133.
HUBUNGAN ANT ARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU BERBUSANA
Disusun Oleh:
AS TUT I 1981914508
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 2004 M/1424 H
fr;
p
HUBUNGAN ANT AHA KONSEP DIRI DEN GAN PERILAKU BEREUSANA
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakuitas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Ole!i ASTUTI
1981914508
Di bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Alldah Mas'ud
Drs. Abdul Mujib, M.Ag
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negcri
Sy~rif
Jakarta 1424 I-I/ 2004 l\tl
HidayatuHah
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul '·'HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRf DENGAN PERU,AKU BERBUSANA", telah diujikan dalam Sidang Skripsi Fakultas
P:>ikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal l l Februari 2004. Skripsi ini
telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Program Strata l (SI) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 11 Februari 2004
Sidang Skripsi
Pembantu Dekan/
Dekan/ J(etua Merangkap Anggota
_Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si NIP. 150 021 5938
Anggota
D~A~Soe Penguji I
--
1
Dra. Afidah Mas'ud, M.Pd Pembimbing I
Ora. Afidah Mas'ud, M.Pd Penguji II
Ors. Abdul Mujib, M.Ag Pembimbing II
KATA PENGANTAR Alharndulillahirobbilalarnin terucap syukur tak terhingga yang tiada padanan
kata untuk mengungkapkannya, kepada penguasa manusia Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada hamba, kesehatan, kesabaran, ketabahan.yang tanpa itu mustahil skripsi ini akan selesai Shalawat serta salam kepada junjungan ku Nabi besar Muhammad SA W,yang telah memberi ummatnya secercah cahaya untuk mengarungi hidup hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan agar masyarakat lebih mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah berbusana sesuai syariat agama Islam, serta lebih mengetahui tentang konsep diri, dan agar muslimah mengetahui bagaimana hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana. Dan diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan-sumbangan ilmiah bagi perkembangan psikologi khususnya psikologi Islam. Dalam penelitian ini banyak pihak yang sangat membantu, baik moril maupun tnateril, yang tanpa mereka mungkin skripsi ini takkan pemah selesai. Untuk dua orang yang teramat istimewa Ayahanda dan Jbunda tersayang Syamsudin dan Sunengsih, ucapan terima kasih takkan cukup untuk tiap tetes peluh
dan doanya, untuk perhatian serta kasih sayangnya yang akan tetap aku rindukan hingga akhir hayatku. Teriring kata penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang amat dalam kepada Dosen Pembimbingku Ibu Dra.Afidah Mas'ud (pembimbing I) dan Bapak Abdul Mujib M.Ag. (pembimbing II), dengan kesabaran serta pengertian IV
memberikan bimbingan, masukan serta saran yang membuat penulis mampu menyelesaiakan tugas akhir ini. Selain itu banyak pihak yang telah membantu penulis dalampembuatan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak I. Dra. Hj. Netty Hartati,selaku dekan fakultas Psikologi sekaligus sebagai
dosen pembimbing akademik, terima kasih atas perhatian dan bimbingannya. 2. Para dosen Fakultas Psikologi, yamg telah sabar membimbing serta memberikan ilmu kepada mahasiswa,terimakasih atas ilmunya semoga bennanfaat khususnya bagi penulis. 3. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan kekuatan serta selalu membuatku tertawa bahagia : Dede, "semangat ! ! perjuangan masih panjang". Isa!, "kamu pasti bisa menjadi seperti yang kamu inginkan". Mift, "mo jadi dokter yach .... kalo ada kemauan pasti ada jalan ok". Sibontot Iwah, "belajar ya my sweet brother ... ".! love you all. 4. Teman-teman ku: Pieh, Ly, Rien, Mey, n K'Nunk, you are my best friend, I think .fi'indship is bell er than eve1ything, thanks untuk selalu mendengarkan
curhat n keluh kesah, thanks untuk persahabatan yang manis ini, semoga hati kita tetap bersatu walaupun jarak akan memisahkan kita. Dan lagi-lagi thanks buat Masukan, Saran, kritikan yang sangat berarti lmat ku. 5. Gak pemah lupa dan selalu inget, buat Beti & Nie "pasangan abadi" akhimya ogut bisa nyusul nich".Icun, "kemana aja non".Budi yang udah bantuin nyebar angket dari try out sampe penelitian, thanks guy!.Daniel wien, v
"printemya ngebantu"(makasih banget yaaaach ... ), Hudan (bareng nich ... ) Bowo, buat pelajaran SPSSnya, kayaknya gak usah galak-galak deh, tapi makasih !oh.sweet girl lta, "jangan ikutan lama ya.. semangat dong ok!. Lola "cepet nyusul".K'Beni, K'Muid, "thanks komputernya". Mas Wid, mas Rudi, mas Pur, Farid, Asep yang gak pernah bosen nanyain kapan selesai, ("Mas, akhirnya As bisa dengan jelas ngasih tau kalo skripsi ini bener-bener sudah selesai ..... ")
5. Teman-teman angkatan 98' Upay, Ii, lpit, your graduation inspired me!! Wiyah, Nanung,Turhadi, Anang, Agus, you will be the next ok! 6. Untuk petugas perpustakaan UIN SyarifHidayatullah Jakarta, perpus Fakultas Psikologi UI Depok, Iman Jama' untuk buku-bukunya. 7. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Skripsi ini memiliki banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis, oleh karena itu kritik dan saran amat membantu untuk kesempurnaan skripsi ini walaupun pada hakekatnya mernang tidak ada yang sernpurna didunia ini.semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi mahasiswa psikologi, untuk menambah khazanah keilmuan, akhirnya
penulis serahkan semua kepada
Penguasa manusia. Jakarta, 2 februari 2004
Penulis VI
ABSTRAK
Konsep diri adalah organisasi persepsi diri yang berada didalam kesadaran seseorang, yang menyangkut cara seseorang memandang dirinya, nilai dirinya, menilai karakteristik serta kemampuannya, bagaimana ia berfikir tentang dirinya, bagaimana seseorang mempersepsikan hubungannya dengan orang lain dan dengan lingkungannya serta berbagai macam aspek kehidupan serta nilai-nilai yang menyertai persepsi itu. Dimensi konsep diri adalah (1) Dimensi Internal yang mencakup, (a)diri identitas, (b)diri perilaku, (c)diri penilai, (2)Dimensi Ekstemal, yang mencakup:(a)diri fisik, (b)diri moral etik, (c)diri pribadi, (d)diri keluarga, (e)diri sosial. Perilaku berbusana adalah cara bagaimana seseorang berbusana sesuai dengan keinginannya serta sesuai dengan norma-norma yang ada dalam lingkungannya. Dalam berbusana seseorang tidak terlepas pada fungsi, manfaat, serta kriteria dari busana yang hendak dipakai. Busana muslimah memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu: (I) menutup seluruh aurat, (2) tidak ketat, (3) tidak transparan, (4) terlindung dari pengaruh luar, (5) tidak menyerupai laki-laki. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan sebagai berikut: I. Bagaimana konsep diri mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta 2. Bagaimana perilaku berbusana mahasiswa UIN SyarifHidayatullah Jakarta 3. Adakah hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana Populasi penelitian ini adalah mahasiswi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang masih aktif, teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan angket skala yaitu skala konsep diri dan skala perilaku berbusana. Skala konsep diri menggunakan skala yang digunakan oleh Marhaeni, dengan indikator: identitas diri, kepuasan diri, tingkah laku, fisik, moral etik, pribadi, keluarga, dan sosial. Sedangkan skala perilaku berbusana penulis membuat skala sendiri dengan indikator yang dikemukakan oleh Rita Prasetiani yang mengacu pada Al-Quran dan Hadist. Adapun indikatomya adalah ; menutup aurat, tidak transparan, tidak ketat, terlindung dari pengaruh luar, tidak menyerupai laki-laki.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling. Sedangkan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu dengan mengambil subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. VII
Dari basil penelitian diketahui bahwa konsep diri mahasiswa UIN cukup tinggi, sedangkan perilaku dalam berusananyapun tinggi, yaitu berusana muslimah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh syariat.agama Islam, dan untuk hubungan konsep diri dengan perilaku berbusana berkorelasi positif, artinya bahwa bila konsep diri tinggi maka perilaku berbusananya akan baik dan sesuai dengan syariat agama Islam.
Vlll
DAFTARISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv ABSTRAK. ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISi ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii v
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... l
B. Masalah Penelitian ............................................................................. 5 C. Tujuan dan manfaat Penelitian ........................................................... 6 D. Sistematika Penilisan .......................................................................... 7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Diri ........................................................................................ 9
I. Pengertian Konsep Diri ................................................................. 9 2. Konsep Diri Negatif dan Konsep Diri Positif ............................... 13 3. Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ...................................... 20 4. Perkembangan Konsep Diri .......................................................... 27 5. Dimensi Konsep Diri ..................................................................... 32 B. Perilaku Berbusana ............................................................................. 36
l. Pengertian Berbusana .................................................................... 36 2. Kriteria Berbusana muslimah ........................................................ 38 3. Fungsi Berbusana Muslimah ......................................................... 40
IX
a. Fungsi Busana Muslimah bagi Kesehatan Kulit ...................... .41 b. Fungsi Busana Muslimah Bagi Kesehatan Rambut ................. .44 c. Fungsi Busana Muslimah Dalam Menjalankan lbadah ............ 46 4. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 48 BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 49 B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 49 C. Identifikasi Variabel ........................................................................ 50 1. Variabel penelitian .................................................................... 50 2. Definisi Operasional Variabel.. ................................................. 50 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 51
I. Skala Konsep Diri ..................................................................... 52 2. Skala Perilaku Berbusana.......................................................... 53 E Teknik Pengolahan Data ................................................................. 54 I. Validitas Alat Ukur ................................................................... 55 2. Reliabilitas Alat Ukur ............................................................... 55 3. Uji Normalitas .......................................................................... 56 4. Uji Hipotesis .............................................................................. 56 F. Prosedur Penelitian .......................................................................... 57 1. Tahap Persiapan ........................................................................ 57 2. Pemilihan Instrumen Pengumpulan Data.................................. 57 3. Pengujian Instrumen Alat Ukur ................................................ 57 4. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 59 x
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umwn Responden ......................................................... 61
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 63 C. Analisa dan Interpretasi I-lasil Penelitian ........................................ 64 D. Uji Hipotesis .................................................................................... 65 BAB V. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Diskusi ................................................................................................ 66 C. Saran .................................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
XI
DAFTAR TABEL
Tabet 3. I Skar Item Tabet 3 .2 Distribusi Item Skala Konsep Diri (sebelum uji coba) Tabet 3 .3 Distribusi Item Skala Perilaku Berbusana (sebelurn uji coba) Tabel 3.4 Distribusi Item Skala Konsep Diri (setelah uji coba) Tabcl 3.5 Distribusi Item Skala l'crilaku Berbusana (sctclah uji coba) Tai:\el 4.1 Usia Responden Tabel 4.2 Fakultas Responden Tabet 4.3 Semester Respondcn Tabe, 4.4 Kategorisasi Skor Konscp Diri Tabet 4.5 Kategorisasi Skor Perilaku Bcrbusana
DAFTAR LAMP IRAN
1.
Uji Validitas Skala Konsep Diri
2. Uji Reliabilitas Skala Konsep Diri 3. Uji Validitas Skala Perilaku Berbusana 4. Uji Reliabilitas Skala Perilaku Berbusana 5. Skala Konsep Diri 6. Skala Perilaku Berbusana 7. Skor Konsep Diri 8. Skor Perilaku Berbusana 9. Hasil Korelasi Antara Konsep Diri dengan l'erilaku 13crbusana
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak awal dikenal manusia, pakaian lebih berfungsi sebagai penutup tubuh dari pada sebagai pernyataan lambang status seseorang dalam masyarakat, sebab berpakaian ternyata memang merupakan perwujudan dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu sehingga selalu berusaha menutupi tubuhnya. Oleh karena itu, betapapun
sederhananya suatu kebudayaan bangsa, usaha untuk menutupi tubuh
dengan berpakaian itu selalu ada, sekalipun dalam bentuk seadanya. Bila melihat di sekeliling, maka akan ditemukan bcrbagai macam corak dan model busana yang biasanya berkaitan erat dengan agama, adat istiadat, dan kebudayaan setempat. Di negara-negara eropa yang kebanyakan penduduknya beragama kristen, pakaian schari-harinya dapat bernacam-macam. Di Skotlandia, laki-laki mengenakan rok sedangkan perempuan mengenakan celana panjang. Namun dikalangan rohaniawan atau organisasi gereja, pakaian mcrcka dapat mcnunjukan macam jabatan dan jenjang kepangkatan. Jenis dan potongan, cara mcmakai bagian busana, bahan, motif, serta aksesoris, semua diatur dengan ketat dan bersifat sakral. Bila mencoba menelaah perkembangan busana sesuai dengan jenis kelamin pemakainya, ada hal yang menarik yaitu busana kaum laki-laki umumnya lebih stasis dibanding perempuan, walaupun ada perubahan tidak terlalu mencolok, baik dalam ha! ukuran maupun modelnya. Berbeda dengan busana perempuan yang cenderung
2
lebih dinamis, baik dari segi ukuran, corak, maupun modelnya. Seiring dengan perubahan peradaban, pada awalnya busana perempuan primitif cukup hanya dengan melilitkan kulit kayu yang sudah dilunakkan, dengan ukuran yang hanya cukup untuk menutupi bagian tertentu dari tubuhnya, namun kemudian terns meningkat hingga akhimya menutupi seluruh tubuh. Saat ini, di Indonesia khususnya seseorang bebas memakai pakaian sesuai dengan kehendaknya atau sesuai dengan ketentuan agama dan budayanya. Sebagai agama universal, Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu sistem hidup yang lengkap, yang senantiasa memberikan pedoman kepada umatnya mulai dari yang paling dasar sampai yang paling puncak. Oleh karena itu, Islam bukanlah sebagai agama yang hanya terbatas pada kehidupan pribadi, yang semata-mata mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, sebagaimana konsepsi agama-agama selain Islam, melainkan memberikan pedoman hidup yang utuh dan menyeluruh. Saat ini, kita bisa melihat begitu banyak wanita muslimah yang mengenakan busana muslimah, hal ini sangat membanggakan kita sebagai umat muslim. Akan tetapi seiring dengan perkembangan mode, bermunculan bcrbagai jcnis mode busana muslimah, dalam berbagai corak dan warna yang mcnjanjikan kecantikan dan keanggunan si pemakai, sehingga kita dapat pula melihat banyak dari para muslimah yang mengenakan busana tetapi tidak memperdulikan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama.
3
Maraknya berbagai model busana muslimah sekarang ini, bukan berarti kita tidak boleh menyukainya atau bahkan memakainya, asalkan semuanya tidak melanggar rambu-rambu dalam agama tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah memakai busana, selain itu yang terpenting bagi muslimah adalah menjaga hati agar busana muslimah yang dikenakan tidak menjerumuskannya kedalam api neraka, dikarenakan niat menjadi berubah dari ingin menjalankan perintah Allah. Islam tidak melarang umatnya mengikuti trend mode busana, selama mode busana tersebut tidak memperlihatkan aurat si pemakai dan selama busana tersebut tidak menyalahi syariat yang telah ditentukan. Kini banyak kaum muslimah yang memakai busana muslimah, tetapi tidak mengikuti syariat yang telah ditentukan oleh agama, rnisalnya dcngan melilitkan kerudung ke lehcmya sehingga mcmperlihatkan sebagian dari lehernya dan memperlihatkan sebagian rambutnya. Maraknya para muslimah mernakai busana muslimah kini didukung penuh oleh berbagai rumah mode yang lihai melihat pasar sehingga perkcmbangan modelmodel busana rnuslimah semakin marak. Mereka berlomba-lomba rncrancang berbagai model busana muslimah sehingga fungsinya bcrubah. Ditambah dengan berbagi maeam aksesoris dan hiasan membuat busana muslimah berubah fungsi sebagai perhiasan dan menambah kecantikan si pemakainya sehingga wanita tcrsebut menjadi pusat perhatian. Dalam berbusana, seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor sosial, budaya, dan ekonomi_ Selain faktor ini, penulis ingin mengetahui dan
4
'
:·'·: ·-·-'
i'' - -,-' ';• f
mengkaji lebih dalam faktor apa yang mempengaruhi seseonp1g dalartic berbdsah11. Apakah konsep diri termasuk dalam satu ha! yang
berhubunga~··aen~.fl peril.aku ',,
berbusana, dimana konsep diri merupakan suatu konstruk yang digunakan dal~m · • memahami tingkah laku seseorang. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perilaku seseorang karena itu setiap orang bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya, atau secara sederhana dapat dikatakan bahwa konsep diri merupakan pandanganpandangan atau penghayatan dan perasaan tentang diri sendiri, jadi bagaimana seseorang memandang dirinya. Adapun konsep diri itu ada yang positif maupun negatif, tergantung cara pandang orang itu sendiri. Dari pcngamatan scscorang tcntang dirinya ini lcrkandung suatu penilaian terhadap dirinya sendiri, kemudian dari penilaian ini muncullah sikap dan perasaan terhadap dirinya tennasuk kepribadian. Bermunculannya berbagai model busana muslimah dewasa ini membuat para muslimah antusias menyambutnya sehingga mereka lupa akan peraturan dan syarat dari busana muslimah itu sendiri. Mcrcka mengikuti trend mode yang ada tanpa memperdulikan ciri dari pribadi muslimah. Timbulnya jilbab gaul, dimana si
pemakai
melilitkan
kerudungnya
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan sebagian lehernya, serta dipadu dengan busana muslimah yang terlihat ketat di badan, ha! tersebut terlihat di berbagai tempat terutama di kampus-kampus yang memiliki label Islam.
5
Keadaan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan di benak penulis, terutama tentang apa sebenarnya yang memotivasi mereka
sehingga mereka
mengenakan busana tersebut, apakah di karenakan keterbatasan pengetahuan mereka tentang agama, terutama tentang bagaimana sebenarnya busana muslimah itu, atau dikarenakan konsep dirinya yang rendah sehingga semaunya berbusana tanpa memperdulikan keburukan apa yang akan ditimbulkan pada dirinya. Dikarenakan konscp dirinya yang rcndah tcrscbut mcmbuat si pemakai tidak memandang dirinya berharga, ia tidak merasa malu memakai busana tanpa melihat rambu-rambu dalam agama, dan tidak memperdulikan nonna yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu dilihat dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas, maka penulis mengambil tema penelitian tentang husana yaitu dengan judul: "HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIR! DENGAN PERILAKU BERBUSANA"
B. Masalah Penelitian I. Perumusan Masalah
a. Bagaimana konsep diri mahasiswa UIN Jakarta? b. Bagaimana perilaku berbusana mahasiswa UIN .Jakarta? c. Apakah terdapat hubungan antara konscp diri dengan perilaku berbusana mahasiswa UIN Jakarta ? 2. Pembatasan Masalah a. konsep diri yang dimaksud adalah pemahaman mahasiswa tentang dirinya sendiri dalam berbagai asfek.
6
b. Perilaku berbusana yang dimaksud adalah perilaku berbusana muslimah yang sesuai dengan aturan dalam syariat Islam, baik dari segi ciri, fungsi, manfaat, maupun kriterianya. Dan diharapkan dengan busana muslimah tersebut dapat mencerminkan pribadi muslimah yang anggun dan berbudi pekerti baik. c. Mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta, yang masih aktif, dan penulis mengambil spesifikasi dalam penelitian ini adalah khusus untuk mahasiswi.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dengan mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana konsep diri mahasiswa UIN serta bagaimana perilakunya dalam berbusana. Serta adakah hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan masyarakat khususnya muslimah agar lebih mengetahui apa itu busana muslimah, syarat, fungsi serta kriteria dari busana muslimah. Selain itu muslimah diharapkan lebih mengetahui tentang konsep diri, dan agar muslimah mengetahui adakah hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana muslimah. Penelitian yang disusun dengan menggunakan metode korelasional ini, diharapkan akan memberi sumbangan-sumbangan ilmiah bagi perkembangan
7
psikologi, khususnya psikologi Islam. Setidaknya penelitian ini dapat membangkitkan minat pada peneliti Iain untuk melakukan penelitian baru yang berhubungan dengan penelitian ini, serta dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
D. Sistcnrntikn Pcnulisnn
Dalam penyusunan penelitian
m1,
penulis membagi ke dalam lima bab
dengan perincian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, meliputi : latar belakang masalah, masalah penelitian, yang mencakup perumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka, yang terdiri alas beberapa sub bab, yaitu : konsep diri yang mencakup beberapa sub bab yaitu, pengertian konscp diri, konsep diri positif dan konsep diri negatif, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri, perkcmbangan konscp diri, dan dimensi konsep diri, perilaku berbusana, yang mencakup beberapa sub bab yaitu, pengertian perilaku berbusana, kriteria berbusana, fungsi berbusana rnuslirnah yang mencakup fungsi busana muslirnah bagi kesehatan kulit, fungsi busana muslirnah bagi kesehatan rambut, dan fungsi busana muslimah dalam rnenjalankan ibadah. Bab III Metodologi Penelitian, meliputi : rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, identifikasi variabel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data yang mencakup validitas alat ukur, reliabilitas alat ukur, uji hipotesis, prosedur
8
penelitian yang mencakup tahapan persiapan, pemilihan instrumen pengumpulan data, pengujian instrumen alat ukur, pelaksanaan penelitian. Bab IV Hasil Penelitian, meliputi : gambaran umum responden, deskripsi hasil penelitian, analisa dan interpretasi hasil penelitian, uji hipotesis. Bab V Kesimpulan, Diskusi, Saran
BABll
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep diri I. Pengertian Konsep Diri
Definisi konsep diri sangat beragam. Keberagaman itu dikarenakan oleh perbedaan latar belakang ilmiah para teoritikus yang membahas konsep diri. 1 Konsep diri menurut bahasa mengandung pengertian suatu ide atau pengertian atau gambaran mental yang diabstraksikan dari peristiwa konkret, objek, proses atau apapun, yang digunakan oleh aka! budi untuk memahami hal-hal mengenai diri seseorang secara terpisah dari orang lain. · Konsep diri menurut Joan Rais yaitu : pendapat kita mengenai diri sendiri. Konsep diri juga harus dibedakan dengan istilah kepribadian. Kepribadian terbentuk berdasarkan penglihatan orang lain terhadap diri individu, ini merupakan pandangan dari luar, konsep diri sebaliknya merupakan sesuatu yang ada dalam diri individu, yang merupakan pandangan dari dalam atau dengan cara yang lebih mudah dimengerti, dapat dikatakan bahwa kepribadian adalah "saya seperti orang lain melihat saya" dan konsep diri adalah "saya seperti melihat diri saya sendiri"2
1
Fitra Faturahman, konsep diri pelajar yang terlibat perkelahian pelajar, skripsi sarjana psikologi, (Jakarta, 2002), h 16 2
Singgih D Gunarsa, psikologi pekembangan anak dan remaja, (Jakarta, Gtmung Mulia
IO
Carl R.Rogers berpendapat bahwa, "konsep diri menyangkut persepsi diri yang menunjuk bagaimana seorang memandang dirinya, menilai dirinya, menilai kemampuannya dan bagaimana ia berfikir tentang dirinya. Disamping itu, konsep diri juga menyangkut bagaimana seseorang mempersepsikan hubungannya dengan orang lain dan berbagai macam aspek dalam kehidupan serta nilai-nilai yang menyertai persepsi itu. " 3 Konsep diri adalah pandangan diri individu, tentang diri sendiri, potret diri mental ini memiliki tiga dimensi : pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan mengenai diri, dan penilaian tentang diri sendiri. 4 Dimensi dari konsep diri adalah apa yang diketahui tentang diri sendiri, dalam benak seseorang ada satu daftar julukan yang menggambarkan dirinya: usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan dan sebagainya.jadi, konsep diri seseorang dapat di dasarkan pada "asas dasar". Dari faktor dasar tersebut dapat dilihat yang akan menempatkan individu dalam kelompok sosial, kelompok umur, kelompok suku bangsa dan sebagainya. Individu tersebut juga mengidentifikasi dengan kelompok sosial lain yang menambah daftar julukan diri dirinya demokrat liberal, katolik Roma, protestan, kelas menengah keatas atau kelas menengah kebawah, julukan seperti itu dapat diganti setiap saat,
3
Gardner Linzeybdan Calvin S. hall, Teori-teori Ho/istik, Organismik Penomenologis,
(.Jakarta, Kanisius, 1993) 4
James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella, Psiko/ogi tentang Penyesuaian dan Huhungan Kemanusiaan, (!KIP Semarang Press 1990), cet. ke-3
11
tetapi sepanjang 1a mengidentifikasi dengan suatu kelompok.kelompk tersebut memberikannya informasi lain yang dimasukan kedalam potret diri mental individu tersebut. Akhimya, dalam membandingkan dirinya dengan istilah-istilah kualitas,
ia
mengkategorikan dirinya dengan membandingkannya terhadap orang lain, sebagai orang yang spontan atau yang hati·hati, baik hati atau egois, tenang atau bertemperamen tinggi. Individu dapat saja mengubah tingkah lakunya atau dapat mengubah kelompok pembanding yang diharapkannya. Menurut Hurlock (1991), setiap individu mempunyai konsep diri yang sesungguhnya dan konsep diri yang ideal. Konsep diri yang sesungguhnya adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini merupakan bayangan cermin yang ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain dan apa kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Sedangkan konsep diri ideal adalah gambaran diri seseorang mengenai penampilan dan tingkah laku yang di idam-idamkan. 5 Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga mengandung penilaian (evaluasi) tentang diri sendiri. Konsep diri meliputi apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan tentang diri kita. Konsep diri mempunyai dua komponen: komponen kognitif dan komponen afektif. Dalam psikologi sosial komponen kognitif terdiri dari beberapa komponen
' Abdul Mujib, Fitrah dan kepribadian Islam, (Jakarta, Darul Falah, 1999), h. 77
12
yaitu : self image (citra diri), afektif disebut self esteem (harga diri). Sedangkan harapan tentang diri sendiri disebut self ideal (cita-cita diri). 6 Konsep diri juga terdiri dari aspek fisik dan psikologis. Aspek fisik biasanya terbentuk lebih dulu dari pada aspek psikologis, dan merupakan gambaran dari individu yang berhubungan dengan penampilan fisik, antara lain mengenai kecantikannya, jenis kelamin, anggota badan dan hubungannya dengan tingkah laku serta bagaimana kesan semua itu dimata orang lain. Sedangkan aspek psikologis merupakan gambaran diri individu berdasarkan pada fikiran, perasaan, emosi individu terhadap kualitas-kualitas seperti kejujuran, keberanian, dan hal-hal lain yang ada dalam dirinya tenhasuk kemampuan dan ketidakmampuan diri yang mempengaruhi penyesuaian dalam kehidupan. _ Konsep diri merupakan suatu cara untuk memprediksi tingkah laku individu. Maka cukup relevan bila hubungan diantara keduanya diteliti. Dengan mengetahui konsep diri yang ada pada individu diharapkan dapat memprediksikan perilaku berbusana yang akan ditimbulkan. Jadi dari semua uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep diri adalah: organisasi persepsi-persepsi diri yang berada didalam kesadaran seseorang, yang menyangkut cara seseorang memandang dirinya, nilai dirinya, menilai karakteristik serta kemampuannya, bagaimana ia berfikir tentang dirinya, bagaimana seseorang 6
mempersepsikan
hubungannya
dengan
orang
lain
dan
dengan
Budiyatna dan Mutmainah, Komunikasi m1tar Pribadi, (Jakarta, Universitas Terbuka, 1998)
13
lingkungannya serta berbagai macrun aspek kehidupan serta nilai-nilai yang menyertai persepsi itu.
2. Konsep Diri Negatif dan Konsep Diri Positif
Pandangan seseorang tentang dirinya akan jatuh
diantara· kedua kutub
tersebut, yaitu negatif dan positif. Akan tetapi dengan mengetahui kedua perbedaan itu, individu bisa lebih mengetahui secara lebih jauh tentang konsep diri.7 a. Konsep diri negatif Ada dua konsep diri Jiegatif, yaitu pertama, pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, dia tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri. Dia benar-benar tidak tahu siapa dirinya. Kondisi ini umum dan normal diantara para remaja. Konsep diri mereka kerap kali menjadi tidak teratur untuk sementara waktu dan ini terjadi pada saat transisi dari dari peran anak ke peran orang dewasa (Erikson,1968). Tetapi pada orang dewasa ha! itu mungkin suatu tanda ketidak mampuan menyesuaikan. 8 Tipe kedua dari konsep diri negatif hampir merupakan lawan dari yang pertama. Disini konsep diri itu terlalu stabil dan terlalu teratur dan kaku.mungkin karena dididik dengan sangat keras, individu tersebut.menciptakan citra diri yang
7
James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella, op.cit
8
Ibid, h. 72
14
tidak mengijink:an adanya penyimpangan dari seperangkat hukum besi yang dalam pikirannya mernpakan cara hidup yang tepat. Pada kedua tipe konsep diri negatif, informasi barn tentang diri hampir pasti menjadi penyebab kecemasan, rasa ancaman tehadap diri. Tidak satupun dari kedua konsep diri cukup bervariasi untuk menyerap berbagai macam informasi tentang diri. Setiap hari pikiran manusia mengalami pemilihan yang ketat tentang berbagai macam dorongan, diingatan dan tanggapan yang semuanya itu merefleksi pada diri. Jadi, agar memahami dan menerima diri sendiri, konsep diri hams dilengkapi dengan "kotak kepribadian" yang cukup luas, tempat individu dapat menyimpan bermacammacam fakta yang berbeda tentang diri sendiri. Dengan kata lain, konsep diri idealnya hams luas dan tersusun dengan teratur. Orang dengan konsep diri yang tak teratur atau konsep diri yang sempit benarbenar tidak memiliki kategori mental yang dapat dikaitkannya dengan informasi yang bertentangan tentang dirinya.(Sullivan, 1953). Oleh karena itu, dia mengubah terns menerns konsep dirinya, atau dia melindungi konsep dirinya yang kokoh dengan mengubah atau menolak informasi barn. Dalam kaitannya dengan eval uasi diri, konsep diri yang negatif menurnt definisinya meliputi penilaian negatif terhadap diri. Apapun pribadi itu dia tidak perna!i cukup baik. Apapun yang diperoleh tampaknya tidak berharga dibandingkan dengan apa yang diperoleh orang lain. Hal ini dapat menuntun kearah kelemahan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa konsep diri negatif sering kali berhubungan dengan depresi klinis (Dobson dan Shaw, 1987). Atau orang tersebut
15
mungkin mengalami kecemaan secara ajeg, karena menghadapi infonnasi tentang dirinya sendiri yang tidak dapat diterimanyadengan baik, dan yang mengancam konsep dirinya. Dalam kedua kasus itu: depresi atau kecemasan, kekecewaan emosional akan mengikis harga diri, dan ha! ini menyebabkan kekecewaan emosional yang lebih parah, dan seterusnya - sebuah lingkaran setan. 9 Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert, ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif, yaitu :10 I. Peka terhadap kritik orang lain, ia sangat tidak tahan terhadap kritik yang diterimanya, mudah marah, baginya koreksi seringkali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. 2. Sangat responsif terhadap pujian, walaupun mungkin ia berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian, baginya segala macam label yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatian, bersifat hiper kritis terhadap orang lain, selalu mengeluh, mencela atau meremehkan apapun atau siapapun, mereka tidak bisa mengungkapkan penghargaan atau kelebihan orang lain. 3. Orang yang konsep dirinya negatif cenderung merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, karena itu ia bereaksi pada orang Iain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban 9
Ibid, h.72
10
Jalaluddin Rakhmat, Psiko/ogi Komunikasi, (Bandung, PT. Rosda Karya, 2000), Edisi Revisi, h. I 05
16
persahabatan, ia tidak akan pemah mempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak beres. 4. Ia akan cenderung bersikap pesimis terhadap kompetisi, seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang Iain dalam membuat prestasi. b. Konsep diri positif Jika seseorang menempatkan nilai tinggi pada sifat rendah hati, berarti ia berasumsi bahwa suatu konsep diri yang benar-benar positif adalah suatu kuantitas yang agak berbahaya. Dasar dari konsep diri yang positif bukanlah kebanggan yang besar tentang diri tetapi lebih berupa penerimaan diri. Dan kualitas ini lebih mungkin mengarah pada kerendahan hati dan ke kedermawanan dari pada ke keangkuhan dan ke keegoisan. Yang menjadikan penenmaan diri mungkin adalah bahwa orang dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali tidak seperti konsep diri yang terlalu kaku atau terlalu longgar. Konsep diri yang positifbersifat stabil dan befariasi. Konsep ini berisi berbagai "kotak kepribadian", sehingga orang dapat menyimpan informasi tentang dirinya sendiri, baik informasi negatif maupun informasi positif Jadi, orang dengan konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri: "saya berkompetensi sebagai seorang ahli hukum tetapi tidak kompeten sebagai seorang atlit", "saya mencintai anak laki-Iaki saya tetapi tadi malam saya bermimpi bahwa saya melihatnya tenggelam dalam bak mandi". Karena secara mental dia dapat menyerap semua
17
informasi ini, tak satupun dari informasi tersebut yang merupakan ancaman baginya. 11 Karena konsep diri positif itu cukup luas untuk menampung seluruh pengalaman mental seseorang, evaluasi tentang dirinya sendiri menjadi positif Dia dapat menerima dirinya sendiri secara apa adanya. Hal ini tidak berarti bahwa dia tidak pemah kecewa terhadap dirinya sendiri atau bahwa dia gaga! mengenali kesalahannya. Dan dengan menerima dirinya sendiri, diajuga dapat menerima orang lain. Mengenai pengharapan, orang dengan konsep diri positif merancang tujuantujuan yang sesuai dengan realitas. Artinya, memiliki kemungkinan besar untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Disamping tujuan tersebut cukup berharga kalau ia berhasil mencapainya, hal itu akan dapat dijadikan alasan untuk memuji diri. Yang lebih penting dari pengharapan yang realistik tentang pencapaian adalah pengharapan tentang kehidupannya sebagai individu: idenya tentang apa yang dapat diberikan kehidupan kepadanya dan bagsimana seharusnya dirinya mendekali dunia. Pada bidang inilah konsep diri positif mungkin lebih banyak menjadi modal yang lebih berharga dibanding dengan daerah lain. Orang yang berkonsep diri positif dapat tampil didepan secara bebas, baginya hidup adalah proses penemuan. Ia berharap kehidupan dapat membuat dirinya tertarik, dapat memberinya kejutan dan memberinya imbalan. Dengan demikian ia 11
James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella, op cit, h. 73
18
akan bertindak: dengan berani dan spontan serta memperlakukan orang lain dengan hangat dan hormat. Dan karena ia menghadapi orang dengan cara ini, hidup akan terasa menyenangkan dan penuh kejutan. Jadi, konsep diri yang positif, seperti halnya dengan konsep diri yang negatif, adalah bagian dari hubungan yang melingkar, akan tetapi Jingkaran itu bukan Jingkaran yang buruk tetapi Iingkaran yang baik. 12 Menurut Jalaludin, orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan Iima hal yaitu: 13 1. Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah. 2. Ia merasa setara dengan orang lain. 3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu. 4. Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat. 5. Ia mampu memperbaiki dirinya, karena ia sanggup mengungkapkan aspekaspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Meniurut D.E. Hamachek, menyebutkan sebelas karakterisik orang yang mempunyai konsep diri positif yaitu : 14 !. Meyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia
mempertahankan, walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat.
12
Ibid. ' h. 74
13
Jalaluddin Rahmat, op.cit, h.105
14
Ibid. , h. 106
19
Tetapi ia juga merasa dirinya cukup tanggih untuk mengubah prinsip-prinsip itu bila pengalaman dan buicti-bukti baru menunjukan dirinya bersalah. 2. Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa bersalah yang berlebihan atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya tersebut. 3. Ia tdak mencemaskan apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi kemarin dan apa yang sedang terjadi saat ini. 4. Memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam mengatasi persoalan, dan yakin dapat menghadapi kegagalan atau kemunduran yang dihadapinya. 5. Merasa sama dengan orang lain sebagai manusia, walaupun ada pebedaan tertentu, seperti Iatar belakang keluarga atau sikap orang lain terhadapnya. 6. Bisa menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain, paling tidak bagi orang yang dipilihnya sebagai sahabat. 7. Dapat menerima pujian tanpa pura-pura, rendah hati dan menerima pujian tanpa merasa bersal.ah. 8. Cenderung menolak bi la ada orang lain terlalu mendominasinya. 9. Dapat mengekspresikan perasaannya kepada orang lain, seperti perasaan marah, sedih, cinta, kecewa dan sebagainya. iO. Mampu menikmati secara utuh setiap kegiatan yang dilakukannya, baik
bermain ataupun bekerja. 11. Peka terhadap kebutuhan orang lain, dan tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan kebahagiaan orang lain.
20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Sejalan dengan kemampuan persepsi dan pembedaan konsep diri, terbentuk pula melalui interaksi individu dengan orang lain dan lingkungannya. Sullivan menekankan pada pentingnya interaksi sosial dalam pembentukan konsep diri seseorang. Melalui interaksi dengan orang lain, individu mendapatkan penilaian tentang dirinya yang kemudian menjadi label bagi dirinya, dan menggunakan penilaian tersebut sebagai tolak ukur dalam berfikir dan bertingkah laku. Konsep diri berkembang dari kontak antara anak dengan orang lain disekitarnya, yaitu dari apa yang mereka lakukan atau katakan pada anak tersebut, juga status apa yang didapat anak tersebut dalam kelompok identifikasinya. Yang berpengaruh pada pembentukan konsep diri terutama adalah, orang-orang lain yang dianggap penting oleh individu. Mula-mula orang yang dianggap penting adalah keluarga sendiri, tetapi setelah hubungan sosial anak meluas keluar rumah peran anggota keluarga "significant people" akan tergantikan oleh orang lain seperti teman sebaya, guru dan lainnya. Gabriel Marcel, seorang filusuf eksistensialis menulis tentang peranan orang lain dalam memahami diri sendiri, "'l'lze Fae/ is that we can understand ourselves by starting from the other, or from others,amd only by starting from them. " Kita
mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dulu. 15
15
Ibid. , h. 100
-~
21
Harry Stack Sullivan (1953) menjelaskan bahwa jika seorang individu diterima orang Iain, dihormati dan disenangi karena keadaan dirinya, maka ia akan cenderung bersikap menghormati dan menerima dirinya. Tidak semua orang lain mempunyai pengaruh yang sama terhadap diri individu. .Ada yang paling berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan individu tersebut. George Herbert Mead (1934) menyebut mereka significant others - orang Iain yang sangat penting. Ketika individu masih kecil, mereka adalah orangtua, saudara, dan orang-orang yang tinggal serumah dengannya. Sedangkan menurut Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamainya affective others - orang lain yang dengan mereka individu mempunyai ikatan emosional. Dari merekalah secara perlahan-lahan individu membentuk konsep dirinya. Pelukan, senyuman, pujian, dan penghargaan mereka menyebabkan individu menilai dirinya secara positif. Ejekan, cemoohan dan hardikan membuat individu memandang dirinya secara negatif. 16 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri
seseorang adalah : a. Faktor Orang Tua Dalam hal informasi atau cermin tentang diri, orang tua memegang peranan paling istimewa. Jika mereka secara tulus dan konsisten menunjukan cinta dan sayangnya kepada anak, maka seorang anak akan dibantu untuk memandang dirinya pantas untuk dicintai, baik oleh orang Iain maupun oleh dirinya sendiri. Sebaliknya, 16
Ibid. ' h. 101
22
jika dari orang tua anak tidak mendapatkan kehangatan, perhatian dan cinta, maka ia akan tumbuh sebagai individu yang memiliki perasaan ragu-ragu apakah ia pantas dicintai dan diterima. Jika seorang anak menghargai dirinya, maka ia akan melihat dirinya sebagai individu yang berharga. Tetapi jika tanggapan orang tua terhadap dirinya berupa kritikan, hukuman dan koreksian selalu, ia akan menyangkal kebaikannya sebagai pribadi dan ia menjadi yakin bahwa ia pantas untuk diperlakukan buruk.mengkritik atau menyalahkan anak secara berlebihan menimbulkan rasa bersalah dan malu lebih dari pada yang diperlukan untuk membuat anak berubah.
17
Penilaian orang tua yang dituj ukan kepada anak untuk sebagian besar menjadi penilaian yang dipegang tentang dirinya. Harapan orang tua terhadapnya dimasukkan kedalam cita-cita dirinya, jika ia tidak mampu memenuhi sebagian dari harapan itu, atau j ika keberhasilannya tidak diakui oleh orang tuanya, maka anak akan mengembangkan rasa tidak mampu dan akan memiliki harga diri yang rendah. Dengan berbagai macam cara orang tua memberitahu tentang siapa sebenamya diri kita, orang tua yang terlalu memperhatikan dan mudah ccmas,dan merasa harus terus- menerus dekat dengan anaknya, maka akan menghasilkan anak yang penakut dan selalu merasa tidak aman. Orang tua yang selalu menuntut dan
17
Lawrence E. Shapiro, Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak, (Jakarta, Gramedia, 1999), h. 105
23
tidak pemah puas dengan apapun yang dilakukan anaknya, maka akan gaga! menumbuhkan rasa percaya diri atau menumbuhkan pandangan positif dalam dirinya. Bahkan orang tua sering kali memberi cap kepada anak seperti "anak nakal", "anak malas", maka ini akan menjadi sebutan diri dan akan tetap bertahan sebagai bagian gambaran diri anak. Jika orang tua meninggal dan tidak ada gantinya, maka anak akan mendapat kesulitan untuk membentuk gambaran positif tentang dirinya. Apabila orang tua menunjukan minat dan perhatian yang sedikit saja, maka ini akan menumbuhkan pandangan negatif pada anak tentang dirinya. Tanggapan balik dari orang tua merupakan penentu penting untuk konsep diri, tanggapan yang baik dan dikehendaki oleh anak, maka ia akan tumbuh dengan perasaan berharga dan dicintai. Maka sebagai orang tua, harus menampakkan bahwa anak itu berharga dan pantas dicintai. 18 b. Faktor Saudara kandung Hubungan dengan saudara kandung juga penting dalam pembentuka konsep diri. Anak sulung yang diperlakukan seperti seorang pemimpin oleh adik-adiknya dan mendapat kesempatan untuk brperan sebagai penasehat mereka, mendapat keuntungan dari kedudukannya untuk mengembangkan konsep dirinya yang positif. Sedangkan anak bungsu mengalami hal yang berlawanan.bila kakaknya terns
1 •
Umi Latifah, Hubungan Konsep Diri dengan Hidup Bermalma, Skripsi sarjana pendidikan, (Jakarta, 2002), h. 21
24
menerus menganggap dan memperlakukannya sebagai anak kecil, akibatnya kepercayaan dan harga dirinya berkenbang negatif dan lambat. negatif atau positif seorang individu memandang dirinya sangat dipengaruhi oleh
lingkungannya,
terutama
lingkungan
terdekatnya,
yaitu
keluarganya.
Bagaimanapun cara keluarga memandang dirinya, maka itulah konsep diri yang akan terbentuk pada dirinya, karena orang-orang terdekat terutama keluarga mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan, serta merekalah yang mengarahkan tindakan dan membentuk pikiran individu. c. Faktor Teman sebaya Hidup seorang individu tidak terbatas pada keluarga saja. Kita juga berteman dan bergaul dengan orang-orang diluar rumah, terutama dengan teman-teman sebaya. Dalam pergaulan dengan teman-teman itu, apakah kita disenangi, dikagumi dan dihormati atau tidak, ha! tersebut ikut menentukan dalam pembentukan gambaran dirinya. Harry Stack Sullivan, seorang murid Sigmund Freud menekankan pentingnya hubungan sosial pada anak-anak bagi perkembangan kepribadian mereka. Menurut Sullivan, persahabatan dikalangan anak meninggalkan kebiasaan yang tercetak seumur hidup dalam pergaulan selanjutnya. 19 Selain kebanggaan atas diri sendiri yang besamya hampir sama dengan kasih sayang dan pengasuhan orang tua, sebaliknya anak yang tidak mempunyai teman atau tidak diterima oleh teman-teman sebayanya ketika masih sekilah dasar, maka 19
Jalaludin Rahmat, op.cit, h 105
25
rasa tidak lengkap dan tidak puas akan muncul dan akan terbawa sampai seumur hidup. Meskipun keberhasilan yang diperolehnya mungkin nyata seka!i. 20 lingkungan teman-teman sebayanya, maka ia akan meninjau kembali gambaran diri yang telah terbentuk di rumah.Perlakuan teman sebaya akan sangat mempengaruhi gambaran dirinya megitu pula perbandingan dirinya dengan mereka. Bila individu tersebut menemukan dirinya kalah "cakep", pandai Pada masa remaja, ketika individu keluar rumah dan masuk dalam dan kahebat dengan mereka, atau mereka memandangnya dengan cemoohan, maka gambaran dirinya yang positif akan terhambat untuk tumbuh, dengan kata lain ia akan memiliki konsep diri negatif. Sebaliknya jika teman-temannya memandangnya dengan positif dan tidak mencemooh atau menghina, serta individu menemukan bahwa dirinya lebih unggul segalanya dari teman-temannya, maka harga dirinya akan berkembang positif 21 d. Faktor Masyarakat Sebagai anggota kelompok masyarakat sejak kecil individu sudah dituntut untuk bertindak menurut cara dan patokan tertentu yang berlaku dalam masyarakat. Norma masyarakat itu diteruskan kepadanya lewat orang tua, sekolah, teman sebaya dan media cetak seperti radio dan televisi. Nonna itu menjadi bagian dari cita-cita dirinya. Semakin ia mampu memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat maka semakin baik harga dirinya berkembang. 20
Lawrence E. Shapiro, op.cit, h. 196
21
Umi Latifuh, op.cit, h.23
26
Budaya dalam masyarakat tidak hanya menetapkan bagaimana individu harus bertindak, tetapi juga bagaimana harus tampil dan tampak. Cita-cita budaya yang ada dalam masyarakat itu juga menjadi unsur cita-cita diri individu. Kecocokan individu dengan cita-cita masyarakat itu mempunyai peran penting dalam gambaran dirinya. Selain itu, perlakuan masyarakat juga sangat mempengaruhi konsep diri individu, bila ia sudah mendapat cap buruk dari masyarakat sekitarnya, sulit baginya untuk merubah gambaran dirinya yang jelek. Lebih parah lagi bila individu hidup dalam masyarakat diskriminatif dimana dikenal istilah mayoritas dan minoritas, bila individu berada di pihak mayoritas, maka harga dirinya akan berkembang positif Namun bila individu berada di pihak minoritas, dimana akan mendapatkan perlakuan buruk dari kelompok mayoritas yang akan mempersulit menumbuhkan harga diri yang positif pada individu tersebut. e. Faktor Kelompok rujukan Adapun yang mempengaruhi konsep diri individu selain keluarga adalah kelompok rujukan (refference group), yaitu kelompok yang secara emosional mengikat individu dan berpengaruh terhadap pembentukkan konsep dirinya. Dengan melihat kelompok ini, individu mengarahkan perlakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Maka, individu cenderung menjadikan norma-norma dalam kelompok tersebut sebagai ukuran perilakunya, dan ia j uga merasa dirinya sebagai bagian dari kelompok, lengkap dengan seluruh sifat-sifat dari anggota kelompok tersebut menurut persepsinya. 22 22
JalaluddinRakhrnat op.cit, h. 104
27
4. Perkembangan konsep diri Konsep diri berasal dan berakar pada masa kanak-kanak, dan berkembang terutama sebagai akibat dari hubungan individu dengan orang lain. Dalam pengalaman hubungan individu dengan orang lain dan bagaimana orang lain memperlakukannya. Individu menangkap pantulan tentang dirinya dan membentuk gagasan dalam dirinya seperti apakah ia sebagai pribadi. Tindakan seseorang selalu tergantung pada apa yang menurut pikirannya benar tentang dirinya dan lingkungannya. Ini merupakan ha! yang pundamental, begitulah cara diri individu terbentuk. Individu bertindak seolah-olah konsep dirinya sudah benar, tidak perduli seberapa jauh konsep itu meleset. Saymond 1951
(dalam fitts
1971) mengemukakan mengena1
proses
pembentukan dan perkembangan konsep diri, bahwa konsep diri tidak dibawa individu sejak lahir. Konsep diri sedikit demi sedikit akan timbul sejalan dengan perkembangannya, serta sejalan dengan kemampuan persepsi individu. Konsep tentang diri mulai terbentuk sejak seseorang mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain dan lingkungan sekitamya. 23 Ketika lahir, seseorang tidak memiliki konsep diri -
tidak memiliki
pengetahuan tentang diri sendiri, dan tidak memiliki pengharapan bagi dirinya, serta
23
Center
W. H Fitts, The Self Concept and self Actualization Monographs in the Dede Wallace
28
tidak memiliki penilaian terhadap diri sendiri. Tidak mengetahui apakah sesuatu yang dipegang itu kaki atau mainan. Apabila seorang anak melihat tangannya begerak, ia tidak tahu kalau itu miliknya, ia memperoleh pengalaman fisik, panas, dingin, sakit, tetapi anak itu tidak tahu bahwa sensasi ini dihasilkan dari interaksi dua faktor yang masing-masing berdiri sendiri: individu dan lingkungan. Namun keadaan menyatu dengan lingkungan ini tidak berlangsung lama. Secara perlahan selama kehidupan tahun pertama, anak mulai membedakan antara "aku" dan "bukan aku". Ketika panca indera makin menguat, anak mulai membentuk gagasan tentang hubungan antara "aku" dan "bukan aku". Yang paling penting, individu belajar bahwa dunia "bukan aku". 24 Tahun-tahun awal ketika anak menerima isyarat-isyarat tentang dirinya merupakan tahun-tahun rawan. Diperkirakan bahwa pada akhir tahun kedua dalam hidup, kerangka dasar gambaran diri sudah terbentuk dalam diri anak. Dan pada waktu masuk sekolah, banyak sikap diri yang akan bertahan dalam hid up sudah mulai mengakar pada mereka. Konsep diri juga memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana
pengalaman
dalam
hidup
mempengaruhi
individu.
Pengetahuan tentang diri individu menjadi kekuatan aktif dalam mengatur tanggapannya atas pengalaman- pengalaman hidup selanjutnya. 25 24
James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella, op.cit, h. 74
25
Umi Latifah, op.cit, h. 21
29
Jadi, pada awal kehidupan, anak belajar untuk menempatkan kemanusiaan sebagai hal terpenting, karena mereka dapat memenuhi - atau gaga! memenuhi kebutuhan yang paling utama: kehangatan, makanan, kontak fisik dan akhimya interaksi sosial. Pada awalnya, konsep ini mungkin hanya meliputi beberapa pengertian samarsamar, kondensasi pengalaman berulang-ulang yang bcrkaitan dengan kcnyamanan atau ketidak nyamanan fisik, meskipun samar-samar. Pengertian awal ini membentuk konsep dasar pandangan terhadap diri sendiri yang merupakan bibit konsep diri. Jika seseorang diperlakukan dengan kehangatan dan cinta, konsep dasar yang tebentuk berupa perasaan positif terhadap diri sendiri. 26 Pada masa anak-anak, konsep diri yang dimiliki seseorangbiasanya berlainan dengan konsep diri yang dimilikinya ketika memasuki usia remaja dan dewasa. Konsep diri pada masa anak-anak cenderung bersifat tidak realistis, hanya didasarkan atas imajinasi-imajinasi tertentu dalam dirinya. Tetapi apabila perkembangan seorang anak tergolong normal, maka konsep diri yang lama itu akan berganti dengan konsep diri yang lebih realistis sesuai dengan keadaan dirinya, serta sejalan dengan pengalaman-pengalaman serta penemuanpenemuan tentang dirinya yang diperoleh pada usia selanjutnya. Konsep diri merupakan produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan organisasi pengalaman-pengalaman psikologis. Pengalaman26
James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella, op.cit, h. 76
30
pengalaman psikologis ini merupakan hasil eksplorasi individu terhadap lingkungan fisiknya dan refleksi mengenai dirinya yang diterima dari orang-orang penting disekitarnya. Sejak masa kanak-kanak individu sudah menetahui bahwa penampilan yang menarik merupakan potensi yang kuat dalam pergaulan, dan yang tidak menarik akan menghambat pergaulan. Dari pengalamannya individu tahu bahwa penampilan fisik yang menarik menjadi dasar segala-galanya. Sebagaimana dijelaskan Mathes dan Kahn (76) :27
"Dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Sa/ah satu keuntungan yang sering diperoleh ialah bahwa ia mudah berteman. Orang-oran yang menarik lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai lebih positif oleh orang lain dibandingkan teman-teman lainnya yang kurang menarik. Karena banyak hal-hal positif yang disebabkan oleh penampilan menarik ini, maka merekapun mungkin lebih berbahagia dan lebih mudah menyesuaikan diri daripada mereka yang kurang menarik. Dan sangat mungkin pula, banyaknya orang yang menyukainya terpantul dalam harga diri yang tinggi" . Cara orang tua memenuhi kebutuhan fisik anak (misalnya, kebutuhan makan, minum,pakaian dan tempat tinggal). Dan kebutuhan psikologis anak (misalnya, rasa aman, kasih sayang dan penerimaan), merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap seluruh perkembangan kepribnadian anak. Pengalaman anak dalam berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga merupakan penentu pula dalam berinteraksi dengan orang lain di kemudian hari. Pandangan dan sikap individu 27
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembanga11 Sua/11 Pe11dekata11 Sepa11j11g Re11tm1g Kehidupa11 (Bandung, Erlangga, 1991), Edisi Ke-5, h. 255
31
terhadap dunia luar, mempercayai atau mencurigai, banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil ketika berinteraksi dengan lingkungan keluarga. Studi Coopersmith (dalam Berns, 1982) yang meninjau kondisi keluarga terhadap pembentukan konsep diri anak, membuktikan bahwa kondisi keluarga yang buruk dapat menyebabkan konsep diri yang rendah. Yang dimaksud kondisi keluarga yang buruk adalah tidak adanya pengertian antara orangtua dan anak, tidak ada keserasian hubungan ayah dan ibu, orangtua yang menikah lagi, sikap ibu yang ti udak puas dengan hubungan ayah-anak, serta kurangnya sikap menerima dari orangtua terhadap anak mereka. 28 Konsep diri yang tinggi dapat tercipta apabila kondisi keluarga ditandai dengan adanya integritas dan tenggang rasa yang tinggi antar anggota keluarga. Juga oleh sikap ibu yang puas terhadap hubungan ayah-anak, dan sikap positif ibu terhadap dirinya sendiri dan suaminya. Adanya integritas dan tenggang rasa yang tinggi serta sikap positif orangtua menyebabkan anak menganggap orangtua mereka sebagai figur yang berhasil, dan menganggap orangtua sebagai orang yang dapat dipercaya. Bagi anak, orangtua yang dapat dipercaya merupakan tokoh yang dapat mendukung dirinya dalam memecahkan persoalan dirinya. Kondisi keluarga yang baik dapat membuat anak menjadi lebih tegas, efektif serta percaya diri dalam memecahkan masalah kehidupan dirinya, yang menjadi bagian penting dalam proses pembentukan dirinya. 28
Layyinah, Konsep Diri Remaja Pengguna Narkoba, Skripsi Sarjana psikologi UIN, (Jakarta, 2001
32
Adanya perkembangan konsep diri ini menuttjukan bahwa konsep diri seseorang tidak langsung terbentuk dan menetap, tetapi suatu keadaan yang mempunyai proses perkembangan dan masih dapatberubah. Menurut Felker (1971), derajat kestabilan konsep diri yang tertinggi adalah pada masa pra remaja dan tahap remaja akhir. Sedangkan konsep diri sulit berubah pada masa remaja akhir yaitu antara usia 16-20 tahun, pada usia ini konsep diri seseorang mulai mantap karena konsep diri yang terbentuk sudah relatifmenetap dan stabil. Jadi, konsep diri bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Dalam berinteraksi dengan orang lain ini, individu akan menerima tanggapan, tamggapan yang diberikan tersebut, akan dijadikan cermin untuk menilai dan memandang dirinya. jadi, konsep diri juga terbentuk karena suatu proses umpan balik dari individu lain. Orang yang pertama kali dikenal individu adalah orang tua dan anggota keluarga lain. Hal ini berarti individu akan menerima tanggapan pertama dari lingkungan keluarga. Barulah setelah individu mampu melepaskan diri dari ketergantungannya dengan keluarga, ia akan berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. 5. Dimensi Konsep Diri
Konsep diri sebagai ha! yang penting dalam kepribadian individu, tidak merupakan ha! yang tunggal yang hanya terdiri dari unsur-unsur melainkan terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing berdiri sendiri namun saling
33
melengkapi satu dengan yang lainnya. Fitts, memandang "diri" dari dua dimensi, yaitu: dimensi internal dan dimensi eksternal. 29 a. Dimensi Internal Yaitu suatu dimensi dimana indifidu melihat dirinya sebagai suatu kesatuan yang utuh dan dinamis dalam melakukan pengamatan dan penilaian terhadap identitas diri, tingkah lakunya serta kepuasan dirinya. Dimensi internal ini mencakup tiga aspek yaitu: l. Diri Identitas (identity self) Diri identitas dianggap aspek paling dasar dari konsep diri. Dalam diri identitas ini terdapat sekumpulan seluruh label dan simbol yang dipergunakan oleh seseorang untuk mengamati dan menilai serta menggambarkan dirinya berdasarkan pertanyaan "siapa aku", serta menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang identitas dirinya, misalnya, saya adalah X, saya tinggi, saya penurut. Kemudian sejalan dengan bertambahnya usia dan interaksi individu dengan lingkungannya akan semakain banyak pengetahuan individu tentang dirinya. Diri identitas ini juga dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku dan berinteraksi dengan lingkungannya dan dengan dirinya sendiri. 2. Diri Perilaku (Behavior Self) Diri perilaku merupakan persepsi seseorang terhadap tingkah lakunya dan tindakannya. Biasanya suatu tingkah laku diikuti oleh konsekuensi-konsekuensi 29
Marhaeni, Hubungan antara Konsep Diri dengan prestasi be/ajar, skripsi Sarjana Psikologi, (Jakarta, 2002), h.22
34
tertentu, baik dari dalam diri sendiri (intema), atau dari luar diri sendiri (ekstemal) ataupun dari keduanya. Konsekuensi inilah yang akan menentukan apakah tingkah laku tersebut dapat dipertahankan atau tidak, dan lebih dalam lagi, apakah tingkah laku tersebut dapat disimbolisasikan dan dimasukan kedalam diri identitas seseorang. Contohnya seseorang yang ingin menjadi juara, ketika ia temyata bisa jadi juara merupakan label yang baru dan menjadi label dalam diri identitas. Tindak.annya mencapai juara itu, belajar dan lainnya merupakan bagian dari diri perilaku. 3. Diri Penilai (Judging Self) Diri penilai adalah bagian dari self yang menjalankan fungsi sebagai pengamat (observer), pemberi nilai-nilai standar (standar setter), pembandinga (comparer) dan yang paling utama sekali sebagai penilai diri sendiri (evaluator). Diri penilai juga berfungsi sebagai perantara antara diri identitas dan diri tingkah laku. Diri penilai ini seolah-olah dapat menyatakan dan menilai apa yang dilakukan diri identitas dan diri perilaku. Dalam diri penilai ini dapat dibedakan atas dua macam penilai yaitu: baik clan buruk, menyenagkan dan tidak menyenangkan dan sebagainya. Penilaian seseorang terhadap dirinya didasarkan pada suatu standar dari orang lain atau dari dirinya sendiri. Penilaian ini yang akan menentukan seberapa jauh kepuasan seseorang terhadap dirinya. b. Dimensi Ekstemal Yaitu suatu dimensi yang melihat dirinya sebagai suatu satu kesatuan yang utuh dan dinamis dalam melakukan pengamatan dan penilaian terhadap diri sendiri,
35
khususnya dalam melakukan hubungan interpersonal. Dimensi internal ini terdiri dari lima aspek yaitu :30 I. Diri Fisik (Physical Self) Hal ini menyanglrnt persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya secara fisik, tentang bagaimana seseorang memandang kesehatan, penampilan dan keadaan tubuhnya. 2. Diri Moral Etik (Moral Ethical Self) Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya, dilihat dari standar pertimbangan moral dan etika. Hal ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungannya dengan tuhan, kepuasan seseorang mengenai kehidupan agamanya, nilai-nilai moral yang dipegang yang meliputi batasan baik dan buruk. 3. Diri Pribadi (personal self) Merupakan perasaan atau persepsi seseorang terhadap keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi !eh kondisi fisik atau hubungannya dengan orang Iain,
tetapi sejauh mana seseorang merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana seseorang merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat. 4. Diri Keluarga (Family Self) Menunjuk pada perasaan dan harga diri seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini menunjukan seberapa jauh seseorang merasa
30
Ibid, h. 23
36
yakin terhadap dirinya sebagai anggota keluarga, terhadap peran atau fungsi yang dijalankan selaku anggota keluarga. 5. Diri Sosial (Social Self)
Tentang bagaimana seserang mempersepsikan keyakinan dirinya dalam interaksi sosialnya dengan orang-orang yang lebih jauh.
B. Perilaku Berbusana 1. Pengertian Berbusana
Perilaku berbusana merupakan cara bagaimana seseorang berbusana sesuai dengan keinginannya serta sesuai dengan norma-norma dalam lingkungannya. Perilaku berbusana berarti bagaimana seseorang berbusana sesuai dengan norma yang . berlaku dalam agama maupun masyarakat, dengan tidak terlepas dari segi fungsi, manfaat dan kriteria serta mode dari busana tersebut. Busana yang dikenakan seseorang tidak terlepas dari faktor sosial, ekonomi dan budaya. Seseorang mengenakan busana cenderung mengikuti perilaku berbusana orang-orang disekelilingnya, terutama orang-orang terdekatnya, seperti saudara dan teman-temannya. Orang akan cendenrung mengikutinya bila menurutnya pakaian tersebut sesuai dengan dirinya, bagus dan cocok bila dipakai olehnya, apalagi jika mode pakaian tersebut seddang trend diantara mereka. Faktor ekonomi juga sangat menunjang bagaimana seseorang berbusana, karena busana yang ada sangat beragam dan bennacam-macam baik harga, corak maupun modelnya. Harga yang mahal tentu memiliki kualitas yang baik, meskipun
37
busana tersebut belum tentu sesuai untuk dirinya. Serta memenuhi kriteria busana yang baik dan sopan serta yang terpenting adalah menutupi aurat. Faktor budaya juga tidak terlepas dari perilaku seseorang dalam berbusana. Karena disetiap negara memiliki berbagai macam budaya yang berbeda-beda dan begitu pula disetipa kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda mengenai busana yang mereka kenakan, baik dari segi motif, warna , bahan serta modelnya. Di dunia muslim, busana mencerminkan identitas, selera, pendapatan,dan religiusitas pemakainya. Busana dan pemakaiannya bervariasi menurut jenis kelamin, usia, status perkawinan, asal geografis, pekerjaan, bahkan aliran politik. Ketika istilah busana muslim mendapat makna baru pada periode kontemporer, posisi busana dalam kehidupan muslim melampaui indikator-indikator orientasi Islam atau non Islam. Variasi regional dalam berbusana memiliki arti penting bagi pemakainya dan suatu kaum dari wilayah tertentu lebih mampu mengenal nuansa busana diwilayah itu dari pada orang luar. Sebagai contoh, orang masih dapat dengan mudah mengenali wanita Sudan berbusana tsaub yang tembus cahaya atau mengenali pria Kuwait berbusana saub putih berjahit dengan tutup kepala yang khas. Mereka mungkin tidak tepat dalam menafsirkan ciri-ciri lain yang terkandung dalam panjang, wama, dan pola busana wanita, atau dalam potongan, desain, dan kualitas busana pria yang menentukan asal dan status sosial. Kebanyakan orang muda perkotaan tidak tahu banyak tentang variasi busana pedesaan di negaranya sendiri, pakaian yang berasal dari lebih satu generasi, atau bahkan pakaian sebelumnya. 31 31
322
John L. Esposito, Ensiklopedia Oksjord, Dunia Islam Modem, (Jakarta, Mizan,200 I), h.
38
Pakaian non tra
2. Kriteria Berbusana Kriteria dalam perilaku berbusana jelas diterangkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Banyak dari para pakar Islam yang mengkaji tentang kriteria dari busana muslimah, dan bagaimana seorang muslimah berbusana sesuai dengan syariat agama. Pada umumnya kriteria dari busana mulimah itu sama yaitu menutupi seluruh aurat, kecuali telapak tangan dan muka bagi wanita. Sedangkan untuk laki-laki dari batas pusat sampai lutut. Al-Qur'am menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan pakaian yang berfungsi untuk menutup aurat dan untuk perhiasan. Rasulullah SAW juga tidak melarang orang yang suka mengikuti perkembangan mode, selama mode tersebut tetap memenuhi kriteria busana mus! imah. Yaitu busana yang serba tertutup dan dikenakannya bukan untuk mendapatkan pujian dan penghargaan manusia. Mode busana, disamping dapat meningkatkan martabat manusia, juga bisa menjadi salah satu pintu kerusakan. Dalam mencegah terjadinya fitnah dan 32
Ibid. , h. 324
39
menghindari kejahatan seksual pada kaum wanita, Islam menetapkan kriteria tentang busana muslim yang menjadikan pemakainya rapi dan terhormat. Adapun syarat-syarat atau kriteria berbusana yang harus diikuti oleh seorang muslimah menurut al-qur' an dan Hadist antara lain a.
~enutup
seluruh badan kecuali yang diijinkan Al-Qur'an, yaitu bagian yang
tampak sehari-hari (wajah dan telapak tangan). b.
Bahan busana tidak tipis (transparan), karena pakaian yang demikian akan memperlihatkan bayangan kulit secara remang.
c.
Potongan dan bentuknya tidak menonjolkan bagian-bagian tubuh tertentu, sehingga dapat membangkitkan naluri seks lawan jenisnya.
d.
Hendaknya pakaian yang dipakai wanita muslimah tidak sama dengan pakaian kaum pria.
e.
Tidak berwarna mencolok sehingga menarik perhatian orang, serta tidak dimaksudkan untuk mencari sanjungan sehingga ada perasaan angkuh. 33 Jika busana Muslim dari satu wilayah ke wilayah lain sangat mirip, busana
wanita muslim sangat bervariasi. Demikian pula kualitas dan aksesoris yang menyertainya. Modelnya sangat beragam, seperti Gufthan dari Arab Saudi Selatan, busana tradisional Urban Muslim dari maroko, busana Badui dari Sinai Utara, model busana Palestina, Korset berdekorasi dari delta Mesir, dan tsaub dari Arab Saudi Timur berdekorasi rumit pada sifon. Model lenganpun bervariasi, dari panjang dan 33
Rita Prasetiani, Jilbab Muslimah, (http://www.aldakwah.com), 03/04/1423
40
longgar hingga pendek dan tirus, dan dapat diikat dibagian belakang untuk memudahkan pekerjaan rumah. 34 Busana tidak dapat digolongkan semata-mata sebagai bergaya tradisional atau modem. Pedagangan dan migrasi mempengaruhi perrubahan bahan, teknik, harga, dan mode busana tradisional. Arti kesopanan bervariasi dari satu daerah ke daerrah lain, demikian pula halnya dengan busana sopan, sehimgga dalam beberapa ha! orang mengadopsi pakaian baru tanpa memperhatikan asal atau implikasinya.
3. Fungsi Berbusana Muslimah Allah SWT berkenan menganugerahi manus1a dengan berbagai nikmat karunia yang tidak terhingga nilainya. Salah satu bentuk nikmat yang dianugerahkanNya dalah mengajarkan kepada manusia pengetahuan untuk berbusana. Pernyataan ini penting artinya dilihat dari segi keimanan (akidah ), karena tuntutan sandang sebagai penutup jasmani sekaligus dikaitkan fungsinya untuk menumbuhkan keindahan guna mendekatkan diri dihadapan Allah SWT sebagai pemberi pengetahuan
tersebut.
Sebagai
hamba
yang
menyadari
kelemahan
dan
kekurangannya, akan pandailah ia bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur kepada Allah SWT akan diungkapkan dengan jalan melaksanakan cara berbusana sesuai dengan kehendak-Nya.
34
John L. Esposito, op.cit, h.322
41
Allah memerintahkan wanita untuk mengenakan busana muslimah demi kepentingan dan kemaslahatan wanita itu sendiri. Allah memerintahkan berbusana muslimah tersebut karena memang banyak sekali manfaat yang akan didapat bagi wanita muslim, selain terhindar dari perbuatan maksiat, wanita muslim yang mengenakan busana muslimah akan terlindung kulit dan rambutnya dari efek sinar matahari yang merugikan. a. Fungsi Busana Muslimah bagi Kesehatan Kulit kulit adalah organ tubuh yang paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Selain itu kulit juga merupakan organ yan sensual dan vital, karena berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman, panas, dan sebagainya. Disamping itu kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, dan menangkap rangsangan dari luar. 35 Kulit merupakan struktur yang tersusun dari beberapa lapisan. Kulit terdiri dari dua lapisan utama. Yang pertama ialah lapisan epidermis yang tipis, terdiri dari sel permukaan dan sel yang menghasilkan pigmen.sedangkan Japisan kulit yang kedua adalah lapisan dermis, lapisan ini lebih tebal dan lebih kuat daripada Japisan epidermis. Lapisan epidermis adalah lapisan terluar kulit yang amat tipis, berfungsi sebagai pelindung dan pelapis seluruh bagian tubuh. Epidermis ini terdiri dari sel
35
·Masyitoh, Busana Muslimah dan Pengaruhnya dalam Pembentukan Kepribadian Wanita Muslim, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Jakarta, 2002)
42
permukaan (stratum korneum) yang merupakan sel mati dan selalu mengelupas, dan sel penghasil pigmen warna kulit (stratum germina) yang mengganti sel mati dengan sel baru. 36 Fungsi lain dari epidermis adalah menghasilkan melanin yang diproduksi oleh sel pigmen, jika sering terkena sinar matahari, sel pigmen yang disebut juga sel melanosit akan menghasilkan melanin dalam jumlah yang sangat tinggi, dan akan menagakibatkan warna kulit makin legam atau berwarna cokelat, serta sel permukaan yang rusak makin banyakjumlahnya. 37 Lapisan kulit kedua yang disebut lapisan dermis merupakan lapisan yang lebih tebal dan lebih kuat dibandingkan den!,>an lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri dari anyama jaringan ikat, pembuluh darah, saraf, kelenjar lemak dan kelenjar keringat. Disamping menghasilkan lemak dan keringat, dermis juga menandung sistem limpe yang kompleks yang didesin untuk menanggulangi infeksi. Sedangkan sistem saraf berfungsi sebagai penerima dan pengantar informasi yang tidak henti menghinggapi kulit kita. 38 Seperti dijelaskan diatas, epidermis yang mengandung sel p1gmen akan memproduksi lebih banyak melanin jika sel tersebut terlalu banyak teeerkena 36
Fuad Moch. Fachrudin, Aural dan Ji/bah dalam Pandangan Mala Islam, (Jakarta, CV. Pedoman Ilmu Jaya 1984), Cet. Ke-I h. 39 37
Nina Sutiretna, Angun Berjilbab, (Bandung, Miz.an, 1995), h. 130
38
Fuad Moch. Fachrudin, op.cit, h. 40
43
sengatan sinar matahari yang banyak mengandung sinar uktraviolet. Karena sinar ultraviolet sangat berpengruh buruk sekali bagi kesehatan kulit manusia, karena selain merusak lapisan epidermis juga merusak lapisan kulit bagian dalam, juga dapat mengakibatkan kekeringan, keriput, dan rangkaian kelainan spesifik yang lain, Bahkan kangker kulit dapat terjadi.sudah terkumpul banyak data yang membuktikan bahwa orang-orang yang mengidap kelainan pada kulitnya diakibatkan karena terkena sinar matahari secara terns menerus, seperti misalnya orang yang senang mandi matahari. 39 v
Meneurut penelitian para ahli, ada lima kerusakan utama yang diakibatkan oleh pancaran sinar matahari. 40
l. Efek akut, yaitu Iuka bakar sinar matahari atau keracunan obat yang diinduksi sinar matahari. 2. Terjadi perubahan kimia kulit yang berak:ibat kulit cepat keriput, penipisan kulit yang tidak teratur dan umur kulit menjadi pendek. 3. Menginduksi timbulnya calon kangker kulit. 4. Penumpukan sinar matahari pada mata akan merusak lensa , sehingga warna lensa dapat berubah wama dan menjadi katarak. 5. Sistem kekebalan tubuh dapat rusak dan menyebabkan penurunan respon terhadap penyakit. 39
Masyitoh, op.cit, h. 66
40
Nina Sutiretna, op.cit, h. 131
44
Seperti
diuraikan diatas,
matahari
merupakan
mesm raksasa yang
menguntungkan, juga dapat merugikan manusia. Siapapun akan berpendapat bahwa cara termudah untuk menghindari efek buruk dari sinar matahari adalah dengan menghindari diri dari sengatan sinar matahari secara langsung. Maka dengan memakai busana yang rapat dan menutupi seluruh tubuh dari sengatan sinar matahari, akan sangat membantu untuk menghindari efek buruk yang akan tejadi pada kulit. Oleh karena itu dengan cara mengenakan busana muslimah atau jilbab sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT, selai menghindari sipemakai dari perbuatan maksiat juga dapat terhindar dari pengaruh buruk sinar matahari. b. Fungsi Busana Muslimah bagi Kesehatan Rambut Jilbab yang menutupi kepala hingga dada sering kali tidak di kenakan oleh para muslimah masa kini, karena beralasan akan merusak kesehatan rambut. Terutama bagi wanita yang imannya belum kukuh, sehingga selalu dan terlalu mencari-cari kelemahan jilbab, "agar ketidak jilbabannya dapat terlegitimasi dan dianggap wajar, bahkan dengan alasan yang sama. Mukminat yang berjilbab lantas dianggap bodoh". 41 Menurut Ibnu Hajar Dewantoro Ismmail, "ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan rambut, yang hampir sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit antara Iain: radiasi matahari, panas, kurnan-kuman dan
41
Vidya Ismiaulia dan Dian Solihah, Ji/bah dan Rambut Sehat, (Jakarta, PT. Fikahati Aneska, 1991 ), Cet.Ke-1, h. 24
45
zat kimia Iainnya. Adapun fungsi rambut selain sebagai mahkota, terutama juga untuk melindungi kehilangan air, mengatur suhu badan dan juga menangkap rangsang dari luar". 42 Sifat-sifat rambut menuru Sutiretna (1995), sebagai berikut: pada kulit kepala bagian atas terdapat sel permukaan yang mudah terkelupas oleh gesekan-gesekan dan mudah mengering jika terkena panas dan ini disebut '"ketombe". Rambut adalah jaringan sel mati yang sangat kuat walau terpendam tanah berpuluh tahun, tetapi mudah rusak oleh panas terutama struktur proteinnya. Hal ini bisa dirasakan jika rambut terbakar. Adapun sifat-sifat kimianya sebagai berikut: rambut terdiri atas protein, struktur yang banyak mengandung phospor calsium, ma1,,>nesium dan pigmen, sebagai pewama rambut yang sangat Jabil akibat penyinaran maupun radiasi. Protein pada umumnya tidak tahan terhadap radiasi dan pemanasan. Sehingga ikatan-ikatan akan rusak dan akan membentuk senyawa penyusunnya. Lemak pada kulit rambut adalah Jemak kompleks yaitu: phospholipid dan spingosionelipid, dimana jika putus ikatannya akan mnimbulkan bau tidak enak. Dengan demikian, fungsi lemak dan protein akan dipengaruhi oleh suhu tinggi maupun suhu rendah. 43 Walaupun rambut sudah dilengkapi oleh perlindungan alami, tetapi jelas sekali perlindungan inipun memiliki batas kemampuan tertentu, zat alami yang 42
Nina Sutiretna, op.cit, h. 135
43
Ibid. , h. 136
46
melindungi rambut hams benar-benar dirawat dan dijaga dengan sebaik mungkin, sehingga akan senantiasa menjadikan rambut tetap indah dan Iembut. Oleh karena itu dengan memakai jilbab kita tidak hanya melindungi rambut itu sendiri tetapi juga melindungi zat-zat pelindung alami rambut, yang akan tetap menjag keindahan rambut. Dengan mengenakan jilbab tersebut tentu rambut akan terhindar dari udara panas, dingin, debu dan polusi udara lainnya. Sehingga rambut tetap sehat, tidak cepat rapuh, kusut atau kasar. Artinya dengan memakai busana muslimah, rambut dan kulit senantiasa halus dan Iembut. Selain itu kitapun akan memperoleh pahala karena telah mengikuti perintah Allah SWT untuk menutupi aurat dengan bcrbusana muslimah yang scsuai dcngan syariat agama. c. Fungsi Busana Muslimah dalam Menjalankan Ibadah Menutup aurat dalam kehidupan sehari-hari adalah wajib bagi muslim baik Jaki-laki maupun perempuan, terutama ketika hendak beribadah kepada sang maha pengampun, menghadap pemimpin kita diharuskan berpakaian sopan, demikian pun halnya jika kita hendak menghadap Allah sang pencipta, kita sebagai hambanya yang taat hendaklah berpakaian bersih, sopan dan mcnutupi scgala aurat. Dalam ibadah salat contohnya, seorang muslim diwajibkan menutupi aurat, karena menutup aurat adalah salah satu syarat syalmya salat. Apabila syarat itu tidak dilaksanakan maka percuma saja kita medirikan salat.
47
Sedangkan bagi seorang rnuslirnah, berbusana rnuslirnah akan rnernpermudah dirinya dalarn rnengerjakan ibadah setiap saat. Karena rnuslirnah yang taat akan selalu rnenutupi auratnya kapan pun dan dirnanapun ketika ia berada diluar rurnah. Selain itu ia akan mendapatkan pahala dari Allah karena telah mentaati perintah yang telah ditentukanNya. Menurut Thalib ( 1987), fungsi dari busana mus Ii mah adalah sebagai berikut: a. Menjauhkan wanita dari pergaulan laki-laki. 44 b. Mernbedakan wanita berakhlak mulia dengan wanita berakhlak hina. c. Mencegah tirnbulnya fitnah dari kaurn laki-laki. d. Memelihara kesucian agama wanita yang bersangkutan. Dalarn syariat Islam, fungsi busana muslimah mengandung maksud yang sangat jelas. Busana tidak hanya semata-mata perhiasan lahir, namun lebih dari itu busana rnerupakan ciri ketundukan dan ketaqwaan kepada pencipta alarn. Tuntutan sandang sebagai penutup jasamani sekaligus dikaitkan fungsinya adalah menumbuhkan kcindahan guna mendekatkan diri kepada Allah. Manusia yang sadar akan hal ini akan rnerasa rendah diri di hadapan Allah SWT sebagai pemberi kekuatan dan pengetahuan. Di dunia muslim, busana tradisional dirancang agar sesuai dengan iklirn dan pembagian antara tempat publik dan tempat pribadi. Pakaian panjang rnenggantung longgar sudah dikenakan berabad-abad. Tidak hanya karena alasan sederhana dan 44
Masyitoh, op cit, h. 68
48
sopan, yang memungkinkan pemakainya membungkuk, duduk, dan berjalan dengan leluasa, tetapi juga karena lebih nyaman dalam cuaca panas dan kering bila dibandingkan dengan pakaian ketat. Pakaian semacam itu melindungi kulit dari sengatan matahari dan memungkinkan peluh tetap dikulit sehingga menjaga kelembaban kulit. 45 Dengan kata lain ,pakaian berfungsi sebagai pelindung dari gangguan luar, sebagai pelindung tubuh dari sengatan matahari, pakaian akan melindungi kita yang mungkin akan berbahaya bila terkena sinar matahari secara langsung, dan menjaga agar temperatur tubuh terpelihara dari udara dingin dan panas dari luar tubuh.
C. Pengajuan Hipotesis
a. hipotesa altematifberbunyi : "Ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana." b. Hipotesa Nihil berbunyi : "Tidak ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana"
45
John L. Esposito, op.cit, h. 323
UIN 8 YAJl/F HIDAYATULtJ>.l'I
JAKARTA
BAB ill
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan studi pustaka yang bertujuan untuk mencari kerangka konseptual yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian dikuantitatifkan dengan menggunakan metode statistik, dan dilakukan interpretasi serta analisis untuk membuat kesimpulan. Bentuk penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian korelasional, sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti apakah ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Populasi dan sampel penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Karena tidak memungkinkan untuk mengambil seluruh populasi untuk dijadikan target penelitian, maka penelitian hanya diberlakukan pada sebagian kecil populasi yang dinilai representatif untuk mewakili populasi, sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan. Sampel yang direncanakan dalam penelitian ini berjumlah 50 orang mahasiswi yang diperkirakan dapat mewakili seluruh populasi yang ada.
50 Sedangkan karakteristik subjek penelitian adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri yang mengambil program Strata I reguler dan masih terdaftar sebagai mahasiswa di U1N SyarifHidayatullah Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalahpurposive sampling, yaitu dengan mengambil subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu: mahasiswi U1N yang masih aktifbekuliah, dan berbusana muslimah.
C. Identifikasi Variabel I. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: a. Varibel Terikat (l>efi:nden Variabel) yaitu: Perilaku berbusana b. Variabel Bebas (lndejenden Variable) yaitu: Konsep Diri 2. Definisi Operasional Variabel a. Konsep diri adalah: Gambaran seseorang tentang dirinya yang merupakan persepsi orang tersebut mengenai diri sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosi, aspirasi, dan prestasi. b. Perilaku berbusana adalah: berbusana muslimah yang sesuai dengan kriteria, syarat dari syariat yang ditapkan Islam.
51
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang berisi kuesioner yang mengungkapkan peta demografi subjek seperti, usia, fakultas, jurusan dan semester, serta skala sikap yang mengacu kepada skala Likert, dimana jawaban dari setiap pemyataan menyatakan dua kutub sikap, dari yang paling positif sampai yang paling negatif. Skala ini disusun berdasarkan indikator-indikator variabel yang merupakan ciri-ciri perilaku yang hendak diteliti. Skala dalam penelitian ini terdiri dari dua skala. Skala pertama untuk mengetahui Konsep diri responden, dan skala kedua mengukur Perilaku berbusana responden dalam kehidupan sehari-hari. Format respon yang diberikan dengan menggunakan skala model Lik.ert, skala ini mempunyai 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R
(Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju), Item-item diskor berdasarkan jawaban dan favourable atau tidaknya pernyataan. Karena skala ini disusun dalam bentuk suatu continum, maka pemberian skor l<.Jrhadap jawaban subjek berdasarkan prinsip bahwa pernyataan yangfuvouruble terhadap perilaku berbusana sesuai dengan syariat busana muslimah diberi skor tinggi, sedangkan pernyataan yang tidak .favourable, yang berarti menggambarkan perilaku berbusana yang tidak sesuai dengan syariat busana muslimah diberi skor rendah.
52
Tabel 3.1 Skor Item Favourable
Unfavourable
STS
I
5
TS
2
4
R
3
3
s
4
2
SS
5
I ---
Sebelum mengadakan penelitian sesungguhnya, peneliti melakukan uji coba skala tersebut untuk melihat reliabilitas dan validitasnya, sedangkan bila terdapat item-item yang gugur yang tidak memenuhi tarap signifikansi tidak akan digunakan dalam penelitian sesungguhnya. 1. Skala Konsep Diri
Skala konsep diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang mengacu pada alat skala konsep diri Marhaeni. kuesioner yang berbentuk skala ini digunakan untuk mengukur konsep diri yang dimiliki oleh subjek penelitian. Subjek diminta untuk memilih alternatifjawaban yang paling sesuai dengan dirinya. Adapun Skala Konsep diri ini memuat beberapa dimensi dari konsep diri yaitu: a.
Identitas Diri
c. Kepuasan Diri d. Tingkah laku e. Fisik
53
£ Moral Etik g. Pribadi h. Keluarga Sosial
i.
Tabel 3,2 Distribusi Item Skala konsep diri (sebelum uji coba) No
lndikator
Fav
Unfav
Jml
l.
Identitas diri
I, 2, 35, 54
I I, 12, 27, 28
8
2.
Kepuasan diri
3, 4, 34, 55,
13, 14, 25, 26,
10
56
63
3.
Tingkah laku
6, 22, 23, 24
15, 16, 37, 39
4.
Fisik
5, 21, 42,57
33,46,48,64
5.
------
Moral etik
6.
Pribadi
7.
Keluarga
7,20,41,65 --
32,47,49,58 --·------------~
8.
8
9, l 8, 39, 45,
30, 52, 53, 60,
10
34 -
61 ---·---
10,17,36,68
jml
8
--~-··
31, 50, 51, 59
-
Sosial
8 ·--·-
8, 19,40,66
67
--
8
29,43,44,62 - -----
34
--
8
--
68
----·-------- ·------···-
2. Skala Perilaku Berbusana
Untuk mengukur perilaku berbusana, peneliti telah membuat skala perilaku berbusana yang mengacu pada kajian teoritis, yang terdiri dari 38 item (belum diujicobakan). Skala perilaku berbusana ini terdiri dari beberapa aspek yang mendukung perilaku berbusana yaitu :
54
I. Menutup Aurat 2. Tidak Ketat 3. Tidak Transparan 4. Tidak Menyerupai Laki-laki 5. Terlindung dari Pengaruh Luar
Tabet 3.3 Sebaran Item Skala Perilaku Berbusana (sebelum uji coba) No
Faktor
Favorabel
Unfavorabel
Jml
I.
Menutup Aural
1, 7, 17, 37
14, 15, 24, 25
8
2.
Tidak Transparan
6, 22 35, 36
11, 12, 19,28
8
3.
Tidak Ketat
4.
Terlindung dari Pengaruh Luar
5.
Tidak Menyerupai Laki-laki
·-------~----~- -·--~--------·--
3, 4, 9, 13 -
Jml
---·----------·--- - - -
16, 20, 30, 31
8
- - - - - - -..-· ··-·--·-------· - · - -
5,10,18,32 2,23,33 19
21, 26, 27' 29
-·
----··
8, 34, 38 19
8
-6
38
------ -----------------· ---------------- --------- ---------- --
E. Teknik Pengolahan Data Untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang hendak diukur, dan seberapa jauh alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang teliti dan dapat menunjukkan dengan sebenamya status atau
55
gejala yang akan kita ukur, maka sebelurn alat ukur tersebut digunakan untuk penelitian sesungguhnya, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dengan tujuan agar alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian memiliki keakun1tan dalam mengungkap suatu gejala atau bagian gejala, sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan analisis dari data yang diperoleh dengan alat ukur tersebut menjadi lebih dapat dipercaya. 1. Validitas alat ukur
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas item yaitu validitas alat ukur dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
r '" =
N.Z:xy - (L:x) (Z:y) 'll'[N.Z:x2 - (L:x) 2) [N.Z:y2 - (Z:y)2]
dimana:
N
=
jumlah responden
x
=
skor item
y
--
skor total
r xy
koefisien korelasi skor item dengan skor total
56 2.
Reliabilitas alat ukur Uji reliabilitas alat ukur dilakuak dengan menggunakan rumus alpha dari
Cronbach, yaitu:
a=
n
(SDt2) - (SDi 2 )
n- 1
SDt2
dimana:
a
koefisien realibilitas
SDt2
=
standar deviasi skor total
SDi2
=
standar deviasi dari setiap item
n
jumlah item
3. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan koerlasi product moment dilakukan uji normalitas, selelah dilakukan uji normalitas dikelahui dari grafik bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk Iebih jelasnya dapat dilihat pada Iampiran.
4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesa " Konsep diri tidak berkorelasi positif dengan Perilaku berbusana", dilakukan dengan mengkorelasikan skor konsep diri dengan skor perilaku berbusana, dengan menggunakan korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
57
N.l:xy-(~::x)(l:y)
r xy =
'1[N.2:x2 - (l:x) 2 ] [N.2:y2 - (Ly)2 ] dimana: N
=
jumlah responden
x
=
skor konsep diri
y
skor perilaku berbusana
r xy
koefisien korelasi skor item dengan skor total
F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan
a. Dimulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel yang akan diteliti c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian 2. Pemilihan Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penulis membuat item untuk skala konsep diri dan skala perilaku berbusana, diamana .skala konsep diri terdiri dari 68 item dan skala perilaku f-----
,,., . -~ -·-
berbusana terdiri dari 3 8 item, .. Sedangkan alat ukur perilaku berbusana~ pe.!!1:1Iis memakai skala perilaku berbusana yang penulis buat sendiri yang mengacu pada kajian pustaka. Dan sebelumnya akan diujicobakan kepada sampel penelitian yang telah ditetapkan
58
3. Pengujian Instrumen Alat Ukur Setelah alat ukur konsep diri dan perilaku berbusana dibuat, penulis melakukan uji coba skala. Uji coba dilakukan untuk melihat tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur. Uji coba_ dilakukan pada tanggal l 0 - 20 Desember 2003, pada mahasiswa Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala konsep diri dan skala perilaku berbusana kepada 50 orang responden, angket yang memenuhi kriteria akan diolah, sedangkan angket yang dianggap tidak memenuhi kriteria karena ada beberapa pernyataan yang tidak dilengkapi tidak akan digunakan. Setelah uji coba dilakukan, penulis melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas Skala konsep diri dan perilaku berbusana dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. Untuk skala konsep diri, dari 68 item, setelah uji validitas terdapat 48 item yang valid dan 20 item yang gugur. Adapun item yang gugur dan tidak dapat digunakan dalam penelitian adalah no: 4, 6, 14, 26, 32, 37, 38, 39, 40, 41, 47, 49, 51, 52, 53, 54, 59, 61, 65, 67. Sedangkan untuk skala perilaku berbusana, dari 46 item setelah uji validitas, terdapat 36 item yang valid dan 2 item yang gugur yaitu no: 7 dan 26. Skala konsep diri memiliki reliabilitas yang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,8878 untuk skala konsep diri dan 0,9562 untuk skala perilaku berbusana, itu berarti kedua skala tersebut reliabel.
59
Item-item yang akan digunakan dalam penelitian sesungguhnya
penulis
memilih item-item yang memiliki korelasi tinggi pada setiap indikator. Setelah pemilihan item-item dengan korelasi tinggi tersebut, penulis menyusun kembali itemitem tersebut untuk disebarkan pada penelitian sesungguhnya. Untuk uji reliabilitas Skala konsep diri dan perilaku berbusana penulis menggunakan rum us Alpha Cronbach.
Tabel 3.4 Distribusi Item Skala Konsep Diri (setelah trv out) No lndikator Fav Unfav Jml Identitas diri l**,2**,35** 1 7 11 ** ,12**' 27**' 28** 2 Kepuasan diri 13**, 25**, 63 7 3**' 34**' 55**' 56** Tingkah laku 22**, 23**, 24** 3 15**, 16** 5 33**, 46**, 48**, 4 Fisik 5**, 21**,42**, 8 57** 64* ----5 Moral etik 7*, 20* 58* 3 -6 Pribadi 8*, 19**,66* 31*,50** 5 7 9*, 18*, 45* Keluarna 30*,60** 5 ·10*, 17**, 36**, 8 Sosial 29**, 43**, 44**, 8 68** 62** ---Jml 26 22 48 **korelasi signiflkan pada level 0.01 * korelasi signifikan pada level 0.05 ·-·--·~-----
60
Tabet 3.5 Distribusi Item Skala Perilaku Berbusana (setelah try out) No
lndikator Perilaku
Favorable
Unfavorable
Jml
1
Menutup Aurat
l**,17*, 37**
14**,15**,
7
24**, 25** 2
TidakTransparan
6**, 22**, 35*,
11 **,12**,19**
36** r--·- ---
3
, 28**
3**, 4**, 9**,
-
16** ,20**,
13**
30**,31**
Terlindung dari
5**,10**, 18**,
21**,27**,
Pengaruh Luar
32**
29**
Tidak Menyerupai
2**,23*, 33**
8*, 34**, 38**
18
18
4
5
Tidak Ketat
8
8
7
6
Laki-laki Jml ·**korelas1 signi fikan pada level 0 .0 I *korelasi signifikan pada level 0.005
----····--
_____
--·-·---,___
36 ___
4. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian sesungguhnya dilakukan pada tanggal 5 - I0 januari 2004. Penulis menyebarkan 70 angket, kepada mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang memiliki kriteria sesuai dengan kriteria responden yang telah ditetapkan.
BABIV HASIL PENELITIAN
A.Gambaran Umum Responden
Setelah melaksanakan penelitian dengan menyebarkan 70 angket kepada responden, peneliti memilih 55 angket yang Iayak untuk dimasukan dalam data penelitian, dari 55 responden tersebut peneliti membedakan beberapa kategori yaitu 1. Gambaran Responden Berdasarkan Usia gambaran umum subjek berdasarkan usia akan di jelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4. I usia responden Usia
Frekwensi
%
18
6
10,90
19
12
21,8
20
11
20
21
10
18, 18
22
7
12,72
23
6
10,90
24
5
5,45
55
100%
----- -jml
---·
--
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini lebih banyak pada kategori usia 19 tahun, sedangkan yang paling sedikit adalah pada kategori usia 24 tahun.
61
62
2. Gambaran Subjek Berdasarkan Fakultas Tabel 4.2.fakultas responden Fakultas
Frekwensi
%
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
9
16,36
Adah dan Humaniora
3
5,45
Ushuludin dan Filsafat
6
10,90
Syari'ah dan Hukum Islam
10
18,18
Dakwah dan Komunikasi
5
9,09
Dirasah Islamiyah
3
5,45
Psikologi
10
18, 18
Ekonomi dan llmu Sosial
2
3,63
Sains dan Teknologi
7
16,72
Jumlah
55
100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rcspondcn terbanyak adalah pada Fakultas Syari'ah dan Hukum Islam scrta Fakultas Psikologi, dua Fakultas ini memiliki jumlah responden sama. Sedangkan untuk jumlah responden paling sedikit adalah Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.
63
3. Gambaran Subjek Berdasarkan Semester Tabel 4.3 skor semester responden Semester
Frekwensi
%
I
15
27,27
III
II
20
v
15
27,27
VII
9
16,36
IX
5
9,09
Jumlah
55
100%
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah responden terbanyak pada semester
r
dan Semester V, sedangkan untuk responden terkecil adalah pada semester IX.
B. Deskripsi Hasil Penelitian I. Penyebaran Skor Konsep Diri Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Konsep Diri Kategori
Skor
·---·· · - - ·
%
Frekwensi
----- -----·----
Rcndah
48-l 12
-
Sedang
113 - 176
22
Tinggi
177-240
33
Jumlah
55
•'
·-----·----
-
40 60
----100
Dari tabel d1 atas dapat d1katakan bahwa responden rata-rata memiliki konsep diri tinggi, sedangkan dari seluruh responden tidak ada yang memiliki konsep diri rendah.
64
2. Penyebaran Skor Perilaku Berbusana Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Perilaku Berbusana Kategori
Skor
Frekwensi
Rendah
36- 84
-
Sedang
85- 133
20
37
Tinggi
134- 182
35
63
Jumlah
55
JOO
%
Dari tabel di atas jelas menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki kategori tinggi dalam perilaku berbusana, kategori tinggi dalam berbusana yang dimaksud yaitu berbusana sesuai dengan syariat Islam, yaitu menutup aurat, tidak transparan, tidak ketat, terlindung dari pengaruh luar, tidak menyerupai laki-laki.
C. Analisa dan lnterpretasi Hasil Penelitian
Data skor konsep diri dan skor perilaku berbusana dianalisa dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Momeni dengan Two Tail Technical, maka diperoleh harga rxy sebesur 0,356. Oleh karena r hitung sebesar 0,356 lebih besar dari r label sebesar 0,345, pada tarap sit,'llifikansi 0,0 I, maka hipotesa nol yang menyatakan "tidak ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana" ditolak. Sehingga dapat ditegakkan hipotesa altematif yaitu yang berbunyi "ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku berbusana", yang artinya bila konsep diri seseorang tinggi maka perilaku berbusananya pun akan sesuai dengan syariat yang ditentukan agama Islam .
65
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 60 % subjek penelitian memiliki konsep diri tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mahasiswa UIN memiliki konsep diri tinggi, dengan demikian perilaku dalam berbusanapun akan baik, artinya dari hasil penelitian, diketahui bahwa apabila seseorang memiliki konsep diri tingi,>i maka perilaku berbusananyapun akan baik yaitu berbusana muslimah sesuai dengan ketentuan syariat agama Islam.
D. Uji Hipotesis
Setelah melakukan analisa data, maka diperoleh r hitung sebesar 0, 356 dan r tabel sebesar 0,345 pada tarap sii,>nifikansi I% dan 0,266 pada tarap signifikansi 5%, maka hipotesa no! ditolak dan hipotesa alternatif diterima. Selanjutnya, dicari t hitung untuk menguji hipotesis, maka didapat t hitung sebesar 2,77 dengan taraf signifikansi 5% dan didapat t tabel sebesar 2,01, karena r hitung lebih besar dari r label maka hipotesa nol ditolak, berarti nilai hasil korelasi antara skor konsep diri dengan perilaku berbusana sebesar 0,356, dapat diinterpretasikan untuk data ampel hasil penelitian dan dapat digeneralisasikun terhadap populasi.
BABV KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : I. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Mahasiswa Universitas
Islam N egeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar memiliki konsep diri yang tinggi. 2. Dari skor yang diperoleh dari angket yang discbar, maka dapat di katakan bahwa perilaku berbusana mahasiswa Universilas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar baik, artinya bahwa para mahasiswi tersebut berbusana sesuai dengan syariat Islam. 3. Ada korelasi positif antara konsep diri dengan perilaku berbusana, yang artinya jika seseorang memiliki konsep diri tinggi akan berbusana sesuai dengan syariat yang telah ditentukan oleh agama Islam.
B.DISKUSI
Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa hubungan antara konsep diri dengan periaku berbusana memiliki korelasi posirif, yaitu terdapat hubungan bahwa orang yang memiliki skor tinggi pada konsep diri maka perilaku busananya akan baik, yaitu berbusana sesuai dengan syariat Islam.
66
67 Demikian pula sebaliknya orang dengan skor rendah akan berperilaku semaunya dalam berbusana, tidak menyesuikan dengan syariat dalam agama. Walaupun ada hubungan diantara kedua variabel tersebut, ada variabelvariabel Iain yang dapat mendukung kedua variabel tersebut. Salah satunya yaitu lingkungan yang mempengaruhi kedua variabel tersebut. Konsep diri dipengaruhi oleh lingkungan karena konsep diri merupakan produk sosial yang di bentuk melalui proses internalisasi dan organisasi pengalaman-pengalaman psikologis, yang merupakan hasil eksplorasi individu terhadap lingkungan fisik dan refleksi dari dirinya yang diterima dari orang penting (.vignificant other) di sekitarnya. Dengan kata lain, seseorang dapat memahami dirinya sendiri melalui orang lain, yaitu orang lain yang dianggap penting oleh individu yang bersangkutan. Menurut Roger, konsep diri berada dalam kcsadaran sesorang, kcsadaran individu ini merupakan data mengenai individu yang bcrsangkutan yang dievaluasi oleh individu tersebut. Dengan demikian individu mempertahankan konsistcnsi dan kongruensi antara diri dan pengalaman-pengalaman, sehingga kebanyakan cara bertingkah laku individu merupakan hal-hal yang konsisten dengan konsep dirinya. Bagaimana seseorang memandang dirinya, maka akan tampak dari scluruh perilakunya. Bila seseorang menganggap dirinya baik, cantik, sopan, maka dari pandangan tersebut akan tercipta perilaku yang baik pula dan ia akan menghargai dirinya, demikian juga dalam ha! berbusana, bi la individu menghargai dirinya sebagai muslimah yang baik, anggun, dan cantik, maka ia akan berbusana dengan busana yang sopan, dan menutupi aurat.
68
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Indah Mardiyana, yang menyatakan bahwa busana muslimah mempunyai pengaruh besar dalam membentuk konsep diri positif sipemakai. Dengan kata lain bahwa konsep diri dengan perilaku berbusana berkorelasi positif, apabila ia memakai busana muslimah sesuai syariat maka sejalan dengan itu ia akan memiliki konsep diri positif, ia akan memandang dirinya baik, sopan dan terhormat. Busana muslimah memberikan identitas keislaman, dengan itu muslimah membedakan dirinya dari kelompok wanita lain, karena dengan busananya yang menutupi auratnya menunjukan bahwa dirinya telah menjadi simbol keterlibatan (komitmen) pada Islam, sehingga dengan demikian scorang muslimah akan mengidentifikasikan dirinya dengan ajaran-ajaran Islam. Karena identifikasi 1m,
1a
akan terdorong untuk berperilaku sesuai dengan syariat Islam. Busana selain memiliki fungsi melindungi tubuh juga mempunyai fungsi emosional, busana mencerminkan emosi pemakainya pada saat yang sama mempengaruhi emosi orang lain, walaupun reaksi emasional seseorang tcrgantung pada latar belakang psikososial. Seperti apabila kita mengungkapkan busana muslimah, terlebih lagi secara massal, maka akan mendorong cmosi keagamaan yang konstruktif. Dengan demikian jelaslah bahwa busana muslimah mempunyai daya yang kuat dalam mempengaruhi pemakainya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam melaksanakan syariat Islam.
69 Hijab, jilbab dan busana muslimah bukanlah suatu penjara dan bukanlah penghalang bagi gerak wanita, Islam tidak pernah menghalangi aktivitas wanita berjilbab, bahkan memotivasinya untuk mengembangkan diri sesuai dengan fitrah kewanitaan, Islam menghendaki agar wanita menjadi pendidik dan penyangga tiang kebudayaan Islam .
•
Begitu banyak mode dan trend yang ada tentang busana, dan dengan mudah kita dapat memilih mode busana muslimah seperti apa yang kita inginkan, karena telah banyak butik-butik muslimah yang menyediakan berbagai model busana muslimah. Semua itu berpulang pada diri individu masing-masing, motivasi apa yang mendorong untuk berbusana apakah hanya sekedar mengikuti trend yang ada atau memang ingin benar-benar melindungi tubuh dari pengaruh luar, terutama melindungi tubuh dari pandangan-pandangan orang lain terutama pandangan omng yang bukan muhrim. Busana muslimah merupakan cerminan dari kepribadian wanita Islam yang berkaitan dengan akalnya, hatinya, kehormatan dun tanggung jawabnya. Agar eksistensi wanita muslimah ini tegak, maka hendaklah ia menggunakan semuu bagian tersebut sebagai suatu hikmah keseluruhan. Hijab dan sejenisnya tidak untuk memberatkan umat, akan tetapi bcrtujuan agar umat Islam mampu menjaga, meningkatkan serta mengembangkan nilai-nilai moral islamiyah.
70
C.SARAN Penelitian ini masih banyak kekurimgan dan masih dalam lingkup yang sangat terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran yaitu : I. Diharapkan bagi peneliti lain yang hendak meneliti variabel yang sama maka
hendaklah memperhatikan variabel-variabel lainnya, apalagi variabel yang sulit dikontrol seperti lingkungan. 2. Sebagai muslimah yang baik, diharapkan bisa menghargai diri sendiri, melindungi diri dari pengaruh luar yang jahat dengan senantiasa mengenakan busana muslimah yang sesuai dengan syariat agama.
f ( DAFTAR PUSTAKA
Al Barik, Haya binti Mubarok, Ensiklopedi Wanita Muslimah, Jakarta: Darul Falah,1999 Arikunto, Suharsini, Prof, Dr., Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, 1998, Edisi Revisi ke-IV Atkinson, L. Rita, Dkk., Pengantar Psikologi, Jakarta: Erlangga, 1999, Edisi ke-VIII cet. Ke-2 Azra, Azumardi, MA., Prof, Dr., Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, IAIN Jakarta: Press Logos, 2000 Budiyana dan Mutmainah, Nina, Komunikasi Antar Pribadi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1998 Bums, R., Konsep Diri Teori Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku, Bandung: Arcan, 1993 Calhoun, F. James dan Acocella, Ross, Joan, I'siko/ogi Tenlang l'enyesuaian Jan Hubungan Kemanusiaan, IKIP Semarang Press, 1990, Edisi ke-3 Chaplin, J.P., Ka111us Lengkap l'siko/ogi, Jakarta Rajawali Press, 200 I, l'enerjemah: Kartini Kartono Coolican, High, Introduction lo Research Methods and Staslislicls in I'.1ydwlogy, London, 1996, Second Edition Eitasari, Tetty, T., Hubungan anlara Konsep diri, Molivasi Be1prestasi dengan Preslasi Belqjar Anak-anak panli Asuhan Jan Anak-anak yang Diasuh dalam Keluarga, Skripsi Sarjana Psikologi lJI, Depok, 1996 Esposito, L., John, Hnsiklopedi OxjiJn/, /)unia Islam Modem, Mizan,jilid I dun II Fachruddin, Moch., Fuad, Aural dan .Jilhah Dalam Pandangan Iv/ala Islam, Jukurtu: CV pedoman llmu Jaya, 1994 Fathurahman, Fitra, Konsep Diri Remaja yang Terlibat Perkelahian Pe/ajar, Skripsi Sarjana Psikologi UIN, Jakarta, 2002 Gunarsa, D., Singgih, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 1999, cet. Ke-7
Hall,
S., Calvin dan Lindzey, Gardner, Teori-Teori Holistik (OrganismikPenomenoligis), Jakarta: Kanisius, 1993
Hurlock, B., Elizabeth, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Erlangga, 1991, edisi ke-5 Ismiaulia, Vidya dan Solihah, Dian, Jilbab dan RambUI Seliat, Jakarta: PT. Fikahati Aneska, 1991 Latifah, Ummi, Hubungan Konsep Diri dengan Hidup Bermakna, Skripsi Sarjana Pendidikan U1N, Jakarta, 2002 Layyinah, Konsep Diri Remaja Pengguna Narkoba, Skripsi Sarjana Psikologi UIN, Jakarta, 200 I Maltz, Maxwell, Kekuatan Psikologi Citra Diri, Jakarta: Gramedia, 1996 Mardhiyana, Indah, Rumah Mode Busana muslimah Sebagai Media Dakwah dalam Membentuk Konsep Diri Pemakainya, Skripsi Sarjana Fakultas Dakwah UIN, Jakarta: 1999 Masyitoh, Busana Muslimah dan f'engarulmya Terhadap l'embentukan Kepribadian Wanita ~lfslim, Skripsi Sarjana Fakultas Tarbiyah UIN, Jakarta 2002 Mujib, Abdul, Fitrah dan Kepribadian Islam, Jakarta: Darul Falah, 1999 Rachmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT.
Remi~ja
Rosda, 2000
Schultz, Duane, Psikologi Pertumbuhan, Model-Model Kepribadian Se/wt, Jakarta: Kanisius, cet. Ke-7 Shafiro, E. Lawrence, Mengajarkan Hmotional Intelligence Pada Anak, Jakarta: Gramedia, 1999 Shihab, Quraish, M., Wawasan Af-Qur1111, Bandung: Mizan, 1995
'11!/~ir
Maudu '/alas l'elbagai !'ersoalan,
Sutiretna, Nina, Anggun Berjilbab, Bandung: Mizan, 1995 W.H.,Fitts, The Self Concept and Self Actualization Monographs in The Dede Wallace Center
UIN
SY4R/F H/DAYATULLl'-11 JAKARTA
Lampiran J [/Ji Validitas Skala Konsep Diri
Correlations
Corrolatlon•
Sig. (2-tolled)
Corroh:itiona
r-eerson Corre!duon
•1
V1 1.000
Sig. (2-tal!ed) N
TOTAL
Pe11n;on Correl11Uon
33
TOTAL .647" .000
TOTAL
33
.647 ..
1.000
.000 N 33 ••. Correlation is slgn'ficimt al the 0.01 level
34
V2
TOTAL
.586'
33
.000 33
w
lf.l 1.000
Sig. (2-ta!led)
N
TOTAL
33
Pearson Correlallon
.512'"'
Sig, (2·lalled)
.002 33
N
34
TOTAL
VB
.002 33 1.000
Slg. (2-tnilod) N TOTAc--poorson·con--01auon Slg.(2-talled)
N
N
Correlatlono
..
N Sig_ (2-\11iled)
1.000
Sig. (2·talled) N
33
1.000
33
.'70''1
.a~·
.027 33
.385- --·-1:000
TOfAC Peirson Correlation Sig. (2-tolled) N
.027
33
34
·Correlation Is sl!Jllncant at the 0.05 level (2-llllled). Correlation•
V10
...
LOOO
r-oar100 VOfTO!BUOll
TOTAL
lOTAl
10!}
37'1 33 1.000
TOTAL .416' .016
:n
33
PC1nr11on cOrrC1lC1Uo11 Siu (2·hi!lud) N
CU1u1~1tion
41fi' .016 33
'000 34
l1111l1111U1cun\ 0111111 O.OIS lovo! (2-t11Uod). Corrolatlon•
34
""
1•011r11on 1VOrro1auon
l'OTAL
Pu11rson C0rrolnUon
TOT Al
V5 Sig. (2-tailed)
Ti5fAL ··Po'1u;.On CO.roliiuon
TOTAL
V9
rearson ~·v-•on
N
33 .159 .377 33
34
· CCITelallon 11 algnlncanl at the 0.06 lovel (2-1.allod).
siu {2-tollod)
V4 1.000
TOTAL .376' .031 33 1.000
34
Conolatlona
'"'earson 'Vorremuon
33 .376' .031 33
Sig. (2-tolled)
Couolntlo11a
t"earson l.;OITelllhon
1.000
Sg. (2-talkid)
.512'
'". Correla lion Is signmcunt nt Ille 0.01 lavol
,.--.
,.
33
t"Gllrson ....,.,.,v_.on
CorrolatJone
t"eorson l.;orrelalion
3l 1.000
.021
N t-==::----TOTAL Pe11rsonCorrelaUon
TOfAL.PlliriMCOOCiRiiOil-· ---:5B6" ----1:000' Sig. {2-to!led) .000 N 33 ... Correla Hon ls slgnificant al the 0.01 level
33 .399'
'. Correlation 11 slgnlflc1mt al the 0.05 lllvel (2-ta!l&d).
·-
1.000
N
.399'
Correlation•
Corrolatlon11
Pearson corre1aQon Sig. (2-ta.l!ed)
TOTAL .021
N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
SJg. (2-tallad)
v .L
VI 1.000
l'earson...,,,. .....,..on
V'
.470" .006 33 1.000
V11 1.000
TOTAL 706'
.ooo
Sig (2-lallod) N
33
.705'' Sig. (2-lallod) .000 N 33 "Coiu1111UoolsalgrlUcuntatlhe0.01 lov&I
33
'000 34
.OOG
N
33 ••. Corre!ebon ls slgnlnc11111111 U10 0.01 lo\ltll rn
Corr11h1Uons
·fb"TAC--
i-eurson vorrtllut1on Sig. (2-!ollod) N
VO 1-000
lOlA!
POii.rson Correlnbon
245
1.000
Sig. (2-hii!ad)
169 :.i:i
TOTAL .~04•
000 33
1000
.(){)()
N
16!1
:n
33 .!llM"
siu.1:.i-11111tH1J
:l4t\
:n
N
l(HAI.
V12 1.--
Pmlrson ..... orr1nouon Sig. (2-tolled) N P111111U11 Correlnl!on
33
34
''. CorrnlllUon 11tol111\lflc11nl111 lho 0.01 lovel Co11olat1011s
34
V13 • ,.,
t'OtlfSOll 1VOITOl8UOfl
1.000
Sig. {2-tollcd) N "f6TAL--P0iii5onCorrelaUon Slg. (2-lalllld)
33
TOTAL .463' .004 33
--.483;~ ~-·--·1~000-
.004
N 33 ". Correlaijon Is sl!Jllflcanl at the 0.01 lovel
34
Corrolatlon1
Corrolollono
...
1-'earson i.;orremton
V1' 1.000
TOTAL -.046
33 -.046
.801 33 1.000
Sig. (2-talled) N
YOTAL
Pearson CorrOloUon Sig. (2-talled)
...
.-earson-~.--.on
Sig. (2-talled) N
33
'l'OTA(--Pnr11on CooelaUon
Sig. (2-talled)
.801
N
33
34
V21 1.000
..
TOTAL
.683' .000 33
.sa3•.-1.000
.000
N
33
34
. C01Teladon Is significant at 1ho 0.01 level
Correlatlone
.·-
.-earson vorretouon Sig. (2-tallod)
V15 1.000
TOTAL 618" 000
33
33 1.000
N TOTAL
Pearson Correlation
.618"
Sig. (2-talled) N
.000 33
Correlatlon1
·--
..-earaon ..... orr ____ on
V22 1.000
Sig. (2-lalled)
.001
N TOTAL
34
... C01Te!DUon ls significant 11t tho 0.01 level
33
Peerson Corr&!ation Sig. (2-talled)
N
TOTAL .670"
.570" .001 33
33 1.000
34
'. CorrelaUon ls significant al the 0.01 level Corrolatlon1:1
...
V16 1.000
t'eerson ......,.,ehltion Sig. (2·1alled)
.000
N TOTAL
33
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed)
33
..-earson --·· ______ on
·--
Sig. (2-talled)
1.000
.623"
.000
N TOTAL
N
..
Correlations
TOTAL .623"
33 . Correlation ls significant at lhe 0.01 level
34
..
Peef50!\ Correlation Sig. (2-talled)
N
V23 1.000
TOTAL
.446" .009 33 33 1-----1.000 .446"1 .009 33 34
• Correlation Is significant at1ho 0.01 level
Corrolatlona
V17 .-ears.on vorre111~on
"'
Sig. (2-tal!ed) N
~-----
..
516' 002
33
----- - .....
33
518 ..
1.000
002 33 . Correlotion ls slgniOcont o! !ho O.Ot lcvol
34
TOTAL
Pe1usonCorrelobon Sig. (2-tallod)
CorralaUon•
TOTAL
1.000
, oar&on ..... orro... ~on
·-
1, __
Siu. (2·1alkld) N
TO'fAL
N
V24
Poar11011 ConoluUOn Sig. (:!-\Allod)
N
33 .U-111" .000 33
TOTAL
.01u· 000 33
1.ooO 34
•• C01111!11Uonl' 1lt'llllc11nt al lhu 0.01 lwol Corrohi.1101111
""
V16 1.000
.-cnrson 1,.,orro1nbon
TOTAL 40J'
Sig. {2-!nlled)
N roT~Penrsoo·corrC1uuoi1 Sig. (2-!nlkld) N
020 J:I I 000
:1J
403' 020
Conol•tlon•
....
V'20 ,-an11011 ..... orr.~11.rn1
TOfAL
:M
33
•. Corrola~N1 ls sl!Ji~!lcont nt uw o_or:, lmtol (2-1nllo•I)
rnu (2·1nlkid) N Pnn1~nn Clllrfl!nUon 81U 17-tnllod)
N
TOTAL
1.000 JJ
U!i2" 001 :IJ
H!'t2' 001 :1;1 1 0<10
:1•
" <.011nk\Uon I• slQllif!(.unl 111 thn 0.01 lnvtll Correl111lnn•
...
VHJ ··e11rson co1rn 11tlon
10(}{)
Sig. (2-tnllcd) N TOTAL-Pi.lir50n ·correll'!bon
:u
lOIAI 11!!' {)(){)
;1:1 1 000
71!}"
Sig. (2-!nilodJ N
000
Co11ulnUon11
....
V20 • flHllllll•,(lllflollwOll
rnu {:-' tnllnd) N l(HAI
"
34
" . Comitotion Is slgnlllc1mt nt !he 0.01 love I
l'c11uno11 C:urrnlii~cin ~uu !i>.!nlled)
N
Conol11tlo11a
··TOTAL
renrson vorre11rnon
Sig. (2-talled) N Penrson C0rreiaii0il""
Sig. (2-lullcd) N
ICJIAl.
•····
"'"
040
001 :J:I 1 000
.601 3:1
;J.(
:i;1
Corr.ih1Uon1
V20 1.000
TOTAL .364' .037
33
- ~---:3-64' ·-·-
...
.-011rson .... orrv~won
Sig. (2-to!lcd) N
33 ·;~OOCi
-TOTAL
.037
33
·Correlation ls slg;!flcont ot the 0.05 level (2-twlod).
34
..
Pearson COITolaUon Sig. (2-to!led)
N
V27 1.000 33 .561"' .001 33
. CorrelaUon Is significant at tho 0.01 levol
TOTAL
.0-01· .001 33
1.ooif 34
Corrolatlons
CorrolationB
....
'
TOTAL
V28
TOTAL
r earson '- orrelatlon Sig. (2·tallod) N Pearson CorrelaUon Sig. (2-talled) N c
.456"
1.000
.008 33 1.000
33 .456"'
.576' .000 33 1.000
1.000
Sig. (2·talled)
N Pearson Correlation Slg. (2·ta!led) N
33 TOTAL .576'' .000 33 . CorrtllnUon Is lillJl~llcarit 111 tho 0.01 lovol
..
.003 33 ••. Correl11Uon ls significant et the 0.01 level
,.
..
TOTAL
PoorsonCorf(iiOi!Oi'l"
1.000
.6!i2'
33
-~
.000
N TOTAL
Pearson COITolaUon Slg. (2-tallod)
652"'1
.000 N 33 Corrolation 11 s!gnlllcenl et the 0.01 level
" TOTAL .424'
1.000
Sig. (2-telled)
N
TOTAL
V36
t'lller&ofl Gorreiat1on Sig. (2·talled)
1.000
"
Corrolatlon• V30
r cerson vorTe1<1aon
"
Correlation•
Corrolatlona
....
33
.506"
N
" TOTAL
V29
t'11111rson Corre111non
N Pearson Gorreladon
TOTAL .006" .003 33 1.000
Sig. (2-talled)
Corrolatlona
..
Sig. {2-talled)
TOTAL
.008
33 ••. Correla9on Is s!gnlllcanl at tho 0.01 level
,.
V35 1.000
Fearson c orreiat on
I"=
33 ----A:24•· ----
.014 33
·1:00tr
""'
t'o111rson
Sig. (2·talled)
N
33
TOTAL .200 .265 33
hr°OTALl'CoiiOnCOrf6iatiOrl 1---:-200· .. -·1:000
Sig. (2-tallod)
Sig. (2-tellod)
.014 33 ··Correlation ls slgnlfican! at Iha 0.05 levcl (2·tailed). N
V37 1.-.AN
.......,.,·e1a~on
.265
N
"
33 Correlallon•
Corralatlona
'
....
r earsoo t...;0Jrc1auon
1000
Sig, {2-ta!lcd)
.
N
~POOfSOOCOrre1ouon Sig. (2-tnllod)
N
TOTAL
V31
33 .426'
,.
..
V38
41W
.01:1 33 1.000
TOTAL
t'o11r11on correieiuon s1u. (2-lalloll) N PeafliOl'I COfre!3il0n·
siu
1.~
32'/
t2·t1111odJ
33
33
.116 .327
1.000
"
"
N
013 3J
TOTAL .176
34
. Correlation Is slgnlncunt nt Um o.m1 l11vct (:'"h11Ju
... TOTAL
'
t'carson c.;orro1auo11 Sig. (2·1nllod) N Pourson Co1rnl11Uon Slg {2·tnllad) N
1.000
~Ul
33
1r•!l 3:1
:'M 1!>!)
I U-OU
J3
34
V33
1•ouri.on corrv111uon Sig. (2-lallod) N TOTAL-· "Ponrson Corr<>lnUon Sig. (2·tlllfod) N
IOIAl.
I OlXI
TOlA! 5U1" 000
;13 (i/\1"
OUO 33 ". Correla lion Is sll)l1irtconl ut U10 0.01 lt~vol
lOIAI
:u I Olli)
1.000
"TOTAL .. POUrSOn C0Hc\11Uoii Sig. (2·1Blled) N
33
603"'1
... Correlalion Is s.gnlficant at tho 0.01 ievel
:14
TOTAL
1~
;1:1 201
'"' 202 :13
1000
.:nw :i:1
l't11\11or1 c.;01ro1a.uon
,603"
t6TAL,
33
Pooi-$0iiCOiTOfii'if6"-
··---·'.210.
Sig. ('2-\allod) N
.000 33
1o00 34
1.uvu
t2·1olled)
N
.
"
.230 33
·"' rooo· .230 33
34
Corrolallon•
.000
33
33
1 000
TOTAi.
TOTAL
V34
N
Pcn111on\.>Ul1u,..\lUl1 siu ('2-tnllod) N 1'11nri;ori Conn!alloil SIU (2·hillml) N
stu
Sig. (2-talled)
JJ ·.l:IU .4!i1 JJ
. .41)1 ""
Corrolallon•
Corrolallons .-oarson vorre1auon
N P11nn1on Cor1ulnU011 Slll (7·1nllel1) N
34
v••,
..
i.~
c:l-lnlkidl
V4U
. •••o
Carrol11tlu11v
.....
1•c.i•a11 c.;a1rouuon
siu
HHA1
V32
IOl'AI.
VJU
.....
...
TOTAi.
V42
t'011rsoo """,e... won
1.000
Sig. (2-tallod)
N
TOTAL
..
Pearson Correlation Sig, (2-ta!led) N
.453"
.008 33
.463" .008 33
. Corrolo~oo ls stgn!ficanl at Iha 0.01 leval
33 1.000
"
Correlation•
Correlatlona
eorson 1.. orrelot on Sig. {2-tallcd) N Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed) N ~
I v4o
V43 1.000
33 TOTAL .465'' .006 33 ·-. Comilation ls significant at the 0.01 leve!
TOTAL .465" .006
33 1.000
... TOTAL
34
V50
eorion <..01Te1111~on Sig. (2-IBl!ad) N Peorson Correlation Sig. (2-\allcd) N
1.000
TOTAL .632'
33
.000 33
.632"1
1.000
.000 33 ''. Co1n1laUon ls slgrVOceint at the 0.01 lovo!
34
TOTAL
33
.000 33
.577"
1.000
.000
33
34
Correlation•
V44 t"CDrson 1,..orre1ation Sig. (2-tailed) N Poars011 Correlation Sig. (2-tallcd) N
TOTAL .577"
••. Correlation Is sl!1llficant al the 0.01 level
Corrolatlona
'"
1.000
1
'.,, TOTAL
V51 1.000
tenrson ,.,,.,,, e11111on Sig. (2-taUod) N Pearson Correlation Sig. (2·ta!lcd) N
33 ·.048 .769 33
TOTAL
·.048 .789 33
"----uxiO 34
Corrvl11Uon•
Corrolallona
.
.,
l'CllfSOll
{;OITClB~Ofl
Sig. (2-talled) N Peerson CorreloUon Sig. (2-talled) N
TOTAL
V45 1.000
TOTAL
...
.'115' .016
33 .415' .016 33
33
TOTAL
1.000
l'enrson 1,.;orrelation Sig. (2-tolled) N TOTAL-PeiirSM c·orreiauon Sig. (2·1lllled) N
..
"''
33 700" 000 33 . Correlation Is s1g11rncan1at010 0.01 Jovel
33 .o4:C - ···-iooo .807 33
TOTAL
700' 000 33 1.000
TOTAl
V53 1.000
Pearson C
on cm'Tu1Uuon Sig (:Mnlt11d) N
33 .281
v4'
·rotAL
l-'Onrson {;OfTOIUbOll Sig. (2-ta'ik•d) N - Peerson Con cliiOon S!g.{2·\Ulle
33
V<"
1 000
:m'l oun
3J
JJ I 00()
fUl'AI
.OllU
:1:1
.261
.113 3:1
1000 34
Corrollttlons
TOlAI.
V04
N
TOTAL
" IOIAL
ao;
34
.113
Corrolulions V•f/
.044 .807 33
Correl11tlon•
Corrolaliona
""
TOTAL
34
'. Correlation ls sl!11fflcant at the 0.05 lavel (2-taUed).
V46 1.000
V52 1.000
tenrson ........ oemtion Sig. (2-lal!od) N PearsOn Correlation Sig. (2-talled) N
t uu111011Corrrnn~on :1111 (i'·lillkHI)
>w••
N l'm1111ot1 Co1roluUun Siu {7-!ullodJ N
a3
;JJ
.:m1
1 o
011:1 JJ
:14
""'
0113
:14
Conul•llu11•
Corrolullons
vu.,
-··ror"Ac··
V46
t"Oarson Cmrelut1011 Sig. (2·1Diled) N PCclrsOn Corrol11Uon Sig. (2·tolled) N
1.000
tOfA!. ti40" 00()
JJ
:1:1
U40"
10()!)
000 33 ••. Correlation ls slgnlflcunt ut tllO 0.01 level
,.
IOIAI.
l'OO!tlOll LOHCll!.Uon
uiu t<'-lnl!od) N 1'~111 ROii ConolnUun SIU (7-tn!ltuJ) N
VV\I
"'" TOTAL
l-'earson vorro ... uon Sig. (2-tallcd) N Pearson Correlation Sig. (2-ta!lcd) N
1.000 33 ·.050 .764 33
TOTAL -.O:iu
.784 33
1.0-60 34
1"'{18fli0f1 {;OITClll.UOJl
.4!11\" OHll :1:1
VOS 1.000
Sig. (2·ta!led)
N
ToTAl"PefiiioncorrolotiOnSig. (2-taHed) N
IOlAI 4MI'
.0011
:1:1
" (.n11ulnUot1lu llll)l~llcun! 111U1n0.01 ~wnl
CorrelaUona V49
VM 1000
:1:1 1 000
" TOTAL
.500' .003
33
33 --:500;; . ---{000
.003 33 ". Correlation ls slgnlflcantat tho 0.01 level
34
Corrolatlons
Corrol11tlon11
..,
V57 t'aorson 1.;orre1ouon
1.000
Sig. (2-\al!od) N
33
.669"' .000 N 33 ••. Correlation Is s!gni!lcanl et the 0.01 level
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-ta!led)
TOTAL .669" .000
33 1.000 34
V63
·-
raarson--.elaUon
TOTAL
1.000
Sig. (2-lal!edJ
33
N TOTAL
.539"' .001 33
Pearson Correlation Sig. {2-talled)
N ••. CM'elatlon Is significant at the 0.01 le\/al
_539• .001
33 1.000
34
Correlations Correlu.tlonio
V58 rearson ~orrelauon
v..,,_.
TOTAL
1.000
Slg. (2-talled) 33
N TOTAL~00iion C-0IT01iu0il
···-----~3!i6..,-
Sig. (2·1al!6d)
N TOTAL
33
-- · (ciao
.027
N
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
V65
33
33
.259 .145
1.000
33
34
N
1.000
t"&arson'"""'e1auon Slg. {2-te.lled)
TOTAL .259 .145
N
"
34
Corrolatlons
... 1.000
.018
N
34
CorrolaUono V59
33 1.000
•. Correlation rs significant at the 0.05le\IOI12-talled).
33
t""earson -~rernUon Sig. (2-telled)
.411. .018
33
.411"
Pearson Correlation Sig. (2-tal!Gd)
•. Correlation Is slgnmcant at the 0.05 leve! (2-teiledJ.
·-
1.000
Sig. (2-tallad)
.386· .027
TOTAL
V64
Pnrson ........ ,.,...~on
"""
N
33
-TOTAL -pear?;OiiCorrelatlon-
--:-o26
Sig. (2-talled)
TOTAL .026
.887 33
---{6o0
.887
N
34
33
Corrollllions V66
Corrolaliona
V60
·=
Pearson correla~on
1.000
Sig. (2-talled) N
T6fAL"""PeilrSOil-COITC111iloli Slg. (2-tlllled)
..
TOTAL
N
J3
N
IOfAL
33 1 000
:14
_354•
Sig (2·tUllod) N
.043
V61 1.000
Sig. (2-tallod) Pellfsoi1 Correllltion Sig.(2·lollad)
N
1 000
33
34
Cm1uhlllons
TOTAL 2ll6
10·1
N
·1'0rAr
.354' .043 33
• coirot11Uo11l1>11lor~ncun! 111 u11, 0.05 klvol (:l·IHllod)
Cor1ol11tlon11
1-'earson 1.;orre1auon
33
Pt111rson Coirol11Uon
. Correlotion Is slgrnl1c11n! n! llla 0 0 ! lov11l
..
TOTAL
1.000
Sig. (2·1allod)
503' 003
33 503" .003
l'oarson COIT61auon
"""
33
JJ
200 107 J3
1.000
l'onr11011 c,orrnlallon
""'
Vll7 1.000
Sig (:l·l11llcd)
N TOTAL
Ptum;;oii Corrnlallon
tilu (<'-lulled)
fOT/\I.
000 !H)U
33 .09l'> .Gll9
3J 1.000
33
34
N
:14
Co11uh1Uon• Conul11tlo1111
...
TOTAL
VG:> 1-'oarsoo <.;orr(lllltiOll
Sig. {2-tullad) N roTAL-PeB.-rSOO- c0ri·01111fon Sig. (2-tulled)
..
N
1.000 33
.610"
.li10' 000
.000
33
. Correlation Is significant at tho 0.01 leve!
34
N l 111111•11UCl.lllt1l11Uon
rnu l1·tn!lod)
..
von
101AL
1~
mu l:l-11111001
101/\l
JJ
1.000
Pnnr•on corrclauon
"""
N
011' 0<){)
a:i
.611"1 .000 3J
CorrciloUan 111lllfl[llc11n1 ut \hn 0.01 lllvnl
:1:1 1()()()
"
Lampiran 2 Uji Reliahilitas Skala Konsep Diri
Reliability ******
Method 1 (space saver) will be used for this analysis
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
Reliability Coefficients
33.0
N of Cases
Alpha
=
.8878
N of Items = 48
******
(A L P fl A)
,iran 3 C1!idita.1· Skala Perilak11 Berhusana
Correlations Corratatfanc
v~o
""
Pe<1n:oo Cotrolahoo
1
N
Pearwn Correlalioo Sig. (2-talled)
N
32 .705" .000
32 1
32
32
N
TOTAL
.000
Slg .. (2.tai!edl
32
1-'eargon....,.,OllQtiOO
1
.623
32 623" .000 32
N
32
..
1
32 .575" .001 32
Pearson Comllatlon Sig. (2-ta!led)
TOTAL
N
VAR00010 VAR00010
.807" .000 32
(2-tall~)
32
P(llllllO(l Colrelalioo
aor•
Sig. (2-talle:d) N
.000
1
.
N
TOTAL
32 .753" .000 32
Pearaon Correlation Slg, {2·111ilod)
... Cooelahon N
1
:1:•
Pearson ConetaBon Sig. (2·talled)
TOTAL
VAR00003 1
Pearson Conelntlon s~.
VAR00004
770" 000 32
Sig. (2-tailed)
32 778" 000 32
Sig. (2-tailed)
N
TOTAL
TOTAL
1
..
VAR00005
,;,?
Sl\J (:.MnlltKI)
N
VAR00006
'
N Pearson COJrelatlon Sig (2.·lalled) N
VARuuOl:J
"TOTtii.
lOfAl
1
654" lltlO
32 .654" .000
:12 1
3'
32
L
:l'.J
1
32
1-'mlfllOO (;O({Qllllof\
Sig. (:.!·tolie'tl) N f"lllllwtlll C..011lll111km ~IU. (:l·L•11tK!) N
"
l(WAI
6t10• 000
1
"
"1
.ouu•
oon
"
32
VA .. .,....,1.:i
l-'118BOO ........ re11mon
TOTAL
1
""' .004
32 .4"3 .004 32
32 1
Sig. (2•\alk!d)
VAR00007
1
Sig. (2·1.olled)
TOTAL
TOTAL
.m .126
Pearson Correlation
32 .277
Sig. (2-tailed)
.126
N
"
71G" .000 32
Go11ul11lkm I• •1u11mmnt ot tho 0.01 Jowl (:Mnllod)
correil~tlons
N
.
VARl'lfl014
COtrelatklo hi s!gn1licflnt at the 0.01 levt!! (2·1allOO).
-·
110· 000
:1:1
Sig. (2-lallcd)
Peareon eorro1auon
TOTAL
1
•• Corrol.:sl!on la algnlliol!.nt 11t tho 0.01 111l'CI {2-talll!d).
Corrolattons
Peal'oot'l 1...<11"1ClaHon
Pei'llwn Concl11t10ri Sig {2-tnikld) N
1
:;orreJatlon is 1>ignif1cant al the 0.01 level {2-tailed)
....
32
11\ Uie 0 01 lcvc\ (2·\llllO
ToTAL--p;ji;j~viiiik.ifl
622" .Ollll 32
622" 000 :;2
Sig. (2-taltOO)
N
~ruhcan\
VAR00012 VAl~vvv
TOTAi.
32
Correlation
000 32
Corr•l•llons
S.ig. {2-talled) ~arson
Sig (2·1DllOO) N
000 31 1
32
1
N
POl)!!lQn G•molotlon
32 .817..
CoHC!loUon 1a
Correlatlonl: i-i:arson COl'refation
.817"
(2·!1111e<1J
1
::ortelaUon is signmcanl at the 0.01 level (2-tmlrxl)
....
TOTAL
1
N
N Pearnon Corrolation
32
la aigntficant at the 0. 01 level (2-tailed).
VAR00011
Pearson Correlation
TOTAi,. .753 .000 32 1
32
VAR00011
004
32
32
ConelaUons
N
.576" .001 32 1
Sig. (2·talled)
.000
S1g. (2•U!Hod) N
Sig.
TOTAL
VAA
Sig. l2-talled) N Pd•NOn Correlation
32
correlations v ................,HI
VAR00002 ,..oaraon Correllllion · 1
Pearaon Correlation
.021 32
•.Correlation ia e.1gnif1~nt at Ille 0.05 level (2-talled).
Corf11olaUon5
003
Aaa• .021 32 1
·"""
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
OO'elation Is ~incant at the 0.01 !OWi (2-tailcd).
002
lOTAC
VAROOOOB 1
Sig. (2-tailed)
TOTAL -705"
VAR00001
Pearson Correlalm
32
32
1 32
-
N Pmreon COrrelation
·~· fl·"""l
N
• COrrelallon ii aign11icanl at the 0.01 level {2-tal!ed).
32
corr111a1tons
Correlations VAR00015
015
PeailiOO ........,, elation
1
TOT/IL 769"
,
J2 .769" 000 32
Peimon Correlation Sig. {2-tailed) N
N Pearwn Com!tation
TOTAL
t"earsan Com:!\ation S/\J. (2-talledJ N Pearson corre1auon
1 32 .732-" .000 J2
Sig. (2-tellad)
N
TOTAL .732' .OCJO J2 1
VAR00017 1
VARQQ-023
v NWw~
Peall!On 1,;00e11.1000 Slg. (2-talled)
TOTAL
·-
Sig. (2-tailed)
,
.012
32
32
rre11111on Is s1grnr1Cant at the 0.05 leYef {2-ll:t1!ed).
1
.016
VAR00024
32
TOT"'
1
N
32
32
.4'0"
J2
.472" .006 32
Sig. (2-tailod)
.012
N Peamon COrtelallon Sig. (2-tnlled) N
.016
32
r.,.........,,._...,....,,IOfl
·~'""-
.424°
32 .424*
N
TOTAL
TOTAL
1
N Pearoon ComJ1aUon Sig. (2-l11il00)
J2
CorrolaUons
TOTAL
..
,
32 .472" .006 32
Pearson Correlation
Sig. (2-tailod) N
32
Corref11too 13 s1gmf!cant 11t the 0.01 leo.'el {2-!t111ed).
Conelathms
Con•latlons
VA~00018
)16
"
••. Correla hon rs s.gniflcant at the 0.01 level (2-tarled).
Correlatfons
VAR00016
t"'ear&orl ......... ~\Of\
,
32 .766' .000 J2
Sig. (2·lailed) N
correfatfons
...
.766' .000 32
Sig. (2-tailad)
32
orrel
u16
TOTAL
1
Pe<JlllOO I.A Ielal!oo
.OCJO 32
Sig. (2-tailed) N
V/\R00022 VA1wv~22
Pearson correlation
TOTAL 478' OOG 32
1
SJg. (2·1ai!ed)
N Pearson Corr!!lat\Ofl
32 476' 006 32
Sig. (2·hlilud)
N
1
VAR00025
Pearson Co11e1Jltloll
VAR00025 1
000
N
32
32
fO'l'Al-- ---p;;ID;;;\CQiruiiiifoll --·;a2· e---·-;-s1g. (2-luitoo)
32
:irrelation is significant st !he 0.01 level (2-tailed)
TOTAL 762'
Sig (2-ludet:l)
.000
32
N
32
·•. Corrulalron Iii e)fJnlflCMll tit the 0.01 level (2·1alledJ
Coru1iaUons
,
VAR00010 119
.-uare.on .....uuela\ion
1DTAL 763'
000
Sig. (2·tailed)
N Peal'f>CJll Correlal!on Sig. (2·la11ed) • N
32
76J' 000 32
3;;!
----1
VARODO:;!U"
TOTAi
Peernon Com!llltlon
1
-.165
Sig. (2·1allod) N ·roTAC--Pt;,1son eo.rololion
3:.?
.311 :t::.i
VAR0002fi
N
3:.!
~,-
•.18fl .311
SIU (:Ma11U<J)
32
32
1rrefation 1a sign11ican1 at !hr. 0.01 !evt>J (2-to1!ed) Correlaffons
VAR00027
VAR00020
•v
PearKITT Correlation
V1\1"<•111027
TOTAL {141.
1
N ··-Fittii-1iii!~Witii~i0r\....
000
Sig. (2·!alled)
N Peaf'\IOn Coml!a1ion
U41'
Sig. (2·tis/Jed)
000
:l~
32
N
Peu1aon wre!DIJQn Sig. {2·1al!OO)
Siu. (i lulkld) N
1
1
TOTAL .766" 000
_
___.B._ 1---·--.?..2.. 766'
1
.0-00
:12
ii:!
:12
J2
rrelatton !s significant at Uw 0 01 fovul (:.1-!ailud) corl'GiaUons
VAR00028
,
VAR00021
21
?eaiwn eorre1auoo Sig. (2-tailed)
N Pear&Otl Correla!ion Sig. (2·1ailed)
N
'VAH\IU\l2B
TOTA!.
"
500' .000 32
rrelal!on Iii 1>1gn1ficant at tho 0.01 level (2-tmlcd)
1
N
TOTAi.
Peal'iOl"I Correlation Sig. (2-lallad) N
32
1
TOTAL J}33'
Sig. (2·1111!00)
.MO' .000 32
Pl.'WWfl l.Alllu\uUon
32 .633• .000 32
"". Correlat!on is G1gnfficant al !he 0.01 level (2-taUed).
.000 32 1
32
Correlations
Correlations VAR00029 fAROvv29
Pearson Colle!ation Sig. (2-lailed)
1
Pearson Corre!aliOn
.752
000 32 1
Sig. (2-lailed}
.000 32
32
N "OTAL
..
TOTAL 752"
32
N
VAR00036 VAR00036
Pea1son COO-elation
Pearron Correlation
.587'
.567' 000 32 1
Sig. (2-tailed) N
.000 32
32
Sig. (2-tailed) N TOTAL
•• Correl11hon
Correl11!lon rs 6/gnlficant at the 0 01 levet (2·ra1led)
VAROOOJO Pearson .......rrelattan Sig_ (2-talled}
N "OTAL
..
.687"
32
000 32 1
667'
Sig. {2-lailed}
.ODO 32
VARQ0031
TOTAL
N Pearson Correlation N
Pearson ~rrClat"'''
32 .729' 000 32
Sig. (2-tailed)
N
VAJ;i00036
32
••. Correl11Uon is sfgnirloont 11! the 0.01 level (2-111iled)
VAR00032 Pearson V01rellltion
TOTAL
1
.501•
Sig_ (2-lalled)
003
N -·p;;;-ruun-cm·r~1a~o;;
:11 ~iu1·
Sig. {2-tailed)
003
OTA-,
N
:1:>
32
32
••_ Correlll!lon ls s~1rnric1mt a! Ott! 001 l~l (2·!mbl) CorrolnUon~ VA!~OQ[lJJ
Pearson CorrelaUOn
TOl"f\L
694'
1
Sig. (2-taillld)
000
N
"
Pearson Corretalion
604'
Sig (2-lailed) N
000
J:?
1
'.l"l
3:..!
••. Correllltlon is sigmfic11nt 11! the O 01 lcveJ (2-l;oii!ed) Co1re1at1ons; VAR00034
Peaf6on Correla\Jon
TOT"f\l L\01°
1
000 :12
Sig. (2·ta!led)
..
:n
N P1Jamon C0{{clatlon
(>(11"
Sig (2-tailcd)
000
N
'
"
:11
Corrf>iatll'.ln is 111gn1r""..1mt at lhn o 01 lfMlJ p.1,11"-
\RD0035
Pearson Co11cl3\1011
TOTAL
1
365' 040
32
32 1
Sig. (2-tai!ed)
N
ITAL
Pearsoo Ccmclafion
.365"
Sig. (2-ta11Cd)
040
N · Comilll!I00 111 nlfjml'kmnr nt !he o 05
32 JflVl~I
(2-11111m1)
I 'IA..,.uuu.:i-o
Peamon ~\Ofl
32
TOTAL
1
Sig (2-tni!ed)
N TOTAL
J2
P
.563'
Sig. (2-ta!led)
.001 32
N ••_ Corre!11tion 19 aigniflcllnt Ill
Correlation~
)TAL
32
· Corrolahon ts sigrnficant at Iha 0.01 level (2-ta!led).
.729' 000 32 1
1
N Pearson COrrclatlan
r-..R00034
1
~
TOTAL
Sig. (2-tailed)
)TAL
32
32 .515' .003 32
Corr1t1auons
VAR00031
il.R00033
.515' .003
Sig. (2-tai!ed)
32
TOTAL
1
Pearson Conelahon Slg. (2-tailed)
correlatlons;
AR00032
Jovel (2-h'siled)
VAR00037
1
Pemson Gorrelatlon
N
OTAL
ts 6lgnilic11nf 11t !he 0.01
TOTAL
. Corrolallon 16 significant al th& 0.01 klvat (2-tailed}.
'"""~01
32
COrr&Jatlons
correlatlons fAROOO'lO
TOTAL
1
the 0.01 leo.'ef (2-l11i!ed).
.563 001 J2 1 J2
'mpiran .J i Reliahilitas Skala Peri/alw Berhusana
teliability ****** Method 1 {space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
ANALYf:iIS
S C A L E
'liability Coefficients 32.0
of Cases .pha
~
.9562
N of Items
36
(A J, P H Al
Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wabarokaatuh Saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Saya sangat mengharapkan jawaban anda yang sejujur-jujurnya, sesuai dengan keadaan yang anda alami dan anda rasakan. Semua jawaban adalah benar, sejauh jawaban tersebut benar-benar mencenninkan pribadi anda. Angkel ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya. Bacalah dengan seksama petunjuk peng1s1an yang ada, agar tidak terjadi kesalahan sewaktu mengisi. Setelah selesai mohon diteliti kembali jawaban anda, agar tidak ada pernyataan yang tidak terjawab atau terlewati. Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi angket ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelumnya saya ucapkan atas kerja sama dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam pcnclitian ini.
Wassalam, Astuti
Bila anda bersedia menjadi responden penelitian ini, mohon isi : Saya, Nama Usia Fak/jur/smt Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Bila suatu waktu saya merasa bahwa hasil penelitian ini akan merugikan saya, saya merninta peneliti untuk mengeluarkan data saya.
PETUNJUK PENGISIAN
Angket ini tidak dimaksudkan untuk menguji atau menilai anda, karena dalam pengisian ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Bacalah setiap pemyataan dengan teliti, lingkarilah salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia, yang paling menggambarkan diri anda, bukan bagaiman seharusnya atau bagaimana sebaiknya.adapun arti dari jawaban tersebut adalah : SS S R TS STS
: sangat sesuai : sesuai : ragu-ragu : tidak sesuai : sangat tidak sesuai
Contoh: Jika anda merasa bahwa pemyataan pertama sangat sesuai dengan diri anda, sedangkan pemyataan kedua tidak sesuai untuk anda, maka anda harus mengisinya sebagai berikut : No
1
··-
2
Pernyataan
Saya adalah orang yang suka bergaul Saya adalah orang yang mudah tersinggung dengan hal-hal seoele
SS
SS SS
s s s
R R R
TS
TS TS
s~s
STS STS
J ika anda telah menjawab, temyata salah dan 11nda ingin merubahnya maka contohnya sebagai berikut : No
I
SS s Pernyataan R TS STS Saya adalah orang yang mudah tersinggung SS s R TS STS dengan hal-hal sepele Mohon diingat, dalam setiap pernyataan, anda hanya boleh memberikan satu
pilihanjawaban sesuai dengan yang anda alami dan rasakan. TERIMA KASIH ATAS KERJA SAMA ANDA DAN SELA MAT MENG!Sl
Lampiran 5 Skala Konsep Diri
PERNYATAAN
NO l
SS
s
R
TS
STS
Saya rasa saya memiliki tubuh yang ideal
2
Saya adalah orang yang menarik
3
Saya menyukai rupa saya apa adanya saat ini
4
Tubuh saya selalu segar setiap saat
5
Saya bertingkah laku sesuai dengan nonna yang berlaku dilingkungan saya ting gal
6
--
Saya merasa wajib menjaga kebersihan
I
J
tubuh saya
7
Saya memiliki keluarga yang bahagia
8
Saya orang yang suka berteman
9
Saya rasa saya adalah orang yang tidak
--
menarik 10
Saya tidak percaya diri
II
Saya tidak menyukai diri saya saat ini
12
Saya tidak menjaga kesehatan tubuh
--1-----
saya 13
Saya merasa tidak puas dengan apa
==[ --.
~
yang telah saya lakukan
14
Saya memiliki banyak teman
15
Saya merasa puas dengan hubungan
l
keluarga saya
16
Saya dapat bergaul dengan siapa saja
17
Saya menjalankan perintah agama sesuai yang diperintahkan
18
Saya memiliki tubuh ideal
19
Saya merasa puas dengan apa yang
--
telah saya lakukan
20
Saya selalu bersemangat dalam melakukan sesuatu
21
Saya akan melakukan sesuatu yang saya sukai walau dalam keadaam apapun
22
Saya memiliki daya tarik yang tidak
I
membanggakan
23
Saya merasa diri saya bodoh
24
Saya merasa diri saya tidak ramah
25
Saya merasa canggung dengan teman-
-e-----
teman
26
Saya merasa memiliki keluarga yang
____
.............___~
ti dak bahagia --~· -~--·---·
27
Saya enggan menjaga kebersihan tubuh
I
--~-·-·
saya
28
Saya merasa lemah
29
Saya memiliki daya tarik yang membuat saya bangga
30
Saya seorang yang pandai
31
Saya populer dikalangan teman-teman
32
Saya berolah raga umtuk menjaga tubuh saya
33
Saya tidak memiliki banyak teman
34
Saya tidak dikenal oleh banyak orang
35
Dengan senang hati saya membantu tugas-tugas rumah
36
Saya merasa tubuh saya tidak ideal
37
Saya tidak suka berolah raga
38
Saya merasa canggung dengan orang yang baru saya kenal
39
Saya merasa badan saya selalu sehat setia p waktu
40
Saya tidak mudah menyerah
_L_j
41
Saya adalah orang yang menarik
42
Saya selalu menyalahkan Tuhan atas
1-c-
apa yang terjadi
43
Saya tidak puas dengan hubungan dalam keluarga saya
44
Saya adalah orang yang sulit beradaptasi
45
Saya orang yang mudah menyerah
46
Saya rasa saya tidak secantik yang saya inginkan
47
Sebagian waktu saya dipergunakan untuk hal-hal yang baik
48
Saya orang yang mudah bergaul ----~
Mohon periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewat
Petunjuk pengisian Berikut ini ada pernyataan, yang disamping kanan tiap pernyataan tersebut tercantum lima pilihan jawaban : SS, S, R,TS, STS, anda diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan diri anda. Caranya adalah dengan memberikan lingkaran pada pilihan jawaban : SS S R TS STS
: sangat sesuai : sesuai : ragu-ragu : tidak sesuai : sangat tidak sesesuai
Jika anda merasa pernyataan pertama sangat sesuai, maka anda melingkari SS, dan jika pernyataan kedua tidak sesuai, maka anda hams melingkari TS seperti contoh:
No
Pernyataan
SS
--·- - - -
s
·------------
I
Saya suka memakai pakaian santai
2
Pakaian yang saya pakai ti pis dan seksi
R
TS
STS
---- - - - -~--
Akan tetapi jika anda tel ah memberikan jawaban dan ternyata anda in gin mengubahnya, misalnya pada pemyataan pertama anda menjawab sesuai dan ingin mengubahnya menjadi tidak sesuai, maka anda hams mengisinya sebagai berikut :
Contoh:
No 1
Pernyataan
SS
s
Pakaian yang saya pakai tipis dan seksi
TERJMA KASJH ATAS KERJASAMA ANDA dan SELAMAT MENGIS I
R
TS
--
STS
Lampiran 6 Skala Perilak11 Berlmsana
PERNYATAAN
No
SS
s
TS
R
STS l
1~~1--~-----,--,--,--,----c--::-----t---+---+---+--~-r-----
1
Saya tidak memakai pakaian terbuka
-~ ---·~-c-----,---,---,---:---:--:----1----+-----
2
Saya lebih menyukai rok panjang dari
------------
·--~
pada celana panjang 3
Pakaian yang saya kenakan setiap hari tidak ketat
4
Saya tidak memakai pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuh saya
5
Saya memakai pakaian yang panjang sehingga mel indungi kulit saya dari pengaruh panas matahari
6
Saya suka pakaian yang tidak transparan
7
Sehari-hari saya memakai celana panjang
8
Saya tidak memakai celana atau baju yang
_-1
sempit -
9
------
-- ----
Saya memakai pakaian yang tidak
-
- ·-- -------"- ------
-
--
- -- --
mengundang perhatian lawan jenis 10
Saya suka memakai pakaian yang ti pis
11
Saya suka memakai jilbab yang transparan
r---+-----------------t---+---t----t-----+------
12
Saya tidak memakai busana yang membuat saya terlihat seksi
~-~-------------~--~---+----~--~--~----
0\ l
·~~------c---c~-----:--:-------~---~-:----·--~--~-~
13
Saya memakai pakaian yang terbuka dibagian lengan
14
Saya melilitkanjilbab keleher dan memperlihatkan sedikit leher saya
15
Saya memakai pakaian yang ketat
f - - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - t - - - - ; - - - - - ·----- - - - -
16
I
Saya tidak memakai pakaian berlengan
_J________ I
1---+-p-en_d_e_k_ke_1_ik_a_d_i1_u_ar_r_u_m_a_1i______-+---+----- _ 17 Saya memakai pakaian tertutup dan sopan 18
Saya suka memakai baju yang transparan
19
Saya memakai pakaian yang membentuk tubuh dan terlihat ketat
20
Saya memakai pakaian terbuka seperti teman saya
1----1------------------+---+---+-----·--j-----j 21 Pakaian saya harus tertutup dan tidak transparan --l-c-----c--------c-------1-----+---+-----1---------f-.--..--··--22 Saya lebih nyaman memakai busana yang membuat saya terlihat lebih feminin ----
23
-·-------~-------------+-----+----
Saya memakai baju berlengan pendek atau
berlengan seperempat walaupun memakai jilbab 24
I I i I ._,_'_----+-+-,I--f---
_J_1
Saya memakai pakaian yang terbuka
.. - ---·-~·--i---------
1
1
J
--~--~-~ __ __J ______ l _____ _j
25
Saya tidak merasa malu memakai pakaian yang terbuka
26
Saya memakai pakaian yang ti pis
27
Saya memakai pakaian seksi
28
Saya memakai pakaian ketat
29
Pakaian yang saya pakai menonjolkan
I
bentuk tubuh 30
i
Kulit saya selalu terlindung oleh busana panJang saya
31
Sehari-hari saya memakai rok panjang
32
Bila hendak pergi saya memakai kaos
r--i-d-en_g_a_n_c_e_i_an_a______._ _ _ _ _ _,_____,___- + - - - - i - - - - - ____ 33 Saya mcmakai jilbab yang tidak
J
·1
I
memperlihatkan rambut saya
- - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - ---+----1-------·--1·---•e---34 Saya tidak memakai pakaian yang berbahan tipis ----f----------------------i---+-----~--~---·--r-----1
35
36
Saya tidak melilitkan jilbab kelchcr
::~~~~---1n-a-1u_-_b_il_a_m_e_:.;_11_a_k_al-_~_o_k_- _- _··-~·~ ~··· ~ __
_-__. - _ - _ [ _
---
uaia t'ene1man i<-onsep um No
1 2 4 4
2 3 4 4
4 2 5 .4 6 4
3 3
1 2 3
:
' :
•' ' ':
7 6 9
3 2 3
10 11 12
4
4
4 3 3 4 4 4
13 14 15 16
2 4 4 3 3'
4 5
17 16 19
5 4 5
5 4 4
20
3 4
5 3 4
21 22
23 24 25 26 27 26 29
30 31
I 32 33
4
3 4
2 3 5 4 4 3 5 4 3
4 4 2
3 2 4 4 3
4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 3 5
6 5 5
7 6 4 4 3 4
4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5 5 4 3 2 5 2 4 4 2 3 3 3 4 2 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 3 2 2 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 2 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 2 5 4 3 4 4 4 4 3 4 1 5 4 5· 5 5· 5 4 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 3 4 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 5 3 5 4 2 3 5 4 5 3 3 4
2 4 4 4 4 3 4 4 3
5 4 4 4 5
5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5
3 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
si
5
5. 3 4 3 4 3 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 2 5
Item Pernyataan 16 17 16 19 20 21 22 23 24 25 26 27 26 29 30 31 32 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 5 3 3 2 4 3 : 3 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 5 3 3 2 2 4 4 4 2 3 5 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4
9 10 11 12 13 14 15 3 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5. 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5
3 5 4
3
3 4 2
3 4 2
4 4 4
5 4 4 5
2 4 3 4
4
5 5 3 2 5. 5 5 5 4 5 5 4 4 4 2 4
3 4
3 4 3 4 4 4
3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4
4
5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
2
4 2 4 5 4
3 4 4 4
5 5 4
5 5 4
1 4 5 4 4 5 3 4 5 4 1 3 3 4 2 4 1 4 3 5 2 4 4 4 4 4 2 2 4
4 4 5
4 5 4 5
4
4 2 4 4 2 5 5 3 2 5 0 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5
4
5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2
5 5 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5
4 5
4 5
4 5 2
4 4 4 2
2 4 2 4 5 4 4 4 2 3 4
2 4
3
2 5 2 5 4 5 3· 4 3 4 4 3 5 4
4
3 4 3 3
2 4 4 4 1 4 4 3
2 4 4 4 3
4 2 3 4 5 3 3 3 3 2 4 3 3 5 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
4 4 5
3 4 5
5 3 3
2 4 4 4 5 4
2 4 4 3 4 3 5 5
2 4
4
4 5 3. '1
5 5 5 4
5 4 5 4
3 3 3 4
4 4 3
3 2 3 4 4 3 4 4 4
5 4 2 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4
2 4 3 4 3 4 4 4
3 A 2 4 4 4 5 5 5 4
5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 2 4 4 3 5 5 4 5 4 2
5 5 4
4 5 2
4 4
5 5
4 3
4
4 4 2 3 3 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3
3 3 3
3 4 4 2 4 3 3
4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4
2 2 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 5
2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 5 4 3 3 3 3
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 5 3 4 4 4 2 2 4 2 2 2 3 2 4 4 5 4 4 4 2 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 2 2 3 2 3 5 4 4 4 5 4 4 4 2 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4
4
4
4
4 4 2 3 2 4 4 2 4 5 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3
5 4 4 5
4
3 3
4 4 2 2 4
4 4 4 3 3 2 3 5 4 2 2 3 3 4 4 5 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3
5 4 5 3 5 4 4 4 2 3 5 3 5
5 3 4 4 3 2 5 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5
2 2 2 4
1 4 4 4 4 4
4 5 2 2 1 3
4 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 3 5 3 5 4 5
4 5
2 4 4 5 5 5 5 4 4 5 A 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 3 4 2 5 5 4 5 4 5 4 3
4 3 4 4 3
3 3 3
5 3 4 4
3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 5
3 4
4 4
2 1 2 3 2
3 2 4
4 4
4 2
4 2
4
5
4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 5 4 ·4 4 2 1 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 2 2 3 3 2 2 4 2 5 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
4 5 3 3 3
3 4 4
4 4 4
44 45 46 47 46
5 5 4 3 4 5 2 2 3
4 3 4 4 2
4 3 3 2 2 3 5
4 4 3
Total
163 163 166 138 191 212 151 164 174 175
4 2
161 141
3
176 192 193 197
3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 5 5 2 3 3 3 3 3
3 3 3 4 1 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
202 166 210 160 173 166 167 195 146 161 176 165 163 164 182 191 207
uaia !-'eneuuan Konsep um 34 35
36 37 38
39 . 40
:
," : ~
41 42 43 44
:>.
45
"0
46
'
47 48 49 50 51 52 53 54 55
4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 5 2 5 3 3
3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4
4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 4
3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4
4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 4
5 4 5 4 4 5 4 3 4 3 5 5 5
4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4
4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 5 5 3
3 4 4 4 3 2 5 3 4 3 3 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 2 5 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
3 3 3 2 3 3 5 3 4 2 3 5 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4
3 4 4 4 4 2 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 5 3 2
3 2 3 2 3 3 5 3 4 3 3 4 4 2 2 3 2 4 3 3 3 4
3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 2 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4
4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4
4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4
4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 5 4
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4
3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4
4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 2 2 4 3 3 5 3 4 4 4
3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 3 2 3 3 2
2 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 5 3 4 4 4
4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 3
4 4 4 2 3 3 5 3 4 3 3 5 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2
3 3 2 2 4 4 1 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4
3 3 4 2 4 2 3 4 2 4 4 1 2 2 3 2 3 3 5 2 3 3 2
2 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2
3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 5 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4
4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 5 4 5 4 3 3 4
3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 3 1 4 1 3 5 4 3 3 4
4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4
4 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4
175 174 183 183 177 155 185 149 192 182 171 205 173 183 185 184 177 215
166 190 184 180
-9885
___$)
Ui:tli;:I lt::'flt::'lll!C:l.11 DU::iC:l.llC:I. IVIU::illrTIC:Ul
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 c: 14 "O c: 15 0 16 c. 17 "' 18 0:: 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 '30 31
"'
"'
1 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 2 3 4 3 5 4 4 3 5
2 2 2 4 1 5 2 2 2 2 4 5 4 2 5 1 2 2
3 4 4 2 2 3 2 2 2 3
2 2 2 2
3 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 2 4 5 3 5 4 3 4 3 4 5 3 3 4 2 4 3 2 4 4
4 2 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4
5 3 5 3 2 3
3 3
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 2 2 5
3 3 2 2 4 4 4 2
6 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 1 4
7 2 2 5 1 5 2 2 2 2 4 2 4 2 4 5 3 2 3 4 1 2 1 3 4 1 3 4 2 4 5 1 4 4 5 2 4 2
8 4 3 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 2 4 3 3 2 3 2 3 4
2 4 4
9 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 1 4 3 3 4 2 4 4
10 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4
5 5 4 5 4
11 4 3 5 2 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 2 3 4 4
12 3 3 4 5 5 2 3 4 4 4 4 3 5 5 3 5 4 3 5 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 1 3 2
13 4 4 5 5 1 3 3 2 2 4 4 2 4 5 2 4 4 3 5 2 4 5 3 3 3 2 5 4 4 2 4
14 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 3 2
Item Pernyataan 15 16 17 18 19 20 21 22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 5 4 4 5 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 2 5 4 4 5 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 2 2 2 4 4 5 2 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 2 4 5 5 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2
23 2 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
24 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 4
25 4 4 5 5 5 5 4 5 2 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4
5 4 4 5 4
26 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4
27 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
28 4 3 5 5 5 5 4 5
4
4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4
29 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4
30 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 2 5 3 2 4 4
31 2 2 4 1 5 2 2 2 3 4 4 2 2 5 3 3 2 3 5 2 2 3 5 3 2 2 2 2 2 2 1
32 4 3 5 2 5 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 4 1 1 3 2 4 3 4 2 3
33 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
34 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 3 1 4 3 3
4 2 4 4
35 4 4 4 5 5 3 4 2 3 4 2 4 4 5 3 5 2 4 4 3 4 5 3 3 3 2 5 4 2 3 3
36 4 4 5 2 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4 3 5 4 2 5 2 4 4 4
Total
133 121 162 149 174 147 136 143 131 144 154 132 146 175 133 166 134 147 160 128 135 159 120 121 130 111 154 129 115 138 127
uata r>ene1111an t:!usana Mus11man 32 33 34 35 36 37 38 39 40 c: 41 'C 42 c: 43 0 Q. 44 45 0:: 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
"'
"'
"'
4 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 1 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5
2 4 2 2 2
3 2 4 1
2 4 3 4
2 5 3 5 3 4 5 3 3 3 1
4 4 4
4 4 4
3 3 4 4 4 4
2
4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 4
1 4 5 4 5 4 5 3 3 4
4
3
3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 1 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4
2 5 3 4 2
3 2 3 2
2 4
3 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 2 2
3 3 3 3 4 5 4
4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4
4
4
5 4 4 2 4 4 4 4 2
4 3 4
3 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 3 4 1 4 5 4 5 4 5
4
3 2 4 5 4 5 4 5
2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4
5
4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 4 2 5 4 4 5 3 3 4 4
4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5
4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
3
3
3 3 4
3 4
4
4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4
3 4 3 2 4 2 4 4
2 2 4
2 4 5 4 5 5 4 2 2 3 3 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4
4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4
4 4 5 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 2
4 4 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5
5
4 4
4 4 4 4
5 4
4 4 3
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
3 2 2 2 2 2 2 3
2 3 4
2 2 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 2
4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 2 4 5 3 4 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
5
5
3 3 3 4
4 4 4 4
2
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4
4 2 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 5 2 5 3 5 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
138 139 130 130 137 135 136 140 130 128 141 128 135 139 149 169 155 154 142 177 121 122 141 136 .7706
f,ampira11 9 Hasil Korelasi Antara Konsep Diri dengan Peri/aim Berhu.1a 11a
Correlations
KONSEP
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
BUSANA
KON SEP 1.000
BUSANA .356* .
.008 55
Pearson Correlation
.356*'
Sig. (2-tailed)
.008 55
N
55 1.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~ ' , { \' ' '/ JI.. -, !
J
\lf\I
55
Normal Q-Q Plot of Perilaku Berbusana
""
Observed Value
Tests of Normality Kolmoaorov-Smimova Statistic Perilaku Berbusana
I
I
di
.113 I
55
I
a. Lilliefors Significance Correction
Nonmal Q-Q Plot of Konsep Din
.
,,''
0
"'
pe _,
oto d
No ·2
<m al
.34-----~--~~--~--=----' 120
140
150
180
200
220
Observed Value
Tests of Normality Kolmoaorov-Smirnov 8 Statistic di Sia. Konsep Diri
I
.109 I
I
55 I
a. Lilliefors Significance Correction
.157
Sia.
.077
ANOVAb Sum of Squares
Model Regression
1
Residual Total
di
1581.999 10885.346 12467.345
Mean Sauare 1
53 54
F
Sia.
.oosa
7.703
1581.999 205.384
a. Predictors: (Constant), Konsep Diri b. Dependent Variable: Perilaku Berbusana
Coefficients"
Unstandardized Coefficients B Std. Error
Model
1
(Constant) Konsep Diri
82.420 .321
20.876 .116
a. Dependent Variable: Perilaku Berbusana
Standardi zed Coefficien ts Beta
.356
t
3.948 2.775
Sig.
.000 .008