HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh
HOTPASCAMAN. S 041301092
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2008/2009
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA Hotpascaman dan Irmawati
Abstrak Kehadirann bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise), pusat perbelanjaan (shopping center), supermarket, yang ada saat ini menjadi komoditas masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono, 2002). Kondisi ini pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun lebih dikenal sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Menurut Jatman (1987) pengaruh konsumtivisme sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Menurut Sumartono (2002), salah satu faktor munculnya perilaku konsumtif adalah faktor eksternal yaitu kelompok referensi. Kelompok referensi sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini yang termasuk ke dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan sebaya oleh remaja atau peergroup (Dacey & Kenny, 1997). Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) membuktikan adanya pengaruh peer group pada remaja itu sendiri yaitu berupa peer pressure (tekanan kelompok sebaya). Remaja yang berada di bawah peer pressure cenderung untuk conform (konform), untuk menilai, meyakini atau bertindak sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya (Santrock, 1998). Myers (2005) konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh normatif dan informasional (Meyers, 2005). Pada pengaruh normatif seseorang mengalah pada tekanan kelompok karena seseorang ingin sesuai dengan norma atau standard kelompok, sedangkan pengaruh informasional terjadi ketika seseorang menyesuaikan diri karena perilaku orang lain memberikan informasi yang berguna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan informasional pada 73 orang remaja. Metode analisa yang digunakan adalah korelasi pearson produk momen. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku konsumtif dengan pengaruh normatif sebesar (r = 0.367) dan hubungan perilaku konsumtif dengan pengaruh informasional sebesar (r= 0.265). Kata kunci: Perilaku konsumtif, Pengaruh normatif, Pengaruh informasional
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
KATA PENGANTAR Ucapan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia-Nya
yang
memberi
jaminan
keselamatan
penyertaan
sampai
selamalamanya. Ia mengizinkan suka dan duka terjadi untuk mendatangkan kebaikan dalam mempersiapkan penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan segala sesuatu diizinkan-Nya terjadi untuk menunjukkan bahwa Ia baik senantiasa. Skripsi ini merupakan suatu karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berjudul “Hubunngan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja”. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulismengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikoogi Universitas sumatera utara. 2. Ibu Prof. Dr. Irmawati, psikolog, selaku dosen pembimbing selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas kesabaran, bimbingan serta waktu yang ibu luangkan. sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. 3. Ibu Ika Sari Dewi, S.psi, psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih buat nasehat dan tuntunan yang Ibu berikan. Nasehat-nasehat Ibu akan penulis ingat, walaupun terkesan agak cerewet namun penulis bersyukur atas ketulusan yang penulis rasakan dari Ibu. 4. Staff dan pegawai, Terimakasih atas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa, sehingga birokrasi bias berjalan dengan semestinya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
5. Seluruh Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Terutama buat ibu Etty Rahmawaty, Kak Ridhoi M.si, Pak Eda danta M.si, Terimaskasih atas masukan-masukan dalam mempersiapkan skripsi ini pada waktunya. 6. Secara keseluruhan angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah memberi semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan saudara-saudara semua. Seluruh isi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Medan Juli 2009
Hotpascaman S
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………...........1 B. Perumusan Masalah……………………………...……...........9 C. Tujuan Penelitian……………………………………..............9 D. Manfaat Penelitian………………………………………........9 E. Sistematika penulisan………………………………………..10
BAB II.
LANDASAN TEORI A. Perilaku konsumtif 1. Pengertian perlaku konsumtif...……….......……………....12 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif.......13 3. Indikator Perilaku Konsumtif.………..………...………...13 B. Konformitas 1. Pengertian Konformitas...........………...……………… .. 16 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konformitas................17 3. Dasar pembentuk Konformitas …....................................18 C. Remaja....................................................................................19 D. Hubungan antara Perilaku Konformitas dengan Perilaku konsumtif pada remaja……………………………………...22 E. Hipotesa……………………………………………………..24
BAB III.
METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian………………………….....25 B. Definisi Operasional 1.Perilaku Konsumtif..……………………………...……....25 2. Konformitas...........…………………………......……......26 C. Populasi dan Metode Pengambilan sampel 1. Populasi dan Sampel……………………………..............28
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2. Teknik Pengambilan Sampel.......………......………...........28 3. Jumlah Sampel Penelitian.....................................................28 D. Instrumen/ Alat ukur yang digunakan 1. Skala Perilaku Konsumtif..………………………...............30 2. Skala Konfotmitas…………………….................................33 E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas..........................................................................34 2. Uji Daya beda item...............................................................35 2. Uji Reliabilitas......................................................................35 F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..............................................38 G. Metode Analisa data................................................................39 BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Data 1. Gambaran subjek Penelitian a. Gambaran subjek berdasarkan Usia...............................41 b. Gambaran subjek berdasarkan JenisKelamin................42 2. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas................................................................42 b. Uji Linieritas................................................................. 45 3. Hasil Utama Penelitian ..........................................................46 4. Hasil Tambahan......................................................................48 B. Pembahasan..............................................................................53
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...............................................................................57 B. Saran.........................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA………………….........…………………………….....59
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala Perilaku konsumtif
31
Tabel 2
Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba
32
Tabel 3
Cetak biru Skala konformitas sebelum uji coba
33
Tabel 4
Cetak Biru Skala Perilaku konsumtif setelah uji coba
36
Tabel 5
Cetak Biru Skala Konformitas setelah uji coba
37
Tabel 6
Gambaran Subjek berdasarkan Usia
41
Tabel 7
Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin
42
Tabel 8
Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
43
Tabel 9
Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif
Tabel 10
Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional
Tabel 11
45
46
Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Normatif
47
Tabel 12
Hasil Model Summary pada analisa regresi
47
Tabel 13
Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang
Tabel 14
didasarkan pada Pengaruh Informasional
48
Hasil Model Summary pada analisa regresi
48
Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh informasional
49
Tabel 16
Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif
49
Tabel 17
Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik
50
Tabel 18
Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik
50
Tabel 19 Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif
51
Tabel 20 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik 51 Tabel 21 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik 51 Tabel 22
Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
52
Tabel 23 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik
52
Tabel 24 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
53
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambaran Normalitas Skala Perilaku Konsumtif Gambar 2. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh normatif) Gambar 3. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh informasional)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Data Try Out dan Uji Daya Beda dan Reliabilitas Aitem Lampiran B : Skala Kemandirian dan Skala Kecenderungan Berwirausaha Lampiran C : Data Penelitian dan Hasil Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari masyarakat diperhadapkan dengan begitu banyak iklan-iklan, dan sugesti promo-promo produk. Semua hal diatas berujung pada satu hal yaitu membujuk para konsumen untuk membeli suatu produk, dan inilah yang menjadi tugas para pelaku pasar dalam mengambil langkah ataupun strategi dalam menguasai pasar. Bahkan, para pelaku bisnis maupun pengusaha banyak mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam mensukseskan tujuan ini, disamping persaingan antar mereka (Rusich, 2008). Menjamurnya bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise), pusat perbelanjaan (shopping center), supermarket, toserba (toko serba ada) yang ada saat ini menjadi komoditas masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono, 2002). Kehadirannya, yang dianggap eksklusif seakan menjadi simbol peradaban manusia dan mampu menyulap wajah dunia menuju suatu kondisi yang konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend atau gaya hidup baru. Kondisi ini pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun lebih dikenal sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Budaya konsumtif tersebut membentuk seseorang untuk melakukan perilaku konsumtif. Menurut Yasraf A. Piliang (dalam Sumartono, 2002) budaya konsumtif ini tidak hanya memunculkan sifat fungsional dalam pemenuhan kebutuhan
manusia, namun juga bersifat
materi sekaligus simbolik seperti halnya mengkonsumsi produk-produk yang lebih mengarah ke pembentukan identitas para pengguna ataupun pemakai produk tersebut. Sejalan dengan itu, Sembiring (dalam Budaya Konsumerisme, 2008)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
memperjelas bahwa orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Albarry (1994) bahwa arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah. Perilaku konsumtif menurut Lubis (dalam Sumartono, 2002) merupakan suatu perilaku yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Sedangkan menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) (dalam Lina & Rosyid , 1997) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan lebih mementingkan faktor keinginan daripada faktor kebutuhan. Menurut Anggasari (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Dalam (Konsumerisme, 2008) perilaku konsumtif terjadi ketika seseorang tidak mendasari pembelian dengan kebutuhan namun juga semata-mata demi kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga diri, observasi, proses belajar,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
kepribadian dan konsep diri sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok social dan referensi serta keluarga. Menurut Loc (dalam Sumartono, 2002), pada faktor eksternal pembentuk perilaku konsumtif ini terkhususnya pada pengaruh yang dihasilkan oleh kelompok referensi, seseorang akan melakukan perilaku konsumtif dengan mengacu pada apa yang ditentukan oleh kelompok referensinya. Kelompok referensi ini sangat kuat dalam mempengaruhi individu, hal ini terkait dengan akan adanya pengakuan dari kelompok tersebut terhadap individu yang ada di dalamnya. Hal ini sesuai dengan Schiffmann dan Kanuk (2004), dalam buku consumer behavior memperjelas bahwa kelompok referensi memiliki pengaruh kuat, dikarenakan kelompok referensi ini merupakan tempat bagi individu untuk melakukan perbandingan, memberikan nilai , informasi dan menyediakan suatu bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukan konsumsi. Kelompok referensi sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini yang termasuk ke dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan sebaya oleh remaja atau peergroup (Dacey & Kenny, 1997). Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa remaja menjadi komoditas yang paling utama dalam budaya konsumtif. Hal ini sejalan dengan Jatman (1987)
pengaruh
konsumtivisme yang sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Hal yang sama diungkapkan oleh Segut (2008) kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok remaja. Dikarenakan pola konsumsi terbentuk pada masa ini. Segut (2008) juga
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada remaja, juga didorong adanya perubahan trend ataupun mode yang secara cepat diikuti remaja. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam pencapaian identitas diri dimana seorang remaja cenderung untuk terlibat dalam pertemanan sebaya (peer group) sebagai kelompok sosial atau kelompok referen mereka. Pencapaian identitas ini melibatkan kecenderungan berkurangnya pengaruh ataupun kontrol dari orangtua dan komitmen untuk lebih mandiri (Dacey dan Kenny, 1997). Menurut Craig (1996) kelompok sebaya sangat berperan penting pada remaja, karena remaja mencari dukungan untuk menghadapi perubahan fisik dan emosional yang mereka alami. Rubin (dalam Dacey dan Kenny, 1997) menambahkan pertemanan ataupun persahabatan yang dilakukan seorang remaja bersama dengan individu sebayanya membuat remaja memiliki perasan dihargai, memiliki kemampuan sosial seperti empati dan memahami sudut pandang orang lain. Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) melakukan sebuah studi dalam membuktikan adanya pengaruh peer group pada remaja itu sendiri. Kepada 1000 orang remaja ditanyakan tentang bagaimana kemauan mereka untuk melakukan sesuatu yang diminta oleh teman mereka serta seberapa banyak mereka merasa tertekan dari kelompok sebaya mereka untuk berperilaku. Secara umum para remaja tersebut dilaporkan merasa tertekan dan tekanan tersebut berasal dari teman sebaya. Tekanan dari kelompok sebaya ini disebut dengan peer pressure (Dacey dan Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah peer pressure cenderung untuk conform, untuk menilai, meyakini atau bertindak sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
(Santrock, 1998). Menurut Shaw (dalam Ginna, 2006) untuk dapat diterima dan bergabung menjadi anggota kelompok sebaya, seorang remaja harus bisa menjalankan peran dan tingkah laku sesuai dengan harapan dan tuntutan kelompok sebaya. Keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok teman sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak berdaya untuk menghadapi tekanan yang datang dari teman-temannya, yang ternyata cukup kuat untuk mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey & Kenny, 1997). Sebagai contoh Suyanto (2001) menjelaskan bahwa perilaku-perilaku yang menjurus pada perilaku sosial menyimpang dikalangan remaja seperti mengkonsumsi minuman keras dan narkoba dapat diakibatkan adanya pengaruh dan hasil belajar remaja dari pergaulan yang sangat akrab dengan kelompok yang menerimanya. Adanya sikap patuh tetapi lebih kepada mengalah ini biasanya dikenal dengan istilah konformitas, yaitu perubahan perilaku seseorang dengan mengikuti tekanan-tekanan dari kelompok (Asch dalam Sarwono, 1993). Pengertian yang mirip dijelaskan oleh Myers (2003): Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai : ”A change in behavior or belief to accord with others”. Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Myers (2005) menambahkan bahwa konformitas pada kelompok mampu membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan membuat individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu tersebut.. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (1998) bahwa konformitas muncul ketika remaja mengadopsi sikap atau perilaku remaja lain dikarenakan adanya
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
tekanan yang nyata ataupun yang dibayangkannya. Tekanan itu timbul karena remaja merasakan perbedaan yang ada antara dirinya dengan teman-temannya yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam dirinya bahkan meskipun temantemannya tidak menunjukkan perilaku tertentu untuk menekannya. Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Menurut Myers (2005) bahwa pengaruh normatif pada konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya. Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar terhindar dari penolakan. Sedangkan pengaruh informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Pernyataan ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian sebagai akibat dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam mendapatkan pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Menurut Carmen (2008), kedua pengaruh diatas memiliki peranan dalam diri seseorang di saat melakukan proses konsumsi. Carmen(2008) melanjutkan bahwa pengaruh normatif memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi disaat individu mengikuti peraturan kelompok, sedangkan pengaruh informasional
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu mendengarkan pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk, individu menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk yang akan dikonsumsi. Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku konsumsi. Pernyataan ini, diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987) bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan dalam melakukan perilaku konsumsen. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal, yaitu kelompokkelompok referensi. Dalam hal ini, bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial dengan peer group-nya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan Kenny, 1997). Hubungan konformitas dengan perilaku kosumtif juga terjadi pada remaja dengan cara mengikuti penampilan kelompok ataupun karena ingin diterima oleh kelompok, misalnya warna baju yang sama, ataupun perlengkapan sekolah yang sama. Seperti yang diakui oleh Mega (17): “Aku sering bareng belanja ama teman aku. sering juga sih... beli-beli gitu karena teman aku juga beli .....habis .. aku juga di paksain tuk beli, yah mau ga mau beli juga, terkadang berpikir juga kenapa dibeli kalo emang ga butuh, ngeborosin duit aja.... yah tapi itu kan demi menjaga hubungan aku ama teman aku, aq juga pengen di terima sebagai teman baik donk ,bukannya apa-apa sih aku juga pernah paksain teman aku tuk beli.” (Komunikasi Personal, Mega 2008) Hal yang sama ditemukan pada Angel, seorang pelajar SMA disebuah perguruan swasta.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
“Aku biasanya beli barang sama teman-teman. Kayak tas ini Kak, kami beli Billabong. Aku warna biru, Cindy pink, Tresia warna ungu.” (Komunikasi Personal, Angel, 2008) Dari wawancara tersebut dapat dilihat adanya unsur perilaku membeli yang tidak sesuai kebutuhan dilakukan semata-mata demi hubungan konformitas yang telah dibentuk oleh remaja dengan peer group-nya dan juga terdapat unsur kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal dengan istilah perilaku konsumtif. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott, Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk. Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena yang telah diatas , penelitian ini ingin membuktikan hubungan antara konformitas dan perilaku konsumtif pada remaja.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “apakah ada hubungan antara perilaku konsumtif dan konformitas pada remaja?” C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja. D. Manfaat Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Penelitian ini diharapkan akan membawa 2 (dua) manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam pengetahuan ilmu psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Industri Organisasi. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi pada remaja dalam memahami perilaku konsumtif dalam hubungannya dengan konformitas yang dimiliki remaja pada kelompok sebayanya. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi tambahan bagi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan perilaku konsumtif pada remaja.
E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah: BAB I
: Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori mengenai
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
konformitas, perilaku konsumtif dan remaja. Bab ini akan diakhiri dengan memaparkan hipotesa penelitian. Bab III : Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional dari variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, alat pengumpulan data, uji validitas, uji daya beda item dan reliabilitas alat ukur serta metode analisis data, serta hasil uji coba alat ukur. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan Pada bab ini akan diuraikan gambaran subjek maupun responden penelitian dilihat dari usia, jenis eklamin dan sebagainya. Pada bab ini juga akan diuraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis terhadap data, dan juga berisi pembahasan mengenai mengapa hipotesa penelitian diterima ataupun ditolak. Bab V
: Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil penelitian, serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis untuk penelitian berikutnya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumtif 1. Pengertian Perilaku Konsumtif Kata ”konsumtif” sering diartikan sama dengan ”konsumerisme”. Padahal kata konsumerisme ini menurut kamus modern bahasa indonesia, mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Lina & Rosyid (1997), mengungkapkan bahwa tinjauan perilaku konsumtif perlu dilihat dari pemahaman perilaku konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan atau bukan menurut kebutuhan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (Albarry, 1994). Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan produk tersebut Sedangkan Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Anggasari (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Berdasarkan pengertian tentang perilaku konsumtif diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan tanpa pertimbangan rasional demi mendapatkan kepuasan hasrat dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh: a. Faktor Internal Faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, kepribadian dan konsep diri. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi serta keluarga. 3. Indikator Perilaku Konsumtif Menurut Sumartono (2002), indikator perilaku konsumtif adalah : a. Membeli produk karena iming-iming hadiah. Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut.
b. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut dibungkus dengan rapi dan menarik. c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya dengan tujuan agar konsumen selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain. Konsumen membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri. d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya). Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah. e. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu produk dapat memberikan symbol status agar kelihatan lebih keren dimata orang lain. f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannnya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya. Konsumen juga cenderung memakai dan mencoba produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan publik figure produk tersebut. g. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi. Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Cross dan Cross (dalam Hurlock,1997) juga menambahkan bahwa dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri. h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis sama dengan merek yang lain dari produk sebelumnya ia gunakan, meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
B. Konformitas 1. Pengertian Konformitas Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai : ”A change in behavior or belief to accord with others”. Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Asch (dalam Feldman, 1995) mendefinisikan konformitas sebagai perubahan dalam sikap dan perilaku yang dibawa seseorang sebagai hasrat untuk mengikuti kepercayaan atau standar yang ditetapkan orang lain. Konformitas juga diartikan sebagai bujukan untuk merasakan tekanan kelompok meskipun tidak ada permintaan langsung untuk tunduk pada kelompok (Deux, Dane & Wrigthsman, 1993). Sedangkan Feldman (1995) mengatakan: “a change in behavior or attitudes brought about by a desire to follow the beliefs or standards of others.” Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun sikap yang disesuaikan untuk mengikuti keyakinan atau standar kelompok. Franzoi (2003) mendefinisikan konformitas sebagai: “ A yielding to perceived group pressure by copying their behavior and believe of others”. Konformitas adalah kemampuan mempersepsikan tekanan kelompon dengan jalan meniru perilaku dan keyakinan orang lain yang ada di kelompok tersebut. Berdasarkan pengertian
yang dipaparkan sebelumnya,
dapat diambil
kesimpulan bahwa konformitas adalah perubahan sikap dan perilaku individu sesuai dengan standar ataupun harapan yang dibentuk kelompok agar individu dapat diterima dan dipertahankan di dalam kelompok tersebut dan sebagai bentuk interaksi yang terjadi di dalam kelompok .
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas Menurut Myers (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk konform adalah: a. Group size Semakin besar jumlah anggota kelompok , semakin besar pula pengaruhnya terhadap individu. b. Cohession Cohession merupakan perasaan yang dimiliki oleh anggota dari kelompok dimana mereka merasa ada ketertarikan dengan kelompok. Myers (2005) menambahkan semakin seseorang memiliki kohesif dengan kelompoknya maka semakin besar pengaruh dari kelompok pada individu tersebut. c. Status Dalam sebuah kelompok bila seseorang memilki status yang tinggi cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar, sedangkan orang yang memiliki status yang rendah cenderung untuk mengikuti pengaruh yang ada. d. Public Response Ketika seseorang diminta untuk menjawab secara langsung pertanyaan di hadapan publik, individu cenderung akan lebih konform , daripada individu tersebut diminta untuk menjawab dalam bentuk tulisan.
e. No Prior Comitment
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Seseorang yang sudah memutuskan untuk memiliki pendiriannya sendiri, akan cenderung mengubah pendiriannya di saat individu tersebut dipertunjukkan pada adanya aspek tekanan sosial. 3. Dasar pembentuk Konformitas Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas, yaitu: a. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Myers (2005) menambahkan bahwa dalam pengaruhi ini, individu berusaha untuk mematuhi standar norma yang ada di dalam kelompok. Apabila norma ini dilanggar, maka efeknya adalah penolakan ataupun pengasingan oleh kelompok pada individu. Adapun Pengertian yang sama oleh Feldman (1995) bahwa pengaruh ini tampak, dengan adanya keinginan Individu untuk berperilaku sesuai dengan keinginan dari kelompok dan untuk menghindari dari adanya pengalaman penolakan, maupun menghindari sanksi yang akan diterima dari kelompok pada individu. b. Pengaruh informasional, artinya adanya penyesuaian individu ataupun keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran kelompok, dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Sesuai dengan Feldman (1995) yang memperjelas bahwa disaat individu konform terhadap kelompoknya, hal ini didasari karena bagi individu, kelompok memiliki informasi yang lebih akurat, sehingga individu cenderung
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
untuk selalu memverifikasi informasi dan menyesuaikan diri dengan pendapat ataupun informasi yang dimiliki kelompok selain itu juga agar pendapat individu lebih objektif dan secara moral menghindari perilaku yang tidak diinginkan. Myers (2005) menambahkan bahwa kedua dasar pembentuk diatas dalam realitas kehidupan sehari-hari sangat sering terjadi secara bersamaan. C. Remaja Masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu beranjak dari anak-anak menuju perkembangan ke arah dewasa. Masa ini merupakan dimana individu memiliki persahabatan pada kelompok sebayanya. Hal ini didukung dengan banyaknya waktu yang dihabiskan remaja lebih banyak pada kelompok sebayanya atau yang disebut dengan peer group daripada orangtua mereka. (Dacey & Kenny, 1997). Sedangkan Santrock (1998), remaja merupakan masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa WHO (dalam Sarwono, 2000) memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut: Remaja adalah suatu masa dimana: 1. Individu berkembang dan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri Remaja berada diantara masa kanak-kanak dan orang dewasa dengan kondisi yang masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya, sehingga mereka masih terus berusaha menemukan posisi yang tepat di masyarakat. Piaget (dalam Hurlock, 1999) menyatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, berada dalam yang tingkatan yang sama dengan orang dewasa, sekurangkurangnya dalam masalah hak. Umumnya, masa remaja berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi keluarga, atau lingkungannya (Ali, 2004). Menurut Calon (dalam Monks, 2001), masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13/14 tahun sampai 16/17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16/17 tahun sampai 18, yaitu usia matang secara hukum (Hurlock, 1999). Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anakanak. Masa remaja dimulai dari usia 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Havighurst (dalam Dacey & Kenny, 1997) mengemukakan 9 (sembilan) tugas perkembangan pada tahapan remaja, yaitu: 1. Menerima perubahan fisik dan menerima peran secara maskulin dan feminim 2. Membentuk hubungan sebaya dengan laki-laki ataupun perempuan. 3. Mencapai kebebasan secara emosional dari orangtua. 4. Mulai mempersiapkan diri untuk kebebasan secara ekonomi dari orangtua 5. Menyeleksi dan mempersiapkan diri dengan sebuah pekerjaan 6. Membangun kemampuan sosial dengan serta kompetensi. 7. Memiliki keinginan untuk bertanggungjawab secara sosial 8. Mempersiapkan diri akan pernikahan dan kehidupan keluarga 9. Membangun kesadaran yang harmonis dengan lingkungan. Pencapaian tugas perkembangan tidak terlepas juga dari pencapain indentitas diri secara psikososial . Menurut Erickson (dalam Dacey and Kenny, 1997) masa remaja merupakan masa kritis dalam pencapaian identitas diri. Bila seorang remaja mencapai identitas diri , seorang remaja akan memiliki gambarangambaran diri yang dapat disesuaikan dengan orang lain. Erickson menambahkan idealnya seorang remaja yang mencapai identitas diri pada usia 12 sampai 18 tahun merupakan sosok yang tidak memiliki internal konflik dalam diri mereka.
D. Hubungan antara Perilaku konsumtif dan Konformitas pada Remaja Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah variatif, tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok. Sumartono (2002) menambahkan bahwa perilaku konsumtif begitu dominan dikalangan remaja. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis, remaja masih berada dalam proses pembentukan jati diri dan sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar. Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya), membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi kebudayaan, keluarga, dan kelompok referensi. Dalam hal ini, bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial dengan peergroup-nya atau kelompok teman sebaya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah tekanan sebaya cenderung untuk konform (conform), untuk menilai, meyakini atau bertindak sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya (Santrock, 1998). Menurut Asch (dalam Sarwono 1993) Perubahan perilaku seseorang dengan mengikuti tekanan-tekanan dari kelompok ini dikenal dengan istilah konformitas. Menurut Myers (2005)
Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun
keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Menurut Myers (2005) terdapat
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dua dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Menurut Myers (2005) bahwa pengaruh normatif pada konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya. Sedangkan pengaruh informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Myers (2005) juga menambahkan bahwa konformitas pada kelompok mampu membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan membuat individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu tersebut. Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku konsumsi. Pernyataan ini diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987) bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan dalam melakukan perilaku konsumen. Sejalan dengan itu Spangenberg, Sprott, Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat seseorang
menyatakan
ataupun
telah
melakukan
pembelian
produk,
mengkonsumsi atau memakai produk tersebut, dikarenakan adanya pengaruh dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk. Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat bila remaja semakin konform pada kelompok sosialnya dalam hal ini kelompok teman sebayanya,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dapat
mempengaruhi
remaja
juga
untuk
semakin
konsumtif.
E. Hipotesa Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesa yang diajukan sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini adalah: 1.
”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”.
2.
”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat menentukan karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan metode penelitian (Hadi, 2000). Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan perilaku konsumtif pada remaja. A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada 3 (tiga) yaitu adalah Perilaku konsumtif, konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informatif. B. Defenisi Operasional Vaiabel Penelitian 1. Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif adalah suatu tindakan ataupun perilaku yang dilakukan individu untuk membeli produk atas pertimbangan dasar manfaat atau kegunaannya, mencoba lebih dari dua produk yang berbeda merek, membeli produk menjaga penampilan diri dan gengsi ataupun membeli produk karena kemasannya menarik dan membeli produk karena hadiah yang disertakan dalam produk tersebut. Perilaku konsumtif diukur berdasarkan indikator perilaku yang dikemukakkan oleh Sumartono (2002). Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya), membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, , munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Perilaku konsumtif dapat dilihat dari skor total yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dalam skala perilaku konsumtif, menggambarkan individu yang berperilaku konsumtif dan sebaliknya semakin rendah skor total subjek dalam skala, menggambarkan individu yang berperilaku tidak konsumtif. 2. Konformitas Konformitas merupakan perilaku individu dengan mengadaptasi, meniru atau mengikuti perilaku kelompok, bertindak sesuai dengan standar ataupun harapan yang dibentuk kelompok agar individu dapat diterima di dalam kelompok tersebut yang dilakukan karena tekanan kelompok secara nyata ataupun hanya merupakan persepsi individu akan keberadaan tekanan kelompok. Konformitas diukur dengan menggunakan skala konformitas yang disusun sesuai dengan dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yaitu: pengaruh normatif dan pengaruh informasional. 1. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Pengaruh ini dioperasionalisasi sebagai berikut:
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
a. Individu menyesuaikan diri, memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok dengan
tujuan
menghindari
penolakan
dan
mencapai
penerimaan. b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok. Adapun standar ini ditetapkan bersama oleh kelompok untuk dilakukan oleh seluruh anggotanya. Pelanggaran pada standar ini, berakibat pada pengasingan anggota kelompok. 2. Pengaruh informatif, artinya adanya penyesuaian individu ataupun keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran kelompok, untuk mendapat pandangan yang akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Pengaruh ini dioperasionalisasi sebagai berikut: a. Individu cenderung untuk menerima
pendapat, ide, sesuai
dengan keinginan dari kelompok. Individu mengikuti apa yang menjadi pemikiran kelompok. b. Individu dalam memberikan pendapat , pandangan ataupun penilaian terhadap suatu objek, selalu meminta pendapat lain dari kelompok. Individu cenderung memverifikasi pendapat yang dimilikinya, dikarenakan keyakinan individu akan informasi yang dimiliki oleh kelompok lebih banyak dan akurat terhadap suatu objek.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konformitas dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut. Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala konformitas maka semakin tinggi konformitas individu dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh individu maka akan semakin rendah pula konformitas individu tersebut. Konformitas pada penelitian ini akan dinilai secara skor terpisah. Pertama yaitu, Konformitas dengan dasar pengaruh normatif dan yang kedua yaitu, konformitas dengan pengaruh informatif (informasional). C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai minimal satu sifat yang sama atau ciri–ciri yang sama (Hadi, 2000). Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah: 1. Berusia 13-18 tahun 2. Bertempat tinggal di kota Medan 2. Metode Pengambilan Sampel Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi, 2000). Pemilihan subjek sebagai sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik “Incidental sampling”, yaitu peneliti mengambil individu sebagai sampel atas dasar ”kebetulan” yang disesuaikan dengan karakteristik populasi. 3. Jumlah Sampel Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Peneliti merencanakan jumlah subjek berkisar 130 orang remaja. Jumlah ini peneliti tentukan mengingat kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel. Hadi (2000) menyatakan tidak ada angka ketetapan yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Sehingga jumlah total sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 orang. D. Instrumen/ Alat Ukur yang digunakan Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk data yang akan diambil dan diukur (Hadi, 2000). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia. Metode skala berdasarkan self report atau setidaktidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi tentang diri. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikatorindikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan (Azwar, 2000). Azwar mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap. Dari respon subjek diharapkan pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Penelitian ini menggunakan 2 buah skala, yaitu skala konformitas dan skala perilaku konsumtif.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1. Skala Perilaku Konsumtif Skala perilaku konsumtif dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator dari Sumartono (2002). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala respon yang menyerupai model likert. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pilihan jawaban secara skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 43 item. Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 (delapan) indikator dari perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono (2002). Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4, yaitu: SL (Selalu) = 4, SR (Sering)= 3, KD (Kadang-kadang) = 2, dan JR(Jarang) = 1. Pada pelaksanaannya, sebelum subjek menerima atau bahkan merespon skala perilaku konsumtif ini, subjek tersebut harus diberikan kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk melanjutkan pengisian skala asli dari perilaku konsumtif . Diasumsikan bahwa bila subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih dengan respon ”Ya”, dari 8 (delapan) pernyataan kuesioner tersebut, maka subjek tergolong orang yang konsumtif dan layak untuk diberikan skala asli dar perilaku konsumtif tersebut. Tabel 1. Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala Perilaku konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
No Pernyataan 1
Ya
Tidak
Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan sesuatu yang saya inginkan
2.
Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat saya ingin membeli produk tersebut
3.
Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang trend saat ini
4.
Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.
5.
Saya suka memakai produk buatan uar negri
6
Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis favorit saya.
7.
Menurut saya, produk mahal adalah produk yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya
8.
Saya suka membandingkan kualitas produk dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.
Sedangkan untuk Skala Perilaku konsumtif, adapun yang menjadi Cetak biru dari distribusi aitemnya yaitu: Tabel 2. Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba NO
Indikator Perilaku Konsumtif
1
Membeli produk karena
Distribusi aitem
Jumlah item
1, 15, 18, 10, 6
5
33, 5, 24, 9, 16, 13
6
11, 34, 12, 25, 35,17
6
iming-iming hadiah 2
Membeli produk karena kemasannya menarik
3
Membeli produk demi
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
menjaga penampilan diri dan gengsi 4
Membeli produk atas
41, 14, 44, 36, 30, 2
6
29, 3, 37, 8, 19, 23
6
43, 26, 38, 20, 4
5
39, 27, 42, 21, 32
5
22, 28, 40, 7, 31
5
pertimbangan harga 5
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
6
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
7
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
8
mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Jumlah
44
2. Skala Konformitas Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua (2) dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yakni pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataanpernyataan favorable (F) dan unfavorable (UF). Aitem-aitem dalam skala penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
disajikan dalam bentuk pernyataan favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. dimana bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1, begitu juga sebaliknya. Tabel 3. Cetak biru Skala Konformitas sebelum uji coba No 1
2
Dasar Pembentuk Konformitas Pengaruh normative a. Individu memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk mencapai penerimaan.
Favourable
b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok
3, 33, 7, 34
Pengaruh Informasional. a. Individu cenderung untuk menerima , mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan keinginan dari kelompok. b. Individu dalam memberikan pendapat, ide dengan jalan memverifikasi pendapat yang dimilikinya dengan kelompok.
Unfavourable
Jumlah
1, 8, 6, 13, 17, 21, 26, 2, 10 18 22
25, 11, 23, 4
8
14, 27, 5, 24, 31, 10, 19 29
8
20, 28, 15, 16
32, 9, 30, 12
8
17
17
34
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1999). Azwar (2000) menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Menurut Azwar (1999) validitas isi bertujuan untuk mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Pelaksanaan validitas isi dilakukan dengan menggunakan pertimbangan
professional judgment, yaitu dosen
pembimbing. Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu pada cetak biru yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur. Kemudian dilakukan seleksi aitem untuk memilih aitem-aitem yang mana yang memenuhi kriteria aitem valid. 2. Uji daya beda aitem Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisi aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi tes. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem itu sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien pearson product moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem dan adapun kriteria pemilihan aitem didasarkan dengan batasan yang digunakan yaitu rit ≥ 0.3 (Azwar, 2000). 3. Reliabilitas
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows. Uji reliabilitas terhadap skala yang dipergunakan dalam penelitian ini di uji cobakan kepada 85 subjek. Adapun hasil uji coba skala tersebut adalah: a. Hasil uji coba Skala Perilaku konsumtif Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap Skala perilaku Konsumtif sebanyak dua kali, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.930 dengan 40 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Berikut ini adalah distribusi item-item Skala perilaku konsumtif setelah uji reliabilitas : Tabel 4. Cetak biru Skala yang lulus setelah uji coba NO Indikator Perilaku Konsumtif 1 Membeli produk karena iming-iming hadiah 2 Membeli produk karena kemasannya menarik 3 Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi 4 Membeli produk atas
Distribusi aitem
Jumlah item
1, 15, 18, 6
4
33, 5, 24, 9, 16, 13
6
11, 34, 12, 25, 35,17
6
41, 44,30, 2
4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
5
6
7
8
pertimbangan harga Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Jumlah
29, 3, 37, 8, 19, 23
6
43, 26, 38, 20, 4
5
39, 27, 42, 21, 32
5
22, 28, 40, 31
4
40
b. Hasil uji coba Skala Konformitas 1). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.719 dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
2). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.711 dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Cetak biru aitem skala yang lulus setelah uji coba No
Dasar Pembentuk Konformitas
Favourable
Unfavourable
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Jumlah
1
Pengaruh normative a. Individu memilih untuk berperilaku, ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk mencapai penerimaan. b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok
2
Pengaruh Informasional. a. Individu cenderung untuk menerima , mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan keinginan dari kelompok. b. Individu dalam memberikan pendapat, ide dengan jalan memverifikasi pendapat yang dimilikinya dengan kelompok.
1, 13
21, 26, 2, 22
6
33, 7
23, 4
4
14, 29
24, 10, 19
5
28, 15,
32, 30, 12
5
8
12
20
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian a. Persiapan alat ukur Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku konsumtif dan skala konformitas, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku konsumtif disusun berdasarkan indikator-indikator perilaku konsumtif dari Sumarono (2002). Skala konformitas disusun berdasarkan dasar pembentuk dari Myers (2005). Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan cetak biru yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem yang berjumlah 44 aitem pada skala perilaku konsumtif dan 34 aitem pada skala konformitas. b. Uji coba alat ukur Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
ukur yang sebenarnya. Remaja yang diberikan skala uji coba adalah remaja yang berdomisili di kota Medan. Data-data hasil uji coba tersebut kemudian diolah untuk menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 26 Mei sampai 4 Juni 2009. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian diadakan terlebih dahulu dengan mulai menyebarkan sebuah kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili
8 (delapan)
indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk dijadikan subjek penelitian dan melanjutkan pengisian skala asli dari perilaku konsumtif dan konformitas. Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 13 sampai dengan 22 juni 2009. 3. Tahap Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS 15.0 for windows. F. Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson produk momen dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS. Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu: 1. Uji normalitas sebaran. Uji normalitas sebaran dilakukan untuk digunakan untuk melihat apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
konsumtif telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kormogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Data penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p > 0.05. 2. Uji linearitas hubungan Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel konformitas dan variabel perilaku konsumtif dari orang tua berkorelasi secara linear . Uji linearitas hubungan pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji F statistik. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai p> 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel. . Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS (statistical package for social science) versi 15.0.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi data hasil sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subyek penelitian, hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian. A. Analisa Data 1. Gambaran Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah remaja. Dari 73 orang remaja, diperoleh gambaran subyek penelitian berdasarkan usia, dan jenis kelamin. a. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut : Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Usia Usia (Tahun) 13 14 15 16 17 18 Total
N 8 4 5 24 25 7 73
Persentase (%) 10.96 5.48 6.85 32.88 34.25 9.58 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek penelitian berada pada usia 17 tahun, yaitu 25 orang (34.25%), kemudian diikuti oleh subjek dengan usia 16 tahun, yaitu 24 orang (32.88%), usia 13 tahun yaitu 8 orang (10.96%), usia 18 tahun yaitu 7 orang (9.58%), usia 15 tahun yaitu 5 orang (6.85%), serta usia 14 tahun sebanyak 4 orang (5.48%).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
b. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelaminsubjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut : Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki- Laki Perempuan Total
Jumlah 28 45 73
Persentase(%) 38.36 61.64 100
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh gambaran remaja yang menjadi subjek penelitian adalah perempuan, yaitu sebanyak 45 orang (61.64%), sedangkan lakilaki sebanyak 28 orang (38.36%). 2. Hasil Uji Asumsi Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi berfungsi untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni perilaku konsumtif dan dasar pembentuk konformitas telah terdistribusi secara normal dan uji linearitas untuk mengetahui apakah data variabel perilaku konsumtif berkorelasi secara linear terhadap data variabel dasar pembentuk konformitas. a. Uji Normalitas 1). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala perilaku konsumtif menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,641 dan p = 0.958. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,835 dan p = 0.806. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal. 3). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 1,088 dan p = 0.187. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal. Tabel 8. Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Mean
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation Absolute
Most Extreme Differences
Perilaku.Konsumtif 73
Pengaruh.Normatif 73
Pengaruh.Informatif 73
87.9315
23.2877
25.3014
14.73123
3.11127
3.01240
.075
.098
.127
Positive
.075
.098
.080
Negative
-.044
-.079
-.127
Kolmogorov-Smirnov Z
.641
.835
1.088
Asymp. Sig. (2-tailed)
.806
.489
.187
Gambar 1. Gambaran normalitas Perilaku konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsumtif
Frequency
20 15 10 5 0 40.00
60.00
80.00 100.00 120.00 140.00
Perilaku.Konsumtif
Mean =87.93 Std. Dev. =14.731 N =73
Gambar 2. Gambaran normalitas konformitas didasarkan pada pengaruh normatif
Pengaruh.Normatif
Frequency
12 10 8 6 4 2 0 15.00
20.00
25.00
30.00
Pengaruh.Normatif
Mean =23.29 Std. Dev. =3. 111 N =73
Gambar 3. Gambaran normalitas konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional
Frequency
Pengaruh.Informatif 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00
Pengaruh.Informatif
Mean =25.30 Std. Dev. =3. 012…
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan menggunakan spss memakai compare means. 1) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, ditemukan nilai linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,002. Sehingga dapat dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Between Groups
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
3670.390
14
262.171
1.272
.253
Linearity
2102.648
1
2102.648
10.202
.002
.585
.856
Deviation from Linearity Within Groups
1567.742
13
120.596
11954.268
58
206.108
Total
15624.658
72
2) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, ditemukan nilai linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,03. Sehingga dapat dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.
Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Tabel 10. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Between Groups
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
2751.204
14
196.515
.885
.578
Linearity
1094.110
1
1094.110
4.929
.030
.574
.864
Deviation from Linearity Within Groups
1657.094
13
127.469
12873.453
58
221.956
Total
15624.658
72
3. Hasil Utama Penelitian Tujuan utama dari penelelitian ini adalah melihat adanya hubungan antara variabel perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Metode yang dipilih dalam menghitung koefisien korelasi
tersebut adalah korelasi pearson produk momen dengan
menggunakan SPSS For windows version 15. Adapun kriteria yang harus dipenuhi yaitu apabila nilai p < 0,05 , maka kedua variabel yang diujikan memiliki korelasi yang signifikan. a. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Normatif Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif menyatakan bahwa nilai korelasi antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,367 dan korelasi ini bergerak secara signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,01.
Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut: Tabel 11. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Normatif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsumtif
Pearson Correlation
Perilaku.Konsu mtif 1
Pengaruh.Nor matif -.367(**)
Sig. (2-tailed)
.001
N Pengaruh.Normatif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
73
73
-.367(**)
1
.001
N
73
73
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 12 berikut didapat bahwa R square yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.135 (R square = 0.135). Hal ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 13.5 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 86.5% lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tabel 12. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model
R
R Square
R Square Change
F Change
.367(a)
.135
1 a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif
b. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Informasional Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional menyatakan bahwa nilai korelasi antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,265 dan korelasi ini bergerak secara signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0.024. Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut: Tabel 13. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Informasional.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsumtif
Pearson Correlation
Perilaku.Konsu mtif 1
Pengaruh.Infor matif -.265(*)
Sig. (2-tailed)
.024
N Pengaruh.Informasional
Pearson Correlation
73
73
-.265(*)
1
Sig. (2-tailed)
.024
N
73
73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 14 berikut didapat bahwa R square yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.07 (R square = 0.07). Hal ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 7 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 93% lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tabel 14. Hasil Model Summary pada analisa regresi Model
R
R Square
R Square Change
F Change
1
.265(a)
.070
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif
4. Hasil Tambahan Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2000) menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh informasional Variabel Kriteria Jenjang Kategori
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan (µ + 1.5 SD) < X (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) X < (µ – 1.5 SD) Pengaruh Normatif (µ + 1.5 SD) < X (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) X < (µ – 1.5 SD) Pengaruh Informasional (µ + 1.5 SD) < X (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) X < (µ – 1.5 SD) Perilaku Konsumtif
mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek penelitian. Tabel 16. Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel berikut.
Variabel Perilaku Min Konsumtif 52
Skor empirik Skor Hipotetik Maks Mean SD Min Maks Mean SD 124 87.93 14.73 40 160 100 20
Berdasarkan tabel 16 diatas, diperoleh mean empirik skala perilaku konsumtif adalah sebesar 89.73 dengan standar deviasi sebesar 14.73, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 100, dengan standar deviasi 20. Pada tabel 17 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik. Tabel 17. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik
Variabel
Rentang Nilai
Perilaku
110.03 < X
Kategori Sangat Tinggi
Frekuensi Persentase (%) 7 9.59
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konsumtif 95.29 < X ≤ 110.03 80.56 < X ≤ 95.29 65.83< X ≤ 80.56 X ≤ 65.83
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
13 29 21 3
17.81 39.73 28.77 4.10
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 17.81%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 39.73%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 3%. Tabel 18. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik Variabel Rentang Nilai Perilaku Konsumtif 130 < X 110 < X ≤ 130 90 < X ≤ 110 70 < X ≤ 90 X ≤ 70
Kategori Frekuensi Persentase(%) Sangat Tinggi Tinggi 7 9.59 Sedang 20 27.40 Rendah 38 52.05 Sangat Rendah 8 10.96
Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 52.05%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 10.96%. Tabel 19. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif dapat dilihat pada tabel berikut. Variabel Skor empirik Skor Hipotetik Pengaruh Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Normatif 15 30 23,29 3.11 10 40 25 5
Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan standar deviasi 5. Pada tabel 20 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik. Tabel 20. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik Variabel Pengaruh Normatif
Rentang Nilai 27.95 < X 24.84< X ≤ 27.95 21.73 < X ≤ 24.84 18.62 < X ≤ 21.73 X≤ 18.62
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi Persentase(%) 7 9.59 20 27.40 22 30.14 21 28.77 3 4.10
Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 30.14%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 4.10%. Tabel 21. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik Frekuensi Persentase(%)
Variabel
Rentang Nilai
Kategori
Pengaruh Normatif
32.5 < X 27.5 < X ≤ 32.5 22.5 < X ≤ 27.5 17.5 < X ≤ 22.5 X≤ 17.5
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
7 36 28 2
0 9.59 49.31 38.36 2.74
Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 49.31%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 38.36%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 2.74%. Tabel 22. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional dapat dilihat pada tabel berikut.
Variabel Pengaruh Min Informatif 17
Skor empirik Maks Mean SD 32 25.30 3.01
Skor Hipotetik Min Maks Mean SD 10 40 25 5
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional adalah sebesar 25.30 dengan standar deviasi sebesar 3.01, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25, dengan standar deviasi 5. Pada tabel 23 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik. Tabel 23. Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%) Pengaruh 28.25 < X Sangat Tinggi 9 12.33 Tinggi 26 35.62 Informasional 25.75 < X ≤ 28.25 23.25 < X ≤25.75 Sedang 24 32.87 20.75 < X ≤23.25 Rendah 9 12.33 X≤ 20.75 Sangat Rendah 5 6.85 Berdasarkan tabel 23, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 12.33%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 35.62%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 32.87%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 12.33%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 6.85%. Tabel 24.Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik Variabel
Rentang Nilai
Pengaruh 32.5 < X Informasional 27.5 < X ≤ 32.5 22.5 < X ≤ 27.5 17.5 < X ≤ 22.5 X ≤ 70
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Frekuensi Persentase(%) 18 44 10 1
0 24.66 60.27 13.70 1.37
Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 24.66%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27%, subjek
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dalam kategori rendah ada sebanyak 13.70%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 1.37%. B. Pembahasan Penelitian ini memiliki 2 (dua) hipotesa yaitu: 1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”. 2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”. Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa pertama, menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif. Pengaruh normatif pada konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya (Myers, 2005). Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar terhindar dari penolakan. Carmen (2008) juga mengatakan bahwa pengaruh normatif memiliki peranan pada proses perilaku konsumsi, individu cenderung untuk mematuhi norma-norma ataupun peraturan-peraturan yang telah dibentuk dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott, Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa kedua, menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang
didasarkan
pada
pengaruh
informasional.
Pengaruh
informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Pernyataan ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian sebagai akibat dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam mendapatkan pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Hal ini juga sesuai dengan pandangan Carmen (2008), yang mengatakan bahwa pengaruh informasional memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu mendengarkan pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk, individu menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk yang akan dikonsumsi. Pada penelitian ini, hasil korelasi dari kedua hipotesa yang telah disebutkan sebelumnya memiliki nilai korelasi yang negatif, dimana korelasi ini memiliki pengertian untuk hipotesa pertama yaitu bahwa semakin rendah tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh normatif maka akan semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya, sedangkan untuk hipotesa kedua korelasi negatif ini memiliki pengertian bahwa bahwa semakin rendah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh informasional maka akan semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya. Hasil tersebut diatas sangat berbeda dari pengharapan akan munculnya korelasi positif pada kedua variabel dalam kedua hipotesa yang diajukan seblumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan secara teoritis dengan kondisi realitas terutama kondisi remaja di medan, yang menjadi tempat dimana penelitian dilakukan. Kondisi seperti ini menurut hasil studi rusich (2008), bisa terjadi dikarenakan kondisi subjek yang berada pada usia akhir remaja, dimana terkadang individu yang berada pada usia tersebut mulai untuk berpikir mandiri dan kurang bergantung pada orang lain. Hasil penelitian Rusich (2008) tersebut juga didukung oleh kondisi subjek penelitian yang lebih banyak pada rentang usia 16 dan 17 tahun, dimana rentang usia ini oleh Hurlock(1999) adalah rentang usia yang memasuki remaja akhir. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r2= Rsquare), sumbangan efektif variabel konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif terhadap perilaku konsumtif pada remaja sebesar 13.5%, dan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional terhadap perilaku konsumtif pada remaja sebesar 7%. Hal ini menunjukkan bahwa baik konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif maupun konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional tidak mutlak sebagai sesuatu yang menyebabkan perilaku konsumtif. Faktor lain tersebut menurut sumartono (2002) yang tidak diteliti namun mempengaruhi perilaku konsumtif seperti : konsep diri, motivasi dan kepribadian.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil penelitian, serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis untuk penelitian berikutnya A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Hipotesa pertama dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh nomatif pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa pertama diterima. 2. Hipotesa kedua dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku konsumtif
dengan
konformitas
yang
didasarkan
pada
pengaruh
informasional pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa kedua diterima. 3. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa Ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Artinya, semakin rendah konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka perilaku konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
4. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Artinya, semakin rendah konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka perilaku konsumtif pada remaja akan semakin tinggi. B. Saran Peneliti telah melakukan beberapa cara agar hasil penelitian ini dapat memberikan data yang tepat dan menyeluruh. Namun demikian masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Berikut akan disajikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan konformitas dan perilaku konsumtif pada remaja. 1. Saran Penelitian 1. Mengacu pada sumbangan efektif dari hasil penelitian yakni konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 13,5 % dan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional sebesar 7%, maka bagi para peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sumartono (2002) yaitu: konsep diri, motivasi dan kepribadian. 2. Melihat lemahnya alat ukur penelitian (terutama untuk alat ukur konformitas) yang terlihat dari sedikitnya jumlah aitem yang layak pakai, maka dianjurkan untuk penelitian selanjutnya dapat memperbaiki alat ukur yang ada tersebut, ataupun penggunaan kajian teori yang lebih terbaru selain yang diungkapkan oleh Myers (2005), dalam membentuk alat ukur konformitas, sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih baik.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3. Disarankan untuk lebih memilih metode pengambilan data yang bersifat probabilitas ataupun yang biasa dikenal randomisasi, sehingga hasil yang didapat mampu untuk digeneralisasikan ke populasi penelitian yang dituju. 4. . Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah subyek yang hendak diteliti, sehingga variasi jawaban subjek dapat mempertinggi reliabilitas dari skala yang dipergunakan. 2. Saran Praktis Mengingat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan konformitas baik yang didasarkan pada pengaruh normatif maupun pengaruh informasional pada perilaku konsumtif rendah, maka diharapkan para remaja yang merasa bahwa konformitas mampu memberikan efek negatif (keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok teman sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak berdaya untuk menghadapi tekanan yang datang dari teman-temannya, yang ternyata cukup kuat untuk mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey & Kenny, 1997), agar dapat mengambil hal yang positif dari konformitas itu dan memperkecil dampak negatifnya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Albarry. (1994) Kamus Modern bahasa indonesia. Yogyakarta: Penerbit Arloka Ali, M & Mohammad Asrori. (2004) Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Azwar, S (1999). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar Azwar, S (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar Baron & Byrne. (1991). Social psychology- sixth edition : Understanding human interaction. United States of America : Allyn and Bacon Carmen (2008). Considerations About Group Influences On Consumer Behavior. Craiova: Faculty of Economiy and Business Administration Craig, G, J. (1996). Human Development. New Jersey: Prentice Hall Dacey, J & Kenny M. (1997). Human development- second edition. United State of America : Times Mirror Higher Education Group Inc. Deaux, Dane & Wrigthsman, (1993). Social Psychology in the ‘90s . California Publisher: Thomson Brooks/Cole Feldman, Robert. (1995). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall. Franzoi , L Stephen (2003). Social Psychology. United State of America: McGrawhill Ginna, M. (2006). Remaja merokok karena meniru. http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2006/032006/05/hikmah/lain04.htm. Hadi, S. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Pustaka Offset. Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jatman, D. (1987). Remaja incaran iklan. Kedaulatan Rakyat. 10 september. Yogyakarta Konsumerisme.(2008). http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm Moningka, C. (2006). Konsumtif: antara gengsi dan kebutuhan. http:// www.suarapembaruan.com/News/2006/12/13/urban/ur02.htm.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Myers, David G. 2005 . Social psychology: 8th edition. New york: McGrawHill Rochadi. (2004). Disertasi: Hubungan konformitas dengan perilaku merokok pada remaja sekolah smu negeri di 5 wilayah DKI Jakarta. http://digilib.usu.ac.id/download/fkm/05000565.pdf. Tanggal akses 21 februari 2008 pada pukul 9.40 Wib. Robertson, T, Zielinski, J, Ward, S. (1987). Consumer Behavior. USA: Robertson & Robertson, Inc Rusich, E, A. (2008). Department Of Psychology Loyola University New Orlean: The Relationship Between Conformity And Consumer Purchasing Decisions. Published by Missouri : Misssouri Western state university. Santrock. (1998). Life-Span Development Seventh Edition. New York: Mc GrawHill Companies, Inc. Santor, D A & Messervey, D & Kusumaker, V. (2000). Measuring peer pressure, popularity, and conformity in adolescent boys and girl : Predicting School Performance , sexual attitudes, and substance abuse. Journal of Youth and Adolescence; Apr 2000; 29, 2; ABI/INFORM Global Pg 163 http://proquest.umi.com/pqdweb?did=53959633&sid=2&Fmt=6&clientId =63928&RQT=309&VName=PQD. Tanggal akses 18 februari 2008 pada pukul 12:59 WIB Sarwono, Sarlito. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sarwono, S. (1993). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: CV. Rajawali Schiffman & Kanuk. (2004). Consumer behavior: International Edition. New Jersey: Prentice Hall Sembiring, J, Amstrong. (2008). Budaya Konsumerisme. http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=category§ ionid=6&id=26&Itemid=39. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul 9:16 WIB Segut. (2008). Survei tren dan perilaku remaja: Tampil gaya dan gandrung musik pop. Majalah Marketing. http://www.marketing.co.id/ Common/ File.ashx?Id=4790. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul 10.00 Wib Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan : Meneropong imbas pesan Iklan Televisi. Bandung : Penerbit Alfabeta. Surya. (1999). Perbedaan Tingkat Konformitas ditinjau dari Gaya Hidup pada Remaja. Psikologika nomor 7. Universitas islam indonesia. Tambunan, R. (2001). Remaja dan perilaku konsumtif. http://www.epsikologi.com/remaja/191101.htm. Tanggal akses 21 februari 2008 pada pukul 14:20 WIB
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Taylor, Peplau dan Sears. (2000). Social Psychology 10th Edition. New Jersey : Prentice Hall, Inc Urberg. (1992). Locus of Peer Influence: Social Crowd and Best Friend. Journal of Youth and Adolescence; Aug 1992; 21, 4; ABI/INFORM Global. pg. 439. Williams, Keith C. (1985). Behavioral aspect of marketing. London: Heineman Komunikasi Personal (Mega, 17 tahun, 2008) Komunikasi Personal (Angel, 2008)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
LAMPIRAN A
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA TRY OUT PERILAKU KONSUMTI No. subj ek
1
2
3
4
5
6
7
8
1
4
4
4
3
2
1
4
2
2
2
2
1
4
3
1
3
4
2
1
1
2
2
4
3
2
2
1
3
5
4
2
2
1
6
2
2
1
7
4
2
8
3
2
9
2
10
Aitem perlaku Konsumtif 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 5 6
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
4 3
4 4
3
3
3
2
1
3
4
4
4
4
3
4
2
3
3
4
2
2
1
4
4
1
1
1
4
3
4
1
2
2
1
1
1
1
4
2
2
4
1
2
4
2
4
2
4
2
4
1
3
3
3
3
3
2
2
1
1
2
1
1
4
4
4
4
2
4
1
1
1
1
2
4
1
1
1
2
2
3
1
3
4
2
3
2
2
3
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
3
3
3
2
4
2
4
1
1
2
1
2
3
1
1
1
1
3
2
2
1
2
3
3
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
3
3
2
3
1
1
1
1
2
2
1
4
2
2
1
4
2
2
1
4
3
4
4
3
2
3
1
1
1
2
1
3
2
1
1
1
2
3
4
2
4
4
1
3
2
1
2
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
2
1
2
3
2
3
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
3
1
3
2
2
3
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
3
3
1
1
2
4
3
2
2
4
4
4
4
3
3
1
1
2
3
4
2
1
3
3
2
3
4
4
3
4
3
3
2
1
1
2
2
4
2
2
1
1
2
3
2
1
4
4
1
4
1
1
1
4
4
1
1
3
2
2
1
2
2
1
3
2
1
2
3
2
4
4
3
3
2
2
1
1
3
2
2
3
1
1
3
2
2
1
4
2
4
4
1
2
2
4
4
1
1
2
3
1
1
3
2
2
1
1
1
1
3
4
1
4
4
1
4
1
1
1
2
2
1
1
3
2
1
1
2
3
1
1
2
2
2
1
2
4
3
3
2
2
2
1
1
1
1
2
3
2
1
2
1
1
1
2
2
3
2
1
3
1
1
2
1
3
2
1
11
3
4
1
4
4
4
2
1
1
4
2
1
2
4
4
4
3
2
3
2
1
3
2
3
2
3
2
3
2
4
3
2
3
1
3
4
2
3
2
4
2
4
4
2
12
3
4
3
2
3
3
2
1
2
3
3
2
3
4
3
3
1
3
2
3
2
1
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
4
2
2
2
3
4
3
2
13
4
2
2
1
4
3
4
2
2
1
1
1
4
4
2
4
4
3
3
1
2
1
2
2
4
4
1
1
4
2
2
4
4
4
4
4
4
2
1
1
1
1
2
1
14
4
2
1
1
3
3
3
1
3
3
2
3
1
4
2
3
4
3
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
3
2
1
2
1
2
4
1
1
1
1
3
1
1
4
15
3
2
2
2
3
1
1
1
3
3
2
1
3
16
4
1
1
2
2
2
1
3
1
1
2
4
1
4
2
3
2
2
3
2
1
1
3
3
2
1
3
1
1
1
3
2
3
2
1
4
1
1
2
2
3
3
2
4
4
2
2
3
2
3
3
3
1
4
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
4
2
3
2
2
3
2
17
4
3
1
2
3
4
1
2
2
3
4
1
1
3
4
4
3
3
3
4
2
1
3
2
3
4
2
4
3
1
4
3
1
2
2
4
4
1
1
2
3
4
2
2
18
1
4
4
1
2
4
1
3
2
2
4
4
4
2
4
1
4
4
2
2
4
1
1
1
1
3
1
2
1
2
2
1
4
4
2
4
4
1
1
2
1
4
4
2
19
4
3
2
3
3
2
2
1
2
3
2
3
2
3
4
3
4
3
3
2
2
1
1
2
3
3
3
2
1
3
3
3
2
3
4
3
3
1
3
1
1
4
3
3
20
4
3
3
1
1
1
4
3
3
3
1
2
2
1
4
1
4
2
3
2
3
1
3
3
2
1
2
2
1
2
3
4
4
1
1
2
3
2
1
3
1
2
4
1
21
1
1
1
3
3
2
1
1
2
2
1
2
1
2
2
2
3
3
3
2
2
1
1
1
3
1
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
22
2
3
2
1
3
2
2
1
2
2
3
1
1
2
4
1
3
2
2
2
1
1
2
1
2
2
1
3
1
2
3
1
3
3
1
2
3
1
1
1
1
2
3
1
2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
23
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
1
3
2
1
2
1
2
2
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
1
2
24
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
3
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
3
2
1
1
1
25
4
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
4
1
2
1
3
4
1
1
1
1
1
2
1
3
1
1
2
2
4
1
1
1
4
1
1
2
2
3
3
1
2
26
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
4
2
2
1
2
2
3
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
3
1
1
1
1
2
4
1
2
27
3
3
2
1
2
1
1
1
3
3
2
1
1
4
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
2
3
1
1
1
1
2
1
1
2
28
4
4
4
4
3
4
1
2
3
2
4
2
4
4
4
4
3
4
3
3
2
2
4
4
4
3
2
2
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
29
3
1
2
2
3
1
1
1
4
2
3
1
3
4
2
4
3
2
1
3
2
1
2
1
3
3
1
1
1
2
3
2
3
3
2
4
3
1
2
1
1
2
2
2
30
2
3
2
1
3
1
3
1
1
1
1
1
2
2
2
3
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
3
2
1
2
3
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
31
4
1
2
1
4
2
3
1
2
1
2
1
1
4
2
4
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
32
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
3
1
3
1
1
2
1
1
2
1
4
1
1
1
1
1
1
2
1
2
3
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
33
4
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
4
2
4
2
4
2
3
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
1
4
1
1
4
1
1
1
1
2
2
1
2
34
4
1
3
2
3
3
3
1
1
3
2
1
2
4
4
3
2
3
3
2
1
2
1
3
2
1
1
1
1
2
2
1
1
4
3
4
1
1
1
3
3
1
1
4
35
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
2
4
3
4
3
3
4
3
4
4
36
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
3
4
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
3
2
1
1
1
3
1
1
1
1
2
1
1
2
37
2
2
4
2
2
2
1
2
3
1
4
4
2
4
2
3
4
3
2
2
4
3
4
1
4
2
2
4
4
4
3
1
4
2
4
1
4
2
2
2
1
1
1
1
38
3
2
2
1
3
2
1
2
3
3
2
2
4
2
3
4
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
3
1
2
2
1
2
3
1
1
2
1
3
2
1
3
39
4
2
3
3
2
1
1
1
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
4
2
1
2
2
3
3
2
2
1
2
2
3
1
2
2
4
3
2
2
2
2
1
1
3
1
40
2
2
1
1
3
3
3
1
3
2
1
2
2
3
3
3
2
2
4
3
2
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
3
2
3
4
2
1
2
2
3
3
2
3
41
4
2
1
2
4
4
2
1
2
4
2
1
3
3
3
4
3
3
3
2
1
3
1
3
2
2
1
1
1
4
4
1
3
2
1
4
1
3
1
2
3
1
2
3
42
4
4
2
1
4
4
1
1
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
1
1
4
4
4
4
2
1
4
2
1
4
4
4
4
4
1
2
1
4
4
1
4
43
3
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
44
4
2
1
1
4
1
2
1
2
4
4
1
1
2
2
3
4
2
4
4
2
2
2
2
4
1
2
2
1
2
4
2
4
4
4
4
2
1
2
1
1
4
2
1
45
4
3
3
1
3
4
4
1
3
3
1
1
1
4
4
4
1
3
2
1
2
3
3
4
1
1
1
1
1
4
2
4
3
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
4
46
3
3
2
1
2
3
3
1
2
2
2
1
3
4
4
3
3
3
1
2
1
3
3
4
2
1
1
1
1
3
1
1
2
4
1
4
1
1
1
2
3
1
1
2
47
4
3
4
3
2
4
1
3
4
2
3
4
4
4
4
2
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
2
2
4
4
4
3
4
4
3
1
4
3
4
3
4
3
4
3
48
3
4
2
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
2
3
1
3
2
2
4
3
2
3
2
3
3
2
3
4
2
2
3
3
3
3
2
3
49
2
2
3
2
2
3
1
1
3
3
2
3
3
3
2
3
1
2
3
1
2
3
1
3
3
2
2
2
1
2
3
4
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
50
2
2
3
1
1
1
4
3
3
1
1
1
1
2
2
4
3
2
3
2
3
3
2
2
3
1
2
1
2
2
1
3
3
3
2
2
2
1
2
2
2
4
1
1
51
3
2
1
1
3
3
2
1
4
2
3
2
1
4
3
4
3
3
2
1
1
2
1
2
3
1
2
1
1
2
2
3
2
2
1
3
2
1
1
1
1
1
1
2
52
1
2
1
1
2
2
3
1
4
2
2
3
2
4
2
4
2
1
4
2
2
3
2
3
2
1
3
2
2
3
2
3
4
2
3
4
2
2
3
2
2
3
2
3
53
3
3
2
2
3
3
2
1
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
4
2
2
3
2
3
3
2
3
54
1
2
1
3
3
1
1
1
3
2
1
2
3
4
1
4
3
2
4
4
1
1
2
3
2
3
3
2
1
1
4
4
1
4
2
4
4
1
1
1
1
4
4
4
55
4
3
2
1
3
2
2
3
2
2
1
2
4
2
4
2
2
2
2
1
2
1
3
3
2
1
4
3
1
1
2
1
3
2
2
3
2
1
2
2
3
2
2
3
56
1
3
1
1
2
1
2
1
3
1
3
1
1
4
1
3
4
1
2
3
1
3
1
1
2
2
3
1
1
1
2
3
3
2
3
4
1
1
1
1
1
3
1
2
57
4
2
1
1
3
2
1
1
3
2
4
2
2
4
2
3
3
1
4
3
1
1
2
3
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
4
1
1
1
2
1
1
1
1
58
4
2
3
1
4
3
2
2
2
3
3
2
3
4
2
3
3
2
2
1
1
2
1
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
4
2
1
2
1
2
3
1
2
59
3
4
3
2
3
4
3
3
2
3
2
2
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
2
2
3
4
4
3
4
3
2
2
3
2
3
60
4
2
4
2
3
2
1
2
4
3
3
1
2
4
3
3
4
2
2
1
1
1
4
2
3
4
4
2
4
4
3
1
4
2
3
4
2
3
4
2
4
4
2
2
61
3
2
1
2
2
1
2
1
1
1
3
1
3
3
4
4
3
1
1
2
1
3
1
3
3
2
2
3
2
3
2
1
3
1
2
1
2
2
1
3
2
1
3
2
62
1
3
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
4
3
4
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
4
1
2
1
2
4
1
1
2
63
4
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
2
1
3
2
4
4
2
1
1
2
1
2
1
3
1
2
2
1
2
4
1
1
3
2
3
1
1
2
2
2
2
1
2
64
4
2
4
1
3
1
4
2
4
2
2
3
2
4
1
4
4
2
3
2
2
1
2
2
2
2
3
1
2
2
2
4
4
4
3
4
3
1
3
3
1
4
1
1
65
3
2
1
1
3
1
1
1
3
2
3
2
3
4
4
4
3
2
3
2
1
2
1
2
3
2
2
1
1
1
2
3
3
2
2
4
1
1
1
2
2
3
2
2
66
3
2
1
2
3
2
2
1
1
2
2
2
2
4
2
3
2
2
2
2
1
1
2
3
2
1
4
2
1
2
2
3
3
4
1
3
1
1
1
1
2
2
2
2
67
4
2
1
1
3
1
1
1
2
2
3
4
2
4
3
3
4
4
2
3
1
1
1
3
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
3
4
2
1
2
3
4
3
1
1
68
3
2
4
2
4
3
3
3
3
3
4
4
2
3
2
4
4
3
2
4
3
3
3
2
4
3
1
3
2
3
1
1
3
1
4
2
3
1
3
3
2
1
1
2
69
2
2
1
1
3
1
2
1
3
2
3
3
2
4
3
4
4
2
4
3
1
2
3
1
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
4
2
1
2
2
3
2
1
3
70
4
4
4
3
2
1
3
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
1
1
4
2
4
4
1
1
4
2
4
2
4
3
1
4
3
4
4
1
4
2
4
4
4
71
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
4
1
1
4
1
4
1
1
1
2
1
1
1
4
1
4
4
4
4
1
1
1
4
1
4
1
1
4
1
1
4
72
3
2
1
2
4
4
1
3
3
3
3
2
3
3
2
4
4
2
4
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
73
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
74
4
3
1
1
2
2
2
1
1
3
4
1
1
2
2
4
4
2
1
1
2
1
2
3
2
3
1
1
4
2
1
3
4
4
4
3
1
1
1
4
2
1
3
75
1
2
3
2
1
2
3
2
3
2 2 2
3
2
2
4
2
4
2
1
2
1
2
2
3
3
2
1
2
1
2
1
4
2
3
1
2
4
2
1
2
3
1
1
1
1
76
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
4
4
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
77
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
3
2
4
1
4
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
4
1
1
1
1
1
1
1
1
78
2
3
2
1
1
1
3
1
1
1
3
1
1
4
1
4
3
1
3
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
3
1
1
3
3
3
1
1
2
1
1
3
1
3
79
3
2
2
2
4
1
1
1
2
2
2
2
1
4
1
4
2
1
3
1
1
1
4
1
4
1
2
2
1
2
1
1
2
4
3
4
1
4
2
1
3
2
2
2
80
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
81
4
2
2
2
3
3
3
1
1
2
3
1
1
4
4
4
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
4
1
1
1
1
1
2
1
4
1
1
2
1
2
4
4
1
3
82
3
4
2
1
2
2
2
1
1
3
3
2
1
4
2
3
2
3
2
2
1
2
1
3
2
2
3
1
1
1
3
2
2
2
2
4
2
1
2
1
4
3
2
2
83
2
1
2
1
4
2
1
2
3
2
4
3
1
4
2
4
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
4
2
3
3
2
1
2
1
2
3
1
1
84
1
3
1
1
1
2
3
1
1
2
1
1
1
3
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
2
1
1
85
2
3
2
1
2
2
3
2
1
3
3
1
1
4
3
2
3
2
3
2
1
2
1
2
2
1
2
2
1
3
4
2
2
1
2
4
2
1
2
1
2
3
1
3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliability Scale: PERILAKU KONSUMTIF Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
85 0 85
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics
VAR00001
93.9412
Scale Variance if Item Deleted 411.389
VAR00002
94.4471
413.345
.464
.916
VAR00003
94.8706
409.019
.495
.915
VAR00004
95.2353
411.039
.581
.915
VAR00005
94.1765
415.480
.377
.916
VAR00006
94.6588
408.275
.496
.915
VAR00007
94.8941
420.691
.210
.918
VAR00008
95.3765
414.618
.508
.915
VAR00009
94.5412
412.727
.404
.916
VAR00010
94.3294
412.485
.133
.927
VAR00011
94.4235
412.199
.437
.916
VAR00012
94.9412
410.913
.439
.916
VAR00013
94.6353
408.925
.488
.915
VAR00014
93.3294
421.414
.252
.917
VAR00015
94.3529
409.207
.480
.915
VAR00016
93.5765
416.795
.364
.916
VAR00017
94.2000
407.376
.550
.915
VAR00018
94.6588
407.608
.594
.914
VAR00019
94.4706
413.062
.396
.916
VAR00020
94.8588
412.742
.428
.916
VAR00021
95.3412
410.489
.594
.915
VAR00022
94.9647
413.177
.468
.916
VAR00023
94.9176
407.457
.530
.915
VAR00024
94.4588
412.942
.433
.916
VAR00025
94.5176
406.491
.624
.914
VAR00026
95.1176
406.843
.657
.914
VAR00027
94.6706
411.628
.427
.916
VAR00028
95.1176
411.105
.522
.915
VAR00029
95.1412
407.670
.580
.914
VAR00030
94.4941
401.205
.657
.913
VAR00031
94.4118
416.150
.330
.917
Scale Mean if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation .408
Cronbach's Alpha if Item Deleted .916
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00032
94.6588
413.632
.341
.917
VAR00033
94.1529
413.131
.401
.916
VAR00034
94.3765
413.309
.339
.917
VAR00035
94.5176
407.205
.533
.915
VAR00036
93.5529
426.512
.083
.919
VAR00037
95.0471
406.188
.619
.914
VAR00038
95.2706
410.581
.522
.915
VAR00039
95.0118
409.178
.591
.914
VAR00040
95.0353
411.725
.510
.915
VAR00041
94.4235
412.795
.385
.916
VAR00042
94.5059
413.372
.362
.917
VAR00043
95.2235
409.747
.588
.915
VAR00044
94.5647
414.773
.382
.916
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .930
N of Items 40 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
82.7529
374.331
.411
.929
VAR00002
83.2588
376.813
.450
.928
VAR00003
83.6824
372.886
.478
.928
VAR00004
84.0471
373.760
.594
.927
VAR00005
82.9882
378.083
.386
.929
VAR00006
83.4706
371.847
.487
.928
VAR00008
84.1882
377.512
.510
.928
VAR00009
83.3529
376.326
.390
.929
VAR00011
83.2353
375.111
.442
.928
VAR00012
83.7529
373.379
.456
.928
VAR00013
83.4471
371.607
.502
.928
VAR00015
83.1647
372.544
.477
.928
VAR00016
82.3882
380.883
.327
.929
VAR00017
83.0118
370.202
.563
.927
VAR00018
83.4706
370.776
.598
.927
VAR00019
83.2824
376.110
.395
.929
VAR00020
83.6706
374.914
.452
.928
VAR00021
84.1529
373.274
.607
.927
VAR00022
83.7765
376.604
.455
.928
VAR00023
83.7294
370.843
.527
.928
VAR00024
83.2706
376.914
.406
.929
VAR00025
83.3294
369.176
.643
.927
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00026
83.9294
369.281
.685
.926
VAR00027
83.4824
374.634
.429
.929
VAR00028
83.9294
373.233
.552
.927
VAR00029
83.9529
370.283
.599
.927
VAR00030
83.3059
364.286
.670
.926
VAR00031
83.2235
379.842
.308
.930
VAR00032
83.4706
377.133
.329
.930
VAR00033
82.9647
375.892
.408
.929
VAR00034
83.1882
375.512
.357
.930
VAR00035
83.3294
369.890
.549
.927
VAR00037
83.8588
368.527
.649
.926
VAR00038
84.0824
373.005
.544
.927
VAR00039
83.8235
371.909
.607
.927
VAR00040
83.8471
374.964
.506
.928
VAR00041
83.2353
375.634
.389
.929
VAR00042
83.3176
376.219
.366
.929
VAR00043
84.0353
371.915
.621
.927
VAR00044
83.3765
378.238
.368
.929
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA TRY OUT KONFORMITAS No. subjek
Aitem konformitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
3 1 4 2 2 3 1 2 3 4 3 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 2
1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3
3 4 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2
2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 1 4 2 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3
3 1 4 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 4 2
4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 1 3 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3
2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2
3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 3 4 4
1 4 3 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1
2 1 1 2 2 2 1 3 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2
2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 2
2 1 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2
3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 4 2 2 2
1 1 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3
1 4 1 3 1 4 1 2 1 1 4 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2
2 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3
3 4 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 4 3 1 3 3 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 4 2
3 4 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2
4 1 2 2 3 2 1 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 1
2 1 3 3 3 3 1 3 4 2 2 4 1 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 1
2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 4 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3
3 4 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 1 2 2 3 2 2 4 3 1 3 3 2
3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 4 2 3 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1
2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2
3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3
2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 4 1
2 1 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 4 1
2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 2
3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
3 3 2 3 3 4 1 4 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2
3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 1 2 1 2 1 3 3 3 3 3 4 1 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 4 2 1 1 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2
2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 4 1 1 1 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2
1 2 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 1 2 2 2 4
2 1 2 3 2 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 4 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 4 2 2 1 2
2 2 2 3 2 2 1 4 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 4 1 2 3 3 2 3 3 4
3 4 3 1 4 4 3 3 3 2 4 3 4 1 3 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2
3 2 3 1 2 3 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2
2 2 2 2 2 3 1 2 2 4 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 4 2 1 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 2 2 3 2 2 1 4 3 4 1 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3
1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 1
2 3 2 4 1 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 1 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 1 1 2 2 3 3 4 2 1 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2
2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 4 1 1 3 1 4 2 2 4 2 3 1 3 3 1 2 2 3 1 3 2 4 2 2 1 1
1 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 1 2 2 4 3 1 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 4 1 1 1 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
4 4 2 2 2 1 1 4 4 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2
3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 4 2 1 2 1 1 3 3 1 1 1 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2
1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 4 1 1 1 2 1 3 2 4 4 3 1 3 4 2 4 4 1 2 3 3 3 2 2 1 2
1 3 2 1 1 2 2 3 2 4 3 2 1 1 2 1 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 3 1 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 2 1
2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3
1 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3
1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3
2 2 2 4 2 1 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 1
1 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 3 4 4 1 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3
4 4 2 2 2 1 1 4 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 2 4 4 1 3 4 2 4 4 1 2 4 3 3 3 3 2 3
3 1 3 1 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4
68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
2 3 1 2 1 1 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1
2 3 1 2 1 1 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1
2 3 2 2 2 4 1 2 1 2 2 4 2 2 2 4 3 3
3 3 1 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
2 2 2 4 3 2 1 3 2 2 2 4 3 1 4 4 3 1
2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2
3 3 4 2 3 3 3 2 4 1 2 2 4 4 3 3 3 4
3 3 2 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3
2 2 1 2 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 1
3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4
2 2 2 3 1 2 1 1 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4
3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2
2 2 1 3 1 2 4 4 2 1 2 2 2 4 3 3 3 4
2 3 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4
3 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3
2 4 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1
2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4
2 1 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 4 2 1 2 4
3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3
3 3 1 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
2 3 4 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 3 3 4 3 1
3 3 1 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2
3 3 1 1 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3
2 3 1 3 2 2 4 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 1
3 3 2 4 3 3 3 2 4 1 2 2 3 3 2 3 3 2
2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2 4 3 3 3 2 4 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3
2 3 4 3 3 3 3 1 2 2 2 4 3 2 2 3 1 3
3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4
2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3
3 3 1 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1
3 2 1 2 4 3 1 1 3 3 2 2 3 3 2 1 2 4
4 4 1 1 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
Reliability Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH NORMATIF Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
85 0 85
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .686
N of Items 18
Item-Total Statistics
VAR00001
Scale Mean if Item Deleted 42.5412
Scale Variance if Item Deleted 32.775
Corrected Item-Total Correlation .376
Cronbach's Alpha if Item Deleted .661
VAR00002
42.7647
32.587
.382
.660
VAR00003
42.9647
36.392
.021
.699
VAR00004
42.6235
32.928
.454
.656
VAR00006
43.0941
35.277
.155
.685
VAR00007
42.5294
33.133
.340
.665
VAR00008
42.2353
35.111
.145
.687
VAR00011
42.2471
35.141
.150
.686
VAR00013
42.7176
32.729
.351
.664
VAR00017
42.4706
36.038
.063
.694
VAR00018
43.1176
33.438
.241
.678
VAR00021
42.6118
32.812
.359
.663
VAR00022
42.8235
33.695
.308
.669
VAR00023
42.9647
32.701
.341
.665
VAR00025
43.2588
34.218
.259
.675
VAR00026
42.5765
33.795
.312
.669
VAR00033
42.6471
31.826
.435
.653
VAR00034
42.0118
34.917
.174
.683
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
85 0 85
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .719
N of Items 10 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001
22.4353
17.368
.441
.687
VAR00002
22.6588
17.537
.400
.693
VAR00004
22.5176
17.967
.454
.687
VAR00007
22.4235
17.676
.396
.694
VAR00013
22.6118
17.978
.319
.707
VAR00021
22.5059
17.872
.351
.702
VAR00022
22.7176
18.229
.348
.702
VAR00023
22.8588
17.861
.322
.707
VAR00026
22.4706
18.252
.362
.700
VAR00033
22.5412
17.299
.405
.692
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliability Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH INFORMASIONAL Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
85 0 85
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics
VAR00005
Scale Mean if Item Deleted 37.6941
Scale Variance if Item Deleted 24.929
Corrected Item-Total Correlation .197
Cronbach's Alpha if Item Deleted .698
VAR00009
37.8824
25.081
.239
.691
VAR00010
36.9882
24.726
.369
.679
VAR00012
38.0000
23.905
.376
.675
VAR00014
37.4706
24.371
.349
.679
VAR00015
37.8353
23.901
.428
.671
VAR00016
37.6353
24.877
.255
.690
VAR00019
37.3882
26.478
.039
.715
VAR00020
37.5882
25.864
.115
.706
VAR00024
37.6941
23.286
.413
.670
VAR00027
37.7059
25.567
.187
.697
VAR00028
37.2941
24.520
.352
.679
VAR00029
37.4000
24.481
.355
.679
VAR00030
37.2941
24.686
.338
.681
VAR00031
37.6706
23.843
.367
.676
VAR00032
37.8706
23.495
.424
.669
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .711
N of Items 10
Item-Total Statistics
VAR00010
Scale Mean if Item Deleted 22.3176
Scale Variance if Item Deleted 13.672
Corrected Item-Total Correlation .345
Cronbach's Alpha if Item Deleted .693
VAR00012
23.3294
13.224
.318
.698
VAR00014
22.8000
12.733
.458
.674
VAR00015
23.1647
13.068
.401
.684
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00024
23.0235
12.976
.319
.699
VAR00028
22.6235
13.023
.429
.680
VAR00029
22.7294
13.247
.379
.688
VAR00030
22.6235
13.499
.343
.693
VAR00031
23.0000
12.524
.430
.678
VAR00032
23.2000
13.281
.300
.702
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
UJI ASUMSI A. HASIL UJI NORMALITAS Descriptive Statistics N Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif
Mean 87.9315 23.2877 25.3014
73 73 73
Std. Deviation 14.73123 3.11127 3.01240
Minimum 52.00 15.00 17.00
Maximum 124.00 30.00 32.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Perilaku. Konsumtif N Normal Parameters
a,b
73 87.9315 14.73123 .075 .075 -.044 .641 .806
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Pengaruh. Normatif 73 23.2877 3.11127 .098 .098 -.079 .835 .489
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Pengaruh. Informatif 73 25.3014 3.01240 .127 .080 -.127 1.088 .187
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
B. HASIL UJI LINEARITAS B. 1. Means Linearity : perilaku konsumtif dan pengaruh normatif Case Processing Summary Cases Included Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Excluded
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
73
100.0%
0
.0%
73
100.0%
Report Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif 15.00
Mean
N
Std. Deviation
111.0000
1
.
17.00
91.0000
1
.
18.00
101.0000
1
.
19.00
92.2500
4
19.70406
20.00
100.1667
6
11.03479
21.00
90.3636
11
22.35295
22.00
89.0000
7
10.14889
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
23.00
92.2222
9
14.44626
24.00
81.1667
6
9.90791
25.00
83.2500
8
7.66718
26.00
76.5000
6
12.27599
27.00
82.0000
6
12.66491
28.00
85.2500
4
11.05667
29.00
91.0000
2
8.48528
30.00
72.0000
1
.
Total
87.9315
73
14.73123
ANOVA Table
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Between Groups
(Combined)
Sum of Squares 3670.390
df 14
Mean Square 262.171
F 1.272
Sig. .253
Linearity
2102.648
1
2102.648
10.202
.002
.585
.856
Deviation from Linearity Within Groups
1567.742
13
120.596
11954.268
58
206.108
Total
15624.658
72
Measures of Association R Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
R Squared
-.367
Eta
.135
Eta Squared
.485
.235
B. 2. Means Linearity :perilaku konsumtif dan pengaruh informasional Case Processing Summary Cases Included Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informasional
Excluded
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
73
100.0%
0
.0%
73
100.0%
Report Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Informasional 17.00
Mean 97.0000
N 1
Std. Deviation .
18.00
103.5000
2
20.50610
19.00
114.0000
1
.
20.00
88.0000
1
.
21.00
99.5000
2
6.36396
22.00
98.8000
5
21.89064
23.00
89.3333
3
5.68624
24.00
83.0000
10
15.18771
25.00
86.2308
13
18.26725
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
26.00
84.6364
11
14.73277
27.00
86.3333
6
9.41630
28.00
86.3333
9
9.27362
29.00
91.0000
3
14.73092
30.00
82.2000
5
12.39758
32.00
91.0000
1
.
Total
87.9315
73
14.73123
ANOVA Table
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Between Groups
(Combined)
Sum of Squares 2751.204
F
Sig.
14
Mean Square 196.515
.885
.578
Linearity
1094.110
1
1094.110
4.929
.030
.574
.864
df
Deviation from Linearity Within Groups
1657.094
13
127.469
12873.453
58
221.956
Total
15624.658
72
Measures of Association R Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
R Squared
-.265
.070
Eta
Eta Squared
.420
.176
C. UJI METODA ANALISA C. 1. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh normatif Descriptive Statistics Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif
Mean 87.9315 23.2877
Std. Deviation 14.73123 3.11127
N 73 73
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Correlations Perilaku. Konsumtif Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 73 -.367** .001 73
Pengaruh. Normatif -.367** .001 73 1 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
C. 2. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh informasional Descriptive Statistics
Perilaku.Konsumtif
Mean 87.9315
Std. Deviation 14.73123
Pengaruh.Informatif
25.3014
3.01240
N 73 73
Correlations
Perilaku.Konsumtif
Perilaku.Konsu mtif
Pengaruh.Infor matif
1
-.265(*)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pengaruh.Informatif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.024 73
73
-.265(*)
1
.024 73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
73
LAMPIRAN B
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
RAHASIA DATA DIRI
Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Laki-laki / Perempuan *
*= coret yang tidak perlu PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 68 buah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi tanda silang (x) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu : Untuk Skala I
Untuk Skala II
SL SR KD JR
SS S TS STS
: Selalu : Sering : Kadang-kadang : Jarang
: Sangat Setuju : Setuju : Tdak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Contoh : No. 1.
Pernyataan
SL
SR
KD
JR
Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda garis sejajar horizontal pada jawaban yang ingin Anda ubah, kemudian silanglah jawaban yang Anda anggap tepat. Contoh : No. 1.
Pernyataan
SL
SR
KD
JR
SL
SR
KD
JR
Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Menjadi : No. 1.
Pernyataan Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang
salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
KUESIONER Berilah tanda silang (X) pada kotak yang ada dibawah ini, yang menggambarkan kondisi anda sebenarnya
No Pernyataan 1
Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan sesuatu yang saya inginkan
2.
Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat saya ingin membeli produk tersebut
3.
Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang trend saat ini
4.
Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.
5.
Saya suka memakai produk buatan uar negri
6
Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis favorit saya.
7.
Menurut saya, produk mahal adalah produk yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya
8.
Saya suka membandingkan kualitas produk dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Ya
Tidak
SKALA I
No Pernyataan SL SR KD JR 1 Saya berharap bingkisan gratis yang ditawarkan produk yang saya beli merupakan sesuatu yang saya inginkan. 2 Bila diperhadapkan pada dua produk, saya akan memilih produk yang termurah. 3 Saya hanya membeli produk dengan merekmerek ternama dan yang menjadi idaman banyak orang. 4 Sedapat mungkin saya akan mengikuti dan meniru produk-produk yang dikenakan oleh idola saya 5 Saya suka berbelanja produk dengan bungkusan yang unik dan lucu 6 Saya senang menggunakan produk yang memiliki promo undian 7 Saya gemar membeli produk-produk mewah, karena mencerminkan kepribadian saya 8 Kemasan produk menentukan prioritas saya dalam berbelanja. 9 Saya suka membeli produk yang membuat saya tampil lebih gaul. 10 Uang saya banyak terpakai untuk membeli produk-produk perawatan tubuh. 11 Saya lebih memilih produk , bila produk tersebut dikemas sesuai warna favorit saya 12 Saya beharap bila membeli suatu produk akan mendapatkan hadiah. 13 Saya senang membeli produk yang dibungkus dengan rapi 14 Saya senang belanja produk yang mampu mengubah penampilan saya terlihat agar terlihat lebih keren di mata orang lain. 15 Bila suatu produk disertakan dengan “gift voucher”, saya cenderung akan membeli produk tersebut.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
16 Saya meyakini jenis produk yang dibeli mencerminkan status pembelinya. 17 Saya meyakini, produk yang diiklankan figur publik adalah produk andalan. 18 Saya rela mengeluarkan uang yang banyak demi produk-produk mewah 19 Saya suka mencoba produk sejenis dari merek-merek yang berbeda. 20 Saya suka memakai produk-produk buatan luar negeri. 21 Saya suka membeli produk, dimana kemasannya dapat dipergunakan kembali. 22 Saya sangat suka membeli produk yang menjadi trend pada saat ini. 23 Figur publik sangat menentukan produk apa yang akan saya gunakan. 24 Menurut saya, elegan tidaknya seseorang mampu diwakili dari mahal tidaknya produk yang dikenakannya. 25 Saya sering memakai produk-produk keluaran terbaru, meskipun saya masih memiliki produk sejenis. 26 Saya senang berbelanja produk yang hanya ada di pusat distro tertentu saja. 27 Bila saya berada di pusat belanja, saya akan lebih dahulu mendatangi toko ataupun distro yang menjual produk “Sale” . 28 Saya cenderung memakai produk yang berbeda sesuai mood saya. 29 Menurut saya, produk mahal adalah produk yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya 30 Saya tertarik membeli produk yang memiliki kemasan yang menarik perhatian. 31 Saya lebih suka membeli produk yang tidak diproduksi secara massal 32 Saya suka berbelanja produk demi menjaga penampilan tubuh saya 33 Saya bersedia mengeluarkan duit
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
34 35 36 37 38
39 40
beberapapun untuk menjaga status yang melekat pada saya. Saya menyukai apapun yang menjadi kesukaan arits favorit saya. Saya lebih bangga bila membeli barangbarang mahal. Saya suka berganti produk sejenis dengan merek-merek terbaru. Saya senang dengan produk yang berlabel diskon. Saya meyakini bahwa semakin mahal produk , akan meningkatkan rasa percaya diri seeorang Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis favorit saya. Produk obral sering saya incar bila berbelanja.
SKALA II
No 1 2 3
4
5 6 7 8
9
Pernyataan Saya akan melakukan apapun supaya dapat diterima oleh teman-teman saya Saya tidak tertekan bila saya melakukan diluar keinginan teman kelompok saya Saya malu bila memiliki jenis, merk dan bahkan warna handphone yang sama dengan teman saya Saya akan tetap memakai “tanda per sahabatan” berupa gelang atau cincin ataupun benda lainnya, di saat akan jalan-jalan bersama teman. Saya sering menolak saran-saran dari teman saya. Saya selalu berterus terang, bila saya dimintai pendapat oleh teman-teman saya. Saya takut dibenci jika tidak melakukan apa yang diinginkan teman-teman saya. Bila saya bingung dalam memilih pakaian yang akan dikenakan, saya cenderung bertanya pada teman-teman saya Saat berbelanja, Saya tidak yakin dalam memberikan informasi promo produk yang saya ketahui, kepada teman-teman saya
SS
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
S
TS
STS
10 11
12 13 14 15
16 17 18 19
20
Saya ingin tampil beda dari teman saya Saya tidak ingin memiliki barang yang tidak sanggup saya miliki, meskipun diusulkan teman saya. Saya tidak suka diatur oleh teman-teman saya. Saya mengambil keputusan sendiri tanpa dipengaruhi teman Saya merasa risih bila harus berpakaian yang sama setiap keluar bersama teman Sebelum mengusulkan topik pembicaraan saat hangout, saya terbiasa untuk bertanya terlebih dahulu pada teman -teman saya. Saya menyerahkan ide tempat jalan-jalan kepada teman saya. Saya lebih mengetahui banyak info promo daripada teman-teman saya, saat berbelanja. Walaupun berbeda pemikiran, saya tetap memberikan pendapat saya. Daripada saya dicap “tidak setia kawan”, saya akan meninggalkan acara lain demi acara hangout bersama teman yang telah dijadwalkan sebelumnya. Saya selalu memutuskan tempat yang akan dituju, bila ingin jalan-jalan bersama teman
Terimakasih Mohon periksa kembali jawaban anda Pastikan tidak ada yang kosong
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
LAMPIRAN C
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA PENELITIAN SKALA PERILAKU KONSUMTIF PERILAKU KONSUMTIF No subj ek
1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
1 1 1 1 3 4 5 6
1 1 1 7 8 9
2 2 2 2 0 1 2 3
2 2 2 2 4 5 6 7
T O 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 TA 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 L
1 2 3 4 5
1 4 1 4 4
4 2 4 2 3
3 3 2 2 1
3 1 2 1 2
4 1 1 2 1
4 4 3 4 3
6 7 8
4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1 3 2 2 2 4 3 3 1 1 3 2 3
4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2
4 2 1 1 1 1 3 1 3
1 4 4 4 2 3 3 2 2 4 2 2
4 2 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1
2 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 1 3 3 4 4 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 4 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3
4 2 2 2 4 4 1 3 3 2 2 4 2 4
4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4
3 1 2 3 2 3 1 3 1 1 2 2 2 2
2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 3 1 3 2
4 2 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 4 2
4 2 2 2 4 4 4 3 2 3 3 4 2 2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
2 2 2 2 3
3 1 3 1 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3
2 1 1 4 2
2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 3 3 3
3 1 2 1 1
4 1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2
4 2 3 2 3
4 2 4 3 2 1 4 1 3 1 2 1 2 2
2 2 2 1 3
2 1 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 3
2 1 1 2 2
1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1 3 2
4 1 2 2 3
4 1 1 2 1 2 4 2 1 1 2 1 4 2
4 2 3 2 3
4 2 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3
1 1 2 1 1
4 1 4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
1 4 2 2 2
2 1 1 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2
4 1 1 2 3
4 2 1 2 4 1 3 2 2 2 2 4 2 2
3 2 1 2 1
3 1 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 2 3
4 3 1 2 4
2 2 1 1 4 1 1 2 2 1 2 4 2 3
2 3 1 4 3
4 1 1 3 1 3 1 3 1 1 2 3 3 3
2 1 1 1 1
2 1 1 2 1 2 1 4 1 1 3 1 1 2
2 1 2 1 2
2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3
4 2 2 2 2
4 1 1 2 1 2 1 3 3 1 3 4 4 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
4 3 2 2 2
3 2 3 3 2 4 1 3 3 1 2 2 3 3
2 1 1 2 1
3 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2
2 1 2 1 1
4 1 1 2 2 3 1 3 3 1 2 1 1 3
2 1 1 2 2
2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3
4 3 1 4 3
3 2 2 3 1 2 4 4 2 1 4 1 2 3
2 1 2 2 2
2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2
4 1 4 2 3
4 1 3 3 2 3 4 4 3 1 2 4 3 4
2 4 2 4 4
3 1 2 3 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3
3 4 1 3 3
3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2
1 1 1 1 2
2 1 4 1 1 3 2 2 1 1 3 1 1 1
1 1 1 2 1
2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 2
1 2 1 2 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2
1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 2 3
3 3 1 4 3
3 3 4 2 3 1 4 1 2 3 3 3 4 2
3 3 1 4 1
2 2 1 2 2 3 3 2 1 1 2 1 4 3
3 1 2 2 2
2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1
1 2 1 2 4
1 4 3 1 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3
10 4 78 68 88 90 12 4 82 93 11 4 62 79 77 79 93 95 98 79 58 97 91 94 99
23 24 25
1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 2 4 1 2 1 3 1 1 4 3 1 3 4 1 2 1 1 2 2 1 4 1 2 1 2
4 1 3 3 4 3 2 3 4 1 1 1
1 1 1 4 1 1 2 1 3
2 3 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1
1 1 1 4 2 1 3 1 4 2 1 2
2 1 2 3 1 1 1 1 1 4 1 1 3 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 3 1 1 3 3 2 2 3 1 1 1 1 2 3 2 4
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
4 4 1 2 1 1 3 4 3 2 4 3 3 1 4 4 2 4
4 2 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4
3 3 4 2 1 1 2 1 4 3 2 1 1 2 4 2 2 2
4 1 1 1 1 3 2 1 4 1 1 2 1 2 1 2 1 1
3 2 2 1 1 2 3 4 3 1 2 1 1 2 4 3 1 3
4 4 4 1 1 1 3 2 2 3 4 2 1 4 1 3 3 1
44 45
3 4 1 2 4 1 1 3 4 2 4 1 2 3 1 1 4 3 1 3 3 2 3 2
4 3 2 1 3 3 3 2
2 1 3 1 1 2
2 4 2 4 1 3 2 1
3 2 1 2 2 2 2 3
4 4 3 2 1 1 2 1 2 4 4 4 2 3 2 4 3 2 1 1 2 1 3 2 1 4
46 47 48 49 50 51
3 2 4 4 2 4
3 4 4 3 4 2
2 2 1 1 2 2
3 1 1 1 3 2
3 4 1 4 2 2
4 1 1 2 4 1
1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 2 4
4 1 1 2 1 3 2 3 1 3 4 1 1 2 1 1 1 1
3 2 3 2 3 2
4 2 1 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1
4 2 2 3 2 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2
4 1 2 3 4 2
4 1 1 1 1 1 2 4 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2
1 2 1 4 1 1
1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1
3 2 2 1 2 1
1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 4 2 3
3 2 4 2 2 1
1 3 3 2 1 2 2 4 1 3 2 2 1 2 2 2 2 4
4 3 4 3 3 2
4 2 2 2 1 3 2 4 1 2 1 3 1 1 4 2 2 2
3 4 1 1 3 2
4 2 1 1 1 2 3 2 4 2 2 1 2 1 3 2 2 1
2 1 2 2 2 1
1 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1
2 2 1 3 2 2
4 3 4 2 2 1 2 3 2 3 2 4 2 2 4 1 3 4
4 3 4 3 2 4
4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2
1 2 2 3 1 1
4 2 4 2 2 1 3 1 1 2 4 3 1 2 1 2 3 2
2 2 2 1 4 4
1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 2 1 2 1
1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 2 2
2 1 1 2 2 2
4 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1
2 1 1 3 4 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
4 3 3 1 1 3 2 4 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2
3 3 4 2 3 2
1 3 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1 4
1 2 2 1 1 1
4 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 1
3 2 2 2 2 1
3 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1
3 2 2 2 1 1
3 1 2 1 2 2 2 3 3 2 4 2 1 3 1 2 2 4
2 3 2 4 3 3
4 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 4 3 3 4
4 4 4 1 3 1
4 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2
2 2 1 3 4 2
1 2 2 2 1 1 2 2 4 2 4 1 3 1 3 4 2 1
4 1 1 4 2 2
4 3 2 4 1 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 4 1 4
3 4 1 4 3 3
4 3 2 1 1 1 2 2 3 1 1 3 3 1 2 1 1 1
3 2 2 1 2 1
2 3 1 4 1 1 2 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1
1 1 1 1 3 1
1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 4 1 2 2 2 2
3 1 2 1 2 2
4 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 4 2 2 2 1 1
2 1 1 1 2 2
4 3 2 2 1 1 2 4 2 2 4 1 4 3 1 2 2 4
2 1 1 4 2 2
4 2 4 2 1 2 3 1 2 1 4 1 4 1 2 1 2 4
4 2 4 1 2 3
4 1 2 2 1 1 2 1 3 2 2 1 4 1 2 2 1 1
1 2 2 1 3 2
1 1 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4
2 2 1 3 1 4
68 85 76 12 1 85 81 67 52 71 83 97 89 86 87 70 82 74 88 88 70 88 10 0 88 10 4 80 80 87 96 80
52 53 54 55
2 2 2 2
3 1 1 2
56 57 58
4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1
4 3 2 4 3 2 1 2 1 1 2 3
2 2 3 2 1 2 2 4 2
2 3 3 2 2 2 3 1 1 4 4 1
1 2 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2
3 1 3 4 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3 2 3 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 4
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
4 4 4 3 3 4 3 1 1 4
4 2 4 1 2 4 2 1 3 3
3 3 2 3 1 4 2 2 3 2
1 2 1 1 4 2 2 2 1 1
1 2 1 1 4 1 1 1 2 1
4 3 2 3 2 4 4 1 2 2
69
3 4 1 2 4 3 1 3 2 3 4 3
2 1 1 4
3 1 4
2 4 3 3
3 4 1 2
1 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 2 1
70
1 4 3 2 4 2 3 2 1 3 4 1
2 3 2 4
1 4 2
4 4 4 3
1 2 3 3
4 3 2 3 1 2 1 3 4 2 3 3 4
71
4 3 1 2 4 4 1 3 3 2 3 4
4 4 4 3
1 1 1
2 4 2 2
3 2 1 4
4 1 3 3 4 1 1 1 2 4 2 2 4
72
3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2
3 3 3 4
3 1 4
3 4 3 2
3 3 3 3
3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2
73
4 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3
4 3 3 2
4 3 3
3 4 3 2
4 3 3 3
2 2 3 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4
4 3 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 3
2 4 3 1 4 1 2 3 1 2
2 2 2 2
2 3 1 2 1 1 2 2 1 1
2 3 2 3
4 3 4 1 2 2 3 3 3 3
2 2 1 3
4 1 2 3 1 1 2 3 1 2
3 2 1 2
1 2 3 3 4 1 2 2 1 1
3 3 4 2
4 2 2 3 2 1 2 2 2 1
3 3 2 3
4 2 1 1 3 2 3 1 3 2
2 1 2 1
2 2 2 2 4 1 2 3 3 2
3 4 1 2
4 3 3 3 1 1 3 4 1 1
3 1 4 3
4 1 1 3 3 4 1 1 1 2
4 4 4 3
4 1 3 3
4 2 2 1 3 2 3 1 3 2
2 4 2 2
4 4 3 3 4 2 2 2 1 1
1 4 1 2
4 2 1 2 2 4 3 3 2 1
1 2 2 3
1 3 1 2
1 1 2 2 2 1 2 2 1 2
2 1 3 2
3 3 3 2 1 2 3 1 1 1
1 2 1 2
3 3 2 3
4 1 3 4 1 4 2 2 3 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3 3 1 2
4 2 2 3 2 4 3 2 2 2
1 2 1 2
3 3 3 2 3 4 2 1 1 1
2 1 3 2
1 1 2 2
3 1 2 1 3 1 2 2 1 1
1 1 1 2
3 3 1 1 4 1 3 1 2 1
4 1 4 3
3 2 3 1 3 1 3 1 2 2
2 3 1 2
4 3 1 2
1 2 3 2 1 1 2 2 2 1
3 4 3 3
4 2 3 3 2 4 2 2 2 3
2 4 4 2
4 1 4 3 1 1 2 2 3 2
3 1 2 2
3 2 1 1 2 1 1 2 3 2
1 1 1 2
1 1 2 2 2 1 2 1 1 2
1 2 2 2
1 1 3 2 3 4 2 1 1 1
3 1 1 2
1 2 2 3 3 4 2 1 2 1
1 1 1 2
2 3 3 1 4 4 3 2 1 2
4 1 4 2
3 2 1 2 4 4 3 4 3 3
3 1 1 3
1 3 2 1 2 4 3 2 2 3
2 3 2 2
3 2 1 3 3 4 3 1 1 2
1 2 2 2
4 1 2 1 1 4 3 1 2 1
91 85 79 91 11 1 76 89 11 6 88 90 82 99 98 94 73 73 72 10 1 10 7 10 4 11 7 11 8
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
KONFORMITAS DENGAN DASAR PENGARUH NORMATIF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL 3 2 3 2 1 3 1 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 1 3 2
2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 4 2 2 4 1 3 4 3 3 2 4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3
1 3 3 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 2 1 2 4 1 3 1 3
3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 1 3 3 4 3 4 3 1 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4
2 2 4 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 2 2 4 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 1 4 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2
2 3 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 1 1 3 1 3 4 1 2 2 1 3
1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2 3 1 1 4 2 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
2 1 2 2 1 3 2 1 1 3 2 1 3 1 1 4 4 1 3 1 2 1 1 4 3 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2
1 3 3 3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 3 1 3 2 4 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 4 3 3 2 1 2 2 3 1 3 3 2 1 4 3 1 3 2 3 2 2 2 3 3 1 4 1 3 1 1 2 3 2 1 1 4 3 2 1 2 2 1 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
20 23 27 24 19 23 22 23 21 24 23 22 22 26 19 28 24 26 29 17 25 22 19 26 28 21 24 27 21 21 21 25 20 21 24 24 26 25 25 21 23 27 21 22 23 23 25
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
3 1 3 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 4 1 3 1 3 3
3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 1 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 2 3 1 2 2
3 3 3 3 4 4 3 3 1 4 2 4 1 2 4 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 2
4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 2
4 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 1 3 2 3 1 4 1 1 1 3 2
1 2 2 1 2 4 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1
2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 3 1 3 4 2 2 2 2 1 3 3 4 1 2
2 2 1 1 3 3 1 3 1 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1
2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 4 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3
2 3 3 2 1 4 3 3 1 2 3 1 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
26 22 27 21 25 29 27 28 15 28 25 19 20 20 23 22 27 23 25 26 30 18 21 20 21 20
No subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Konformitas dengan dasar pengaruh informasional 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL 3 3 4 4 4 3 4 3 3 1 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 1 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 1 3 1 2 2 1 2 1 1 2
3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3
3 4 2 3 2 3 1 3 1 3 4 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
1 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3
3 4 3 3 4 3 4 1 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3
2 1 1 2 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 1 2 1 1 3 3 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 4 3 2
1 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3
21 30 25 28 26 25 28 25 19 24 28 22 26 24 21 25 27 24 26 23 24 24 24 27 28 26 25 27 25 25 30 23 17 20 25 27 28 25 28 24 26 25 29 29 27 26 26
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1
4 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 1 4 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3 1
2 2 3 3 4 1 3 2 3 2 3 2 1 2 4 2 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3
1 2 3 2 4 2 2 3 1 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 1 1
2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3
2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 1 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2
3 2 3 4 3 2 3 3 1 3 1 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 1 2
2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 3 1 1 3 3 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2
3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 1 1
24 25 25 27 31 24 27 28 22 25 27 22 20 25 27 28 26 23 23 29 26 32 30 25 23 19
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif
73
73
Pengaruh.Informatif 73
87.9315
23.2877
25.3014
14.73123
3.11127
3.01240 .127
.075
.098
Positive
.075
.098
.080
Negative
-.044
-.079
-.127
Kolmogorov-Smirnov Z
.641
.835
1.088
Asymp. Sig. (2-tailed)
.806
.489
.187
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Statistics Perilaku.Konsu mtif N
Valid
Pengaruh.Nor matif
Pengaruh.Infor matif
73
73
73
0
0
0
Missing
Frequency Table Perilaku.Konsumtif
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
52.00
1
1.4
1.4
1.4
58.00
1
1.4
1.4
2.7
62.00
1
1.4
1.4
4.1
67.00
1
1.4
1.4
5.5
68.00
2
2.7
2.7
8.2
70.00
2
2.7
2.7
11.0
71.00
1
1.4
1.4
12.3
72.00
1
1.4
1.4
13.7
73.00
2
2.7
2.7
16.4
74.00
1
1.4
1.4
17.8
76.00
2
2.7
2.7
20.5
77.00
1
1.4
1.4
21.9
78.00
1
1.4
1.4
23.3
79.00
4
5.5
5.5
28.8
80.00
3
4.1
4.1
32.9
81.00
1
1.4
1.4
34.2
82.00
3
4.1
4.1
38.4
83.00
1
1.4
1.4
39.7
85.00
3
4.1
4.1
43.8
86.00
1
1.4
1.4
45.2
87.00
2
2.7
2.7
47.9
88.00
6
8.2
8.2
56.2
89.00
2
2.7
2.7
58.9
90.00
2
2.7
2.7
61.6
91.00
3
4.1
4.1
65.8
93.00
2
2.7
2.7
68.5
94.00
2
2.7
2.7
71.2
95.00
1
1.4
1.4
72.6
96.00
1
1.4
1.4
74.0
97.00
2
2.7
2.7
76.7
98.00
2
2.7
2.7
79.5
99.00
2
2.7
2.7
82.2
100.00
1
1.4
1.4
83.6
101.00
1
1.4
1.4
84.9
104.00
3
4.1
4.1
89.0
107.00
1
1.4
1.4
90.4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
111.00
1
1.4
1.4
91.8
114.00
1
1.4
1.4
93.2
116.00
1
1.4
1.4
94.5
117.00
1
1.4
1.4
95.9
118.00
1
1.4
1.4
97.3
121.00
1
1.4
1.4
98.6
124.00
1
1.4
1.4
100.0
73
100.0
100.0
Total
Pengaruh.Normatif
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
15.00
1
1.4
1.4
1.4
17.00
1
1.4
1.4
2.7
18.00
1
1.4
1.4
4.1
19.00
4
5.5
5.5
9.6
20.00
6
8.2
8.2
17.8
21.00
11
15.1
15.1
32.9
22.00
7
9.6
9.6
42.5
23.00
9
12.3
12.3
54.8
24.00
6
8.2
8.2
63.0
25.00
8
11.0
11.0
74.0
26.00
6
8.2
8.2
82.2
27.00
6
8.2
8.2
90.4
28.00
4
5.5
5.5
95.9
29.00
2
2.7
2.7
98.6
30.00
1
1.4
1.4
100.0
Total
73
100.0
100.0
Pengaruh.Informatif
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
17.00
1
1.4
1.4
1.4
18.00
2
2.7
2.7
4.1
19.00
1
1.4
1.4
5.5
20.00
1
1.4
1.4
6.8
21.00
2
2.7
2.7
9.6
22.00
5
6.8
6.8
16.4
23.00
3
4.1
4.1
20.5
24.00
10
13.7
13.7
34.2
25.00
13
17.8
17.8
52.1
26.00
11
15.1
15.1
67.1
27.00
6
8.2
8.2
75.3
28.00
9
12.3
12.3
87.7
29.00
3
4.1
4.1
91.8
30.00
5
6.8
6.8
98.6
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
32.00
1
1.4
1.4
Total
73
100.0
100.0
100.0
Histogram Perilaku.Konsumtif
Frequency
20 15 10 5 0 40.00
60.00
80.00 100.00 120.00 140.00
Perilaku.Konsumtif
Mean =87.93 Std. Dev. =14.731 N =73
Pengaruh.Normatif
Frequency
12 10 8 6 4 2 0 15.00
20.00
25.00
30.00
Pengaruh.Normatif
Mean =23.29 Std. Dev. =3. 111 N =73
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Frequency
Pengaruh.Informatif 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00
Pengaruh.Informatif
Mean =25.30 Std. Dev. =3. 012…
UJI LINIERITAS A. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF Case Processing Summary Cases Included Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Excluded
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
73
100.0%
0
.0%
73
100.0%
Report Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif 15.00
Mean 111.0000
N 1
Std. Deviation .
17.00
91.0000
1
.
18.00
101.0000
1
.
19.00
92.2500
4
19.70406
20.00
100.1667
6
11.03479
21.00
90.3636
11
22.35295
22.00
89.0000
7
10.14889
23.00
92.2222
9
14.44626
24.00
81.1667
6
9.90791
25.00
83.2500
8
7.66718
26.00
76.5000
6
12.27599
27.00
82.0000
6
12.66491
28.00
85.2500
4
11.05667
29.00
91.0000
2
8.48528
30.00
72.0000
1
.
Total
87.9315
73
14.73123
ANOVA Table
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Between Groups
(Combined) Linearity
Sum of Squares 3670.390
df 14
Mean Square 262.171
F 1.272
Sig. .253
2102.648
1
2102.648
10.202
.002
.585
.856
Deviation from Linearity Within Groups
1567.742
13
120.596
11954.268
58
206.108
Total
15624.658
72
Measures of Association R Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
R Squared
-.367
Eta
.135
Eta Squared
.485
.235
B. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL Case Processing Summary Cases Included Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Excluded
Total
N
Percent
N
Percent
N
Percent
73
100.0%
0
.0%
73
100.0%
Report Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Informatif 17.00
Mean
N
Std. Deviation
97.0000
1
.
18.00
103.5000
2
20.50610
19.00
114.0000
1
.
20.00
88.0000
1
.
21.00
99.5000
2
6.36396
22.00
98.8000
5
21.89064
23.00
89.3333
3
5.68624
24.00
83.0000
10
15.18771
25.00
86.2308
13
18.26725
26.00
84.6364
11
14.73277
27.00
86.3333
6
9.41630
28.00
86.3333
9
9.27362
29.00
91.0000
3
14.73092
30.00
82.2000
5
12.39758
32.00
91.0000
1
.
Total
87.9315
73
14.73123
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
ANOVA Table
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Between Groups
(Combined)
Sum of Squares 2751.204
df 14
Mean Square 196.515
F .885
Sig. .578
1094.110
1
1094.110
4.929
.030
.574
.864
Linearity
Deviation from Linearity Within Groups
1657.094
13
127.469
12873.453
58
221.956
Total
15624.658
72
Measures of Association R Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
R Squared
-.265
Eta
.070
Eta Squared
.420
.176
UJI KORELASI HUBUNGAN 2 VARIABEL A. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Perilaku.Konsumtif
87.9315
14.73123
73
Pengaruh.Normatif
23.2877
3.11127
73
Correlations Perilaku.Konsu mtif Perilaku.Konsumtif
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Pengaruh.Normatif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pengaruh.Nor matif -.367(**) .001
73
73
-.367(**)
1
.001 73
73
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
B. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Perilaku.Konsumtif
87.9315
14.73123
73
Pengaruh.Informatif
25.3014
3.01240
73
Correlations
Perilaku.Konsumtif
Perilaku.Konsu mtif 1
Pearson Correlation
Pengaruh.Infor matif -.265(*)
Sig. (2-tailed)
.024
N Pengaruh.Informatif
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
73
73
-.265(*)
1
.024
N
73
73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Regression A. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Pengaruh.N ormatif(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
R Square Change
F Change
.367(a)
.135
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
df1
df2
.122
13.80039
Change Statistics Sig. F Change
R Square Change
F Change
.135
11.040
1
df1 71
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regression
2102.648
df
Mean Square 1
2102.648
F
Sig.
11.040
.001(a)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
df2 .001
Residual
13522.009
71
Total
15624.658
72
190.451
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Pengaruh.Normatif
Standardized Coefficients
B 128.380
Std. Error 12.280
-1.737
.523
t
Beta -.367
Sig.
B 10.454
Std. Error .000
-3.323
.001
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a) Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
76.2727
102.3265
87.9315
5.40402
73
-39.90501
35.56883
.00000
13.70422
73
-2.157
2.664
.000
1.000
73
-2.892 2.577 a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif
.000
.993
73
Residual Std. Predicted Value Std. Residual
B. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL
Mean
Std. Deviation
N
Perilaku.Konsumtif
87.9315
14.73123
73
Pengaruh.Informatif
25.3014
3.01240
73
Correlations Perilaku.Konsu mtif Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
Perilaku.Konsumtif
1.000
-.265
Pengaruh.Informatif
-.265
1.000
.
.012
Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Informatif
N
Pengaruh.Infor matif
.012
.
Perilaku.Konsumtif
73
73
Pengaruh.Informatif
73
73
Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1
Pengaruh.In formatif(a)
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)
Model
R R Square Change
R Square
Adjusted R Square
F Change
df1
.265(a)
.070
1
Std. Error of the Estimate Sig. F Change
df2
.057
DurbinWatson
Change Statistics R Square Change
14.30579
.070
5.346
F Change 1
df1
df2
71
Sig. F Change 1.33 .024 3
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b) Sum of Squares
Model 1
Regression Residual
df
Mean Square
1094.110
1
1094.110
14530.547
71
204.656
Total
15624.658 a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif
F
Sig.
5.346
.024(a)
72
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
120.673
14.259
-1.294
.560
Pengaruh.Informatif
t
Sig. Std. Error
B -.265
8.463 2.312
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a)
Predicted Value
Minimum 79.2631
Maximum 98.6739
Mean 87.9315
Std. Deviation 3.89820
Residual
-36.32150
35.67850
.00000
14.20610
73
Std. Predicted Value
-2.224
2.756
.000
1.000
73
Std. Residual
-2.539
2.494
.000
.993
73
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
N 73
.000 .024