Rencana Kerja 2012
Rencana Kerja BPIPI 2012 Rencana kerja BPIPI sebagai bagian dari Rencana Strategi Jangka Menengah BPIPI 2011 -2014. Rencana Kerja ini berisi program kegiatan BPIPI selama periode 2012 beserta alokasi dananya
[Type the document subtitle]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indoensia 2012 dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Tahun 2012 ini didasarkan atas pelaksanaan kegiatan yang mengarah pada program dan kegiatan yang tertuang pada Rencana Stratejik (RENSTRA) Tahun 2011 – 2014 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia. Dengan berbekal pengalaman tahun 2011, optimis kinerja tahun 2012 BPIPI semakin baik. Kinerja kegiatan terpenuhi dan terlaksana, dari sisi dana terserap dengan optimal dan efisien dan output serta dari kegiatan dapat dicapai dan dirasakan langsung oleh masyarakat Demikian Rencana Kerja ( RENJA ) Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia yang dapat kami sampaikan, dengan harapan masukan dan saran serta petunjuk. Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT semoga Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mampu melaksanakan tugas dan pengabdian dengan sebaik – baiknya serta mampu meningkatkan prestasi kerja.
Sidoarjo,
Februari 2012 KEPALA BPIPI
E. RATNA UTARIANINGRUM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR,…………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
ii
BAB I
:
PENDAHULUAN………………………………………………….....
1
BAB II
:
A. PERENCANAAN STRATEJIK…………………………………. ... 1. VISI............................................................................................. 2. MISI. .......................................................................................... 3. TUJUAN. ................................................................................... 4. SASARAN. ................................................................................ 5. PROGRAM. ...............................................................................
3 3 4 5 5 6
BAB III
:
RENCANA KINERJA TAHUN 2012................................................
7
BAB IV
:
PENUTUP …………………………………………………………... ... 12
RENCANA KERJA TAHUN 2012 BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
Sebagai salah satu lembaga multistakeholders, BPIPI (Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia) di Sidoarjo mempunyai peran penting dalam fungsi pembinaan IKM dan industri alas kaki di Indonesia. Di awali dengan gagasan Asosisasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) untuk mendirikan sebuah lembaga yang mampu memberikan pelayanan industri khususnya persepatuan yang disampaikan kepada pemerintah. maka melalui sidang CGI pada tahun 1996 Pemerintah Italia bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia mengalokasikan sejumlah dana untuk mendukung rencana pendirian Pusat Pelayanan Persepatuan Indonesia (Indonesian Footwear Service Center/IFSC) tersebut. Selanjutnya pada tahun 1998 kembali Pemerintah Italia mengalokasikan dana tambahan untuk mendukung proyek IFSC senilai € 5.5 juta. Pledge CGI tahun 1996 tersebut di tujukan untuk pengadaan mesin-mesin dan peralatan yang di butuhkan oleh IFSC, serta pendidikan dan pelatihan di Italia untuk 50 orang teknisi dan instruktur Indonesia. Kemudian pledge CGI tahun 1998 dimaksudkan untuk pengembangan Industri Kecil Menengah (Small Medium Enterprises / SME’s) di bidang persepatuan yang telah mendapat binaan / pelayanan dari IFSC. Adanya IFSC ini juga dapat semakin memperkuat target pertumbuhan seperti yang ditetapkan pada Visi Industri Persepatuan jangka panjang 2010 – 2015 yang di implementasikan dalam Sasaran Nasional untuk Industri Persepatuan jangka pendek, menengah dan panjang. Sesuai dengan hasil kesepakatan mengenai proyek IFSC, maka antara Misi Pemerintah Italia yang diwakili Duta Besar Italia H.E. Francesco Maria Gresco
dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili Dirjen IDKM Depperin RI
pada
tanggal 30 Januari 2003, menyetujui lembaga IFSC tersebut akan didirikan di Indonesia melalui pinjaman lunak dari Pemerintah Italia senilai € 5.5 juta dan sebagai excecuting agency dari proyek ini adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Cq. Direktorat Jenderal Industri Dagang Kecil dan Menengah. Dalam perjalanannya, MOU yang digunakan sebagai dasar kelanjutan program soft loan pemerintah Italia mengalami kendala dua kendala utama. Pertama, masalah aspek geografis karena munculnya semburan lumpur Sidoarjo yang dikhawatirkan berdampak langsung terhada proyek tersebut, meskipun hal ini sudah diperkuat dengan jaminan dari Timnas Semburan Lumpur pada tanggal 26 Januari 2007 dan BPLS 20 Juni 2007 pada tanggal bahwa lokasi proyek IFSC aman dari semburan lumpur tersebut. Kedua, aspek hukum dan kelembagaan IFSC sehingga kelembagaan harus dibentuk dahulu dengan persetujuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI yang kemudian pengelolaan UPT
tersebut
sesuai
dengan
Peraturan
Menpan
RI
nomor
PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi UPT di Lingkungan Kementerian dan Pemerintah Non Kementerian serta pengelolaan aset harus dibawah koordinasi pusat atau pengelolaan single aset. Secara resmi operasional IFSC dimulai pada bulan November 2003 dengan dukungan awal personil 12 orang dan saat ini tahun 2009 telah mencapai 24 orang sudah berusaha berbuat lebih dengan kemampuan operasioanal yang terbatas, tahap demi tahap Visi dan Misi IFSC yang tertuang dalam program kerja mulai menunjukkan kemajuan yang berarti. Berikut gambaran singkat kinerja IFSC hingga menjadi BPIPI dari Tahun 2003 sampai 2009 yang mengacu pada Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi. Kemudian, pada tanggal 19 Desember 2008, usulan pembentukan UPT disampaikan Menteri Perindustrian RI kepada MENPAN RI. Dengan persetujuan tersebut tanggal 23 Desember 2008 melalui Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 103/M-IND/PER/12/2008 perihal Organisasi dan Tata Kerja BPIPI (Balai
Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia) sebagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang langsung dibawah tanggung jawab Departemen Perindustrian RI cq Ditjen IKM yang secara struktur selevel Eselon III. Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi BPIPI berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI nomor 103/M-IND/PER/12/2008 dan Rencana Strategi jangka menengah 2010 – 2014 Organisasi, saat ini BPIPI sedang fokus pada strategi pembinaan IKM dan industri alas kaki dengan 2 (dua) pendekatan sekaligus. Pertama, pendekatan perkuatan kelembagaan IKM. Strategi ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas SDM dan organisasi IKM khususnya pada sentra atau unit usaha yang sudah ada. Pada umumnya, pembinaan dengan pendekatan ini dilakukan pada IKM dan sentra di Wilayah II (Jawa & Bali). Hal ini didasarkan pada
strategi
utama
Kementerian
Perindustrian
dalam
upayanya
menyeimbangkan proporsi potensi wirausaha baru yang ada di wilayah Jawa Bali yang semula 60:40 menjadi 40:60 untuk wilayah luar Jawa dan Bali
Mendukung hal tersebut di atas, pendekatan pembinaan IKM (Industri Kecil Menengah) dan industri alas kaki BPIPI berikutnya adalah penumbuhan wirausaha baru dengan fokus pada pembinaan start up busineess bagi IKM pemula diwilayah luar Jawa dan Bali. Program – program pembinaan yang diberikan akan banyak melibatkan pelaku usaha/IKM pemula untuk terlibat aktif dalam mengembangkan usahanya melalui dialog proaktif dan berani dalam mengambil keputusan bisnis.
BAB II PERENCANAAN STRATEJIK
A. RENCANA STRATEJIK 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, Visi Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia
VISI: ”Mewujudkan Pusat Pelayanan yang Profesional Menuju Industri Persepatuan Berdaya Saing Global”
Deskripsi Organisasi : 1. Mewujudkan : Merupakan bentuk lain dari komitmen semangat tim baik secara fisik maupun spirit terhadap sasaran dan tujuan bersama 2. Pusat Pelayanan : Sebuah konsep sekaligus implementasi bagaimana secara total memberikan penghargaan kepada pelanggan dengan layanan, dimana masing-masing personil organisasi adalah pelayan dengan sebaikbaiknya melayani orang lain dan diri sendiri. 3. Profesional : Sebuah tahapan organisasi atau personil yang sudah melalui proses panjang pengabdian kepada ilmu pengetahuan dan lingkungan sehingga sangat layak baik secara organisasi atau personil memberikan layanan sesuai kapasitas dan wewenangnya 4. Industri Persepatuan : Sebuah potensi bangsa yang layak untuk dijadikan pengabdian bagi generasi bangsa. Sebuah potensi yang menggerakkan sumber daya dan ekonomi lokal, yang harus terus menerus dikembangkan guna kepeningan bangsa. 5. Berdaya : Tidak hanya tuntutan semata, menjadi organisasi sekaligus yang berdaya, mempunyai kekuatan, energi positif, kapasitas, wewenang, fokus dan kejujuran sudah menjadi kewajiban.
6. Saing : Merupakan konteks kompetitif bagaimana posisi tawar organisasi/personil di mata pihak lain, sekaligus merupakan konten komparatif bagaimana organisasi/personil mempunyai kinerja yang mampu di nilai oleh ukuran-ukuran normatif. 7. Global : Ruang lingkup organisasi yang semakin hari semakin tiada batas dan dinamis menuntut perubahan pola pikir/paradigma yang inivatif dan tiada batas.
MISI: - Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan - Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen - Mengembangkan pusat desain persepatuan - Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan - Memberikan pelayanan pengujian mutu / sertifikasi
1. Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan Pelatihan menjadi salah satu fokus program BPIPI dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Sebagai salah satu misi utama organisasi, pendidikan dan pelatihan yang diberikan BPIPI. Saat ini BPIPI sudah menyusuan kurikulum dan silabus pelatihan untuk desain, pecah pola, teknologi produksi, manajemen produksi, jahit sepatu ”upper” dan lean manufacture. Kedepan masih sangat memungkinkan adanya perbaikan dan perbaruan kurikulum sesuai standard industri. 2. Memberikan bantuan konsultasi teknis dan manajemen Program konsultasi ini terkait dengan tugas dan fungsi pokok pembinaan industri persepatuan. Tidak hanya terbatas pada konsultasi teknis, tim BPIPI dengan kompetensi masing-masing juga memberikan konsultasi manajemen kepada industri, terutama manajemen produksi. 3. Mengembangkan pusat desain persepatuan
Salah satu program organisasi kedepan ialah, bagaimana menyiapkan database design dengan didukung piranti hardware dan software sebagai salah satu referensi model dan desain untuk sepatu casual (berbahan kulit) di Indonesia. 4. Memberikan informasi teknologi dan promosi persepatuan Sebagai salah satu tugas penting lembaga pelayanan ialah menyediakan informasi yang cukup mengenai perkembangan teknologi produksi, kondisi pasar, design terbaru dan informasi perdagangan dengan tujuan membantu percepatan penyampaian informasi. 5. Memberikan pelayanan pengujian mutu dan sertifikasi Untuk memenuhi kebutuhan industri terhadap pelayanan uji produk, maka BPIPI memberikan jasa layanan tes uji laboratorium untuk produk sepatu. Pelayanan uji ini penting untuk peningkatan kualitas dan pelaksanaan standard produk sepatu.
TUJUAN : - Meningkatkan daya saing industri persepatuan - Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas SDM untuk kebutuhan industri persepatuan - Memperkuat struktur industri persepatuan - Menyediakan jasa layanan desain, kualitas dan uji produk persepatuan yang prima
SASARAN STRATEGIS : - Terciptanya SDM persepatuan yang kompeten - Meningkatnya mutu produk sepatu dalam negeri - Terciptanya desain-desain yang inovatif - Terwujudnya sepatu sebagai produk unggulan nasional - Tersedianya sertifikasi hasil uji mutu produk sepatu
2. PROGRAM /KEGIATAN A.
Program Pendukung Operasional dan Rutinitas Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Dengan kegiatan :
B.
1.
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2.
Penyelenggaraan Operasioanal dan Pemeliharaan Perkantoran
3.
Kegiatan Penunjang Perkantoran
4.
Peningkatan Sarana dan Prasarana
5.
Evaluasi dan Pelaporan
6.
Revitalisasi Mesin dan Peralatan BPIPI
Program Pendukung Revitalisasi Dan Penumbuhan IKM Alas Kaki Dengan kegiatan : 1.
Perkuatan dan Peningkatan Kinerja dan Standard Layanan a. Pemeliharaan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008 b. Pemeliharaan Akreditasi Laboratorium Uji Alas Kaki ISO 170252005
2.
Pameran dan Promosi DN/LN
3.
Pelatihan SDM BPIPI
4.
Studi Banding LN
5.
Program Peta Potensi IKM Alas Kaki Nasional
6.
Program Peningkatan Kualitas Desain Alas Kaki
7.
Pelatihan IKM Alas Kaki
BAB III RENCANA KINERJA TAHUN 2011
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta kegiatan yang telah ditetapkan pada Renstra, maka Rencana Kinerja Tahun 2012 adalah sebagai berikut : A.
Program Pendukung Operasional dan Rutinitas Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Dengan kegiatan : 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Kegiatan ini sebagai sarana pendukung penting dalam pelaksanaan operasional BPIPI tahun 2012 yang meliputi : a. Pembayaran Gaji Pokok dan Tunjangan PNS dan CPNS sebanyak 12 (dua belas) personil dengan total anggaran Rp. 421.767.000,2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Kegiatan ini adalah salah satu penunjang kegiatan opersional dan perkantoran dalam upaya peningkatan kinerja layanan fisik dan non fisik dan kegiatan terkait administrasi satker BPIPI termasuk pengadaan kendaraan bermotor. Berikut rincian kegiatannya : a. Perawatan Peralatan dan Mesin, anggaran ini meliputi pemeliharaan mesin workshop, peralatan perkantoran (Komputer, AC, Inventaris Kantor dan Generator Set), dengan total anggaran Rp. 142.086.000,-. b. Perawatan Perkantoran, anggaran ini meliputi biaya penambah daya tahan tubuh personil BPIPI, biaya langganan listrik dan telepon dan pemeliharaan gedung kantor dan halam, dengan total anggaran Rp. 340.250.000,-. c. Keperluan Perkantoran, anggaran ini akan membiayai kebutuhan peralatan perkantoran, langgaran internet & majalah, supplies komputer
dan biaya personil keamanan dan pramusaji dengan total anggaran Rp. 256.200.000,-. d. Administrasi Satker, anggaran ini membiayai kebutuhan honor terkait operasional satker BPIPI, dengan total anggaran Rp. 76.620.000,e. Pengadaan kendaraan Roda -2 dan -4, anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan 1 (satu) unit bus mini untuk operasional pendukung perkantoran dan kegiatan, serta 3 (tiga) unit kendaraan roda -2 untuk penunjang operasional personil BPIPI. Total anggaran sebesar Rp. 493.000.000,3. Kegiatan Penunjang Perkantoran Kegiatan ini akan membiayai kegiatan penunjang kinerja dan layana personil BPIPI (Tenaga Ahli dan Operator), Belanja bahan untuk desain dan pengembangan model sepatu dan barang jadi kulit, kebutuhan perangkat seragam personil dan K3 (keamanan & keselamatan kerja), keanggotaan SATRA, perjalanan dinas BPIPI, Honor tim panitia kegiatan dan literatur referensi/buku BPIPI. Kegiatan ini meliptui : a. Biaya Tenaga Ahli/Bidan dan Operator dengan total anggaran Rp. 856.200.000,b. Belanja Penunjang Perkantoran, pos ini akan membiayai kebutuhan baha untuk pembuatan prototype produk alas kaki dan kulit, kebutuhan seragam dan perangkat K3 bagi personil BPIPI dan biayai keanggotaan SATRA. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 204.280.000,c. Belanja Perjalanan Dinas, anggaran ini membiayai perjalanan dinas BPIPI terkait dengan kordinasi, rapat, dan konsultasi ke pusat dan wilayah kerja. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 180.000.000,d. Administrasi Kegiatan, dengan tujuan peningkatan kinerja tim kegiatan monitoring & evaluasi, sistem akuntansi instansi dan tim pelaksana kegiatan. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 50.400.000,-
e. Pembelian Literatur Teknis/Buku Alas Kaki, tujuannya adalah untuk melengkapi referensi perpustakaan BPIPI. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 26.012.000,4. Peningkatan Sarana dan Prasarana. Kegiatan ini akan meliputi pengadaan sarana dan prasarana terkait penggantian beberapa alat-alat eletronik, media center (komputer dan notebook) dan dokumen. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 279.505.000,-. 5. Evaluasi dan Pelaporan, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 7.500.000,6. Revitalisasi Peralatan dan Mesin BPIPI. Kegiatan ini akan meliputi pengadaan alat laboratorium dan mesin workshop. Paket ini akan melengkapi alat dan mesin yang sebelumnya sudah disediakan. Dengan semakin lengkapnya fasilitas alat dan mesin BPIPI, harapannya tingkat layanan juga akan semakin meningkat. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 2.230.000.000,-.
B.
Program Pendukung Revitalisasi Dan Penumbuhan IKM Alas Kaki Dengan kegiatan : 1. Perkuatan dan Peningkatan Kinerja dan Standard Layanan a. Pemeliharaan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008 Pemeliharaan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008. BPIPI sebagai Satker Baru di Kementerian Perindustrian harus mampu menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu upaya meningkatkan kinerja dan layanan untuk masyarakat. BPIPI mengalokasikan dana untuk proses pemeliharaan rutin tahunan ISO 9001-2008 sebesar Rp. 48.875.000,b. Pemeliharaan Akreditasi Laboratorium Uji Alas Kaki ISO 17025-2005
Pemeliharaan Akreditasi Laboratorium Uji Alas Kaki ISO 17025-2005. Demikian pula untuk melengkapi infrastruktur laboartorium yang sudah ada, maka sudah seharusnya BPIPI melengkapi Laboratorium BPIPI dengan kembali mendapatkan pengakuan Akreditasi ISO 17025-2005. Kegiatan ini dialokasikan dana sebesar Rp. 48.875.000,2. Pameran dan Promosi DN/LN Sebagai program rutin di BPIPI, kegiatan akses pasar dan promosi ini mendapatkan perhatian khusus untuk semakin ditingkatkan kinerjanya. Dalam Program ini akan ada kegiatan yaitu pameran dalam negeri, pameran luar negeri, pengadaan media promosi dan penyelenggaraan temu bisnis IKM alas kaki. Berikut rincian kegiatannya : a. Pameran dalam negeri. Ditargetkan minimal mengikuti 3 (tiga) even pameran dalam negeri skala nasional. Dialokasikan anggaran sebesar Rp. 45.000.000,b. Pameran luar negeri. Keikutsertaan BPIPI dalam even pameran skala internasional penting untuk di tindak lanjuti. Rencana keikutsertaan pameran ini akan dilaksanakan di Eropa dan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. c. Pengadaan Media Promosi, untuk melengkapi kegiatan promosi BPIPI, maka perlu kiranya melengkapi kegiatan tersebut dengan kebutuhan media/alat promosi. Kegiatan ini akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 70.000.000,d. Temu Bisnis di 3 (tiga) wilayah kerja. Setelah sukses dengan temu bisnis di tahun 2011, BPIPI kembali berencana mengadakan even temu bisnis di 3 (tiga) wilayah kerja. Dialokasikan anggaran sebesar Rp. 150.000.000,3. Pelatihan SDM BPIPI Kegiatan ini sebagai bagian dari program peningkatan kinerja dan kualitas SDM BPIPI. Pelatihan ini akan meliputi pelatihan teknis dan non teknis.
Pelatihan teknis akan ditujukan pada tenaga teknis dan fokus pada desain dan pola alas kaki. Rencana pelatihan teknis ini akan diadakan di luar negeri (Eropa), Sedangkan untuk pelatihan non teknis akan diperuntukkan bagi seluruh personil BPIPI. Untuk kegiatan ini akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 564.000.000,4. Studi Banding LN Sebagai tindak lanjut dari usulan untuk perbaikan kinerja pelayanan laboratorium BPIPI dan percepatan akreditas ISO 17025, maka akan diselenggarakan kunjungan dan studi banding ke laboratorium SATRA di UK. Kunjungan ini akan melihat secara langsung proses pelayanan di laboratorium dan akan melakukan kajian bersama terkait optimalisasi pelayanan laboratorium BPPI. Studi Banding ini akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,5. Program Peta Potensi IKM Alas Kaki Nasional Terdapat 3 (tiga) kegiatan penting dalam peta potensi IKM alas kaki Nasional tahun 2012 ini. Berikut rincian kegiatannya a. Pertama, Rekruitmen Peserta Pelatihan, kegiatan ini sebagai kegiatan yang terntegrasi dengan Program Pelatihan IKM Alas Kaki. Dimana inti dari kegiatan ini adalah melakukan training need assesment di lapangan/sentra IKM alas kaki di 14 (empat belas) provinsi di Indonesia. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 155.520.000,-. b. Kedua, Pembuatan Peta dan Profil IKM Alas Kaki Nasional. Kegiatan untuk memperkuat database dan mendalami profil sentra di masingmasing provinsi. Didalamnya akan digali dan dikaji informasi terkait pohon industri di masing-masing sentra 14 (empat belas) provinsi. Untuk kegiatan ini akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,c. Ketiga, Monitoring dan Evaluasi Alumni. Sebagai kegiatan lanjutan dari rekruitmen, kegiatan monitoring dan evaluasi akan melihat sejauh mana alumni BPIPI dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diterima selama
pelatihan, sekaligus melihat sejauh mana perkembangan usaha alumni BPIPI di daerah. Dialokasikan anggaran sebesar Rp. 155.520.000,6. Program Peningkatan Kualitas Desain Alas Kaki Sebagai kegiatan tahunan, lomba desain BPIPI sudah menjadi agenda utama yang harus dilaksanakan sebagai salah satu aplikasi dari tupoksi BPIPI. Untuk kegiatan ini akan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 80.700.000.000,7. Pelatihan IKM Alas Kaki Salah satu tupoksi utama BPIPI adalah pendidikan dan pelatihan. Tahun 2012 BPIPI kembali menyelenggarakan 16 (enam belas) angkatan pelatihan dengan tema dan topik yang bervariasi. Tema dan topik tersebut didasarkan pada evaluasi dan kebutuhan IKM alas kaki. Berikut kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan tahun 2012 a. Pelatihan Grading Alas Kaki untuk 2 angkatan @ angkatan 20 peserta, Alokasi anggaran sebesar Rp. 444.440.000,b. Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki 2 Angkatan @ angkatan 20 peserta, Alokasi anggaran sebesar Rp. 444.440.000,c. Pelatihan Desain Alas Kaki 3 Angkatan @ angkatan 20 peserta, Alokasi anggaran sebesar Rp. 666.660.000,-. d. Pelatihan Manajemen Alas Kaki 2 Angkatan @ angkatan 20 peserta, Alokasi anggaran sebesar Rp. 404.000.000,e. Pelatihan Kulit dan Produk Jadi Kulit 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 190.780.000,-. f. Pelatihan Kewirausahaan Bagi IKM Wilayah 1 untuk 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 129.480.000,g. Pelatihan Kewirausahaan Bagi IKM Wilayah 3 untuk 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 129.480.000,h. Pelatihan Mekanik Mesin Jahit 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 184.050.000,-.
i. Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki bagi Tenaga Pembina IKM 1 Angkatan, Alokasi anggaran Rp. 215.220.000 j. Pelatihan Teknis Penyamakan Kulit Ikan Pari 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 125.560.000,-. k. Pelatihan Kulit dan Produk Kulit di Jogjakarta 1 Angkatan @ angkatan 20 peserta. Alokasi anggaran sebesar Rp. 199.140.000,-.
BAB IV PENUTUP
Demikian Rencana Kerja ( RENJA ) Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indoensia Tahun Anggaran 2012 yang dapat kami sampaikan, dengan harapan masukan dan saran serta petunjuk. Akhirnya dengan memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT semoga Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia mampu melaksanakan tugas dan pengabdian dengan sebaik – baiknya serta mampu meningkatkan prestasi kerja.
KEPALA BPIPI
E. RATNA UTARIANINGRUM