RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 - 2019
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 dapat diselesaikan. Berdasarkan penjelasan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib membuat dan memiliki rencana strategis yang disebut Renstra-SKPD. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang yang merupakan Lembaga Dinas Daerah yang mendukung tugas Kepala Daerah (Bupati) dalam menyusun dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang peternakan dan perikanan sehingga wajib memiliki Renstra. Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019, disusun berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis internal dan eksternal dengan mengacu pada RPJM-D Kabupaten Magelang, serta Renstra Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan, Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah, Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), maupun hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Penyusunan Renstra ini, diharapkan dapat menjadikan landasan dalam mewujudkan sistem perencanaan dan kinerja yang lebih baik, menuju tercapainya hasil pembangunan yang diharapkan dan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Mungkid,
Desember 2014
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGELANG,
DAFTAR ISI
Ir. SRI HARTINI Pembina Tk I NIP. 19600509 198503 2 006 DAFT
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................
Hal i
DAFTAR ISI ................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
iv
BAB. I
PENDAHULUAN ................................................................. 1.1 Latar Belakang ......................................................... 1.2 Landasan Hukum .......................................... 1.3 Maksud dan Tujuan ..................................... 1.4 Sistematika Penulisan ..................................
I-1 I-1 I-2 I-3 I-4
BAB. II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD .......................... 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ....................................................... 2.2 Sumber Daya SKPD ..................................... 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD .............................. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan pelayanan SKPD ..........................................
II-1 II-1 II-4 II-6 II-13
BAB.III
ISI-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................................. III-1 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan SKPD ................................................ III-1 3.2 Telaah Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ........................................ III-5 3.3 Telaah Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Propinsi ............................................................ III-7 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ......................................... III-11 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .......................................... III-14
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ......................................................... ............... 4.1 Visi dan Misi SKPD ...................................... ............... 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ....................................................... ............... 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD........................................
BAB V
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .......................................................................... 5.1 Rencana Program ......................................... ............. 5.2 Kegiatan ....................................................... ............. 5.3 Indikator Kinerja ....................................................... 5.4 Kelompok Sasaran ..................................................... 5.5 Pengukuran Kinerja .................................................. 5.6 Pendanaan Indikatif ..................................... ............
IV-1 IV-1 IV-4 IV-5
V-1 V-1 V-1 V-3 V-4 V-4 V-6
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................................... VI-1
BAB VII PENUTUP ........................................................... LAMPIRAN ii
VII-1
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Keterkaitan dan Tahapan Renstra SKPD berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 .........................
I-2
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ...............................
II-3
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................................................
II-4
Tabel 2.2 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan ..............
II-5
Tabel 2.3 Data Aset Dinas Peternakan dan Perikanan ...................
II-5
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ....................................
II-8
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ...........
II-11
Tabel 2.6 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Terhadap Sasaran Renstra SKPD Prop. Jateng ...........................................................................
II-13
Tabel 2.7 Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Dinas Peternakan dan Perikanan ...................
II-14
Tabel 2.8 Hasil Telaah Pola Ruang Wilayah Kab. Magelang Dinas Peternakan dan Perikanan ............................................
II-15
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang .......................................................................
III-2
Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..........................................................................
III-6
Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Renstra K / L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya .............................................................
III-8
Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Renstra Dinas Provinsi Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ........................................
III-10
Tabel
3.5
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Telaah RTRW Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penangannya ......................................................................................
III-12
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Telaah KLHS Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya .............................................................
III-13
Tabel 3.7 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ......................................................................................
III-15
Tabel 4.1 Penyusunan Penjelasan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan ......................................................................
IV-2
Tabel 3.6
iv
Tabel 4.2 Penyusunan Penjelasan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan.......................................................................
IV-3
Tabel 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan....................................
IV-7
Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan.............................................
IV-9
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ..................................
V-7
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan yang Mengacu pada Sasaran dan Tujuan RPJMD ..................
VI-2
v
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan berperan sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya terencana untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dan potensi yang dimiliki daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut dilakukan melalui serangkaian pelaksanaan pembangunan daerah dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur maupun aspek lainnya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu dua puluh tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka lima tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka waktu satu tahun. Sehubungan dengan telah dilantiknya Bupati Magelang untuk masa jabatan Tahun 2014-2019, maka Pemerintah Kabupaten Magelang berkewajiban menyusun RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 yang akan menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD. RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Magelang dan memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Propinsi Jawa Tengah, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Proses penyusunan RPJMD telah menerapkan pendekatan perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu pendekatan politik, tehnokratik, partisipasif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Sesuai pendekatan dimaksud, maka dalam proses penyusunan RPJMD telah melibatkan segenap pemangku kepetingan pembangunan (stakeholder) di Kabupaten Magelang. Selanjutnya RPJMD akan menjadi pedoman dalam menyusun Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan (Renstra SKPD), yang dijabarkan menjadi kebijakan, program strategis dan operasional dalam rangka peningkatan pelayanan publik untuk tahun 2014-2019. Pelaksanaan Renstra selanjutnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan (Renja SKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang yang memuat prioritas progran dan kegiatan. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
I-1
Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahun, di dalamnya memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan sebagai penyusun dan pelaksana kebijakan daerah di bidang pembangunan peternakan dan perikanan, serta bersifat indikatif. Selain itu juga memberikan gambaran perwujudan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan selama 5 (lima) tahun ke depan. Proses penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Tahun 2014 – 2019 berpedoman pada RPJMD Kabupaten Magelang dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan awal Renstra, rancangan akhir Renstra, hingga penetapan Renstra, dan telah dimulai sejak penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan dengan tahapan penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2014 2019 mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, seperti terlihat pada gambar 1.1 Gambar 1.1 Keterkaitan dan Tahapan Renstra SKPD berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan RENSTRA Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 disusun dengan didasarkan pada : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
I-2
6. 7.
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
24.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025; Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Daerah Tingkat II Magelang; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Mekanisme Konsultasi Publik; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2025; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang; Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 05 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2010-2030.
1.3 Maksud Dan Tujuan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2014 – 2019 disusun dengan maksud menjabarkan visi, misi dan program Dinas Peternakan dan Perikanan yang akan digunakan sebagai arah, dasar, acuan dan pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan, baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah selama kurun waktu lima tahun kedepan. Tujuan penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2014 – 2019 adalah : Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
I-3
1) Menjamin keterkaitan dan kosistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan dalam rangka membantu mewujudkan visi dan misi yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima tahun. 2) Memberikan acuan dasar penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kegiatan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat selama lima tahun. 1.4 Sistematika Penulisan Dokumen Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan formulasikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut :
di
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB. II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan pelayanan SKPD BAB.III ISI-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan SKPD 3.2 Telaah Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaah Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota Lain 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP LAMPIRAN
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
I-4
BAB II.
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGELANG
2.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan Dan Perikanan Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan (Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Magelang). 2.1.1. Kedudukan 1) Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang peternakan dan perikanan. 2) Dinas Peternakan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2.1.2. Tugas Pokok Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang peternakan dan perikanan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. 2.1.3. Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dengan lingkup tugasnya 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Dalam penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang sesuai dengan Peraturan Bupati Magelang Nomor 18 Tahun 2009 tanggal 30 Januari 2009 tentang Rincian Tugas Jabatan, Struktural pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang sebagai berikut : (1) Susunan organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan, meliputi : a. Kepala Dinas. b. Sekretaris, membawahkan : 1. Subbagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Peternakan Ruminasia, membawahkan : 1. Seksi Budidaya Peternakan Ruminansia; 2. Seksi Usaha Peternakan Ruminansia; 3. Seksi Pengembangan Peternakan Ruminansia. dd. Bidang Peternakan Non Ruminasia, membawahkan : 1. Seksi Budidaya Peternakan Non Ruminansia; 2. Seksi Usaha Peternakan Non Ruminansia; 3. Seksi Pengembangan Peternakan Non Ruminansia. e. Bidang Perikanan, membawahkan : 1. Seksi Budidaya Perikanan; Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-1
2. 3.
Seksi Usaha Perikanan; Seksi Pengembangan dan Kelestarian Sumber Daya Hayati Perikanan. f. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Manusia Veteriner, membawahkan: 1. Seksi Kesehatan Hewan; 2. Seksi Kesehatan Ikan; 3. Seksi Kesehatan Manusia Veteriner g. Unit Pelaksana Teknis, dibentuk sesuai kebutuhan yang nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsinya ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati yang meliputi; 1. Balai Bibit Ternak (BBT); 2. Balai Benih Ikan (BBI); 3. Balai Pemasaran Ternak dan Ikan (BPTI); 4. Balai Kesehatan Ternak dan Ikan (BKTI). h. Kelompok Jabatan Fungsional sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bidang-Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Sub-Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (6) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (8) Pejabat fungsional dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Kepala Subbagian atau Kepala Seksi yang membidangi. (9) Bagan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan adalah sebagaimana terdapat dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (10) Rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Struktur organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dapat dilihat pada gambar 2.1
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-2
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-3
2.2. Sumber Daya Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Magelang Komposisi dukungan Sumber Daya Manusia Dinas Peternakan dan Perikanan yang dimiliki, Pejabat Struktural : a. Eselon II b sebanyak 1 orang b. Eselon III a sebanyak 1 orang c. Eselon III b sebanyak 4 orang d. Eselon IV a sebanyak 19 orang e. Eselon IV b sebanyak 4 orang Jumlah pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang berdasarkan data per 1 Desember 2014 adalah 91 orang yang terdiri dari 82 orang PNS dan 9 orang tenaga kontrak/honorer. Klasifikasi berdasarkan pendidikan pegawai : S2 (pasca sarjana) 17 orang ; S1 (sarjana) : 26 orang, D.IV : 6 orang, D.III : 11 orang, SLTA : 31 orang, SD : 1 orang. Klasifikasi berdasarkan golongan pegawai : honorer/kontrak 9 0rang, Gol (II) 15 orang, Gol (III) 57 orang dan Gol (IV) 11 orang. Tabel 2.1 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Sekretariat/ Total Bidang/ UPT SD SLTA DIII DIV SI S2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Kadin 1 1 2. Sekretariat 1 9 5 2 17 3. Bidang 1 5 2 8 Peternakan Ruminansia 4. Bidang 1 3 1 5 Peternakan Non Ruminansia 5. Bidang Keswan 1 1 1 2 6 11 6. Bidang 2 5 3 11 Perikanan 7. UPT BBI 9 1 2 12 8. UPT BBT 1 1 1 3 9. UPT BPTI 2 1 1 4 10. UPT BKTI 1 1 2 11. PDPP 10 5 1 1 17 Jumlah 1 31 11 6 26 17 91 Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian No.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-4
Tabel 2.2 Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No. 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sekretariat/ Bidang/ UPT 2 Kadin Sekretariat Bidang Peternakan Ruminansia Bidang Peternakan Non Ruminansia Bidang Keswan Bidang Perikanan UPT BBI UPT BBT UPT BPTI UPT BKTI PDPP (Kecamatan) Jumlah
Honorer 3
Golongan II III 5 6
I 4
2
2 1
4 2 1
8 2 2 15
9
IV 7
11 6
Total 8 1 1 2 17 1 8
3
2
5
6 7 3 2 1 2 15 57
1 2
11 11 12 3 4 2 17 91
1 1
11
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Aset yang dimiliki Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang berupa aset bergerak dan tidak bergerak. Aset bergerak berupa kendaraan dinas, ternak dan ikan. Sedangkan aset tidak bergerak berupa gedung dan tanah beserta perlengkapannya yang berada di kantor dinas maupun UPT. Tabel 2.3 Data Aset Dinas Peternakan dan Perikanan No.
Nama Barang
1 1. 2.
2 Tanah Peralatan Mesin Alat angkut Alat peternakan Alat perikanan Alat kantor dan rumah tangga Alat studio dan Komunikasi Alat kedokteran Alat laboratorium Gedung dan Bangunan Bangunan gedung Jalan dan Irigasi Jaringan saluran air Aset Tetap lainnya Buku perpustakaan Ternak dan ikan
3. 4. 5.
Jumlah Unit 3 14
Nilai (Rp) 4 406.500.000*)
39 43
931.471.820 38.060.265
400
656.649.855
17
119.381.910
41 118
47.281.200 292.037.014
62
7.213.861.116
8
1.329.703.302
1 paket Habis pakai
590.000 112.027.100
Jumlah Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
9.771.501.497
II-5
Keterangan *) Harga/nilai tanah sesuai sertifikat/nilai kena pajak (taksir harga sebelum tahun 2000)
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan Dan Perikanan Sektor peternakan merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional, serta mampu menyerap tenaga kerja. Selain itu ketersediaan produk peternakan secara langsung akan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya dalam pemenuhan protein hewani. Ternak yang dikembangkan di Kabupaten Magelang terdiri dari ternak besar (sapi), ternak kecil (kambing dan domba), ternak unggas (itik, ayam buras dan burung puyuh) serta aneka ternak (kelinci). Populasi sapi potong pada tahun 2013 berjumlah 77.764 ekor, dengan kepemilikan rata-rata berjumlah dua ekor tiap peternak. Sedangkan sapi potong unggul yang banyak dikembangkan adalah jenis limosin dan Simental. Jumlah populasi sapi ternak sapi perah mencapai 2.440 ekor, dengan rata-rata kepemilikan sapi perah 2 ekor per peternak dengan rata-rata produktivitas sapi perah adalah 6 liter per ekor per hari (kurang intensif). Untuk sapi bibit diarahkan sebagai penghasil pedet/anakan bibit unggul melalui kawin suntik yang dilayani di 19 pos Inseminasi Buatan (IB) dan 23 inseminator yang tersebar di wilayah Kabupaten Magelang. Populasi ternak kerbau untuk tahun 2013 sebanyak 6.020 ekor, ternak kuda ada 409 ekor. Untuk populasi ternak kecil, ternak kambing sejumlah 86.963 ekor, populasi ternak domba sejumlah 91.726 ekor. Sedangkan populasi ternak unggas ayam buras sebanyak 993.974 ekor, jumlah produksi daging 1.101.068 kg, jumlah produksi telur 826.273 kg. Ayam ras petelur populasi 1.674.000 ekor dengan produksi telur 12.399.562 kg dan jumlah peternak 193 orang. Populasi ayam pedaging sebanyak 1.432.400 ekor, jumlah produksi daging 8.841.631 kg, jumlah peternak 230 orang. Populasi itik 189.604 ekor, jumlah peternak itik ada 9.230 orang dan rata-rata kepemilikan per peternak adalah 20 ekor, ternak burung puyuh jumlah populasi 176.000 ekor, itik Manila jumlah populasi 82.732 ekor dan jumlah populasi angsa 7.330 ekor. Kabupaten Magelang memiliki Itik Khas Magelang yaitu Itik Kalung yang telah dipatenkan sebagai Itik Magelang, dengan ciri memiliki tanda bulu putih yang melingkar pada daerah leher seperti kalung. Itik ini digemari masyarakat Kabupaten Magelang dan sekitarnya karena mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap cuaca yang dingin/sejuk (dengan ketinggian tempat 400-600 dpl). Itik Kalung betina mampu bertelur dengan produksi 150-160 butir/ekor/tahun, bobot telur 67-68 gr/telur sedangkan yang jantan dimanfaatkan sebagai penghasi daging. Sumber daya alam berupa air cukup melimpah di wilayah Kabupaten Magelang sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan perikanan darat. Pada tahun 2013 kolam sawah yang ada seluas 2.808,33 ha dan luas kolam pekarangan sejumlah 257,70 ha dengan jumlah produksi perikanan benih 1.014.518.000 ekor benih, dengan jumlah rumah tangga produksi 7.184 RTP dengan jumlah produksi perikanan lauk/ konsumsi 13.245,3 ton. Untuk perikanan tangkap perairan umum luas mencapai 229,79 ha, dengan produksi sejumlah 208,25 ton. Kabupaten Magelang Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-6
mempunyai potensi besar sebagai sentra benih ikan. Jumlah rumah pembenihan ada 5 balai Benih Ikan (BBI), 3 BBI lokal dan 2 BBI milik Pemerintah Provinsi dengan didukung 2 pasar ikan pemerintah Kabupaten Magelang dan 10 pasar ikan desa/kelompok. Ikan yang diproduksi masyarakat meliputi ikan Mas, Nila, Tawes, Lele, Gurami, Bawal, Paten dan lainnya. Selain produksi ikan benih dan konsumsi, juga terdapat pengembangan potensi ikan hias. Budidaya ikan hias yang ada antara lain ikan Koi, Koki, Komet, Silkid serta pembesaran Arwana Silver maupun Arwana Red. Produksi benih ikan terbesar adalah benih ikan Nila. Selain untuk mencukupi kebutuhan benih ikan tingkat lokal juga untuk mencukupi kebutuhan benih tingkat Jawa Tengah dan DIY. Adapun pusat perbenihan terletak di Kecamatan Mungkid, Muntilan dan Sawangan. Kinerja makro urusan Kelautan dan Perikanan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu produksi perikanan benih, konsumsi, perikanan tangkap serta konsumsi ikan perkapita. Pengukuran kinerja pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah tersaji dalam tabel 2.4 dan tabel 2.5 berikut :
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-7
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-8
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-9
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-10
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-11
Dari tabel 2.4 selama kurun waktu Tahun 2009-2013 kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan pada akhir periode Renstra (Tahun 2013) telah menunjukkan hasil memuaskan yang ditunjukkan, dari 23 target indikator kinerja yang ditetapkan dalam Renstra, 14 target indikator kinerja tercapai, 3 target indikator kinerja diantaranya capaiannya jauh diatas target, sementara 9 target indikator kinerja tidak tercapai. Berikut detail permasalahan-permasalahan tidak tercapainya target Renstra tersebut : 1. Realisasi peningkatan populasi kerbau 59,1 % dan kuda 48,2 % dari target. Hal ini disebabkan tidak adanya program penambahan populasi kerbau dan kuda, selain itu petani tidak antusias memelihara kerbau akibat dari peralihan mekanisme pengolahan lahan pertanian yang lebih efektif menggunakan alat – alat mesin. 2. Realisasi peningkatan populasi burung puyuh 78,3 % dari terget. Ini disebabkan animo masyarakat terhadap budidaya puyuh menurun karena sangat rentan terhadap penyakit AI dan mudah stres terhadap perubahan lingkungan, disamping naiknya konsentrat sehingga biaya produksi menjadi tinggi tidak sepadan dengan kenaikan harga telur. 3. Realisasi produksi daging kerbau hanya 39,9 % dari target disebabkan karena ada penurunan pemotongan saat idul fitri. Untuk produksi susu hanya 79,7 % dari target disebabkan oleh populasi sapi perah yang kecil, disamping sentra sapi perah yang baru di Kecamatan Ngablak sebagian besar sapi perah jantan untuk pembesaran dan penggemukan. Sedangkan penyebab tingginya realisasi jauh dari target yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Target peningkatan produksi perikanan benih dengan target 640 juta ekor per tahun terealisasi sebesar 1.015 juta ekor per tahun atau sekitar 158,5 %. 2. Target peningkatan produksi perikanan konsumsi dengan target 5.255 ton per tahun terealisasi sebesar 13.246 ton per tahun atau sekitar 252,1 %. Terlampauinya target tersebut sering dengan permintaan pasar ikan baik benih maupun lauk, meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana dan produktifitas perikanan baik dengan adanya alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus Bidang Kelautan dan Perikanan (DAK). Kinerja pelayanan dan realisasi anggaran Dinas Peternakan dan Perikanan selama 5 tahun (2009- 2013) seperti pada tabel 2.5 sebagai berikut : 1. Anggaran pendapatan menunjukkan kinerja yang baik dengan capaian realisasi rata-rata selama 5 tahun mencapai 100,22% dari target yang ditetapkan kecuali pada tahun 2010 tercapai 89,22% karena adanya anomali berupa bencana erupsi gunung Merapi. Ratarata pertumbuhan target pendapatan selama 5 tahun adalah 8,55 % sedangkan rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan adalah 7,98 %. 2. Anggaran Belanja yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung menunjukkan kinerja yang baik dengan capaian realisasi rata-rata selama 5 tahun mencapai 92,46% dari target yang ditetapkan kecuali pada tahun 2010 tercapai 86,22% karena adanya Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-12
anomali berupa bencana erupsi gunung Merapi. Rata-rata pertumbuhan target belanja selama 5 tahun adalah 11,90 % sedangkan rata-rata pertumbuhan realisasi belanja adalah 13,36 %. 2.4. Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Magelang Hasil analisa terhadap Renstra Kementerian/Lembaga, Renstra SKPD Propinsi dan hasil telaah terhadap RTRW yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang akan disajikan dalam tabel 2.6 s/d tabel 2.8. sedangkan hasil telaah terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) derdasarkan analisis dari kajian dari Tim KLHS dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang dan Tim KLHS Propinsi Jawa Tengah bahwa kegiatan program pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang tidak berdampak negatif pada KLHS. Tabel 2.6
No
1
Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Terhadap Sasaran Renstra SKPD Prop. Jateng
Indikator Kinerja
2 Urusan Pertanian (Periode 5 tahun terakhir)
Capaian Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang 3 Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang
Sasaran pada Renstra SKPD Propinsi 4 Dinas Prop. Tengah
PKH Jawa
Sasaran pada Renstra K / L 5 Dirjen PKH Kementerian Pertanian
1.
Rata2 Peningkatan produksi daging
2.
Rata2 Peningkatan produksi telur
2,58%
4,42%
3.
Rata2 Peningkatan produksi susu
-9,2%
9,74%
4.
Angka Konsumsi Protein Hewani asal ternak.
7,71 gr/kap/hari
5,80 gr/kap/hari
Urusan (Periode terakhir)
Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah
Perikanan 5 tahun
4,25%
9,65%
1.
Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan budidaya
139,54%
133,08%
2.
Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan tangkap
100,08%
109%
3.
Angka Ikan
14,30 kg/kap/tahun
17,5 kg/kap/tahun
Konsumsi
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
Kementerian Kelautan dan Perikanan
33,89 kg/kap/tahun
II-13
Tabel 2.7 Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Dinas Peternakan dan Perikanan
.
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
1
2 Kegiatan Lokal : Rencana Kawasan Pembangunan Terminal Grabag.
3
1.
Implementasi rencana pembangunan/pengembangan terminal Grabag belum memperhatikan tata ruang dengan baik.
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan 4 1. Pertumbuhan wilayah Grabag yang pesat membutuhkan perancanaan tata ruang yang tepat, kususnya masalah terminal, pasar tradisional, pasar hewan dan RPH Grabag. 2. Kebutuhan lahan untuk perumahan dan infrastruktur dan pengembangan usaha masyarakat yang masif menyebabkan terbatasnya pengembangan usaha peternakan. 3. Kurangnya implementasi RTRW.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-14
Perda
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
5
6
1. Implementasi rencana pembangunan/pengembangan terminal Grabag mengganggu tata ruang RPH Grabag, sehingga fungsi RPH Grabag menjadi tidak optimal.
1. Pengembangan RPH Grabag perlu relokasi baru, tetapi masih di Kec. Grabag karena peredaran daging dari RPH Grabag sasarannya wilayah Grabag dan sekitarnya.
2. Kebijakan Pemerintah Daerah belum direncanakan/ disusun secara terintegrasi antar intansi terkait.
Tabel 2.8 Hasil Telaah Pola Ruang Wilayah Kab. Magelang Dinas Peternakan dan Perikanan
No.
Rencana Pola Ruang
Pola Ruang Saat Ini
1
2
3
Rencana Kawasan Budidaya Peternakan dan Kawasan Budidaya Perikanan
1. Implementasi pengembangan kawasan budidaya peternakan dan kawasan budidaya perikanan belum optimal dilaksanakan.
1.
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan 4 1. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang yang terus meningkat dan perpindahan penduduk ke Kabupaten Magelang. 2. Kebutuhan lahan untuk perumahan dan infrastruktur dan pengembangan usaha masyarakat yang masif menyebabkan terbatasnya pengembangan usaha peternakan dan perikanan. 3. Kurangnya penegakan Perda RTRW
Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
5
6
1. Kebutuhan atas produk peternakan dan perikanan yang semakin meningkat mendorong pemanfaatan kawasan budidaya peternakan dan kawasan budidaya.
1. Pengembangan sapi perah (Ngablak), Sapi potong (Grabag, Ngablak, Pakis, Tegalrejo, Sawangan bawah), Sapi betina (Candimulyo, Sawangan atas, Borobudur), Kambing dan domba (Borobudur, Salaman, Kajoran, Kaliangkrik, Windusari, Bandongan, Dukun, Srumbung), Unggas (Dataran rendah Kab. Magelang jalur Salam - Secang) dan Kelinci (Ngablak)
2. Kebijakan Pertanian tentang peternakan.
Menteri kawasan
3. Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang kawasan perikanan
2. Pengembangan perikanan benih (Mungkid, Muntilan, Sawangan, Dukun), perikanan konsumsi (Salam, Ngluwar, Mertoyudan, Salaman, )
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-15
Dari tabel 2.6 s/d 2.8 dapat diambil uraian yang menjadi tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang sebagai berikut : -
Fungsi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Kabupaten Magelang termasuk wilayah yang rawan tertular penyakit dari wilayah kabupaten dalam dan luar provinsi karena merupakan daerah lalu lintas ternak antar provinsi. Kondisi tersebut mengandung konsekuensi tindakan pencegahan dini terhadap kemunginan timbulnya penyakit menular dari wilayah lain. Beberapa jenis penyakit hewan menular (PHM) yang perlu diwaspadai antara lain rabies, anthrax, avian influenza (AI), brucellosis dan hog cholera. Disamping itu peranan kesehatan masyarakat veteriner dalam mewujudkan keamanan pangan ke depan khususnya penyediaan Pangan Asal Hewan (PAH) yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) serta produk hewan sangatlah penting. Keberhasilan fungsi kesehatan hewan dan masyarakat venteriner di Kabupaten Magelang didukung oleh Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat venteriner, Balai Pelayanan Kesehatan Hewan dan Ikan. Berikut secara rinci tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan fungsi kesehatan hewan : a. Tantangan 1) Adanya ancaman penyakit hewan dan ikan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan dan ikan yang tidak terkendali. 2) Perubahan iklim global yang ekstrim. 3) Masih adanya zoonosis dan penyakit yang ditularkan melalui pangan asal hewan (food born disease). 4) Masih adanya peredaran daging glonggongan, daging illegal, ayam tiren, daging celeng, daging busuk, pemalsuan telur, bahan pengawet pada pangan hewani, cemaran kimiawi, biologis dan fisik yang meresahkan masyarakat konsumen. 5) Kurangnya pemahaman produsen, konsumen maupun petugas lapangan terhadap produk Pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). b. Peluang 1) Globalisasi komunikasi dan informasi menuntut pelayanan kesehatan hewan dan ikan prima yang membutuhkan kesiapan sarana dan prasarana serta SDM yang memadai di bidang kesehatan hewan dan masyarakat venteriner. 2) Pelaku usaha di bidang peternakan dan perikanan yang semakin meningkat. 3) Tuntutan kompetensi terhadap petugas medis dan paramedis veteriner serta standarisari pelayanan bidang kesehatan hewan dan masyarakat venteriner. 4) Keselarasan kegiatan kesehatan hewan di tingkat pusat dan daerah. 5) Terjaminnya keamanan, kesehatan, dan ketentraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewani yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH). 6) Meningkatnya permintaan masyarakat akan labelisasi halal pada produk peternakan. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-16
7) Meningkatnya kebutuhan kemampuan uji laboratorium dan pengujian laboratorium terakredita. -
Fungsi Perbibitan, Budidaya dan Pakan Benih/bibit ternak dan ikan berkualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan dan mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangan ternak dan ikan. Hal tersebut terkait dengan peningkatan populasi dan produktivitas ternak dan ikan dalam penyediaan daging, telur, susu dan ikan konsumsi. Pelaksanaan kegiatan fungsi budidaya merupakan suatu rangkain usaha pemeliharaan atau pengelolaan peternakan dan perikanan dalam rangka menghasilkan (daging, susu, telur dan ikan konsumsi) guna memenuhi kebutuhan atau ketersedian sumber protein asal hewan dan ikan. Namun demikian dalam pelaksanaannya kegiatan budidaya ini tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal. Pakan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktifitas ternak dan menyerap hampir 75% dari total biaya produksi usaha dan budidaya peternakan (unggas) dan budidaya perikanan. Fungsi perbibitan, budidaya dan pakan di Kabupaten Magelang didukung oleh Balai Benih Ikan (BBI), Balai Bibit Ternak (BBT) dan Seksi Budidaya pada Bidang Peternakan Ruminansi, Bidang Peternakan Non Ruminansia dan Bidang Perikanan. Berikut secara rinci tantangan, peluang fungsi perbibitan, budidaya dan pakan : a. Tantangan 1) Terbatasnya bibit ternak dan benih ikan berkualitas yang sesuai dengan standar bibit/ benih 2) Tingginya pemotongan betina produktif 3) Lemahnya kelembagaan kelompok pembibitan 4) Belum dilaksanakannya good breeding practice 5) Rendahnya produksi dan produktivitas sumber daya genetik hewan (SDGH) 6) Penyakit hewan menular strategis 7) Kontinyuitas ketersediaan pakan ternak dan mahalnya harga pakan ikan. 8) Masuknya impor produk ternak. 9) Ketidakstabilan harga ternak dan produknya. 10) Kondisi cuaca ekstrim dan bencana alam. b. Peluang 1) Tingginya permintaan bibit ternak berkualitas. 2) Permintaan SDGH dan produk bibit ternak cukup tinggi. 3) Potensi pasar untuk bibit ternak dan benih ikan cukup luas. 4) Tumbuhnya kelompok-kelompok pembibitan di pedesaan. 5) Aspek ekonomi usaha budidaya ternak dan ikan sangat menjanjikan. 6) Manajemen budidaya ternak dan ikan lebih mudah dilaksanakan. 7) Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk ternak dan ikan. 8) Berkembangnya Iptek peternakan dan perikanan. 9) Tingginya kebutuhan benih dan bibit HPT untuk masyarakat. 10) Tingginya populasi ternak unggas. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-17
-
Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam rangka mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis yang berkembang dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim global diperlukan sumberdaya manusia yang siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global guna mewujudkan pertanian yang tangguh, produktif, efisien, berdaya saing dan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku pembangunan pertanian. Keberhasilan fungsi SDM di Kabupaten Magelang didukung oleh unit lintas sektoral pada intern Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang yang dikoordinasi melalui Subag Administrasi dan Kepegawaian. Berikut secara rinci tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan fungsi SDM a. Tantangan 1) Tuntutan diklat yang berkualitas dan berstandar 2) Tuntutan sertifikasi widyaswara 3) Adaptasi teknologi informasi lambat 4) Masuknya sektor industri ke desa, memungkinkan berpindahnya potensi tenaga kerja peternakan dan perikanan ke sektor lain. 5) Peternak dan pembudidaya ikan yang dilatih meninggalkan tempat pada waktu pelatihan karena tidak ada yang memelihara ternak dan ikannya selama mengikuti pelatihan. b. Peluang 1) Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan ketrampilan peternak dan pembudidaya ikan. 2) Tingginya minat peternak dan pembudidaya ikan untuk mengikuti pelatihan. 3) Derajat kesehatan ternak, budidaya dan pakan masih kurang. 4) Tersedianya peluang usaha dan pasar untuk para peternak dan pembudidaya ikan. -
Fungsi Usaha Peternakan dan Perikanan Pembangunan peternakan dan perikanan Kabupaten Magelang selama ini masih didominasi usaha peternakan rakyat. Ciri usaha ini diantaranya adalah kepemilikan modal usaha ternak yang sangat terbatas, skala usaha yang kecil, minimnya penguasaan teknologi, akses pasar yang terbatas, dan sifat kegiatan atau usaha belum efisien karena hanya bersifat sebagai usaha sambilan. Dengan demikian maka fungsi usaha peternakan dan perikanan dalam pelaksanaannya adalah sebagai fasilitator dan motivator agar kegiatan usaha peternakan dan perikanan rakyat dapat lebih berkembang dan memiliki nilai tawar yang dapat dijadikan sumber penghidupan atau kegiatan usaha tani yang mapan. Keberhasilan fungsi usaha peternakan dan perikanan di Kabupaten Magelang didukung oleh Seksi Usaha pada Bidang Peternakan Ruminansi, Bidang Peternakan Non Ruminansia dan Bidang Perikanan. Berikut secara rinci tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan fungsi usaha. a Tantangan 1) Kurangnya modal kerja dan SDM dalam pengembangan usaha peternakan dan perikanan di pedesaan. 2) Masih sulit kelompok ternak dan pembudidaya ikan serta pelaku usaha peternakan dan perikanan mempersiapkan usahanya Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-18
b
untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh kredit lunak (skim kredit) dari lembaga pembiayaan. 3) Kurangnya pemahaman dan kesadaran pelaku usaha bidang peternakan dalam penerapan adanya persyaratan / rekomendasi ijin usaha bidang peternakan dari pihak / instansi yang berwenang. 4) Kurangnya pemahaman dan kesadaran pelaku usaha pengolahan produk ternak dan ikan dalam penerapan Good Manufacturing Practice (GMP)/Good Handling Practice (GHP) dan standarisasi mutu pengolahan hasil peternakan dan perikanan. 5) Belum adanya analisa usaha tani di kalangan pelaku usaha tani dalam pengelolaan usahanya. 6) Terbatasnya akses informasi harga pasar dan pemasaran produk olahan hasil peternakan dan perikanan. Peluang 1) Program Pemerintah dalam pemberian subsidi bunga melalui lembaga perbankan. 2) Program kemitraan bina lingkungan antara Peternak/Poknak/Pokdakan/Poklalahsar/Pelaku usaha peternakan dan perikanan dengan BUMN/BUMD/Swasta. 3) Kemitraan (Inti Plasma) antara Poknak/Gapoknak dengan pihak investor perusahaan peternakan. 4) Peraturan pemerintah di bidang perijinan usaha peternakan dan perikanan. 5) Terbukanya kerjasama dengan industri pengolahan hasil produk peternakan dan perikanan dalam pembinaan, pelatihan dan pemasaran bagi peternak/poknak/poklahsar/pelaku usaha produk olahan hasil ternak dan ikan. 6) Fasilitasi penyebaran informasi pasar (komoditas peternakan dan perikanan) oleh media cetak dan elektronik. 7) Program revitalisasi penyuluh pertanian lapangan dalam pembinaan dan pendampingan bagi peternak/pembudidaya ikan/kelompok ternak/pokdakan.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
II-19
BAB. III.
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Magelang Kebijakan dan strategi dalam membangun peternakan dan perikanan di Kabupaten Magelang ke depan, perlu analisis faktor-faktor lingkungan internal maupun eksternal yang sangat dominan berpengaruh dalam proses pembangunan. Pada Tabel 3.1 diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ditinjau dari Pelayanan Dinas, Renstra Propinsi, Renstra Kementerian/ Lembaga, Kajian RTRW dan KLHS. Tujuan umum pembangunan peternakan dan perikanan adalah peningkatan penyediaan produk asal hewan dan ikan yang ASUH dan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui kebijakan dan program pembangunan peternakan dan perikanan yang berdaya saing berkelanjutan, dengan mengoptimalkan pemantapan sumber daya lokal. Seiring dengan meningkatnya permintaan pangan asal hewan dan ikan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kesadaran akan kebutuhan gizi, maka perlu upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak dan ikan di Magelang sesuai dengan potensi genetiknya, melalui pengembangan komoditas ternak dan ikan unggul berbasis kawasan dan mengoptimalkan potensi SDA dan SDM yang ada. Beberapa faktor yang dapat mengancam tidak tercapainya produksi pangan asal hewan dan ikan adalah ancaman penyakit hewan dan ikan, anomali cuaca, peraturan yang kurang mendukung kelestarian usaha peternakan dan perikanan di Kabupaten Magelang serta regulasi import yang kurang berpihak kepada usaha peternakan rakyat. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi secara rinci dalam membangun peternakan dan perikanan di Kabupaten Magelang dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-1
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Faktor yang Mempengaruhi
Apek Kajian
Capaian/ Kondisi Saat In
Standar yang Digunakan
Internal
Eksternal
Permasalahan Pelayanan SKPD
1
2
3
4
5
6
1. Gambaran Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan
1. Peningkatan produksi peternakan dan perikanan.
1. Tingkat produksi pangan asal hewan dan ikan.
2.
2. Peningkatan populasi ternak
1. Komitmen seluruh jajaran Dinas Peterikan dalam peningkatan produksi dan produktifitas ternak dan ikan.
1. Tingginya kebutuhan pangan asal hewan dan ikan yang ASUH yang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan pertambahan penduduk.
1. Ancaman tidak tercapainya produksi pangan asal hewan dan ikan serta penurunan populasi ternak.
Populasi ternak
2. Ketersediaan jumlah petugas dan kapasitas petugas. 3. Keterbatasan sarana prasarana pelayanan publik dan UPTD dalam mendukung fungsi-fungsi pelayanan teknis peternakan dan perikanan.
2. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak memihak usaha peternakan rakyat. 3. Kurangnya modal kerja dan SDM dalam pengembangan usaha peternakan dan perikanan di pedesaan. 4. Cuaca dan iklim yang ekstrem mengakibatkan fluktuasi produktifitas ternak dan ikan serta ancaman penyakit menular. 5. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen dan petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang ASUH.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-2
6. Ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tak terkendali. 7. Tidak berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat. 8. Fluktuasi harga dan pakan ikan membuat peternakan mengalami pasang sehingga membuat masyarakat berternak membudidayakan rendah. 2. Kajian Renstra Propinsi (Dinas Peternakan dan Keswan dan Dinas Kelautan dan Perikanan).
1. Peningkatan produksi peternakan dan perikanan.
1. Tingkat produksi pangan asal hewan dan ikan.
2. populasi ternak.
2. Peningkatan populasi ternak.
1. Koordinasi dan penentuan kebijakan pembangunan peternakan dan perikanan.
ternak yang usaha rakyat surut minat untuk dan ikan
1. Ketersediaan potensi SDA, SDM dalam peningkatan produksi dan produktivitas ternak dan ikan. 2. Ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat tingginya lalu lintas ternak. 3. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak memihak usaha
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-3
1. Ancaman tidak tercapainya produksi pangan asal hewan dan ikan serta penurunan populasi ternak.
peternakan rakyat. 4. Mutu bibit/benih yang masih rendah, karena penerapan peratuaran perbibitan belum sepenuhnya dilaksanakan. 5.Tingginya kebutugan pangan asal hewan dan ikan yang ASUH. 3. Kajian Renstra Kementerian/Lembaga
1. Peningkatan produksi peternakan dan perikanan.
1. Tingkat produksi pangan asal hewan dan ikan.
2. populasi ternak.
2. Peningkatan populasi ternak.
1. Kewenangan K/L. 2. Ketersediaan anggaran dan komitmen seluruh jajaran SKPD dalam peningkatan produksi dan produktifitas ternak dan ikan.
1. Mutu bibit/benih yang masih rendah, karena penerapan peratuaran perbibitan belum sepenuhnya dilaksanakan.
1. Ancaman tidak tercapainya produksi pangan asal hewan dan ikan serta penurunan populasi ternak.
2. Tingginya kebutugan pangan asal hewan dan ikan yang ASUH. 3. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak memihak usaha peternakan rakyat.
4. Kajian RT/RW
1. Peningkatan kawasan budidaya peternakan.
1. Tingkat produksi pangan asal hewan dan ikan.
2. Peningkatan kawasan budidaya perikanan.
2. Peningkatan populasi ternak.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
1. Peraturan pendukung wilayah pengembangan budidaya peternakan besar, kecil, unggas dan perikanan.
III-4
1. Penyusunan RT/RW yang kurang mendukung kelestraian usaha peternakan dan perikanan. 2. Tingginya lahan.
alih
fungsi
1. Ancaman tidak tercapainya produksi pangan asal hewan dan ikan serta penurunan populasi ternak.
3.2. Telaah Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka Visi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Magelang Tahun 2014 - 2019 adalah “KABUPATEN MAGELANG YANG SEMAKIN SEJAHTERA, MAJU DAN AMANAH”. Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 7 (tujuh) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019, sebagai berikut : 1) Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama. 2) Membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing. 3) Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana daerah. 4) Memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup. 5) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis. 6) Meningkatkan keamanan dan ketenteraman masyarakat. Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mendukung dan berperan dalam menjalankan misi ke-2 yaitu Membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing. Pembangunan peternakan dan perikanan pada akhirnya harus berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha peternakan dan perikanan dengan mengimplementasikan program dan kegiatan untuk mewujudkan pertanian organik melalui pengembangan usaha peternakan dan perikanan sesuai potensi wilayahnya. Secara rinci telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Kabupaten Magelang dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dapat dilihat pada Tabel 3.2..
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-5
Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. No 1 1.
2.
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH 2 Misi 2 : Membangun perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berdaya saing. Program Unggulan : Mewujudkan Pertanian Organik
Faktor
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
3
4
5
1. Kompentensi aparat dinas belum sepenuhnya merata dan sesuai dengan yang diharapkan.
1. Regulasi peraturan perundangan dibidang peternakan dan perikanan belum bisa dilaksanakan secara optimal.
1. Permintaan ternak/ikan dan bibit ternak/ikan tinggi.
2. Akses dan akurasi terhadap data peternakan dan perikanan belum optimal. 3. Peran dan fungsi Bidang/ Balai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi belum optimal. 4. Sinergitas Tupoksi antar bidang/ balai belum terjalin dengan baik.
2. Ancaman penyakit hewan endemik dan eksotik sebagai akibat mobilitas hewan yang tak terkendali. 3. Belum berkembangnya usaha perbibitan di masyarakat. 4. Keterbatasan tenaga bidang peternakan dan perikanan. 5. Regulasi import ternak dan produk hasil ternak yang tidak memihak usaha peternakan rakyat. 6. Tingginya harga pakan ternak dan ikan. 7. Rendahnya pemahaman produsen, konsumen dan petugas lapangan terhadap produk pangan hewani yang ASUH. 8. Kurangnya modal kerja dan SDM dalam pengembangan usaha peternakan dan perikanan di pedesaan.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
2. Potensi pakan ternak yang belum dikelola/ termanfaatkan secara optimal. 3. Kebutuhan terhadap kesehatan dan ketentraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan dan ikan yang ASUH. 4. Meningkatnya usaha budidaya sapi lokal. 5. Globalisasi komunikasi dan informasi menuntut pelayanan kesehatan hewan prima yang membutuhkan kesiapan sarana prasarana dan SDM yang memadai di bidang kesehatan hewan. 6. Adanya program pemerintah dalam pemberian subsidi bunga melalui lembaga perbankan.
III-6
9. Apresiasi masyarakat terhadap usaha perbibitan ternak masih rendah.
3.3. Telaah Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Kementerian Kelautan Dan Perikanan Dan Renstra Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah Serta Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah Visi Kementerian Pertanian yaitu Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Sedangkan Misi Kementerian Pertanian adalah : 1) Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis. 2) Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan. 3) Mengamankan plasma-nutfah dan meningkatkan pendayagunaannya untuk mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan. 4) Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi. 5) Meningkatkan produk pangan segar dan olahan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi. 6) Meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku industri. 7) Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horisontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. 8) Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional. 9) Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan. 10) Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional. Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah : “Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.” Sedangkam misi Kementerian Kelauatan dan Perikanan adalah: 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. 3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-7
Penilaian keserasian, keterpaduan, dan sinergitas pencapaian sasaran kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang terhadap sasaran Rencana Strategis Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan disajikan pada Tabel 3.3. Tabel
3.3
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Renstra K / L Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra KL
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang
1
2 Renstra Kementerian Pertanian : Pertumbuhan komoditas pangan : 1. Rata-rata Peningkatan produksi daging 4,25 %
1.
2. Rata-rata Peningkatan produksi telur 4,42 % 3. Rata-rata Peningkatan produksi susu 9,74 % 4, Angka Konsumsi Protein Hewani asal ternak 5,80 gr/kap/hari
Penghambat
Pendukung
3
4
5
1. Belum adanya regulasi yang mendorong berkembangnya usaha peternakan.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pangan ASUH.
2. Belum berkembangnya usaha pembibitan di masyarakat karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya mahal.
2. Rendahnya jumlah bibit unggul yang dihasilkan.
1. Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktifitas.
3. Tingginya harga konsentrat mempengaruhi kualitas pakan yang diberikan pada ternak yang berdampak pada produktifitas ternak. 4. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani 5. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh 6. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pangan ASUH.
2.
Renstra
Faktor
1. Belum adanya
3. Tingginya harga konsentrat karena ketergantungan bahan baku terhadap import. 4. Keterbatasan jumlah petugas lapangan mempengaruhi kualitas dan kuantitas. 5. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan kelompok ternak sulit mengakses permodalan. 6. Rendahnya jumlah pelaku usaha peternakan. 7. Masih banyaknya pelaku usaha yang belum memenuhi persyaratan NKV.
1.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
Regulasi
2. Telah terbit UU Peternakan dan Keswan No. 18 Tahun 2009 sbg dasar pembangunan peternakan. 3. Tingginya permintaan bibit ternak. 4. Kabupaten Magelang mempunyai jenis ternak kas Magelang yaitu Itik Magelang. 5. Potensi pakan ternak lokal masih dibawah potensi Carriying Capasity. 6. Jumlah petugas bersertifikat NKV.
1.
Komitmen
III-8
Kementerian Kelautan Perikanan :
dan
Pertumbuhan komoditas pangan : 1. Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan budidaya 111,13 %. 2. Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan tangkap 100,46 %. 3. Angka Konsumsi Protein Ikan 33,89 kg/kap/tahun.
regulasi yang mendorong berkembangnya usaha perikanan ditingkat pembudidaya. 2. Belum berkembangnya usaha pembenihan ikan di masyarakat karena belum optimalnya mutu induk ikan. 3. Tingginya harga konsentrat/ pellet menjadi biaya produksi sangat tinggi. 4. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani.
import daging berbasis pada harga bukan pada kebutuhan. 2. Rendahnya jumlah benih unggul dan mutu yang dihasilkan. 3. Tingginya harga konsentrat karena ketergantungan bahan baku terhadap import. 4. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan pembudidaya ikan sulit mengakses permodalan.
pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktifitas. 2. Telah terbit UU Perikanan No. 22 Tahun 2008 sbg dasar pembangunan perikanan. 3. Tingginya permintaan benih ikan. 4. Potensi pakan ikan lokal yang murah masih potensi dikembangkan
5. Implementasi good aquaculture practices (cara budidaya ikan yang baik dan benar).
Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah : “Menjadi Dinas Yang Profesional Dalam Mewujudkan Kemandirian Peternakan Jawa Tengah”. Sedangkan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah : 1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan kesehatan hewan. 2. Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur peternakan dan kesehatan hewan. 3. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan. 4. Mengembangkan Agribisnis Peternakan yang berdaya saing. Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah : “Terwujudnya Sektor Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah yang Tangguh, Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”. Sedangkan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah : 1. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat pesisir, nelayan dan pembudidaya ikan. 2. Penguatan Kelembagaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah. 3. Mewujudkan peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-9
4. Mewujudkan perbaikan sistem distribusi dan jaminan keamanan pangan yang berasal dari sumberdaya ikan. 5. Mewujudkan produk kelautan dan perikanan yang berkualitas dan berdaya saing serta memiliki nilai tambah. 6. Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan. 7. Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan. 8. Mewujudkan peningkatan daya dukung lahan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penilaian keserasian, keterpaduan, dan sinergitas pencapaian sasaran kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang terhadap sasaran Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah disajikan pada Tabel 3.4. Tabel
3.4
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Renstra Dinas Provinsi Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Provinsi
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Magelang
1
2 Renstra Dinas Peternakan dan Keswan : Pertumbuhan komoditas pangan : 1. Rata-rata Peningkatan produksi daging 4,25 % 2. Rata-rata Peningkatan produksi telur 4,42 % 3. Rata-rata Peningkatan produksi susu 9,74 % 4, Angka Konsumsi Protein Hewani asal ternak 5,80 gr/kap/hari
1.
Faktor Penghambat
Pendukung
3
4
5
1. Belum adanya regulasi yang mendorong berkembangnya usaha peternakan.
1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pangan ASUH.
2. Belum berkembangnya usaha pembibitan di masyarakat karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya mahal.
2. Rendahnya jumlah bibit unggul yang dihasilkan.
1. Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktifitas.
3. Tingginya harga konsentrat mempengaruhi kualitas pakan yang diberikan pada ternak yang berdampak pada produktifitas ternak. 4. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani
3. Tingginya harga konsentrat karena ketergantungan bahan baku terhadap import. 4. Keterbatasan jumlah petugas lapangan mempengaruhi kualitas dan kuantitas. 5. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan kelompok ternak sulit mengakses permodalan. 6. Rendahnya jumlah pelaku
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
2. Telah terbit UU Peternakan dan Keswan No. 18 Tahun 2009 sbg dasar pembangunan peternakan. 3. Tingginya permintaan bibit ternak. 4. Kabupaten Magelang mempunyai jenis ternak kas Magelang yaitu Itik Magelang. 5. Potensi pakan ternak lokal masih dibawah potensi Carriying Capasity.
III-10
5. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh 6. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pangan ASUH. 2.
Renstra Kelautan Perikanan :
Dinas dan
Pertumbuhan komoditas pangan : 1. Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan budidaya 111,13 %. 2. Rerata rasio capaian jumlah produksi perikanan tangkap 100,46 %. 3. Angka Konsumsi Protein Ikan 33,89 kg/kap/tahun.
1. Belum adanya regulasi yang mendorong berkembangnya usaha perikanan ditingkat pembudidaya. 2. Belum berkembangnya usaha pembenihan ikan di masyarakat karena belum optimalnya mutu induk ikan. 3. Tingginya harga konsentrat/ pellet menjadi biaya produksi sangat tinggi. 4. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani.
usaha peternakan. 7. Masih banyaknya pelaku usaha yang belum memenuhi persyaratan NKV.
1. Regulasi import daging berbasis pada harga bukan pada kebutuhan. 2. Rendahnya jumlah benih unggul dan mutu yang dihasilkan. 3. Tingginya harga konsentrat karena ketergantungan bahan baku terhadap import. 4. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan pembudidaya ikan sulit mengakses permodalan.
6. Jumlah petugas bersertifikat NKVJumlah petugas bersertifikat NKV.
1. Komitmen pimpinan serta jajarannya dalam peningkatan produksi dan produktifitas. 2. Telah terbit UU Perikanan No. 22 Tahun 2008 sbg dasar pembangunan perikanan. 3. Tingginya permintaan benih ikan. 4. Potensi pakan ikan lokal yang murah masih potensi dikembangkan
3.4. Telaah Renstra Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategi Keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi membutuhkan lahan untuk pemukiman sehingga beresiko terhadap alih fungsi lahan peternakan dan perikanan. Oleh karena itu diperlukan penegakan hukum terhadap pelanggaran RTRW didukung dengan regulasi yang dapat melindungi kelestarian lahan peternakan dan perikanan di Kabupaten Magelang. Permasalahan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang beserta faktor penghambat dan faktor pendorong pembangunan peternakan dan perikanan berdasarkan telaah RTRW dan KHLS sebagaimana terlihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-11
Tabel 3.5
No
1
1.
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Telaah RTRW Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penangannya Faktor
Rencana Tata Ruang Wilayah Terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
2
3
Rencana Kawasan Budidaya Peternakan dan Kawasan Budidaya Perikanan
Implementasi pengembangan kawasan budidaya peternakan dan kawasan budidaya perikanan belum optimal dilaksanakan
Penghambat
Pendorong
4
5
1. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang yang terus meningkat dan perpindahan penduduk ke Kabupaten Magelang
1. Kebutuhan atas produk peternakan dan perikanan yang semakin meningkat mendorong pemanfaatan kawasan budidaya peternakan dan kawasan budidaya perikanan
2. Kebutuhan lahan untuk perumahan dan infrastruktur dan pengembangan usaha masyarakat yang masif menyebabkan terbatasnya pengembangan usaha peternakan dan perikanan.
2. Kebijakan Menteri Pertanian tentang penerapan kawasan peternakan. 3. Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang penerapan kawasan perikanan.
3. Kurangnya penegakan Perda RTRW
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-12
Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Berdasarkan Telaah KLHS Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Faktor
Telaah KLHS Terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
1
2
3
4
5
1.
Rencana Program Pengembangan Kawasan Budidaya air laut, payau dan tawar. Keg. Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kab. Magelang
Implementasi Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Payau dan Tawar, khususnya pengembangan kawasan budidaya Minapolitan di Kab. Magelang belum dilaksanakan dengan good aquaculture practices (cara budidaya ikan yang baik dan benar).
1. Peningkatan kerusakan lingkungan karena kegiatan alih fungsi lahan.
1. Pengoperasian IPAL terhadap buangan kegiatan budidaya ikan sebelum dibuang ke badan air (lingkungan).
No
2. Pencemaran lingkungan akibat buangan yang yang dihasilkan dari kegiatan budidaya. 3. Peningkatan pemanfaatan air tanah.
2. Implementasi good aquaculture practices (cara budidaya ikan yang baik dan benar). 3. Peningkatan tehnologi budidaya ikan. 4. Perikanan air tawar dibangun harus sesuai dengan daya dukung lahan.
Hasil Analisis Kajian Lingkungan Strategis sebagaimana terlihat pada tabel 3.6 menunjukan bahwa dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, terdapat 1 (satu) kegiatan yang bisa berdampak pada Lingkungan Hidup Strategis, yaitu : 1) Pengembangan Kawasan Minapolitan. Dampak yang dihasilkan antara lain kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pencemaran lingkungan akibat buang air budidaya perikanan yang dihasilkan dan peningkatan pemanfaatan air tanah. Untuk meminimalisir dampak tersebut maka ditindaklanjuti dengan mengintegrasikan hasil analisa KLHS ke dalam kegiatan, yaitu Implementasi good aquaculture practices (cara budidaya ikan yang baik dan benar). Apabila Implementasi good aquaculture practices (cara budidaya ikan yang baik dan benar) dapat diterapkan dan dampak kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan dapat dihindari maka dapat direkomendasi Kegiatan Pengembangan Kawasan Minapolitan tidak berdampak negatif pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-13
3.5. Penentuan Isu Isu Strategis Berdasarkan hasil review faktor-faktor pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang yang meliputi : Analisa Renstra Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah, Analisa Rencana Tata Ruang Wilayah dan Analisa KLHS, dapat ditentukan isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang sebagai berikut : 1. Kurang optimalnya pelestarian dan pengembangan sumberdaya genetik ternak lokal. 2. Kurang optimalnya usaha pembibitan/pembenihan dan penyediaan bibit ternak lokal dan benih ikan yang berkualitas, dengan prinsip “ Good Breeding Practice”. 3. Kurangnya akses informasi, teknologi, modal dan pasar serta jaminan kelangsungan usaha peternakan dan perikanan. 4. Kurang optimalnya budidaya ternak/ikan dengan prinsip “Good Farming Practise” secara berkelanjutan dan berdaya saing. 5. Regulasi import daging berbasis pada harga bukan pada kebutuhan sehingga tidak memihak pada usaha peternakan lokal. 6. Ketergantungan bahan baku pakan impor. 7. Ancaman Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS). 8. Rendahnya kualitas produk hasil ternak dan ikan karena lemahnya penerapan “Good Handling Practice” dan “Good Manufacturing Practice” 9. Tingginya alih fungsi lahan pertanian. 10. Kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap SDM dan kelembagaan peternak dan pembudidaya perikanan. 11. Kurangnya penyediaan sarana pelayanan publik yang mendukung fungsi pelayanan teknis peternakan dan perikanan. 12. Kurangnya kompetensi aparatur dinas dan belum merata sebarannya di bidang dan UPTD.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-14
Tabel 3.7 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang Isu Strategis No
1 1.
Dinamika Internasional 2 Regulasi import daging berbasis pada harga bukan pada kebutuhan sehingga tidak memihak pada usaha peternakan lokal.
Dinamika Nasional 3
Dinamika Regional/ Lokal 4
1. Ketergantungan 1. Kurang optimalnya bahan baku pelestarian dan pakan impor. pengembangan sumberdaya genetik 2. Ancaman ternak lokal. Penyakit Hewan Menular Strategis 2. Kurang optimalnya (PHMS). usaha pembibitan/pembenihan dan penyediaan bibit ternak lokal dan benih ikan yang berkualitas, dengan prinsip “ Good Breeding Practice”. 3. Kurangnya akses informasi, teknologi, modal dan pasar serta jaminan kelangsungan usaha peternakan dan perikanan.
Lain-lain 5 1.Kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap SDM dan kelembagaan peternak dan pembudidaya perikanan. 2.Kurangnya penyediaan sarana pelayanan publik yang mendukung fungsi pelayanan teknis peternakan dan perikanan.
4. Kurang optimalnya budidaya ternak/ikan 3. dengan prinsip “Good Kurangnya Farming Practise” secara kompetensi berkelanjutan. aparatur 5. Rendahnya kualitas dinas dan produk hasil ternak dan belum ikan karena lemahnya merata penerapan “Good sebarannya Handling Practice” dan di bidang “Good Manufacturing dan UPTD. Practice” 6. Tingginya alih fungsi lahan pertanian.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
III-15
BAB. IV.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan telah menyusun Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun, yaitu periode 2009 – 2014 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan pencapaian sasaran sebagai berikut : 4.1.1. Visi “Terwujudnya Peternakan dan Perikanan yang maju, tangguh, berwawasan agribisnis untuk mencapai kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan”. Penjabaran kata-kata kunci : Maju, Tangguh artinya bahwa pelaksanaan pembangunan bidang peternakan dan perikanan senantiasa dilandasi dengan keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik secara fisik maupun non fisik didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, berperadaban, profesional serta berwawasan kedepan yang luas. Maju juga diarahkan pada terbentuknya Dinas Peternakan dan Perikanan yang mandiri dengan segenap potensinya namun tetap mengedepankan pentingnya kerjasama dan sinergitas. Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran tercapainya kondisi maju adalah : 1. Peningkatan produksi dan produktifitas peternakan dan perikanan; 2. Tercapainya daya saing kompetitif bidang peternakan dan perikanan berlandasan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas; 3. Terbangunnya jaringan sarana dan prasarana peternakan dan perikanan; 4. Optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan aset-aset daerah dan sumber-sumber keuangan lainnya bagi kepentingan sektor peternakan dan perikanan; 5. Meningkatnya investasi pada sektor peternakan dan perikanan didukung kondusifitas daerah; Sejahtera, konsep sejahtera menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (material) maupun sosial (spiritual) yang bersumber dari sektor peternakan dan perikanan Beberapa Indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran tercapainya kondisi sejahtera masyarakat peternakan dan perikanan adalah : 1. Tercukupinya kebutuhan protein hewani dalam rangka diversifikasi pangan dan gizi dalam mendukung ketahanan pangan; 2. Terbentuknya kawasan peternakan dan perikanan yang mandiri dan berdaya saing; Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 1
3. Peningkatan produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perkapita serta terbangunnya srtuktur perekonomian yang kokoh dari sektor peternakan dan perikanan. Penjelasan penyusunan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan disajikan dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Penyusunan Penjelasan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Visi
PokokPokok Visi
Penjelasan Visi
1
2
3
“Terwujudnya Maju, Peternakan dan Tangguh Perikanan yang maju, tangguh, berwawasan agribisnis untuk mencapai kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan”. Sejahtera
- Pelaksanaan pembangunan bidang peternakan dan perikanan senantiasa dilandasi dengan keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik secara fisik maupun non fisik didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, berperadaban, profesional serta berwawasan kedepan yang luas. - Menunjukkan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (material) maupun sosial (spiritual) yang bersumber dari sektor peternakan dan perikanan
4.1.2. Misi : 1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan perikanan; 2. Meningkatkan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair 3. Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing. 4. Meningkatkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui sentra dan iklim usaha yang kondusif. Penjelasan penyusunan Misi Dinas Peternakan dan Perikanan disajikan dalam tabel 4.2
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 2
Tabel
4.2
Penyusunan Perikanan
Penjelasan
Misi
Dinas
Peternakan
dan
Visi
PokokPokok Visi
Misi
Penjelasan Misi
1
2
3
4
1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan perikanan;
1. Untuk menyediakan pelayanan fungsi peternakan dan perikanan melalui penetapan SOP yang mudah dan cepat efisien dan efektif didukung sistem informasi dan tehnologi informatika yang memadai.
“Terwujudnya Maju, Peternakan Tangguh dan Perikanan yang maju, tangguh, berwawasan agribisnis untuk mencapai kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan”.
Sejahtera
2. Meningkatkan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair
2. Untuk menyediakan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair yang handal melalui sarana prasarana dan SDM yang memadai.
3. Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing;
3. Potensi-potensi sumber daya lokal yang ada di Kabupaten Magelang dapat dioptimalkan produksi dan produktifitasnya sesuai dengan kemampuan genetik dan didukung penciptaan kondisi lingkungan yang baik untuk usaha peternakan dan perikanan dan pemanfaatan tehnologi yang ramah lingkungan.
4. Meningkatkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui sentra dan iklim usaha yang kondusif.
4. Untuk mewujudkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui pengembangan kawasan peternakan dan perikanan yang terfokus dan terintegrasi didukung iklim usaha yang kondusif.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 3
4.1.3. Nilai-Nilai Nilai-nilai adalah kriteria tentang kebaikan dan kebenaran yang diyakini dan diterapkan dalam kehidupan organisasi, sehingga menjadi norma yang diyakini dalam kehidupan individu. Nilai-nilai organisasi sangat menentukan tercapainya Visi maupun Misi. Oleh karena itu strategi yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan sumberdaya maupun nilai-nilai yang dimiliki organisasi, karena merupakan kekuatan riil dalam mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian dan makna nilai-nilai bagi organisasi tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang memilih nilai-nilai sebagai berikut : 1. Keunggulan, dimaksudkan keyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik. 2. Inovatif, dimaksudkan untuk senantiasa mau dan dapat mengadakan pembaharuan dalam menghadapi tantangan. 3. Disiplin, dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan kedisiplinan setiap unit kerja. 4. Sinergis, dimaksudkan agar setiap unit kerja ada saling keterkaitan secara proporsional dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 5. Konsisten, dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan setiap unit kerja dibutuhkan suatu sikap kebaikan yang harus dipelihara secara terus-menerus. 6. Beretika, dimaksudkan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan dibutuhkan suatu sikap yang jujur, tulus, adil serta informasi yang lengkap. 7. Responsif, dimaksudkan tanggap terhadap harapan dan perubahan di masyarakat. 8. Akuntabel, setiap aktifitas kegiatan harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan. 9. Mandiri, dimaksudkan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan sendiri. 4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Peternakan Dan Perikanan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, juga merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dalam rangka pencapaian visi dan misi selama Tahun 2014 – 2019, dijabarkan sebagai berikut : 4.2.1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan perikanan Tujuan: 1) Mengembangkan sistem informasi utk mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat, akurat; 2) Meningkatkan tata kerja peternakan dan perikanan. Sasaran: 1) Tersedianya data yg berkualitas utk mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan;
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 4
2)
Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan.
4.2.2. Meningkatkan kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair Tujuan: Meningkatnya kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair Sasaran : Terwujudnya kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair yang handal. 4.2.3. Meningkatkan produksi dan produktivitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing. Tujuan: Terwujudnya peningkatan produksi dan produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing. Sasaran: 1) Makin baiknya ketersediaan kebutuhan pokok menuju swasembada pangan yang disertai dengan tersedianya instrumen jaminan pangan pada tingkat masyarakat. 2) Menguatnya struktur ekonomi masyarakat melalui tingkat produksi perikanan. 4.2.4. Meningkatkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui sentra dan iklim usaha yang kondusif. Tujuan: Terwujudnya pengembangan kawasan peternakan dan perikanan yang mandiri dan berdaya saing. Sasaran: Menguatnya struktur kawasan perikanan yang terpadu dan terintegrasi. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Peternakan dan Perikanan disajikan dalam tabel 4.3 4.3.
Strategi Dan Kebijakan Dinas Peternakan Dan Perikanan Strategi adalah cara dan teknik mencapai tujuan dan sasaran, yang akan dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan, program pembangunan, program kerja dan kegiatan. Strategi sekaligus merupakan asumsi dasar untuk tercapainya tujuan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Strategi yang diterapkan dalam mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut : 1. Meningkatan pengelolaan sistem Informasi untuk menyediakan data yang up to date dan valid. 2. Meningkatan sinergisitas pembangunan peternakan. 3. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja. 4. Meningkatkan prasarana dan sarana mendukung sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 5
5. Meningkatkan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair yang handal melalui perbaikan sarana prasarana dan SDM yang memadai. 6. Mengembangkan kawasan peternakan dan perikanan berbasis komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing yang didukung penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. 7. Mengembangkan kawasan perikanan berbasis klaster secara terpadu dan terintegrasi mulai hulu sampai hilir didukung dengan akses perbankan yang memadai. Kebijakan internal Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang diarahkan pada upaya perbaikan secara terus menerus pada semua kegiatan, melalui keterlibatan semua aparatur untuk meningkatkan kepuasan/citra layanan pada masyarakat peternakan dan perikanan Magelang. Kebijakan internal yang ditempuh yaitu : 1. Pengelolaan sistem infomasi sesuai dengan kebutuhan dinas. 2. Penyusunan dan penerapan SOP sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 3. Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana secara bertahap. 4. Prioritas pengembangan pelayanan kesehatan hewan dan Mavet diarahkan untuk perbaikan sarana prasarana dan SDM pelaksana yang sesuai dengan kompetensinya. 5. Prioritas pengembangan diarahkan untuk : a. Perbaikan mutu bibit ternak, pengembangan pakan ternak yang murah dan berkualitas, alsin peternakan. b. Perbaikan mutu benih ikan, pengembangan pakan ikan yang murah dan berkualitas, alsin perikanan. 6. Prioritas pengembangan kawasan diarahkan untuk perbaikan sarana prasarana, kelembagaan perikanan dan kemampuan manajerial dan teknis untuk mendukung akses perbankan. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan disajikan dalam tabel 4.4
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 6
Tabel 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
1
2
3
4
1. Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat dan akurat
1. Tersedianya data yang berkualitas untuk mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan.
1. Jumlah paket data statistik yang berkualitas dan valid
2. Meningkatkan tata kerja peternakan dan perikanan
2. Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan
1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan perikanan;
2. Meningkatkan kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair
3. Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak
1. Meningkatnya kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan
1. Terwujudnya kemampuan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair yang handal.
Makin baiknya ketersediaan
1.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
Kinerja Sasaran Target 2014 5
2015 6
2016 7
2017 8
2018 9
2019 10
2
3
4
5
5
5
4. Menerapkan SOP secara bertahap pada unit kerja (paket)
6
9
12
16
20
Jumlah pencegahan dan pengendalian penyakit ternak 1. Parasiter
220
400
800
1.600
3.200
6.400
2. Reproduksi
300
600
1.200
2.400
4.800
9.600
3. Brucellosis
100
100
100
100
100
100
4. Hog Cholera
100
100
100
100
100
100
5. Avian Influenza
25.000
25.000
25.000
25.000
25,000
25.000
Produksi Hewan Ternak (Asumsi Pertambahan 2,0
IV- 7
dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing;
produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.
kebutuhan pokok menuju swasembada pangan yang disertai dengan tersedianya instrumen jaminan pangan pada tingkat masyarakat
%/tahun) A. Daging (kg) 1. Sapi 2. Kerbau 3. Kambing 4. Domba 5. Ayam ras pedaging 6. Ayam ras petelur 7. Ayam buras 8. Itik 9. Itik manila B. Telur (kg) 1. Ayam buras 2. Ayam petelur 3. Itik 4. Burung puyuh C. Susu (liter) Sapi
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 8
Kinerja Sasaran Target
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
2014
2015
2016
2017
2018
2019
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A. Daging (kg) 1.686.624
1.720.357
1.754.764
1.789.859
1.825.656
1.862.169
490
499
509
520
530
541
718.485
732.855
747.512
762.462
777.711
793.265
4. Domba 5. Ayam ras pedaging 6. Ayam ras petelur
1.010.457
1.030.666
1.051.279
1.072.305
1.093.751
1.115.626
9.018.464
9.198.833
9.382.810
9.570.466
9.761.875
9.957.113
923.464
941.933
960.772
979.988
999.587
1.019.579
7. Ayam buras
1.123.089
1.145.551
1.168.462
1.191.831
1.215.668
1.239.981
8. Itik
85.234
86.939
88.678
90.451
92.260
94.106
9. Itik manila
26.286
26.812
27.348
27.895
28.453
29.022
842.798
859.654
876.848
894.384
912.272
930.518
1.Sapi 2. Kerbau 3. Kambing
B. Telur (kg) 1. Ayam buras
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV- 9
2. Ayam ras petelur 12.647.553
Misi
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
1
2
3
4
13.158.514
13.421.685
13.690.118
13.963.921
Kinerja Sasaran Target 2014 5
2015 6
2016 7
2017 8
2018
2019
9
10
1.334.876
1.361.574
1.388.805
1.416.581
1.444.913
1.473.811
379.807
387.403
395.151
403.054
411.116
419.338
675.818
689.335
703.121
717.184
731.528
746.158
5,40
5,50
5,60
5,75
5,95
6,20
b. telur
3,65
3,75
3,90
4,10
4,35
4,65
c. susu
0,03
0,04
0,05
0,06
0,08
0,11
1.050.000
1.100.000
1.300.000
1.500.000
1.750.000
2.000.000
13.750.000
14.500.000
15.250.000
16.000.000
16.800.000
18.000.000
216,63
225,30
234,31
243,68
253,43
263,57
3. Itik 4. Burung puyuh c. Susu Sapi perah d. Angka konsumsi protein hewani (gr/kap/hari) a. daging
2. Menguatnya A. Jumlah Produksi struktur ekonomi Perikanan Benih masyarakat (1.000 x ekor) melalui tingkat produksi perikanan B. Jumlah produksi Perikanan Konsumsi ( kg) C. Produksi Perikanan Tangkap (ton)
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
12.900.504
IV-10
D. Angka Konsumsi Ikan perkapita (kg/kap/tahun)
Misi
Tujuan
Indikator Sasaran
Sasaran
1
2
3
4
4. Meningkatkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui sentra dan iklim usaha yang kondusif.
1. Terwujudnya pengembangan kawasan peternakan dan perikanan yang mandiri dan berdaya saing;
1. Menguatnya struktur kawasan perikanan yang terpadu dan terintegrasi
14,40
14,50
14,75
15,00
15,30
15,75
Kinerja Sasaran Target 2014
2015
2016
2017
2018
2019
5
6
7
8
9
10
Jumlah Kawasan Minapolitan yang terfasilitasi (paket)
1
1
1
1
2
Tabel 4.4 Tujuan, Sasaran. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan Visi : “ Terwujudnya Peternakan dan Perikanan yang Maju, Tangguh, Berwawasan Agribisnis untuk Mencapai Kesejahteraan Peternak dan Pembudidaya Ikan”. Misi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
1
2
3
4
5
1. Meningkatkan manajemen pelayanan peternakan dan perikanan;
1. Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung ketersediaan data yang cepat, tepat dan akurat
1. Tersedianya data yang berkualitas untuk mendukung evaluasi dan perumusan kebijakan.
1. Meningkatkan pengelolaan sistem informasi untuk menyediakan data yang up to date dan valid
1. Pengelolaan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan dinas
2. Meningkatkan tata kerja peternakan dan perikanan
2. Terciptanya sistem kerja yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan
2. Menerapkan SOP bertahap pada unit kerja
cara
2. Penyusunan dan penerapan SOP sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
1. Meningkatnya kemampuan pelayanan derajat
1.Terwujudnya kemampuan pelayanan derajat kesehatan
1. Meningkatkan pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan
1. Prioritas pengembangan pelayanan diarahkan untuk
2. Meningkatkan kemampuan
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
IV-11
2
pelayanan derajat kesehatan hewan, ikan dan masyarakat veterinair
3. Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing;
4. Meningkatkan kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan melalui sentra dan iklim usaha yang kondusif.
kesehatan hewan, ikan masyarakat veterinair
dan
hewan, ikan dan masyarakat veterinair yang handal.
1. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktifitas ternak dan ikan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.
1. Makin baiknya ketersediaan kebutuhan pokok menuju swasembada pangan yang disertai dengan tersedianya instrumen jaminan pangan pada tingkat masyarakat. 2. Menguatnya struktur ekonomi masyarakat melalui tingkat produksi perikanan.
1. Terwujudnya pengembangan kawasan peternakan dan perikanan yang mandiri dan berdaya saing;
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
1. Menguatnya struktur kawasan perikanan yang terpadu dan terintegrasi
IV-12
dan masyarakat veterinair yang handal melalui perbaikan sarana prasarana dan SDM yang memadai.
1. Meningkatkan produksi dan produktifitas peternakan berbasis komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan tehnologi tepat guna dan ramah lingkungan. 2. Meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan berbasis komoditas strategis dan unggulan lokal yang berkelanjutan didukung penerapan tehnologi tepat guna dan ramah lingkungan. 1. Mengembangkan kawasan perikanan berbasis klaster secara terpadu dan terintegrasi mulai hulu sampai hilir didukung dengan akses perbankan yang memadai
perbaikan sarana prasarana dan SDM pelaksana yang sesuai dengan kompetensinya.
1. Prioritas pengembangan diarahkan untuk perbaikan mutu bibit ternak, pengembangan pakan ternak yang murah dan berkualitas, alsin peternakan.
2. Prioritas pengembangan diarahkan untuk perbaikan mutu benih ikan, pengembangan pakan ikan yang murah dan berkualitas, alsin perikanan. 1. Prioritas pengembangan kawasan diarahkan untuk perbaikan sarana prasarana, kelembagaan perikanan dan kemampuan manajerial dan teknis untuk mendukung akses perbankan
BAB V.
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program Untuk mengoperasionalkan kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan perlu dirumuskan program dan kegiatan dengan mempertimbangkan indikasi sumber dan besarnya pendanaan (sesuai pagu indikatif APBD Kabupaten Magelang) dalam periode selama enam tahun (2014-2019). Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi / SKPD untuk mencapai tujuan dan memperoleh anggaran. Program yang akan dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang tahun 2014-2019, meliputi : - Urusan Wajib Semua SKPD 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Urusan Wajib 1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam 2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Program Pengembangan Data/ Informasi 4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa - Urusan Pilihan Pertanian 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 4. Program Peningkatan Pemasaran dan Pengolahan Hasil Produksi Peternakan 5. Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Peternakan - Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 2. Program Peningkatan Pengembangan Budidaya Perikanan 3. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar 5.2 Kegiatan Kegiatan pada hakekatnya merupakan bagian program yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang. Kegiatan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya alam, sumber daya manusia, barang modal, dana atau kombinasinya sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran berbentuk modal dan atau barang dan jasa. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 1
Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Peternakan Perikanan Kabupaten Magelang berdasarkan program , meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan jasa surat menyurat 2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3) Penyediaan jasa administrasi keuangan 4) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 5) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 6) Penyediaan jasa administrasi/teknis perkantoran
dan
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Penyediaan peralatan kantor 2) Penyediaan perlengkapan kantor 3) Penyediaan tanah 4) Penyediaan bangunan gedung/ kantor 5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung/kantor 6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 7) Pemeliharaan rutin/berkala hewan/ternak/ikan 8) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan/peralatan kantor
c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ihtisar realisasi kinerja SKPD
d.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 1) Pengembangan Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT) 2) Pelestarian Sumber Daya Hayati Perikanan
e.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1) Penyusunan Renstra /Renja SKPD 2) Peningkatan Kapasitas SDM Internal
f.
Program Pengembangan Data/ Informasi 1) Validasi Data Statistik Peterikan dan Penyusunan Buku Tahunan Peterikan
g.
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 1) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pandapatan daerah
h.
Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1). Fasilitasi Hibah Bansos 2). Peningkatan SDM peternak dan pembudidaya ikan
i.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Ikan 1) Peningkatan kesehatan masyarakat veterinair 2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular *) a. Pemberantasan dan pencegahan penyakit hewan b. Pencegahan dan penanggulangan penyakit zoonosis 3) Pengawasan pemotongan hewan qurban 4) Surveillens dan pengujian penyakit hewan dan ikan 5) Peningkatan Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 2
j.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 1) Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing/Domba *) a. Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing/Domba b. Pengembangan Kambing Peranakan Etawa (PE) 2) Pembinaan Kelompok Tani/ Ternak 3) Pengembangan Ternak Kelinci 4) Pengembangan Itik Magelang 5) Pengembangan Unggas Pedesaan*) a. Pengembangan Ayam Buras b. Pengembangan Burung Puyuh 6) Pelestarian SDG Itik Magelang 7) Pembentukan/ Pemberdayaan Kelompok Pembibitan Itik Magelang 8) Pengembangan Agribisnis Ternak Sapi 9) Pengembangan Sarana Prasarana dan Alat Produksi Peternakan 10) Promosi Hasil Produksi Peternakan Sapi Perah
k.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 1). Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Peternakan 2) Pembinaan Pelaku Usaha Peternak Unggas 3) Sosialisasi Perda Usaha Peternakan 4). Penyusunan Perda Ijin Medik Venteriner
l.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan 1) Peningkatan pelayanan Inseminasi Buatan,
m.
Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan 1) Peningkatan mutu olahan dan pemasaran hasil perikanan 2) Gerakan makan ikan 3) Revitalisasi BBI Lokal 4) Peningkatan Jaringan Pemasaran/Promosi Perikanan
n.
n.
Program Peningkatan Pengembangan Budidaya Perikanan 1) Peningkatan Kapasitas BBI Lokal 2) Percontohan UPR 3) Fasilitasi Sertifikasi CPIB 4) Intensifikasi Budidaya Ikan (INBUDKAN) 5) Rehabilitasi/ Pembangunan Sarana Prasarana Perikanan 6) Pengembangan budidaya ikan kolam pekarangan 7) Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) 8) Pengembangan Usaha Pelayanan Perikanan 9) Intensifikasi dan Ektensifikasi Mina Padi 10) Peningkatan Kesehatan Ikan dan Lingkungan *) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar. 1) Pengembangan kawasan minapolitan
5.3 Indikator Kinerja Pengukuran indikator kinerja sangat berguna sebagai pedoman untuk memantau keberhasilan dan kinerja kegiatan pembangunan. Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 3
Dengan berpedoman indikator kinerja, maka pengelolaan dan pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan jika ditemui permasalahan akan lebih mudah pemecahan masalahnya. Pengukuran indikator kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kenerja utama sesuai Pemendagri no.54 tahun 2010. Pada unit kerja setingkat eselon II/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya menggunakan indikator hasil (out come) untuk program dan indikator keluaran (output) untuk kegiatan Sehubungan dengan hal tersebut indikator kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan disusun dengan menggunakan indikator hasil dan keluaran. Keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan ditentukan oleh berbagai faktor yaitu dukungan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan dukungan anggaran pembangunan. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Magelang sangat mendukung terhadap pengembangan pembangunan peternakan dan perikanan. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan integritas dalam mengelola sumberdaya alam dengan mengoptimalkan dukungan anggaran dan teknologi yang ada akan menunjang keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan. 5.4 Kelompok Sasaran Keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan ditentukan oleh berbagai faktor yaitu dukungan sumber daya alam, sumber daya manusia dan dukungan anggaran pembangunan. Potensi yang dimiliki oleh Magelang sangat mendukung terhadap pengembangan pembangunan peternakan dan perikanan. Sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan integritas dalam sumber daya alam dengan mengoptimalkan dukungan anggaran dan tehnologi yang ada akan menunjang keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan. Selain program kegiatan dan strategi yang tepat diperlukan pula pendekatan penentuan kelompok sasaran agar pembangunan lebih terarah dan efisien. Sesuai sasaran wilayah komoditas yang akan dikembangkan di Kabupaten Magelang dalam bentuk kawasan peternakan sebanyak 9 komoditas ternak yaitu : sapi potong, sapi perah, kambing, domba, kambing PE, itik Magelang, ayam buras, burung puyuh dan kelinci dan kawasan perikanan 4 komoditas ikan unggulan yaitu : nila, ikan mas, lele dumbo dan gurami. 5.5 Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja merupakan tahap akhir pelaksanaan kegiatan dari Rencana Strategis Intansi, dimana pengukuran kinerja sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi Dinas Peternakan dan Perikanan. Pengukuran kinerja merupakan hasil penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kegiatan yang berupa indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Komponen-komponen pengukuran kinerja yaitu : Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 4
5.5.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Dalam pengukuran kinerja terdapat tahapan penetapan, pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja. Penguran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan dan dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui : (1) data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi; (2) data ekternal, berasal dari luar instansi baik data primer maupun data sekunder. Kerangka Penguran Kinerja mencakup : a. Pengukuran Kinerja Kegiatan, yaitu merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masingmasing kelompok indikator kinerja kegiatan. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan menggunakan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (Form PKK). Prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) dari masingmasing indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan melalui realisasi yang dicapai. b. Pengukuran Pencapaian Sasaran, yaitu tingkat pencapaian sasaran Instansi Pemerintah yang merupakan tingkat capaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada hasil pengukuran kinerja kegiatan. Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan Formulir Pencapaian Sasaran (Form PPS). Semakin tinggi pencapaian sasaran menunjukan pencapaian tingkat capaian sasaran yang semakin baik. 5.5.2 Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi. Evaluasi Kinerja dilaksanakan setelah penghitungan formulir Pencapaian Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Didalam pelaksanaan evaluasi kinerja juga dilakukan analisis evisiensi dengan membandingkan antara input dengan output per unit yang dihasilkan. 5.5.3 Analisis Akuntabilitas Kinerja Analisis Akuntabilitas Kinerja merupakan uraian pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Didalam analisis dijelaskan perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis dilakukan dengan menggunakan data/ informasi yang akurat, terukur yang tercantum didalam lampiran dokumen Renstra ini, sehingga dapat dievaluasi untuk mengetahui ketepatan dan efektifitas kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, selanjutnya dituangkan dalam laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau kegagalan Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 5
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran, dan dibuat setiap tahun. 5.6 Pendanaan Indikatif Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan. Pagu Indikatif adalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan. Untuk mewujudkan Visi dan Misi serta mengacu Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan mengacu Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2006 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang telah menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang 2014 – 2019. Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif akan tersaji secara lengkap pada tabel 5.1 berikut :
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 6
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 7
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 8
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
V- 9
BAB VI.
INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Program pembangunan Kabupaten Magelang didasarkan pada RPJMD 2014 – 2019 yang dijabarkan dalam berbagai program, diantaranya memuat pembangunan bidang peternakan dan perikanan yang diindikasikan oleh suatu indikator kinerja yang diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjukkan perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah. Indikator Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan alat ukur keberhasilan kinerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program pembangunan di Kabupaten Magelang pada kurun waktu 2014 – 2019. Indikator kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan akan mengacu pada indikator RPJMD. Adapun Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang selama tahun 2014-2019 yang mengacu pada RPJMD yaitu produksi daging 14.592.445 kg, telur 15.196.034 kg, susu 675.818 liter pada awal periode RPJMD menjadi produksi daging 16.111.402 kg, telur 16.777.649 kg, susu 746.158 liter pada akhir periode RPJMD, Angka konsumsi protein hewani untuk daging 5,40 gr/kap/hari, telur 3,65 gr/kap/hari dan susu 0,03 gr/kap/hari pada awal periode RPJMD menjadi untuk daging 6,20 gr/kap/hari, telur 4,65 gr/kap/hari dan susu 0,11 gr/kap/hari pada akhir periode RPJMD, Jumlah produksi perikanan benih 1.050.000.000 ekor, Jumlah produksi perikanan konsumsi 13.750.000 kg, Jumlah produksi perikanan tangkap 216.630 kg dan Angka konsumsi ikan perkapita 14,40 kg/kap/tahun pada awal periode RPJMD menjadi Jumlah produksi perikanan benih 2.000.000.000 ekor, Jumlah produksi perikanan konsumsi 18.000.000 kg, Jumlah produksi perikanan tangkap 263.560 kg dan Angka konsumsi ikan perkapita 15,75 kg/kap/tahun pada akhir periode RPJMD akan disajikan dalam tabel 6.1.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
VI - 1
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No
Urusan/ Indikator
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
3
4
5
6
7
8
A. Daging (kg)
14.592.593
14.884.445
15.182.134
1. Sapi
1.686.624
1.720.356
1.754.764
490
500
510
718.485
732.855
747.512
4. Domba
1.010.457
1.030.666
1.051.279
5. Ayam ras pedaging
9.018.464
9.198.833
9.382.810
923.464
941.933
960.772
1.123.089
1.145.551
1.168.462
8. Itik
85.234
86.939
88.677
9. Itik manila
26.286
26.812
27.348
1
1
Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD
2
9
Urusan Pertanian Produksi Hewan Ternak (Asumsi Pertambahan 2,0 % / tahun)
2. Kerbau 3. Kambing
6. Ayam ras petelur 7. Ayam buras
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
VI - 2
15.485.776 1.789.859 520 762.462 1.072.305 9.570.466 979.987 1.191.831 90.451 27.895
15.795.492 1.825.656 530 777.711 1.093.751 9.761.875 999.587 1.215.668 92.260 28.453
16.111.402
16.111.402
1.862.169
1.862.169
541
541
793.265
793.265
1.115.626
1.115.626
9.957.113
9.957.113
1.019.579
1.019.579
1.239.981
1.239.981
94.105
94.105
29.022
29.022
No
Urusan/ Indikator
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
3
4
5
6
7
8
15.196.034
15.499.955
15.809.954
842.798
859.654
876.847
12.647.553
12.900.504
13.158.514
1.334.876
1.361.574
1.388.805
4. Burung puyuh C. Susu (liter)
370.807
378.223
385.788
Sapi perah Angka konsumsi protein hewani (gr/kap/hari)
675.818
689.334
703.121
1
2 B. Telur (kg) 1. Ayam buras 2. Ayam ras petelur 3. Itik
2
Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD
16.126.153 894.384 13.421.684 1.416.581 393.503
717.183
16.448.676 912.272 13.690.118 1.444.913 401.373
731.527
9
16.777.649
16.777.649
930.517
930.517
13.963.920
13.963.920
1.473.811
1.473.811
409.401
409.401
746.158
746.158
a. daging
5,400
5,500
5,600
5,750
5,950
6,200
6,200
b. telur
3,650
3,750
3,900
4,100
4,350
4,650
4,650
c. susu
0,030
0,035
0,045
0,060
0,080
0,110
0,110
2.000.000
2.000.000
18.000.000
18.000.000
263,56
263,56
Urusan Perikanan 1 2 3
Jumlah Produksi Perikanan Benih (1.000 x ekor) Jumlah produksi Perikanan Konsumsi (kg) Produksi Perikanan Tangkap (ton)
1.050.000 13.750.000
1.100.000 14.500.000
216,63
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
225,30
1.300.000 15.250.000 234,31
VI - 3
1.500.000 16.000.000 243,68
1.750.000 16.800.000 253,43
4
Jumlah Konsumsi Ikan perkapita (kg/kap/tahun)
14,40
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
14,50
14,75
VI - 4
15,00
15,30
15,75
15,75
BAB. VII. PENUTUP Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan untuk waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan prioritas dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Magelang dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah serta Renstra Kementerian/Lembaga terkait yang dibuat berdasarkan analisa lingkungan strategis internal maupun eksternal. Dokumen Rencana Strategis ini merupakan pedoman penyusunan Rencana Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dalam lima tahun kedepan, sehingga rencana kerja tahunan dinas sesuai sasaran program yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan program dinas diharapkan dapat melibatkan seluruh stakeholder. Peran stakeholder penting sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan, menilai / mengevaluasi kinerja serta dapat berperan langsung dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dalam lima tahun kedepan. Agar pelaksanaan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan berjalan sesuai dengan yang direncanakan serta tepat pada sasaran, perlu adanya evaluasi dan pelaporan kemajuan masing-masing kegiatan yang pada akhirnya dapat diketahui kinerja masing-masing kegiatan secara terukur dan akuntabel, baik berupa laporan tahunan yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) maupun laporan 5 (lima) tahunan setelah berakhirnya pelaksanaan renstra tersebut. Dari laporan lima tahunan tersebut dapat dilihat keberhasilan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dalam melaksanakan visi dan misinya. Upaya mewujudkan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang ““Terwujudnya Peternakan dan Perikanan yang maju, tangguh, berwawasan agribisnis untuk mencapai kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan” tidaklah mudah dan hanya dapat terealisasi dengan tekad yang kuat dan integritas serta komitmen seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dan dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Tengah, serta Pemerintah Kabupaten Magelang, dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, terkoordinasi dan sinergis sesuai dengan kewenangan masing-masing. Implementasi Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan pada tingkat Rencana Kerja (Renja) masih dimungkinkan mengalami penyesuaian berdasarkan kebutuhan akibat adanya perubahan kebijakan, permasalahan, dan hasil evaluasi pelaksanaan program pembangunan peternakan dan perikanan. Program kegiatan dalam pencapaian target pelaksanaan Renstra Tahun 2014-2019 yang masih relevan dapat digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan Renstra berikutnya, sehingga masa transisi dalam penyusunan rencana kerja tahun 2020 dapat menggunakan beberapa indikator kegiatan dalam Renstra 2014-2019. Diharapkan seluruh target yang telah tercantum dalam Renstra 20142019 dapat dicapai oleh seluruh komponen Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang dengan memperhatikan segala sumberdaya yang ada baik internal maupun eksternal.
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
VII-1
Penyusunan Renstra ini, diharapkan dapat menjadikan landasan dalam mewujudkan sistem perencanaan dan kinerja yang lebih baik, menuju tercapainya hasil pembangunan yang diharapkan dan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Mungkid,
Desember 2014
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGELANG
Ir. SRI HARTINI Pembina Tk I NIP. 19600509 198503 2 006
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
VII-2
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Peterikan Tahun 2014-2019
VII-3
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang KEPALA DINAS I
SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KA.SUB BAG PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
KAPALA BIDANG KESWAN DAN KESMAVET
KEPALA BIDANG PERIKANAN
KEPALA BIDANG PETERNAKAN RUMINANSIA
KA. SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KA. SUB BAG KEUANGAN
KEPALA BIDANG PETERNKAAN NON RUMINANSIA
I
KEPALA SEKSI KESEHATAN HEWAN
KEPALA SEKSI BUDIDAYA PERIKANAN
KEPALA SEKSI BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA
KEPALA SEKSI BUDIDAYA TRNK NON RUMINANSIA
KEPALA SEKSI KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN
KEPALA SEKSI USAHA PERIKANAN
KEPALA SEKSI USAHA TERNAK RUMINANSIA
KEPALA SEKSI USAHA TERNAK NON RUMINANSIA
KAPALA SEKSI PENGEM. DAN KELESTARIAN SD HAYATI
KEPALA SEKSI PENGEM. TERNAK RUMINANSIA
KEPALA SEKSI PENGEM. TERNAK NON RUMINANSIA
KEPALA SEKSI KESEHATAN MASY. VETERINAIR
KEPALA UPT BALAI BENIH IKAN (BBI)
KEPALA UPT BALAI BIBIT TERNAK (BBT)
KEPALA UPT BALAI PEMASARAN TERNAK DAN IKAN (BPTI)
KEPALA UPT BALAI KESEHATAN TERNAK DAN IKAN (BKTI)
IIII--33