PEMB!AYAAN IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIKPADA PERBANKAN SYARI' AH (Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk) Skripsi Diajukan kepada Falmltas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!)
i~iferin1a
OLEH:
rfari
.
l'gl.
; i.:l.~·:;z::_·'(rt,···
"o. Iniluk :
NURASMA KHAIRANI (203046101748)
'" >•ifikasl ·
· ····-~,.~,,,:
F?,,(8,"'=."'i"Z-::."TZ?j'"" .............................. ..... .
. ......................"... ·····-·••h••·~···
JURUSAN MUAMALAT/PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
.. ············..
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ·Skripsi berjudul PEMBIAYAAN IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK PADA
PERBANKAN SYARI' AH ( Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia,tbk) telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UTN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 09 September 2008
PANJTIA UJIAN Ketua
Sekretaris ·
: Prof.DR.H.M. Amin Suma.SI-I.MA.MM NIP. 150 210 422 ~ Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678
Pembimbing I : Dr. Abdurrr.hma~ Dahlan, MA. NIP. 150 234 496 Pembimbing II : Dr . Hasannuddin M. Ag. NIP.150 275 289 Penguji I
: Dr. Jaenal Aripin, M.Ag NIP. 150 289 202
Penguji II
: Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678
=
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karcna atas ridha dan rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari'ah dan Hukum Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Shalawat serta salam pcnulb haturkan kcpada pcnutup scgala nabi dan rasul M•ihammad SAW., beserta segenap keluarga, sahabat dan bahkan umatnya. lnsya Allah dan mudah-mudahan kita ada di dalamnya. Sclama prose& skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa dalam proses tcrscbut tidaklah terlcpas dari scgala bantuan, bimbingan dan motivasi dari bcrbagai pihak, oleh karena itu pada kescmpatan ini penulis mengucapkan terima kasih ke pada:
I. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, Sil. MA. MM, selaku Dekan Fakultas
Syari'ah dan 1-!ukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekaligus scbagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan sclama penyusunan skripsi. 2. Euis Amalia, M.Ag., sclaku Kctua Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Negeri Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
IV
3. AH Azharuddin Latif: M.I !., selaku sekretaris Jurusan Muamalat Ekonomi ·Islam Negeri Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta. 4. Ors. Djawahir Hejazziey, SH, MA, selaku ketua koorclinator program non regular Fakultas Syariah dan llukum UIN Syarif l Iidayatullah Jakarta. 5. Ahmad Yani, M.Ag, selaku sekretaris koorclinator program non regular Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Dr. Abclurrahman Dahlan, MA dan Drs. Hasanuclclin M. Ag sclaku closcn pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan clan masukan atas pcnyeiesaian skripsi ini. 7. Manajemen perusahaan Bank Muamalat Inclonesia.Tbk clan seluruh staf Muamalat Institut terutama Mba Sunarti yang tclah membantu clalam penyelesaian skripsi ini. 8. Kedua orang tua penulis yang amat terhormat, masing-masing adalah Ayahancla B.Mahmucl Sianturi clan Ibunda S.Syamsiah Tobing yang telah mcmberikan kasih sayang, mendidik, membesarkan clan mcmberikan Do'a scrta membcrikan scmangat. 9. kakak-kakak clan Aclik-aclik yang saya sayangi yan6 te!ah memberi clorongan clan clukungan kepacla pcnulis. I 0. Kepacla scluruh Staff bagian perpustakaan syari'ah dan utama yang tclah membantu penulis clalam menyelesaikan skripsi ini I I. Teman-teman seperjuanganku semuanya, terutama kepacla Rahmi, Via, Eli, Prita. Rahma, Lisma, Fitri, Nia, Intan, Herni, Yuni. Atuy, Acho, Khaerul,
Fairus, Tompul, Musa, Sofyan, Zakwan, Arie, Juli, Andi, Husni, Bang Nasrul, yang banyak memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini serta barbagai pihak yang penuli 12. Tcman-teman kampus lainnya tcrutama kepada Aini, Mila, Nita, Uut, Yanti, Eis, Lisa, Rahmi, Roy, atas perhatian dan bantuannya baik sccara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Bcsar harapan pcnulis bahwa pcnulisan ini dapat
mcmhcri~an
konlribusi yang
positif bagi pihak-pihak yang memberikan dukungan, terutama bagi rekan-rekan mahasisiwa Fakultas Syariah dan Hukum jurusan Pcrbankan Syariah, untuk menambah Khasanah ilmu perbankan Islam, Penulis
sangat
sadar
bahwa
masih
banyak
sekali
diperlukan
penyempurnaan, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Dcmikian sedikit pengantar dan ucapan terima kasih dari penulis. Atas semua perhatian yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 19 Agustus 2008
Penulis
UAFTAli ISi
flALAMAN JlJD!JL ~ENGESAHAN
PEMBIMBING ............................................................................ ii
'ENGF.SAllAN PANITIA U.JIAN ......................................................................... iii
Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Pembatasan dan Pemmusan Masai ah ................................................... 6 C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian .............................................................. 7
D. Kajian Pustaka ....................................................................................... 8 E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ............................................... 12
F. Metodologi Penelitian ......................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 16
JAB II
Tinjauan Umum Tentang ljarali dan lMBT A. Scwa-Mcnycwa (ljaralt) 1. Pengertian Jjarah ................... ........................................................... 19
2. Jeni-jenis Jjarah. ................................................................................ 20 3. Rukun dan syarat-syarnt Jjarah. .................................. ....................... 26 4. Landas:.m Hukum ljarah .................................................................. 29 5. Hak dan Kewajiban Kcdua Belah pihak. ............................................ 32 6. Bcrakhirnya akad Jjarah Muntahiya nillomlik .................................. 35 vii .
B. lj1;m/i M1111tahiyafl Bittamlik (IMBT)
1. Pengertian Jjarah M1111111hiyah Bittamlik............... ................................ .41 2. Jenis-jenis Jjarah 1Hun:ahiyah BU!amlik ................................................ .43
3. Rukun dan Syarat {jarnh A11111tahiyah Billamlik .................................... .45 4. Landasan Hukum Jjarah M11111ahi)}'ah Billamlik .................................. .48
5. Tujuan Penerapan Jjarnh 1'v/11nlahiya Billamlik ................................... 51
6. Hikmah IMBT ........................................................................................ 52 BAB Ill
Profil PT. Bank Muamalat Indonesia A. Tujuan Pendirian ................................................................................ 53
B. Prinsip-prinsip Operasional P.T.Bank Muamalat Indonesia ............... 54 C. Struktur Organisasi .............................................................................. 56 BAB IV
Aplikasi Ijarah M1111ta'1iya Bittamlik kcpada na1sabah pada PT. Bank Mmunalat Imloncsia A. Konser tentang IMBT pada BMUbk ................................................ 59
B. Prusedur Perrnohonan Pembiayaan IMBT .......................................... 62 C. Mckanisme Prosedural IMB'l· ............................................................. 69 D ..An3lisis Terhadap Pernbiayaan IMBT ................................................ 83 BABY
Pcnutup A. K ~simpulan ........................................................................................ 89
B.
Saran .................................................................................................. 91
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah Sistem keuangan dan perbankan Islam mempakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam. Dimana tujuan para ulama menganjurkan pcmbcrlakukan sistcm nilai dan ctika Is!an1 kc dalam lingkungan ckonomi. Nabi Muhammad Si\ W, yang mcmbawa risalah untuk Islam umat manusia, telah membcrikan rambu-rambu tentang bentuk-bentuk usaha atau perdagang::m mana yang berlaku dan boleh dikembangkan pada masa berikutnya, serta bentuk-bentuk yang dilarang dalam Islam. Salah satu larangan dalam ajaran Islam adalah usaha dan transaksi yang mengandung riba. 1 Menurut Islam riba adalah suatu penyakit yang hams dibuang dari perekonomian, sebab Allah melarang tegas semua jenis riba dan mengutuk praktek riba, yang esensinya menambah jumlah hutang debitur yang mengalami problem dalam melunasi hutangnya. Selanjutnya riba turnt meningkatkan kesengsaran hidup debitur (pihak yang mendapat pinjaman atau yang bemtang) ,akibatnya utang tersebut menjadi berlipat ganda dan terns meningkat setelah melampaui batas yang ditcntukan. Melihat realitas ini Al-Qur'an mcnganjurkan untuk mcnolong orang-orang tcrscbut, bukan malah dieksploitasi. 2 Diantara anjuran tcrsebut
1
Sunarto Zulkitli, Panduan praktis Transaksi S)•ariah, (Jakarta :Zikrul J-!akim, 2003), h.4
2
adalah meminta orang-orang kaya untuk memberikan hak-hak orang-orang miskin dengan cara membayar zakat. Dalam system ekonomi Islam zakat berfungsi sebagai penyeimbang distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, selain itu ia merupakan bagian yang penting dari sistem keuangan public Islam (JslamicPublic Finance). Keuangan dan perbankan lslan1 bagi kebanyakan muslim bukan sekedar sistem transaksi komersial. Kctentuan Islam d,alam transaksi.financial dipandang olch banyak kalangan muslim sebagai kewajiban agama. Kemampuan lembaga keuangan Islam menarik investor dengan sukscs bukan hanya tergantung pada tingkat kemampuan lembaga terscbut tctapi sccara sunggguh-sunggguh mcmperhatikan batas-batas yang digariskan oleh Islam. Secara umum, fungsi utanm bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary.
s~cara
lcbih spcsifik fungsi bank dapat sebagai agent of lrus,
agent ofdevelopment, dan agent ofservice. Perbedaan pokok antara kredit pada perbankan konvensional dengan pembiayaan pada perbankan yang berbasis syari'ah Islam r.dalah dilarangnya riba (bunga) pada setiap pembiayaan syari'ah. Salah satu cara untuk mcnghindari penerimmm dan pcmbayaran bunga (riba) di perbankan syari'ah ditempuh dengan cara memberikan pembiayaan (financing) dengan akad ijarah muntahiya bittamlik
2
Abdillah Said, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis dan lnterprestasi Kontemporer Tentang
Riba dan bunga, terj. M Ufuqul Mubin, et al., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),cet. Ke-1,h.70
3
(IMBT), yaitu akad sewa yang diakhiri dengan pcmindahan kepemilikan barang ketangan penycwa. Pcmbiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pcmberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit atau penurunan dana. Kegiatan pcmbiayaan mcrupakan salah satu tugas pokok bank yang harus terus mencrus dilaksanakan guna mempcrtahankan dan mengcrnbangkan usaha b•mk tcrsebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk menangani kegiatan pembiayaan pada suatu bank. Secara umum landasan hukum pembiayaan akad penghimpunan dan penyaluran dana tertuang dalam PB! No. 7/46/PBl/2005 tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana, Hebagaimana telah diubah dalam PB! No.9/19/PBI/2007. lni artinya: pembiayaan merupakan bagian dari penyaluran dana. Salah satu prodak pcmbiayaan adalah Jjarah atau sewa yaitu pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran upah atau sewa tanpa pemindahan kepemilikan (operating lease) ataupun dengan pemindahan kepemilikan (financial lease), tcrgantung dari para pclaku yang melakukan akad
ijarah tersebut. 3 Peran dunia perbankan dewasa ini cukup penting, karena sektor pcrbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara, sebagai lembaga keuangan perbankan yang kegiatan usahanya atau kegiatan utamanya adalah menghimpum
3
SK.Dir Bl. No:9/19/PBI/2007
4
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali serta memberikan
jasa~iasa
bank
lainnya kepada masyarakat yang mmnbutuhkan terutama fasilitas pembiayaan. Berdasarkan fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.27/DSN--MUI/Ill/2002, akad
Ijarah Muntahiya Billamlik boleh dilakukan dengan ketentuan sebai;ai bcrikut : a.
Scmua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad ljarah (Fatwa DSN Nomor : 09 /DSN-MUl/IV /2000) berlaku pula dalam akad
al-~farah
al-Aiuntahiya
Bi al- Tamlik. b.
Perjanjian untuk melakukan akad ljarah Muntahiya Bittamlik harus disepakati ketika akad ljarah ditanda tangani.
c.
Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad. Selain itu, dalan1 fatwa Dewan Syari'al1 Nasional No.27 I DSN. MUI I III/
2002, juga dijelaskan bahwa pihak yang melakukan al-{jarah Muntahiya Bittamlik harus mclaksanakan akad ljarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian. hanya dapat dilakukan setelali masa Jjarah selesai. Kegiatan ljarah (leasing) termasuk dalam kegiatan perbankan syariah, walaupun leasing konvensional hanya boleh dilakukan oleh lembaga tersendiri. Maksudnya walaupun aktifitas perbankan pada umumnya tidak diperbolehkan melakukan leasing, perbankan syari'al1 boleh melakukan ljarah Muntahiya Bittamlik, yang artinya perjanjian untuk memanfaatkan (sewa) barang antara bank dengan
5
nasabah dan pada
akhir masa sewa, nasabah wajib membeli barang yang telah
disewakan. 4 Pada umumnya bank syariah lebih banyak menggunakan al-Jjarah Al-
Muntahiya Bittamlik dibandingkan dengan (jarah. Hal tcrsebut karena IMBT lebih scdcrhana dari sisi pembukuan. Sclain itu, bank pun tidak direpotkan untuk mengurus pcmeliharaan aset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya. 5
Jika
dikaitkan
dengan perkembangan perekonomian yang ada pada saat ini,banyak sekali praktek
ijarah yang tcrjadi baik dalan1 skala kccil maupun dallli11 skala bcsar, baik bcrupa barang maupun jasa. Ruang lingkupnya pun sangat luas, harnpir mcnrnkup seluruh aspek kehidupan. Misalnya ketika seseorang memanggil seorang guru privat untuk membcrikan pelajaran tlli11bahan maka ia telah memakai jasa seseornng untuk mengajari pelajaran tersebut. Contoh lainnya adalah bila kita menyewa kenrleraan ataupun rumah untuk digunakan dalam suatu acara maka kita telah mcnggunakan jasa sewa barang. Dallli11 kehidupan sehari - hari praktek ijarah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat golonglli1 menengah kebawah karena dcngan produk ini dapat mcmpcrmudah bar:mg ataupun jasa scsuai kebutuhan mereka. Dari uraiar1 di alas dapat disimpulkan bahwa ijarah mcmiliki peranar1 penting dalam kehiduplli1 masyarakat. ljarah
m~rupakan
manifestasi keluwcsan
hukum. Setiap orang mendapat hak untuk melakukan akad ijwah baik berupa barang
4
Arisson Hendri, Perbankan Syari'ah Perspeklif Praktisi: Sebuah Paparan Komprensif Praktek Perbankan Syari 'ah di Indonesia, (Jakarta: Muamalat Institut, 1999), CE!. Ke-1, h.95. 'Muhammad Syafi'l Antonio, Bank Syari'ah ........ op.cit. h .. 199
6
Sctiap orang mcndapal hak untuk mclakukan akad ijarah baik bcrupa barang atau jasa, selama ha! tcrsebut berdasarkan prin:;ip-prinsip yang telah ctiatur dalam syari'ah Islrun, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya, sehingga tidak menimbulkan pcrselisihan antara sescorang dengan yang lain. Dcngan latar bclakang diatas, pcnulis tertarik untuk mcugkaji masalah Pembiayaru1 Jjarah Muntahiyah Billamlik (IMBT) pada perbankan syari'ah (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan harapru1 dapat mcngetahui bagaimana pembiayallil IMBT yang ada di bank tersebut.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah I. Pembatasan Masalah Mengingat masalah pembiayaan IMBT sangat luas maka dalru11 penulisan skripsi ini, pcnulis memfokuskan dan membatasi permasalahan pada Pembiayaan IMBT pada Bru1k Murunalat Indonesia terhadap nasabab
yang mengajukllil
pcrmohonan pembiayaan /jarnh Muntahiyah Bil/amlik, dan penclitian ini dilakukan pada bulan pebruari hingga akhir maret bertcmpal di Bank Muamabt Indonesia Pusat. 2. Pcrumusan Masalah Untuk mempermudah penulisllil skripsi ini, maka penulis merumuskan terlebih dahulu pada permasalahan kedalam bentuk pertru1yaan, sebagai berikut:
7
Bagaimana konsep pembiayaan _ljarah Muntahiya Bittamlik pada Bank
a.
Muamalat Indonesia '? b. Bagaimana analisa permohonan pembiayaan yang diajukan olch calon
musta jir (pcnycwa) pada Bank Muamalat Indonesia 'I c.
Bagaimanakah mckanismc proscdural sistcm pcmbiayaan IMBT bila mengalami
kcmacetan
serta aplikasi
pembiayaan !jarah Muntahiya
Bittam/ik pada Bank Muamalat Indonesia?
C.
Tujuan Penclitian dan Manfaat Penelitian l. Tujuan Penelitian J\dapun tujuan dalam pcnulisan skripsi ini adalah: a)
Untuk mengetahui penerapan konsep pembiayaan lj11rah Muntahiya
/Jittam!ik pada Bank Muamalat Indonesia. b)
Untuk mcngctahui analisa permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia tersebut.
c)
Untuk mengctahui bagaimana mekanisme prosedural sistem pembiayaan IMBT bila mengalarni kcmacetan serta aplikasi pembiayaan fjarah
Muntahiya Bittmnlik pada Bank Muamalat Indonesia. 2.
Manfaal Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
8
a) Bagi pcnulis, pcnclitian ini merupakan kcsempatan bagi pcncliti untuk mcnerapkan
tcori-tcori
yang
dipcrolch
kedalam
praktek
yang
scsunggubnya, kbususnya pada lcmbaga kcuangan yang dilcliti b) Bagi jurusan muamalah ekonomi Islam, basil penclitian ini merupakan informasi yang berbarga perihal pemhiayaan Jjarah lvfuntahiya Bittamlik. c) Bagi dunia pustaka, basil peneiitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumbangnn yang berguna untuk memperkaya koieksi dalam ruang lingkup karya penelitian. d) Secara praktik, penelitian ini dapat menarnbab kepercayaan masyarakat lcrhadap bank syari'ah karcna dcngan adanya pembiayaan Ijarah
Muntahiya Bittamlik dapat memanfaatkan (sewa) barang antara bank dengan nasabah clan pada akhir masa sewa, maka nasabah wajib membeli barang yang tclah discwanya.
U.
Kajian Pustaka Berdasarkan teiaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumbcr
kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok penelitian ini tampaknya sangat pcnting dan prospckti r. karcna pcnelitian tcnlang analisa pembiayaan !jarah Muntahiya Bi1tamlik pada perbankan syariah menyoroti tentang pembiayaan Jjarah Muntahiya Bittamlik yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia.
9
Adapun kajian pustaka yang digunakan dari penulisan ini adalah : 1. Suhacman, ijarah dalam sistcm pcrbankan syari'ah di lndonesin dai1 Malaysia (suatu studi
perbandingai1), (jurusan muamalat ekonomi lsla:n fakultas
syari'ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006Mrl 42711). 2. Zahruddin, I 020461252533, aplikasi konsep Ijarah terhadap jasa pelayanan pada koperasi maju bersama kccamatan Bekasi Selatan kabupaten Bckasi, (jurusan muamalat ckonomi islam fakultas syariah dan hukun: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007M/1428H). 3. Adiwanmm Karim, Bank Islam
Analisis Fiqih dan kcuangan, Edisi
Pcrtama,Cct. Ke-I, Februari 2003 4. Bank
Syariah:
Pengembangan
Konsep, Perbankan
Produk Syariah
dan
lmplementasi
Institut
Bankir
Operasional/Tim Indonesia-Jakarta:
Djambatan, 2003 Pada pcnclitian yang dilakukan Stihacman membahas tcntang ijarah dalam sistem perbankan syari'ah di Indonesia dan Malaysia, dalm11 hal ini Suhaeman menjelaskan dan memaparkan tentang ijarah dan membandingkllll kedalam sistem Perbankan Syari'ah di Indonesia dan Malaysia. Dalan1 penclitian ini adapun aplikasi konsep ijarah atau mekanisme, perkembangan da!l pengembimgan akad ijarah saat ini, baik dalam sistem perbankan di Indonesia dan Malaysia masih dalam talmp awal, dallll11 arti baru berbcntuk konsep saja. Oleh karena itu, didalam penelitian yang dilakukan suhaeman tidak menguraikan bagaimana mekanisme konsep ijarah yllllg
10
ada dalam sistem pcrbankan syariah di Indonesia dan di Malaysia. Berbcda dengiin pcnclitian yang dilakukan penulis
pada saat ini, dimana tclah diuraikannyanyv
mekanisme proscdural IMBT yang ada di BMl,tbk, yang sesuai dengan konsep dan aplikasi yang ada. Sedangkan pcnclitian yang dilakukan olch Zahruddin membahas lcbih jauh tentang aplikasi konsep ijarah terhadap jasa pdayanan koperasi, dengan melihat praktek yang ada dikoperasi maju bersan1a, yang bcrada dikota bekasi. Pada kenyataannya dalam penelitian ini penerapan rukun dan syarat ijarah yang dibcrlakukan
pada kopcrasi maju bersama masih belum scsuai dengan aplikasinya,
pada kenyataannya
penerapan bunga pada transaksi di Kope:rasi Maju Bersama
(KMB) masih berlaku, sebab masih minimnya pengetahuan, khususnya para anggota maupun pengurus KMB, clan umunmya pada masyarakat tentang haramnya riba, yang tidak bolch diterapkm1, scpcrti (farah, sehingga masih menggunakan bunga dalam aktivitasnya clan kurang detailnya isi-isi dalam kontrak jasa pelayanan yang dikhawatirkan menimbulkan masalah dimasa yang akan datang. Dalam pcngmnbilan data zahruddin melakukan wawancara terhadap A.Suhada Berna Widjaya, SH (ketua koperasi Maju Bersmna), dan wawancara dilaksanakan dikm1tor koperasi maju bcrsama. Namun dalam penelitian yang penulis lakukan berbeda deugan penditian diatas yang mana dalmn penelitian ini hanya membahas tentang pembiayaan IMBT saja bukan ijarah. Dan aplikasinya sesuai dengan konsep yang berlaku, dan tidak dibolehkannya menggunakan bw1ga dengan menerapkan riba.
11
Dalam kutipan buku ini, yang ditulis oleh Ir. Adiwru man Karim, pada bab 7 ini pcnulis mcncoba untuk rncnyajikan pcmbahasan yang ada dalam buku ini tcntang Pcmbiayaan !jarah dan IMBT yang tcrdiri dari prinsip sewa {ijarah),hak dan kewajiban kedua bclah pihak, kesepakatan mcngcnai harga sewa, ijarah dan leasing, skema dan pola pcmbiayaan ijarah, kombinasi skema akad ijarah dan IMBT yang hru1ya sebatas konsep saja. Akan didalam kutipan buku yang ditulis oleh adiwarmru1 karim tidak mencantumkan tentang rukun dan syarat-syarat
ijarah muntahiyah
bittamlik. Sedang dalrun skripsi yang d:Jakukan penulis mencantumkan rukun dan syarat-syarat IMBT yang menjadi pcdoman dalam akad transaksi IMBT. dan untuk melengkapi
pembahasan
ini
µenulis
menyajikan
contoh-contoh
kasus
dan
pembahasannya dalam praktek perbankan. Dan dalam kutipan buku Bank Syari'ah ini ditulis pembahasan mengenai
Jjarah Wa Iqtina yang meliputi definisi dan landasan syariah, teknis perbankan, rukun dan syaratnya, skcma dan dokumentasi, pelunasan awal. serta contoh dokumentasi lainnya. Akan tetapi tidak membahas tentang proses analisa akad dan pengikatan objek benda yang ada pada BMI,tbk. Nrunun dalam pene!itiru1 ini berbeda dengan penelitian diatas _yang membahas tentang pembiayaan Ijarah Mumutahiyah Bittamlik pada BMI,tbk dengan sistem sewa-beli bukan sewa-menyewa. Mulai dari konsep pembiayaan IMBT yang dilakukan BMI,tbk dan proses analisa akad dan pengikatan objek benda, mekanisme
12
prosedural IMBT juga analisa terhadap pembiayaan IMBT yang dilakukan pada BMI,tbk.
E. Kcrangka Tcori dan Kcrangka Konscp
Kerangka tcori atau landasan teori dari penulisan ini adalah masala11 tentang Pembiayaan !jarah Muntahiyah bit Tamlik pada Bank Muamalat Indonesia ditinjau dari penge1iian, landasan hukum dan opcrasional IMBT, rukun, syarat dan hak dan kewajiban kedua beia11 pihak, hikmah sewa menyewa serta berakhirnya akad ljarah
Muntahiya Bittamlik. Dalam pcnulisan ini bcrpedoman pada 1mmaJemen pembiayaan yang ditulis olch Adiwarman Karim dalam bukunya yang bcrjudul Bank Islam, dan dalam buku yang berjudul Bank Syariah dari teori ke praktek yang ditulis oleh Muhammad Syali'i Antonio, serta dalam buku Perbankan Islam yang ditulis oleh Sutan Remy Sjahdeini. Pembiayaan adalah Penyediaan uang atau yang dapat dipcrsamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank deng:an pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelahjangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi basil.
!jarah menurut etimologi memiliki arti upah, sewa, jasa dan imhalan. Menurut tem1inologi !jarah ialah akad sewa menyewa dengan mengambil manfaat sesuatu dengan perjanjian yang telah ditentukan dengan syarat-syarat. Atau dapat dikatakan pula ijarah adala.'1 Pemberian kesempatan kepada penyewa untuk
13
mengambil kemanfaatan dari barang scwaan untuk jangka waktu tcrtentu dengan imbalan yang bcsarnya tclah discpakati bcrsama. Jjarah Munlahiyah Bit Tamlik sering disebut juga Jjarah waiqlina, merupakun rangkaian dua buah akad, yakni akad al-Bai' dan akad Jjarah (IMBT). Al -Bai' merupakan akad jual beli, sedangkan Jjarah Munlahiyah bi! Tamlik merupakan kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah diakhiri masa scwa atau dapat dikatakan pula IMBT merupakan gabungan dari kcgiatan leasing atas barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak clengan memberikan kepada penyewa suatu pilihan atau opsi untuk pada akhirnya membeli barang yang disewa.
F. Metode Pcnclitian
I. Pendekatan penelitian Pcnelitian
ini
mcrupakan
penclitian lapangan
karcna dilakukan
dengan
melakukan wawancara langsung ke BMI,tbk untuk melakukan interview kepada pihak bank yang berkaitan dengan masalah yang cliteliti. Dari segi data yang clikumpulkan, cliolah clan dianalisis, pe:nelitian ini merupakan penenlitian kualitatif yang merujuk pada data dcskriptif (deskriplif analilis). Penelitian deskripl{[-ana/itis, yaitu metode untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisis dan mcnginterprestasikan
dcngan
tujuan
membcrikan
gambaran
yang
14
sistematis,faktual,aktual,akurat mengenai fakta-fakta dan kegiatan yang berkaitan dengan peembiayaan ljarah Muntahiyah bittamlik pada Perbanbn Syariah. 2.Persiapan Penelitian Mendatangi tempat yang menjadi objek penclitian, dan membuat pengurusan perizinan,serta mengutip data-data yang berkaitan dengan penelitian yang dila1
Wawancara yaitu : Pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak bank, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2) Dokumentasi yaitu : Mengumpulkan data-data di\apangan yang dilakukan dengan cara mencatat, merangkum data tertulis yang ada dilokasi penditian.
15
b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti bukubuku serta surnber lainnya yang berkaitan dengan rnateri penulisan skripsi ini. 5. Teknik Pengurnpulan Data Sesuai dengan perrnasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data skripsi ini, penulis rnenggunakan penelitian sebagai berikut : a. Penelitian kepustakaan (library research), dalarn . ha! ini penulis mengadakan penelitian yang ada kaitannnya dengan penulisan skripsi ini, yang dilakukan dengan mernbaca dan mempelaja:ri 1eori-tcori yang ada hubungannya dengan masalah pokok-pokok pcmoahasan melalui bnkubuku catatan kuliah, skripsi terdahulu, buku, majalah, surat, kabar, mike!, buletin brosur, internet dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Penelitian lapangan (field research), dala:rn hal ini untuk mendapatkan data-data dan informasi tentang Pembiayaan Ijarah lvfuntahiyah Bittamlik (Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan menggunakan teknik pengumpulan sebagai berikut : I)
Interview yaitu melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dala:rn penelitian ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
16
2) Dokumcntasi yaitu mcngumpulkan data bcrdasarkan laporan yang didapat dari pihak Bank Muamalat Indonesia yang ditcliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. 6. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitat:f yang
bersifat
pemccahan
deskrij1tifanalitis,
masalah
dengan
yaitu
metode
mengumpulkan
tmtuk
data,
memberikan
mcnyusun
atau
mcngklasifikasikan, mcnganalisis dan menginterprestasikan dengan tujuan membcrikan gambaran yang sistematis,faktual,aktual,akurat mengcnai fakta-fakta dan kcgiatan yang bcrkaitan dcngan pc.:mbiayaan {jaralz Muntahiyah hittamlik pada Pcrbankan Syariah.
7. Tehnik Penulisan Adapun tehnik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah mcnggunakan " Pcdoman Pcnulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 "
G. Sistcmatika l'cnulisirn
Untuk lcbih memahami proses dan alur pcmikiran dalan1 penclitiim ini, penulis pcrlu menjelaskan sistematika penulisan sebagai berikut :
17
BAB I : Penda)rnluan Mengemukakan
tentang
latar
belakang
masalah,
pembarasan
dan
perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian, dan Kajian pustaka, Kerangka Teori dan kerangka konsep, metodelogi penelitim1, serta Sistematika penulisan. BABII: Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan Ijarah M1mta11iya Bittamlik Pada bab ini lebih banyak memuat tentang pt;:ngert.ian !jarah dan !jarah
Munlahiya Billamlik, jenis-jenis ljarah dan IMBT, rukun dan syarat {iarah dan !jarah Muntahiya hillamlik, landasan hukum !jarah dan !jarah
Muntahiya Billamlik, hak dan kewajiban kedua bdah pihak ,tujuan penerapan IMBT, dan hikmah IMBT serta berakhimya akad !jarah. BAB III : Profil PT. Bank Muamalat Indonesia Pada bab ini membahas tentang profil PT.BMl,tbk yaitu mengenai Tujuan pendirian, prinsip Opersional Bank Muanmlat Indonesia, scrta struktur organ1sas1. BAB IV : Aplikasi Ijarah Mu11taltiya Bittamlik
Pada PT. B&nk Muamalat
Indonesia Pada bab ini membahas tentang konsep (/arah mzmtahiya billam/ik pada PT. Bank Muamalat Indonesia Proses Pemberian pembiayaan terhadap nasabah di Bank Muamalat Indonesia, mekanismc prosedural pcmbiayaan
18
bila mengalami kemacetan serta aplikasi pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia, dan analisis terhadap pembiayaan IMBT. BAB V :
Penutup
Bab ini memberikan penerangan tentang intisari ( kesimpulan ) dari hasil, pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran.-sa.ran yang sekiranya dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran.
BAB II TINJAUAN UMUM TENT ANG IJARAil DAN IMBT
A.
Scwa-mcnycwa ( ljaralt)
1. Pcngcrtian Jjaralt. ljarah mcnurut etimologi memiliki arti ~j_J.;-; '~~ ,,~\p ,%j;..l (Upah, scwa, jasa dan imbalan). 1 Menurut tenninologi ijarah adalah akad sewa dengan mengambil manfaat scsuatu dari orang lain dcngan jalan mcmbayar scsuatu dcngan pcrjanjian yang tclah ditentukan dengan syarat-syarat. 2 Dcfinisi akad Ijarah adalah pemanfaatan sesuatu yang dikehendaki dan diketahui, dengan memungut imbalan uang sewa yang ditemukan dan pcnyewa boleh mcnggantikan pemanfaatan tersebut kepada orang lain. 3 Bcrdasarkan definisi diatas maka akad ijarah tidak boleh dibatasi oleh syarat., atau tidak ada syarat-syarat tcrtentu dalan1 mclakukan akad ijarah. Akad ijarah juga tidak berlaku pada pepohonan untuk diambil buahnya, karcna bua!mya itu sendiri adalah materi, sedangkan akad ijarah itu hanya ditujukan pada manfaat. Demikian
1
Abd.!3in Nuh dan Ocmar !3akric, Kamus Arnb-lndsoncsia-lnggris,(Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya), Cet.ke-12. hal. 323 2 Moh Rifai, Konsep Perbankan Syari'ah(Scmarang: CV. Wicaksana,2002), ha! 77 3 Al-Imam Taqiyyuddin Abu Bakar Al-Husaini, kifayatul Akhyar 2, (Surabaya; PT. Bima Ilmu Offset, 1999), cet ke- l.hal.184
20
juga halnya dengan kambing, tidak boleh dijadikan sebagai obyek ijarah untuk diambil susu atau bulunya, karcna susu dan bulu kambing termasuk materi. 4 Dalam buku Akad dan Produk Bank Syariah, dikatakan bahwa ljarah, biasa juga discbut scwa, jasa, atau imbalan, adalah akad yang dilakukan !crhadap suam manfaat dcngan imbalan jasa. ljarah adalah istilah dalam fikih Islam dan berarti memberikan sesuatu untuk sewa. Mcnurnt Sayyid Sabiq, dalam buku Fiqh Sunnah,
Jjarah adalah suatu jcnis akad untuk mcngambil manfaat dcngan memberikan imbalan. Jadi, hakikatnya ijarah adalah pcnjualan manfaat. 2. Jcnis- jcnis ljarah
Adapun jcnis-jcnis ljarah antara lain, yaitu: 5 I. ljarah Mutlaqah atau leasing adalah proses sewa-menyewa yang biasa ditemui dalam kegiatan perekonomian sehari-hari, yang digunakan untuk menyewa dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan suatu proyek atau usaha tertentu. Bentuk yang pertama biasanya digunakan untuk menyewa barang atau asset, scdangkan bcntuk yang kedua dipakai untuk menyewa pekerjaan atau tenaga ahli.
2.
<.;...»:'-\.::JI CH atau ljarah wa lq 'tina adalah Akad sewa-menyewa barang antara bank (mu 'aji1) dcngan pcnyewa (musta 'jil) yang discrtai janji bahwa pada saat
4
Abdul Azis Dahlan, (editor) Esik/opedi Hukum Islam, (Jakarta: lctiar Bar Vanhoeve, 1996), Jilid 6. hal.660 ' Muhammad Firdaus,dkk. Brief case Book Edukasi Frofesiona/ Syarioh: Cara Mudah Memahami Akad-akad Syariah (Jakarta; Renaise,2005), ce.ke l, hal.42
21
yang telah ditentukan kepemilikan barang berpindah menjadi milik penyewa (mus/a }ii).
3. Musyarakah mutanaqishah adalah kombinasi antara akad musyarakah dan ijarah (perkongsian dcngan sewa). Sistem ini dapat ditetapkan dalam pemberian kredit rumah clan proses refinencing, dimana pihak penyewa se:ngaja menjual barang atau asset kepada bank untuk kemudian dilakukan kontrak sewa atas barang tersebut antara bank dengan penyewa yang dalam hal ini sebagai pihak yang menjual barang untuk digunakan sclarna masa sewa yang disetujui kedua belah pihak. Metode seperti dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana. Jadi transaksi ini bersifat refinencing. Dilihat dari segi objeknya ijarah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1.
ljarah yang bcrsifat manfaat. Seperti, sewa-mcnyewa rumal1, toko, kenderaan, pakaian (pcngantin ) dan perhiasan.
2.
Jjarah yang bcrsifat pckcrjaan, ialah dengan mcmpeke1:jakan :iescorang untuk
mclakukan suatu pckcrjaan. Jjaral1 scmacam ini dibolchkan scperti buruh bangunan, tukang jaliit, tukang scpatu, dan lain- lain, yaitu ijaral1 yang bersifat kelompok (serikat ). Jjarah yang bersifat pribadi juga dapat dihcnarkan sepcrti menggaji pcmbantu rumah, tukang kcbon dan satpam. 6
6
M Ali Hasan, Berbagai Macam Tranrnksi Da/am Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta : PT. Raja Grafindo Pcrsada, 2004 ). Cet.Kcll, ha! 236
22
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, dikatakan bahwa ijarah juga terbagi mcnjadi dua, yaitu: I. Jjarah barang atau bcnda, yang tcrdiri dari dua macam, yaitu :
a. Jjarah barang atau bcnda bergerak, scperti hcwan, kci;dcraan, mata uang. b. Jjarah barang atau benda tak bcrgerak, seperti rumah, tanah, dan pohon. 2. Jjarah tcnaga a tau jasa manusia (perburuhan), sepcrti tukang jahit, pekc1ja bangunan, pekerja pabrik, dan lain-lain. Hampir semua ulama ahli fiqh sepakat bahwa ijarah disyariatkan dalam Islam. Adapun golongan yang tidak menyepakatinya, seperti Abu Bakar al-Asham, Ismail Ibn Aliah, Hasan Bashri, al-Qasyani, Nashrawi, dan lbn Kaisan, bcralasan bahwa Jjarah adalah jual bcli manfaat, yang tidak dapat dipega:11g (tidak ada). Sesuatu yang tidak ada, tidak dapat dikategorikan jual beli. Dalam menjawab pandangan ulama yang tidak mcnycpakati Jjarah tersebut, lbn Rusyd berpcndapal bahwa manfaat walaupun tidak bcrbentuk, dapat dijadikan sebagai alat pembayaran sewa atau jasa menurut kebiasaan (adat). 7 Jumhur Ulama berpendapat bahwa Jjarah disyariatkan berdasarkan Al-Qur'an dan As-sunnah. Kemudian ulama fiqh melarang adanya penggabungan dua akad dalam satu akad. Tctapi tcrdapat pcngccualian tcrhadap praktck Jjarah Muntahiyah Biltamlik
lbn Rusyd, Bidayatul Al-Mujtahidwa Nihayah al-Muqtashid,juz II, hal.218. sebag~imana dikutip dalam Rachmat Syafe'I, Fiqh Muamalah,(Bandung; Putaka Setia, 2004), Cet Ke-2 hal.123 7
23
dengan a!asan ba\nya keclna akacl tersebnt mempunyai sifat yang saling mendukung clan tujuan yang tidak menyimpang dari Jjaran Islam. Perbeclaan penclapal tcnlang boleh clan tidaknya praktck lfarah Muntahiyah Bittam/ik (JMBT) di kalangan ulama tersebut, c!isebabkan clalam literatur fiqb klasik
ticlak ditcrnukan adanya clasar hukurn Islam yang khususnya mcngatur masa!ah teori 1m1upun prakt.:k ljarah Muntahiyah !Jittamlik (JMBT). Meskipun contoh ·- contoh ijarah di atas ada pcrsclisihan cliantara fuqaha, tctapi itulah yang sclalu di balms dalam bab-bab ijarah kitab Fiqh. Sebagian fuqaha juga ada yang mengatakan bahwa Jjarah adalah jual beli manfaat yang dapat dipcgang scpcrti kain atau harnparan yang bisa disewakan. 8 Jjarah dalam bcntuk jasa ( perburuhan ) senantiasa menyangkut upah atau
jenis harga. Dalam hubungan ini syari'al Islam mcmikullrnn tanggung jawab bagi kcdua belah pihak (pihak buruh dan pihak yang mcmpckcrjakannya). Pihak buruh yang telah rncngikat konlrak. wajib mclaksanakai1 pekerjaan itu scsuai dengan isi kontraknya. Firman Allah SWT dalarn Al- Qur'an mcncgaskan:
(> .~! L. ~.JJJI u) \.r- ~lj ~.t.;aJI # J.1:.
,.
J
...
} ,. .,,,,. ,,. ~
,J -;
&(I.
J)
J
f
.,, •'
..,
"' }
...
Ar11111·a I lfli orang- orang yang beriman penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binarang rernak, kecua/i yang akan dibacakan kepadamu. (Yang dcmikian i111) dcngan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerfakan
'lbtlll Rusyd, Bidayat11/ Mujtahid, (Jerj) oleh M.A. Abdtorrahman Jan a. Haris Abdullah, (Semarang: As-Syifa', 1990), Cet. Ke-I, hat 196
25
pakaian atau makanan kcpada orang lain, mencucikan dan mamasakannya, maka buruh berhak memperolch upah yangjelas". 11
!jarah adalah pcmilikan hak atas manfaat dari
pen~gunaan
suatu asset
sebagai ganti dari pembayaran.
!jarah dalam definisi di atas biasa dik<:>nal sebagai
operating lease
scmcntara itu dalam praktek pcrbankan syariah yang lazim Jijalankan sebagai salah satu
bentuk pembiayaan adalah !jarah Muntahia Bittamlik atau jinanciGt lease
(kepcmilikan atas barang bcralih kcpada penyewa (nasabah bank). Berbeda dengan ijarah, yang pada akhir masa perjlli'\jian, kcpemilikan atas barang tersebut tidak beralih kepada penyewa ( nasabah bank ), c!alam Jjarah
Muntahiyah Bittamlik (IMBT) pada akhir masa pc1janjian kepcmilikan atas barang tersebut dapat beralih kepada penyewa (nasabah bank) apabila nasabah bank yang bcrsangkutan menggunakan hak opsinya untuk membeli barang itu. Namun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan barang itu tetap berada di tangan bank. 12
11
AH. Azharudin l.11ief. Fiqh Muama/at, h. 125 Sutnn Rcn1y Sjnhdcini,l'ERBANKAN !.)LAM dan kedudukannya dalam tara hukun1 perbankan lndonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.2007) h. 71 12
26
3. Rukun dan Syarat ~ syarat Jjarah I. Rukun .ljarah Ulama Mazhab Hanafi mengatakan, bahwa rukun ijarah hanya satu, yaitu ijab dan qabul saja (ungkapan menyerahkan dim persetujuan scwa-menyewa) 1; Sedangkan Jumhur Ulama berpendapat, bahwa rukun ijarah ada empat: a.
Orang yang berakad,
yaitu musta'jir
(penycwa )dan mu'ajir
(pemilik/yang menyewakan aset) b.
Sighat akad (ijab qabul)
c.
Manfaat
d.
Upah /sewa. 14
Dalam rukun ijarah ini yang terpenting ialah adanya ijab dan qabul suatu manfaat, yang dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak yang bcrakad. Sebagai sebuah transaksi (akad) umum, ijarah barn dianggap sah apabila telah mcmenuhi rukun dan syaratnya. Adapun syarat akad .ljarah adalah sebagai berikut: a. Untuk orang )ang berakad (al-muta 'aqidain), menmut ulama Syafi'iyah dan Hanabilah, disyaratkan tetah balikdan berakal. Akan tetapi, ulama hanafiyah dan malikiyah berpendapat bahwa kedua orang berakad itu harus mencapai usia baliq, tetapi anak yang telah mumayyiz pun boleh melakukan akad al-
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muama/at),hal. Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-lslami wa Adillatuhu, (Damasqus: Daar al- Fikr, 1979), Cet. 3Juz 4,hal 731 JJ
14
Ke-
-~· PE~PUSTAKJl
28
UtN SYAHIO JAKJ>..~TA
hukumnya menggaji scseorang mcnjadi mu 'adzin, imam shobt dan guru yang akan mcngajarkan al-Qur'an, karena peke1jaan taat g. Obyek ljarah merupalrnn scsuatu yang biasa disewakan, sepcrti nnnah. mobil dan hcwan tunggangan. h.
Upah atau scwa dalam akad ijarah hams jdas, tertentu dan sesuatu yang bernilai harta.
J.
Ulama hanafiyah mcngatakan upah atau sewa itu tidak sejenis dengan manfaat yang disewa.
J.
Kepemilikan asset tetap pada yang menyewakan yang bertanggguug jawab atas pemeliharaahnnya sehingga asset tersebut
haru~
dapat memberi manfaat
kepada penyewa. 18 k. Akad
ijarah dihcntikan pada saat asset yang bersangkutan berhenti
mcmbcrikan manfoat kcpada penyewa. Jika asset tcrscbut rusak dalam periode kontrak, maka akad ijarah masih tetap bcrlaku. L Asset tidak botch dijual kcpada penycwa dcngan harga yang ditetapkan scbelumnya pada saat kontrak berakhir. Apabila assetakad dijual, harganya akan ditentukan pada saat kontrak berakhir.
'"lhid.h.101
29
4. L:rndasan Ilulmm Jjaraft Ulama fiqh berpendapat, bahwa yang yang menjadi d3.sar diperbolehkannya
Uarah adalah firman allah yang terdapat pada beberapa surat dibawah ini, yaitu : I. Qs. Al- Qashash ayat 26, yang berbuEyi : ... o
,, o J
~ '11 ,,
.s:
~
,,
L
,.. ,..
Z? _,;JI :::.,:;.,.c...1 ;. ;;. 01 ~'.,=2..1 ~I~ Wi'..G-[ :.:.Jt_; ,, ... ,.. ... ...
Artinya : " Sa/ah seorang dari' kedua wanita itu berkata: " Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekei:ja (pada kita) ialah orang yang kuat /agi dapat dipercaya ". ( a!-qashash :26) 2. Qs. At-Thalak ayat 6, yang bebunyi :
Artinya : " Se!anfutnya jika mereka menyusukan bavi-bayimu untukmu
beri!ah mereka !1pahnya ... " 3. Qs. A- Baqarah ayat 233, yang berbunyi: .i
.,. "'_,,
,.,. ,,.
--:::
J .,.-:: ,..
,..
J ,,. .... ,..
~-'~~~I~ L. ~ l)j/<::JC
....
)
c4-
,.,. ....
J ....... .,. f'.' •
)
.,.....
,..
(.
t
t
~
>'J )'J.J_,I !y.0:'_;.::; 01 r-:'.:i.JI 0Jj
~ 0_~ Cc: 1&\ :'.if i_J~l~Tj :&li~tj Artinya: "danjika kamu ingin anakmu disusukan ofeh orang lain, tidak dosa bagimu apabi!a kamu memberikan pembayaran menurut yang pall//. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahui!ah bahwa Allah Maha A1elihat. apa yang kamu kerjakan " (Qs. A!-baqarah :233/ 0
1-L l-la1nzah Ya'qub, 1-~iqh Alua111alat: Kode Etik Dagang Me1111rut ls/a111, Pola Petnbinuan llidup Dalam Berekonomi, (Bandung:CV .Diponegoro, 1992) Cet.Ke-2,hal 318 19
30
Di sini dilihat jika kita menyuruh scscorang untuk bckcija dcngan kita maka bcrikanlah haknya yaitu upah yang harps kita bayar kepada mereka yang telah membantu kita. Karena kita tclah mcnclapatkan suatu manfaat yang telah dikerjakan oleh orang tersebut untuk kita. Selain dari firman Allah yang telah clisebutkan diatas, ulama fiqh juga mcngenrnkan bebcrapa sabda Rasullah yang dasar dipcrbolehkannya ijarah, yaitu : I. HR. Abu Ya' la, lbnu Maj ah, Thabrani dan Tirmidzi, yang berbunyi : 20
Artinya : "Berilah upah kepada orang yang kamu peke1jakan sebe/um kering kcringarnya. " (l!R. Alw Ya 'la, lh1111 Majah, Thahrani dan Tirmidzi) 2. Hadis Nabi riwayat" Abel. Razzaq dari Abu hurairnh clan Abu Sai'cl alkhudri, nabi saw. Bersabcla :
Artinya : "Barang siapa mempekerjakan mereka !ieritahukcn/ah upahnya" Maksuclnya sini jika kita mempekerjakan seseorang untuk bekerja dengan kita maka berikan haknya (upah) dan beritahukanlah herapa upah yang harus kita bayar
20
Muhammad Abu' Abdillah lbnu Yazid Al- Al-Qazwaini suran lbnu- majah (Beirut: Dar alfikr 1415/1995) h. 817 "Asy-Syarbaini al- Khatib, M11glii al-M11raj, (Beirut : Dar al-Fiqh, 1978) Ji lid fl. H.233
31
kepada mereka yang telah membantu kita. Karena kita telah mendapatkan suatu manfaat yang telah dikerjakan oleh orang tersebut untuk kita. 3. HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad, yang berbunyi:
, Artinya : " Rasul/ah SAW: Berbekam, lalu baliau membayar upahnya kepada orang yang membekamnya. " (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
!. Diriwayatkan dari musadad, diriwayatkan dari Khalid ibn Abdillah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a beliau berkata: Rasulullah SAW. Berbekllmlah dan beliau memberikannya kepada orang yang men·bekamnya itu, seandainya pembekamannya itu haram niscaya beliau tidaK memberinya upah.(HR. 23 Bukh an)
22
Abi Abdullah Ibn Muhammad lbn Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Istanbul, Darul Fikr, t.th) h.122 23 AbuAbbas syihabuddin Ahmad al-Qasthalani, irsyad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari Kitab 811y11 'i Lij (Bcirut,Dar.al-Fikr, 1991 ).hadist: 2103.hal.77 (VV)
32
5. Hak dan Kc1rnjiban Kc
leasing. Hal ini terjadi karena kedua istilah tersebut sama-sama mengacu pada hal ihwal sewa-menyewa. Menyamakan ijarah dan leasing tidak sepenuhnya salah tapi tidak sepcnuhnya bcnar pula, karcna pada dasarnya, mcskipun terdapat persamaan
24
Muha1111nad, A1anajen1en Pernbiayaan Bank Syari 'ah., hat 148 "lbid.hal.148
33
antarn ijarah dan leasing, tctapi ada beberapa karakteristik yang membedakannya, yaitn : a. Objek Dilihat dari segi objck yang disewakan, leasing hanya berlaku untnk sewamenyewa barang saja. Jadi yang disewakan dalam leasing terbatas pada manfaat barang saja. Dilain pihak dalam ijarah objek yang discwakan biasa bcrupa barang ataupnn jasa/tcnaga kcrja. Jjarah bila ditcrapkan nntak mcndapatkankan manfaat barang disebut scwa-menyewa, sedangkan bila ditcrapkan untuk manfaat tenaga ke1ja/ jasa disebut upah-mcngupah. Jadi yang disewakan dalam ijarah adalah manfaat barang maupun manfaat tcnagn kcrja. Dengan demikian, bila dilihat dari scgi objeknya, ijarah mempunyai eakupan yang lcbih luas dari pada leasing. b.
Metode Pembayaran
Bila dilihat dari segi pembayarannya, leasing hanya memiliki satu metode pembayaran saja, yakni yang bersifat no! contingent to pe1formancc. Artinya, pcmbayaran scwa pada leasing tidak tergantnng pada kinerja objek yang disewa. Sedangkan untuk pembayaran ijarah dapat dibedakan mcnjadi, yaitu ijarah yang pembayarannya tergantung pada kinerja objek yang disewa (contingent to
perfimnance) chm ijarah yang pembayarannya tidak tcrgantnng pada kinerja ?bjek sewa (not contingent pe1formance ). c.
Ferpindahan Kepemilikan 1Transfer of Title)
Dari aspek pcrpindahan kcpemilikan, dalam leasing ada dua jenis, yaitn
opcraring lease dan financial lease. Dal am operating lease, tidak te1jadi pemindahan
34
kepemilikan asset, baik di awal maupun di akhir periode sewa. Dalamfinancial lease, di akhir periode sewa si penyewa diberi pilihan atau opsi untuk membeli atau tidak membeli barang yang disewa tersebut. Jadi transfer of title masih bcrupa pilihan dan dilakukan diakhir periode.Namun pada prakteknya ( Khusunya di Jndonesia).,dalam
financial
leas~
sudah tidak ada opsi lagi untuk membeli atau tidak membeli, karena
pilihan untuk membeli at<1u tidak membeli itu sudah "dikunci" di awal periocle. Di lain pihak, ijarah sama seperti financial lease, diakhir periocle scwr. sipenycwa clibcri opsi untuk membcli atau tidak membeli barang yang clisewa. Yakni tidak acla transfer of tittle baik di awal maupun di akhir periode. Namun clemikian pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Schingga
dalam pcrbankan syari'ah dikenal ijarah muntahiya biltamlik
(JMBT) atau sewa yang diikuti dengan pemindahan kepemilibm. Karena itu clalam IMBT, pihak yang menyewakan berjanji diawal periode ke:pada pihak penyewa, apakah akan menjual barang tersebut atau menghibahkannya. d.
Lease-Purchase
Versi lain dari ieasing adalah Lease-purchase (sewa-beli), yakni kontrak sewa sekaligus beli. Dalam kontrak ini, perpindahan kepemilikan
t.~rjadi
selama
period~
sewa sccara bcrtahap. Bila kontrak sewa-beli ini dibatalkan, hak milik barang terbagi antara milik penyewa dengan milik yang menyewakan. Dalam syari'ah, akad lease and purchase ini diharnmkan karena adanya two
in one (dua akad sekaligus), hal ini menyebabkan gharar dalam akad yakni ada ketidakjelasan akad : apakah yang berlaku akad sewa atau akad beli.
35
e.
Sale and Lease- Back
Sale and lease-back adalah pihak lessee menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut dengan jangka waktu yang disepakati bersmna. Mctode ini mcmbantu lessee yang mengalarni kcsulitan modal kc1ja. Sale and lease-back tci:jadi bila, misalnya, A rncnjual banmg X kc £3, tclapi karcna A tctap ingin barang X tersebut, I3 rnenyewakannya kembali ke A dengan kontrak financial lease, sehingga A mcmpunyai pililwn untuk mcmiliki barng X tcrscbut diakhir pcriodc. Misalkan, A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dcngan syarat bahwa I3 harus kcmbali mcnjual barang X terscbut kepada A scam tunai ;,eharga Rp l OU ju ta. Transhksi diatas haram, karena ada persyaratan bahwa A bcrscdia mcnjual barang X ke B asalkan B kembali menjual barang tersebut kepada A. Dalam kasus diatas, disyaratkan bahwa akad I berlaku efektif bila akad 2 dilakukan. Penerapan syarat ini mencegah terpenuhinya rukun ijarah, yaitu rukun yang harus dipcnuhi sebagai ganti penggunaan manfaat asset dalam bentuk sewa.
6. Bcrakhirnya Alrnd Ijarah
Suatu akad ijarah akan berakhir apabila terjadi hal-hal berikut : ( l)
Obj ck hilang atau rusak , seperti rumah terbakar.
"' Adiwarman Karim, Bank Islam: Ana/isis Fiqh dan Keuangan,hal.131-135
26
36
(2)
Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad ijarah, apabila yang
disewakan itu rumah, maka rumah itu dikembalikan kepada pemiliknya dan apabila yang disewa itu jasa seseorang, maka ia berhak diberi imbalan atas jasa yang telah dilakukan. 27 (3)
Menurnt
Mffi~hab
Hanafi, akad berakhir apabila salah seorang meninggal
dunia, karena manfaat tidak dapat diwariskan. Berbeda dengan jumhur ulama,akad tidflk bernkhir (batal) karena manfaat dapat diwariskan. 28 (4)
Menurut ulama Hanafiah, apabila ada uzur dari salah satu pihak, seperti
rumah yang disewakan disita negara karena terkait utang yang banyak, maka akad alIjarah bat&!. Uzur-uzur yang dapat membatalkan akad a/-Ijarah itu, menurut ulanm Hanafiah adalah salah satu pihak jatuh mujlis, dan berpindah tcmpatnya penyewa, misalnya, sesecrang digaji untuk menggali sumur disuatu desa, sebclum swnur itu selesai, pcnd•1duk desa itu indah kc desa lain. Akan tctapi, menurut jumhur ulama, uzur yang bcleh membatalkan al-Ijarah itu hanyalah apabila objeknya mengandung cacat atau marifaat yang dituju dalam akad itu hilang, seperti kebakaran dan dilanda banjir. 29 (5)
Terjadi aib pada barang sewaan yang kejadiannya di.tangan penyewa atau
terlihat aib lama padanya.
27
Abdul Aziz Dahlan (editor), Ensiklopedi Hukum Islam ,(Jakarta; lchtiar Baru Van H0eve,l 996). Cet. Ke-1,iilid 2,hal 660 28 M. Ali Hasa11, .,Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalal) ha! 237 29 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat, (.Jakarta: Gaya Media Pratama,2000), hal 237-238
37
(6)
Rusaknya barang
yang di upahkan, scperti
b<~U
yang diupahkan untuk
dijahitbn, karena akad yang smlah terpenuhi setelah rusaknya barang tersebut. (7)
Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, atau selesainya pekerjaan, atau
bcrakhirnya masa, kccuali jika tcradapal uzur yang
mcnccgah fasald1 atau
terpcnuhinya akad tersebut. Seperti jika masa ijarah tanah pertanian telah berakhir scbclum tanaman dipancn, maka ia tetap berada di tangan penyewa sampai masa selesai diketam. Hal ini dmaksudkan untuk mencegah te1jadinya bahaya (kerugian) pada pihak pcnycwa; yaitu dcngan mencabut tanaman scbcl.um waktunya. Pcnganut-penganut mazhab Hanafi bcrkata : bolch memfasakh ijarah karena adai1ya uzur sckalipun dari salah satu pihak. Scper\i scscorang yang menyewa toko untuk bcrdagang, kemudian hartanya terbakar, atau dicuri, atau dirampas atau bangkrut, maka ia herhak memfasakh ijarah. 30 Acbpun untuk besar l:ecilr.ya upah, kembali kepada adat kebiasaan setempat. Dcngan dcmikian, pcmbayaran upah tersebut dapat scsuai dcngan akad yang telah cliscpakati sebclumnya oleh kedua belah pihak, sepcrti halnya dalam mempcrcepat atat• n>cnangguhkan upah sebelum atau setelah pcke1jaannya selesai. Jika dalam akad tidak tcrdapat kcscpakatan mempcrccpat atau menangguhkan, sekiranya upah itu bcrsifat dikaitkan .-Jengan waktu tertcntu maka wajib dipcnuhi sesudah berakhirnya masa tcrsebut. Misalnya or3ng yang menyewa suatu rumah untuk jangka waktu l
10 ·
SJyyid Sabiq, Fiqh Sunnah,(rerj} oleh H.Kamaluddin A Marzuki,(Bandung:PT.al-Ma ari C1997),cctke ·7, j ilid 13 ,hal 29
38
bulmt 1.elah berlalu maka penycwa wajib mcmbayar scwa tcrscbut. Jika akad ijarah itu untuk suatu peke1jaan, maka kewajiban pembayaran upalmya
adalah pada waktu
berakhirnya pekcijaan. Kemudian jika akad sudah bcrlangsung dan tidak disyaratkan mengenai
pcn~rimaan
pembayaran dan ticlak ada ketentuan menangguhkannya,
menurut Abu Hanifa d:m Malik, wajib diserahkan secara angsuran, sesuai dengan manfaat yang cliterima. Demikian juga Hanafi bcrpcnclapat bahwa mensyaratkan ,I
dalam mcmperccp:it atau menangguhkan upah adalah sah'
Di samping itu imbalan hat".IS berbentuk harta yang mempunyai nilai yang jdas cliketahui, baik clengan menyaksikan atau dcngan menginformasikan cirricirinya.
Karena ia merupakan pembayaran harga manfaat, sedangkan harga
mempunyai syarat harus dikctahui jelas. Jikn ijarnh tclah bcrakhir, pcnycwa bcrkcwajiban mcngembalikan ba··ang scwaan . .lika barang itu bcrbcntuk barang bcrgcrak, ia wttjib mcnycrahkan kcpada pcrniliknya. Dan .iika bcrbcntuk banmg ticlak bcrgcrak, ia bcrkcwajiban menyerahkan kcpada pcmiliknya clalam keaclaan kosong (ticlak acla harta si penyewa).
J ika bar.mg sewaan berbentuk tanah pe1ianian, maka si penyewa wajib mengcmbalikan tanah pertanian tersebut dalam keadaan kosong tidak ada tanamantanaman di alas pertanian fersebut.
'' Sayyid Sabiq, Fiqh S:11111ah, hal.20
39
B. ljara!i J\111nt11!1(1•11h Bitt11111/i!i (IMB"I/ 1. Pcngcrtia:1 IMBT.
Pacla umumnya, kegiatan !jarah (leasing) tcnnasuk dalam kcgiatan perbankan Syari'ah, karena leasing clalam ckonomi konvcsional harus clilakukan olch lcmbaga tcrscndiri. Leasing adalah kcgiatan pcrnbiayaan dalam bentuk penyecliaan barang modal baik sccara scwa guna usaha dengan hak opsi (finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Opernting Lease) untuk cligunakan oleh Lease selama jangka waktu lcrlcnlu bcrdasarkan pcrnhayaran sccara hcrkala. 32 Karena aktivitas pcrbankan urnumnyc ticlak diperbolehkan mclakukan leasing, maka perbankan syari'ah khususnya BaHk Muamalat Indonesia hanya mengambil jenis ljarah clan Jjarnh M1111'ahiyah Bittamlik, yang arlinya pe1janjian untuk memanfaatkan (sewa)
barang antara Bank Muamalat Indonesia clengan Nasabah dan pacla akhir masa sewa, maka nasabr.h wajib membeli barang yang lclah disewanya. Bank Muamalat Indonesia lebih mcmilih menggunakan al-!jarah al-muntahiyah bit-tamlik karena lcbih "ederhana dmi sisi pembukuan. Selain ilu, Bank pun tidak dircpotkan untuk mengurus pcmcliharaan asset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya. I;arnh Muntahiya Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian dua buah akad,
yakni akad al-Bai' dan akacl ljarah A1untahia Billamlik (IMBT). Al-Bai' merupaLan akad jual-beli yang meliputi bcrbagai akad pertukanm antara sualu barang dan jasa
32
Munir Fuady flu/...un1 ten1ang Pen1biayaan Dari teori Ke Praktek,(Bandung:L PT. Citra 1
Adiya Bakti,2002), Cet.Ke-3,h.9
40
dalam jumlah tcrlcntu alc1s barang clan jasa lainnya. Dalam transaksi jual bcli tcrscbul penjual menyebutkan dengan jelas barang yang dipe1jualbelikan, termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil. Sedangkan IMBT merupakan kombinasi anlara sew;1-111cnycwa (ijara/1) dan akad pcngalihan kcpc111ilikan bc:nda scperli jual bcli alau hibah di akhir masa scwa.
Jjarah Muntahia Billam/ik (IMBT) adalah perpaduan antara kontrak sewa dan jual beli atau lebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dcngan pcmindahan kepemilikan barang dita11gan si pcnye\va. 33
Dalam buku Apa dan Bagaimana Bank Islam, dikatakan bahwa Bai 'u talq'iri atau sewa beli ad;ilah suatu kontrak .sewa yang diakhiri denga.n penjualan. Dalam konlrak ini pcrnlnyaran sewa lclal1 diperhitungkan scdcmikian rupa sehingga scbagian dari paclanya mcrupakan pembclian tcrhadap barang secarn berangsur. 34 Dalam hai ini mcmiliki kcsamaan
dengan {jarah M11111ah()'ahBi11a111/ik (IMBT),
dimana ljorah Munt 1hiyah Billamlik (IMBT) adalah pcrpaduan kontrak scwa dan jual bcli al2.u Jebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan barang
11
Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syari'ah Dari Teori Ke Praktd, (Jakai1a: Gema lnsani Press bckerjasai111 dengan Ta2.kia Cendikia, 2001), Cet. Ke- l, hal 118 34 ,'<.arnaen Perwaraat1nadja, MPA dan 1-1. Muhan1rnad Syaft'l Antonio, Apa dan Bagairnana Bank !s:am, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,_1992), Cet. I hal 32
41
discpakati tcrlcbih clahulu olch kedua bclah pihak.climana ljarah Muntahiyah
Bittamlik (IMBT) adalah perpaduan ko11trak sewa dan jual. beli atau lebih tepatnya akacl sew<: yang c!iakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan s1 pcnycwa dcngan cicilan scwa sudah tcrmasuk cicilan pokok harga barang. Scwa (ijarah) clan scwa beli (ijarah 11•a iqlina' atau Ijarah mintahiyrrh
bittamlik) olch para ulama clianggap scbagai model pembiayaan yang dibenarkan cleh syariat Islam. Model ini secara konvensional dikenal sebagai operating lease and
financial lease. !jarah atau scwa aclalah kontrak yang mclibatkan suatu barang dcngan jasa atau manfaat
atas harga lainnya. Penyewa juga dibcri opsi untuk
mcmiliki barang yang clisewakan tersebut pada saat sewa selesai clan kontrak ini cliscbut !jarah wa iqtina' atau Jjarah muntahiyah bitlamlik, dimana akad sewa yang tcrjadi ant1ra (bank) scba2ai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa dcngan <1kad scwa yang diakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan sipcnyewa, dimana cicilan :;e\vaan sudah tennasuk cicilan pokok harga barang. 35
Jjarah \\'a iqtina merupakan konsep hire purchase, yang oleh lembagalcrnbaga keuangan islarn disebut hire-purchase financing. Ijarah wa iqtina adalah suatu gabungan dari kcgiatan leasing atas barang-barang bergerak (movable) dan barang-b<>.rang tidak bergcrak (immovable) dengan memberikan kepada penyewa
"Zainul Arifi11,Ddasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,2005)ce!. Ke-3,hal.25
42
(lessee) suatu piliha11 atau opsi (option) untuk pada akhirnya membeli barang yang disewa. Pacb buku Manajcmcn Pembiayaan bank Syari'ah karangan Muhammad clikalakan bahwa akacL yakni
~/ara/J
Af1111t(Jhia JJita111/ik (!MBT) mcrupaknn rangkaian clua buah
akad Al-bai' 111crupakan akad jual bcli yang mcliputi bcrbagai akacl
pcrtukaran antarn sur1lu banmg dan jasa dalam jumlah tertcntu alas bar::mg dan jasa Sed'1:1rkan IMBT 111crupakan kombinasi antarn sewa menyewa (ijorah)
lainnya.
clan jual bcli atau hibrd1 di akhir masa scwa. Dalam ljarah 111111110/zio Bi/10111/ik, pcmindahcm hak milik barang te1jaci dengan salah satu dari dua cara berikut ini: I. Pihak pcmilik yang mcnycwakan asct (111uajil) bc1janji akan mcnjual barang yang disewakan tersebLlt pada akilir masa sewa. 2. Pihak pemilik yang menyewakan aset (muajil) berjanji akan menghibahkan barang; ang discwakan terse but pada akhir masa sewa. 36 Dari bcberapa clcfinisi ijarah muntahia bittamlik diatas, dapat ditarik kcsi111pula11 bahwa ijarah muntahia hittamlik ialah akad pengambihm manfaat dari suatu banmg dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa diikuti dengan pemindahan
pcmilikan. Dabm ha! ini ljarah Muntahiyah Billamlik memiliki
persarnaan dcngan Bai '11 takjiri, dimana Bai 'u takjiri atau sewa beli
adalah suatu
kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa
36
Muha1n1nad, i\fanaje111en Pen1biayaan Bank Syari'ah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Pcrcetakan Akadcmik Manajemcn Pcrusahaan YKPN,2005),Cel. Ke-, hal 156
43
tclah di 11crhitungkan scdcmikian rupa schingga sdiagian dari padanya mcrnpakan pembelian terhadap barang secara berangsur. 37 Sedangkan clalam Jjarah A1untahiyah
Billam/ik penyewa diberi opsi untuk mcmiliki barang yang disewakan tersebut pada saal scwa sclcsai d:m kontrak ini discbut ljarah \l'a iqlina' alau ljarah 1111111/ahiyah
bi11a111/ik, dirnana akad scwa yang te1jadi antara (bank) sebagai pemilik barang clcngan (1iasabah) sebagai pcnycwa dengan akad scwa yang diakhiri dengan . pcrnindahan kcpemilikan barang c!itangan si penyewa, dimana cicilan sewaan suclah tcnnasuk cicilan pokok harga barang. 38
2. Jcnis-jcnis Ijara!t Jlfu111a!tiyal1 Bitlamli/; antara lain: I. /jaru/1 M11111a/iiyah /!i11a111/ik mclalui pcmbcrian, di mana p;tda akhir masa
sewa, obje\, sewa bcralih kepada penyewa (dihibal1kan pemilik kepada penyewa), dimana sebelurnnya dilakukan dengan akad sewa yang te1jadi antant (bank) sebagai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa deHgan cicilan sewaan sudah termasuk cicilan p0kok harga sewa.
2. Jjarah Munlahia Billamlik melalui jual beli, di mana pengalihan kepemilikan kepada pcnyewa dilakukan dalam bentuk alih kepernilikan sesuai dengan kesepakatan penyewa dan pemilik barang, yaitu:
~ 7 l(arnarn Pcrwaraatn1adja, MPA dan I-1. Muhan1111ad Syali'l Antonio, Apa dan Bagaitnana flank Islam, hal :;2 "Zainul Arifin.Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,2005)cet.
K•o-3,hal.25
44
a.
Sctclah masa kontrak ijarah bcrakhir penyewa membeli barang, yang dituangkan dalam kontrak jual beli yang teqiisah dengan kontrak
ijarah. b. Scbcium berakhirnya rnasa scwa untuk suatu harga yang sama dengan sisa angsuran ijarah. Hal ini berlangsung jika pemilik barang bersedia menjual barangnya kapan saja sclama masa scwa. Hal yang penting adalah jual beli dengan angsuran yang sama dengan angsuran ijarah tcrsdiut harns dituangkan dalam kontrak jual bdi yang barn.
c. Jual bcli sccara bertahap, jika pemilik barang secara bertaliap mcnycrahkan kepemilikannya hingga barang tersebut sepenuhnya dikuasai
pcnyewa.
Setiap tahap
pengalihan
kepernilikan harus
dituangkan dalam akad jual bcli dan jumlah sewa harus turun seiring dcngan meningkatny
Sale and Laese Back aclalah I'ilwk lessee menjual banmg modalnya kepada les.>or untuk kemudian dilakukan kontrak scwa guna usaha atas barang tersebut dcngan jangka waktu yang, disepakati bersama. Mctodc ini membantu lessee yang mcngalami kesulitan modal kc1ja. Dalam perbankan syariah, ljarah diterapkan dalam operating lease (tidak ada pilihan/opsi untuk membeli barang pada akhir priode) rnaupun financial lease
45
(<:da piliban untuk mcmbcli
barang atau tidak pada akhir pcriodc) atau biasanya
discbut dengan ijarah mzmtahiyah billam/ik.
3. Ruknn clan Syarat-syarat Jjara!z M1111talziyah Bittam!ik DSN
Nu.
27/DSN-MUl/!1112002
pcmbiayaan
ijarahM11ntahiya/1 Bit ta111/ik, twzggal 28 mare/ 2002 (Himpunan Fat11·a DSN hal.167I 68), sebagai berikut:3 9 Kctentua11 Umum yang berlaku tcntang rukun ljarah 1\11111tah(vah Billamlik
l.
adalah: a Scmua rukun yang berlaku dalam akad ijarah (Fatwa DSN nomor 09/DSNMUI/IV /2003) bcrlaku pula dalam akad ijarah muntahiyah bit tam/ik. Pe1janjian untu~' mc!akukan akad ijaralz 1111111/ahiyah bit tamlik
b.
harus
disepnbti ketika akad ijarah ditandatangani. c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad. 2. Syarat-syarat ketentuan yang berlaku tentang ijarah m11ntahiyah bit tamlik: a. Pihak yang melakukan ijarah 1111111/ahiyah bit tam/ik hams melaksanakan akad
ijarah terlebih dahulu, akad pen:indahan kepcmilikan baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dil.ikukan sctelah masa ijarah sc!esai.
19
Tim penulis Dewan Syariah Nasional,M. Ihwan Sam dan Hasanuddin M.A Himpunan Falwa dewan Syariah Nasional, (Jakarta,PT.Intermasa,2003) Edisi ke-2,h.164
46
b. Janji pr•11inclahan kcpcmilikan yang cliscpakati cliawal akad ijarah adalah l!'a 'd, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada ah.cl peminclahan kepemilikan yang yangdilakukan setelah masa
ijarah scksai. Mcnurut peraturan l3ank Indonesia kegiatan pcnyaluran clana dalam bentuk pembiayaan
be:rdasarkan
Jjarrih
Muntahiya
Billam!ik (J:MBT)
berlaku
pula
persyaratan sebagai berikut : (I)
IMBT \1arus cliscpakati ketika akad ijarah d itandatangani clan kcscpakatan tersebut wajib dituangkan dalam ijarah yang dimaksud.
(2)
Pelaksanaan Jja,·ah Muntahiyah Bittam!ik atau pengalihan kepemilikan kepada pcnyewa hanya d:tpat dilakukan setelah akad ijarah dipenuhi
(3)
Bank
wajib
mengalihkan kepemilikan
barang
sewn
kepada
nasabah
bcrclasarkan bai'/hibah, pada akhir periode petjanjian sewa. (4)
!'cngalihan kcpemilikan barang sewa kepada penyewa clituangkan dalam akad tersencliri setelah masa ijarah selesai. Selain itu ketentuan ijarah berlaku pula pada akad IMBT sebagai berikut:
( l)
Bank clapat membiayai pengadaan objek sewa berupa barang yang telah dimiliki bank.
(2)
Objck clan 1w111faat barang sewa harus dapat dinilai clan diidentifikasikan secara spesifik clan dinyatakan dengan jelas tennasuk pembayaran sewa clan jangka waktuaya.
47
(3)
Bank wajib 111cnycdiaka11 barang scwa, mcnjamin pcmcnuhan kualitas maupun kuantitas barang sewa serta ketepatan waktu penyediaan barang sewa scsuai kesepakatan.
(4)
Bank wajib menanggung biaya pemeliharaan barang/assct sewa yang sifatnya matcriil dan structural scsuai kcscpakatan.
(5)
Bank dapat mewakilbn kcpada nasabah untuk mencarikan barang yang akan diccwakan olch nasabah.
(6)
Nasaiiah wajib membayar scwa sccara tunai dan mcn1aga kcutuhan barang s1:\Va da11 1
1n~na11ggung
biuya pen1elihuraan barang se\va sesuai c.Jengan
kescpatan. (7)
Nasaba11 tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang scwa yang terjadi bukan karena pelangggaran perjanjian atau kelalaian nasabah. 40 Ba.1k !viuamalat Indonesia selain prodak ijarah juga menyediakan produk
pembiayaan ijarah m11111ahiyah bi//amlik (IMBT). Bagi individu yang membutuhkan pembiayaan
t~.1tuk
membeli aset dapat mendatangi pemilik dana (PT.BMl,tbk) untuk
membiayai pembelian aset produktif. Pemilik dana (PT.BMl,tbk) kemudian membeli banmg yang dimaksud dan ke111udian menyewakannya kepada yang membutuhkan aset (nasabah). Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu tehnik pembiayarm kctika kcbutuhan pcmbiayaan investor untuk membeli ascl terpenuhi, dan investor hanya mcmbayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar
'
0
Peraturan Bank Indonesia Nomor:?/46/PBI/2005, Bab II paragraph 3 pasal 16, ha! 19-20
48
untuk membeli asel tersebut. 41 Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan Ijarah tidak dapat begitu scja memberikan pembia.yaan kepada nasabah. Oleh karena itu Bank Muarnalat Indonesia menetapkan suatu standar yang harus dipenuhi oleh nasabah ketika akan rnengajukan permohonan pembiayaan, dengan mendelcgasi pcrmohonan pembiayaan, mereneanakan penghimpunan dana (funding) dan pcnyaluran dana (lending), mcmonitor pckc1jaan pcmbiayaan dan meml ual laporan.
4. Landasan Hukum ljara!i Al1111tahiya Bitt11111/ik
Adapun yang menjadi landasan hukum cliperbolehkannya ljarah Muntahiyah
Billamlik dalam clunia perbankan, yaitu : 1. Haclist Nabi riwayat " Abel Ar-Razzag dari Abu Hurairah dan Abu Sai'd
al-Khudri, Nabi s.a.w, bersada :
Artinya :" Barang siapa mempekerjakan mereka berilahukanlah upahnya ",
42
Maksudnya sini jika kita mempekerjakan seseorang untuk beke1ja dengan kita maka bcrikan haknya (upah) clan beritahukanlah berapa upah yang harus kita bayar
41
Ascarya, Ak<1d dan produk Bonk Syari'ah,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2007),Ed.1-l,
42
ASy-Syarbaini-al Khatib, mugni al-Mwaj.(Beirut: Dar al-Fiqr,1978) Jilid II, ha\.233
haL IOI
49
kcpada mcrcka yang tclah mcmbantu kita. Karena kita tclah mcnclapatkan suatu manfaat yang tclah clike1jakan oleh orang tersebut untuk kita.
'2. Haclist Nabi riwayat Ahmad, Abu Daud clan Nasa'l clari Sa'cl lbn Waqqash, clenga:1 teks Abu Daucl, ia berkata :
,,.
0 _, JI:,.:-.._.._; I /
,.
0
,.
~ ~ Jo~ ',JI ~ _}J Ls' :JLi /
'
d.;.>:-
.ill I ~ _; c.r" Li J L.\ I L;: ~ (,;>"
/
Artinya : Dari sa'id bin Abi waqash ra berkata " Kami pernah menyewakan tanah dengan(bayaran) hasil tanaman yang twnbuh pada parit clan tempat yanf teroliri air, maka rasu/111/a/1 melarang kami melakukan ha/ tersebut dan 111e111e1 intahkan agar kami 111e11yewakan lanah itu dengan emas a/au perak (uang). 43
'·;Al-Hafiz Abi Dawud Sulaiman Din Al Asy'af Al-Sijislani, sunan Abi Daud, kitabu/ buyu' (kairo: D,1rul rikr, 1990), h. 192
so
MaksuC: clmi haclist ini bahwa dnlam praktek ij'arah pembayaran alas sewaan barang yaitu dengan uang bukan clengan barang lagi, para nasabah membayar kepada bank berupa uang sesuai d~ngan apa yang mereka sepakati diawal akad. 3.
Hadist Nabi riwayat Tirrnidzi dari 'Abr bin 'Auf al-Muzani, Nabi saw
bersabcla:
Artinya : Dari Kasir bin Abdullah bin Umar bin 'Au/ Al-Muzani dari kakeknya, Scsungguhnya rasu!ullali saw bersabda: "Pc1janjia11 bo/eh dilakukan dic1111ara kaum mus/imin kecuali pc1jarljia11 yang mengharamkan yang halal atau yang mrnghalalkan yang haram; dan kaum muslimin tcrikat dengan syarat - syarat mercka kccua/i o)'arat yang mengaharamkan yang halal a/au mengahalalkan yang haram." 4. Hadist Nabi riwayat Ahmad dari ibnu Mas'ud: ~
.illl
>
J-;. ~
44
~
:J \j
a..,; I y
'
~ .Ji\ ~ J
'
) .)"'---'
J. .Ji I ..I.JO J. .:_r?-
)I ..y. y
Muhan1n1ad bin Isa At-Tinnidzi As-sali111i, Musnad sunan Tirn11dzi, bab Al-ahka111 an Rosuillah, subbab 11u1zuhiro 'an Rasu/illahji as-su/hi baynannasi, (Bcirut:Darul lhyn At-Tauro Al/I. 'rabi) yang mcntakhlik Ahmad Muhammad Syak!r, Juz.2,h.634
51
Arlinya : Dari Abd11rraah111a11 bin Abdullah bin 1\ias'11d ra dari Bapaknya berkata:" Rasulullah melarang dua bentuk akad dalam satu transaksi. "45 Maksud
dari hadits. di
atas bahwa !MBT, dala.m
prakteknya tidak
rnenggunakan dua akad dalam satu waktu, melainkan menggunakan akad sewa
(ijarah) tetapi di awal pc1janjian pihak bank tclah be1janji akan menghibahkan barang sewaan di akhir masa sewa kepada nasabah.
S. Tujuan Pcncrapan /jara/z M1111talziya Bittamlik Bank Muamalat Indonesia memperkenalkan prodak pembiayaan ljarah
A1untahiyah Billamlik kepada masyarakat, karena prodak ini dibutuhkan dala.m kehidupan manusia, untuk memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi pcbisnis yang handal melalui fasilitas pembiayaan. Scrta mernbantu usaha nasabah yang memerlukan dana untuk modal ke1ja, clcngan dai1a maka debitur akan clapat mengembangkan
clan
memperluas
usahanya.
Karena
itulah
syariat
Islam
membenarkaunya dan mengaplikasikannya, disamping itu seseorang terkadang dapat memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya tanpa harus melakukan pembelian barang karcna jumlah uangnya yang terbatas, misalnya rnenyewa rumah ataupun menyewa kcncleraan. Oleh karena itu produk IMBT diterapkan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus membeli barang yang tic!ak niampu mereka beli dan
" l111a111 Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad bin Hambal, Bab musnad Abdullah bin Mas 'ud, s11bbah 111usni1d n1uktsirina tninassahabi,h.595
52
tidak perlu memaksakan diri untuk membeli barang sccara l.unai, karcna terbatasnya kcmampuan yang
6.
Hikmah IMBT Bcntuk sewa dan jual beli ini dibutuhkan dalam kehidupan manusia, karena
1tulah rnaka syaria't Islam membenarkannya. Seseorang terkadang dapat memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya tanpa melakukan pembelian barang secara tunai karena jumlah uangn;·a yang terbatas, misalnya melakukan kredit rumah, dimana pada awalnya sipenyewa tersebut harus mmbayar uang sewa rumah tersebut dengan cara rnencicil hingga sampai habis (masa sewa) batas waktu yang ditentukan maka kepernilikan rnmah terscbut beralih kcpada sipenyewa. Sementara pihak yang lainnya memiliki kelebihan rumah dan dapat membelinya secarn tunai, sehingga dapat mcnycwakannya untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kcbutuhan lainnya. Ticlak semua orang dapat membcli barang karena harganya yang tak tc1jangkau. Namun clernikian setiap orang dapat menikmati barang yang diinginkan dengan cara menyewa (cicilan) dan .pada akhir masa sewa barang dapat beralih kepemilikannya ditangan sipenyewa.
BABUI GAJ\'1BARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
A. Tujua11 Pcndir:.111 llank Muamalat Indonesia
Pada talum 2006 BM! membukukan pendapatan operasi utama sebesar Rp.1.049,3 i mi liar, meningkat sebesar 33,65% dari Rp.785, 14 mi liar pad a tahun 2005. peningkatan terutama berasal dari 37,24% peningkatan pendapatan piutang murabahah, dengan saldo piutaag tercatat meningkat sebesar 4,66% dari Rp.2,98 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp.3,12 triliun pada tahun 2006. Dan peningkatan pendapatan pembiayaan bagi hasil mudharabah 23, 12%, sedangkan saldo pembiayaan mudharabah meningkat 9,85% dari Rp.2, 19 triliun pad a tahun 2005 menjadi Rp.2,40 triliun pada talum 2006. 1 Adapun tujuan pendirian Bank Muamalat Indonesia adalah :2 I. Mcningkatkan kualitas kehidupan sosial ckonorni rnasyarakat terbanyak bangsa
Indonesia, sehingga rnernpcrsempit kesenjangan sosial ckonomi dan akan melestarikan pembangunan nasional antara lain: a. Meningkatkan kesempatan kerja b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha c. Meningkatkan pendapatan masyarakat banyak 2. Mcningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan terutama daiam bidang ekonomi keuangan karena:
Bank ~1uarnalat Indonesia, Laporan Tahunan-2006 Annual Report. h. 29 ~ Zainulbahar Noor, Bank Muarnalat Sebuah 1nitnpi,harapan dan keyakinan, (Jakarta, Bening 1
54
"· Masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank b. Masih banyak masyarakat ynag menganggap bunga bank itu riba c. Dengan berhasilnya pembangunan.dibidang agama, semakin banyak masyarakat yang menganggap bunga bank adalah riba. 3. Mcngembangkan lembaga bank, yaitu marnpu rneningkatkan partisipasi rnasyarakat b:rnyak schingga rncnggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat dengan rnemperluas jaringan lcrnbaga keuangan ke arah perbankan kc daerah-daeral.1 terpencil. 4. lkhtiar akan sekaligus 111endiclik/111e111bimbing rnasyarakat untuk berpikir secara
ckonornis dan bcrprilaku bisnis dalam mcningkatakan kualitas hidup mercka. B. Prinsip-Prinsip Opcrnsional Bank Muamalat Indonesia I. Sisten1 Bagi Hasi1 3
Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara bank clengan penyir.1pan dana dan antara bank dengan nasabah penerima pcrnbiayann (krcdit). Hasil usaha bank yang dibagikan kcpada pcnyimpan dana adalah laba yang teld1 dihitung selarna satu periode tertentu, misalnya (satu, tiga, enam) bulan dan sctiap tahun. Bahkan laba usaha bank dapat pula dihitung dan dibagikan setiar hari. Dan bagi penyimpnn dana pada bank dapat ditarik kembali dananya sebagiim atau scluruhnya setiap waktu atau setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan pcrjanjian yang telah disepakati. Hasil usaha nasabah adalah laba usaha yang dihasilkan oleh penerima pembiayaan mudharabsh yang dibagi dengan bank, setelah melewati periode tertentu yang disepakati bersama dan setelah dikurangi pajak.
'Zainuloahar Noor. Bank Muamalat Sebuah Mimoi. Haravan dan Kevakinan. h.314
55
Kepada nasabah penerima pernbiayaan sesuai dcngan perjanjian yang telah disepakati diwajibkan untuk mengembalikan pembiayaan secara menyicil atau seluruhnya pada waktu jatuh tempo yang ditetapkan. Bank juga menyediakan jasa-jasa penitipan dan1 yang dapal dilarik kcmbali dcngan earn pcmindah bukuan alau lransl'cr, dcngan mcngcluarkan eek dan sural pcrintah pcmbayaran lainnya yang discbut simpanan giro wadiah, jasa pcnilipan barang, jasa lransfor/pcngirirnan uang, jasa pernbukuan L/C, yang dikenaknn biaya administrasi. . 4 2. Marg1n sema~am
Margin adalah
pendapatan bank yang ditclapkan scsuai dengan
kesepakatan antara bank Jan nasabah, yang diperhilungkan secara total dalam bentuk nominal di atas nilai pembiayaan yang telah diterima nasabah penerima pembiayaan dari bank. Nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan pemilikan barang aktiva dengan dikcnakan suatu margin sesuai kesepakalan, seperli: a. Pembiayaan bai'u bilharnan ajil yaitu pembiayaan dengan pembayaran kembali bescrta marginnya secara cicilan. b. Pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan dengan pembayaran tangguh beserta marginnya pada waklu jaluh tempo. c. Al-Qardul Hasnn yaitu pembiayaan !unak dengan pembayaran tangguh atau cicilan, beserta biaya administrasi tanpa margin atau bagi hasil.
4
Zainulbahar Noor Bank Muan1alat Sebuah Mi111pi1 Harapan dan keyakinan 1h. 315 1
56
C.
Struktur Organisasi
Organisasi rnengclompok~rnn
mcrupakan
proses
untuk
merancang
struktur
format
yang
clan mcngatur scrta rnernbagi tugas diantara para anggota untuk
rnencapai tujuan. Bentuk organisasi yang ada pada Bank syariah rncrniliki struktur yang sarna dengan bank kon\'cnsional rnisalnya dalarn ha! kornisaris dan dircksi, tetapi yang nmnbcdakan dari bank syariah adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bcrtugas rnrngawasi opcrasional bank dan produk-produknya agar scsuai dengan landasan syariat. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar dibidang syariah muamalat yang ditunjuk oleh DSN. 5 Oleh karena itu struktur bank perlu disesuaikan. I. Shareholder Meeting (Rapat Umurn Pernegang Saham/RUPS) Pemilik saharn bertinclak scbagai pcmilik modal dan terdiri atas umat Islam yang bcrpartisipasi mcrnheli saharn PT. Bank Muamalat Indonesia. 2. Sharia Spervisory Board (Dewan Pengawas Syariah) Dewan Pengawas Syariah (DPS) posisinya setingkat Dewan Komisaris pada sctiap bank. Hal ini untuk rnenjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh DPS. Karena itu, penetapan anggota DPS biasanya dilakukan oleh RUPS, setelah para anggota UPS itu mcndapat rekomendasi dari DSN. 3. Board of Commissioners (Dewan Komisaris) Dewan
Komisaris
bertugas sebagai penentu
pcrusahaan, diantaranya adabh
5
25
garis-garis
besar kebijakan
Mcngawasi kebijakan direksi dalam menjalankan
Bank lndunc!>ia, Petunjuk Pe!ak:·;anaan Pe111b~ntukan Kantor Bank Syariah, Dese1nber 1999, h.
57
perseroan scrta rnemberikan nasehat kepada direksi, melaksanakan tugas secara khusus yang diamanatkan dalam anggaran dasar, dan Melaksanakan pengawasan akan tugastugas yang diputuskan oleh RUPS, serta Mengawasi pelaksanaan rencana kerja clan anggan.111
dasar perseroa11 serta 111i.·nya1npaika11 hasil pe11eli1i:111 sertu pt.'11dap:1tnyu
kepada RUPS, dan juga
mengikuti perkembangan perseroan, dan Memberikan
pendapatan dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan yang dianggap penting bagi pcngclolaan perseroan, serta Mclakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS dan tugas yang lain yang berhubungan dengan pemeriksaan dan
4. President Director (Dewan Direksi) Direlzsi sebagai pejabat pelaksanaan yang terlibat langsung dan bertanggungjawab alas kegiata11 opcrasi bank mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
•
Menghi111pun dan mengurus pcrseroan sesuai dengan 111aksud dan tujuan perseroan dan senantiasa berusaha rneningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan, serta Menguasai, rnemelihara dan mengurus kekayaan perseroan
5. Kepemilikan Saha111 6
Akhir tahun 2006, ju111lah 111odal !3M! tercatat sebesar Rp. 786,44 111il Akhir tahun 2006, jumbh modal BM! tcrcatat sebcsar Rp. 786,44 miliar dcngan rasio kecukupan
modal sebcsar 14.23%. Pada tanggal 28 April 2005 rnelalui keputusan RUPS, modal dasar BM! telah ditingkatkan menjadi P.p.1,95 triliun. Selaras dengan rencana perluasan dan pertumbulian perusahaan menjadi bank nasional dalam kerangka (AP!) yang
" htt11://www.111ua1nal<1tba11k. Com/prolil
58
mcnsyaratkan modal minimum scbcsar Rp.2 triliun. Peningkatan itu te1jadi karena BM! bcrhasil mclakukan pendekatan kepada investor internasional dari kalangan muslim timur tengah untuk menanamkan dananya dalam jumlah yang cukup signifikan sebesar Rp. 356 rniliar mdalui HMETD (hak mcmesan cfok tcrlcbih dahulu).
Tabel 2 Komposisi Pemegang Saham PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk NO
Nama Pcmcgang Saham
Total Lcmbar Saham
Pcrscntasc (%)
I
Islamic Development Bank
229,746,116
28,01%
2
Boubyan Bai1k Kuwait
174,550,281
3
Atwil !-!aiding Limited
125,676,203
l 5.32%
4
Abdu I Rahim
55,000,000
6.71%
5
Rizal Ismael
45,000,000
5.49%
6
Ors. 1-1. Abbas Adhar
26,627,296
3.25%
7
!DF Foundation
24,437,039
2.98%
8
BMF Holdings Limited
24,437,039
2.98%
9
13adan Pcngclola Dana
19,990,000
2.44%
Masyarakat
94,787,775
11.56%
Total
820,251,749
100.00%
---
-
--
21.28%
~-
ONl-1
10
S11n1ber: Laporan tahunan Bank Muan1alal Indonesia, Tbk
BAB IV APLIKASI JJARAH A1UNTAHJYA BITTAA1LIK KEPADA NASABAH PADA PT. BANK MOAMALAT INDONESIA
A. Konscp ten tang ljaralz Mu11talziyah Bittamlik Bank Muamalal Indonesia selain prodak ijarah juga menyediakan produk pcmbiayaan ijarah m11111ahiyah bil!amlik (IMBT). Bagi nasabah yang berminat untuk melakukan pembiayaan
IMBT harus melaksanakan pembiayaan ijarah terlebih
dahulu. Berdasi:rkan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.27/DSN-MUl/Jll/2002, tanggal 28 ma rel 2002 (H impunan Fatwa DSN ha!. 167-168),mcmutuskan bahwa akad ljarah Muntahiyah bitlam/ik boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Semua rukun dan syarat yang berlaku dala111 akad ijarah Fatwa DSN nomor:09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalarn akad al-Ijarah alMuntahiyah bi al-Ta111lik.
b. Perjanjian untuk 111elakukan akad al-ijarah al-Afumahiyah bi al-Tamlik harus discpakati ketika akad ijarah ditanda tangani. c. 1-lak dan kewajiban sctiap pihak harus dijelaskan dalam akad. Dalam Proses Ijarah .\11111tahiyah Billamlik secara umum mcncakup Jangkah sebagai bcrikut : I. Bank dan nasabah menyepakati syarat-syarat penyewaan 2. Bank membeli aset dari penjualan
60
3. Nasabah menyewa aset dari bank dengan membayar biaya sewa tetap setiap bulan 4. Nasabah rncrnbcli asct dari bank diakhir pcrioclc scwa Dalam ha! pengajuan pennohonan pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik calon nasabah (PT.BFB) harus rnernberikan data yang dibutuhkan oleh Bank Muamalat Indonesia yang rnerupakan prosedur yang harus dipenuhi oleh (PT.BFB) calon mus/a 'jir. Data-data yang diberikan olch calon musta 'jir antara lain; Profil PT. BFI3 yang termasuk didalarnnya yaitu (aklc Pcndirian, NPWP, Tanda Daftar Pcrusahan dan juga Surat lzin Usaha Pcrusahaan), Iaporan kcuangan PT. BFB 2 tahun terakhir, data proycksi cashflow, dan datajarninan. Setclah
Bank
Muarnalat
Indonesia
rncncrirna
proposal
pcrrnohonan
pcmbiayaan ijarah muntahiyah billamlik dari calon must a 'jir, sclanjutnya bank ak1n rncnganalisa data yang telah diberikan calon musta 'jir untuk dinilai apakah calon mus/a 'jir layak atau tidak untuk mendapatkan pembiayaan dari PT.BMl,tbk. Setelah
itu lalu dilakukan pencairan. Dalam Ijarah Muntahiyah Billamlik, pemindahan hak milik barang (baik barans bcrgcrnk maupun barnng tidak bcrgcrak) dilakukan dengan salah satu dari dua cara misalnya, pihak yang mcnyewakan be1janji akan rncnjual barang yang disewakan atau mcnghibahkan barang yang discwakan tersebut pada akhir masa SC\Va.
61
Pada akad IMBT harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian dan pada akhir masa scwa, Bank dapat saja mcnjual banmg yang discwakannya kcpada nasabah. Narnun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepernilikan barang itu tetap berada di tangan bank. 1 Pada ljarah Muntahiyah !!irra111/i1' (ltv1BT), pcmbayaran ulch nasabah dilakukan
~;ccara
bulanan schingga
norni1wl angsuran sudah pasti dan tetap sclama jangka waktu pcmbiayaan hingga akhir pcriodc scwa. 1lal ini discbabkan ka!'cna pihak bank harus mcmpunyai cash in setiap bu Ian untuk mcmbcrikan bagi basil kcpada para nasabah yang clilakukan secara bulanan juga. 2 Jadi, penulis menyi1;1pulkan berclasarkan uraian yang telah dilakukan, maka Konscp r·cmhiayaan IMl1T pac!a 11Ml,tbk telah scsuai dcngan konsep IMBT yang ada pada saat ini scsuai dengan prinsip Islam. Scpcrti yang sudah dijclaskan pada bab scbclumnya bahwa IMBT rncrupakan perpaduan antara sewa-menyewa (ijarah) dan jual bcli atau hibah diakhir rnasa sewa. Akad pemindahan kcpemilikan,baik dengan jual beli atau hibah hanya dapat dilakukan setelah masa ij'arah selesai dan janji pcmindahnn kepemilikan yang disepakati diawal akad ljarah. Serta harga sewa dan harga jual di3epakati diawal pe1janjian. Pada umumnya, bank-bank tersebut lebih
1
Sulan Remy Sjahdeini,PE.'U3ANKAN ISLAM dan kedudukannya dalam tala hukum perban/;an Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,2007) h. 71 2 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan,(Jakarta: ll!T lndonesia,2003) Cct kc-I, ha!. I t3-l 14
62
ban yak mcnggunakan al-!jarah al-muntahiyoh hil-lam/ik karcna lcbih scdcrhana dm i sisi pembukuan.
B. Proscdur Pcrmohonan calon Musta'jir untuk pcmbiayaan IMBT pada Bank Muamalat Indonesia I3ank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan IMBT tidak dapat begitu saja memberikan pembiayaan kepada cal on mus la )'ir. Bank harus menganalisa tcrlebih dahulu permohonan pembiayaan yang diajukan olch calon mus/a 'jir, analisa terse but harus dilakukan dengan cemmt, karena bukan tidak mungkin cal on musta )'ir tidak dapat mengembalikan pembiayaan yang akan diberikan bank dan nantinya akan menjadi kredit macet. Proses analisa akad pembiayaan meliputi' enam tahapan, yaitu : I. Bagi cal on musta )'ir yang akan mengajukan pembiayaan ke PT.Bank
Muamalat Indonesia Tbk,dapat menemui petugas marketing atau account officer. Setelah calon musta )'ir dipertemukan ke bagian AO (Account O.fficer), disana cal on musta )'ir dapat mengemukakan tujuan pembiayaan, sehingga petugas dapat membimbing dan mengarahkan jenis pembiayaan yang dimaksud untuk diwawancarai, serta calon mus/a jir hams memcnuhi slandar yang telah ditctapkan
oleh
PT.Bank
Muamalat
Indonesia.
sctclah
account
t!f]icer
mewawancarai calon mus/a )'ir secara singkat dan menganalisa data permohonan pembiayaan yang diajukan oleh cal on mus/a )'ir, dari has ii wawancara singkat dan
63
analisa tersebut Account Officer dapat memutuskan layak atau tidaknya pembiayaan tersebut untuk diberikan. Jika menurut Account Officer pembiayaan tersebut lsyak maka Accounl Officer akan melakukan survei usaha untuk mengetahui kebenaran dari hasil. wawancara singkat yang telah dilakukan, jika menurut Accounl Officer usaha tersebut layak untuk dibiayai dan memiliki prospek yang bagus, maka dari pihak bank akan melakukan survei ulm1g guna memastikan kembali apakah usaha cal on mus/a jir terscbut benar-bcnar layak untuk dibiayai atau tidak. Dari hasil wawancara dm1 survci Account Offficer dapat mcnyimpulkan dcngan membuat proposal usaha PT.BFB, scrla mencrima taksasi jaminan dari legal. 2. Setelah pernbuatan proposal usaha PT.BFB tersebut Account Officer akan membawa proposal tersebut ke rapat komite pembiayaan untuk dianalisa, nilai nominal 50 juta hingga miliyaran rupiah komite dilaksanakan oleh manajer pemasaran, 2 direksi dan 3 komisaris. Apabila dari hasil komite tersebut calon nasabah mendapat persetujuan maka seluruh berkas-berkas penting akan dibcrikan kcbagian Legal Officer. Adapun untuk laksasi jaminan yang bernilai 500 juta hingga miliaran keatas dibuat oleh bagian legal officer kemudian diajukan ke direksi. 3. Dari hasil komitc pembiayaan dan komitc legal jaminan scluruh berkas-berkas pcnting akm1 diserahkan kcbagian legal officer untuk di eek ulang secara kcscluruhan. Sc.:tclah itu legal officer akm1 membuat dan menyiapkan akad
64
perjanjian pembiayaan dan akad pengikatan jaminan, kcmudian sctelah itu seluruh berkas-berkas akan di eek oleh kepala bagian legal dan setelah selesai mengecek maka bagian legal akan menghubungi
calon mus/a jir untuk
menentukan waktu aka
65
Kuasa Memindahkan hak Tabungan) sedangkan untuk benda yang berharga diatas I miliar menggunakan APHT (Akta Pengalihan Hak Tanggungan) Untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan, bank dan juga lembaga keuangan lainnya akan melakukan suatu prosedur pcmbiayaan. Dcmikian juga dcngan Bank Muamalat Indonesia yang juga melakukan kegiatan tersebut, oleh karena itu Bank Muamalat Indonesia menetapkan suatu standar yang yang harus dipenuhi oleh calon mus/a .fir ketika akan mcngtijukan pcrmohonan pcmbiayaan ljarah Muntahiyah Bittamlik, dalam pembiayaan harus termuat minimal, antara lain : I. Gambaran um um usaha, yaitu calon musta 'jir harus mcndcskripsikan profil
perusahaan, scrta juga menjclaskan apa tujuan dari pcnggunaa pcmbiayaan yang akan dilakukan. 2. Rencana atau prospek usaha, artinya calon musta'jir menjdaskan bagaimana prospek usahanya kedepan nanti, yang nantinya akan dianalisis oleh bank untuk melihat apakah dirnasa mcndatang calon musta'jir akan marnpu rnembayar uang sewa yang tc:lah ditetapkan bank dengan usaha yang dijalankam;ya. 3. Legalitas perusahaan, yang didalanmya harus termuat antara lain Akte pendirian, NPWP, Tanda Daftar Perusahaan, Surat Keterangan Domisili Usaha serta ide.ititas lainnya. 4. Laporan keuangan dari calon musta'jir pcriode 2 tahun terakhir, maksudnya Bank Muamalat I_ndoneJia akan melihat kondisi laporan keuangan calon musta'jit arakah layak untuk mendapatkan pembiayaan dari bank atau tidak.
66
5. Proyeksi chasjlow, maksudnya untuk melihat sumher pengembalian pembiayaan yang akan diberikan oleh calon musta jir kepada Bank Muamalat Indonesia. 6. Datajaminan, artinya calon musta'ji harus dapat memberikan datajaminan kepada bank untuk memastikan bahwa calon musta'jir akan tetap membayar tarif sewa yang ditetapkan oleh bank. Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap pihak BMI,tbk, bahwa BMl,tbk tclah bertindak sebagai penjual, dimana BMl,tbk mernbeli barang dari suplier dan menjualnya untuk nasabah atas nama perusahaan BMI,tbk d.engan rnenjual barang sesuai harga beli ditambah margin. Artinya apa yang sudah ditetapkan pada Unit Usaha Syari'ah DSN-MlJI sudah dilakukan Jengan baik olch llM!,lbk. Nasabah yang membeli prodak IMBT dengan sistem sewa-beli pada BMI,tbk telah sesuai dengan syarat-syarat ijarah dalam rukun dan syarat Jjarah yang terdapat dalam bab II landasan teori penulis. Hal ini sejalan dengan pe1janjian pembiayaan syariah yang diberlakukan dalan1 BMl,tbk bahwa nasabah yang melakukan akad sewa-beli itu harus baliq dan berakal, serta merniliki kernampuan atau kecakapan dalam rnelakukan pembiayaan. Dari Marketing akan diberikan kepada support pembiayaan, 3 ha! yang dilakukan oleh support pembiayaru1 dari BMl,tbk antara Iain: •
Melakukan Pasar Internal
•
Melakukan analisa yuridis
•
Melakukan Banking Bank yang dilakukan olch pihak BI
67
•
Oleh pihak marketingnya sendiri dilakukan evaluasi keuangan (data keuangan).
3
Disini dijelaskan bahwa pihak BMI,tbk juga melakukan penilaian seluruh aspek yang diperlukan. Aspck yang dinilai antara lain dcngan rnclakukan : iuu1lisa yuridis/hukum, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/opcrasi, aspck manajemen, aspek sosial ekonomi, aspek amdal. Bank Muamalat Indonesia melakukan penilaian terhadap keadaan keuangan pemohon pembiayaan dan bonafiditas dari perusahaiu1 atau tempal pemohon pcmbiayaan bekerja. Selain itu BMI,tbk
melahikan juga pembuktian (verifikasi)
berkas-berkas permohonan
pembiayaan dl:ngan cara wawancara langsung kepada pemohon pembiayaan, survey ketempat usaha nasabah untuk melihat usaha nasabah serla jaminan, Bank cheking, Th1de cheking dan Market cheking. Sclanjutnya PT. Bank Muanmlat Indonesia, Tbk dalani menganalisa proposal permohonan pembiayaan untuk ljarah dan ljarah Muntahiya Billam/ik yang diajukan oleh cal on mus/a j"ir, menggunakan analisa-analisa sebagai berikut, yaitu : a. Analisis usaha Pada arilisis usalla, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai pihak muajjir akan melihat gambaran usalla serta legalitas usaha yang dijalankan oleh pihak musta'jir, analisis usaha ini pcrlu dilakukan karena pada analisis ini PT. Bank Muamalat
J
Cialol Santo.so, l.egul (Jjjicer l"l'. Bank Mua1nalat Indonesia, tbk., H'u\vancara /'rihadi,
Jakarta, (2'1 Februari 2008)
68
Indonesia, Tbk akan menilai apakah usaha yang dijalankan oleh calon musta 'jir mempunyai prospek yang baik di masa mendatang untuk dapat mengembalikan pembiayan yang nantinya akan diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. b. Analisis manajemen Analisis terhadap manajcmen perusahaan cal on musta 'jir dilakukan dengan melihat latar belakang orang-orang yang ada dalarn manajemen perusahaan yang akan menjadi calon must a pr. c.
Analisis keuangan
Analisis keuangan dilakukan berdasarkan laporan keuangna perusahaan calon musta'jir pcriodc 2 tahun tcrakhir. Laporan keungan tcrschut dinilai secara keseluruhan menggunakan rasin-rasio keuangan, untuk contoh kasus PT. BFB secara keseluruhan laporan keuangannya menunjukkan kondisi keuangna yang rnembaik. llal ini ditandai dengan meningkatnya penjualan, laba operasi yang diperoleh dan total modal. Pada sis lain current assets juga rneningkat sehingga perusahaan menjadi !ebih likuid. d. Analisis proycksi casl1/low Analisa proyeksi cashjlow perlu dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, karena dengan anaEsis ini Bank Muarnalat Indonesia bisa dapat memperkirakan apakah cal on must a 'jir dimasa mcndatang dapat mengembalikan pcmbiayaan yang akan diberikan oleh Bank.
69
e. Analisis jam man Analisis jaminan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sangat perlu dilakukan unttik menghindari rcsiko kerugian akibat terjadinya kredit macet. Jumlah, ukuran dan jerris jaminan harus jclas diketalrni dan tercantum dalam akad dan total nilai
jaminan harus lebih besar dari total pembiayaan yang diberikan.
CCi\MPk.e iJ;ism d'l'~d 11:rhl 11\IBT ''Skema' l.Jarllll'SDPh'. (sewa'dengnn pei1julllorl ke1hblilij
3. akad pembiayaan SDPK I. Pennohonan Pembiayaan SDPK
I. Nasabah
U. BMI,tbk
\ 2 m'mboU obyek
Ill. Suplier/ Penjual
~w' IV. Objek dibeli
Kt!terangan : I. Nasabah mcngajukan pembiayaan ljarah SDPK (sewa dengan penjualan kembali) ke bank 2. BMI,tbk mernbeli /menyewa obyek sewa beli (!iarah SDPK),sesuai kebutuhan nasabah
70
3. Akad JMBT: ijarah dan wa 'd akan menjual obyek sctelah dicapai kesepakatan ar.tara nasabah dengan bank, lalu bank membeli obyek dan membayar biaya pemeliharaan dimuka, dengan obyek sewa menjadi agunannya. 4. Bank menyerahkan obyek ljarah SDPK kepada nasabah scsuai akad yang disepakati. Setelah akad ijarah berakhir bank melakukan akad jual beli obyek sewa dan nasabah wajib membeli objek ijarah SDPK tersebut atau membayar sisa cicilan terscbut kepada bank. Jenis barang ijarah muntahiyah billamlik yang disewakan kepada nasabah umumnya berjenis aktifa tetap atau fixed assets, seperti: gedung, kantor, mesin, rumah petak, atau
bar~ng-barang
bergerak yang memiliki spes[fik .fixed. Seeara
umum, dapat dikalsifikasikan yaitu : I) Barang modal : asset tetap,misalnya bangunan,gedung,kantor,ruko,dan lainlain. 2) Barang produksi : mcsin, alat-aiat berat, dan lain-lain. 3) Earang kenderaan transportasi: darat, laut dan udara.
•
Pembiayaan Jjarah Muntahiya Bi//am/ik pada Bank Muarnalat Indonesia Berdasarkan
keterangan
diatas,
penulis
menarik
kesimpulan
bahwa
pembiayaan yang dilakukan BMI,tbk menggunakan pembiayaan IMBT (Jjarah
Muntahiya Billam/ik) dalam bentuk pesanan barang atau pencairan dana, dimana BMl,tbk melakukan pembclian barang kepada suplier setelah ada kesepakatan sewa-
72
Secara prinsip obyek sewa adalah milik Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sehingga biaya perbaikan rutin dan pemeliharaan atas objek sewa tersebut menjadi tanggung jawab Bank Muamalat Indonesia dan diakui pada saat terjadinya, tetapi bila perbaikan rutin dan pemeliharaan itu terjadi karena karena kelalaian atau kesalah1n musta'jir. Bank Muamalat Indonesia akan melakukan penelitian terlebih dahulu terhadari biaya perbaikan rutin dan pemcliharaan yang nantinya akan dibebankan kepada bank. 7. Pada saat perpindahan hak milik objek sewa melalui penjualan objek sewa dengan harga sebesar sisa cicilan Pada saat diawal akad, nasabah mcmpunyai hak opsi perpindahan kepemilikan melalui penjualan objek sewa dengan harga sebesar sisa cicilan sebelum berakhirnya masa sewa dan Bank Muamalat Indonesia nantinya akan mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut sebesar selisih antara harga jual clan nilai bersih objek scwa. Disini jelas bahwa dalam prakteknya pembiayaan IMBT dilakukan pada BMl,Tbk seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu untuk pihak nasabah (mua 'jir), pembaya1an dilakukan secara angsuran setiap bulan kepada BMl,tbk sebesar jumlah yang telah disepakati dan disebutkan diawal akad selama dalam jangka waktu tertentu. Harga jual yang diberikan BMl,tbk kepada nasabah merupakan harga beli ditambah kcuntungan yang disepakati dan tidak akan berubah selama jangka waktu pembiayaa:1. Margin yang ditcntukan oleh BMI,tbk adalah 11 % untuk 1 tahun.
Dalam hal ini akad antara BMI,tbk (mu.1·/a '.iir) dcngan nasabah (mua 'jir) adalah akad IMBT (sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang diakhir masa sewa) dengan pembayaran angsuran sewa, dan pada akhir periode dilakukan jual beli antara BMl,tbk dun nasahah. Scdangkan anlara dc11/er dcn1\an l\Ml,thk adalah akad jual-bcli tunai. Pada Bank Muan1alat untuk pemesanan dan pengadaan barang menggunakan akad IMBT kepada
na~abah.
Akad IMBT yang dilakukan BM!,tbk berdasarkan
pesanan barang atau pencairan dana telah sesuai dengan ketentuan syari'ah, walaupun proses kepcmilikan barang belum scpcnuhnya dimiliki, akan tetapi BMI,tbk bertanggung jawab atas pcngadaan dan pcmesanan barang nasabah sesuai dcngan waktu dan tempat yang disepakati. Selain itu Bank Muamalat Indonesia melakukan pembiayaan IMBT sesuai dt:ngan harga pokok pembel ian ditambah dengan keuntungan yang disepakati bersama. Nilai pembiayaan IMBT tidak berubah selama akad belum berakhir, karena jika terjadi perubahan dalam harga maka perjanjian tersebut batal, hal ini disebutbn dalam Alqur'an Surat An-Nisa:29. Dalam hnl ini pihak nasabah mclakukan sistcm pcmbayimm dan jangka waktu disepakati bersama, batas waktu dan nilai angsuran yang jelas pada saat akad. Penetapan jangka waktu pcmbayaran yang tcrjadi dalam BM!,tbk merupakan syarat mutlak sah atau tidaknya sebuah transaksi, dan dibolehkan dalam syari'ah, selama jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak dan tempo pembayarannya dibatasi,
74
sehingga terhindar dari praktek ba 'i gharar (penipuan). Misalnya dalam perjanjian nasabah akan membayar 3 (tiga) bulan kemudian,atau diangsu:r dengan jangka waktu yang ditetapkan, atau dengan kebijakan lain yang ditetapkan oleh BMl.tbk, I Jntuk nasabah pembiayaan, l3ank Muamalat Indonesia mcwajibkan untuk memiliki tabungan yang harus diisi setiap nasabah bank yang datang. Hal ini bermanfaat bagi nasabah yang merasa keberatan jika hams membayar tagihan angsuran setiap bulannya dikarenakan jumlahnya yang besar. Dan nasabah dapat langsung meminta bank untuk mendebet pembayaran tagihan angsuran setiap bulannya, dan hal ini dapat memudahkan dan meringankan nasabah. Sedangkan Jaminan yang terjadi dalam transaksi IMBT yang dilakukan BMI,tbk terhadap objek barang IMBT. Jaminan ini untuk memastikan nasabah bersungguh-sungguh dalam pennohonan pembiayaan yang akan diajukan. Barang yang disewa
nasabah
menjadi jarninan sebelum
nasabah
selesai
melunasi
pembiayaan, akan tetapi jika nasabah tidak marnpu membayar angsuran sesuai kescpakatan awal maka dilakukan penarikan barang sebagai jaminan. Harta jaminan yang diarnbil
,~:ih
terdiri dari tanah, bangunan dan mesin-mesin.
Dalam mcngevaluasi strategi yang telah digunakan untuk nasabah yang lancar dalam pembiayaan tagihan angsuran tidak dilakukan pengawasan secara ketat. Tetapi untuk nasabah
yang tidak lancar dalam pembayaran angsuran akan dilakukan
pengwasan ya11g ketat, contohnya para nasabah yang tidak dapat bertemu dengan
76
Pencaira:i ; Setelah memenuhi persyaratan dan setelah dianalisa maka Account Officer mengadakan komite kepada dewan direksi untuk mencairkan dana tersebut. Setelah disetujui maka Account Officer akan memberikan dana kepada nasabah yang disebut dropping. Kontrol atas transaksi clan aclministrasi pembiayaan setelah nasabah mcnerima pembiayaan, pihak bank masih melakukan kontrol atas transaksi tersebut clan kelengkapan aclministrasi pembiayaan lancar ; Bermasalah ; nasabah yang tidak lancar dalam membayar angsuran sewa clan akan ditinclak lanjuti oleh pihak bank. Dalam rm1gka pengamanan fasilitas pcmbiayaan, BMI,tbk, melakukan pengawasan yang seksama atas perjalanan pembiayaan. Kegiatan ini dimulai dengan penyusunan rencana pembiayaan
yang matang dan
tcrarah,
sesuai dengan
kemampuan dan clapat dilaksanakan clengan baik. Sebagai lanjutan dari penyusunan rencana
pembiayaan,
bank
melakukan
penganalisaan
yang mendalam
atas
pembiayaan yang diajukan nasabah, menilai prospek dan feasibility nya, apakaJ-. pembiayaan itu akan berjalan clengan lancar dan menguntungkan, sehingga dapat benar-bcnar dijamin bahwa resiko pembiayaan akan kccil. Langkah selanjutnya adalah mcngatur aclministrasi sccara rapi clan baik sehingga mcmudahkan melakukan pcngawasan alas jalairnya pcmbiayaan. Dan yang tcrakhir aclalah pcngikatan jaminan clcngai1 bai k. Hakekat
clari
pcngan1anan
pembiayaan
adalah
memperkecil
resiko
pembiayaan. Sctiap pcmbiayaan pasti mcngandung resiko clan menjadi tugas pcngamanlah
untuk
mempcrkccil
rcsiko
itu.
Pembiayaan
yang
mempunyai
78
pihak analis kredit dengan pihak debitur, sehingga analisisnya dilakukan secara subjektif. 7. Dari pihak nasabah kemacetan pembiayaan dapat dilakukan akibat dua ha!, yaitu : a. Adanya unsur kesengajaan. Dalam ha! ini masalah sengaja untuk tidak membayar kewajiban kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya sidebitur mau membayar, akan tetapi tidak mampu. Scbagai contoh adalah krcdit yang dibiayai mcngalami mus:bah scpcrti
kebakaran,
kcna hama,
kcbanjiran dan
kcrnampuan untuk rncmbayar krcdit tidak ada.
5
Pcnyelamatan terhadap pernbiayaan rnacel dilakukan I.
scbagainya, sehingga
d1~ngan
cara antara lain :
Collection, yaitu penagihan secara intensif dengan surat peringatan pengambilan alihan atas jaminan. Tahap ini rnerupakan langkah awal yang dilakukan oleh BMl,tbk
ketika
mengetahui
pada
saat
jatuh
tempo
debitur
belum
mengcmbalikan pinjamannya. 2.
Rescheduling merupakan langkah yang dilakukan pihak bank dalam membantu nasabah pembiayaan yang mempunyai masalah dcngan cara merubah jadwal (jangka waktu) pembayaran kcwajiban nasabah. Dalarn upaya rescheduling, tunggakan yang ada persyaraton·nya dalam jangka waktu tertcntu sesuai dcngan
' Kasmir, Ban~ dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta :PT. Raja Grafindo,2002),at:ke-4,
h.115
79
kemampuan pcrusahaan berdasarkan penilaian dan perhitungan yang seksama oleh pihak BMl,tbk. a. Memperpanjang jangka waktu kredit. Dalam ha! ini sidebiti.:r diberikan keringan dalam masalah jangka waktu kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari enam bulan menjadi I tahun sehingga sidebitur mempunyan waktu yang lebih lama unluk mengembalikannya. b. Memperpanjangjangkawaktu angsuran. Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu krcdit. Dalan1 hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pcmbayaran pun misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali. Dalam ha! ini tentu saja jumlah angsuran menjadi mengecil seiring dengan penambahan jangka waktu atau periode angsuran sewa. 3. Penyitaan jaminan Penyitaan jaminan merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan olehbank apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik atau pun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya. 4. Eksekusi Jaminan yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan jaminan dalam rangka pclunasan pinjaman.
80
•
Pembiayaan ljarah Muntahiya Billamlik untuk kemaslahatan umat Dalam menghad.api perubahan sosial dan pengaruh da!am persoalan muamalah,
menurut ibn Qoyyim, bcliau merumuskan sebuah akidah yang amat relevan untuk diterapkan dizaman modern dalarn mengantisipasi sebagai jenis muamalah yang berkernbang. Ditinjau dari segi 1-lukum Islam, perjanjian ljarah Muntahiya Billamlik
. (IMBT) yaitu merupakan perpaduan dari dua akad yaitu akad sewa menyewa (ljarah) dengan akad jual beli atau dengan kata lain akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa pada periode scwa. Ulama fiqh melarang adanya penggabungan dua akad dalam salu akad. Tctapi tcrdapat pengecualian terhadap praktek ljarah Muntahiya Billamlik dengan alasan bahwa kedua akad tersebut mempunyai sifat yang saling mendukung drrn tujuan yang tidak menyimpang dari ajaran Islam. Dalam hal ini perjanjian jual beli maupun perjanjian sewamenyewa sama-sama perjanjian yang dibolehkan dalam Islani. Dan disetujui oleh para ulama dengan tujuan agar tidak meraja lelanya riba dikalangan masyarakat. Ulama mazhab hanafi melihat bahwa dalan1 transaksi seperti ini adalah dalam rangka menghindarkan masyarakat melakukan transaksi yang mengandung riba. Dalam prakteknya perjanjian leasing atau yang dalam fiqh kontemporer discbut dengan ljarah Muntahiyya Bittamlik (IMB7). Kedua bentuk pcrjanjian tersebut (sewa-menyewa yang discrtai dengan hak opsi pada akhir masa sewa). Dalam pelaksanaanya, BMl,tbk menetapkan margin keuntungan yang sudah
81
dipastikan sebelumnya alas dasar yang san1a dengan penetapan atas dasar atta'awwun
dan
rasa
persaudaraan.
Yang
membuat
pembagian
keuntungan
diperbolehkan dalam !slam, tidak seperti bunga, adalah hanya ras10 pembagian keuntungan, bukan tingkat pengembaliannya (itu) sendiri yang telah ditentukan. Pembiayaan IMBT sangat banyak membantu dalam menyelesaikan masalal1 masalah usaha nasabah, baik berupa penambahan aset usaha atau lainnya, agar usal1a mereka tetap berjalan dan mcrcka tidak merasa terbebani olch angsuran yang dibayar cukup ringan dan sesuai dengan keuangan mereka yang tclah disepakati diawal akad. lni membuktikan bal1wa pcmbiayaan IMBT sangat membantu karena merupakan salah satu upaya mcnghindari riba. Selain itu juga untuk mcningkatkan taraf hidup pedagang dan juga bcrupaya untuk meminimalisir pedagang tersebut dari jerntan rentenir dan tcrhindar dari kcjamnya bunga (riba). Jelas bahwa inti dari jenis transaksi ini adalah dalam upaya mewujudkan maqsal1id asy-syari'al1, yaitu menghilangkan berbagai kesempitan dan kesulitan dari umat manusia, karena Allah telah menyatakan bahwa Dia tidak menghendaki adanya kesulitan bagi manusia (QS al-J-lajj/22:78). Prodak IMBT ini juga tcmyata mcmbawa dampak ckonomi yang positifbagi nasabah yang telah menggunakannya walaupun tidak terlalu maju, setidaknya sirkulasi uang dalam usaha selalu terpenuhi, dan itu sangat mcmbantu. Selain dari itu akibat menggunakar. prodak pcmbiayaan IMBT juga membcrikan keuntungan dari sisi rohani para nasabah, karcna mcnurut mcrcka dcngan mclakukan pcmbiayaan
82
IMBT di BMI,tbk dapat menambah pahala kita dan bersadaqah (didalam angsuran, terdapat infaq) dan juga bisa mempererat tali silaturahmi antara sesama nasabah karena BMI,thk selalu mengadakan pertemuan untuk melakukan pembiayaan mengenai usaha agar bcrjalan lancar dan tidak kcluar dari norma-norma. Atas dasar itulah,
keab~ahan
suatu transaksi muamalah tidak hanya di Ii hat dari sisi fonnalnya,
tetapi ll'bih jaah dari itu juga harus diperhatikan tujuan dan !'1akna yang terkandung dari transaksi tersebut, yaitu untuk kcmaslahatan umat manusia secara keseluruhan. Dari uraian-uraian diatas terlihat bahwa selama bentuk-bentuk muamalah yang direkayasa manusia dijaman kontemporer tidak bcrtcntangan dengan nash alQur'an dan as-Sunnah dalam pcrsoalan muamalah, dapat diterima dcngan syarat sejalan dengan maqsahid asy-syari'ah, yaitu untuk kemas.lahatan seluruh umat n1anusia.
Disamping itu pada prodak pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik, dalan1 ha! ini mengalami peningkatan, akan tetapi peningkatan pada jenis pembiayaan ljarah Muntahiya Bittamlik tidak sebaik pcningkatan yang terjadi pada prodak pembiayaan yang
berbasi~
murabahah, yangjustru menjadi prodak unggulan pada Btmk Muamalat
Indonesia,tbk. Ini terbukti dari banyaknya jumlah nasabah pembiayaan Murabahah yang melebihi dari Prodak pembiayaan lain, termasuk prodak pembiayaan IMBT. Hal ini dapat dimcnge11i bahwa pembiayaan murabahah iebih pasti dalam mendapatkan keuntungan. Pcningkatan tersebut mengindikasikan bahwa kinerja profitabilitas Bank Muamalat Indonesia scmakin haik.
83
D. Analisis terhadap pembiayaan Ijaralz M1111talriyah Bittamlik pada Bank Muamalat Indonesia,tbk Dari uraian dan penjelasan tentang pelaksanaan pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia di alas, penulis berpendapat bahwa konsep IMBT yang ditcrapkan oleh Bank Muamalat Indonesia adalah sesuai dengan konsep IMBT yang ada dalam prinsip Islam yaitu suatu pe1janjian pembiayaan ijarah muntahiyah
bitlamlik (IMBT) dimana akad sewa terjadi antara bank (sebagai pemilik barang) dengan nasabah (scbagai pcnyewa), dan disini bank mcmberikan pembiayaan pemhelian barang yang clipcrlukan nasabah (pcnycwa) dcngm1 mcngeluarkan Surat Pemesanan Barang
Pad~:
Supplier (SPBPS), dcngan sistcm pembayaran yang dapat
dibayar dcngan angsuran scwa dan sudah tcrmasuk angsuran pokok harga barang. Adan;'a unsur penambahan terhadap harga jual dari harga pokok disini tidak dapat dikategorikan bunga (riba yang diharamkan dalam Al-Qur 'an dan Hadist). Sebab disini trnnsaksinya pcrpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tcpatnya akad sewa yang diakhiri dengan kcpemilikan barang ditangan penyewa, sifat pengalihan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa. Dalam hal ini bank menyewakan barang kepada nasabah dan menjual barang yang disewakan tersebut pada akhir akad, maka bank sebagai muajjir (pemilik barang) akan mengambil keuntungan. Pembayarannya diawal akad cukup untuk mcnutupi
kcrugian yang timbul
akibat pcnolakan barang olch nasabah . Jika ticlak dipenuhi maka hal itu memerlukan
84
keamanan (jaminan) yaitu jaminan barang. Jaminan dapat berbentuk kekayaanan bergerak (kenderaan, tabungan, deposito) dan tidak bergerak (tanah dan bangunan), harang !MBT scndiri bisa dijadikan jaminan. Dari sisi jaminan, menggunakan jmninan dalmn hutang, menurut Al-Qur 'an dan Sunnah, tidak tercela. A/-Qur 'an memerintahakan muslim menulis kewajiban mereka dan j ika perlu menggunakan jaminan untuk utang. Nabi dalam beberapa kesempatan memberikan kepada kredilur jaminan untuk hutang. Jaminan, menurut Abdullah Saud adalah mctodc menjamin hak krcditur tidak dibayar dan menghindari
. . . 6 mak an Ir ak orang Iam tanpa izm. Pada intinya jaminan barang yang diberlakukan bukan scbagai jaminan mumi yai\u dapat digadaikm1 bilamana nasabah mcrugi. Akan tctapi pcmberlakuan jaminan tersebut sebagai upaya untuk lebih mengikat dm1 mengingatkan sinasabah agar selalu serius dan berhati-hati didalan1 menjalankan usahanya. Hal ini juga dalam rangka menydanmtkan dana-dana titpan pihak ketiga pada bank. Pada intinya jmninan barang yang diberlakukan bukan sebagai jan1inanm1 murn1 yaitu dapat digadaikan bilamana nasabah merugi. Akan tctapi pcmbcrlakuan jaminan terschut sebagai upaya untuk lebih mengikat dan mengingatkan nasabah agar seblu serius dan bcrhati-hati didalan1 menjalankan usahanya. Hal ini juga dalam rangka mcnyclamatkm1 dana-dana titipan pihak ketiga pada bm1k.
0
M.Ufuqul MJbin(et.al), Bank Jslan1 dan Bunga: studu lentur dan Jnterprestasi konternporer tenta:.!g riha Jan Bunga(lerj).(Y ogyakarta: Pustaka Pelajar.2003 ), cet.ke-1, hal.155.
85
Dalam menentukan margin kcuntungan (mark-up). tidak ada batasan yang sah dalan1 jumlah profit. Namun seharusnya, besar tingkat keuntungan yang ditetapkan oleh bank sudah dipastikan sebelum !fixed rate) yang dihilung berdasarkan tingkat rata-rata pertahun dari keuntungan yang diperoleh oleh bank tcrscbut."
7
Jika dililldt dnri sisi dana y'lng disalurkan bank untuk pembayaran IMBT ini, maka dapat Jimengerti bahwa bank BMI,tbk adalah sebuah lembaga keuangan yang sifatnya saling membantu masyarakat yang membutuhkan dana untuk keperluan usahanya juga untuk memperoleh keuntungan. Transaksi ini merupakan hal yang wajar dilakukan karcna dana tersebut tidak lain adalah dana pihak ke tiga, dun ketika saatnya dropping k::pada pihak ketiga, dikhawatirkan dana tidak tersedia. Kedua belah pihak (bank dan nasabah) pada waktu pcnandatangan akad perjanjian IMBT juga memperhatikan rukun IMBT,berikut syarat objek IMBT dijelaskan dalam point transaksi sewa-bcli pada perjanjian IMBT. Adapun lafaz ijab-
qahul antara kcdua belah pihak ditandai dcngan penandatangan perjanjian IMBT cersebut. Dari kcterangan diatas, secara garis besarnya, konsep IMBT yang diterapkan oleh BMl,tbk telah sesuai dengan konsep IMBT menurut prinsip Islam. Nanrnn dalam pelaksanaanya, bahwa BMI,tbk kcrap mengalihka.n
tanggung jawabnya
terhadap resiko transaksi ini kepada perusahaan asuransi. Sedangkan biaya preminya ditanggung oleh nasabah. Menurut ketentuan syariah apabila resiko transaksi tersebut
7
Sutan Rcn1y ShaJeni, hal. I 5J
86
terjadi maka akan mcnjadi tanggung jawab pemodal sampai pcnguasaan alas barang
(posses ion) tel ah dial ihkan. Bank Muamalat Indonesia membeli barang yang diminta oleh nasabah · lMBTnya, dan sccara tcoritis mcnimbulkan rcsiko kchilangan atau kcrusakan barang dari waktu pembelir.n sampai waktu pengiriman kepada nasabah. Bank diwajibkan berdasarkan perjanjian
IMBT untuk mengirimkan barang itu kenasabah dalam
kondisi baik. Mcnurut hukum islam, nasabah bcrhak mcnolak barang yang rusak, menyimpangjumlJlrnya, atau tidak scsuai dcngan spesifikasi. Dalam prakteknya, bank-bank Islam seperti halnya juga BMI,tbk menghindari resiko ini dengan sarana asuransi.
BMI,tbk mengasuransikan barang IMBT
keperusahaan takaful clan biaya preminya ditanggung oleh nasabah, seperti yang dicantumkan dalam perjanjian IMBT. Asuransi adalah biaya yang hams dibayarkan uasabah yang meminta pcmbiayaan IMBT, bcrupa biaya tambahan IMBT sampai seluruh biaya barang. Dengan dcmikian, segala yang berkaitan dengan barang itu menjadi tanggungjaw:.ib pihak perusahaan Takaful dan bank tida.k bertanggungjawab yang berhubungan dcngan barang itu. Hal ini mengingat untuk menjaga amanah bahwa dana yang digunakan bank adalah dana nasabah BMI,tbk yang telah menabung atau mendepositokan dananya ke bank yang sewaktu-waktu akan diambil kembali oleh nasabah. Hal ini dalam rangka mcnyclanrntkan dana-dana titipan pihak ketiga pada bank.
87
Dalam membcrikan pcmbiayaan kepada nasabah, BMI,tbk menganut prinsip
prudential banking atau prinsip kehati-hatian, karena dana yang disalurkan BMl,tbk bukar. saja dana milik bank, didalamnya terdapat dana milik pihak ketiga, oleh karena itu BMl,tbk harus mclakukan tindakan pengawasan agar kegialan pembiayaan dapat berjalan dt:ngan aman clan lancar. Karena BMI,tbk memikul beban untuk memelihara amanat pihak ketiga yang menyimpan dananya di BMI,tbk. Da!am Islam, Allah memcrir.tahkan
agar scluruh manusia (muslim) untuk sclalu menunaikan amanat
dalam scmua bcntuknya, Firman Allah: (Annisa/4:58)
Contoh Kasus : PT. Buana I'ajar Baja (BFB) yang bergerak dibidang rental peralatan berat mengajukan pembiayaan IMBT kc Bank Muamalat Indonesia untuk pembelian clan instalasi GE .Jenhacher Gas Engine yaitu scbuah mesin gense/ berbahan bakar gas dengan fasilitas pembiayaan sebesar US$ 1.323.2.'il.dengan kurs Rupiah Rp. 9.123. Jangka waktu pembayaran yang diberikan bank kepada nasabah itu selama 4 tahun. · Nantinya setelah barang dilunasi, maka sebuah mesin gensel berbahan bakar gas akan dihibahkan oleh Bank kcpada nasabah sebagai pemilik, nasabah diharuskan memiliki seperti yang dijelask,111 pada Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/Ill/2002 bahwa pihak-pihak yang rnclakukan IMBT harus mclaksanakan akad ijarah terlcbih dahulu, maka PT. BFB sclaku pihak yang ingin mengunakan fasilitas IMBT harus tcrlcbih dahulu melaksanakan akad ijarah dengan bank. Setelah perrnohonan pembiayaan diterima, Bank Muamalat Indonesia mclalui acconl o/jicer-nya akan mcnganalisa
88
permohonan pembiayaan yang dilakukan oleh PT. BFB, selanjutnya accounl ojjicer mempresentasikan hasil analisanya kepada komite pembiayaan untuk memperoleh perselujuan pembiayaan. Setelah pcrmohonan pembiayaan PT.BFB disetujui, lebih lanjut Bank Muamalat Indonesia akan mcncnlukm1 jumlah scwa yang akan dibebankan kepada PT. BFB sebagai tarif sewa yang telah ditetapkan oleh Bank Muamalat Indonesia, Bank Muamalat Indonesia menginginkan persentase dari pembiayaan yang diberikan dengan persentase keuntungan bank ketika menyewa sebesar 11 % setiap tahun dari harga barang menjadi 0,92% setiap bulannya, dengan rinci&Il sebagai berikut : Ketentuan Harga Barang US$ 1.323.251
Harga barang Dana dari Bank
l 00%
US$ I .323.25 I
Masu angsuran
4 tahun (48 bulan)
Angsuran yang harus dibayar
US$
39.741
Cara pcnghitungan angsuran: US$ I .323.251 +US$ 584.347/48 =US$ 39.741 Cara pcnghitungan Margin
US$ 1.323.25 l x 0,92% x 48 =US$ 584.347
Pencatatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia langsung dengan menggunakan mata uang asing, karena Bank baru akan melakukan pengkonversian kc rupiah pada saat akhir peiode.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN I.
Bcrdi;sarkan uraian yang tdah dilakukan pada bab-bab sebclumnya, bahwa
pembiayaan !MBT yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia pada saat sekarang ini bisa dikatakm1 masih dalan1 tahap awal, meskipun begitu konsep pcmbiayaan IMBT pada BMI,tbk. telah sesuai dengan konsep IMBT yang ada pada saat ini dan sesuai dcngan prinsip Islam. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa lMBT merupakan perpaduan antara sewa-menyewa (ij11rah) dan jual beli atau hibah diakhir masa sewa. Akad pemindahan kepemil;kan,baik dengan jual beli atau hibah hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai dan janji pemindahan kepemilikan yang disepakati diawal akad Jjarah. Serta harga sewa dan hargajual discpakati diawal perjanjian. 2. Dalam ha! ini Bank Muamalat Indonesia dalam menerapkan pembiayaan Iijarah Muntahiyah Bittarnlik kepada masyarakat harus melalui prosedural sistem pembiayaan IMBT yang berlaku dimana proses pembiayaan IMBT dilaksanakan setelah nasabah mengisi fomrniir pcmbiayaan dan melampirkan berkas-berkas lain yang menunJang analisa pcmbiayaan. Proscdural sistcm pcmbiayaan IMBT pada Bank Muamaiat Indonesia
saat ini telah sesuai dengan aplikasi yang diterapkan di BMI,tbk. Dan dalam
mengevaluasi stralegi yang telah digunakan dalam pembiayaan, pengawasan ketat hanya dilakukan untuk nasabah yang lidak lancar dalam pembayaran angsuran. Analisa pembiayaan Jjarah
Muntahiyah
Billarn/ik pada Bank Muamalat
Indonesia, dilakukan untuk lcbih mengetahui sejauh mana pcaerapan pembiayaan IMBT
91
. SARAN - SARAN Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, maka BMl,tbk diharapkan dapat enerapkan kegiatan pembiayaan dengan baik
mulai dari perencanaan pembiayaan,
9
:ngorganisasian, pcrgcrakan, hingga pcngawasan pcmhiayaan IMBT. Karena dcngan lanya prodak tersebut akan sangat membimtu clan meringankan beban masyarakat, rutan1a bagi masyarakat dari golongan mcnengah kcbawah. Untuk meningkatkan :layanan kcpada masyarakat, BMI,tbk diharapkan mcnambah jumlah personil/karyawan 111
jenis prodak-prodaknya khususnya untuk produk pembiayaan. Dan sebaiknya
giatan pembiayaan terutama IMBT dapat dikcmbangkan dan digunakan pada BM!,tbk. Pihak bank mcngadakan sosialisasi tcrhadap masyarakat luas tcntang prodak-prodak rbankan syari'ah yang terdapat di BM! terutama untuk prodak IMBT karena sampai at ini masih banyak masy<1rakat yang belum mengerti dan memahami apa clan gaimana Bank Syari'ah, se!ain itu banyak masyarakat yang mcngira bahwa akad IMBT 1
sama dengan leasing yang ada di bank konvensional, walaupun memang benar
'dapat pt;rsamaan antarn !MB'! dan Leasing, tctap1 kcduanya memiliki perbcdaan.
DAFT AR PUST AKA
Abu Bakar Al-Husaini, Al-Imam Taqiyyuddin, k!fayatul Akhyar 2, (Surabaya; PT. Bima Ilmu Offaet, 1999), eel ke-1 Arifin, Zainul Dasar-dasar Menejemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabeta,2001),cet-ke-l Al-Zuhaily, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damasqus: Daar al- Fikr, 1979. Cet. Ke-3juz 4. Antonio, Muhammad Syafi '!,Bank S)iari 'ah Dari Teori ke Prak1ek.,(Jakarta: Gema lnsani Press Beke1jasama dengan Tazkia Ccndikia,2001 )Cet.Ke-1. Ascarya,Akad dan produk Bank Syari 'ah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2007), Ed.IAbu Abbas syihabuddin Ahmad al-Qasthalani, irsyad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari Kit ab B11yu 'i Lij (Beirut,Dar.al-Fikr, 1991 ).hadist: 2103. Al-Hafiz Abi 011.wud Sulaiman bin Al Asy' af Al-Sijistani, sunan Abi Daud, kitabul buyu' (kairo: Darul Fikr,1990) Ahmad bin Harnbal, Imam, Musnad Ahmad bin Hambal, Bab musnad Abdullah bin Mas'ud, subbab musnad muklsirina minassahabi Bank Muamalat Indonesia, laporan Tahunan 2006 Annual Report I. Dahlan, Abdul Aziz. (editor), Ensik/opedi Hukum Islam. Jakarta: lchtiar Barn Van Hoeve,1996. Cet. Ke-ljilid 2. Fatwa Dewan Syari'ab Nasional No.09/DSN-MUI/JV/2000 tentang Pembiayaan Jjarah, Edisi Kedua, 2003, DSN-MUl.Bl.sdz Firdaus, Muhammad,dkk. Brief case Book Edukasi Frofesional Syariah : Cara Mudah Memahami Akad-akad Syariah. (Jakarta; Renaise,2005), ce.ke 1
mdy, Munir Hukum tentanf{ Pembiayaan Dari teori Ke /'raktek,(Bandung:L PT. Citro diya Bakti,2002), Cet.Ke-3 endri, Arisson. Perbankan Syari 'ah Perspektif Praktisi: Sebuah Paparan Komprehensif Praktek Perbankan Syari 'ah Indonesia. Jakarta: Muamalat lnstitut.1999.Cet.ke-l. asan, M. Ali, Berbagai Transaksi Da/am
l~/am.(Fiqh
Muamalat),(Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada,2004),Cet.ke II. aroen, H.Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama) tp://www.muamalatbank. Com/profil. ;yad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari, Abu Abbas Syihabuddin Ahmad alQasthalani, Ki tab Buyu 'i Lij (Beirut,Dar.nl-Fikr, 1991 ).hadist: 2103.hal. 77 (VY) irim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Cet. Ke 1. JSmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta :PT. Raja Oratindo,2002),at:ke-4 1thif, AH. Azharudin. Fiqh rnuarnalat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. uhammad, Manajemen Bank Syari 'ah. Yogyakarta: Upp AMPYKPN, 2002 . .Ufi.Jqul Mubin (et.al), Bank Islam dan Bunga: sludi lentur dan Interprestasi kontemporer tentang riba dan Bunga(te1j), (Y ogyakarta: Pusl.aka Pelajar,2003), Cet.ke-1. ugni al-Mutaj, Asy-Syarbaini al-Khatib, (Beirut : Dar al-Fiqh, 1978) .Jilid II )Of,
Zainulbahar, Bank Muarnalat Sebuah rnimpi,harapan dan keyakinan, (Jakarta, Bening Publishing, 2006).
mar Bakrie, Abd.Bin Nuh. Kamus Arab-lndsonesia-Jnggris,(Jaka1ia: PT. Mutiara Sumber Widya), Cet.ke-12
~raturan
Bank Indonesia Nomor:7/46/PBI/2005, Bab II paragraph 3 pasal 16, ha! 19-20
:rwaatmadja, Kamaen. MPA dan Anthonio, H. Muhammad Syafi'I. Apa dan
Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa., 1992. Cet. I. ifai, Moh. Konsep Perbankan Syari 'ah. Sema!·ang: CV. Wicaksana,2002. usyd, Ibnu. Biuayatul Mujtahid, (te1j) oleh M. A. Abdurrahman clan Abdullah, a. Haris. Semarang: As-Syifa', 1990. Cct. Ke-I. Lid, Abdillah. Bank Islam dan Bunga Studi Kritis dan Jn1erpres1asi Konlemporer
Tenlang Riba dan bunga. terj. M Ufuqul Mubin, et al. Yogyakarta: Pustaka Pclajar, 2003: eel. Ke-I. 1biq, Sayyid, Fiqh Sunnah,(!erj) oleh H.Kamaluddin A Marzuki,(Bandung:PT.al-Ma arif, 1997),cet.ke-7, jilid 13,hal 29 uhendi, J·l.Su11endi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002)
:K. Dir 131. No:7/46/PBI/2005. ahdeini, Sutan Remi. Perbankan Islam dan kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakakrta, Pustaka Utama Grafiti, 2005 . .......... ., PERBANKAN !SLAM dan kedudukannya dalam !ala hukum perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,2007. n penulis Dewan Syariah Nasional,M. lhwan Sam dan Hasanuddin M.A Himpunan Fatwa dcwan Syariah Nasional, (Jakarta,PT.lntcrmasa,2003) Edisi ke-2 :'kub, llamzah. Fiqh Muamalal: Kode Etik dagang MenurUI !slam, PolaPembinaan
Hidup Dalam Berekonom. Bandung: CV. Diponegoro, 1992. Cct. Ke-2. lkif\i, Sunarlo. Panduan praklis Transaksi Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.
LAPORAN HASIL \VA \VANCAHA
Nara Sumber
Bapak Gatol Santoso
Jabatan
Legal Officer
Tcmpal
Kantor PT. Bank Muamalat Indonesia
Hari/Tanggal
Jum'at 29 Februari 2008
Ja\vaban \\'H\Yanc;1ra
I. Apa tujuan didirikannya PT.BMI,tbk ? Jawab : Adapun lujuan pendirian Bank Muamalat Indonesia adalah : 1. Meningka1kan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat terbanyak bangsa Indonesia, sehingga mcmperscmpit kcsenjangan sosial ekonomi dan akan melestarikan pembangunan nasional antara lain: a.
Meningkatkan kesernpatan ke1ja dan pendapatan masyarakat banyak
b.Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha 2. Mcningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan, karcna:
a. Masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank b. Dcngan berhasilnya pembangunan dibidang agama, sehingga semakin banyak masyarakat yang mcnganggap bunga bank adalah riba. 3. Mengembangkan lembaga bank, yaitu mampu meningkatkan partisipasi maoyarakat banyak dengan menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat dan
memperluas jaringan lembaga keuangan ke arah perbankan kc daerah-daerah terpencil. 4. Ikhtiar akan sekaligus mendidik/membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomis clan bcrprilaku bisnis dalam mcningkatkan kualitas hiclup mcrcka. 2.Apa Motto, Visi dan rnisi yang dirniliki oleh BMl,tbk ? .Jawab : Visi BM! adalah menjadi bank syariah utarna di Indonesia, dominan di . pasar spiritual. dibgumi di pasar nasional. Dan misi BM! aclalah menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausalu1an, keunggulan rnanajemen dan orintasi investasi yang inovatif untuk memaksirntPnkan nilai bagi stakeholder. 3. Dagaimana Prinsip-prinsip Operasional yang terdapat pada BMT,tbk? Jawab : Adapun Prinsip-Prinsip Operasional yang tcrdapat pada BMI,tbk dengan menggunakan Sistem Bagi Hasil dan Margin. 4.
Siapa Dewan Pengawas yang ada pada PT. BMl,tbk? Jawab: Adapun yang menjadi Dewan Pngawas Syariah yang terdapat pada PT. BM! yaitu : KH. M.A. Saha! Mahfodh, KH. Ma'ruf Amin, Prof. Dr. H. Umar Shihab, dan P"of. Dr. H. Muradi Chatib
5. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat pada PT.BMI,tbk? Strnktur Organisasi PT.BMI,tbk
KEPENGURUSAN BANK MUAMALAT INDONESIA
Dewan Pengmvas Syari'ali -Sliaria Supervisory Board Ketua : KH. M.A. Saha! Mahfudh Anggota: KH. Ma'ruf Amin Prof. Dr. H. Umar Shihab Prof. Dr. H. Muradi Chatib
De1J1a11 Komisaris - Board of Co111111isiouers Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adlrnr Komisaris: Prof. Karkut Ozal Dr. Ahmed Abisourour Drs. Aulia Pohan, M.A. H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si
Direksi - Board of Directors Direktur Utama : H.A. Riawan Amin, M.Sc Direktur: Ir. H. Arviyan Arifin H. M. Hidayat, S.E., Ak Ir. H. Andi Buchari, M.M Ir. H. Herbundhi S. Torno Drs. U. Saefudin Noer, M.Si 6. Apa saja Produk-produk yang dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia? Produk apa yang paling banyak digunakan olch nasabah ? Jawab : Produk yang dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Prociuk Pcnghimpunan Dana a. Share-E b. Tabungan Ummat
c. Tabungan Arafah cl. Deposito
~.1udharabah
e. Deposito Fulinves f.Giro Wadi' ah g. Dana Pensiun Muamalat "
2. Prociuk Pcnanaman Dana a. Murabahah b. Salam
c. Istishna' cl. M usyarakah c. Mudharabah
f. Ijarah g. ljarah Muntahia Bittmlik 3. Prociuk Jasa a. Wakalah b. Kafalah
c. Hawalah cl. Rahn c. Qare!
4. Jasa Layanan
a. ATM b. Sala Muamalat c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) 7. Sampai saat ini berapa jumlah nasabah yang terdapat
di Bank Muamalat
Indonesia ? Jawab : Jumlah scluruh nasabah yang ada di BMI,tbk sampai saat ini kkurang lebih 23.000 nasabah. 8. Bagaimana proses analisa akad pcmbiayaan IMBT (Jjarah A1unlahiya Bitlamlik) ? Jawab : Proses analisa akad pembiayaan meliputi cnam tahapan, yaitu : 1. Bagi cil.lon mus/a 'jir yang akan mengajukan pembiayaan ke PT.Bank lviuamalat Indonesia Tbk,dapat mencmui petugas marketing atau accounl officer. Setelah calon mus/a 'jir dipertemukan kc bagian AO (Accounl Officer), disana calon mus/a 'jir dapat mengemukakan tujuan pembiayaan, sehingga petugas dapat membin1bing dan mengarahkan jenis pembiayaan yang dimaksud
untuk
diwawancarai, serta cal on 11111:'/a 'jir harus memenuhi standar yang telah ditetapkan
oleh
PT.Bank
Muamalat
Indonesia,
setelah
account
officer
mewawancarai calon mus/a 'jir sccara singkat clan menganalisa data permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon mus/a 'jir ,dari hasil wawancara singkat dan analisa tersebut Accounl Officer dapat memutuskan layak atau tidaknya pem biayaan tersebut untuk diberikan. Jika menurut Accounl Officer pembiayaan tersebut layak maka Account Officer·. akan melakukan survei usaha untuk
mcngctahui kcbcnaran dari hasil wawancara singkat yang tclah dilakukan, jika menurut Account Officer usaha tersebut layak untuk dibiayai dan memiliki prospek yang bagus, maka dari pihak bank akan melakukan survei ulang guna memastikan kembali apakah usaha calon musta jir tersebut benar-benar layak untuk dibiayai atau tidak. Dari hasil wawancara dan survei Account Ojfficer dapat menyimpulkan dengan membuat proposal usaha PT.BFB, serta menerima taksasi jaminan dari legal. 2. Setelah pcmbuatan proposal usaha PT.BFB tersebut Account Officer akan membawa proposal tcrsebut kc rapat komitc pcmbiayaan untuk dianalisa, nilai nominal 50 juta hingga miliyaran rupiah komitc dilaksanakan oleh manajer pcmasaran, 2 direksi dan 3 komisaris. Apabila dari hasil komite tersebut calon nasabah mcndapat persctujuan maka scluruh bcrkas-bcrkas pcnting akan diberikan kebagian Legal Officer. Adapun untuk taksasi jaminan yang bernilai 500 juta hingga miliaran keatas dibuat oleh bagian legal officer kemudian diajukan ke direksi. 3. Dari hasil komite pembiayaan dan komite lcgai jamin<m seluruh berkas-berkas penting akan diserahkan kebagian legal officer untuk di eek ulang secara keseluruhan. Setelah itu legal officer akan membuat dan menyiapkan akad perjanjian pembiayaan dan akad pengikatan jaminan, kemudian setelah itu seluruh berkas-berkas akan di eek oleh kepala bagian legal dan setelah selesai mengecek mak<
bagian legal akan menghubungi ca Ion mus/a jir untuk
mencntukan waktu akad, pemberitahuan dokumen jaminan, memberi tahu
kckurangan bcrkas persyaratan lainnya, pcmberitahuan yang wajib dihadirkan dibank I notaries, dan pemberitahuan persyaratan pengecakan jaminan 4. Calon n'clsabah mendatangi kantor dengan membawa jaminan asli untuk di eek okh bagian legal agar bisa dibuktikan kcabsahannya, sctelah itu pihak bank akan menjclaskan tentang akad yang dijalankan, yang diikuti dengan penandatanganan akad perjanjian pembiayaan serta pengikatan jaminan. 5. Setelah akad dilaksanakan, format PT.BFB akan dicek dan ditanda tangani oleh kepala bagian legal untuk diserahkan kebagian operasional untuk melakukan pencairan. 6. Tahap pencairan. 9. Bagaimana mekanisme sistem pembiayaan IMBT di Bank Muamalat Indonesia! Jawab : Mekanisme Prosedural IMBT Skema JJarah SDPK
3. akad pembiayaan SDPK I. Permohonan Pembiayaan SDPK
- - - ! . Nasabah
II. Bank Syariah
\ 2 . mombeli obyek
Ill. Suplier/ Penjual dibeli
"'w'
4. SDPK
IV. Objek
Kctcrangan : I. Nasabah meng::;jukan pcmbiayaan {iarah SDP K kc bank 2. Bank Syari'ah membeli /menyewa obyek sewa beli (ijarah SDPK),sesuai kebutuhan nasabah 3. Setelnh dicapai kesepakatan antara riasabah dengan bank, lalu bank mcmbcli dan membayar biaya pemeliharaan dimuka, dengan obyek sewa menjadi agunannya. 4. Bank menyerahkan obyek Jjarah SDPK kepada nasabah sesuai akad yang disepakati. Setelah akad berakhir bank melakukan akad jual beli obyek sewa dan nasabah wajib membeli objek ijarah SDPK tersebut atau membayar sisa cicilan tersebut kepada bank. Jenis barang ijarah muntahiyah bittamlik yang disewakan kepada nasabah umumnya berjcnis nktifa tetap atau fixed assets, scperti: gedung, kantor, mesin, rumah pctak, at[!u barang-barang bergernk yang memiliki spesifik fixed. Secara umum, dapat dikalsifikasikan yaitu : I) Darnng" modal :asset tetap, misalnya bangunan,gedung, !cantor, ruko, dan lainlain. 2) Barang produksi : mesin, alat-alat berat, dan lain-lain. 3) Barang kcnderaan transpo1iasi: darat, laut dan udara. I 0. Bagaiman proses pengikatan objek barang atau benda yang dibiayai ? Adapun pengikatan obyek benda dapat dilakukan dengan dua cara :
I. Pengikatan objek benda bergerak (mudah dipcrjual belikan) apabila ohjek bendanya seharga diatas 50 juta hingga miliaran dilakukan dengan akta notaries 2. Pcngikatan benda tidak bergerak (tanah dan bangunan) yang hargan/a berkisar antara 50 juta hingga miliaran rupiah memakai SKMHT (Surat Kuasa Memindahkan hak Tabungan) sedangkan untuk benda yang berharga diatas I M menggunakan APHT (Akta Pengalihan Hak Tanggungan) 11. Apa yang dimaksud dengan FEO ? Jawab : FEO adalah singkatan dari
Fiduciare Eigendooms Overdract
yang
diambil dari bahasa belanda yang memiliki mii pengikatan jaminan. 12. Apa syarat - syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan akad IMBT (Jjarah
Muntahiya Bilfamlik) ? Jawah : Syarat yang barus dipenuhi calon nasabah antara lain; Profil PT. BFB yang termasuk didalamnya yaitu (akte Pendirian, NPWP, Tanda Daftar Perusahan dan juga Surat lzin Usaha Perusahaan), laporan keuangan PT. BFB 2 tahun terakhir, data proyeksi cashflow, dan data jaminan. 13. Kenapa nasabah lebih cenderung memilih prodak murabahah dari pada prodak iMBT? Jawab : Karena pada akad murahahah apabila nasabah telat membayar angsuran selama 3 bula11 masih dikategorika11 lancar, sedangkan nntuk ijarah dan IMBT apabila nasabah telat membayar angsuran I hari saja dikategorikan tidak la11car. Dan ha! tersebut bisa mcmbuat nama nas:ibah kurang baik.
14. Nasabah IM_BT (IF1rah Mzmtahiya Billamlik) dikatakan bermasalah apabila tidak memenuhi kewajibannya seiama beberapa waktu ? Jawa1' : Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Bl, nasabah dikatakan b~rmasalah
apabila tidak mclakukan kew
angsuran dan dalam pembayaran angsuran terscbut jumlah nominalnya (kurang) tidak sesuai dengan perjanjian. 15. Apa yang istimewa ciari pembiayaan ljarah Muntahiyah Bittamlik?
Jawab : Barga Baning sudah ditentukan, sehingga nominal angsuran sudah pasti dan tetap selama jangka waktu pembiayaan. Bagi nasabah ha! ini dirasakan lebih aman karena sudah mengetahui jumlah pasti angsuran yang harus dibayar dan tidak perlu khawatir apabila te1jadi kenaikan suku bunga yang drastis.
DEPARTEMEN AGAJ\;1A RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAI-1 .JAKARTA FAKULTAS SYAR!'AH DAN HUKUM lr.M .. Junnda No,95 Cipurnt Jalrnrl:i 15412
Tdp. (62-21 I 747115.17 Fin, (1>2-21) 74'11821 \1.\·h.\ile: \\'\~-,r,ui11jl..:l.:H',itJ. E111<1il: \~;1r_Uuk.!!ill(!!!Jlli!J.!.Q.1-£!H!l . . ~
Nomor: Ft.41/l'l'.00.9.7/7c)'cjf'2tl07 Lamp I Ial : Mohon kcscdiaan 1ncnjadi pc1nbin1bing skripsi
Jakarta, 27 Agu,lus 2007
Progco.un l\Jon H. e1~ulcr
Yang rerhor1nal Bapak/Ib11
1. Dr. i\bdurrahman Dahl.in, MA. 2. I-Ia~ctnuddin M. Ag. lJosc~n Fakulta.s Syariah dan I Iukun1 .A s~u/({ 11111nlnik11111 111r1r11h 11u1t1tiJr1/1
L~r'.\J Jdknrl.i
l11t1f 10 rakn I uf 1
Pi1npi11d11 Fakullas Synriah dan I Iuku1n lJll'~ ~.iyarif 1 Iidayalullah jdkdr!c1 1nrnBharapkan kesediaan sauclara untuk n1i;~11jadi pen1bi111binp; skripsi n1ahasis\·\'a: Nuras111<:1 I<.haira11i Nan1a 20.'lf1'161OJ7,18 Nf M Mu'<1111alal'/ I\,rbankan Syari'tih Jurusan/ l'rnd i l'Pn1bi;·1.\';1.1n L'\'flr/' JIHdn f\•rli;~nk;1n 1' J. Bl 1 [~1.1 \,~,..~;iiai~ l.' rY'dlldll .1
l111l1rl Skrip>:i np[lt'!'l.~jli'
J. 2.
j·.c\:
ddjidi d;!•l'rli1nhd1q 1,i,c11111dri!.ih ··,vh.1g<11 hl·rikul: !i)pil·. b,i/1;·1~;.11to11' /111c .. !i111t11i.-111•·rl11 d
p.:•nycn1pu rnaan. ·1·eknik pen1disn11 supc1ytt n1('rujuk pada bk pdn111;.1n PPnttlisan K.dr~.'~l ll111L·1h di Fakullas Syariah dan I Jukum UIN Syarif I lid,n·alullah jaL1rl
I Vt1 s ':111/11111 utJ/u ik 11111
1en ro /1111n I 111/ t1l 1i 1P1II10rt1knI11/1
J\n. IJd«m Ketua
Progrr, Studi Muamalat
_..-;
S\'.iri'~d1 (~;:udi l
~ .
'lv
I. ·.w---I
E;,;~ A;~1alialI .'ll. J\g fy' I
Nil': 1C•O 289\jCi,J
DEPARTEMEN AGAMA RI llNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAVATULLAH .JAKARTA FAKULTAS SVARl'AH DAN HUKUM Tclp. (62-21) 74711537 Fax. (62-21) 7491821 ·.H .•Juou1da No.95 Ciputal Jakarta 15-'12
nor 1piran
\\'chsitc: \\\\\\.uinjl·i!.ac.id. En1aH:
: F\.43/KM.00.0:.!/'.2(113/07
~yar
[email protected]
Jakarta, 28 Agustus 2007
: Mohon Data/ Wawancara
Kepada Yti1, PT. BANK MUAMAL ~T INDONESIA,
di' Tempat
Ass11/::11111 '!nik11111 t·Vr. \1\'li.
Dcnsan hcrn1;it,
Pin;pinar. 1'akulta> Svmiah jdkarta 1l11..:ner21rg!. . '1n b.1h\VU: Na'rna Ten1pat;·ranggul Lahir Non11 JJ' P .ik.t)k S1!n1 . .·sll.. r
Jur 1Jsa :1/ ;(onsen trilsi Alan1at Telp
da11
Hukum
UIN
Syaril
Hidayatul!ah
: N urusn1a Khairani : 1'v1edan, 26 Septembc•r 198~ : 20:'>0-!610 I 7-18 : y 111 : iv1u1.1n1alat / Perb<1nkan Syari'ah : Komp. Kejaksaan i\gung, Blok C III No. 5 Ciputat.
: OHB 16722212
Adalah benar mahilsiswa Fakultas Syari'ah & Hukum UfN Syaril l-liday.1lull.1h Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik/ Judul:
Unluk melengkapi bahan/ data yong bcrkaitan dengan penu!isan /pembal1asan Topik/Judul L!i atas, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara /i dapat n1ernbilntu:' rnenerin1a yang bcrsangkutan untuk bcr\\ awancara. Atas kes"diaa
~- M UAMA LAI l NSTI TlJTE SURAT KETERANGAN RISET No: 43/ PERP/ MI/ VII/ 2008
~~~1---·-i4 ssafainu 'afa11i,um 'Waralimatullafii 'Wa6araliJiatuli ~uai
dengan surat permohonan riset dari UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDATULLAH JAKARTA bahwa mahasiswa yang datanya sebagai berikut:
Nam a
: NURASMA KHAIRANI
NPM/NIRM
: 203046101748
Fakultas
: Syarlah dan Hukum
Jurusan
: Mu'amalah (Ekonomi Islam)
Jenjang/Strata
: 51
Judul Skripsi
·
: Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittami~k pada Perbankan Syariah (Studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk.)
LAH SELESAI mclaksanakan kegiatan Penelitian/ Riset tentang 1°T. Bank Syariah amalat Indonesia, Tbk dengan judul tersebut di atas. Pemeriksaan skripsi hanya 1kukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji, tidak dilakukan oleh pihak PT. Bank amalat Indonesia, Tbk.
nikian Surat Keternngan ini dibuat untuk digunakan seperlunya oleh pihak-pihak yang ;ait dengan kegiatan riset tersebut
ssafumu'aCaifi.Jim Waralimatullalii Wa6ara/isituli ~rta, 1 Agustus 2008/ 29 Rajab 1429H
Budianto f1,__CL •rational Manager
11.tf\l\{;7. BANf< MUAl~LAT NAMA NASABAH: PT.BFB
------·--------------------· l-1'1!$ (
~<,LI
-
----
O~,. MUAMALAT INST J"UTE
CABANG : Kant~fisat NO.UP:
HAL 1
~:UP:
---------~-os_3_;u_r_1_s_L_r1_v_1/~
1-------
!
1 )uni 2006
MEMORANDUM PEMIHAYAAN
Assa/am11'nlaik11111 Wnmhm11t11/lalti Wabnmka/11h,
TUJUAN
L
Memorandum Pembiayaan ini diajukan sehubungan dengan pennohonan dari PT.BFB (selanjutnya disebut "BFB") sebagaimana tertuang dalam surat No.573/BAJA-SK/lll/2006 tertanggal 28 Maret 2006 perihal Permo/101111// Krcdit untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat dengan rincian fasiHtas shh: No 1. 2.
II.
FASiLITAS Wakalah bil Uirah ljarah Mtmtahiya Bittan1lik
PLAFOND
KEGUNAAN KET. L/C lmpor Untuk Pembelian EUR.756.000,GE jenbacher Gas Engine Pembelian dan instalasi GE Settlement US$.1.323.251,Jenbacher Gas Engine L/C
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT.BFB JL Tanjw1g Duren 51 • Alamat Kantor Komplek Green Ville Jakarta Rental Aldt-alat Berat • Bidang Usaha Tn. N, Direktur Utama • Orang Kw1ci Tn. HO, Finance Director Giran / Calon Debitur BMJ • Hubungan Bank Akta Pendirian No.1 tanggal 5 Oktober 2001, Notaris Goenawan • Legalitas Usaha Hary Pengesahan Depkeh HAM No.C-11863HT.01.0l.TH.2001 S!UP No.223/09-03/SIUP /PM/ IV/ 2002 SK Domisili No-373/1.824.511 NPWP No.02.066.228-4-035.2 TOP No.09.02.1.71.23484 Ko1nisaris HOdang • Susw1an Pengurus Direktur Utama XOdang Direktur YOdang • Susnnan Pemeg<mg Sahamr-----'------~---~~---~ Peme an Saham % Nominal H Odan 40% 100.000.000 X Odan 30% 75.000.000 Y Odan 30% 75.000.000 • Nan1a Debitur
r
KEPUTUSAN KOMITE PEMBIAYAAN l'ANfOU PUS1\ I NON
0/>11~.·\.'-./(Jf\AI TAl~GGAL:
:~ ANALISA YUR\DIS
KANTOR PU SAT USAHA MENENGAH INDAH KURNIATI 058/UP/SLP/Vl/06
TCABANG MENTASI ;OUNTMANAGER V!OR UP
I )uni 2006
J')( ' X i X
PROPOSALUSUL,\N PEMBl,\Y,\AN T.\KSASI BANK/TRADE CHECKING
JUMLAH YANG DlAJUKAN
IDENTIT AS NASABAH
.MA
Wak,1lah llil Ujroh (llaru)
. BUANA FAJAR BAJA
ljaroh Munti\hiyll Bittarn\ik (U<tru): US$.1.323.251.·
: EUR.756.000,·
NGURUS:
[I] Baru
on1isaris
Handaja Odang
irektur Utama 1irektur
Harbianto Odang
1
CJ Tambah 0
Perpanjangan
TUJUAN PENGGUt"AAN: ./ L/C lmpor Untuk Pembelian GE Jenbacher Gas .---
Hermanto Odang
Engine ./ Pembelian clan instalasi GE Jenbacher Gas Engine
Ratio jaminan 1: 1.1
D
EPUTUSAN:
0
[j DISETUJUI DENGAN CATATAN SEBAGA1MANA
D!SETUJUI DITOLAK
TERSEBUT DI BAWAH IN! PERSYARATAN:
~ f/..
ib...4Jv.
F.
.9-.
ou.v..0 rJ_l}(J r; /
,
..
·~
-. Ju
SETUfll TDK SETUIU
M.HARRIS
DS.
M.H!D/\YA I
DAT A-DA'I A YANG DIPERLUKAN:
h
SEKRETARIS KOMITI
I
l-PE-'M_B-IA_Y_A_A_N-~--~ -
TANGGAL
,~.
i '·
-~------~----~·~A.RAF '. ;., ... , ,
9(~fr,& ... -----~-~·-~-~--~~-~~---~
-
MEMORANDUM : FINANCING SUPPORT SECTION :ACCOUNT MANAGER :'l.) DROPPING BARU 2. DROPPING LCU 3. PENURUNAN/PELWMSAN 4. PERPANJANGAN
KEPADA DAR! FERIHAL
OJ5.
lHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN: AL--Ml.l!U.BAHAll P21<
omor Petjanjian : (;,
. ··r--- - -
2
Tgl Perjanjinn:
.. - --- --·--· - - - - - - - - - · - - - 1 1<.,9 \ ?f> 1cJ1n i?Q r :; oo.b j
1
-i110001~0i-0cc
lLAH D!SETUJU! l'AS!LITAS PEMBIAYAAN KEPADA:
)
--41-.>,-.----·-- - ......... - - - - - - - - - · -.. -·- ........... - . -1. )!CAIRKAN USIJ. l,32'.1.25 l
AMA
: PT. Buana Fajar Baja
EKEN!NG
: 301.00358.51
2. DILUNASI 0/S
Rp.
,A FOND
: USD.1,323,251
:1. DIPEPANJANG
Rp.
lRIODE
: Sept' 2006 - Sept' 201 o
4. RE.SCHEDULING/RESCTRUCTURE/OFFSET
. ----o-=:------------------------
,AFONDLCU
Rp
USTAND!NG
USD. 1.'.12:1,251
ARAPSEMUA BIAYA D!BEBANKAN KEPADA REKENINC YBS. SEBESAR Rp ~rdiri
dari :
1.
Biaya Ac!ministrasi USD 13.323.51
2.
Biaya Notari:.
3.
Biaya Asurar.si . · Kcbaknran Rp.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ --~--· .Asuransi jiwa ~--------
1f4~~:.EjR. ,
M
:
"'""-cs-/o~~"'r,i";:;•r:..::~~:::?:::.a/IR..,.:
,_.__ rE_M_B_lA-1Y...:Ac:.:A:;;N=11_'--·---_--· --i
It r ' y/ Novlani . I - . J ·/I•, '1 , =d.:18:/::.:0_6~/"'2_0~06~~-=--=-+--T-:gll_.-1~8-'-/~08~/=20:0_6-___ ..J.T_g~'---:~Q /ct,i~{-[~~~·-~t/:_°..9- 0_{~-~ --==~.: I
I
'
'
lndah Kum ati
DILAKS ,NA KAN
ITERIMA
I I
,I ~J.
'(I\
; KETERANGAN : Terlampir Asli : n Surat dari PT. lluana Fa jar Baia No. 626/BAJA-SK/IX /2006 ' 0 Jadwal angsuran, Surat Tanda Terima Barang ljara h, Daftar I penerin1aan barang, Surat sanggup, Permohonan pencairan ! fjarah Muntahinh Bita1nlik. __ j .J.... ---·-----"···· ....___ .. ·-------
~ (, J
Tgl.
\.!\ II\
'·
f{
VWIV"l ni,;,,r.-.
• - • •••_..- ... - _.,..-- -- -
-r
--
.......-
Eis~llhrmrirahllm
,,I,,..,.. ~~'f'P ., . N;;,;
''
Hfl2 rn 4 fi TO
·
Alm
:
AtiS3
ODAri<;
OAri
t-\ARB1Afi10 ODANC
t::()MP. G(l.1'1'1i VI L.1.E- 111A!<;0HC' TT& pT. BOAN>'> FAJAf'- \Y\:[A
l!ef-1atJca·ne1~ima1barang dari PT.Bank Muamalat Indonesia dengan
fio.
1mi!kang
I. ·-·,---::
1-1··-]_ I
I
! I
I !
I ,"1~
r
_I -
-T
j
Jumlah
f ~--
I
ISatuan j
I
IJSD
L.
I
-
\, 3.Z?._3$1
>ebiga btE: :ailtas ljarah Munl
J.ka.l :
r.erDl l\J')
Surat Bulctl l:>0t.umen PE!lllelian
Total Harga i.:l23 . .2S"I
I
HD. IO
f7'i
perinc1an sbb:
I
I I - - __:_HJ_ __J \)Sf)
~rnnllltl.udalam Akad
ciLDi<
--·
I J~TA
Tarr@, fs;:s;,;;>l'?f71Gm.200G
ANK MUAMALAT
Caban : Kanlor Pus11f
p1•1nb1;1\·,1,1n
i
Pencairnn fasilitas pembiayaan dapat dilakukan sete\ah nasnbah nien,enuhi persyaratan sbb: a. Fasilitas pembiayaan dan jarninan telah diikat secarl\ senipurna di hadapan Notaris yang telah \ ditunjuk oleh BMl. b Memenuhi seluruh biaya~biaya yang tin1bul sehubungnn dengan pcmberian fasilitas pen1biayaan ini seperti biaya notaris, biaya APHT, di\. t\1enyerahkan copy kontrak pembelian genset i\Oti\ra PT.Navigat Ent•rgy clan nasabnh c. d. Menyerahkan bukti pernbayaran uang muka pen1ht>lian genset dari nasabah ke PT.Nrtv1ga1 Energy l\.1enyerahkan copy kontrak sewa genset i\Oti\r
f.
f\1enyerahkan copy kontrak penyaluran gas antnra PT.Enfrgflsindo 1-teksa Kflryo ctengan
g.
PT.Showa Indonesia Manufacturing Menyerahkan Site dan layout plan dari insttda.si nH'.sin
Atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. nasabah wajih n1C'!akukan pen11tupr1n rt.surans1
pl~rl.Hnn
1
\·t1ng
dibeli dengan banker's clause BM! Selama masa pembiayaan nasabah wajib melaksanakan hal·hal .shh: a. Mengaktifkan mutasi rekening korannya iii BM! Menyalurkan penerimaan sewa genset darl PT.Showa Indonesia tv1anufacturing ke rekening escrov.: b. nasbah di BMI Memaintain saldo di rekening escrow minin1;il untuk satu bu Ian installment ijarah i c. d. Menyerahkan laporan kcuangan semesteran (intern) paling la1nbut 3 bulan sete\ah tanggal laporan I den laporan keuangan tahunan yang telah diaudit olch akuntan publik paling lan1bat 6 bulan sete\i\h tonggal laporan I e. Menghitnbau kept":da seluruh supplier/veodornya atau stakeholder beserta keluarganya untuk membuka rekening dan aktif bcrtransaksi di BM! r. Apabila nasabah memerlukan transaksi lain seperti non funded facility (bank garansi, referensi bank, surat duk1.tngan bank, dll), produk sin1panan Jain seperti tahungan di\n deposito, n1aka nasabah \vajih n1emprioritaskan menggunakan prod uk BML g. Apabila persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi oleh n,1sabah, nli1ka sctiap snat bank dilpat 1nen1inta kepada na'iabah untuk melunaskan pembiayaannyfl di Bf\11.
I
i.
Selan1a n1asa pen1biayaan nasahah tidak dipcrkenankan kcl"u,1li deng11n rnPndapatkan persetujui1n tl'rtulis dari BM! untuk: a. /vlelakukan perubahan rnanajemen dan/atau pen1egang sahan1. li. Menjadi penjamin atas hutang pihak ketiga c. Melakukan pinja1n<:n dari pihak lain. 81vtl diperkenankan sewaktu~waktu untuk n1clakukan ha\.hal sbb:
o.
b.
Menuga:ikan konsu1tan dan/atau akuntan publik dil.n/atau pihnk·pihnk Jain untuk ff\clakukan hal·h,,1 yang dianggap perlu oleh BMI antara lain: Melakukan pengawasan dan membuat laporan penggunn11n dana pen1biayaan Melakukan general auc;fit dan spesial audit atas neraca dan laporan laba/rugi perusahaan Apablla dl-•nggap perlu disebabkan suatu pertimbangan resiko yang dipikul. BMI berhak untuk: , Menjual barang jaminan dan menerima hasilnya guna pelunasan kewajiban-kewajiban kcpada ' BW I Mengoperasikan dan mengambilalih pengelolaan perusahaan, baik oleh Bf\11 sendiri ataupun I pihak lain yang ditunjuk oleh BMI
II
7.
Atas.Pcrsetuju..in Pen1biayaan ini, nasabah di1arang memberikan suatu in1balan/hadiah/apapun bentuknyi'I i kepada karyawan/ti dan pejabat BMI di semua tingkatan. .
'·
! I
I