PERANAN MAJELIS TA'LIM ALMUHAJIRIN DALAM MENAMBAH WAWASAN PARA IBU UNTUKMENDIDIK AGAMA ANAK DI RW 01 RANGKAPAN JAVA BARU
OLEH.: NENENG SUMIY ATI
.JlJRUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS lLMU TARBIYAH & KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAICARTA 1425 HI 2004 M
PERANAN MAJELIS TA' LIM Al, MUHAJIRIN DALAM MENAMBAH WAWASAN PARA IBU UNTUK MEJ\'DIDIK AGAMA ANAK DI RW 01 KELURAHAN RANGKAPAN JAVA BARU
Skripsi Diajukan Kepada Fa1 ultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguman Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh NENENG SUMIYATI· NIM. 0011017660
Di Bawah Bimbingan
Drs. H. Abd. Rahman Ghazalv. MA NIP. 150063509
JURUSAN PENDIDIKAN AG AMA ISLAM F AKULT AS ILMU T ARBIY AH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 HI 2004 M
PENGESAHAN PANITIA lJJIAN
Sknp.'1
1111
b,'IJt1d11J "PERANAN MA.JELIS TA'LIM AL MIVllAJIRIN D,\L\M
,\IENAMfl.\11 WAWASAN PARA IBlJ UNTlJK MENDIDIK AGAIYL\ ANAK Di
R\\
iii
RANGKAi'AI'
JAYA
BAitU", 1dah
\111n:iq:i·,,·:ilt
Fakultccs
s\ar;u
n1cr11rero!eh !j.el:ir Sarjana Proeran1
unt11k
!111111
T:irh1vah dan Kegurwm
C:1uJtl.a11
dalam
S1J<mg
UIN "Syanf lhda\alullalt"
Strata
I
(S
I) pad:l Juru:~an
Jakarta, 7 Agustus 200.J
SID ANG MUNAQASY AH
Ketua rne
Sekretaris merangkap anggota,
Oil~~~ NIP.
>IA
0231356
Anggota,
Penguji I
Dr-s.11. Ahcl. Fntnh Wibisono,MA
NIP.
150236009
Penguji II
l>rs. H. Abd. Rnhmnn Ghnznly,MA
NIP.150063509
KATA P!<:NGANTAR
Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa. Segala puji hanya milik Allah, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikutnya, yang setia hingga hari kiamat. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana Strata Satu (S I), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, untuk memenuhi persyaratan tersebut penulis membuat slrripsi ini deng:an judul " Peranan
Maj/is Ta '/im Al Muhajirin dalam l'vfenambah Wawasan Para Ibu untuk Mendidik Agama Anak ". Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan (data), maupun pembiayaan dan lain sebagainya. Namun dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta dorongan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada Bapak Drs. H Abd. Rahman Ghazaly, MA, yang dengan sabar dan penuh lapang dada telah meluangkan waktunya tmtuk memberikan arahan-arahan serta bimbingan kepada penulis hingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik
Selanjutnya, ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada : I. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UlN Syarif Hidayatullah
Jakarta,
yang
telah
memberikan
kesempatan
kepada
penu!is
untuk
melanjutkan studi di almamater ini. 2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan PAI , yang telah banyak memberi
pengarahan yang bermanfaat. 3. Seluruh dosen dan asisten dosen Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah , yang penuh keikhlasan membimbing dan membekali penulis dengan berbagai ilmu yang sangat berguna. 4. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah
memberikan pelayanan
dan
kesempatan kepada penulis untuk menelaah dan meminjinn buku-buku yang diperlukan.
'>. Kepada !bu Jariyah (Ketua majelis ta'lim) dan seluruh anggota majelis ta'lim Al Muhajirin yang telah membantu penulis dalam pencarian data-data, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Ayah dan ibu tercinta (Nija dan Sutinah) yang dengan penuh kasih sayang senantiasa mendorong dan mendo'akan penulis dalam penyusunan skripsi ini.Serta kepada adik-adikku yang !ersayang ( Suherman, A.Supriadi, Sudarmaji).
7. Ayah dan ibu mertua (Jayadih dan Arsa) yang dengan kasih sayang selalu memotivasi penulis.
8
Suamiku tercinta (Amsori, S.Ag) yang dengan kasih sayangnya selalu
memotivasi dan mendo'akan penulis, seita memberikan bantuan moril maupun materil, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik
9
Kawan-kawan dan sahabat-sahahat rnahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Kelas "A", penulis ucapkan terima kasih, karena dengan motivasi dan saran-sarannya sangat mendukung dalam pemilisan ini. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berdo'a, semoga segala
ban!uao dan ja::;a baik dari berbagai pihak rr1endapatkan bal-asan yang sempurna dan
bc:rlipai ganda haik di dunia maupun di akhirat. Amiin.
D~:1.r<.1k.
21 Juni 2004 Rahiul Tsani J 425 H
Penu!is
DAFTAR ISi
Hal. KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISi ......... . DAFTAR TA BEL. BAB I
BAB II
IV
VII
IX
PENDAHULUAN ............ . A. Latar Belakang Masai ah dan Alasan Pemilihan Judul . . . . . . . . . .. .
I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................. .
4
C. Metode Pembahasan .
5
D. Sistematika Penulisan ..... .
6
KAJIAN TEORITIS .................................................... .
7
A. Majelis Ta'lim . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . .. .. . . . . . . ..
7
1. Pengertian dan Tujuan Maj el is Ta'lim . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . .
7
2. Materi yang Diberikan di Majelis Ta'lim . . . . . . . .. ... . .. . . . .. . . . .
8
3. Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim ... ... ... ... ... .......
10
4. Pera.nan Majelis Ta'lim . . . . . . . . . ... . . . . . . . .. .. . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . .
11
B. Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...
13
I. Pengertian Pendidikan agama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
13
2. Tujuan Pendidikan Agama .
16
3. Ibu sebagai Pendidik Pertama dalam Keluarga ..... .
18
4. Pentingnya Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga . . . . . . . . .
20
BAB HI
BAB JV
METODOLOGI PENELITIAN . .. .. . .. .. .. .... . .. .. .. .. .. .. . .. .... .. ..
23
A. Ternpat dan Waktt1 Penelitian ...................................... ..
23
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .. .. .. .... .. . .. .. .. . .. .. .. . ....
23
C. Populasi dan Sampel ......
24
D. Teknik Pengumpulan Data .. . .. . . . ................................ ..
24
E. Tcknik Analisa Data ..
25
HAS IL PENELITIAN .............. .
27
A. Garnbaran Um um Majelis Ta'lim Al Muhajirin ..... .
27
B. Peranan Majelis Ta'lim Al Muhajirin dalam Menambah Wawasan Para !bu . BABY
30
PENUTUP ......
55
A. Kesimpulan
55
B. Saran- Saran
56
DAFTAR PUSTAKA ..
58
LAMPIRAN ........... .
61
DAI<'TAR TABEL
Tabel l
:Majelis
Ta'lim
Digunakan
sebagai
Tempat
Penyelenggaraan
sebagai
Tempa.t
Penyelenggaraan
Pendidikan Agama. (hal.31) Tabel 2
:Majelis
Ta'lim
Digunakan
Pendidikan agan1a untuk Anak-anak. (hal.32) Tabel3
:Pengajaran Agama di Majelis Ta'lim. (hal.33)
Tabel4
:Silaturahmi Antar Anggota Majelis Ta'lim. (hal.34)
Tabel 5
:Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim. (hal.35)
Tabel6
:Materi yang Diberikan Menarik untuk Dipelajari. (hal.36)
Tabel 7
:Pengetahuan Agama !bu Setelah Mengikuti Pengajian. (hal.3 7)
Tabel 8
:Pengajaran Tentang Bertaqwa dan Peningkatannya. (hal.38)
Tabel9
:Pemberian Materi Tentang Cara Mendidik Ana.k. (hal.39)
Tabel 10
:Pentingnya Mengikuti Pengajian di Majelis Ta.'lim. (hal.40)
Tabel 11
:Para Ibu Menambah Wawasan Lainnya di Luar Pengajian di Majelis Ta'lim. (hal.41)
Tabel 12
:Intensitas Ibu dalam Mengajarkan dan Memb('ri Petunjuk Kepada Anak Tentang Aja.ran Agama. (hal.42)
Tabel 13
:Ibu Memerintahkan Kepada Anak untuk Menjalankan Ajaran Agama. (hal.43)
Tabel 14
:Ibu Memerintahkan Kepada Anak untuk Shalat 5 Waktu. (hal.44)
Tabel 15
:Ibu Membiasakan Anak Berpuasa pada Bulan Ramadhan. (hal.45)
Tabel 16
:Ibu Mengajarkan Tentang Zakat Fitrah. (hal.46)
Tabel 17
:Ibu Mengajarkan Kepada Anak Sopan Santun Terhadap Orang Tua. (hal.47)
Tabel 18
:Cara
Ibu
Memberikan
dorongan
Kepada
Anak
Agar
Mau
Melaksanakan Ajaran Agama. (hal.48) Tabel 19
:Ibu Memerintahkan Anak untuk Berdo'a Ketika Memulai Pekerjaan. (hal.49)
Tabel20
:Wawasan Thu dalam Mendidik Anak Bertambah. (hal.50)
Tabel2l
:Tindakan Thu Jika Anak Bertingkah Laku Menyimpang dari Ajaran Agama. (hal. 51)
Tabel 22
:Ibu Memberikan Teladan Terlebih Dahulu Terhadap Hal-ha! yang Diperintahkannya. (hal.52)
Tabel23
:Thu Menanamkan Kepada Anak Tentang Akidah atau Keyakinan Terhadap Allah. (hal.53)
Tabel 24
:Ibu Memerintahkan Anak Belaj ar Membaca Al Qur' an. (hal. 54)
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan Jndul Orang tua adalah orang yang pertama kali mendidik anak dalam keluarga. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan orang tua dalam keluarga khususnya ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan anak Kesadaran untuk mendidik analc, tentulah dimiliki oleh setiap orang tua yang bijak Betapa banyaknya orang tua bekerja keras, membanting tulang, mencari biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya agar menjadi cerdas. Tetapi, persoalannya adalah
pengorbanan dan kerja keras para orang tua yang mengharapkan anak-anak
cerdas ini, seringkali tidak disertai dengan kesadaran dan pengetahuan yang memadai tentang mencerdaskan anak itu sendiri. Banyak orang tua yang berpendapat bahwa tugas mendidik anaknya adalah tugasnya para guru atan institnsi pendidikan. Sementara mereka asyik dengan profesinya
sendiri.
Implikasi
dari
pendapat
semacam
nu
adalah
munculnya
ketidalcpedulian orang ma terhadap perkembangan spiritual, intelektual dan moral anaknya sendiri. Ketika analmya gagal memenuhi harapannya, pihak pertama yang ditudingnya adalah guru atau institusi pendidikan. Pendapat seperti ini jelas keliru dM merut,>ikan diri
sendiri. Tugas utama mencerdaskM dan mendidik anak, tetaplah
ada pada orang tua , 1 Sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw :
2
~ '..iJJ:l, ';11• ,.:::JJY'· '·I.JI' c., f' U"" .il.i1 (J' · ~ r.J:UA ,. ' ~r '·· , >"'.) LP t1 (.'"-' G..:. ~1 '·· t,JC C:.:..it:o '.1 y
G:ir, .)l .iiil , '. r ' •
G 91' • • 1 Uy;>.) , c...i::-.) U
w .u\.!>' .,., .J .u\' •• .. • ~
"'" .. 4.JI~'~ . ' ~1·J-1·1.9 o' .1_~11 •..)'""!-'
~J
Artinya : " Dari Abi Shalih dari Abi Hurairah ia berkata, Rasulullah Sm1' bersabda: tidak ada seorang bayipun melainkan di/ahirkan dalam keadaan fitrah, maim orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani dan musyrik, la!u seorang laki-laki berkata: Ya Rasu!ullah, bagaimana menurutmu seandainya ia mati sebe/11111 itu (sebe/11111 dibentuk yalmdi, nasrani aft;lU nm;yrik), jmmb Rasul, Allah !ebih mengetahui terhadap apa yang mere/m /a!wkan . " (HR. M11sli111)2 Kesadanm bahwa tugas utama mendidik anak adalah tugas para orang tua akan
memberikan
pengaruh
positif dalam
pembentukan
tanggung jawab
dan
pengkondisian lingkungan keluarga di dalam mendukung proses pendidikan anak. Allah SWT berfirman di dalam surat At Tahrim ayat 6:
Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya ma!aikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan sela/11 mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At Tahrim : 6) Melihat kondisi saat ini, yaitu kondisi lingkungan yang kurang kondusif di dalam proses pendidikan anak, terkadang orang tua kurang memperhatikan dalam hal ini. Bahkan di dalam keluarga sendiri kondisinya kurang mendukung pendidikan
'Muslim, Shohih Muslim, ~"ynrah Nawawi, (Beirut: Dnrn! ihyn Al Turats al Arnbi,1984), eel. Ke-
3, ju?. lo, h.209.
3
anak, yaitu dengan semakin kuatnya arus infonnasi yang masuk ke dalam rum!\h, baik melalui media cetak, radio, televisi VCD dan lain sebagainya Pada arus informasi dan hiburan tersebut anak sangat bebas menerimanya tanpa adanya kontrol sena pengawasan dari orang tua, sehingga di dalam proses pendidikannya pun anak akan terhambat. Dan lingkungan keluarga (rumah) menjadi tidak kondusif lagi dalam mendukung proses pendidikan anak Orang tua terdiri dari ayah dan ibu merupakan bagian terpenting di dalan1 kehidupan anak. Ayal1 berh1gas mencari nafkah untuk menghidupi keluarga Oleh sebab itu, kegiatan ayah akan lebih banyak berada di luar rumah. Sedangkan ibu sebagai ibu rumah tangga adalah orang yang mengurus rumah dan anak-anak dalam keluarga. Oleh karena itu, intensitas keberadaan ibu akan lebih banyak berada di dalam rumah. Secara otomatis ibulah yang lebih sering berinteraksi dengan anak. Dari ha! di atas dapat diketahui bahwa anak peltama kali akan mendapatkan pendidikan dari dalam keluarga terutama dari ibu. Pendidikan anak harus dimulai sejak anak masih berada dalam buaian. Mengingat begitu pentingnya peranan ibu di dalam pendidikan anak, maka setiap ibu dituntut untuk memiliki wawasan keilmuan dalam mendidik anak. Salah satu tempat untuk memperoleh wawasan tersebut bai,,>i ibu yang tidak mempunyai latar belakang khusus tentang pendidikan anal( aclalah majelis ta'lim. Dengan adanya kegiatan majelis ta'lim tersebut diharapkan dapat berperan dalam memberikan wawasan kepada para ibu rumah tangga untuk mendidik agama anak, di samping untuk meningkatkan pemberdayaan sebagai ibu rumah tangga.
4
Di antara majelis ta'lim yang memberikan wawasan kepada para ibu rumah tangga untuk mendidik agama anak dan meningkatkan pemberdayaan sebagai ibu rumah tangga adalah majelis ta'lim Al Muhajirin yang berada di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Barn Depok. Namun, majelis ta'Jim tersebut belum dapat diketahui secara pasti tentang kegiatan dan peranannya. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik unt1tlc meneliti masalah tersebut yang akan clin1angkan dalam skripsi denganjudul:
" PERANAN MAJELIS TA'Lll\1 AL MUHAJIRIN DALAM MENAMBAH WAWASAN
PARA JBlJ UNTUK
MENDIDIK AGAMA ANAK DI RW 01
RANGKAPAN JAYA BARlJ ." Adapun alasan untuk memilih judul diatas adalah sebagai berikut : I. Pentingnya pendidikan agama anak sejak dini. 2. Banyak keluarga yang mempunyai anak, tetapi tidak dididik agan1a sehingga
menyebabkan perilaku yang menyimpang. 3.
Anal' sejak lahir belum mampu apa-apa. Oleh karena itu, perlu bimbingan dan arahan daii orang tua.
4.
Dipilihnya majelis ta'lim Al Muhajirin sebagai objek penelitian, karena majelis
ta'lim
tersebut
memungkinkan
untuk
cliteliti
dari
seg1
permasalahannya. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah I. Pembatasan Masalal1
Agar pernbal1asan dalan1 skripsi terarah, rnaka masalah yang akan clibal1as dibatasi pada:
5
a. Penman majelis ta'lim Al Muhajirin dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak. Yang dimaksud dengan anak di sini yaitu pendidikan agama yang diberikan kepada anak usia SD. b. Maje!is ta'lim tersebut berlokasi di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Baru
Depok 2. J>ernn1usan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, dapat dibuat perumusan masalahnya sebagai berikut: Apa peranan yang dilakukan maje!is ta'lim Al Muhajirin di RW OJ
Ke!urnhan Rangkapan Jaya Barn dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak? C. Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam membahas skripsi ini adalah metode deskriptif analitis yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui kepustakaan (library research) dalam rangka pembahasan kajian teoritis dan pene!itian lapangan (field research). Kepustakaau dimaksud yaitu membaca, menelaah dan mengkaji berbagai
referensi yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. Penelitian lapangan dilalrnkan di majelis ta'lim Al Muhajirin RW 01 kelurnhan Rangkapan Jaya Bani Depok yang prosedur pelaksanaannya akan diuraikan dalam BAB III tentang metodologi penelitian.
6
D. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai: berikut:
Bab I. Pendahuluan, Dalam bab ini dikemukakan : Latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan sistematika penulisan.
Bab II . Kajian teoritis tentang Majelis Ta'lim dan Pendidikan Agama Anak. Tentang majelis ta'lim dibahas: Pengertian dan Tujuan Majelis Ta'lim, Materi yang dikaji di l\fajelis Ta'lim, Metode yang digunakan di Majelis Ta'lim, Peranan Majelis Ta'lim. SedPJ1gkan mengenai Pendidikan Agama Anak dibahas: Pengertian Pendidikan Agama, Tujuan Pendidikan Agama, Ibu sebagai Pendidik pertama Dalam Keluarga, Pentingnya Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga.
Bab
HI.
Metodologi
Penelitian
meliputi:
tempat
dan
waktu
pene!itian;rujuan dan 1vfanfaat PeneJitian, populasi dan sampel, teknik pengun1pulan data, teknik analisa data.
Bab IV. Hasil Penelitian meliputi : Gan1baran Umum Majelis Ta'lim Al Muhajirin RW 0 l Rangkapan Jaya Barn, analisa data dan Interpretasi Data. Bab V. Penutup, meliputi : Kesimpulan dan saran-saran.
BAB II KAJJAN TEORITIS A. Majelis Ta'lim
1. Pengertian dan Tujuan Majelis Ta' Jim
Majelis ta 'Jim menurut bahasa terdiri dari dua kata yaitu: "majelis" dan "ta'lim", yang keduanya berasal dari bahasa arab. Kata majelis adalah bentuk isim makan dari akar kata:
yang berarti "tempat duduk, tempat sidang, dewan." Sedangkan ta'lim berasal dari akar kata:
yang berarti "pengajaran. " 1
Dari pengertian di atas tentang majelis ta'lim dapat diarnbil pengertian bahwa majelis adalah:"suatu tempat atau wadal1 yang di dalanmya berkumpul sekelompok orang atau manusia untuk melakukan aktifitas atau perbuatan ."
2
Bila kata majelis dan ta'lim dirangkaikan menjadi satu yaitu majelis ta'lim, maim dapat diartikan dengan; "tempat pengajaran atau tempat memberikan dan mengajarkan ilmu agama". 3
1
Achn1ad Warson 1v1una\V\vir, .Al 1\Junawwir Ka111us Arab Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Prog1essil; 1997), cet ke-4, h.202. 2
Dewan Rcdaksi Ensiklopedi !slum, Ensiklopedi l,/am, (Jaku1ta: P.T. Ichtiar Bumi Van Hoeve, 1999), jilid 3, Cet. VI, h. 120. 3
615.
Dcpdikbud, Kamus Besar Bahasa bulonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cct kc-JO, h.
8
Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa majelis ta'lim tidak hanya terbatas sebagai tempat saja, tetapi lebih maju lagi menjadi Jembaga atau institusi yru1g menyelenggarakan pelajaran atau pengajaran. Musyawarah majelis ta'lim se-DKI Jakarta yang berlangsung tanggal 9-10 juli 1980 memberikan batasan (ta'rif) majelis ta'lim :
" Y aitu lembaga pendidikan non formal islrun yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diil..'Uti oleh jama'all yru1g relatif banyak , dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubw1gan yang srultun dru1 serasi ru1tru·a manusia dengrnl Allah .11vt, ru1tara manusia sesru11anya, dan antara mrumsia dengru1 lingkWlgannya, dalru11 rrulgka membina masyarakat yrulg bertalcwa kepada Allah swt''. 4
2. Materi yang diberikan di Majelis Ta'lim Materi atau bahan ialal1 apa yang hendak diajarkan dalam majelis ta'lim. Dengru1 sendirinya materi itu adalah ajaran Islam dengan segala keluasannya. Islam memuat ajaran tentru1g tata hidup yru1g meliputi segala aspek kehidupru1, maka pengajaran Islru11 berarti pengajarrul tentang tata hidup yrnlg berisi pedoman pokok yang digunakrul oleh manusia dalam menjalani kehiduprulnya di dW1ia dan untuk menyiapkan hidup yrnlg sejahtera di akhirat nanti. Dengan demikian materi pelajaran agama Islam luas sekali meliputi seluruh aspek kehidupan_ Secara garis besrunya, ada dua kelompok pelajarM dalam majelis ta'lim, yaitu kelornpok pengetalman agru11a drul kelompok pengetallurul umum:
-----------------------4
------
Nurul Huda, Pedoman Maje/is Ta '/im, (Jakarta: Koordinasi Dakwah Islam (KODJ), 1990),
eel kc-2_ h.5.
9
a. kelompok pengetahuan agama Bidang pengajaran yang masuk kelompok ini antara lain adalah tauhid, fiqih, tafsir, hadits, akhlak, tarikh dan bahasa arab. b. kelompok pengetahuan umum Karena banyalmya pengetahuan umum, maka tema-tema yang disampaikan hendaknya hal-hal yang langsung ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama, artinya dalam menyan1paikan uraian-uraian tersebut henda.knya jangan dilupakan dalil-dalil agruna baik berupa ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits atau contoh dari kehidupan Rasulullah sm1>. 5
Menurut Tuti Alawiyah bahwa kategori pengajian itu dik!asifikasikan menjadi 5 bagian:
a. Majelis ta'lim tidak mengajarkan secara rutin tetapi hanya sebagai tempat berkumpul , membaca shalawat berjama' ah dan sebulan sekali pengurus majelis ta'lim mengundang seseorang guru lllltuk berceramah, itulah isi maj el is ta' lim. b. Majelis ta'lim mengajarkan pengetahuan dan keterrunpilan dasar ajaran agama seperti belajar mengaji Al Qur'an atau penerangan fiqih. c. Majelis ta'lim mengajarkan agama tentang fiqih, tauhid, atau akhlak yang diajarkan dalam pidato-pidato muballigh yang kadang-kadang dilengkapi tanya jawab. d. Majelis ta'lim seperti butir ke-3 dengan menggllllakan kitab sebagai pegangan, ditambah dengan pidato atau ceramah. e. Majelis ta'lim dengan pidato/ ceramal1 dan dengan pelajaran pokok yang diberikan teks tertulis. Materi pelajaran disesuaikan dengan situasi hangat berdasarkan ajaran Islam. 6
Penambahan dan pengembangan materi dapat dilakukan di majelis ta'lim seiring dengan semalcin majllllya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu penanganan yang tepat.
Wujud program yang tepat dan alctual sesuai dengan
kebutuhM jama' ah itu sendiri merupakan suatu IMgkall yang baik agar majelis ta'lim
5
Ibid., h.29-33.
6
Tuti Alawiyah, Strategi Dalnvah di lingkungan Maje/is Ta 'Jim, (Jakflrta: Mizan, 1997, cct
kc-1,h. 79.
JO
tidal< terkesan kolot dan terbelalrnng. Karena majelis ta'lim merupakan salah satu struktur dakwah yang berperan penting dalam memberdayakan umat, maka selain pelaksanaannya harus teratur dan periodik juga harus man1pu membawa jama' ah ke aral1 ym1g lebih baik lagi. Terutama bagi para ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah, sehingga dapat menambah wawasm1 sebagai ibu rumah tm1gga dm1 dapat mendidik agama lmak menja
'Nurul Huda, op cit., h.13
11
Ada beberapa metode yang digunakan di majelis ta'lim, diantaranya : a. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode ceramah. Metode ini dilaksanakan dengan dua earn. Pertama, ceramah muum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif dengan memberikan pelajaran atan ceramah, sedangkan peserta pasif,yaitu hanya mendengar atan menerima materi yang diceranmhkan. Kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan l!lltuk bertimyajawab. Jadi baik pengajar/ ustadz maupm1 peserta /jama' ah san1a-sama aktif b. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode halaqah. Dalam ha! ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. Peserta mendengarkan keterangan pengajar sambil menyimak kitab yang sanm atau melihat ke papan tulis dimana pengajar mennliskan apa-apa yang hendak diterangkan. c. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah. Metode ini dilaksanakan dengan cara tnl'ar menukar pendapat atau diskusi mengenai suatu masalah yang disepakati untuk dibahas. d. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode campuran. Artinya satu majelis ta'lim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau pengajian tidak dengan satu macam metode sa3a, melainkan dengan berbagai metode secara berselang seling. 8
Setelah diketahui berbagai metode yang dapat digunakan di majelis ta'lim, diharapkan para ustadz/guru/pemberi materi dapat memilih metode yang sesuru dengan taraf pendidikan para jamaah sehingga dapat dimengerti dan difahan1i oleh seluruh jamaah yang terdiri dari berbagai macam tingkat pendidikannya. Di sinilah diperlukan kemampuan dan keteran1pilan para pemberi materi dalam menyampaikan pelajarannya.
4. Peranan Majelis Ta'lim Majelis ta'lim
adalah lembaga pendidikan Islam non formal.
demikian majelis ta'lim bukan lembaga pendidikan Islam formal s Ibid., h.10.
Dengan
seperti madrasah,
12
sekolah, atau perguruan tinggi. Majelis ta'lim juga bukan organ1sas1 massa atau organisasi politik. Namun, majelis ta'lim mempunyar · kedudukan yang penting karena ia langsung berada di tengah-tengah masyarakat, yaitu antara lain : a.
Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragan1a dalam rar1gka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah swt. b. Sebagai taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai. c. Wadal1 silaturahmi yang menghidupsuburkan syiar Islam. d. Media penyampaian gagasan-gagasM yang bermanfaat bagi pembMgunM umat dM ba11gsa .9 Secara strategis majelis ta'lim menjadi sarMa dakwal1 dan tabligh yMg islami coraknya yang berperar1 sentral pada pembinaa11 dan. peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama
Di samping itu guna menyadarkM umat Islam
dalam rar1gka menghayati, memahami dan mengamalka11 aJaran agama11ya ya11g kontekstual kepada lingktmga11 hidup sosial budaya da11 alam sekitar mereka, sehingga dapat menjadikM umat Islam sebagai 11111111atan washatan yang meneladani kelompok umat lain. Dalam kaitM ini HM. Arifin mengatal(aJl : Jadi pera11ar1 secara fimgsional majelis ta'lim adalah mengokohka11 lar1dasan hidup marmsia Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaa11 islam dalamra11gka meningkatka11 kualitas hidupnya secara integral, lahiriah dan batiniahnya, duniawial1 dM ukhrawiah bersamaa11 (simultal1), sesuai dengar1 tuntutM ajara11 agama islam yaitu imM dar1 taqwa yang melar1dasi kehidupa11 duniawi, dalam segala bida11g kegiatarmya. Fungsi demikia11 sejalan denga11 pembanguna11 nasional kita. 10 9
Dc\van Redaksi Ensiklopedi Is!am, loc. cit., Jilid 3
w
H.M. J\.rifin, Kapita ::-.,e/ekta J>cnulidikan (lslan1 dan tllJJt(fn), (Jakarta: Bumi J\ksani,
1995), Cet ke-3,h. 120.
13
B.Pendidikan Agarna Anak dalarn Keluarga 1. Pengertian Pendidikan Agarna
Istilal1 pendidikan berasal dari kata "didik" dengan m1imberinya awalan "pe" dan akhiran "kan", rnengandung arti perbuatan (ha!, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini sernula berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Paedagogie" yang berarti birnbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemalikan ke dalam bahasa inggris dengan "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalarn bahasa arab istilah ini sering diterjernalikan dengan
" 11
yang
berarti pendidikan. Kata ini rnerniliki akar kata : J
0
a.
~
0
~
w
Y.- ..)
yang artinya bertambah dan berkembang mengandung arti tumbuh dan berkembang
. -Y.'
c.(S/
yang berarti, memperbaiki, mengurusi kepentingan, mengatur, menjaga dan mempematikan. 12
Setelah diungkapkan secara etimologis, maka selanjutnya penulis menjelaskan secara teffilinologis dari berbagai macarn pendapat dan beberapa pakar pendidikan, diantaranya: 1) Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) 1989, pendidikan adalah usaha sadar untu.k menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
11
12
Ramnyulis, I/mu Pendidikan Is/m11, (Jakarta: Kalam Mttlia, 1998), cet. ke-2,h. 1. Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islm11 di R1mwh, Sekolah dm1 Masyarakat,
(.lab1ta: Cienuna Jnsani Press, 1995). Cet. Ke-1,h. 20
14
pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 13 2) Menurnt Ahmad. D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau ptmpman secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang utama 14 3) Menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981) sebagaimana yang dikutip oleh
Muhibbinsyah dalam bukunya, bahwa pendidikan adalah: Usaha secara sengaja dariorang
dewasa
untuk
dengan
pengarnhnya
meningkatkan
st
anak
ke
kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya 15 4) Menurnt S. Brodjonegoro, pendidikan adalah tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau dengan secara singkat pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai la11ir sampru tercapainya kedewasaru1 dalam arti jasmaniah dM rohanial1. 5) Menurnt Ki Hajar Dewantoro, pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin),pikiran (intelek) dan jasmani anakmmk. Maksudnya ialah upaya l'.ita dapat memajukM kesempurnaan hidup, yaitu
13
li'ndang~undang Tenlang Sisteftt Pendklikan JVasional, (Jakarta: Sinar Grafika. 1993).,cet ke-4, h. 2-3
"' Ahmad. D. Marimba, Pengamar Filsajal Pendidikan Islmn, I 989), cct ke-8, h. 19 15
(Bandung: PT. Al Ma'arif,
Muhibbinsyah, Psiko!ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Roscb K:uya, 1997), cct ke-3, h. 11
15
kehidupan
dan
penghidupan
anak-anak,
selaras
dengan
alarnnya
dan
rnasyaralrntnya 6) Sedangkan menurut M. J. Langeveld, Prof. Idrak Jassin M.A. mengemukakan: rnendidik adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan clalam arti dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila atas segala tindalrnnnya menurut pilihannya sendiri. 16 Setelah mengemukakan beberapa penclapat tentang definisi pendidikan, maka penulis berkesimpulan bahwa pendidikan adala11 ·proses bimbingan, pengarahan, pembinaan jasmani dan rohani yang dilakukan oleh si pendidik kepada si terdidik secara sadar memrju kedewasaan clan membentuk kepribadian utuh. Karena dalam pembahasan skripsi ini menyinggung masalah pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam, perlu kiranya dikemukakan pengertian pendidikan agama dan pendidikan agama Islam. Menurut Zuhairini dalam bukunya " Metodik Khusus Pendidikan Agama" yaitu: "Pendidikan agan1a berarti usaha-usalm secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam".
17
Sedangkan istilah pendidikan agama Islam timbul sebagai akibat logis dari sudut pandang ba11wa Islam adala11 nama bagi agama yang menjadi anutan dan pandangan hidup umat Islam. Pendidikan agarna Isliun, dalan1 hal ini bisa difaharni
h.27
16
Suwarno, Penganrar U11111m Pendidikm1, (Jakarta: PT. Rincka Cipta, 1992), cct kc-4, h. 2-4
17
Zuhuiiini, Melcx:lik Klmsus Pendidikan Agmna, (Surabaya: Vsaha Nasional, 1983), cet ke-8,
16
sebagai : "Proses dan upaya serta cara mendidikkan ajaran-ajaran agama islam tersebut, agar menjadi anutan dan pandangan hidup (way oflife) bagi seseorang. 18 Mohamad Athiyah Al Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan islarn
rnempersiapkan
manusia
supaya hidup
dengan sempurna dan baha&>ia,
mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, ha! us perasaannya, mahir dalam pekerj aannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan. 2. Tujuan Pendidikan Agama Tujuan merupakan suatu ha! yang sangat penting dan oleh karena itu penulis perlu mengemukakan tajuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang tedapat dalan1 UUSPN 1989, pada Bab II, pasal 4 yang berbunyi : "Pendidikan
nasional
betujuan
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahwm
dan
keterampilan,
kesehatan jasmani
dan
rohani,kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tangg\lllgjawab kemasyaralrntan dan kebangsaan" 19. Pada halrnkatnya t1tjuan pendidikan itu terdapat pada definisi pendidikan itu sendiri. Menurut Langeveld yang dikutip oleh Suwamo menyatakan bahwa
untuk
merumuskan
harus
tujuan
pendidikan
yang
universil
maka
tujuan
tersebut
mengand1mg 3 inti hakiki kemanusiaan yaitu: Manusia pada hakekatnya makhluk " Tim Doscn IAIN Sunan Ampel-Malang, Dasar-dasar Kependidikan Islam, (Surabaya: Karya Abditama,1996), cet kc-I, h.2 19
lllJSPN,I989, op cit., h. 4
17
individu,
manusrn pada hakekatnya makhluk sosial,
manusm pada hakekatnya
makhluk susila, sehingga tujuan pendidikan menurutnya adalal1: "untuk membimbing anak kearah kedewasaan". Lain halnya dengan John Dewey yang dikutip juga oleh suwamo merumuskan tujuan pendidikan sebagai pembentukru1 anggota masyarakat yang ba1"k .-70 Hasan Langgulung dalam bukunya "Manusia dan Pendidikan (suatu analisa
psikologi dan pendidikan)" membagi tujuan pendidikan dalam Islam menjadi dua yaitu ttyuan umum dan khusus pendidikan dalan1 Islam. Tttjuan um um pendidikan Islam di antaranya adalah: l ). Untuk mengadakan pembentukan aldi.lak yoog mulia, kaum muslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwa pendidikru1 akhlak adalah inti pendidikru1 Islam , dan bahwa mencapai akhlak yru1g sempuma adalah tujuan pendidikan yang sebenan1ya. 2). Persiapoo untuk kehidupoo dunia dan kehidupan akhirat. 3). Persiapoo untuk mencari rizki dan pemeliharaM segi manfaat. 4).Menumbuhkoo keingintahuoooo
semoogat
ihniah
pada
pelajar
dan
memuaskan
doo memungkinkru1 ia mengkaji ilmu demi ilmu itu
sendiri.
'° Suwamo, op cit., h. 47-50
18
5). Menyjapkan pelajar dari segi professional, teknikal dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu.
21
Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam adalah : Yang dimaksudkan dengan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang diingini yang merupakan bahagian yang termasuk di bawah tiap tujuan umum pendidikan. Dengan kata lain gab1mgan pengetahuan, keterarnpilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalan1 tujuan akhir atau tujuan umum pendidikan, yang tanpa terlaksananya malca tujuan akhir dan tujuan umum juga tidak akan terlaksana
dengan sempuma. 22 3. Ibu sebagai Pendidik Pertarna dalarn Keluarga Seorang ibu pada dasamya adalah seorang yang dapat diteladani sehingga scmgal w;tjm bila agama me111beriktm peran (kewajilnm) kepadanya untuk rnendidik <mak-anaknya dengan sebaik-bailmya. Sebab, keteladanan adalah sesuatu yang harus acla clru1 rnelekat pada diri seorru1g pendidik yang mMa seluruh aktifitas dM geral( geriknya akan ditiru dan dicontoh oleh anak didilmya Ibu sebagai pengatur rumah tangga, maka 1a hmus menyadari bahwa ia mempw1yai tanggung jawab lll1tuk membina dan mewujudkan keluarga bahagia, yang merupakan tugas yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, terutarna dalarn menclidik Mak-anal( yang mernpal(M arnanat dari Allah swt. Bahwasanya seorang ibu yang sadar ialah yang berusal1a keras untuk menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya , seperti Firman Allah dalam surat Al Ma' arij ayat 32 : 1 ~ I~bsan Langgulung, 1\1anusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan pendidikan, (.Tnkarta: Al Hus1m Zikra, 1995), cet kc-3, h. 60-61
22
Ibid., h. 63
19
Artinya: ''Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya". 73 Sestmgguhnya seorang anak itu bagaikan radar yang menangkap apa sa3a yang terjadi di sekitamya. Maka jika ibunya adalah seorang yang benar, jujur dan berbudi luhur, murah hati, menjaga diri dari perbuatan tercela, maka anak tersebut akan tumbuh dengan akhlak yang terpuji ini. Hal sebalilmya akan terjadi bila seorang ibu memiliki sifat-sifat yang sebaliknya dari apa-apa yang telah disebutkan. Anak terlahir
mambawa
fitralmya
yang
sempuma
dan bersih,
namun
faktor-faktor
pendidikan dan arahan-arahan yang bempa qudwah (suri teladan) yang diperlihatkan di hadapan matanya itulah yang memainkan peran penting dan efektif guna menjadikan anak terns berada di dalam fitrahnya yang di ridhai oleh Allah 5Wl. 24 Ibu yang dipandang sebagai teladan, maka ia hams selalu berkata benar dalam setiap perkataannya baik terhadap anak dan suarninya dan orang lain dari kalangan keluarga atau kerabatnya, atau siapapun dari anggota masyarakat lainnya Sebenamya tanggung jawab seorang ibu amat besar agar ia menjadi sosok teladan yang baik Kesimpularmya, bahwa agar seorang ibu dapat mendidik analmya, baik pendidikan jasmani, akhlal< dan rohaninya dan agar menjadi teladan yang hidup dan bergerak di di.lam rumah tangganya, serta meizjadi contoh yang mulia dari apa yang mereka terima dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta apa-apa yang ada dalarn
23
Departemen Agama, Al Qur 'an dan Te1jemalmya, (Surabaya: C.V. Jaya Sak.ti, 1997), h. 975
'' I<Jwiriyah Husain Taha Shabir, Peran lbu da/am Mendidik GenerasiMuslim, (Jakarta: CV. FirJaus, 2001 ), eel ke-1, h.121-122
20
gambarannya berupa nilai dan akhlak yang mulia, maka ia haruslah menjadi gambaran
hidup
yang
mencenninkan
hakikat
prilaku yang
diserukannya
dan
mendorong anaknya agar berpegang teguh dengannya. 4. Pentini,>nya Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga Penclidikan
Agama
tennasuk
bidang
pendidikan
yang
harus
mendapat
perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Pendiclikan agama ini berarti membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-anak melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran agama
dan
upacara-upacaranya.
Begitu juga
membekalkan
anak-anak
clengan
pengetalman-pengetahuan agama dan kebudayaan Islam yang sesuai dengan umurnya clalam biclang-bidang akidah, ibadat, muamalat dan sejarah. Begitu juga dengan mengajarkan kepadanya cara-cara yang betul untuk menunaikan syiar-syiar dan kewajiban-kewajiban agama, dan menolongnya mengembangkan sikap agama yang betul, yang pertama kali diberikan in1an yang !mat kepada Allah, malaikatNya, kitabkitabNya, rasul-rasttlNya, ha1i akhirat, kepercayaan agama yang kuat, takut kepada Allal1 dm1 selalu mendapat pengawasan daripadaNya dalam segala perbuatan dan perkataan. Di antara cara-cara praktis yang patut digunalcan oleh keluarga untuk menanamkm1 semangat keagamaan pada diri anak-anak, yaitu : a.
Memberi tauladan yang baik kepada mereka tentm1g kepada Allah dan berpegang dengan ajaran-ajaran bentuknya yang sempuma dalam walctu tertentu. b. Membiasakan mereka memmaikm1 syiar-syiar agama sehi:ngga penunaian itu menjadi kebiasaan yang me:ndarah
kekuatan iman aganm dalmn semenjak kecil daging, mereka
21
melakukannya dengan kemauan sendiri dan merasa tentram sebab mereka melakukannya c. Menyiapkan suasana agama yang sesuai di rumah mereka. d. Membimbing mereka membaca bacaan-bacaan agama yang berguna dan memikirkan ciptaan-ciptaan Allah dan makhluk-mal
tidaklah
mendewasakan
kecil.
anak.
Secara Dalam
Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap umum
tanggung
mendewasakan
jawab
anak,
yang
itu
ialah
berusaha
terpenting
"Hnsan lnnggttltmg Op Cit., h.371-372
: : .:; Ahmad Ta!:Sir, .Aletcx/o/ogi Pengajaran Agan1a Jslatn, (Bandung: Remaja H.osyda Karya, 1997), eel. Ke-3, h. 134
adalah
22
menanamkan nilai-nilai dasar yang Jlkan mewamai bentuk kehidupan anak itu pada kehidupan selanjutnya Hal ini terdapat dalam firman Allah surat At Talillm ayat 6:
Artinya: Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakamya adalah manusia dan batu, penjaganya ma/aikat-malaikat yang kasar, yamg tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan se/alu 111enge1jaka11 apa yang diperintahkan. 27
27
J)cpartcn1en J\gan1n, op. cit., h. 951
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Peuelitian Tempat yang menjadi Japangan penelitian adalah majelis ta'lim kaum ibu Al Muhaji1in yang berlokasi di RW 01 Kelura11an Rangkapan Jaya Barn Kecamatan Pancoran Mas Depok. Adapun waJ,tu penelitian ini dilaksanakm1 sejak tanggal 26 April - 22 Mei 2004.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. T ujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: a.
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan kegiatan majelis ta'Iim Al 1mtlmjirin di RW 01 Kelural1an Rangkapan Jaya Baru Depok, sehingga dapat memberikan informasi, terutama kepada para ibu tentm1g pentingnya mengikuti kegiatan majelis ta'Jim.
b. Untuk mengetalmi peranm111ya dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak di dalam kel uarga 2.Manfaat Penelitian Manfaat dmi penelitian ini, antara lain: a.
Untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis terutama dalam masalah-masalah penelitian Iapangan secara mandiri (individual).
24
b. Untuk lebih mengetahui pelaksanaan kegiatan keagamaan di majelis ta'Jim Al Muhajirin. c.
Untuk
meningkatkan
pengetahuan
keagamaan,
baik
bagi
pengurus
majelis ta'lim tersebut maupun para jamaahnya.
C. Populasi dan Sampel l. Populasi
Yang dimaksud populasi adalah :"Keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian"1. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota majelis ta'lim Al Muhajirin yang berjumlah 70 Orang. 2. Sampel Sampel adalah "Sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik ymig sama sehingga betul-betul mewakili populasi".
2
Adapun besarnya san1pel yang penulis ambil sebarwak 50 % dari jumlah populasi anggota majelis ta'lim Al Muhajirin. Jadi; sampelnya adalah 50 % x 70 orang
~
3 5 orang.
D. Telmik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari penelitiar1 lapangar1 ini penulis menggunal'M teknik-teknik
pengumpulan
data berupa observasi,
wawancara,
dar1 penyebarar1
angket. I~Ien11a\vnn Rasito, Pengantar Atfetodologi Penelitian, (Jo.karta: Clramedia Pustaka lJtamo., 1992), h.'19. ' Nana Sunjaya, Pene/itian dcm Pe11ilaim1 Pe11didikm1, (Bandung: Sinar flaru, J 989 ), h.84. 1
25
1. Observasi,
diartikan
sebagai
"Pengan1atan dan
pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki dalam arti yang lebih luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan
secara
langsung
maupun
tidak
langsung".
Dalam
mengadakan observasi ini penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang dilakukan majelis ta'lim Al Muhjairin yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan dan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan di majelis ta'lim ini dalarn menarnbah
wawasan para ibu untuk mendidik
agamaanak. 2. Wawancara, yaitu teknik pengun1pulan data dengan cara mengadakan komunikasi dengan sumber data Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang sejarah berdirinya, struktur organ1sas1 , keadaan jamaah dan kegiatan majelis ta'lim tersebut. Responden wawancara ini adalah pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin. 3. Angket, yalmi berisi item pertanyaan yang telah tersedia altematif jawabannya. Penulis menyebarkan angket kepada anggota majlis taklim Al
Muhajirin
untuk
mendapatkan
data
yang
dibutuhkan
dalarn
penelitian ini. E. Telmik Analisa Data
Untuk menganalisa data ini agar mudah diarnbil kesimpulan, maka data tersebut akan diproses melalui Jangkah-langkal1 sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.Gambaran Umum Majelis Ta'lim Al Muhajiriu l .Sejarah Berdiiinya Majelis Ta'lim Al Muhajitin Majelis ta'lim Al Muhajirin terletak di kelurahan Rangkapan Jaya Baru Depok, tepatnya di TI. Keadilan Raya Gg. I-LKimah Rawadenok Rt 06 Rw 01. Majelis ta'lim Al Muhajirin berdiri sejak tahun 1987 yang diprakarsai oleh ibu Hj
Annanih (Alm) dan dibantu oleh ibu Hj. Nurhayati (Alm). Pada awalnya
majelis ta'lim ini adalah pengajian yang sangat sederhana yang ditempatkan di mmah !bu Hj. Armanil1. Tqjuan awal dibentuknya pengajian ini agar para ibu yang berada di linghmgan Rt 06 dan Rt 04 mempunyai kegiatan yang bemianfaat. Jadi, ketika ada perkumpulan be1jalannya
tidak waldu
hanya
membuang
anggota
pengajian
walctu m1
dengan
semakin
sia-sia
bertambah,
Seiring
dengan
sehingga tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan di rumah. Akhimya diputuskan bahwa pengajian ini dipindahkan ke mushalla Al Muhajirin yang berdekatan dengan tempat tinggal ibu Hj. Armanih (Alm). Nama majelis ta'lim Al Muhajirin diambil dari nama mushalla yang digunakan sebagai tempat pengajian. Saat ini anggota majelis ta'lim Al Muhajirin berjumlah 70 orang yang mempakan gabungan dari beberapa Rt yang berada di lingkungan Rw OL 1
1
Jariyah, Ketua Majelis Ta'lim Al Muhajirin, Wawancara Pribadi, (Depok: 5 Mei 2004).
28
2.Susunan Kepengurusau Majelis Ta'lim Al Muhajirin Berdasarkan basil
wawancara penulis dengan pengurus
majelis ta'lim
Al Muhajirin, yaitu ibu Jariyah (ketua majelis ta'lim), didapatkan informasi bahwa susunan pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin adalah sebagai berikut: Pembina
: Ibu Hj. Nurhati
Ketua
: lbu Jaiiyah
Sekretaris
: !bu Fatimah
Bendahara I
: lbu Nani
Bendahara Il
: Ibu Suminah
STRUKTIJR KEPENGURUSAN MAJELIS TA' LIM AL MUHAJIRIN PEMBINA Ustd. Hj. Nurhati
II KE TUA Jariyah
II SEKRETARIS Fatimah
II II
II
BENDAHARA II Suminah
friENDAHARA I Nani
I
ANGGOTA
I
29
3. Kegiatan Majelis Ta'lim Al Mnhajirin Majelis ta'lim Al Muhajirin mempunyai kegiatan yang terbagi menjadi dua yaitu : a. Kegiatan rutin Majelis
ta'lim mengadakan pengaJ1an rutin satu mmggu sekali, yang
dilaksm1akan pada hari senm, Pkl. 13.00 s.d selesai. Pada kegiatan rutin ini para ibu dilatih
untuk berbicara menyan1paikm1 materi di depM anggota (muhadhoroh),
sehingga para ibu akan terbiasa menyampaikan ide dm1 gaga5Mnya dihadapM para anggota majelis ta 'lim. Pada pengajiM rutin ini yang memberikan materi tetap adalah ibu Hj. Nurhati. b. Kegiatm1 tahllllan Selain kegiatm1 rutin majelis ta'lim JUga mengadakm1 kegiatan tahllllan sebagai berikut : a.
Melaksanal'an qurban setiap hari raya ldul Adha, kegiatan ini dilaksanakM satu tahun sekali.
b. Memberikan sm1tunan kepada yatim piatu yang berada. di lingkllllgan majelis ta'lim Al Muhajirin . Kegiatan ini dila!Qlanakan menjelang hari raya Idul Fithri dan pada tanggal I 0 Muharram. c. PeringatM hari-hari besar Islam (PHBI), seperti: Maulid Nabi, Isra' Mi'raj dm1 sebagainya.
30
Dalam pelaksanaan berbagai macam kegiatan tersebut majelis ta'lim Al Muhajirin juga menghadapi beberapa kendala, di antaranya adalah: a. Kurang koordinasi antara pengurus dengan anggota b. Dalan1 menggalang dana kegiatan selalu mengulur waktu
c. Masih kurangnya pengetahuan para anggota majlis ta'lim. Walaup1m
demikian,
2
kegiatan yang telah direncanakan oleh pengurus
majelis ta'lim Al Muhajirin dapat berjalan dengan baik. Karena kcjrja keras dan usaha dari para pengurus untuk menjalankan kegiatan tersebut.
R Penman Majelis Ta'lim Al Muhajirin dalmn Menambah Wawasan Para lbu l'vfengenai peranan majelis ta'lim al Muhajirin dalan1 menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Barn dapat dilihat dari hasil wawancara dan angket yang telah disebarkan kepada para responden. 1. Hasil wawancara
Dari basil wawancara yang telah dilakukan peranan majelis ta'lim tersebut pada garis besamya adalah : a.
Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama
b. Sebagai tempat menyelenggarakan pendidikan agama c.
Sebagai wadah silaturahmi
cl. Sebagai media penyampaian ide-ide yang bermanfaat. 3
'Ibid., 3
Wttwnncara Pribadi, Ibid.,
31
2. Hasil penyebaran angket Berdasarkan angket yang telah disebarkan peranan majelis ta'lim tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut :
Tabel 1 Majelis Ta'lim Digunalmn sebagai Tern pat Penyelenggaraau Pendidikau Agama nntuk Ibu N=35 -·----
Altematif Jawaban
---·
Frekuensi
Persentase
a. Ya
34
97,14%
b. Tidak
1
2, 86%
·----·
Jumlah
35
'---·
100%
Tabel di atas menunjukkan, sebagian besar responden menyatakan bahwa majelis ta'lim digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama untuk ibu-ibu (97,14 %). Hanya sebagian kecil saja yang menyatakan majelis ta'lim tidak digunabm sebagai
tempat penyelenggaraan
pendidikan
agama untuk para ibu
(2,86 %). Dengan demikian dapat diketahui bahwa majelis ta'lim Al Muhajirin berperan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama untuk para ibu.
32
Tabel 2 Majeli& Ta'lim Digunakan sebagai Tern pat Penyelenggaraan Pendidikan agama nntuk Anak-anak
N=35 r--------------~---·-----···-·--·-
A!tematif Jawaban
-
----
Frekuensi
Persentase
a. Ya
31
88,57 %
b. Tidak
4
11,43 %
35
100%
Jumlah
Tabel 2 di atas menunjukkan sebagian besar responden menyatakan bahwa majelis ta'lim digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama untuk anak-anak (88,57 %) dan hanya sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa majelis ta'lim tidak digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama tmtuk anak-anak ( 4 orang) . Dari data ini diketahui bahwa majelis ta'lim Al Muhajirin berperan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama bagi anakanak.
Pada saat ini
yang sedang berkembang adalah TK!TP A yang
dilaksanakan di rumah, mushalla dan m~jelis ta'lim.
dapat
33
Tabel3 Pengajaran Agama di Majelis Ta'Jim N=35
Alternatif Jawaban a.
Selalu
b.
sermg
Frekuensi
Persentase
21
60,00 %
12
34,28 %
2
5,72%
0
0,00%
35
100%
c·
c. K adang-Kadang idak Pernah Jumlah .•
---·---··
Hasil penelitian pada tabel 3 ini dapat digambarkan 60,00 % menyatakan bahwa di majelis ta'lim selalu diberikan
pengaJaran
agama
dan 34,28 %
menyatakan sering diberikan pengajaran agama di majelis ta'lirn, hanya 5, 72 % yang menyatakan bahwa kadang-kadang saja pengajaran agama diberikan di majelis ta'lim. Dari data di atas dapat diketalrni bahwa sebagian besar pengajaran yang diberikan di majelis
ta 'Jim
adalah
pengajaran
agama,
majelis
ta'lim
secara
rutin
selalu
memberikan pengajaran agama kepada jama'ahnya Hal ini sesuai dengan salah satu peranan majelis ta'lim yaitu sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama dalam rangka
membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada
Allal1, karena dari responden tidak ada yang menyatakan bahwa tidak pemah diberikan pengajaran agama, oleh karena itu, secara mayoritas pengajaran di majelis ta'lim sangat memperhatikan perkembangan pemahaman terhadap ajaran agama
34
Tabet 4 Silaturahmi Antar Anggota Majelis Ta'lim N=35 Al ternatif Jawaban
b. Sering Kadang-kadang
d. Tidal< Pemah ·-··-·--··-·--
Jumlah
Persentase
20
57,14%
9
25,72 %
6
17,14%
0
0,00%
35
100%
.
a. . Selalu·-·····
C.
Frekuensi
.
Dari tabel di atas dapat diungkapkan bahwa hubungan silaturahmi antar sesama anggota cukup baik dan erat. Hal ini, terbukti dengan jumlah responden yang selalu bersilaturahmi
adalah 57, 14 %, dan responden yang sering melakukan
silaturahmi antar sesama anggota majelis ta'lim adalah 25, 72 %. Walaupun ada sejumlal1 responden yang hanya kadang-kadang bersilaturabmi, tetapi jumlahnya ridak banyak yaitu 17, 14 % dari jumlah keseluruhan. Dari data di atas dapat diketahui bahwa majelis ta'lim Al Muhajirin mempunyai peran yang cukup besar dalam menjrJin ukhuwal1 dan silaturahmi antara sesama anggotanya. Sehingga hampir tidak ada anggota majelis ta'lim yang tidak pemal1 melakukan silaturahn1i. Dengan terjalinnya silaturahmi dil1arapkan dapat saling tolong menolong dalam segala ha! yang baik.
35
Dari keempat tabel di atas dapat diketahui bahwa peranan majelis ta'lim Al Muhajirin adalah : a.
Sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama baik untuk para ibu maupun untuk anak-anak
b. Sebagai wadah silaturalrmi antar anggota majelis ta'lim c.
Sebagai
wadalr untuk membina dan
mengembangkan kehidupan
beragama
Tabel5 Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim
N=35 Alternatif J aw aban
a.
Ceramah
Frekuensi -
Persentase
..•
21
60,00%
b. Diskusi
0
0,00%
c. TanyaJawab
0
0,00 %
d. Campman
14
40,00 %
Jumlah
35
100%
-··-·------~·
--···-----·
Dari tabel di atas terungkap bahwa sebagian besar responden menyatakan metode yang paling sering digunalrnn di majelis ta'lim adalah metode ceramah (60 %). Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan bahwa metode yang digunakan
(ti 1mtjelis la'lim tersebut adalah melode campuran, yang artinya tidak hanya metode
36
cerarnah saja, tetapi divariasikan dengan metode-rnetode yang lain secara bergantian
( 40 % ). Metode campuran ini digunakan agar tidak terjadi kejenuhan para jamaah dalam menerima materi yang diberikan.
Tabel 6 Materi yang Diberikan Menarik untuk Dipelajari
N=35 Alternatif Jawaban
Frekuensi _._.
Pei·sentase ·---·
Selalu
18
b. Sering
5
14,29%
12
34,28 %
a.
C.
Kadang-kadang
0
d. Tidal< Perna11 ·-·-··
51,43 %
0,00% .•.- ...
----
Jumlah
35
100%
---·----
Pada tabel di atas dapat dilihat sebagian besar responden menyatakan bahwa materi yang diberikan di majelis ta'lim selalu menarik untuk dipelajari (18 orang atau
51,43 %).Sedangkan 14, 29 % responden menyatakan ballwa materi yang diberikan sering
menarik
untuk
dipelajari,
hanya
sebagian
kecil
saia
responden
yang
menyatalikuti pengajian.
37
Tabel 7 Pengetahuan Agama lbu Setelah Mengikuti Pengajian
N=35 -·------
Alternatif Jawaban
Freknensi
Persentase
a. Sangat bertambah
17
48,57 %
b. Bertambah
17
48,57%
c. Tetap
I
2,86 %
cL Tidak bertmnbah
0
0,00%
Jumlah
35
100%
~·
'---·
Dari has ii penelitian di atas 48, 57 % responden menyatakan bahwa pengetahuan agamanya
me1~adi
sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di
maJelis ta'lun dan dalam persentase yang sama responden juga menyatakan bahwa pengeiahtmn agamanya menjadi bertambal1 Hanya 2, 86 % saja yang merasa bahwa pengetabuannya tetap walaupun setelah rnengikuti pengajian di majelis ta'lim. Jadi sebagian besar para jama'ah majelis ta'lim Al Muhajirin
wawasan dan pengetahuan
keagamaannya menjadi be1tmnbah setelah mengikuti pengljjian di majelis ta'Iim tersebut.
38
Tabel 8 Pengajaran Tentang Bertaqwa dan Peningkatannya
N=35 - ---
'
Alternatif Jawaban -
-----
--- "'·-···-
........ _. ______
..
--------
Frekuensi
---------.--
.,
............------ ·----..
a. Selalu
27
77,14 %
b. Sering
5
14,29%
3
8,57%
0
0,00%
35
100%
c.
Kadang-kadang
cl. Tidak pemal1
Jumlal1
---
Persentase
---·-
Hasil penelitian yang ada pada tabel 8
1111,
dapat digambarkan ballwa
pengajaran tentang bertaqwa dan peningkatannya selalu diberikan di majelis ta'lim dengan jumlah persentase 77, 14 %, responden yang menyatakan sering diberikan pengajaran tentang keharnsan bertaqwa dan peningkatannya sebanyak 14,29 %. Dan hanya 8,57 % responden yang menyatakan
materi tersebut hanya kadang-kadang
diberikan. Oleh karena itu, selain majelis ta'lim memberikan pengajaran agama secara umum, juga mengkhususkan materi tentang keharusan peningkatannya.
bertaqwa dan
Sehingga diharapkan jama' al1 lebih meningkatkan kualitas dari
keimanan dan ketaqwaannya dalam kehidupan sehari-hari.
39
Tabel9 Pemberian Materi Tentang Cara Mendidik Anak
N=35 Frekuensi
Persentase
a. Selalu
7
20.00%
b. Sering
20
57,14%
c. Kadang-kadang
8
22,86 %
d. Tidak pernal1
0
0,00 %
35
100%
Alternatif Jawaban
Jumlal1 --
Pada tabel 9 dapat digarnbarkan bahwa 20,00 % responden menyatakan materi tentru1g cara mendidik anak selalu diberikan di majelis ta'lim, dan 57,14 % responden menyatakan materi tersebut sering diberikan, hanya 22,86 % responden yang menyatakan bahwa materi tentang cara mendidik anak hanya kadang-kadang diberikan.Karena di majelis ta'lim selalu dan sering diberikan materi tentang cara mendidik anak, sehingga diketahui bahwa majelis ta'lim Al Muhajirin mempunyai perru1ru1 dalam menan1bah wawasan para ibu lU1tuk mendidik anak dalam keluarga, diharapkan para ibu dapat meningkatkan kualitasnya sebagai ibu rumah tangga terutama dalam mendidik anak di rumah pada kehidupan sehari-hari.
40
Tabel 10 Pentingnya Mengilmti Pengajian di Majelis Ta'lim N=35
Frekuensi
Pe1·sentase
a. Ya
35
100,00 %
b. Tidak
0
00,00 %
35
JOO%
IA!ternatif Jawaban -··-
Jumlah
Pada tabel 10 di atas, terungkap data bahwa 100 % responden menyatakan pentingnya mengikuti pengajlan di besarnya
kesadaran
para
ibu
majelis ta'lim.
jan1a'ah
majelis
Sehingga di ketahui betapa ta'lim
dalarn
meningkatkan
pengetahuannya terutama bagi para ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah, majelis ta'lim merupakan salah satu wadah dalarn menambah wawasan sebagai ibu rumah tangga untuk mendidik agarna anak menjadi lebih baik lagi. Selain itu di majelis ta'lim juga para ibu dapat saling tukar-menukar informasi dan gagasangagasan yang bermanfaat, karena para jarna'ah majelis ta'lim menilai pentingnya unn1k mengikuti pengajian di majelis ta'lim, sehingga mereka akan selalu merasa butuh terhadap pengetahuan agama dan wawasan yang bisa mereka dapatkan di majelis ta'lim.
41
Tabel 11 Para ibu Menambah Wawasan Lainnya di Luar Pengajian Majelis Ta' lim N=35
L_~lternatfrJa~vaban
Frekuensi
Persentase
a. Ya
32
91,43 %
b. Tid:ik
3
8,57%
35
100 %
Jumlah
Hasil penelitian penulis pada tabel 11 ini tenmgkap sebanyak 91,43 % responden menyatakan bahwa mereka juga menambah wawasan yang lain, selain mengikuti pengajian di majelis ta'lim. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran para responden untuk menuntut ilmu tinggi, karena segala sesuatu yang dilakukan mempunyai
ilmu tersendiri termasuk mendidik anak, harus dengan perencanaan dan
teori yang matang agar memperoleh keberhasilan dalam mendidik anak. Begitupun dengan kegiatan yang lainnya harus diketahui dan dicari ilmunya, karena para ibu jama' ah majelis ta'lim merasa masih kurang dengan pengetahuan dan wawasan yang mereka dapatkan di majelis ta'lim, sehingga mereka merasa perlu untuk menambah wawasan lainnya, selain di majelis ta'lim. Dan pada data di atas juga dapat digambarkan hanya 8,57 % responden yang tidak berusaha untuk rnenarnbah wawasan lainnya. Hal ini dirnungkinkan karena adanya keterbatasan baik dari segi sarana dan prasarana rnaupun yang lainnya
42
Tabel 12 Intensitas Ibu dalam Mengajarkan dan Memberi Petunjuk Kepada Anak Tentang Ajaran Agama N=35 ---
-----·--
- -- - --··
a.
Selalu
b.
senng
-
----------- ---
--~-··--
Frekuensi
Alte rnatif Jawaban
-------·----- ---
23
---·
"···- ....... -----'"-
65,72 %
9
25,71 %
c. K-adang-kadang
3
8,57%
d. Tidal< pemal1
0
0,00%
35
100%
Jumlal1
----------------
Persentase
___ _
[
Pada tabel 12 di atas, terungkap data sebagai berikut : Tingkat pengetalman tentang ajaran-ajaran agama responden berbeda-beda, sehingga dalam memberikan pengajaran intensitasnya
dan
memberikan
Terbukti
petunjuk
tentang
ajaran
agarnaptm
berbeda-beda
bahwa rnereka yang selalu rnengajarkan dan rnernberi
perunjuk kepada anak tentang ajaran agama sebanyak 65, 72 %, dan yang sering membe1ikan petunjuk dan pengajaran agama sebanyak 25, 71 %, serta ibu yang hanya kadang-kadang saja mengajarkan dan memberi petunjuk tentang ajaran aganm kepada anak sebanyal< 8,57 %. Walaupun intensitasnya berbeda-beda tetapi mereka selalu mencoba tmtuk memberikan petunjuk tentang ajaran agama kepada anak. Hal ini diketahui karena tidak ada responden yang menyatakan bahwa mereka tidal< pemah
43
mengaj arkan agama kepada anaknya. OJ eh karena itu para ibu menganggap sangat penting untuk menanamkan ajaran agama kepada anak sejak dini.
Tabel 13 llm Memerintahkan Kepada Anak nntuk Menjalankan Ajaran Agama
N=35 Altematif Jawaban
F1·ekuensi
Pe1·sentllse
Selalu
25
71,43 %
b. Sering
9
25,71 %
1
2,86
0
0,00 %
a.
C.
Kadang-kadang
d. Tidak Pernah ~·
Jumlah
35
100%
Pada tabel 13 di atas dapat diungkapkan bahwa responden yang selalu memerimahkan analmya untuk menjalankan ajaran agama ber:jumlah 71,43 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyadari tentang pentingnya menjalankan ajaran agama, serta pentingnya pendidikan dalam bentuk perinta11 untuk menjalankan ajaran agama
Selain itu responden yang senng
rnernerintahkan anaknya untuk rnenjalankan ajaran agama adalah 25, 71 %. Data inipun mendukung tingkat kesadaran para ibu cukup tinggi, karena hanya
2,86 %
saja responden yang rnenyatakan kadang memerintahkan dan kadang tidak kepada anaknya untuk menjalankan ajaran agan1a . Sedangkan responden yang tidak pemah
44
memerintahkan
a11almya
untuk
menjalankm1
iuanu1
agmna
tidak
mendapatkm1
persentase.
Tabel 14 lbu Memerintahkan Kepada Anak untuk Shalat 5 Waktu N=35 ~--- Aiternatif Jawaban
Frekuensi
ll'ersentase
-a:--se1a1u
23
65,72 %
b. Sering
12
34,28 %
c.
0
0,00%
Kadang-kadang
d. Tidtli< Pernal1
0,00%
0 .
Jumlah
35
100%
Pada tabel 14 di atas diperoleh data bal1wa 65, 72 % responden selalu memerintahkan kepada anak untuk shalat 5 waktu, dan 34,28 % responden menyatakan
sering memerintahkan anaknya untuk shalat 5 waktu.
Sedangkan
responden yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pemah memerintahkan anak Lmtuk shalat 5 waktu tidak mendapat persentase sama sekali. Dari data di atas dapat diketahui para responden mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memerintahkan kepada Mak untuk melaksMakM kewajiban shalat 5 waktu. Oleh karena itu kewajibM shalat harus ditanamkM sejak dini sehingga Mak akan terbiasa untuk melaksanakarmya, mengingat penananrnn akidah sangat penting terhadap anak, maka harus sering di awasi dM dikontrol oleh orang tua.
45
Tabel 15 lbu Membiasakan Anak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan
N=35 --
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
Selalu
25
71,43 %
b_ Sering
7
20,00%
c_ Kadang-kadang
2
5,71 %
cL Tidak pernah
I
2,86%
35
100%
a.
Jumlah
•
Data yang penulis peroleh pada tabel 15 ini dapat ditmgkapkan bahwa 71,43 % responden menyatakan bahwa mereka selalu membiasakan kepada anak tmtuk berpuasa dibulan Ramadhan, 20 % responden menyatakan bahwa mereka sermg membiasakan anaknya untuk berpuasa dan hanya 5, 71 % responden
yang
kadang-kadang saja membiasakan anak untuk berpuasa W alaupun demikian, terdapat 2,86 % responden yang tidak pemah membiasakan anak berpuasa pada bulan Ramadhan_ Dari data tersebut terungkap bahwa kesadaran para responden cukup tingt,>i
unruk
melatih
dan membiasakan anak-anaknya bempuasa pada bulan
Ramadhan_ Karena kewajiban puasa ini memerlukan latihan sejak dini, sehingga anak akan senantiasa terbiasa untuk melaksanakan puasa hingga dewasa tanpa rasa berat.
46
Tabel 16 lbu Mengajarkan Tentang Zakat Fitrah
N=35 Alternatif Jawaban
I
Frekuensi
Persentase
a. Selalu
20
57,14 %
b. Sering
13
37, 14 %
2
5,72 %
0
0,00 %
35
100%
c.
Kadang-kadang
d. Tidal' pemal1 Jumlal1
Pada tabel 16 di atas dapat diungkapkan ballwa responden yljflg selalu mengajarkan tentang zakat fitrall berjumlall 57,14 %,
responden yang sermg
mengajarkan tentang zakat fitrall sebanyak 37,14 % dan yang hanya kadang-kadang Sf!ja mengajarkan adalall 5, 72 %. Zakat fitrall adalal1 kewajiban yang hanya satu kali dilaksanakan
dalarn
satu
talmn,
yang
terkadang
pada
pelaksanaannya
tidak
melibatkan anak. Oleh karena itu para ibu harus mengajarkan tentang zakat fitrall kepada anak. Dari data di alas diketallui ballwa para ibu memptmyai kesadaran yang cukup tinggi dalan1 mengaj arkan tentang zalrnt fitrall kepada anak Hal ini terbukti dengan tidak adanya responden yang menyatakan ballwa mereka tidak pemall mengajarkan tentang zakat fitrall kepada anal<.
47
Tabet 17 Ibu Mengajarkan kepada Anak So pan Santw1 Terhadap Orang Tua N=35 _.
------
Altematif Jawabau ----------- ---------------
a.
Selalu
b. Sering c.
Kadang-kadang
d. Tidak Pernah Jumlah ---------~---
____ .. ________
-· -- ·---------
Frekuensi
-------------------··--- -----
-
------·
----.----·. ··--···-- --
Pe1·sentase
27
77,14 %
8
22,86 %
0
0,00%
0
0,00%
35
100% -
Hasil yang penulis peroleh pada label di atas dapat digambarkan bahwa 77, 14 % responden menyatakan bahwa mereka selalu mengajarkan tentang sop an santun terhadap orang tua, 22,86 % responden senng mengajarkan tentang sopan sant1m terhadap orang tua, dan responden yang hanya kadang-kadang dan tidak pernah mengajarkan sopan santun tidak mendapatkan persentase. Para responden menyadari bahwa diantara akhlak yang terptrji adalah sopan dan santun terhadap orang tua. Olah karena itu mereka selalu mengajarkan dan menananlkan akhlak tersebut kepada anak, untuk membentuk kepribadian anak yang berakhlakul karimah.
48
Tabel 18 Cara Ibu Memberikan Dorongan Kepada Anak Agar Mau MelaksanalGlll Ajaran Agama
,_,
___ ________
___ _ _______. ,,
_.
,,_.,
N=35 -------··--·"-
Altcrnatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
Memberikan ptrjian
14
40,00 %
b. Memberikan hadiah
0
0,00 %
c. Memberikan hukuman
I
2,86%
perlengkapan ibadah
20
57,14 %
Jmnlah
35
a.
d. Memberikan
.
100%
Pada tabel 18 di atas, dapat dijelaskan bahwa responden yang memberikan dorongan kepada anak agar mau melaksanakan ajaran agama dengan memberikan ptrjian
sebanyak
40
%.
Responden yang memberikan dorongan dengan cara
memberikan hadiah tidak mendapatkan persentase, dan responden yang mendorong anak dengan memberikan hukuman hanya 2,86 %. Dan cara yang paling banyalc digunakan oleh responden adalah dengan memberikan perlengkapan ibadah, yaitu berjumlah 57,14 %.
49
Tabet 19
Ibu Memerintahkan Anak Untuk Berdoa Ketika Memulai Pekerjaan
N=35 Altematif Jawaban
Frckuensi
Persentasc
25
71,43 %
b. Sering
7
20,00 %
c. Kadang-kadang
3
8,57 %
d. Tidak pem
0
0,00%
35
100 %
-~··----·-~-
a.
I
Selah1
-·--
..
I
I Ii
- . - - - -..
Jumlah
I
·---
Dari data di alas diperoleh bahwa 71,43 % responden selalu memerintahkan anaknya untuk berdoa ketika memulai
pekerjaan yang baik, 20 % responden
menyatakan sering memerintahkan anak untuk berdoa dan 8,57 % responden kadang memcrintahkan dan kadang tidak. Setiap pekerjaan yang baik seharnsnya dimulai dengan berdoa agar memperoleh keberhasilan dalatn pekerjaan. Oleh karena itu sebelurn mernerintahkan anak berdoa, ibu juga hams rnengajarkan do'a-do'a pada setiap pekerjaan. Misalnya do' a sebehun dan sesudah makan, do' a akan tidur dan bangun tidur dan lain sebagainya. Agar anak selalu memperoleh kebaikan dalatn setiap pekerjaannya. Hal ini merupakan adab yang baik dalatn ajaran Islam.
50
Tabel 20 Wawasan Ibn dalam Mendidik Anak Bertambal1 N=35 Alternatif jawaban
Frekuensi
Persentase
a. Ya
35
100,00 %
b. Tidal<
0
0,00%
35
100 %
f-------··
Jumlah
Dari data di alas dapat diketahui bahwa seluruh responden yaitu I 00 % menyarakru1 masuknya mereka menjadi ru1ggota rnajelis ta 'Jim rnenamba11 wawasan dalan1 mendidik anak. Majelis ta'lim merupakan salah satu sarana bagi para ibu untuk rnenambah pengetahrnu1 dru1 wawasrumya dalam bidang apapw1 terntama dalrun mendidik anak, karena sudah menjadi tanggung jawab bagi bagi seorang ibu untuk mendidik ru1aknya dengan baik, sehingga terbentuk kepribadian anak sesuai dengru1 ajaran Islam. Dari data tersebut diketahui bahwa peranan majelis ta'lim Al Muhajirin dalarn menambah wawasan para ibu W1tuk mendidik anak sangat besar.
51
Tabet 21 Tindakan Ibu jika Anak Bertingkah laku Menyimpang dari Ajaran Agama
N=35 Alternatif Jawaban
a. menegur
b. Memarahi Membe1ikan hukwnan
d. Membiarkan
Jumlah
Persentase
34
97,14 %
I
2,86%
0
0,00%
0
0,00%
35
100%
dengan
memberikan nasihat
c.
Frekuensi
Dari data penelitian pada tabel 21 di atas, dapat diungkap bahwa 97,14 % responden menegur dengan memberikan nasihat kepada anak apabila bertingkah laku menyimpang, dan hanya 2,86 % saja yang memarahi anak apabila melakukan penyimpangan dari ajaran agarna. Para ibu tidak mengambil cara memberi hukuman dan membiarkan anak apabila melakukan penyimpangan dari ajaran agarna, ha! ini terbukti dengan tidak mendapatkan persentase.
52
Tabel 22 Thu Memberikan Teladan Terlebih Dahulu Terhadap Hal-ha! Yang Diperintahkannya N=35
~ Alternatif jawaban
Frekuensi
Persentase
Selalu
26
74,29%
b. Sering
6
17,14 %
3
8,57%
0
0,00%
35
100%
a.
c.
Kadang-kadang
d. Tidal' pemal1 Jumlah ---·---
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 22 ini terungkap ballwa 74,29 % responden
selalu
meberikan
teladan
terlebih
dallulu
terhadap
hal-hal
yang
diperintalikannya, 17, 14 % respond en sering memberikan contoh terhadap hal-hal ytmg cliperintahkannya, dan 8,57 % responden
yang kadang memberikan contoh
kaclang tidalc Sehingga diketallui ballwa para ibu bernsalla lmtuk menjadi teladan yang baik bagi anaknya yaitu dengan cara melakukan dan mencontohkan prilaku yang baik sebelum memerintalikan kepada anak, sehingga anak tidak akan ragu melakuakn ha! yang baik, karena biasanya seorang anak sering menirn orang lain terutarna orang tua
53
Tabel 23 Ibu Menauamkan kepada Anak Tentang Akidah atau Keyaltinau Terhadap Allah N=35 --·
------·
---~----
Altematif jawabau a.
.,,
-----------
""
-----
···---···
--
________________
,.,,
_______ -------.----------
Persentase
29
82,85 %
b. Sering
4
11,43 %
2
5,72%
0
0,00%
35
100%
Kadang-kadang
d. Tidal< pemah
t
.
Frekuensi
Selalu
c.
I
----
_________
Jumlal1
Dari penelitian pada tabel 23 diperoleh hasil baliwa para ibu yang selalu memmamkan kepada anak tentang
keyakinan terhadap Allali sebanyak 82,85 %,
responden yang sering menanamkan keyal
54
Tabel24 Ibu Mcmcrintahkun Anak Belajar Membaca Al Qur'an N=35 -------
-· --
.. --- ...... _ -----.---------····---- .....--
--~-·
Altematif Jawaban
··"'·-..·--------------
----------·-··-·--------~--···-··-
Frekuensi
Pcrscntase
a. Selalu
26
74,29 %
b. Sering
9
25,71 %
0
0,00%
0
0,00%
35
100%
c.
Kadang-kadang
cl. Tidak Pernah
Jumlah ·-
Dari tabel 24 di atas dapat diungkap data sebagai berikut sebanyak 74,29 % respond en mempelajari responden
selalu clan yang
memerintahlrnn membaca sering
Al
anaknya Qur' an
memerintal1kan
w1tuk
adalah
belajar
Al
Qur' an
merupakan ibadah.
karena
Sedangkan
anaknya belajar membaca Al
Qur' an
berjumlah 25, 71 %. Dari data tersebut diketahui kesadaran para ibu a](an pentingnya belajar Al Qur' an sangat tinggi terbukti dengan responden yang menyatakan hanya kadang-kadang clan tidak pema11 memerintahkan kepada anaknya belajar Al Qur' an tidak mendapatkan persentase.
BABV
PENUTUP A. Kesimpuhm Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
!. Peranan Majelis ta'lim Al Muhajirin RW. 01 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru adalah: a.
Sebagai
1.vadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan
beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah swt. b. Sebagai tempat menyelenggarakan pendidikan agama baik untuk para ibu maupun anak-anak. c.
Sebagai wadah silaturahmi yang menghidupsuburkan syi'ar Islam.
d
Sebagai media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat
bagi
pembangunan umat dan bangsa. 2. Setelah mengikuti pengajian di Majelis Ta'lim Al Muhajirin, wawasan para ibu di RW 01 Kelurahan Rangkapan Jaya Barn dalam mendidik agarna untuk anak-anaknya bertarnbah, yaitu : a. Ibu mengajarkan dan rnemberi petunjuk kepada anak tentang a1aran agama. b. Ibu memerintahkan kepada anak untuk menjalankan ajaran agama. c. !bu memerintahkan kepada anak untuk shaJat lima waktu.
56
d. Thu membiasakan anak berpnasa pada bulan ramadhan. e. lbn mengajarkan tentang zakat fitrah. f
Tbu mengajarkan kepada anak sopan santun terhadap orang tua.
g. !bu memerintahkan anak untuk berdo'a ketika memulai pekerjaan. h. Thu memberikan teladan terlebih dahulu 1"erhadap hal-hal yang diperintahkannya. 1.
lbu menanamkan kepada anak tentang keyakinan terhadap Allah.
J.
Ibu memerintahkan anak belajar membaca Al-Qur'an, bagi ibu yang dapat membaca Al Qur'an mengajarkan sendiri anaknya membaca Al Qur'an, sedangkan bagi ibu yang tidak dapat membaca Al Qur'an, dia memerintahkan anak mengaji pada guru Al Qur'an atau TPA.
B. Saran - saran I. Kepada pembina majelis ta'lim Al Muhajirin disarankan :
a. Hendaknya terus mengawasi dan mengontrol segala kegiatan yang dilaksanakan di majelis ta'lim, agar rencana kegiatan majelis ta'lim berjalan dengan baik. b. Lebih banyak memberikan materi tentang ajaran agama Islam dan tentang cara mendidik anak dalam keluarga, sehingga akan lebih meningkatkan pemberdayaan sebagai ibu rumah tangga.
57
2. Kepada jajaran pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin hendaknya: a. Berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas dari kegiatan-kegiatan majelis ta'lim yang akan dilaksanakan, sehingga akan bermanfaat bagi anggota majelis ta'lim dalam kehidupan sehari-hari. b
Mempererat koordinasi antara pengurus dengan anggota, agar segala hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan ba.ik.
c. Terns memperhatikan dan membina anggotanya baik diminta maupun tidak. 3. Kepada anggota majelis ta'lim Al Muhajirin, walaupun telah memiliki wawasan dalam mendidik agama untuk anak-anaknya, hendaknya selalu berusaha untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Tidak hanya di majelis ta'lim, tetapi melalui sumber-sumber yang lainnya. Dan lebih memperhatikan
peningkatan
pendidikan
anak-anaknya,
terlebih
lagi
peningkatan pendidikan agama anak. Karena saat ini pengaruh-pengaruh luar yang negarif sudah memasuki wilatah pedesaan, tidak ada yang bisa membendungnya kecuali agama (keimanan) yang ada dalam diri anak tersebut.
DAFT AR PUST AI
Alawiyah, Tuti, Hj.Dra., Strategi Dakwah di I,ingk_\l_l!gi!.!J_Maj_ajjA__Tu'.lim, Jakarta : PT. Mizan, 1997. Cet ke-4. An Nahlawi, Abdunalunan, Pendidikan Islam di Rmnah,Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gemma Insani Press, 1995. Cet ke-1 Arifin, H.M, M.Ed., Km>it,1_ SE.k]\(a_I':~D\li.,!_~k
Shabir, Khairiyah Husain Toha, f!"J:i!!JJJm_.;lalam M1wskc!i1 GenIT'15i ~fufilim, Jakarta: CV. Firdaus,200 l. Cet ke-1. Suwarno, Drs., Pengantar Umurn Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1992. Cet ke-4.
Ramayulis, Prof Dr., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 1998. Cet ke-2. Shabir, Khairiyah Husain Toha, Peran !bu dalam Mendidik Generasi Muslim, Jakarta: CV. Firdaus,2001. Cet ke-1. Suwamo, Ors., Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta : PT. Ri.neka Cipta, 1992. Cet ke-4. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barn, Bandung : Pt. Remaja Rosda Karya, 1997. Cet ke-3. Tafair, Ahmad, Prof. Dr., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung :PT. Remaja Rosda Karya, 1997, Cet ke-3. Tim Dosen IAIN Sunan Ampel-Malang, Dasar-dasar Kependidikan Islam, Surabaya : Karya Abditama, 1996. Cet ke-1. Ulwan, Abdullah Nashih, Dr., Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta Amani, 2002. Cet ke-3.
Pustaka
Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional ( UURI No.2 Th. 1989), Jakarta: Sinar Grafika, 1993. Cet ke-4. Yunus, Malunud, ProfDr.,Kamus Arab-Indonesi!l, Jakarta 1989. Cet ke-8.
PT. Hidakarya Agung,
Zuhairini, Dra, et,al., Metodik Khusus Pendidikan Aganm, Surabaya Nasional, 1983. Cet ke-8.
DEPARTEMEN AGAl\·L\ UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SY ARIF Hlf)A Y1\TULl,r\l-I JAKARTA FA!< ULT/\S !! .MU TAR B!Y AH DAN KEGURUAN T.:lp
· ((12·2 I) 7•1·D~2X, 7.\01915. Fnx.((,2·21) 7401')81
l·.111,111 • uinjkt:l~icabi.nct.i
Ir. H..h. a.n
Nomor: ET/PP.02-2/ ..[ ./2004 Lamp : A b.1·1raksil Outline Hal : BIMBTJ\GAN SKR!PSI
Jakarta, 23 Januari 2004 ,_
Kepada Yth .
. J)rs. !Yl.t\bdurnhrnan (;hozali, I\1.Ag. Doscn Fak. llnrn Tarbiyah & Kegu>".ian UI N Syarif Hidayatullah Jakarta
Assala111u 'a/cukurn H r. YVh. Dengan ini diharapkan l;esediaan Saudan1 untuk n1enjadi Pen1birnbing I/II 1
(rnateri/teknis) penulisan skripsi 1nahasis\va, Nam a
: Neneng Sumiyati
NIM
: 0011017660
Jurusan/ Semester
Judul Skripsi
: PAl/ Vlll A
: Pcranan Majlis Ta'lin1 untuk rncningkatkau kc1na1npuan para
lbu 1ncudidik Agama anak dnlnm kclu;irga l)i I<.-elur;lh.1n llangkapan ..laya
llaru Depok, Judul lerscbut Lelah disetujui olell jurusan yang bersangKulan pada tangga\ 21 Januari 2004 c_·1cngan abstraksi/ outline sebagairnana tcr!an1pir.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam wakt11 6 (enam) bulan_ yakni sa1npai dengan tangt;al 2 ! Juli 2004. ,~. tas
perhatian dan kcsediaan Saudara, ka1r1i ucapka:1 tcrir1u1 kasih.
VVassa/an111 'alaikitn1 H11-.
7'en1husan:
YVb.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYA!UF HIDAYATlJLLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU TARBI'/ AH DAN KEGURUAN T11Jp. : (Ci2·2l) 7443318, 740192$, fax.{62·2 I) 7402')82 Em'4il : uinjklf~)cal>i.nrt.id
,,_,,,w,,,.-,,_,.*""'""'"".-.™"-~'"'""""r-Plfile....,"'fl~.,...,T . . . . . . __...,""""'.,,..-""""""'""""""'"""''"'-""...,;;,.,,;;,.!f!!.!9!fe:e:i"1*"!!'"'!!'!~""""""""""""'",,_,, 'lomor : E'f/TL.02.2/ 04/ 2004 Jakarta, 15 April 2004 _..arnl}
·J a I
. RJSET/WAWA!\CARA
Kepada Yth.
Pcngurus M"jlis Ta''im Al Muhajirin di Jakarta. Assalamu'alaikum w1 wb. De1gan hormat karni >ampaikan bahwa:
Nama
: Nencng Surniyati
r\la1nat
: Rawadenok Rt 07/01 Ke!. Rane,kapan Jay a Barn
Kee. Pancoran Mas Depok. adalah mahasiswa hkultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UiN Symif Hidayatullah Jakarta ;
Nomor lnduk
: 0011017600
Jurusan/Semestcr
: PAI I VII1
Tahun Akadernik
: 2003/2004
Sehubungan dengar tugas penyelesaian skripsi dengan judul Peranan Majlis
'I'a ~lirn 1\J
l\1uhajir~n
dalam l\1cna1nbah V/awasan J>nra lbu untuk Mendidil{
Agama Anak.
Oleh J..:arena itu kan1: mohon kesedia'7.n Saudara untuk menerin1a dan men1bantu mahasis .va tersebut. Demikian atas perhatian dan \Vassal~.rr1u \.ilaikun1 \,\if. \Vb.
kesedia~n
Saudara kami ucapkan t.erima kasih.
MAJELIS TA'LIM AL MUHA.JIRIN JL Raya Keadilan Rawadenok Rt 06/01 KeL Rangkapan Jaya Barn Depok 16434
SUHAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : Nama
: Neneng Sumiyati
NIM
: 0011017660
Fakultas
: llmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
:PAI
Sehubungan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul "Peranan Maje/is Ta'lim Al Muhajirin dalam Menambah Wawasan Para !bu untuk Mendidik Agama Anak di RW OJ Ke/. Rangkapan .Jaya Baru Depok". Telah melaksanakan riset I wawancara di majelis
ta'lim Al Muhajirin. Demikianlah untuk menjadikan bukti.
. '"·
- . :_ ... ~·.
Lampiran 4 BERITA W AW ANCARA i\. Identitas Intervewee
Nama
: Jariyah
Jabatan
: Ketua Majelis Ta'lim Al Muhajirin
Hari ffanggal
: Rabu, 5 Mei 2004
Waktu
: PkL 13.00- 13. 30
Tempat
: Rumah lbu Jariyah
B. Materi Wawancara
Pertanyaan : 1. Kapan berdirinya Majelis Ta'lim Al Muhajirin dan apa yang melatarbelakangi
berdirinya majelis ta'lim ini? 2. Bagaimana struktur organisasinya? 3.
Bagaimana kegiatan Majelis Ta'lim Al Muhajirin saat ini ?
4. Apakah kendala-kendala yang dihadapi oleh majelis ta'lim? 5. Penman majelis ta'lim ini, apakah : Sebagai wadal1 untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama Sebagai tempat menyelenggarakan pendidikan agama Sebagai wadah silaturahmi Sebagai media penyampaian ide-ide yang bermanfaat
Jmmhan: 1. Majelis ta'lim Al Muhajirin berdiri sejak tahun 1987 yang dirintis oleh ibu Hj.
Am1anih (Alm), dibantu dengan Hj. Nurhayati (Alm). Tujuan dibentuknya pengajian ini yang pertama kali adala11 sederhana, yaitu untuk memberikan kegiatan yang positif
bagi ibu-ibu disekitar Musholla Al Muhajirin. Alasannya juga sangat sederhana agar ibu-ibu ticlak banyak ngerumpi. i.
Susunan pengurns majelis ta'lim Al Muhajirin adalah : Pembina : !bu Hj. Nurhati Kctua: !bu Jariyah Sekretaris : lbu Fatimah Bendahara I : !bu Nani Benda.hara 11 : Ibu Suminah
l.
Kegiatan rutin majelis ta'lim Al Muhajirin adalah pengaJ1an yang dilal<Sanal(an satu minggu sekali, pada hari senin Pk!. 13. 00 - selesai. Kegiatan lainnya aclalah a.
Berqurban pada hari raya Idul Adha
b. Memberikan santunan yatim piatu menjelang hari raya Idul Fithri dan pada tanggal JO Muha.mun c. Peringatan Hari-hari Besar Islam ( Maulid, Isra-mi'raj, illl) 4. Kenda.la yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan : a.
Kurang koordinasi antar pengurus dan anggota
b. Dalam menggalang dana kegiatan selalu mengulur waktu c. 5.
Masih kurangnya pengetahuan para anggota majlis ta'lim
Ya, majelis ta'lim berperan sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan
beragama,
tempat
menyelenggarakan
pendidikan
agama,
waclal1
silaturahmi, media penyampaian ide-ide yang bermanfaat.
lntervewer
0\~
Neneng Sumiyati
lntervewee
Jariyal1
Larnpiran 5 KUESIONER MENGENAI PERANAN MAJELIS TA'LIM AL MUHAJIRIN DALAM MENAMBAH WA W ASAN PARA IBU UNTUK MENDIDIK AGAMA ANAK DI KELURAHAN RANG KAPANJA YA BARU DEPOK
I.
Petunjuk Pengisian c:> Bacalah "Basrnalah "sebelum mengisi kuesioner I angket c:>
Baca
dan
fahami
terlebih
dahulu
pertanyaan-pertanyaan
m1
sebeltun
n1eng1s1nya c:> Tanyakan kepada peneliti, jika ada pertanyaan yang belum jelas c:> Kuesioner ini tidak mempengaruhi keberadaan ibu II.
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dcngan pertanyaan di
bawah ini
A. Penman majelis Ta'lim Al Muhajirin dalam mcnambah wawasan para !bu untuk mendidik agama anak 1.
Apakal1 majelis ta'lim digunalcan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama
untuk ibu-ibu?
a.Ya 2.
b. Tidak
Apakal1 majelis ta'lim digunal
agan1a untuk anak-anak ? a. Ya
b. Tidak
3. Apalcal1 majelis ta'lim sering memberi pengajaran agama? a.Selalu
b.Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak
pemah 4. Apakah di majelis ta'lim sering di adakan silaturahmi sesama anggota majelis
ta'lim? aSelalu
b.Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
5. Metode apakah yang digunakan di Majelis Ta'lim Al Muhajirin? a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
d. Can1puran
6. Apakal1 materi yang diberikan menarik untuk di pelajari ? a.Selalu
b.Sering
c. Kadang-kadang
d. tidak pemah
7. Apakah pengetahuan agama ibu bertambah setelah mengikuti pengajian? a. Sangat bertambah
b. bertambah
c. tetap
d. tidak bertambah
8.Apakah
di
majelis
ta'lim
diajarkan
tentang
keharus:m
bertaqwa
dan
peningkatarmya? a. Selalu
b. Sering
c. l(adang-kadang
d. Tidak pemah
9. Apakah pemah diberikan materi tentang cara mendidik anak ? a.Selalu
b.Sering
c.kadang-kadang
d. Tidak pemah
I 0. Menurut ibu, apakah penting mengikuti pengajian di Majelis Ta'lim ? a. Ya
b. Tidak
11. Selain mengikuti pengaJran di Majelis Ta'lim, apakah ibu juga menambah wawasan lainnya ? a. ya
b. tidak
B. Tentang Pendidikan A.gama Anak Dalam Keluarga 12.Apakah ibu mengajarkan dan memberi petunjuk kepada anak tentang a1aran agan1a? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
13.Apakal1 ibu memerintahkan anak untuk menjalankan ajaran agama? a Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
14. Apalcah ibu suka memerintahkan anak shalat 5 waktu? aSelalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
15.Apakah ibu suka membiasakan anak berpuasa pada bulan Ramadhan? a Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
I6.Apakal1 ibu mengajarkan tentang zakat fitrah? a Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
17. Apakal1 ibu mengajarlaU1 tentang sopan santun terhadap orang tua? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
18.Dengan cara apakah ibu mendorong anak agar mau mclaksanakan aiaran agan1a? a. memberikan pujian
b. memberikan hadiah
c. memberikan hukuman
d. memberikan perlengkapan ibadah
19.Apakah ibu suka menyuruh anak untuk berdo' a ketika memulai pekerjaan? a. Selah1
20.
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pemah
Setelah mengikuti pengajian di majelis ta 'lim, apakah wawasan ibu dalam mendidik anak bertambah ? b. Tidak
a. Ya
21.Apa tindakan ibu jika anak berringkah laku menyimpang dari ajaran agama? a.mene1,w dengan memberikan nasihat
b.memarahi
c.memberikan hukuman
d. membiarkan
22.Apakah ibu rnernberikan
contoh terlebih dahulu
terhadap
hal-hal
yang ibu
perintal1kan kepada anak? a. Selalu
b.Sering
c. Kadang-kad<mg
d. Tidak pemah
23.Apakah ibu menanamkan ak:idah/keyakinan terhadap Allah swt kepada anak? a.Selalu
b. sering
c.Kadang-kadang
d.Tidak pernah
'
24. Apakah ibu suka menymuh anak mengaji Al Qur' an ? a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah