evaluasinya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemenuhan tenaga kesehatan sesuai jumlah formasi CPNS/PNS dan ketersediaan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kompetensi, kegiatannya antara lain meliputi: 1) Penyusunan formasi CPNS, keluaran/output: dokumen Formasi CPNS Kemenkes, dengan hasil/outcome: terpenuhinya kebutuhan CPNS/PNS di unit kerja Kemenkes. 2) Analisis kebutuhan tenaga kesehatan (PTT dan Penugasan Khusus), keluaran/output: dokumen rencana kebutuhan PTT dan Penugasan Khusus), hasil/outcome: tersedianya data dan pemenuhan kebutuhan PTT dan Penugasan Khusus yang mencukupi di pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) di daerah DTPK dan DBK. b. Pelaksanaan
Seleksi
Calon
Pegawai
Negeri
Sipil
(CPNS),
keluaran/output : dokumen penyelenggaraan Seleksi CPNS, sedangkan hasil/outcome : terpenuhinya Formasi CPNS yang kompeten sesuai dengan
tuntutan
jabatan
dan
memiliki
karakateristik
pelayanan
masyarakat atau public service, memiliki inteligensia tinggi serta berwawasan kebangsaan dan sebagai unsur perekat NKRI. Pada tahun 2015 tidak dilaksanakan Seleksi CPNS sesuai dengan Surat dari Menteri PAN & RB No.: B/2163/M.PAN-RB/05/2015 tanggal 30 Juni 2015 perihal Penundaan Penambahan Pegawai ASN tahun 2015.
43
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c. Percepatan proses administrasi pengangkatan CPNS dan Alih Status/Peningkatan
Status
CPNS
menjadi
PNS,
dengan
keluaran/output: SK CPNS menjadi PNS, hasil/outcome: diperolehnya PNS yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan penuh tanggungjawab, profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; serta semangat jiwa korps, semangat nasionalisme dan mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, sebagaimana Grafik 3.12 dan Tabel 3.17 berikut ini: Grafik 3.12 Realisasi dan Pengangkatan CPNS Tenaga Honorer Kategori II Tahun 2014 dan 2015
713
694
TH 2014 TH 2015
95 Jumlah Nominatif
67 Realisasi Pengangkatan (SK CPNS)
Dilihat dari grafik sebagaimana tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa pengangkatan CPNS tenaga Honorer Kategori II Tahun 2014 dari jumlah nominatif sebanyak 95 orang, sebanyak 67 orang telah disetujui melalui penetapan Nomor Induk Pegawainya oleh BKN dan telah diterbitkan surat keputusan/SK CPNSnya, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 713 orang, sebanyak 694 telah ditetapkan
44
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Nomor Induk Pegawainya serta surat keputusan/SK CPNSnya oleh BKN. Tabel 3.13 Realisasi SK Alih Status dari CPNS menjadi PNS Tahun 2015 No
Tahun
Pengangkatan CPNS
Realisasi
1.
2012
1.036
2.
2014
1.029
3.
2015
1.485
Dilihat tabel sebagaimana tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa usul alih status/peningkatan status dari CPNS menjadi PNS sebanyak 1.036 orang pada tahun 2012 sedangkan pada tahun 2013 tidak ada alih status dari CPNS menjadi PNS karena pada tahun 2012 tidak dilaksanakan
pengangkatan
CPNS.
Pada
tahun
2014,
telah
diterbitkan SK PNS sebanyak 1.029 orang dan tahun 2015 sebanyak 1.485 orang yang telah alih status dari CPNS menjadi PNS. d. Percepatan proses pengangkatan dan perpanjangan tenaga PTT, keluaran/output: SK Pengangkatan dan perpanjangan tenaga PTT, sedangkan hasil/outcome: terpenuhinya tenaga PTT di sarana pelayanan kesehatan (daerah Terpencil, Sangat Terpencil dan Kepulauan dan Perbatasan) serta daerah biasa yang tidak diminati, sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
45
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.14 Perpanjangan tenaga dokter umum, dokter gigi, dokter umum/dokter gigi spesialis PTT Tahun 2014 – 2015
TH 2014
Dokter Umum 37
Dokter Gigi 7
dr/drg Spesialis 15
TH 2015
243
127
29
Dilihat dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa perpanjangan dokter/dokter gigi PTT hanya diperbolehkan untuk 1 (satu) kali perpanjangan dengan masa penugasan 2 (dua) tahun, sebanyak 243 dokter umum dan 127 dokter gigi diperpanjang masa penugasannya pada tahun 2015. Demikian juga untuk dr/drg spesialis yang diperbolehkan 1 (satu) kali perpanjangan dengan masa penugasan 1 (satu) tahun. Pada tahun 2015, sebanyak 29 dr/drg spesialis diperpanjang masa penugasannya.
46
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.15 Realisasi pengangkatan dan perpanjangan Bidan PTT Tahun 2014 – 2015
TH 2014
Pengangkatan 2.678
Perpanjangan 11.893
TH 2015
1.361
11.198
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2015 jumlah pengangkatan bidan PTT sebanyak 1.361 orang dan jumlah perpanjangan bidan PTT sebanyak 11.198 orang menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 2.678 orang atau 50%. e. Monitoring penempatan/penarikan tenaga kesehatan dan tenaga penugasan khusus, keluaran/output: distribusinya tenaga kesehatan dan tenaga Penugasan Khusus di daerah Biasa, Terpencil dan Sangat Terpencil, sedangkan hasil/outcome: terpenuhinya tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan, sebagaimana Grafik 3.15 berikut ini:
47
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.16 Rekapitulasi Keberadaan Tenaga Kesehatan PTT (dr/drg Spesialis/Dokter Umum/Dokter Gigi//Bidan) Keadaan 31 Desember 2015
21.276
11.351 9.331
6 B
23 T
ST
Dokter Spesialis
69
644 946
21
419 363
B
T
B
T
ST
Dokter Umum
ST
Dokter Gigi
to B
T
ST
Bidan
2. Bagian Mutasi Pegawai a. Percepatan peninjauan
proses masa
pengelolaan kerja
dan
administrasi
perbaikan
SK
kenaikan
pangkat,
Kenaikan
Pangkat,
keluaran/output: SK Kenaikan Pangkat, SK Peninjauan Masa Kerja dan SK Perbaikan Kenaikan Pangkat, sedangkan hasil/outcome: SK dapat diterima tepat waktu dan sasaran, sebagai gambaran dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
48
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.17 Realisasi Penyelesaian Administrasi kenaikan Pangkat Tahun 2014 dan tahun 2015
TH 2014
SK Kenaikan Pangkat 10.455
SK Peninjauan Masa Kerja 39
SK Perbaikan KP 179
TH 2015
10.575
0
161
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa penyelesaian SK Kenaikan Pangkat pada tahun 2015 sebesar 10.575 SK sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 10.455 SK. Pada tahun 2015, tidak ada penerbitan SK Peninjauan Masa Kerja, berbeda dengan tahun 2014 yg menerbitkan sebanyak 39 SK Peninjauan Masa Kerja. Begitu pula dengan SK Perbaikan KP yang mengalami penurunan angka di tahun 2015 sebanyak 161 SK dibanding pada tahun 2014 sebanyak 179 SK yang diterbitkan untuk Perbaikan KP. Secara umum apabila dilihat dari grafik sebagaimana tersebut diatas, maka hasil kinerja kenaikan pangkat pada tahun 2015 (Periode April dan Oktober) meningkat dibandingkan dengan tahun 2014, upaya yang telah dilakukan antara lain melalui rapat koordinasi dan bimbingan teknis yang melibatkan para pengelola kepegawaian Satuan Kerja organisasi Unit Utama dan Unit Pelaksana Teknis.
49
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
I
1
V
DALAM RAXGKA KENAIKAN PANGKAT 0T0MAT1S §
PERIODE APRIL 2015
Kuntaiti IIMIII,
Noorm.ni..
' j W Som.'rnng. 05 07 November iQM \
if
9
Gambar 3.1 Pertemuan Administrasi Kepegawaian b. Percepatan
proses
Pemberhentian,
dan
pengelolaan Kenaikan
administrasi
Gaji
Berkala
Pemindahan, serta
Pensiun,
keluaran/output: surat permintaan persetujuan pindah, Surat Pernyataan Persetujuan/SPP, SK Pindah, SK Pemberhentian, SK Kenaikan Gaji Berkala dan SK Pensiun, sedangkan hasil/outcome: diterimanya SK tepat waktu dan tepat sasaran, dengan demikian dapat mengurangi penundaan pembayaran gaji/pensiun; Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar alur dan mutu pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian dengan kegiatannya meliputi :
50
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
1) Usul Pemindahan, Pemberhentian dan Kenaikan Gaji Berkala Pengelolaan berkas usul pemindahan dan pemberhentian terbagi menjadi 3 (tiga) usulan, yaitu antara lain: usul Pemindahan, usul Pemberhentian dan usul Kenaikan Gaji Berkala KGB), sebagai gambaran dapat dilihat grafik di bawah ini: Grafik 3.18 Usul berkas pemindahan, pemberhentian dan Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2014 dan 2015
-
TH 2014
Pemindahan 1225
Pemberhentian 1974
KGB 474
TH 2015
2580
811
607
Percepatan proses pengelolaan administrasi Pemindahan Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar alur dan meningkatkan mutu pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian melalui kegiatan pembinaan administrasi kepegawaian meliputi : a) Pemindahan dalam instansi (intern), adalah pemindahan pegawai antar unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan, baik yang berada di Kantor Pusat maupun unit pelaksana teknis/UPT yang berada di daerah. Pemindahan pegawai ini terdiri dari pindah tempat kerja, pemindahan karena jabatan (promosi/pindah jabatan lintas unit kerja), dan/atau pemindahan pembayaran gaji.
51
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Adapun berkas usul masuk sepanjang tahun 2015 sebanyak 2.696 berkas, dengan realisasi sebanyak 2.655 SK, sedangkan sisanya
sebanyak
merupakan
41
produk
persetujuan/surat
berkas
masih
kepegawaian
permintaan
dalam
berupa
klarifikasi
proses
surat yang
yang
permintaan belum
ada
tanggapan dari unit kerja/instansi dan/atau masih berupa draf/konsep, sebagai gambaran dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 3.19 Realisasi Pemindahan Dalam Instansi (intern) dilingkungan Kementerian Kesehatan Tahun 2015
2.696
2.655 SK Usul
b) Pemindahan antar instansi, adalah pemindahan pegawai dari luar instansi masuk ke Kementerian Kesehatan, dan/atau dari Kementerian Kesehatan keluar ke instansi lain (K/L/Pemda Prov/Kab/Kota). Adapun jumlah berkas usul pemindahan antar instansi seluruhnya berjumlah 764 berkas, dengan realisasi sebanyak 483 SK/SPP, sebagai gambaran dapat dilihat grafik dibawah ini:
52
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.20 Usul pemindahan antar instansi Tahun 2015
483 764
SK/SPP Usul
Percepatan proses pengelolaan administrasi Pemberhentian
-
Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar alur dan meningkatkan mutu pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian melalui kegiatan pembinaan administrasi kepegawaian. Sejak diberlakukannya UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara/ASN dijelaskan bahwa batas usia pensiun PNS diperpanjang dari 56 tahun menjadi 58 tahun. Grafik 3.21 Penyelesaian SK Pensiun dan SK Berhenti Tahun 2015
811
302
t
T
Berhenti
Pensiun
Berdasarkan grafik 3.20 bahwa jumlah pegawai yang pensiun pada tahun 2015 sesuai dengan Batas Usia Pensiun (BUP) sebanyak 811
53
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
orang. Sedangkan jumlah pegawai yang berhenti (atas permintaan sendiri) pada tahun 2015 sebanyak 302 orang. Percepatan pengelolaan administrasi Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
-
Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar alur dan meningkatkan mutu pengelolaan pelayanan administrasi kepegawaian melalui kegiatan pembinaan administrasi kepegawaian di lingkungan Sekretariat Jenderal, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan pegawai Kementerian Kesehatan dengan status gaji masih dibayarkan oleh Biro Umum Setjen. Penyelesaian usul KGB dalam kurun waktu 2015 telah diselesaikan sebanyak 607 dokumen/orang meningkat dibandingkan pada tahun 2014 sebanyak 463 dokumen/orang, sebagai gambaran dapat dilihat grafik dibawah ini : Grafik 3.22 Perbandingan Realisasi Pengelolaan Administrasi Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2014 dan 2015
607 463
TH 2014
TH 2015
c. Pengelolaan Tata Naskah Kepegawaian Kegiatan ini bertujuan tersedianya satu database pegawai dalam SIMKA yang akurat dan ter-update dengan baik serta peningkatan pelayanan berkas/dokumen pegawai, dengan kegiatannya sebagai berikut:
54
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
1. Pemutakhiran/memperkuat data pegawai, keluaran/output:
satu
database pegawai yang update, dengan hasil/outcome: tersedianya satu database kepegawaian yang sesuai kebutuhan organisasi dan pegawai.
Kegiatan pemutakhiran/memperkuat data base pegawai
telah dilakukan melalui Pelatihan SIMKA yang dilaksanakan dalam 2 (dua)
regional,
pelaksanaan
bimbingan
teknis
bagi
proses
penyelesaian arsip elektronik, serta melakukan rekonsiliasi data pegawai
dengan
Badan
Kepegawaian
penyempurnaan/pengembangan
Negara/BKN
aplikasi-aplikasi
dan
kepegawaian,
sebagai gambaran dapat dilihat Grafik 3.32 dan Grafik 3.33 berikut ini: Grafik 3.23 Data Keadaan Pegawai Kemenkes
30,498 61%
19,304 39% Pria Wanita
Adapun data keadaan pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan Unit Kerja dapat disajikan sesuai grafik dibawah ini :
55
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.24 Rekap Pegawai Kemenkes RI Berdasarkan Unit Utama
34.378
9.788 4.557 2.457 Setjen
324
525
Itjen
1.389
259
Ditjen BUK Ditjen PP & Ditjen Bina Ditjen Binfar Badan Badan PL Gizi & KIA & Alkes Litbangkes PPSDM Kes.
2. Pengelolaan Arsip Elektronik, keluaran/output: pegawai
dalam
terpeliharanya
bentuk
dokumen
softcopy,
kepegawaian
menyimpan data
dengan dengan
hasil/outcome: baik.
Kegiatan
Pengelolaan Arsip Elektronik yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 adalah sebanyak 99.767 dokumen yang telah di scan dan di upload ke sistem informasi layanan kepegawaian. 3. Evaluasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pelaksanaan Evaluasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) telah dilakukan sebanyak 2 kali dengan mengundang narasumber dari Badan
Kepegawaian
Negara
(BKN)
dan
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB) serta mengundang seluruh Unit Utama dan Unit Pelayanan Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan.
3. Bagian Pengembangan Pegawai a. Percepatan proses administrasi Jabatan Fungsional, keluaran/ output : Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Jabatan
56
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Fungsional, sedangkan hasil/outcome: SK dapat diterima dengan tepat waktu dan tepat sasaran, sebagaimana grafik 3.36 dibawah ini : Grafik 3.25 Percepatan Jabatan Fungsional Tahun 2014 dan Tahun 2015
Inpassing
Pengangkat Alih Jabatan an Pertama
Kenaikan Jabatan Fungsional
Pembebasa n Sementara
Pengangkat an Kembali
Pemberhen tian
TH 2014
97
539
300
6476
227
229
72
Penetapan Angka Kredit Analis Kepegawaia n 11
TH 2015
332
678
124
5361
323
122
88
15
Tunjangan Bahaya Radiasi
40
30
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa kegiatan percepatan proses administrasi Jabatan Fungsional memiliki tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan pengelolaan administrasi kepegawaian melalui program kegiatan pembinaan administrasi kepegawaian, dengan kegiatannya meliputi : 1) Inpassing Jabatan Fungsional Tertentu/JFT Dapat dijelaskan bahwa kegiatan Inpassing Jabatan Fungsional Tertentu
yang
dilaksanakan
selama
tahun
2015
adalah
percepatan penerbitan surat keputusan tentang pengangkatan ke dalam jabatan fungsional bagi PNS yang masih menduduki dan melaksanakan tugas dibidang Jabatan Fungsional yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri tentang Jabatan Fungsional yang bersangkutan telah dan masih melaksanakan tugas di bidang jabatan fungsional tersebut.
57
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Dilihat grafik 3.36 tersebut di atas, menginformasikan bahwa pada tahun 2014 telah menerbitkan 97 SK inpassing, sedangkan pada tahun 2015 telah menerbitkan 332 SK inpassing. 2) Pengangkatan Pertama Jabatan Fungsional Tertentu/JFT Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pengangkatan pertama Jabatan Fungsional Tertentu adalah pengangkatan pegawai ke dalam Jabatan Fungsional yang berdasarkan formasi CPNS, baik jabatan fungsional kesehatan maupun non kesehatan. Pada
tahun
2014
telah
diterbitkan
sebanyak
539
SK
Pengangkatan Pertama kedalam JFT dan tahun 2015 telah diterbitkan sebanyak 678 SK. 3) Alih Jabatan Fungsional Tertentu Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud alih jabatan fungsional tertentu adalah perpindahan dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional tertentu lainnya, jabatan struktural, maupun dari jabatan fungsional umum (bukan dari formasi CPNS). Dilihat dari grafik tersebut diatas menggambarkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2014 telah diterbitkan sebanyak 300 SK Alih Jabatan dan pada tahun 2015 sebanyak 124 SK Alih jabatan. 4) Kenaikan Jabatan Fungsional Tertentu Berdasarkan grafik 3.36 sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa kenaikan jabatan fungsional adalah kenaikan jenjang pada jabatan fungsional tertentu sesuai dengan jenis rumpun Jabatan Fungsionalnya, yang dilaksanakan dalam satu tahun 2 (dua) periode, yaitu April dan Oktober. Penyelesaian kenaikan jabatan fungsional selama tahun 2014 sebanyak 6.476 SK dan pada tahun 2015 sebanyak 5.361 SK. 5) Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional Tertentu Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pembebasan sementara dari jabatan fungsional tertentu adalah pegawai yang
58
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
telah diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dibebaskan dari jabatan fungsionalnya, dikarenakan : - tugas belajar lebih dari 6(enam) bulan, - cuti di luar tanggungan Negara/CLTN, - tidak dapat mengumpulkan angka kredit, dan/atau - ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsionalnya. Dilihat dari grafik tersebut diatas, menggambarkan bahwa selama kurun waktu tahun 2015 jumlah penyelesaian SK Pembebasan Sementara yang diterbitkan sebanyak 323 SK meningkat dibandingkan tahun 2014 sebanyak 227 SK. 6) Pengangkatan Kembali ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pengangkatan kembali ke dalam Jabatan Fungsional Tertentu dengan status pembebasan sementara dapat diangkat kembali jika telah mengumpulkan angka kredit, telah aktif kembali dari cuti di luar tanggungan Negara/CLTN, dan telah menyelesaikan tugas belajar.
Berdasarkan
grafik
3.36
tersebut
diatas,
dapat
diinformasikan bahwa selama kurun waktu 2014 penyelesaian SK pengangkatan kembali sebanyak 229 SK dan tahun 2015 sebanyak 122 SK. 7) Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Tertentu Yang dimaksud dengan pemberhentian dari jabatan fungsional tertentu adalah pemberhentian Jabatan Fungsional tertentu dikarenakan tidak dapat mengumpulkan angka kredit dalam jangka waktu tertentu, atas permintaan sendiri, dan/atau pindah ke dalam jabatan fungsional lain. Selama kurun waktu 2015 telah diselesaikan SK Pemberhentian sebanyak 88 SK, dan pada tahun tahun 2014 telah diterbitkan sebanyak 72 SK.
59
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
8) Penetapan Angka Kredit Analis Kepegawaian Selain
menyelenggarakan
fungsi
pelaksanaan
administrasi
fungsional, Biro Kepegawaian sebagai unit pembina dari Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian mempunyai tugas pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit bagi para pemangku Jabatan
Fungsional
Analis
Kepegawaian
(JFT
Analis
Kepegawaian) di lingkungan Kementerian Kesehatan. Apabila dilihat grafik 3.36 sebagaimana tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa selama kurun waktu 2015 telah menerbitkan SK Penetapan Angka Kredit Analis Kepegawaian sebanyak 15 SK, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 11 SK. 9) Tunjangan Bahaya Radiasi Tugas lainnya Biro Kepegawaian adalah menerbitkan surat keputusan tunjangan bahaya radiasi. Tunjangan bahaya radiasi diberikan kepada pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai pekerja radiasi yang melakukan pekerjaan yang berhubungan langsung dan/atau tidak langsung dengan sumber radiasi serta berada dalam medan radiasi pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti dokter spesialis radiologi, radiografer/penata rontgen, ahli fisika medik, perawat radiologi, tenaga kamar gelap radiologi, tenaga administrasi radiologi, dan tenaga teknisi radiologi. Pada tahun 2014 telah diterbitkan SK Tunjangan Bahaya Radiasi sebanyak 30 SK dan pada tahun 2015 meningkat sebanyak 40 SK Tunjangan Bahaya Radiasi. b. Percepatan
proses
Kepemimpinan, Penyesuaian
Ujian
Ijazah,
administrasi Dinas, serta
Jabatan
dan Ijin
Ujian
belajar,
Pengangkatan dalam Jabatan Struktural,
Struktural, Kenaikan
Diklat Pangkat
keluaran/output:
SK
usul Peserta Diklat
Kepemimpinan, Sertifikat Ujian Dinas, dan Penyesuaian Ijazah, serta Ijin Belajar, sedangkan hasil/outcome: diterbitkan dan diterimanya SK
60
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
serta sertifikat tepat waktu dan sasaran, dengan kegiatannya meliputi : 1) Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Kegiatan pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah pada tahun 2015 dilaksanakan di 17 Provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 434 orang dan peserta yang lulus sebanyak 362 orang. Sedangkan pada tahun 2014 peserta yang ikut Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah sebanyak 392 orang dan peserta yang lulus sebanyak 388 orang, sebagaimana Grafik 3.27 dibawah: Grafik 3.26 Realisasi Peserta Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tahun 2014 dan Tahun 2015 434
392
388 362
TH 2014
Peserta Lulus
TH 2015
2) Pelaksanaan Pengangkatan dalam Jabatan Struktural dan Diklat Kepemimpinan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilakukan berdasarkan prinsip Profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan
61
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. Dalam melakukan promosi PNS atau pengisian lowongan jabatan secara terbuka bertujuan untuk lebih menjamin para pejabat struktural memenuhi kompetensi jabatan yang diperlukan oleh suatu jabatan, dengan mempertimbangkan kesinambungan karier PNS yang bersangkutan. Dalam kurun waktu selama tahun 2014 capaian kegiatan penerbitan SK Pengangkatan dalam Jabatan Struktural Eselon I, II, III dan Eselon IV sebanyak 315 SK/orang, sedangkan
pada
tahun
2015
sebanyak
274
SK/orang,
sebagaimana grafik dibawah ini : Grafik 3.27 SK Pengangkatan Jabatan Struktural Tahun 2014 – 2015 TH 2014
274
TH 2015
315
Sedangkan capaian kegiatan Diklat Kepemimpinan dan PPRA Lemhanas disajikan dalam Grafik 3.28 berikut ini:
62
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.28 Capaian Diklat Kepemimpinan Tahun 2014 dan Tahun 2015
Diklatpim I
Diklatpim II
TH 2014
3
TH 2015
5
k
5
Diklatpim III 79
Diklatpim IV 199
6
48
173
X
Dilihat grafik 3.27 sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Pejabat yang mengikuti Diklatpim Tk. I pada tahun 2014 sebanyak 3 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 5 orang. Sedangkan pejabat yang mengikuti Diklatpim Tk. II tahun 2014 sebanyak
5 orang dan pada tahun 2015 diikuti oleh 6 orang.
Untuk Diklatpim Tk. III pada tahun 2014 diikuti oleh 79 orang, sedangkan tahun 2015 hanya 48 orang. Pelaksanaan Diklatpim Tk. IV pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 173 orang, jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang diikuti oleh 199 orang. c. Percepatan proses administrasi tenaga Strategis, keluaran/output : SK tentang Pengangkatan dan penempatan tenaga dokter spesialis/ dokter gigi Spesialis dan/atau SK Penerima Peserta Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/dokter gigi Spesialis, sedangkan hasil/ outcome: SK dapat diterima dengan tepat waktu dan tepat sasaran.
63
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
1) Penyelesaian SK Tugas Belajar PPDS-BK PPDS-BK merupakan program tugas belajar untuk melanjutkan pendidikan menjadi dokter ahli yang pembiayaannya dibantu oleh negara melalui Kementerian Kesehatan. Grafik 3.29 Penyelesaian SK Tubel PPDS-BK
403 842
TH 2014 TH 2015
Jika dilihat dari grafik 3.28 bahwa pada tahun 2014, penyelesaian SK Tubel PPDS-BK sebanyak 842 SK sedangkan pada tahun 2015 hanya 403 SK. 2) Penyelesaian Pengangkatan Residen Dalam
rangka
perencanaan, penempatan,
pembinaan dan
pengawasan Program Penugasan Khusus Residen dilakukan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan dan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Rujukan, sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing. Program Pengangkatan Residen yang dilakukan pada tahun 2015 sebanyak 740 orang lebih rendah dibanding tahun 2014 yang diikuti sebanyak 873 orang.
64
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.30 Penyelesaian SK Pengangkatan Residen
740
873 TH 2014 TH 2015
3) Monitoring
dan
evaluasi
peserta
dan
penerima
bantuan
pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis (PPDS/PPDGSBK), dengan keluaran/output: adanya dokumen data keberadaan Peserta PPDS/PPDGS-BK dan permasalahannya, hasil/outcome: tersedianya tenaga PPDS/PPDGS di Saryankes secara merata. Pada tahun 2015, kegiatan monitoring dan evaluasi peserta dan penerima bantuan pendidikan PPDS/PPDGS-BK Kementerian Kesehatan dilakukan di 19 provinsi dengan melibatkan Fakultas Kedokteran/Fakultas Kedokteran Gigi dan Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota ke rumah sakit pendidikan dan penugasan sehingga tim monitoring mengetahui permasalahan yang ditemui selama ditugaskan/mengikuti pendidikan dan mengidentifikasi permasalahan yang ditemui. Adapun sebagai gambaran capaian kegiatan ini dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
65
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.31 Monev Peserta dan Penerima PPDS/PPDGS-BK 19 provinsi
13 provinsi
TH 2014
TH 2015
4. Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai a. Percepatan
proses
administrasi
pelaksanaan
Pemberian
Penghargaan, Pemeriksaan kesehatan Pejabat Negara, Pemeriksaan Pegawai dan CPNS, dengan keluaran/output: SK dan Piagam Penghargaan, surat pemanggilan check-up dan SK TPK/DPT, sedangkan hasil/outcome: Piagam Penghargaan, dokumen rekam medis pegawai dan SK TPK/DPT serta penyelesaian kesejahteraan pegawai lainnya dengan tepat waktu dan sasaran. 1) Penyelesaian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Tanda
Kehormatan
Satyalancana
Karya
Satya
adalah
penghargaan negara yang diberikan Presiden RI kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun. Pemberian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
66
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada saat memperingati Hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus dan memperingati Hari Kesehatan Nasional setiap tanggal 12 November. Adapun Penyelesaian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Tahun 2014 dan Tahun 2015 adalah sebagaimana grafik dibawah ini: Tabel 3.32 Penyelesaian Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya Tahun 2014 dan Tahun 2015 1.706
930
1.097
1.027 1.008
705
10 Tahun
20 Tahun
TH 2014 TH 2015
30 Tahun
2) Penyelesaian Pemberian Tanda Penghargaan Bakti Karya Husada Tanda Penghargaan Bakti Karya Husada adalah penghargaan yang diberikan Menteri kesehatan kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian kesehatan yang telah bekerja secara terus-menerus (memiliki masa kerja) paling singkat 16 (enam belas) tahun diberikan Tanda Penghargaan Bakti Karya Husaada Dwi Windu dan yang telah memiliki masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun diberikan Tanda Penghargaan Bakti Karya Husada Tri Windu. Pemberian penghargaan Bhakti Karya Husada diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil 2(dua) kali dalam setahun,
67
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
yaitu pada saat memperingati Hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus dan memperingati Hari Kesehatan setiap tanggal 12 Nopember. Adapun apabila dibandingkan dengan tahun 2014, tahun 2015 mengalami penurunan penyelesaian pemberian penghargaan Bhakti Karya Husada sebagaimana grafik dibawah ini : Tabel 3.33 Penyelesaian Tanda Penghargaan Bakti Karya Husada Tahun 2014 dan Tahun 2015
Dwi Windu
TH 2014 1.011
TH 2015 788
Tri Windu
1.254
1.156
3) Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pejabat dan Pegawai Kementerian Kesehatan di Lingkungan Kantor Pusat Dalam rangka pendayagunaan aparatur pemerintah, disadari bahwa aparatur pemerintah memegang peranan penting dalam Pembangunan Nasional karena perannya sebagai pelaksana dan pengemban tugas pembangunan. Peran Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat dituntut untuk menjadi aparatur Pemerintah yang tangguh, terpercaya, berwibawa, jujur dan sehat. Upaya menyiapkan Pegawai Negeri Sipil sebagai
68
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
aparatur pemerintah yang sehat, tangguh dan bergairah kerja, berdaya guna dan berhasil guna, maka pelaksanaan pemeriksaan kesehatan Pegawai Negeri Sipil yang diselenggarakan secara terencana dan berkesinambungan. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi Pejabat dan Pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan bertujuan untuk mendeteksi status kesehatan Pejabat dan Pegawai Kementerian Kesehatan di Lingkungan Kantor Pusat. Tahun 2014 pemeriksaan kesehatan ditujukan bagi Pejabat Eselon di lingkungan Kementerian Kesehatan kantor pusat, begitu pula di tahun 2015. Pemeriksaan
Kesehatan
dilaksanakan
berdasarkan
Nota
Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Kementerian
Kesehatan
dengan
4
(empat)
Rumah
Sakit
Pemerintah yaitu RSPAD Gatot Soebroto, RSAL Dr. Mintohardjo, Lakespra Saryanto dan RSUP Persahabatan, sebagai gambaran dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Tabel 3.34 Realisasi Pemeriksaan Kesehatan Tahun 2014 dan 2015
750 700
687 637
TH 2014
TH 2015 Kuota
69
Realisasi
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
4) Penetapan Tim Penguji Kesehatan (TPK) Tim Penguji Kesehatan merupakan Tim yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan pada Rumah Sakit baik di Provinsi/Kab/Kota dan bertugas untuk memeriksa kesehatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan ditingkatkan statusnya menjadi Pegawai Negeri Sipil serta memeriksa kesehatan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai masalah kesehatan/sakit, akan diangkat dalam jabatan tertentu serta akan melakukan pendidikan ke luar negeri. 5) Pengembalian Tabungan Perumahan (Taperum) PNS Pengembalian Tabungan Perumahan (Taperum) PNS merupakan pengembalian seluruh iuran Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil
oleh
Badan
Pertimbangan
Tabungan
Perumahan
(Bapertarum) kepada PNS yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal dunia dan/atau berhenti bekerja karena sebab-sebab lain, dimana selama aktif dinas belum pernah memanfaatkan bantuan. Sebagai gambaran realisasi Pemeriksaan Kesehatan Pejabat dan Pegawai Kementerian Kesehatan di Lingkungan Kantor Pusat, Penetapan Tim Penguji Kesehatan (TPK), dan Pengembalian Tabungan Perumahan (Taperum) Tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
70
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Grafik 3.35 Realisasi Penetapan Tim Penguji Kesehatan dan Pengembangan Taperum Tahun 2014 dan 2015
TH 2014
SK TPK 24
Taperum 79
TH 2015
19
20
b. Percepatan penyelesaian permasalahan kepegawaian antara lain penegakkan disiplin, pemberian ijin perceraian/surat keterangan perceraian
dan
pemberian
cuti
bagi
pegawai
di
lingkungan
Kementerian Kesehatan. Kegiatan percepatan penyelesaian masalah kepegawaian bertujuan untuk diperolehnya persamaan persepsi dalam rangka menyelesaikan masalah
kepegawaian
secara
tepat
sasaran,
baik
lintas
program/lintas sektor, dengan keluaran/output: SK Pemberhentian, SK cuti serta surat keterangan perceraian, sedangkan hasil/outcome: terselesaikannya masalah kepegawaian dengan tepat sasaran, dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Penegakan Hukuman Disiplin Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
menjamin
ketaatan
dan/atau
ketertiban pegawai (Penerapan Peraturan dan Kebijakan bidang Kepegawaian)
71
serta
mendukung
percepatan
penyelesaian
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
masalah kepegawaian, dengan keluaran/output: jumlah pegawai yang menerima hukuman disiplin, sedangkan hasil/outcome: tercapainya penyelesaian masalah kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan. Adapun pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan
perundang-undangan
dan
atau
peraturan
kedinasan yang apabila dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Di dalam era reformasi birokrasi sekarang ini Pegawai Negeri Sipil dituntut untuk memaksimalkan kinerja individu. Kinerja individu tersebut dinilai berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) (60%) dan Perilaku Pegawai (40%) sebagai indikator penilaiannya yang dilakukan penilaian pada akhir tahun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 7 dijelaskan bahwa tingkat hukuman Disiplin PNS terbagi menjadi 3 (tiga) bagian/jenis, antara lain : a) Hukuman Disiplin Ringan b) Hukuman Disiplin Sedang c) Hukuman Disiplin Berat a. Jenis Hukuman Disiplin Ringan terbagi menjadi 3 (tiga) jenis : 1) Teguran Lisan 2) Teguran Tertulis 3) Pernyatan Tidak Puas Secara Tertulis b. Jenis Hukuman Disiplin Sedang terbagi menjadi 3(tiga) jenis : 1) Penundaan Kenaikan Gaji Berkala selama 1 (satu) tahun 2) Penundaan Kenaikan Pangkat selama 1 (satu) tahun 3) Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 1 (satu) tahun
72
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c. Jenis Hukuman Disiplin Berat terbagi menjadi 5 (lima) jenis : 1) Penurunan Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama 3 (tiga) tahun 2) Pemindahan dalam rangka Penurunan Jabatan Setingkat Lebih Rendah 3) Pembebasan dari Jabatan 4) Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri sebagai PNS 5) Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS Sepanjang tahun 2015 penyelesaian masalah kepegawaian terkait penegakkan disiplin PNS sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 dapat digambarkan sebagaimana table dan grafik dibawah ini : Grafik 3.36 Realisasi Penegakan Disiplin PNS Tahun 2015 44 43
I1» 20
4
&
.#
M & &
cf
£ eÿ
X)
<1
<&
6 7
x#
**
& 0
S'
<1&
V?
3 4
0 2
&
##
if
$0
Target Realisasi
Sf
#
&
eÿ
9
#
0 2
& &
2) Pemberian Ijin Perceraian dan Surat Keterangan Perceraian Yang dimaksud dengan Pemberian Ijin Melakukan Perceraian adalah suatu ijin berupa penetapan surat keterangan dari Pejabat
73
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Pembina Kepegawaian dalam hal ini Menteri Kesehatan bagi PNS Golongan III/a keatas dan Sekretaris Jenderal untuk PNS Golongan III kebawah, diperuntukkan bagi PNS yang menggugat cerai pasangannya. Sedangkan Surat Keterangan Perceraian adalah suatu ijin yang berupa surat penetapan dari Pejabat Pembina Kepegawaian dalam hal ini Menteri Kesehatan ditujukan Golongan III/a keatas dan Sekretaris Jenderal untuk PNS Golongan III kebawah, diperuntukkan jika PNS yang digugat cerai pasangannya. Percepatan penyelesaian pemberian ijin perceraian dan surat keterangan perceraian dengan keluaran/output : Penetapan surat keterangan Ijin Perceraian dan surat keterangan Perceraian, sedangkan hasil/outcome : terselesaikannya pemberian surat keterangan tepat sasaran dan penerapan disiplin pegawai. Sebagai gambaran penyelesaian surat keterangan perceraian dalam kurun waktu 2015 dapat disajikan sesuai grafik dibawah ini : Grafik 3.37 Realisasi Pemberian Ijin Perceraian dan Surat Keterangan Perceraian Tahun 2014 – 2015 59
47 40
41
Target Realisasi
TH 2014
74
TH 2015
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
Berdasarkan grafik sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan ijin untuk mengugat cerai dan melakukan perceraian mengalami penurunan dari tahun 2014 sejumlah 47 orang dan pada tahun 2015 sejumlah 41 orang. 3) Pemberian
Cuti
bagi
PNS
di
Lingkungan
Kementerian
Kesehatan Yang dimaksud Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu dengan keluaran/output : surat keterangan cuti, sedangkan hasil/outcome : terselesaikannya penerbitan
surat
keterangan
cuti
tepat
sasaran.
Adapun
pelaksanaan kegiatan pemberian cuti sebagai berikut : a. Cuti Tahunan Cuti tahunan hanya boleh diambil oleh PNS yang bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara terus menerus. Lamanya cuti tahunan adalah 12 hari kerja dikurangi cuti bersama. Cuti tahunan minimal 3 hari kerja. Biro kepegawaian hanya mengeluarkan Surat Cuti Tahunan bagi para pejabat dilingkungan Kementerian Kesehatan. Sedangkan surat cuti tahunan bagi pegawai, diterbitkan oleh masing-masing satuan kerja. b. Cuti Alasan Penting Yang dimaksud dengan Cuti Alasan Penting adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan karena ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit keras atau meninggal dunia atau melangsungkan perkawinan atau alasan penting lainnya yang ditetapkan oleh Presiden. Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk paling lama 2 (dua) bulan.
75
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
c. Cuti Besar Yang dimaksud dengan Cuti Besar adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam waktu 3 (tiga) bulan, jika PNS telah bekerja secara terus menerus selama 6 (enam) tahun. Pemberian cuti besar menghapus hak cuti tahunannya. d. Cuti di Luar Tanggungan Negara Cuti di luar tanggungan negara diberikan kepada PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnnya 5 (lima) tahun secara terus menerus karena alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti di luar tanggungan Negara dapat diberikan paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada
alasan-alasan
penting
untuk
memperpanjangnya,
sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Pasal 26). e. Cuti Bersalin Yang dimaksud dengan Cuti Bersalin adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam waktu 3 (tiga) bulan, untuk persalinan PNS wanita yang pertama, kedua dan ketiga. Biro Kepegawaian hanya menerbitkan surat cuti bersalin bagi pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian saja. f. Cuti Sakit Yang dimaksud dengan Cuti Sakit adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam waktu 2 (dua) sampai dengan 14 (empat belas) hari dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari berhak atas cuti sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Cuti
76
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
sakit tersebut paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan. Biro Kepegawaian hanya menerbitkan surat cuti sakit bagi pegawai di lingkungan Biro Kepegawaian saja. Realisasi
Pemberian
Cuti
PNS
di
Lingkungan
Kementerian
Kesehatan selama tahun 2015 dapat dilihat pada grafik 3.40 dibawah ini: Grafik 3.38 Pemberian Cuti PNS Tahun 2015 274 230
il il 200
150
5 9
— — — &
&
eS
# .O'
£ <*
#
.o
c5,
c>
20 21
.<>
Target Realisasi
&
$
<=5
ft
5 8
3 6
C*
.oV*
c. Dukungan layanan ketatausahaan dan perkantoran Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Pusat melalui pembinaan administrasi kepegawaian dengan kegiatannya meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, pengelolaan administrasi keuangan dan BMN, penyusunan rencana kerja dan anggaran unit kerja, bimbingan teknis pengelola keuangan dan BMN, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan penyusunan rencana strategis unit kerja, perencanaan program tahun
77
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
yang akan datang, serta pelaporannya. Sedangkan hasil/outcome: tersedianya dokumen perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporanya. Adapun kegiatan peningkatan ketatausahaan dan perkantoran sebagai berikut: 1) Meningkatkan kemampuan SDM Biro Kepegawaian Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan Biro
Kepegawaian
kegiatannya
Setjen
Kementerian
melalui peningkatan
Kesehatan
kapasitas
SDM
dengan pegawai,
keluaran/output: jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan, pelatihan keterampilan dan teknis dalam rangka meningkatkan pengetahuan guna pelaksanaan tugas, sedangkan hasil/outcome: meningkatnya pengetahuan/keterampilan dan kapasitas jumlah pegawai. Pelaksanaan kegiatan peningkatan Kapasitas SDM Biro Kepegawaian dapat dilihat sebagaimana gambar dibawah ini : Gambar 3.2 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas SDM Tahun 2015
I
*
!1 * *
{pf-tt **•♦ 4fU
..
*ran-
4C
MS
■
«»«»« •i
LCU Uk\
st 'ÿ OCT ■
. ‘
WOSSV I l" NY
ST
81 \
I.I
li
Wvr rC
i*
rTi * i™ .
_
‘ ■,
IB
M'
i 'i
i
■
}
t
I
A
I .
lir f
E
•rossviisvd NYIYAVj
%
.Ill X 1
h
j » f
7<JK
■
*L
*
%
i1
Ty ;
mini
78
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
2) Pengelolaan Surat/Berkas Masuk Proses pengelolaan surat masuk di Biro Kepegawaian sudah berdasarkan sistem surat usul melalui online/agenda online berbasis Website yang dapat dilakukan di seluruh wilayah dan terintegrasi dengan database Pegawai (SIMKA/SIMPEG). Kondisi/status proses surat masuk langsung terekam ke database pegawai, sehingga dapat dimonitor dan diketahui keberadaan prosesnya (distribusi dan jumlah surat usul yang masuk). Setiap pegawai yang sedang melakukan usul penyelesaian administrasi kepegawaian,
proses
kepegawaianya
dapat
dilihat
dan
diinformasikan bila usul proses kepegawaiannya ada kendala, dengan
demikian
dapat
segera
diperbaiki/dilengkapi,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Adapun jumlah surat masuk pada tahun 2014 sebanyak 12.699 surat/berkas,
dibandingkan
dengan
tahun
2015
terjadi
peningkatan penerimaan jumlah surat/berkas masuk sebanyak 22.243 surat/berkas, sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik 3.38 Jumlah Pengelolaan Surat/Berkas Masuk
12.699
22.243
TH 2014 TH 2015
79
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
3) Pengelolaan Unit Layanan Terpadu (ULT) Unit
Layanan
merupakan
Terpadu akses
registrasi
satu
(ULT) layanan
pintu
Gambar 3.3 Unit Layanan Terpadu
yang ■
diselenggarakan di Gedung Prof. Dr.
Sujudi
bertujuan
Lantai
untuk
5,
yang
m
**
memudahkan
4j
akses
pelayanan
kepada
masyarakat secara terpadu dan transparan
dengan
demikian
akan memudahkan mekanisme controlnya, sedangkan Unit kerja sebagai
penanggung-jawab
pengelolaan Terpadu
(ULT)
Unit
Layanan
adalah
Pusat
Komunikasi Publik. Pengelolaan Unit Layanan Terpadu (ULT) mulai beroperasi pada tanggal 26 April 2010 dan telah diresmikan oleh Ibu Menteri Kesehatan pada tanggal 3 Desember 2010, dengan jenis layanan yang dilakukan di Unit Layanan Terpadu (ULT) antara lain: 1. Loket 1 – Perijinan sarana produksi dan distribusi kefarmasian – Ditjen Binfar dan Alkes 2. Loket 2 – Perijinan sertifikasi alkes dan PKRT - Ditjen Binfar dan Alkes 3. Loket 3 dan 4 – Registrasi alkes dan PKRT – Ditjen Binfar dan Alkes 4. Loket 5 – Konsultasi Perijinan Alkes – Ditjen Binfar dan Alkes 5. Loket 6 – Registrasi Apoteker - Ditjen Binfar dan Alkes 6. Loket 7 – Layanan Informasi PPSDM Kesehatan – Badan PPSDM Kesehatan
80
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
7. Loket 8 – Pengusulan Angka Kredit Tenaga Kesehatan- Ditjen Bina Upaya Kesehatan 8. Loket 9 - Pengaduan dan permohonan Informasi – Pusat Komunikasi Publik 9. Loket 10 dan 11 – Pelayanan Urusan Kepegawaian – Biro Kepegawaian. Adapun penyelenggaraan pelayanan administrasi dan konsultasi kepegawaian dilakukan di loket 10 dan loket 11, dengan keluaran/output: pelayanan administrasi kepegawaian yang prima, sedangkan hasil/outcome: meningkatnya pelayanan kepegawaian yang cepat, tepat sasaran, efisien, bersih dan terpadu. Jumlah kunjungan pelayanan proses pengelolaan administrasi kepegawaian dan konsultasi penyelesaian masalah kepegawaian, mengalami peningkatan pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebagaimana grafik dibawah ini: Grafik 3.39 Jumlah Kunjungan Tamu Tahun 2014 dan Tahun 2015
4400
3143
t
A
TH 2014
81
A
TH 2015
LAKIP Biro Kepegawaian Tahun 2015
BAB IV PENUTUP Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja dari Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban tertulis atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan program kegiatan yang sudah diamanahkan dan ditetapkan dalam kurun waktu Januari – Desember 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga sebagai bahan pendukung sarana untuk menyampaikan hasil capaian kinerja Sekretaris Jenderal kepada Menteri Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2015 serta sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkesinambungan.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Biro Kepegawaian telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2015 untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Biro Kepegawaian. Pada hakekatnya program kegiatan yang telah dicapai merupakan perwujudan untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi yang lebih besar, yaitu Kementerian Kesehatan. Keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2015 diharapkan dapat menjadi parameter agar program kegiatan dimasa mendatang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana program kegiatan diharapkan dapat dicarikan pemecahannya serta diselesaikan dengan mengedepankan
profesionalisme
di
lingkungan
Satuan
Kerja
Biro
Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi, pemantauan perkembangan dan sinkronisasi rencana aksi serta perencanaan di tahun mendatang agar segala yang dilakukan melalui berbagai program kegiatan dapat ditindaklanjuti. Semua masukan dan tanggapan merupakan suatu bahan pertimbangan dalam memperbaiki kinerja Biro Kepegawaian di masa mendatang.
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
17.686.397.000
16.121.121.900
91,15%
Dokumen Orang Orang Orang
1 2.600 713 16.568
1 0 694 14.476
100,00% 0,00% 97,34% 87,37%
Rp
2.462.496.000
2.118.754.086
86,04%
Dokumen Dokumen Dokumen UPT
1 1 1 36
1 0 0 38
100,00% 0,00% 0,00% 105,56%
Program
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
4
5
6
7
8
Rp
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1. Penyelenggaraan Pengadaan Pegawai
a. Penyusunan Kebutuhan Tenaga CPNS (Formasi CPNS)
b. Pengangkatan CPNS PUSAT - Pendaftaran dan Seleksi CPNS Tahun 2015
- Pengangkatan Tenaga Honorer
- Peningkatan Status CPNS Menjadi PNS
- Pengangkatan Formasi Khusus
Inputs : Dana Outputs : - Formasi Pegawai Tahun 2015 - Pengangkatan CPNS Formasi Umum Tahun 2015 - Pengangkatan CPNS Honorer Tahun 2015 - Pengangkatan Tenaga PTT Inputs : Dana Outputs : - Penyusunan Bezzeting Pegawai - Penyusunan Formasi CPNS - Penyusunan Kebutuhan dr/drg/Bidan PTT dan Tugsus - Monitoring dan Evaluasi Penempatan CPNS Inputs : Dana Ouputs : - Penyusunan Pedoman Seleksi - Sosialisasi Pedoman - Pelamar Reg On-line - Pelamar Lulus Seleksi Administrasi - Pelamar Ikut Ujian Tulis - Peserta Lulus Ujian Tulis - Penyusunan Pedoman Evaluasi Rekrutmen CPNS - Monitoring Evaluasi Pasca Pelaksanaan Seleksi CPNS 2014 Ouputs : - Kategori I - Kategori II Outputs : - Pemanggilan peserta Prajabatan : - Honorer - Umum - Validasi Berkas Usul PNS - Penyelesaian SK PNS - Penyelesaian Karpeg - Penyelesaian Karis/Karsu Outputs : - Verifikasi dan Finalisasi usul Penetapan NIP BKN
Rp
4.715.940.000
3.908.338.289
82,88%
Dokumen Kali Orang Orang Orang Orang Dokumen Provinsi
1 1 80.000 25.000 25.000 2.600 1 24
0 0 0 0 0 0 0 10
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 41,67%
Orang Orang
0 713
0 694
#DIV/0! 97,34%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
782 2.431 1.514 1.485 1.055 1.745
757 2.326 1.485 1.485 1.050 1.742
96,80% 95,68% 98,08% 100,00% 99,53% 99,83%
Orang
493
430
87,22%
Tidak dilaksanakan karena ada moratorium seleksi CPNS
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program
Uraian
4
5 c. Tenaga PTT - Percepatan Pengangkatan dan Perpanjangan Tenaga PTT
- Penempatan dan Penarikan Tenaga Kes - Pengangkatan PTT BSB - Pengangkatan dan penempatan Tenaga Penugasan Khusus
2. Penyelenggaraan Urusan Mutasi Pegawai
d. SK Kenaikan Pangkat, Pindah, Berhenti dan Pensiun - Penyelesaian Administrasi kenaikan Pangkat
Indikator Kinerja 6 Inputs : Dana Outputs : - Pengangkatan PTT Pusat *) dr. Spes/drg. Spes *) Dokter Umum *) Dokter Gigi *) Bidan - Perpanjangan Masa Bakti *) dr. Spes/drg. Spes *) Dokter Umum *) Dokter Gigi *) Bidan Outputs : - Penempatan dan Penarikan Nakes Outputs : - Monitoring/Pengawasan Ujian Tulis PTT BSB Outputs : - Monitoring Tenaga Penugasan Khusus - Penarikan D-III penugasan khusus Inputs : Dana Outputs : - SK Kenaikan Pangkat - SK Pemindahan, Perbantuan, KGB, Berhenti dan Pensiun - Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian - Produk Adminsitrasi Kepegawaian yang dikelola memlaui Sistem Informasi Layanan Kepegawaian (SILK) - Pengadaan Alat Pengolah Data Inputs : Dana Outputs : - Penyelesaian SK KP - Peninjauan Masa Kerja - Perbaikan SK KP
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
10.507.961.000
10.094.029.525
96,06%
Orang Orang Orang Orang
50 2.365 2.103 1.500
2 1.057 459 1.361
4,00% 44,69% 21,83% 90,73%
Orang Orang Orang Orang
50 250 250 10.000
29 243 127 11.198
58,00% 97,20% 50,80% 111,98%
Orang
6.418
3.192
49,74%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Rp
Provinsi
5
4
80,00%
Provinsi Orang
17 1.700
17 787
100,00% 46,29%
Rp
8.036.179.000
5.995.061.137
74,60%
Surat Surat
11.000 3.646
10.575 4.470
96,14% 122,60%
Pegawai Buah
50.860 8
53.156 11
104,51% 137,50%
Unit
51
13
25,49%
Rp
2.522.450.000
2.131.006.538
84,48%
Orang Orang Orang
11.000 100 300
10.575 0 161
96,14% 0,00% 53,67%
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program 4
Uraian 5 - Percepatan Proses Penyelesaian Pindah dan Pemberhentian/Pensiun
e. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA - Pelaksanaan RB Kelompok Kerja SDM
- Pengelolaan Tata Naskah/Dokumen Pegawai : - Memperkuat Data Base Pegawai
- Produk Adminsitrasi Kepegawaian yang dikelola melalui Sistem Informasi Layanan Kepegawaian (SILK) f Sewa Akses Internet
g Pemeliharaan Jaringan
h Pengadaan Alat Pengolah Data
Indikator Kinerja 6 Outputs : - Penyelesaian Tenaga DPK - Penyelesaian SK *) Pensiun *) Pemindahan *) Persetujuan Pindah *) KGB *) Berhenti *) Penarikan Perbantuan Inputs : Dana Outputs : - Review Peringkat Jabatan (Grading) di lingkungan Kementerian Kesehatan - Evaluasi SKP Outputs : - Penyelesaian Arsip Elektronik Outputs : - Pelatihan SIMKA - Database PNS Kemenkes Pusat - Honor Pengelola SIMKA Outputs : - Produk Administrasi Yang di ISO kan Inputs : Dana Outputs : - Sewa Akses Internet Inputs : Dana Outputs : - Pemeliharaan Jaringan Inputs : Dana Outputs : - Pembelian Alat Pengolah Data
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
90
92
102,22%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
1.947 1.225 472 474 150 12
811 2.580 160 607 302 10
41,65% 210,61% 33,90% 128,06% 201,33% 83,33%
Rp
4.343.729.000
2.715.732.962
62,52%
Kali
1
1
100,00%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Orang
Kali
2
2
100,00%
Dok/File
99.767
99.767
100,00%
Regional Pegawai Orang
2 50.860 0
2 53.680 0
100,00% 105,54% 0,00%
Buah
8
3
37,50%
Rp
600.000.000
587.472.000
97,91%
Bulan
12
12
100,00%
Rp
60.000.000
57.528.000
95,88%
Bulan
12
12
100,00%
Rp
510.000.000
503.321.637
98,69%
Unit
51
59
115,69%
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program 4
Uraian 5 3. Penyelenggaraan Pengembangan Pegawai
g. SK Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural - Pengelolaan Administrasi Jabatan Fungsional
- Pelaksanaan Penilaian Bakal Calon Pejabat Struktural
h. Laporan Pengembangan Karir Pegawai - Standar Kompetensi Jabatan
- Kebutuhan DIKLATPIM dan Evaluasi Pasca DIKLATPIM
Indikator Kinerja 6 Inputs : Dana Outputs : - Pengangkatan Jabatan Fungsional - Pengangkatan Pejabat Struktural - Kebutuhan Diklat PIM - Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah - Pengangkatan dan Penempatan Resdien di DTPK Inputs : Dana Outputs : - Inpassing - Pengangkatan Pertama - Alih Jabatan - Pengangkatan dalam jabatan - Pembebasan Sementara - PAK - Pengangkatan Kembali - Berhenti - Tunjangan Biaya Radiasi Outputs : - Pengangkatan *) Eselon I *) Eselon II *) Eselon III dan IV - Pelantikan *) Eselon I *) Eselon II *) Eselon III dan IV - Open Recrutmen Eselon I Inputs : Dana Outputs : - Review Kamus Kompetensi - Review Standar Kompetensi Jabatan - Pembuatan Aplikasi Standar Kompetensi Jabatan - TOT Aplikasi Standar Kompetensi Jabatan - Verifikasi dan Penyusunan Pedoman SKJ Outputs : - Diklat PIM I - Diklat PIM II - Diklat PIM III - Diklat PIM IV
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
10.704.308.000
9.506.915.227
88,81%
Orang Pejabat Orang Orang Orang
7.155 293 215 400 800
7.043 274 232 362 740
98,43% 93,52% 107,91% 90,50% 92,50%
Rp
3.226.438.000
2.929.450.825
90,80%
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
340 600 186 5.410 290 9 220 100 55
332 678 124 5.361 323 15 122 88 40
97,65% 113,00% 66,67% 99,09% 111,38% 166,67% 55,45% 88,00% 72,73%
Pejabat Pejabat Pejabat
3 60 230
2 55 217
66,67% 91,67% 94,35%
Kali Kali Kali Jabatan
1 3 1 20
1 5 2 27
100,00% 166,67% 200,00% 135,00%
Rp
2.412.700.000
1.997.067.108
82,77%
Dok Dok Buah Kali Kali
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Orang Orang Orang Orang
4 6 45 160
5 6 48 173
125,00% 100,00% 106,67% 108,13%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Rp
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program
Uraian
4
5 - Pelaksanaan Ujian Dinas, Ujian Penyesuaian Ijazah
i SK Tenaga Kesehatan Strategis - Pengelolaan Adm. Tenaga Kesehatan Strategis
- Pengangkatan dan Penempatan Residen di DTPK
4. Pelaksanaan urusan Umum dan Kesra Pegawai
j. Hukuman Disiplin Pegawai - Bimbingan Teknis Penyelesaian Masalah Kepegawaian
Indikator Kinerja 6 Outputs : - Pelaksanaan Ujian Dinas TK.I dan TK.II *) Provinsi Regional *) Peserta PNS *) Kelulusan - Pelaksanaan Ujian Penyesuaian Ijazah *) Provinsi Regional *) Peserta PNS *) Kelulusan Inputs : Dana Outputs : - Pemutakhiran Data Adm. Dokter Spesialis - Monev Peserta PPDS & Penerima PPDS-BK ke FK - Monitoring Penempatan Tenaga Strategis - SK Tubel PPDS-BK Outputs : - Pengangkatan Residen Inputs : Dana Outputs : - Penyelesaian Masalah - Review Peraturan dan Juklak/Juknis Kepegawaian - Pemberian Penghargaan Presiden dan Menkes - Pemeriksaan Kesehatan Pejabat - Peningkatan Kapasitas SDM - Pembinaan Adm Kepegawaian - Kunjungan Tamu Unit Pelayana Terpadu Kepegawaian - Pengelolaan berkas Masuk Kepegawaian - Pengelolaan Operasional Satker Inputs : Dana Outputs : - Pelaksanaan
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
17 175 175
17 195 135
100,00% 111,43% 77,14%
Provinsi Orang Orang
17 225 225
17 239 227
100,00% 106,22% 100,89%
Rp
5.065.170.000
4.580.397.294
90,43%
Kali Provinsi Provinsi Orang
2 16 50 500
1 19 55 403
50,00% 118,75% 110,00% 80,60%
Orang
800
740
92,50%
Rp
10.108.013.000
6.335.596.779
62,68%
Kasus Keg Orang Orang Angk Provinsi Orang Berkas Bulan
375 1 6.176 750 2 20 4.500 20.000 12
534 0 6.455 687 2 17 4.400 22.243 12
142,40% 0,00% 104,52% 91,60% 100,00% 85,00% 97,78% 111,22% 100,00%
Rp
511.625.000
277.214.956
54,18%
Provinsi
2
2
100,00%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Provinsi Orang Orang
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program 4
Uraian 5 - Konsolidasi Penanganan Kasus dan Penyelesaian Masalah Kepegawaian
k. Peraturan Kepegawaian Review Peraturan dan Penyusunan Juklak/Juknis Kepegawaian l. Laporan Peningkatan kesejahteraan Pegawai - Pemberian Penghargaan dari Presiden dan Menkes
- Pemeriksaan Kesehatan
- Pengelolaan Usul
m. Peningkatan Kompetensi SDM - Peningkatan Kapasitas SDM
Indikator Kinerja 6 Outputs : - Review Penyelesaian - Realisasi Penyelesaian : - Cuti Tahunan (Pejabat) - Cuti Alasan Penting - Cuti Besar - Cuti di Luar Tanggungan Negara - Izin Perceraian - Hukuman Disiplin - Pemberhentian PNS - Pemberhentian Sementara - SK Pengurangan Tunjangan Kinerja - Tanggapan Banding Adm. - SK Bekerja Selama Banding Adm. Inputs : Dana Outputs : - Review Inputs : Dana Outputs : - Satyalacana dari Presiden : * 10 tahun * 20 tahun * 30 tahun - Penghargaan Menkes : * Dwi Windu * Tri Windu - Penghargaan Lain-lain (Nakes Teladan, dll) Outputs : - Pemeriksaan Kes Pejabat - SK Tim TPK Outputs : - Taspen - Bapertarum Inputs : Dana Outputs : - Peningkatan Kapasitas SDM - Peningkatan Kompetensi Pegawai * Dalam Negeri * Luar Negeri
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
20
21
105,00%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
5 150 200 20 40 44 20 6 0 3 0
9 230 274 21 41 43 4 7 2 4 2
180,00% 153,33% 137,00% 105,00% 102,50% 97,73% 20,00% 116,67% #DIV/0! 133,33% #DIV/0!
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Provinsi
Rp
10.830.000
0
0,00%
Keg
1
0
0,00%
Rp
2.320.225.000
1.781.460.057
76,78%
Orang Orang Orang
850 1.400 1.100
1.706 705 1.008
200,71% 50,36% 91,64%
Orang Orang Orang
900 1.200 350
788 1.156 558
87,56% 96,33% 159,43%
Orang SK
750 20
687 19
91,60% 95,00%
Orang Orang
5 75
3 20
60,00% 26,67%
Rp
1.336.270.000
1.072.526.545
80,26%
Angk
1
1
100,00%
Orang Orang
12 3
34 0
283,33% 0,00%
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program 4
Uraian 5 n. Laporan Kegiatan dan Pembinaan kepegawaian - Pembinaan Administrasi Kepegawaian - Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
o. Laporan Perencanaan Program dan Penganggaran unit kerja - Penyusunan kinerja unit Kerja
- Perencanaan Program tahun Yang Akan Datang - Pertemuan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Unit Kerja p. Laporan Keuangan dan Inventarisasi BMN (SAI) - Pengelolaan Adm Keuangan
- Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan SAI
- Penghapusan BMN
Indikator Kinerja 6 Inputs : Dana Outputs : - Pembinaan Outputs : -Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan - Monev Kegiatan Dekonsentrasi Inputs : Dana Outputs : - Penyelesaian Akuntabilitas Kinerja Ropeg Tahun 2014 Outputs : - Perencanaan Kegiatan Tahun 2016 Outputs : - Pelaksanaan Outputs : - RENJA KL dan RKAKL 2016 Inputs : Dana Outputs : - Honor Pengelola Keuangan - Honor Pengelola SAI - Penyelesaian Laporan Keuangan - Bimbingan Teknis Perbendaharaan Outputs : - Honor Pejabat Pengadaan - Honor Panitia Penerima - Honor Petugas ULP - Penyelesaian Administrasi Outputs : - Rapat Koordinasi
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
1.316.317.000
1.103.301.927
83,82%
Orang
176
122
69,32%
Kali Provinsi
2 20
2 24
100,00% 120,00%
Rp
434.045.000
378.001.750
87,09%
Kali
2
1
50,00%
Keg
1
1
100,00%
Orang
30
66
220,00%
Kali
8
8
100,00%
Rp
459.960.000
399.325.098
86,82%
Bulan Bulan Kali Orang
12 12 2 8
12 12 2 12
100,00% 100,00% 100,00% 150,00%
Orang Orang Orang kali
1 5 3 3
1 5 3 1
100,00% 100,00% 100,00% 33,33%
Kali
3
3
100,00%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Rp
Lampiran III Formulir PKK PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN Kegiatan Program
Uraian
4
5 q. Layanan Perkantoran - Peningkatan Pusat Pelayanan Kepegawaian
- Pengelolaan Berkas Usul Kepegawaian
- Operasional Pengelolaan Satker
- Renovasi dan Penataan Ruang Kerja
Indikator Kinerja 6 Inputs : Dana Outputs : - Leaflet Kepegawaian - Evaluasi Kegiatan - Kunjungan Tamu Outputs : - Pengelolaan Surat Masuk - Penyelesaian Administrasi Outputs : - Pakaian Dinas Pegawai - Perawatan Kendaraan Operasional : * Roda 2 * Roda 4 - Perawatan dan Perbaikan Peralatan Kantor * Perawatan Printer * Perawatan Komputer - Pencetakkan Kop Surat - Transport Lokal Pegawai - Honor Pengemudi - Keperluan Pimpinan Outputs : - Renovasi dan Penataan Ruang Kerja Biro Kepegawaian
Presentasi Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
Keterangan
6
7
8
3.718.741.000
1.323.766.446
35,60%
Jenis Kali Orang
3 6 4.500
3 2 4.400
100,00% 33,33% 97,78%
Surat Periode
20.000 5
22.243 3
111,22% 60,00%
Stell
165
167
101,21%
Unit Unit
14 11
14 9
100,00% 81,82%
Unit Unit RIM Orang Bulan Bulan
25 75 500 129 12 12
4 0 150 114 13 12
16,00% 0,00% 30,00% 88,37% 108,33% 100,00%
Paket
1
1
100,00%
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi
7
8
Rp
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3 Meningkatnya pelayanan adminitrasi kepegawaian
1 Persentase pemenuhan kebutuhan SDM Aparatur (CPNS dan PTT)
90%
KEGIATAN Program
Indikator Kinerja
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
4
6
7
8
9
Rp
17.686.397.000
Dokumen Orang Orang Orang Orang
1 2.600 713 16.568 0
Rp
2.462.496.000
Dokumen Dokumen Dokumen UPT
1 1 1 36
Rp
4.715.940.000
Dokumen Kali Orang Orang Orang Orang Dokumen Provinsi
1 1 80.000 25.000 25.000 2.600 1 24
Orang Orang
0 713
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
782 2.431 1.514 1.485 1.055 493
Penyelenggaraan Pengadaan Pegawai
,
2 Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
60%
3. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
80% Penyusunan Kebutuhan Tenaga CPNS (Formasi CPNS)
Pengangkatan CPNS PUSAT - Pendaftaran dan Seleksi CPNS Tahun 2015
- Pengangkatan Tenaga Honorer
- Peningkatan Status CPNS Menjadi PNS
Inputs : Dana Outputs : - Formasi Pegawai Tahun 2015 - Pengangkatan CPNS Formasi Umum Tahun 2015 - Pengangkatan CPNS Honorer Tahun 2015 - Pengangkatan Tenaga PTT - Pengangkatan Tenaga Penugasan Khusus Inputs : Dana Outputs : - Penyusunan Bezzeting Pegawai - Penyusunan Formasi CPNS - Penyusunan Kebutuhan dr/drg/Bidan PTT dan Tugsus - Monitoring dan Evaluasi Penempatan CPNS Inputs : Dana Ouputs : - Penyusunan Pedoman Seleksi - Sosialisasi Pedoman - Pelamar Reg On-line - Pelamar Lulus Seleksi Administrasi - Pelamar Ikut Ujian Tulis - Peserta Lulus Ujian Tulis - Penyusunan Pedoman Evaluasi Rekrutmen CPNS - Monitoring Evaluasi Pasca Pelaksanaan Seleksi CPNS 2014 Ouputs : - Kategori I - Kategori II Outputs : - Pemanggilan peserta Prajabatan : - Honorer - Umum - Validasi Berkas Usul PNS - Penyelesaian SK PNS - Penyelesaian Karpeg - Verifikasi dan Finalisasi usul Penetapan NIP BKN
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program
Indikator Kinerja
4
6 Inputs : Dana - Percepatan Pengangkatan dan Perpanjangan Outputs : Tenaga PTT - Pengangkatan PTT Pusat *) dr. Spes/drg. Spes *) Dokter Umum *) Dokter Gigi *) Bidan - Perpanjangan Masa Bakti *) dr. Spes/drg. Spes *) Dokter Umum *) Dokter Gigi *) Bidan - Penempatan dan Penarikan Tenaga Kes Outputs : - Penempatan dan Penarikan Nakes - Pengangkatan PTT BSB Outputs : - Monitoring/Pengawasan Ujian Tulis PTT BSB - Pengangkatan dan penempatan Tenaga Penugasan Khusus Outputs : - Monitoring Tenaga Penugasan Khusus - Penarikan D-III penugasan khusus
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7
8
9
Rp
10.507.961.000
Orang Orang Orang Orang
50 2.365 2.103 1.500
Orang Orang Orang Orang
50 250 250 10.000
Orang
6.418
Provinsi
5
Provinsi Orang
17 1.700
Rp
8.036.179.000
Surat Surat
11.000 3.646
Pegawai Buah
50.860 8
Unit
51
Rp
2.522.450.000
Orang Orang Orang
11.000 100 300
Tenaga PTT
Penyelenggaraan Urusan Mutasi Pegawai
SK Kenaikan Pangkat, Pindah, Berhenti dan Pensiun - Penyelesaian Administrasi kenaikan Pangkat
Inputs : Dana Outputs : - SK Kenaikan Pangkat - SK Pemindahan, Perbantuan, KGB, Berhenti dan Pensiun - Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian - Produk Adminsitrasi Kepegawaian yang dikelola memlaui Sistem Informasi Layanan Kepegawaian (SILK) - Pengadaan Alat Pengolah Data Inputs : Dana Outputs : - Penyelesaian SK KP - Peninjauan Masa Kerja - Pemutihan SK
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program 4 - Percepatan Proses Penyelesaian Pindah dan Pemberhentian/Pensiun
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA - Pelaksanaan RB Kelompok Kerja SDM
- Pengelolaan Tata Naskah/Dokumen Pegawai : - Memperkuat Data Base Pegawai
Indikator Kinerja
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
6
7
8
9
Orang
90
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
1.947 1.225 472 474 150 12
Rp
4.343.729.000
Kali
1
Kali
2
Dok/File
99.767
Regional Pegawai Orang
2 50.860 0
Buah
8
Rp
600.000.000
Rp
60.000.000
Bulan
12
Rp
510.000.000
Unit
51
Rp
10.704.308.000
Orang Pejabat
7.155 293
Outputs : - Penyelesaian Tenaga DPK - Penyelesaian SK *) Pensiun *) Pemindahan *) Persetujuan Pindah *) KGB *) Berhenti *) Penarikan Perbantuan Inputs : Dana Outputs : - Review Peringkat Jabatan (Grading) di lingkungan Kementerian Kesehatan - Evaluasi SKP Outputs : - Penyelesaian Arsip Elektronik Outputs : - Pelatihan SIMKA - Database PNS Kemenkes Pusat - Honor Pengelola SIMKA
- Produk Adminsitrasi Kepegawaian yang dikelola melaui Sistem Informasi Layanan Kepegawaian (SILK)
Outputs : - Produk Administrasi Yang di ISO kan
Sewa Akses Internet
Inputs : Dana Outputs : Inputs : Dana Outputs : - Pemeliharaan Jaringan Inputs : Dana Outputs : - Pembelian Alat Pengolah Data
Pemeliharaan Jaringan
Pengadaan Alat Pengolah Data
Penyelenggaraan Pengembangan Pegawai
Inputs : Dana Outputs : - Pengangkatan Jabatan Fungsional - Pengangkatan Pejabat Struktural
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program 4
SK Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural - Pengelolaan Administrasi Jabatan Fungsional
- Pelaksanaan Penilaian Bakal Calon Pejabat Struktural
Laporan Pengembangan Karir Pegawai - Standar Kompetensi Jabatan
- Kebutuhan DIKLATPIM dan Evaluasi Pasca DIKLATPIM
- Pelaksanaan Ujian Dinas, Ujian Penyesuaian Ijazah
Indikator Kinerja 6 - Kebutuhan Diklat PIM - Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah - Pengangkatan dan Penempatan Resdien di DTPK Inputs : Dana Outputs : - Inpassing - Pengangkatan Pertama - Alih Jabatan - Pengangkatan dalam jabatan - Pembebasan Sementara - PAK - Pengangkatan Kembali - Berhenti - Tunjangan Biaya Radiasi Outputs : - Pengangkatan *) Eselon I *) Eselon II *) Eselon III dan IV - Pelantikan *) Eselon I *) Eselon II *) Eselon III dan IV - Open Recrutmen Eselon I Inputs : Dana Outputs : - Review Kamus Kompetensi - Review Standar Kompetensi Jabatan - Pembuatan Aplikasi Standar Kompetensi Jabatan - TOT Aplikasi Standar Kompetensi Jabatan - Verifikasi dan Penyusunan Pedoman SKJ Outputs : - Diklat PIM I - Diklat PIM II - Diklat PIM III - Diklat PIM IV Outputs : - Pelaksanaan Ujian Dinas TK.I dan TK.II *) Provinsi Regional *) Peserta PNS
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7 Orang Orang Orang
8 215 400 800
9
Rp
3.226.438.000
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
340 600 186 5.410 290 9 220 100 55
Pejabat Pejabat Pejabat
3 60 230
Kali Kali Kali Jabatan
1 3 1 20
Rp
2.412.700.000
Dok Dok Buah Kali Kali
1 1 1 1 1
Orang Orang Orang Orang
4 6 45 160
Provinsi Orang
17 175
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program 4
SK Tenaga Kesehatan Strategis - Pengelolaan Adm. Tenaga Kesehatan Strategis
- Pengangkatan dan Penempatan Residen di DTPK
Pelaksanaan urusan Umum dan Kesra Pegawai
Hukuman Disiplin Pegawai - Bimbingan Teknis Penyelesaian Masalah Kepegawaian - Konsolidasi Penanganan Kasus dan Penyelesaian Masalah Kepegawaian
Indikator Kinerja 6 *) Kelulusan - Pelaksanaan Ujian Penyesuaian Ijazah *) Provinsi Regional *) Peserta PNS *) Kelulusan Inputs : Dana Outputs : - Pemutakhiran Data Adm. Dokter Spesialis - Monev Peserta PPDS & Penerima PPDS-BK ke FK - Monitoring Penempatan Tenaga Strategis - SK Tubel PPDS-BK Outputs : - Pengangkatan Residen Inputs : Dana Outputs : - Penyelesaian Masalah - Review Peraturan dan Juklak/Juknis Kepegawaian - Pemberian Penghargaan Presiden dan Menkes - Pemeriksaan Kesehatan Pejabat - Peningkatan Kapasitas SDM - Pembinaan Adm Kepegawaian - Kunjungan Tamu Unit Pelayana Terpadu Kepegawaian - Pengelolaan berkas Masuk Kepegawaian - Pengelolaan Operasional Satker Inputs : Dana Outputs : - Pelaksanaan Outputs : - Review Penyelesaian - Realisasi Penyelesaian : - Cuti Tahunan (Pejabat) - Cuti Alasan Penting - Cuti Besar - Cuti di Luar Tanggungan Negara - Izin Perceraian - Hukuman Disiplin - Pemberhentian PNS - Pemberhentian Sementara
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7 Orang
8 175
9
Provinsi Orang Orang
17 225 225
Rp
5.065.170.000
Kali Provinsi Provinsi Orang
2 16 50 500
Orang
800
Rp
10.035.073.000
Kasus Keg Orang Orang Angk Provinsi Orang Berkas Bulan
375 1 6.176 750 2 20 4.500 20.000 12
Rp
511.625.000
Provinsi
2
Provinsi
20
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
5 150 200 20 40 44 20 6
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program 4
Peraturan Kepegawaian Review Peraturan dan Penyusunan Juklak/Juknis Kepegawaian Laporan Peningkatan kesejahteraan Pegawai - Pemberian Penghargaan dari Presiden dan Menkes
- Pemeriksaan Kesehatan
- Pengelolaan Usul
Peningkatan Kompetensi SDM - Peningkatan Kapasitas SDM
Laporan Kegiatan dan Pembinaan kepegawaian - Pembinaan Administrasi Kepegawaian - Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Perencanaan Program dan Penganggaran unit kerja
Indikator Kinerja 6 - SK Pengurangan Tunjangan Kinerja - Tanggapan Banding Adm. - SK Bekerja Selama Banding Adm. Inputs : Dana Outputs : - Review Inputs : Dana Outputs : - Satyalacana dari Presiden : * 10 tahun * 20 tahun * 30 tahun - Penghargaan Menkes : * Dwi Windu * Tri Windu - Penghargaan Lain-lain (Nakes Teladan, dll) Outputs : - Pemeriksaan Kes Pejabat - SK Tim TPK Outputs : - Taspen - Bapertarum Inputs : Dana Outputs : - Peningkatan Kapasitas SDM - Peningkatan Kompetensi Pegawai * Dalam Negeri * Luar Negeri Inputs : Dana Outputs : - Pembinaan Outputs : -Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan - Monev Kegiatan Dekonsentrasi Inputs : Dana
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7 Orang Orang Orang
8 0 3 0
9
Rp
10.830.000
Keg
1
Rp
2.320.225.000
Orang Orang Orang
850 1.400 1.100
Orang Orang Orang
900 1.200 350
Orang SK
750 20
Orang Orang
5 75
Rp
1.336.270.000
Angk
1
Orang Orang
12 3
Rp
1.316.317.000
Orang
176
Kali Provinsi
2 20
Rp
434.045.000
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program
Indikator Kinerja
4 - Penyusunan kinerja unit Kerja
6 Outputs : - Penyelesaian Akuntabilitas Kinerja Ropeg Tahun 2013 Outputs : - Perencanaan Kegiatan Tahun 2016 Outputs : - Pelaksanaan Outputs : - RENJA KL dan RKAKL 2015
- Perencanaan Program tahun Yang Akan Datang - Pertemuan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor - Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran Unit Kerja Laporan Keuangan dan Inventarisasi BMN (SAI) - Pengelolaan Adm Keuangan
- Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan SAI
- Penghapusan BMN
Layanan Perkantoran - Peningkatan Pusat Pelayanan Kepegawaian
- Pengelolaan Berkas Usul Kepegawaian
Inputs : Dana Outputs : - Honor Pengelola Keuangan - Honor Pengelola SAI - Penyelesaian Laporan Keuangan - Bimbingan Teknis Perbendaharaan Outputs : - Honor Pejabat Pengadaan - Honor Panitia Penerima - Honor Petugas ULP - Penyelesaian Administrasi Outputs : - Rapat Koordinasi Inputs : Dana Outputs : - Leaflet Kepegawaian - Evaluasi Kegiatan - Kunjungan Tamu Outputs : - Pengelolaan Surat Masuk - Penyelesaian Administrasi
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7
8
9
Kali
2
Keg
1
Orang
30
Kali
8
Rp
387.020.000
Bulan Bulan Kali Orang
12 12 2 8
Orang Orang Orang kali
1 5 3 3
Kali
3
Rp
3.718.741.000
Jenis Kali Orang
3 6 4.500
Surat Periode
20.000 5
Lampiran II Formulir RKT RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SAKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN SASARAN Rencana Tingkat Uraian Indikator Capaian (Target) 1 2 3
KEGIATAN Program 4 - Operasional Pengelolaan Satker
- Renovasi dan Penataan Ruang Kerja
Indikator Kinerja 6 Outputs : - Pakaian Dinas Pegawai - Perawatan Kendaraan Operasional : * Roda 2 * Roda 4 - Perawatan dan Perbaikan Peralatan Kantor * Perawatan Printer * Perawatan Komputer - Pencetakkan Kop Surat - Transport Lokal Pegawai - Honor Pengemudi - Keperluan Pimpinan Outputs : - Renovasi dan Penataan Ruang Kerja Biro Kepegawaian
Satuan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Ket
7
8
9
Stell
165
Unit Unit
14 11
Unit Unit RIM Orang Bulan Bulan
25 75 500 129 12 12
Paket
1
Lampiran I Formulir RS RENCANA STRATEJIK Tahun 2015 s/d 2019 Instansi Visi Misi
: Kementerian Kesehatan : :Masyarakat MasyarakatSehat SehatYang Yang Mandiri Mandiri Dan Dan Berkeadilan Berkeadilan : 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upayakesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Satuan Organisasi / Unit Organisasi : Sekretariat Jenderal / Biro Kepegawaian Tujuan 1 Terwujudnya peningkatan pelayanan adminsitrasi kepegawaian di lingkungan Kementerian Kesehatan
Sasaran Uraian 2 Meningkatnya pelayanan adminitrasi kepegawaian
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Indikator 3
1 Persentase pemenuhan kebutuhan SDM aparatur kesehatan (CPNS dan PTT)
2 Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan 3. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
Kebijakan 4 Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Program 5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Keterangan 6
Lampiran IV Formulir PPS PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2015 SATUAN ORGANISASI / UNIT ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL / BIRO KEPEGAWAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN PERSENTASE PENCAPAIAN KETERANGAN (TARGET) RENCANA TINGKAT CAPAIAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
1
2
3
4
6
1 Persentase pemenuhan kebutuhan SDM aparatur kesehatan (CPNS dan PTT)
Persen
90%
87,37%
2 Persentase pejabat struktural di lingkugan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan
Persen
60%
73,17%
3 Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
Persen
80%
85,46%
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Meningkatnya pelayanan adminitrasi kepegawaian
7
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BIRO KEPEGAWAIAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS
Jabatan
: Kepala Biro Kepegawaian
selanjutnya disebut pihak pertama,
Nama
: dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes
Jabatan
: Sekretaris Jenderal
selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang teiah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 28 Januari 2015
Pihak Kedua,
Gr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes NIP 195810171984031004
Pihak Pertama,
dr. Pattiselanno Rorbeth Johan, MARS NIP 196010131989121001
PERJANJIAN KINERJA
Unit Organisasi Eselon II
: Biro Kepegawaian
Tahun
: 2015
No.
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
1
2
3
Jumlah Anggaran Tahun 2015
Persentase pemenuhan kebutuhan SDM aparatur kesehatan Persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik
90% 60%
80%
: Rp 92.254.400.000,-
(Sembilan puluh dua miliar dua ratus lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah)
Jakarta, 28 Januari 2015
Pihak Kedua,
dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes Nllj/195810171984031004
Pihak Pertama,
dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP 196010131989121001