HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : INTAN YUNIARTHA PRAMESTI F 100 080 099
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh : INTAN YUNIARTHA PRAMESTI F 100 080 099
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
duduk di bangku SMA. Mereka rata-
PENDAHULUAN
rata menghabiskan Rp.20.000,00 s/d Rp.75.000,00 untuk membeli baju,
A. Latar Belakang Masalah Perilaku remaja
konsumtif
juga
didorong
pada
sepatu, tas dan berbagai aksesoris
adanya
seperti gelang, gantungan kunci,
perubahan trend ataupun mode yang
kalung,
secara
kecenderungan
cepat
diikuti
remaja.
dsb.
Remaja
memiliki
untuk
mengikuti
Kelompok masyarakat yang sering
trend dan mudah terpengaruh oleh
menjadi korban iklan produk adalah
lingkungan. Selain untuk mengikuti
kaum wanita. Kaum wanita secara
trend sedang berkembang saat ini,
psikis,
menggunakan
salah satu alasan mengapa para
emosinya dalam memilih produk
remaja berperilaku konsumtif karena
yang
ingin meningkatkan harga diri di
relatif
berkaitan
Perbedaan
dengan
fisiologis
dirinya.
juga
akan
hadapan teman-temannya.
mengakibatkan adanya perbedaan kebutuhan
akan
dan
dari konsep diri yang mempunyai arti
penampilan. Konsumen wanita lebih
sebagai suatu hasil penilaian individu
menghabiskan
terhadap dirinya yang diungkapkan
melakukan daripada
kesehatan
Harga diri merupakan bagian
waktu
untuk
pemilihan
produk
konsumen
laki-laki
(William and David, 1996).
dalam
sikap-sikap
bersikap
positif
yang
maupun
dapat negatif
(Baron dan Bryne, 2004). Mereka
Perilaku konsumtif tidak hanya
membelanjakan
uangnya
untuk
menjangkit pada konsumen wanita
membeli barang-barang yang sedang
dewasa saja, tetapi juga para remaja
menjadi trend di kalangan remaja
putri yang notabenya masih berstatus
hanya sekedar untuk meningkatkan
sebagai
harga dirinya di depan orang lain,
pelajar.
Seperti
yang
dikemukakan oleh seorang pegawai Distro“Hitam
Putih”
di
Cantel
bukan
semata-mata
kebutuhan.
Kebutuhan
kerena untuk
Wetan Sragen, bahwa dalam satu
menjadi bagian suatu kelompok jauh
hari dari ± 35 pembeli yang datang ,
lebih
75 % adalah remaja putri yang masih
periode lain di hidupnya, untuk itu
kuat
dibandingkan
pada
agar
dapat
dalam
gelang, kalung, gantungan kunci dan
kelompoknya remaja sering kali
berbagai aksesoris lainnya untuk
menunjukkan karakteristik tertentu
dijadikan simbol persahabatan. Jika
dan mengungkapkannya dalam cara
remaja ingin diakui eksistensinya
berpakaian,
dalam
keyakinan
diterima
berperilaku, dan
apa
bahasa,
saja
yang
kelompok,
remaja
harus
berusaha untuk menjadi bagian dari
dilakukan kelompoknya (Clemes et
kelompoknya
al, 2012).
mengikuti peraturan yang ada dalam
Para
remaja
berperilaku
kelompok
jalan
kelompok
konsumtif juga didorong oleh adanya konformitas
dengan
Mengacu pada teori-teori dan
dalam
permasalahan yang telah dijelaskan
pergaulan sehari-hari, salah satu
di atas, rumusan masalahnya adalah
faktor penyebab timbulnya perilaku
”Apakah ada Hubungan antara Harga
konsumtif adalah karena mereka
Diri
ingin diakui oleh teman-teman dalam
Perilaku Konsumtif?”. Berdasarkan
satu
uraian
kelompoknya.
terpengaruh faktor
menjadi
yang
Mudah
dan
Konformitas
tersebut,
peneliti
dengan
tertarik
salah
satu
untuk mengadakan penelitian dengan
menyebabkan
para
judul “Hubungan Harga Diri dan
remaja putri berperilaku kosumtif,
Konformitas
rasa empati dan simpati terhadap
Konsumtif”.
dengan
Perilaku
teman menjadi salah satu pemicu untuk para remaja putri menjadi konform
dengan
B. Tujuan Penelitian
teman-teman
Tujuan yang hendak dicapai
mereka untuk berperilaku konsumtif
dengan adanya penelitian ini adalah
(Dala et.al, 2007). Seperti yang
sebagai berikut:
dikemukakan oleh seorang pegawai
1.
Distro“Hitam
Putih”
di
Cantel
Mengetahui hubungan antara harga
diri
dan
konformitas
Wetan Sragen, bahwa terkadang
dengan perilaku konsumtif pada
tidak jarang para remaja tersebut
remaja putri. Dan mengetahui
yang terdiri dari 4-5 orang membeli
sumbangan
barang yang sama yaitu berupa
masing-masing
variable bebas terhadap variable
oleh orang lain untuk berperilaku
tergantung.
negatif, terutama dalam kajian ini
2. Mengetahui harga
hubungan
diri
dengan
antara perilaku
konsumtif.
adalah perilaku konsumtif. 3. Untuk
para
produsen
untuk
mengetahui atau melihat sejauh
3. Mengetahui
hubungan
konformitas
dengan
antara
mana harga diri dan konformitas
perilaku
menjadi pengaruh pada remaja
konsumtif.
dalam membeli barang, sehingga
4. Mengetahiu tingkat harga diri.
mempermudah produsen untuk
5. Mengetahui tingkat konformitas.
mencapai
6. Mengetahui
diinginkan.
tingkat
perilaku
target
pasar
yang
konsumtif. D. Hipotesis 1. Hipotesis Mayor.
C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat
Ada hubungan antara harga diri
diambil dari hasil penelitian ini
dan konformitas dengan perilaku
adalah :
konsumtif.
1. Diharapkan dapat digunakan para
2. Hipotesis Minor.
ilmuwan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan,
ilmu
psikologi
berkaitan
khususnya
social
dengan
yang
perilaku
konsumtif.
a) Ada hubungan negatif antara harga
diri
dengan
perilaku
konsumtif. Semakin tinggi harga diri, maka
semakin
rendah
perilaku
konsumtif, begitu sebaliknya.
2. Memberikan masyarakat,
informasi
pada
khususnya
para
b) Ada hubungan positif antara konformitas
dengan
orang tua yang memiliki anak
konsumtif.
Semakin
remaja
dan
konformitas, maka semakin tinggi
agar
pula
untuk
melakukan
mendidik
pengawasan
anak memiliki sikap yang positif dan tidak mudah terpengaruh
perilaku
sebaliknya.
konsumtif,
perilaku tinggi
begitu
seseorang,
METODE PENELITIAN
begitu
pula
sebaliknya bila semakin rendah A. Identifikasi Variabel
skor pada skala harga diri, maka
Penelitian
akan semakin rendah harga diri
1. Variabel bebas : Harga diri dan Konformitas
seseorang. 2. Konformitas
2. Variabel tergantung : Perilaku
adalah
kecenderungan seseorang untuk
Konsumtif
mengubah maupun
B. Definisi Operasional Variabel
perilaku,
sikap
keyakinan
mereka
sesuai dengan apa yang ada dalam kelompoknya agar dapat
Penelitian 1. Harga diri adalah cara pandang
diterima oleh kelompok yang
individu terhadap diri sendiri
ada
baik
positif
Konformitas dalam penelitian ini
yang
diungkap dengan mengunakan
satu
skala yang disusun oleh peneliti
dengan individu yang lainnya.
sebelumnya yaitu menggunakan
Harga diri dalam penelitian ini
skala dari Handayani (2010)
diungkap dengan menggunakan
berdasarkan
skala yang disusun oleh peneliti
konformitas dari Baron&Byrne
sebelumnya yaitu menggunakan
(2000) yaitu aspek perilaku,
skala
(2010)
aspek penampilan dan aspek
berdasarkan aspek-aspek harga
pandangan. Semakin tinggi skor
diri dari teori Maslow (Globe,
pada skala konformitas, maka
1994) yaitu aspek rasa dianggap
semakin tinggi pula konformitas
mampu dan berguna bagi orang
seseorang
lain, aspek rasa dihormati dan
kelompoknya,
aspek rasa dibutuhkan. Semakin
sebaliknya bila semakin rendah
tinggi skor yang diperoleh pada
skor pada skala konformitas,
skala harga diri, maka akan
maka
yang
maupun membedakan
dari
bersifat negatif individu
Setyawati
semakin tinggi pula harga diri
di
sekitar
mereka.
aspek-aspek
terhadap begitu
semakin
pula
rendah
konformitas seseorang terhadap
C. Subjek Penelitian
kelompoknya. 3. Perilaku
Subjek yang digunakan dalam adalah
penelitian ini adalah siswi kelas XA,
kecenderungan seseorang untuk
XB, XE, XF, XH SMA Negeri 2
membeli suatu barang yang
Sragen yang berjumlah 112 orang.
kurang diperlukan dan tanpa
Teknik
didasari dengan pertimbangan
pengambilan subjek adalah Cluster
rasional,
Insidental non Random Sampling.
untuk
konsumtif
semata-mata memenuhi
individu
maksimal.
konsumif
penelitian
Hasanah
disusun skala
(2007)
dalam
D. Metode Pengumpulan Data
pada
ini
menggunakan
digunakan
kepuasan
secara
Perilaku
hanya
yang
dari
berdasarkan
Pengumpulan
data
dalam
penelitian ini menggunakan skala pengukuran
psikologis
dengan
skala
perilaku
menggunakan
aspek dari Rasimin (1995) yaitu
konsumtif dari Hasanah (2007) yang
aspek motif, kemutakhiran mode
telah dimodifikasi berdasarkan aspek
dan
perilaku
inferiority
complex.
konsumtif
dari
teori
Semakin tinggi skor pada skala
Rasimin (1995) yaitu aspek motif,
perilaku
kemutakhiran mode dan inferiority
konsumtif,
maka
semakin tinggi kecenderungan
complex,
perilaku
skala
harga
pada
Setyawati
begitu
pula
dimodifikasi berdasarkan aspek dari
sebaliknya bila semakin rendah
Maslow (Globe, 1994) yaitu aspek
skor
perilaku
perasaan mampu dan berguna bagi
semakin
orang lain, aspek rasa dihormati dan
pada
skala
konsumtif, rendah
maka
pula
perilaku seseorang.
kecenderungan
konsumtif
pada
aspek
dibutuhkan,
yang
dari
konsumtif
seseorang,
(2010)
diri
dan
telah
skala
konformitas dari Handayani (2010) yang telah dimodifikasi berdasarkan aspek dari Baron&Byrne (2000) yaitu
aspek
perilaku,
aspek
penampilan dan aspek pandangan.
Metode
yang
digunakan
untuk
cheerleaders, karya ilmiah remaja,
penelitian
palang merah remaja, kerohanian
menggunakan analisis regresi ganda,
islam, kerohanian kristen, dan lain
metode
sebagainya.
menganalisis
data
analisis
digunakan
regresi
untuk
ganda
mengetahui
hubungan antara variabel harga diri dan konformitas dengan perilaku konsumtif.
2. Uji validitas dan reliabilitas Pengumpulan
data
pada
penelitian ini menggunakan tryout terpakai, hasil perhitungan validitas dan reliabilitas ketiga skala tersebut
LAPORAN PENELITIAN
adalah sebagai berikut A. Hasil Analisis Data Penelitian
aitem yang diujicobakan terdapat
1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian
di
4 aitem yang gugur dan 26
yang
koefisien validitas berkisar antara
beralamatkan di Jl. Anggrek No.34
0,214 sampai 0,585, sedangkan
Sragen kulon kodepos 57212. SMA
uji koefisien reliabilitas skala
Negeri 2 Sragen berdiri pada tahun
perilaku konsumtif menunjukkan
1980.
koefisien reliabilitas 0,841 yang
SMA
Negeri
SMA
dilaksanakan
a. Skala perilaku konsumtif dari 30
2
Sragen
Negeri
2
Sragen
memiliki luas wilayah ± 18.095 m². Jumlah siswa perempuan di sekolah
berarti andal. b. Skala harga diri dari 30 aitem
ini sebanyak 573 yang terdiri dari
yang diujicobakan
200 siswa kelas X, 184 siswa kelas
aitem yang gugur dan 24 aitem
XI, dan 189 siswa kelas XII,
yang
sedangkan siswa laki-laki sebanyak
validitas berkisar antara 0,201
278, terdiri dari 85 siswa kelas X,
sampai
101 siswa kelas XI, dan 92 siswa
koefisien reliabilitas menunjukkan
kelas XII.
koefisien reliabilitas 0,737 yang
Sekolah ini mempunyai banyak kegiatan ekstrakulikuler diantaranya adalah
paskibra,
futsal,
basket,
valid
dengan
0,470,
terdapat
6
koefisien
sedangkan
uji
berarti andal. c. Skala konformitas dari 30 aitem yang diujicobakan terdapat 10
aitem yang gugur dan 20 aitem
konformitas) memiliki korelasi yang
yang
searah (linear).
valid
dengan
koefisien
validitas berkisar antara 0,203 sampai
0,469,
sedangkan
uji
4. Sumbangan Efektif
koefisien reliabilitas menunjukkan
Sumbangan
efektif
variabel
koefisien reliabilitas 0,680 yang
harga diri dan konformitas terhadap
berarti andal.
perilaku konsumtif adalah sebesar 34%. Hal ini berarti masih terdapat 66%
3. Uji asumsi
variabel
lain
yang
a. Uji Normalitas. Berdasarkan uji
mempengaruhi perilaku konsumtif,
normalitas pada variable harga diri
misalnya konsep diri, kepribadian,
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
kebudayaan, dan sebagainya.
Z=0,766 ;(p)=0,6 ; (p>0,05), hasil uji normalitas
variable
konformitas
5. Kategorisasi
diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan
hasil
analisis
Z=0,639 ;(p)=0,809 ; (p>0,05). dan
diketahui variabel perilaku konsumtif
hasil uji normalitas variable perilaku
memiliki rerata empirik (RE) sebesar
konsumtif
nilai
49,14 dan rerata hipotetik (RH)
Z=0,771
sebesar 65, perilaku konsumtif pada
;(p)=0,592 ; (p>0,05). Hasil tersebut
subjek penelitian tergolong rendah.
menunjukkan bahwa sebaran data
Variabel harga diri memiliki rerata
ketiga variable berdistribusi normal.
empirik (RE) sebesar 74,39 dan
diperoleh
Kolmogorov-Smirnov
b. Uji Linearitas. Berdasarkan uji
rerata hipotetik (RH) sebesar 60,
linieritas diperoleh nilai F sebesar
harga diri pada subjek penelitian
11,316 dengan (p)=0,974 (p>0,05).
tergolong
variable konformitas dengan perilaku
konformitas memiliki rerata empirik
konsumtif
(RE)
mempunyai
nilai
F
tinggi.
sebesar
Variabel
35,54
(RH)
dan
sebesar
rerata
sebesar 50,693 dengan (p)=0,187
hipotetik
50,
(p>0,05).Hasil tersebut menunjukkan
konformitas pada subjek penelitian
bahwa variable bebas (harga diri dan
tergolong rendah.
remaja memiliki harga diri yang
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data
rendah maka perilaku konsumtif
diketahui bahwa terdapat hubungan
tinggi.
antara harga diri dan konformitas
pendapat
dengan perilaku konsumtif dilihat
dimana
pada hasil F=28,128, signifikansi
adalah masa untuk mencari identitas
F=0,000. Jadi hipotesis yang penulis
diri dan mereka ingin eksistensinya
ajukan
diakui di lingkungan sekitar.
terbukti.
Hal
ini
sesuai
dengan pendapat dari Nitisusastro
Hal
ini
senada
dengan
Sarwono
(2001)
masa-masa
remaja
dari pada
Berdasarkan
hasil
(2012) bahwa faktor-faktor yang
konformitas
mempengaruhi perilaku konsumtif
konsumtif diperoleh hasil RX2Y
diantaranya adalah faktor internal
(Beta)=6,255, p=0,000, p<0,05. Hal
dan
ini menunjukkan bahwa terdapat
eksternal
internal
individu,
terdiri
dari
faktor persepsi,
hubungan
dengan
analisis
positif
yang
perilaku
sangat
kepribadian, pembelajaran motivasi
signifikan antara konformitas dengan
dan sikap, sedangkan faktor eksternal
harga diri. Apabila remaja memiliki
dari
konformitas
individu
keluarga,
meliputi
budaya,
sosial,
referensi
kelas
yang
tinggi
maka
perilaku konsumtif tinggi, begitu
kelompok dan dinamika lingkungan
pula
di sekitar konsumen.
remaja memiliki konformitas yang
Berdasarkan
hasil
analisis
sebaliknya
apabila
seorang
rendah maka perilaku konsumtif
harga diri dengan perilaku konsumtif
rendah.
diperoleh
(Beta)=
mengungkapkan karena remaja lebih
-2,515, p=0.013, p<0,05. Hal ini
banyak berada di luar rumah bersama
menunjukkan
terdapat
dengan teman-teman sebaya maka
hubungan negatif yang signifikan
pengaruh teman sebaya lebih besar
antara harga diri dengan perilaku
daripada pengaruh keluarga. Ketika
konsumtif, yaitu bila seorang remaja
pendapat remaja berbeda dengan
memiliki harga diri yang tinggi maka
pendapat
perilaku konsumtif rendah, begitu
kemungkinan remaja akan merasa
pula
hasil
sebaliknya
RX1Y
bahwa
apabila
seorang
Hurlock
kelompok,
(1999)
maka
tertekan dan berusaha untuk konform
remaja cenderung rendah, begitu
dengan teman satu kelompok.
pula sebaliknya bila hrga diri remaja
Sumbangan
efektif
variabel
rendah dan konformitas tinggi, maka
harga diri dan konformitas terhadap
perilaku konsumtif pada remaja akan
perilaku konsumtif sebesar 34%,
cenderung tinggi.
yang ditunjukkan dengan R² sebesar
Dari
0,340. Hal ini menunjukkan bahwa
beberapa
masih terdapat 66% variabel lain
penelitian tersebut, untuk itu terdapat
yang
beberapa saran yang diberikan agar
mempengaruhi
perilaku
ulasan
tersebut,
tetdapat
kekurangan
dalam
konsumtif, diluar variabel harga diri
penelitian
dan konformitas. Variabel tersebut
memperoleh hasil yang maksimal,
misalnya
Saran
harga
diri,
motivasi,
selanjutnya
tersebut
adalah
dapat
sebagai
kepribadian, konsep diri, referensi
berikut:
keluarga, pergaulan, ekonomi dan
1. Mengacu pada sumbangan efektif
hal-hal
lain
yang
dapat
mempengaruhi perilaku konsumtif. Hasil bahwa
analisis
perilaku
menunjukkan
konsumtif
dari hasil penelitian yaitu 34%, maka bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor
pada
lain yang dapat mempengaruhi
subjek penelitian tergolong rendah,
perilaku konsumtif diantaranya
konformitas pada remaja subjek
konsep
penelitian juga tergolong rendah.
keluarga, dan lain sebagainya.
Sedangkan harga diri pada subjek
2. Dianjurkan
diri,
kepribadian,
pada
peneliti
penelitian menunjukkan tergolong
selanjutnya untuk memperbaiki
tinggi. dari hasil tersebut dapat
alat
disimpulkan
Terdapat
diperoleh lebih baik. Karena hasil
hubungan yang sangat signifikan
alat ukur yang valid kurang
antara harga diri dan konformitas
memuaskan.
bahwa
ukur
agar
hasil
yang
dengan perilaku konsumtif. Bila
3. Bagi orang tua yang memiliki
remaja memiliki harga diri yang
anak usia remaja, yang memasuki
tinggi, dan konformitas yang rendak,
masa pubertas dan masa pencarian
maka
jati diri, hendaknya lebih cermat
perilaku
konsumtif
pada
dan hati-hati dalam mengawasi dan mendidik anak agar anak
Baron, R, A., & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
tidak terjebak dalam pergaulan yang bisa menimbulkan pengaruh negatif yang banyak merugikan anak . 4. Bagi para remaja yang masih duduk di bangku sekolah untuk lebih berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Karena teman dapat
mempengaruhi
untuk
Clemes, H., Bean, R., & Clark, A,. 2012. Bagaimana Meningkatkan Harga Diri Remaja. Tangerang Selatan. Binarupa Aksara Publisher. Dala, A. T., T.f, Erawati., Taat, A., Kuffa, A. & Iecha. 2007. Muslimah Nggak Gitu, deh. Jakarta. Penerbit mizan, Lingkar Pena.
berbuat untuk berperilaku baik atau buruk. 5. Bagi
pihak
hendaknya
guru juga
di
sekolah
lebih
cermat
dalam mengawasi anak didiknya, agar anak didiknya tidak mudah
Handayani, P . 2010. Hubungan Antara Optimisme Masa Depan dan Konformitas Teman Sekolah dengan Motivasi Belajar pada Siswa di SMK. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. UMS.
untuk mengikuti perilaku-perilaku yang
negatif
dan
cenderung
membawa dampak yang buruk bagi anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
Baron, R, A., & Byrne, D. 2000. Social Psychology : 9th ed. Needham Heights, Massachusets : Allyn & Bacon.
Hasanah, U. 2007. Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi. UMS. Hurlock, E.B. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi perkembangan : suatu pengantar sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nitisusastro, Dr. H. M. 2012. Perilaku Konsumen dalam Perspektif
Kewirausahaan.Bandung. Alfabeta. Sarwono, Dr. S. W. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada. Setyawati, N. 2010. Hubungan Antara Harga Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Surakarta. Fakultas Psikologi. UMS. William, D. W., David, P. 1996. Consumer Behavior. Canada: John Willey & Sons,Inc. .