OPTIMASI PORTOFOLIO PADA REKSADANA CAMPURAN SY ARIAH (Analisis Laporan Nilai Aktiva Bersih Periode Agustus 2005 - April 2007)
OLEH: NURFAIZATI
KONSENTRASI ASURANSI SY ARI" AH PROGRAM STUDI MU'AMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARl'AH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1428 H/ 2007 M
Ol'TIMASI PORTOI•'OLIO PADA REKSADANA CAMPlJRAN SYARIAJI
(Arrnlisis Laporan Nilai Aktiva Bersih Periode Agustus 2005 - April 2007
SKRIPS! Diajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum U ntuk Memenuhi Salah Sa tu Syarat Mcncapai Gclar Sa1jana Ekonorni Islam
Oleh:
NUR FAJZATI NIM. 103046228388
Di bawah Bimbingan
Pembimbing II
Pernbimbing I
.(!_ '~
~J) id> \l\N _,
Ir. Agus Edi Sumanto, MM, AAIJ
Supriyono, SE, MM
KONSENTRASI ASURANSl SY ARI' AH PROGRAM STUDI MU' AMALAT (EKONOlVlI ISLAM) FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKlM UIN SY A RlF HIDAY ATULLAH JAKARTA
1428 H/ 2007 M
KATA PENGANTAR
Rasa syukur serta rangkaian pUJI senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Pengatur dan Pemelihara Sernesta Alam, Allah Yang Maha Kuasa. Atas kehendak dan kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat se11a salam sepatutnya tiada henti kita panjatkan kepada 11swah kita, Nabi Muhammad SAW., suri tauladan dalam setiap aktivitas kehidupan beserta keluarga dan para sahabatnya. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui hambatan dan cobaan. Namun, penulis berusaha menghadapinya dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT., se11a berkat do'a dan dukungan orang tua, keluarga, sahabat serta teman-teman, segala hambatan dan cobaan dapat penulis hadapi. Karena itulah, da1·i lubuk hati yang paling dalam, penulis rnengucapkan terima kasih yang tulus clan tak terhingga kepacla segenap pihak yang telah membantu dan memberikan clukungan baik moriil maupun materiil clalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai rasa syukur, penulis rnengucapkan terima kasih yang sedalarn-clalamnya kepada
1. Bapak Prof Dr. Amin Suma, MA selaku Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta. 2. Ketua Program Stucli Mu'amalat, Ibu Ellis Amalia, M.Ag., dan Sekretaris Program Stucli Mu'amalat, Bapak Ah. Azharuclclin Lathif, MA., clan seluruh
dosen yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (U!N) Jakaiia, semoga penulis dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan. 3. Bapak Supriyono, SE.,MM. selaku Pembimbing I dan Bapak Ir. Agus Edi Sumanto, MM., AAIJ. selaku Pembimbing II yang telah memberikan waktu luang, tenaga se11a pikiran untuk mernberikan ilmu, pengarahan clan bimbingan kepacla penulis selarna penyusunan skripsi ini. 4. Pimpinan beserta staf Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UfN) Jakarta clan Perpusatakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam memenuhi studi pustaka. 5. Orang tua tercinta, lbunda Maisaroh dan Ayahancla Ahmad Lazim Hambali, adikku Iffa Afifah serta keluarga tercinta atas do'a, dukungan, motivasi serta perhatian secara moril se1ia materil yang tak terhingga dan tiada pernah henti kepacla penulis dalarn penyusunan skripsi ini. 6. Orang-orang terdekat
penulis,
Maruto yang selalu setia
menemani
dan
mendampingi penulis setia rnernberikan do'a setia rnotivasi yang tiada henti. Vivi, Indi serta Linda atas do'a, bantuan, semangat seiia dukungan yang diberikan yang sangat berarti kepada penulis. Thanks for our togheterness and for everything. Terima kasih atas kehadiran kalian dalam hidup penulis, I Love U.
7. Rekan-rekan yang telah rnembantu dalam penyusunan skripsi ini !in, Ela, Diah, Maul, Mala, Omi dan kepada seluruh Mahasiswa Asuransi Syariah angkatan tahun 2003 yang tak dapat disebutkan satu persatu serta ternan-temanku lna, Adit, K'Zaki Amani, Eldri. Terima kasih atas sernua kenangan yang tak akan penulis lupakan, semoga silaturrahmi kita dapat terns terjalin. Serta kepacla seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas semua bantuan dan masukannya kepada penulis. Semoga Allah SWT. memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Lebih dari ucapan terima kasih kepacla Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah SWT., semoga senantiasa memberikan sinar terang kepada seluruh hambanya, clan semoga aktivitas penulis selalu cliberkahi-Nya serta penulis selalu cliberikan hiclayah-Nya. Akhir kata, penulisan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan, namun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Jakarta, I 0 Juni 2007
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISL
IV
DAFTAR TABEL ..
VI
DAFTAR GAMBAR. .. DAFTAR LAMPIRAN .. BAB!
\"II
Vil!
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan .. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..
6
D. Kajian Pustaka ...
7
E. Metode Penelitian ..
8
F. Sistematika Penulisan ..
BAB ll
BAB III
12
LANDASAN TEORI A. lnvestasi ..
14
B. Portofolio yang Optimal..
22
C. Reksadana Syariah ..
33
GAMBA.RAN UMUM PASAR MODAL SYARIA.I-I A. Pengertian Pasar Modal..
53
BAB IV
B. Sejarah Pasar Modal Syariah Indonesia..
54
C. Prinsip Pasar Modal Syariah..
56
D. Instrumen Pasar Modal Syariah..
57
E. Pihak-pihak yang Terkait dengan Pasar Modal Indonesia..
60
OPTilVIASI
PORTOFOLIO
CAMPURAN
SYARIAH
PADA
(ANALISIS
REKSADANA LAPORAN
NAB
PERIODE AGUSTUS 2005 - APRIL 2007)
BAB V
A. Seleksi Reksadana Campuran Syariah ..
66
B. Pengumpulan Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana ...
67
C. Menghitung Return Reksadana Individual ............... .
69
D. Menghitung Varian dan Standar Deviasi Reksadana Individual..
70
E. Menghitung Koefisien Korelasi Reksadana .................... .
72
F. Menghitung Kovarian Reksadana .................... .
74
G. Portofolio Optimal Model Markowitz ............. .
75
PENUTUP A. Kesimpulan ..
79
B. Saran ...
80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perbedaan Investor Individu dan Institusi ....
Tabel 4.1
Penerbit Reksadana Campuran Syariah Beserta Total NAB Bulan
21
Agustus 2005 dan Total NAB Bulan April 2007 ...
66
Tabel 4.2
Data Return Reksadana Terseleksi ................ .
68
Tabel 4.3
Expected Return Porotoflio Reksadana....
69
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Varian dan Standar Deviasi Masing-masing 71
Reksadana .. Tabel 4.5
Return dan Risiko Reksadana Individual.... .............
Tabel 4.6
Koefisien Korelasi Reksadana
Tabel 4.7
Nilai Kovarian Setiap Reksadana ......
71
···········
73 ..
.... ....
············
.
75
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Preferensi Risiko Terhadap Risiko ..
17
Gambar 2.2
Hubungan risiko dan return yang diharapkan ..
18
Gambar2.3
Risiko Sistematik Dan Risiko Tidak Sistematik ...
30
Gambar 2.4
Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal ...
31
Gambar 2.5
Mekanisme Operasional Reksadana Syariah ..
39
Gambar 3.1
Struktur Pasar Modal Indonesia ..
60
Gambar4.l
Return dan Risiko Reksadana Individual ............ .
72
Gambar4.2
Efficient Frontier Aset Reksadana ..
76
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran 1
Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Terseleksi
Larnpiran 2
Portofolio optimal dan Alternatif Alokasi Aset.
BABI PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN lnvestasi adalah komitmen atau sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa 1 datang . Aktivitas investasi bisa dilakukan pada aktiva riil atau real assets (membangun pabrik, membuat produk barn, menambah saluran dist1ibusi dan lainnya) ataupun pada financial assets atau sekuritas (membeli sertifikat deposito, saham, obligasi, atau sertifikat reksadana). 2 Kegiatan investasi yang kedua yakni investasi yang dilakukan pada sekuritas merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan pernsahaan yang menggunakan institusi pasar modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Keberadaan pasar modal di Indonesia memang sangat dibutuhkan mengingat fungsinya sebagai altematif sumber pembiayaan bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana (excess fund) di luar sistem perbankan yang ada.
1
Eduardus Tandclilin, Analisis hwestasi dan Manaje111en Portofolio. (Yog}akarta: BPFE). 2001.
h.3
' Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofii/io dan ..lnalisis Sekuritas, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2001 ), 2001, edisi ke-3, h.3
2
Bangkitnya ekonomi Islam di Indonesia dewasa ini menjadi fenomena yang menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin melakukan investasi pada produkproduk pasar modal yang sesuai dengan prinsip dasar syariah. Dengan semakin beragamnya sarana dan produk investasi di Indonesia, diharapkan masyarakat akan memiliki alternatif berinvestasi yang dianggap sesuai dengan keinginannya, di samping investasi yang selama ini sudah dikenal dan berkembang di sektor perbankan. Di Indonesia pemikiran untuk mendirikan pasar modal syariah dimulai sejak muncul instrumen pasar modal yang menggunakan prisnip
~;yariah
yaitu reksadana
syariah. Instrumen pasar modal syariah yang telah ada di Indonesia sejak tahun 1997, tepatnya ketika PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Danareksa Syariah pada 3 juli 1997. Selanjutnya Bursa Efok Jakar1a bersama PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000. Perkembangan selanjutnya, instrumen pasar modal syariah terus bertambah dengan kehadiran obligasi syariah PT. lndosat Tbk. pada awal Setember 2002. Salah satu instrumen pasar modal syariah yaitu reksadana syariah merupakan salah satu alternatif investasi bagi pemodal jika tidak memiliki dana yang cukup yang akan dikelola oleh manajer investasi. Menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995
3
pasal I ayat 27
3
,
reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi atau jimd manager. Reksadana syariah menurut Fatwa DSN No. 20/DSN-MUI/IX/20004 adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari'ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik dana (shahib al-malrabb al-ma[) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-ma/,
maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-ma! dengan pengguna investasi. Berdasarkan definisi reksadana di atas, reksadana terdiri dari beberapa unsur yang terkait satu sama lain, yaitu pertama adalah la1mpulan dana pemodal yang diinvestasikan oleh manajer investasi. Kedua, adalah investasi dana dalam po11ofolio efek. Yang dimaksud dengan portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas atau surat berharga atau instrumen yang dikelola. Ketiga, adalah manajer investasi yang merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola po11ofolio efek yang biasanya berbentuk perusahaan yang biasa disebut juga fund management company. Alasan utama seorang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan atau hasil dari investasi yang telah dilakukan, namun ada hal lain yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Hubungan antara return dan risiko merupakan hubungan yang searah,
3
Arif Djohan Tunggal, dkk.
Peraluran Perundang-undangan [Jasar .\-fodal di 11ufonesia.
(Jakarta
: Harvarindo). 1997, h. 5
De,Yan Syari'ah Nasional, flilnpunan J~11ra De1l'an .s:vari 'ah :\'asional L'ntuk Le1ubaga Keuangan Syariah, (Jakarta: DSN MUl-BD, 2003, cdisi kc-2 1 •
4
artinya semakin tinggi harapan akan suatu hasil investasi maka sernakin tinggi pula kemungkinan munculnya risiko (higher return, higher risk), dan sebaliknya semakin kecil harapan akan suatu hasil investasi maka akan semakin kecil pula kemungkinan munculnya risiko. Semua investasi mengandung risiko begitu juga dengan reksadana walaupun dana investasi pada perusahaan reksadana sudah dikelola oleh manajer investasi dengan baik. Untuk itu seorang investor harus melakukan minimalisasi risiko tanpa mengurangi return yang diharapkan. Salah satu earn untuk meminimalkan risiko adalah dengan earn diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi. Maksudnya investor jangan menginvesta.sikan dana hanya pada satu aset saja karena jika aset tersebut gaga!, maka semua dana yang telah diinvestasikan akan lenyap. Konsep ini kemudian dikenal dengan konsep portofolio. Portofolio menurut Abdul Halim 5 adalah kornbinasi atau gabungan atau sekumpulan assets, baik berupa real assets maupun .financial m:1·ets yang dirniliki oleh investor.
Tujuan utama pembentukan suatu portofolio investasi tidak lain adalah untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan risiko yang minimal. Diversifikasi yang dilakukan oleh Markowitz seperti yang dikutip oleh Frank J. Fabozzi yaitu usaha rnenggabungkan aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengernbalian yang merniliki korelasi positif kurang dari sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko pmtofolio tanpa mengurangi pengembalian
5
6
6
.
Diversifikasi yang
Abdul Halim,Ana/isis Jnvestasi, (Jakarta :Salemba Empat), 2003. h.50 Frank J. Fabozzi, Manajemen Jnvesrasi, (Jakarta : Salemba Empat). 1999, h. 76
5
disarankan oleh Markowitz di atas mengacu pada pembentukan portofolio yang memiliki tingkat pengembalian tertinggi pada tingkat risiko tertentu atau disebut juga portofolio efisien. Kumpulan dari portofolio yang efisien ini disebut e.fftcientfrontier. Dalam beberapa alternatif sekuritas yang terbentuk dalam efficient .fhmtier, maka investor dapat memilih portofolio yang optimal sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko. Dengan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk menyusun portofolio investasi pada reksadana syariah yang optimal, yaitu dengan menempatkan alokasi aset pada beberapa reksadana syariah sehingga menghasilkan return yang maksimal dengan risiko yang kecil dan juga tidak menyalahi ketentuan syariah. lviaka, skripsi rm
diberi
judul
"OPTIMASI
PORTOFOLIO
PADA
REKSADANA
CAMPURAN SYARIAH (ANALISIS LAPORAN NILAI AKTIVA BERSIH PERIODE AGUSTUS 2005-APRIL 2007)".
B. PEMBA TASAN DAN PERUMUSAN MASALAH Dengan adanya permasalahan di atas, penulis membatasi pokok bahasan penelitian ini, yaitu : I. Reksadana syariah yang dijadikan obyek penelitian adalah reksadana
campuran syariah yang memenuhi periode penelitian. 2. Data reksadana campuran syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada setiap akhir bulan selama periode penelitian yaitu sejak Agustus 2004 sampai dengan April 2007.
6
3. Analisis portofolio investasi menggunakan teori portofolio Markowitz dengan metode perhitungan varia11 - covaria11111etric. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana earn menyeleksi dan menganalisis reksadana syariah yang
prospektif? 2. Reksadana campuran syariah yang mana sajakah yang dapat dimasukkan dalam pembentukan p011ofolio reksadana yang optimal
0
3. Berapa besar proporsi alokasi aset masing-masing reksadana campuran syariah agar didapatkan portofolio yang optimal
?
4. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dan risiko dari portofolio reksadana campuran syariah yang terbentuk ?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITJAN
Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah : I. Untuk menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang sebagai ukuran penilaian atas reksadana syariah yang prospektif 2. Untuk mengetahui reksadana campuran syariah yang dapat dimasukkan dalam pembentukan portofolio reksadana yang optimal. 3. Untuk mendapatkan besamya proporsi dari masing-masing saham yang dapat membentuk pol1ofolio yang optimal.
7
4. Untuk dapat mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio optimal yang terbentuk. Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi investor, khususnya investor muslim dalam melakukan investasi di pasar modal. 2. Memperkaya pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan penulis pada khususnya tentang teknik-teknik investasi di pasar modal.
D. KAJIAN PUSTAKA Penelitian sehelumnya tentang investasi dan reksadana syariah diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Asep Rahman pada tahun 2004 dengan judul "Penilaian Jnvestasi Da/am
Metode
Konvensional
dan
]\!fetode
Syariah
(Seb11ah
Pe11dekala11
Komparatij)". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara atau
metode penilaian kelayakan atas suatu investasi guna terwujudnya sebuah keputusan
investasi
yang
tepat
dengan
membandingkan
investasi
konvensional dan investasi syariah. 2. Yeni Rahmawati pada tahun 2003 dengan judul "Pera11a111Vfa11ajer Jnvestasi Da/am Pe11gembanga11 R.eksadana Syariah (S111di Kasus PT. Da11areksa Ma11ageme11t)". Penelitian ini bertujuan untuk rnengungkapkan sejauh rnana
rnanajer investasi suatu lernbaga keuangan reksadana syariah rnenetukan kebijakan-kebijakan investasi
yang tepat dalarn
rnengelola portofolio
8
investasinya sehingga akan mendatangkan keuntungan bagi para pemegang unit penyertaan.
E. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu dengan membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengeai fakta-fakta, kemudian dianalisa untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh tentang pembentukan portofolio reksadana campuran syariah yang optimal untuk mendapatkan reksadana yang prospektif yaitu reksadana yang memberikan return terbaik dengan dengan risiko minimal serta mendapatkan kombinasi alokasi aset yang prospektif diantara portofolio reksadana yang ada.
2. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data Nilai Aktiva Bersih (NAB) penutupan (closing price) setiap akhir bulan dari masing-masing reksadana campuran syariah yang menjadi sampel penelitian ini. 3. Metode Pengnmpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka yaitu dengan earn mengumpulkan data-data sekunder dari sumber-sumber yang 7
1V1. Nazir. .\lerotie fJenelitian. (Jakarta : Ghalia b1doncsia). 2003, h.54
9
relevan yang relevan dengan analisis yang akan digunakan dari berbagai macam literatur seperti buku-buku, koran maupun internet. Data sekunder yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data Nilai Aktiva Bersih per unit reksadana campuran syariah yang menjadi objek penelitian ini yang diperoleh dari website BAPEPAM selama periode penelitian, prospektus masing-masing reksadana campuran syariah yang termasasuk dalam objek penelitian ini, serta data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 4. Analisis Data Selumh reksadana yang termasuk dalam reksadana campuran syariah yang sudah terdaftar dalam BAPEP AM diamati dan dipilih beberapa reksadana berdasarkan !criteria tertentu yang akan dijadikan sebagai reksadana prospektif untuk dimasukkan dalam portofolio investasi reksadana. Setelah melalui proses tahapan tersebut, maka ada 7 (tujuh) reksadana campuran syariah yang dianggap konsisten dalam BAPEPAM yang akan dijadikan bahan analisis dalam penelitian ini. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka menentukan reksadana prospektif untuk menghasilkan optimasi portofolio reksadana yang dimaksud selama k.-umn walctu penelitian yaitu dari bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan April 2007. a.
Seleksi Reksadana Campman Syariah Seleksi reksadana dilakukan pada seluruh reksaclana campuran syariah yang terdaftar di BAPEP AM untuk kurun waktu tersebut di atas. Penyeleksian clilakukan clengan melihat konsistensi reksaclana yang listed
10
di BAPEP AM selama periode tersebut. Dari 23 (dua puluh tiga) reksadana campuran syariah yang ada per akhir bulan April 2007 yang terdaftar di BAPEP AM maka terpilih 7 (tujuh) reksadana, dan ketujuh reksadana inilah yang dijadikan bahan analisa dalam penelitian ini. Penyeleksian reksadana dilakukan dalam rangka memilih reksadana prospektif yaitu reksadana yang mampu memberikan retum yang sesuai dengan harapan danjuga memberikan risiko yang minimal. b. Pengumpulan Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Data harga reksadana campuran syariah yang dikumpulkan adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada saat penutupan (closing price) pada setiap akhir bulan dari 7 (tujuh) reksadana terseleksi dalam periode penelitian yang ditetapkan sehingga jumlah keseluruhan dari data adalah 21 (dua puluh satu) bulan terhitung dari bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan April 2007. c. Menghitung Retum Reksadana Individual Untuk perhitungan return reksadana individual dan return pada portofolio reksadana.
Metode perhitungan
return reksadana individual
akan
menggunakan formula yang tertuang pada persamaan (2.2). Adapun perhitungan return portofolio reksadana digunakan formula sebagaimana yang tertuang dalam persamaan (2.4).
11
d. Menghitung Varian Dan Standar Deviasi Reksadana Untuk menghitung risiko portofolio yang terdiri dari kasus n - sekuritas, ukuran yang digunakan adalah varian dan standar deviasi return dari n sekuritas yang ada dalam portofolio. Secara matematis, perhitungan varian dan standar deviasi reksadana individual menggunakan persamaan (2. 7). Sedangkan untuk perhitungan varian menggunalrn.n persamaan (2.5) dan untuk perhitungan standar deviasi menggunakan persamaan (2.6). e. Menghitung Koefisien Korelasi Reksadana Sebelum perhitungan kovarian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan nilai koefisien korelasi antar reksadana. Koefisien korelasi mengindikasikan seberapa besar variasi di dalam reksadana x dan reksadana y secara bersama-sama, diukur sebagai proporsi dari gabungan antar variasi-variasi individual reksadana-reksadana tersebut dengan menggunakan persamaan (2. 7) f
Menghitung Kovarian Reksadana Setelah perhitungan koefisien korelasi dilalmkan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan kovarian dengan menggunakan persamaan (2.8). kovarian merupakan perhitungan interaksi risiko diantara dua atau lebih surat berharga yang digabungkan dalam satu portofolio.
g. Penggunaan Model Markowitz Dalam alokasi asset untuk masing-masing reksadana, model Markowitz digunakan sebagai salah satu cara untuk melaln1kan pemilihan terhadap
12
reksadana prospektif, yaitu reksadana yang dapat memberikan retum sesuai dengan harapan dengan risiko yang relatif kecil. Seluruh nilai dari dari return, standar deviasi, koefisien korelasi, kovarian, optimasi portofolio, model Markowitz dan pembentukan grafik efficienfi«mtier dari seluruh reksadana dengan menggunakan perhitungan mrian-covarian matric. h. Menetapkan Efficient Frontier F;fficient Frontier merupakan gambaran dari portofolio yang optimal dari sejumlah po1iofolio yang menawarkan dua aspek keuntungan yang dapat dinikmati yaitu menawarkan ekspekstasi return maksimal untuk berbagai tingkat risiko dan menawarkan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat ekspektasi return. Hasil analisa ejjicient J)·ontier didapatkan dari grafik efficient frontier yang terbentuk. L
Memilih
Alternatif Kombinasi
Alokasi
Aset
dari Masing-masing
Reksadana Setelah diketahui nilai return yang diharapkan dan risiko (standar deviasi) yang tergambarkan dalam grafik e.fficient ji"ontier, maka langkah selanjutnya adalah mengkombinasikan alokasi aset dari masing-masing reksadana yang ada. Dengan demikian terbentuklah portofolio reksadana prospektif yang dapat direkomendasikan untuk alokasi aset yang ada.
13
F. SISTEMA TIKA PENULISAN Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan pokok pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut :
BAB[.
PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, kajian pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 11.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dibahas antara lain mengenai nvestasi, teori portofolio, dan reksadana syariah.
BAB III. GAMBARAN UMUM Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian pasar modal, sejarah pasar modal syariah, prinsip pasar modal syariah, instrumen pasar modal syariah, dan pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas antara lain seleksi reksadana campuran syariah, pengumpulan data Nilai Aktiva Bersih reksadana, menghitung return reksadana individual, menghitung varian dan standar deviasi reksadana individual, menghitung koefisien korelasi, menghitung kovarian, portofolio optimal model Markowitz.
BAB V.
PENUTUP
Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. INVESTASI 1. Pengertian Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di 1
masa-masa yang akan datang. Menurut !wan P.Pontjowinoto, investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa har1 a, maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan basil pendapatan atau akan meningkat nilainya di masa mendatang 2 . Menurut Abdul Halim, investasi umunmya dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial assets dan investasi pada real assets.
3
Investasi pada
.financial assets ialah investasi yang dilakukan di pasar uang dan pasar modal. Jenis investasi di pasar uang berupa sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, clan lainnya. Sedangkan, jenis investasi di pasar modal, berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lainnya. Investasi pacla real assets berupa bentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan Iai nn ya. 1
Sunariyah. Penganlar Pengetahuan Dasar Pasar Jiodal. (Yogyakarta: UPP Alv!P YKPN). 2003, edisi ke-3, h. 4 2 !wan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah di Pasar Modal: Pandangan Praktisi, (Jakarta, Modal Publications), 2003, h. 45 3 Abdul Halim, Ana/isis lnvestasi, (Jakarta : Salemba Empat), 2003. Edisi Pcrtama, h. 2
15
2. Dasar Keputusan Investasi Seorang investor hams terlebih dahulu mengetahui konsep clasar investasi, yang akan menjacli clasar dalarn setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang akan clibuat. Dasar keputusan investasi tercliri clari : a.
Return Jogiyanto mendefinisikan return yaitu hasil yang diperoleh dari investasi
clan rnembeclakan return menjacli dua, yaitu return yang cliharapkan (expected
return) clan return yang telah terjadi (realized return).
4
Return yang telah
te1jacli (realized return) mempakan return yang tel.ah terjacli. Seclangkan
return yang cliharapkan (expected return) aclalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima (return aktual) mempakan risiko yang hams selalu dipertirnbangkan dalam
proses
investasi.
Sehingga
dalam
berinvestasi
disamping
memperhatikan tingkat return, investor hams selalu rnempertirnbangkan tingkat risiko suatu investasi. b. Risiko Dalarn
konteks
manaJernen
investasi,
risiko
merupakan
besarnya
penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual
1 · Jogiyanto.
H.M, Teori Port4olio dan Analisis Jnvestasi, (Y0t,ryakarta : BPFE), 2003, h. 109
16
retum)5. Semakin besar peny1111pangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Apabila dikaitkan dengan sudut pandang investor terhadap risiko, maka terdapat tiga macam sikap atau preferensi investor terhadap risiko, yaitu
6
:
1) Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang rnernberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. 2) Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) Investor yang netral terhadap risiko (risk
neutrali~J!)
merupakan
investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor ini akan memilih risiko yang lebih tinggi daripada risiko yang dipilih oleh risk aver/er, yang diikuti pula oleh harapan yang tingkat return yang tinggi pula. 3) Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk aver/er) merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang
5
6
Abdul Halim. op.cit, h. 38 Ibid
17
berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi den<>an risiko
"'
~
yang lebih keciL Gambar 2.1 Preferensi Investor Terhadap Risiko Tingkat Pcngcmbalinn
l?isk .-lverter
c, -------- --- -- .. ·-·--- ---- - - - - I > FUsk :\·eutra!
Bo ------------------- ----~
(J
Risk .S'eeker
Risiho
Su1nber: Abdul :rialin1 .. 4na/isis lnvestasi. h. 39
Dari gambar 2.1 tersebut tampak bahwa bagi investor yang risk seeker ditunjukkan oleh perubahan return dari A 1 ke A2 lebih kecil dari perubahan risiko dari perubahan risiko dari
Bi ke B2 . Sebaliknya, bagi
investor yang risk
aver/er ditunjukkan oleh perubahan relllrn dari CI ke C2 lebih besar dari
perubahan risiko dari
Bi
ke
B2 .
Sedangkan bagi investor yang risk 11e11trality
ditunjukkan oleh perubahan retum dari BI ke B2 sama dengan perubahan risiko dari
B1 ke Bi.
18
c. Hubungan Tingkat Risiko dan Retum yang Diharapkan Hubungan antara tingkat risiko dan return yang diharapkan mempakan hubungan yang bersifat searah dan tinier artinya sernakin besar risiko suatu aset, rnaka sernakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya. Garnbar 2. berikut ini rnenunjukkan hubungan antara return yang diharapkan dan risiko pada berbagai jenis aset. Gambar 2.2 Hubungan risiko dan return yang diharapkan Re111111
y
Opsi put' &
__..-
'call'
Sahani
p,~tusalman
Ekuitas lntenrnsional
Obligasi pen1erintah
RF Risiko , Risiko rendah : n1oderat
Risiko sedang
Risiko di atas
Risiko tinggi
rata-rata
Risiko Su1nber : Eduardus Tandeilin, .'lna/isis fnFestasi dan ..\fanaje111en porll
Garis vertikal dalam gambar di atas rnenunjukkan besamya tingkat return yang diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis horizontal memperlihatkan risiko yang diatanggung investor. Titik RF pada gambar di atas menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk:fi·ee rate). Rf dalarn gambar di atas menunjukkan satu pilihan investasi yang menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar Rf dengan risiko sebesar 0. obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko yang cenderung rendah dan tingkat
19
return yang diharapkan juga tidak terlalu tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak ji1tures terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung sebagai risiko yang tinggi, dengan tingkat return yang diharapkan tinggi pula. Kesimpulan dari pola hubungan antara risiko clan
return yang diharapkan
adalah mempunyai hubu.ngan yang searah dan
tinier. Artinya sernakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pula tingkat return yang cliharapkan dari aset tersebut, demikian sebaliknya.
3, Prnses Investasi Proses investasi yaitu suatu rangkaian kegiatan bagaimana seharusnya pemodal atau investor memilih jenis instrurnen investasi, berapa besar clana yang harus diinvestasikan dan kapan serta berapa lama investasi tersebut dilakukan Untuk mengambil keputusan tersebut cliperlukan tahapan sebagai berikut
8
7
.
:
a. Tujuan Investasi Ada tiga ha! yang perlu dipertimbangkan dalam taliap ini, yaitu tingkat pengembalian yang cliharapkan (expected rate of return), tingkat risiko
(mte of risk), clan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Apabila dana cukup tersedia., maka investor menginginkan penghasilan yang maksimal dengan risiko tertentu. Hubungan antara risiko dan return yang diharapkan bersifat linier artinya semakin besar mte of risk, maka semakin besar pula expected mte of re tum. 7
Ibid, h.2
s !hill, h. 2-3
20
b. Melakukan Analisis Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek.
Salah
satu tujuan
penilaian
ini
adalah
untuk
mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu, ada 2 (dua) pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu : I) Pendekatan fundamental yaitu pendekatan yang didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkanoleh emiten atau administratur bursa efek. 2) Pendekatan teknikal yaitu pendekatan yang didasarkanpada data (perubahan) harga saham di
masa lalu sebagai upaya untuk
memperkirakan harga saham di masa mendatang. c. Melakukan Pembentukan Portofolio Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masingmasing efek tersebut. d. Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.
21
e. Melakukan Revisi Kinerja P01tofolio Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja po11ofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi (perubahan) terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut jika komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi.
4.
Macam-macam Investor
Macam-macam Investor dapat dibedakan menjadi dua. yaitu investor individu (perorangan) dan investor institusi (perusahaan). Perbedaan antara arahan investasi antara investor individu dengan investor institutional menurut Scheweser sepe11i yang dikutip oleh Agus Edi Sumanto seperti yang terlihat pada tabel 2.1 berikut : Tabel 2.t9 Perbedaan Investor Individu dan Institusi Investor Individu Subjcktif dalam mcndcfinisikan risiko (diukur dengan
Investor lnstittusi Lebih objektif (diukur dengan standar deviasi)
losing 111one_v)
l
Karaktcrisliknya dipengaruhi oleh faktor psikologi
Karakteristiknya dipengaruhi oleh siapa peneritna
(psvchograpihcs)
rnanfaat
Dipengarnhi oleh stage in life
Dipengaruhi o1eh asset- liabilities
Dapat inene1npatkan dananya di1nana yang 1nereka sukai
Dipengan1hi o1eh kctentuan pe1nerintah
I<etentuan perpajakan 1nenjadi issue yang sangat penting
Ketentuan pcrpajakan bukan tnenjadi issue penting
Agus Edi Su1nanto, .Alokasi ~"lset dan 011ti111asi fJor1qfo/io da/au1.~suransi S)·ariah dengan :\fenggunakan Pendekalan Markowitz (Skripsi), (Jakarta : AAMAI). h.35 9
22
5. Prinsip-prinsip Dasar Investasi Syariah lnvestasi keuangan menumt syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegiatan usaha, dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun usaha jasa, Namun investasi keuangan menumt syariah hams terkait secara langsung dengan suatu aset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan manfaat, karena hanya atas manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasiL Salah satu bentuk investasi yang sesuai dengan syariah adalah membeli saham Menumt Iwan P, Ponjtowinoto, pnns1p clasar untuk investasi keuangan syariah aclalah sebagai berikut 10 a
:
Investasi hanya dapat dilakukan pacla aset atau kegiatan usaha yang halal, dimana kegiatan usaha tersebut aclalah spesifik clan bermanfaat sehingga atas manfaat yang timbul clapat clilakukan bagi hasiJ
b
Uang adalah alat pertukaran nilai clan pemilik ha11a akan menerima bagi hasil clari manfaat yang timbul clari kegiatan usaha, maka investasi hams pacla mata uang yang sama dengan pembukuan kegiatan usaha,
c
Akad investasi tidak boleh menimbulkan kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kemgian (gharca}
d
Investor clan pemilik usaha tidak boleh mengambil resiko yang melebihi kemampuan (maysi1}
10
!wan P, Ponjtowinoto, Op,cit,, It 37-38
?" -~
e
Pembiayaan atau investasi harus dilakukan atas produk atau jasa dan ditentukan berdasarkan asas faedah (manfaat) yang disepakati kedua pihak, dan atas manfaat yang timbul dilakukan bagi hasil.
f
Akad investasi tidak mengharapkan hasil tanpa menanggung resiko seperti resiko waktu, hasil dan modal awal. Karena sei:iap kesempatan untuk memperoleh hasil (keuntungan) harus membawa resiko menerima kerugian.
B. TEORI PORTOFOLIO
Portofolio menurut Sunariyah
11
adalah serangkaian kornbinasi beberapa
aktiva yang diinvestasi dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga. Kombinasi aktiva tersebut bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya. Seorang pemodal yang menginvestasikan dananya di pasar modal biasanya tidak hanya memilih satu saham saja. Dengan melakukan kombinasi saham, pemodal bisa meraih return yang optimal sekaligus akan memperkecil risiko melalui diversifikasi. 1. Ekspektasi Return Portofolio
Setiap investasi yang dilakukan diharapkan mendatangkan sejumlah
return yang sesuai dengan ekspektasi setiap investor. Menurut Abdul Halim, return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
11
Sunariyah. Op.cit, h.178
24
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu : a
Yield merupakan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi, misalnya bunga obligasi atau dividen pada saham.
b
Capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat utang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Capita[ gain (loss) bisa juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas. Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung return
total dan rate of return sebagai berikut 12 :
= yield+ capital gain (loss)
Return total
(2 I)
modal akhir periode - modal awal pe1iode 1'
Rate qf return ·
(2.2)
modal awal periode
Return ini dibedakan menjadi dua, pertama yaitu return yang telah te1jadi (actual returnrealized return), dan kedua yaitu return yang diharapkan (expected return) diperoleh di masa mendatang. Sedangkan Expected return portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected ret11m saham individual, faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada msaingmasing saham. Untuk menghitung expected return alas saham atau sekuritas individual dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : 12
Abdul halim, Op.cit, h. 30 William F. Sharpe, dkk, Inveswsi (terjcmah oleh Pristina Hennastuti, dkk) ). (Jakarta : PT. lndeks), h.130 13
25
n
L (R;;)
(23)
j=l
E(Ri) 14 = - - - N
dimana: E (R,,) =expected return dari investasi saham i R;;
=actual return dari investasi pada saham i pada keadaan j
N
=re/urn yang terjadi pada periode pengamatan Sedangkan untuk menghitung expec/ed return portofolio dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut : n
E (Rp)
= L W; E(R;)
(2.4)
i=l dimana: E (Rp)
= return yang diharapkan dari portofolio
W;
=
bobot portofolio sekuritas ke-i
E (R;) =return yang diharapkan dari sekuritas ke-i n
=
jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio
2. Risiko Portofolio Seorang investor di sampmg memperhitungkan return juga perlu mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.dalam konteks manjemen investasi, risiko menurut Abdul 14
Abdul Halim, Op.cit.. h. 32
26
Halim
15
merupakan besarnya peny1mpangan antara tingkat pengembalian
yang dicapai secara nyata. Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Untuk menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: a. Varian setiap sekuritas b. Kovarian antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya c. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas Varian merupakan kuadrat dari standar deviasi, sedangkan standar deviasi adalah simpangan return (actual return) dari apa yang diharapkan (expected
re/um). Secara matematis, untuk menghitung varian dapat dihitung dengan formula sebagai berikut
16
n
> [R;.i - E(R;) ]2 . V anan
j
=]
2
= Gi = - - - - - - -
(2.5)
N
Standar deviasi
=
a = ( a 2l
2
dimana: Ru
=actual return dari investasi pada sekuritas i pada kondisi j
E(R;)
=
expected return dari invetasi sekuritas i
N
=
periode pengamatan
" Abdul Halim. Ibid, h. 38 Abdul Halim, Ibid, h. 65
16
(2.6)
27
Menurut Markowitz seperti yang dikutip oleh Eduardus 17 bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio atau disebut kovarian. Kovarian adalah ukuran absolut
yang
menunjukkan
sejauh
mana
dua
variabel
mempunya1
kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Kovarian dinyatakan positif apabila return sekuritas A naik, maka return sekuritas B juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika bergerak berlawanan, yang satu naik dan sekuritas lainnya turun, maka kovariannya negatif. Sedangkan, kovarian no!
mengindikasikan bahwa pergerakan
dua buah
sekuritas bersifat
independen satu dengan yang lainnya. Konsep
kovarian
dapat
dinyatakan
pula
dalam
bentuk
korelasi
(correlation). Koefisien korelasi menunjukkan besarnya hubungan pergerakan antara dua variabel relatif antara masing-masing standar deviasinya.
18
Dalam
konteks diversifikasi, uk.-uran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan (Pii) dan berjarak (berkorelasi) antara +J,O .sampai -1,0, dimanajika pij
=
+1,0 berarti korelasi positifsempurna, jika p;;
korelasi negatif sempurna dan jika Pii
=
=
-1,0; berarti
0,0 berarti tidak ada korelasi.
Rumus untuk menghitung kovarians dua buah sekuritas A dan B adalah :
i• 18
Eduardus Tandeilin. op.cit., h.62 Jogiyanto. H.M, Op.cit, h. 157
28
COV(A,8)
(2.7)
p (A,B) =
(cr1)(cr2) Sedangkan rumus kovarians adalah sebagai berikut : CovcA.BJ = PcA.Bl (crA)( crs) m
L: [RA,;-E (RA)] [Rs,;-E (Rs)] 1=
=
(2.8)
1
N
dimana: p (A,BJ
=
koefisien korelasi antara sekuritas A dan B
CovcA,BJ
=
kovarians antara sekuritas Adan B
RA,i
=return sekuritas A pada saat i
R 8 ,;
=
return sekuritas B pada saat i
E (RA)
=
nilai yang diharapkan dari return sekuri tas A
E (Rs)
=
nilai yang diharapkan dari return sekuritas
N
=
jumlah hasil sekuritas yang te1:jadi pada periode pengamatan
Adapun untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas harus dihitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut, rumus standar deviasi yang digunakan adalah sebagai berikut : (2.9) dimana: =
standar deviasi portofolio
=
bobot portofolio pada aset A dan aset B
29
= varian dari aset A dan aset B p
(A,B)
=
koefisien korelasi aset A dan B
=
standar deviasi pada aset Adan aset B
Rumus untuk menghitung standar deviasi untuk dua sekuritas di atas diperluas untuk menghitung risiko portofolio yang terdiri dari n-sekuritas. Maka, untuk menghitung risiko n-sekuritas adalah : n
n
o p =::: wi o; + ::: ::: W;Wj o;i 2
2
2
(2 JO)
i=l j=l
dimana: o 2v
=
varians return portofolio
=
varians return sekuritas i
o;i
=
kovarians antara return sekuritas i dan j
W;
=
bobot atau porsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas i
Gi
2
Dalam konteks manjemen portofolio, semakin banyak saham I sekuritas yang dimasukkan dalam portofolio, semakin besar pengurangan risiko. Namun, pengurangan risiko ini hanya dapat dilakukan pada risiko sistematis. Menurut Abdul Halim, risiko dalam kaitannya dengan portofolio dapat dibedakan menjadi dua, yaitu petama risiko sistematis (.systematic risk) merupakan
risiko
yang tidak
dapat
dihilangkan
dengan
melakukan
diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Kedua, adalah risiko
30
tidak sistematis (unsystematic risk) merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.
Gambar 2.3 Risiko Sistematik Dan Risiko Tidak Sistematik Risiko PortotOJio
t
Risiko Tidak Sis1cnrntik
______ ! ____________________________ _ Risiko Total
t
Risiko Sistematik
l
l Jumlah Sa!rnm atau Surnt Bcrharga
Su1nber: Jogiyanto, I-LM, Teori Porrqfofio dan Ana/is1:'i !nvestasi, h. l72
3. Portofolio Yang Optimal
Seorang investor akan dihadapkan pada banyak pilihan yang memerlukan analisis serta perhitungan yang matang agar memperoleh return yang sesua1 dengan harapan serta risiko yang dapat dikelola dengan baik. Yang penting bagi investor adalah bagaimana menentukan portofolio ya11g dapat memberikan kombinasi return dan risk yang optimum. Po11ofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan tingkat keuntungan diharapkan yang maksimum dengan tingkat 1isiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan
31
tingkat return tertentu. Sedangkan po1iofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada po1iofolio efisien. 19 Gambar 2.4 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal Re1urn yang
u 1~ Garis Pennukaan Efisierr B-C-D-E E
~ _~ \ H
i\ :G \
-~ Titik-titik portfolio
B~ ' ''
Optima!B.C.D.E
\,/ ~
'
' - - - - - - - - - - - - ' - - - - - - - - - - - Risiko
Su111ber: Eduardus, .-1nali.5is Investasi dan .\fanajenten Porl<.~/Olio. h. 78
Garis vertikal pada gambar 2.4 di alas menunjukkan tingkat return yang diharapkan,
sedangkan
garis
horizontal
menggambarakan
tingkat
risiko
portofolio. Bidang ABCDEFGH dalam gambar di atas menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor. Bagian yang ditunjukkan oleh garis BCDE disebut sebagai permukaan efisien (eflicie11t .fiw1tier), yaitu kombinasi aset-aset yang membentuk portofolio yang efisien. Bagian yang ditunjukkan oleh titik BCDE merupakan pilihan-pilihan portofolio terbaik bagi investor dibandingkan
19
. Eduardus. op.cl/, h. 77
32
bagian AGH, karena BCDE rnarnpu rnernberikan tingkat return yang lebih tinggi dengan risiko yang sarna dibanding bagian AGH. Salah satu titik kornbinasi portofolio yang clipiih investor clari garis BCDE clisebut sebagai portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal clitentukan oleh preferensi investor terhaclap return yang diharapkan dan risiko. Preferensi investor clitunjukkan oleh kurva inclifferen
(11 1
clan u2 ). Dalam gambar di atas,
terlihat bahwa kurva incliferen investor bertemu clengan permukaan efisien pacla titik D. Artinya, portofolio optimal bagi investor tersebut aalah portofolio pacla titik D, karena portofolio D menawarkan retlm yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.
4. Portofolio Optimal Berdasarkan Markowitz Penclekatan Markowitz digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan pemilihan terhadap reksadana prospektifyaitu reksadana yang memberikan return sesuai clengan harapan dengan risiko yang relatif kecil. Pada dasarnya investor adalah risk averse, oleh karena ha! tersebut investor selalu berusaha untuk meminimalan risiko dalm setiap aktivitas investasinya. Pacla clasarnya, teori portofolio dengan model Markowitz cliclasari oleh tiga asumsi yaitu waktu yang digunakan hanya satu periocle, tidak ada biaya transaksi, dan preferensi investor hanya berdasar pada return yang diharapkan dan risiko.
33
Yogiyanto menjelaskan seperti yang dikutip oleh Agw; Edi Sumanto' 0 , bahwa fungsi obyektif yang akan diminimumkan tersebut adalah varian dari portofolio sebagaimana dalam persamaan (2.10). Sebagai kendala yang pe1iama adalah total proporsi yang diinvestasikan dalam masing-masing sekuritas adalah sama dengan
1 ( dana yang diinvestasikan seluruhnya 100%). Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing-masing sekuritas (Xi) tidak boleh bernilai negatif. Kendala yang ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masing sekuritas (Ri) sama dengan return portofolio (Rp ). Dengan demikian, model penyelesaian optimasi 1111 dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi obyektif n
n
Minumumkan
: G2p=
L: i'°'l
Xi
2
Gi
2
+ L:
n
1. L:
X; = 1
i""l
2.
Xi 2: 0 n
3.
L: i=l
'°.
h.50
R; =Rp
"
~
i=J jo}
.J?l
Dengan syarat :
n
Xi.
j~i. Gij
(2.11)
34
C. REKSADANA SYARIAH 1. Pengertian Reksadana Syariah
Secara etimologi, reksadana berasal dari kata reksa berarti polisi atau penjaga, dan kata dana yang berarti (kumpulan) uang. 21 Menurut Undangundang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat (27), reksadana sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi atau.fimd manager. Dari definisi di atas mengandung pengertian bahwa reksadana terdiri dari 22 beberapa unsur yang terkait satu sama Jain , yaitu, pertama adalah kumpulan
dana masyarakat yang menanamkan dananya melalui reksadana tersebut. Kedua adalah investasi dana dalam bentuk po11ofolio efek. Yang dimaksud dengan efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, atau surat berharga atau efek yang ditempatkan di pasar uang ataupun pasar modal. Ketiga adalah dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi ada1ah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21
Muhamad, Lembaga Keuangan Konlemporer, (Yogyakarta: UII Press), 2000, h. 92 Iggi H.Ahcsien, Jnvesla.S'i S.variah di Pasar Jfodal: Jlenggagas Ko11se1> dan [Jraktek Manajemen Portofi>lio S}•ariah, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama). h. 7-l 22
35
Sedangkan reksadana syariah, menurut Fatwa DSN No. 20/DSNJ\lfUI/IX/2000 adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari 'ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik dana (shahib a/-malrabb al-ma!) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-ma/, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib .
. 23
a1-maId engan pengguna mvestasi. ·
2. Dasar llukum Islam Tentang Reksadana Syariah Dalam ajaran Islam, bahwa kegiatan berinvestasi termasuk reksadana syariah dapat dikategorikan sebagai kegiatan ekonomi yang sekaligus kegiatan tersebut termasuk kegiatan muamalah yaitu suatu kegiatan yang mengatur hubungan antar manusia. Pada prinsipnya, hukum asal dari kegiatan muamalah itu adalah mubah (boleh) kecuali yang jelas ada larangannya (haram), sebagaimana dalam kaidah fiqih yang berbunyi
24
:
"Pada dasarnya, segala bentuk 11111 'amalah bo/eh dilakuka11 sepanjang tidak ada dali I yang mengharamkannya. " Implementasi keuangan syariah dalam kehidupan nyata merupakan salah satu bentuk pemenuhan kewajiban manusia terhadap agamanya. Islam menganjurkan 23
Dc\ran Syariah Nasional. flin1puna11 J7anra De1ra11 .s:variah .\rasional. (Jakarta : Bank Indonesia-Dewan Syariah Nasional Majelis ulama Indonesia), 2003, edisi kedna, h.121 O·I Ibid, h.120
36
kepada kita agar melakukan usaha yang baik dan halal. Baik cara perolehannya maupun penggunaannya. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat An Nisa ayat 29 yaitu :
I~ ' •
·-.)
'°'\.' l fl"' ....
~' • '1..::.4.J.J. Ii" ".~l\ , \ ~·.
.u
u,
<_t :t •
j
,~, •
.
• ' .•. . ,. \' •' ' \•" ,_.:...:;
;...,""'Y UC 0 .J ·-
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kam11 saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathiI, kecuali dengan .1alan pemiagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantra kamu. Dan janganlah ka11111 memb111111h dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayanag kepadamu." (Q.S. An Nisaa: 29) Dalam suatu transaksi yang berhubungan dengan kegiatan muamalah, salah satu bagian penting adalah akad. Pihak-pihak yang bertransaksi harus menepati perj anj ian dan akad-akad yang telah mereka sepakati dan tentunya tidak melanggar syariat Islam. Sebagaimana firman Allah SWT. yang berbunyi :
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu .. "(Q.S. Al-Maidah :1)
37
3. Ciri-ciri dan JVIekanisme Operasional Reksadana Syariah 25
a. Ciri-ciri Operasional Reksadana Syariah 1) Mempunyai Dewan Syariah
yang bertugas memberikan arahan
kegiatan Manajer Investasi (Ml) agar senantiasa sesuai dengan syariah Islam. 2) Hubungan antara investor dan perusahaan didasarkan pada sistem
mudharabah, dimana satu pihak menyediakan I 00% modal (investor), sedangkansatu pihak lagi sebagai pengelola (manajer investasi). 3) Kegiatan usaha atau investasinya diarahkan pada hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariah Islam.
b. Mekanisme Operasional Reksadana Syariah Perbedaan paling mendasar antara reksaclana konvensional dan reksadana syariah adalah terletak pacla proses screening dalam rnengkonstruksi portofolio. Filterisasi rnenurut prinsip syariah adalah rnengeluarkan sahamsaham yang memiliki aktivitas haram seperti riba, gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok dan lain sebagainya. Di samping itu, proses filterisasi juga dilakukan dengan cara membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan membersihkannya dengan cara charity. Dalam mekanisme kerja yang terjadi di reksadana ada tiga pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana, yaitu : 25
Muha1111nad Firdaus. dkk, Jnvestasi Jiala/ di Reksa JJana s:variah. (Jakarla : Renaisan). 2005 h.22-24
38
1) Manajer investasi sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini
beranggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi, mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi, dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan investor. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa : a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksadana. b) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan manaJemen
investasi
(PMI)
atau
i11Fest111e11t
management
company 2) Bank kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu bank yang bertindak
sebagai
peny1mpan
kekayaan
(sqfe
keeper)
se11a
administrator reksadana. 3) Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh BAPEPAM.
39
Gambar 2.5 Mekanisme Operasional Reksadana Syairiah Manajer Investasi
Bank Kustodian
J
Pelaku (Perantara di Pasar Modal) Sumber: Muhammad Firdaus, dkk, J11ves1asi Halal di Reksa Dana S)w'iah, IL 2j
4. Manfaat dan Risiko Reksadana a. Manfaat Reksadana Reksadana memberikan manfaat kepada investornya, manfaat tersebut diantarnnya adalah sebagai berikut 26 : I) Jumlah Dana Tidak Terlalu Besar
Masyarakat dapat melakukan investasi melalui reksadana walaupun dana yang dimiliki sangat kecil, kareena reksadana memungkinkan investor dengan modal yang kecil untuk ikut serta dalam investasi portofolio yang dikelola secara profesionaL 2) Akses untuk Beragam lnvestasi Tidak mudah bagi masyarakat untuk melakukan investasi secara langsung, karena adanya keterbatasan pengetahuan dan keahlian yang ~ 6 Iggi H. Achsien. op.cit. h. 7Y-81
40
dimiliki. Reksadana dapat menjadi pilihan investsi yang efektif dan aman, karena melalui dana kolektif di reksadana, investasi pada saham berkapitalisasi besar dan blue chip tetap dapat dilakukan. 3) Diversifikasi Investasi Diversifikasi yang terwujud dalam portofolio akan menurunkan tingkat risiko. Reksadana melala1kan diversifikasi dalam berbagai instrumen efek, sehingga dapat menyebarkan risiko, berbeda dengan pemodal individual yang hanya membeli satu a1au dua jenis efek saja. 4) Dikelola oleh Manajemen Profesional Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilakukan oleh manaJer investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam ha! pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting, mengingat investor pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu sehingga sulit untuk dapat melakukan penelitian mendalam secara langsung dalam menganalisis harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal. 5) Transparansi Informasi Perusahaan
reksadana
diwajibkan
memberikan
informasi
atas
perkembangan portofolio dan biayanya secara berkala dan kontinyu, sehingga pernegang unit penyertaan dapat rnemantau keuntungan, biaya dan risikonya.
41
6) Biaya rendah Biaya transaksi relatif lebih rendah dibandingkan investor mengelola investasinya secara individu. Rendahnya biaya tersebut karena perusahaan reksadana mengelola dana dalam ju ml ah yang besar. 7) Likuiditas Pemodal dapat mencairkan kembali unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan masing-masing reksadana, dan reksadana wajib membeli kembali unit penye11aannya, sehingga seifatnya menjadi likuid.
b. Risiko Reksadana Sebagaimana
instrumen
investasi
lainnya,
selain
menghasilkan
keuntungan reksadana juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan. Risiko tersebut antara lain
27
:
I) Risiko Politik dan Ekonomi Perubahan
kebijakan
di
bidang
politik
dan
ekonomi
dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. Dengan demikian harga sekuritas akan terpengaruh yang kemudian memperngaruhi portofolio yang dimiliki reksadana.
27
Ibid, h. 82-83
42
2) Risiko Inflasi
Total real return investasi dapat menurun karena terjadinya inflasi. Pendapatan yang cliterima clari investasi dalam reksadana bisa jacli tidak dapt menutup kehilangan karena menurunnya daya beli (loss C!f
purchasing power). 3) Risiko Nilai Tukar Risiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri dalam portofolio yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan memepengaruhi nilai sekuritas yang termasuk foreign investment setelah dilakukan konversi clalam mata uang domestik. 4) Risiko Spesifik Risiko ini aclalah risiko clari setiap sekuritas ynag dimiliki. Setiap sekuritas clapat menurun nilainya jika kinerja perusahaannya seclang ticlak bagus, atau juga adanya kemungkinan mengalami default, tidak dapat membayar kewajibannya. 5) Risiko Menurunnya Nilai Unit Penyertaan Risiko ini clipengaruhi oleh turunnya harga dari efek-efek yang menjadi bagian clari portofolio reksadana. Ini juga berkaitan dengan kemampuan management company dalam mengelola dana.
43
6) Risiko Likuiditas Penjualan kembali (redemption) sebagian besar unit penyertaan reksadana terbuka oleh pemilik kepada mana1er investasi secara bersamaan dapat menyulitkan rnanajer investasi dalarn rnenyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut. 7) Risiko Wanprestasi 28 Risiko ini muncul dari erniten, penerbit surat berharga atau pihak yang terlibat dalam transaksi dan pengelolaan investasi dalam memenuhi kewajibannya.
Kegagalan
pihak
terkait
dalam
memenuhi
kewajibannya ini dapat mempengaruhi niali aktiva bersih reksadana.
5. Jenis Reksadana a. Berdasarkan Bentnk Hnkum Berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia, reksadana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
29
:
1) Reksadana Berbentuk Perseroan (Coorporate Type) Dalam reksadana bentuk ini, perusahaan penerbit reksadana kegiatan usahanya adalah rnengbimpun dana. dan menjual saham, selanjutnya dana dari penjualan sabam tersebut diinvestasikan pada
28
Jaka E. Cahtono, Cara Ji tu Jfenjaring Untung dari Reksa Dana, (Jakarta : PT. MElex Media Komputindo). 200L h. 53 29 Eko Priyo Prato1no dan Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana: Solusi Pr:.rnecanaan Jnvestasi di Era Modern, (Jakarta : PT. Gramedia pustaka Utama), h. +5-+8
44
berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Jadi, reksadana yang berbentuk perseroan ini menerbitkan saham yang dapat dipe1jualbelikan oleh masyarakat pemodal.
Berarti
masyarakat pemodal yang membeli saham adalah pemegang saham atas perseroan tersebut. Reksadana berbentuk perseroan dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu reksadana perseroan terbuka dan reksadana perseroan tertutup. Adapun ciri-ciri dari reksadana ini adalah : a) Badan hukumnya berbentuk perseroan terbatas. b) Pengelola keakyaan reksadana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk. c) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak antara manajer investasi dengan Bank Kustodian.
2) Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksadana
berbentuk
kontrak
investasi
kolektif
(KIK)
merupakan instrumen penghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis investasi baik di pasar modal maupun di pasar uang.
45
Kontrak investasi kolektif adalah kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang unit penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi kolektif Dana yang terkumpul dari banyak investor kemudjan akan dikelola dan diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke dalam suatu portofolio investasi menjadi kekayaan reksadana dan menjadi milik investor secara kolektif Karakteristik dari reksadana KIK ini adalah : a) Menjual unit penyertaan secara terns menerus sepanjang ada investor yang membeli. b) Unit penyertaan tidak dicatatkan di bursa. c) Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer Investasi yang mengelola. d) Hasil
penjualan
atau
pembayaran pembelian
kembali
unit
penyertaan akan dibebankan kepada kekayaan reksadana. e) Harga jual atau beli unit penyertaan didasarkan alas Nilai Ak'tiva Bersih (NAB) per unit dihitung oleh Bank Kustodian secara harian.
46
b. Berdasarkan Sifat Operasional Reksadana berdasarkan sifat operasionalnya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Reksadana Terbuka (Open-end Fund) Reksadana terbuka merupakan reksadana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkannya.
30
Pemegang reksadana
terbuka ini dapat menjual kembali kepada Manajer investasi setiap saat apabila diinginkan dan Manajer Investasi wajib membelinya kembali sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) I unit saat itu. Nilai Aktiva Bersih I unit adalah harga wajar dari portofolio suatu reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham atau unit penyertaan yang telah beredar pada saat tersebut. Reksadana terbuka dibedakan lagi berdasarkan dikenakan atau tidaknya biaya penjualan (service charge) dan bi aya pembelian kembali (redemption fee)3 1 . Komisi tersebut disebut load, yaitu load
funds dan no-load fimds" Load fimds· menetapkan biaya penjualannya (sales charge) dikenakan di muka, sehingga harga penawaran sebuah unit penye1taan adalah sebesar NAB ditambah biaya penjualan tersebut. Sedangkan, 110-loadjimds tidak mengenakan biaya penjualan
30
Sunaiiyah. OJJ.cit, h. 213
31
Jggi H. Achsien. h. 77
47
untuk pembelian awal. Akan tetapi, biasanya pada saat melakukan penjualan kembali (redemption), sehingga harga penawaran unit penyertaan adalah NAB ditambah biaya penjualan kembali (reemptio11 fee)-nya.
2) Reksadana Tertutup (Close-end Fund/ 2 Reksadana tertutup adalah reksadana yang dapat menawarkan saham-saham kepada masyarkat pemodal tetapi tidak dapat membeli kembali saham-saham tersebut Pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada Manajer lnvestasi. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya hams dilakukan melalui Bursa Efek. Harga reksadana tertutup lebih banyak ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran, bukan semata-mata karena Nilai Aktiva Bersih-nya. Sedangkan proses penerbitan dan pencatatan reksadana tertutup sama dengan perusahaan lain yang go public. Perbedaannya adalah bahwa hasil penjualan saham yang diperoleh reksadana akan diinvestasikan di sarana lain.
32
Sunari)·ah. op.cit h. 215
48
c. Berdasarkan Portofolio Investasi33 l) Reksadana Pasar Uang (N/oney A1arket Funds) Reksadana Pasar Uang (RDPU) ini hanya melakukan investasi pada efek di pasar uang dan efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari
1 (satu)
tahun atau reksadana yang melakukan
investasinya I 00% pada efek pasar uang. Secara umum, efek yang tennasuk dalam kategori ini meliputi deposito, SBI, obligasi serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana dengan tingkat risiko paling rendah dengan potensi keuntungan yang juga terbatas. Tujuan investasi pada reksadana ini umumnya untuk perlindungan kapital dan untuk menyediakan likuiditas tinggi, sehingga jika dibutuhkan dapat mencairkannya setiap hari kerja dengan risiko penurunan nilai investasi yang kemungkinannya sangat kecil. Tidak seperti saham dan obligasi yang nilainya dapat berubah-ubah setiap hari, instrumen pasar uang yang be1jangka pendek umumnya memiliki harga yang tetap.
2) Reksadana Pendapatan Tetap (Ffred l11co111e Funds) Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat utang. Efek bersifat utang umumya
33
Eko Priyo Prato1110 dan Ubaidillah Nugraha.
Op.cir,
h. 68-74
49
memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI, obligasi dan instrumen lainnya. Umumnya Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesarnya investasinya. Reksadana Pendapatan Tetap memiliki karakterisitik potensi hasil yang lebih besar dari Reksadana Pasar Uang, sementara risiko Reksadana Pendapatan Tetap juga lebih besar daripada risiko Reksadana Pasar Uang. Hasil investasi yang lebih besar ini umumnya dihasilkan dari obligasi yang secara teoritis rnemberikan hasil yang lebih tinggi daripada deposito. Namun, terdapat risiko fluktuasi pada harga obligasi yang disebabkan oleh naik turunnya suku bunga bank. Naik tuturnnya harga obligasi tersebut yang dapat menyebabkan naik turunnya NAB/unit dari Reksadana Pendapatan Tetap.
3) Reksadana Saham (Equity Funds) Reksadana Saham (RDS) adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saha pada umumnya memberikan basil yang lumayan tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saharn dan dividen. Dibandingkan dengan RDPU dan RDPT, RDS memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar, demikian juga risikonya.
50
Reksadana Saham biasanya diminati oleh investor yang mengerti potensi investasi pada saham untuk jangka panjang, sehingga dana yang digunakan untuk berinvestasi merupakan dana untuk kebutuhan jangka panjangnya. Di samping itu, investasi pada Reksadana saham merupakan altematif yang paling tepat bagi investor yang tidak berani melala1kan investasi di saham secara langsung. Hal itu disebabkan terbatasnya dana untuk melakukan diversifikasi serta terbatasnya waktu untuk memonitor kondisi pasar.
4) Reksadana Campuran (JHixed Funds) Reksadana Campuran dapat memelakukan investasi dalam efek hutang maupun ekuitas dengan porsi alokasi yang lebih fleksibel. Artinya, melihat sisi fleksibilitasnya baik dalam pemilihan jenis investasi (saham, obligasi, deposito, atau efek lainnya) serta komposisi alokasinya, RDC dapat berorientasi pada saham, obligasi, atau pasar uang. Fleksibilitas pengelolaan investasi dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi, maupun ke deposito, tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau sering clisebut usaha market timing. Mengingat
komposisinya
yang
sangat
variatif,
sebelum
menentukan pilihan pada suatu RDC tertentu,. investor hams benarbenar mengetahui bagaimana komposisi investasi yang terdapat pada
51
RDC yang akan dipilih. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari prospektus reksadana.
6. Portofolio Reksa Dana Syari'ah Berdasakan Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, portofolio efek merupakan salah satu bagian penting dalam reksadana. Da.lam reksa dana syariah, portofolio efek yang dimaksud adalah portofolio efek syariah. Berdasarkan fatwa DSN No. 40/DSN-MUI/X/2003, efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Yang tennasuk dalam jenis efek syariah yang dapat dimasukkan dalam portofolio investasi reksadana syariah diantaranya adalah sebagai berikut 34
:
a. Saham Syariah Saham syariah yang dapat dimasukkan dalarn portofolio investasi reksadana syariah adalah saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JI!). JII terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam.
b. Obligasi Syariah Pengertian obligasi syariah, menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 32/DSN-:tvfUI/IX/2002 adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada Agus Edi Su1nanto . .~lna/isis Perken1hangan J~eksadana s:variah di Indonesia (Makalah untuk Pengajuau Iziu Sebagai Manajer Investasi}. (Jakarta : BAPEPAM). 2004, h. 6-9 31 ·
52
pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan
kepada
pemegang
obligasi
syariah
berupa
bagi
hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
c. Deposito !'Yfudltarabalt Adalah deposito yang dikeluarkan oleh Bank Syariah dimana hasil investasi yang diberikan atas dana yang ditempatkan dalam deposito tersebut dihitung berdasarkan prinsip mudharabah.
d. Rekening Wadiah Adalah rekening koran yang ditawarkan oleh Bank Syariah dimana akad yang digunakan dalam penempatan dana tersebut berdasarkan akad
wadiah. Manajer Investasi harus mengalokasikan sebagian dana dalam rekening semacam ini untuk menjaga likuiditas. Selain instrumen investasi sebagaimana dijelaskan di atas, maka dalam reksa dana syariah dimungkinkan untuk memasukkan unsur porsi pembiayaan dalam portofolionya,
m11.1JJC1rakah.
baik
melalui
skema
murabahah,
mudharabah,
maupun
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Pengertian .Pasar Modal Dalam arti sempit, pengertian pasar merupakan tempat parn penjual clan pembeli untuk melakukan transaksi. Seclangkan clalam arti luas, pengertian pasar aclalah tempat melakukan transaksi antara pembeli clan penjual, climana pembeli clan penjual ticlak harus bertemu clalam suatu tempat atau bertemu langsung, akan tetapi clapat dilakukan melalui sarana informasi yang acla seperti sarana elektronika 1. Menurut Ecluarclus Tandeilin, pasar modaI2 adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan, tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas clisebut clengan bursa efek. Seclangkan menurut Undang-undang No. 8 tahun 1995'', pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum clan perdagangan efek, pemsahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga clan profesi yang berkaitan dengan efek.
Kasmir, bank dan Lembaga Keuangan Laim~va, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada), 2000, set ke-4.h.193 '."! Eduardus Tandeilin, ~·1nalisis 11n 1estasi dan Jfanaeje111e11 PortofO/io, CYogyakarta : BPFE), 200 L h. 13 3 Arif Djohan 1'unggal, dkk. }:Jeraturan Perundan,~-undan~'?an Pasar }.Jodal di Indonesia. (Jak<:U"ta : Harnuindo). 1997, h.3 1
54
B. Sejarah Pasar :Modal Syariah Indonesia
Pasar modal di Indonesia sudah ada sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Tujuan pemerintah kolonial Belanda mendirikan pasar modal pada waktu itu adalah untuk menghimpun dana guna menunjang ekspansi usaha perkebunan milik orangorang Hindia belanda dan Eropa lainnya. Munculnya pasar modal di Indonesia secara resmi didirikannya Vereniging voor de Effec/enhande/ di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. perkembangan pasar modal di Jkarta pacla waktu itu cukup menggembirakan, sehingga pemerintah kolonial Belanda terdorong utnuk memebuka bursa efek di kola lain, yaitu di Surabaya pada tanggal 11 januari 1925, dan di Semarang pada tanggal l Agustus 1925. Tanggal 1 September 195 l, setelah adanya pengakuan kedaulatan dari pemerintah Hindia belanda, pemerintah mengeluarkan Unclang-unclang clarurat No. 13 tentang bursa untuk mengaktifkan kembali Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan undangundang tersebut, kemudian ditetapkan Unclang-unclang No. 15 tahun 1952. Namun, keadaaan ini hanya berlangsung sampai dengan tahun 1958. Pada tanggal l 0 Agustus 1977, Presiden Republik Indonesia secara resmi membuka kembali pasar modal di
Indonesia yang ditandai dengan go public PT. Semen Cibinong. Sejak diaktifkan kembali kegiatan pasar modal Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1977, bursa efek mulai terus berkembang. Pemerintah memberi beberapa kemuclahan yang mengatur operasional tentang pelaksanaan bursa efek. Peme1intah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyusun Undang-
55
undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Dengan lahirnya undang-undang ini, mekanisme transaksi bursa efek di Indonesia beserta lembaga-lembaga penunjangnya memperoleh kepastian huk"Um dalam menjalankan misinya. 4 Pemikiran pendirian pasar modal syariah dimulai sejak munculnya instrumen pasar modal yang menggunakan prinsip syariah yaituu reksadana syariah pada 25 Juni
1997 tepatnya ketika PT.
Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan Danareksa Syariah pada 3 juli l 997. Selanjutnya Bursa Efek Jakarta . Selanjutnya Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Islamic ll1dex (JU) pada tanggal 3 Juli 2000. Perkembangan selanjutnya, instrumen pasar modal syariah terns bertambah dengan kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk. pada awal Setember 2002 5 . Sejak diterbitkannya reksadana syariah dan adanya indeks syariah atau Jakarta
Islamic Index (ill), beberapa prak-tisi, akademisi dan ulama mulai melakukan berbagai usaha untuk mendirikan pasar modal yang dikhususkan bagi perusahaanperusahaan yang operasinya sesuai dengan prisnip syariah. Peresmian pasar modal syariah direncanakan pada awal November 2002, namun barn pada tanggal 14 Maret 2003 pasar modal syariah diresmikan oleh Menteri keuangan Boediono
'
1
.
Sunariyah, Pengantar J>engetahuan Dasar Pasar J!odal, (Yogyakarta : UPP ANIP \'KPN),
2003. edisi ke-3. h.18 5 lU.~¥~. gg5)gJ.~.,.~9_,_hJ.. 6
6
Heri Sudarsono, Bank dan Len1baga Keuangan .~\:ariah: Deskripsi dan f/ustrasi, (Yogyakarta:
Ekonisia). 2004, cet ke.2. h. 186.
56
C. Prinsip Pasar Modal Syariah Fatwa DSN Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal, telah menentukan tentang kriterianya produk-produk investasi yang sesuai dengan ajaran Islam. Pada intinya, produk tersebut hams mememuhi syarat, antara lain
7
:
I. Jenis Usaha, produk barang dan jasa yang cliberikan serta earn pengelolaan
perusahaan Emiten tidak merupakan usaha yang dilarang oleh prinsip-prinsip Syariah, antara lain : a. Usaha perjudian atau permaian yang tergolongjudi atau perdagangan yang clilarang. b. Lembaga Keuangan konvensional (ribawi), ten:nasuk perbankan clan asuransi konvensional. c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman haram. d. Produsen, dist1ibutor, dan/ atau penyedia barang/ jasa yang merusak moral clan bersifat mudarat. 2. Jenis Transaksi harus dilakukan menurut pnns1p kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi yang didalamnya menganclung unsur
dharar, gharar, maysir, dan zhulm, yang meliputi nt!jmy, bai' al ma 'dum, Insider
trading,
menimbulkan
informasi
yang
menyesatkan,
lhtikar
(penimbunan), dan transaksi- transaksi lain yang mengandung unsur di atas.
De\\'an Syariah Nasional, Hin1puna11 J"i'a111·a Dell'an s:variah A'asional. (Jakarta : Bank IndonesiaDewan Syariah Nasional Majelis ulama Indonesia ). 2003. edisi kedua. h. 263.
57
D. Instrumen Pasar Modal Syariah 1. Saham Syariah
Produk investasi berupa saham pada prinsipnya sudah sesuai dengan ajaran Islam. Dalam teori percampuran, Islam mengenal akad syirkah atau musyarakah yaitu suatu kerjasama antara dua atau lebih pihak untuk melakukan usaha dimana masing-masing pihak menyetorkan sejumlah dana, barang atau jasa. Saham adalah surat berharga yang mempresentasikan hak kepemilikan sebagian dari perusahaan dan hak untuk ikut se11a dalam mengatur perusahaan, baik dengan jalan keanggotaannya dalam dewan umum pemegang saham atau dewan komisaris. Saham tersebut memberikan bagian keuntungan berdasarkan rasio saham yang ditanam dalam perusahaan tersebut jika ada keuntungan, pengkiut
menanggung kerugian sebesar nisbah penanam
sahamnya jika
perusahaan tertimpa kerugian, dan berhak atas basil akhir perusahaan ketika perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa (common stock) perusahaan yang tidak melakukan transaksi haram diperbolehkan, karena dinilai sesuai dengan prinsip keadilan, dimana proporsi keuntungan dan kerugian dibagi sama. Dalam perusahaan publik, pemi likan saham dapat dilakukan secara langsung pada saat penawaran perdana (pasar perdana), maupun melalui transaksi perdagangan sekunder (pasar sekunder) di lantai bursa.
58
2. Obligasi Syariah Obligasi atau bond~ menurut Sapto Rahardjo 8 adalah buk:ti utang dari emiten yang dijamin oleh penanggung yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa obligasi adalah suatu produk yang tidak sesuai ajaran Islam. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut maka DSN melalui fatwa Nomor: 32/DSN-MUl/IX/2002 tanggal 14 September 2002 tentang Obligasi Syariah 9 . Pengertian obligasi syariah dalam fatwa tersebut adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi basil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Obligasi syariah diterbitkan oleh perusahaan (sebagai mudahrih emiten) kepada investor (sebagai shahihul mc1Ctl) dengan tujuan pendanaan proyek tertentu yang dijalankan perusahaan. Keuntungannya didistribusikan secara periodik berdasarkan presentase tertentu yang telah disepakati, persentase ini merupakan
8
Sapto Rahardjo, Pa11d11a11 lnvestassi Obligasi. (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama). 2003.
9
Dewan Syariah Nasional, Op.cit., h. 200
h.5
59
ras10 pembagian keuntungan (bagi hasil)_ 10 Akad-akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah
11
,
yaitu Mudharabah, Musyarakah. Murabahah,
Salam, Istishna, dan Ijarah
3. Reksa Dana Syariah Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Fatwa DSN Nomor: 20/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 18 April 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah mendefiniskan tentang reksadana syariah 12 adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai milik hai1a (shahib al-ma/rabb al-maal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-ma/, maupun antara manajer investasi sebagai
wakil shahib al-ma/ dengan pengguna investasi. Dengan demikian, reksadana syariah adalah suatu wadah yang digunakan oleh masyarakat untuk berinvestasi secara kolektif, dimana pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam. Oleh karena itu, reksadana syariah tidak boleh menginvestasikan dananya pada bidang-bidang yang bertentangan denagn syariat Islam, misalnya sahamsaham atau obligasi-obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya 10
Iggi H. Achsicn, lnvestasi S.'·variah di Pasar 1'iodal: .\Jeng_r;agas Konse1; dan Prakrek ,\Janajemen Portofo!io Syariah, (Jakarta: PT Gramcclia Puctaka Utama). 2003, cct ke-2. h. 68 Jl !bid 12 Dewan Syariah Nasional, Op.cit,, h. 121
60
bertentangan dengan syariat Islam; pabrik makanan atau mmuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok, tembakau, jasa keuangan konvensional, pornografi, pelacuran serta bisnis hiburan yang berbabu maksiatn
E. Pihak-pihak yang Terkait dengan Pasar Modal Indonesia Gambar3.1 Strnktur Pasar Modal Indonesia Mcnteri Keuangan
I I Bursa Efek
Le1nbaga
Perusahaan Efek
• Penja1nin Enlisi • Perantara Pedagang Efek • Manajer Investasi
Penunjang • • • •
Biro Adm. Efek Bank Kustodian Wali An1nat Penasihat Investasi • Peineringkat Efek
BAP,PAM
LKP
Profesi Penunjang • Akuntani • l(o1nsultan Hukum • Penilai • Notaris
I LPP
Pemodal • Dotnestik • Asing
Erniten • Perusahaan Publik • Reksadana
Sun1ber: Eduardus Tandeilin . .-inalisis Jnvestasi dan Jianaeje111en Porto.folio. h.32
13
16
lvluhammad Firdaus. dkk, Investasi Halal di Reksa Dana .~variah, (Jakana : Renaisan). 2005, h.
61
1. BAPEPAM Sesuai dengan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia No. 403/KMK.01/1997, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melaksanakan tugas di bidang pembinaan, pengaturanm dan pengawas&.n kegaitan pasar modal yang berada di bawah pertanggungjawaban langsung kepada Menteri Keuangan dan dipimpin oleh seorang ketua.
2. Bursa Efek Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka. 3. Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP) Peran Lembaga Kliring dan Penjamin adalah melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian Transaksi Bursa.
4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Lembaga ini
merupakan
lembaga
yang
menyediakan 1asa
b1stodian
(penyimpanan efek) sentral bagi Bank Kustodian, LKP, perusahaan sekuritas, dan pihak lain.
62
5. Perusahaan Efek Perusahaan Efek, meliputi : a
Penjamin emisi yang berperan sebagai lembaga perantara em1s1 yang menjamin penjualan seln1ritas yang diterbitkan emiten. Penjamin em1s1 meneliti dan mengadakan penilaian menyeluruh dan kemampuan dan prospek emiten.
b
Perantara pedagang efek, merupakan pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal, memberikan saran serta membantu mengelola dana bagi kepentingan pemodal.
c
Manajer Investasi, merupakan pihak yang mengelola dana yang dititipkan investor reksadana untuk diinvestasikan di pasar modal. Manajer investasi be11anggung jawab atas kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan memonitor
jenis pasar
investasi, investasi,
mengambil dan
keputusan-keputusan
melakukan
investasi,
tindakan-tindakan
yang
dibutuhkan untuk kepentingan investor. Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa14 : 1) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT
yang khusus menangani reksadana. 2) Perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan manajemen investasi (PMI) atau investment management company. 14
Muhaimnad Firdaus. dkk, h.23
63
6. Lembaga Pennnjang Pasar Modal a
Bank Kustodian Kustodian adalah Pihak yang mernberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya,
b
Biro Aclministrasi Efek (BAE) Biro Administrasi Efek (BAE) adalah Pihak yang berclasarkan kontrak clengan Emiten rnelaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan clengan Efek.
c
Wali Amanat Wali Amanat aclalah Pihak yang rnewakili kepentingan pernegang Efek yang bersifat utang.
cl
Penasehat Investasi Penasihat Investasi aclalah Pihak yang memberi nasihat kepacla Pihak lain rnengenai penjualan atau pembelian Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
e
Perneringkat Efek Lembaga ini berperan untuk rnelakukan perneringkatan sekuritas terutama untuk obligasi dan sekuritas lainnya yang bersifat utang, karena sekuritasekuritas tersebut terlebih dahulu harus mernperoleh peringkat sebelurn
64
melakukan emisi (anaisis investasi). Pemeringkat Efek merupakan perusahaan swasta yang melalmkan peringkat atau rangking atas efek yang bersifat utang (seperti obligasi). Tujuan pemeringkatan aclalah untuk memberikan penclapat mengenai risiko suatu efek utang. 7. Profesi Penunj ang
a.
Akuntan Akuntan merupakan salah satu profesi penunJang yang bertujuan untuk memberikan penclapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang akan go public.
b. Konsultan Hukum Konsultan Hukum mempunyai peran clalam memberikan perlindungan kepada pemodal clari segi hukum. Mereka bertugas meneliti emiten mengenai akta pendirian, izin usaha clan berbagai ha! yang berkaitan clengan hukum. c. Penilai Penilai berperan untuk melaksanakan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan. d. Notaris Notaris merupakan pihak yang berperan clalam pembuatan perianJian dalam rangka emnisi sekuritas seperti pembuatan perjanjian emisi efek, perwaliamanatan, clan perjanjian lainnya.
65
8. Pemodal Pemodal yang terdiri dari pemodal domestik dan asmg, merupakan pihak yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan pada pasar modal
9. Emiten Emiten terdiri dari perusahaan publik dan reksadana. Emiten merupakan pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas melalui pasar modal.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS.AN
A Seleksi Reksadana Campuran Syariah
Penelitian ini dilakukan pada reksadana carnpuran syariah yang terdaftar dalam BAPEP AM. Reksadana campuran syariah yang terdaftar dalam BAPEP At\!! per akhir bulan APRIL 2007 sebanyak 23 (dua puluh tiga) dan yang mernenuhi kurun waktu penelitian (konsisten) yaitu bulan Agustus 2005 sarnpai dengan bulan April 2007 hanya 7 (tujuh) reksadana. Adapun ketujuh reksadana campuran syariah tersebut beserta tanggal mulai melakukan penawaran di BAPEP AM beE.erta Total Nilai Aktiva Bersih pada bulan Agustus 2005 dan total keseluruhan Nilai Aktiva Bersih bulan Apri 1 2007 te1tuang dalam tab el 4. 1 sebagai berikut :
Tabet 4.1 Penerbit Reksadana Campuran Syariah Beserta Total NAB Bulan Agustus 2005 dan Total NAB Bulan April 2007 No
Nania Rcksadana
Tanggal l\'Julni
Total NAB Bulan
Pcnawaran
:-\gustus 2005 (l'{p)
Total N ...\.B Bulan Apl'il 2007 (Rp)
I
AAA AMANAH SYARIAii FUND
21 Juni 2005
42,724.034,670.43
32.836.270,644.75
2
BATASA SYARIAi-!
22 Juli 2003
126,660,535,072.86
129.578.826.1-13.10
3
BNI DANAPLUS SYARIAJ-1
23 Apri I 2004
33, 36B, 561, 085. 31
17.883.260.498.67
4
CAPITAL SYARIAH FLEKSI
l 0 Agustus 2005
40,74"1,340,046.23
72.581.555.435.22
5
DANAREKSA SY ARIAJ-1 BERIMBANG
1 Dese1nber 2000
19,352,814,338.48
30,702,314,581.74
6
MAND!Rf fNVESTA SYARIAH BERIMl3ANG
14 Oh.1ober 2004
30, 19ll,349,657.00
15.048.415.144.00
7
PNMSYARIAH
19 Mei 2000
81,410,249, 788.00
73.905.661.470.00
Sun1ber : \V\\'\\'.bapepaln.go.id
67
B. Pengumpulan Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Data yang akan digunakan dalam keperluan analisis penelitian ini adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan yang berasal dari 7 (tujuh) reksadana campuran syariah yang terseleksi. Nilai Aktiva Bersih yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah harga NAB penutupan (closing price) pada setiap akhir bulannya sesuai dengan transaksi trading yang ada. Alasan utarna dan pokok dalarn pengambilan harga penutupan bulanan adalah untuk menjaga tingkat obyektifitasnya dari penentuan harga, dimana jika data harga reksadana yang diambil dan dipilih bukan pada closing price diasurnsikan tidak dapat ditentukan harganya karena rnasih bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu. Perincian data Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana dalam setiap akhir bulannya dimaksud dapat dilihat pada lampiran 1. Jumlah Nilai 1\ktiva Bersih per unit yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) data.
C. Menghitung Return Reksadana Individual Untuk menghitung imbal hasil (return) reksadana individual digunakan furmula dalam persamaaan (2.2), sedangkan untuk menghitung return dari portofolio atau kelas aset reksadana digunakan persamaan (2.4). Dari keseluruhan data harga
.
.
reksadana tersebut dalam tabel 4.2 diperoleh angka retum dari mas1ng-n1as1ng reksadana sebagai berikut :
68
Tabel 4.2 Data Return Reksadana Terseleksli Bulan
AAA An1anah
Batasa
BNI
Capital
Danarcksa
Mandiri
PNM
September 2005
0.00819
0.01202
0.00840
-0.03334
-0.06936
·0.08006
0.00575
Oktobcr 2005
0.00984
0.01477
0.00884
-0.02307
0.007'53
-0.00329
0.02332
No\"en1her 2005
0.00682
·0.00471
0.00902
·0.13574
0.007'93
0.00133
0.00689
Desi::1nb.:r 2005
0.01029
0.02091
0.01047
0.01440
0.01623
0.01898
0.03111
Januari 2006
0.00931
0.05647
0.00807
0.06033
o.orn81
0.04200
0.03105
Februari 2006
0.00880
0.01376
0.01093
0.02973
0.02849
0.03749
0.04154
l\-fard 2006
0.01094
0.03701
0.01472
0.05729
0.03993
0.02650
0.04014
April 2006
0.00986
0.10750
0.01662
0.03447
0.05822
0.08924
0.04833
~Iei
0.00962
-0.04935
0.00514
-0.00903
-0.03~'14
-0.02578
-0.01436
Juni 2006
0.00998
0.00039
0.01093
0.01176
-0.00404
0.00600
·0.00384
Juli 2006
0.01012
0.02593
0.01764
0.01425
0.02908
0.03430
0.01458
Agustus 2006
0.00992
0.04958
0.01549
0.02165
0.00888
0.03342
0.01856
Sepkn1ber 2006
0.00940
0.03688
0.01218
0.03629
0.02361
0.02258
0.02419
Oktober 2006
0.00982
0.00889
0.00847
i
0.01004
0.00747
0.02143
0.00641
NoYcmber 2006
0.00994
0.03951
0.00959
I
0.01150
·0.01109
0.04872
0.01801
D..:sembcr 2006
0.00949
0.04266
0.02823
0.02168
0.02441
0.03355
0.02400
Janunri 2007
0.01061
-0.06722
·0.01598
0.00062
-0.01383
0.00321
-0.02294
Fcbniari 2007
0.00992
0.01760
0.00338
0.00738
0.01518
0.01401
0.00261
?l.faret 2007
0.00924
0.02484
0.01806
0.02817
0.02193
0.03251
0.02357
Apiil 2007
0.00955
0.08022
0.03359
0.04447
0.08188
0.04869
0.04028
2.34%
1.17%
1.01%
'06
Average
0.96%
1.28%
2.02%
1.80%
Su1nber : 'V\Y\v.bapepa1n.go.id, data diolah sendiri
Dari seluruh return yang tertuang dalam tabel 4.2 di atas, reksadana AAA Amanah mempunyai nilai rata-rata relurnnya per bulan sebesar 0, 96%, Balasa sebesar 2,34%, BNI sebesar 1,17%, Capital sebesar 1,01%, average re/um untuk Danareksa sebesar 1,28% serta average re/um untuk Mandiri dan PNM masmg-
69
masmg mempunyai nilai average retum sebesar 2,02% dan 1,80%. Dari rata-rata
return untuk setiap reksadana tersebut, jika diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar adalah AAA Amanah, Capital, BNI, Danareksa, PNM. Mandiri, dan Batasa. Sedangkan untuk perhitungan expec/ed return reksadana individual dengan mengacu kepada persamaan (2.3), maka diperoleh hasil bahwa expec/ed re/um reksadana individual untuk seluruh alternatif adalah sebagaimana dalam tabel 4.3 berikut : Tabel 4,3
Expected Return Reksadana Individual No
Nama Reksadana
Nilai Expected Return
1
AAAAmanah
2
Batasa
0
~
BNI
128.06%
4
Capital
116.89%
5
Danareksa
233.8:2o/o
6
Mandiri
202.41%
7
PNM
179.60%
101.42% 95.83%
Su1nber : \\'\\'\\'. bapepa1n. go.id, data diolah sendiri
Untuk perhitungan expected return reksadana individual berbeda dengan perhitungan return reksadana individual dalam peringkat urutan, dimulai dari urutan terkecil dihasilkan oleh Batasa sebesar 95.83%, AAA Amanah sebesar 101,42%, Capital sebesar 116.89%, BNI sebesar 128.06%, PNJ\il sebesar 179.60%, Mandiri sebesar 202.41%, dan Danareksa sebesar 233.82%. Expected Retum untuk seluruh
70
reksadana berada pada range return per bulan yaitu antarn 95.83% - 202.41%. Sehingga untuk sernentara diketahui bahwa reksadana individual yang mernberikan expected return terbesar adalah reksadana Danareksa Syariah Berimbang. Namun, demikan analisis belum selesai karena perhitungan risiko dengan rnenghitung standar deviasi serta varian belum dilakukan, sehingga reksaclana yang memberikan expected return yang besar ticlak clapat secara langsung clisimpulkan sebagai reksadana prospektif sebelum diketahui nilai standar deviasi dan variannya. Hal tersebut clikarenakan pembahasan akan clilanjutkan dengan melihat hasil keseluruhan pada portofolio reksadana yang akan clibentuk sebagai kombinasi alokasi aset pada masingmasing reksadana.
D, Menghitung Varian clan Standar Deviasi Reksadana Individual Untuk menghitung varian dan standar deviasi reksadana individual cligunakan formula (2.5) dan (2.6), seclangkan untuk perhitungan varian dan stanclar deviasi portofolio atau n-sekuritas digunakan formula (2.10). Nilai varian yang acla adalah rata-rata clari setiap reksadana yang dianalisa dalam bentuk persentase. Misalnya varian saham individual artinya tingkat varian rata-rata setiap bulan reksaclana AAA Arnanah adalah 1734,25%. Seclangkan untuk perhitungan stanclar deviasi reksadana AAA Amanah dihasilkan sebesar 416,44%. Hasil lengkap perhitungan varian dan standar deviasi individual dapat dilihat dalam tabel 4.4 sebagai berikut :
71
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Varian dan Standar Deviasi Masing-masing Reksadana
4 5 6
Nama Reksadana AAA Amanah Batasa BNIDana Capital Danareksa Mandiri
7
PNNf
No 1 2 J'
Varian 1734.25% 0.78% 1009.31% 95.35%
Standar Deviasi 41':).44% 8.84% 317.70% 97.65%
1132.59%
387.01% 336.54%
357.57%
18'3.10%
1497.76%
Su1nber: \V\V\v.bapep:un.go.id, data diolah sendiri
Dari label 4.4 terlihat bahwa untuk varian dan standar deviasi reksadana individual terbesar dimiliki oleh reksadana AAA Amanah yaitu masing-masing sebesar 1734.25% dan 416.44%, sedangkan nilai varian dan standar deviasi terkecil untuk reksadana individual oleh reksadana Batasa yaitu masing-masing sebesar 0,78% dan 8,84%. Agar lebih memudahkan pengamatan, risiko (standar deviasi) dan return (expecred return) dari setiap masing-masing reksadana campuran syariah yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.1 berikut: Tabel 4.5 Return dan Risiko Reksadana Individual No 1
2 J' 4 5 6
Nama Reksadana AAA Amanah Batasa BNIDana Capital Danareksa Mandiri
Return (Exvected Return) 101.42% 95.83% 128.06% 116.89% 233.82% 202.41% 179.60%
7 PNM Sun1bcr: ""'"v.bapepa1n.go.1d, data d1olah send1n
Risiko (Standar Deviasi) 416.44% 8.84% 317.70% 97.65% 387.01% 336.54% 189.10%
72
Gambar 4.1 Return dan Risiko Reksadana Individual
250.000%
l
'* Danareksa
I
E 1' ::i 200.000% +-------------4'>-Mancii>+.- - -
~
al 1il)(o. LU
I
+PNM
150.000% 1:---~--100.000% 50.000%
+
\ Capttal ~-satas·a-----
<1>
BNI
················---··4'-AAA-Amanah
1
1----·----
.1~-- ·~---~--·····
0.000% 0.000%
··-·········-
100.000% 200.000% 300.000% 400.000% 500.000% Risiko (Standar Deviasi)
Stunber: \\'\V\v.bapepain.go.id. data diolah sendiri
Dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas, bahwa reksadana Balasa memberikan ret11m yang paling kecil yaitu sebesar 8,84% dengan tingkat risiko juga yang paling kecil yaitu sebesar 95,83% per bulan. Namun, bukan berarti reksadana Batasa tidak dapat direkomendasikan untuk penanaman modal bagi investor secara langsung, karena analisis dalam penelitian adalah portofolio reksadana, maka untuk selanjutnya akan dilakukan perhitungan secara menyeluruh, untuk analisis lebih lanjut clari penelitaian ini akan clilakukan clengan perhitungan korelasi antar reksadana clan kovarian.
E. Menghitung Koefisien Korelasi Reksadana
Jika kovaiian tidak clinyatakai1 clalam nilai absolut melainkan relatif terhadap deviasi stanadar dari masing-masing reksadana, maka akan diperoleh koefisien
73
korelasi. Koefisien korelasi mengindikasikan seberapa besar variasi di dalam reksadana x dan reksadana y secara bersama-sama yang diukur sebagai proporsi dari gabungan antara variasi-variasi individual mereka. Dengan demikian koefisien korelasi berharga diantara -1 dan 1, dimana p,.,, = -1, berarti terjadi fJe1.fect negative correlation antara x dan y, sedangkan jika p,,. correlation antara x dan y, sedangkan jika
= 1, berarti terjadi pe1:fect positive
Pxy =
0 berarti kedua saham bergerak
secara independen. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan persamaan (2. 7) dari hasil perhitungan yang ada, maka diperoleh angka korelasi antar reksadana yang diteliti. Untuk melihat hasil lengkap koefisien korelasi antara reksadana dapat dilihat pada tab el 4. 6 berikut : Tabel 4.6 Koefisien Korelasi Reksadana No I 2 3 4
5 6 7
Nam a Rcksadana AAAAmanah ENI
Batasa Capital Damreksa
Mandiri PNM
AAA
Amanah 1 0.45935 0.69040 0.28934 0.46219 0.52567 0.47032
BNI
Batasa
Capital
0.45935 1 0.22248 0.59860 0.66596 0.82649 0.71893
0.69040 0.22248 1 -0.09734 0.04547 0.32222 0.02853
0.28934 0.59860 -0.09734 1 0.72972 0.40743 0.66253
D,anarcksa
Mandiri
0.46219 0.66596 0.04547 0.72972
0.52567 0.82649 0.32222 0.40743 0.65947 1 0.62474
1
0.65947 0.84387
PNM 0.47033 0.71893 0.02853 0.66253 0.84387 0.62474 1
Sutnber: \l\V\V.bapepam.go.id, data diolah sendiri
Dari keseluruhan hasil koefisien korelasi tersebut dalam tabel 4.6 di atas terlihat bahwa ada satu reksadana yang menunjukkan pe1ject negative correlation yaitu antara reksadana Batasa dan reksadana Capital denagn koefisien korelasinya sebesar
74
-0,097336. Adapun korelasi reksadana lainnya menunjukkan pe1.fect positive
correlation.
F. Menghitung Kovarian Reksadana Sebagaimana telah dibahas dalam bab sebelumnya bahwa ketika dua surat berharga atau lebih digabungkan dalam satu portofolio, maka. hams diperhitungkan interaksi risiko diantara keduanya yang diwakili secara statis1ik oleh kovarian. Jika
retum atau tingkat imbal hasil dari dua jenis surat berharga bergerak bersama-sama, dikatakan interaksi risiko atau kovarians diantara keduanya + (positif). Sebaliknya jika berlawanan, yang satu naik dan satunya turnn, kovariannya - (negatif). Bila keduanya tidak memperlihatkan adanya hubungan maka kovarian antar reksadana adalah 0 (no!). Untuk menghitung nilai kovarian reksadana digunakan persamaan (2.8). Dari persamaan tersebut diperoleh angka kovarian dari setiap reksadana. Misalnya interaksi risiko antara reksadana AAA Amanah dengan reksadana Batasa yaitu sebesar 0,25413 yang berarti kedua risiko reksadana tersebut bergerak secara bersamaan, ha! tersebut terlihat angkanya adalah + (positif). Untuk melihat basil kovarian secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel 4.6 sebagai berikut :
75
Tabel 4. 7 Nilai Kovarian Setiap Reksadana No
Nania Rcksadana
I
AAA Arnanah
2
AAA A1nanah
Batasa
BNI
Capital
I>anareksa
Mandh;
PNM
17.34246
0.25413
6.07733
l.17659
7.-1-1904
7.36730
3,70373
Balasa
0.25413
0.00781
0.06248
-0.00840
0.01556
0.09585
0.00477
3
BN!Dana
6.07733
0.062.\8
10.09307
1.85697
8.18802
8.83659
4.31895
4
Capital
1.17659
-0.00840
l.85697
0.95349
2. 75765
l.33891
l.22334
5
Danareksa
7.44904
0.01556
8.18802
2. 75765
1.\.97762
8.58922
6.17558'
6
Mandiri
7.36730
0.09585
8.83659
1.33891
8.58922
I l .32587
7
PNM
3.70373
0.00417
-t..3 l895
1.2233.+
6.17558
3.97571
3.97571 3.57573J
Surnber: mnv.bapepam.go.id. data diolah scndiri
Dalam tab el 4. 7 di atas, terlihat bahwa interaksi risiko antar reksadana Batasa dengan Capital memiliki kovarian - (negatif), hal tersebut menunjukkan balnva antara kedua reksadana bergerak secara berlawanan. Selain interaksi kedua reksadana tersebut, interaksi antar reksadana yang lainnya menunjukkan angka kovarian yang (positif). G. Portofolio Optimal Model Markowitz Sebagaimana telah dibahas dalam bab sebelumnya bahwa pendekatan Markowitz digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan pemilihan reksadana prospektif yaitu reksadana yang dapat memberikan return sesuai dengan harapan dan juga dengan risiko yang relatif kecil untuk menyusun portofolio efisien dan portofolio optimal. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu, sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio
76
efisien. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap
return yang diharapkan serta risiko yang ada yang ditunjukkan oleh kurva indifferen 1. Dari alternatif portofolio optimal yang terbentuk akan dipilih komposisi yang sesuai dengan masing-masing preferensi investor terhadap risiko. Dalam menghitung portofolio optimal digunakan perhitungan mrian · comrian matric. Berikut adalah hasil perhitungan portofolio optimal selengkapnya dari setiap reksadana se11a grafik
efficient fim1tier-nya sebagaimana dalarn tabel pada lampiran 2 dan gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2
Efficient Frontier Aset Reksadana 250.00%
J
2QQ.QQ 0/o
l I
150.QQO/o
100.00o/o 50.00°/o
l I ]__ i
···--·-····--
·····~---~---------
0.00°/o
0.00°/o
100.00o/o 200.00°/o 300.00°/o 400.00°/o 500.00°/o Risiko (Standar Deviasi)
Sumber: www.bapepmu.go.id, data diolah sendiri
Pembentukan gambar 4.2 di atas berdasarkan hasil perhitungan return dan standar deviasi yang telah dilakukan. Perincian angka dari masing-ma:;ing return dan standar
1
Eduardus Tandeilin, Analisis lnvestasi dan Jianaje111en J~ort<~fhlio. (Yogyakarta: BPFE), 2001, h.
77
77
deviasi sebagaimana tertuang dalam lampiran 2. Dari keseluruhan angka tersebut, kemudian dibentuk ejjicient ji"lmtier dengan menggunakan lv!S. Excel. Tingkat risiko dan return dari pembentukan 50 (lima puluh) kombinasi alokasi aset sebagaimana pada lampiran 2 yaitu berkisar antara 8,84% sampai dengan 387,01%, dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)-nya berksiar
antara 95,3% sampai dengan 233,82%. Sebagai contoh bahwa dengan penempatan dana investor pada kombinasi alokasi aset yang pertama yaitu 100% pada reksadana Batasa Syariah, maka investor akan mendapatkan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected retum)-nya sebesar 95,83% tetapi terdapat risiko sebesar 8,84% pada kombinasi alokasi aset tersebut. Sedangkan pada alternatif kombinasi alokasi aset yang kedua terlihat penempatan aset yang dilakukan pada reksadana Batasa Syariah sebear 96, 11 %, pada reksadana Capital Syariah Fleksi sebesar 0, 71 %, dan pada reksadana PNM Syariah sebesar 3, 18% memberikan 1:ingkat return sebesar 10,78% dengan tingkat risiko yag harus dirtanggung sebesar 98,65%.
Dalam lampiran 2 dapat terlihat bahwa seluruh kombinasi dari alternatif alokasi aset merupakan portofolio yang optimal, sehingga para investor direkomendasikan untuk memilih salah satu dari alternatif yang tersebut sesuai dengan preferensi mereka terhadap risiko. Untuk para investor yang memiliki preferensi risikonya rendah (risk aver/er) dapat memilih kombinasi alokasi aset nomor I (satu) sampai dengan nomor 8 (delapan), karena dengan nilai standar deviasi (risiko) yang relatif kecil. Kombinasi alokasi aset tersebut cocok bagi investor individual pemula yang takut akan risiko. Sedangkan untuk investor yang memiliki preferensi terhadap risiko
78
yang netral (risk neutrality) dapat memilih kombinasi alokasi aset nomor 9 (sembilan) sampai dengan nomor 25 (dua puluh lima). Sedangkan untuk investor yang memiliki preferensi risiko yang tinggi (risk seeker) dapat memilih kombinasi alokasi aset nomor 26 (dua puluh enam) sampai dengan 50 (lima puluh), karena kombinasi alokasi aset dengan nomor tersebut di atas memiliki nilai standar deviasi yang tinggi, namun kombinasi alokasi aset tersebut juga memiliki nilai return yang cuk:up tinggi pula. Kombinasi alokasi aset 25 (dua puluh lima) sampai dengan 50 (lima puluh) cocok bagi investor institutional terutama bagi lembaga keuangan syariah yang ingin mengembangkan dananya dengan tidak menyalahi ketentuan syariah. Dengan tingkat risiko dan return yang terlihat di atas sangat bersesuaian dengan kaidah umum yang berlaku dalam dunia investasi yaitu al gh111111111 hi! ghurmi (untung muncul bersama risiko) dan juga bisa terliahat di atas apabila re/um tinggi, maka risiko pun akan tinggi (high return, high risk).
BABY
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berkenaan dengan langkah optimasi portofolio reksadana syariah untuk periode penelitian yaitu dari bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan April 2007, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : I. Kriteria reksadana yang dapat dimasukkan sebagai reksadana prospektif selama kurun waktu dari bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan April 2007 adalah faktor konsistensi (faktor utama) reksadana pacla BAPEPAM, tingkat keuntungan (imbal hasil), nilai risiko clan kuadrat clminya, besaran variasi clalam saharn secara bersama-sama danproporsi clari gabungan antara variasivariasi inclividu rnereka, serta tingkat interaksi risiko antar reksaclana. 2. Berclasarkan
kriteria-kriteria
dan
perhitungan
yang
dilakukan,
rnaka
reksadana-reksadana yang dirnasukkan sebagai perhitungan portofolio optimal adalah reksadana AAA Amanah Syariah, reksadana Balasa Syariah, reksadana BNI Danaplus Syariah, Danareksa
Syariah
reksadana Capital Fleksi.
Berimbang,
reksaclana
Berirnbang, dan reksadana PNM Syariah.
Mandiri
Syariab, Investa
reksadana Syariah
80
3. Besar proporsi 50 (lima puluh) kombinasi alokasi sebagaimana pada larnpiran 3. Dan sebagai contoh pada kombinasi alokasi aset yang pertama terlihat bahwa penempatan aset sebesar 100 % pada reksadana Batasa Syariah, sedangkan pada alternatif kombinasi alokasi aset yang kedua terlihat penempatan aset dilakukan pada reksadana Batasa Syariah sebear 96, 11 %, pada reksadana Capital Syariah Fleksi sebesar 0,71%, dan pada reksadana
PNM Syariah sebesar 3,18%. 4. Tingkat risiko dan return dari pembentukan 50 (lima puluh) kombinasi alokasi aset sebagaimana pada lampiran 3 yaitu berkisar antara 8,84% sampai dengan 387,01% per bulan, dan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected
retum)-nya berksiar antara 95,3% sampai dengan 233,82% per bulan. Sebagai salah satu contoh, bahwa dengan penempatan dana investor pada kombinasi alokasi aset yang periama malca investor akan mendapatkan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected retum)-nya sebesar 95,83% tetapi terdapat risiko sebesar 8,84% pada kombinasi alokasi a1;et tersebut.
B. SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut, maka dapat dituangkan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk para investor yang suka akan risiko yang relatif tinggi dengan re/um
yang relatif tinggi juga disarankan untuk memutuskan alternatif kombinasi kedua puluh enam sampai dengan kelima puluh. Sedangkan untuk para
81
investor yang moderat terhadap risiko dengan ret11m yang JUga moderat, disarankan untuk memilih alternatif kombinasi kesembilan sampai dengan kedua puluh lima dan bagi investor yang yang enggan akan risiko (preferensi terhadap risiko rendah), disarankan untuk memilih alokasi aset pada alternatif alokasi yang pertama sampai dengan kedelapan. 2. Bagi para peneliti dan prahisi dunia investasi khususnya dunia pasar modal sektor reksadana syariah disarankan untuk mengembangkan dan memperkaya analisis optimasi portofolio reksadana syariah dengan metode lain. 3. Pemerintah Indonesia sebagai pengatur, pelindung sekaligus pengontrol aktifitas perekonomian negara yang sebagian besar rakyatnya beragama Islam disarankan untuk lebih serius menangani Undang-undang pasar modal syariah agar perusahaan asuransi syariah dan perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya dapat menanamkan dananya pada perusahaanperusahaan reksadana syariah khususnya dan lembaga-lembaga investasi syariah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur'an dan Terjemalmya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1987 Achsien, lggi H, Jnvestasi Syariah di Pasar lvfodal, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000 Antonio, M. Syafi'I, Bank S)1ariah, Wacana U!ama & Cendekiawan, Jakarta : Tazkia Institute- BI, 1999 Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan S)1ariah Nasional, Jakarta Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia - Bank Indonesia, Edisi Pertama, 2002 Fabozzi, Frank J, Manc!jemen Jnvestasi, Jakarta : Salemba Empat, 1999 Firdaus, Muhammad, dkk, Jnvestasi Halal di Reksa Dana Syariah. Jakana : Renaisan, 2005 Halim, Abdul, Analisis Investasi, Jakaryta : Salemba Empat, 2003 Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Jslami, Jakana: HIT Inonesia, 2002 Kasmir, Bank dan Lembaga Ke11a11gan Lainnya, (Jakana. Persada), Cet ke-4, 2000
PT. Raj aGrafindo
Kenonegoro, Sentanoe, Analisa dan lvfa11qjeme11 Jnvestasi, Jakai1a Cet. Pertama, 1995
Widya Press.
Muhamad, Lembaga Keuangan Kontemporer, Y ogyakana : Ull Press, 2000 Nazir, M, Metode Penelitian, Jakana : Ghalia Indonesia, 2003 Panji Anoraga dan Piji Pakarti, Penga/l/ar Pasar Modal, Jakarta : Rineka Cipta, 200 I Ponjtowinoto, Iwan P, Prinsip Syariah di Pasar Modal: Panckmgan Praktisi, Jakana : Modal Publications, 2003
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidilah Nugraha, Reksa Dana : So!usi Perencanaan Investasi di Era Modem, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke-4, 2005 Rahardjo, Sapto, Panduan Investasi Obigasi, Jakaiia : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003 Sharpe, WilliamF, dkk, Investasi, (Te1jemah oleh Pristina Hermastuti, dkk), Jakaiia : Indeks, 2005 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dcm Analisis Sekuritas, Yogyakarta UPP AMP YKPN, 2001 Sudarsono, Heri, Bank da11 Lembaga Keua11ga11 Syariah : Deskripsi da11 Ilustrasi, Yogyakarta : Ekonisia, Cet. ke-2, 2004 Sula, M. Syakir, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta : Gema Insani Press, 2004 Sumanto, Agus Edi, Alokasi Asset dan Optimasi Porll!folio dalam Asuransi Syariah dengan Menggunakan Pendekatan Markowitz : Skripsi, Jakarta : AAMAI, 2004
----------, Analisis Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia : Maka/ah untuk Pengajuan Izin Sebagai Manajer Investasi, Jakarta : BAPEP AM, 2004 Widoatmojo, Sawidji, Cara Sehat Jnvestasi di Pasw· lv/odal, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2005
\V\V\V. UOOQ!e.C-0111
www.vahoo.co.id Jogiyanto, Teori Por(folio dan Analisis Jnvestasi, Yogyakarta : BPFE, 2003
Lampiran 1
Data Nilai Aktiva Bersib (NAB) Reksadana Terseleksi No
Pcriodc
AAA
Pen2an1atan
A111anah
Batasa
BNI
Capital
Danarcksa
Mandiri
1009.69
1287.68
1150.23
1004.94
1670.87
1064.5
1541. 71
PNM
1
31 Agustus 2005
2
30 Septe1nbcr 2005
976.03
1298.23
1070.45
1013.38
1690.96
979.28
1550.58
3
31Olctoher2005
953.51
1311
1078. 51
1022.34
1715.93
976.06
1586.74
4
30 Nove111her 2005
824.08
1319.94
1087.06
1031.56
1707.84
977.36
1597.68
5
29 Descinber 2005
835.95
1333.52
1104. 7
1042.36
1743.55
995.91
1647.39
6
30 Januari 2006
886.38
1345.94
1125.48
1050. 77
1842
1037.74
1698.54
7
28 Februllri 2006
912.73
1357.78
1157.55
1062.25
'1867.34
1076.64
1769.09
8
29 i\Iaret 2006
965.02
1372.64
1203.77
1077.89
'1936.45
1105.17
1840.11
9
28 April 2006
998.28
1386.18
1273.85
1095.8
2144.62
1203.8
1929.05
10
31 j\Jci '06
989.27
1399.51
1229.09
1101.43
2038.79
1172.77
1901.35
11
30 .Joni 2006
1000.9
1413.48
1224.12
1113.47
2039.58
1179.81
1894.04
12
31.Juli2006
1015.16
1427. 79
1259. 72
1133.11
2092.46
1220.28
1921.65
13
31 Agustus 2006
1037. 14
1441. 96
1270.91
1150.66
~!196.
21
1261.06
1957.32
14
29 Septenlb\•r 2006
1074.78
1455.51
1300.91
1164.68
~~277. 21
1289.54
2004.67
15
31 Oktober 2006
1085.57
1469.8
1310.63
1174.55
~'.297.46
1317.17
2017.51
16
30 Noven1her 2006
1098.05
1484.41
1296.1
1185.81
2388.23
1381.34
2053.85
17
28 Des(•1nbcr 2006
1121.86
1498.49
1327.74
1219.28
2490. 1
1427.68
2103.14
18
31
1122.55
1514.39
1309.38
1199.79
2322. 71
1432.26
2054.89
19
28 Febrmlri 2007
1130.83
1529.42
1329.26
1203.85
1.363. 58
1452.32
2060.25
20
30 l'\ilaret 2007
1162.69
1543.55
1358.41
1225.59
2422.3
1499.53
2108.8
21
30 April 2007
1214.4
1558.29
1469.63
1266.76
2616.61
1572.54
2193.74
.Janu~ui
2007
(Sumber: l'ww.b<JJ&l!.GD.'-go.!!1 data diolah sendiri)
I
mpiran 2
Portofolio Optimal dan Alternatif Alokasi Aset
"
I
Varian 0.78% 1.16% 2.36% 4.36% 7.16% 10.77% 15.17% 20.37% 26.36% 33.15% 40.72% 49.!0% 58.26% 68.22% 78.97% 90.52% 102.86% 115.99% 129.92% 144.64% 160.16% 176.46% 193.57% 211.46% 230.15% 249.63% 269.91% 290.98% 312.85% 335.50% 358.96% 385.62% 417.77% -l-53.23o/ci 492.01% 534. 10%
Standar Deviasi
Expected
8.84% lll.78% 15.35'Yo 20.87%, 26.76%, 32.82% 38.951Yo 45.13% 51.34% 57.57% 63.82% 70.07% 76.33% 82.60% 88.87% 95.14% 101.42% 107.70% 113.98% 120.27% 126.55% 132.84% 139.13% 145.42% 151.71% 158.000/o 164.29% I 70.58% 176.87% 183.17% 189.46% 196.37% 204.39% 212.89% 221.81% 231.11%
95.83% 98.65% 101.47% 104.28% 107.10% 109.91% 112.73% 115.55% 118.36% 121.18% 123.99% 126.81% 129.63% 132.44% 135.26% 138.07% 140.89% 143.71% 146.52% 149.34% 152.15% 154.97% 157.79% 160.60% 163.42% 166.23% 169.05% 171.87% 174.68% 177.50% 180.32% 183.13% 185.95% 188.76% 191.58% 194.40%
Return
Komposisi Al.okasi Aset
AAA Aman ah
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% (J.(l0% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Batasa 100.00% 96. l 1% 93.28% 89.91'Yo 86.55% 83.27(Yo 79.99% 76.72% 73.44% 70.17% 66.89% 63.61 1Yo 60.34% 57.06% 53.79% 50.5lo/t1 47.24% 43.96% 40.69% 37.41% 34.14% 30.86% 27.58% 24.31% 21.03% 17.76% 14.48% 11.21% 7.93% 4.66% I.38% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
BNI
I
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00 1Yo O.OO~'o
Capital
Danarcksa
Mandiri
0.00% 0.71% 0.00% 0.00% O.OO
0.00% 0.00% 0.00% o.00 1Yo 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.28% 0.60% 0.91% l.23% 1.55% 1.87% 2.18% 2.50% 2.82% 3.13 1Yo
O.OO~Ya
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% o.00 1~1u
0.00% 0.00~'0
0,00~11 o.00 1~'o 0.00~'0 1
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% O.OO'}O 0.00% 0.00% 0.00%
0.00 ~'0
0.00'~0
0.00~0
0.00~{)
0.00 1}{1 0.00~'0
0.00% 0.00~~
O.OO'}ti O.OO'Jti O.OOo/o O.OOt?ti 0.00%
0.00\}{i
0.00% 0.00% 0.00%, 0.00% 0.00% 0.00% o.001X1 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00'% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% l.66<X) 6.65% I 1.64% 16.631}{1 21.62%
3.-1-5% 3. 77o/o 4.09% 4.40% 4.72% 5.04% 5.35 1Xi 5.67% 5.99% 6.30(X) 6.62% 6.94% 7.26% 7.57% 7.89% 8.21% I l.53 1Yo 12.02% 12.51% 13.00% 13 ..:t-8°/ci
PNM
0.(10% 3.18o/o 6.72% l0.09%
l3 ..+51Yo 16.45% 19.41% 22.37% 25.33% 28.29% 31.24% 34.20% 37.16% 40.12% 43.08% 46.04% 48.99% 51.95%
S-J..91% · 57 .871Yo 60.83% 63.79iYo 66. 75o/o 69.70% 72.66% 75.62% 78.58% 81.54% 84.50% 87.45% 90.-11% 86.81% 81.33% 75.85% 70.381Yo 6.f .90°;(~
579.51% 628.23% 680.27% 735.63o/o 794.30% 856.29% 921.60% 990.22% 1062.15% 1137.40% 1215.97% 1297.98%
240.73% 250.65% 260.82% 271.23% 281.83% 292.62% 303.58%
1390.53%
314.68% 325.91% 337 .25o/o 3-18.71% 360.27% 372.90%
1497.76%
387.0P}~i
197.21% 200.03% 202.84%
205.66% 208.-!8% 21 l.29%, 21-1.11% 216.92% 219.74% 222.56% 225.37% 228.19% 231.00% 233.82%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% O.OO'Xi 0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00% 0.00%
o.ooo;., 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
o.oo<~i)
26.60%
13.97%
O.OO~{i
31.59% 36.58o/o
14.46~~
59.43% 53.95%
O.OO~b
41.57~'0
1-1.9-1% 15.43%
-18.-!7% -13.00%
0.00%
O.OO'lb 0.00% 0.00% 0.00%
46.56% 51.55°/o 56.5.+%
15.92%
37.52% 32.05%
0.00'70
66.51~/o
0.00% 0.00'% 0.00% 0.00'% 0.00%
71.50% 76.-19% 82.07% 9 l.03o/i1 100.00%
0.00% 0.00% 0.00~1)
0.00% 0.00°/, 0.00l}~l
0.00% 0.00% 0.00~~)
0.00~'0
61.52~)
16.-!1% 16.89% l 7.38~1:i I7.87'Yo 18.361X)
18.8-1% 17.93°;{)
8.97% 0.00%
26.57% 21.09% J 5.62'X1
10.1-1% -1.67% 0.00% 0.00% 0.00%